Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma
Wah, kalau begitu, Sang gubernur Aceh saat itu termasuk yang memiliki Kharma yang baik ya? Salam Guyon ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, May 30, 2008 5:08 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: Gubernur Aceh yang mana (siapa) nih yang dimaksud di sini? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, May 30, 2008 5:29 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma Lha yang waktu itu gubernur lahhh. - Oh, rupanya Mas Nano nggak menyimak situasi tanah air ya... Gubernur Aceh yang waktu itu gubernur sedang di dalam penjara di Jakarta ketika itu terjadi. Dia sangat bersyukur saat itu, karma ataupun bukan karma, dia terselamatkan dari maut karena hal tersebut. Kalau walikota ibukota propinsi, Banda Aceh, termasuk yang tewas. Andai sang gubernur juga ada di situ, kiranya akan termasuik yang tewas juga... Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma
Budaya Tibet yang paling merosot, yang sering dikampanyekan Dalai Lhama adalah merosotnya jumlah Biksu di sana. Ini memang fakta. Tapi Dalai Lhama tak pernah menjelaskan lebih lanjut, apakah kondisi ini suatu kemerosotan atau kemajuan bagi masyarakat Tibet? Saat Tibet dalam pemerintahan Theokrasi, energi seluruh rakyat dhabiskan untuk menghidupi seluruh institusi agama yang begitu raksasa. Bayangkan saja, para petani, pekerja dan para budak diperas tenaganya untuk membiayai para biksu yang jumlahnya begitu fantastis. ZFy - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, May 30, 2008 3:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (OOT) karma Memang, banyak orang Eropa yang mengkhawatirkan, kalau Tibet di modernisasi, maka budaya Tibet akan lenyap. Sekaligus mereka tak memikirkan bagaimana beratnya kondisi hidup di Tibet. Namanya juga bangsa pegunungan, dimanapun berat. Mereka menyangka, bahwa pemerintah Tiongkok tidak care terhadap budaya Tibet. Ya, mentri wanita ini, ibu Wyczorek-Zeul, anggauta pimpinan partai SPD, didamprat oleh ketua partai, karena tak mengkoordinasikan terlebih dahulu, kalau mau menemui sang mulia ini, His Highness ini. SPD bersama partai Kristen Demokrat (CDU) yang memerintah Jerman, mempunyai posisi bersahabat terhadap RRT. Pemerintah Jerman juga berpendapat sebuah Free Tibet seperti yang di-dengung-dengungkan sementara pihak, TAK menguntungkan siapa siapa di wilayah yang rentan konflik itu. Sebaliknya, Tiongkok yang stabil politis ekonomis, akan membantu perdamaian dunia. Ini pendapat Uni Eropa juga. Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma
Kalau ini suatu teguran dari Tuhan, mengapa Obyek / korban yang dipilih Tuhan untuk menyampaikan pesan/peringatan, adalah mereka2 yang sebagian besar rakyat kecil, termasuk orang2 tua dan anak2 kecil yang tak tahu apa2? Mengapa tak langsung saja menghukum para pelaku pelanggar hak azasi manusia kelas kakap, para koruptor, para perusak lingkungan, para otak kerusuhan? mengapa justru rakyat tak berdosa yang disuruh menanggung? Saya kira, kalau keluarga dekat anda ikut tertimpa bencana, anda juga akan bertanya seperti ini.. Salam ZFy - Original Message - From: nurdin nurdin To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 29, 2008 8:32 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma Menerima hukum karma sebagai pengakuan terhadap adanya Teguran Tuhan adalah suatu sikap bukan mensyukuri tetapi lebih kpd instrospeksi diri sehingga dimasa yang akan datang (masing2 orang atau bagi sekelompok orang dalam satu negara) perbuatannya menjadi lebih baik. Cobalah untuk menyimak bencana2 yg terjadi di tanah air pd akhir2 ini, bagi bangsa yang berfikir semoga kejadian demi kejadian ini ada hikmahnya sehingga Bangsa Indonesia dapat lebih bijak dalam menerima keadaan yang ber-beda2 suku,adat,agama,golongan, bahkan menjadi modal bagi persatuan bangsa Indonesia yg kita cintai bersama. --- On Wed, 5/28/08, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Skalaras [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] (OOT) karma To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 28, 2008, 10:06 AM Waktu Sophan sophian meninggal dunia akibat kecelakaan, ada seorang yang mengedarkan tulisan yang mengomentari perisiwa ini, diantaranya dia menyatakan kritik tehadap pilihan Sophan untuk bermotor ria disaat rakyat bersiap2 menghadapi kenaikan BBM, bertitik tolak dari kritian ini, dia menyimpulkan bahwa kematian SS jangan2 adalah teguran Tuhan terhadap kelakuan SS. Terhadap cara berpikir oang ini, saya hanya bisa melongo!!! kalau dia bisa begini menaggapi musibah yang menimpa satu orang, bagaimana dia bersikap terhadp bencana nasional yang menimpa begitu banyak orang? apakah bencana Tzunami di Aceh, gempa di Jogja juga karena rakyat Aceh dan Jogja diberi teguran Tuhan karena kualat? sungguh absurd! Ternyata, pola berpikir seperti ini benar2 ada, dan diucapkan oleh seorang bintang panas Holywood Sharon Stone! saat menghadiri festifal Film Cannes dia diwawancarai wartawan bagaimana tanggapannya ttg musibah gempa di Tiongkok, dengan enteng dia berkomentar: ini peristiwa yang menarik, selama ini pemerintah Tiongkok besikap buruk terhadap orang Tibet dan temanku Dalai Lhama, maka bencana ini merupakan Karma akibat perbuatan mereka blabla bla... Wah, ternyata ada orang yang begitu terus terangnya mensyukuri penderitaan orang lain! Beginikah wajah teman2 Dalai lama??? Siancai, sincai. Salam Kemanusiaan ZFy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1469 - Release Date: 27/05/2008 13:25
Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D
Saya melihat di Tiongkok sana seni wayang kulit sangat populer di Shan Xi, kalau berkunjung ke Xi'an, banyak melihat souvenir wayang kulit dijajakan di toko. entah seni wayang kulit ini ada kaitannya dng wayang kulit di Indonesia tidak ya? (terutama adalah seni pembuatan wayangnya, bukan ceritanya). Di Film To Life besutan sutradara Zhang Yimou, kita bisa melihat sang tokoh yang berprofesi sebagai dalang wayang kulit keliling. ZFy - Original Message - From: Olive To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 10:47 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D Yup..memang itulah yang ingin saya angkat sebagai studi banding... selain potehi juga tentang wayang kulit karena di China dan Taiwan sendiri, wayang kulit sempat menjadi budaya tersendiri
Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D
Ralat: Bukan Shanxi, tapi Shaanxi, ibukota propinsinya Xi'an - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 2:02 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Still Need Help buat Tesisku :D Saya melihat di Tiongkok sana seni wayang kulit sangat populer di Shan Xi, kalau berkunjung ke Xi'an, banyak melihat souvenir wayang kulit dijajakan di toko. entah seni wayang kulit ini ada kaitannya dng wayang kulit di Indonesia tidak ya? (terutama adalah seni pembuatan wayangnya, bukan ceritanya). Di Film To Life besutan sutradara Zhang Yimou, kita bisa melihat sang tokoh yang berprofesi sebagai dalang wayang kulit keliling. ZFy
Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma
Sasaran kritik saya terutama adalah pada teman2 Dalai Lhama, terutama yang artis2 holywood, bukanlah Dalai Lhama sendiri. Tapi bagimanapun Dalai Lhama tak bisa sama sekali lepas tangan terhadap pengikut2 nya. Para Artis ini adalah korban kampanye masif pihak barat yang berkolaborsi sempurna dng Dalai Lhama. Dalai Lhama selama ini selalu bermuka dua, di depan bicara perdamaian, dibelakang membiarkan organisasi Pemuda Tibet melakukan kekerasan, di depan dia bilang tak menyerukan boikot olympiade, tapi para pengikutnya termasuk artis holywood pemujanya mengkampanyekan boikot, di depan dia bilang tak menuntut merdeka, tapi pemimpin2 Free Tibet di sekelilingnya menyerukan kemerdekaan mutlak, terang2an menyebut otonomi hanyalah masa peralihan. Sebagai seorang pemimpin agama yang sangat didewakan dan dihormati, masak omongan dia sama sekali tak didengar dan diikuti para pemuja dan pengikutnya? ini jeals tak masuk diakal, coba bandingkan dng Gusdur sewaktu memimpin NU, mana ada suara pengikutnya yang berani melenceng dari dia? Salam, ZFy - Original Message - From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 6:32 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] (OOT) karma Ternyata, pola berpikir seperti ini benar2 ada, dan diucapkan oleh seorang bintang panas Holywood Sharon Stone! saat menghadiri festifal Film Cannes dia diwawancarai wartawan bagaimana tanggapannya ttg musibah gempa di Tiongkok, dengan enteng dia berkomentar: ini peristiwa yang menarik, selama ini pemerintah Tiongkok besikap buruk terhadap orang Tibet dan temanku Dalai Lhama, maka bencana ini merupakan Karma akibat perbuatan mereka blabla bla... Wah, ternyata ada orang yang begitu terus terangnya mensyukuri penderitaan orang lain! Beginikah wajah teman2 Dalai lama??? Siancai, sincai... Teman Dalai Lama ada macem-macem Zhou xiong, jangan main cap saja, apakah Dalai Lama menganggap Sharon Stone teman juga belum tentu, karena SS itu pencari popularitas Lha kalau Dalai Lamanya yang bilang maka barulah boleh anda bilang kalau Dalai Lama nya yang keblinger. Penyamarataan model anda inilah yang paling nggak enak dirasakan. Salam, Tantono .. Salam Kemanusiaan ZFy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Best regards, Tantono Subagyo No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1469 - Release Date: 27/05/2008 13:25
Re: [budaya_tionghua] Re: Remaking Asia
Ah yang boleh main kapak tak perlu orang pinter Ardian Lao Xiong, asalkan tukang kayu--- hehe salam guyon ZFy - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, May 23, 2008 10:39 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Remaking Asia hehehehehehehe dah jelas ape remaking asia ? dah tau Selden sapa ? Jelas khan dari copy paste yg gw kasih, tapi isi bukunye dah jelas detail belon ? dah tau ape hubungan ame bayaran kemerdekaan Indonesia ama belanda ? sorry neh gw boekan belagak maen kapak didepan rumah lu ban soalnye gw bukan org pinter hiks.
Re: [budaya_tionghua] Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1)
Saya setuju jika ada yang membahas fengshui secara akademik. pendekatan akademik yang paling tepat dalam mempelajari Fengshui adalah dalam rangka studi budaya. pendektan ini bisa juga dipakai dalam mempelajari prinsip arsitektur Bali, atau kosmologi Jawa yang mempengaruhi tata letak bangunan dsb sb. Tapi harus diingat, makud dari mempelajari Fengshui ini adalah untuk mengerti seluk beluk dan dasar2 filosofinya, tapi bukannya berusaha mencari landasan rasional untuk menjelaskan seluruh dalil2 Fengshui agar kita semua yakin sepenuhnya bahwa fengshui itu sepenuhnya ilmiah. aya kira ini adalah dua hal yang sangat berlainan! Dalam fengshui tentu ada segi2 yang rasional tapi juga banyak segi2 yang irasional, seperti halnya agama, kita jangan memaksakan diri untuk melakukan pendekatan rasional murni untuk dapat memahami Fengshui. ini hanya akan mengikat diri kita sendiri, membuat pemahaman kita tak utuh. Salam, ZFy - Original Message - From: Purnama Sucipto Gunawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, May 23, 2008 9:12 AM Subject: [budaya_tionghua] Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1) Sudah cukup lama saya mendikusikan hal ini dengan seseorang Dosen dari Universitas Pelita Harapan, Beliau sempat mengobrol sama saya mengenai feng shui dikaji dalam ilmu akademis yaitu arsitektur. Hal sangat menarik dari pembahasan beliau. yang sangat menarik adalah beliau sendiri mengadakan Riset bukan Skripsi (kalau skripsi ada tenggat waktunya) terhadap kaum babah atau dikenal Cina Benteng, dari segi pembahasan beliau terdapat pertanyaan kepada orang sekitar lingkungan Sewan Daerah tanggerang pemakaian feng shui dan ormanament Tiongkok. Pengaruh percampuran budaya Tionghoa dengan lokal pun dibahas dalam pembahasan bidang arsitektur ini. Saya pernah memberikan saran kepada beliau karena Sewan dalam kondisi sekarang untuk menemukan gaya arsitektur kaum babah sangatlah sulit, saya menyarankan beliau untuk langkah awalnya ke klenteng pasir putih ancol. Ternyata beliau belum mengetahui keberadaan klenteng ini (sungguh banyak generasi seperti saya dan umurnya dibawah saya tuh banyak ngak tau fungsi klenteng ini . kenapa Sebuah Klenteng jadi saksi sejarah percampuran budaya yang ada dan masih dilestarikan). Topik ini sengaja saya tampilkan sebagai pembahasan yang sangat unik untuk dibahas dan ditelusuri dari sisi akademis, jujur saja saya bukan orang yang lulus dari jurusan Arsitektur ataupun desain interior. Kebetulan aja saya mengerti prisipil feng shui dan berusaha membahas feng shui secara logika dan rasional. Banyak hal yang di bahas dari segi Ornament Tiongkok sampai dengan prisip fengshui, kerja fengshui dsbnya. Sebagai member lama dan juga temen2 lain dari member lama di BT ini sudah banyak pembahasan kajian Feng Shui sebagai mana kita ketahui. Seperti Bpk Perfect harmony, Bpk Skalaras, Bpk ABS, Saudara Rinto jiang, Saudara Ardian C, Ibu Gresia, Dsbnya. Tapi kajian ini Saya tampilkan adalah menarik Bisakah Feng Shui dijadikan salah satu mata kuliah di sebuah universitas. Dari segi feng shui dibalik kemistikannya ternyata ada perhitungan rasional. Ilmu Arsitektur Di dunia itu sudah ada sejak peradaban manusia . Semua Ras dan suku didunia memiliki ilmu Arsitektur yang berbeda. Tapi pembahasan yang satu ini lebih kearah pandangan akademis terhadap ilmu Fengshui yang berasal dari negeri Tionghoa. Ilmu Fengshui adalah salah satu cabang ilmu arsitektur tertua di dunia. Sebelum membahas Feng shui dahulu, mari membahas Prinsipil dari feng shui. Dulu saya suka sekali bertanya, dan diberi jawaban oleh bapak XT, agar saya belajar terlebih dahulu filosofi orang tionghoa. Ternyata itu berfungsi pada diri saya, Dan sangat bagus untuk dibaca untuk kalangan seperti saya dan umurnya dibawah saya. Maka itu saya mulai Prinsip Fengshui adalah Keharmonisan. dimaksud keharmonisan adalah : 1. Keharmonisan terhadap Manusianya itu sendiri 2. Keharmonisan Manusia dengan Lingkungan alamnya 3. Keharmonisan Manusia dengan lingkungan sosialnya sebelum mempelajari Feng shui kita harus mengerti filosofi masyarakat tionghoa sebelum memulai kajian berikutnya. Setelah itu ilmu fengshui terdiri dari beberapa bagian yang semestinya juga dipelajari yang tidak saya bahas secara gamblang (kesimpulan kecil saja): 1. Ba Dji 2. Yi Jing 3. Chi 4. Tong shu Dan jg pertanyaan2 mengenai ornament tionghoa dan jg alat2 fengshui Alat Feng Shui adalah : 1. Magnetic Compas Feng shui. Cukup relevan bila yang menemukan mata angin pertama adalah masyarakat tionghoa. Dan cara kerja magnet 2. alat ukur meteran, Sangat berbeda ukuran meteran feng shui dengan alat meteran lainya. Perberdaaanya adalah adanya karater chi dalam alat ukurnya. Pembahasan berikutnya yang kita harapkan sebagai topik pembicaraan menarik di milis ini adalah : 1. Ornament tiongkok dan gaya arsitekturnya Dari masa dinasti sebagai tolak ukur perhitungan (Pembahasan boleh siapa aja mau menambahkan) 2. Pengaruh agama Buddha Tiongkok
Re: [budaya_tionghua] Re: Arsitektur Dan Feng Shui dibahas dalam kajian akademis (1)
Menurut saya, untuk meneliti arsitektur Tionghoa di Indonesia , lebih baik konsentrasi ke arsitektur hunian dibanding arsitektur klenteng. ZFy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Purnama Sucipto Gunawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pengaruh percampuran budaya Tionghoa dengan lokal pun dibahas dalam pembahasan bidang arsitektur ini. Saya pernah memberikan saran kepada beliau karena Sewan dalam kondisi sekarang untuk menemukan gaya arsitektur kaum babah sangatlah sulit, saya menyarankan beliau untuk langkah awalnya ke klenteng pasir putih ancol. Ternyata beliau belum mengetahui keberadaan klenteng ini (sungguh banyak generasi seperti saya dan umurnya dibawah saya tuh banyak ngak tau fungsi klenteng ini . kenapa Sebuah Klenteng jadi saksi sejarah percampuran budaya yang ada dan masih dilestarikan). Topik ini sengaja saya tampilkan sebagai pembahasan yang sangat unik untuk dibahas dan ditelusuri dari sisi akademis, jujur saja saya bukan orang yang lulus dari jurusan Arsitektur ataupun desain interior. Kebetulan aja saya mengerti prisipil feng shui dan berusaha membahas feng shui secara logika dan rasional. Banyak hal yang di bahas dari segi Ornament Tiongkok sampai dengan prisip fengshui, kerja fengshui dsbnya.
Re: [budaya_tionghua] Puisi Bencana
Bagi yang ngerti aksara mandarin, ini saya postingkan puisi aslinya. Tidak persis sama , karena yang ngarang dan yang alih bahasa orang yang sama, ya bebas2 saja tak terikat kata demi kata. Harap teman2 yang nguasai 2 bahasa kasih komentar, dalam bhs mana yang lebih enak dikunyah. Salam budaya ZFy 五月祭 并不是突然爆发 并不是毫无原由 百年来 代代政客 群群野心家 种下的恨根 只需一点火 ………就狂烧起来 烧的不是万户楼房 烧的不是千堆死尸 烧伤的是 新客的希望 旧客的赤心 烧焦的是 滋养我们生命的赤道土地 根 还能在这里扎下吗? 恨火 烧不绝求生的欲望 野草会再次 从废墟中发芽滋长 时间 抚平了大地的创伤 时间也教人 把昨日火灰与血泪遗忘 忘了追问 五月的火种灭了吗? MEI DALAM PERINGATAN Bukannya tiba-tiba meledak bukannya tanpa penyebab Ratusan tahun generasi ke generasi bibit kebencian yang ditanam politikus politikus dan petualang petualang ambisius hanya perlu api setitik akan terbakar dan berkobar Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah Yang terbakar bakanlah ribuan tumpukan mayat Yang luka terbakar adalah harapan indah tamu baru hati merah tamu yang lama Yang hangus terbakar adalah tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami Akar masih mungkinkah bercokol di sini? Api dendam tak dapat membakar habis tekad hidup Ilalang akan kembali tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan Waktu meratakan bekas luka di sekujur bumi Waktu juga membuat jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan Hingga lupa bertanya Bibit api di bulan Mei sudahkah padam?
Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA.
Pak ABS, setahu saya, banyak sudah puisi yang dikarang penulis Tionghoa merespon berbagai bencana di Indonesia, seperti peristiwa Tzunami dan Peristiwa Mei, hanya saja mereka kebanyakan menulis dalam bhs mandarin. Sebaliknya, saya justru jarang melihat puisi semacam muncul di koran2 Indonesia. mengapa? Salam, ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:44 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA. Waduh, ini dikirim ke segini banyak alamat, separoh spam nih ya? Mudah-mudahan tidak hit-and-run, sehingga kalau di sini ada tanggapan, masih dibaca dan dijawab-tanggapi. Pertanyaannya, waktu belum lama ini di Aceh, Bantul, Nias, Pangandaran, Soputan, dan puluhan tempat lainnya di Bumi Pertiwi ada bencana alam, bikin puisi mengharu-biru seperti ini juga apa nggak ya? Wasalam.
Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi
Ada salah satu teman di millis ini yang menasehati saya, maka lebih baik saya turuti kata2 bijaknya saja. Salam, ZFy Bang skalaras, Bahas masalah diskriminasi dgn neng uly gak akan habis,lebih baik gak dilayani,buang2 waktu aja,maklum mungkin neng uly benar2 telmi, Wasalam - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 12:31 PM Subject: RE: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Y, nyalahin Gue mah tempohari menyamakan sikap Anda dengan si Kimi kimi, bukan menyamakan diskriminasi dengan hantu. Ngaco aja. Nggak ngerti ya kalu disindir? hihihihihi. terus Anda bilang kalau hantu mah nggak bisa dianalisa, gue bilang bisa, itu khan udah pindah subjek. Makanya gue ganti judulnya jadi HANTU, untuk bahas hantu, sayang sekali Anda tidak tertarik bahas Hantu, padahal itu bagian dari Budaya lhoh. Kalau mau bahas diskriminasi, ayo! Aturan diskriminatif mana yang mau dibahas? Tapi kalau membahas PERSEPSI ANDA soal diskriminasi mah cape donk, soalnya persepsi Anda khan sulit diamati, nggak logis lageh. Ribet banget bahasnya. Dari kemaren ditanya aturan diskriminatif mana yang mau dibahas kok Anda menghindar mulu, kenapa sih? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Monday, May 19, 2008 10:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Hahaha, neng Uly ini hobbynya muter2, alhinya kejeblos sendiri ! Yang menyamakan kasus Diskriminasi dengan kasus Hantu itu Siapa? kan Anda sendiri!!! kok sekarang berbalik haluan? Bingung ya? Slogan anda: Gue YAKIN diskriminasi itu ada, tapi yang mana... sekali lagi, anda menggunakan kata YAKIN, sebelum bisa memaparkan Yang mana... Kalau modal anda memang KeYakinan, seperti orang yang Yakin hantu itu ada, ya memang tak perlu anda buktikan! Sebenarnya, sampai saat ini anda tetaplah menghindar : - anda selalu memungkiri adanya kasus2 diskriminasi, bahkan pengalaman orang lain yang mengalami sendiri kasus diskriminasi anda pungkiri. - Tapi saat saya menyebut anda memakai pengalaman pribadi untuk membuat generalisasi bahwa tak ada diskriminasi, anda menyangkal, anda menyatakan anda mengakui ada diskriminsi. - Untuk membuktikan bahwa pengakuan anda ini tulus, bukan hanya formalitas belaka, anda seharusnya berani meyebut dengan kongkit kasus2 apa saja yang anda akui sebagai kasus diskimnasi, tapi anda terus menghindar, enggan buka mlut. disini terbukti anda tak benar2 tulus mengakui adanya diskimasi, anda hanya basa basi saja. - Sikap anda ini seperti seorang yang secara formal mengakui Percaya pada kuasa Tuhan, tapi saat diminta Berdoa dimuka umum selalu menghindar. Ingat, Dia belum diminta untuk membukikan Tuhan itu ada lho! baru diminta untuk menunjukkan sikapnya saja sudah Menghindar Salam Menghindar. - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 18, 2008 11:17 AM Subject: RE: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Heheheh, ini ada kalimat menarik. Untuk sekedar memaparkan keyakinan tak perlu bukti! Ya elah, ini pake logika nggak seh?? Kalau kita lagi ngomongin agama dan keyakinan, MEMANG kita tidak butuh bukti. itu namanya IMAN, iman itu bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, tapi kita yakini. Tapi kita kan lagi ngomongin diskriminasi, sebuah fenomena sosial yang bisa dan HARUS BISA diamati, untuk itu kita HARUS BISA menyodorkan bukti-bukti donk! Menariknya Zhou-xiong, yang ngotot meyakini itu elu, tapi gue yang disuruh cari bukti, wakakakaka, apa nggak terbalik tuh?? Makanya jadi tambah lucu. Gue cerita deh. Lagi Jumat kemarin tuh persis tanggal 16 Mei, kebetulan gue ketemu anggota tim advokasi catatan sipil. kita ngobrol banyak, debat tepatnya, soal masalah2 klise. Soal LSM, soal SBKRI, Soal Kewarganegaraan, soal cina eksklusif enggak mau berbaur, dan sampai ke soal diskriminasi. Kita tahu donk tuduhan diskriminasi itu paling banyak lantang terdengar saat tionghoa urus soal surat-surat dan kependudukan. Dan gue menghadapi pertanyaan begini: Bu, selama ibu mengurus surat-surat cina benteng ini, apakah ibu mengalami diskriminasi? Begitu denger pertanyaan si Bapak, gue langsung teringat Zhou-xiong, he he he. Jawaban gue, Ya Pak, saya ketemu kasus diskriminasi. Tapi yang saya lihat BUKAN diskriminasi RASIAL, melainkan diskriminasi berdasarkan DUIT. Si Bapak mengangkat alis, Ibu ketemu di Instansi ini? Gue jawab, Ya di semua instansi yang tersangkut dalam soal kependudukan ini lah Pak, dari mulai kelurahan Catatan Sipil sampai ke Pengadilan. Hnah, obrolan pun jadi tambah panjang, kesempetan kritik dan curhat sekalian. Soalnya gue melihat dengan mata kepala sendiri, kalau orang punya duit gak peduli tionghoa atau pribumi, urus surat gak susah. Dilayani
Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA.
Mungkin ada media kita yang muat puisi bencana, tapi bukan semacam Tempo atau Kompas. kemungkinannya, Kompas dan Tempo lebih mementingkan mutu sastra dibandingkan aktualitas peristiwa. Seperti halnya puisi ini, kalau dilihat kwalitasnya sih biasa2 saja, lebih mirip pamflet, meski dia nulis ttg bencana di Indonesiapun saya kira media terkenal takkan memuatnya. Kalau mau tahu jejak si penulisnya, kalau dilihat alamat2 email yang dia tuju, mungkin bisa dilacak di sastra pembebasan. ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 2:01 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA. Oh iya, saya tahu. Tetapi karena berbahasa Mandarin, tentu tidak/jarang muncul di media umum, sehingga kecil dampaknya bagi bangsa. Sedangkan puisi tentang bencana di Indonesia yang dalam bahasa Indonesia banyak juga koq yang muncul di media. Yang saya tanyakan cuma si pembuat puisi indah ini, apakah ada puisi indahnya untuk bencana di tanah air tumpah darahnya, dalam bahasa Sumpah Pemuda. Kalau ada, mau saya suruh muat di media... Tapi sayangnya, kemungkinan besar dialog kita ini tidak akan dibaca olehnya ya... Wasalam. --- - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 5:30 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA. Pak ABS, setahu saya, banyak sudah puisi yang dikarang penulis Tionghoa merespon berbagai bencana di Indonesia, seperti peristiwa Tzunami dan Peristiwa Mei, hanya saja mereka kebanyakan menulis dalam bhs mandarin. Sebaliknya, saya justru jarang melihat puisi semacam muncul di koran2 Indonesia. mengapa? Salam, ZFy - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 11:44 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA. Waduh, ini dikirim ke segini banyak alamat, separoh spam nih ya? Mudah-mudahan tidak hit-and-run, sehingga kalau di sini ada tanggapan, masih dibaca dan dijawab-tanggapi. Pertanyaannya, waktu belum lama ini di Aceh, Bantul, Nias, Pangandaran, Soputan, dan puluhan tempat lainnya di Bumi Pertiwi ada bencana alam, bikin puisi mengharu-biru seperti ini juga apa nggak ya? No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.21/1457 - Release Date: 20/05/2008 16:45
[budaya_tionghua] Puisi Bencana (re: manusia dan bencana)
Pamflet tak akan mendatangkan manfaat Pak ABS, hanya akan membuat orang ter Nina Bobo. sebuah gelembung sabun yang mudah pecah. Yang diperlukan bangsa ini saya kira adalah mawas diri dan kemauan untuk belajar dari setiap peristiwa bencana. Saya telah membuat sebuah puisi tentang kerusuhan Mei yang aslinya dalam bahasa mandarin, dan telah dimuat di Intenational Daily (Guoji Ribao) Jakarta. Untuk keperluan millis ini, saya coba alih bahasakan dalam bhs Indonesia. Ini sebuah alternatif Puisi Bencana, moga2 rekan2 di sini bisa mengapresiasi. MEI DALAM PERINGATAN Bukannya tiba-tiba meledak bukannya tanpa penyebab Ratusan tahun generasi ke generasi bibit kebencian yang ditanam politikus politikus dan petualang petualang ambisius hanya perlu api setitik akan terbakar dan berkobar Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah Yang terakar bakanlah ribuan tumpukan mayat Yang luka terbakar adalah harapan indah tamu baru hati merah tamu yang lama Yang hangus terbakar adalah tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami Akar masih mungkinkah bercokol di sini? Api dendam tak dapat membakar habis tekad hidup Ilalang akan kembali tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan Waktu meratakan bekas luka di sekujur bumi Waktu juga membuat jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan Hingga lupa bertanya Bibit api di bulan Mei sudahkah padam? Salam Budaya ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 21, 2008 3:08 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fwd: MUSIBAH MANUSIA. Seperti halnya puisi ini, kalau dilihat kwalitasnya sih biasa2 saja, lebih mirip pamflet Mungkin karena kandungan pujian dalam puisinya tinggi lalu disebut 'pamflet'. Tapi ini tentu relatif. Justru yang menjadi pertanyaan saya, kalau tentang negeri orang saja begitu tinggi kandungan pujiannya, betapa akan lebih tingginya kandungan puji-pujian itu apabila dia membuat puisi tentang tamah airnya sendiri... Dan di saat ini, pamflet atau bukan, puisi sedemikian itu dapat bermanfaat bagi bangsa ini. Sekali lagi, mudah-mudahan dia membaca dialog di milis kita ini, dan bukan hanya sekedar spamming saja, sebagaimana yang saya duga. Wasalam.
