[mediacare] Selamat pagi, bang Foke !
Sebagai “gubernur trainee” di zaman bang Yos, bang Foke ini sebagai nazar awalnya adalah mencukur kumis bila dalam 3 bulan tidak bisa mengatasi kemacetan. Bila dalam 6 bulan tidak bisa mengatasi banjir, cukur rambutnya sampai plontos. Bila dalam 1 tahun tidak bisa mengatasi pemukiman kumuh dan pendidikan gratis, cukur anggaran mobilnya ( dari Toyota Camry jadi Cherry QQ, he he ). Bila dalam 2 tahun tidak mengatasi pengangguran dan angka kriminalitas, cukur anggaran belanja rumah dan studi banding ke luar negeri. Ini hanya semacam “tuntutan” penyemangat agar bang Foke ini punya keseriusan membenahi bobroknya ibukota. Kalau diberi target begini khan, artinya janji2 yg diumbar waktu kampanye kemarin bisa “bertaring” dan punya dampak positif, bukan sekadar omong kosong di mimbar dan surat kabar. Untukm bang Yos, mendingan latihan dulu dech jadi presdir busway dan PAM. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Malaysia, bangsa yg malu-maluin !
Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang suku bangsa lain. Babak belur di kejuaraan sepakbola piala Asia kemarin, stasiun2 radionya diinvasi lagu2 Indonesia, jutaan TKI kita “menjajah” pasar tenaga kerja pembantu disana ( yang sayangnya tidak diayomo hak-haknya ), ikutan nyolong kayu2 di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Papua, kini masalah lagu daerah pun hendak diembat juga. Pakai minta bukti segala pula bukti hak cipta lagu “Rasa Sayange”. Btw, mungkin kita juga bisa bertanya atas beberapa kasus lainnya, apa hak Malaysia mengklaim kepulauan Ambalat ? Balik lagi ke kasus “rasa sayange”, menunjukkan para pejabat tinggi memang tidak punya kebanggaan atas karya negerinya. Dicap sebagai negara terkorup, nggak bergeming. Hasil alamnya dicolong luar biasa, nyaris tanpa reaksi. TKW-nya disiksa bangsa lain, ya penangannya gitu2 aja. Tapi kalo ada daerah Palestina dibom Israel, weleh weleh… yg ngantri ikut unjuk rasa luar biasa hebohnya bikin macet. Perhatian media massa (khususnya cetak dan televise) nggak begitu heboh, yg lebih penting soal persiapan mudik tahunan dan soal “pecahnya” SBY-JK. Para sesepuh politik mulai rame2 mengajukan diri sebagai capres, nggak ada yg mau jadi cawapres. Nggak ada gitu judul menggugah, seperti waktu menara kembar WTC ditabrak pesawat, mayoritas headline media adalah “US under attack !”. Untuk kasus berulangkalinya Malaysia menghina harga diri bangsa Indonesia seperti ini, mestinya media ikut mengobarkan semangat nasionalisme jilid baru dengan judul : “Indonesia under-construction” ( ih, kayak tulisan di website aja, he he…. ) Mungkin perlu diberi travel warning : Malaysia, the truly laziest a thief nation !? - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] boikot wisata Malaysia !
Saya kecewa sekali dengan artikel KOMPAS yang terbit hari ini tentang kontroversi lagu “Rasa sayange”, fokusnya lebih kepada pembelaan bahwa Malaysia nggak merasa berdosa kok udah nyomot tuch lagu Maluku sebagai tema iklan pariwisatanya. Tidak ada pemuatan konfirmasi misalnya dari pihak pewaris lagu tersebut. Lha, media massanya saja melempem kayak pemerintah, ambil sikap “aman”. Reporter tv pun begitu, lebih banyak memasok berita jalur mudik seolah pemirsa disuruh pulang kampong aja dech. Kok dengan bangsa ndeso begini, rakyat Indonesia masih mau menginjakkan kaki disana untuk sekedar keliling pusing2 ? . fwd from : [EMAIL PROTECTED] Lagunya bisa di download secara cuma-cuma di website rasasayang.com.my itu... yaelah malaysia lagi malaysia lagi ...napa seh negara!!! ga bisa ya ga nyuri terus dr indonesia!!!??? Jakarta (SIB) Anda pasti hafal atau setidaknya pernah mendengar lagu 'Rasa Sayang aSayange' kan ? Selama ini bangsa Indonesia mengenalnya sebagai lagu daerah dari Sulawesi/Maluku. Namun, saat ini lagu terkenal ini jadi lagu iklan pariwisata Malaysia . Dengan dijadikannya lagu ini sebagai sound track iklan pariwisata di Malaysia , maka diskusi mengenai lagu ini pun menjadi heboh. Apalagi, sudah banyak orang yang melihat iklan pariwisata ini diiklankan di televisi-televisi Malaysia . Orang Indonesia pun langsung teringat, Lho.. lagu ini kan lagu Indonesia ? Heboh lagu 'Rasa Sayang Sayange' ini juga menjadi bahan diskusi menarik di DetikForum. Banyak juga informasi yang berkembang di arena diskusi secara online tersebut. Siapa sebenarnya yang menciptakan lagu ini pertama kali? Apakah memang orang Malaysia ataukah orang Maluku? Jiplak-menjiplak lagu seperti ini sudah sering terjadi. Namun, agar masyarakat tidak bingung, tentu pemerintah Indonesia atau lembaga berkompeten sebaiknya menelusurinya. Anda bisa menyimak iklan pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu 'Rasa Sayang Sayange' ini di http://www.youtube .. com/watch? v=_J-WPdBSS6c atau di website resmi pariwisata Malaysia : http://www.rasasaya ng.com.my/ index.cfm. Memang lirik lagu ini tidak sama dengan lagu Rasa Sayang Sayange yang beredar di Indonesia .. Bahkan, ada tambahan lirik dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan India . Lirik dalam banyak bahasa ini memperlihatkan keragaman suku atau asal di Malaysia . Namun, nada yang digunakan iklan pariwisata Malaysia ini sama. Tapi, ini adalah lagu Indonesia . Tidak ada bahasa Melayu pakai akhiran 'e' (Rasa Sayang Sayange), komentar salah peserta diskusi. Intinya, peserta diskusi di detikForum mempertanyakan mengapa lagu Maluku itu dipakai iklan Malaysia .. Kalau diperhatikan lebih jauh, ternyata lirik lagu yang digunakan Malaysia itu tidak menggunakan kalimat 'Rasa Sayang Sayange'. Tapi , Malaysia menggunakan lirik 'Rasa Sayang Sayang Hey...'. Anda memiliki informasi penting mengenai lagu ini? Silakan bergabung dengan para peserta lainnya di DetikForum atau kirimkan informasi Anda ke email: [EMAIL PROTECTED] detik.com JANGAN SEENAKNYA AMBIL KEBUDAYAAN ORANG Heboh lagu 'Rasa Sayange' tidak hanya ramai di detikForum. Situs pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu bernada sama juga dipenuhi adu argumentasi antara warga Indonesia dan warga Malaysia . Argumentasi itu mencuat di halaman 'share your comments' situs www.rasasayang. com.my. Halaman komentar itu sejatinya ditujukan untuk Share your sentiments on the Rasa Sayang Malaysia Campaign and tell us how you feel about being a Malaysian. Greaaat ... But ... tolllnggg l Jangan memakai lagu INDONESIA . Lagu Rasa Sayange adalah lagu dari MALUKU. Tengok huruf e di ujung kata Sayang. Itu bahasa Maluku atau bahasa Jawa. Lebih baik ditukar saja lagunya. Ok? :D begitulah komentar dari orang Indonesia yang tertulis. Puan2, Pak Cik, Makcik, tolonglah balikin yang sudah kau ambil dan jangan kau ambil lagi budaya Indonesia , imbuh yang lain. Masih ada lainnya yang menyatakan, Walaupun indonenesia ma malaysia satu rumpun bukan berarti dengan seenaknya mengambil kebudayaan orang kayaknya malaysia dah ga py sisa budaya yang bisa di pake apa yaa?? makanya ngambil lagu py indonesia Hidup Indonesia Komentar yang lain misalnya: Iya ini lagu dari Indonesia , saya warga Indonesia tinggal di Malaysia dan waktu elementary di Indonesia sering menyanyikan ni lagu. Dan juga: Yes.maybe u heard that song from age 1 or 2. But do you know, Indonesian has been living in Malaysia since alongtime ago,and we bring our culture here,song,food, art, etc.But thats all originally from Indonesia.So, u can just replay it,not for commrcial. Warga Malaysia tidak mau ketinggalan menjawab. Nuthing much different between Malaysia Indonesia . Masih serumpun dan satu budaya. p/s Proud to be Malaysian!!! !! Ada juga yang berujar, Indonesia malaysia ibarat kakak-adik ... sekali sekala bergaduh tak
[mediacare] Lawan (opini) Malaysia di forum2 internet !
Iseng2 coba anda ketik topic : “Malaysia song” di menu NEWS-nya Google atau Yahoo. Fenomena “Rasa sayange” ini menurut saya membawa fenomena menarik, protes tidak lagi dilakukan secara anarkis, tapi berjuang lewat forum2 komunitas dunia maya. Inilah pertempuran abad modern bahwa opini bukan dilawan dengan kekerasan melainkan lewat merebut simpati dunia internasional. Buat para netters, teruskan perjuanganmu !!! Juga sikap pembelaan bahwa “Rasa sayange” bukan hanya milik rakyat Maluku saja tetapi menjadi identitas bangsa yang patut dihormati bangsa2 lain. Belum ada nich yg bikin petisi online sebagai tanda protes ke negeri jiran tentang lagu daerah ini ? ….. Fwd from : [EMAIL PROTECTED] Guys, ayo pake' bahasa inggris di forum2 luar (topix, dll) dan jangan caci maki dong, gimana orang luar mo baca kalo isinya cuma caci maki. Di forum detik ini pun kita harus perbaiki lagi, pake' b.inggris dan jangan ada caci maki. Lihat bahwa bahkan Reuterspun mengquote dari forum ini. Gak percuma kita cuap2 pake' bahasa inggris, sekarang masalah ini sudah mulai jadi perhatian seluruh dunia: http://news.yahoo.com/s/nm/20071003/od_uk_nm/oukoe_uk_indonesia_malaysia_song_1 JAKARTA (Reuters) - A folk song used in Malaysia's Truly Asia tourism campaign has struck a discordant note among many Indonesians who believe the tune belongs to their country, threatening to turn into a diplomatic spat between the countries. State news agency Antara quoted Indonesian Tourism Minister Jero Wacik as saying he and several experts were trying to gather proof that the song belonged to Indonesia, and would protest if there was evidence. Our task is now to prove that the song is our work, Wacik was quoted as saying. If there's evidence, I will be the first to protest. Malaysian Tourism Minister Adnan Mansor has dismissed the claims that the song, Rasa Sayang (Feeling of Love), belonged solely to Indonesia, the New Straits Times reported. It (Rasa Sayang) is a folk song from the Nusantara (Malay archipelago) and we are part of the Nusantara, he was quoted as saying. As far as I know, we have been singing the song for ages. Indonesians discussing the issue on Internet chatrooms accused Malaysia of stealing the country's heritage. Indonesians believe the song originated from the eastern islands of Muluku, as the lyrics of the Indonesian version suggest. The row over the folk song is the latest bone of contention between Malaysia and Indonesia, which share religious and cultural ties. Indonesian legislator Hakam Naja said in Tuesday's edition of the Jakarta Post that Malaysia had previously claimed ownership of traditional Indonesian heritage such as batik, an art of fabric dyeing, and wayang shadow puppets. Such claims occurred because of a lack of action by the Indonesian government to copyright or patent the nation's heritage, he was quoted as saying. Resentment against Malaysia sometimes spills over, often tied to reports of abuse of Indonesian maids or the treatment of the many other Indonesian workers in the country. I thought they only stole our small islands, they also stole our song. What a neighbour! said a participant in a forum hosted by the Detik.com online news service, referring to occasional territorial disputes between the two countries. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Musik Indonesia di kuping stasiun radio Malaysia : keren !
Membaca tentang protes artis Malaysia akan begitu merasuknya lagu2 Indonesia di stasiun2 radio swasta milik mereka sendiri, saya jadi teringat akan slogan ini : menang tanpa perlu menyoraki ! Dan hari ini, saya baca Peterpan sepanggung dengan musisi luar negeri, bareng F4. Juga salam sukses beberapa grup indie yg mejeng di myspace dan sudah dikontrak label rekaman asing. Salut buat musisi Indonesia. Omong2, lagu2nya macam Kangen Band, Matta, Repvblik, Jendral, etc sudah “dibajak” dan ngehits belum di negeri jiran sana ? Kalau belum, berarti kacian dech loe ketinggalan trend, he3…. Btw, Malaysia khan “mengirimkan” Nurdin M Top supaya dunia pariwisata Indonesia dianggap tidak aman oleh mata dunia, gimana kalau gantian Indonesia “mengekspor begundal2” lulusan FPI ? Mending para pengangguran FPI itu dikasih kerjaan dech, semisal : betulin jalan pantura, periksa rel kereta api, atau jadi sopir angkot. Kalo banyak kegiatan khan mereka jadi nggak punya waktu buat merusak barang milik orang lain. Ormas (berlabel agama) yg anarkis, apa kata dunia ??? - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Bulan puasa bagi tv
Membaca artikel KOMPAS Minggu kemarin tentang tayangan subuh hari yg mayoritas masih diisi oleh lawakan2 berselera rendah ( maksudnya yg mencela cacat orang lain ) atau selingan kuis2 norak dengan pertanyaan nggak mutu banget, adakah pemirsa mendapat faedah bulan berkah ini ? Berkah pastinya bagi para pengelola stasiun tv yg kebanjiran iklan dan artis2 “katro” yg kebanjiran job, sedangkan bagi penonton tv dapat pendidikan moral seperti apa bila saat bersahur disikapi dengan tayangan cekikikan ha ha hi hi ? Semestinya lembaga semacam KPI lebih tegas mengatur format tayangan yg diperbolehkan selama bulan ramadhan, jangan asal artisnya berkerudung atau yg ngisi acaranya kaum muslim, sehingga timbul rasa sungkan. Musti ada standar program gitu, jangan karena rating-nya bagus, acara “pembodohan” dipelihara terus. Contoh donk “alasan” yg dikemukakan oleh sebuah operator selular waktu ditanya mengapa fitur freetalk-nya di-nonaktifkan sementara bagi konsumen di saat bulan puasa sampai lebaran tiba : biar sahur pelanggannya lebih khusyuk J… apa hubungannya, yach ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] PSSI, apa yg kau cari dari Nurdin ?
Saya lumayan salut dengan aksi Nurdin yg membuat surat pengunduran diri sebagai anggota DPR, meski sebenarnya lebih kasih ucap selamat kalau dari dulu aja nggak usah ikutan dilantik segala. Ini membuktikan setidaknya lembaga parlemen masih diakui sebagai badan terhormat. Beda dengan kondisi PSSI, buat apa dihormati, wong pengurusnya aja masih bisa “disetir” olehnya dari balik terali penjara. PSSI sendiri tidak menganggap dirinya sebagai organisasi yg patut dihormati, sehingga saat ketuanya mendapat label narapidana pun tidak dianggap sebuah aib besar. Mungkin mirip dengan kerbau yang merasa sudah bersih, meski dirinya berada terperosok dalam kubangan lumpur. Apa sich yg kau cari dari PSSI ? Uang, kekuasaan, nama baik, atau sekedar jabatan iseng saja ? Yg juga menjadikan kasus ini begitu ironis, Nugraha Besoes ( yg tak becus ) yg dari saya SD masih “loyal” menjadi sekjen malah tanpa risi menganggap hal itu tokh tidak mengganggu kelancaran kerja PSSI. Sambil geleng2 kepala, saya jadi bertanya : lalu apa bedanya cara kerja tersebut dengan bandar narkoba yg justru menjadikan penjara sebagai markasnya ? Wah, kalau gitu Nurdin bisa cuap2 pakai handphone, donk ! - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Malaysia berjalan jauh, Indonesia ?
Laporan KOMPAS tentang Malaysia yg terbit sabtu lalu, saya rasa masih ada yg kurang. Okelah kalau soal ekonomi, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur mungkin kita memang harus belajar banyak. Demikian juga kita bisa memberi pelajaran pada bangsa Malaysia bagaimana seharusnya berdemokrasi dan keterbukaan pers. Bukan melulu menjadikan kalangan bumiputera sebagai anak emas yg terus dimanja fasilitas. Namun dibalik hal itu semua, masih banyak persoalan lain yg mengganjal seperti bagaimana soal perlindungan hukum bagi TKW, pembalakan hutan, sampai soal ekspansi bisnis yg menohok harga diri bangsa. Kasus paling mutakhir tentu saja soal AstroTV. Kedepannya akan merembet pula pada mobil Proton, Petronas, maupun kepemilikan saham di XL. Meski demikian negara kita cukup beruntung memiliki barisan “pasukan” penyanyi dan grupband yg memborbardir blantika musik mereka, sehingga pertahanan budaya dengaran mereka bisa kocar-kacir. Bahkan kalau mau dipertegas lagi : bahkan sampai seorang Siti Nurhaliza atau Sehila Majid pun nampaknya lebih senang “diurus” musisi Indonesia, ketimbang musisi Malaysia yg kadar musiknya gitu2 doank dari baheula. Lihat saja nanti kalau Kangen Band masuk pasar kaset disana, jangan2 yg nonton lebih banyak ketimbang konser promonya Peterpan, he he…. :) Belum tahu dia. - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Om Nurdin, sahur dimana pagi ini ?
Saya heran loch, apa sich yang istimewa dari sosok Nurdin Halid ini ? Sudah mendapat mantan napi pun masih bisa mimpin lembaga besar macam PSSI, pantes sepakbola kita seakan luput dari nasib baik, wong pimpinan organisasinya udah tercela track-record-nya, seolah untuk jabatan ketua PSSI itu nggak ada yg bisa ngurusin lebih baik ( atau yg lebih punya banyak duit ?! ) Udah gitu bisa-bisanya pula ditunjuk jadi anggota parlemen, emang dia mewakili rakyat yang mana ? Waktu pemilu 2004 apa terdaftar dalam daftar caleg ? Coba Golkar yg tegas donk, masa terdakwa korupsi diangkat jadi wakil rakyat ?! Btw, omong2 soal wakil rakyat, kira2 dalam bulan puasa ini mereka lagi sibuk ngapain yach ? Taraweh bareng buat “mencuci” kesalahannya selama ini ? - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Puasa kok nyontek?
Membaca kolom surat pembaca di harian KOMPAS hari ini, entah musti geli, prihatin, atau marah. Isinya tentang seorang pembaca yg merasa dikibuli atas opini Abd Rohim Ghazali yang njiplak dari hasil tulisannya sendiri beberapa tahun lalu. Judulnya artikelnya sich keren Puasa untuk semua, tapi dibuat dengan cara yg tidak mencerminkan semangat puasa, cuman copy-paste doank. Ternyata seorang pakar agama pun bisa kepleset berbuat curang seperti ini, meski bahasan yg dikutipnya yach lumayan menarik. Etika moralnya ditaruh dimana ? Apakah hal ini bisa dikategorikan pembohongan pada public ? Dikiranya pembaca tak menyadarinya, tapi masa sich sang penulis berani-beraninya mau menipu Tuhan ? Btw, tolong donk bulan puasa ini selain mendidik kita untuk menahan lapar dan dahaga, juga mengajar masyarakat untuk tidak berbuat curang juga bagi sesamanya. Contohnya banyak para pengangguran di daerah yg berbondong2 belakangan ini datang ke ibukota untuk sementara beralih profesi jadi pengemis. Atau sebagian oknum mendadak mempunyai pekerjaan sampingan sebagai calo tiket kereta api yg bikin biaya mudik mencekik kantong rakyat kebanyakan.
[mediacare] Indosiar di peringkat 2 !
Mamamia bisa dianggap titikbalik Indosiar ? Setelah usai babak grandfinal, lalu apalagi ? ……… Danny Wirianto [EMAIL PROTECTED] Indosiar has the syndrom of GEDE KEPALA. Ketika pertama kali keluar 8-10 tahun yang lalu. mereka cukup menawarkan program2 yang berbeda dan fresh dibandingkan kompetitors yang lain. Tetapi lama kelamaan mereka tidak berubah atau improve. Dari market leader sampai-sampai jadi follower. Lihat aja acara ultah mereka.. garing banget. In general TV Station in Indonesia sangat menyedihkan. Bangsa Indonesia disuguhkan dengan acara2 yang tidak bermutu dan low quality. Dengan adanya tv2 stations yang lain... lama kelamaan yang tidak berinovasi atau merubah imagenya dan program mereka akan ditinggalkan oleh konsumen. Yang lucunya mereka mustinya sudah tahu kalau switching dari ke tv ke tv lain itu cuma tinggal teken button. Indosiar adalah salah satu TV national yang generik.. tidak ada yang khusus..mereka berusaha mengambil semua pangsa... walhasil marketer juga melihat hal itu dan bahasa kerennya EMOH ngak mau. SCTV berusaha mengeluarkan program yang cukup berani dan gambling...seperti worldcup. mereka dengan berani mengeluarkan biaya dan juga sedikit dengan perhitungan kalau pengeluaran dan penerimaan akan memberikan dampak positive terhadap SCTV. TransTV memposisikan dirinya sebagai HBO Indonesia sekarang ini. Berhasil atau tidak..setidaknya mereka sudah mengerti dunia marketing differensiasi. Mereka berusaha merebut pangsa Indosiar dan SCTV. Trans7 memposisikan sebagai kawula muda utk melawan TV Global dan ANTV. Lativi sudah berusaha merevamp dirinya.. tetapi tetap saja tidak bisa menandingi...musti ganti management...:) Dari dulu ini station yang paling ngak jelas dan gambar quality yang paling jelek. Sebel nontonya juga. yang jelas mereka berusaha merubah.. tetapi belum maksimal... salah satu penyebabnya adalah differensiasi... Berani beda apanya? MetroTV jelas2 segment mereka bidik adalah kaum business dan news junkie. selalu kita tahu kalau ada keadaan genting... clik ke Metrotv. Mereka dengan susah payah membentuk mindset ini.. dan walhasil..mereka cukup sukses. ANTV, sejak dibeli oleh StarTV.. mereka cukup berhasil dalam merubah.. terlihat dari program2 yang disajikan.. sayang beberapa program tidak berhasil dikarenakan Campur tangan orang asing yang tidak mengerti kultur indonesia. buktinya.. 3 Million, 1 Million is not here anymore.. sangat westernize. TPI.. Dangdut! it's work. TVRI.. wah... cape ngobrolin yang satu ini. Makin tahun bukan makin baik..tetapi makin hancur. Sedih melihat government TV Station yang mempunyai kuality seburuk ini. Mustinya mereka musti melihat CCTV, Singapore channel (Own by government), dan yang lain2nya. Seriously.. TVRI just kebanyakan duit makanya bisa survive. Secara Indosiar apa yang harus diperbaiki... positioning yang jelas dan juga secara visual musti diimprove dan program2pun musti diinovative sesuai dengan positioning mereka. wahyu wibowo [EMAIL PROTECTED] Melihat banyak yang coment negatif tentang IVM, saya jadi pengen ikutan nimbrung. Menurut saya IVM sebentar lagi malah akan bangkit, mengingat Anthony Salim, sang putra mahkota, sudah turun tangan menagani manajemen. Memang saat ini program mereka yang audience share nya tinggi masih program-program mistis, yang notabene disukai para pembantu (yang mungkin salah pencet remote sampel AGB Nielsen). Sebenarnya kalo kita sedikit jeli, ada kok program-program baru mereka, dan hasilnya pun lumayan. jadi mengingat Anthony Salim saja sudah turun tangan dan membeli kembali saham-saham yang sebelumnya telah dijual, saya yakin mereka bangkit. Apalagi Anthony sudah dekat dengan RI 1 dan 2 (ingat headline visi Indonesia 2030 di koran-koran kan???). Firman Fajar [EMAIL PROTECTED] Indosiar sangat disayangkan sudah kehabisan inovasi. Mereka cuma punya kejayaan masa lalu. Dari leader menjadi follower. Kalo ga cepet cepet bangkit... tinggal tunggu waktu aja sebelum mereka dicaplok oleh group media lainnya (siapa tau group Trans juga masih lapar mau nyaingin RCTI - TPI - GlobalTV). Efek domino kalo emang ga inovatif, lama lama membosankan lama lama ditinggal oleh pemirsa lama lama ditinggal pengiklan lama lama merugi lama lama bangkrut lama lama mati, atau dijual atau merger dengan yang lain Sumardy [EMAIL PROTECTED] saya kok orang yang dari dulu tidak percaya dengan corporate brand positioning dari stasiun televisi. menurut saya kesuksesan sebuah stasiun televisi belum terbukti karena kuatnya corporate brand positioning, coba lihat sekarang tv apa yang sukses di Indonesia? Trans TV? apa positioning nya? paling2 juga metrotv tapi ini merupakan sebuah makhluk yang berbeda yang di luar cluster kompetisi stasiun televisi yang ada melihat sejarah peradaban televisi termasuk juga di AS, hampir dapat dikatakan corporate brand stasiun
[mediacare] PDIP : capres Mega, cawapresnya ?
Sebenarnya ada apa sich dengan system rekrutmen “darah segar” di parpol kita ? Untuk melawan SBY di pemilu 2009, nggak bosennya partai banteng ini minta “nyuwun sewu” ke Megawati. Lha wong pas waktu pilkada DKI kemarin aja malah ngusung nama orang lain, bukan kader sendiri. Tampaknya soal kharisma lebih penting ketimbang program. Kalau boleh mengusulkan cawapresnya : Taufik Kiemas aja !!! Masih 2 tahun lagi, tapi yg dipikirin tampuk kekuasaan. Partai yg ngakunya milik wong cilik ini bukannya segera “ngerayu” rakyat dengan kinerja yg baik di DPR, tapi malah kelihatan linglung dalam mengambil peran oposisi. Mencap SBY-JK sudah gagal, tetapi tidak bercermin pada apa yang diperbuat Mega ketika berkuasa sebelumnya ? Gimana penyelesaian kasus 27 Juli ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Ketua MPR berjiwa kerdil
Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : Kami ciptakan kamu bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal. Nggak ada perintah agama yang bilang: Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak sepaham dengan kamu. Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada investor Israel hendak masuk ke negeri menunjukkan bahwa mantan petinggi PKS ini masih kerdil akan pemahaman agamanya. Membela Palestina sich sah-sah saja, tapi caranya jangan kayak anak kecil gitu donk. Bermusuhan nggak mutu dengan Israel demi gengsi dengan rakyat Palestina. Yang perlu kita demo tuh kebijakannya, bukan Negara dan orangnya. Lha, emang di Israel sendiri nggak ada kaum muslimnya ? Dalam banyak sejarah agama besar dunia, meski memang Israel ini kepala batu tetapi sudah menjadi rahasia umum dipilih sebagai bangsa dengan keturunan yang sangat diberkati Tuhan dengan kepintaran luar biasa. Jagat politik dan ekonomi dikuasai oleh mereka, sementara kamu Arab hanya membanggakan kejayaan masa lalunya saja. Sikap sirik dan picik saja yang terus ditonjolkan. Jadi kembali ke kalimat bijak diatas, bagaimana mau menjadi rahmat bagi seluruh dunia bila suasana perseteruan saja yg diumbar. Keras hati dan tidak mau menyadari bahwa sebenarnya banyak hal positif yg bisa kita pelajari dari sepak terjang Israel dalam percaturan dunia ini. Maaf, kalo mau menampilkan sosok pongah di kancah internasional, bukannya justru kita bakal diketawain terus oleh dunia luar ? NB : mau tanya Negara Arab / timur tengah mana saja yang tidak menjalin hubungan diplomatic dengan Israel ?
[mediacare] mengapa tiap bulan puasa harga sembako naik ?
Saya heran loch, puasa khan salahsatunya berarti menahan lapar dan dahaga, yg secara teori ekonomi akan menyebabkan permintaan akan sembako akan turun dan tentunya sesuai hokum ekonomi, maka kalo permintaan turun penawaran banyak, harga akan turun. Justru di Indonesia terjadi anomali, bulan puasa ternyata menyebabkan permintaan akan sembako justru meningkat yg berujung naiknya harga. Lha kalo gitu ngapain puasa kalo untuk menahan rasa lapar saja tidak berpengaruh signfikan pada factor permintaan barang. Bukankah puasa secara langsung mengajarkan masyarakat untuk berhemat, ini malah tambah boros ? Belum lagi nanti sekitar 1-2 minggu jelang lebaran, banyak sale2 di berbagai pusat belanja. Nach, lagi2 sifat konsumtif seolah2 mendapat tempatnya dengan iming2 rayakan hari raya dengan yang baru. Saya juga suka sebal tuch dengan liputan infotainment kita, artis2 yg ngisi acara ramadhan dianggap lagi aji mumpung buat ngejar setoran karena daya tawar fulusnya naik. Terus ada lagi acara2 gembar-gembor “mualaf”, yg secara tidak langsung tidak mendukung suasana toleransi sang mayoritas terhadap kaum minoritas. Sinetron2 religi, apa bedanya dengan yg udah tayang sekarang, nggak ada yg istimewa jadinya. Acara subuhnya malah diajak ketawa-ketiwi oleh para pelawak. Nggak mendidik banget. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Apa arti bulan puasa selama ini untuk anda (dan bangsa ini) ?
Entah untuk keberapakalinya kita melewati bulan puasa, tokh mental (pejabat) bangsa ini tetap saja bobrok, apa yang salah ? Ramadhan saja tidak bisa membuat orang2 Indonesia tobat, apalagi memaksakan diri tentang syariat ? Mungkin karena selama ini puasa dipelajari dengan cara yang salah, hanya memandang fisik luar semata. Wanita musti berjilbablah, warung2 musti tutup di siang hari, tempat2 hiburan malam diobrak-abrik, tetapi hasilnya tokh korupsi makin menjadi-jadi. Apakah ini kegagalan pemuka agama dalam mendidik umatnya juga ? yang ada malah menanamkan kebencian, pihak diluar dianggap kafir atau murtad, tapi nggak ngaca dengan dirinya sendiri. Menghakimi orang atas dasar kepentingan golongannya. Kalau berdemo, bukannya membela saudara sebangsa, malah mau-maunya berunjukrasa demi rakyat bangsa lain. Jadi, selama ini agama tak punya taring menjaga moral bangsa, hanya sekedar alat politisasi. Padahal puasa bukan ujian sesungguhnya, hanya proses belajar. Setelah idul fitri, itu dia ujian sesungguhnya. Kalau cuman tahan haus dan dahaga sich gampang, tapi apakah rakyat kita diajarkan untuk tahan melihat ketidakadilan disana-sini ? Diminta sabar saja ketika hak2 rakyat dirampas penguasa. So, apa arti puasa bagi anda pribadi ? Sekedar mengasah kemunafikan bahwa everything it’s ok ?! Dosa2 dalam 11 bulan bisa terhapus hanya dalam 1bulan ? Ditunggu komen2 pencerahannya. - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Mengemis maaf sampai ke negeri jiran
Dear miliser, jadi curiga nich. Apakah permohonan maaf dari Malaysia kemarin malam keluar setelah JK bertandang kesannya kok mirip dengan ketika Raisah dibebaskan setelah sebelumnya SBY meminta sang anak dilepas ? Tidakkah semestinya mereka pun harus minta maaf untuk : kasus TKI macam Ceriyati, pembalakan liar di hutan2 Sumatera + Kalimantan, masuk sebagai pemegang saham di XL mengambil Sipadan-Ligitan, lalu mengincar Ambalat, merusak pasar Pertamina dengan masuknya pom bensin Petronas, dengan Astro-nya mengambil alih EPL, tak ketinggalan mobil Proton coba merangsek di pasar otomotif kita, mengekspor Siti Nurhaliza ? Kalo boleh disamakan dengan kisah dongeng, Malaysia ini ibarat si malin kundang yg durhaka pada ibunya. Setidaknya benih “kutukan” itu sudah ada dalam bara rasialis dalam sekam Melayu, si anak emas. Untung Tuhan maha “adil”, tim sepakbola mereka yg paling memalukan dalam Piala Asia kemarin, sehingga dunia luar bisa melihat mental pemainnya aja sudah seperti itu. Fwd…. Sebelum ada RCTI, kayaknya banyak orang yg pada pasang parabola buat nangkep siaran TV-3. Jadi wajah2 melayu emang cukup akrab, apalagi ama kangmas Mahathir yg waktu itu sering ngelmu ke Soeharto. Kalo main badminton, paling seru ngeroyok atlet Malaysia dengan sorakan huuu… kalo pas mereka ngambil bola ! Dari keluarga Misbun Sidek, Rashid Sidek, ampe Sidek apalagi yach, pokoknya kalo urusan bulutangkis seolah-olah cuman klan Sidek aja yg bisa. Mirip2 ama keluaga Nasution gitu di cabang renang. Sheila Majid, kabarnya pernah jadian yach ama Oddie Agam ? Oh, ya waktu ada acara Titian Muhibah, beneran nggak pada kenal ama penyanyinya apalagi lagunya. Invasi Malaysia pun baru ada pas “Isabella” nongol, disusul ama “Suci dalam debu” atau “Gerimis mengundang” yg gue pikir malah lebih bagusan Kangen Band yg nyanyinya, he he… PS : Eh, film Warkop yg ada nyeritain dia ke Malaysia itu judulnya apa yach ? Kalo nggak salah ada tokoh ginong-nya tuch : gigi nongol :) - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Malaysia : tempat TKI disiksa, wasit digebuki, dan pemirsa tv dikadali
Hari ini KOMPAS memuat soal betapa diskriminatifnya pemerintah Malaysia yang menganakemaskan kaum Melayu, dimana suku Cina dan Arab tersisihkan. Lha, dalam komposisi warga sendiri saja ada pembedaan apalagi perlakuannya dengan bangsa pendatang seperti TKI yg bukan dianggap tenaga kerja tapi kuli dan pembantu rendahan yg bisa mereka permainkan nasibnya. Malaysia truly Asia ? Maksudnya truly brengsek ‘nkali ! TKI illegal mengalir deras ke negeri jiran itu, namun selama membantu proses proyek konstruksi pembangunan gedung dan jalan tol mereka tutup mata. Setelah proyek tersebut selesai, baru dech dilakukan pembersihan, dengan alasan mereka nggak sah cari nafkah di sana. Habis manis sepah dibuang. Jadi buat PKS, FPI, MMI, atau ormas2 berbasis Islam lainnya, jangan mentang2 penduduk Malaysia itu mayoritas muslim, sehingga bangsa kita sungkan minta pertanggungjawaban mereka. Jangan melulu demo kedubes AS, bosen, mending ikutan unjuk rasa di kedubes Arab Saudi dan Malaysia gitu. Lihat saja arogansi Malaysia yg kagak mau minta maaf, padahal udah jelas2 aparatnya mukulin. Wasit saja sebagai wakil bangsa di forum internasional diperlakukan brutal seperti itu, anda bisa bayangkan jenis aniaya apa yang terjadi pada “budak2” di apartemen mereka ? Seenaknya pula media massa sono bilang musik Indonesia musik sampah, padahal nggak mau ngaku tuch bahwa penyanyi local mereka justru popularitasnya sedang terdepak di negerinya sendiri. Sedangkan lewat media bisnis, Astro memang kelewatan “menjajah” kompetisi bisnis nasional seperti yg saya baca dibawah ini dari milis sebelah. Fwd…….. Solidaritas Untuk Rakyat Miskin Pencinta Liga Inggris AntiMonopoli Kirimkan Email ini ke milis-milis dan email teman-teman Anda sebagai bentuk solidaritas Anda kepada rakyat miskin, kaum pinggiran, orang-orang di kampung Anda, yang tidak bisa lagi menonton Liga Inggris secara gratis di TV Lokal. Praktek monopoli yang diterapkan Astro untuk mencari pelanggan sangat tidak elegan dan busuk. Hati-hati dengan isu ini. Jangan bodoh, karena sebelum Astro hadir di Indonesia, yang merupakan anak kemaren sore atau pemain baru, sudah ada Pay-TV di Indonesia, yaitu Indovision, Kabelvision, dan Telkom vision yang sudah menyiarkan Liga Inggrisdi kanal ESPN dan Star Sportnya.Kalau Anda sedih, putus asa, nyerah, dan menaruh harapan pada Astro, itu jelas bodoh. Jangan membesar-besarkannama Astro seolah-olah mereka dewa penyelamat, padahal mereka lah yang merebut EPL gratis itu dari tv Anda dengan ikut-ikutan bursa tender pembelian bursa tender hak siar EPL untuk Indonesia. Padahal Indovision, Kabelvision, dan Telkom vision gak mau ikutan, karena memang udah nyiarin lewat ESPN dan Star Sport sejak dulu, bahkan sebelum Astro ada di Indonesia. Seharusnya Astro tidak perlu ikutan bursa tersebut, karena mereka memang sudah nyiarin juga lewat ESPN dan Star Sport. Itu hanya akal-akalan mereka supaya TV lokal gak nyiarin. Jangan mau dibodohi. Jangan mau dengerin alasan sekarang EPL mahal. Karena isu itu gak pernah kedengaran tuh di ESPN dan StarSport. (Kami langganan Indovision).Bayangkan, sebenarnya kompetitor Astro itu Indovision, Kabelvision dan Telkomvision, eh malah mereka bersaing dengan Trans 7, ANTV, RCTI, SCTV dan tv lokal lainnya. Apa maksudnya? Mengapa EPL? Anehkan. Yang jelas Astro menang tender, mereka berani bayar mahal demi mematikan EPL gratis di TV lokal. Tanpa ikut bursa pun, mereka tetap nyiarin EPL lewat ESPN dan Star Sport. Sebenarnya semuanya biasa-biasa aja koq. Tanya aja pada pelanggan Indovision, Kabelvision dan Telkomvision. Itu cuma strategi bisnis. Maklum, dibelakang Astro ada kapitalis raksasa. Jadi stop mendewa-dewakan Astro, stop bicara Astro. Dengan meribut-ributkan Astro, Anda telah ikut-ikutan mendukung citra atau brand atau merek Astro. Ini adalah kali kedua Astro melakukan praktek tersebut, dimana setahun yang lalu Astro merampas hak siar ESPN, Star Sport, dan Kanal group Star lainnya secara eksklusif. Jelas saja, Pay-TV yang lain seperti Indovision,Kabel Vision dan Telkom Vision berang, dan meminta pemerintah, melalui menkominfo memberi ancaman sanksi kepada Astro. Astro akhirnya kalah. Tetapi sikap tidak tahu malu tersebut sekarang diarahkan dengan mengorbankan rakyat miskin pencinta Liga Inggris, yang jelas-jelas tidak punya uang untuk bayar Pay-TV. Kasus sekarang ini, pemerintah sulit untuk mencegah. Jadi Anda-anda lah yang bisa menghentikan arogansi Astro demi tahun depan EPL disiarkan lagi di TV Lokal. Astro telah mencoreng citranya sendiri di mata rakyat Indonesia. Sepertinya dibelakang Astro ada orang kuat tapi bodoh. Hai, Astro, contohlah Indovision, Kabel Vision dan Telkom Vision yang menjangkau pelanggan tanpa mengorbankan rakyat miskin. Dari dulu, mereka menyiarkan ESPN dan Star Sport, tanpa ikut-ikutan bursa tender hak siar bersaing dengan TV Lokal. Astro telah melempar bumerang yang akan menghantam
[mediacare] TVRI, riwayatmu kini
45 tahun TVRI, kalo menurut rating Nielsen sich pasti dech programnya dibilang jeblok. Coba ngacung, siapa yg semingguan ini sempat nonton TVRI, paling pas kalo semua tv swasta lagi tayang iklan. Mengenaskan memang kalo kondisinya terus direcoki banyak kepentingan politik. Ada yg bilang kultur dan mental pegawainya musti dirombak total, ganti dengan generasi baru. Semudah itukah ? Mungkin para pengamat dan praktisi media bisa berbagi saran mustinya TVRI diapakan supaya bisa bersaing dengan program tv swasta yg begitu “menghamba” pada polling-nya mas Nielsen ? Fwd dari milis sebelah…. # Masih soal mengenang TVRI, kini tentang penyiarnya. Ada Inke Maris, Usi Karundeng, Maria Magdalena ( Daluas ? ), Yan Partawijaya, ehm siapa lagi yach ? Kayaknya ampe sekarang pun mereka belum pada pensiun, yach ? Jam 5 berita nusantara, jam 7 berita nasional, jam 9 dunia dalam berita, jam 11an berita terakhir ( cuma 5 menitan ). Biasanya kalo mau HUT TVRI ada semacam telesinema gitu, selama seminggu. Sinetron lepas inhouse-nya bagus2 nggak kayak siaran tv swasta yg dari judulnya aja ABG banget. Paling keinget tuch Sayekti Hanafi, memelas banget punya bayi disandera rumah sakit. Neno Warisman sama sapa gitu ? Acara musiknya pun bervariasi, dari videoklip ampe siaran panggung. Dari keroncong ampe seriosa. Dari cerdas cermat sampai gita remaja. Nggak kayak sekarang, kegusur ama sinetron, nonton musik lokal pun banyakan di MTV. Acara kerohanian pun kadang suka dipentaskan kayak fragmen drama gitu. Ada pak Tino Sidin yg selalu muji gambar anak2, eh sekarang belum remaja pun nyanyinya malah “Lelaki buaya darat” ampe “Malam pertama” ( keinget episode MamaMia kemarin ) Besok TVRI ultah, kira ntar muterin acara khusus apa yach ? # 1. Mana Suka Siaran Niaga. Theme song nya dondong opo salak, kalo gak salah opening nya pake animasi delman gitu. 2. Terus kalo siaran tvri nya terganggu, pasti ada pesan: KERUSAKAN BUKAN PADA PESAWAT TV ANDA 3. Kalo setiap mau siaran berita, pasti ada Jam analog nya, sambil ada backsound musik lagu nasional wajibnya. 4. Dulu TVRI mulainya sore, jam 15 or 16.00 WIB, selesainya sekitar jam 23.00, terus closingnya yang paling gue suka, lagu Rayuan Pulau Kelapa 5. Gue juga pernah ngerasain TV nya pake Aki, setiap minggu aki nya dicharge ke tukang aki. maklum daerah gue waktu itu belon dapet listrik. Paling ngeselin kalo pas lagi asyik2 nya nonton, aki nya mulai habis, lama2 layar nya mengecil sampai akhirnya... BLUUUP...mati tipi nya. 6. TV jaman dulu, channelnya masih diputer, dan channel yang aktif 6 dan 8 aja. kalo sekarang pan bejibun... bisa tentuin sendiri mo dichannel berapa utk stasiun tv apa. 7. oh iya, gue juga ngerasain TV nya dulu BW (Black and White) 8. Dulu ada model TV yang pake kaki, dan punya sliding door dari kayu bodynya. 9. “Dari gelanggang ke gelanggang” bersama om Max Sopacua # Gw paling suka acara-acara musiknya 1.Selekta Pop 2.Aneka Ria Safari 3.Album Minggu Ini 4.Irama Masa Kini 5.Dari Masa Ke Masa 6.Titian Muhibah 7.Sejenak Bersama 8.Panggung Gembira TVRI 9.Kamera Ria 10.Musik Malam Minggu - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Yg ganjil dari (tradisi) Arab
Membaca gugatan mas indonebia soal demo penyegelan kedubes Arab oleh Migrant Care ( tanpa didukung ormas kayak FPI, FBR, MMI, bahkan PKS ) gara2 sering terjadinya kasus meninggalnya TKW disana, saya jadi teringat tentang rumor bahwa masalah naik haji pun ternyata penuh kebohongan. Air zam-zam yg katanya berasal dari sumur sejak zaman ismail, tahunya berasal dari PDAM-nya Arab. Sumurnya sendiri sudah kering sejak beratus tahun yang lalu. Tasbih yang biasa dibeli sebagai oleh2, tahunya kebanyakan diimpor dari Indonesia, karena budaya memegang tasbih sendiri bukan tradisi bangsa Arab. Orang Indonesia kerap menyebut nama Tuhan dengan lafal “Aulloh”, padahal di Arab sendiri secara kaku mengeja dengan kata “Allah”. Tentang batu jumroh, siangnya melempar batu, malamnya terus dikeruk kembali sebagai bahan pelempar keesokan harinya. Juga soal catering, kita terlalu sering dibodohi bagian konsumsi disana. Suasana kelaparan dianggap ujian ketabahan, padahal memang manajemennya kagak beres. Tarian perut yang mengumbar sensualitas justru datang dari Timur Tengah, sementara kita seolah2 ingin lebih Arab dengan memaksakan jilbab. Tokh kasus TKW kita mengalami perkosaan tetap saja berlangsung disana Mungkin pembaca punya contoh keganjilan lagi dari bangsa Arab ini ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Penjara break !
Komen: Jum’at kemarin saya nonton Prison Break di ANTV, siang hari ini saya dapat fwd tentang kondisi tak berperikemanusiaannya kondisi penjara di negeri ini. Entah itu dari segi fasilitasnya sampai jajaran pengawasnya. Saya nggak ngerti apa sich kerjanya Menhukkam memberesi kinerja bawahannya itu, jangan di sibuk ngantor mulu donk ! Btw, kenapa sich media kita enggan membongkar soal ini ? Semut di sebrang lautan kelihatan, gajah bengkak di depan mata malah nggak nampak. fwd… Mohon untuk dibaca walaupun hanya sekedar tahu, kalau nantinya ga mau peduli itu kembali ke diri kita masing2... Dear Rekan sekalian, Mungkin sebagian dari kita ada yg sudah tahu bahwa hukum di Indonesia ini benar2 BIADAB. Bayangkan, semua bisa dibeli dengan UANG Kemarin tgl 29 Juli 2007, saya ingin menjenguk teman saya yg katanya sudah 2bln ini msk penjara karena NARKOBA. Waktu bertemu dengan dia, kondisinya sangat berubah. Badannya kurus sekali, matanya merah, dan yang lebih tragis lagi dia seperti org kelaparan. Dia cerita tentang kejadian yg menimpanya. Tgl 9 Juni 2007, Teman saya ini pergi kedaerah kota untuk suatu keperluan. Sesampainya di jalan ternyata ada razia polisi. Kebetulan dia yang bawa mobilnya dan ada 1 teman lagi, jadi mereka berdua. Waktu pemeriksaan mereka berdua disuruh keluar dari mobil, mobil mereka digeledah. Dan betapa kagetnya teman saya itu waktu polisi memberitahu bahwa ada 2 butir ekstasi dibawah jok depan. Padahal semua teman saya itu bukan pemakai. Mereka juga tidak pernah pergi ke diskotik. Mereka meyakinkan polisi kalo itu semua bukan milik mereka. Mereka bersedia untuk tes darah tapi polisinya malah memarahi bahkan menampar kedua teman saya itu. Pada saat teman2 saya tidak bisa apa2 lagi, polisi mengambil semua barang2 berharga teman saya itu ( Dompet, Jam, HP ). Yang lebih parahnya lagi polisi itu menyuruh mereka untuk mengakui kalau Barang haram tersebut milik mereka. Bersumpah dengan nama Tuhan pun kayanya sudah ga mempan, akhirnya dengan pasrah teman2 saya itu mengiyakan semua perintah polisi tersebut karena kalau tidak, mungkin mereka akan dianiaya terus. Teman2 saya itu kemudian di borgol lalu disuruh masuk ke mobil polisi tersebut. Didalam mobil,polisi mulai nego harga dengan teman2 saya. Mereka disuruh menyerahkan 2juta /org mlm itu jg, maka mereka akan dilepaskan. Sewaktu teman2 saya mengiyakan permintaan mereka, TIM BUSER dari SCTV datang, jadi perjanjian itu tidak jadi terlaksana. Dengan sok gagah polisi2 itu dengan arogannya menarik teman2 saya itu kluar mobil dan memberi penjelasan ke TIM BUSER tersebut kalau teman2 saya itu adalah pemakai. Singkat cerita teman2 saya itu dibawa ke polres. Disana mereka dikurung selama 1bln dan baru kamis tgl 26 Juli 2007 kemarin mereka dipindahkan ke Rutan Salemba. Perlu diketahui juga, mereka pindah ke Rutan pun harus bayar Rp 7.000.000 /org. Ternyata penderitaan mereka blm selesai sampai disitu. Mereka blg kalau mereka mau bebas, mereka hrs membayar Rp 90.000.000 / org kepada polisi tersebut dan kasus mereka pun secara otomatis akan ditutup. Sungguh biadab sekali moral2 org2 itu. Perlu diketahui jg kalau didalam rutan itu dikasih makan sehari 2x dan nasinya bukan putih warnanya tetapi kuning. Didalam makanan tersebut sudah dicampur dengan bumbu supaya para napi akan merasakan badannya lemas. Ditiap blok2 tahanan jg bebas. Mereka ada yg memakai narkoba dan itu bisa terjadi bila mereka2 sang pengguna memberikan uang sebagai uang tutup mulut kepada petugas2 tersebut. Rekans, sewaktu saya dan teman2 saya ingin menjenguk pun tidak kalah biadab nya para petugas2 tersebut. Dari pintu depan kita lapor dan KTP kita ditaro, mereka minta uang administrasi Rp 5.000, trs pindah loket utk taro HP karna disana kita ga blh bwh hp, kita byr lagi Rp 5.000, msk pintu utk pemeriksaan badan pengunjung byr lg Rp 5.000. Sampai lah kita pada pintu terakhir dimana kita bisa bertemu dengan teman saya tersebut. Saya dan teman2 saya msk ke sebuah ruangan. Tapi sebelum kami bertemu dengan teman2 kami tersebut, kami hrs membayar Rp 10.000 untuk ongkos panggil teman saya yg di sel. 10 menit berlalu tapi teman kami tdk kunjung datang. Petugas gadungan itu dtg lagi dan memberitahu kami bahwa teman kami tdk ada di sel. Petugas itu menawarkan jasanya kembali, dia akan mencari teman2 kami bila kami membayar lagi Rp 10.000. Akhirnya dengan perasaan kesal, kami ksh lagi uang tersebut. Sumpah!!! keadaan di ruangan tersebut bnr2 mengerikan. Kotor, sumpek, bau. Ternyata itulah ruangan pertemuan antara napi dan penjenguk. Disana semua napi dan penjenguk bisa leluasa melakukan adegan2 sronok. Ciuman bibir, pegang2 alat2 vital, mereka smua tdk malu utk melakukan hal tersebut. Mungkin smua itu bentuk pelampiasan rasa rindu antara si napi dan si penjenguk. Yang lebih parahnya lagi, bagi para napi yg menerima tamu, mereka diwajibkan membayar uang Rp 50.000 ke
[mediacare] Pilkada : debat kandidat atau cerdas cermat ?
Hhuuu… menyaksikan format “katro” debat kandidat cagub DKI yang tayang sabtu malam kemarin, kok mirip anak SD ikutan cerdas cermat ? Sang panelis tanya, sang kandidat menjawab. Mestinya yang namanya debat tuch para kandidat mengutarakan mengapa program yang dia susun lebih layak ketimbang pesaingnya, mencari kelemahan visi dan misi yang diungkap competitor dan mempromosikan kelebihan program yang mau dilakukannya. Yang ada malah nanya nggak mutu “apa keunggulan kumis” ? Nggak tanya kenapa rakyat Jakarta saat wagubnya Fauzi Bowo kok bisa kebanjiran. Eh, boleh tahu nggak IQ-nya pak Adang vs Foke berapa ? Mungkin bisa ditest “kadar ngibulnya” lewat adu catur… J Lain kali kalau mau bikin acara debat, belajar dulu ama mahasiswa... - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Iklan cagub ala friendster
Belakangan ini, baik di spanduk maupun di layer kaca memasang wajah para “seleb” politik. Untuk spanduk, kita bisa melihat beberapa tokoh yang dipajang ala galeri photo di friendster, sedangkan untk versi layar kacanya terpampang berbagai testimoni puja-puji. Begitulah tingkah tim sukses sang cagub yang kagak pe-de. Hari ini KOMPAS memuat profil Adang, besok Fauzi Bowo. Gile, asset hartanya bersumber dari mana saja yach ? Berapa sich gaji pegawai negeri ? Anggaplah paling tinggi Rp 10 juta perbulan, belon kena potong pengeluaran bulanan ini itu sekitar 7 juta, paling yg bisa ditabung hanya 3 jutaan. Tabungan tersebut dikali dengan masa jabatan sekitar 15 tahun dech, paling banter kekayaannya cuman 5,4 M ( untuk 180 bulan ). Itu pun nggak mungkin karena mana ada sich gaji pejabat 10 juta di tahun 80an ? So, kesimpulannya apa ? PS : Btw, alamat FS-nya pak Adang dan Foke apa yach ? Ntar di-add dech :) - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Tentang Hartono, Agung Laksono, dan Mr. Z
Bukan, ini bukan judul lagu baru dari Kangen Band. Ini adalah beberapa nama yang kerap disebut sang ZM kalau sedang membela diri dari tuduhan tukang fitnah. Hartono dianggap sebagai “provokator awal” 3 tahun yang lalu. Mas Agung ( kayaknya lagi jalan2 ke luar negeri, yach abis nggak kelihatan batang hidungnya ) yang terseret sebab membuat kalimat yang begitu popular minggu ini : “wah, jatuh nich presiden”. Terakhir ada si Z yang disebut sebagai narasumber vcd pengakuan, maaf bukan berisi adegan basi YZ vs ME. Infotainment politik kayak begini memang menutupi banyak isu yg lebih penting. Lihat aja para anggota parlemen yang “sembunyi2” tengah melancong ke luar negeri. Atau mungkinkah kubu JK secara tak sengaja mendapat “berkah” bisa mengail di air keruh, memanfaatkan “bom” yang diledakkan ZM ? Ach, sayangnya media massa tidak kebagian vcd pak ZM ini sehingga tidak bisa disiarkan seperti kasus IPDN. Tampaknya sisi investigasi para jurnalis untuk kembali mengorek fakta ke masa 30 tahun yang lalu tengah dijajal. Yang pasti, ZM tengah mempermalukan reputasinya sendiri. Udah kadung terlempar ke lumpur, sekalian aja berkubang aib dengan sampah. - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] haramkah bualan kosong calon gubernur ?
Sekolah gratis, Jakarta bebas banjir, tiada lagi kemacetan, tariff rumah sakit yang terjangkau, ibukota aman dari para preman kriminalis, tingkat pengangguran rendah, de el el… semuanya cuman bualan semata bila tidak ada yang namanya : deadline waktu ! Apakah dalam 100 hari sang cagub yang terpilih nantinya berani menanggung resiko diturunkan dari jabatannya bila janji2 tersebut tidak terlaksana ? Iklan dan spanduk kampanye hanya sindiran, saling ledek, dan sekedar menjatuhkan citra kubu lawan dengan cara norak. Selama ini mereka kampanye terpisah, sendiri-sendiri. Gimana kalau dibikin debat terbuka, biar kita bisa menilai apa bedanya calon yang satu dengan yang lain ? Kok, media massa masih “malu2” sich membuat berita investigasi soal aliran dana kampanye pilkada ini ? Untuk sementara rakyat dibuai oleh mimpi gombal, dikasih kaos, disodori duit, diajak goyang2 para artis, dan akhirnya “dikerjain” lagi setelah tampuk kekuasaan diraih. Apa kejadian ironis ini musti terulang terus ? NB : ternyata sebagai tuan rumah final Piala Asia 2007 nggak malu-maluin, stadionnya saya lihat lumayan penuh meski beberapa diantaranya hasil “sumbangan” duit supporter Arab, yg meski demikian akhirnya banayakan ngedukung Irak J - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] Kapan debat kandidat cagub di tv ?
Cagub kita katro banget sich, tiap hari keliling Jakarta hanya untuk estafet dari satu panggung kampanye ke panggung yang lain. Kenapa juga tidak memanfaatkan teknologi kayak debat kandidat presiden di Amerika yang menggunakan YouTube untuk disiarkan via CNN ? Kalo masih tahap ndeso, mbok yach pake fitur sms aja dulu, nanti tv local kayak JakTV atau O-Channel menyiarkan langsung saling adu argument antara Fauzi Bowo vs Adang Darajatun. Jadi obral janji mereka bisa direkam dan ditayang ulang untuk ditagih atas apa yang telah diumbarnya ke publik. Ketimbang sekarang ini, yang ada cuma “perkelahian” iklan antara keluarganya si Doel vs keluarga bang Bajuri. Btw, Onengnya kok nggak nongol ? Mungkin takut disangka, orang O’on kok milih Adang J. Sementara untuk karakter Bajuri yang suka dikadalin mertuanya masih bisa muncul, juga figure sang emak yang otoriter ikutan nangkring. Jadi karakter2 seperti itu yg mendukung pembenahan Jakarta ? PS : berapa milyar sich budget yang dihabiskan untuk pasang iklan para cagub ini untuk tayang di tv ? belum lagi di media cetak, radio, etc ? Siapa saja para donator yang merelakan duitnya disumbangkan untuk ajang pilakada seperti itu ? Budi - JKT - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers
[mediacare] TV kabel prabayar, saatnya pemirsa dapat alternatif tontonan
Hari ini TelkomVision membuat iklan bertajuk “tv kabel prabayar” di Kompas. Sayangnya nggak dijelaskan voucher yang bisa dibeli dalam nominal berapa saja, berlaku untuk berapa lama, harga decoder-nya gratis/dipinjamkan dan untuk siaran channel apa saja ? Saya sudah akses ke situsnya namun tampaknya belum ada keterangan detail tentang promo ini, mungkinkah ada rekan2 pembaca yang tahu ? Kira2 gimana yach tv swasta nasional kita menghadapinya ? Beneran nggak sich, kita beli vouchernya nanti langsung ada bonus 100 channel siaran luar negeri yang biasa didapat kalau kita pasang parabola ? Wah, apa kabar Indovision dan Astro yang kanalnya masih sekitar 50an itu ? Kalau saya boleh pilih, semoga ada voucher seharga Rp 50.000,- untuk saluran2 tv kabel seperti : CNN, Discovery, MTV, Channel [V], StarWorld, AXN, Nickelodeon, ESPN, Disney, Starmovies, HBO, plus tv2 lokal Indonesia dan Asia ( macam NHK, CCTV, TV-3, CNBC-Asia, etc ). Terima kasih atas bantuannya. NB : ada nggak yach saluran tv kabel yang memutar serial dari jam 80an. Dari opera sabun ( ala Dynasti, Dallas, Bold Beautiful ), action ( Remington Steele, The A-team, McGyver, Hunter, StarTrek ), sampai sitcom ( Mr. Belvedere, Growing Pains, Huxtable, Cheers, Night Court, Saved by the bell, Who’s the boss, Wings, Golden Girls ) ? Budi - Jkt - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Nugraha yg becoes donk !
Dari saya masih murid SD sampai sekarang sudah bekerja, Noegraha Besoes ini boleh diilang orang yang “konsisten”, maksudnya dari zaman orba sampai ganti berapa kali presiden RI, posisinya sebagai sekjen PSSI tak lengser2. