Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma

2008-05-30 Terurut Topik Skalaras
Wah, kalau begitu, Sang gubernur Aceh saat itu termasuk yang memiliki Kharma 
yang baik ya?

Salam Guyon
ZFy

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 30, 2008 5:08 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
 Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Gubernur Aceh yang mana (siapa) nih yang dimaksud di sini?

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

- Original Message - 
From: RM Danardono HADINOTO
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 30, 2008 5:29 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma

 Lha yang waktu itu gubernur lahhh.

-

Oh, rupanya Mas Nano nggak menyimak situasi tanah air ya...

Gubernur Aceh yang waktu itu gubernur sedang di dalam penjara di Jakarta
ketika itu terjadi. Dia sangat bersyukur saat itu, karma ataupun bukan
karma, dia terselamatkan dari maut karena hal tersebut.

Kalau walikota ibukota propinsi, Banda Aceh, termasuk yang tewas. Andai sang
gubernur juga ada di situ, kiranya akan termasuik yang tewas juga...

Wasalam.







Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma

2008-05-30 Terurut Topik Skalaras
Budaya Tibet yang paling merosot, yang sering dikampanyekan Dalai Lhama 
adalah merosotnya jumlah Biksu di sana.

Ini memang fakta. Tapi Dalai Lhama tak pernah menjelaskan lebih lanjut, 
apakah kondisi ini suatu kemerosotan atau kemajuan bagi masyarakat Tibet?
Saat Tibet dalam pemerintahan Theokrasi, energi seluruh rakyat dhabiskan 
untuk menghidupi seluruh institusi agama yang begitu raksasa. Bayangkan 
saja, para petani, pekerja dan para budak diperas tenaganya untuk membiayai 
para biksu yang jumlahnya begitu fantastis.

ZFy

- Original Message - 
From: RM Danardono HADINOTO
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 30, 2008 3:20 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma



Memang, banyak orang Eropa yang mengkhawatirkan, kalau Tibet di
modernisasi, maka budaya Tibet akan lenyap. Sekaligus mereka tak
memikirkan bagaimana beratnya kondisi hidup di Tibet. Namanya juga
bangsa pegunungan, dimanapun berat. Mereka menyangka, bahwa
pemerintah Tiongkok tidak care terhadap budaya Tibet.

Ya, mentri wanita ini, ibu Wyczorek-Zeul, anggauta pimpinan partai
SPD, didamprat oleh ketua partai, karena tak mengkoordinasikan
terlebih dahulu, kalau mau menemui sang mulia ini, His Highness ini.

SPD bersama partai Kristen Demokrat (CDU) yang memerintah Jerman,
mempunyai posisi bersahabat terhadap RRT. Pemerintah Jerman juga
berpendapat sebuah Free Tibet seperti yang di-dengung-dengungkan
sementara pihak, TAK menguntungkan siapa siapa di wilayah yang rentan
konflik itu. Sebaliknya, Tiongkok yang stabil politis ekonomis, akan
membantu perdamaian dunia. Ini pendapat Uni Eropa juga.

Salam

Danardono







Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma

2008-05-29 Terurut Topik Skalaras
 Kalau ini suatu teguran dari Tuhan, mengapa Obyek / korban yang dipilih 
Tuhan untuk menyampaikan pesan/peringatan, adalah mereka2 yang sebagian 
besar  rakyat kecil, termasuk orang2 tua dan anak2 kecil yang tak tahu apa2? 
Mengapa tak langsung saja menghukum para pelaku pelanggar hak azasi manusia 
kelas kakap, para koruptor, para perusak lingkungan, para otak kerusuhan? 
mengapa justru rakyat tak berdosa yang disuruh menanggung?

Saya kira, kalau keluarga dekat anda ikut tertimpa bencana, anda juga akan 
bertanya seperti ini..

Salam
ZFy

- Original Message - 
From: nurdin nurdin
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 29, 2008 8:32 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma


Menerima hukum karma sebagai pengakuan terhadap adanya Teguran Tuhan 
adalah suatu sikap bukan mensyukuri tetapi lebih kpd instrospeksi diri 
sehingga dimasa yang akan datang (masing2 orang atau bagi sekelompok orang 
dalam satu negara) perbuatannya menjadi lebih baik.
Cobalah untuk menyimak bencana2 yg terjadi di tanah air pd akhir2 ini, bagi 
bangsa yang berfikir semoga kejadian demi kejadian ini ada hikmahnya 
sehingga Bangsa Indonesia dapat lebih bijak dalam menerima keadaan yang 
ber-beda2 suku,adat,agama,golongan, bahkan menjadi modal bagi persatuan 
bangsa Indonesia yg kita cintai bersama.

--- On Wed, 5/28/08, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Skalaras [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] (OOT) karma
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, May 28, 2008, 10:06 AM
 Waktu Sophan sophian meninggal dunia akibat kecelakaan, ada
 seorang yang
 mengedarkan tulisan yang mengomentari perisiwa ini,
 diantaranya dia
 menyatakan kritik tehadap pilihan Sophan untuk bermotor ria
 disaat rakyat
 bersiap2 menghadapi kenaikan BBM, bertitik tolak dari
 kritian ini, dia
 menyimpulkan bahwa kematian SS jangan2 adalah teguran Tuhan
 terhadap
 kelakuan SS.

 Terhadap cara berpikir oang ini, saya hanya bisa melongo!!!
 kalau dia bisa
 begini menaggapi musibah yang menimpa satu orang, bagaimana
 dia bersikap
 terhadp bencana nasional yang menimpa begitu banyak orang?
 apakah bencana
 Tzunami di Aceh, gempa di Jogja juga karena rakyat Aceh dan
 Jogja diberi
 teguran Tuhan karena kualat? sungguh absurd!

 Ternyata, pola berpikir seperti ini benar2 ada, dan
 diucapkan oleh seorang
 bintang panas Holywood Sharon Stone! saat menghadiri
 festifal Film Cannes
 dia diwawancarai wartawan bagaimana tanggapannya ttg
 musibah gempa di
 Tiongkok, dengan enteng dia berkomentar: ini peristiwa yang
 menarik, selama
 ini pemerintah Tiongkok besikap buruk terhadap orang Tibet
 dan temanku Dalai
 Lhama, maka bencana ini merupakan Karma akibat perbuatan
 mereka blabla
 bla...

 Wah, ternyata ada orang yang begitu terus terangnya
 mensyukuri penderitaan
 orang lain! Beginikah wajah teman2 Dalai lama??? Siancai,
 sincai.


 Salam Kemanusiaan
 ZFy




 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua
 http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links









No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1469 - Release Date: 27/05/2008 
13:25 





Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D

2008-05-28 Terurut Topik Skalaras
Saya melihat di Tiongkok sana seni wayang kulit sangat populer di Shan Xi, 
kalau berkunjung ke Xi'an, banyak melihat souvenir wayang kulit dijajakan di 
toko. entah seni wayang kulit ini ada kaitannya dng wayang kulit di 
Indonesia tidak ya?  (terutama adalah seni pembuatan wayangnya, bukan 
ceritanya).

Di Film To Life besutan sutradara Zhang Yimou, kita bisa melihat sang tokoh 
yang berprofesi sebagai dalang wayang kulit keliling.

ZFy

- Original Message - 
From: Olive
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 28, 2008 10:47 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D


Yup..memang itulah yang ingin saya angkat sebagai studi banding...
selain potehi juga tentang wayang kulit
karena di China dan Taiwan sendiri, wayang kulit sempat menjadi budaya 
tersendiri






Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D

2008-05-28 Terurut Topik Skalaras
Ralat:
Bukan Shanxi, tapi Shaanxi, ibukota propinsinya Xi'an

- Original Message - 
From: Skalaras
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 28, 2008 2:02 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D


Saya melihat di Tiongkok sana seni wayang kulit sangat populer di Shan Xi,
kalau berkunjung ke Xi'an, banyak melihat souvenir wayang kulit dijajakan di
toko. entah seni wayang kulit ini ada kaitannya dng wayang kulit di
Indonesia tidak ya? (terutama adalah seni pembuatan wayangnya, bukan
ceritanya).

Di Film To Life besutan sutradara Zhang Yimou, kita bisa melihat sang tokoh
yang berprofesi sebagai dalang wayang kulit keliling.

ZFy






Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma

2008-05-28 Terurut Topik Skalaras
Sasaran kritik saya terutama adalah pada teman2 Dalai Lhama, terutama yang 
artis2 holywood, bukanlah Dalai Lhama sendiri. Tapi bagimanapun Dalai Lhama 
tak bisa sama sekali lepas tangan terhadap pengikut2 nya. Para Artis ini 
adalah korban kampanye masif pihak barat yang berkolaborsi sempurna dng 
Dalai Lhama. Dalai Lhama selama ini selalu bermuka dua, di depan bicara 
perdamaian, dibelakang membiarkan organisasi Pemuda Tibet melakukan 
kekerasan, di depan dia bilang tak menyerukan boikot olympiade, tapi para 
pengikutnya termasuk artis holywood pemujanya mengkampanyekan boikot, di 
depan dia bilang tak menuntut merdeka, tapi pemimpin2 Free Tibet di 
sekelilingnya menyerukan kemerdekaan mutlak, terang2an menyebut otonomi 
hanyalah masa peralihan.

Sebagai seorang pemimpin agama yang sangat didewakan dan dihormati, masak 
omongan dia sama sekali tak didengar dan diikuti para pemuja dan 
pengikutnya? ini jeals tak masuk diakal, coba bandingkan dng Gusdur sewaktu 
memimpin NU, mana ada suara pengikutnya yang berani melenceng dari dia?

Salam,
ZFy


- Original Message - 
From: Tantono Subagyo
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 28, 2008 6:32 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma



Ternyata, pola berpikir seperti ini benar2 ada, dan diucapkan oleh seorang
bintang panas Holywood Sharon Stone! saat menghadiri festifal Film Cannes
dia diwawancarai wartawan bagaimana tanggapannya ttg musibah gempa di
Tiongkok, dengan enteng dia berkomentar: ini peristiwa yang menarik, selama
ini pemerintah Tiongkok besikap buruk terhadap orang Tibet dan temanku Dalai
Lhama, maka bencana ini merupakan Karma akibat perbuatan mereka blabla
bla...

Wah, ternyata ada orang yang begitu terus terangnya mensyukuri penderitaan
orang lain! Beginikah wajah teman2 Dalai lama??? Siancai, sincai...

Teman Dalai Lama ada macem-macem  Zhou xiong, jangan main cap saja, apakah 
Dalai Lama menganggap Sharon Stone teman juga belum tentu, karena SS itu 
pencari popularitas Lha kalau Dalai Lamanya yang bilang maka barulah boleh 
anda bilang kalau Dalai Lama nya yang keblinger.  Penyamarataan model anda 
inilah yang paling nggak enak dirasakan.  Salam, Tantono

..


Salam Kemanusiaan
ZFy






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links







-- 
Best regards, Tantono Subagyo




No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1469 - Release Date: 27/05/2008 
13:25 





Re: [budaya_tionghua] Re: Remaking Asia

2008-05-23 Terurut Topik Skalaras
Ah yang boleh main kapak tak perlu orang pinter Ardian Lao Xiong, asalkan 
tukang kayu--- hehe

salam guyon
ZFy


- Original Message - 
From: ardian_c
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 23, 2008 10:39 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Remaking Asia


hehehehehehehe dah jelas ape remaking asia ? dah tau Selden sapa ?
Jelas khan dari copy paste yg gw kasih, tapi isi bukunye dah jelas
detail belon ?

dah tau ape hubungan ame bayaran kemerdekaan Indonesia ama belanda ?

sorry neh gw boekan belagak maen kapak didepan rumah lu ban
soalnye gw bukan org pinter hiks.






Re: [budaya_tionghua] Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1)

2008-05-23 Terurut Topik Skalaras
Saya setuju jika ada yang membahas fengshui secara akademik.  pendekatan 
akademik yang paling tepat dalam mempelajari Fengshui adalah dalam rangka 
studi budaya. pendektan ini bisa juga dipakai dalam mempelajari prinsip 
arsitektur Bali, atau kosmologi Jawa yang mempengaruhi tata letak bangunan 
dsb sb.

Tapi harus diingat, makud dari mempelajari Fengshui ini adalah untuk 
mengerti seluk beluk dan dasar2 filosofinya, tapi bukannya berusaha mencari 
landasan rasional untuk menjelaskan seluruh dalil2 Fengshui  agar kita semua 
yakin sepenuhnya bahwa fengshui itu sepenuhnya ilmiah. aya kira ini adalah 
dua hal yang sangat berlainan! Dalam fengshui tentu ada segi2 yang rasional 
tapi juga banyak segi2 yang irasional, seperti halnya agama, kita jangan 
memaksakan diri untuk melakukan pendekatan rasional murni untuk dapat 
memahami Fengshui. ini hanya akan mengikat diri kita sendiri, membuat 
pemahaman kita tak utuh.

Salam,
ZFy



- Original Message - 
From: Purnama Sucipto Gunawan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 23, 2008 9:12 AM
Subject: [budaya_tionghua] Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian 
akademis (1)


Sudah cukup lama saya mendikusikan hal ini dengan seseorang Dosen dari
Universitas Pelita Harapan, Beliau sempat mengobrol sama saya
mengenai feng shui dikaji dalam ilmu akademis yaitu arsitektur. Hal
sangat menarik dari pembahasan beliau. yang sangat menarik adalah
beliau sendiri mengadakan Riset bukan Skripsi (kalau skripsi ada
tenggat waktunya) terhadap kaum babah atau dikenal Cina Benteng, dari
segi pembahasan beliau terdapat pertanyaan kepada orang sekitar
lingkungan Sewan Daerah tanggerang pemakaian feng shui dan ormanament
Tiongkok.

Pengaruh percampuran budaya Tionghoa dengan lokal pun dibahas dalam
pembahasan bidang arsitektur ini. Saya pernah memberikan saran kepada
beliau karena Sewan dalam kondisi sekarang untuk menemukan gaya
arsitektur kaum babah sangatlah sulit, saya menyarankan beliau untuk
langkah awalnya ke klenteng pasir putih ancol. Ternyata beliau belum
mengetahui keberadaan klenteng ini (sungguh banyak generasi seperti
saya dan umurnya dibawah saya tuh banyak ngak tau fungsi klenteng ini
. kenapa Sebuah Klenteng jadi saksi sejarah percampuran budaya yang
ada dan masih dilestarikan).

Topik ini sengaja saya tampilkan sebagai pembahasan yang sangat unik
untuk dibahas dan ditelusuri dari sisi akademis, jujur saja saya bukan
orang yang lulus dari jurusan Arsitektur ataupun desain interior.
Kebetulan aja saya mengerti prisipil feng shui dan berusaha membahas
feng shui secara logika dan rasional. Banyak hal yang di bahas dari
segi Ornament Tiongkok sampai dengan prisip fengshui, kerja fengshui
dsbnya.

Sebagai member lama dan juga temen2 lain dari member lama di BT ini
sudah banyak pembahasan kajian Feng Shui sebagai mana kita ketahui.
Seperti Bpk Perfect harmony, Bpk Skalaras, Bpk ABS, Saudara Rinto
jiang, Saudara Ardian C, Ibu Gresia, Dsbnya. Tapi kajian ini Saya
tampilkan adalah menarik Bisakah Feng Shui dijadikan salah satu mata
kuliah di sebuah universitas. Dari segi feng shui dibalik
kemistikannya ternyata ada perhitungan rasional.

Ilmu Arsitektur Di dunia itu sudah ada sejak peradaban manusia
. Semua Ras dan suku didunia memiliki ilmu Arsitektur yang berbeda.
Tapi pembahasan yang satu ini lebih kearah pandangan akademis terhadap
ilmu Fengshui yang berasal dari negeri Tionghoa.
Ilmu Fengshui adalah salah satu cabang ilmu arsitektur tertua di dunia.

Sebelum membahas Feng shui dahulu, mari membahas Prinsipil dari feng
shui. Dulu saya suka sekali bertanya, dan diberi jawaban oleh bapak
XT, agar saya belajar terlebih dahulu filosofi orang tionghoa.
Ternyata itu berfungsi pada diri saya, Dan sangat bagus untuk dibaca
untuk kalangan seperti saya dan umurnya dibawah saya. Maka itu saya
mulai Prinsip Fengshui adalah Keharmonisan. dimaksud keharmonisan adalah :

1. Keharmonisan terhadap Manusianya itu sendiri
2. Keharmonisan Manusia dengan Lingkungan alamnya
3. Keharmonisan Manusia dengan lingkungan sosialnya

sebelum mempelajari Feng shui kita harus mengerti filosofi masyarakat
tionghoa sebelum memulai kajian berikutnya.

Setelah itu ilmu fengshui terdiri dari beberapa bagian yang semestinya
juga dipelajari yang tidak saya bahas secara gamblang (kesimpulan
kecil saja):

1. Ba Dji
2. Yi Jing
3. Chi
4. Tong shu

Dan jg pertanyaan2 mengenai ornament tionghoa dan jg alat2 fengshui
Alat Feng Shui adalah :

1. Magnetic Compas Feng shui. Cukup relevan bila yang menemukan mata
angin pertama adalah masyarakat tionghoa. Dan cara kerja magnet

2. alat ukur meteran, Sangat berbeda ukuran meteran feng shui dengan
alat meteran lainya. Perberdaaanya adalah adanya karater chi dalam
alat ukurnya.

Pembahasan berikutnya yang kita harapkan sebagai topik pembicaraan
menarik di milis ini adalah :

1. Ornament tiongkok dan gaya arsitekturnya
Dari masa dinasti sebagai tolak ukur perhitungan
(Pembahasan boleh siapa aja mau menambahkan)

2. Pengaruh agama Buddha Tiongkok

Re: [budaya_tionghua] Re: Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1)

2008-05-23 Terurut Topik Skalaras
Menurut saya, untuk meneliti arsitektur Tionghoa di Indonesia , lebih baik 
konsentrasi ke arsitektur hunian dibanding arsitektur klenteng.

ZFy



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Purnama Sucipto Gunawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:



 Pengaruh percampuran budaya Tionghoa dengan lokal pun dibahas dalam
 pembahasan bidang arsitektur ini. Saya pernah memberikan saran
kepada
 beliau karena Sewan dalam kondisi sekarang untuk menemukan gaya
 arsitektur kaum babah sangatlah sulit, saya menyarankan beliau
untuk
 langkah awalnya ke klenteng pasir putih ancol. Ternyata beliau
belum
 mengetahui keberadaan klenteng ini (sungguh banyak generasi seperti
 saya dan umurnya dibawah saya tuh banyak ngak tau fungsi klenteng
ini
 . kenapa Sebuah Klenteng jadi saksi sejarah percampuran budaya yang
 ada dan masih dilestarikan).

 Topik ini sengaja saya tampilkan sebagai pembahasan yang sangat
unik
 untuk dibahas dan ditelusuri dari sisi akademis, jujur saja saya
bukan
 orang yang lulus dari jurusan Arsitektur ataupun desain interior.
 Kebetulan aja saya mengerti prisipil feng shui dan berusaha
membahas
 feng shui secara logika dan rasional. Banyak hal yang di bahas dari
 segi Ornament Tiongkok sampai dengan prisip fengshui, kerja
fengshui
 dsbnya.





Re: [budaya_tionghua] Puisi Bencana

2008-05-22 Terurut Topik Skalaras
Bagi yang ngerti aksara mandarin, ini saya postingkan puisi aslinya. Tidak 
persis sama , karena yang ngarang dan yang alih bahasa orang yang sama, ya 
bebas2 saja tak terikat kata demi kata. Harap teman2 yang nguasai 2 bahasa 
kasih komentar, dalam bhs mana  yang lebih enak dikunyah.

Salam budaya
ZFy




五月祭



并不是突然爆发
并不是毫无原由
百年来
代代政客
群群野心家
种下的恨根
只需一点火
………就狂烧起来


烧的不是万户楼房
烧的不是千堆死尸
烧伤的是
新客的希望
旧客的赤心
烧焦的是
滋养我们生命的赤道土地
根
还能在这里扎下吗?


恨火
烧不绝求生的欲望
野草会再次
从废墟中发芽滋长
时间
抚平了大地的创伤
时间也教人
把昨日火灰与血泪遗忘
忘了追问
五月的火种灭了吗?




MEI DALAM PERINGATAN


Bukannya tiba-tiba meledak
bukannya tanpa penyebab
Ratusan tahun
generasi ke generasi
bibit kebencian
yang ditanam politikus politikus
dan petualang petualang ambisius
hanya perlu api setitik
akan terbakar dan berkobar

Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah
Yang terbakar bakanlah ribuan tumpukan mayat
Yang luka terbakar adalah
harapan indah tamu baru
hati merah tamu yang lama
Yang hangus terbakar adalah
tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami
Akar 
masih mungkinkah bercokol di sini?

Api dendam
tak dapat membakar habis tekad hidup
Ilalang akan kembali
tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan
Waktu
meratakan bekas luka di sekujur bumi
Waktu juga membuat
jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan
Hingga lupa bertanya
Bibit api di bulan Mei sudahkah padam?






Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA.

2008-05-21 Terurut Topik Skalaras
Pak ABS, setahu saya, banyak sudah puisi yang dikarang penulis Tionghoa 
merespon berbagai bencana di Indonesia, seperti peristiwa Tzunami dan 
Peristiwa Mei, hanya saja mereka kebanyakan menulis dalam bhs mandarin. 
Sebaliknya, saya justru jarang melihat puisi semacam muncul di koran2 
Indonesia. mengapa?

Salam,
ZFy

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:44 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH  MANUSIA.


Waduh, ini dikirim ke segini banyak alamat, separoh spam nih ya?
Mudah-mudahan tidak hit-and-run, sehingga kalau di sini ada tanggapan, masih
dibaca dan dijawab-tanggapi.

Pertanyaannya, waktu belum lama ini di Aceh, Bantul, Nias, Pangandaran,
Soputan, dan puluhan tempat lainnya di Bumi Pertiwi ada bencana alam, bikin
puisi mengharu-biru seperti ini juga apa nggak ya?

Wasalam.






Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi

2008-05-21 Terurut Topik Skalaras
Ada salah satu teman di millis ini yang menasehati saya, maka lebih baik 
saya turuti kata2 bijaknya saja.

Salam,
ZFy


Bang skalaras,

Bahas masalah diskriminasi dgn neng uly gak akan habis,lebih
baik gak dilayani,buang2 waktu aja,maklum mungkin neng uly
benar2 telmi,

Wasalam






- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 21, 2008 12:31 PM
Subject: RE: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi



 Y, nyalahin

 Gue mah tempohari menyamakan sikap Anda dengan si Kimi kimi,
 bukan menyamakan diskriminasi dengan hantu. Ngaco aja.
 Nggak ngerti ya kalu disindir? hihihihihi.

 terus Anda bilang kalau hantu mah nggak bisa dianalisa,
 gue bilang bisa,
 itu khan udah pindah subjek. Makanya gue ganti judulnya jadi HANTU,
 untuk bahas hantu,
 sayang sekali Anda tidak tertarik bahas Hantu, padahal itu bagian dari
 Budaya lhoh.

 Kalau mau bahas diskriminasi, ayo! Aturan diskriminatif mana yang mau
 dibahas?
 Tapi kalau membahas PERSEPSI ANDA soal diskriminasi mah cape donk,
 soalnya persepsi Anda khan sulit diamati, nggak logis lageh. Ribet
 banget bahasnya.

 Dari kemaren ditanya aturan diskriminatif mana yang mau dibahas kok Anda
 menghindar mulu, kenapa sih?


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Monday, May 19, 2008 10:19 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi


 Hahaha, neng Uly ini hobbynya muter2, alhinya kejeblos sendiri !

 Yang menyamakan kasus Diskriminasi dengan kasus Hantu itu Siapa? kan
 Anda
 sendiri!!! kok sekarang berbalik haluan? Bingung ya?

 Slogan anda: Gue YAKIN diskriminasi itu ada, tapi yang mana... sekali
 lagi, anda menggunakan kata YAKIN, sebelum bisa memaparkan Yang
 mana...

 Kalau modal anda memang KeYakinan, seperti orang yang Yakin hantu itu
 ada,
 ya memang tak perlu anda buktikan!

 Sebenarnya, sampai saat ini anda tetaplah menghindar :
 - anda selalu memungkiri adanya kasus2 diskriminasi, bahkan pengalaman
 orang
 lain yang mengalami sendiri kasus diskriminasi anda pungkiri.
 - Tapi saat saya menyebut anda memakai pengalaman pribadi untuk membuat
 generalisasi bahwa tak ada diskriminasi, anda menyangkal, anda
 menyatakan
 anda mengakui ada diskriminsi.
 - Untuk membuktikan bahwa pengakuan anda ini tulus, bukan hanya
 formalitas
 belaka, anda seharusnya berani meyebut dengan kongkit kasus2 apa saja
 yang
 anda akui sebagai kasus diskimnasi, tapi anda terus menghindar, enggan
 buka
 mlut. disini terbukti anda tak benar2 tulus mengakui adanya diskimasi,
 anda
 hanya basa basi saja.
 - Sikap anda ini seperti seorang yang secara formal mengakui Percaya
 pada
 kuasa Tuhan, tapi  saat diminta Berdoa dimuka umum selalu menghindar.
 Ingat,
 Dia belum diminta untuk membukikan Tuhan itu ada lho! baru diminta untuk

 menunjukkan sikapnya saja sudah Menghindar


 Salam Menghindar.


 - Original Message - 
 From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, May 18, 2008 11:17 AM
 Subject: RE: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi


 Heheheh, ini ada kalimat menarik.
  Untuk sekedar memaparkan keyakinan tak perlu bukti!

 Ya elah, ini pake logika nggak seh??
 Kalau kita lagi ngomongin agama dan keyakinan, MEMANG kita tidak butuh

 bukti. itu namanya IMAN,
 iman itu bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, tapi kita
 yakini.

 Tapi kita  kan  lagi ngomongin diskriminasi,
 sebuah fenomena sosial yang bisa dan HARUS BISA diamati, untuk itu
 kita HARUS BISA  menyodorkan bukti-bukti donk!

 Menariknya Zhou-xiong,
 yang ngotot meyakini itu elu, tapi gue yang disuruh cari bukti,
 wakakakaka, apa nggak terbalik tuh?? Makanya jadi tambah lucu.

 Gue cerita deh.
 Lagi Jumat kemarin tuh persis tanggal 16 Mei, kebetulan gue ketemu
 anggota tim advokasi catatan sipil. kita ngobrol banyak, debat
 tepatnya, soal masalah2 klise. Soal LSM, soal SBKRI, Soal
 Kewarganegaraan, soal cina eksklusif enggak mau berbaur, dan sampai ke

 soal diskriminasi.

 Kita tahu donk tuduhan diskriminasi itu paling banyak lantang
 terdengar saat tionghoa urus soal surat-surat dan kependudukan. Dan
 gue menghadapi pertanyaan begini: Bu, selama ibu mengurus surat-surat

 cina benteng ini, apakah ibu mengalami diskriminasi?

 Begitu denger pertanyaan si Bapak, gue langsung teringat Zhou-xiong,
 he he he.

 Jawaban gue, Ya Pak, saya ketemu kasus diskriminasi. Tapi yang saya
 lihat BUKAN diskriminasi RASIAL, melainkan diskriminasi berdasarkan
 DUIT.

 Si Bapak mengangkat alis, Ibu ketemu di Instansi ini?

 Gue jawab, Ya di semua instansi yang tersangkut dalam soal
 kependudukan ini lah Pak, dari mulai kelurahan Catatan Sipil sampai ke

 Pengadilan. Hnah, obrolan pun jadi tambah panjang, kesempetan kritik
 dan curhat sekalian.

 Soalnya gue melihat dengan mata kepala sendiri, kalau orang punya duit

 gak peduli tionghoa atau pribumi, urus surat gak susah. Dilayani

Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA.

2008-05-21 Terurut Topik Skalaras
Mungkin ada media kita yang muat puisi bencana, tapi bukan semacam Tempo 
atau Kompas. kemungkinannya, Kompas dan Tempo lebih mementingkan mutu sastra 
dibandingkan aktualitas peristiwa.

Seperti halnya puisi ini, kalau dilihat kwalitasnya sih biasa2 saja, lebih 
mirip pamflet, meski dia nulis ttg bencana di Indonesiapun saya kira media 
terkenal takkan memuatnya.

Kalau mau tahu jejak si penulisnya, kalau dilihat alamat2 email yang dia 
tuju, mungkin bisa dilacak di sastra pembebasan.

ZFy

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 21, 2008 2:01 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH  MANUSIA.


Oh iya, saya tahu. Tetapi karena berbahasa Mandarin, tentu tidak/jarang
muncul di media umum, sehingga kecil dampaknya bagi bangsa.
Sedangkan puisi tentang bencana di Indonesia yang dalam bahasa Indonesia
banyak juga koq yang muncul di media.

Yang saya tanyakan cuma si pembuat puisi indah ini, apakah ada puisi
indahnya untuk bencana di tanah air tumpah darahnya, dalam bahasa Sumpah
Pemuda.
Kalau ada, mau saya suruh muat di media...

Tapi sayangnya, kemungkinan besar dialog kita ini tidak akan dibaca olehnya
ya...

Wasalam.

---

- Original Message - 
From: Skalaras
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 21, 2008 5:30 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH  MANUSIA.

 Pak ABS, setahu saya, banyak sudah puisi yang dikarang
 penulis Tionghoa merespon berbagai bencana di Indonesia,
 seperti peristiwa Tzunami dan Peristiwa Mei, hanya saja mereka
 kebanyakan menulis dalam bhs mandarin.
 Sebaliknya, saya justru jarang melihat puisi semacam muncul
 di koran2 Indonesia. mengapa?

 Salam,
 ZFy

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 - Original Message - 
 From: Akhmad Bukhari Saleh
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:44 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH  MANUSIA.
 
  Waduh, ini dikirim ke segini banyak alamat,
  separoh spam nih ya?
  Mudah-mudahan tidak hit-and-run, sehingga kalau di sini
  ada tanggapan, masih dibaca dan dijawab-tanggapi.
 
  Pertanyaannya, waktu belum lama ini di Aceh, Bantul, Nias,
  Pangandaran, Soputan, dan puluhan tempat lainnya di
  Bumi Pertiwi ada bencana alam, bikin puisi mengharu-biru
  seperti ini juga apa nggak ya?






No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.21/1457 - Release Date: 20/05/2008 
16:45 





[budaya_tionghua] Puisi Bencana (re: manusia dan bencana)

2008-05-21 Terurut Topik Skalaras
Pamflet tak akan mendatangkan manfaat Pak ABS, hanya akan membuat orang ter 
Nina Bobo. sebuah gelembung sabun yang mudah pecah. Yang diperlukan bangsa 
ini saya kira adalah mawas diri dan kemauan untuk belajar dari setiap 
peristiwa bencana.

Saya telah membuat sebuah puisi tentang kerusuhan Mei yang aslinya dalam 
bahasa mandarin, dan telah dimuat di Intenational Daily (Guoji Ribao) 
Jakarta. Untuk keperluan millis ini, saya coba alih bahasakan dalam bhs 
Indonesia. Ini sebuah alternatif  Puisi Bencana, moga2 rekan2 di sini bisa 
mengapresiasi.




MEI  DALAM  PERINGATAN





Bukannya tiba-tiba meledak

bukannya tanpa penyebab

Ratusan tahun

generasi ke generasi

bibit kebencian

yang ditanam politikus politikus

dan petualang petualang ambisius

hanya perlu api setitik

akan terbakar dan berkobar



Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah

Yang terakar bakanlah ribuan tumpukan mayat

Yang luka terbakar adalah

harapan indah tamu baru

hati merah tamu yang lama

Yang hangus terbakar adalah

tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami

Akar 

masih mungkinkah bercokol di sini?



Api dendam

tak dapat membakar habis tekad hidup

Ilalang akan kembali

tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan

Waktu

meratakan bekas luka di sekujur bumi

Waktu juga membuat

jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan

Hingga lupa bertanya

Bibit api di bulan Mei sudahkah padam?







Salam Budaya



ZFy




- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 21, 2008 3:08 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH  MANUSIA.


 Seperti halnya puisi ini, kalau dilihat kwalitasnya sih biasa2 saja,
 lebih mirip pamflet

Mungkin karena kandungan pujian dalam puisinya tinggi lalu disebut
'pamflet'. Tapi ini tentu relatif.
Justru yang menjadi pertanyaan saya, kalau tentang negeri orang saja begitu
tinggi kandungan pujiannya, betapa akan lebih tingginya kandungan
puji-pujian itu apabila dia membuat puisi tentang tamah airnya sendiri...
Dan di saat ini, pamflet atau bukan, puisi sedemikian itu dapat bermanfaat
bagi bangsa ini.

Sekali lagi, mudah-mudahan dia membaca dialog di milis kita ini, dan bukan
hanya sekedar spamming saja, sebagaimana yang saya duga.

Wasalam.






Fw: [budaya_tionghua] Puisi Bencana (re: manusia dan bencana)

2008-05-21 Terurut Topik Skalaras
Karena format puisi terdahulu kacau, saya posting ulang



MEI DALAM PERINGATAN


Bukannya tiba-tiba meledak
bukannya tanpa penyebab
Ratusan tahun
generasi ke generasi
bibit kebencian
yang ditanam politikus politikus
dan petualang petualang ambisius
hanya perlu api setitik
akan terbakar dan berkobar

Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah
Yang terakar bakanlah ribuan tumpukan mayat
Yang luka terbakar adalah
harapan indah tamu baru
hati merah tamu yang lama
Yang hangus terbakar adalah
tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami
Akar 
masih mungkinkah bercokol di sini?

Api dendam
tak dapat membakar habis tekad hidup
Ilalang akan kembali
tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan
Waktu
meratakan bekas luka di sekujur bumi
Waktu juga membuat
jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan
Hingga lupa bertanya
Bibit api di bulan Mei sudahkah padam?



Salam Budaya

ZFy






Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi

2008-05-19 Terurut Topik Skalaras
 berbagai kelengkapan surat yang
 njlimet,
 saat kita datang, ada yang tidak lengkap, lalu disodorin dua lembar
 gobanan, lalu petugasnya bilang
  Ya, sudahlah tidak apa apa, saya percaya sama Bapak, surat yang itu
 boleh tidak disertakan.
 Ini namanya mempermudah.