Fw: [budaya_tionghua] Puisi Bencana (re: manusia dan bencana)
Karena format puisi terdahulu kacau, saya posting ulang MEI DALAM PERINGATAN Bukannya tiba-tiba meledak bukannya tanpa penyebab Ratusan tahun generasi ke generasi bibit kebencian yang ditanam politikus politikus dan petualang petualang ambisius hanya perlu api setitik akan terbakar dan berkobar Yang terbakar bukanlah ratusan gedung rumah Yang terakar bakanlah ribuan tumpukan mayat Yang luka terbakar adalah harapan indah tamu baru hati merah tamu yang lama Yang hangus terbakar adalah tanah merah khatulistiwa yang membesarkan kami Akar masih mungkinkah bercokol di sini? Api dendam tak dapat membakar habis tekad hidup Ilalang akan kembali tumbuh dan membesar di sela2 reruntuhan Waktu meratakan bekas luka di sekujur bumi Waktu juga membuat jelaga, darah dan air mata hari hari kemarin terlupakan Hingga lupa bertanya Bibit api di bulan Mei sudahkah padam? Salam Budaya ZFy
Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi
berbagai kelengkapan surat yang njlimet, saat kita datang, ada yang tidak lengkap, lalu disodorin dua lembar gobanan, lalu petugasnya bilang Ya, sudahlah tidak apa apa, saya percaya sama Bapak, surat yang itu boleh tidak disertakan. Ini namanya mempermudah. Masalahnya kita sering salah kaprah. Kalau datang, ada surat yang nggak lengkap, lalu petugas TIDAK MEMPERMUDAH, langsung deh dibilang DIPERSULIT. Menimbulkan konotasi negatif dan persepsi yang berbeda dari yang terjadi sebenarnya. Makanya gue sangat rewel wel wel soal ISTILAH yang bisa menimbulkan SALAH KAPRAH. Jawaban diatas tidak akan memuaskan Zhou-Xiong, itu gue tahu. Gue bukan menghindar, tapi disini gue TIDAK MEMPERMUDAH Zhou-xiong mendapat jawaban. Kenapa? Sebab gue mengharapkan DISKUSI. Kata engkong gue, kalu orang dikasih jawaban soal dengan gampang, , dia nggak mau cari jawaban sendiri, enggak mau mikir, dia nggak akan lulus. Lalu apa yang didapat? Angin. Soalnya jawaban yang diberikan akan lenyap Gone with the wind, hahahaha Anda pengen tahu diskriminasi yang bener-bener diskriminasi terhadap tionghoa? Nah boleh kita ulik. Yang menurut Anda aturan yang diskriminatif itu yang mana saja, boleh disodorin sini kita bahas sampai tuntas. Kalau KASUS diskriminasi sih banyak, gue punya seabrek. tapi ya harus dilihat KASUS per KASUS, lebih ribet. Masalah latar belakang tempat, sejarah strata sosial budaya, persepsi individu, semua nyangkut disitu. Mendingan ulik di tataran ATURAN dulu, yang lebih MUDAH DIAMATI. Kalau sudah, nenti gue bagi bocoran soal dari engkong, mengenai YANG MANA SAJA aturan yang masih diskriminatif terhadap tionghoa Indonesia. dan KASUS mana aja yang seru-seru soal diskriminasi. Hehehe, jangan ngarep contekan gampang ya, mikir dulu, baru ntar gue bagi contekannya. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Saturday, May 17, 2008 1:18 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Saya tak tetarik masalah HANTU, tak usah anda belokkan arah diskusi ini! Yang kami bicarakan adalah masalah diskriminasi sistematis oleh negara yang menimpa Tionghoa Indonesia! tak ada hubungannya dengan hantu2an. Lagian, yang sedang kita bicarakan adalah : Jika anda menyebut percaya ada diskriminasi thd Tionghoa di Indonesia, apakah anda berani pertegas lewat pernyataan yang gamblang, dengan menyebut di segi2 dan bidang2 Yang Mana yang anda yakini ada diskrimnasi, bukan hanya bicara secara samar2 seperti selama ini! Saya sama sekali belum minta anda membuktikan bahwa kepercayaan anda ini benar atau salah! saya tak menyuruh anda mencari bukti seperti halnya mencari hantu. Untuk sekedar memaparkan keyakinan tak perlu bukti! Jika membantah berbagai kasus diskriminasi yang diungkap orang lain anda begitu berapi2, mengapa begitu diminta mengungkap kasus diskriminasi yang anda yakini selau menghindar dan menghindar? - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 10, 2008 6:00 AM Subject: OOT: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Yah. pasti belon pernah nonton GHOST HUNTERS ya? itu tuh reality show sekalompok orang, lima atau enam gitu, dengan berbagai latar belakang, yang bikin team yang kerjaannya nguber tempat2 yang katanya berhantu, lalu mereka pake peralatan canggih, kamera, komputer, detektor panas untuk membuktikan keberadaan hantu. Masalahnya seringkali rumah yang dibilang berhantu ada suara suara aneh, setelah di check ternyata masalahnya itu pipa karatan, fondasi rumah yang kurang solid, sehingga menimbulkan suara2 diwaktu tertentu atau semilir angin di tempat2 tertentu Yang menarik adalah melihat, bagaimana metoda pembuktian untuk membuktikan suatu tempat itu beneran berhantu atau tidak dengan penjelasan yang pakai logika dan alat yang bisa diamati oleh orang awam juga. Dan yang ditunggu adalah, saat-saat mereka ketemu hantu beneran, yi seru banget de... -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Friday, May 09, 2008 12:29 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi Ini sih jawaban menghindar!!! Yang namanya hantu, bukan sembarang manusia bisa mencari. apakah kasus2 diskriminasi itu sama persis dengan HANTU? tak bisa dicari? Inilah salah satu buktinya, bahwa Uly menyamakan kasus2 diskriminasi dengan kasus hantu, Mau percaya atau tidak tergantung kepercayaan individu, bukan sesuatu yang bisa dibuktikan dengan fakta. Jelas bukan? dibalik segala silat ldahna, dia sebenarnya tetap menyangkal adanya diskrimnasi thd Tionghoa Indonesia. ngaku saja! - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 08, 2008 12:17 PM Subject: RE: [budaya_tionghua
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA
Kalau lawan diskusinya lulusan Akademik yang bukan Orang Urban seperti anda, nyerah deh - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 18, 2008 1:45 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA Zhou xiong mana ya... tututututu ada disebut beberapa aturan yang katanya diskriminatif, mau dibahas satu persatu??? mau yang mana dulu? tinggal pilih. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Anda keluarin lagi jurus Pura2 Bodo, untuk mengaburkan masalah yang saya angkat! - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 18, 2008 6:06 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa Huahahahahahaha.. mau membedakan khayalan sama pemikiran? 1. Khayalan kejadiannya enggak ada, cuman ada peng ANDAI an dan per KALAU an 2. Pemikiran kejadiannya ADA, berarti ada waktu dan tempat, bisa diamati dan dianalisa lalu dipikirkan sebabnya. Kasus timpukin rumah Pak Haji itu kejadian kapan dan dimana? Ada nggak kejadiannya? Nah silakan mikir. Kkkkekekekekke. Makanya jangan suka ngayal dan mikir yang enggak-enggak gitu lh... wehehehehe.. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Kalau anda memang Telmi, sini saya jelaskan: 1. Dalam setiap peristiwa kerusuhan, jika ada satu orang mempelopori melempar batu ke rumah orang Tionghoa sembari meriak yel2 anti Cina, massa akan mudah terpancing ikut2an melempar batu. anda mengatakan ini hanya karena sifat latah manusia, tak ada unsur rasialis. 2. Untuk menguji logika anda, saya terpaksa berAnalogi (sekali lagi, harap pahami arti Analogi, ini tak sama dng berkhayal), Analogi nya begini: Ada satu orang yang mempelopori melempar batu ke rumah Pak Haji yang Pribumi dng yel2 anti Islam dan Pribumi , apakah massa sekitar yang memiliki identitas agama dan etnis yang sama dengan Pak Haji akan juga mudah terpancing ikut2an melempar batu??? saya kira tidak, saya kira yang dilempari batu malah si provokatornya! Dengan cara berlogika seperti diatas, kesimpulannya jelas: Massa yang mudah terpancing bukan sekedar sifat latah manusia, melainkan karena sudah ada bibit2 kebencian rasial yang terpendam dalam diri mereka, dengan sedikit hasutan, mereka akan dengan mudah terprovokasi. Cukup Jelas? Salam Logika - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 18, 2008 5:58 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa Iye, gue nggak bisa nangkap, esensinya apa ya kemarin? Yang gue tangkap ini lagi lomba ngayal berandai-andai dan berkalau-kalau enggak ada esensinya samasekali, getoh !!! Udeh ngomongin yang pasti-pasti aje deh, kebetulan Anda menyebut istilah Pribumi, Ini gue lagi iseng cari tahu soal asal muasal istilah PRIBUMI dan NON PRIBUMI. dan kenapa istilah itu bisa begitu sensitif sampai sampai Habibie merasa perlu menghapuskan istilah tersebut. Berminat men-DISKUSI-kannya?? .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: Berduka Cita - Oey Hay Djoen
Turut berduka cita, sangat menyesal saya terus menunda kunjungan ke rumahnya ketika dia masih sehat, Ada yang tahu dimana jasadnya disemayamkan? kapan rencana penguburannya? Salam Duka ZFy saya jg turut berduka cita atas meninggalnya oom Oey. Semoga amal perbuatannya mendapatkan tempat yg layak --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Turut BERDUKA CITA Sungguh berduka dan rasa kehilangan mengetahui Oom Oey Hay Djoen telah meninggalkan kita semua. Beliau yang saya kenal sejak masa kanak-kanan telah memberikan bimbingan untuk menempuh hidup yang berguna bagi rakyat dan bangsa. Beliau telah memberikan teladan baik bagi putra-putri anak bangsa ini. Semoga beliau mendapatkan ketenangan abadi ditempat baru, sedang keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi hidup yang masih panjang ini, ... Selamat jalan Oom Hay Djoen. ChanCT - Original Message - From: Trikoyo To: Sent: Sunday, May 18, 2008 8:32 AM BERITA DUKA. BUNG OEY HAI DJOEN - SAMANDJAYA MENINGGAL DUNIA TADI MALAM TENGAH MALAM DI RUMAH SAKIT ST. CAROLUS KARENA SAKIT BERAT. PEKERJA KERAS BUNG OEY HAY DJOEN ADALAH PEKERJA KERAS YANG TAK PERNAH MENGENAL LELAH. MASIH BANYAK TUGAS YANG BELUM DISELESAIKANNYA. DAN MEMANG TAK ADA PEKERJAAN YANG BISA SELESAI. MARI KITA TERUSKAN. KITA SEMUA YANG HIDUP INI MEMANG AKAN KEMBALI KE KAMPUNG HALAMAN KITA SETELAH KITA MERANTAU DI DUNIA FANA INI. MARI KITA BAWA BEKAL PULANG KE KAMPUNG HALAMAN, YAITU PERBUATAN PERBUATAN BAIK SELAMA MERANTAU. SALAM UNTUK SEMUA TEMAN YANG MASIH MAU MENERUSKAN KERJA YANG BELUM SELEASAI. TRIKOYO TRI RAMIDJO. - No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1446 - Release Date: 2008/5/16 $W$H 07:42
Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China
Saya kira bisa anda periksa di arsip millis ini, waktu itu sudah dibicarakan komplit. Salam, ZFy bisa dijelaskan gosip murahan apa yang anda maksud ? salam dada 2008/5/17 Skalaras [EMAIL PROTECTED]: Sorry, Buku Mao karya Jun Zhang ini menurut say hanya berisi gosip2 murahan yang tak bisa dibuktikan kebenarannya. Mengenai isi buku ini, sudah ada kawan yang membahas total di millis ini tempo har, jika berminat, bisa buka arsip diskusi. Salam, ZFy - Original Message - From: steeve haryanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 11, 2008 9:19 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China Mungkin ada sedikit penambahan dari sejarah china, istri saya lagi mengadakan perjalanan ke surabaya dan menemukkan buku MAO - The Unknown Story. So far saya baca, isinya cukup berimbang, tidak terlalu mengagungkan MAO dan tidak juga menghujat MAO, kelihatannya setelah pasca terbukanya ekonomi RRT, terjadi suatu gejolak peng kritikan terhadap tokoh MAO dan Jiang Xing dan mengagungkan tokoh Deng xio ping. Bukunya terdiri dari 801 hlm. Semoga bermanfaat Steeve Haryanto Souw --- Ray Indra [EMAIL PROTECTED] wrote: . .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China
Sorry, Buku Mao karya Jun Zhang ini menurut say hanya berisi gosip2 murahan yang tak bisa dibuktikan kebenarannya. Mengenai isi buku ini, sudah ada kawan yang membahas total di millis ini tempo har, jika berminat, bisa buka arsip diskusi. Salam, ZFy - Original Message - From: steeve haryanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 11, 2008 9:19 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Buku bagus Sejarah China Mungkin ada sedikit penambahan dari sejarah china, istri saya lagi mengadakan perjalanan ke surabaya dan menemukkan buku MAO - The Unknown Story. So far saya baca, isinya cukup berimbang, tidak terlalu mengagungkan MAO dan tidak juga menghujat MAO, kelihatannya setelah pasca terbukanya ekonomi RRT, terjadi suatu gejolak peng kritikan terhadap tokoh MAO dan Jiang Xing dan mengagungkan tokoh Deng xio ping. Bukunya terdiri dari 801 hlm. Semoga bermanfaat Steeve Haryanto Souw --- Ray Indra [EMAIL PROTECTED] wrote: .
RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Kasihan, orang yang tak bisa membedakan khayal atau pemikiran. Coba sekali lagi perhatikan logika ini: Satu orang menimpuk rumah orang tionghoa, yang lain Latah ikut menimpuk. Satu orang menimpuk rumah pak haji, yang lain tidak latah ikut menimpuk. Mengapa? alasan latah inilah yang harus kita pikirkan! ini jelas bukan khayalan iseng neng! Mikir apa ngayal? Dari kemaren kaga ada mikirnya, ngayal melulu. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, May 15, 2008 12:34 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji. apa kejadian selanjutnya akan sama??? mikir dikitlah No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1448 - Release Date: 5/16/2008 7:42 PM .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Kalau anda tak bisa menangkap esensi, ya muter2 terus. supaya jelas bagi anda : Hajinya seorang Pribumi!!! Terus haji nya sama-sama tionghoa juga, lalu buntutnya kemana? khan banyak haji yang tionghoa juga. Ini lomba menghayal atau apa sih? Mbok ya ngomong yang pasti-pasti aja gitu, jangan kebanyakan ngayal. Welcome Bung Eddy, ketemunya dimana-mana nih, kalau di sini singkatannya E L E L, E, Loe lagi Eloe Lagi -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Eddy Djaja Sent: Thursday, May 15, 2008 6:32 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa Kalau yang nimpuk kerumah haji itu non-tionghoa barangkali tidak akan terjadi apa-apa, tapi kalau yang nimpuk itu etnis tionghoa wala-wala bisa diharapkan kejadian ini akan berbuntut panjang. Oh ya..saya gunakan kesempatan ini untuk memberitahukan member lainnya bahwa saya new member di millis budaya_tionghua ini. Baru kali ini posting ...tapi sudah dua hari hanya membaca posting-posting member lainnya. EddyDjaja _ To: [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 15 May 2008 00:33:41 +0700 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji. apa kejadian selanjutnya akan sama??? mikir dikitlah Namanya penyakit Latah, Oom kalau ditanya sebabnya mah banyak. Sebab, timpuk timpukan itu asyik, kapan lagi kesempetan. sebab, kalau nimpuk sendirian, pasti langsung diringkus, kalau nimpuk rame rame bisa lepas tanggung jawab, kalau bisa mah habis lempar batu, sembunyi tangan, terus tudaing orang lain. sebab, contohnya lempar batu sih... coba contohnya kabur sambil teriak 'copeet' barangkali latahnya juga sama, lari lari sambil teriak copeeet -Original Message- From: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] m [mailto:HYPERLINK mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] m] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, May 11, 2008 7:16 PM To: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] m Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa hmmm oweh mah mikir gampangnya aja ya, biar ini ada kepentingan politik kek apa kek, kok bisa2nye satu org yg ngelempar batu ke rumah org cine , yg laen pada ikut2an ? Napa ya ? Ayo kenapa -?-?- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date: 5/13/2008 7:55 PM --- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global HYPERLINK http://www.budaya-tionghoa.org; \nhttp://www.budaya--tionghoa.-org :. .: Pertanyaan? Ajukan di HYPERLINK http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua; \nhttp://groups.-yahoo.com/-group/budaya_-tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua HYPERLINK http://iccsg.wordpress.com; \nhttp://iccsg.-wordpress.-com :. Yahoo! Groups Links _ With Windows Live for mobile, your contacts travel with you. HYPERLINK http://www.windowslive.com/mobile/overview.html?ocid=TXT_TAGLM_WL_Refre sh_mobile_052008Connect on the go. No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date: 5/13/2008 7:55 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1448 - Release Date: 5/16/2008 7:42 PM
RE: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
coba kalau satu orang itu melempar batunya ke rumah pak Haji. apa kejadian selanjutnya akan sama??? mikir dikitlah Namanya penyakit Latah, Oom kalau ditanya sebabnya mah banyak. Sebab, timpuk timpukan itu asyik, kapan lagi kesempetan. sebab, kalau nimpuk sendirian, pasti langsung diringkus, kalau nimpuk rame rame bisa lepas tanggung jawab, kalau bisa mah habis lempar batu, sembunyi tangan, terus tudaing orang lain. sebab, contohnya lempar batu sih... coba contohnya kabur sambil teriak 'copeet' barangkali latahnya juga sama, lari lari sambil teriak copeeet -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, May 11, 2008 7:16 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa hmmm oweh mah mikir gampangnya aja ya, biar ini ada kepentingan politik kek apa kek, kok bisa2nye satu org yg ngelempar batu ke rumah org cine , yg laen pada ikut2an ? Napa ya ? Ayo kenapa ?? No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1431 - Release Date: 5/13/2008 7:55 PM .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
sayang, yang pantas disebut lulusan akademik hanya anda seorang, yang lain kebanyakan sih lulusan univesitas. - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 10, 2008 6:15 PM Subject: OOT: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Jadi harusnya apa donk? Coba, mana yang lulusan akademik, sini donk bantuin, ada yang bingung tuh. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Friday, May 09, 2008 12:18 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Ini omongan apa sih? Urban = Kota penduduk urban = penduduk kota Jadi : Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil alih oleh penduduk KOTA (urban). Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk KOTA (urban) ini, Bingung kan? tolong pengajaran dari yang lulusan akademik ! - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil alih oleh penduduk urban. Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk urban ini, .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 5/7/2008 5:23 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 5/7/2008 5:23 PM .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.11/1422 - Release Date: 08/05/2008 17:24 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Harus dibedakan: Berpikir Rasialis = Rasialisasi ( meminjam istilah Ariel Haryanto) Bertindak Rasis =Diskriminatif - Original Message - From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, May 11, 2008 5:24 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa so gampangnya gini aja ya , ada yg tereak2 anti ataw ngebela diskriminasi tapi dirinye sadar gak waktu bilang cina totok jg berengsek ? So jadi ada org yg ngaku2 dirinye gak diskriminan tapi hanya segelintir doang dari suku itu, yg laennye suku itu mah HARAM JADAH hehehehehehe. Iki orgnye bener2 gak rasialis ape rasialis ya ?
Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
Semua pernyataan kalau kurang jelas boleh saja dipertanyakan, tapi bukan langsung ambil setiap kesempatan untuk menyerang! ini namanya KALAP!!! - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 08, 2008 11:02 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Lha kalau memfokuskan warga RRT yang datang ke Indonesia, kenapa Anda pakai kalimat pembuka yang bawa-bawa Amerika? to quote: Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga kerja dari negeri yang miskin. Anda nyebut Amerika, saya juga nyebut Amerika, kok udahnya sewot sih? Lalu Anda juga sebut begini: zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya pendidikannya cukup Anda bilang yang ke luar negri cari Kerja, bukan yang ke Indonesia cari kerja toh? Yeee, piye toh. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Wednesday, May 07, 2008 10:54 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Kalau mau nimbrung baca dulu tulisan2 sebelumnya, jangan cepat2 kalap!!! Fokus yang saya bicarakan adalah warga RRT yang datang ke Indonesia. bukan yang ada di selruh dunia! perhatikan contoh2 dalam kurung, itu khas Indonesia. Jika yang di negeri maju, warga RRT yang cari kerja jenis maupun kelas sosiaknya jauh lebih beragam dibanding di Indonesia. di sana ada yang menadi buruh, tapi ada juga yang jadi profesor di Uni, ada yang jadi pelacur, tapi juga ada yang jadi seniman kelas dunia. Imigran Ilmuwan dan Seniman, ini rasanya yang jarang kita temui di Indonesia. - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 07, 2008 1:43 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Huehuehuehuehue... gue ngakak ngakak baca yang ini: to quote : Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan sangat rendah. dan ini : Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada. Well, barangkali ini melihatnya DI INDONESIA doank. Sementara Imigran RRC ke Amerika dan Singapura, justeru jadi buruh. soal Imigran RRC yang ke Amerika dan jadi kasus modern slavery malahan pernah diangkat ke pelem seri Desperates Housewives, gue berani ngomong sebab sepupu gue tahu betul kasusnya. Sementara di Singapura, Imigran RRC yang jadi Kuli bangunan itu banyaknya boleh saingan sama yang dari India. Waktu gue tinggal disana kebetulan lagi ada proyek pembangunan, pas gue lewat gue ditereakin, yaelah gue deja vu, serasa di Indonesia aje ditereakin kuli bangunan, bedanya, kuli bangunan sono sama sipitnya sama gue, biarpun tetep aje warna kulit gue lebih putih... krrrkkekeke Jadi, dua kalimat yang gue kutip diatas. hn. aah masssaaa. ! hihihihihi.. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Wednesday, May 07, 2008 4:35 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga kerja dari negeri yang miskin. Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya begitu banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga ada yang meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga ada orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat persaingannya tak seketat di sana. Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu, ada yang jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club dan pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola voli dan basket), teknisi, koki, pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas pengusaha) juga ada penyanyi dan pelacur. Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada. ZFy - Original Message - From: dipodipo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia
Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi
Ini sih jawaban menghindar!!! Yang namanya hantu, bukan sembarang manusia bisa mencari. apakah kasus2 diskriminasi itu sama persis dengan HANTU? tak bisa dicari? Inilah salah satu buktinya, bahwa Uly menyamakan kasus2 diskriminasi dengan kasus hantu, Mau percaya atau tidak tergantung kepercayaan individu, bukan sesuatu yang bisa dibuktikan dengan fakta. Jelas bukan? dibalik segala silat ldahna, dia sebenarnya tetap menyangkal adanya diskrimnasi thd Tionghoa Indonesia. ngaku saja! - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 08, 2008 12:17 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi Huehueheuehue, beginilah makanya gue demen sekali main pingpong kata-kata sama Zhou-xiong. Makin lama makin lucu, wakakakakaka. Zhouxiong, gue mau cerita soal si Kimi-kimi dan si Ali. Maap bukan Aliantony lhoh, ini namanya Ali beneran. Satu kali tengah malam Kimi-kimi dan Ali harus melewati satu wilayah angker. Sambil komat kamit baca doa dan saling pegangan tangan mereka memberanikan diri lewat situ. Baru melangkahkan kaki, tahu-tahu terdengar suara H h dan terasa ada sambaran angin di atas mereka. Kimi-kimi langsung teriak HANTU ! sambil peluk si Ali. Si Ali berusaha menenangkan sambil bilang, Bukan, itu cuma burung hantu doank. katanya sambil menunjuk burung hantu yang sekarang lagi nangkring diatas pohon. mereka berjalan lagi, Baru dua langkah, Kimi-kimi melihat satu bayangan putih melayang di atas kepalanya. Dia teriak lagi, HANTU ! sambil memejamkan mata dan tunjuk ke bayangan putih itu. Ali geleng-geleng ambil kantong kresek putih yang nyangkut di sebuah dahan. Bukan Hantu, katanya sebel karena dikagetin melulu, ini kantong plastik, kamu penakut amat sih. Kimi-kimi sewot dibilang penakut lalu dia merepet sama si Ali, Kamu tuh, sok berani, nanti kalau ada hantu beneran nyamperin kamu, kamu baru tahu lhoh! Terus kata si Ali, Bukannya gitu, gue juga takut hantu, tapi yang tadi itu 'kan bukan hantu. Kimi-kimi merasa menang lalu bilang, Ya, kalau kamu juga percaya ada hantu, coba kamu cari dimana hantunya. krekekekekeke. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Wednesday, May 07, 2008 11:14 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Diskriminasi Diskriminasi memang ada, tapi yang mana? Ini adalah pertanyaan khas Uly . dari pernyataan diatas, kita hanya tahu dia mengakui ada diskriminasi, tapi sama sekali tak menegaskan diskriminasi yang dia akui ada itu memang menimpa orang Tionghoa! Yang mana? dengan selalu bertanya dan menyangsikan, bahkan mencibir para orang tua yang membuat kesaksian kasus diskriminasi. apa kita belum juga jelas sikapnya ini? Sekarang, jika Uly hendak membantah dan menyatakan bahwa dia yak bersikap seperti ini, gampang kok, dia tinggal secara aktif menyebut bidang2 mana saja yang dia akui telah terjadi diskriminasi thd masyaakat Tionghoa Indonesia. selama ini, saya hanya melihat dia aktif untuk menyanggah! tak ada satu kasuspun yang dia akui sbg kejadian diskrimnasi! ZFy No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date: 5/4/2008 12:31 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 5/7/2008 5:23 PM No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.10/1421 - Release Date: 07/05/2008 17:23 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
Ini omongan apa sih? Urban = Kota penduduk urban = penduduk kota Jadi : Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil alih oleh penduduk KOTA (urban). Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk KOTA (urban) ini, Bingung kan? tolong pengajaran dari yang lulusan akademik ! - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] Orang kota enggan melakukan pekerjaan kasar, maka pekerjaan itu diambil alih oleh penduduk urban. Sebaliknya orang kota yang punya lapangan pekerjaan, barangkali lebih senang ambil pegawai penduduk urban ini, .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
Pak ABS, Air mengalir ke tempat yang rendah, dimana ada peluang pasti akan diserbu. ketika orang2 asia menyerbu Australia, juga mendatangkan protes sebagian warganya, mereka takut disaingi tenag kerja yang murah. ngomong2 sekarang ternyata mulai banyak orang kita yang kerja juga di Tiongkok, saya kenal ada seorang arsitek yang bekerja di sebuh perusuhaan kontraktor Interior di Shanghai, padahal kerjaannya juga hanya masalah kwality kontrol, yang mestinya juga bisa dikerjakan lulusan sana. Yang penting sebenarnya adalah kontrol pemerintah, semua tenaga kerja asing harus terdaftar, sehingga bisa dimintai bayar pajak. -- Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 07, 2008 8:38 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Sebetulnya yang jadi masalah, pertama adalah status imigran ilegalnya (Malaysia sampai pakai istilah pendatang haram). Kedua pergesekan dengan penduduk lokal, termasuk WN Indonesia keturunan Tionghoa, yang juga lagi sulit cari pekerjaan dan bisa saja punya kompetensi yang sama/serupa (guru bahasa, koki, pedagang retail, dsb.). Kedua hal ini dapat memicu backlash terhadap pendatang, seperti yang sudah terjadi di Malaysia. Di Malaysia, mereka sulit membedakan antara pendatang dari Indonesia dan warganegara etnis Melayu. Ini sudah menjadi problem di sana. Kalau terjadi di sini, akan sulit membedakan antara pendatang dari Tiongkok dan warganegara etnis Tionghoa. Ini dapat menjadi problem di sini. Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
Kalau mau nimbrung baca dulu tulisan2 sebelumnya, jangan cepat2 kalap!!! Fokus yang saya bicarakan adalah warga RRT yang datang ke Indonesia. bukan yang ada di selruh dunia! perhatikan contoh2 dalam kurung, itu khas Indonesia. Jika yang di negeri maju, warga RRT yang cari kerja jenis maupun kelas sosiaknya jauh lebih beragam dibanding di Indonesia. di sana ada yang menadi buruh, tapi ada juga yang jadi profesor di Uni, ada yang jadi pelacur, tapi juga ada yang jadi seniman kelas dunia. Imigran Ilmuwan dan Seniman, ini rasanya yang jarang kita temui di Indonesia. - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 07, 2008 1:43 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Huehuehuehuehue... gue ngakak ngakak baca yang ini: to quote : Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan sangat rendah. dan ini : Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada. Well, barangkali ini melihatnya DI INDONESIA doank. Sementara Imigran RRC ke Amerika dan Singapura, justeru jadi buruh. soal Imigran RRC yang ke Amerika dan jadi kasus modern slavery malahan pernah diangkat ke pelem seri Desperates Housewives, gue berani ngomong sebab sepupu gue tahu betul kasusnya. Sementara di Singapura, Imigran RRC yang jadi Kuli bangunan itu banyaknya boleh saingan sama yang dari India. Waktu gue tinggal disana kebetulan lagi ada proyek pembangunan, pas gue lewat gue ditereakin, yaelah gue deja vu, serasa di Indonesia aje ditereakin kuli bangunan, bedanya, kuli bangunan sono sama sipitnya sama gue, biarpun tetep aje warna kulit gue lebih putih... krrrkkekeke Jadi, dua kalimat yang gue kutip diatas. hn. aah masssaaa. ! hihihihihi.. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Wednesday, May 07, 2008 4:35 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga kerja dari negeri yang miskin. Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya begitu banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga ada yang meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga ada orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat persaingannya tak seketat di sana. Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu, ada yang jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club dan pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola voli dan basket), teknisi, koki, pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas pengusaha) juga ada penyanyi dan pelacur. Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada. ZFy - Original Message - From: dipodipo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia masih rajin mengirim beras. Kalau saat ini masih banyak yang keluar dari RRT, saya kurang paham. Dengan ekonomi RRT yang sedang booming, mengapa malah banyak rakyatnya yang merantau ? Kalau alasannya ekonomi, mustinya mereka dapat kesempatan yang lebih baik disana. ABS heng, boleh tahu mengapa tiba2 memperhatikan fenomena ini ? Apakah karena sedang mencari penterjemah kitab murah meriah ? :D Salam . No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date: 5/4/2008 12:31 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.8/1414 - Release Date: 5/4/2008 12:31 PM .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.9/1418 - Release Date: 06/05/2008 17:17
[budaya_tionghua] Diskriminasi
Diskriminasi memang ada, tapi yang mana? Ini adalah pertanyaan khas Uly . dari pernyataan diatas, kita hanya tahu dia mengakui ada diskriminasi, tapi sama sekali tak menegaskan diskriminasi yang dia akui ada itu memang menimpa orang Tionghoa! Yang mana? dengan selalu bertanya dan menyangsikan, bahkan mencibir para orang tua yang membuat kesaksian kasus diskriminasi. apa kita belum juga jelas sikapnya ini? Sekarang, jika Uly hendak membantah dan menyatakan bahwa dia yak bersikap seperti ini, gampang kok, dia tinggal secara aktif menyebut bidang2 mana saja yang dia akui telah terjadi diskriminasi thd masyaakat Tionghoa Indonesia. selama ini, saya hanya melihat dia aktif untuk menyanggah! tak ada satu kasuspun yang dia akui sbg kejadian diskrimnasi! ZFy
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Etnis non Tionghoa
Benar sekali Mas Napati, Kita boleh menentang ide penerapan perda Islam dan berdirinya negara Islam di Indonesia, itu tak berarti kita menentang ajaran Islam. ZFy - Original Message - From: Narpati Pradana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 05, 2008 6:41 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Etnis non Tionghoa Saya pernah berada di Padang, yang terkenal dengan keislamannya.. dan banyak anjing di sana dan memang dipelihara oleh orang-orang Minang yang beragama Islam.. Masih kurang apa? Perlu ayat Quran? Boleh.. Al-Maidah Ayat 4 Itu sudah bukan bulu menyentuh lagi.. itu bahkan hewan yang memiliki bekas gigitan binatang buas yang sudah dilatih (seperti Anjing atau Elang) adalah halal (padahal ada air liurnya, dan jelas pasti terkena bulunya). Benar, ada beberapa orang yang begitu ekstrim menerapkan masalah 'halal' dan 'haram'. Saya pun pernah berdebat dengan teman saya sesama muslim saat ingin mencari makan siang di Brisbane. Dalil hadits dan ayat berseliweran di perdebatan kami. Akhirnya saya menuruti kehendak teman saya yang lebih ekstrim, bukan karena saya setuju dengan pandangannya, tetapi biar dia bisa makan. Sama halnya saya memilih restoran vegetarian bila pergi bersama teman Gujarat yang Hindu. Kembali ke topik, bahkan batasan halal dan haram masih bisa diperdebatkan sesama muslim. Sama saja seperti susu dan telor buat vegetarian, apakah mereka boleh meminumnya atau tidak (dan kelompok yang ekstrim dinamakan Vegan). Tetap saja, semua pendapat harus dihormati. Kalau ada daerah membuat peraturan sinting yang melarang restoran dengan daging babi padahal ada komunitas yang makan daging babi di sana (seperti orang Batak misalnya.. gak usah masalah pribumi dan non-pribumi deh), maka yang salah adalah peraturannya. Jangan salahkan agama Islam. Jangankan masalah daging babi, saya pernah mendebat ustadz, adakah contoh Rasulullah melarang orang-orang makan di bulan Ramadhan?, jawabannya jelas Tidak ada!. Tapi setelah itu ia berkelit tetapi tetap saja jawabannya adalah tidak ada. Trus kenapa ada perda-perda di beberapa daerah yang melarang orang makan di muka umum di saat bulan Ramadhan? Haruskah agamanya yang disalahkan? Atau haruskah pemahaman si penguasa (atau forum-forum atau ormas2 tertentu yang sok kuasa) yang memaksakan agamanya yang disalahkan? .
