[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik Mia
lha aku taunya nama2 seperti Anis Mata, Sembiring dll itu berpoligami
itu dari jamaah PKS sendiri.. lagian, sodara2, emangnya ngomongin oran
g berpoligami itu ghibah?  bukannya nama2 isterinya mesti disebutin,
untuk akuntabilitas dan transparansi...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Nimbrung:
 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah.
 Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan
menduduki rating tertinggi 
 u pemasukkan iklan.
 
 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public
figure, merupakan cermin untuk 
 pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya
disikapi ]
 Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi
yg justru dipahami sebagai
 tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain
diprakteknya.
 Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak
Arcon sering tak sadar atau sering gak mau tahu.
 Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain.
 
 Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2. 
 Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan
pribadi bermanfaat untuk khalayak.
 Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika
perilakunya menyimpang dari tatanan kebanyakan 
 orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin?
 Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya.
 :-))
 Salam
 l.meilany
 
   - Original Message - 
   From: rsa 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ...
Re: Istimewanya
 
 
   Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain 
   selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka! 
   Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan 
   anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis 
   apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami!
 
   Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika 
   memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi 
   orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan 
   demikian ...! Apa sih yang anda mau?
 
   Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja, 
   tidak usah membawa pihak lain ... !
 
   Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...!
 
   Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan 
   memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu?
 
   innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ...
 
   Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini!
 
   Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!
 
   xxx
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, masarcon masarcon@ 
   wrote:
   

bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai 
Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak 
anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih 
   maknyuzz 
lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi!

kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR meninggal, 
belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan anak 
anak yatim yang butuh lindungan beliau.

bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah 
melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal 
poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh 
   uluran 
tangan.

jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam kamus 
saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi.

salam,
ari

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal 
rakai_rizal@ wrote:

 Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar 
ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari pihak 
wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar 
daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu 
argumennya.
 
 Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent 
   ini. 
Salah satu contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang 
tadinya tak bersuami akan mendapatkan perlindungan dan kasih 
   sayang, 
baik lahir maupun batin. Begitu juga anak-anak. Akan mendapatkan 
kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, keduanya, baik suami 
maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik untuk cinta 
dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang 
terpenting ada pemimpin.
 
 
 -Rizal-
   
 
 
 

 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik lasykar5
Jadi menurut mba Mei, ghibah itu oke-oke saja, dengan alur perpikir/logika
yang mba sampaikan ini? Hanya karena apa, every one else melakukannya?
Dalam Islam (maaf ya kalo gatel ga bawa-bawa Agama atau Tuhan) ghibah,
apalagi fitnah jelas tidak boleh. Jadi bingung juga saya, kapan Agama boleh
kita pakai, kapan 'kata orang' atau 'mencontoh perilaku kebanyakan orang'
boleh dijadikan dalil melakukan sesuatu yang jelas dilarang Agama/Tuhan.
Mohon maaf ya kalo saya tidak bisa sambil lalu, apalagi santai menanggapi
ini ...
Mohon masukannya, supaya tidak masuk kelompok yang mudah dan gemar
di-ghibah-i ... :-)
salam,
satriyo

PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau infotenmen,
kek, atau apa) ya mba?

2008/2/24 L.Meilany [EMAIL PROTECTED]:

   Nimbrung:
 1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah.
 Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan
 menduduki rating tertinggi
 u pemasukkan iklan.

 2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public figure,
 merupakan cermin untuk
 pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya disikapi
 ]
 Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, puisi yg
 justru dipahami sebagai
 tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain
 diprakteknya.
 Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis Pak Arcon
 sering tak sadar atau sering gak mau tahu.
 Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain.

 Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2.
 Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala persoalan pribadi
 bermanfaat untuk khalayak.
 Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika perilakunya
 menyimpang dari tatanan kebanyakan
 orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin?
 Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya.
 :-))
 Salam
 l.meilany


 - Original Message -
 From: rsa
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re:
 Istimewanya

 Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain
 selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka!
 Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan
 anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis
 apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami!

 Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika
 memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi
 orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan
 demikian ...! Apa sih yang anda mau?

 Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja,
 tidak usah membawa pihak lain ... !

 Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...!

 Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan
 memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu?

 innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ...

 Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini!

 Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!

 xxx

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 masarcon [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai
  Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak
  anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih
 maknyuzz
  lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi!
 
  kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR meninggal,
  belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan anak
  anak yatim yang butuh lindungan beliau.
 
  bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah
  melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal
  poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh
 uluran
  tangan.
 
  jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam kamus
  saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi.
 
  salam,
  ari
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Mohammad Rizal
  rakai_rizal@ wrote:
  
   Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar
  ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari pihak
  wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar
  daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu
  argumennya.
  
   Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent
 ini.
  Salah satu contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang
  tadinya tak bersuami akan mendapatkan perlindungan dan kasih
 sayang,
  baik lahir maupun batin. Begitu juga anak-anak. Akan mendapatkan
  kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, keduanya, baik suami
  maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik untuk cinta
  dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang
  terpenting ada pemimpin.
  
  
   -Rizal-
 

 [Non-text portions of this message have been 

[wanita-muslimah] poligami memperbesar resiko kanker serviks

2008-02-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Ini dari: 
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/24/time/135850/idnews/899019/idkanal/10

Biar resiko wanita terkena kanker serviks berkurang, sebaiknya
pernikahan monogami.
Referensi lain, di film berbagi suami ada adegan di mana saat periksa
ke dokter, ketahuan kalau ada istri yang terkena penyakit seksual,
akhirnya daripada semuanya kena, istri2 tersebut pada melarikan diri
dari sang suami.

Mungkin Pak Kartono atau rekan lain ada referensi dari sisi medis?

Jakarta - Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks. Virus ini mudah
ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Untuk mencegahnya, jangan
'jajan' sembarangan. Perkawinan monogami juga membantu mencegahnya.

Virus ini juga bisa menyebar melalui mulut, tenggorokan, vagina, dan
serviks, kata ahli kandungan Dr Hariyono Winarto SpOG dalam Women
Gathering bertemakan Pencegahan Dini Kanker Serviks di Balai Kartini,
Jakarta, Minggu (24/2/2008).

Menurut Hariyono, pria dan wanita yang monogami saja bisa terkena.
Namun monogami dinilai bisa menekan peningkatan penyebaran virus HPV.

Kalau hidup normal saja, kita ikuti agama dengan monogami itu mungkin
lebih baik. Bisa menekan juga, ujar dia.

Selain itu, agar tidak mudah terserang, diperlukan daya tahan tubuh
yang kuat dan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.

Sementara ahli kandungan lainnya DR Dr Andrijono SpOG (K) menjelaskan,
HPV bisa menular ke mulut melalui oral seks, selain itu dapat juga
melalui dubur apabila sodomi. Kalau seks melalui dubur bisa kanker
anus, imbuh dia. ( mly / asy )

salam,
--
wikan


Re: Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik lasykar5
Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... apakabar kang?


Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? Mohon ingatkan
lagi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-)

Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud mereka adalah yang narrow
minded dan yang narrow minded yang saya maksud adalah mereka yang tidak
terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka
-- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang
tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan
peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ...

Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah,
semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan
penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah,
tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika,
relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil
menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka
setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi
tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa
ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang
menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis,
literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang
sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun
sebenarnya literalis dan skripturalis juga.

Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka adalah
tidak adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih
penulisnya masih hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah selama ini
mereka juga bersikap sama dengan tulisan selain dari kelompok mereka, yaitu
berbagai buku yang dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau ketika kita
tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... ketika 'tulisan
Tuhan' baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, dibedah oleh
kalangan mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau Tuhan, mengapa
tidak terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari kalangan
mereka, mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan membedah
'tulisan Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al-Hadis),
tanpa terlalu ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad SAW
sendiri?

Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded?

Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi
'fundamentalis' yang dialamatkan kepada those muslims semata karena mereka
tidak menerima pluralisme? Bisa anda jelaskan?

salam,
satriyo

PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya yang anda
rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi di WM ini
ya ... :-)
PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon tegur,
karena saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... tapi minta
penjelasan saja, apa yang saya maksud mereka yang narrow minded

2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]:

   Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi:
 http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359

 Mas Satriyo, yang panjenengan maksud mereka yang narrow minded
 itu siapa ya?

 salam,

 Muhkito

 --- In [EMAIL PROTECTED] insistnet%40yahoogroups.com, rsa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buku AM, kali ini oleh
 salah satu dedengkot WM, sang ustad, Achmad Chodjim ... weleh,
 weleh,
 mereka ini ko sedemikian narrow minded ya, sampe yakin INSISTS
 seburuk ini? Apa buat mereka ... siapapun yang 'bersebrangan' adalah
 musuh?

 Gimana mas Arcon?

 salam,
 satriyo

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Achmad Chodjim
 chodjim@ wrote:

 Wa alaykumus salam wr. wb.,

 Bukan begitu, Mbak. Salah kalau undangan itu termasuk ke Pak
 Moqsith.
 Sdr. Moqsith itu penulisnya, maka etikanya pembicara utamanya adalah
 dia, sedangkan pembicara lain sebagai komentator atau penyanggah.
 Lha, kalau orangnya yang nulis masih hidup, dan tinggal di Jakarta
 pula, lalu pembicara utamanya ditinggalkan, itu namanya tidak etis
 alias tidak mengerti sopan santun.

 Kalau Sdr. Moqsith tidak diundang, yang akan terjadi adalah gibah
 atau menjelek-jelekkan saudara muslim sendiri. Bukankah kita
 mengetahui kalau posisi INSIST itu berlawanan dengan Sdr. Moqsith?

 Lha, kalau orang Islam tidak mengerti haknya terhadap saudara
 muslimnya, kan bisa menimbulkan fitnah. Hal semacam ini yang namanya
 mau cari benarnya sendiri. Dan, kalau itu terjadi --tanpa mengundang
 kehadiran Moqsith-- berarti INSIST tidak kredibel. Apa yang harus
 dipercaya bila sudah tidak kredibel?

 Wassalam,
 chodjim

 - Original Message -
 From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Friday, February 22, 2008 6:30 AM
 Subject: RE: 

Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kenapa mas satriyo musti sewot?
lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok
lagian kalau mas satriyo mendukung poligami
mestinya seneng dong ada ustadz2 tauladan yang telah melaksanakannya
dengan baik.
dan ini mestinya bukan ghibah.
bukan begitu ya?

salam,
--
wikan

2008/2/20 rsa [EMAIL PROTECTED]:
 Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain
  selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka!
  Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan
  anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis
  apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami!

  Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika
  memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi
  orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan
  demikian ...! Apa sih yang anda mau?

  Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja,
  tidak usah membawa pihak lain ... !

  Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...!

  Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan
  memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu?

  innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ...

  Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini!

  Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!


[wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik Mia
Keliatannya kebanyakan temen WM berpendapat bahwa diskusi bedah
buku/disertasi adalah dengan menghadirkan penulisnya (konsekuensinya,
kalau nggak hadir, berarti diskusi itu tertunda).

Jadi mungkin mba Ning berbesar hati menghubungi INSIST dengan
melangsungkan pendapat temen2 di WM ini, tentang krusialnya
menghadirkan penulis buku. Demi menjaga silaturahmi, dan kecintaan
kepada Allah dan Rasulnya (artinya mentaati persyaratan akademis yang
tinggi etikanya).

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mba Noni,
 Seingat saya, dari bedah buku yang saya hadiri di kampus, penulis
bukunya hadir selain beberapa orang pembedah bukunya baik yang pro
maupun yang kontra. Dengan cara itu memang adil dan adil itu bukannya
salah satu petunjuk agama yang harus dilakukan untuk berbagai hal
dalam hidup kita?
 