 Masalahnya kita sering salah kaprah.
 Kalau datang, ada surat yang nggak lengkap,
 lalu petugas TIDAK MEMPERMUDAH,
 langsung deh dibilang DIPERSULIT.

 Menimbulkan konotasi negatif dan persepsi yang berbeda dari yang terjadi
 sebenarnya.
 Makanya gue sangat rewel wel wel soal ISTILAH yang bisa menimbulkan
 SALAH KAPRAH.

 Jawaban diatas tidak akan memuaskan Zhou-Xiong, itu gue tahu.
 Gue bukan menghindar, tapi disini gue TIDAK MEMPERMUDAH Zhou-xiong
 mendapat jawaban.
 Kenapa?
 Sebab gue mengharapkan DISKUSI.

 Kata engkong gue, kalu orang dikasih jawaban soal dengan gampang,
 , dia nggak mau cari jawaban sendiri, enggak mau mikir, dia nggak akan
 lulus.
 Lalu apa yang didapat? Angin.
 Soalnya jawaban yang diberikan akan lenyap Gone with the wind,
 hahahaha

 Anda pengen tahu diskriminasi yang bener-bener diskriminasi terhadap
 tionghoa?
 Nah boleh kita ulik.
 Yang menurut Anda aturan yang diskriminatif itu yang mana saja, boleh
 disodorin sini
 kita bahas sampai tuntas.

 Kalau KASUS diskriminasi sih banyak, gue punya seabrek.
 tapi ya harus dilihat KASUS per KASUS, lebih ribet.
 Masalah latar belakang tempat, sejarah strata sosial budaya, persepsi
 individu, semua nyangkut disitu.
 Mendingan ulik di tataran ATURAN dulu, yang lebih MUDAH DIAMATI.

 Kalau sudah, nenti gue bagi bocoran soal dari engkong,
 mengenai YANG MANA SAJA aturan yang masih diskriminatif terhadap
 tionghoa Indonesia.
 dan KASUS mana aja yang seru-seru soal diskriminasi.

 Hehehe, jangan ngarep contekan gampang ya,
 mikir dulu, baru ntar gue bagi contekannya.




 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Saturday, May 17, 2008 1:18 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi


 Saya tak tetarik masalah HANTU, tak usah anda belokkan arah diskusi ini!
 Yang kami bicarakan adalah masalah diskriminasi sistematis oleh negara
 yang
 menimpa Tionghoa Indonesia! tak ada hubungannya dengan hantu2an.

 Lagian, yang sedang kita bicarakan adalah : Jika anda menyebut percaya
 ada
 diskriminasi thd Tionghoa di Indonesia, apakah anda berani pertegas
 lewat
 pernyataan yang gamblang, dengan menyebut di segi2 dan bidang2 Yang Mana

 yang anda yakini ada diskrimnasi, bukan hanya bicara secara samar2
 seperti
 selama ini! Saya sama sekali belum minta anda membuktikan bahwa
 kepercayaan
 anda ini benar atau salah! saya tak menyuruh anda mencari bukti seperti
 halnya mencari hantu. Untuk sekedar memaparkan keyakinan tak perlu
 bukti!

 Jika membantah berbagai kasus diskriminasi yang diungkap orang lain anda

 begitu berapi2, mengapa begitu diminta mengungkap kasus diskriminasi
 yang
 anda yakini selau menghindar dan menghindar?



 - Original Message - 
 From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, May 10, 2008 6:00 AM
 Subject: OOT: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi


 Yah. pasti belon pernah nonton GHOST HUNTERS ya?
 itu tuh reality show sekalompok orang, lima atau enam gitu, dengan
 berbagai latar belakang, yang bikin team yang kerjaannya nguber
 tempat2 yang katanya berhantu,

 lalu mereka pake peralatan canggih,
 kamera, komputer, detektor panas
 untuk membuktikan keberadaan hantu.

 Masalahnya seringkali rumah yang dibilang berhantu
 ada suara suara aneh, setelah di check
 ternyata masalahnya itu pipa karatan,
 fondasi rumah yang kurang solid,
 sehingga menimbulkan suara2 diwaktu tertentu
 atau semilir angin di tempat2 tertentu

 Yang menarik adalah melihat,
 bagaimana metoda pembuktian untuk membuktikan suatu tempat itu beneran

 berhantu atau tidak dengan penjelasan yang pakai logika dan alat yang
 bisa diamati oleh orang awam juga.
 Dan  yang ditunggu adalah,
 saat-saat mereka ketemu hantu beneran, yi seru banget
 de...


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Friday, May 09, 2008 12:29 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi


 Ini sih jawaban menghindar!!!

 Yang namanya hantu, bukan sembarang manusia bisa mencari. apakah
 kasus2 diskriminasi itu sama persis dengan HANTU? tak bisa dicari?

 Inilah salah satu buktinya, bahwa Uly menyamakan kasus2 diskriminasi
 dengan kasus hantu, Mau percaya atau tidak tergantung kepercayaan
 individu, bukan
 sesuatu yang bisa dibuktikan dengan fakta. Jelas bukan? dibalik segala
 silat
 ldahna, dia sebenarnya tetap menyangkal adanya diskrimnasi thd
 Tionghoa
 Indonesia. ngaku saja!


 - Original Message -
 From: Ulysee
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, May 08, 2008 12:17 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

2008-05-19 Terurut Topik Skalaras
Kalau lawan diskusinya lulusan Akademik yang bukan Orang Urban seperti anda, 
nyerah deh


  - Original Message - 
  From: Ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, May 18, 2008 1:45 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH 
MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA



  Zhou xiong mana ya... 
  tututututu ada disebut beberapa aturan yang katanya diskriminatif, mau 
dibahas satu persatu???
  mau yang mana dulu? tinggal pilih.

   



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-19 Terurut Topik Skalaras
Anda keluarin lagi jurus Pura2 Bodo, untuk mengaburkan masalah yang saya angkat!


  - Original Message - 
  From: Ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, May 18, 2008 6:06 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa



  Huahahahahahaha.. mau membedakan khayalan sama pemikiran? 

  1. Khayalan 
  kejadiannya enggak ada, cuman ada peng ANDAI an dan per KALAU an

  2. Pemikiran
  kejadiannya ADA, berarti ada waktu dan tempat, bisa diamati dan dianalisa 
lalu dipikirkan sebabnya.

  Kasus timpukin rumah Pak Haji itu kejadian kapan dan dimana? 
  Ada nggak kejadiannya? 
  Nah silakan mikir. Kkkkekekekekke.

  Makanya jangan suka ngayal dan mikir yang enggak-enggak gitu lh... 
wehehehehe..




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-19 Terurut Topik Skalaras
Kalau anda memang Telmi, sini saya jelaskan:

1. Dalam setiap peristiwa kerusuhan, jika ada satu orang mempelopori 
melempar batu ke rumah orang Tionghoa sembari meriak yel2 anti Cina, massa 
akan mudah terpancing ikut2an melempar batu. anda mengatakan ini hanya 
karena sifat latah manusia, tak ada unsur rasialis.

2. Untuk menguji logika anda, saya terpaksa berAnalogi (sekali lagi, harap 
pahami arti Analogi, ini tak sama dng berkhayal), Analogi nya begini: Ada 
satu orang yang mempelopori melempar batu ke rumah Pak Haji yang Pribumi dng 
yel2 anti Islam dan Pribumi , apakah massa sekitar yang memiliki identitas 
agama dan etnis yang sama dengan Pak Haji akan juga mudah terpancing ikut2an 
melempar batu??? saya kira tidak, saya kira yang dilempari batu malah si 
provokatornya!

Dengan cara berlogika seperti diatas, kesimpulannya jelas:  Massa yang mudah 
terpancing bukan sekedar sifat latah manusia, melainkan karena sudah ada 
bibit2 kebencian rasial  yang terpendam dalam diri mereka, dengan sedikit 
hasutan, mereka akan dengan mudah terprovokasi.

Cukup Jelas?

Salam Logika


- Original Message - 
From: Ulysee
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 18, 2008 5:58 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


Iye, gue nggak bisa nangkap,  esensinya apa ya kemarin?
Yang gue tangkap ini lagi lomba ngayal berandai-andai dan berkalau-kalau
enggak ada esensinya samasekali, getoh !!!

Udeh ngomongin yang pasti-pasti aje deh,
kebetulan Anda menyebut istilah Pribumi,

Ini gue lagi iseng cari tahu soal asal muasal istilah PRIBUMI dan NON 
PRIBUMI.
dan kenapa istilah itu bisa begitu sensitif sampai sampai Habibie merasa 
perlu menghapuskan istilah tersebut.

Berminat men-DISKUSI-kannya??







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[budaya_tionghua] Re: Berduka Cita - Oey Hay Djoen

2008-05-18 Terurut Topik skalaras
Turut berduka cita, sangat menyesal saya terus menunda kunjungan ke
rumahnya ketika dia masih sehat,

Ada yang tahu dimana jasadnya disemayamkan? kapan rencana penguburannya?

Salam Duka
ZFy


 saya  jg turut berduka cita atas meninggalnya oom Oey.

 Semoga amal perbuatannya mendapatkan tempat yg layak

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Turut BERDUKA CITA

 Sungguh berduka dan rasa kehilangan mengetahui Oom Oey Hay Djoen
 telah meninggalkan kita semua. Beliau yang saya kenal sejak masa
 kanak-kanan telah memberikan bimbingan untuk menempuh hidup yang
 berguna bagi rakyat dan bangsa. Beliau telah memberikan teladan baik
 bagi putra-putri anak bangsa ini.

 Semoga beliau mendapatkan ketenangan abadi ditempat baru, sedang
 keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi hidup yang masih
 panjang ini, ...

 Selamat jalan Oom Hay Djoen.

 ChanCT


 - Original Message -
 From: Trikoyo
 To:
 Sent: Sunday, May 18, 2008 8:32 AM


 BERITA  DUKA.
 BUNG OEY HAI DJOEN  -  SAMANDJAYA  MENINGGAL DUNIA TADI MALAM TENGAH
 MALAM DI RUMAH SAKIT ST. CAROLUS  KARENA SAKIT BERAT.

 PEKERJA KERAS BUNG OEY HAY DJOEN  ADALAH  PEKERJA KERAS YANG TAK
 PERNAH  MENGENAL  LELAH.  MASIH  BANYAK TUGAS YANG  BELUM
 DISELESAIKANNYA. DAN MEMANG  TAK  ADA  PEKERJAAN  YANG  BISA SELESAI.
  MARI KITA TERUSKAN.
 KITA  SEMUA  YANG  HIDUP INI  MEMANG  AKAN  KEMBALI  KE  KAMPUNG
 HALAMAN  KITA  SETELAH  KITA  MERANTAU  DI  DUNIA  FANA  INI.
 MARI  KITA  BAWA  BEKAL  PULANG  KE  KAMPUNG  HALAMAN, YAITU
 PERBUATAN PERBUATAN  BAIK  SELAMA  MERANTAU.

 SALAM  UNTUK  SEMUA TEMAN  YANG  MASIH  MAU  MENERUSKAN  KERJA  YANG
  BELUM  SELEASAI.

 TRIKOYO TRI RAMIDJO.
 -




 


 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1446 - Release Date:
 2008/5/16 $W$H 07:42







Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China

2008-05-17 Terurut Topik skalaras
Saya kira bisa anda periksa di arsip millis ini, waktu itu sudah
dibicarakan komplit.

Salam,
ZFy


 bisa dijelaskan gosip murahan apa yang anda maksud ?

 salam
 dada

 2008/5/17 Skalaras [EMAIL PROTECTED]:

 Sorry, Buku Mao karya Jun Zhang ini menurut say hanya berisi gosip2
 murahan yang tak bisa dibuktikan kebenarannya. Mengenai isi buku ini,
 sudah
 ada kawan yang membahas total di millis ini tempo har, jika berminat,
 bisa
 buka arsip diskusi.


 Salam,
 ZFy

 - Original Message -
 From: steeve haryanto
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, May 11, 2008 9:19 AM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China


 Mungkin ada sedikit penambahan dari sejarah china,
 istri saya lagi mengadakan perjalanan ke surabaya dan
 menemukkan buku MAO - The Unknown Story.
 So far saya baca, isinya cukup berimbang, tidak
 terlalu mengagungkan MAO dan tidak juga menghujat MAO,
 kelihatannya setelah pasca terbukanya ekonomi RRT,
 terjadi suatu gejolak peng kritikan terhadap tokoh MAO
 dan Jiang Xing dan mengagungkan tokoh Deng xio ping.
 Bukunya terdiri dari 801 hlm.
 Semoga bermanfaat
 Steeve Haryanto Souw
 --- Ray Indra [EMAIL PROTECTED] wrote:

 .




 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
 :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links








Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China

2008-05-16 Terurut Topik Skalaras
Sorry, Buku Mao karya Jun Zhang ini menurut say hanya berisi gosip2 
murahan yang tak bisa dibuktikan kebenarannya. Mengenai isi buku ini, sudah 
ada kawan yang membahas total di millis ini tempo har, jika berminat, bisa 
buka arsip diskusi.


Salam,
ZFy

- Original Message - 
From: steeve haryanto
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 11, 2008 9:19 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China


Mungkin ada sedikit penambahan dari sejarah china,
istri saya lagi mengadakan perjalanan ke surabaya dan
menemukkan buku MAO - The Unknown Story.
So far saya baca, isinya cukup berimbang, tidak
terlalu mengagungkan MAO dan tidak juga menghujat MAO,
kelihatannya setelah pasca terbukanya ekonomi RRT,
terjadi suatu gejolak peng kritikan terhadap tokoh MAO
dan Jiang Xing dan mengagungkan tokoh Deng xio ping.
Bukunya terdiri dari 801 hlm.
Semoga bermanfaat
Steeve Haryanto Souw
--- Ray Indra [EMAIL PROTECTED] wrote:

. 





RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-16 Terurut Topik skalaras
Kasihan, orang yang tak bisa membedakan khayal atau pemikiran.

Coba sekali lagi perhatikan logika ini:
Satu orang menimpuk rumah orang tionghoa, yang lain Latah ikut menimpuk.
Satu orang menimpuk rumah pak haji, yang lain tidak latah ikut menimpuk.
Mengapa? alasan latah inilah yang harus kita pikirkan! ini jelas bukan
khayalan iseng neng!



 Mikir apa ngayal?

 Dari kemaren kaga ada mikirnya, ngayal melulu.

 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, May 15, 2008 12:34 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


 coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji.
 apa kejadian selanjutnya akan sama???
 mikir dikitlah


 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1448 - Release Date:
 5/16/2008 7:42 PM



 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-16 Terurut Topik skalaras
Kalau anda tak bisa menangkap esensi, ya muter2 terus.

supaya jelas bagi anda : Hajinya seorang Pribumi!!!


 Terus haji nya sama-sama tionghoa juga,
 lalu buntutnya kemana?
 khan banyak haji yang tionghoa juga.

 Ini lomba menghayal atau apa sih?
 Mbok ya ngomong yang pasti-pasti aja gitu, jangan kebanyakan ngayal.

 Welcome Bung Eddy,
 ketemunya dimana-mana nih, kalau di sini singkatannya E L E L,
 E, Loe lagi Eloe Lagi


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Eddy Djaja
 Sent: Thursday, May 15, 2008 6:32 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa



 Kalau yang nimpuk kerumah haji itu non-tionghoa barangkali tidak akan
 terjadi apa-apa, tapi kalau yang nimpuk itu etnis tionghoa wala-wala
 bisa diharapkan kejadian ini akan berbuntut panjang.

 Oh ya..saya gunakan kesempatan ini untuk memberitahukan member lainnya
 bahwa saya new member di millis budaya_tionghua ini. Baru kali ini
 posting ...tapi sudah dua hari hanya membaca posting-posting member
 lainnya.

 EddyDjaja




_

 To: [EMAIL PROTECTED]
 From: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Thu, 15 May 2008 00:33:41 +0700
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


 coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji.
 apa kejadian selanjutnya akan sama???
 mikir dikitlah


 Namanya penyakit Latah, Oom

 kalau ditanya sebabnya mah banyak.

 Sebab, timpuk timpukan itu asyik, kapan lagi kesempetan.
 sebab, kalau nimpuk sendirian, pasti langsung diringkus, kalau nimpuk
 rame rame bisa lepas tanggung jawab, kalau bisa mah habis lempar batu,
 sembunyi tangan, terus tudaing orang lain.
 sebab, contohnya lempar batu sih...

 coba contohnya kabur sambil teriak 'copeet'
 barangkali latahnya juga sama, lari lari sambil teriak copeeet

 -Original Message-
 From: HYPERLINK
 mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
 m
 [mailto:HYPERLINK
 mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
 m] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Sunday, May 11, 2008 7:16 PM
 To: HYPERLINK
 mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
 m
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


 hmmm oweh mah mikir gampangnya aja ya, biar ini ada kepentingan
 politik kek apa kek, kok bisa2nye satu org yg ngelempar batu ke rumah
 org cine , yg laen pada ikut2an ?
 Napa ya ?

 Ayo kenapa -?-?-


 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date:
 5/13/2008 7:55 PM



 ---

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global HYPERLINK http://www.budaya-tionghoa.org;
 \nhttp://www.budaya--tionghoa.-org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua;
 \nhttp://groups.-yahoo.com/-group/budaya_-tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK
 http://iccsg.wordpress.com; \nhttp://iccsg.-wordpress.-com :.

 Yahoo! Groups Links









_

 With Windows Live for mobile, your contacts travel with you. HYPERLINK
 http://www.windowslive.com/mobile/overview.html?ocid=TXT_TAGLM_WL_Refre
 sh_mobile_052008Connect on the go.






 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date:
 5/13/2008 7:55 PM



 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1448 - Release Date:
 5/16/2008 7:42 PM





RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-14 Terurut Topik skalaras
coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji.
apa kejadian selanjutnya akan sama???
mikir dikitlah



 Namanya penyakit Latah, Oom

 kalau ditanya sebabnya mah banyak.

 Sebab, timpuk timpukan itu asyik, kapan lagi kesempetan.
 sebab, kalau nimpuk sendirian, pasti langsung diringkus, kalau nimpuk
 rame rame bisa lepas tanggung jawab, kalau bisa mah habis lempar batu,
 sembunyi tangan, terus tudaing orang lain.
 sebab, contohnya lempar batu sih...

 coba contohnya kabur sambil teriak 'copeet'
 barangkali latahnya juga sama, lari lari sambil teriak copeeet

 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Sunday, May 11, 2008 7:16 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


 hmmm oweh mah mikir gampangnya aja ya, biar ini ada kepentingan
 politik kek apa kek, kok bisa2nye satu org yg ngelempar batu ke rumah
 org cine , yg laen pada ikut2an ?
 Napa ya ?

 Ayo kenapa ??


 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date:
 5/13/2008 7:55 PM



 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links






Re: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-14 Terurut Topik Skalaras
sayang, yang pantas disebut lulusan akademik hanya anda seorang, yang lain 
kebanyakan sih lulusan univesitas.

- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday, May 10, 2008 6:15 PM
Subject: OOT: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Jadi harusnya apa donk?

 Coba, mana yang lulusan akademik, sini donk bantuin, ada yang bingung
 tuh.

 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Friday, May 09, 2008 12:18 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Ini omongan apa sih?

 Urban = Kota
 penduduk urban = penduduk kota

 Jadi :
 Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil
 alih oleh penduduk KOTA (urban). Sebaliknya orang kota yang punya
 lapangan pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk
 KOTA (urban) ini,

 Bingung kan? tolong pengajaran dari yang lulusan akademik !


 - Original Message - 
 From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]

 Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil
 alih oleh penduduk urban. Sebaliknya orang kota yang punya lapangan
 pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk urban ini,




 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
 :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links



 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date:
 5/7/2008 5:23 PM


 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date:
 5/7/2008 5:23 PM



 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links





 -- 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.11/1422 - Release Date: 
 08/05/2008 17:24

 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-14 Terurut Topik Skalaras
Harus dibedakan:

Berpikir Rasialis = Rasialisasi ( meminjam istilah Ariel Haryanto)
Bertindak Rasis =Diskriminatif


  - Original Message -
  From: ardian_c
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, May 11, 2008 5:24 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


  so gampangnya gini aja ya , ada yg tereak2 anti ataw ngebela
  diskriminasi tapi dirinye sadar gak waktu bilang cina totok jg berengsek ?

  So jadi ada org yg ngaku2 dirinye gak diskriminan tapi hanya
  segelintir doang dari suku itu, yg laennye suku itu mah HARAM JADAH
  hehehehehehe.

  Iki orgnye bener2 gak rasialis ape rasialis ya ?




Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-08 Terurut Topik Skalaras
Semua pernyataan kalau kurang jelas boleh saja dipertanyakan, tapi bukan 
langsung ambil setiap kesempatan untuk menyerang! ini namanya KALAP!!!


- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 08, 2008 11:02 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Lha kalau memfokuskan warga RRT yang datang ke Indonesia,
 kenapa Anda pakai kalimat pembuka yang bawa-bawa Amerika?

 to quote:  Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika
 yang kaya  saja
 tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga
 kerja dari negeri yang miskin.

 Anda nyebut Amerika, saya juga nyebut Amerika, kok udahnya sewot sih?

 Lalu Anda juga sebut begini:  zaman sekarang yang ke luar negeri cari
 kerja umumnya  pendidikannya cukup

 Anda bilang yang ke luar negri cari Kerja, bukan yang ke Indonesia cari
 kerja toh?

 Yeee, piye toh.

 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Wednesday, May 07, 2008 10:54 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Kalau mau nimbrung baca dulu tulisan2 sebelumnya, jangan cepat2 kalap!!!

 Fokus yang saya bicarakan adalah warga RRT yang datang ke Indonesia.
 bukan
 yang ada di selruh dunia! perhatikan contoh2 dalam kurung, itu khas
 Indonesia.

 Jika yang di negeri maju, warga RRT yang cari kerja jenis maupun kelas
 sosiaknya jauh lebih beragam dibanding di Indonesia. di sana ada yang
 menadi
 buruh, tapi ada juga yang jadi profesor di Uni, ada yang jadi pelacur,
 tapi
 juga ada yang jadi seniman kelas dunia. Imigran Ilmuwan dan Seniman, ini

 rasanya yang jarang kita temui di Indonesia.


 - Original Message - 
 From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, May 07, 2008 1:43 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Huehuehuehuehue...
 gue ngakak ngakak baca yang ini:

 to quote : Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran
 leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas
 petani dan buruh, pendidikan
 sangat rendah.
 dan ini : Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada.

 Well, barangkali ini melihatnya DI INDONESIA doank.
 Sementara Imigran RRC ke Amerika dan Singapura, justeru jadi buruh.
 soal Imigran RRC yang ke Amerika dan jadi kasus modern slavery
 malahan pernah diangkat ke pelem seri Desperates Housewives, gue
 berani ngomong sebab sepupu gue tahu betul kasusnya.

 Sementara di Singapura, Imigran RRC yang jadi Kuli bangunan itu
 banyaknya boleh saingan sama yang dari India. Waktu gue tinggal disana

 kebetulan lagi ada proyek pembangunan, pas gue lewat gue ditereakin,
 yaelah gue deja vu, serasa di Indonesia aje ditereakin kuli bangunan,
 bedanya, kuli bangunan sono sama sipitnya sama gue,
 biarpun tetep aje warna kulit gue lebih putih... krrrkkekeke

 Jadi, dua kalimat yang gue kutip diatas. hn. aah
 masssaaa. !

 hihihihihi..



 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Wednesday, May 07, 2008 4:35 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya
 saja

 tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga

 kerja dari negeri yang miskin.

 Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya
 begitu banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga

 ada yang

 meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja
 keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga
 ada orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat
 persaingannya tak seketat di sana.

 Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami

 zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh,
 pendidikan
 sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya
 pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu,
 ada
 yang
 jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club
 dan
 pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola
 voli
 dan basket), teknisi, koki, pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas
 pengusaha) juga ada penyanyi dan pelacur. Yang jadi buruh seperti
 leluhur
 kami rasanya tak ada.

 ZFy

 - Original Message -
 From: dipodipo
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

 Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia

 kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman

 dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan
 sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia

Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi

2008-05-08 Terurut Topik Skalaras
Ini sih jawaban menghindar!!!

Yang namanya hantu, bukan sembarang manusia bisa mencari. apakah kasus2 
diskriminasi itu sama persis dengan HANTU? tak bisa dicari?

Inilah salah satu buktinya, bahwa Uly menyamakan kasus2 diskriminasi dengan 
kasus hantu, Mau percaya atau tidak tergantung kepercayaan individu, bukan 
sesuatu yang bisa dibuktikan dengan fakta. Jelas bukan? dibalik segala silat 
ldahna, dia sebenarnya tetap menyangkal adanya diskrimnasi thd Tionghoa 
Indonesia. ngaku saja!


- Original Message - 
From: Ulysee
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 08, 2008 12:17 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi


Huehueheuehue, beginilah makanya gue demen sekali main pingpong kata-kata 
sama Zhou-xiong.
Makin lama makin lucu, wakakakakaka.
Zhouxiong, gue mau cerita soal si Kimi-kimi dan si Ali. Maap bukan Aliantony 
lhoh, ini namanya Ali beneran.

Satu kali tengah malam Kimi-kimi dan Ali harus melewati satu wilayah angker.
Sambil komat kamit baca doa dan saling pegangan tangan mereka memberanikan 
diri lewat situ.
Baru melangkahkan kaki, tahu-tahu terdengar suara H h
dan terasa ada sambaran angin di atas mereka.

Kimi-kimi langsung teriak HANTU ! sambil peluk si Ali.
Si Ali berusaha menenangkan sambil bilang, Bukan, itu cuma burung hantu 
doank.
katanya sambil menunjuk burung hantu yang sekarang lagi nangkring diatas 
pohon.
mereka berjalan lagi,

Baru dua langkah, Kimi-kimi melihat satu bayangan putih melayang di atas 
kepalanya.
Dia teriak lagi, HANTU ! sambil memejamkan mata dan tunjuk ke bayangan 
putih itu.
Ali geleng-geleng ambil kantong kresek putih yang nyangkut di sebuah dahan.
Bukan Hantu, katanya sebel karena dikagetin melulu,
ini kantong plastik, kamu penakut amat sih.

Kimi-kimi sewot dibilang penakut lalu dia merepet sama si Ali,
Kamu tuh, sok berani, nanti kalau ada hantu beneran nyamperin kamu, kamu 
baru tahu lhoh!
Terus kata si Ali,
Bukannya gitu, gue juga takut hantu, tapi yang tadi itu 'kan bukan hantu.

Kimi-kimi merasa menang lalu bilang,
Ya, kalau kamu juga percaya ada hantu, coba kamu cari dimana hantunya.

krekekekekeke.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, May 07, 2008 11:14 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Diskriminasi


Diskriminasi memang ada, tapi yang mana?
Ini adalah pertanyaan khas Uly . dari pernyataan diatas, kita hanya tahu dia
mengakui ada diskriminasi, tapi sama sekali tak menegaskan diskriminasi yang
dia akui ada itu memang menimpa orang Tionghoa!

Yang mana? dengan selalu bertanya dan menyangsikan, bahkan mencibir para
orang tua yang membuat kesaksian kasus diskriminasi. apa kita belum juga
jelas sikapnya ini?

Sekarang, jika Uly hendak membantah dan menyatakan bahwa dia yak bersikap
seperti ini, gampang kok, dia tinggal secara aktif menyebut bidang2 mana
saja yang dia akui telah terjadi diskriminasi thd masyaakat Tionghoa
Indonesia. selama ini, saya hanya melihat dia aktif untuk menyanggah! tak
ada satu kasuspun yang dia akui sbg kejadian diskrimnasi!

ZFy




No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date: 5/4/2008 
12:31 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 5/7/2008 
5:23 PM





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 07/05/2008 
17:23 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-08 Terurut Topik Skalaras
Ini omongan apa sih? 

Urban = Kota
penduduk urban = penduduk kota

Jadi : 
Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil
alih oleh penduduk KOTA (urban).
Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih
senang ambil pegawai penduduk KOTA (urban) ini, 

Bingung kan? tolong pengajaran dari yang lulusan akademik ! 


- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]

Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil
alih oleh penduduk urban.
Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih
senang ambil pegawai penduduk urban ini, 






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-07 Terurut Topik Skalaras
Pak ABS,

Air mengalir ke tempat yang rendah, dimana ada peluang pasti akan diserbu. 
ketika orang2 asia menyerbu Australia, juga mendatangkan protes sebagian 
warganya, mereka takut disaingi tenag kerja yang murah. ngomong2 sekarang 
ternyata mulai banyak orang kita yang kerja juga di Tiongkok, saya kenal ada 
seorang arsitek yang bekerja di sebuh perusuhaan kontraktor Interior di 
Shanghai, padahal kerjaannya juga hanya masalah kwality kontrol, yang 
mestinya juga bisa dikerjakan lulusan sana.

Yang penting sebenarnya adalah kontrol pemerintah, semua tenaga kerja asing 
harus terdaftar, sehingga bisa dimintai bayar pajak.


-- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 07, 2008 8:38 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


Sebetulnya yang jadi masalah, pertama adalah status imigran ilegalnya
(Malaysia sampai pakai istilah pendatang haram).
Kedua pergesekan dengan penduduk lokal, termasuk WN Indonesia keturunan
Tionghoa, yang juga lagi sulit cari pekerjaan dan bisa saja punya kompetensi
yang sama/serupa (guru bahasa, koki, pedagang retail, dsb.).

Kedua hal ini dapat memicu backlash terhadap pendatang, seperti yang sudah
terjadi di Malaysia.
Di Malaysia, mereka sulit membedakan antara pendatang dari Indonesia dan
warganegara etnis Melayu. Ini sudah menjadi problem di sana.
Kalau terjadi di sini, akan sulit membedakan antara pendatang dari Tiongkok
dan warganegara etnis Tionghoa. Ini dapat menjadi problem di sini.

Wasalam.


 





Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-07 Terurut Topik Skalaras
Kalau mau nimbrung baca dulu tulisan2 sebelumnya, jangan cepat2 kalap!!!

Fokus yang saya bicarakan adalah warga RRT yang datang ke Indonesia. bukan 
yang ada di selruh dunia! perhatikan contoh2 dalam kurung, itu khas 
Indonesia.

Jika yang di negeri maju, warga RRT yang cari kerja jenis maupun kelas 
sosiaknya jauh lebih beragam dibanding di Indonesia. di sana ada yang menadi 
buruh, tapi ada juga yang jadi profesor di Uni, ada yang jadi pelacur, tapi 
juga ada yang jadi seniman kelas dunia. Imigran Ilmuwan dan Seniman, ini 
rasanya yang jarang kita temui di Indonesia.


- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, May 07, 2008 1:43 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Huehuehuehuehue...
 gue ngakak ngakak baca yang ini:

 to quote : Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran
 leluhur kami zaman
 dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh,
 pendidikan
 sangat rendah.
 dan ini : Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada.

 Well, barangkali ini melihatnya DI INDONESIA doank.
 Sementara Imigran RRC ke Amerika dan Singapura, justeru jadi buruh.
 soal Imigran RRC yang ke Amerika dan jadi kasus modern slavery malahan
 pernah diangkat ke pelem seri Desperates Housewives, gue berani
 ngomong sebab sepupu gue tahu betul kasusnya.

 Sementara di Singapura, Imigran RRC yang jadi Kuli bangunan itu
 banyaknya boleh saingan sama yang dari India. Waktu gue tinggal disana
 kebetulan lagi ada proyek pembangunan,
 pas gue lewat gue ditereakin,
 yaelah gue deja vu, serasa di Indonesia aje ditereakin kuli bangunan,
 bedanya, kuli bangunan sono sama sipitnya sama gue,
 biarpun tetep aje warna kulit gue lebih putih... krrrkkekeke

 Jadi, dua kalimat yang gue kutip diatas. hn. aah
 masssaaa. !

 hihihihihi..



 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Wednesday, May 07, 2008 4:35 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


 Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja

 tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga
 kerja
 dari negeri yang miskin.

 Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya
 begitu
 banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga ada yang

 meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja
 keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga
 ada
 orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat
 persaingannya tak seketat di sana.

 Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami
 zaman
 dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh,
 pendidikan
 sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya
 pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu, ada
 yang
 jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club
 dan
 pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola
 voli
 dan basket), teknisi, koki, pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas
 pengusaha) juga ada penyanyi dan pelacur. Yang jadi buruh seperti
 leluhur
 kami rasanya tak ada.

 ZFy

 - Original Message - 
 From: dipodipo
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

 Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia
 kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman
 dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan
 sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia masih rajin
 mengirim beras.

 Kalau saat ini masih banyak yang keluar dari RRT, saya kurang paham.
 Dengan ekonomi RRT yang sedang booming, mengapa malah banyak rakyatnya
 yang merantau ? Kalau alasannya ekonomi, mustinya mereka dapat
 kesempatan yang lebih baik disana.

 ABS heng, boleh tahu mengapa tiba2 memperhatikan fenomena ini ? Apakah
 karena sedang mencari penterjemah kitab murah meriah ? :D

 Salam

 .





 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date:
 5/4/2008 12:31 PM

 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date:
 5/4/2008 12:31 PM



 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 Yahoo! Groups Links




 -- 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.9/1418 - Release Date: 
 06/05/2008 17:17

[budaya_tionghua] Diskriminasi

2008-05-07 Terurut Topik Skalaras
Diskriminasi memang ada, tapi yang mana?
Ini adalah pertanyaan khas Uly . dari pernyataan diatas, kita hanya tahu dia 
mengakui ada diskriminasi, tapi sama sekali tak menegaskan diskriminasi yang 
dia akui ada itu memang menimpa orang Tionghoa!

Yang mana? dengan selalu bertanya dan menyangsikan, bahkan mencibir para 
orang tua yang membuat kesaksian kasus diskriminasi. apa kita belum juga 
jelas sikapnya ini?

Sekarang, jika Uly hendak membantah dan menyatakan bahwa dia yak bersikap 
seperti ini, gampang kok, dia tinggal secara aktif menyebut bidang2 mana 
saja yang dia akui telah terjadi diskriminasi thd masyaakat Tionghoa 
Indonesia. selama ini, saya hanya melihat dia aktif untuk menyanggah! tak 
ada satu kasuspun yang dia akui sbg kejadian diskrimnasi!

ZFy 





{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Etnis non Tionghoa

2008-05-06 Terurut Topik Skalaras
Benar sekali Mas Napati,

Kita boleh menentang ide penerapan perda Islam dan berdirinya negara Islam 
di Indonesia, itu tak berarti kita menentang ajaran Islam.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Narpati Pradana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 05, 2008 6:41 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Etnis non Tionghoa


  Saya pernah berada di Padang, yang terkenal dengan keislamannya..
  dan banyak anjing di sana dan memang dipelihara oleh orang-orang Minang yang 
beragama Islam..

  Masih kurang apa?
  Perlu ayat Quran?
  Boleh.. Al-Maidah Ayat 4
  Itu sudah bukan bulu menyentuh lagi.. itu bahkan hewan yang memiliki bekas 
gigitan binatang buas yang sudah dilatih (seperti Anjing atau Elang) adalah 
halal (padahal ada air liurnya, dan jelas pasti terkena bulunya).

  Benar,
  ada beberapa orang yang begitu ekstrim menerapkan masalah 'halal' dan 
'haram'. Saya pun pernah berdebat dengan teman saya sesama muslim saat ingin 
mencari makan siang di Brisbane. Dalil hadits dan ayat berseliweran di 
perdebatan kami. Akhirnya saya menuruti kehendak teman saya yang lebih ekstrim, 
bukan karena saya setuju dengan pandangannya, tetapi biar dia bisa makan. Sama 
halnya saya memilih restoran vegetarian bila pergi bersama teman Gujarat yang 
Hindu.

  Kembali ke topik,
  bahkan batasan halal dan haram masih bisa diperdebatkan sesama muslim. Sama 
saja seperti susu dan telor buat vegetarian, apakah mereka boleh meminumnya 
atau tidak (dan kelompok yang ekstrim dinamakan Vegan).

  Tetap saja, semua pendapat harus dihormati.

  Kalau ada daerah membuat peraturan sinting yang melarang restoran dengan 
daging babi padahal ada komunitas yang makan daging babi di sana (seperti orang 
Batak misalnya.. gak usah masalah pribumi dan non-pribumi deh), maka yang salah 
adalah peraturannya. Jangan salahkan agama Islam. 

  Jangankan masalah daging babi, saya pernah mendebat ustadz, adakah contoh 
Rasulullah melarang orang-orang makan di bulan Ramadhan?, jawabannya jelas 
Tidak ada!. Tapi setelah itu ia berkelit tetapi tetap saja jawabannya adalah 
tidak ada.

  Trus kenapa ada perda-perda di beberapa daerah yang melarang orang makan di 
muka umum di saat bulan Ramadhan? Haruskah agamanya yang disalahkan? Atau 
haruskah pemahaman si penguasa (atau forum-forum atau ormas2 tertentu yang sok 
kuasa) yang memaksakan agamanya yang disalahkan?




  . 
   





Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?

2008-05-06 Terurut Topik Skalaras
Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja 
tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga kerja 
dari negeri yang miskin.

Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya begitu 
banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga ada yang 
meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja 
keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga ada 
orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat 
persaingannya tak seketat di sana.

Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman 
dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan 
sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya 
pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu, ada yang 
jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club dan 
pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola voli 
dan basket), teknisi, koki,  pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas 
pengusaha) juga ada penyanyi dan  pelacur.  Yang jadi buruh seperti leluhur 
kami rasanya tak ada.

ZFy


- Original Message - 
From: dipodipo
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?


Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia
kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman
dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan
sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia masih rajin
mengirim beras.

Kalau saat ini masih banyak yang keluar dari RRT, saya kurang paham.
Dengan ekonomi RRT yang sedang booming, mengapa malah banyak rakyatnya
yang merantau ? Kalau alasannya ekonomi, mustinya mereka dapat
kesempatan yang lebih baik disana.

ABS heng, boleh tahu mengapa tiba2 memperhatikan fenomena ini ? Apakah
karena sedang mencari penterjemah kitab murah meriah ? :D

Salam

.
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-05 Terurut Topik Skalaras
Bacalah tulisannya yang menyatakan antipatinya saat dia mendengar orang2 tua 
bicara mengenai diskriminasi. itu saja.


- Original Message - 
From: prometheus_promise
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 05, 2008 4:04 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa


Lho

Masih di thread ini, beberapa hari yg lalu, ulysee menulis jelas
bahwa dia meyakini diskriminasi itu ada, di Msg#32881:

---quote---
Diskriminasi, gue yakini pernah ada.
Tapi yang mana aja? Kenapa bisa begitu?
Apa masih ada? mana yang masih bisa ditolerir, mana yang sudah
selayaknya dihapus?
Diskriminasi by intention ? atau diskriminasi karena tuntutan sikon
masa lalu (kayak kita tahu kenapa istilah 'asli' sampe muncul di UUD
45)?
---end quote---

Kok, tahu-tahu ZFy bisa mengatakan bahwa uly menyimpulkan tidak ada
tuh diskriminasi yang ditujukan ke Tionghoa Indonesia!

Kesimpulan dari mana ?

Mungkin kesalahan ini hanya (lagi-lagi) silap mata saja, atau mungkin
hanya sekedar contoh dalam pembicaraan topik diskriminasi, bukan
fakta.

Prom

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagaimana kita memandang Diskriminasi?

 Di zaman Orba, saya ingin menerbitkan buku dalam bahasa mandarin
tapi
 dilarang, maka saya merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa.

 Sedangkan yang namanya Uly tidak menggunakan bhs mandarin, sehingga
tak
 punya masalah sama sekali dalam hal ini, maka dia tak merasakan
adanya
 diskriminasi dalam hal bahasa.

 Dua pengalaman diatas sama sah dan sama benarnya. Tapi menjadi
masalah
 ketika Uly tiba2 menyimpulkan: tidak ada tuh diskriminasi yang
ditujukan
 ke Tionghoa Indonesia! Di sini, dia telah memakai pengalaman yang
khas
 pribadi menjadi patokan untuk menilai pengalaman orang lain!

 Apakah pernyataannya ini adalah bagian dari dagelan Mataram?(entah
di
 Sunda namanya dagelan apa?)


 ZFy



.
 





Re: [budaya_tionghua] WN RRT Jenis Baru?

2008-05-04 Terurut Topik skalaras
Yah Pak ABS,

Ini fenomena baru yang tak hanya ada di Indonesia, ini sudah menjadi geala
yang mendunia. gelombang Huakiauw yang baru ini telah mlanda seluruh
dunia. saat di Eropa, di mana2 saya pasti ketemu imigran RRT yang baru
datang mengadu nasib. dari yang kalangan pedagang hingga yang kalangan
buruh.

Di indonesia mereka juga dari berbagai kalangan, dari pedagang kaki lima
yang berani melanglang hingga ke kota2 kecil hingga pedagang intelek(eks
guru) yang buka toko buku di pancoran. dari pelacur2 di klub malam jakarta
hingga guru2 di sekolah2 3bahasa di seluruh Indonesia. dari mereka, saya
sebenarnya bisa melihat potret leluhur saya sendiri. sebagai pendatang
baru, mereka terlihat lebih rajin dan ulet dibanding kita2 yang sudah
mapan di sini, mereka juga sangat berani menempuh segala resiko hidup.
yang sangat saya kagumi, mereka dng cepat beradaptasi, belum setahun,
bahasa Indonesianya sudah sangat fasih.

Seperti yng pernah saya tulis dlm essay Hotel, saya selalu memandang
mereka secara positif. mereka adalah darah baru yang akan membuat negri
ini lebih hidup. karena etos kerjanya, para pendatang ini akan menjadi
tantangan berat bagi penduduk asli. bisa saja suatu saat Huakiauw2 baru
ini akan mengalahkan huakiaw lama, ini adlah siklus alami, jika tak mau
dikalahkan, kita justru harus cepat2 mengubah mental kita yang sudah
merasa mapan.

Salam perantau
ZFy



 Liatwie sianseng kouwnio,

 Daripada ngomongin yang jauh-jauh, diskriminasi muslim di Tiongkok
 lah, perbudakan di Tibet lah, imigran Tionghoa di Eropa lah,
 diskriminasi Tionghoa di Amerika lah, ini ada sesuatu yang terjadi di
 depan
 mata kita dan menyangkut kita langsung!

 Selama ini, di milis budaya tionghoa ini, dan barangkali juga di milis
 ketionghoaan lainnya yang members-nya orang Indonesia, kalau
 disebut-sebut tentang WN RRT di Indonesia, tentu yang dimaksudkan
 adalah etnis Tionghoa yang walau pun asalnya imigran dari Tiongkok
 Selatan tetapi sebetulnya sudah orang Indonesia.

 Sudah turun-temurun di Indonesia, paling-paling sisa disebut totok saja,
 walaupun sudah peranakan juga.
 Sudah tidak punya nama tionghoa, paling-paling sisa punya she saja, itu
 pun
 Hokkian punya.
 Sudah tidak bisa berbahasa tionghoa, baik Hokkian apalagi Mandarin,
 paling-paling sisa bisa ngomong gocap dan ceban saja, itu pun dengan
 dialek
 daerah menjadi nggocap dan cemban.
 Sudah tidak beragama Konghucu lagi, paling-paling sisa ikut ramai kalau
 Imlek saja, itu pun sebetulnya cuma mengharap angpau-nya.

 Sudah punya KTP sebagai benar-benar penduduk kota-kota atau
 kabupaten-kabupaten Indonesia, paling-paling ada yang ditandai
 dengan kode saja yang menunjukkan keturunannya, itu pun sekarang sudah
 tidak
 ada lagi.
 Yang pasti samasekali tidak mempunyai kartu identitas apa pun yang
 menunjukkan dia WN RRT, misalnya paspor RRT.

 Karena warisan sistem penggolongan kependudukan kolonial Belanda,
 perjanjian penghindaran dwi-kewarganegaraan RI-RRT jaman Orla,
 kebijakan pemerintah untuk diferensiasi ideologis RI-RRT jaman Orba,
 dll., muncullah masalah WN RRT, stateless, SBKRI, pri  non-pri,
 diskriminasi, dsb., yang menyangkut mereka yang sebetulnya orang
 Indonesia.

 Tetapi bagaimana pun, kalau dalam pembicaraan kita sehari-hari
 disebut-sebut istilah WN RRT, tidak pernah terbayang oleh saya
 wajah, nama dan bahasa penduduk negeri yang namanya Rep. Rakyat Tiongkok.
 Bagi orang yang pernah pergi ke RRT, apalagi berinteraksi langsung
 dengan orang di sana, kelihatan koq beda penampilannya WN RRT
 yang orang Tiongkok dan WN RRT yang orang Indonesia.


 Tetapi akhir-akhir ini ada fenomena baru di Indonesia sehubungan WN RRT
 ini.
 Yaitu yang belakangan ini muncul sebagai berita-berita di media menyangkut
 apa yang disebut warganegara asing dari RRT.

 Misalnya berita tujuh WN RRT yang diculik di Gayo Lues, Kabupaten
 Aceh Tengah bulan April yang lalu.
 Mereka semuanya mempunyai paspor RRT. Walaupun jelas-jelas
 bekerja di Indonesia, bahkan sampai di pelosok-pelosok yang jauh dari kota
 besar.

 Kasus-kasus keberadaan WN RRT yang sedemikian ini juga mulai
 santer terdengar di beberapa tempat lain, misalnya di Kalimantan, terutama
 Kalimantan Barat.

 Kemudian yang heboh kemarin-kemarin ini di Jakarta, kasus seorang
 bernama Lin Xiaohua, pemegang paspor RRT, yang menculik seorang
 wanita, lalu karenanya ditembak mati polisi.
 Ternyata, sudah cukup lama berkerja di Indonesia, punya KTP Jakarta,
 walau pun kemungkinan palsu, dan sudah punya nama Indonesia yang cukup
 dikenal lingkungannya, Franky Halim.

 Saya tidak tertarik mempersoalkan kasus-kasusnya. Yang toh tidak
 relevan untuk milis ini.
 Tetapi tertarik mencermati apakah ini suatu fenomena budaya tionghoa
 baru.
 Yaitu apakah sudah terjadi gelombang imigran baru dari RRT masuk
 ke Indonesia?

 Saya tidak membahas WN RRT yang datang ke Indonesia, dan berkerja
 untuk suatu pekerjaan (proyek) yang sudah tertentu tempat, waktu maupun
 employer(majikan)-nya.
 Termasuk mereka yang lalu terkenal di pecinan 

[budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa

2008-05-04 Terurut Topik skalaras
Bagaimana kita memandang Diskriminasi?

Di zaman Orba, saya ingin menerbitkan buku dalam bahasa mandarin tapi
dilarang, maka saya merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa.

Sedangkan yang namanya Uly tidak menggunakan bhs mandarin, sehingga tak
punya masalah sama sekali dalam hal ini, maka dia tak merasakan adanya
diskriminasi dalam hal bahasa.

Dua pengalaman diatas sama sah dan sama benarnya. Tapi  menjadi masalah
ketika Uly tiba2 menyimpulkan: tidak ada tuh  diskriminasi yang ditujukan
ke Tionghoa Indonesia! Di sini, dia telah memakai pengalaman yang khas
pribadi menjadi patokan untuk menilai pengalaman orang lain!

Apakah pernyataannya ini adalah bagian dari dagelan Mataram?(entah di
Sunda namanya dagelan apa?)


ZFy




 Ikut nimbrung ya? Sekedar menambah kisah yang terjadi:
 
 Penting: Tak mengalaminya sendiri, tak berarti hal itu tak pernah
 terjadi. Saya dalam kehidupan puluhan tahun ditengah orang kulit
 putih, tak pernah didiskriminasi, sejak mahasiswa sampai mau pensiun
 dalam jenjang karir saya. TETAPI, saya tak berhak mengatakan, tak ada
 diskriminasi terhadap orang asing atau asal negri asing di Eropa.

 Apalagi mengatakan, mereka yang mengeluh sekedar meng-ada ada, atau
 halusinasi.

 Bagi yang mengalaminya, apalagi generasi saya, apa yang dialami
 disaat remaja, tak terlupkan, tak heran, bila banyak yang masih
 mengutarakan hal ini, untuk dipelajadi dan disadari oleh generasi
 berikut, seolah ber-putar putar di thema ini.

 Salam

 danardono



 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ALIANTONY ALI
 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalau mau bahas masalah diskriminasi atau tidak ... ini aku mau
 bilang kalau orang yang bilang kalau lu merasa di diskriminasi maka
 di diskriminasi lah,kalau tidak merasa di diskriminasi maka itu
 tidak..hahahh wong .. lu ngomong atau ngaco. emang sampai
 sekarang bagi sebagian yang belum pernah kena diskriminasi maka
 ngomong gedenya itu lor. sampai kapan pun lu orang keturunan CINA
 tetap CINA ngapain ngaku ngaku keturunan pribumi kakek bunyut
 sendiri ngak diakui  apalagi di cina benteng itu  coba nanya
 marga lu apa ..ngak tahu pasti di bilang  pribumi aja mengakui
 kakek bunyutnya contoh orang jawa bilang orang jawa .
 Diskriminasi itu di satu daerah di indonesia lain lain .kalau di
 sumatera terutama MEDAN diskriminasi itu terlihat jelas.coba lu
 parkir di jalanan pecinaan di medan uang parkirnya bisa naik 2 kali
 lipat  apa di bilang MOBIL CINA  hahahahaha.dikit dikit
 ngomong pake DIAM LU CINA. sakit ngak kalau lu di
  bilang gitu ...bagi yang belum pernah di gituin  jgn banyak
 ngomong dulu lah  kalau bagi yang ngak pernah kena diskriminatif
 coba pikir dulu kejadian 1998 betapa sakitnya hati orang keturunan
 cina waktu itu ... cemana kita di buat di perkosa di
 bunuh...kenapa harus ORANG KETURUNAN CINA AJA .kalau belum kena
 diskriminatif ngomong gedenya itu  wong INGAT KAKEK BUNYUT LU
 DARI MANA?
   jangan kan buat SBKRI atau pun surat lain . dari makanan aja
 udah di pisah ... cemana mau baur . yg satu makan babi yang satu
 tidak ..kalau di luar negeri di amerika  atau eropa mereka bisa
 berbaur kenapa? dari makanan aja ngak di persoalkan mau babi mau
 ngak . ini negara lain pake HALAL atau ngak... dari makanan udah
 di DISKRIMINASI SADAR NGAK?diskriminasi itu sama dengan di
 kecilkan , dipisahkan.lu cina gue HUANA(pribumi)

 Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Hehehe, nah ini pandangan kritis nih:

 Aku melihat persoalannya dan diskusinya sesungguhnya tidak pernah
 kepada mengakui apakah diskriminasi itu ada atau tidak.

 Masalahnya, banyak dari antara kita yang menggunakan
 kata 'diskriminasi'
 tersebut tidak pada tempatnya.
 Alhasil bikin ruwet masalah. Yang mana diskriminasi, yang mana
 bukan,
 udah campur baur tidak keruan semuanya dikasih label yang sama,
 pokoknya
 diskriminasi. Diskusinya berputar kesitu situ melulu, tentang ORBA,
 tentang masa lalu kelabu, curhatnya juga nggak nambah yang baru,
 ngurus
 paspor, ngurus surat kawin, surat lahir, pungli, soal masuk
 perguruan
 tinggi.
 Lama lama gue bosen... aduuu keluarin ilmu baru dooonk, masa
 itu-itu
 melulu.

 Diskriminasi, gue yakini pernah ada.
 Tapi yang mana aja? Kenapa bisa begitu?
 Apa masih ada? mana yang masih bisa ditolerir, mana yang sudah
 selayaknya dihapus?
 Diskriminasi by intention ?
 atau diskriminasi karena tuntutan sikon masa lalu (kayak kita tahu
 kenapa istilah 'asli' sampe muncul di UUD 45)?

 Gue pernah nantangin orang, mana aja sih aturan yang diskriminatif?
 yang mana sudah dihapuskan sehingga sekarang tidak lagi
 diskriminatif,
 yang mana yang masih harus diperjuangkan karena masih diskriminatif
 dan
 sudah tidak sesuai dengan perkembangan sikon sekarang sehingga
 selayaknya dihapus.
 Tapi tantangan nggak pernah dijawab, lagi-lagi muter muter di situ-
 situ
 juga cape deh.


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL 

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade Aib

2008-04-28 Terurut Topik Skalaras
Mengenai perbedaan pandangan, perbedan ideologi, bahkan perbedaan kelompok 
kepentingan, semua tak bermasalah, boleh2 saja mengemukan pendapat di sini, 
semua boleh didiskusikan.  

Yang mungkin perlu kita pertimbangkan adalah, adanya kelompok2/orang2 yang 
tujuan joint ke millis ini hanyalah untuk mengkampanyekan Satu Misi Tunggal 
Kelompok/organisasinya! Misi ini bisa saja misi yang Pro Beijing maupun misi 
yang anti Beijing. orang2 selama ini tak pernah terlibat dng berbagai diskusi  
budaya yang seru di mills BT, mereka sama sekali tak berminat  dng berbagai 
diskusi yang tak ada hubungan dng misi tungal mereka, mereka hanya memanfaatkan 
millis ini untuk memposting iklan mereka. ciri2 iklan semacam ini cukup jelas, 
yakni hanya berupa forward dari sumber berita, tanpa ada komentar atau opini 
pribadi dari si pengirim berita.

Terhadap anggota2 semacam ini, saya kira pihak moderator perlu membuat 
pertimbangan khusus. Ini saran saya.

Salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: Hendri Irawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 28, 2008 6:33 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade  Aib


  Pak Tan,

  Saya tegaskan sekali lagi bahwa forum ini tidak berafiliasi kepada
  kelompok ataupun kepentingan politik tertentu, baik itu yang pro dalu
  maupun yang kontra. Jadi, saudara Ananta Dharma berhak untuk
  mengutarakan pendapatnya, demikian juga anda. Kalau anda mau sedikit
  membuka hati dan mata secara jujur, coba anda bandingkan berapa
  informasi mengenai kasus obor olimpiade ini yang pro dan kontra ?
  Lagipula ajakan Ananta Dharma ini juga memperoleh tanggapan dan reaksi
  yang tidak sedikit. 

  Saya melihat mayoritas anggota yang aktif beberapa bulan ini sibuk dan
  terlalu reaktif dalam kasus Tibet dan obor olimpiade ini.
  Sampai-sampai ada yang mengajukan teori konspirasi testing the
  water. Coba anda hitung lagi, berapa banyak yang pro dalu dalam kasus
  ini. 

  Apa anda-anda semua lupa bahwa orang Tionghoa di Indonesia ini
  mengusung beban sejarah ? Jangan karena saat ini dalu sedang
  jaya-jayanya fazhan, semuanya jadi kebablasan. Dalu sendiri juga masih
  memiliki masalah kesenjangan dan pemerataan pembangunan yang kalau
  memang mau kita lihat secara objektif memang bukanlah utopia. Banyak
  kasus pertentangan antara kepentingan rakyat kecil dan penguasa modal
  yang terjadi, tetapi sudahlah itu masalah dalam negeri mereka. 

  Coba renungkan, apa jadinya nasib anak cucu kita kalau suatu hari dalu
  kembali turun bukit ? Semangat terlalu bias ke dalu ini akan kembali
  dalam bentuk pembalasan yang tidak kalah kencangnya ! 

  Perlu anda ingat, saya ataupun pengurus forum ini tidak anti terhadap
  dalu demi ke-Indonesiaan. Pendirian kami-kami ini adalah benar ya
  bilang benar, salah ya bilang salah. Terlepas dari siapapun yang benar
  dan salah.

  Jadi, kalau anda mengharapkan bahwa informasi yang pro dalu bisa
  tayang di forum ini anda juga harus menerima bahwa ada pihak-pihak
  yang tidak setuju akan kebenaran informasi-informasi tersebut. Atau
  anda-anda semua lebih senang agar informasi-informasi di luar negara
  ini disaring ketat-ketat seperti bulan lalu ?

  Hormat saya,

  Yongde


  . 




[budaya_tionghua] {Disarmed} Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia

2008-04-24 Terurut Topik Skalaras
Pak ABS,

ini sedikit menanggapi tentang masalah demo di jakarta dan demo di daerah.
Situasi yang anda sebut memang betul, aparat jakarta lebih siap menangani demo 
dibanding aparat di daerah, maka kegiatan demo  tak terlalu menakutkan lagi 
bagi masyarakat ibukota, sebaliknya sangat menakutkan bagi orang daerah. Justru 
karena ini, orang JKT  yang ke daerah tenang2 saja dibilang ada demo, 
sebaliknya orang daerah yang ke jakarta sudah takut duluan setiap tahu ada 
Demo. ketakutan maupun ketenangan ini bisa jadi tak sesuai dengan realita 
dilapangan , tapi semua terjadi karena persepsi saja.

ZFy





   Wah, ya nggak lah, Zhou-heng. Justru kita orang Jakarta yang kalau lihat
   demo di daerah malah jeri! Tentu Zhou-heng belum pernah lihat demo di
   daerah
   nih...
   Karena polisi dan pendemo di daerah sering seimbang kekuatannya, dan
   polisi
   takut bertindak keras karena pernah Kapolda dipecat karena anakbuahnya
   mengkasari pendemo, maka demo di daerah 100 kali lebih nggegirisi daripada
   di Jakarta!!
   Sedangkan di Jakarta, nggak usah polisi, tramtibnya Pemda DKI saja sudah
   jauh lebih kuat dari pihak mana pun. Demo ke Balakota DKI misalnya,
   dihajar
   lebih sadis daripada demo yang ditangani polisi Polda Metro, yang
   padahalnya
   sudah sadis juga.

  . 
   




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Jade artifact.

2008-04-23 Terurut Topik Skalaras
Tulisannya sbb:

Chang Ming Fu Gui =  Panjang umur kaya tehormat
Dinasti Ming  tahun 482 

hanyalah ucapan biasa, bukan syair indah.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Frans Sela 
  To: Budaya TiongHua 
  Sent: Tuesday, April 22, 2008 3:38 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Jade artifact.




Syalom,



Saya mohon pencerahan mengenai Chinese Jade Artifact yang fotonya saya 
attached disini, barangkali diantara rekan2 member milis Budaya TiongHua ada 
yang mengerti mengenai usia maupun nilai budaya artifact tsb, dan juga yang 
pandai sastra Tiong Hua kuno tentu bisa kasi penjelasan isi syairnya. Barang 
itu dari Dynasty Ming dan indah sekali 

dan tentunya punya arti syair yang bagus. Sayang saya tidak sekola 
Tiong Hua dan tidak mengerti Chinese Characters.



Terima kasih dan salam sejahtra selalu,

FS.
   




--
  Sent from Yahoo! Mail. 
  A Smarter Email.

   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1390 - Release Date: 21/04/2008 
16:23




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia

2008-04-23 Terurut Topik Skalaras
Pak ABS, Kita2 yang tinggal di Jakarta pasti tahu keadaan sendiri, tapi orang 
luar? jangankan luar negeri, wong orang luar daerah jika ke jakarta ketemu demo 
saja kaget dan takut! semua memang tergantung infomasi. apakah panitia 
Indonesia sudah cukup memberi info?

Memang BOGOC yang memutuskan, tapi kita harus berpikir, mengapa mereka bisa 
memutuskan yang seperti ini? jika keputusan seperti ini menimpa seluruh kota ya 
kita maklumlah, tapi mengapa kita jakarta yang diistimewakan? kuala Lumpur, 
Bangkok juga Canbera yang ada didekat normal2 saja tuh, ini pasti ada sesuatu 
yang salah! entah ada yang salah membisiki ke BOGOC, atau telinga BOBOG yang 
kurang beres, atau pihak  Humas kita yang kurang beres bekerjanya, sehingga tak 
bisa menepis info2 negatif? Malah saya curiga, jangan2 yang dikhawatirkan 
panitia ini bukan lagi pendemo Tibet, tapi sesuatu yang lain, jangan2 ada issue 
lain yang dihembuskan ???

ZFy

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:10 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia


  He he he... tentu tidak ada yang meragukan kemampuan aparat Jakarta 
  mengatasi demonstran, Zhou-heng!
  Meski belum sekejam aparat di Beijing, tetapi aparat Jakarta dipercaya 
  sepenuhnya oleh semua kedubes tentang kesiapannya main kasar, sehingga demo 
  di Jakarta tidak pernah ada yang sampai se-violent di negara lain. Bahkan 
  sama Kuala Lumpur pun, sekarang Jakarta kalah keras demonya.

  Dari teman saya, Sumohadi Marsis, bekas wartawan olahraga Kompas, yang jadi 
  ketua panitia lokal kirab obor Olympiade ini, saya dengar semua keputusan, 
  route kirab-nya, jam kirabnya (yang dirubah-rubah untuk mengecoh 
  demonstran), siapa yang diizinkan masuk Senayan, dsb., ditetapkan oleh 
  Kedubes RRT, yang bahkan juga menurunkan petugas security-nya sendiri (bisa 
  kita lihat fotonya di koran-koran hari ini, orang-orangnya hampir segede Yao 
  Ming!).

  Sampai-sampai para pejabat Indonesia yang ikut membawa lari obor, a.l. 
  Adhyaksa dan Agum Gumelar, pun mengeluhkan ketakutan Kedubes itu, karena 
  mereka yang jadi 'korban', udah cape-cape lari, tapi nggak ada yang nonton, 
  sehingga manuver tebar pesona mereka kurang sukses, he he he...

  Tetapi, kata Sumohadi lagi, dia tidak menyalahkan Kedubes, karena mereka pun 
  ternyata tidak punya kuasa apa-apa, semua ditentukan oleh BOGOC langsung 
  dari sononya...
  Dan barangkali BOGOC terpengaruh dengan apa yang terjadi di tempat-tempat 
  lain sebelumnya.

  Wasalam.

  -

  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, April 23, 2008 12:55 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia

  Terus terang saya sangat kecewa atas keputusan panitia obor olympiade di
  Jakarta. jika di Thailan dan Malaysia yang sama2 negara Asean bisa
  menyelenggarakan pawai obor di jalan2 umum kota dengan sukses, mengapa di
  Jakarta harus dialihkan ke arena tertutup??? apakah tuan rumah
  (Indonesia) yang kurang percaya diri dalam menangani keamanan, atau pihak
  tamu(RRT) yang tak percaya atas kemampuan tuan rumah?

  Saya sempat hadir dalam arena senayan, memang di dalam arena penonton yang
  hadir masih cukup banyak, mungkin sekitar 3000- 5000an, tapi karena
  mereka2 yang bisa masuk ini harus minta izin dulu secara kelompok , maka
  kelompok2 yang hadir kurang bisa mewakili keberagaman masyarakat Jakarta.
  masyarakat luas kurang tersentuh oleh gaung pawai obor ini.

  Karena ini pawai obor olympiade pertama di Indonesia, panitia jakarta
  seharusnya berani mendesak panitia Beijing untuk tetap pada rencana
  semula. agar masayarakat kota ikut berpesta. Masak dengan persiapan yang
  matang tak bisa menangkal segelintir pendemo (benar2 segelintir, saya
  melihat sendiri) ? masak kalah dng Kuala lumpur Bangkok? kita kan lain
  dengan Paris atau London yang sengaja ingin membuat malu RRT, mengapa tak
  punya rasa percaya diri? dubes RRT boleh meragukan, kitalah yang ambil
  keputusan dan tanggung jawab!



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1392 - Release Date: 22/04/2008 
15:51




Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia

2008-04-23 Terurut Topik skalaras
Pak ABS,

Saya intinya tak berniat mencari siapa yang salah. saya hanya melihat ada
sesuatu yang salah(ganjil), saya juga tahu keputusan ada di BOGOC, seperti
kata anda, mereka tentu bukan pihak yang bodoh, pasti mengetahui situasi
Indonesia. justru ini yang aneh, atas pertimbangan apa mereka mengeluarkan
keputusan yang aneh ini??? (sbg perbandingan: di india saja yang merupakan
pusat organisasi Free Tibet dan Dalailama, pawai obor tetap dilakukan di
jalanan umum.)


ZFy


 Wah, ya nggak lah, Zhou-heng. Justru kita orang Jakarta yang kalau lihat
 demo di daerah malah jeri! Tentu Zhou-heng belum pernah lihat demo di
 daerah
 nih...
 Karena polisi dan pendemo di daerah sering seimbang kekuatannya, dan
 polisi
 takut bertindak keras karena pernah Kapolda dipecat karena anakbuahnya
 mengkasari pendemo, maka demo di daerah 100 kali lebih nggegirisi daripada
 di Jakarta!!
 Sedangkan di Jakarta, nggak usah polisi, tramtibnya Pemda DKI saja sudah
 jauh lebih kuat dari pihak mana pun. Demo ke Balakota DKI misalnya,
 dihajar
 lebih sadis daripada demo yang ditangani polisi Polda Metro, yang
 padahalnya
 sudah sadis juga.

 Dan BOGOC maupun Kedubes RRT bukan orang bodoh dan bukan pula kurang
 informasi. Satu detik suatu kejadian terjadi di Jakarta, sudah langsung
 sampai laporannya di Beijing. Ini bukan baru belakangan ini, sudah puluhan
 tahun begitu.

 Dan bahwa ada polisi sampai 2.000 orang (tadinya saya kira cuma 1.000-an,
 ternyata lebih), menunjukkan pihak panitia lokal yang terdiri dari
 gabungan
 KONI Pusat dan Pemda DKI, sudah siap betul untuk segala sesuatunya.
 Dan ini pun tentu ceto welo-welo untuk pihak Kedubes atau bahkan BOGOC
 sekali pun.

 Dan para pejabat serta tokoh yang ikut lari membawa obor kecewa, bahkan
 ada
 yang marah atas ketertutupan acara. Ini menunjukkan ketertutupan itu bukan
 maunya mereka, melainkan merupakan sesuatu yang mereka pun kesal.  Karena
 itu akibat dari kondisi yang disebabkan oleh suatu proses pengambilan
 keputusan yang mereka tidak berdaya untuk merubahnya walau mereka sudah
 mencobanya.

 Saya sih tidak curiga apa-apa.
 Tetapi kalau Zhou-heng menaruh curiga ada sesuatu hal lain di luar soal
 pendemo Tibet, kalau kita lihat kondisinya yang seperti demikian, maka
 yang
 sesuatu hal itu tentu sedang berkembang di Beijing, bukan di Jakarta!!
 Walau saya tidak melihat perlunya, tetapi kalau Zhou-heng penasaran, bisa
 saja saya tanya ke Sudradjat, barangkali dia punya background info soal
 ini.

 Wasalam.

 ===

 - Original Message -
 From: Skalaras
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:26 PM
 Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali
 lewat Indonesia

 Kita2 yang tinggal di Jakarta pasti tahu keadaan sendiri, tapi orang
 luar?
 jangankan luar negeri, wong orang luar daerah jika ke jakarta
 ketemu demo saja kaget dan takut!
 semua memang tergantung infomasi. apakah panitia Indonesia
 sudah cukup memberi info?

 Memang BOGOC yang memutuskan, tapi kita harus berpikir,
 mengapa mereka bisa memutuskan yang seperti ini?
 jika keputusan seperti ini menimpa seluruh kota ya kita maklumlah,
 tapi mengapa kita jakarta yang diistimewakan?
 kuala Lumpur, Bangkok juga Canbera yang ada didekat normal2 saja tuh,
 ini pasti ada sesuatu yang salah!
 entah ada yang salah membisiki ke BOGOC, atau telinga BOBOG
 yang kurang beres, atau pihak  Humas kita yang kurang beres bekerjanya,
  sehingga tak bisa menepis info2 negatif?
 Malah saya curiga, jangan2 yang dikhawatirkan panitia ini
 bukan lagi pendemo Tibet, tapi sesuatu yang lain,
 jangan2 ada issue lain yang dihembuskan ???





[budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia

2008-04-22 Terurut Topik skalaras
Terus terang saya sangat kecewa atas keputusan panitia obor olympiade di
Jakarta. jika di Thailan dan Malaysia yang sama2 negara Asean bisa
menyelenggarakan pawai obor di jalan2 umum kota dengan sukses, mengapa di
Jakarta harus dialihkan ke arena tertutup??? apakah tuan rumah
(Indonesia) yang kurang percaya diri dalam menangani keamanan, atau pihak
tamu(RRT) yang tak percaya atas kemampuan tuan rumah?

Saya sempat hadir dalam arena senayan, memang di dalam arena penonton yang
hadir masih cukup banyak, mungkin sekitar 3000- 5000an, tapi karena
mereka2 yang bisa masuk ini harus minta izin dulu secara kelompok , maka
kelompok2 yang hadir kurang bisa mewakili keberagaman masyarakat Jakarta.
masyarakat luas kurang tersentuh oleh gaung pawai obor ini.