Re: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru?
Zaman sekarang pekerjaan ada di mana saja, negeri Amerika yang kaya saja tetap mengexport tenaga kerja, meski jenisnya tentu berbeda dng tenaga kerja dari negeri yang miskin. Meski RRT ekonominya relatif sudah lebih maju, mengingat penduduknya begitu banyak, tetap saja ada angkatan kerja yang tak tertampung, juga ada yang meski sudah kerja tapi tak puas dng penghasilannya, dan mungkin saja keahliannya mereka kebetulan sangat dibutuhkan.di luar. sebagian juga ada orang yang ingin cari peluang usaha di tempat baru yang tingkat persaingannya tak seketat di sana. Imigran dari RRT zaman sekarang tentu berbeda dng imigran leluhur kami zaman dulu. dulu mayoritas yang ke sini adalah kelas petani dan buruh, pendidikan sangat rendah. zaman sekarang yang ke luar negeri cari kerja umumnya pendidikannya cukup. bidang kerjanya juga beraneka, yang saya tahu, ada yang jadi guru (terutama guru bhs mandarin), pelatih olahraga (pelatih club dan pelatih nasional) , olahragawan prof (seperti di club2 pingpong, bola voli dan basket), teknisi, koki, pedagang (dari yang kaki lima sampai kelas pengusaha) juga ada penyanyi dan pelacur. Yang jadi buruh seperti leluhur kami rasanya tak ada. ZFy - Original Message - From: dipodipo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 05, 2008 8:37 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: WN RRT Jenis Baru? Saya pribadi pernah mengenal satu orang perantau, awal tahun 90 an dia kesini. Tetapi waktu itu ekonomi RRT belum seperti saat ini. Dia teman dari teman orang tua saya. Dan kebetulan orang tua saya memberikan sedikit bantuan. Sampai saat ini, tiap tahun dia masih rajin mengirim beras. Kalau saat ini masih banyak yang keluar dari RRT, saya kurang paham. Dengan ekonomi RRT yang sedang booming, mengapa malah banyak rakyatnya yang merantau ? Kalau alasannya ekonomi, mustinya mereka dapat kesempatan yang lebih baik disana. ABS heng, boleh tahu mengapa tiba2 memperhatikan fenomena ini ? Apakah karena sedang mencari penterjemah kitab murah meriah ? :D Salam .
Re: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Bacalah tulisannya yang menyatakan antipatinya saat dia mendengar orang2 tua bicara mengenai diskriminasi. itu saja. - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, May 05, 2008 4:04 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa Lho Masih di thread ini, beberapa hari yg lalu, ulysee menulis jelas bahwa dia meyakini diskriminasi itu ada, di Msg#32881: ---quote--- Diskriminasi, gue yakini pernah ada. Tapi yang mana aja? Kenapa bisa begitu? Apa masih ada? mana yang masih bisa ditolerir, mana yang sudah selayaknya dihapus? Diskriminasi by intention ? atau diskriminasi karena tuntutan sikon masa lalu (kayak kita tahu kenapa istilah 'asli' sampe muncul di UUD 45)? ---end quote--- Kok, tahu-tahu ZFy bisa mengatakan bahwa uly menyimpulkan tidak ada tuh diskriminasi yang ditujukan ke Tionghoa Indonesia! Kesimpulan dari mana ? Mungkin kesalahan ini hanya (lagi-lagi) silap mata saja, atau mungkin hanya sekedar contoh dalam pembicaraan topik diskriminasi, bukan fakta. Prom --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana kita memandang Diskriminasi? Di zaman Orba, saya ingin menerbitkan buku dalam bahasa mandarin tapi dilarang, maka saya merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa. Sedangkan yang namanya Uly tidak menggunakan bhs mandarin, sehingga tak punya masalah sama sekali dalam hal ini, maka dia tak merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa. Dua pengalaman diatas sama sah dan sama benarnya. Tapi menjadi masalah ketika Uly tiba2 menyimpulkan: tidak ada tuh diskriminasi yang ditujukan ke Tionghoa Indonesia! Di sini, dia telah memakai pengalaman yang khas pribadi menjadi patokan untuk menilai pengalaman orang lain! Apakah pernyataannya ini adalah bagian dari dagelan Mataram?(entah di Sunda namanya dagelan apa?) ZFy .
Re: [budaya_tionghua] WN RRT Jenis Baru?
Yah Pak ABS, Ini fenomena baru yang tak hanya ada di Indonesia, ini sudah menjadi geala yang mendunia. gelombang Huakiauw yang baru ini telah mlanda seluruh dunia. saat di Eropa, di mana2 saya pasti ketemu imigran RRT yang baru datang mengadu nasib. dari yang kalangan pedagang hingga yang kalangan buruh. Di indonesia mereka juga dari berbagai kalangan, dari pedagang kaki lima yang berani melanglang hingga ke kota2 kecil hingga pedagang intelek(eks guru) yang buka toko buku di pancoran. dari pelacur2 di klub malam jakarta hingga guru2 di sekolah2 3bahasa di seluruh Indonesia. dari mereka, saya sebenarnya bisa melihat potret leluhur saya sendiri. sebagai pendatang baru, mereka terlihat lebih rajin dan ulet dibanding kita2 yang sudah mapan di sini, mereka juga sangat berani menempuh segala resiko hidup. yang sangat saya kagumi, mereka dng cepat beradaptasi, belum setahun, bahasa Indonesianya sudah sangat fasih. Seperti yng pernah saya tulis dlm essay Hotel, saya selalu memandang mereka secara positif. mereka adalah darah baru yang akan membuat negri ini lebih hidup. karena etos kerjanya, para pendatang ini akan menjadi tantangan berat bagi penduduk asli. bisa saja suatu saat Huakiauw2 baru ini akan mengalahkan huakiaw lama, ini adlah siklus alami, jika tak mau dikalahkan, kita justru harus cepat2 mengubah mental kita yang sudah merasa mapan. Salam perantau ZFy Liatwie sianseng kouwnio, Daripada ngomongin yang jauh-jauh, diskriminasi muslim di Tiongkok lah, perbudakan di Tibet lah, imigran Tionghoa di Eropa lah, diskriminasi Tionghoa di Amerika lah, ini ada sesuatu yang terjadi di depan mata kita dan menyangkut kita langsung! Selama ini, di milis budaya tionghoa ini, dan barangkali juga di milis ketionghoaan lainnya yang members-nya orang Indonesia, kalau disebut-sebut tentang WN RRT di Indonesia, tentu yang dimaksudkan adalah etnis Tionghoa yang walau pun asalnya imigran dari Tiongkok Selatan tetapi sebetulnya sudah orang Indonesia. Sudah turun-temurun di Indonesia, paling-paling sisa disebut totok saja, walaupun sudah peranakan juga. Sudah tidak punya nama tionghoa, paling-paling sisa punya she saja, itu pun Hokkian punya. Sudah tidak bisa berbahasa tionghoa, baik Hokkian apalagi Mandarin, paling-paling sisa bisa ngomong gocap dan ceban saja, itu pun dengan dialek daerah menjadi nggocap dan cemban. Sudah tidak beragama Konghucu lagi, paling-paling sisa ikut ramai kalau Imlek saja, itu pun sebetulnya cuma mengharap angpau-nya. Sudah punya KTP sebagai benar-benar penduduk kota-kota atau kabupaten-kabupaten Indonesia, paling-paling ada yang ditandai dengan kode saja yang menunjukkan keturunannya, itu pun sekarang sudah tidak ada lagi. Yang pasti samasekali tidak mempunyai kartu identitas apa pun yang menunjukkan dia WN RRT, misalnya paspor RRT. Karena warisan sistem penggolongan kependudukan kolonial Belanda, perjanjian penghindaran dwi-kewarganegaraan RI-RRT jaman Orla, kebijakan pemerintah untuk diferensiasi ideologis RI-RRT jaman Orba, dll., muncullah masalah WN RRT, stateless, SBKRI, pri non-pri, diskriminasi, dsb., yang menyangkut mereka yang sebetulnya orang Indonesia. Tetapi bagaimana pun, kalau dalam pembicaraan kita sehari-hari disebut-sebut istilah WN RRT, tidak pernah terbayang oleh saya wajah, nama dan bahasa penduduk negeri yang namanya Rep. Rakyat Tiongkok. Bagi orang yang pernah pergi ke RRT, apalagi berinteraksi langsung dengan orang di sana, kelihatan koq beda penampilannya WN RRT yang orang Tiongkok dan WN RRT yang orang Indonesia. Tetapi akhir-akhir ini ada fenomena baru di Indonesia sehubungan WN RRT ini. Yaitu yang belakangan ini muncul sebagai berita-berita di media menyangkut apa yang disebut warganegara asing dari RRT. Misalnya berita tujuh WN RRT yang diculik di Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tengah bulan April yang lalu. Mereka semuanya mempunyai paspor RRT. Walaupun jelas-jelas bekerja di Indonesia, bahkan sampai di pelosok-pelosok yang jauh dari kota besar. Kasus-kasus keberadaan WN RRT yang sedemikian ini juga mulai santer terdengar di beberapa tempat lain, misalnya di Kalimantan, terutama Kalimantan Barat. Kemudian yang heboh kemarin-kemarin ini di Jakarta, kasus seorang bernama Lin Xiaohua, pemegang paspor RRT, yang menculik seorang wanita, lalu karenanya ditembak mati polisi. Ternyata, sudah cukup lama berkerja di Indonesia, punya KTP Jakarta, walau pun kemungkinan palsu, dan sudah punya nama Indonesia yang cukup dikenal lingkungannya, Franky Halim. Saya tidak tertarik mempersoalkan kasus-kasusnya. Yang toh tidak relevan untuk milis ini. Tetapi tertarik mencermati apakah ini suatu fenomena budaya tionghoa baru. Yaitu apakah sudah terjadi gelombang imigran baru dari RRT masuk ke Indonesia? Saya tidak membahas WN RRT yang datang ke Indonesia, dan berkerja untuk suatu pekerjaan (proyek) yang sudah tertentu tempat, waktu maupun employer(majikan)-nya. Termasuk mereka yang lalu terkenal di pecinan
[budaya_tionghua] Re: Etnis non Tionghoa
Bagaimana kita memandang Diskriminasi? Di zaman Orba, saya ingin menerbitkan buku dalam bahasa mandarin tapi dilarang, maka saya merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa. Sedangkan yang namanya Uly tidak menggunakan bhs mandarin, sehingga tak punya masalah sama sekali dalam hal ini, maka dia tak merasakan adanya diskriminasi dalam hal bahasa. Dua pengalaman diatas sama sah dan sama benarnya. Tapi menjadi masalah ketika Uly tiba2 menyimpulkan: tidak ada tuh diskriminasi yang ditujukan ke Tionghoa Indonesia! Di sini, dia telah memakai pengalaman yang khas pribadi menjadi patokan untuk menilai pengalaman orang lain! Apakah pernyataannya ini adalah bagian dari dagelan Mataram?(entah di Sunda namanya dagelan apa?) ZFy Ikut nimbrung ya? Sekedar menambah kisah yang terjadi: Penting: Tak mengalaminya sendiri, tak berarti hal itu tak pernah terjadi. Saya dalam kehidupan puluhan tahun ditengah orang kulit putih, tak pernah didiskriminasi, sejak mahasiswa sampai mau pensiun dalam jenjang karir saya. TETAPI, saya tak berhak mengatakan, tak ada diskriminasi terhadap orang asing atau asal negri asing di Eropa. Apalagi mengatakan, mereka yang mengeluh sekedar meng-ada ada, atau halusinasi. Bagi yang mengalaminya, apalagi generasi saya, apa yang dialami disaat remaja, tak terlupkan, tak heran, bila banyak yang masih mengutarakan hal ini, untuk dipelajadi dan disadari oleh generasi berikut, seolah ber-putar putar di thema ini. Salam danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ALIANTONY ALI [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau mau bahas masalah diskriminasi atau tidak ... ini aku mau bilang kalau orang yang bilang kalau lu merasa di diskriminasi maka di diskriminasi lah,kalau tidak merasa di diskriminasi maka itu tidak..hahahh wong .. lu ngomong atau ngaco. emang sampai sekarang bagi sebagian yang belum pernah kena diskriminasi maka ngomong gedenya itu lor. sampai kapan pun lu orang keturunan CINA tetap CINA ngapain ngaku ngaku keturunan pribumi kakek bunyut sendiri ngak diakui apalagi di cina benteng itu coba nanya marga lu apa ..ngak tahu pasti di bilang pribumi aja mengakui kakek bunyutnya contoh orang jawa bilang orang jawa . Diskriminasi itu di satu daerah di indonesia lain lain .kalau di sumatera terutama MEDAN diskriminasi itu terlihat jelas.coba lu parkir di jalanan pecinaan di medan uang parkirnya bisa naik 2 kali lipat apa di bilang MOBIL CINA hahahahaha.dikit dikit ngomong pake DIAM LU CINA. sakit ngak kalau lu di bilang gitu ...bagi yang belum pernah di gituin jgn banyak ngomong dulu lah kalau bagi yang ngak pernah kena diskriminatif coba pikir dulu kejadian 1998 betapa sakitnya hati orang keturunan cina waktu itu ... cemana kita di buat di perkosa di bunuh...kenapa harus ORANG KETURUNAN CINA AJA .kalau belum kena diskriminatif ngomong gedenya itu wong INGAT KAKEK BUNYUT LU DARI MANA? jangan kan buat SBKRI atau pun surat lain . dari makanan aja udah di pisah ... cemana mau baur . yg satu makan babi yang satu tidak ..kalau di luar negeri di amerika atau eropa mereka bisa berbaur kenapa? dari makanan aja ngak di persoalkan mau babi mau ngak . ini negara lain pake HALAL atau ngak... dari makanan udah di DISKRIMINASI SADAR NGAK?diskriminasi itu sama dengan di kecilkan , dipisahkan.lu cina gue HUANA(pribumi) Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe, nah ini pandangan kritis nih: Aku melihat persoalannya dan diskusinya sesungguhnya tidak pernah kepada mengakui apakah diskriminasi itu ada atau tidak. Masalahnya, banyak dari antara kita yang menggunakan kata 'diskriminasi' tersebut tidak pada tempatnya. Alhasil bikin ruwet masalah. Yang mana diskriminasi, yang mana bukan, udah campur baur tidak keruan semuanya dikasih label yang sama, pokoknya diskriminasi. Diskusinya berputar kesitu situ melulu, tentang ORBA, tentang masa lalu kelabu, curhatnya juga nggak nambah yang baru, ngurus paspor, ngurus surat kawin, surat lahir, pungli, soal masuk perguruan tinggi. Lama lama gue bosen... aduuu keluarin ilmu baru dooonk, masa itu-itu melulu. Diskriminasi, gue yakini pernah ada. Tapi yang mana aja? Kenapa bisa begitu? Apa masih ada? mana yang masih bisa ditolerir, mana yang sudah selayaknya dihapus? Diskriminasi by intention ? atau diskriminasi karena tuntutan sikon masa lalu (kayak kita tahu kenapa istilah 'asli' sampe muncul di UUD 45)? Gue pernah nantangin orang, mana aja sih aturan yang diskriminatif? yang mana sudah dihapuskan sehingga sekarang tidak lagi diskriminatif, yang mana yang masih harus diperjuangkan karena masih diskriminatif dan sudah tidak sesuai dengan perkembangan sikon sekarang sehingga selayaknya dihapus. Tapi tantangan nggak pernah dijawab, lagi-lagi muter muter di situ- situ juga cape deh. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade Aib
Mengenai perbedaan pandangan, perbedan ideologi, bahkan perbedaan kelompok kepentingan, semua tak bermasalah, boleh2 saja mengemukan pendapat di sini, semua boleh didiskusikan. Yang mungkin perlu kita pertimbangkan adalah, adanya kelompok2/orang2 yang tujuan joint ke millis ini hanyalah untuk mengkampanyekan Satu Misi Tunggal Kelompok/organisasinya! Misi ini bisa saja misi yang Pro Beijing maupun misi yang anti Beijing. orang2 selama ini tak pernah terlibat dng berbagai diskusi budaya yang seru di mills BT, mereka sama sekali tak berminat dng berbagai diskusi yang tak ada hubungan dng misi tungal mereka, mereka hanya memanfaatkan millis ini untuk memposting iklan mereka. ciri2 iklan semacam ini cukup jelas, yakni hanya berupa forward dari sumber berita, tanpa ada komentar atau opini pribadi dari si pengirim berita. Terhadap anggota2 semacam ini, saya kira pihak moderator perlu membuat pertimbangan khusus. Ini saran saya. Salam, ZFy - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 28, 2008 6:33 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade Aib Pak Tan, Saya tegaskan sekali lagi bahwa forum ini tidak berafiliasi kepada kelompok ataupun kepentingan politik tertentu, baik itu yang pro dalu maupun yang kontra. Jadi, saudara Ananta Dharma berhak untuk mengutarakan pendapatnya, demikian juga anda. Kalau anda mau sedikit membuka hati dan mata secara jujur, coba anda bandingkan berapa informasi mengenai kasus obor olimpiade ini yang pro dan kontra ? Lagipula ajakan Ananta Dharma ini juga memperoleh tanggapan dan reaksi yang tidak sedikit. Saya melihat mayoritas anggota yang aktif beberapa bulan ini sibuk dan terlalu reaktif dalam kasus Tibet dan obor olimpiade ini. Sampai-sampai ada yang mengajukan teori konspirasi testing the water. Coba anda hitung lagi, berapa banyak yang pro dalu dalam kasus ini. Apa anda-anda semua lupa bahwa orang Tionghoa di Indonesia ini mengusung beban sejarah ? Jangan karena saat ini dalu sedang jaya-jayanya fazhan, semuanya jadi kebablasan. Dalu sendiri juga masih memiliki masalah kesenjangan dan pemerataan pembangunan yang kalau memang mau kita lihat secara objektif memang bukanlah utopia. Banyak kasus pertentangan antara kepentingan rakyat kecil dan penguasa modal yang terjadi, tetapi sudahlah itu masalah dalam negeri mereka. Coba renungkan, apa jadinya nasib anak cucu kita kalau suatu hari dalu kembali turun bukit ? Semangat terlalu bias ke dalu ini akan kembali dalam bentuk pembalasan yang tidak kalah kencangnya ! Perlu anda ingat, saya ataupun pengurus forum ini tidak anti terhadap dalu demi ke-Indonesiaan. Pendirian kami-kami ini adalah benar ya bilang benar, salah ya bilang salah. Terlepas dari siapapun yang benar dan salah. Jadi, kalau anda mengharapkan bahwa informasi yang pro dalu bisa tayang di forum ini anda juga harus menerima bahwa ada pihak-pihak yang tidak setuju akan kebenaran informasi-informasi tersebut. Atau anda-anda semua lebih senang agar informasi-informasi di luar negara ini disaring ketat-ketat seperti bulan lalu ? Hormat saya, Yongde .
[budaya_tionghua] {Disarmed} Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia
Pak ABS, ini sedikit menanggapi tentang masalah demo di jakarta dan demo di daerah. Situasi yang anda sebut memang betul, aparat jakarta lebih siap menangani demo dibanding aparat di daerah, maka kegiatan demo tak terlalu menakutkan lagi bagi masyarakat ibukota, sebaliknya sangat menakutkan bagi orang daerah. Justru karena ini, orang JKT yang ke daerah tenang2 saja dibilang ada demo, sebaliknya orang daerah yang ke jakarta sudah takut duluan setiap tahu ada Demo. ketakutan maupun ketenangan ini bisa jadi tak sesuai dengan realita dilapangan , tapi semua terjadi karena persepsi saja. ZFy Wah, ya nggak lah, Zhou-heng. Justru kita orang Jakarta yang kalau lihat demo di daerah malah jeri! Tentu Zhou-heng belum pernah lihat demo di daerah nih... Karena polisi dan pendemo di daerah sering seimbang kekuatannya, dan polisi takut bertindak keras karena pernah Kapolda dipecat karena anakbuahnya mengkasari pendemo, maka demo di daerah 100 kali lebih nggegirisi daripada di Jakarta!! Sedangkan di Jakarta, nggak usah polisi, tramtibnya Pemda DKI saja sudah jauh lebih kuat dari pihak mana pun. Demo ke Balakota DKI misalnya, dihajar lebih sadis daripada demo yang ditangani polisi Polda Metro, yang padahalnya sudah sadis juga. .
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Jade artifact.
Tulisannya sbb: Chang Ming Fu Gui = Panjang umur kaya tehormat Dinasti Ming tahun 482 hanyalah ucapan biasa, bukan syair indah. ZFy - Original Message - From: Frans Sela To: Budaya TiongHua Sent: Tuesday, April 22, 2008 3:38 PM Subject: [budaya_tionghua] Jade artifact. Syalom, Saya mohon pencerahan mengenai Chinese Jade Artifact yang fotonya saya attached disini, barangkali diantara rekan2 member milis Budaya TiongHua ada yang mengerti mengenai usia maupun nilai budaya artifact tsb, dan juga yang pandai sastra Tiong Hua kuno tentu bisa kasi penjelasan isi syairnya. Barang itu dari Dynasty Ming dan indah sekali dan tentunya punya arti syair yang bagus. Sayang saya tidak sekola Tiong Hua dan tidak mengerti Chinese Characters. Terima kasih dan salam sejahtra selalu, FS. -- Sent from Yahoo! Mail. A Smarter Email. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1390 - Release Date: 21/04/2008 16:23
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia
Pak ABS, Kita2 yang tinggal di Jakarta pasti tahu keadaan sendiri, tapi orang luar? jangankan luar negeri, wong orang luar daerah jika ke jakarta ketemu demo saja kaget dan takut! semua memang tergantung infomasi. apakah panitia Indonesia sudah cukup memberi info? Memang BOGOC yang memutuskan, tapi kita harus berpikir, mengapa mereka bisa memutuskan yang seperti ini? jika keputusan seperti ini menimpa seluruh kota ya kita maklumlah, tapi mengapa kita jakarta yang diistimewakan? kuala Lumpur, Bangkok juga Canbera yang ada didekat normal2 saja tuh, ini pasti ada sesuatu yang salah! entah ada yang salah membisiki ke BOGOC, atau telinga BOBOG yang kurang beres, atau pihak Humas kita yang kurang beres bekerjanya, sehingga tak bisa menepis info2 negatif? Malah saya curiga, jangan2 yang dikhawatirkan panitia ini bukan lagi pendemo Tibet, tapi sesuatu yang lain, jangan2 ada issue lain yang dihembuskan ??? ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:10 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia He he he... tentu tidak ada yang meragukan kemampuan aparat Jakarta mengatasi demonstran, Zhou-heng! Meski belum sekejam aparat di Beijing, tetapi aparat Jakarta dipercaya sepenuhnya oleh semua kedubes tentang kesiapannya main kasar, sehingga demo di Jakarta tidak pernah ada yang sampai se-violent di negara lain. Bahkan sama Kuala Lumpur pun, sekarang Jakarta kalah keras demonya. Dari teman saya, Sumohadi Marsis, bekas wartawan olahraga Kompas, yang jadi ketua panitia lokal kirab obor Olympiade ini, saya dengar semua keputusan, route kirab-nya, jam kirabnya (yang dirubah-rubah untuk mengecoh demonstran), siapa yang diizinkan masuk Senayan, dsb., ditetapkan oleh Kedubes RRT, yang bahkan juga menurunkan petugas security-nya sendiri (bisa kita lihat fotonya di koran-koran hari ini, orang-orangnya hampir segede Yao Ming!). Sampai-sampai para pejabat Indonesia yang ikut membawa lari obor, a.l. Adhyaksa dan Agum Gumelar, pun mengeluhkan ketakutan Kedubes itu, karena mereka yang jadi 'korban', udah cape-cape lari, tapi nggak ada yang nonton, sehingga manuver tebar pesona mereka kurang sukses, he he he... Tetapi, kata Sumohadi lagi, dia tidak menyalahkan Kedubes, karena mereka pun ternyata tidak punya kuasa apa-apa, semua ditentukan oleh BOGOC langsung dari sononya... Dan barangkali BOGOC terpengaruh dengan apa yang terjadi di tempat-tempat lain sebelumnya. Wasalam. - - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 12:55 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia Terus terang saya sangat kecewa atas keputusan panitia obor olympiade di Jakarta. jika di Thailan dan Malaysia yang sama2 negara Asean bisa menyelenggarakan pawai obor di jalan2 umum kota dengan sukses, mengapa di Jakarta harus dialihkan ke arena tertutup??? apakah tuan rumah (Indonesia) yang kurang percaya diri dalam menangani keamanan, atau pihak tamu(RRT) yang tak percaya atas kemampuan tuan rumah? Saya sempat hadir dalam arena senayan, memang di dalam arena penonton yang hadir masih cukup banyak, mungkin sekitar 3000- 5000an, tapi karena mereka2 yang bisa masuk ini harus minta izin dulu secara kelompok , maka kelompok2 yang hadir kurang bisa mewakili keberagaman masyarakat Jakarta. masyarakat luas kurang tersentuh oleh gaung pawai obor ini. Karena ini pawai obor olympiade pertama di Indonesia, panitia jakarta seharusnya berani mendesak panitia Beijing untuk tetap pada rencana semula. agar masayarakat kota ikut berpesta. Masak dengan persiapan yang matang tak bisa menangkal segelintir pendemo (benar2 segelintir, saya melihat sendiri) ? masak kalah dng Kuala lumpur Bangkok? kita kan lain dengan Paris atau London yang sengaja ingin membuat malu RRT, mengapa tak punya rasa percaya diri? dubes RRT boleh meragukan, kitalah yang ambil keputusan dan tanggung jawab! -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1392 - Release Date: 22/04/2008 15:51
Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia
Pak ABS, Saya intinya tak berniat mencari siapa yang salah. saya hanya melihat ada sesuatu yang salah(ganjil), saya juga tahu keputusan ada di BOGOC, seperti kata anda, mereka tentu bukan pihak yang bodoh, pasti mengetahui situasi Indonesia. justru ini yang aneh, atas pertimbangan apa mereka mengeluarkan keputusan yang aneh ini??? (sbg perbandingan: di india saja yang merupakan pusat organisasi Free Tibet dan Dalailama, pawai obor tetap dilakukan di jalanan umum.) ZFy Wah, ya nggak lah, Zhou-heng. Justru kita orang Jakarta yang kalau lihat demo di daerah malah jeri! Tentu Zhou-heng belum pernah lihat demo di daerah nih... Karena polisi dan pendemo di daerah sering seimbang kekuatannya, dan polisi takut bertindak keras karena pernah Kapolda dipecat karena anakbuahnya mengkasari pendemo, maka demo di daerah 100 kali lebih nggegirisi daripada di Jakarta!! Sedangkan di Jakarta, nggak usah polisi, tramtibnya Pemda DKI saja sudah jauh lebih kuat dari pihak mana pun. Demo ke Balakota DKI misalnya, dihajar lebih sadis daripada demo yang ditangani polisi Polda Metro, yang padahalnya sudah sadis juga. Dan BOGOC maupun Kedubes RRT bukan orang bodoh dan bukan pula kurang informasi. Satu detik suatu kejadian terjadi di Jakarta, sudah langsung sampai laporannya di Beijing. Ini bukan baru belakangan ini, sudah puluhan tahun begitu. Dan bahwa ada polisi sampai 2.000 orang (tadinya saya kira cuma 1.000-an, ternyata lebih), menunjukkan pihak panitia lokal yang terdiri dari gabungan KONI Pusat dan Pemda DKI, sudah siap betul untuk segala sesuatunya. Dan ini pun tentu ceto welo-welo untuk pihak Kedubes atau bahkan BOGOC sekali pun. Dan para pejabat serta tokoh yang ikut lari membawa obor kecewa, bahkan ada yang marah atas ketertutupan acara. Ini menunjukkan ketertutupan itu bukan maunya mereka, melainkan merupakan sesuatu yang mereka pun kesal. Karena itu akibat dari kondisi yang disebabkan oleh suatu proses pengambilan keputusan yang mereka tidak berdaya untuk merubahnya walau mereka sudah mencobanya. Saya sih tidak curiga apa-apa. Tetapi kalau Zhou-heng menaruh curiga ada sesuatu hal lain di luar soal pendemo Tibet, kalau kita lihat kondisinya yang seperti demikian, maka yang sesuatu hal itu tentu sedang berkembang di Beijing, bukan di Jakarta!! Walau saya tidak melihat perlunya, tetapi kalau Zhou-heng penasaran, bisa saja saya tanya ke Sudradjat, barangkali dia punya background info soal ini. Wasalam. === - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:26 PM Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia Kita2 yang tinggal di Jakarta pasti tahu keadaan sendiri, tapi orang luar? jangankan luar negeri, wong orang luar daerah jika ke jakarta ketemu demo saja kaget dan takut! semua memang tergantung infomasi. apakah panitia Indonesia sudah cukup memberi info? Memang BOGOC yang memutuskan, tapi kita harus berpikir, mengapa mereka bisa memutuskan yang seperti ini? jika keputusan seperti ini menimpa seluruh kota ya kita maklumlah, tapi mengapa kita jakarta yang diistimewakan? kuala Lumpur, Bangkok juga Canbera yang ada didekat normal2 saja tuh, ini pasti ada sesuatu yang salah! entah ada yang salah membisiki ke BOGOC, atau telinga BOBOG yang kurang beres, atau pihak Humas kita yang kurang beres bekerjanya, sehingga tak bisa menepis info2 negatif? Malah saya curiga, jangan2 yang dikhawatirkan panitia ini bukan lagi pendemo Tibet, tapi sesuatu yang lain, jangan2 ada issue lain yang dihembuskan ???