 Dalam kasus bedah buku seperti yang diposting mba Ning, penulisnya
masih hidup dan tinggal di Jakarta juga ya? Saya sependapat juga jika
sebaiknya penulisnya diundang dan bedah buku dilakukan di tempat yang
netral.
 
 salam
 Aisha
 -
 From : Noni Marlini
 Wah, salah paham lagi. Tidak ada yg mengatakan membedah buku tanpa
dihadiri penulisnya, apalagi hanya pihak yg kontra saja adalah ghibah.
Tidak ada yg mengatakan itu, hanya saja menurut saya bedah buku
seperti itu tidak adil. karena tidak memberikan kesempatan bagi
penulisnya mempertahankan pikirannya atau karya akademiknya yg telah
ditulis dengan susah payah. 
 Karena itu, bedah buku yg dinilai kontroversial, sebaiknya
menghadirkan dua pihak; yg pro dan kontra, juga penulisnya. selain
itu, dilaksanakan di lokasi yg netral. misalkan, di kampus atau hotel,
atau restoran, etc.
 
 ini alamat email Mas Dr Moqshit Ghozali, [EMAIL PROTECTED]
 kebetulan beliau juga satu milis dengan saya di milis tetangga.
semoga bermanfaat dan bedah disertasinya mencerahkan, bukan menularkan
kebencian 
 




[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik Mia
aku geli sendiri baca ttg sultan Iskandar Muda itu di buku ttg surat2
dari Perancis.  Semua penghuni istana perempuan, termasuk prajurit.
kalo ada laki2 di istana itu dikebiri.  Isterinya buanyak banget. kok
janjiin anak laki2, wong anak laki2nya cuman satu, itupun berengsek
dan  mati terbunuh, kalo nggak salah..

eh, ini ghibah bukan yah?..:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, masarcon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 yah, mbak ima.  saya kira kalau aturan yg baik baik itu, secara 
 standar sudah dimengerti.  Namun yg perlu crosscheck lagi dengan 
 mbak Ima, apakah peraturan itu sudah dilaksanakan dengan oke oleh 
 kebanyakan orang indonesia yang berpoligami ?
 
 lha wong ustad Tjahyadi Takariawan saja mempertanyakan kalangan 
 aktivis dakwah sendiri tentang cara mereka mengelola rumah tangga 
 poligaminya.  kalau mau baca buku sejarah Aceh, karya Dennys Lombard 
 malah sultan iskandar muda minta dua selir kulit putih sekaligus.
 
 salam,
 ari
 




[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik Mia
eh, mba Rafina ini kok nama lengkapnya sama dengan nama my long lost
friend?  

salam
mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rafina Harahap
[EMAIL PROTECTED] wrote:




[wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik Dan
Bagaimana Bung Rizal dg janda2 tsunami yg terlantar? Koq enggak
dipoligami?

Bagi saya tidak ada yg lebih memuakkan daripada mencari dalih2 agama
untuk pembenaran keserakahan, apakah harta atau seks.  Jika memang
niat poligami itu dijalan Allah, tolong berikan contoh2 nyata.  Koq yg
kita dengar hanyalah rintihan sakit hati dan penderitaan perempuan yg
dicerai tanpa santunan baik bagi sang perempuan maupun anak2nya.

Beda sekali dg kebijakan negara2 kafir musuh Islam, dimana justru
keadilannya lebih baik: seorang ayah di AS akan diwajibkan membiayai
semua anak darah dagingnya sampai usia 18th, baik masih nikah maupun
sudah cerai dg ibunya.  Kewajiban ini tidak usai dg menikahnya kembali
si ibu.

Apa sambutan dari sistem Islam thd sistem kafir yg jauh lebih
manusiawi dan adil thd perempuan dan anak2?  Yg ada cuma dalih2 agama
demi pembenaran nafsu seks tapi tidak dipikir apa dampak dari pemuasan
nafsu semata itu?  Dikira dg menghadap penghulu sudah bereslah
permasalahan dunia.  Yg penting akhirat, dunia jadi neraka kagak peduli.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah, langsung ke saya :-) terima kasih, Bu Lestari...
 
 Pertama, harap digarisbawahi bahwa poligami yang selamat adalah jika
dilakukan oleh orang-orang beriman yang terdidik untuk kenal, cinta
dan takutkan Tuhan dan sama-sama bercita-cita memperjuangkan Tuhan ke
tengah masyarakat dengan kasih sayang.
 
 Tanpa hal-hal tersebut di atas, poligami hanya membawa kesengsaraan.
 
 Memang praktik poligami sekarang cenderung bernilai rendah karena
agak kurang bijaksananya para pelaku poligami. Itu di antaranya karena
mayoritas kita masih menganggap poligami adalah sistem alternatif
supaya tidak terjerumus pada zina. Kalau sudah bicara agar tidak
terjerumus pada zina ini, artinya kita sudah bicara ketidakmampuan
seseorang mengendalikan nafsu syahwatnya. Nah, poligami dipilih
sebagai jalan keluar untuk menuruti nafsu syahwat tersebut. Ini sangat
rendah nilainya. Setelah istri pertama setengah tua, kemudian mata
keranjang ini melirik lagi pegawai di kantor yang masih muda. Diajak
kawin, mau. Terus begitu sampai penuh jatah 4 istri. Yang seperti ini
adalah praktik poligami yang kurang bagus. Hanya penghalalan nafsu belaka.
 
 Poligami yang selamat adalah poligami dalam rangka cita-cita
perjuangan Islam, di mana suami dan istri-istri punya kefahaman dan
cita-cita yang sama untuk menegakkan kalimah ALLAH. Jika kita bicara
perjuangan, tentu ada pemimpin. Nah, poligami yang selamat adalah
poligami yang terpimpin. Pemimpinlah yang menilai, apakah seorang
laki-laki (dan istrinya) sudah siap berpoligami. Penilaian ini tentu
dari berbagai sudut, dan sudut yang utama adalah dari perjuangan itu
sendiri. Apakah poligami ini akan menguatkan perjuangan keluarga
tersebut ataukah akan melemahkannya? Sudut-sudut yang lain menyusul
setelah itu. Ini bukan kerja mudah. Memerlukan kebijaksanaan dan
kearifan seorang pemimpin yang bertaqwa.
 
 Sebenarnya dalam poligami terkandung hikmah yang luar biasa. Seorang
suami akan dilatih untuk berlaku adil kepada istri-istrinya. Adil
dalam arti meletakkan sesuatu perkara pada tempatnya. Dia juga akan
dilatih bersikap sabar karena menggabungkan manusia dari berbagai
latar belakang budaya dan kebiasaan tentu tidak mudah. Dia juga
dilatih untuk meratakan kasih sayang terhadap semua istri-istrinya
sebagai latihan sebelum dia meratakan kasih sayang terhadap manusia
lain. Dalam kasih sayang ada sabar. Sabar dalam menahan sesuatu yang
tidak disukainya. Dia juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap 2,
3, atau 4 orang istri ditambah anak-anak mereka tanpa membedakan
antara satu dengan yang lain. Coba kita bayangkan orang yang lulus
ujian-ujian ini. Dia akan jadi seorang yang adil kepada sesama, mampu
bersabar dalam menghadapi berbagai kelakuan orang, mampu berkasih
sayang tanpa membeda-bedakan pada sesama manusia, dan mampu memikul
tanggung jawab, terutama tanggung jawab
  untuk membawa seluruh keluarga besarnya untuk kenal, cinta dan
takutkan Tuhan. Hebat sekali bukan? Tentu layak orang  dengan
sifat-sifat seperti ini kita pilih menjadi pemimpin!
 
 Bagi pihak istri-istri pula, poligami mengandung hikmah yang luar
biasa. Pertama, para istri akan dididik untuk mencintai Tuhan lebih
daripada mencintai suaminya. Karena cintanya pada Tuhan tersebut,
seorang perempuan meredhokan suaminya menikah lagi, kedua, ketiga
dan/atau keempat. Ketika tiba gilirannya, seorang istri akan mendapat
kesempatan berkhidmat pada suaminya. Sedangkan di saat bukan
gilirannya...ahaa...inilah kesempatan untuk bercinta-cintaan dengan
Tuhan. Bukankah kalau istri hanya dia seorang maka waktunya akan habis
untuk berkhidmat pada suami?
 
 Seorang istri juga akan dilatih untuk bersabar. Apakah artinya
sabar? Sabar adalah menahan rasa tidak enak dalam hati, tanpa terlihat
di wajah. Dia juga akan dilatih untuk meratakan kasih sayang dan
berlemah lembut kepada suami, madu-madunya, dan anak-anak tirinya
tanpa membeda-bedakan satu 

Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam

2008-02-24 Terurut Topik Dan
Apakah benar bahwa budaya Islam/Arab itu setandus padang pasir
sehingga sentuhan2 manis dalam kehidupan antar manusia diharamkan.
Jika seni budaya itu dikebiri bagaimana dg kualitas kehidupan?

Saya mengamati juga terjadi penandusan budaya di pulau Jawa akibat
dari Arabisasi dan Islamisasi. Apakah memang ajaran Islam itu begitu
tandus budaya atau ini cuma pengaruh budaya Arab.

Jika orang pada ikut merayakan Valentine's day atau Natal sebenarnya
orang bahagia dengan adanya sentuhan2 manis dalam perayaan itu spt
menyatakan cinta atau tukar-menukar hadiah.  Hal ini adalah bagian
dari habluminannaas.

Kalau budaya Arab tidak memilikinya ya mari kita ciptakan sentuhan2
manis yg pasti ada dalam budaya bangsa Indonesia.  Apakah beragama itu
harus menghapus kehidupan seni dan budaya?

Jangan begitu paranoidnya sampai apa2 haram, jadi yg tersisa halal itu
apa?  Makin kaya kehidupan budaya suatu bangsa makin menyenangkan dan
tinggi kualitasnya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yah, bagian dari budaya kita adalah terbuka, plural dan eksesnya
 gampang meniruape mo dikate?
 
 Kalo aku, tiap valentine day, aku slalu ngarepin anakku kirim happy
 valentine, gitu..kalo nggak nagih deh...:-(
 
 happy belated valentine..!
 
 salam
 Mia
 
 -- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany wpamungk@ wrote:
 
  Valentine day itu dah jadi tradisi/budaya yg gak usah di ributkan
 hingga menguras enerji kita.
  Segala sesuatu yg berasal dari barat selalu diasosiasikan dengan
 agama kristen
  Segala sesuatu yg berasal dari Arab selalu diasosiasikan dengan
 agama Islam.
  
 
- Original Message - 
From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, February 19, 2008 4:32 PM
Subject: RE: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan
Islam
  
  
Pernah baca buku Jangan Jadi Bebek karangan Iwan Januar ? Ada juga
dijelaskan tentang Valentine di situ. Tapi saya tidak hendak
membahas
masalah hukum perayaan Valentine-nya di sini. Saya ingin sampaikan
keprihatinan saya pada remaja dan masyarakat Indonesia yang banyak
menjadi bebek saja.
 





[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan

2008-02-24 Terurut Topik wanita-muslimah

 TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH

 A. SIFAT

 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan
 dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah
 Jawa Barat.
 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan
 semua lapisan
 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali
 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek 
 yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada 
 umumnya dan muslimah pada khususnya seperti  fiqh perempuan , 
 pergerakan perempuan ,  kesehatan reproduksi , isu gender ,  
 kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun 
 perundang-undangan yang  menyangkut masalah perempuan serta 
 hal-hal lainnya yang  berhubungan dengan perempuan .

 5.  Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan
   Peraturan Diskusi.
 
B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI

1.  Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku
  pada diskusi milis pada umumnya.
2.   Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai
  ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah
  pahaman.
 3.   Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi
   sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat.
 4.   Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu
   bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih
   baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris
   kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara
   bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus.
   Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda
   membalas email ke forum.
 5.   Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya
   tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal
   ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan
   lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email
   langsung (japri) ke orang yang bersangkutan.
 6.   Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan
   difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada
   member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau
   bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files 
   sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya 
   dari sana.
 7.   Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas
   dibagi menjadi dua yaitu
   a. Topik yang ditoleransi
   Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah
   seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll
   b. Topik yang dilarang , meliputi :
- Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh
   politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah
   kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi 
   terhadap topik utama milis
- Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu
   kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan
   di milis ini ataupun topik yang ditoleransi
- Segala bentuk spam  atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi
   dollar gratis  , MLM dll
 8 .  Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa
   perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi
   semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan
   moderator
 9 .  Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor ,
   jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan
   sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan
   langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis.
 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan
   dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi
 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini
   akan diterima dengan senang hati.

 TATA CARA ADMINISTRASI POSTING

 1. Untuk subscribe / berpartisipasi :
 Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED]
 Atau bisa juga melalui
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request
 anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com
 3. Untuk keluar dari forum :
 Kirimkan email kosong ke : [EMAIL PROTECTED]
 4. Alamat email administrator : [EMAIL PROTECTED]
 5. Arsip  diskusi dapat dilihat di
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 6. Modus penerimaan posting
 a. Default penerimaan posting adalah individual mail
 b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi
 No Mail/Web Only bisa mengirim e-mail kosong ke :
[EMAIL PROTECTED] , dimana member tersebut
 

[wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)

2008-02-24 Terurut Topik nas_zakaria
Pertanyaan:

Persoalan yang kami hadapi adalah sebagai berikut: 

Kakak (perempuan) kami yang merupakan tulang punggung keluarga
(bekerja di sebuah departemen, dan suaminya tidak bekerja selama ini —
 yang memberi nafkah adalah istrinya) meninggal dunia pada Desember 
2006. Dia tidak mempunyai anak, meninggalkan seorang suami, ibu 
kandung, 5 (lima) saudara kandung perempuan, 3 (tiga) saudara kandung 
laki-laki dan meninggalkan harta warisan hasil jerih payah kakak kami.

Pada bulan Februari 2007 sang suami menikah lagi tanpa sepengetahuan 
keluarga dan menikah secara diam-diam (nikah sirri) dan tidak dicatat 
penikahannya di KUA/Depag.

