Re: [iagi-net] Bravo SMIAGI STTNAS Jogja ! --Gunung Api Purba Batur Wisata Edukasi

2015-01-28 Terurut Topik Dr.Ir. Budi Brahmantyo, M.Sc.
Jempol. 
(terpaksa ditulis demikian karena tidak ada simbol jempol spt di fb) :-) 

BB 

- Original Message -

From: "herman darman - herman_dar...@yahoo.com" 
 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Cc: "Yunida Purba"  
Sent: Thursday, January 29, 2015 1:55:26 PM 
Subject: Re: [iagi-net] Bravo SMIAGI STTNAS Jogja ! --Gunung Api Purba Batur 
Wisata Edukasi 

Selamat untuk SM IAGI STTNAS. 
Pertanyaan: 
- apakah ada peta detail lokasi 
- apakah ada field trip guide yang bisa di share beserta rencana perjalanan / 
itinerary 
- apakah ada tourist guide / penunjuk jalan / mahasiswa yang bisa dihubungi 
untuk jadi penunjuk jalan? 
- ada website untuk beli tiket masuknya? 
Kalau mau promosi wisata, sebaiknya jangan tanggung-tanggung. Full blast 
sekalian. Kalau masih sedang dipersiapkan, saya tunggu. 
Salam, 
Herman 


From: Rovicky Dwi Putrohari  
To: IAGI  
Sent: Thursday, January 29, 2015 11:38 AM 
Subject: [iagi-net] Bravo SMIAGI STTNAS Jogja ! --Gunung Api Purba Batur Wisata 
Edukasi 

Gunung Api Purba Batur Wisata Edukasi 

Tomi Sujatmiko | Kamis, 29 Januari 2015 | 05:35 WIB | Dibaca: 327 | Komentar: 0 
Mahasiswa STTNS bersama wabup dan dosen di Pantai Wediombo (Deddy Ew) 
0 
in Share 
WONOSARI (KRjogja.com) - Pantai Wediombo selain menjadi kawasan konservasi, 
juga memiliki keunikan dengan keberadan Gunung Api Purba Batur. Usia Gunung Api 
Purba diperkirakan mencapai 13 juta tahun yang lalu. 

Kawasan Pantai Wediombo dan Gunung Api Purba Batur kini menjadi lokasi studi 
bagi mahasiswa Seksi Mahasiswa (SM) Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS). 
“Pemerintah daerah mendukung kegiatan STTNAS menjadi Wediombo dan Gunung Api 
Purba menjadi objek wisata edukasi,” kata Wakil Bupati Gunungkidul Drs H 
Immawan Wahyudi MH usai acara Konservasi Wisata Pusaka Geologi Gunung Api Purba 
Batu dan Pantai Wediombo di kompleks Pantai Wediombo. 

Kegiatan kerjasama STTNAS dengan 'SKH Kedaulatan Rakyat' dihadiri Dosen ahli 
Geologi dari STTNAS Dr Ir c Prastiadi MSc dan Dr Hill G Hartono ST MT, Kabid 
Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) 
Gunungkidul Hari Sukmono, undangan dan Mahasiswa SM-IAGI. 

Wabup mengungkapkan, dengan menjadi pusat kegiatan geologi, akan menunjang 
informasi lebih dalam. Artinya buka hanya semata-mata tentang keindahan, namun 
keterkaitan dengan keilmuan dan usia. “Kerjasama ini tentunya saling 
menguntungkan, “jelasnya. (Ded) 
-- 
" Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip ". 

 

 
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact 
 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314 
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti 
 
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id 
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id 
 
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited 
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list. 
 




 

 
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id 
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact 
 
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) 
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
No. Rek: 123 0085005314 
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
Bank BCA KCP. Manara Mulia 
No. Rekening: 255-1088580 
A/n: Shinta Damayanti 
 
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id 
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id 
 
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited 
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list. 
 



---

Re: [iagi-net] Ekspedisi NKRI Maluku dan Maluku Utara 2014

2014-02-13 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Rekans IAGI ysh.

Tahun 2011 saya terlibat di Ekspedisi Bukit Barisan (EBB) (yg skrg namanya
menjadi Ekspedisi NKRI). Saya bersama pak Tjuk PPGL dan pak Ipranta
(PVMBG) diminta memberi bekal ttg pengenalan bencana alam geologi. Banyak
juga geologiwan yg terlibat, spt pak Ildrem UNPAD dll.

Saya diminta bantu waktu itu melalui teman2 Wanadri yang seharusnya
menjadi partner Kopassus (tetapi kemudian mungkin krn masalah dana,
akhirnya pake tagline: demi merah-putih/saridona :).

Di EBB persiapannya cukup baik, krn semua peserta baik sipil (mhs
kebumian) maupun anggota Kopassus dibekali pengetahuan. Semua dikarantina
di Situ Lembang dan di Masigit-Kareumbi. Saya memberi dasar2 geomorfologi
dan bencana geologi.

Dalam kesempatan itulah saya bisa bergaya memegang senapan organik
Kopassus buatan Pindad SS2 V5 (foto bisa dilihat di sini :)
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=506823989424731&set=t.12914046227&type=3&theater

Pelaksanaan EBB saya ikut ke G. Dempo Sumsel. Disinilah saya agak kecewa
krn ternyata Kopassus tidak menyiapkan transportasi pulang selain dg
jadwal hercules yang sudah ada. Wah jelas saya tidak bisa 5 bulan full di
lapangan menunggu pulang dg hercules. Jadi saya memilih waktu awal EBB dg
berangkat ikut hercules, 10 hari kemudian pulang pake bus dari Pagaralam
dg ongkos sendiri :)

Tapi alhamdulillah di buku EBB, tulisan saya ditempatkan sebagai Pembuka
buku EBB tsb, sementara tulisan di dalam sayangnya tidak dicantumkan
masing-masing penulisnya.

Itulah pengalaman saya ikut EBB. Mudah2an jadi pembelajaran.

Salam,
BB









> setiap penelitian tentu ada sasaran yang dituju... nah kalau ada
> geologis yang ikut dalam eskpedisi ini, maka tentu harus jelas mau
> meneliti apa:
>
> - apakah pemetaan umum ==> ada banyak dosen di Bandung
> - apakah inventarisasi potensi SDA ==> rekan-rekan ESDM atau IAGI Jabar ?
> - apakah inventarisasi potensi bencana alam ==> rekan-rekan GTL ?
> - apakah inventarisasi potensi geowisata ==> Budi Brahmantyo ?
> dll
>
> Kalau nggak ya tentu akan tidak jelas ke mana arah penelitiannya, dan
> dari sisi apa mereka yang masih perlu dibekali. Nah dari sini saya
> menjadi kurang jelas apa yang dimaksud dengan masih kurang pembimbing
> dan pemberi materi...
>
>
>
> salam,
>
>
> On 2/7/14, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>>   Dalam ekspedisi ini ada team penelitian khusus geologi, namun masih
>> kekurangan  pembimbing maupun pemberi materi.
>> Bagi rekan anggota IAGI yang berminat utk mengikuti maupun memberikan
>> materi, ailahkn hubungi saya.
>> Pembekalan dilakukan di Situ Lembang, hutan latihannya Kopassua.
>> Pembekalan
>> akan diadakan hingga tanggal 17 Februari ini. Silahkan menghubungi saya
>> atau Mas Tjoek Azis.
>> PP IAGI akan membantu utk biayai transportnya. Berminat ???
>>
>> Rovicky DP
>>
>> Sent from my Windows Phone
>>  --
>> From: Yanto R. Sumantri 
>> Sent: 2/6/2014 12:03 PM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net] Ekspedisi NKRI Maluku dan Maluku Utara 2014
>>
>>
>> Vicky
>>
>> Sifat ekspedisinya , apakah maine saja atau juga ke darat ?
>> Berpa lama ?
>>
>> si Abah
>>
>>
>>   On Thursday, February 6, 2014 11:52 AM, Rovicky Dwi Putrohari <
>> rovi...@gmail.com> wrote:
>>Saya sedang di medan latihan Kopassus Situlembang utk pembekalan tim
>> ekspedisi ini, sampai besok.
>> Adakah titipan pesan utk mengambil data atau sampel geologi yg perlu
>> dititipkan ?
>> Silahkan brain storm. Atau ada yg berkenan ikut serta ?
>> Besok saya sampaikan.
>>
>> Salam
>> Rovicky DP
>>
>> Sent from my Windows Phone
>>
>> 
>> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
>> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
>> JAKARTA,15-18 September 2014
>> 
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> 
>> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>> --

[iagi-net-l] prosiding PIT 41: thx

2012-11-04 Terurut Topik Budi Brahmantyo
kepada Panitia PIT ke-41 IAGI Yogyakarta 2012,
saya a/n KaProdi Teknik Geologi ITB mengucapkan terima kasih atas kiriman
prosidingnya. Prosiding tsb akan menjadi koleksi Perpustakaan Klompe.

Salam,
BB



PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA

2012-10-10 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Prasejarah Indonesia (dan Asia tenggara dan Austronesia) bukan dogma dong.
Itukan kesimpulan yang dikumpulkan dari banyak fakta yang tersebar luas
dan sudah dikonfirmasi oleh para arkelog lintas benua juga...sejak zaman
dahulu hingga sekarang.


BB.

> Terimakasih infonya Bud, saya memang mengharapkan anda ngomong tentang Gua
> Pawon.
> Ok. Jadi kerangka manusia yang spektakuler itu ditemukan ketika masa
> penggalian yang dilakukan oleh BAB, clear.
> Cuma ada yang bilang S-2nya Lutfi bukan ttg Gua Pawon tapi Menhir di
> Mahat,
> SUMBAR.  Entah kenapa ganti topik. Ada yang bilang Kerangka itu hancur di
> gudang BAB karena engga disimpan di pendingin.  Apakah karena itu?
> Wallahualam.  Tapi kalo mereka yang menemukan dan mereka yang
> menghancurkan
> sih ya urusan mereka sendiri,  meskipun tragedi.  Banyak studi yang bisa
> dilakukan terhadap Kerangka itu, misalnya meneliti DNA-nya ataupun
> melakukan
> dating untuk dibandingkan dengan umur carbon dari lapisan tanahnya.  Konon
> kabarnya lagi dalam publikasi resmi BAB, nama KRCB tidak pernah disebut,
> tapi dilaporkan sebagai temuan masyarakat biasa saja bukan hasil riset
> KRCB.
> Mungkin takut ditegor Pak Menteri lagi kalo diakui resmi, cukup di bawah
> tangan saja pengakuannya  :-)
> Tentang interpretasi berdasarkan konsep pra-sejarah yang sudah mapan, ya
> sah-sah saja dan tentu lebih gampang diterima. Kalo kami memang kurang
> setuju dengan yang mapan itu, soalnya lebih banyak keyakinan dogma-nya
> daripada berdasarkan data faktual.
>
>
> -Original Message-
> From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id]
> Sent: 10 Oktober 2012 14:22
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA
>
> Kang Danny ysh.,
>
> Karena ada Gua Pawon, ingin ikut menanggapi.
>
> Gua Pawon sdh tercatat dalam literatur Belanda tetapi hanya sebatas
> fenomena
> gua saja, setahu saya tdk ada yg melaporkan adanya temuan arkeologis di
> sana.
> Tahun 1999 kami KRCB (saat itu Saya, Eko, dan Johan Arif) merintis utk
> melakukan eksplorasi geoarkeologi dg konsep kalau di Bandung Utara sdh
> ditemukan artefak 6.000 - 3.000 th yl yg dikumpulkan oleh Von Koenigswald
> (1935), jangan2 hidupnya di Gua Pawon.
> Tahun 2000 - 2001 kami melakukan test-pit stlh raangkaian pemetaan
> geomorfologi gua dan pengukuran geomagnetik. Galian pertama th 2000 oleh
> saya, Eko dan mang Okim, dan menumpulkan benda2 yg kami yakini sbg artefak
> (alat tulang, alat batu, pecahan sisa2 makanan, pecahan gerabah, dll).
>
> Lalu setelah melalui tahap "diskusi panas" Maret 2003 (begitu aja saya
> nyebutnya) dg Balai Arkeologi Bdg / BAB (dan difasilitasi IAGI Pengda
> Jabar), Juli dan Okt 2003 BAB melakukan ekskavasi arkeologis dan
> mengungkap
> kerangka Manusia Pawon. Tahun 2005 dalam rangka thesis S2 UI pak Lutfi
> Yondri, c14 dating dilakukan dg umur antara 5.600 - 9.500 (dari arang yg
> selapis dg empat sisa-sisa tulang manusia).
>
> Dari semua temuan itu, kami menarik kesimpulan sebagaimana susunan
> prasejarah yg sudah mapan selama ini di Nusantara: mereka adalah kelompok
> pemburu dan pengumpul hasil hutan pada Zaman Neolitik.
>
> Gitu kronologi singkatnya. Silakan interpretasi siapa penemunya...
> hehehe...
>
> Salam,
> BB
>
>> Mang Okim yang baik,
>>
>> Sekali lagi kami ungkapkan bahwa penelitian G.Padang berjalan
>> baik-baik saja, dan akan terus dilanjutkan karena hasil-hasilnya
>> positif dan bertambah menarik.  Dari awal semua berjalan sesuai UU,
>> diketahui dan diizinkan oleh Bupati, BP3, Dinas Pariwisata dll, dan
>> juga instansi pusat, BUDPAR (sekarang
>> jadi DIKBUD).   Sekarang ini kami sedang berkonsentrasi dengan analisa
>> di
>> Lab termasuk analisa petrografi dan melanjutkan radiocarbon dating.
>> Hasil
>> carbon dating (di BATAN) dari unsur carbon pada lapisan pasir di
>> kedalaman
>> 8-10 meter itu ~13.000-an BP, jadi kalau benar segitu umurnya ya tidak
>> mungkin lapisan geologi alamiah toh? Di situ kan bukan komplek Gunung
>> Api Kuarter, tapi Mio-Pliosen. Plus ada segudang data subsurface dan
>> data bor yang kelihatannya tidak cocok dengan keyakinan Mang Okim dll.
> Itu.
>> Walaupun demikian, sekarang  kami lakukan uji lab dan carbon dating
>> lagi sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, siapa tahu sebelumnya ada
>> kesalahan analisis.  Kali ini carbon dating dilakukan di Beta
>> Analytic, USA yang bersertifikat internasional.  Cukup mahal, tapi
>> perlu dilakukan.  Yang ngomong Situs G.Padang 10x besar Borobudur itu
>> bukan Tim Geologi-nya lho Mang, tapi Tim Arkeologi UI yang dipimpin
>> DR. Ali Akbar, spesialis Pra-Sejarah.  Tentu ada fakta dan alasannya
>> kenapa me

RE: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA

2012-10-09 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kang Danny ysh.,

Karena ada Gua Pawon, ingin ikut menanggapi.

Gua Pawon sdh tercatat dalam literatur Belanda tetapi hanya sebatas
fenomena gua saja, setahu saya tdk ada yg melaporkan adanya temuan
arkeologis di sana.
Tahun 1999 kami KRCB (saat itu Saya, Eko, dan Johan Arif) merintis utk
melakukan eksplorasi geoarkeologi dg konsep kalau di Bandung Utara sdh
ditemukan artefak 6.000 - 3.000 th yl yg dikumpulkan oleh Von Koenigswald
(1935), jangan2 hidupnya di Gua Pawon.
Tahun 2000 - 2001 kami melakukan test-pit stlh raangkaian pemetaan
geomorfologi gua dan pengukuran geomagnetik. Galian pertama th 2000 oleh
saya, Eko dan mang Okim, dan menumpulkan benda2 yg kami yakini sbg artefak
(alat tulang, alat batu, pecahan sisa2 makanan, pecahan gerabah, dll).

Lalu setelah melalui tahap "diskusi panas" Maret 2003 (begitu aja saya
nyebutnya) dg Balai Arkeologi Bdg / BAB (dan difasilitasi IAGI Pengda
Jabar), Juli dan Okt 2003 BAB melakukan ekskavasi arkeologis dan
mengungkap kerangka Manusia Pawon. Tahun 2005 dalam rangka thesis S2 UI
pak Lutfi Yondri, c14 dating dilakukan dg umur antara 5.600 - 9.500 (dari
arang yg selapis dg empat sisa-sisa tulang manusia).

Dari semua temuan itu, kami menarik kesimpulan sebagaimana susunan
prasejarah yg sudah mapan selama ini di Nusantara: mereka adalah kelompok
pemburu dan pengumpul hasil hutan pada Zaman Neolitik.

Gitu kronologi singkatnya. Silakan interpretasi siapa penemunya... hehehe...

Salam,
BB

> Mang Okim yang baik,
>
> Sekali lagi kami ungkapkan bahwa penelitian G.Padang berjalan baik-baik
> saja, dan akan terus dilanjutkan karena hasil-hasilnya positif dan
> bertambah
> menarik.  Dari awal semua berjalan sesuai UU, diketahui dan diizinkan oleh
> Bupati, BP3, Dinas Pariwisata dll, dan juga instansi pusat, BUDPAR
> (sekarang
> jadi DIKBUD).   Sekarang ini kami sedang berkonsentrasi dengan analisa di
> Lab termasuk analisa petrografi dan melanjutkan radiocarbon dating.
> Hasil
> carbon dating (di BATAN) dari unsur carbon pada lapisan pasir di kedalaman
> 8-10 meter itu ~13.000-an BP, jadi kalau benar segitu umurnya ya tidak
> mungkin lapisan geologi alamiah toh? Di situ kan bukan komplek Gunung Api
> Kuarter, tapi Mio-Pliosen. Plus ada segudang data subsurface dan data bor
> yang kelihatannya tidak cocok dengan keyakinan Mang Okim dll. Itu.
> Walaupun demikian, sekarang  kami lakukan uji lab dan carbon dating lagi
> sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, siapa tahu sebelumnya ada
> kesalahan
> analisis.  Kali ini carbon dating dilakukan di Beta Analytic, USA yang
> bersertifikat internasional.  Cukup mahal, tapi perlu dilakukan.  Yang
> ngomong Situs G.Padang 10x besar Borobudur itu bukan Tim Geologi-nya lho
> Mang, tapi Tim Arkeologi UI yang dipimpin DR. Ali Akbar, spesialis
> Pra-Sejarah.  Tentu ada fakta dan alasannya kenapa mereka bilang begitu,
> engga sembarang saja cuap (malu-maluin almamaternya nanti).
>
>
> Temuan Manusia Gua Pawon itu memang sangat langka, menarik dan penting.
> Taraf hidup yang kelihatannya primitif di Gua Pawon tidak berarti tidak
> ada
> peradaban tinggi pada masa itu, apalagi sebelumnya.  Umur yang Mang Okim
> berikan malah menarik karena itu adalah perioda terakhir-setelah 'banjir
> besar' terakhir (Melt Water Pulse 1c) yang terjadi sekitar 11.000-8000
> tahun
> BP.  Siapa tahu Gua Pawon itu adalah "shelter" dari sisa-sisa orang yang
> selamat dari bencana.  Akan lebih baik kalau ada studi lebih detil
> termasuk
> uji ulang carbon dating, tapi sayang katanya fosil kerangka yang ditemukan
> seperti di foto Mang Okim itu sekarang sudah hancur jadi debu karena tidak
> disimpan dengan baik.  Apakah benar demikian?   Kemudian, kerangka itu
> sebenarnya ditemukan oleh KRCB (khususnya Rekan Eko-Budi-Johan yang
> menekuninya sejak awal) atau BALAR sih?  Simpang-siur nih di telinga saya.
> Waktu heboh Gua Pawon saya masih studi di US sehingga tidak tahu persis
> kejadiannya, juga tidak pernah membaca berita-berita Gua pawon di media
> massa dulu.  Bukan maksud menguak luka lama, tapi kesalahan masa lalu
> harus
> dijadikan pelajaran, kalau tidak  akan di-ulang2 terus.
>
>
>
> Wass.
>
> DHN
>
>
>
> From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]
> Sent: 09 Oktober 2012 18:33
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: MGEI; marwan email
> Subject: [iagi-net-l] IAGI PENGDA KALTIM : CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA
>
>
>
> Yth Pak Danny dan rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>
>
> Hatur nuhun Pak Danny atas tanggapannya. Swear deeh, mang Okim  telah
> berusaha seobjektif mungkin mempersiapkan bahan ceramahnya.  Hanya sebagai
> manusia biasa, apalagi pengrajin batu akik, mungkin saja ada ingatan mang
> Okim yang bocor , untuk itu mohon dimaapin ya. Dalam hal dihentikannya
> penelitian G. Padang, ada rekan mang Okim yang usil nyeletuk :
> Jangan-jangan
> karena  Tim Mandiri  / BKP sudah pusing tujuh keliling , kesulitan
> membuktikan  pernyataan/ asumsinya yang terlanjur sudah disebar luaskan ke
> khalayak ramai. Mang Okim sempat nanya juga siih ke rekan  arkeologi,
> bagaimana kala

RE: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia ?

2012-07-19 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Setahu saya Kaldera Rinjani terbentuk 14.000 tahun yang lalu (cross
reference ke pak Heryadi Rachmat).

BB



> Pak Yatno, Frank Lavigne memang belum mau bilang Gunung Api di Indonesia
> yang mana yang meletus tahun 1257/8 AD yang menyebabkan dunia menjadi
> dingin
> dan memasuki jaman es kecil itu (i.e. little ice age).  Mungkin takut
> dibajak orang lain meneliti/mempublikasikannya.  Tapi sebagian ahli
> menduga
> kuat yang dimaksud adalah Rinjani.  Di
> http://en.wikipedia.org/wiki/Mount_Rinjani disebutkan kaldera Rinjani
> terbentuk di Abad 13, tapi belum ada info tahun persisnya. Di copy-an
> berita
> di bawah katanya  sudah ada charcoal dating yang menunjuk ke 1210-1260 AD
> untuk letusan Rinjani itu.  Jadi bagi saya sih logis saja kalo mengajukan
> Rinjani sebagai tersangka-nya kalau memang info umur kaldera ini benar.
>
>
>
> Hayoo siapa yang mau ngedulu-in si Frank, buruan  J
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> Di bawah ini komentar seorang ahli tentang isue Si Frank dan Rinjani itu:
>
> http://goodnewsfromindonesia.org/category/nature/
>
> If you’ve been following the news out the AGU Chapman Meeting of Volcanoes
> &
> the Atmospheremeeting going on this week, you might have seen some
> interesting news about the missing 1258 A.D. eruption. I wrote about the
> eruption a few months back, speculating on some potential volcanoes that
> could be the culprit for this climate-altering event. However, trying to
> match a sulfate signal on the poles with a volcano somewhere on the planet
> is hard, so finding that “smoking gun” is a challenge to say the least.
> However, Franck Lavigne  from the Panthéon-Sorbonne University’s
> Laboratory
> of Physical Geography in Meudon, France claimed to have solved the
> mystery.
> It isn’t that simple, though. Lavigne will not reveal the site of the
> eruption until his study is published (it may or may not be submitted for
> peer review at this point). So, instead of sharing news of his discovery,
> he
> showed the data he used to “solve” the mystery … but never revealed what
> volcano it was! What harm could come from Lavigne revealing his location
> before the article is published, especially if he is willing to show data
> that supposedly correlates the sulfate and ash composition in the polar
> record with the terrestrial record of the mystery volcano? Overall, this
> is
> shocking behavior for a geologist at a large meeting such as this – people
> commonly discuss data and information that has not be published yet, so
> why
> Lavigne chose to do this is beyond me (unless you want to think theatrics
> are part of the rationale).
>
> The consensus of people at the meeting (N.B., I am not at the meeting) is
> that the mystery volcano is in Indonesia. Lavigne wouldn’t confirm or deny
> this assessment, but it got me thinking – what might a contender be for a
> caldera eruption in Indonesia during the 13th century. Indonesia is filled
> with volcanoes, and as I mentioned a few weeks back when I discussed a
> recent study by Salisbury and others (2012), we really don’t have a lot of
> good ages for Indonesian eruptions prior to ~1800 A.D. However, one very
> likely candidate might be the ~6 x 8.5 km Rinjani caldera. Rinjani hosts a
> caldera that may have formed in the 13th century, so it not only fulfills
> the role of being a large eruption but also falls within the right
> century.
> We don’t have any good ages for the caldera eruption beyond some charcoal
> dated at 1210-1260 A.D. However, with the evidence that Lavingne’s volcano
> is in Indonesia and how little we know about the caldera eruption at
> Rinjani, it makes sense that Rinjani could be an excellent candidate for
> an
> eruption that could be matched with the polar sulfate and ash.
>
> At this point, all we can do is wait for Lavigne’s study to be published,
> but we might be able to narrow the search for the 1257-58 eruption to
> Indonesia – and even to a target caldera that might be the weapon of
> choice.
>
>
>
>
>
>
>
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
> Sent: 06 Juli 2012 15:23
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi besar gunungapi, abad ke 13 di Indonesia
> ?
>
>
>
> Rekan Danny,
>
> Gak peduli Bule atau Melayu, kalo statement nya (maaf) terlalu berani dan
> menurut saya (terbatas pada disiplin ilmu yang saya tekuni) kurang logis
> ya
> saya akan berikan opini. Contohnya ini: G. Rinjani meletus dengan skala
> letusan 7 pada abat 13 Begitu bodohnya orang Indonesia pada waktu
> itukah, sehingga sama sekali tidak ada catatan mengenai peristiwa alam
> begitu dahsyatnya? Misal dalam Babat Tanah Jawi atau legenda rakyat dan
> sejenisnya (barangkali Awang Satyana bisa memberi pencerahan krn koleksi
> bukunya luar biasa, sebagai referensi). Kedua, tidak ada catatan dari
> Direktorat Volkanologi yang pernah saya baca dan dengar mengenai super
> erupsi Rinjani pada abat tersebut? Ketiga, data yang kita lihat lewat
> satelit dapat memperlihatkan berapa uk

Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI

2012-02-16 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Memang begitu selentingannya.
Tetapi menurut Kepala Dinas Budpar Cianjur yang saya kenal baik, pak Himam
Haris, meyakinkan saya bahwa permohonan izin pengeboran datangnya dari
LIPI.

Nah lho???

BB





> Jelas salah kaprah juga tuh kalau class actionnya dialamatkan ke LIPI,
> sepengetahuan saya LIPI tak terlibat tapi ada "tokoh" LIPI yang yang ikut
> sebagai anggota tim bentukan staf khusus keperidenan tersebut.
>
> 2012/2/17 Ismail 
>
>> **
>> Apakah LIPI terlibat secara institusional , berarti dana nya dari APBN
>> dan
>> tentunya karena ini institusi pemerintah sdh berkoordinasi dg instansi
>> terkait didaerah tsb
>>
>> Persoalan akan lain kalau keterlibatannya bukan secara institusional
>> tapi
>> perorangan dalam Tim tsb
>>
>>
>> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>> --
>> *From: *"yahdi zaim" 
>> *Date: *Fri, 17 Feb 2012 00:12:00 +
>> *To: *
>> *ReplyTo: *
>> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
>>
>> Pak RDP dan Rekans,
>> Di koran Pikiran Rakyat hari ini di halaman 19 di sudut kanan atas ada
>> berita: "Budayawan Akan Ajukan 'Class Action' ke LIPI" yg berita
>> singkatnya, Class Action tsb akan diajukan ke LIPI berkaitan dengan
>> pemboran Gunung Padang yang dikatakan tanpa ijin.
>> Wah bakal tambah ramai nih...
>> Wslm,
>> Zaim
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: *Rovicky Dwi Putrohari 
>> *Date: *Thu, 16 Feb 2012 22:14:23 +0700
>> *To: *e_rid...@yahoo.com; IAGI
>> *ReplyTo: *
>> *Cc: *refere...@yahoogroups.com;
>> alumni_gamais_...@yahoogroups.com
>> *Subject: *[iagi-net-l] Re: Tulisan menarik peneliti Budaya UI
>>
>> Waaa,
>> Kalau skeptis itu memang bawaannya saintist. Sains itu diawali dengan
>> keraguan bukan semangat dan keyakinan. Jadi kalau ada yg sekptis pada
>> sesuatu penemuan bukan berarti ybs menolak. Secara mudah orang skpetis
>> itu
>> baru akan mengikuti atau menyetujui adanya hipotesa baru bila sudah
>> menemukan evidence. Tanpa evidence kok sudah meyakini sebauh penemuan
>> karena ditemukan si anu yg terkenal berarti itu taklid buta   Sains
>> ndak mengenal hal taklid seperti itu. Banyak saintis bergelar doktor yg
>> tidak sepaham dengan promotornya  Dan sains itu tidak ada loncatan
>> besar yng datangnya "ujug-ujug mak pluk".
>> Mohon maaf saja  Sains itu jalannya thimik-thimik, bukan berlari
>> kencang. Mirip seperti proses evolusi, pelan tapi pasti.
>>
>> Nah budaya riset yg menurun itu bukan karena skeptis Tapi mungkin
>> pesimistis pada hasil yg akan diperoleh. Saintis murni melakukan
>> penelitian
>> seringkali bukan karena tujuan, tapi karena keingintahuan. Ketiadaan
>> rasa
>> ingin tahu bukan berarti pesimis atau skeptis loo. Bisa saja tidak
>> menarik
>> karema kemasan atau pengungkapan yang rumit.
>>
>> Yang penting menurut saya, seorang peneliti sejati seringkali tidak
>> memperdulikan dampak dari temuannya ... Sikapnya adalah "persistent"
>> dalam
>> bahasa mudahnya "tekun" dalam melakukan riset. Jangan membayangkan atau
>> memikirkan hasilnya akan menggelegar. Kebanyakan penemuan besar didunia
>> tidak disadari oleh penemunya. Jadi kalau anda telah menemukan sesuatu,
>> jangan punya harapan anda akan mendapatkan hasilnya secara instant. No.
>> No
>>  Bukan seperti itu "reward" atau penghargaan yang diperoleh oleh
>> seorang penemu sejati. Ketika nanti manusia menyadari, barulah "nama"
>> anda
>> akan dikenal dan "dikenang". Syukur-syukur didoakan, ilmu yg bermanfaat
>> adalah sebuah amal jariah.
>>
>> Kalau anda menemukan sesuatu ikhlas saja dengan apa yg ditemukan. Memang
>> kalau diamati, hanya penemuan yg berlanjut yang bermanfaat. Jadi satu
>> hal
>> lain yang penting adalah sikap dari si peneliti ketika menemukan hasil
>> risetnya. Sikap "low profile", lembah manah, sopan, membuat orang
>> memberikan apresiasi atas penemuan dan kalau diteruskan maka penemuan
>> itu
>> menjadi sebuah ilmu yg bermanfaat. Yang seperti ditulis diatas, menjadi
>> amal jariah.
>>
>> So,
>> Kalau anda merasa menemukan sesuatu, uNgkapkan saja apa adanya
>> sejujurnya.
>> Duniapun Sekarang tahu bahwa bukan Darwin yg menemukan teori evolusi,
>> dia
>> Hanyalah mengembangkan dan menuliskan, namun saat ini semua tahu bahwa
>> Lamark, juga Wallace lebih duluan mengemukakan ide evolusi yang
>> fenomenal
>> ini. Malah Darwin yg akhirnya dicaci oleh orang yg "tersinggung" karena
>> penemuan teori evolusi.
>>
>> Salam riset
>>
>> Rdp
>>
>> On Thursday, February 16, 2012, e_ridzky  wrote:
>> >
>> > Jangan kapok Jadi Peneliti di Indonesia
>> > (Quo Vadis Budaya Riset?)
>> >
>> > Oleh: Lily Tjahjandari*
>> >
>> > Berbagai polemik seputar keberadaan piramida di Garut di ruang media
>> massa yang padat dengan aksi serang menyerang antar ilmuwan untuk
>> mempertahankan logika hasil riset bahwa ada sesuatu yang bermakna di
>> balik
>> gunung Garut patut dicermati dengan perasaan prihatin.
>> >
>> > Pertama, prihatin bahwa masyarakat Indonesia tampaknya memang belum
>> siap
>> dengan b

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5,
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar,
bahkan melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di
buku (lupa judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu
Penjelajahan Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...).

Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar
yang percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata
'hawaii" berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil."
"Madagascar" mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam
bisawab.

BB



> Pak Bud,
>
> Hanya penasaran saja, apakah termasuk wilayah madagascar..karena penduduk
> disana merupakan migrasi dari sumatra dan borneo, juga termasuk aborigin
> australia?.
>
> rgds
>
> 2012/2/15 Budi Brahmantyo 
>
>> Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
>> Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak.
>> Dari
>> situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
>> berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
>> Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
>> kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
>> sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
>> verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.
>>
>> Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
>> arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
>> "Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia" (Bellwood, Gramedia, 2000).
>>
>> Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
>> Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(
>>
>>
>> BB
>>
>>
>>
>> > Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut "nose" oleh alm proff memang
>> > terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
>> > antiklinorium.
>> > Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar
>> beliau.
>> >  Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
>> > budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
>> > selatan.
>> > Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk
>> geologi
>> > konvensional dan delapsi.
>> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>  >
>> > -Original Message-
>> > From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
>> > Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
>> > To: 
>> > Reply-To: 
>> > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>> > He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
>> > Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
>> > bahwa
>> > Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu.
>> Jadi
>> > Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran
>> dari
>> > utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer
>> belum
>> > didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
>> > memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
>> > Tarumanagara),
>> > itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang
>> tinggi
>> > di
>> > wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India)
>> berumur
>> > tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
>> > Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
>> > apakah
>> > KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita
>> simpulkan
>> > sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure
>> >
>> > Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
>> > waktu
>> > terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm
>> Pak
>> > Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu
>> Tektonik
>> > Pak
>> > Sukendar.
>> > Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada
>> gunanya
>> > diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
>> > mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
>> > kubu
>> > ini :-))
>> >
>> > Salam
>> > DHN
>> >
>> > -Original Message-
>>

Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

2012-02-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Penelitian prasejarah Kepulauan Nusantara sebenarnya sudah cukup luas.
Boleh dikatakan hampir setiap jengkal diwakili oleh temuan2 artefak. Dari
situ tidak disangkal lagi bahwa peradaban Nusantara telah sangat
berkembang (sesuai perekambnagan jamannya tentu saja) dan meluas hingga
Asia-Pasifik sehingga kemudian dikenal sbg Budaya Austronesia. Sumbangan
kata-kata melayu dapat dirunut sejauh Tahiti si selatan Pasific atau
sejauh Hawaii di utara. Jadi sebenarnya tidak ada yang baru (kecuali
verifikasi dari perunutan gen) oleh Oppenheimer.

Silakan baca buku yang cukup komprehensif yang mengumpulkan data
arkeologis selama berpuluh-puluh tahun ttg prasejarah Nusantara dsk di
"Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia" (Bellwood, Gramedia, 2000).

Sayangnya di sana tidak ditemukan arah atau gejala-gejala menuju budaya
Atlantis, apalagi dg Piramida-nya :'(


BB



> Hehe untuk ukuran kecil, yang disebut "nose" oleh alm proff memang
> terlihat arahnya, kalau ukuran buesar, bisa dikaburkan dengan
> antiklinorium.
> Betul, Den, aku sdh bicara jg waktu beliau msh sugeng. Di kamar beliau.
>  Krn data delapsi juga dijumpai di wilayah desertasi prof suyono,
> budibrahmantyo  memperlihatkan pada saya, ketika skripsi di ciajur
> selatan.
> Kasihan tu sama mhs bimbingannya sampai bikin dua skripsi, untuk geologi
> konvensional dan delapsi.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "Danny Hilman Natawidjaja" 
> Date: Wed, 15 Feb 2012 07:24:55
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> He he he Bung Mino akhirnya gatel juga neh :-)
> Riset Oppenheimer (berdasarkan genetika-DNA dan artefak) menunjukkan
> bahwa
> Nusantara sudah menjadi pusat peradaban sebelum 10.000 tahun lalu. Jadi
> Teori yang mengatakan peradaban Nusantara berkembang karena imigran dari
> utara ("out of Taiwan") menjadi SALAH.  Saat ini teori Oppenheimer belum
> didukung oleh bukti2 kebudayaan dan arkeologi (sejarah) Indonesia yang
> memang baru bisa menembus sampai 400 M saja (i.e. Kutei dan
> Tarumanagara),
> itupun datanya masih compang-camping!  Bukti peradaban purba yang tinggi
> di
> wilayah Asia, seperti Mesir (pyramid) atau Lembah Harapa (India) berumur
> tidak lebih tua dari 3000 SM.  Artinya ribuan tahun setelah kejadian
> Katastropik-Banjir Besar Terakhir di Nusantara sekitar 6000 SM.  Nah
> apakah
> KETIADAAN BUKTI peradaban pra-sejarah di Indonesia ini mau kita simpulkan
> sebagai TIDAK ADA atau karena "BARELY EXPLORED"? Go figure
>
> Ngomong-ngomong pro-kontra teori geologi, jadi ingat masa kuliah dulu
> waktu
> terjadi pertarungan sengit antara "Teori Olisostrom-Delapsi nya Alm Pak
> Sartono" dan "Mainstream Geologi" - terutama diwakili oleh Kubu Tektonik
> Pak
> Sukendar.
> Kubu Delapsi meng-klain bahwa strike-dip di singkapan tidak ada gunanya
> diukur dan diproyeksikan ke penampang geologi ...  Yang kasihan para
> mahasiswa yang menjadi 'epilepsi' karena terjepit oleh pertarungan dua
> kubu
> ini :-))
>
> Salam
> DHN
>
> -Original Message-
> From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@geodin.net]
> Sent: Wednesday, February 15, 2012 6:17 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Saya juga setuju bahwa piramid sebuah hipotesa kenapa tidak tapi
> kemungkinannya kecil karena tidak pernah ada bukti2 kebudayaanm
> arkeologi dan lainya yg mendukung kehadirannya. Yet, saya juga bukan
> ahli kebudayan maupun arkeologi yang bisa mengatakan hal ini.
> Geolistirik dan geofisika tools lainnya memerlukan interpretasi bahkan
> sudah ada pemboraanpun masih memerlukan analisa yang detail.
> Perdebatan scientific seharus dilakukan dengan data dan level yang
> sama serta berimbang supaya tidak lebih jelas apa yang dipermasalahkan
> (termasuk perkara kemenyan). Walaupun hal ini juga tetap tidak akan
> menstop para pendukung piramida untuk tetapa yakin bahwa itu ada.
> Sebagai contoh masih banyak yang anti-tektonik teori, misalnya
> expanding earth (Carey).  Kalau sudah universal seperti hukum
> gravitasi baru mungkin akan susah dibantah.  Sebaik sharing informasi
> saja antara pro dan kontra biar bisa saling mengisi dan argumen yang
> dibicarakan lebih jelas.
>
> Salam,
>
> Ben Sapiie
>
> 2012/2/14  :
>> Yg masalah adalah justru geolistrik ini yg gambar hasil processingnya
>> saja
> tdk pernah dapat diperlihatkan secara jelas, apakah lintasannya
> dilewatkan
> outcrop yg diamati Pak Miko, bagaimana garis2 lintasannya, apakah ada
> basemap-nya. Ya selama gambar penampang geolistrik tdak diperlihatkan,
> kalau
> saya ditanya pendapat saya: pyramid? Yes it is possible, but unlikely.
> Kita
> kan dididik dan dilatih untuk mengidentifikasikan gejala geologi dari
> bentuk
> morfologi dan singkapannya, ditambah drilling data. Saya khawatir
> walaupun
> sudah dibor para proponent piramide tdk akan mengalah walaupun ruangan
>  tdk
> diketemukan. Begitupun para anti-pyramid tdk akan percaya walaupun
> rongga2
> diketemukan, kecuali ada artefa

Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN RI

2012-01-18 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Hehehe...
Try to see it my way,
only time will tell that I am right or I am wrong
We can work it out

BB



> Saya juga percaya ini bentukan alam (bentukan hasil vulkanisme), bukan
> karena hasil buatan manusia (menumpuk batu sehingga membentuk bangunan
> piramid). Mungkin saja ada yang dilakukan Manusia pada masa lalu, tapi
> sifatnya merombak dari yang sudah ada, mungkin tadinya berbentuk
> kerucut/kubah (seperti bentuk anak Gunung Api Biasa) lalu
> dirombak/dibentuk, menjadi sisi yang rata dan bersudut. maka jadilah
> bentuk seperti piramid yang terlihat saat ini. Nah, kalo sudah begini
> silahkan didefinisikan masing2, benda ini apakah bisa disebut Piramid juga
> ?  secara deskriptif, iya (bentuk piramid), secara genetik, tidak. Karena
> Piramid selama ini, diasumsikan bangunan yang dibentuk dari susunan batu2
> yang ditumpuk.
>  
> Mengenai metode geolistrik (IFSAR) di TKP, yang saya tahu, efektif untuk
> karakterisasi reservoir yang tidak begitu dalam. Lebih jauh di aplikasi
> eksplorasi perminyakan untuk fluid identification (mengenali fluida di
> reservoirnya: gas atau liquid, mungkin bisa juga memisahkan minyak dan
> air?). Di Pengukuran Gn Sadahurip, anomali2 dalam hasil tampilan penampang
> geolistrik, menurut saya menunjukkan adanya zona konsentrasi fluida (air)
> tinggi, apakah ini mau ditafsirkan sbagai ruangan2 seperti di Piramid
> mesir ? atau karena adanya adanya gerowong rekahan batuan yang terisi air
> ? Nanti dulu, kita perlu tau seberapa besar dan bentuk dimensinya, dan ini
> terkait metodenya, seberapa banyak dan luas bentangan pengukuran
> geolistriknya ? Semakin banyak dan semakin panjang bentangan kabel
> receiver pengukuran, semakin luas dimensi spasial bawah permukaan yang
> bisa ditafsirkan dan semakin akurat. Dalam hal ini,  belum diceritakan
> bagaimana metode akuisisi
>  geolistrik (IFSAR) dilakukan.
>  
> Saya setuju dengan Abah, waktu akan menentukan. Waktu bisa dipercepat,
> kalau  diadakan pembahasan forum ilmiah, he he 
> Mungkin di luncheon talk IAGI/ HAGI ?   
>  
> Salam,
> BKG
>
> --- Pada Rab, 18/1/12, Yanto R. Sumantri  menulis:
>
>
> Dari: Yanto R. Sumantri 
> Judul: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN
> RI
> Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" 
> Tanggal: Rabu, 18 Januari, 2012, 2:58 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Saya sependapat dengan pak RPK , biarlath waktu yang akan menentukan tai
> setelah dilakukan diskusi dimana para pihak dapat bertemu dan memaparkan
> arguman argumennya berdasarkan data dan theori yang mendasari pendapat
> masing masing.
>
> so Abah
>
> From: R.P.Koesoemadinata 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, January 17, 2012 6:19 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS
> PRESIDEN RI
>
> Masalah Piramid Sadahurip itu sebaiknya tidak perlu diperdebatkan lebih
> lanjut. Orang-orang yang berpendapat keberadaannya piramid ini adalah
> jelas orang-orang fanatik, argumentasi ilmiah apapun tidak akan digubris,
> sehingga dilakukan dialog ilmiahpun sia2.
>
> Bahkan bahkan diantara para ahli geologi pun banyak yang fanatik, jika
> sudah mempunyai pendapat, tidak dapat digoyahkan, sehingga biarlah waktu
> yang akan menentukan. Ingat Lumpur Sidoarjao/Lapindo: "Geologists never
> change their mind, they eventually fade away" (walaupun ada usaha-usaha
> berkelanjutan supaya tidak "fade away")
>
> Yang harus kita pedulikan adalah jangan sampai ada menggunakan uang negara
> untuk projek yang sifatnya spekulatif dan tidak berlandaskan ilmiah. Itu
> kita perlu dan berkewajiban untuk memberi tahukan kepada pemerintah.
> Tetapi selanjutnya terserah pemerintah.
> RPK
>
> - Original Message - From: "Sujatmiko" 
> To: 
> Sent: Tuesday, January 17, 2012 2:44 PM
> Subject: [iagi-net-l] PIRAMIDA SADAHURIP : HAK MENJAWAB STAFSUS PRESIDEN
> RI
>
>
>> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>>
>> Catatan dan pertanyaan Pak Yudha sangat benar : Mengapa tanggapan ilmiah
>> kok
>> di facebook ? Mang Okim sendiri sangat jarang membuka facebook sehingga
>> baru tahu setelah mendapat informasi dari Pak RDP. Semoga saja Pak Erick
>> Rizky yang Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia membaca juga
>> catatan Pak Yudha tersebut sehingga dapat menyiapkan  hak jawab dan
>> tanggapannya sesuai dengan kode etik jurnalistik yaitu di Koran Pikiran
>> Rakyat Bandung. Dengan demikian maka masyarakat luas akan dapat
>> mengikuti
>> dan memberikan penilaian, serta sekaligus sebagai sarana pembelajaran.
>>
>> Mang Okim mohon  maaf kepada Pak Erick Rizky dan Stafsus Presiden atas
>> penambahan kata Republik Indonesia. Alasan mang Okim tak lain karena
>> kata
>> Republik Indonesia itulah yang membuat mang Okim yang sudah over seventy
>> ini
>> berani mengambil resiko, pergi ke Garut dan mendaki ke puncak G.
>> Sadahurip
>> --- atas kemauan sendiri, dengan biaya sendiri --- dan  mengumumkan
>> hasilnya
>> ke Pikiran Rakyat ( yang resikonya tidak ringan khususnya kalau hal itu
>> akan
>> mengganggu kenyamanan instansi terten

RE: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP : BUKTI-BUKTI GEOLOGI PERMUKAAN

2012-01-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Dua minggu lalu saya selancar di google-earth, lokasi G. Sadahurip
tertutup awan seluruhnya.
Gunung itu ada di sebelah barat-baratlaut dari G. Talagabodas, dan sebelah
timurlaut dari kota Garut.
Saya lupa mencatat koordinat dari kursor di google-earth.

Salam,
BB



>
> Bener , kalau dilihat dari photo Morphologinya , "piramid" ini bisa
> kelihatan di Goggle Earth .
>
> Mohon di share koordinatnya sekedar pengen tahu 
>
>
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> From: koeso...@melsa.net.id
>> Date: Tue, 17 Jan 2012 22:52:39 +
>> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP : BUKTI-BUKTI GEOLOGI
>> PERMUKAAN
>>
>> Apakah mang Okim punya koordinat dari G. Sadahurip, supaya saya dapat
>> menentukan lokasinya pada peta geologi skala 1:100.000 dari P3G dan di
>> Google Earth?. Juga attachment di mailing list tidak keluar. TRMS
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>> From: "Sujatmiko" 
>> Date: Wed, 18 Jan 2012 04:26:23
>> To: ; MGEI
>> Reply-To: 
>> Cc: SADONO; GUNARDI; Feni
>> Kertikasyari; Iman
>> Santoso; mira buana
>> Subject: [iagi-net-l] GUNUNG SADAHURIP : BUKTI-BUKTI GEOLOGI PERMUKAAN
>>
>> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>>
>>
>>
>> Tanpa maksud untuk mengundang perdebatan, mang Okim sampaikan di bawah
>> ini
>> beberapa fenomena geologi tambahan yang mang Okim amati di lereng
>> selatan,
>> timur, barat, dan utara G. Sadahurip pada 8 Januari 2012 yang lalu.
>> Fenomena geologi inilah yang membuat mang Okim berani menyimpulkan bahwa
>> G.
>> Sadahurip bukan bangunan piramida budaya melainkan sebuah gunung api
>> kecil
>> berbentuk piramida yang utuh, yang dari bagian kaki sampai ke puncaknya
>> tersusun dari batuan beku masif dengan sedikit selingan batuan
>> piroklastik.
>> Morfologi dengan litologi semacam ini disebut sebagai lava dome ( van
>> Bemmelen, 1949 : The Geology of Indonesia ) , atau cumulo dome ( Holmes,
>> 1984 : Principles of Physical Geology ).
>>
>>
>>
>> Wassalam,
>>
>>
>>
>> Mang Okim
>>
>>
>>
>> LAMPIRAN GAMBAR
>>
>>
>>
>>
>>
>> DSCN9967-40-60.jpg
>>
>> Gambar 1 : G. Sadahurip terkesan sangat simetris dilihat dari arah
>> Wanaraja.
>>
>>
>>
>> DSCN9947-C-40-60.jpg
>>
>> Gambar 2 : G. Sadahurip menjadi kurang simetris dilihat dari Kampung
>> Cicapar
>>
>>
>>
>> DSCN9945-30-60.jpg
>>
>> Gambar 3 : Singkapan batuan beku masif di Kampung Cicapar ( mendasari G.
>> Sadahurip )
>>
>>
>>
>> DSCN9994-30-60.jpg
>>
>> Gambar 4 : Sungkapan batuan beku masif dengan pelapukan kulit bawang di
>> lereng timur G. Sadahurip
>>
>>
>>
>> DSCN9991-40-60-80.jpg
>>
>> Gambar 5 : Inti batuan beku masif yang mendominasi lereng timur G.
>> Sadahurip
>>
>>
>>
>> DSC03572-30-60-60.jpg
>>
>>
>>
>> Gambar 6 : Singkapan batuan beku masif di tebing Batu Rahong. Seluruh
>> batuan yang tadinya
>>
>> menutupi lembah Batu Rahong diyakini telah dipakai sebagai batu penyusun
>> piramida Sadahurip.
>>
>>
>>
>> DSCN0057-40-60-80.jpg
>>
>> Gambar 7 : Singkapan batuan beku masif di tebing utara G. Sadahurip yang
>> dinyatakan sebagai
>>
>> pintu masuk ke bangunan piramida. RCTI merekam dialog antara Pak Sekdes
>> dan
>>
>> Danramil Wanaraja yang intinya membantah pernyataan tersebut.
>>
>>
>>
>> DSCN0063-40-60.jpg
>>
>> Gambar 8 : Singkapan batuan beku masif di kaki barat G. Sadahurip (
>> identik
>> dengan
>>
>> batuan beku masif di Batu Rahong dan Kampung Cicapar , batuan dasar
>> G.Sadahurip)
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>




PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any inf

Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP : SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

2012-01-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
yan Institute of Technology
> dengan argumentasi bahwa dalam melakukan perburuan situs prasejarah , yang
> mungkin dengan ritual pembakaran kemenyan untuk mengundang roh, mereka
> kadang-kadang mendapat sokongan informasi lokasi dari informan tak
> kasatmata
> ( VIVAnews, 17 Maret 2011 ). Dengan keyakinan semacam itu maka dapat
> dimengerti mengapa dalam sosialisasi pertamanya di hadapan Wagub Jabar
> tanggal 3 Maret 2011, Yayasan Turangga Seta terkesan kurang senang ketika
> penulis dan  Drs. Lutfi Yondri M.Hum., pakar arkeologi dari Balar Bandung,
> memberikan masukan ilmiah , padahal  maksudnya agar Yayasan Turangga Seta
> yang sebagian besar anggotanya masih muda-muda dapat lebih berhati-hati ,
> baik dalam melakukan penelitian ataupun dalam prosedur dan perizinannya  (
> sesuai dengan  isi Undang-Undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010 ). Masukan
> serupa tetapi sedikit lebih keras diberikan lagi kepada perwakilan Yayasan
> Turangga Seta ketika memperkenalkan  hipotesanya di Jurusan Tambang ITB
> pada
> tanggal 6 Mei 2011 yang dihadiri juga oleh penulis dan Drs. Lutfi Yondri
> M.Hum. Pernyataan mereka ketika itu cukup tegas bahwa mereka lebih percaya
> kepada  bisikan ghoib atau parallel existence  dari pada pertimbangan
> ilmiah.  Selain peringatan secara langsung, sanggahan melalui media
> internet
> dan media cetak dilayangkan juga  antara lain oleh Mang Okim (  milis IAGI
> 20 Maret 2011 : Piramida G. Lalakon di Bandung, Akhir Sebuah Harapan ) ,
> Dr. Ir. Budi Brahmantyo M.Sc. (PR 3 Agustus 2011 : Gunung Lalakon, Sebuah
> Karya Alam), dan lain-lain. Artikel dan tulisan berikut lampiran
> gambar-gambar yang menjelaskan dan menyanggah hipotesa piramida tersebut
> dan
> telah dikutip oleh Google,  dipastikan telah dibaca juga oleh Yayasan
> Turangga Seta. Selain dari itu, beberapa pakar geologi terkemuka di
> Indonesia, yang pada awalnya mendampingi dan mendukung secara sukarela
> penelitian mereka, kemudian menarik diri setelah menyadari adanya
> penyimpangan metode dan arah penelitian mereka dari kaidah-kaidah ilmu
> kebumian yang baku (pengakuan Dr.Ir.Danny Hilman M.Sc. di Nasional, 4
> April
> 2011, dan bantahan keras Dr.Ir. Andang Bachtiar M.Sc. di FB karena nama
> dan
> reputasinya  dimanfaatkan secara tidak benar). Dengan adanya sanggahan dan
> bantahan dari para pakar tersebut, maka sungguh sulit dimengerti bahwa
> Staf
> Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana justru terpengaruh dan
> bahkan mendukung penuh kegiatan eksplorasi dan penggalian arkeologi yang
> di
> beberapa lokasi diketahui melanggar ketentuan dan prosedur yang digariskan
> dalam  Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 .
>
>
>
> Pelajaran berharga bagi kita semua
>
> Gencarnya issue tentang Piramida G. Sadahurip ini , yang oleh masyarakat
> Garut diartikan sebagai adanya bangunan piramida dan atau kandungan harta
> karun di perut G. Sadahurip, membuat  aparat Kecamatan Pangatikan dan Desa
> Sukahurip di Garut menjadi sibuk luar biasa. Selain karena membanjirnya
> para
> pengunjung ke puncak G. Sadahurip  sejak sekitar 6 bulan terakhir , yang
> ketika penulis mendaki gunung ini pada tanggal 8 Januari 2012 jumlahnya
> mencapai lebih dari 200 orang ( Gambar 3 ) , beberapa instansi terkait dan
> Pemkab Garut tentunya tak kalah sibuknya melayani permintaan dan
> pertanyaan
> para pejabat di Jakarta tentang issue piramida tersebut. Hikmah dari semua
> itu adalah meningkatnya minat masyarakat dan para pelajar untuk mendaki
> sampai ke puncak G. Sadahurip melalui jalan setapak dan lereng terjal yang
> tidak ringan. Untuk melayani pengunjung, paling sedikit  3 warung jajanan
> telah dibangun mendadak  oleh penduduk setempat di lereng G. Sadahurip.
> Hal
> ini memberikan indikasi bahwa masyarakat sangat mendambakan sarana wisata
> minat khusus yang sebetulnya bisa diciptakan oleh para pemangku kekuasaan
> kalau mau. Sehubungan dengan itu , maka walaupun G. Sadahurip bukan
> bangunan
> piramida budaya, alangkah baiknya kalau minat masyarakat khususnya para
> remaja dan pelajar yang dengan semangat pantang menyerah mendaki sampai ke
> puncak G. Sadahurip dapat dipertahankan  . Dengan anggaran yang tidak
> seberapa dan bahkan melalui kerja gotong royong, jalan ke puncak G.
> Sadahurip dapat diatur dengan membuat  tangga-tangga sederhana.
> Pemandangan
> alam dilihat dari puncak G. Sadahurip sungguh luar biasa antara lain G.
> Kaledong dan  G. Haruman serta  beberapa gunung lainnya yang bentuk
> piramidanya  tak kalah indahnya dari G. Sadahurip ( Gambar 4 ).  Dan
> kepada
> Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, pesan moral yang
> kiranya perlu disampaikan adalah agar tidak terjun terlalu jauh dalam
> masalah-masalah  yang sebetulnya dapat dilakukan oleh lembaga dan instansi
> se

Re: [iagi-net-l] Ucapan terimakasih

2011-12-27 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Ikut berduka cita. hanya bisa mendoakan semoga almarhumah diterima Islam
Imannya, dan seluruh amal ibadahnya diridloi Allah SWT. Amiiin.

BB


> Yth. rekan semuanya, yang namanya tidak dapat kami sebutkan
> satu-per-satu,
>
> Ijinkanlah kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga atas perhatian
> sedemikian besar terhadap kepulangan ibu-mertua dan ibunda kami, Ny. Tatik
> Kusumawardhani, ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Almarhumah meninggalkan dunia
> yang fana ini pada hari Senin, 26 Desember 2011 jam 11:00 wib pada usia 69
> tahun tanpa peringatan sakit apa pun. Pemakaman telah dilaksanakan pada
> hari yang sama, jam 14:00 wib di Kediri, Jawa Timur. Alhamdulillah
> semuanya berjalan lancar.
>
> Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada beberapa pihak karena tidak
> dapat memberikan alamat lengkap di Kediri. Kami sangat bersyukur, cukup
> dengan pengiriman doa saja.
>
> Memang ini adalah kehilangan yang cukup besar bagi keluarga kami.
> Almarhumah adalah anak tertua dan rumahnya selalu menjadi tempat berkumpul
> keluarga besar setiap lebaran. Beliau juga cukup sehat untuk sering
> mengunjungi anak2 dan cucu2nya di Yogya dan Bogor. Bukan naik pesawat atau
> keretaapi, lebih suka dengan bus malam. Bahkan, beliau sangat dikenal oleh
> para tetangga di Bogor, karena pintar memasak dan dengan senang hati
> melayani permintaan para tetangga jika beliau sedang berkunjung ke Bogor.
> Semoga Allah swt mengampuni dosa almarhumah, menerima amal baiknya, dan
> menjauhkannya dari siksa kubur. Amin.
>
> Atas perhatian dan doa yang telah diungkapkan oleh rekan semuanya,
> mudah2an mendapatkan balasan berlipat-ganda dari Yang Maha Kuasa.
>
> Salam dari Kediri,
> Mohammad Syaiful - Etty Sulistyawati
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Masyarakat Arkeologi Indonesia apresiasi Tim Katastropik Purba

2011-11-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Capek deeeh


BB




> 2011/11/29 o - musakti :
>> Berita lain soal ini
>> http://us.wap.vivanews.com/news/read/267100-piramida-garut-akan-tingkatkan-ekonomi-warga
>> Tapi apa urusannya sama staf khusus presiden soal bantuan sosial dan
>> bencana alam ya ?
>
> Saya baru baca berita dibawah ini dan memang ada nama geologist
> ternama dan bahkan Badan Geologi juga disitir disini.
> Saya tidak 100 persen antipati kalau memang sebuah "mitos" dapat
> mengundang sisi wisata dan menghasilkan atau memiliki nilai ekonomis.
> Namun tentusaja secara ilmiah kalau ingin membuktikan keberadaan riil
> dan statement organisasi profesi (IAGI) harus benar-benar didukung
> data empiris dan diuji secara terbuka.
> Mitologi Lochness, Yeti, Atlantis dan juga Nyi Roro Kidul memiliki
> arti tersendiri dalam kehidupan mitologi. Jelas menghasilkan materi
> tidak sedikit, namun tidak pernah terbukti secara ilmiah (scientific).
> Kontroversi nantinya mungkin juga akan ada dan kalau terjadi, IAGI
> sudah semestinya mempersiapkan untuk menjawabnya bilsa diperlukan
> secara organisatoris. Untuk saat ini yang tertulis di Blog IAGI (dari
> Mang Okim dan Pak Awang) saya kira cukup menjelaskan.
> http://geologi.iagi.or.id/2011/03/22/piramida-g-lalakon-di-bandung-akhir-sebuah-harapan/
> http://geologi.iagi.or.id/2011/03/22/misteri-di-candi-cetho-dan-candi-penataran/
>
> Salam.
> RDP
>
> ==
> http://us.wap.vivanews.com/news/read/236383-gunung-piramida-diabadikan-dalam-buku
>
> Selasa, 29 November 201113:35 WIB Teknologi
> Gunung Piramida Diabadikan dalam Buku
> Buku tentang penelitian piramida di Gunung Lalakon dan Gunung
> Sadahurip diluncurkan.
>
> Penggalian 'gunung piramida' oleh tim Turangga Seta Indra Darmawan |
> Kamis, 28 Juli 2011, 08:30 WIB VIVAnews - Kini, sudah lewat beberapa
> bulan, sejak upaya pertama mengungkap keberadaan gunung piramida di
> Indonesia, sekitar awal tahun ini. Namun kebenaran tentang ada atau
> tidaknya bangunan piramid di bawah bukit itu hingga kini masih
> tersaput kabut misteri
>
> Untuk menyingkap teka-teki besar itu, siang ini, Kamis 28 Juli 2011,
> penerbit buku Ufuk Press berencana meluncurkan sebuah buku bertajuk
> 'Penemuan Atlantis Nusantara'.
>
> Menurut pihak penerbit, Ufuk Press, buku ini berisi tentang hasil
> penelitian dan eksplorasi yang dilakukan oleh Badan Geologi
> Kementerian ESDM, terhadap dua bukit yang diduga menyimpan bangunan
> piramida di dalamnya, yakni Gunung Lalakon di daerah Soreang Bandung,
> dan Gunung Sadahurip di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut,
> Jawa Barat.
>
> Hanya saja, Turangga Seta, kelompok yang pertama kali mengklaim bahwa
> Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip adalah gunung piramida, justru
> tidak tahu-menahu tentang penyusunan buku ini, dan kapan penelitian
> dan eksplorasi tersebut dilakukan.
>
> "Kami sama sekali tidak tahu ada penyusunan buku ini, dan kapan pihak
> Badan Geologi melakukan penelitian," ujar Agung Bimo Sutedjo kepada
> VIVAnews Rabu malam, 27 Juli 2011. Seharusnya, Agung melanjutkan,
> penyusunan buku ini juga melibatkan pihak-pihak yang pertama kali
> melakukan melakukan penelitian.
>
> Sebelumnya, klaim adanya piramida di bawah Gunung Lalakon dan
> Sadahurip diungkapkan oleh Kelompok Turangga Seta. Sekitar awal
> Februari 2011, mereka mengajak para pakar geologi kawakan: Danny
> Hilman Natawidjaja, Eko Yulianto, dan Andang Bachtiar, melakukan uji
> geo listrik di Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip.
>
> Salah satu anggota tim peneliti yang merupakan pakar geologi senior,
> Andang Bachtiar, sempat menyatakan bahwa hasil uji geolistrik yang
> mereka lakukan menemukan struktur yang tidak alamiah. "Selama ini saya
> tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural
> (tidak alamiah - red)," katanya.
>
> Namun, belakangan ketika dikonfirmasi VIVAnews, Andang mengatakan
> bahwa hasil analisis itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih
> banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.
>
> Upaya membuktikan keberadaan piramida di bawah Gunung Lalakon sudah
> sempat diupayakan oleh Tim Turangga Seta. Mereka melakukan penggalian
> di daerah puncak Lalakon, di ketinggian 986 meter, dengan mengajak
> peneliti Pusat Survei Geologi Badan Geologi Departemen ESDM Bandung,
> Engkon Kertapati.
>
> Ketika itu, pada kedalaman sekitar 1,5 meter dan 3,7 meter, tim
> Turangga Seta sempat menemukan batu-batu boulder yang mereka duga
> sebagai batu bronjongan agar tanah penutup bangunan piramida tidak
> longsor.
>
> Saat itu, batu-batu bronjongan tadi ditemukan tersusun secara teratur
> dengan sudut kemiringan yang seragam, sekitar 30 derajat. Ketika itu,
> Engkon mengatakan bahwa seolah-olah ada gaya-gaya di luar kemampuan
> alamiah yang menyebabkan batu-batu bronjong tadi teratur rapi.
>
>
>
> Namun, Engkon juga menegaskan bahwa bisa saja batuan andesit di perut
> Lalakon itu mengalami pelapukan secara alamiah sehingga secara
> 'kebetulan' membentuk pola-pola semacam itu.
>
> Sayangnya,

Re: [iagi-net-l] Sesar Lembang Bergerak: IAGI/HAGI Jangan Diam Saja!

2011-09-07 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Waktu saya cek ke lapangan tgl 30 Agst 2011, memang banyak penduduk yang
merasakan bergerak vertikal (seperti ngabirigidig katanya dalam Bhs
Sunda). Tapi pengamatan saya pada gawir sesar di Muril dg kemiringan
lereng 25 - 30 derajat, bahkan longsoran tebing pun tidak terjadi. Tanah
retak tidak teramati dan tidak ada yg melaporkan. Jadi kecil sekali
kemungkinan adanya displacement.

Salam,
BB



> Apakah di daerah ini setelah gempa terjadi displacement yang berarti pada
> bidang sesar Lembang ini?
> Seorang saksi yang mengalami gempa ini menceritakan bahwa gempa ini
> dirasakan sebagai gerakan vertikal atau terjadi amblasan.
> RPK
>
> - Original Message -
> From: "irwan Meilano" 
> To: 
> Sent: Wednesday, September 07, 2011 12:12 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sesar Lembang Bergerak: IAGI/HAGI Jangan Diam
> Saja!
>
>
> Yth pak Koesoemadinata
> berdasarkan survei yang kami lakukan kluster kerusakan
> ada pada koordinat 107.5539BT 6.8129LS,
> informasi BMKG mengenai gempa ini bisa didapatkan di
> http://www.bmg.go.id/gempadirasakan.bmkg?Jenis=URL&IDS=0261154091982197426
>
> Pak Andang, terimakasih pak untuk insightnya,
> dan salut untuk pak Budi untuk konsistensinya.
>
> Punten pak Budi saya tidak bisa ikut ke Cisarua karena
> sedang tidak ada di Bandung.
>
> Betul pak, gempa di Muril hari minggu lalu menjadi warning bagi kita
> semua.
> Sebelumnya terdapat gempa juga di sisi timurnya pada tanggal 22 Juli 2011,
> dengan magnitude 2,9 . Kemudian mahasiswa kami yang mendapat izin
> untuk menganalisis data jaringan kegempaan di Bandung yang dikelola
> badan geologi, juga mendapatkan gempa-gempa dengan s-p yang sangat
> pendek dengan magnitudo lebih kecil M2 di utara Bandung.
>
> Setuju pak, sebagai komplemen yang telah dilakukan para pakar kegempaan
> perlu ada upaya sistematis yang melibatkan juga peneliti sosial.
>
> Belajar dari gempa Muril lalu, dengan magnitud yang kecil
> kerusakannya sudah signifikan dan yang lebih penting lagi yaitu
> masyarakat betul-betul tidak berdaya sehingga tidak mampu
> untuk bounce-back, bangkit kembali dengan kemampuan sendiri
> pada saat terkena gangguan (bencana).
> Yang menunjukan social-capital mereka sangat lemah.
>
> salam,
> irwan meilano
>
> 2011/9/7 Budi Brahmantyo :
>> Terima kasih mas Yayang atas tulisan ini.
>>
>> Satu hal yang paling mengkhawatirkan dari kunjungan saya 30 Agustus 2011
>> -- (saya lebarannya 31 Agustus :) -- ke Kp. Muril dan Tugu yang paling
>> parah: kebanyakan rumah selain berada di lereng gawir sesar (Muril pada
>> footwall, Tugu pada hangingwall; dg asumsi sesar normal miring ke
>> utara),
>> juga kualitas bangunan yang buruk. Rumah-rumah tanpa tiang besi-beton dg
>> kualitas adukan/semen yang rendah. Itulah yg membuat 103 rumah
>> retak-retak
>> hanya dg sekitar 3 detik pada 3.3 SR.
>>
>> Inya Allah dalam waktu dekat, atas ajakan Koran Pikiran Rakyat (PR),
>> KRCB
>> diminta untuk diskusi dan sosialisasi di Kec. Cisarua. Selain memberikan
>> sedikit sisi ilmiah Sesar Lembang, saya usul ke PR agar lebih ditekankan
>> kepada klinik arsitektur. Maka nanti yang berbicara salah satunya adalah
>> Ir. Iwan Darmasetiawan (arsitek anggota KRCB) selain saya (PR yang
>> memang
>> meminta saya, walaupun saya mengajukan ahli geologi yg kompeten thd
>> gempa), dan saya usulkan juga dari BPBD Jabar (biasanya di detik2
>> terakhir
>> tidak hadir hehehe.. seperti bbrp bulan lalu dg GEA di Ciater).
>>
>> Jika IAGI bisa ikut hadir, alangkah baiknya, walaupun tidak sbg
>> pembicara,
>> tetapi dukungan IAGI akan membuat IAGI dekat di masyarakat (tentu saya
>> akan menyatakan sbg anggota IAGI juga)
>>
>> Itu sekilas info.
>> Salam,
>> BB
>>
>>
>>
>>
>>> Gempa Bandung Barat alias Gempa cisarua 28 Agustus 2011 yg lalu (3hari
>>> sebelum hari raya) telah mengakibatkan 103 rumah rusak (retak2, genteng
>>> somplak dsb) khususnya di sekitar daerah Jambudwipa, dan bahkan sampai
>>> akhir minggu lalu beberapa keluarga masih tidak berani kembali tidur di
>>> rumah malam hari karena takut masih akan terjadi gempa susulan (dan
>>> karena
>>> rumahnya masih belum diperbaiki: takut keambrukan atap/genteng dsb).
>>>
>>> Sbg orang Bekasi (Arema yg tinggal di Bekasi, tepatnya) saya ingatkan
>>> kawan2 Bandung: inilah saatnya mitigasi sesar lembang untuk diangkat
>>> dan
>>> terus dikobarkan dg melibatkan multi-kelompok: ada KRCB, MBI, MPPBI,
>>> IAGI/HAGI dsb. Mari kita seriusi sesar lembang spt kita serius dg
>>> Padang.
>>> Pakar2 gempa &atektoniknya khan ting

Re: [iagi-net-l] Sesar Lembang Bergerak: IAGI/HAGI Jangan Diam Saja!

2011-09-06 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Terima kasih mas Yayang atas tulisan ini.

Satu hal yang paling mengkhawatirkan dari kunjungan saya 30 Agustus 2011
-- (saya lebarannya 31 Agustus :) -- ke Kp. Muril dan Tugu yang paling
parah: kebanyakan rumah selain berada di lereng gawir sesar (Muril pada
footwall, Tugu pada hangingwall; dg asumsi sesar normal miring ke utara),
juga kualitas bangunan yang buruk. Rumah-rumah tanpa tiang besi-beton dg
kualitas adukan/semen yang rendah. Itulah yg membuat 103 rumah retak-retak
hanya dg sekitar 3 detik pada 3.3 SR.

Inya Allah dalam waktu dekat, atas ajakan Koran Pikiran Rakyat (PR), KRCB
diminta untuk diskusi dan sosialisasi di Kec. Cisarua. Selain memberikan
sedikit sisi ilmiah Sesar Lembang, saya usul ke PR agar lebih ditekankan
kepada klinik arsitektur. Maka nanti yang berbicara salah satunya adalah
Ir. Iwan Darmasetiawan (arsitek anggota KRCB) selain saya (PR yang memang
meminta saya, walaupun saya mengajukan ahli geologi yg kompeten thd
gempa), dan saya usulkan juga dari BPBD Jabar (biasanya di detik2 terakhir
tidak hadir hehehe.. seperti bbrp bulan lalu dg GEA di Ciater).

Jika IAGI bisa ikut hadir, alangkah baiknya, walaupun tidak sbg pembicara,
tetapi dukungan IAGI akan membuat IAGI dekat di masyarakat (tentu saya
akan menyatakan sbg anggota IAGI juga)

Itu sekilas info.
Salam,
BB




> Gempa Bandung Barat alias Gempa cisarua 28 Agustus 2011 yg lalu (3hari
> sebelum hari raya) telah mengakibatkan 103 rumah rusak (retak2, genteng
> somplak dsb) khususnya di sekitar daerah Jambudwipa, dan bahkan sampai
> akhir minggu lalu beberapa keluarga masih tidak berani kembali tidur di
> rumah malam hari karena takut masih akan terjadi gempa susulan (dan karena
> rumahnya masih belum diperbaiki: takut keambrukan atap/genteng dsb).
>
> Sbg orang Bekasi (Arema yg tinggal di Bekasi, tepatnya) saya ingatkan
> kawan2 Bandung: inilah saatnya mitigasi sesar lembang untuk diangkat dan
> terus dikobarkan dg melibatkan multi-kelompok: ada KRCB, MBI, MPPBI,
> IAGI/HAGI dsb. Mari kita seriusi sesar lembang spt kita serius dg Padang.
> Pakar2 gempa &atektoniknya khan tinggalnya juga disekitar garis sesar
> Lembang, ..dan aba2 sdh diberikan lwt gempa Bandung Barat akhir Agustus
> lalu. Jadi sgt wajar mitigasi& sosialisasi diprioritaskan u/Lembang!!
>
> Informasi dr kawan2 ITB menyebutkan bahwa a‎​da 2 riset yg sdg jalan
> di S2 GREAT (Graduate Research for Earthquake and Tectonics) u/sesar
> Lembang: Didik dg peta hazard-risk & Pretty dg riset patahannya.
> ‎​Plus GPS-surveynya Dr Irwan Meilano, ‎​plus paleoseismologi
> trenchingnya Dr Eko & juga geolistrik-georadar Dr Dany Hilman & puluhan
> studi S1-S2 kawan2 kebumian ITB sblmnya. (Rencana) mikroiseismik dr
> grupnya Dr. Surono (mbah Rono) juga sdh in-place. Basic ingridient
> mitigasi u/sesar Lembang sdh ideal. Tinggal konduktor yg meramunya dg
> aspek infrastruktur - sosial-ekonomi - kebijakan di lapangan. Ayo sama2
> hadapi sesar Lembang, jgn sampai kecolongan spt sesar Opak di gempa Yogja
> 2006!!!
>
> Dalam rangka mewaspadai terus sesar Lembang, ada 2 kemungkinan implikasi
> dr kejadian gempa Cikalong Wetan Juni & gempa Bandung Barat akhir Agustus
> lalu: 1) pelepasan energi bertahap sampai akhirnya hilang potensi kuncian
> geraknya, tapi bsa jg 2) itu smua merupakan precursor/pendahulu dr gempa
> yg lebih besar. Kalau kwn2 ahli bisa bikin analisis time-series dr sifat
> dan besaran gempa2 di daerah tsb 5 tahun terakhir, mungkin bisa keliatan
> polanya! Apapun yg terjadi, sbnarnya kita bisa menghindari dr nasib
> kecolongan spt di kasus Gempa yogja 2006 dg: 1)memobilisasi tenaga2
> penyuluh pelatih u/earthquake drill berkala di daerah tsb, 2)membantu masy
> memeriksa kesiapan bangunan2 mrk thdp kmungkinan goyangan gempa dan
> memberi bantuan konsultasi bgmn menguatkan strukturnya atau ke arah / zona
> mana mrk hrs berlindung apabila terjadi gempa (kalau blm sempat selesai
> penguatan struktur rumahnya, dsb,...). Silakan, IAGI/HAGI!
>
> ADB
> Arema di Bekasi
> IAGI-0800
> Powered by Telkomsel BlackBerry®




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Mana

Re: [iagi-net-l] Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM

2010-12-08 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Selamat bekerja KSKM...salut.
Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama menghasilkan hasil2 yang bermanfaat,
baik bagi Geologi maupun bagi masyarakat luas.
Pengalaman kami, banyaklah menulis di media massa supaya hasil kerja KSKM
cepat terapresiasi. Cara lain ajaklah wartawan saat observasi lapangan dan
berikan pemahaman2 geologis yang benar, tapi tidak terlalu teknis
akademis.

Salam dari KRCB,
BB

> Rekans,
> setelah survey lapangan dengan Pak Gatot (PVMBG), Geologi UGM , berserta
> Direktur SAMAPTA (POLDA DIY), serta kawan-kawan dari Sekber Pecinta Alam
> Jogja termasuk Mermounc di sepanjang Sungai Gendol pada tanggal 21-22
> November 2010, Mas Rovicky, Pak Wartono Raharjo, Pak Agung Harijoko dan
> Pak
> Bambang Mertani berniat untuk membentuk semacam Kelompok Studi Merapi.
> Foto-foto di lapangan bisa dilihat di
> http://rovicky.wordpress.com/2010/12/08/foto-foto-piroklastik-merapi-dan-penjelasannya-1/
>
> Mas Rovicky, kemudian membuat deskripsi mengenai kelompok studi tersebut
> seperti ini
>
> *Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM*
>
> Merapi tidak pernah lepas dari kehidupan serta perkembangan Jawa. Sebuah
> fenomena dinamika alam berupa gunung berapi yang "tumbuh" dan hidup
> bersama
> manusia di Jawa ini mengundang daya tarik tersendiri. baik dari sisi
> keilmuan sains fisis kegunungapian, maupun sisi humaniora dan sosial dari
> perkembangan penduduk Jawa.
> Kelompok Studi Kawasan Merapi merupakan sebuah kelompok peneliti,
> pemerhati
> serta setiap orang yang tertarik untuk mengetahui, meneliti, serta
> mengembangkan kawasan ini sebagai kawasan hunian yang unik.
>
> *Fraksi Indonesia.*
>
> Kawasan Merapi merupakan fraksi penting dari Indonesia. Secara geografis
> kebhinnekaan Indonesia terdapat di kawasan ini. Hampir semua yang ada di
> Indonesia ada di kawasan ini. Ada gunungapi aktif, ada kerajaan yang masih
> berjaya, ada fenomena gempa dengan patahan aktifnya. D Kawasan Merapi ini
> terlengkap koleksi serta interaksi budaya daerah yang bergabung secara
> moderen saat belajar di kota Pelajar Jogja. Bahkan Magelang yang berada di
> lereng utara Merapi merupakan kawah candradimuka bagi para prajurit TNI.
>
> Mempelajari kawasan ini berarti mempelajari porsi besar dari Indonesia
> karena miniatur Indonesia ada di Kawasan Merapi. [Rovicky 2010]
>
> **
> Saat ini, KSKM baru eksis di dunia virtual melalui milis dan pages
> facebook
> Untuk bergaubung dengan milis  Kelompok Studi Kawasan Merapi - KSKM
> silahkan
> mengirim email kosong ke kawasanmerapi+subscr...@googlegroups.com
> Sedangkan alamat pages facebook-nya ada di
> http://www.facebook.com/#!/pages/Kelompok-Studi-Kawasan-Merapi/179302888762617
>
> Rencananya akhir januari akan menggelar event di Jogja, bentuk acaranya
> sedang dirumuskan bersama.
>
> salam,
> tomo
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fosil Kembali Ditemukan di Gua Pawon

2010-08-31 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Jawabannya: tidak.
UNESCO bukan lembaga donor, tetapi jika sudah dalam list UNESCO, usulan
dana mungkin peluangnya tinggi didanai oleh beberapa foundation yang
peduli dg warisan budaya/alam.

Salam,
BB


> Sekedar ingin tahu, Selain publikasi/ pamor apakah suatu situs yang
> berhasil
> menjadi 'warisan dunia UNESCO' mendapatkan bantuan finansial langsung dari
> lembaga tersebut?
>
> 2010/8/30 Sulastama Raharja 
>
>> Fosil Kembali Ditemukan di Gua Pawon
>>
>>
>> *NGAMPRAH, KOMPAS.com*--Balai Arkeologi Bandung kembali menemukan
>> sejumlah
>> kepingan fosil sisa makanan pada zaman prasejarah dalam kotak ekskavasi
>> baru
>> di Situs Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten
>> Bandung Barat, Jawa Barat.
>>
>> Peneliti dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri mengatakan ekskavasi
>> atau penggalian untuk tujuan penelitian di Situs Gua Pawon akan
>> berlangsung
>> dua pekan, atau berakhir hingga 4 September 2010.
>>
>> "Penelitian kali ini dilakukan dengan membuat kotak ekskavasi baru.
>> Berbeda
>> dengan kotak yang digunakan pada ekskavasi sebelumnya. Semoga saja
>> temuan
>> ini benar-benar fosil," kata Lutfi Yondri.
>>
>> Sebelumnya, pada awal Juli, arkeolog dikejutkan dengan temuan juru kunci
>> Gua
>> Pawon, Ecep Suhaya (54). Ecep menemukan ratusan keping tulang serta dua
>> gigi
>> yang diduga fosil manusia purba di lokasi situs.
>>
>> Jika benar, kata dia, merupakan rangka manusia prasejarah. Dan, temuan
>> tersebut menjadi rangka manusia prasejarah ketujuh yang ditemukan di
>> kawasan
>> Gua Pawon. Namun, temuan itu masih dalam tahap kajian.
>>
>> Sebelumnya diwartakan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik
>> Indonesia mengusulkan agar Gua Pawon dan Karst Citatah dijadikan cagar
>> alam
>> warisan dunia ke UNESCO.
>>
>> Sekretaris Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian
>> Kebudyaan
>> dan Pariwisata, Soeroso M.P. mengungkapkan usulan tersebut sudah
>> dilakukan
>> pasca-ekspos penemuan fosil manusia purba di kawasan Karst Citatah KBB,
>> yang
>> kemudian disebut "manusia Pawon".
>>
>> Adanya usulan tersebut merupakan bukti perhatian pemerintah pusat
>> terhadap
>> penemuan benda bersejarah atau cagar budaya.
>>
>> Menurut Soeroso, Indonesia akan bersaing dengan sekitar 200 negara
>> mengusulkan hal yang sama. Namun, yang akan diakui untuk setiap negara
>> hanya
>> satu di bidang budaya dan satu bidang alam.
>>
>> Seoroso berharap Gua Pawon bisa segera ditetapkan menjadi salah satu
>> cagar
>> alam warisan budaya dari Indonesia. Hal itu agar pelestariannya tidak
>> hanya
>> menjadi tanggung jawab Indonesia, namun menjadi tanggung jawab dunia.
>>
>> Disebutkan, jika usulan itu diterima, maka kepedulian terhadap Gua Pawon
>> bukan hanya tanggung jawab Indonesia, tetapi juga dunia.
>>
>> "Memang tidak mudah untuk masuk dalam kategori UNESCO. Tapi, kita
>> harapkan
>> supaya Gua Pawon bisa masuk ke dalam situs yang diakui dunia," ujarnya.
>>
>> Dijelaskan Soeroso, ditawarkannya Gua Pawon menjadi cagar alam dunia
>> karena
>> Karst Citatah sebagai tempat ditemukannya "manusia Pawon" (fosil) yang
>> menjadi ciri karst dari Indonesia.
>>
>> Selain itu, kata dia, "manusia Pawon" yang ditemukan merupakan penemuan
>> yang
>> sangat langka. "Kami mengusulkannya karena Gua Pawon memiliki dua
>> kelebihan,
>> selain karena karst, juga ada penghuninya (manusia Pawon)," pungkasnya.
>>
>>
>>
>> http://oase.kompas.com/read/2010/08/31/02075964/Fosil.Kembali.Ditemukan.di.Gua.Pawon
>>
>
>
>
> --
> ***
> Amir Al Amin
> Operations/ Wellsite Geologist
> (62)811592902
> amir13120[at]yahoo.com
> amir.al.amin[at]gmail.com
> 
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limit

Re: [iagi-net-l] Heryadi Rachmat Tidak Lagi Kadis Pertambangan NTB

2010-01-13 Terurut Topik Budi Brahmantyo
dua lagi Pul, om Agus Hendratmo dan om Yunus Kusumahbrata (koq yang aktif
geowisata jadi om-om semua?)

BB


> betul, om rdp. namun setahun ini beliau diharapkan ikut akfit bersama
> panitia mempersiapkan pit iagi 2010 di lombok.
>
> selain itu, beliau adalah salah satu penerima penghargaan di bidang
> geowisata dari iagi, yg diserahkan pada pit iagi 2009 di semarang
> (bersama om budi bram yg dimuat kompas hari ini, dan om yudi purnama
> serta om hanang samodra).
>
> salam,
> syaiful
>
> 2010/1/13 Rovicky Dwi Putrohari :
>> Heryadi Rachmat, Salah satu tokoh IAGI NTB yang sangat aktif tidak hanya
>> di
>> profesi pertambangan tetapi juga promosi Geopark di NTB. Beliau bersama
>> Pak
>> Lambok, Ketum IAGI, datang ke Kuala Lumpur tahun lalu meramaikan acara
>> pembentukan IAGI-KLRDP
>> Heryadi Rachmat Tidak Lagi Kadis Pertambangan NTB
>>
>> http://www.majalahtambang.com/detail_berita.php?category=18&newsnr=2328
>> 12
>> Januari 2010 | 18:42 WIB
>>
>> Heryadi Rahmat, saat menghadiri peresmian
>> Monumen Pertambangan dan Energi, yang
>> bertepatan dengan Hari Jadi Pertambangan
>> dan Energi ke-64, 28 september 2009 lalu.
>> Abraham Lagaligo
>> abra...@majalahtambang.com
>>
>> Jakarta – TAMBANG. Salah satu pengawal divestasi saham PT Newmont Nusa
>> Tenggara (NNT), Heryadi Rachmat, nampaknya tak akan banyak berperan lagi
>> dalam proses pengalihan saham asing ke pihak nasional tersebut.
>> Pasalnya,
>> pria asal Bandung, Jawa Barat ini, sudah tidak lagi menjabat Kepala
>> Dinas
>> (Kadis) Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
>>
>> “Saya sekarang hanya menduduki jabatan fungsional, tidak lagi di
>> struktural,” ujarnya saat menghadiri sebuah Seminar Pertambangan di
>> Jakarta,
>> Senin, 11 Januari 2010.
>>
>> Boleh dibilang, Heryadi cukup banyak berperan dalam proses divestasi
>> saham
>> tambang emas dan tembaga itu, selama menjabat sebagai Kadis Pertambangan
>> dan
>> Energi NTB. Dialah yang pertama kali mondar-mandir Mataram – Jakarta
>> hampir
>> setiap minggu, demi memuluskan proses tersebut.
>>
>> Maklum, di antara jajaran pejabat Pemerintah Darah (Pemda) NTB, Heryadi
>> yang
>> paling menguasai persoalan gali-menggali isi perut bumi. Geolog lulusan
>> Universitas Padjadjaran (Unpad) ini, juga ikut mewakili Tim Pemerintah
>> melakukan ‘babat alas’ tambang Batu Hijau, sejak Kontrak Karya
>> ditandatangani pada penghujung 1986.
>>
>> Kepala Bagian (Kabag) Humas NTB, Andy Hadianto mengatakan, Heryadi telah
>> memasuki masa pensiun sejak tiga bulan lalu. Maka ia diberhentikan dari
>> jabatan Kadis Pertambangan dan Energi NTB. Sampai sekarang jabatan yang
>> ditinggalkan Heryadi masih kosong, belum ada yang menggantikan.
>>
>> “Kalau di kita kan usia pensiun pejabat struktural adalah 56 tahun. Agar
>> dia
>> tetap bisa berkarya di Pemda sampai usia 60 maka ditempatkan di
>> fungsional,”
>> ujar Andy kepada Majalah TAMBANG, Selasa, 12 Januari 2009.
>>
>> Andy juga menepis spekulasi bahwa Heryadi diberhentikan terkait
>> persoalan
>> divestasi. Seperti diketahui, Heryadi yang juga Komisaris PT Daerah Maju
>> Bersaing (DMB) selama proses divestasi saham PT NNT, paling dekat dengan
>> wartawan. Tak heran namanya paling banyak muncul di media. Bahkan suatu
>> saat
>> pernah dituding melangkahi Gubernur.
>>
>> Ceritanya, saat itu sekitar pertengahan Agustus 2009, publik sedang
>> bertanya-tanya kepada siapa divestasi saham PT NNT 2008-2009 akan
>> diberikan.
>> Kepada Pemda NTB yang berkongsi dengan Grup Bakrie, atau kepada PT Aneka
>> Tambang yang ditunjuk Menteri Keuangan dan Menteri BUMN mewakili
>> Pemerintah
>> Pusat?
>>
>> Heryadi yang terpancing oleh pertanyaan wartawan, mengungkapkan apa yang
>> dia
>> ketahui. Bahwa saat itu telah ada keputusan saham divestasi NNT
>> 2008-2009
>> diserahkan ke Pemda. “Saya hanya mau memberikan background saja pada
>> wartawan. Bukan untuk dikutip,” ujarnya waktu itu.
>>
>> Namun tak dapat dibendung, esoknya hampir semua media mainstream Ibukota
>> mengutip pernyataan Heryadi. Ia pun dituding melangkahi Gubernur NTB
>> yang
>> juga akan menggelar konferensi pers tentang hal yang sama keesokan
>> harinya.
>>
>> Akibatnya, tersiar kabar Heryadi nyaris dicopot dari jabatan Kadis
>> Pertambangan dan Energi NTB. Itu pun bisa dilihat dari kepanikan Heryadi
>> saat bertemu wartawan media ini di Mataram, beberapa hari setelah
>> peristiwa
>> itu.
>>
>> “Saya bukan takut dicopot, jabatan ini kan amanah. Tapi saya malu kalau
>> dibilang melangkahi Gubernur. Padahal saya cuma ingin membagi informasi,
>> dan
>> itu pun karena terpancing. Padahal saat ditelepon, saya sudah
>> wanti-wanti
>> untuk tidak dikutip dan info yang diberikan hanya untuk background,”
>> tuturnya kepada Majalah TAMBANG.
>>
>> Selama lebih 30 tahun menjabat Kadis Pertambangan dan Energi NTB,
>> Heryadi
>> adalah sosok yang gigih dalam bertugas, dan termasuk pekerja keras.
>> Bapak
>> dua anak ini juga dikenal sebagai pejabat yang sederhana. Naluri dan
>> dedikasinya sebagai seorang geologis, m

RE: [iagi-net-l] Selamat utk P. Budi - Peduli Lingkungan Bandung

2010-01-13 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Terima kasih rekan-rekan IAGI-net atas perhatiannya.
Untuk pak Zaim, memang semuanya berangkat dari Geologi pak.
Untuk MJP: kok repot amat harus ke kurikulum sekolah segala, laksanakan
aja bawa anak-anak ke lapangan...itu yang saya lakukan. Alhamdulillah
sudah mulai terasa dampaknya..

Salam,
BB



> Sependapat dengan Pah Zaim, dan saya kira setiap anggota IAGI dapat
> menjadi
> "agen" untuk sosialisasi ini.
>
> Di Indonesia saat ini geologi masih terlalu ekslusif karena hanya dipahami
> oleh komunitas tertentu saja, alumni geologi tentunya. Ini terjadi karena
> geologi tidak diajarkan disekolah dasar dan menengah di Indonesia sehingga
> ilmu geologi menjadi "barang langka" bagi masyarakat umum. Sangat berbeda
> misalnya kalo kita bandingkan dengan Brazil, saya terkaget-kaget dan
> terbengong-bengong ketika tour guide yang memandu kami ketika itu secara
> sederhana dapat bercerita tentang teori tektonik lempeng yang membentuk
> morfologi Sugar Loaf dan pengunungan lain disekitarnya, bahkan mampu
> bercerita tentang Mid-Atlantic ridge yang memisahkan Amerika Selatan
> dengan
> Afrika kini.
>
> Yang saya ingin katakan adalah bahwa "komunitas iagi " harus turun
> mensosialisasikan geologi ke masyarakat. Bentuk yang paling mudah dan
> murah
> saya kira adalah setiap anggota turun ke sekolah-sekolah anak, cucu atau
> adik masing-masing mempresentasikan fenomena-fenomena geologi terutama
> yang
> bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari seperti bencana alam: gunung api,
> gempa, longsor, mud volcano, banjir, dsb...
>
> Sementara IAGI secara institusi dapat mengusulkan kepada DIKNAS agar
> geologi
> bisa dimasukkan kurikulum sekolah dasar dan menengah.
>
> Salam,
> MJP
>
> -Original Message-
> From: z...@gc.itb.ac.id [mailto:z...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Wednesday, January 13, 2010 9:12 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: iagi-net@iagi.or.id; do...@itb.ac.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat utk P. Budi - Peduli Lingkungan Bandung
>
>
> SELAMAT PAK BUDI !!!
> Cinta Lingkungan, tentunya juga Cinta Geologi kan ya...???
> Oleh sebab itu, tularkan juga Virus Cinta Geologi kepada masyarakat, agar
> mengerti dan siap menghadapi bencana alam : gempa, longsor, banjir dan
> lain sebagainya serta konservasi (lingkungan)geologi
>
> Wassalam,
>
> Zaim
>
>
>> Di harian Kompas hari ini Rabu 13-01-2010 di halaman 16 ada liputan
>> "Sosok" yang memberitakan tentang Dr. Budi Brahmantyo dengan topik Budi,
>> Sebarkan Virus Cinta Lingkungan. Didalamnya dibahas bagaimana menularkan
>> virus cinta lingkungan kepada anak-anak dan masyarakat dengan
>> jalan-jalan
>> naik gunung dan menelusuri daerah Karst di Citatah - Padalarang.
>> Penemuan
>> manusia purba di Gua Pawon yang fenomenal juga di highlight. Selamat
>> untuk
>> Pak Budi. Semangat kan peduli lingkungan, termasuk bumi Parahyangan yang
>> kini senagian sedang sekarat lingkungannya.
>>
>> Salam
>> Andri Subandrio
>>
>>
>>
> 
> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>
> 
> 
>> Ayo siapkan makalah!
>> Untuk dipresentasikan di PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6
>> Oktober
>> 2010
>> Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
>>
> 
> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
>> event
>> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
>> to
>> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 

Re: [iagi-net-l] Gempa Bumi Bisa Diprediksi ?

2009-11-02 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Setelah posting ini saya buka langsung ke situsnya RJ Roberts
www.nextearthquake.com

salah satunya meramalkan akan ada gempa di Sumatra bagian selatan dengan
magnitude sekitar 5 tgl 31 Okt 09 +/- 3 hari.
Saya sengaja mencatat di buku harian, dan kemudian di running text TVone
saya dapatkan berita adanya gempabumi di Bengkulu 5.1 SR tgl 1 Nov 2009.
Satu lagi di Sumatra bag utara yang diprediksi terjadi tgl 28 Okt direvisi
ke tgl 31 Desember. Mari kita tunggu...

Tapi jika benar dan terbukti beberapa kali hitung2an Dr Roberts ini, kita
jangan menganggap remeh prediksi ahli serangga ini.


Salam,
BB




> Sudah pernah lihat link dibawah ini belum ?  Betul nggak kira2 isinya, yg
> dijelaskan oleh Dr.RJ.Roberts Phd (kelihatannya masuk akal juga sich) :
>
> http://isparmo.web.id/2009/10/26/gempa-bumi-bisa-diprediksi/
>
>
> Oom RDP mungkin sudah sempat menelusuri link tsb ya, gimana pendapatnya ?
>
>
>
> wass,
> nyoto
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-11-01 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Betul semuanya dikanjikan (mungkin juga diambil dari bahasa asalnya yaitu
China), kecuali istilah-istilah yang relatif baru biasanya ditulis sesuai
cara pengucapan dalam bahasa Inggeris dan ditulis dengan huruf katakana.
Nama-nama batuan klasik/standar hampir seluruhnya sudah dikanjikan.

BB






> Betul Pak Muharram,
>
> Inti dari pertanyaan saya kepada iaginetters yg mgkn pernah/sudah lama
> tinggal di Jepun dll itu mengethui apakah istilah2 asing yg dipakai
> mereka dlm bahasa sains pun diterjemahkan sekaligus ditulis dlm kanji
> juga?
>
> Jika iya, berarti mereka bangsa kuning itu repotnya 2x lipat ketimbang
> Bahasa Indonesia yg alhamdulillah sudah memakai huruf Latin (universal)
> - artinya usaha kita tinggal mencari terjemahan padanannya saja.
>
> Saya terus terang di Jepang "feel like at no where" karena semua sudut
> kota dan barang2 dari elektronik, makanan/minuman coin, menu resto, dll
> you name it - semuanya pakai huruf kanji, dan susah cari orang utk
> diajak ngobrol bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia;-(
>
> Salam.
>
> -Original Message-
> From: Muharram Jaya Panguriseng [mailto:muhar...@pertamina-ep.com]
> Sent: Monday, November 02, 2009 9:08 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
> Sumpah Pemuda
>
> 3 serangkai bangsa kuning ini patut dicontoh patriotismenya. Khusus
> untuk China, seingat saya beberapa perusahaan oil services harus membuat
> website dalam bahasa setempat. Namun saya juga gak tahu, apakah karena
> diharuskan oleh UU China atau karena daya saing negeri ini yang tinggi
> sehingga perusahaan manapun yang masuk harus "mengalah" untuk
> menggunakan Bahasa China.
>
> Salam,
> --mjp--
>
> -Original Message-
> From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
> Sent: Monday, November 02, 2009 8:54 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
> Sumpah Pemuda
>
> Kalau bangsa Jepun, Korea, atu China itu gimana yah?
>
> Apakah dalam bahasa ilmiah nasional mereka yang bertulisan kanji dll itu
> terselip juga istilah2 asing?
>
> Atau semua bahasa science nya telah diterjemahkan dalam bahasa mereka
> dlm tulisan kanjinya?
>
> Salam,
> Kuntadi
>
> -Original Message-
> From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@bdg.centrin.net.id]
> Sent: Friday, October 30, 2009 10:42 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
> Sumpah Pemuda
>
> Saya setuju sekali dengan Pak Koesoema dan ini juga sudah pernah
> didiskusikan panjang lebar.
>
> Bagi saya menterjemahkan atau membuat padanan kata untuk istilah2 ilmiah
> dalam science dan engineering akan sangat membingungkan dan buang waktu,
> bahkan bisa2 memperlambat kemajuan karena tidak mau membaca buku2 asing.
> Sukur kalau kebalikan yaitu baca buku asing baru cari terjemahaannya.
> Pengalaman saya saat ini, kebanyakan mahasiswa sekarang bacanya diktat
> dalam bahasa Indonesia, baru kemudian apabila harus mencoba baca paper
> atau text book dalam bahasa asing. Begitu start baca sudah pasti akan
> susah dan bulak-balik kamus istilah, hal in menyebabkan patah negatif
> energi dalam minat membaca. Selain itu saya tidak bisa kebayang kalau
> istilah/jargon tectonic dan struktur geologi yang kamus peristilahannya
> sudah sangat tebal harus dibuat padanan bahasa Indonesianya.Kebalikannya
> adalah peristilahan yang memang datang dari Indonesia seperti Lahar
> misalnya seringkali digunakan oleh banyak volkanologist dunia.
>
> Memang benar kebiasaan bisa merubah semuanya, seandai semua buku
> penting, text book dan buku ilmiah populer diterjemahkan dalam bahasa
> Indonesia dan perkenalkan peritilahan yang digunakan sedini mungkin
> hasilnya pasti akan berbeda. Menurut saya ..lho...bukan ahli bahasa..
>
> Salam,
>
> Ben Sapiie
>
>
>
> Saya kira untuk masalah bahasa di PIT Iagi (Konvensi) adalah menggunakan
> 2 bahasa, Pada yang bersifat tulisan harus dilengkapi dengan abstract
> dalam bahasa Inggris, tetapi pada presentasi slides (ppt) di berikan
> dalam bahasa Inggris, tetapi pembicara bisa mengutarakannya dalam bahasa
> Indonesia.
> Jika
> ada peserta yang tidak mengerti bahasa Indonesia, dia masih bisa
> mengikutinya lewat slides. Jadi seperti orang asing nonton film
> Indonesia dengan membaca text (subtitles) dalam bahasa Inggris, dan
> masih bisa bertanya dengan bahasa Inggris.
>
> Mengenai istilah geologi dalam Bahasa Indonesia, memang Mas Mulyono
> Purbowidjojo adalah resmi ditunjuk pemerintah (paling tidak Departemen
> Pertambangan dulu) sebagai seorang ahli dalam pengindonesian istilah2
> geologi, dan buku-nya mengenai istilah geologi Indonesia diterbitkan
> sebagai dokumen resmi sehingga istilah-istialah yang tercantum di
> dalamnya adalah resmi untuk dipakai. Hal ini tercermin pada publikasi
> dari Direktorat Geologi (sekarang PSG) dan juga saya lihat Lemigas dan
> instansi2 Departemen ESDM lainnya. Itulah sebabnya Pak Sukamto mengikuti
> per

Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-10-28 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Salah berbahasa dihukum?
Wah bisa-bisa Lembaga Bahasa Indonesia bisa jadi seperti KPK.
Nanti pidato-pidato semua membaca pakai teks, atau lebih baik diam tidak
ngomong. Para penyiar TV dan Radio cukup senyum-senyum dan hanya memutar
lagu atau film saja. Filmnya pun film bisu, karena produsernya takut
dipidana hehehe...


BB



> Pak Syaiful, maaf saya tidak memiliki data digital UU ini. Bila berminat,
> Pak Syaiful bisa mampir ke Gramedia di Botani Square, Bogor dan mencarinya
> di bagian Hukum dan Undang-Undang. Bukunya baru saja diterbitkan beberapa
> minggu yang lalu.
>
> Yang dikhawatirkan Pak Eddy bahwa UU ini bisa menjadi UU ompong beralasan
> sebab di dalam UU ini tak ada ketentuan pidana atas pelanggaran tata
> tertib berbahasa Indonesia. Pidana dalam UU ini hanya diterapkan atas
> pelanggaran berkaitan dengan bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan.
> Meskipun demikian, bisa saja nanti di dalam PP turunannya masalah pidana
> kebahasaan ini diatur.
>
> Kembali terpulang ke dalam diri kita masing-masing, apakah kita mempunyai
> kepedulian kepada bahasa Indonesia atau tidak. Bila kita peduli, tentu
> kita tak akan menomorduakannya.
>
> salam,
> Awang
>
> --- On Thu, 10/29/09, Eddy Subroto  wrote:
>
>> From: Eddy Subroto 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
>> Sumpah  Pemuda
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Date: Thursday, October 29, 2009, 3:28 PM
>> Teman-teman anggota IAGI,
>>
>> UU soal bahasa ini tidak terlalu mulus jalannya sampai ke
>> saat
>> diundangkannya. Pada awalnya banyak yang menentang.
>> Menentangnya bukan
>> karena kalangan itu tidak mau bahasa Indonesia menjadi
>> wajib di mana-mana,
>> tetapi lebih ke arah apakah akan ada gunanya UU itu? Kalau
>> pun sekarang
>> sudah menjadi UU apakah akan ada implementasinya atau
>> pelaksanaan
>> hukumnya. Banyak kata "wajib" yang digunakan di dalam UU
>> tersebut. Nah,
>> kalau ada yang melanggar, apakah akan ada yang menegur?
>> Yang menegur saja
>> belum tentu ada, apalagi yang akan "menangkap"
>> pelanggarnya. Banyak
>> kalangan takut UU ini akan merupakan UU yang "ompong."
>>
>> Kemarin, di rubrik surat pembaca harian Pikiran Rakyat
>> ("PR") (catatan:
>> "PR" mendapat predikat koran nasional yang berbahasa
>> Indonesia terbaik
>> peringkat kelima, juaranya dipegang Koran Tempo dan Kompas
>> menempati
>> peringkat kedua) terdapat tulisan yang mengatakan bahwa
>> orang Indonesia
>> lebih senang mempergunakan bahasa asing. Dia mencontohkan
>> suatu pasar saja
>> mempergunakan nama Pasar Baru Trade Center, belum lagi
>> perumahan, kafe,
>> dll. Bahkan, suatu kegiatan kebersihan antar-RW saja di
>> Bandung
>> mempergunakan istilah "Bandung green and clean!" Apakah ada
>> nanti pihak
>> yang akan menegur dan melarang penggunaan nama atau istilah
>> seperti itu?
>> Dulu pernah terjadi "pengindonesiaan nama asing" sehingga
>> toko roti
>> bernama "Holland Bakery" diganti menjadi "Holan Bakeri."
>> Ini bukan
>> mengindonesiakan nama, tetapi (menurut saya) malah
>> meledek.
>>
>> Teman-teman di kalangan pemerintahan dan swasta haruslah
>> menjadi portal
>> yang mengingatkan (kalau tidak mampu memaksa) pelaksanaan
>> UU ini. BPMIGAS
>> tampaknya sudah mulai dengan "memaksa" sebisa-bisanya
>> presentasi di
>> BPMIGAS harus berbahasa Indonesia. Perguruan tinggi
>> seharusnya yang paling
>> aktif. Terus terang saya iri kepada UKM (Universiti
>> Kebangsaan Malaysia)
>> yang mewajibkan setiap mahasiswa pascasarjana
>> internasionalnya mengambil
>> kuliah Bahasa Melayu (walau pengantar kuliah lainnya bahasa
>> Inggris), dan
>> ketika saya tanya apa perlunya, mereka menjawab bahwa
>> universitas adalah
>> organ yang bertanggung-jawab melestarikan bahasa (Melayu).
>> Jadi dosen dan
>> mahasiswanya belajar bahasa Melayu (ingat bahwa dosen itu
>> selalu belajar
>> agar dapat mengajar dengan baik).
>>
>> Jadi, marilah kita berbuat sesuatu, jangan hanya terpesona
>> oleh UU yang
>> bagus bunyinya, tetapi kalau tidak kita anut, ya hanya akan
>> menjadi simbol
>> saja.
>>
>> Wasalam,
>> Eddy Subroto
>>
>>
>> 
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
>> biro...
>> 
>> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
>> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> -
>> To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 

Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG RUSAK BERAT

2009-09-25 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Pak Zaim, pak Miko...

Mungkin gawir terjalnya sendiri tidak langsung berkaitan dengan sesar,
karena kalau melihat peta topografi, gawir vertikal itu mempunyai
morfologi yang relatif melingkar (seperti suatu collapse sinkhole di
daerah karst; tapi jelas bukan). Pada Peta Geologi Lembar
Sindangbarang-Bandarwaru, bagian dasarnya dipetakan sebagai aluvial
Kuarter. Jadi, suatu collapse raksasa pada suatu plateau. Saat saya kesana
tahun 1997 (sudah lama sekali) saya belum menemukan jawaban yang minimal
memuaskan kepenasaranan saya.


Salam,
BB




> Ass.W.W.,
> Hatur nuhun Pak Miko, atas penjelasannya.Saya hanya penasaran saja, karena
> melihat foto tersebut, bebatuan yang roboh-longsor kelihatannya meluncur
> dari tebing terjal yang memanjang, terkesan sebagai gawir sesar.
> Menarik kisah emerald yang ditawarkan fantastis sampa 400 juta,yang
> ternyata sintetis. Untung uang bisa kembali, tapi seharusnya Pak Miko
> paling tidak "bisa dapet" 10 persen, kan sudah menyelamatkan 200
> juta??
>
> Salam takzim,
>
> Yahdi Zaim
> (pernah jadi angota
> pengurus MBI Jabar )
>
>
>>
>> Yth Pak Zaim, Ass.Wr.Wb.,
>>
>> Sebelumnya mohon beribu maaf atas balasan mang Okim yang begitu
>> terlambat.
>> Mengenai dugaan  Pak Zaim bahwa longsoran besar tersebut kemungkinan
>> berhubungan dengan gawir sesar ( fault scarp ) yang dipicu oleh Gempa
>> Sindangbarang, mang Okim sepakat dengan kemungkinan tersebut . Sayang
>> sekali peta kerja  skala 1/25.000 yang biasanya dipakai sebagai dasar
>> dalam penyusunan peta geologi bersistem skala 1/100.000 tidak ketemu
>> sehingga mang Okim tidak bisa memastikan lokasinya yang tepat di peta
>> topografi , demikian juga   formasi geologinya . Insyaallah kalau
>> suasananya sudah mulai kondusif, mang Okim dan rekan-rekan KRCB akan
>> meninjau ke lapangan.
>>
>> Mang Okim dan neng Ai juga menyampaikan Selamat Iedul Fitri 1430 H.
>> Mohon
>> maaf lahir dan bathin atas kesalahan mang Okim selama ini. Semoga Tuhan
>> YMK berkenan memelihara dan meningkatkan tali silaturahmi antara kita,
>> Amiiin.
>>
>> Bien amicalement,
>> Mang Okim
>>
>>
>> - Original Message -
>> From: 
>> To: 
>> Cc: 
>> Sent: Wednesday, September 16, 2009 8:18 PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG
>> RUSAK BERAT
>>
>>
>>
>>
>>  Ass.W.W.,
>>
>> Pak Miko, kalau melihat gambar 1, Tebing yang ambruk, kelihatannya
>> tebing
>> tersebut memanjang seperti (merupakan) gawir sesar, sehingga ketika
>> gempa
>> merupakan zona yang kuat terkena goncangan. Kenampakan di lapangannya,
>> betulkah tebing tersebut gawir sesar?
>>
>> Sekalian kami sekeluarga mengucapkan: SELAMAT IDUL FITRI 1430 H. Mohon
>> Maaf Lahir dan Batin, Taqabalallahu minna wa minkum, syaamana wa
>> siyaamakum. Semoga kita selalu mendapatkan berkah, maghfirah serta
>> kesehatan dari Allah SWT. Amiin.
>>
>> Hatur nuhun,
>>
>>  Wassalam,
>>
>>  Yahdi Zaim
>> Prodi Teknik Geologi FITB
>>
>>
>
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> -
>
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya

[iagi-net-l] pameran fosil di Cirebon

2009-06-18 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Ada berita menarik dari Cirebon.
Simak di
http://oase.kompas.com/read/xml/2009/06/19/09054686/Koleksi.Fosil.Semarakkan.Pekan.Budaya.di.Cirebon

Salam,
BB

Koleksi Fosil Semarakkan Pekan Budaya di Cirebon

P. Janvier dan Alan Pradel
Fosil otak ikan jenis iniopterygian ini berusia 300 juta tahun lalu.

/Jumat, 19 Juni 2009 | 09:05 WIB

CIREBON, KOMPAS.com--Sekitar 10 ribu buah fosil dari berbagai jenis
tumbuhan, hewan dan hewan laut ikut menyemarakkan Pekan Budaya, Seni dan
Film di Cirebon, Jabar, yang berlangsung 16-20 Juni 2009.

Fosil-fosil tersebut merupakan koleksi pribadi yang dikumpulkan di Cirebon
sejak tahun 1982, kata Kolektor Fosil Cirebon pengelola Warung Galery,
Lilis Setiawaty Lestari kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, fosil-fosil tersebut semua asli Cirebon dan sekitarnya yang
membuktikan bahwa daerah itu mempunyai potensi kehidupan sejak berabad
silam.

Di antara fosil tersebut, mulai dari fosil buah-buahan seperti jambu,
fosil daun, ranting, tulang sumsum kaki gaja, gigi kuda nil, hingga fosil
binatang laut seperti jenis kerang-kerangan dan bunga karang.

Dia sendiri masih mencari tahu dari mana fosil kuda nil yang banyak hidup
di Mesir tersebut terdampar di Cirebon.

Ia yakin, itu adalah kuda nil yang dicocokkan dengan buku yang ada tentang
fosil.

Dipihak lain ia mengatakan, penghargaan terhadap fosil-fosil di luar
negeri tampaknya lebih baik, terbukti saat mengikuti pameran di China,
satu unit kelompok fosil dijual seharga Rp5 juta. Sementara di Indonesia
tampaknya belum banyak yang tertarik terhadap fosil tersebut.

Ia menawarkan kepada Pemda Cirebon agar mengelola dengan kompensasi
sekitar Rp200 juta untuk sekitar 10 ribu fosil. "Berarti saya hanya minta
Rp20 ribu per biji, sebagai jerih payah saya sebagai pengelola," katanya.

Tawaran tersebut hingga kini belum ada tanggapan, padahal mungkin akan
lebih berharga dan bermanfaat bila dikelolah Pemda sebagai salah satu isi
museum, katanya menuturkan.

Ia mengaku, dirinya sudah cukup lama menjadi kolektor bersama suaminya.
"Suami saya meniggal lima haru lalu, jadi saya mau istirahat sebagai
kolektor," katanya.

Dalam Pekan budaya tersebut, Lilis sebagai wakil dari Cirebon dari 11
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) di Indonesia, dan
salah satu saung yang mendapat banyak kunjungan.




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung"

2009-04-12 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Menurut penerbit, segera setelah launching, akan tersedia untuk sementara
di toko-toko buku Bandung dan Jakarta, dan beberapa kota di Jawa Barat.

BB


> Selamat Pak Budi..
>
> Kebetulan pas hari Sabtu itu , kami tidak mungkin ke Bdg. Bagaiman cara
> mendaptkan Buku Pak Budi
>
> Wassalm
> De'Yusmen
>
> -----Original Message-
> From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id]
> Sent: Monday, April 13, 2009 5:10 PM
> To: dosen...@gc.itb.ac.id; do...@fitb.itb.ac.id; iagi-net@iagi.or.id;
> g...@yahoogroups.com
> Subject: [iagi-net-l] peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung"
>
> Kepada yth.
> Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan,
>
> kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka
> pada:
>
> Peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung" (Budi Brahmantyo dan T.
> Bachtiar; Penerbit TrueDee)
> Sabtu, 18 April 2009
> di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung.
> Pkl. 09.00 - 12.00.
>
> Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf.
> Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi
> Lestari,
> dan Abah Iwan Abdurrahman.
> Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang
> GEA ITB.
>
> Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi.
> Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung
> Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung)
>
> Terima kasih atas perhatiannya.
> Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini.
>
> Salam,
> BB
>
>
>
> 
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> 
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> 
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
> limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
> list.
> -
>
>
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> 
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damag

[iagi-net-l] peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung"

2009-04-12 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kepada yth.
Para pecinta buku kebumian dan yang senang jalan-jalan,

kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/rekan-rekan sekalian secara terbuka
pada:

Peluncuran buku "Wisata Bumi Cekungan Bandung" (Budi Brahmantyo dan T.
Bachtiar; Penerbit TrueDee)
Sabtu, 18 April 2009
di Gedung Merdeka, Jl. Asia Afrika Bandung.
Pkl. 09.00 - 12.00.

Pembukaan insya Allah akan dilakukan oleh Wagub Jabar, Dede Yusuf.
Para pengantar buku kemungkinan akan hadir pula: Dede Yusuf, Dewi Lestari,
dan Abah Iwan Abdurrahman.
Acara akan juga dimeriahkan oleh sajian musik, di antaranya oleh Musang
GEA ITB.

Ditunggu kehadirannya langsung ke Gedung Merdeka. Tidak perlu reservasi.
Parkir bisa di Jalan Braga (Sarinah - Apotek KF) atau di Jl. Cikapundung
Timur (samping Gd. Merdeka - Ci Kapundung)

Terima kasih atas perhatiannya.
Terima kasih kepada para admin milis atas dimuatnya posting ini.

Salam,
BB




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan

2009-02-15 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Teman-teman,
Yang lebih berkuasa di era otonomi justru sekarang Bupati... bahkan Camat
atau kepala desa! Pemprov pun sekadar rekomendasi :-(

Rupanya di Kompas.com ada juga beritanya (judulnya sedikit bombastis tapi
riil, ta' iyeuuh):

http://sains.kompas.com/read/xml/2009/02/15/20054945/ahligeologiputusasaselamatkankarstpadalarang

Ahli Geologi Putus Asa Selamatkan Karst Padalarang

KOMPAS.COM/TRI WAHONO
Bukit kapur (karst) Karang Penganten di Pangandaran, Bandung Barat
kelihatan masih alami namun siapa menyangka di kanan kiri dan belakang
telah digerus penambang kapur yang tamak.
/
Artikel Terkait:
Selamatkan Kawasan Karst Tertua di Citatah
Bukit Kapur Padalarang Lebih Baik Dijadikan Landmark

 Minggu, 15 Februari 2009 | 20:05 WIB
BANDUNG, MINGGU - Para ahli geologi mulai putus asa mengupayakan
perlindungan kawasan karst Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Berbagai
macam cara dilakukan tapi tidak pernah membuahkan perhatian khusus
pemerintah daerah untuk menciptakan perlindungan hukum yang efektif.

Menurut pengajar Geomorfologi dan Geologi Lingkungan Institut Teknologi
Bandung Budi Brahmantyo, berbagai upaya sudah dilakukan untuk
menyelamatkan karst Padalarang , yang terbentuk 30 juta tahun lalu, dari
kehancuran akibat penambangan kapur.

Di antaranya dengan publikasi fakta kerusakan melalui media cetak dan
elektronik, mengadakan dialog dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat,
Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung Barat, dan berbagai seminar
berskala nasional. Bahkan, sudah delapan buku diterbitkan terkait
pentingnya perlindungan Karst Padalarang.

"Kami seperti putus asa karena hasilnya tidak berubah. Eksploitasi
penambangan terus berlangsung, baik menggunakan alat berat atau dinamit.
Kebanyakan digunakan sebagai bahan baku cat dan pembuatan ubin," katanya.

Bahkan kini, kekhawatiran itu bertambah besar karena aktivitas penambangan
mulai melirik kawasan Gua Pawon. Padahal, Gua Pawon adalah tempat
ditemukannya kerangka manusia purba berusia sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Selain itu, tempat ini juga menjadi semacam kompleks tempat tinggal
manusia purba dengan bukti penemuan alat purbakala terbuat dari batu.

Cornelius Helmy Herlambang




> Wah, kalo ternyata bahkan pemprov jabar saja sudah turun-tangan, siapa
> lagi penguasa di atasnya yg berani seenaknya merusak kawasan tsb? Keluarga
> Cendana? Masih kuat ya?
>
> Bukankah bisa dilancarkan saja jurus taekwondo dari wakil raja jabar, atau
> dibodrex saja? Eh, ini juga ada hubungannya dengan Cendana, meski katanya
> pintu belakang.
>
> Jadi, apa nih yg dapat dibantu oleh IAGI dan rekan2 di milis ini? Rasanya
> kok kami tidak punya kekuatan apa pun. Gerakan2 yg top sudah pak Budi,
> mang Okim, dll, lakukan...
>
> Salam,
> Syaiful
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: "Budi Brahmantyo" 
>
> Date: Mon, 16 Feb 2009 08:09:54
> To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan
>
> Terpaksa buka-bukaan deh...
> tentu saja mas Syaiful.
> Pemprov Jabar telah komitmen membantu pendirian kampus lapangan yang akan
> berada di bawah pengelolaan ITB (tepatnya Fak Ilmu dan Teknologi Kebumian
> FITB) dan sementara ini rencana kampus tersebut bernama Laboratorium
> Lapangan Eksperimental Kebumian Kawasan Rajamandala (LLEB-KR ITB).
> Walaupun tidak langsung ikut menata kawasan tersebut -- yang ada di
> tangan
> Kab. Bdg Barat: sudah pula dibentuk tim kajiannya dimana KRCB menjadi
> salah satu anggota -- kampus ini mudah-mudahan menjadi pemicu penataan
> kawasan Citatah secara lebih baik. Bantuan untuk pembebasan tanah
> dengar-dengar sedang diproses, tapi tahun ini insya Allah terlaksana.
> Sekalipun di bawah ITB, kampus lapangan kebumian ini adalah untuk selruh
> warga Jawa Barat dan Indonesia, dan tidak hanya untuk Geologi (-->
> Kebumian!)
>
> Demikian sekilas info.
>
> salam,
> BB
>
>
>
>> Langsung saja, mengingat ada rekan seprofesi yg berada di Bappeda
>> Jabar,
>> apakah posisi tsb kira2 cukup 'kuat' utk melindungi si Citatah ini?
>> Kalo
>> ya, saya kira teman2 di KRCB banyak yg kenal pak Denny Juanda. Mang
>> Okim,
>> mas Budi Brahmantyo, dll, juga sudah coba ngobrol dengan beliaukah?
>>
>> Sekedar masukan.
>>
>> Salam,
>> Syaiful
>>
>> Mohammad Syaiful
>> * handphone: +62-812-9372808
>> * business: msyai...@etti.co.id
>>
>> -Original Message-
>> From: Sulastama Raharja 
>>
>> Date: Sat, 14 Feb 2009 20:29:25
>> To: 
>> Subject: [iagi-net-l] Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan
>>
>> Sabtu, 14/02/2009 17:15 WIB
>> Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan
>> Rivki - detikBandung

Re: [iagi-net-l] Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan

2009-02-15 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Terpaksa buka-bukaan deh...
tentu saja mas Syaiful.
Pemprov Jabar telah komitmen membantu pendirian kampus lapangan yang akan
berada di bawah pengelolaan ITB (tepatnya Fak Ilmu dan Teknologi Kebumian
FITB) dan sementara ini rencana kampus tersebut bernama Laboratorium
Lapangan Eksperimental Kebumian Kawasan Rajamandala (LLEB-KR ITB).
Walaupun tidak langsung ikut menata kawasan tersebut -- yang ada di tangan
Kab. Bdg Barat: sudah pula dibentuk tim kajiannya dimana KRCB menjadi
salah satu anggota -- kampus ini mudah-mudahan menjadi pemicu penataan
kawasan Citatah secara lebih baik. Bantuan untuk pembebasan tanah
dengar-dengar sedang diproses, tapi tahun ini insya Allah terlaksana.
Sekalipun di bawah ITB, kampus lapangan kebumian ini adalah untuk selruh
warga Jawa Barat dan Indonesia, dan tidak hanya untuk Geologi (-->
Kebumian!)

Demikian sekilas info.

salam,
BB



> Langsung saja, mengingat ada rekan seprofesi yg berada di Bappeda Jabar,
> apakah posisi tsb kira2 cukup 'kuat' utk melindungi si Citatah ini? Kalo
> ya, saya kira teman2 di KRCB banyak yg kenal pak Denny Juanda. Mang Okim,
> mas Budi Brahmantyo, dll, juga sudah coba ngobrol dengan beliaukah?
>
> Sekedar masukan.
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
>
> -Original Message-
> From: Sulastama Raharja 
>
> Date: Sat, 14 Feb 2009 20:29:25
> To: 
> Subject: [iagi-net-l] Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan
>
> Sabtu, 14/02/2009 17:15 WIB
> Selamatkan Bukit Kapur Citatah Lewat Jepretan
> Rivki - detikBandung
>
> Bandung - Gempuran para pengusaha tambang yang terus merusak ekosistem
> kawasan perbukitan kapur (Krast) Citatah membuat Kelompok Riset Cekungan
> Bandung (KRCB) menggandeng Air Photography untuk mengabadikannya lewat
> bingkai foto. Ini diyakini sebagai usaha terakhir untuk menyelamatkan
> situs
> purbakala di kawasan tersebut.
>
> Ketua Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) Budi Brahmantyo mengatakan
> hasil jepretan foto di kawasan Citatah itu akan dipamerkan di Museum
> Geologi
> Bandung pada 19 Februari mendatang.
>
> Pameran ini, menurutnya bertujuan memberitahu masyarakat luas tentang
> keindahan kawasan perbukitan kapur Citatah tersebut, dan apa yang sedang
> dialami di perbukitan tersebut.
>
> "Dalam pameran tersebut kita akan menampilkan tiga kategori yaitu,
> keindahan, kerusakan dan human interest," ucap Budi saat konferensi pers
> di
> Jl. Pajajaran No 145, Sabtu (14/2/2009).
>
> Lebih lanjut lagi Budi menerangkan, pameran foto tersebut merupakan usaha
> terakhir KRCB untuk menyelamatkan kawasan perbukitaan kapur Citatah.
> "Kita
> sudah berjuang bertahun-tahun tapi hasilnya? Tetap saja truk penambang
> keluar-masuk di kawasan tersebut. tapi kalau pameran ini mendapatkan
> tanggapan positif dari pemerintah, kita akan terus berjuang lagi," kata
> Budi
> kepada wartawan.
>
> Budi dan rekan-rekanya berharap setelah diadakan pameran foto ini,
> pemerintah dan semua instansi yang terlibat untuk lebih memperhatikan
> kawasan perbukitan kapur Citatah. "Kita yakin kalau di kawasan tersebut
> masih banyak benda purbakala yang belum tergali," tambah Budi.
>
> (ern/ern)
>
> http://bandung.detik.com/read/2009/02/14/171503/1084944/486/selamatkan-bukit-kapur-citatah-lewat-jepretan
>
> Artikel lain: Pengusaha Tambang di Citatah Bisa Mengancam Situs Purbakala
> http://bandung.detik.com/read/2009/02/14/160957/1084911/486/pengusaha-tambang-di-citatah-bisa-mengancam-situs-purbakala
>
>




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

[iagi-net-l] Fwd: PP tentang karst

2008-08-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Posting dari Dr Ko pegiat speleologi dan pecinta karst:
kemenangan besar bagi die hard perlindungan karst.
Saya kira kalangan geologi atau IAGI harus melakukan koreksi atas pasal ini.
Karst sebagai kawasan lindung nasional: tidak ada peluang sama sekali
untuk industri semen; pabrik semen yang berjalan sekarang harus tutup!

Salam,
BB

 Original Message 
Subject: Fwd: PP tentang karst
From:"Spelindo" <[EMAIL PROTECTED]>
Date:Wed, August 27, 2008 12:34 am
To:  "Arif Suwanto LH" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Arzyana IPB" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Cahyo" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Ari Palawa Atmajaya" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Tuti Hendrawati" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Simanjuntak Arkeolog" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Prof Emil Salim" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Pindi Setiawan" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Kusdarwanto" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Efendi LH" <[EMAIL PROTECTED]>
   "Gatot Depdagri" <[EMAIL PROTECTED]>
--




   Dengan Hormat,


  Harap dibaca dengan seksama surat via E-mail dari Sunu Wijanarko

  Agar semua AMDAL Karst didasari atas PP 26 2998 ini

  dan ... DIPATUHI.

  Agar diteruskan ke Biro Hukum  Kemnteerian LH (Pak Barlin).
Kehutanan. Pariwisata, Dalam Negeri.

Terima kasih

  Salam

  Dr Ko



>Delivered-To: [EMAIL PROTECTED]
>D2
>
>Salam speleo
>Mas Robby mohon dibaca peraturan pemerintah yang baru mengenai
>PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
>NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
>
>dapat di unduh di
><http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf>http://www.bktrn.org/public/BatangTubuh_PP26-2008.pdf
>isinya yang berhubungan dengan kawasan karst adalah :
>
>Pasal 52 ayat (5)
>(5) Kawasan lindung geologi terdiri atas:
>a. kawasan cagar alam geologi;
>b. kawasan rawan bencana alam geologi; dan
>c. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
>tanah.
>
>
>Pasal 53
>(1) Kawasan cagar alam geologi sebagaimana dimaksud dalam
>Pasal 52 ayat (5) huruf a terdiri atas:
>a. kawasan keunikan batuan dan fosil;
>b. kawasan keunikan bentang alam; dan
>c. kawasan keunikan proses geologi.
>
>Pasal 60 Ayat 2
>Kawasan keunikan bentang alam sebagaimana dimaksud
>dalam Pasal 53 ayat (1) huruf b ditetapkan dengan kriteria:
>a.memiliki bentang alam gumuk pasir pantai;
>b. memiliki bentang alam berupa kawah, kaldera, maar, leher
>vulkanik, dan gumuk vulkanik;
>c. memiliki bentang alam goa;
>d. memiliki bentang alam ngarai/lembah;
>e. memiliki bentang alam kubah; atau
>f. memiliki bentang alam karst.
>
>Salam
>Sunu







PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] si Tireks

2008-05-06 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Heru...
maksud dari kalimat itu adalah: ada tangan-tangan yang akan merakit spare
parts itu menjadi mobil. Ada yang menciptakan gitu loh...

Tapi sebenarnya, bagi saya, teori evolusi tidak berkaitan dengan
ketidakadaan sang Maha Pencipta.

Kalau kita cerdas, kita ingin mencciptakan sesuatu yang bisa berkembang
dengan sendirinya tanpa campur tangan kita lagi, tinggal nonton bagaimana
ia berkembang. Seperti pencipta virus komputer mungkin. Mungkin Tuhan
seperti itu. Kalau Tuhan menciptakan setiap spesies secara khusus...cape
dh...bukan Tuhan yang cerdas.

Salam,
BB


> Pak Eko,
> saya ngacung...
> ngga ngerti nih Pak!
> maklum.. ga suka baca buku sih Pak..
> Salam,
> .Wayan.
>
>
> - Original Message 
> From: Eko Prasetyo <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, May 6, 2008 7:45:43 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] si Tireks
>
> melogikan teori evolusi, banyak yang bilang pake aja logika kayak gini:
> bisa
> gak jutaan spare parts mobil yang tersapu badai tiba-tiba membentuk mobil
> dengan sendirinya?
>
>
>
>   
> 
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ




PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] si Tireks

2008-05-05 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Waktu kecil saya punya ayam yang bulunya pada rontok, terutama di kepala
dan lehernya ... waktu itu saya kasih nama si Tireks karena jadi mirip
dinosaurus kebanggaan anak-anak itu...eh rupanya memang T. Rex leluhur
para unggas :)

Salam,
BB

bisa baca di:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/iptek-sains/unggas-modern-keturunan-t-rex.html

atau di sini:

Unggas Modern Keturunan T-Rex
Sunday, 04 May 2008
PARA ilmuwan sudah lama menduga bahwa unggas modern adalah keturunan
dinosaurus ganas Tyrannosaurus Rex (T-Rex) karena struktur tulang T-Rex
memiliki sejumlah kemiripan dengan unggas modern.

Namun, dugaan-dugaan itu memicu perdebatan karena sebagian ilmuwan lain
masih meragukan kesimpulan itu. Ilmuwan Harvard University, Amerika
Serikat (AS), Chris Organ berusaha mencari jawaban perdebatan itu dengan
meneliti protein persendian T-Rex dan protein persendian unggas, termasuk
ayam dan burung unta.

Hasilnya, T-Rex dan unggas memang memiliki banyak kemiripan. ”Penemuan ini
mempertegas kesimpulan yang menilai bahwa unggas modern merupakan
keturunan T-Rex. Saat ini, kami berusaha meneliti rumpun keturunan lebih
luas dari T-Rex. Kami menduga T-Rex juga merupakan leluhur dari reptil
modern,” tutur Organ.

Organ mendapatkan protein T-Rex dari fosil T-Rex yang ditemukan ilmuwan AS
John Horner di Wyoming dan Montana pada 2003. Organ yakin protein T-Rex
tersebut masih asli, belum terkontaminasi protein spesies lain.

Tugas Organ selanjutnya adalah meneliti kapan dan bagaimana T-Rex mulai
berevolusi dari sosok dinosaurus karnivora yang besar dan ganas menjadi
unggas-unggas kecil yang lemah. Persamaan paling mencolok antara T-Rex dan
unggas adalah kedua makhluk hidup itu berjalan dengan dua kaki. (AP/ahmad
fauzi)






PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod


PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?

2008-03-13 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Mohon maaf ikut nimbrung...
apakah pak Sukusen atau mbak Karren itu anggota IAGI?

BB






> ya kalau posisi pak Sukusen khan dua-duanya Beh
> pan katanya direktur hulu...
>
>
>
> - Original Message 
> From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, March 13, 2008 1:24:32 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
>
> "explo" itu maksudnya explo-ration apa explo-itation?
>
>
> - Original Message -
> From: "noor syarifuddin" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, March 13, 2008 11:51 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
>
>
>> keliahatannya lebih banyak di IT ya. bagaimana dengan pengalaman
>> explo-nya?
>>
>>
>>
>> - Original Message 
>> From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, March 13, 2008 10:30:55 AM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?
>>
>> Lahir : 19 Oktober 1958, lulusan Teknik Fisika ITB, Masuk Mobil
>> Oil '84 (Sistem Analis dan Programer ), 89-92 ( mobil oil
>> Dallas ), Project leader explor.comp.dept MOI ( 92-98) ,98-99 (
>> Landmark) Bussines Dev manager (2000-2002), Halliburton (
>> 2002-2006 )2006-2008 ( Staf Ahli Dirut PTM bid Hulu ) dan 2008 (
>> Direktur
>> Hulu PTM .
>>
>> ISM
>>
>>> Abah,
>>>  Setahu saya waktu sama-sama di Landmark dulu, mbak Karen
>>>  memang seorang high achiever.
>>>
>>>  Kalau CV lengkapnya ya saya gak punya lahlha wong
>>>  tadinya saya fikir beliau masih di Haliburton je.
>>>
>>>  Salam
>>>  Oki
>>>
>>> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>>>
>>>
>>> Oki
>>>
>>> Menurut berita yang saya dengar dimata Pak Arie Sumarno ,
>>> Bu Karren itu hebat .
>>> Apakah Anda punya CV beliau yang lengkap , saya
>>> ingin tahu , kalau bisa info ke japri saya ya.
>>> Bagaimanapun Pertamina
>>> hebat merupakan BUMN yang sangat menghargai emansipasi
>>> wanita , 40 % dari direksi adalah wanita. Pioneer kan.
>>>
>>> Si-Abah
>>>
>>> __>
>>>
>>>
>>>
 wah bekas bossmu Q, bisa ikut nggandhul
>>> tuh...:-)




 -
>>> Original Message 

>>> From: oki musakti
>>>
 To: iagi-net@iagi.or.id

>>> Sent: Thursday, March 6, 2008 3:07:32 PM
 Subject: Re:
>>> [iagi-net-l] Fwd: Pak Sukusen diganti?

 Ini Mbak Karen
>>> Agustiawan yang mantan Landmark Graphic ...?


>>> Salam
 Oki
 ---
 Galaila Karen
>>> Agustiawan
 Insinyur Teknik Fisika dari Institut Teknologi
>>> Bandung angkatan 1978 ini
 menjabat sebagai staf ahli Direktur
>>> Utama Pertamina. Sebelumnya, dia
 adalah
 karyawan
>>> Halliburton Indonesia, perusahaan global yang membuat
>>> peralatan

>>> eksplorasi dan servis di bidang minyak dan gas bumi.
>>> Pengalamannya di
 Halliburton membuatnya dilirik untuk menduduki jabatan
 sebagai
>>> direktur
 hulu
 Pertamina. (Agus S Riya



>>> >>
>>> Never miss a thing. Make Yahoo your home page.

>>> http://www.yahoo.com/r/hs




>>> -
 Looking for last minute
>>> shopping deals? Find them fast with Yahoo!
 Search.

>>>


>>> >>
>>> Never miss a thing. Make Yahoo your home page.

>>> http://www.yahoo.com/r/hs
>>> B
>>>
>>>
>>>
>>> -
>>> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
>>> Mobile.  Try it now.
>>
>>
>>
>> ___
>> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>>
>>
>>
>> 
>> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
>> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
>> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
>> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
>> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
>> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
>> www.grdc.esdm.go.id/aplod
>> username: iagi2008
>> password: masukdanaplod
>>
>> 
>> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
>> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
>> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
>> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>>
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Arc

Re: [iagi-net-l] BIOGRAFI J.A.KATILI : HARTA BUMI INDONESIA

2007-08-05 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Pak Awang, sekedar info lagi.
ada satu buku pak Katili yang malah diperuntukan bagi non-geolog: Laksana
Beraraknya Mega, Himpunan Karangan oleh Prof.Dr. J.A. Katili (dicetak oleh
CV Bina Jasa Offset Jakarta, 1986, tapi penerbitnya tidak jelas/tidak
tercantum).

Buku itu kumpulan tulisan pak Katili di banyak media massa dan beberapa di
antaranya pidato ilmiah untuk mhs baru dan dies ITB 1968.

BB


> Tambahan info saja, di dalam buku biografi ini bisa ditemukan juga
> ringkasan pendek (masing-masing satu paragraf) dari sekitar 200
> publikasi Pak Katili (artikel di koran/majalah, paper di jurnal2 ilmiah,
> buku2, dan presentasi). Meskipun ringkas, daripadanya bisa ditelusuri
> bagaimana perkembangan pemikiran kegeologian Pak Katili.
>
>   Buku Pak Katili yang pertama, "3.000. Tahun Sejarah Bumi"  (tahun
> 1950-an) dan bukunya yang paling tebal "Geologi" (disusun bersama P.
> Marks untuk bagian geologi sejarah dan paleontologi) (tahun 1960-an)
> tentu sekarang sudah sangat sulit dicari.  Kedua buku itu menempati
> rak buku2 geologi klasik di rumah saya bersama buku2 geologi klasik
> lainnya dari Reinout van Bemmelen, Henry Brouwer, Umbgrove, dll.
>
>   Paper2 klasik Pak Katili selama tahun 1970-an yang dimuat berbagai
> jurnal ilmiah bagus untuk dicermati sebab memuat penerapan konsep
> tektonik lempeng untuk Indonesia. Saat2 itu Pak Katili dan Warren
> Hamilton dari USGS bekerja sama meneliti geotektonik Indonesia
> berdasarkan konsep tektonik lempeng. Konsep2 tektonik yang dikemukakan
> Katili dan Hamilton masih bisa kita pakai walaupun ada beberapa di
> antaranya yang perlu ditinjau ulang berdasarkan data baru dan kemajuan
> konsep tektonik.
>
>   Seperti yang Mang Okim tulis, buku biografi Pak Katili ini cukup
> komprehensif, tak sia-sia usaha keenam penyusunnya mengumpulkan
> berbagai info. Kalau kebetulan jalan-jalan ke Gramedia, buku ini
> diletakkan di bagian buku-buku terbitan baru sebab umurnya belum
> sampai dua minggu sejak diluncurkan.
>
>   salam,
>   awang
>
> miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>   Buku  Biografi J.A.Katili, HARTA BUMI INDONESIA,   yang yang mang Okim
> terima dengan pesan  : Untuk Sdr. Ir. Soejatmiko, disertai  salam (
> tanda tangan Bapak J.A.Katili ), 25 Juli 2007 benar-benar sangat
> membahagiakan mang Okim. Bagaimana tidak bahagia mendapatkan perhatian
> begitu besar dari seorang tokoh  super beken seperti  Prof. Katili.
> Padahal, kalau tidak dikirimpun insyaallah mang Okim akan membelinya
> juga di Gramedia karena mang Okim yakin isinya  pastilah akan
> memberikan motivasi dan inspirasi kepada kita semua untuk doing good
> wherever you are and whatever you do ( meminjam prinsip Pak Untung ).
>
>   Keyakinan mang Okim ternyata tidak meleset . Buku biografi setebal 421
> halaman tersebut , yang dikemas dengan elok , sungguh sangat
> mempesona. Kisah-kisah geologi  dan kehidupan disampaikan dengan
> untaian kata-kata yang sangat indah dan puitis seperti antara lain :
> Una-Una, Sorga di Tepi Bencana - - - - -  Dari Kampus Mengukir
> Matahari - - - - - Track record kegiatan John di Blantika Geologi
> Tidak Bertepi dan Jauh dari Sanjungan Media Massa  - - - - - Gelar
> Dijunjung Hingga ke Ujung - - - - -dll. Di buku inilah  mang Okim baru
> tahu bahwa Prof. Katili yang berprinsip there is no journey's end for
> a fighting man lahir dari suatu lingkungan yang sangat agamis sehingga
> tidak heran  kalau dalam setiap pembahasan selalu terselip
> kalimat-kalimat yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, nilai-nilai
> cinta dan nilai-nilai pengabdian . Dan di buku ini pulalah mang Okim
> diingatkan akan para founders geologi Indonesia seperti Pak Soetarjo
> Sigit , Pak Yohannas, Pak Sartono almarhum,
>  Pak Sukendar Asikin, Pak Klompe ( si jagal ! ) , dll. Selain dari itu,
> komentar yang diberikan oleh Pak Beni Wahju, Pak Suparka  dan Pak
> Sukendar Asikin melengkapi kehebatan  Prof. Katili khususnya  dalam
> kaitannya dengan konsep Tectonic Indonesia dan New Global Tectonic ,
> dan dalam membimbing dan mencetak kader-kader ahli geologi penerus.
>
>   Kisah masa kecil Prof. Katili tak kalah menariknya. Selain kecerdasan
> intelektual yang telah dilimpahkan Tuhan kepadanya sejak kecil ,
> keinginan kuatnya untuk dapat survive dalam kehidupan ditunjukkannya
> misalnya dengan belajar silat dan mandi kebal. Mungkin karena hal
> inilah maka dalam dua peristiwa yang nyaris merenggut jiwanya yaitu
> jatuh ke sumur sedalam 4 meteran dan jatuh dari bubungan atap rumah,
> John kecil tidak sampai cedera . Membaca pengalaman masa kecil Pak
> Katili ini yang diuraikan dengan sangat menarik, mengingatkan mang
> Okim akan pengalaman sendiri - - - - - nostalgia !
>
>   Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
>   Suatu hari di tahun 1990 an, mang Okim dipanggil oleh Prof. Katili ke
> kantor beliau di Jakarta. Ketika itu Prof. Katili menjabat sebagai
> Penasehat Ahli Menteri Pertamben Bidang Geologi dan SDM. Beliau
> rupanya mendengar banyak tentang nasib dan

Re: [iagi-net-l] PERMATA DARI ABU JENAZAH

2007-07-08 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kebetulan habis nonton VCD Blood Diamond (Leonardo Dicaprio).
Sebutir intan dari Afrika Barat yang dikenakan jari manis lady-lady kaya,
ternyata diproduksi dengan suatu pembantaian etnis. Mengenaskan.

BB




> Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,
>
> Mang Okim teruskan di bawah ini email dari Cak Selo di Surabaya  tentang
> permata yang terbuat dari abu kremasi jenazah. Terus terang mang Okim
> baru dengar tentang permata sintetik jenis baru yang diproduksi oleh
> LifeGem ini dan rasanya akan banyak mengundang pendapat pro dan kontra.
> Gimana pendapat Anda ???
>
> Salam batumulia, mang Okim
>
>
>
>
>
>
>
> - Original Message -
> From: Irawan Susilo
> To: IPDG. Sujatmiko
> Sent: Thursday, July 05, 2007 9:02 PM
> Subject: Debu
>
>
> Dear Mang Okim,
>
>
>
> Udah baca yang ini ?
>
>
>
>
>
> Salam Batu mulia,
>
>
>
>
>
> Selo
>
>
>
>
>
>
>
> Manusia  Berasal dari Debu, Menjadi Debu... Lalu Jadi  Permata
>
> Jakarta,  Jumat
>
>
>
>
>
> Salah  satu permata produksi LifeGem yang dibuat dari abu hasil  kremasi
>
>
>
>
> Banyak  orang sering menyebut orang-orang yang dikasihinya sebagai
> permata hati.  Kini hal tersebut menjadi kenyataan setelah teknologi
> mampu mengubah abu  hasil kremasi menjadi permata.
>
> "Hanya butuh 225  gram abu dari jasad seseorang yang dikasihi menjadi
> permata," kata Dean  Van den Biesen, wakil presiden LifeGem, perusahaan
> yang mengubah abu menjadi  permata.
>
> Dikatakan  Van den Biesen, abu kremasi memiliki cukup karbon untuk
> membuat 20  butir permata, dan masih tersisa beberapa gram lagi untuk
> dijadikan hiasan  di sekitarnya. Tapi sejauh ini, tidak ada yang minta
> pembuatan lebih dari  11 permata dari sisa orang yang dicintai.
>
> LifeGem menggunakan  oven super panas untuk mengubah abu menjadi grafit.
> Grafit itu kemudian  diberi tekanan tinggi sehingga berubah menjadi
> permata-permata berwarna  biru dan kuning yang harganya mencapai 2.700
> hingga 20.000 dollar AS (27  juta hingga 200 juta).
>
> Kebanyakan orang  kemudian menjadikan permata-permata itu sebagai cincin
> atau liontin untuk  mengenang orang terdekat mereka. "Memang tidak
> setiap orang tertarik,"  kata Van den Biesen. "Tapi mereka yang
> melakukannya mengaku menjadi merasa   lebih dekat dengan orang yang
> telah  meninggal."
>
>





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera - Bagaimana dengan geoscientist ?

2007-05-28 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Memang tulisan peneliti tamu di Tokyo itu, pengetahuan kegeologiannya dan
opininya sangat menyedihkan.
Tetapi, untuk membuat artikel balasan dalam bentuk opini, agak susah juga
masuk Kompas.
Bagaimana kalau IAGI menulis di Surat Pembaca? Menulis ke Surat Pembaca
lebih cepat dimuat, dan umumnya lebih banyak dibaca daripada suatu
artikel.
Saya pikir ini benar-benar tugas IAGI untuk meluruskan hal-hal tsb
sekalian mengedukasi masyarakat.

Salam,
BB




> Betul Pak Rovicky, isu bencana saat ini menjadi bahan yang sangat laku
> dijual. Menyedihkan, masa bencana dijadikan begitu. Kalau kita para
> geologist akan tahu bahwa yang ditulis Pak Mu'man Nuryana itu
> berlebihan, dan bahasa yang dipakai untuk menerangkan geologi/kegempaan
> pun "lucu". Yang dimaksudnya dengan patahan Sunda pastinya palung Sunda.
> Dan kata siapa palung di Laut Kidul paling dalam di dunia, tentu saja
> itu salah, palung terdalam di dunia masih dipegang record-nya oleh
> Palung Mariana di timur Filipina sedalam sekitar 11.600 meter. Buat apa
> pula melakukan migrasi besar-besaran ke Kalimantan, Sulawesi dan
> Australia Utara demi menghindari gempa - sungguh berlebihan. Ini hanya
> menakuti-nakuti dan tidak ilmiah sama sekali. Hanya tahu sedikit, kok
> berani-beraninya mengeluarkan pernyataan2 yang bombastis. Coba tengok
> tulisan dari milis di bawah yang katanya dari CNN, lucu juga...
>
>
>
> Kalau orang bukan geologist, yaitu masyarakat non-geologist, pasti akan
> bingung dan bisa jadi ketakutan membaca isu2 bencana yang tak bisa
> dipertanggungjawabkan begitu. Terus mestinya bagaimana untuk
> meng-counternya ? Para ahli geologi harus mengadakan sosialisasi dengan
> benar dan agresif, jangan kalah agresif dengan para peniup isu yang tak
> bertanggung jawab tersebut. Para ahli geologi harus banyak menulis di
> media-media, tulisannya pun harus benar, jangan menakut-nakuti. Memang
> sudah nasib Indonesia duduk di tepi-tepi lempeng yang saling beradu dan
> bergesekkan, tentu akibatnya pun ada. Tetapi kita bisa kan
> membahasakannya dengan baik, tanpa perlu menakut-nakuti seolah2 gempa
> superbesar akan terjadi dan memunahkan peradaban...
>
>
>
> Segera diperlukan penyuluhan kebencanaan yang benar, dan para
> geoscientist-lah yang harus melakukannya, bukan ahli kebijakan politik..
>
>
>
> Salam,
>
> awang
>
>
>
>
>
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> On
>> Behalf Of asep hikmat
>> Sent: Wednesday, May 23, 2007 12:38 PM
>> To: ex FEUP79; sma2bandung
>> Subject: [sma2bandung] Mudah-mudahan nggak bener ya ...
>>
>> FYI
>>
>> Menurut CNN,
>> Disiarkan 3 hari yang lalu bahwa lempeng bumi di australia sedang
>> bergerak ke utara menuju asia, diperkirakan bisa bertubrukan dengan
>> lempeng bumi di selatan pulau jawa.
>> Diperkirakan 11 hari setelah gempa Yogya, atau rabu besok (7 Juni)
>> akan
> ada
>> gempa dahsyat dan memungkinkan terjadinya tsunami.
>> Mohon do'a-nya n plis forward ke temen-temen laen, jangan sampai putus
>> di tangan kamu !
>>
>> Mudah²an tidak akan terjadi..
>
>
> - Original Message 
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
> <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, May 28, 2007 5:34:20 PM
> Subject: [iagi-net-l] Berita - Ancaman Eksistensial Jawa-Sumatera -
> Bagaimana dengan geoscientist ?
>
> Seorang netter memposting dalam komen di Blog sangat menunjukkan
> kekhawatiran akan bencana (lihat dibawah).
>
> Tidak bisa dipungkiri bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan bencana
> sangat meningkat pasca tsunami dan gejala-gejala alam yang lain. Ini
> merupakan momentum pas untuk mengajarkan "ilmu geologi" ke masyarakat
> awam. Perhatian masyarakat awam saat ini sangat besar. Berita di koran
> Kompas (terlampir) dan juga Pikiran rakyat pekan lalu, menunjukkan
> bagaimana media pun menjadikan issue kebencanaan ini sebagai issue
> penting. Apalagi tulisannya dihiasi dengan penulis dari Tokyo,
> Australia, Amerika ... pasti soal bencana ini akan diutamakan untuk
> dimuat di media.
>
> Berita kebencanaan selalu saja terdengar "njelgurr !" ketika muncul
> dimedia saat ini dan selalu dilalap habis oleh pembaca. Ada dua dampak
> yaitu ketakutan dan kewaspadaan. Keduanya memang "thrilling" dan
> meningkatkan adrenalin.
>
> Saya ngga tahu bagaimana semestinya menjadi geoscientis menjelaskan
> fenomena ini ke masyarakat awam? Pembelajaran adanya fakta-fakta alam
> memang mencerahkan namun tak dipungkiri kadang-kadang "menakutkan".
>
> Yth, Pak Koesoema dan Pak Untung sebagai sesepuh IAGI dan HAGI mungkin
> punya pendapat bagaimana semestinya seorang geoscientist menjelaskan
> fenomena alam ini, dengan memberikan pencerahan dan seminim mungkin
> memebrikan rasa takut (trauma).  Bagaimana pula pendapat Kang ADB, Pak
> Awang, juga pak ketum IAGI-HAGI ?
>
> RDP
> "Hanya bisa mendongeng"
>
> ==bagai mana dengan berita di kompas ini
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/26/humaniora/3555770.htm
>
> Sabtu, 26 Mei 2007
>
> Patahan Sunda
> Ancama

Re: [iagi-net-l] Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung

2007-05-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Betul sama sekali tidak boleh ada penggalian pasir-batu di sana.

Untuk kawasan kars, hal ini terkait juga dengan KepMen ESDM tentang
perlindungan kars, dimana kars kelas 1 (kars dengan gua aktif/sungai bawah
tanah, mata air kars, situs arkeologi/sejarah) sebagai kawasan yang
terkonservasi. Di Jabar sudah ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur
tentang kawasan kars di Jabar yang kriterianya mengikuti KepMen itu.

Distamben Jabar sebenarnya telah mengeluarkan peta zonasi/peng-kelasan
sementara kawasan kars di Jabar, dan Rajamandala masuk ke kelas 1 dan 2,
hanya sedikit kelas 3 yang boleh langsung ditambang.
Masalahnya yang berkuasa sekarang adalah Kabupaten, semua izin penggalian
dikeluarkan Bupati, bahkan Camat! maklum lulusan IPDN :( dan dalam tata
ruangnya, kawasan Rajamandala dikategorikan sebagai Kawasan Budi Daya
Non-Pertanian!

Pasir Pawon secara tradisi sebenarnya dilindungi masyarakat setempat
(karena ada gua Pawon yang dulunya dianggap keramat dan ada satu-satunya
mata air) sehingga aman dari galian. Tapi agar lebih aman, beberapa petak
lahan di bukit itu yang berstatus hak milik, akhirnya dibeli juga oleh
pemerintah provinsi!

Saya kira di Karangsambung ada beberapa situs2 geologis yang berstatus hak
milik sehingga satu2nya cara melindunginya, harus dibeli, dikembalikan
menjadi tanah negara.

Salam,
BB




> Kang Budi,
>
> Kalau sudah ditetapkan sebagai cagar geologi, apakah berarti daerah itu
> tidak boleh di explore untuk kegiatan lain? misalnya penambangan pasir &
> batu? Karena seingat saya Karsam juga dinyatakan sebagai cagar geologi
> tapi nyatanya di explore juga batunya untuk  membuat
> bendungan....
>
>
> On 5/23/07, Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Pa Awang,
>> point 1 (Rajamandala) dan 2 (Ciletuh) sudah ditetapkan sebagai Cagar
>> Geologi Jawa Barat (melalui Perda Jabar No. 2 th. 2002 ttg Kawasan
>> Lindung Geologi). Point 1 sayangnya baru Pasir (Bukit) Pawon saja,
>> sementara Ciletuh seluruhnya.
>> Demikian sedikit informasi.
>>
>> Salam,
>> BB





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung

2007-05-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Pa Awang,
point 1 (Rajamandala) dan 2 (Ciletuh) sudah ditetapkan sebagai Cagar
Geologi Jawa Barat (melalui Perda Jabar No. 2 th. 2002 ttg Kawasan Lindung
Geologi). Point 1 sayangnya baru Pasir (Bukit) Pawon saja, sementara
Ciletuh seluruhnya.
Demikian sedikit informasi.