[budaya_tionghua] Re: Obor Olimpiade pertama kali lewat Indonesia
Terus terang saya sangat kecewa atas keputusan panitia obor olympiade di Jakarta. jika di Thailan dan Malaysia yang sama2 negara Asean bisa menyelenggarakan pawai obor di jalan2 umum kota dengan sukses, mengapa di Jakarta harus dialihkan ke arena tertutup??? apakah tuan rumah (Indonesia) yang kurang percaya diri dalam menangani keamanan, atau pihak tamu(RRT) yang tak percaya atas kemampuan tuan rumah? Saya sempat hadir dalam arena senayan, memang di dalam arena penonton yang hadir masih cukup banyak, mungkin sekitar 3000- 5000an, tapi karena mereka2 yang bisa masuk ini harus minta izin dulu secara kelompok , maka kelompok2 yang hadir kurang bisa mewakili keberagaman masyarakat Jakarta. masyarakat luas kurang tersentuh oleh gaung pawai obor ini. Karena ini pawai obor olympiade pertama di Indonesia, panitia jakarta seharusnya berani mendesak panitia Beijing untuk tetap pada rencana semula. agar masayarakat kota ikut berpesta. Masak dengan persiapan yang matang tak bisa menangkal segelintir pendemo(benar2 segelintir, saya melihat sendiri) ? masak kalah dng Kuala lumpur Bangkok? kita kan lain dengan Paris atau London yang sengaja ingin membuat malu RRT, mengapa tak punya rasa percaya diri? dubes RRT boleh meragukan, kitalah yang ambil keputusan dan tanggung jawab! Salam Olympiade ZFy
[budaya_tionghua] {Disarmed} Re: OOT: Pemerintah China VS Rakyat China
Anda salah memahami sejarah, yang mengkritik pemerintah di zaman Mao disebut Kanan, bukan Kiri. Komunis kan Kiri. Pada zaman ini, yang bersuara kritis tak sampai ditangkap seperti dulu, paling2 dicabut peredaran tulisannya, sang redaktur yang sering membangkang ya dicopot jabatannya. umumnya suara kritis relatif lebih mudah muncul, karena jika tak bisa dimuat di media dalam negeri, masih bisa dimuat di media Hongkong. Bukupun demikian, bisa terbit di Hongkong. dan penulisnya juga tak dia apa2kan, paling dibatasi tampil di publik. Dan...berlawanan dng bayangan orang luar seperti anda: para oposan ini pasti anti komunis!, sepanjang yang saya tangkap, para cendekiawan yang kritis ini kebanyakan masih mendukung komunisme, yang mereka kritik adalah cara pihak penguasa menerapkan komunisme itu sendiri! banyak mereka yang menyumbang pemikiran bagaimana menerapkan prinsip demokrasi dalam intern partai, bagaimana membuat lembaga kontrol diluar partai komunis, bagaimana membuat hukum lebih berkuasa dibanding manusia dll, terlihat sekali mereka mengkritik dengan tanggung jawab dan pemikiran mendalam, tidak asal obral slogan, seperti para pengamat barat! Contohnya yang baik adalah saat mereka mengkritisi proyek bendungan Tiga Ngarai, yang mereka ajukan adalah analisis ilmiah yang sangat betanggung jawab, bukan dng tendensius! ZFy - Original Message - From: merpati_dewa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 21, 2008 6:21 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: Pemerintah China VS Rakyat China Saya setuju kalau para cendikiawan dalam negeri Tiongkok yang mengkritisi pemerintahnya, seru banget, yang berani kritis juga banyaknya yang diintimidasi, ditangkap dan dipenjara, itulah resiko yang harus ditanggung oleh rakyat Tiongkok bilamana mereka berani melakukan pengkritikan yang tajam terhadap pemerintahnya, maka dalam 1,3 miliar penduduk Tiongkok kita hanya melihat sedikit sekali yang berani tampil untuk mengkritisi pemerintah dan teringat saya tahun 1959(kalau tak salah) ketika Mao Zidong meminta para cendikiawan untuk memberi masukan buat pemerintahannya dan ternyata hanya sebuah trik untuk mematikan lawan, para cendikiawan yang mengkiritisinya kemudian digolongkan ke sayap kiri(anti pemerintah komunis) dan mereka semua berakhir dengan tragis. Tentu hak mengeluarkan pendapat adalah hak asasi manusia yang paling hakiki yang penting berani bicara berani bertanggungjawab, so it's ok aja kalau ada yang berpendapat a,b atau c. Thank you buanget atas tanggapan dan masukannya. Salam, A TI --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Long Yingtai, seorang pengamat politik terkenal dari Taiwan yang sering melonarkan kritik pedas terhadap kehidupan politik di Taiwan, dalam sebuah diskusi di Hongkong, dikritik para aktivis dari Tiongkok daratan, bahwa dia beraninya hanya mengkritisi Taiwan, tapi tak berani mengkritik RRT! Apa jawabnya? Dia menjawab: Saya berprinsip, Jika saya tak benar2 hidup di negara itu, saya tak berhak mengkritik kondisi dalam negeri negara tsb, karena sbg orang luar saya tak benar2 menyelami apa yang terjadi, dan sbg orang luar saya juga tak menanggung resiko apa2 jika pemerintah yang kena kritik marah, beban tanggung jawabnya menjadi ringan, kesannya akan menjadi Feng Liang Hua atau omongan2 angin lalu orang luar. Maka, yang berhak mengkritisi masalah RRT adalah rakyat RRT sendiri. Saya setuju atas omongan diatas, maka saya sangat senang membaca kritikan2 pedas yang ditulis para cendekiawan kritis dari RRT terhadap pemerintah mereka sendiri, karena semua ditulis dengan penuh tanggung jawab, ada yang dia pertaruhkan disana, termasuk menjadi orang yang tak disukai penguasa. Tapi saya akan muak membaca komentar2 orang luar, yang coba memenggurui pemerintah RRT apa yang mereka harus lakukan. ZFy Hi semuanya, Karena beberapa waktu ini hangat membicarakan masalah olympic, tibet, pro China, anti China,dan lain-lain. Saya terbersit sebuah pikiran konsep antara pemerintah China VS rakyat China, menurut pemikiran pribadi saya pemerintah China karena adalah pemerintahan partai tunggal komunis yang memerintah negera Tiongkok dari hasil perebutan kekuasaan, maka sebenarnya kebijakan yang diperbuat oleh mereka itu untuk kepentingan rakyat Tiongkok atau untuk keberlangsungan penguasaan partai komunis sendiri? Di negara demokratis setahu saya pemerintahan itu dipilih oleh rakyat,bila tidak perform maka mereka akan diguling oleh rakyat juga tapi itu untuk negara demokratis yang dah matang, rasanya kok enak gitu loh kalau rakyat atau kita sendiri yang menetukan kemana melangkah, rasanya bebas dan memang sebuah bangsa kan milik rakyatnya bukan penguasa? Dan khusus
Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet
Memang benar analisis anda, LSM LSM Indonesia yang ikut membuat petisi menyerang China ini sama sekali tak bersuara (secara lembaga tentunya) saat Amerika menginvasi Irak! Karena pendonor dana utama mereka memang lembaga2 Amerika. Yang beraksi melawan Amerika hanyalah Ormas2 berbasis islam, yang donornya dari Arab. Maklumlah, zaman sekarang LSM juga ladang untuk cari makan. ZFy From: ananta_darma [EMAIL PROTECTED] Memperkeruh Darfur Mengakangi Burma ** Dengan menyatakan dua point ini, terlihat jelas bahwa propaganda aksi ini membeo dari kebijakan US. Hati2 dengan mengadopsi strategi kelompok neocon US cs tanpa dipikirkan dulu. Well, kecuali memang LSM-LSM itu sangat berkepentingan dengan dana yang didapat dari US tentunya, seperti dana2 dari NED, dan organisasi2 lain yang dibiayai khusus dari pemerintah US untuk mendestabilisasi negara2 berkembang yang bukan sekutu US. Mereka jelas2 kok mencantumkan tujuan organisasi mereka, yaitu untuk membantu kelompok oposisi di negara2 yang dianggap tidak benar. Hanya US/Eropa lah yang bisa terang2an bilang mereka mendanai aksi destabilisasi di negara2 tanpa merasa bersalah. JIka LSM memang mendapatkan dana dari mereka dan merasa harus menyuarakan suara pemberi dana, well begitulah nasib negara berkembang yach.. dikendalikan dari luar dengan aktor2 dari negara sendiri. Chris
Re: [budaya_tionghua] OOT: Pemerintah China VS Rakyat China
Long Yingtai, seorang pengamat politik terkenal dari Taiwan yang sering melonarkan kritik pedas terhadap kehidupan politik di Taiwan, dalam sebuah diskusi di Hongkong, dikritik para aktivis dari Tiongkok daratan, bahwa dia beraninya hanya mengkritisi Taiwan, tapi tak berani mengkritik RRT! Apa jawabnya? Dia menjawab: Saya berprinsip, Jika saya tak benar2 hidup di negara itu, saya tak berhak mengkritik kondisi dalam negeri negara tsb, karena sbg orang luar saya tak benar2 menyelami apa yang terjadi, dan sbg orang luar saya juga tak menanggung resiko apa2 jika pemerintah yang kena kritik marah, beban tanggung jawabnya menjadi ringan, kesannya akan menjadi Feng Liang Hua atau omongan2 angin lalu orang luar. Maka, yang berhak mengkritisi masalah RRT adalah rakyat RRT sendiri. Saya setuju atas omongan diatas, maka saya sangat senang membaca kritikan2 pedas yang ditulis para cendekiawan kritis dari RRT terhadap pemerintah mereka sendiri, karena semua ditulis dengan penuh tanggung jawab, ada yang dia pertaruhkan disana, termasuk menjadi orang yang tak disukai penguasa. Tapi saya akan muak membaca komentar2 orang luar, yang coba memenggurui pemerintah RRT apa yang mereka harus lakukan. ZFy Hi semuanya, Karena beberapa waktu ini hangat membicarakan masalah olympic, tibet, pro China, anti China,dan lain-lain. Saya terbersit sebuah pikiran konsep antara pemerintah China VS rakyat China, menurut pemikiran pribadi saya pemerintah China karena adalah pemerintahan partai tunggal komunis yang memerintah negera Tiongkok dari hasil perebutan kekuasaan, maka sebenarnya kebijakan yang diperbuat oleh mereka itu untuk kepentingan rakyat Tiongkok atau untuk keberlangsungan penguasaan partai komunis sendiri? Di negara demokratis setahu saya pemerintahan itu dipilih oleh rakyat,bila tidak perform maka mereka akan diguling oleh rakyat juga tapi itu untuk negara demokratis yang dah matang, rasanya kok enak gitu loh kalau rakyat atau kita sendiri yang menetukan kemana melangkah, rasanya bebas dan memang sebuah bangsa kan milik rakyatnya bukan penguasa? Dan khusus untuk kondisi negara China kalau dicermati lebih dalam dan berakar dari sejarah dan kondisi kebebasan masyarakat Tionghoa saat ini mungkin bisa menemukan benang merahnya, sehingga para analisis atau komentator bisa memberikan penilaian yang lebih objektif. Menurut saya pribadi mengkritisi penguasa atau pemerintah China adalah mengkritisi kebijakan mereka bukan mengkritisi bangsanya, apalagi kebijakan tentang hak asasi rakyatnya kalau dikritisi akan bermanfaat untuk rakyatnya, hak mereka akan lebih terjamin. Gicu ajalah dulu yang sepintas kepikir kalau adalah salah-salah kata mohon maaf dan tolong teman-teman dikoreksi ya. Salam, A TI Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
Re: [budaya_tionghua] Fw: Message not approved: PKI RAKSASA BERKAKI LEMPUNG BENARKAH?
Siancay, Siancay, inilah contoh orang yang begitu tersinggung egonya langsung mengobarkan amuk massa, bila perlu seluruh rakyat Indonesia diajak untuk memusuhi millis budaya Tionghoa yang sangat agressiv, sangat anti komunis, sangat anti Indonesia, sangat anti Islam dan sangat super Tiongkok sentris. amim, amin. Kok bisa ya seorang Sobron yang begitu santun dan rendah hati punya adik seperti ini??? (saya juga pusing, sejak kapan kita2 disini mensyukuri kematian Pak Sobron?) ZFy
Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet
hehehe, Aksi FREE tibet memang tidak didalangi FLG, semua orang juga tahu! tak usah membelokkan persoalan Bung! Tapi yang jelas, pelemparan undangan mendukung Free Tibet dan Boikot Olympiade Beijing di Millis ini dilakukan oleh anggota FLG yang bernama Ananta Darma! anggota yang satu ini tak pernah ikut diskusi berbagai masalah, tapi begitu posting, pasti isinya tentang penindasan di China! Jadi, apa tujuannya untuk joint di millis ini? dari kasus2 diatas kita semua pasti sudah bisa menyimpulkannya, semua sudah jelas! lantas untuk apa saya melayani oknum dengan maksud terselubung ini??? Jika sdr Uly masih bisa menerima orang2 dengan misi khusus terselubung semacam ini, silahkan melayani sendiri sampai puas. ZFy Saya setuju Bung Ulysee, setiap perbedaan pendapat harus disikapi secara jernih, bukan dengan emosi. Argumentasi berbeda harus dibalas dengan argumentasi lain-- jika perlu dengan data dan fakta. Siapapun dari kelompok mana pun memiliki hak yang sama untuk berbeda pendapat. Begitu juga sejumlah kelompok yang merupakan korban penguasa China yang represif, mereka bersama-sama mengungkap pelanggaran HAM yang dialaminya juga hak mereka. Mereka menginginkan perubahan di dalam negeri China. Setahu saya dalam aksi-aksi Free Tibet, kelompok Falun Gong tidak bergabung di dalamnya. Mereka selalu membuat kegiatan sendiri yang simpatik dan damai. Mungkin ada satu atau dua orang praktisi Falun Gong yang secara pribadi mengikuti aksi Tibet, itu adalah hak mereka sebagai warga negara. Siapapun tidak bisa melarangnya, termasuk pemerintah kita. Tuduhan bahwa kelompok Falun Gong selalu berada di belakang aksi Anti (komunis) China adalah tidak berdasar. Karena aksi free Tibet pun melibatkan banyak tokoh, elemen dan LSM yang masing2 kedudukannya independen. Tuduhan seperti itu juga pernah muncul di Medan dua tahun lalu, saat itu sebuah gereja Katolik mementaskan teater yang menceritakan penindasan kaum Kristiani di China, tapi anehnya Falun Gong dituduh sebagai otaknya. Padahal itu murni kegiatan gereja, yang nampaknya mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi di China. Saya kira tuduhan semacam ini tidak mencerminkan kedewasaan berpikir dari seorang yang berpendidikan. Salam damai Hidup rakyat Tiongkok --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote: Huehuehuehue, Zhou Xiong, daripada marah marah nggak keruan, ( kesannya nggak elit) lalu nuduh nuduh orang propaganda, ( kek jaman ORLA aje) mendingan di tangkisin satu satu itu 10 alasan menolak olimpiade Beijing nya. Dengan begitu khan otak vs otak, bukannya sibuk lempar tudingan dan tuduh-tuduhan. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Saturday, April 19, 2008 12:42 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet Apa jadinya kalau Tibet Merdeka bertemu dng Falungong? Ganyang China!!! Anggota FLG seperti ananta darma ini tujuan joint ke millis ini hanyalah satu: Propagana anti China!!! tak pernah bicara yang lain. - Original Message - From: HYPERLINK mailto:[EMAIL PROTECTED]ananta_darma To: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] m Sent: Friday, April 18, 2008 4:50 PM Subject: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet UNDANGAN AKSI FREE TIBET MENOLAK OBOR OLIMPIADE Obor Olimpiade Beijing akan diarak di Jakarta pada 22 April 2008. Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masalah kemanusiaa, kita tentu harus bersikap mengingat penguasa China mengabaikan janjinya saat mengajukan diri menjadi tuan rumah pesta olah raga dunia itu. Pada 2001, pemerintah China berjanji akan memperbaiki kondisi HAM- nya menjelang Olimpiade. Kenyataanya justru sebaliknya, dengan alasan demi keamanan Olimpiade, mereka bertindak semakin represif terhadap kelompok spiritual serta aktivis HAM dan pers. Penangkapan, penahanan dan pembunuhan dengan sasaran mereka terjadi dimana-mana. Kekerasan yang terjadi di Lhasa-Tibet akibat provokasi aparat China yang menewaskan 140 orang adalah salah satu bukti kejahatan rejim komunis China. Saat ini situasi di Tibet masih mencekam, perburuan penangkapan terhadap kaum Tibetan masih berlangsung. Wartawan dan orang asing dilarang masuk. Penguasa China bahkan memaksakan diri akan mengarak Obor Olimpiade ke Tibet. Hal itu tentu akan memperparah situasi di sana. Atas parahnya keadaan HAM di China yang empat bulan lagi akan menggelar Olimpiade, Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet sedang menggalang solidaritas untuk rakyat Tibet dan rakyat China yang tertindas, yang dilanggar HAM-nya. Solidaritas ini didukung sejumlah organisasi masyarakat sipil dan para individu atau tokoh nasional, yang menaruh perhatian pada masalah kemanusiaan. Dukungan ini dimaksudkan untuk menolak Obor Olimpiade yang akan tiba di Jakarta. Selama penguasa
[budaya_tionghua] Re: Negara Hotel?
Oho ABS Heng, bicara tentang Negeri Hotel, Saya kok mencium ada busuk Yusuf Kalla di situ, kalian jangan mengnggap Indonesia sebagai Hotel! demikianlah saat dia bicara menyindir orang Tionghoa sekaligus mengkompori masyarakat Pribumi ! Sekarang, Coba simak pandangan saya tentang Hotel ini : HOTEL Akhir2 ini, istilah hotel tiba2 menjadi istilah yang ramai dibicarakan. Dari pernyataan seorang wakil presiden, istilah ini tiba2 mendapat sorotan negatif. Bicara mengenai hotel, sebenarnya kita juga bicara tentang budaya perjalanan dan budaya perantauan. Hotel adalah tempat penting bagi semua orang yang suka melakukan perjalanan. Bagi orang normal, hotel adalah tempat singah sementara. Seharusnya tidak banyak orang yang senang ber-lama2 tinggal di hotel. Semua lebih kerasan tinggal di rumah sendiri. Namun, seringkali, keadaan bicara lain. Demi pekerjaan, banyak orang terpaksa harus merantau meninggalkan kampung halaman, untuk tinggal di kota atau negeri yang baru, mereka harus cari tempat tingal baru. Pada awalnya, kebanyakan dari perantau ini belum bisa beli rumah sendiri, mereka akan mencari pondokan atau menyewa rumah. Sebenarnya rumah sementara ini juga merupakan hotel dalam arti luas. Kita sebenarnya bisa melihat, di semua tempat di dunia, para pendatang ini banyak yang mencapai sukses, mereka rata-rata memiliki kedudukannya sosial yang lebih baik dibanding rata2 penduduk asli. Mengapa? Karena mereka umumnya bekerja lebih keras dibanding penduduk asli yang sudah mapan. Tanpa bekerja keras, mereka terancam akan kehilangan hak tinggal di tempat baru. karena uang untuk membayar pondokanpun sewaktu-waktu akan terancam. Sejalan dengan waktu, para pendatang baru yang sukses akan membeli rumah permanen, anak2 mereka yang lahir di rumah baru tak lagi merasakan budaya hotel. Mental mereka akan perlahan berubah seperti penduduk asli kota itu. Dengan cepat, mereka akan mendapat tantangan dari pendatang yang baru. Jadi sebenarnya kita harus memandang secara positif Budaya Hotel ini, kita justru harus mendorong seluruh masyarakat menghidupkan mental Tinggal di hotel. Karena dengan ini, mereka akan selalu merasa dikejar waktu, harus bekerja seefisien mungkin, agar tidak percuma membayar biaya sewa kamar. Perasaan tak aman ini akan meningkatkan daya juang, berlainan jika tinggal di rumah sendiri, mau santai2 saja juga tidak apa2, toh juga gratis. Keberhasilan para perantau ini bukan hanya keberhasilan individu, karena sumbangan tenaga mereka, tempat merka bekerjapun akan ikut menikmati hasilnya. Banyak contoh negeri2 yang maju karena sumbangan tenaga dan pemikiran segar para pendatang yang baru ini. Banyak sudah contoh negeri Perantau yang sukses, seperti Amerika, Australia, Singapura, Hongkong. Sebuah negeri yang menutup diri tehadap pendatang akan mengalami kemandegan ekonomi. Maka pemerintah yang baik justru harus berpikir keras, bagaimana berupaya mendatangkan perantau yang bekwalitas. Pemerintah sebagai Pemilik hotel besar pun harus berdaya upaya supaya tamunya kerasan tingal di hotel mereka. Ada juga yang penting diingat, bangsa yang berpikiran maju tidak hanya sibuk berpikir bagaimana menarik tamu tinggal di hotel mereka. Pemerintah yng maju juga harus berani mendorong penduduknya sendiri untuk terbiasa dengan budaya hotel, doronglah warga kita untuk berani keluar kandang, ber-bondong2lah menjadi perantau di negeri orang. Biarkanlah pemuda kita mondok di hotel orang, baik untuk menuntut ilmu atau bekerja. Dengan merantau di negeri orang, mereka akan lebih sukses dibanding di negeri sendiri, dan akan cepat menyerap kemajuan2 dunia baru. Ujungnya, ini akan membawa manfaat bila dibawa pulang ke negeri asal. Mungkin banyak dari para perantau ini yang memutuskan tidak pulang, dan menetap permanent di negeri orang, kitapun tidak usah takut kehilangan mereka. Bila suatu saat keadaan di negeri sendiri menjadi kondusif, mereka akan berduyun-duyun pulang, menyumbangkan tenaga, pemikiran maupun modal. Contoh yang nyata adalah peranan Tionghoa perantau lama pada awal reformasi ekonomi di Tiongkok, dan kiprah Tionghoa perantau baru berpendidikan tinggi, bagi kemajuan industri informasi di Tiongkok saat ini. Bicara tentang hotel, saya juga ingat novelis kontemporer kita Iwan Simatupang, yang melahirkan karya2nya dari sebuah kamar hotel, yang bernama Hotel Salak di Bogor. Rasanya, tinggal di hotel selain memacu semangat juang, juga dapat memacu kreativitas. Jadi, mengapa kita tidak mempromosikan Budaya Hotel ? kita sebaiknya justru menghimbau : Anggaplah Indonesia sebagai sebuah hotel besar ! Bila seluruh masyarakat Indonesia berani memandang Indonesia adalah sebuah Hotel Besar, pemerintah yang mengelola negeri ini akan dipaksa bekerja lebih professional. Mengukur prestasi seorang pimpinan hotel pasti lebih mudah dibandingkan seorang pengelola kawasan perumahan. Bila pengelolaan sebuah lingkungan perumahan memburuk, penduduk hanya bisa mengeluh, mereka toh tidak bisa cabut se-waktu2. Lain
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Minta tolong mengartikan
baris ke tiga rasanya FU GUI = Kaya Terhormat Chang Ming Fu Gui adalah sebuah paket istilah yang sering dipakai. - Original Message - From: Kurniawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 18, 2008 6:24 AM Subject: [budaya_tionghua] Minta tolong mengartikan Ada teman yang titip menanyakan arti tulisan Mandarin kuno pada gambar ini: http://img138.imageshack.us/img138/2293/mcfx3.jpg Dari kiri ke kanan: 1. Mingchao = Dinasti Ming 2. changming = hidup panjang 3. 4. yi si ba er nian = tahun 1482 Apakah artinya memang seperti di atas? Apakah changming (pada benda tua) memang hanya berarti hidup panjang biasa, ataukah nama tempat, waktu, musim, kejadian dsb? Yang ke-3 itu huruf-huruf apa yah? Dan artinya apa? Terima kasih bantuannya. Kurniawan __ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.1/1384 - Release Date: 17/04/2008 15:47
[budaya_tionghua] Tibet dan kaum terpelajar di barat
Ada fenomena budaya yang menarik tentang aksi dukungan terhadap gerakan Tibet Merdeka di Barat. Banyak kaum terpelajar di barat yang ikut2an mendukung Tibet merdeka, ini ada latar belakang psikologisnya: 1. Karena modernisasi telah membawa kekosongan jiwa bagi sementara oang. kalangan terpelajar banyak yang lari ke dunia spriritual dari timur, Budha Tibet merupakan salah satu yang menarik bagi mereka. karena belum benar2 mendalami, yang mereka lihat hanyalah sissi2 exotis yang indah2 saja. tak pernah tahu begitu tak manusiawinya sistem negara agama yang pernah dijalankan para Lhama, 2. modenisasi juga membawa kerusakan alam dan menghadirkan suasana lingkungan hidup yang tak manusiawi. Maka banyak orang merindukan kembali ke alam asli dan kehidupan sederhana yangmasih polos, mereka rindu akan Shanggrila. dan... sebagian dari mereka menanggap Tibet adalah shanggrila, oasis tersisa di dunia, karena tak pernah benar2 mengalami, mereka hanya berangan pada yang indah2 saja, padahal jika mereka disuruh hidup di zaman Dalailama dulu, belum tentu akan bisa tahan dng keterbelakangan Tibet. 3. Secara naluriah, kaum terpeljar barat selalu berpihak pada masayarakat luas dan menentang pemerintah. mereka bangga sebagai hati nurani rakyat. jika ada kelompok masyarakat yang bertentangan dng pemerintah, secara naluri mereka akan berpihak pada kelompok oposan. Bila kejadiannya di dunia barat atau di negei sediri, mereka masih bisa menilai setiap perstiwa dng kritis (seperti kerusuhan di Paris tempo hari), tapi begitu kejadiannya di dunia ketiga, akibat disinformasi oleh media, mereka sering kehilangan daya kritis dan langsung beranggapan pemeintahlah yang pasti salah. 4. Sebagian dari kaum terpelajar di barat telah dihinggapi Komunis Phobia. segala yang berkaitan dng komunis pasti buruk dan jahat. ini juga menutup mata mereka untuk mencari fakta sebenarnya. Salam, ZFy
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet
Apa jadinya kalau Tibet Merdeka bertemu dng Falungong? Ganyang China!!! Anggota FLG seperti ananta darma ini tujuan joint ke millis ini hanyalah satu: Propagana anti China!!! tak pernah bicara yang lain. - Original Message - From: ananta_darma To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 18, 2008 4:50 PM Subject: [budaya_tionghua] Dari milist tetangga- aksi Free Tibet UNDANGAN AKSI FREE TIBET MENOLAK OBOR OLIMPIADE Obor Olimpiade Beijing akan diarak di Jakarta pada 22 April 2008. Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masalah kemanusiaa, kita tentu harus bersikap mengingat penguasa China mengabaikan janjinya saat mengajukan diri menjadi tuan rumah pesta olah raga dunia itu. Pada 2001, pemerintah China berjanji akan memperbaiki kondisi HAM-nya menjelang Olimpiade. Kenyataanya justru sebaliknya, dengan alasan demi keamanan Olimpiade, mereka bertindak semakin represif terhadap kelompok spiritual serta aktivis HAM dan pers. Penangkapan, penahanan dan pembunuhan dengan sasaran mereka terjadi dimana-mana. Kekerasan yang terjadi di Lhasa-Tibet akibat provokasi aparat China yang menewaskan 140 orang adalah salah satu bukti kejahatan rejim komunis China. Saat ini situasi di Tibet masih mencekam, perburuan penangkapan terhadap kaum Tibetan masih berlangsung. Wartawan dan orang asing dilarang masuk. Penguasa China bahkan memaksakan diri akan mengarak Obor Olimpiade ke Tibet. Hal itu tentu akan memperparah situasi di sana. Atas parahnya keadaan HAM di China yang empat bulan lagi akan menggelar Olimpiade, Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet sedang menggalang solidaritas untuk rakyat Tibet dan rakyat China yang tertindas, yang dilanggar HAM-nya. Solidaritas ini didukung sejumlah organisasi masyarakat sipil dan para individu atau tokoh nasional, yang menaruh perhatian pada masalah kemanusiaan. Dukungan ini dimaksudkan untuk menolak Obor Olimpiade yang akan tiba di Jakarta. Selama penguasa China tidak mau memperbaiki kondisi HAM-nya dan masih menindas kaum Tibetan, mereka tidak layak menyelenggarakan pesta olah raga dunia itu. Free Tibet, No Human Right, No Olympics. Untuk itu kami mengundang Anda untuk bergabung dalam aksi damai yang akan dilangsungkan pada: Hari/ Tanggal : Selasa, 22 April 2008 Waktu : Pukul 10.00- selesai Tempat : Pintu Gerbang Stadion Senayan Jakarta (Pinggir Jl. Sudirman, antara pintu Gelora 1-5,) Agenda : Orasi, happening art, dan performance DUKUNGAN Anda kami butuhkan untuk mengekang kejahatan Rejim Komunis China terhadap rakyatnya. Jakarta, 18 April 2008 Masyarakat Indonesia Untuk Kebebasan Tibet Tri Agus S. Siswowihardjo Koordinator Aksi 10 ALASAN MENOLAK OLIMPIADE BEIJING Menindas Tibet Sejak 1959, penguasa komunis China telah menindas rakyat Tibet. Sebanyak 150.000 rakyat dan biksu Tibet tewas dan ribuan kuil-kuil Buddha hancur akibat penindasan yang terjadi selama puluhan tahun. Pertumbuhan ekonomi Tibet yang mencapai 12 persen per tahun tidak bisa dinikmati rakyatnya, sebaliknya etnis lain (Han) lebih merasakan kue pembangunan itu. Menjelang Olimpiade Beijing, tekanan terhadap Tibet semakin intensif. Kekerasan yang tejadi belum lama ini di Lhasa yang menewaskan 140 orang adalah buktinya. Menekan Kristen Sejak akhir 1980-an, setidaknya 2,7 juta diantara 60 juta pengikut Kristen Family Church telah ditahan, dan 440 ribu dihukum kerja paksa dan pendidikan kembali. Bahkan lebih dari 10 ribu disiksa hingga mati, lebih dari 20 ribu menjadi cacat. Selain disiksa, para pemimpin gereja diseret ke pengadilan. Banyak juga gereja yang dihancurkan. Selama tahun 2000 telah dirusak sebanyak 450 tempat ibadah yang dianggap ilegal. Menjelang Olimpiade, tekanan terhadap mereka semakin kuat, sejumlah pimpinan Kristen ditangkap dan tahan. Menumpas Muslim Pada 2002, kaum muslim Uyghurs di Xinjiang barat dicap sebagai kelompok teroris. Sejak itu, penindasan semakin intensif dilakukan dengan cara memanggil imam dan menutup mesjid sampai menghukum mati ribuan orang setiap tahun. Kaum Muslim tidak diperbolehkan menghadiri sekolah agama atau datang ke mesjid sampai umur 18 tahun. Kegiatan dan ekspresi agama dilarang ketat di sekolah-sekolah. Mereka dilarang berdoa, memakai pakaian atau symbol agama, serta berpuasa. Menjelang Olimpiade terjadi beberapa kali penyerangan terhadap kaum muslim di Xinjiang yang menewaskan puluhan orang. Menyiksa Falun Gong Sejak ditindas pada 20 Juli 1999, sedikitnya 3.086 pengikut Falun Gong dipastikan tewas. Jumlah itu bisa lebih besar mengingat tertutupnya informasi di sana. Lebih mengerikan, mereka yang ditahan di kamp-kamp konsentrasi telah diambil organ tubuhnya untuk memenuhi industri transplantasi. Laporan David Matas David Kilgour dari Kanada memperkuat dugaan itu. Kebiadaban itu masih berlangsung hingga
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !
Istilah Tanah Air dalam bhs Tionghoa adalah Zu Guo, secara harafiah artinya adalah Negeri Leluhur. Menurut perasaan, yang opantas disebut Negeri Leluhur oleh Tionghoa seluruh Dunia adalah Tiongkok. Maka orang Tionghoa perantau yang sudah menjadi warga negeri lain sebenarnya sangat kagok ketika menyebut negeri barunya sebagai Zu Guo dalam bahasa mandarin. Maka perlu dicari istilah yang lebih tepat mengartikan Tanah Air menggantikan istilah Zu Guo, saya usulkan Jia Guo atau Negeri Rumah. ZFy - Original Message - From: ChanCT To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 17, 2008 8:10 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! Saya jadi teringat ditahun 04 di Chang Sha menghadiri seminar Media-Tionghoa sedunia, bertemu dengan seorang dokter etnis TIonghoa kelahiran HK bernama Huang Jin-biao, pernah menjabat walikota (lupa saya kota apa namanya) di AS dan ketika itu masih seorang pejabat polisi di kota itu, pada saat malam gembira perpisahan penutup Seminar, dia tampil kedepan podium menyanyikan Pujaan Tanah-air dan, ... tentu jelas yang dipuja sebagai tanah-airnya itu tanah leluhurnya Tiongkok! Kebetulan saya semeja dengan beliau. Disaat kembali duduk disebelah saya, saya tanya: Lho, kamu sudah jadi WN Amerika, kok masih memuja Tiongkok sebagai tanah-air-mu?, dengan mudah dia jawab: Saya sebagai Tionghoa, akan tetap mencintai Tiongkok sebagai ibu-kandung saya, dan, ... saya juga akan tetap mencintai Amerika sebagai ibu-tiri yang membesarkan dan mememlihara saya. Tidak bisa saya lupakan dan tidak perlu dipungkiri. Kedua ibu, Tiongkok dan Amerika saya cintai bersamaan.! Salah? Tentu saja tidak. Perlu diragukan loyalitasnya menjadi loyalitas ganda? Juga tidak perlu. Mengapa harus diragukan, lakukan saja sanksi HUKUM yang berlaku, jeratlah dengan Hukum yang berlaku kalau dia langgar. Dan, ... itulah satu-satunya patokan untuk melihat kesetiaan, loyalitas seseorang pada tanah-airnya. Dilihat sikap dan tindak tanduknya sebagai warga yang baik, memenuhi atau tidak hak dan kewajibannya pada negara dan bangsanya. Begitu saja kok repot. Salam, ChanCT - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 17, 2008 1:43 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! Ya saya dong yang bilang. Memang Indonesia lah tanah airku, tanah tumpah darahku, bukan lainnya. Apakah Lim-heng tanah airnya bukan Indonesia? Atau ada satu lagi yang lain di samping Indonesia. Di sanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku. Jangan di sanalah tempat hotelku, jadi lahan oportunitasku. Wasalam. -- - Original Message - From: * To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 16, 2008 4:35 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! ...siapa yg bilang??? Eddy Lim - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] schrieb: Bukan Asia Tenggara, tetapi Indonesia! Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku. Bukan Cungkuo! Wasalam. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.22.12/1374 - Release Date: 2008/4/11 _U__ 04:59 -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 15/04/2008 18:10
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !
Mau membahas Patriortisme sih oke2 saja, tapi kalau sampai Patriotisme dipakai sebagai landasan Millis Budaya Tionghoa ya salah kaprah. ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 17, 2008 7:54 AM Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! Patriotisme adalah salahsatu pilar budaya tionghoa. Tentu saja patriotisme berkaitan dengan patria, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Sejak awal milis ini sudah ini yang selalu diusung dalam pembahasan-pembahasannya. Kita bisa melihat betapa tingginya patriotisme warga Singapore pada patria-nya, Singapura. Baik yang Melayunya, yang Tamilnya, yang Kaukasiannya, apalagi yang Cinanya. Ini yang membuat negara itu maju, dan kekurangan akan patriotisme ini yang membuat kita terpuruk. Wasalam. --- - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 16, 2008 10:42 PM Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! Wah! Sejak kapan Millis ini menjadi Millis Patriotik??? Apakah yang menjadi anggota harus WNI semua ya? Apakah kalau eks Warga Indonesia yang sudah pindah ke luar negeri dan menjadi Warga negara Asing tak boleh ikut joint di sini Ya??? Menurut saya, Millis ini bahasanya saja Indonesia, asal masih bicara budaya Tionghoa, bukan politik Tionghoa, oke2 saja, tak harus yang serba Indonesia. apalagi dikait2kan dng nilai2 patriotik segala. ZFy -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 15/04/2008 18:10
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing !
Wah! Sejak kapan Millis ini menjadi Millis Patriotik??? Apakah yang menjadi anggota harus WNI semua ya? Apakah kalau eks Warga Indonesia yang sudah pindah ke luar negeri dan menjadi Warga negara Asing tak boleh ikut joint di sini Ya??? Menurut saya, Millis ini bahasanya saja Indonesia, asal masih bicara budaya Tionghoa, bukan politik Tionghoa, oke2 saja, tak harus yang serba Indonesia. apalagi dikait2kan dng nilai2 patriotik segala. ZFy --- Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Asia Tenggara, tetapi Indonesia! Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku. Bukan Cungkuo! Wasalam. - Original Message - From: POSTMOmail To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 16, 2008 9:46 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Yuuu..uk Boikot Olimpiade Beijing ! Ini milis judulnya [budaya_tionghoa]? atau milis [sebatas_tradisi_rumahan_tionghua_di_asia_tenggara_saja] yah..? __ .
{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara
Masalahnya kenyataan di Tiongkok tak seperti itu. Bolehlah kita tanya ke seluruh penjuru negeri Tiongkok, semua orang menaruh hormat pada Kong Ming, tidak sekedar hormat pada kepandaiannya, tapi juga ke Jiwa pengabdiaanya, baik pengabdiannya untuk sang pemimpin( Liu Bei) maupun ke Negeri Shu setelah Liu Bei tiada. Semua energinya dia curahkan untuk kejayaan Negeri Shu, bukan untuk kepentingan pribadi. Maka masyarakat juga mendirikan Kuil untuk memperingati Gong Ming. Semua rakyat dan cendekia memuja Gong Ming, tak pernah mendengar ada yang menuduhnya kejam. Yang membedakan Kong Ming dan Gwan Gong adalah : Kong Ming sangat dihormati, dipuja dan juga disembahyangi, tapi tetap disembah sebagai manusia, tak pernah menjadi dewa yang bisa dimintai sesuatu atau dititipi harapan2 duniawi, seperti harapan untuk menjadi kaya, menolak bala, melindungi dari kejahatan dll. Sedangkan Gwan Gong setelah menjadi Dewa, memang disembahyangi untuk dimintai sesuatu, tapi sudah bukan lagi dihormati atau dipuja, melainkan dianggap sakti dan sedikit ditakuti. ZFy - Original Message - From: Ww To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, April 12, 2008 10:07 AM Subject: Re: {Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara Ya fair-fair aja karena Kong Ming yang paling lama hidup, dan cerita di novel samkok paling lama menceritakan Kong Ming dibandingkan tokoh2 lain, dan apalagi beliau yang mengemban tugas sebagai pemimpin setelah Liu Bei wafat otomatis segala tanggung jawab ada di beliau, berikut juga segala konsekuensinya. Semua perang ya kejam atuh.Pndangan orang awam: Kejam mana? Seorang panglima yang membunuh ratusan/ribuan nyawa dengan sekali perintah tanpa berhadapan dengan musuh atau seorang tentara yang membunuh 1 orang didepannya ? hehehe semua orang juga tau. Contoh lain, kenapa seorang spy jika tertangkap dihukum mati, sedangkan seorang pembunuh kadang dihukum penjara? Jangan Lupa Kong Ming berkuasa penuh setelah Liu Bei tidak ada, termasuk jendral2nya Jiang Wei dll. Tapi ya Kong Ming tetap dipuja karena kecerdikkannya serta taktik perang yang luar biasa. Saya kagum ketika Sima Yi mengepung benteng yang dijaga hanya beberapa prajurit, Kong Ming main kecapi di atas benteng, dengan pintu gerbang terbuka, Sima Yi ketakutan, padahal dia bawa ribuan pasukan hahahaha tapi di novel ga ditulis terkentjing-kenjting lho. Kadang saya suka heran apakah ada faktor berlebihan dalam penulisan novel samkok, tapi itulah mungkin seninya, atau suatu bentuk penghargaan pada seorang tokoh Yang saya heran, kenapa Zhao Yun ga ada gembor-gembornya ya ? dia itu dipuja atau tidak si Ww - Original Message - From: Skalaras Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 17:36
{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Dewa-dewa
memang demikian ? Apa saja perbedaannya ? Maaf, kalau topik seputar dewa, pertanyaannya jadi banyak :) Prometheus --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras skalaras@ wrote: Saya setuju pendapat Sdr Yongde, seperti dalam budaya yunani, dewa dewi dalam budaya Tionghoa dibuat sesuai dng citra manusia dan sesuai dng tatanan masyarakat di bumi. Bahkan, banyak dewa yang di sembah dalam klenteng sebenarnya adalah tokoh manusia yang pernah hidup beneran, karena jasa atau ketokohannya diangakat menjadi dewa. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed] - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 17:36 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara
Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? memangnya Kong Ming bekerja untuk siapa? dia mengatur segalanya juga demi kerajaan yang dicita2an Liu Bei, sudah tentu semua atas restu dari Liu Bei. Liu Bei kan bukan dibawah Kong Ming? kok dia menurut saja. Dan... Guan Gong dan Zhang Fei juga tak sepenuhnya nurut sama Kong Ming, Kong Ming bisa memerintah mereka juga berkat wewenang dari Liu Bei. Dan... sebelum Kong Ming bergabung, mereka bertiga kan sdah menjadi algojo di lapangan perang, hanya saja saat itu mereka berperang untuk orang lain. bukan untuk karajaannya sendiri. Jika kita membaca buku2 klasik maupun modern karya sastrawan maupun sejarahwan, hampir semua memberi nilai positif terhadap Kong Ming, jauh lebih posutif dibanding Guan Gong, Zhang Fei maupun Liu Bei. Boleh lihat berapa puisi yang telah digubah para penyair klasik untuk Kong Ming, diantaranya yang terkenal adalah karya Du Fu dan Lu You. sedangkan puisi Guan Gong tak ada satupun. yang ada malah puisi untuk kudanya. Pemujaan Guangong kelihatannya hanyalah ditataran rakyat jelata, bukan di dunia cendekia. ZFy - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 11, 2008 7:11 PM Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara Kong Ming dianggap lebih kejam dari Kwan Kong karena menjadi otak semua gerakan yang di ikut i oleh Kwan Kong/Liu Pei/Thio Whei ( ? ), dimana ketiga saudara angkat memang menjadi algojo dilapangan, sedang otaknya adalah Kong Ming, sehingga kekejaman ke tiga saudara angkat tersebut bisa dibilang karena mematuhi aturan dan mengikuti petunjuk Kong Ming. Dalam hal ini Setia dan Loyal menjadi ciri khasnya ke 3 saudara angkat tersebut. Kwan Kong di 'sembah' salah satu nya karena memiliki loyalitas dan kejujuran serta setia kepada aturan. sur. - Original Message - From: Skalaras [EMAIL PROTECTED] Kalau dibanding kejamnya, Kwan Kong sebagai jenderal yang langsung terjun ke medan laga tak kalah kejamnya dalam menebas lawan. maklum dalam keadaan perang, kalau bukan lawan yang mati ya kita yang mati. saya kira kekejaman semacam ini tak bisa dijadikan tolak ukuran bahwa Kong Ming itu kejam. - Original Message - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 17:36
{Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara
Kalau Liu Bei dan Zhang Fei ikut disembah sbg dewa, belum pernah dengar. ada dimana? - Original Message - From: gsuryana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 11, 2008 9:34 PM Subject: Re: {Disarmed} [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Bara Yeah...yang jelas saat ini yang di sembah di kelenteng Kwan Kong, Liu Pei dan Thio Hui, sedang Kong Ming malah tidak ada patungnya. Masyarakat menyembah tentu ada dasarnya, karena tidak mungkin mereka bersedia menyembah seseorang tanpa alasan, apalagi bila kita baca kematian Kwan Kong, dimana saking takutnya musuh sampai memisahkan kepala dan badan dengan jarak yang cukup jauh, dan masih menurut sahibul hikayat, badan tanpa kepala dari Kwan Kong terus mencari kepalanya, sampai ketemu. Dan...uniknya Kristen masuk dengan cara menaruh salib didekat patung Kwan Kong..aje gilee...pan ( dengan alasan yang disalib adalah seorang dewa yang baik hati, dan masyarakat menerima karena sekalian sembahyang ke Kwan Kong, lama lama ntu salib berdiri sendiri deh...ini kono lho ) sur. - Original Message - From: Skalaras Rasanya kurang fair, kok melimpahkan tanggung jawab ke sang perdana menteri? memangnya Kong Ming bekerja untuk siapa? dia mengatur segalanya juga demi kerajaan yang dicita2an Liu Bei, sudah tentu semua atas restu dari Liu Bei. Liu Bei kan bukan dibawah Kong Ming? kok dia menurut saja. Dan... Guan Gong dan Zhang Fei juga tak sepenuhnya nurut sama Kong Ming, Kong Ming bisa memerintah mereka juga berkat wewenang dari Liu Bei. Dan... sebelum Kong Ming bergabung, mereka bertiga kan sdah menjadi algojo di lapangan perang, hanya saja saat itu mereka berperang untuk orang lain. bukan untuk karajaannya sendiri. Jika kita membaca buku2 klasik maupun modern karya sastrawan maupun sejarahwan, hampir semua memberi nilai positif terhadap Kong Ming, jauh lebih posutif dibanding Guan Gong, Zhang Fei maupun Liu Bei. Boleh lihat berapa puisi yang telah digubah para penyair klasik untuk Kong Ming, diantaranya yang terkenal adalah karya Du Fu dan Lu You. sedangkan puisi Guan Gong tak ada satupun. yang ada malah puisi untuk kudanya. Pemujaan Guangong kelihatannya hanyalah ditataran rakyat jelata, bukan di dunia cendekia. ZFy -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.12/1372 - Release Date: 10/04/2008 17:36
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Barat
Saya setuju pendapat Sdr Yongde, seperti dalam budaya yunani, dewa dewi dalam budaya Tionghoa dibuat sesuai dng citra manusia dan sesuai dng tatanan masyarakat di bumi. Bahkan, banyak dewa yang di sembah dalam klenteng sebenarnya adalah tokoh manusia yang pernah hidup beneran, karena jasa atau ketokohannya diangakat menjadi dewa. Sajak2 dinasti Zhou yang dimaksud adalah Kitab Nyanyian, yang berupa kumpulan syair2 lagu dari berbagai penjuru negeri. sebagian besar adalah nyanyian rakyat, sebagian lagi lagu yang ditulis kaum bangsawan, sebagian lagi lagu2 upacara. Confucius hanya sempat mengedit ktab ini dan menjadikan buku ini sebagai salah satu buku wajib dalam perguruannya. Yang dia ingin murid2nya mempelajari kitab ini terutama adalah dari segi bahasa. dia pernah berkata: Tak belajar puisi, tak bisa bicara ZFy - Original Message - From: merpati_dewa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, April 07, 2008 8:56 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Budaya Timur VS Budaya Barat Saudara Yongde, Maaf, saya KAGET banget! ada pemahaman anda tentang dewa itu dibuat manusia, saya agak SHOCK dan sejenak terlintas langit mau runtuh kali.. Saya besar dari keluarga yang mempunyai ritual sembahyang pada Dewa dan Buddha, yang bermakna menaruh hormat pada Dewa dan Buddha yang menciptakan dan melindungi manusia. Secara akal sehat dan logika Saya tidak bisa menerima pemahaman bahwa manusia itu mampu membuat Dewa. Setahu Saya Kong Zi menciptakan teori Konfusius yang dimulai dari sajak-sejak yang ditulis pada masa dinasti Zhou yang dimulai dari Beliau memulai dari memasuki nilai2 kemasyarakatan yang kemudian membentuk budaya Tionghua. Ini adalah sedikit pemahaman saya tentang budaya Tionghua, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan. Salam, A Ti --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau mempelajari daojia, maka akan menemukan pemahaman, dewa itu dibuat manusia. Yang anda sebutkan di bawah mengenai pakaian dan segala macam yang diturunkan dari dewa itu sebenarnya malah kebalikannya. Orang Tionghoa menyamakan kehidupan di langit dan di bawah bumi dengan kehidupan di bumi. Karenanya kita mengenal sistem pemerintahan dewa-dewi di langit dan pengadilan di bawah bumi yang modelnya mengambil dari sistem di bumi. Hal yang sama juga berlaku untuk kehidupan sosialnya. Itulah mengapa banyak yang repot-repot mengirimkan uang, baju, pesawat, mobil mewah, kapal pesiar ke keluarga yang telah pindah alam. Beberapa hari yang lalu, saya menonton sekilas liputan metro xin wen mengenai Qingming di Tiongkok. Di liputan itu dikatakan bahwa mulai ada penggantian ritual dari membakar kertas ke menanam pohon, namun ritual membersihkan nisan dan penghormatan tetap dilakukan. Pemahaman budayanya mungkin sudah mulai bergeser ke kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Putih merpati merpati_dewa@ wrote: Hai, Da jia hao, Banyak info yang didapatkan dari teman2 millis tentang tema ini, saya mau nambahkan dikit, pemahaman Saya antar budaya timur dan budaya barat, bahwa budaya timur dalam hal ini dikhususkan ke budaya Tionghua memiliki nilai peradapan yang lebih lama (5000 tahun) dan unsur kepercayaan kepada Dewa, Tao dan Buddha adalah sangat kuat dimasa itu dan ini mempengaruhi budayanya, boleh dikatakan budaya Tionghua adalah budaya turunan dewa, diantaranya coba kita lihat pakaian raja-raja atau permaisuri masa lalu dan kita lihat lagi pakaian dewa-dewi yang disembah, umumnya hampir serupa(mungkin ini bukit turunan budaya). Budaya yang diturunkan dewa kepada manusia membuatnya menjadi lebih lembut, bersusila, tutur kata yang indah, gerak tubuh yang indah dan pola pikir yang bajik(menyerupai karakter dewa) Sedang budaya barat kandungan ini lebih ringan tidak sekental budaya Tionghua karena menurut dari peradapan adalah lebih muda dibanding bangsa Tionghua, manusia yang muncul di dua peradapan mungkin memiliki mentalitas yang berbeda dan kepercayaan kepada dewa adalah dewa yang memiliki budaya yang berbeda, dalam sejarahnya memang tidak sekental dan sekaya bangsa Tionghua. Itu aja sedikit pemahaman saya tentang budaya Timur dan Barat dari sisi lain, terima kasih atas perhatiannya. Salam, A Ti __ You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total Access, No Cost. http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this
{Disarmed} Re: Budaya Timur VS Budaya Barat Re: [budaya_tionghua] Berbeda tidak berarti satu jelek yang lain bagus
Mungkin lebih tepatnya : Offensif dan Defensif, Ekspresif dan Impresif. ZFy - Original Message - From: Kurniawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 04, 2008 1:11 PM Subject: Budaya Timur VS Budaya Barat Re: [budaya_tionghua] Berbeda tidak berarti satu jelek yang lain bagus Pak Indarto, Penjelasan Bapak di bawah ini sangat berarti, karena tadinya saya pikir keduanya sama saja, cuma beda cara pengungkapannya. Tapi ternyata perbedaannya bisa sejauh itu. Mungkin perbedaan ini bisa dijadikan salah satu contoh kecenderungan perbedaan sudut pandang budaya Barat dan budaya Timur dalam mengungkapkan atau melihat suatu hal yang sama. Saya merasa ada sesuatu yang berlawanan (bukan dalam arti buruk) antara budaya Barat dan Timur. Maksudnya, budaya Barat terkesan lebih aktif, hangat dsb. dan budaya Timur terkesan lebih pasif, dingin dsb. atau entah bagaimana ungkapan yang lebih tepatnya. Mungkin bisa dikaji lebih jauh perbedaan budaya Barat dan Timur ini. Kurniawan . -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.5/1358 - Release Date: 03/04/2008 18:36 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] ritual dan upacara
Upacara : tak selalu berkaitan dng agama. Ritual = upacara yang berkaitan dng agama/kepercayaan - Original Message - From: snookie975 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, April 04, 2008 3:18 PM Subject: [budaya_tionghua] ritual dan upacara hai pengyoumen, ada yg bisa kasih info definisi dari ritual dan upacara? xiexie -- [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: (OOT) Re: Fitna (Re: Dewa Judi (Re: Topik Judi (Re: [budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat, ramai-ramai memojokka))
Mungkin kuncinya di sini: Tidak mengharamkan juga bukan berarti menghalalkan! jadi dari sini tak bisa langsung diambil kesimpulan seperti ini. Karena Haram dan Halal adalah pola berpikir yang khas dalam budaya Islam, sampai makananpun tak luput untuk diberi label. Dalam Budaya Tionghoa tak familiar dengan cara berpikir ini. Jika Islam lantang bicara tentang hukum, hingga muncul istilah hukum Islam, ajaran confucius, Tao maupun Zen Buhisme tak pernah berubah menjadi hukum. satu2nya yang mendekati ajaran hukum saya kira adalah aliran Legalitas yang dipelopori Han Feizi, tapi meski banyak dipakai oleh penguasa untuk mengatur negara, para penguasa melakukan secara diam2, tak berani terang2an mengkampanyekannya, di depan, yang didengungkan tetaplah ajaran confucius yang lunak. Maka pola berpikir hukum tak begitu populer di masyarakat. Lebih jauh, pola berpikir ini juga bisa berdampak pada kesadaran hukum yang rendah di masyarakat, semua hal sering tak dipandang dari benar salah menurut hukum, tapi lebih sering ditimbang dari segi perasaan dan Lun Li (hubungan antar manusia). Mungkin banyak yang tahu istilah Ceng Li dan Bo Ceng Li , kata Ceng Li ini sebenarnya terdiri dari dua kata, Ceng/Qing adalah yang bekaitan dng perasaan, hati, empati, tenggang rasa dsb, sedangkan Li adalah semua yang bekaitan dng akal dan Logika. Jadi setiap menimbang kasus, orang Tionghoa sudah terbiasa memandang dari dua sisi, sering kita dengar ungkapan : secara Li dia memang salah, tapi secara Qing/Ceng kita harus memaklumi. maka banyak orang Tionghoa dalam berselisih lebih senang menempuh jalur kekeluargaan/personal dibanding jalur hukum. Konflik seperti ini sangat bagus digambarkan dalam film layar lebar yang disutradarai Zhang Yimou dan dibintangi oleh Gong Li : Story Of Qiu Ju ( Qiu Ju Da Guanshi ), dimana sang tokoh meski dimenangkan oleh pengadilan (mewakili Li ) tetap merasa tidak puas, hanya gara2 lawannya tak mau meminta maaf (urusan Qing/ceng). Salam, ZFy - Original Message - From: Narpati Pradana To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 02, 2008 8:35 PM Subject: (OOT) Re: Fitna (Re: Dewa Judi (Re: Topik Judi (Re: [budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat, ramai-ramai memojokka)) Dilakukan etnis atau pemeluk agama tertentu bukan berarti bagian dari budaya tertentu. Kalau dulu, di depan perumahan tempat saya tinggal ada beberapa muslim menenggak arak, bukan berarti minuman keras bagian dari Islam. Itu sebabnya, Pak ABS bertanya... klarifikasi. Dilihat dari jawaban2 yang lain, menyimpulkan bahwa walaupun mengakui Judi punya dampak buruk, tetapi budaya tionghoa tidak mengharamkan judi... . [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa
Satu lagi ilustrasi kecil : Dalam ajaran Filsuf2 Tiongkok kuno juga tak ada ayat yang tegas menyebut Dilarang membunuh, atau membunuh itu dosa atau semacamnya, ini tak berarti budaya Tionghoa mengakomodasi pembunuhanan. Memang kita banyak membaca renungan etika dalam ajaran confcius, tapi sangat sedikit yang berupa kalimat2 tegas pelarangan! apa lagi yang menyebut hukuman, seperti yang ada di Budaya Islam! ajaran2nya lebih banyak berupa kalimat2 untuk introspeksi dan perenungan. Misalnya kalimat : Yang anda tak senang orang lain lakukan pada diri anda janganlah anda lakukan pada orang lain. Ada ajaran confucius yang cocok untuk diterapkan pada Judi, yakni Wan Wu Shi Zhi, artinya : Bermain Benda akan kehilangan Jati diri / Cita2 hidup. Benda di sini bisa berupa apa saja, seperti judi, burung atau ikan piaraan, mobil balap, bahkan mungkin koleksi2 barang antik atau buku silat antik -- Salam, ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 31, 2008 9:50 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi Betul, dilihat dari sudut pandang budaya tionghoa, yang negatif adalah dampak jeleknya, kalau yang 5 itu excessive (berkelebihan). Kalau melakukannya yang 5 itu sih, sepanjang tidak excessive, bisa merupakan keindahan seni budaya. Wasalam. . [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: Dampaknya, Bukan Melakukannya (Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi)
Kita tak bisa melihat budaya Tionghoa dengan sudut pandang yang sama seperti melihat budaya agama samawi. Jika dalam agama samawi terlihat jelas sikap yang keras, tegas dan cenderung hitam putih dalam memandang segala hal, dalam budaya Tionghoa tidaklah demikian. budaya Tionghoa selalu memandang dng kacamata abu2, semua dipandang dari sudut relatifisme. Confucianisme menganjurkan Zhong Yong atau Jalan Tengah, Taoisme mengatakan yang terlalu tegang akan patah, Zen Budhisme juga lebih mementingkan kesadaran pribadi dibanding segala bentuk pelarangan. Pak Gunawan Mohamad pernah memberi ceramah kecil di Utan kayu ttg kecenderungan militanisme agama2 di dunia. dalam ceramah dia terutama memberi contoh agama2 samawi. seusai ceramah dia tanya ke saya, apakah juga ada kecenderungan bangkitnya militanisme agama di Tiongkok? saya menjawab, militanisme agama tak dimungkinkan dlm budaya Tionghoa, karena beberapa hal; Pertama, dalam sejarah Tiongkok yang panjang, tak pernah ada satu ajaran yang benar2 menjadi pengusa tunggal spiritual masyarakat luas.dalil ajaran yang satu selalu diimbangi/dilunakkan oleh ajaran yang lain, jadi tak pernah ada kebenaran mutlak. Kedua, bangsa Tionghoa sendiri adalah bangsa yang sangat profan dan pragmatis, mereka tak pernah menyukai sesuatu yang extrim, setiap ada ajaran yang keras, dalam jangka panjang selalu dimodifikasi menjadi sesuatu yang lunak. contoh nyata adalah perkembangan agama Budha di sana, yang sebelumnya penuh dng kisah derita dunia dan siksa neraka, yang mendorong manusia melepaskankan segala atribut duniawi, dilunakkan menjadi Budha lahir di hati, angkutlah seluruh umat, jika engkau bisa meringankan derita manusia, engkau akan berdiri di bumi menjadi Budha dll dll . Sebenarnya, saya juga melihat watak yang sama dalam Budaya Jawa, semua ajaran agama yang keras selalu berusaha di lunakkan, segalanya selalu dipandang dengan semngat relatifitas. Mungkin karena orang Jawa dan orang Tionghoa sama2 berasal dari budaya agraris, bergelut dng musim dan bumi yang penuh warna, berlainan dng budaya samawi yang lahir di bumi yang monoton dan iklim yang keras. Salam, ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 31, 2008 2:44 PM Subject: Dampaknya, Bukan Melakukannya (Re: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi) - Original Message - From: Kurniawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 30, 2008 11:07 AM Subject: [budaya_tionghua] Judi bukan budaya Tionghoa --- Re: Judi = budaya tionghoa (Re: Topik Judi Judi bukanlah budaya Tionghoa, apalagi kalau sampai dianggap sebagai inti budaya Tionghoa. Sdr. Yongde mengatakan bahwa judi termasuk dalam 5 budaya negatif (foya-foya, mabuk, melacur, judi, dan candu). Selama masih dipandang negatif oleh orang Tionghoa sendiri, berarti judi tidak bisa dimasukkan dalam kategori budaya Tionghoa dalam pengertian umum, yang harusnya menyangkut hal-hal yang dihargai dan dijunjung tinggi oleh orang Tionghoa. --- Dari penjelasan Yongde dan Chan CT jiewie sianseng, serta analisa saya, jelas terlihat bahwa dalam budaya tionghoa yang dimaksud dengan 5 negatif itu bukan perihal melakukannya, tetapi perihal dampak jeleknya. Berbeda dengan dalam lingkungan budaya yang berdasarkan Islam, misalnya, di mana hal-hal tersebut, mencoba-coba melakukannya saja pun merupakan hal terlarang. Ambil sebagai contoh minum arak. Tidak salah kalau kita bilang minum arak adalah budaya tionghoa. Jenis araknya, cara minumnya, lagu yang mengiringinya, merupakan seni budaya tersendiri. Dampak jelek dari minum arak itu yang dikatakan negatif. Bahkan pelacuran dan memadat pun sempat mencapai puncak seni budayanya. Kemegahan bangunan tempat para 'bunga raya' dan keindahan pernik peralatan 'bong' di jamannya, merupakan contoh zenith budaya tionghoa yang dikagumi sampai sekarang. Di Indonesia jaman dulu pun, istilah pachter-madat sinonim dengan orang Tionghoa, tanpa persepsi jelek. Dampak jelek dari pergi melacur dan kecanduan narkoba itu yang dikatakan negatif. Apalagi foya-foya. Tidak ada bangsa lain yang melebihi bangsa Cina dalam the art of connoisseur! Sampai-sampai sulit untuk mengatakan di mana garis threshold-nya bagi seorang Tionghoa untuk mengatakan bahwa ia telah berfoya-foya sampai mencapai taraf dampak jeleknya. Judi pun tidak berbeda. Uraian Chan-heng menunjukkan bagaimana main judi, dengan berbagai variasinya, merupakan an art by itself bagi orang Tionghoa. Sampai-sampai dikatakannya judi = kemajuan bangsa. Dampak jelek dari bermain judi itulah yang dikatakan negatif. Dan justru bagi orang Tionghoa 'seni'-nya adalah bagaimana bisa terus berjudi tanpa mendapatkan dampak jeleknya... Wasalam.