Pada bulan Januari 2008 sang suami tersebut meninggal dunia, 
sedangkan harta warisan peninggalan almarhum kakak saya sampai dengan 
saat ini belum dibagikan dan rencananya insya Allah akan dibagikan 
setelah usia kematian suaminya mencapai 40 hari.

Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan masukan tentang faraidh 
tersebut untuk masing-masing pewaris sesuai dengan tuntunan hukum 
Agama Islam. 

Jawaban:

Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab: 
(silakan buka link):

http://ruslihasbi.com




Nasrussalam Zakaria




[wanita-muslimah] Treating All Wives Equally

2008-02-24 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=5section=0article=107047d=24m=2y=2008pix=islam.jpgcategory=Islam


  The Middle East's Leading English Language Daily 
   
   

  Friday 22 February 2008 (15 Safar 1429) 

 
  Treating All Wives Equally 
  Adil Salahi, Arab News -
 

  It is well known that the Prophet (peace be upon him) married 
several women. Three of his wives, Khadeejah, Zaynab bint Khuzaymah and 
Rayhanah, died during his lifetime, but all the others survived him. He lived 
with Khadeejah, his first wife, for 25 years without ever thinking of marrying 
another woman. She died before his immigration to Madinah. The next woman he 
married was Sawdah. He needed a woman to keep him company and comfort him when 
he returned home after a long day advocating his message, faced with all kinds 
of opposition, from harsh rejection to ridicule. He was 51 when he married 
Sawdah, and she was close to his age.

  He married Ayesha a year after he settled in Madinah, or even 
later. He was 54 then. His other marriages followed in quick succession, as and 
when the occasion arose. The last of his marriages was in year 7 of the Islamic 
calendar, only six years after his marriage to Ayesha. Each marriage had a 
reason: some political, some social and others religious. Some of his wives 
were mature like Sawdah, Umm Salamah and Umm Habeebah. Others were young, like 
Ayesha, Hafsah and Safiyyah. Some were pretty, like Ayesha, Juwayriyyah and 
Safiyyah. Yet age and beauty were of no concern to him when he married these 
women. There was always an overriding reason, which was important in building 
the new nation that Islam brought into existence. We may discuss these reasons 
in the future, but for now we need to look at the interrelation between these 
wives in the Prophet's home.

  Jealousy may be acute when two or more women compete for a 
man's attention. Should they be married to him, their jealousy is even stronger 
because they recognize that they all have their legitimate claims that cannot 
be ignored unless divorce breaks that relationship. The Prophet's wives were 
ordinary women who realized that they were married to the most exemplary man in 
character, manners and role. They recognized his loving, caring nature, and 
each wanted more. Hence, they were all jealous of each other.

  Islam requires every man who is married to more than one wife 
to treat his wives absolutely equally. He cannot favor any one of them with 
special treatment, because they have the same claims and the same rights. 
Needless to say that this does not apply to his feelings, because these are 
beyond any person's control. In material and personal treatment, however, wives 
must be given the same rights. The Prophet loved Ayesha most, but he never 
favored her with anything that he did not extend to every one of his other 
wives. He prayed: My Lord! This is how I have divided things that are within 
my control. Please forgive me what is beyond my control. 

  Ayesha was pretty, very intelligent and a woman with assured 
character. And she was young, but she was not nine years of age at the time of 
her marriage, as the common notion goes. She was about 18, or even older, 
according to better and weightier evidence. Realizing that she had a special 
position in the Prophet's heart, she tried to consolidate her position. She 
said once to the Prophet: Messenger of God! If you were to stop at a valley 
where there are two trees: one has had much of its fruit eaten by others, and 
one still has its full load: from which would you eat? The Prophet said that 
he would eat from the one bearing its full load. She said: That is me! 
(Related by Al-Bukhari). In this she was alluding to the fact that she was the 
only woman who was a virgin and had not been married to another man before 
marrying the Prophet.

  The Prophet understood her meaning, but did not allow her to 
go beyond that. Hence, she repeated this, speaking clearly without analogies or 
figures of speech. She said to him: Messenger of God! I am unlike your other 
wives. Each one of them had her former husband, except me. The Prophet only 
smiled and did not reply. He, however, went on maintaining absolute equality 
between all his wives.

  A most important aspect of fair treatment of one's wives is 
how a husband divides his nights between them. The Prophet used to drop at each 
of his wives' homes every afternoon, inquiring how they were and whether they 
needed anything. He would stay the night at the home of the one whose turn it 
was to receive him. Normally, he would give each one night at a time, 
maintaining a strict order so that none of them would feel neglected or 
favored. However, when the Prophet married Umm Salamah, he 

RE: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Yah kalau kebanyakan teman di WM berpendapat begitu, ya tidak apa-apa.
Tetapi tentu teman-teman mengerti bahwa banyak teman-teman lainnya yang
berbeda pendapat dengan teman-teman di sini, yang merasa diskusi tetap
bisa berlangsung, ada atau tidak penulis bukunya. Saya rasa, bila
penulisnya punya concern juga, beliau akan mengontak panitya atau
berkenan atau mengusahakan untuk hadir di acara ini, biar pun tidak
diundang secara khusus. Tentunya dengan semangat silaturahmi tadi.

Anyway, saya sudah sampaikan input teman-teman ini kepada teman saya
yang kenal dengan panitya, dan insya Allah sudah diteruskan ke
panitya-nya. Saya sendiri - seperti saya katakan di email sebelumnya -
tidak bisa hadir di diskusi ini, karena kebetulan sedang tidak di
Jakarta.  

Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia
Sent: Sunday, February 24, 2008 4:21 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

Keliatannya kebanyakan temen WM berpendapat bahwa diskusi bedah
buku/disertasi adalah dengan menghadirkan penulisnya (konsekuensinya,
kalau nggak hadir, berarti diskusi itu tertunda).

Jadi mungkin mba Ning berbesar hati menghubungi INSIST dengan
melangsungkan pendapat temen2 di WM ini, tentang krusialnya menghadirkan
penulis buku. Demi menjaga silaturahmi, dan kecintaan kepada Allah dan
Rasulnya (artinya mentaati persyaratan akademis yang tinggi etikanya).

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mba Noni,
 Seingat saya, dari bedah buku yang saya hadiri di kampus, penulis
bukunya hadir selain beberapa orang pembedah bukunya baik yang pro
maupun yang kontra. Dengan cara itu memang adil dan adil itu bukannya
salah satu petunjuk agama yang harus dilakukan untuk berbagai hal dalam
hidup kita?
 
 Dalam kasus bedah buku seperti yang diposting mba Ning, penulisnya
masih hidup dan tinggal di Jakarta juga ya? Saya sependapat juga jika
sebaiknya penulisnya diundang dan bedah buku dilakukan di tempat yang
netral.
 
 salam
 Aisha
 -
 From : Noni Marlini
 Wah, salah paham lagi. Tidak ada yg mengatakan membedah buku tanpa
dihadiri penulisnya, apalagi hanya pihak yg kontra saja adalah ghibah.
Tidak ada yg mengatakan itu, hanya saja menurut saya bedah buku seperti
itu tidak adil. karena tidak memberikan kesempatan bagi penulisnya
mempertahankan pikirannya atau karya akademiknya yg telah ditulis dengan
susah payah. 
 Karena itu, bedah buku yg dinilai kontroversial, sebaiknya
menghadirkan dua pihak; yg pro dan kontra, juga penulisnya. selain itu,
dilaksanakan di lokasi yg netral. misalkan, di kampus atau hotel, atau
restoran, etc.
 
 ini alamat email Mas Dr Moqshit Ghozali, [EMAIL PROTECTED]
 kebetulan beliau juga satu milis dengan saya di milis tetangga.
semoga bermanfaat dan bedah disertasinya mencerahkan, bukan menularkan
kebencian 
 




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Nampaknya anda hanya baca sepotong email saya.gak kuat baca panjang-panjang 
ya? :-) ya sudah, saya tidak memaksa. Tidak semua orang punya kadar kemampuan 
yang sama.

Sedikit saya ulangi, yang penting itu bukan perkawinan poligaminya. Tetapi 
iman, kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Ide ini ndak masuk ke logika anda ya? 
Makanya mas, berimanlah pada ALLAH, pada malaikat2Nya, pada rasul2-Nya, pada 
Kitab2-Nya, pada hari akhir dan ketetapan-ketetapanNya, baik maupun buruk.

Contoh nyata ada mas. Kami ratusan pasangan poligami dengan ribuan anak. Nyaris 
semua hidup bahagia. Satu keluarga kami ada yang punya anak 5, 15, 20, bahkan 
34! Tidak ada satupun yang melarat abiss. Tidak ada yang kena kanker serviks 
tuh...hehe...Kalian mau aja dibohongin yahudi dan antek-anteknya. Lha kalian 
belum pernah mencoba kok bisa-bisanya bilang jelek. Tentu ini sangat tidak 
ilmiah. Betul gak Mas Satriyo? :-D

Masalah rumah tangga ada, tapi ini bukan monopoli keluarga poligami toh? 
Monogami pun banyak masalah. Tapi alhamdulillah semua bisa diselesaikan, karena 
kami ada jamaah, ada pemimpin yang mengajak kami untuk kenal, cinta dan takut 
pada Tuhan. Yang menjadikan ALLAH dan Rasul segala-galanya dalam hidup kami.

Coba kita lihat dengan jujur. Kasus perceraian lebih banyak terjadi pada 
keluarga poligami atau monogami? Jaman sekarang, karena orang sudah terlalu 
jauh dari ALLAH, Rasul dan hukum-hukum ALLAH, dengan sebab sepak bola pun rumah 
tangga berkrisis. Dengan sebab burung perkutut pun rumah tangga berkrisis. 
Dengan sebab hutang pun, rumah tangga cerai-berai.

Masalah keluarga itu bukan karena poligami atau monogami, melainkan karena 
tidak kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Tidak menjadikan Tuhan sebagai rujukan 
bila tertimpa masalah. Malah lari pada kaedah-kaedah akal, bahkan kaedah-kaedah 
orang kafir pun dikagumi.

Dalam hal kanker serviks Pak Wikan itu saya mau berkomentar, artikel itu 
tentang orang yang terkena virus hpv. Nah, apa kau kira lelaki yang berpoligami 
itu pengidap-pengidap virus hpv? Tak sadarkah anda sedang menghina Rasulullah 
saw. beserta para Sahabatnya? Taubatlah...kau sudah terlalu jauh menghina 
orang-orang ALLAH. Tidakkah kau beriman bahwa Tuhan akan menanyakan 
komentar-komentarmu di milis ini?


=
Jakarta- Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks. Virus ini mudah ditularkan 
melalui kontak kulit kelamin. Untuk mencegahnya, jangan 'jajan' sembarangan. 
Perkawinan monogami juga membantu mencegahnya.
=

Kalau tidak sanggup poligami ya katakan saja: Ya ALLAH, mohon ampun karena aku 
belum kuat berpoligami. Bukan syariatmu yang salah ya ALLAHmelainkan 
nafsuku ini yang aku belum berjaya mendidiknya.


-Rizal-


Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana Bung Rizal dg janda2 tsunami yg 
terlantar? Koq enggak
dipoligami?

Bagi saya tidak ada yg lebih memuakkan daripada mencari dalih2 agama
untuk pembenaran keserakahan, apakah harta atau seks.  Jika memang
niat poligami itu dijalan Allah, tolong berikan contoh2 nyata.  Koq yg
kita dengar hanyalah rintihan sakit hati dan penderitaan perempuan yg
dicerai tanpa santunan baik bagi sang perempuan maupun anak2nya.

Beda sekali dg kebijakan negara2 kafir musuh Islam, dimana justru
keadilannya lebih baik: seorang ayah di AS akan diwajibkan membiayai
semua anak darah dagingnya sampai usia 18th, baik masih nikah maupun
sudah cerai dg ibunya.  Kewajiban ini tidak usai dg menikahnya kembali
si ibu.

Apa sambutan dari sistem Islam thd sistem kafir yg jauh lebih
manusiawi dan adil thd perempuan dan anak2?  Yg ada cuma dalih2 agama
demi pembenaran nafsu seks tapi tidak dipikir apa dampak dari pemuasan
nafsu semata itu?  Dikira dg menghadap penghulu sudah bereslah
permasalahan dunia.  Yg penting akhirat, dunia jadi neraka kagak peduli.




   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Loh...sebentar...Mas Satriyo...ciri-ciri yang Mas Satriyo kemukakan di bawah 
ini kok mirip-mirip negara adidaya itu yayang sedikit-sedikit bilang 
DEMOKRASI. Yang gak mau terima: SERBU! Katanya perbedaan pendapat dibolehkan 
dalam demokrasi, tapi gak mau demokrasi malah diserbu.  Ada yang sudah bener2 
ikut demokrasi, Islam menang, diserbu juga karena memang benci dengan Islam. 
Betul-betul lawak :-))

Kalau berhadapan dengan Israel, mau culik silakan, mau kirim pembunuh bayaran, 
silakan, mau meracun orang, silakan, mau menduduki tanah orang, silakan. Tapi 
kalau dengan orang Palestina, bergerak sedikit, teroris. Musti ditangkap itu. 
Dihabisi.

Sama dalam sikap, meskipun lapangannya tidak sama. Yang satu politik negara dan 
bangsa, yang satunya di lapangan ilmu agama Islam.


-Rizal-


lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud mereka adalah yang narrow 
minded dan yang narrow minded yang saya maksud adalah mereka yang tidak 
terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka -- mungkin 
istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang tidak sesuai 
dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan peristilahan 
turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ...
   
 Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, 
semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan 
penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, 
tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, 
relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil menolak 
semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka setujui 
(baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi tulisan atau 
kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa ternyata ada juga 
ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang menentang pendapat 
mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, literalis, et al ... tapi 
di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang sudah ada itu memehuni selera 
mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun sebenarnya literalis dan 
skripturalis juga.


   -deleted

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Trs: [Guyon-Yook] Celana Melorot

2008-02-24 Terurut Topik Rye Woo
 
  Iyaa yaa.. knapa di indonesia belum dliarang ya mass.. celana melorot, udel 
kemana2... aneh padahal notabene kita itu org yg aga ketimuran yaa.. yg 
seharusnya bisa lebih baik..
  Apa mungkin ini kalo ini di berlaukan akan jadi wacana or tindakan yg 
melanggar HAM. seperti yg sering didengungkan oleh para Pejuang 
HAM.  
   
  Rgd

Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  mas aly baca artikelnya lengkap gak sih?
justru di amrik, celana melorot sudah dilarang
kalau di indonesia belum, ya jangan salahkan amrik dong

salam,
--
wikan

2008/2/24 Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED]:

 itulah dampak demokrasi ala amrik..akhirnya celana
 melorot pun pemerintah tdk punya wewenang menegur...

 ummat islam cukuplah bersandar kepada Al-Quran dan
 hadist.. semua lengkap (hukum, iptek, budaya, ekonomi,
 hubungan sosial dll)dengan tujuan toh yang terpenting
 suatu negara dapat membuat rules bisa ditaati oleh
 seluruh lapisan warga negaranya... spt bgmn polisi
 kopral bisa menilang Pak GM BUMN sesuai rulenya...,
 mentri korupsi walau aktif bisa disidangkan kasusnya
 dll.. apalagi hanya puser bujel mudah itu di RUU kan
 kalau memang rulenya sdh dibuat berdasarkan asas Quran
 dan hadist..kalau tdk bisa mau dbw kemana ummat islam
 ..? makin terpuruk saja dlm budaya...


 

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Adonis, Sang Penyair Politis

2008-02-24 Terurut Topik MGR
  Diskusi Komunitas Utan Kayu


Adonis, Sang Penyair Politis
   
  Adonis lahir dan besar di Syria, melanjutkan pendidikannya di Libanon yang 
menjadi bagian kawasan yang disebut “Timur Tengah”. Jamaknya kawasan ini 
dipandang hanya diidentikkan dengan satu tradisi: Islam. Oleh karena itu, St 
Sunardi Ketua Program Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, 
Yogyakarta yang menjadi narasumber dalam bedah buku Adonis “al-Tsabit wal 
Mutahawwil” 21/2 di Teater Utan Kayu memulai pemaparannya dengan memberikan 
klarifikasi tentang kawasan “Timur Tengah” itu. 
   
  Sunardi menyatakan bahwa Timur Tengah merupakan bagian besar sebuah kawasan 
“Mediterania” (Laut Tengah). Dan sepanjang sejarah, kawasan Mediterania ini 
tempat bertemunya budaya-budaya besar: Mesir Kuno, Yunani Kuno (Helenistik, 
khususnya sejak Iskandaria menjadi ibu kota), Romawi Kuno, Kristen (Koptik, 
Maronit, dsb), Islam dan Eropa.
   
  Pandangan seperti inilah yang seharusnya digunakan oleh siapa pun yang ingin 
menilai kawasan itu, dan menghindar praktik yang disebut oleh Sunardi 
“stereptipisasi ideologis”. Dan demikianlah konteks karya Adonis tersebut.
   
  Buku Adonis tersebut berikhtiar mencari proses pembakuan kebudayaan 
Arab-Islam pada aras politik, keagamaan, dan seni. Kencenderungan umum ini pun 
bisa dipahami, kawasan tersebut yang pernah lahir peradaban-peradaban besar, 
namun mengapa nasib yang terjadi saat ini justeru kemunduran? 
   
  Begitulah Adonis menghadirkan secara pararel dua kekuatan dalam sejarah 
kebudayaan Arab-Islam yang masing-masing berorientasi pada ittiba’ atau 
al-qadim (masa lalu, imitasi, status quo) dan ibda’ atau al-hadatsah (inovasi, 
modernitas, pembaharuan). Gerakan pembaharuan hakikatnya bagi Adonis juga 
merupakan dasar (ushul) yang terdapat dalam budaya Arab-Islam, namun dalam 
perjalanan sejarahnya kekuatan ini dikalahkan, dan dikubur oleh kekuatan yang 
pertama. Sehingga warisan yang sampai pada umat Arab-Islam saat ini hanyalah 
satu warisan saja, yakni warisan yang berorientasi pada masa lalu dan pro 
status quo. Untuk itu, Adonis mengajak untuk melakukan dekonstruksi (al-hadam) 
melalui proses internal budaya Arab-Islam sendiri, dengan menggantikan warisan 
yang regresif dengan warisan yang progresif. 
   
  Bagi Sunardi, buku Adonis ini dari sisi informasi historis, data dalam buku 
tersebutlah tidaklah baru, terutama bagi orang yang sudah terbiasa dengan 
sejarah Islam. Barangkali yang agak asing bagi pembaca di Indonesia adalah 
berbagai informasi menarik yang berkaitan dengan sastra yang bisa ditemukan 
dalam buku ini dan yang tidak diketahui orang kebanyakan.
   
  Lebih dari itu, keunikan buku ini terletak dari ulasan seorang Arab yang 
hidup di jaman modern namun mendapatkan masyarakat dan lingkungannya sedang 
terpuruk. Mengapa mentalitas orang Arab cenderung mandeg? Di mana bakat 
kreativitas Arab dikuburkan? Bukankan pada jaman modern justeru kreativitas 
yang dijunjung tinggi dan bukannya kemapanan? Bukankan “kreativitas itu modern 
dan modernitas itu kreatif”? 
   
  Namun bagi Sunardi, Adonis tidak bermaksud mengajak pembaca—khususnya 
orang-orang Arab—meromantisasi masa lalu (walaupun kadang-kadang ini tidak bisa 
dihindarkan). Dia benar-benar sedang mencari semacam conditions of possibility 
bagi budaya Arab yang kreatif. Adonis juga memberikan gambaran yang hiperbolik 
(juga tragis) tentang perjalanan sejarah peradaban Arab-Islam yang mengalami 
defenseless saat berhadapan dengan dunia modern. Singkatnya bagi Sunardi, karya 
Adonis tersebut menjadi semacam percakapan tentang the rise and fall of Arab 
creativity.
   www.utankayu.org


   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] PERINGATAN (Re: Himbauan Moderator ttg Topik Diskusi)

2008-02-24 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Setelah lebih dari sepekan menghimbau kepada para anggota untuk mengakhiri
diskusi tentang Ahmadiyah, paham Mahdi, Hibernasi/Wafat Isa al-Masih, dll,
ternyata diskusinya masih belum berhenti, malah merambat ke mana-mana.

Ini adalah peringatan TERAKHIR.
Harap diakhiri, dan kami tidak ragu untuk menjatuhkan sanksi moderasi bagi yang
tidak bisa menahan diri.

Untuk itu saya usulkan masing-masing pihak yang punya interes di masalah ini
untuk memberi KATA AKHIR:

1. Anda mendapat SATU kesempatan posting.
2. Silakan buat rangkuman, intisari ataupun kesimpulan,
kalau Anda mengutip artikel orang lain, cukup tulis saja URL/link-nya atau
nama bukunya, jangan keseluruhan.
3. Kalau Anda anti-Ahmadiyah, silakan ungkapkan apa yang Anda inginkan
dan bagaimana solusinya. Demikian pula bila Anda di pihak Ahmadiyah,
silakan pula ungkapkan solusi Anda.

Setelah Kata Akhir ini, pihak2 yang masih ingin berdebat dipersilakan
untuk buat milis sendiri, atau lewat japri.
Selain 3 poin di atas, usulan rekan-rekan kami pertimbangkan.

salam,
DWS
=Moderator



2008/2/14 Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED]:
 Salam rekan2 milis WM,

  Setelah mengamati perkembangan milis berbulan-bulan
  dipenuhi diskusi tak kunjung usai tentang Ahmadiyah, paham Mahdi,
  Isa al-Masih, dan sejenisnya,
  saya menghimbau rekan-rekan untuk segera menyudahi,
  dan beralih ke topik-topik lain yang lebih sesuai dengan
  misi milis ini.

  Demikian himbauan ini,
  tergantung perkembangan berikutnya,
  himbauan ini dapat meningkat menjadi peringatan.

  Terima kasih.

  salam,
  DWS
  =Moderator



Re: [wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)

2008-02-24 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
On Sun, Feb 24, 2008 at 9:36 AM, nas_zakaria [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Jawaban:

  Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab:
  (silakan buka link):

  http://ruslihasbi.com

Sekedar membantu mengirimkan jawaban dari situs ybs.
(=DWS)

Jawab:

Jawaban berikut berdasarkan pada keterangan bahwa sang suami selama
hidupnya tidak mempunyai penghasilan dan indikasi penanya bahwa dia
tidak meninggalkan harta apapun kecuali warisan istrinya. Beberapa hal
yang berkaitan dengan waris-mewarisi juga disampaikan di sini sebagai
penjelasan tambahan.

Pembagian Harta Warisan

Pertama, suami mendapat 1/2 dari kekayaan almarhumah karena isterinya
tidak meninggalkan anak. Ini berdasarkan firman Allah dalam surat
An-Nisa' ayat 12.

وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ

Artinya: Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang
ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka (isteri-isteri) tidak
mempunyai anak. …

Selanjutnya, ibu mendapat 1/6 dari harta kekayaan putrinya (setelah
hak waris suami dipenuhi) sebab di antara ahli waris terdapat saudara
dan saudari kandung. Firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 11.

فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ

…jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya
mendapat seperenam.

Ketiga, saudara-saudari kandung dari almarhumah memperoleh sisa harta.
Firman Alah:

وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ
أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ
مِنْ ذَلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ

Artinya: Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang
tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak tetapi mempunyai
seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu
seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari
seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu….

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa saudara/i seibu dengan
mayit mengambil 1/6 dan dibagi rata, dan ini sudah menjadi kesepakatan
ulama (rujuk penjelasan Imam Qurtuby dalam tafsirnya). Tapi kalau
saudara/i kandung seibu-sebapa (seperti disebutkan penanya), maka
mereka menerima sisa harta dengan cara pembagian 2:1 (2 bagian untuk
laki-laki dan 1 bagian untuk perempuan). Ini berdasarkan firman Allah
surat An-Nisa' ayat 176:

وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ
الْأُنْثَيَيْنِ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا وَاللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara
laki dan perempuan (seibu sebapa), maka bahagian seorang saudara
laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.

Nafkah yang Dikeluarkan Istri

Nafkah untuk keluarga dalam Islam dibebani kepada suami sesuai
kemampuannya. Bila suami benar-benar miskin dan tidak memiliki
pekerjaan yang memadai, maka keluarga dianjurkan bersabar. Apabila
seorang istri memiliki harta dan bersedia menafkahkan sebagian
hartanya untuk menyelamatkan keluarga — meski pun itu bukan
kewajibannya — maka nafkah itu merupakan amalan baiknya yang akan
tercatat di sisi Allah.

Namun demikian, apabila suami tersebut mengambil sebagian harta
warisan istrinya selama satu tahun terakhir sejak istrinya meninggal,
maka hendaknya ia atau ahli warisnya mengembalikannya. Pengembalian
tersebut dapat diperhitungkan sebagai bagiannya dari warisan si mayit
perempuan. Misalnya, peninggalan istrinya adalah Rp 10 juta dan dia
sudah menikmati Rp 2 juta, maka bagiannya yang Rp 5 juta (setengah
dari peninggalan istrinya) dipotong Rp 2 juta. Ibu si mayit perempuan
mendapat 1/6 dari Rp 5 juta (Rp 10 juta - Rp 5 juta hak suami),
demikian seterusnya.

Suami Menikah Lagi

Seorang istri bila ditinggal suaminya yang meninggal dunia tidak
dibolehkan langsung kawin dengan pria yang lain kecuali setelah
'iddahnya selesai. Bahkan ia dilarang keluar rumah selama berada dalam
'iddah. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat
234.

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا
يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا فَإِذَا
بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي
أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan
meninggalkan istri-istri, (hendaklah para isteri itu) menangguhkan
dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah
habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka
berbuat terhadap (kemaslahatan) diri mereka menurut yang layak
(berhias, bepergian, atau menerima pinangan). Allah mengetahui apa
yang kamu perbuat.

Namun hal itu berbeda dengan suami yang istrinya meninggal. Para suami
tidak dikenakan kewajiban 'iddah dan tidak pula kewajiban untuk
berdiam di rumah selama masa tertentu. Jadi, seorang laki-laki tidak
dilarang oleh Islam untuk mencari pendamping hidupnya yang 

Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik Aisha
pak Satriyo,
Masalah di bawah ini kan sederhana ya, coba kita urut
1. di WM ada yang posting satu undangan bedah buku, di undangan itu ternyata 
PENULIS bukunya yang kebetulan MASIH HIDUP dan SATU KOTA dengan tempat bedah 
buku dilaksanakan, tidak ada dalam jajaran pembicara bedah buku tersebut.

2. Muncul tanggapan dari anggota-anggota WM, termasuk saya yang senang melihat 
acara bedah buku, penulisnya itu diundang sebagai salah satu pembicara selain 
pembicara yang pro maupun yang kontra. Itu etikanya di kampus-kampus. Dan di 
lembaga anda itu saya yakin banyak orang kampus yang gelarnya banyak, atau di 
lembaga itu memang biasa dilaksanakan bedah buku untuk penulis2 yang masih 
hidup dan satu kota tanpa harus mengundang penulisnya? kalau memang BIASANYA 
begitu, bukan masalah, mungkin beda ya etikanya dengan bedah buku di kampus2. 
Apakah etika seperti itu lebih Islami?

3.ada kasus lanjutannya, anda ngobrol di WM, lalu membawa potongan obrolan itu 
ke milis I sambil ngomentari anggota milis lainnya, apa itu bisa disebut 
ghibah? tolong dikoreksi, ghibah itu ngomongin orang lain di belakangnya, kalau 
anggota WM itu anggota milis I juga - itu bukan ghibah, tapi ngomongin anggota 
WM yang bukan anggota milis I di milis I itu berarti ngomongin orang di 
belakangnya ya?

4.lalu pak Afiff menanyakan siapa yang disebut oleh anda narrow minded itu, 
anda panjang lebar menuliskan ciri-cirinya, tidak berani menyebutkan nama?

salam
Aisha

From : Satriyo
Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... apakabar kang?

Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? Mohon ingatkan 
agi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-)

Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud mereka adalah yang narrow minded 
dan yang narrow minded yang saya maksud adalah mereka yang tidak terbuka 
menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka -- mungkin 
istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap mereka yang tidak sesuai 
dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, fundemantalis, dan
peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ...

Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau syariah, 
semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap memberikan 
penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan syariah, 
tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya hermeneutika, 
relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... sambil menolak 
semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak mereka setujui 
(baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik referensi tulisan atau 
kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan bukti bahwa ternyata ada juga 
ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan buat yang menentang pendapat 
mereka ini, mereka cap fundamentalis, skripturalis, literalis, et al ... tapi 
di saat lain, ketika mereka merasa tafsiran yang sudah ada itu memehuni selera 
mereka, ya mereka pakai, sehingga mereka pun
sebenarnya literalis dan skripturalis juga.

Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka adalah tidak 
adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih penulisnya masih 
hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah selama ini mereka juga bersikap 
sama dengan tulisan selain dari kelompok mereka, yaitu berbagai buku yang 
dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau ketika kita
tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... ketika 'tulisan Tuhan' 
baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, dibedah oleh kalangan 
mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau Tuhan, mengapa tidak 
terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari kalangan mereka, 
mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan membedah 'tulisan 
Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al-Hadis), tanpa terlalu 
ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad SAW sendiri?

Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded?

Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi 'fundamentalis' 
yang dialamatkan kepada those muslims semata karena mereka tidak menerima 
pluralisme? Bisa anda jelaskan?

salam,
satriyo

PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya yang anda 
rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi di WM ini ya 
... :-)
PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon tegur, karena 
saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... tapi minta penjelasan 
saja, apa yang saya maksud mereka yang narrow minded

2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]:

 Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi:
 http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359

 Mas Satriyo, yang panjenengan maksud mereka yang narrow minded
 itu siapa ya?

 salam,

 Muhkito
 --- In [EMAIL PROTECTED] insistnet%40yahoogroups.com, rsa
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buku 

Re: [wanita-muslimah] Tanya: Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami Tidak Bekerja)

2008-02-24 Terurut Topik Indri C
tapi klo ga salah harta istri milik sendiri klo harta suami milik berdua. betul 
ga pak
 
 
  - Original Message - 
  From:   nas_zakaria 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com   
  Sent: Sunday, February 24, 2008 9:36   PM
  Subject: [wanita-muslimah] Tanya:   Pembagian Warisan (Istri Bekerja, Suami 
Tidak Bekerja)
  


Pertanyaan:

Persoalan yang kami hadapi adalah sebagai berikut:   

Kakak (perempuan) kami yang merupakan tulang punggung   keluarga
(bekerja di sebuah departemen, dan suaminya tidak bekerja selama   ini �
yang memberi nafkah adalah istrinya) meninggal dunia pada Desember   
2006. Dia tidak mempunyai anak, meninggalkan seorang suami, ibu   
kandung, 5 (lima) saudara kandung perempuan, 3 (tiga) saudara kandung   
laki-laki dan meninggalkan harta warisan hasil jerih payah kakak   kami.

Pada bulan Februari 2007 sang suami menikah lagi tanpa   sepengetahuan 
keluarga dan menikah secara diam-diam (nikah sirri) dan   tidak dicatat 
penikahannya di KUA/Depag.

Pada bulan Januari 2008   sang suami tersebut meninggal dunia, 
sedangkan harta warisan peninggalan   almarhum kakak saya sampai dengan 
saat ini belum dibagikan dan rencananya   insya Allah akan dibagikan 
setelah usia kematian suaminya mencapai 40   hari.

Mohon kepada Bapak/Ibu untuk memberikan masukan tentang faraidh   
tersebut untuk masing-masing pewaris sesuai dengan tuntunan hukum   
Agama Islam. 

Jawaban:

Dr. H. Rusli Hasbi, MA (Doktor Ushul   Fiqh dari UIN Jakarta) menjawab: 
(silakan buka link):

http://ruslihasbi.com

Nasrussalam   Zakaria



   #ygrp-mkp {  BORDER-RIGHT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-RIGHT: 14px; 
BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; PADDING-LEFT: 14px; PADDING-BOTTOM: 0px; MARGIN: 
14px 0px; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px solid; PADDING-TOP: 0px; BORDER-BOTTOM: 
#d8d8d8 1px solid; FONT-FAMILY: Arial}#ygrp-mkp HR {   BORDER-RIGHT: #d8d8d8 
1px solid; BORDER-TOP: #d8d8d8 1px solid; BORDER-LEFT: #d8d8d8 1px solid; 
BORDER-BOTTOM: #d8d8d8 1px solid}#ygrp-mkp #hd {FONT-WEIGHT: bold; 
FONT-SIZE: 85%; MARGIN: 10px 0px; COLOR: #628c2a; LINE-HEIGHT: 122%}#ygrp-mkp 
#ads { MARGIN-BOTTOM: 10px}#ygrp-mkp .ad { PADDING-RIGHT: 0px; 
PADDING-LEFT: 0px; PADDING-BOTTOM: 0px; PADDING-TOP: 0px}#ygrp-mkp .ad A {  
COLOR: #ff; TEXT-DECORATION: none}
   
-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik lasykar5
dari mana Wikan tahu saya sewot? apa hubungannya dengan saya mendukung atau
tidak poligami?
mohon maaf, poligami bagi saya bukan untuk didukung atau ditolak, karena
jelas itu ada di firman Allah, dan contoh Rasul, para shahabat, dan para
ulama (seberapa pun bodoh dan konyol 'ulama' di masa Wikan!) ...

seperti dikatakan ustad Rakai/Rizal, jika tidak setuju dan tidak mau
poligami, just say so, nda usah bawa-bawa orang ... as simple as that!
sewot? lho mulai kapan saya tdk boleh mengungkapkan emosi saya di milis ini
atau di mana pun? emosi yang muncul dari pihak lain pun saya lihat
berseliweran di milis ini dan di manapun, dan Wikan (atau member lain yang
sejenis) tdk terlalu gubris, kan?

lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok itu maksud Wikan apa? apa
memang masarcon sudah menyampaikan postingannya itu ke ybs? apa Wikan tahu
persis mereka tenang2 saja kok ...? yang lebih penting, apa Wikan tahu
persis (first hand) peristiwa ini? i don't think so!

lha kok yang ribut bukan masarcon tapi yang lain? binun ... binun ... binun
...

(minjem ungkapan khas salah satu vokalis di milis se-pi-lis ini) jangan asal
mangap!

hehehe (biar ga dianggap sewot) ;-)

/satriyo

2008/2/24 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]:

   kenapa mas satriyo musti sewot?
 lha wong yang bersangkutan saja tenang2 saja kok
 lagian kalau mas satriyo mendukung poligami
 mestinya seneng dong ada ustadz2 tauladan yang telah melaksanakannya
 dengan baik.
 dan ini mestinya bukan ghibah.
 bukan begitu ya?

 salam,
 --
 wikan

 2008/2/20 rsa [EMAIL PROTECTED] efikoe%40gmail.com:
  Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan lain
  selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka!
  Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya tindakan
  anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu persis
  apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami!
 
  Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika
  memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, tapi
  orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan
  demikian ...! Apa sih yang anda mau?
 
  Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja,
  tidak usah membawa pihak lain ... !
 
  Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...!
 
  Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan
  memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu?
 
  innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ...
 
  Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini!
 
  Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik lasykar5
Alhamdulillah, ternyata kita memang masih 'normal' mas Arcon! Kadang anda
merasa tulisan saya nyelekit, padaha saya biasa saja .. di saat lain, saya
yang merasa tulisan anda nyelekit, walau mungkin buat anda biasa saja ...
jangan pantang, mas, kita saling mengingatkan ...

Mohon maaf kalo gitu ya ... saya tidak ada maksud menyelekiti anda, sama
sekali ... mungkin carried away dengan cara penyampaian anda saja ...

Saya tunggu celekitan anda yang lain ya ... :-)

salam,
satriyo

PS: saya japri juga, takut moderator-nya 'galak' dan gak lulus sensor
celekitan saya ini mas ... :-)
PPS: ada member yang bilang santai saja lah dalam ber-email, jangan take it
personally ... :-)

2008/2/20 masarcon [EMAIL PROTECTED]:


 masyaallah, mas rsa ini nyelekit amat kata katanya. semoga
 kedamaian Islam menyelimuti hati anda. dan kesertaan anda dalam
 diskusi di milis wm bisa membawa manfaat lebih bagi semua. :)

 mohon maaf, tetapi saya yang bukan single parent atau single mom
 merasa terhenyak dengan tajamnya lidah sampean. astaghfirullah.

 saya akhiri saja dulu di topik ini, sementara ini.

 salam,
 ari


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 masarcon masarcon@
  wrote:
  
  
   btw, upaya teman teman kader dakwah untuk mengentaskan single
 mam
   apa aja nih. sepertinya kok hanya sekedar appreciate, tapi
 tidak
   kedengaran langkah konkret yang lebih jauh dari itu.
  
   perlindungan hukum, atau upaya untuk membuat sistem jaminan
 sosial
   kek, atau bentuk pengawasan hukum sehingga si ayah tetap harus
   bertanggung jawab membiayai kehidupan anak dan keluarga.
  sepertinya
   kok malah nggak pernah kedengaran.
  
   yg kedengaran malah upaya untuk menolak UU KDRT. lha ini kan
   langkah dakwah yang kontra produktif. tidak produktif banget
   malah. :(
  
  
   salam,
   ari
  
  
  Ya, itu mah urusan kader dah, bukan saya yang bukan kader! ato
 coba
  aja tuh tanya teman mas yang curhat soal single mum, siapa
 namanya?
  Nuyi ... ya? Dia kan jelas lebih tahu lah, at least walau bukan
 kader
  tapi kan perempuan ...!
 
  alhamdulillah di saya nda ada tu kdrt! makanya saya yang ikut
 setuju
  soal menolak kdrt, wong masih banyak urusan penting lain, para
 janda,
  single mum, single dad, yang lama ga dapet anak, yang kebanyakan
  istri, yang jaim jadi ga nikah2, belum sekarang banjir di mana-
 mana,
  got pada mampet, air jadi tercemar, tanah longsor ... wiuhh banyak
  deh yang lebih penting dari kdrt! yang jelas yang kdrt itu memang
  masing2 kurang kerjaan, ga ngeh kalo masih ada masalah lain selain
  mereka gitu ... :-)
 
  salam,
  satriyo
 
  PS: buat yang mengalami kdrt, saya doakan bersabar ... atau cerai!
  mudah kan? :-)
 

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik masarcon

kalau mau dibikin hukum allah, yah monogami.  poligami itu justru 
laiknya masuk bab perkecualian.  :)

contoh poligami diinstitusikan di masyarakat semacam artikel di 
bawah ini.

===
Kawan-kawan yang terkasih,

Dari Kerajaan Tuhan menuju Kerajaan Kemanusiaan

http://rajasidi.multiply.com/photos/album/750/20080209_Kajian_Negara_
dan_Kesetaraan_Jender_3#3

1. 3 Kerangkeng Besi di Lambertikirche, Munster Westfalia
Munster, selain menjadi saksi bisu kekejaman Nazi; pula menjadi saksi
pedih konflik politik-teologis antar agama. Merupakan lokasi
pemberontakan paling radikal dari Anabaptis sewaktu Reformasi
Protestan. Setelah tiga puluh tahun menumpahkan darah, nyawa, raga;
ditandatanganilah Perjanjian Westphalia di tahun 1684. Fondasi negara
bangsa bagi Eropa sekarang. Fondasi yang mengingat dengan betul 
trauma
akan perebutan kebenaran atas nama agama.

Eropa dan khususnya Bangsa Jerman, telah dengan hikmat mendidik dan
menurunkan otokritik ini kepada para belianya. Tiga kerangkeng besi 
di
puncak menara Gereja St. Lamberti dipertontonkan sampai sekarang. 
Tiga
kerangkeng itu memancarkan cahaya pedih, kepada para pemirsanya.

Pada 22 Januari 1536 John von Leiden bersama Bernhard Krechting dan
Bernhard Knipperdolling, dipersiksa, diperbunuh, dan diterbangkan ke
ujung langit Gereja St. Lamberti, di pusat kota tua North-Rhein
Westphalia, Munster. Ketiganya itulah yang menempati tiga kerangkeng
besi itu. 50 tahun setelah tiga mayat itu menjadi lapuk dan tinggal
tulang saja, diturunkan tulang belulang itu. Tinggalah sekarang,
hanya, tiga kerangkeng besi itu. Menjadi pengingat. Menjadi monumen.
Menjadi penampar muka bagi jiwa-jiwa arogan.

2. Kumiliki 18 Istri, Kugauli pula Divara, Istri Guruku
Munster dalam papa kemiskinan. Hingga semuanya menantang kepausan
Katolik Roma. Dikarenakan alpa pada sang papa. Hingga reformasi yang
moderat itupun, dikungkungi secara sepihak oleh reformis radikal.
Tatkala Lutheran dan Katolik bersitegang, munculah Anabaptis.

Kemudian tampillah pengembara dari Leiden, Jan van Leyden, yang
mengambil alih kuasa politik. Mengatasnamakan diri wakil Tuhan. 23
Juli 1534 Jan van Leyden mensyariatkan Institusi Poligami di Kota
Munster. Pengembara dari Leiden ini terkenal dengan nafsu personal
yang kuat, hingga dimilikilah 18 istri. Silaplah, terhingga 
direbutnya
istri gurunya, Jan Matthijs, Divara ayu. Poligami disyariatkan
karenakan pula 3/4 penduduk adalah perempuan. Suami-suami mereka
menolak Anabaptis. Dan, meninggalkan mereka di Munster. Jelas.
Perempuan-perempuan ini membahayakan Negara Tuhan. Hinggalah perlu
dinikahi. Demi keamanan dan kestabilan. Negara Tuhan. Teokrasi.
Munster adalah Yerusalem baru.

Kerajaan Tuhan akan menjadi, bila penduduk Yerusalem Baru adalah
144.000. Tetapi, jumlah nyatanya hanya 8000. Maka dari itu,
pelipat-gandaan penduduk harus dilakukan, dengan menyebar benih 
kepada
sebanyak perempuan, selagi bisa. Mempertanamkan benih pada rahim-
rahim
yang menganggur. Inilah Kerajaan Tuhan. Dipersarankan pembacaan
literal atas Kitab. Hingga memerintahkan pembakaran semua buku,
kecuali Kitab Suci. Hingga dipilihkan 12 orang penjaga garda Kata
Tuhan. dan mentasbihkan diri sebagai Raja Daud. Kombinasi antara
pemahaman literal Kitab Suci, libido, dan Macht kuasa, telah
mendaulatkannya menjadi Penguasa yang menorehkan sejarah luka.

3. Kerajaan Kemanusiaan
Eropa telah menjadi kerajaan kemanusiaan, sekarang. Yang menghargai
kemanusiaan mereka dengan jutaan liter darah manusia. Cukuplah
Perjanjian Westfalia dan Holocaust menjadi hikmat. Munster menjadi
saksi. Pun disini, Jemaat Ahmadiyah telah mendirikan mesjid yang
pertama, Bait-ul-Momin-Moschee di tahun 2003. Hidup berdampingan
dengan damai. Menyelorohkan kebenaran agama dalam ruang privat.
Menyelorohkan substansi agama, yaitu cinta, dalam ruang publik. Dan
negara, menjamin itu. Dan negara, tidak dibimbing oleh pembacaan
literal akan Kitab Suci. Doa ini, pula, teruntuk Indonesia. Amin.

salam,
dewi candraningrum

===



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja,
tidak usah membawa pihak lain ... !




[wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... Re: Istimewanya....

2008-02-24 Terurut Topik masarcon

wah, ilmu hadits kalo gitu ilmu penuh ghibah , dong oom.  pan, 
isinya ngomongin perilaku nabi dan atsar sahabat sahabatnya

piye, iki .. :p

tafsir malah membahas juga urusan cemburu cemburuan antar istri nabi.




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jadi menurut mba Mei, ghibah itu oke-oke saja, dengan alur 
perpikir/logika
 yang mba sampaikan ini? Hanya karena apa, every one else 
melakukannya?
 Dalam Islam (maaf ya kalo gatel ga bawa-bawa Agama atau Tuhan) 
ghibah,
 apalagi fitnah jelas tidak boleh. Jadi bingung juga saya, kapan 
Agama boleh
 kita pakai, kapan 'kata orang' atau 'mencontoh perilaku kebanyakan 
orang'
 boleh dijadikan dalil melakukan sesuatu yang jelas dilarang 
Agama/Tuhan.
 Mohon maaf ya kalo saya tidak bisa sambil lalu, apalagi santai 
menanggapi
 ini ...
 Mohon masukannya, supaya tidak masuk kelompok yang mudah dan gemar
 di-ghibah-i ... :-)
 salam,
 satriyo
 
 PS: (ada yang luput) Jadi Agama itu tidak di dunia nyata (mau 
infotenmen,
 kek, atau apa) ya mba?
 
 2008/2/24 L.Meilany [EMAIL PROTECTED]:
 
Nimbrung:
  1. Di urusan agama memng gak boleh berghibah.
  Tapi didunia nyata /kehidupan tayangan infotainment, gosip bahkan
  menduduki rating tertinggi
  u pemasukkan iklan.
 
  2. Ngomongin pribadi seseorang apalagi jika ia pesohor/public 
figure,
  merupakan cermin untuk
  pembelajaran - diambil saripati/hikmahnya [ begitulah seharusnya 
disikapi
  ]
  Misalnya saja peristiwa poligaminya aa Gym banyak yg tulisan2, 
puisi yg
  justru dipahami sebagai
  tindakan aa Gym yg tak bisa memegang kata2, lain di mulut lain
  diprakteknya.
  Alasannya tentu banyak, sayangnya para pelaku seperti yg ditulis 
Pak Arcon
  sering tak sadar atau sering gak mau tahu.
  Mereka selalu merasa benar, tanpa mendengar pendapat orang lain.
 
  Perkara, materi ghibah menurut saya memang harus disimpan rapat2.
  Tapi jika pelakunya adalah 'tokoh' yg ditokohkan, segala 
persoalan pribadi
  bermanfaat untuk khalayak.
  Tokoh, ulama, pimpinan adalah panutan bagi masyarakat, jika 
perilakunya
  menyimpang dari tatanan kebanyakan
  orang pada umumnya masa sih gak boleh diomongin?
  Mereka kan juga manusia yg ada salah, khilafnya.
  :-))
  Salam
  l.meilany
 
 
  - Original Message -
  From: rsa
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%
40yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:04 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Masarcon: Hati-hati Ghibah/Fitnah ... 
Re:
  Istimewanya
 
  Mengapa anda membawa-bawa (nama) orang ya? Apa nda ada pilihan 
lain
  selain membawa nama orang? Lalu seenaknya anda menuduh mereka!
  Mungkin anda bermaksud bergurau atau santai, tapi buat saya 
tindakan
  anda sangat jauh dari akhlak mas, ... apalagi seolah anda tahu 
persis
  apa yang mereka kerjakan, seolah malah anda sudah mengalami!
 
  Carilah cara canda atau lelucon lain yang etis mas! Terserah jika
  memang anda tidak bermasalah disikapi demikian oleh orang lain, 
tapi
  orang waras sedikitnya akan tersinggung atau risih dibicarakan
  demikian ...! Apa sih yang anda mau?
 
  Anda ingin meremehkan hukum Allah silakan, tapi cukup anda saja,
  tidak usah membawa pihak lain ... !
 
  Apa karena 'maya' jadi anda berani begini? ngaca boss...!
 
  Saya yakin mereka yang anda sebut namanya di atas pasti akan
  memaafkan anda ... tapi apakah anda pasti itu?
 
  innalillaahi wa inna ilaihi raajiuun ...
 
  Moga anak-anak anda tidak harus tahu akhlak anda ini!
 
  Sama sekali tidak ada lucu-lucunya ...!!!
 
  xxx
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%
40yahoogroups.com,
  masarcon masarcon@
  wrote:
  
  
   bener juga yah, contohnya seperti mas zaenal maarif dari Partai
   Bintang Reformasi itu yah, pak. Juga aa gym. kalau seperti pak
   anis matta dan pak yusril, juga pak tifaul sembiring, lebih
  maknyuzz
   lagi dong. muda dan kinyis kinyis, dan uhmm, bule lagi!
  
   kalau contoh dari pak HNW bagaimana nih, sejak madam MPR 
meninggal,
   belum mencari gantinya ? saya yakin banyak ibu ibu jompo, dan 
anak
   anak yatim yang butuh lindungan beliau.
  
   bapak rizal rakai pikatan sendiri bagaimana ? apakah sudah
   melaksanakan ajaran islam nan mulia ini ? terutama fatsal
   poligami. indonesia banyak bencana, banyak keluarga yg butuh
  uluran
   tangan.
  
   jgn tanya ttg saya yah, kalau saya sih, tidak. karena, dalam 
kamus
   saya, poligami tidak masuk dalam kriteria solusi.
  
   salam,
   ari
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%
40yahoogroups.com,
  Mohammad Rizal
   rakai_rizal@ wrote:
   
Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar
   ketimbang dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun dari 
pihak
   wanita, kalau lawan diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar
   daripada dunia, ya tidak akan berefek apa-apa. Ndak akan ketemu
   argumennya.
   
Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent
  ini.
   Salah satu contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan 

Re:[wanita-muslimah] Bedah Disertasi Dr. Abd Moqsith Ghazali

2008-02-24 Terurut Topik masarcon

buset, nama gue tiba tiba dicatut nih, ama oom satriyo.  fyi, aku 
udah lama banget gak ke milis insist.  yg terus insist mereka 
terbaik dan selalu ngerasa bener sendiri. .. wakakakak :)

lihat saja, bentar lagi postingan ini pasti di fw sama oom satriyo 
ke milis sebelah.  dah, ketahuan nih gaya gayanya ... :p  kulakan 
dagangan di sini, buat dijual ke tempat lain.

murah meriah, ndak capek mikir, bukannya ?  lanjooot, bleh.






--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lasykar5 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wahh ... akhirnya ... muncul lagi ni Kang Afiff .. tumben ... 
apakabar kang?
 
 
 Saya masih berhutang pembahasan soal Hadis kalo ga salah, ya? 
Mohon ingatkan
 lagi ya jika sampeyan masih ingin meneruskan diskusinya ... :-)
 
 Buat pertanyaan sampeyan, yang saya maksud mereka adalah 
yang narrow
 minded dan yang narrow minded yang saya maksud adalah mereka 
yang tidak
 terbuka menerima perbedaan tapi pada saat yang sama mengaku terbuka
 -- mungkin istilahnya liberal dan plural atau inklusif -- mencap 
mereka yang
 tidak sesuai dengan pendirian mereka sebagai ortodoks, 
fundemantalis, dan
 peristilahan turunan lainnya ... kira-kira gitu mas ...
 
 Misalnya, ketika mereka bicara masalah jilbab atau poligami, atau 
syariah,
 semua dalil digelontorkan, baik ayat dan hadis, dan mereka siap 
memberikan
 penafsiran sesuai logika mereka untuk menolak jilbab, poligami dan 
syariah,
 tentu dengan bekal argumen yang didasarkan pada misalnya 
hermeneutika,
 relativisme, dan tidak lupa juga prinsip humanisme atau HAM ... 
sambil
 menolak semua dalil (penfsiran/tafsir) ulama terdahulu yang tidak 
mereka
 setujui (baca=sukai) dan tidak lupa juga mereka mengutak atik 
referensi
 tulisan atau kutipan karya ulama terdahulu yang bisa dijadikan 
bukti bahwa
 ternyata ada juga ulama terdahulu yang, misalnya, pluralis ... dan 
buat yang
 menentang pendapat mereka ini, mereka cap fundamentalis, 
skripturalis,
 literalis, et al ... tapi di saat lain, ketika mereka merasa 
tafsiran yang
 sudah ada itu memehuni selera mereka, ya mereka pakai, sehingga 
mereka pun
 sebenarnya literalis dan skripturalis juga.
 
 Soal lain, ketika ingin memaksakan kehendak bahwa menurut mereka 
adalah
 tidak adil mengkaji/membedah tulisan tanpa ada penulisnya, terlebih
 penulisnya masih hidup dan ada di kota yang sama. Lalu apakah 
selama ini
 mereka juga bersikap sama dengan tulisan selain dari kelompok 
mereka, yaitu
 berbagai buku yang dibedah tanpa menghadirkan penulisnya? Atau 
ketika kita
 tarik sedikit ke ranah tulisan yang lebih 'samawi' ... 
ketika 'tulisan
 Tuhan' baik yang diterima Moses atau Yesus, dikritik, dikaji, 
dibedah oleh
 kalangan mereka, tanpa mereka menghadirkan Moses, Yesus atau 
Tuhan, mengapa
 tidak terjadi nalar kritis? ... malah bagi yang muslim-nya, dari 
kalangan
 mereka, mengekor saja untuk juga ikut2an mengkritik, mengkaji dan 
membedah
 'tulisan Tuhan' yang diturunkan pada Muhammad SAW (al-Quran dan al-
Hadis),
 tanpa terlalu ribut untuk menghadirkan Tuhan Muhammad dan Muhammad 
SAW
 sendiri?
 
 Apakah saya salah untuk menyatakan mereka ini narrow minded?
 
 Kalo saya boleh ganti tanya, apa komentar mas tentang definisi
 'fundamentalis' yang dialamatkan kepada those muslims semata 
karena mereka
 tidak menerima pluralisme? Bisa anda jelaskan?
 
 salam,
 satriyo
 
 PS: jika mas 'dapat' lagi dari milis2 yang saya ikuti, opini saya 
yang anda
 rasa perlu dijelaskan, jangan sungkan2 langsung hubungi saya lagi 
di WM ini
 ya ... :-)
 PPS: kalo ternyata saya salang tangkap pertanyaan sampeyan, mohon 
tegur,
 karena saya kira sampeyan bukan menanyakan identitas person ... 
tapi minta
 penjelasan saja, apa yang saya maksud mereka yang narrow minded
 
 2008/2/22 Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED]:
 
Berikut saya dapat dari milis insistnet lagi:
  http://groups.yahoo.com/group/insistnet/message/9359
 
  Mas Satriyo, yang panjenengan maksud mereka yang narrow 
minded
  itu siapa ya?
 
  salam,
 
  Muhkito
 
  --- In [EMAIL PROTECTED] insistnet%
40yahoogroups.com, rsa
  efikoe@ wrote:
 
  Berikut tanggapan lanjut atas undangan bedah buku AM, kali ini 
oleh
  salah satu dedengkot WM, sang ustad, Achmad Chodjim ... weleh,
  weleh,
  mereka ini ko sedemikian narrow minded ya, sampe yakin INSISTS
  seburuk ini? Apa buat mereka ... siapapun yang 'bersebrangan' 
adalah
  musuh?
 
  Gimana mas Arcon?
 
  salam,
  satriyo
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%
40yahoogroups.com,
  Achmad Chodjim
  chodjim@ wrote:
 
  Wa alaykumus salam wr. wb.,
 
  Bukan begitu, Mbak. Salah kalau undangan itu termasuk ke Pak
  Moqsith.
  Sdr. Moqsith itu penulisnya, maka etikanya pembicara utamanya 
adalah
  dia, sedangkan pembicara lain sebagai komentator atau penyanggah.
  Lha, kalau orangnya yang nulis masih hidup, dan tinggal di 
Jakarta
  pula, lalu pembicara utamanya ditinggalkan, itu namanya tidak 
etis
  alias tidak mengerti sopan santun.
 
  Kalau Sdr. Moqsith tidak diundang, yang akan terjadi adalah gibah
  atau 

[wanita-muslimah] Kala Matahari Memancarkan Sinarnya

2008-02-24 Terurut Topik agussyafii
Kala Matahari Memancarkan Sinarnya

Ketika ayam berkokok bertanda pagi hari telah tiba. Saatnya matahari
memancarkan sinarnya. Sinarnya matahari menghangatkan seluruh tubuh
yang membuat diri kita terasa segar. Kesegaran diri kita juga
menjernihkan pikiran. Pikiran yang jernih membuat perilaku menjadi
terarah namun sebaliknya pikiran yang kotor membuat perilaku kita
menjadi ngawur. 

Dalam perkembangan psikologi pada masa pasca perang dunia kedua,
psikologi memiliki tiga misi yaitu pertama, membuat kehidupan manusia
menjadi lebih baik. Kedua, menyembuhkan manusia dari penyakit mental
dan yang ketiga, mengidentifikasi dan menumbuhkan bakat-bakat yang ada
pada diri manusia, tetapi pada saat itu para akademisi banyak yang
mendapatkan uang jika mereka melakukan riset seputar masalah patologi
dan hasil riset adalah berbagai kelainan psikis yang semula tidak
dikenal bagi umat manusia. (seligman  Csikszentmihalyi 2000). 

Terbayangkah oleh anda ketika riset psikologi didominasi dengan
patologi tentang kecemasan, kemarahan, depresi,  alienasi yang sangat
tepat disebut dengan terapi negatif. sehingga seorang psikolog bisa
memandang Indonesia nan indah sebagai rumah sakit jiwa yang besar yang
di dalamnya dihuni oleh pasien-pasien yang sedang sakit jiwa. 

Itulah sebabnya Psikofitrah mengajak anda masuk ke dalam diri.
Mengajak anda mengubah penekanan disiplin ilmu  dari gaya penyakit
menuju gaya hidup sehat  sebab tujuan utama dari Psikofitrah adalah
melihat, mendengarkan, melangkah ke dalam diri dan menerima kehidupan
yang membuat diri kita menjadikan hidup lebih sehat, indah dan
bahagia.  Demikian juga dengan ilmu pengetahuan yang lainnya seperti
ilmu ekonomi, sosiologi, politik, budaya, hukum juga diharapkan turut
serta terjadi perubahan dengan lebih memfokuskan kepada peningkatan
kualitas hidup manusia menjadi lebih baik dengan membangun emosi yang
positif. 

Kualitas hidup manusia tidak ditentukan oleh materi, kualitas hidup
manusia sangat ditentukan oleh bagaimana mengelola emosi. Mengelola
emosi menjadikan emosi positif memiliki kolerasi terhadap peningkatan
kualitas hidup seseorang seperti yang diungkapkan oleh Seligman (2002)
bahwa nilai-nilai spiritual cukup memiliki peranan dalam mengatasi
masalah dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sebagaimana yang terjadi
pada nenek moyang bangsa Indian ketika ada masalah, kemudian duduk
ditempat yang nyaman dan masalah tersebut teratasi karena perabotan
itu mampu mendekat diri kepada Tuhan. (Seligman, 1999).  

Demikian halnya dengan Pak Haji yang tak jauh dari tempat saya
tinggal. Diusia yang senja selalu saja giat membantu orang lain.
Sewaktu adik saya menikah beliau yang mengurus ke KUA. Pernah juga ada
yang meninggal, Pak Haji yang paling duluan menggali kubur. Sampai
saya pernah bertanya padanya, untuk apa pak haji melakukan itu
semua? Jawabnya, Ada kepuasan batin disaat saya melakukan hal-hal
yang bermanfaat bagi orang lain.

Kepuasan batin itulah yang disebabkan karena perbuatan yang dilakukan
oleh pak haji tersebut, sebuah konsep iman dan amal. Konsep iman dan
amal adalah sebuah konsep yang disebut dalam al-Qur'an, Bertaqwalah
kamu dengan kemampuan optimalmu.. (Al-Taghabun, 16).Iman menjadi
landasan dari tindakan-tindakan (amal) yang berguna bagi orang lain,
seperti mengeluarkan harta untuk membantu fakir miskin atau membantu
dengan tenaga untuk orang-orang yang sedang kesusahan yang secara
langsung tidak pernah mendapatkan keuntungan materi namun memberikan
emosi yang positif dengan wujud kepuasan batin.

---
Sudah saat matahari memancarkan sinarnya yang berarti sudah saatnya
tiba ilmu pengetahuan bukan hanya psikologi namun juga pengetahuan
yang lain mesti turut serta membangun emosi positif di dalam diri
manusia dengan demikian akan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih
baik, lebih sehat, lebih indah dan lebih bahagia bagi kehidupan umat
manusia.



Salam Cinta,
agussyafii

==
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
 http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72
==







Re: [wanita-muslimah] PERINGATAN (Re: Himbauan Moderator ttg Topik Diskusi)

2008-02-24 Terurut Topik Tana Doang
Kata akhir dari La Tando:
1. Tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, silakan visit = 
http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html

2. TIDAK BENAR tafsiran kontekstual tidur dalam gua  secara metaforis, yaitu 
angka 309 = 337-28, adalah suatu masa kegelapan orang-orang Kristen di masa 
awal sejak disalibnya yang diserupakan Yesus as di tahun 28 M s/d tahun 337 M. 
Dimana sejak th 337 tsb, Kaisar Konstantin Raja Roma masuk agama Kristen, dan 
sejak itu pula penindasan orang-orang Kristen berakhir. Mengapa TIDAK BENAR ? 
Ini alasannya:

2.1 Bantahan berdasarkan ayat-ayat Al-Quran:
2.1.1 Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke 
sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri 
sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. (18:17). Ayat 
(18:17) ini menggambarkan posisi gua itu seperti kita sekarang membaca peta 
bumi sistem Mercator, yaitu menghadap ke utara, sebelah kanan timur dan sebelah 
kiri barat. Jadi itu betul-betul gua, dan ini menolak pemahaman secara 
kontekstual, yang menyatakan gua itu hanya metaforis
2:1.2 Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; dan kami 
balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan 
kedua lengannya di muka pintu gua. dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah 
kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu 
akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. (18:18). Ayat ini menggambarkan 
orang yang benar-benar tidur (bukan metaforis). Tafsiran kontekstual yang 
menyatakan orang-orang Kriten hidup sembunyi-sembunyi under-ground, itu sangat 
bertentangan dengan bunyi ayat: jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu 
akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan 
dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. Kalau tafsiran kontekstual itu benar, 
maka justru orang-orang Kristen itulah yang takut, bukan sebaliknya ditakuti, 
bukan?
2.1.3 Dan demikianlah kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di 
antara mereka sendiri. berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa 
lamakah kamu berada (disini?). mereka menjawab: Kita berada (disini) sehari 
atau setengah hari. Berkata (yang lain lagi): Tuhan kamu lebih mengetahui 
berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara 
kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia 
lihat manakah makanan yang lebih baik.(18:19) Jadi 309 tahun yang mereka kira 
sehari atau setengah hari, itu menunjukkan betul-betul tidur, sebab kalau 
menurut pemahaman kontekstual tidur itu hanya metaforis hidup sembunyi-sembunyi 
underground, mana bisa meraka hanya menyangka satu hari atau setengah hari. 
Ayat (18:19) menunjukkan pula keadaan mereka setelah bangun dari betul-betul 
tidur (bukan metaforis), mereka itu lapar lalu salah seorang di antaranya pergi 
membeli makanan.
2.1.4  Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di 
atasnya.(18:21), ini menolak pemahaman secara kontekstual tsb, sebab 
mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya, itu menujukkan sebuah tempat 
yaitu gua yang betul-betul gua (bukan metaforis)

2. 2 Bantahan dari segi catatan sejarah tentang 309 = 337 - 28
2.2:1 Bantahan mengenai angka 28. Orang-orang Nasrani terpaksa hidup 
sembunyi-sembunyi dimulai pada tahun 249, yaitu tatkala Gaius Messius Quintus 
Trajanus Decius (201 - 251), naik takhta memerintah imperium Romawi selama dua 
tahun (249 - 251). Decius ini terkenal (berucht) sangat kejam terhadap 
orang-orang Nasrani. Ia tewas dalam pertempuran melawan bangsa Goth dalam tahun 
251 M.
2:2.2 Bantahan mengenai angka 337. Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 
- 337) , Roman emperor (306 - 377) . Persuaded (diyakinkan) to adopt Chritianiy 
(312) ; called the great Council of Nicaea (325)  at which Nicene Creed was 
adopted. [Webster's Biographical Ditionary, Spring field, USA, pg. 342] . Yang 
jelas Constantinus sudah menganut Kristen pada Council of Nicaea (325).
2.2.3 Karena angka 28 dan 337 itu telah terbantah, maka masa kegelapan 
orang-orang Kristen yang dikatakan 309 tahun itu terbantahlah pula, sehingga 
tafsiran kontekstual masa kegelapan (makna metaforis dari tidur) TERBANTAHLAH 
 !!!

3. Bahwa gua tempat para pemuda Penghuni Gua, itu betul-betul gua (tidak 
metaforis), silakan visit = 
http://waii-hmna.blogspot.com/2000/02/409-penghuni-gua.html

Kesimpulan: Jadi Al-Quran telah menunjukkan manusia itu juga berhibernasi.

4. Isa bnu Maryam berhibernasi berdasarkan dalil Naqli, yaitu Nash (Al-Quran 
dan Hadits Shahih)
4.1 Apa.alasannya ia tidur lelap (berhibernasi) ? Allah mewafatkannya (3:55). 
Apa arti wafat ? Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di 
waktu tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya 
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan (39:42). Jadi 
menurut ayat (39:42), yaitu definisi dari Al-Quran, wafat 

Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Valentine's Day dan Islam

2008-02-24 Terurut Topik Tana Doang
Reposting, oleh:
La Tando

- Original Message - 
From: H. M. Nur Abdurrahman 
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, February 24, 2008 6:51 AM
Subject: [Mayapada Prana] Seri 816 Serba-Serbi Hari Valentine

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
816 Serba-Serbi Hari Valentine

Pada malam Senin (Ahad malam), 17 Februari 2008 dalam acara judi modern, Deal 
or no Deal, di mana dipromosikan sekaligus juga Valentine's Day, pasangan 
penjudi telah memperoleh tawaran dari bankir sejumlah di atas Rp.300-juta, 
akhirnya jatuh menjadi Rp.1-juta. Apa itu Hari Valentine, yang diramaikan 
setiap 14 Februari ?

Ada dua kejadian yang jatuh pada tanggal 14 Februari. 
Pertama, bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar 
mereka, yang jatuh setiap 14 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. 
Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan. 
Pada saat itu, pasangan kekasih saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan 
cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan pesta pora 
seksual/hura-hura/mabuk-mabukan bersama pasangan masing-masing. 

Kedua, adalah konon seorang Bishop di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari 
Roma melawan Pemerintah Imperum Romawi karena mengawinkan seorang serdadu 
Romawi. Pasalnya itu adalah pelanggaran karena menurut undang-undang Imperium 
Romawi serdadu itu tidak boleh kawin. Bishop itupun ditangkap dan dimasukkan ke 
dalam penjara, yang kemudian menjalani hukuman dipancung di Roma sekitar tahun 
273 Masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop itu mengirim surat kepada para 
penjaga-penjaga penjara dengan mendo'akan semoga bisa melihat dan mendapat 
kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. Dari Valentinemu demikian tulis 
Bishop yang bernama Valentine itu pada akhir suratnya, yang bertanggal 14 
Februari 270 M, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine's Day 
atau Hari Kasih Sayang.

Adalah fakta bahwa secara global perayaan Hari Valentin itu lebih banyak 
dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi berupa pesta 
seksual/hura-hura/mabuk-mabukan tersebut. Bahkan ditimba dari URL artikel: 
http://www.oyr79.com/news/semarakkan-valentine-new-york-bagi-kondom-gratis/, 
pemerintah kota New York menyemarakkan Valentines day dengan membagi-bagi 
kondom gratis, pakai bungkus resmi Pemda. Disain bungkusnya disertai kalimat 
pemikat, Get Some. Demikian tampilan baru Kondom NYC (New York City) yang 
meliputi disain bungkus yang lebih segar, dan tempat.

Untuk itu ditegaskan Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma'ruf Amin kepada wartawan di 
Jakarta, Rabu (13/2). Kalau dilihat perayaannya, tidak mengelurkan fatwa 
secara khusus pun, itu sudah haram karena banyak yang pesta-pesta, 
mabuk-mabukan. Jadi, menurut saya, perayaan tersebut sudah haram, ujar Kiai 
Ma'ruf. 

Maka dapat dimaklumi, Perayaan Hari Valentine Dilarang di Bukittinggi, seperti 
dapat dibaca dalam TEMPO Interaktif, Padang Rabu, 13 Pebruari 2008 | 10:58 WIB:
Pemerintah Kota Bukittinggi melarang remaja merayakan Valentin Day 14 Februari. 
Bagi remaja yang terlihat merayakan bisa dianggap melanggar Peraturan Daerah 
tentang Pemberantasan Maksiat. Pemerintah mulai besok (14/2-2008) akan 
mengerahkan 100 satuan polisi pamong praja merazia hotel serta menangkap remaja 
yang berduaan di jalan. Wakil Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis, Rabu (13/2) 
mengatakan, alasan melarang perayaan Hari Valentin semata-mata karena dianggap 
tidak sesuai adat istiadat Minagkabau dan agama Islam. Itu bukan budaya kita, 
dan Valentin Day ini dekat dengan maksiat, maaf saja, di acara ini biasanya ada 
yang berpelukan, berciuman, itu kan maksiat, katanya. Pemerintah Kota 
Bukittinggi telah menghimbau sekolah-sekolah untuk mengerahkan siswanya ke 
masjid dan musola pada Kamis (14/2). Kami juga telah meminta kepada seluruh 
pengurus masjid dan musola agar pada malam Valentin Day mengisi acara dengan 
ceramah agama untuk remaja, katanya. 
Ismen Amziz mengatakan, pemerintah Kota juga telah mengeluarkan larangan semua 
hotel dan restoran Bukittinggi untuk tidak membuat acara Valentin Day. 

Dan memang Pemkot Bukit Tinggi tidak main-main. Ini dapat dibaca Liputan6.com, 
Bukittinggi: sepasang kekasih di Bukittinggi, belum lama ini, meski mengaku tak 
melakukan perbuatan asusila dan hanya berpegangan tangan, keduanya didakwa 
melanggar Perda tentang penyakit masyarakat.

Dari segi lain, sebenarnya momen Valentine's Day yang mendunia tanggal 14 
Februari itu hanyalah momen untuk industri cinta yang beramai-ramai 
meningkatkan omzet produk mereka. Mulai dari coklat, bunga, sampai aksesoris 
yang serba pink, dipromosikan besar-besaran dengan harga yang lebih mahal dari 
biasanya. Setangkai mawar seharga Rp. 2.500 bisa melonjak jadi Rp.10.000! 4 
kali lipat dan laris mans dibeli korban momen Valentine. Sehingga orang 
pantas mempertanyakan: Siapakah di antara anda yang termasuk salah satu 
korbannya? Atau siapakah di antara anda yang termasuk 

[wanita-muslimah] jurnal sairara:menuju sarawak [5]

2008-02-24 Terurut Topik sangumang kusni
Jurnal Sairara:
   
   
  MENUJU SARAWAK [5]
   
   
   
  Matahari sudah berada di hulu Kapuas Bohang ketika aku menaiki bus menuju 
Sarawak, nama yang kukenal sejak kanak di Katingan melalui lagu dilarang 
Belanda: Borneo Tanahairku. Tapi perjalanan ke Sarawak kali ini merupakan 
perjalanan pertama kulakukan. Demikianlah matahari ketika akan tumbang di 
daerah yang bersungai, selalu nampak berada di hulu. Bukan di muara. Hulu 
seakan ujung dari terang sedang muara dan laut bagaikan ruang hidup bergelora 
merentangkan segala kemungkinan bagi anak panarung.
   
   
  Tak seorang pun kukenal di sana. Lagi pula aku tidak ingin meminta 
alamat-alamat kontak pada teman-teman Pontianak,  terutama dari Institut 
Dayakologi yang sejak lama berhungan dengan Dayak-Dayak Sarawak dan Sabah.  Aku 
ingin datang tanpa kontak dan tidak memanfaatkan kontak yang bisa kudapatkan 
dengan mudah.  Kepergianku ke Sarawak pun tidak sepengetahuan teman-teman 
Pontianakku. Aku tidak mau menggunakan kemudahan karena sering kuanggap sebagai 
suatu hutang budi. Ada keangkuhan dalam arti harafiah pada diriku bahwa aku 
bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan siapa pun. Karena dengan latar keadaan 
beginilah aku telah diasuh dan melalukan masa kanak dan remajaku di Kalimantan 
dan Jawa. Apalagi sejak usia 11 tahun saat meninggalkan rumah orangtua, aku 
ditantang keluarga: Jangan pulang jika tidak bisa mengobah cawat dengan dasi. 
Karena itu aku menjadi sangat peka terhadap tantangan dan hinaan dalam bentuk 
apa pun. Tapi pulau kelahiran dan Indonesia,  lebih-lebih ketika aku
 dapat kesempatan bekerja brtahun-tahun di Indonesia, kurasakan tidak lain dari 
 setasik hinaan, pelecehandan tantangan terhadap anak negeri. Tapi justu 
tantangan, pelecehan dan tantangan ini jugalah yang membuatku ingin kembali 
segera hadir di tengah-tengahnya untuk menjawab segala tantangan dan hinaan 
itu, apa pun resikonya sesuai tradisi lawong bahandang  [ikat kepala merah] 
manusia Dayak berselempangkan mandau tekad di pinggang , hanya pulang jika 
menang. Isen mulang! Aku ingin tanpa bosan mengatakan dan menunjukkan bahwa 
Indonesia bukanlah sinonim dari jalan buntu. Sekali pun untuk berkata begini, 
aku pernah dibungkam, dilarang bicara dan menulis  atas nama hukum Repulik dan 
Indonesia -- predikat dari nilai-nilai agung. Indonesia juga kemudian 
kudapatkan sebagai negeri ironi, dengan istilah semuanya bisa diatur Pak, 
istilah lain dari suap, korupsi, kolusi dan nepotisme. 
   
   
  Bus ke Sarawak-ku melaju menyusur jalan malam. Hutan di kanan-kiri jalan 
berliku  yang cukup mulus, menampakkan wajah hutan hijau dibawah garis 
khatulistiwa. Hutan tropis yang disebut sebagai paru-paru bumi seperti halnya 
dengan hutan Amazonia.
   
   
  Dari luar, hutan ini seakan tidak mepunyai persoalan. Berbeda jika kita 
memasukinya. Anak-anak sungai dan selokan yang kukenal kanak dahulu bening jadi 
keruh oleh penambangan emas liar, sekaligus sumber pungutan liar bagi aparat 
yang meraup uang tambahan dari gaji pas-pasan dengan bersepeda motor. Ini tentu 
saja pungutan liar dalam ukuran kecil dibandingkan perolehan jika Anda jadi 
bupati atau camat. Dalam posisi ini upeti akan lebih besar. Mengutarakan 
adanya upeti secara polos, akan berdampak ajal bagi yang berani bicara. Sungai 
dan hutan bisa menjadi tempat berkubur yang hening tanpa saksi. Hutan yang kita 
lihat nampak hijau sesungguhnya tidak seindah tatap selintas. Hutan adalah 
jajaran barisan pepohonan rahasia tak terbilang. Apalagi di Kalimantan Barat 
ini. Sungai yang mengalir di bawah dan di sela-sela pepohonan riap-rimbun,  air 
dan arusnya   bercampur dengan darah dan airmata. Hanya sungai, air dan arusnya 
yang tahu. Sejarawan daerah dan aalagi di tingkat
 nasional, tak kuasa mengguratkan pena obyektivitas mereka,  karena belum 
mengayunkan langkah ke mari.  Sejarah lokal belum dihitung benar oleh mereka 
yang atas nama soal-soal besar tak melirik pada daerah. Tak perlu memang 
menunggu Jakarta. Sejarawan dan penulis-penulis lokal mestinya membuka telinga 
dan mata mendengar seruan hutan dan sungai yang menyimpan sekian rahasia. 
Sudahkah sejarawan dan penulis lokal menulis tentang Nyrungkop, Desa Mandor di 
mana militerisme Jepang dikalahkan oleh mandau Dayak, sudahkah ditulis tentang 
Patung Perdamaian di tengah hutan Kalbar, pernahkah ditulis tentang penyerangan 
bandara Singkawang,  tentang Lan Fang , pemberontakan Tiga Jari, dan lain... 
dan lain-lain... . Sudahkah sejarah lokal ini ditulis secara padan? Sejarah 
Indonesia bukanlah hanya sejarah Jawa. Sejarah ini tersimpan di hutan dan 
sungai pulau.
   
   
  Hutan dan sungai beginilah yang dilalui oleh busku menuju Sarawak.  Melihat 
hutan dan sungai ini, aku merasa sangat sakit karena terlanjur tidak buta 
aksara. Terlanjur sudah berulangkali memasuki hutan pulau dan mencuci mukaku 
dengan air sungai setempat saban kutiba di suatu tempat, sesuai tradisi Dayak 
minta permisi pada para dahiyang penunggunya. Mestinya aku menjadi bandit.