Re: [budaya_tionghua] Turut berduka cita

2010-06-24 Terurut Topik Nasir Tan
Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan 
kekuatan.

--- On Thu, 6/24/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Turut berduka cita
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 24, 2010, 1:01 AM


  



atas nama segenap member milis, kami mengucapkan bela sungkawa atas 
meninggalnya ayahanda sdr.Brainz Liu, sahabat, teman, moderator jg penggagas 
berdirinya milis ini.









  

Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-24 Terurut Topik Nasir Tan
Dan dalam prakteknya ternyata Orang Tionghoa di miling list ini banyak 
yang sering pake  ksering pake kata lu,  gua dan gw. Saya setuju sekali saran 
dari Cik Marian nih agar kita mulai membiasakan diri menggunakan bahasa yang 
santun. Tapi susah juga sih karena sesama anggota miling list kan tidak saling 
terbuka identitas, jadi kita gak tau dia lebih muda atau lebih tua. Nah itu 
bagaimana cara menyapanya..?

--- On Thu, 6/24/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote:


From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya 
PRC saja atau bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 24, 2010, 4:23 AM


  




Ikutan nimbrung ya,
Saya cuma mau komentarin bahasanya gitu lho. Kuping saya kayanya gatel kalo 
denger 'gue, gw, lu'. Kalo mau pake bahasa gitu juga gapapa tapi dilihat dulu 
komunitasnya yang mana. Saya rasa semua member tau kok kalo komunitas ini 
sangat beragam, ada anak 'bau kencur' yang masih kuliah, ada dokter, ada 
bapa-bapa, ada ibu-ibu, ada pengusaha, ada insinyur, ada guru (mungkin). Emang 
pantes kalo kebetulan yang diajak berdialog itu seorang bapa berusia 60? Saya 
yakin bapa tsb juga kupingnya gatel, cuma ga mau negur aja. 

Oke? Jadi tolong hormati orang yang sudah tua. Saya pernah mempelajari istilah 
kekerabatan dalam bahasa Tionghoa, itu paling lengkap lho di antara 
bahasa-bahasa yang ada. Jadi tolong gunakan salah satu yang kalian ketahui.

Sorry banget ya.
Maria








From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, June 23, 2010 4:38:36 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya 
PRC saja atau bagaimana yah?

  

Gue jawab:
Gue bukan pemimpin jepang, soo pertanyaan eloe ga bisa gue jawab.. Tapi kalo 
gue sebagai seorang Bisnisman asal jepang, Gue Jelas akan mencaplok Taiwan! 
Penjelasannya sendiri bisa loe analisa dari kebutuhan Jepang akan sda! China 
kaya akan sda, tapi ga sebanyak varian yang disediakan di selatan.. 

wakakaka... 


2010/6/23 Dada wrw@gmail. com


  





Dada :
1. Jika lu pemimpin militer Jepang , Lebih strategis mana bagi Jepang . Korea 
ataukah Taiwan ? 
2. Sejak jaman Hideyoshi pun  , Korea sudah menjadi sasaran utama buat batu 
loncatan menguasai Tiongkok . Baru berikutnya negara2 kecil di sekitar 
Tiongkok , seperti Ryukyu , Filipina dsbnya. 
3. With only five hundred or a thousand men I succeeded in uniting Japan, a 
country of warriors and furious internecine struggles. Since so many of you are 
in the vanguard against 'the long-sleeved country of the Great Ming,' I am 
confident of the outcome. Subjugate it speedily. (Toyotomi Hideyoshi)
4. Taiwan baru cukup strategis sehingga Jepang baru merasa perlu mengadakan 
ekspedisi militer terbatas ke Taiwan di tahun 1874. Terbilang fresh , sehingga 
pahlawan2 masuk dalam list Yasukuni. Bandingkan dengan Ekspedisi Militer ke 
Ryukyu (1609) dan Ekspedisi ke Korea (1592 dan 1597) yang membutuhkan 9 divisi 
atau 160 ribu pasukan. 
5. Sebelum itu?  kiprah karayuki-san yang lebih terdengar gaungnya di negara 
asia2 tenggara ( pulau2 selatan) 











2010/6/20 Dada wrw@gmail. com



  




dada: 
1. Rasanya Taiwan tidak masuk dalam wilayah Ming. Jikapun terjadi interaksi itu 
hanya insidental antara nelayan Tiongkok dan penduduk aborigin dalam bentuk 
barter. 
2. Taiwan memang sudah di kenal di masa dinasti Han , tapi hanya sebatas terra 
incognita , itupun disebut sebagai bunyi yang mirip RyuKyu , kepulauan lain 
3. Perdagangan apa yang di maksud dari penduduk aborigin yang terbelakang? Kira 
jika anda pejabat majapahit , mau berdagang cawat dengan penduduk Papua. Keknya 
klo mau dipaksakan di analisis pun , lebih Tepat , Tiongkok sendiri yang tidak 
interesting berdagang dengan penduduk primitif di Taiwan. Sudah banyak daftar 
tributary negara2 di sekitar Tiongkok , di masa mana Taiwan masuk dalam sistem 
tribut tersebut? 








-- 
-









  

Re: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi)

2010-06-20 Terurut Topik Nasir Tan
Mmm...tetap ada bedanya donk antara perempuan dan laki. Tapi kalau memang 
nasib hanya dapat anak perempuan yah gak papa. Anak perempuan juga banyak 
kelebihannya dibanding anak laki antara lain bisa merawat orang tua kalau 
sakit, memasak dan lain-lain pekerjaan rumah tangga kalau mama berhalangan. Yah 
anak laki juga bisa..tapi gak sebaik anak perempuan. Yang penting kan bisa 
dididik sehingga menjadi anak yang baik dan benar. Yang ideal adalah kalau 
separuh anak laki dan separuhnya lagi anak perempuan. Teman saya, punya anak 
tiga orang cowok semua dan hampir tiap hari berkelahi...jadinya pusing sendiri. 
Belum lagi suaminya yang suka minum...yah udah makin kacau deh. Memang bagus 
karena ketiga2nya bisa meneruskan marga..tapi karena belum apa dah pusing yah 
akhirnya kan susah sendiri.
 

--- On Sat, 6/19/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote:


From: Ophoeng opho...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 19, 2010, 3:55 PM


  



Bung Ardian C dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Ikutan nimbrung barang sepatah dua ya...

Saya cuma mau kasih sedikit komentar ttg 'laki perempuan sama sajah'. Karena 
pernyataan ini mengingatkan saya kepada satu teman saya yang waktu itu 
berturut-turut isterinya melahirkan 5 anak perempuan semua.

Waktu itu, teman saya bilang: benar. Ibarat kata matahari dan bulan itu 
sama-sama bersinar. Tapi, bagaimana pun juga, sinarnya tetap beda. Masak toh 
sinar matahari bisa disamakan terangnya dengan sinar rembulan?

Maka, teman saya berusaha untuk mendapatkan satu lagi anak, dengan harapan anak 
ke-6 adalah seorang 'matahari'. Dan, usahanya tidaklah sia-sia, dia mendapatkan 
anak lelaki akhirnya.

Jadi, jangan putus asa-lar. Kalau belum punya anak lelaki, ya teruslah 
berusaha, berdoa dan berikhtiar. Siapa tahu pada anak berikutnya, anda bisa 
mendapatkan anak lelaki. Terlepas soal penerusan sne ('marga' kayaknya kurang 
pas disebut sebagai pengalihbasa untuk 'sne' ya) atau mesti mendapatkannya dari 
'selir'.

Hehehetry harder-lar!

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng - KL

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:

---dipotong

laki perempuan sama aja, yg penting die berbaktilah, tapi tetep banyak jg yg 
mau anak laki , bisa dari bininya or lakinya.

kalu marga ya buat terusin keluarga besarnya itular.
kalu gak ada anak laki, ya pungut anak, or bilang ame mantu laki, nti lu ikut 
marga gua or cucunya jadi marga gw hehehehehehe
getu aje kok repot seh.









  

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-20 Terurut Topik Nasir Tan




From: henyung heny...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, June 17, 2010 8:12:22 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

Ada GUNA-nya gak lu pro PRC atau Taiwan ?

Kecuali tentu saja kalu kewarganegaraan anda adalah PRC atau Taiwan.

Tahukah anda:

- Kong Fuzi adalah turunan raja dinasti Shang, tetapi dia mati-matian memuji 
dan membela dinasti Zhou, terutama raja-raja awalnya. Padahal dinasti Zhou ini 
yang menaklukkan dinasti Shang. Kalau memang dia berbakti seharusnya membela 
leluhurnya donk ?

- Contoh kasus yang diajarkan di kalangan penganut Ru: saya lupa namanya, ada 
orang Jepang (seorang pembesar di masa kekaisaran Jepang dan seorang penganut 
Ru) yang pernah ditanya kalau Jepang diserang oleh pasukan dari Ming dan 
pasukan itu dipimpin oleh Kong Fuzi bersama Mengzi, apa yang akan dia lakukan ? 
Dengan santai dia jawab kalau dia akan mengalahkan pasukan itu dan menangkap 
mereka berdua hidup-hidup kalau bisa dan mempersembahkannya ke Shogun. 
Lanjutannya lagi dia mengatakan bahwa kalau dia melakukan ini pasti Kong Fuzi 
dan Mengzi akan memuji dirinya.


Konsep bangsa dan negara itu menurut yang saya pelajari bukan asal bela 
buta satu negara LAIN hanya karena hubungan historis ataupun biologis. 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote:


--- dipotong -
 
 Kesimpulannya :  Sebagai orang yang menghargai tanah leluhur walau tidak 
 pernah ke Tiongkok :-) , kita harus pro Tiongkok saya rasa ini 
 betul..!!!
  
 Ada yang bisa menambahkan? 
  




 - - --

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

Yahoo! Groups Links












  

Re: [budaya_tionghua] Daun Bambu Untuk Bakcang. (Was: Tanya Bakcang Enak di Jakarta)

2010-06-20 Terurut Topik Nasir Tan
Mmmmungkin kalau mau daging keratan mungkin bisa pesan dulu ke penjualnya. 
Jadi misalnya pengen makan besok ato lusa ato minggu depan mungkin bisa 
kasih tau penjualnya biar dibikinkan bakcang daging keratan.

--- On Sat, 6/19/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote:


From: Ophoeng opho...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Daun Bambu Untuk Bakcang. (Was: Tanya Bakcang Enak 
di Jakarta)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 19, 2010, 5:34 PM


  



Bu Keshaandrea dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Menarik sekali cerita ttg bakcang Hok-kian vs Bakcang Kongfu ini. Lebih menarik 
lagi bahwa ema anda yang sudah berumur 95 tahun masih menawarkan anda untuk 
membuat bakcang.

Istilah 'bo liao' aka kurang padat berisi center fill-nya, memang benar. Kalau 
bakcang kurang-kurang isinya, itu menunjukkan si pembuatnya pelit atau memang 
bener-bbener 'profesional' - dalam arti mau pake jurus 'teken ongkos meraup 
cwan gede'. Tapi ya memang sih harga bakcang di Jakarta sering 'mencekik' leher 
saking mahalnya. Kalau bener isinya banyak sih masih oke-lah. Seringnya 'kan 
kita baru tahu isinya kalau sudah dibelah dan dibuka pembungkusnya, artinya 
kita mesti bayar dulu tuh harga bakcang toh?

Saya pernah makan bakcang di JB - Johore Bahru, Malaysia, lupa harganya berapa 
tapi kalau diterjemahkan ke rupiah sih masih dalam batas murah tuh. Isinya 
kumplit, dagingnya dikerat gede-gede. Kalau dibilang kumplit, artinya ada 
kuning telur bebek asinannya, ada hebinya, ada kacangnya, xiong-ku (jamur item 
wangi) dan kacang lakji-nya. Ukurannya tentu saja jadi gede. Lha, wong saya 
makan sendiri juga mesti 2 kali makan baru habis tuh, jeh!

Memang benar, baru di Jakarta saja (juga di Tangerang) saya mendapati bakcang 
yang dagingnya dicincang, dan ada yang dibuat dari bahannya beras biasa - bukan 
beras ketan. Waktu saya kecil dan tinggal di Cirebon, namanya bakcang ya 
mestilah dari beras ketan, dengan center fill berupa daging babi keratan (iris) 
besar-besar dimasak kecap - bisa berupa samcwan atau daging bagian paha/kaki. 
Kalau soal variasinya sih memang ada yang pake xiong-khu, kacang tanah, 
lakji(?) - water chestnut, dan kuning telur asin, hebi. 

Biasanya bakcang dimasak juga yang tanpa isi, ukurannya lebih kecil, hanya dari 
beras ketan, di Cirebon biasa disebutnya sebagai 'kwe-cang' - hasilnya agak 
kenyal dan padat, butiran berasnya menyatu satu sama lain, dan agak 
kenyal-kenyal begitu, katanya sih dicampuri bahan 'air kie' atau air abu (atau 
air bakaran merang?), belakangan ada yang bilang itu pake borax(?). Makannya 
dicocol gula pasir, atau gula pasir dimasak bareng air - jadi cair, atau kalau 
di Jakarta sih pake kinca - gula merah aka gula Jawa yang dimasak pake air agak 
kental itu lho.

Benar sekali, bakcang sekarang diikatnya pake tali plastik rapi'ah, biasanya 
dibedakan warna (misal biru) untuk ketan dengan beras biasa. Jaman dulu, 
bakcang diikat pakai tali dari bahan pelepah (gedebog) pisang yang disayat agak 
tipis. Kalau daging isinya sih, tentu saja enak yang berdaging babi dong ya!

Di Tangerang, bisa beli di tukang sate babi Koh Encung, harganya terakhir saya 
beli sih Rp 8.500 per bongkah, ukuran mayan besar dengan isi mayan banyak - 
agak berlimpah mendesak si beras ketannya. Lokasi warungnya di sebelah Apotik 
Pintu Air, jl. Bouraq. Bukanya mulai sore jam 17:00 Tapi aliran bakcangnya yang 
isinya cuma pake daging giling (bukan cincang - lebih halus lagi), juga bisa 
pilih ketan atau beras biasa, dengan tanda dari warna tali plastik (rapiah). 
Mereka melulu juwal bakcang isi daging babi. Sebab, bakcang memang kudu 
berdaging babi sih, baru enak. Kalau isinya daging ayam atau sapi, itu mah 
sekedar bakcang-bakcangan ajah atuh, euy!

Yang di Bogor, juwalan bareng dengan penjaja Ngo-hiang Gg. Aut, yang warungnya 
di depan toko Fuji, gereja Kristen di Jl. Surya Kencana, itu masih pake daging 
keratan kalau gak salah, hanya saja dikeratnya agak kecil-kecil. Masih mending 
daripada dicincang sih. Talinya sih saya lupa, apakah pakai tali plastik atau 
masih tali gedebog pisang. Kayaknya sih pake tali rami (benag besar?). Yang 
saya ingat, mereka masih pakai bongsang (keranjang bambu anyam kasar dan 
besar-2) sebagai pembungkusnya. Juga juwal dengan pilihan beras ketan atau 
beras biasa. Harganya sudah lupa, sudah lama gak ke sana nyari jajanan sih, jeh!

Kalau soal daun bambu untuk pembungkus bakcang, saya dengar di Bogor (pasar?) 
banyak dijual daun bambu segar yang lebar. Tapi saya sendiri tidak pernah ke 
sana. Mungkin bisa minta bantuan Bung King Hian atau Adrian C untuk tanya-2 
soal ini.

Tapi, saya pernah 'nemu' daun bambu untuk bungkus bakcang ini dalam keadaan 
kering, impor dari RRT. Sebungkus isi 100 lembar dihargai Rp 25.000 di Pasmo 
BSD. Yang jual adalah satu encek eks Bangka yang juwalan aneka bahan dan bumbu 
masak untuk masakan Tionghua. Lokasinya sebarisan (bukan jejeran) dengan Oen 
Pao - resto dimsum versi no pork on the fork.

Kalau saja ema 

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-20 Terurut Topik Nasir Tan
WANPANESE itu ada karena dulunya Orang Taiwan kan banyak jadi serdadu Jepang, 
baik penduduk aslinya atopun yang pendatang dari Chinamainland. Trus generasi 
muda Taiwan banyak yang merasa lebih dekat ama Jepang.

--- On Sat, 6/19/10, Dada wrw@gmail.com wrote:


From: Dada wrw@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 19, 2010, 11:59 PM


  



Wanpanese = taiWAN jaPANESE , Taiwan yang mau jadi Japanese , karena sudah 
terpengaruh budaya jepang selama puluhan tahun ...

Yang jelas Chiang Kai Sek  itu bukan WanPanese , Lebih terang benderang 
Leibniz, nun jauh di eropa sana seorang sinophilia ..

Kalau  Lee Teng Hui mungkin  , kokonya mokat gagah berani saat berdinas dalam 
pasukan Jepang. , arwahnya gentayangan di kuil Yasukuni , Lee Teng Hui seorang  
WanPanese , seorang pemimpin chinks yang melakukan kunjungan ke kuil japs , 
yasukuni... (Yang menurut saya mah agak2 keterlaluan  setelah kebrutalan Jepang 
di Tiongkok , Taiwan dan Manchuria )


2010/6/19 Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id


  



 
Tergantung melihatnya dari sudut pandang siapa.
Dalam setiap konflik sesama Tionghoa, yang menang menjadi hongsiang di 
kotaraja, yang kalah menjadi tay-ong di gunung.
 
Begitulah, Tjoe Goan Tjiang menganggap Thio Soe Seng pemberontak, Thio Soe Seng 
menganggap Tjoe Goan Tjiang pengkhianat.
Bagi Tan Yoe Liang keduanya sama saja, perusak bangsa...
 
Dan begitu pula, Azura Pianhoa-kek mewakili Mao Tse Tsung menganggap Chiang Kai 
Shek pengkhianat wanpanese (whatever it means), Chiang Kai Shek menganggap Mao 
Tse Tung bandit komunis.
Bagi Deng Hsiao Ping keduanya sama saja, perusak bangsa...
 
Wasalam.
 
 = ===
 
 


- Original Message - 
From: Azura-Mazda 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 



Sent: Saturday, June 19, 2010 2:53 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  






Tidak akan ada perang di selat Taiwan selama Wanpanese tidak
macem-macem. PRC dan ROC adalah sodara, 1 Tionghoa. 
Wanpanese adalah penghianat. Mesti dihancurkan. 

--- Pada Sab, 19/6/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis:


Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Sabtu, 19 Juni, 2010, 2:56 AM


  






Jawaban Azura sungguh tegas...sejak dahulu komitmennya seperti, saya salut...!!!
Soal mau perang atau tidak, itu soal nanti dan tentunya kedua belah pihak  
dalam hal ini PRC dan ROC ) harus memperhitungkan apa resikonya  bila terjadi 
pertempuran. 
Tapi mudah2an tidak akan terjadi apa-apa. Walau demikian beberapa ( belum cukup 
setahun ) waktu lalu PRC mengarahkan ratusan sampe ribuan rudal ( entah rudal 
benaran atau rudal main2an )  ke Pulau Formosa. 

--- On Fri, 6/18/10, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com wrote:


From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, June 18, 2010, 11:24 PM


  






Apeq Liang U, 

Saya dukung PRC. Hancurkan Wanpanesse dari provinsi Taiwan..!!!


--- Pada Kam, 17/6/10, liang u lian...@yahoo. com menulis:


Dari: liang u lian...@yahoo. com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 17 Juni, 2010, 10:40 PM


  



Nimbrung sedikit yah, 
   Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada 
seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari 
fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT 
melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak 
Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, 
waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai  mantu saya bertanya kepada saya, apa 
itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, 
pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi 
saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke 
RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah 
sistem yang sudah terbuka.
 Apakah tidak heran prof kenamaan  bisa salah? Tentu bukan salah, politik 
yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi 
harapan. Apa yang diharapkan, itu yang dipakai kesimpulan. 
 Saya kira tidak ada gunanya memancing orang untuk memihak siapa? Yang satu 
tanah air Indonesia, yang lain adalah tanah leluhur. Mengapa harus 
dipertentangkan? Pertanyaan memakai kata kalau adalah pertanyaan yang 
memancing emosi orang, sebab tak akan pernah terjadi kalau kita mau bersahabat 
dengan negara lain.
 Di milis ini dulu ada yang bertanya dalam

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-19 Terurut Topik Nasir Tan
 bisa bikin bomb atom 
, bomb hidrogen, juga rudalnya sdh bisa antar benua bikin amrik empot2an, trus 
jg mau bikin strategi mengurung Uni Sovyet, apalagi sejak kejatuhan Vietnam 
Selatan ketangan Vietnam utara mau gak mau Amrik rubah strategi, teori effec 
dominonya Mc Namara bikin tambah was2.

Dirubahlar strateginya dgn merangkul musuhnya musuhku, jg merangkul biar gak 
macem2. Ini bisa sekedar teori, tapi PRC jelas lebih penting dalam kancah dunia 
dgn wilayahnya , penduduknya dibanding ROC.

Tapi ini jg ada issue laen hehehehehehehehe, waktu 1972 itu katanya si Chiang 
Kaisek dah tua dan dia mau matinya dikubur didaratan sono jg dah cape perang. 
Dia kontak2an ama si Mao, mo dame tapi dgn syarat si Chiang tetep jadi penguasa 
Taiwan dan otonomi penuh. Mao setuju aja tapi ehhh gak lama si Chiang 
mati sebelon semuanya jadi direaliassiin. Makanya ada issue si Chiang 
dimampusin ama Amrik. Soalnya Amrik pake strategi 
#20197;#21326;#21046;#21326; alias pakelah china buat ngontrol china yg 
laennya, soalnya kalu ROC bergabung sama PRC, Amrik bisa sakit gigi or lebih 
parah lage kale.

Soal bela mana , ya susah hahahahahaha. Jadi inget itu Taiwan setiap taon waktu 
double ten days adain pesta meriah, jalan2 gratis dsbnya buat para huakiaw 
sedunia. Di PRC mana ada huehehehehehehe.
Status bela itu rada pusinglar, doeloe waktu gw ditaiwan pernah ditanya ama 
guru gw yg ngajar, kalu taiwan perang ama prc bela mana ?
Gw seh bilang ya susah , gak beda lu tanya ama gw kalu indonesia perang ama 
taiwan bela mana ? Yg jelas ya gw bela yg benerlar. Ngapain kelibet sama 
urusan2 nggilani tanah leluhur ama tanah kelahiran ? Kalu pemerintah taiwan yg 
ngaco maen serbu indonesia ya jelas gw bela indonesia, kalu pemerintah 
indonesia ngaco masak gw mesti membabi buta bela pemerintah ? Kalu prc ada 
jelek ngapain mesti ditutup2in ? kalu indonesia ada masalah kenapa kite mesti 
malu ?
trus jg passport g warna ijo , bukan merah or biru lah. So napa gw mesti 
bela2in PRC or Taiwan ?

Contoh laenlah, itu palestina vs israel, lu bela mana ? gw seh bela yg 
ditindaslar. Gak bakalan bela gara2 sentimen keagamaan or sentimen gara2 
tulisan secuil dikitab suci.

jadi inget pembukaan cerita samkok, #27704;#21644;#24517;#20998; 
#20037;#20998;#24517;#21644; , sesuatu yg bersatu lama pasti akan terpecah, 
yg terpecah lama pasti bersatu.

Jadi inget jg waktu kejadian tian an men, gw seh bilang gelo itu en bilang itu 
PLA bajingan ya , mosok org dilindes tank. Eh gak taunya taon 2000an gw dapet 
pilem dokumenter buatan taiwan ama ford foundation, gw jadi mencak2 ame VOA 
plus CNN, ngibulnya gila2an ternyata. liat aja itu para mahasiswa ternyata jg 
gebuk2an dilapangan tian an men hahahahahaha ampe marah waktu disorot ama 
kamera, rebutan massa waktu para mahasiswa dari berbagai daerah dateng ke 
beijing. yg begituan malah gak nongol di media barat, jadi disitu gw liat bias.
cai ling yg nangis di voa , kayak dia waktu itu ada lage mahasiswa dibersihin 
dari tian an men aja. ternyata oh ternyata yg ngadepin tentara itu si hou de 
jian pengarang dan penyanyi lagu long de chuanren sama liang xiaoyan seorang 
guru. lha itu cailing kemana ? bisa2nya aja nangis en ngomong mrk lage tidur di 
tian an men trus dilindes tank, ditembakin segala macem di tian an men.
itu 2 org yg ngawal mahasiswa sampe jam 6:30 pagi en gak ada yg namanya 
mahasiswa ditembakinlah dilindes tanklah. terus terang kalu bikinan PRC gw bak 
bakalan percaya, tapi itu buatan taiwan, gimana mo gak percaya, apalagi ada 
film2nya ama wawancaranya.

Ditambah lage kasus tibet yg banyak manipulasinya ame media massa barat yg 
dibongkar ame anti-cnn. mampuslar kita2 ini yg terperangkap dalam perang 
disinformasi. jadilah gw sering liat al jazera, russia today, cctv, phoenix 
buat pembanding informasi. dah males rasanya ngeliat media barat yg ternyata 
suka ngibul jg.
jadi kita ini sering gak seh dikibulin ama media massa ? 

-- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote:

 Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara 
 China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
 )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
 nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
 Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
 hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
 menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan 
 dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC 
 sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda 
 tanya :
  
 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
 apa?
  
 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
 dasarnya apa ? 
  
 Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( 
 Budaya Tionghoa ) pihak mana

[budaya_tionghua] Kenapa begitu?

2010-06-19 Terurut Topik Nasir Tan
Iya..akibat ulahnya Chen...banyak anak-anak muda Taiwan lebih 
mempopulerkan kultur Jepang karena katanya Jepang adalah sodara tuanya bangsa 
Taiwan. Emberrr...itu slogan kan Jepang jaman WW2.
Ada lagi yang aneh...Taiwan merekrut besar2an penduduk Indo China ( 100 % 
komunis ) dan juga dengan negara2 sosialis lainnya  untuk 
ditraining/disekolahkan gratis. Sementara yang mau masuk sekolah ke Taiwan dari 
PRC juga banyak tapi kayaknya dibatasi.Nah logikanya adalah kalo dua orang 
komunis, tapi satunya sodara sendiri ( dalam hal ini PRC ) kan mestinya sodara 
dulu yang diutamakan.Kalau Taiwan justru orang laen yang lebih diutamakan. Ini 
sangat aneh dan bertentangan dengan kultur Tionghoa yang selalu memperbaiki 
hubungan pada keluarga yang lebih dekat baru pada pihak lain.
 
 
--- On Sat, 6/19/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 19, 2010, 10:59 AM


  



Nggak lah, oleh Tiongkok komunis chiang kaisek hanya dicap sbg pecundang, belum 
sampai pengkianat, karena dia masih mengaku sbg pemimpin Tiongkok dalam 
pengasingan. Lain dng Li Denghui yg hendak menjadikan taiwan negeri bawahan 
Jepang, atau Chen Shuibian yg tak mau disebut Tiongkok lagi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 19 Jun 2010 17:45:53 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  

 
Tergantung melihatnya dari sudut pandang siapa.
Dalam setiap konflik sesama Tionghoa, yang menang menjadi hongsiang di 
kotaraja, yang kalah menjadi tay-ong di gunung.
 
Begitulah, Tjoe Goan Tjiang menganggap Thio Soe Seng pemberontak, Thio Soe Seng 
menganggap Tjoe Goan Tjiang pengkhianat.
Bagi Tan Yoe Liang keduanya sama saja, perusak bangsa...
 
Dan begitu pula, Azura Pianhoa-kek mewakili Mao Tse Tsung menganggap Chiang Kai 
Shek pengkhianat wanpanese (whatever it means), Chiang Kai Shek menganggap Mao 
Tse Tung bandit komunis.
Bagi Deng Hsiao Ping keduanya sama saja, perusak bangsa...
 
Wasalam.
 
 = ===
 
 

- Original Message - 
From: Azura-Mazda 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Saturday, June 19, 2010 2:53 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  






Tidak akan ada perang di selat Taiwan selama Wanpanese tidak
macem-macem. PRC dan ROC adalah sodara, 1 Tionghoa. 
Wanpanese adalah penghianat. Mesti dihancurkan. 

--- Pada Sab, 19/6/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis:


Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Sabtu, 19 Juni, 2010, 2:56 AM


  






Jawaban Azura sungguh tegas...sejak dahulu komitmennya seperti, saya salut...!!!
Soal mau perang atau tidak, itu soal nanti dan tentunya kedua belah pihak  
dalam hal ini PRC dan ROC ) harus memperhitungkan apa resikonya  bila terjadi 
pertempuran. 
Tapi mudah2an tidak akan terjadi apa-apa. Walau demikian beberapa ( belum cukup 
setahun ) waktu lalu PRC mengarahkan ratusan sampe ribuan rudal ( entah rudal 
benaran atau rudal main2an )  ke Pulau Formosa. 

--- On Fri, 6/18/10, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com wrote:


From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, June 18, 2010, 11:24 PM


  






Apeq Liang U, 

Saya dukung PRC. Hancurkan Wanpanesse dari provinsi Taiwan..!!!


--- Pada Kam, 17/6/10, liang u lian...@yahoo. com menulis:


Dari: liang u lian...@yahoo. com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 17 Juni, 2010, 10:40 PM


  



Nimbrung sedikit yah, 
   Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada 
seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari 
fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT 
melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak 
Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, 
waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai  mantu saya bertanya kepada saya, apa 
itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, 
pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi 
saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke 
RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah 
sistem yang sudah terbuka.
 Apakah tidak

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-19 Terurut Topik Nasir Tan
Lho bukannya Amrik sangat anti terhadap pedagangan opium dan semacamnya? Koq 
bisa-bisanya memberi dukungan kepada  kepada daerah/negara yang melakukan hal 
itu yah..!!


--- On Sat, 6/19/10, david_ap...@yahoo.com david_ap...@yahoo.com wrote:


From: david_ap...@yahoo.com david_ap...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 19, 2010, 11:06 AM


  



Saya sempat baca disalah satu buku, sejarah pembangunan negara taiwan tuh 
dulunya dr bisnis mafia opium, jaringannya hingga amrik, canada. Hingga 
mengawinkan ekonomi dan politik dimasa itu. Taiwan dapat dukungan amrik karena 
amrik tidak suka dengan RRC. 


Salam, 


David huang
Sent from BlackBerry® on 3


From: zho...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 19 Jun 2010 14:54:28 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  

Iyalah, US kan termasuk becking Taiwan!
Jadi warga amrik berhak ikut campur tentunya. Kalau di pikir2 warga amrik tentu 
berhak campur segala urusan negara lain, karena amerika kan polisi dunia!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: agoeng_...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 19 Jun 2010 14:25:19 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  

Yah jelas berhubunganlah, kan US berperan besar dalam sejarah modern RRC n 
taiwan. So dia harus ngertilah apalagi jika punya akses ke inner circle.


From: Dada wrw@gmail. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 19 Jun 2010 20:49:17 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  






2010/6/18 ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net


  





Utk apa kalian pro PRC atau pro Taiwan selain sebagai observer pertandingan 
politik [seperti nonton sepakbola worldcup] Hoakiao tidak diakui oleh 
pemerintah PRC dan kalau dual citizen- paspor PRC dicabut oleh mereka. [Taiwan 
masih menerima dual citizenship. ] 
Jadi memang banyak Huachiao dan Huaren mempunyai pendapat masing² mengenai 
process Taiwan dan PRC tetapi mereka hanya penonton.


Dada : 
Untuk apa LU dah di amrik ikut2an juga bahas Taiwan dan RRT , jalurnya khan dah 
makin jauh dari root , lebih gak relevan klo mau dibahas root. bahas ginian gak 
perlu dibatasi berdasarkan root bla bla ntar LU ribet sendiri , dan cuman bisa 
bahas sejarah amrik dan pro AMRIK klo getu caranya. Santai saja pro dan 
kontra wajar , dari situ asal bisa pertanggungjawabkan argumen khan jadi 
sesuatu yg membangun. 

LU ngerti gak ? maaf gw juga gak biasa pake bahasa indo , dah terbiasa pake 
bahasa daerah :-D , pake bahasa indo jarang banget 

Jadi LU mau tetep aturan LU , klo getu lu cuman bisa bahas sejarah AMRIK , oke 
? tapi itupun gak jauh dari status penonton juga toh , kecuali LU inner circle 
OBAMA , yah jadinya ribet sendiri khan ?  








  

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-18 Terurut Topik Nasir Tan
Terima kasih atas pencerahannya. Sebetulnya yang dimaksud pro disini 
adalah bukan pro antara PRC dan Indonesia atau pro R.O.C dan Indonesia.
Tetapi pro antara PRC dan R.O.C terlepas kita warga negara manapun kita 
berasal. Walaupun banyak yang tahu ( beberapa hari lalu di suatu sudut kota di 
Taiwan saya dengar ada yang ngobrol seperti itu ) bahwa sangat banyak warga 
keturunan baik yang totok maupun yang babah masih lebih membela PRC dan tidak 
menunjukkan bahwa dia Bangsa Indonesia, walaupun sudah menjadi warga negara 
lain dan  sehari-harinya mencari di negara tersebut. Tapi itu tidak masalah 
bagi saya karena keinginan orang kan memang beda-beda, toh tiap orang kan 
mempertanggung jawabkan niat dan perbuatannya masing-masing. Itu sah-sah saja 
dan bole saja karena keturunan bangsa lain juga begitu. Sehubungan dengan 
thread diatas mungkin juga berlaku bagi seoarang Korea yang tinggal 
diperbatasan atau yang sudah jadi warga negara lain...membela KOREA UTARA atau 
KOREA SELATAN. Bisa juga seorang warga Jerman yang sudah jadi warga negara 
lain yang mnana mereka akan bela JERMAN BARAT dan
 JERMAN TIMUR? ( sewaktu masih terpisah jaman dahulu ). Ini perlu diperjelas 
siapa tau ada yang sangat muda belia di miling list ini dan tidak tahu bahwa 
Jerman bersatu itu baru beberapa tahun lalu. Terakhir bersatu pada saat 
Presiden Jerman Timur Eric Honocker kalau gak salah.
Thread  ( pro PRC ato ROC ) ini saya bawa ke miling list ini karena terang saya 
pernah diajak ngobrol oleh seorang tua di Taiwan beberapa hari yang lalu dan 
dia bertanya seperti ini : Kamu kan Indonesia, kalau terjadi apa-apa antara ROC 
dan PRC kamu mihak yang mana? Saya jawab : Karena saya warga negara Indonesia 
saya harus berbicara seperti Orang Indonesia dan ikut aturan Indonesia. 
Indonesia tidak memihak sana-sini dan politik luar negeri bebas aktif. Saya 
tidak ngomong kalau Indonesia hanya mengenal satu China saja, sebagaimana 
Negara2 ASEAN lainnya juga begitu, takutnya dia tersinggunghehehe.
 
Trus dia nanya lagi : Apakah Indonesia tidak melihat PRC sebagai suatu negara 
yang bisa mengancam dan menyerang negara lain di Asia..trus dia kasih contoh 
Jepang...!!!
Saya jawab datar aja ( walau sedikit tidak berdasar ). PRC tidak akan gegabah 
menyerang Indonesia karena kalau dia menyerang maka itu sama saja berarti 
memusnahkan sebagian dari kebudayaan Tiongkok yang sudah lama disana.Tiongkok 
terkenal karena budayanya dan budayanya bisa berkembang bukan hanya di Tiongkok 
tetapi juga di luar Tiongkok. Jauh sebelum terbentuk Indonesia, adanya suatu 
Kerjaan kuno Namanya Sriwijaya/Srivijaya itu terbentuk juga karena motivasi 
budaya dan kerja keras Orang2 Tiongkok. Saya pernah dengar hal ini di suatu 
pedalaman di Sumatera Selatan sewaktu saya pernah punya kerjaan disana...jadi 
tidak ada di buku.
Trus saya bilang lagi : Kalau PRC menyerang Indonesia, jutaan warga negara 
Indonesia keturunan Tiongkok maupun yang berafisiali dengan Tiongkok akan 
musnah karena peperangan itu. Jadi bagi kami bangsa Indonesia sama sekali tidak 
melihat  adanya kemungkinan adanya perang tersebut.
 Berafiliasi artinya begini ..jadi banyak suku bangsa di Nusantara ini merasa 
bahwa leluhurnya berasal dari Tiongkok, sehingga walaupun dia status pribumi 
ada/bahkan banyak ritual mereka dilakukan untuk menghormati leluhur, misalnya 
dalam perkawinan, mendrikan rumah, bercocok tanam, membuka usaha dan lain-lain. 
Ini saya tahu juga karena pengalaman keliling nusantara dan aya rasa tidak ada 
di buku apalagi di google.
 
Nah..kembali ke perbincangan saya dengan orang tua tadi...akhirnya dia 
menyimpulkan bahwa saya memihak PRC.
Demikian tanggapan dari saya, ada yang ingin menambahkan?
 
regars
 
Nasir Tan


--- On Thu, 6/17/10, liang u lian...@yahoo.com wrote:


From: liang u lian...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 17, 2010, 10:40 PM


  





Nimbrung sedikit yah, 
   Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada 
seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari 
fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT 
melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak 
Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, 
waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai  mantu saya bertanya kepada saya, apa 
itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, 
pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi 
saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke 
RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah 
sistem yang sudah terbuka.
 Apakah tidak heran prof kenamaan  bisa salah? Tentu bukan salah, politik 
yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi 
harapan. Apa yang diharapkan

Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja

2010-06-18 Terurut Topik Nasir Tan
Nahh...analisa ini w suka. Berarti orang tua di Taiwan yang nanya w beberapa 
hari lalu kira w ini kontraktor, ntar bisa bagi2 kangtau ama dia...aih. 
Tapi dia mantan tentara, cuma w lupa dari divisi apa? Yang jelas dia angkatan 
darat.

--- On Fri, 6/18/10, ??? ayam_o...@yahoo.com.sg wrote:


From: ??? ayam_o...@yahoo.com.sg
Subject: Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, June 18, 2010, 8:29 AM


  



menurut saya yang senang ada perang itu ya konglomerat industrialis
alat2 perang..

kalau saya misalnya konglomerat senjata api, jualan bom, jual spare part
tank, jual bahan bakar pesawat tempur, tentu saja saya akan berani sewa
provokator untuk bikin kerusuhan dan kalau bisa jadi perang..

kalau ada perang maka dagangan saya sebagai konglomerat peluru pun laku
keras.. jadi memang sejak dulu kalau hitung-hitungan pakai sipoah tetap
perang merugikan bagi kedua belah pihak yang perang.. namun
menguntungkan bagi yang bisnis di bidang pendukung perang..

kita lihat saja waktu perang salib yang tertawa-tawa adalah para noble
pengusaha perisai, pedang, kuda, obat-obatan, dan makanan.. yang perang
berpikir perang demi agama, padahal sih demi kekayaan para noble itu..
yang nggak bisa bayar, tukar tanah.. tanahnya dipilih si noblenya yang
ada tambangnya..

selain itu juga pasca perang kan pasti jalan rusak, bangunan rusak..
maka akan ada yang untung lagi yaitu kontraktor jalan raya, kontraktor
mall baru, hotel, dll sampai pinjaman luar negri pun laku jika negara
yang habis perang jatuh pailit

Tjandra Ghozalli wrote:
 
 
 Dear member,
 Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang. Kalo pakai sipoah nggak ada
 untungnya. Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan
 sekarang dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha
 pengusaha Taiwan boleh buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan
 kawinin amoy daratan welcome banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi
 jalan jalan ke Taiwan . Di deket Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah
 Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. Sekarang saban minggu sudah ada
 puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat terbang - nggak seperti dulu
 lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut dan jembatan
 penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan nanti
 bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai
 pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti
 suami isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo
 mereka nggak saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC cuman
 bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya.
 Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut
 acara olah raga luar boleh boleh aja tuh. Malah sewaktu marak maraknya
 bajak laut Somalia. Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal
 PRC dan juga ROC tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya
 jadi setiap kepentingan Taiwan pasti dibela PRC. Eh, ramalan cuaca CCTV
 tiap malam pasti liput juga cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo
 hari ada siklon angin ribut malah yang paling repot PRC - kirim bantuan
 bolak balik pake kapal laut. Memang seh dimana mana juga ada orang yg
 suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai lebih banyak dari pada
 yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG
 









  

Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja

2010-06-18 Terurut Topik Nasir Tan
Oe juga lebih suka perdamaian. Apalagi oe kan tinggal di Taiwan, jadi kalau ada 
apa-apa/perang kan repot..belum lagi bawa barang. Jangankan perang lah pindah 
apartemen aja repot.

--- On Fri, 6/18/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote:


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, June 18, 2010, 7:23 AM


  







Dear member,
Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang.  Kalo pakai sipoah nggak ada 
untungnya.  Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan sekarang 
dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha pengusaha Taiwan boleh 
buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan kawinin amoy daratan welcome 
banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi jalan jalan ke Taiwan .  Di deket 
Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. 
Sekarang saban minggu sudah ada puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat 
terbang - nggak seperti dulu lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut 
dan jembatan penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan 
nanti bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai 
pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti suami 
isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo mereka nggak 
saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC 
 cuman bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya. 
Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut acara 
olah raga luar boleh boleh aja tuh.  Malah sewaktu marak maraknya bajak laut 
Somalia.  Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal PRC dan juga ROC 
tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya jadi setiap kepentingan 
Taiwan pasti dibela PRC.  Eh, ramalan cuaca CCTV tiap malam pasti liput juga 
cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo hari ada siklon angin ribut malah 
yang paling repot PRC - kirim bantuan bolak balik pake kapal laut.  Memang seh 
dimana mana juga ada orang yg suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai 
lebih banyak dari pada yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG

--- On Thu, 6/17/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com wrote:


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana 
yah?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, June 17, 2010, 2:31 AM


  






Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, 
yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
)/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari 
daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah 
berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya :
 
1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
apa?
 
2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
dasarnya apa ? 
 
Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya 
Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai 
catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa 
di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya 
) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa 
bisa begitu yah? 
Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera 
sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!!
Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
 
 









  

Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi

2010-06-18 Terurut Topik Nasir Tan
Mengangkat anak laki-laki dari sama marga juga bisa kayaknya. Jadi misalnya 
marga Tan, tidak punya anak laki..kan bisa ambil anak angkat dari marganya 
sendiri, apalagi pada dasarnya sesama marga kan memang bersodara dan gak bole 
merid. Selain itu yang juga tidak dianjurkan untuk merid walo beda marga adalah 
kalau selesih umur antara calon pengantin pria dan wanita 4 ( empat ) taon. 
Masalah shio juga, kadang bisa salah satu alasan membatalkan pernikahan dan 
masih banyak hal lainnya.
 
  
--- On Fri, 6/18/10, Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote:


From: Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, June 18, 2010, 1:04 PM


  







selamat pagi semuanya

iyah, benar sekali...
soal tradisi yg saya tanyakan itu relevansinya dgn keadaan sekarang, bung 
mohon pendapatnya ya..
makasih

salam sejahtera 



--- On Fri, 6/18/10, Steve Haryono hay...@yahoo. com wrote:


From: Steve Haryono hay...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, June 18, 2010, 1:40 PM


  



Ardian,
Pertanyaan nya bukan menyangkut cara apa yang biasa dilakukan oleh orang 
tionghoa pada umumnya. Tapi pada kaum laki-laki yang ada di milis ini. Jadi 
jawabannya ya tergantung dari yang laki-laki yang ada.
Apakah mau melakukan sesuai tradisi (angkat anak, ambil selir dsb), atau mau 
diam saja menerima keadaan.


Salam,
Steve




From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, June 18, 2010 3:23:06 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi

  

ini pertanyaan dah lama banget dan ditanya lagi ditanya lagi ama org2 yg 
berbeda.

intinya gini, marga itu biar gak ada kawin sedarah, jg demi sistem kekeluargaan.
kalu gak ada keturunan anak laki, bisa ada bbbrp cara :
1.angkat anak, bisa anak sdr, anak org susah dsbnya.
2.mantu laki ganti marga
3.jaman dulu itu bisa jg angkat selir, tapi selir ini tdk bisa mengalahkan 
status istri tua, plus harus istri tua yg memilih selirnya, jg tidak boleh 
dilakukan upacara pernikahan utk selir itu, soalnya dalam tradisi tionghoa 
menikah hanya 1 kali dalam seumur hidup.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Cristine cristine_mandasari@ ... 
wrote:

 selamat siang semuanya..
 saya ingin bertanya, khususnya kepada kaum laki2 dlm forum ini..
 seberapa penting menjaga marga melalui keturunan laki2?
 jika ternyata anda tidak mempunyai anak laki2,
 langkah apa yg anda lakukan?
 tetap bersyukur dgn keadaan anda
 atau mengangkat anak laki2?
 terima kasih
 
 salam sejahtera













  

Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-17 Terurut Topik Nasir Tan
.
 
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Nasir Tan
Sent: Thursday, June 17, 2010 2:32 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana 
yah?
 
  








Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, 
yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
)/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari 
daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah 
berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya :

 

1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
apa?

 

2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
dasarnya apa ? 

 

Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya 
Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai 
catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa 
di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya 
) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa 
bisa begitu yah? 

Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera 
sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!!

Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?

 

 
 













  

Re: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-17 Terurut Topik Nasir Tan
? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  



Menurut saya (cmiiw):
 
Kalo dibilang bener, dua2nya bener:
-  Taiwan pernah ditaklukkan oleh China dan menjadi bagian/propinsi 
China.  Oleh karenanya sampai sekarang PRC masih menganggap Taiwan sbg bagian 
darinya dan tidak mengakuinya sbg Negara merdeka
-  Taiwan telah menyatakan diri lepas dari China daratan dan telah 
diakui oleh negara2 lain
 
Kalo dibilang salah, dua2nya juga salah:
-  Dulu2nya Taiwan itu bukan bagian dari China (daratan)
-  Pemerintahan Taiwan yg sekarang juga bukanlah pemerintahan penduduk 
asli, mereka kebanyakan adalah migrasi dari daratan China saat terjadi 
peperangan di China daratan (terutama pada akhir ahala Beng)
 
Mungkin para ahli sejarah bisa memberikan penjelasannya dan memberikan koreksi 
kalau ada kesalahan dari pendapat saya ini.
 
Para babah/toto, umumnya (semua?) datang dari daratan Tiongkok sana, jadi yah 
jelaslah pada memihak PRC.
 
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Nasir Tan
Sent: Thursday, June 17, 2010 2:32 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana 
yah?
 
  








Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, 
yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
)/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari 
daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah 
berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya :

 

1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
apa?

 

2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
dasarnya apa ? 

 

Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya 
Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai 
catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa 
di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya 
) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa 
bisa begitu yah? 

Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera 
sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!!

Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?

 

 
 









  

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-17 Terurut Topik Nasir Tan
justru w baru mulai ikut2an membela, gara-gara lu ngomong begini...jadi berubah 
pikiran lagi..

--- On Thu, 6/17/10, henyung heny...@yahoo.com wrote:


From: henyung heny...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 17, 2010, 11:12 AM


  



Ada GUNA-nya gak lu pro PRC atau Taiwan ?

Kecuali tentu saja kalu kewarganegaraan anda adalah PRC atau Taiwan.

Tahukah anda:

- Kong Fuzi adalah turunan raja dinasti Shang, tetapi dia mati-matian memuji 
dan membela dinasti Zhou, terutama raja-raja awalnya. Padahal dinasti Zhou ini 
yang menaklukkan dinasti Shang. Kalau memang dia berbakti seharusnya membela 
leluhurnya donk ?

- Contoh kasus yang diajarkan di kalangan penganut Ru: saya lupa namanya, ada 
orang Jepang (seorang pembesar di masa kekaisaran Jepang dan seorang penganut 
Ru) yang pernah ditanya kalau Jepang diserang oleh pasukan dari Ming dan 
pasukan itu dipimpin oleh Kong Fuzi bersama Mengzi, apa yang akan dia lakukan ? 
Dengan santai dia jawab kalau dia akan mengalahkan pasukan itu dan menangkap 
mereka berdua hidup-hidup kalau bisa dan mempersembahkannya ke Shogun. 
Lanjutannya lagi dia mengatakan bahwa kalau dia melakukan ini pasti Kong Fuzi 
dan Mengzi akan memuji dirinya.

Konsep bangsa dan negara itu menurut yang saya pelajari bukan asal bela 
buta satu negara LAIN hanya karena hubungan historis ataupun biologis. 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:


--- dipotong -
 
 Kesimpulannya :  Sebagai orang yang menghargai tanah leluhur walau tidak 
 pernah ke Tiongkok:-) , kita harus pro Tiongkoksaya rasa ini 
 betul..!!!
  
 Ada yang bisa menambahkan? 
  









  

Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Ah...santai aja ini kan obrolan santai...yang bodoh kalau kita gak tau 
menganalisa keadaan..apa-apa terima beres itu baru bodoh. Kalo penjelasan Bung 
Zhoufy jelas bukan bodoh karena dia memang sering menjelaskan masalah-masalah 
yang kompleks hingga tuntas. Kalo saya yang anda maksud.pasti anda 
keliru..karena saya bukan orang yang bodoh bangat. Kita hanya bisa bisa 
menjudge seorang itu bodoh kalau misalnya sudah punya banyak hak paten. 
Itupun hanya bisa membadingkan dengan yang tidak punya hak paten. Tetapi kalau 
sesam yang memiliki hak paten, belum tentu kita lebih pintar. 
Selama bertahun-tahun saya  join milis ini jarang-jarang ada yang menulis kata 
BODOH disin. 


--- On Wed, 6/16/10, heru setiyaka heru_gra...@yahoo.com wrote:


From: heru setiyaka heru_gra...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 12:42 AM


  







aneh...kayak gitu di permasalahkan, bawa profesi segala...aneh aneh..(atau 
bodoh)

--- On Tue, 6/15/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote:


From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 10:51 PM


  

Tiongkok adalah negeri yg besar, permasalahannya sangat kompleks, tidak bisa 
dilihat dng kaca mata sederhana. Banyak hal harus dilihat dari dua sisi.

Dia memang sudah sangat maju, sdh bisa mengirim astronot ke luar bumi, tapi 
juga masih banyak bidang yg terbelakang; negaranya kaya, tapi ada juga banyak 
wilayah yg masih miskin; jika kita ke taman2 umum di kota, kita akan 
menyaksikan betapa senangnya menjadi orang tua di sana, banyak kegiatan bisa 
dilakukan, bahkan ada sekolah khusus utk orang tua; tapi di perkotaan juga 
banyak orang2 di usia produktif yg dipaksa pensiun krn perusahaan negara 
diswastakan; sebaliknya perusahaan2 besar banyak yg berburu pegawai hingga ke 
amerika, merekrut bakat2 baru lulusan uni terkenal!
Jadi hampir semua masalah bisa dilihat dari dua sisi: baik dan buruk.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 15 Jun 2010 08:37:49 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

  






Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, 
bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau 
ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum 
tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan 
guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih 
tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. 
Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara 
detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk 
PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC 
juga? 
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan 
Tainan- Taiwan
 
 


--- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazionale@ gmail.com wrote:


From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM


  

Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... 
Kita hanya tahu PRC bagus  nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek  susah?


2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com


  













-- 
-










  

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
 labor yg 
mempergunakan teknology dari luar utk jadi kaya.
Baru jaman sekarang Taiwan mulai mencari sarjana utk perusahan mereka yg harus 
melakukan basic research. PRC masih belum sampai status ini.


Andreas




From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, June 13, 2010 7:59:54 PM

Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???




yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
berbagai fasilitas yg aduhai.
Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang 
IPTEK.
Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
risetnya.

Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago 
bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
Kalu yg biasa2 seh susah.

Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi 
pengajar huheheheheheheheheh e

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote:

 
 Halo Bung Zhoufy...
 Thank you infonya.
 Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
 persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. .
 
 --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote:
 
 
 From: zho...@... zho...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
 
 
   
 
 
 
 Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
 berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 
   
 
 
 
 
 
 Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
 kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
 pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
 tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
 untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
 kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
 
 --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:
 
 
 From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
 
 
   
 
 
 
 PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
 
 
 Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
 sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
 adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
 bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
 pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
 non-local adalah fan-kuei!
 
 
 Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
 hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
 ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga 
 pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat 
 betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 
 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour 
 law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para 
 worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai 
 dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan 
 dipaksa pindah rumah.
 
 
 Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau 
 WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% 
 dari nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor 
 non PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 
 6 bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk 
 non-PRC company.
 
 
 Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate  [mereka yg PhD keatas] 
 Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya 
 dgn banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah 
 mereka - jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah.
 Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar 
 karena discriminasi, isolasi dan UU negara.
 
 
 Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali.   Jumlah sarjana yg lulus 
 dari college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. 
 Priority yg dulu

Re: [budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn Tjiauw

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Apa ini yang menyanyikan lagu2 Nusantara pada waktu itu. Sebab pernah saya lihat di yutobe ada group penyenyi senior Indonesia yang nyanyi lagu2 Nusantara.
Thanks info ini.--- On Wed, 6/16/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:
From: ChanCT sa...@netvigator.comSubject: [budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn TjiauwTo: "GELORA_In" gelor...@yahoogroups.comDate: Wednesday, June 16, 2010, 4:32 AM
 

 


Saya mencoba mengirim lagu-lagu djadoel yang dinyanyikan oleh soprano Evelyn Tjiauw, dalam format MP3, bagi yang masih ingat dengan penyanyi ini yang sekarang menetap di HK dan menjadi Guru nyanyi, ... asal tidak kewalahan untuk mendownload dan membuat mail box banjir dan tentunya bisa dinikmati dengan baik.

Salam,
ChanCT


  

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
 
pindah keTaiwan setelah Du YuehSheng meninggal.  Huang dgn keluarga  ikut pres 
Chiang ke Taiwan dan Ke USA. [SF/LA] Katanya Deng SiaoPing  juga anggota dari 
Qingpang. Zhang no3 dari Triad boss dari Qingpang tetap tinggal diPRC.


Sewaktu pembangunan PRC jaman Deng - kapital dari bank kedua keluarga ini yg 
membuka business diPRC. Sewaktu itu jikalau sebagai ket. Mainland ingin membuka 
business diPRC - hubungan dgn ex-Qingpang penting sekali.
Ini adalah info yg terachir. Banyak yg kembali kePRC dan mencoba membuka fabrik 
dgn pengetahuan dari Taiwan - banyak yg gagal banyak yg berhasil.


Oleh karena investors ket. Mainland dari luar China bukan scientist tetapi 
tukang dagang - mereka tidak memerlukan tenaga ahli banyak dan hanya memerlukan 
tenaga ahli kopy teknik dari luar. Hasilnya PRC adalah sumber cheap labor yg 
mempergunakan teknology dari luar utk jadi kaya.
Baru jaman sekarang Taiwan mulai mencari sarjana utk perusahan mereka yg harus 
melakukan basic research. PRC masih belum sampai status ini.


Andreas




From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, June 13, 2010 7:59:54 PM

Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???




yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
berbagai fasilitas yg aduhai.
Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang 
IPTEK.
Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
risetnya.

Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago 
bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
Kalu yg biasa2 seh susah.

Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi 
pengajar huheheheheheheheheh e

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote:

 
 Halo Bung Zhoufy...
 Thank you infonya.
 Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
 persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. .
 
 --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote:
 
 
 From: zho...@... zho...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
 
 
   
 
 
 
 Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
 berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 
   
 
 
 
 
 
 Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
 kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
 pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
 tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
 untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
 kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
 
 --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:
 
 
 From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
 
 
   
 
 
 
 PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
 
 
 Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
 sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
 adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
 bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
 pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
 non-local adalah fan-kuei!
 
 
 Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
 hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
 ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga 
 pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat 
 betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 
 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour 
 law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para 
 worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai 
 dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan 
 dipaksa pindah rumah.
 
 
 Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau 
 WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% 
 dari nonPRC chinese. Non PRC chinese

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Gak jaminan juga.Karena kadang orang uang tinggal di Jakarta malah lebih banyak 
yang tau dari pada orang tinggal di luar negeri. Yah namanya manusia, kadang 
ada aja hal kecil yang kita gak perhitungkan atau lupan diperhitungkan padahal 
sangat prinsipil menurut orang lain. Nah pada saat itulah dianggap gak benar 
oleh orang lain, bahkan yang ringan mulut dan  suka memaki ngomong gini : wah 
bego amat nich orang. Yah kadang kita memang lagi apeshehehe.
 


--- On Wed, 6/16/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com wrote:


From: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 10:54 AM


  



Wah klo itu tdk setau saya ... Hahaha...

Pisss Bang Fairuz, sekedar becanda

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: fairuz sadono fairuzkyodo@ yahoo.com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 21:41:23 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???


dan setahu saya bang Rene bisa berbahasa Mandarin, sangat fasih karena dia 
pernah lama tinggal di RRC dan Hong Kong :) 

 







Dari: twa...@yahoo. com twa...@yahoo. com
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Rab, 16 Juni, 2010 19:57:18
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

  

Setau saya, Pak Rene ini sebenarnya termasuk penulis senior di Kompas, terutama 
utk kolom IT. Apakah ada kemungkinan sampai beliau ini menulis hal yg tanpa di 
lakukan pengecekan data yg akurat ? 

Seharusnya beliau ini mengerti konsekwensinya kalau seandainya beliau ini 
melakukan hal ini :)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 04:11:17 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???






Iya..sih...makanya saya bilang kalo wartawan ngomong...kadang  susah dipercaya. 
Ini bukan soal profesi atau apa, tapi faktanya sering begitu. Kadang 
kejjadiannya tidak demikian tapi di blow up. Dalam hal ini wartawannya mungkin 
juga gak ke PRC,tapi cuma memngambil data sekunder atau data yang tidak up to 
date trus dijadikan berita.

--- On Wed, 6/16/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote:


From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 6:36 AM


  

Menurut saya: penulis kompas yg satu ini kurang bermutu, infonya sering tdk 
akurat, datanya asal comot, logika berpikirnya tdk runtut. Sama sekali Tdk 
memberi pencerahan.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ayen ayen.oy...@gmail. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 15:11:30 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

  


Buruh China di Tengah Globalisasi
KOMPAS, Rabu, 16 Juni 2010 | 04:13 WIB



RENE L PATTIRADJAWANE

Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China akhirnya terganjal persoalan serius. 
Upaya China untuk bisa meloncat mencapai bentuk lebih tinggi peradaban modern, 
melampaui kapitalisme modern melalui modernisasi dan keterbukaan menuju 
sosialisme ala China, menghadapi tantangan serius dari kaum buruh.


Banyak pengamat China yang mulai melihat penutupan pabrik otomotif Honda pekan 
lalu sebagai pertanda berakhirnya era buruh murah yang tersedia dalam jumlah 
banyak. Buruh murah dan terampil selama ini menjadi daya pikat bagi investor 
asing untuk menanamkan modal di berbagai provinsi daratan China.


Mogok dan protes di China bukan hal baru. Selama ini tercatat ribuan aksi unjuk 
rasa berlangsung setiap tahun. Tujuannya antara lain menuntut perbaikan nasib 
buruh, menolak penggusuran, dan menggugat persoalan sosial lain. Penutupan 
sementara tiga pabrik Honda, walau sudah pulih pekan ini, sebenarnya merupakan 
bukti jelas bahwa sosialisme ala China menjadi tidak relevan di tengah 
integrasi global kapitalis.


Revitalisasi sosialisme ala China ternyata tidak berhasil menemukan bentuk 
idealnya. China mulai masuk ke dalam perangkap logika pasar yang ganas dan 
ternyata tidak mampu dibengkokkan oleh sosialisme atau sistem yang berorientasi 
sosial. China sekarang disebut oleh para pengamat terkepung ”pulau-pulau 
kapitalisme” yang terkonsentrasi di pesisir timur dengan entitas buruh yang 
selama ini dipersepsikan selalu tersedia dalam jumlah besar dan murah untuk 
dipekerjakan.
Faktor penting yang memicu perubahan lanskap buruh China di era modernisasi dan 
pembangunan sosialisme adalah meningkatnya jumlah buruh yang bunuh diri di 
Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik dan teknologi informasi. Perusahaan 
ini

Re: Bls: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Kalo bacang, enakan yang ketan kayaknya. Kalo ketan mantap rasanya.

--- On Wed, 6/16/10, fairuz sadono fairuzky...@yahoo.com wrote:


From: fairuz sadono fairuzky...@yahoo.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 10:12 AM


  




Saya dan teman2 di kantor biasa pesan bacang Licu di Tomang tlpny 081380093001, 
atau 021-5601236, ada isi babi atau ayam, pake ketan atau nasi. Delivery 
service asal beli minimal 10. Enak sekali bacangnya!

 





Dari: Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Rab, 16 Juni, 2010 19:52:55
Judul: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

  


Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi 
alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu.

Salam
Franz







From: leoindrawan@ yahoo.com leoindrawan@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

  

Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500
Sent from my BlackBerry® smartphone 


From: joao_kho joao@gmail. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

  

Hi Saudara/i,

Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ?

Salam,
Joao Kho











  

Re: 回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang E nak di Jakarta

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Bacang yang di Bogor itu mungkin ukurannya gede dan memang mungkin isinya 
daging ayam kampung/hutan kale...hahaha becanda...makanya lebih mahal. Kalau di 
Taiwan, harga bacang juga gak gitu mahal  dibanding yang di Bogor, apalagi kalo 
belinya di pasar tradisioal. Yang mahal tuh buah kalo di Taiwan..pokoknya buah 
aja pasti mahal. Kalo di Taiwan, tomatpun dianggap buah jadi malah.

--- On Wed, 6/16/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


From: ChanCT sa...@netvigator.com
Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 9:30 AM


  



 
Tapi, ... itu bacang apa isi-nya? Kok sampai begitu muuaahalnya? Istri saya 
kemarin ini beli bacang ala Indonesia, yang dibikin Huakiao di HK cuman 6 
dollar satunya, jadi hanya 1/2 harga bacang di Bogor yang  Rp.12,500,- itu kan 
10 dollar HK?
 
Lalu, kalau sampai khusus dari ke Jakarta pergi ke Bogor hanya untuk cari 
bacang, bukan jatuhnya lebih mahal lagi? Udah itu gak berhasil dapatkan. 
Hehehee, ...
 
Salam,
ChanCT
 

- 原始郵件- 
寄件者: Franz Widjojo 
收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
傳送日期: 2010年6月16日 20:52
主旨: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta


Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi 
alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu.

Salam
Franz







From: leoindrawan@ yahoo.com leoindrawan@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

  

Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500
Sent from my BlackBerry® smartphone 


From: joao_kho joao@gmail. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta

  

Hi Saudara/i,

Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ?

Salam,
Joao Kho











  

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Tapi kalau mau kita cari sedetail2nya ...di negara manapun atau yang sudah 
sangat majupun pasti ada kekurangn. Yang namanya manusia pasti ada aja yang 
yang kurang disenangi. Tapi kalau kita kembali kepada keadann PRC saat 
ini..yang jelas memang sudah banyak perubahan, dalam artian perubahan kepada 
modernisasi untuk kesejahteraan manusia. Soal buruh, soal kesenjangan antara 
daerah satu dengan lainnya atau hal yang berkaitan dengan yang menghambat 
pembangunan, lambat laun pasti bisa diatasi sejalan dengan berjalannya waktu. 
Mungkin tidak segera memperlihatkan hasil, tetapi paling tidak sudah ada 
perencanaan untuk menuju kebaikan. Berjalan 1000 mil harus dimulai dari langkah 
yang pertama.

--- On Wed, 6/16/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 2:09 PM


  



hush ntar kena kepret banyak org huehehehehehehehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Justru karena dia senior, saya telah mengikuti jejak tulisannya di harian 
 kompas sejak dari dulu. Dan benar2 tahu kwalitasnya sampai di mana.
 
 Dia benar2 seorang pengamat RRT karbitan hasil produk orba. 
 
 Karena bekunya hubungan diplomatik RI dng RRT, sangat sedikit orang di 
 Indonesia yg paham masalah Tiongkok, yg benar2 pahampun umumnya ada kedekatan 
 psikologis dng RRT, dan mereka segan tampil menulis, takut dicap pro komunis. 
 Maka seorang dng kwalitas apa adanya spt Rene bahkan Lie Tek Tjeng alm. 
 Sempat ngorbit.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: twa...@...
 Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wed, 16 Jun 2010 12:57:18 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
 
 Setau saya, Pak Rene ini sebenarnya termasuk penulis senior di Kompas, 
 terutama utk kolom IT. Apakah ada kemungkinan sampai beliau ini menulis hal 
 yg tanpa di lakukan pengecekan data yg akurat ? 
 
 Seharusnya beliau ini mengerti konsekwensinya kalau seandainya beliau ini 
 melakukan hal ini :)
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Nasir Tan hitaci2...@...
 Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wed, 16 Jun 2010 04:11:17 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
 
 Iya..sih...makanya saya bilang kalo wartawan ngomong...kadang  susah 
 dipercaya. Ini bukan soal profesi atau apa, tapi faktanya sering begitu. 
 Kadang kejjadiannya tidak demikian tapi di blow up. Dalam hal ini wartawannya 
 mungkin juga gak ke PRC,tapi cuma memngambil data sekunder atau data yang 
 tidak up to date trus dijadikan berita.
 
 --- On Wed, 6/16/10, zho...@... zho...@... wrote:
 
 
 From: zho...@... zho...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, June 16, 2010, 6:36 AM
 
 
   
 
 
 
 Menurut saya: penulis kompas yg satu ini kurang bermutu, infonya sering tdk 
 akurat, datanya asal comot, logika berpikirnya tdk runtut. Sama sekali Tdk 
 memberi pencerahan.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 From: ayen ayen.oy...@gmail. com 
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Date: Wed, 16 Jun 2010 15:11:30 +0700
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
 
   
 
 
 Buruh China di Tengah Globalisasi
 KOMPAS, Rabu, 16 Juni 2010 | 04:13 WIB
 
 
 
 RENE L PATTIRADJAWANE
 
 Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China akhirnya terganjal persoalan 
 serius. Upaya China untuk bisa meloncat mencapai bentuk lebih tinggi 
 peradaban modern, melampaui kapitalisme modern melalui modernisasi dan 
 keterbukaan menuju sosialisme ala China, menghadapi tantangan serius dari 
 kaum buruh.
 
 
 Banyak pengamat China yang mulai melihat penutupan pabrik otomotif Honda 
 pekan lalu sebagai pertanda berakhirnya era buruh murah yang tersedia dalam 
 jumlah banyak. Buruh murah dan terampil selama ini menjadi daya pikat bagi 
 investor asing untuk menanamkan modal di berbagai provinsi daratan China.
 
 
 Mogok dan protes di China bukan hal baru. Selama ini tercatat ribuan aksi 
 unjuk rasa berlangsung setiap tahun. Tujuannya antara lain menuntut perbaikan 
 nasib buruh, menolak penggusuran, dan menggugat persoalan sosial lain. 
 Penutupan sementara tiga pabrik Honda, walau sudah pulih pekan ini, 
 sebenarnya merupakan bukti jelas bahwa sosialisme ala China menjadi tidak 
 relevan di tengah integrasi global kapitalis.
 
 
 Revitalisasi sosialisme ala China ternyata tidak berhasil menemukan bentuk 
 idealnya. China mulai masuk ke dalam perangkap logika pasar yang ganas dan 
 ternyata tidak mampu dibengkokkan oleh

[budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-16 Terurut Topik Nasir Tan
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, 
yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China 
)/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar 
nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. 
Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan 
hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang 
menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari 
daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding...:(. Apalagi PRC sudah 
berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya :
 
1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya 
apa?
 
2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? 
dasarnya apa ? 
 
Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya 
Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai 
catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa 
di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya 
) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa 
bisa begitu yah? 
Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera 
sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!!
Ada yang bisa memberikan pencerahan..?
 
 


  

Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

2010-06-15 Terurut Topik Nasir Tan
Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, 
bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau 
ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum 
tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan 
guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih 
tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. 
Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara 
detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk 
PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC 
juga? 
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan 
Tainan- Taiwan
 
 


--- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazion...@gmail.com wrote:


From: 跨 darwinternazion...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM


  



Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... 
Kita hanya tahu PRC bagus  nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek  susah?


2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com


  













-- 
-








  

Re: 回覆: 回è¦⠀ : [budaya_tionghua] Re: Bongpay

2010-06-15 Terurut Topik Nasir Tan
Iya ya...rumah jaman sekarang kan makin sempit, jadi bijimana bisa menyimpannya 
yak..?
Pusing juga..

--- On Tue, 6/15/10, pempekd9 pempe...@yahoo.com wrote:


From: pempekd9 pempe...@yahoo.com
Subject: 回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 1:13 PM


  



Saya pernah nonton TV (entah TV apa, saya nontonnya lewat Kabelvision) yang 
menayangkan ttg penggusuran pekuburan di Taiwan. Seingat saya pada batu nisan 
ditempelkan selembar kertas bertulis, entah apa tulisannya. Lalu kertas tsb 
dibawa bersama tulang belulang almarhum. Sementara nisan dipecahkan, katanya 
supaya orang yang meninggal tsb tidak kembali ke 'rumah' lama. Tulang belulang 
di kremasi lalu diletakkan di 'apartemen' sempit bersama kertas tsb. 

Keluarga yang melakukan upacara agak menyesalkan peristiwa itu, tapi demi 
kepentingan negara tidak mengapa. Mereka menyesalkan karena kehilangan tempat 
yang agak nayman bagi keluarga untuk berkumpul setahun sekali. Karena setelah 
pindah ke 'apartemen' yang tempatnya lebih sempit dari locker di kolam renang. 
Untuk upacara abu jenasah harus dikeluarkan dari apartemen dan bisa diupacarai 
ditempat yang tidak terlalu luas dan waktunya terbatas. 

memang menyimpan bongpay yang besar begitu cukup merepotkan untuk orang jaman 
sekarang. Kalau dahulu takut gangguan spiritual jaman sekarang karena rumah 
cuma seukuran kandang burung. 

Saya pikir kalau tidak ada kemungkinan disimpan setidaknya bisa 
didokomentasikan. 

Salam,
Anton W









  

Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

2010-06-15 Terurut Topik Nasir Tan
Thanks Bung Zhoufy...
Penjelasannya mantap dan memuaskan bagi saya pribadi.

--- On Tue, 6/15/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 11:51 PM


  



Tiongkok adalah negeri yg besar, permasalahannya sangat kompleks, tidak bisa 
dilihat dng kaca mata sederhana. Banyak hal harus dilihat dari dua sisi.

Dia memang sudah sangat maju, sdh bisa mengirim astronot ke luar bumi, tapi 
juga masih banyak bidang yg terbelakang; negaranya kaya, tapi ada juga banyak 
wilayah yg masih miskin; jika kita ke taman2 umum di kota, kita akan 
menyaksikan betapa senangnya menjadi orang tua di sana, banyak kegiatan bisa 
dilakukan, bahkan ada sekolah khusus utk orang tua; tapi di perkotaan juga 
banyak orang2 di usia produktif yg dipaksa pensiun krn perusahaan negara 
diswastakan; sebaliknya perusahaan2 besar banyak yg berburu pegawai hingga ke 
amerika, merekrut bakat2 baru lulusan uni terkenal!
Jadi hampir semua masalah bisa dilihat dari dua sisi: baik dan buruk.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 15 Jun 2010 08:37:49 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

  






Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, 
bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau 
ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum 
tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan 
guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih 
tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. 
Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara 
detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk 
PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC 
juga? 
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan 
Tainan- Taiwan
 
 


--- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazionale@ gmail.com wrote:


From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM


  

Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... 
Kita hanya tahu PRC bagus  nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek  susah?


2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com


  













-- 
-









  

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-14 Terurut Topik Nasir Tan
Mmmmgitu yah..?? Kalau Bahasa Indonesia mana ada yang mau belajar disana..? 
Lagian standar pengajaran bahasa mereka mungkin lebih mengacu kepada Bahasa 
Malaysia dari pada Bahasa Indonesia. Kalo saya boro-boro ngajar bahasa, buat 
pake sendiri aja masih kurang...hehehe. Saya gak bakat bahasa apalagi kalo buat 
ngajar. Saya cuma ada sedikit dasar matematika, fisika dan aplikasi science. 
Komputer juga gak jago, paling yang berkaitan ama bidang saya aja buat gampang 
dimodifikasi. 
Tapi saya berpikir begini, bahwa IT kan hanya tools, jadi jangan hanya karena 
latah kita nyangkut di bidang IT yang sebenarnya bukan tujuan akhir bidang kita 
sendiri. 
Semua bisa mengembangkan keahlian di bidang masing-masing dan tidak semua harus 
jago komputer  IT.  Jadi tidak bijak kalau semua harus diarahkan ke IT saja. 
Trus Bahasa Swahili, ini lebih ribet karena disamping harus ngucapin kata-kata 
yang susah, kalo gak salah seorang yang penutur Bahasa Swahili juga harus 
goyang kepala kiri-kananaihh
 
 


--- On Sun, 6/13/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 10:59 PM


  



yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
berbagai fasilitas yg aduhai.
Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang 
IPTEK.
Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
risetnya.

Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago 
bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
Kalu yg biasa2 seh susah.

Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi 
pengajar huhehehehehehehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:

 
 Halo Bung Zhoufy...
 Thank you infonya.
 Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
 persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe..
 
 --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote:
 
 
 From: zho...@... zho...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
 
 
   
 
 
 
 Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
 berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 
 From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 
   
 
 
 
 
 
 Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
 kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
 pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
 tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
 untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
 kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
 
 --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:
 
 
 From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
 Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
 
 
   
 
 
 
 PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
 
 
 Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
 sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
 adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
 bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
 pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
 non-local adalah fan-kuei!
 
 
 Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
 hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
 ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga 
 pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat 
 betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 
 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour 
 law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para 
 worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai 
 dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan 
 dipaksa pindah rumah.
 
 
 Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau 
 WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-14 Terurut Topik Nasir Tan
Nah itu yang betul...sebetulnya bukan perkara lulusan dalam ato luar negeri, 
tetapi bagaimana dia bisa mengembangkan suatu sistem sedemikian rupa sehingga 
yang tadinya boros menjadi hemat, yang tadinya lelet menjadi cepat, pokoknya 
yang berkaitan pada masalah kualitas. Sekarang ini, kalau kita ke toilet di 
China, hampir semua toilet diperlengkapi dengan alat detektor, jadi kita gak 
perlu repot-repot nyiram setelah selesai buang air kecil. Tapi kalo untuk 
BAB,masih banyak WC yang model jaman dulu...

--- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 14, 2010, 12:18 AM


  



Sekarang tuntutan mereka memang semakin tinggi. Tdk hanya sekedar lulusan 
universitas luar negri, tapi hrs sudah memiliki prestasi. Maklum saja, rangking 
universitas mereka sendiri merangsak naik, bahkan di atas universitas2 kelas 
menengah amerika.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 14 Jun 2010 03:33:49 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

  

SAtu lage, di rrt sono ada kuliah internasional, apa yg saya tau itu misalnya 
di jinan university ada jurusan kedokteran internasional, yg ngajarnya rata2 
jebolan dari US or UE en bahasa pengantarnya itu bahasa inggris.
nah rata2 yg pengajar itu org rrt yg pada balik lage. yg kuliah disana jg 
beragam ada yg dari taiwan, macao,philipine dsbnya en dari indonesia jg ada.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ardian_c ardia...@... wrote:

 yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
 berbagai fasilitas yg aduhai.
 Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu 
 dibidang IPTEK.
 Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
 sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
 risetnya.
 
 Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
 Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya 
 jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
 Kalu yg biasa2 seh susah.
 
 Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply 
 jadi pengajar huheheheheheheheheh e
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  
  Halo Bung Zhoufy...
  Thank you infonya.
  Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
  persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. .
  
  --- On Sun, 6/13/10, zhoufy@ zhoufy@ wrote:
  
  
  From: zhoufy@ zhoufy@
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
  
  
    
  
  
  
  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
  berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  
  From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
  Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  
    
  
  
  
  
  
  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
  kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
  pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
  tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
  untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
  kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
  
  --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:
  
  
  From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
  
  
    
  
  
  
  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
  
  
  Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
  sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi 
  ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama 
  utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi 
  psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman 
  dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei!
  
  
  Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
  hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
  ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya 
  juga pernah melihat reportage dari chinese TV

Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

2010-06-14 Terurut Topik Nasir Tan
Saat ini memang banyak banyak universitas baik  di PRC ( People Republic of 
China ) / China Mainland dan juga R.O.C ( Republic of China )/Taiwan membuka 
Kelas Internasional.
, tetapi di kelas tetap ada pelajaran Mandarin. Nah kalo kuliah di Taiwan, 
lebih ribet lagi karena huruf Mandarin masih menggunakan huruf kuno, bukan 
simplify kayak di PRC.
Selain itu di Taiwan juga punya bahasa tersendiri yang dipengaruhi oleh etnis 
setempat ( Aborigin) Guru2nya kebanyakan lulusan Amrik tapi ada juga yang 
lulusan lokal jadi kalo ngomong Inggris masih sangat dipengaruhi oleh bahasa 
setempat
.
--- On Sun, 6/13/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote:


From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 11:33 PM


  



SAtu lage, di rrt sono ada kuliah internasional, apa yg saya tau itu misalnya 
di jinan university ada jurusan kedokteran internasional, yg ngajarnya rata2 
jebolan dari US or UE en bahasa pengantarnya itu bahasa inggris.
nah rata2 yg pengajar itu org rrt yg pada balik lage. yg kuliah disana jg 
beragam ada yg dari taiwan, macao,philipine dsbnya en dari indonesia jg ada.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:

 yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
 berbagai fasilitas yg aduhai.
 Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu 
 dibidang IPTEK.
 Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
 sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
 risetnya.
 
 Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
 Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya 
 jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
 Kalu yg biasa2 seh susah.
 
 Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply 
 jadi pengajar huhehehehehehehehehe
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote:
 
  
  Halo Bung Zhoufy...
  Thank you infonya.
  Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
  persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe..
  
  --- On Sun, 6/13/10, zhoufy@ zhoufy@ wrote:
  
  
  From: zhoufy@ zhoufy@
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
  
  
    
  
  
  
  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
  berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  
  From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
  Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  
    
  
  
  
  
  
  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
  kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
  pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
  tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
  untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
  kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
  
  --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:
  
  
  From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
  Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
  
  
    
  
  
  
  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
  
  
  Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
  sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi 
  ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama 
  utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi 
  psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman 
  dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei!
  
  
  Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
  hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
  ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya 
  juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan 
  melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC 
  bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada 
  labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency 
  dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. 
  -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai 
  expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah.
  
  
  Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit

Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

2010-06-14 Terurut Topik Nasir Tan
oe oe..

--- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 14, 2010, 2:54 AM


  



Owe rasa itoe kowadjiban pake itoe eyd tida betoel, boewat owe tida nikmat 
punya.

Santai santai sajalah

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Leon Agustian leon.agustian@ telkom.net. id 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 14 Jun 2010 11:18:19 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

  



Seharusnya ini adalah forum social yang santai. Saat saya gabung dengan milis 
ini, tidak ada ketentuan mengharuskan penggunaan bhs Indonesia yang baik dan 
benar (EYD, bukan Van Ophuysen atau ejaan “OE”). Apalagi dengan tema “Budaya 
Tionghoa” dan bukan “Budaya dan Bahasa Indonesia”, tentunya masalah Budaya 
Tionghoa yang diutamakan dan bukan bahasa Indonesianya.
 
Saran saya, penggunaan EYD yg baik dan benar adalah suatu nilai plus untuk 
forum ini, tapi bahasa yang santai/pergaulan biasanya lebih memudahkan orang2 
untuk berinteraksi dengan lebih terbuka.
 
Maaf kalau memang diharuskan menggunakan EYD yang baik dan benar, saya merasa 
belum sanggup dan lebih baik mengundurkan diri dari milist ini.
 
 
 


From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Maria Claudia
Sent: Sunday, June 13, 2010 8:23 PM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
 
  




Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa 
sehari-hari, yang penting dimengerti  .. Ngomong-ngomong kok yang 
memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok 
tidak dikritik ...

Maria

 

 




From: akuratan akura...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

  

Saran untuk perbaikan waktu menulis:
Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'.
Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum 
Bahasa Indonesia.
Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara 
(Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat 
membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, 
dicium, diterima, disambut.
di sini, di sana...
Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls...

Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai 
dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia.

Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan 
singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: 
benar-baik-baku.

Salam hangat,

Akur Atan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote:

 da jia hao.
 perkenalkan nama saya Martin.
 sekarang ini saya kuliah di binus jakarta.
 senang sekali saya bisa bergabung disini.
 saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga 
 yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan 
 kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati 
 hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara 
 mandarin club.
 jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan 
 acara kami.
 xie-xie da jia..

 









  

Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

2010-06-14 Terurut Topik Nasir Tan
Oe jadi bingung karena info PRC ini campur aduk ada yang bilang dah bagus tapi 
ada juga yang bilang masih memprihatinkan. Ii/tante saya baru dari sana, dia 
bilang PRC dah bagus gak kayak dulu. 
Ah..kalo gini taon depan saya mo kesana juga ah biar apa sebenarnya yang 
terjjadi.
Mmm...kalo di ROC ( Republic of China ) sih biasa-biasa aja. Tapi kalo soal 
gaji dah lumayan tinggi. Gaji Satpam aja yang gak full time kalo disetarakan 
rupiah kira-kira Rp 6 juta per bulan dan kerjanya santai bangat. Gaji guru di 
sekolah juga tinggi, apalagi yang mengajar di universitas bisa gede bangat, 
dibanding di Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Itu sebabnya, sekarang 
banyak orang luar yang juga ngajar di ROC, karena penghasilan lumayan bagus. 
Harga makanan dan kebutuhan sehari-hari juga relatif murah. Di warung-warung 
sederhana, kalo kita makan nasi, ikan, sayur dan lauk lainnya paling Rp 15.000 
( 50 NTD ). 

--- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 14, 2010, 5:40 AM


  



Kalau ada yg bilang proyek2 raksasa RRT adalah hasil kerja paksa model kaisar 
Qin, ini sih ngawur! Semua buruh direkrut secara sukarela, tak ada yg dipaksa, 
yg memaksa mereka mau bekerja di kota adalah kondisi ekonomi desa asalnya yg 
ketinggalan, maka utk desa2 yg relatif maju tak banyak yg mau bekerja di kota 
lagi. Maka sekarang yg kerja dikota kebanyakan dr propinsi2 pedalaman.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 14 Jun 2010 16:58:25 +0800 (SGT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS

  






Jadi pekerja masal di PRC (seperti di pabrik) memang berat. Saya pernah 
diundang ke pabrik Konka di Shenzhen. Dulu mereka kerja 6 x 12 jam - ini 
termasuk perusahaan yang manusiawi di banding perusahaan lain. Oleh karena 
mereka berasal dari desa yang jauh maka dibuatkan mess bertingkat khusus 
pegawai.  Dalam satu kamar bisa diisi antara 3 sampai 6 orang. Nah kendalanya 
memang bahasa.  Mereka bergaul akrab di antara orang sedesa, bahkan 
mereka tidak bisa bercakap dengan orang lain desa!  Bayangkan kalau kita sudah 
kerja 12 jam sehari, lalu pulang ke mess malah dicuekin karena tidak punya 
teman sedesa - besoknya kita kerja lagi dari pagi sampe menjelang malam - jalan 
kaki di kompleks pabrik ke mess yang ngebosanin, sesampe di mess malah tambah 
be-te. Makanan kantin lama lama juga bosan, mau jajan di luar pasti bakal 
defisit.  Makanya nggak heran kalau di Foxconn ampir saban minggu ada pegawai 
yang bunuh diri dari lantai tinggi. Udah dibacain
 mantera (siapa tau ada kuasa gelap) tetap saja tubuh tubuh berjatuhan bag big 
bug  seperti musim duren. Memang untuk urus negara sebesar Tiongkok bukan 
perkara gampang - walau bagaimana PRC layak diacungi jempol karena sudah 
bikin infrastruktur negara maju pesat. Ya memang negara yg punya 
rakyat melimpah ruah, suka dikerja paksakan. Stadion Yan Oh (sarang burung) dan 
bendungan raksasa juga dibangun pake kerja paksa. Dulu kalau kaisar Sin Chi Ong 
tidak pake tangan besi mungkin tembok raksasa yg sekarang jadi kebanggaan 
Tiongkok - tempat kita foto sana foto sini bakal nggak ada. Sama kayak di Mesir 
kalau nggak ada kerja paksa ya nggak ada piramid. Jadi memang kudu begitu 
kayaknya. RGDS.TG

 





 
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: 

MARKETPLACE


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the 
Yahoo! Toolbar now.



Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog  Cat Answers Center.



Hobbies  Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new 
interests.
 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use


. 










  

Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Mungkin karena Sdr. Martin ini melihat media ini dari sisi santai/casual, 
sehingga apa yang disampaikan yang penting bisa dipahami oleh tiap anggota 
milis. Meski demikian, saya setuju juga apa yang disarankan oleh Bung Akuratan 
( bukan nama sebenarnya ) agar dalam menulis menggunakan kaidah bahasa yang 
sudah ada, agar ( mungkin enak dibaca ) serta tidak menimbulkan persepsi lain. 
Demikian dari saya, sekedar menambahkan.
 
 
regards
 
 
Nasir Tan

--- On Sat, 6/12/10, akuratan akura...@yahoo.com wrote:


From: akuratan akura...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 12, 2010, 7:05 PM


  



Saran untuk perbaikan waktu menulis:
Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'.
Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum 
Bahasa Indonesia.
Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara 
(Binus/BINUS)/nama kota/bulan 'Jakarta/Juli'. Demikian juga, Anda belum dapat 
membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/arah/tujuan: dimakan, 
dicium, diterima, disambut.
di sini, di sana...
Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/dls...

Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai 
dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia.

Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan 
singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: 
benar-baik-baku.

Salam hangat,

Akur Atan.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, martz martz_we...@... wrote:

 da jia hao.
 perkenalkan nama saya Martin.
 sekarang ini saya kuliah di binus jakarta.
 senang sekali saya bisa bergabung disini.
 saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga 
 yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan 
 kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati 
 hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara 
 mandarin club.
 jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan 
 acara kami.
 xie-xie da jia..










  

Re: [budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Wah mantapmereka menyanyikan lagu nostalgia, salah satunya lagu ANGING 
MAMMIRI' KUPASANG. Ehem saya juga bisa menyanyikan lagu ini. Mudah2an kalau ada 
gathering dan bisa saya hadir, saya bisa menyanyikan lagi ini..hahaha.

 
regards
 
Nasir Tan
--- On Thu, 6/10/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


From: ChanCT sa...@netvigator.com
Subject: [budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw
To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
Date: Thursday, June 10, 2010, 12:37 AM


  



 
Bagi kawan-kawan yang masih ingat dengan nama sopranist Evelyn Tjiauw, untuk 
bernostalgia cobalah bukan link dibawah. Itu yang dinyanyikan di Beijing tahun 
2008, sayang perekaman suara kurang baik, tapi masih tetap terdengar suara 
sopran merdu dengan teknik tinggi penyanyai-nya, sekalipun usia sudah mendekati 
angka 7. Luar biasa. Nanti kalau berhasil dapatkan CD dari Evelyn akan saya 
lempar keluar juga.
 
Kemudian ada koor paduan suara penyanyi-penyanyi Huakiao lanjut usia yang tetap 
menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, tempat dimana mereka dilahirkan dan 
dibesarkan, sekalipun sudah puluhan tahun harus mereka tinggalkan.
 
Sedang link terakhir sekadar untuk didengar lagu Singsing So yang dinyanyikan 
oleh Teng Lai Kwan, (Teresa Teng?) penyanyi Taiwan tenar yang sudah meninggal 
beberapa tahun yl. 
 
Silahkan menikmati, ...
 
Salam,
ChanCT
 
 
Evelyn Tjiauw menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa:
http://www.qiaou. com/uqiaou61/ 23805-250160. aspx
 
Atau: http://v.youku. com/v_show/ id_XMzg2Mzc3NzY= .html
 
Evelyn Tjiauw menyanyi Bengawan Solo  Nona manis siapa punya:
http://www.youtube. com/watch? v=XPyPGPWNTxw   
 
Koor, Paduan suara Huakio usia lanjut lagu-lagu Indonesia:
http://v.youku. com/v_show/ id_XMzYxMzIyMDQ= .html
 
Teressa Teng menyanyikan Singsing So dengan bhs. TIonghoa:
http://www.youtube. com/watch? v=IhQQPBwabbEfeature=related  







  

Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Sepertinya begitu, biar kita gak dapat masalah, baik sekarang mau dimasa yang 
akan datang.
 
 


--- On Sun, 6/13/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com wrote:


From: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 8:34 AM


  



Nah itu maksud saya kemarin.

Ini milis utk membahas kebudayaan kita orang tionghoa, bukan milis untuk 
mempermasalahkan kejelekan pihak yg lain.
Bukan budaya kita utk membahas keburukan orng lain toh ?

Om moderator, mngkin boleh menutup isu ini.

Mungkin ada beberapa pihak yg merasa dan terganggu dgn adanya fpi ini, tapi 
sebaiknya bukan dibahas di forum ini. Mungkin harus bikin forum milis yg 
berkaitan.

Terimakasih.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Maria Claudia claudia_maria_ a...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sat, 12 Jun 2010 06:58:49 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI


Aduh  ... mbok kalau ngomong di media umum itu dijaga dong, apa 
mau kelompok ini dibubarin juga. Udah deh ga usah ikut-ikutan yang gituan, yang 
penting kita ga diganggu.







From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, June 9, 2010 10:09:35 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI

  


Done!
FPI = Front Pembela Islam? Pasti yang bikin keblinger...
Melihat dan berdasarkan fakta yang ditonjolkan dilapangan.. FPI lebih cocok 
disebut Front Perusak Islam!

Darwin Tantiono

On Wed, Jun 9, 2010 at 8:42 PM, hendra_bujang@ yahoo.com wrote:


  




Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT









  

Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Aih.masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti 
itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC ( People Republic of China ) dah jadi 
negara maju..?? Lapangan kerja dah banyak, bahkan saya dengar2 banyak sarjana 
PRC yang tadinya bekerja di lur negeri, sekrang mereka dah pulang ke PRC lagi 
bekerja dis PRC karena dibtuhkan oleh negara.
 
 
Nasir Tan


--- On Sat, 6/12/10, Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote:


From: Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 12, 2010, 1:48 PM


  







selamat pagi semuanya..
kebetulan sy pernah berbicara ttg masalah ini dgn tmn sy yg asli cina daratan.
permasalahan yg terjadi di cina hampir sama dgn di indonesia:
sedikitnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja..
karenanya banyak orang yg mau bekerja menjadi buruh dgn gaji rendah.
bahkan, tak jarang para sarjana pun terpaksa menekuni profesi tersebut untuk 
mendapatkan sesuap nasi..
mungkin ada saudara yg mau menambahkan?

salam sejahtera 











  

Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Met malam Bung Zhoufy...pakabar? Lama baru ketemu lagi milis ini yah? 

--- On Sun, 6/13/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 11:16 AM


  



Santai saja, saya kok tidak setuju bermillis ria hrs pakai bhs formal nan 
serius. Ini kan bukan forum seminar ilmiah Bung!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Maria Claudia claudia_maria_ a...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sun, 13 Jun 2010 06:22:59 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

  


Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa 
sehari-hari, yang penting dimengerti  .. Ngomong-ngomong kok yang 
memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok 
tidak dikritik ...

Maria







From: akuratan akura...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

  

Saran untuk perbaikan waktu menulis:
Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'.
Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum 
Bahasa Indonesia.
Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara 
(Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat 
membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, 
dicium, diterima, disambut.
di sini, di sana...
Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls...

Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai 
dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia.

Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan 
singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: 
benar-baik-baku.

Salam hangat,

Akur Atan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote:

 da jia hao.
 perkenalkan nama saya Martin.
 sekarang ini saya kuliah di binus jakarta.
 senang sekali saya bisa bergabung disini.
 saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga 
 yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan 
 kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati 
 hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara 
 mandarin club.
 jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan 
 acara kami.
 xie-xie da jia..











  

Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja 
harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi 
dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk 
sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak 
terlalu bergantung pada impor peralatan. 

--- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net wrote:


From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM


  





PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.


Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
non-local adalah fan-kuei!


Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya 
berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. 
Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah 
melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa 
besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 
seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. 
Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker 
harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 
gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah 
rumah.


Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC 
mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari 
nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor non 
PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 6 
bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk 
non-PRC company.


Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate  [mereka yg PhD keatas] 
Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn 
banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - 
jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah.
Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar 
karena discriminasi, isolasi dan UU negara.


Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali.   Jumlah sarjana yg lulus dari 
college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. Priority 
yg dulu diberikan kepada anak orang berpangkat [partij] atau beruang sudah 
hilang banyak. Post graduate yg lulus dari US/EU jikalau ingin kembali harus 
ada sponsor utk mendapat kedudukan sebagai professor disalah satu universitas 
yg terkenal. Jadi selain penghasilan hanya 25% dari sebelumnya juga harus punya 
connectie.


Discriminasi diPRC --- jikalau termasuk suku Han --- dilakukan berdasarkan 
slang [bah. daerah] Bah daerah saja tidak berguna - harus sesuai dgn jaman 
karena itu saya pakai istilah slang [bah.gaul] -- Saya ada kenalan asal 
Shanghai yg setiap thn kirim anaknya kembali ke Shanghai hanya utk 
mempertahankan bah. gaul Shanghai. Ini juga dipergunakan utk mereka yg asal 
Wuhan atau Liaoning atau lain daerah. Yg asal dari Quangdong masih tidak 
terlalu iri hati sebab banyak diantara mereka yg hidup diluar Quangdong dan 
kemudian kembali utk menetap.


Dgn info ini silahkan kalian analisa sendiri keadaan diPRC jaman sekarang.


Andreas




From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, June 13, 2010 4:36:31 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???








Aih. masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti 
itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC ( People Republic of China ) dah jadi 
negara maju..?? Lapangan kerja dah banyak, bahkan saya dengar2 banyak sarjana 
PRC yang tadinya bekerja di lur negeri, sekrang mereka dah pulang ke PRC lagi 
bekerja dis PRC karena dibtuhkan oleh negara.
 
 
Nasir Tan


--- On Sat, 6/12/10, Cristine Mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com wrote:


From: Cristine Mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, June 12, 2010, 1:48 PM


  





selamat pagi semuanya..
kebetulan sy pernah berbicara ttg masalah ini dgn tmn sy yg asli cina daratan.
permasalahan yg terjadi di cina hampir sama dgn di indonesia:
sedikitnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja..
karenanya banyak orang yg mau bekerja menjadi buruh dgn gaji rendah.
bahkan, tak jarang para sarjana pun

Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan
Bukan dikreitik, tapi dikasih saran aja. Yah saya rasa baik juga saran dari 
Bung Akur Tan. Makanya saya juga memberi saran yang sama dengan dia. Bung 
Martin pun tidak keberatan dengan saran-saran dari kami.
 
 
regards,
 
 
Nasir Tan

--- On Sun, 6/13/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote:


From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 9:22 AM


  




Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa 
sehari-hari, yang penting dimengerti  .. Ngomong-ngomong kok yang 
memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok 
tidak dikritik ...

Maria







From: akuratan akura...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun

  

Saran untuk perbaikan waktu menulis:
Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'.
Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum 
Bahasa Indonesia.
Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara 
(Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat 
membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, 
dicium, diterima, disambut.
di sini, di sana...
Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls...

Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai 
dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia.

Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan 
singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: 
benar-baik-baku.

Salam hangat,

Akur Atan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote:

 da jia hao.
 perkenalkan nama saya Martin.
 sekarang ini saya kuliah di binus jakarta.
 senang sekali saya bisa bergabung disini.
 saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga 
 yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan 
 kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati 
 hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara 
 mandarin club.
 jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan 
 acara kami.
 xie-xie da jia..











  

Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???

2010-06-13 Terurut Topik Nasir Tan

Halo Bung Zhoufy...
Thank you infonya.
Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe..

--- On Sun, 6/13/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM


  



Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???

  





Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja 
harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi 
dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk 
sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak 
terlalu bergantung pada impor peralatan. 

--- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote:


From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM


  



PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.


Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
non-local adalah fan-kuei!


Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya 
berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. 
Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah 
melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa 
besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 
seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. 
Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker 
harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 
gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah 
rumah.


Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC 
mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari 
nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor non 
PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 6 
bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk 
non-PRC company.


Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate  [mereka yg PhD keatas] 
Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn 
banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - 
jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah.
Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar 
karena discriminasi, isolasi dan UU negara.


Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali.   Jumlah sarjana yg lulus dari 
college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. Priority 
yg dulu diberikan kepada anak orang berpangkat [partij] atau beruang sudah 
hilang banyak. Post graduate yg lulus dari US/EU jikalau ingin kembali harus 
ada sponsor utk mendapat kedudukan sebagai professor disalah satu universitas 
yg terkenal. Jadi selain penghasilan hanya 25% dari sebelumnya juga harus punya 
connectie.


Discriminasi diPRC --- jikalau termasuk suku Han --- dilakukan berdasarkan 
slang [bah. daerah] Bah daerah saja tidak berguna - harus sesuai dgn jaman 
karena itu saya pakai istilah slang [bah.gaul] -- Saya ada kenalan asal 
Shanghai yg setiap thn kirim anaknya kembali ke Shanghai hanya utk 
mempertahankan bah. gaul Shanghai. Ini juga dipergunakan utk mereka yg asal 
Wuhan atau Liaoning atau lain daerah. Yg asal dari Quangdong masih tidak 
terlalu iri hati sebab banyak diantara mereka yg hidup diluar Quangdong dan 
kemudian kembali utk menetap.


Dgn info ini silahkan kalian analisa sendiri keadaan diPRC jaman sekarang.


Andreas




From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, June 13, 2010 4:36:31 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???








Aih. masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti 
itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC

Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya

2010-06-07 Terurut Topik Nasir Tan
Bung Chan yth..
 
Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang 
maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan 
cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan 
sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, 
juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu?
 
Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat kekanak-kanakan. 
Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film melatar belakangi 
etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya dikomunikasikan dahulu kepada 
para tokoh atau para cendekiawan yang tahu masalah itu, akan lebih baik dari 
apa asal njeplak aja. Dan seandainya para tokoh masayarakat/cendekiawan 
dll yang tau persis masalah tersebut mengetahui, bukan tidak 
mungkin akan memberi masukan sehingga penyajian film bisa lebih bermutu. Selain 
itu, lembaga sensor film kita mungkin tidak bekerja maksimal, koq bisa-bisanya 
film begitu lolos sensor yah?
 
 
 
 
Nasir T

--- On Mon, 6/7/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


From: ChanCT sa...@netvigator.com
Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, June 7, 2010, 4:09 AM


  



 
Bung Tan yb,
 
Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton gratis? 
Dengan nonton sekali itu, saya bukan saja melihat isi film, tapi melihat 
pendidikan apa yang diberikan dan itu saya menilai kira-kira kemana arah 
pembuatan film Indonesia, yang tentunya juga sebagai alat propagandanya.
 
Saya melihatnya begini, film-film kungfu antar genster dan bajingan-bajingan, 
bisa saja terjadi antar bangsa, suku atau etnis tertentu, dan, ... itu bisa 
saja menampilkan bangsa mana, suku apa atau etnis apa yang menang. Orang 
setelah melihat film begituan munagkin juga tidak akan berkesan bau rasialis, 
kecuali memang ceritanya hanya menjelekkan, melecehkan bangsa, suku dan etnis 
tertentu. Itulah memang cerita bajingan-bajingan, ... Pada saat membuat film 
menceritakan satu Gang penyelundupan atau narkotik dengan tokohnya TIonghoa pun 
tidak masalah, memang itulah ceritanya. 
 
Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang 
maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan 
cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan 
sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, 
juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu?
 
Salam,
ChanCT
 

- 原始郵件- 
寄件者: Nasir Tan 
收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
傳送日期: 2010年6月6日 18:59
主旨: Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya






Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..?
Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, 
setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan 
ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang 
sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan 
narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese.

 
regard
 
 
Nasir Tan
--- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator. com wrote:


From: ChanCT sa...@netvigator. com
Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
To: GELORA_In gelor...@yahoogroup s.com
Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM


  

 
Anne Van Jogya
 
Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK 
(Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and 
Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film 
Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan 
untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya 
terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, 
untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi 
saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film 
Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya 
rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga 
seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi.
 
Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan 
kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat 
keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah 
masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. 
Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! 
Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan 
ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. 
 
Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, 
tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, 
baik juga kalau saya lebih dahulu

Re: [budaya_tionghua] Re: Anne Van Jogya

2010-06-07 Terurut Topik Nasir Tan
Lha...ini bukan soal rasis...tapi  saya bandingkan antara film satu dengan film 
lainnya. Karena jangan2 sutradara ini membuat film hanya karena diilhami film 
barat yang ada sebelumnya.  Makanya saya bilang gak heran la kalau bikin film 
seperti berikut ini : Coba simak tulisan saya : 
 
Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, 
setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan 
ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang 
sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan 
narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese
 
Saya sudah lama melihat film-film seperti itu, terutama film barat seperti ( 
saya kadang lihat di film-film TV dan sekarang film produksi Indonesia ) 
. Tulisan saya justru karena saya prihatin dengan filmsemacam itu dan menurut 
saya tidak bagus kalau dipertontonkan. Film dari manapun adanya/produknya  
adalah kurang etis kalau dalam sebuah film menonjolkan kelompok masyarakat 
tertentu saja. Yah bisa juga karena sutradaranya asal-asalan atau lembaga 
sensor film tidak bekerja maksimal.  
 
 
 
Nasir T
 
 


--- On Sun, 6/6/10, john26h john...@yahoo.co.nz wrote:


From: john26h john...@yahoo.co.nz
Subject: [budaya_tionghua] Re: Anne Van Jogya
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, June 6, 2010, 5:57 PM


  



Inikan topiknya mengenai film Indonesia, kok film amerik dibawa-bawa?
Sekalian saja kulit hitamnya, arabnya dibawa dan yg paling superiornya orang 
kulit putih.

Dari cuplikan ceritanya saja mengenai jamannya feodalis percintaan, malah 
kerasisan dibawa-bawa yg tidak ada relevansinya.
Sutradaranya mungkin rasis.

John

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote:

 Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..?
 Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, 
 setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan 
 ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang 
 sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan 
 narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese.
 
  
 regard
  
  
 Nasir Tan
 --- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@... wrote:
 
 
 From: ChanCT sa...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
 To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
 Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM
 
 
   
 
 
 
  
 Anne Van Jogya
  
 Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK 
 (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and 
 Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan 
 Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya 
 diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. 
 Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun 
 hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film 
 Indonesia. Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak 
 lagi pernah lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu 
 Nunung, dan, ... tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa 
 kawan di HK yang tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah 
 melihat film Indonesia lagi.
  
 Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan 
 kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat 
 keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah 
 masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. 
 Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! 
 Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan 
 ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. 
  
 Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya 
 ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau 
 pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan 
 cerita film ini: 
  
 Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak dari 
 seorang bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. Kakek 
 Anne tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis Belanda. 
 Tapi yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. Perkawinan 
 orang tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan demikian 
 Anne sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai 
 dewasa tidak mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek.
  
 Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan pulang, hujan 
 lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal dunia. Di 
 upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan 
 berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal

Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya

2010-06-06 Terurut Topik Nasir Tan
Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..?
Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, 
setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan 
ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang 
sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan 
narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese.

 
regard
 
 
Nasir Tan
--- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote:


From: ChanCT sa...@netvigator.com
Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com
Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM


  



 
Anne Van Jogya
 
Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK 
(Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and 
Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film 
Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan 
untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya 
terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, 
untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi 
saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film 
Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya 
rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga 
seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi.
 
Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan 
kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat 
keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah 
masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. 
Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! 
Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan 
ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. 
 
Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, 
tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, 
baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan cerita film 
ini: 
 
Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak dari seorang 
bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. Kakek Anne 
tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis Belanda. Tapi 
yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. Perkawinan orang 
tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan demikian Anne 
sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai dewasa tidak 
mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek.
 
Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan pulang, hujan 
lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal dunia. Di 
upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan 
berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal, membuat kehidupan 
keluarga Anne terjadi perubahan drastis. Ibunya yang seorang Belanda 
disingkirkan dalam usaha perkebunan ayahnya, yang ternyata adalah warisan 
keluarga ningrat mereka. Keluarga masih sulit menerima seorang Belanda. Bahkan 
akhirnya Anne dan ibunya harus keluar dari rumah dimana mereka tinggal. 
Terpaksa, Anne bersama ibu dan mbok yang setia pindah ke Solo. Kehidupan dengan 
sendirinya makin sulit, dan tidak lama ibu-nya jatuh sakit dan meninggal dunia. 
 
Anne ternyata mewarisi budaya Jawa secara baik, khususnya dalam pembatikan. 
Untuk meneruskan hidup, Anne bersama mbok yang setia, membuka usaha batik. 
Usaha batik Anne kemudian bisa dapatkan kemajuan baik, karena ada pemesan pak 
Suryo dari Jogya,  yang ternyata dibalik itu adalah mas Satrio, pacar Anne 
dimasa sekolah di Jogya. Singkat kata, itu mas Satrio yang juga turunan 
ningrat, akan menikah dengan gadis yang ditentukan orang-tuanya, tapi cintanya 
pada Anne belum juga pupus. Terakhir, Satrio secara diam-diam memesan batik 
kerjaan tangan Anne untuk upacara pernikahannya. Sedang Anne yang juga masih 
mencintai Satrio, setelah mengetahui pesanan batik untuk pernikahan itu adalah 
pesanan Satrio, sekalipun mengidap penyakit, Anne tetap memaksakan diri 
membatik untuk menyelesaikan pesanan istimewa itu. 
 
Begitulah, setelah menyelesaikan tugas membatik pesanan mas Satrio dan 
pernikahan dilangsungkan, film diakhiri dengan Anne menggeletak jatuh kelantai, 
meninggal karena sakitnya. Film diakhiri dengan kesedihan, tanpa apa pemecahan 
jalan keluar yang baik masalah ras yang dihadpi masyarakat saat itu. Akhirnya 
orang akan berkesan, itulah nasib kehidupan MALANG bagi orang yang melanggar 
ketentuan Keraton. Sepertinya, Film ini masih membenarkan pemikiran feodal, 
keluarga ningrat Jogya ingin pertahankan Ke-KERATON' an yang superior, 
menganggap tidak seharusnya

Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?........

2010-04-20 Terurut Topik Nasir Tan
 Di dalam buku yang pernah saya baca itu : BUDAYA INDOCINA DI PERSIMPANGAN 
secara tersirat menyebutkan bahwa pengaruh budaya Tiongkok/Chinese sangat 
dominan di luar Pulau Jawa ( Andalas, Borneo dan Celebes ). Ini juga mendukung 
pendapat beberapa tokoh yang w pernah jumpai di Andalas ( Sumatera ) bahwasanya 
 yang mendirikan Kerajaan Srivijaya sebenarnya adalah salah satu bagian dari 
suatu dinasti yang pernah berkuasa di Tiongkok atau setidak2nya dibangun atas 
dasar filosofi Tiongkok.
Sedangkan untuk Pulau Jawa yang pernah menjadi basis Kerajaan Majapahit sangat 
dipengaruhi oleh budaya Hindustan/India. Ini bisa dibenarkan dan bisa kita 
lihat dari adat istiadat, roman muka, tradisi Jawa. Kemudian, belakangan banyak 
masyarakat dari Tiongkok yang hijrah ke Tanah Jawa sehingga kemudian terjadi 
perpaduan budaya. Tetapi, peninggalan budaya Tiongkok yang tertua sesungguhnya 
bukan  berada di pulau Jawa, tetapi justu tersebar diluar  Pulau Jawa.
 
.
--- On Mon, 4/19/10, Narpati Pradana kunder...@gmail.com wrote:


From: Narpati Pradana kunder...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, April 19, 2010, 11:40 PM


  



Menambahkan daftar referensi

Early Kingdoms of The Indonesian Archipelago and Malay Peninsula, Munoz, Paul 
Michel.
Sudah terbit pula versi Indonesianya. ..

Dan kalau ngintip sekilas, orang Tionghoa sudah masuk Indonesia sebelum 
kerajaan pertama Indonesia membawa beberapa kebiasaan seperti makan nasi. 
Makanya, seperti yang disebut rekan-rekan sebelumnya, bahasannya terlalu luas 
kalau cuma 'kapan budaya Tionghoa masuk ke Indonesia'.




2010/4/19 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com


  








Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 
email/miling list ini. 
Oh..yah
Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak 
keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN. 
Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang 
Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan 
India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak 
ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan 
bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini 
masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain 
yang relevan dengan buku ini.
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan
Yong Kang City/R.O.C
 
 
salam, 

--- On Sun, 4/18/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote:


From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com

Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM





  

Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan 
untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. 

Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk 
ngrambyang seperti itu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ??? ayam_o...@yahoo. com.sg 
Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?

  

selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo)
versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan
Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di
mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya
Majapahit..

Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita
dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi
serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan
kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau
rumpunan

contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman
dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara
orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada
Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk
melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa.

Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa
dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau
indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal
dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan
nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa
kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang.

Salam,

Lauw Ong Bun

ibcindon wrote:
 
 
 Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci :
 
 
 
 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ?
 
 
 
 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ?
 
 
 
 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ?
 
 
 
 4./ pertama kali orang

Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?

2010-04-18 Terurut Topik Nasir Tan
Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 
email/miling list ini. 
Oh..yah
Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak 
keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN. 
Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang 
Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan 
India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak 
ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan 
bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini 
masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain 
yang relevan dengan buku ini.
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan
Yong Kang City/R.O.C
 
 
salam, 

--- On Sun, 4/18/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM


  



Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan 
untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. 

Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk 
ngrambyang seperti itu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ??? ayam_o...@yahoo. com.sg 
Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?

  

selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo)
versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan
Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di
mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya
Majapahit..

Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita
dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi
serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan
kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau
rumpunan

contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman
dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara
orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada
Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk
melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa.

Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa
dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau
indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal
dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan
nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa
kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang.

Salam,

Lauw Ong Bun

ibcindon wrote:
 
 
 Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci :
 
 
 
 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ?
 
 
 
 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ?
 
 
 
 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ?
 
 
 
 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ??
 
 
 
 5./ bagian budaya yang mana ?
 
 
 
 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ??
 
 
 
 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ??
 
 
 
 Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ??
 
 
 
 
 
 *From:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] *On Behalf Of *robert_w_89
 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM
 *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke
 Indonesia?
 
 
 
 
 
 senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo
 ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya
 Bacang (pehcun)
 saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada
 data2..TRIMS
 
 
 
 









  

RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,

2010-04-18 Terurut Topik Nasir Tan
Jonggol terleatak di Jawa Barat, tepatnya masuk dalam Daerah Tingkat II/Kab. 
Bogor. Kalau kita mengadakan perjalanan dari Jakarta - Bandung, kita bisa 
melewati daerah Jonggol ini.  Sayangnya sekarang dah jarang yang lewat sejak 
tol Cipularang diopersikan. 

--- On Sun, 4/18/10, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote:


From: ibcindon ibcin...@rad.net.id
Subject: RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,
To: 'wihan adi' wiha...@yahoo.com, budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 18, 2010, 3:59 AM


  





Yth. Sdr Hidayat Brata,
 
Apakah ini Jonggol  di  Jawa Barat ? ?  Sayang saya tidak punya  keterangan 
mengenai lokasi ini.
 
Mungkin rekan milis lain ada yang mengetahuinya  dan bisa berbagi keterangan.
 
Ada kemungkinan  bila di  bangunan klenteng itu ada papan nama, papan duay 
lian, prasati pembangunan , akan bisa dijelaskan sejarahnya.
 
Bagaimana dengan pengurusnya mungkin bisa ditanya ??
 
Salam,
 
Sugiri.
 


From: wihan adi [mailto:wihan55@ yahoo.com] 
Sent: Sunday, April 18, 2010 1:59 PM
To: ibcindon
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 
Attachment]
 


numpang tanya,apa tahu ttg sejarah klenteng jonggol atau dimana saya bisa 
mencari riwayat klenteng tersebut?terima kasih.salam hidayat brata

 




From: ibcindon ibcin...@rad. net.id
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, April 18, 2010 11:49:38 AM
Subject: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment]

  



[Attachment(s) from ibcindon included below] 
Tokoh setempat yang dihormati di beberapa klenteng pulau Jawa.
Kwee Lak Kwa menurut hikayatnya seorang pedagang dari Semarang, ketika
sedang berlayar dengan kapal ke Tegal telah dibajak perompak; lalu Kwee
berjalan diatas permukaan laut dengan pengiringnya dan menghilang.
Masyarakat memberi gelar Zehai Zhenren (Orang suci dengan berkat dari
lautan). Ia dipercaya sering menolong para saudagar yang menghormatinya.
Klentengnya terdapat di Pekalongan; Klenteng Bao'an Gong (Klenteng Pelindung
Kedamaian). Zehai Zhenren dihormati bersama dengan Shennong (Sin Long, Dewa
Pertanian). Di Semarang terdapat klenteng Zehai Miao, dibangun sejak 1747
merangkap juga sebagai rumah abu marga Kwee. 
Di Tegal untuk Kwee Lak Kwa terdapat Klenteng Tek Hay Kiong, Zehai
Gong(Berkat Lautan) yang dibangun tahun 1760. Warga setempat memiliki versi
cerita berbeda mengenai tokoh Kwee ini, disebutkan ia mendarat 1737 di Muara
Reja desa di timur Tegal, lalu berdagang. Ketika terjadi huru-hara Batavia
1740 ia turut melawan Belanda bersama warga setempat di daerah Karang
Jeruk; pulau kecil di Timur Tegal dekat Suradadi. Kwee tewas bersama dua
orang suku Jawa pembantunya, mereka lalu menghilang. Beberapa waktu kemudian
mereka terlihat kembali di daerah Keramat. Sebagian warga menyebutkan bahwa
ia hidup hingga 1749. Hingga sekarang warga Muara Reja selalu berperan serta
ke Klenteng Tegal untuk turut merayakan upacara peringatan tahunannya.
Di Indramayu bagi Kwee Lak Kwa juga terdapat Yanqing Miao (Klenteng
Kemurnian dan Ketenangan) yang dibangun sebelum 1829. Di klenteng Tiao Kak
Si; Cirebon terdapat juga altar untuk Kwee sejak 1835. Di Klenteng Jinde
Yuan Jakarta ia disebut sebagai Tik Hai Tjin Djin (lafal Hokian). Disini
terdapat papan berukiran Zehai Yangfeng ( memberkati laut dan memelihara
angin ) bertahun 1767.
Tan Tjin Djin adalah seorang pedagang yang berlayar antara Batavia dan
Bali. Suatu ketika kapalnya kandas di dekat Blambangan. Kemudian Tan
diminta oleh raja setempat untuk membangun istana di Macanputih, Ketika itu
Kerajaan Hindu Blambangan di bawah pengaruh Kerajaan Mengwi Bali.
Setelah itu Tan lalu diminta juga oleh raja Mengwi yang telah mendengar
kemampuannya untuk membangunkan istananya. Saat pembangunan hampir selesai,
karena iri hati beberapa tukang setempat yang membantunya mengusulkan kepada
raja agar membunuh Tan. Ketika dua orang Brahmana yang dititah Raja untuk
membunuh memberitahu Tan mengenai rencana itu, mereka bertiga lalu berjalan
melintas lautan menuju Gunung Sembulungan di Blambangan dan menghilang.
Menurut cerita rakyat setempat dikemudian hari ketika perdagangan budak
berkembang antara Batavia dan Bali kapal pembawa budak seringkali singgah di
Banyualit. Suatu saat sebuah kapal Belanda dari Badung dengan 60 budak
terantai singgah di sana. Ternyata kemudian tertahan selama satu bulan
dengan alasan yang tidak jelas; kapal selalu terhambat dan tidak dapat
berlayar kembali. Ketika seorang di antaranya dilepas dari rantai itu,
ternyata ia adalah Tan Tjin Djin. Dengan seizin kapten kapal dia mohon
diperbolehkan kembali ke gunung Sumbulungan, lalu Tan turun dari kapal dan
berjalan dipermukaan laut diikuti kapal yang telah dapat berlayar kembali.
Ia menemui warga Banyualit yang menyambut dan membangunkan hunian baginya
di Lateng. 
Ketika Blambangan diserahkan pada VOC pada tahun 1765, para penetap
Tionghoa berpindah ke Banyuwangi; di sana didirikan ulang Klenteng Hu Tang
Miao, Hoo Tong Bio untuk 

Re: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI)

2009-11-14 Terurut Topik Nasir Tan

Bung Younginheart, mau mengatakan kalo orang yang mengakui keberadaan kita, 
mengharagai kita dsbnya adalah luar biasa. Kenapa..?? Karena pada dasarnya 
manusia selalu memuji dirinya/kelompoknya sendiri. Kalau orang lain sampai 
melakukannya terhadap kita berarti memang luar biasa. Saya setuju ke Bung 
Younginheart...!!!

--- On Fri, 11/13/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus 
KPK versus POLRI)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, November 13, 2009, 11:36 PM


  



Betul sekali.

Mungkin bisa diterangkan pada Tanaya ini, yang ter-bingung bingung, dan 
menanyakan: 

 Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH 
dengan inisiatif kelompok non-tionghoa ?

Hubungannya adalah, bahwa tetap ada kelompok NON Tionghoa yang menghargai sosok 
terhormat Tionghoa! Ini TIDAK selalu atau otomatis terjadi. Kalau kelompok 
Tionghoa mengusulkan sosok Tionghoa, itu lumrah.

Nama nama jalan di Gelodok dan sekitar, semua memakai nama sosok sejarah NON 
Tionghoa. Mengapa? Ini lumrah. Tetapi kalau ada sosok Tionghoa yang dihargai 
kelompok NON Tionghoa, ini patut kita acungkan jempol. Ini luar biasa. Iya kan?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Narpati Pradana kunder...@. .. 
wrote:

 Seingatku, YTH dipilih karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di
 Indonesia. Konon, beliau juga pernah sampai didakwa 'pencemaran nama baik'
 karena mengungkap proses pemerasan di dalam sidang.
 
 Penghargaan YTH diberikan untuk mereka yang berjuang untuk Hak Asasi
 Manusia. Kalau tak salah ingat, Wiji Thukul dan Marsinah juga pernah dapat
 (mungkin juga keunikan penghargaan ini, beberapa kali diterima secara
 post-humous) .
 
 2009/11/13 tanaya.geo tanaya.geo@ ...
 
 
 
  Bung,
 
  Apanya yang seru dari kelompok non-tionghoa memilih sosok tionghoa
  sebagai nama penghargaan? Apakah nama YTH dipilih hanya karena nama tiga
  suku tersebut (alias sosok cina)? ataukah, jangan-jangan nama YTH dipilih
  karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di indonesia?
 
  Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH
  dengan inisiatif kelompok non-tionghoa ? oh ya, omong-omong apa betul pak
  Jakob Oetomo itu non-tionghoa ya?
 
  Silahkan diperjelas letak 'serunya' ya.
 
  salam,
  jimmy
 
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com budaya_tionghua% 40yahoogroups. 
  com,
  younginheart5000 crv118@ wrote:
  
   Bung ABS, anda benar, bukan komunitas Tionghoa yang memunculkan Yap Thiam
  Hien Award, tetapi kelompok non Tionghoa. Nah, kelompok non Tionghoa ini
  memilih nama seorang sosok Tionghoa yang dihormati bersama secara nasional,
  sebagai nama award. Lebih seru ya?
  
   Bagaimana kalau teman kita yang cari pelopor ikuti saja derap pak Yap?
  
   Thanks bung ABS!
 
  
 
 
 
 
 -- 
 
 
 --
 Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja!
 Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri.
 Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog?
 Sampai kapan kita puas memaki di status facebook?
 Atau ingin pindah kewarganegaraan
 karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo? -- Quinita Siregar,
 QUEEN BEE










  

Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur

2009-11-14 Terurut Topik Nasir Tan
Tapi kalau dilihat dari situs dan peinggalan sejarah, kayaknya luar Jawa lebih 
dahulu kedatangan Imigran dari Tiongkok, ini bisa dlihihat dari salah buku 
berjudul : Budaya Indo China di Persimpangan. Hanya saja tidak dipublikasikan 
sehingga tidak diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga yang lebih populer 
justru pendatang yang lebih baru. Harus juga diketahui bahwa persilangan budaya 
antara Tionghoa dan nusantara di Pulau Jawa dan diluar Jawa tidaklah sama. 
 
Kalau kita jeli melihat ( tapi tentu butuh waktu ), kita akan melihat bahwa, 
ada persamaan budaya antara Vietnam ( yang berbatasan dengan  Tiongkok, budaya 
di Pulau Bangka, Poso ( Sulawesi Tengah) dan Bugis ( Sulawesi Selatan). Budaya 
yang ada di daerah yang saya sebut  diatas pada dasarnya berafiliasi ke 
Tiongkok ( misalnya dalam bercocok tanam, kesenian, kekerabatan dan hal-hal 
yang berhubungan larangan/pantangan, sedangkan budaya Pulau Jawa berafiliasi 
dengan Tanah Hindustan/India. Ciri khasnya adalah membuat kasta atau tingkatan 
masyarakat yang kemudian disedernahanakan menjadi wong cilik ( biasanya yang 
tertindas dari masa kemasa ) dan wong tidak cilik  ( penguasa / diktator )  ini 
sebenarnya adopsi dari Budaya Hindustan. Bedanya adalah, kalo di India Wong 
terbagi atas 4 tingkatan ( kasta ) ini lebih parah lagi...:((
 
Kemudian dalam kehidupan sehari-hari kita juga bisa lihat cara membuat masakan 
yang kaya akan rempah2 itu dilakukan di Pulau Jawa pada umumnya dan di kecuali  
Tanah Minang  (??), seperti halnya juga dengan di Tanah Hindustan. Di luar 
Jawa, pola masakannya adalah minimalis sebagaimana yang biasa dilakukan oleh 
masyarakat Tionghoa, tapi tentunya juga sudah dimodifikasi juga sehingga tidak 
terlalu sama betul dengan di Tiongkok. 
 
Tambahan :
Kemudian setelah Islam/Kristen, masuk nusantara dan diterima oleh sebagian 
masyarakat nusantara ( termasuk di Malaysia ), namun mereka tidak semuanya 
mengadopsi ajaran Islam/Kristen. Mereka masih tetap menjalankan atau setidaknya 
mempercayai ajaran/tradisi leluhur misalnya sedekah laut, sedekah gunung dan 
lain-lain yang hingga kini tetap aja berlanjut.istilahnya anjing 
menggonggong kapilah berlalu...hehehe
 
Saya mau mengatakan bahwa kita ini beruntung karena walau mengadopsi budaya 
dari mana-mana, kita tidak pernah diklaim mencuri Budaya Hindustan atau 
Tiongkok. Hanya kita yang sering mengklaim bahwa budaya kita dipatenkan oleh 
Malaysia...nah suatu saat kalau Malaysia bukan mustahil juga akan melarang 
penggunaan/serapan bahasa Melayu kedalam bahasa Indonesia . Termasuk penggunaan 
jenggot yang meniru budaya Arab...hati-hati karena bisa dikomplen ama Orang2 
Timur Tengah...hehehe...=)) =)) 
 
 

--- On Sat, 11/14/09, alex ferry alexfe...@gmail.com wrote:

 

From: alex ferry alexfe...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, November 14, 2009, 12:21 AM


  



Karena gelombang imigran tiongkok yang pertama mendarat di pulau jawa
usianya lebih tua di bandingkan gelombang imigran tiongkok yg kedua
dan ketiga di luar pulau jawa. Gelombang imigran tiongkok terbaru
mungkin setelah tahun 2000, akulturasi dan inkulturasi antar budaya
tionghoa dan budaya jawa sudah sedemikian pesat sehingga terjadi
budaya baru.

Salam
Alex

On 11/12/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote:
 Mengapa keturunan china di pulau jawa (jakarta sampai surabaya ) jarang ada
 yang bisa bahasa leluhur (hokian,khe, tio ciu dll) tetapi untuk keturunan
 china di pulau kalimantan,sumatra (kecuali lampung )dan pulau lainnya bisa
 bahasa leluhur mereka. Mengapa demikian? Ada yang bisa bantu menjelaskan?
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss... !

  - - --

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

 Yahoo! Groups Links





-- 
Sent from my mobile device








  

Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI

2009-11-08 Terurut Topik Nasir Tan
Masalah, KPK, Polri bahkan masalah apa saja sudah bagian dari urusan kita 
karena kita sudah merupakan bagian dari Bangsa Indonesia.  

--- On Sun, 11/8/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 8, 2009, 4:29 AM


  



Masalah yang menerjang bangsa Indonesia, tak ada urusan dengan kita?

masalah KPK vs Polri bukan urusan orang Tionghoa (Cina)?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, suwandy sie race...@...  wrote:

 mau tanya dunk pada millister disini, apakah topik/thread ini cocok di bahas 
 di millis ini ? ada unsur pendidikan ga ? bagi saya, seperti tidak ada 
 kerjaan aja membahas masalah polri dan kpk. Terima kasih. -no offense-.
 
 
 Salam,
 SS
 
 --- On Sun, 11/1/09, zho...@... zho...@... wrote:
 
 From: zho...@... zho...@...
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Sunday, November 1, 2009, 10:30 AM
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Publik hanya melihat ketidak wajaran cara penanganan kedua kasus, yg satu 
 melibatkan polri, yg satu melibatkan kpk.
 
 Dari aksi kilat kalap penahanan, sampai tuduhan yg berubah2, publik sudah 
 mencium adanya angin busuk dr polri.
 
 Apalagi sebelumnya polri kan sudah mendeklarasikan perang antara buaya dan 
 cicak! Ini bagi publik menjadi jelas adanya.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: John Siswanto johnsiswanto@ yahoo.com
 Date: Sun, 1 Nov 2009 07:55:08 +0800 (SGT)To: tionghoa-net@ yahoogroups. 
 com; budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: [budaya_tionghua] Hingar 
 Bingar kasus KPK versus POLRI
 
  
 
 
 Dear all,
  
 Sampai hari ini saya belum tahu fakta apa yang terjadi dalam kasus KPK versus 
 POLRI. Tadinya saya berharap Penyidik Kepolisian mau mengungkapkan secara 
 transparan, apa yang terjadi dengan hasil PENYELIDIKAN  PENYIDIKAN terhadap 
 Bibit Samad Rianto (Bibit) dan Chandra M Hamzah (Chandra) keduanya 
 dinonaktifkan setelah ditetapkan sebagai Tersangka oleh POLRI.
  
 Ditambahkan lagi, Polisi melaksanakan wewenangnya untuk mengadakan upaya 
 paksa penahanan terhadap Bibit  Chandra.
  
 Riuh rendahlah pendapat publik dalam negeri, apalagi salah satu alasan 
 penahanan Bibit  Chandra karena sering melakukan konferensi pers (konpres).
  
 Banyak (lebih dari 10) tokoh masyarakat negeri inimemberikan komentar pedas, 
 menjaminkan dirinya, dst... dst... dst... yang intinya bersimpati kepada KPK 
 (?) atau Bibit dan Chandra ?
 Saya gak bisa membayangkan bagaimana jadinya, seandainya Polisi sudah 
 memiliki 2 alat bukti (yang ini saya yakini pasti ada), bahwa memang ada 
 serigala berbulu domba.
  
 Opini publik sudah terbentuk (sesuatu yang tidak perlu terjadi apabila 
 pembesar negeri ini mau mengungkapkan secara transparan (cukup garis besarnya 
 saja) apa yang terjadi dalam kasus Bibit dan Hamzah...
  
 Jangan di satu pihak yang di-indikasikan berbuat kriminal (dalam hal ini 
 Bibit dan Hamzah) dipersangka kan , lalu dinon aktifkan dan cilakanya 
 pula ditahan. di pihak yang lain (dalam hal ini petinggi polisi berinisial 
 SD), TIDAK diapa-apain bahkan dibela mati-matian dan masih diberikan 
 wewenang untuk menangani kasus ini (ini mah boceng lie banget), nah menurut 
 saya disinilah letak ketidak arifannya Pemerintah.
  
 Tapi ada satu pertanyaan kecil, apabila memang benar Bibit dan Samad berbuat 
 kriminal seperti yang dipersangkakan POLRI, apakah benar opini publik tetap 
 bersimpati kepada Bibit dan Chandra ??? Bagaimana pula muka dari 
 tokoh-tokoh besar Republik ini yang sudah terlanjur memberikan komentar yang 
 sudah tendensius ???
  
 Selamat hari minggu yang baik,
  
 John Siswanto
 
 Akses email lebih cepat. 
 Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang 
 dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)










  

Re: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya..?

2009-11-05 Terurut Topik Nasir Tan
Gw rasa budaya suap bukan bagian  dari budaya Tionghoa, gw bisa liat keseharian 
kehidupan di China ( Taiwan ) dan Maindland, segala sesuatu harus dikerjakan 
sendiri. Wa pernah liat seorang staf deputy manager sebuah kantor besar 
mengepel lantai sendiri. Jadi tidak ada peluang untuk mendapatkan uang receh, 
apalagi yang gede dari seseorang kepada orang lain. Kalau kemudian ada oknum 
Tionghoa di negara lain melakukan itu, yah saya kira karena mungkin masalah 
perangkat hukumnya yang memungkinkan untuk itu.
Di Singapore yang mayoritas Tionghoa tapi praktek suap jarang terdengar karena 
hukum yang mengaturnya memadai dan bahkan sangat ketat dalam hal mengatur tata 
perikehidupan masyarakatnya. Juga Malaysia, keturunan Chinese (Tionghoa) lebih 
banyak dibanding dengan Indonesia, tapi soal suap menyuap kayaknya  jarang 
terjadi. Banyak juga Chinese  Malaysia yang menduduki jabatan penting 
dipemerintahan, tapi kayaknya jarang bangat ada pejabat membuat skandal 
dan telpon2an ama saudagar/penguasa..hehehhe...apa mungkin karena 
belum ada KPK atau semacamnya yang kreatif menyadap percakapan ditelpon 
yak.?  Yang sangat mengherankan gw pribadi adalah bahwa Malaysia 
sebenarnya dibentuk oleh para perantau dari Minangkabau ( kalo gak salah 
pusatnya di Negeri Sembilan), Palembang ( terdapat di Malaysia bagian Barat dan 
Timur,  Kuala Lumpur dll ), Melayu Riau ( hampir semua wilayah Malaysia, tapi 
mayoritas di Malaysia bagian Barat), Bugis ( Johor,
 Kini Balu dan lain-lain) dan etnis lain-lain dari Indonesia, tapi koq kayaknya 
bisa mengungguli Indonesia  yang nota bene lebih tua, lebih banyak 
penduduk, dan lebih pintar karena katanya dulu Malaysia minta guru-guru dari 
Indonesia, tapi kenapa  yak ? Tapi penegakan hukumnya bisa lebih maju kali, 
sehingga budaya suap dapat diminimalis. Walo demikian gw juga bikin catatn 
bahwa salah satu kejelekan  Malaysia adalah suka membajak budaya Indonesia., 
ini juga suatu masalah budaya yang jelek. Tetapi kemudian dapat juga dikritisi 
bahwa apakah pembajakan itu terjadi secara natural atau terjadi karena didasari 
atas penyuapan juga..artinya ada oknum tertentu baik pribadi/kelompok yang 
sengaja menjual budaya ke Malaysia ?? Hanya ahli budayalah yang dapat menjawab, 
atau ada yang ingin menambahkan..? Tentunya ditinjau dari segi budaya sesuai 
misi milist ini.
 
 
regards,
 
 
Nasir Tan
 
 
 


--- On Thu, 11/5/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote:


From: budi anto budic...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya..?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 5, 2009, 5:29 AM


  





hehehhehe, suap apakah termasuk budaya tionghoa kalo getu yah ;))





From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, November 5, 2009 5:32:36 PM
Subject: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya.. ?

  







Tapi dalam aturan, baik mahasiswa maupun pengawas ujian harus mendapat hukuman. 
Calon mahasiswa tidak diterima masuk perguruan tinggi, karena curang sedang 
yang pegawai diturunkan pangkatnya/dipecat kalau perlu karena menerima 
suap. Kalo mahasiswa seperti diterima, mutu perguruan tinggi bisa anjlok semua. 
Belum lagi kalo mereka tamat dan bekerja, belum apa-apa udah pikirannya korup 
karena pengen uang sogoknya cepat kembali..itulah yang menjadikan bibit 
pengusaha ato pekerja yang korup dan tidak bisa diandalkan. Polisi banyak makan 
suap, karena katanya masuk polisi harus main suap. Mungkin yang harus dibahas 
dalam budaya BT ini, mengapa terjadi suap..?? Apakah ada hubungannya dengan 
budaya suatu bangsa? Kapan awal terjadinya permainan suap di Indonesia. Apakah 
sejak jaman Sriwijaya, Majapahit, Mataram, atau kapan...?? Trus kemudian 
mengapa orang2 Indonesia banyak yang mempraktekkan suap?

--- On Wed, 11/4/09, budi anto budic...@yahoo. com wrote:


From: budi anto budic...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, November 4, 2009, 12:48 PM


  



wekekekkekek, analoginya gene lah ketika ada ujian saringan masuk perguruan 
tinggi, ada pengawas n calon mahasiswa dunk
ketika ujian ketika pengawas lengah mahasiswa yang tidak siap ujian pasti 
menghalalkan segala cara untuk menjawab pertanyaan dengan betul kan?
nah di mulai lah dengan mencontek kiri kanan, tanya depan belakang, buat 
contekan n lebih mantapnya suap tuh pengawas, eh ketauan dah tuh di suap, yang 
salah sapa seharusnya? kalo emang jujur mah tuh pengawas kan isa tolak mentah2 
tawaran tuh calon mahsiswa n langsung di suruh keluar tuh calon mahasiswa , 
bener nga? 

ketika pihak rektorat tau ada pengawasnya yang terima suap apa yang harus di 
lakukan? tetap di pertahankan ato dikeluarkan ? nga usa di jawab lah 
jawabannya, hehehehehe. sama juga dengan negara , nah seharusnya ini lah yang 
harus di lakukan KPK. urus itu pengawasnya bukan si mahasiswa nya, lah wong si 
mahasiswa mau lulus kok , ini

[budaya_tionghua] Merekam pengusaha atau pejabat ???

2009-11-04 Terurut Topik Nasir Tan
Lha..sama aja..kalo KPK  menyadap pengusaha kan berarti mendapatkan informasi 
dari pembicaraan antara pengusaha dan pejabat.Si A ( pengusaha ) dan si B ( 
pejabat ) lalu mereka saya rekam, maka baik si A yang direkam atau si B yang 
direkam kan hasil rekamannya akan sama saja. Ketika terbukti si A melakukan 
praktek suap, dengan sendrinya akan menyeret si B sebagai penerima suap ( 
koruptor ) dan kedua-duanya bersalah...kalau memang aturan akan 
ditegakkan:-)  Kalo misalnya menyadap pembicaraan pejabat, yah pasti 
akan ketemu suara pengusaha juga..kalo toh betul memang ada pejabat yang main 
mata dengan pengusaha..kan begitu.  Karena kalo korupsi itu jarang antar 
pejabat ( sesama bis kota kan dilarang saling mendahului ), biasanya yang 
diisukan di media adalah antara pejabat dan pengusaha. Kalo korupsi antar 
pejabat gak terlalu menguntungkan, tetapi kalo antara pengusaha dengan 
pejabattt,naitu baru gede hasilnya. (
 makasudnya hasil korupsinya). Tapi bagi pejabat kan udah resiko jabatan, 
sedang bagi pengusaha kan udah resiko berusaha. 
Cuma saya kembali mengingatkan buat kita semua dan saya sepakat apa yang 
dikatakan oleh Pak Akhmad Bukhari Saleh : hal2 tersebut bukan urusan milis ini. 
Lebih baik kita membahas mengenai kesusteraan, adat istiadat dan sebagainya. 
Semoga dengan memperdalam budaya kita ini, kita semua bisa terhindar 
dari telpon2an dengan pejabat atau kalo kita jadi pejabat agar  jangan  
sembarang menelpon ke pengusaha..hahaha
 
 
 
Nasir Tan
 


--- On Wed, 11/4/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote:


From: budi anto budic...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, November 4, 2009, 4:15 AM


  





hahhahah, dagelan lucu, kenapa yang di sadap itu pengusaha? kenapa yang disadap 
bukan pejabat pemerintahan? gunanya KPK untuk menangkap pengusaha ato 

pejabat negara? kalo buat nagkap pengusaha mah nga usa pake KPK kale, polisi 
aza sudah cukup kok, setau ane seh CMIIW, KPK itu di ciptakan untuk mengkap 
pejabat pemerintahan yang bermasalah sesusai namanya



From: east_road east_r...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, November 4, 2009 4:54:17 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI

  

maksud saya pak, 

bingung ikutinya tuh misal si a bilang si b salah, si b bilang si a salah, 
terus libatin si c, si dibilang salah,padahal c ngak ada urusannya, serba 
repot, kalo lemparan-lemparan bola, apalagi KPK itu lembaga resmi pemberantasan 
korupsi, polisi lembaga resmi menanggkap kriminalistas, dua - dua mempunyai 
harga diri, wajarlah, maka saya mengatakan bingung bukan karena kurang peduli 
masalah bangsa, mau bela pihak satu salah, pihak lainnya salah. karena dua 
lembaga itu sama - sama pentingnya, tapi yang jelas oknumnya yang harus 
bereskan dulu dari 2 lembaga itu. itu alasan saya berkata lebih baik nonton 
sinetron Indonesia percintaan yang episodenya ratusan daripada ikutin berita 
KPK VS Polisi, apalagi melibatkan pengusaha tionghoa macam Anggono. terus 
terang saya setuju pendapat bapak, memang kasus ini tidak akan memberikan efek 
samping terhadap milis ini. 

Terus terang saya ketika ditanya soal mau ikut demotransi bulan ini, saya jawab 
ketidak adilan terhadap apa ?. sesuatu yang kagak jelas yang didemontrasi, 
karena dua duanya lembaga penting negara, kalo saya bela KPK, lalu buat apa 
polisi, polisi buat menangkap kriminal, KPK buat nangkap koruptor, dua duanya 
penting. 

Saya lebih baik memilih netral karena saya melihat kasus ini saling menjatuhkan 
wibawa lembaga ini. Dua duanya sama saja salah kalau saling menjatuhkan, 
bukannya saling mendukung membersihkan kriminal negara ini. 

THK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@...  
wrote:

 Wah, jelas terang benderang gitu koq!
 Yaitu bagi mereka yang tidak cuek pada keadaan bangsanya.
 
 Di level besar, penahanan polisi atas pimpinan KPK.
 Di level agak kecilan, penahanan polisi atas penghuni apartemen yang numpang 
 men-charge handphone lalu dituduh mencuri listrik.
 
 Tapi ini kan bukan urusannya milis ini.
 Jadi rasanya satu lontaran dari east road dan satu tanggapan dari saya, sudah 
 cukup. Dari saya dicukupkan sampai di sini.
 (Kalau member lain, mau meneruskan atau tidak tentunya haknya masing-masing, 
 walau sebaiknya sih diteruskannya di luar milis ini).
 
 Wasalam.
 
  = 
 
 - Original Message - 
 From: east_road 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Sent: Tuesday, November 03, 2009 12:04 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
 Masalah KPK versus polri pak john , terus terang ngak jelas, yang benar 
 siapa, yang salah siapa ?. ibarat lempar bola, KPK salah, Polri Salah, Semua 
 salah, Bahkan presiden pun Salah, jadi serba salah semua, Bingung saya 
 ikutinya, mendingan saya nonton sinetron percintaan, yang tak jelas

Re: [budaya_tionghua] haram vs. halal....

2009-10-31 Terurut Topik Nasir Tan
Sebaiknya kasih tau aja langsung...dan biar mereka gak tersinggung harus 
dilihat kontek hubungan kita dengan teman itu seperti apa. Kalo teman dekat 
kasih tau secara rinci, aja kalo yang tidak terlalu dekat agar tidak 
tersinggung kasih secara halus. Banyak Orang Islam dari etnis tertentu ( pri 
)  di Indonesia terutana di Jakarta atau kota2 besar lain,  yang kadang doyan 
b2 dan malah sengaja mencari menu yang ada babi. Lain halnya di China , yang 
Chinese aslipun dan  Muslim benar2 tidak makan babi, sekalipun lapar sekali 
mereka mendingan tidak makan. Dan segala yang berhubungan dengan b2 ( 
mengandung b2 ) mereka hindarkan, tetapi tetap berteman/silaturahmi sama teman 
atau sodara kita yang makan b2.B2 tidak bole dimakan, tetapi 
persaudaraan/persahabatan dengan non Muslim tetap berjalan. Demikian menurut 
saya.
 
 
Nasir Tan

--- On Sat, 10/31/09, cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote:


From: cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] haram vs. halal
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 31, 2009, 7:24 AM


  



selamat malam semua 
mungkin masalah yg sy ajukan agak sepele,
tapi sy yakin diantara byk org yg ada di milis ini,
pasti ada yg pernah mengalami kejadian yg serupa seperti sy.
kemarin malam sy ditawari makan nasi goreng+pangsit oleh teman sy yg beragama 
Islam...
nah, mungkin karna lidah sy yg sudah terbiasa dengan rasa babi alias b2,
sy langsung tau jika makanan tersebut mengandung unsur b2...
jika anda berada dalam kondisi yg sama dgn sy,
apa yg sebaiknya anda lakukan?
memberitahu teman anda jika makanan itu mengandung b2?
atau malah diam saja, 
mungkin anda memberitahu tmn anda lain kalimemperingatkannya supaya tidak 
makan nasi goreng itu lagi???
mohon tanggapannya,

semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??

2009-10-30 Terurut Topik Nasir Tan

 
Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China bercampur kan masih 
satu kultur juga. Mereka juga rukun dan damai. Perkawinan campurpun kadang ada 
dan gak jadi masalah.

--- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, October 30, 2009, 1:55 AM


  



Menarik!

Bagaimanakah kehidupan masyarakat Muslim di Tiongkok dizaman dahulu, selain di 
Uigur? apakah mereka hidup bersama komunitas non Muslim, atau terpisah? 
bagaimana hubungan dengan masyarakat Muslim non Tionghoa ditempat masing 
masing? bagaimana dengan tradisi, seperti perayaan, sembahyangan, 
makanan,pakaian dsb? Bagaimana arsitektur mesjid disana? menggunakan warna 
merah emas, atau hijau, biru? Apakah terjadi perkawinan campur dengan orang 
Tionghoa non Muslim? Pasti mereka sangat damai dan rukun? Terimakasih.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Saya pernah mendukumentasikan secara foto dan grafis masjid kuno di Xi'an yg 
 diresmikan kaisar Qing. Dng courtyard2 khas arsitektur Tiongkok
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Nasir Tan hitaci2002@ ...
 Date: Thu, 29 Oct 2009 06:05:03 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan 
 ??
 
 Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama salah 
 seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland ya?...wah 
 saya kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin diketahui. 
 Besok Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan.
  
  
 regards,
  
  
 Nasir Tan
  
 
 
 --- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcin...@.. . wrote:
 
 
 From: ibcindon ibcin...@.. .
 Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM
 
 
   
 
 
 
 Hallo Sdri Iput, Putri,
 
 Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda
 utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini.
 
 Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis
 lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan.
 
 Salam,
 
 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput
 Sent: 29 Oktober 2009 13:09
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya
 
 hai semua 
 
 sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung
 di milist ini.
 
 Saya putri, seorang reporter tvOne
 kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam
 dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China.
 di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang
 sama pada setiap masjid di China.
 namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat
 menjelaskan hal tersebut.
 
 karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal
 tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan
 mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk,
 Tambora, dan Angke. 
 
 di artikel tersebut terdapat nama David Kwa, setelah saya telusuri, saya
 menemukan milist budaya_thionghua. 
 dengan segera, saya bergabung dalam milist, dengan harapan teman-teman yang
 tergabung dalam milist ini dapat membantu saya dalam memberikan informasi
 mengenai kesamaan arsitektur masjid di china, dan ketiga masjid yang
 dijelaskan oleh david kwa, dan jika tidak berkeberatan, dapatkah saya
 mendapatkan nomor kontak david kwa...
 
 atau mungkin teman-teman memiliki rekomendasi lainnya, dengan senang hati
 kami menerimanya.
 karena kami berkeinginan menjadi orang tersebut sebagai narasumber dalam
 tayangan kami.
 sebagai informasi, tayangan ini akan tayang hari selasa, tgl 3 November
 2009. karena itulah, kami hanya diberi sedikit waktu dan saya mengaharapkan
 bantuan dari teman-teman semua.
 sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.
 
 Salam
 Putri tvOne
 
  - - --
 
 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
 
 .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
 
 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
 
 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
 
 Yahoo! Groups Links


















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??

2009-10-30 Terurut Topik Nasir Tan
Bukan karena itu, tapi karena adanya politik. Muslim non Tionghoa disini banyak 
banyak jenisnya, seperti Kirgistan ( Bekas Rusia), Muslim Rusia, Muslim 
Amerika, India, Bangladesh, Turki, Thailand, Malaysia, Indonesia dll 
pendekatannya pada dasarnya hampir sama saja, seolah-olah satu budaya. Bahkan 
yang Muslim Taiwan aja, kalo kita ngobrol2 kayak ngomong sama tetangga lama 
aja. Kalo bulan puasa Muslim Taiwan selalu bagi buah buat shalat Jum'at. 
Baru-baru ini saya dikasih hadiah Al-Qur'an berbahasa Mandarin. Kalo Tionghoa 
non Muslim pendekatannya juga bagus dan aktif kegiatan sosial seperti 
pengumpulan dana sumbangan untuk bencana alam di Indonesia. Yang bekerja keras 
itu Tionghoa Indonesia disini.
 
 

--- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, October 30, 2009, 10:59 AM


  



Di Uigur bisa terjadi gesekan karena tak satu budaya mungkin ya?
Bagaimana di Taiwan dan Hongkong bro? mana lebih dekat sosialisasinya, dengan 
Tionghoa non Muslim atau Muslim non Tionghoa?

Hubungan disana dengan komunitas Muslim non Tionghoa (Pakistan, Malaysia, Thai 
Muslim, Indonesia) harusnya cukup erat karena banyaknya aktivitas keagamaan 
seperti pengajian, zikir, sunatan, takbiran, dll?

Terimakasih 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 
  
 Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China bercampur kan 
 masih satu kultur juga. Mereka juga rukun dan damai. Perkawinan campurpun 
 kadang ada dan gak jadi masalah.
 