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Ulysee
Uly, Tak usah bersilat lidah dng segala istilah! Dibatasi di dalam rumah apa bedanya dengan dilarang di tempat umum? Anda terus menekankan dibatasi, apa sebenarnya tujuan anda? apa anda merasa dibatasi ini masih bisa diterima, masih manusiawi, merasa semua pembatasan ini tak melanggar hak asasi manusia? apa anda setuju semua pembatasan2 orde baru terhadap bahasa dan budaya Tionghoa? jawab tegas yang ini dulu! Anda membandingkan pembatasan bahasa mandarin dng sekedar penggantian nama jalan? Terlalu jauh neng! selain nama tempat, bahasa Inggris tak pernah dilarang beredar di muka umum, ya buku, ya koran, ya brosur, ya iklan, ya acara TV dll, kursus? se-abrek2 ! apa semua ini boleh untuk bhs mandarin? kalau beranalogi yang pantes. baru belajar apa itu analogi ya? Uly : apakah ada alasan kuat untuk pakai bahasa mandarin di tempat umum (dengan sikon politik masa awal ORBA lagih)? apakah perlu? kenapa nggak pake bahasa Indonesia aja kalau di tempat umum? Apakah orang mau bicara bahasa apa saja harus diatur pemerintah? apakah orang Jawa juga harus selalu bicara bhs Indonesia dng sesama orang Jawa di tempat umum? apakah anda beranggapan semua aturan ini wajar? sehingga rakyatlah yang harus ngalah? Lagian, anda jangan pura2 bloon, yang disebut pelarangan bahasa mandarin itu bukan hanya masalah komunikasi! Tapi juga mencakup segala macam tulisan dan buku berbahasa mandarin! apakah semua ini bisa digantikan? anda mungkin masih terus membela diri : kalau tak bisa membaca buku mandarin ya baca buku berbahasa lain ini sudah jelas usaha anda untuk membela rezim yang membatasi! Setelah sekolah Tionghoa tutup, ada bekas guru sekolah kenalan saya yang menjadi guru les mandarin, dia pernah diinterograsi polisi, dan diingatkan jangan melanjutkan kegiatannya! in bukan ngarang, dan jelas bukan tokoh fiction seperti halnya sang Engkong. Sekecil apapun pembatasan atau pelarangan, jika itu melanggar hak asasi manusia, harus dikritik dan dikecam! bukan justru mencari segala alasan pemaaf! yang membedakan hanyalah intensitas kecaman itu saja! - Original Message From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 27, 2008 3:25:28 PM Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Begini lhoh, kalau DILARANG itu menimbulkan persepsi enggak boleh sama sekali, kalau berani melakukan maka kena sangsi/ hukuman dari yang berwenang. Kalau DIBATASI, itu boleh tapi dengan pembatasan tertentu. Kalau keluar batas, baru kena sangsi, selama enggak melebihi batas ya tidak apa-apa. Seberapa jauh dibatasi, apakah pembatasannya layak atau enggak, itu persoalan lain yang bisa didiskusikan. 2) Masalah pelarangan bahasa mandarin --- ITU pembatasan ah, bukan larangan. Waktu jaman kerajaan 32 tahun, bahasa internasional saja harus diganti (mis: Jl. Boulevard di Kelapa Gading, Jakarta harus dirubah, maka menjadi Jl. Bulevar; hahaha.. lucu khan..) 5) Masalah dilarangnya barongsai --HANYA ditempat umum = krrrekek berarti khan dibatasi juga, bukannya dilarang samasekali. udah tahu khan bedanya dilarang ama dibatasi? baca tuh diatas. mmm... untuk hal ini apa alasannya pemerintah saat itu membatasi yah??? Ada sesuatu ... atau ... * soal bahasa mandarin di tempat umum, apakah ada alasan kuat untuk pakai bahasa mandarin di tempat umum (dengan sikon politik masa awal ORBA lagih)? apakah perlu? kenapa nggak pake bahasa Indonesia aja kalau di tempat umum? * les bahasa mandarin di rumah di gerebek? kasus dimana itu? gue kok baru denger sekarang? Soalnya A-ih gue guru les mandarin dari dulu nggak pernah kena gerebek getoh. Anda bukan lagi ngarang cerita khan . -- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: topik surat kawin {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )
Ckckck, kalau begitu orang tua anda juga tak punya surat kawin to??? Sekarang giliran deh, anda yang keluarin bukti2 dan paparkan hasil survey yang sahih untuk membuktikan pernyataan di bawah! (Ingat! yang membuat penyataan awal ttg kasus ini adalah anda!!!) - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, March 28, 2008 3:00 PM Subject: topik surat kawin {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Masih diragukan euy, soalnya setahu gue dari angkatan babeh gue jarang yang bisa menunjukkan suratkawin orang tua, bahkan yang angkatan babeh gue aja jarang2 yang punya. sebabnya apa? ini baru asumsi, masih bisa diperdebatkan kemungkinannya: .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya Tionghoa
Sudah jelas ngawur tetap saja ngeyel!!! Istilah Tionghoa adalah Istilah dalam bahasa Indonesia yang dipakai untuk menjuluki bangsa, bahasa dan budaya yang berkaitan dengan Tiongkok! tidak hanya untuk menunjuk ke orang Tionghoa Indonesia! Istilah Huaren atau Zhonghua adalah istilah dalam bahasa mandarin yang dipakai oleh negeri2 yang penduduknya memakai bahasa mandarin, seperti Tiongkok daratan, Taiwan, Hongkong, Singapore, Malysia dan negeri2 seluruh dunia yang memiliki komunias berbahasa mandarin. Istilah Chinese adalah istilah dalam bahasa Inggris yang dipakai di Amerika, Inggris, Australia dan lain2 negeri dng komunitas brahasa Inggris. Dalam bahasa Perancis atau Itali merka punya istilah sendiri, demikian juga dalam Bahasa Jepang dan Korea. yang jelas bukan chinese Yang Jelas, dalam semua bahasa, mereka pakai istilah tungal untuk menunjuk Tionghoa ini, baik Chinese maupun Huaren bisa dipakai untuk menunjuk yang ada didaratan maupun yang ada di luar daratan. untuk membedakan hanya perlu diimbuhi keterangan tambahan : American Chinese, Yinni Huaren dll. logika bahasa mana yang mengharuskan ada dua istilah yang benar2 beda? Sekarang kalau anda menyatakan tionghoa adalah monopoli julukan chinese di Indonesia, konsekwensinya, dalam beita CNN, jika menyangkut Tionghoa Indonesia, mereka tak boleh memakai istilah Indonesian chinese, tapi harus pakai tionghoa tanpa embel2 Indonesia lagi! apakah kenyataannya seperti ini? - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, March 28, 2008 3:00 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya Tionghoa Berasa nggak sih bahwa diantara kita sendiri terdapat kerancuan dengan istilah TIONGHOA ??? At least, gue ngaku deh, GUE masih GAMANG dengan istilah tionghoa ini. Apakah gue sendiri yang begitu, ataukah ada kawan senasib? Yang jelas, pers sampai pernah minta masukan tentang batasan siapakah yang disebut tionghoa itu, tapi kayaknya tidak mendapat jawaban memadai karena kemudian yang diributin malah urusan jaman dulu yang kaga kanggo lagi. Dalam pemahaman gue, yang namanya TIONGHOA itu adalah keturunan Cina yang lahir atau tinggal di Indonesia. Karena istilah tionghoa itu ya hanya populer di Indonesia doank, jadi ya cuman kita-kita di Indonesia aja yang punya hak disebut tionghoa. Memang istilah tersebut pernah coba dipopulerkan di malaysia tapi sebentar doank, lalu fade out dan nggak pernah dipakai lagi disana. Sehingga istilah tersebut benar benar priviledge untuk keturunan yang di Indonesia doank. Karena pemahaman seperti itulah maka gue bingung dengan beberapa pernyataan orang, Misalnya kalimat ini : Tibet menurut sedikit pengetahuan Saya memang merupakan bagian dari negara RRT, kalau memang merupakan bagian dari RRT maka dengan sendirinya terkandung unsur budaya Tionghoa yang sangat pantas didiskusikan disini mulai dari sejarah, budaya, agama, dll. Nah, karena pemahaman gue diatas, menurut gue mah enggak tempatnya soal TIBET dibahas disini, sebab TIBET bukan bagian dari TIONGHOA. Menurut sejarah migrasinya, jarang banget hampir nggak ada komunitas hoakiao Indonesia yang dateng dari Tibet. Jadi apa urusannya kita para TIONGHOA ini dengan Tibet??? ITU SATU. Kemarin gue juga ada baca pernyataan begini: Sampailah saatnya, tanggal 15 Juli 2001, Beijing diterima untuk menjadi tuan rumah penyelenggara pesta Olimpiade tahun 2008 ! Saat ini, bangsa Tionghua telah menunjukkan kemampuan menyelenggarakan pesta dunia ini paling tidak seimbang dengan bangsa-bangsa lain didunia. Sayang, masih ada saja orang yang menanggapinya dengan hati kecut . Ha? Bangsa Tionghoa yang menunjukkan kemampuan menyelenggarakan pesta dunia??? Ntar dulu, itu khan pujian yang layak diterima sama mereka yang di RRC/RRT doank? Mereka yang jadi tuan rumah, mereka yang lobby sana sini, mereka yang punya gawe, Sementara Hoakiau yang di Amerika, yang di Singapura, yang Di Indonesia, apa layak kecipratan kredit Sementara enggak ngapa-ngapain??? Lagi-lagi gue geleng kepala bingung.. Bangsa Tionghoa Lhah istilah Tionghoa khan diperjuangkan sebagai satu suku di Indonesia, bagian integral dari bangsa Indonesia, sekarang tahu-tahu ada pula istilah bangsa tionghoa? Jadi dimana sih batasan istilah TIONGHOA ini??? Siapa sih yang disebut TIONGHOA ini??? Yang mana sih yang disebut BUDAYA TIONGHOA Just a tought, for a better and clearer future.. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Putih merpati Sent: Thursday, March 27, 2008 10:58 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Kesempatan memahami sejarah dan budaya Tionghoa Salam sejahtera, Wah ternyata sedikit comment saja dimillis ini bisa mendapatkan tanggapan yang hangat mengarah ke panas ha ha ha Saya mau nambah dikit comment, dengan terjadinya insident
{Disarmed} Re: Klo soal Taucang?? Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis
Waktu revolusi, gerakan pemotongan kuncir ini tidak ditonjolkan sebagai simbol anti penjajahan Mancu lagi, tapi yang lebih ditonjolkan adalah simbol gerakan anti Feodalisme dan sistem monarki! inilah yang menyebabkan sebagian cendekiawan yang anti Republik bekukuh mempertahankan kuncir sbg simbol membela sistem monarki! yang menjadi contoh bagus dari kelompok ini adalah Kang Youwei, meski dia termasuk penganjur reformasi, tapi tetap menginginkan sistem monarki. ZFy - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, March 28, 2008 12:33 PM Subject: Klo soal Taucang?? Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis Bu Rahadi, Taucang / bianzi sebenarnya hanya gaya rambut orang nvzhen / manzhu. Taucang mirip buntut kuda adalah hal yang dihembuskan gerakan anti-Qing di awal dan akhir dinasti Qing. Kebijakan taucang ini diterapkan pada masa awal dinasti Qing di masa pemerintahan kaisar Shunzhi. Pendukung peraturan ide ini adalah wali negara Dorgon (Rongqin Wang / Pangeran Rongqin). Alasan utama penerapan taucang adalah upaya penaklukan budaya dengan jalan memutuskan pertalian orang Han dengan leluhurnya. Seusai dengan falsafak bakti terhadap orang tua dan leluhur, orang Han tidak memotong rambutnya, karena dianggap rambut adalah pemberian orang tua. Dengan taucang, selain gaya rambut dirubah, rambut bagian depan juga dicukur habis. Ibusuri Xiaozhuang (orang Mongol) sendiri juga sangat mendukung penerapan taucang. Mengenai ada yang menolak gerakan potong taucang, ini dikarenakan setelah sudah terbiasa. Lagipula sifat rakyat kecil umumnya hanya ingin hidup damai dan tentram. Dan sejarah membuktikan bahwa kaisar-kaisar Manchu yang notabene dicap orang asing malah mampu membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat. Pax Manchu ini terutama mencapai puncak pada masa tiga kaisar Kangxi, Yongzhen, dan Qianlong. Setelah Qianlong, kaisar-kaisar penerusnya tidak kompeten. Ditambah lagi kemunduran dan kekalahan melawan kekuatan asing. Menyebabkan semangat perlawanan terhadap Qing kembali berkobar. Salah satu kampanye perlawanan itu adalah gerakan anti taucang. Namun bagi rakyat kecil yang hidup sehari-hari saja susah, segala macam perpolitikan tidak terlalu dipikirkan. Mau makan saja susah, boro-boro mikirin siapa yang berkuasa. Belum tentu yang menggantikan penguasa lama memikirkan rakyat. Ada satu karya fiksi Jin Yong yang bertemakan masalah gerakan anti Qing dan kaisar Kangxi yang memerintah dengan baik yaitu Lu Ding Ji, Pangeran Menjangan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Klo taucang adalah lambang penjajahan, kenapa ada keengganan beberapa orang tionghoa untuk memotong taucangnya waktu Kekaisaran Mancu ini berakhir...Info ini saya dapat dari bukunya Tio Tek Hong Keadaan Jakarta Tempo Doeloe. Sebuah kenangan 1882-1959 terbitan Masup Jakarta. Ada sub bab khusus yang menjelaskan tentang taucang ini..ada di halaman 52-57...Memang ada gerakan potong taucang, tapi ada sebagian orang yg keukeuh (ngototot) g mau motong taucanga-nya..kira2 knp ya? dan juga...kenapa Bangsa Mancu memilih simbol penjajahannya itu berupa taucang? Emang taucang itu simbol apa? Klo d buku ini, taucanga itu mirip buntut kuda...jadi kepala orang tionghoa itu d anggap sama seperti bagian belakang kuda klo lagi bersujud...apa memang benar seperti itu? FYI...ini buku bagus yg menjelaskan dengan cara yg lucu (menggunakan gaya bahasa Melayu Pasar jaman dulu) dan lengkap sekali tentang kehidupan orang2 Tionghoa jaman dulu...Menghibur + sarat info... Cheers, Astri - Original Message From: Dada [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, March 28, 2008 12:24:07 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis Hehehe jadi teringat soal rambut kaum samurai di era restorasi meiji Robby Wirdja - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] net.id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thursday, March 27, 2008 11:22 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis Taucang adalah lambang penjajahan bangsa Boanciu (Mancu) atas bangsa Han. Karena itu gerakan anti taucang hidup terus sepanjang kurun masa dinasti Ceng (Qing). Dan begitu kekaisaran Ceng berakhir di tahun 1911, langsung saja taucang tidak dipakai lagi. Bahkan ada yang dengan acara heboh memotong taucangnya. Semacam syukuran lah gitu. __ Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC
Percumalah, kalau hanya ditanggapi tidak cukup, mau seratus bukti juga sama saja, tanggapi saja itu tulisan awal yang diposting Pak Danardono satu persatu! Tidak Cukup itu bukanlah jawaban neng! itu hanya mengelak saja. anda harus bisa mengeluarkan data2 dan analsa anda untuk mengcounter! belajarlah dari para netter yang lain dalam bediskusi - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 25, 2008 12:15 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC Lhoh burden of proof nya khan ada pada yang bilang menderita Bukan pada yang nanya menderita kayak apa Kok tau-tau gue yang disuruh keluarin bukti? Itu logikanya gimana sih. Lagipula, nggak usah sampe ke KRITERIA 'yang cukup' apa segala rupa deh, nambah bukti aja belon sanggup, dari kemaren khan kaga nambah-nambah itu bukti yang diajukannya. Udah, cuman segitu? nggak ada lagi? ya tinggal bilang aja kalau nggak ada lagi, nggak usah pake marah marah, hihihihi.. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, March 23, 2008 11:39 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC Gampang saja kok, keluarin dulu KRITERIA bukti Yang cukup itu seperti apa? apakah 2 bukti dari Om Chan di bawah ini masuk dalam kelompok bukti yang Tidak cukup??? tolong jelasin alasannya!!! kalau asal jeplak sih gampang! Dari dulu anda hanya sibuk membantah bukti orang lain, anda sendiri tak pernah berani mengeluarkan bukti nya sendiri. yang paling ajaib, bukti yang anda tak bisa bantah kebenarannya, anda tangkis dng kata2 Bosan dng bukti yang itu! memangnya ini kisah dongeng shg anda selalu ingin cerita yang baru??? Kisah kematian Marsinah dari dulu juga itu2 saja, selama keadilan belum ditegakkan cerita itu akan terus di-ulang2, apa harus diubah seperti alur cerita telenovela? Ini kelihatan, anda hanya mau ber-genit2 ria di sini, anda tak berniat serius diskusi!!! itu saja Kalau nggak punya bukti yang cukup nggak usah nyalahin orang untuk membenarkan pendapat sendiri, hehehehehe. Itu khan namanya pemaksaan pendapat. Kalau memang pendapatnya benar khan Anda tinggal keluarin argumen dan bukti nya aje, kenapa malah sewot? -Original Message- From: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com [mailto:HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com] On Behalf Of HYPERLINK mailto:skalaras%40cbn.net.id[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2008 10:16 PM To: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com Subject: [budaya_tionghua] Re: KHC Bung Chan, Percuma saja anda sampai berbusa2 bicara dng Uly ttg hal2 ini. Lihat saja, dia ngotot minta bukti, tapi begitu disampaikan dua bukti di bawah, dia diam2 saja, pura2 tidak membaca, apalagi menanggapi, tapi begitu lain waktu anda bicara lagi ttg hal yang sama, dia akan minta buktinya lagi. seolah melupakan dulu sudah pernah diberi. Dan kalau sampai kepepet disuruh menanggapi pun, dia punya jurus istimewa: itu belum cukup. se-akan2 dia punya kriteria sahih apa yang dinamakan bukti yang cukup, dan celakanya kriteria ini hanya dia yang tahu(atau diapun tak tahu?), jadi sampai hari ini tetaplah misteri. salam, ZFy Bagaimana rasanya ketika membuat KTP, harus ber-munafik mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya? Bagaimana rasanya kalau ketika mau menikah maju kecatatan sipil mersmikan pernikahannya juga tidak bisa diakui, dan terpaksa jadi yang dinamakan kawin-kebo. Salam, ChanCT No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date: 3/19/2008 9:54 AM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date: 3/19/2008 9:54 AM [Non-text portions of this message have been removed] No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.0/1341 - Release Date: 3/24/2008 3:03 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.0/1341 - Release Date: 3/24/2008 3:03 PM [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.8/1340 - Release Date: 23/03/2008 18:50 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan )
Neng Uly sekarang telah semakin arif: Masalah Agama Khonghucu di KTP dan catatan sipil -- HANYA masalah administrasi kependudukan Masalah pelarangan bahasa mandarin --- HANYA masalah pembatasan Masalah Ganti nama -- HANYA sekedar himbauan Masalah penggantian klenteng menjadi vihara --- HANYA sekedar ganti istilah Masalah dilarangnya barongsai --HANYA ditempat umum Masalah penangkapan aktivis --HANYA diamankan Wah ngomongnya kok seperti humas dari Pak Harto ya? semuanya berupa pembelaan kebijakan orba! Lantas, kalau memang HANYA, untuk apa kita memprotes? logika Uly kira2 begini: Tidak diakui perkawinan KHC tak masalah, kan masih bisa kumpul kebo Kumpul Kebo tak boleh - tak masalah, kan masih bisa hubungan gelap Dilarang bhs mandarin di tempat umum --- tak masalah, kan masih bisa dirumah. Les bhs mandarin di rumah di grebek tak masalah, masih bisa nyanyi di kamar mandi. Pokoknya janganlah menderita apalagi merasa dianiaya! Ngomong2, apa bedanya kalau anda DILARANG keluar rumah oleh orang tua dibandingkan kalau anda DIBATASI hanya boleh ke rumah tante anda yang tinggal pesis sebelah rumah apakah yang satu terkunkung yang satu bebas merdeka? - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, March 25, 2008 11:43 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) _ Original message _ Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Author: Ulysee HYPERLINK mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg[EMAIL PROTECTED] Date: 22nd March 2008 8:23:41 Yah seperti yang kemarin gue bilang, urusan mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya itu banyak kasusnya, bukan cuman yang KHC aja, yang Kejawen juga, yang Bahai faith juga, apakah hal tersebut yang dianggap sebagai penderitaan?- Mengenai yang mau menikah ke catatan sipil tapi nggak bisa diakui juga bukan masalah KHC sendirian, itu masalah kependudukan, yang harus diberesin sama-sama, bukan perjuangan umat KHC sendirian kok, contohnya : yang nikah antar agama, itu SAMPAI SEKARANG sulit dicatatkan di catatan sipil. Apakah hal tersebut yang dianggap sebagai pemberangusan? kalau begitu yang diberangus banyak donk, kenapa hal tersebut seolah masalah umat KHC saja, padahal sebetulnya itu adalah masalah ruwetnya administrasi kependudukan di Indonesia? Gue mengharapkan kisah lain, bukan nuntut bukti seperti yang dituduhkan sama si SKA, (dia mah dari kemarin suka nuduh nggak puguh aja sih, udah prejudis ama gue, hehehe) Tapi gue lagi mencari, hal apa yang dianggap sebagai pemberangusan dan penderitaan itu, apakah layak disebut pemberangusan Herannya, begitu gue tanya penderitaannya yang kayak apa, orang udah pada sewot duluan, kenapa sih? (Seperti contoh urusan aksara Cina, dibilang PELARANGAN ternyata yang terjadi adalah PEMBATASAN, padahal khan ada beda antara pelarangan dengan pembatasan. Hal itu khan harus dibikin clear biar nggak salah kaprah di generasi muda, supaya ngerti, yang terjadi sebetulnya apa, getoh) Gue sih setuju setuju aje, untuk menghapuskan kolom agama di KTP, tahun lalu sudah ada gossip untuk hal tersebut diantara pegawai catatan sipil sendiri, tapi ternyata sampai hari ini belum bisa dilakukan, kenape? Soalnya katanya, undang undang kependudukan kita masih mewarisi undang undang kependudukan belanda yang membagi bagi kependudukan berdasarkan AGAMA (soal yang ini, juga ada dibahas di buku Choppel dan Leo Suryadinata) Gue sih gak minat nyalahin pemerintah, atau penjajah atau siapapun, gue cuman pengen ngerti, hari ini bisa begini itu kenapa, getoh. Sebab seperti kata engkong, filosofi tionghoa itu untuk memahami keselarasan, kenapa yang putih mengalir jadi hitam, dan dari hitam bisa mengalir jadi putih (seperti lambang yin yang) yang punya arti, bahwa kalau mao mengerti kenape hari ini jadi begini, ya harus tahu darimana sebelumnya dan kenapa yang dulu itu bisa begitu, getoh. BTW, broer Chan tahu nggak, KTP di Singapura tidak mencantumkan kolom agama, tapi mencantumkan kolom ETNIS, huehehehehe.-... gimana kalau di Indonesia jadi kayak begitu??? Haiya...-.. -Original Message- From: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com [mailto:HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com] On Behalf Of ChanCT Sent: Thursday, March 20, 2008 11:21 AM To: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: KHC ( China Aid laporkan Penindasan ) Yaaa, ... neng Uli. Masalahnya terletak bisa tidak kita ikut merasakan penderitaan orang lain, tanpa mesti kita alami sendiri. Dan tentu, setiap orang mempunyai perasaan yang berbeda-beda. Yang pasti tidak sedikitpun saya bermaksud memaksakan orang lain juga ikut
Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Acara Cheng Beng @ Patra
Saya agak heran, acara utama Qingming/cengbeng sejak dulu, baik di Indonesia maupun di Tiongkok sana adalah mengunjungi kuburan keluarga, acaranya salalu bersifat personal. lantas sejak kapan ada acara ritual perayaan bersama? ZFy Qingming memang bukan hanya ritual agama Buddha. Namun yang menyelenggarakan acaranya kali ini kebetulan dari teman-teman Buddhis. Untuk masalah non-Buddhis yang mau hadir, saya tidak tahu pasti karena bukan panitia. Tetapi dari pengalaman sebelumnya menghadiri acara beginian, ada juga non-Buddhis yang hadir. Tentu saja karena ini acara mereka, pasti ada ritual agama Buddhis di dalamnya. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, March 24, 2008 3:57 PM Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Acara Cheng Beng @ Patra Sekuntum Teratai untuk Anda para Calon Buddha. Kami mengundang saudara se Dharma semua untuk menghadiri acara yang bertajuk; Rangkaian Utama CHENG BENG --- Kalau saya tidak salah, Ceng Beng bukan (hanya) ritual agama Buddha. Karena itu, apakah yang bukan Calon Buddha atau warga seDharma, yang tetapinya berminat tahu tentang Ceng Beng, boleh hadir pada acara ini? Ataukah barangkali ini acara sembahyang internal penganut Buddha, sehingga sebaiknya tidak dihadiri non-Buddhist? Wasalam. Wasalam.
RE: [budaya_tionghua] Re: KHC
Gampang saja kok, keluarin dulu KRITERIA bukti Yang cukup itu seperti apa? apakah 2 bukti dari Om Chan di bawah ini masuk dalam kelompok bukti yang Tidak cukup??? tolong jelasin alasannya!!! kalau asal jeplak sih gampang! Dari dulu anda hanya sibuk membantah bukti orang lain, anda sendiri tak pernah berani mengeluarkan bukti nya sendiri. yang paling ajaib, bukti yang anda tak bisa bantah kebenarannya, anda tangkis dng kata2 Bosan dng bukti yang itu! memangnya ini kisah dongeng shg anda selalu ingin cerita yang baru??? Kisah kematian Marsinah dari dulu juga itu2 saja, selama keadilan belum ditegakkan cerita itu akan terus di-ulang2, apa harus diubah seperti alur cerita telenovela? Ini kelihatan, anda hanya mau ber-genit2 ria di sini, anda tak berniat serius diskusi!!! itu saja Kalau nggak punya bukti yang cukup nggak usah nyalahin orang untuk membenarkan pendapat sendiri, hehehehehe. Itu khan namanya pemaksaan pendapat. Kalau memang pendapatnya benar khan Anda tinggal keluarin argumen dan bukti nya aje, kenapa malah sewot? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2008 10:16 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: KHC Bung Chan, Percuma saja anda sampai berbusa2 bicara dng Uly ttg hal2 ini. Lihat saja, dia ngotot minta bukti, tapi begitu disampaikan dua bukti di bawah, dia diam2 saja, pura2 tidak membaca, apalagi menanggapi, tapi begitu lain waktu anda bicara lagi ttg hal yang sama, dia akan minta buktinya lagi. seolah melupakan dulu sudah pernah diberi. Dan kalau sampai kepepet disuruh menanggapi pun, dia punya jurus istimewa: itu belum cukup. se-akan2 dia punya kriteria sahih apa yang dinamakan bukti yang cukup, dan celakanya kriteria ini hanya dia yang tahu(atau diapun tak tahu?), jadi sampai hari ini tetaplah misteri. salam, ZFy Bagaimana rasanya ketika membuat KTP, harus ber-munafik mencantumkan agama lain yang bukan kepercayaannya? Bagaimana rasanya kalau ketika mau menikah maju kecatatan sipil mersmikan pernikahannya juga tidak bisa diakui, dan terpaksa jadi yang dinamakan kawin-kebo. Salam, ChanCT No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date: 3/19/2008 9:54 AM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.7/1335 - Release Date: 3/19/2008 9:54 AM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] OOT: Tentang Masalah Tibet
per-tama2, dari mana anda tahu kondisi Tibet sebelum pemerintah Tiongkok menguasai? tahukah anda bhwa Tibet telah dibawah pemerintah tiongkok sejak dinasti Ming? tahukah anda bhw sebelum itu banyak pertempuran terjadi di Tibet, yang dilakukan sesama orang Tibet? Sebelum RRT pun, tibet bukan Surga, tahukah anda bahwa Tibet saat itu adalah salah satu wilayah yang mempraktekkan perbudakan? contoh yang paling baik adalah para bangsawan jika ingin naik kuda akan memakai badan budaknya sebagai tumpuan! inikah yang anda sebut surga? memang benar agamanya homogen, tapi tahukah sistem pemerintahan theokrasi ini mirip eropa di abad pertengahan? yang lebih gelap adalah sekongkolnya para pemuka agama dng paar tuan tanah sbg penyandang dana. dan tolong tunjukkan budaya dan kegiatan agama seperti apa yang dihambat di tibet? tak ada, kecuali sistem pemerintahan theokrasi dan sistem perbudakan yang dilarang comeback! mengenai kerusakan alam, ini adalah penyakit modernisasi yang melanda seluruh dunia, tak harus ditimpakan ke serbuan orang2 Han semata. ZFy Salam kenal, Senang sekali bisa bergabung dengan millist ini, ini pertama kali buat saya masuk di millist Budaya Tionghoa, senang dan haru yang saya rasakan. Kebetulan saat ini lagi hangatnya pembicaraan tentang masalah Tibet, jadi sekalian saya mau comment dikit tentang pandangan saya terhadap mamasalah tibet, bahwa saya berpendapat memberikan peniliaan terhadap masalah Tibet ini harus merujuk pada sejarah dulu kemudian memahami akar permasalahan. Tidak ada permasalahan yang timbul tanpa sebab. Apakah kita mengetahui kondisi Tibet yang sebenarnya sebelum pemerintah China menguasainya? Sebuah tempat yang asri, alami dan kehidupan beragama yang harmonis, mungkin kita semua juga bermimpi hidup di alam yang demikian namun saat ini Tibet penuh dengan bar, tempat pelacuran, diskotik dan sarana- sarana perusak moral lainnya dan seiring masuknya orang Han yang lebih maju, orang-orang Tibet menjadi tergusur, tanah yang bisa digarap menyempit dan kurangnya daya saing sehingga hidupnya menjadi susah ditambah pengekangan kegiatan agama yang sudah mengakar inilah beberapa hal yang saya ketahui tentang kondisi di Tibet. Saya berpemahaman bahwa banyak permasalah yang timbul diatas muka bumi ini adalah karena keegoisan dan iblis menguasai manusia. Kita sebagai keturunan Tionghoa yang bermartabat kita mungkin dapat melihat dari sisi humanisme sehingga tidak salah memposisikan diri kita terhadap penderitaan yang sedang terjadi. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan di forum ini, sekali lagi salam kenal dan God bless you all. Salam, A Ti
Re: [budaya_tionghua] Tibet dan Media Barat
yang paling parah adalah: Di Indoneisa ternyata juga muncul gerakan yang membuat petisi untuk mendukung HAM tibet dan mengutuk tindakan RRT, dandaftar organisasi yang tercantum sbg pendukung petisi ini juga persis dng daftar organisasi pendukung petisi membela FLG tempo hari. termasuk LBHI, FLG dll... Herannya, kemana saja organisasi2 ini saat Amerika menyerang Irak? kok diam2 saja. kok yang memprotes Irak hanya terbatas ormas Islam? kelihatanlah di sini: karena organisasi2 ini penyandang dananya adalah Amerika, maka mereka tak mungkin menyerang amerika. ZFy memang Amerika and sekutunya edited , mereka selalu membuat masalah (lempar batu sembunyi tangan). Kalau mereka invasi ke Afganistan n Iraq boleh tapi kalau negara lain yg berbuat hal yg sama atau lagi meredam separatis di negaranya, mereka(Amerika n sekutunya) akan berteriak HAM n harus segera dihentikan. It's not fair (ga adil). Golden Horde [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena masalah Tibet menjadi sorotan media dunia internasional dan nasional, walaupun sebenarnya tidak menyangkut secara langsung dengan Indonesia, tetapi Indonesia seperti juga RRT menghadapai masalah yang hampir serupa yaitu gerakan separatisme seperti di Aceh dan Papua di Indonesia.
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: China Aid laporkan Penindasan yg dialami penganut Kristen == Usaha Promosi
Khonghucu yang ini lain dng Khonghucu yang satunya lho, seperti yang pernah kita bahas dulu, sebenarnya masyarakat Tionghoa kebanyakan adalah menjalankan budaya klenteng. Khonghucu yang mereka jalankan otomatis menyatu dng paham Samkauw, inilah yang ikut dimusuhi oleh orde baru. Saat kondisinya tertekan inilah sebagian beralih ke agama lain, ada yang ke Buha, ada yang ke kristen katholik, disinilah lembaga Konghucu yang dimaksud Pak Leo ikut ambil peran. mereka merupakan lembaga terpisah dari klenteng, dalam prakteknya, mereka banyak mengadopsi bentuk upacara kristen, ini juga salah satu cara untuk mensiasati tekanan penguasa, agar mereka memenuhi persyaratan sbg agama resmi. karena dia menampung sebagian pelarian dari klenteng, jumlah pengikutnya memang meningkat. Tapi secara keseleruhan, penganut resmi ditambah Khonghucu diklenteng mengalami kemerosotan. - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 13, 2008 9:09 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: China Aid laporkan Penindasan yg dialami penganut Kristen == Usaha Promosi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: ...Maozedong yang di-gemeterin, Konghucu nyang di brangus... Prom: Tidak demikian kejadiannya. Setelah kejadian tahun 1965 tsb, justru Konghucu mendapat kemajuan. Hal ini juga disebutkan dalam salah satu buku Leo Suryadinata (sempat juga dibahas sedikit dalam thread di milis ini). Bahkan perkembangan Konghucu tersebut diikuti dengan perkembangan organisasi Konghucu sebagai suatu organisasi yang terpisah (Matakin). Berbagai kongres nasional yang diadakan selalu dihadiri oleh pejabat pemerintah saat itu. Hal ini tentu saja tidak mengherankan, mengingat kepentingan politik pada masa itu. Untuk membendung pengaruh RRC (atau ideologi komunis) dalam perpolitikan di Indonesia, pemerintah tentu memilih untuk meng- encourage perkembangan agama-agama/kepercayaan di Indonesia. (Note: pada masa itu, komunis sering disamakan dengan atheis) Baru di tahun 1979, karena permasalah pengakuan agama resmi (secara administratif dan hukum pencatatan sipil) oleh pemerintah, perkembangan Konghucu (terutama sebagai suatu organisasi dan agama resmi) mulai melambat. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 13:41 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen
Persis sdr Jonathan, Karena aliran agama kristen banyak sekali, anda harus jeli melihat, aliran yang mana yang kena kasus pelarangan, pengusiran atau penangkapan. jika anda membela mereka hanya karena mereka memakai nama kristen, salah2 yang anda bela ternyata adalah kelompok/aliran yang tidak anda sukai tindakannya. ZFy - Original Message - From: jonathangoeij To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 12, 2008 8:52 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: China Aid Melaporkan Penindasan yang dialami penganut Kristen Sdr. Xuan Tong, Terima kasih banyak atas saran anda untuk merenung. Merenung sudah tentu adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan Saya tahu adanya komik2 seperti yg anda ceritakan itu, beritanya di internet banyak sekali menyebar ke-mana2. Tetapi terus terang saja, melihat dan membaca komik2 itu saya belum pernah. Didalam masyarakat beragama Kristen, ada banyak sekali pandangan dan aliran. Ada mereka yg konservative, ada yg moderate, dan ada yg liberal. Bahkan ada juga yg ultra sekali, baik yg ultra konservative ataupun ultra liberal. Lembaga keagamaan Kristen didunia ini ada banyak sekali, mungkin ribuan atau bahkan mungkin juga jutaan, terus terang berapa jumlah pastinya saya tidak tahu. Anda meminta saya merenung seakan saya ikut bertanggung jawab atas munculnya berbagai komik itu, padahal saya tidak ada hubungan sama sekali dengan lembaga keagamaan kristen yg dimaksud itu, kenal juga tidak. Anda bersikap seakan semua orang kristen harus menanggung dosa secara tanggung renteng. Hal ini mengingatkan saya pada kasus Acun di Garut, yg komunitas Tionghoa ditempat itu diminta muspida setempat secara tanggung renteng menanggung utang si Acun, tanggung jawab kolektiflah tepatnya. JG --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: Sdr. Jonathan, anda renungkan saja baik-baik. Dan ingat betapa banyak bukti kelakuan yang menghina agama lain yang dilewati oleh anda. Dan tampaknya tidak ada penyesalan atau juga kehendak mau menegur perilaku yang buruk. Sekarang saya tanya, apakah pantas suatu lembaga keagamaan Kristen membuat komik bergambar dalam berbagai macam bahasa yang isinya menceritakan Vishnu, Buddha Gautama, nabi Muhammad berada di neraka ? Dan ingat komik itu juga ada dalam bahasa mandarin dan sempat disebar di Taiwan, Hongkong, PRC, Thailand. Dan masih banyak kebohongan lain yang merusakkan dan mereka merasa memuliakan nama Tuhan. Apakah benar seperti itu ? Anda renungkan sekali lagi. Hormat saya, Xuan Tong --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jonathangoeij jonathangoeij@ wrote: Sdr. Xuan Tong, Satu hal lagi, sebelum anda melebarkan masalahnya, coba anda jawab pertanyaan saya yang kelihatannya terlewatkan. tempat menyebarkan dan mengajarkan sudah disediakan yaitu ditempat ibadat masing-masing. Atau anda ingin kegiatan itu dilakukan di ruang public seperti taman, jalan, subway ? Seperti banyak yang dilakukan oleh mereka di PRC dan akhirnya ditangkap karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Sungguh saya tidak habis berpikir, jika agama lain mau menuruti aturan yang diberlakukan dan juga demi ketertiban dan ketentraman bersama, kenapa ada segelintir orang merasa dianiaya ? Dan saya tambahkan sebuah ayat untuk anda renungkan baik-baik. Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7) Anda mengutip sepotong ayat yg justru mengaburkan arti sebenarnya surat Paulus pada Roma 3 ini, apa maksudnya? Apakah anda bermaksud mengatakan Kristen mengajarkan berdusta begitu? Saya tidak bermaksud mendiskusikan ajaran Kristen dimilis ini, jadi saya merasa tidak perlu memberikan keterangan panjang lebar. Hanya surat Roma 3 itu perlu dipahami dengan membacanya secara keseluruhan. Silahkan saja baca disini http://sabdaweb.sabda.org/passages/?p=roma+3 JG -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 13:41 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa
Sebelum jauh2 bicara filsafat tempo dulu, sebenarnya yang disebut demokrasi di zaman sekarang ini ada dua jenis, yang satu adalah demokrasi politik, seperti yang diagungkan negeri2 kapitalis, dan yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang dijunjung tinggi negeri sosialis. Perkara HAM juga penekanannya berbeda, negeri kapitalis menekankan hak2 politik, negeri sosialis menekankan hak untuk hidup. Saat Amerika menyoroti HAM RRT lewat pengekangan Hak2 politik di RRT , RRT ganti menyoroti pelaksanaan HAM di Amerika lewat kasus pelindungan bagi kaum miskin kota (dng angka2 oang miskin yang mati kedinginan di USA), Seru kan? Sebenarnya dua2nya sama pentingnya, hanya saja dalam pelaksanaannya, jika kita mendahulukan yang satu sering menomor duakan yang lain. tak ada sistem yang sempurna, maka janganlah ada negara yang merasa jagoan. - Original Message - From: Can Kheng Hong To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 12, 2008 1:19 PM Subject: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa Dear friends, Ribut2 soal pelaksanaan demokrasi dan HAM di negara Tiongkok, membuat saya bertanya. Apakah memang ada konsep demokrasi dan HAM menurut para filsuf Tiongkok? Sekiranya ada, apa perbedaan yang signifikan dengan konsep demokrasi dan HAM di negara Barat ataupun dengan konsep demokrasi dan HAM yang dikembangkan dinegara kita ini. Untuk itu mohon pencerahan dari rekan-rekan sekalian. Salam, Kheng Hong - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1325 - Release Date: 11/03/2008 13:41 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa
Monopoli oleh negara lain dng monopoli oleh penguasa. dasar pemikirannya, monopoli oleh negara tujuannya adalah agar keuntungan ekonomi dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat, bukan oleh segelintir pemodal. inilah inti dari demokrasi ekonomi. Tidak benar kalau di RRT saat ini lebih banyak orang mati karena kemiskinan, dalam hal ini RRT justru pernah adu angka dng amerika (harus dihitung sesuai dng prosentase dari jumlah penduduk). dalam hal kemampuan mitigasi bencana alam. justru amerika yang harus belajar banyak dari RRT, bandingkan saja bencana taufan di california dng bencana banjir Yangzi setiap tahun atau bencana salju belum lama ini di RRT. yang memberi nilai plus justru pengamat dari amerika sendiri. ini dapat dimaklumi karena amerika relatif jarang kena bencana alam. jadi belum terlatih. jika mengenai keselamatan kerja dan masalah lingkungan, memang ini kelemahan RRT yang sedang memacu ekonominya, karena laju pembangunan yang terlampau cepat tidak bisa diimbangi oleh pengawasan yang ketat. tapi mengenai kerusakan lingkungan ini perlu diberi catatan tambahan: RRT adalah negeri dng kepadatan penduduk yang demikian tinggi, sedangkan tanah buminya telah dieksplotasi ribuan tahun lamanya, beban masalahnya jelas lebih berat dibandingkan amerika. - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 12, 2008 7:35 PM Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Konsep demokrasi dan HAM menurut budaya Tionghoa yang satu adalah demokrasi ekonomi, yang dijunjung tinggi negeri sosialis. Negara sosialis kan hanya Kuba dan Korea Utara. RRT yang komunis pun sudah bukan sosialis melainkan kapitalis. Lantas yang mana dari dua yang tersisa itu yang menjunjung tinggi demokrasi ekonomi? Yang ada di keduanya kan sebaliknya demokrasi ekonomi, yaitu monopoli (oleh negara). - - - - - RRT ganti menyoroti pelaksanaan HAM di Amerika lewat kasus pelindungan bagi kaum miskin kota (dng angka2 oang miskin yang mati kedinginan di USA) Kalau bicara mengenai perlindungan HAM untuk hidup, di mana lebih banyak orang mati karena kemiskinan, pencemaran, kecelakaan kerja, dan kekurang-mampuan mitigasi bencana alam, di AS atau RRT? Kalau Indonesia ikut dihitung, misalnya, di sini lebih banyak dari di AS. Sedangkan di RRT lebih banyak lagi dari Indonesia... Wasalam. Wasalam.
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan
(entah apa namanya ya?). Jelas, sangat-sangat Indonesia. Dan itulah yang membuat bangunan-bangunan bergaya arsitektur Tionghoa yang ada di kita menjadi sangat berharga, sebab tiada duanya di dunia, bahkan di Tiongkok sekali pun! Di Tiongkok mana ada gaya jendela seperti itu? Bukankah jendela Tiongkok pake kisi-kisi jendela (thang-a- ki/chuanglingzi ´°TÐ×Ó)? Kalau konteksnya mau membangun bangunan ala Tionghoa-Tiongkok, silakan saja impor gaya Utara, atau gaya Hokkian yang murni. Tapi itu jelas bukan gaya kita, Tionghoa-Indonesia. Lalu, apa bedanya bangunan yang kita dirikan di Taman Budaya Tionghoa- Indonesia¨Dkatanya¨Ddengan yang di Beijing atau Shanghai? Apa kita sudah sampai tak punya ciri sendiri, hingga kita hanya mampu meniru apa yang sudah ada di Tiongkok sana, dengan biaya tak sedikit pula? Lalu, apa kita yakin bangunan ala Tionghoa-Tiongkok yang kita dirikan dengan biaya 50 miliar akan lebih hebat dari apa yang orang sana buat? Mohon pencerahan, mohon maaf seandainya kata-kata saya terlalu tajam. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Konsep Shi He Yuan bukanlah milik Tiongkok Selatan, malah menjadi ciri utama perumahan di Beijing(utara). Kalau sistem courtyard memang umum di mana2, dari utara ke selatan, dari barat ke Timur, tak ada satu wilayahpun yang berhak mengklaim pola courtyard ini. pola courtyard ini tak hanya untuk hunian, juga untuk bangunan istana, agama, dll. Mungkin yang jadi masalah bukan pertentangan utara selatan, tapi lebih ke pertentangan antara bangunan umum/formal dng bangunan Hunian, antara bangunan monumental dan bangunan vernaculer. ZFy -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 21:46 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: OOT (Re: [budaya_tionghua] [Fwd: [cefil12] teroris beneran (dari milis tetangga), ttg Siti Fadhilah Supari])
Hehehe... Kok Pak ABS ikut2an pakai istilah lumpur Porong, apa sudah kena rayuan humas Lapindo? salam guyon ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 05, 2008 12:39 AM Subject: Re: OOT (Re: [budaya_tionghua] [Fwd: [cefil12] teroris beneran (dari milis tetangga), ttg Siti Fadhilah Supari]) He he he... Menteri yang jelas-jelas perusahaan miliknya bikin negara terpaksa keluarkan 700 milyar untuk mengganti-rugi korban lumpur Porong saja tidak berani dia berhentikan, apalagi yang cuma salah kecil begini... Wasalam. - Recent Activity a.. 12New Members Visit Your Group Y! Messenger Quick file sharing Send up to 1GB of files in an IM. How-To Zone on Yahoo! Groups Discuss home and garden projects. Cat Zone on Yahoo! Groups Join a Group all about cats. . -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 21:46 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan
Mendisain yang baru? Justru inilah yang menjadikan Taman Mini bahan kritikan pedas para Arsitek. mau mempelajari Arsitektur Nusantara? janganlah ke Taman Mini, anda akan tersesatkan! Begitu membuat disain baru, semua menjadi berubah, skalanya kacau, rumah tradisi yang aslinya kecil mendadak menjadi raksasa megah, tiang yang dulunya kayu berubah menjadi beton. semua sudah serba berbeda, lalu si Petugas penjaga stand sibuk memberi keterangan ke pengunjung : ini aslinya tidak begini, di sana wujudnya seperti gambar ini.dsb dsb. lantas, apa gunanya taman mini sbg tempat wisata budaya, apa manfaatnya kehadiran bangunan2 ini sbg materi informasi dan pendidikan? kalau hanya sekedar untuk melihat ornamen2nya, saya kira cukup dari gambar2 di buku saja. Arsitektur kan lebih dari itu. Lain halnya jika kita membuat proyek yang tak menjadikan arsitektur bangunan sebagai jualan utama, misalnya membangun Pusat Budaya Tionghoa Indonesia yang isinya berupa pusat pendokumentasian, penelitian, pameran, pendidikan, latihan dan pementasan kesenian. Wujud bangunannya bolehlah sama sekali baru, mau mengembangkan konsep dan elemen arsitektur Tionghoa oke2 saja, bahkan sama sekal modern juga sah2 saja. ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 05, 2008 2:19 PM Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan Sebetulnya tema Taman Mini bukanlah mengumpulkan bangunan tradisi yang sudah ada di Indonesia, melainkan mempertontonkan gaya (style) bangunan tradisi yang sudah ada di Indonesia. Itu pun harus di re-design dulu, menyesuaikan dengan luas dan keletakan kaveling tiap propinsi. Lihat saja semua bangunan yang sudah ada di Taman Mini. Tidak ada yang bisa dikatakan ini gedung anu di propinsi anu yang dibangun duplikatnya/replikanya di sini. Kita hanya bisa bilang ini gedung dengan gaya tradisi propinsi anu. Jadi memang harus ditentukan dulu gaya (style) bangunan apa yang mau dibangun di kaveling suku Tionghoa. Dan lalu didesain bangunannya sesuai dengan luas dan keletakan kavelingnya (menghadap ke arah mana, persegi atau bundar layout-nya, 'ngantong' atau 'tusuk-sate' letaknya, dsb.). Tetapi, kembali lagi, buat apa sih bikin bangunan suku Tionghoa di Taman Mini? Apa manfaatnya, apa nanti kegiatan pengisiannya, siapa yang ngurusinnya, bagaimana dampak keuangannya awalnya, bagaimana dampak keuangan sustainability-nya, bagaimana dampak politisnya, kelihatannya semua akan terjawab negatif Wasalam. - Original Message - From: David Kwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 05, 2008 4:09 PM Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan Setuju saja. Menduplikat semua bangunan yang pernah ada seotentik mungkin, tanpa perlu mendisain sesuatu yang baru. - - - - - - - - - - - - - - - - - - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya, jika mau mengacu pada tema utama Taman Mini : mengumpulkan bangunan2 tradisi yang sudah ada di Indonesia ke dalam sebuah taman. kita jelas tak perlu mendisain sesuatu yang baru, cukup menduplikat bangunan2 yang pernah ada di Indonesia. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.4/1312 - Release Date: 04/03/2008 21:46 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan
Yah, saya juga tidak setuju menghabiskan miliaran rupiah di tempat yang sudah terlanjur salah kaprah seperti Taman Mini ini. Lebih baik membangun sesuatu yang sama sekali baru, di tempat yang baru pula, kalau bisa di pusat kota yang mudah terjangkau umum, seperti Goethe, erasmus huis, alea France dll. tujuannya jelas bukan sekedar tempat wisata. Kalau mau membangun Theme Park yang hebat, serahkanlah ke Pengusaha semacam Ciputra, biar dia yang berpikir secara komesial. Sekedar catatan: waktu dulu saya diberi tahu, ada satu bangunan di TMII yang dibuat persis seperti aslinya, kalau tak salah ingat Rumah tradisi yang mewakili prop. Aceh. memang skalanya tidak besar, tapi mengasyikkan. ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 05, 2008 10:59 PM Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 05, 2008 9:26 PM Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan Mendisain yang baru? Justru inilah yang menjadikan Taman Mini bahan kritikan pedas para Arsitek. mau mempelajari Arsitektur Nusantara? janganlah ke Taman Mini, anda akan tersesatkan! Begitu membuat disain baru, semua menjadi berubah, skalanya kacau, rumah tradisi yang aslinya kecil mendadak menjadi raksasa megah, tiang yang dulunya kayu berubah menjadi beton. semua sudah serba berbeda, lalu si Petugas penjaga stand sibuk memberi keterangan ke pengunjung : ini aslinya tidak begini, di sana wujudnya seperti gambar ini.dsb dsb. lantas, apa gunanya taman mini sbg tempat wisata budaya, apa manfaatnya kehadiran bangunan2 ini sbg materi informasi dan pendidikan? Barangkali memang betul begitu. tetapi ya begitulah Taman Mini kan? Tidak ada satu pun replika/duplikat bangunan tertentu dari propinsi mana pun di sana, semuanya hasil desain ulang... Tinggal kita memilih apakah mau merubah/memperbaiki seluruh Taman Mini atau menuruti kecenderungan yang sudah nyata ada untuk diterapkan pada bangunan ketionghoaan yang mau dibikin. Kalau saya milih tidak membangun apa-apa (atas nama etnis Tionghoa)! Apalagi dengan menghabiskan 50 M... Wasalam. -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.5/1314 - Release Date: 05/03/2008 18:38 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan
Konsep Shi He Yuan bukanlah milik Tiongkok Selatan, malah menjadi ciri utama perumahan di Beijing(utara). Kalau sistem courtyard memang umum di mana2, dari utara ke selatan, dari barat ke Timur, tak ada satu wilayahpun yang berhak mengklaim pola courtyard ini. pola courtyard ini tak hanya untuk hunian, juga untuk bangunan istana, agama, dll. Mungkin yang jadi masalah bukan pertentangan utara selatan, tapi lebih ke pertentangan antara bangunan umum/formal dng bangunan Hunian, antara bangunan monumental dan bangunan vernaculer. ZFy - Original Message - From: greysia susilo junus To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, March 01, 2008 8:56 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan salah satu mahasiswa saya memakai pilot project bangunan yang diusulkan untuk dibangun di taman budaya tionghoa sebagai final project desain interiornya. begitu diperlihatkan bentuk bangunan (museum, gapura, shophouse yang nanti jadi ruko jualan) semuanya lebih mirip bangunan cina utara, atau kalo mau lebih dekat mungkin sama seperti kawasan cina di kota legenda (betul ga yah perumahan itu... pokoke yang di bekasi situ lah, yang cuma banyak jualan barang barang dari RRC). saya sempet ribut sendiri, kog museumnya lebih mirip benteng di istana terlarang dibandingkan rumah gaya cina selatan yang siheyuan atau sanheyuan. atau candra naya lah. tapi itu terjadi 2 taun lalu. ga tau deh kalo dirombak lagi sama arsiteknya. padahal untuk membangun komplek ini si tim arsitek sampai ke medan, padang, semarang, kelliling jakarta untuk memotret bangunan tionghoa, tapi hasilnya ga ada kesamaannya. kasinnn - Original Message From: HKSIS [EMAIL PROTECTED] To: HKSIS-G [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 29, 2008 5:37:52 AM Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan SUARA PEMBARUAN DAILY - - - - - - Tahun 2010, Taman Budaya Tionghoa Diresmikan [JAKARTA] Taman Budaya Tionghoa Indonesia berarsitektur Tiongkok sedang dibangun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Bangunan yang terletak di atas lahan seluas 4,5 hektare diperkirakan akan diresmikan pada tahun 2010. Kami berharap taman ini selesai tahun 2010, tapi kita masih mengharapkan sumbangan dari masyarakat luas, bukan hanya warga keturunan suku Tionghoa, katanya Tedy Yusuf di sela acara pe- nutupan Pekan Budaya Tionghoa 2008 di TMII, baru-baru ini. Taman Budaya Tiong-hoa Indonesia terletak di antara Museum Prangko dan tempat pemancingan TMII. Pembangunan gedung ini dilaksanakan sejak tahun 2005 dan diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 50 miliar. Seluruh dana berasal dari sumbangan masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia. Pembangunan sudah disetujui mantan Presiden RI, HM Suharto selaku Ketua Yayasan Harapan Kita pada tahun 2006. Berbagai fasilitas terdapat di gedung ini, seperti Gedung Utama, Rumah Adat Tionghoa, Kawasan Pecinan, Pagoda, Teater, Museum dan taman dengan ciri khas Tionghoa. Diperkirakan sekitar dua tahun lagi taman budaya ini dapat digunakan. Informasi Budaya Gapura batu dengan arsitektur Tionghoa dan sepasang patung singa baru didatangkan dari Provinsi Fujian, RRT. Kini gapura dan patung tersebut sudah terpasang di pintu masuk taman yang melengkapi TMII sebagai tempat informasi budaya dan ilmu pengetahuan tradisional Tionghoa serta peranakan Tionghoa di Indonesia. Pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia merupakan wujud penghargaan dan pengakuan pemerintah terhadap peran etnis Tionghoa sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia. Pembangunannya memang agak sedikit lambat karena kami menghimpun dana dari donatur di seluruh Indonesia, ungkap Brigjen TNI (purn) Teddy Yusuf selaku ketua Paguyuban Sosial Mas- yarakat Tionghoa, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Sampai sekarang ini, kami masih menghadapi kendala dana. Karena itu kita sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, katanya. Teddy mengimbau seluruh masyarakat Tionghoa untuk berpartisipasi membangun taman budaya tersebut. Nama-nama para donatur akan dicantumkan di prasasti peringatan, dan akan diberi gelar. Penyumbang Rp 1 juta diberi gelar Pewaris, penyumbang dana Rp 10 juta diberi gelar Pewaris Teladan. Penyumbang Rp 100 juta diberi gelar Pewaris Utama dan penyumbang Rp 500 juta akan diberi gelar Pewaris Kehormatan. Nama-nama mereka akan dicantumkan pada bangunan yang menjadi situs budaya tersebut. Pada penutupan perayaan Cap Gomeh tahun 2008 Minggu (24/2) siang, di lapangan Taman Budaya Tionghoa diadakan berbagai atraksi meriah seperti barongsai dan wushu. Para penampil kebanyakan etnis Tinghoa peranakan dan etnis Sunda yang mahir bermain wushu dan barongsai. Sementara, penonton umumnya masyarakat Tionghoa dari Jakarta, Bekasi, Bogor dan Tangerang. [FA/N-4]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] marga Kang atau Jiang
Salah Pak, Hokian she saya Tjioe, bukan Tjio. Tjioe ini mandarinnya Zhou, bukan Jiang. Zhou ini seperti Zhou Yu dari zaman Sam Kok, atau ex PM RRT Zhou Enlai. ZFy - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, February 29, 2008 2:32 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] marga Kang atau Jiang He he he... kalau Jiang-nya Presiden yang dulu, turunannya Zhou Fuyuen, sedangkan Jiang-nya Presiden yang belakangan, turunannya Rinto Jiang. Wasalam. - Original Message - From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, February 29, 2008 2:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] marga Kang atau Jiang Marga Jiang dari Jiang Jieshi (Chiang Kai-shek) berbeda dengan marga Jiang dari Jiang Zemin. Jiang dari Chiang Kai-shek adalah : ½¯ Mandarin Jiang3, Hokkian Cnio, dulu Tjhio ada yang menulis cuma Tjio, Hakka: Ciang juga. Jiang dari Jiang Zemin adalah: ½ Mandarin Jiang1, Hokkian Kang, Hakka Kong -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.1/1302 - Release Date: 27/02/2008 16:34 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
Heran! Apa yang anda protes dari pernyatanku? tidak jelas sama sekali. Saya bukan orang Medan, Pontianak atau bangka. jadi bukan pihak yang merasa di diskriminasi oleh orang Jakarta. Karena saya sendiri sekarang termasuk orang Jakarta, jika saya menyebut orang Jakarta Chauvinis, ini adalah bagian dari auto kritik, mengapa ada yang marah? - Original Message - From: Liquid Yahoo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 21, 2008 1:54 AM Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Anda tau knape bisa gitu??? Jangan cuma tereak merasa di diskriminasi, tapi ga tau knape bisa ampe digituin?! Anda tau gejala Chauvinisme, anda tau ga gejala Exclusive?! - Original Message - From: Skalaras [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 20 February, 2008 22:06 Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini, kesannya bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari berkunjung kesana me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu). kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, Pontianak dan Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala Chauvinisme penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar pulau... ZFy - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Saudara Zhou, Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda maksud isinya memang begitu. Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada aksi maka ada reaksi. Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa, mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya tidak begitu. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih sangat Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru. Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang. http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Ajakan untuk coded bersama dalam penulisan aksara Han (Tiongjua)
Pak Indarto, saya lebih senang menggunakan Unicode (UTF7 atau UTF8) saja, agar huruf simplified dan tradisional bisa muncul bareng. kadang kan ada huruf tradisional yang tak ada di simplified. ZFy - Original Message - From: indarto tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 21, 2008 6:10 AM Subject: [budaya_tionghua] Ajakan untuk coded bersama dalam penulisan aksara Han (Tiongjua) Rekan-rekan B_T, Da-jia-hao £¡ Saya merasa senang bahwa millist ini bisa menampilkan huruf Han (han-zi), sehingga mempermudah menginformasikan B_T . Saya sadar sekali, mayoritas anggota kita tidak menguasai bahasa Tionghua, saya bukan sekali-sekali ingin pamer, melainkan untuk lebih baik memberi penjelasan tentang apa yang saya sampaikan. Xie-xie ! Tulisan Hanzi saya coded ke GB 2312 ! Rekan skalaras, Xuan Tong dan lainnya yang pernah menyisipkan huruf Han, karena tidak tahu codingnya hurufnya menjadi tidak terbaca. Kalau sekiranya semua setuju, alangkah baiknya kalau semua di coded ke GB2312 yang saya usulkan. Tetapi, sekira ada cara lain yang lebih baik, saya akan mengikuti saja. Bagaimana pendapat rekan moderator ? Salam dari Indarto Tan. - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1290 - Release Date: 20/02/2008 20:45 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] ] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008
Uly, Percuma saja jika tujuannya anda diskusi hanya untuk menang bicara, bukan memenangkan pemikiran. Anda lebih senang bemain kata2, dan tak segan2 untuk menjungkir balikkan logika! Saya urutkan pembicaraan kita: - Anda bekata: O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama pemerintah pada jaman dulu itu, rupanya pernah diselip-selipin kampanye politik komunis toh. Ya, ya, ya, semakin jelas kebijakan kebijakan yang diambil jaman dulu itu untuk memberangus selipan kampanye politik.-.. - logika anda: karena kesenan Tiongkok pernah diselipi kampanye politik, kesenian Tiongkok pantas diberangus - Karena ucapan dan logika anda diatas, maka Saya bertanya dng ber-analogi : Sastra dan Kesenian Indonesia juga pernah dititipin pesan politik. Apakah karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus dilarang? - Anda malah balik menyanggah : Apakah karena hal ini semua pentas kesenian dan sastra dari anggota FLG harus dilarang? Anda tahu tidak? sanggahan anda terakhir ini telah melenceng dari logika dan etika diskusi ! Karena meloncat tiba2 tanpa mengacu ke refrensi omongan saya sebelumnya! anda telah mengabaikan logika dalam bicara! 1. Coba buktikan di tulisan saya yang mana yang menyetujui pelarangan pentas kesenian dan sastra dari anggota FLG? 2. Jika pun saya keberatan dng isi pentas seni dan sastra FLG yang penuh sisipan kampanye politik, cukup mencela bagian isi kampanyenya saja, tak harus mencela seluruh bentuk keseniannya bukan? ini jelas beda dng yang dilakukan orde baru terhadap kesenian Tionghoa.--- kebijakan bumi hangus yang anda bela mati2an. Jika anda tetap bersikeras mempertahankan gaya anda yang tak bertanggung jawab dalam berdiskusi ini, mohon maaf, saya tak akan mau melayani surat anda lagi. silahkan anda berkicau sendiri. Salam Logika ZFy - Original Message - From: Ulysee [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 9:15 PM Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 Apakah karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus dilarang? Jawabannya barangkali akan sama dengan: Apakah karena hal ini semua pentas kesenian dan sastra dari anggota FLG harus dilarang? (Dzing) Yang bilang HARUS DILARANG pasti yang punya kepentingan berbeda dengan 'selipan politik' yang tersirat dalam kesenian tersebut. Gue ngga punya kepentingan politik, jadi gue tidak berminat mengharuskan apapun, gue cuman berusaha untuk memahami. Kalau tidak salah LEKRA juga kena breidel pasca G30S Kenapa? Karena dia menampilkan kesenian dan sastra Indonesia? Atau karena selipan politik yang sering menyisip disana? (CMIIW, khan jaman itu gue belon lahiirr hihihihi) Kesenian tionghoa pernah dilarang tampil di depan publik pasca era komunisme? Kenapa? Karena menampilkan kesenian dan sastra tionghoa? Atau karena takut ada selipan politik yang sering disisipkan disana? atau karena takut mengganggu ketertiban umum seperti yang sekarang diconsider di pontianak? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:29 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 Neng, Sastra dan Kesenian Indonesia juga pernah dititipin pesan politik. di zaman dulu ada kelompok Lekra yang memakai medium seni dan sastra Indonesia untuk mengkampanyekan ideologi mereka, dizaman Orba Titik puspa pun pernah mengarang lagu kampanye pesanan rezim suharto Bapak Kami Suharto. (ini ANALOGI lho) Apakah karena hal ini semua kesenian dan sastra Indonesia harus dilarang? - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 5:44 AM Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 Bisa terjadi disana, bisa juga terjadi disini, ga perlu double standard begitu lah. -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Tuesday, February 19, 2008 10:45 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 Jangan menyelewengkan masalah neng, yang saya maksud adalah peristiwa politik di daratan Tiongkok! - Original Message - From: Ulysee To: HYPERLINK mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] com Sent: Tuesday, February 19, 2008 6:32 AM Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama pemerintah pada jaman dulu itu, rupanya pernah diselip-selipin kampanye politik
