Re: [budaya_tionghua] Turut berduka cita
Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. --- On Thu, 6/24/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Turut berduka cita To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 24, 2010, 1:01 AM atas nama segenap member milis, kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya ayahanda sdr.Brainz Liu, sahabat, teman, moderator jg penggagas berdirinya milis ini.
Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
Dan dalam prakteknya ternyata Orang Tionghoa di miling list ini banyak yang sering pake ksering pake kata lu, gua dan gw. Saya setuju sekali saran dari Cik Marian nih agar kita mulai membiasakan diri menggunakan bahasa yang santun. Tapi susah juga sih karena sesama anggota miling list kan tidak saling terbuka identitas, jadi kita gak tau dia lebih muda atau lebih tua. Nah itu bagaimana cara menyapanya..? --- On Thu, 6/24/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote: From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 24, 2010, 4:23 AM Ikutan nimbrung ya, Saya cuma mau komentarin bahasanya gitu lho. Kuping saya kayanya gatel kalo denger 'gue, gw, lu'. Kalo mau pake bahasa gitu juga gapapa tapi dilihat dulu komunitasnya yang mana. Saya rasa semua member tau kok kalo komunitas ini sangat beragam, ada anak 'bau kencur' yang masih kuliah, ada dokter, ada bapa-bapa, ada ibu-ibu, ada pengusaha, ada insinyur, ada guru (mungkin). Emang pantes kalo kebetulan yang diajak berdialog itu seorang bapa berusia 60? Saya yakin bapa tsb juga kupingnya gatel, cuma ga mau negur aja. Oke? Jadi tolong hormati orang yang sudah tua. Saya pernah mempelajari istilah kekerabatan dalam bahasa Tionghoa, itu paling lengkap lho di antara bahasa-bahasa yang ada. Jadi tolong gunakan salah satu yang kalian ketahui. Sorry banget ya. Maria From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, June 23, 2010 4:38:36 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Gue jawab: Gue bukan pemimpin jepang, soo pertanyaan eloe ga bisa gue jawab.. Tapi kalo gue sebagai seorang Bisnisman asal jepang, Gue Jelas akan mencaplok Taiwan! Penjelasannya sendiri bisa loe analisa dari kebutuhan Jepang akan sda! China kaya akan sda, tapi ga sebanyak varian yang disediakan di selatan.. wakakaka... 2010/6/23 Dada wrw@gmail. com Dada : 1. Jika lu pemimpin militer Jepang , Lebih strategis mana bagi Jepang . Korea ataukah Taiwan ? 2. Sejak jaman Hideyoshi pun , Korea sudah menjadi sasaran utama buat batu loncatan menguasai Tiongkok . Baru berikutnya negara2 kecil di sekitar Tiongkok , seperti Ryukyu , Filipina dsbnya. 3. With only five hundred or a thousand men I succeeded in uniting Japan, a country of warriors and furious internecine struggles. Since so many of you are in the vanguard against 'the long-sleeved country of the Great Ming,' I am confident of the outcome. Subjugate it speedily. (Toyotomi Hideyoshi) 4. Taiwan baru cukup strategis sehingga Jepang baru merasa perlu mengadakan ekspedisi militer terbatas ke Taiwan di tahun 1874. Terbilang fresh , sehingga pahlawan2 masuk dalam list Yasukuni. Bandingkan dengan Ekspedisi Militer ke Ryukyu (1609) dan Ekspedisi ke Korea (1592 dan 1597) yang membutuhkan 9 divisi atau 160 ribu pasukan. 5. Sebelum itu? kiprah karayuki-san yang lebih terdengar gaungnya di negara asia2 tenggara ( pulau2 selatan) 2010/6/20 Dada wrw@gmail. com dada: 1. Rasanya Taiwan tidak masuk dalam wilayah Ming. Jikapun terjadi interaksi itu hanya insidental antara nelayan Tiongkok dan penduduk aborigin dalam bentuk barter. 2. Taiwan memang sudah di kenal di masa dinasti Han , tapi hanya sebatas terra incognita , itupun disebut sebagai bunyi yang mirip RyuKyu , kepulauan lain 3. Perdagangan apa yang di maksud dari penduduk aborigin yang terbelakang? Kira jika anda pejabat majapahit , mau berdagang cawat dengan penduduk Papua. Keknya klo mau dipaksakan di analisis pun , lebih Tepat , Tiongkok sendiri yang tidak interesting berdagang dengan penduduk primitif di Taiwan. Sudah banyak daftar tributary negara2 di sekitar Tiongkok , di masa mana Taiwan masuk dalam sistem tribut tersebut? -- -
Re: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi)
Mmm...tetap ada bedanya donk antara perempuan dan laki. Tapi kalau memang nasib hanya dapat anak perempuan yah gak papa. Anak perempuan juga banyak kelebihannya dibanding anak laki antara lain bisa merawat orang tua kalau sakit, memasak dan lain-lain pekerjaan rumah tangga kalau mama berhalangan. Yah anak laki juga bisa..tapi gak sebaik anak perempuan. Yang penting kan bisa dididik sehingga menjadi anak yang baik dan benar. Yang ideal adalah kalau separuh anak laki dan separuhnya lagi anak perempuan. Teman saya, punya anak tiga orang cowok semua dan hampir tiap hari berkelahi...jadinya pusing sendiri. Belum lagi suaminya yang suka minum...yah udah makin kacau deh. Memang bagus karena ketiga2nya bisa meneruskan marga..tapi karena belum apa dah pusing yah akhirnya kan susah sendiri. --- On Sat, 6/19/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote: From: Ophoeng opho...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Laki vs Perempuan Sama Ajah Tah? (Was: tanya tradisi) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 3:55 PM Bung Ardian C dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Ikutan nimbrung barang sepatah dua ya... Saya cuma mau kasih sedikit komentar ttg 'laki perempuan sama sajah'. Karena pernyataan ini mengingatkan saya kepada satu teman saya yang waktu itu berturut-turut isterinya melahirkan 5 anak perempuan semua. Waktu itu, teman saya bilang: benar. Ibarat kata matahari dan bulan itu sama-sama bersinar. Tapi, bagaimana pun juga, sinarnya tetap beda. Masak toh sinar matahari bisa disamakan terangnya dengan sinar rembulan? Maka, teman saya berusaha untuk mendapatkan satu lagi anak, dengan harapan anak ke-6 adalah seorang 'matahari'. Dan, usahanya tidaklah sia-sia, dia mendapatkan anak lelaki akhirnya. Jadi, jangan putus asa-lar. Kalau belum punya anak lelaki, ya teruslah berusaha, berdoa dan berikhtiar. Siapa tahu pada anak berikutnya, anda bisa mendapatkan anak lelaki. Terlepas soal penerusan sne ('marga' kayaknya kurang pas disebut sebagai pengalihbasa untuk 'sne' ya) atau mesti mendapatkannya dari 'selir'. Hehehetry harder-lar! Salam makan enak dan sehat, Ophoeng - KL --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: ---dipotong laki perempuan sama aja, yg penting die berbaktilah, tapi tetep banyak jg yg mau anak laki , bisa dari bininya or lakinya. kalu marga ya buat terusin keluarga besarnya itular. kalu gak ada anak laki, ya pungut anak, or bilang ame mantu laki, nti lu ikut marga gua or cucunya jadi marga gw hehehehehehe getu aje kok repot seh.
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
From: henyung heny...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, June 17, 2010 8:12:22 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Ada GUNA-nya gak lu pro PRC atau Taiwan ? Kecuali tentu saja kalu kewarganegaraan anda adalah PRC atau Taiwan. Tahukah anda: - Kong Fuzi adalah turunan raja dinasti Shang, tetapi dia mati-matian memuji dan membela dinasti Zhou, terutama raja-raja awalnya. Padahal dinasti Zhou ini yang menaklukkan dinasti Shang. Kalau memang dia berbakti seharusnya membela leluhurnya donk ? - Contoh kasus yang diajarkan di kalangan penganut Ru: saya lupa namanya, ada orang Jepang (seorang pembesar di masa kekaisaran Jepang dan seorang penganut Ru) yang pernah ditanya kalau Jepang diserang oleh pasukan dari Ming dan pasukan itu dipimpin oleh Kong Fuzi bersama Mengzi, apa yang akan dia lakukan ? Dengan santai dia jawab kalau dia akan mengalahkan pasukan itu dan menangkap mereka berdua hidup-hidup kalau bisa dan mempersembahkannya ke Shogun. Lanjutannya lagi dia mengatakan bahwa kalau dia melakukan ini pasti Kong Fuzi dan Mengzi akan memuji dirinya. Konsep bangsa dan negara itu menurut yang saya pelajari bukan asal bela buta satu negara LAIN hanya karena hubungan historis ataupun biologis. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote: --- dipotong - Kesimpulannya :Â Sebagai orang yang menghargai tanah leluhur walau tidak pernah ke Tiongkok :-) , kita harus pro Tiongkok saya rasa ini betul..!!! Â Ada yang bisa menambahkan? Â - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Daun Bambu Untuk Bakcang. (Was: Tanya Bakcang Enak di Jakarta)
Mmmmungkin kalau mau daging keratan mungkin bisa pesan dulu ke penjualnya. Jadi misalnya pengen makan besok ato lusa ato minggu depan mungkin bisa kasih tau penjualnya biar dibikinkan bakcang daging keratan. --- On Sat, 6/19/10, Ophoeng opho...@yahoo.com wrote: From: Ophoeng opho...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Daun Bambu Untuk Bakcang. (Was: Tanya Bakcang Enak di Jakarta) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 5:34 PM Bu Keshaandrea dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Menarik sekali cerita ttg bakcang Hok-kian vs Bakcang Kongfu ini. Lebih menarik lagi bahwa ema anda yang sudah berumur 95 tahun masih menawarkan anda untuk membuat bakcang. Istilah 'bo liao' aka kurang padat berisi center fill-nya, memang benar. Kalau bakcang kurang-kurang isinya, itu menunjukkan si pembuatnya pelit atau memang bener-bbener 'profesional' - dalam arti mau pake jurus 'teken ongkos meraup cwan gede'. Tapi ya memang sih harga bakcang di Jakarta sering 'mencekik' leher saking mahalnya. Kalau bener isinya banyak sih masih oke-lah. Seringnya 'kan kita baru tahu isinya kalau sudah dibelah dan dibuka pembungkusnya, artinya kita mesti bayar dulu tuh harga bakcang toh? Saya pernah makan bakcang di JB - Johore Bahru, Malaysia, lupa harganya berapa tapi kalau diterjemahkan ke rupiah sih masih dalam batas murah tuh. Isinya kumplit, dagingnya dikerat gede-gede. Kalau dibilang kumplit, artinya ada kuning telur bebek asinannya, ada hebinya, ada kacangnya, xiong-ku (jamur item wangi) dan kacang lakji-nya. Ukurannya tentu saja jadi gede. Lha, wong saya makan sendiri juga mesti 2 kali makan baru habis tuh, jeh! Memang benar, baru di Jakarta saja (juga di Tangerang) saya mendapati bakcang yang dagingnya dicincang, dan ada yang dibuat dari bahannya beras biasa - bukan beras ketan. Waktu saya kecil dan tinggal di Cirebon, namanya bakcang ya mestilah dari beras ketan, dengan center fill berupa daging babi keratan (iris) besar-besar dimasak kecap - bisa berupa samcwan atau daging bagian paha/kaki. Kalau soal variasinya sih memang ada yang pake xiong-khu, kacang tanah, lakji(?) - water chestnut, dan kuning telur asin, hebi. Biasanya bakcang dimasak juga yang tanpa isi, ukurannya lebih kecil, hanya dari beras ketan, di Cirebon biasa disebutnya sebagai 'kwe-cang' - hasilnya agak kenyal dan padat, butiran berasnya menyatu satu sama lain, dan agak kenyal-kenyal begitu, katanya sih dicampuri bahan 'air kie' atau air abu (atau air bakaran merang?), belakangan ada yang bilang itu pake borax(?). Makannya dicocol gula pasir, atau gula pasir dimasak bareng air - jadi cair, atau kalau di Jakarta sih pake kinca - gula merah aka gula Jawa yang dimasak pake air agak kental itu lho. Benar sekali, bakcang sekarang diikatnya pake tali plastik rapi'ah, biasanya dibedakan warna (misal biru) untuk ketan dengan beras biasa. Jaman dulu, bakcang diikat pakai tali dari bahan pelepah (gedebog) pisang yang disayat agak tipis. Kalau daging isinya sih, tentu saja enak yang berdaging babi dong ya! Di Tangerang, bisa beli di tukang sate babi Koh Encung, harganya terakhir saya beli sih Rp 8.500 per bongkah, ukuran mayan besar dengan isi mayan banyak - agak berlimpah mendesak si beras ketannya. Lokasi warungnya di sebelah Apotik Pintu Air, jl. Bouraq. Bukanya mulai sore jam 17:00 Tapi aliran bakcangnya yang isinya cuma pake daging giling (bukan cincang - lebih halus lagi), juga bisa pilih ketan atau beras biasa, dengan tanda dari warna tali plastik (rapiah). Mereka melulu juwal bakcang isi daging babi. Sebab, bakcang memang kudu berdaging babi sih, baru enak. Kalau isinya daging ayam atau sapi, itu mah sekedar bakcang-bakcangan ajah atuh, euy! Yang di Bogor, juwalan bareng dengan penjaja Ngo-hiang Gg. Aut, yang warungnya di depan toko Fuji, gereja Kristen di Jl. Surya Kencana, itu masih pake daging keratan kalau gak salah, hanya saja dikeratnya agak kecil-kecil. Masih mending daripada dicincang sih. Talinya sih saya lupa, apakah pakai tali plastik atau masih tali gedebog pisang. Kayaknya sih pake tali rami (benag besar?). Yang saya ingat, mereka masih pakai bongsang (keranjang bambu anyam kasar dan besar-2) sebagai pembungkusnya. Juga juwal dengan pilihan beras ketan atau beras biasa. Harganya sudah lupa, sudah lama gak ke sana nyari jajanan sih, jeh! Kalau soal daun bambu untuk pembungkus bakcang, saya dengar di Bogor (pasar?) banyak dijual daun bambu segar yang lebar. Tapi saya sendiri tidak pernah ke sana. Mungkin bisa minta bantuan Bung King Hian atau Adrian C untuk tanya-2 soal ini. Tapi, saya pernah 'nemu' daun bambu untuk bungkus bakcang ini dalam keadaan kering, impor dari RRT. Sebungkus isi 100 lembar dihargai Rp 25.000 di Pasmo BSD. Yang jual adalah satu encek eks Bangka yang juwalan aneka bahan dan bumbu masak untuk masakan Tionghua. Lokasinya sebarisan (bukan jejeran) dengan Oen Pao - resto dimsum versi no pork on the fork. Kalau saja ema
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
WANPANESE itu ada karena dulunya Orang Taiwan kan banyak jadi serdadu Jepang, baik penduduk aslinya atopun yang pendatang dari Chinamainland. Trus generasi muda Taiwan banyak yang merasa lebih dekat ama Jepang. --- On Sat, 6/19/10, Dada wrw@gmail.com wrote: From: Dada wrw@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 11:59 PM Wanpanese = taiWAN jaPANESE , Taiwan yang mau jadi Japanese , karena sudah terpengaruh budaya jepang selama puluhan tahun ... Yang jelas Chiang Kai Sek itu bukan WanPanese , Lebih terang benderang Leibniz, nun jauh di eropa sana seorang sinophilia .. Kalau Lee Teng Hui mungkin , kokonya mokat gagah berani saat berdinas dalam pasukan Jepang. , arwahnya gentayangan di kuil Yasukuni , Lee Teng Hui seorang WanPanese , seorang pemimpin chinks yang melakukan kunjungan ke kuil japs , yasukuni... (Yang menurut saya mah agak2 keterlaluan setelah kebrutalan Jepang di Tiongkok , Taiwan dan Manchuria ) 2010/6/19 Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Tergantung melihatnya dari sudut pandang siapa. Dalam setiap konflik sesama Tionghoa, yang menang menjadi hongsiang di kotaraja, yang kalah menjadi tay-ong di gunung. Begitulah, Tjoe Goan Tjiang menganggap Thio Soe Seng pemberontak, Thio Soe Seng menganggap Tjoe Goan Tjiang pengkhianat. Bagi Tan Yoe Liang keduanya sama saja, perusak bangsa... Dan begitu pula, Azura Pianhoa-kek mewakili Mao Tse Tsung menganggap Chiang Kai Shek pengkhianat wanpanese (whatever it means), Chiang Kai Shek menganggap Mao Tse Tung bandit komunis. Bagi Deng Hsiao Ping keduanya sama saja, perusak bangsa... Wasalam. = === - Original Message - From: Azura-Mazda To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, June 19, 2010 2:53 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Tidak akan ada perang di selat Taiwan selama Wanpanese tidak macem-macem. PRC dan ROC adalah sodara, 1 Tionghoa. Wanpanese adalah penghianat. Mesti dihancurkan. --- Pada Sab, 19/6/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis: Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 19 Juni, 2010, 2:56 AM Jawaban Azura sungguh tegas...sejak dahulu komitmennya seperti, saya salut...!!! Soal mau perang atau tidak, itu soal nanti dan tentunya kedua belah pihak dalam hal ini PRC dan ROC ) harus memperhitungkan apa resikonya bila terjadi pertempuran. Tapi mudah2an tidak akan terjadi apa-apa. Walau demikian beberapa ( belum cukup setahun ) waktu lalu PRC mengarahkan ratusan sampe ribuan rudal ( entah rudal benaran atau rudal main2an ) ke Pulau Formosa. --- On Fri, 6/18/10, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com wrote: From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, June 18, 2010, 11:24 PM Apeq Liang U, Saya dukung PRC. Hancurkan Wanpanesse dari provinsi Taiwan..!!! --- Pada Kam, 17/6/10, liang u lian...@yahoo. com menulis: Dari: liang u lian...@yahoo. com Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 17 Juni, 2010, 10:40 PM Nimbrung sedikit yah, Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai mantu saya bertanya kepada saya, apa itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah sistem yang sudah terbuka. Apakah tidak heran prof kenamaan bisa salah? Tentu bukan salah, politik yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi harapan. Apa yang diharapkan, itu yang dipakai kesimpulan. Saya kira tidak ada gunanya memancing orang untuk memihak siapa? Yang satu tanah air Indonesia, yang lain adalah tanah leluhur. Mengapa harus dipertentangkan? Pertanyaan memakai kata kalau adalah pertanyaan yang memancing emosi orang, sebab tak akan pernah terjadi kalau kita mau bersahabat dengan negara lain. Di milis ini dulu ada yang bertanya dalam
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
bisa bikin bomb atom , bomb hidrogen, juga rudalnya sdh bisa antar benua bikin amrik empot2an, trus jg mau bikin strategi mengurung Uni Sovyet, apalagi sejak kejatuhan Vietnam Selatan ketangan Vietnam utara mau gak mau Amrik rubah strategi, teori effec dominonya Mc Namara bikin tambah was2. Dirubahlar strateginya dgn merangkul musuhnya musuhku, jg merangkul biar gak macem2. Ini bisa sekedar teori, tapi PRC jelas lebih penting dalam kancah dunia dgn wilayahnya , penduduknya dibanding ROC. Tapi ini jg ada issue laen hehehehehehehehe, waktu 1972 itu katanya si Chiang Kaisek dah tua dan dia mau matinya dikubur didaratan sono jg dah cape perang. Dia kontak2an ama si Mao, mo dame tapi dgn syarat si Chiang tetep jadi penguasa Taiwan dan otonomi penuh. Mao setuju aja tapi ehhh gak lama si Chiang mati sebelon semuanya jadi direaliassiin. Makanya ada issue si Chiang dimampusin ama Amrik. Soalnya Amrik pake strategi #20197;#21326;#21046;#21326; alias pakelah china buat ngontrol china yg laennya, soalnya kalu ROC bergabung sama PRC, Amrik bisa sakit gigi or lebih parah lage kale. Soal bela mana , ya susah hahahahahaha. Jadi inget itu Taiwan setiap taon waktu double ten days adain pesta meriah, jalan2 gratis dsbnya buat para huakiaw sedunia. Di PRC mana ada huehehehehehehe. Status bela itu rada pusinglar, doeloe waktu gw ditaiwan pernah ditanya ama guru gw yg ngajar, kalu taiwan perang ama prc bela mana ? Gw seh bilang ya susah , gak beda lu tanya ama gw kalu indonesia perang ama taiwan bela mana ? Yg jelas ya gw bela yg benerlar. Ngapain kelibet sama urusan2 nggilani tanah leluhur ama tanah kelahiran ? Kalu pemerintah taiwan yg ngaco maen serbu indonesia ya jelas gw bela indonesia, kalu pemerintah indonesia ngaco masak gw mesti membabi buta bela pemerintah ? Kalu prc ada jelek ngapain mesti ditutup2in ? kalu indonesia ada masalah kenapa kite mesti malu ? trus jg passport g warna ijo , bukan merah or biru lah. So napa gw mesti bela2in PRC or Taiwan ? Contoh laenlah, itu palestina vs israel, lu bela mana ? gw seh bela yg ditindaslar. Gak bakalan bela gara2 sentimen keagamaan or sentimen gara2 tulisan secuil dikitab suci. jadi inget pembukaan cerita samkok, #27704;#21644;#24517;#20998; #20037;#20998;#24517;#21644; , sesuatu yg bersatu lama pasti akan terpecah, yg terpecah lama pasti bersatu. Jadi inget jg waktu kejadian tian an men, gw seh bilang gelo itu en bilang itu PLA bajingan ya , mosok org dilindes tank. Eh gak taunya taon 2000an gw dapet pilem dokumenter buatan taiwan ama ford foundation, gw jadi mencak2 ame VOA plus CNN, ngibulnya gila2an ternyata. liat aja itu para mahasiswa ternyata jg gebuk2an dilapangan tian an men hahahahahaha ampe marah waktu disorot ama kamera, rebutan massa waktu para mahasiswa dari berbagai daerah dateng ke beijing. yg begituan malah gak nongol di media barat, jadi disitu gw liat bias. cai ling yg nangis di voa , kayak dia waktu itu ada lage mahasiswa dibersihin dari tian an men aja. ternyata oh ternyata yg ngadepin tentara itu si hou de jian pengarang dan penyanyi lagu long de chuanren sama liang xiaoyan seorang guru. lha itu cailing kemana ? bisa2nya aja nangis en ngomong mrk lage tidur di tian an men trus dilindes tank, ditembakin segala macem di tian an men. itu 2 org yg ngawal mahasiswa sampe jam 6:30 pagi en gak ada yg namanya mahasiswa ditembakinlah dilindes tanklah. terus terang kalu bikinan PRC gw bak bakalan percaya, tapi itu buatan taiwan, gimana mo gak percaya, apalagi ada film2nya ama wawancaranya. Ditambah lage kasus tibet yg banyak manipulasinya ame media massa barat yg dibongkar ame anti-cnn. mampuslar kita2 ini yg terperangkap dalam perang disinformasi. jadilah gw sering liat al jazera, russia today, cctv, phoenix buat pembanding informasi. dah males rasanya ngeliat media barat yg ternyata suka ngibul jg. jadi kita ini sering gak seh dikibulin ama media massa ? -- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote: Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana
[budaya_tionghua] Kenapa begitu?
Iya..akibat ulahnya Chen...banyak anak-anak muda Taiwan lebih mempopulerkan kultur Jepang karena katanya Jepang adalah sodara tuanya bangsa Taiwan. Emberrr...itu slogan kan Jepang jaman WW2. Ada lagi yang aneh...Taiwan merekrut besar2an penduduk Indo China ( 100 % komunis ) dan juga dengan negara2 sosialis lainnya untuk ditraining/disekolahkan gratis. Sementara yang mau masuk sekolah ke Taiwan dari PRC juga banyak tapi kayaknya dibatasi.Nah logikanya adalah kalo dua orang komunis, tapi satunya sodara sendiri ( dalam hal ini PRC ) kan mestinya sodara dulu yang diutamakan.Kalau Taiwan justru orang laen yang lebih diutamakan. Ini sangat aneh dan bertentangan dengan kultur Tionghoa yang selalu memperbaiki hubungan pada keluarga yang lebih dekat baru pada pihak lain. --- On Sat, 6/19/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 10:59 AM Nggak lah, oleh Tiongkok komunis chiang kaisek hanya dicap sbg pecundang, belum sampai pengkianat, karena dia masih mengaku sbg pemimpin Tiongkok dalam pengasingan. Lain dng Li Denghui yg hendak menjadikan taiwan negeri bawahan Jepang, atau Chen Shuibian yg tak mau disebut Tiongkok lagi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 19 Jun 2010 17:45:53 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Tergantung melihatnya dari sudut pandang siapa. Dalam setiap konflik sesama Tionghoa, yang menang menjadi hongsiang di kotaraja, yang kalah menjadi tay-ong di gunung. Begitulah, Tjoe Goan Tjiang menganggap Thio Soe Seng pemberontak, Thio Soe Seng menganggap Tjoe Goan Tjiang pengkhianat. Bagi Tan Yoe Liang keduanya sama saja, perusak bangsa... Dan begitu pula, Azura Pianhoa-kek mewakili Mao Tse Tsung menganggap Chiang Kai Shek pengkhianat wanpanese (whatever it means), Chiang Kai Shek menganggap Mao Tse Tung bandit komunis. Bagi Deng Hsiao Ping keduanya sama saja, perusak bangsa... Wasalam. = === - Original Message - From: Azura-Mazda To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, June 19, 2010 2:53 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Tidak akan ada perang di selat Taiwan selama Wanpanese tidak macem-macem. PRC dan ROC adalah sodara, 1 Tionghoa. Wanpanese adalah penghianat. Mesti dihancurkan. --- Pada Sab, 19/6/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis: Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Sabtu, 19 Juni, 2010, 2:56 AM Jawaban Azura sungguh tegas...sejak dahulu komitmennya seperti, saya salut...!!! Soal mau perang atau tidak, itu soal nanti dan tentunya kedua belah pihak dalam hal ini PRC dan ROC ) harus memperhitungkan apa resikonya bila terjadi pertempuran. Tapi mudah2an tidak akan terjadi apa-apa. Walau demikian beberapa ( belum cukup setahun ) waktu lalu PRC mengarahkan ratusan sampe ribuan rudal ( entah rudal benaran atau rudal main2an ) ke Pulau Formosa. --- On Fri, 6/18/10, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com wrote: From: Azura-Mazda Extrim_bluesky@ yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, June 18, 2010, 11:24 PM Apeq Liang U, Saya dukung PRC. Hancurkan Wanpanesse dari provinsi Taiwan..!!! --- Pada Kam, 17/6/10, liang u lian...@yahoo. com menulis: Dari: liang u lian...@yahoo. com Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 17 Juni, 2010, 10:40 PM Nimbrung sedikit yah, Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai mantu saya bertanya kepada saya, apa itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah sistem yang sudah terbuka. Apakah tidak
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
Lho bukannya Amrik sangat anti terhadap pedagangan opium dan semacamnya? Koq bisa-bisanya memberi dukungan kepada kepada daerah/negara yang melakukan hal itu yah..!! --- On Sat, 6/19/10, david_ap...@yahoo.com david_ap...@yahoo.com wrote: From: david_ap...@yahoo.com david_ap...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 19, 2010, 11:06 AM Saya sempat baca disalah satu buku, sejarah pembangunan negara taiwan tuh dulunya dr bisnis mafia opium, jaringannya hingga amrik, canada. Hingga mengawinkan ekonomi dan politik dimasa itu. Taiwan dapat dukungan amrik karena amrik tidak suka dengan RRC. Salam, David huang Sent from BlackBerry® on 3 From: zho...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 19 Jun 2010 14:54:28 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Iyalah, US kan termasuk becking Taiwan! Jadi warga amrik berhak ikut campur tentunya. Kalau di pikir2 warga amrik tentu berhak campur segala urusan negara lain, karena amerika kan polisi dunia! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: agoeng_...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 19 Jun 2010 14:25:19 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Yah jelas berhubunganlah, kan US berperan besar dalam sejarah modern RRC n taiwan. So dia harus ngertilah apalagi jika punya akses ke inner circle. From: Dada wrw@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 19 Jun 2010 20:49:17 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? 2010/6/18 ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Utk apa kalian pro PRC atau pro Taiwan selain sebagai observer pertandingan politik [seperti nonton sepakbola worldcup] Hoakiao tidak diakui oleh pemerintah PRC dan kalau dual citizen- paspor PRC dicabut oleh mereka. [Taiwan masih menerima dual citizenship. ] Jadi memang banyak Huachiao dan Huaren mempunyai pendapat masing² mengenai process Taiwan dan PRC tetapi mereka hanya penonton. Dada : Untuk apa LU dah di amrik ikut2an juga bahas Taiwan dan RRT , jalurnya khan dah makin jauh dari root , lebih gak relevan klo mau dibahas root. bahas ginian gak perlu dibatasi berdasarkan root bla bla ntar LU ribet sendiri , dan cuman bisa bahas sejarah amrik dan pro AMRIK klo getu caranya. Santai saja pro dan kontra wajar , dari situ asal bisa pertanggungjawabkan argumen khan jadi sesuatu yg membangun. LU ngerti gak ? maaf gw juga gak biasa pake bahasa indo , dah terbiasa pake bahasa daerah :-D , pake bahasa indo jarang banget Jadi LU mau tetep aturan LU , klo getu lu cuman bisa bahas sejarah AMRIK , oke ? tapi itupun gak jauh dari status penonton juga toh , kecuali LU inner circle OBAMA , yah jadinya ribet sendiri khan ?
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
Terima kasih atas pencerahannya. Sebetulnya yang dimaksud pro disini adalah bukan pro antara PRC dan Indonesia atau pro R.O.C dan Indonesia. Tetapi pro antara PRC dan R.O.C terlepas kita warga negara manapun kita berasal. Walaupun banyak yang tahu ( beberapa hari lalu di suatu sudut kota di Taiwan saya dengar ada yang ngobrol seperti itu ) bahwa sangat banyak warga keturunan baik yang totok maupun yang babah masih lebih membela PRC dan tidak menunjukkan bahwa dia Bangsa Indonesia, walaupun sudah menjadi warga negara lain dan sehari-harinya mencari di negara tersebut. Tapi itu tidak masalah bagi saya karena keinginan orang kan memang beda-beda, toh tiap orang kan mempertanggung jawabkan niat dan perbuatannya masing-masing. Itu sah-sah saja dan bole saja karena keturunan bangsa lain juga begitu. Sehubungan dengan thread diatas mungkin juga berlaku bagi seoarang Korea yang tinggal diperbatasan atau yang sudah jadi warga negara lain...membela KOREA UTARA atau KOREA SELATAN. Bisa juga seorang warga Jerman yang sudah jadi warga negara lain yang mnana mereka akan bela JERMAN BARAT dan JERMAN TIMUR? ( sewaktu masih terpisah jaman dahulu ). Ini perlu diperjelas siapa tau ada yang sangat muda belia di miling list ini dan tidak tahu bahwa Jerman bersatu itu baru beberapa tahun lalu. Terakhir bersatu pada saat Presiden Jerman Timur Eric Honocker kalau gak salah. Thread ( pro PRC ato ROC ) ini saya bawa ke miling list ini karena terang saya pernah diajak ngobrol oleh seorang tua di Taiwan beberapa hari yang lalu dan dia bertanya seperti ini : Kamu kan Indonesia, kalau terjadi apa-apa antara ROC dan PRC kamu mihak yang mana? Saya jawab : Karena saya warga negara Indonesia saya harus berbicara seperti Orang Indonesia dan ikut aturan Indonesia. Indonesia tidak memihak sana-sini dan politik luar negeri bebas aktif. Saya tidak ngomong kalau Indonesia hanya mengenal satu China saja, sebagaimana Negara2 ASEAN lainnya juga begitu, takutnya dia tersinggunghehehe. Trus dia nanya lagi : Apakah Indonesia tidak melihat PRC sebagai suatu negara yang bisa mengancam dan menyerang negara lain di Asia..trus dia kasih contoh Jepang...!!! Saya jawab datar aja ( walau sedikit tidak berdasar ). PRC tidak akan gegabah menyerang Indonesia karena kalau dia menyerang maka itu sama saja berarti memusnahkan sebagian dari kebudayaan Tiongkok yang sudah lama disana.Tiongkok terkenal karena budayanya dan budayanya bisa berkembang bukan hanya di Tiongkok tetapi juga di luar Tiongkok. Jauh sebelum terbentuk Indonesia, adanya suatu Kerjaan kuno Namanya Sriwijaya/Srivijaya itu terbentuk juga karena motivasi budaya dan kerja keras Orang2 Tiongkok. Saya pernah dengar hal ini di suatu pedalaman di Sumatera Selatan sewaktu saya pernah punya kerjaan disana...jadi tidak ada di buku. Trus saya bilang lagi : Kalau PRC menyerang Indonesia, jutaan warga negara Indonesia keturunan Tiongkok maupun yang berafisiali dengan Tiongkok akan musnah karena peperangan itu. Jadi bagi kami bangsa Indonesia sama sekali tidak melihat adanya kemungkinan adanya perang tersebut. Berafiliasi artinya begini ..jadi banyak suku bangsa di Nusantara ini merasa bahwa leluhurnya berasal dari Tiongkok, sehingga walaupun dia status pribumi ada/bahkan banyak ritual mereka dilakukan untuk menghormati leluhur, misalnya dalam perkawinan, mendrikan rumah, bercocok tanam, membuka usaha dan lain-lain. Ini saya tahu juga karena pengalaman keliling nusantara dan aya rasa tidak ada di buku apalagi di google. Nah..kembali ke perbincangan saya dengan orang tua tadi...akhirnya dia menyimpulkan bahwa saya memihak PRC. Demikian tanggapan dari saya, ada yang ingin menambahkan? regars Nasir Tan --- On Thu, 6/17/10, liang u lian...@yahoo.com wrote: From: liang u lian...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 17, 2010, 10:40 PM Nimbrung sedikit yah, Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai mantu saya bertanya kepada saya, apa itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah sistem yang sudah terbuka. Apakah tidak heran prof kenamaan bisa salah? Tentu bukan salah, politik yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi harapan. Apa yang diharapkan
Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja
Nahh...analisa ini w suka. Berarti orang tua di Taiwan yang nanya w beberapa hari lalu kira w ini kontraktor, ntar bisa bagi2 kangtau ama dia...aih. Tapi dia mantan tentara, cuma w lupa dari divisi apa? Yang jelas dia angkatan darat. --- On Fri, 6/18/10, ??? ayam_o...@yahoo.com.sg wrote: From: ??? ayam_o...@yahoo.com.sg Subject: Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, June 18, 2010, 8:29 AM menurut saya yang senang ada perang itu ya konglomerat industrialis alat2 perang.. kalau saya misalnya konglomerat senjata api, jualan bom, jual spare part tank, jual bahan bakar pesawat tempur, tentu saja saya akan berani sewa provokator untuk bikin kerusuhan dan kalau bisa jadi perang.. kalau ada perang maka dagangan saya sebagai konglomerat peluru pun laku keras.. jadi memang sejak dulu kalau hitung-hitungan pakai sipoah tetap perang merugikan bagi kedua belah pihak yang perang.. namun menguntungkan bagi yang bisnis di bidang pendukung perang.. kita lihat saja waktu perang salib yang tertawa-tawa adalah para noble pengusaha perisai, pedang, kuda, obat-obatan, dan makanan.. yang perang berpikir perang demi agama, padahal sih demi kekayaan para noble itu.. yang nggak bisa bayar, tukar tanah.. tanahnya dipilih si noblenya yang ada tambangnya.. selain itu juga pasca perang kan pasti jalan rusak, bangunan rusak.. maka akan ada yang untung lagi yaitu kontraktor jalan raya, kontraktor mall baru, hotel, dll sampai pinjaman luar negri pun laku jika negara yang habis perang jatuh pailit Tjandra Ghozalli wrote: Dear member, Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang. Kalo pakai sipoah nggak ada untungnya. Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan sekarang dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha pengusaha Taiwan boleh buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan kawinin amoy daratan welcome banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi jalan jalan ke Taiwan . Di deket Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. Sekarang saban minggu sudah ada puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat terbang - nggak seperti dulu lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut dan jembatan penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan nanti bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti suami isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo mereka nggak saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC cuman bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya. Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut acara olah raga luar boleh boleh aja tuh. Malah sewaktu marak maraknya bajak laut Somalia. Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal PRC dan juga ROC tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya jadi setiap kepentingan Taiwan pasti dibela PRC. Eh, ramalan cuaca CCTV tiap malam pasti liput juga cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo hari ada siklon angin ribut malah yang paling repot PRC - kirim bantuan bolak balik pake kapal laut. Memang seh dimana mana juga ada orang yg suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai lebih banyak dari pada yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja
Oe juga lebih suka perdamaian. Apalagi oe kan tinggal di Taiwan, jadi kalau ada apa-apa/perang kan repot..belum lagi bawa barang. Jangankan perang lah pindah apartemen aja repot. --- On Fri, 6/18/10, Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com wrote: From: Tjandra Ghozalli ghozalli2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] PRC dan ROC Akur Akur Aja To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, June 18, 2010, 7:23 AM Dear member, Sebetulnya baik PRC maupun ROC ogah perang. Kalo pakai sipoah nggak ada untungnya. Coba aja sekarang liat - apa sih bedanya antara Taiwan sekarang dengan Taiwan kalo nanti jadi provinsi? Nggak ada! Lha pengusaha Taiwan boleh buka pabrik en punya rumah di daratan bahkan kawinin amoy daratan welcome banget. Orang daratan juga sudah bisa pigi jalan jalan ke Taiwan . Di deket Shanghai ada daerah Taiwan, sekolah Taiwan, klub Taiwan nggak apa apa tuh. Sekarang saban minggu sudah ada puluhan pelintasan kapal laut dan pesawat terbang - nggak seperti dulu lagi. Tahun depan udah jadi terowongan bawah laut dan jembatan penyeberangan yg hubungi daratan dan Taiwan, KA cepat dari Taiwan nanti bisa melanglang daratan juga sebaliknya. Taiwan butuh daratan sebagai pabrik mereka. Daratan juga butuh Taiwan sebagai RD mereka. Seperti suami isteri karena saling butuh maka ada ikatan. Yang bahaya kalo mereka nggak saling butuh - nah perang deh. Jadi menurut owe, PRC cuman bilang Taiwan jangan proklamasi , karena itu melanggar kedaulatannya. Selama Taiwan nggak proklamasi - mau dagang sama negara luar mau ikut acara olah raga luar boleh boleh aja tuh. Malah sewaktu marak maraknya bajak laut Somalia. Angkatan laut PRC mengawal seluruh maskapai kapal PRC dan juga ROC tanpa pungut biaya. Sebab Taiwan dianggap provinsinya jadi setiap kepentingan Taiwan pasti dibela PRC. Eh, ramalan cuaca CCTV tiap malam pasti liput juga cuaca Taiwan seperti provinsi laennya. Tempo hari ada siklon angin ribut malah yang paling repot PRC - kirim bantuan bolak balik pake kapal laut. Memang seh dimana mana juga ada orang yg suka en nggak suka - tapi kayaknya yg suka damai lebih banyak dari pada yg suka perang. Itu kira kira owe punya pendapet. RGDS.TG --- On Thu, 6/17/10, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com wrote: From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, June 17, 2010, 2:31 AM Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya ) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa bisa begitu yah? Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!! Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi
Mengangkat anak laki-laki dari sama marga juga bisa kayaknya. Jadi misalnya marga Tan, tidak punya anak laki..kan bisa ambil anak angkat dari marganya sendiri, apalagi pada dasarnya sesama marga kan memang bersodara dan gak bole merid. Selain itu yang juga tidak dianjurkan untuk merid walo beda marga adalah kalau selesih umur antara calon pengantin pria dan wanita 4 ( empat ) taon. Masalah shio juga, kadang bisa salah satu alasan membatalkan pernikahan dan masih banyak hal lainnya. --- On Fri, 6/18/10, Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote: From: Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, June 18, 2010, 1:04 PM selamat pagi semuanya iyah, benar sekali... soal tradisi yg saya tanyakan itu relevansinya dgn keadaan sekarang, bung mohon pendapatnya ya.. makasih salam sejahtera --- On Fri, 6/18/10, Steve Haryono hay...@yahoo. com wrote: From: Steve Haryono hay...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, June 18, 2010, 1:40 PM Ardian, Pertanyaan nya bukan menyangkut cara apa yang biasa dilakukan oleh orang tionghoa pada umumnya. Tapi pada kaum laki-laki yang ada di milis ini. Jadi jawabannya ya tergantung dari yang laki-laki yang ada. Apakah mau melakukan sesuai tradisi (angkat anak, ambil selir dsb), atau mau diam saja menerima keadaan. Salam, Steve From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, June 18, 2010 3:23:06 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: tanya tradisi ini pertanyaan dah lama banget dan ditanya lagi ditanya lagi ama org2 yg berbeda. intinya gini, marga itu biar gak ada kawin sedarah, jg demi sistem kekeluargaan. kalu gak ada keturunan anak laki, bisa ada bbbrp cara : 1.angkat anak, bisa anak sdr, anak org susah dsbnya. 2.mantu laki ganti marga 3.jaman dulu itu bisa jg angkat selir, tapi selir ini tdk bisa mengalahkan status istri tua, plus harus istri tua yg memilih selirnya, jg tidak boleh dilakukan upacara pernikahan utk selir itu, soalnya dalam tradisi tionghoa menikah hanya 1 kali dalam seumur hidup. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Cristine cristine_mandasari@ ... wrote: selamat siang semuanya.. saya ingin bertanya, khususnya kepada kaum laki2 dlm forum ini.. seberapa penting menjaga marga melalui keturunan laki2? jika ternyata anda tidak mempunyai anak laki2, langkah apa yg anda lakukan? tetap bersyukur dgn keadaan anda atau mengangkat anak laki2? terima kasih salam sejahtera
Re: [budaya_tionghua] Sejarahnya yg correct: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Nasir Tan Sent: Thursday, June 17, 2010 2:32 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya ) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa bisa begitu yah? Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!! Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
Re: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Menurut saya (cmiiw): Kalo dibilang bener, dua2nya bener: - Taiwan pernah ditaklukkan oleh China dan menjadi bagian/propinsi China. Oleh karenanya sampai sekarang PRC masih menganggap Taiwan sbg bagian darinya dan tidak mengakuinya sbg Negara merdeka - Taiwan telah menyatakan diri lepas dari China daratan dan telah diakui oleh negara2 lain Kalo dibilang salah, dua2nya juga salah: - Dulu2nya Taiwan itu bukan bagian dari China (daratan) - Pemerintahan Taiwan yg sekarang juga bukanlah pemerintahan penduduk asli, mereka kebanyakan adalah migrasi dari daratan China saat terjadi peperangan di China daratan (terutama pada akhir ahala Beng) Mungkin para ahli sejarah bisa memberikan penjelasannya dan memberikan koreksi kalau ada kesalahan dari pendapat saya ini. Para babah/toto, umumnya (semua?) datang dari daratan Tiongkok sana, jadi yah jelaslah pada memihak PRC. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Nasir Tan Sent: Thursday, June 17, 2010 2:32 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding... :(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya ) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa bisa begitu yah? Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!! Ada yang bisa memberikan pencerahan.. ?
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
justru w baru mulai ikut2an membela, gara-gara lu ngomong begini...jadi berubah pikiran lagi.. --- On Thu, 6/17/10, henyung heny...@yahoo.com wrote: From: henyung heny...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, June 17, 2010, 11:12 AM Ada GUNA-nya gak lu pro PRC atau Taiwan ? Kecuali tentu saja kalu kewarganegaraan anda adalah PRC atau Taiwan. Tahukah anda: - Kong Fuzi adalah turunan raja dinasti Shang, tetapi dia mati-matian memuji dan membela dinasti Zhou, terutama raja-raja awalnya. Padahal dinasti Zhou ini yang menaklukkan dinasti Shang. Kalau memang dia berbakti seharusnya membela leluhurnya donk ? - Contoh kasus yang diajarkan di kalangan penganut Ru: saya lupa namanya, ada orang Jepang (seorang pembesar di masa kekaisaran Jepang dan seorang penganut Ru) yang pernah ditanya kalau Jepang diserang oleh pasukan dari Ming dan pasukan itu dipimpin oleh Kong Fuzi bersama Mengzi, apa yang akan dia lakukan ? Dengan santai dia jawab kalau dia akan mengalahkan pasukan itu dan menangkap mereka berdua hidup-hidup kalau bisa dan mempersembahkannya ke Shogun. Lanjutannya lagi dia mengatakan bahwa kalau dia melakukan ini pasti Kong Fuzi dan Mengzi akan memuji dirinya. Konsep bangsa dan negara itu menurut yang saya pelajari bukan asal bela buta satu negara LAIN hanya karena hubungan historis ataupun biologis. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote: --- dipotong - Kesimpulannya :Â Sebagai orang yang menghargai tanah leluhur walau tidak pernah ke Tiongkok:-) , kita harus pro Tiongkoksaya rasa ini betul..!!! Â Ada yang bisa menambahkan? Â
Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
Ah...santai aja ini kan obrolan santai...yang bodoh kalau kita gak tau menganalisa keadaan..apa-apa terima beres itu baru bodoh. Kalo penjelasan Bung Zhoufy jelas bukan bodoh karena dia memang sering menjelaskan masalah-masalah yang kompleks hingga tuntas. Kalo saya yang anda maksud.pasti anda keliru..karena saya bukan orang yang bodoh bangat. Kita hanya bisa bisa menjudge seorang itu bodoh kalau misalnya sudah punya banyak hak paten. Itupun hanya bisa membadingkan dengan yang tidak punya hak paten. Tetapi kalau sesam yang memiliki hak paten, belum tentu kita lebih pintar. Selama bertahun-tahun saya join milis ini jarang-jarang ada yang menulis kata BODOH disin. --- On Wed, 6/16/10, heru setiyaka heru_gra...@yahoo.com wrote: From: heru setiyaka heru_gra...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 12:42 AM aneh...kayak gitu di permasalahkan, bawa profesi segala...aneh aneh..(atau bodoh) --- On Tue, 6/15/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote: From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 15, 2010, 10:51 PM Tiongkok adalah negeri yg besar, permasalahannya sangat kompleks, tidak bisa dilihat dng kaca mata sederhana. Banyak hal harus dilihat dari dua sisi. Dia memang sudah sangat maju, sdh bisa mengirim astronot ke luar bumi, tapi juga masih banyak bidang yg terbelakang; negaranya kaya, tapi ada juga banyak wilayah yg masih miskin; jika kita ke taman2 umum di kota, kita akan menyaksikan betapa senangnya menjadi orang tua di sana, banyak kegiatan bisa dilakukan, bahkan ada sekolah khusus utk orang tua; tapi di perkotaan juga banyak orang2 di usia produktif yg dipaksa pensiun krn perusahaan negara diswastakan; sebaliknya perusahaan2 besar banyak yg berburu pegawai hingga ke amerika, merekrut bakat2 baru lulusan uni terkenal! Jadi hampir semua masalah bisa dilihat dari dua sisi: baik dan buruk. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tue, 15 Jun 2010 08:37:49 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC juga? salam, Nasir Tan Tainan- Taiwan --- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazionale@ gmail.com wrote: From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... Kita hanya tahu PRC bagus nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek susah? 2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com -- -
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
labor yg mempergunakan teknology dari luar utk jadi kaya. Baru jaman sekarang Taiwan mulai mencari sarjana utk perusahan mereka yg harus melakukan basic research. PRC masih belum sampai status ini. Andreas From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 13, 2010 7:59:54 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn berbagai fasilitas yg aduhai. Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang IPTEK. Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat risetnya. Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi. Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale. Kalu yg biasa2 seh susah. Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi pengajar huheheheheheheheheh e --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote: Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. . --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote: From: zho...@... zho...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor non PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 6 bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk non-PRC company. Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate  [mereka yg PhD keatas] Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah. Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar karena discriminasi, isolasi dan UU negara. Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali.  Jumlah sarjana yg lulus dari college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. Priority yg dulu
Re: [budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn Tjiauw
Apa ini yang menyanyikan lagu2 Nusantara pada waktu itu. Sebab pernah saya lihat di yutobe ada group penyenyi senior Indonesia yang nyanyi lagu2 Nusantara. Thanks info ini.--- On Wed, 6/16/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.comSubject: [budaya_tionghua] Bernostalgia dengan Evelyn TjiauwTo: "GELORA_In" gelor...@yahoogroups.comDate: Wednesday, June 16, 2010, 4:32 AM Saya mencoba mengirim lagu-lagu djadoel yang dinyanyikan oleh soprano Evelyn Tjiauw, dalam format MP3, bagi yang masih ingat dengan penyanyi ini yang sekarang menetap di HK dan menjadi Guru nyanyi, ... asal tidak kewalahan untuk mendownload dan membuat mail box banjir dan tentunya bisa dinikmati dengan baik. Salam, ChanCT
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
pindah keTaiwan setelah Du YuehSheng meninggal. Huang dgn keluarga ikut pres Chiang ke Taiwan dan Ke USA. [SF/LA] Katanya Deng SiaoPing juga anggota dari Qingpang. Zhang no3 dari Triad boss dari Qingpang tetap tinggal diPRC. Sewaktu pembangunan PRC jaman Deng - kapital dari bank kedua keluarga ini yg membuka business diPRC. Sewaktu itu jikalau sebagai ket. Mainland ingin membuka business diPRC - hubungan dgn ex-Qingpang penting sekali. Ini adalah info yg terachir. Banyak yg kembali kePRC dan mencoba membuka fabrik dgn pengetahuan dari Taiwan - banyak yg gagal banyak yg berhasil. Oleh karena investors ket. Mainland dari luar China bukan scientist tetapi tukang dagang - mereka tidak memerlukan tenaga ahli banyak dan hanya memerlukan tenaga ahli kopy teknik dari luar. Hasilnya PRC adalah sumber cheap labor yg mempergunakan teknology dari luar utk jadi kaya. Baru jaman sekarang Taiwan mulai mencari sarjana utk perusahan mereka yg harus melakukan basic research. PRC masih belum sampai status ini. Andreas From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 13, 2010 7:59:54 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn berbagai fasilitas yg aduhai. Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang IPTEK. Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat risetnya. Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi. Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale. Kalu yg biasa2 seh susah. Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi pengajar huheheheheheheheheh e --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2...@. .. wrote: Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. . --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote: From: zho...@... zho...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari nonPRC chinese. Non PRC chinese
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Gak jaminan juga.Karena kadang orang uang tinggal di Jakarta malah lebih banyak yang tau dari pada orang tinggal di luar negeri. Yah namanya manusia, kadang ada aja hal kecil yang kita gak perhitungkan atau lupan diperhitungkan padahal sangat prinsipil menurut orang lain. Nah pada saat itulah dianggap gak benar oleh orang lain, bahkan yang ringan mulut dan suka memaki ngomong gini : wah bego amat nich orang. Yah kadang kita memang lagi apeshehehe. --- On Wed, 6/16/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com wrote: From: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 10:54 AM Wah klo itu tdk setau saya ... Hahaha... Pisss Bang Fairuz, sekedar becanda Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: fairuz sadono fairuzkyodo@ yahoo.com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 21:41:23 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? dan setahu saya bang Rene bisa berbahasa Mandarin, sangat fasih karena dia pernah lama tinggal di RRC dan Hong Kong :) Dari: twa...@yahoo. com twa...@yahoo. com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Rab, 16 Juni, 2010 19:57:18 Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Setau saya, Pak Rene ini sebenarnya termasuk penulis senior di Kompas, terutama utk kolom IT. Apakah ada kemungkinan sampai beliau ini menulis hal yg tanpa di lakukan pengecekan data yg akurat ? Seharusnya beliau ini mengerti konsekwensinya kalau seandainya beliau ini melakukan hal ini :) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 04:11:17 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Iya..sih...makanya saya bilang kalo wartawan ngomong...kadang susah dipercaya. Ini bukan soal profesi atau apa, tapi faktanya sering begitu. Kadang kejjadiannya tidak demikian tapi di blow up. Dalam hal ini wartawannya mungkin juga gak ke PRC,tapi cuma memngambil data sekunder atau data yang tidak up to date trus dijadikan berita. --- On Wed, 6/16/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote: From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, June 16, 2010, 6:36 AM Menurut saya: penulis kompas yg satu ini kurang bermutu, infonya sering tdk akurat, datanya asal comot, logika berpikirnya tdk runtut. Sama sekali Tdk memberi pencerahan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ayen ayen.oy...@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 15:11:30 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Buruh China di Tengah Globalisasi KOMPAS, Rabu, 16 Juni 2010 | 04:13 WIB RENE L PATTIRADJAWANE Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China akhirnya terganjal persoalan serius. Upaya China untuk bisa meloncat mencapai bentuk lebih tinggi peradaban modern, melampaui kapitalisme modern melalui modernisasi dan keterbukaan menuju sosialisme ala China, menghadapi tantangan serius dari kaum buruh. Banyak pengamat China yang mulai melihat penutupan pabrik otomotif Honda pekan lalu sebagai pertanda berakhirnya era buruh murah yang tersedia dalam jumlah banyak. Buruh murah dan terampil selama ini menjadi daya pikat bagi investor asing untuk menanamkan modal di berbagai provinsi daratan China. Mogok dan protes di China bukan hal baru. Selama ini tercatat ribuan aksi unjuk rasa berlangsung setiap tahun. Tujuannya antara lain menuntut perbaikan nasib buruh, menolak penggusuran, dan menggugat persoalan sosial lain. Penutupan sementara tiga pabrik Honda, walau sudah pulih pekan ini, sebenarnya merupakan bukti jelas bahwa sosialisme ala China menjadi tidak relevan di tengah integrasi global kapitalis. Revitalisasi sosialisme ala China ternyata tidak berhasil menemukan bentuk idealnya. China mulai masuk ke dalam perangkap logika pasar yang ganas dan ternyata tidak mampu dibengkokkan oleh sosialisme atau sistem yang berorientasi sosial. China sekarang disebut oleh para pengamat terkepung ”pulau-pulau kapitalisme” yang terkonsentrasi di pesisir timur dengan entitas buruh yang selama ini dipersepsikan selalu tersedia dalam jumlah besar dan murah untuk dipekerjakan. Faktor penting yang memicu perubahan lanskap buruh China di era modernisasi dan pembangunan sosialisme adalah meningkatnya jumlah buruh yang bunuh diri di Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik dan teknologi informasi. Perusahaan ini
Re: Bls: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta
Kalo bacang, enakan yang ketan kayaknya. Kalo ketan mantap rasanya. --- On Wed, 6/16/10, fairuz sadono fairuzky...@yahoo.com wrote: From: fairuz sadono fairuzky...@yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 10:12 AM Saya dan teman2 di kantor biasa pesan bacang Licu di Tomang tlpny 081380093001, atau 021-5601236, ada isi babi atau ayam, pake ketan atau nasi. Delivery service asal beli minimal 10. Enak sekali bacangnya! Dari: Franz Widjojo franzwidjojo@ yahoo.com Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Rab, 16 Juni, 2010 19:52:55 Judul: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu. Salam Franz From: leoindrawan@ yahoo.com leoindrawan@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500 Sent from my BlackBerry® smartphone From: joao_kho joao@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Hi Saudara/i, Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ? Salam, Joao Kho
Re: 回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang E nak di Jakarta
Bacang yang di Bogor itu mungkin ukurannya gede dan memang mungkin isinya daging ayam kampung/hutan kale...hahaha becanda...makanya lebih mahal. Kalau di Taiwan, harga bacang juga gak gitu mahal dibanding yang di Bogor, apalagi kalo belinya di pasar tradisioal. Yang mahal tuh buah kalo di Taiwan..pokoknya buah aja pasti mahal. Kalo di Taiwan, tomatpun dianggap buah jadi malah. --- On Wed, 6/16/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 9:30 AM Tapi, ... itu bacang apa isi-nya? Kok sampai begitu muuaahalnya? Istri saya kemarin ini beli bacang ala Indonesia, yang dibikin Huakiao di HK cuman 6 dollar satunya, jadi hanya 1/2 harga bacang di Bogor yang Rp.12,500,- itu kan 10 dollar HK? Lalu, kalau sampai khusus dari ke Jakarta pergi ke Bogor hanya untuk cari bacang, bukan jatuhnya lebih mahal lagi? Udah itu gak berhasil dapatkan. Hehehee, ... Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Franz Widjojo 收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 傳送日期: 2010年6月16日 20:52 主旨: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Saya tadi siang ke Bogor, tapi sudah muter muter ga nemu juga, bisa dibagi alamat yang jual bacang? kalau ada telponnya mungkin lebih membantu. Salam Franz From: leoindrawan@ yahoo.com leoindrawan@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, June 16, 2010 9:41:05 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Bacang yg enak di bogor, harga 1 nya 12.500 Sent from my BlackBerry® smartphone From: joao_kho joao@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 02:36:34 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Tanya Bakcang Enak di Jakarta Hi Saudara/i, Ada yang tahu dimana bisa beli bakcang yg enak di Jakarta ? Salam, Joao Kho
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Tapi kalau mau kita cari sedetail2nya ...di negara manapun atau yang sudah sangat majupun pasti ada kekurangn. Yang namanya manusia pasti ada aja yang yang kurang disenangi. Tapi kalau kita kembali kepada keadann PRC saat ini..yang jelas memang sudah banyak perubahan, dalam artian perubahan kepada modernisasi untuk kesejahteraan manusia. Soal buruh, soal kesenjangan antara daerah satu dengan lainnya atau hal yang berkaitan dengan yang menghambat pembangunan, lambat laun pasti bisa diatasi sejalan dengan berjalannya waktu. Mungkin tidak segera memperlihatkan hasil, tetapi paling tidak sudah ada perencanaan untuk menuju kebaikan. Berjalan 1000 mil harus dimulai dari langkah yang pertama. --- On Wed, 6/16/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 2:09 PM hush ntar kena kepret banyak org huehehehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Justru karena dia senior, saya telah mengikuti jejak tulisannya di harian kompas sejak dari dulu. Dan benar2 tahu kwalitasnya sampai di mana. Dia benar2 seorang pengamat RRT karbitan hasil produk orba. Karena bekunya hubungan diplomatik RI dng RRT, sangat sedikit orang di Indonesia yg paham masalah Tiongkok, yg benar2 pahampun umumnya ada kedekatan psikologis dng RRT, dan mereka segan tampil menulis, takut dicap pro komunis. Maka seorang dng kwalitas apa adanya spt Rene bahkan Lie Tek Tjeng alm. Sempat ngorbit. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: twa...@... Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wed, 16 Jun 2010 12:57:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Setau saya, Pak Rene ini sebenarnya termasuk penulis senior di Kompas, terutama utk kolom IT. Apakah ada kemungkinan sampai beliau ini menulis hal yg tanpa di lakukan pengecekan data yg akurat ? Seharusnya beliau ini mengerti konsekwensinya kalau seandainya beliau ini melakukan hal ini :) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2...@... Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wed, 16 Jun 2010 04:11:17 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Iya..sih...makanya saya bilang kalo wartawan ngomong...kadang susah dipercaya. Ini bukan soal profesi atau apa, tapi faktanya sering begitu. Kadang kejjadiannya tidak demikian tapi di blow up. Dalam hal ini wartawannya mungkin juga gak ke PRC,tapi cuma memngambil data sekunder atau data yang tidak up to date trus dijadikan berita. --- On Wed, 6/16/10, zho...@... zho...@... wrote: From: zho...@... zho...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, June 16, 2010, 6:36 AM Menurut saya: penulis kompas yg satu ini kurang bermutu, infonya sering tdk akurat, datanya asal comot, logika berpikirnya tdk runtut. Sama sekali Tdk memberi pencerahan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ayen ayen.oy...@gmail. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 16 Jun 2010 15:11:30 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? Buruh China di Tengah Globalisasi KOMPAS, Rabu, 16 Juni 2010 | 04:13 WIB RENE L PATTIRADJAWANE Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China akhirnya terganjal persoalan serius. Upaya China untuk bisa meloncat mencapai bentuk lebih tinggi peradaban modern, melampaui kapitalisme modern melalui modernisasi dan keterbukaan menuju sosialisme ala China, menghadapi tantangan serius dari kaum buruh. Banyak pengamat China yang mulai melihat penutupan pabrik otomotif Honda pekan lalu sebagai pertanda berakhirnya era buruh murah yang tersedia dalam jumlah banyak. Buruh murah dan terampil selama ini menjadi daya pikat bagi investor asing untuk menanamkan modal di berbagai provinsi daratan China. Mogok dan protes di China bukan hal baru. Selama ini tercatat ribuan aksi unjuk rasa berlangsung setiap tahun. Tujuannya antara lain menuntut perbaikan nasib buruh, menolak penggusuran, dan menggugat persoalan sosial lain. Penutupan sementara tiga pabrik Honda, walau sudah pulih pekan ini, sebenarnya merupakan bukti jelas bahwa sosialisme ala China menjadi tidak relevan di tengah integrasi global kapitalis. Revitalisasi sosialisme ala China ternyata tidak berhasil menemukan bentuk idealnya. China mulai masuk ke dalam perangkap logika pasar yang ganas dan ternyata tidak mampu dibengkokkan oleh
[budaya_tionghua] PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah seolah-olah adanya 2 negara China, yaitu PRC ( People Republic of China ) dan R.O.C ( Republic of China )/Taiwan..kenapa jadi begini yah. Kalau kita perhatikan, ini bukan sekedar nama, tetapi memang menujrus kepada perbedaan ideologi yang sangat tajam. Taiwan tidak merasa bagian dari PRC, sebaliknya PRC mengatakan bahwa Taiwan hanya salah satu propinsi PRC. Walaupun tidak terjadi peperangan, kadang menakutkan juga kalau sewaktu-waktu rudal jarak jauh/menengah diluncurkan dari daratan Tiongkok ke Pulau Formosasambil merinding...:(. Apalagi PRC sudah berulangkali memperingatkan Taiwan. Didalam benak saya ada dua tanda tanya : 1.PRC mengkaim bahwa Taiwan adalah salah satu provinsi PRC. Apa iya? Dasarnya apa? 2.R.O.C mengklaim bahwa Taiwan bukan merupakan bagian dari PRC, apa iya? dasarnya apa ? Tentu saja diantara 2 pihak itu hanya 1 yang benar. Menurut teman2 BT ( Budaya Tionghoa ) pihak mana yang harus kita ikuti dan mana yang benar ? Sebagai catatan, menurut pengamatan saya dari dulu, mayoritas keturunan Tionghoa di Indonesia ( saya gak tau kalau di Singapore, Malaysia dan lain-lainnya ) baik yang totok ataupun yang babah seolah-olah hanya memihak pada PRC, kenapa bisa begitu yah? Sebagai info bagi yang belum pernah ke Taiwan, bahwa Taiwan sudah punya bendera sendiri , punya bentuk pemerintahan sendiri dan mata uang sendiri. Nah lho..!! Ada yang bisa memberikan pencerahan..?
Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC juga? salam, Nasir Tan Tainan- Taiwan --- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazion...@gmail.com wrote: From: 跨 darwinternazion...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... Kita hanya tahu PRC bagus nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek susah? 2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com -- -
Re: 回覆: 回è¦⠀ : [budaya_tionghua] Re: Bongpay
Iya ya...rumah jaman sekarang kan makin sempit, jadi bijimana bisa menyimpannya yak..? Pusing juga.. --- On Tue, 6/15/10, pempekd9 pempe...@yahoo.com wrote: From: pempekd9 pempe...@yahoo.com Subject: 回覆: 回覆: [budaya_tionghua] Re: Bongpay To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 15, 2010, 1:13 PM Saya pernah nonton TV (entah TV apa, saya nontonnya lewat Kabelvision) yang menayangkan ttg penggusuran pekuburan di Taiwan. Seingat saya pada batu nisan ditempelkan selembar kertas bertulis, entah apa tulisannya. Lalu kertas tsb dibawa bersama tulang belulang almarhum. Sementara nisan dipecahkan, katanya supaya orang yang meninggal tsb tidak kembali ke 'rumah' lama. Tulang belulang di kremasi lalu diletakkan di 'apartemen' sempit bersama kertas tsb. Keluarga yang melakukan upacara agak menyesalkan peristiwa itu, tapi demi kepentingan negara tidak mengapa. Mereka menyesalkan karena kehilangan tempat yang agak nayman bagi keluarga untuk berkumpul setahun sekali. Karena setelah pindah ke 'apartemen' yang tempatnya lebih sempit dari locker di kolam renang. Untuk upacara abu jenasah harus dikeluarkan dari apartemen dan bisa diupacarai ditempat yang tidak terlalu luas dan waktunya terbatas. memang menyimpan bongpay yang besar begitu cukup merepotkan untuk orang jaman sekarang. Kalau dahulu takut gangguan spiritual jaman sekarang karena rumah cuma seukuran kandang burung. Saya pikir kalau tidak ada kemungkinan disimpan setidaknya bisa didokomentasikan. Salam, Anton W
Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
Thanks Bung Zhoufy... Penjelasannya mantap dan memuaskan bagi saya pribadi. --- On Tue, 6/15/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 15, 2010, 11:51 PM Tiongkok adalah negeri yg besar, permasalahannya sangat kompleks, tidak bisa dilihat dng kaca mata sederhana. Banyak hal harus dilihat dari dua sisi. Dia memang sudah sangat maju, sdh bisa mengirim astronot ke luar bumi, tapi juga masih banyak bidang yg terbelakang; negaranya kaya, tapi ada juga banyak wilayah yg masih miskin; jika kita ke taman2 umum di kota, kita akan menyaksikan betapa senangnya menjadi orang tua di sana, banyak kegiatan bisa dilakukan, bahkan ada sekolah khusus utk orang tua; tapi di perkotaan juga banyak orang2 di usia produktif yg dipaksa pensiun krn perusahaan negara diswastakan; sebaliknya perusahaan2 besar banyak yg berburu pegawai hingga ke amerika, merekrut bakat2 baru lulusan uni terkenal! Jadi hampir semua masalah bisa dilihat dari dua sisi: baik dan buruk. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tue, 15 Jun 2010 08:37:49 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS Tapi paling tidak, berita tentang PRC yang terdengar akhir2 ini sangat bagus, bahkan kalangan baratpun ( termasuk para pelajar ) banyak yang mengakui. Kalau ngomong cuma wartawan, pedagang/pebisnis, poltisi atau semacamnya belum tentu saya cepat percaya. Lha kalau yang ngomong orang awam, pelajar dan guru-guru/para peneliti maka itu selayaknya tingkat kepercayaannya lebih tinggi.Kenapa? Karena yang saya sebutkan terkahir ini biasanya lebih obyektif. Tapi bisa jadi mereka yang sekedar pelancong tidak begitu mengetahui secara detail persoalan mendasar yang terjadi PRC. Sayangnya saya belum pernah masuk PRC jadi saya gak bisa cerita lebih banyak. Apakah anda sudah pernah ke PRC juga? salam, Nasir Tan Tainan- Taiwan --- On Tue, 6/15/10, 跨 darwinternazionale@ gmail.com wrote: From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, June 15, 2010, 7:11 AM Masalahnya Tante situ kan bukan jadi pekerja... Kita hanya tahu PRC bagus nyaman.. emangnya kita juga tahu PRC jelek susah? 2010/6/14 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com -- -
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Mmmmgitu yah..?? Kalau Bahasa Indonesia mana ada yang mau belajar disana..? Lagian standar pengajaran bahasa mereka mungkin lebih mengacu kepada Bahasa Malaysia dari pada Bahasa Indonesia. Kalo saya boro-boro ngajar bahasa, buat pake sendiri aja masih kurang...hehehe. Saya gak bakat bahasa apalagi kalo buat ngajar. Saya cuma ada sedikit dasar matematika, fisika dan aplikasi science. Komputer juga gak jago, paling yang berkaitan ama bidang saya aja buat gampang dimodifikasi. Tapi saya berpikir begini, bahwa IT kan hanya tools, jadi jangan hanya karena latah kita nyangkut di bidang IT yang sebenarnya bukan tujuan akhir bidang kita sendiri. Semua bisa mengembangkan keahlian di bidang masing-masing dan tidak semua harus jago komputer IT. Jadi tidak bijak kalau semua harus diarahkan ke IT saja. Trus Bahasa Swahili, ini lebih ribet karena disamping harus ngucapin kata-kata yang susah, kalo gak salah seorang yang penutur Bahasa Swahili juga harus goyang kepala kiri-kananaihh --- On Sun, 6/13/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:59 PM yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn berbagai fasilitas yg aduhai. Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang IPTEK. Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat risetnya. Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi. Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale. Kalu yg biasa2 seh susah. Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi pengajar huhehehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote: Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe.. --- On Sun, 6/13/10, zho...@... zho...@... wrote: From: zho...@... zho...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Nah itu yang betul...sebetulnya bukan perkara lulusan dalam ato luar negeri, tetapi bagaimana dia bisa mengembangkan suatu sistem sedemikian rupa sehingga yang tadinya boros menjadi hemat, yang tadinya lelet menjadi cepat, pokoknya yang berkaitan pada masalah kualitas. Sekarang ini, kalau kita ke toilet di China, hampir semua toilet diperlengkapi dengan alat detektor, jadi kita gak perlu repot-repot nyiram setelah selesai buang air kecil. Tapi kalo untuk BAB,masih banyak WC yang model jaman dulu... --- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 14, 2010, 12:18 AM Sekarang tuntutan mereka memang semakin tinggi. Tdk hanya sekedar lulusan universitas luar negri, tapi hrs sudah memiliki prestasi. Maklum saja, rangking universitas mereka sendiri merangsak naik, bahkan di atas universitas2 kelas menengah amerika. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Mon, 14 Jun 2010 03:33:49 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? SAtu lage, di rrt sono ada kuliah internasional, apa yg saya tau itu misalnya di jinan university ada jurusan kedokteran internasional, yg ngajarnya rata2 jebolan dari US or UE en bahasa pengantarnya itu bahasa inggris. nah rata2 yg pengajar itu org rrt yg pada balik lage. yg kuliah disana jg beragam ada yg dari taiwan, macao,philipine dsbnya en dari indonesia jg ada. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ardian_c ardia...@... wrote: yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn berbagai fasilitas yg aduhai. Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang IPTEK. Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat risetnya. Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi. Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale. Kalu yg biasa2 seh susah. Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi pengajar huheheheheheheheheh e --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote: Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe. . --- On Sun, 6/13/10, zhoufy@ zhoufy@ wrote: From: zhoufy@ zhoufy@ Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV
Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Saat ini memang banyak banyak universitas baik di PRC ( People Republic of China ) / China Mainland dan juga R.O.C ( Republic of China )/Taiwan membuka Kelas Internasional. , tetapi di kelas tetap ada pelajaran Mandarin. Nah kalo kuliah di Taiwan, lebih ribet lagi karena huruf Mandarin masih menggunakan huruf kuno, bukan simplify kayak di PRC. Selain itu di Taiwan juga punya bahasa tersendiri yang dipengaruhi oleh etnis setempat ( Aborigin) Guru2nya kebanyakan lulusan Amrik tapi ada juga yang lulusan lokal jadi kalo ngomong Inggris masih sangat dipengaruhi oleh bahasa setempat . --- On Sun, 6/13/10, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 11:33 PM SAtu lage, di rrt sono ada kuliah internasional, apa yg saya tau itu misalnya di jinan university ada jurusan kedokteran internasional, yg ngajarnya rata2 jebolan dari US or UE en bahasa pengantarnya itu bahasa inggris. nah rata2 yg pengajar itu org rrt yg pada balik lage. yg kuliah disana jg beragam ada yg dari taiwan, macao,philipine dsbnya en dari indonesia jg ada. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn berbagai fasilitas yg aduhai. Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang IPTEK. Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat risetnya. Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi. Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago bikin super computer, kalu management yg canggih kale. Kalu yg biasa2 seh susah. Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi pengajar huhehehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote: Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe.. --- On Sun, 6/13/10, zhoufy@ zhoufy@ wrote: From: zhoufy@ zhoufy@ Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM  Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???  Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM  PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit
Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
oe oe.. --- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 14, 2010, 2:54 AM Owe rasa itoe kowadjiban pake itoe eyd tida betoel, boewat owe tida nikmat punya. Santai santai sajalah Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Leon Agustian leon.agustian@ telkom.net. id Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Mon, 14 Jun 2010 11:18:19 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Seharusnya ini adalah forum social yang santai. Saat saya gabung dengan milis ini, tidak ada ketentuan mengharuskan penggunaan bhs Indonesia yang baik dan benar (EYD, bukan Van Ophuysen atau ejaan “OE”). Apalagi dengan tema “Budaya Tionghoa” dan bukan “Budaya dan Bahasa Indonesia”, tentunya masalah Budaya Tionghoa yang diutamakan dan bukan bahasa Indonesianya. Saran saya, penggunaan EYD yg baik dan benar adalah suatu nilai plus untuk forum ini, tapi bahasa yang santai/pergaulan biasanya lebih memudahkan orang2 untuk berinteraksi dengan lebih terbuka. Maaf kalau memang diharuskan menggunakan EYD yang baik dan benar, saya merasa belum sanggup dan lebih baik mengundurkan diri dari milist ini. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Maria Claudia Sent: Sunday, June 13, 2010 8:23 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa sehari-hari, yang penting dimengerti .. Ngomong-ngomong kok yang memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok tidak dikritik ... Maria From: akuratan akura...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Saran untuk perbaikan waktu menulis: Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'. Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum Bahasa Indonesia. Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara (Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, dicium, diterima, disambut. di sini, di sana... Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls... Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia. Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: benar-baik-baku. Salam hangat, Akur Atan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote: da jia hao. perkenalkan nama saya Martin. sekarang ini saya kuliah di binus jakarta. senang sekali saya bisa bergabung disini. saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara mandarin club. jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan acara kami. xie-xie da jia..
Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS
Oe jadi bingung karena info PRC ini campur aduk ada yang bilang dah bagus tapi ada juga yang bilang masih memprihatinkan. Ii/tante saya baru dari sana, dia bilang PRC dah bagus gak kayak dulu. Ah..kalo gini taon depan saya mo kesana juga ah biar apa sebenarnya yang terjjadi. Mmm...kalo di ROC ( Republic of China ) sih biasa-biasa aja. Tapi kalo soal gaji dah lumayan tinggi. Gaji Satpam aja yang gak full time kalo disetarakan rupiah kira-kira Rp 6 juta per bulan dan kerjanya santai bangat. Gaji guru di sekolah juga tinggi, apalagi yang mengajar di universitas bisa gede bangat, dibanding di Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Itu sebabnya, sekarang banyak orang luar yang juga ngajar di ROC, karena penghasilan lumayan bagus. Harga makanan dan kebutuhan sehari-hari juga relatif murah. Di warung-warung sederhana, kalo kita makan nasi, ikan, sayur dan lauk lainnya paling Rp 15.000 ( 50 NTD ). --- On Mon, 6/14/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 14, 2010, 5:40 AM Kalau ada yg bilang proyek2 raksasa RRT adalah hasil kerja paksa model kaisar Qin, ini sih ngawur! Semua buruh direkrut secara sukarela, tak ada yg dipaksa, yg memaksa mereka mau bekerja di kota adalah kondisi ekonomi desa asalnya yg ketinggalan, maka utk desa2 yg relatif maju tak banyak yg mau bekerja di kota lagi. Maka sekarang yg kerja dikota kebanyakan dr propinsi2 pedalaman. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Tjandra Ghozalli ghozalli2002@ yahoo.com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Mon, 14 Jun 2010 16:58:25 +0800 (SGT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] PEKERJA PRC STRESS Jadi pekerja masal di PRC (seperti di pabrik) memang berat. Saya pernah diundang ke pabrik Konka di Shenzhen. Dulu mereka kerja 6 x 12 jam - ini termasuk perusahaan yang manusiawi di banding perusahaan lain. Oleh karena mereka berasal dari desa yang jauh maka dibuatkan mess bertingkat khusus pegawai. Dalam satu kamar bisa diisi antara 3 sampai 6 orang. Nah kendalanya memang bahasa. Mereka bergaul akrab di antara orang sedesa, bahkan mereka tidak bisa bercakap dengan orang lain desa! Bayangkan kalau kita sudah kerja 12 jam sehari, lalu pulang ke mess malah dicuekin karena tidak punya teman sedesa - besoknya kita kerja lagi dari pagi sampe menjelang malam - jalan kaki di kompleks pabrik ke mess yang ngebosanin, sesampe di mess malah tambah be-te. Makanan kantin lama lama juga bosan, mau jajan di luar pasti bakal defisit. Makanya nggak heran kalau di Foxconn ampir saban minggu ada pegawai yang bunuh diri dari lantai tinggi. Udah dibacain mantera (siapa tau ada kuasa gelap) tetap saja tubuh tubuh berjatuhan bag big bug seperti musim duren. Memang untuk urus negara sebesar Tiongkok bukan perkara gampang - walau bagaimana PRC layak diacungi jempol karena sudah bikin infrastruktur negara maju pesat. Ya memang negara yg punya rakyat melimpah ruah, suka dikerja paksakan. Stadion Yan Oh (sarang burung) dan bendungan raksasa juga dibangun pake kerja paksa. Dulu kalau kaisar Sin Chi Ong tidak pake tangan besi mungkin tembok raksasa yg sekarang jadi kebanggaan Tiongkok - tempat kita foto sana foto sini bakal nggak ada. Sama kayak di Mesir kalau nggak ada kerja paksa ya nggak ada piramid. Jadi memang kudu begitu kayaknya. RGDS.TG .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: MARKETPLACE Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now. Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog Cat Answers Center. Hobbies Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests. Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use .
Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
Mungkin karena Sdr. Martin ini melihat media ini dari sisi santai/casual, sehingga apa yang disampaikan yang penting bisa dipahami oleh tiap anggota milis. Meski demikian, saya setuju juga apa yang disarankan oleh Bung Akuratan ( bukan nama sebenarnya ) agar dalam menulis menggunakan kaidah bahasa yang sudah ada, agar ( mungkin enak dibaca ) serta tidak menimbulkan persepsi lain. Demikian dari saya, sekedar menambahkan. regards Nasir Tan --- On Sat, 6/12/10, akuratan akura...@yahoo.com wrote: From: akuratan akura...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 12, 2010, 7:05 PM Saran untuk perbaikan waktu menulis: Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'. Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum Bahasa Indonesia. Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara (Binus/BINUS)/nama kota/bulan 'Jakarta/Juli'. Demikian juga, Anda belum dapat membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/arah/tujuan: dimakan, dicium, diterima, disambut. di sini, di sana... Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/dls... Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia. Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: benar-baik-baku. Salam hangat, Akur Atan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, martz martz_we...@... wrote: da jia hao. perkenalkan nama saya Martin. sekarang ini saya kuliah di binus jakarta. senang sekali saya bisa bergabung disini. saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara mandarin club. jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan acara kami. xie-xie da jia..
Re: [budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw
Wah mantapmereka menyanyikan lagu nostalgia, salah satunya lagu ANGING MAMMIRI' KUPASANG. Ehem saya juga bisa menyanyikan lagu ini. Mudah2an kalau ada gathering dan bisa saya hadir, saya bisa menyanyikan lagi ini..hahaha. regards Nasir Tan --- On Thu, 6/10/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: [budaya_tionghua] Ber-Nostalgia dengan Evelyn Tjiauw To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com Date: Thursday, June 10, 2010, 12:37 AM Bagi kawan-kawan yang masih ingat dengan nama sopranist Evelyn Tjiauw, untuk bernostalgia cobalah bukan link dibawah. Itu yang dinyanyikan di Beijing tahun 2008, sayang perekaman suara kurang baik, tapi masih tetap terdengar suara sopran merdu dengan teknik tinggi penyanyai-nya, sekalipun usia sudah mendekati angka 7. Luar biasa. Nanti kalau berhasil dapatkan CD dari Evelyn akan saya lempar keluar juga. Kemudian ada koor paduan suara penyanyi-penyanyi Huakiao lanjut usia yang tetap menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, tempat dimana mereka dilahirkan dan dibesarkan, sekalipun sudah puluhan tahun harus mereka tinggalkan. Sedang link terakhir sekadar untuk didengar lagu Singsing So yang dinyanyikan oleh Teng Lai Kwan, (Teresa Teng?) penyanyi Taiwan tenar yang sudah meninggal beberapa tahun yl. Silahkan menikmati, ... Salam, ChanCT Evelyn Tjiauw menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa: http://www.qiaou. com/uqiaou61/ 23805-250160. aspx Atau: http://v.youku. com/v_show/ id_XMzg2Mzc3NzY= .html Evelyn Tjiauw menyanyi Bengawan Solo Nona manis siapa punya: http://www.youtube. com/watch? v=XPyPGPWNTxw Koor, Paduan suara Huakio usia lanjut lagu-lagu Indonesia: http://v.youku. com/v_show/ id_XMzYxMzIyMDQ= .html Teressa Teng menyanyikan Singsing So dengan bhs. TIonghoa: http://www.youtube. com/watch? v=IhQQPBwabbEfeature=related
Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI
Sepertinya begitu, biar kita gak dapat masalah, baik sekarang mau dimasa yang akan datang. --- On Sun, 6/13/10, twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com wrote: From: twa...@yahoo.com twa...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 8:34 AM Nah itu maksud saya kemarin. Ini milis utk membahas kebudayaan kita orang tionghoa, bukan milis untuk mempermasalahkan kejelekan pihak yg lain. Bukan budaya kita utk membahas keburukan orng lain toh ? Om moderator, mngkin boleh menutup isu ini. Mungkin ada beberapa pihak yg merasa dan terganggu dgn adanya fpi ini, tapi sebaiknya bukan dibahas di forum ini. Mungkin harus bikin forum milis yg berkaitan. Terimakasih. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Maria Claudia claudia_maria_ a...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sat, 12 Jun 2010 06:58:49 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI Aduh ... mbok kalau ngomong di media umum itu dijaga dong, apa mau kelompok ini dibubarin juga. Udah deh ga usah ikut-ikutan yang gituan, yang penting kita ga diganggu. From: 跨 darwinternazionale@ gmail.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, June 9, 2010 10:09:35 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [t-net] [OOT] Petisi Bubarin FPI Done! FPI = Front Pembela Islam? Pasti yang bikin keblinger... Melihat dan berdasarkan fakta yang ditonjolkan dilapangan.. FPI lebih cocok disebut Front Perusak Islam! Darwin Tantiono On Wed, Jun 9, 2010 at 8:42 PM, hendra_bujang@ yahoo.com wrote: Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
Aih.masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC ( People Republic of China ) dah jadi negara maju..?? Lapangan kerja dah banyak, bahkan saya dengar2 banyak sarjana PRC yang tadinya bekerja di lur negeri, sekrang mereka dah pulang ke PRC lagi bekerja dis PRC karena dibtuhkan oleh negara. Nasir Tan --- On Sat, 6/12/10, Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote: From: Cristine Mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, June 12, 2010, 1:48 PM selamat pagi semuanya.. kebetulan sy pernah berbicara ttg masalah ini dgn tmn sy yg asli cina daratan. permasalahan yg terjadi di cina hampir sama dgn di indonesia: sedikitnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja.. karenanya banyak orang yg mau bekerja menjadi buruh dgn gaji rendah. bahkan, tak jarang para sarjana pun terpaksa menekuni profesi tersebut untuk mendapatkan sesuap nasi.. mungkin ada saudara yg mau menambahkan? salam sejahtera
Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
Met malam Bung Zhoufy...pakabar? Lama baru ketemu lagi milis ini yah? --- On Sun, 6/13/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 11:16 AM Santai saja, saya kok tidak setuju bermillis ria hrs pakai bhs formal nan serius. Ini kan bukan forum seminar ilmiah Bung! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Maria Claudia claudia_maria_ a...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 06:22:59 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa sehari-hari, yang penting dimengerti .. Ngomong-ngomong kok yang memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok tidak dikritik ... Maria From: akuratan akura...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Saran untuk perbaikan waktu menulis: Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'. Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum Bahasa Indonesia. Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara (Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, dicium, diterima, disambut. di sini, di sana... Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls... Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia. Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: benar-baik-baku. Salam hangat, Akur Atan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote: da jia hao. perkenalkan nama saya Martin. sekarang ini saya kuliah di binus jakarta. senang sekali saya bisa bergabung disini. saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara mandarin club. jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan acara kami. xie-xie da jia..
Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor non PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 6 bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk non-PRC company. Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate [mereka yg PhD keatas] Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah. Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar karena discriminasi, isolasi dan UU negara. Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali. Jumlah sarjana yg lulus dari college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. Priority yg dulu diberikan kepada anak orang berpangkat [partij] atau beruang sudah hilang banyak. Post graduate yg lulus dari US/EU jikalau ingin kembali harus ada sponsor utk mendapat kedudukan sebagai professor disalah satu universitas yg terkenal. Jadi selain penghasilan hanya 25% dari sebelumnya juga harus punya connectie. Discriminasi diPRC --- jikalau termasuk suku Han --- dilakukan berdasarkan slang [bah. daerah] Bah daerah saja tidak berguna - harus sesuai dgn jaman karena itu saya pakai istilah slang [bah.gaul] -- Saya ada kenalan asal Shanghai yg setiap thn kirim anaknya kembali ke Shanghai hanya utk mempertahankan bah. gaul Shanghai. Ini juga dipergunakan utk mereka yg asal Wuhan atau Liaoning atau lain daerah. Yg asal dari Quangdong masih tidak terlalu iri hati sebab banyak diantara mereka yg hidup diluar Quangdong dan kemudian kembali utk menetap. Dgn info ini silahkan kalian analisa sendiri keadaan diPRC jaman sekarang. Andreas From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 13, 2010 4:36:31 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? Aih. masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC ( People Republic of China ) dah jadi negara maju..?? Lapangan kerja dah banyak, bahkan saya dengar2 banyak sarjana PRC yang tadinya bekerja di lur negeri, sekrang mereka dah pulang ke PRC lagi bekerja dis PRC karena dibtuhkan oleh negara. Nasir Tan --- On Sat, 6/12/10, Cristine Mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com wrote: From: Cristine Mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, June 12, 2010, 1:48 PM selamat pagi semuanya.. kebetulan sy pernah berbicara ttg masalah ini dgn tmn sy yg asli cina daratan. permasalahan yg terjadi di cina hampir sama dgn di indonesia: sedikitnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja.. karenanya banyak orang yg mau bekerja menjadi buruh dgn gaji rendah. bahkan, tak jarang para sarjana pun
Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun
Bukan dikreitik, tapi dikasih saran aja. Yah saya rasa baik juga saran dari Bung Akur Tan. Makanya saya juga memberi saran yang sama dengan dia. Bung Martin pun tidak keberatan dengan saran-saran dari kami. regards, Nasir Tan --- On Sun, 6/13/10, Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com wrote: From: Maria Claudia claudia_maria_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 9:22 AM Waduh .. maaf, maaf, saya kira di forum ini boleh bicara dengan bahasa sehari-hari, yang penting dimengerti .. Ngomong-ngomong kok yang memakai bahasa jadul dan tidak mengindahkan tata bahasa yang baik dan benar kok tidak dikritik ... Maria From: akuratan akura...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, June 12, 2010 4:05:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: salam kenal - kritikan untuk membangun Saran untuk perbaikan waktu menulis: Martin menulis 'sekarang ini saya kuliah di binus jakarta'. Anda seorang mahasiswa belum belajar cara menulis sesuai dg kaidah Pedoman Umum Bahasa Indonesia. Anda tidak menggunakan huruf besar pada awal kalimat/nama Bina Nusantara (Binus/BINUS) /nama kota/bulan 'Jakarta/Juli' . Demikian juga, Anda belum dapat membedakan di yg dipakai untuk menunjukkan awalan/tempat/ arah/tujuan: dimakan, dicium, diterima, disambut. di sini, di sana... Bagaimana dg karya tulis yang ditulis Anda berupa laporan/tugas/ dls... Ingat ini adalah komunitas tempat berkumpulnya beberapa kelompok orang, mulai dari Indonesia dan sebagian ada pengamat dari luar Indonesia. Mudah-mudahan kritikan untuk memperbaiki Anda termasuk semua pembaca tulisan singkat ini dpt belajar menulis dg mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang baku: benar-baik-baku. Salam hangat, Akur Atan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, martz martz_wel90@ ... wrote: da jia hao. perkenalkan nama saya Martin. sekarang ini saya kuliah di binus jakarta. senang sekali saya bisa bergabung disini. saya merupakan generasi muda saat sekarang ini tapi saya punya teman juga yang ikut bersama-sama dengan saya dalam mengembangkan kebudayaan tioghua dan kami juga akan mengadakan event pada bulan juli ini sekaligus memperingati hari ulang tahun unit kegiatan mahasiswa kami yang bernama bina nusantara mandarin club. jadi mungkn semua yang ada di jakarta bisa saja datang untuk menyaksikan acara kami. xie-xie da jia..
Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
Halo Bung Zhoufy... Thank you infonya. Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir jugahehehe.. --- On Sun, 6/13/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net wrote: From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell. net Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara. Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua non-local adalah fan-kuei! Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga pernah melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah rumah. Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% dari nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor non PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 6 bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk non-PRC company. Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC- postgraduate [mereka yg PhD keatas] Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - jadi antara kita tidak ada rahasia ethnicity atau daerah. Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar karena discriminasi, isolasi dan UU negara. Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali. Jumlah sarjana yg lulus dari college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. Priority yg dulu diberikan kepada anak orang berpangkat [partij] atau beruang sudah hilang banyak. Post graduate yg lulus dari US/EU jikalau ingin kembali harus ada sponsor utk mendapat kedudukan sebagai professor disalah satu universitas yg terkenal. Jadi selain penghasilan hanya 25% dari sebelumnya juga harus punya connectie. Discriminasi diPRC --- jikalau termasuk suku Han --- dilakukan berdasarkan slang [bah. daerah] Bah daerah saja tidak berguna - harus sesuai dgn jaman karena itu saya pakai istilah slang [bah.gaul] -- Saya ada kenalan asal Shanghai yg setiap thn kirim anaknya kembali ke Shanghai hanya utk mempertahankan bah. gaul Shanghai. Ini juga dipergunakan utk mereka yg asal Wuhan atau Liaoning atau lain daerah. Yg asal dari Quangdong masih tidak terlalu iri hati sebab banyak diantara mereka yg hidup diluar Quangdong dan kemudian kembali utk menetap. Dgn info ini silahkan kalian analisa sendiri keadaan diPRC jaman sekarang. Andreas From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, June 13, 2010 4:36:31 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ??? Aih. masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC
Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
Bung Chan yth.. Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu? Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat kekanak-kanakan. Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film melatar belakangi etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya dikomunikasikan dahulu kepada para tokoh atau para cendekiawan yang tahu masalah itu, akan lebih baik dari apa asal njeplak aja. Dan seandainya para tokoh masayarakat/cendekiawan dll yang tau persis masalah tersebut mengetahui, bukan tidak mungkin akan memberi masukan sehingga penyajian film bisa lebih bermutu. Selain itu, lembaga sensor film kita mungkin tidak bekerja maksimal, koq bisa-bisanya film begitu lolos sensor yah? Nasir T --- On Mon, 6/7/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, June 7, 2010, 4:09 AM Bung Tan yb, Lho, kenapa harus diakhiri dengan penyesalan setelah dapatkan nonton gratis? Dengan nonton sekali itu, saya bukan saja melihat isi film, tapi melihat pendidikan apa yang diberikan dan itu saya menilai kira-kira kemana arah pembuatan film Indonesia, yang tentunya juga sebagai alat propagandanya. Saya melihatnya begini, film-film kungfu antar genster dan bajingan-bajingan, bisa saja terjadi antar bangsa, suku atau etnis tertentu, dan, ... itu bisa saja menampilkan bangsa mana, suku apa atau etnis apa yang menang. Orang setelah melihat film begituan munagkin juga tidak akan berkesan bau rasialis, kecuali memang ceritanya hanya menjelekkan, melecehkan bangsa, suku dan etnis tertentu. Itulah memang cerita bajingan-bajingan, ... Pada saat membuat film menceritakan satu Gang penyelundupan atau narkotik dengan tokohnya TIonghoa pun tidak masalah, memang itulah ceritanya. Tapi film Anne Van Jogya yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu? Salam, ChanCT - 原始郵件- 寄件者: Nasir Tan 收件者: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 傳送日期: 2010年6月6日 18:59 主旨: Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..? Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese. regard Nasir Tan --- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator. com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator. com Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: GELORA_In gelor...@yahoogroup s.com Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM Anne Van Jogya Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi. Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu
Re: [budaya_tionghua] Re: Anne Van Jogya
Lha...ini bukan soal rasis...tapi saya bandingkan antara film satu dengan film lainnya. Karena jangan2 sutradara ini membuat film hanya karena diilhami film barat yang ada sebelumnya. Makanya saya bilang gak heran la kalau bikin film seperti berikut ini : Coba simak tulisan saya : Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese Saya sudah lama melihat film-film seperti itu, terutama film barat seperti ( saya kadang lihat di film-film TV dan sekarang film produksi Indonesia ) . Tulisan saya justru karena saya prihatin dengan filmsemacam itu dan menurut saya tidak bagus kalau dipertontonkan. Film dari manapun adanya/produknya adalah kurang etis kalau dalam sebuah film menonjolkan kelompok masyarakat tertentu saja. Yah bisa juga karena sutradaranya asal-asalan atau lembaga sensor film tidak bekerja maksimal. Nasir T --- On Sun, 6/6/10, john26h john...@yahoo.co.nz wrote: From: john26h john...@yahoo.co.nz Subject: [budaya_tionghua] Re: Anne Van Jogya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, June 6, 2010, 5:57 PM Inikan topiknya mengenai film Indonesia, kok film amerik dibawa-bawa? Sekalian saja kulit hitamnya, arabnya dibawa dan yg paling superiornya orang kulit putih. Dari cuplikan ceritanya saja mengenai jamannya feodalis percintaan, malah kerasisan dibawa-bawa yg tidak ada relevansinya. Sutradaranya mungkin rasis. John --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasir Tan hitaci2...@... wrote: Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..? Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese.  regard   Nasir Tan --- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@... wrote: From: ChanCT sa...@... Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM   Anne Van Jogya  Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi.  Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat.  Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan cerita film ini:  Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak dari seorang bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. Kakek Anne tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis Belanda. Tapi yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. Perkawinan orang tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan demikian Anne sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai dewasa tidak mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek.  Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan pulang, hujan lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal dunia. Di upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal
Re: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
Wah...jadi walau nonton gratis diakhiri penyesalan yah..? Mmm...gak hanya di Indonesia kalo bikin film begitu..film Amrik juga begitu, setiap ada adegan kekerasa ( entah Kungfu atau semacamnya ) pasti menggunakan ethinc Chinese atau yang mirip Chinese, entah itu Vietnam, Korea atau Jepang sebagai pemain figuran. Bahkan tidak jarang juga film yang menggambarkan narkotika, penyelundupan dan ketidakterbukaan identik dengan Chinese. regard Nasir Tan --- On Sat, 6/5/10, ChanCT sa...@netvigator.com wrote: From: ChanCT sa...@netvigator.com Subject: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya To: GELORA_In gelor...@yahoogroups.com Date: Saturday, June 5, 2010, 11:24 AM Anne Van Jogya Hari Selasa , tgl. 1 Juni yl., saya dapatkan telpon dari bu Nunung, KJRI-HK (Konsulat Jenderal Republik Indodnesia untuk Hong Kong) Public Affairs and Socio-Cultural, disamping memberi tahu KJRI sedang menyelenggarakan Pekan Film Indonesia, juga menawarkan saya kalau mau nonton. Bahkan saya diperkenankan untuk mengajak beberapa kawan. Haaha, sungguh dapatkan rejeki. Segera saya terima tawaran yang baik hati dari bu Nunung ini. Selama 34 tahun hidup di HK, untuk pertama kali saya dapatkan undangan nonton film Indonesia. Jadi, bagi saya meninggalkan Indonesia 45 tahun yang lalu, tidak lagi pernah lihat film Indonesia lagi. Terimakasih saya ucapkan pada bu Nunung, dan, ... tentunya rejeki ini akan saya timpakan juga pada beberapa kawan di HK yang tentunya juga seperti saya, puluhan tahun tidak pernah melihat film Indonesia lagi. Saya diberi 2 pilihan film, yang pertama tgl. 3 Juni Anne Van Jogya dan kedua, tgl. 4 Juni Heartbreak. Com. Dalam pemikiran saya setelah melihat keterangan singkat isi cerita, ternyata kedua film yang ditawarkan adalah masalah cinta muda-mudi. Bedanya, Anne Van Jogya kelebihan masalah ras. Inilah yang mendorong saya ambil putusan untuk pilih Anne Van Jogya saja! Saya ingin tahu bagaimana Indonesia yang sudah puluhan tahun saya tinggalkan ini memecahkan problem RASIAL yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat. Entah bagaimana kesan kawan-kawan yang pernah nonton film Anne Van Jogya ini, tapi bagi yang belum pernah nonton, sebelum saya ajukan komentar atau pendapat, baik juga kalau saya lebih dahulu ceritakan secara ringkas jalan cerita film ini: Kisah Anne Yuwantoro yang katanya terjadi sekitar tahun 1960, anak dari seorang bapak turunan ningrat Keraton Jogya dengan ibu seorang Belanda. Kakek Anne tentu saja berkeras menentang perkawinan putranya dengan gadis Belanda. Tapi yang namanya cinta muda-mudi, tentu saja tidak bisa dilarang. Perkawinan orang tua Anne dilangsungkan tanpa restu Kakek-Nenek nya. Dengan demikian Anne sekalipun lahir dan dibesarkan di Jogya juga, tapi sampai dewasa tidak mengetahui apalagi dapatkan kasih sayang dari kakek-nenek. Satu saat, ayahnya yang bekerja di perkebunan dalam perjalanan pulang, hujan lebat dengan geledek menyambar, terjadi kecelakaan dan meninggal dunia. Di upacara pemakaman ayahnya itulah, Anne untuk pertama kali menemui dan berkenalan dengan kakek-neneknya. Setelah ayahnya meninggal, membuat kehidupan keluarga Anne terjadi perubahan drastis. Ibunya yang seorang Belanda disingkirkan dalam usaha perkebunan ayahnya, yang ternyata adalah warisan keluarga ningrat mereka. Keluarga masih sulit menerima seorang Belanda. Bahkan akhirnya Anne dan ibunya harus keluar dari rumah dimana mereka tinggal. Terpaksa, Anne bersama ibu dan mbok yang setia pindah ke Solo. Kehidupan dengan sendirinya makin sulit, dan tidak lama ibu-nya jatuh sakit dan meninggal dunia. Anne ternyata mewarisi budaya Jawa secara baik, khususnya dalam pembatikan. Untuk meneruskan hidup, Anne bersama mbok yang setia, membuka usaha batik. Usaha batik Anne kemudian bisa dapatkan kemajuan baik, karena ada pemesan pak Suryo dari Jogya, yang ternyata dibalik itu adalah mas Satrio, pacar Anne dimasa sekolah di Jogya. Singkat kata, itu mas Satrio yang juga turunan ningrat, akan menikah dengan gadis yang ditentukan orang-tuanya, tapi cintanya pada Anne belum juga pupus. Terakhir, Satrio secara diam-diam memesan batik kerjaan tangan Anne untuk upacara pernikahannya. Sedang Anne yang juga masih mencintai Satrio, setelah mengetahui pesanan batik untuk pernikahan itu adalah pesanan Satrio, sekalipun mengidap penyakit, Anne tetap memaksakan diri membatik untuk menyelesaikan pesanan istimewa itu. Begitulah, setelah menyelesaikan tugas membatik pesanan mas Satrio dan pernikahan dilangsungkan, film diakhiri dengan Anne menggeletak jatuh kelantai, meninggal karena sakitnya. Film diakhiri dengan kesedihan, tanpa apa pemecahan jalan keluar yang baik masalah ras yang dihadpi masyarakat saat itu. Akhirnya orang akan berkesan, itulah nasib kehidupan MALANG bagi orang yang melanggar ketentuan Keraton. Sepertinya, Film ini masih membenarkan pemikiran feodal, keluarga ningrat Jogya ingin pertahankan Ke-KERATON' an yang superior, menganggap tidak seharusnya
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?........
Di dalam buku yang pernah saya baca itu : BUDAYA INDOCINA DI PERSIMPANGAN secara tersirat menyebutkan bahwa pengaruh budaya Tiongkok/Chinese sangat dominan di luar Pulau Jawa ( Andalas, Borneo dan Celebes ). Ini juga mendukung pendapat beberapa tokoh yang w pernah jumpai di Andalas ( Sumatera ) bahwasanya yang mendirikan Kerajaan Srivijaya sebenarnya adalah salah satu bagian dari suatu dinasti yang pernah berkuasa di Tiongkok atau setidak2nya dibangun atas dasar filosofi Tiongkok. Sedangkan untuk Pulau Jawa yang pernah menjadi basis Kerajaan Majapahit sangat dipengaruhi oleh budaya Hindustan/India. Ini bisa dibenarkan dan bisa kita lihat dari adat istiadat, roman muka, tradisi Jawa. Kemudian, belakangan banyak masyarakat dari Tiongkok yang hijrah ke Tanah Jawa sehingga kemudian terjadi perpaduan budaya. Tetapi, peninggalan budaya Tiongkok yang tertua sesungguhnya bukan berada di pulau Jawa, tetapi justu tersebar diluar Pulau Jawa. . --- On Mon, 4/19/10, Narpati Pradana kunder...@gmail.com wrote: From: Narpati Pradana kunder...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, April 19, 2010, 11:40 PM Menambahkan daftar referensi Early Kingdoms of The Indonesian Archipelago and Malay Peninsula, Munoz, Paul Michel. Sudah terbit pula versi Indonesianya. .. Dan kalau ngintip sekilas, orang Tionghoa sudah masuk Indonesia sebelum kerajaan pertama Indonesia membawa beberapa kebiasaan seperti makan nasi. Makanya, seperti yang disebut rekan-rekan sebelumnya, bahasannya terlalu luas kalau cuma 'kapan budaya Tionghoa masuk ke Indonesia'. 2010/4/19 Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 email/miling list ini. Oh..yah Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN. Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain yang relevan dengan buku ini. salam, Nasir Tan Yong Kang City/R.O.C salam, --- On Sun, 4/18/10, zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com wrote: From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk ngrambyang seperti itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ??? ayam_o...@yahoo. com.sg Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang
Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia?
Wah...saya banyak ketinggalan informasi nich, karena dah lama gak buka2 email/miling list ini. Oh..yah Saya ingin berpendapat , Kapan Budaya Masuk ke Indonesia. Kalau saya tidak keliru ini bisa dibaca di buku berjudul : BUDAYA INDO CINA DI PERSIMPANGAN. Sayang saya lupa nama pengarang buku ini ( tapi kalau gak salah dia Orang Perancis ). Buku ini membahas kapan dan bagaimana orang2 dari Tiongkok dan India menyebar ke kepulauan Nusantara dan sekitarnya. Sayangnya buku ini tidak ada di tempat saya sekarang ini. Kebetulan saya sedang diluar Jakarta dan bukunya ketinggalan. Atau mungkin bisa ditanyakan ke Gramedia apakah buku ini masih diterbitkan. Yah mungkin juga masih banyak buku-buku hasil riset lain yang relevan dengan buku ini. salam, Nasir Tan Yong Kang City/R.O.C salam, --- On Sun, 4/18/10, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, April 18, 2010, 11:35 AM Inilah sekali lagi type anak muda zaman sekarang, maunya dpat jawaban instan untuk masalah yg kompleks, tak mau bersusah payah study literatur dulu. Jika dia sudah study literatur,pasti jawabannya lebih terarah dan specific, tdk ngrambyang seperti itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ??? ayam_o...@yahoo. com.sg Date: Sun, 18 Apr 2010 19:37:54 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Kapan dan apa yang masuk ke Indonesia? selain itu maksudnya masuk ke Indonesia (di milis sini ditulis Indo) versi pasca era budi utomo dan sumpah pemuda yang mendeklarasikan Indonesia sebagai satu bangsa, atau jaman Nusantara-nya Majapahit di mana nama Indonesia belum dideklarasikan atau sebelum era Nusantara-nya Majapahit.. Sebab jika tidak didefinisikan, akan sulit cari jawabannya. Negara kita dinamakan Indonesia karena berbagai suku dan ras nampun bersatu jadi serumpun karena kata Indo yang sekarang sudah hampir resmi menggantikan kata Indonesia sebetulnya artinya kurang lebih adalah peranakan atau rumpunan contohnya Laos, Vietnam, dan Kamboja disebut Indochina karena jaman dahulu mereka masuk dalam rumpun Tiongkok dan banyak peranakan antara orang Tionghoa Selatan dengan penduduk setempat. Sempat juga dulu ada Indo-Eropa sebelum akhrinya kata Uni Eropa yang digunakan untuk melambangkan rumpunan negara2 dan bangsa2 di Eropa. Jadi mungkin rekan Robert bisa mempersempit eranya supaya masih bisa dicari perkiraan jawaban yang paling tepat, sebab kata Indonesia atau indo yang anda sebut itu lebih banyak dikenal setelah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dikumandangkan, sebelum itu negara kita lebih dikenal dengan nama Hindia-Belanda atau Dutch Indies, sebelumnya dikenal dengan nama Nusantara ketika Majapahit berkuasa, sebelumnya lagi berupa kerajaan-kerajaan yang belum bersatu menjadi seperti sekarang. Salam, Lauw Ong Bun ibcindon wrote: Wah ini yang ditanyakan subjeknya kaga jelas, coba lebih terperinci : 1./ Hari raya bachang, pehcun apanya yang ditanyakan ? 2./ Bachang = budaya, apa buktinya ? 3./kebudayaan Tionghoa masuk Indo yang mana dan dimana ? 4./ pertama kali orang Tionghoa, siapa ? ?? masuk indo di mana ?? 5./ bagian budaya yang mana ? 6./ apakah yang dimaksud budaya yang akan diteliti itu ?? 7./ Bagian Indonesia yang mana yang akan diteliti dan ditanyakan ?? Dimana Sdr Robert studinya ?? jurusan apa ?? *From:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] *On Behalf Of *robert_w_89 *Sent:* Sunday, April 18, 2010 2:43 AM *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com *Subject:* [budaya_tionghua] Kapan org China pertama kali masuk ke Indonesia? senior2 sekalian ada yg tahu gak kapan pertama kali org china masuk indo ? dan membawa kebudayaan ny masuk indo khusus ny kebudayaan hari raya Bacang (pehcun) saya lagi buat skripsi nih,mohon bantuan nya yah klo ada yg ada data2..TRIMS
RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa.,
Jonggol terleatak di Jawa Barat, tepatnya masuk dalam Daerah Tingkat II/Kab. Bogor. Kalau kita mengadakan perjalanan dari Jakarta - Bandung, kita bisa melewati daerah Jonggol ini. Sayangnya sekarang dah jarang yang lewat sejak tol Cipularang diopersikan. --- On Sun, 4/18/10, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote: From: ibcindon ibcin...@rad.net.id Subject: RE: [budaya_tionghua] klenteng lokal di JONGGOL pulau Jawa., To: 'wihan adi' wiha...@yahoo.com, budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, April 18, 2010, 3:59 AM Yth. Sdr Hidayat Brata, Apakah ini Jonggol di Jawa Barat ? ? Sayang saya tidak punya keterangan mengenai lokasi ini. Mungkin rekan milis lain ada yang mengetahuinya dan bisa berbagi keterangan. Ada kemungkinan bila di bangunan klenteng itu ada papan nama, papan duay lian, prasati pembangunan , akan bisa dijelaskan sejarahnya. Bagaimana dengan pengurusnya mungkin bisa ditanya ?? Salam, Sugiri. From: wihan adi [mailto:wihan55@ yahoo.com] Sent: Sunday, April 18, 2010 1:59 PM To: ibcindon Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] numpang tanya,apa tahu ttg sejarah klenteng jonggol atau dimana saya bisa mencari riwayat klenteng tersebut?terima kasih.salam hidayat brata From: ibcindon ibcin...@rad. net.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, April 18, 2010 11:49:38 AM Subject: [budaya_tionghua] Tokoh klenteng lokal di pulau Jawa., [1 Attachment] [Attachment(s) from ibcindon included below] Tokoh setempat yang dihormati di beberapa klenteng pulau Jawa. Kwee Lak Kwa menurut hikayatnya seorang pedagang dari Semarang, ketika sedang berlayar dengan kapal ke Tegal telah dibajak perompak; lalu Kwee berjalan diatas permukaan laut dengan pengiringnya dan menghilang. Masyarakat memberi gelar Zehai Zhenren (Orang suci dengan berkat dari lautan). Ia dipercaya sering menolong para saudagar yang menghormatinya. Klentengnya terdapat di Pekalongan; Klenteng Bao'an Gong (Klenteng Pelindung Kedamaian). Zehai Zhenren dihormati bersama dengan Shennong (Sin Long, Dewa Pertanian). Di Semarang terdapat klenteng Zehai Miao, dibangun sejak 1747 merangkap juga sebagai rumah abu marga Kwee. Di Tegal untuk Kwee Lak Kwa terdapat Klenteng Tek Hay Kiong, Zehai Gong(Berkat Lautan) yang dibangun tahun 1760. Warga setempat memiliki versi cerita berbeda mengenai tokoh Kwee ini, disebutkan ia mendarat 1737 di Muara Reja desa di timur Tegal, lalu berdagang. Ketika terjadi huru-hara Batavia 1740 ia turut melawan Belanda bersama warga setempat di daerah Karang Jeruk; pulau kecil di Timur Tegal dekat Suradadi. Kwee tewas bersama dua orang suku Jawa pembantunya, mereka lalu menghilang. Beberapa waktu kemudian mereka terlihat kembali di daerah Keramat. Sebagian warga menyebutkan bahwa ia hidup hingga 1749. Hingga sekarang warga Muara Reja selalu berperan serta ke Klenteng Tegal untuk turut merayakan upacara peringatan tahunannya. Di Indramayu bagi Kwee Lak Kwa juga terdapat Yanqing Miao (Klenteng Kemurnian dan Ketenangan) yang dibangun sebelum 1829. Di klenteng Tiao Kak Si; Cirebon terdapat juga altar untuk Kwee sejak 1835. Di Klenteng Jinde Yuan Jakarta ia disebut sebagai Tik Hai Tjin Djin (lafal Hokian). Disini terdapat papan berukiran Zehai Yangfeng ( memberkati laut dan memelihara angin ) bertahun 1767. Tan Tjin Djin adalah seorang pedagang yang berlayar antara Batavia dan Bali. Suatu ketika kapalnya kandas di dekat Blambangan. Kemudian Tan diminta oleh raja setempat untuk membangun istana di Macanputih, Ketika itu Kerajaan Hindu Blambangan di bawah pengaruh Kerajaan Mengwi Bali. Setelah itu Tan lalu diminta juga oleh raja Mengwi yang telah mendengar kemampuannya untuk membangunkan istananya. Saat pembangunan hampir selesai, karena iri hati beberapa tukang setempat yang membantunya mengusulkan kepada raja agar membunuh Tan. Ketika dua orang Brahmana yang dititah Raja untuk membunuh memberitahu Tan mengenai rencana itu, mereka bertiga lalu berjalan melintas lautan menuju Gunung Sembulungan di Blambangan dan menghilang. Menurut cerita rakyat setempat dikemudian hari ketika perdagangan budak berkembang antara Batavia dan Bali kapal pembawa budak seringkali singgah di Banyualit. Suatu saat sebuah kapal Belanda dari Badung dengan 60 budak terantai singgah di sana. Ternyata kemudian tertahan selama satu bulan dengan alasan yang tidak jelas; kapal selalu terhambat dan tidak dapat berlayar kembali. Ketika seorang di antaranya dilepas dari rantai itu, ternyata ia adalah Tan Tjin Djin. Dengan seizin kapten kapal dia mohon diperbolehkan kembali ke gunung Sumbulungan, lalu Tan turun dari kapal dan berjalan dipermukaan laut diikuti kapal yang telah dapat berlayar kembali. Ia menemui warga Banyualit yang menyambut dan membangunkan hunian baginya di Lateng. Ketika Blambangan diserahkan pada VOC pada tahun 1765, para penetap Tionghoa berpindah ke Banyuwangi; di sana didirikan ulang Klenteng Hu Tang Miao, Hoo Tong Bio untuk
Re: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI)
Bung Younginheart, mau mengatakan kalo orang yang mengakui keberadaan kita, mengharagai kita dsbnya adalah luar biasa. Kenapa..?? Karena pada dasarnya manusia selalu memuji dirinya/kelompoknya sendiri. Kalau orang lain sampai melakukannya terhadap kita berarti memang luar biasa. Saya setuju ke Bung Younginheart...!!! --- On Fri, 11/13/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: Yap Thiam Hien Award (Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, November 13, 2009, 11:36 PM Betul sekali. Mungkin bisa diterangkan pada Tanaya ini, yang ter-bingung bingung, dan menanyakan: Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH dengan inisiatif kelompok non-tionghoa ? Hubungannya adalah, bahwa tetap ada kelompok NON Tionghoa yang menghargai sosok terhormat Tionghoa! Ini TIDAK selalu atau otomatis terjadi. Kalau kelompok Tionghoa mengusulkan sosok Tionghoa, itu lumrah. Nama nama jalan di Gelodok dan sekitar, semua memakai nama sosok sejarah NON Tionghoa. Mengapa? Ini lumrah. Tetapi kalau ada sosok Tionghoa yang dihargai kelompok NON Tionghoa, ini patut kita acungkan jempol. Ini luar biasa. Iya kan? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Narpati Pradana kunder...@. .. wrote: Seingatku, YTH dipilih karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di Indonesia. Konon, beliau juga pernah sampai didakwa 'pencemaran nama baik' karena mengungkap proses pemerasan di dalam sidang. Penghargaan YTH diberikan untuk mereka yang berjuang untuk Hak Asasi Manusia. Kalau tak salah ingat, Wiji Thukul dan Marsinah juga pernah dapat (mungkin juga keunikan penghargaan ini, beberapa kali diterima secara post-humous) . 2009/11/13 tanaya.geo tanaya.geo@ ... Bung, Apanya yang seru dari kelompok non-tionghoa memilih sosok tionghoa sebagai nama penghargaan? Apakah nama YTH dipilih hanya karena nama tiga suku tersebut (alias sosok cina)? ataukah, jangan-jangan nama YTH dipilih karena sepak terjang beliau dalam dunia hukum di indonesia? Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH dengan inisiatif kelompok non-tionghoa ? oh ya, omong-omong apa betul pak Jakob Oetomo itu non-tionghoa ya? Silahkan diperjelas letak 'serunya' ya. salam, jimmy --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com budaya_tionghua% 40yahoogroups. com, younginheart5000 crv118@ wrote: Bung ABS, anda benar, bukan komunitas Tionghoa yang memunculkan Yap Thiam Hien Award, tetapi kelompok non Tionghoa. Nah, kelompok non Tionghoa ini memilih nama seorang sosok Tionghoa yang dihormati bersama secara nasional, sebagai nama award. Lebih seru ya? Bagaimana kalau teman kita yang cari pelopor ikuti saja derap pak Yap? Thanks bung ABS! -- -- Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja! Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri. Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog? Sampai kapan kita puas memaki di status facebook? Atau ingin pindah kewarganegaraan karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo? -- Quinita Siregar, QUEEN BEE
Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur
Tapi kalau dilihat dari situs dan peinggalan sejarah, kayaknya luar Jawa lebih dahulu kedatangan Imigran dari Tiongkok, ini bisa dlihihat dari salah buku berjudul : Budaya Indo China di Persimpangan. Hanya saja tidak dipublikasikan sehingga tidak diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga yang lebih populer justru pendatang yang lebih baru. Harus juga diketahui bahwa persilangan budaya antara Tionghoa dan nusantara di Pulau Jawa dan diluar Jawa tidaklah sama. Kalau kita jeli melihat ( tapi tentu butuh waktu ), kita akan melihat bahwa, ada persamaan budaya antara Vietnam ( yang berbatasan dengan Tiongkok, budaya di Pulau Bangka, Poso ( Sulawesi Tengah) dan Bugis ( Sulawesi Selatan). Budaya yang ada di daerah yang saya sebut diatas pada dasarnya berafiliasi ke Tiongkok ( misalnya dalam bercocok tanam, kesenian, kekerabatan dan hal-hal yang berhubungan larangan/pantangan, sedangkan budaya Pulau Jawa berafiliasi dengan Tanah Hindustan/India. Ciri khasnya adalah membuat kasta atau tingkatan masyarakat yang kemudian disedernahanakan menjadi wong cilik ( biasanya yang tertindas dari masa kemasa ) dan wong tidak cilik ( penguasa / diktator ) ini sebenarnya adopsi dari Budaya Hindustan. Bedanya adalah, kalo di India Wong terbagi atas 4 tingkatan ( kasta ) ini lebih parah lagi...:(( Kemudian dalam kehidupan sehari-hari kita juga bisa lihat cara membuat masakan yang kaya akan rempah2 itu dilakukan di Pulau Jawa pada umumnya dan di kecuali Tanah Minang (??), seperti halnya juga dengan di Tanah Hindustan. Di luar Jawa, pola masakannya adalah minimalis sebagaimana yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa, tapi tentunya juga sudah dimodifikasi juga sehingga tidak terlalu sama betul dengan di Tiongkok. Tambahan : Kemudian setelah Islam/Kristen, masuk nusantara dan diterima oleh sebagian masyarakat nusantara ( termasuk di Malaysia ), namun mereka tidak semuanya mengadopsi ajaran Islam/Kristen. Mereka masih tetap menjalankan atau setidaknya mempercayai ajaran/tradisi leluhur misalnya sedekah laut, sedekah gunung dan lain-lain yang hingga kini tetap aja berlanjut.istilahnya anjing menggonggong kapilah berlalu...hehehe Saya mau mengatakan bahwa kita ini beruntung karena walau mengadopsi budaya dari mana-mana, kita tidak pernah diklaim mencuri Budaya Hindustan atau Tiongkok. Hanya kita yang sering mengklaim bahwa budaya kita dipatenkan oleh Malaysia...nah suatu saat kalau Malaysia bukan mustahil juga akan melarang penggunaan/serapan bahasa Melayu kedalam bahasa Indonesia . Termasuk penggunaan jenggot yang meniru budaya Arab...hati-hati karena bisa dikomplen ama Orang2 Timur Tengah...hehehe...=)) =)) --- On Sat, 11/14/09, alex ferry alexfe...@gmail.com wrote: From: alex ferry alexfe...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan :Bahasa leluhur To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, November 14, 2009, 12:21 AM Karena gelombang imigran tiongkok yang pertama mendarat di pulau jawa usianya lebih tua di bandingkan gelombang imigran tiongkok yg kedua dan ketiga di luar pulau jawa. Gelombang imigran tiongkok terbaru mungkin setelah tahun 2000, akulturasi dan inkulturasi antar budaya tionghoa dan budaya jawa sudah sedemikian pesat sehingga terjadi budaya baru. Salam Alex On 11/12/09, jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com wrote: Mengapa keturunan china di pulau jawa (jakarta sampai surabaya ) jarang ada yang bisa bahasa leluhur (hokian,khe, tio ciu dll) tetapi untuk keturunan china di pulau kalimantan,sumatra (kecuali lampung )dan pulau lainnya bisa bahasa leluhur mereka. Mengapa demikian? Ada yang bisa bantu menjelaskan? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links -- Sent from my mobile device
Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI
Masalah, KPK, Polri bahkan masalah apa saja sudah bagian dari urusan kita karena kita sudah merupakan bagian dari Bangsa Indonesia. --- On Sun, 11/8/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, November 8, 2009, 4:29 AM Masalah yang menerjang bangsa Indonesia, tak ada urusan dengan kita? masalah KPK vs Polri bukan urusan orang Tionghoa (Cina)? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, suwandy sie race...@... wrote: mau tanya dunk pada millister disini, apakah topik/thread ini cocok di bahas di millis ini ? ada unsur pendidikan ga ? bagi saya, seperti tidak ada kerjaan aja membahas masalah polri dan kpk. Terima kasih. -no offense-. Salam, SS --- On Sun, 11/1/09, zho...@... zho...@... wrote: From: zho...@... zho...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, November 1, 2009, 10:30 AM Publik hanya melihat ketidak wajaran cara penanganan kedua kasus, yg satu melibatkan polri, yg satu melibatkan kpk. Dari aksi kilat kalap penahanan, sampai tuduhan yg berubah2, publik sudah mencium adanya angin busuk dr polri. Apalagi sebelumnya polri kan sudah mendeklarasikan perang antara buaya dan cicak! Ini bagi publik menjadi jelas adanya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: John Siswanto johnsiswanto@ yahoo.com Date: Sun, 1 Nov 2009 07:55:08 +0800 (SGT)To: tionghoa-net@ yahoogroups. com; budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: [budaya_tionghua] Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI Dear all, Sampai hari ini saya belum tahu fakta apa yang terjadi dalam kasus KPK versus POLRI. Tadinya saya berharap Penyidik Kepolisian mau mengungkapkan secara transparan, apa yang terjadi dengan hasil PENYELIDIKAN PENYIDIKAN terhadap Bibit Samad Rianto (Bibit) dan Chandra M Hamzah (Chandra) keduanya dinonaktifkan setelah ditetapkan sebagai Tersangka oleh POLRI. Ditambahkan lagi, Polisi melaksanakan wewenangnya untuk mengadakan upaya paksa penahanan terhadap Bibit Chandra. Riuh rendahlah pendapat publik dalam negeri, apalagi salah satu alasan penahanan Bibit Chandra karena sering melakukan konferensi pers (konpres). Banyak (lebih dari 10) tokoh masyarakat negeri inimemberikan komentar pedas, menjaminkan dirinya, dst... dst... dst... yang intinya bersimpati kepada KPK (?) atau Bibit dan Chandra ? Saya gak bisa membayangkan bagaimana jadinya, seandainya Polisi sudah memiliki 2 alat bukti (yang ini saya yakini pasti ada), bahwa memang ada serigala berbulu domba. Opini publik sudah terbentuk (sesuatu yang tidak perlu terjadi apabila pembesar negeri ini mau mengungkapkan secara transparan (cukup garis besarnya saja) apa yang terjadi dalam kasus Bibit dan Hamzah... Jangan di satu pihak yang di-indikasikan berbuat kriminal (dalam hal ini Bibit dan Hamzah) dipersangka kan , lalu dinon aktifkan dan cilakanya pula ditahan. di pihak yang lain (dalam hal ini petinggi polisi berinisial SD), TIDAK diapa-apain bahkan dibela mati-matian dan masih diberikan wewenang untuk menangani kasus ini (ini mah boceng lie banget), nah menurut saya disinilah letak ketidak arifannya Pemerintah. Tapi ada satu pertanyaan kecil, apabila memang benar Bibit dan Samad berbuat kriminal seperti yang dipersangkakan POLRI, apakah benar opini publik tetap bersimpati kepada Bibit dan Chandra ??? Bagaimana pula muka dari tokoh-tokoh besar Republik ini yang sudah terlanjur memberikan komentar yang sudah tendensius ??? Selamat hari minggu yang baik, John Siswanto Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis)
Re: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya..?
Gw rasa budaya suap bukan bagian dari budaya Tionghoa, gw bisa liat keseharian kehidupan di China ( Taiwan ) dan Maindland, segala sesuatu harus dikerjakan sendiri. Wa pernah liat seorang staf deputy manager sebuah kantor besar mengepel lantai sendiri. Jadi tidak ada peluang untuk mendapatkan uang receh, apalagi yang gede dari seseorang kepada orang lain. Kalau kemudian ada oknum Tionghoa di negara lain melakukan itu, yah saya kira karena mungkin masalah perangkat hukumnya yang memungkinkan untuk itu. Di Singapore yang mayoritas Tionghoa tapi praktek suap jarang terdengar karena hukum yang mengaturnya memadai dan bahkan sangat ketat dalam hal mengatur tata perikehidupan masyarakatnya. Juga Malaysia, keturunan Chinese (Tionghoa) lebih banyak dibanding dengan Indonesia, tapi soal suap menyuap kayaknya jarang terjadi. Banyak juga Chinese Malaysia yang menduduki jabatan penting dipemerintahan, tapi kayaknya jarang bangat ada pejabat membuat skandal dan telpon2an ama saudagar/penguasa..hehehhe...apa mungkin karena belum ada KPK atau semacamnya yang kreatif menyadap percakapan ditelpon yak.? Yang sangat mengherankan gw pribadi adalah bahwa Malaysia sebenarnya dibentuk oleh para perantau dari Minangkabau ( kalo gak salah pusatnya di Negeri Sembilan), Palembang ( terdapat di Malaysia bagian Barat dan Timur, Kuala Lumpur dll ), Melayu Riau ( hampir semua wilayah Malaysia, tapi mayoritas di Malaysia bagian Barat), Bugis ( Johor, Kini Balu dan lain-lain) dan etnis lain-lain dari Indonesia, tapi koq kayaknya bisa mengungguli Indonesia yang nota bene lebih tua, lebih banyak penduduk, dan lebih pintar karena katanya dulu Malaysia minta guru-guru dari Indonesia, tapi kenapa yak ? Tapi penegakan hukumnya bisa lebih maju kali, sehingga budaya suap dapat diminimalis. Walo demikian gw juga bikin catatn bahwa salah satu kejelekan Malaysia adalah suka membajak budaya Indonesia., ini juga suatu masalah budaya yang jelek. Tetapi kemudian dapat juga dikritisi bahwa apakah pembajakan itu terjadi secara natural atau terjadi karena didasari atas penyuapan juga..artinya ada oknum tertentu baik pribadi/kelompok yang sengaja menjual budaya ke Malaysia ?? Hanya ahli budayalah yang dapat menjawab, atau ada yang ingin menambahkan..? Tentunya ditinjau dari segi budaya sesuai misi milist ini. regards, Nasir Tan --- On Thu, 11/5/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote: From: budi anto budic...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya..? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, November 5, 2009, 5:29 AM hehehhehe, suap apakah termasuk budaya tionghoa kalo getu yah ;)) From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, November 5, 2009 5:32:36 PM Subject: [budaya_tionghua] Budaya suap kapan mulai terjadinya.. ? Tapi dalam aturan, baik mahasiswa maupun pengawas ujian harus mendapat hukuman. Calon mahasiswa tidak diterima masuk perguruan tinggi, karena curang sedang yang pegawai diturunkan pangkatnya/dipecat kalau perlu karena menerima suap. Kalo mahasiswa seperti diterima, mutu perguruan tinggi bisa anjlok semua. Belum lagi kalo mereka tamat dan bekerja, belum apa-apa udah pikirannya korup karena pengen uang sogoknya cepat kembali..itulah yang menjadikan bibit pengusaha ato pekerja yang korup dan tidak bisa diandalkan. Polisi banyak makan suap, karena katanya masuk polisi harus main suap. Mungkin yang harus dibahas dalam budaya BT ini, mengapa terjadi suap..?? Apakah ada hubungannya dengan budaya suatu bangsa? Kapan awal terjadinya permainan suap di Indonesia. Apakah sejak jaman Sriwijaya, Majapahit, Mataram, atau kapan...?? Trus kemudian mengapa orang2 Indonesia banyak yang mempraktekkan suap? --- On Wed, 11/4/09, budi anto budic...@yahoo. com wrote: From: budi anto budic...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, November 4, 2009, 12:48 PM wekekekkekek, analoginya gene lah ketika ada ujian saringan masuk perguruan tinggi, ada pengawas n calon mahasiswa dunk ketika ujian ketika pengawas lengah mahasiswa yang tidak siap ujian pasti menghalalkan segala cara untuk menjawab pertanyaan dengan betul kan? nah di mulai lah dengan mencontek kiri kanan, tanya depan belakang, buat contekan n lebih mantapnya suap tuh pengawas, eh ketauan dah tuh di suap, yang salah sapa seharusnya? kalo emang jujur mah tuh pengawas kan isa tolak mentah2 tawaran tuh calon mahsiswa n langsung di suruh keluar tuh calon mahasiswa , bener nga? ketika pihak rektorat tau ada pengawasnya yang terima suap apa yang harus di lakukan? tetap di pertahankan ato dikeluarkan ? nga usa di jawab lah jawabannya, hehehehehe. sama juga dengan negara , nah seharusnya ini lah yang harus di lakukan KPK. urus itu pengawasnya bukan si mahasiswa nya, lah wong si mahasiswa mau lulus kok , ini
[budaya_tionghua] Merekam pengusaha atau pejabat ???
Lha..sama aja..kalo KPK menyadap pengusaha kan berarti mendapatkan informasi dari pembicaraan antara pengusaha dan pejabat.Si A ( pengusaha ) dan si B ( pejabat ) lalu mereka saya rekam, maka baik si A yang direkam atau si B yang direkam kan hasil rekamannya akan sama saja. Ketika terbukti si A melakukan praktek suap, dengan sendrinya akan menyeret si B sebagai penerima suap ( koruptor ) dan kedua-duanya bersalah...kalau memang aturan akan ditegakkan:-) Kalo misalnya menyadap pembicaraan pejabat, yah pasti akan ketemu suara pengusaha juga..kalo toh betul memang ada pejabat yang main mata dengan pengusaha..kan begitu. Karena kalo korupsi itu jarang antar pejabat ( sesama bis kota kan dilarang saling mendahului ), biasanya yang diisukan di media adalah antara pejabat dan pengusaha. Kalo korupsi antar pejabat gak terlalu menguntungkan, tetapi kalo antara pengusaha dengan pejabattt,naitu baru gede hasilnya. ( makasudnya hasil korupsinya). Tapi bagi pejabat kan udah resiko jabatan, sedang bagi pengusaha kan udah resiko berusaha. Cuma saya kembali mengingatkan buat kita semua dan saya sepakat apa yang dikatakan oleh Pak Akhmad Bukhari Saleh : hal2 tersebut bukan urusan milis ini. Lebih baik kita membahas mengenai kesusteraan, adat istiadat dan sebagainya. Semoga dengan memperdalam budaya kita ini, kita semua bisa terhindar dari telpon2an dengan pejabat atau kalo kita jadi pejabat agar jangan sembarang menelpon ke pengusaha..hahaha Nasir Tan --- On Wed, 11/4/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote: From: budi anto budic...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, November 4, 2009, 4:15 AM hahhahah, dagelan lucu, kenapa yang di sadap itu pengusaha? kenapa yang disadap bukan pejabat pemerintahan? gunanya KPK untuk menangkap pengusaha ato pejabat negara? kalo buat nagkap pengusaha mah nga usa pake KPK kale, polisi aza sudah cukup kok, setau ane seh CMIIW, KPK itu di ciptakan untuk mengkap pejabat pemerintahan yang bermasalah sesusai namanya From: east_road east_r...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, November 4, 2009 4:54:17 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI maksud saya pak, bingung ikutinya tuh misal si a bilang si b salah, si b bilang si a salah, terus libatin si c, si dibilang salah,padahal c ngak ada urusannya, serba repot, kalo lemparan-lemparan bola, apalagi KPK itu lembaga resmi pemberantasan korupsi, polisi lembaga resmi menanggkap kriminalistas, dua - dua mempunyai harga diri, wajarlah, maka saya mengatakan bingung bukan karena kurang peduli masalah bangsa, mau bela pihak satu salah, pihak lainnya salah. karena dua lembaga itu sama - sama pentingnya, tapi yang jelas oknumnya yang harus bereskan dulu dari 2 lembaga itu. itu alasan saya berkata lebih baik nonton sinetron Indonesia percintaan yang episodenya ratusan daripada ikutin berita KPK VS Polisi, apalagi melibatkan pengusaha tionghoa macam Anggono. terus terang saya setuju pendapat bapak, memang kasus ini tidak akan memberikan efek samping terhadap milis ini. Terus terang saya ketika ditanya soal mau ikut demotransi bulan ini, saya jawab ketidak adilan terhadap apa ?. sesuatu yang kagak jelas yang didemontrasi, karena dua duanya lembaga penting negara, kalo saya bela KPK, lalu buat apa polisi, polisi buat menangkap kriminal, KPK buat nangkap koruptor, dua duanya penting. Saya lebih baik memilih netral karena saya melihat kasus ini saling menjatuhkan wibawa lembaga ini. Dua duanya sama saja salah kalau saling menjatuhkan, bukannya saling mendukung membersihkan kriminal negara ini. THK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: Wah, jelas terang benderang gitu koq! Yaitu bagi mereka yang tidak cuek pada keadaan bangsanya. Di level besar, penahanan polisi atas pimpinan KPK. Di level agak kecilan, penahanan polisi atas penghuni apartemen yang numpang men-charge handphone lalu dituduh mencuri listrik. Tapi ini kan bukan urusannya milis ini. Jadi rasanya satu lontaran dari east road dan satu tanggapan dari saya, sudah cukup. Dari saya dicukupkan sampai di sini. (Kalau member lain, mau meneruskan atau tidak tentunya haknya masing-masing, walau sebaiknya sih diteruskannya di luar milis ini). Wasalam. = - Original Message - From: east_road To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, November 03, 2009 12:04 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Hingar Bingar kasus KPK versus POLRI Masalah KPK versus polri pak john , terus terang ngak jelas, yang benar siapa, yang salah siapa ?. ibarat lempar bola, KPK salah, Polri Salah, Semua salah, Bahkan presiden pun Salah, jadi serba salah semua, Bingung saya ikutinya, mendingan saya nonton sinetron percintaan, yang tak jelas
Re: [budaya_tionghua] haram vs. halal....
Sebaiknya kasih tau aja langsung...dan biar mereka gak tersinggung harus dilihat kontek hubungan kita dengan teman itu seperti apa. Kalo teman dekat kasih tau secara rinci, aja kalo yang tidak terlalu dekat agar tidak tersinggung kasih secara halus. Banyak Orang Islam dari etnis tertentu ( pri ) di Indonesia terutana di Jakarta atau kota2 besar lain, yang kadang doyan b2 dan malah sengaja mencari menu yang ada babi. Lain halnya di China , yang Chinese aslipun dan Muslim benar2 tidak makan babi, sekalipun lapar sekali mereka mendingan tidak makan. Dan segala yang berhubungan dengan b2 ( mengandung b2 ) mereka hindarkan, tetapi tetap berteman/silaturahmi sama teman atau sodara kita yang makan b2.B2 tidak bole dimakan, tetapi persaudaraan/persahabatan dengan non Muslim tetap berjalan. Demikian menurut saya. Nasir Tan --- On Sat, 10/31/09, cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote: From: cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] haram vs. halal To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 31, 2009, 7:24 AM selamat malam semua mungkin masalah yg sy ajukan agak sepele, tapi sy yakin diantara byk org yg ada di milis ini, pasti ada yg pernah mengalami kejadian yg serupa seperti sy. kemarin malam sy ditawari makan nasi goreng+pangsit oleh teman sy yg beragama Islam... nah, mungkin karna lidah sy yg sudah terbiasa dengan rasa babi alias b2, sy langsung tau jika makanan tersebut mengandung unsur b2... jika anda berada dalam kondisi yg sama dgn sy, apa yg sebaiknya anda lakukan? memberitahu teman anda jika makanan itu mengandung b2? atau malah diam saja, mungkin anda memberitahu tmn anda lain kalimemperingatkannya supaya tidak makan nasi goreng itu lagi??? mohon tanggapannya, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China bercampur kan masih satu kultur juga. Mereka juga rukun dan damai. Perkawinan campurpun kadang ada dan gak jadi masalah. --- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 30, 2009, 1:55 AM Menarik! Bagaimanakah kehidupan masyarakat Muslim di Tiongkok dizaman dahulu, selain di Uigur? apakah mereka hidup bersama komunitas non Muslim, atau terpisah? bagaimana hubungan dengan masyarakat Muslim non Tionghoa ditempat masing masing? bagaimana dengan tradisi, seperti perayaan, sembahyangan, makanan,pakaian dsb? Bagaimana arsitektur mesjid disana? menggunakan warna merah emas, atau hijau, biru? Apakah terjadi perkawinan campur dengan orang Tionghoa non Muslim? Pasti mereka sangat damai dan rukun? Terimakasih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Saya pernah mendukumentasikan secara foto dan grafis masjid kuno di Xi'an yg diresmikan kaisar Qing. Dng courtyard2 khas arsitektur Tiongkok Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2002@ ... Date: Thu, 29 Oct 2009 06:05:03 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama salah seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland ya?...wah saya kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin diketahui. Besok Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan.   regards,   Nasir Tan  --- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcin...@.. . wrote: From: ibcindon ibcin...@.. . Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM  Hallo Sdri Iput, Putri, Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini. Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan. Salam, -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput Sent: 29 Oktober 2009 13:09 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya hai semua sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung di milist ini. Saya putri, seorang reporter tvOne kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China. di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang sama pada setiap masjid di China. namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat menjelaskan hal tersebut. karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk, Tambora, dan Angke. di artikel tersebut terdapat nama David Kwa, setelah saya telusuri, saya menemukan milist budaya_thionghua. dengan segera, saya bergabung dalam milist, dengan harapan teman-teman yang tergabung dalam milist ini dapat membantu saya dalam memberikan informasi mengenai kesamaan arsitektur masjid di china, dan ketiga masjid yang dijelaskan oleh david kwa, dan jika tidak berkeberatan, dapatkah saya mendapatkan nomor kontak david kwa... atau mungkin teman-teman memiliki rekomendasi lainnya, dengan senang hati kami menerimanya. karena kami berkeinginan menjadi orang tersebut sebagai narasumber dalam tayangan kami. sebagai informasi, tayangan ini akan tayang hari selasa, tgl 3 November 2009. karena itulah, kami hanya diberi sedikit waktu dan saya mengaharapkan bantuan dari teman-teman semua. sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak. Salam Putri tvOne - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
Bukan karena itu, tapi karena adanya politik. Muslim non Tionghoa disini banyak banyak jenisnya, seperti Kirgistan ( Bekas Rusia), Muslim Rusia, Muslim Amerika, India, Bangladesh, Turki, Thailand, Malaysia, Indonesia dll pendekatannya pada dasarnya hampir sama saja, seolah-olah satu budaya. Bahkan yang Muslim Taiwan aja, kalo kita ngobrol2 kayak ngomong sama tetangga lama aja. Kalo bulan puasa Muslim Taiwan selalu bagi buah buat shalat Jum'at. Baru-baru ini saya dikasih hadiah Al-Qur'an berbahasa Mandarin. Kalo Tionghoa non Muslim pendekatannya juga bagus dan aktif kegiatan sosial seperti pengumpulan dana sumbangan untuk bencana alam di Indonesia. Yang bekerja keras itu Tionghoa Indonesia disini. --- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 30, 2009, 10:59 AM Di Uigur bisa terjadi gesekan karena tak satu budaya mungkin ya? Bagaimana di Taiwan dan Hongkong bro? mana lebih dekat sosialisasinya, dengan Tionghoa non Muslim atau Muslim non Tionghoa? Hubungan disana dengan komunitas Muslim non Tionghoa (Pakistan, Malaysia, Thai Muslim, Indonesia) harusnya cukup erat karena banyaknya aktivitas keagamaan seperti pengajian, zikir, sunatan, takbiran, dll? Terimakasih --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Dalam keseharian, antara non Muslim China dan Muslim China bercampur kan masih satu kultur juga. Mereka juga rukun dan damai. Perkawinan campurpun kadang ada dan gak jadi masalah. --- On Fri, 10/30/09, younginheart5000 crv...@... wrote: From: younginheart5000 crv...@... Subject: [budaya_tionghua] Re: Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, October 30, 2009, 1:55 AM Menarik! Bagaimanakah kehidupan masyarakat Muslim di Tiongkok dizaman dahulu, selain di Uigur? apakah mereka hidup bersama komunitas non Muslim, atau terpisah? bagaimana hubungan dengan masyarakat Muslim non Tionghoa ditempat masing masing? bagaimana dengan tradisi, seperti perayaan, sembahyangan, makanan,pakaian dsb? Bagaimana arsitektur mesjid disana? menggunakan warna merah emas, atau hijau, biru? Apakah terjadi perkawinan campur dengan orang Tionghoa non Muslim? Pasti mereka sangat damai dan rukun? Terimakasih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: Saya pernah mendukumentasikan secara foto dan grafis masjid kuno di Xi'an yg diresmikan kaisar Qing. Dng courtyard2 khas arsitektur Tiongkok Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2002@ ... Date: Thu, 29 Oct 2009 06:05:03 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama salah seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland ya?...wah saya kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin diketahui. Besok Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan.   regards,   Nasir Tan  --- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcindon@ . wrote: From: ibcindon ibcindon@ . Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM  Hallo Sdri Iput, Putri, Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini. Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan. Salam, -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput Sent: 29 Oktober 2009 13:09 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya hai semua sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung di milist ini. Saya putri, seorang reporter tvOne kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China. di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang sama pada setiap masjid di China. namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat menjelaskan hal tersebut. karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk, Tambora, dan Angke. di artikel tersebut
Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
Cewek Vietnam juga o.k, kelihatannya setia dan kekeluargaan. Saya ada teman kuliah ce Vietnam, suatu ketika saya flu biasa ( bukan H1N1) trus dia nanya : kamu kenapa Tan? Saya bilang : lagi gak enak badan. Sudah ke dokter? Belom. Udah gitu kami berpisah. See you tomorrow Tan.. mmm...malamnya dia nelpon lagi keadaan bagaimana? Saya bilang belom sembuh. Akhirnya dibawain obat2 anti batuk, demam dan sakit kepala ke tempat tinggal saya. Teman kuliah saya yang orang Indonesia cuma bilang mmm skarang lagi musim sih, jadi jaga kondisi aja, bukannya ditawari obat. Orangnya rendah hati, padahal di negaranya anak pejabat tinggi gak sebanding ama saya. Orang Vietnam kesehariannya ada kesamaan dengan orang2 Indonesia juga misalnya Orang Bangka atau Orang Bugis. Mereka kalo berteman tidak hanya sekedar halo..eh gimana kabarnya..??? tetapi membantu secara materi dan perhatian penuh, walaupun mereka bukan orang yang sangat kaya. Mereka tidak hanya memberi nasehat saja tetapi turun langsung membantu sampai tuntas. --- On Thu, 10/29/09, budi anto budic...@yahoo.com wrote: From: budi anto budic...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, October 29, 2009, 3:29 AM bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian bisa menghasilkan keturunan buat dia From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 atau di salah gunakan? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: younginheart5000 crv...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya leluhur. Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama. Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang merah gitu. Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya. Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, tapi manyun di panggung pelaminan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote: Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan saja ?? calon suami di Amrik sana
Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
Itu kan disetting bronamanya juga untuk konsumsi publik, biar orang luar pada deman sama orang Taiwan...hehehe. Tapi dimana-mana pasti ada yang penurut dan baik hati, sebaliknya dimana-mana juga pasti ada pembangkang dan suka melawan suami atau istrihehehe --- On Thu, 10/29/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote: From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, October 29, 2009, 3:46 AM Kalo ntn di DA AI TV kok perempuan sono kayaknya nurut2 n ga belagu yah. Apa karena dia ambil cerita para ortu jadul yah cewe taon 60-70an From: budi anto budic...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 00:29:35 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian bisa menghasilkan keturunan buat dia From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 atau di salah gunakan? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: younginheart5000 crv...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya leluhur. Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama. Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang merah gitu. Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya. Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, tapi manyun di panggung pelaminan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote: Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti Sent: 20 Oktober 2009 18:37 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu universitas swasta di Jakarta
Re: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ??
Kalau masjid di Taiwan, mungkin saya bisa bantu..karena saya kenal ama salah seorang Imam Masjid di Tainan. Mungkin masjid di China Mainland ya?...wah saya kurang tau tapi kalo bole tolong dirinci apa aja yang ingin diketahui. Besok Jumat saya bisa tanya2 sama Pak Haji Imam Masjid di Tainan. regards, Nasir Tan --- On Thu, 10/29/09, ibcindon ibcin...@rad.net.id wrote: From: ibcindon ibcin...@rad.net.id Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya. Pertanyaan ?? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, October 29, 2009, 8:24 AM Hallo Sdri Iput, Putri, Sambil menunggu kontak dari Pak David, agaknya ada baiknya bila Anda utarakan pertanyaan-pertanya an yang dimaksud di millis ini. Sehingga dapat dijawab langsung olehnya, atau pun minimum rekan-rekan milis lain bisa membantu memberi keterangan yang diperlukan. Salam, -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Iput Sent: 29 Oktober 2009 13:09 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal dan mohon informasinya hai semua sebelumnya salam kenal dan terima kasih saya diperkenankan untuk bergabung di milist ini. Saya putri, seorang reporter tvOne kebetulan saya bersama tim sedang menggarap program Jejak Islam dan kebetulan sekali, kmrn salah satu tim baru melakukan peliputan di China. di sana, mereka menemukan sesuatu yang menarik, yaitu adanya arsitektur yang sama pada setiap masjid di China. namun sayangnya, mereka kesulitan dalam menemukan seseorang yang dapat menjelaskan hal tersebut. karena itulah, saya ditugaskan untuk mencari informasi mengenai hal tersebut. dan setelah mencoba meriset, saya menemukan sebuah tulisan mengenai masjid kuno di sekitar jakarta barat, yaitu masjid di kebun jeruk, Tambora, dan Angke. di artikel tersebut terdapat nama David Kwa, setelah saya telusuri, saya menemukan milist budaya_thionghua. dengan segera, saya bergabung dalam milist, dengan harapan teman-teman yang tergabung dalam milist ini dapat membantu saya dalam memberikan informasi mengenai kesamaan arsitektur masjid di china, dan ketiga masjid yang dijelaskan oleh david kwa, dan jika tidak berkeberatan, dapatkah saya mendapatkan nomor kontak david kwa... atau mungkin teman-teman memiliki rekomendasi lainnya, dengan senang hati kami menerimanya. karena kami berkeinginan menjadi orang tersebut sebagai narasumber dalam tayangan kami. sebagai informasi, tayangan ini akan tayang hari selasa, tgl 3 November 2009. karena itulah, kami hanya diberi sedikit waktu dan saya mengaharapkan bantuan dari teman-teman semua. sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak. Salam Putri tvOne - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
hahaha...kalo soal kegantengan sih gw gak ada apa-apanya bro, saingan dari Asia aja dah banyak ( Jepang dan Korea Selatan) palagi bule dan orang2 latin. Bukan karena ..emang pada dasarnya mereka baik. Kalo ce2 Indo sibuk nguber bule tapi gak dapat2 jadi stres sendiri..hehehe, emang enak.. Gimana yak..?? Saingannya cewek2 Estonia, Kyrgistan, Rusia mana bisa ditandingi..walo baca mantra juga gak akan mempanhahaha. --- On Thu, 10/29/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote: From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, October 29, 2009, 8:45 AM Weks itu mah naksir elo tan, cewe indo jg bakal kayak begitu kok klo naksir elo. Susah yah jadi orang ganteng. Wekekek From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 03:20:31 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Cewek Vietnam juga o.k, kelihatannya setia dan kekeluargaan. Saya ada teman kuliah ce Vietnam, suatu ketika saya flu biasa ( bukan H1N1) trus dia nanya : kamu kenapa Tan? Saya bilang : lagi gak enak badan. Sudah ke dokter? Belom. Udah gitu kami berpisah. See you tomorrow Tan.. mmm...malamnya dia nelpon lagi keadaan bagaimana? Saya bilang belom sembuh. Akhirnya dibawain obat2 anti batuk, demam dan sakit kepala ke tempat tinggal saya. Teman kuliah saya yang orang Indonesia cuma bilang mmm skarang lagi musim sih, jadi jaga kondisi aja, bukannya ditawari obat. Orangnya rendah hati, padahal di negaranya anak pejabat tinggi gak sebanding ama saya. Orang Vietnam kesehariannya ada kesamaan dengan orang2 Indonesia juga misalnya Orang Bangka atau Orang Bugis. Mereka kalo berteman tidak hanya sekedar halo..eh gimana kabarnya..?? ? tetapi membantu secara materi dan perhatian penuh, walaupun mereka bukan orang yang sangat kaya. Mereka tidak hanya memberi nasehat saja tetapi turun langsung membantu sampai tuntas. --- On Thu, 10/29/09, budi anto budic...@yahoo. com wrote: From: budi anto budic...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 29, 2009, 3:29 AM bener2 di jadikan istri lah, wong cewe2 taiwan mau nya mau yang berduit semua, sementara yang kerjanya jadi petani ato yang tanam sayur (istilah kerennya kerja kasar getu dah) susah mo cari cewe taiwan, makanya di cari ampe ke singkawang, vietnam yang masih pada polos2 n bisa di setir sesuai keinginan dia n keluarga besarnya, bagi pria taiwan ini adalah low maintenance n sekalian bisa menghasilkan keturunan buat dia From: jackson_yahya@ yahoo.com jackson_yahya@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, October 29, 2009 11:51:21 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 atau di salah gunakan? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: younginheart5000 crv...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya leluhur. Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama. Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini
[budaya_tionghua] kawin foto di singkawang
Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggaya...@yahoo.com wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggaya...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang merah gitu. Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya. Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, tapi manyun di panggung pelaminan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote: Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti Sent: 20 Oktober 2009 18:37 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu universitas swasta di Jakarta. saya sedang menulis skripsi mengenai pernikahan tradisional china dan akan diarahkan kpd permasalahan kawin foto.. mohon bantuan infonya untuk tempat-tempat penelitian lebih lanjut.. xie2 dajia - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
Iya yah... Tapi emang sih, ce Taiwan disamping terlalu kebarat-baratan emamg senangnya mencari co bule, buka Orang kita , Taiwan/Asia. Mereka terang2an ngomong di internet dan dalam prakteknya juga seperti itu. Di mainland juga sudah mulai seperti itu..cik cik cik. Jadi Orang Taiwan yang cowok ambil jalan alternatif dengan mencari pendamping yang masih menjunjung budaya leluhur. Payah yah kalau situasi ini terus berlanjut. --- On Wed, 10/28/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 28, 2009, 11:31 PM Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya leluhur. Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama. Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang merah gitu. Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya. Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, tapi manyun di panggung pelaminan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote: Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung tangan saja ?? calon suami di Amrik sana, perempuannya dari sini -Original Message- From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of sfitrianggayasti Sent: 20 Oktober 2009 18:37 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] kawin foto di singkawang halo,saya sekar mahasiswa semester 9 jurusan sastra China di salah satu universitas swasta di Jakarta. saya sedang menulis skripsi mengenai pernikahan tradisional china dan akan diarahkan kpd permasalahan kawin foto.. mohon bantuan infonya untuk tempat-tempat penelitian lebih lanjut.. xie2 dajia - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang
Kayaknya dipersitri benar2, setahu saya Orang2 Taiwan gak jahat dan mereka lumayan bersahabat lho. Apresiasi ke sesama cukup tinggi. Kadang suatu hal yang kecil aja mereka hargai bangat. Contohnya, saya pernah membantu memapa orang tua ke dalam suatu bis umum. Tidak lama setelah itu, ada polisi yang sedang bertugas di seberang jalan menyeberang dan mendekati saya untuk mengucapkan terima kasih ( xie xie ni) dan sambil memberi penghormatan, padahal cuma begit doank.Kejadiannya di dekat Chi Mei Hospital di Tainan. Di Indo, saya melakukan yang jauh lebih besar dari itu perasaan gak pernah disanjung seperti itu...hehehehe, tapi suatu saat kalo sebagian besar polisi udah Orang Cung may be yes...hehehe. Saya juga ketemu orang Indonesia yang tadinya TKI skarang punya istri orang Taiwan ( Hokkian)..ini langka tapi ada. Cantik lho...hehehe tapi kayaknya gak kebarat2an. Pintar bahasa Indonesia dan kalo ngomong persis kayak orang Indonesia aja. Mereka buka toko di pusat Kota Tainan, dan barang2 dagangannya rata2 produk dari Indonesia seperti mie instant, sabun dan lain-lain. Ada lagi yang tadinya TKW bersuami Orang Taiwan, saya juga pernah ketemu . Kalau dipikir pernikahan itu awalnya rumit, tetapi setelah dijalani, indah juga ya..??. Nah sekarang karena banyak Orang Taiwan ke Indonesia cari calon istri, berarti terbuka lowongan bagi pendatang untuk cari pendamping ce Taiwan, tentunya dengan catatam harus capek hati karena harus bersaing ama bule terutama untuk jaman sekarang...hehehehe. Orang bule biar gak pake mantra, tetap diuber cewek , kalo kita mesti pake mantra itupun kalo manjur kalo tetap gak ada hasil..iya kan..? --- On Wed, 10/28/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote: From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 28, 2009, 11:51 PM Apakah pernah ada kabar wanita yg diperistri disana benar diperistri benar2 atau di salah gunakan? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: younginheart5000 crv...@yahoo. com Date: Thu, 29 Oct 2009 03:31:46 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang Laki laki Taiwan juga banyak mencari calon istri di Singkawang. Karena wanita disana dinilai masih sangat tradisional dan berperilaku sesuai adat budaya leluhur. Pola pikir ini juga banyak ditemukan pada etnis lain atau kelompok agama. Misalnya pria Muslim tradisional juga mencari calon istri yang islami, berperilaku sebagaimana digariskan oleh ajaran agama. Hura hura dan budaya memang sulit nyambung ha ha ha --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Cowok Taiwan cari cewek di Kapuk Kamal? Adoh...disini aja cewek banyak bangat ngapain jauh2 yak? Ato mungkin karena co Taiwan gak suka kebarat2an, sedangkan ce Taiwan kan kebarat2an yak? Selain kebarat2an juga doyan minum2 dan night club...Kalo di Taiwan yang kayak gitu tuh..pemandangan sehari-hari, tiada hari tanpa hura-hura. --- On Wed, 10/28/09, sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... wrote: From: sfitrianggayasti sfitrianggayasti@ ... Subject: [budaya_tionghua] Re: kawin foto di singkawang To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 28, 2009, 6:21 AM trimakasih banyak untuk masukannya.. . yg saya pertanyakan, apakah kawin foto merupakan bagian dari tradisi pernikahan tradisional cina? apakah sama seperti menikah hanya dengan papan arwah atau jenazahnya saja? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ulysee_me2 ulysee_me2@ ... wrote: Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana salah satu mempelainya tidak bisa hadir. Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya orang sini, cowoknya orang Taiwan, dirangkap jodoh oleh mak comblang. Sebelum pengantin perempuan berangkat ke Taiwan, di rumah orangtuanya diadakan upacara kawinan dulu, hanya saja mempelai pria tidak datang, diwakili fotonya yang pakai baju pengantin biru dengan selendang merah gitu. Orang tuanya bestfriend gue, nikah adat Jawa, waktu akad nikah yang cowoknya nggak bisa dateng. Sehingga diwakili oleh KERIS nya. Kawan gue, tentara, pas waktu nikah pas ketiban tugas, mendahulukan tugasnya daripada pernikahannya (dengan pengertian yang luar biasa dari pihak ceweknya) waktu nikah, diwakili PISTOL nya. Hebatnya, dua yang terakhir, pernikahannya harmonis dan langgeng, Lebih langgeng dari yang nikahnya pakai pesta besar, pengantennya dua dua dateng, tapi manyun di panggung pelaminan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcindon@ wrote: Yang saya pernah tahu menikah pada upacara diwakili dengan sarung
Re: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) kalo gak salah.
Untung aja saya gak dekat ama Pak Sigit, kalo dekat dah ditertawain..tapi banyak tau seperti itu. Pak Harto dan Om Liem besananhehehe --- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) kalo gak salah. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 26, 2009, 10:51 PM Sigit Harjojudanto, putra sulung Soeharto, menikah dengan Elsye Ratnawati, yang bukan anak Liem Sioe Liong. Namun kalau mau ceritanya tetap 'seru', memang ada gossip bahwa sebelumnya Sigit pernah dekat dengan anak perempuan Liem. Tapi namanya juga gossip, entah bagaimana detail ceritanya dan entah berapa persen tingkat kebenarannya! He he he... Wasalam. = - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, October 27, 2009 7:25 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Anak Oom Liem+Pak Sigit ( Anak Pak Harto) kalo gak salah. Kalo gak salah anak Pak Harto yang bernama Sigit itu merid ama anaknya OmLiem ( cewek ), makanya biasa kan orang2 bilang Pak Harto ama Om Liem besanan...:- ). Demikian yang saya dengar teman-teman. Kalo ini salah, berarti informasi ini bisa diralat. -Inline Attachment Follows- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.33/2461 - Release Date: 10/26/09 20:22:00
Re: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot............(anjing mengeong)
Nasib budaya Tionghoa dibawah SBY..? Kayaknya sesuai dengan semboyan SBYLANJUTKAN, tapi kelanjutannya entah kemana...hahaha joke --- On Mon, 10/26/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot(anjing mengeong) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 26, 2009, 10:09 PM Usul yang bagus sekali! isi yang berbobot, memcerminkan tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua tulisan bro Ardian, David Kwa dan banyak lagi yang lain sangat sarat muatan budaya tulisan tulisan lain memuat topik sosial kemasyarakatan, yang sering menimbukan diskusi hangat, tetapi menyangkut kehidupan kita tulisan anda yang bebrobot dan bermuatan budaya silakan hadirkan. mungkin anda mau tanggapi nasib budaya Tionghoa dibawah SBY? atau sejarah Long March dari ketua Mao? kami tunggu --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, A Haw ahaw_...@.. . wrote: Ya, benar apa yang sdr ABS (maaf saya singkat nama nya) katakan. Members di milis ini (BT) ada 3722, cukup banyak sekali. tapi kok yang komentar cm orang-orang itu aja dan subject dan isi tidak berbobot, tidak memcerminkan tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua. Dan sepertinya milis ini jadi tempat untuk saling mengkompori. Mohon tanggapan dari moderator. (Apakah moderator masih ada ?) Salam AHaw --- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) To: A Haw ahaw_...@.. . Date: Monday, October 26, 2009, 8:26 PM  Menurut pendapat saya, sebab dari masalah yang A Haw lauwheng tanyakan, salahsatun ya yang utama adalah karena moderator kurang ketat membatasi koridor diskusi. Seharusnya dibatasi hanya bicara budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan saja.  Saya bukan etnis tionghoa, tetapi karena sangat tertarik pada budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan, saya menjadi anggota milis ini yang aktif.  Sayang karena moderator kurang ketat, lalu jadi terlalu banyak diskusi, atau lebih tepat disebut berantem, tentang soal politik (politik ketionghoaan) dan agama. Diskusi soal budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan jadi terdesak.  Padahal sebetulnya members milis ini sangat potensial dalam hal budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan.  Dalam soal seni dan tradisi ketionghoaan, David Kwa Kian Hauw, misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu di Indonesia. Dia dekat sekali dengan saya, 100% mendukung saya, namun karena tidak suka debat politik, maka dia tidak pernah ikut bicara soal itu.  Dalam soal sastra ketionghoaan, Skalaras Zhou Fuyen, misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu di Indonesia. Walaupun soal politik ketionghoaan dia berseberangan dengan saya, namun dalam soal kesastraan tionghoa saya bantu dia 100%. Terjemahan dia atas syair tionghoa ke bahasa Indonesia, saya yang bantu peluncuran bukunya.  Mudah-mudahan ke depan ini moderator bisa membangun koridor diskusi yang lebih ketat, sehingga persengketaan politik dan agama tidak muncul di milis ini. Dan hanya bahasan budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan saja yang muncul.  Walaupun saya sadar hal itu juga tidak mudah. Karena moderator bekerja secara sukarela dan gratisan. Lagipula mereka juga waktunya untuk mengurus milis terbatas, karena sibuk dalam keseharian profesinya masing-masing.  Demikianlah pendapat saya. Dan saya yakin kebanyakan members milis juga sebetulnya berpendapat sama. Tetapi karena ogah ribut, mereka malas posting, dan memilih kirim japri ke saya, seperti A Haw lauwheng ini.  Soal Facebook, maaf, saya belum mulai 'ngefesbuk'. Malu kalau ketemu di FB sama anak dan cucu saya! Ha ha ha...  Wasalam.  = = = - Original Message - From: A Haw To: absa...@... Sent: Monday, October 26, 2009 10:11 AM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) Sdr Akhmad, saya respect dengan tulisan anda ... Saya mao komen dikit, kenapa ya milis BT jadi gak bermutu sekalii.. Yg dibahas sepertinya mengkompori Mungkin sdr bisa kasih pendapat, soalnya yg judulnya gak bermutu / Replay langsung saya buang (delete) Sdr ada FB ?? Thx, -Inline Attachment Follows- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.32/2459 - Release Date: 10/25/09 19:57:00
Re: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok Soal Penamaan dan Nama
Yah..kalo dipikir2 rumit juga yah soal penamaan ini, karena walopun bermaksud baik bagi yang akan memiliki nama, belum tentu baik bagi yang menilainya. Dengan kata lain nama yang disandang oleh sesuatu benda atau mahluk hidup baik , manusia, hewan dan tumbuhan terkadang tidak sesuai dengan apa yang dihasilkan atau apa yang dapat diharapkan atau kesan yang dapat diberikan oleh benda atau mahluk tersebut. Tetapi selama dia masih dapat memberikan kesan yang baik, kegunaan maka nama tidak dipersoalkan. Tetapi kalo nama terasa tidak umum di telinga atau ada tanda-tanda lain tidak sinkron dengan nama maka tersebut, maka mulailah nama dipersoalkan bahkan kadang dipelesetkan. Kata POLISI yang berasal nota bene berasal dari policy termasuk salah satu nama yang harus dipersoalkan karena dalam banyak hal tidak mencerminkan orang yang memiliki kebijaksanaan...hehehe Mmmm...kalo kata Tiongkok yang berarti negara tengah bisa diterima terutama hingga saat ini..setidaknya karena : Pertama karena menjadi pusat perhatian dunia. Saat ini banyak orang bule yang berbondong belajar ke Tiongkok, bukan cuma belajar bahasa atau kesusasteraan, tetapi juga belajar teknologi. Kedua..kemajuan Tiongkok yang sedang dicapai dewasa ini sudah berada pada pertengahan antara negara yang sangat maju dan negara berkembang. Keadilan dalam arti yang sesungguhnya sangat ditegakkan di negeri tirai bambu ini. Ketiga unsur yang saya sebutkan diatas mewarnai negara Tiongkok hingga saat ini, sehingga menurut saya penyebutan nama negara tengah masih relevan. Sebaliknya the Great Britain sudah tidak pantas lagi disebut karena banyak negara lain yang lebih besar karena dilihat dari luas negara masih banyak yang lebih besar dan lebih solid. TETAPI, kalo dilihat kiprahnya mengekspansi dunia dan (pernah atau jangan2 sedang menjajah:-) hampir sebagian besar dunia dengan kekuatan militer dan bahasanya ( Bahasa Inggris), maka dia pantas disebut negara besarhehehe. Jadi tergantung bagaimana kita menilai suatu nama. Saya malah pernah mempersoalkan nama Sawah Besar di JKT karena dah gak ada sawahnyahehehe, trus kata teman..lu emang kurang kerjaan ya itu aja dipersoalkan. Saya yakin postingan saya ini juga tidak berbobot menurut harapan semua orang, tetapi paling tidak, ada nuansa tertentu yang mungkin unik yang oleh para member lain tidak miliki, sehingga bisa saling melengkapi pengalaman pola pikir dan lain-lain. --- On Tue, 10/27/09, King Hian king_h...@yahoo.com wrote: From: King Hian king_h...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 27, 2009, 5:15 AM Bang Erik, Itu merupakan argumen baru bagi mereka yang butuh banyak bahan utk mendukung pendapatnya dalam polemik istilah Tionghoa atau Cina. Benar yang Bang Erik bilang bahwa Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua binKOK, artinya: Republik Tionghua. Dalam bhs Tionghoa banyak nama/istilah yang disingkat menjadi 2 huruf. Ini bbrp contoh nama yang disingkat mjd 2 huruf: Tionghoa Binkok menjadi Tiongkok, Yindunixiya (Indonesia) menjadi Yinni, Yinggelan Wangguo (kerajaan Inggris) menjadi Yingguo, Riben Wen (bahasa Jepang) menjadi Riwen, Ouluoba Zhou (benua Eropa) menjadi Ouzhou, Bachaguan Zhonghua Huiguan Xuexiao (sekolah THHK Patekoan) menjadi Bahua (ejaan lama: Pahoa), Beijing Daxue (universitas Beijing) menjadi Beida, . kiongchiu, KH From: Erik rsn...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, October 27, 2009 11:03:15 AM Subject: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok Bung King Hian, itu juga bukanlah argumen baru kok! Dulu waktu mengedit sebuah buku tentang kaligrafi yang diterbitkan LPSN (Lembaga Pendidikan Seni Nusantara), argumen itu pernah juga dilontarkan oleh seorang pakar kaligrafi Arab yang keberatan dengan kata Tiongkok, argumentasi dia persis sama, yakni Tiong berarti Tengah dan Kok berarti Negara. Dus Tiongkok artinye Negara Tengah yang mengerdilkan negara dan bangsa-bangsa lain. Yang membantah dia bukan saya, tapi seorang kaligrafer Arab lain. Dia kemukakan bantahan dalam 2 tataran: Pertama dia bilang secara linguistik, Tiongkok tidak bisa serta merta diartikan sebagai Negara Tengah, karena kata Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua MinKOK. Kedua, dia bilang apa salahnya bila sebuah bangsa memilih nama yang bermakna baik (bahkan superatif) untuk negaranya sendiri. Seorang ayahpun cendrung memilih nama yang bagus-bagus untuk anaknya, seperti Soleh, Selamat dll. Lantas apakah itu berarti telah mengerdilkan anak orang lain menjadi tidak Soleh dan tidak Selamat. Setelah itu, ia mempertanyakan forum mengapa tidak pernah ada yang keberatan dengan nama negara THE GREAT BRITAIN, yang juga bisa ditafsir telah mengerdilkan negara lain, seakan ia sendiri yang GREAT, sedangkan negara-negara lain kecil dan kerdil. ada latar belakang psikologis apakah di balik mereka-mereka yang keberatan dengan nama Tiongkok
[budaya_tionghua] Diskusi yg tidak berbobot............Wait dan See
hahaha...gw bukannya pesimis, tapi yang gw tau karakter Orang Indonesia kan .. wait and see. Dalah kehidupan sosial, tidak jarang kita temukan banyak yang ikut mempengaruhi/memprovokasi/menganjurkan, tetapi giliran akan action mulai deh... cari selamat sendiri..eh saya gak ikutan yah Mudah2an SBY tidak melakukan terobosan seperti itu sehingga walaupun tidak berhasil, kita tetap memberikan respek kepadanya. Tetapi memang harus dicatat bahwa untuk memuaskan semua pihak, sungguh suatu pekerjaan yang tidak mudah. Gw rasa gak mungkin SBY bermusuhan dengan RRT...soalnya diledekin ama Malaysia aja kita dah gak bisa ngapa2in, palagi menghadapi penduduk satu miliaran..hehehe. --- On Tue, 10/27/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot(anjing mengeong) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 27, 2009, 7:55 AM Kita tunggu postingan berbobot bro A Haw. Anda benar ha ha ha, pak SBY akan katakan lanjutkan pada budaya Tionghoa. Beliau takkan ulangi (mudah mudahan) permusuhan terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok), seperti pada zaman orde baru. RRT yang tak dipandang sebelah mata oleh penguasa orde baru telah menjelma menjadi partner tangguh ASEAN. Kita tunggu kelanjutannya. .. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Nasib budaya Tionghoa dibawah SBY..? Kayaknya sesuai dengan semboyan SBYLANJUTKAN, tapi kelanjutannya entah kemana...hahaha joke --- On Mon, 10/26/09, younginheart5000 crv...@... wrote: From: younginheart5000 crv...@... Subject: [budaya_tionghua] Re: Diskusi yg tidak berbobot ( anjing mengeong) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, October 26, 2009, 10:09 PM Usul yang bagus sekali! isi yang berbobot, memcerminkan tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua tulisan bro Ardian, David Kwa dan banyak lagi yang lain sangat sarat muatan budaya tulisan tulisan lain memuat topik sosial kemasyarakatan, yang sering menimbukan diskusi hangat, tetapi menyangkut kehidupan kita tulisan anda yang bebrobot dan bermuatan budaya silakan hadirkan. mungkin anda mau tanggapi nasib budaya Tionghoa dibawah SBY? atau sejarah Long March dari ketua Mao? kami tunggu --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, A Haw ahaw_ski@ . wrote: Ya, benar apa yang sdr ABS (maaf saya singkat nama nya) katakan. Members di milis ini (BT) ada 3722, cukup banyak sekali. tapi kok yang komentar cm orang-orang itu aja dan subject dan isi tidak berbobot, tidak memcerminkan tema budaya , seni , sastra, tradisi tionghua. Dan sepertinya milis ini jadi tempat untuk saling mengkompori. Mohon tanggapan dari moderator. (Apakah moderator masih ada ?) Salam AHaw --- On Mon, 10/26/09, Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) To: A Haw ahaw_ski@ . Date: Monday, October 26, 2009, 8:26 PM  Menurut pendapat saya, sebab dari masalah yang A Haw lauwheng tanyakan, salahsatun ya yang utama adalah karena moderator kurang ketat membatasi koridor diskusi. Seharusnya dibatasi hanya bicara budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan saja.  Saya bukan etnis tionghoa, tetapi karena sangat tertarik pada budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan, saya menjadi anggota milis ini yang aktif.  Sayang karena moderator kurang ketat, lalu jadi terlalu banyak diskusi, atau lebih tepat disebut berantem, tentang soal politik (politik ketionghoaan) dan agama. Diskusi soal budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan jadi terdesak.  Padahal sebetulnya members milis ini sangat potensial dalam hal budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan.  Dalam soal seni dan tradisi ketionghoaan, David Kwa Kian Hauw, misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu di Indonesia. Dia dekat sekali dengan saya, 100% mendukung saya, namun karena tidak suka debat politik, maka dia tidak pernah ikut bicara soal itu.  Dalam soal sastra ketionghoaan, Skalaras Zhou Fuyen, misalnya, menurut saya dialah orang paling mumpuni soal itu di Indonesia. Walaupun soal politik ketionghoaan dia berseberangan dengan saya, namun dalam soal kesastraan tionghoa saya bantu dia 100%. Terjemahan dia atas syair tionghoa ke bahasa Indonesia, saya yang bantu peluncuran bukunya.  Mudah-mudahan ke depan ini moderator bisa membangun koridor diskusi yang lebih ketat, sehingga persengketaan politik dan agama tidak muncul di milis ini. Dan hanya bahasan budaya, sastra, seni dan tradisi ketionghoaan
Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung...emang iya
berhubungan langsung. Setuju rekan rekan ??? Kalau setuju, ya case close, daripada ntar diskusinya malah mengarah ke topik SARA. --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv118@ wrote: From: younginheart5000 crv118@ Subject: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, October 25, 2009, 8:05 PM masalah yang timbul dalam persilangan antara non Tionghoa dan Tionghoa adalah a) etnisitas dan b) agama. sekali pukul dua ha ha ha. jadi kalau agama sama, misalnya sama sama Kristen atau sama sama Islam, sudah berkurang halangan. halangan dalam bentuk tingkat sosial ada dimana-mana, juga antar non Tionghoa, atau antar Tionghoa. lain hal, bro Nasir (atau Natsir?), bagaimana dengan anda: diantara Muslim non Tionghoa, dan Tionghoa non Muslim. OK OK saja? supir saya, pemuda Tionghoa Muslim (ibunya non Tionghoa), dia tak ada masalah dengan penduduk setempat, tetapi repot dengan saudara saudara pihak Tionghoa yang Konghucu. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ wrote: Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!! Sebelum pelaksanaan kawin campur bagi yang akan melaksanakan, tentunya terlebih dahulu harus memahami persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan... hehehe... hehehe ( 2x ketawa ). Tetapi coba, kalo Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar kemungkinan akan mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe. Contoh lain; teman cici sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan macam-macam, tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah dari kemampuan financial teman cici saya. Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe. Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH ANDA. Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. Sebaliknya, etnis luar Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua Bangsa Indonesia baru tahap belajar alias menilai negatif: Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah kalau etnis non Tionghoa aja berpendapat seperti ini, apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe. Jadi masalahnya, bukan soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang mempengaruhi sebagaimana yang dikemukakan sama Bro Zhoufy, bahwa ada korelasi antara pernikahan dengan kesetaraan pendidikan, harta, budaya, agama dll bahwa kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi semua itu juga tergantung nasib dan garis tangan seseorang. Nasir Tan --- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari cristine_mandasari @ wrote: terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy. (maap jika sy salah sebut) sy jadi lapar membaca nasi campur es campur memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan kesamaan latar belakang akan membuat hubungan lebih langgeng, namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding prasangka antar kedua
[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2
Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja...hehehe --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 12:14 AM Educate, bukan main hapus hapusan. Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai chinois, yang bahasa Jerman pakai China (C huruf besar). Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung? buktikan apa? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote: Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan lain-lain. Jangan omdo buktikan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! -Original Message- From: younginheart5000 crv...@... Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa Setuju! Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak. malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, B.H. Jo bhjo@ wrote: Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a good start. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Dr. Irawan drirawan@ wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zhoufy@ Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577...misundertanding
Mohon maaf, nimbrung. Saya kira ini dampak dari ketidaksingkronan pengertiann bahasa atau misunderstang. Terkadang dalam memahami suatu penjelasan, esensi bahasanya yang dipertegas ketimbang esensi budaya, sementara yang menangkap ingin mempertegas esensi budayanya atau sebaliknya dan kadang tidak jarang esensi yang dibahas menyangkut budaya dan bahasa. Contohnya : Kata CINA. Kata ini menjadi bermasalah karena kehilangan huruf H karena akan berbeda dengan kata CHINA. Memang sulit, karena yang akan mengucapkan adalah kita2 yang tinggal di Indonesia yang mana sering mengabaikan huruf-huruf. Dimaklumi atau tidak ini terus saja terjadi karena mayoritas pelafalan Orang Indonesia seperti itu. Contohnya : Jusuf Kalla ( ini harus dibaca Kalla, double l dan kalau diucapkan tidak dengan double l ini bermakna negatif menurut suatu bahasa tertentu.Kata Akhmad, ini juga banyaj yang cuek aja tulis Ahmad ini masih sering didengar oleh penutur bahasa Indonesia, apalagi kalau mau membedakan CHINA atau CINA. Yang sehari-haripun yang berkaitan dengan agama ( Islam misalnya ) pelafalannya juga gak seragam bahkan tidak betul. Bismillah dibaca bismilo dsbnya. Sebenernya ini yang mesti ditertibkan oleh FPI.hehehe Jadi menurut saya, memang sebaiknya kita menggunakan sebutan yang disenangi oleh orang/kelompok yang kita panggil atau kita sapa. Sebagai contoh penyebutan kata Indon, sebagian besar Indonesia tidak senang kalo dipanggil demikian, padahal apa bedanya kalo Indonesia kalau memang itu hanya panggilan. Lain halnya kalau tulisan resmi. Kita juga sering menyebut AMRIK, AUSSIE dan lain-lain dan fine2 aja. Tapi wa yakin suatu saat penyebutan AMRIK ini akan bermakna negatif juga dikarenakan AMRIK / USA ini sering memainkan peranan yang kurang baik di beberapa negara, tapi itu kan soal nanti. Kita tunggu aja berita...mungkin besok, lusa, bulan depan, tahun depan dstnya. Selama kita tidak diembargo, kita cuek aja..egp. O.k.akhirnya saya ingin mengatkan bahwa, ada banyak penjelasan yang sudah proporsional, tetapi karena beda esensi maka ujung2nya menjadi persoalan yang dibahas tidak selesai. Tidak sedikit juga para member ( mungkin termasuk saya ) harus dipertegas dengan bahasa sederhana ( bahasa orang pasar ) baru ngeh, mengerti atau understand. Masih mending kalo, understand..!! Yang repot kalo esennya menjadi bias ditarik kemana-mana hingga menyinggung pribadi dsbnya. salam, Nasir Tan --- On Sun, 10/25/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 2:57 AM - Original Message - From: John Siswanto To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sunday, October 25, 2009 10:46 AM Subject: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577 Jangan mencari-cari argumentasi apapun untuk membenarkan anda untuk menyebut Cina. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Siswanto lauwheng, kapannya saya berargumentasi untuk membenarkan menyebut cina? Saya selalu correct menyebut tionghoa, tidak menyebut cina. Jelas-jelas baru di posting kemarin saya katakan saya merasa aneh bahwa UI secara resmi masih mempergunakan istilah Jurusan Satra Cina di lingkungan Fak. Ilmu Budaya. Yang saya kemukakan adalah bahwa kita tidak perlu mendikotomikan istilah cina dan tionghoa, dan lalu mengecam pihak-pihak lain, terutama kaum muda tionghoa, yang tidak mau mendikotomikan hal itu. Misalnya dengan bolak-balik mengatakan: Kalau begitu, itu nama milis tionghoa-net kamu ganti saja sekalian menjadi cina-net. Saya beberapa hari yang lalu memberi contoh adanya kesalahan di kalangan masyarakat, umumnya kaum tionghoa, dengan mengatakan lagu mandarin atau film mandarin. Tapi kan nyatanya tidak dianggap perlu untuk harus mengkoreksinya, menyuruh mereka semua mengatakan lagu tiongkok atau film tiongkok yang adalah lebih betul. Memang ini bukan perbandingan apple-to-apple. Melainkan perbandingan kontekstual. Juga tidak perlu kalau ada kelompok generasi muda tionghoa yang bersikap berbeda dengan kita, lalu kita main cap, mereka anteknya ini atau anteknya itu. Kalau kita bilang kelompok mereka itu kecil saja, barangkali masih kena. Tetapi kalau kita bilang dia antek si A atauantek si B, kan sudah jelas mereka hanya akan jawab: So what gitu loh!? Lantas kita dapat manfaat maupun keberhasilan apa dari diskursus semacam itu? Eh, gimana pen-caleg-annya? Sukses? Kalau tidak, nggak apa-apa koq, memang ini pemilu paling amburadul... Wasalam. = = - Original Message - From: John Siswanto To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sunday, October 25, 2009 10:46 AM Subject: [budaya_tionghua] Pro ABS #45577 Bung ABS yth slmt hari Minggu yang baik, saya sangat setuju kita tidak berpolemik soal penggunaan kata Tionghoa atau Cina
Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur
Penjelsan Bro Zhoufy mantap juga nih.. Tetapi kalo yang berhubungan ama hari Raya, Sincia ama Puasa gak masalah sebenarnya, bisa diadakan dua kali aja, yang puasa kan bisa ikut malamnya. Yang penting esensi dari perayaan itu sendiri dan yang lebih penting lagi adalah semua itu bisa diatasi kalo kita mua bro.Contoh, saya dah brapa kali nemani Cici sepupu ke restoran kesukaan dia di Bulan Puasa, gak papa, saya gak terpengaruh. Asal jangan pada Hari Jum'at jam 12-an, itu tidak bisa karena saya mesti shalat Jum'at. Tetapi setelah saya tinggal di China, ternyata shalat Jum'at agak bergeser ( lebih telat ) dibanding di Indonesia, jadi kalo cici minta ditemani makan pada Jam 12.-an gak masalah. --- On Sat, 10/24/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 11:13 PM Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan es campur. Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan. Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan usaha yg lebih keras utk saling menerima. Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan yg lebih besar. Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua orang saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua keluarga tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. Misalnya saat merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: cristine_mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2...Betawi
Nah...kalo begini kan bagus, diskusi jadi hidup...hehehe. Dan ini sesuai fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan khayalan.. Btw..ada betawi yang sering pake e, contohnya anE, kitE, itu Betawi mana bro..? Dah puluhan taon di di Betawi..masih gak bisa bedain dialek Betawi..apa kata duniaaa..? hehehe --- On Sun, 10/25/09, David Kwa david_kwa2...@yahoo.com wrote: From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 8:18 AM Nambain dikit ah... Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal (pronunciation) : Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata (kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb. Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda (Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll. Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama saja. Terimakasi Permisih dulu Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2002@ ... Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja. ..hehehe.
Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
Mohon maaf, saya ikut nimbrung.!!! Sebelum pelaksanaan kawin campur bagi yang akan melaksanakan, tentunya terlebih dahulu harus memahami persyaratan-persyaratan yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan...hehehe...hehehe ( 2x ketawa ). Tetapi coba, kalo Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar kemungkinan akan mempertimbangkan..hehehe. Ini bukan karena faktor materi juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe.Contoh lain; teman cici sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan macam-macam, tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah dari kemampuan financial teman cici saya. Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe. Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH ANDA. Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. Sebaliknya, etnis luar Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua Bangsa Indonesia baru tahap belajar alias menilai negatif: Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah kalau etnis non Tionghoa aja berpendapat seperti ini, apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe.Jadi masalahnya, bukan soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang mempengaruhi sebagaimana yang dikemukakan sama Bro Zhoufy, bahwa ada korelasi antara pernikahan dengan kesetaraan pendidikan, harta, budaya, agama dll bahwa kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi semua itu juga tergantung nasib dan garis tangan seseorang. Nasir Tan --- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com wrote: terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy. (maap jika sy salah sebut) sy jadi lapar membaca nasi campur es campur memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan kesamaan latar belakang akan membuat hubungan lebih langgeng, namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding prasangka antar kedua etnis ini terima kasih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan es campur. Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan. Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan usaha yg lebih keras utk saling menerima. Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan yg lebih besar. Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua orang saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua keluarga tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. Misalnya saat merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: cristine_mandasari cristine_mandasari@ ... Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik
Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
Kalo ada ce Tionghoa trus dilamar ama putra Presiden yah pasti respeknya bagus. Dah ada contohnya koq, anaknya Om Lim kan merid ama anak Pak Harto ( mantan presiden ) Sayang waktu anaknya Om Lim dilamar ama anak Pak Harto, blom ada milist Tionghoa...kalo ada gak bisa ngebayangin diskusi di miling list ini kayak apa yak..??? .hehehe. --- On Sun, 10/25/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 9:02 AM Coba kalau yg melamar itu anak presiden! Pertimbangannya pasti lain. Kedudukan bung Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Date: Sun, 25 Oct 2009 04:26:11 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!! Sebelum pelaksanaan kawin campur bagi yang akan melaksanakan, tentunya terlebih dahulu harus memahami persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan... hehehe... hehehe ( 2x ketawa ). Tetapi coba, kalo Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar kemungkinan akan mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe. Contoh lain; teman cici sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan macam-macam, tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah dari kemampuan financial teman cici saya. Saya menduga jangan-jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe. Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH ANDA. Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. Sebaliknya, etnis luar Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua Bangsa Indonesia baru tahap belajar alias menilai negatif: Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di kepemudaan di Jakarta beberapa tahun lalu. Nah kalau etnis non Tionghoa aja berpendapat seperti ini, apalagi yang etnis Tionghoa...hehehe. Jadi masalahnya, bukan soal mitos atau non mitos tetapi banyak faktor yang mempengaruhi sebagaimana yang dikemukakan sama Bro Zhoufy, bahwa ada korelasi antara pernikahan dengan kesetaraan pendidikan, harta, budaya, agama dll bahwa kesemuanya ini memang betul adanya. Tetapi semua itu juga tergantung nasib dan garis tangan seseorang. Nasir Tan --- On Sun, 10/25/09, cristine_mandasari cristine_mandasari@ yahoo.com wrote: terima kasih atas tanggapannya bung zhoufy. (maap jika sy salah sebut) sy jadi lapar membaca nasi campur es campur memang yg anda katakan benar 100% jika persamaan kesamaan latar belakang akan membuat hubungan lebih langgeng, namun adakah solusi yg tepat untuk meruntuhkan dinding prasangka antar kedua etnis ini terima kasih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan es campur. Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan. Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. Pada saat jatuh cinta, perbedaan2
Re: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung
Bukan Natsir, tapi Nasir..:). Kalo saya pribadi gak ada masalah, saya fleksibel aja, walau di kalangan keluarga ( sepupu, ii, dll terdapat banyak paham ). Di rumah juga terdapat perbedaan mashab walo sama2 Isalm ( N.U dan Muhammadiah ), tetapi tidak pernah diperdebatkan, padahal kalau mau mencari sumber perdebatannya,byk lho. Mayoritas masyarakat Indonesia etnis Tionghoa yang beragama Islam, adalah Muhammadiah, tapi yah ada aja Tionghoa Muslim yang ikut paham N.U. Saya gak pernah komentari yang seperti itu. Mmmm.Ce Tionghoa biasanya kurang respek sama Co Muslim, sekalipun dia seorang yang berdarah Tionghoa...kecuali kalo emang ganteng bangat yah..mungkin lain soal...hehehe. Tetapi semuanya itu juga tentunya tergantung pendekatan satu sama lain antara co dan ce. Karena banhyak kejadian percintaan berawal dari cuek..lama-lama bisa jadi benaran, kalo ada pihak yang agresif. Ada kasus spt : Sepupu saya Katolik, ditaksir sama etnis non Tionghoa Kristen yang udah punya anak dua...akhirnya jadi merid juga anaknya dah 3 malah. Padahal, si suami ini..yah cuma karena modal Kristen aja, waktu dia naksir sepupu, rumah juga gak punya, apa-apa gak punya. Gak tau gimana cara pendekatannya..sehingga sepupu saya yang punya posisi di tempat kerjanya bisa mau gitu lho. Sebelum mereka merid, saya ditanya ama family juga, dan saya tegas tidak setuju, tapi kalo kedua belah pihak sudah setuju atau papa/mama/ setuju..yah silakan saja. Kalo adik kandung saya pasti menentang habis2an...tapi sepupu sih...nanti dikiranya saya mempersulit...hehehe. --- On Sun, 10/25/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: perkawinan campur...nimbrung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 9:05 AM masalah yang timbul dalam persilangan antara non Tionghoa dan Tionghoa adalah a) etnisitas dan b) agama. sekali pukul dua ha ha ha. jadi kalau agama sama, misalnya sama sama Kristen atau sama sama Islam, sudah berkurang halangan. halangan dalam bentuk tingkat sosial ada dimana-mana, juga antar non Tionghoa, atau antar Tionghoa. lain hal, bro Nasir (atau Natsir?), bagaimana dengan anda: diantara Muslim non Tionghoa, dan Tionghoa non Muslim. OK OK saja? supir saya, pemuda Tionghoa Muslim (ibunya non Tionghoa), dia tak ada masalah dengan penduduk setempat, tetapi repot dengan saudara saudara pihak Tionghoa yang Konghucu. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Mohon maaf, saya ikut nimbrung .!!! Sebelum pelaksanaan kawin campur bagi yang akan melaksanakan, tentunya terlebih dahulu harus memahami persyaratan- persyaratan yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Kalau yang melamar dalam hal ini pihak laki-laki ( etnis Jawa ) yang pendidikan menengah kebawa trus kerjanya pegawai kelurahan yah pasti akan mengalami hambatan ( terutama di Pulau Jawa ). Blom apa-apa mama/papa dah mencak2 palagi yang merasa sering dipersulit di kelurahan... hehehe... hehehe ( 2x ketawa ). Tetapi coba, kalo Orang Jawa yang kerja di NASA, General Electric, ato yang punya hak paten dan diakui secara internasional, Orang Tionghoa besar kemungkinan akan mempertimbangkan. .hehehe. Ini bukan karena faktor materi juga, tetapi adalah faktor experience, pendidikan dan pergaulan yang luas. Saya gak tau kalau di daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, atau di luar Pulau Jawa hal ini bisa saja terjadi.Saya ada kenalan ( yang pasti ce Tionghoa ) di suatu daerah di luar Jawa dia merid ama guru SD. Gak usah saya jelaskan gimana keadaan guru SD kan...???!!! Yang jelas bukan guru Karate atau guru balet...:-). Saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi waktu dia merid, karena tidak diundang, tapi nyatanya sukses...hehehe. Contoh lain; teman cici sepupu saya nikah ama polisi. Walau bukan perwira disetujui dan pernikahannya ramai. Kebetulan orang tua polisi itu punya sawah yang luas, jadi udah diolah ama istrinya bisnis agro dan macam-macam, tapi bukan karena itu disetujui..karena kalo ukuran finansial masih jauhlah dari kemampuan financial teman cici saya. Saya menduga jangan- jangan yang naksir ama ce Tionghoa cara pendekatannya tidak meyakinkan ya, sehingga mungkin tidak mendapat respek dari ce ato ortu...hehehe. Ingat pesan iklan, KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA, SELANJUTNYA TERSERAH ANDA. Ada juga kesan ( menurut pengamatan pribadi saya ) bahwa etnis Jawa itu terkadang suka menggurui dan menganggap dia lebih tau dari segalanya. Sebaliknya, etnis luar Jawa yang non Tionghoa ( termasuk Ambon, Aceh, Manado, Minang dll ) pada dasarnya kita ini sama saja dengan yang lain yakni kita semua Bangsa Indonesia baru tahap belajar alias menilai negatif: Saya kemukakan karena saya yakin tidak tertulis di dalam buku pelajaran sekolah tetapi kenyataannya terjadi seperti itu. Ini saya dengar sewaktu saya masih aktif di kepemudaan di Jakarta
[budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2
Diluar Jawa seperti itu karena perbandingan antara etnis lokal dan etnis Tionghoa hampir sama besarnya. Tidak jarang etnis Tionghoa malah jadi kepala kampung, suatu jabatan sangat bergengsi dimasa lalu walau tidak melalui pilkada. Selain itu secara kultur, banyak kebiasaan yang diadopsi dari kultur Tionghoa. Jadi misalnya ada engko2/engkong bercerita dongeng/sejarah tentang kepahlawanan di Tiongkok jaman dulu, anak2 pada senang aja dengar dan orang tua mendukungnya karena itu dianggap suatu pendidikan budi pekerti. Jadi kurang lebih sama dengan di Vietnam, Laos, Thailand dll gak ada yang merasa penduduk asli dan tidak asli,,mungkin karena face diantara mereka mirip-mirip. Agak susah memang menyamakan persepsi kalau face aja dah beda bangat...hahaha. Saya punya pengalaman selama di perantauan, saya melihat Orang Indonesia yang non Tionghoa tertentu cenderung suka mengejek orang atau kultur Tionghoa. Saya sendiri liat di China yang jelas2 mereka diberi beasiswa oleh pemerintah China, masih saja begitu. Karena saya tidak kuat saya akhirnya menegur teman-teman agar menunjukkan respek terhadap bangsa lain kalau kalian mau mendapat respek yang baik. Tiap hari yang dicerita SBY itu aja diulang-ulang...mereka bersyukur karena dia terpilih untuk kedua kalinya. Saya no comment aja kalo soal SBY.
(Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === tentang...Betawi
Nahmakin mantap dan makin jelas perbendaharaan kita tentang Betawi, salah satu etnis Indonesia. Dulu waktu masih ABG, tetangga saya kadang bercanda dan menyalahgunakan kata Betawi, misalnya : Dasar Betawi...!!! Sambil..hahaha...tapi gak lama setelah itu, kena tegoran ama Pak Haji (tetangga saya juga). Taunya negatif karena yang bercanda itu diomelin habis2an dan suaranya kedengaran kemana-manajadi orang2 dalam rumah pada ngintip. Di tempat kerja juga sama, dalam suatu diskusi ada teman yang mungkin karena capek tanpa sadar tertidur waktu rapat..eh...teman yang pas duduk disamping saya bisikin...dasar Orang Betawi..:) sambil cengengesan. Saya yang serius mengukuti rapat, malah kaget dan balik nanya : Siapa yang Betawi..?? Itu tuh temanmu yang bobo itu. Padahal teman yang bobo itu Orang Tionghoa aslicik cik cik Lha..giliran bobo diserahkan ke saya jadi teman. Akhirnya kalo kita pikir2 penyebutan nama etnis ( etnis apapun juga ) selalu mengandung resiko, jadi baiknya mungkin kita bertanya dulu kali ya. Cukup banyak nama etnis di Indonesia ini yang sering jadi bahan olok-olok, padahal tidak sepantasnya kita lakukan. Mungkin ini akibat pembodohan selama sekian tahun ( saya tidak tahu kapan mulai terjadinya pembodohan tersebut ). Tapi pertanyaannya kalau kita tahu bahwa itu perbuatan bodoh kenapa kita mau lakukan yak..? Mungkin ada yang ingin memberikan penjelasan atau mungkin Pak Akhmad Bukhari Saleh bisa memberikan sedikit pencerahan mengenai hal ini, mengapa ejek-mengejek masih terus terjadi hingga abad 21 ini? --- On Sun, 10/25/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Subject: Dialek Betawi (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2...Betawi) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 12:58 PM Meng-e-kan huruf akhir yang a, itu dialek betawi ilir. Bukan huruf akhir yang a saja yang di-e-kan, melainkan juga huruf akhir ah. Misalnya rumah menjadi rume. Kalau betawi udik tidak meng-e'-kan huruf akhir yang a. Malahan huruf akhir yang a itu ditambahi huruf h, seperti yang sudah dikemukakan Hauw-djie. Wasalam. = - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sunday, October 25, 2009 7:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2...Betawi Nah...kalo begini kan bagus, diskusi jadi hidup...hehehe. Dan ini sesuai fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan khayalan.. Btw..ada betawi yang sering pake e, contohnya anE, kitE, itu Betawi mana bro..? Dah puluhan taon di di Betawi..masih gak bisa bedain dialek Betawi..apa kata duniaaa..? hehehe --- On Sun, 10/25/09, David Kwa david_kwa2003@ yahoo.com wrote: From: David Kwa david_kwa2003@ yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa gado2 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, October 25, 2009, 8:18 AM Nambain dikit ah... Tergantung Betawi mana dulu. Dalam Melayu Betawi setidaknya ada dua lafal (pronunciation) : Betawi Tengah (dulu Ilir/Utara atau Betawi Kota) dan Betawi Pinggir (dulu Udik/Selatan alias Betawi Ora). Betawi Ilir cenderung tidak banyak memakai “h” di belakang suatu kata (kadang juga di depan), misalnya: mera, puti, suda, baba, nona, nyonya, si, tamba, sera, tenga, engko, koko, ujan, utan, item, ijo, ilir, dsb. Betawi Udik, di kawasan yang berbatasan dengan kawasan penutur bahasa Sunda (Banten, Jawa Barat) sehingga menunjukkan pengaruh bahasa Sunda yang kuat, cenderung menambahkan “h” di belakang suatu kata, umpamanya: sayah/ayah, gimanah, ajah, di sinih, babah, nonah, nyonyah, engkoh, kokoh, dll. Jadi, keduanya tidak bisa dikacaukan pemakaiannya, masing-masing ada pakemnya. Di TV kita menyaksikan keduanya sering dikacaukan, disebabkan ketidaktahuan sutradara dan aktor atas bahasa Betawi yang mereka pakai. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Oh benar, ngomong soal betawi, orang betawi biasanya tdk membedakan suda dan sudah, baba pun dibunyikan babah! Maka ada atau tdk ada huruf H dianggap sama saja. Terimakasi Permisih dulu Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2002@ ... Date: Sat, 24 Oct 2009 22:39:28 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina ===penggunaan media massagado2 Biasa bro..kalo kita di Betawi kan suka makan gado2, jadi ngomongpun kadang dah gado2 aja mungkin kita sengaja ataupun tidak sengaja. ..hehehe. -Inline Attachment Follows- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 14:31:00
Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina
Kalo disebut Tiongha, kayaknya gak ada yang keberatan, tetapi kalo disebut CINA banyak bangat yang keberatan. Keluhan tidak mau disebut CINA ini sebenarnya dah sejak lama, bahkan waktu saya masih sekolah pada tahun 1985 penyebutan Cina dianggap tidak sopan. --- On Sat, 10/24/09, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote: From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 1:23 AM Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@yahoo. com Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
Setahu saya yang di UI itu dah lama, kalo gak salah dengar di awal ato pertengahan tahun 80-an dah ada Sastra Cina. Salah satu buktinya, penyanyi tahun 80-an Chistine Pandjaitan kan lulusan Sastra Cina UI. Prasaan waktu kuliah UI tahun 90-an, sering bangat terdengar Sastra Cina, walo gw kuliah di Fakultas Teknik. --- On Fri, 10/23/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 23, 2009, 11:04 PM Oh kalau gitu di unpad sebelum g30s itu adalah jurusan bahasa tionghoa, bukan sastra. Terus yg dibuka kembali diawal 80an itu tetap jurusan bahasa atau sdh berubah menjadi sastra? Satuhal lagi, jurusan sastra cina di Ui itu sejak kapan berdirinya? Sebelum atau sesudah orba? Kalau sebelum nama awalnya apa? Ada yg tahu? Saya kok samar2 ingat ada jurusan sinologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: liang u lian...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 18:55:19 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam. Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering mengajak saya berbahasa Mandarin. Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya. Sekedar tambahan informasi. Kiongchiu Liang U From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 + To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak pernah jadi tionghoa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu. Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'. Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa. Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah japri. OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro... Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak pernah menjadi tokoh terkenal. Tak seterkenal onghokham misalnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:16:53 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Maaf kalau saya salah tangkap konteks Zhou-heng. Mungkin karena jelas-jelas terbawa-bawa kata
(Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)..mari kita berikan apresiasi.
Gak bole begitu lah, masa orang berpendapat dibilang berhalusinasi? Itu kan cara orang berpendapat..mari kita beri apresiasi. Bukan tidak mungkin ada suatu maksud sehingga dia atau siapapun bisa bicara seperti itu. --- On Sat, 10/24/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote: From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 11:55 AM Eitsss kumat lagi deh tu penyakitnya. Berhalusinasi yang tidak tidak. Kincir angin dikatakan naga. hari ini apa sudah dimakan obatnya? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote: Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi
Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan selesainya yah..? --- On Tue, 10/20/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote: From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: agoeng_...@yahoo. com Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina berarti ada yg bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? From: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang tidak masalah di panggil cina. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. Statement gue khan sudah jelas: GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina. Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama. Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah dan melarang-larang orang pake istilah lain. Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa segala, lebay! Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku nggak! Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. Penyakit akut apa sih tu namanya Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul Cina, 60 tahun Kedepan, apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih gue bales kontan aje deh. Nah gimana, apa masih betah dipanggil Koh Tionghoa? Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue kasi muka deh, kasi muka. Muhahaha . --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut! Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain tdk suka! Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar! Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ulysee_me2 ulysee_me2@ ... Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Apa yang salah dengan kalimat,sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina. ??? Wadoh, ini nih,refot donk jawabnya nih. Mohon tanya, yg dimaksud masyarakat Cina di atas itu termasuk saya apa tidak? Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari komunitasnya. Salah juga. Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk masyarakat Cina atau tidak? Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada urusannya sama gue. Mending bahas soal
Re: [budaya_tionghua] Usul....( Setuju )
Saya setuju usulah Bro Azura mengenai iklan yang berkaitan budaya Tionghoa di milist ini. Mungkin bukan saja mengenai musik, tetapi yang lain misalnya saja alat rumah tangga, buku-buku sekolah terutama mengenai budaya Tionghoa, sehingga semua orang (termasuk yang non Tionghoa) dapat mengenal budaya Tionghoa secara konfrehensif (menyeluruh). Atau bisa juga produk dari Indonesia, wa iklankan disini, bukan tidak mungkin ada orang yang berminat produk dari teman2 di Indonesia. Karena, terkadang ada produk yang mungkin kurang populer di Indonesai, tetapi di negara lain bisa saja sangat digemari dan bisa jadi bisnis yang bagus. Saya rasa, usulan Bro Azura sangat bagus..!!!. Demikian pendapat saya. salam, Nasir Tan --- On Fri, 10/16/09, Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com wrote: From: Azura-Mazda extrim_blue...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Usul To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 16, 2009, 12:59 PM Dear moderators, Saya usul milis BT ini menerima iklan alat-alat musik, toko buku Tionghoa, aksesoris Tionghoa. Saya kira, ada biayanya. Lumayan buat kas kegiatan BT. Tentu bisa dikompromikan usulan ini. Contohnya kriteria kredibilitas apa dari si calon pengiklan yg iklannya layak ditayangkan atau tidak. Tapi saya kira, masuknya iklan yg ada kaitan dengan diskusi kita di milis ini tentu masi relevan. Dan sangat positif jadi kegiatan milis BT bisa lebi mudah dilakukan. Hormat saya Apakah saya bisa menurunkan berat badan? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
Mau nimbrung ahh Kadang betul, tetapi misalnya bro ketemu Tiongha Kalimantan/Medan yang cantik apa gak sayang kalo lu gak lamar palagi calon mertua sudah merestui.hehehe, jadi soal jauh kan relatif bro..hehehe, kalau itu mah tergantung jodoh. Memang betul secara hukum tertulis bahwa Tionghoa tidak memiliki domain ( tempat tinggal asa di Indonesia ), seperti Sunda misalnya domainnya Jawa Barat dan Banten, tetapi secara antropologis ( ini yang jarang diungkapkan) etnis Tionghoa pada dasarnya udah pernah menempati daerah tertentu di Indonesai seperti Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Disana banyak ditemukan bukti peninggalan Tionghoa jaman purba, ukiran dan alat pertanian dsbnya, jadi itu bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa etnis Tionghoa domainnya di daerah tersebut. Kalau mau klaimn wilayah yah sebenarnya bisa mengklain di daerha yang memiliki basis budaya kuno tersebut, bukan di BSD ato di jl.Sudirman karena disana banyak Orang Cung... Teman2 disini mungkin dah pernah membaca suatu buku berjudul : Budaya Indocina di Persimpangan Isi buku tersebut menunjukkan secara nyata domain etnis Tionghoa di Indonesia. Atau jangan-jangan belum pernah ada yang membacanya..??? Buku itu juga menjelaskan mengenai peralatan pertanian yang digunakan di daerah2 tersebut dan katanya merupakan adopsi dari Tiongkok Kuno ( China ). Tetapi kalau kita mau menyebutkan asal/domain kita secara instan yah memang bingung, apalagi generasi sekrang ( yah kayak kita ini kadang kalo udah gak bisa bahasa Tionghoa, dianggapnya itu bukan Tionghoa, sehingga jalinan dengan pertalian etnis kita misalnya dengan Dayak dan lain-lain yang memiliki persamaan budaya kita putuskan akhirnya kita seperti ini. Kita kemudian mengambil jalan pintas, mengadopsi adat etnis Jawa misalnya menggunakan nama Jawa yang pada gilirannya tanpa penghayatan sehingga kita tetap aja bukan Jawa hingga saat ini. Sekali-sekali kita menggunakan gelar Dayak atau gelar lain, kenapa sih..???. Di kita pake nama Jawa kebanyakan ( gak tau alasan ap ) padahal kelahiran Pangkal Pinang, Bagan Siapi-Api, Bukittinggi. Lain halnya kalo emang lahir di Semarang yah pakela nama sana supaya ketahuan kalo kita Tionghoa Semarang...:-) sekaligus untuk menunjukkan ada domainnya ( asal tempat di Indonesia ). Mungkin dalam hal nama harus melihat contoh Tionghoa Manado ( mana ada pake Sutanto, Kuswono, Tono dll ) dia pake nama khas di Manado sanalah.Di Tanah Toraja ( Sulawesi juga sama ) orang2 Tionghoa pake nama khas daerah itu, jadi dia jadi Toraja. Gak ada Tionghoa Toraja pake nama Budi, Agung,Hermanto, Bambang ato apalah..???. Jadi domainnya mulai bisa jelas. Ini mungkin hal sepele dan jarang orang2 disini yang mikir sampe kesana, soalnya wa udah tes nanya2 di Jakarta/Jawa. Pada umumnya dah gak ada Tionghoa yang percaya karena dianggap omong kosong dan seperti biasa kalo Orang Tiionghoa kurang setuju melambaikan tanganhehehe. Umumnya Tionghoa mungkin berpikir kalo pake nama Jawa akan lebih mudah karena mengikuti namanya mayoritas. Justru ini yang berbahaya...!!. Mereka akan ciriin dan paling suka kerjain. Sehingga sering terjadi Joko dikerjain ama Tono, because Joko and Tono berbeda. Coba lihat nama Tionghoa Manado : Joseph Lumenta, Robert Tumewu kan dah gak dikerjain. Sekedar usul aja kalo kita lahir di Pontianak atau dimana saja marilah kita coba menggunakan nama yang diadaptasi dari daerah tersebut. Yah kalau lahir di Bandung misalnya bole ambil nama Erick Kartadinata ( yang Chirstiani/Protestan/Katolik ), Gautama Sanjaya ( yang buddhist), Muhammad Yusuf Antonio ( yang Muslim..ini ada contohnya) Nasir Tan dstnya. Tulisan ini sekaligus auto kritik buat diri saya karena bisa saja mama/papa salah kaprah menggunakan nama untuk anaknya..!! Saya mau mengajak kalo bisa, seharusnya kita-kita dapat mempelajari antropogi terapan untuk nama anak-anak kita dimasa akan datang, mungkin ini juga berlaku untuk keturunan India, Arab, Pakistan, Belanda, Spanyol dan lain-lain dalam menyesuaikan diri dengan NKRI. salam, Nasir Tan --- On Sat, 10/10/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com wrote: From: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 10, 2009, 10:37 PM Yah kalau isinya formulir biro jodoh. *pasangan etnis apa yang anda kehendaki ::: *saya menghendaki etnis tionghoa yang bukan cina medan/cina kalimantan (karena kejauhan ngelamarnya) . - --- nah kalau kasusnya kaya begini bagaimana??? ?? Masi banyak kasus seperti ini yang sangat penting di cantumkan etnis secara detail. Bukan rasis tapi memang harus. Mau contoh kasus lagi??? Masih banyak nih. Jadi orang jangan berpandangan sempit, tulis etnis secara detail bilangnya rasis.parah amat sih Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Wa kira begini bromemanggil Cina aja sebenarnya banyak yang gak suka, palagi yang lebih berkonotasi negatif. MUngkinnnsuatu ketika akan jadi positif tapi butuh waktu yang sangat lama. Walau Chairil anwar dah pernah berpuisi mo hidup 1000 tahun lagi, tapi itu imajinasi seorang sastrawan. Bagi kita waktu adalah suatu kesempatan dan uang. Dalam waktu yang singkat kalo bisa segala urusan yang kecil seharusnya dibereskan. Kita perlu waktu untuk mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain. Memanggil cabo akan mengundang reaksi lain dan akan memperkeruh masalah dan menguras tenaga.Jadi, setidak2nya kita-kita harus saling mengingatkan diantara kita agar panggilan2 yang sifatnya merendahkan dikurangi atau dihapuskan sama sekali. Ini salah satu ciri dari Budaya Tionghoa yang sangat menjunjung budi pekerti. Kalau sesama kita sudah saling menghargai, maka pihak lain pasti akan lebih mengahargai lagi. Tetapi sebaliknya, kalo kita sendiri saling menjelekkan, maka orang lain akan lebih menjelekkan. Demikian menurut saya. salam, NT --- On Wed, 10/14/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote: From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 14, 2009, 7:39 AM Omong-omong, kalau ada orang Tionghoa yang merasa bangga dan terpuji ketika dirinya dipanggil Cina, ada nggak ya Tionghoa ladies yang bangga pula bila diri mereka disapa dengan istilah 'cabo' dan merasa yakin pada suatu hari nanti akan berkonotasi 'harum semerbak seribu bunga'? Haahah Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Nahhh...kalo kita dengar penjelasan Bung Prome ini kan kita lega..jadi tidak memaksakan kehendak. Karena pemahamannya bagus, tetapi giliran yang tidak punyapengetahuan apa-apa salah pengertian dan dibelokkan ke pangalaman mereka yang spesifik dan tidak umum. Tetapi emang kita manusia ( bukan cuma Tenglang ya) ada yang daya nalarnya nyambung ada yang kurang bahkan tidak sedikit yang mandeg. Tidak sedikit orang yang terlalu fanatif dengan apa yang dia pahami dalam tradisi keluarga, sekalipun hal tersebut hanya cocok buat keluarga dia doank. Kalau orang yang memeliki pemahaman yang mandeg tetapi misalnya sukses dalam ekonomi ( materi ), ini agak berbahaya. Kenapa?? Karean dia bisa mempengaruhi kaum muda berdasarkan mindsetnya yang jelek. Ini udah sering terjadi. Tapi wa yakin di miling list ini semua memiliki wawasan yang luas sehingga jauh dari keamndegan. salam, Nasir Tan --- On Wed, 10/14/09, prometheus_promise prometheus_prom...@yahoo.com.sg wrote: From: prometheus_promise prometheus_prom...@yahoo.com.sg Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 14, 2009, 12:49 PM Dalam percakapan, ada yang mengucapkan, ada yang mendengar/menerima. Sehingga, selain melihat sudut pandang yang mendengar, perlu dilihat juga intention orang yang mengucapkan, dan konteksnya, ketika menggunakan suatu istilah . Seperti contoh dibawah ini, ketika seseorang memahami bahwa istilah tersebut netral, dan bicara dalam konteks yang netral, tentu saja akan terlihat/terdengar intention nya adalah netral (tidak merendahkan) walaupun menggunakan istilah tsb. Tapi, ketika seseorang memahami bahwa istilah tsb juga punya konotasi tidak baik (dalam contoh dibawah ini, misalnya cabo) dan sengaja menggunakan istilah tersebut dalam konteks merendahkan, berarti memang secara sengaja, konotasi negatif istilah tsb lah yang dipilih untuk digunakan. Mengingat sdr. Zhou Fu Yen sebagai orang yang berpendidikan baik, dan tidak bermaksud merendahkan Ulysee, saya yakin istilah kata cabo yang digunakan sdr ZFy dalam contoh dibawah ini, berada dalam konteks yang netral, bukan secara sengaja mengambil makna/konotasi jeleknya. Jadi, istilah cabo cina yang digunakan / dimaksud oleh ZFy adalah bermakna perempuan tionghoa, tidak ada makna lain. Begitu bukan ? Prometheus --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Ok, sekarang kami akan panggil anda Cabou Cina Uly saja! Cabou artinya perempuan, aslinya tak ada kontasi negatif kok, kalau akhirnya menjadi bermakna negatif, yg salah bukan istilahnya, tapi yg salah pakai. Lagian, meskipun sekarang punya image jelek, jika anda berkelakuan baik, lama kelamaan istilah cabao yg kamu sandang akan menjadi harum terhormat lho. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ulysee_me2 ulysee_me2@ ... Date: Wed, 14 Oct 2009 00:31:15 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) Sikap gue mah sudah pasti. Disebut Cina ataupun Tionghoa, enggak usyah jadi masalah. Dua duanya sama kok, enggak ada satu lebih jelek dari yang lain. Jadi, ngapain refot? Dan gue sih masih demen aje ngeledekin mereka yang blingsatan menolak-nolak istilah Cina, abis menurut gue reaksi berlebihan seperti itu menggelikan, hehehe. Gue yakin, nggak ada image baik dengan memaksakan suatu istilah. Memaksakan orang pakai istilah tionghoa sama sintingnya dengan yang memaksakan pakai istilah cina, yang jelek bukan istilahnya, tapi sikap yang suka MAKSA. Jadi menurut gue, untuk orang muda, nggak perlu lah ikut-ikut dendam nggak jelas soal istilah. Thats it.
Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?)
Oic.brarti wa keliru soal agama dia. Saya salah info, soalnya yang ngasih tau tentang agama dia itu adalah yunior dia di Angkatan Laut ( berpangkat Mayor purn). Dia Tenglang asli juga dan pernah berdinas di TNI-AL. Mmm..dia kelahiran Manado sih yah..jadi Agama Kristen Protestan kayak umumnya Orang2 Manado. Jarang anak-anak Tenglang yang tahu kalo ada Tionghoa yang pernah berjawa hingga menyandang gelar laksamana. Gak usah jauh2, tetangga wa di Tomang aja dulu bole dihitung ama jari yang kenal ama John Lee. Malah mereka bilang gini : mmm...kalo udah masuk polisi/tentara bukan Tionghoa lagi tapi udah huana yang ngomong gini Tenglang yang udah umur 40-an...hehehehe, gimana kalo yang 30-an yak? Belum lagi kalo Tenglang yang tidak terpelajar/kurang tau masalah sosial, malah dikira kita menga-ada masa ada Tenglang jadi tentara?? Dijebalasin ampe kita mati aja dia gak percaya. Saya dah pernah ketemu tenglang yang kayak begitu, tapi yah masih untung saya gak jantungan..soalnya dia sama sekali gak percaya kalo ada Tenglang yang jadi tentara. Nah lho.. salam, NT --- On Wed, 10/14/09, pozz...@yahoo.com pozz...@yahoo.com wrote: From: pozz...@yahoo.com pozz...@yahoo.com Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 14, 2009, 11:15 AM Nah tuh, satu bukti sejarah. John Lee salah satu pelakon (sebagai objek penderita) termasuk di alur skenario si sutradara kerdil :D Btw untuk kasus cabo sepertinya masih lebih berat untuk dijernihkan saat ini, meskipun sudah dibantu/dibuatkan filmnya oleh saudara2 kita yg action dengan kreativitasnya :)) Bagaimana pendapat Uly cabo? :) Poz Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Wed, 14 Oct 2009 21:24:09 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? Laksamana (Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik). - - - - - Alm. Laksamana Muda TNI Purn. Jahja Daniel Dharma (John Lie), kebetulan bukan Katolik, melainkan Protestan. Sejak masih berdinas aktif alm. sangat taat dalam agamanya itu, dan sesudah purnawira dari TNI alm. resmi menjadi pendeta. Tentang etnisnya, Laksda. John Lie lebih sering menyebut dirinya sebagai kawanua (orang Minahasa) daripada tionghoa, apalagi tenglang. Walaupun tentunya tidak menghapus fakta bahwa alm. lahir di suatu keluarga tionghoa, yang malahan menganut agama Buddha, bukan Kristen. Tentang kepahlawanannya, Laksda. Jahja Daniel Dharma, yang meninggal tahun 1998 dalam umur 87 tahun (lahir 1911), tiga tahun sebelumnya (1995) telah dianugerahi bintang kepahlawanan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto. Wasalam. = = = - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? Pendapat Bung Paulus ini bagus, dan ini yang terjadi di Negara Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, Philipin dan lain-lainnya. Mereka tidak mau disebut itu karena mereka merasa benar2 sudah Bangsa Vietnam, Thailand dan lainnya. Orang Indonesia, sudah banyak yang berpendapat seperti ini sebenarnya. Wa ada kenalan namanya di Aussi, suatu ketika ke Beijing. Ketika dia dia diajak bicara Mandarin ama orang sono katanya dia gak bisa Mandarin. Trus Orang yang diajak bicara heran dan bilang gini : tampangnya kayak Chinese tapi koq gak bisa Bahasa Mandarin ya..? Trus kata teman wa itu, emang iya saya kan Orang Indonesia tauukkk, bukan Orang China...sambil sedikit ketegangan antara dia dengan lawan bicaranya..hehehe. Kamaren dia sms wa dia cerita kembali pengalamannya di Beijing. Untuk Uly...wa bukan orang Medan tapi di Semanan Jakarta. Cuma emang tetangga ama Orang Medan...mungkin itu sebabnya dia nanya wa seperti itu...hehehe, maksa ya..? Kalo soal wakil rakyat di DPR, dari dulu juga pernah ada misalnya H.Abdul Karim Oei ( Tenglang Asli dan Muslim ) pernah jadi anggota legislatif mewakilki Sumatera Barat. Trus kalo di militer Orang Indonesia pernah diwakili sama Laksamana ( Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik ) dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya Orang Tenglang juga dah biasa di legislatif, militer dan lain-lain tinggal kita lanjutkan..hehehe. . salam, Nasir Tan --- On Tue, 10/13/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg wrote: From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg Subject
Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?)
Nah...wa jadi makin enak, palagi Bung Akhmad dah ngasih refrensi dan pencerahan, jadi jelas bahwa orang-orang Tionghoa juga udah banyk yang berkiprah di militer. Dulu waktu wa diskusi ama tetangga di Tomang dia gak percaya kalo ada Tenglang yang berdinas di militer, wa dikiranya mengada-ada sambil melambaikan tangan tanda tidak percaya. Lambaian tangan ciri khas tidak percayahehehe. Malah dibilangnya otak wa rusak, bilangnya yang tidak-tidak. Padahal ngkonya itu termasuk orang necis dan kelihatan intelek. Jadi padangan luar kadang emang menipu juga yah..? Pantas sepupu wa di Singapore bilang gini : Tan, don't judge a book from it's cover:)) Btw...wah hebat yah kalo ampe kenal John Lee...cik cik cik. Wa cuma kenal anak buahnya doank dah senang. wassalam, Nasir Tan --- On Wed, 10/14/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 14, 2009, 10:12 PM Orang tionghoa yang jenderal, laksamana dan marsekal di TNI sudah banyak. Saya sendiri tahu 4-5 orang dari mereka itu, dan 3 orang di antaranya saya kenal pribadi. Di antara yang saya kenal pribadi itu, 2 sudah meninggal, termasuk alm. John Lie, dan keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata. Wasalam. = == - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:50 PM Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) Oic.brarti wa keliru soal agama dia. Saya salah info, soalnya yang ngasih tau tentang agama dia itu adalah yunior dia di Angkatan Laut ( berpangkat Mayor purn). Dia Tenglang asli juga dan pernah berdinas di TNI-AL. Mmm..dia kelahiran Manado sih yah..jadi Agama Kristen Protestan kayak umumnya Orang2 Manado. Jarang anak-anak Tenglang yang tahu kalo ada Tionghoa yang pernah berjawa hingga menyandang gelar laksamana. Gak usah jauh2, tetangga wa di Tomang aja dulu bole dihitung ama jari yang kenal ama John Lee. Malah mereka bilang gini : mmm...kalo udah masuk polisi/tentara bukan Tionghoa lagi tapi udah huana yang ngomong gini Tenglang yang udah umur 40-an...hehehehe, gimana kalo yang 30-an yak? Belum lagi kalo Tenglang yang tidak terpelajar/kurang tau masalah sosial, malah dikira kita menga-ada masa ada Tenglang jadi tentara?? Dijebalasin ampe kita mati aja dia gak percaya. Saya dah pernah ketemu tenglang yang kayak begitu, tapi yah masih untung saya gak jantungan..soalnya dia sama sekali gak percaya kalo ada Tenglang yang jadi tentara. Nah lho.. salam, NT --- On Wed, 10/14/09, pozz...@yahoo. com pozz...@yahoo. com wrote: From: pozz...@yahoo. com pozz...@yahoo. com Subject: Re: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 14, 2009, 11:15 AM Nah tuh, satu bukti sejarah. John Lee salah satu pelakon (sebagai objek penderita) termasuk di alur skenario si sutradara kerdil :D Btw untuk kasus cabo sepertinya masih lebih berat untuk dijernihkan saat ini, meskipun sudah dibantu/dibuatkan filmnya oleh saudara2 kita yg action dengan kreativitasnya :)) Bagaimana pendapat Uly cabo? :) Poz Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Wed, 14 Oct 2009 21:24:09 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: John Lie (Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?) - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 14, 2009 11:32 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? Laksamana (Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik). - - - - - Alm. Laksamana Muda TNI Purn. Jahja Daniel Dharma (John Lie), kebetulan bukan Katolik, melainkan Protestan. Sejak masih berdinas aktif alm. sangat taat dalam agamanya itu, dan sesudah purnawira dari TNI alm. resmi menjadi pendeta. Tentang etnisnya, Laksda. John Lie lebih sering menyebut dirinya sebagai kawanua (orang Minahasa) daripada tionghoa, apalagi tenglang. Walaupun tentunya tidak menghapus fakta bahwa alm. lahir di suatu keluarga tionghoa, yang malahan menganut agama Buddha, bukan Kristen. Tentang kepahlawanannya, Laksda. Jahja Daniel Dharma, yang meninggal tahun 1998 dalam umur 87 tahun (lahir 1911), tiga tahun sebelumnya (1995) telah dianugerahi bintang kepahlawanan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Soeharto. Wasalam. = = = - Original Message - From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent
Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
menyandang nama tionghoa pasti orang baik semua. tetap saja ada Tionghoa baik ada Tionghoa busuk. Demikian juga, meskipun seseorang yang dipanggil Cina berkelakuan sangat terhormat, tetap takkan mengubah makna cina menjadi baik. Jika belum yakin, kita ambil saja contoh sebuah julukan yang semua sepakat menghina: yakni julukan bangsa tempe bagi bangsa Indonesia! meskipun nanti bangsa Indonesia sdh sedemikian majunya, tetap saja julukan bangsa tempe tak menjadi julukan terhormat. Yang paling mungkin, orang takkan berani lagi mengatai bangsa Indonesia sbg bangsa tempe. istilah ini akan lenyap. Demikian juga dengan julukan Pesakitan dari asia Timur yang ditujukan ke bangsa Tionghoa, tidak akan menjadi bagus meski sekarang negeri Tiongkok menjadi kuat. yang terjadi adalah: tak ada lagi orang barat yang berani memakai istilah itu untuk menjuluki orang Tionghoa. From: a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, October 12, 2009 8:17:08 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita paksa berubah dgn UU? Haahahaaa... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Date: Mon, 12 Oct 2009 04:37:59 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan? Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan : 1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang keturunan dan masih totok Chinese dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang percaya kalau pedang itu punya kelebihan..? ? Kita buka saja dan kita diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya. 2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non material ). Saya ada lihat sedikit di negara Asean lainnya, seperti Philipina yang keterunan Chinese disana tidak merasa lebih tinggi derajatnya dibanding etnis lokalnya, sehingga kesetaraan menjadi bagus. Demikian juga di Thailand dan negara-negara Indo Cina lainnya. Keturunan Chinese disana tidak membanggakan diri atau merasa lebih terhormat dibanding pribumi disana. Lha kalu kita di Indonesia ( ..??? ) Seringkali pula kita-kita yang keturunan menyenangi apa yang tidak disenangi oleh pribumi. Ini salah satu sumber kebencian juga, apalagi kalau kita pelit ( baik materi maupun non materi ) mereka lebih-lebih benci lagi. Saya punya pengalaman waktu remaja. Ketika itu ada teman yang mau minjam catatan, tetapi saya tidak mau memberikan karena dia sering bolos. Akibatnya saya dicaci maki, tetapi akhirnya saya tunjukkan bahwa saya lakukan hal itu bukan karena pelit, tetapi karena dia sering tidak masuk sekolah. Selain itu saya juga tidak tau rumahnya kalo ada apa-apa mau cari kemana? Akhirnya masalah selesai pada saat itu. Hingga sekarang kami akrab dan kalo ketemu dia baik bangat. Demikian menurut saya, ato ada yang ingin menambahkan? salam NT email : nasir_...@hotmail. com --- On Sun, 10/11/09, dedistd dedi...@yahoo. com wrote: From: dedistd dedi...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure ) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Sunday, October 11, 2009, 9:58 PM Sdr Nasir, hal serupa pernah disampaikan oleh Arief Budiman. Dia mengatakan bahwa kalau kata Cina terus menerus dipakai dengan makna positif, lama kelamaan unsur penghinaannya akan hilang dan kata cina akan menjadi netral atau positif. Saya setuju dengan itu. Namun sekali lagi mari kita belajar dari sejarah pengubahan kata cina menjadi Tionghoa seperti yang saya paparkan dalam tulisan saya (Mengapa Kata Cina Tidak
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah pukulan tanpa bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John johnsiswa...@yahoo.com wrote: From: John johnsiswa...@yahoo.com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana kapok... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, tanaya.geo tanaya.geo@ ... wrote: Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri naik kelas menjadi perampok setelah disekolahkan , bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@ wrote: Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... --- Pada Sen, 12/10/09, henyung henyung@ menulis: Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina.
Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Salam kenal juga... Kalau soal masuk legislatif Orang Tionghua pada dasarnya memilih berdasarkan kapabilitas dan bukan atas dasar kesukuan. Jadi bukan hanya semata-mata mengejat aspek legalitas/formal semata, tetapi kemampuan juga harus jadi prioritas. Karena ketika seorang Tionghua menjadi caleg, yang diwakili bukan hanya Sukunya tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Demikian menurut saya. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, Aswal Scorpio Sikumbang aswalscorpiosikumb...@yahoo.co.id wrote: From: Aswal Scorpio Sikumbang aswalscorpiosikumb...@yahoo.co.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 13, 2009, 1:54 PM Bang Nasir Tan. Salam kenal dengan saya. Saya seorang mahasiswa UNIMED ( Universitas Negeri Medan) yang sekarang sedang menyelesaikan studi dan ingin menulis tentang Orientasi politik etnis Tionghoa Pasca Otonomi Daerah di kota Medan. Saya ingin mengetahui sejauh mana orientasi pemilih bang Nasir terhadap pil caleg dari etnis Tionghoa. apakah abang memilih caleg dari etnis Tionghoa berdasarkan etnisnya atau karena kapasitasnya sebagai calon legislatip ? Sebelumnya terimakasih atas tanggapannya bang ... (AswaL) --- Pada Sen, 12/10/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com menulis: Dari: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Judul: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 12 Oktober, 2009, 4:46 PM Bisa aja kalo istilah Cina itu bermakna penghinaan kenapa tidak? Bukankah Orang Indonesia ( mayoritas Jawa ) kalo di panggil Indon oleh Melayu Malaysia juga jadi panas kuping dan memprotes? Yahwalaupun tidak serta merta berhenti tetapi paling tidak ada usaha untuk berhenti dan pernah diperjuangkan. Kita belum tahu juga apa yang terjadi seandainya bisa diperjuangkan hingga ke lembaga tinggi negara. Tetapi pasti akan ada dampaknya, baik pro atau kontra. Mudah2an badan dunia lain ikut berkomentar jadi sekalian ketahuan, siapa takut. Betul...tidak semua orang Tionghoa diharapkan dapat baik sesuai harapan mayoritas masayarakat umum, tetapi kalo kita mulai dari kalangan intelektual/ tokoh penting, bisnismen dan tokoh-tokoh masayarakat dah mulai mempelopori, maka lambat laut kebaikan akan jadi merata terdengar dimana-mana. Mari kita mulai dari diri kita masing-masih dulu, jangan tunggu setelah semua Orang Tionghao berbuat baik baru kita ikutan.hehehe. Gak perlu ada target tertentu tetapi yang penting makin sering kita saling mengingatkan dengan teman2 akan makin baik. Lha, kalau golongan intelektualnya aja terkesan angkuh apalagi yang tidak berpendidikan. Trus kita ini memang masih sering dicekoki oleh famili dengan paham yang menutup diri terhadap masayarakat luas, alias tidak diperbolehkan terbuka dan semacamnya. Dan celakanya... .walau kita sudah berpendidikan tinggi, kita mempercayai didikan seperti itu. Sehingga apa yang kita yakini ( yang - ) selalu terjadi karena arah pikiran kita sudah disetting dengan arah (-) tsb. Kalau sekedar mau merasa bangga bahwa Tionghoa punya nama besar dan budayanya tingga itu, itu bole-bole saja asalkan kita juga bisa membagi kebesaran itu. Kalau tidak dapat membagi dalam arti luas, maka kita tidak ada bedanya dengan para kolonial dahulu. Oleh sebab itu jangan heran kalo kita dibenci karena dianggap penjajah..hehehe Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan langkah yang paling bijak adalah mengupayakan agar budaya Tionghoa dapat ditanamkan/diajarka n sejak dini di masayarakat. Disini kali pertama harus kita uji keampuhan budaya/idologi kita terhadap mayasrakat luas. Ideologi Indonesia pada saat ini masih didominasi ideologi Jawa yang meski menurut Orang Jawa itu sangat bagus, kadang2 bule juga ikut2an bahwa budya Jawa bagus, tetapi menurut pendapat pribadi saya masih penya kelemahan disana-sini. ..kadang2 saya malah mikir gak ada apa-apanya.. .hehehe.. ampe segitunya ya? Sebagai bagian integral dari Bangsa Indonesia, apa salahnya kalo kita berikan masukan, toh kita sama-sama Bangsa Indonesia wajar kalo saling memperkuat. salam, Nasir T --- On Mon, 10/12/09, a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id wrote: From: a...@cbn.net. id a...@cbn.net. id Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Monday, October 12, 2009, 9:17 AM Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita paksa berubah dgn UU? Haahahaaa... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Nasir Tan
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
Pendapat Bung Paulus ini bagus, dan ini yang terjadi di Negara Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, Philipin dan lain-lainnya. Mereka tidak mau disebut itu karena mereka merasa benar2 sudah Bangsa Vietnam, Thailand dan lainnya. Orang Indonesia, sudah banyak yang berpendapat seperti ini sebenarnya. Wa ada kenalan namanya di Aussi, suatu ketika ke Beijing. Ketika dia dia diajak bicara Mandarin ama orang sono katanya dia gak bisa Mandarin. Trus Orang yang diajak bicara heran dan bilang gini : tampangnya kayak Chinese tapi koq gak bisa Bahasa Mandarin ya..? Trus kata teman wa itu, emang iya saya kan Orang Indonesia tauukkk, bukan Orang China...sambil sedikit ketegangan antara dia dengan lawan bicaranya..hehehe. Kamaren dia sms wa dia cerita kembali pengalamannya di Beijing. Untuk Uly...wa bukan orang Medan tapi di Semanan Jakarta. Cuma emang tetangga ama Orang Medan...mungkin itu sebabnya dia nanya wa seperti itu...hehehe, maksa ya..? Kalo soal wakil rakyat di DPR, dari dulu juga pernah ada misalnya H.Abdul Karim Oei ( Tenglang Asli dan Muslim ) pernah jadi anggota legislatif mewakilki Sumatera Barat. Trus kalo di militer Orang Indonesia pernah diwakili sama Laksamana ( Jenderal TNI - Angkatan Laut ) John Lee ( Tenglang Asli dan Katolik ) dan lain-lain. Jadi pada prinsipnya Orang Tenglang juga dah biasa di legislatif, militer dan lain-lain tinggal kita lanjutkan..hehehe.. salam, Nasir Tan --- On Tue, 10/13/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote: From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 13, 2009, 9:35 PM Menarik. Ini baru pendapat yang lain dari yang lain. Belon pernah dengar sebelumnya, soalnya banyakan khan yang ngotot di sebut tionghoa, atau yang ngotot nggak perlu masalahin istilah (ada juga yang ngotot disebut cina, tapi gue baru nemu satu, itu pun di milis tetangga, hahaha) Pendapat baru, baru pendapat nih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Paulus Tanuri ptan...@... wrote: Permisi..Gak pernah ikutan ribut disini. Sekali-sekali ikutan boleh yah. Saya gak suka dipanggil CINA, CHINA, ataupun TIONGHOA. Bukan karena merasa dihina, tapi saya merasa tidak diterima sebagai sesama Warga Negara Indonesia. Mengapa begitu ? bukankah orang padang juga dipanggila PADANG, orang bugis dipanggil BUGIS, dan orang medan, sunda atau jawa juga banyak dipanggil dengan MEDAN, SUNDA dan atau JAWA. Secara sederhana saja, Padang, Bugis, Medan, Sunda dan Jawa adalah wilayah di dalam negara Indonesia. Saya lebih suka dipanggil Bangka, atau Medan atau kadang ada yang salah dikira dari Menado. Sedangkan CINA, CHINA, atau TIONGHOA bukanlah wilayah di dalam negara Indonesia. Jadi secara tidak langsung saya merasa tidak dianggap sebagai WNI. Tapi seakan masih dianggap orang luar, orang asing, bukan saudara sebangsa. Dan saya sangat amat tidak nyaman dengan itu. Itu saja. Lanjutkan.. Regards, Paulus T. 2009/10/8 ANDREAS MIHARDJA mihar...@.. . Sebelum kita mulai memberikan kritik kepada lain suku yg mempergunakan istilah cina sebagai istilah menghina - Silahkan analisa sendiri tradisi dan kebudyaan dari mereka yg merupakan suku keturunan dari negara China. Didalam pembicaraan se-hari? mereka pd umumnya memakai istilah kuei utk semua bangsa atau suku yg tidak termasuk suku Han. Orang ket. benua Africa didalam istilah chinese disebut Hei-kuei. Untuk mereka yg merupakan pribumi indonesia mereka memakai istilah yinni-kuei, utk yg dari Malaysia - malay-kuei. Mereka yg asal dari Europa disebut pai-kuei. Penduduk dari HK dan Macau dan juga dari PRC dan ROC semua jikalau berbicara diluar negara mereka - umpnya diEU atau US selalu memakai istilah Fan-kuei jikalau membicarakan non-chinese. Jikalau ada yin pasti ada yang inilah filsafat Dao. Memang yg sudah berpendidikan dan yg sudah tinggal lama diluar China mereka sudah merubah dgn mempergnakan istilah ren utk non-chinese Tetapi apakah yg disebut keturunan diIndonesia sekarang sudah berubah. Apakah kalian sekarang memakai istilah Sunda-ren atau masih memakai Sunda-kuei. Apakah kalian masih memakai istiah Hua-na utk penduduk Indonesia atau sudah berpendapat kalian sendiri adalah Huana. Jikalau kalian masih tetap tidak menghormati sesama bangsa - mana mungkin kalian akan dpt dihormati kembali. Jikalau yg ket baba atau peranakan chinese hidup diluar Indonesia ump.nya diUS atau di EU - kalian oleh Huachiao disana tidak dianggap sebagai chinese sama sekali. Kalian dianggap sebagai Yinnikuei, atau Malaykuei. Meskipun kalian tetap memakai nama keluarga asal chinese - tetapi kalian tidak mampu pakai chinese, cantonese etc -tradisi sudah 100% indonesia. - Mungkin keadaan agak lebih open di Nederland [negara belanda] tetapi diluar negara ini, inilah reality. Contohnya yg tegas - chinese dari Vietnam
[budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan? Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan : 1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang keturunan dan masih totok Chinese dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang percaya kalau pedang itu punya kelebihan..?? Kita buka saja dan kita diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya. 2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non material ). Saya ada lihat sedikit di negara Asean lainnya, seperti Philipina yang keterunan Chinese disana tidak merasa lebih tinggi derajatnya dibanding etnis lokalnya, sehingga kesetaraan menjadi bagus. Demikian juga di Thailand dan negara-negara Indo Cina lainnya. Keturunan Chinese disana tidak membanggakan diri atau merasa lebih terhormat dibanding pribumi disana. Lha kalu kita di Indonesia ( ..??? ) Seringkali pula kita-kita yang keturunan menyenangi apa yang tidak disenangi oleh pribumi. Ini salah satu sumber kebencian juga, apalagi kalau kita pelit ( baik materi maupun non materi ) mereka lebih-lebih benci lagi. Saya punya pengalaman waktu remaja. Ketika itu ada teman yang mau minjam catatan, tetapi saya tidak mau memberikan karena dia sering bolos. Akibatnya saya dicaci maki, tetapi akhirnya saya tunjukkan bahwa saya lakukan hal itu bukan karena pelit, tetapi karena dia sering tidak masuk sekolah. Selain itu saya juga tidak tau rumahnya kalo ada apa-apa mau cari kemana? Akhirnya masalah selesai pada saat itu. Hingga sekarang kami akrab dan kalo ketemu dia baik bangat. Demikian menurut saya, ato ada yang ingin menambahkan? salam NT email : nasir_...@hotmail.com --- On Sun, 10/11/09, dedistd dedi...@yahoo.com wrote: From: dedistd dedi...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure ) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 11, 2009, 9:58 PM Sdr Nasir, hal serupa pernah disampaikan oleh Arief Budiman. Dia mengatakan bahwa kalau kata Cina terus menerus dipakai dengan makna positif, lama kelamaan unsur penghinaannya akan hilang dan kata cina akan menjadi netral atau positif. Saya setuju dengan itu. Namun sekali lagi mari kita belajar dari sejarah pengubahan kata cina menjadi Tionghoa seperti yang saya paparkan dalam tulisan saya (Mengapa Kata Cina Tidak Pantas Digunakan?) . Jelas bahwa penggantian kata tersebut memiliki makna sangat yang penting bagi kita Tionghoa Indonesia, karena itu salah satu bukti bahwa generasi di atas kita ikut berjuang untuk Indonesia. Jadi msalah kata Cina vs Tionghoa sebenarnya bukanlah di penghinaan, konotasi dsb tapi di dasar sejarahnya. Btw, bicara soal Arief Budiman, dia ini dulunya salah satu orang LPKB yang mendukung asimilasi. Namun setelah sekolah di Amerika dan melihat bagaimana imigran di sana tetap mempertahankan identitasnya, barulah dia bertobat. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan hitaci2002@ ... wrote: Mmmm. . ...dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah masalah sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang penting kita bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang lebih penting adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama adalah makna dari penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka apapun penyebutan itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya walo dipanggil Cina , tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama umum ), maka maknanya akan jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina akan sangat positif artinya kalo kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner building). Mohon maaf kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan japri aja di email ini : nasir_...@.. . regards, Nasir Tan ( Tan Zi Wei)
Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:)
Bisa aja kalo istilah Cina itu bermakna penghinaan kenapa tidak? Bukankah Orang Indonesia ( mayoritas Jawa ) kalo di panggil Indon oleh Melayu Malaysia juga jadi panas kuping dan memprotes? Yahwalaupun tidak serta merta berhenti tetapi paling tidak ada usaha untuk berhenti dan pernah diperjuangkan. Kita belum tahu juga apa yang terjadi seandainya bisa diperjuangkan hingga ke lembaga tinggi negara. Tetapi pasti akan ada dampaknya, baik pro atau kontra. Mudah2an badan dunia lain ikut berkomentar jadi sekalian ketahuan, siapa takut. Betul...tidak semua orang Tionghoa diharapkan dapat baik sesuai harapan mayoritas masayarakat umum, tetapi kalo kita mulai dari kalangan intelektual/tokoh penting, bisnismen dan tokoh-tokoh masayarakat dah mulai mempelopori, maka lambat laut kebaikan akan jadi merata terdengar dimana-mana. Mari kita mulai dari diri kita masing-masih dulu, jangan tunggu setelah semua Orang Tionghao berbuat baik baru kita ikutan.hehehe. Gak perlu ada target tertentu tetapi yang penting makin sering kita saling mengingatkan dengan teman2 akan makin baik. Lha, kalau golongan intelektualnya aja terkesan angkuh apalagi yang tidak berpendidikan. Trus kita ini memang masih sering dicekoki oleh famili dengan paham yang menutup diri terhadap masayarakat luas, alias tidak diperbolehkan terbuka dan semacamnya. Dan celakanyawalau kita sudah berpendidikan tinggi, kita mempercayai didikan seperti itu. Sehingga apa yang kita yakini ( yang - ) selalu terjadi karena arah pikiran kita sudah disetting dengan arah (-) tsb. Kalau sekedar mau merasa bangga bahwa Tionghoa punya nama besar dan budayanya tingga itu, itu bole-bole saja asalkan kita juga bisa membagi kebesaran itu. Kalau tidak dapat membagi dalam arti luas, maka kita tidak ada bedanya dengan para kolonial dahulu. Oleh sebab itu jangan heran kalo kita dibenci karena dianggap penjajah..hehehe Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan langkah yang paling bijak adalah mengupayakan agar budaya Tionghoa dapat ditanamkan/diajarkan sejak dini di masayarakat. Disini kali pertama harus kita uji keampuhan budaya/idologi kita terhadap mayasrakat luas. Ideologi Indonesia pada saat ini masih didominasi ideologi Jawa yang meski menurut Orang Jawa itu sangat bagus, kadang2 bule juga ikut2an bahwa budya Jawa bagus, tetapi menurut pendapat pribadi saya masih penya kelemahan disana-sini...kadang2 saya malah mikir gak ada apa-apanya...hehehe..ampe segitunya ya? Sebagai bagian integral dari Bangsa Indonesia, apa salahnya kalo kita berikan masukan, toh kita sama-sama Bangsa Indonesia wajar kalo saling memperkuat. salam, Nasir T --- On Mon, 10/12/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote: From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id Subject: Re: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 12, 2009, 9:17 AM Cara pertama terlalu overacting dan malah kita akan menjadi bahan olok-olok. Cara kedua hampir mustahil mustahil kebenarannya. Paling baik ya kita biasakan diri kita sendiri memakai istilah Tionghoa alih-alih Cina. Kita hanya bisa berbuat yg dpt kita kendalikan sendiri. Masak mulut sama pikiran orang mau kita paksa berubah dgn UU? Haahahaaa... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Date: Mon, 12 Oct 2009 04:37:59 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )...:) Nah sekarang apa yang harus kita lakukan agar masayarakat Indonesia non-Chinese menyebut/menyapa kita dengan sapaan yang kita inginkan? Menurut saya ada 2 hal minimal yang harus kita lakukan : 1. Kita memberi usulan ke pemerintah lewat legislatif tentang usulan penyebutan yang kita kehendaki. Katakan, kita mengusulkaan melalui sidang kabinet terbatas agar masyarakat harus menyapa kita-kita yang keturunan dan masih totok Chinese dengan sebutan Tionghoa, bukan Cina. Dan untuk itu harus adakan juga semacam Seminar mengenai budaya Tionghoa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pribumi. Saya pernah mengusulkan pada seseorang sesepuh Tionghoa agar budaya Tionghoa sudah saatnya harus dikedapankan dalam kehidupan, misalnya mengajarkan budaya Tionghoa sejak dini di sekolah-sekolah. Ini penting sebab dapat menanamkan pemahaman yang benar mengenai budaya kita. Ibarat pedang, kalau pedang tidak pernah keluar dari sarungnya bagaimana orang percaya kalau pedang itu punya kelebihan..? ? Kita buka saja dan kita diskusikan dan saya yakin pasti ada solusinya. 2. Membiarkan mereka menyebut kita-kita ini Cina, tetapi lambat laun makna Chinese akan berubah menjadi positif manakala kontribusi kita kepada bangsa dapat ditonjolkan, dalam artian selama kita tida merugi ( material maupun non material ). Saya ada lihat sedikit di negara
