CiKEAS 13 juta anak kelaparan 100 juta orang miskin!

2007-07-15 Terurut Topik Umar Said

 Tulisan ini juga disajikan dalam website

http://perso.club-internet.fr/kontak)



Catatan A. Umar Said







13 juta anak kelaparan 

100 juta orang miskin !



Di tengah-tengah banjirnya berita-berita tentang korupsi di negeri kita,
yang di antaranya ada yang meliputi jumlah sampai triliunan atau ratusan
miliar Rupiah, dan banyaknya kasus penyelewengan atau penyalahgunaan
kekuasaan di kalangan tokoh-tokoh eksekutif, legislatif, judikatif,
partai-partai politik, pengusaha-pengusaha besar dll dll, maka ada berita
yang bisa membikin banyak orang kaget, atau marah, atau tercengang. Berita
ini adalah  yang menyatakan bahwa 13 juta anak-anak Indonesia menderita
kelaparan karena kekurangan makanan !!!. (tanda seru tiga kali)



Menurut harian Suara Pembaruan tanggal 11 Juli 2007,  Badan Dunia yang
menangani masalah pangan, World Food Programme (WFP) memperkirakan, anak
Indonesia yang menderita kelaparan akibat kekurangan pangan saat ini
berjumlah 13 juta orang. Direktur Regional Asia WFP, Anthony Banbury,
mengatakan bahwa anak-anak yang kelaparan itu tersebar di berbagai tempat di
Tanah Air khususnya di tiga kawasan, yakni perkotaan, daerah konflik, dan
daerah rawan bencana.



Ketika membaca berita yang macam ini, sungguh, wajarlah kiranya kalau banyak
orang  bertanya dengan berang dan teriak keras: “Mengapa bisa terjadi yang
begini ini di negeri kita yang dikatakan orang  sebagai negeri kaya ?” Dan,
juga, sepatutnyalah kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa adanya 13
juta anak-anak Indonesia yang kelaparan itu membikin kita semua
bertanya-tanya : apa sajakah  yang tidak beres di negara kita? Dan
siapa-siapa sajakah yang bersalah dan harus bertanggungjawab?



Kelaparan dan kemiskinan


Banyaknya anak-anak yang kelaparan (mohon diperhatikan: 13 juta anak itu
tidak sedikit!) agaknya mengharuskan kita semua untuk peduli atau peka-rasa
terhadap keadaan yang menyedihkan bangsa ini. Sebab, anak-anak yang
kelaparan itu pada umumnya juga mengalami berbagai macam penderitaaan
lainnya lagi yang menyedihkan. Kalau untuk makan saja sudah kekurangan, maka
tentu saja, akan lebih sulit lagi untuk mendapatkan lain-lainnya untuk bisa
hidup biasa. Anak-anak ini,  biasanya  kemudian menderita kurang gizi,
kurang vitamin, mudah kejangkitan penyakit, sulit sekolah, tidak bisa
belajar baik, tidak bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya dll dll.
Jelaslah bahwa berbagai akibat amat negatif ini merupakan kerugian besar
bagi generasi bangsa yang akan datang.

Apalagi, keadaan negara dan bangsa kita yang menyedihkan dengan adanya
kelaparan anak-anak yang begitu besar jumlahnya itu diperburuk lagi oleh
besarnya jumlah penduduk yang miskin di Indonesia. Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2007 sebanyak 37,17 juta
jiwa. Bagi kalangan pengamat, data kemiskinan BPS ini bertentangan dengan
realitas (Media Indonesia, 4 Juli 2007).

Sedangkan menurut laporan Australia-Indonesia Partnership (Juli 2004) “Lebih
dari separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 210 juta rawan terhadap
kemiskinan. Pada tahun 2002, Bank Dunia memperkirakan 53% penduduk atau
sekitar 111 juta jiwa, hidup di bawah garis kemiskinan standar internasional
yaitu US$ 2 per hari. Kemiskinan bukan hanya sekedar masalah pendapatan dan
pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak memadai. Banyak penduduk
miskin dan kurang mampu belum memiliki akses ke pendidikan dasar, pelayanan
kesehatan dan gizi yang cukup. Sekitar 25 juta penduduk Indonesia buta
huruf. Hampir 50 juta jiwa menderita gangguan kesehatan, sementara jumlah
yang sama tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan. Banyak komunitas
tidak memiliki infrastruktur dasar yang memadai seperti penyediaan air
bersih, sanitasi, transportasi, jalan raya dan listrik. Persepsi bias
terhadap perempuan masih berlaku, sementara konflik sosial dan agama serta
bencana alam telah menyebabkan jutaan penduduk mengungsi dan terjerumus ke
lembah kemiskinan atau sangat rawan akan kemiskinan” (kutipan laporan
selesai).

Terburuk dalam 36 tahun terakhir!

Keadaan negara yang sangat buruk dewasa ini juga telah dipaparkan oleh Bomer
Pasaribu, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR   sebagai berikut : « Kondisi
masyarakat Indonesia saat ini merupakan yang terburuk dalam 36 tahun
terakhir. Hal itu dilihat dari melonjaknya angka kemiskinan serta meledaknya
angka pengangguran, yang bila tak segera diatasi akan menjadi masalah besar
bangsa, » katanya dalam makalah yang disampaikan pada Sosialisasi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 di Medan,  Dia mengatakan,
seiring dengan melonjaknya angka kemiskinan, angka pengangguran juga makin
meledak. Tahun 2004, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 9,7 persen,
sementara tahun 2005 meningkat menjadi 10,3 persen.

Akibat parahnya kesulitan ekonomi, pengangguran diperkirakan meningkat
menjadi 11,1 persen tahun 2006. Bila ditotal dengan seluruh jenis
pengangguran di Indonesia tahun 2006 diperkirakan mencapai 41 persen atau
lebih dari 40 juta 

CiKEAS Re: Optimistis Tim Saudi Bisa Digulung

2007-07-15 Terurut Topik Hafsah Salim
--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tantangan terdekat yang harus dijawab Indonesia tentu saja saat 
 melawan Arab Saudi, Sabtu ini. Meski sangat berat dan terjal, skuad 
 Indonesia percaya bisa mengatasi tim badai gurun tersebut. 
 

Strategi menang yang meyakinkan memang harus ditanamkan pelatih maupun
pimpinan team Indonesia.  jadi setiap anggauta team harus
ditanamkan semangat berjuang mati2an untuk menang.  Bermain all out
karena bermain seri artinya out, sedangkan kalopun menang kondisi
badan sudah habis2an tapi gimana nantinya saja.

Berbeda tentunya dipihak team Arab, kemenangan bukan lagi angan2
tetapi sudah kenyataan, kekuatan team Indonesia sudah diukur disemua
lini kalah.  Kalah besar badan, kalah tinggi badan, kalah teknik
menggocek bola, kalah teknik kerja sama team, dan juga kalah gizinya.
 Oleh karena itu setiap anggauta team Arab nantinya kalo ketemu lagi
dengan team Indonesia, haruslah jaga badan, jangan terlalu memaksakan
kemenangan yang harus mengorbankan kondisi pemain untuk persiapan
pertandingan selanjutnya.  Jangan konsentrasi kepada team kripik
singkong ini, lebih memfokuskan diri kepada team Korsel yang merupakan
team yang jauh lebih berat.

Ny. Muslim binti Muskitawati.















CiKEAS Iraq's 'Chemical Ali' to be hanged in Halabja: deputy PM

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.gulfinthemedia.com/index.php?id=327214news_type=Politicallang=en;

 

 
   
   
  
 
   Iraq's 'Chemical Ali' to be hanged in Halabja: deputy PM 
   
 
Iraq's Deputy Prime Minister Barham Saleh on Saturday said the 
notorious Chemical Ali, cousin and aide of Saddam Hussein, would be executed 
in the northern Kurdish town of Halabja.

Saleh made the announcement in the northern city of Sulaimaniyah 
during a meeting with the Halabja Victims' Society, a non-profit organisation 
representing the victims of a poisonous gas attack there in 1988.

On March 16, 1988, Saddam's troops strafed Halabja with chemical 
gases, killing 5,000 Kurds in one of the biggest military operations against 
the people of the northern Kurdish region during the Iran-Iraq war.

The brutal attack was allegedly masterminded by Ali Hassan 
al-Majid, widely known as Chemical Ali for deploying poison gas against the 
Kurds.

An Iraqi court on June 24 sentenced Majid to hang for genocide, war 
crimes and crimes against humanity committed during the military campaign, 
which prosecutors claim killed 182,000 people.


A nine-member appeals court is currently reviewing the sentence and 
is expected to give its decision soon.

If the appeals panel certifies the sentence, Majid will have to be 
executed within 30 days under Iraqi law.

The Halabja attack took place during the military campaign but was 
not part of the trial which saw Majid and six others in the dock.

On Thursday a senior Iraqi official told AFP that the government of 
Prime Minister Nuri al-Maliki was considering hanging Majid in the northern 
region.

Thousands of our Kurdish people have requested that Chemical Ali 
be hanged in Kurdistan, said Bassim Ridha, an adviser to Maliki.

The government is considering these requests. However his sentence 
is still to be certified by the appeals court, he told AFP.
 
   
   Agence France-Presse  July-15-2007 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Team Indonesia GAGAL MENCURI Kemenangan Team Arab Saudia

2007-07-15 Terurut Topik Hafsah Salim
Team Indonesia GAGAL MENCURI Kemenangan Team Arab Saudia

Secara etika moral tidak baik mencuri, termasuk mencuri kemenangan. 
Agama Islam melarang mencuri, terutama mencuri terhadap sesama Islam.
 Apalagi yang dicuri itu adalah keturunan Ras atau bangsa dari Nabi
Muhammad, maka dosanya berlipat kali.  Tak ada pahalanya, tapi kualat
dan laknat yang akan menimpa sipencurinya meskipun gagal mencuri tapi
sudah niat.


 Daniel H.T. [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Satu lagi kebiasaan media Indonesia, terutama cetak dalam menulis 
 berita menggunakan kalimat yg tidak tepat adalah kalimat: mencuri 
 kemenangan.  Kalimat ini sering digunakan dalam menulis berita olah 
 raga. Di mana ada satu tim/individu menang atas tim/individu lain 
 ditulis: si A berhasil mencuri kemenangan dari B.  Kata 'mencuri' 
 mempunyai konotasi negatif walaupun bukan mempunyai arti harafiah. 
 Dalam konteks ini seolah-olah A memang atas B dgn cara2 yg tidak 
 terhormat. Contoh: Kompas, Minggu, 15 Juli 2007 menulis: Arab Saudi 
 mencuri kemenangan dari Indonesia. Seolah-olah Aras Saudi berhasil 
 menang dgn cara yg tidak fair. kemenangan seharusnya milik 
 Indonesia, tetapi Arab Saudi mencuri-nya dari Indonesia dgn suatu 
 trik tertentu.



Betul!!!
Komposisi individu team Arab dibandingkan team Indonesia:
Individu team Arab lebih tinggi badannya, lebih besar posturnya, lebih
baik teknik menggocek bola, lebih baik kerjasama teamnya, lebih baik
kualitas pelatihnya, lebih baik persiapannya, lebih baik gizi
makanannya, bahkan lebih baik keturunannya (keturunan nabi).  Kalo mau
dibandingkan sejarah prestasinya, lebih jelas lagi, team Arab Saudia
ini memang merupakan team yang punya reputasi dunia yang berulang kali
pernah masuk perempat final piala dunia, bahkan pernah masuk final
piala dunia.  Team Indonesia, reputasinya memalukan untuk saya tulis
disini.

Secara psikologis, nabi Muhammad adalah orang Arab, sedangkan orang2
Indonesia juga beragama Islam yang bangga menjadi orang Arab. 
Sehingga kalo harus bertanding mengalahkan Arab, tentunya wajar kalo
ada perasaan berdosa, atau lebih tepatnya perasaan minder dan tidak
boleh percaya diri.

Jadi diatas kertas secara teoritis, team Indonesia enggak mungkin
menang melawan team Arab Saudia.  Dan kenyataan dari hasil
pertandingan juga membuktikan bahwa team Indonesia memang kalah mutlak.

Harusnya beritanya ditulis sbb:
TEAM MERAH PUTIH GAGAL MENCURI KEMENANGAN, DAN TEAM ARAB BERHASIL
MEMBUKTIKAN DIRI DENGAN KEMENANGANNYA.

Ada yang mau berbeda pendapat???

Ny. Muslim binti Muskitawati.









CiKEAS Dorong PN Adili TNI Korup

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=8936

Minggu, 15 Juli 2007,



Dorong PN Adili TNI Korup 


Pembahasan RUU Peradilan Militer Bisa Jadi Pintu masuk KPK 
JAKARTA - Upaya membawa anggota TNI aktif yang korupsi ke Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK) seperti gayung bersambut. Para anggota DPR yang kini menggodok UU 
Peradilan Militer memasukkan usul tersebut dalam pembahasan. 

Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU Peradilan Militer Azliani Agus mengungkapkan, 
dalam pembahasan terakhir daftar isian masalah (DIM), seluruh anggota panja 
sepakat bahwa korupsi yang dilakukan tentara akan diadili di peradilan umum. 
Jadi, KPK masuk, lalu dilimpahkan ke kejaksaan, ujarnya. 

Karena itu, dia meminta agar KPK tidak perlu ragu-ragu menyelidiki kasus yang 
melibatkan perwira militer aktif. Sebab, paling lambat akhir tahun ini dasar 
hukum untuk membawa tentara ke peradilan umum sudah ada. 

Azlaini Agus menilai sikap Menhan Juwono Sudarsono yang menginginkan pengusutan 
TNI aktif di KPK justru positif. Sekarang tinggal bagaimana keberanian KPK, 
katanya. 

Anggota DPR dari Riau itu mengaku terkejut dengan sikap Juwono. Sebab, beberapa 
waktu sebelumnya, Juwono masih mengusulkan mempertahankan peradilan koneksitas 
untuk mengadili perwira aktif. Ini berarti Dephan dan TNI sudah memahami makna 
keterbukaan, lanjutnya.

Dia berharap KPK tak perlu ragu-ragu untuk masuk ke institusi militer. Kalau 
tahun ini tuntas, berarti sudah ada dasar hukum. Jadi, apa yang dirisaukan?, 
ujarnya. 

Anggota DPR lainnya, Untung Wahono, optimistis tentara bisa diadili di 
peradilan umum. Menhan sudah memberi sinyal yang sangat kuat, tentu harus 
didukung, ujar anggota Komisi 1 (bidang pertahanan dan militer ) DPR. 

Menurut Untung, yang menjadi persoalan saat ini adalah suara Mabes TNI. Sebab, 
kata dia, mungkin muncul resistensi yang kuat dari Cilangkap (Mabes TNI) . Pak 
Menhan kan berlatar belakang sipil. Meskipun Pak Djoko (panglima, Red) sangat 
reformis, pasti masih ada yang tidak sepakat dengan pola baru nanti, katanya. 

Berdasar catatan koran ini, sejumlah upaya audit terbuka terhadap institusi TNI 
tidak berjalan mulus. Pada era Pangkostrad dijabat Letjen Agus Wirahadikusumah, 
muncul gagasan audit Kostrad. Namun, ide tersebut belum terealisasi hingga 
jenderal bintang tiga itu meninggal dunia. 

Mantan Menteri Pertahanan Mahfud M. D. juga mendukung KPK mengusut TNI. Menurut 
dia, KPK tak perlu ragu karena sudah mempunyai hak absolut untuk menyeret 
anggota militer yang terlibat kasus korupsi. Sebab, lembaga yang dipimpin 
Taufiqurrahman Ruki itu diciptakan untuk mengusut semua tindakan yang berkaitan 
dengan korupsi. Jadi, siapa pun juga, termasuk militer aktif, selama dia 
berbuat korupsi, KPK berwenang mengadili, tegasnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengaku masih kesulitan mencari 
pintu mengusut militer aktif. Ini karena dalam UU no30 Tahun 2002 menyebutkan 
KPK tak bisa mengadili militer aktif. Ini karena muara dari pengusutan KPK 
adalah Pengadilan tipikor. Sementara kasus yang melibatkan TNI harus diadili di 
Pengadilan Militer atau koneksitas. Koneksitas pun yang mengajukan adalah 
kejaksaan bukan KPK. 

Namun, dalam pandangan Mahfud yang juga ahli hukum tata negara, itu bukan 
berarti KPK tak bisa masuk ke ranah militer aktif. Menurut dia, ada dua entry 
point yang memungkinkan KPK dapat menjamah oknum TNI yang melakukan upaya 
korupsi. Seperti tersebut dalam undang-undang, lanjutnya, korupsi itu harus 
dalam kisaran di atas Rp 1 miliar. Kedua, boleh di bawah Rp 1 miliar, asalkan 
ada kemungkinan oknum TNI tersebut menerima gratifikasi. 

Jadi, KPK sudah memiliki kewenangan itu. RUU Peradilan Militer sebaiknya 
menyesuaikan pada UU KPK, khususnya terhadap masalah yang berkaitan dengan 
korupsi, tambahnya.

RUU Militer nantinya justru bersifat linier dan melengkapi kekurangan yang ada 
dalam UU Tipikor. Dia menambahkan, secara teknis, proses mengadili oknum 
tersebut juga harus diperjelas. 

Kalau bisa, RUU militer lebih menjelaskan, mulai pemanggilan, pemeriksaan, 
hingga penjatuhan vonis. Terpenting, saat ini KPK yang harus lebih progresif 
memberantas korupsi. Baik itu warga sipil maupun anggota TNI aktif, tambahnya.


Reaksi Mabes TNI

Terkait dengan gagasan KPK memeriksa militer aktif, bagaimana tanggapan Mabes 
TNI? Saat dihubungi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom 
Tamboen menyatakan, sanksi dan disiplin bagi prajurit yang terlibat korupsi 
sangat tegas. Jangankan korupsi, terlambat apel pagi saja bagi tentara 
hukumannya tegas, katanya. 

Meski begitu, Sagom mengaku belum tahu, apakah Departemen Pertahanan telah 
mengadakan pembicaraan khusus terkait rencana Mou dengan KPK itu atau belum. 
Kami tentu berkoordinasi. Sebab, mayoritas personel Dephan juga dari Mabes 
TNI, ungkapnya. 

Mantan kepala Dinas Penerangan TNI-AU itu menambahkan, komitmen panglima TNI 
terhadap pemberantasan korupsi sangat serius. Termasuk, jika ada dugaan 
penyelewengan yang dilakukan 

CiKEAS Masih Ada Harapan

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=8937

  Minggu, 15 Juli 2007,


  Masih Ada Harapan 





  JAKARTA - Perjuangan keras skuad Merah Putih untuk menghapus sejarah 
selalu kalah dalam 24 tahun terakhir dari Arab Saudi, terhempas hanya satu 
menit sebelum peluit panjang. Gol kemenangan Singa Gurun (julukan Arab saudi) 
dengan skor 2-1 pada laga kedua Grup D Piala Asia 2007 di Stadion gelora Bung 
Karno, Jakarta, tadi malam, lahir di injury time. 

  Kekalahan itu belum menutup peluang Merah Putih untuk lolos ke babak 
kedua. Dengan catatan harus mampu melewati hadangan Korsel di laga terakhir. 
Secara kualitas, Korsel yang menjadi langganan Piala Dunia, berada di atas 
Bambang Pamungkas dkk. Indonesia harus mampu mengimbangi dengan semangat tinggi.

  Arab Saudi unggul terlebih dahulu melalui sundulan Yasser Al Qahtani pada 
menit ke-14. Kapten Arab Saudi itu menyambut umpan silang yang dilepaskan oleh 
Ahmed Al Bahri dari rusuk kiri pertahanan Indonesia. 

  Tak lama berselang, tepatnya lima menit kemudian Elie Aiboy menggetarkan 
jala gawang Arab Saudi. Lepas dari jebakan off-side setelah menerima umpan dari 
Syamsul Chaerudin dia mengecoh penjaga gawang Arab Saudi Yasser Al Mosailem dan 
dengan tenang menceploskan bola ke gawang.

  Sial bagi Indonesia datang pada injury time. Di saat fisik para pemain 
telah terkuras, Saad Al Harthi membobol gawang Yandri C. Pitoy. Dia menerima 
umpan tendangan bebas yang juga datang dari sisi kanan pertahanan Indonesia. 

  Gol itu langsung membungkamkan puluhan ribu penonton di Senayan. Bahkan 
ada yang menangis sedih. Jutaan rakyata Indonesia yang meyaksikan lewat 
televisi di rumah tak kalah terpukul. Hasil seri di depan mata tertelan di 
menit terakhir. 

  Pelatih Ivan Kolev tak mau larut dalam kesedihan. Dia tetap menyimpan 
optimistis.  Saat ini bukan optimis atau pesimis. Namun, secara realistis kami 
masih memiliki peluang untuk lolos, ujar Ivan Venkov Kolev, pelatih Indonesia.

  Dalam laga kemarin, para pemain Indonesia mengeluarkan segenap 
kemampuannya untuk meredam Arab Saudi. Mereka mampu menyulitkan Yasser Al 
Qahtani hampir sepanjang pertandingan. Arab Saudi pun kesulitan menembus 
barisan pertahanan Indonesia yang digalang Charis Yulianto dan Maman Abdurahman.

  Barisan tengah Indonesia yang diisi Firman Utina, Syamsul dan Eka 
Ramdhani menjadi filter yang bagus untuk menahan gempuran serangan Arab Saudi 
yang dikoordinasi Saud Khariri. Mereka hanya bisa membahayakan pertahanan 
Indonesia melalui serangan balik cepat yang mereka peragakan.

  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memberikan apresiasi tinggi pada 
perjuangan Bambang dkk. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan oleh para pemain 
memberikan harapan pada kebangkitan sepak bola nasional.

   Saya bangga melihat permainan kalian yang baik dan berkualitas. Meski 
kalah dari Arab Saudi, kalian kalah dengan terhormat. Kalian bermain dengan 
semangat yang tinggi dan teknik yang baik. Ini kemenagan yang tertunda. 
Teruslah berjuang. Saya melihat awal kebangkitan sepak bola Indonesia. Seluruh 
rakyat juga bangga pada kalian, ujar Presiden pada seluruh pemain di kamar 
ganti seusai pertandingan.

  Arab Saudi sendiri mengakui kesulitan untuk mengembangkan permainan. 
Kedisiplinan barisan tengah dan belakang Indonesia membuat mereka sedikit 
frustasi khususnya di babak pertama.

   Setiap tim mendapatkan masa sulit dalam suatu pertandingan. Apalagi 
mereka didukung puluhan ribu pendukungnya yang memadati stadion ini, ujar 
Helio Dos Anjos, pelatih Arab Saudi saat jumpa pers seusai pertandingan tadi 
malam. 

  Wasit Ali Al Badawi menjadi kambing hitam kekelahan Merah Putih. Pria 
asal Uni Emirat Arab (UEA) dianggap berat sebelah dengan memihak kepada Arab 
Saudi selama pertandingan. PSSI pun merasa penunjukkan Ali oleh AFC tak tepat, 
karena sama-sama dari kawasan Jazirah Arab.

  Karena itu, PSSI bakal melayangkan protes kepada AFC tentang penunjukkan 
wasit ini. Tadi siang (kemarin, red) kami sudah protes tentang penunjukkan 
Ali. Ternyata tak ditanggapi. Kami akan protes, tegas Ketua Umum PSSI Nurdin 
Halid.

  Nurdin menambahkah AFC seharusnya memilih wasit yang netral. Seperti, 
dari negeri Korsel atau Australia. Pria asal Makassar tersebut juga menyalahkan 
perwakilan Indonesia di AFC Dali Taher tentang penunjukkan wasit ini. 

  Ketua Umum PSSI merasa Dali tak bekerja dengan maksimal. Kerja dia 
(Dali) itu bagaiamana? Koq ini bisa terjadi, ujarnya dengan kesal.

  Sementara Dali mengaku sudah mengusulkan perubahan wasit. Namun, 
protesnya tak ditanggapi oleh AFC. Keputusan tersebut tak bisa diganggugugat, 
ujarnya ketika dikonfirmasi.

  Kemarin, Wasit Ali Al Badawi memang dengan mudah meniupkan peluit jika 
pemain Merah Putih melakukan pelanggaran. Sebaliknya, jika pemain Arab Saudi 
melanggar tak dianggap oleh Ali. Wasit asal UEA itu pun juga ringan tangan 
mengeluarkan kartu kuning bagi pemain 

CiKEAS Tukang' Sepakbola

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.kr.co.id/article.php?sid=130765

   Sunday, 15 July 2007, Kolom - Analisis
  'Tukang' Sepakbola === Oleh : Indra Tranggono 

   WAPRES Jusuf Kalla, ketika menyemangati timnas Indonesia, menyebut 
sepakbola berkaitan juga dengan martabat bangsa. Karena itulah, timnas 
diharapkan tampil fight dalam Piala Asia 2007. Kemenangan menjadi pundi-pundi 
sangat berarti bagi rakyat negeri ini. Ketika Firman Utina dkk mampu menekuk 
Bahrain 2-1, eforia pun meledak. Bangga, terharu dan suka-cita berbuncah-buncah 
dalam jiwa; kemenangan itu seperti menghapus dahaga panjang bangsa ini akan 
prestasi sepakbola nasional. 

   Apa arti kemenangan Indonesia itu bagi bangsa ini?

  Di luar urusan prestasi olahraga, sepakbola telah menjadi salah satu 
indikator mutu kebudayaan dan harga diri suatu bangsa. Dibanding cabang 
olahraga yang lain, sepakbola jauh lebih kompleks dan rumit. Bukan hanya 
masalah skill, mental, stamina, kecerdasan, team work, tak-tik dan strategi 
yang penting, tapi juga manajemen, industri dan penonton. Sepakbola tidak hanya 
berfungsi sebagai hiburan, melainkan juga sebagai out-let sosial (kanal/saluran 
bagi berbagai tekanan sosial). Ia pun juga terkait dengan fanatisme kelompok 
sosial atau bangsa, di mana harga diri atau martabat dipertaruhkan.

  Sangat tingginya dunia menghargai sepakbola mendorong berbagai negara 
untuk memiliki tim berkualitas yang mampu bersaing di level internasional. 
Sepakbola pun akhirnya menjadi proyek mercusuar atau membangun citra bangsa. 
Brazil atau Argentina boleh tertinggal dalam kemajuan teknologi dan ekonomi, 
mereka tetap diperhitungkan, karena kemajuan sepakbolanya.

  Dalam konteks di atas, kemenangan Indonesia atas Bahrain (mungkin juga 
keberhasilannya menghadapi tim-tim lain) dalam 'mengangkat' moral dan harga 
diri bahkan martabat bangsa, setidaknya di level Asia. Indonesia pun akan makin 
diperhitungkan lawan-lawannya. Artinya, sepakbola sebagai wahana untuk 
membangun citra bangsa, telah menemukan relevansinya, meskipun masih pada tahap 
paling awal.

  Kemenangan itu juga bisa menjadi hiburan bagi duka lara mayoritas bangsa 
yang selama ini terbenam dalam lumpur penderitaan baik secara ekonomis, sosial, 
politik dan budaya. Setidaknya, ia menjadi katup pelepas bagi berbagai 
kesumpekan hidup. Telah lama bangsa ini haus kebanggaan yang bisa diapresiasi 
secara massal dari olahraga, sejak era kejayaan sepakbola tahun 1950-1970-an 
(Ramang, Djamiat Dalhar sampai Iswadi Idris, Ronny Patinasarani, dll). Era 
sepakbola Indonesia tahun 1980-an ke belakang, relatif miskin prestasi, justru 
sejak ada kompetisi reguler (galatama dan liga Indonesia). Jagat sepakbola kita 
pun nyaris tanpa pemain legendaris.

  Kenapa bisa muncul pesepakbola macam Ramang, Djamiat Dalhar, Ronny, 
Iswadi, Sucipta Suntoro dan lainnya, justru ketika fasilitas belum sebaik 
sekarang? Saat ini, uang begitu melimpah bagi sepakbola, karena dukungan pasar 
(pengusaha). Para pemain bergaji jutaan atau bahkan puluhan juta. Dulu? Untuk 
membeli sepatu saja, susah. Tapi kenapa sekarang tidak banyak lahir pemain yang 
berkualitas dan berkarakter?

  Ada yang meredup sekarang ini: nasionalisme, semangat kebangsaan yang 
menjadi ideologi dalam aktualisasi dan ekspresi. Bukan hanya dalam sepakbola, 
namun juga di bidang lain (politik, ekonomi, budaya) nasionalisme itu juga 
(sedang) meredup. Jagat politik lebih mementingkan kekuasaan partai atau 
golongan. Jagat ekonomi lebih mengutamakan konglomerasi, bukan usaha bersama 
dan kesejahteraan. Bidang budaya lebih mementingkan keuntungan finansial 
dibanding nilai-nilai kultural.

  Dalam konteks itulah, kita menjadi maklum jika banyak pelaku profesi 
kurang memiliki idealisme dan nasionalisme, termasuk dalam jagat sepakbola. 
Sehingga yang lahir bukan para pemain yang memiliki karakter, etos kreatif dan 
semangat juang, melainkan 'tukang sepakbola' yang tunduk pada bayaran.

  Membangun sepakbola, akhirnya, bukan hanya secara teknis. Langkah utama 
adalah memproses pesepakbola memiliki karakter dan martabat. Semoga Piala Asia 
menjadi momentum bagi PSSI untuk introspeksi. Begitu pula dengan pemerintah, 
jangan hanya sibuk dengan pembangunan fisik dan ekonomi namun juga makin peduli 
dengan kebudayaan. Ruh bangsa ini ada di dalam kebudayaan (pendidikan, ekspresi 
seni dan non seni yang bermakna, hukum yang bersih dan adil, ekonomi yang 
menyejahterakan, kondisi sosial yang kondusif, politik yang bermoral dan 
lainnya).

 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Menuju Deindustrialisasi

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=294010

Kamis, 12 Juli 2007,



Menuju Deindustrialisasi


Lambatnya pertumbuhan industri terjadi akibat kendala ekonomi dan non-ekonomi. 
Sementara arah kebijakan pemerintah belum mampu mendorong terciptanya 
industrialisasi. Berikut analisis Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik 
Centre for Local Government Reform (Celgor) Ichsanudin Noorsy. 
-

Mengapa target industri tak pernah tercapai?
Ada dua aspek yang membebani, yaitu ekonomi dan non-ekonomi. Aspek ekonomi, di 
antaranya margin keuntungan yang didapat industri sangat kecil akibat mekanisme 
pasar bebas, masuknya barang-barang impor yang murah dan perubahan kebijakan 
yang memusingkan investor.

Aspek non-ekonominya?
Infrastruktur yang tidak memadai, ketidakpastian hukum, biaya-biaya siluman 
yang masih saja terjadi, seperti untuk preman maupun aparat pemerintah. Dua hal 
itu menyebabkan pertumbuhan industri menjadi terhambat. Sebenarnya, dari dulu 
masalahnya itu-itu saja.

Bagaimana dengan kebijakan pemerintah?
Belum jelas, karena yang terjadi justru deindustrialisasi. Banyaknya 
permasalahan internal memicu munculnya transshipment, karena mereka lebih suka 
menjual barang dari luar negeri ketimbang memproduksi sendiri. Lalu muncul toll 
manufacture, yaitu ekspor bahan baku lebih menguntungkan dari pada memproduksi.

Apakah hadirnya UU Investasi akan membantu?
Itu justru yang bikin bingung investor. Di satu sisi banyak hal yang 
dibebaskan, namun di sisi lain kondisi di lapangan belum kondusif. Akibatnya, 
yang lebih mengedepan adalah perdagangan (trade). Itu menjawab kenapa ekspor 
kita bisa tinggi.

Apa yang terjadi jika terus seperti ini?
Tentu saja industri tak akan tumbuh, namun transaksi perdagangan akan tinggi. 
Itu juga mengindikasikan bahwa kepemimpinan negara menjadi rapuh. Yang memimpin 
selanjutnya adalah kepemimpinan swasta karena segala sesuatunya diperhitungkan 
secara transaksional. Akibatnya, kerja sama sosial masyarakat menjadi 
berkurang. (wir


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Ada Apa dengan Hutan?

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
RIAU POS

  Ada Apa dengan Hutan?


  14 Juli 2007 Pukul 09:41  
  Pernahkah Anda memasuki suatu kawasan hutan yang memiliki pohon dengan 
tajuk-tajuk lebar? Atau paling tidak-pernahkah Anda berteduh di bawah pohon 
rindang ketika siang hari-di mana cahaya terik matahari menyengat kulit? Apa 
yang Anda rasakan? Sejuk? Jika jawaban Anda tidak pernah, maka Anda termasuk 
orang yang perlu dikasihani. 

  Salah satu fungsi hutan adalah membentuk iklim mikro yang berbeda dengan 
iklim sekelilingnya. Anda bisa saja berteduh di bawah kanopi yang terbuat dan 
plastik, tapi dibandingkan bila Anda berteduh di bawah pohon rindang rasanya 
pasti akan berbeda. Itu karena pohon bisa menghasilkan uap air dan oksigen yang 
secara bersamaan dilepaskan ke udara pada siang dan ketika pohon tersebut 
melakukan proses fotosintesis. Bisakah kanopi di rumah-rumah dan ruko-ruko Anda 
melakukannya?

  Tak dapat dipungkiri apabila keperluan dunia akan kayu semakin lama 
semakin meningkat, adakah seseorang yang di rumahnya tidak ada sesuatu pun yang 
berasal dari bahan kayu? Bahkan kita pun akan tetap menulis di bebatuan apabila 
teknologi pembuatan kertas dari kayu tidak ditemukan. Pertanyaannya sekarang 
adalah, pernahkan Anda berfikir dari mana kayu-kayu yang Anda pergunakan itu 
berasal. Dari halaman rumah Anda atau dari hutan? Saya yakin sebagian besar 
akan menjawab dari hutan.

  Indonesia mengalami kerusakan hutan sebanding dengan luas enam lapangan 
sepak bola setiap menitnya, Anda bisa hitung berapa hektare yang telah dirusak 
sejak Anda membaca artikel ini. Hutan di Riau telah mengalami kerusakan yang 
sangat parah, mulai dari illegal logging yang dibekingi oleh oknum aparat, 
konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit dan karet, kebakaran hutan 
yang sudah menjadi agenda, dana reboisasi yang terus disikat dan sederet faktor 
penyebab kerusakan hutan lainnya yang tak kunjung berhenti mengrogoti 
kekayaan negeri ini. 