Salam,
BB



> Wah banyak sekali kalau mau didaftar satu-satu, tetapi yang segera perlu
> (baru di Jawa saja):
>
> - Kompleks perbukitan batugamping Rajamanda, Citatah, Padalarang (ini
> harus adu cepat dengan pabrik pembakaran kapur dan marmer)
- Kompleks
> mélange-ofiolit Ciletuh, Pelabuhan Ratu (ini harus adu cepat dengan
> penggalian bahan galian C dan usaha pertambakan yang sekarang marak di
> sana)
- Kali Baksoko, Pacitan-Gunung Kidul ("pabrik senjata" manusia
> zaman Plistosen Bawah) (ini harus adu cepat dengan penggalian bahan
> galian C) - Karang Sambung (sudah dicagar, tetapi penggalian untuk batu
> hias tetap terjadi)  - Parangtritis-Samas : betul, ini tempat bagus
> untuk belajar "dune" sedimentology (penambangan pasir besi kalau ada
> akan merusaknya). - Kepulauan Seribu : modern coral reef (adu cepat
> dengan penangkapan ikan dengan bom dan racun, racun juga akan melukai
> terumbu karang sebab ia juga makhluk hidup). - Petrified forest
> Lebak/Leuwidamar, Banten : hutan zaman Plistosen yang terbakar abu
> volkanik (adu cepat dengan para perajin liar batu hias),
>
> Dan masih banyak lagi..
>
> Salam,
> awang
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, May 23, 2007 8:21 C++
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan
> Lindung
>
> - Pantai parangtritis hingga Pantai Samas dan terus kebarat merupakan
> pesisir yg memilki eolean morphology and proccess, yng unik di
> Indonesia
> - Gunung Sewu - Karst
> - Karang Sambung - Oldest Rock in Java
> - ...
> - ...
> Adakah kawasan lain yang perlu dijadikan kawasan lindung dari segi
> geologi ?
>
> rdp
> Bengawan Solo Purba Perlu Dijadikan Kawasan Lindung
> Laporan Wartawan Kompas Sri Rejeki
>
> SUKOHARJO,
> KOMPAS - Lembah Giritontro yang dipercaya banyak orang sebagai situs
> Bengawan Solo Purba perlu dijadikan kawasan lindung. Lembah Giritontro
> merupakan salah satu bagian dari kawasan kars Pegunungan Sewu yang
> membentang dari Kabupaten Pacitan, Wonogiri, hingga Gunung Kidul.
>
>
> Kawasan ini memiliki nilai penting, antara lain dari aspek
> konservasi geologi, air tanah, keanekaragaman hayati, dan
> kemasyarakatan. "Dari sisi geologi kawasan ini langka. Pembentukannya
> butuh 7 juta tahun. Sifat bumi yang dinamis terbukti di sini. Di
> sepanjang lembahnya terjadi pengangkatan beberapa kali, membentuk
> undak, lalu terbentuk gua yang lalu dihuni manusia," papar Hanang
> Samodra, peneliti dari Pusat Survey Geologi Badan Geologi Departemen
> Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Seminar Nasional "Kawasan
> Lembah Giritontro-Bengawan Solo Purba" yang diselenggarakan Mahasiswa
> Muslim Pecinta Alam (Malimpa) Universitas Muhammadiyah Surakarta,
> Selasa (22/5).
>
>
> Hadir pembicara lain, yakni A Djumarma dan A Darmawan dari Badan
> Geologi Departemen ESDM, Kepala Bappeda Wonogiri Pranoto, Asisten
> Deputi Urusan Masyarakat Pedesaan Kementerian Negara Lingkungan Hidup
> Wiwiek Wikoyah, dan Dosen Geografi Universitas Gadjah Mada Eko Haryono.
>
> --
> http://rovicky.wordpress.com/
>
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
>
>
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pemba

Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno

2007-04-18 Terurut Topik Budi Brahmantyo
juga Dr. Eko Yulianto Geotek LIPI meneliti intensif @ Baturetno.
coba kontak [EMAIL PROTECTED]

BB


> Terima kasih sekali Pak Awang atas pencerahannya dgn cerita Bapak
> tentang pembentukan cekungan Baturetno. Sangat lengkap sekali, terima
> kasih. Pak Yahdi Zaim, saya sudah mempunyai paper Pak Sugeng Wiyono yang
> saya ambil dari Proc IAGI 1992 (juga tulisan2 dan paper2 lainnya), tapi
> belum tau tentang tulisan (data lain) dari Pak Widiasmoro, terima kasih
> atas informasinya Pak. Insyaallah, beliau2 nanti saya hubungi.
>
> Pak Pardan, memang teman2 PSG pernah melakukan riset disana, dan setahu
> saya yang masih aktif di sana adalah Pak Hanang Samudra, tapi beliau
> lebih terfokus pada Lembah Kering Sadeng - Giritontro. Yang dilakukan
> Pak Hanang Samudra sangat menarik, dan hasil riset beliau yang masih on
> going saat ini (senior saya sering berkomunikasi dg beliau, jd saya
> sedikit2 tahu, maaf Pak Hanang, he he) cukup mendukung beberapa
> hipothesis penelitian saya mengenai stratigrafi dan sedimentasi sedimen2
> yang mengisi cekungan Baturetno yang dikaitkan dengan hipothesis Lehman
> (1936) tentang adanya tilting yang menyebabkan terbentuknya Lembah
> Kering Sadeng - Giritontro dari Bengawan Solo Purba dan pembentukan
> danau yang menghasilkan endapan lempung hitam.
>
> Pak Ukat, terima kasih informasi nmr hpnya.
>
> Ada masukan lain?
>
> Terima kasih
>
> Salam,
>
> Purna
>
>
>
> - Original Message 
> From: Supardan <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Wednesday, April 18, 2007 11:37:22 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
>
>
> Pak Purna,
>
> Boleh nambahin dikit ya, sepertinya temen2 dari Pusat Survey Geologi
> (PSG) pernah melakukan penelitian di sana, bahkan pernah melakukan
> coring. Yang mereka teliti antara lain sungai Bengawan Solo purba, waduk
> Gajah Mungkur Purba dan termasuk juga kars. Mungkin pak Purna bisa
> kontak dengan pak SURONO di PSG, tapi jangan keliru ke pak SURONO yang
> di PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) lho.  Semoga
> bermanfaat.
>
> Wass.
> Pardan - Jatim.
>
>
> On 4/17/07, Yahdi Zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Purna Yth.,
> Setahu saya, teman2 Dosen dari Geologi UGM pernah (sering) melakukan
> penelitian geologi Cekungan Baturetno. Coba Anda menghubungi Bapak2
> Sugeng Wijono,Sriyono, Widiasmoro dll, beliau2 punya data yang lengkap,
> baik struktur,sedimentologi,stratigrafi dan paleontologi (vertebrata dan
> mungkin juga polennya) dan sangat mungkin juga tentang sejarah (geologi)
> pembentukan cekungan Baturetno.
>
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim
> Prodi Teknik Geologi,
> KK Geologi dan Paleontologi,
> FIKTM ITB
> - Original Message -
> From: Purna Sulastya Putra
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, April 17, 2007 11:34 AM
> Subject: [iagi-net-l] Cekungan Baturetno
>
>
> Kepada Bapak2 n Ibu2 serta Rekan2 semua..
>
> Bagaimana pembentukan Cekungan Baturetno (yang terdapat di daerah
> Wonogiri) yang berisi endapan-endapan Kuarter, yang menurut penelitian
> terdahulu adalah berisi endapan-endapan braided stream dan endapan danau
> yang berupa lempung hitam?
>
> Mohon masukannya..
>
> Terima kasih,
>
> salam,
>
> Purna
>
>  -
>  Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali
> Convention Center, 13-16 November 2007
>
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
> subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank
> Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama:
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No.
> Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
>
>
>
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>
>
>
>
>
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
> Check out new cars at Yahoo! Autos.
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
N

Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Pak Roviky,
ketika saya sekolah di Jepang, di Niigata University, reaktor nuklir di
suatu daerah yang namanya Kashiwazaki, hanya kurang dari 40 km dari
kampus.
Lokasinya pada pesisir Laut Jepang. Profesor Shibasaki alm (pfofesor saya)
sangat anti nuklir. (Ketika saya di sana, Prof Teuku Yakob -- yang anti
nuklir juga -- sempat pula mengunjungi reaktor ini). Apalgi di Kashiwazaki
itu merupakan jalur sesar aktif. Tapi toh engineer Jepang membangun juga
reaktor di sana. Mungkin teknologi bangunan reaktornya yang direkayasa
sedemikian rupa hingga siap dan tetap layak walau berada di jalur sesar
aktif. Umumnya, kode bangunan tertentu di Jepang diuji dengan goncangan 8
- 9 SR, apalagi mungkin untuk reaktor nuklir akan lebih ketat. Yang
ditakutkan mereka, katanya bukannya sesar dan gempa, tetapi kebocoran dari
reaktornya itu sendiri.

Jadi kalau teknologi reaktor nuklir telah berkembang menjadi semakin aman,
mengapa kita tidak coba teknologi nuklir?


Salam,
BB


> Adakah yang tahu ?
> Bagaimana Jepang memanfaatkan Nuklir di negara yang merupakan
> "Earthquake-prone area" ini.
> Irwan Meilano atau Pak Fajar yg sedang di Jepun, mungkin bisa
> membrikan ulasan, bagaimana Jepang mengatasi bahaya kegempaan di
> reaktor-reaktornya. Setahuku Jepang memanfaatkan pembangkit listrik
> nuklir sepertiga dari kebutuhannya.
>
> Aku pikir kita masih terlalu phobia dengan Nuklir dan Gempa. Belum lagi
> limbahnya :(
> Impian PLTNuklir kok masih zaauh :(
>
> Dahulu ketika negara2 eropa memanfaatkan hutannya untuk mmebangun kota
> dan menjual produk kayu, Indonesia masih belum apa-apa.
> Ketika hutan habis kita diminta menjaganya.
>
> Dahulu ketika batubara dipakai untuk sumber energi kita juga belum
> apa-apa Ketika batubara dianggap encemari, kita tidak bisa menjualnya
>
> Dahulu ketika minyak menjadi sumber energi, kita menjualnya tanpa
> memanfaatkan dengan optimum.
> Ketika sekarang ribut emisi karbon, kita ngga tahu mau pakai apa lagi
>
> Sekarang, memanfaatkan energi nuklir kita juga ga berani. memanfaatkan
> geothermal juga nga pernah ada solusi ...
>
> Lah trus piye ... ?
>
>
> rdp
>
> On 4/18/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Kenapa dulu  Semenanjung Muria Jepara ditetapkan sebagai lokasi
>> PLTN , karena salah satunya aman dari Gempa, sekarang ditemukan
>> bukti baru ternyta ada Sesar, seberapa jauh sesar ini
>> berpengaruh thd keamanan suatu PLTN ? soalnya menurut
>> Pemerintah sebentar lagi pembangunannya sudah akan dimulai,apa
>> ya harus direlokasi , sayangnya kadang kadang bisa terjadi
>> macam macam interpretasi thd sesar sesar baru ini , kalau
>> memang ada ( lha kok baru muncul sekarang )
>> ISM
>> ===
>> Pembangunan PLTN, Aman atau Membahayakan (1)
>> Peringatan Dini dari Patahan Muria
>>
>> SM/Muhammadun Sanomae KAWASAN LEMAH ABANG: Calon lokasi PLTN di
>> kawasan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang,
>> Jepara.(30)
>> Sejak awal April lalu, ada penelitian geologi Semenanjung
>> Muria. Kegiatan itu dikaitkan dengan rencana pembangunan
>> megaproyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Berikut
>> laporan wartawan Suara Merdeka Muhammadun Sanomae dan Sukardi .
>> APAKAH kawasan semenanjung Muria sangat aman untuk lokasi
>> pembangunan PLTN? Pertanyaan itu selalu muncul pada setiap
>> kegiatan sosialisasi atau diskusi tentang PLTN.
>> Kampanye massal ''perlunya'' PLTN dibangun di kawasan Jepara
>> sudah dilaksanakan badan tenaga atom nasional (Batan) sejak
>> awal 1990-an. Bahkan, di Jepara pernah diadakan penataran juru
>> penerang PLTN kerja sama Kantor Departemen Penerangan dan Pemda
>> setempat.
>> Para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan untuk diberi
>> pembekalan seputar manfaat teknologi nuklir bagi manusia. Salah
>> satunya manfaat nuklir bisa menjadi alternatif bagi penyediaan
>> energi listrik.
>> Pada kesempatan lain, para juru penerang dan pejabat serta
>> anggota legislatif juga diajak melihat langsung reaktor nuklir
>> milik Batan di Serpong, Tangerang.
>> Namanya juga orang awam dalam bidang teknologi nuklir, ketika
>> sudah diberi penjelasan bahwa PLTN sangat aman dibangun di
>> Jepara, sebagian masyarakat langsung percaya 100 persen.
>> Bahkan, kepada mereka juga diberi gambaran, masuknya PLTN
>> dengan kapasitas besar pertama di Indonesia akan memberikan
>> kesejahteraan.
>> Pada sebuah sesi sosialisasi PLTN di Jepara, Agustus 2006,
>> pelawak yang tampil di panggung menyampaikan ''pesan sponsor'',
>> dari pada hidup dengan sentir (lampu minyak) lebih baik
>> menerima nuklir.
>> Maksud dari pesan yang disampaikan kurang lebih berarti, jika
>> masyarakat menolak kehadiran PLTN untuk menyuplai energi
>> listrik, maka masyarakat akan mengalami kemunduran. Akibat
>> kekurangan listrik, kembali mengandalkan lampu minyak untuk
>> penerangan.
>> Kondisi Riil
>>
>> Kembali ke pertanyaan ''klise'' soal keamanan PLTN, tentu
>> jawabnya tak sederhana. Pernyataan pejabat Batan maupun
>> Pemerintah bahwa Semenanjung Muria sang

Re: [iagi-net-l] Re: Sungai purba di bawah Jakarta?

2007-03-12 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Saya kira maksud sungai purba adalah endapan-endapan sungai purba, yang
besar kemungkinan terdiri dari pasir-pasir pada point bar, atau pada
natural levee atau pada longitudinal bar (semuanya tambahkan kata 'purba'
di belakangnya) yang sekarang terkubur. Sebarannya tentu saja seperti
sungai yang berkelok-kelok / meander seperti Ciliwung sekarang.
Tentu saja karena sifat-sifat fisikal endapannyanya yang sesuai dengan
sifat pasir (besar kemungkinan bahkan belum terlalu terkonsolidasi),
mereka bisa menjadi akifer yang baik.

Salam,
BB




> --- "M. Nur Heriawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Kalau
>> dari cerita di berita tsb. kok ciri2 sungai purba
>> mirip dengan akuifer ya. Jangan2 yang dimaksud
>> adalah
>> akuifer. (?)
>>
>
> Maaf...saya ingin mengkoreksi sedikit bahwa ciri2
> sungai purba
> yang diceritakan di berita tsb. ada yang beda dengan
> ciri2 akuifer terutama disebutkan bahwa sungai purba
> bentuknya berkelok2. Barangkali ini kata kunci yang
> membedakannya dari akuifer. Sementara akuifer kan
> berupa lapisan batuan pembawa air tanah. Jadi mestinya
> dimensi penyebarannya juga berbeda.
>
> Makasih.
>
> Salam,
>
> Nur H.
>
>
>
>
> 
> Finding fabulous fares is fun.
> Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight
> and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
>
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the
> 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] LUCKY STONES : BATU KEBERUNTUNGAN

2007-02-19 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Wah kalau saya lihat-lihat, saya nangkepnya kok mirip burung kakak tua,
he-he-he... mungkin hati saya masih kurang bersih :)

Salam,
BB



> Rekan-rekan Gems Lovers IAGI yang budiman,
>
> Sudah tahukah rekan-rekan yang namanya Lucky Stones atau batu
> keberuntungan ? Marilah mang Okim berikan  illustrasi, kisah nyata yang
> mang Okim alami.
>
> Pada suatu hari di tahun 1994 , seorang karyawan mang Okim menunjukkan
> sepotong batu pancawarna ex  Garut yang telah dipoles dan siap dijual.
> Dia ngasi saran agar batu tersebut dipotong saja karena kalau dijual,
> siapa siih yang mau beli sampai sejuta rupiah ( kurs dollar waktu itu
> sekitar 2000 rupiah ).
>
> Ketika batu tersebut dipotong, tak disangka tak dinyana, muncullah
> gambar seorang wanita yang diinterpretasikan oleh teman-teman mang Okim
> sebagai Dewi Kwan Im. Masih dalam bentuk lempengan, batu tersebut sudah
> ditawar Rp 1 juta. Tentu saja mang Okim tahan dulu karena kebetulan di
> dompet masih ada  uang.
>
> Setelah dipantas-pantasi dengan bantuan templete, lempengan batu
> tersebut kemudian dipotong dengan trim-saw  dan bagian yang ada gambar
> Dewi Kwan Imnya dijadikan liontin  dengan ikatan perak disepuh emas.
> Believe it or not, beberapa bulan kemudian liontin tersebut dibeli orang
> Jakarta senilai satu mobil Panther baru grees ( harga Panther tahun 1994
> sekitar 30 jutaan rupiah ). Dan karena itulah maka segala jenis
> batumulia yang mencerminkan gambar tertentu, entah wanita, macan,
> kambing, kuda, pemandangan, Kuang Kung atau panglima Cina, bunga, ayam
> jago, singa, macan, lafadz Allah, gambar huruf abjad, dan lain-lain
> disebut sebagai batu keberuntungan atau lucky stone  atau batu gambar.
>
> Harga batu gambar sering tak masuk di akal. Bayangin saja, di suatu
> pameran di Yogya tahun 1995 an, sebuah liontin bergambar Dewi Kwan Im
> dari bahan krisopras hijau tembus cahaya ditawarkan dengan harga lebih
> 200 juta rupiah. Ada juga cincin merah putih dari bahan kalsedon tembus
> cahaya ( kristal ) ditawarkan dengan harga 2 kg emas. Di suatu pameran
> batumulia di Hotel Borobudur Jakarta, sebuah cincin dengan hiasan
> batumulia berlafadz Allah ( huruf Arab ) ditawarkan 450 juta rupiah.
> Benar-benar tak masuk di akal.
>
> Rekan-reman Gems Lovers IAGI,
>
> Tahun baru Imlek kemaren semoga bisa jadi tahun keberuntungan mang Okim.
> Cobalah lihat batu gambar di bawah ini yang mencerminkan seorang wanita
> sedang khusu' berdo'a. Bahannya dari fosil kayu asal Singajaya, Garut,
> yang baru nyampai di mang Okim minggu lalu. Diambilnya dari formasi
> Andesit Tua berumur Oligo-Miosen ( 25 jutaan tahun ???  perlu mang
> Okim sebut untuk ningkatin harga dan apresiasi orang ). Mengenai
> harganya setelah diikat dengan logam mulia ? Mang Okim benar-benar tak
> bisa memberikan kepastian. Kalau ada keberuntungan dan kebetulan ketemu
> dengan orang berduit yang fanatik dengan batu gambar, maka mang Okim dan
> neng Ai insyaallah bisa beruntung beneran, sehingga lebih tenang
> ngurusin batumulia.
>
> Naah, itu dulu ya selingan cerita mang Okim. Masih banyak sekali koleksi
> batu gambar lainnya, nanti insyaallah mang Okim perkenalkan satu
> persatu, pasti asyiik deeh.
>
> Salam batumulia yaa , mang Okim
>
> Catatan : Ukuran batu gambar : Tinggi 11,5 cm, Lebar 6 cm, Tebal 0,6 cm.
> Kualitas : Kilap seperti cermin alias hebring





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



[iagi-net-l] mengatas-namakan IAGI: Mary Sears Memata-matai

2007-02-07 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Terima kasih pak Sekjen atas klarifikasinya.
Ngomong-ngomong apakah IAGI punya aturan kapan seorang anggota IAGI
mengatas-namakan/menggunakan IAGI-nya kepada publik?

BB

> Budi dan rekan2 IAGI,
>
> 1. Klarifikasi: IAGI tidak memberikan tanggapan resmi
> terhadap kegiatan USNS Mary Sears di perairan Selat
> Makassar. Tanggapan Mas Ikhsyat adalah hak pribadi beliau.
> Memang, wartawan sering punya cara sendiri
> mengidentifikasi seseorang berdasarkan pengetahuannya.
>
> 2. Setahu saya, Mary Sears menggunakan multibeam
> echosounder, Side Scan Sonar, dan kemudian ditambah dengan
>  Towed Pinger Locator untuk mendeteksi sinyal dari beacon
> yang melekat pada Black Box.
>
> Tenkyu,
> R i d w a n
>
>
> On Mon, 5 Feb 2007 08:36:53 +0700 (WIT)
>   "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>Mohon konfirmasi IAGI Pusat atas berita di bawah ini yang
>>menyebut-nyebut
>>nama IAGI. Terima kasih.
>>
>>
>>Salam,
>>BB
>>
>>--
>>
>>Mary Sears Memata-matai
>>(Tribun Jabar 30 Januari 2007)
>>
>>Kehadiran kapal oseanografi milik Amerika Serikat, USNS
>>Mary Seras yang
>>berjasa memastikan posisi kotak hitam (black box) pesawat
>>Adam Air KI-574
>>ternyata dicuriagai punya agenda untuk memata-matai
>>kandungan minyak bumi
>>dan gas perairan Sulawesi.
>>
>>Kecurigaan ini dikemukakan pengamat perminyakan dari
>>Ikatan Ahli Geologi
>>Indonesia (IAGI), Ikhsyat Syukur dan pengamat serba bisa,
>>Roy Suryo. Mary
>>Sears merupakan kapal canggih yang di dalamnya dilengkapi
>>alat survei
>>laut.
>>
>>"Disengaja atau tidak meneliti kandungan minyak bumi di
>>perairan Sulawesi,
>>kapal ini akan mendapat semua informasi yang ada di dalam
>>laut maupun di
>>kedalaman. Termasuk data kondisi letak muka laut di bawah
>>selat Makassar
>>mereka akan tahu" ujar Ikhyat.
>>
>>"Soal dugaan kapal Mary Sears memata-matai blok minyak
>>itu sudah pasti.
>>Dia sangat berkepentingan dengan mengajak beberapa ahli
>>minyak dalam kapal
>>itu. Ada beberapa ahli kelihatan dari backgroundnya bukan
>>hanya ahli
>>pesawat," ujar Roy Suryo yang mengaku sedang di Makassar
>>untuk mengetahui
>>data-data yang diungkap Mary Sears tentang kotak hitam.
>>
>>Lebih lanjut Ikhyat mengatakan, hasil penelitian awal
>>IAGI sudah
>>menunjukkan adanya indikasi sumber minyak di sekitar
>>Selat Makassar.
>>Apalagi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
>>terbukti menawarkan 12
>>blok migas di sana.
>>
>>Sedangkan menurut Roy Suryo, kecurigaan lainnya terhadap
>>Mary Sears,
>>adalah tidak ada ahli dari Indonesia yang disertakan di
>>dalam kapal
>>kecuali empat perwira TNI. Apalagi hasil temuan Mary
>>Sears diumumkan lewat
>>Duta Besar AS di Indonesia. Anehnya saat mengumumkan itu,
>>Ketua Komite
>>Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan para tokoh
>>yang kompeten
>>seperti Danlanal, tidak tahu (JBP/amb/tar). ***
>>
>>
>>
>>
>>
>> Hot News!!!
>>CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
>>[EMAIL PROTECTED]
>>Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th
>>IAGI Annual Convention and Exhibition,
>>Patra Bali, 19 - 22 November 2007
>>
>> To unsubscribe, send email to:
>>iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>To subscribe, send email to:
>>iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>No. Rek: 123 0085005314
>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>No. Rekening: 255-1088580
>>A/n: Shinta Damayanti
>>IAGI-net Archive 1:
>>http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>-
>>
>
>
> 
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
> [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the
> 36th IAGI Annual Convention and Exhibition,  Patra Bali, 19 - 22
> November 2007
> 
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscr

[iagi-net-l] IAGI: Mary Sears Memata-matai

2007-02-04 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Mohon konfirmasi IAGI Pusat atas berita di bawah ini yang menyebut-nyebut
nama IAGI. Terima kasih.


Salam,
BB

--

Mary Sears Memata-matai
(Tribun Jabar 30 Januari 2007)

Kehadiran kapal oseanografi milik Amerika Serikat, USNS Mary Seras yang
berjasa memastikan posisi kotak hitam (black box) pesawat Adam Air KI-574
ternyata dicuriagai punya agenda untuk memata-matai kandungan minyak bumi
dan gas perairan Sulawesi.

Kecurigaan ini dikemukakan pengamat perminyakan dari Ikatan Ahli Geologi
Indonesia (IAGI), Ikhsyat Syukur dan pengamat serba bisa, Roy Suryo. Mary
Sears merupakan kapal canggih yang di dalamnya dilengkapi alat survei
laut.

"Disengaja atau tidak meneliti kandungan minyak bumi di perairan Sulawesi,
kapal ini akan mendapat semua informasi yang ada di dalam laut maupun di
kedalaman. Termasuk data kondisi letak muka laut di bawah selat Makassar
mereka akan tahu" ujar Ikhyat.

"Soal dugaan kapal Mary Sears memata-matai blok minyak itu sudah pasti.
Dia sangat berkepentingan dengan mengajak beberapa ahli minyak dalam kapal
itu. Ada beberapa ahli kelihatan dari backgroundnya bukan hanya ahli
pesawat," ujar Roy Suryo yang mengaku sedang di Makassar untuk mengetahui
data-data yang diungkap Mary Sears tentang kotak hitam.

Lebih lanjut Ikhyat mengatakan, hasil penelitian awal IAGI sudah
menunjukkan adanya indikasi sumber minyak di sekitar Selat Makassar.
Apalagi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral terbukti menawarkan 12
blok migas di sana.

Sedangkan menurut Roy Suryo, kecurigaan lainnya terhadap Mary Sears,
adalah tidak ada ahli dari Indonesia yang disertakan di dalam kapal
kecuali empat perwira TNI. Apalagi hasil temuan Mary Sears diumumkan lewat
Duta Besar AS di Indonesia. Anehnya saat mengumumkan itu, Ketua Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan para tokoh yang kompeten
seperti Danlanal, tidak tahu (JBP/amb/tar). ***





Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition, 
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Bagaimana Hasil Pentarikhan Umur Absolut Manusia Pawon ?

2007-01-08 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Betul pak Awang,
saya duga mestinya ada artefak di bawah ketinggian 725 m (ini adalah
kontur di sekitar Hotel Holiday Inn di jln. Dago - Jln. Sultan Agung).
Karena di bawah ketinggian 725 m umumnya jadi perkotaan, maka sudah sangat
sulit mencarinya.

Pantai danau yang "baru" (setelah saya pelajari topografi yang sekarang)
tidak melebihi ketinggian 715 m (itulah kontur topografi tertutup cekungan
Bdg di sekitar Padalarang sekarang ini, tentunya di luar lembah Citarum
sekarang; analisis bisa dibaca di makalah kami di Majalah Geologi
Indonesia IAGI Vol. 17 No. 3 Des 2002).

Jadi pantai danau menurut saya turun pada ketinggian 710 - 715 m yaitu
untuk di Bandung barat-utara kira-kira di Perumahan Cijerah, Ciroyom, Jln.
Kebon Kawung - Cicendo, sepanjang Jln. Aceh (Balai Kota Bdg - Stadion
Siliwangi), Jl. Lombok, Jl. Citarum (Masjid Istiqomah) dan terus ke arah
Pusdai dan Cikutra.

Hasil penelitian Dam (1994) pun tidak pernah menemukan endapan danau di
atas ketinggian 700 m.

Beberapa teman dari Geografi UPI dan Jurusan Sejarah UNPAD menemukan
artefak pada elevasi bawah, tetapi umumnya sudah memasuki masa-masa
kerajaan Hindu, seperti contohnya Candi Bojongmenje di Rancaekek itu.

Salam,
BB


> Pak Budi,
> Hanya, artefak flakes mikrolit dari obsidian yang ditemukan di
> situs-situs Bandung Utara, Padalarang, Cicalengka, Banjaran, Soreang,
> sampai ke sebelah barat Cililin itu berada pada garis ketinggian sekitar
> 725 meter. Sehingga, memberikan dugaan bahwa situs-situs tersebut
> terdapat di sekitar pinggir suatu badan air (danau) dengan muka airnya
> berada pada ketinggian 725 meter di atas permukaan laut. Saya pikir,
> kalau Danau Bandung pada 6000-3000 tahun yang lalu sudah tinggal sekedar
> rawa-rawa (ranca), tak akan menghalangi penemuan situs yang jauh lebih
> rendah dari 725 m. Teman2 ahli geologi dan arkeologi yang tergabung di
> dalam KRCB saya yakin mempunyai penjelasan tentang kronologi Danau
> Bandung dengan aspek kebudayaannya. Salam,
> awang
>
> -Original Message-
> From: Budi Brahmantyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, January 03, 2007 2:48 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Bagaimana Hasil Pentarikhan Umur Absolut
> Manusia Pawon ?
>
> Wah Abah,
> saya juga awam tentang arkeologi, hanya sering baca saja.
> Tapi menarik juga pertanyaan Abah yang luar biasa ini. Jangan-jangan
> manusia Pawon adalah Mongoloid pertama yang ditemukan pada daerah
> pegunungan.
> Mungkin ada yang lebih tahu...?
>
> Ngomong-ngomong soal Danau Bandung, ada beberapa informasi lagi:
>
> 1.
> Gua Pawon tidak menghadap ke Danau Bandung purba. Hamparan danau berada
> jauh di selatan dari Bukit Pawon, terhalang perbukitan
> Citatah-Rajamandala. Gua Pawon menghadap ke cekungan kecil berupa
> rawa-rawa (hingga sekarang dikenal sebagai Kampung Cirawamekar), bagian
> dari DAS Cimeta (Citarum Purba sebelum terbendung endapan letusan G.
> Tk.parahu di Ngamprah).
>
> 2.
> Umur danau perlu kritis menyimaknya. Yang menyatakan berumur 3000 - 6000
> th yl adalah Koenigswald (1935), dan itupun relatif dengan membandingkan
> temuan mikrolit di Dago Pakar dengan produk budaya sejenis di Sulawesi.
> Jadi Koenigswald hanya mengasumsikan bahwa manusia yang hidup di dago
> Pakar adalah manusia yang hidup sejaman dengan Danau Bandung Purba, atau
> ketika danau masih tergenang.
>
> 3.
> Cek disertasi M.A.C. Dam (1994) the Late Quaternary Evolution of the Bdg
> Basin: endapan terakhir (termuda) danau Bandung dg absolut dating C-14
> berumur 16.000 tahun yang lalu! Jadi danau Bdg sudah tidak ada (kering)
> sejak 16.000 tahun yang lalu. Saya yakin ketika manusia Dago Pakar atau
> Manusia Pawon hidup (3 - 6 ribu th yl), dataran Bandung hanya tinggal
> rawa-rawa yang luas, tetapi bukan danau. Hingga sekarang masih tersisa
> banyak ranca dan nama daerah berawalan ranca (alias rawa) di cekungan
> Bdg.
>
> Salam,
> BB
>>
>>>
>>  Budi 
>>
>>  Kalau PemDa masih hare hare mah kudu diCIWIT ,
>> lamun masih hare hare 
>>  keneh mah
>> tajong bae geura hehehe.
>>   Tapi 
>> kalau  itu ras mongolid , kok hidupnya dipegunungan ya ? 
>>   Apa memang setelah datang kebumi
>> Nusantara mereka terus bergerak 
>>  
>> kepedalaman ?
>>   Maaf pertanyaan dari
>> orang yang awam arkeologi .
>>  
>>  Si-Abah ( Urang Bandung pituin)
>>
>> 
>> _
>>
>>  IAGI netters ysh.
>>>
>>> Terima kasih pak Awang atas pancingannya, sehingga saya coba
>> informasikan
>>> fakta terakhir tentang Gua Pawon (saya harap juga
>> nanti bisa ditambahi
>>> oleh pak Sujatmiko

Re: [iagi-net-l] Nanya Datum

2007-01-08 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kang Tatang ysh.,

ini saya forwardkan jawaban dari pak Klaas Villanueva (geodesi itb)
tentang hal yang sama yang pernah juga dulu saya tanyakan:

Salam,
Sebenarnya saya sudah mau menjawab Sdr. Budi Brahmantyo, namun menunda
karena sedang membongkar-bongkar fail mencari sesuatu. Namun pertanyaan Sdr.
Budi memang dapat rancu bagi seorang geodit, karena informasi dalam email
itu tidak lengkap. Titik 0 Jakarta?

Ini mungkin terkait bujur dalam sistem Greenwich, karena titik atau tugu
yang dikenal sebagai 'Tijdklep' di Pasar Ikan (Jakarta) dahulu didefinisi
sebagai 'bujur nol' dan semua koordiant bujur diwilayah Nusantara dengan
triangulasi ditetapkan terhadap bujur nol Jakarta. Ini dikarenakan dahulu
masih ada kendala untuk menetapkan bujur langsung terhadap meridian nol
Greenwich. Dengan adanya chronometer yang teliti dan adanya radio maka
pengiriman tanda waktu dan membawa waktu dengan chronometer menjadi mudah
dan teliti, sehingga dengan kombinasi dengan pengukuran ke bintang (geodetic
astronomy) penentuan lintang dan bujur satu tempat mudah.

Kemungkinan kedua pengertian 'Titik 0 Jakarta' ialah 'titik datum' bagi
geodit. Kalau ini terkait titik datum bagi pemetaan skala besar (1:1000)
kota Jakarta, benar Pak Pontoh, yaitu titik datumnya di Monas, namun nilai
yang didefinisi untuk koordinat Monas ialah X=50.000 km dan Y=50.000 km,
agar semua titik di wilayah Jakarta memiliki nilai koordinat positip
(practical reasons). Kebetulan diwaktu lalu saya ikut terlibat dalam
merumuskannya pemakaian sistem lokal Jakarta. Dipakai sistem lokal karena
kerangka triangulasi yang membawa sistem nasional ke wilayah Jakarta belum
memadai ketelitiannya untuk pemetaan skala besar. Sekarang sedang ditinjau
kembali sistem koordinat pemetaan DKI skala besar, karena faktor lain yang
harus dipertimbangkan ialah penyesuaian dengan sistem koordinat pemetaan
BPN, yang memakai datum geodesi nasional (sesuai yang ditetapkan
Bakosurtanal) namun memakai sistem proyeksi pemetaan Transverse Mercator
dengan lebar zone 3 derajat bujur, sedangkan Bakosurtanal memakai Universal
Transverse Mercator (UTM) dengan lebar zone ialah 6 derajat bujur, dimana
setiap zone memiliki 'titik nol'-nya (fiktif) agar koordinat titik-titik
dalam zone bersangkutan selalu positip.

Alternatip pengertian 'Titik 0 Jakarta' mungkin dapat diartikan titik nol
lembar peta dalam sistem proyeksi Polyeder (sistem pemetaan yang lama) untuk
wilayah Jakarta dalam datum geodesi lama (sering dikenal sistem Bessel
dengan titik datum di gunung Genuk di dekat Semarang). Dalam sistem Polyeder
wilayah Indonesia dipetakan dengan pembagian zone dan lembar peta mencakup
wilayah 20' x 20' (20 menit bujur x 20 menit lintang). Khusus untuk lembar
peta proyeksi Polyeder titik nol untuk setiap lembar peta (ditengah peta)
benar-benar nilainya nol, yaitu X=0 dan Y=0, jadi ada titik yang nilai
koordinatnya negatip. Kita sejak SD kenal sistem koordinat dengan 4 kuadran,
dimana hanya dalam Kuadran I kordinat titik adalah positip x,y-nya.

Nah, sekarang "benchmark" yang ingin ditonjolkan dan dianggap memadai dan
bergengsi itu apa? Apakah faktor historis juga ingin dikemukakan. Kita dapat
dengan alat ukur GPS menentukan koordinat geografis (lintang, bujur)
'Tijdklep' di Pasar Ikan, juga untuk Monas. Sekarang hampir disetiap Bandara
kita lihat dipajang koordinat geografis (lintang, bujur), yang adalah
koordinat geografis Aerodrome Reference Point, yang ditetapkan oleh
Departemen Perhubungan.

Wah jadi panjang dan mudah-mudahan tidak lebih membingungkan. Namun usul
dari Pak Budi Brahmantyo memang sangat menarik dan perlu dipersiapkan dengan
baik agar mempunyai daya tarik dan edukatif, memuat unsur historis.
Rekan-rekan yang lebih dahulu bertemu Ir. Samsul Hadi, Kepala Dinas Pemetaan
dan Pertanahan DKI, agar meneruskan usul Pak Budi. Juga untuk pusat ristek
di Taman Mini dibawah Pak Herudi mungkin perlu dipikirkan satu corner
'Geografi dan Pemetaan Wilayah Nusantara' yang bermanfaat edukatif bagi
pengunjung dan wisata studi anak sekolah.

Salam,
Klaas Villanueva

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: "List tertutup" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, July 08, 2004 9:08 PM
Subject: Re: [Dosen ITB] Titik 0 Jakarta


Salam **,
kalau tidak salah di Tugu Monas! "Katanya" titik di ujung emas itu lah titik
NOL
nya! Tidak seperti di Washington DC di mana letaknya pada suatu "benchmark"
yang
sangat jelas dan bergengsi, yang diletakkan di belakangnya White House
dengan
segala penjelasan di gravir di batu itu!
&salam
Z.Pontoh
NB Soal koordinatnya, tanya ke bagian pemetaannya DKI!

Quoting Budi Brahmantyo <[EMAIL PROTECTED]>:

> Para rekan dosen ysh, khususnya dosen-dosen di Geodesi.
> Pada peta-peta Belanda lama, suatu koordinat peta sering mengacu misalnya
> sekian derajat ke titik referensi di Jakarta.
> Adakah yang tahu 

Re: [iagi-net-l] Bagaimana Hasil Pentarikhan Umur Absolut Manusia Pawon ?

2007-01-02 Terurut Topik Budi Brahmantyo
 bahan mentah yang bagus jauh dari tempat
> asalnya. Apakah mereka
>>> mengembara dengan berjalan kaki
> ratusan km ? Atau, bisa saja dengan
>>> mengendarai rakit di
> sekeliling Danau Bandung.
>>
>>> Lalu, apa hubungan
> manusia Pawon ini dengan temuan kerangka manusia di
>>> situs
> Batujaya dan Cibuaya, Karawang Utara yang belum lama ini ditemukan
>>> ? (pernah kita diskusikan di milis ini). Belum jelas selama
> belum ada
>>> data pentarikhan absolut kerangka-kerangka
> manusia purba ini.
>>
>>> Menyusul penemuan penting
> kerangka manusia di situs Gua Pawon ini
>>> terjadi semacam
> polemik antara KRCB dan BAB dengan Pemerintah Kab.
>>> Bandung
> dan para pengusaha kapur di Citatah. Penemuan penting ini
>>>
> terjadi di sekitar gua-gua gamping yang dari hari ke hari bisa kita
>>> lihat pengrusakannya akibat digali dan diledakkan untuk
> kepentingan
>>> ekonomi. Pencagaran situs ini dan sekitarnya
> jelas penting mengingat
>>> sejarah purbakala Jawa Barat masih
> gelap, sekarang sedikit mulai terkuak
>>> dengan penemuan situs
> Gua Pawon, lalu apakah akan segera gelap lagi
>>> seiring
> lenyapnya bukit-bukit gamping di Citatah ?
>>
>>>
> Tulisan-tulisan geo-arkeologi di sekitar penemuan situs Gua Pawon,
>>> Padalarang dikumpulkan di dalam buku ”Amanat Gua
> Pawon” (KRCB, April
>>> 2004) yang disunting oleh
> Budi Brahmantyo (ITB) dan T. Bachtiar (UNINUS)
>>>
> – dari KRCB. Menarik, membaca kedua puluh artikel di
> dalam buku ini.
>>> Artikel2 ini ditulis oleh berbagai penulis
> dengan aneka latar belakang,
>>> dari ahli geologi, ahli
> arkeologi, wartawan, penyair, sampai pemanjat
>>> tebing
> Citatah. Buku lain yang seumur dan membahas juga Gua Pawon adalah
>>> ”Bandung Purba” (T. Bachtiar dan Dewi
> Syafriani, - Masyarakat
>>> Geografi Indonesia, April 2004).
> Buku terakhir ini diberi kata pengantar
>>> oleh Prof.
> Koesoemadinata yang membahas sejarah Danau Bandung dan
>>>
> manusia Sunda purba (Ki Sunda).
>>
>>> Sayang, di dalam
> kedua buku itu tidak ditemukan hasil pentarikhan umur
>>>
> (dating) absolut kerangka manusia purba Gua Pawon. Saya rasa, ini yang
>>> sering terjadi dengan penemuan-penemuan arkeologi di negeri
> Indonesia.
>>> Penentuan umur absolutnya baru datang belakangan
> – cukup lama
>>> menantinya. Apakah hanya
> dengan dating Carbon-14 kita pun (baca :
>>>
> laboratorium-laboratorium geokronologi di Indonesia) tak bisa
>>> melakukannya ? Saya pikir bisa. Hal ini pun terjadi dengan
> situs
>>> Batujaya. Untuk men-dating umur kerangka di situ
> didatangkan ahli khusus
>>> dari Prancis dan membawa sampelnya
> untuk diperiksa di Prancis. Belum ada
>>> kabarnya lagi berapa
> umur absolut kerangka manusia Batujaya itu.
>>> Padahal, data
> umur absolut itu begitu pentingnya untuk menempatkan suatu
>>>
> temuan dalam posisi kronologi yang benar.
>>
>>> Pak
> Budi Brahmantyo atau Pak Sujatmiko (KRCB, juga anggota milis ini)
>>> barangkali dapat berkomentar soal status kemajuan penelitian
> manusia Gua
>>> Pawon ini : umur absolutnya dan status
> pencagaran Gua Pawon, setelah
>>> tiga tahun sejak penemuannya
> ?
>>
>>> ”Kesuksesan sebenarnya kegiatan
> ekskavasi bukan bergantung kepada
>>> penemuan menggemparkan
> yang jarang terjadi, tetapi kepada pengumpulan
>>> data dan
> informasi yang diperoleh sedikit demi sedikit dari waktu ke
>>>
> waktu dengan penuh kesabaran dan usaha-usaha yang nantinya akan
>>> memberikan gambaran yang jelas”
> – Sir Leonard Wooley, 1932 –
>>> arkeolog Mesopotamia Selatan
>>
>>> Tak akan
> ada penemuan menggemparkan tanpa ketekunan dan kesabaran
>>>
> terus-menerus.
>>
>>>
>>>
>>>
> salam dan selamat tahun baru 2007,
>>>
>>> awang
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
> -
>> - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
>>
> - detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
>>
> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran
> iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia
> Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan
> Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
> -
>>
>>




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



Re: [iagi-net-l] Bagaimana Hasil Pentarikhan Umur Absolut Manusia Pawon ?