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
Perlu apa anda tanya saya orang mana sebelumnya? saya tingal dijakarta sudah 26 tahun bung! - Original Message - From: Liquid Yahoo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 21, 2008 7:29 PM Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Ga jelas ya? Ya uda kalo ga mao ngaku juga ga papa Kalo sekarang termasuk orang Jakarta, berarti dulu termasuk orang mana??? Marah??? Siapa yang marah2? Saya tidak seperti anda yang selalu menjawab postingan orang lain dengan marah-marah lalu ngambek!!! - Original Message - From: Skalaras [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, 21 February, 2008 20:55 Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Heran! Apa yang anda protes dari pernyatanku? tidak jelas sama sekali. Saya bukan orang Medan, Pontianak atau bangka. jadi bukan pihak yang merasa di diskriminasi oleh orang Jakarta. Karena saya sendiri sekarang termasuk orang Jakarta, jika saya menyebut orang Jakarta Chauvinis, ini adalah bagian dari auto kritik, mengapa ada yang marah? - Original Message - From: Liquid Yahoo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 21, 2008 1:54 AM Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Anda tau knape bisa gitu??? Jangan cuma tereak merasa di diskriminasi, tapi ga tau knape bisa ampe digituin?! Anda tau gejala Chauvinisme, anda tau ga gejala Exclusive?! - Original Message - From: Skalaras [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 20 February, 2008 22:06 Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini, kesannya bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari berkunjung kesana me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu). kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, Pontianak dan Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala Chauvinisme penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar pulau... ZFy - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Saudara Zhou, Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda maksud isinya memang begitu. Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada aksi maka ada reaksi. Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa, mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya tidak begitu. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih sangat Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru. Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang. http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1290 - Release Date: 20/02/2008 20:45 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Fw: Sungguh, Kami Enggak Eksklusif
Menurut saya, ada suatu cara besikap orang Tionghoa yang salah kaprah jika dituduh eksklusif atau tak mengIndonesia. seperti terungkap dari pengakuan anak2 muda di bawah ini : Dalam menangkis tuduhan, mereka sering mengemukakan bahwa mereka sudah luntur atau menanggalkan sebagian besar atribut cina nya. temasuk diantaranya tak punya nama Tionghoa, tak bisa mandarin, sudah tak mengerti apalagi menjalankan tradisi Tionghoa, bahkan pergi ke negeri leluhur pun tidak nyaman dsb dsb. Cara bersikap ini secara tak langsung membenarkan politik Asimilasi total. yakni orang Tionghoa kalau tak mau disebut ekslusif harus sebisa mungkin menanggalkan semua unsur yang berbau Tionghoa. kalau saya tak bisa bhs Tionghoa, nama Tionghoapun tak punya, juga tak mengerti budaya Tionghoa dijadikan alibi kuat tak lagi dicap exclusive, bagaimana dng orang yang masih bisa bhs Tionghoa, punya nama Tionghoa, juga mengerti dan menjalankan budaya Tionghoa ??? Salam, ZFy - Original Message - From: HKSIS To: HKSIS-G Sent: Friday, February 22, 2008 6:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Fw: Sungguh, Kami Enggak Eksklusif - Original Message - From: Ivan Wibowo To: Rizal JJ ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 22, 2008 9:33 AM Subject: [snb-milis] Sungguh, Kami Enggak Eksklusif Sungguh, Kami Enggak Eksklusif Jumat, 22 Februari 2008 | 03:25 WIB --- KOmpas Masih merupakan kelanjutan dari Imlek. Hari ini, atau 15 hari setelah Imlek yang disebut Cap Go Meh, merupakan penutupan acara-acara Imlek, dan resmilah kita memasuki Tahun Tikus. Nah, jadi masuk akal dong kalau kita pengin tahun apa aja sih yang dilakukan para abu-abuers keturunan Tionghoa masa kini. Kita kan bisa dibilang gede di era reformasi. Orang Tionghoa pun enggak beda sama berbagai etnis lain di Tanah Air, yang juga sering kali dibayangi stereotip tertentu. Sebagai generasi reformasi, masih ada enggak sih pandangan kita yang membedakan orang itu berdasarkan suku, agama, dan antargolongan yang populer disebut SARA? Kalau ada di antara kita yang seperti itu, wuaduh kayaknya lebih cocok hidup di zaman batu. Secara, dunia sekarang sudah mengglobal banget, dengan ujung jari kita bisa berpetualang ke belahan Bumi mana pun, maka prasangka buruk cuma gara-gara SARA pastilah enggak banget. Enggak jelas siapa yang memberi stereotip orang Tionghoa itu eksklusif maunya bergaul sama sesama etnis saja, atau semuanya kaya karena kebanyakan jadi pengusaha. Nah, prasangka-prasangka seperti itulah yang bikin Ongky Fivi Vilian (15), siswa kelas X SMAN 11 Surabaya, sedih. Fivi yang ayahnya keturunan Tionghoa dan ibunya asli asal Manado, Sulawesi Selatan, itu merasa enggak pernah membeda-bedakan teman. Sejak usia sekolah pun sama seperti warga dari berbagai etnis di Indonesia, Fivi belajar di sekolah negeri, selain dekat dengan rumah, juga sebab dia enggak merasa beda sama warga negara Indonesia yang lain. Aku malah enggak banyak tahu budaya China. Kalau Imlek sih ngerti karena keluargaku merayakan juga. Tapi itu kan sekadar kumpul, makan bareng keluarga besar, dan dapat angpau, ujar Fivi. Teman-teman di sekolahku juga pada baik-baik aja tuh. Aku enggak merasa ada diskriminasi karena orang keturunan. Kalau ada yang ngeledek, menyebut aku 'hei China', itu biasanya mereka yang belum maju pikirannya, cerita Fivi yang senang karena tak perlu bolos sekolah lagi untuk merayakan Imlek. Oktavianus, siswa kelas XI SMA Kristen IPEKA Jakarta, juga keberatan kalau dibilang mereka enggak gaul dengan orang di luar komunitas Tionghoa. Cari teman itu tergantung bawaan orang, ngerasa nyaman dengan siapa. Gue enggak masalah berteman dengan siapa aja. Kebetulan dari dulu sekolah dan lingkungan tempat tinggal gue banyak orang China-nya. Jadi ya gue gaulnya kebanyakan sama mereka, kata siswa jurusan IPS ini. Tetapi, biar berada di komunitas Tionghoa sekalipun, Oktavianus juga enggak paham soal budaya asli nenek moyang keluarganya. Orangtuanya lahir di Indonesia, bahkan nama China-nya pun dia enggak ingat. Gue cuma tahu nama keluarga Liu. Gue juga enggak bisa bahasa Mandarin, baru tahun lalu di sekolah ada kelas bahasa Mandarin, ujar Oktavianus yang belum pernah menginjakkan kaki di negeri China. Dia juga bercerita kalau orangtuanya pun tak pernah mengarahkan anaknya menjadi pengusaha, seperti profesi kebanyakan orang Tionghoa. Sama seperti orangtua lain pada umumnya, orangtua Oktavianus berharap anaknya tekun belajar, dan menjadi orang yang berguna, apa pun profesinya nanti. Tidak fanatik Sementara Fifi (16), siswa kelas X Bandung Alliance International School, bercerita, ayahnya tak bosan-bosan mengajari dia dan dua adiknya untuk memahami budaya China. Di rumah mereka banyak pernik-pernik bernuansa oriental yang dikoleksi sang ayah, mulai dari guci sampai lagu Mandarin. Tradisi Imlek, seperti enggak boleh menyapu rumah di hari H, juga dipegang keluarga,
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Situs Buku Klasik Tiongkok
Pak Kurniawan, Masih banyak yang bisa dimasukkan dlm daftar: Shi Ji - Catatan Sejarah Sima Quan Zhuang Zi / Xiao Yao You Song Ci 300 Shou - Syair Song Chun Qiu - Musim semi musim gugur Guo Yu - Kisah2 Negara Zou Zhuan - Kisah Kiri? dan masih banyak lagi, ini sementara yang saya ingat. ZFy - Original Message - From: Kurniawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, February 22, 2008 7:08 AM Subject: [budaya_tionghua] Situs Buku Klasik Tiongkok Lagi browsing situs buku-buku klasik Tiongkok dan ada yang cukup bagus dan lengkap sbb: http://www.afpc.asso.fr/wengu/wg/wengu.php?l=bienvenue - Shi Jing - The Book of Odes - Lun Yu - The Analects - Daxue - Great Learning - Zhongyong - Doctrine of the Mean - San Zi Jing - Three-characters book - Yi Jing - The Book of Changes - Dao De Jing - The Way and its Power - Tang Shi - 300 Tang Poems - Sun Zi - The Art of War - 36 Ji - Thirty-Six Strategies Daftar isi semuanya: http://www.afpc.asso.fr/wengu/wg/wengu.php?l=introno=-1 Karya klasik Tiongkok lain yang terkenal (bukan novel) tapi belum masuk di atas apa aja yah? Kurniawan __ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1292 - Release Date: 21/02/2008 16:09 [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Koran Medan
Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih sangat Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru. Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang. http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan
Saya belum pernah ke Medan, makin hari makan penasaran dng kota ini, kesannya bagi saya seperti kota antah berantah. ingin suatu hari berkunjung kesana me-lihat2 Lushan Zhen Mianmu (wajah asli gunung Lu). kalau orang Jakarta sih sering memasukkan orang Tionghoa Medan, Pontianak dan Bangka dalam satu paket untuk bahan ledekan. ini salah satu gejala Chauvinisme penduduk Ibukota yang selalu memandang rendah orang luar pulau... ZFy - Original Message - From: Hendri Irawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 3:11 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Koran Medan Saudara Zhou, Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda maksud isinya memang begitu. Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot Cina Medan brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada aksi maka ada reaksi. Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa, mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya tidak begitu. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih sangat Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru. Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang. http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.8/1288 - Release Date: 19/02/2008 20:47 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacula
Sdr Jimmy, Jika anda teliti, anda akan lihat, apa yang ber kali2 disajikan sbg FAKTA oleh kelompok FLG, termasuk dalam malam kesenian itu, lebih dari dua hal yang anda sebutkan ini! Yang menjadi andalan FLG adalah : Fakta penganiayaan oleh aparat RRT! inilah yang menjadi kontrofersial. ini sama halnya jika pihak RRT melontarkan Fakta bunuh diri anggota FLG! Fakta2 semacam inilah yang saya persoalkan! Perkara alasan protes FLG dan alasan pelarangan pemerintah RRT, itu sudah menginjak ranah OPINI. terhadap opini orang akan lebih mudah memberi penilaian2 sesuai pertimbangan pribadi. Lain halnya jika dihadapkan dng Fakta, rasanya jawabannya y cuman tungal, misalnya: siapa yang beani berseru mendukung penganiayaan? siapa yang berani berseru mendukung aksi bunuh diri? - Original Message - From: Jimmy Tanaya To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 8:28 AM Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacula Maka, 'tarikan' bung Zhou utk mencoba melihat 2 sisi, ada baiknya juga lho. Hanya saja bung Zhou kurang tepat saat mengatakan fakta bisa jadi jamak (lebih dari 1). Misal soal larangan meditasi pada FLG, 'fakta': 1. ada anggota FLG meditasi (entah dimana) 2. diusir aparat PRC. 'Informasi' yg dibangun oleh FLG: Penindasan semena2 thd FLG. 'Informasi' yg dibangun oleh 'PRC': Menjaga ketertiban umum. . -- [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???
Saya tertarik untuk membahas dunia pendidikan Indonesia. Waktu itu ada yang mendukung ditutupnya sekolah2 Tionghoa karena dinilai tak sesuai dng Nasionalisme Indonesia. Hanya mereka melupakan satu hal, sekolah Tionghoa waktu itu adalah didirikan untuk WNA. Tak ubahnya seperti sekolah Amerika, Jepang, Perancis di Jakarta sekarang ini. apakah kita juga harus menutup mereka? Lalu, sekarang di Jakarta merebak Sekolah Internasional dng kurikulum internasional seperti Gandhi atau kuriklum Singapura seperi Bina Bangsa , yang ramai2 dimasuki oleh WNI. apakah kita juga harus menganggap ini sebagai pelanggaran thd konsep pendidikan di Indonesia, karena tak sejalan dng nasionalisme? Trend terakhir, banyak muncul sekolah Nasional Plus, dng kurikululm campuran, dng bahasa pengantar campuran pula. Biasanya campuran antara Inggris dan Indonesia. seiing dng ini, juga muncul apa yang dinamakan Sekolah 3 Bahasa, maksudnya bhs perantaranya 3, yakni Indonesia, Inggris dan Mandarin. kurikulumnya pasti juga made in sendiri. Bagaimana kita harus menyikapi? Salam, ZFy - Original Message - From: Purnama Sucipto Gunawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 7:38 AM Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik??? Saya setuju sama bung ken ken tentang masalaha ditutupnya sekolah tionghoa. Bro ken jaman sekarang sekolah tionghoa memang ngak ngetrend jaman sekarang, bukan menghina anda cuman kasih masukan. Memang kita mesti akui sekolah agama seperti agama Nasrani tetap jadi pilihan orang tua kita mungkin saudara kita yang baru punya anak. Karena kualitas pendidikan bro ken; jujur saja sekolah agama mulai banyak menjamur ngak aja nasrani aja. Budhis pun juga ada mulai meningkatkan kualitas pendidikannya. Tapi kita lihat jaman sekarang Bro; sekolah internasional yang menjadi pilihan utama para orang tua kepada anaknya udah ngak jaman sekolah agama mendominasi lagi. Seklaoh internasional dengan mutu pendidikan curicullum vitaenya berbasis dari negara tertentu mulai jadi pilihan utama. Contoh Gandhi school. Bahkan sekolah internasional memasukan kurikulum pendidikan mereka dengan bahasa mandarin, Kumon metode sempoa, bahasa pengantar sehari - hari bahasa inggris, Sekolah intenasional dengan basis pendidikan Taiwan juga ada bro di Ind; Dsbnya. Apa mau dikata bro jaman sekarang kalo ngak kreatif, kalah saingan, biarkan pasar yang menentukan. Kalo Bro ken ken mau buka sekolah dengan metode budaya tionghoa silakan aja. Sekalian Promosi kepada semua orang ngak masalah. Asal tidak memaksa seseorang. Kalo mutu pendidikan bagus pasti jadi pilih orang tua murid kok ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya saya setuju asal muasalnya adalah penutupan sekolah Tionghoa, hal inilah yang menjadi obyek bahasan kenken. Ini tidak saya sanggah sama sekali. Hanya saja saya tertarik untuk membahas perkembangan selanjutnya setelah anak2 sekolah Tionghoa dipaksa pindah sekolah, apakah yang terjadi? Faktor2 yang saya tekankan dibawah adalah faktor yang berperan dalam proses lanjutan, ketika anak keluaran sekolah Tionghoa telah masuk ke sekolah nasrani. karena harus memilih agama resmi inilah maka banyak anak berubah menjadi nasrani. bila tak ada tekanan seperti ini, pasti hasilnya lain, contohnya banyak murid Islam yang sekolah di sekolah nasrani tetap saja menjadi Islam, mengapa? karena tak ada tekanan bagi dia ---seorang pemeluk Islam(salah satu agama resmi yang diakui pemerintah) untuk memilih agama lain. ZFy - Original Message - From: Prometheus [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 5:56 AM Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik??? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sebenarnya, yang menjadi biang keladi segala masalah pindah agama adalah dua kebijakan pemerintah Orba: 1. mengharuskan semua orang secara resmi beragama 2. masyarakat harus memilih satu diantara lima agama resmi. Sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya adalah akibat turutannya saja. janganlah dijadikan fokus. ZFy Prom: Saya kira 2 biang keladi di atas kurang tepat. Kalaupun mau menjadikan orde baru sebagai kambing hitam, akan jauh lebih relevan jika menyalahkan penutupan sekolah-sekolah tionghoa (yang sebenarnya juga sudah terjadi sebelum orde baru) sebagai biang keladi. Penutupan sekolah tionghoa, telah membuat orang tionghoa mendapatkan lebih banyak exposure terhadap agama Kristen/katolik melalui sekolah-sekolah Kristen/katolik berbahasa Indonesia, dibandingkan periode sebelumnya
Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???
Sebenarnya, banyak orang Tionghoa yang menjalankan tradisi kepercayaannya tak pernah peduli mereka ini penganut Khonghucu, Budha atau Tao. kalau ditanya secara tegas juga tak bisa menjawab, saya masih ingat saat para orang tua zaman dulu bingung ketika disodori formulir untuk menuliskan agamanya, banyak yang tanya: kalau ke klenteng ini termasuk agama apa ya?(seingatku waktu itu tak ada disebut Khonghucu sbg pilihan), Islam, Kristen dan Khatolik jelas bukan, mereka tahu jelas, kalau Budha? mereka juga ragu, karena mereka juga mengenal ada perbedaan antara budha di vihara dan Budha di Klenteng. lantas ada sebagian yang mengambil kesimpulan sangat berani: Kalau begitu pasti Hindu! maklum jarang ada yang tahu ini agama khas Bali. Mereka2 inilah yang dibelakang hari sering disebut penganut Tridhama. Secara fisik ya mereka2 yang menjadi pengunjung Klenteng! pada zaman itu, Khonghucu sbg Lembaga agama mandiri tak sekuat sekarang. sejak 66, saya menyaksikan sendiri geliat lembaga Khonghucu setelah 66( setelah sekolah tionghoa tutup, saya sempat masuk ke sekolah Confucius di Solo). sedangkan karena secara keseluruhan klenteng melempem, otomatis Khonghucu di dalam Tri Dharma ikut mlempem pula. Untuk tahu lebih jelas seluk beluk lembaga Agama Khonghucu yang di luar klenteng, anda bisa minta penjelasan Pak Indarto yang juga ada di sini. Saya pakai kata bermetamorfosa, bukan Pindah, karena memang dari San Jiao ( 3 Agama) beralih ke Yi Jiao ( 1 agama). yang satu dikembangkan, yang dua ditanggalkan! Saya tak pernah mencatat berapa banyak yang ke klenteng waktu itu.Tapi yang saya ingat setiap Sinjia klenteng selalu penuh sesak. Dan saya menyaksikan sendiri kemerosotan drastis situasi Klenteng ex tetanggaku di Solo setelah th 66. hari rayapun sepi, yang jelas adalah pengunjung klenteng semakin menua, tak ada regenerasi. Saya belum balik ke sana lagi setelah reformasi, tak bisa melaporkan hasil pengamatannya. ZFy - Original Message - From: Prometheus [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 20, 2008 5:31 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik??? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Yang disebut Konghucu oleh Leo adalah Khonghucu sbg lembaga agama yang mandiri, terpisah dari Tri Darma/klenteng. yang pusatnya ada di Solo. Prom: Saya kurang menangkap maksud Anda yang ini. Apakah maksud Anda khonghucu dulunya berada di bawah organisasi tridharma ? Atau maksud Anda : konghucu yang berkembang adalah konghucu sbg lembaga agama terpisah, sedangkan konghucu sebagai bagian dari tridharma tidak berkembang ? Atau ?? Mungkin bisa tolong diperjelas, sebelum nanti melebar kemana-mana. Mengenai yang dimaksud konghucu oleh Leo, lebih baik saya kutipkan kalimat yang dimaksud agar lebih jelas (halaman 183, buku Negara dan Etnis Tionghoa): ---quote--- Harus disebut mengapa ada kebangkitan kembali Konghucuisme setelah Kudeta tahun 1965. Kebangkitan kembali ini dapat diterangkan dalam kaitannya dengan keadaan politik di seputar waktu itu ---end quote--- ZFy: Saya kira, pengaruh kebijakan pemerintah lebih nyata pada generasi muda yang masih sekolah. Generasi tua kebanyakan dari klenteng bermetamorfosa (bukan pindah) ke Khonghucu atau Budha resmi. ada gejala menarik dari yang separuh baya: dimasa muda mereka tak beragama, setelah menua banyak yang mengikuti anak2nya.(mungkin takut setelah mati nggak ada yang ngurus kali hehe) Prom: Apa yang Anda maksudkan dengan Generasi tua kebanyakan dari klenteng? Bukankah 'dari klenteng' berarti juga memeluk KHC/Dao/Budha sebelumnya? Atau maksud Anda adalah metamorfosa dari Sanjiao kemudian berpindah ke KHC atau Budha ? Di tahun-tahun sebelum 1965 tersebut, sebenarnya menurut pengamatan/pengalaman Anda, berapa banyak yang beribadah di klenteng (baik itu Sanjiao, KHC, Dao)? Apakah setelah tahun 1965 terjadi kenaikan atau penurunan ? Terimakasih - Original Message - From: Prometheus [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 8:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik??? Ach. Rupanya maksud anda demikian. Saya mengartikan tulisan Anda sebelumnya, bahwa 2 biang keladi itu adalah awalnya, sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya adalah akibat turutannya saja. Anyway, ada beberapa hal yang perlu diperjelas. Penutupan sekolah tionghoa yang banyak terjadi di tahun 1965, sebenarnya tidak serta-merta memunculkan fenomena 'pindah agama'. Mungkin yang lebih tepat adalah munculnya terlebih dahulu fenomena 'masuk agama'. Bersamaan dengan gerakan anti-komunis (yg sering dipersepsikan saat itu sebagai tidak beragama), orang-orang mulai lebih memperhatikan untuk memeluk agama tertentu. Sempat juga disebutkan oleh Leo Suryadinata di
Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik....???
Ya saya setuju asal muasalnya adalah penutupan sekolah Tionghoa, hal inilah yang menjadi obyek bahasan kenken. Ini tidak saya sanggah sama sekali. Hanya saja saya tertarik untuk membahas perkembangan selanjutnya setelah anak2 sekolah Tionghoa dipaksa pindah sekolah, apakah yang terjadi? Faktor2 yang saya tekankan dibawah adalah faktor yang berperan dalam proses lanjutan, ketika anak keluaran sekolah Tionghoa telah masuk ke sekolah nasrani. karena harus memilih agama resmi inilah maka banyak anak berubah menjadi nasrani. bila tak ada tekanan seperti ini, pasti hasilnya lain, contohnya banyak murid Islam yang sekolah di sekolah nasrani tetap saja menjadi Islam, mengapa? karena tak ada tekanan bagi dia ---seorang pemeluk Islam(salah satu agama resmi yang diakui pemerintah) untuk memilih agama lain. ZFy - Original Message - From: Prometheus [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 5:56 AM Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sekolah katolik memaksa masuk katolik??? -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sebenarnya, yang menjadi biang keladi segala masalah pindah agama adalah dua kebijakan pemerintah Orba: 1. mengharuskan semua orang secara resmi beragama 2. masyarakat harus memilih satu diantara lima agama resmi. Sedangkan orang2 yang akhirnya memilih agama karena sekolahnya adalah akibat turutannya saja. janganlah dijadikan fokus. ZFy Prom: Saya kira 2 biang keladi di atas kurang tepat. Kalaupun mau menjadikan orde baru sebagai kambing hitam, akan jauh lebih relevan jika menyalahkan penutupan sekolah-sekolah tionghoa (yang sebenarnya juga sudah terjadi sebelum orde baru) sebagai biang keladi. Penutupan sekolah tionghoa, telah membuat orang tionghoa mendapatkan lebih banyak exposure terhadap agama Kristen/katolik melalui sekolah-sekolah Kristen/katolik berbahasa Indonesia, dibandingkan periode sebelumnya. Exposure inilah yang kemudian lambat laun (yang tanpa paksaan) dapat menarik minat sebagian tionghoa untuk berpindah agama. Sebagian lagi tentu saja tetap dengan agama nya semula, seperti halnya yang diceritakan oleh beberapa member disini. Jangan lupa pula bahwa setelah terjadi G30S di tahun 1965, agama KHC sebenarnya masih diakui oleh pemerintah, hingga tahun 1979. Sejak tahun 1979 lah, agama KHC kemudian tidak dimasukkan sebagai agama resmi yang diakui pemerintah. Jadi, selama periode 1965-1979 (14 tahun), kecil sekali kemungkinan adanya alasan pindah agama yang disebabkan oleh masalah pengakuan resmi pemerintah. Fenomena 'pindah agama' tentu saja berlangsung secara continue selama pertemuan/persilangan antara berbagai civilization masih terus berlangsung, dan dengan siklus (dan momentum) yang berbeda-beda. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1285 - Release Date: 18/2/2008 5:50 AM .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008 18:49 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
{Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008
Jangan menyelewengkan masalah neng, yang saya maksud adalah peristiwa politik di daratan Tiongkok! - Original Message - From: Ulysee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 6:32 AM Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 O pantesan kesenian Tiongkok pernah dibatasi sama pemerintah pada jaman dulu itu, rupanya pernah diselip-selipin kampanye politik komunis toh. Ya, ya, ya, semakin jelas kebijakan kebijakan yang diambil jaman dulu itu untuk memberangus selipan kampanye politik... -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras Sent: Monday, February 18, 2008 10:19 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008 Sdr Yi, Saya hanya akan memberi tanggapan thd apa yang anda laporkan saja. Dari laporan anda, jelas terlihat adanya sebuah kampanye politik diselipkan ke dalam acara. terlepas isi kampanye ini benar atau tidak, intervensi politik ini jelas merupakan usaha pendistorsian kesenian . usaha ini tak ubahnya kebijakan partai komunis pada zaman dulu yang mengangkat politik sebagai panglima temasuk di bidang kesenian. suatu langkah yang akhinya merusak kesenian itu sendiri. Anda tak bisa pura2 tak acuh akan hal ini. Apakah kebagusan suatu bentuk pertunjukan lantas membuat anda menerima segala bentuk titipan pesan politik? Lantas bagaimana jika diwaktu yang lain ada pertunjukan yang lebih bagus tapi di dalamnya banyak diselipkan kampanye politik anti FLG? apakah anda juga akan bergembira menyaksikannya? apakah anda sama sekali tak terpengaruh oleh pesan FLG yang telah anda saksikan sebelumnya??-?? ZFy -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008 18:49 [Non-text portions of this message have been removed]
{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] OOT: UNDANGAN ISTIMNEWA UNTUK EXTRIM BLUESK
Oho, saya dukung sepenuhnya Pak Indarto yang mau diskusi pakai Xueshu xing Yuyan 学术性语言 (bahasa ilmiah) dan Wen Ya 文雅 (Elegant) sesuai dng pemintaan sdr. Ciao Lie. Juga bisa pakai segala Zhen Lun 正论 (tesis),Fan Lun 反论 (anti tesis),dan Zheng He Lun 整合论 (sintesis). Sekalian meningkatkan kemampuan bahasa mandarin kita lho. Salam budaya ZFy - Original Message - From: indarto tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 19, 2008 9:33 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] OOT: UNDANGAN ISTIMNEWA UNTUK EXTRIM BLUESK Ciao Lie [EMAIL PROTECTED] wrote: Catatan moderator untuk Ciao Lie: Kalau mau berdebat kusir, silakan cari tempat lain. Kalau memang seperti yang dijanjikan mau berdebat secara elegan dan ilmiah, silakan saja asal masih relevan dengan tema forum ini. Semoga cara anda yang elegan dan ilmiah akan menjadi teladan di forum ini dan jangan sekali-kali merendahkan lawan diskusi anda, itu termasuk penyerangan pribadi yang haram hukumnya di forum ini. = *** Saudara exrtrim bluesky, saya terpaksa menyampaikan sebuah undangan istimewah buat anda untuk berdebat. Pertama: Tolong pilih topic yang benar-benar anda butuhkan lalu memajukan topic itu ke forum ini dengan these, antithese dan sinthese. *** Rekan Ciao Lie, Ni hao ! Sebelumnya maaf pada rekan Extrim, saya mendahului dari anda yang diundang untuk berdebat dalam topik budaya Tionghua atau agamaRu-Tao-Shi ? Saya akan mengungkapkan beberapa pandangan pokok yang menyangkut inti kerohanian budaya Tionghua, ajaran Ru khususnya.Inti Budaya Tionghua juga menyangkut ajaran Tao, sayang saya tidak layak dalam hal ini. Rekan Xian tong bersedia membantu saya ? Saya hanya ingin tahu bagamana rekan Ciao Lie menanggapinya. Tanggapan yang positiv maupun negativ tidak akan saya debat. Saya hanya menjawab/ memberi penjelasan bila Anda salah mengerti saja. *** Kedua: Kalau boleh debat kita dalam bahasa Inggris supaya saya tahu anda memiliki referensi ilmih dari buku-buku yang bermutu atau hanya membaca koran dipinggir jalan, sampah jalanan atau hanya sebatas kata orang. Karena ini adalah forum Budaya Tionghua, maka tidak relevan menggunakan bahasa Inggris segala. Kita bertukar pikiran saja dengan bahasa Tionghua semi Wen-yan atau Pai-hua-wen atau Pu-tong-hua, atau bagasa Indonesia. Sumber informasi harus otentik : Si-shu Wu-jing dan Ta-de-jing ! Xin/jiu-yue-quan-shu juga OK ! ** Ketiga kepada Moderator: Tolong beri kami waktu, ruangan di forum ini untuk berdebat secara ilmiah, academis dan elegant. Hal ini perlu dan sangat penting, ini adalah bagian dari pendidikan bernalar dan berargumentasi. Sekali lagi, saya akan undang saudara Extrim Bluesky untuk tampil secara briliant dan gagah perkasa. Selamat datang saudara Extrim Bluesky ** Kepada moderator, bisakah millist ini memunculkan huruf Tionghua ? Perlu penjelasan sebelumnya, saya bukan orang gagah perkasa, kalau tidak mengerti atau wawasan kurang luas, saya akan akan angkat rekan Ciao Lie sebagai guru ! Bisakah saya tunggu jawabannya ? Salam dari Indarto.Tan (Orang yang bahasa Inggrisnya kelas jongkok dan tidak terlalu pintar walaupun (hahahaha...) bodohpun mungkin tidak ! Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.7/1286 - Release Date: 18/02/2008 18:49 [Non-text portions of this message have been removed]