  Ini semua seperti penyakit kangker yang menyerang paru-paru seseorang, 
hutan sebagai paru-paru dunia semakin lama akan semakin aus dan akhimya tidak 
berfungsi lagi sebagaimana semestinya. Udara akan menjadi sangat panas, angin 
akan bertiup lebih cepat, curah hujan akan semakin berkurang, konsentrasi 
gas-gas penyebab efek rumah kaca semakin meningkat, terjadi penyimpangan iklim 
global yang begitu cepat. 

  Kalau sudah begini Anda pasti tidak akan betah berlama-lama di luar 
rumah, alih-alih berjalan di perkarangan, Anda pasti akan lebih memilih 
berlindung dalam ruangan ber-AC yang (juga) akan semakin memperparah keadaan 
lingkungan.

  Adalah suatu kejahatan universal yang sulit dimaafkan bila seseorang atau 
sekelompok orang merusak hutan baik sengaja ataupun tidak. Jangan lagi 
mengatakan hutan adalah warisan nenek moyang kita, karena memang tidak pernah 
terbukti nenek moyang kita telah menanam hutan untuk kita. Mereka yang dengan 
serakah membabat hutan kita pada dasarnya adalah pembunuh berdarah dingin, 
mereka telah banyak membunuh tapi tidak merasa membunuh. Tidak hanya membunuh 
hewan-hcwan hutan, mereka juga -secara tidak langsung- telah banyak membunuh 
manusia, sebagai contoh banjir dan tanah longsor yang memakan korban jiwa 
sebagian besar diakibatkan karena kerusakan hutan. Sialnya lagi kita tidak 
sadar dengan membiarkan hutan rusak kita telah menyiapkan kuburan-kuburan 
massal untuk generasi mendatang.

  Kerugian yang kita derita akan lebih banyak dibanding keuntungan yang 
didapat bila praktik illegal logging terus berlajut. Ada beberapa kerugian yang 
akan saya kemukakan.

  Pertama, produksi oksigen dan uap air oleh hutan akan berkurang, 
akibatnya udara akan kering dan panas. Hal ini (juga) dalam jangka panjang ikut 
bertanggung jawab terhadap berkurangnya curah hujan di suatu wilayah.

  Kedua, konservasi air akan sangat sulit diwujudkan bila hutan rusak, air 
akan lebih cepat mengalir di permukaan ke tempat yang lebih rendah tampa 
terhisap oleh tanah dan tanaman terlebih dahulu.

  Ketiga, membantai hewan-hewan dan ekosistem hutan seperti gajah, harimau, 
macan, beruang, rusa, badak dan lain-lain.

  Keempat, akan banyak species-species lokal yang punah. Kelima, tanah akan 
menjadi tidak subur karena terjadi erosi pada lapisan atas atau erosi top soil.

  Keenam, kerusakan hutan akan berpotensi sangat besar mengurangi volume 
kayu yang harusnya bisa diproduksi. Kayu dengan kualitas baik akan sulit 
tersedia, bila tersedia pun harganya akan sangat tinggi.

  Selain dari kerugian-kerugian di atas, masih tersisa berlusin-lusin 
kerugian akibat illegal logging yang merusak hutan lainnya.

  Potensi hutan sebenarnya tidak hanya kayu, buktinya pelancong di Thailand 
rela merogoh ratusan dollar dari saku mereka hanya untuk melihat hutan dengan 
menaiki gajah. Terbukti hutan bisa menghasilkan tanpa harus dirusak, hanya 
dilihat.

  Saya tidak tahu solusi untuk menjaga tabungan masa depan ini dari 

CiKEAS Embriologi dalam Ayat-ayat Alquran

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
  RIAU POS

  Embriologi dalam Ayat-ayat Alquran


  13 Juli 2007 Pukul 09:32  
  Alquran bukanlah buku sains atau ilmu pengetahuan tetapi merupakan wahyu 
Ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW sekitar 14 abad yang lalu. Walaupun 
demikian di dalamnya terdapat fakta-fakta sains dan ilmu pengetahuan  modern, 
yang mengusik keingintahuan kita untuk mengkaji lebih dalam Alquran. Salah satu 
bidang ilmu yang dibahas oleh Alquran adalah tentang kedokteran dan salah satu 
aspek kajiannya adalah tentang Embriologi. 

  Embriologi merupakan ilmu yang membahas tentang perkembangan suatu 
indibvidu dari telur yang dibuahi melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga 
mendekati morfologi individu dewasa.

  Terdapat beberapa ayat-ayat Alquran  yang berkaitan dengan ilmu 
embriologi modern, antara lain : Tahapan-tahapan  pertumbuhan dan perkembangan 
janin

  Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) 
tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam 
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, 
lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu 
Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan Ia makhluk yang (berbentuk) 
lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS Al-Mu'minun: 12-14)

  Ayat ini menjelaskan tentang fase atau tahapan-tahapan pertumbuhan dan 
perkembangan janin yaitu mulai dari fase nutfah (sperma), fase alaqah (gumpalan 
darah), fase mudhgah (kumpulan daging), fase idham (tulang), pase pembalutan 
tulang dengan daging, dan fase pembentukan di mana janin mulai bergerak-gerak 
setelah minggu ke-12 dari usianya.

  Ayat ini merupakan ayat medis yang jelas dalam spesialisasi ilmu 
embriologi, yang sudah terbukti kebenaran dan kecocokannya dengan sains modern

  Lapisan Pelindung Janin
  ..Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam 
tiga lapisan kegelapan. (QS.Az-Zumar :6)

  Tiga lapisan kegelapan ini dalam ilmu medis dapat diartikan sebagai 
pertama dinding perut anterior, kedua lapisan uterus dan ketiga membran 
amniochorionic. Walaupun ada interpretasi lain mengenai tiga lapisan ini yaitu 
diartikan sebagai tiga lapisan uterus, endometrium, miometrium, dan 
perimetrium. 

  Teratologi
  ...(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, 
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari 
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami 
jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai 
yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, 
..(QS.Al-Hajj :5)

  Pada ayat lain Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap 
perempuan,dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan 
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS Ar-Rad: 8)
  Ayat-ayat ini berkaitan dengan Teratologi yaitu sub divisi embriologi 
yang membahas tentang perkembangan abnormal yang menyebabkan anomali dan 
malformasi. Di mana bahwa akibat penyebab tertentu (faktor internal maupun 
eksternal) dapat terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak sempurna 
atau abnormal.

  Sperma Penentu Jenis Kelamin
  Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan 
perempuan. Dari air mani apabila dipancarkan. (QS.Al-Qamar:45-46)

  Kemudian di dalam ayat yang lain : Maka hendaklah manusia memperhatikan 
dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar. (QS 
At-Tariq: 5-6)

  Kedua ayat ini menjelaskan tentang indikasi medis bahwa sperma membawa 
sifat kelaki-lakian dan kewanitaan. Dari spermalah Allah menjadikan sepasang 
laki-laki dan perempuan dan Dialah yang menentukan janin laki-laki atau 
perempuan dari sperma tersebut.

  Dalam ilmu Embriologi dan Genetika sendiri diketahui bahwa sel telur 
perempuan (ovum) akan selalu memuat kromosom (X) secara murni. Sedangkan sperma 
laki-laki setengah darinya memuat kromosom (Y) / kromosom sex laki-laki dan 
setengahnya lagi memuat kromosom X / kromosom sex perempuan. 

  Sehingga bisa dikatakan ada sperma jantan dan ada sperma betina. Ketika 
terjadi pembuahan, apabila sperma yang membuahi ovum adalah sperma yang memuat 
kromosom (Y) maka janin tersebut adalah laki-laki (XY). Tetapi bila sperma yang 
membuahi mengandung kromosom (X) maka janin tersebut menjadi perempuan (XX)

  Selain ayat-ayat di atas juga masih terdapat ayat Alquran lainnya yang 
berkaitan dengan bidang ilmu Embriologi misalnya surat Ali Imran: 6, Az-Zumar: 
49, An-Najm: 45-46, Al-Insan: 2 dan lain sebagainya. 

  Keith L Moore Phd, FIAC, Profesor Anatomy dari Fakultas Kedokteran 
Universitas Toronto, Kanada dalam The Journal of the Islamic Medical 
association Vol 18 mengemukakan bahwa fakta-fakta ilmiah ilmu kedokteran dan 
embriologi modern yang terdapat di dalam Alquran adalah bukti yang nyata 

CiKEAS Islamic Fundamentalism: Time to act, before it is too late

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
   http://english.pravda.ru/opinion/columnists/12-07-2007/94890-fundamentalism-0

12.07.2007


Islamic Fundamentalism: Time to act, before it is too late 


September 11th. A date everyone remembers. Whether it be due to the terrorist 
attacks in the USA in 2001, or the CIA-sponsored terrorist attack which 
murdered Salvador Allende, the democratically elected Marxist President of 
Chile, on the same date in 1973. 

It is here the story begins. To debate the question of terrorism, it is 
necessary to lay down fundamental principles for discussion and the most basic 
of these must be that the terminlogy be the same for all cases. To admit that 
Al-Qaeda sponsored terrorist attacks are wrong, one has also to condemn the 
state terrorism practised by the United States of America and its allies in the 
last 60 years, along with the globalization of state terrorism - Imperialism, 
practised by Western European nations for centuries. 

These are the basic causes of fundamentalism. Interference in foreign cultures, 
intrusion into foreign customs, imposition of foreign values in areas where 
they were bound to fail, the insistence to draw lines on maps, dividing peoples 
and creating imbalances which did not respect centuries of local history, 
culture and sociology. 

These sowed the seeds for natural trends to be set in place later on, to 
correct the imbalances as all nations were granted equal rights under the 
auspices of the UNO. With the gradual advance of scientific research and the 
globalization of knowledge, the power of the individual to challenge the State 
became greater. Whereas one hundred years ago, an African tribe wishing to 
protect its territory against European imperialists found that its spears and 
shields were useless against machine-guns, today, the nail bomb, a gas 
cylinder, a vial of cyanide, material from nuclear reactors, an automobile or a 
back-pack full of explosives, deployed by a single individual, can have a 
devastating effect upon public opinion - the main aim of terrorism. 

To claim that the terrorists are winning is wrong, whichever terrorist is 
under scrutiny. State terrorism, sponsored by Washington in Iraq, whose cast 
includes Lynndie England, the Great American Heroine, Abu Ghraib and Guantanamo 
concentration camps, torture, rape, war crimes, mass murder, criminal damage, 
targeting civilian structures with military equipment, has met its nemesis in 
Iraq. 

Iraq, the country which Saddam Hussein kept clear of terrorists, the country 
which now crawls with every fundamentalist from Morocco to Indonesia, is out of 
control and daily, we see more incidents across the globe. To name a recent 
few, the attempts in London and Glasgow, the Red Mosque siege in Islamabad, the 
decapitation of 10 marines by Abu Sayyaf and Moro Islamic Militant Front 
guerrillas in the Philippines. 

However, these are isolated incidents and have not yet created a climate of 
panic among public opinion in the societies which they have targeted, precisely 
the societies which created the problems in the first place by destabilising 
peoples and communities. Therefore neither the state terrorism expounded and 
practised by Washington has been successful, neither have the many attempts by 
various fundamentalist organizations done more than provoke loss of innocent 
lives, making those who perpetrate such acts murderers and heretics, because 
for those who know how to read the Koran, the basic message is to protect and 
honour life. 

Today and tomorrow 

This is the situation today. And tomorrow? 
While calls for massive uprisings by Al Qaeda fall upon the deaf ears of the 
vast majority of populations who wish to continue with their lives in peace, 
the tiny fraction of people willing to blow themselves up and take out as many 
civilians as possible in the process remains worrying, the more so because 
there appears to be a ready supply of people fanatical enough to do it. 

Despite massive security operations costing millions of dollars, those willing 
to plan and carry out terrorist attacks are able to mount successful operations 
worldwide, and nobody should forget the horrific attacks Al Qaeda has managed 
to launch before and after 9/11. They continue to plan, they continue to 
operate and however much money and resources is spent on security, the attacks 
will continue, and for many years to come, because a cause has been created. 

When, not if 

Therefore it would be well for the international community to realise that its 
current policy is no more than a delaying tactic until there is a serious 
incident somewhere occasioning a tremendous loss of life. The security 
officials themselves, in many countries, agree that despite all their efforts, 
it is a case of When and not if. 

History cannot be changed, but apologies can be made and retributions paid, 
while a process of sincere and mutually respectful dialogue can ease tensions 
at a time when Humanity should be coming together, 

CiKEAS Polygamist leader jailed in US

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://english.pravda.ru/news/society/13-07-2007/94933-polygamist_jailed-0
07/13/2007 16:30

Polygamist leader jailed in US




  An Arizona grand jury has indicted the jailed leader of a polygamist sect 
on new sex charges, adding to charges he already faces here and in Utah. 

  Warren Jeffs, who heads the Fundamentalist Church of Jesus Christ of 
Latter Day Saints, was indicted on eight new sex offense counts involving two 
young women, Mohave County Attorney Matt Smith said Thursday. 

  Jeffs was served with the new indictments Wednesday in his jail cell in 
Hurricane, Utah, where he is awaiting trial on two felony counts of rape as an 
accomplice related to a 2001 arranged marriage between a 14-year-old girl and 
her cousin. He is also under federal indictment for unlawful flight to avoid 
prosecution. 

  A message left Thursday seeking comment from Jeff's criminal attorneys in 
Salt Lake City was not immediately returned. He does not have an attorney yet 
to represent him in Arizona. 

  The new Arizona charges also stem from his alleged arrangement of 
marriages between underage girls and adult men, Smith said. 

  The indictment charges Jeffs as an accomplice with two counts of sexual 
conduct with a minor and two counts of incest for his alleged role in arranging 
a marriage between a man in his early 50s and the man's 17-year-old female 
relative. 

  He is charged with four identical felony counts for a case involving 
another adult man accused of having sex with a minor teenage relative. The 
sexual conduct with a minor charges each carry a maximum sentence of two years 
in prison. The incest charge carries a maximum of 3 3/4 years in prison for 
each count. 

  The indictments were handed up by separate grand juries on May 10 and 
June 21, Smith said. 

  Jeffs was arrested last August during a traffic stop north of Las Vegas. 
He had been considered a fugitive from justice since 2005, when Arizona 
authorities charged him with two felonies for allegedly arranging a marriage 
between a 16-year-old girl and a 28-year-old man. 

  Jeffs faces life in prison on each of the charges he faces in Utah. 

  The FLDS church practices polygamy and represents itself as an offshoot 
of the mainstream Mormon church, based in Salt Lake City. The Mormons, however, 
disavow any connection and renounced polygamy in 1890 as a condition of 
statehood. 

  Jeffs is considered by FLDS church members to be a prophet whose 
directions must be followed. 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Mahasiswa Bentrok Buntut Pemuatan Karikatur Rasul

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/15/mahasiswa-bentrok-buntut-pemuatan-karikatur-rasul/

15/07/07 11:39

Mahasiswa Bentrok Buntut Pemuatan Karikatur Rasul

Samarinda (ANTARA News) - Dua kelompok mahasiswa di Universitas Mulawarman 
bentrok diduga buntut dari aksi demo yang disertai pembakaran bendera 
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebagai reaksi atas pemuatan 
karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam 
(STAIN) Samarinda.

Kemarin, beberapa mahasiswa, di antaranya bernama Irawan, mahasiswa FKIP 
angkatan 2001 menanyakan tentang pembakaran bendera PMII, kata salah satu 
korban pemukulan, Khaerul, di Samarinda, Minggu.

Para pelaku lalu menanyakan soal aksi demonstrasi yang dilakukan di depan 
kampus STAIN, Jalan Abul Hasan, Jumat (13/7) lalu oleh beberapa kelompok Islam, 
termasuk FPI (Front Pembela Islam) terkait pemuatan karikatur Nabi Muhammad di 
Buletin Sapu Lidi yang dikelola mahasiswa tergabung dalam PMII. 

Para penyerang itu menuding Khaerul yang telah melakukan pembakaran bendera 
PMII. 

Saya memang ikut aksi demo itu, tetapi tidak ikut membakar bendera PMII, kata 
Khairul.

Karena tidak ingin memperpanjang masalah, Khaerul mengaku memilih mengalah 
kemudian meninggalkan Irawan bersama kelompoknya. 

Namun, sesampai di rumahnya di Jalan Pramuka, dia bertemu dengan rekannya yang 
juga menjadi korban pengeroyokan, yakni Reiki dan Yoyo. Hairul menceritakan 
kejadian yang dialaminya saat bertemu Irawan.

Kami kembali lagi ke kampus untuk menjelaskan masalah itu kepada Irawan dan 
teman-temannya, agar tidak meluas. Namun, mereka ternyata tidak menerima dan 
langsung menyerang kami, sehingga Abdul Jalil terluka, ungkap Khaerul lagi.

Khaerul berharap agar masalah itu segera diselesaikan baik secara hukum maupun 
sanksi administratif oleh rektorat. 

Mereka harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan kami menuntut agar rektor 
menindak tegas pelaku pengeroyokan itu, karena peristiwa ini terjadi di areal 
kampus, katanya.

Apalagi akibat pengeroyokan itu, rekan mereka yang lain, yakni Abdul Jalil (21) 
mengalami patah tulang hidung yang kini mendapat perawatan intensif di Rumah 
Sakit Siaga, Jl Anggur Samarinda.

Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Poltabes Samarinda telah menerima pengaduan 
itu dan kini masih mencari para pelakunya.

Sebelumnya, puluhan anggota FPI Kaltim sebagian merupakan mahasiswa Unmul 
melakukan aksi demo disertai pembakaran bendera PMII di depan kampus STAIN 
Samarinda, Jumat (13/7). (*)



[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Mantan TKW Hongkong Finalis Film Dokumenter Eagle Awards

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/15/mantan-tkw-hongkong-finalis-film-dokumenter-eagle-awards/

15/07/07 11:22

Mantan TKW Hongkong Finalis Film Dokumenter Eagle Awards

Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 
1945 Surabaya, Ani Ema Susanti mantan TKW di Hong Kong menjadi finalis yang 
berhak atas beasiswa Eagle Awards untuk penggarapan film dokumenter.

Proposal pembuatan film yang saya ajukan bersama teman saya, Yunni Dhevie 
Hapsari berjudul `Helper Hong Kong Ngampus`. Helper itu sebutan populer 
pembantu rumah tangga di Hong Kong, sedangkan Ngampus bahasa gaul untuk masuk 
kampus atau kuliah, kata Ani kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu.

Didampingi Humas Untag Surabaya, Petrus Haryanto, perempuan berjilbab asal 
Jombang, Jatim itu mengemukakan bahwa terpilihnya proposal Helper Hong Kong 
Ngampus merupakan kejutan karena ada 300 judul proposal yang masuk.

Dari 300 dipilih menjadi 100 kemudian diperas jadi 50, diperas lagi jadi 30 
kemudian jadi 20. Dari 20 itu diuji lagi menjadi 10 baru kemudian dipilih lima 
besar atau finalis. Kelima finalis itu mendapatkan beasiswa untuk pembuatan 
film, katanya.

Perempuan yang pernah bekerja di Hong Kong selama dua tahun dan kini juga 
magang sebagai asisten di Biro Konsultasi Psikologi Untag itu mengemukakan, 
film yang akan digarapnya bercerita tentang kehidupan dua TKW yang pernah 
bekerja di Hong Kong.

Kami mengangkat dua tokoh TKW Hong Kong yang kebetulan keduanya berasal dari 
Jombang, namun berbeda visi. Tokoh pertama bekerja di luar negeri hasilnya 
diinvestasikan untuk pendidikan, sedangkan tokoh satunya hanya digunakan 
membali barang, katanya.

Dalam perjalananya keduanya memiliki masa depan berbeda. Tokoh pertama lebih 
memiliki harapan untuk menata masa depan yang lebih baik karena akan menjadi 
guru, sedangkan tokoh kedua justru ingin kembali ke Hong Kong karena 
barang-barangnya habis.

Untuk pembuatan film ini sebetulnya kami ingin sekali mengambil setting di 
Hong Kong tapi karena beasiswanya tidak cukup, maka cuma di Jombang, Surabaya 
dan Malang. Jombang tempat asal kedua tokoh, Surabaya tempat agen penyalur dan 
Malang tempat tokoh pertama kuliah, kata Yunni Dhevie menambahkan.

Ia mengemukakan, film yang dirancang berdurasi sekitar 15 menit itu diharapkan 
menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya para TKW untuk berpikir 
memanfaatkan hasil kerjanya di luar sebagai investasi, lebih-lebih untuk 
pendidikan.(*)


Copyright © 2007 ANTARA


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Saya Malu Sering Diledek Teman

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/depan/utama7.htm


Sebelas Tahun Syarifuddin Tanpa Anus
Saya Malu Sering Diledek Teman



Tak ada manusia yang ingin didera sakit. Semua ingin selalu sehat fisik dan 
psikis. Namun, apa daya jika Sang Pencipta berkehendak. Seorang bocah harus 
menderita selama 11 tahun tanpa memiliki anus.

 
BPOST/AHMAD RIDUAN 
HARU - M Adi Sofwan pelaku mutilasi berpelukan dengan ibu 
kandungnya Hj Asmahani dan kakaknya Sri, Minggu (15/7) dinihari. 
 
Meski anggota tubuhnya tidak lengkap, dia berusaha tetap ceria. Ia pun masih 
bisa melakukan aktivitas hariannya seperti anak-anak sebayanya yang lain. 
Terkadang, dia mempertanyakan kondisi dirinya, yang tidak bisa buang air besar 
sebagaimana teman-temannya.

Dia adalah Syarifuddin (11), warga Desa Bincau Muara,Kecamatan Martapura Kota, 
Kabupaten Banjar. Sejak lahir, Syarifuddin tidak mempunyai anus. Untuk 
keperluan buang air besar, terpaksa harus melalui gumpalan usus yang ada di 
perut luarnya.

Keseharian bocah ini sungguh memprihatinkan. Sejak usia empat tahun, dia sudah 
ditinggal ayahnya, Rosadi, untuk selama-lamanya. Akibatnya, hidup anak yatim 
ini tidak menentu, kadang ikut ibunya Nur Saimah, kadang ikut pamannya Sarkawi. 
Dia hidup serbakekurangan.

Dulu, ayahnya seorang tukang becak, terkadang menjadi buruh mencabuti bulu ayam 
potong milik tetangganya yang juragan ayam. Ibunya juga tidak punya pekerjaan 
tetap. Hanya kadang-kadang saja membantu tetangga dengan imbalan yang tidak 
menentu.

Kini, meski usianya telah 11 tahun, Syarifuddin baru duduk di bangku kelas dua 
sebuah madrasah di Kecamatan Cempaka. Saya sering pindah sekolah karena tidak 
tahan diledek teman-teman. Saya malu. Saya juga pernah berhenti sekolah, kata 
Syarifuddin kepada BPost, di rumah pamannya, Minggu (15/7).

Mengenai kondisi gumpalan usus di perutnya, Syarifuddin mengaku tidak ada 
keluhan. Hanya saja, gumpalan usus itu sering lecet bila tergesek baju atau 
terkena benda lain. Kalau sudah begitu, rasa nyeri akan menyerang. 

Tiap hari, usus itu harus dibalut dengan kain agar tidak tergores atau 
bergerak. Gumpalan usus yang terletak lima sentimeter di atas pusarnya itu juga 
sering mengeluarkan cairan berbau tidak sedap. Bau itulah yang membuatnya 
sering dijauhi teman-temannya. Terpaksa, dia sering membasuhnya dengan air 
setiap waktu.

Kalau makan, sering keluar kotoran dari perut. Baunya tidak enak. Kotoran itu 
juga sering keluar kalau saya tidur, katanya.

Syarifuddin pun berharap ada pihak yang mau membantu meringankan deritanya itu. 
Dia mengatakan tidak takut dioperasi meski menurutnya sangat sakit. Menurutnya, 
lebih baik sakit sakit dioperasi daripada sering diledek teman-temannya dan 
menjalani hidup tidak seperti yang dijalani orang lain.

Sarkawi, sang paman mengatakan, selama beberapa hari setelah dilahirkan, 
Syarifuddin tidak pernah buang air besar. Akibatnya, perutnya kembung dan 
membesar. Saat itulah dia dibawa ke rumah sakit. Dokter menyatakan Syarifuddin 
tidak mempunyai lubang anus, tapi baru bisa dioperasi setelah cukup umur.

Saat itu, Syarif tidak boleh dioperasi karena masih kecil. Oleh dokter, 
ususnya dikeluarkan melalui perutnya. Dari usus itulah dia buang air besar, 
kata Sarkawi.

Tetangganya, Agus Muslim mengatakan, ayah Syarifuddin, Rosadi adalah orang yang 
cukup ulet. Kepadanya, Rosadi pernah mengungkapkan dua cita-citanya yaitu 
menyekolahkan dua anaknya hingga lulus dan menyembuhkan penyakit Syarifuddin. 
Tapi sayang, sebelum niatnya kesampaian, Rosadi harus pergi untuk 
selama-lamanya karena kesetrum listrik.

Saat itu, Rosadi bekerja sangat keras. Dia mau bekerja apapun agar uangnya 
bisa terkumpul untuk biaya pengobatan Syarif, kata Agus.

Bupati Banjar, Ir H Gt Khairul Saleh pun berjanji membantu. Senin (16/7) ini, 
dia akan memanggil Kadinas Kesehatan Banjar, drg Toto Medyanto untuk 
menindaklanjuti keluhan warganya itu. .

Bila memungkinkan bisa langsung dioperasi di RSUD Ratu Zalekha Martapura. Bila 
memang harus di rumah sakit lain, akan kita upayakan pemecahannya. Yang jelas, 
Pemkab Banjar siap membantu, kata Khairul.

Terpisah, Drg Toto Medyanto mengatakan, dalam kasus tersebut ada dua 
kemungkinan, faktor genetik (keturunan) atau proses perkembangan penderita. 
Untuk memastikan kelainan tersebut harus dicek dulu secara medis. sigit rahmawan


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS RMS dan Gerakan Separatis

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/opini/opini2.htm


RMS dan Gerakan Separatis

Oleh : Adi Sartono SH MH
Pemerhati masalah hukum dan politik 



Boleh jadi ini adalah hari-hari yang sangat menegangkan bagi petinggi baik dari 
sipil maupun militer di Ambon. Persoalan awal, hanya karena ulah sekelompok 
penari tradisional nekad memasuki Lapangan Merdeka Ambon, saat berlangsung 
peringatan Hari Keluarga Nasional yang dihadiri Presiden SBY dan rombongan. 
Persoalan selanjutnya bukan lagi menyangkut makna dan keindahan Tarian Cakalele 
yang disuguhkan. Dalam hitungan detik saja, tarian itu berubah menjadi drama 
yang bersuasana penghianatan kepada bangsa dan NKRI, ketika penarinya berusaha 
mengibarkan bendera perjuangan Rakyat Maluku Selatan (RMS).

Drama pengibaran Bendara RMS di Lapangan Merdeka Ambon itu menghentak kesadaran 
kita semua. Bagaimana penyusup dapat begitu mudahnya memasuki ring pengamanan 
kepala negara, yang mestinya sangat ketat dan berlapis. Insiden pengibaran 
Bendera RMS itu, memicu pertengkaran di antara petinggi di Ambon maupun di 
pusat tentang siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kecolongan tersebut. 
Masalah pertanggungjawaban atas insiden itu memang harus segera dituntaskan, 
guna memperbaiki sistem pengamanan kepala negara yang lebih baik di kemudian 
hari. Pihak yang harus bertanggungjawab atas kelalaian itu, mesti diminta 
pertanggungjawabannya sesuai mekanisme hukum yang ada.

Pengibaran Bendera RMS tentu tidak bisa disetarakan dengan tindakan kriminal 
biasa. Sebab, insiden itu memiliki implikasi sosial dan politik yang sangat 
luas, bahkan sampai ke dunia Internasional. Oleh karena itu, pengibaran Bendera 
RMS atau apa pun namanya sudah pasti bukan insiden yang bersifat insidentil 
semata. Tetapi melalui sebuah rencana yang sangat matang, dan memiliki motif 
politik yang jelas serta terkait dengan suatu gerakan terorganisasi oleh aktor 
intelektual tertentu yang bersuasan separatis. Tindakan itu jelas mengarah 
kepada makar sebagaimana diatur Pasal 106 KUHP.

Jika kita mau belajar dari kasus gerakan separatis yang terjadi di negara lain 
di Asia, seperti Gerakan Moro di Filipina Selatan, Tamil Ealam di Srilangka, 
selalu mengangkat isu ketidakadilan, kemiskinan dan latar belakang ideologi 
sebagai landasan perjuangan mereka. Namun sebenarnya, isu tersebut hanya 
sebagai instrumen politik dari sekelompok orang yamg memiliki ambisi kekuasaan 
untuk menghimpun kekuatan sosial guna mencapai tujuan akhirnya: kekuasaan atas 
sebuah negara baru yang terpisah dan berdaulat. Hal ini senada dengan pendapat 
Prof Kranenburg. Bahwa, hakikat dari sebuah negara adalah organisasi kekuasaan 
yang diciptakan oleh sekelompok orang yang kemudian di sebut bangsa.

Kembali ke insiden pengibaran Bendara RMS di Ambon, pemerintah hendaknya tidak 
boleh terjebak oleh pemikiran bahwa selalu ada hubungan kausalitas yang jelas 
dan langsung antara isu ketidakadilan dan kemiskinan dengan gerakan separatis 
di Tanah Air. Kalau kita mau jujur melihat kondisi masyarakat kita saat ini 
dari Sabang sampai Marauke, maka secara kasat mata pun akan terlihat lebih 
banyak rakyat miskin daripada yang sejahtera. Kalau isu ketidakadilan dan 
kemiskinan selalu memiliki hubungan kausalitas yang pasti dengan gerakan 
separatis, maka seluruh Rakyat Indonesia akan mengadakan gerakan separatis 
untuk berpisah dari NKRI.

Oleh karena itu, akar persoalan sebenarnya bukan semata terletak pada 
ketidakadilan dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Tetapi lebih dominan 
kepada bagaimana kemampuan pemerintah dan segala atribut pendukungnya secara 
represif lewat regulasi hukum mampu menekan aktor intelektual yang memiliki 
paham separatis, serta secara preventif memberikan public education kepada 
masyarakat agar selalu menjaga keutuhan bangsa dan NKRI.

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas secara represif 
terhadap aktor intelektual yang memiliki ambisi kekuasaan dan berada di balik 
setiap gerakan separatis, sebelum mereka berkembang sedemikian rupa sampai 
memiliki akses dan dukungan dari negara lain berupa dana, suaka politik, bahkan 
peralatan perang seperti separatis Moro, Tamil Ealam maupun yang pernah terjadi 
di Aceh. Kalau hal seperti ini terjadi, maka segala upaya untuk merangkul 
kembali mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi harus dibayar 'sangat mahal' oleh 
republik ini.

e-mail: [EMAIL PROTECTED]


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Sekolah, Barang Superlux

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Tadi siang saya ditelepon oleh seorang kawan baik yang berdiam di 
Denmark. Cerita punya cerita, saya tanya tentang keadaan keluarganya. Bagaimana 
dengan putri bungsunya? Dia katakan bahwa putrinya akan melanjutkan studi pada 
fakultas kedokteran. Saya bertanya, apakah mahal untuk sekolah tsb. Dia bilang 
satu sen pun tidak perlu bayar, terkecuali untuk makan, beli buku, karcis bus 
dan uang saku.

Patut diperhatikan bahwa di Denmark tidak ada suara keras halilintar gemuruh 
yang menghentarkan wahyu Mahaberkuasa Mahapenyayang kepada umatnya. Jadi boleh 
dibilang Denmark adalah negeri kafir. Tetapi sekalipun kafir, penduduknya 
memperoleh pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai tingkat universitas 
dengan cuma-cuma. 

Mungkin saja  ada yang bilang bahwa  Denmark kaya, tetapi bagaimana dengan Cuba 
[Kuba]? Negeri yang juga kafir Komunis,  miskin  hasil alam dan mengalami 
blokade ekonomi  negeri raksasa tetangganya. Blokade ini berjalan sudah lebih 
dari 40 tahun. Tetapi, sekalipun bayak kesulitan bisa juga memberikan 
pendidikan, pelayanan kesehatan dengan cuma-cuma kepada rakyatnya. 

Jangan dilupakan bahwa baik Denmark maupun Cuba tidak termasuk negeri pemilik 
milyoner terbanyak di dunia seperti Indonesia, berkedudukan no. 4 dalam skala 
dunia.

Apakah  Allah yang Maha adil, Maha Kasih serta Maha Penyayang yang 
dikumandangkan dengan hirukpikuk di Indonesia adalah hanya milik orang kaum 
berada dan oleh karena itu pendidikan adalah superlux diluar kemampuan bagi 
rakyat mayoritas yang miskin melarat?

Oh Allah, di manakah Kau?  Dimana kasihMu? Dimana keadilanMu? Apakah Kau tidak 
melihat umatumu, penghuni negeri pewaris begitu banyak kekayaan berkatmu ditipu 
oleh kaum berkuasa menjadi miskin melarat?  Mereka ini dimarginalisasikan dari 
pendidikan dan pengetahuan berguna untuk bisa hidup layak.  Oh Allah, dimana 
pun Kau berada, hendaklah Kau melihat bahwa pendidikan menjadi barang superlux 
bagi umatmu di negeri yangan namanya NKRI, sedangkan di negeri-negeri kafir, 
pendidikan hal wajar tanpa bayar bagi penghuninya!

Amin.

  

http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/opini/opini3.htm

Sekolah, Barang Superlux

Setiap awal tahun ajaran baru, orangtua terutama yang kehidupan keluargannya 
pas-pasan dan memiliki anak yang akan masuk sekolah harus berpikir keras untuk 
bisa melanjutkan pendidikan anaknya itu. Dana yang harus mereka sediakan 
terbilang tidak sedikit, mencapai jutaan rupiah. Bahkan di Kotabaru, ada 
sekolah yang memasang tarif Rp 2 juta untuk mendaftar ulang. Bagi orangtua yang 
mampu, hal ini jelas tidak menjadi masalah.

Dari banyaknya SMS yang masuk ke redaksi BPost khususnya SMS Siswa, hampir 
seluruh isinya mengeluhkan besarnya biaya yang harus disediakan orangtua untuk 
keperluan pendidikan anak mereka di berbagai tingkat: dari TK sampai SMA 
terutama yang berstatus sekolah negeri.

Keluhan mereka ini muncul karena dikatakan masuk sekolah tidak dikenakan biaya. 
Kalau pun ada, orangtua hanya menyediakan dana untuk membeli seragam dan 
peralatan sekolah lainnya yang jumlahnya tidak seberapa sehingga tidak terlalu 
membebani. Ternyata, fakta di lapangan berbicara lain.

Sebagian orangtua calon siswa terbelalak dan sebagian lagi tertunduk lesu, 
begitu mengetahui mereka harus menyediakan dana yang cukup besar demi 
kelanjutan pendidikan anaknya. Belum lagi, biaya yang harus disediakan dan 
dikeluarkan selama anak mereka menjalani pendidikannya di bangku sekolah. 
Memang untuk tingkat SD dan SMP negeri, semua siswa dibebaskan dari pungutan 
SPP. Tapi ini tidak menjamin orangtua siswa tidak mengeluarkan biaya sama 
sekali untuk kebutuhan sekolah anaknya. 

Ungkapan 'orang miskin dilarang sekolah' di negeri ini, ada benarnya. Hal ini 
bisa kita saksikan sendiri, hanya kalangan orang berduit yang bisa 
menyekolahkan anaknya walau sampai setinggi apa pun. Sebaliknya, bagi anak dari 
keluarga miskin dan orangtua yang tidak memiliki penghasilan tetap, terpaksa 
hanya bisa menjadi penonton. 

Harapan untuk bisa memperbaiki ekonomi keluarga dengan mencari bekal melalui 
sekolah, menjadi pupus karenanya. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan: 
Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, kemudian diejawantahkan 
melalui UU No 20/2003 tentang Pendidikan Nasional, tidak berlaku bagi mereka. 
Padahal pasal ini menyebutkan setiap warga negara, tapi fakta yang terjadi di 
lapangan tidak demikian. 

Bagaimana anak mereka bisa melanjutkan sekolah, untuk memenuhi kebutuhan pangan 
keluarga saja kembang kempis. Harus pontang panting mencari rezeki dengan kerja 
keras dan apa saja. Apalagi di saat seperti sekarang, untuk mendapatkan 
pekerjaan yang layak saja semakin sulit. Sebenarnya hal ini berakibat sangat 
luas, upaya peningkatan SDM kita yang digembagemborkan pemerintah menajdi 
sia-sia karena tidak sampai menyentuh masyarakat yang berpenghasilan minim. 

Biaya masuk sekolah dalam hal ini pendaftaran ulang tak terjangkau masyarakat 
berpenghasilan minim. Hal ini berakibat 

CiKEAS Sisdiknas dan UU Penyandang Cacat

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=30339

  Kamis, 12 Juli 2007

  Sisdiknas dan UU Penyandang Cacat
  Oleh : Yedi Samsudin *)


  Pendidikan merupakan pilar untuk membangun suatu bangsa. Karena dengan 
pendidikan akan tercipta generasi-generasi penerus bangsa yang mengerti akan 
nilai-nilai perjuangan bangsa. Dalam menjalankan pendidikan pemerintah wajib 
memberikan pendikan yang layak bagi setiap warga negara. Bahkan berdasarkan UUD 
1945 pasal 31 ayat 2 menerangkan, bahwa setiap warga negara wajib mengikuti 
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. 
  Jika melihat dari isi UUD 1945 tersebut sampai saat ini apakah pemerintah 
sudah memberikan hak tersebut kepada warga negaranya? Dan apakah pemerintah 
sudah melaksanakan kewajibannya untuk mencerdaskan anak bangsa? Suatu 
pertanyaan yang mana setiap orang bisa berkata ya atau tidak tergantung di 
posisi mana dia berada. 

  Terlepas dari itu semua marilah kita berpikir sejenak tentang kasus yang 
menimpa salah satu calon penerus bangsa yang ditolak masuk di SMPN-2 Pahandut. 
Pantaskah ia mendapatkan perlakuan tersebut dari pihak sekolah sementara di 
satu sisi dia dianggap layak untuk bersekolah di tempat tersebut yang notebane 
merupakan sekolah percontohan untuk tingkat SMP di kota palangkaraya? Mari kita 
berpikir dengan hati nurani seandainya ini terjadi pada kita, apa yang akan 
kita lakukan terhadap penolakan yang dilakukan oleh pihak SMPN 2 Pahandut? 

  Berdasarkan UU RI NO. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat pada Pasal 5 
sangat jelas menyebutkan, bahwa setiap penyandang cacat mempunyai hak dan 
kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Pada Pasal 6 
juga disebutkan bahwa setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan pada 
semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. 

  Pada UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tepatnya 
pada Pasal 5 ayat 1 menyebutkan setiap warga negara mempunyai hak yang sama 
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Sedangkan pada Pasal 11 ayat 1 
menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan 
kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap 
warga negara tanpa diskriminasi. 

  Jika boleh kita ambil satu pasal lagi dari UU RI NO. 4 Tahun 1997 tentang 
penyandang cacat tepatnya Pasal 12 sangat jelas disebutkan bahwa setiap lembaga 
pendidikan memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada penyandang 
cacat sebagai peserta didik pada satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan 
sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan serta kemampuannya. 

  Dari beberapa pasal yang telah disebutkan diatas tidak ada yang 
menyatakan bahwa orang cacat tidak bisa bersekolah ditempat yang bermutu 
contohnya dalam kasus ini adalah SMPN 2 Pahandut. Malah dalam salah satu pasal 
di atas menyebutkan pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta 
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara 
tanpa didskriminasi. 

  Jika yang dilakukan sekolah tersebut berpedoman pada buku panduan 
penerimaan siswa baru yang mereka susun berarti jelas sekolah tersebut 
melakukan pelanggaran dan dapat dikenakan sanksi administrasi berdasarkan UU RI 
NO. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat yang terdapat pada Pasal 29 UU 
tersebut. 

  Sekarang silahkan anda berpikir apakah anda anda mengikuti buku panduan 
penerimaan siswa baru tersebut yang sangat jelas mengandung unsur diskriminasi 
atau anda akan mengikuti UU yang disusun oleh pemerintah yang secara jelas 
menyebutkan hak dan kewajiban warga negara sekalipun ia memiliki kekurangan 
secara fisik? 

  Semua akan terjawab jika ada suatu tindakan nyata dari pemerintah daerah 
terutama dari dinas pendidikan dan kebudayaan untuk menindak lanjuti kasus ini. 
Dan jika ini terus di biarkan bukan tidak mungkin orang-orang cacat akan terus 
dipandang sebelah mata oleh masyarakat, Bahkan mereka akan semakin terkucilkan. 
Apakah ini yang di amanatkan UUD 1945 kepada kita? 

  Dalam konteks keberagaman suatu bangsa kita seharusnya bisa menghargai 
suatu perbedaan pada diri setiap orang. Kita juga harus bisa berpikir jernih 
bahwa orang cacat bukannya tidak pantas untuk bersekolah di sekolah percontohan 
tapi ini bisa menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita bahwa keinginan dan 
harapan dari orang cacat untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang 
lain masih jauh dari harapan karena masih ada lembaga tertentu yang memandang 
sebelah mata terhadap mereka.lebih-lebih ini lembaga ini merupakan lembaga 
pendidikan yang seharusnya memberikan pendidikan yang layak bagi setiap warga 
Negara tanpa memandang latar belakangnya. 

  Perlu diingat bahwa tidak semua orang cacat tidak mampu melakukan apa 
yang kita kerjakan, tapi justru dari kita yang normal banyak yang tidak dapat 
kita lakukan dari apa yang mereka kerjakan. Suatu pelajaran yang berharga ini 
jangan 

CiKEAS Jalan Buruk, Gagal Ceramah Agama

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Kehendak Allah untuk tidak diadakan ceramah? 

http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=64id=81956

  Minggu, 15 Juli 2007


  Jalan Buruk, Gagal Ceramah Agama  



  BALIKPAPAN- Gagal ceramah agama, seorang ustaz malah harus dilarikan ke 
rumah sakit gara-gara motor yang dikendarainya masuk ke dalam lubang, dalam 
perjalanan ke Tanah Grogot. Ustaz bernama Kisran dilarikan ke RSU Kanujoso 
Djatiwibowo Balikpapan, Jumat (13/7) oleh teman-temannya. 
  Ceritanya, pagi itu Ust Kisran (40) punya jadwal mengisi ceramah di 
sebuah masjid di Tanah Grogot. Kisran terjatuh ketika dalam perjalanan ke Tanah 
Grogot. Motor yang dikendarainya jatuh setelah bannya masuk ke dalam lubang. 

  Saya juga kaget, padahal dia (Kisran) nggak pernah laju kalau naik 
motor. Tapi, ya, sudahlah. Kita ambil hikmahnya saja, kata H Amri, teman 
korban. 

  Amri menuturkan, dia mendengar Kisran jatuh dari seorang teman yang 
mengabarkannya lewat telepon. Saya langsung datang ke sini, karena informasi 
yang saya dengar dia dirawat di sini, tutur Amri. 

  Pantau Metro, akibat bergesekan dengan aspal, kepala Kisran sebelah kiri 
terluka robek dan kakinya luka. Bahkan, menurut keterangan dari rumah sakit, 
untuk sementara Kisran akan kesulitan untuk berjalan. 

  Tapi tidak lama, setelah lukanya kering, dia sudah bisa lari lagi, seru 
Amri, kawannya yang setia menemani Kisran selama di rumah sakit.(rb-1) 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Mahasiswa Baku Hantam, Satu Terkapar

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Wah, bisa-bisa seperti di Denmark yang didemo dan dibiokot oleh dunia 
gurun pasir. Kita wait and see saja, bagaimana komunikasi MUI, mudah-mudahan 
macet  agar tidak ada demo-demo menentang Indosia.

http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=1id=81917

  Minggu, 15 Juli 2007


  Mahasiswa Baku Hantam, Satu Terkapar  
  Buntut Demo Penerbitan Karikatur Nabi Muhammad  



  SAMARINDA- Puluhan mahasiswa yang kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu 
Pendidikan (FKIP) Univeristas Mulawarman (Unmul), tiba-tiba geger. Dua kelompok 
mahasiswa bentrok di kampus tersebut, Sabtu (14/7) sekitar pukul 13.30 Wita 
kemarin. Perkelahian dua kelompok mahasiswa itu, bahkan mengakibatkan seorang 
mahasiswa bernama Abdul Jalil (21), menderita patah tulang hidung. Kasus itu 
pun dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapoltabes Samarinda. 
  Jajaran Poltabes Samarinda yang mendapat laporan itu, langsung menuju ke 
lokasi kejadian. Sejumlah petugas keamanan universitas juga terlihat 
berjaga-jaga. Namun saat polisi datang, situasi kampus terlihat sudah tenang. 
Beberapa mahasiswa yang ditanya, mengaku tidak ada masalah, sehingga polisi pun 
kembali meninggalkan kampus. Hingga malam tadi, pelaku pemukulan Abdul Jalil 
yang sudah diketahui identitasnya, belum juga diamankan. 

  Abdul Jalil yang menderita patah tulang hidung, bersama beberapa orang 
temannya melapor ke Mapoltabes Samarinda. Setelah memberikan pengaduan, Abdul 
Jalil dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum. Saat itu diketahui kalau 
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmul itu mengalami patah tulang hidung. 

  Setelah divisum, Abdul Jalil diperiksa kembali di Poltabes guna 
melengkapi berita acara pemeriksaan. Sepulang dari Poltabes Samarinda, Abdul 
Jalil langsung dibawa teman-temannya ke RS Siaga Samarinda untuk menjalani 
operasi. 

  Ditemui Sapos di rumah sakit yang terletak di Komplek Voorfo itu, Abdul 
Jalil tampak terbaring di ruang perawatan IIIA. Hidungnya terlihat membengkak 
dengan dua alat penyangga terpasang di lubangnya. Sementara beberapa orang 
temannya duduk santai menemaninya. Namun Abdul Jalil tidak bisa diajak 
bercerita seputar kejadian yang dialaminya, karena baru selesai dioperasi. 

  Hairul, teman Abdul Jalil yang ditemui di rumah sakit menceritakan kalau 
dirinya yang pertama kali menjadi sasaran. Menurut Hairul, siang itu dia 
seorang diri di kantin kampus. Tiba-tiba datang beberapa mahasiswa yang salah 
seorang diketahui bernama Irawan, yang berstatus mahasiswa FKIP angkatan tahun 
2001. 

  Ketika itu Irawan mempertanyakan soal aksi demo yang digelar di depan 
STAIN Samarinda, terkait pelecehan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu 
Lidi, Jumat (13/7) lalu. Kebetulan dalam aksi itu Hairul ikut serta. Dia 
(Irawan, Red) menuduh saya yang membakar spanduk. Padahal saya tidak membakar 
walaupun saya ikut demo, ungkap Hairul. 

  Karena kalah banyak, Hairul pun memilih pulang ke rumahnya di Jl Pramuka. 
Setibanya di rumah, Hairul bertemu dengan Abdul Jalil sera dua temannya yang 
lain masing-masing Reiki dan Yoyo. Hairul menceritakan apa yang dialaminya. 
Oleh Abdul Jalil, Hairul diajak kembali ke kampus untuk menyelesaikan kasus itu 
agar tidak menjadi masalah berkepanjangan. 

  Ditemani Abdul Jalil, Reiki dan Yoyo, Hairul kembali ke kampus. Namun 
rupanya tanggapan Irawan dan teman-temannya berbeda. Seketika itu mereka 
menyerang Hairul dan teman-temannya. Abdul Jalil dihajar habis-habisan oleh 
teman Irawan diketahui bernama Guntur. Saat itu Guntur menghajar Abdul Jalil 
hingga tulang hidungnya patah. Saya lihat sendiri kalau Abdul Jalil pertama 
kali dipukuli Guntur, lalu diikuti teman-temannya, ucap Hairul lagi. 

  Mereka pun meminta kasus ini diproses secara hukum, karena sudah tindak 
penganiayaan yang cukup fatal. Tidak hanya proses hukum, namun mereka juga 
meminta tindakan tegas dari pihak Unmul, karena peristiwa itu terjadi di 
lingkungan kampus.(ian/kpnn) 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Anak-Anak Telantar di Keluarga Miskin

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=29997

Jumat, 6 Juli 2007


Anak-Anak Telantar di Keluarga Miskin
Oleh Freddy Simamora 


Anak telantar sesungguhnya adalah anak-anak yang termasuk kategori anak rawan 
atau anak-anak membutuhkan perlindungan khusus (childer in need of special 
protection). Karena suatu sebab mereka tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya 
dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 
Seorang anak dikatakan telantar, bukan sekadar karena ia sudah tidak lagi 
memiliki salah satu orang tua atau kedua orangtuanya. Tetapi, telantar disini 
juga dalam pengertian ketika hak-hak anak untuk tumbuh-kembang secara wajar, 
hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak, dan hak untuk memperoleh 
pelayanan kesehatan yang memadai tidak terpenuhi karena kelalaian, 
ketidakmengertian orang tua, karena ketidakmampuan atau karena kesenjangan. 

Seorang anak yang kelahirannya tidak dikehendaki, misalnya : mereka umumnya 
sangat rawan untuk ditelantarkan dan bahkan diperlakukan salah (child abuse). 
Pada tingkat yang ekstrem, perilaku penelantarkan anak bisa berupa tindakan 
orangtua membuang anaknya, entah itu di hutan, di selokan, di tempat sampah, 
dan sebagai berikut baik karena ingin menutupi aib atau karena ketidaksiapan 
orang tua untuk melahirkan dan memelihara anaknya secara wajar. 

Di wilayah manapun, banyak bukti memperlihatkan bahwa anak-anak selalu 
merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai proses perubahan sosial 
politik dan ekonomi yang tengah berlangsung. Di berbagai komunitas, anak-anak 
seringkali menjadi korban pertama dan menderita, serta terpaksa terhambat 
proses tumbuh-kembang mereka secara wajar karena ketidakmampuan orang tua, 
masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi 
anak-anak. 

Akibat situasi krisis ekonomi yang tak kunjung usai, pemerintah mau tidak mau 
memang harus menyisihkan anggaran untuk membayar utang dan memperbaiki kinerja 
perekonomian jauh lebih banyak daripada anggaran yang disediakan untuk 
fasilitas kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak-anak. Mungkinkan 
kita berharap anak-anak dapat memperoleh pelayanan yang terbaik, jika hingga 
kini pemerintah masih direcoki dengan persoalan utang luar negeri dan proses 
perbaikan perekonomian yang menuntut energi terlampau besar ? 

Di Indonesia, diperkirakan jumlah anak telantar sekitar 3,5 juta jiwa. Ini pun 
terbatas pada kelompok anak-anak yang yatim piatu dimana dari jumlah itu hanya 
sedikit di antara mereka yang terjangkau pelayanan sosial (Irwanto dkk, 1998). 
Di tahun 2007 ini, bisa dipastikan jumlah anak telantar yang ada akan jauh 
lebih banyak lagi, karena sejak situasi krisis mulai merambah ke berbagai 
wilayah, maka sejak itu pula kesempatan anak-anak untuk tumbuh-kembang secara 
wajar seringkali menjadi terganggu. 


