CiKEAS 13 juta anak kelaparan 100 juta orang miskin!
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://perso.club-internet.fr/kontak) Catatan A. Umar Said 13 juta anak kelaparan 100 juta orang miskin ! Di tengah-tengah banjirnya berita-berita tentang korupsi di negeri kita, yang di antaranya ada yang meliputi jumlah sampai triliunan atau ratusan miliar Rupiah, dan banyaknya kasus penyelewengan atau penyalahgunaan kekuasaan di kalangan tokoh-tokoh eksekutif, legislatif, judikatif, partai-partai politik, pengusaha-pengusaha besar dll dll, maka ada berita yang bisa membikin banyak orang kaget, atau marah, atau tercengang. Berita ini adalah yang menyatakan bahwa 13 juta anak-anak Indonesia menderita kelaparan karena kekurangan makanan !!!. (tanda seru tiga kali) Menurut harian Suara Pembaruan tanggal 11 Juli 2007, Badan Dunia yang menangani masalah pangan, World Food Programme (WFP) memperkirakan, anak Indonesia yang menderita kelaparan akibat kekurangan pangan saat ini berjumlah 13 juta orang. Direktur Regional Asia WFP, Anthony Banbury, mengatakan bahwa anak-anak yang kelaparan itu tersebar di berbagai tempat di Tanah Air khususnya di tiga kawasan, yakni perkotaan, daerah konflik, dan daerah rawan bencana. Ketika membaca berita yang macam ini, sungguh, wajarlah kiranya kalau banyak orang bertanya dengan berang dan teriak keras: Mengapa bisa terjadi yang begini ini di negeri kita yang dikatakan orang sebagai negeri kaya ? Dan, juga, sepatutnyalah kalau ada orang-orang yang mengatakan bahwa adanya 13 juta anak-anak Indonesia yang kelaparan itu membikin kita semua bertanya-tanya : apa sajakah yang tidak beres di negara kita? Dan siapa-siapa sajakah yang bersalah dan harus bertanggungjawab? Kelaparan dan kemiskinan Banyaknya anak-anak yang kelaparan (mohon diperhatikan: 13 juta anak itu tidak sedikit!) agaknya mengharuskan kita semua untuk peduli atau peka-rasa terhadap keadaan yang menyedihkan bangsa ini. Sebab, anak-anak yang kelaparan itu pada umumnya juga mengalami berbagai macam penderitaaan lainnya lagi yang menyedihkan. Kalau untuk makan saja sudah kekurangan, maka tentu saja, akan lebih sulit lagi untuk mendapatkan lain-lainnya untuk bisa hidup biasa. Anak-anak ini, biasanya kemudian menderita kurang gizi, kurang vitamin, mudah kejangkitan penyakit, sulit sekolah, tidak bisa belajar baik, tidak bisa hidup normal seperti anak-anak lainnya dll dll. Jelaslah bahwa berbagai akibat amat negatif ini merupakan kerugian besar bagi generasi bangsa yang akan datang. Apalagi, keadaan negara dan bangsa kita yang menyedihkan dengan adanya kelaparan anak-anak yang begitu besar jumlahnya itu diperburuk lagi oleh besarnya jumlah penduduk yang miskin di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2007 sebanyak 37,17 juta jiwa. Bagi kalangan pengamat, data kemiskinan BPS ini bertentangan dengan realitas (Media Indonesia, 4 Juli 2007). Sedangkan menurut laporan Australia-Indonesia Partnership (Juli 2004) Lebih dari separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 210 juta rawan terhadap kemiskinan. Pada tahun 2002, Bank Dunia memperkirakan 53% penduduk atau sekitar 111 juta jiwa, hidup di bawah garis kemiskinan standar internasional yaitu US$ 2 per hari. Kemiskinan bukan hanya sekedar masalah pendapatan dan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak memadai. Banyak penduduk miskin dan kurang mampu belum memiliki akses ke pendidikan dasar, pelayanan kesehatan dan gizi yang cukup. Sekitar 25 juta penduduk Indonesia buta huruf. Hampir 50 juta jiwa menderita gangguan kesehatan, sementara jumlah yang sama tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan. Banyak komunitas tidak memiliki infrastruktur dasar yang memadai seperti penyediaan air bersih, sanitasi, transportasi, jalan raya dan listrik. Persepsi bias terhadap perempuan masih berlaku, sementara konflik sosial dan agama serta bencana alam telah menyebabkan jutaan penduduk mengungsi dan terjerumus ke lembah kemiskinan atau sangat rawan akan kemiskinan (kutipan laporan selesai). Terburuk dalam 36 tahun terakhir! Keadaan negara yang sangat buruk dewasa ini juga telah dipaparkan oleh Bomer Pasaribu, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR sebagai berikut : « Kondisi masyarakat Indonesia saat ini merupakan yang terburuk dalam 36 tahun terakhir. Hal itu dilihat dari melonjaknya angka kemiskinan serta meledaknya angka pengangguran, yang bila tak segera diatasi akan menjadi masalah besar bangsa, » katanya dalam makalah yang disampaikan pada Sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 di Medan, Dia mengatakan, seiring dengan melonjaknya angka kemiskinan, angka pengangguran juga makin meledak. Tahun 2004, pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 9,7 persen, sementara tahun 2005 meningkat menjadi 10,3 persen. Akibat parahnya kesulitan ekonomi, pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 11,1 persen tahun 2006. Bila ditotal dengan seluruh jenis pengangguran di Indonesia tahun 2006 diperkirakan mencapai 41 persen atau lebih dari 40 juta
CiKEAS Re: Optimistis Tim Saudi Bisa Digulung
--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Tantangan terdekat yang harus dijawab Indonesia tentu saja saat melawan Arab Saudi, Sabtu ini. Meski sangat berat dan terjal, skuad Indonesia percaya bisa mengatasi tim badai gurun tersebut. Strategi menang yang meyakinkan memang harus ditanamkan pelatih maupun pimpinan team Indonesia. jadi setiap anggauta team harus ditanamkan semangat berjuang mati2an untuk menang. Bermain all out karena bermain seri artinya out, sedangkan kalopun menang kondisi badan sudah habis2an tapi gimana nantinya saja. Berbeda tentunya dipihak team Arab, kemenangan bukan lagi angan2 tetapi sudah kenyataan, kekuatan team Indonesia sudah diukur disemua lini kalah. Kalah besar badan, kalah tinggi badan, kalah teknik menggocek bola, kalah teknik kerja sama team, dan juga kalah gizinya. Oleh karena itu setiap anggauta team Arab nantinya kalo ketemu lagi dengan team Indonesia, haruslah jaga badan, jangan terlalu memaksakan kemenangan yang harus mengorbankan kondisi pemain untuk persiapan pertandingan selanjutnya. Jangan konsentrasi kepada team kripik singkong ini, lebih memfokuskan diri kepada team Korsel yang merupakan team yang jauh lebih berat. Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Iraq's 'Chemical Ali' to be hanged in Halabja: deputy PM
http://www.gulfinthemedia.com/index.php?id=327214news_type=Politicallang=en; Iraq's 'Chemical Ali' to be hanged in Halabja: deputy PM Iraq's Deputy Prime Minister Barham Saleh on Saturday said the notorious Chemical Ali, cousin and aide of Saddam Hussein, would be executed in the northern Kurdish town of Halabja. Saleh made the announcement in the northern city of Sulaimaniyah during a meeting with the Halabja Victims' Society, a non-profit organisation representing the victims of a poisonous gas attack there in 1988. On March 16, 1988, Saddam's troops strafed Halabja with chemical gases, killing 5,000 Kurds in one of the biggest military operations against the people of the northern Kurdish region during the Iran-Iraq war. The brutal attack was allegedly masterminded by Ali Hassan al-Majid, widely known as Chemical Ali for deploying poison gas against the Kurds. An Iraqi court on June 24 sentenced Majid to hang for genocide, war crimes and crimes against humanity committed during the military campaign, which prosecutors claim killed 182,000 people. A nine-member appeals court is currently reviewing the sentence and is expected to give its decision soon. If the appeals panel certifies the sentence, Majid will have to be executed within 30 days under Iraqi law. The Halabja attack took place during the military campaign but was not part of the trial which saw Majid and six others in the dock. On Thursday a senior Iraqi official told AFP that the government of Prime Minister Nuri al-Maliki was considering hanging Majid in the northern region. Thousands of our Kurdish people have requested that Chemical Ali be hanged in Kurdistan, said Bassim Ridha, an adviser to Maliki. The government is considering these requests. However his sentence is still to be certified by the appeals court, he told AFP. Agence France-Presse July-15-2007 [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Team Indonesia GAGAL MENCURI Kemenangan Team Arab Saudia
Team Indonesia GAGAL MENCURI Kemenangan Team Arab Saudia Secara etika moral tidak baik mencuri, termasuk mencuri kemenangan. Agama Islam melarang mencuri, terutama mencuri terhadap sesama Islam. Apalagi yang dicuri itu adalah keturunan Ras atau bangsa dari Nabi Muhammad, maka dosanya berlipat kali. Tak ada pahalanya, tapi kualat dan laknat yang akan menimpa sipencurinya meskipun gagal mencuri tapi sudah niat. Daniel H.T. [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi kebiasaan media Indonesia, terutama cetak dalam menulis berita menggunakan kalimat yg tidak tepat adalah kalimat: mencuri kemenangan. Kalimat ini sering digunakan dalam menulis berita olah raga. Di mana ada satu tim/individu menang atas tim/individu lain ditulis: si A berhasil mencuri kemenangan dari B. Kata 'mencuri' mempunyai konotasi negatif walaupun bukan mempunyai arti harafiah. Dalam konteks ini seolah-olah A memang atas B dgn cara2 yg tidak terhormat. Contoh: Kompas, Minggu, 15 Juli 2007 menulis: Arab Saudi mencuri kemenangan dari Indonesia. Seolah-olah Aras Saudi berhasil menang dgn cara yg tidak fair. kemenangan seharusnya milik Indonesia, tetapi Arab Saudi mencuri-nya dari Indonesia dgn suatu trik tertentu. Betul!!! Komposisi individu team Arab dibandingkan team Indonesia: Individu team Arab lebih tinggi badannya, lebih besar posturnya, lebih baik teknik menggocek bola, lebih baik kerjasama teamnya, lebih baik kualitas pelatihnya, lebih baik persiapannya, lebih baik gizi makanannya, bahkan lebih baik keturunannya (keturunan nabi). Kalo mau dibandingkan sejarah prestasinya, lebih jelas lagi, team Arab Saudia ini memang merupakan team yang punya reputasi dunia yang berulang kali pernah masuk perempat final piala dunia, bahkan pernah masuk final piala dunia. Team Indonesia, reputasinya memalukan untuk saya tulis disini. Secara psikologis, nabi Muhammad adalah orang Arab, sedangkan orang2 Indonesia juga beragama Islam yang bangga menjadi orang Arab. Sehingga kalo harus bertanding mengalahkan Arab, tentunya wajar kalo ada perasaan berdosa, atau lebih tepatnya perasaan minder dan tidak boleh percaya diri. Jadi diatas kertas secara teoritis, team Indonesia enggak mungkin menang melawan team Arab Saudia. Dan kenyataan dari hasil pertandingan juga membuktikan bahwa team Indonesia memang kalah mutlak. Harusnya beritanya ditulis sbb: TEAM MERAH PUTIH GAGAL MENCURI KEMENANGAN, DAN TEAM ARAB BERHASIL MEMBUKTIKAN DIRI DENGAN KEMENANGANNYA. Ada yang mau berbeda pendapat??? Ny. Muslim binti Muskitawati.
CiKEAS Dorong PN Adili TNI Korup
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=8936 Minggu, 15 Juli 2007, Dorong PN Adili TNI Korup Pembahasan RUU Peradilan Militer Bisa Jadi Pintu masuk KPK JAKARTA - Upaya membawa anggota TNI aktif yang korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti gayung bersambut. Para anggota DPR yang kini menggodok UU Peradilan Militer memasukkan usul tersebut dalam pembahasan. Ketua Panitia Kerja (Panja) RUU Peradilan Militer Azliani Agus mengungkapkan, dalam pembahasan terakhir daftar isian masalah (DIM), seluruh anggota panja sepakat bahwa korupsi yang dilakukan tentara akan diadili di peradilan umum. Jadi, KPK masuk, lalu dilimpahkan ke kejaksaan, ujarnya. Karena itu, dia meminta agar KPK tidak perlu ragu-ragu menyelidiki kasus yang melibatkan perwira militer aktif. Sebab, paling lambat akhir tahun ini dasar hukum untuk membawa tentara ke peradilan umum sudah ada. Azlaini Agus menilai sikap Menhan Juwono Sudarsono yang menginginkan pengusutan TNI aktif di KPK justru positif. Sekarang tinggal bagaimana keberanian KPK, katanya. Anggota DPR dari Riau itu mengaku terkejut dengan sikap Juwono. Sebab, beberapa waktu sebelumnya, Juwono masih mengusulkan mempertahankan peradilan koneksitas untuk mengadili perwira aktif. Ini berarti Dephan dan TNI sudah memahami makna keterbukaan, lanjutnya. Dia berharap KPK tak perlu ragu-ragu untuk masuk ke institusi militer. Kalau tahun ini tuntas, berarti sudah ada dasar hukum. Jadi, apa yang dirisaukan?, ujarnya. Anggota DPR lainnya, Untung Wahono, optimistis tentara bisa diadili di peradilan umum. Menhan sudah memberi sinyal yang sangat kuat, tentu harus didukung, ujar anggota Komisi 1 (bidang pertahanan dan militer ) DPR. Menurut Untung, yang menjadi persoalan saat ini adalah suara Mabes TNI. Sebab, kata dia, mungkin muncul resistensi yang kuat dari Cilangkap (Mabes TNI) . Pak Menhan kan berlatar belakang sipil. Meskipun Pak Djoko (panglima, Red) sangat reformis, pasti masih ada yang tidak sepakat dengan pola baru nanti, katanya. Berdasar catatan koran ini, sejumlah upaya audit terbuka terhadap institusi TNI tidak berjalan mulus. Pada era Pangkostrad dijabat Letjen Agus Wirahadikusumah, muncul gagasan audit Kostrad. Namun, ide tersebut belum terealisasi hingga jenderal bintang tiga itu meninggal dunia. Mantan Menteri Pertahanan Mahfud M. D. juga mendukung KPK mengusut TNI. Menurut dia, KPK tak perlu ragu karena sudah mempunyai hak absolut untuk menyeret anggota militer yang terlibat kasus korupsi. Sebab, lembaga yang dipimpin Taufiqurrahman Ruki itu diciptakan untuk mengusut semua tindakan yang berkaitan dengan korupsi. Jadi, siapa pun juga, termasuk militer aktif, selama dia berbuat korupsi, KPK berwenang mengadili, tegasnya. Sebelumnya, Ketua KPK Taufiequrachman Ruki mengaku masih kesulitan mencari pintu mengusut militer aktif. Ini karena dalam UU no30 Tahun 2002 menyebutkan KPK tak bisa mengadili militer aktif. Ini karena muara dari pengusutan KPK adalah Pengadilan tipikor. Sementara kasus yang melibatkan TNI harus diadili di Pengadilan Militer atau koneksitas. Koneksitas pun yang mengajukan adalah kejaksaan bukan KPK. Namun, dalam pandangan Mahfud yang juga ahli hukum tata negara, itu bukan berarti KPK tak bisa masuk ke ranah militer aktif. Menurut dia, ada dua entry point yang memungkinkan KPK dapat menjamah oknum TNI yang melakukan upaya korupsi. Seperti tersebut dalam undang-undang, lanjutnya, korupsi itu harus dalam kisaran di atas Rp 1 miliar. Kedua, boleh di bawah Rp 1 miliar, asalkan ada kemungkinan oknum TNI tersebut menerima gratifikasi. Jadi, KPK sudah memiliki kewenangan itu. RUU Peradilan Militer sebaiknya menyesuaikan pada UU KPK, khususnya terhadap masalah yang berkaitan dengan korupsi, tambahnya. RUU Militer nantinya justru bersifat linier dan melengkapi kekurangan yang ada dalam UU Tipikor. Dia menambahkan, secara teknis, proses mengadili oknum tersebut juga harus diperjelas. Kalau bisa, RUU militer lebih menjelaskan, mulai pemanggilan, pemeriksaan, hingga penjatuhan vonis. Terpenting, saat ini KPK yang harus lebih progresif memberantas korupsi. Baik itu warga sipil maupun anggota TNI aktif, tambahnya. Reaksi Mabes TNI Terkait dengan gagasan KPK memeriksa militer aktif, bagaimana tanggapan Mabes TNI? Saat dihubungi, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen menyatakan, sanksi dan disiplin bagi prajurit yang terlibat korupsi sangat tegas. Jangankan korupsi, terlambat apel pagi saja bagi tentara hukumannya tegas, katanya. Meski begitu, Sagom mengaku belum tahu, apakah Departemen Pertahanan telah mengadakan pembicaraan khusus terkait rencana Mou dengan KPK itu atau belum. Kami tentu berkoordinasi. Sebab, mayoritas personel Dephan juga dari Mabes TNI, ungkapnya. Mantan kepala Dinas Penerangan TNI-AU itu menambahkan, komitmen panglima TNI terhadap pemberantasan korupsi sangat serius. Termasuk, jika ada dugaan penyelewengan yang dilakukan
CiKEAS Masih Ada Harapan
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=8937 Minggu, 15 Juli 2007, Masih Ada Harapan JAKARTA - Perjuangan keras skuad Merah Putih untuk menghapus sejarah selalu kalah dalam 24 tahun terakhir dari Arab Saudi, terhempas hanya satu menit sebelum peluit panjang. Gol kemenangan Singa Gurun (julukan Arab saudi) dengan skor 2-1 pada laga kedua Grup D Piala Asia 2007 di Stadion gelora Bung Karno, Jakarta, tadi malam, lahir di injury time. Kekalahan itu belum menutup peluang Merah Putih untuk lolos ke babak kedua. Dengan catatan harus mampu melewati hadangan Korsel di laga terakhir. Secara kualitas, Korsel yang menjadi langganan Piala Dunia, berada di atas Bambang Pamungkas dkk. Indonesia harus mampu mengimbangi dengan semangat tinggi. Arab Saudi unggul terlebih dahulu melalui sundulan Yasser Al Qahtani pada menit ke-14. Kapten Arab Saudi itu menyambut umpan silang yang dilepaskan oleh Ahmed Al Bahri dari rusuk kiri pertahanan Indonesia. Tak lama berselang, tepatnya lima menit kemudian Elie Aiboy menggetarkan jala gawang Arab Saudi. Lepas dari jebakan off-side setelah menerima umpan dari Syamsul Chaerudin dia mengecoh penjaga gawang Arab Saudi Yasser Al Mosailem dan dengan tenang menceploskan bola ke gawang. Sial bagi Indonesia datang pada injury time. Di saat fisik para pemain telah terkuras, Saad Al Harthi membobol gawang Yandri C. Pitoy. Dia menerima umpan tendangan bebas yang juga datang dari sisi kanan pertahanan Indonesia. Gol itu langsung membungkamkan puluhan ribu penonton di Senayan. Bahkan ada yang menangis sedih. Jutaan rakyata Indonesia yang meyaksikan lewat televisi di rumah tak kalah terpukul. Hasil seri di depan mata tertelan di menit terakhir. Pelatih Ivan Kolev tak mau larut dalam kesedihan. Dia tetap menyimpan optimistis. Saat ini bukan optimis atau pesimis. Namun, secara realistis kami masih memiliki peluang untuk lolos, ujar Ivan Venkov Kolev, pelatih Indonesia. Dalam laga kemarin, para pemain Indonesia mengeluarkan segenap kemampuannya untuk meredam Arab Saudi. Mereka mampu menyulitkan Yasser Al Qahtani hampir sepanjang pertandingan. Arab Saudi pun kesulitan menembus barisan pertahanan Indonesia yang digalang Charis Yulianto dan Maman Abdurahman. Barisan tengah Indonesia yang diisi Firman Utina, Syamsul dan Eka Ramdhani menjadi filter yang bagus untuk menahan gempuran serangan Arab Saudi yang dikoordinasi Saud Khariri. Mereka hanya bisa membahayakan pertahanan Indonesia melalui serangan balik cepat yang mereka peragakan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memberikan apresiasi tinggi pada perjuangan Bambang dkk. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan oleh para pemain memberikan harapan pada kebangkitan sepak bola nasional. Saya bangga melihat permainan kalian yang baik dan berkualitas. Meski kalah dari Arab Saudi, kalian kalah dengan terhormat. Kalian bermain dengan semangat yang tinggi dan teknik yang baik. Ini kemenagan yang tertunda. Teruslah berjuang. Saya melihat awal kebangkitan sepak bola Indonesia. Seluruh rakyat juga bangga pada kalian, ujar Presiden pada seluruh pemain di kamar ganti seusai pertandingan. Arab Saudi sendiri mengakui kesulitan untuk mengembangkan permainan. Kedisiplinan barisan tengah dan belakang Indonesia membuat mereka sedikit frustasi khususnya di babak pertama. Setiap tim mendapatkan masa sulit dalam suatu pertandingan. Apalagi mereka didukung puluhan ribu pendukungnya yang memadati stadion ini, ujar Helio Dos Anjos, pelatih Arab Saudi saat jumpa pers seusai pertandingan tadi malam. Wasit Ali Al Badawi menjadi kambing hitam kekelahan Merah Putih. Pria asal Uni Emirat Arab (UEA) dianggap berat sebelah dengan memihak kepada Arab Saudi selama pertandingan. PSSI pun merasa penunjukkan Ali oleh AFC tak tepat, karena sama-sama dari kawasan Jazirah Arab. Karena itu, PSSI bakal melayangkan protes kepada AFC tentang penunjukkan wasit ini. Tadi siang (kemarin, red) kami sudah protes tentang penunjukkan Ali. Ternyata tak ditanggapi. Kami akan protes, tegas Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Nurdin menambahkah AFC seharusnya memilih wasit yang netral. Seperti, dari negeri Korsel atau Australia. Pria asal Makassar tersebut juga menyalahkan perwakilan Indonesia di AFC Dali Taher tentang penunjukkan wasit ini. Ketua Umum PSSI merasa Dali tak bekerja dengan maksimal. Kerja dia (Dali) itu bagaiamana? Koq ini bisa terjadi, ujarnya dengan kesal. Sementara Dali mengaku sudah mengusulkan perubahan wasit. Namun, protesnya tak ditanggapi oleh AFC. Keputusan tersebut tak bisa diganggugugat, ujarnya ketika dikonfirmasi. Kemarin, Wasit Ali Al Badawi memang dengan mudah meniupkan peluit jika pemain Merah Putih melakukan pelanggaran. Sebaliknya, jika pemain Arab Saudi melanggar tak dianggap oleh Ali. Wasit asal UEA itu pun juga ringan tangan mengeluarkan kartu kuning bagi pemain
CiKEAS Tukang' Sepakbola
http://www.kr.co.id/article.php?sid=130765 Sunday, 15 July 2007, Kolom - Analisis 'Tukang' Sepakbola === Oleh : Indra Tranggono WAPRES Jusuf Kalla, ketika menyemangati timnas Indonesia, menyebut sepakbola berkaitan juga dengan martabat bangsa. Karena itulah, timnas diharapkan tampil fight dalam Piala Asia 2007. Kemenangan menjadi pundi-pundi sangat berarti bagi rakyat negeri ini. Ketika Firman Utina dkk mampu menekuk Bahrain 2-1, eforia pun meledak. Bangga, terharu dan suka-cita berbuncah-buncah dalam jiwa; kemenangan itu seperti menghapus dahaga panjang bangsa ini akan prestasi sepakbola nasional. Apa arti kemenangan Indonesia itu bagi bangsa ini? Di luar urusan prestasi olahraga, sepakbola telah menjadi salah satu indikator mutu kebudayaan dan harga diri suatu bangsa. Dibanding cabang olahraga yang lain, sepakbola jauh lebih kompleks dan rumit. Bukan hanya masalah skill, mental, stamina, kecerdasan, team work, tak-tik dan strategi yang penting, tapi juga manajemen, industri dan penonton. Sepakbola tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, melainkan juga sebagai out-let sosial (kanal/saluran bagi berbagai tekanan sosial). Ia pun juga terkait dengan fanatisme kelompok sosial atau bangsa, di mana harga diri atau martabat dipertaruhkan. Sangat tingginya dunia menghargai sepakbola mendorong berbagai negara untuk memiliki tim berkualitas yang mampu bersaing di level internasional. Sepakbola pun akhirnya menjadi proyek mercusuar atau membangun citra bangsa. Brazil atau Argentina boleh tertinggal dalam kemajuan teknologi dan ekonomi, mereka tetap diperhitungkan, karena kemajuan sepakbolanya. Dalam konteks di atas, kemenangan Indonesia atas Bahrain (mungkin juga keberhasilannya menghadapi tim-tim lain) dalam 'mengangkat' moral dan harga diri bahkan martabat bangsa, setidaknya di level Asia. Indonesia pun akan makin diperhitungkan lawan-lawannya. Artinya, sepakbola sebagai wahana untuk membangun citra bangsa, telah menemukan relevansinya, meskipun masih pada tahap paling awal. Kemenangan itu juga bisa menjadi hiburan bagi duka lara mayoritas bangsa yang selama ini terbenam dalam lumpur penderitaan baik secara ekonomis, sosial, politik dan budaya. Setidaknya, ia menjadi katup pelepas bagi berbagai kesumpekan hidup. Telah lama bangsa ini haus kebanggaan yang bisa diapresiasi secara massal dari olahraga, sejak era kejayaan sepakbola tahun 1950-1970-an (Ramang, Djamiat Dalhar sampai Iswadi Idris, Ronny Patinasarani, dll). Era sepakbola Indonesia tahun 1980-an ke belakang, relatif miskin prestasi, justru sejak ada kompetisi reguler (galatama dan liga Indonesia). Jagat sepakbola kita pun nyaris tanpa pemain legendaris. Kenapa bisa muncul pesepakbola macam Ramang, Djamiat Dalhar, Ronny, Iswadi, Sucipta Suntoro dan lainnya, justru ketika fasilitas belum sebaik sekarang? Saat ini, uang begitu melimpah bagi sepakbola, karena dukungan pasar (pengusaha). Para pemain bergaji jutaan atau bahkan puluhan juta. Dulu? Untuk membeli sepatu saja, susah. Tapi kenapa sekarang tidak banyak lahir pemain yang berkualitas dan berkarakter? Ada yang meredup sekarang ini: nasionalisme, semangat kebangsaan yang menjadi ideologi dalam aktualisasi dan ekspresi. Bukan hanya dalam sepakbola, namun juga di bidang lain (politik, ekonomi, budaya) nasionalisme itu juga (sedang) meredup. Jagat politik lebih mementingkan kekuasaan partai atau golongan. Jagat ekonomi lebih mengutamakan konglomerasi, bukan usaha bersama dan kesejahteraan. Bidang budaya lebih mementingkan keuntungan finansial dibanding nilai-nilai kultural. Dalam konteks itulah, kita menjadi maklum jika banyak pelaku profesi kurang memiliki idealisme dan nasionalisme, termasuk dalam jagat sepakbola. Sehingga yang lahir bukan para pemain yang memiliki karakter, etos kreatif dan semangat juang, melainkan 'tukang sepakbola' yang tunduk pada bayaran. Membangun sepakbola, akhirnya, bukan hanya secara teknis. Langkah utama adalah memproses pesepakbola memiliki karakter dan martabat. Semoga Piala Asia menjadi momentum bagi PSSI untuk introspeksi. Begitu pula dengan pemerintah, jangan hanya sibuk dengan pembangunan fisik dan ekonomi namun juga makin peduli dengan kebudayaan. Ruh bangsa ini ada di dalam kebudayaan (pendidikan, ekspresi seni dan non seni yang bermakna, hukum yang bersih dan adil, ekonomi yang menyejahterakan, kondisi sosial yang kondusif, politik yang bermoral dan lainnya). [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Menuju Deindustrialisasi
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=294010 Kamis, 12 Juli 2007, Menuju Deindustrialisasi Lambatnya pertumbuhan industri terjadi akibat kendala ekonomi dan non-ekonomi. Sementara arah kebijakan pemerintah belum mampu mendorong terciptanya industrialisasi. Berikut analisis Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik Centre for Local Government Reform (Celgor) Ichsanudin Noorsy. - Mengapa target industri tak pernah tercapai? Ada dua aspek yang membebani, yaitu ekonomi dan non-ekonomi. Aspek ekonomi, di antaranya margin keuntungan yang didapat industri sangat kecil akibat mekanisme pasar bebas, masuknya barang-barang impor yang murah dan perubahan kebijakan yang memusingkan investor. Aspek non-ekonominya? Infrastruktur yang tidak memadai, ketidakpastian hukum, biaya-biaya siluman yang masih saja terjadi, seperti untuk preman maupun aparat pemerintah. Dua hal itu menyebabkan pertumbuhan industri menjadi terhambat. Sebenarnya, dari dulu masalahnya itu-itu saja. Bagaimana dengan kebijakan pemerintah? Belum jelas, karena yang terjadi justru deindustrialisasi. Banyaknya permasalahan internal memicu munculnya transshipment, karena mereka lebih suka menjual barang dari luar negeri ketimbang memproduksi sendiri. Lalu muncul toll manufacture, yaitu ekspor bahan baku lebih menguntungkan dari pada memproduksi. Apakah hadirnya UU Investasi akan membantu? Itu justru yang bikin bingung investor. Di satu sisi banyak hal yang dibebaskan, namun di sisi lain kondisi di lapangan belum kondusif. Akibatnya, yang lebih mengedepan adalah perdagangan (trade). Itu menjawab kenapa ekspor kita bisa tinggi. Apa yang terjadi jika terus seperti ini? Tentu saja industri tak akan tumbuh, namun transaksi perdagangan akan tinggi. Itu juga mengindikasikan bahwa kepemimpinan negara menjadi rapuh. Yang memimpin selanjutnya adalah kepemimpinan swasta karena segala sesuatunya diperhitungkan secara transaksional. Akibatnya, kerja sama sosial masyarakat menjadi berkurang. (wir [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Ada Apa dengan Hutan?