Karena ini pawai obor olympiade pertama di Indonesia, panitia jakarta
seharusnya berani mendesak panitia Beijing untuk tetap pada rencana
semula. agar masayarakat kota ikut berpesta. Masak dengan persiapan yang
matang tak bisa menangkal segelintir pendemo(benar2 segelintir, saya
melihat sendiri) ? masak kalah dng Kuala lumpur Bangkok? kita kan lain
dengan Paris atau London yang sengaja ingin membuat malu RRT, mengapa tak
punya rasa percaya diri? dubes RRT boleh meragukan, kitalah yang ambil
keputusan dan tanggung jawab!

Salam Olympiade
ZFy


[budaya_tionghua] {Disarmed} Re: OOT: Pemerintah China VS Rakyat China

2008-04-21 Terurut Topik Skalaras
Anda salah memahami sejarah, yang mengkritik pemerintah di zaman Mao disebut 
Kanan, bukan Kiri. Komunis kan Kiri.

Pada zaman ini, yang bersuara kritis tak sampai ditangkap seperti dulu, paling2 
dicabut peredaran tulisannya, sang redaktur yang sering membangkang ya dicopot 
jabatannya. umumnya suara kritis relatif lebih mudah muncul, karena jika tak 
bisa dimuat di media dalam negeri, masih bisa dimuat di media Hongkong. Bukupun 
demikian, bisa terbit di Hongkong. dan penulisnya juga tak dia apa2kan, paling 
dibatasi tampil di publik.

Dan...berlawanan dng bayangan orang luar seperti anda: para oposan ini pasti 
anti komunis!, sepanjang yang saya tangkap, para cendekiawan yang kritis ini 
kebanyakan masih mendukung komunisme, yang mereka kritik adalah cara pihak 
penguasa menerapkan komunisme itu sendiri! banyak mereka yang menyumbang 
pemikiran bagaimana menerapkan prinsip demokrasi dalam intern partai, bagaimana 
membuat lembaga kontrol diluar partai komunis, bagaimana membuat hukum lebih 
berkuasa dibanding manusia dll, terlihat sekali mereka mengkritik dengan 
tanggung jawab dan pemikiran mendalam, tidak asal obral slogan, seperti para 
pengamat barat! Contohnya yang baik adalah saat mereka mengkritisi proyek 
bendungan Tiga Ngarai, yang mereka ajukan adalah analisis ilmiah yang sangat 
betanggung jawab, bukan dng tendensius!

ZFy


  - Original Message - 
  From: merpati_dewa 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 21, 2008 6:21 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Pemerintah China VS Rakyat China


  Saya setuju kalau para cendikiawan dalam negeri Tiongkok yang 
  mengkritisi pemerintahnya, seru banget, yang berani kritis juga 
  banyaknya yang diintimidasi, ditangkap dan dipenjara, itulah resiko 
  yang harus ditanggung oleh rakyat Tiongkok bilamana mereka berani 
  melakukan pengkritikan yang tajam terhadap pemerintahnya, maka dalam 
  1,3 miliar penduduk Tiongkok kita hanya melihat sedikit sekali yang 
  berani tampil untuk mengkritisi pemerintah dan teringat saya tahun 
  1959(kalau tak salah) ketika Mao Zidong meminta para cendikiawan 
  untuk memberi masukan buat pemerintahannya dan ternyata hanya sebuah 
  trik untuk mematikan lawan, para cendikiawan yang mengkiritisinya 
  kemudian digolongkan ke sayap kiri(anti pemerintah komunis) dan 
  mereka semua berakhir dengan tragis.

  Tentu hak mengeluarkan pendapat adalah hak asasi manusia yang 
  paling hakiki yang penting berani bicara berani bertanggungjawab, so 
  it's ok aja kalau ada yang berpendapat a,b atau c.

  Thank you buanget atas tanggapan dan masukannya.

  Salam,

  A TI
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Long Yingtai, seorang pengamat politik terkenal dari Taiwan yang 
  sering
   melonarkan kritik pedas terhadap kehidupan politik di Taiwan, 
  dalam sebuah
   diskusi di Hongkong, dikritik para aktivis dari Tiongkok daratan, 
  bahwa
   dia beraninya hanya mengkritisi Taiwan, tapi tak berani mengkritik 
  RRT!
   
   Apa jawabnya? Dia menjawab: Saya berprinsip, Jika saya tak benar2 
  hidup di
   negara itu, saya tak berhak mengkritik kondisi dalam negeri negara 
  tsb,
   karena sbg orang luar saya tak benar2 menyelami apa yang terjadi, 
  dan sbg
   orang luar saya juga tak menanggung resiko apa2 jika pemerintah 
  yang kena
   kritik marah, beban tanggung jawabnya menjadi ringan, kesannya akan
   menjadi Feng Liang Hua atau omongan2 angin lalu orang luar. 
  Maka, yang
   berhak mengkritisi masalah RRT adalah rakyat RRT sendiri.
   
   Saya setuju atas omongan diatas, maka saya sangat senang membaca 
  kritikan2
   pedas yang ditulis para cendekiawan kritis dari RRT terhadap 
  pemerintah
   mereka sendiri, karena semua ditulis dengan penuh tanggung jawab, 
  ada yang
   dia pertaruhkan disana, termasuk menjadi orang yang tak disukai 
  penguasa.
   Tapi saya akan muak membaca komentar2 orang luar, yang coba 
  memenggurui
   pemerintah RRT apa yang mereka harus lakukan.
   
   ZFy
   
   
   
   
   
Hi semuanya,
   
Karena beberapa waktu ini hangat membicarakan masalah olympic, 
  tibet, pro
China, anti China,dan lain-lain. Saya terbersit sebuah pikiran 
  konsep
antara pemerintah China VS rakyat China, menurut pemikiran 
  pribadi saya
pemerintah China karena adalah pemerintahan partai tunggal 
  komunis yang
memerintah negera Tiongkok dari hasil perebutan kekuasaan, maka 
  sebenarnya
kebijakan yang diperbuat oleh mereka itu untuk kepentingan 
  rakyat
Tiongkok atau untuk keberlangsungan penguasaan partai komunis 
  sendiri?
   
Di negara demokratis setahu saya pemerintahan itu dipilih oleh 
  rakyat,bila
tidak perform maka mereka akan diguling oleh rakyat juga tapi 
  itu untuk
negara demokratis yang dah matang, rasanya kok enak gitu loh 
  kalau rakyat
atau kita sendiri yang menetukan kemana melangkah, rasanya bebas 
  dan
memang sebuah bangsa kan milik rakyatnya bukan penguasa?
   
Dan khusus 

Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet

2008-04-20 Terurut Topik skalaras
Memang benar analisis anda, LSM LSM Indonesia yang ikut membuat petisi
menyerang China ini sama sekali tak bersuara (secara lembaga tentunya)
saat Amerika menginvasi Irak! Karena pendonor dana utama mereka memang
lembaga2 Amerika. Yang beraksi melawan Amerika hanyalah Ormas2 berbasis
islam, yang donornya dari Arab.

Maklumlah, zaman sekarang LSM juga ladang untuk cari makan.

ZFy



 From: ananta_darma [EMAIL PROTECTED]
 Memperkeruh Darfur
 Mengakangi Burma
 **
 Dengan menyatakan dua point ini, terlihat jelas bahwa
 propaganda aksi ini membeo dari kebijakan US.

 Hati2 dengan mengadopsi strategi kelompok neocon US cs
 tanpa dipikirkan dulu. Well, kecuali memang LSM-LSM itu
 sangat berkepentingan dengan dana yang didapat dari US
 tentunya, seperti dana2 dari NED, dan organisasi2 lain yang
 dibiayai khusus dari pemerintah US untuk mendestabilisasi
 negara2 berkembang yang bukan sekutu US. Mereka jelas2 kok
 mencantumkan tujuan organisasi mereka, yaitu untuk membantu
 kelompok oposisi di negara2 yang dianggap tidak benar. Hanya
 US/Eropa lah yang bisa terang2an bilang mereka mendanai
 aksi destabilisasi di negara2 tanpa merasa bersalah.

 JIka LSM memang mendapatkan dana dari mereka dan
 merasa harus menyuarakan suara pemberi dana, well
 begitulah nasib negara berkembang yach.. dikendalikan dari
 luar dengan aktor2 dari negara sendiri.


 Chris






Re: [budaya_tionghua] OOT: Pemerintah China VS Rakyat China

2008-04-20 Terurut Topik skalaras
Long Yingtai, seorang pengamat politik terkenal dari Taiwan yang sering
melonarkan kritik pedas terhadap kehidupan politik di Taiwan, dalam sebuah
diskusi di Hongkong, dikritik para aktivis dari Tiongkok daratan, bahwa
dia beraninya hanya mengkritisi Taiwan, tapi tak berani mengkritik RRT!

Apa jawabnya? Dia menjawab: Saya berprinsip, Jika saya tak benar2 hidup di
negara itu, saya tak berhak mengkritik kondisi dalam negeri negara tsb,
karena sbg orang luar saya tak benar2 menyelami apa yang terjadi, dan sbg
orang luar saya juga tak menanggung resiko apa2 jika pemerintah yang kena
kritik marah, beban tanggung jawabnya menjadi ringan, kesannya akan
menjadi Feng Liang Hua atau omongan2 angin lalu orang luar. Maka, yang
berhak mengkritisi masalah RRT adalah rakyat RRT sendiri.

Saya setuju atas omongan diatas, maka saya sangat senang membaca kritikan2
pedas yang ditulis para cendekiawan kritis dari RRT terhadap pemerintah
mereka sendiri, karena semua ditulis dengan penuh tanggung jawab, ada yang
dia pertaruhkan disana, termasuk menjadi orang yang tak disukai penguasa.
Tapi saya akan muak membaca komentar2 orang luar, yang coba memenggurui
pemerintah RRT apa yang mereka harus lakukan.

ZFy





 Hi semuanya,

 Karena beberapa waktu ini hangat membicarakan masalah olympic, tibet, pro
 China, anti China,dan lain-lain. Saya terbersit sebuah pikiran konsep
 antara pemerintah China VS rakyat China, menurut pemikiran pribadi saya
 pemerintah China karena adalah pemerintahan partai tunggal komunis yang
 memerintah negera Tiongkok dari hasil perebutan kekuasaan, maka sebenarnya
  kebijakan yang diperbuat oleh mereka itu untuk kepentingan rakyat
 Tiongkok atau untuk keberlangsungan penguasaan partai komunis sendiri?

 Di negara demokratis setahu saya pemerintahan itu dipilih oleh rakyat,bila
 tidak perform maka mereka akan diguling oleh rakyat juga tapi itu untuk
 negara  demokratis yang dah matang, rasanya kok enak gitu loh kalau rakyat
 atau kita sendiri yang menetukan kemana melangkah, rasanya bebas dan
 memang sebuah bangsa kan milik rakyatnya bukan penguasa?

 Dan khusus untuk kondisi negara China kalau dicermati lebih dalam dan
 berakar dari sejarah dan kondisi kebebasan masyarakat Tionghoa saat ini
 mungkin bisa menemukan benang merahnya, sehingga para analisis atau
 komentator bisa memberikan penilaian yang lebih objektif.

 Menurut saya pribadi mengkritisi penguasa atau pemerintah China adalah
 mengkritisi kebijakan mereka bukan mengkritisi bangsanya, apalagi
 kebijakan tentang hak asasi rakyatnya kalau dikritisi akan bermanfaat
 untuk rakyatnya, hak mereka akan lebih terjamin.

 Gicu ajalah dulu yang sepintas kepikir kalau adalah salah-salah kata mohon
 maaf dan tolong teman-teman dikoreksi ya.

 Salam,

 A TI


   
 
 Be a better friend, newshound, and
 know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.
 http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ



Re: [budaya_tionghua] Fw: Message not approved: PKI RAKSASA BERKAKI LEMPUNG BENARKAH?

2008-04-20 Terurut Topik skalaras
Siancay, Siancay, inilah contoh orang yang begitu tersinggung egonya
langsung mengobarkan amuk massa, bila perlu seluruh rakyat Indonesia
diajak untuk memusuhi millis budaya Tionghoa yang sangat agressiv, sangat
anti komunis, sangat anti Indonesia, sangat anti Islam dan sangat super
Tiongkok sentris. amim, amin.

Kok bisa ya seorang Sobron yang begitu santun dan rendah hati punya adik
seperti ini??? (saya juga pusing, sejak kapan kita2 disini mensyukuri
kematian Pak Sobron?)


ZFy







Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet

2008-04-19 Terurut Topik skalaras
hehehe,

Aksi FREE tibet memang tidak didalangi FLG, semua orang juga tahu! tak
usah membelokkan persoalan Bung!

Tapi yang jelas, pelemparan undangan mendukung Free Tibet dan Boikot
Olympiade Beijing di Millis ini dilakukan oleh anggota FLG yang bernama
Ananta Darma! anggota yang satu ini tak pernah ikut diskusi berbagai
masalah, tapi begitu posting, pasti isinya tentang penindasan di China! 
Jadi, apa tujuannya untuk joint di millis ini? dari kasus2 diatas kita
semua pasti sudah bisa menyimpulkannya, semua sudah jelas! lantas untuk
apa saya melayani oknum dengan maksud terselubung ini??? Jika sdr Uly
masih bisa menerima orang2 dengan misi khusus terselubung semacam ini,
silahkan melayani sendiri sampai puas.


ZFy



 Saya setuju Bung Ulysee, setiap perbedaan pendapat harus disikapi
 secara jernih, bukan dengan emosi. Argumentasi berbeda harus dibalas
 dengan argumentasi lain-- jika perlu dengan data dan fakta. Siapapun
 dari kelompok mana pun memiliki hak yang sama untuk berbeda pendapat.
 Begitu juga sejumlah kelompok yang merupakan korban penguasa China
 yang represif, mereka bersama-sama mengungkap pelanggaran HAM yang
 dialaminya juga hak mereka. Mereka menginginkan perubahan di dalam
 negeri China.

 Setahu saya dalam aksi-aksi Free Tibet, kelompok Falun Gong tidak
 bergabung di dalamnya. Mereka selalu membuat kegiatan sendiri yang
 simpatik dan damai. Mungkin ada satu atau dua orang praktisi Falun
 Gong yang secara pribadi mengikuti aksi Tibet, itu adalah hak mereka
 sebagai warga negara. Siapapun tidak bisa melarangnya, termasuk
 pemerintah kita. Tuduhan bahwa kelompok Falun Gong selalu berada di
 belakang aksi Anti (komunis) China adalah tidak berdasar. Karena aksi
 free Tibet pun melibatkan banyak tokoh, elemen dan LSM  yang masing2
 kedudukannya independen.

 Tuduhan seperti itu juga pernah muncul di Medan dua tahun lalu, saat
 itu sebuah gereja Katolik mementaskan teater yang menceritakan
 penindasan kaum Kristiani di China, tapi anehnya Falun Gong dituduh
 sebagai otaknya. Padahal itu murni kegiatan gereja, yang nampaknya
 mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi di China. Saya kira tuduhan
 semacam ini tidak mencerminkan kedewasaan berpikir dari seorang yang
 berpendidikan.

 Salam damai
 Hidup rakyat Tiongkok


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ulysee [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Huehuehuehue, Zhou Xiong,
 daripada marah marah nggak keruan, ( kesannya nggak elit)
 lalu nuduh nuduh orang propaganda, ( kek jaman ORLA aje)

 mendingan di tangkisin satu satu itu 10 alasan menolak olimpiade
 Beijing nya.
 Dengan begitu khan otak vs otak,
 bukannya sibuk lempar tudingan dan tuduh-tuduhan.



 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Saturday, April 19, 2008 12:42 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi
 Free Tibet





 Apa jadinya kalau Tibet Merdeka bertemu dng Falungong?

 Ganyang China!!!

 Anggota FLG seperti ananta darma ini tujuan joint ke millis ini
 hanyalah
 satu:
 Propagana anti China!!! tak pernah bicara yang lain.



 - Original Message -
 From: HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED]ananta_darma
 To: HYPERLINK
 mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
 m
 Sent: Friday, April 18, 2008 4:50 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet


 UNDANGAN

 AKSI FREE TIBET
 MENOLAK OBOR OLIMPIADE

 Obor Olimpiade Beijing akan diarak di Jakarta pada 22 April 2008.
 Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masalah kemanusiaa, kita
 tentu harus bersikap mengingat penguasa China mengabaikan janjinya
 saat mengajukan diri menjadi tuan rumah pesta olah raga dunia itu.
 Pada 2001, pemerintah China berjanji akan memperbaiki kondisi HAM-
 nya
 menjelang Olimpiade. Kenyataanya justru sebaliknya, dengan alasan
 demi keamanan Olimpiade, mereka bertindak semakin represif terhadap
 kelompok spiritual serta aktivis HAM dan pers. Penangkapan,
 penahanan
 dan pembunuhan dengan sasaran mereka terjadi dimana-mana.

 Kekerasan yang terjadi di Lhasa-Tibet akibat provokasi aparat China
 yang menewaskan 140 orang adalah salah satu bukti kejahatan rejim
 komunis China. Saat ini situasi di Tibet masih mencekam, perburuan
 
 penangkapan terhadap kaum Tibetan masih berlangsung. Wartawan dan
 orang asing dilarang masuk. Penguasa China bahkan memaksakan diri
 akan mengarak Obor Olimpiade ke Tibet. Hal itu tentu akan
 memperparah
 situasi di sana.

 Atas parahnya keadaan HAM di China yang empat bulan lagi akan
 menggelar Olimpiade, Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet
 sedang menggalang solidaritas untuk rakyat Tibet dan rakyat China
 yang tertindas, yang dilanggar HAM-nya. Solidaritas ini didukung
 sejumlah organisasi masyarakat sipil dan para individu atau tokoh
 nasional, yang menaruh perhatian pada masalah kemanusiaan. Dukungan
 ini dimaksudkan untuk menolak Obor Olimpiade yang akan tiba di
 Jakarta. Selama penguasa

[budaya_tionghua] Re: Negara Hotel?

2008-04-19 Terurut Topik skalaras
Oho ABS Heng, bicara tentang Negeri Hotel, Saya kok mencium ada busuk
Yusuf Kalla di situ, kalian jangan mengnggap Indonesia sebagai Hotel!
demikianlah saat dia bicara menyindir orang Tionghoa sekaligus mengkompori
masyarakat Pribumi !

Sekarang, Coba simak pandangan saya tentang Hotel ini :




HOTEL



Akhir2 ini, istilah hotel tiba2 menjadi istilah yang ramai dibicarakan.
Dari pernyataan seorang wakil presiden, istilah ini tiba2 mendapat sorotan
negatif.

Bicara mengenai hotel, sebenarnya kita juga bicara tentang budaya
perjalanan dan budaya perantauan. Hotel adalah tempat penting bagi semua
orang yang suka melakukan perjalanan. Bagi orang normal, hotel adalah
tempat singah sementara. Seharusnya tidak banyak orang yang senang
ber-lama2 tinggal di hotel. Semua lebih kerasan tinggal di rumah sendiri.
Namun, seringkali, keadaan bicara lain. Demi pekerjaan, banyak orang
terpaksa harus merantau meninggalkan kampung halaman, untuk tinggal di
kota atau negeri yang baru, mereka harus cari tempat tingal baru. Pada
awalnya, kebanyakan dari perantau ini belum bisa beli rumah sendiri,
mereka akan mencari pondokan atau menyewa rumah. Sebenarnya rumah
sementara ini juga merupakan “hotel” dalam arti luas.

Kita sebenarnya bisa melihat, di semua tempat di dunia, para pendatang ini
banyak yang mencapai sukses, mereka rata-rata memiliki kedudukannya sosial
yang lebih baik dibanding rata2 penduduk asli. Mengapa? Karena mereka
umumnya bekerja lebih keras dibanding penduduk asli yang sudah mapan.
Tanpa bekerja keras, mereka terancam akan kehilangan hak tinggal di tempat
baru. karena uang untuk membayar pondokanpun sewaktu-waktu akan  terancam.

Sejalan dengan waktu, para pendatang baru yang sukses akan membeli rumah
permanen, anak2 mereka yang lahir di rumah baru tak lagi merasakan budaya
hotel. Mental mereka akan perlahan berubah seperti penduduk asli kota itu.
Dengan cepat, mereka akan mendapat tantangan dari pendatang yang baru.

Jadi sebenarnya kita harus memandang secara positif “ Budaya Hotel” ini,
kita justru harus mendorong seluruh masyarakat menghidupkan mental
“Tinggal di hotel”. Karena dengan ini, mereka akan selalu merasa dikejar
waktu, harus bekerja seefisien mungkin, agar tidak percuma membayar biaya
sewa kamar. Perasaan tak aman ini akan meningkatkan daya juang, berlainan
jika tinggal di rumah sendiri, mau santai2 saja juga tidak apa2,  toh juga
gratis.

Keberhasilan para perantau ini bukan hanya keberhasilan individu, karena
sumbangan tenaga mereka, tempat merka bekerjapun akan ikut menikmati
hasilnya. Banyak contoh negeri2 yang maju karena sumbangan tenaga dan
pemikiran segar para pendatang yang baru ini. Banyak sudah contoh negeri
Perantau yang sukses, seperti Amerika, Australia, Singapura, Hongkong.
Sebuah negeri yang menutup diri tehadap pendatang akan mengalami
kemandegan ekonomi. Maka pemerintah yang baik justru harus berpikir keras,
bagaimana berupaya mendatangkan perantau yang bekwalitas. Pemerintah
sebagai “Pemilik hotel besar” pun harus berdaya upaya supaya tamunya
kerasan tingal di hotel mereka.

Ada juga yang penting diingat, bangsa yang berpikiran maju tidak hanya
sibuk berpikir bagaimana menarik tamu tinggal di hotel mereka. Pemerintah
yng maju juga harus berani mendorong penduduknya sendiri untuk terbiasa
dengan “ budaya hotel”, doronglah warga kita untuk berani keluar kandang,
ber-bondong2lah menjadi perantau di negeri orang. Biarkanlah pemuda kita
mondok di hotel orang, baik untuk menuntut ilmu atau bekerja. Dengan
merantau di negeri orang, mereka akan lebih sukses dibanding di negeri
sendiri, dan akan cepat menyerap kemajuan2 dunia baru. Ujungnya, ini akan
membawa manfaat bila dibawa pulang ke negeri asal.

Mungkin banyak dari para perantau ini yang memutuskan tidak pulang, dan
menetap permanent di negeri orang, kitapun tidak usah takut kehilangan
mereka. Bila suatu saat keadaan di negeri sendiri menjadi kondusif, mereka
akan berduyun-duyun pulang, menyumbangkan tenaga, pemikiran maupun modal.
Contoh yang nyata adalah peranan Tionghoa perantau lama pada awal
reformasi ekonomi di Tiongkok, dan kiprah Tionghoa perantau baru
berpendidikan tinggi,  bagi kemajuan industri informasi di Tiongkok saat
ini.

Bicara tentang hotel, saya juga ingat novelis kontemporer kita Iwan
Simatupang, yang melahirkan karya2nya dari sebuah kamar hotel, yang
bernama Hotel Salak di Bogor. Rasanya, tinggal di hotel selain memacu
semangat juang, juga dapat memacu kreativitas. Jadi,  mengapa kita tidak
mempromosikan “Budaya Hotel” ? kita sebaiknya justru menghimbau : “
Anggaplah Indonesia sebagai sebuah hotel besar !”

Bila seluruh masyarakat Indonesia berani memandang Indonesia adalah sebuah
Hotel Besar, pemerintah yang mengelola negeri ini akan dipaksa bekerja
lebih professional. Mengukur prestasi seorang pimpinan hotel pasti lebih
mudah dibandingkan seorang pengelola kawasan perumahan.  Bila pengelolaan
sebuah lingkungan perumahan memburuk, penduduk hanya bisa mengeluh, mereka
toh tidak bisa cabut se-waktu2. Lain 

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Minta tolong mengartikan

2008-04-18 Terurut Topik Skalaras
baris ke tiga rasanya FU GUI = Kaya Terhormat
Chang Ming Fu Gui adalah sebuah paket istilah yang sering dipakai.


  - Original Message - 
  From: Kurniawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 18, 2008 6:24 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Minta tolong mengartikan


  Ada teman yang titip menanyakan arti tulisan Mandarin
  kuno pada gambar ini:

  http://img138.imageshack.us/img138/2293/mcfx3.jpg

  Dari kiri ke kanan:
  1. Mingchao = Dinasti Ming
  2. changming = hidup panjang
  3. 
  4. yi si ba er nian = tahun 1482

  Apakah artinya memang seperti di atas? 

  Apakah changming (pada benda tua) memang hanya
  berarti hidup panjang biasa, ataukah nama tempat,
  waktu, musim, kejadian dsb?

  Yang ke-3 itu huruf-huruf apa yah? Dan artinya apa?

  Terima kasih bantuannya.

  Kurniawan

  __
  Be a better friend, newshound, and 
  know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.1/1384 - Release Date: 17/04/2008 
15:47




[budaya_tionghua] Tibet dan kaum terpelajar di barat

2008-04-18 Terurut Topik Skalaras
Ada fenomena budaya yang menarik tentang aksi dukungan terhadap gerakan Tibet 
Merdeka di Barat.

Banyak kaum terpelajar di barat yang ikut2an mendukung Tibet merdeka, ini ada 
latar belakang psikologisnya:

1. Karena modernisasi telah membawa kekosongan jiwa bagi sementara oang. 
kalangan terpelajar banyak yang lari ke dunia spriritual dari timur, Budha 
Tibet merupakan salah satu yang menarik bagi mereka. karena belum benar2 
mendalami, yang mereka lihat hanyalah sissi2 exotis yang indah2 saja. tak 
pernah tahu begitu tak manusiawinya sistem negara agama yang pernah dijalankan 
para Lhama, 

2. modenisasi juga membawa kerusakan alam dan menghadirkan suasana lingkungan 
hidup yang tak manusiawi. Maka banyak orang merindukan kembali ke alam asli dan 
kehidupan sederhana yangmasih polos, mereka rindu akan Shanggrila. dan... 
sebagian dari mereka menanggap Tibet adalah shanggrila, oasis tersisa di 
dunia, karena tak pernah benar2 mengalami, mereka hanya berangan pada yang 
indah2 saja, padahal jika mereka disuruh hidup di zaman Dalailama dulu, belum 
tentu akan bisa tahan dng keterbelakangan Tibet. 

3. Secara naluriah, kaum terpeljar barat  selalu berpihak pada masayarakat luas 
dan menentang pemerintah. mereka bangga sebagai hati nurani rakyat. jika ada 
kelompok masyarakat yang bertentangan dng pemerintah, secara naluri mereka akan 
berpihak pada kelompok oposan. Bila kejadiannya di dunia barat atau di negei 
sediri, mereka masih bisa menilai setiap perstiwa dng kritis (seperti kerusuhan 
di Paris tempo hari), tapi begitu kejadiannya di dunia ketiga, akibat 
disinformasi oleh media, mereka sering kehilangan daya kritis dan langsung 
beranggapan pemeintahlah yang pasti salah. 

4. Sebagian dari kaum terpelajar di barat telah dihinggapi Komunis Phobia. 
segala yang berkaitan dng komunis pasti buruk dan jahat. ini juga menutup mata 
mereka untuk mencari fakta sebenarnya.

Salam,
ZFy




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet

2008-04-18 Terurut Topik Skalaras
Apa jadinya kalau Tibet Merdeka bertemu dng Falungong?

Ganyang China!!!

Anggota FLG seperti ananta darma ini tujuan joint ke millis ini hanyalah satu:
Propagana anti China!!! tak pernah bicara yang lain. 


  - Original Message - 
  From: ananta_darma 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 18, 2008 4:50 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet


  UNDANGAN

  AKSI FREE TIBET
  MENOLAK OBOR OLIMPIADE

  Obor Olimpiade Beijing akan diarak di Jakarta pada 22 April 2008. 
  Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masalah kemanusiaa, kita 
  tentu harus bersikap mengingat penguasa China mengabaikan janjinya 
  saat mengajukan diri menjadi tuan rumah pesta olah raga dunia itu. 
  Pada 2001, pemerintah China berjanji akan memperbaiki kondisi HAM-nya 
  menjelang Olimpiade. Kenyataanya justru sebaliknya, dengan alasan 
  demi keamanan Olimpiade, mereka bertindak semakin represif terhadap 
  kelompok spiritual serta aktivis HAM dan pers. Penangkapan, penahanan 
  dan pembunuhan dengan sasaran mereka terjadi dimana-mana. 

  Kekerasan yang terjadi di Lhasa-Tibet akibat provokasi aparat China 
  yang menewaskan 140 orang adalah salah satu bukti kejahatan rejim 
  komunis China. Saat ini situasi di Tibet masih mencekam, perburuan  
  penangkapan terhadap kaum Tibetan masih berlangsung. Wartawan dan 
  orang asing dilarang masuk. Penguasa China bahkan memaksakan diri 
  akan mengarak Obor Olimpiade ke Tibet. Hal itu tentu akan memperparah 
  situasi di sana.

  Atas parahnya keadaan HAM di China yang empat bulan lagi akan 
  menggelar Olimpiade, Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet 
  sedang menggalang solidaritas untuk rakyat Tibet dan rakyat China 
  yang tertindas, yang dilanggar HAM-nya. Solidaritas ini didukung 
  sejumlah organisasi masyarakat sipil dan para individu atau tokoh 
  nasional, yang menaruh perhatian pada masalah kemanusiaan. Dukungan 
  ini dimaksudkan untuk menolak Obor Olimpiade yang akan tiba di 
  Jakarta. Selama penguasa China tidak mau memperbaiki kondisi HAM-nya 
  dan masih menindas kaum Tibetan, mereka tidak layak menyelenggarakan 
  pesta olah raga dunia itu. Free Tibet, No Human Right, No Olympics.

  Untuk itu kami mengundang Anda untuk bergabung dalam aksi damai yang 
  akan dilangsungkan pada:

  Hari/ Tanggal : Selasa, 22 April 2008 
  Waktu : Pukul 10.00- selesai
  Tempat : Pintu Gerbang Stadion Senayan Jakarta
  (Pinggir Jl. Sudirman, antara pintu Gelora 1-5,)
  Agenda : Orasi, happening art, dan performance

  DUKUNGAN Anda kami butuhkan untuk mengekang kejahatan Rejim Komunis 
  China terhadap rakyatnya.

  Jakarta, 18 April 2008
  Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet

  Tri Agus S. Siswowihardjo
  Koordinator Aksi

  10 ALASAN MENOLAK OLIMPIADE BEIJING

  Menindas Tibet
  Sejak 1959, penguasa komunis China telah menindas rakyat Tibet. 
  Sebanyak 150.000 rakyat dan biksu Tibet tewas dan ribuan kuil-kuil 
  Buddha hancur akibat penindasan yang terjadi selama puluhan tahun. 
  Pertumbuhan ekonomi Tibet yang mencapai 12 persen per tahun tidak 
  bisa dinikmati rakyatnya, sebaliknya etnis lain (Han) lebih merasakan 
  kue pembangunan itu. Menjelang Olimpiade Beijing, tekanan terhadap 
  Tibet semakin intensif. Kekerasan yang tejadi belum lama ini di Lhasa 
  yang menewaskan 140 orang adalah buktinya. 

  Menekan Kristen 
  Sejak akhir 1980-an, setidaknya 2,7 juta diantara 60 juta pengikut 
  Kristen Family Church telah ditahan, dan 440 ribu dihukum kerja paksa 
  dan pendidikan kembali. Bahkan lebih dari 10 ribu disiksa hingga 
  mati, lebih dari 20 ribu menjadi cacat. Selain disiksa, para pemimpin 
  gereja diseret ke pengadilan. Banyak juga gereja yang dihancurkan. 
  Selama tahun 2000 telah dirusak sebanyak 450 tempat ibadah yang 
  dianggap ilegal. Menjelang Olimpiade, tekanan terhadap mereka semakin 
  kuat, sejumlah pimpinan Kristen ditangkap dan tahan.

  Menumpas Muslim 
  Pada 2002, kaum muslim Uyghurs di Xinjiang barat dicap sebagai 
  kelompok teroris. Sejak itu, penindasan semakin intensif dilakukan 
  dengan cara memanggil imam dan menutup mesjid sampai menghukum mati 
  ribuan orang setiap tahun. Kaum Muslim tidak diperbolehkan menghadiri 
  sekolah agama atau datang ke mesjid sampai umur 18 tahun. Kegiatan 
  dan ekspresi agama dilarang ketat di sekolah-sekolah. Mereka dilarang 
  berdoa, memakai pakaian atau symbol agama, serta berpuasa. Menjelang 
  Olimpiade terjadi beberapa kali penyerangan terhadap kaum muslim di 
  Xinjiang yang menewaskan puluhan orang.

  Menyiksa Falun Gong
  Sejak ditindas pada 20 Juli 1999, sedikitnya 3.086 pengikut Falun 
  Gong dipastikan tewas. Jumlah itu bisa lebih besar mengingat 
  tertutupnya informasi di sana. Lebih mengerikan, mereka yang ditahan 
  di kamp-kamp konsentrasi telah diambil organ tubuhnya untuk memenuhi 
  industri transplantasi. Laporan David Matas  David Kilgour dari 
  Kanada memperkuat dugaan itu. Kebiadaban itu masih berlangsung hingga 
  

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !

2008-04-17 Terurut Topik Skalaras
Istilah Tanah Air dalam bhs Tionghoa adalah Zu Guo, secara harafiah artinya 
adalah Negeri Leluhur. Menurut perasaan, yang opantas disebut Negeri Leluhur 
oleh Tionghoa seluruh Dunia adalah Tiongkok. Maka orang Tionghoa perantau yang 
sudah menjadi warga negeri lain sebenarnya sangat kagok ketika menyebut negeri 
barunya sebagai Zu Guo dalam bahasa mandarin. Maka perlu dicari istilah yang 
lebih tepat mengartikan Tanah Air menggantikan istilah Zu Guo, saya usulkan Jia 
Guo atau Negeri Rumah.

ZFy

  - Original Message - 
  From: ChanCT 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 17, 2008 8:10 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !



  Saya jadi teringat ditahun 04 di Chang Sha menghadiri seminar Media-Tionghoa 
sedunia, bertemu dengan seorang dokter etnis TIonghoa kelahiran HK bernama 
Huang Jin-biao, pernah menjabat walikota (lupa saya kota apa namanya) di AS dan 
ketika itu masih seorang pejabat polisi di kota itu, pada saat malam gembira 
perpisahan penutup Seminar, dia tampil kedepan podium menyanyikan Pujaan 
Tanah-air dan, ... tentu jelas yang dipuja sebagai tanah-airnya itu tanah 
leluhurnya Tiongkok! 

  Kebetulan saya semeja dengan beliau. Disaat kembali duduk disebelah saya, 
saya tanya: Lho, kamu sudah jadi WN Amerika, kok masih memuja Tiongkok sebagai 
tanah-air-mu?, dengan mudah dia jawab: Saya sebagai Tionghoa, akan tetap 
mencintai Tiongkok sebagai ibu-kandung saya, dan, ... saya juga akan tetap 
mencintai Amerika sebagai ibu-tiri yang membesarkan dan mememlihara saya. Tidak 
bisa saya lupakan dan tidak perlu dipungkiri. Kedua ibu, Tiongkok dan Amerika 
saya cintai bersamaan.! Salah? Tentu saja tidak. Perlu diragukan loyalitasnya 
menjadi loyalitas ganda? Juga tidak perlu. Mengapa harus diragukan, lakukan 
saja sanksi HUKUM yang berlaku, jeratlah dengan Hukum yang berlaku kalau dia 
langgar. Dan, ... itulah satu-satunya patokan untuk melihat kesetiaan, 
loyalitas seseorang pada tanah-airnya. Dilihat sikap dan tindak tanduknya 
sebagai warga yang baik, memenuhi atau tidak hak dan kewajibannya pada negara 
dan bangsanya. Begitu saja kok repot.

  Salam,
  ChanCT

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, April 17, 2008 1:43 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !


Ya saya dong yang bilang.
Memang Indonesia lah tanah airku, tanah tumpah darahku, bukan lainnya.

Apakah Lim-heng tanah airnya bukan Indonesia?
Atau ada satu lagi yang lain di samping Indonesia.

Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku.
Jangan di sanalah tempat hotelku, jadi lahan oportunitasku.

Wasalam.

--

- Original Message - 
From: * 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, April 16, 2008 4:35 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !

 ...siapa yg bilang???
 
 Eddy Lim

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

 Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] schrieb:

  Bukan Asia Tenggara, tetapi Indonesia!
  
  Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku.
  Bukan Cungkuo!
  
  Wasalam.



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links





-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.22.12/1374 - Release Date: 2008/4/11 
_U__ 04:59



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 15/04/2008 
18:10




{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !

2008-04-17 Terurut Topik Skalaras
Mau membahas Patriortisme sih oke2 saja, tapi kalau sampai Patriotisme dipakai 
sebagai landasan Millis Budaya Tionghoa ya salah kaprah. 

ZFy

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 17, 2008 7:54 AM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade 
Beijing !


  Patriotisme adalah salahsatu pilar budaya tionghoa.
  Tentu saja patriotisme berkaitan dengan patria, di mana bumi dipijak di situ 
  langit dijunjung.
  Sejak awal milis ini sudah ini yang selalu diusung dalam 
  pembahasan-pembahasannya.

  Kita bisa melihat betapa tingginya patriotisme warga Singapore pada 
  patria-nya, Singapura. Baik yang Melayunya, yang Tamilnya, yang 
  Kaukasiannya, apalagi yang Cinanya.
  Ini yang membuat negara itu maju, dan kekurangan akan patriotisme ini yang 
  membuat kita terpuruk.

  Wasalam.

  ---

  - Original Message - 
  From: Skalaras
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, April 16, 2008 10:42 PM
  Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing 
  !

   Wah! Sejak kapan Millis ini menjadi Millis Patriotik???
  
   Apakah yang menjadi anggota harus WNI semua ya?
   Apakah kalau eks Warga Indonesia yang sudah pindah ke luar negeri
   dan menjadi Warga negara Asing tak boleh ikut joint di sini Ya???
  
   Menurut saya, Millis ini bahasanya saja Indonesia,
   asal masih bicara budaya Tionghoa, bukan politik Tionghoa,
   oke2 saja, tak harus yang serba Indonesia.
   apalagi dikait2kan dng nilai2 patriotik segala.
  
   ZFy



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 15/04/2008 
18:10




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !

2008-04-16 Terurut Topik Skalaras
Wah! Sejak kapan Millis ini menjadi Millis Patriotik???

Apakah yang menjadi anggota harus WNI semua ya? Apakah kalau eks Warga 
Indonesia yang sudah pindah ke luar negeri dan menjadi Warga negara Asing tak 
boleh ikut joint di sini Ya???

Menurut saya, Millis ini bahasanya saja Indonesia, asal masih bicara budaya 
Tionghoa, bukan politik Tionghoa, oke2 saja, tak harus yang serba Indonesia. 
apalagi dikait2kan dng nilai2 patriotik segala. 

ZFy





  --- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Bukan Asia Tenggara, tetapi Indonesia!
   
   Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku.
   Bukan Cungkuo!
   
   Wasalam.
   
   
   
   - Original Message - 
   From: POSTMOmail 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
   Cc: [EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Wednesday, April 16, 2008 9:46 AM
   Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot
   Olimpiade Beijing !
   
   
   
   Ini milis judulnya [budaya_tionghoa]? atau milis
  
  [sebatas_tradisi_rumahan_tionghua_di_asia_tenggara_saja]
   yah..? 
   
   

  __

  . 
   



{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara

2008-04-14 Terurut Topik Skalaras
Masalahnya kenyataan di Tiongkok tak seperti itu.

Bolehlah kita tanya ke seluruh penjuru negeri Tiongkok, semua orang menaruh 
hormat pada Kong Ming, tidak sekedar hormat pada kepandaiannya, tapi juga ke 
Jiwa pengabdiaanya, baik pengabdiannya untuk sang pemimpin( Liu Bei) maupun ke 
Negeri Shu setelah Liu Bei tiada. Semua energinya dia curahkan untuk kejayaan 
Negeri Shu, bukan untuk kepentingan pribadi. Maka masyarakat juga mendirikan 
Kuil untuk memperingati Gong Ming. Semua rakyat dan cendekia memuja Gong Ming, 
tak pernah mendengar ada yang menuduhnya kejam.

Yang membedakan Kong Ming dan Gwan Gong adalah : Kong Ming sangat dihormati, 
dipuja dan juga disembahyangi, tapi tetap disembah sebagai manusia, tak pernah 
menjadi dewa yang bisa dimintai sesuatu atau dititipi harapan2 duniawi, seperti 
harapan untuk menjadi kaya, menolak bala, melindungi dari kejahatan dll. 
Sedangkan Gwan Gong setelah menjadi Dewa, memang disembahyangi untuk dimintai 
sesuatu, tapi sudah bukan lagi dihormati atau dipuja, melainkan dianggap sakti 
dan sedikit ditakuti.

ZFy


  - Original Message - 
  From: Ww 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, April 12, 2008 10:07 AM
  Subject: Re: {Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara



  Ya fair-fair aja karena Kong Ming yang paling lama hidup, dan cerita di 
  novel samkok paling lama menceritakan Kong Ming dibandingkan tokoh2
  lain, dan apalagi beliau yang mengemban tugas sebagai pemimpin setelah Liu 
Bei 
  wafat otomatis segala tanggung jawab ada di beliau, berikut juga segala 
konsekuensinya.

  Semua perang ya kejam atuh.Pndangan orang awam: Kejam mana? 
  Seorang panglima yang membunuh ratusan/ribuan nyawa dengan sekali 
  perintah tanpa berhadapan dengan musuh atau seorang tentara yang membunuh 
  1 orang didepannya ? hehehe semua orang juga tau. Contoh lain, kenapa
  seorang spy jika tertangkap dihukum mati, sedangkan seorang pembunuh 
  kadang dihukum penjara?

  Jangan Lupa Kong Ming berkuasa penuh setelah Liu Bei tidak ada, termasuk 
  jendral2nya Jiang Wei dll. Tapi ya Kong Ming tetap dipuja karena 
kecerdikkannya
   serta taktik perang yang luar biasa. Saya kagum ketika Sima Yi mengepung 
benteng 
  yang dijaga hanya beberapa prajurit, Kong Ming main kecapi di atas benteng, 
dengan 
  pintu gerbang terbuka, Sima Yi ketakutan, padahal dia bawa ribuan pasukan 
hahahaha
  tapi di novel ga ditulis terkentjing-kenjting lho.
  Kadang saya suka heran apakah ada faktor berlebihan dalam penulisan novel 
samkok, 
  tapi itulah mungkin seninya, atau suatu bentuk penghargaan pada seorang tokoh

  Yang saya heran, kenapa Zhao Yun 
  ga ada gembor-gembornya ya ? dia itu dipuja atau tidak si

  Ww

  - Original Message - 
  From: Skalaras

  
  Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? 


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 
17:36




{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Dewa-dewa

2008-04-11 Terurut Topik Skalaras
 memang demikian ? Apa saja 
perbedaannya ? 

Maaf, kalau topik seputar dewa, pertanyaannya jadi banyak :) 

Prometheus

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras skalaras@ 
wrote:

 Saya setuju pendapat Sdr Yongde, seperti dalam budaya yunani, 
   dewa 
dewi dalam budaya Tionghoa dibuat sesuai dng citra manusia dan 
   sesuai 
dng tatanan masyarakat di bumi. Bahkan, banyak dewa yang di sembah 
dalam klenteng sebenarnya adalah tokoh manusia yang pernah hidup 
beneran, karena jasa atau ketokohannya diangakat menjadi dewa.
 

-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
   Yahoo! Answers

[Non-text portions of this message have been removed]








-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
   Yahoo! Answers

[Non-text portions of this message have been removed]
   
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 
17:36




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara

2008-04-11 Terurut Topik Skalaras
Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? 
memangnya Kong Ming bekerja untuk siapa? dia mengatur segalanya juga demi 
kerajaan yang dicita2an Liu Bei, sudah tentu semua atas restu dari Liu Bei. Liu 
Bei kan bukan dibawah Kong Ming? kok dia menurut saja. Dan... Guan Gong dan 
Zhang Fei juga tak sepenuhnya nurut sama Kong Ming, Kong Ming bisa memerintah 
mereka juga berkat wewenang dari Liu Bei.

Dan... sebelum Kong Ming bergabung, mereka bertiga kan sdah menjadi algojo di 
lapangan perang, hanya saja saat itu mereka berperang untuk orang lain. bukan 
untuk karajaannya  sendiri. Jika kita membaca buku2 klasik maupun modern karya 
sastrawan maupun sejarahwan, hampir semua memberi nilai positif terhadap Kong 
Ming, jauh lebih posutif dibanding Guan Gong, Zhang Fei maupun Liu Bei. Boleh 
lihat berapa puisi yang telah digubah para penyair klasik untuk Kong Ming, 
diantaranya yang terkenal adalah karya Du Fu dan Lu You. sedangkan puisi Guan 
Gong tak ada satupun. yang ada malah puisi untuk kudanya.  Pemujaan Guangong 
kelihatannya hanyalah ditataran rakyat jelata, bukan di dunia cendekia.  

ZFy

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 11, 2008 7:11 PM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara


  Kong Ming dianggap lebih kejam dari Kwan Kong karena menjadi otak semua 
  gerakan yang di ikut i oleh Kwan Kong/Liu Pei/Thio Whei ( ? ), dimana ketiga 
  saudara angkat memang menjadi algojo dilapangan, sedang otaknya adalah Kong 
  Ming, sehingga kekejaman ke tiga saudara angkat tersebut bisa dibilang 
  karena mematuhi aturan dan mengikuti petunjuk Kong Ming.
  Dalam hal ini Setia dan Loyal menjadi ciri khasnya ke 3 saudara angkat 
  tersebut.
  Kwan Kong di 'sembah' salah satu nya karena memiliki loyalitas dan kejujuran 
  serta setia kepada aturan.

  sur.
  - Original Message - 
  From: Skalaras [EMAIL PROTECTED]

   Kalau dibanding kejamnya, Kwan Kong sebagai jenderal yang langsung terjun 
   ke medan laga tak kalah kejamnya dalam menebas lawan. maklum dalam keadaan 
   perang, kalau bukan lawan yang mati ya kita yang mati. saya kira kekejaman 
   semacam ini tak bisa dijadikan tolak ukuran bahwa Kong Ming itu kejam.
  
  
   - Original Message - 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 
17:36




{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara

2008-04-11 Terurut Topik Skalaras
Kalau Liu Bei dan Zhang Fei ikut disembah sbg dewa, belum pernah dengar. ada 
dimana?

  - Original Message - 
  From: gsuryana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 11, 2008 9:34 PM
  Subject: Re: {Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara


  Yeah...yang jelas saat ini yang di sembah di kelenteng Kwan Kong, Liu 
  Pei dan Thio Hui, sedang Kong Ming malah tidak ada patungnya.

  Masyarakat menyembah tentu ada dasarnya, karena tidak mungkin mereka 
  bersedia menyembah seseorang tanpa alasan, apalagi bila kita baca kematian 
  Kwan Kong, dimana saking takutnya musuh sampai memisahkan kepala dan badan 
  dengan jarak yang cukup jauh, dan masih menurut sahibul hikayat, badan tanpa 
  kepala dari Kwan Kong terus mencari kepalanya, sampai ketemu.

  Dan...uniknya Kristen masuk dengan cara menaruh salib didekat patung 
  Kwan Kong..aje gilee...pan
  ( dengan alasan yang disalib adalah seorang dewa yang baik hati, dan 
  masyarakat menerima karena sekalian sembahyang ke Kwan Kong, lama lama ntu 
  salib berdiri sendiri deh...ini kono lho )

  sur.
  - Original Message - 
  From: Skalaras

  Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? 
  memangnya Kong Ming bekerja untuk siapa? dia mengatur segalanya juga demi 
  kerajaan yang dicita2an Liu Bei, sudah tentu semua atas restu dari Liu Bei. 
  Liu Bei kan bukan dibawah Kong Ming? kok dia menurut saja. Dan... Guan Gong 
  dan Zhang Fei juga tak sepenuhnya nurut sama Kong Ming, Kong Ming bisa 
  memerintah mereka juga berkat wewenang dari Liu Bei.

  Dan... sebelum Kong Ming bergabung, mereka bertiga kan sdah menjadi algojo 
  di lapangan perang, hanya saja saat itu mereka berperang untuk orang lain. 
  bukan untuk karajaannya sendiri. Jika kita membaca buku2 klasik maupun 
  modern karya sastrawan maupun sejarahwan, hampir semua memberi nilai positif 
  terhadap Kong Ming, jauh lebih posutif dibanding Guan Gong, Zhang Fei maupun 
  Liu Bei. Boleh lihat berapa puisi yang telah digubah para penyair klasik 
  untuk Kong Ming, diantaranya yang terkenal adalah karya Du Fu dan Lu You. 
  sedangkan puisi Guan Gong tak ada satupun. yang ada malah puisi untuk 
  kudanya. Pemujaan Guangong kelihatannya hanyalah ditataran rakyat jelata, 
  bukan di dunia cendekia.

  ZFy 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 
17:36




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Barat

2008-04-07 Terurut Topik Skalaras
Saya setuju pendapat Sdr Yongde, seperti dalam budaya yunani, dewa dewi dalam 
budaya Tionghoa dibuat sesuai dng citra manusia dan sesuai dng tatanan 
masyarakat di bumi. Bahkan, banyak dewa yang di sembah dalam klenteng 
sebenarnya adalah tokoh manusia yang pernah hidup beneran, karena jasa atau 
ketokohannya diangakat menjadi dewa.

Sajak2 dinasti Zhou yang dimaksud adalah Kitab Nyanyian, yang berupa kumpulan 
syair2 lagu dari berbagai penjuru negeri. sebagian besar adalah nyanyian 
rakyat, sebagian lagi lagu yang ditulis kaum bangsawan, sebagian lagi lagu2 
upacara. Confucius hanya sempat mengedit ktab ini dan menjadikan buku ini 
sebagai salah satu buku wajib dalam perguruannya. Yang dia ingin murid2nya 
mempelajari kitab ini terutama adalah dari segi bahasa. dia pernah berkata:  
Tak belajar puisi, tak bisa bicara 

ZFy

  - Original Message - 
  From: merpati_dewa 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, April 07, 2008 8:56 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Barat


  Saudara Yongde,

  Maaf, saya KAGET banget! ada pemahaman anda tentang dewa itu dibuat
  manusia, saya agak SHOCK dan sejenak terlintas langit mau runtuh
  kali..

  Saya besar dari keluarga yang mempunyai ritual sembahyang pada Dewa
  dan Buddha, yang bermakna menaruh hormat pada Dewa dan Buddha yang
  menciptakan dan melindungi manusia. Secara akal sehat dan logika Saya
  tidak bisa menerima pemahaman bahwa manusia itu mampu membuat Dewa.

  Setahu Saya Kong Zi menciptakan teori Konfusius yang dimulai dari
  sajak-sejak yang ditulis pada masa dinasti Zhou yang dimulai dari
  Beliau memulai dari memasuki nilai2 kemasyarakatan yang kemudian
  membentuk budaya Tionghua.

  Ini adalah sedikit pemahaman saya tentang budaya Tionghua, mohon maaf
  jika ada kata-kata yang tidak berkenan.

  Salam,

  A Ti
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   Kalau mempelajari daojia, maka akan menemukan pemahaman, dewa itu
   dibuat manusia. Yang anda sebutkan di bawah mengenai pakaian dan
   segala macam yang diturunkan dari dewa itu sebenarnya malah
   kebalikannya. Orang Tionghoa menyamakan kehidupan di langit dan di
   bawah bumi dengan kehidupan di bumi. Karenanya kita mengenal sistem
   pemerintahan dewa-dewi di langit dan pengadilan di bawah bumi yang
   modelnya mengambil dari sistem di bumi. Hal yang sama juga berlaku
   untuk kehidupan sosialnya. Itulah mengapa banyak yang repot-repot
   mengirimkan uang, baju, pesawat, mobil mewah, kapal pesiar ke keluarga
   yang telah pindah alam.
   
   Beberapa hari yang lalu, saya menonton sekilas liputan metro xin wen
   mengenai Qingming di Tiongkok. Di liputan itu dikatakan bahwa mulai
   ada penggantian ritual dari membakar kertas ke menanam pohon, namun
   ritual membersihkan nisan dan penghormatan tetap dilakukan. Pemahaman
   budayanya mungkin sudah mulai bergeser ke kesadaran akan pentingnya
   menjaga lingkungan hidup.
   
   Hormat saya,
   
   Yongde
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Putih merpati
   merpati_dewa@ wrote:
   
Hai, Da jia hao,

Banyak info yang didapatkan dari teman2 millis tentang tema ini,
   saya mau nambahkan dikit, pemahaman Saya antar budaya timur dan budaya
   barat, bahwa budaya timur dalam hal ini dikhususkan ke budaya Tionghua
   memiliki nilai peradapan yang lebih lama (5000 tahun) dan unsur
   kepercayaan kepada Dewa, Tao dan Buddha adalah sangat kuat dimasa itu
   dan ini mempengaruhi budayanya, boleh dikatakan budaya Tionghua adalah
   budaya turunan dewa, diantaranya coba kita lihat pakaian raja-raja
   atau permaisuri masa lalu dan kita lihat lagi pakaian dewa-dewi yang
   disembah, umumnya hampir serupa(mungkin ini bukit turunan budaya).
   Budaya yang diturunkan dewa kepada manusia membuatnya menjadi lebih
   lembut, bersusila, tutur kata yang indah, gerak tubuh yang indah dan
   pola pikir yang bajik(menyerupai karakter dewa)

Sedang budaya barat kandungan ini lebih ringan tidak sekental budaya
   Tionghua karena menurut dari peradapan adalah lebih muda dibanding
   bangsa Tionghua, manusia yang muncul di dua peradapan mungkin memiliki
   mentalitas yang berbeda dan kepercayaan kepada dewa adalah dewa yang
   memiliki budaya yang berbeda, dalam sejarahnya memang tidak sekental
   dan sekaya bangsa Tionghua.

Itu aja sedikit pemahaman saya tentang budaya Timur dan Barat dari
   sisi lain, terima kasih atas perhatiannya.


Salam,

A Ti



  
  __
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of
   Blockbuster Total Access, No Cost. 
http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com

[Non-text portions of this message have been removed]
   
  



   


--


  No virus found in this 

{Disarmed} Re: Budaya Timur VS Budaya Barat Re: [budaya_tionghua] Berbeda tidak berarti satu jelek yang lain bagus

2008-04-04 Terurut Topik Skalaras
Mungkin lebih tepatnya :

Offensif dan Defensif, 
Ekspresif dan Impresif.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Kurniawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 04, 2008 1:11 PM
  Subject: Budaya Timur VS Budaya Barat Re: [budaya_tionghua] Berbeda tidak 
berarti satu jelek yang lain bagus


  Pak Indarto, 

  Penjelasan Bapak di bawah ini sangat berarti, karena
  tadinya saya pikir keduanya sama saja, cuma beda cara
  pengungkapannya. Tapi ternyata perbedaannya bisa
  sejauh itu.

  Mungkin perbedaan ini bisa dijadikan salah satu contoh
  kecenderungan perbedaan sudut pandang budaya Barat
  dan budaya Timur dalam mengungkapkan atau melihat
  suatu hal yang sama. 

  Saya merasa ada sesuatu yang berlawanan (bukan dalam
  arti buruk) antara budaya Barat dan Timur. Maksudnya,
  budaya Barat terkesan lebih aktif, hangat dsb. dan
  budaya Timur terkesan lebih pasif, dingin dsb. atau
  entah bagaimana ungkapan yang lebih tepatnya. 
  Mungkin bisa dikaji lebih jauh perbedaan budaya Barat
  dan Timur ini.

  Kurniawan


  . 
   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.5/1358 - Release Date: 03/04/2008 
18:36




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] ritual dan upacara

2008-04-04 Terurut Topik Skalaras
Upacara : tak selalu berkaitan dng agama.
Ritual = upacara yang berkaitan dng agama/kepercayaan


  - Original Message - 
  From: snookie975 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, April 04, 2008 3:18 PM
  Subject: [budaya_tionghua] ritual dan upacara


  hai pengyoumen,
  ada yg bisa kasih info definisi dari ritual dan upacara?
  xiexie



   


--





[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: (OOT) Re: Fitna (Re: Dewa Judi (Re: Topik Judi (Re: [budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat, ramai-ramai memojokka))

2008-04-03 Terurut Topik Skalaras
Mungkin kuncinya di sini:

Tidak mengharamkan juga bukan berarti menghalalkan! jadi dari sini tak bisa 
langsung diambil kesimpulan seperti ini.

Karena Haram dan Halal adalah pola berpikir yang khas dalam budaya Islam, 
sampai makananpun tak luput untuk diberi label. Dalam Budaya Tionghoa tak 
familiar dengan cara berpikir ini. Jika Islam lantang bicara tentang  hukum, 
hingga muncul istilah hukum Islam, ajaran confucius, Tao maupun Zen Buhisme 
tak pernah berubah menjadi hukum. satu2nya yang mendekati ajaran hukum saya 
kira adalah aliran Legalitas yang dipelopori  Han Feizi, tapi meski banyak 
dipakai oleh penguasa untuk mengatur negara, para penguasa melakukan secara 
diam2, tak berani terang2an mengkampanyekannya, di depan, yang didengungkan 
tetaplah ajaran confucius yang lunak. Maka pola berpikir hukum tak begitu 
populer di masyarakat.

Lebih jauh, pola berpikir ini juga bisa berdampak pada kesadaran hukum yang 
rendah di masyarakat, semua hal sering tak dipandang dari benar salah menurut 
hukum, tapi lebih sering ditimbang dari segi perasaan dan Lun Li  (hubungan 
antar manusia). Mungkin banyak yang tahu istilah Ceng Li  dan Bo Ceng Li ,  
kata Ceng Li ini sebenarnya terdiri dari dua kata, Ceng/Qing  adalah yang 
bekaitan dng perasaan, hati, empati, tenggang rasa dsb, sedangkan Li adalah 
semua yang bekaitan dng akal dan Logika. Jadi setiap menimbang  kasus, orang 
Tionghoa sudah terbiasa memandang dari dua sisi, sering kita dengar ungkapan : 
secara Li dia memang salah, tapi secara Qing/Ceng kita harus memaklumi. maka 
banyak orang Tionghoa dalam berselisih lebih senang menempuh jalur 
kekeluargaan/personal dibanding jalur hukum. Konflik seperti ini sangat bagus 
digambarkan dalam film layar lebar yang disutradarai Zhang Yimou dan dibintangi 
oleh Gong Li :  Story Of Qiu Ju  ( Qiu Ju Da Guanshi ), dimana sang tokoh 
meski dimenangkan oleh pengadilan (mewakili Li ) tetap merasa tidak puas, hanya 
gara2 lawannya tak mau meminta maaf (urusan Qing/ceng).

Salam,
ZFy

  - Original Message - 
  From: Narpati Pradana 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 02, 2008 8:35 PM
  Subject: (OOT) Re: Fitna (Re: Dewa Judi (Re: Topik Judi (Re: 
[budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat, ramai-ramai memojokka))


  

  Dilakukan etnis atau pemeluk agama tertentu bukan berarti bagian dari budaya
  tertentu. Kalau dulu, di depan perumahan tempat saya tinggal ada beberapa
  muslim menenggak arak, bukan berarti minuman keras bagian dari Islam.

  Itu sebabnya, Pak ABS bertanya... klarifikasi.
  Dilihat dari jawaban2 yang lain, menyimpulkan bahwa
  walaupun mengakui Judi punya dampak buruk,
  tetapi budaya tionghoa tidak mengharamkan judi...



  . 
   




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa

2008-04-01 Terurut Topik Skalaras
Satu lagi ilustrasi kecil :

Dalam ajaran Filsuf2 Tiongkok kuno juga tak ada ayat yang tegas menyebut 
Dilarang membunuh, atau membunuh itu dosa atau semacamnya,  ini tak berarti 
budaya Tionghoa mengakomodasi pembunuhanan. Memang kita banyak membaca renungan 
etika dalam ajaran confcius, tapi sangat sedikit yang berupa kalimat2 tegas 
pelarangan! apa lagi yang menyebut hukuman, seperti yang ada di Budaya Islam! 
ajaran2nya lebih banyak berupa kalimat2 untuk introspeksi dan perenungan.  
Misalnya kalimat :  Yang anda tak senang orang lain lakukan pada diri anda 
janganlah anda lakukan pada orang lain.

Ada ajaran confucius yang cocok untuk diterapkan pada Judi, yakni  Wan Wu Shi 
Zhi, artinya : Bermain Benda akan kehilangan Jati diri / Cita2 hidup. Benda 
di sini bisa berupa apa saja, seperti judi, burung atau ikan piaraan, mobil 
balap, bahkan mungkin koleksi2 barang antik atau buku silat antik --

Salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 31, 2008 9:50 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = 
budaya tionghoa (Re: Topik Judi


  Betul, dilihat dari sudut pandang budaya tionghoa, yang negatif adalah 
  dampak jeleknya, kalau yang 5 itu excessive (berkelebihan).
  Kalau melakukannya yang 5 itu sih, sepanjang tidak excessive, bisa merupakan 
  keindahan seni budaya.

  Wasalam.

  


  . 
   





[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: Dampaknya, Bukan Melakukannya (Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi)

2008-03-31 Terurut Topik Skalaras
Kita tak bisa melihat budaya Tionghoa dengan sudut pandang yang sama seperti 
melihat budaya agama samawi. Jika dalam agama samawi terlihat jelas sikap yang 
keras, tegas dan cenderung hitam putih dalam memandang segala hal, dalam budaya 
Tionghoa tidaklah demikian. budaya Tionghoa selalu memandang dng kacamata abu2, 
semua dipandang dari sudut relatifisme. Confucianisme menganjurkan Zhong Yong 
atau Jalan Tengah, Taoisme mengatakan yang terlalu tegang akan patah, Zen 
Budhisme juga lebih mementingkan kesadaran pribadi dibanding segala bentuk 
pelarangan.

Pak Gunawan Mohamad pernah memberi ceramah kecil di Utan kayu ttg kecenderungan 
militanisme agama2 di dunia. dalam ceramah dia terutama memberi contoh agama2 
samawi. seusai ceramah dia tanya ke saya, apakah juga ada kecenderungan 
bangkitnya militanisme agama di Tiongkok? saya menjawab, militanisme agama tak 
dimungkinkan dlm budaya Tionghoa, karena beberapa hal; Pertama, dalam sejarah 
Tiongkok yang panjang, tak pernah ada satu ajaran yang benar2 menjadi pengusa 
tunggal spiritual masyarakat luas.dalil ajaran yang satu selalu 
diimbangi/dilunakkan oleh ajaran yang lain, jadi tak pernah ada kebenaran 
mutlak. Kedua, bangsa Tionghoa sendiri adalah bangsa yang sangat profan dan 
pragmatis, mereka tak pernah menyukai sesuatu yang extrim, setiap ada ajaran 
yang keras, dalam jangka panjang selalu dimodifikasi menjadi sesuatu yang 
lunak. contoh nyata adalah perkembangan agama Budha di sana, yang sebelumnya 
penuh dng kisah derita dunia dan siksa neraka, yang mendorong manusia 
melepaskankan segala atribut duniawi, dilunakkan menjadi  Budha lahir di hati, 
angkutlah seluruh umat, jika engkau bisa meringankan derita manusia, engkau 
akan berdiri di bumi menjadi Budha dll dll .

Sebenarnya, saya juga melihat watak yang sama dalam Budaya Jawa, semua ajaran 
agama yang keras selalu berusaha di lunakkan, segalanya selalu dipandang dengan 
semngat relatifitas. Mungkin karena orang Jawa dan orang Tionghoa sama2 berasal 
dari budaya agraris, bergelut dng musim dan bumi yang penuh warna, berlainan 
dng budaya samawi yang lahir di bumi yang monoton dan iklim yang keras. 

Salam,
ZFy

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 31, 2008 2:44 PM
  Subject: Dampaknya, Bukan Melakukannya (Re: [budaya_tionghua] Judi bukan 
budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi)


  - Original Message - 
  From: Kurniawan
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, March 30, 2008 11:07 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya 
  tionghoa (Re: Topik Judi

   Judi bukanlah budaya Tionghoa,
   apalagi kalau sampai dianggap sebagai inti budaya Tionghoa.
   Sdr. Yongde mengatakan bahwa judi termasuk dalam
   5 budaya negatif (foya-foya, mabuk, melacur, judi,
   dan candu).
   Selama masih dipandang negatif oleh orang Tionghoa sendiri,
   berarti judi tidak bisa dimasukkan dalam kategori budaya Tionghoa
   dalam pengertian umum, yang harusnya menyangkut
   hal-hal yang dihargai dan dijunjung tinggi oleh orang Tionghoa.

  ---

  Dari penjelasan Yongde dan Chan CT jiewie sianseng, serta analisa saya, 
  jelas terlihat bahwa dalam budaya tionghoa yang dimaksud dengan 5 negatif 
  itu bukan perihal melakukannya, tetapi perihal dampak jeleknya.

  Berbeda dengan dalam lingkungan budaya yang berdasarkan Islam, misalnya, di 
  mana hal-hal tersebut, mencoba-coba melakukannya saja pun merupakan hal 
  terlarang.

  Ambil sebagai contoh minum arak.
  Tidak salah kalau kita bilang minum arak adalah budaya tionghoa. Jenis 
  araknya, cara minumnya, lagu yang mengiringinya, merupakan seni budaya 
  tersendiri.
  Dampak jelek dari minum arak itu yang dikatakan negatif.

  Bahkan pelacuran dan memadat pun sempat mencapai puncak seni budayanya.
  Kemegahan bangunan tempat para 'bunga raya' dan keindahan pernik peralatan 
  'bong' di jamannya, merupakan contoh zenith budaya tionghoa yang dikagumi 
  sampai sekarang. Di Indonesia jaman dulu pun, istilah pachter-madat 
  sinonim dengan orang Tionghoa, tanpa persepsi jelek.
  Dampak jelek dari pergi melacur dan kecanduan narkoba itu yang dikatakan 
  negatif.

  Apalagi foya-foya. Tidak ada bangsa lain yang melebihi bangsa Cina dalam the 
  art of connoisseur!
  Sampai-sampai sulit untuk mengatakan di mana garis threshold-nya bagi 
  seorang Tionghoa untuk mengatakan bahwa ia telah berfoya-foya sampai 
  mencapai taraf dampak jeleknya.

  Judi pun tidak berbeda. Uraian Chan-heng menunjukkan bagaimana main judi, 
  dengan berbagai variasinya, merupakan an art by itself bagi orang Tionghoa. 
  Sampai-sampai dikatakannya judi = kemajuan bangsa.
  Dampak jelek dari bermain judi itulah yang dikatakan negatif.
  Dan justru bagi orang Tionghoa 'seni'-nya adalah bagaimana bisa terus 
  berjudi tanpa mendapatkan dampak jeleknya...

  Wasalam.



   



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Ulysee

2008-03-31 Terurut Topik Skalaras
Uly,

Tak usah bersilat lidah dng segala istilah! Dibatasi di dalam rumah apa 
bedanya dengan dilarang di tempat umum?
Anda terus menekankan dibatasi, apa sebenarnya tujuan anda? apa anda merasa 
dibatasi ini masih bisa diterima, masih manusiawi, merasa semua pembatasan 
ini tak melanggar hak asasi manusia? apa anda setuju semua pembatasan2 orde 
baru terhadap bahasa dan budaya Tionghoa? jawab tegas yang ini dulu!

Anda membandingkan pembatasan bahasa mandarin dng sekedar penggantian nama 
jalan? Terlalu jauh neng! selain nama tempat, bahasa Inggris tak pernah 
dilarang beredar di muka umum, ya buku, ya koran, ya brosur, ya iklan, ya acara 
TV dll, kursus? se-abrek2 ! apa semua ini boleh untuk bhs mandarin? kalau 
beranalogi yang pantes. baru belajar apa itu analogi ya?

Uly : apakah ada alasan kuat untuk pakai bahasa mandarin di tempat umum 
(dengan sikon politik masa awal ORBA lagih)? apakah perlu? 
kenapa nggak pake bahasa Indonesia aja kalau di tempat umum?

Apakah orang mau bicara bahasa apa saja harus diatur pemerintah? apakah orang 
Jawa juga harus selalu bicara bhs Indonesia dng sesama orang Jawa di tempat 
umum? apakah anda beranggapan semua aturan ini wajar? sehingga rakyatlah yang 
harus ngalah?

Lagian, anda jangan pura2 bloon, yang disebut pelarangan bahasa mandarin itu 
bukan hanya masalah komunikasi! Tapi juga mencakup segala macam tulisan dan 
buku berbahasa mandarin!  apakah semua ini bisa digantikan? anda mungkin masih 
terus membela diri : kalau tak bisa membaca buku mandarin ya baca buku 
berbahasa lain ini sudah jelas usaha anda untuk membela rezim yang 
membatasi!

Setelah sekolah Tionghoa tutup, ada bekas guru sekolah kenalan saya yang 
menjadi guru les mandarin, dia pernah diinterograsi polisi, dan diingatkan 
jangan melanjutkan kegiatannya! in bukan ngarang, dan jelas bukan tokoh fiction 
seperti halnya sang Engkong.


Sekecil apapun pembatasan atau pelarangan, jika itu melanggar hak asasi 
manusia, harus dikritik dan dikecam! bukan justru mencari segala alasan pemaaf! 
yang membedakan hanyalah intensitas kecaman itu saja!



  - Original Message 
  From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, March 27, 2008 3:25:28 PM
  Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan 
Penindasan )


  Begini lhoh, kalau DILARANG itu menimbulkan persepsi enggak boleh sama
  sekali, kalau berani melakukan maka kena sangsi/ hukuman dari yang
  berwenang. 
  Kalau DIBATASI, itu boleh tapi dengan pembatasan tertentu. 
  Kalau keluar batas, baru kena sangsi, selama enggak melebihi batas ya
  tidak apa-apa.
  Seberapa jauh dibatasi, apakah pembatasannya layak atau enggak, itu
  persoalan lain yang bisa didiskusikan.


  2) Masalah pelarangan bahasa mandarin --- ITU pembatasan ah, bukan
  larangan.
  Waktu jaman kerajaan 32 tahun, bahasa internasional saja harus diganti (mis: 
Jl. Boulevard di Kelapa Gading, Jakarta harus dirubah, maka menjadi Jl. 
Bulevar; hahaha.. lucu khan..)


  5) Masalah dilarangnya barongsai --HANYA ditempat umum 
  = krrrekek berarti khan dibatasi juga, bukannya dilarang
  samasekali. udah tahu khan bedanya dilarang ama dibatasi? baca tuh
  diatas.
  mmm... untuk hal ini apa alasannya pemerintah saat itu membatasi yah??? Ada 
sesuatu ... atau ...

  * soal bahasa mandarin di tempat umum, 
  apakah ada alasan kuat untuk pakai bahasa mandarin di tempat umum
  (dengan sikon politik masa awal ORBA lagih)? apakah perlu? 
  kenapa nggak pake bahasa Indonesia aja kalau di tempat umum?

  * les bahasa mandarin di rumah di gerebek? 
  kasus dimana itu? gue kok baru denger sekarang? Soalnya A-ih gue guru
  les mandarin dari dulu nggak pernah kena gerebek getoh. Anda bukan lagi
  ngarang cerita khan


  . 
   


--





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: topik surat kawin {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )

2008-03-29 Terurut Topik Skalaras
Ckckck, kalau begitu orang tua anda juga tak punya surat kawin to???

Sekarang giliran deh, anda yang keluarin bukti2 dan paparkan hasil survey 
yang sahih untuk membuktikan pernyataan di bawah!
(Ingat! yang membuat penyataan awal ttg kasus ini adalah anda!!!)


- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 28, 2008 3:00 PM
Subject: topik surat kawin {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China 
Aid laporkan Penindasan )



 Masih diragukan euy, soalnya setahu gue dari angkatan babeh gue jarang
 yang bisa menunjukkan suratkawin orang tua, bahkan yang angkatan babeh
 gue aja jarang2 yang punya.
 sebabnya apa? ini baru asumsi, masih bisa diperdebatkan kemungkinannya:






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya Tionghoa

2008-03-29 Terurut Topik Skalaras
Sudah jelas ngawur tetap saja ngeyel!!!

Istilah Tionghoa adalah Istilah dalam bahasa Indonesia yang dipakai untuk 
menjuluki bangsa, bahasa dan budaya yang berkaitan dengan Tiongkok! tidak 
hanya untuk menunjuk ke orang Tionghoa Indonesia!

Istilah  Huaren atau   Zhonghua adalah istilah dalam bahasa mandarin 
yang dipakai oleh negeri2 yang penduduknya memakai bahasa mandarin, seperti 
Tiongkok daratan, Taiwan, Hongkong, Singapore, Malysia dan negeri2 seluruh 
dunia yang memiliki komunias berbahasa mandarin.

Istilah Chinese adalah istilah dalam bahasa Inggris yang dipakai di 
Amerika, Inggris, Australia dan lain2 negeri dng komunitas brahasa Inggris.

Dalam bahasa Perancis atau Itali merka punya istilah sendiri, demikian juga 
dalam Bahasa Jepang dan Korea. yang jelas bukan chinese

Yang Jelas, dalam semua bahasa, mereka pakai istilah tungal untuk menunjuk  
Tionghoa ini, baik Chinese maupun Huaren bisa dipakai untuk menunjuk 
yang ada didaratan maupun yang ada di luar daratan. untuk membedakan hanya 
perlu diimbuhi keterangan tambahan : American Chinese, Yinni Huaren dll. 
logika bahasa mana yang mengharuskan ada dua istilah yang benar2 beda?

Sekarang kalau anda menyatakan tionghoa adalah monopoli julukan chinese 
di Indonesia, konsekwensinya, dalam beita CNN, jika menyangkut Tionghoa 
Indonesia, mereka tak boleh memakai istilah Indonesian chinese, tapi harus 
pakai tionghoa tanpa embel2 Indonesia lagi! apakah kenyataannya seperti 
ini?



- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 28, 2008 3:00 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya 
Tionghoa


 Berasa nggak sih bahwa diantara kita sendiri terdapat kerancuan dengan
 istilah TIONGHOA ???
 At least, gue ngaku deh, GUE masih GAMANG dengan istilah tionghoa ini.
 Apakah gue sendiri yang begitu, ataukah ada kawan senasib?

 Yang jelas, pers sampai pernah minta masukan tentang batasan siapakah
 yang disebut tionghoa itu, tapi kayaknya tidak mendapat jawaban memadai
 karena kemudian yang diributin malah urusan jaman dulu yang kaga kanggo
 lagi.

 Dalam pemahaman gue, yang namanya TIONGHOA itu adalah keturunan Cina
 yang lahir atau tinggal di Indonesia. Karena istilah tionghoa itu ya
 hanya populer di Indonesia doank, jadi ya cuman kita-kita di Indonesia
 aja yang punya hak disebut tionghoa.
 Memang istilah tersebut pernah coba dipopulerkan di malaysia tapi
 sebentar doank, lalu fade out dan nggak pernah dipakai lagi disana.
 Sehingga istilah tersebut benar benar priviledge untuk keturunan yang di
 Indonesia doank.

 Karena pemahaman seperti itulah maka gue bingung dengan beberapa
 pernyataan orang,
 Misalnya kalimat ini :
 Tibet menurut sedikit pengetahuan Saya memang merupakan bagian dari
 negara RRT, kalau memang merupakan bagian dari RRT maka dengan
 sendirinya terkandung unsur budaya Tionghoa yang sangat pantas
 didiskusikan disini mulai dari sejarah, budaya, agama, dll.

 Nah, karena pemahaman gue diatas, menurut gue mah enggak tempatnya soal
 TIBET dibahas disini, sebab TIBET bukan bagian dari TIONGHOA.
 Menurut sejarah migrasinya, jarang banget hampir nggak ada komunitas
 hoakiao Indonesia yang dateng dari Tibet.
 Jadi apa urusannya kita para TIONGHOA ini dengan Tibet???
 ITU SATU.

 Kemarin gue juga ada baca pernyataan begini:
 Sampailah saatnya, tanggal 15 Juli 2001, Beijing diterima untuk menjadi
 tuan rumah penyelenggara pesta Olimpiade tahun 2008 ! Saat ini, bangsa
 Tionghua telah menunjukkan kemampuan menyelenggarakan pesta dunia ini
 paling tidak seimbang dengan bangsa-bangsa lain didunia. Sayang, masih
 ada saja orang yang menanggapinya dengan hati kecut .

 Ha? Bangsa Tionghoa yang menunjukkan kemampuan menyelenggarakan pesta
 dunia???
 Ntar dulu, itu khan pujian yang layak diterima sama mereka yang di
 RRC/RRT doank?
 Mereka yang jadi tuan rumah, mereka yang lobby sana sini, mereka  yang
 punya gawe,

 Sementara Hoakiau yang di Amerika, yang di Singapura, yang Di Indonesia,
 apa layak kecipratan kredit Sementara enggak ngapa-ngapain???
 Lagi-lagi gue geleng kepala bingung.. Bangsa Tionghoa
 Lhah istilah Tionghoa khan diperjuangkan sebagai satu suku di Indonesia,
 bagian integral dari bangsa Indonesia, sekarang tahu-tahu ada pula
 istilah bangsa tionghoa?

 Jadi dimana sih batasan istilah TIONGHOA ini??? Siapa sih yang disebut
 TIONGHOA ini???
 Yang mana sih yang disebut BUDAYA TIONGHOA

 Just a tought, for a better and clearer future..


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Putih merpati
 Sent: Thursday, March 27, 2008 10:58 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya
 Tionghoa


 Salam sejahtera,

 Wah ternyata sedikit comment saja dimillis ini bisa mendapatkan
 tanggapan yang hangat mengarah ke panas ha ha ha

 Saya mau nambah dikit comment, dengan terjadinya insident 

{Disarmed} Re: Klo soal Taucang?? Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis

2008-03-28 Terurut Topik Skalaras
Waktu revolusi, gerakan pemotongan kuncir ini tidak ditonjolkan sebagai simbol 
anti penjajahan Mancu lagi, tapi yang lebih ditonjolkan adalah simbol gerakan 
anti Feodalisme dan sistem monarki! inilah yang menyebabkan sebagian 
cendekiawan yang anti Republik bekukuh mempertahankan kuncir sbg simbol membela 
sistem monarki! yang menjadi contoh bagus dari kelompok ini adalah Kang Youwei, 
meski dia termasuk penganjur reformasi, tapi tetap menginginkan sistem monarki.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Hendri Irawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 28, 2008 12:33 PM
  Subject: Klo soal Taucang?? Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis


  Bu Rahadi,

  Taucang / bianzi sebenarnya hanya gaya rambut orang nvzhen / manzhu.
  Taucang mirip buntut kuda adalah hal yang dihembuskan gerakan
  anti-Qing di awal dan akhir dinasti Qing.

  Kebijakan taucang ini diterapkan pada masa awal dinasti Qing di masa
  pemerintahan kaisar Shunzhi. Pendukung peraturan ide ini adalah wali
  negara Dorgon (Rongqin Wang / Pangeran Rongqin). Alasan utama
  penerapan taucang adalah upaya penaklukan budaya dengan jalan
  memutuskan pertalian orang Han dengan leluhurnya. Seusai dengan
  falsafak bakti terhadap orang tua dan leluhur, orang Han tidak
  memotong rambutnya, karena dianggap rambut adalah pemberian orang tua.
  Dengan taucang, selain gaya rambut dirubah, rambut bagian depan juga
  dicukur habis. Ibusuri Xiaozhuang (orang Mongol) sendiri juga sangat
  mendukung penerapan taucang. 

  Mengenai ada yang menolak gerakan potong taucang, ini dikarenakan
  setelah sudah terbiasa. Lagipula sifat rakyat kecil umumnya hanya
  ingin hidup damai dan tentram. Dan sejarah membuktikan bahwa
  kaisar-kaisar Manchu yang notabene dicap orang asing malah mampu
  membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat. Pax Manchu ini
  terutama mencapai puncak pada masa tiga kaisar Kangxi, Yongzhen, dan
  Qianlong. 

  Setelah Qianlong, kaisar-kaisar penerusnya tidak kompeten. Ditambah
  lagi kemunduran dan kekalahan melawan kekuatan asing. Menyebabkan
  semangat perlawanan terhadap Qing kembali berkobar. Salah satu
  kampanye perlawanan itu adalah gerakan anti taucang. Namun bagi rakyat
  kecil yang hidup sehari-hari saja susah, segala macam perpolitikan
  tidak terlalu dipikirkan. Mau makan saja susah, boro-boro mikirin
  siapa yang berkuasa. Belum tentu yang menggantikan penguasa lama
  memikirkan rakyat.

  Ada satu karya fiksi Jin Yong yang bertemakan masalah gerakan anti
  Qing dan kaisar Kangxi yang memerintah dengan baik yaitu Lu Ding Ji,
  Pangeran Menjangan.

  Hormat saya,

  Yongde

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi [EMAIL PROTECTED]
  wrote:
  
   Klo taucang adalah lambang penjajahan, kenapa ada keengganan
  beberapa orang tionghoa untuk memotong taucangnya waktu Kekaisaran
  Mancu ini berakhir...Info ini saya dapat dari bukunya Tio Tek Hong
  Keadaan Jakarta Tempo Doeloe. Sebuah kenangan 1882-1959 terbitan
  Masup Jakarta. Ada sub bab khusus yang menjelaskan tentang taucang
  ini..ada di halaman 52-57...Memang ada gerakan potong taucang, tapi
  ada sebagian orang yg keukeuh (ngototot) g mau motong
  taucanga-nya..kira2 knp ya? dan juga...kenapa Bangsa Mancu memilih
  simbol penjajahannya itu berupa taucang? Emang taucang itu simbol apa?
  Klo d buku ini, taucanga itu mirip buntut kuda...jadi kepala orang
  tionghoa itu d anggap sama seperti bagian belakang kuda klo lagi
  bersujud...apa memang benar seperti itu?
   
   FYI...ini buku bagus yg menjelaskan dengan cara yg lucu (menggunakan
  gaya bahasa Melayu Pasar jaman dulu) dan lengkap sekali tentang
  kehidupan orang2 Tionghoa jaman dulu...Menghibur + sarat info...
   
   Cheers,
   
   Astri
   
   
   
   - Original Message 
   From: Dada [EMAIL PROTECTED]
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Friday, March 28, 2008 12:24:07 PM
   Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis
   
   Hehehe jadi teringat soal rambut kaum samurai di era restorasi meiji
   
   Robby Wirdja
   
   - Original Message - 
   From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] net.id
   To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
   Sent: Thursday, March 27, 2008 11:22 PM
   Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis
   
Taucang adalah lambang penjajahan bangsa Boanciu (Mancu) atas
  bangsa Han.
Karena itu gerakan anti taucang hidup terus sepanjang kurun masa
  dinasti
Ceng (Qing).
Dan begitu kekaisaran Ceng berakhir di tahun 1911, langsung saja
  taucang
tidak dipakai lagi. Bahkan ada yang dengan acara heboh memotong 
taucangnya.
Semacam syukuran lah gitu.
   
   
   
   
   
   
   
  __
   Looking for last minute shopping deals? 
   Find them fast with Yahoo! Search. 
  http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC

2008-03-25 Terurut Topik Skalaras
Percumalah, kalau hanya ditanggapi  tidak cukup, mau seratus bukti juga sama 
saja, tanggapi saja itu tulisan awal yang diposting Pak Danardono satu persatu!

Tidak Cukup itu bukanlah jawaban neng! itu hanya mengelak saja. anda harus 
bisa mengeluarkan data2 dan analsa anda untuk mengcounter! belajarlah dari para 
netter yang lain dalam bediskusi

  - Original Message - 
  From: Ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 25, 2008 12:15 PM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC


  Lhoh burden of proof nya khan ada pada yang bilang menderita 
  Bukan pada yang nanya menderita kayak apa
  Kok tau-tau gue yang disuruh keluarin bukti? Itu logikanya gimana sih.

  Lagipula, nggak usah sampe ke KRITERIA 'yang cukup' apa segala rupa deh,

  nambah bukti aja belon sanggup, 
  dari kemaren khan kaga nambah-nambah itu bukti yang diajukannya. 

  Udah, cuman segitu? nggak ada lagi?
  ya tinggal bilang aja kalau nggak ada lagi, nggak usah pake marah marah,
  hihihihi..



  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
  [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, March 23, 2008 11:39 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC

  Gampang saja kok, keluarin dulu KRITERIA bukti Yang cukup itu seperti
  apa?
  apakah 2 bukti dari Om Chan di bawah ini masuk dalam kelompok bukti
  yang
  Tidak cukup??? tolong jelasin alasannya!!! kalau asal jeplak sih
  gampang!

  Dari dulu anda hanya sibuk membantah bukti orang lain, anda sendiri
  tak
  pernah berani mengeluarkan bukti nya sendiri.

  yang paling ajaib, bukti yang anda tak bisa bantah kebenarannya, anda
  tangkis dng kata2 Bosan dng bukti yang itu! memangnya ini kisah
  dongeng
  shg anda selalu ingin cerita yang baru??? Kisah kematian Marsinah dari
  dulu juga itu2 saja, selama keadilan belum ditegakkan cerita itu akan
  terus di-ulang2, apa harus diubah seperti alur cerita telenovela?

  Ini kelihatan, anda hanya mau ber-genit2 ria di sini, anda tak berniat
  serius diskusi!!! itu saja

   Kalau nggak punya bukti yang cukup nggak usah nyalahin orang untuk
   membenarkan pendapat sendiri, hehehehehe. Itu khan namanya pemaksaan
   pendapat.
   Kalau memang pendapatnya benar khan Anda tinggal keluarin argumen dan
   bukti nya aje, kenapa malah sewot?
  
  
  
   -Original Message-
   From: HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com
   [mailto:HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com] On Behalf Of
   HYPERLINK mailto:skalaras%40cbn.net.id[EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, March 20, 2008 10:16 PM
   To: HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: KHC
  
  
  
  
   Bung Chan,
  
   Percuma saja anda sampai berbusa2 bicara dng Uly ttg hal2 ini. Lihat
   saja,
   dia ngotot minta bukti, tapi begitu disampaikan dua bukti di bawah,
  dia
   diam2 saja, pura2 tidak membaca, apalagi menanggapi, tapi begitu lain
   waktu anda bicara lagi ttg hal yang sama, dia akan minta buktinya
  lagi.
   seolah melupakan dulu sudah pernah diberi.
  
   Dan kalau sampai kepepet disuruh menanggapi pun, dia punya jurus
   istimewa:
   itu belum cukup. se-akan2 dia punya kriteria sahih apa yang
  dinamakan
   bukti yang cukup, dan celakanya kriteria ini hanya dia yang
  tahu(atau
   diapun tak tahu?), jadi sampai hari ini tetaplah misteri.
  
   salam,
   ZFy
  
   Bagaimana rasanya ketika membuat KTP, harus ber-munafik
   mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya? Bagaimana rasanya
   kalau
   ketika mau menikah maju kecatatan sipil mersmikan pernikahannya juga
   tidak
   bisa diakui, dan terpaksa jadi yang dinamakan kawin-kebo.
  
  
   Salam,
   ChanCT
  
  
  
  
  
  
   No virus found in this incoming message.
   Checked by AVG.
   Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date:
   3/19/2008 9:54 AM
  
  
  
   No virus found in this outgoing message.
   Checked by AVG.
   Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date:
   3/19/2008 9:54 AM
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG.
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.0/1341 - Release Date:
  3/24/2008 3:03 PM

  No virus found in this outgoing message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.0/1341 - Release Date:
  3/24/2008 3:03 PM


  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.8/1340 - Release Date: 23/03/2008 
18:50




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )

2008-03-25 Terurut Topik Skalaras
Neng Uly sekarang telah semakin arif:

Masalah Agama Khonghucu di KTP dan catatan sipil  -- HANYA masalah 
administrasi kependudukan
Masalah pelarangan bahasa mandarin --- HANYA masalah pembatasan
Masalah Ganti nama  -- HANYA sekedar himbauan
Masalah penggantian klenteng menjadi vihara --- HANYA sekedar ganti istilah
Masalah dilarangnya barongsai --HANYA ditempat umum
Masalah penangkapan aktivis --HANYA diamankan

Wah ngomongnya kok seperti humas dari Pak Harto ya? semuanya berupa pembelaan 
kebijakan orba! 

Lantas, kalau memang HANYA, untuk apa kita memprotes? logika Uly kira2 begini:

Tidak diakui perkawinan KHC tak masalah, kan masih bisa kumpul kebo
Kumpul Kebo tak boleh - tak masalah, kan masih bisa hubungan gelap
Dilarang bhs mandarin di tempat umum --- tak masalah, kan masih bisa 
dirumah.
Les bhs mandarin di rumah di grebek  tak masalah, masih bisa nyanyi di 
kamar mandi.

Pokoknya janganlah menderita apalagi merasa dianiaya! 

Ngomong2, apa bedanya kalau anda DILARANG keluar rumah oleh orang tua 
dibandingkan kalau anda DIBATASI hanya boleh ke rumah tante anda yang tinggal 
pesis sebelah rumah apakah yang satu terkunkung yang satu bebas merdeka? 


  - Original Message - 
  From: Ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 25, 2008 11:43 AM
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )




  _ Original message _
  Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )
  Author: Ulysee HYPERLINK
  mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg[EMAIL PROTECTED]
  Date: 22nd March 2008 8:23:41 

  Yah seperti yang kemarin gue bilang, 
  urusan mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya itu banyak
  kasusnya, 
  bukan cuman yang KHC aja, yang Kejawen juga, yang Bahai faith juga, 
  apakah hal tersebut yang dianggap sebagai penderitaan?-

  Mengenai yang mau menikah ke catatan sipil tapi nggak bisa diakui juga
  bukan masalah KHC sendirian, itu masalah kependudukan, yang harus
  diberesin sama-sama, bukan perjuangan umat KHC sendirian kok, 

  contohnya : yang nikah antar agama, itu SAMPAI SEKARANG sulit dicatatkan
  di catatan sipil. 
  Apakah hal tersebut yang dianggap sebagai pemberangusan? 
  kalau begitu yang diberangus banyak donk, kenapa hal tersebut seolah
  masalah umat KHC saja, padahal sebetulnya itu adalah masalah ruwetnya
  administrasi kependudukan di Indonesia?

  Gue mengharapkan kisah lain, bukan nuntut bukti seperti yang dituduhkan
  sama si SKA, 
  (dia mah dari kemarin suka nuduh nggak puguh aja sih, udah prejudis ama
  gue, hehehe)
  Tapi gue lagi mencari, hal apa yang dianggap sebagai pemberangusan dan
  penderitaan itu, apakah layak disebut pemberangusan 

  Herannya, begitu gue tanya penderitaannya yang kayak apa, orang udah
  pada sewot duluan, kenapa sih?

  (Seperti contoh urusan aksara Cina, dibilang PELARANGAN ternyata yang
  terjadi adalah PEMBATASAN, padahal khan ada beda antara pelarangan
  dengan pembatasan. Hal itu khan harus dibikin clear biar nggak salah
  kaprah di generasi muda, supaya ngerti, yang terjadi sebetulnya apa,
  getoh)

  Gue sih setuju setuju aje, untuk menghapuskan kolom agama di KTP, 
  tahun lalu sudah ada gossip untuk hal tersebut diantara pegawai catatan
  sipil sendiri, 
  tapi ternyata sampai hari ini belum bisa dilakukan, 
  kenape? Soalnya katanya, undang undang kependudukan kita masih mewarisi
  undang undang kependudukan belanda yang membagi bagi kependudukan
  berdasarkan AGAMA (soal yang ini, juga ada dibahas di buku Choppel dan
  Leo Suryadinata)

  Gue sih gak minat nyalahin pemerintah, atau penjajah atau siapapun, gue
  cuman pengen ngerti, hari ini bisa begini itu kenapa, getoh. 

  Sebab seperti kata engkong, filosofi tionghoa itu untuk memahami
  keselarasan, kenapa yang putih mengalir jadi hitam, dan dari hitam bisa
  mengalir jadi putih (seperti lambang yin yang) 
  yang punya arti, bahwa kalau mao mengerti kenape hari ini jadi begini,
  ya harus tahu darimana sebelumnya dan kenapa yang dulu itu bisa begitu,
  getoh. 

  BTW, broer Chan tahu nggak, KTP di Singapura tidak mencantumkan kolom
  agama, tapi mencantumkan kolom ETNIS, huehehehehe.-... gimana kalau di
  Indonesia jadi kayak begitu??? Haiya...-..

  -Original Message-
  From: HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com
  [mailto:HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com] On Behalf Of ChanCT
  Sent: Thursday, March 20, 2008 11:21 AM
  To: HYPERLINK
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
  com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )

  Yaaa, ... neng Uli. Masalahnya terletak bisa tidak kita ikut merasakan
  penderitaan orang lain, tanpa mesti kita alami sendiri. Dan tentu,
  setiap orang mempunyai perasaan yang berbeda-beda. Yang pasti tidak
  sedikitpun saya bermaksud memaksakan orang lain juga ikut 

Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Acara Cheng Beng @ Patra

2008-03-24 Terurut Topik skalaras
Saya agak heran, acara utama Qingming/cengbeng sejak dulu, baik di
Indonesia maupun di Tiongkok sana adalah mengunjungi kuburan keluarga,
acaranya salalu bersifat personal. lantas sejak kapan ada acara ritual
perayaan bersama?

ZFy



 Qingming memang bukan hanya ritual agama Buddha. Namun yang
 menyelenggarakan acaranya kali ini kebetulan dari teman-teman Buddhis.
 Untuk masalah non-Buddhis yang mau hadir, saya tidak tahu pasti karena
 bukan panitia. Tetapi dari pengalaman sebelumnya menghadiri acara
 beginian, ada juga non-Buddhis yang hadir. Tentu saja karena ini acara
 mereka, pasti ada ritual agama Buddhis di dalamnya.


 Hormat saya,

 Yongde

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
 [EMAIL PROTECTED] wrote:


 - Original Message -
 From: Hendri Irawan
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Monday, March 24, 2008 3:57 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Acara Cheng Beng @ Patra

  Sekuntum Teratai untuk Anda para Calon Buddha.
 
  Kami mengundang saudara se Dharma semua
  untuk menghadiri acara yang bertajuk;
 
  Rangkaian Utama CHENG BENG

 ---

 Kalau saya tidak salah, Ceng Beng bukan (hanya) ritual agama Buddha.

 Karena itu, apakah yang bukan Calon Buddha atau warga seDharma, yang
 tetapinya berminat tahu tentang Ceng Beng, boleh hadir pada acara ini?

 Ataukah barangkali ini acara sembahyang internal penganut Buddha,
 sehingga
 sebaiknya tidak dihadiri non-Buddhist?

 Wasalam.

 Wasalam.







RE: [budaya_tionghua] Re: KHC

2008-03-23 Terurut Topik skalaras
Gampang saja kok, keluarin dulu KRITERIA bukti Yang cukup itu seperti apa?
apakah 2 bukti dari Om Chan di bawah ini masuk dalam kelompok bukti yang
Tidak cukup??? tolong jelasin alasannya!!! kalau asal jeplak sih gampang!

Dari dulu anda hanya sibuk membantah bukti orang lain, anda sendiri tak
pernah berani mengeluarkan bukti nya sendiri.

yang paling ajaib, bukti yang anda tak bisa bantah kebenarannya, anda
tangkis dng kata2 Bosan dng bukti yang itu! memangnya ini kisah dongeng
shg anda selalu ingin cerita yang baru??? Kisah kematian Marsinah dari
dulu juga itu2 saja, selama keadilan belum ditegakkan cerita itu akan
terus di-ulang2, apa harus diubah seperti alur cerita telenovela?

Ini kelihatan, anda hanya mau ber-genit2 ria di sini, anda tak berniat
serius diskusi!!! itu saja



 Kalau nggak punya bukti yang cukup nggak usah nyalahin orang untuk
 membenarkan pendapat sendiri, hehehehehe. Itu khan namanya pemaksaan
 pendapat.
 Kalau memang pendapatnya benar khan Anda tinggal keluarin argumen dan
 bukti nya aje, kenapa malah sewot?



 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
 [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 20, 2008 10:16 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: KHC




 Bung Chan,

 Percuma saja anda sampai berbusa2 bicara dng Uly ttg hal2 ini. Lihat
 saja,
 dia ngotot minta bukti, tapi begitu disampaikan dua bukti di bawah, dia
 diam2 saja, pura2 tidak membaca, apalagi menanggapi, tapi begitu lain
 waktu anda bicara lagi ttg hal yang sama, dia akan minta buktinya lagi.
 seolah melupakan dulu sudah pernah diberi.

 Dan kalau sampai kepepet disuruh menanggapi pun, dia punya jurus
 istimewa:
 itu belum cukup. se-akan2 dia punya kriteria sahih apa yang dinamakan
 bukti yang cukup, dan celakanya kriteria ini hanya dia yang tahu(atau
 diapun tak tahu?), jadi sampai hari ini tetaplah misteri.

 salam,
 ZFy

 Bagaimana rasanya ketika membuat KTP, harus ber-munafik
 mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya? Bagaimana rasanya
 kalau
 ketika mau menikah maju kecatatan sipil mersmikan pernikahannya juga
 tidak
 bisa diakui, dan terpaksa jadi yang dinamakan kawin-kebo.


 Salam,
 ChanCT






 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date:
 3/19/2008 9:54 AM



 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG.
 Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date:
 3/19/2008 9:54 AM



 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [budaya_tionghua] OOT: Tentang Masalah Tibet

2008-03-23 Terurut Topik skalaras
per-tama2, dari mana anda tahu kondisi Tibet sebelum pemerintah Tiongkok
menguasai? tahukah anda bhwa Tibet telah dibawah pemerintah tiongkok sejak
dinasti Ming? tahukah anda bhw sebelum itu banyak pertempuran terjadi di
Tibet, yang dilakukan sesama orang Tibet?

Sebelum RRT pun, tibet bukan Surga, tahukah anda bahwa Tibet saat itu
adalah salah satu wilayah yang mempraktekkan perbudakan? contoh yang
paling baik adalah para bangsawan jika ingin naik kuda akan memakai badan
budaknya sebagai tumpuan! inikah yang anda sebut surga?

memang benar agamanya homogen, tapi tahukah sistem pemerintahan theokrasi
ini mirip eropa di abad pertengahan? yang lebih gelap adalah sekongkolnya
para pemuka agama dng paar tuan tanah sbg penyandang dana.

dan tolong tunjukkan budaya dan kegiatan agama seperti apa yang dihambat
di tibet? tak ada, kecuali sistem pemerintahan theokrasi dan sistem
perbudakan yang dilarang comeback!

mengenai kerusakan alam, ini adalah penyakit modernisasi yang melanda
seluruh dunia, tak harus ditimpakan ke serbuan orang2 Han semata.

ZFy



 Salam kenal,

 Senang sekali bisa bergabung dengan millist ini, ini pertama kali buat
 saya masuk di millist Budaya Tionghoa, senang dan haru yang saya
 rasakan.

 Kebetulan saat ini lagi hangatnya pembicaraan tentang masalah Tibet,
 jadi sekalian saya mau comment dikit tentang pandangan saya terhadap
 mamasalah tibet, bahwa saya berpendapat memberikan peniliaan terhadap
 masalah Tibet ini harus merujuk pada sejarah dulu kemudian memahami
 akar permasalahan.

 Tidak ada permasalahan yang timbul tanpa sebab. Apakah kita mengetahui
 kondisi Tibet yang sebenarnya sebelum pemerintah China menguasainya?
 Sebuah tempat yang asri, alami dan kehidupan beragama yang harmonis,
 mungkin kita semua juga bermimpi hidup di alam yang demikian namun
 saat ini Tibet penuh dengan bar, tempat pelacuran, diskotik dan sarana-
 sarana perusak moral lainnya dan seiring masuknya orang Han yang lebih
 maju, orang-orang Tibet menjadi tergusur, tanah yang bisa digarap
 menyempit dan kurangnya daya saing sehingga hidupnya menjadi susah
 ditambah pengekangan kegiatan agama yang sudah mengakar inilah
 beberapa hal yang saya ketahui tentang kondisi di Tibet.

 Saya berpemahaman bahwa banyak permasalah yang timbul diatas muka bumi
 ini adalah karena keegoisan dan iblis menguasai manusia.

 Kita sebagai keturunan Tionghoa yang bermartabat kita mungkin dapat
 melihat dari sisi humanisme sehingga tidak salah memposisikan diri
 kita terhadap penderitaan yang sedang terjadi.

 Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan di forum ini, sekali lagi
 salam kenal dan God bless you all.


 Salam,

 A Ti





Re: [budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat

2008-03-22 Terurut Topik skalaras
yang paling parah adalah:

Di Indoneisa ternyata juga muncul gerakan yang membuat petisi untuk
mendukung HAM tibet dan mengutuk tindakan RRT, dandaftar organisasi
yang tercantum sbg pendukung petisi ini juga persis dng daftar organisasi
pendukung petisi membela FLG  tempo hari. termasuk LBHI, FLG dll...

Herannya, kemana saja organisasi2 ini saat Amerika menyerang Irak? kok
diam2 saja. kok yang memprotes Irak hanya terbatas ormas Islam?
kelihatanlah di sini: karena organisasi2 ini penyandang dananya adalah
Amerika, maka mereka tak mungkin menyerang amerika.

ZFy


 memang Amerika and sekutunya  edited , mereka selalu membuat
 masalah (lempar batu sembunyi tangan). Kalau mereka invasi ke Afganistan n
 Iraq boleh tapi kalau negara lain yg berbuat hal yg sama atau lagi meredam
 separatis di negaranya, mereka(Amerika n sekutunya) akan berteriak HAM n
 harus segera dihentikan. It's not fair (ga adil).

 Golden Horde [EMAIL PROTECTED] wrote:  Karena masalah Tibet
 menjadi sorotan media dunia internasional dan
 nasional, walaupun sebenarnya tidak menyangkut secara langsung
 dengan Indonesia, tetapi Indonesia seperti juga RRT menghadapai
 masalah yang hampir serupa yaitu gerakan separatisme seperti di Aceh
 dan Papua di Indonesia.




{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: China Aid laporkan Penindasan yg dialami penganut Kristen == Usaha Promosi

2008-03-13 Terurut Topik Skalaras
Khonghucu yang ini lain dng Khonghucu yang satunya lho, seperti yang pernah 
kita bahas dulu, sebenarnya masyarakat Tionghoa kebanyakan adalah menjalankan 
budaya klenteng. Khonghucu yang mereka jalankan otomatis menyatu dng paham 
Samkauw, inilah yang ikut dimusuhi oleh orde baru. Saat kondisinya tertekan 
inilah sebagian beralih ke agama lain, ada yang ke Buha, ada yang ke kristen 
katholik, disinilah lembaga Konghucu yang dimaksud Pak Leo ikut ambil peran. 
mereka merupakan lembaga terpisah dari klenteng, dalam prakteknya,  mereka 
banyak mengadopsi bentuk upacara kristen, ini juga salah satu cara untuk 
mensiasati tekanan penguasa, agar mereka memenuhi persyaratan sbg agama resmi. 
karena dia menampung sebagian pelarian dari klenteng, jumlah pengikutnya memang 
meningkat. Tapi secara keseleruhan, penganut resmi ditambah Khonghucu 
diklenteng mengalami kemerosotan.


  - Original Message - 
  From: prometheus_promise 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 13, 2008 9:09 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: China Aid laporkan Penindasan yg dialami 
penganut Kristen == Usaha Promosi


  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:

  ...Maozedong yang di-gemeterin, Konghucu nyang di brangus...

  Prom:

  Tidak demikian kejadiannya. 

  Setelah kejadian tahun 1965 tsb, justru Konghucu mendapat kemajuan. Hal 
  ini juga disebutkan dalam salah satu buku Leo Suryadinata (sempat juga 
  dibahas sedikit dalam thread di milis ini). 

  Bahkan perkembangan Konghucu tersebut diikuti dengan perkembangan 
  organisasi Konghucu sebagai suatu organisasi yang terpisah (Matakin). 
  Berbagai kongres nasional yang diadakan selalu dihadiri oleh pejabat 
  pemerintah saat itu. 

  Hal ini tentu saja tidak mengherankan, mengingat kepentingan politik 
  pada masa itu. Untuk membendung pengaruh RRC (atau ideologi komunis)
  dalam perpolitikan di Indonesia, pemerintah tentu memilih untuk meng-
  encourage perkembangan agama-agama/kepercayaan di Indonesia. (Note: 
  pada masa itu, komunis sering disamakan dengan atheis) 

  Baru di tahun 1979, karena permasalah pengakuan agama resmi (secara 
  administratif dan hukum pencatatan sipil) oleh pemerintah, perkembangan 
  Konghucu (terutama sebagai suatu organisasi dan agama resmi) mulai 
  melambat. 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 
13:41




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen

2008-03-12 Terurut Topik Skalaras
Persis sdr Jonathan,
Karena aliran agama kristen banyak sekali, anda harus jeli melihat, aliran yang 
mana yang kena kasus pelarangan, pengusiran atau penangkapan. jika anda membela 
mereka hanya karena mereka memakai nama kristen, salah2 yang anda bela ternyata 
adalah kelompok/aliran yang tidak anda sukai tindakannya.

ZFy
  
  - Original Message - 
  From: jonathangoeij 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 12, 2008 8:52 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami 
penganut Kristen


  Sdr. Xuan Tong,

  Terima kasih banyak atas saran anda untuk merenung. Merenung sudah 
  tentu adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan

  Saya tahu adanya komik2 seperti yg anda ceritakan itu, beritanya di 
  internet banyak sekali menyebar ke-mana2. Tetapi terus terang saja, 
  melihat dan membaca komik2 itu saya belum pernah.

  Didalam masyarakat beragama Kristen, ada banyak sekali pandangan dan 
  aliran. Ada mereka yg konservative, ada yg moderate, dan ada yg 
  liberal. Bahkan ada juga yg ultra sekali, baik yg ultra konservative 
  ataupun ultra liberal.

  Lembaga keagamaan Kristen didunia ini ada banyak sekali, mungkin 
  ribuan atau bahkan mungkin juga jutaan, terus terang berapa jumlah 
  pastinya saya tidak tahu.

  Anda meminta saya merenung seakan saya ikut bertanggung jawab atas 
  munculnya berbagai komik itu, padahal saya tidak ada hubungan sama 
  sekali dengan lembaga keagamaan kristen yg dimaksud itu, kenal juga 
  tidak. Anda bersikap seakan semua orang kristen harus menanggung dosa 
  secara tanggung renteng.

  Hal ini mengingatkan saya pada kasus Acun di Garut, yg komunitas 
  Tionghoa ditempat itu diminta muspida setempat secara tanggung 
  renteng menanggung utang si Acun, tanggung jawab kolektiflah tepatnya.

  JG

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Sdr. Jonathan,
   
   
   anda renungkan saja baik-baik.
   
   Dan ingat betapa banyak bukti kelakuan yang menghina agama lain yang
   dilewati oleh anda.
   Dan tampaknya tidak ada penyesalan atau juga kehendak mau menegur
   perilaku yang buruk.
   
   Sekarang saya tanya, apakah pantas suatu lembaga keagamaan Kristen
   membuat komik bergambar dalam berbagai macam bahasa yang isinya
   menceritakan Vishnu, Buddha Gautama, nabi Muhammad berada di 
  neraka ?
   Dan ingat komik itu juga ada dalam bahasa mandarin dan sempat 
  disebar
   di Taiwan, Hongkong, PRC, Thailand.
   
   Dan masih banyak kebohongan lain yang merusakkan dan mereka merasa
   memuliakan nama Tuhan. Apakah benar seperti itu ?
   Anda renungkan sekali lagi.
   
   
   
   Hormat saya,
   
   
   Xuan Tong
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jonathangoeij
   jonathangoeij@ wrote:
   
Sdr. Xuan Tong,


 Satu hal lagi, sebelum anda melebarkan masalahnya, coba anda 
  jawab
 pertanyaan saya yang kelihatannya terlewatkan.
 
 
 tempat menyebarkan dan mengajarkan sudah disediakan yaitu 
  ditempat
 ibadat masing-masing.
 Atau anda ingin kegiatan itu dilakukan di ruang public seperti
 taman, jalan, subway ? Seperti banyak yang dilakukan oleh 
  mereka di
 PRC dan akhirnya ditangkap karena dianggap mengganggu ketertiban
 umum.
 
 Sungguh saya tidak habis berpikir, jika agama lain mau menuruti
 aturan yang diberlakukan dan juga demi ketertiban dan 
  ketentraman
 bersama, kenapa ada segelintir orang merasa dianiaya ?
 
 Dan saya tambahkan sebuah ayat untuk anda renungkan baik-baik.
 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi
 kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang 
berdosa?
  (Roma 3:7)

Anda mengutip sepotong ayat yg justru mengaburkan arti sebenarnya 
surat Paulus pada Roma 3 ini, apa maksudnya? Apakah anda 
  bermaksud 
mengatakan Kristen mengajarkan berdusta begitu?

Saya tidak bermaksud mendiskusikan ajaran Kristen dimilis ini, 
  jadi 
saya merasa tidak perlu memberikan keterangan panjang lebar. 
  Hanya 
surat Roma 3 itu perlu dipahami dengan membacanya secara 
  keseluruhan. 
Silahkan saja baca disini
http://sabdaweb.sabda.org/passages/?p=roma+3

JG
   
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 
13:41




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa

2008-03-12 Terurut Topik Skalaras
Sebelum jauh2 bicara filsafat tempo dulu, sebenarnya yang disebut demokrasi di 
zaman sekarang ini ada dua jenis, yang satu adalah demokrasi politik, seperti 
yang diagungkan negeri2 kapitalis, dan yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang 
dijunjung tinggi negeri sosialis.
Perkara HAM juga penekanannya berbeda, negeri kapitalis menekankan hak2 
politik, negeri sosialis menekankan hak untuk hidup. Saat Amerika menyoroti HAM 
RRT lewat pengekangan Hak2 politik di RRT , RRT ganti menyoroti pelaksanaan HAM 
di Amerika lewat kasus pelindungan bagi kaum miskin kota (dng angka2 oang 
miskin yang mati kedinginan di USA), Seru kan?

Sebenarnya dua2nya sama pentingnya, hanya saja dalam pelaksanaannya, jika kita 
mendahulukan yang satu sering menomor duakan yang lain. tak ada sistem yang 
sempurna, maka janganlah ada negara yang merasa jagoan.


  - Original Message - 
  From: Can Kheng Hong 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 12, 2008 1:19 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa


  Dear friends, 

  Ribut2 soal pelaksanaan demokrasi dan HAM di negara Tiongkok, membuat saya 
bertanya. Apakah memang ada konsep demokrasi dan HAM menurut para filsuf 
Tiongkok? Sekiranya ada, apa perbedaan yang signifikan dengan konsep demokrasi 
dan HAM di negara Barat ataupun dengan konsep demokrasi dan HAM yang 
dikembangkan dinegara kita ini. Untuk itu mohon pencerahan dari rekan-rekan 
sekalian. 

  Salam, 
  Kheng Hong

  -
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 
13:41




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa

2008-03-12 Terurut Topik skalaras
Monopoli oleh negara lain dng monopoli oleh penguasa. dasar pemikirannya,
monopoli oleh negara tujuannya adalah agar keuntungan ekonomi dapat
dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat, bukan oleh segelintir
pemodal. inilah inti dari demokrasi ekonomi.

Tidak benar kalau di RRT saat ini lebih banyak orang mati karena
kemiskinan, dalam hal ini RRT justru pernah adu angka dng amerika (harus
dihitung sesuai dng prosentase dari jumlah penduduk). dalam hal kemampuan
mitigasi bencana alam. justru amerika yang harus belajar banyak dari RRT,
bandingkan saja bencana taufan di california dng bencana banjir Yangzi
setiap tahun atau bencana salju belum lama ini di RRT. yang memberi nilai
plus justru pengamat dari amerika sendiri. ini dapat dimaklumi karena
amerika relatif jarang kena bencana alam. jadi belum terlatih.

jika mengenai keselamatan kerja dan masalah lingkungan, memang ini
kelemahan RRT yang sedang memacu ekonominya, karena laju pembangunan yang
terlampau cepat tidak bisa diimbangi oleh pengawasan yang ketat. tapi
mengenai kerusakan lingkungan ini perlu diberi catatan tambahan: RRT
adalah negeri dng kepadatan penduduk yang demikian tinggi, sedangkan tanah
buminya telah dieksplotasi ribuan tahun lamanya, beban masalahnya jelas
lebih berat dibandingkan amerika.




 - Original Message -
 From: Skalaras
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, March 12, 2008 7:35 PM
 Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut
 budaya Tionghoa

 yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang dijunjung tinggi negeri
 sosialis.

 Negara sosialis kan hanya Kuba dan Korea Utara. RRT yang komunis pun sudah
 bukan sosialis melainkan kapitalis.
 Lantas yang mana dari dua yang tersisa itu yang menjunjung tinggi
 demokrasi
 ekonomi?
 Yang ada di keduanya kan sebaliknya demokrasi ekonomi, yaitu monopoli
 (oleh
 negara).

 - - - - -

 RRT ganti menyoroti pelaksanaan HAM di Amerika
 lewat kasus pelindungan bagi kaum miskin kota
 (dng angka2 oang miskin yang mati kedinginan di USA)

 Kalau bicara mengenai perlindungan HAM untuk hidup, di mana lebih banyak
 orang mati karena kemiskinan, pencemaran, kecelakaan kerja, dan
 kekurang-mampuan mitigasi bencana alam, di AS atau RRT?
 Kalau Indonesia ikut dihitung, misalnya, di sini lebih banyak dari di AS.
 Sedangkan di RRT lebih banyak lagi dari Indonesia...


 Wasalam.

 Wasalam.





{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

2008-03-05 Terurut Topik Skalaras
 (entah apa namanya 
  ya?). Jelas, sangat-sangat Indonesia. Dan itulah yang membuat 
  bangunan-bangunan bergaya arsitektur Tionghoa yang ada di kita 
  menjadi sangat berharga, sebab tiada duanya di dunia, bahkan di 
  Tiongkok sekali pun! Di Tiongkok mana ada gaya jendela seperti itu? 
  Bukankah jendela Tiongkok pake kisi-kisi jendela (thang-a-
  ki/chuanglingzi ´°TÐ×Ó)?

  Kalau konteksnya mau membangun bangunan ala Tionghoa-Tiongkok, 
  silakan saja impor gaya Utara, atau gaya Hokkian yang murni. Tapi 
  itu jelas bukan gaya kita, Tionghoa-Indonesia. Lalu, apa bedanya 
  bangunan yang kita dirikan di Taman Budaya Tionghoa-
  Indonesia¨Dkatanya¨Ddengan yang di Beijing atau Shanghai? Apa kita 
  sudah sampai tak punya ciri sendiri, hingga kita hanya mampu meniru 
  apa yang sudah ada di Tiongkok sana, dengan biaya tak sedikit pula? 
  Lalu, apa kita yakin bangunan ala Tionghoa-Tiongkok yang kita 
  dirikan dengan biaya 50 miliar akan lebih hebat dari apa yang orang 
  sana buat?

  Mohon pencerahan, mohon maaf seandainya kata-kata saya terlalu tajam.

  Kiongchiu,
  DK

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Konsep Shi He Yuan bukanlah milik Tiongkok Selatan, malah menjadi 
  ciri utama perumahan di Beijing(utara). Kalau sistem courtyard 
  memang umum di mana2, dari utara ke selatan, dari barat ke Timur, 
  tak ada satu wilayahpun yang berhak mengklaim pola courtyard ini. 
  pola courtyard ini tak hanya untuk hunian, juga untuk bangunan 
  istana, agama, dll.
   
   Mungkin yang jadi masalah bukan pertentangan utara selatan, tapi 
  lebih ke pertentangan antara bangunan umum/formal dng bangunan 
  Hunian, antara bangunan monumental dan bangunan vernaculer.
   
   ZFy



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 
21:46




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: OOT (Re: [budaya_tionghua] [Fwd: [cefil12] teroris beneran (dari milis tetangga), ttg Siti Fadhilah Supari])

2008-03-05 Terurut Topik Skalaras
Hehehe... Kok Pak ABS ikut2an pakai istilah lumpur Porong, apa sudah kena 
rayuan humas Lapindo? 

salam guyon
ZFy

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 05, 2008 12:39 AM
  Subject: Re: OOT (Re: [budaya_tionghua] [Fwd: [cefil12] teroris beneran (dari 
milis tetangga), ttg Siti Fadhilah Supari])


  He he he... Menteri yang jelas-jelas perusahaan miliknya bikin negara 
terpaksa keluarkan 700 milyar untuk mengganti-rugi korban lumpur Porong saja 
tidak berani dia berhentikan, apalagi yang cuma salah kecil begini...

  Wasalam.

  -


  Recent Activity
a..  12New Members
  Visit Your Group 
  Y! Messenger
  Quick file sharing

  Send up to 1GB of

  files in an IM.

  How-To Zone
  on Yahoo! Groups

  Discuss home and

  garden projects.

  Cat Zone
  on Yahoo! Groups

  Join a Group

  all about cats.
  . 
   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 
21:46




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

2008-03-05 Terurut Topik Skalaras
Mendisain yang baru?

Justru inilah yang menjadikan Taman Mini bahan kritikan pedas para Arsitek.  
mau mempelajari Arsitektur Nusantara? janganlah ke Taman Mini, anda akan 
tersesatkan! 

Begitu membuat disain baru, semua menjadi berubah, skalanya kacau, rumah 
tradisi yang aslinya kecil mendadak menjadi raksasa megah, tiang yang dulunya 
kayu berubah menjadi beton. semua sudah serba berbeda, lalu si Petugas penjaga 
stand sibuk memberi keterangan ke pengunjung : ini aslinya tidak begini, di 
sana wujudnya seperti gambar ini.dsb dsb. lantas, apa gunanya taman 
mini sbg tempat wisata budaya, apa manfaatnya kehadiran bangunan2 ini sbg 
materi informasi dan pendidikan? kalau hanya sekedar untuk melihat ornamen2nya, 
saya kira cukup dari gambar2 di buku saja. Arsitektur kan lebih dari itu.

Lain halnya jika kita membuat proyek yang tak menjadikan arsitektur bangunan 
sebagai jualan utama, misalnya membangun Pusat Budaya Tionghoa Indonesia yang 
isinya berupa  pusat pendokumentasian, penelitian, pameran, pendidikan, latihan 
dan pementasan kesenian. Wujud bangunannya bolehlah sama sekali baru, mau 
mengembangkan konsep dan elemen arsitektur Tionghoa oke2 saja, bahkan sama 
sekal modern juga sah2 saja.

ZFy

 

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 05, 2008 2:19 PM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, 
Taman Budaya Tionghoa Diresmikan


  Sebetulnya tema Taman Mini bukanlah mengumpulkan bangunan tradisi yang 
  sudah ada di Indonesia, melainkan mempertontonkan gaya (style) bangunan 
  tradisi yang sudah ada di Indonesia. Itu pun harus di re-design dulu, 
  menyesuaikan dengan luas dan keletakan kaveling tiap propinsi.
  Lihat saja semua bangunan yang sudah ada di Taman Mini. Tidak ada yang bisa 
  dikatakan ini gedung anu di propinsi anu yang dibangun 
  duplikatnya/replikanya di sini. Kita hanya bisa bilang ini gedung dengan 
  gaya tradisi propinsi anu.

  Jadi memang harus ditentukan dulu gaya (style) bangunan apa yang mau 
  dibangun di kaveling suku Tionghoa. Dan lalu didesain bangunannya sesuai 
  dengan luas dan keletakan kavelingnya (menghadap ke arah mana, persegi atau 
  bundar layout-nya, 'ngantong' atau 'tusuk-sate' letaknya, dsb.).

  Tetapi, kembali lagi, buat apa sih bikin bangunan suku Tionghoa di Taman 
  Mini?
  Apa manfaatnya, apa nanti kegiatan pengisiannya, siapa yang ngurusinnya, 
  bagaimana dampak keuangannya awalnya, bagaimana dampak keuangan 
  sustainability-nya, bagaimana dampak politisnya, kelihatannya semua akan 
  terjawab negatif

  Wasalam.

  

  - Original Message - 
  From: David Kwa
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, March 05, 2008 4:09 PM
  Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman 
  Budaya Tionghoa Diresmikan

   Setuju saja.
   Menduplikat semua bangunan yang pernah ada seotentik mungkin,
   tanpa perlu mendisain sesuatu yang baru.

  - - - - - - - - - - - - - - - - - -

   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras
   [EMAIL PROTECTED] wrote:

Sebenarnya, jika mau mengacu pada tema utama Taman Mini :
mengumpulkan bangunan2 tradisi yang sudah ada di Indonesia
ke dalam sebuah taman.
kita jelas tak perlu mendisain sesuatu yang baru,
cukup menduplikat bangunan2 yang pernah ada di Indonesia. 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 
21:46




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

2008-03-05 Terurut Topik Skalaras
Yah, saya juga tidak setuju menghabiskan miliaran rupiah di tempat yang sudah 
terlanjur salah kaprah seperti Taman Mini ini. Lebih baik membangun sesuatu 
yang sama sekali baru, di tempat yang baru pula, kalau bisa di pusat kota yang 
mudah terjangkau umum, seperti Goethe, erasmus huis, alea France dll. tujuannya 
jelas bukan sekedar tempat wisata. Kalau mau membangun Theme Park yang hebat, 
serahkanlah ke Pengusaha semacam Ciputra, biar dia yang berpikir secara 
komesial.

Sekedar catatan: waktu dulu saya diberi tahu, ada satu bangunan di TMII yang 
dibuat persis seperti aslinya, kalau tak salah ingat Rumah tradisi yang 
mewakili prop. Aceh.   memang skalanya tidak besar, tapi mengasyikkan.

ZFy


 
  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 05, 2008 10:59 PM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] 
Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan


  - Original Message - 
  From: Skalaras
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, March 05, 2008 9:26 PM
  Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] 
  Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

   Mendisain yang baru?
   Justru inilah yang menjadikan Taman Mini bahan kritikan pedas para 
   Arsitek.
mau mempelajari Arsitektur Nusantara? janganlah ke Taman Mini,
   anda akan tersesatkan!
   Begitu membuat disain baru, semua menjadi berubah, skalanya kacau,
   rumah tradisi yang aslinya kecil mendadak menjadi raksasa megah,
   tiang yang dulunya kayu berubah menjadi beton.
   semua sudah serba berbeda, lalu si Petugas penjaga stand
   sibuk memberi keterangan ke pengunjung : ini aslinya tidak begini,
   di sana wujudnya seperti gambar ini.dsb dsb.
   lantas, apa gunanya taman mini sbg tempat wisata budaya,
   apa manfaatnya kehadiran bangunan2 ini sbg materi informasi
   dan pendidikan?

  

  Barangkali memang betul begitu. tetapi ya begitulah Taman Mini kan? Tidak 
  ada satu pun replika/duplikat bangunan tertentu dari propinsi mana pun di 
  sana, semuanya hasil desain ulang...

  Tinggal kita memilih apakah mau merubah/memperbaiki seluruh Taman Mini atau 
  menuruti kecenderungan yang sudah nyata ada untuk diterapkan pada bangunan 
  ketionghoaan yang mau dibikin.

  Kalau saya milih tidak membangun apa-apa (atas nama etnis Tionghoa)!
  Apalagi dengan menghabiskan 50 M...

  Wasalam. 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.5/1314 - Release Date: 05/03/2008 
18:38




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

2008-03-03 Terurut Topik Skalaras
Konsep Shi He Yuan bukanlah milik Tiongkok Selatan, malah menjadi ciri utama 
perumahan di Beijing(utara). Kalau sistem courtyard memang umum di mana2, dari 
utara ke selatan, dari barat ke Timur, tak ada satu wilayahpun yang berhak 
mengklaim pola courtyard ini. pola courtyard ini tak hanya untuk hunian, juga 
untuk bangunan istana, agama, dll.

Mungkin yang jadi masalah bukan pertentangan utara selatan, tapi lebih ke 
pertentangan antara bangunan umum/formal dng bangunan Hunian, antara bangunan 
monumental dan bangunan vernaculer.

ZFy


  - Original Message - 
  From: greysia susilo junus 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, March 01, 2008 8:56 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan


  salah satu mahasiswa saya memakai pilot project bangunan yang diusulkan untuk 
dibangun di taman budaya tionghoa sebagai final project desain interiornya. 
begitu diperlihatkan bentuk bangunan (museum, gapura, shophouse yang nanti jadi 
ruko jualan) semuanya lebih mirip bangunan cina utara, atau kalo mau lebih 
dekat mungkin sama seperti kawasan cina di kota legenda (betul ga yah perumahan 
itu... pokoke yang di bekasi situ lah, yang cuma banyak jualan barang barang 
dari RRC). saya sempet ribut sendiri, kog museumnya lebih mirip benteng di 
istana terlarang dibandingkan rumah gaya cina selatan yang siheyuan atau 
sanheyuan. atau candra naya lah.
  tapi itu terjadi 2 taun lalu. ga tau deh kalo dirombak lagi sama arsiteknya. 
padahal untuk membangun komplek ini si tim arsitek sampai ke medan, padang, 
semarang, kelliling jakarta untuk memotret bangunan tionghoa, tapi hasilnya ga 
ada kesamaannya. kasinnn

  - Original Message 
  From: HKSIS [EMAIL PROTECTED]
  To: HKSIS-G [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, February 29, 2008 5:37:52 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan

  SUARA PEMBARUAN DAILY 
   - - - - - -

  Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan
  [JAKARTA] Taman Budaya Tionghoa Indonesia berarsitektur Tiongkok sedang 
dibangun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Bangunan yang 
terletak di atas lahan seluas 4,5 hektare diperkirakan akan diresmikan pada 
tahun 2010. 

  Kami berharap taman ini selesai tahun 2010, tapi kita masih mengharapkan 
sumbangan dari masyarakat luas, bukan hanya warga keturunan suku Tionghoa, 
katanya Tedy Yusuf di sela acara pe- nutupan Pekan Budaya Tionghoa 2008 di 
TMII, baru-baru ini. 

  Taman Budaya Tiong-hoa Indonesia terletak di antara Museum Prangko dan tempat 
pemancingan TMII. Pembangunan gedung ini dilaksanakan sejak tahun 2005 dan 
diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 50 miliar. Seluruh dana berasal dari 
sumbangan masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia. 

  Pembangunan sudah disetujui mantan Presiden RI, HM Suharto selaku Ketua 
Yayasan Harapan Kita pada tahun 2006. Berbagai fasilitas terdapat di gedung 
ini, seperti Gedung Utama, Rumah Adat Tionghoa, Kawasan Pecinan, Pagoda, 
Teater, Museum dan taman dengan ciri khas Tionghoa. Diperkirakan sekitar dua 
tahun lagi taman budaya ini dapat digunakan. 

  Informasi Budaya 

  Gapura batu dengan arsitektur Tionghoa dan sepasang patung singa baru 
didatangkan dari Provinsi Fujian, RRT. Kini gapura dan patung tersebut sudah 
terpasang di pintu masuk taman yang melengkapi TMII sebagai tempat informasi 
budaya dan ilmu pengetahuan tradisional Tionghoa serta peranakan Tionghoa di 
Indonesia. 

  Pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia merupakan wujud penghargaan dan 
pengakuan pemerintah terhadap peran etnis Tionghoa sebagai salah satu suku 
bangsa di Indonesia. Pembangunannya memang agak sedikit lambat karena kami 
menghimpun dana dari donatur di seluruh Indonesia, ungkap Brigjen TNI (purn) 
Teddy Yusuf selaku ketua Paguyuban Sosial Mas- yarakat Tionghoa, yang juga 
Ketua Panitia Pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia. 

  Sampai sekarang ini, kami masih menghadapi kendala dana. Karena itu kita 
sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, katanya. 

  Teddy mengimbau seluruh masyarakat Tionghoa untuk berpartisipasi membangun 
taman budaya tersebut. Nama-nama para donatur akan dicantumkan di prasasti 
peringatan, dan akan diberi gelar. Penyumbang Rp 1 juta diberi gelar Pewaris, 
penyumbang dana Rp 10 juta diberi gelar Pewaris Teladan. Penyumbang Rp 100 juta 
diberi gelar Pewaris Utama dan penyumbang Rp 500 juta akan diberi gelar Pewaris 
Kehormatan. Nama-nama mereka akan dicantumkan pada bangunan yang menjadi situs 
budaya tersebut. 

  Pada penutupan perayaan Cap Gomeh tahun 2008 Minggu (24/2) siang, di lapangan 
Taman Budaya Tionghoa diadakan berbagai atraksi meriah seperti barongsai dan 
wushu. Para penampil kebanyakan etnis Tinghoa peranakan dan etnis Sunda yang 
mahir bermain wushu dan barongsai. Sementara, penonton umumnya masyarakat 
Tionghoa dari Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang. [FA/N-4] 

   

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] marga Kang atau Jiang

2008-02-29 Terurut Topik Skalaras
Salah Pak, Hokian she saya Tjioe, bukan Tjio. Tjioe ini mandarinnya Zhou, bukan 
Jiang. Zhou ini seperti Zhou Yu dari zaman Sam Kok, atau ex PM RRT Zhou Enlai.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 29, 2008 2:32 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] marga  Kang atau Jiang


  He he he... kalau Jiang-nya Presiden yang dulu, turunannya Zhou Fuyuen, 
  sedangkan Jiang-nya Presiden yang belakangan, turunannya Rinto Jiang.

  Wasalam.

  

  - Original Message - 
  From: liang u
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Friday, February 29, 2008 2:05 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] marga  Kang atau Jiang

  Marga Jiang dari Jiang Jieshi (Chiang Kai-shek)
  berbeda dengan marga Jiang dari Jiang Zemin.
  Jiang dari Chiang Kai-shek adalah : ½¯
  Mandarin Jiang3, Hokkian Cnio, dulu Tjhio ada yang
  menulis cuma Tjio, Hakka: Ciang juga.

  Jiang dari Jiang Zemin adalah: ½­
  Mandarin Jiang1, Hokkian Kang, Hakka Kong 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.1/1302 - Release Date: 27/02/2008 
16:34




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Heran! Apa yang anda protes dari pernyatanku? tidak jelas sama sekali.
Saya bukan orang Medan, Pontianak atau bangka. jadi bukan pihak yang merasa di 
diskriminasi oleh orang Jakarta.
Karena saya sendiri sekarang termasuk orang Jakarta, jika saya menyebut orang 
Jakarta Chauvinis, ini adalah bagian dari auto kritik, mengapa ada yang marah?

- Original Message - 
  From: Liquid Yahoo 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 21, 2008 1:54 AM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan


  Anda tau knape bisa gitu??? Jangan cuma tereak merasa di diskriminasi, 
  tapi ga tau knape bisa ampe digituin?!

  Anda tau gejala Chauvinisme, anda tau ga gejala Exclusive?!

  - Original Message - 
  From: Skalaras [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, 20 February, 2008 22:06
  Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan

   Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini, 
   kesannya bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari 
   berkunjung kesana me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu).
   kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, Pontianak 
   dan Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala 
   Chauvinisme penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar 
   pulau...
  
   ZFy
  
   - Original Message - 
   From: Hendri Irawan
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
  
  
   Saudara Zhou,
  
   Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung
   menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata
   benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda
   maksud isinya memang begitu.
  
   Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental
   nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling
   berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot
   Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada
   aksi maka ada reaksi.
  
   Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa,
   mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya
   tidak begitu.
  
   Hormat saya,
  
   Yongde
  
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
   
Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih
   sangat
Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru.
Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang.
   
   
   
   
http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus
   
  
  


{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Ajakan untuk coded bersama dalam penulisan aksara Han (Tiongjua)

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Pak Indarto, saya lebih senang menggunakan Unicode (UTF7 atau UTF8) saja, agar 
huruf simplified dan tradisional bisa muncul bareng. kadang kan ada huruf 
tradisional yang tak ada di simplified.

ZFy

  - Original Message - 
  From: indarto tan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 21, 2008 6:10 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Ajakan untuk coded bersama dalam penulisan aksara 
Han (Tiongjua)


  Rekan-rekan B_T, Da-jia-hao £¡
  Saya merasa senang bahwa millist ini bisa menampilkan huruf Han (han-zi), 
sehingga mempermudah menginformasikan B_T . Saya sadar sekali, mayoritas 
anggota kita tidak menguasai bahasa Tionghua, saya bukan sekali-sekali ingin 
pamer, melainkan untuk lebih baik memberi penjelasan tentang apa yang saya 
sampaikan. Xie-xie !

  Tulisan Hanzi saya coded ke GB 2312 !

  Rekan skalaras, Xuan Tong dan lainnya yang pernah menyisipkan huruf Han, 
karena tidak tahu codingnya hurufnya menjadi tidak terbaca.

  Kalau sekiranya semua setuju, alangkah baiknya kalau semua di coded ke GB2312 
yang saya usulkan. Tetapi, sekira ada cara lain yang lebih baik, saya akan 
mengikuti saja. 
  Bagaimana pendapat rekan moderator ?

  Salam dari Indarto Tan.


  -
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1290 - Release Date: 20/02/2008 
20:45




[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] ] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Uly, Percuma saja jika tujuannya anda diskusi hanya untuk menang bicara, 
bukan memenangkan pemikiran.  Anda lebih senang bemain kata2, dan tak segan2 
untuk menjungkir balikkan logika!

Saya urutkan pembicaraan kita:
- Anda bekata: O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama 
pemerintah pada jaman dulu itu, rupanya pernah diselip-selipin kampanye 
politik komunis toh.  Ya, ya, ya, semakin jelas kebijakan kebijakan yang 
diambil jaman dulu itu untuk memberangus selipan kampanye politik.-..

- logika anda: karena kesenan Tiongkok pernah diselipi kampanye politik, 
kesenian Tiongkok pantas diberangus
- Karena ucapan dan logika anda diatas, maka Saya bertanya dng ber-analogi : 
Sastra dan Kesenian Indonesia juga pernah dititipin pesan politik. Apakah 
karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus dilarang?

- Anda malah balik menyanggah : Apakah karena hal ini semua pentas kesenian 
dan sastra dari anggota FLG harus dilarang?

Anda tahu tidak? sanggahan anda terakhir ini telah melenceng dari logika dan 
etika diskusi ! Karena meloncat tiba2 tanpa mengacu ke refrensi omongan saya 
sebelumnya! anda telah mengabaikan logika dalam bicara!
1. Coba buktikan di tulisan saya yang mana yang menyetujui pelarangan pentas 
kesenian dan sastra dari anggota FLG?
2. Jika pun saya keberatan dng isi pentas seni dan sastra FLG yang penuh 
sisipan kampanye politik, cukup mencela bagian isi kampanyenya saja, tak 
harus mencela seluruh bentuk keseniannya bukan? ini jelas beda dng yang 
dilakukan orde baru terhadap kesenian Tionghoa.---  kebijakan bumi hangus 
yang anda bela mati2an.

Jika anda tetap bersikeras mempertahankan gaya anda yang tak bertanggung 
jawab dalam berdiskusi ini, mohon maaf, saya tak akan mau melayani surat 
anda lagi. silahkan anda berkicau sendiri.

Salam Logika
ZFy


- Original Message - 
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 20, 2008 9:15 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] 
Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008



 Apakah karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus
 dilarang?

 Jawabannya barangkali akan sama dengan:

 Apakah karena hal ini semua pentas kesenian dan sastra dari anggota FLG
 harus dilarang?

 (Dzing)

 Yang bilang HARUS DILARANG pasti yang punya kepentingan berbeda dengan
 'selipan politik' yang tersirat dalam kesenian tersebut.
 Gue ngga punya kepentingan politik, jadi gue tidak berminat mengharuskan
 apapun, gue cuman berusaha untuk memahami.

 Kalau tidak salah LEKRA juga kena breidel pasca G30S
 Kenapa? Karena dia menampilkan kesenian dan sastra Indonesia?
 Atau karena selipan politik yang sering menyisip disana?
 (CMIIW, khan jaman itu gue belon lahiirr hihihihi)

 Kesenian tionghoa pernah dilarang tampil di depan publik pasca era
 komunisme?
 Kenapa? Karena menampilkan kesenian dan sastra tionghoa?
 Atau karena takut ada selipan politik yang sering disisipkan disana?
 atau karena takut mengganggu ketertiban umum seperti yang sekarang
 diconsider di pontianak?


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:29 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
 Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008


 Neng,

 Sastra dan Kesenian Indonesia juga pernah dititipin pesan politik. di
 zaman dulu ada kelompok Lekra yang memakai medium seni dan sastra
 Indonesia untuk mengkampanyekan ideologi mereka, dizaman Orba Titik
 puspa pun pernah mengarang lagu kampanye pesanan rezim suharto Bapak
 Kami Suharto. (ini ANALOGI lho)

 Apakah karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus
 dilarang?

 - Original Message - 
 From: Ulysee
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, February 20, 2008 5:44 AM
 Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re:
 Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008

 Bisa terjadi disana, bisa juga terjadi disini, ga perlu double standard
 begitu lah.

 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
 Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:45 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman
 saya menonton Chinese Spectacular 2008

 Jangan menyelewengkan masalah neng, yang saya maksud adalah peristiwa
 politik di daratan Tiongkok!

 - Original Message - 
 From: Ulysee
 To: HYPERLINK
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
 com
 Sent: Tuesday, February 19, 2008 6:32 AM
 Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya
 menonton Chinese Spectacular 2008

 O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama pemerintah pada
 jaman dulu itu,
 rupanya pernah diselip-selipin kampanye politik

{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Perlu apa anda tanya saya orang mana sebelumnya? saya tingal dijakarta sudah 26 
tahun bung!

- Original Message - 
  From: Liquid Yahoo 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 21, 2008 7:29 PM
  Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan


  Ga jelas ya? Ya uda kalo ga mao ngaku juga ga papa

  Kalo sekarang termasuk orang Jakarta, berarti dulu termasuk orang 
  mana???

  Marah??? Siapa yang marah2? Saya tidak seperti anda yang selalu menjawab 
  postingan orang lain dengan marah-marah lalu ngambek!!!

  - Original Message - 
  From: Skalaras [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, 21 February, 2008 20:55
  Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan

   Heran! Apa yang anda protes dari pernyatanku? tidak jelas sama sekali.
   Saya bukan orang Medan, Pontianak atau bangka. jadi bukan pihak yang 
   merasa di diskriminasi oleh orang Jakarta.
   Karena saya sendiri sekarang termasuk orang Jakarta, jika saya menyebut 
   orang Jakarta Chauvinis, ini adalah bagian dari auto kritik, mengapa ada 
   yang marah?
  
   - Original Message - 
   From: Liquid Yahoo
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, February 21, 2008 1:54 AM
   Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
  
  
   Anda tau knape bisa gitu??? Jangan cuma tereak merasa di diskriminasi,
   tapi ga tau knape bisa ampe digituin?!
  
   Anda tau gejala Chauvinisme, anda tau ga gejala Exclusive?!
  
   - Original Message - 
   From: Skalaras [EMAIL PROTECTED]
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Wednesday, 20 February, 2008 22:06
   Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
  
Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini,
kesannya bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari
berkunjung kesana me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu).
kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, 
   Pontianak
dan Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala
Chauvinisme penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar
pulau...
   
ZFy
   
- Original Message - 
From: Hendri Irawan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
   
   
Saudara Zhou,
   
Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung
menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata
benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda
maksud isinya memang begitu.
   
Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental
nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling
berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot
Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada
aksi maka ada reaksi.
   
Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa,
mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya
tidak begitu.
   
Hormat saya,
   
Yongde
   
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] 
   wrote:

 Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih
sangat
 Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru.
 Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang.


   

   
http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus

   
  
  
  
   .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
   .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
  
   .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
  
   .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
  
  
   Yahoo! Groups Links
  
  
  
   



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1290 - Release Date: 20/02/2008 
20:45




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Fw: Sungguh, Kami Enggak Eksklusif

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Menurut saya, ada suatu cara besikap orang Tionghoa yang salah kaprah jika 
dituduh eksklusif atau tak mengIndonesia. seperti terungkap dari pengakuan 
anak2 muda di bawah ini :

Dalam menangkis tuduhan, mereka sering mengemukakan bahwa mereka sudah luntur 
atau menanggalkan sebagian besar atribut cina nya. temasuk diantaranya tak 
punya nama Tionghoa, tak bisa mandarin, sudah tak mengerti apalagi menjalankan 
tradisi Tionghoa, bahkan pergi ke negeri leluhur pun tidak nyaman dsb dsb.

Cara bersikap ini secara tak langsung membenarkan politik Asimilasi total. 
yakni orang Tionghoa kalau tak mau disebut ekslusif harus sebisa mungkin 
menanggalkan semua unsur yang berbau Tionghoa. kalau saya tak bisa bhs 
Tionghoa, nama Tionghoapun tak punya, juga tak mengerti budaya Tionghoa 
dijadikan alibi kuat tak lagi dicap exclusive, bagaimana dng orang yang masih 
bisa bhs Tionghoa, punya nama Tionghoa,  juga mengerti dan menjalankan budaya 
Tionghoa ???

Salam,
ZFy
  - Original Message - 
  From: HKSIS 
  To: HKSIS-G 
  Sent: Friday, February 22, 2008 6:51 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Fw: Sungguh, Kami Enggak Eksklusif



  - Original Message - 
  From: Ivan Wibowo 
  To: Rizal JJ ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, February 22, 2008 9:33 AM
  Subject: [snb-milis] Sungguh, Kami Enggak Eksklusif

  Sungguh, Kami Enggak Eksklusif
  Jumat, 22 Februari 2008 | 03:25 WIB --- KOmpas 
  Masih merupakan kelanjutan dari Imlek. Hari ini, atau 15 hari setelah Imlek 
yang disebut Cap Go Meh, merupakan penutupan acara-acara Imlek, dan resmilah 
kita memasuki Tahun Tikus. Nah, jadi masuk akal dong kalau kita pengin tahun 
apa aja sih yang dilakukan para abu-abuers keturunan Tionghoa masa kini. Kita 
kan bisa dibilang gede di era reformasi.

  Orang Tionghoa pun enggak beda sama berbagai etnis lain di Tanah Air, yang 
juga sering kali dibayangi stereotip tertentu.

  Sebagai generasi reformasi, masih ada enggak sih pandangan kita yang 
membedakan orang itu berdasarkan suku, agama, dan antargolongan yang populer 
disebut SARA?

  Kalau ada di antara kita yang seperti itu, wuaduh kayaknya lebih cocok hidup 
di zaman batu. Secara, dunia sekarang sudah mengglobal banget, dengan ujung 
jari kita bisa berpetualang ke belahan Bumi mana pun, maka prasangka buruk 
cuma gara-gara SARA pastilah enggak banget.

  Enggak jelas siapa yang memberi stereotip orang Tionghoa itu eksklusif maunya 
bergaul sama sesama etnis saja, atau semuanya kaya karena kebanyakan jadi 
pengusaha.

  Nah, prasangka-prasangka seperti itulah yang bikin Ongky Fivi Vilian (15), 
siswa kelas X SMAN 11 Surabaya, sedih. Fivi yang ayahnya keturunan Tionghoa dan 
ibunya asli asal Manado, Sulawesi Selatan, itu merasa enggak pernah 
membeda-bedakan teman. Sejak usia sekolah pun sama seperti warga dari berbagai 
etnis di Indonesia, Fivi belajar di sekolah negeri, selain dekat dengan rumah, 
juga sebab dia enggak merasa beda sama warga negara Indonesia yang lain.

  Aku malah enggak banyak tahu budaya China. Kalau Imlek sih ngerti karena 
keluargaku merayakan juga. Tapi itu kan sekadar kumpul, makan bareng keluarga 
besar, dan dapat angpau, ujar Fivi.

  Teman-teman di sekolahku juga pada baik-baik aja tuh. Aku enggak merasa ada 
diskriminasi karena orang keturunan. Kalau ada yang ngeledek, menyebut aku 'hei 
China', itu biasanya mereka yang belum maju pikirannya, cerita Fivi yang 
senang karena tak perlu bolos sekolah lagi untuk merayakan Imlek.

  Oktavianus, siswa kelas XI SMA Kristen IPEKA Jakarta, juga keberatan kalau 
dibilang mereka enggak gaul dengan orang di luar komunitas Tionghoa. Cari 
teman itu tergantung bawaan orang, ngerasa nyaman dengan siapa. Gue enggak 
masalah berteman dengan siapa aja. Kebetulan dari dulu sekolah dan lingkungan 
tempat tinggal gue banyak orang China-nya. Jadi ya gue gaulnya kebanyakan sama 
mereka, kata siswa jurusan IPS ini.

  Tetapi, biar berada di komunitas Tionghoa sekalipun, Oktavianus juga enggak 
paham soal budaya asli nenek moyang keluarganya. Orangtuanya lahir di 
Indonesia, bahkan nama China-nya pun dia enggak ingat.

  Gue cuma tahu nama keluarga Liu. Gue juga enggak bisa bahasa Mandarin, baru 
tahun lalu di sekolah ada kelas bahasa Mandarin, ujar Oktavianus yang belum 
pernah menginjakkan kaki di negeri China.

  Dia juga bercerita kalau orangtuanya pun tak pernah mengarahkan anaknya 
menjadi pengusaha, seperti profesi kebanyakan orang Tionghoa. Sama seperti 
orangtua lain pada umumnya, orangtua Oktavianus berharap anaknya tekun belajar, 
dan menjadi orang yang berguna, apa pun profesinya nanti.

  Tidak fanatik

  Sementara Fifi (16), siswa kelas X Bandung Alliance International School, 
bercerita, ayahnya tak bosan-bosan mengajari dia dan dua adiknya untuk memahami 
budaya China. Di rumah mereka banyak pernik-pernik bernuansa oriental yang 
dikoleksi sang ayah, mulai dari guci sampai lagu Mandarin.

  Tradisi Imlek, seperti enggak boleh menyapu rumah di hari H, juga dipegang 
keluarga, 

{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Situs Buku Klasik Tiongkok

2008-02-21 Terurut Topik Skalaras
Pak Kurniawan,
Masih banyak yang bisa dimasukkan dlm daftar:

Shi Ji - Catatan Sejarah Sima Quan
Zhuang Zi / Xiao Yao You
Song Ci 300 Shou - Syair Song
Chun Qiu - Musim semi musim gugur
Guo Yu - Kisah2 Negara
Zou Zhuan - Kisah Kiri?

dan masih banyak lagi, ini sementara yang saya ingat.

ZFy

  - Original Message - 
  From: Kurniawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, February 22, 2008 7:08 AM
  Subject: [budaya_tionghua] Situs Buku Klasik Tiongkok


  Lagi browsing situs buku-buku klasik Tiongkok dan ada
  yang cukup bagus dan lengkap sbb:

  http://www.afpc.asso.fr/wengu/wg/wengu.php?l=bienvenue

  - Shi Jing - The Book of Odes
  - Lun Yu - The Analects
  - Daxue - Great Learning
  - Zhongyong - Doctrine of the Mean
  - San Zi Jing - Three-characters book
  - Yi Jing - The Book of Changes
  - Dao De Jing - The Way and its Power
  - Tang Shi - 300 Tang Poems
  - Sun Zi - The Art of War
  - 36 Ji - Thirty-Six Strategies

  Daftar isi semuanya:
  http://www.afpc.asso.fr/wengu/wg/wengu.php?l=introno=-1

  Karya klasik Tiongkok lain yang terkenal (bukan novel)
  tapi belum masuk di atas apa aja yah?

  Kurniawan

  __
  Be a better friend, newshound, and 
  know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1292 - Release Date: 21/02/2008 
16:09




[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Koran Medan

2008-02-20 Terurut Topik Skalaras
Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih sangat 
Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru.
Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang.

http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus





{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan

2008-02-20 Terurut Topik Skalaras
Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini, kesannya 
bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari berkunjung kesana 
me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu).
kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, Pontianak dan 
Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala Chauvinisme 
penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar pulau...

ZFy 

  - Original Message - 
  From: Hendri Irawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan


  Saudara Zhou,

  Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung
  menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata
  benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda
  maksud isinya memang begitu.

  Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental
  nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling
  berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot
  Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada
  aksi maka ada reaksi.

  Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa,
  mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya
  tidak begitu.

  Hormat saya,

  Yongde

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih
  sangat 
   Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru.
   Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang.
   
  
  
http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.8/1288 - Release Date: 19/02/2008 
20:47




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacula

2008-02-20 Terurut Topik Skalaras
Sdr Jimmy,

Jika anda teliti, anda akan lihat, apa yang ber kali2 disajikan sbg FAKTA oleh 
kelompok FLG, termasuk dalam malam kesenian itu, lebih dari dua hal yang anda 
sebutkan ini! Yang menjadi andalan FLG adalah :  Fakta penganiayaan oleh 
aparat RRT! inilah yang menjadi kontrofersial. ini sama halnya jika pihak RRT 
melontarkan Fakta bunuh diri anggota FLG! 

Fakta2 semacam inilah yang saya persoalkan! Perkara alasan protes FLG dan 
alasan pelarangan pemerintah RRT, itu sudah menginjak ranah OPINI. terhadap 
opini orang akan lebih mudah memberi penilaian2 sesuai pertimbangan pribadi. 
Lain halnya jika dihadapkan dng Fakta, rasanya jawabannya y cuman tungal, 
misalnya: siapa yang beani berseru mendukung penganiayaan? siapa yang berani 
berseru mendukung aksi bunuh diri?

  - Original Message - 
  From: Jimmy Tanaya 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 20, 2008 8:28 AM
  Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton 
Chinese Spectacula



  Maka, 'tarikan' bung Zhou utk mencoba melihat 2 sisi, ada baiknya juga
  lho. Hanya saja bung Zhou kurang tepat saat mengatakan fakta bisa jadi
  jamak (lebih dari 1). Misal soal larangan meditasi pada FLG, 'fakta':
  1. ada anggota FLG meditasi (entah dimana)
  2. diusir aparat PRC.

  'Informasi' yg dibangun oleh FLG: Penindasan semena2 thd FLG.
  'Informasi' yg dibangun oleh 'PRC': Menjaga ketertiban umum. 


  . 
   


--





[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???

2008-02-20 Terurut Topik Skalaras
Saya tertarik untuk membahas dunia pendidikan Indonesia.

Waktu itu ada yang mendukung ditutupnya sekolah2 Tionghoa karena dinilai tak 
sesuai dng Nasionalisme Indonesia. Hanya mereka melupakan satu hal, sekolah 
Tionghoa waktu itu adalah didirikan untuk WNA. Tak ubahnya seperti sekolah 
Amerika, Jepang, Perancis di Jakarta sekarang ini. apakah kita juga harus 
menutup mereka?

Lalu, sekarang di Jakarta merebak Sekolah Internasional dng kurikulum 
internasional seperti Gandhi atau kuriklum Singapura seperi Bina Bangsa , 
yang ramai2 dimasuki oleh WNI. apakah kita juga harus menganggap ini sebagai 
pelanggaran thd konsep pendidikan di Indonesia, karena tak sejalan dng 
nasionalisme?

Trend terakhir, banyak muncul sekolah Nasional Plus, dng kurikululm campuran, 
dng bahasa pengantar campuran pula. Biasanya campuran antara Inggris dan 
Indonesia. seiing dng ini, juga muncul apa yang dinamakan Sekolah 3 Bahasa, 
maksudnya bhs perantaranya 3, yakni Indonesia, Inggris dan Mandarin. 
kurikulumnya pasti juga made in sendiri. Bagaimana kita harus menyikapi? 


Salam,
ZFy


  - Original Message - 
  From: Purnama Sucipto Gunawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 20, 2008 7:38 AM
  Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk 
katolik???


  Saya setuju sama bung ken ken tentang masalaha ditutupnya sekolah
  tionghoa. Bro ken jaman sekarang sekolah tionghoa memang ngak ngetrend
  jaman sekarang, bukan menghina anda cuman kasih masukan. Memang kita
  mesti akui sekolah agama seperti agama Nasrani tetap jadi pilihan
  orang tua kita mungkin saudara kita yang baru punya anak. Karena
  kualitas pendidikan bro ken; jujur saja sekolah agama mulai banyak
  menjamur ngak aja nasrani aja. Budhis pun juga ada mulai meningkatkan
  kualitas pendidikannya. 

  Tapi kita lihat jaman sekarang Bro; sekolah internasional yang menjadi
  pilihan utama para orang tua kepada anaknya udah ngak jaman sekolah
  agama mendominasi lagi. Seklaoh internasional dengan mutu pendidikan
  curicullum vitaenya berbasis dari negara tertentu mulai jadi pilihan
  utama. Contoh Gandhi school. Bahkan sekolah internasional memasukan
  kurikulum pendidikan mereka dengan bahasa mandarin, Kumon metode
  sempoa, bahasa pengantar sehari - hari bahasa inggris, Sekolah
  intenasional dengan basis pendidikan Taiwan juga ada bro di Ind;
  Dsbnya. Apa mau dikata bro jaman sekarang kalo ngak kreatif, kalah
  saingan, biarkan pasar yang menentukan.

  Kalo Bro ken ken mau buka sekolah dengan metode budaya tionghoa
  silakan aja. Sekalian Promosi kepada semua orang ngak masalah. Asal
  tidak memaksa seseorang. Kalo mutu pendidikan bagus pasti jadi pilih
  orang tua murid kok ?

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Ya saya setuju asal muasalnya adalah penutupan sekolah Tionghoa, hal
  inilah 
   yang menjadi obyek bahasan kenken. Ini tidak saya sanggah sama
  sekali. Hanya 
   saja saya tertarik untuk membahas perkembangan selanjutnya setelah
  anak2 
   sekolah Tionghoa dipaksa pindah sekolah, apakah yang terjadi?
   Faktor2 yang saya tekankan dibawah adalah faktor yang berperan dalam
  proses 
   lanjutan, ketika anak keluaran sekolah Tionghoa telah masuk ke sekolah 
   nasrani. karena harus memilih agama resmi inilah maka banyak anak
  berubah 
   menjadi nasrani. bila tak ada tekanan seperti ini, pasti hasilnya lain, 
   contohnya banyak murid Islam yang sekolah di sekolah nasrani tetap saja 
   menjadi Islam, mengapa? karena tak ada tekanan bagi dia ---seorang
  pemeluk 
   Islam(salah satu agama resmi yang diakui pemerintah) untuk memilih
  agama 
   lain.
   
   ZFy
   
   - Original Message - 
   From: Prometheus [EMAIL PROTECTED]
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
   Sent: Tuesday, February 19, 2008 5:56 AM
   Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik
  memaksa masuk 
   katolik???
   
   
-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
   
Sebenarnya, yang menjadi biang keladi segala masalah pindah
  agama adalah
dua kebijakan pemerintah Orba:
1. mengharuskan semua orang secara resmi beragama
2. masyarakat harus memilih satu diantara lima agama resmi.
Sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya adalah 
akibat
turutannya saja. janganlah dijadikan fokus.
   
ZFy
   
   
Prom:
Saya kira 2 biang keladi di atas kurang tepat.
   
Kalaupun mau menjadikan orde baru sebagai kambing hitam, akan jauh
  lebih
relevan jika menyalahkan penutupan sekolah-sekolah tionghoa (yang 
sebenarnya
juga sudah terjadi sebelum orde baru) sebagai biang keladi. Penutupan
sekolah tionghoa, telah membuat orang tionghoa mendapatkan lebih
  banyak
exposure terhadap agama Kristen/katolik melalui sekolah-sekolah
Kristen/katolik berbahasa Indonesia, dibandingkan periode sebelumnya

Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???

2008-02-20 Terurut Topik Skalaras
Sebenarnya, banyak orang Tionghoa yang menjalankan tradisi kepercayaannya 
tak pernah peduli mereka ini penganut Khonghucu, Budha atau Tao. kalau 
ditanya secara tegas juga tak bisa menjawab, saya masih ingat saat para 
orang tua zaman dulu bingung ketika disodori formulir untuk menuliskan 
agamanya, banyak yang tanya: kalau ke klenteng ini termasuk agama apa 
ya?(seingatku waktu itu tak ada disebut Khonghucu sbg pilihan), Islam, 
Kristen dan Khatolik jelas bukan, mereka tahu jelas, kalau Budha? mereka 
juga ragu, karena mereka juga mengenal ada perbedaan antara  budha di vihara 
dan Budha di Klenteng. lantas ada sebagian yang mengambil kesimpulan sangat 
berani: Kalau begitu pasti Hindu!  maklum jarang ada yang tahu ini agama 
khas Bali.

Mereka2 inilah yang dibelakang hari sering disebut penganut Tridhama. Secara 
fisik ya mereka2 yang menjadi pengunjung Klenteng! pada zaman itu, Khonghucu 
sbg  Lembaga agama mandiri tak sekuat sekarang. sejak 66, saya menyaksikan 
sendiri geliat lembaga Khonghucu setelah 66( setelah sekolah tionghoa tutup, 
saya sempat masuk ke sekolah Confucius di Solo). sedangkan karena secara 
keseluruhan klenteng melempem, otomatis Khonghucu di dalam Tri Dharma ikut 
mlempem pula. Untuk tahu lebih jelas seluk beluk lembaga Agama Khonghucu 
yang di luar klenteng, anda bisa minta penjelasan Pak Indarto yang juga ada 
di sini.

Saya pakai kata bermetamorfosa, bukan Pindah, karena memang dari San Jiao 
( 3 Agama) beralih ke Yi Jiao ( 1 agama). yang satu dikembangkan, yang dua 
ditanggalkan!

Saya tak pernah mencatat berapa banyak yang ke klenteng waktu itu.Tapi yang 
saya ingat setiap Sinjia klenteng selalu penuh sesak. Dan saya menyaksikan 
sendiri kemerosotan drastis situasi Klenteng ex tetanggaku di Solo setelah 
th 66. hari rayapun sepi, yang jelas adalah pengunjung klenteng semakin 
menua, tak ada regenerasi. Saya belum balik ke sana lagi setelah reformasi, 
tak bisa melaporkan hasil pengamatannya.

ZFy


- Original Message - 
From: Prometheus [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 20, 2008 5:31 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik???


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras

 Yang disebut Konghucu oleh Leo adalah Khonghucu sbg lembaga agama yang
 mandiri, terpisah dari Tri Darma/klenteng. yang pusatnya ada di Solo.

 Prom:
 Saya kurang menangkap maksud Anda yang ini.
 Apakah maksud Anda khonghucu dulunya berada di bawah organisasi tridharma 
 ?
 Atau maksud Anda : konghucu yang berkembang adalah konghucu sbg lembaga
 agama terpisah, sedangkan konghucu sebagai bagian dari tridharma tidak
 berkembang ? Atau ??
 Mungkin bisa tolong diperjelas, sebelum nanti melebar kemana-mana.

 Mengenai yang dimaksud konghucu oleh Leo, lebih baik saya kutipkan kalimat
 yang dimaksud agar lebih jelas (halaman 183, buku Negara dan Etnis
 Tionghoa):

 ---quote---
 Harus disebut mengapa ada kebangkitan kembali Konghucuisme setelah Kudeta
 tahun 1965. Kebangkitan kembali ini dapat diterangkan dalam kaitannya 
 dengan
 keadaan politik di seputar waktu itu
 ---end quote---



 ZFy:
 Saya kira, pengaruh kebijakan pemerintah lebih nyata pada generasi muda 
 yang

 masih sekolah. Generasi tua kebanyakan dari klenteng bermetamorfosa (bukan
 pindah) ke Khonghucu atau Budha resmi. ada gejala menarik dari yang 
 separuh
 baya: dimasa muda mereka tak beragama, setelah menua banyak yang mengikuti
 anak2nya.(mungkin takut setelah mati nggak ada yang ngurus kali hehe)


 Prom:
 Apa yang Anda maksudkan dengan Generasi tua kebanyakan dari klenteng?
 Bukankah 'dari klenteng' berarti juga memeluk KHC/Dao/Budha sebelumnya? 
 Atau
 maksud Anda adalah metamorfosa dari Sanjiao kemudian berpindah ke KHC atau
 Budha ?

 Di tahun-tahun sebelum 1965 tersebut, sebenarnya menurut
 pengamatan/pengalaman Anda, berapa banyak yang beribadah di klenteng (baik
 itu Sanjiao, KHC, Dao)? Apakah setelah tahun 1965 terjadi kenaikan atau
 penurunan ?


 Terimakasih






 - Original Message - 
 From: Prometheus [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, February 19, 2008 8:38 PM
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk 
 katolik???


 Ach. Rupanya maksud anda demikian.
 Saya mengartikan tulisan Anda sebelumnya, bahwa 2 biang keladi itu adalah
 awalnya, sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya
 adalah akibat turutannya saja.

 Anyway, ada beberapa hal yang perlu diperjelas.

 Penutupan sekolah tionghoa yang banyak terjadi di tahun 1965, sebenarnya
 tidak serta-merta memunculkan fenomena 'pindah agama'.
 Mungkin yang lebih tepat adalah munculnya terlebih dahulu fenomena 'masuk
 agama'. Bersamaan dengan gerakan anti-komunis (yg sering dipersepsikan
 saat
 itu sebagai tidak beragama), orang-orang mulai lebih memperhatikan untuk
 memeluk agama tertentu. Sempat juga disebutkan oleh Leo Suryadinata di

Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???

2008-02-19 Terurut Topik Skalaras
Ya saya setuju asal muasalnya adalah penutupan sekolah Tionghoa, hal inilah 
yang menjadi obyek bahasan kenken. Ini tidak saya sanggah sama sekali. Hanya 
saja saya tertarik untuk membahas perkembangan selanjutnya setelah anak2 
sekolah Tionghoa dipaksa pindah sekolah, apakah yang terjadi?
Faktor2 yang saya tekankan dibawah adalah faktor yang berperan dalam proses 
lanjutan, ketika anak keluaran sekolah Tionghoa telah masuk ke sekolah 
nasrani. karena harus memilih agama resmi inilah maka banyak anak berubah 
menjadi nasrani. bila tak ada tekanan seperti ini, pasti hasilnya lain, 
contohnya banyak murid Islam yang sekolah di sekolah nasrani tetap saja 
menjadi Islam, mengapa? karena tak ada tekanan bagi dia ---seorang pemeluk 
Islam(salah satu agama resmi yang diakui pemerintah) untuk memilih agama 
lain.

ZFy

- Original Message - 
From: Prometheus [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 19, 2008 5:56 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk 
katolik???


 -Original Message-
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras

 Sebenarnya, yang menjadi biang keladi segala masalah pindah agama adalah
 dua kebijakan pemerintah Orba:
 1. mengharuskan semua orang secara resmi beragama
 2. masyarakat harus memilih satu diantara lima agama resmi.
 Sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya adalah 
 akibat
 turutannya saja. janganlah dijadikan fokus.

 ZFy


 Prom:
 Saya kira 2 biang keladi di atas kurang tepat.

 Kalaupun mau menjadikan orde baru sebagai kambing hitam, akan jauh lebih
 relevan jika menyalahkan penutupan sekolah-sekolah tionghoa (yang 
 sebenarnya
 juga sudah terjadi sebelum orde baru) sebagai biang keladi. Penutupan
 sekolah tionghoa, telah membuat orang tionghoa mendapatkan lebih banyak
 exposure terhadap agama Kristen/katolik melalui sekolah-sekolah
 Kristen/katolik berbahasa Indonesia, dibandingkan periode sebelumnya.
 Exposure inilah yang kemudian lambat laun (yang tanpa paksaan) dapat 
 menarik
 minat sebagian tionghoa untuk berpindah agama. Sebagian lagi tentu saja
 tetap dengan agama nya semula, seperti halnya yang diceritakan oleh 
 beberapa
 member disini.

 Jangan lupa pula bahwa setelah terjadi G30S di tahun 1965, agama KHC
 sebenarnya masih diakui oleh pemerintah, hingga tahun 1979. Sejak tahun 
 1979
 lah, agama KHC kemudian tidak dimasukkan sebagai agama resmi yang diakui
 pemerintah. Jadi, selama periode 1965-1979 (14 tahun), kecil sekali
 kemungkinan adanya alasan pindah agama yang disebabkan oleh masalah
 pengakuan resmi pemerintah.

 Fenomena 'pindah agama' tentu saja berlangsung secara continue selama
 pertemuan/persilangan antara berbagai civilization masih terus 
 berlangsung,
 dan dengan siklus (dan momentum) yang berbeda-beda.













 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1285 - Release Date: 18/2/2008
 5:50 AM





 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.


 Yahoo! Groups Links





 -- 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 
 18/02/2008 18:49

 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008

2008-02-19 Terurut Topik Skalaras
Jangan menyelewengkan masalah neng, yang saya maksud adalah peristiwa politik 
di daratan Tiongkok!

  - Original Message - 
  From: Ulysee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 19, 2008 6:32 AM
  Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton 
Chinese Spectacular 2008


  O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama pemerintah pada
  jaman dulu itu, 
  rupanya pernah diselip-selipin kampanye politik komunis toh. 

  Ya, ya, ya, semakin jelas kebijakan kebijakan yang diambil jaman dulu
  itu untuk memberangus selipan kampanye politik...


  -Original Message-
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
  Sent: Monday, February 18, 2008 10:19 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton
  Chinese Spectacular 2008

  Sdr Yi,

  Saya hanya akan memberi tanggapan thd apa yang anda laporkan saja.

  Dari laporan anda, jelas terlihat adanya sebuah kampanye politik
  diselipkan ke dalam acara. terlepas isi kampanye ini benar atau tidak,
  intervensi politik ini jelas merupakan usaha pendistorsian kesenian .
  usaha ini tak ubahnya kebijakan partai komunis pada zaman dulu yang
  mengangkat politik sebagai panglima temasuk di bidang kesenian. suatu
  langkah yang akhinya merusak kesenian itu sendiri. 

  Anda tak bisa pura2 tak acuh akan hal ini. Apakah kebagusan suatu bentuk
  pertunjukan lantas membuat anda menerima segala bentuk titipan pesan
  politik? Lantas bagaimana jika diwaktu yang lain ada pertunjukan yang
  lebih bagus tapi di dalamnya banyak diselipkan kampanye politik anti
  FLG? apakah anda juga akan bergembira menyaksikannya? apakah anda sama
  sekali tak terpengaruh oleh pesan FLG yang telah anda saksikan
  sebelumnya??-??

  ZFy



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008 
18:49




[Non-text portions of this message have been removed]



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] OOT: UNDANGAN ISTIMNEWA UNTUK EXTRIM BLUESK

2008-02-19 Terurut Topik Skalaras
Oho, saya dukung sepenuhnya Pak Indarto yang mau diskusi pakai Xueshu xing 
Yuyan 学术性语言 (bahasa ilmiah) dan Wen Ya 文雅 (Elegant) sesuai dng pemintaan sdr. 
Ciao Lie. Juga bisa pakai segala Zhen Lun 正论 (tesis),Fan Lun 反论 (anti 
tesis),dan Zheng He Lun 整合论 (sintesis).

Sekalian meningkatkan kemampuan bahasa mandarin kita lho.

Salam budaya
ZFy


  - Original Message - 
  From: indarto tan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:33 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT: UNDANGAN ISTIMNEWA UNTUK EXTRIM BLUESK




  Ciao Lie [EMAIL PROTECTED] wrote: Catatan moderator untuk Ciao Lie:
  Kalau mau berdebat kusir, silakan cari tempat lain. Kalau memang seperti yang 
dijanjikan mau berdebat secara elegan dan ilmiah, silakan saja asal masih 
relevan dengan tema forum ini. Semoga cara anda yang elegan dan ilmiah akan 
menjadi teladan di forum ini dan jangan sekali-kali merendahkan lawan diskusi 
anda, itu termasuk penyerangan pribadi yang haram hukumnya di forum ini.
  =
  ***
  Saudara exrtrim bluesky, saya terpaksa menyampaikan
  sebuah undangan istimewah buat anda untuk berdebat.
  Pertama: Tolong pilih topic yang benar-benar anda
  butuhkan lalu memajukan topic itu ke forum ini dengan
  these, antithese dan sinthese.
  ***
  Rekan Ciao Lie, Ni hao !
  Sebelumnya maaf pada rekan Extrim, saya mendahului dari anda yang diundang 
untuk berdebat dalam topik budaya Tionghua atau agamaRu-Tao-Shi ?
  Saya akan mengungkapkan beberapa pandangan pokok yang menyangkut inti 
kerohanian budaya Tionghua, ajaran Ru khususnya.Inti Budaya Tionghua juga 
menyangkut ajaran Tao, sayang saya tidak layak dalam hal ini. Rekan Xian tong 
bersedia membantu saya ? 
  Saya hanya ingin tahu bagamana rekan Ciao Lie menanggapinya. Tanggapan yang 
positiv maupun negativ tidak akan saya debat. Saya hanya menjawab/ memberi 
penjelasan bila Anda salah mengerti saja.
  ***
  Kedua:
  Kalau boleh
  debat kita dalam bahasa Inggris supaya saya tahu anda
  memiliki referensi ilmih dari buku-buku yang bermutu
  atau hanya membaca koran dipinggir jalan, sampah
  jalanan atau hanya sebatas kata orang. 
  
  Karena ini adalah forum Budaya Tionghua, maka tidak relevan menggunakan 
bahasa Inggris segala. Kita bertukar pikiran saja dengan bahasa Tionghua semi 
Wen-yan atau Pai-hua-wen atau Pu-tong-hua, atau bagasa Indonesia. Sumber 
informasi harus otentik : Si-shu Wu-jing dan Ta-de-jing !
  Xin/jiu-yue-quan-shu juga OK ! 
  **
  Ketiga kepada
  Moderator: Tolong beri kami waktu, ruangan di forum
  ini untuk berdebat secara ilmiah, academis dan
  elegant. Hal ini perlu dan sangat penting, ini adalah
  bagian dari pendidikan bernalar dan berargumentasi. 
  Sekali lagi, saya akan undang saudara Extrim
  Bluesky untuk tampil secara briliant dan gagah
  perkasa. Selamat datang saudara Extrim Bluesky
  **
  Kepada moderator, bisakah millist ini memunculkan huruf Tionghua ?
  Perlu penjelasan sebelumnya, saya bukan orang gagah perkasa, kalau tidak 
mengerti atau wawasan kurang luas, saya akan akan angkat rekan Ciao Lie sebagai 
guru !
  Bisakah saya tunggu jawabannya ?
  Salam dari Indarto.Tan (Orang yang bahasa Inggrisnya kelas jongkok dan tidak 
terlalu pintar walaupun (hahahaha...) bodohpun mungkin tidak !


  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

  -
  Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008 
18:49




[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   3   4   5   6   7   >