2007-01-02 Terurut Topik Budi Brahmantyo
m sejarah kepurbakalaan Jawa Barat sebab inilah
> penemuan pertama kerangka manusia (purba) di Jawa Barat. Sebelumnya, di
> beberapa tempat di Jawa Barat hanya ditemukan artefak-artefak tanpa
> manusia pembuatnya.

> Situs arkeologi Gua Pawon menjadi semakin menarik dan penting sebab
> secara geologi situs ini berlokasi di tepi ”Danau Bandung” –danau
> yang pernah terjadi menenggelamkan lokasi Bandung (sekarang) dan
> sekitarnya akibat terbendungnya aliran Sungai Citarum oleh material
> letusan Gunungapi Tangkuban Perahu dan mungkin penurunan tektonik pada
> sekitar 125.000 – 5000 tahun yang lalu (terdapat beberapa interpretasi
> atas umur masa Danau Bandung ini).

> Di situs Pawon pun ditemukan artefak berupa perkakas/senjata terbuat
> dari batuan obsidian. Kita tahu perkakas/senjata dari obsidian pun
> banyak ditemukan di situs Dago Pakar, Bandung. Di kedua situs tersebut
> tidak terdapat bukit/gunung terbuat dari obsidian yang menjadi bahan
> dasar pembuatan perkakas/senjata. Para ahli pernah menyimpulkan bahwa
> obsidian tersebut berasal dari Gunung Kendan di sekitar kawasan Nagrek,
> Garut. Artinya, bahwa pada masa purba tersebut telah terjadi transaksi
> jual beli bahan mentah atau juga para manusia purba ini telah mengembara
> mencari bahan mentah yang bagus jauh dari tempat asalnya. Apakah mereka
> mengembara dengan berjalan kaki ratusan km ? Atau, bisa saja dengan
> mengendarai rakit di sekeliling Danau Bandung.

> Lalu, apa hubungan manusia Pawon ini dengan temuan kerangka manusia di
> situs Batujaya dan Cibuaya, Karawang Utara yang belum lama ini ditemukan
> ? (pernah kita diskusikan di milis ini). Belum jelas selama belum ada
> data pentarikhan absolut kerangka-kerangka manusia purba ini.

> Menyusul penemuan penting kerangka manusia di situs Gua Pawon ini
> terjadi semacam polemik antara KRCB dan BAB dengan Pemerintah Kab.
> Bandung dan para pengusaha kapur di Citatah. Penemuan penting ini
> terjadi di sekitar gua-gua gamping yang dari hari ke hari bisa kita
> lihat pengrusakannya akibat digali dan diledakkan untuk kepentingan
> ekonomi. Pencagaran situs ini dan sekitarnya jelas penting mengingat
> sejarah purbakala Jawa Barat masih gelap, sekarang sedikit mulai terkuak
> dengan penemuan situs Gua Pawon, lalu apakah akan segera gelap lagi
> seiring lenyapnya bukit-bukit gamping di Citatah ?

> Tulisan-tulisan geo-arkeologi di sekitar penemuan situs Gua Pawon,
> Padalarang dikumpulkan di dalam buku ”Amanat Gua Pawon” (KRCB, April
> 2004) yang disunting oleh Budi Brahmantyo (ITB) dan T. Bachtiar (UNINUS)
> – dari KRCB. Menarik, membaca kedua puluh artikel di dalam buku ini.
> Artikel2 ini ditulis oleh berbagai penulis dengan aneka latar belakang,
> dari ahli geologi, ahli arkeologi, wartawan, penyair, sampai pemanjat
> tebing Citatah. Buku lain yang seumur dan membahas juga Gua Pawon adalah
> ”Bandung Purba” (T. Bachtiar dan Dewi Syafriani, - Masyarakat
> Geografi Indonesia, April 2004). Buku terakhir ini diberi kata pengantar
> oleh Prof. Koesoemadinata yang membahas sejarah Danau Bandung dan
> manusia Sunda purba (Ki Sunda).

> Sayang, di dalam kedua buku itu tidak ditemukan hasil pentarikhan umur
> (dating) absolut kerangka manusia purba Gua Pawon. Saya rasa, ini yang
> sering terjadi dengan penemuan-penemuan arkeologi di negeri Indonesia.
> Penentuan umur absolutnya baru datang belakangan – cukup lama
> menantinya. Apakah hanya dengan dating Carbon-14 kita pun (baca :
> laboratorium-laboratorium geokronologi di Indonesia) tak bisa
> melakukannya ? Saya pikir bisa. Hal ini pun terjadi dengan situs
> Batujaya. Untuk men-dating umur kerangka di situ didatangkan ahli khusus
> dari Prancis dan membawa sampelnya untuk diperiksa di Prancis. Belum ada
> kabarnya lagi berapa umur absolut kerangka manusia Batujaya itu.
> Padahal, data umur absolut itu begitu pentingnya untuk menempatkan suatu
> temuan dalam posisi kronologi yang benar.

> Pak Budi Brahmantyo atau Pak Sujatmiko (KRCB, juga anggota milis ini)
> barangkali dapat berkomentar soal status kemajuan penelitian manusia Gua
> Pawon ini : umur absolutnya dan status pencagaran Gua Pawon, setelah
> tiga tahun sejak penemuannya ?

> ”Kesuksesan sebenarnya kegiatan ekskavasi bukan bergantung kepada
> penemuan menggemparkan yang jarang terjadi, tetapi kepada pengumpulan
> data dan informasi yang diperoleh sedikit demi sedikit dari waktu ke
> waktu dengan penuh kesabaran dan usaha-usaha yang nantinya akan
> memberikan gambaran yang jelas” – Sir Leonard Wooley, 1932 –
> arkeolog Mesopotamia Selatan

> Tak akan ada penemuan menggemparkan tanpa ketekunan dan kesabaran
> terus-menerus.

>
>
> salam dan selamat  tahun baru 2007,
>
> awang
>




---

Re: Fwd: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini

2006-12-15 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Saya tidak melihat ada masalah berat dalam pernyataan pak Rudi di
elshinta.com (sependapat dengan pak Wahyu dan pak Lambok, dan bukan karena
sesama dosen ITB).

Sayangnya, mungkin kita lebih terjebak dari pesan-pesan sms yang
interpertatif (dari mendengar langsung di radio), distortif dan
ditambah-tambahkan.

Menurut saya kita hentikan saja isue ini, apalagi pak Rudi sudah meminta
maaf.

Salam,
BB




> -- Forwarded message --
> From: Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Dec 15, 2006 2:43 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Klarifikasi Rudi Rubiandini
> To: Paulus Tangke Allo <[EMAIL PROTECTED]>, Rovicky Dwi Putrohari
> <[EMAIL PROTECTED]>
>
>
>
>
> Tolong rek, postingku ini dr tadi gak bisa masuk iaginet
> 
>
> Saya tidak memonitor El-Shinta, tapi saya mendapatkan bahan dari sms
> sebagai berikut:
>
> Kamis, jam 08:49 waktu KL
>>fyi ada yang sms sama saya = Rudi Rubiandini memberikan statement
>> pd El Sshinta bhw Lapindo membayar sjumlah ahli geologi untuk
>> mengalihkan issue menjadi Bencana
>
> Saya langsung sms Rudi dg cc beberapa geoscientist yang terlibat aktif
> di penelitian Lumpur Porong
>> Astaghfirullah hal adziim... Kalau benar memang seperti itu alangkah
>> rendahnya moralitas sejumlah ahli geologi dan orang Lapindo itu. Kalau
>> tidak benar seperti itu, alangkah kejamnya tuduhan broer Rudi tsb.
>> Lepas dari benar-tidak--nya tuduhan tsb, mustinya broer Rudi tidak
>> perlu bicara terbuka mengurusi hal-hal bayar-membayar dan saling
>> memanfaatkan tsb di media tetapi lebih mengutamakan duduk bersama
>> membuka data menganalisa bersama para ahli geologi itu untuk saling
>> berkontribusi dalam mengatasi masalah semburan lumpur PURELY ON THE
>> BASIS OF SCIENTIFIC & TECHNICAL MATTERS... Selama ini saya sebagai
>> pengamat dari luar melihat bhw tim pak rudi & Pak Triyana dkk tidak
>> pernah membuka dialog teknis saintifik dengan sejumlah ahli geologi
>> tsb secara tuntas... tidak pernah mencoba untuk memanfaatkan 2nd-3rd
>> opinion untuk kondisi sub-surface-nya. Aku ikut prihatin broer
>> #Andang#
>
> Beberapa menit kemudian Rudi tilpun saya dan menjelaskan bahwa maksud
> dia waktu wawancara El-Shinta itu tdk begitu. Wartawan salah tangkap dan
> meng-highlight aspek-aspek kontroversi-nya saja dan lepas dari konteks,
> dsb. Kemudian disusul:
> Kamis, jam 09:30 waktu KL, saya terima balasan tertulis sms dari Rudi
>> Pa Andang dan teman Geolog sekalian... Saya mohon maaf bila ternyata
>> pernyataan saya membuat marah2 teman2. Maksud saya: statement NATURAL
>> DISASTER baru akan bisa dinyatakan setelah selesai dg TUNTAS relief
>> well dan dikaji oleh geolog independen bukan dari Lapindo. Tapi maksud
>> itu, pernyataannya yg keluar jadi memalukan... Mohon maaf sekali lagi
>> atas kesalahan saya.
>
> Saya langsung balas dan sekaligus fwd-kan sms Rudi tsb ke geosaintis
> yang lain:
>> Broer,... saya forwardkan klarifikasi dari ikhwan kita soal El
>> Shinta... Mudah2an ini memberikan hikmah kpd kita semua untuk lebih
>> saling merangkul... saling bicara... saling mengingatkan... toh
>> semuanya demi kemaslahatan bersama... BERSAMA KITA BISA (kata SBY)...
>> & sorry kalo ada yg terima dobel krn sdh trima langsung dr Rudi...
>> #Andang#
>
> Pada saat hampir bersamaan saya juga mendapatkan cc sms Bambang Istadi
> untuk Rudi sbb:
> Kamis, jam 9:38 waktu KL: dari BPI
>> Mas Rudi, DEMI ALLAH, sy/Lapindo TIDAK PERNAH MEMBAYAR geologist untuk
>> menebar isu bencana. Selama ini mas rudi selalu saya dukung dan doakan
>> spy berhasil, meski banyak geologist yang menganggap usaha mas Rudi
>> AKAN SIA2. Tapi kenapa MENUDUH yang tidak benar? Sy kecewa mas Rudi
>> hanya cari ketenaran sesaat, tidak professional dan tidak mau
>> tahu/dengar FINDINGS para geologist dari berbagai institusi, a/n
>> pribadi yg MENGANALISA DATA secara independen. Buka Mata, telinga dn
>> hati mas! Kita cari kebenaran. BPI
>
> Pada Kamis jam 10:01 waktu KL, Rudi membalas (usahaku menyebarkan sms
> klarifikasi tsb) dg sms:
>> Makasih broer, atas bantuan dan pertemanannya
>
> Perlu saya masukkan juga info sms dari Soffian Hadi, tim pakar dr TimNas
> yang saya terima Kamis jam 10:30 waktu KL
>> Pak Rudi, geolog artinya BISA SIAPA SAJA YG BELAJAR GEOLOGI. Soffian
>> Hadi geolog. Basuki Hadimulyono geolog. Kalau anda mengetahui ada
>> geolog yang dibayar Lapindo UNTUK MELACURKAN ILMUNYA laporkan ke
>> polisi saja, jangan lapor El Shinta. Sampai detik ini saya pribadi
>> posisi masih TANGAN DIATAS.
>
> (Catatan dr saya: anggota tim pakar TimNas yang independen - tanpa
> afiliasi lembaga pemerintah - spt Pak Soffian Hadi memang sampai saat
> ini tidak digaji - dibayari siapapun, baik lembaga pemerintah, lapindo,
> bpmigas, PU, atau yg lainnya, mereka hanya mendapatkan penggantian2
> tiket, transport, dan mungkin uang2 rapat).
>
> Pada jam 13:06 waktu KL saya mendapatkan cc-an sms dari Rudi untuk Pak
> Pane sbb:
>> Pa Pane, saya diberi kesempatan oleh elshinta jam 13

Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi

2006-10-03 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Sulit.
Secara teoritis, lebih mudah kalau mencari sisa-sisa tumbuhan (kayu) yang
terkubur ketika Bleduk Kuwu mengeluarkan lumpurnya pertama kali. Berarti
harus dibor sampai dasar endapan lumpur yang dikeluarkan Bleduk Kuwu.
Kalau umurnya kita duga kurang dari 40 ka, bolehlah dengan C14.
Atau berharap mendapatkan endapan lumpur yang mengandung KTP Joko
Linglung, atau Joko Bodo, atau Joko Sontoloyo, yang kecemplung di sana :D

BB

> Pak Awang,
> Mengenai dating tadi, saya cuma berpikir bahwa pada saat lumpur keluar
> dari bumi, tentunya ada perubahan, entah itu fisis atau kimiawi. Saya
> tidak tahu, apakah perubahan lumpur (baik fisis ataupun kimiawi) ini
> bisa dideteksi dan sehingga bisa diteliti dan diukur kapan terjadinya ?!
>
> Salam
> - Original Message -
> From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, October 04, 2006 8:47 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
>
>
> Kalau begitu, terpaksa kita lihat-lihat lagi buku-buku tua.
>
> Beberapa buku tua yang membahas geologi Jawa :  Verbeek dan Fennema
> (1896) : "Geologische Beschrijving van Java en Madoera", mudah-mudahan
> ada penjelasan tentang bledug kuwu sebab buku ini sangat detil, atau
> Junghuhn (1854-1857) "Seine Gestalt, Pflanzendecke, and inhere Bauart"
> dan   P. J. Veth (1896) "Java, Geographisch, Ethnologisch, Historisch"
> Bukunya Raffles (1817): "The History of Java" siapa tahu juga ada
> membahas tentang itu (di buku itu penggalian Borobudur diceritakannya
> dengan detil).
>
> Mas Dwi, Kalau kita dating dengan radioaktif lumpur di Bledug Kuwu itu
> yang terukur adalah umur lempungnya, yang juga akan di sekitar
> Pliosen-Plistosen, bukan timing kejadian mud-volcanonya.
>
> Buku2 yang ada yang pernah saya lihat hanya mendeskripsi Bledug Kuwu
> tanpa keterangan kapan mud volcano Kuwu ini terjadi. Mungkin kalau
> begitu, terpaksa menghubung2kan lagi ke sejarah Kerajaan Medang Kamulan
> zaman Mataram Hindu, ke legenda Joko Linglung dan Dewata Cengkar.
>
> Salam,
> awang
>
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, October 04, 2006 8:13 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Komentar lain ttg seminar IAGI ttg Lusi
>
> Wah betul ... Jadi sekitar 1500 tahun ?
> Setahuku hanya ada satu publikasi tentang Bledug Kuwu ini oleh Pak
> Darwin
> Kadar dan Watanabe, tahun 1985. Ada publikasi yang lain kah ? Aku belum
> lihat di bukunya V Bamellen, biasanya Pak awang lebih lengkap  :)
>
> RDP
>
> On 10/4/06, Dwiyatno Rumlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> > Saat ini yg sudah kita saksikan adalah mudvolkano yang "sudah
> berumur".
>> > Kalau saja ada hubungan antara mitos dengan kejadian geologi di
> Bledug
>> Kuwu.
>> > Disitu diceriterakan tentang Ajisaka, Prabu dewoto cengkar dll
> dengan
>> gaya
>> > ceritera bahasa jawa dsb, kalau dikira-kira mungkin sekitar 500-400
>> tahun
>> > yang lalu. Apakah ini menunjukkan bahwa mudvolkano akan berusia
> segitu
>> lama
>> > ? Mungkin perlu penelitian khusus seberapa besar "cadangan" lumpur
>> dibawah
>> > sana. Kalau dibandingkan dengan Gunung Anyar barangkali akan bisa
> dikira
>> > berapa lama sebuah gejala mud extrusion atau mudvolkano atau
> semburan
>> lumpur
>> > panas akan berakhir.
>> > Adakah publikasi tentang gunung anyar ?
>>
>> Bung Rovicky,
>> Saya agak kurang sependapat kalau Ajisaka-Dewata Cengkar itu sekitar
>> 400-500
>> tahun yang lalu.
>> Karena sekitar tahun 1400-1500an, tanah jawa sudah sangat ramai dengan
>> runtuhnya majapahit, lahirnya Demak-Pajang-Mataran kemudian datangnya
>> Portugis sekitar tahun 1600.
>>
>> Kalau benar ada, Ajisaka (kata hikayat, beliaulah yang juga
> menciptakan
>> aksara jawa hanacaraka) jelas lebih tua dari itu dan saya juga yakin
> bahwa
>> Bledug Kuwu pasti lebih tua dari sejarahnya Majapahit, saya kira juga
>> lebih
>> tua dari kerajaan Mataram Kuna (abad 7). Logika saya, kalau terjadi
> pada
>> jaman Mataram Kuna, fenomena alam yang cukup aneh ini pastilah dicatat
>> dalam
>> prasasti dan saya juga yakin bahwa tempat ini bisa jadi akan menjadi
>> tempat
>> Pemujaan. Jadi hipotesa saya, Bledug Kuwu sangat mungkin sudah ada
> sejak
>> jaman sebelum tahun 700 Masehi, dan dijaman kerajaan Mataram Kuna
> hingga
>> Majapahit, Demak-Mataram, Belanda, sudah dianggap sebagai hal biasa
> yang
>> tidak perlu diteliti apalagi dibikin heboh. Persis seperti jaman kita,
>> siapa
>> yang mau peduli Bledug Kuwu sebelum adanya LUSI ..
>>
>> Saya tidak tahu, apakah ada cara semacam radioaktif dating untuk
>> mengetahui
>> usia bledug kuwu ini, dengan meneliti usia lumpur yang paling tua
> misalnya
>> .
>>
>> Salam
>>
>>
>> -
>> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
>> -  Call For Papers until 26 May 2006
>> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
>> -
>> To unsubscribe, send email to: i

Re: [iagi-net-l] Kita masih diberi waktu menyelamatkan diri dari Tsunami !

2006-07-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Bagus. Tapi gimana caranya ya operator memilih mengirim ke orang-orang
tertentu yang pegang HP kebetulan sedang lagi di pantai yang dimaksud?
Atau seluruh pengguna dikirimi juga? jangan2 operator ngitung-ngitung
untung ruginya...

Justru paling efektif adalah dengan semua stasiun-stasiun TV.
TV sudah masuk ke pelosok.
Itu yang dilakukan di Jepang. Stop press tsunami di TV-TV Jepang datang
dengan tayangan gambar peta Jepang,  dimana dan jam berapa tsunami
diperkirakan akan menerpa pantai-pantai di Jepang.

BB



> Tadi malam sudah saya baca di news stick transtv bahwa
> BMG akan bekerja sama dengan para operator tlp seluler
> untuk penyebaran berita gempa via sms.
> Ini suatu kemajuan.
>
> salam,
> wbs
>
> --- Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Menit-menit mendebarkan saat tsunami tanggal 17 July
>> 2006 di Pangandaran
>>
> http://rovicky.wordpress.com/2006/07/21/menit-menit-mendebarkan-saat-tsunami-tanggal-17-july-2006-di-pangandaran/
>> -
>>
>> Berikut foto-foto kiriman kawan saya Mas Sonny yang
>> mendapat slide
>> dari Arianes dan Daniel yg kebetulan berada di
>> Pangandaran waktu
>> terjadi tsunami itu. Mereka sedang memeriksa tambak
>> di Pangandaran.
>> Saya minta ijin Arianes dan Daniel untuk memposting
>> di Blog ini,
>> sebagai ajang berbagi info utk kita semua, belajar.
>> Trimakasih dan
>> bersyukur anda berdua selamat.
>>
>> Kronologi kejadian Jam 08.45 - 15.30 :
>> More...Kami berangkat dari Ancol menuju Pangandaran
>> .
>> Dengan tujuan untuk melakukan sampling di dempond
>> tambak udang daerah
>> Babakan – Pangandaran.
>>
>> Jam 15.30 Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam
>> yang kering
>> setelah panen. Udara cerah Jam 15.30
>> Kami langsung ke tambak, terlihat 3 kolam yang
>> kering setelah panen.
>> Udara cerah
>> 15 45 16.00 slide6.JPG slide7.JPG slide8.JPG
>> slide9.JPGslide10.JPG
>> slide11.JPG slide12.JPG slide13.JPG slide14.JPG
>> slide15.JPG
>> slide16.JPG slide17.JPG slide18.JPG slide19.JPG
>> slide20.JPG
>> slide21.JPG
>>
>> Ada bahan pelajaran dan data penting buatku buat
>> kita, yang harus
>> dipelajari saat ini.
>>
>> Ternyata tsunami datang sekitar 45 menit - satu jam
>> setelah gempa
>> utama (main shock). Hal ini sebenernya mirip dengan
>> gempa-tsunami di
>> Aceh. Dan . bingo sesuai dengan catatan di
>> blogku sendiri serta
>> yang aku buat di Web IAGI disini. Ini pertanda bagus
>> utk early
>> warning. Ada kemungkinan ada generation time yang
>> bisa saja tidak
>> instan oleh main shock, atau ada kemungkinan lain
>> bahwa traveling
>> speed / kecepatan rambat dari gelombang ini kurang
>> dari 800Km sejam
>> seperti model2 sebelumnya.
>>
>> Ada dua hal yg sangat penting :
>>
>>1. Kalau memang bener, berarti kita masih punya
>> cukup waktu untuk
>> dimanfaatkan dalam emmberikan warning ke masyarakat.
>>2. Walaupun dekat dengan pantai Arienes dan
>> Daniel tidak merasakan
>> adanya getaran, hanya sms kawannya yg justru
>> sebenarnya merupakan
>> early warning buatnya.
>>
>> Trimaksih Arienes dan Daniel. Informasi anda ini
>> bermanfaat untuk
>> studi "tsunamic warning".
>>
>>
> -
>> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
>> -  Call For Papers until 26 May 2006
>> -  Submit to:
>> [EMAIL PROTECTED]
>>
> -
>> To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
> -
>>
>>
>
>
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
> -
> -  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -  Call For Papers until 26 May 2006
> -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> - To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -

Re: [iagi-net-l] sudah benarkah penyebutan istilah 'bencana geologi' ? - RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado

2006-06-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Itulah karena kita selalu tidak dapat membedakan "kata sifat" dengan "kata
benda".
Kita selalu salah menerjemahkan "geological hazard", "geological map",
"geological factor" dan "geological-geological" lain dengan cukup
"geologi" saja! --> Bencana geologi, peta geologi, faktor geologi, kondisi
geologi, dst.
Jadinya, ya itu tadi; seakan-akan jadi "bencana ilmu kebumian". Jadi
ilmunya yang bikin bencana.
Sama juga dengan biologi, geofisik, meteorologi, dsb.

BB





> gempabumi itu bukan bencana.
> gempabumi itu adalah salah 1 fenomena alam di planet bumi,
>
> bencana adalah apabila kita merasa dirugikan atau merasa disakiti
> (mungkin sampai tewas),
> bencana terjadi karena kesalahan kita sendiri dan karena kita tidak
> mengerti atau tidak mau mengerti alam planet bumi,
> bencana bukan oleh fenomena alam planet bumi.
> salah 1 percontoh gempabumi di manado ini tidak ada bencana, juga yg di
> tengah samudera atlantik tadi.
>
> seandainya tidak ada orang di sana, seandainya kita tidak merasa
> dirugikan atau disakiti, maka itu hanya fenomena alam.
> malahan bisa mendatangkan manfaat bagi kita.
> kita bisa menonton erupsi gunungapi dan kita bisa menikmati totonan
> meluncurnya awan panas.
> kita bisa mengundang wisatawan dan mengalirlah dolar ke daerah itu.
>
> bila kita mau mengerti alam planet bumi dan mau hidup dalam harmoni
> dengan alam planet bumi insya Allah kita tidak menyebabkan diri kita
> dalam bencana.
>
> alam , termasuk bumi ini, rasanya tidak pernah membunuh dan merugikan
> kita.
> adakah orang yang tewas akibat gempabumi ?
> masih ingatkah kita ttg tewasnya penggali pasir akibat tertimbun
> longsoran lereng terjal yg dibuat oleh dirinya.
> seandainya kita menyadari :
> - tidak memotong lereng menjadi lebih terjal hingga menyebabkan
> longsoran.
> - tidak membiarkan saudara kita membangun tempat tinggalnya di daerah
> tempat air akan mengalir seperti di tepi sungai ciliwung kampung melayu,
> dataran banjir sungai asam-asam, sungai kintap, sungai satui.
> - menyadari bgmn membangun rumah yg sesuai utk daerah yg berpotensi
> dilanda goncangan gempabumi.
> - tidak bermukim di kaki lereng terjal.
> - menyusun tata ruang berpangkal geologi
>
> saya juga tidak menyetujui penyebutan istilah bencana geologi.
> kalo ini dibiarkan maka saya akan sangat menyesalinya.
> geologi bukanlah penyebab bencana.
> kebodohan, ketidaktauan dan ketidakmauan kitalah yg menyebabkan kita
> atau menempatkan diri kita dalam bahaya.
>
> seandainya setiap insan geologi indonesia mengetuk hati orang-orang yang
> ada di dekatnya membangkitan kesadaran utk mau memahami bumi dan alam
> ini, dan melakukannya terus menerus tanpa pamrih harta.
> ke mana pun kita berpijak dan berbuat, di situlah kita perlu memahami
> lebih dahulu keadaannya.
> maka itu sudah merupakan sumbangan yg lebih bermanfaat dibandingkan
> harus mengatasi bencana yang sudah terjadi.
>
> semoga.
>
> (sonny)
>
>
> -Original Message-
> From: Subiyantoro, Gantok (gantoks) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 06 Juni 2006 15:57
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado
>
> Mana orang yang paling kaya, yang paling pinter, yang paling kuat, yang
> paling sakti, yang paling berkuasa yang dapat menghilangkan bencana alam
> ini.
> Kita hanya bisa mempelajari proses dan jejak-jejak bencana yang telah
> terjadi, tapi tidak bisa menentukan betuk, besar dan waktu kapan bencana
> akan terjadi, suatu tantangan yang sulit dijawab mungkin tidak terjawab.
>
> Benar kata Wati, tsunami di Aceh dan gempa di Yogya hanyalah test case,
> tidak sadar bahwa kita menuju yang maha dahsyat.
> Saya hanya berlindung kepada Allah swt.
>
> -Original Message-
> From: Dr. Premonowati [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, June 06, 2006 2:33 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net-l] Gempa 5.5 SR Menggoyang Menado
>
> Ini baru fase awal kita...pemanasan untuk menuju yang lebih dahsyat..
> Salam
>
> Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Nah, maka dalam 10 hari terakhir ini lengkaplah Indonesia dikurung
> oleh gempa : di selatan ada gempa Yogya, di barat ada gempa Padang, di
> utara ada gempa Menado, di timur ada gempa Wamena. Pertanda apa ini ?
> Seperti kata Pak Yatno, silakan menafsirkannya secara kerohanian atau
> secara sains, mana yang lebih suka, setiap orang tentu berbeda-beda.
>
> Yang jelas, kalau Indonesia dikurung oleh jalur-jalur subduksi lempeng,
> ya memang gempa sudah risikonya. Tapi jangan lupa, negri kita pun kaya
> akan energi dan mineral juga karena dikurung oleh jalur2 subduksi itu.
>
> Yang lebih penting, kita - bangsa Indonesia harus sangat earthquake
> alert, waspada gempa. Mulai sekarang, coba kita amati rumah kita masing2
> ke sisi mana kita sebaiknya segera lari atau bersembunyi bila gempa
> tiba-tiba datang.
>
> We are sleeping with earthquake !
>
> Salam,
> awang
>
> --
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.8.2/3

RE: [iagi-net-l] Informasinya benar (Banjar Panji Mud-Extrusion)

2006-06-12 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Hm...setahu saya likuefaksi umumnya hanya terjadi pada pasir yang jenuh
air, tidak pada lumpur, dan biasanya hanya terjadi saat digoncang gempa.
Setelah goncangan hilang, ia akan kembali menjadi pasir yang pasif.
Lumpur panas yang terus mengalir karena likuefaksi? Terlalu mencari alasan...

BB


> Informasinya belum tentu benar ? Tak ada yang serakah. Media massa
> memang sumber informasi, tetapi belum tentu akurat.
>
> Kemarin sore, pukul 16.00, datang telepon dan sms dari Metro TV untuk
> mewawancarai saya di acara mereka pukul 18.00 tentang semburan lumpur di
> sumur Banjar Panji-1 Lapindo Brantas. Tetapi, terpaksa saya tolak karena
> pada saat yang sama tim BPMIGAS dan Lapindo mesti ke Komisi VII DPR
> untuk urusan yang sama.
>
> Apa yang tengah terjadi dengan semburan lumpur di Banjar Panji-1 ? Tidak
> ada yang bisa memastikan, sehingga penanganannya pun tak semudah blow
> out seperti yang pernah terjadi di beberapa sumur (Randublatung,
> Pasirjadi, Anggur, dll.). Mari kita lihat faktanya dulu.
>
> Kita punya fakta-fakta : lumpur yang tersembur adalah lumpur subsurface
> (bukan lumpur pengeboran), analisis nannofosil di lumpur menunjukkan
> umur sekitar Pliosen - sama dengan kandungan fosil di kedalaman
> 2000-6000 ft di sumur tersebut, ppm cloride sekitar 10.000, lumpur
> mengandung material volkanik, di awal2 semburan lumpur mengeluarkan gas
> H2S, temperatur lumpur sekitar 40-50 deg C. Saat kejadian gempa Yogya 27
> Mei 2006, dua stasiun BMG di Surabaya mencatat goncangan di Surabaya
> II-III MMI dengan momen magnitude 3-3.9 Mw (skala Richter lebih kecil
> sedikit); di stasiun Karangkates tercatat III-IV MMI dengan magnitude
> 4-4.9 Mw. Data seismik regional di wilayah ini menunjukkan beberapa
> gejala diapir. Ada lima titik semburan lumpur dan semuanya di luar titik
> sumur, permulaan semburan terjadi sejak Senin 29 Mei 2006-Kamis 1 Juni
> 2006.
>
> Sesar regional di wilayah ini adalah strike-slip berarah BD-TL yang
> memotong sampai ujung barat Madura dan ke selatan sampai ke Pegunungan
> selatan. Flower structuring bisa diinterpretasikan terjadi juga di
> wilayah Banjar Panji. Mengapa BPMIGAS dua tahun lalu menyetujui pemboran
> sumur ini ? Karena : sumur ini merupakan sumur pertama yang akan dibor
> Lapindo Brantas untuk mengetes deep prospect di Kujung I atau Prupuh
> reef, petroleum system-nya memenuhi syarat, analogue discoveries sudah
> sangat banyak (Banyu Urip, Mudi, Sukowati, BD, dll.), kalau sumur ini
> sukses rentetan implikasi kesuksesannya akan panjang. Drilling hazard ?
> Ada tentu, overpressure dari diapir dan kita sudah tau sebab ini wilayah
> rapid sedimentation di sekuen Pliosen.
>
> Sumur dibor, ada beberapa hambatan overpressure, tetapi bisa diatasi.
> Set casing, hasil LOT di shoe casing terakhir dan perjalanan profil MW
> versud depth menunjukkan tak perlu set casing baru di sekuen bawahnya
> sampai menembus target utama Prupuh (Set casing begitu masuk target
> karbonat sudah sangat biasa dilakukan di Salawati Basin, no problem).
> Target utama Prupuh ditembus (mungkin sudah tembus, walaupun turun cukup
> signifikan dibandingkan prognosis) dan loss (biasa terjadi kan di porous
> reef yang baru terbuka). Sumur distop mengatasi loss dan beberapa
> pekerjaan pipe sticking. Lalu keluarlah semburan lumpur, gas, air
> pertama beberapa ratus meter dari kepala sumur, saat itu sudah dua hari
> lewat gempa Yogya. Dan semburan2 pun berentet terjadi sampai lima lokasi
> membentuk deretan yang lebih kurang BBD-TTL. Tentu saja rig segera
> dievakuasi dan BOP ditinggalkan di kepala sumur. Setelah itu, adalah
> cerita mengatasi banjir lumpur panas.
>
> Dari mana sumber lumpur itu ? Ini penafsiran saya berdasarkan hard data
> analisis lumpur, data geologi sumur, geologi regional, data seismik, dan
> analog dengan kejadian yang mirip2 di Porong (purba), Maumere, South
> Caspia, dan Peloponnesus Basin di Yunani.
>
> Yang tengah terjadi di Banjar Panji adalah ekstrusi liquefied clay yang
> berasal dari Upper Kalibeng clay di kedalalaman 4000-6000 ft yang
> terlikuifikasi akibat clay tersebut mengalami sediment failures,
> kehilangan shear strength-nya, kehilangan bearing capacity-nya. Semburan
> terjadi karena liquefied clay ini punya tekanan hidrostatik dan pore
> pressure, lapisan liquefied clay ini terpotong-potong sesar2 kecil
> (fissures) yang sampai ke permukaan. Sesar2 ini adalah vents, sekali
> menemukan vents maka akan terjadi release pressure agar terjadi
> equilibrium. Suatu liquefaction akan mengalami tiga macam failures :
> lateral spreads, flow failures, loss of bearing strength. Ini semua
> telah terjadi di Banjar Panji.
>
> Pertanyaannya : mengapa sampai tiba2 terjadi liquefaction ? Semua kasus
> liquefaction yang pernah dilaporkan terjadi dan pernah ditulis di paper2
> atau textbook adalah karena adanya sudden cyclic shocks/sudden cyclic
> loads.  Gempa adalah penyebab utama. Penyebab lain bisa storm waves,
> rock slides, influx ground water yang tiba2.
>
> Sebelum liquefaction

Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi AD 1006

2006-04-26 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kebanyakan dengan C-14, kecuali yang Gendol dengan K-Ar.

BB


> Pakai C-14 atau  KAr method seperti disebutkan di hal 6?
> - Original Message -
> From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, April 26, 2006 10:23 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi
> AD  1006
>
>
>> Pak Koesoema ysh. dan rekan-rekan IAGI ysh juga,
>>
>> Metoda dating yang digunakan adalah C-14.
>> Saya kutip dari makalah di PIT IAGI 1999 "Reconstruction of Old
>> Natural Hazards around Kalasan and Its Vicinity, Jogjakarta, from
>> Volcanic Stratigraphy Point of View":
>>
>> bencana alam letusan G. Merapi yang mengubur candi-candi Hindu
>> Buda di Kalasan dsk...terjadi dalam 3 perioda letusan besar, yaitu
>> 1285
>> (1255-1335M), 1570-1600M dan setelah tahun 1660-an (240+/-50 YBP).
>>
>> Ada juga dari Christopher Newhall, Sutikno Bronto, Brent Alloway + 15
>> co-authors (kalau dikutip bisa ditulis Newhall dgr/dan gerombolannya
>> :-) (yang saya punya draft makalahnya May 18, 1998): 10,000 years of
>> explosive eruptions of Merapi Volcano, Central Java: Archaeological
>> and Modern Implications.
>>
>> Saya kutip beberapa:
>>
>> hal 6:
>> a new K-Ar age from an unusually fresh outcrop of hbl-andesite on the
>> south side of one of the hills (of G. Gendol), G. Guling, is 3.44 +/-
>> 0.09 Ma. This is considerably older than any Merapi rocks that we have
>> dated, and considerably older than the oldest age that Camus et.al
>> report for Merapi (0.04 Ma).
>>
>> hal 13:
>> "Slip-failure" and a catastrophic eruption of Merapi Volcano,
>> supposedly in 1006 AD are reputed to have forced the demise of E-ward
>> migration of the Mataram civilization of Central Java (Ijzerman, 1891;
>> Scheltema, 1912; van Hinloopen Labberton, 1922; van Bemmelen, 1949,
>> 1956, 1971). However, the idea that the Mataram civilization moved to
>> E Java in response to an eruption of Merapi in 1006 AD "is certainly
>> wrong, because the palace had already been shifted to the Brantas
>> delta (E Java) at that time" (Boechari, 1976).
>>
>> dalam salah satu kesimpulannya:
>> we cannot prove that eruptions caused the decentralization of
>> civilization in Central Java, but we can say that these early
>> eruptions would have been very disruptive, and crops might easily have
>> failed. A lake also formed around Candi Borobudur, though the precise
>> timing of the lake relative to construction and abandonment of Candi
>> Borobudur is uncertain.
>>
>> Itu dulu, mudah-mudahan bermanfaat.
>>
>> Salam,
>> BB
>>
>>
>>
>>> Saya ingin tahu metoda age dating apa yang digunakan Dr. Sri
>>> Mulyaningsih  ini, dan berapa tahun hasilnya.
>>> Memang dengan adanya radiometri ini banyak perkiraan umur dari
>>> endapan2 Kwarter ini menjadi jauh lebih tua dari diperkirakan
>>> sebelumnya, sehingga  kita harus mereview kembali. Tetapi itu adalah
>>> sains, akan terus terjadi  "updating" , karena sains dan teknologi
>>> berkembang terus. RPK
>>> - Original Message -
>>> From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
>>> To: 
>>> Sent: Wednesday, April 26, 2006 7:49 AM
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan
>>> Merapi AD  1006
>>>
>>>
>>>> Sedikit sumbangan pemikiran...
>>>>
>>>> Ibu Dr. Sri Mulyaningsih dari Akprind Yk dengan riset S3-nya
>>>> mengenai endapan-endapan volkanik Merapi dan banyak melakukan
>>>> dating, ternyata tidak menemukan endapan-endapan yang berumur 1006
>>>> AD tersebut!
>>>>
>>>> Jadi saya pikir kita harus melihat kembali pendapat van Bemmelen
>>>> tsb. Karena van Bem hanya mengira-ngira runtuhnya Mataram Hindu
>>>> (bergeser ke Timur) pada akhir milenium tsb diperkirakan karena
>>>> adanya letusan kataklismik Merapi. Ada pun volkanik Gendol yang
>>>> diduga van Bem sebagai produk 1006 AD, kalau tidak salah ternyata
>>>> umurnya jauh sangat tua.
>>>>
>>>> Contoh koreksi lain van Bem (dan von Koenigswald) misalnya umur
>>>> Danau Bandung Purba yang didasarkan dari tipologi alat batu obsidian
>>>> sebagai 6000 - 3000 tahun yang lalu, padahal Dam (1994) dengan
>>>> dating yang lengkap dari endapan danaunya, dengan pasti diketahui
>>>> bahwa Danau Bandung Purba telah terbentuk sejak 125.000 th

Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi AD 1006

2006-04-25 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Pak Koesoema ysh. dan rekan-rekan IAGI ysh juga,

Metoda dating yang digunakan adalah C-14.
Saya kutip dari makalah di PIT IAGI 1999 "Reconstruction of Old Natural
Hazards around Kalasan and Its Vicinity, Jogjakarta, from Volcanic
Stratigraphy Point of View":

bencana alam letusan G. Merapi yang mengubur candi-candi Hindu Buda di
Kalasan dsk...terjadi dalam 3 perioda letusan besar, yaitu 1285
(1255-1335M), 1570-1600M dan setelah tahun 1660-an (240+/-50 YBP).