RIAU POS Ada Apa dengan Hutan? 14 Juli 2007 Pukul 09:41 Pernahkah Anda memasuki suatu kawasan hutan yang memiliki pohon dengan tajuk-tajuk lebar? Atau paling tidak-pernahkah Anda berteduh di bawah pohon rindang ketika siang hari-di mana cahaya terik matahari menyengat kulit? Apa yang Anda rasakan? Sejuk? Jika jawaban Anda tidak pernah, maka Anda termasuk orang yang perlu dikasihani. Salah satu fungsi hutan adalah membentuk iklim mikro yang berbeda dengan iklim sekelilingnya. Anda bisa saja berteduh di bawah kanopi yang terbuat dan plastik, tapi dibandingkan bila Anda berteduh di bawah pohon rindang rasanya pasti akan berbeda. Itu karena pohon bisa menghasilkan uap air dan oksigen yang secara bersamaan dilepaskan ke udara pada siang dan ketika pohon tersebut melakukan proses fotosintesis. Bisakah kanopi di rumah-rumah dan ruko-ruko Anda melakukannya? Tak dapat dipungkiri apabila keperluan dunia akan kayu semakin lama semakin meningkat, adakah seseorang yang di rumahnya tidak ada sesuatu pun yang berasal dari bahan kayu? Bahkan kita pun akan tetap menulis di bebatuan apabila teknologi pembuatan kertas dari kayu tidak ditemukan. Pertanyaannya sekarang adalah, pernahkan Anda berfikir dari mana kayu-kayu yang Anda pergunakan itu berasal. Dari halaman rumah Anda atau dari hutan? Saya yakin sebagian besar akan menjawab dari hutan. Indonesia mengalami kerusakan hutan sebanding dengan luas enam lapangan sepak bola setiap menitnya, Anda bisa hitung berapa hektare yang telah dirusak sejak Anda membaca artikel ini. Hutan di Riau telah mengalami kerusakan yang sangat parah, mulai dari illegal logging yang dibekingi oleh oknum aparat, konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit dan karet, kebakaran hutan yang sudah menjadi agenda, dana reboisasi yang terus disikat dan sederet faktor penyebab kerusakan hutan lainnya yang tak kunjung berhenti mengrogoti kekayaan negeri ini. Ini semua seperti penyakit kangker yang menyerang paru-paru seseorang, hutan sebagai paru-paru dunia semakin lama akan semakin aus dan akhimya tidak berfungsi lagi sebagaimana semestinya. Udara akan menjadi sangat panas, angin akan bertiup lebih cepat, curah hujan akan semakin berkurang, konsentrasi gas-gas penyebab efek rumah kaca semakin meningkat, terjadi penyimpangan iklim global yang begitu cepat. Kalau sudah begini Anda pasti tidak akan betah berlama-lama di luar rumah, alih-alih berjalan di perkarangan, Anda pasti akan lebih memilih berlindung dalam ruangan ber-AC yang (juga) akan semakin memperparah keadaan lingkungan. Adalah suatu kejahatan universal yang sulit dimaafkan bila seseorang atau sekelompok orang merusak hutan baik sengaja ataupun tidak. Jangan lagi mengatakan hutan adalah warisan nenek moyang kita, karena memang tidak pernah terbukti nenek moyang kita telah menanam hutan untuk kita. Mereka yang dengan serakah membabat hutan kita pada dasarnya adalah pembunuh berdarah dingin, mereka telah banyak membunuh tapi tidak merasa membunuh. Tidak hanya membunuh hewan-hcwan hutan, mereka juga -secara tidak langsung- telah banyak membunuh manusia, sebagai contoh banjir dan tanah longsor yang memakan korban jiwa sebagian besar diakibatkan karena kerusakan hutan. Sialnya lagi kita tidak sadar dengan membiarkan hutan rusak kita telah menyiapkan kuburan-kuburan massal untuk generasi mendatang. Kerugian yang kita derita akan lebih banyak dibanding keuntungan yang didapat bila praktik illegal logging terus berlajut. Ada beberapa kerugian yang akan saya kemukakan. Pertama, produksi oksigen dan uap air oleh hutan akan berkurang, akibatnya udara akan kering dan panas. Hal ini (juga) dalam jangka panjang ikut bertanggung jawab terhadap berkurangnya curah hujan di suatu wilayah. Kedua, konservasi air akan sangat sulit diwujudkan bila hutan rusak, air akan lebih cepat mengalir di permukaan ke tempat yang lebih rendah tampa terhisap oleh tanah dan tanaman terlebih dahulu. Ketiga, membantai hewan-hewan dan ekosistem hutan seperti gajah, harimau, macan, beruang, rusa, badak dan lain-lain. Keempat, akan banyak species-species lokal yang punah. Kelima, tanah akan menjadi tidak subur karena terjadi erosi pada lapisan atas atau erosi top soil. Keenam, kerusakan hutan akan berpotensi sangat besar mengurangi volume kayu yang harusnya bisa diproduksi. Kayu dengan kualitas baik akan sulit tersedia, bila tersedia pun harganya akan sangat tinggi. Selain dari kerugian-kerugian di atas, masih tersisa berlusin-lusin kerugian akibat illegal logging yang merusak hutan lainnya. Potensi hutan sebenarnya tidak hanya kayu, buktinya pelancong di Thailand rela merogoh ratusan dollar dari saku mereka hanya untuk melihat hutan dengan menaiki gajah. Terbukti hutan bisa menghasilkan tanpa harus dirusak, hanya dilihat. Saya tidak tahu solusi untuk menjaga tabungan masa depan ini dari
CiKEAS Embriologi dalam Ayat-ayat Alquran
RIAU POS Embriologi dalam Ayat-ayat Alquran 13 Juli 2007 Pukul 09:32 Alquran bukanlah buku sains atau ilmu pengetahuan tetapi merupakan wahyu Ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW sekitar 14 abad yang lalu. Walaupun demikian di dalamnya terdapat fakta-fakta sains dan ilmu pengetahuan modern, yang mengusik keingintahuan kita untuk mengkaji lebih dalam Alquran. Salah satu bidang ilmu yang dibahas oleh Alquran adalah tentang kedokteran dan salah satu aspek kajiannya adalah tentang Embriologi. Embriologi merupakan ilmu yang membahas tentang perkembangan suatu indibvidu dari telur yang dibuahi melalui tahapan-tahapan tertentu sehingga mendekati morfologi individu dewasa. Terdapat beberapa ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan ilmu embriologi modern, antara lain : Tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan janin Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan Ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS Al-Mu'minun: 12-14) Ayat ini menjelaskan tentang fase atau tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan janin yaitu mulai dari fase nutfah (sperma), fase alaqah (gumpalan darah), fase mudhgah (kumpulan daging), fase idham (tulang), pase pembalutan tulang dengan daging, dan fase pembentukan di mana janin mulai bergerak-gerak setelah minggu ke-12 dari usianya. Ayat ini merupakan ayat medis yang jelas dalam spesialisasi ilmu embriologi, yang sudah terbukti kebenaran dan kecocokannya dengan sains modern Lapisan Pelindung Janin ..Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga lapisan kegelapan. (QS.Az-Zumar :6) Tiga lapisan kegelapan ini dalam ilmu medis dapat diartikan sebagai pertama dinding perut anterior, kedua lapisan uterus dan ketiga membran amniochorionic. Walaupun ada interpretasi lain mengenai tiga lapisan ini yaitu diartikan sebagai tiga lapisan uterus, endometrium, miometrium, dan perimetrium. Teratologi ...(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, ..(QS.Al-Hajj :5) Pada ayat lain Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan,dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS Ar-Rad: 8) Ayat-ayat ini berkaitan dengan Teratologi yaitu sub divisi embriologi yang membahas tentang perkembangan abnormal yang menyebabkan anomali dan malformasi. Di mana bahwa akibat penyebab tertentu (faktor internal maupun eksternal) dapat terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak sempurna atau abnormal. Sperma Penentu Jenis Kelamin Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. Dari air mani apabila dipancarkan. (QS.Al-Qamar:45-46) Kemudian di dalam ayat yang lain : Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar. (QS At-Tariq: 5-6) Kedua ayat ini menjelaskan tentang indikasi medis bahwa sperma membawa sifat kelaki-lakian dan kewanitaan. Dari spermalah Allah menjadikan sepasang laki-laki dan perempuan dan Dialah yang menentukan janin laki-laki atau perempuan dari sperma tersebut. Dalam ilmu Embriologi dan Genetika sendiri diketahui bahwa sel telur perempuan (ovum) akan selalu memuat kromosom (X) secara murni. Sedangkan sperma laki-laki setengah darinya memuat kromosom (Y) / kromosom sex laki-laki dan setengahnya lagi memuat kromosom X / kromosom sex perempuan. Sehingga bisa dikatakan ada sperma jantan dan ada sperma betina. Ketika terjadi pembuahan, apabila sperma yang membuahi ovum adalah sperma yang memuat kromosom (Y) maka janin tersebut adalah laki-laki (XY). Tetapi bila sperma yang membuahi mengandung kromosom (X) maka janin tersebut menjadi perempuan (XX) Selain ayat-ayat di atas juga masih terdapat ayat Alquran lainnya yang berkaitan dengan bidang ilmu Embriologi misalnya surat Ali Imran: 6, Az-Zumar: 49, An-Najm: 45-46, Al-Insan: 2 dan lain sebagainya. Keith L Moore Phd, FIAC, Profesor Anatomy dari Fakultas Kedokteran Universitas Toronto, Kanada dalam The Journal of the Islamic Medical association Vol 18 mengemukakan bahwa fakta-fakta ilmiah ilmu kedokteran dan embriologi modern yang terdapat di dalam Alquran adalah bukti yang nyata
CiKEAS Islamic Fundamentalism: Time to act, before it is too late
http://english.pravda.ru/opinion/columnists/12-07-2007/94890-fundamentalism-0 12.07.2007 Islamic Fundamentalism: Time to act, before it is too late September 11th. A date everyone remembers. Whether it be due to the terrorist attacks in the USA in 2001, or the CIA-sponsored terrorist attack which murdered Salvador Allende, the democratically elected Marxist President of Chile, on the same date in 1973. It is here the story begins. To debate the question of terrorism, it is necessary to lay down fundamental principles for discussion and the most basic of these must be that the terminlogy be the same for all cases. To admit that Al-Qaeda sponsored terrorist attacks are wrong, one has also to condemn the state terrorism practised by the United States of America and its allies in the last 60 years, along with the globalization of state terrorism - Imperialism, practised by Western European nations for centuries. These are the basic causes of fundamentalism. Interference in foreign cultures, intrusion into foreign customs, imposition of foreign values in areas where they were bound to fail, the insistence to draw lines on maps, dividing peoples and creating imbalances which did not respect centuries of local history, culture and sociology. These sowed the seeds for natural trends to be set in place later on, to correct the imbalances as all nations were granted equal rights under the auspices of the UNO. With the gradual advance of scientific research and the globalization of knowledge, the power of the individual to challenge the State became greater. Whereas one hundred years ago, an African tribe wishing to protect its territory against European imperialists found that its spears and shields were useless against machine-guns, today, the nail bomb, a gas cylinder, a vial of cyanide, material from nuclear reactors, an automobile or a back-pack full of explosives, deployed by a single individual, can have a devastating effect upon public opinion - the main aim of terrorism. To claim that the terrorists are winning is wrong, whichever terrorist is under scrutiny. State terrorism, sponsored by Washington in Iraq, whose cast includes Lynndie England, the Great American Heroine, Abu Ghraib and Guantanamo concentration camps, torture, rape, war crimes, mass murder, criminal damage, targeting civilian structures with military equipment, has met its nemesis in Iraq. Iraq, the country which Saddam Hussein kept clear of terrorists, the country which now crawls with every fundamentalist from Morocco to Indonesia, is out of control and daily, we see more incidents across the globe. To name a recent few, the attempts in London and Glasgow, the Red Mosque siege in Islamabad, the decapitation of 10 marines by Abu Sayyaf and Moro Islamic Militant Front guerrillas in the Philippines. However, these are isolated incidents and have not yet created a climate of panic among public opinion in the societies which they have targeted, precisely the societies which created the problems in the first place by destabilising peoples and communities. Therefore neither the state terrorism expounded and practised by Washington has been successful, neither have the many attempts by various fundamentalist organizations done more than provoke loss of innocent lives, making those who perpetrate such acts murderers and heretics, because for those who know how to read the Koran, the basic message is to protect and honour life. Today and tomorrow This is the situation today. And tomorrow? While calls for massive uprisings by Al Qaeda fall upon the deaf ears of the vast majority of populations who wish to continue with their lives in peace, the tiny fraction of people willing to blow themselves up and take out as many civilians as possible in the process remains worrying, the more so because there appears to be a ready supply of people fanatical enough to do it. Despite massive security operations costing millions of dollars, those willing to plan and carry out terrorist attacks are able to mount successful operations worldwide, and nobody should forget the horrific attacks Al Qaeda has managed to launch before and after 9/11. They continue to plan, they continue to operate and however much money and resources is spent on security, the attacks will continue, and for many years to come, because a cause has been created. When, not if Therefore it would be well for the international community to realise that its current policy is no more than a delaying tactic until there is a serious incident somewhere occasioning a tremendous loss of life. The security officials themselves, in many countries, agree that despite all their efforts, it is a case of When and not if. History cannot be changed, but apologies can be made and retributions paid, while a process of sincere and mutually respectful dialogue can ease tensions at a time when Humanity should be coming together,
CiKEAS Polygamist leader jailed in US
http://english.pravda.ru/news/society/13-07-2007/94933-polygamist_jailed-0 07/13/2007 16:30 Polygamist leader jailed in US An Arizona grand jury has indicted the jailed leader of a polygamist sect on new sex charges, adding to charges he already faces here and in Utah. Warren Jeffs, who heads the Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints, was indicted on eight new sex offense counts involving two young women, Mohave County Attorney Matt Smith said Thursday. Jeffs was served with the new indictments Wednesday in his jail cell in Hurricane, Utah, where he is awaiting trial on two felony counts of rape as an accomplice related to a 2001 arranged marriage between a 14-year-old girl and her cousin. He is also under federal indictment for unlawful flight to avoid prosecution. A message left Thursday seeking comment from Jeff's criminal attorneys in Salt Lake City was not immediately returned. He does not have an attorney yet to represent him in Arizona. The new Arizona charges also stem from his alleged arrangement of marriages between underage girls and adult men, Smith said. The indictment charges Jeffs as an accomplice with two counts of sexual conduct with a minor and two counts of incest for his alleged role in arranging a marriage between a man in his early 50s and the man's 17-year-old female relative. He is charged with four identical felony counts for a case involving another adult man accused of having sex with a minor teenage relative. The sexual conduct with a minor charges each carry a maximum sentence of two years in prison. The incest charge carries a maximum of 3 3/4 years in prison for each count. The indictments were handed up by separate grand juries on May 10 and June 21, Smith said. Jeffs was arrested last August during a traffic stop north of Las Vegas. He had been considered a fugitive from justice since 2005, when Arizona authorities charged him with two felonies for allegedly arranging a marriage between a 16-year-old girl and a 28-year-old man. Jeffs faces life in prison on each of the charges he faces in Utah. The FLDS church practices polygamy and represents itself as an offshoot of the mainstream Mormon church, based in Salt Lake City. The Mormons, however, disavow any connection and renounced polygamy in 1890 as a condition of statehood. Jeffs is considered by FLDS church members to be a prophet whose directions must be followed. [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Mahasiswa Bentrok Buntut Pemuatan Karikatur Rasul
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/15/mahasiswa-bentrok-buntut-pemuatan-karikatur-rasul/ 15/07/07 11:39 Mahasiswa Bentrok Buntut Pemuatan Karikatur Rasul Samarinda (ANTARA News) - Dua kelompok mahasiswa di Universitas Mulawarman bentrok diduga buntut dari aksi demo yang disertai pembakaran bendera Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebagai reaksi atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAIN) Samarinda. Kemarin, beberapa mahasiswa, di antaranya bernama Irawan, mahasiswa FKIP angkatan 2001 menanyakan tentang pembakaran bendera PMII, kata salah satu korban pemukulan, Khaerul, di Samarinda, Minggu. Para pelaku lalu menanyakan soal aksi demonstrasi yang dilakukan di depan kampus STAIN, Jalan Abul Hasan, Jumat (13/7) lalu oleh beberapa kelompok Islam, termasuk FPI (Front Pembela Islam) terkait pemuatan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi yang dikelola mahasiswa tergabung dalam PMII. Para penyerang itu menuding Khaerul yang telah melakukan pembakaran bendera PMII. Saya memang ikut aksi demo itu, tetapi tidak ikut membakar bendera PMII, kata Khairul. Karena tidak ingin memperpanjang masalah, Khaerul mengaku memilih mengalah kemudian meninggalkan Irawan bersama kelompoknya. Namun, sesampai di rumahnya di Jalan Pramuka, dia bertemu dengan rekannya yang juga menjadi korban pengeroyokan, yakni Reiki dan Yoyo. Hairul menceritakan kejadian yang dialaminya saat bertemu Irawan. Kami kembali lagi ke kampus untuk menjelaskan masalah itu kepada Irawan dan teman-temannya, agar tidak meluas. Namun, mereka ternyata tidak menerima dan langsung menyerang kami, sehingga Abdul Jalil terluka, ungkap Khaerul lagi. Khaerul berharap agar masalah itu segera diselesaikan baik secara hukum maupun sanksi administratif oleh rektorat. Mereka harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan kami menuntut agar rektor menindak tegas pelaku pengeroyokan itu, karena peristiwa ini terjadi di areal kampus, katanya. Apalagi akibat pengeroyokan itu, rekan mereka yang lain, yakni Abdul Jalil (21) mengalami patah tulang hidung yang kini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Siaga, Jl Anggur Samarinda. Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Poltabes Samarinda telah menerima pengaduan itu dan kini masih mencari para pelakunya. Sebelumnya, puluhan anggota FPI Kaltim sebagian merupakan mahasiswa Unmul melakukan aksi demo disertai pembakaran bendera PMII di depan kampus STAIN Samarinda, Jumat (13/7). (*) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Mantan TKW Hongkong Finalis Film Dokumenter Eagle Awards
http://www.antara.co.id/arc/2007/7/15/mantan-tkw-hongkong-finalis-film-dokumenter-eagle-awards/ 15/07/07 11:22 Mantan TKW Hongkong Finalis Film Dokumenter Eagle Awards Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Ani Ema Susanti mantan TKW di Hong Kong menjadi finalis yang berhak atas beasiswa Eagle Awards untuk penggarapan film dokumenter. Proposal pembuatan film yang saya ajukan bersama teman saya, Yunni Dhevie Hapsari berjudul `Helper Hong Kong Ngampus`. Helper itu sebutan populer pembantu rumah tangga di Hong Kong, sedangkan Ngampus bahasa gaul untuk masuk kampus atau kuliah, kata Ani kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu. Didampingi Humas Untag Surabaya, Petrus Haryanto, perempuan berjilbab asal Jombang, Jatim itu mengemukakan bahwa terpilihnya proposal Helper Hong Kong Ngampus merupakan kejutan karena ada 300 judul proposal yang masuk. Dari 300 dipilih menjadi 100 kemudian diperas jadi 50, diperas lagi jadi 30 kemudian jadi 20. Dari 20 itu diuji lagi menjadi 10 baru kemudian dipilih lima besar atau finalis. Kelima finalis itu mendapatkan beasiswa untuk pembuatan film, katanya. Perempuan yang pernah bekerja di Hong Kong selama dua tahun dan kini juga magang sebagai asisten di Biro Konsultasi Psikologi Untag itu mengemukakan, film yang akan digarapnya bercerita tentang kehidupan dua TKW yang pernah bekerja di Hong Kong. Kami mengangkat dua tokoh TKW Hong Kong yang kebetulan keduanya berasal dari Jombang, namun berbeda visi. Tokoh pertama bekerja di luar negeri hasilnya diinvestasikan untuk pendidikan, sedangkan tokoh satunya hanya digunakan membali barang, katanya. Dalam perjalananya keduanya memiliki masa depan berbeda. Tokoh pertama lebih memiliki harapan untuk menata masa depan yang lebih baik karena akan menjadi guru, sedangkan tokoh kedua justru ingin kembali ke Hong Kong karena barang-barangnya habis. Untuk pembuatan film ini sebetulnya kami ingin sekali mengambil setting di Hong Kong tapi karena beasiswanya tidak cukup, maka cuma di Jombang, Surabaya dan Malang. Jombang tempat asal kedua tokoh, Surabaya tempat agen penyalur dan Malang tempat tokoh pertama kuliah, kata Yunni Dhevie menambahkan. Ia mengemukakan, film yang dirancang berdurasi sekitar 15 menit itu diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat, khususnya para TKW untuk berpikir memanfaatkan hasil kerjanya di luar sebagai investasi, lebih-lebih untuk pendidikan.(*) Copyright © 2007 ANTARA [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Saya Malu Sering Diledek Teman
http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/depan/utama7.htm Sebelas Tahun Syarifuddin Tanpa Anus Saya Malu Sering Diledek Teman Tak ada manusia yang ingin didera sakit. Semua ingin selalu sehat fisik dan psikis. Namun, apa daya jika Sang Pencipta berkehendak. Seorang bocah harus menderita selama 11 tahun tanpa memiliki anus. BPOST/AHMAD RIDUAN HARU - M Adi Sofwan pelaku mutilasi berpelukan dengan ibu kandungnya Hj Asmahani dan kakaknya Sri, Minggu (15/7) dinihari. Meski anggota tubuhnya tidak lengkap, dia berusaha tetap ceria. Ia pun masih bisa melakukan aktivitas hariannya seperti anak-anak sebayanya yang lain. Terkadang, dia mempertanyakan kondisi dirinya, yang tidak bisa buang air besar sebagaimana teman-temannya. Dia adalah Syarifuddin (11), warga Desa Bincau Muara,Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar. Sejak lahir, Syarifuddin tidak mempunyai anus. Untuk keperluan buang air besar, terpaksa harus melalui gumpalan usus yang ada di perut luarnya. Keseharian bocah ini sungguh memprihatinkan. Sejak usia empat tahun, dia sudah ditinggal ayahnya, Rosadi, untuk selama-lamanya. Akibatnya, hidup anak yatim ini tidak menentu, kadang ikut ibunya Nur Saimah, kadang ikut pamannya Sarkawi. Dia hidup serbakekurangan. Dulu, ayahnya seorang tukang becak, terkadang menjadi buruh mencabuti bulu ayam potong milik tetangganya yang juragan ayam. Ibunya juga tidak punya pekerjaan tetap. Hanya kadang-kadang saja membantu tetangga dengan imbalan yang tidak menentu. Kini, meski usianya telah 11 tahun, Syarifuddin baru duduk di bangku kelas dua sebuah madrasah di Kecamatan Cempaka. Saya sering pindah sekolah karena tidak tahan diledek teman-teman. Saya malu. Saya juga pernah berhenti sekolah, kata Syarifuddin kepada BPost, di rumah pamannya, Minggu (15/7). Mengenai kondisi gumpalan usus di perutnya, Syarifuddin mengaku tidak ada keluhan. Hanya saja, gumpalan usus itu sering lecet bila tergesek baju atau terkena benda lain. Kalau sudah begitu, rasa nyeri akan menyerang. Tiap hari, usus itu harus dibalut dengan kain agar tidak tergores atau bergerak. Gumpalan usus yang terletak lima sentimeter di atas pusarnya itu juga sering mengeluarkan cairan berbau tidak sedap. Bau itulah yang membuatnya sering dijauhi teman-temannya. Terpaksa, dia sering membasuhnya dengan air setiap waktu. Kalau makan, sering keluar kotoran dari perut. Baunya tidak enak. Kotoran itu juga sering keluar kalau saya tidur, katanya. Syarifuddin pun berharap ada pihak yang mau membantu meringankan deritanya itu. Dia mengatakan tidak takut dioperasi meski menurutnya sangat sakit. Menurutnya, lebih baik sakit sakit dioperasi daripada sering diledek teman-temannya dan menjalani hidup tidak seperti yang dijalani orang lain. Sarkawi, sang paman mengatakan, selama beberapa hari setelah dilahirkan, Syarifuddin tidak pernah buang air besar. Akibatnya, perutnya kembung dan membesar. Saat itulah dia dibawa ke rumah sakit. Dokter menyatakan Syarifuddin tidak mempunyai lubang anus, tapi baru bisa dioperasi setelah cukup umur. Saat itu, Syarif tidak boleh dioperasi karena masih kecil. Oleh dokter, ususnya dikeluarkan melalui perutnya. Dari usus itulah dia buang air besar, kata Sarkawi. Tetangganya, Agus Muslim mengatakan, ayah Syarifuddin, Rosadi adalah orang yang cukup ulet. Kepadanya, Rosadi pernah mengungkapkan dua cita-citanya yaitu menyekolahkan dua anaknya hingga lulus dan menyembuhkan penyakit Syarifuddin. Tapi sayang, sebelum niatnya kesampaian, Rosadi harus pergi untuk selama-lamanya karena kesetrum listrik. Saat itu, Rosadi bekerja sangat keras. Dia mau bekerja apapun agar uangnya bisa terkumpul untuk biaya pengobatan Syarif, kata Agus. Bupati Banjar, Ir H Gt Khairul Saleh pun berjanji membantu. Senin (16/7) ini, dia akan memanggil Kadinas Kesehatan Banjar, drg Toto Medyanto untuk menindaklanjuti keluhan warganya itu. . Bila memungkinkan bisa langsung dioperasi di RSUD Ratu Zalekha Martapura. Bila memang harus di rumah sakit lain, akan kita upayakan pemecahannya. Yang jelas, Pemkab Banjar siap membantu, kata Khairul. Terpisah, Drg Toto Medyanto mengatakan, dalam kasus tersebut ada dua kemungkinan, faktor genetik (keturunan) atau proses perkembangan penderita. Untuk memastikan kelainan tersebut harus dicek dulu secara medis. sigit rahmawan [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS RMS dan Gerakan Separatis
http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/opini/opini2.htm RMS dan Gerakan Separatis Oleh : Adi Sartono SH MH Pemerhati masalah hukum dan politik Boleh jadi ini adalah hari-hari yang sangat menegangkan bagi petinggi baik dari sipil maupun militer di Ambon. Persoalan awal, hanya karena ulah sekelompok penari tradisional nekad memasuki Lapangan Merdeka Ambon, saat berlangsung peringatan Hari Keluarga Nasional yang dihadiri Presiden SBY dan rombongan. Persoalan selanjutnya bukan lagi menyangkut makna dan keindahan Tarian Cakalele yang disuguhkan. Dalam hitungan detik saja, tarian itu berubah menjadi drama yang bersuasana penghianatan kepada bangsa dan NKRI, ketika penarinya berusaha mengibarkan bendera perjuangan Rakyat Maluku Selatan (RMS). Drama pengibaran Bendara RMS di Lapangan Merdeka Ambon itu menghentak kesadaran kita semua. Bagaimana penyusup dapat begitu mudahnya memasuki ring pengamanan kepala negara, yang mestinya sangat ketat dan berlapis. Insiden pengibaran Bendera RMS itu, memicu pertengkaran di antara petinggi di Ambon maupun di pusat tentang siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kecolongan tersebut. Masalah pertanggungjawaban atas insiden itu memang harus segera dituntaskan, guna memperbaiki sistem pengamanan kepala negara yang lebih baik di kemudian hari. Pihak yang harus bertanggungjawab atas kelalaian itu, mesti diminta pertanggungjawabannya sesuai mekanisme hukum yang ada. Pengibaran Bendera RMS tentu tidak bisa disetarakan dengan tindakan kriminal biasa. Sebab, insiden itu memiliki implikasi sosial dan politik yang sangat luas, bahkan sampai ke dunia Internasional. Oleh karena itu, pengibaran Bendera RMS atau apa pun namanya sudah pasti bukan insiden yang bersifat insidentil semata. Tetapi melalui sebuah rencana yang sangat matang, dan memiliki motif politik yang jelas serta terkait dengan suatu gerakan terorganisasi oleh aktor intelektual tertentu yang bersuasan separatis. Tindakan itu jelas mengarah kepada makar sebagaimana diatur Pasal 106 KUHP. Jika kita mau belajar dari kasus gerakan separatis yang terjadi di negara lain di Asia, seperti Gerakan Moro di Filipina Selatan, Tamil Ealam di Srilangka, selalu mengangkat isu ketidakadilan, kemiskinan dan latar belakang ideologi sebagai landasan perjuangan mereka. Namun sebenarnya, isu tersebut hanya sebagai instrumen politik dari sekelompok orang yamg memiliki ambisi kekuasaan untuk menghimpun kekuatan sosial guna mencapai tujuan akhirnya: kekuasaan atas sebuah negara baru yang terpisah dan berdaulat. Hal ini senada dengan pendapat Prof Kranenburg. Bahwa, hakikat dari sebuah negara adalah organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok orang yang kemudian di sebut bangsa. Kembali ke insiden pengibaran Bendara RMS di Ambon, pemerintah hendaknya tidak boleh terjebak oleh pemikiran bahwa selalu ada hubungan kausalitas yang jelas dan langsung antara isu ketidakadilan dan kemiskinan dengan gerakan separatis di Tanah Air. Kalau kita mau jujur melihat kondisi masyarakat kita saat ini dari Sabang sampai Marauke, maka secara kasat mata pun akan terlihat lebih banyak rakyat miskin daripada yang sejahtera. Kalau isu ketidakadilan dan kemiskinan selalu memiliki hubungan kausalitas yang pasti dengan gerakan separatis, maka seluruh Rakyat Indonesia akan mengadakan gerakan separatis untuk berpisah dari NKRI. Oleh karena itu, akar persoalan sebenarnya bukan semata terletak pada ketidakadilan dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Tetapi lebih dominan kepada bagaimana kemampuan pemerintah dan segala atribut pendukungnya secara represif lewat regulasi hukum mampu menekan aktor intelektual yang memiliki paham separatis, serta secara preventif memberikan public education kepada masyarakat agar selalu menjaga keutuhan bangsa dan NKRI. Dengan demikian, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas secara represif terhadap aktor intelektual yang memiliki ambisi kekuasaan dan berada di balik setiap gerakan separatis, sebelum mereka berkembang sedemikian rupa sampai memiliki akses dan dukungan dari negara lain berupa dana, suaka politik, bahkan peralatan perang seperti separatis Moro, Tamil Ealam maupun yang pernah terjadi di Aceh. Kalau hal seperti ini terjadi, maka segala upaya untuk merangkul kembali mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi harus dibayar 'sangat mahal' oleh republik ini. e-mail: [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Sekolah, Barang Superlux