 --- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@... wrote:
 
 
 From: younginheart5000 crv...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan 
 ??
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Friday, October 30, 2009, 1:55 AM
 
 
   
 
 
 
 Menarik!
 
 Bagaimanakah kehidupan masyarakat Muslim di Tiongkok dizaman dahulu, selain 
 di Uigur? apakah mereka hidup bersama komunitas non Muslim, atau terpisah? 
 bagaimana hubungan dengan masyarakat Muslim non Tionghoa ditempat masing 
 masing? bagaimana dengan tradisi, seperti perayaan, sembahyangan, 
 makanan,pakaian dsb? Bagaimana arsitektur mesjid disana? menggunakan warna 
 merah emas, atau hijau, biru? Apakah terjadi perkawinan campur dengan orang 
 Tionghoa non Muslim? Pasti mereka sangat damai dan rukun? Terimakasih.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote:
 
  Saya pernah mendukumentasikan secara foto dan grafis masjid kuno di Xi'an 
  yg diresmikan kaisar Qing. Dng courtyard2 khas arsitektur Tiongkok
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: Nasir Tan hitaci2002@ ...
  Date: Thu, 29 Oct 2009 06:05:03 
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. 
  Pertanyaan ??
  
  Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama 
  salah seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland 
  ya?...wah saya kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin 
  diketahui. Besok Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan.
   
   
  regards,
   
   
  Nasir Tan
   
  
  
  --- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcindon@ . wrote:
  
  
  From: ibcindon ibcindon@ .
  Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM
  
  
    
  
  
  
  Hallo Sdri Iput, Putri,
  
  Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda
  utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini.
  
  Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis
  lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan.
  
  Salam,
  
  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput
  Sent: 29 Oktober 2009 13:09
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya
  
  hai semua 
  
  sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung
  di milist ini.
  
  Saya putri, seorang reporter tvOne
  kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam
  dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China.
  di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang
  sama pada setiap masjid di China.
  namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat
  menjelaskan hal tersebut.
  
  karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal
  tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan
  mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk,
  Tambora, dan Angke. 
  
  di artikel tersebut

Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

2009-10-29 Terurut Topik Nasir Tan
Cewek Vietnam juga o.k, kelihatannya setia dan kekeluargaan. Saya ada teman 
kuliah ce Vietnam, suatu ketika saya flu biasa ( bukan H1N1) trus dia nanya : 
kamu kenapa Tan? Saya bilang : lagi gak enak badan. Sudah ke dokter? Belom. 
Udah gitu kami berpisah. See you tomorrow Tan.. mmm...malamnya dia nelpon lagi 
keadaan bagaimana? Saya bilang belom sembuh. Akhirnya dibawain obat2 anti 
batuk, demam dan sakit kepala ke tempat tinggal saya. Teman kuliah saya yang 
orang Indonesia cuma bilang mmm skarang lagi musim sih, jadi jaga kondisi 
aja, bukannya ditawari obat. Orangnya rendah hati, padahal di negaranya anak 
pejabat tinggi gak sebanding ama saya. Orang Vietnam kesehariannya ada kesamaan 
dengan orang2 Indonesia juga misalnya Orang Bangka atau Orang Bugis. Mereka 
kalo berteman tidak hanya sekedar halo..eh gimana kabarnya..??? tetapi 
membantu secara materi dan perhatian penuh, walaupun mereka bukan orang yang 
sangat kaya.  Mereka tidak hanya memberi
 nasehat saja  tetapi turun langsung membantu sampai tuntas. 

--- On Thu, 10/29/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote:


From: budi anto budic...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 29, 2009, 3:29 AM


  





bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, 
sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya 
kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke 
singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia 
n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian 
bisa menghasilkan keturunan buat dia 





From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 
atau di salah gunakan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita 
disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya 
leluhur.

Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. 
Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, 
berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama.

Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
 ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, 
 sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 
 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, 
 tiada hari tanpa hura-hura.
 
 --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote:
 
 
 From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM
 
 
   
 
 
 
 trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
 merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama 
 seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:
 
  Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
  dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
  
  Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
  singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
  Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak 
  comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah 
  orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak 
  datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang 
  merah gitu.
  
  Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang 
  cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. 
  
  Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan 
  tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari 
  pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya.
  
  Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih 
  langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, 
  tapi manyun di panggung pelaminan.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote:
  
   Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan
   saja ?? calon suami di Amrik sana

Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

2009-10-29 Terurut Topik Nasir Tan
Itu kan disetting bronamanya juga untuk konsumsi publik, biar orang luar 
pada deman sama orang Taiwan...hehehe. Tapi dimana-mana pasti ada yang penurut 
dan baik hati, sebaliknya dimana-mana juga pasti ada pembangkang dan suka 
melawan suami atau istrihehehe

--- On Thu, 10/29/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:


From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 29, 2009, 3:46 AM


  



Kalo ntn di DA AI TV kok perempuan sono kayaknya nurut2 n ga belagu yah. Apa 
karena dia ambil cerita para ortu jadul yah cewe taon 60-70an


From: budi anto budic...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 00:29:35 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  



bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, 
sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya 
kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke 
singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia 
n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian 
bisa menghasilkan keturunan buat dia 





From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 
atau di salah gunakan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita 
disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya 
leluhur.

Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. 
Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, 
berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama.

Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
 ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, 
 sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 
 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, 
 tiada hari tanpa hura-hura.
 
 --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote:
 
 
 From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM
 
 
   
 
 
 
 trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
 merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama 
 seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:
 
  Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
  dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
  
  Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
  singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
  Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak 
  comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah 
  orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak 
  datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang 
  merah gitu.
  
  Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang 
  cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. 
  
  Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan 
  tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari 
  pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya.
  
  Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih 
  langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, 
  tapi manyun di panggung pelaminan.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote:
  
   Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan
   saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini
   
   -Original Message-
   From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti
   Sent: 20 Oktober 2009 18:37
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang
   
   halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu
   universitas swasta di Jakarta

Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??

2009-10-29 Terurut Topik Nasir Tan
Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama salah 
seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland ya?...wah saya 
kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin diketahui. Besok 
Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan.
 
 
regards,
 
 
Nasir Tan
 


--- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote:


From: ibcindon ibcin...@rad.net.id
Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM


  



Hallo Sdri Iput, Putri,

Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda
utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini.

Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis
lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan.

Salam,

-Original Message-
From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
[mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput
Sent: 29 Oktober 2009 13:09
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya

hai semua 

sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung
di milist ini.

Saya putri, seorang reporter tvOne
kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam
dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China.
di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang
sama pada setiap masjid di China.
namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat
menjelaskan hal tersebut.

karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal
tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan
mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk,
Tambora, dan Angke. 

di artikel tersebut terdapat nama David Kwa, setelah saya telusuri, saya
menemukan milist budaya_thionghua. 
dengan segera, saya bergabung dalam milist, dengan harapan teman-teman yang
tergabung dalam milist ini dapat membantu saya dalam memberikan informasi
mengenai kesamaan arsitektur masjid di china, dan ketiga masjid yang
dijelaskan oleh david kwa, dan jika tidak berkeberatan, dapatkah saya
mendapatkan nomor kontak david kwa...

atau mungkin teman-teman memiliki rekomendasi lainnya, dengan senang hati
kami menerimanya.
karena kami berkeinginan menjadi orang tersebut sebagai narasumber dalam
tayangan kami.
sebagai informasi, tayangan ini akan tayang hari selasa, tgl 3 November
2009. karena itulah, kami hanya diberi sedikit waktu dan saya mengaharapkan
bantuan dari teman-teman semua.
sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak.

Salam
Putri tvOne

 - - --

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

Yahoo! Groups Links

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

2009-10-29 Terurut Topik Nasir Tan
hahaha...kalo soal kegantengan sih gw gak ada apa-apanya bro, saingan dari Asia 
aja dah banyak ( Jepang dan Korea Selatan)  palagi bule dan orang2 latin. Bukan 
karena ..emang pada dasarnya mereka baik. Kalo ce2 Indo  sibuk nguber bule tapi 
gak dapat2 jadi stres sendiri..hehehe, emang enak.. Gimana yak..?? 
Saingannya cewek2 Estonia, Kyrgistan, Rusia mana bisa ditandingi..walo baca 
mantra juga gak akan mempanhahaha.

--- On Thu, 10/29/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:


From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 29, 2009, 8:45 AM


  



Weks itu mah naksir elo tan, cewe indo jg bakal kayak begitu kok klo naksir 
elo. Susah yah jadi orang ganteng. Wekekek


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 03:20:31 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  





Cewek Vietnam juga o.k, kelihatannya setia dan kekeluargaan. Saya ada teman 
kuliah ce Vietnam, suatu ketika saya flu biasa ( bukan H1N1) trus dia nanya : 
kamu kenapa Tan? Saya bilang : lagi gak enak badan. Sudah ke dokter? Belom. 
Udah gitu kami berpisah. See you tomorrow Tan.. mmm...malamnya dia nelpon lagi 
keadaan bagaimana? Saya bilang belom sembuh. Akhirnya dibawain obat2 anti 
batuk, demam dan sakit kepala ke tempat tinggal saya. Teman kuliah saya yang 
orang Indonesia cuma bilang mmm skarang lagi musim sih, jadi jaga kondisi 
aja, bukannya ditawari obat. Orangnya rendah hati, padahal di negaranya anak 
pejabat tinggi gak sebanding ama saya. Orang Vietnam kesehariannya ada kesamaan 
dengan orang2 Indonesia juga misalnya Orang Bangka atau Orang Bugis. Mereka 
kalo berteman tidak hanya sekedar halo..eh gimana kabarnya..?? ? tetapi 
membantu secara materi dan perhatian penuh, walaupun mereka bukan orang yang 
sangat kaya.  Mereka tidak hanya memberi
 nasehat saja  tetapi turun langsung membantu sampai tuntas. 

--- On Thu, 10/29/09, budi anto budic...@yahoo. com wrote:


From: budi anto budic...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Thursday, October 29, 2009, 3:29 AM


  



bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, 
sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya 
kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke 
singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia 
n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian 
bisa menghasilkan keturunan buat dia 





From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 
atau di salah gunakan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita 
disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya 
leluhur.

Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. 
Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, 
berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama.

Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
 ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, 
 sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 
 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, 
 tiada hari tanpa hura-hura.
 
 --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote:
 
 
 From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM
 
 
   
 
 
 
 trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
 merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama 
 seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:
 
  Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
  dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
  
  Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
  singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
  Ceweknya orang sini

[budaya_tionghua] kawin foto di singkawang

2009-10-28 Terurut Topik Nasir Tan
Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan 
ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night 
club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari 
tanpa hura-hura.

--- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggaya...@yahoo.com wrote:


From: sfitrianggayasti sfitrianggaya...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM


  



trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti 
menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote:

 Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
 dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
 
 Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
 singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
 Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak 
 comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah 
 orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak 
 datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang 
 merah gitu.
 
 Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya 
 nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. 
 
 Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya 
 daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak 
 ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya.
 
 Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih 
 langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, 
 tapi manyun di panggung pelaminan.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote:
 
  Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan
  saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini
  
  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti
  Sent: 20 Oktober 2009 18:37
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang
  
  halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu
  universitas swasta di Jakarta. saya sedang menulis skripsi mengenai
  pernikahan tradisional china dan akan diarahkan kpd permasalahan kawin
  foto.. mohon bantuan infonya untuk tempat-tempat penelitian lebih lanjut..
  xie2 dajia
  
  
  
   - - --
  
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
  .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
  
  .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
  
  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
  
  Yahoo! Groups Links
 


















  

Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

2009-10-28 Terurut Topik Nasir Tan
Iya yah...
Tapi emang sih, ce Taiwan disamping terlalu kebarat-baratan emamg senangnya 
mencari co bule, buka Orang kita , Taiwan/Asia. Mereka terang2an ngomong di 
internet dan dalam prakteknya juga seperti itu. Di mainland juga sudah mulai 
seperti itu..cik cik cik. Jadi Orang Taiwan yang cowok ambil jalan alternatif 
dengan mencari pendamping yang masih menjunjung budaya leluhur. Payah yah  
kalau situasi ini terus berlanjut.

--- On Wed, 10/28/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 28, 2009, 11:31 PM


  



Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita 
disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya 
leluhur.

Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. 
Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, 
berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama.

Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
 ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, 
 sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 
 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, 
 tiada hari tanpa hura-hura.
 
 --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote:
 
 
 From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM
 
 
   
 
 
 
 trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
 merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama 
 seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:
 
  Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
  dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
  
  Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
  singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
  Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak 
  comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah 
  orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak 
  datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang 
  merah gitu.
  
  Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang 
  cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. 
  
  Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan 
  tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari 
  pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya.
  
  Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih 
  langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, 
  tapi manyun di panggung pelaminan.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote:
  
   Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan
   saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini
   
   -Original Message-
   From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti
   Sent: 20 Oktober 2009 18:37
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang
   
   halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu
   universitas swasta di Jakarta. saya sedang menulis skripsi mengenai
   pernikahan tradisional china dan akan diarahkan kpd permasalahan kawin
   foto.. mohon bantuan infonya untuk tempat-tempat penelitian lebih lanjut..
   xie2 dajia
   
   
   
    - - --
   
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
   
   .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
   
   .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua 
   :.
   
   .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
   
   Yahoo! Groups Links
  
 


















  

Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

2009-10-28 Terurut Topik Nasir Tan
Kayaknya dipersitri benar2, setahu saya Orang2 Taiwan gak jahat dan mereka 
lumayan bersahabat lho. Apresiasi ke sesama cukup tinggi. Kadang suatu hal yang 
kecil aja mereka hargai bangat. Contohnya, saya pernah membantu memapa orang 
tua ke dalam suatu bis umum. Tidak lama setelah itu, ada polisi yang sedang 
bertugas di seberang jalan menyeberang dan mendekati saya untuk mengucapkan  
terima kasih ( xie xie ni)  dan sambil memberi penghormatan, padahal cuma begit 
doank.Kejadiannya di dekat Chi Mei Hospital di Tainan. Di Indo, saya melakukan 
yang jauh lebih besar dari itu perasaan gak pernah disanjung seperti 
itu...hehehehe, tapi suatu saat kalo sebagian besar polisi udah Orang Cung may 
be yes...hehehe.  
Saya juga ketemu orang Indonesia yang tadinya TKI skarang punya istri orang 
Taiwan ( Hokkian)..ini langka tapi ada. Cantik lho...hehehe tapi kayaknya gak 
kebarat2an. Pintar bahasa Indonesia dan kalo ngomong persis kayak orang 
Indonesia aja.  Mereka buka toko di pusat Kota Tainan, dan barang2 dagangannya 
rata2 produk dari Indonesia seperti mie instant, sabun dan lain-lain. Ada lagi  
yang tadinya TKW  bersuami Orang Taiwan, saya juga pernah ketemu . Kalau 
dipikir pernikahan itu awalnya rumit, tetapi setelah dijalani, indah juga 
ya..??. Nah sekarang karena banyak Orang Taiwan ke Indonesia cari calon istri, 
berarti terbuka lowongan bagi pendatang untuk cari pendamping ce Taiwan, 
tentunya dengan catatam harus capek hati karena harus bersaing ama bule 
terutama untuk jaman sekarang...hehehehe.
Orang bule biar gak pake mantra, tetap diuber cewek , kalo kita mesti pake 
mantra itupun kalo manjur kalo tetap gak ada hasil..iya kan..?
 
 
 


--- On Wed, 10/28/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote:


From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 28, 2009, 11:51 PM


  



Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 
atau di salah gunakan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: younginheart5000 crv...@yahoo. com 
Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang

  

Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita 
disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya 
leluhur.

Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. 
Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, 
berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama.

Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat 
 ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, 
 sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 
 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, 
 tiada hari tanpa hura-hura.
 
 --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote:
 
 
 From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM
 
 
   
 
 
 
 trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto 
 merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama 
 seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... 
 wrote:
 
  Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, 
  dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. 
  
  Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di 
  singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. 
  Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak 
  comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah 
  orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak 
  datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang 
  merah gitu.
  
  Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang 
  cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. 
  
  Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan 
  tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari 
  pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya.
  
  Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih 
  langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, 
  tapi manyun di panggung pelaminan.
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote:
  
   Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung

Re: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) kalo gak salah.

2009-10-27 Terurut Topik Nasir Tan
Untung aja saya gak dekat ama Pak Sigit, kalo dekat dah ditertawain..tapi 
banyak tau seperti itu. Pak Harto dan Om Liem besananhehehe

--- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote:


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) 
kalo gak salah.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 26, 2009, 10:51 PM


  



 
Sigit Harjojudanto, putra sulung Soeharto, menikah dengan Elsye Ratnawati, yang 
bukan anak Liem Sioe Liong.
 
Namun kalau mau ceritanya tetap 'seru', memang ada gossip bahwa sebelumnya 
Sigit pernah dekat dengan anak perempuan Liem.
Tapi namanya juga gossip, entah bagaimana detail ceritanya dan entah 
berapa persen tingkat kebenarannya! He he he... 
 
Wasalam.
 
 = 

- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, October 27, 2009 7:25 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) kalo 
gak salah.

Kalo gak salah anak Pak Harto yang bernama Sigit itu merid ama anaknya OmLiem ( 
cewek ), makanya biasa kan orang2 bilang Pak Harto ama Om Liem besanan...:- ).
Demikian yang saya dengar teman-teman.
Kalo ini salah, berarti informasi ini bisa diralat.













-Inline Attachment Follows-



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.33/2461 - Release Date: 10/26/09 
20:22:00



  

Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot............(anjing mengeong)

2009-10-27 Terurut Topik Nasir Tan
Nasib budaya Tionghoa dibawah SBY..? Kayaknya sesuai dengan semboyan 
SBYLANJUTKAN, tapi kelanjutannya entah kemana...hahaha joke

--- On Mon, 10/26/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot(anjing 
mengeong)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 26, 2009, 10:09 PM


  



Usul yang bagus sekali! isi yang berbobot, memcerminkan tema
budaya , seni , sastra, tradisi tionghua

tulisan bro Ardian, David Kwa dan banyak lagi yang lain sangat sarat muatan 
budaya

tulisan tulisan lain memuat topik sosial kemasyarakatan, yang sering menimbukan 
diskusi hangat, tetapi menyangkut kehidupan kita

tulisan anda yang bebrobot dan bermuatan budaya silakan hadirkan. mungkin anda 
mau tanggapi nasib budaya Tionghoa dibawah SBY? atau sejarah Long March dari 
ketua Mao?

kami tunggu

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, A Haw ahaw_...@.. . wrote:

 Ya, benar apa yang sdr ABS (maaf saya singkat nama nya) katakan. Members di 
 milis ini (BT) ada 3722, cukup banyak sekali. tapi kok yang komentar cm 
 orang-orang itu aja dan subject dan isi tidak berbobot, tidak memcerminkan 
 tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua. 
 
 Dan sepertinya milis ini jadi tempat untuk saling mengkompori. 
 Mohon tanggapan dari moderator. (Apakah moderator masih ada ?)
 
 
 Salam 
 
 AHaw
 
 
 --- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@...  wrote:
 
  From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... 
  Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing 
  menggonggong. )
  To: A Haw ahaw_...@.. .
  Date: Monday, October 26, 2009, 8:26 PM
  
  
  
  
  
  
  
  
  Menurut pendapat saya, 
  sebab dari masalah yang A Haw lauwheng
  tanyakan, salahsatun ya yang utama 
  adalah karena moderator kurang ketat membatasi koridor
  diskusi.
  Seharusnya dibatasi hanya 
  bicara budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan
  saja.
   
  Saya bukan etnis 
  tionghoa, tetapi karena sangat tertarik pada budaya,
  sastra, seni dan tradisi 
  ketionghoaan, saya menjadi anggota milis ini yang
  aktif.
   
  Sayang karena moderator 
  kurang ketat, lalu jadi terlalu banyak diskusi, atau lebih
  tepat disebut 
  berantem, tentang soal politik (politik ketionghoaan)
  dan 
  agama.
  Diskusi soal budaya, 
  sastra, seni dan tradisi ketionghoaan jadi
  terdesak.
   
  Padahal sebetulnya 
  members milis ini sangat potensial dalam hal budaya,
  sastra, seni dan tradisi 
  ketionghoaan.
   
  Dalam soal seni dan 
  tradisi ketionghoaan, David Kwa Kian Hauw, misalnya,
  menurut saya dialah orang 
  paling mumpuni soal itu di Indonesia.
  Dia dekat sekali dengan 
  saya, 100% mendukung saya, namun karena tidak suka debat
  politik, maka dia tidak 
  pernah ikut bicara soal itu.
   
  Dalam soal 
  sastra ketionghoaan, Skalaras Zhou Fuyen, 
  misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu
  di 
  Indonesia.
  Walaupun soal politik 
  ketionghoaan dia berseberangan dengan saya, namun dalam
  soal kesastraan tionghoa 
  saya bantu dia 100%. 
  Terjemahan dia atas syair 
  tionghoa ke bahasa Indonesia, saya yang bantu peluncuran
  bukunya.
   
  Mudah-mudahan ke depan 
  ini moderator bisa membangun koridor diskusi yang lebih
  ketat, sehingga 
  persengketaan politik dan agama tidak muncul di milis ini.
  Dan hanya 
  bahasan budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan
  saja yang 
  muncul.
   
  Walaupun saya sadar hal 
  itu juga tidak mudah. Karena moderator bekerja secara
  sukarela dan 
  gratisan. Lagipula mereka juga waktunya untuk
  mengurus milis terbatas, 
  karena sibuk dalam keseharian profesinya
  masing-masing.
   
  Demikianlah pendapat 
  saya. Dan saya yakin kebanyakan members milis juga
  sebetulnya berpendapat sama. 
  
  Tetapi karena ogah ribut, 
  mereka malas posting, dan memilih kirim japri ke saya,
  seperti A Haw lauwheng 
  ini.
   
  Soal Facebook, maaf, saya 
  belum mulai 'ngefesbuk'. Malu kalau ketemu di FB
  sama anak dan cucu saya! Ha ha 
  ha...
   
  Wasalam.
   
   = = =
  
  - Original Message
  - 
  From: 
  A Haw 
  To: absa...@...
  
  Sent: Monday,
  October 26, 2009 10:11 
  AM
  Subject: Re:
  Pencaboan, Pensotoyan (Re: 
  [budaya_tionghua] Biarkan anjing
  menggonggong. )
  
  
  
  
  
  Sdr Akhmad, saya respect dengan
  tulisan anda 
  ...
  
  Saya mao komen dikit, kenapa ya milis BT jadi gak bermutu 
  sekalii..
  Yg dibahas sepertinya mengkompori 
  
  Mungkin sdr bisa 
  kasih pendapat, soalnya yg judulnya gak bermutu /
  Replay langsung saya 
  buang (delete)  
  Sdr ada FB ??
  
  
  Thx,  
  
  
  
  -Inline Attachment Follows-
  
  
  No virus found in this outgoing message.
  Checked by AVG - www.avg.com
  Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.32/2459 - Release
  Date: 10/25/09 19:57:00
 


















  

Re: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok Soal Penamaan dan Nama

2009-10-27 Terurut Topik Nasir Tan
 
Yah..kalo dipikir2 rumit juga yah soal penamaan ini, karena walopun bermaksud 
baik bagi yang akan memiliki nama, belum tentu baik bagi yang menilainya. 
Dengan kata lain nama yang disandang oleh sesuatu benda atau mahluk hidup baik 
, manusia,  hewan dan tumbuhan terkadang tidak sesuai dengan apa yang 
dihasilkan atau apa yang dapat diharapkan atau kesan yang dapat diberikan oleh 
benda atau mahluk tersebut. Tetapi selama dia masih dapat memberikan kesan yang 
baik, kegunaan maka nama tidak dipersoalkan. Tetapi kalo nama terasa tidak umum 
di telinga atau ada tanda-tanda lain tidak sinkron dengan nama maka tersebut, 
maka mulailah nama dipersoalkan bahkan kadang dipelesetkan. Kata  POLISI yang 
berasal nota bene berasal dari policy termasuk salah satu nama yang harus 
dipersoalkan karena dalam banyak hal tidak mencerminkan orang yang memiliki 
kebijaksanaan...hehehe
 
Mmmm...kalo kata Tiongkok yang berarti negara tengah bisa diterima terutama 
hingga saat ini..setidaknya karena :
Pertama karena menjadi pusat perhatian dunia. Saat ini banyak orang bule yang 
berbondong belajar ke Tiongkok, bukan cuma belajar bahasa atau 
kesusasteraan, tetapi juga belajar teknologi. Kedua..kemajuan Tiongkok yang 
sedang dicapai dewasa ini sudah berada pada pertengahan antara negara yang 
sangat maju dan negara berkembang. Keadilan dalam arti yang sesungguhnya sangat 
ditegakkan di negeri tirai bambu ini. Ketiga unsur yang saya sebutkan diatas 
mewarnai negara Tiongkok hingga saat ini, sehingga menurut saya penyebutan nama 
negara tengah masih relevan.  
Sebaliknya the Great Britain sudah tidak pantas lagi disebut karena banyak 
negara lain yang lebih besar karena dilihat dari luas negara masih banyak yang 
lebih besar dan lebih solid. TETAPI, kalo dilihat kiprahnya mengekspansi dunia 
dan (pernah atau jangan2 sedang menjajah:-)  hampir sebagian besar dunia 
dengan kekuatan militer dan bahasanya ( Bahasa Inggris), maka dia pantas 
disebut negara besarhehehe. Jadi tergantung bagaimana kita menilai suatu 
nama. Saya malah pernah mempersoalkan nama  Sawah Besar di JKT karena dah gak 
ada sawahnyahehehe, trus kata teman..lu emang kurang kerjaan ya itu aja 
dipersoalkan. 
Saya yakin postingan saya ini juga tidak berbobot menurut harapan semua orang, 
tetapi paling tidak, ada nuansa tertentu yang mungkin unik yang oleh para 
member lain tidak miliki, sehingga bisa saling melengkapi pengalaman pola pikir 
dan lain-lain. 

--- On Tue, 10/27/09, King Hian king_h...@yahoo.com wrote:


From: King Hian king_h...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 27, 2009, 5:15 AM


  




Bang Erik,
Itu merupakan argumen baru bagi mereka yang butuh banyak bahan utk mendukung 
pendapatnya dalam polemik istilah Tionghoa atau Cina.
Benar yang Bang Erik bilang bahwa Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua 
binKOK, artinya: Republik Tionghua.
Dalam bhs Tionghoa banyak nama/istilah yang disingkat menjadi 2 huruf. Ini bbrp 
contoh nama yang disingkat mjd 2 huruf:
Tionghoa Binkok menjadi Tiongkok, Yindunixiya (Indonesia) menjadi Yinni, 
Yinggelan Wangguo (kerajaan Inggris) menjadi Yingguo, Riben Wen (bahasa Jepang) 
menjadi Riwen, Ouluoba Zhou (benua Eropa) menjadi Ouzhou, Bachaguan Zhonghua 
Huiguan Xuexiao (sekolah THHK Patekoan) menjadi Bahua (ejaan lama: Pahoa), 
Beijing Daxue (universitas Beijing) menjadi Beida, .

kiongchiu,
KH

 




From: Erik rsn...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, October 27, 2009 11:03:15 AM
Subject: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok

  

Bung King Hian, itu juga bukanlah argumen baru kok! 
Dulu waktu mengedit sebuah buku tentang kaligrafi yang diterbitkan LPSN 
(Lembaga Pendidikan Seni Nusantara), argumen itu pernah juga dilontarkan oleh 
seorang pakar kaligrafi Arab yang keberatan dengan kata Tiongkok, argumentasi 
dia persis sama, yakni Tiong berarti Tengah dan Kok berarti Negara. Dus 
Tiongkok artinye Negara Tengah yang mengerdilkan negara dan bangsa-bangsa lain.
Yang membantah dia bukan saya, tapi seorang kaligrafer Arab lain. Dia kemukakan 
bantahan dalam 2 tataran:
Pertama dia bilang secara linguistik, Tiongkok tidak bisa serta merta diartikan 
sebagai Negara Tengah, karena kata Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua 
MinKOK.
Kedua, dia bilang apa salahnya bila sebuah bangsa memilih nama yang bermakna 
baik (bahkan superatif) untuk negaranya sendiri. Seorang ayahpun cendrung 
memilih nama yang bagus-bagus untuk anaknya, seperti Soleh, Selamat dll. Lantas 
apakah itu berarti telah mengerdilkan anak orang lain menjadi tidak Soleh dan 
tidak Selamat.
Setelah itu, ia mempertanyakan forum mengapa tidak pernah ada yang keberatan 
dengan nama negara THE GREAT BRITAIN, yang juga bisa ditafsir telah 
mengerdilkan negara lain, seakan ia sendiri yang GREAT, sedangkan negara-negara 
lain kecil dan kerdil. 
ada latar belakang psikologis apakah di balik mereka-mereka yang keberatan 
dengan nama Tiongkok 

[budaya_tionghua] Diskusi yg tidak berbobot............Wait dan See

2009-10-27 Terurut Topik Nasir Tan
hahaha...gw bukannya pesimis, tapi yang gw tau  karakter Orang Indonesia kan 
.. wait and see. Dalah kehidupan sosial,  tidak jarang kita temukan banyak 
yang ikut mempengaruhi/memprovokasi/menganjurkan, tetapi giliran akan action 
mulai deh... cari selamat sendiri..eh saya gak ikutan yah  Mudah2an SBY 
tidak melakukan terobosan seperti itu sehingga walaupun tidak berhasil, kita 
tetap memberikan respek kepadanya.  Tetapi memang harus dicatat bahwa untuk 
memuaskan semua pihak, sungguh suatu pekerjaan yang tidak mudah. Gw rasa gak 
mungkin SBY bermusuhan dengan RRT...soalnya diledekin ama Malaysia aja kita 
dah gak bisa ngapa2in,  palagi menghadapi penduduk satu miliaran..hehehe. 

--- On Tue, 10/27/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot(anjing 
mengeong)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 27, 2009, 7:55 AM


  



Kita tunggu postingan berbobot bro A Haw.

Anda benar ha ha ha, pak SBY akan katakan lanjutkan pada budaya Tionghoa. 
Beliau takkan ulangi (mudah mudahan) permusuhan terhadap RRT (Republik Rakyat 
Tiongkok), seperti pada zaman orde baru. RRT yang tak dipandang sebelah mata 
oleh penguasa orde baru telah menjelma menjadi partner tangguh ASEAN.

Kita tunggu kelanjutannya. ..

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Nasib budaya Tionghoa dibawah SBY..? Kayaknya sesuai dengan semboyan 
 SBYLANJUTKAN, tapi kelanjutannya entah kemana...hahaha  joke
 
 --- On Mon, 10/26/09, younginheart5000 crv...@... wrote:
 
 
 From: younginheart5000 crv...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot ( anjing 
 mengeong)
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Monday, October 26, 2009, 10:09 PM
 
 
   
 
 
 
 Usul yang bagus sekali! isi yang berbobot, memcerminkan tema
 budaya , seni , sastra, tradisi tionghua
 
 tulisan bro Ardian, David Kwa dan banyak lagi yang lain sangat sarat muatan 
 budaya
 
 tulisan tulisan lain memuat topik sosial kemasyarakatan, yang sering 
 menimbukan diskusi hangat, tetapi menyangkut kehidupan kita
 
 tulisan anda yang bebrobot dan bermuatan budaya silakan hadirkan. mungkin 
 anda mau tanggapi nasib budaya Tionghoa dibawah SBY? atau sejarah Long March 
 dari ketua Mao?
 
 kami tunggu
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, A Haw ahaw_ski@ . wrote:
 
  Ya, benar apa yang sdr ABS (maaf saya singkat nama nya) katakan. Members di 
  milis ini (BT) ada 3722, cukup banyak sekali. tapi kok yang komentar cm 
  orang-orang itu aja dan subject dan isi tidak berbobot, tidak memcerminkan 
  tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua. 
  
  Dan sepertinya milis ini jadi tempat untuk saling mengkompori. 
  Mohon tanggapan dari moderator. (Apakah moderator masih ada ?)
  
  
  Salam 
  
  AHaw
  
  
  --- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absaleh@  wrote:
  
   From: Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ 
   Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing 
   menggonggong. )
   To: A Haw ahaw_ski@ .
   Date: Monday, October 26, 2009, 8:26 PM
   
   
   
   
   
   
   
   
   Menurut pendapat saya, 
   sebab dari masalah yang A Haw lauwheng
   tanyakan, salahsatun ya yang utama 
   adalah karena moderator kurang ketat membatasi koridor
   diskusi.
   Seharusnya dibatasi hanya 
   bicara budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan
   saja.
    
   Saya bukan etnis 
   tionghoa, tetapi karena sangat tertarik pada budaya,
   sastra, seni dan tradisi 
   ketionghoaan, saya menjadi anggota milis ini yang
   aktif.
    
   Sayang karena moderator 
   kurang ketat, lalu jadi terlalu banyak diskusi, atau lebih
   tepat disebut 
   berantem, tentang soal politik (politik ketionghoaan)
   dan 
   agama.
   Diskusi soal budaya, 
   sastra, seni dan tradisi ketionghoaan jadi
   terdesak.
    
   Padahal sebetulnya 
   members milis ini sangat potensial dalam hal budaya,
   sastra, seni dan tradisi 
   ketionghoaan.
    
   Dalam soal seni dan 
   tradisi ketionghoaan, David Kwa Kian Hauw, misalnya,
   menurut saya dialah orang 
   paling mumpuni soal itu di Indonesia.
   Dia dekat sekali dengan 
   saya, 100% mendukung saya, namun karena tidak suka debat
   politik, maka dia tidak 
   pernah ikut bicara soal itu.
    
   Dalam soal 
   sastra ketionghoaan, Skalaras Zhou Fuyen, 
   misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu
   di 
   Indonesia.
   Walaupun soal politik 
   ketionghoaan dia berseberangan dengan saya, namun dalam
   soal kesastraan tionghoa 
   saya bantu dia 100%. 
   Terjemahan dia atas syair 
   tionghoa ke bahasa Indonesia, saya yang bantu peluncuran
   bukunya.
    
   Mudah-mudahan ke depan 
   ini moderator bisa membangun koridor diskusi yang lebih
   ketat, sehingga 
   persengketaan politik dan agama tidak muncul di milis ini.
   Dan hanya 
   bahasan budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan

Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung...emang iya

2009-10-27 Terurut Topik Nasir Tan
 berhubungan
   langsung.

 Setuju rekan rekan ???
 Kalau setuju, ya case close, daripada ntar diskusinya malah
 mengarah
   ke topik SARA.



 --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote:

  From: younginheart5000 crv118@
  Subject: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Date: Sunday, October 25, 2009, 8:05 PM
  masalah yang timbul dalam persilangan
  antara non Tionghoa dan Tionghoa adalah a) etnisitas dan b)
  agama. sekali pukul dua ha ha ha.
 
  jadi kalau agama sama, misalnya sama sama Kristen atau sama
  sama Islam, sudah berkurang halangan.
 
  halangan dalam bentuk tingkat sosial ada dimana-mana, juga
  antar non Tionghoa, atau antar Tionghoa.
 
  lain hal, bro Nasir (atau Natsir?), bagaimana dengan anda:
  diantara Muslim non Tionghoa, dan Tionghoa non Muslim. OK OK
  saja?
 
  supir saya, pemuda Tionghoa Muslim (ibunya non Tionghoa),
  dia tak ada masalah dengan penduduk setempat, tetapi repot
  dengan saudara saudara pihak Tionghoa yang Konghucu.
 
 
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
  Nasir Tan hitaci2002@  wrote:
  
  
   Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!!
   Sebelum pelaksanaan  kawin campur  bagi yang akan
  melaksanakan, tentunya terlebih dahulu harus memahami
  persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh kedua belah
  pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki (
  etnis Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya
  pegawai kelurahan yah pasti akan mengalami hambatan (
  terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa mama/papa dah mencak2
  palagi yang merasa sering dipersulit di
  kelurahan... hehehe... hehehe ( 2x ketawa ).
   Tetapi coba, kalo Orang Jawa yang kerja di NASA,
  General Electric, ato yang punya hak paten dan diakui
  secara internasional, Orang Tionghoa besar kemungkinan akan
  mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi
  juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan
  pergaulan yang luas. Saya gak tau kalau di daerah perbatasan
  dengan negara-negara tetangga, atau di luar Pulau Jawa hal
  ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce
  Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru
  SD. Gak usah saya jelaskan gimana keadaan guru SD
  kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru
  balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi
  waktu dia merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya
  sukses...hehehe. Contoh lain; teman cici sepupu saya nikah
  ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya
  ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang
  luas, jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan
  macam-macam,
   tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo
  ukuran finansial masih jauhlah dari kemampuan financial
  teman cici saya.
   Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama
  ce Tionghoa cara pendekatannya tidak meyakinkan ya,
  sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato
  ortu...hehehe.
   Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA,
  SELANJUTNYA TERSERAH ANDA. Ada juga kesan ( menurut
  pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu terkadang
  suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya.
  Sebaliknya, etnis luar Jawa yang non Tionghoa ( termasuk
  Ambon, Aceh, Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini
  sama saja dengan yang lain yakni kita semua Bangsa
  Indonesia baru tahap belajar alias menilai
  negatif: Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis
  di dalam buku pelajaran sekolah tetapi kenyataannya
  terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih
  aktif di kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah
  kalau etnis non Tionghoa aja berpendapat seperti ini,
  apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe. Jadi masalahnya, bukan
  soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang
  mempengaruhi sebagaimana yang dikemukakan sama Bro
  Zhoufy, bahwa ada korelasi antara pernikahan dengan
  kesetaraan pendidikan,
   harta, budaya, agama dll bahwa
  kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi semua itu juga
  tergantung nasib dan garis tangan seseorang.
  
  
  
   Nasir Tan
  
  
  
  
  
   --- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari
  cristine_mandasari @ wrote:
  
  
  
  
  
  
   terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy.
   (maap jika sy salah sebut)
   sy jadi lapar membaca nasi campur  es campur
   memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan 
  kesamaan latar belakang akan membuat hubungan lebih
  langgeng,
   namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding
  prasangka antar kedua

[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita  sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe

--- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM


  



Educate, bukan main hapus hapusan. 

Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya 
buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? 

Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai 
chinois, yang bahasa Jerman pakai  China (C huruf besar).

Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa 
Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung?

buktikan apa?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:

 Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
 chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
 lain-lain. Jangan omdo buktikan
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss... !
 
 -Original Message-
 From: younginheart5000 crv...@...
 Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
 massa
 
 Setuju!
 
 Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
 yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.
 
 malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
 Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote:
 
  Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
  media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
  
  Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
  
  Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, 
  Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata 
  Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan 
  adalah awal yg. baik/a good start.
  
  Salam,
  BH Jo
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote:
  
   Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
   menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
   kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
   juga oleh Suarapembaruan.
   Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
   Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
   berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
   Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus
   dipaksakan .
   Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
   Tionghoa ?
   Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
   Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
   salam,
   Dr.Irawan
   
   2009/10/23 zhoufy@
   
Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
   
Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
tak
terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm 
menyebut
Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
   
Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya 
kira
tidak.
   
Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya,
apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya
kira tidak.
   
Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
semua
dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
   
Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang 
masih
serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat 
mengkoreksi
kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
dng
istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena 
mereka
Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti 
kebiasaan
press yg sedang bingung!
   
Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
Tidak
sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
   
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
   

Re: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577...misundertanding

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
 
Mohon maaf, nimbrung.
Saya  kira ini dampak dari ketidaksingkronan pengertiann bahasa atau 
misunderstang. Terkadang dalam memahami suatu penjelasan,  esensi bahasanya 
yang dipertegas ketimbang esensi budaya, sementara yang menangkap ingin 
mempertegas esensi budayanya atau sebaliknya dan kadang tidak jarang esensi 
yang dibahas menyangkut budaya dan bahasa. 
 
Contohnya : Kata CINA. Kata ini menjadi bermasalah karena kehilangan huruf  
H  karena akan berbeda dengan kata CHINA. Memang sulit, karena yang akan 
mengucapkan adalah kita2 yang tinggal di Indonesia yang mana sering mengabaikan 
huruf-huruf. Dimaklumi atau tidak ini terus saja terjadi karena mayoritas 
pelafalan Orang Indonesia seperti itu. Contohnya : Jusuf Kalla ( ini harus 
dibaca Kalla, double l dan kalau diucapkan tidak dengan double l ini 
bermakna negatif menurut suatu bahasa tertentu.Kata Akhmad, ini juga banyaj 
yang cuek aja tulis Ahmad ini masih sering didengar oleh penutur bahasa 
Indonesia, apalagi kalau mau membedakan CHINA atau CINA. Yang sehari-haripun 
yang berkaitan dengan agama ( Islam misalnya ) pelafalannya juga gak seragam 
bahkan tidak betul.  Bismillah    dibaca bismilo dsbnya. Sebenernya ini yang 
mesti ditertibkan oleh FPI.hehehe
Jadi menurut saya, memang sebaiknya kita menggunakan sebutan yang disenangi 
oleh orang/kelompok yang kita panggil atau kita sapa. Sebagai contoh penyebutan 
kata Indon, sebagian besar Indonesia tidak senang kalo dipanggil demikian, 
padahal apa bedanya kalo Indonesia kalau memang itu hanya panggilan. Lain 
halnya kalau tulisan resmi. Kita juga sering menyebut AMRIK, AUSSIE dan 
lain-lain dan fine2 aja. Tapi wa yakin suatu saat penyebutan AMRIK ini akan 
bermakna negatif juga dikarenakan AMRIK / USA ini sering memainkan peranan yang 
kurang baik di beberapa negara, tapi itu kan soal nanti. Kita tunggu aja 
berita...mungkin besok, lusa, bulan depan, tahun depan dstnya. Selama kita 
tidak diembargo, kita cuek aja..egp. 
 
O.k.akhirnya saya ingin mengatkan bahwa, ada banyak penjelasan yang sudah 
proporsional, tetapi karena beda esensi maka ujung2nya menjadi persoalan yang 
dibahas tidak selesai. Tidak sedikit juga para member ( mungkin termasuk saya ) 
harus dipertegas dengan bahasa sederhana ( bahasa orang pasar ) baru  ngeh, 
mengerti atau understand. Masih mending kalo, understand..!! Yang repot kalo 
esennya menjadi bias ditarik kemana-mana hingga  menyinggung pribadi dsbnya.  
 
 
salam,
 
 
 
Nasir Tan
 
 
 
--- On Sun, 10/25/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote:


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 2:57 AM


  



 
- Original Message - 
From: John Siswanto 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Sunday, October 25, 2009 10:46 AM
Subject: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577

 Jangan mencari-cari argumentasi apapun
 untuk membenarkan anda untuk menyebut Cina.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
 
Siswanto lauwheng, kapannya saya berargumentasi untuk membenarkan menyebut 
cina?
Saya selalu correct menyebut tionghoa, tidak menyebut cina.
Jelas-jelas baru di posting kemarin saya katakan saya merasa aneh bahwa UI 
secara resmi masih mempergunakan istilah Jurusan Satra Cina di lingkungan 
Fak. Ilmu Budaya.
 
Yang saya kemukakan adalah bahwa kita tidak perlu mendikotomikan istilah cina 
dan tionghoa, dan lalu mengecam pihak-pihak lain, terutama kaum muda 
tionghoa, yang tidak mau mendikotomikan hal itu. Misalnya dengan bolak-balik 
mengatakan: Kalau begitu, itu nama milis tionghoa-net kamu ganti saja sekalian 
menjadi cina-net.
 
Saya beberapa hari yang lalu memberi contoh adanya kesalahan di kalangan 
masyarakat, umumnya kaum tionghoa, dengan mengatakan lagu mandarin atau film 
mandarin.
Tapi kan nyatanya tidak dianggap perlu untuk harus mengkoreksinya, menyuruh 
mereka semua mengatakan lagu tiongkok atau film tiongkok yang adalah lebih 
betul.
 
Memang ini bukan perbandingan apple-to-apple. Melainkan perbandingan 
kontekstual.
 
 
Juga tidak perlu kalau ada kelompok generasi muda tionghoa yang bersikap 
berbeda dengan kita, lalu kita main cap, mereka anteknya ini atau anteknya itu.
 
Kalau kita bilang kelompok mereka itu kecil saja, barangkali masih kena. Tetapi 
kalau kita bilang dia antek si A atauantek si B, kan sudah jelas mereka hanya 
akan jawab: So what gitu loh!? 
Lantas kita dapat manfaat maupun keberhasilan apa dari diskursus semacam itu?
 
Eh, gimana pen-caleg-annya? Sukses?
Kalau tidak, nggak apa-apa koq, memang ini pemilu paling amburadul...
 
Wasalam.
 
 = =

- Original Message - 
From: John Siswanto 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Sunday, October 25, 2009 10:46 AM
Subject: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577

Bung ABS yth slmt hari Minggu yang baik, saya sangat setuju kita tidak 
berpolemik soal penggunaan kata Tionghoa atau Cina

Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
Penjelsan Bro Zhoufy mantap juga nih.. Tetapi kalo yang berhubungan ama hari 
Raya, Sincia ama Puasa gak masalah sebenarnya, bisa diadakan dua kali aja, yang 
puasa kan bisa ikut malamnya. Yang penting esensi dari perayaan itu sendiri dan 
yang lebih penting lagi adalah semua itu bisa diatasi kalo kita mua bro.Contoh, 
saya dah brapa kali nemani Cici sepupu ke restoran kesukaan dia di Bulan Puasa, 
gak papa, saya gak terpengaruh. Asal jangan pada Hari Jum'at jam 12-an, itu 
tidak bisa karena saya mesti shalat Jum'at. Tetapi setelah saya tinggal di 
China, ternyata shalat Jum'at agak bergeser ( lebih telat ) dibanding di 
Indonesia, jadi kalo cici minta ditemani makan pada Jam 12.-an gak masalah.
 
 
 


--- On Sat, 10/24/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 24, 2009, 11:13 PM


  



Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan 
es campur.

Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun 
akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan 
etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan.

Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan 
penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang 
sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg 
sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua.

Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg 
jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan 
usaha yg lebih keras utk saling menerima.

Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs 
dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan 
yg lebih besar.

Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua orang 
saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua keluarga 
tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. Misalnya saat 
merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: cristine_mandasari  cristine_mandasari@ yahoo.com 
Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur

  

selamat pagi, 
semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D
sy anggota baru milis ini, salam kenal :)

ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur:
1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, 
terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih 
dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak 
orangtua? 
bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis 
sama2 mencintai?
2. sy melihat adanya diskriminasi gender...
jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak 
akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah...
namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali 
dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang 
tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau 
bernasib buruk?
3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama?
terima kasih  mohon tanggapannya :D 

















  

[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2...Betawi

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
Nah...kalo begini kan bagus, diskusi jadi hidup...hehehe. Dan ini sesuai 
fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan khayalan.. Btw..ada betawi yang 
sering pake e, contohnya anE, kitE, itu Betawi mana bro..? Dah puluhan taon 
di di Betawi..masih gak bisa bedain dialek Betawi..apa kata duniaaa..? hehehe

--- On Sun, 10/25/09, David Kwa david_kwa2...@yahoo.com wrote:


From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 8:18 AM


  



Nambain dikit ah...

Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
(pronunciation) : Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 

Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata (kadang 
juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, tamba, 
sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.

Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
(Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, 
gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll.

Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. 
Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan 
sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@...  wrote:

Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
saja. 

Terimakasi
Permisih dulu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nasir Tan hitaci2002@ ...
Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2

Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja. ..hehehe.

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
 
Mohon maaf, saya ikut nimbrung.!!!
Sebelum pelaksanaan  kawin campur  bagi yang akan melaksanakan, tentunya 
terlebih dahulu harus memahami persyaratan-persyaratan yang diinginkan oleh 
kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis 
Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah 
pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa 
mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di 
kelurahan...hehehe...hehehe ( 2x ketawa ).  
Tetapi coba, kalo  Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang 
punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar 
kemungkinan akan mempertimbangkan..hehehe. Ini bukan karena faktor materi juga, 
tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya gak 
tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar 
Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa 
) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan 
gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru 
balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, 
karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe.Contoh lain; teman cici 
sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya 
ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah 
ama istrinya bisnis agro dan macam-macam,
 tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah 
dari kemampuan financial teman cici saya. 
Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak 
meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe.
Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH 
ANDA.  Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu 
terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. 
Sebaliknya, etnis luar  Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, 
Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua 
Bangsa Indonesia baru tahap belajar    alias  menilai negatif:  Saya kemukakan 
karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi 
kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di 
kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah kalau etnis non Tionghoa aja 
berpendapat seperti ini, apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe.Jadi masalahnya, 
bukan soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang mempengaruhi 
sebagaimana yang dikemukakan sama  Bro Zhoufy, bahwa ada korelasi antara 
pernikahan dengan kesetaraan pendidikan,
 harta, budaya, agama dll bahwa kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi 
semua itu juga tergantung nasib dan garis tangan seseorang.
 
 
 
Nasir Tan
 
 
 


--- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote:


  



terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy.
(maap jika sy salah sebut)
sy jadi lapar membaca nasi campur  es campur 
memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan  kesamaan latar belakang akan 
membuat hubungan lebih langgeng,
namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding prasangka antar kedua 
etnis ini 
terima kasih.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan 
 es campur. 
 
 Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua 
 manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan 
 golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan 
 pendapatan. 
 
 Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, 
 membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng 
 latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng 
 latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. 
 
 Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg 
 jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan 
 usaha yg lebih keras utk saling menerima. 
 
 Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs 
 dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan 
 yg lebih besar. 
 
 Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua 
 orang saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua 
 keluarga tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. 
 Misalnya saat merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot. 
 
 Sent from my BlackBerry® 
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT 
 
 -Original Message- 
 From: cristine_mandasari  cristine_mandasari@ ... 
 Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
 Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur 
 
 selamat pagi, 
 semoga hari ini menjadi hari yg baik

Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
Kalo ada ce  Tionghoa trus dilamar ama putra Presiden yah pasti respeknya 
bagus. Dah ada contohnya koq, anaknya Om Lim kan merid ama anak Pak Harto ( 
mantan presiden )
Sayang waktu anaknya Om Lim dilamar ama anak Pak Harto, blom ada milist 
Tionghoa...kalo ada gak bisa ngebayangin diskusi di miling list ini kayak apa 
yak..??? .hehehe.

--- On Sun, 10/25/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 9:02 AM


  



Coba kalau yg melamar itu anak presiden! Pertimbangannya pasti lain.
Kedudukan bung 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Date: Sun, 25 Oct 2009 04:26:11 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung

  






 
Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!!
Sebelum pelaksanaan  kawin campur  bagi yang akan melaksanakan, tentunya 
terlebih dahulu harus memahami persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh 
kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis 
Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah 
pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa 
mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan... 
hehehe... hehehe ( 2x ketawa ).  
Tetapi coba, kalo  Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang 
punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar 
kemungkinan akan mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi 
juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya 
gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar 
Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa 
) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan 
gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru 
balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, 
karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe. Contoh lain; teman cici 
sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya 
ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah 
ama istrinya bisnis agro dan macam-macam,
 tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah 
dari kemampuan financial teman cici saya. 
Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak 
meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe.
Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH 
ANDA.  Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu 
terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. 
Sebaliknya, etnis luar  Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, 
Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua 
Bangsa Indonesia baru tahap belajar    alias  menilai negatif:  Saya kemukakan 
karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi 
kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di 
kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah kalau etnis non Tionghoa aja 
berpendapat seperti ini, apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe. Jadi masalahnya, 
bukan soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang mempengaruhi 
sebagaimana yang dikemukakan sama  Bro Zhoufy, bahwa ada korelasi antara 
pernikahan dengan kesetaraan pendidikan,
 harta, budaya, agama dll bahwa kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi 
semua itu juga tergantung nasib dan garis tangan seseorang.
 
 
 
Nasir Tan
 
 
 


--- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com wrote:


  

terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy.
(maap jika sy salah sebut)
sy jadi lapar membaca nasi campur  es campur 
memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan  kesamaan latar belakang akan 
membuat hubungan lebih langgeng,
namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding prasangka antar kedua 
etnis ini 
terima kasih.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan 
 es campur. 
 
 Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua 
 manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan 
 golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan 
 pendapatan. 
 
 Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, 
 membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng 
 latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng 
 latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. 
 
 Pada saat jatuh cinta, perbedaan2

Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan

Bukan Natsir, tapi Nasir..:). Kalo saya pribadi gak ada masalah, saya fleksibel 
aja, walau di kalangan keluarga ( sepupu, ii, dll  terdapat banyak paham ). Di 
rumah juga terdapat perbedaan mashab walo sama2 Isalm ( N.U dan Muhammadiah ), 
tetapi tidak pernah diperdebatkan, padahal kalau mau mencari sumber 
perdebatannya,byk lho. Mayoritas masyarakat Indonesia  etnis Tionghoa yang 
beragama Islam, adalah Muhammadiah, tapi yah ada aja Tionghoa Muslim yang ikut 
paham N.U. Saya gak pernah komentari yang seperti itu. Mmmm.Ce Tionghoa 
biasanya kurang respek sama Co Muslim, sekalipun dia seorang yang berdarah 
Tionghoa...kecuali kalo emang ganteng bangat yah..mungkin lain 
soal...hehehe. Tetapi semuanya itu juga tentunya tergantung pendekatan satu 
sama lain antara co dan ce. Karena banhyak kejadian percintaan berawal dari 
cuek..lama-lama bisa jadi benaran, kalo ada pihak yang agresif.
Ada kasus spt : Sepupu saya Katolik, ditaksir sama etnis non Tionghoa Kristen 
yang udah punya anak dua...akhirnya jadi merid juga anaknya dah 3 malah. 
Padahal, si suami ini..yah cuma karena modal Kristen aja, waktu dia naksir 
sepupu, rumah juga gak punya, apa-apa gak punya. Gak tau gimana cara 
pendekatannya..sehingga sepupu saya yang punya posisi di tempat kerjanya bisa 
mau gitu lho. Sebelum mereka merid, saya ditanya ama family juga, dan saya 
tegas tidak setuju, tapi kalo kedua belah pihak sudah setuju atau papa/mama/ 
setuju..yah silakan saja. Kalo adik kandung saya pasti menentang 
habis2an...tapi sepupu sih...nanti dikiranya saya mempersulit...hehehe. 
 

--- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote:


From: younginheart5000 crv...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 9:05 AM


  



masalah yang timbul dalam persilangan antara non Tionghoa dan Tionghoa adalah 
a) etnisitas dan b) agama. sekali pukul dua ha ha ha.

jadi kalau agama sama, misalnya sama sama Kristen atau sama sama Islam, sudah 
berkurang halangan.

halangan dalam bentuk tingkat sosial ada dimana-mana, juga antar non Tionghoa, 
atau antar Tionghoa.

lain hal, bro Nasir (atau Natsir?), bagaimana dengan anda: diantara Muslim non 
Tionghoa, dan Tionghoa non Muslim. OK OK saja?

supir saya, pemuda Tionghoa Muslim (ibunya non Tionghoa), dia tak ada masalah 
dengan penduduk setempat, tetapi repot dengan saudara saudara pihak Tionghoa 
yang Konghucu.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

  
 Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!!
 Sebelum pelaksanaan  kawin campur  bagi yang akan melaksanakan, tentunya 
 terlebih dahulu harus memahami persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh 
 kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis 
 Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah 
 pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa 
 mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan... 
 hehehe... hehehe ( 2x ketawa ).  
 Tetapi coba, kalo  Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang 
 punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar 
 kemungkinan akan mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi 
 juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. 
 Saya gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau 
 di luar Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce 
 Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya 
 jelaskan gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate 
 atau guru balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia 
 merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe. Contoh lain; 
 teman cici sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan 
 pernikahannya ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, 
 jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan macam-macam,
 tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah 
 dari kemampuan financial teman cici saya. 
 Saya menduga jangan- jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya 
 tidak meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato 
 ortu...hehehe.
 Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH 
 ANDA.  Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa 
 itu terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. 
 Sebaliknya, etnis luar  Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, 
 Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni 
 kita semua Bangsa Indonesia baru tahap belajar    alias  menilai negatif:  
 Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran 
 sekolah tetapi kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya 
 masih aktif di kepemudaan di Jakarta

[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
 
Diluar Jawa seperti itu karena perbandingan antara etnis lokal dan etnis 
Tionghoa hampir sama besarnya. Tidak jarang etnis Tionghoa malah jadi kepala 
kampung, suatu jabatan sangat bergengsi dimasa lalu walau tidak melalui  
pilkada. Selain itu secara kultur, banyak kebiasaan yang diadopsi dari kultur 
Tionghoa. Jadi misalnya ada engko2/engkong bercerita dongeng/sejarah tentang 
kepahlawanan di Tiongkok jaman dulu, anak2 pada senang aja dengar dan orang tua 
mendukungnya karena itu dianggap suatu pendidikan budi pekerti. Jadi kurang 
lebih sama dengan di Vietnam, Laos, Thailand dll gak ada yang merasa penduduk 
asli dan tidak asli,,mungkin karena face diantara mereka mirip-mirip. Agak 
susah memang menyamakan persepsi kalau face aja dah beda bangat...hahaha.  Saya 
punya pengalaman selama di perantauan, saya melihat Orang Indonesia yang non 
Tionghoa tertentu  cenderung suka  mengejek orang atau kultur Tionghoa. Saya 
sendiri liat di China yang jelas2
 mereka diberi beasiswa oleh pemerintah China, masih saja begitu. Karena saya 
tidak kuat saya akhirnya menegur teman-teman agar menunjukkan respek terhadap 
bangsa lain kalau kalian mau mendapat respek yang baik. Tiap hari yang dicerita 
SBY itu aja diulang-ulang...mereka bersyukur karena dia terpilih untuk kedua 
kalinya. Saya no comment aja kalo soal SBY.















  

(Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === tentang...Betawi

2009-10-25 Terurut Topik Nasir Tan
 
 
Nahmakin mantap dan makin jelas perbendaharaan kita tentang Betawi, salah 
satu etnis Indonesia. Dulu waktu masih ABG, tetangga saya kadang bercanda dan 
menyalahgunakan kata Betawi, misalnya : Dasar Betawi...!!! 
Sambil..hahaha...tapi gak lama setelah itu, kena tegoran ama Pak Haji (tetangga 
saya juga). Taunya negatif karena yang bercanda itu diomelin habis2an dan 
suaranya kedengaran kemana-manajadi orang2 dalam rumah pada ngintip.
Di tempat kerja juga sama, dalam suatu diskusi ada teman yang mungkin karena 
capek tanpa sadar tertidur waktu rapat..eh...teman yang pas duduk disamping 
saya  bisikin...dasar Orang Betawi..:) sambil cengengesan. Saya yang serius 
mengukuti rapat, malah kaget dan balik nanya : Siapa yang Betawi..?? Itu tuh 
temanmu yang bobo itu. Padahal teman yang bobo itu Orang Tionghoa aslicik 
cik cik Lha..giliran bobo diserahkan ke saya jadi teman. Akhirnya kalo kita 
pikir2 penyebutan nama etnis ( etnis apapun juga ) selalu mengandung resiko, 
jadi baiknya mungkin kita bertanya dulu kali ya. Cukup banyak nama etnis di 
Indonesia ini yang sering jadi bahan olok-olok, padahal tidak sepantasnya kita 
lakukan. Mungkin ini  akibat pembodohan selama sekian tahun (  saya tidak tahu 
kapan mulai terjadinya pembodohan tersebut  ). Tapi pertanyaannya kalau kita 
tahu bahwa itu perbuatan bodoh kenapa kita mau lakukan yak..? Mungkin ada yang 
ingin memberikan penjelasan atau
 mungkin Pak Akhmad Bukhari Saleh bisa memberikan sedikit pencerahan mengenai 
hal ini, mengapa ejek-mengejek masih terus terjadi hingga abad 21 ini?

--- On Sun, 10/25/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote:


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Subject: Dialek Betawi (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === 
penggunaan media massa gado2...Betawi)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 25, 2009, 12:58 PM


  



 
Meng-e-kan huruf akhir yang a, itu dialek betawi ilir.
Bukan huruf akhir yang a saja yang di-e-kan, melainkan juga huruf akhir 
ah. Misalnya rumah menjadi rume.
 
Kalau betawi udik tidak meng-e'-kan huruf akhir yang a.
Malahan huruf akhir yang a itu ditambahi huruf h, seperti yang sudah 
dikemukakan Hauw-djie.
 
Wasalam.
 
 = 
 

- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Sunday, October 25, 2009 7:28 PM
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa 
gado2...Betawi

  





Nah...kalo begini kan bagus, diskusi jadi hidup...hehehe. Dan ini sesuai 
fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan khayalan.. Btw..ada betawi yang 
sering pake e, contohnya anE, kitE, itu Betawi mana bro..? Dah puluhan taon 
di di Betawi..masih gak bisa bedain dialek Betawi..apa kata duniaaa..? hehehe

--- On Sun, 10/25/09, David Kwa david_kwa2003@ yahoo.com wrote:


From: David Kwa david_kwa2003@ yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media 
massa gado2
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, October 25, 2009, 8:18 AM


  

Nambain dikit ah...

Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal 
(pronunciation) : Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi 
Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). 

Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata (kadang 
juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, tamba, 
sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb.

Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda 
(Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, 
cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, 
gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll.

Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. 
Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan 
sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. 

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@...  wrote:

Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan 
sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama 
saja. 

Terimakasi
Permisih dulu

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nasir Tan hitaci2002@ ...
Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2

Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah 
gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja. ..hehehe.

















-Inline Attachment Follows-



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 
14:31:00



  

Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina

2009-10-24 Terurut Topik Nasir Tan
Kalo disebut Tiongha, kayaknya gak ada yang keberatan, tetapi kalo disebut CINA 
banyak bangat yang keberatan. Keluhan tidak mau disebut CINA ini sebenarnya dah 
sejak lama, bahkan waktu saya masih sekolah pada tahun 1985 penyebutan Cina 
dianggap tidak sopan.

--- On Sat, 10/24/09, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote:


From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 24, 2009, 1:23 AM


  



Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan 
kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa 
Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh 
Suarapembaruan. 
Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. 
Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal 
budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang 
lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan .
Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa 
? 
Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. 
Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. 
salam,
Dr.Irawan


2009/10/23 zho...@yahoo. com

 Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara 
nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!

Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak 
terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut 
Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.

Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 
misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira 
tidak.

Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun  1975 misalnya, 
apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira 
tidak.

Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng 
istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya 
ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!

Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba 
bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan 
sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar 
yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa 
apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual 
pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung!

Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. 
Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, 
mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 - - --

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

Yahoo! Groups Links




















  

Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.

2009-10-24 Terurut Topik Nasir Tan
Setahu saya yang  di UI itu dah lama, kalo gak salah dengar di awal 
ato pertengahan tahun 80-an dah ada Sastra Cina. Salah satu buktinya, penyanyi 
tahun 80-an Chistine Pandjaitan kan lulusan Sastra Cina UI. Prasaan waktu 
kuliah UI tahun 90-an, sering bangat terdengar Sastra Cina, walo gw kuliah di 
Fakultas Teknik.

--- On Fri, 10/23/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote:


From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, October 23, 2009, 11:04 PM


  



Oh kalau gitu di unpad sebelum g30s itu adalah jurusan bahasa tionghoa, bukan 
sastra. Terus yg dibuka kembali diawal 80an itu tetap jurusan bahasa atau sdh 
berubah menjadi sastra?

Satuhal lagi, jurusan sastra cina di Ui itu sejak kapan berdirinya? Sebelum 
atau sesudah orba? Kalau sebelum nama awalnya apa? Ada yg tahu?
Saya kok samar2 ingat ada jurusan sinologi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: liang u lian...@yahoo. com 
Date: Fri, 23 Oct 2009 18:55:19 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.

  



   Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa 
Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang 
Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa 
namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu 
ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada 
Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya 
menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, 
dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa 
melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung 
sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie 
juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa 
jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam.
  Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering 
mengajak saya berbahasa Mandarin. 
  Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru 
kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi 
diluar kampus bahasanya di larang,  termasuk hurufnya.
   Sekedar tambahan informasi.
   Kiongchiu
Liang U





From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM
Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))

  

 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: zho...@yahoo. com 
Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 +
To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id
Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))

Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka 
jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak 
pernah jadi tionghoa.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id 
Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700
To: zho...@yahoo. com
Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))


Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu.
Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama 
Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'.
 
Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri 
pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang 
tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan 
tinggi.
 
Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu 
muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak 
salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa.
 
Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah 
japri.
 
OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro...
 
Wasalam.
 
 = 
 

- Original Message - 
From: zho...@yahoo. com 
To: Akhmad Bukhari Saleh 
Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM
Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))

Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg 
mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak 
pernah menjadi tokoh terkenal. Tak seterkenal onghokham misalnya. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id 
Date: Sat, 24 Oct 2009 02:16:53 +0700
To: zho...@yahoo. com
Subject: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))


Maaf kalau saya salah tangkap konteks Zhou-heng. Mungkin karena 
jelas-jelas terbawa-bawa kata 

(Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)..mari kita berikan apresiasi.

2009-10-24 Terurut Topik Nasir Tan
Gak bole begitu lah, masa orang berpendapat dibilang berhalusinasi? Itu kan 
cara orang berpendapat..mari kita beri apresiasi. Bukan tidak mungkin ada suatu 
maksud sehingga dia  atau siapapun bisa bicara seperti itu.
 


--- On Sat, 10/24/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote:


From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 24, 2009, 11:55 AM


  



Eitsss kumat lagi deh tu penyakitnya. 
Berhalusinasi yang tidak tidak. Kincir angin dikatakan naga. 

hari ini apa sudah dimakan obatnya?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... 
wrote:

 Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi
 

















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

2009-10-21 Terurut Topik Nasir Tan
hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan selesainya yah..?

--- On Tue, 10/20/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote:


From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM


  



Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama 
orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah 
cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, 
tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: agoeng_...@yahoo. com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah 
dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah 
tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? 


From: jackson_yahya@ yahoo.com 
Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 +
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang 
tidak masalah di panggil cina.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg 
Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

  

Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! 

Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! 
Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. 

Statement gue khan sudah jelas: 
GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada 
bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina.

Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang 
ini kadang itu, toh buat gue artinya sama.

Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah dan 
melarang-larang orang pake istilah lain. 
Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa 
segala, lebay!

Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku 
nggak! 
Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus 
dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. 

Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. 
Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang nggak 
punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. 

Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina 
langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa 
langsung kebakaran jenggot juga kali ya? 

Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, 
mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih 
gue bales kontan aje deh. 

Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? 
Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak 
setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue 
kasi muka deh, kasi muka. 

Muhahaha .

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut!
 Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain 
 tdk suka! 
 Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 
 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa 
 terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar!
 Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly? 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_me2@ ...
 Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
 
 Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu 
 merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ???
 
 Wadoh, ini nih,refot donk jawabnya nih.
 Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa 
 tidak?
 
 Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan 
 Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. 
 
 Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari 
 komunitasnya. Salah juga. 
 
 Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat 
 Cina atau tidak? Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada 
 urusannya sama gue. 
 
 Mending bahas soal 

Re: [budaya_tionghua] Usul....( Setuju )

2009-10-17 Terurut Topik Nasir Tan

 
Saya setuju usulah Bro Azura mengenai iklan yang berkaitan budaya Tionghoa di 
milist ini. Mungkin bukan saja mengenai musik, tetapi yang lain misalnya saja 
alat rumah tangga, buku-buku sekolah terutama mengenai budaya Tionghoa, 
sehingga semua orang (termasuk yang non Tionghoa) dapat mengenal 
budaya  Tionghoa secara konfrehensif (menyeluruh). Atau bisa juga produk dari 
Indonesia, wa iklankan disini, bukan tidak mungkin ada orang yang berminat 
produk dari teman2 di Indonesia. Karena, terkadang ada produk yang mungkin 
kurang populer di Indonesai, tetapi di negara lain bisa saja sangat digemari 
dan bisa jadi bisnis yang bagus. Saya rasa, usulan Bro Azura sangat bagus..!!!.
Demikian pendapat saya.
 
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan
 
 
 

--- On Fri, 10/16/09, Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com wrote:


From: Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Usul
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, October 16, 2009, 12:59 PM


  







Dear moderators, 

Saya usul milis BT ini menerima iklan alat-alat musik, toko
buku Tionghoa, aksesoris Tionghoa. Saya kira, ada biayanya. 
Lumayan buat kas kegiatan BT. 

Tentu bisa dikompromikan usulan ini. Contohnya kriteria
kredibilitas apa dari si calon pengiklan yg iklannya layak
ditayangkan atau tidak. Tapi saya kira, masuknya iklan
yg ada kaitan dengan diskusi kita di milis ini tentu masi
relevan. Dan sangat positif jadi kegiatan milis BT bisa lebi
mudah dilakukan. 


Hormat saya



Apakah saya bisa menurunkan berat badan? 
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
















  

Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?

2009-10-15 Terurut Topik Nasir Tan
Mau nimbrung ahh
Kadang betul, tetapi misalnya bro ketemu Tiongha Kalimantan/Medan  yang cantik 
apa gak sayang kalo lu gak lamar palagi calon mertua sudah merestui.hehehe, 
jadi soal jauh kan relatif bro..hehehe, kalau itu mah tergantung jodoh. 
Memang betul secara hukum tertulis bahwa Tionghoa tidak memiliki domain ( 
tempat tinggal asa di Indonesia ), seperti Sunda misalnya domainnya Jawa Barat 
dan Banten, tetapi secara antropologis ( ini yang jarang diungkapkan) etnis 
Tionghoa pada dasarnya udah pernah menempati daerah tertentu di Indonesai 
seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.
Disana banyak ditemukan bukti peninggalan Tionghoa jaman purba, ukiran dan alat 
pertanian dsbnya, jadi itu bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa etnis 
Tionghoa domainnya di daerah tersebut. Kalau mau klaimn wilayah yah sebenarnya 
bisa mengklain di daerha yang memiliki basis budaya kuno tersebut, bukan di BSD 
ato di jl.Sudirman karena disana banyak Orang Cung...
Teman2 disini mungkin dah pernah membaca suatu buku berjudul : Budaya Indocina 
di Persimpangan  Isi buku tersebut menunjukkan secara nyata domain etnis 
Tionghoa di Indonesia. Atau jangan-jangan belum pernah ada yang 
membacanya..??? 
Buku itu juga menjelaskan mengenai peralatan pertanian yang digunakan di 
daerah2 tersebut dan katanya merupakan adopsi dari Tiongkok Kuno ( China ). 
Tetapi kalau kita mau menyebutkan asal/domain kita secara instan yah memang 
bingung, apalagi generasi sekrang ( yah kayak kita ini kadang kalo udah gak 
bisa bahasa Tionghoa, dianggapnya itu bukan Tionghoa, sehingga jalinan dengan 
pertalian etnis kita misalnya dengan Dayak dan lain-lain yang memiliki 
persamaan budaya kita putuskan akhirnya kita seperti ini. 
 
Kita kemudian mengambil jalan pintas, mengadopsi adat etnis Jawa misalnya 
menggunakan nama Jawa yang pada gilirannya tanpa penghayatan sehingga kita 
tetap aja bukan Jawa hingga saat ini. Sekali-sekali kita menggunakan gelar 
Dayak atau gelar lain, kenapa sih..???. Di kita pake nama Jawa kebanyakan ( gak 
tau alasan ap ) padahal kelahiran Pangkal Pinang, Bagan Siapi-Api, 
Bukittinggi. Lain halnya kalo emang lahir di Semarang yah pakela nama sana 
supaya ketahuan kalo kita Tionghoa Semarang...:-) sekaligus untuk menunjukkan 
ada domainnya ( asal tempat di Indonesia ). 
Mungkin dalam hal nama harus melihat contoh Tionghoa Manado ( mana ada pake 
Sutanto, Kuswono, Tono dll ) dia pake nama khas di Manado sanalah.Di Tanah 
Toraja ( Sulawesi juga sama ) orang2 Tionghoa pake nama khas daerah itu, jadi 
dia jadi Toraja. Gak ada Tionghoa Toraja pake nama Budi, Agung,Hermanto, 
Bambang ato apalah..???. 
 
Jadi domainnya mulai bisa jelas. Ini mungkin hal sepele dan jarang orang2 
disini yang mikir sampe kesana, soalnya wa udah tes nanya2 di Jakarta/Jawa. 
Pada umumnya dah gak ada Tionghoa yang percaya karena dianggap omong kosong dan 
seperti biasa kalo Orang Tiionghoa kurang setuju melambaikan tanganhehehe. 
Umumnya Tionghoa mungkin berpikir kalo pake nama Jawa akan lebih mudah karena 
mengikuti namanya mayoritas. Justru ini yang berbahaya...!!. Mereka 
akan ciriin dan paling suka kerjain. Sehingga sering terjadi Joko dikerjain 
ama Tono, because Joko and Tono berbeda. Coba lihat nama Tionghoa Manado : 
Joseph Lumenta, Robert Tumewu kan dah gak dikerjain. Sekedar usul aja kalo kita 
lahir di Pontianak atau dimana saja marilah kita coba menggunakan nama yang 
diadaptasi dari daerah tersebut. Yah kalau lahir di Bandung misalnya bole ambil 
nama Erick Kartadinata ( yang Chirstiani/Protestan/Katolik ), Gautama Sanjaya ( 
yang buddhist), Muhammad Yusuf Antonio ( yang Muslim..ini ada contohnya) 
Nasir Tan dstnya. 
Tulisan ini sekaligus auto kritik buat diri saya karena bisa saja mama/papa 
salah kaprah menggunakan nama untuk anaknya..!! Saya mau mengajak kalo 
bisa,  seharusnya kita-kita dapat  mempelajari antropogi terapan untuk nama 
anak-anak kita dimasa akan datang, mungkin ini juga berlaku untuk keturunan 
India, Arab, Pakistan, Belanda, Spanyol dan lain-lain dalam menyesuaikan diri 
dengan NKRI.
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan


--- On Sat, 10/10/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote:


From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 10, 2009, 10:37 PM


  



Yah kalau isinya formulir biro jodoh. *pasangan etnis apa yang anda kehendaki 
::: *saya menghendaki etnis tionghoa yang bukan cina medan/cina 
kalimantan (karena kejauhan ngelamarnya) .  - --- nah 
kalau kasusnya kaya begini bagaimana??? ?? Masi banyak kasus seperti ini 
yang sangat penting di cantumkan etnis secara detail. Bukan rasis tapi memang 
harus. Mau contoh kasus lagi??? Masih banyak nih. Jadi orang jangan 
berpandangan sempit, tulis etnis secara detail bilangnya rasis.parah amat sih
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-14 Terurut Topik Nasir Tan
Wa kira begini bromemanggil Cina aja sebenarnya banyak yang gak suka, 
palagi yang lebih berkonotasi negatif. MUngkinnnsuatu ketika akan jadi 
positif tapi butuh waktu yang sangat lama. Walau Chairil anwar dah pernah 
berpuisi mo hidup 1000 tahun lagi, tapi itu imajinasi seorang sastrawan. Bagi 
kita waktu adalah suatu kesempatan dan uang. Dalam waktu yang singkat kalo bisa 
segala urusan yang kecil seharusnya dibereskan. Kita perlu waktu untuk mengejar 
ketertinggalan kita dengan bangsa lain. Memanggil cabo akan mengundang reaksi 
lain dan akan memperkeruh masalah dan menguras tenaga.Jadi, setidak2nya 
kita-kita harus saling mengingatkan diantara kita agar panggilan2 yang sifatnya 
merendahkan dikurangi atau dihapuskan sama sekali. Ini salah satu ciri dari 
Budaya Tionghoa yang sangat menjunjung budi pekerti. Kalau sesama kita sudah 
saling menghargai, maka pihak lain pasti akan lebih mengahargai lagi. Tetapi 
sebaliknya, kalo kita sendiri saling
 menjelekkan, maka orang lain akan lebih menjelekkan. 
Demikian menurut saya.
 
 
salam,
 
NT
 


--- On Wed, 10/14/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote:


From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna 
positif ( I am sure )...:)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 14, 2009, 7:39 AM


Omong-omong, kalau ada orang Tionghoa yang merasa bangga dan terpuji ketika 
dirinya dipanggil Cina, ada nggak ya Tionghoa ladies yang bangga pula bila diri 
mereka disapa dengan istilah 'cabo' dan merasa yakin pada suatu hari nanti akan 
berkonotasi 'harum semerbak seribu bunga'? Haahah

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

Re: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-14 Terurut Topik Nasir Tan
Nahhh...kalo kita dengar penjelasan Bung Prome ini kan kita lega..jadi tidak 
memaksakan kehendak. Karena pemahamannya bagus, tetapi giliran yang tidak 
punyapengetahuan apa-apa salah pengertian dan dibelokkan ke pangalaman mereka 
yang spesifik dan tidak umum. Tetapi emang kita manusia ( bukan cuma Tenglang 
ya) ada yang daya nalarnya nyambung ada yang kurang bahkan tidak sedikit yang 
mandeg. Tidak sedikit orang yang terlalu fanatif dengan apa yang dia pahami 
dalam tradisi keluarga, sekalipun hal tersebut hanya cocok buat keluarga dia 
doank. Kalau orang yang memeliki pemahaman yang mandeg tetapi misalnya sukses 
dalam ekonomi ( materi ), ini agak berbahaya. Kenapa?? Karean dia bisa 
mempengaruhi kaum muda berdasarkan mindsetnya yang jelek. Ini udah sering 
terjadi. Tapi wa yakin di miling list ini semua memiliki wawasan yang luas 
sehingga jauh dari keamndegan. 
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan

--- On Wed, 10/14/09, prometheus_promise prometheus_prom...@yahoo.com.sg 
wrote:


From: prometheus_promise prometheus_prom...@yahoo.com.sg
Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )...:)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 14, 2009, 12:49 PM


  



Dalam percakapan, ada yang mengucapkan, ada yang mendengar/menerima. 

Sehingga, selain melihat sudut pandang yang mendengar, perlu dilihat juga 
intention orang yang mengucapkan, dan konteksnya, ketika menggunakan suatu 
istilah . 

Seperti contoh dibawah ini, ketika seseorang memahami bahwa istilah tersebut 
netral, dan bicara dalam konteks yang netral, tentu saja akan 
terlihat/terdengar intention nya adalah netral (tidak merendahkan) walaupun 
menggunakan istilah tsb. 

Tapi, ketika seseorang memahami bahwa istilah tsb juga punya konotasi tidak 
baik (dalam contoh dibawah ini, misalnya cabo) dan sengaja menggunakan 
istilah tersebut dalam konteks merendahkan, berarti memang secara sengaja, 
konotasi negatif istilah tsb lah yang dipilih untuk digunakan. 

Mengingat sdr. Zhou Fu Yen sebagai orang yang berpendidikan baik, dan tidak 
bermaksud merendahkan Ulysee, saya yakin istilah kata cabo yang digunakan sdr 
ZFy dalam contoh dibawah ini, berada dalam konteks yang netral, bukan secara 
sengaja mengambil makna/konotasi jeleknya.

Jadi, istilah cabo cina yang digunakan / dimaksud oleh ZFy adalah bermakna 
perempuan tionghoa, tidak ada makna lain. Begitu bukan ?

Prometheus

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Ok, sekarang kami akan panggil anda Cabou Cina Uly saja!
 
 Cabou artinya perempuan, aslinya tak ada kontasi negatif kok, kalau akhirnya 
 menjadi bermakna negatif, yg salah bukan istilahnya, tapi yg salah pakai.
 
 Lagian, meskipun sekarang punya image jelek, jika anda berkelakuan baik, lama 
 kelamaan istilah cabao yg kamu sandang akan menjadi harum terhormat lho.
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ulysee_me2 ulysee_me2@ ...
 Date: Wed, 14 Oct 2009 00:31:15 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif 
 ( I am sure )...:)
 
 Sikap gue mah sudah pasti. 
 
 Disebut Cina ataupun Tionghoa, enggak usyah jadi masalah. Dua duanya sama 
 kok, enggak ada satu lebih jelek dari yang lain. Jadi, ngapain refot? 
 
 Dan gue sih masih demen aje ngeledekin mereka yang blingsatan menolak-nolak 
 istilah Cina, abis menurut gue reaksi berlebihan seperti itu menggelikan, 
 hehehe. 
 
 Gue yakin, nggak ada image baik dengan memaksakan suatu istilah. 
 
 Memaksakan orang pakai istilah tionghoa sama sintingnya dengan yang 
 memaksakan pakai istilah cina, 
 
 yang jelek bukan istilahnya, tapi sikap yang suka MAKSA. 
 
 Jadi menurut gue, untuk orang muda, nggak perlu lah ikut-ikut dendam nggak 
 jelas soal istilah. Thats it.
 

















  

Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?)

2009-10-14 Terurut Topik Nasir Tan
Oic.brarti wa keliru soal agama dia. Saya salah info, soalnya yang ngasih 
tau tentang agama dia itu adalah yunior dia di Angkatan Laut ( berpangkat Mayor 
purn). Dia Tenglang asli juga dan pernah berdinas di TNI-AL.  Mmm..dia 
kelahiran Manado sih yah..jadi Agama Kristen Protestan kayak umumnya Orang2 
Manado. Jarang anak-anak Tenglang yang tahu kalo ada Tionghoa yang pernah 
berjawa hingga menyandang gelar laksamana. Gak usah jauh2, tetangga wa di 
Tomang aja dulu bole dihitung ama jari yang kenal ama  John Lee. Malah mereka 
bilang gini : mmm...kalo udah masuk polisi/tentara bukan Tionghoa lagi tapi 
udah huana yang ngomong gini Tenglang yang udah umur 40-an...hehehehe, 
gimana kalo yang 30-an yak? Belum lagi kalo Tenglang yang 
tidak terpelajar/kurang tau masalah sosial, malah dikira kita menga-ada masa 
ada Tenglang jadi tentara?? Dijebalasin ampe kita mati aja dia gak percaya. 
Saya dah pernah ketemu tenglang yang kayak begitu, tapi yah masih
 untung saya gak jantungan..soalnya dia sama sekali gak percaya kalo ada 
Tenglang yang jadi tentara.  Nah lho..
 
 
salam,
 
 
NT

--- On Wed, 10/14/09, pozz...@yahoo.com pozz...@yahoo.com wrote:


From: pozz...@yahoo.com pozz...@yahoo.com
Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak 
Pantas Digunakan?)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 14, 2009, 11:15 AM


  



Nah tuh, satu bukti sejarah.
John Lee salah satu pelakon (sebagai objek penderita) termasuk di alur skenario 
si sutradara kerdil :D

Btw untuk kasus cabo sepertinya masih lebih berat untuk dijernihkan saat ini, 
meskipun sudah dibantu/dibuatkan filmnya oleh saudara2 kita yg action dengan 
kreativitasnya :))

Bagaimana pendapat Uly cabo? :)

Poz
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id 
Date: Wed, 14 Oct 2009 21:24:09 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas 
Digunakan?)

  



- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
 
 Laksamana (Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee
 ( Tenglang Asli dan Katolik).
 
 - - - - -
 
Alm. Laksamana Muda TNI Purn. Jahja Daniel Dharma (John Lie), kebetulan bukan 
Katolik, melainkan Protestan.
Sejak masih berdinas aktif alm. sangat taat dalam agamanya itu, dan sesudah 
purnawira dari TNI alm. resmi menjadi pendeta.
 
Tentang etnisnya, Laksda. John Lie lebih sering menyebut dirinya sebagai 
kawanua (orang Minahasa) daripada tionghoa, apalagi tenglang.
Walaupun tentunya tidak menghapus fakta bahwa alm. lahir di suatu keluarga 
tionghoa, yang malahan menganut agama Buddha, bukan Kristen.
 
Tentang kepahlawanannya, Laksda. Jahja Daniel Dharma, yang meninggal tahun 1998 
dalam umur 87 tahun (lahir 1911), tiga tahun sebelumnya (1995) telah 
dianugerahi bintang kepahlawanan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden 
Soeharto.
 
Wasalam.
 
 = = =
 

- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?

  






Pendapat Bung Paulus ini bagus, dan ini yang terjadi di Negara Asia lainnya 
seperti Vietnam, Thailand, Philipin dan lain-lainnya. Mereka tidak mau disebut 
itu karena mereka merasa benar2 sudah Bangsa Vietnam, Thailand dan lainnya. 
Orang Indonesia, sudah banyak yang berpendapat seperti ini sebenarnya. 
Wa ada kenalan namanya di Aussi, suatu ketika ke Beijing. Ketika dia dia diajak 
bicara Mandarin ama orang sono katanya dia gak bisa Mandarin. Trus Orang yang 
diajak bicara heran dan bilang gini : tampangnya kayak Chinese tapi koq 
gak bisa Bahasa Mandarin ya..? Trus kata teman wa itu, emang iya saya kan Orang 
Indonesia tauukkk, bukan Orang China...sambil sedikit ketegangan antara dia 
dengan lawan bicaranya..hehehe. Kamaren dia sms wa dia cerita kembali 
pengalamannya di Beijing.
Untuk Uly...wa bukan orang Medan tapi di Semanan Jakarta. Cuma emang tetangga 
ama Orang Medan...mungkin itu sebabnya dia nanya wa seperti itu...hehehe, maksa 
ya..?
Kalo soal wakil rakyat di DPR, dari dulu juga pernah ada misalnya H.Abdul Karim 
Oei ( Tenglang Asli dan Muslim ) pernah jadi anggota legislatif mewakilki 
Sumatera Barat. Trus kalo di militer Orang Indonesia pernah diwakili sama 
Laksamana ( Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik 
) dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya Orang Tenglang juga dah biasa di 
legislatif, militer dan lain-lain tinggal kita lanjutkan..hehehe. .
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan
 
 


--- On Tue, 10/13/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg wrote:


From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg
Subject

Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?)

2009-10-14 Terurut Topik Nasir Tan
Nah...wa jadi makin enak, palagi Bung Akhmad dah ngasih refrensi dan 
pencerahan, jadi jelas  bahwa orang-orang Tionghoa juga udah banyk yang 
berkiprah di militer. Dulu waktu wa diskusi ama tetangga di Tomang dia gak 
percaya kalo ada Tenglang yang berdinas di militer, wa dikiranya mengada-ada 
sambil melambaikan tangan tanda tidak percaya. Lambaian tangan ciri khas tidak 
percayahehehe. Malah dibilangnya otak wa rusak, bilangnya 
yang tidak-tidak. Padahal ngkonya itu termasuk orang necis dan kelihatan 
intelek. Jadi padangan luar kadang emang menipu juga yah..? Pantas sepupu wa di 
Singapore bilang gini : Tan, don't judge a book from it's cover:))
Btw...wah hebat yah kalo ampe kenal John Lee...cik cik cik. Wa cuma kenal anak 
buahnya doank dah senang. 

 
 
wassalam,
 
 
Nasir Tan
 
 

--- On Wed, 10/14/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote:


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak 
Pantas Digunakan?)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 14, 2009, 10:12 PM


  




Orang tionghoa yang jenderal, laksamana dan marsekal di TNI sudah banyak.
 
Saya sendiri tahu 4-5 orang dari mereka itu, dan 3 orang di antaranya saya 
kenal pribadi.
 
Di antara yang saya kenal pribadi itu, 2 sudah meninggal, termasuk alm. John 
Lie, dan keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.
 
Wasalam.
 
 = ==
 

- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:50 PM
Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak 
Pantas Digunakan?)

  






Oic.brarti wa keliru soal agama dia. Saya salah info, soalnya yang ngasih 
tau tentang agama dia itu adalah yunior dia di Angkatan Laut ( berpangkat Mayor 
purn). Dia Tenglang asli juga dan pernah berdinas di TNI-AL.  Mmm..dia 
kelahiran Manado sih yah..jadi Agama Kristen Protestan kayak umumnya Orang2 
Manado. Jarang anak-anak Tenglang yang tahu kalo ada Tionghoa yang pernah 
berjawa hingga menyandang gelar laksamana. Gak usah jauh2, tetangga wa di 
Tomang aja dulu bole dihitung ama jari yang kenal ama  John Lee. Malah mereka 
bilang gini : mmm...kalo udah masuk polisi/tentara bukan Tionghoa lagi tapi 
udah huana yang ngomong gini Tenglang yang udah umur 40-an...hehehehe, 
gimana kalo yang 30-an yak? Belum lagi kalo Tenglang yang 
tidak terpelajar/kurang tau masalah sosial, malah dikira kita menga-ada masa 
ada Tenglang jadi tentara?? Dijebalasin ampe kita mati aja dia gak percaya. 
Saya dah pernah ketemu tenglang yang kayak begitu, tapi yah masih
 untung saya gak jantungan..soalnya dia sama sekali gak percaya kalo ada 
Tenglang yang jadi tentara.  Nah lho..
 
 
salam,
 
 
NT

--- On Wed, 10/14/09, pozz...@yahoo. com pozz...@yahoo. com wrote:


From: pozz...@yahoo. com pozz...@yahoo. com
Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak 
Pantas Digunakan?)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, October 14, 2009, 11:15 AM


  

Nah tuh, satu bukti sejarah.
John Lee salah satu pelakon (sebagai objek penderita) termasuk di alur skenario 
si sutradara kerdil :D

Btw untuk kasus cabo sepertinya masih lebih berat untuk dijernihkan saat ini, 
meskipun sudah dibantu/dibuatkan filmnya oleh saudara2 kita yg action dengan 
kreativitasnya :))

Bagaimana pendapat Uly cabo? :)

Poz 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id 
Date: Wed, 14 Oct 2009 21:24:09 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas 
Digunakan?)

  



- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
 
 Laksamana (Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee
 ( Tenglang Asli dan Katolik).
 
 - - - - -
 
Alm. Laksamana Muda TNI Purn. Jahja Daniel Dharma (John Lie), kebetulan bukan 
Katolik, melainkan Protestan.
Sejak masih berdinas aktif alm. sangat taat dalam agamanya itu, dan sesudah 
purnawira dari TNI alm. resmi menjadi pendeta.
 
Tentang etnisnya, Laksda. John Lie lebih sering menyebut dirinya sebagai 
kawanua (orang Minahasa) daripada tionghoa, apalagi tenglang.
Walaupun tentunya tidak menghapus fakta bahwa alm. lahir di suatu keluarga 
tionghoa, yang malahan menganut agama Buddha, bukan Kristen.
 
Tentang kepahlawanannya, Laksda. Jahja Daniel Dharma, yang meninggal tahun 1998 
dalam umur 87 tahun (lahir 1911), tiga tahun sebelumnya (1995) telah 
dianugerahi bintang kepahlawanan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden 
Soeharto.
 
Wasalam.
 
 = = =
 

- Original Message - 
From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent

Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-13 Terurut Topik Nasir Tan
 menyandang nama tionghoa pasti orang baik semua. tetap saja 
ada Tionghoa baik ada Tionghoa busuk. Demikian juga, meskipun seseorang yang 
dipanggil Cina berkelakuan sangat terhormat,  tetap takkan mengubah makna cina 
menjadi baik.

Jika belum yakin, kita ambil saja contoh sebuah julukan yang semua sepakat 
menghina: yakni julukan  bangsa tempe  bagi bangsa Indonesia! meskipun nanti 
bangsa Indonesia sdh sedemikian majunya, tetap saja julukan  bangsa tempe  
tak menjadi julukan terhormat. Yang paling mungkin, orang takkan berani lagi 
mengatai bangsa Indonesia sbg bangsa tempe. istilah ini akan lenyap.

Demikian juga dengan julukan Pesakitan dari asia Timur yang ditujukan ke 
bangsa Tionghoa, tidak akan menjadi bagus meski sekarang negeri Tiongkok 
menjadi kuat. yang terjadi adalah: tak ada lagi orang barat  yang berani 
memakai istilah itu untuk menjuluki orang Tionghoa.




From: a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, October 12, 2009 8:17:08 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )...:)

  

Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. 
Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan 
diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa 
berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita 
paksa berubah dgn UU? Haahahaaa...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Date: Mon, 12 Oct 2009 04:37:59 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I 
am sure )...:)

  






Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese 
menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan?
Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan :
1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan 
yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas 
agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang  keturunan dan masih totok Chinese 
dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam 
Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan 
sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang 
sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam 
kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. 
Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. 
Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang 
percaya kalau pedang itu punya kelebihan..? ? Kita buka saja dan kita 
diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya.
 
2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna 
Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa 
dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non 
material ). Saya ada lihat sedikit di negara Asean lainnya, seperti Philipina 
yang keterunan Chinese disana tidak merasa lebih tinggi derajatnya dibanding 
etnis lokalnya, sehingga kesetaraan menjadi bagus. Demikian juga di Thailand 
dan negara-negara Indo Cina lainnya.
Keturunan Chinese disana tidak membanggakan diri atau merasa lebih terhormat 
dibanding pribumi disana. Lha kalu kita di Indonesia ( ..??? ) Seringkali pula 
kita-kita yang keturunan menyenangi apa yang tidak disenangi oleh pribumi. Ini 
salah satu sumber kebencian juga, apalagi kalau kita pelit ( baik  materi 
maupun non materi ) mereka lebih-lebih benci lagi. 
Saya punya pengalaman waktu remaja. Ketika itu ada teman yang mau minjam 
catatan, tetapi saya tidak mau memberikan karena dia sering bolos. Akibatnya 
saya dicaci maki, tetapi akhirnya saya tunjukkan bahwa saya lakukan hal itu 
bukan karena pelit, tetapi karena dia sering tidak masuk sekolah. Selain itu 
saya juga tidak tau rumahnya kalo ada apa-apa mau cari kemana? Akhirnya masalah 
selesai pada saat itu. Hingga sekarang kami akrab dan kalo ketemu dia baik 
bangat. 
Demikian menurut saya, ato ada yang ingin menambahkan?
 
 
salam 
NT
email : nasir_...@hotmail. com

--- On Sun, 10/11/09, dedistd dedi...@yahoo. com wrote:


From: dedistd dedi...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, October 11, 2009, 9:58 PM


  

Sdr Nasir,

hal serupa pernah disampaikan oleh Arief Budiman. Dia mengatakan bahwa kalau 
kata Cina terus menerus dipakai dengan makna positif, lama kelamaan unsur 
penghinaannya akan hilang dan kata cina akan menjadi netral atau positif.
Saya setuju dengan itu.

Namun sekali lagi mari kita belajar dari sejarah pengubahan kata cina menjadi 
Tionghoa seperti yang saya paparkan dalam tulisan saya (Mengapa Kata Cina 
Tidak

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik Nasir Tan
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa 
bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah 
menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak 
mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung 
tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh.
 
 
salam,
 
NT

--- On Tue, 10/13/09, John johnsiswa...@yahoo.com wrote:


From: John johnsiswa...@yahoo.com
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM


  



Pak Jimmy yth selamat malam,
Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan 
sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus 
yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan 
mengobati...
Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, 
apalagi tanpa sanksi.

Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, 
sanksi penjara membuat si terpidana kapok...

Selamat malam,
John Siswanto

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote:

 Bung John,
 
 Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin 
 malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk 
 menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, 
 mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur 
 email pribadi).
 
 Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut 
 pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip 
 provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin 
 nol besar :).
 
 
 salam,
 jimmy
 NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. 
 Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan 
 , bukankah demikian bung John?
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@  
 wrote:
 
  Pak Yongde yth,
   
  sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
   
  Sebagai perumpamaan :
  Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka 
  tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT 
  menderita...
  
  --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis:
  Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar 
  yah apa boleh buat, akan dikarantina.
 


















  

Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-13 Terurut Topik Nasir Tan
Salam kenal juga...
Kalau soal masuk legislatif Orang Tionghua pada dasarnya memilih berdasarkan 
kapabilitas dan bukan atas dasar kesukuan. Jadi bukan hanya semata-mata 
mengejat aspek legalitas/formal semata, tetapi kemampuan juga harus jadi 
prioritas. Karena ketika seorang Tionghua menjadi caleg, yang diwakili bukan 
hanya Sukunya tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Demikian menurut saya.
 
 
salam, NT

--- On Tue, 10/13/09, Aswal Scorpio Sikumbang 
aswalscorpiosikumb...@yahoo.co.id wrote:


From: Aswal Scorpio Sikumbang aswalscorpiosikumb...@yahoo.co.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )...:)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 13, 2009, 1:54 PM


  







 Bang Nasir Tan. Salam kenal dengan saya.
Saya seorang mahasiswa UNIMED ( Universitas Negeri Medan) yang sekarang sedang 
menyelesaikan studi dan ingin menulis tentang Orientasi politik etnis Tionghoa 
Pasca Otonomi Daerah di kota Medan. Saya ingin mengetahui sejauh mana orientasi 
pemilih bang Nasir terhadap pil caleg dari etnis Tionghoa. apakah abang memilih 
caleg dari etnis Tionghoa berdasarkan etnisnya atau karena kapasitasnya sebagai 
calon legislatip ? Sebelumnya terimakasih atas tanggapannya bang ... (AswaL)    
   

--- Pada Sen, 12/10/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis:


Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
Judul: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I 
am sure )...:)
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 12 Oktober, 2009, 4:46 PM


  






Bisa aja kalo istilah Cina itu bermakna penghinaan kenapa tidak? Bukankah Orang 
Indonesia ( mayoritas Jawa ) kalo di panggil Indon oleh Melayu  Malaysia juga 
jadi panas kuping dan memprotes? Yahwalaupun tidak serta merta berhenti 
tetapi paling tidak ada usaha untuk berhenti dan pernah diperjuangkan. Kita 
belum tahu juga apa yang terjadi seandainya bisa diperjuangkan hingga ke 
lembaga tinggi negara. Tetapi pasti akan ada dampaknya, baik pro atau kontra. 
Mudah2an badan dunia lain ikut berkomentar jadi sekalian ketahuan, siapa takut. 
 
Betul...tidak semua orang Tionghoa diharapkan dapat  baik sesuai harapan 
mayoritas masayarakat umum, tetapi kalo kita mulai dari kalangan intelektual/ 
tokoh penting, bisnismen dan tokoh-tokoh masayarakat dah mulai mempelopori, 
maka lambat laut kebaikan akan jadi merata terdengar dimana-mana. Mari kita 
mulai dari diri kita masing-masih dulu, jangan tunggu setelah semua Orang 
Tionghao berbuat baik baru kita ikutan.hehehe. Gak perlu ada target 
tertentu tetapi yang penting makin sering kita saling mengingatkan dengan 
teman2 akan makin baik. 
 
Lha, kalau golongan intelektualnya aja terkesan angkuh apalagi yang tidak 
berpendidikan. 
Trus kita ini memang masih sering dicekoki oleh famili dengan paham yang 
menutup diri terhadap masayarakat luas, alias tidak diperbolehkan terbuka dan 
semacamnya. Dan celakanya... .walau kita sudah berpendidikan tinggi, 
kita  mempercayai didikan seperti itu. Sehingga apa yang kita yakini ( yang - 
) selalu terjadi karena arah pikiran kita sudah disetting dengan arah (-) tsb. 
Kalau sekedar mau merasa bangga bahwa Tionghoa punya nama besar dan budayanya 
tingga itu, itu bole-bole saja asalkan kita juga bisa membagi kebesaran itu. 
Kalau tidak dapat membagi dalam arti luas, maka kita tidak ada bedanya dengan 
para kolonial dahulu. Oleh sebab itu jangan heran kalo kita dibenci karena 
dianggap penjajah..hehehe
 
 
Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan langkah yang paling bijak adalah 
mengupayakan agar budaya Tionghoa dapat ditanamkan/diajarka n sejak dini di 
masayarakat. Disini kali pertama harus kita uji keampuhan budaya/idologi kita 
terhadap mayasrakat luas. Ideologi Indonesia pada saat ini masih didominasi 
ideologi Jawa yang meski menurut Orang Jawa itu sangat bagus, kadang2 bule juga 
ikut2an bahwa budya Jawa bagus, tetapi menurut pendapat pribadi saya masih 
penya kelemahan disana-sini. ..kadang2 saya malah mikir gak ada apa-apanya.. 
.hehehe.. ampe segitunya ya? Sebagai bagian integral dari Bangsa Indonesia, apa 
salahnya kalo kita berikan masukan, toh kita sama-sama Bangsa Indonesia wajar 
kalo saling memperkuat. 
 
 
salam,
 
 
Nasir T


--- On Mon, 10/12/09, a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id wrote:


From: a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )...:)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Monday, October 12, 2009, 9:17 AM


  

Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. 
Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan 
diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa 
berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita 
paksa berubah dgn UU? Haahahaaa... 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: Nasir Tan

Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?

2009-10-13 Terurut Topik Nasir Tan
Pendapat Bung Paulus ini bagus, dan ini yang terjadi di Negara Asia lainnya 
seperti Vietnam, Thailand, Philipin dan lain-lainnya. Mereka tidak mau disebut 
itu karena mereka merasa benar2 sudah Bangsa Vietnam, Thailand dan lainnya. 
Orang Indonesia, sudah banyak yang berpendapat seperti ini sebenarnya. 
Wa ada kenalan namanya di Aussi, suatu ketika ke Beijing. Ketika dia dia diajak 
bicara Mandarin ama orang sono katanya dia gak bisa Mandarin. Trus Orang yang 
diajak bicara heran dan bilang gini : tampangnya kayak Chinese tapi koq 
gak bisa Bahasa Mandarin ya..? Trus kata teman wa itu, emang iya saya kan Orang 
Indonesia tauukkk, bukan Orang China...sambil sedikit ketegangan antara dia 
dengan lawan bicaranya..hehehe. Kamaren dia sms wa dia cerita kembali 
pengalamannya di Beijing.
Untuk Uly...wa bukan orang Medan tapi di Semanan Jakarta. Cuma emang tetangga 
ama Orang Medan...mungkin itu sebabnya dia nanya wa seperti itu...hehehe, maksa 
ya..?
Kalo soal wakil rakyat di DPR, dari dulu juga pernah ada misalnya H.Abdul Karim 
Oei ( Tenglang Asli dan Muslim ) pernah jadi anggota legislatif mewakilki 
Sumatera Barat. Trus kalo di militer Orang Indonesia pernah diwakili sama 
Laksamana ( Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik 
) dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya Orang Tenglang juga dah biasa di 
legislatif, militer dan lain-lain tinggal kita lanjutkan..hehehe..
 
 
salam,
 
 
Nasir Tan
 
 


--- On Tue, 10/13/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote:


From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 13, 2009, 9:35 PM


  




Menarik. 
Ini baru pendapat yang lain dari yang lain. Belon pernah dengar sebelumnya, 

soalnya banyakan khan yang ngotot di sebut tionghoa, atau yang ngotot nggak 
perlu masalahin istilah
(ada juga yang ngotot disebut cina, tapi gue baru nemu satu, itu pun di milis 
tetangga, hahaha)

Pendapat baru, 
baru pendapat nih. 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Paulus Tanuri ptan...@...  wrote:

 Permisi..Gak pernah ikutan ribut disini. Sekali-sekali ikutan boleh yah.
 Saya gak suka dipanggil CINA, CHINA, ataupun TIONGHOA. Bukan karena merasa
 dihina, tapi saya merasa tidak diterima sebagai sesama Warga Negara
 Indonesia.
 Mengapa begitu ? bukankah orang padang juga dipanggila PADANG, orang bugis
 dipanggil BUGIS, dan orang medan, sunda atau jawa juga banyak dipanggil
 dengan MEDAN, SUNDA dan atau JAWA.
 Secara sederhana saja, Padang, Bugis, Medan, Sunda dan Jawa adalah wilayah
 di dalam negara Indonesia. Saya lebih suka dipanggil Bangka, atau Medan atau
 kadang ada yang salah dikira dari Menado.
 
 Sedangkan CINA, CHINA, atau TIONGHOA bukanlah wilayah di dalam negara
 Indonesia. Jadi secara tidak langsung saya merasa tidak dianggap sebagai
 WNI. Tapi seakan masih dianggap orang luar, orang asing, bukan saudara
 sebangsa. Dan saya sangat amat tidak nyaman dengan itu.
 
 Itu saja.
 Lanjutkan..
 
 
 Regards,
 Paulus T.
 
 2009/10/8 ANDREAS MIHARDJA mihar...@.. .
 
 
 
  Sebelum kita mulai memberikan kritik kepada lain suku yg mempergunakan
  istilah cina sebagai istilah menghina - Silahkan analisa sendiri tradisi dan
  kebudyaan dari mereka yg merupakan suku keturunan dari negara China.
 
  Didalam pembicaraan se-hari? mereka pd umumnya memakai istilah kuei utk
  semua bangsa atau suku yg tidak termasuk suku Han. Orang ket. benua Africa
  didalam istilah chinese disebut Hei-kuei. Untuk mereka yg merupakan pribumi
  indonesia mereka memakai istilah yinni-kuei, utk yg dari Malaysia -
  malay-kuei. Mereka yg asal dari Europa disebut pai-kuei. Penduduk dari HK
  dan Macau dan juga dari PRC dan ROC semua jikalau berbicara diluar negara
  mereka - umpnya diEU atau US selalu memakai istilah Fan-kuei jikalau
  membicarakan non-chinese.
  Jikalau ada yin pasti ada yang inilah filsafat Dao.
  Memang yg sudah berpendidikan dan yg sudah tinggal lama diluar China mereka
  sudah merubah dgn mempergnakan istilah ren utk non-chinese 
 
  Tetapi apakah yg disebut keturunan diIndonesia sekarang sudah berubah.
  Apakah kalian sekarang memakai istilah Sunda-ren atau masih memakai
  Sunda-kuei. Apakah kalian masih memakai istiah Hua-na utk penduduk Indonesia
  atau sudah berpendapat kalian sendiri adalah Huana. Jikalau kalian masih
  tetap tidak menghormati sesama bangsa - mana mungkin kalian akan dpt
  dihormati kembali.
  Jikalau yg ket baba atau peranakan chinese hidup diluar Indonesia ump.nya
  diUS atau di EU - kalian oleh Huachiao disana tidak dianggap sebagai chinese
  sama sekali. Kalian dianggap sebagai Yinnikuei, atau Malaykuei. Meskipun
  kalian tetap memakai nama keluarga asal chinese - tetapi kalian tidak mampu
  pakai chinese, cantonese etc -tradisi sudah 100% indonesia. - Mungkin
  keadaan agak lebih open di Nederland [negara belanda] tetapi diluar negara
  ini, inilah reality. Contohnya yg tegas - chinese dari Vietnam

[budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-12 Terurut Topik Nasir Tan
Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese 
menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan?
Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan :
1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan 
yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas 
agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang  keturunan dan masih totok Chinese 
dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam 
Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan 
sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang 
sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam 
kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. 
Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. 
Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang 
percaya kalau pedang itu punya kelebihan..?? Kita buka saja dan kita diskusikan 
dan saya yakin pasti ada solusinya.
 
2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna 
Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa 
dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non 
material ). Saya ada lihat sedikit di negara Asean lainnya, seperti Philipina 
yang keterunan Chinese disana tidak merasa lebih tinggi derajatnya dibanding 
etnis lokalnya, sehingga kesetaraan menjadi bagus. Demikian juga di Thailand 
dan negara-negara Indo Cina lainnya.
Keturunan Chinese disana tidak membanggakan diri atau merasa lebih terhormat 
dibanding pribumi disana. Lha kalu kita di Indonesia ( ..??? ) Seringkali pula 
kita-kita yang keturunan menyenangi apa yang tidak disenangi oleh pribumi. Ini 
salah satu sumber kebencian juga, apalagi kalau kita pelit ( baik  materi 
maupun non materi ) mereka lebih-lebih benci lagi. 
Saya punya pengalaman waktu remaja. Ketika itu ada teman yang mau minjam 
catatan, tetapi saya tidak mau memberikan karena dia sering bolos. Akibatnya 
saya dicaci maki, tetapi akhirnya saya tunjukkan bahwa saya lakukan hal itu 
bukan karena pelit, tetapi karena dia sering tidak masuk sekolah. Selain itu 
saya juga tidak tau rumahnya kalo ada apa-apa mau cari kemana? Akhirnya masalah 
selesai pada saat itu. Hingga sekarang kami akrab dan kalo ketemu dia baik 
bangat. 
Demikian menurut saya, ato ada yang ingin menambahkan?
 
 
salam 
NT
email : nasir_...@hotmail.com

--- On Sun, 10/11/09, dedistd dedi...@yahoo.com wrote:


From: dedistd dedi...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 11, 2009, 9:58 PM


  



Sdr Nasir,

hal serupa pernah disampaikan oleh Arief Budiman. Dia mengatakan bahwa kalau 
kata Cina terus menerus dipakai dengan makna positif, lama kelamaan unsur 
penghinaannya akan hilang dan kata cina akan menjadi netral atau positif.
Saya setuju dengan itu.

Namun sekali lagi mari kita belajar dari sejarah pengubahan kata cina menjadi 
Tionghoa seperti yang saya paparkan dalam tulisan saya (Mengapa Kata Cina 
Tidak Pantas Digunakan?) . Jelas bahwa penggantian kata tersebut memiliki 
makna sangat yang penting bagi kita Tionghoa Indonesia, karena itu salah satu 
bukti bahwa generasi di atas kita ikut berjuang untuk Indonesia.

Jadi msalah kata Cina vs Tionghoa sebenarnya bukanlah di penghinaan, 
konotasi dsb tapi di dasar sejarahnya.