Re: Shanghai (Re: [budaya_tionghua] Re: Alasan Ganti Nama
Itu betul, pada dasarnya itu berlaku dimana-mana. Selain alasan penyebutan sepaya mudah juga mugkin alasan lain. Itu juga terjadi di Taiwan, orang dari berbagai negara yang tidak memiliki nama Tionghoa akan diberi nama Tionghoa dan ketika membuat surat ijin menetap nama itu digunakan. Contohnya teman saya : Namanya VIKTOR MARBUN di Taiwan diberi nama Ma Chi Cheng.. Ada juga orang Chinese yang menggunakan nama Arab karena dia beragama Islam, misalnya Muhammad Nurdin ( salah satu imam masjid di Taiwan) dan nama Chinese juga tetap dipakai. Trus gimana kalo namanya Nasir Tan., Andreas Lim, Doris Hsueh dsbny? Mereka tetap akan diberi nama Chinese yang full ( tiga ampe 4 aksara ). Di jaman orba bukan 1/2 dipaksa lagi, tapi emang dipaksakan untuk ganti nama.Pengalaman saya waktu saya masih di SD, ada sekitar 16 orang dalam satu kelas harus ganti nama...bukan jumlah yang sedikit. Semua terjadi begitu saja tanpa ada perlawanan, yah karena keadaan yang demikian. Saya gak tahu kalo di Amrik, Belanda ato belahan bumi lain. salam, Nasir T --- On Fri, 10/9/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id wrote: From: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id Subject: Re: Shanghai (Re: [budaya_tionghua] Re: Alasan Ganti Nama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 9, 2009, 10:59 PM Tionghoa di Amrik mengganti namanya menjadi Bruce Lee, Johny Lin, Laura Wang, dsb untuk menyesuaikan diri dgn masyarakat lingkungannya yg merasa sulit menghafal nama Tionghoa tiga aksara. Tak usah jauh-jauh, teman saya dulu (suku Jawa) juga berkeluh kesah kpd sy kok ia tidak hafal2 nama2 tokoh silat dlm buku silat yg kami baca sedangkan sy begitu gampang mengingatnya. Pada zaman Orba Tionghoa di Indonesia ramai2 berganti nama krn setengah dipaksa oleh pemerintah dgn politik pembaurannya yg salah kaprah. Meski nama sudah berganti Bejo atau Slamet, tetap saja kelihatan ciri2 ketionghoaannya. Lagipula, nomor KTP pun konon katanya diberi kode ketionghoaan. Sampai2 akta nikah aja ditempeli nama keluarga Tionghoa, misalnya: Slamet Salim, Liem krn Salim tak dianggap sbg nama keluarga baru lha wong di akta kelahirannya tertulis nama Liem Ban Pit, meski di srt ganti nama jelas2 disebutkan Salim sbg nama keluarga! :-) Inilah drama yg harus diperankan oleh generasi Tionghoa kelahiran dulu, yg biasanya pernah mengalami pencinacinaan yg menyakitkan hati. ;-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan
Kalo begitu, kita anggota budaya Tionghoa aja ngumpul uang untung sumbang orang2 kita. Kita bentuk team, jadi ada yang bertugas sebagai pengelola yang lain menyumbang. Saya ikutan nyumbang aja Nasir Tan Taiwan ( China) --- On Mon, 10/5/09, henyung heny...@yahoo.com wrote: From: henyung heny...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, October 5, 2009, 3:43 AM http://www.detiknew s.com/read/ 2009/10/05/ 142341/1215517/ 10/warga- keturunan- keluhkan- diskriminasi- bantuan Gempa 7,6 SR di Sumbar Warga Keturunan Keluhkan Diskriminasi Bantuan Muhammad Taufiqqurahman - detikNews Padang - Pengiriman bantuan terhadap korban gempa di Sumatera Barat dirasakan tidak merata. Warga keturunan Tionghoa mengeluhkan pemerintah bersikap diskriminatif dalam mengirimkan bantuan di Kampung China, Padang, Sumatera Barat. Benar ada diskriminasi. Kami tidak pernah dibantu oleh pemerintah, kata Koordinator Penanggulangan Gempa Masyarakat Tionghoa, Andreas di Kampung China, Padang, Sumatera Barat, Senin (5/10/2009). Menurut Andreas, warga keturunan Tionghoa mencari dan mengevakuasi mayat sendiri. Pemerintah meski sudah datang ke lokasi bencana, tidak memberikan bantuan apapun. Kami lakukan sendiri. Mereka datang kemarin tapi cuma lihat saja tidak memberikan apapun. Dari etnis kita yang tewas 48 orang. Lainnya saya nggak tahu, jelasnya. Andreas mengatakan, pihaknya pun mengirimkan bantuan kepada korban gempa tidak hanya sesama etnis Tionghoa tapi juga korban lainnya. Bantuan itu didapat keluarga dan jaringan. Lalu kita distribusikan kembali ke daerah bencana seperti Pariaman dan kecamatan sekitar sini, imbuhnya. Kendalanya, lanjut Andreas, bantuan masih dirasa kurang karena banyak korban gempa selain yang di Kampung China mengambil makanan di dapur umum mereka. Butuh bantuan yang lebih banyak. Kita kan juga membantu orang yang bukan etnis kita. Kayak mendirikan dapur umum itu banyak yang mengambil di sini, katanya. (gus/iy)
[budaya_tionghua] Suatu ketika kata Cina akan bermakna positif ( I am sure )
Nimbrung ahhh... Budaya Indonesia sebenarnya banyak juga yang sama dengan Budaya Tionghoa, bukan karena sengaja menyamakan tetapi pada dasarnya beberapa budaya daerah di nusantara ini berasal dari China mainland pada awalnya. Walaupun sudah berbaur dengan penduduk setempat budaya leluhur tetap dipartahankan dan dilestarikan. Kemudian karena terjadi saling keterkaitan antara budaya setempat, kemudian menjadi agak lain. Contohnya dalam hal pakaian pria dan wanita di beberapa daerha tertentu. Juga pola masakan. Ciri khas masakan Tionghoa adalah bumbu minimalis itu juga terjadi di nusantara ( beberapa daerah ) tetapi tidak di Jawa, Madura dan Minang. Kalau di Tanah Jawa pola masakannya bisa 1001 macam bumbu, karena kemungkinan etnis Jawa ini dipengaruhi oleh budaya Hindustan. Minang dan Madura juga sama dalam hal pola masakan, bumbu banyak...hohoho..ampe mulut panas kalo makan..:). Di Taiwan, saya sering mengintip orang-orang India/Pakistan dan lain-lain, kalo masak itu bumbunya banyak bangat dan enak baunya. Yah itu yang diikuti oleh etnis (yang di Jawa artinya oang yang tinggal di Jawa tidak semuanya etnis Jawa), sehingga kalo di Jawa tidak mengenal bumbu minimalis, kecuali dalam keadaan tertentu misalnya pada saat terjadi bencana alam atau semacamnya seperti waktu gempa Jateng dan Yogya ( beberapa tahun lalu). Disisi lain etnis Jawa kadang mengikuti tradisi Arab ( ada yang fanatik yang terlibat bom bali ) tetapi banyak juga yang bersifat moderat ( seperti Thailand ) dan sedikit masa bodoh yang penting selamat...eh saya gak ikut2an tuh...pokoknya sangat kompleks. Sebaliknya Orang Vietnam yah memang tradisinya mirip-mirip Tionghoa dalam hal keseharian misalnya memasak, pergaulan, tetapi mereka tidak mau disebut Cung. Kami bukan cung, yang cung itu yang mata sipit saja, kata Orang Vietnam. Orang Vietnam yang pernah saya temui tradisinya mirip sodara-sodara kita ( Cung asal Pulau Bangka dan Cung Makassar ). Walo dia Jenderal ato apapun pangkatnya kalo ketemu teman pasti pake bahasa dia...:) tidak peduli ditengah etnis lain yang tidak mengerti cuek dan agak keras/egois. Mmmm...kalo orang Taiwan ( Cung Formosa), rada-rada mirip Tionghoa Jawa Barat dan Manado...:) tutur katanya halus dan sering memuji orang yang sedang diajaknya bicara..pokonya cukup menawanhehehe. Kalo ngomong..sebentar2 tuek..tuek..tuek. Tapi kalo dipikir-pikir carapikir Cung Indonesia secara menyeluruh pada dasarnya mirip China Mainland. Yang menonjol adalah agak tertutup ama orang asing ( kecuali yang udah lama di eropha dan di negara barat), tetapi kalo Cung Taiwan tidak demikian, mungkin karena dia dididik oleh barat sehingga perkembangan pola pikirnya tidak semata-mata pikiran tradisional/lokal yang dimodernisasi, tetapi memang terpengaruh barat. Ampe rambut aja di cet macam-macam dan memang moderat ikut2an barat. Gak heran kalo Cung Taiwan itu benci bangat sama Cung daratan...hehehe karena beda prinsip .Wo pernah diskusi disuatu kelompok Taiwan terus wa ambil contoh kasus Maindland, eh dia gak mau. Dia bilang Maindland gak usah dibawa-bawa deh, contoh lain aja...hehehe Yah tiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda sih, misalnya wo (kan pelajar ), jadi pergaulannya bukan ama orang yang ortodok, tidak sama misalnya pengalamannya yang sekedar wisatawan, bisnismen, tki/w dan lain-lain. Mmmm.dah banyak ngomong nich, tapi intinya adalah masalah sebutan Cina/Chinese atau apapun namanya gak jadi masalah yang penting kita bisa menyesuaikan diri di negara manapun kita berada. Dan yang lebih penting adalah bukan karena soal penyebutan, tetapi yang terutama adalah makna dari penyebutan itu sendiri . Kalau makna penyebutan (-), maka apapun penyebutan itu sendiri jadi tidak berguna akan sia-sia, sebaliknya walo dipanggil Cina , tetapi kita menonjolkan sifat yang baik ( secama umum ), maka maknanya akan jadi baik, memang butuh waktu tetapi kata Cina akan sangat positif artinya kalo kita mulai bangun dalam diri kita sendiri ( inner building). Mohon maaf kalau ada kekuranagn dan yang mo share pendapat silakan japri aja di email ini : nasir_...@hotmail.com regards, Nasir Tan ( Tan Zi Wei) --- On Wed, 10/7/09, ALIANTONY ALI aliantony_...@yahoo.com wrote: From: ALIANTONY ALI aliantony_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Cina... lagi hmmm To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 7, 2009, 7:00 PM eheheh, kita ribut nama cina terus di sini,orang cina di sono aja tenang tenang aja. Gitu aja sebutan cina itu bagi orang yang bukan orang cina dan budaya nya lain dengan cina, kalau JEPANG ,KOREA,VIETNAM mengunakan kata cungkok juga karena budaya dan nenek moyang nya hampir sama. jadi menurut saya cuman orang dari luar budaya yang beda dengan cina aja yang menyebut dengan nama CINA, sementara orang cina di sono aja bilang mereka CUNGKOK .jadi kalau nenek moyang kita masih keturuanan cina yah
Re: [budaya_tionghua] Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno..dimodifikasi
Di beberapa daerah di Indo ada yang mengikuti tradisi Tiongkok ini, tetapi sedikit dimodifikasi. Jadi orang miskin bole pake topi, tetapi harus dimiringkan ke sebelah kiri, sedangkan yang bangsawan miring kanan. Selain itu warna dan corak topinya juga berbeda. salam, Nasir Tan Taiwan, Republic of China From: San San san.mitradew...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, September 25, 2009 10:09:57 PM Subject: [budaya_tionghua] Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno Topi, Lambang Status Sosial Orang Tionghoa Kuno Topi telah lama ditemukan di China. Sebagai contoh, di China ada pepatah, seperti ini Yi Guan Chu Chu (berpakaian rapi dengan pakaian dan topi), dan Guan Mian Tang Huang (elegan dan megah dalam berpakaian) , dan seterusnya. Kata Guan dan Mian di sini merujuk kepada Topi. Topi adalah bagian penting dalam gaya berpakaian Tiongkok kuno, bila seorang laki-laki mencapai usia 20, ia mulai memakai topi, dan pada saat ini dibuat sebuah upacara yang disebut Guanli (Upacara Menggunakan Topi), menunjukkan bahwa dia telah tumbuh dewasa. Topi Tiongkok kuno tidak sama dengan yang model sekarang. Zaman dulu bentuknya sempit--hanya bagian dari kopiah, tidak seperti model sekarang, dimana topi membungkus seluruh kepala. Setelah topi muncul, aturan hirarki dalam hal status sosial telah diterapkan: orang miskin dengan status sosial yang rendah tidak boleh memakai sebuah topi. Peraturan memakai topi berbeda dari dinasti ke dinasti. Pada jaman dinasti Han (206SM-220M) , bentuk topi sudah mirip dengan hari ini. Orang status sosial rendah hanya bisa memakai ikat kepala, dan sebagian kecil hanya boleh memakai destar terbuka. Pengaruh aturan ini berlangsung sampai Dinasti Ming (1368-1644). Pada zaman Dinasti Ming, Wushamao (topi kasa hitam) digunakan dalam seragam resmi. Mian muncul lebih awal dari Guan, dan biasanya merujuk kepada Mian (mahkota) khusus yang digunakan oleh raja. Hanya anak raja penerus takhta ia akan dapat mahkota (Jiamian, dalam bahasa mandarin artinya: meneruskan mahkota). Buruh hanya memakai ikat kepala, umumnya untuk menyeka keringat, dan berfungsi sebagai topi. Topi Tionghoa memiliki ciri kebangsaan. Dahulu kala, orang Dinasti Liao (916-1125) dan Jin (1115-1234) biasanya memakai topi bulu binatang, dan orang-orang dari Dinasti Yuan (1271-1368) biasanya memakai topi gaya helm. Selain itu, terdapat sedikit warna-warni topi dari Uygur, topi wol dari suku Tu, topi bulu rubah khas suku Mongol, dan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, topi juga berfungsi sebagai perlindungan dingin, guna menjaga kepala tetap hangat, dan juga sebagai pelengkap penampilan yang menarik. Source : Erabaru News, 26 Agustus 2009
[budaya_tionghua] Patung Kwan Im yg Tertinggi di Indonesia.
Bung Henyung Dalam pendidikan dan pembelajaran, pelajaran membaca tidak melulu dari buku tetapi juga dari alam sekitar kita itu adalah bacaan. Alam sekitar kita ini bahkan diibaratkan sebuah buku yang sanagta besar dan tebal dan tidak pernah terututup. Siapun di alam raya ini bole membaca dan memahami sepuasnya. Patung Dewi Kwan Im, adalah salah satu dari halaman buku tersebut yang dapat kita baca setiap saat. Demikian menurut saya, ato teman2 ada yang mo menambahkan.? regards, Nasir Tan From: henyung heny...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 20, 2009 9:19:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Patung Kwan Im yg Tertinggi di Indonesia. Uang segitu besar kalau dipakai buat pembelajaran budi pekerti dan budaya misalnya San Zi Jing dan Di Zi Gui sepertinya lebih berguna. Mulai dari cetak buku, biaya sekolah minggu, training buat guru-gurunya. Mohon maaf sebesar-besarnya kalau ada yang tidak enak dibaca. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Santo Putra santoputra@ ... wrote: Dear All, Di kota Tanjung Pinang telah didirikan sebuah vihara Dewi Kwan Im yang megah, tepatnya berlokasi di km 14 dari pusat kota. Dari pinggir jalan raya terdapat gapura yang megah sebagai pintu masuk pertama menuju ke vihara yang jaraknya ke bangunan vihara diperkirakan sekitar 75 m. Pada perkarangan pertama dengan panjang sekitar 50 m berjajar hamparan tanaman jagung yang menghijau dikiri kanan jalan masuk, kemudian pada perkarangan kedua terdapat lagi gapura yang jaraknya menuju ke vihara diperkirakan sekitar 25 m dan didepan bangunan vihara pengunjung sudah disambut oleh 12 patung dewa yang berjajar di kiri dan kanan jalan. Begitu menaiki tangga bangunan vihara, pesona lainnya langsung terlihat yaitu 6 buah tiang penyangga yang tingginya sekitar 17 m, tiang2 tersebut bukan terbuat dari semen cor atau beton, akan tetapi satu batuan utuh yang diukir menjadi tiang penyangga dan berbentuk seekor naga. Didalam vihara terlihatlah sebuah patung emas Dewi Kwan Im dalam posisi duduk yang sangat mengagungkan dengan ketinggian 16,8 m, yang kabarnya merupakan patung Kwan Im dalam posisi duduk tertinggi bukan hanya di Indonesia akan tetapi juga di Asia. Patung tersebut dibuat dari tembaga yang dilapisi emas dan dipesan khusus dari Tiongkok, beratnya sekitar 14 ton dan proses pembuatannya selama 2 tahun serta menghabiskan biaya sekitar Rp. 3 M. Dibawah ini adalah foto bangunan vihara dan patung Kwan Im- nya. Berhubung saya kurang profesional dalam mengambil foto dengan sempurna dan tidak bisa mengungkapkan keindahnya lewat kata-kata, untuk itu biar lebih jelas lagi silahkan kunjungi sendiri. Salam kasih, SP
Re: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy..peranan manusia
...:)) Gak sekalian dicukupin 20 taon yak? Biar sama dengan umur HGB di Indonesia. Yang ini wa rasa bukan Feng Shui, tapi udah akal2an. Pada dasarnya tempat tinggal kan sifatnya statis dan baik bruknya kan tergantung penghuni ( dalam hal ini manusia atau animal ). Kalo tidak bisa mengolah dengan baik maka bukan tidak mungkin harus pindah sebelum 5 taon. Sebaliknya kalo bisa mengolah, maka bisa sampe lama bahkan bisa ratusan tahun. Contohnya : 1. Ada sebuah rumah yang kebetulan tetangga wa. Penghuni rumahnya senang foya-foya, akhirnya terlilit utang dan rumah disitu ama bank, blom cukup 2 taon dia harus meninggalkan rumah karena selain rumah tsb disita dia juga terlibat masalah penipuan. 2.Rumah lainnya yang pas bersebelahan dengan rmh tersebut tadinya juga masih sederhana, tetapi karena hidup dengan ketekunan dan tidak royal, malah bisa beli rumah lagi dan mobil. Persoalan hidup ada aja tetapi tetap dapat dijalani tanpa harus melakukan hal yang aneh2. Jadi kalau dilihat, manusia harus lebih banyak berperan dari pada sekedar mengedepankan Feng Shui semata. Dinasti Ming aja yang udah ditata dengan Feng Shui kelas tinggi dapat runtuh karena perilaku manusia. Sebaliknya Kelapa Gading, bukan tidak mungkin diperbaiki sehingga tida akan menjadi langganan banjir lagi..tidak ada yang mustahil. regards, Nasir Tan Taiwan From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 20, 2009 11:07:53 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy Masih ada satu pepatah lagi tuh Lao Xiong: Fengshui 18 nian lunliu zhuan! Fengshui itu setelah 18 tahun bergantian berputar. Jadi yg dulu bagus, setelah 18 tahun menjadi jelek. Maka setiap 18 tahun rumah harus dirombak total, bahkan lokasinya yg dulu bagus sekarang jelek, harus pindah rumah! Kalau gini tukang fengshui kan jadi laris, juga para pemborong, terus para calo rumah. Yg pusing tetep orang yg uangnya pas2an! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ardian_c ardia...@yahoo. co.id Date: Sat, 19 Sep 2009 18:50:28 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy sebenernya seh fengshui or kanyu itu ada rumusannya. contohnya 5 unsur, 3 cai, yinyang, bagua , 9 istana, tiangan dizhi. Mau dilebarin jg bisa , 36 tianjiang , 72 disha,28 rasi, 120 bintang (CMIIW) dsbnya. But hasil itu yg walahualam. Getu lho. Tapi jg suka ada yg bedogeran diantara para tukang neh. Ngomong yg Yuan å…ƒ dah, itu sekarang yuan keberapa ya ? 77 ? 78 ? Patokannya darimana ? Seinget owe itu yg ngitung Yuan itu waktu jaman Qing. Seinget owe jg ada yg ahli fengshui di Taiwan yg pernah owe temuin itu ngomong fengshui / kanyu itu TJOEMA menata rumah biar sipenghuni bisa tinggal nyaman. En nurut doi, mrk yg mau belajar xiang ming pu alias ilmu bentuk, ilmu hitungan dan ilmu pelemparan (model tarot) itu mesti sumpah biar ada tanggungjawab moral dan tdk seenaknya. Nurut doi pula , itu ilmu katanya pulak sebenernya utk ngasah intuisi jg melatih Tao sehingga bisa memahami TAO BESAR. Jadi nurut doi pula, itu satu cara agar kita bisa memahami hakekat alam semesta, bukan buat cari duit or nama. Katanya pula, rata2 yg mempelajari itu tosu yg bertujuan membantu org. Nah katanya pula, dari jaman dinasti Han ampe Qing banyak kepala tukang fengshui ama tukang ramal yg bergulir jatuh ketanah gara2 SALAH PREDIKSI waktu disuruh meramalkan nasib kerajaan or anggota kerajaan. Nurutnya pula MITOS selalu ngungkungin itu ilmu, misalnya qimendunjia yg ditarik2 ke Kong Ming or Liu Bowen. Pokokne ditarik ke org2 yg jago jaman doeloe. Gak pernah berpikir kalu Tiongkok dudul duwel, berantakan melulu. Diserbu sana sini or perang didalem. Masa tenang paling Han, Tang ama Ming, sisanya ?? Hmmm bagi gw seh masuk akal ya itu omongan. Nah yg gw gak abis pikir kok gak ada yg narik ke Wei Liao ya huehehehe Padahal dari segala segi itu Wei Liao lebih pinter dari Kong Ming. Ya embuh bener apa gak kata itu org. Soalnya masing2 org punya pendapat masing2 seh. Jadi lier ah mikirin fengshui. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Mau apa landasan pemikirannya boleh2 saja, tapi jika hasilnya tak bisa dibuktikan langsung apa mau percaya? memangnya fengshui adalah agama yg tak perlu pembuktian? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ifsa_88 ifsa...@... Date: Thu, 17 Sep 2009 03:53:37 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Indonesia Feng Shui Academy :-) @Zhoufy dan Nasir, tanggapan dari anda berdua adalah salah satu contoh nyata bahwa teori yin yang itu betul adanya, ada pro harus ada kontra, saya merekomen baca kompas hari ini(tgl 17 sep 09) mengenai tai chi, akan menarik dan membuka wawasan, pendapat Zhoufy tentang kriteria science
Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa
Mmmkalo gak salah di tiongkok dulu juga pernah berlaku marga ikut ibu/mama, trus berubah marga harus ikut papa. Yah kalo di Indonesia itu betul seperti yang dikatakan Lim, kalo gak ada surat kawin maka marga ikut mama. Kalo ada surat kawin marga ikut papa. Kalo dipikir-pikir tidak ada masalah sebenarnya yang penting kita tau papa dan mama kita. Nah kalo kita tidak kenal mereka baru bingung, mo ambil marga dari mana ? Kalau salah ambil marga apa kata duniaa..?? Nasir Tan Tainan-R.O.C From: Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, September 18, 2009 12:49:18 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Masalah marga di Indonesia tidak bisa dipaksakan hrs ikut marga bapak. Jika ada surat kawin, barulah marga bapak bisa digunakan. Jika tidak ada surat kawin, anak ikut marga ibu. Kaum laki-laki tidak bisa protes. Ini kenyataan di Indonesia. Setahu saya di Indonesia, pernikahan secara agama hanya boleh 1 kali kecuali agama Islam. Tolong koreksi apabila saya salah. Jika suami menikah lebih dari 1 istri, anak dari istri pertama bisa pakai marga bapak. Anak dari istri selanjutnya? Bagaimana bisa pakai marga bapak? Akte kawin hanya berlaku buat pernikahan pertama. Mau tak mau anak dari istri selanjutnya yach ikut marga ibu. Perkara takut anak2 pada jatuh cinta dengan saudara beda ibu itu salah kaum laki-laki. Yang buat masalah siapa? Maka harus bertanggung jawab. Jangan lempar batu sembunyi tangan dong. Biasa di kalangan tionghoa sebelum anak pacaran, baru pendekatan sudah diinterview oleh para orang tua, benar tidak? Bibit, bobot, bebet sudah ditelusuri baru anak boleh melangkah ke hubungan yang lebih jauh. Jadi kembali lagi, apakah ada surat kawin? Kalau ada surat kawin, ikut marga bapak. Kalau tidak ada surat kawin, ikut marga ibu. Rumit amat sich jadi orang? Rgds, Lim Wiss From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ] On Behalf Of a...@cbn.net.id Sent: Friday, September 18, 2009 11:21 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Salah satu keuntungan memakai sne garis keturunan laki-laki (Patrilineal) ialah untuk menghindari perkawinan sedarah. Misalnya sang papa punya empat istri, otomatis anak-anak dari empat istri tersebut mempunyai sne yang sama. Dengan demikian mereka (meskipun tidak saling kenal sebelumnya) bisa menghindari untuk jatuh cinta. Nah, bayangkan kalau anak-anak berayah satu itu semua memakai sne ibu mereka, tanda seperti ini tidak ada dan incest bisa saja terjadi. :-)) Pernah dimuat di layar TV seorang ulama mempunyai sebelas atau dua belas istri dan bercita-cita untuk mempunyai anak sampai 100 orang (diiringi canda tawa para istrinya--tanda tidak berkeberatan :-)). Coba bayangkan seandainya ulama perkasa ini keturunan Tionghoa yang begitu progresifnya membolehkan semua anaknya memakai marga para istrinya... :-) als ChanCT sa...@netvigator. com wrote: Ya, tak usah ikuti sitem Patrilineal atau Matrilineal, jalankan saja mana suka dan dirasa paling baik. Pemberian nama si bayi yang lahir, sepenuhnya adalah hak orang-tua bayi. Si Ibu bayi sepenuhnya juga berhak menurunkan marga-nya, apa salahnya? Bayi yang lahir itu kan turunan dari bapak dan ibu, malah seringkali si Bayi yang lahir itu betul-betul nurun dan banyak kemiripan sang IBU. Tentu dalam pertahankan hak, harus dapatkan
Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa
Wah...ini baru menarik. Kayaknya jarang yang berpendapat kayak Bung Chan ya. Tetapi terus terang aja ini menarik dan kalo mau jujur dulu saya juga berpendapat seperti itu...hehehe. Jadi bisa dikatakan bahwa benar kata Shakespeare..What's a name? Apalah arti sebuah nama kalo ternyata nama yang kita sandang tidak sesuai dengan kerodor atau ide budaya yang kita bawa. regards, Nasir Tan From: ChanCT sa...@netvigator.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, September 18, 2009 4:55:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Memangnya didunia ini siapa yang berhak menentukan anak campuran itu masih Tionghoa atau bukan? Kalau bapak non-Tionghoa sekalipun ibu Tionghoa, lalu anaknya tidak bisa dianggap Tionghoa lagi? Padahal, sekalipun ibu-bapak Tionghoa, kalau anak itu hidup dalam lingkungan yang lepas dari budaya Tionghoa, bahkan sengaja menghilangkan yang berbau Tionghoa, boleh saja dianggap bukan Tionghoa lagi. Bukankah Hary Tjan Silalahi tidak diakui sebagai Tionghoa lagi, sekalipun masih terpancang marga Tjan-nya? Hehehee, ... Salam, ChanCT - Original Message - From: Azura-Mazda To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Friday, September 18, 2009 3:40 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Ya gak apa-apa marga ikut ibu asal bapaknya tionghoa. Yg jadi masalah kalo bapaknya itu non-tionghoa. Ya jelas si perempuan dan anaknya itu bukan tionghoa. --- On Fri, 9/18/09, Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com wrote: From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Friday, September 18, 2009, 2:56 AM Mmmkalo gak salah di tiongkok dulu juga pernah berlaku marga ikut ibu/mama, trus berubah marga harus ikut papa. Yah kalo di Indonesia itu betul seperti yang dikatakan Lim, kalo gak ada surat kawin maka marga ikut mama. Kalo ada surat kawin marga ikut papa. Kalo dipikir-pikir tidak ada masalah sebenarnya yang penting kita tau papa dan mama kita. Nah kalo kita tidak kenal mereka baru bingung, mo ambil marga dari mana ? Kalau salah ambil marga apa kata duniaa..?? Nasir Tan Tainan-R.O.C From: Lim Wiss lim.w...@sea. sojitz.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Friday, September 18, 2009 12:49:18 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Masalah marga di Indonesia tidak bisa dipaksakan hrs ikut marga bapak. Jika ada surat kawin, barulah marga bapak bisa digunakan. Jika tidak ada surat kawin, anak ikut marga ibu. Kaum laki-laki tidak bisa protes. Ini kenyataan di Indonesia. Setahu saya di Indonesia, pernikahan secara agama hanya boleh 1 kali kecuali agama Islam. Tolong koreksi apabila saya salah. Jika suami menikah lebih dari 1 istri, anak dari istri pertama bisa pakai marga bapak. Anak dari istri selanjutnya? Bagaimana bisa pakai marga bapak? Akte kawin hanya berlaku buat pernikahan pertama. Mau tak mau anak dari istri selanjutnya yach ikut marga ibu. Perkara takut anak2 pada jatuh cinta dengan saudara beda ibu itu salah kaum laki-laki. Yang buat masalah siapa? Maka harus bertanggung jawab. Jangan lempar batu sembunyi tangan dong. Biasa di kalangan tionghoa sebelum anak pacaran, baru pendekatan sudah diinterview oleh para orang tua, benar tidak? Bibit, bobot, bebet sudah ditelusuri baru anak boleh melangkah ke hubungan yang lebih jauh. Jadi kembali lagi, apakah ada surat kawin? Kalau ada surat kawin, ikut marga bapak.. Kalau tidak ada surat kawin, ikut marga ibu. Rumit amat sich jadi orang? Rgds, Lim Wiss From:budaya_tionghua@ yahoogroups. . com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ] On Behalf Of a...@cbn.net.id Sent: Friday, September 18, 2009 11:21 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Marga ikut Bapa Salah satu keuntungan memakai sne garis keturunan laki-laki (Patrilineal) ialah untuk menghindari perkawinan sedarah. Misalnya sang papa punya empat istri, otomatis anak-anak dari empat istri tersebut mempunyai sne yang sama. Dengan demikian mereka (meskipun tidak saling kenal sebelumnya) bisa menghindari untuk jatuh cinta. Nah, bayangkan kalau anak-anak berayah satu itu semua memakai sne ibu mereka, tanda seperti ini tidak ada dan incest bisa saja terjadi. :-)) Pernah dimuat di layar TV seorang ulama mempunyai sebelas atau dua belas istri dan bercita-cita untuk mempunyai anak sampai 100 orang (diiringi canda tawa para istrinya--tanda tidak berkeberatan :-)). Coba bayangkan seandainya ulama perkasa ini keturunan Tionghoa yang begitu progresifnya membolehkan semua anaknya memakai marga para istrinya... :-) als ChanCT sa...@netvigator. com wrote: Ya, tak usah ikuti sitem Patrilineal atau Matrilineal, jalankan saja mana suka dan dirasa paling baik. Pemberian nama si bayi yang lahir, sepenuhnya adalah hak orang-tua bayi. Si Ibu bayi sepenuhnya