Refleksi: Tadi siang saya ditelepon oleh seorang kawan baik yang berdiam di Denmark. Cerita punya cerita, saya tanya tentang keadaan keluarganya. Bagaimana dengan putri bungsunya? Dia katakan bahwa putrinya akan melanjutkan studi pada fakultas kedokteran. Saya bertanya, apakah mahal untuk sekolah tsb. Dia bilang satu sen pun tidak perlu bayar, terkecuali untuk makan, beli buku, karcis bus dan uang saku. Patut diperhatikan bahwa di Denmark tidak ada suara keras halilintar gemuruh yang menghentarkan wahyu Mahaberkuasa Mahapenyayang kepada umatnya. Jadi boleh dibilang Denmark adalah negeri kafir. Tetapi sekalipun kafir, penduduknya memperoleh pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai tingkat universitas dengan cuma-cuma. Mungkin saja ada yang bilang bahwa Denmark kaya, tetapi bagaimana dengan Cuba [Kuba]? Negeri yang juga kafir Komunis, miskin hasil alam dan mengalami blokade ekonomi negeri raksasa tetangganya. Blokade ini berjalan sudah lebih dari 40 tahun. Tetapi, sekalipun bayak kesulitan bisa juga memberikan pendidikan, pelayanan kesehatan dengan cuma-cuma kepada rakyatnya. Jangan dilupakan bahwa baik Denmark maupun Cuba tidak termasuk negeri pemilik milyoner terbanyak di dunia seperti Indonesia, berkedudukan no. 4 dalam skala dunia. Apakah Allah yang Maha adil, Maha Kasih serta Maha Penyayang yang dikumandangkan dengan hirukpikuk di Indonesia adalah hanya milik orang kaum berada dan oleh karena itu pendidikan adalah superlux diluar kemampuan bagi rakyat mayoritas yang miskin melarat? Oh Allah, di manakah Kau? Dimana kasihMu? Dimana keadilanMu? Apakah Kau tidak melihat umatumu, penghuni negeri pewaris begitu banyak kekayaan berkatmu ditipu oleh kaum berkuasa menjadi miskin melarat? Mereka ini dimarginalisasikan dari pendidikan dan pengetahuan berguna untuk bisa hidup layak. Oh Allah, dimana pun Kau berada, hendaklah Kau melihat bahwa pendidikan menjadi barang superlux bagi umatmu di negeri yangan namanya NKRI, sedangkan di negeri-negeri kafir, pendidikan hal wajar tanpa bayar bagi penghuninya! Amin. http://www.indomedia.com/bpost/072007/16/opini/opini3.htm Sekolah, Barang Superlux Setiap awal tahun ajaran baru, orangtua terutama yang kehidupan keluargannya pas-pasan dan memiliki anak yang akan masuk sekolah harus berpikir keras untuk bisa melanjutkan pendidikan anaknya itu. Dana yang harus mereka sediakan terbilang tidak sedikit, mencapai jutaan rupiah. Bahkan di Kotabaru, ada sekolah yang memasang tarif Rp 2 juta untuk mendaftar ulang. Bagi orangtua yang mampu, hal ini jelas tidak menjadi masalah. Dari banyaknya SMS yang masuk ke redaksi BPost khususnya SMS Siswa, hampir seluruh isinya mengeluhkan besarnya biaya yang harus disediakan orangtua untuk keperluan pendidikan anak mereka di berbagai tingkat: dari TK sampai SMA terutama yang berstatus sekolah negeri. Keluhan mereka ini muncul karena dikatakan masuk sekolah tidak dikenakan biaya. Kalau pun ada, orangtua hanya menyediakan dana untuk membeli seragam dan peralatan sekolah lainnya yang jumlahnya tidak seberapa sehingga tidak terlalu membebani. Ternyata, fakta di lapangan berbicara lain. Sebagian orangtua calon siswa terbelalak dan sebagian lagi tertunduk lesu, begitu mengetahui mereka harus menyediakan dana yang cukup besar demi kelanjutan pendidikan anaknya. Belum lagi, biaya yang harus disediakan dan dikeluarkan selama anak mereka menjalani pendidikannya di bangku sekolah. Memang untuk tingkat SD dan SMP negeri, semua siswa dibebaskan dari pungutan SPP. Tapi ini tidak menjamin orangtua siswa tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk kebutuhan sekolah anaknya. Ungkapan 'orang miskin dilarang sekolah' di negeri ini, ada benarnya. Hal ini bisa kita saksikan sendiri, hanya kalangan orang berduit yang bisa menyekolahkan anaknya walau sampai setinggi apa pun. Sebaliknya, bagi anak dari keluarga miskin dan orangtua yang tidak memiliki penghasilan tetap, terpaksa hanya bisa menjadi penonton. Harapan untuk bisa memperbaiki ekonomi keluarga dengan mencari bekal melalui sekolah, menjadi pupus karenanya. Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan: Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, kemudian diejawantahkan melalui UU No 20/2003 tentang Pendidikan Nasional, tidak berlaku bagi mereka. Padahal pasal ini menyebutkan setiap warga negara, tapi fakta yang terjadi di lapangan tidak demikian. Bagaimana anak mereka bisa melanjutkan sekolah, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga saja kembang kempis. Harus pontang panting mencari rezeki dengan kerja keras dan apa saja. Apalagi di saat seperti sekarang, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak saja semakin sulit. Sebenarnya hal ini berakibat sangat luas, upaya peningkatan SDM kita yang digembagemborkan pemerintah menajdi sia-sia karena tidak sampai menyentuh masyarakat yang berpenghasilan minim. Biaya masuk sekolah dalam hal ini pendaftaran ulang tak terjangkau masyarakat berpenghasilan minim. Hal ini berakibat
CiKEAS Sisdiknas dan UU Penyandang Cacat
http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=30339 Kamis, 12 Juli 2007 Sisdiknas dan UU Penyandang Cacat Oleh : Yedi Samsudin *) Pendidikan merupakan pilar untuk membangun suatu bangsa. Karena dengan pendidikan akan tercipta generasi-generasi penerus bangsa yang mengerti akan nilai-nilai perjuangan bangsa. Dalam menjalankan pendidikan pemerintah wajib memberikan pendikan yang layak bagi setiap warga negara. Bahkan berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menerangkan, bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Jika melihat dari isi UUD 1945 tersebut sampai saat ini apakah pemerintah sudah memberikan hak tersebut kepada warga negaranya? Dan apakah pemerintah sudah melaksanakan kewajibannya untuk mencerdaskan anak bangsa? Suatu pertanyaan yang mana setiap orang bisa berkata ya atau tidak tergantung di posisi mana dia berada. Terlepas dari itu semua marilah kita berpikir sejenak tentang kasus yang menimpa salah satu calon penerus bangsa yang ditolak masuk di SMPN-2 Pahandut. Pantaskah ia mendapatkan perlakuan tersebut dari pihak sekolah sementara di satu sisi dia dianggap layak untuk bersekolah di tempat tersebut yang notebane merupakan sekolah percontohan untuk tingkat SMP di kota palangkaraya? Mari kita berpikir dengan hati nurani seandainya ini terjadi pada kita, apa yang akan kita lakukan terhadap penolakan yang dilakukan oleh pihak SMPN 2 Pahandut? Berdasarkan UU RI NO. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat pada Pasal 5 sangat jelas menyebutkan, bahwa setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Pada Pasal 6 juga disebutkan bahwa setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Pada UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional tepatnya pada Pasal 5 ayat 1 menyebutkan setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Sedangkan pada Pasal 11 ayat 1 menyebutkan pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Jika boleh kita ambil satu pasal lagi dari UU RI NO. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat tepatnya Pasal 12 sangat jelas disebutkan bahwa setiap lembaga pendidikan memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama kepada penyandang cacat sebagai peserta didik pada satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan serta kemampuannya. Dari beberapa pasal yang telah disebutkan diatas tidak ada yang menyatakan bahwa orang cacat tidak bisa bersekolah ditempat yang bermutu contohnya dalam kasus ini adalah SMPN 2 Pahandut. Malah dalam salah satu pasal di atas menyebutkan pemerintah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa didskriminasi. Jika yang dilakukan sekolah tersebut berpedoman pada buku panduan penerimaan siswa baru yang mereka susun berarti jelas sekolah tersebut melakukan pelanggaran dan dapat dikenakan sanksi administrasi berdasarkan UU RI NO. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat yang terdapat pada Pasal 29 UU tersebut. Sekarang silahkan anda berpikir apakah anda anda mengikuti buku panduan penerimaan siswa baru tersebut yang sangat jelas mengandung unsur diskriminasi atau anda akan mengikuti UU yang disusun oleh pemerintah yang secara jelas menyebutkan hak dan kewajiban warga negara sekalipun ia memiliki kekurangan secara fisik? Semua akan terjawab jika ada suatu tindakan nyata dari pemerintah daerah terutama dari dinas pendidikan dan kebudayaan untuk menindak lanjuti kasus ini. Dan jika ini terus di biarkan bukan tidak mungkin orang-orang cacat akan terus dipandang sebelah mata oleh masyarakat, Bahkan mereka akan semakin terkucilkan. Apakah ini yang di amanatkan UUD 1945 kepada kita? Dalam konteks keberagaman suatu bangsa kita seharusnya bisa menghargai suatu perbedaan pada diri setiap orang. Kita juga harus bisa berpikir jernih bahwa orang cacat bukannya tidak pantas untuk bersekolah di sekolah percontohan tapi ini bisa menjadi suatu pelajaran berharga bagi kita bahwa keinginan dan harapan dari orang cacat untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan orang lain masih jauh dari harapan karena masih ada lembaga tertentu yang memandang sebelah mata terhadap mereka.lebih-lebih ini lembaga ini merupakan lembaga pendidikan yang seharusnya memberikan pendidikan yang layak bagi setiap warga Negara tanpa memandang latar belakangnya. Perlu diingat bahwa tidak semua orang cacat tidak mampu melakukan apa yang kita kerjakan, tapi justru dari kita yang normal banyak yang tidak dapat kita lakukan dari apa yang mereka kerjakan. Suatu pelajaran yang berharga ini jangan
CiKEAS Jalan Buruk, Gagal Ceramah Agama
Refleksi: Kehendak Allah untuk tidak diadakan ceramah? http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=64id=81956 Minggu, 15 Juli 2007 Jalan Buruk, Gagal Ceramah Agama BALIKPAPAN- Gagal ceramah agama, seorang ustaz malah harus dilarikan ke rumah sakit gara-gara motor yang dikendarainya masuk ke dalam lubang, dalam perjalanan ke Tanah Grogot. Ustaz bernama Kisran dilarikan ke RSU Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Jumat (13/7) oleh teman-temannya. Ceritanya, pagi itu Ust Kisran (40) punya jadwal mengisi ceramah di sebuah masjid di Tanah Grogot. Kisran terjatuh ketika dalam perjalanan ke Tanah Grogot. Motor yang dikendarainya jatuh setelah bannya masuk ke dalam lubang. Saya juga kaget, padahal dia (Kisran) nggak pernah laju kalau naik motor. Tapi, ya, sudahlah. Kita ambil hikmahnya saja, kata H Amri, teman korban. Amri menuturkan, dia mendengar Kisran jatuh dari seorang teman yang mengabarkannya lewat telepon. Saya langsung datang ke sini, karena informasi yang saya dengar dia dirawat di sini, tutur Amri. Pantau Metro, akibat bergesekan dengan aspal, kepala Kisran sebelah kiri terluka robek dan kakinya luka. Bahkan, menurut keterangan dari rumah sakit, untuk sementara Kisran akan kesulitan untuk berjalan. Tapi tidak lama, setelah lukanya kering, dia sudah bisa lari lagi, seru Amri, kawannya yang setia menemani Kisran selama di rumah sakit.(rb-1) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Mahasiswa Baku Hantam, Satu Terkapar
Refleksi: Wah, bisa-bisa seperti di Denmark yang didemo dan dibiokot oleh dunia gurun pasir. Kita wait and see saja, bagaimana komunikasi MUI, mudah-mudahan macet agar tidak ada demo-demo menentang Indosia. http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=1id=81917 Minggu, 15 Juli 2007 Mahasiswa Baku Hantam, Satu Terkapar Buntut Demo Penerbitan Karikatur Nabi Muhammad SAMARINDA- Puluhan mahasiswa yang kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univeristas Mulawarman (Unmul), tiba-tiba geger. Dua kelompok mahasiswa bentrok di kampus tersebut, Sabtu (14/7) sekitar pukul 13.30 Wita kemarin. Perkelahian dua kelompok mahasiswa itu, bahkan mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Abdul Jalil (21), menderita patah tulang hidung. Kasus itu pun dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapoltabes Samarinda. Jajaran Poltabes Samarinda yang mendapat laporan itu, langsung menuju ke lokasi kejadian. Sejumlah petugas keamanan universitas juga terlihat berjaga-jaga. Namun saat polisi datang, situasi kampus terlihat sudah tenang. Beberapa mahasiswa yang ditanya, mengaku tidak ada masalah, sehingga polisi pun kembali meninggalkan kampus. Hingga malam tadi, pelaku pemukulan Abdul Jalil yang sudah diketahui identitasnya, belum juga diamankan. Abdul Jalil yang menderita patah tulang hidung, bersama beberapa orang temannya melapor ke Mapoltabes Samarinda. Setelah memberikan pengaduan, Abdul Jalil dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk divisum. Saat itu diketahui kalau mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmul itu mengalami patah tulang hidung. Setelah divisum, Abdul Jalil diperiksa kembali di Poltabes guna melengkapi berita acara pemeriksaan. Sepulang dari Poltabes Samarinda, Abdul Jalil langsung dibawa teman-temannya ke RS Siaga Samarinda untuk menjalani operasi. Ditemui Sapos di rumah sakit yang terletak di Komplek Voorfo itu, Abdul Jalil tampak terbaring di ruang perawatan IIIA. Hidungnya terlihat membengkak dengan dua alat penyangga terpasang di lubangnya. Sementara beberapa orang temannya duduk santai menemaninya. Namun Abdul Jalil tidak bisa diajak bercerita seputar kejadian yang dialaminya, karena baru selesai dioperasi. Hairul, teman Abdul Jalil yang ditemui di rumah sakit menceritakan kalau dirinya yang pertama kali menjadi sasaran. Menurut Hairul, siang itu dia seorang diri di kantin kampus. Tiba-tiba datang beberapa mahasiswa yang salah seorang diketahui bernama Irawan, yang berstatus mahasiswa FKIP angkatan tahun 2001. Ketika itu Irawan mempertanyakan soal aksi demo yang digelar di depan STAIN Samarinda, terkait pelecehan karikatur Nabi Muhammad di Buletin Sapu Lidi, Jumat (13/7) lalu. Kebetulan dalam aksi itu Hairul ikut serta. Dia (Irawan, Red) menuduh saya yang membakar spanduk. Padahal saya tidak membakar walaupun saya ikut demo, ungkap Hairul. Karena kalah banyak, Hairul pun memilih pulang ke rumahnya di Jl Pramuka. Setibanya di rumah, Hairul bertemu dengan Abdul Jalil sera dua temannya yang lain masing-masing Reiki dan Yoyo. Hairul menceritakan apa yang dialaminya. Oleh Abdul Jalil, Hairul diajak kembali ke kampus untuk menyelesaikan kasus itu agar tidak menjadi masalah berkepanjangan. Ditemani Abdul Jalil, Reiki dan Yoyo, Hairul kembali ke kampus. Namun rupanya tanggapan Irawan dan teman-temannya berbeda. Seketika itu mereka menyerang Hairul dan teman-temannya. Abdul Jalil dihajar habis-habisan oleh teman Irawan diketahui bernama Guntur. Saat itu Guntur menghajar Abdul Jalil hingga tulang hidungnya patah. Saya lihat sendiri kalau Abdul Jalil pertama kali dipukuli Guntur, lalu diikuti teman-temannya, ucap Hairul lagi. Mereka pun meminta kasus ini diproses secara hukum, karena sudah tindak penganiayaan yang cukup fatal. Tidak hanya proses hukum, namun mereka juga meminta tindakan tegas dari pihak Unmul, karena peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus.(ian/kpnn) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Anak-Anak Telantar di Keluarga Miskin
http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=Opiniid=29997 Jumat, 6 Juli 2007 Anak-Anak Telantar di Keluarga Miskin Oleh Freddy Simamora Anak telantar sesungguhnya adalah anak-anak yang termasuk kategori anak rawan atau anak-anak membutuhkan perlindungan khusus (childer in need of special protection). Karena suatu sebab mereka tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Seorang anak dikatakan telantar, bukan sekadar karena ia sudah tidak lagi memiliki salah satu orang tua atau kedua orangtuanya. Tetapi, telantar disini juga dalam pengertian ketika hak-hak anak untuk tumbuh-kembang secara wajar, hak anak untuk memperoleh pendidikan yang layak, dan hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai tidak terpenuhi karena kelalaian, ketidakmengertian orang tua, karena ketidakmampuan atau karena kesenjangan. Seorang anak yang kelahirannya tidak dikehendaki, misalnya : mereka umumnya sangat rawan untuk ditelantarkan dan bahkan diperlakukan salah (child abuse). Pada tingkat yang ekstrem, perilaku penelantarkan anak bisa berupa tindakan orangtua membuang anaknya, entah itu di hutan, di selokan, di tempat sampah, dan sebagai berikut baik karena ingin menutupi aib atau karena ketidaksiapan orang tua untuk melahirkan dan memelihara anaknya secara wajar. Di wilayah manapun, banyak bukti memperlihatkan bahwa anak-anak selalu merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai proses perubahan sosial politik dan ekonomi yang tengah berlangsung. Di berbagai komunitas, anak-anak seringkali menjadi korban pertama dan menderita, serta terpaksa terhambat proses tumbuh-kembang mereka secara wajar karena ketidakmampuan orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi anak-anak. Akibat situasi krisis ekonomi yang tak kunjung usai, pemerintah mau tidak mau memang harus menyisihkan anggaran untuk membayar utang dan memperbaiki kinerja perekonomian jauh lebih banyak daripada anggaran yang disediakan untuk fasilitas kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak-anak. Mungkinkan kita berharap anak-anak dapat memperoleh pelayanan yang terbaik, jika hingga kini pemerintah masih direcoki dengan persoalan utang luar negeri dan proses perbaikan perekonomian yang menuntut energi terlampau besar ? Di Indonesia, diperkirakan jumlah anak telantar sekitar 3,5 juta jiwa. Ini pun terbatas pada kelompok anak-anak yang yatim piatu dimana dari jumlah itu hanya sedikit di antara mereka yang terjangkau pelayanan sosial (Irwanto dkk, 1998). Di tahun 2007 ini, bisa dipastikan jumlah anak telantar yang ada akan jauh lebih banyak lagi, karena sejak situasi krisis mulai merambah ke berbagai wilayah, maka sejak itu pula kesempatan anak-anak untuk tumbuh-kembang secara wajar seringkali menjadi terganggu. Bentuk Penelantaran Yang namanya anak-anak, mereka sebetulnya bukan hanya membutuhkan perlindungan, tetapi juga kepedulian dari orangtuanya untuk dapat tumbuh kembang secara wajar. Di berbagai komunitas, apa yang menjadi kebutuhan sosial anak-anak telantar, dengan demikian bukan hanya limpahan kasih sayang dan pola sosialisasi yang personal, tetapi juga akses yang lebih baik terhadap pelayanan publik dasar terutama kesehatan dan pendidikan serta modal sosial dan peluang-peluang untuk menyongsong kehidupan dan masa depan yang lebih baik. Bisa dibayangkan, apa yang bakal terjadi jika anak-anak dalam usia dini sudah ditentukan, dan bahkan tidak dipenuhi apa yang menjadi hak mereka. Dengan dalih bahwa orangtua sibuk mencari nafkah atau karena tekanan kemiskinan dan faktor-faktor lain yang sifatnya struktural, sudah lazim terjadi jika nasib anak-anak keluarga miskin seringkali terabaikan. Janganlah berbicara soal tanggung jawab dan kepedulian, sering terjadi nasib anak-anak dari keluarga miskin terperosok ke dalam perangkap kesengsaraan dan penderitaan serta masa depan yang suram karena ketidakmengetian, ketidakmampuan dan kurangnya kepedulian orangtua mereka terhadap hak-hak dasar anaknya. Dalam hal kelangsungan pendidikan anak, misalnya, akibat krisis kepercayaan pada arti penting sekolah, di lingkungan komunitas masyarakat miskin acap terjadi kelangsungan pendidikan anak cenderung ditelantarkan. Bagi keluarga miskin, anak umumnya memiliki fungsi ekonomis, sebagai salah satu sumber pendapatan atau penghasilan yang cukup signifikan, sehingga anak sudah terbiasa sejak usia dini dilatih atau dipersiapkan untuk bekerja di sektor publik. Seorang keluarga tukang becak atau pengemis yang tinggal di permukiman kumuh, niscaya mereka akan meminta secara langsung maupun tidak langsung kepada anak-anaknya untuk ikut membantu orangtua bekerja dan mencari nafkah. Bagi keluarga miskin yang setiap hari selalu hidup serba pas-pasan, maka sudah lazim jika kemudian berharap dan bahkan tergantung kepada bantuan dari anak-anaknya. Bagi keluarga miskin, selain melatih anak-anaknya untuk
CiKEAS Partai GAM Menipu Aceh
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=294686 Senin, 16 Juli 2007, Partai GAM Menipu Aceh Oleh Tomy C. Gutomo Dideklarasikannya Partai GAM di Nanggroe Aceh Darussalam tentu sangat mengejutkan. Harus diakui, pemerintah kebobolan dengan berdirinya partai yang dimotori mantan tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka itu. Lebih pahit lagi, sebelum dideklarasikan, pendiri partai tersebut meminta restu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kedua pemimpin bangsa itu tidak bisa mencegah saat mantan PM GAM Malik Mahmud meminta izin untuk mendirikan partai dengan nama dan lambang organisasi separatis di NAD tersebut. Berdirinya Partai GAM bisa jadi merupakan bagian dari skenario besar yang dirancang GAM sebelum menandatangani nota kesepahaman perdamaian di Helsinki, Finlandia. Itu mengingatkan kita semua akan tipu Aceh yang sangat terkenal. Konon, Belanda ketika masuk ke Serambi Makkah sangat takut dengan tipu Aceh. Ribuan tentara Belanda dikerahkan di Tanah Rencong, tapi tetap tidak berhasil merebut wilayah tersebut. Sikap kooperatif yang ditunjukkan GAM saat penandatanganan MoU Helsinki sebenarnya mengundang pertanyaan. Mengapa GAM yang sebelumnya ngotot meminta kemerdekaan atau minimal referendum tiba-tiba mau tunduk di bawah NKRI? Di sisi lain, MoU Helsinki juga tidak eksplisit membubarkan GAM. Ada Kelemahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UU PA) yang dibuat DPR sebagai penerjemahan MoU Helsinki juga mulus. GAM menjadi anak manis saat UU itu disahkan. Ternyata, UU tersebut mengandung kelemahan. UU yang mengatur pembentukan partai lokal itu tidak melarang penggunaan nama maupun lambang GAM. Dalam UU PA pasal 77 ayat 1 disebutkan bahwa asas partai politik lokal tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Partai GAM jeli mengambil celah hukum. Nama partai hanya disebut GAM. Tidak dipanjangkan menjadi Gerakan Aceh Merdeka. Bisa jadi, di AD/ART-nya nanti, akan dicantumkan Pancasila dan UUD 1945. Itu kan hanya formalitas. Lambang partai juga tidak melanggar UU tersebut karena pada pasal 77 ayat 2 disebutkan, partai lokal bisa mencerminkan ciri tertentu yang menggambarkan aspirasi, agama, adat-istiadat, dan filosofi kehidupan masyarakat Aceh. Begitu juga, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Partai Politik Lokal tidak eksplisit melarang penggunaan nama dan lambang GAM. Departemen Hukum dan HAM sebagai lembaga yang mengawasi partai politik akan kesulitan melarang berdirinya partai tersebut. Secara hukum, tidak ada yang secara langsung dilanggar Partai GAM. Pemerintah bisa menolak berdirinya Partai GAM dengan keputusan politik dan mengabaikan faktor hukum. Tapi, persoalannya akan menjadi panjang. GAM tentu akan menggugat penolakan pendirian partainya dan membawa masalah itu ke forum internasional. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi menganalisis, arah berdirinya Partai GAM merupakan jalan menuju referendum. Kemenangan Irwandi Jusuf/M. Nazar, mantan tokoh GAM, dalam pemilihan gubernur NAD membuktikan bahwa pengaruh organisasi itu cukup besar di masyarakat. Dengan nama GAM, mereka berharap bisa menguasai pemilihan bupati di wilayah NAD. Juga menguasai DPRA dan DPRK. Ketika kekuatan eksekutif dan legislatif sudah dikuasai GAM, tidak begitu sulit mengegolkan gagasan referendum. Dengan demikian, GAM berpeluang memisahkan Aceh dari NKRI dengan cara konstitusional. Skenario seperti itu harus benar-benar diwaspadai pemerintah SBY-Kalla. Bumerang MoU Helsinki yang dibangga-banggakan pemerintahan SBY-Kalla dan menjadi modal dalam Pemilu 2009 bisa menjadi bumerang. Secara politik, yang akan diuntungkan justru PDIP dan Megawati Soekarnoputri yang sejak awal menentang MoU Helsinki. Setelah Partai GAM berdiri, SBY dan Kalla masih menanti kejutan-kejutan baru yang akan dibuat orang-orang GAM. Pemerintah juga tidak bisa menangkapi tokoh-tokoh Partai GAM, tanpa membuktikan kesalahannya secara hukum. Kalau itu dilakukan, Indonesia akan menjadi sorotan lagi dari sisi HAM. Situasi itu memang sama dengan saat pemerintah Indonesia harus menerima dengan lapang dada kemenangan Irwandi Jusuf/M. Nazar sebagai gubernur dan wakil gubernur NAD. Kalau tidak bisa diantisipasi, pemerintah kembali harus menelan pil pahit menerima kehadiran Partai GAM. Karena itu, SBY-Kalla harus memutar otak agar tidak terjebak oleh tipu Aceh yang dimainkan GAM. Tipu Aceh yang terkenal itu seharusnya dimaknai secara positif sebagai keahlian masyarakat Aceh dalam mengatur strategi. Tidak sepatutnya GAM menggunakan tipu Aceh untuk memisahkan Aceh dari NKRI. Tomy C. Gutomo, wartawan Jawa Pos [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Punya Hot Line dengan Bagdad
http://www.metrobalikpapan.co.id/berita/index.asp?IDKategori=82id=81848 Sabtu, 14 Juli 2007 Punya Hot Line dengan Bagdad Makam Mahmud Cigondewah di Jawa Barat MAKAM keramat ini terletak di bibir sungai Citarum, Jawa Barat. Dikenal sebagai makam tiga waliyullah. Terletak di kampung Mahmud, Cigondewah, Marga Asih Bandung Jawa Barat. Para peziarah lazim menyebutnya dengan Makam Mahmud. Tiga waliyullah yang sumare di situ adalah Eyang Haji Dalem Abdul Manaf, Eyang Agung Zaenal Arifin dan Eyang Abdullah Gedug. Letak masing-masing makam agak terpisah, tapi masih dalam satu kompleks. Ketiga waliyullah tersebut dipercaya masih ada hubungannya dengan tanah Persia. Kalau Teluk Persia sekarang sedang genting, boleh jadi tiga tokoh tersebut sedang amat sangat prihatin. Apalagi mereka diduga ada hubungan erat dengan Bagdad. Kalau benar begitu, syukur kalau mereka berkenan mudik ke Irak, untuk membantu Pak Saddam Husein dan rakyatnya melawan agresor asing. Dari ketiga waliyullah itu, Eyang Abdullah Gedug dinilai paling royal memberi berkah pada para peziarah. Juga dinilai paling mumpuni. Tapi dua lainnya, juga merupakan orang-orang saleh dan dhugdheng, atau memiliki kesaktian tinggi. Peziarah yang memburu berkah dan karomah, tidak hanya warga sekitar, tapi juga dari berbagai daerah lain. Baik datang sendiri-sendiri, maupun berombongan. Ada yang menginap, bertapa dan ada pula yang jug plencing, atau menyampaikan pemohonan sekadarnya, lalu langsung pulang. Tidak hanya berkah keselamatan dan sempulur rezeki yang diminta, tapi juga ada yang ngebet mendapat pusaka dan warisan kesaktian. Maka ada yang bertapa sampai berhari-hari lamanya di situ. Bila bernasib mujur, tak sedikit yang mendapatkan 'pusaka'. Menurut Mang Ope, jurukunci makam tersebut, bila bertapanya diterima, pemberian berupa apa pun harus cepat-cepat diambil dari hadapannya. Kalau tidak, akan segera hilang, katanya kepada salah satu media supranatural. Benda yang jatuh, apa pun bentuknya, akan berubah jadi pusaka setelah dirawat baik-baik. Mang Ope bertutur, Aki Iyu gurunya, pernah mendapatkan kampret yang dipercaya sebagai milik Eyang Dalem Abdul Manaf. Menurut Mang Ope, usia Aki Iyu mencpai 150 tahun. Kalau sedang mengenakan kampret, jadi amat sakti. Tempat tersebut bisa dibilang jadi kutub rohani bagi yang mempercayainya. Salah seorang peziarah menjelaskan, Makam Mahmud mendapat pacaran energi langsung dari Bagdad. Maka tak sedikit yang duduk wirid dan berdoa dengan khusyuk di Makam Mahmud.(jbo/mol) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Belum Teruji Sudah Dipasarkan
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=1865 16 Juli 2007 04:13:22 Belum Teruji Sudah Dipasarkan Distributor RamuanTiongkok Digerebek JAKARTA- Ekspresi wajah Wong Lie Tjau alias Lily, 30, tampak kebingungan saat petugas mengobok-obok toko obatnya di Pasar Glodok City, lantai III, Tamansari, Jakarta Barat. Tanpa ampun petugas menyita berdus-dus obat kuat. Dia juga pasrah saat petugas menggelandangnya ke Mapolda Metro Jaya. Penyidik Satuan Perindustrian dan Perdagangan Direskrimsus Polda Metro Jaya akhirnya menetapkan Lily sebagai tersangka. Petugas menjeratnya dengan pasal berlapis dalam UU Perlindungan Konsumen. Sebab Lily dianggap mengedarkan obat-obatan dan peralatan kesehatan tanpa izin. Tersangka dianggap dengan sembarangan menjual produk-produk obat kuat yang rata-rata berasal dari Tiongkok, yang belum teruji tingkat keamanannya. Semisal obat bermerek Bhong Twa, Shen Zhu, Zhendesue, Zhung Yg Ling dsb. Kemarin petugas menggelar barang bukti milik Lily itu bersama dengan setumpuk barang-bukti beserta sembilan tersangka yang lain dalam kasus serupa. Selain obat kuat, juga ada obat pelangsing, peninggi badan, perontok bulu, obat cacing, vitamin, antibiotik, peralatan medis, aksesoris seks, dan sebagainya. Para tesangka itu merupakan pedagang atau produsen obat maupun minuman yang ilegal. Ada juga tiga tersangka pemalsu materai asal Tangerang yang dibekuk petugas. Mereka adalah Edi Ardiyus, A. Nurdin, dan Marsid Irawan. Petugas menggelandang mereka dari percetakan materai palsu, di daerah perumahan Poris, Cipondoh, berikut barang bukti ratusan lembar materai palsu. Dari Tangerang petugas juga meringkus tersangka produsen minuman keras (miras) ilegal bermerek BRJ Brothers, yaitu Burhan, 40. Beberapa hari lalu tempat usahanya yang tanpa izin itu digerebek petugas. Kemudian petugas menggelandang Burhan berikut barang bukti berupa bahan-bahan dan alat-alat produksi miras anggur merah itu ke Mapolda Metro Jaya. Kepada petugas Burhan menuturkan bagaimana proses produksi . Pada dasarnya bahannya adalah alkohol murni, air, yang dicampur dengan ekstrak anggur merah beneran. Tetapi dicampuri pula bahan tambahan lain seperti, asam sirat, zat pewarna, ragi tape, gula pasir, dan pewangi. Cara membuatnya yaitu dengan menumbuk halus anggur merah kemudian memerasnya dan disaring menjadi ekstrak. Kemudian seluruh bahan dicampur dan diaduk menjadi satu ke dalam tong besar selama 30 menit. Adonan anggur merah itu kemudian diisikan ke dalam botol bekas sirup. Botol diberi penutup botol menggunakan mesin press kemudian ditempeli label BJR Brothers. Produk tersebut sebelumnya laris di pasaran sampai akhirnya produksinya berhenti total gara-gara digerebek oleh petugas. Atas perbuatan itu, Burhan dijerat dengan pasal yang berlapis. Yaitu Pasal 13 ayat I jo Pasal 4, UU No.5 Tahun 1984, tentang Perindustrian, Pasal 84 ayat 1, UU No. 32 Tahun 1992 tentang Kesehatan, serat Pasal 30 jo Pasal 58 huruf h UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan. (dni) [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS SBY ke Sanbe Farma Akan Disambut Demo
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0102.htm SBY ke Sanbe Farma Akan Disambut Demo BANDUNG, (PR).- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meresmikan pabrik baru milik PT Sanbe Farma di Jln. Industri Cimareme, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat, Senin (16/7) ini. Sebanyak 20 organisasi buruh dan mahasiswa yang menamakan diri Rakyat Menggugat bakal menyambutnya dengan unjuk rasa. Tidak besar massa yang bakal kita bawa. Mungkin cuma tokoh-tokohnya saja yang berjumlah kira-kira 200-an orang. Intinya, kita akan menyampaikan sejumlah keresahan masyarakat menyangkut kinerja SBY-JK, tutur M. Sidarta, Humas Rakyat Menggugat, saat dihubungi melalui telefon selulernya, Minggu (15/7). Ia menuturkan, pasangan SBY-JK dinilai telah gagal menjalankan amanat konstitusi, dalam hal ini UUD 1945. Soalnya, selama pasangan tersebut berkuasa, tak ada upaya untuk melindungi, mencerdaskan, dan menyejahterakan masyarakat. Sebagai contoh, anggaran pendidikan di APBN hanya 11 persen. Padahal, konstitusi mengamanatkan bahwa anggaran pendidikan setidaknya 20 persen dari total APBN, katanya. Dalam kesempatan itu, Sidarta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang mungkin merasa terganggu dengan adanya unjuk rasa tersebut. Di samping itu, kami juga memohon dukungan seluruh komponen masyarakat. Apa yang kami lakukan adalah semata-mata untuk memperjuangkan hak-hak dasar warga negara Indonesia, ujarnya. Dalam unjuk rasa itu, kata Sidarta, semula pihaknya berencana menggelar karpet merah, diinjak-injak, lalu diberikan kepada Presiden. Itu cuma simbol. Ya, simbol Istana Negara yang sudah terlalu kotor. SBY-JK harus segera membersihkannya. Namun, soal ini perlu dikaji ulang dalam rapat teknis. Apalagi, katanya, pengamanan ekstra ketat. Percuma pula kita menggelar karpet kalau tidak bisa disampaikan ke Presiden, ucapnya. Ditemui di tempat terpisah, Kapolresta Cimahi AKBP Drs. Wahyono membenarkan ihwal bakal adanya aksi unjuk rasa tersebut. Pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari organisasi tersebut. Kami menghargai mereka. Akan tetapi, yang jelas, mereka tidak diperbolehkan untuk masuk ke ring III, ujarnya ketika ditemui seusai pelaksanaan geladi bersih pengamanan Presiden di Cimareme, Minggu (15/7). Ditanya soal jumlah personel yang dilibatkan, Wahyono mengungkapkan, setidaknya 1.300 personel kepolisian dilibatkan dalam pengamanan kunjungan Presiden. Mereka khusus bertugas di ring II dan III. Sementara ring I menjadi tugas pihak TNI. Selain personel Polresta Cimahi, kita juga dibantu Polwil Priangan, Polres Bandung, dan Polda Jabar. Kita juga menyiapkan kendaraan taktis. Pokoknya lengkap, katanya. Minggu (15/7) pagi, pihak kepolisian dan TNI melakukan geladi bersih pengamanan kunjungan Presiden. Polisi melakukan uji coba jalur yang bakal dilalui rombongan, mulai dari jalan tol, keluar gerbang Padalarang, masuk jalan raya Padalarang-Cimahi, dan berbelok ke jalan raya Cimareme. Tak hanya itu, personel kepolisian dan TNI sudah menempati pos masing-masing yang telah ditentukan. (A-125)*** [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Harga Ayam Lebih Mahal dari Motor Baru
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0104.htm Harga Ayam Lebih Mahal dari Motor Baru AJANG Indonesian Idol atau AFI sudah pasti mampu melahirkan bintang-bintang atau idola baru berbakat. Selain melambungkan popularitas, ajang tersebut ternyata mampu pula mendongkrak popularitas sekaligus kesejahteraan para pemenangnya. Sebut saja Delon atau Dirly yang hidupnya mendadak berubah setelah menjadi idola Indonesia. SEORANG juri tengah menilai ayam pelung peserta Kontes Ayam Pelung Suara Alam 4 di lapanganantor Pemkab Cianjur, Minggu (15/7). Kontes ini diikuti 240 peserta.*YUSUF ADJI/PR Rupanya kondisi yang hampir serupa terjadi pula pada kontes ayam pelung, seperti pada kontes Suara Alam 4 yang digelar dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kab. Cianjur. Pada kontes yang digagas para pehobi ayam pelung yang tergabung dalam Hippapi (Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia) ini, telah melahirkan sederetan bintang ayam yang menjadi juara baru setiap tahunnya. Kemenangan sang ayam dalam setiap kontes, tidak hanya memberikan kebanggaan atau prestise bagi pemiliknya, tetapi juga mendatangkan berkah bagi pemiliknya. Biasanya, pemilik ayam juara ini mendapat sejumlah keuntungan. Selain harga jual ayam juaranya melangit, berbarengan dengan itu, ayam keturunan juga ikut terdongkrak nama ataupun harga pasarannya. Jadi, jangan heran bila umumnya ayam kampung biasa sebagus apa pun kualitasnya, dipastikan harga jualnya tidak akan pernah lebih dari Rp 100.000,00. Sedangkan ayam pelung yang merupakan jenis ayam khas Cianjur, bisa laku dengan angka yang sangat fantastis, mencapai jutaan rupiah. Apalagi ayam yang sudah sering menjuarai kontes, harganya bisa belasan hingga puluhan juta rupiah. Hal itu diakui Ketua Hippapi Kab. Cianjur Agus Abdurahman. Menurut dia, keturunan ayam pelung yang kualitasnya bagus dipastikan banyak peminatnya sehingga harga jualnya menjadi tinggi. Apalagi ayam keturunan juara, harganya bisa mencapai kisaran Rp 5 juta - Rp 10 juta. Harga ayam pelung bisa lebih mahal lagi bila namanya sudah terkenal dan telah berkali-kali menjuarai kontes. Malahan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Grandong dan Lembayung miliknya yang sudah delapan kali juara kontes nasional, sempat ditawar Rp 20 juta dan Rp 30 juta. Hal ini dikemukakan Agus saat ditemui di sela-sela acara Kontes Ayam Pelung Suara Alam 4 di lapangan Kantor Pemkab Cianjur, Minggu (15/7). Dikatakan Agus, dari tiga kali kontes ayam pelung Suara Alam yang pernah digelar, telah tercatat tiga nama juara. Awalnya pada Suara Alam 1, juaranya diraih ayam bernama Sugih. Kemudian tahun berikutnya, diraih Si Goyong dan terakhir Si Layar. Sekarang ini kontes ke-4, akan melahirkan juara baru atau diraih juara bertahan, ini masih dalam penilaian. Dari tiga pemenang juara di tahun berbeda, paling mahal harga jualya 'Si Goyong'. Harganya puluhan juta rupiah, ungkapnya. Berbagai karakteristik khusus yang dimiliki ayam pelung, memang membuat harganya menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ayam lokal biasa. Apalagi di kalangan pehobi, harga jual yang dipatok bisa mencengangkan, di luar perkiraan, dan menembus angka sangat fantastis. Oleh karena itu, hampir dipastikan masyarakat umum atau awam akan berpikir berkali-kali untuk membeli ayam dengan harga semahal itu. Bagaimana tidak, untuk jenis ayam keturunan bagus, berkualitas, apalagi telah menjuarai kontes, bisa sebanding atau lebih mahal dari harga sepeda motor baru. Namun, tidak demikian dengan kalangan pehobi. Bagi mereka, harga sepertinya bukan halangan untuk memiliki ayam kesayangan. Apabila sudah srek (cocok) dengan kualitas ayam, seperti tongkrongan ataupun suaranya, mereka berani dan rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli ayam idaman dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah sekalipun. (Yusuf Adji/PR)*** [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Anak Jalanan Demo ke Istana
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0403.htm Minta Perhatian Presiden SBY Anak Jalanan Demo ke Istana JAKARTA, (PR).- Ribuan anak jalanan melakukan aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jln. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Minggu (15/7). Dalam aksinya, bocah-bocah yang rata-rata berusia 10 tahun itu meminta modus kekerasan mutilasi dihentikan. Anak-anak jalanan di Jabotabek hanya sekian persen dari anak-anak yang termarjinalisasi di negeri ini, kata koordinator aksi, Ates di depan Istana Negara. Bocah-bocah itu pun tidak ragu untuk berorasi di depan kawan-kawannya. Dengan percaya diri mereka meminta mengkritisi pembangunan yang berdampak pada kemiskinan, meminta hak pendidikan sejak SD sampai perguruan tinggi, serta perlindungan anak. Selain itu, mereka juga menggelar poster berukuran super 4 x 6 meter bergambar kartun anak-anak yang sedang bernyanyi sambil membawa bendera. Anak-anak keluaga miskin adalah tanggungan negara, anak pinggiran bukan tikus got, demikian tulisan yang terdapat di poster itu. Di bundaran HI Anak-anak jalanan tersebut melanjutkan aksinya ke bundaran Hotel Indonesia (HI). Akibatnya, lalu lintas kendaraan di sekitar Bundaran HI macet sekitar 30 menit. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, lalu lintas kendaraan normal kembali setelah massa membubarkan diri. Massa yang mendatangi bundaran HI selain anak jalanan, juga massa lain yang mengklaim sebagai pendukung Pilkada DKI Jakarta. Suasana di bundaran HI pun kian semarak. Anak-anak jalanan melepaskan banyak balon warna merah. Pelepasan balon itu sebagai bentuk perjuangan anak-anak jalanan untuk tetap memperjuangkan hak-hak mereka. Mereka juga tampak berorasi untuk meminta pemerintah memerhatikannya. Mereka juga membawa sejumlah spanduk yang mengkritik kebijakan Pemerintahan SBY-JK dalam menangani masalah anak-anak jalanan. Seraya memperlihatkan kain spanduk dan poster-posternya, para anak jalanan tersebut menyampaikan kritikannya tentang kesewenang-wenangan oknum aparat pemerintah dalam menangani anak-anak jalanan, serta lemah kinerjanya dalam mengurus lembaga pendidikan anak-anak. Pada saat bersamaan, datang sekitar 400 orang yang melakukan aksi mendukung Pilkada DKI. Mereka datang dengan menumpang 8 bus metromini. Dari posternya, massa merupakan pendukung calon gubernur Fauzi Bowo. Dalam aksinya, mereka berorasi mendukung Pilkada DKI dan meminta masyarakat untuk tidak menjadi golput.(A-130)* [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Yayasan Supersemar Soeharto
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/072007/16/0902.htm Yayasan Supersemar Soeharto Oleh H. ROSIHAN ANWAR BRITISH Broadcasting Corps. (BBC) dan Cable News Network (CNN) tanggal 9 Juli 2007 menayangkan berita gugatan terhadap Presiden Soeharto berkaitan dengan Yayasan Supersemar. Itu tanda dunia internasional masih menaruh perhatian terhadap kasus Soeharto yang belum juga selesai. Oleh karena itu, sekilas di layar televisi Soeharto berdiri bersama putrinya Siti Hardiyanti alias Tutut, dicium pipi kanan dan kirinya oleh seorang wanita yang tak tampak wajahnya, duduk di kursi roda keluar dari rumah sakit. Info dan komentar diberikan. BBC mengatakan jaksa penuntut minta dikembalikan uang sebanyak 420 juta dolar AS. CNN menyebutkan 1,4 miliar dolar kekayaan Yayasan Supersemar. Narasi BBC bilang sekitar 80 persen aset yayasan telah lenyap. Tatkala jaksa pengacara negara dari Kejaksaan Agung mewakili negara c.q. Presiden RI, mendaftarkan gugatan perdata terhadap mantan presiden Soeharto, media menyiarkan pelbagai angka. Bahwa negara dirugikan sebesar Rp 191.830.807.500,00 dan 419.636.910,64 dolar AS. Bahwa sampai dengan 31 Juli 1999 yayasan tersebut memiliki dana Rp 1.537.991.815.093,14. Selanjutnya berdasarkan sumber Kejaksaan Agung, penerima dana dari Yayasan Supersemar: (1) Bank Duta: 125 juta dolar AS (1990), 19 juta dolar AS (1990), 275 juta dolar AS (1990); (2) PT Sempati Air Rp 13 miliar (1989-1997); (3) PT Kiani Sakti PT Kiani Lestari Rp 150 miliar (1995); (4) PT Kalhold Utama, PT Essam Timber PT Tanjung Redup Hutan Tanaman Industri Rp 12 miliar (1982-1993); (5) Kelompok Usaha Kosgoro Rp 10 miliar (1993). Bagi saya semua angka tadi tidak menarik, kecuali bahwa jumlahnya gigantic alias hebat kayak raksasa. Jauh lebih menarik sebagai berita human interest ialah nama-nama para penerima dana seperti kedua putra Soeharto Tommy Soeharto dan Sigit Harjojudanto dan kawan kental Soeharto Mohammad Bob Hasan. Tentu saya tidak heran dibuatnya. Hal lain yang juga menarik ialah perkaranya belum dimulai, jauh hari sudah terdengar suara yakinlah itu hanya akal-akalan Kejaksaan Agung untuk menenangkan masyarakat, sebenarnya Kejagung tidak serius untuk itu, kata anggota Komisi I DPR Benny K. Harman kepada Suara Pembaruan (28 Mei 2007). Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Romli Atmasasmita bilang, Upaya Kejaksaan Agung mendaftarkan gugatan perdata ini sebagai hal yang sia-sia. Kasus korupsi Soeharto hanya dapat diungkap jika Jaksa Agung membuka kembali kasus pidana Soeharto dengan mencabut Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), menurut Kompas (10 Juli 2007). Poin minus-plus Kalau yang diutarakan di atas dianggap oleh sementara kalangan sebagai poin minus semata-mata, sekarang dikemukakan poin plus sebagaimana ditulis oleh Retnowati Abdulgani-Knapp dalam biografi Soeharto (The Life and Legacy of Indonesia's Second President). Sebab buku yang dikarang oleh putri Dr. Roeslan Abdulgani itu memang bertujuan membela Soeharto dalam soal yayasan. Hingga tahun 2006 hampir sejumlah 427.789 mahasiswa universitas, 889.961 siswa sekolah menengah atas, lebih dari 13.060 olah ragawan, lebih dari 832.500 anak angkat, 5.972 sarjana S-2 dan lebih dari 1.160 sarjana S-3 telah memperoleh bantuan keuangan dari Yayasan Supersemar. Dana total yang telah didistribusikan adalah hampir Rp 455.261.962.000,00. Dengan dana yang didepositokan oleh Yayasan Supersemar di bank-bank badan usaha milik negara (BUMN), yang suku bunganya 9 persen setahun, yayasan memperoleh Rp 3,369 miliar setiap bulan (Rp 40,432 miliar setahun). Ini merupakan jumlah cukup banyak untuk membantu ribuan mahasiswa. Anggota-anggota pendiri Yayasan Supersemar antara lain adalah Ibnu Sutowo, Widjojo Nitisastro, dan Sudharmono. Yang paling penting, tak seorang pun dari anak-anak Soeharto yang terlibat dalam Yayasan Supersemar. Para wisudawan (graduates) membentuk sebuah perhimpunan tahun 1979 dengan jumlah anggota mencapai total 796.489 orang dalam tahun 1999. Perhimpunan itu berfungsi sebagai suatu kesempatan jejaringan (networking) dan sejumlah kecil wisudawan mulai menyumbangkan sebagian dari gaji mereka untuk menolong generasi berikut dari mahasiswa yang tidak berkecukupan. Sesungguhnya, beberapa dari wisudawan itu menjadi menteri kabinet, gubernur, dekan universitas. Sayangnya, saya tidak dapat menemukan kenapa mereka tidak maju ke depan untuk menerangkan kepada publik apa yang sudah dikerjakan oleh Yayasan Supersemar untuk diri mereka, tulis Retnowati Abdulgani (hal. 248-249). Pak Harto juga menjadi lunak, lemah, ketika saya tanyakan padanya kenapa para wisudawan tidak tampil ke depan untuk menceritakan kebenaran mengenai karya Yayasan Supersemar, demikian kata Retnowati (hal. 250). Akan tetapi menurut sebuah berita, 600 penerima beasiswa Supersemar akan datang ke Jakarta 14 Juli. Mana yang lebih kuat di antara poin minus dan poin plus tadi, barangkali sulit menjawabnya. Andaikata
CiKEAS Ribuan Anak Pinggiran Doakan Fauzi Bowo-Prijanto
http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=35589ik=3 Ribuan Anak Pinggiran Doakan Fauzi Bowo-Prijanto Minggu 15 Juli 2007, Jam: 22:42:00 JAKARTA (Pos Kota) - Ribuan anak pinggiran dalam Festival Budaya dan Temu Rasa Anak Pinggiran Merdeka se-Jabodetabek, di Taman Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, meminta Fauzi Bowo-Prijanto kelak memimpin Jakarta dengan bijak. Kedatangan fauzi Bowo pada acara tersebut disambut gembira anak-anak tidak mampu tersebut. Kami mendoakan supaya Bapak Fauzi diberi rahmat oleh Allah SWT dalam memimpin Jakarta kelak,kata Rinaldi, salah satu siswa, Minggu (15/7). Ia juga berharap nantinya bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi dengan biaya sangat murah. Kami merasa tertolong dengan brbagai program sekolah untuk warga miskin. Ini tentu kami harap berlanjut agar kami bisa sekolah lebih tinggi. Kami ingin cerdas seperti beliau,kata Riska, siswa lainnya, usai festival, Minggu (15/7). Fauzi Bowo yang hadir dalam acara tersebut mengaku terharu mendapat doa tersebut. Ia berjanji ke depan, Pemda DKI Jakarta harus memperhatikan kepentingan dan aspirasi dari masyarakat kelas bawah, khususnya komunitas-komunitas anak jalanan. MEMBERDAYAKAN MEREKA Acara-acara seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi. Kalau bagi saya, tidak hanya itu, saya akan memberdayakan mereka dan memperhitungkan kebijakan berdasarkan kebutuhan mereka, dan mereka sangat kreatif kok, sejujurnya saya sangat apresiatif dengan kreasi mereka kata Bang Fauzi. Menurutnya, anak-anak jalanan dan anak yang berasal dari keluarga miskin memiliki hak untuk mendapat kesempatan yang sama seperti anak-anak lain pada umumnya. Oleh karena itu, jaminan kelayakan hidup dan jaminan pendidikan hendaknya menjadi tanggung jawab pemerintah dan seluruh stakeholder untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam hal ini, komunitas-komunitas anak pinggiran ini harus mendapat jaminan perlindungan hukum dari pemerintah provinsi. Jadi kita harus memberdayakan mereka dan pemerintah jangan menganggap lebih tahu dari pada mereka, katanya. Sementara itu, Koordinator Acara, Stevani, mengaku acara ini sengaja dirancang agar pemerintah memperhatikan nasib anak jalanan [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS Revolusi Sebutir Benih
HARIAN KOMENTAR 16 Juli 2007 Revolusi Sebutir Benih Oleh: MT Felix Sitorus Kita harus mencapai swasembada beras tahun 2008. Target itu dicanangkan Wapres, Jusuf Kalla di Sichuan, Tiongkok 9 Juni 2007 seusai menandatangani naskah kerjasama pembangunan pusat hibrida antara Indonesia dan Tiongkok. Target itu jelas tidak masuk akal! Revolusi Hijau Gelombang Perta-ma (Revolusi Hijau-I) saja memer-lukan waktu 15 tahun (1970-1985) untuk mencapai status itu. Swasembada dalam setahun pas-tilah mimpi seorang pengusaha. Yang agak masuk akal adalah, tar-get swasembada beras tahun 2010 atau tiga tahun ke depan. Itupun hanya mungkin dicapai melalui satu jalan yaitu Revolusi Hijau Gelombang Kedua (Revolusi Hijau-II). Seperti apakah itu? Basis benih Inti Revolusi Hijau-II adalah kembali ke jalur yang benar yaitu pengembangan pertanian padi berbasis benih. Ini mengoreksi Re-volusi Hijau-I yang melencengkan pengembangan pertanian padi ke jalur keliru yaitu berbasis pupuk. Pelencengan itu adalah buah doktrin apapun benihnya yang penting pupuknya dari kapitalis pupuk kimia. Fokus Revolusi Hi-jau-I berhasil digeser dari penggu-naan benih unggul produksi tinggi ke penggunaan pupuk kimia, dari revolusi benih ke revolusi pupuk. Pergeseran fokus itu menyebab-kan petani abai akan mutu benih. Sembarang benih yang tidak res-ponsif terhadap pupuk lalu di-gunakan. Terjadilah pemupukan berlebihan yang merusak tanah sawah. Produktivitas pun merosot hingga status swasembada beras rontok. Benih adalah inti pertanian maju dan tangguh. Dalam Kongres Padi Internasional II di New Delhi (Oktober 2006) dikemukakan, tahun 2025 dunia membutuhkan 800 juta ton beras. Karena itu produktivitas padi harus naik dari 5 menjadi 8 ton/ha. Kunci utama untuk itu adalah perbaikan kualitas benih. Tiongkok konsisten menerapkan strategi pengembangan per-tanian padi berbasis benih. Revolusi Hijau tidak pernah berhenti di sana. Riset intensif untuk menemukan benih padi varietas baru yang lebih unggul berlangsung terus. Melalui inovasi benih padi unggul produksi tinggi, terutama hibrida, Tiongkok telah mencapai kedaulatan pangannya. Di Indo-nesia, Revolusi Hijau berhenti tahun 1984, saat target swasemba-da beras tercapai. Sejak itu riset perbenihan padi mandeg. Tidak ada lagi terobosan inovasi benih padi unggul yang mampu menem-bus kebuntuan produktivitas 4-5 ton/ha. Karena itu Revolusi Hijau-II di Indonesia mempersyaratkan revitalisasi perbenihan padi. Riset benih padi unggul harus menjadi prioritas utama nasional dalam pendanaan, peningkatan sumber daya manusia, dan pengemba-ngan institusi. Secara bersamaan industri perbenihan padi juga harus menjadi prioritas pengembangan. Targetnya mewujudkan industri benih padi modern berbasis riset yang kuat. Riset dan industri benih padi yang kuat adalah kunci menuju kedaulatan pangan. Potensi plasma nuftah padi nusantara dapat didayagunakan. Benih padi ung-gul dapat disediakan sendiri, tidak perlu impor. Berarti negara bebas dari kolonialisme pangan. Agribisnis Padi Judul artikel ini menegaskan benih itu kecil tetapi membawa perubahan besar. Penggunaan be-nih padi unggul menuntut perubahan radikal pada organisasi/manajemen produksi. Semasa Revolusi Hijau-I organi-sasi/manajemen produksi padi berubah secara radikal dari pola subsistensi rumah tangga ke pola agribisnis besar. Agribisnis padi itu dikelola organisasi Bimas, suatu korporasi padi skala nasional yang menyatukan kekuatan-ke-kuatan politik dan ekonomi dari desa sampai pusat. Melalui program Bimas pemerintah mengelola pertanian padi gai agribisnis. Pemerintah mengambil keputusan produksi lalu memobilisir kelompok-kelompok tani untuk pelaksanaan di lapangan. Peran organisasi/manajemen Bimas itulah kunci pencapaian swasembada beras tahun 1984. Setelah Bimas bubar, usailah era pendekatan organisasi/manaje-men agribisnis padi. Usai pula sta-tus swasembada beras. Sebagai koreksi, Revolusi Hijau-II harus dijalankan secara kon-sisten sebagai revolusi benih dan organisasi/manajemen produksi. Pertanian padi harus kembali di-kelola sebagai agribisnis skala na-sional. Tetapi pengelolanya ja-ngan lagi pemerintah seperti dulu, melainkan suatu organisasi/ma-najemen agribisnis padi semacam inkorporasi beras. Inkorporasi beras ini merupakan sinergi sejumlah BUMN agribisnis (benih, pupuk, pestisida, alsintan, pengolahan, pemasaran, pembiayaan) dan organisasi korporasi petani. Jelas inkorporasi beras memper-syaratkan kehadiran organisasi korporasi petani yang kuat. Untuk itu dapat dibentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang sahamnya dimiliki petani. Setiap BUMP bisa mengelola suatu unit agribisnis padi seluas 1.000 ha. Agribis-nis padi berorientasi pada peningkatan produksi, peningkatan/pe-merataan pendapatan petani, dan kelestarian lingkungan. Untuk itu agribisnis padi harus mampu meningkatkan nilai ekonomi seluruh biomassa padi mulai dari beras (pangan), jerami (bahan bangunan), sekam (energi
CiKEAS Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika
Bea Siswa Wartawan dari VOA - Perhimpunan Persahabatan Indonesia- Amerika http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1dn=20070714225656 Oleh : Ruslan Andy Chandra KabarIndonesia - Apakah Anda seorang wartawan atau lulusan baru di bidang jurnalisme? Ingin merasakan bekerja di Amerika? VOA Indonesia dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika (PPIA) menawarkan kesempatan bekerja di VOA Indonesia selama enam bulan, melalui program Broadcasting Fellowship. Program ini mencakup biaya perjalanan PP, akomodasi, asuransi kesehatan, visa dan fiskal. Penawaran ini berlaku bagi lulusan baru di bidang jurnalisme dan penyiaran, dan bagi mereka dengan pengalaman kurang dari tiga tahun di bidang penyiaran atau media cetak. Seleksi berlangsung Oktober 2007 dan program akan mulai berjalan awal 2008. Demikian email yang diterima pewnulis dari VOA selanjutnya setelah menerima email tersebut anda dipersilahkan untuk mengisi formulir selanjutnya dimesin auto answer email akan muncul kalimat Terima kasih atas ketertarikan Anda pada broadcasting fellowship VOA-PPIA. Kami masih menyiapkan formulir lamaran, dan akan kami kirimkan kepada Anda dalam waktu dua minggu. Tenggat waktu lamaran adalah 30 Juli 2007. PPIA atau Perhimpunan Persahabatan Indonesia - Amerika didirikan pada bulan September tahun 1959 atas prakarsa beberapa warga Indonesia dan Amerika Serikat yang mencita-citakan adanya wahana bagi terjadinya pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa., sedangkan mengenai VOA Program Bahasa Indonesia: Merupakan salah satu siaran bahasa asing dari Divisi Asia Timur dan Pasifik di VOA, yang mengudara sejak tahun 1942. Lebih dari 115 juta orang di seluruh dunia mendengarkan dan menonton acara-acara VOA melaui TV, Radio, Internet bahkan juga melalui telepon genggam. Blog:http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com Email: [EMAIL PROTECTED] Big News Today..!!! Let's see here: www.kabarindonesia.com
CiKEAS mari kita diskusi agama Islam
Ass wr wb Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di http://indonesia.faithfreedom.org ___ Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/
Re: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam
Diskusi agama tak lain saling kutip ayat masing-masing? - Original Message - From: Ucup Kelik To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, July 15, 2007 7:58 AM Subject: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam Ass wr wb Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di http://indonesia.faithfreedom.org __ Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.6/900 - Release Date: 7/14/2007 3:36 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam
Hallo mas Sunny, Diskusi agama Islam itu sulit sekali, karena kitab Sucinya itu tidak boleh diubah, yaitu harus pakai bahasa Arab, sedangkan kalau bahasa Arab dikirimkan ke komputer saya, akan timbul bahasa Mandarin dicampur bahasa Korea, karena software bahasa Arab itu tidak saya miliki, masalah kedua yaitu saya juga tidak bisa membaca bahasa Arab, jadi harus belajar dulu kira kira paling sedikit 6 tahun baru mampu mengerti bahasa Arab itu, kalau Al Quran itu ditulis dalam bahasa Indonesia, itu tetap tidak sah, karena Al Quran itu tidak diterjemahkan ke dalam bahasa manapun, yang ada hanya tafsirannya saja, jadi gimana cara diskusinya? Jadi tolonglah jangan melemparkan batu dan tidak tahu hasilnya, yang kena itu pasti ada deh, dan nanti salah salah orang orang Kristen seperti saya ini bisa kejatuhan batunya, kan berabe sekali. Salam manis ya mas Sunny Dari Seoul, Korea Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Diskusi agama tak lain saling kutip ayat masing-masing? - Original Message - From: Ucup Kelik To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, July 15, 2007 7:58 AM Subject: CiKEAS mari kita diskusi agama Islam Ass wr wb Rekan-rekan, mari kita diskusi mengenai agama Islam di http://indonesia.faithfreedom.org __ Check out the All New Yahoo! Mail blog http://ymailuk.com/ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.6/900 - Release Date: 7/14/2007 3:36 PM [Non-text portions of this message have been removed] For of Him and through Him and to Him are all things, to whom be glory for ever. Amen (Romans 11:36) - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS RE: File - Why u Leaving trims 4 joining
terimakasih dan salam harap untuk join kembali mewakili para moderator CiKEAS Ch _ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of syam a-radjam Sent: Saturday, June 16, 2007 11:41 PM To: CIKEAS Moderator Subject: Re: File - Why u Leaving Salam dari selatan ke selatan, Saya semula berpikir akan bisa aktif di milis ini, tak dinyana selama ini saya hanya penumpang pasif, bukan karena sibuk, melainkan karena keterbatasan waktu untuk online. Mohon maaf, dan terima kasih sebelumnya atas semua informasi yang sudah saya intip. Salam hangat! Syam CIKEAS Moderator [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear member... Mewakili rekan Cendikia milis CiKEAS, kami ucapkan terimakasih atas kebersamaan anda telah bergabung dengan milis kita ini. Bila berkenan, dapatkah anda jelaskan mengapa anda mengundurkan diri dari keanggotaan milis ini ? Demikian untuk menjadi masukan bagi kami, sebagai perbaikan, evaluasi dan pengembangan milis ini. Dengan harapan kembali kita akan berjumpa, terimakasih Salam dari BARAT sampai ke TIMUR Moderator CiKEAS Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.10.0/887 - Release Date: 7/5/2007 1:55 PM [Non-text portions of this message have been removed]
CiKEAS 29. Akhirnya... Mendapat Restu Papi
= Seri : Membangun Keluarga Indonesia = [EQ] CHRISYE : SEBUAH MEMOAR MUSIKAL [Naga Legendaris INDONESIA] Oleh : Alberthiene Endah Bermimpilah, sebab harapan akan memberi hidup Berkaryalah, sebab seni akan memberi makna [Naga belajar . . . sampai menutup mata] 29. Akhirnya... Mendapat Restu Papi Kepercayaan diri yang saya bentuk, penting artinya bagi saya. Saya yakin sekali, cara saya berpikir dan menyikapi profesi yang dijalani akan berpengaruh pada cara kerja saya, dan hasil akhir! Kalau saya ragu dan berpikir bahwa dunia musik tidak meyakinkan, secara otomatis saya akan berjalan sebagai Chrisye yang penuh keraguan. Sukses demi sukses akhirnya saya jadikan bahan bakar untuk meyakinkan diri, bahwa musik memang memberi tempat bagi saya. Kondisi bisnis musik saat itu belum bisa memberikan jaminan bahwa musik akan memberi kehidupan layak jika si pelaku nggak ngetop-ngetop amat. Lagi pula saya pria, dan saya merasa tidak cakep. Dulu banyak anggapan, penyanyi wanita bisa lebih cepat melesat karena kelebihan fisik dan keluwesan, selain tentu suara yang bagus. Dalam diskusi antar musikus, sering kali masalah itu menjadi bahan perbincangan. Sejumlah teman mengatakan, Chris, lu nggak usah ngotot mikir mau hidup dari musik. Sampai berapa tahun sih kita bisa bertahan begini. Nyambi aja, kerjain bisnis sambil main musik! Itu yang saya tak bisa! Saya adalah tipikal orang yang hanya bisa konsentrasi pada satu hal besar. Jika musik menjadi pilihan saya, artinya saya harus berjuang keras agar musik memberi saya kehidupan. Lagi pula kalau dipikir-pikir, saya mau ngapain lagi. Saya tak punya banyak uang untuk berbisnis. Tampang saya juga pas-pasan untuk jadi bintang film. Keahlian lain, semisal masak, tak ada. Sudahlah, saya hanya bisa menyanyi. Sementara itu situasi di rumah berangsur-angsur melunak. Sebelum ini, meski Papi mengizinkan saya show ke New York dan rekaman, tapi saya tahu pasti, hati kecil Papi sebetulnya masih keberatan. Perasaan seperti inilah yang membuat saya seperti diganduli beban yang cukup berat. Saya malu kalau akhirnya kenyataan membuktikan kekawatiran Papi. Bahwa pemusik memang benar tak akan hidup layak. Namun suatu sore, di pertengahan tahun 1978, Papi mengajak Mami, Joris, dan saya untuk bicara di ruang tamu. Saat itu Joris sudah menikah. Ajakan Papi ini terasa aneh karena tak biasanya beliau secara formal mengajak bicara. Papi mengatakan sesuatu yang terasa mengejutkan. Chrisye, sekarang Papi sadar. selama ini Papi salah. Papi telah memperlakukan kalian sebagai milik Papi. Padahal, kalian adalah anak-anak yang dititipkan Tuhan pada Papi. Seharusnya Papi tidak mengatur kehendak dengan keras. Saya tertegun. Papi memandang saya. Chris, jalan apa pun yang kamu pilih, Papi menyerahkan seutuhnya pada kamu Mudah-mudahan kamu bertanggung jawab pada pilihan hidupmu. Kami semua diam diliputi perasaan haru. Mami menangis. Papi menepuk-nepuk pundak saya, dan minta maaf. Jangan takut lagi menjalani profesi kamu, Chris, suara Papi lirih. Papi kemudian bercerita. Ia mimpi dan seperti diajak bercakap-cakap oleh seseorang yang sangat bercahaya. Dialah yang meminta Papi mengubah pola pikir. Itulah saat yang hingga kini masih lekat menempel di benak saya dan Joris. Saya mengenang itu sebagai peristiwa monumental yang menandai kebangkitan semangat baru saya dalam bermusjk dan sisi tekad dan batin. Pencerahan yang menerangi jalan saya. Cahaya itu memudahkan jalan sekaligus memperingatkan saya bahwa di depan sana ada seseorang yang menunggu hasil dan kesungguhan saya. Papi. Kenyataan di depan saya, musik kini tidak lagi bisa saya anggap sebagai sekadar hobi atau aktivitas kesenangan yang bisa menghasilkan uang. Musik adalah hidup saya. Saya hidup dari musik. Sebuah niat yang jauh lebih serius ketimbang sekadar suka bermusik. [bersambung ] SONETA INDONESIA www.soneta.org Retno Kintoko Hp. 0818-942644 Aminta Plaza Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan Ph. 62 21-7511402-3 - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! [Non-text portions of this message have been removed]