Btw, bicara soal Arief Budiman, dia ini dulunya salah satu orang LPKB yang 
mendukung asimilasi. Namun setelah sekolah di Amerika dan melihat bagaimana 
imigran di sana tetap mempertahankan identitasnya, barulah dia bertobat.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote:

 Mmmm. . ...dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah 
 masalah sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang 
 penting kita bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang 
 lebih penting adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama 
 adalah makna dari penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka 
 apapun penyebutan  itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya 
 walo dipanggil Cina , tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama umum 
 ), maka maknanya  akan jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina akan 
 sangat positif artinya kalo kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner 
 building). Mohon maaf kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan 
 japri aja di email ini  : nasir_...@.. .
  
 regards,
  
  
 Nasir Tan ( Tan Zi Wei)
  

















  

Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)

2009-10-12 Terurut Topik Nasir Tan
Bisa aja kalo istilah Cina itu bermakna penghinaan kenapa tidak? Bukankah Orang 
Indonesia ( mayoritas Jawa ) kalo di panggil Indon oleh Melayu  Malaysia juga 
jadi panas kuping dan memprotes? Yahwalaupun tidak serta merta berhenti 
tetapi paling tidak ada usaha untuk berhenti dan pernah diperjuangkan. Kita 
belum tahu juga apa yang terjadi seandainya bisa diperjuangkan hingga ke 
lembaga tinggi negara. Tetapi pasti akan ada dampaknya, baik pro atau kontra. 
Mudah2an badan dunia lain ikut berkomentar jadi sekalian ketahuan, siapa takut. 
 
Betul...tidak semua orang Tionghoa diharapkan dapat  baik sesuai harapan 
mayoritas masayarakat umum, tetapi kalo kita mulai dari kalangan 
intelektual/tokoh penting, bisnismen dan tokoh-tokoh masayarakat dah mulai 
mempelopori, maka lambat laut kebaikan akan jadi merata terdengar dimana-mana. 
Mari kita mulai dari diri kita masing-masih dulu, jangan tunggu setelah semua 
Orang Tionghao berbuat baik baru kita ikutan.hehehe. Gak perlu ada target 
tertentu tetapi yang penting makin sering kita saling mengingatkan dengan 
teman2 akan makin baik. 
 
Lha, kalau golongan intelektualnya aja terkesan angkuh apalagi yang tidak 
berpendidikan. 
Trus kita ini memang masih sering dicekoki oleh famili dengan paham yang 
menutup diri terhadap masayarakat luas, alias tidak diperbolehkan terbuka dan 
semacamnya. Dan celakanyawalau kita sudah berpendidikan tinggi, 
kita  mempercayai didikan seperti itu. Sehingga apa yang kita yakini ( yang - 
) selalu terjadi karena arah pikiran kita sudah disetting dengan arah (-) tsb. 
Kalau sekedar mau merasa bangga bahwa Tionghoa punya nama besar dan budayanya 
tingga itu, itu bole-bole saja asalkan kita juga bisa membagi kebesaran itu. 
Kalau tidak dapat membagi dalam arti luas, maka kita tidak ada bedanya dengan 
para kolonial dahulu. Oleh sebab itu jangan heran kalo kita dibenci karena 
dianggap penjajah..hehehe
 
 
Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan langkah yang paling bijak adalah 
mengupayakan agar budaya Tionghoa dapat ditanamkan/diajarkan sejak dini di 
masayarakat. Disini kali pertama harus kita uji keampuhan budaya/idologi kita 
terhadap mayasrakat luas. Ideologi Indonesia pada saat ini masih didominasi 
ideologi Jawa yang meski menurut Orang Jawa itu sangat bagus, kadang2 bule juga 
ikut2an bahwa budya Jawa bagus, tetapi menurut pendapat pribadi saya masih 
penya kelemahan disana-sini...kadang2 saya malah mikir gak ada 
apa-apanya...hehehe..ampe segitunya ya? Sebagai bagian integral dari Bangsa 
Indonesia, apa salahnya kalo kita berikan masukan, toh kita sama-sama Bangsa 
Indonesia wajar kalo saling memperkuat. 
 
 
salam,
 
 
Nasir T


--- On Mon, 10/12/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote:


From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id
Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( 
I am sure )...:)
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 12, 2009, 9:17 AM


  



Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. 
Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan 
diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa 
berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita 
paksa berubah dgn UU? Haahahaaa...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com 
Date: Mon, 12 Oct 2009 04:37:59 -0700 (PDT)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I 
am sure )...:)

  






Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese 
menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan?
Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan :
1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan 
yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas 
agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang  keturunan dan masih totok Chinese 
dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam 
Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan 
sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang 
sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam 
kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. 
Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. 
Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang 
percaya kalau pedang itu punya kelebihan..? ? Kita buka saja dan kita 
diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya.
 
2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna 
Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa 
dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non 
material ). Saya ada lihat sedikit di negara

Re: Shanghai (Re: [budaya_tionghua] Re: Alasan Ganti Nama

2009-10-10 Terurut Topik Nasir Tan
 
Itu betul, pada dasarnya itu berlaku dimana-mana. Selain alasan penyebutan 
sepaya mudah juga mugkin alasan lain. Itu juga terjadi di Taiwan, orang dari 
berbagai negara yang tidak memiliki nama Tionghoa akan diberi nama Tionghoa dan 
ketika membuat surat ijin menetap nama itu digunakan. Contohnya teman saya : 
Namanya VIKTOR MARBUN di Taiwan diberi nama Ma Chi Cheng.. Ada juga orang 
Chinese yang menggunakan nama Arab karena dia beragama Islam, misalnya Muhammad 
Nurdin ( salah satu imam masjid di Taiwan) dan nama Chinese juga tetap dipakai. 
Trus gimana kalo namanya Nasir Tan., Andreas Lim,  Doris Hsueh dsbny? Mereka 
tetap akan diberi nama Chinese yang full ( tiga ampe 4 aksara ).
Di jaman orba bukan 1/2 dipaksa lagi, tapi emang dipaksakan untuk ganti 
nama.Pengalaman saya  waktu saya masih di SD, ada sekitar 16 orang dalam satu 
kelas harus ganti nama...bukan jumlah yang sedikit. Semua terjadi begitu saja 
tanpa ada perlawanan, yah karena keadaan yang demikian. Saya gak tahu kalo di 
Amrik, Belanda ato belahan bumi lain.
 
 
salam,
 
 
 
Nasir T


--- On Fri, 10/9/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote:


From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id
Subject: Re: Shanghai (Re: [budaya_tionghua] Re: Alasan Ganti Nama
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, October 9, 2009, 10:59 PM


Tionghoa di Amrik mengganti namanya menjadi Bruce Lee, Johny Lin, Laura Wang, 
dsb untuk menyesuaikan diri dgn masyarakat lingkungannya yg merasa sulit 
menghafal nama Tionghoa tiga aksara. Tak usah jauh-jauh, teman saya dulu (suku 
Jawa) juga berkeluh kesah kpd sy kok ia tidak hafal2 nama2 tokoh silat dlm buku 
silat yg kami baca sedangkan sy begitu gampang mengingatnya.

Pada zaman Orba Tionghoa di Indonesia ramai2 berganti nama krn setengah dipaksa 
oleh pemerintah dgn politik pembaurannya yg salah kaprah. Meski nama sudah 
berganti Bejo atau Slamet, tetap saja kelihatan ciri2 ketionghoaannya. 
Lagipula, nomor KTP pun konon katanya diberi kode ketionghoaan. Sampai2 akta 
nikah aja ditempeli nama keluarga Tionghoa, misalnya: Slamet Salim, Liem krn 
Salim tak dianggap sbg nama keluarga baru lha wong di akta kelahirannya 
tertulis nama Liem Ban Pit, meski di srt ganti nama jelas2 disebutkan Salim sbg 
nama keluarga! :-) Inilah drama yg harus diperankan oleh generasi Tionghoa 
kelahiran dulu, yg biasanya pernah mengalami pencinacinaan yg menyakitkan 
hati. ;-)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links






  

Re: [budaya_tionghua] Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan

2009-10-09 Terurut Topik Nasir Tan
Kalo begitu, kita anggota budaya Tionghoa aja ngumpul uang untung sumbang 
orang2 kita. Kita bentuk team, jadi ada yang bertugas sebagai pengelola yang 
lain menyumbang. Saya ikutan nyumbang aja
 
 
Nasir Tan
Taiwan ( China)
 

--- On Mon, 10/5/09, henyung heny...@yahoo.com wrote:


From: henyung heny...@yahoo.com
Subject: [budaya_tionghua] Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, October 5, 2009, 3:43 AM


  



http://www.detiknew s.com/read/ 2009/10/05/ 142341/1215517/ 10/warga- 
keturunan- keluhkan- diskriminasi- bantuan

Gempa 7,6 SR di Sumbar
Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Padang - Pengiriman bantuan terhadap korban gempa di Sumatera Barat dirasakan 
tidak merata. Warga keturunan Tionghoa mengeluhkan pemerintah bersikap 
diskriminatif dalam mengirimkan bantuan di Kampung China, Padang, Sumatera 
Barat.

Benar ada diskriminasi. Kami tidak pernah dibantu oleh pemerintah, kata 
Koordinator Penanggulangan Gempa Masyarakat Tionghoa, Andreas di Kampung China, 
Padang, Sumatera Barat, Senin (5/10/2009).

Menurut Andreas, warga keturunan Tionghoa mencari dan mengevakuasi mayat 
sendiri. Pemerintah meski sudah datang ke lokasi bencana, tidak memberikan 
bantuan apapun.

Kami lakukan sendiri. Mereka datang kemarin tapi cuma lihat saja tidak 
memberikan apapun. Dari etnis kita yang tewas 48 orang. Lainnya saya nggak 
tahu, jelasnya.

Andreas mengatakan, pihaknya pun mengirimkan bantuan kepada korban gempa tidak 
hanya sesama etnis Tionghoa tapi juga korban lainnya. Bantuan itu didapat 
keluarga dan jaringan.

Lalu kita distribusikan kembali ke daerah bencana seperti Pariaman dan 
kecamatan sekitar sini, imbuhnya.

Kendalanya, lanjut Andreas, bantuan masih dirasa kurang karena banyak korban 
gempa selain yang di Kampung China mengambil makanan di dapur umum mereka.

Butuh bantuan yang lebih banyak. Kita kan juga membantu orang yang bukan etnis 
kita. Kayak mendirikan dapur umum itu banyak yang mengambil di sini, katanya.
(gus/iy) 

















  

[budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )

2009-10-09 Terurut Topik Nasir Tan
Nimbrung ahhh...
Budaya Indonesia sebenarnya banyak juga yang sama dengan Budaya Tionghoa, bukan 
karena sengaja menyamakan tetapi pada dasarnya beberapa budaya daerah di 
nusantara ini berasal dari China mainland pada awalnya. Walaupun sudah berbaur 
dengan penduduk setempat budaya leluhur tetap dipartahankan dan 
dilestarikan. Kemudian karena terjadi saling keterkaitan antara budaya 
setempat, kemudian menjadi agak lain. Contohnya dalam hal pakaian pria dan 
wanita di beberapa daerha tertentu. Juga pola masakan. Ciri khas masakan 
Tionghoa adalah bumbu minimalis itu juga terjadi di nusantara ( beberapa daerah 
) tetapi tidak di Jawa, Madura dan Minang. Kalau di Tanah Jawa pola masakannya 
bisa 1001 macam bumbu, karena kemungkinan etnis Jawa ini dipengaruhi oleh 
budaya Hindustan. Minang dan Madura juga sama dalam hal pola masakan, bumbu 
banyak...hohoho..ampe mulut panas kalo makan..:). Di Taiwan, saya sering 
mengintip orang-orang India/Pakistan dan lain-lain, kalo masak itu
 bumbunya  banyak bangat dan enak baunya. Yah itu yang diikuti oleh etnis (yang 
di Jawa artinya oang yang tinggal di Jawa tidak semuanya etnis Jawa), sehingga 
kalo di Jawa tidak mengenal bumbu minimalis, kecuali dalam keadaan tertentu 
misalnya pada saat terjadi bencana alam atau semacamnya seperti waktu gempa 
Jateng dan Yogya ( beberapa tahun lalu). Disisi lain etnis Jawa kadang 
mengikuti tradisi Arab ( ada yang fanatik  yang terlibat bom bali ) tetapi 
banyak juga yang bersifat moderat ( seperti Thailand )  dan sedikit masa bodoh 
yang penting selamat...eh saya gak ikut2an tuh...pokoknya sangat kompleks.  
Sebaliknya Orang Vietnam yah memang tradisinya mirip-mirip Tionghoa dalam hal 
keseharian misalnya memasak, pergaulan, tetapi mereka tidak mau disebut Cung. 
Kami bukan cung, yang cung itu yang mata sipit saja, kata Orang Vietnam. Orang 
Vietnam yang pernah saya temui  tradisinya mirip sodara-sodara kita ( Cung asal 
Pulau Bangka dan Cung
 Makassar ). Walo dia Jenderal ato apapun pangkatnya kalo ketemu teman pasti 
pake bahasa dia...:) tidak peduli ditengah etnis lain yang tidak mengerti cuek 
dan agak keras/egois.  Mmmm...kalo orang Taiwan ( Cung Formosa), rada-rada 
mirip Tionghoa Jawa Barat dan Manado...:) tutur katanya halus dan sering memuji 
orang yang sedang diajaknya bicara..pokonya cukup menawanhehehe.  Kalo 
ngomong..sebentar2 tuek..tuek..tuek.
Tapi kalo dipikir-pikir carapikir Cung Indonesia secara menyeluruh pada 
dasarnya mirip China Mainland. Yang menonjol adalah agak tertutup ama orang 
asing ( kecuali yang udah lama di eropha dan di negara barat), tetapi kalo Cung 
Taiwan tidak demikian, mungkin karena dia dididik oleh barat sehingga 
perkembangan pola pikirnya tidak semata-mata pikiran tradisional/lokal yang 
dimodernisasi, tetapi memang terpengaruh barat. Ampe rambut aja di cet 
macam-macam dan memang moderat ikut2an barat. Gak heran kalo Cung Taiwan itu 
benci bangat sama Cung daratan...hehehe karena beda prinsip .Wo pernah diskusi 
disuatu kelompok Taiwan terus wa ambil contoh kasus Maindland, eh dia gak mau. 
Dia bilang Maindland gak usah dibawa-bawa deh, contoh lain aja...hehehe
Yah tiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda sih, misalnya wo (kan 
pelajar ), jadi pergaulannya bukan ama orang yang ortodok,  tidak sama 
misalnya pengalamannya yang sekedar wisatawan, bisnismen, tki/w dan lain-lain.  
 
Mmmm.dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah masalah 
sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang penting kita 
bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang lebih penting 
adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama adalah makna dari 
penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka apapun penyebutan  
itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya walo dipanggil Cina , 
tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama umum ), maka maknanya  akan 
jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina akan sangat positif artinya kalo 
kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner building). Mohon maaf 
kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan japri aja di email 
ini  : nasir_...@hotmail.com
 
regards,
 
 
Nasir Tan ( Tan Zi Wei)
 
 
 

 
 
 

--- On Wed, 10/7/09, ALIANTONY ALI aliantony_...@yahoo.com wrote:


From: ALIANTONY ALI aliantony_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Cina... lagi hmmm
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 7, 2009, 7:00 PM


  







eheheh, kita ribut nama cina terus di sini,orang cina di sono aja tenang tenang 
aja.


Gitu aja sebutan cina itu bagi orang yang bukan orang cina dan budaya nya lain 
dengan cina, kalau JEPANG ,KOREA,VIETNAM mengunakan kata cungkok juga karena 
budaya dan nenek moyang nya hampir sama.


jadi menurut saya cuman orang dari luar budaya yang beda dengan cina aja yang 
menyebut dengan nama CINA, sementara orang cina di sono aja bilang mereka 
CUNGKOK .jadi kalau nenek moyang kita masih keturuanan cina yah

Re: [budaya_tionghua] Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno..dimodifikasi

2009-09-25 Terurut Topik Nasir Tan
Di beberapa daerah di Indo ada yang mengikuti tradisi Tiongkok ini, tetapi 
sedikit dimodifikasi. Jadi orang miskin bole pake topi, tetapi harus 
dimiringkan ke sebelah kiri, sedangkan yang bangsawan miring kanan. Selain itu 
warna dan corak topinya juga berbeda.


salam, 


Nasir Tan
Taiwan, Republic of China




From: San San san.mitradew...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 25, 2009 10:09:57 PM
Subject: [budaya_tionghua] Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno

  
Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno 

Topi telah lama ditemukan di China. Sebagai contoh, di China ada pepatah, 
seperti ini Yi Guan Chu Chu (berpakaian rapi dengan pakaian dan topi), dan 
Guan Mian Tang Huang (elegan dan megah dalam berpakaian) , dan seterusnya. 
Kata Guan dan Mian di sini merujuk kepada Topi.

Topi adalah bagian penting dalam gaya berpakaian Tiongkok kuno, bila seorang 
laki-laki mencapai usia 20, ia mulai memakai topi, dan pada saat ini dibuat 
sebuah upacara yang disebut Guanli (Upacara Menggunakan Topi), menunjukkan 
bahwa dia telah tumbuh dewasa.
Topi Tiongkok kuno tidak sama dengan yang model sekarang. Zaman dulu bentuknya 
sempit--hanya bagian dari kopiah, tidak seperti model sekarang, dimana topi 
membungkus seluruh kepala.

Setelah topi muncul, aturan hirarki dalam hal status sosial telah diterapkan: 
orang miskin dengan status sosial yang rendah tidak boleh memakai sebuah topi. 
Peraturan memakai topi berbeda dari dinasti ke dinasti. Pada jaman dinasti Han 
(206SM-220M) , bentuk topi sudah mirip dengan hari ini. Orang status sosial 
rendah hanya bisa memakai ikat kepala, dan sebagian kecil hanya boleh memakai 
destar terbuka. Pengaruh aturan ini berlangsung sampai Dinasti Ming (1368-1644).
Pada zaman Dinasti Ming, Wushamao (topi kasa hitam) digunakan dalam seragam 
resmi. Mian muncul lebih awal dari Guan, dan biasanya merujuk kepada Mian 
(mahkota) khusus yang digunakan oleh raja. Hanya anak raja penerus takhta ia 
akan dapat mahkota (Jiamian, dalam bahasa mandarin artinya: meneruskan 
mahkota). Buruh hanya memakai ikat kepala, umumnya untuk menyeka keringat, dan 
berfungsi sebagai topi.

Topi Tionghoa memiliki ciri kebangsaan. Dahulu kala, orang Dinasti Liao 
(916-1125) dan Jin (1115-1234) biasanya memakai topi bulu binatang, dan 
orang-orang dari Dinasti Yuan (1271-1368) biasanya memakai topi gaya helm. 
Selain itu, terdapat sedikit warna-warni topi dari Uygur, topi wol dari suku 
Tu, topi bulu rubah khas suku Mongol, dan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, 
topi juga berfungsi sebagai perlindungan dingin, guna menjaga kepala tetap 
hangat, dan juga sebagai pelengkap penampilan yang menarik. 

Source : Erabaru News, 26 Agustus 2009





  

[budaya_tionghua] Patung Kwan Im yg Tertinggi di Indonesia.

2009-09-21 Terurut Topik Nasir Tan
Bung Henyung
Dalam pendidikan dan pembelajaran, pelajaran membaca tidak melulu dari buku 
tetapi juga dari alam sekitar kita itu adalah bacaan. Alam sekitar kita ini 
bahkan diibaratkan sebuah buku yang sanagta besar dan tebal dan tidak pernah 
terututup. Siapun di alam raya ini bole membaca dan memahami sepuasnya. Patung 
Dewi Kwan Im, adalah salah satu dari halaman buku tersebut yang dapat kita baca 
setiap saat. Demikian menurut saya, ato teman2 ada yang mo menambahkan.?


regards,


Nasir Tan





From: henyung heny...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 20, 2009 9:19:58 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Patung Kwan Im yg Tertinggi di Indonesia.

  
Uang segitu besar kalau dipakai buat pembelajaran budi pekerti dan budaya 
misalnya San Zi Jing dan Di Zi Gui sepertinya lebih berguna. Mulai dari cetak 
buku, biaya sekolah minggu, training buat guru-gurunya. 

Mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada yang tidak enak dibaca.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Santo Putra santoputra@ ... wrote:

 Dear All,
 
 Di kota Tanjung Pinang telah didirikan sebuah vihara Dewi Kwan Im yang megah, 
 tepatnya berlokasi di km 14 dari pusat kota. Dari pinggir jalan raya terdapat 
 gapura yang megah sebagai pintu masuk pertama menuju ke vihara yang jaraknya 
 ke bangunan vihara diperkirakan sekitar 75 m. 
 Pada perkarangan pertama dengan panjang sekitar 50 m berjajar hamparan 
 tanaman jagung yang menghijau dikiri kanan jalan masuk, kemudian pada 
 perkarangan kedua terdapat lagi gapura yang jaraknya menuju ke vihara 
 diperkirakan sekitar 25 m dan didepan bangunan vihara pengunjung sudah 
 disambut oleh 12 patung dewa yang berjajar di kiri dan kanan jalan.
 Begitu menaiki tangga bangunan vihara, pesona lainnya langsung terlihat yaitu 
 6 buah tiang penyangga yang tingginya sekitar 17 m, tiang2 tersebut bukan 
 terbuat dari semen cor atau beton, akan tetapi satu batuan utuh yang diukir 
 menjadi tiang penyangga dan berbentuk seekor naga.
 Didalam vihara terlihatlah sebuah patung emas Dewi Kwan Im dalam posisi duduk 
 yang sangat mengagungkan dengan ketinggian 16,8 m, yang kabarnya merupakan 
 patung Kwan Im dalam posisi duduk tertinggi bukan hanya di Indonesia akan 
 tetapi juga di Asia.
 Patung tersebut dibuat dari tembaga yang dilapisi emas dan dipesan khusus 
 dari Tiongkok, beratnya sekitar 14 ton dan proses pembuatannya selama 2 tahun 
 serta menghabiskan biaya sekitar Rp. 3 M.
 
 Dibawah ini adalah foto bangunan vihara dan patung Kwan Im- nya. 
 Berhubung saya kurang profesional dalam mengambil foto dengan sempurna dan 
 tidak bisa mengungkapkan keindahnya lewat kata-kata, untuk itu biar lebih 
 jelas lagi silahkan kunjungi sendiri.
 
 Salam kasih,
 SP






  

Re: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy..peranan manusia

2009-09-20 Terurut Topik Nasir Tan
...:))
Gak sekalian dicukupin 20 taon yak? Biar sama dengan umur HGB di Indonesia. 
Yang ini wa rasa bukan Feng Shui, tapi udah akal2an. Pada dasarnya tempat 
tinggal kan sifatnya statis dan baik bruknya kan tergantung penghuni ( dalam 
hal ini manusia atau animal ). Kalo tidak bisa mengolah dengan baik maka bukan 
tidak mungkin harus pindah sebelum 5 taon. Sebaliknya kalo bisa mengolah, maka 
bisa sampe lama bahkan bisa ratusan tahun. Contohnya :
1. Ada sebuah rumah yang kebetulan tetangga wa. Penghuni rumahnya senang 
foya-foya, akhirnya terlilit utang dan rumah disitu ama bank, blom cukup 2 taon 
dia harus meninggalkan rumah karena selain rumah tsb disita dia juga terlibat 
masalah penipuan.
2.Rumah lainnya yang pas bersebelahan dengan rmh tersebut tadinya juga masih 
sederhana, tetapi karena hidup dengan ketekunan dan tidak royal, malah bisa 
beli rumah lagi dan mobil. Persoalan hidup ada aja tetapi tetap dapat dijalani 
tanpa harus melakukan hal yang aneh2.
Jadi kalau dilihat, manusia harus lebih banyak berperan dari pada sekedar 
mengedepankan Feng Shui semata. Dinasti Ming aja yang udah ditata dengan Feng 
Shui kelas tinggi dapat runtuh karena perilaku manusia. Sebaliknya Kelapa 
Gading, bukan tidak mungkin diperbaiki sehingga tida akan menjadi langganan 
banjir lagi..tidak ada yang mustahil.


regards,


Nasir Tan
Taiwan





From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 20, 2009 11:07:53 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy

  
Masih ada satu pepatah lagi tuh Lao Xiong:
Fengshui 18 nian lunliu zhuan!
Fengshui itu setelah 18 tahun bergantian berputar.
Jadi yg dulu bagus, setelah 18 tahun menjadi jelek. Maka setiap 18 tahun rumah 
harus dirombak total, bahkan lokasinya yg dulu bagus sekarang jelek, harus 
pindah rumah!
Kalau gini tukang fengshui kan jadi laris, juga para pemborong, terus para calo 
rumah. Yg pusing tetep orang yg uangnya pas2an!


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id 
Date: Sat, 19 Sep 2009 18:50:28 -
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy
  
sebenernya seh fengshui or kanyu itu ada rumusannya. contohnya 5 unsur, 3 cai, 
yinyang, bagua , 9 istana, tiangan dizhi. Mau dilebarin jg bisa , 36 tianjiang 
, 72 disha,28 rasi, 120 bintang (CMIIW) dsbnya.
But hasil itu yg walahualam.
Getu lho.

Tapi jg suka ada yg bedogeran diantara para tukang neh.
Ngomong yg Yuan å…ƒ dah, itu sekarang yuan keberapa ya ? 77 ? 78 ?
Patokannya darimana ?
Seinget owe itu yg ngitung Yuan itu waktu jaman Qing.

Seinget owe jg ada yg ahli fengshui di Taiwan yg pernah owe temuin itu ngomong 
fengshui / kanyu itu TJOEMA menata rumah biar sipenghuni bisa tinggal nyaman. 
En nurut doi, mrk yg mau belajar xiang ming pu alias ilmu bentuk, ilmu hitungan 
dan ilmu pelemparan (model tarot) itu mesti sumpah biar ada tanggungjawab moral 
dan tdk seenaknya. Nurut doi pula , itu ilmu katanya pulak sebenernya utk 
ngasah intuisi jg melatih Tao sehingga bisa memahami TAO BESAR. Jadi nurut doi 
pula, itu satu cara agar kita bisa memahami hakekat alam semesta, bukan buat 
cari duit or nama. 

Katanya pula, rata2 yg mempelajari itu tosu yg bertujuan membantu org. Nah 
katanya pula, dari jaman dinasti Han ampe Qing banyak kepala tukang fengshui 
ama tukang ramal yg bergulir jatuh ketanah gara2 SALAH PREDIKSI waktu disuruh 
meramalkan nasib kerajaan or anggota kerajaan. 

Nurutnya pula MITOS selalu ngungkungin itu ilmu, misalnya qimendunjia yg 
ditarik2 ke Kong Ming or Liu Bowen. Pokokne ditarik ke org2 yg jago jaman 
doeloe. Gak pernah berpikir kalu Tiongkok dudul duwel, berantakan melulu. 
Diserbu sana sini or perang didalem. 
Masa tenang paling Han, Tang ama Ming, sisanya  ?? Hmmm 
bagi gw seh masuk akal ya itu omongan.

Nah yg gw gak abis pikir kok gak ada yg narik ke Wei Liao ya huehehehe
Padahal dari segala segi itu Wei Liao lebih pinter dari Kong Ming.

Ya embuh bener apa gak kata itu org. Soalnya masing2 org punya pendapat masing2 
seh.

Jadi lier ah mikirin fengshui.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

 Mau apa landasan pemikirannya boleh2 saja, tapi jika hasilnya tak bisa 
 dibuktikan langsung apa mau percaya? memangnya fengshui adalah agama yg tak 
 perlu pembuktian?
 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: ifsa_88 ifsa...@... 
 Date: Thu, 17 Sep 2009 03:53:37 
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy
 
 :-)
 @Zhoufy dan Nasir,
 tanggapan dari anda berdua adalah salah satu contoh nyata bahwa teori yin 
 yang itu betul adanya, ada pro harus ada kontra, saya merekomen baca kompas 
 hari ini(tgl 17 sep 09) mengenai tai chi, akan menarik dan membuka wawasan, 
 pendapat Zhoufy tentang kriteria science

Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa

2009-09-18 Terurut Topik Nasir Tan
Mmmkalo gak salah di tiongkok dulu juga pernah berlaku marga ikut ibu/mama, 
trus berubah marga harus ikut papa. Yah kalo di Indonesia itu betul seperti 
yang dikatakan Lim, kalo gak ada surat kawin maka marga ikut mama. Kalo ada 
surat kawin marga ikut papa. Kalo dipikir-pikir tidak ada masalah sebenarnya 
yang penting kita tau papa dan mama kita. Nah kalo kita tidak kenal mereka baru 
bingung, mo ambil marga dari mana ? Kalau salah ambil marga apa kata duniaa..??


Nasir Tan
Tainan-R.O.C

 




From: Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 18, 2009 12:49:18 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa

  
Masalah marga di Indonesia tidak bisa dipaksakan hrs ikut marga bapak.
 
Jika ada surat kawin, barulah marga bapak bisa digunakan.
Jika tidak ada surat kawin, anak ikut marga ibu. Kaum laki-laki tidak bisa 
protes. Ini kenyataan di Indonesia.
 
Setahu saya di Indonesia, pernikahan secara agama hanya boleh 1 kali kecuali 
agama Islam. Tolong koreksi apabila saya salah.
Jika suami menikah lebih dari 1 istri, anak dari istri pertama bisa pakai marga 
bapak. Anak dari istri selanjutnya? Bagaimana bisa pakai marga bapak? 
Akte kawin hanya berlaku buat pernikahan pertama. Mau tak mau anak dari istri 
selanjutnya yach ikut marga ibu.
 
Perkara takut anak2 pada jatuh cinta dengan saudara beda ibu itu salah kaum 
laki-laki.
Yang buat masalah siapa? Maka harus bertanggung jawab. Jangan lempar batu 
sembunyi tangan dong.
 
Biasa di kalangan tionghoa sebelum anak pacaran, baru pendekatan sudah 
diinterview oleh para orang tua, benar tidak?
Bibit, bobot, bebet sudah ditelusuri baru anak boleh melangkah ke hubungan yang 
lebih jauh.
 
Jadi kembali lagi, apakah ada surat kawin?
Kalau ada surat kawin, ikut marga bapak.
Kalau tidak ada surat kawin, ikut marga ibu. Rumit amat sich jadi orang?
 
Rgds,
Lim Wiss



From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
com ] On Behalf Of a...@cbn.net.id
Sent: Friday, September 18, 2009 11:21 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa
  
Salah satu keuntungan memakai sne garis keturunan laki-laki
(Patrilineal) ialah untuk menghindari perkawinan sedarah. Misalnya sang
papa punya empat istri, otomatis anak-anak dari empat istri tersebut
mempunyai sne yang sama. Dengan demikian mereka (meskipun tidak saling
kenal sebelumnya) bisa menghindari untuk jatuh cinta. Nah, bayangkan
kalau anak-anak berayah satu itu semua memakai sne ibu mereka, tanda
seperti ini tidak ada dan incest bisa saja terjadi. :-))

Pernah dimuat di layar TV seorang ulama mempunyai sebelas atau dua belas
istri dan bercita-cita untuk mempunyai anak sampai 100 orang (diiringi
canda tawa para istrinya--tanda tidak berkeberatan :-)). Coba bayangkan
seandainya ulama perkasa ini keturunan Tionghoa yang begitu progresifnya
membolehkan semua anaknya memakai marga para istrinya... :-)

als

ChanCT sa...@netvigator. com wrote:
 Ya, tak usah ikuti sitem Patrilineal atau Matrilineal, jalankan saja mana
 suka dan dirasa paling baik. Pemberian nama si bayi yang lahir, sepenuhnya
 adalah hak orang-tua bayi. Si Ibu bayi sepenuhnya juga berhak menurunkan
 marga-nya, apa salahnya? Bayi yang lahir itu kan turunan dari bapak dan
 ibu, malah seringkali si Bayi yang lahir itu betul-betul nurun dan banyak
 kemiripan sang IBU. Tentu dalam pertahankan hak, harus dapatkan



  

Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa

2009-09-18 Terurut Topik Nasir Tan
Wah...ini baru menarik. Kayaknya jarang yang berpendapat kayak Bung Chan ya. 
Tetapi terus terang aja ini menarik dan kalo mau jujur dulu saya juga 
berpendapat seperti itu...hehehe. Jadi bisa dikatakan bahwa benar kata 
Shakespeare..What's a name? Apalah arti sebuah nama kalo ternyata nama yang 
kita sandang tidak sesuai dengan kerodor atau ide budaya yang kita bawa.


regards,


Nasir Tan

 




From: ChanCT sa...@netvigator.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 18, 2009 4:55:38 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa

  
Memangnya didunia ini siapa yang berhak menentukan anak campuran itu masih 
Tionghoa atau bukan? Kalau bapak non-Tionghoa sekalipun ibu Tionghoa, lalu 
anaknya tidak bisa dianggap Tionghoa lagi?
 
Padahal, sekalipun ibu-bapak Tionghoa, kalau anak itu hidup dalam lingkungan 
yang lepas dari budaya Tionghoa, bahkan sengaja menghilangkan yang berbau 
Tionghoa, boleh saja dianggap bukan Tionghoa lagi. Bukankah Hary Tjan Silalahi 
tidak diakui sebagai Tionghoa lagi, sekalipun masih terpancang marga Tjan-nya? 
Hehehee, ...
 
Salam,
ChanCT
 
- Original Message - 
From: Azura-Mazda 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Friday, September 18, 2009 3:40 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa


Ya gak apa-apa marga ikut ibu asal bapaknya tionghoa.
Yg jadi masalah kalo bapaknya itu non-tionghoa. Ya jelas
si perempuan dan anaknya itu bukan tionghoa. 

--- On Fri, 9/18/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com wrote:


From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Friday, September 18, 2009, 2:56 AM


  
Mmmkalo gak salah di tiongkok dulu juga pernah berlaku marga ikut 
ibu/mama, trus berubah marga harus ikut papa. Yah kalo di Indonesia itu betul 
seperti yang dikatakan Lim, kalo gak ada surat kawin maka marga ikut mama. 
Kalo ada surat kawin marga ikut papa. Kalo dipikir-pikir tidak ada masalah 
sebenarnya yang penting kita tau papa dan mama kita. Nah kalo kita tidak 
kenal mereka baru bingung, mo ambil marga dari mana ? Kalau salah ambil marga 
apa kata duniaa..??


Nasir Tan
Tainan-R.O.C

 




From: Lim Wiss lim.w...@sea. sojitz.com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Friday, September 18, 2009 12:49:18 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa

  
Masalah marga di Indonesia tidak bisa dipaksakan hrs ikut marga bapak.
 
Jika ada surat kawin, barulah marga bapak bisa digunakan.
Jika tidak ada surat kawin, anak ikut marga ibu. Kaum laki-laki tidak bisa 
protes. Ini kenyataan di Indonesia.
 
Setahu saya di Indonesia, pernikahan secara agama hanya boleh 1 kali kecuali 
agama Islam. Tolong koreksi apabila saya salah.
Jika suami menikah lebih dari 1 istri, anak dari istri pertama bisa pakai 
marga bapak. Anak dari istri selanjutnya? Bagaimana bisa pakai marga bapak? 
Akte kawin hanya berlaku buat pernikahan pertama. Mau tak mau anak dari istri 
selanjutnya yach ikut marga ibu.
 
Perkara takut anak2 pada jatuh cinta dengan saudara beda ibu itu salah kaum 
laki-laki.
Yang buat masalah siapa? Maka harus bertanggung jawab. Jangan lempar batu 
sembunyi tangan dong.
 
Biasa di kalangan tionghoa sebelum anak pacaran, baru pendekatan sudah 
diinterview oleh para orang tua, benar tidak?
Bibit, bobot, bebet sudah ditelusuri baru anak boleh melangkah ke hubungan 
yang lebih jauh.
 
Jadi kembali lagi, apakah ada surat kawin?
Kalau ada surat kawin, ikut marga bapak..
Kalau tidak ada surat kawin, ikut marga ibu. Rumit amat sich jadi orang?
 
Rgds,
Lim Wiss



From:budaya_tionghua@ yahoogroups. . com [mailto: budaya_tionghua@ 
yahoogroups. com ] On Behalf Of a...@cbn.net.id
Sent: Friday, September 18, 2009 11:21 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa
  
Salah satu keuntungan memakai sne garis keturunan laki-laki
(Patrilineal) ialah untuk menghindari perkawinan sedarah. Misalnya sang
papa punya empat istri, otomatis anak-anak dari empat istri tersebut
mempunyai sne yang sama. Dengan demikian mereka (meskipun tidak saling
kenal sebelumnya) bisa menghindari untuk jatuh cinta. Nah, bayangkan
kalau anak-anak berayah satu itu semua memakai sne ibu mereka, tanda
seperti ini tidak ada dan incest bisa saja terjadi. :-))

Pernah dimuat di layar TV seorang ulama mempunyai sebelas atau dua belas
istri dan bercita-cita untuk mempunyai anak sampai 100 orang (diiringi
canda tawa para istrinya--tanda tidak berkeberatan :-)). Coba bayangkan
seandainya ulama perkasa ini keturunan Tionghoa yang begitu progresifnya
membolehkan semua anaknya memakai marga para istrinya... :-)

als

ChanCT sa...@netvigator. com wrote:
 Ya, tak usah ikuti sitem Patrilineal atau Matrilineal, jalankan saja mana
 suka dan dirasa paling baik. Pemberian nama si bayi yang lahir, sepenuhnya
 adalah hak orang-tua bayi. Si Ibu bayi sepenuhnya

  1   2   >