Bentuk Penelantaran 

Yang namanya anak-anak, mereka sebetulnya bukan hanya membutuhkan perlindungan, 
tetapi juga kepedulian dari orangtuanya untuk dapat tumbuh kembang secara 
wajar. Di berbagai komunitas, apa yang menjadi kebutuhan sosial anak-anak 
telantar, dengan demikian bukan hanya limpahan kasih sayang dan pola 
sosialisasi yang personal, tetapi juga akses yang lebih baik terhadap pelayanan 
publik dasar terutama kesehatan dan pendidikan serta modal sosial dan 
peluang-peluang untuk menyongsong kehidupan dan masa depan yang lebih baik. 
Bisa dibayangkan, apa yang bakal terjadi jika anak-anak dalam usia dini sudah 
ditentukan, dan bahkan tidak dipenuhi apa yang menjadi hak mereka. 

Dengan dalih bahwa orangtua sibuk mencari nafkah atau karena tekanan kemiskinan 
dan faktor-faktor lain yang sifatnya struktural, sudah lazim terjadi jika nasib 
anak-anak keluarga miskin seringkali terabaikan. Janganlah berbicara soal 
tanggung jawab dan kepedulian, sering terjadi nasib anak-anak dari keluarga 
miskin terperosok ke dalam perangkap kesengsaraan dan penderitaan serta masa 
depan yang suram karena ketidakmengetian, ketidakmampuan dan kurangnya 
kepedulian orangtua mereka terhadap hak-hak dasar anaknya. 

Dalam hal kelangsungan pendidikan anak, misalnya, akibat krisis kepercayaan 
pada arti penting sekolah, di lingkungan komunitas masyarakat miskin acap 
terjadi kelangsungan pendidikan anak cenderung ditelantarkan. Bagi keluarga 
miskin, anak umumnya memiliki fungsi ekonomis, sebagai salah satu sumber 
pendapatan atau penghasilan yang cukup signifikan, sehingga anak sudah terbiasa 
sejak usia dini dilatih atau dipersiapkan untuk bekerja di sektor publik. 

Seorang keluarga tukang becak atau pengemis yang tinggal di permukiman kumuh, 
niscaya mereka akan meminta secara langsung maupun tidak langsung kepada 
anak-anaknya untuk ikut membantu orangtua bekerja dan mencari nafkah. Bagi 
keluarga miskin yang setiap hari selalu hidup serba pas-pasan, maka sudah lazim 
jika kemudian berharap dan bahkan tergantung kepada bantuan dari anak-anaknya. 

Bagi keluarga miskin, selain melatih anak-anaknya untuk 

CiKEAS Partai GAM Menipu Aceh

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=294686

Senin, 16 Juli 2007,



Partai GAM Menipu Aceh
Oleh Tomy C. Gutomo 


Dideklarasikannya Partai GAM di Nanggroe Aceh Darussalam tentu sangat 
mengejutkan. Harus diakui, pemerintah kebobolan dengan berdirinya partai yang 
dimotori mantan tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka itu. 

Lebih pahit lagi, sebelum dideklarasikan, pendiri partai tersebut meminta restu 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kedua 
pemimpin bangsa itu tidak bisa mencegah saat mantan PM GAM Malik Mahmud meminta 
izin untuk mendirikan partai dengan nama dan lambang organisasi separatis di 
NAD tersebut.

Berdirinya Partai GAM bisa jadi merupakan bagian dari skenario besar yang 
dirancang GAM sebelum menandatangani nota kesepahaman perdamaian di Helsinki, 
Finlandia. Itu mengingatkan kita semua akan tipu Aceh yang sangat terkenal. 
Konon, Belanda ketika masuk ke Serambi Makkah sangat takut dengan tipu Aceh. 
Ribuan tentara Belanda dikerahkan di Tanah Rencong, tapi tetap tidak berhasil 
merebut wilayah tersebut.

Sikap kooperatif yang ditunjukkan GAM saat penandatanganan MoU Helsinki 
sebenarnya mengundang pertanyaan. Mengapa GAM yang sebelumnya ngotot meminta 
kemerdekaan atau minimal referendum tiba-tiba mau tunduk di bawah NKRI? Di sisi 
lain, MoU Helsinki juga tidak eksplisit membubarkan GAM.

Ada Kelemahan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UU PA) yang dibuat 
DPR sebagai penerjemahan MoU Helsinki juga mulus. GAM menjadi anak manis saat 
UU itu disahkan. Ternyata, UU tersebut mengandung kelemahan. UU yang mengatur 
pembentukan partai lokal itu tidak melarang penggunaan nama maupun lambang GAM.

Dalam UU PA pasal 77 ayat 1 disebutkan bahwa asas partai politik lokal tidak 
boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik 
Indonesia 1945. Partai GAM jeli mengambil celah hukum. Nama partai hanya 
disebut GAM. Tidak dipanjangkan menjadi Gerakan Aceh Merdeka. Bisa jadi, di 
AD/ART-nya nanti, akan dicantumkan Pancasila dan UUD 1945. Itu kan hanya 
formalitas.

Lambang partai juga tidak melanggar UU tersebut karena pada pasal 77 ayat 2 
disebutkan, partai lokal bisa mencerminkan ciri tertentu yang menggambarkan 
aspirasi, agama, adat-istiadat, dan filosofi kehidupan masyarakat Aceh. Begitu 
juga, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Partai 
Politik Lokal tidak eksplisit melarang penggunaan nama dan lambang GAM. 
Departemen Hukum dan HAM sebagai lembaga yang mengawasi partai politik akan 
kesulitan melarang berdirinya partai tersebut. Secara hukum, tidak ada yang 
secara langsung dilanggar Partai GAM.

Pemerintah bisa menolak berdirinya Partai GAM dengan keputusan politik dan 
mengabaikan faktor hukum. Tapi, persoalannya akan menjadi panjang. GAM tentu 
akan menggugat penolakan pendirian partainya dan membawa masalah itu ke forum 
internasional.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi menganalisis, arah 
berdirinya Partai GAM merupakan jalan menuju referendum. Kemenangan Irwandi 
Jusuf/M. Nazar, mantan tokoh GAM, dalam pemilihan gubernur NAD membuktikan 
bahwa pengaruh organisasi itu cukup besar di masyarakat. Dengan nama GAM, 
mereka berharap bisa menguasai pemilihan bupati di wilayah NAD. Juga menguasai 
DPRA dan DPRK.

Ketika kekuatan eksekutif dan legislatif sudah dikuasai GAM, tidak begitu sulit 
mengegolkan gagasan referendum. Dengan demikian, GAM berpeluang memisahkan Aceh 
dari NKRI dengan cara konstitusional. Skenario seperti itu harus benar-benar 
diwaspadai pemerintah SBY-Kalla.

Bumerang

MoU Helsinki yang dibangga-banggakan pemerintahan SBY-Kalla dan menjadi modal 
dalam Pemilu 2009 bisa menjadi bumerang. Secara politik, yang akan diuntungkan 
justru PDIP dan Megawati Soekarnoputri yang sejak awal menentang MoU Helsinki.

Setelah Partai GAM berdiri, SBY dan Kalla masih menanti kejutan-kejutan baru 
yang akan dibuat orang-orang GAM. Pemerintah juga tidak bisa menangkapi 
tokoh-tokoh Partai GAM, tanpa membuktikan kesalahannya secara hukum. Kalau itu 
dilakukan, Indonesia akan menjadi sorotan lagi dari sisi HAM. 

Situasi itu memang sama dengan saat pemerintah Indonesia harus menerima dengan 
lapang dada kemenangan Irwandi Jusuf/M. Nazar sebagai gubernur dan wakil 
gubernur NAD. Kalau tidak bisa diantisipasi, pemerintah kembali harus menelan 
pil pahit menerima kehadiran Partai GAM. 

Karena itu, SBY-Kalla harus memutar otak agar tidak terjebak oleh tipu Aceh 
yang dimainkan GAM. Tipu Aceh yang terkenal itu seharusnya dimaknai secara 
positif sebagai keahlian masyarakat Aceh dalam mengatur strategi. Tidak 
sepatutnya GAM menggunakan tipu Aceh untuk memisahkan Aceh dari NKRI.


Tomy C. Gutomo, wartawan Jawa Pos



[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Punya Hot Line dengan Bagdad

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=82id=81848

  Sabtu, 14 Juli 2007



  Punya Hot Line dengan Bagdad  
  Makam Mahmud Cigondewah di Jawa Barat 
 

  MAKAM keramat ini terletak di bibir sungai Citarum, Jawa Barat. Dikenal 
sebagai makam tiga waliyullah. Terletak di kampung Mahmud, Cigondewah, Marga 
Asih Bandung Jawa Barat. Para peziarah lazim menyebutnya dengan Makam Mahmud. 
Tiga waliyullah yang sumare di situ adalah Eyang Haji Dalem Abdul Manaf, Eyang 
Agung Zaenal Arifin dan Eyang Abdullah Gedug. Letak masing-masing makam agak 
terpisah, tapi masih dalam satu kompleks. 
  Ketiga waliyullah tersebut dipercaya masih ada hubungannya dengan tanah 
Persia. Kalau Teluk Persia sekarang sedang genting, boleh jadi tiga tokoh 
tersebut sedang amat sangat prihatin. Apalagi mereka diduga ada hubungan erat 
dengan Bagdad. Kalau benar begitu, syukur kalau mereka berkenan mudik ke Irak, 
untuk membantu Pak Saddam Husein dan rakyatnya melawan agresor asing. 

  Dari ketiga waliyullah itu, Eyang Abdullah Gedug dinilai paling royal 
memberi berkah pada para peziarah. Juga dinilai paling mumpuni. Tapi dua 
lainnya, juga merupakan orang-orang saleh dan dhugdheng, atau memiliki 
kesaktian tinggi. 

  Peziarah yang memburu berkah dan karomah, tidak hanya warga sekitar, tapi 
juga dari berbagai daerah lain. Baik datang sendiri-sendiri, maupun 
berombongan. Ada yang menginap, bertapa dan ada pula yang jug plencing, atau 
menyampaikan pemohonan sekadarnya, lalu langsung pulang. 

  Tidak hanya berkah keselamatan dan sempulur rezeki yang diminta, tapi 
juga ada yang ngebet mendapat pusaka dan warisan kesaktian. Maka ada yang 
bertapa sampai berhari-hari lamanya di situ. Bila bernasib mujur, tak sedikit 
yang mendapatkan 'pusaka'. Menurut Mang Ope, jurukunci makam tersebut, bila 
bertapanya diterima, pemberian berupa apa pun harus cepat-cepat diambil dari 
hadapannya. Kalau tidak, akan segera hilang, katanya kepada salah satu media 
supranatural. Benda yang jatuh, apa pun bentuknya, akan berubah jadi pusaka 
setelah dirawat baik-baik. 

  Mang Ope bertutur, Aki Iyu gurunya, pernah mendapatkan kampret yang 
dipercaya sebagai milik Eyang Dalem Abdul Manaf. Menurut Mang Ope, usia Aki Iyu 
mencpai 150 tahun. Kalau sedang mengenakan kampret, jadi amat sakti. 

  Tempat tersebut bisa dibilang jadi kutub rohani bagi yang mempercayainya. 
Salah seorang peziarah menjelaskan, Makam Mahmud mendapat pacaran energi 
langsung dari Bagdad. Maka tak sedikit yang duduk wirid dan berdoa dengan 
khusyuk di Makam Mahmud.(jbo/mol) 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Belum Teruji Sudah Dipasarkan

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=1865

  16 Juli 2007 04:13:22



  Belum Teruji Sudah Dipasarkan

  Distributor RamuanTiongkok Digerebek




  JAKARTA- Ekspresi wajah Wong Lie Tjau alias Lily, 30, tampak kebingungan 
saat petugas mengobok-obok toko obatnya di Pasar Glodok City, lantai III, 
Tamansari, Jakarta Barat. Tanpa ampun petugas menyita berdus-dus obat kuat. Dia 
juga pasrah saat petugas menggelandangnya ke Mapolda Metro Jaya.


  Penyidik Satuan Perindustrian dan Perdagangan Direskrimsus Polda Metro 
Jaya akhirnya menetapkan Lily sebagai tersangka. Petugas menjeratnya dengan 
pasal berlapis dalam UU Perlindungan Konsumen. Sebab Lily dianggap mengedarkan 
obat-obatan dan peralatan kesehatan tanpa izin.


  Tersangka dianggap dengan sembarangan menjual produk-produk obat kuat 
yang rata-rata berasal dari Tiongkok, yang belum teruji tingkat keamanannya. 
Semisal obat bermerek Bhong Twa, Shen Zhu, Zhendesue, Zhung Yg Ling dsb. 
Kemarin petugas menggelar barang bukti milik Lily itu bersama dengan setumpuk 
barang-bukti beserta sembilan tersangka yang lain dalam kasus serupa. 


  Selain obat kuat, juga ada obat pelangsing, peninggi badan, perontok 
bulu, obat cacing, vitamin, antibiotik, peralatan medis, aksesoris seks, dan 
sebagainya. Para tesangka itu merupakan pedagang atau produsen obat maupun 
minuman yang ilegal.


  Ada juga tiga tersangka pemalsu materai asal Tangerang yang dibekuk 
petugas. Mereka adalah Edi Ardiyus, A. Nurdin, dan Marsid Irawan. Petugas 
menggelandang mereka dari percetakan materai palsu, di daerah perumahan Poris, 
Cipondoh, berikut barang bukti ratusan lembar materai palsu.


  Dari Tangerang petugas juga meringkus tersangka produsen minuman keras 
(miras) ilegal bermerek BRJ Brothers, yaitu Burhan, 40. Beberapa hari lalu 
tempat usahanya yang tanpa izin itu digerebek petugas. Kemudian petugas 
menggelandang Burhan berikut barang bukti berupa bahan-bahan dan alat-alat 
produksi miras anggur merah itu ke Mapolda Metro Jaya.


  Kepada petugas Burhan menuturkan bagaimana proses produksi . Pada 
dasarnya bahannya adalah alkohol murni, air, yang dicampur dengan ekstrak 
anggur merah beneran. Tetapi dicampuri pula bahan tambahan lain seperti, asam 
sirat, zat pewarna, ragi tape, gula pasir, dan pewangi.


  Cara membuatnya yaitu dengan menumbuk halus anggur merah kemudian 
memerasnya dan disaring menjadi ekstrak. Kemudian seluruh bahan dicampur dan 
diaduk menjadi satu ke dalam tong besar selama 30 menit. Adonan anggur merah 
itu kemudian diisikan ke dalam botol bekas sirup. 


  Botol diberi penutup botol menggunakan mesin press kemudian ditempeli 
label BJR Brothers. Produk tersebut sebelumnya laris di pasaran sampai akhirnya 
produksinya berhenti total gara-gara digerebek oleh petugas. 


  Atas perbuatan itu, Burhan dijerat dengan pasal yang berlapis. Yaitu 
Pasal 13 ayat I jo Pasal 4, UU No.5 Tahun 1984, tentang Perindustrian, Pasal 84 
ayat 1, UU No. 32 Tahun 1992 tentang Kesehatan, serat Pasal 30 jo Pasal 58 
huruf h UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan. (dni)
   

 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS SBY ke Sanbe Farma Akan Disambut Demo

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0102.htm

SBY ke Sanbe Farma Akan Disambut Demo 

BANDUNG, (PR).-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meresmikan pabrik baru milik PT 
Sanbe Farma di Jln. Industri Cimareme, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat, 
Senin (16/7) ini. Sebanyak 20 organisasi buruh dan mahasiswa yang menamakan 
diri Rakyat Menggugat bakal menyambutnya dengan unjuk rasa.

Tidak besar massa yang bakal kita bawa. Mungkin cuma tokoh-tokohnya saja yang 
berjumlah kira-kira 200-an orang. Intinya, kita akan menyampaikan sejumlah 
keresahan masyarakat menyangkut kinerja SBY-JK, tutur M. Sidarta, Humas 
Rakyat Menggugat, saat dihubungi melalui telefon selulernya, Minggu (15/7).

Ia menuturkan, pasangan SBY-JK dinilai telah gagal menjalankan amanat 
konstitusi, dalam hal ini UUD 1945. Soalnya, selama pasangan tersebut berkuasa, 
tak ada upaya untuk melindungi, mencerdaskan, dan menyejahterakan masyarakat. 
Sebagai contoh, anggaran pendidikan di APBN hanya 11 persen. Padahal, 
konstitusi mengamanatkan bahwa anggaran pendidikan setidaknya 20 persen dari 
total APBN, katanya.

Dalam kesempatan itu, Sidarta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh 
masyarakat yang mungkin merasa terganggu dengan adanya unjuk rasa tersebut. Di 
samping itu, kami juga memohon dukungan seluruh komponen masyarakat. Apa yang 
kami lakukan adalah semata-mata untuk memperjuangkan hak-hak dasar warga negara 
Indonesia, ujarnya.

Dalam unjuk rasa itu, kata Sidarta, semula pihaknya berencana menggelar karpet 
merah, diinjak-injak, lalu diberikan kepada Presiden. Itu cuma simbol. Ya, 
simbol Istana Negara yang sudah terlalu kotor. SBY-JK harus segera 
membersihkannya. Namun, soal ini perlu dikaji ulang dalam rapat teknis. 
Apalagi, katanya, pengamanan ekstra ketat. Percuma pula kita menggelar karpet 
kalau tidak bisa disampaikan ke Presiden, ucapnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kapolresta Cimahi AKBP Drs. Wahyono membenarkan 
ihwal bakal adanya aksi unjuk rasa tersebut. Pihaknya telah menerima surat 
pemberitahuan dari organisasi tersebut. Kami menghargai mereka. Akan tetapi, 
yang jelas, mereka tidak diperbolehkan untuk masuk ke ring III, ujarnya ketika 
ditemui seusai pelaksanaan geladi bersih pengamanan Presiden di Cimareme, 
Minggu (15/7).