Ada juga dari Christopher Newhall, Sutikno Bronto, Brent Alloway + 15
co-authors (kalau dikutip bisa ditulis Newhall dgr/dan gerombolannya :-)
(yang saya punya draft makalahnya May 18, 1998): 10,000 years of explosive
eruptions of Merapi Volcano, Central Java: Archaeological and Modern
Implications.

Saya kutip beberapa:

hal 6:
a new K-Ar age from an unusually fresh outcrop of hbl-andesite on the
south side of one of the hills (of G. Gendol), G. Guling, is 3.44 +/- 0.09
Ma. This is considerably older than any Merapi rocks that we have dated,
and considerably older than the oldest age that Camus et.al report for
Merapi (0.04 Ma).

hal 13:
"Slip-failure" and a catastrophic eruption of Merapi Volcano, supposedly
in 1006 AD are reputed to have forced the demise of E-ward migration of
the Mataram civilization of Central Java (Ijzerman, 1891; Scheltema, 1912;
van Hinloopen Labberton, 1922; van Bemmelen, 1949, 1956, 1971). However,
the idea that the Mataram civilization moved to E Java in response to an
eruption of Merapi in 1006 AD "is certainly wrong, because the palace had
already been shifted to the Brantas delta (E Java) at that time"
(Boechari, 1976).

dalam salah satu kesimpulannya:
we cannot prove that eruptions caused the decentralization of
civilization in Central Java, but we can say that these early eruptions
would have been very disruptive, and crops might easily have failed. A
lake also formed around Candi Borobudur, though the precise timing of the
lake relative to construction and abandonment of Candi Borobudur is
uncertain.

Itu dulu, mudah-mudahan bermanfaat.

Salam,
BB



> Saya ingin tahu metoda age dating apa yang digunakan Dr. Sri
> Mulyaningsih  ini, dan berapa tahun hasilnya.
> Memang dengan adanya radiometri ini banyak perkiraan umur dari endapan2
> Kwarter ini menjadi jauh lebih tua dari diperkirakan sebelumnya,
> sehingga  kita harus mereview kembali. Tetapi itu adalah sains, akan
> terus terjadi  "updating" , karena sains dan teknologi berkembang terus.
> RPK
> - Original Message -
> From: "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, April 26, 2006 7:49 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi
> AD  1006
>
>
>> Sedikit sumbangan pemikiran...
>>
>> Ibu Dr. Sri Mulyaningsih dari Akprind Yk dengan riset S3-nya mengenai
>> endapan-endapan volkanik Merapi dan banyak melakukan dating, ternyata
>> tidak menemukan endapan-endapan yang berumur 1006 AD tersebut!
>>
>> Jadi saya pikir kita harus melihat kembali pendapat van Bemmelen tsb.
>> Karena van Bem hanya mengira-ngira runtuhnya Mataram Hindu (bergeser
>> ke Timur) pada akhir milenium tsb diperkirakan karena adanya letusan
>> kataklismik Merapi. Ada pun volkanik Gendol yang diduga van Bem
>> sebagai produk 1006 AD, kalau tidak salah ternyata umurnya jauh sangat
>> tua.
>>
>> Contoh koreksi lain van Bem (dan von Koenigswald) misalnya umur Danau
>> Bandung Purba yang didasarkan dari tipologi alat batu obsidian sebagai
>> 6000 - 3000 tahun yang lalu, padahal Dam (1994) dengan dating yang
>> lengkap dari endapan danaunya, dengan pasti diketahui bahwa Danau
>> Bandung Purba telah terbentuk sejak 125.000 th yl dan surut 16.000 th
>> yl.
>>
>> Jadi kalau di buku van Bem (the Geology of Indonesia), orang-orang
>> purbakala Dago Pakar naik perahu ke Kendan (Cicalengka) untuk mencari
>> obsidian pada 6000 - 3000 th yl pada permukaan danau 720 m dpl, dalam
>> pandangan Dam jika konsep berperahunya tetap, mereka terbang dengan
>> perahu (karena airnya sebenarnya jauh sudah surut saat itu). Mungkin
>> 6000 - 3000 th yl sudah berupa "ranca" (rawa), nama geografis Sunda
>> yang banyak tersebar di Dataran Bandung.
>>
>> Salam,
>> BB
>>
>>
>>
>>
>>> On 4/25/06, Alman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>>> Lho..?
>>>> Bukannya Raja Darmawangsa tewas beserta petinggi kerajaan Mataram
>>>> Hindu justru karena letusan 1006 Merapi tsb. Lalu putranya,
>>>> Airlangga yang selamat pindah ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan
>>>> baru...
>>>
>>> Wah kalo gitu datingnya adalah kepunahan Darmawangsa ya 
>>> Brati bukan karena diser

Re: [iagi-net-l] Hipotesis Telaga Borobudur dan Letusan Merapi AD 1006

2006-04-25 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Sedikit sumbangan pemikiran...

Ibu Dr. Sri Mulyaningsih dari Akprind Yk dengan riset S3-nya mengenai
endapan-endapan volkanik Merapi dan banyak melakukan dating, ternyata
tidak menemukan endapan-endapan yang berumur 1006 AD tersebut!

Jadi saya pikir kita harus melihat kembali pendapat van Bemmelen tsb.
Karena van Bem hanya mengira-ngira runtuhnya Mataram Hindu (bergeser ke
Timur) pada akhir milenium tsb diperkirakan karena adanya letusan
kataklismik Merapi. Ada pun volkanik Gendol yang diduga van Bem sebagai
produk 1006 AD, kalau tidak salah ternyata umurnya jauh sangat tua.

Contoh koreksi lain van Bem (dan von Koenigswald) misalnya umur Danau
Bandung Purba yang didasarkan dari tipologi alat batu obsidian sebagai
6000 - 3000 tahun yang lalu, padahal Dam (1994) dengan dating yang lengkap
dari endapan danaunya, dengan pasti diketahui bahwa Danau Bandung Purba
telah terbentuk sejak 125.000 th yl dan surut 16.000 th yl.

Jadi kalau di buku van Bem (the Geology of Indonesia), orang-orang
purbakala Dago Pakar naik perahu ke Kendan (Cicalengka) untuk mencari
obsidian pada 6000 - 3000 th yl pada permukaan danau 720 m dpl, dalam
pandangan Dam jika konsep berperahunya tetap, mereka terbang dengan perahu
(karena airnya sebenarnya jauh sudah surut saat itu). Mungkin 6000 - 3000
th yl sudah berupa "ranca" (rawa), nama geografis Sunda yang banyak
tersebar di Dataran Bandung.

Salam,
BB




> On 4/25/06, Alman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Lho..?
>> Bukannya Raja Darmawangsa tewas beserta petinggi kerajaan Mataram
>> Hindu justru karena letusan 1006 Merapi tsb. Lalu putranya, Airlangga
>> yang selamat pindah ke Jawa Timur dan mendirikan kerajaan baru...
>
> Wah kalo gitu datingnya adalah kepunahan Darmawangsa ya 
> Brati bukan karena diserang Sriwijaya donk !
> Barangkali adanya penyerangan itu hanya "klaim"nya Sriwijaya, atau
> sriwijaya memanfaatkan kondisi alam yg sedang "kacau" utk menyerang
> darmawangsa.
>
> rdp
>
> - To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



iagi-net@iagi.or.id

2006-04-06 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kalau saya ikuti topik mataair di gn.api, pendapat-pendapat yang muncul
jadi kira-kira semuanya. Seharusnya yang pertama kali melontarkan topik
ini lebih spesifik: kontrol kemunculan mataair, debit, ketinggiannya. Dari
situ baru akan lebih mengerucut apa yang mengontrol mataair di
gunung-gunungapi Jabar, Jateng atau Jatim. Jangan-jangan sama aja.

BB



> Barangkali ya
> Gunungapi di Indonesia (Jawa) kan tipe-nya strato-volkanik, maksudnya
> komposisi bantuan penyusun tubuh gunungapinya berselingan piroklastika
> vs lava. Nha yang bisa menyimpan air kan piroklastikanya, mungkin ada
> pengaruhnya tuh persentase piroklastika (vs lava) untuk gunungapi di
> Jabar vs Jateng vs Jatim. Tapi saya tidak punya data apa benar
> persentasenya lebih besar yang di Jabar? Kalau menurut pola tektoniknya,
> Jabar kan bagian dari kontinen, kemungkinan produk piroklastikanya lebih
> besar tuh dari bagian Jawa lain yang keraknya lebih tipis.
>
> BPriadi
>
>
>> maksud saya bagaimana hubungan pola erupsi  letusan dan komposisi
>> gunung api akan mempengaruhi distribusi mata air yang ada...?
>>
>> Regards
>>
>> Kartiko-Samodro
>> Telp : 3852
>>
>>
>>
>> |-+>
>> | |   Fajar Lubis  |
>> | |   <[EMAIL PROTECTED]|
>> | |   oo.com>  |
>> | ||
>> | |   06/04/2006 03:25 |
>> | |   PM   |
>> | |   Please respond to|
>> | |   iagi-net |
>> | ||
>> |-+>
>>   
>> >-|
>>   |
>>| |   To:
>> iagi-net@iagi.or.id
>>  | |   cc:
>>
>>| |   Subject:  Re: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] Gunung
>> Jabar - Jateng&Jatim |
>>   
>> >-|
>>
>>
>>
>>
>> Sederhana saja
>>
>>   Air akan berada pada batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan air
>> (primer) atau rekahan-rekahan yang terbentuk akibat pelarutan atau
>> proses struktur (sekunder). Dengan melihat peta geologi, sebaran ini
>> bisa terlihat dengan jelas.
>>
>>   Yang agak sulit mungkin menghitung besarannya (debit), dalam
>> beberapa
>> kasus ada mataair yang debitnya melebih jumlah `curah hujan efektif`
>> untuk luasan wilayah gunung itu sendiri selama setahun...
>>
>>   Kasus lainnya..ada mataair yang pada musim kemarau debitnya malah
>> lebih
>> besar daripada musim hujan...
>>
>>
>>   Salam,
>>   Fajar (8441)
>>
>> [EMAIL PROTECTED] sudah menulis:
>>   Mas Fajar
>>
>> bisa dijelaskan maksud dari komentara di bawah ini
>>
>> Regards
>>
>> Kartiko-Samodro
>> Telp : 3852
>>
>>
>>
>> |-+>
>> | | Fajar Lubis |
>> | | | | oo.com> |
>> | | |
>> | | 06/04/2006 02:29 |
>> | | PM |
>> | | Please respond to|
>> | | iagi-net |
>> | | |
>> |-+>
>>>-|
>>
>> | |
>> | To: iagi-net@iagi.or.id |
>> | cc: |
>> | Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [HAGI-Network] Gunung Jabar -
>> Jateng&Jatim |
>>>-|
>>
>>
>>
>>
>>
>> Pola erupsi dan komposisi yang berbeda setiap periode letusan (pada
>> gunung api) atau komposisi utama batuan (pada non gunung api) akan
>> sangat mempengaruhi distribusi mataair yang ada.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> -
>> New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC and
>> save big.
>>
>>
>> This e-mail (including any attached documents) is intended only for
>> the recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
>> privileged information and should not be copied or disclosed to, or
>> otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
>> please contact the sender and delete the e-mail from your system.
>>
>>
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>>
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> -

Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi Geologi dan Geomantik

2005-08-02 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Untuk Kang Yudi dan mas Edwin...

Sebenarnya kerajaan-kerajaan Sunda tidak kalah pamor, lho.
Menurut suatu dokumen bernama Carita Parahyangan (yang belum semua
sejarawan mengakui keotentikannya), Kerajaan di Jawa Barat tidak pernah
putus sejak Tarumanegara, Kendan, Galuh, Sunda dan akhirnya Pajajaran.
Bahkan menurut dokumen itu, Sanjaya pendiri mataram Hindu adalah keturunan
Galuh (bapak Sanjaya adalah anak hasil perselingkuhan permaisuri Galuh,
yang kemudian menikah dengan Ratu Kalingga di Jawa Tengah).

Hanya itu tadi, kerajaan2 Sunda tidak banyak membuat prasasti atau
candi(atau belum ditemukan; bisa terkubur lahar, terbawa banjir bandang,
longsor, dsb) sehingga sejarahnya seakan-akan bagai kepingan-kepingan
puzzle yang hilang.

Bahkan kalau tidak salah di dalam dokumen itu, Hayam Wuruk berkakek
kandung orang Sunda. Itulah sebabnya Hayam Wuruk tidak berani menganeksasi
Sunda karena menghormati leluhurnya. Tapi Gajah Mada termakan
sumpahnya...sehingga terjadilah pembantaian di lapangan Bubat itu.

Menariknya cerita itu direkam pula oleh orang-orang Bali dalam
kidung-kidung Bali yang berjudul "Gaguritan Sunda".

Begitu katanya, entah benar, entah tidak...

BB




>
> =quote
> Lalu ada pendapat bahwa kepercayaan masyarakat Sunda berbeda dengan
> Jawa. Menurut seorang budayawan, Prof. Jakob Sumarjo, masyarakat Sunda
> adalah masyarakat peladang. Mereka mengapresiasi kebesaran Tuhan melalui
> bentukan alam (pohon besar, batu, gunung, dsb) dan disebut kabuyutan.
> Jadi candi tidak terlalu perlu. Masyarakat Jawa adalah masyarakt petani,
> yang lebih terorganisir, berpemerintahan, beda antara penguasa dan
> rakyat sangat jelas, sehingga katanya candi dibangun sebagai kebutuhan
> untuk menjadi simbol kekuasaan para pemimpinnya.
> =quote
>
> Kalo emang lebih terorganisir kenapa ya justru kerajaan2 di Jawa
> Barat/Banten sepertinya kalah pamor sama kerjaan2 di Jawa Tengah ataupun
> Jawa Timur?  Apakah karena masyarakat Jawa Barat lebih berkonsentrasi di
> dalam negeri saja?
>
> regards,
> -edwin-
>
>
>
>
>   "Budi Brahmantyo"
>
> <[EMAIL PROTECTED]
> To:   
>
> .id>
>
>
>cc:
>
>
>
>   08/02/2005 09:42
>
> AM
> Subject:  Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi
> Geologi dan Geomantik
> Please respond to
>
> iagi-net
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ikut nimbrung soal candi...
>
> Candi di Jawa Barat sepengetahuan saya sedikitnya ada tiga, yaitu
> candi-candi batubata di Karawang yang diperkirakan peninggalan
> Tarumanegara (mungkin bukan tempat pemujaan, tetapi lebih bersifat
> fungsional; pengairan?), Candi Cangkuang di Leles Garut, dan yang baru
> tergali pada tahun 2000 Candi Bojongmenje di Rancaekek, Bandung sebelah
> timur.
>
> Candi Cangkuang dan Candi Bojongmenje aslinya hanya ditemukan dasarnya
> saja (fondasi + sebagian lantai candi), ke atasnya sisa-sisa candi
> sedikit sekali ditemukan. Maka Candi Cangkuang yang telah direkonstruksi
> sekarang ini hanya tafsiran saja meniru candi-candi Hindu di Jateng
> berdasarkan kepada bentuk fondasinya. Ini lah yang membuat Candi
> Cangkuang tidak otentik karena dibangun dengan batu-batu baru (bahkan
> blok-blok beton) oleh para seniman Yogyakarta dipimpin seorang Arkeolog
> kelahiran Jawa Barat.
>
> Candi Bojongmenje menarik karena jelas tadinya terkubur endapan aluvial
> di Rancaekek yang sampai sekarang pun masih rawan banjir. Bagian atasnya
> pun tidak lengkap. Padahal untuk rekonstruksi candi, saya pernah dengar
> minimal harus ada 70 - 80% sisa batu candi asli. Di bawah itu kalau
> direkonstruksi, boleh dikatakan candi baru!
>
> Lalu ada pendapat bahwa kepercayaan masyarakat Sunda berbeda dengan
> Jawa. Menurut seorang budayawan, Prof. Jakob Sumarjo, masyarakat Sunda
> adalah masyarakat peladang. Mereka mengapresiasi kebesaran Tuhan melalui
> bentukan alam (pohon besar, batu, gunung, dsb) dan disebut kabuyutan.
> Jadi candi tidak terlalu perlu. Masyarakat Jawa adalah masyarakt petani,
> yang lebih terorganisir, berpemerintahan, beda antara penguasa dan
> rakyat sangat jelas, sehingga katanya candi dibangun sebagai kebutuhan
> untuk menjadi simbol kekuasaan para pemimpinnya.
>
> demikian sedikit info,
> BB
>
>
>
>
>
>
>
>> Pak Awang ysh.,
>>
>> Saya tertarik dengan hal2 yg Bapak ceritakan.  Kalau boleh ada lagi
>> pertanyaan saya, yaitu, mengapa di Jawa Barat nggak ada
>> peninggalan2-nya?  Padahal kalau dari sejarahnya, kerajaan tertua di
>> Jawa ditemukan di Jawa Barat, Tarumanagara, di tahun 450-a

Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi Geologi dan Geomantik

2005-08-02 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kang Yudi,
sebenarnya banyak candi di Jawa Barat:
candi teangan, candi gali, candi ngaranan, candi angkat, can di ...
he-he-he
(maaf bagi yang nggak ngerti bahasa Sunda)

BB




>
> Menarik juga keterangan kang Budi Brahmantyo ini soal langkanya candi di
> Jawa barat (+ Banten). Padahal dari sejarah, beberapa kerajaan Hindu
> pernah ada. Yang jadi pertanyaan, apakah mereka tidak membikin candi?
> atau memang belum ditemukan?
> Salam,
>
> Yudie ISKANDAR
>
>
> This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
> recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
> privileged information and should not be copied or disclosed to, or
> otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
> please contact the sender and delete the e-mail from your system.
>
>
>
> - To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi Geologi dan Geomantik

2005-08-01 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Ikut nimbrung soal candi...

Candi di Jawa Barat sepengetahuan saya sedikitnya ada tiga, yaitu
candi-candi batubata di Karawang yang diperkirakan peninggalan
Tarumanegara (mungkin bukan tempat pemujaan, tetapi lebih bersifat
fungsional; pengairan?), Candi Cangkuang di Leles Garut, dan yang baru
tergali pada tahun 2000 Candi Bojongmenje di Rancaekek, Bandung sebelah
timur.

Candi Cangkuang dan Candi Bojongmenje aslinya hanya ditemukan dasarnya
saja (fondasi + sebagian lantai candi), ke atasnya sisa-sisa candi sedikit
sekali ditemukan. Maka Candi Cangkuang yang telah direkonstruksi sekarang
ini hanya tafsiran saja meniru candi-candi Hindu di Jateng berdasarkan
kepada bentuk fondasinya. Ini lah yang membuat Candi Cangkuang tidak
otentik karena dibangun dengan batu-batu baru (bahkan blok-blok beton)
oleh para seniman Yogyakarta dipimpin seorang Arkeolog kelahiran Jawa
Barat.

Candi Bojongmenje menarik karena jelas tadinya terkubur endapan aluvial di
Rancaekek yang sampai sekarang pun masih rawan banjir. Bagian atasnya pun
tidak lengkap. Padahal untuk rekonstruksi candi, saya pernah dengar
minimal harus ada 70 - 80% sisa batu candi asli. Di bawah itu kalau
direkonstruksi, boleh dikatakan candi baru!

Lalu ada pendapat bahwa kepercayaan masyarakat Sunda berbeda dengan Jawa.
Menurut seorang budayawan, Prof. Jakob Sumarjo, masyarakat Sunda adalah
masyarakat peladang. Mereka mengapresiasi kebesaran Tuhan melalui bentukan
alam (pohon besar, batu, gunung, dsb) dan disebut kabuyutan. Jadi candi
tidak terlalu perlu. Masyarakat Jawa adalah masyarakt petani, yang lebih
terorganisir, berpemerintahan, beda antara penguasa dan rakyat sangat
jelas, sehingga katanya candi dibangun sebagai kebutuhan untuk menjadi
simbol kekuasaan para pemimpinnya.

demikian sedikit info,
BB







> Pak Awang ysh.,
>
> Saya tertarik dengan hal2 yg Bapak ceritakan.  Kalau boleh ada lagi
> pertanyaan saya, yaitu, mengapa di Jawa Barat nggak ada
> peninggalan2-nya?  Padahal kalau dari sejarahnya, kerajaan tertua di
> Jawa ditemukan di Jawa Barat, Tarumanagara, di tahun 450-an.  Apakah
> sesudah itu, krn Jawa Barat relatif lebih bergunung-gunung,
> masyarakatnya lebih terisolasi sehingga tidak ada komunitas besar lagi
> yg menghasilkan sesuatu, ataukah keadaan alam di Jawa Barat yg lebih
> destructive (krn gempa, gunung api, dsb., di daerah bergunung2), ataukah
> hal lain?   Terimakasih.
>
> Wassalam
> HK
>




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] kasetnya dapat dibeli?

2004-08-11 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Wah..kok nggak dapet ya walau secara resmi dari IAGI?
Saya pribadi malah dikirimi VHS-nya untuk episode "Menggapai Tebing
Citatah" dan "Jejak Manusia Pawon".
Oke kalau begitu, saya akan kirim ke sekrt IAGI dua copy episode2 tsb
dalam format VCD. Sayang, untuk "Kawah Tangkubanprahu" (judul tepatnya
lupa, tapi peran utamanya pak Edy Sunardi dan pak Isa), saya tidak
dikirimi.

Salam,
BB



> sekedar info pak Syaiful, sekretariat sudah pernah meminta dokumentasi
> MetroTV-IAGI pada kegiatan-kegiatan sebelumnya (pake surat resmi) namun
> sampai saat ini belum di tanggapi...
> tapi akan kami coba trus
>
> salam
> -ijul-
>
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, August 12, 2004 7:35 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [iagi-net-l] kasetnya dapat dibeli?: Stegodon van Sumedang nya
> Pak Zaim
>
>
>
> utk orang2 yg tidak sempat melihat acara pada waktu disiarkan metro-tv,
> apakah dapat pinjam/beli kaset/tape/film-nya? mungkin tidak hanya acara
> stegodon tsb, tetapi juga acara2 sebelumnya (citatah) dan yg akan
> datang?
>
> mungkin iagi yg lebih afdol menanyakan hal ini ke metro-tv, baru kita
> sbg anggota iagi utk berhubungan dg iagi. bagaimana sekretariat, atau
> pak zaim?
>
> salam,
> syaiful
>
>
>
>
> "Kuntadi,
> Nugrahanto"  To: <[EMAIL PROTECTED]>
> <[EMAIL PROTECTED]   cc:
> m>   Subject: kasetnya dapat
> dibeli?: Stegodon van Sumedang nya Pak Zaim
>
> 08/11/2004
> 02:01 PM
> Please respond
> to iagi-net
>
>
>
>
>
>
> terima kasih juga ke Pak Zaim dan teamnya tentunya, yang sudah
> berpanas-panas di bawah pohon pisang untuk mensosialisasikan penemuan
> fosil2 di tanah air kita ini...yang selama ini hanya dimonopoli oleh
> acara National Geography dan Discovery Channel tok.  Gak papa Pak
> kepanasan daripada dibawah phon kelapa bisa kejatuhan benjol etuh
> pak...he..he... alhamdulillah acara2 seperti ini mulai menggeliat,
> terutama kalau melihat ucapan terima kasih pada akhir acara, saya
> terharu melihat nama Ikatan Ahli Geologi Indonesia terpamapng gagah di
> sana, at least kegiatan media seperti ini, IAGI punya andil lah
> sebgaimana USGS di amrik sana juga...dan hal ini menunjukkan komitmen
> IAGI yang senantiasa mengikuti setiap kegiatan media yang berhubungan
> dengan ilmu kebumian.
>
>
>
>
>
>
>
>
> - To
> unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>
> - To
> unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
> Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
> Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Antwort: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus

2004-06-09 Terurut Topik Budi Brahmantyo
wah sayang mereka selamat semua...
kalau mati, kan banyak yang akan menggantikan mereka jadi top
volcanologist berikutnya?

>
> wah berarti itu panitianya yg mungkin salah ndak baca seismograf yg
> dipasang buat ngrekam aktifitas gunungnya.atau memang ndak ada
> fasilitas pemantau gunung api? Lainnya itu biasanya ad tanda2 alam
> seperti  kelakuan binatang...
> Itu artinya "ngerti" tapi ndak "paham"karena saya yakin para top
> volcanologist tersebut tahu teori tanda2 gunung mau njeblug...tetapi
> ndak  "paham"
>
> PR
>
> At 07:49 AM 06/09/2004 +0200, you wrote:
>
>
>
>
>>Kalau tertarik sama hal seperti ini, saya sarankan baca "Surviving
>> Galeras" (Stanley Williams).
>>
>>Menarik, juga bukti kalau bahkan para top volcanologists tidak bisa
>> memprediksi dengan tepat letusan gunung berapi (nuwun sewu seandainya
>> ada volcanologist di mailing list ini)-- Stanley Williams ini ketua
>> panitia dari konferensi para volcanologist yang 'terjebak' di kawah
>> waktu field trip dan ternyata gunung api-nya meletus dan hampir
>> semua peserta field trip yang di grup penulis buku ini jadi korban,
>> padahal grup ini isinya para top scientist- volcanologist dunia.
>>
>>Hampir seperti roman sih ceritanya, intended-nya sih sepertinya
>>semi-biografi dari para korban (termasuk penulisnya) tapi banyak
>>interesting facts juga tentang volcanology dan prediksi meletusnya
>> gunung berapi.
>>
>>
>>
>>
>>
>>   [EMAIL PROTECTED]
>>
>>   oilcorp.com  An:
>> <[EMAIL PROTECTED]>
>>Kopie:
>>
>>   09/06/2004 02:25 Thema:
>> [iagi-net-l]
>> Gunung Bromo Meletus
>>   Bitte antworten
>> an
>>
>>   iagi-net
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>Tadi pagi saya baca koran lokal disini yang memberitakan bahwa Gunung
>> Bromo meletus dengan
>>laharnya yang terlontar setinggi 3 km dan abunya yang menutupi kota
>> Malang. Seorang turis Singapore
>>terbunuh dan juga beberapa turis lokal cedera. Dikabarkan pula bahwa
>> petugas di G. Bromo tidak sempat
>>memberitahu kalau Gunung akan meletus karena tidak adanya tanda-tanda
>> yang mengindikasikan kalau
>>gunung tersebut mau meletus.
>>Berita ini sangat surprise buat saya, karena gunung Bromo adalah tempat
>> wisata yang sangat terkenal.
>>Saya selalu jualan gunung ini kalau ada turis asing ataupun expat mau
>> jalan-jalan di Indonesia dan bertanya pada saya,
>>dimana tempat yang bagus utk dikunjungi. Saya sendiri sempat
>>termenung-menung kalau saya teringat bahwa saya
>>sama keluarga pernah sampai di puncak Bromo.
>>
>>Kira-kira ada yang tahu nggak ya tanda-tanda kalau gunung itu mau
>> meletus ? Maksud saya adalah tanda-tanda alam.
>>Siapa tahu kalau-kalau alat detector yang ada tidak bisa mendeteksi
>> kejadian tersebut. Mungkin teman-teman yang hobi
>>naik-turun gunung atau teman-teman yang ada di Vulkanologi tahu akan
>> hal ini. Satu lagi, apakah di Gunung Bromo juga
>>ada alat pemantau seperti Gunung Merapi ?
>>
>>Terima kasih dan salam,
>>Teguh P.
>>
>>
>>-
>> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
>>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>> -
>>
>>
>>
>>
>>
>>-
>>
>>To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>>
>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>
>>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>
>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>
>>
>>
>>Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
>>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
>>
>>Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
>>
>>Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
>>
>>Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
>>
>>Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
>>[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
>>
>>Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
>>
>>-
>
>
> - To
> unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.co

Re: [iagi-net-l] Ilmu kebumian dan regulasi

2003-10-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
delete..

> Bagaimana dengan institusi pendidikan ?
> Apakah di institusi pendidikan ilmu kebumian diperkenalkan juga tentang
> ilmu  per-undang2an ? ... mungkin terlalu "over acting" kalau diberikan
> dalam  kurikulum S1 (:p ... Atau perlu program studi khusus ttg "ilmu
> kebumian &  hukum (perundangan)" ... yaah mungkin saja untuk S2. Entah
> dari Fak hukum  atau dari jurusan ilmu kebumian (Geologi, Geofisika,
> Geodesi, Geografi).


Mas Rovicky,
di kurikulum Geologi ITB 2003 (yang terbaru, masih fresh di semester ini),
kuliah Hukum dan Perundang-undangan Kebumian sudah berjalan di semester I
2003/2004 ini. Kuliah tersebut adalah kuliah wajib lho! Dan hal tersebut
bukan "over acting", tetapi kami melihat memang sudah perlu diberikan
kepada para calon geologist..Mungkin memang terlambat, tetapi saat ini
nggak apa-apa terlambat daripada tidak samasekali kan?

Salam,
BB



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Renungan IAGI & Lingkungan

2003-09-10 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Ada apa gerangan hingga membuat Pak Ketum merasa gusar sampai mengeluarkan
posting ini?

> Dimanakah posisi IAGI dalam isu-isu industri ekstraktif kebumian versus
> kerusakan lingkungan?

Saya pikir IAGI - mau tidak mau - harus pro-lingkungan. Isu lingkungan di
seluruh dunia sangat sangat deras, dan kita pikir kita tidak bisa melawan
arus itu, harus mengikuti arus tapi jangan sampai karam dan tenggelam.

Inilah justru tantangan para ahli geologi untuk pengembangan metoda-metoda
dalam industri ekstraktif kebumian tanpa banyak menimbulkan kerusakan
lingkungan.
"Bagaimana mendapatkan batu di dalam dasar kolam, tanpa membuat keruh air
kolam, dan tanpa membuat gusar ikan-ikan di kolam"

Begitu juga apakah kita akan kembali ke jaman batu tanpa industri
ekstraktif kebumian?  Mungkin iya kalau hanya mengandalkan sumberdaya
mineral klasik yang kita kenal sekarang ini. Ini tantangan lagi bagi para
ahli geologi untuk mencari alternatif sumberdaya mineral baru dan
sumberdaya energi baru yang tidak banyak menimbulkan kerusakan
lingkungan...tanpa mengandalkan sumberdaya mineral dan energi klasik
sekarang ini.
(tapi jangan tanya saya, saya juga belum tahu).

Itu dulu yang ada dalam pikiran saya

Salam,
BB






Sampai saat ini, menurut pengetahuan saya, tidak
> ada satu dokumenpun di IAGI yang secara eksplisit mendeklarasikannya.
> Hal ini bukan berarti bahwa IAGI (dan para anggotanya) tidak "concern"
> dengan masalah tersebut.
>
>
>
> Untuk rekan-rekan yang bergerak di posisi Public Relation, HupMas,
> maupun Manajer Eksplorasi dari perusahaan-perusahaan migas dan tambang,
> isu tersebut malahan sudah jadi makanan sehari-hari yang harus dikunyah,
> dicerna, dan disikapi. Apa yang saya tangkap dari sikap, tindakan, dan
> pembicaraan kawan-kawan tersebut adalah rasa keterdesakan (kepepet)
> dalam menjustifikasi kegiatan industri ekstraktif kebumian dimata para
> environmentalis, sehingga kadang-kadang nampak naif dan ekstrim.
> Kesabaran dan ketekunan yang menjadi salah satu ciri intelektual,
> seringkali termakan oleh emosi dan rasa frustasi.
>
>
>
> Seperti kita tahu, pada umumnya kaum enviromentalis (termasuk juga
> didalamnya ada banyak ahli geologi) mempunyai basis ideologis dan
> militansi yang kuat, dan seringkali juga dukungan dana yang kontinyu
> (dari berbagai LSM dan Lembaga-Lembaga lainnya dalam dan luar negeri).
> Sementara itu, kawan-kawan yang bergerak di industri ekstraktif,
> walaupun dukungan dananya lebih kuat, namun tidak se-militan para
> environmentalis. Apakah yang menyebabkannya??? Apakah karena kawan-kawan
> environmentalis mempunyai satu isu sentral dan mengglobal, sedangkan
> rekan-rekan dari industri ekstraktif  seringkali bermain pada tataran
> mikro, untuk kepentingan project dan perusahaannya saja. Atau mungkin
> karakter industri ekstraktif kebumian yang banyak didominasi oleh
> teknologi padat modal telah mengalineasikan kita dari permasalahan
> "padat karya", yaitu sesuatu yang secara langsung berguna bagi
> kepentingan rakyat banyak.
>
>
>
> Saya katakan LANGSUNG, yang artinya benar-benar langsung, yaitu rakyat
> benar-benar sejahtera didaerah yang kaya migas, emas, dan batubara.
> Tidak ada yang harus mengais-ngais sampah buangan makanan dari mess-hall
> perusahaan hanya untuk menyambung hidup; tidak ada yang harus
> mengemis-ngemis minta pekerjaan ke perusahaan; tidak ada yang harus demo
> meminta ganti rugi yang wajar dari tanah yang dibebaskan; dsbnya,
> dsbnya(sound like LSM jargons: isn't it??). Kalaupun toh
> contoh-contoh yang saya kemukakan diatas terlalu ekstrim (sehingga
> kenyataannya sering jadi kontroversi), pada dasarnya kita harus akui,
> bahwa kebiasaan kita "bekerja" pada pemodal bisnis resiko tinggi ini,
> seringkali membuat kita jadi kurang militan dibanding teman-teman kita
> kaum environmentalis di LSM-LSM. Padahal kita tahu dan sangat menyadari
> bahwa tanpa mengembangkan industri ektraktif kebumian, kita akan kembali
> ke titik nol, ke jaman batu!!(¿?)
>
>
>
> Menjadi tantangan kita mengajak kebijakan industri ekstraktif kebumian
> di Indonesia ini in-line terhadap problema Lingkungan, tidak hanya
> sekedar bersifat lip-service saja. IAGI selayaknya mendorong pada basis
> utamanya : tumbuh bersama dalam lingkungan kita. Apakah kita akan
> menunggu munculnya Moratorium Penambangan Minyak, untuk kemudian
> kelabakan. Kita tidak berharap munculnya banyak moratorium untuk
> industri ekstraktif kebumian, namun pada sisi lain kita juga perlu
> mencari terobosan yang adil untuk dapat mewadahi semua kepentingan.
>
>
>
> Wacana bahwa industri ekstraktif kebumian memerlukan pendekatan dengan
> ekonomi lingkungan yang mempertimbangkan social cost, dll-nya sudah
> selayaknya menjadi parameter dalam industi ini, "militansi" kawan-kawan
> dari industri ekstraktif lah yang akan mampu mendorong tidak terjadinya
> moratorium-moratorium ini.
>
>
>
> Hanya saja, saya merasa cara kita menerangkan, bernegosiasi,
> berasimilasi, dan sosialisasi, pada saat ini ku

Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir

2003-08-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Saya pikir nggak perlu pake rumus-rumusan:
Tambak terbuka merusak hutan,
HPH memang tujuannya menebangi hutan

Hutan lindung, apakah di rusak tambang terbuka atau HPH atau penjarahan
oleh rakyat, atau untuk tambak udang, semuanya salah
Kita masih sangat memerlukan hutan lindung. Kalau hutan non-lindung sudah
porak poranda, kemudian hutan lindung diincar juga...apalagi yang kita
punya?

Apakah tidak dicoba mencari dari areal HPH yang ada komoditas tambangnya?
Kan jadinya dua-duanya bisa didapat.

Salam,
BB





> Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang
> dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa
> dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-"piawai"-an wartawan saja dalam
> menyajikan berita. Contohnya:
> ..."Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan
> terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus
> akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa
> mendatang." .(saya kutip seperti aslinya).
>
> Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan
> lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan
> kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di
> hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan
> matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti
> lihat berapa banyak seh
> pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung
> yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang
> rusak karena pertambangan.
>
> Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan
> yang tidak saling nyambung tapi "enak" dibaca.
>
> Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made
> Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya
> Pertambangan dan Kehutanan).
> (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi)
> (2) Area tambang = 0,135 juta ha
> (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha
> (4) HPH = 66 juta ha
> (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha
> (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha
> (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan
> lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan
> Indonesia, Jakarta, 2001).
>
> Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju
> kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena
> banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak
> perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres
> reklamasinya).
>
> Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa.
>
> Salam - Daru
>
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus
> diminimalisir
>
>
>> Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto.
>>
>> Jangan "gebyah uyah" bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan
>> hanya
> oleh
>> perusahaan Tambang.
>> Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan
>> apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di
>> daerah rusak hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya).
>>
>> Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa
>> dilihat sebelah mata.
>> Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di
>> desa pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan
>> "sangat kaya" dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar
>> (dari dulu
> dan
>> berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke Jawa dan
> disepanjang
>> jalan dari daerah itu ke Makassar ada "retribusi khusus" yang sudah
>> rutin mereka lakukan.
>>
>> Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan tambang
>> punya seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang bisa
>> dikenakan jika melanggar peraturan pemerintah tersebut ...
>> So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang dengan melakukan
>> pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum sudah
>> dilakukan.
> Jika
>> memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika bersih..
>> perusahaan tetap bisa dijalankan ...
>>
>> Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti tersebut ditertibkan
>> .. ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan lapangan kerja
>> ..
> pemda
>> tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya ..
>>
>> Salam,
>> didik
>>
>
>
>
> - To
> unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
> Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> K

Re: [iagi-net-l] Evolusi ===> Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Budi Brahmantyo
 Awang H. Satyana wrote:

> Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim "EGP"
 evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...

Nanti dulu soal EGP inibeberapa bulan yang lalu di milis dosen ITB
rame sekali mengenai topik ini. Hal tersebut dipicu oleh berita di Kompas
ttg pendapat Dosen Biologi ITB yang bertekad mengubah kurikulum biologi
dengan tidak menganut teori evolusi. Pendapat tersebut ditentang oleh
dosen Biologi senior UNPAD yang rupanya penganut teori evolusi. Akhirnya
milis rame hingga berbulan-bulan melibatkan banyak ahli dan profesor di
bidang fisika, kimia, elektro dll yang melihat evolusi dari sudut bidang
ilmu masing-masing.

Kelihatannya, dosen biologi ITB itu tidak pantang menyerah untuk
menggolkan teori non-evolusi-nya. Beliau adalah penulis pengantar
terjemahan buku Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi.

Kesimpulannya: the conflict goes on.never ending.
Sayangnya ketika berdebat tentang teori evolusi ini, para pediskusi tidak
bisa melepaskan diri dari keyakinan keimanan agamanya, sehingga munculah
hal-hal yang lucu: percaya teori evolusi = atheis, dsb.

Salam,
BB


>
> Salam,
>
> Eksplorasi BP Migas
>
>
> zaim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Rekans,
> Sebenarnya, kalau mau merenung (ini kalau mau lho) dengan fikiran tenang
> dan dengan waktu yang (lama - sesuai dengan evolusi) tenang pula, maka
> tidak ada perbedaan atau pertentangan antara teori evolusi (proses
> perubahan) dan agama yang dianggap menganut kreasionisme. Karena,
> sebenarnya dalam kreasionisme / penciptaan ada proses yang panjang
> dimana selama itu terjadi perubahan internal suatu organisme setelah
> berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya yang dapat berpengaruh
> terhadap perkembangan unsur2
> internalnya, sedankan dalam evolusi juga tetap ada penciptaan, karena
> tidak mungkin suatu organisme muncul begitu saja tanpa suatu proses
> penciptaan, yang pada dasarnya ya Allah SWT - lah Sang Penciptanya.
> Sedangkan setahu saya, mereka yang belum bisa menerima evolusi memiliki
> bayang2 fikiran yang a priori terhadap evolusi, dengan menafikkan data
> serta ketakutan bahwa evolusi bisa menyesatkan, memurtadkan dan
> mengkafirkan keimanan, termasuk apa yang diutarakan oleh Harun Yahya
> yang terkenal itu. Lha soal sesat, murtad dan pengkafiran iman itu kan
> bisa saja terjadi tidak karena teori evolusi kan ??.
> Justru, bagi yang beriman penuh (Insya Allah) evolusi tersebut semakin
> membuktikan kebesaran Illahi dalam kreasiNYA untuk mencapai tingkat
> kesempurnaan dan dari sini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT.
> Kita jangan hanya berfikir bahwa Allah Maha Besar, Maha Bisa, sehingga
> Beliau pasti mampu menciptakan semuanya serentak - sekali "gus"seperti
> sekarang ini (tanpa proses perubahan : evolusi), tetapi hendaknya juga
> menyadari bahwa Allah memberi kita kewajiban dan kewenangan untuk
> memikirkan tentang hasil kreasiNYA ("Fikirkan dan pelajarilah ciptaanKU,
> tetapi jangan engkau memikirkan bagaimana AKU).
> Namun, setelah kita merasa mampu berfikir tentang ciptaanNYA ya jangan
> merasa jumawa sehingga kita merasa lebih tahu dari Sang Pencipta dan
> menafikkan Allah. Hal ini memang sangat riskan bagi orang2 yang
> berkecimpung dalam dunia ilmu murni (geologi/paleontologi, biologi,
> astronomi dll) karena merasa dapat mengetahui serta memahami segala
> rahasia alam dan kehidupannya, padahal yang mereka ketahui itu hanya
> seper -nol koma nol-nol-nol dari yang sebenarnya, berdasarkan kemampuan
> otaknya yang hanya berkapasitas 1100 - 1200 cc saja.
>
> Bung Sanggam mengatakan seperti ini :
> " si polan bilang cogito ergo sum, yg lain bilang aku beriman maka aku
> ada, yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung..."
>
> Komentar saya :
> " Lha yang lain lagi mengatakan :.emangnya gue pikirin evolusi
> itu...kerja aja sekarang banyak PHK."
> Terima kasih,
>
> Wassalam,
>
> Yahdi Zaim
> Dept. Tek. Geologi
> FIKTM ITB
>
>
>
>
>
>
> -
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] test

2003-08-14 Terurut Topik Budi Brahmantyo
saya menerima hal yang sama...
ini juga test...

BB

> Ternyata ada orang lain yang menerima juga yah.
> Saya pikir cuma email saya yang 'mental'.
>
> min
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]
>
> diterima dengan baik ..tapi kenapa kemaren ada ezmlm warning ya..
> mungkin Pak Admin bisa memberitahu ..?
>
>
>
>
>
> ***  Private and Confidential   ***
> The information in this email is confidential and is intended only for
> the person(s) named.  Any other distribution, copying or disclosure is
> prohibited. If you are not the intended recipient,  please notify the
> sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: [PP-IAGI] IAGI For Kids

2003-08-05 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Tapi mbak Wati salah juga bo...
yang tepat kalau nggak salah HANANG SAMODRA (dengan O),
kalau yang pake U mah IMAM.

Salam,
BB

 Lebih tepat namanya: Ir. Hanang Samudra.
> (Nama varietas unggul sudah disertifikasi, jadi jangan salah tulis bo!)
> Salam,
> Wati
>
>
>> Forwarded Message Follows:
>> From: Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]>
>> Date: Mon, 04 Aug 2003 17:46:00 +0700
>> Subject: [PP-IAGI] Fw: IAGI For Kids
>> --
>>
>>>Berita dari Pengda Nusra.
>>>
>>>SP
>>>
>>>- Original Message -
>>>From: "Adi Maryono" <[EMAIL PROTECTED]>
>>>Sent: Monday, August 04, 2003 5:20 PM
>>>Subject: IAGI For Kids
>>>
>>>
>>>All,
>>>
>>>Acara IAGI Untuk Anak, atas kerja sama IAGI Nusra dan GOPTKI telah
>>> berlangsung meriah Sabtu 2 Agustus 2003, 08.00-14.00 dihadiri sekitar
>>> 200 anak lebih, termasuk anaknya PAk Widi dan Pak Bosta.
>>>
>>>Acara dibuka oleh Pak Sekda Ir. H. Nanang Samodra MSC dan dilanjurtkan
>>> dg: - Pemutaran Film Gunung Api dan Terbentuknya Bumi
>>>- Pameran Geologi
>>>- Presentasi Geologi Umum oleh Ir. Johan Arif MSC
>>>- Presentasi Ilmu geologi dan Lingkungan oleh Ir. Heryadi Rachmat MM -
>>> Lomba gambar untuk Anak SD dan lomba bikin essei/rangkuman geologi
>>> dan lingkungan untuk SLTP dan SMU.
>>>- Acara ditutup dg pembagian hadiah dan photo bareng dg Ibu Nanang
>>> Samodra.
>
>
>
> - To
> unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan :
> Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
> Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -




-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Gua Pawon

2003-06-03 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kanggo Abah nu hilap deui ka Gua Pawon:

Gua Pawon kira-kira berada pada Km-25 ke arah Cianjur dari 
Bandung pada Perbukitan Batugamping Citatah Rajamandala. 
Sekarang ada pangkalan ojek, bisa naik ojek Rp. 3000 di antar 
langsung ke depan gua. Kalau bawa mobil sendiri hanya sekitar 5 
menit dari pangkalan ojek tsb.

Disebut Gua Pawon (dapur)...menurut cerita penduduk ada kaitannya 
dengan persiapan perkawinan Sangkuriang dan Dayang Sumbi dalam 
Legenda Tangkuban Perahu. Menurut sesepuh di sana, rencananya 
Sangkuring dan Dayangsumbi akan dinikahkan di Gunung Masigit 
(Masjid). Di sekitar masjid sudah siap menyambut hajatan: beras di 
G. Pabeasan, lumbungnya di Pr. Leuit, kompor di G. Hawu, 
pelaminan di Karang Panganten, dapurnya yang di Bukit Pawon.
Seperti kita tahu perkawinan tsb gagal, Sangkuriang marah, 
menendang perahu hingga nangkub, juga menendang persiapan pesta 
hingga sisa-sisa makanan (bukur) berserekan di Kali Cibukur yang 
sekarang mengalir di depan gua Pawon.

Nah begitu Abah, dongeng sebelum bobo...

Salam,
BB



On 3 Jun 2003, at 9:32, Yanto R. Sumantri wrote:

> Bang Lambok
> 
> Sorry saya tidak bisa ke Bdg , kumaha sukses ?
> Lupa lagi , dimana nya ari Gua Pawon teh ?
> Kenapa disebut Pawon  (atawa dapur) ?
> 
> Trims 
> 
> 
> Si Abah
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
> Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] The Core - berjalan-jalan ke inti bumi

2003-03-26 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Bukti-bukti selama Jaman Kwarter ketika terjadi pembalikan medan 
magnet bumi, tidak menunjukan adanya perubahan signifikan terhadap 
proses-proses di Bumi; atau sedikitnya belum ditemukan bukti yang 
menunjukan adanya event geologis (bahkan klimatologis) yang 
berkaitan dengan pembalikan medan magnet bumi tersebut. Atau 
sudah ada yang membuktikannya?
Seperti diketahui, event-event tsb adalah:
1.Brunhes Normal 700 ka
2.Matuyama Reverse 2.41 - 2.84 Ma
yang di dalamnya terdapat dua event normal, yaitu: Jaramilo 890 - 
950 ka dan 0.89 - 0.95 Ma; dan Olduvai 1.62 - 1.83 Ma.

Salam,
BB



On 27 Mar 2003, at 8:29, Allo, Paulus T wrote:

> > 1. apa yang akan terjadi kalau medan elektromagnetis bumi 
> > mengalami gangguan? Burung-burung dan binatang-binatang pada 
> > bingung dan kesasar kali ya? Mungkin yang para fisikawan dan 
> > geofisikawan bisa menjelaskan apa yang mungkin terjadi? Di 
> > trailernya ditunjukkan salah satu akibatnya, yaitu sebuah 
> > badai superstorm yang bisa menghancurkan Koloseum di Roma. 
> 
> kalau tidak salah, beberapa ahli paleomagnetism pernah melakukan survey
> dgn mengambil sampel batuan di daerah spreading zone (mid-atlantic ridge?)
> dari sini lalu dicari arah polaritas magnetisasinya, teori sederhananya, arah 
> polaritas
> magnetisasi dari batuan akan dipengaruhi oleh polaritas medan magnet bumi saat itu.
> ternyata setelah diperiksa, pada segmen2 tertentu dari batuan tsb, arah polaritasnya
> ada yg berkebalikan (reverse) dari arah medan magnet bumi saat ini. ini artinya
> polaritas medan magnet bumi pernah bertukar, jadi yg sekarang kita sebut kutub utara
> medan magnet bumi, dulunya pernah menjadi kutub selatan medan magnet bumi.
> dan pertukaran ini terjadi beberapa kali, sialnya begitu di cek dgn umur batuan pada
> segmen tsb, kok pas dgn saat dimana terjadi kepunahan suatu spesies.
> lalu timbullah dugaan bahwa ada hubungan antara medan magnet bumi dgn
> kehidupan spesies. mungkin hal ini juga yg mendasari kenapa ada
> produk2 yg berbau magnet, misalkan bantal magnet, gelas magnet dlsb.
> yg masih jadi pertanyaan adalah:
> -. dimana letak peran medan magnet bumi dalam kehidupan spesies?
> -. bagaimana proses terjadinya perubahan arah polarisasi medan magnet bumi?
> apakah langsung jump (tiba2 utara jadi selatan) atau terjadi perubahan yg pelan?
> 
> 
> --
> pta
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
> Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Jika Amrik menyerang kita, mereka pasti berbasis di Filipina dan 
Australia. Dari Filipina dipastikan mereka akan menguasai terlebih 
dahulu ladang-ladang minyak di Kaltim dan Sorong (seperti ketika 
Jepang di PD II menggempur Londo mereka kuasai dulu P. Tarakan).
Kalau dari Australia, maka sepanjang pantai selatan Jawa dan Kep. 
Sunda Kecil menjadi daerah pendaratan pasukan amfibi. Mereka bisa 
juga menyusupkan pasukan katak melalui gua-gua berair di Gunung 
Sewu yang tembus ke Samudra Hindia dan tiba-tiba muncul di 
Wonosari atau Yogyakarta. 
Tetapi Peg. Selatan Jawa Barat (dan juga Jawa Timur) yang 
bermedan tidak ramah bisa menjadi penghambat yang lumayan untuk 
pergerakan ke utara. 
Tapi, Kapal-kapal induk mereka sudah nongkrong di Selat Sunda 
atau Laut Andaman di utara Aceh.
Maka terkurunglah kitatinggal menunggu perang darat saja dan 
berdoa.

Kalau jebakan longsor mungkin mereka atasi dengan tank-tank yang 
bisa nerobos all-terrain. Tapi kalau cara-cara Vietcong malah lebih 
efektif. Medan tropis dengan hutan yang lebat terbukti bisa 
mengalahkan pasukan kuat sekalipun.

Mungkin perlu ada geologist yang ngajar di Lemhanas. Atau sudah?

Salam,
BB
=


On 25 Mar 2003, at 11:22, Andri Mubandi wrote:

> Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
> bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
> jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
> Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
> rakyat yang digilas "The Rolling Stones" tapi musuh alias "Yankee" yang
> menyerang kita!
> 
> - Original Message -
> From: "Imam A. Sadisun" <>
> To: <>
> Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
> > persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
> > bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
> > berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
> > yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
> > rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
> > wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?
> >
> > Salam,
> > ~imam
> >
> >
> > On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:
> >
> > > Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
> dan
> > > mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
> Yang
> > > mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
> pemerintah
> > > dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
> diantaranya
> > > tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
> endapan
> > > logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
> demikian
> > > mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> > > tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> > > baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> > > walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> > > sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
> untuk
> > > basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
> inves
> > > miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
> ya
> > > kaum petroleum geologist kan!?
> > >
> > > ANSSM
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
> ya
> > > > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > > > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
> trus
> > > > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
> ditembak
> > > > (seperti nyari Osama itu...)
> > > >
> > > > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
> yang
> > > > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > > > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
> dan
> > > > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> &g

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Nah..Noor kalau persoalaannya seperti ini baru jelas deh..
Kalau dipikir-pikir memang kurang etis juga ya? Walaupun dari segi 
keprofesian mungkin merupakan suatu pencapaian yang bagus.
Mungkin perlu dipelajari bagaimana kode etik organisasi para 
fisikawan terhadap anggotanya yang aktif mempelajari nuklir, ketika 
temuannya dijadikan bom pemusnah masal.

Salam,
BB



On 25 Mar 2003, at 7:34, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Kang Andri,
> Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan 
> barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan 
> persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium 
> dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang 
> geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara 
> memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua 
> dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag 
> tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak 
> terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau 
> kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya
> 
> Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war 
>  ini.
> 
> salam,
> 
> ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan 
> dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau 
> masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group 
> mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, 
> diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> "Andri Mubandi" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 06:00 PM
> Please respond to iagi-net
> 
>  
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri 
> dan
> mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. 
> Yang
> mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
> dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, 
> diantaranya
> tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
> logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan 
> demikian
> mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
> tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
> baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
> walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
> sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan 
> untuk
> basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam 
> inves
> miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan 
> ya
> kaum petroleum geologist kan!?
> 
> ANSSM
> 
> - Original Message -
> From: "SYARIFUDDIN Noor" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> > ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
> > abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
> > toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng 
> trus
> > ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk 
> ditembak
> > (seperti nyari Osama itu...)
> >
> > Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
> > menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
> > mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
> > kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
> > kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
> >
> > Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
> > menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
> > itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
> > membedakannya.:-)
> >
> >
> >
> > salam,
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Budi Brahmantyo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 24/03/2003 01:48 PM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc:
> > Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> >
> >
> > Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
> > membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode 

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik 
profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian 
minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti 
menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang 
menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk 
keperluan perang. Kan aneh?

Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: 
kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu 
menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang 
(nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi 
sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi 
fungsi palu geologi he-he-he). 

Salam,
BB



On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk 
> membantu orang saling bunuh-bunuhan. 
> Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada 
> yang bisa share...?
> 
> salam,
> 
> 
> 
> 
> 
> "Imam A. Sadisun" <[EMAIL PROTECTED]>
> 24/03/2003 10:35 AM
> Please respond to iagi-net
> 
>  
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> 
> 
> Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur 
> Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang 
> military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
> 
> http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
> 
> Salam,
> ~imam
> 
> On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
> 
> > Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
> > mempunyai pengalaman aktual.
> > Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
> > memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
> > pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, 
> yang
> > waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
> > keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan 
> itu
> > merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
> > keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
> > kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
> > 
> > - Original Message -
> > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > 
> > 
> > >
> > > Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
> > sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
> > keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat 
> itu -
> > 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh 
> seorang
> > anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
> > benteng Batavia.
> > > Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
> > wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
> > dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda 
> orang
> > Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> > > Salam,
> > > Awang H. Satyana
> > > Eksplorasi BP Migas
> > >  Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film 
> ttg
> > volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> > > ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
> > suatu
> > > gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
> > ndlewer
> > > keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak 
> terceritakan
> > > berapa lama efek tsb berlangsung.
> > >
> > > Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> > > Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> > > bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm 
> kota
> > > jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. 
> Nha
> > > dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) 
> yg
> > > dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya 
> masih
> > > diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> > > menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia 
> ndak
> > > lama ...
> > >
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: "Awang Satyana"
> > > To:
> > > Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> > > Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
> > >
> > >
> > > >
> > > > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> > > kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu 
> Bumi
> > > Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas 
> juga
> > > kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, 
> pegunun

Re: [iagi-net-l] Mohon penjelasan

2003-03-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Itu memang yang jadi concern saya Mas Ipul...kalau Pengda bisa 
merekrut sendiri tanpa ACC pusat, jangan-jangan nanti non-anggota 
IAGI bisa lebih banyak dari anggota IAGI.
Contohnya, Komisi Geologi Kwarter  (insya Allah kalau berkembang 
dengan baik), memungkinkan mendapat perhatian dari non-geologist. 
Selama sebagai kegiatan, ok-ok saja...tetapi ketika diperbolehkan 
merekrut anggota sendiri (tanpa harus jadi anggota IAGI), bagaimana 
hubungannya sebagai satu komisi di dalam organisasi IAGI?
Itu dulu...bukan masalah rumit sebenarnya, hanya wacana...

Salam,
BB


On 18 Mar 2003, at 7:02, [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Betul Bah, memang bukan akal2an. Kemungkinan seperti pak gubernur dsb itu
> 'kan sudah diprediksi sebelumnya, jadi saya hanya ingin mengemukakan bahwa
> itu hal yg mungkin, cuma saya tidak menyinggung AD/ART segala. Mungkin yg
> jadi perhatian pak Budi, adalah jumlah anggota non-geologi tsb. Kalau
> persentasenya semakin besar dibandingkan anggota yg asli geologi, nah 
> 'kan agak 'aneh' jadinya. Itu mungkin yg perlu 'pembatasan'.
> 
> Misalnya, kalau IAGI-NTT punya anggota berjumlah 500 orang (latarbelakang
> geologi) dan 10 orang yg latar belakang non-geologi, mungkin masih
> dimaklumi. Tapi kalau ada 500 geologi dan 500 pula non-geologi, apakah
> masih pantas disebut sbg 'IAGI'? Mungkin, sekali lagi mungkin lho, ini yg
> 'dikhawatirkan/dipertanyakan' itu.
> 
> Salam,
> Syaiful
> 
> 
> 
>  
> 
  
> "Yanto R.
> 
  
> Sumantri"To: [EMAIL PROTECTED]   
>   
  
> <[EMAIL PROTECTED]   cc: 
> 
  
> t.id>Subject: [iagi-net-l] Mohon penjelasan  
> 
  
>  
> 
  
> 03/17/03 09:44   
> 
  
> PM   
> 
  
> Please respond   
> 
  
> to iagi-net  
> 
  
>  
> 
  
>  
> 
  
> 
> 
> 
> 
> Rekan Ipul
> 
> Jangan gitu h , bukan akal2an , apalagi rekayasa.
> Hal yang Anda sebutkan itu jelas jelas ada di AD/ART IAGI kok.
> Nanti bisa2 dituduh di IAGI segalanya bisa diakal - akalin /direkayasa ,
> kan repot.
> 
> 
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
> Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Mohon penjelasan

2003-03-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Setuju pisan, Abah...
Kalau semua pake taktik akal-akalan, pantesan saja anggota IAGI 
yang bayar iuran tidak lebih dari 15%
(berani ngomong, karena sudah lunas iuran 2003, boo).
BTW. Kapan saya terima MGI-nya?

Salam,
BB

 

On 17 Mar 2003, at 21:44, Yanto R. Sumantri wrote:

> Rekan Ipul
> 
> Jangan gitu h , bukan akal2an , apalagi rekayasa.
> Hal yang Anda sebutkan itu jelas jelas ada di AD/ART IAGI kok.
> Nanti bisa2 dituduh di IAGI segalanya bisa diakal - akalin /direkayasa ,
> kan repot.
> 
> Perlu ditegaskan lagi bahwa FOSI itu adalah Komisi Sedimentologi dari
> IAGI , hanya demi mudahnya maka memakai nama FOSI , mengingat para
> pentolannya dulu sudah menamakan begitu , dan itu saya kira syah syah
> saja.
> Dan ini tentu akan meudahkan untuk berhubungan dengan asosiasi sejenis
> didunia internasional , seperti dengan IAS.
> 
> Wassalam
> 
> 
> Si  Abah
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
> Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] mohon penjelasan

2003-03-16 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Salam hangat kpd seluruh anggota IAGI,

Tertarik dengan satu tulisan di Berita IAGI terbaru tentang "Salam dan 
sapa dari IAGI Nusa Tenggara". Pada alinea ke-dua, kalimat terakhir 
tertulis sbb.: Kepengurusan dan keanggotaan semakin diperluas untuk 
seluruh pecinta ilmu kebumian, tidak terbatas ahli geologi, dan 
segenap "stake holder" di Nusa Tenggara termasuk Gubernur NTB 
sebagai Ketua Dewan Penasehat.

Pertanyaan saya, Apakah IAGI Pengda bisa merekrut anggota-nya 
sendiri? Apakah ada batasan kalau pengurus atau anggota Pengda 
harus anggota IAGI? atau tidak harus anggota IAGI?
Selanjutnya sebenarnya hal yang sama untuk Komisi-komisi yang 
berada di bawah IAGIapakah bisa non-anggota IAGI menjadi 
anggota Komisi?
Mohon jawaban bagi yang berwenang atau mengetahui hal ini. Terima 
kasih.

Salam,
BB 

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



[iagi-net-l] 1st Circ IAGI-HAGI

2003-03-10 Terurut Topik Budi Brahmantyo
dear IAGI/HAGI netters,
Hari ini saya baru saja menerima 1st circular flyer Joint Convention 
IAGI-HAGI dengan cetakan dan desain yang sangat bagus.
Eh sayangnya di cover depan yang memperlihatkan peta Indonesia, 
mula-mula saya melihat: kok Kota Bandung sebagai salah satu tempat 
dan sumber para geologist/geophysichist tidak ditulis?
Setelah diteliti lebih lanjut, eh...sejak kapan Jakarta pindah ke 
Rangkasbitung, Semarang pindah ke Tegal, Yogyakarta pindah ke 
Banyumas; Samarinda, Denpasar, Jambi, Medan dan Aceh (mungkin 
maksudnya Banda Aceh) pindah ke pedalaman?
Mungkin hal ini sepele, tapi tidak bagi saya.dan hal itu sungguh 
sangat mengganggu. 
Mudah2an dapat dikoreksi pada flyers selanjutnya...
Terima kasih.

Wassalaam,
BB

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi

2003-02-09 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Lha..beliau itu kan dari Teknik Sipil, ya bisa saja dia komentar ttg 
pertambangan, perminyakan, dsb...pokoknya diluar Teknik Militer...
he..he..he..

BB.


On 10 Feb 2003, at 8:21, SYARIFUDDIN Noor wrote:

> Bukan begitu Mas Seno..saya cuman heran, kok ya sebagai akademisi 
> mereka itu dengan 'nekadnya' menjelajah area yang mungkin mereka sama 
> sekali nggak paham ujung pangkalnya...seorang akademisi khan kalau 
> ngomong itu harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, karena 
> kredibilitas mereka khan dipertaruhkan di situ.di sini bedanya seorang 
> akademisi dengan seorang politikus (yang biasanya asal omong saja). 
> Masih ingat waktu Amien Rais habis main ke Freeport? Nah pulangnya khan 
> dia omong bahwa emas di daerah sana ditemukan dalam bentuk 
> bongkahan-bongkahan segede kepalan tangan...ya semua ketawa 
> dong.:-)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> "Aji, Seno (kem)" <[EMAIL PROTECTED]>
> 08/02/2003 07:24 AM
> Please respond to iagi-net
> 
>  
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> cc: 
> Subject:RE: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun 
>lagi
> 
> 
> Waduh mas Noor,  ngerasa tersaingi ya. wong yang orang minyak sendiri aja 
> ndak tahu pasti kok ya..(karena tahu masih banyak cadangan yang di 
> "secret" kan).
> maklum lah...mungkin katanya ini jaman reformasi.jadi bebas mo' 
> ngomongin apa saja. 
> makanya kita juga kudu ngomongin yang lain dong.
> 
> Ah, mungkin juga sumbernya dari RDP.
> 
> 
> 
> > -Original Message-
> > From:  SYARIFUDDIN Noor [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > Sent:  Friday, 7 February 2003 15:55
> > To:[EMAIL PROTECTED]
> > Subject:   Re: [iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 
> 10 tahun lagi
> > 
> > nah lho...orang geologi kemarin tanya tentang prospek geologi masa 
> > depaneh giliran orang sipil omong soal cadangan minyak..:-)
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > "argo" <[EMAIL PROTECTED]>
> > 07/02/2003 01:50 PM
> > Please respond to iagi-net
> > 
> > 
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > cc: 
> > Subject:[iagi-net-l] Indonesia kesulitan minyak bumi 10 
> tahun lagi
> > 
> > 
> > Indonesia kesulitan minyak bumi 10 tahun lagi
> > 
> > Dengan rata-rata tingkat produksi sebanyak 490,2 juta barrel per tahun 
> > pada 
> > perode 1980-2000, maka cadangan minyak bumi Indonesia yang saat ini 
> > berjumlah 5.149,1 juta barrel akan habis dalam kurun waktu 10,5 tahun 
> atau 
> > 
> > pada pertengahan 2010, apabila tidak terdapat penemuan yang signifikan. 
> > Demikian dikatakan Roberto Akyuwen, staf pengajar Jurusan Teknik Sipil 
> UGM 
> > 
> > Yogyakarta, Kamis (6/2). 
> > 
> > ''Waktu deplesi cadangan terbukti minyak bumi diindikasikan akan terjadi 
> 
> > dalam tempo 10,5 tahun, bahkan kemungkinan lebih pendek,'' ujarnya. 
> > 
> > Data-data menunjukkan bahwa penawaran minyak bumi Indonesia antara 1995-
> > 2000 rata-rata mencapai 577,5 juta barrel per tahun, sedangkan 
> permintaan 
> > pada periode yang sama rata-rata berjumlah 498,7 juta barrel per tahun. 
> > Setiap tahunnya rata-rata terjadi penurunan kelebihan penawaran sebanyak 
> 
> > 10 
> > juta barrel atau menurun 7,7 persen per tahun. 
> > 
> > Dengan demikian, meskipun masih terdapat kelebihan penawaran rata-rata 
> > 78,8 
> > juta barrel per tahun, namun jika terus menerus menurun, maka 
> diperkirakan 
> > 
> > volume permintaan akan menyamai penawaran dalam tempo 7,9 tahun. 
> > 
> > Kondisi yang sama dijumpai pula pada neraca ekspor dan impor minyak bumi 
> 
> > Indonesia. Sekalipun terdapat kelebihan ekspor rata-rata 190,8 juta 
> barrel 
> > 
> > per tahun pada periode 1990-2000, namun ekspor netto tersebut rata-rata 
> > menurun 8,7 juta barrel atau 4,1 persen per tahun. 
> > 
> > Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan ini diperburuk oleh relatif 
> > buruknya iklim investasi yang dapat dilihat dari banyaknya gangguan yang 
> 
> > dialami dalam kegiatan operasi perusahaan-perusahaan minyak bumi di 
> > berbagai wilayah di Indonesia. *
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ---
> > 
> > -
> > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > 
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
> > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
> > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > -
> > 
> > 
> > 
> 
> --

Re: [iagi-net-l] Acknowledgement

2003-01-23 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Acknowledgement dalam makalah-makalah berbahasa Indonesia 
sayangnya dikonotasikan sebagai "ucapan terima kasih". Padahal 
isinya mestinya bisa berupa maklumat, pemberitahuan atau suatu 
pengakuan. Yang saya tahu misalnya, dalam analisis dating,  untuk 
memberikan keyakinan kepada pembaca tentang hasil analisis yang 
ada dalam makalah, kita sebutkan lab yang menganalisisnya. Atau 
misalnya "makalah ini bagian dari riset anu, didanai oleh dewan anu" 
dsb.
Dalam urusan yang berbau bisnis dan fee, mungkin kita kembalikan 
kepada kepantasan dan kepatutan. Toh tidak ada aturan tentang 
siapa-siapa yang perlu di-acknowledgement.
Mungkin begitu sedikit pendapat saya.

Terima kasih, salam
BB. 


On 24 Jan 2003, at 8:05, I Nengah D. Sadiarta wrote:

> At 07:50 PM 1/23/03 +0700, you wrote:
> > Acknowledgement-nya sudah dalam bentuk upah.
> >
> Mas Iman,
> Kalau penghargaannya hanya dalam bentuk upah, dalam konteks laporan itu
> dipakai sebagai bahan makalah/paper (seluruhnya atau sebagian), terus
> bedanya apa dengan mahasiswa yang bayar orang untuk membuat skripsinya? 
> 
> Salam,
> Nengah
> 
> NOTICE - This message contains information intended for the use of the addressee(s)
> named above. It may also be confidential and/or privileged. If you are not the 
>intended
> recipient of this message, you are hereby notified that you must not disseminate, 
>copy or
> take any action in reliance on it. If you have received this message in error please 
>notify
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> DISCLAIMER
> 
> PT. Corelab Indonesia does not represent that this communication, including any 
>files attached,
> is free from computer viruses or other faults or defects. PT. Corelab Indonesia will 
>not be liabl
e to
> any person for any loss or damage, including direct, consequential or economic loss 
>or damage
> however caused, and whether by negligence or otherwise may result directly or 
>indirectly from
> the receipt or use of this communication or may files attached to this communication.
> 
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
>Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
>Zardi Dahlius(za
[EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




Re: [iagi-net-l] Situasi Terkini Papandayan

2002-11-19 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Di lapangan saya ketemu pak Hendrasto dari VSI. Kalau pak 
Hendrasto ikut milis ini, mungkin beliau bisa langsung menjelaskannya. 
Atau mungkin langsung pak A. Djumarma?

Salam,
BB

On 19 Nov 2002, at 7:24, [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> Pak BB, pak Andri,
> 
> Tentunya ada 'kuncen' utk Papandayan dari rekan2 VSI. Benar? Mungkin beliau
> bisa memaparkan ilmunya, khususnya Papandayan di milis kita ini.
> 
> Salam,
> Syaiful
> 
> 
> 
>  
>  
> "Budi    
>      
> Brahmantyo"  To: <[EMAIL PROTECTED]>   
>  
> <[EMAIL PROTECTED]   cc: 
>  
> b.ac.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Situasi 
>Terkini Papandayan
  
>  
>
  
> 11/18/02 12:20   
>
  
> PM   
>
  
> Please respond   
>
  
> to iagi-net  
>
  
>  
>
  
>  
>
  
> 
> 
> 
> 
> Bisa mendekati hingga 50 m dari lubang erupsi bukan berarti aman
> mas...itu mah pak Andri-nya saja nekad.
> Kebetulan saya juga ikut ke sana (jadi teringat waktu di-diksar sama
> ketua umum IAGI). Ketemu para vulkanologist yang menyaran jangan
> lama-lama, katanya; ya..setelah sightseeing sekitar 20 menit terus
> turun kembali ke tempat parkir.
> Saya kira media tidak membesar-besarkan. Ancaman (terutama lahar
> hujan) bisa sewaktu-waktu melanda kampung-kampung yang berada
> pada aliran S. Cibeurem Leutik dan Gede. Oleh letusan langsung
> mungkin tidak, tapi kawah terbuka ke arah baratdaya langsung
> menghadap ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan. Jadi kalau ada
> letusan magmatik besar bisa dibayangkan nasib IKK ini.
> Hanya memang masyarakat kelihatan emosional sehingga isu kecil pun
> bisa membuat panik. Itu pula rupanya yang membuat VSI dan Pemda
> setempat begitu hati-hati dalam menentukan status G. Papandayan.
> 
> Salam,
> BB
> 
> 
> On 18 Nov 2002, at 11:05, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> >
> > Kalau Pak Andri bisa mengamati bahkan berdiri pada jarak hanya 50 m dari
> > pusat erupsi !, berarti sebenarnya situasinya aman-aman aja dong.
> > tidak perlu lah ribuan penduduk diungsikan.
> > Jgn-jgn berbagai pemberitaan di media massa cenderung terlalu
> > dibesar-besarkan supaya kelihatan dramatis
> >
> > salam
> >
> > Ferry Hakim
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> > "Andri"
> 
> 
> > <[EMAIL PROTECTED]   To: <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> > ac.id>   cc:
> 
> 
> >  Subject: [iagi-net-l]
> Situasi Terkini Papandayan
> 
> > 11/16/02 12:42
> 
> 
> > PM
> 
> 
> > Please respond
> 
> 
> > to iagi-net
> 
> 
> >
> 
> 
> >
> 
> 
> >
> >
> >
> >
> > Assallamulaikum wr wb.,
> >
> > Setelah melalui berbagai rintangan yang tak terduga pada jalan masuk
> menuju
> > kawah Papandayan pada hari Jumat tanggal 15 Nop. 2002, akhirnya kami tiba
> > sekitar jam 14.00 WIB ditempat parkir wisata Gunung Papandayan. Pada saat
> > itu cuaca sangat cerah! Panorama dinding kawah yang berbentuk tapal kuda
> > yang membuka kearah Timur, kini dihiasi oleh gumpalan asap tebal
> bercampur
> > debu dan lapili pada sisi selatan yang berdekatan dengan ujung barat
> tapal
> > kuda. Menurut tim pemantau Vulkanologi, pada Jumat pagi hari terjadi
> > letusan besar dengan tinggi semburan 5000 meter. Ketika kami disana,
> > letusan masih terjadi dengan 

Re: [iagi-net-l] Situasi Terkini Papandayan

2002-11-17 Terurut Topik Budi Brahmantyo
! Kondisi bisa
> berubah total, mungkin tidak seramah atau seaman pada hari Jumat sore
> tanggal 15 Nop. 2002!
> 
> Wassallam
> 
> Andri S.S. Mubandi
> 
> 
> 
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> -
> 
> 


==
Budi Brahmantyo
Laboratory of Environmental Geology
Department of Geology
Faculty of Earth Sciences and Mineral Technology
Institute of Tecnology, Bandung (ITB)
Jalan Ganesa No. 10 Bandung 40132 Indonesia
Tel. 022-250-2197  Fax. 022-250-2197

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




Re: [iagi-net-l] Air tanah Gunung Kidul

2002-11-10 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Betul sekali pak Untung.
Yang diperlukan adalah seperti di Bribin. Sungai bawah tanah 
dibendung terlebih dahulu sehingga terdapat waduk dengan jumlah air 
tertentu dan dalam keadaan tenang, sehingga bisa dipompa dengan 
pompa sentrifugal (bahkan dengan submersible pump sekalipun). Bila 
waduknya sangat dalam, dan head pompanya tidak kuat untuk 
kedalaman tersebut, mungkin bisa dilakukan secara bertingkat. Untuk 
itu jelas perlu diteliti pola-pola aliran sungai bawah tanahnya, dan 
temapt-tempat untuk membendungnya, luas waduknya, juga 
cadangannya jika harus ada waduk bertingkat.
Jika menggunakan submersible pump harus dibor vertikal dimana 
jatuhnya tepat pada waduk tersebut.
Untuk tenaga listriknya, alternatif tenaga angin seperti usulan Mas 
Andri sangat bagus.

Salam,
BB.

On 8 Nov 2002, at 14:45, Untung Sudarsono wrote:

> Yang jelas kalau ngebornya persis di karst pasti gagal, yang berhasil adalah 
> di batugamping di bagian sayap dari karst tersebut.
> Kalau di Karst dapat sungai di bawah tanah yang debitnya cukup besar, 
> problemnya masang pompanya bagaimana, kalau pompa sentrifugal kagak kuat 
> ngisepnya, pompa selam kan harus vertikal. Kalau pakai angin paling-paling 
> pompa sentrifugal, kecuali kalau anginnya menghasilkan listrik. Bagaimana 
> kalau teknologi pompa angguk.
> Salam: Untung Sudarsono 
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> =
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=




Re: [iagi-net-l] Sertifikasi Juru Bor Air

2002-10-21 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Kan ada Himpunan Ahli Air Tanah Indonesia (?) (atau IAGI?) yang 
mungkin bisa mengeluarkan sertifikat Juru Bor Air. Kalau kursusnya 
dititipkan di Pusdiklat Geologi ya nggak apa-apa, sekalian saja 
dititipin sertifikasinya. Jadi seperti agen kursus mobil yang kerjasama 
dan telah diberi kepercayaan oleh polisi untuk memberi pelajaran 
nyetir dan setelah selesai (lulus) langsung dapat SIM.
Kalau Juru Bor Minyak siapa yang ngeluarin sertifikatnya ya?

Salam,
BB

On 22 Oct 2002, at 10:28, Fajar wrote:

> Permasalahannya organisasi profesi juru bor air belum ada (yang ada adalah
> asosiasi kontraktor pemboran airtanah), sedangkan kebutuhan sertifikasi
> telah disyaratkan dalam peraturan pemerintah
> 
> - Original Message -
> From: "Untung Sudarsono" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, October 10, 2002 12:42 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Sertifikasi Juru Bor Air
> 
> 
> > Sertifikasi dikeluarkan oleh organisasi profesi seperti sertifikasi dari
> IAGI, HATTI dlsb, kalau Juru bor air ya mestinya oleh asosiasi juru bor air
> seperti di negara lain dikeluarkan oleh National Water Well Association
> (USA). Lha ini kok PUSDIKLAT GEOLOGI yang
> > memprakarsai apa untuk mendapatkan sertifikasi tersebut harus melalui
> pendidikan dan yang mengadakan pendidikan juru bor air itu Pusdiklat
> tersebut, mereka juga yang mengeluarkan sertifikat tersebut, kalau tidak
> begitu Diklatnya tidak laku. Logikanya kan kursus nyopir kan
> > tidak mengeluarkan SIM.
> > Sekian dulu tanggapan saya.
> > Untung Sudarsono
> >
> > Fajar wrote:
> >
> > > Pada hari Kamis, 26 September 2002 IAGI diundang rapat oleh Pusdiklat
> Geologi Bandung (Bp. Ir. Deddy Mulyadiharjdja, M.Sc) dengan acara membahas
> sertifikasi Juru Bor Air.
> > >
> > > Dalam rapat yang dihadiri 9 orang wakil dari berbagai instansi
> (Pusdiklat, Asosiasi kontraktor Pemboran Airtanah, DGTL dan IAGI) dibahas
> mengenai lembaga sertifikasi (stake holder, konsorsium atau...?) status dan
> prosedurnya.
> > >
> > > Dalam rapat tersebut dikemukakan bahwa pengguna juru bor air tidak hanya
> dari kalangan ahli geologi (IAGI) saja akan tetapi juga dari kalangan ahli
> pertambangan (PERHAPI) dan ahli airtanah (PAAI), sehingga mungkin dalam
> pembahasan selanjutnya perlu diperluas pesertanya.
> > >
> > > Sampai tahap ini sertifikasi yang diusulkan masih tingkat sektoral, akan
> tetapi Peraturan pemerintah mengenai persyaratan ijin pemboran yang harus
> dilakukan oleh juru bor tersertifikasi (memiliki ijin) telah dikeluarkan.
> > >
> > > Mohon Komentar dan Tanggapannya.
> > >
> > > R. Fajar L
> > > No. Angg : 2448
> >
> >
> > -
> > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > =
> > Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention
> > September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA
> 
> 
> -
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> =
> 
> 



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
=