Ditanya soal jumlah personel yang dilibatkan, Wahyono mengungkapkan, setidaknya 
1.300 personel kepolisian dilibatkan dalam pengamanan kunjungan Presiden. 
Mereka khusus bertugas di ring II dan III. Sementara ring I menjadi tugas pihak 
TNI. Selain personel Polresta Cimahi, kita juga dibantu Polwil Priangan, 
Polres Bandung, dan Polda Jabar. Kita juga menyiapkan kendaraan taktis. 
Pokoknya lengkap, katanya.

Minggu (15/7) pagi, pihak kepolisian dan TNI melakukan geladi bersih pengamanan 
kunjungan Presiden. Polisi melakukan uji coba jalur yang bakal dilalui 
rombongan, mulai dari jalan tol, keluar gerbang Padalarang, masuk jalan raya 
Padalarang-Cimahi, dan berbelok ke jalan raya Cimareme. Tak hanya itu, personel 
kepolisian dan TNI sudah menempati pos masing-masing yang telah ditentukan. 
(A-125)***


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Harga Ayam Lebih Mahal dari Motor Baru

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0104.htm

Harga Ayam Lebih Mahal dari Motor Baru

AJANG Indonesian Idol atau AFI sudah pasti mampu melahirkan bintang-bintang 
atau idola baru berbakat. Selain melambungkan popularitas, ajang tersebut 
ternyata mampu pula mendongkrak popularitas sekaligus kesejahteraan para 
pemenangnya. Sebut saja Delon atau Dirly yang hidupnya mendadak berubah setelah 
menjadi idola Indonesia.

 
  SEORANG juri tengah menilai ayam pelung peserta Kontes Ayam Pelung Suara 
Alam 4 di lapanganantor Pemkab Cianjur, Minggu (15/7). Kontes ini diikuti 240 
peserta.*YUSUF ADJI/PR 
Rupanya kondisi yang hampir serupa terjadi pula pada kontes ayam pelung, 
seperti pada kontes Suara Alam 4 yang digelar dalam rangkaian peringatan Hari 
Jadi Kab. Cianjur. Pada kontes yang digagas para pehobi ayam pelung yang 
tergabung dalam Hippapi (Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia) 
ini, telah melahirkan sederetan bintang ayam yang menjadi juara baru setiap 
tahunnya.

Kemenangan sang ayam dalam setiap kontes, tidak hanya memberikan kebanggaan 
atau prestise bagi pemiliknya, tetapi juga mendatangkan berkah bagi pemiliknya. 
Biasanya, pemilik ayam juara ini mendapat sejumlah keuntungan. Selain harga 
jual ayam juaranya melangit, berbarengan dengan itu, ayam keturunan juga ikut 
terdongkrak nama ataupun harga pasarannya.

Jadi, jangan heran bila umumnya ayam kampung biasa sebagus apa pun kualitasnya, 
dipastikan harga jualnya tidak akan pernah lebih dari Rp 100.000,00. Sedangkan 
ayam pelung yang merupakan jenis ayam khas Cianjur, bisa laku dengan angka yang 
sangat fantastis, mencapai jutaan rupiah. Apalagi ayam yang sudah sering 
menjuarai kontes, harganya bisa belasan hingga puluhan juta rupiah.

Hal itu diakui Ketua Hippapi Kab. Cianjur Agus Abdurahman. Menurut dia, 
keturunan ayam pelung yang kualitasnya bagus dipastikan banyak peminatnya 
sehingga harga jualnya menjadi tinggi. Apalagi ayam keturunan juara, harganya 
bisa mencapai kisaran Rp 5 juta - Rp 10 juta.

Harga ayam pelung bisa lebih mahal lagi bila namanya sudah terkenal dan telah 
berkali-kali menjuarai kontes. Malahan bisa mencapai puluhan juta rupiah. 
Grandong dan Lembayung miliknya yang sudah delapan kali juara kontes 
nasional, sempat ditawar Rp 20 juta dan Rp 30 juta. Hal ini dikemukakan Agus 
saat ditemui di sela-sela acara Kontes Ayam Pelung Suara Alam 4 di lapangan 
Kantor Pemkab Cianjur, Minggu (15/7).

Dikatakan Agus, dari tiga kali kontes ayam pelung Suara Alam yang pernah 
digelar, telah tercatat tiga nama juara. Awalnya pada Suara Alam 1, juaranya 
diraih ayam bernama Sugih. Kemudian tahun berikutnya, diraih Si Goyong dan 
terakhir Si Layar. Sekarang ini kontes ke-4, akan melahirkan juara baru atau 
diraih juara bertahan, ini masih dalam penilaian. Dari tiga pemenang juara di 
tahun berbeda, paling mahal harga jualya 'Si Goyong'. Harganya puluhan juta 
rupiah, ungkapnya.

Berbagai karakteristik khusus yang dimiliki ayam pelung, memang membuat 
harganya menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ayam lokal biasa. 
Apalagi di kalangan pehobi, harga jual yang dipatok bisa mencengangkan, di luar 
perkiraan, dan menembus angka sangat fantastis. Oleh karena itu, hampir 
dipastikan masyarakat umum atau awam akan berpikir berkali-kali untuk membeli 
ayam dengan harga semahal itu.

Bagaimana tidak, untuk jenis ayam keturunan bagus, berkualitas, apalagi telah 
menjuarai kontes, bisa sebanding atau lebih mahal dari harga sepeda motor baru. 
Namun, tidak demikian dengan kalangan pehobi. Bagi mereka, harga sepertinya 
bukan halangan untuk memiliki ayam kesayangan. Apabila sudah srek (cocok) 
dengan kualitas ayam, seperti tongkrongan ataupun suaranya, mereka berani dan 
rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli ayam idaman dengan harga belasan 
hingga puluhan juta rupiah sekalipun. (Yusuf Adji/PR)***


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Anak Jalanan Demo ke Istana

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0403.htm


Minta Perhatian Presiden SBY
Anak Jalanan Demo ke Istana 


JAKARTA, (PR).-
Ribuan anak jalanan melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jln. 
Medan Merdeka Utara, Jakarta, Minggu (15/7).

Dalam aksinya, bocah-bocah yang rata-rata berusia 10 tahun itu meminta modus 
kekerasan mutilasi dihentikan.

Anak-anak jalanan di Jabotabek hanya sekian persen dari anak-anak yang 
termarjinalisasi di negeri ini, kata koordinator aksi, Ates di depan Istana 
Negara.

Bocah-bocah itu pun tidak ragu untuk berorasi di depan kawan-kawannya. Dengan 
percaya diri mereka meminta mengkritisi pembangunan yang berdampak pada 
kemiskinan, meminta hak pendidikan sejak SD sampai perguruan tinggi, serta 
perlindungan anak.

Selain itu, mereka juga menggelar poster berukuran super 4 x 6 meter bergambar 
kartun anak-anak yang sedang bernyanyi sambil membawa bendera. 

Anak-anak keluaga miskin adalah tanggungan negara, anak pinggiran bukan tikus 
got, demikian tulisan yang terdapat di poster itu.

Di bundaran HI

Anak-anak jalanan tersebut melanjutkan aksinya ke bundaran Hotel Indonesia 
(HI). Akibatnya, lalu lintas kendaraan di sekitar Bundaran HI macet sekitar 30 
menit. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, lalu lintas kendaraan normal kembali 
setelah massa membubarkan diri. 

Massa yang mendatangi bundaran HI selain anak jalanan, juga massa lain yang 
mengklaim sebagai pendukung Pilkada DKI Jakarta. Suasana di bundaran HI pun 
kian semarak. Anak-anak jalanan melepaskan banyak balon warna merah. Pelepasan 
balon itu sebagai bentuk perjuangan anak-anak jalanan untuk tetap 
memperjuangkan hak-hak mereka. 

Mereka juga tampak berorasi untuk meminta pemerintah memerhatikannya. Mereka 
juga membawa sejumlah spanduk yang mengkritik kebijakan Pemerintahan SBY-JK 
dalam menangani masalah anak-anak jalanan. 

Seraya memperlihatkan kain spanduk dan poster-posternya, para anak jalanan 
tersebut menyampaikan kritikannya tentang kesewenang-wenangan oknum aparat 
pemerintah dalam menangani anak-anak jalanan, serta lemah kinerjanya dalam 
mengurus lembaga pendidikan anak-anak.

Pada saat bersamaan, datang sekitar 400 orang yang melakukan aksi mendukung 
Pilkada DKI. Mereka datang dengan menumpang 8 bus metromini. Dari posternya, 
massa merupakan pendukung calon gubernur Fauzi Bowo. Dalam aksinya, mereka 
berorasi mendukung Pilkada DKI dan meminta masyarakat untuk tidak menjadi 
golput.(A-130)*


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Yayasan Supersemar Soeharto

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0902.htm


Yayasan Supersemar Soeharto
Oleh H. ROSIHAN ANWAR 

BRITISH Broadcasting Corps. (BBC) dan Cable News Network (CNN) tanggal 9 Juli 
2007 menayangkan berita gugatan terhadap Presiden Soeharto berkaitan dengan 
Yayasan Supersemar. Itu tanda dunia internasional masih menaruh perhatian 
terhadap kasus Soeharto yang belum juga selesai.

Oleh karena itu, sekilas di layar televisi Soeharto berdiri bersama putrinya 
Siti Hardiyanti alias Tutut, dicium pipi kanan dan kirinya oleh seorang wanita 
yang tak tampak wajahnya, duduk di kursi roda keluar dari rumah sakit. Info dan 
komentar diberikan. BBC mengatakan jaksa penuntut minta dikembalikan uang 
sebanyak 420 juta dolar AS. CNN menyebutkan 1,4 miliar dolar kekayaan Yayasan 
Supersemar. Narasi BBC bilang sekitar 80 persen aset yayasan telah lenyap.

Tatkala jaksa pengacara negara dari Kejaksaan Agung mewakili negara c.q. 
Presiden RI, mendaftarkan gugatan perdata terhadap mantan presiden Soeharto, 
media menyiarkan pelbagai angka. Bahwa negara dirugikan sebesar Rp 
191.830.807.500,00 dan 419.636.910,64 dolar AS. Bahwa sampai dengan 31 Juli 
1999 yayasan tersebut memiliki dana Rp 1.537.991.815.093,14. Selanjutnya 
berdasarkan sumber Kejaksaan Agung, penerima dana dari Yayasan Supersemar: (1) 
Bank Duta: 125 juta dolar AS (1990), 19 juta dolar AS (1990), 275 juta dolar AS 
(1990); (2) PT Sempati Air Rp 13 miliar (1989-1997); (3) PT Kiani Sakti  PT 
Kiani Lestari Rp 150 miliar (1995); (4) PT Kalhold Utama, PT Essam Timber  PT 
Tanjung Redup Hutan Tanaman Industri Rp 12 miliar (1982-1993); (5) Kelompok 
Usaha Kosgoro Rp 10 miliar (1993).

Bagi saya semua angka tadi tidak menarik, kecuali bahwa jumlahnya gigantic 
alias hebat kayak raksasa. Jauh lebih menarik sebagai berita human interest 
ialah nama-nama para penerima dana seperti kedua putra Soeharto Tommy Soeharto 
dan Sigit Harjojudanto dan kawan kental Soeharto Mohammad Bob Hasan. Tentu 
saya tidak heran dibuatnya.

Hal lain yang juga menarik ialah perkaranya belum dimulai, jauh hari sudah 
terdengar suara yakinlah itu hanya akal-akalan Kejaksaan Agung untuk 
menenangkan masyarakat, sebenarnya Kejagung tidak serius untuk itu, kata 
anggota Komisi I DPR Benny K. Harman kepada Suara Pembaruan (28 Mei 2007). Guru 
Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Romli Atmasasmita bilang, Upaya 
Kejaksaan Agung mendaftarkan gugatan perdata ini sebagai hal yang sia-sia. 
Kasus korupsi Soeharto hanya dapat diungkap jika Jaksa Agung membuka kembali 
kasus pidana Soeharto dengan mencabut Surat Perintah Penghentian Penyidikan 
(SP3), menurut Kompas (10 Juli 2007).

Poin minus-plus

Kalau yang diutarakan di atas dianggap oleh sementara kalangan sebagai poin 
minus semata-mata, sekarang dikemukakan poin plus sebagaimana ditulis oleh 
Retnowati Abdulgani-Knapp dalam biografi Soeharto (The Life and Legacy of 
Indonesia's Second President). Sebab buku yang dikarang oleh putri Dr. Roeslan 
Abdulgani itu memang bertujuan membela Soeharto dalam soal yayasan.

Hingga tahun 2006 hampir sejumlah 427.789 mahasiswa universitas, 889.961 siswa 
sekolah menengah atas, lebih dari 13.060 olah ragawan, lebih dari 832.500 anak 
angkat, 5.972 sarjana S-2 dan lebih dari 1.160 sarjana S-3 telah memperoleh 
bantuan keuangan dari Yayasan Supersemar. Dana total yang telah didistribusikan 
adalah hampir Rp 455.261.962.000,00.

Dengan dana yang didepositokan oleh Yayasan Supersemar di bank-bank badan usaha 
milik negara (BUMN), yang suku bunganya 9 persen setahun, yayasan memperoleh Rp 
3,369 miliar setiap bulan (Rp 40,432 miliar setahun). Ini merupakan jumlah 
cukup banyak untuk membantu ribuan mahasiswa.

Anggota-anggota pendiri Yayasan Supersemar antara lain adalah Ibnu Sutowo, 
Widjojo Nitisastro, dan Sudharmono. Yang paling penting, tak seorang pun dari 
anak-anak Soeharto yang terlibat dalam Yayasan Supersemar.

Para wisudawan (graduates) membentuk sebuah perhimpunan tahun 1979 dengan 
jumlah anggota mencapai total 796.489 orang dalam tahun 1999. Perhimpunan itu 
berfungsi sebagai suatu kesempatan jejaringan (networking) dan sejumlah kecil 
wisudawan mulai menyumbangkan sebagian dari gaji mereka untuk menolong generasi 
berikut dari mahasiswa yang tidak berkecukupan. Sesungguhnya, beberapa dari 
wisudawan itu menjadi menteri kabinet, gubernur, dekan universitas. Sayangnya, 
saya tidak dapat menemukan kenapa mereka tidak maju ke depan untuk menerangkan 
kepada publik apa yang sudah dikerjakan oleh Yayasan Supersemar untuk diri 
mereka, tulis Retnowati Abdulgani (hal. 248-249).

Pak Harto juga menjadi lunak, lemah, ketika saya tanyakan padanya kenapa para 
wisudawan tidak tampil ke depan untuk menceritakan kebenaran mengenai karya 
Yayasan Supersemar, demikian kata Retnowati (hal. 250). Akan tetapi menurut 
sebuah berita, 600 penerima beasiswa Supersemar akan datang ke Jakarta 14 Juli.

Mana yang lebih kuat di antara poin minus dan poin plus tadi, barangkali sulit 
menjawabnya. Andaikata 

CiKEAS Ribuan Anak Pinggiran Doakan Fauzi Bowo-Prijanto

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=35589ik=3


Ribuan Anak Pinggiran Doakan Fauzi Bowo-Prijanto 



Minggu 15 Juli 2007, Jam: 22:42:00 

JAKARTA (Pos Kota) - Ribuan anak pinggiran dalam Festival Budaya dan Temu Rasa 
Anak Pinggiran Merdeka se-Jabodetabek, di Taman Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, 
meminta Fauzi Bowo-Prijanto kelak memimpin Jakarta dengan bijak. 

Kedatangan fauzi Bowo pada acara tersebut disambut gembira anak-anak tidak 
mampu tersebut. Kami mendoakan supaya Bapak Fauzi diberi rahmat oleh Allah SWT 
dalam memimpin Jakarta kelak,kata Rinaldi, salah satu siswa, Minggu (15/7). 

Ia juga berharap nantinya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan biaya 
sangat murah. Kami merasa tertolong dengan brbagai program sekolah untuk warga 
miskin. Ini tentu kami harap berlanjut agar kami bisa sekolah lebih tinggi. 
Kami ingin cerdas seperti beliau,kata Riska, siswa lainnya, usai festival, 
Minggu (15/7). 

Fauzi Bowo yang hadir dalam acara tersebut mengaku terharu mendapat doa 
tersebut. Ia berjanji ke depan, Pemda DKI Jakarta harus memperhatikan 
kepentingan dan aspirasi dari masyarakat kelas bawah, khususnya 
komunitas-komunitas anak jalanan. 

MEMBERDAYAKAN MEREKA 
Acara-acara seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi. Kalau 
bagi saya, tidak hanya itu, saya akan memberdayakan mereka dan memperhitungkan 
kebijakan berdasarkan kebutuhan mereka, dan mereka sangat kreatif kok, 
sejujurnya saya sangat apresiatif dengan kreasi mereka kata Bang Fauzi. 

Menurutnya, anak-anak jalanan dan anak yang berasal dari keluarga miskin 
memiliki hak untuk mendapat kesempatan yang sama seperti anak-anak lain pada 
umumnya. Oleh karena itu, jaminan kelayakan hidup dan jaminan pendidikan 
hendaknya menjadi tanggung jawab pemerintah dan seluruh stakeholder untuk 
meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam hal ini, komunitas-komunitas anak 
pinggiran ini harus mendapat jaminan perlindungan hukum dari pemerintah 
provinsi. 

Jadi kita harus memberdayakan mereka dan pemerintah jangan menganggap lebih 
tahu dari pada mereka, katanya. 

Sementara itu, Koordinator Acara, Stevani, mengaku acara ini sengaja dirancang 
agar pemerintah memperhatikan nasib anak jalanan

[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS Revolusi Sebutir Benih

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
HARIAN KOMENTAR
16 Juli 2007


Revolusi Sebutir Benih
Oleh: MT Felix Sitorus  



Kita harus mencapai swasembada beras tahun 2008. Target itu dicanangkan Wapres, 
Jusuf Kalla di Sichuan, Tiongkok 9 Juni 2007 seusai menandatangani naskah 
kerjasama pembangunan pusat hibrida antara Indonesia dan Tiongkok. 

Target itu jelas tidak masuk akal! Revolusi Hijau Gelombang Perta-ma (Revolusi 
Hijau-I) saja memer-lukan waktu 15 tahun (1970-1985) untuk mencapai status itu. 
Swasembada dalam setahun pas-tilah mimpi seorang pengusaha. Yang agak masuk 
akal adalah, tar-get swasembada beras tahun 2010 atau tiga tahun ke depan. 
Itupun hanya mungkin dicapai melalui satu jalan yaitu Revolusi Hijau Gelombang 
Kedua (Revolusi Hijau-II). Seperti apakah itu?

Basis benih

Inti Revolusi Hijau-II adalah kembali ke jalur yang benar yaitu pengembangan 
pertanian padi berbasis benih. Ini mengoreksi Re-volusi Hijau-I yang 
melencengkan pengembangan pertanian padi ke jalur keliru yaitu berbasis pupuk. 
Pelencengan itu adalah buah doktrin apapun benihnya yang penting pupuknya 
dari kapitalis pupuk kimia. Fokus Revolusi Hi-jau-I berhasil digeser dari 
penggu-naan benih unggul produksi tinggi ke penggunaan pupuk kimia, dari 
revolusi benih ke revolusi pupuk. 

Pergeseran fokus itu menyebab-kan petani abai akan mutu benih. Sembarang benih 
yang tidak res-ponsif terhadap pupuk lalu di-gunakan. Terjadilah pemupukan 
berlebihan yang merusak tanah sawah. Produktivitas pun merosot hingga status 
swasembada beras rontok.

Benih adalah inti pertanian maju dan tangguh. Dalam Kongres Padi Internasional 
II di New Delhi (Oktober 2006) dikemukakan, tahun 2025 dunia membutuhkan 800 
juta ton beras. Karena itu produktivitas padi harus naik dari 5 menjadi 8 
ton/ha. Kunci utama untuk itu adalah perbaikan kualitas benih. 

Tiongkok konsisten menerapkan strategi pengembangan per-tanian padi berbasis 
benih. Revolusi Hijau tidak pernah berhenti di sana. Riset intensif untuk 
menemukan benih padi varietas baru yang lebih unggul berlangsung terus. Melalui 
inovasi benih padi unggul produksi tinggi, terutama hibrida, Tiongkok telah 
mencapai kedaulatan pangannya. Di Indo-nesia, Revolusi Hijau berhenti tahun 
1984, saat target swasemba-da beras tercapai. Sejak itu riset perbenihan padi 
mandeg. Tidak ada lagi terobosan inovasi benih padi unggul yang mampu menem-bus 
kebuntuan produktivitas 4-5 ton/ha.

Karena itu Revolusi Hijau-II di Indonesia mempersyaratkan revitalisasi 
perbenihan padi. Riset benih padi unggul harus menjadi prioritas utama nasional 
dalam pendanaan, peningkatan sumber daya manusia, dan pengemba-ngan institusi. 
Secara bersamaan industri perbenihan padi juga harus menjadi prioritas 
pengembangan. Targetnya mewujudkan industri benih padi modern berbasis riset 
yang kuat.

Riset dan industri benih padi yang kuat adalah kunci menuju kedaulatan pangan. 
Potensi plasma nuftah padi nusantara dapat didayagunakan. Benih padi ung-gul 
dapat disediakan sendiri, tidak perlu impor. Berarti negara bebas dari 
kolonialisme pangan. 

Agribisnis Padi

Judul artikel ini menegaskan benih itu kecil tetapi membawa perubahan 
besar. Penggunaan be-nih padi unggul menuntut perubahan radikal pada 
organisasi/manajemen produksi. Semasa Revolusi Hijau-I organi-sasi/manajemen 
produksi padi berubah secara radikal dari pola subsistensi rumah tangga ke pola 
agribisnis besar. Agribisnis padi itu dikelola organisasi Bimas, suatu 
korporasi padi skala nasional yang menyatukan kekuatan-ke-kuatan politik dan 
ekonomi dari desa sampai pusat.

Melalui program Bimas pemerintah mengelola pertanian padi gai agribisnis. 
Pemerintah mengambil keputusan produksi lalu memobilisir kelompok-kelompok tani 
untuk pelaksanaan di lapangan. Peran organisasi/manajemen Bimas itulah kunci 
pencapaian swasembada beras tahun 1984. Setelah Bimas bubar, usailah era 
pendekatan organisasi/manaje-men agribisnis padi. Usai pula sta-tus swasembada 
beras.

Sebagai koreksi, Revolusi Hijau-II harus dijalankan secara kon-sisten sebagai 
revolusi benih dan organisasi/manajemen produksi. Pertanian padi harus kembali 
di-kelola sebagai agribisnis skala na-sional. Tetapi pengelolanya ja-ngan lagi 
pemerintah seperti dulu, melainkan suatu organisasi/ma-najemen agribisnis padi 
semacam inkorporasi beras. 

Inkorporasi beras ini merupakan sinergi sejumlah BUMN agribisnis (benih, pupuk, 
pestisida, alsintan, pengolahan, pemasaran, pembiayaan) dan organisasi 
korporasi petani.

Jelas inkorporasi beras memper-syaratkan kehadiran organisasi korporasi petani 
yang kuat. Untuk itu dapat dibentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang 
sahamnya dimiliki petani. Setiap BUMP bisa mengelola suatu unit agribisnis padi 
seluas 1.000 ha. Agribis-nis padi berorientasi pada peningkatan produksi, 
peningkatan/pe-merataan pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan. Untuk 
itu agribisnis padi harus mampu meningkatkan nilai ekonomi seluruh biomassa 
padi mulai dari beras (pangan), jerami (bahan bangunan), sekam (energi 

CiKEAS Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika

2007-07-15 Terurut Topik kabarindonesia
Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia-
Amerika
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1dn=20070714225656

Oleh : Ruslan Andy Chandra

KabarIndonesia - Apakah Anda seorang wartawan atau lulusan baru di 
bidang jurnalisme? Ingin merasakan bekerja di Amerika? VOA Indonesia 
dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) menawarkan 
kesempatan bekerja di VOA Indonesia selama enam bulan, melalui 
program Broadcasting Fellowship. 

Program ini mencakup biaya perjalanan PP, akomodasi, asuransi 
kesehatan, visa dan fiskal. Penawaran ini berlaku bagi lulusan baru 
di bidang jurnalisme dan penyiaran, dan bagi mereka dengan 
pengalaman kurang dari tiga tahun di bidang penyiaran atau media 
cetak. Seleksi berlangsung Oktober 2007 dan program akan mulai 
berjalan awal 2008. 

Demikian email yang diterima pewnulis dari VOA selanjutnya setelah 
menerima email tersebut anda dipersilahkan untuk mengisi formulir 
selanjutnya dimesin auto answer email akan muncul kalimat Terima 
kasih atas ketertarikan Anda pada broadcasting fellowship VOA-PPIA. 

Kami masih menyiapkan formulir lamaran, dan akan kami kirimkan 
kepada Anda dalam waktu dua minggu. Tenggat waktu lamaran adalah 30 
Juli 2007. 

PPIA atau Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Amerika didirikan 
pada bulan September tahun 1959 atas prakarsa beberapa warga 
Indonesia dan Amerika Serikat yang mencita-citakan adanya wahana 
bagi terjadinya pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa., 
sedangkan mengenai VOA Program Bahasa Indonesia: Merupakan salah 
satu siaran bahasa asing dari Divisi Asia Timur dan Pasifik di VOA, 
yang mengudara sejak tahun 1942. 

Lebih dari 115 juta orang di seluruh dunia mendengarkan dan menonton 
acara-acara VOA melaui TV, Radio, Internet bahkan juga melalui 
telepon genggam.

Blog:http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Email:  [EMAIL PROTECTED]
Big News Today..!!! Let's see here:
www.kabarindonesia.com 




CiKEAS mari kita diskusi agama Islam

2007-07-15 Terurut Topik Ucup Kelik
Ass wr wb
Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di 
http://indonesia.faithfreedom.org


  ___ 
Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/


Re: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam

2007-07-15 Terurut Topik Sunny
Diskusi agama tak lain saling kutip ayat masing-masing?

  - Original Message - 
  From: Ucup Kelik 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Sunday, July 15, 2007 7:58 AM
  Subject: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam


  Ass wr wb
  Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di 
http://indonesia.faithfreedom.org

  __ 
  Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.6/900 - Release Date: 7/14/2007 
3:36 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam

2007-07-15 Terurut Topik DPK PDS KOREA
Hallo mas Sunny,
   
  Diskusi agama Islam itu sulit sekali, karena kitab Sucinya itu tidak boleh 
diubah, yaitu harus pakai bahasa Arab, sedangkan kalau bahasa Arab dikirimkan 
ke komputer saya, akan timbul bahasa Mandarin dicampur bahasa Korea, karena 
software bahasa Arab itu tidak saya miliki, masalah kedua yaitu saya juga tidak 
bisa membaca bahasa Arab, jadi harus belajar dulu kira kira paling sedikit 6 
tahun baru mampu mengerti bahasa Arab itu, kalau Al Quran itu ditulis dalam 
bahasa Indonesia, itu tetap tidak sah, karena Al Quran itu tidak diterjemahkan 
ke dalam bahasa manapun, yang ada hanya tafsirannya saja, jadi gimana cara 
diskusinya? Jadi tolonglah jangan melemparkan batu dan tidak tahu hasilnya, 
yang kena itu pasti ada deh, dan nanti salah salah orang orang Kristen seperti 
saya ini bisa kejatuhan batunya, kan berabe sekali.
   
  Salam manis ya mas Sunny
   
  Dari Seoul, Korea

Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Diskusi agama tak lain saling kutip ayat masing-masing?

- Original Message - 
From: Ucup Kelik 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, July 15, 2007 7:58 AM
Subject: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam

Ass wr wb
Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di 
http://indonesia.faithfreedom.org

__ 
Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/

--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.6/900 - Release Date: 7/14/2007 3:36 
PM

[Non-text portions of this message have been removed]



 


  For of Him and through Him and to Him are all things, to 
whom be glory for ever. 
  Amen (Romans 11:36)
  
 














   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS RE: File - Why u Leaving trims 4 joining

2007-07-15 Terurut Topik Charles || LintasMilis
terimakasih dan salam harap untuk join kembali
 
 
mewakili para moderator CiKEAS
Ch
 

   _  

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of syam a-radjam
Sent: Saturday, June 16, 2007 11:41 PM
To: CIKEAS Moderator
Subject: Re: File - Why u Leaving


Salam dari selatan ke selatan,
 
Saya semula berpikir akan bisa aktif di milis ini, 
tak dinyana selama ini saya hanya penumpang pasif,
bukan karena sibuk, melainkan karena keterbatasan waktu untuk online.
 
Mohon maaf, dan terima kasih sebelumnya atas semua informasi yang sudah saya
intip.
 
Salam hangat!
Syam
 
 


CIKEAS Moderator [EMAIL PROTECTED] wrote:


Dear member...

Mewakili rekan Cendikia milis CiKEAS, kami ucapkan terimakasih atas
kebersamaan anda telah bergabung dengan milis kita ini. 

Bila berkenan, dapatkah anda jelaskan mengapa anda mengundurkan diri dari
keanggotaan milis ini ?

Demikian untuk menjadi masukan bagi kami, sebagai perbaikan, evaluasi dan
pengembangan milis ini. 


Dengan harapan kembali kita akan berjumpa, terimakasih


Salam dari BARAT sampai ke TIMUR
Moderator CiKEAS





 


Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.0/887 - Release Date: 7/5/2007
1:55 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



CiKEAS 29. Akhirnya... Mendapat Restu Papi

2007-07-15 Terurut Topik Retno Kintoko
=
  Seri : Membangun Keluarga Indonesia  
  =
  [EQ]
   
   
   
  CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL
  [Naga Legendaris INDONESIA]
  Oleh : Alberthiene Endah
   
   
  Bermimpilah,
  sebab harapan akan memberi hidup
   
  Berkaryalah,
  sebab seni akan memberi makna
   
  [Naga belajar . . . sampai menutup mata]
   
   
  29. Akhirnya... Mendapat Restu Papi
   
  Kepercayaan diri yang saya bentuk, penting artinya bagi saya. Saya yakin 
sekali, cara saya berpikir dan menyikapi profesi yang dijalani akan berpengaruh 
pada cara kerja saya, dan hasil akhir! Kalau saya ragu dan berpikir bahwa dunia 
musik tidak meyakinkan, secara otomatis saya akan berjalan sebagai Chrisye yang 
penuh keraguan.
   
  Sukses demi sukses akhirnya saya jadikan bahan bakar untuk meyakinkan diri, 
bahwa musik memang memberi tempat bagi saya. Kondisi bisnis musik saat itu 
belum bisa memberikan jaminan bahwa musik akan memberi kehidupan layak jika si 
pelaku nggak ngetop-ngetop amat. Lagi pula saya pria, dan saya merasa tidak 
cakep. Dulu banyak anggapan, penyanyi wanita bisa lebih cepat melesat karena 
kelebihan fisik dan keluwesan, selain tentu suara yang bagus. Dalam diskusi 
antar musikus, sering kali masalah itu menjadi bahan perbincangan.
   
  Sejumlah teman mengatakan, “Chris, lu nggak usah ngotot mikir mau hidup dari 
musik. Sampai berapa tahun sih kita bisa bertahan begini. Nyambi aja, kerjain 
bisnis sambil main musik!”
   
  Itu yang saya tak bisa! Saya adalah tipikal orang yang hanya bisa konsentrasi 
pada satu hal besar. Jika musik menjadi pilihan saya, artinya saya harus 
berjuang keras agar musik memberi saya kehidupan. Lagi pula kalau 
dipikir-pikir, saya mau ngapain lagi. Saya tak punya banyak uang untuk 
berbisnis. Tampang saya juga pas-pasan untuk jadi bintang film. Keahlian lain, 
semisal masak, tak ada. Sudahlah, saya hanya bisa menyanyi.
   
  Sementara itu situasi di rumah berangsur-angsur melunak. Sebelum ini, meski 
Papi mengizinkan saya show ke New York dan rekaman, tapi saya tahu pasti, hati 
kecil Papi sebetulnya masih keberatan. Perasaan seperti inilah yang membuat 
saya seperti diganduli beban yang cukup berat. Saya malu kalau akhirnya 
kenyataan membuktikan kekawatiran Papi. Bahwa pemusik memang benar tak akan 
hidup layak.
   
  Namun suatu sore, di pertengahan tahun 1978, Papi mengajak Mami, Joris, dan 
saya untuk bicara di ruang tamu. Saat itu Joris sudah menikah. Ajakan Papi ini 
terasa aneh karena tak biasanya beliau secara formal mengajak bicara. Papi 
mengatakan sesuatu yang terasa mengejutkan.
   
  “Chrisye, sekarang Papi sadar. selama ini Papi salah. Papi telah 
memperlakukan kalian sebagai milik Papi. Padahal, kalian adalah anak-anak yang 
dititipkan Tuhan pada Papi. Seharusnya Papi tidak mengatur kehendak dengan 
keras. Saya tertegun. Papi memandang saya.
   
  “Chris, jalan apa pun yang kamu pilih, Papi menyerahkan seutuhnya pada 
kamu Mudah-mudahan kamu bertanggung jawab pada pilihan hidupmu. Kami semua 
diam diliputi perasaan haru. Mami menangis. Papi menepuk-nepuk pundak saya, dan 
minta maaf.
   
  “Jangan takut lagi menjalani profesi kamu, Chris,” suara Papi lirih. Papi 
kemudian bercerita. Ia mimpi dan seperti diajak bercakap-cakap oleh seseorang 
yang sangat bercahaya. Dialah yang meminta Papi mengubah pola pikir.
   
  Itulah saat yang hingga kini masih lekat menempel di benak saya dan Joris. 
Saya mengenang itu sebagai peristiwa monumental yang menandai kebangkitan 
semangat baru saya dalam bermusjk dan sisi tekad dan batin.
   
  Pencerahan yang menerangi jalan saya. Cahaya itu memudahkan jalan sekaligus 
memperingatkan saya bahwa di depan sana ada seseorang yang menunggu hasil dan 
kesungguhan saya. Papi.
   
  Kenyataan di depan saya, musik kini tidak lagi bisa saya anggap sebagai 
sekadar hobi atau aktivitas kesenangan yang bisa menghasilkan uang. Musik 
adalah hidup saya. Saya hidup dari musik. Sebuah niat yang jauh lebih serius 
ketimbang sekadar suka bermusik.
   

  [bersambung ]



  SONETA INDONESIA www.soneta.org

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

[Non-text portions of this message have been removed]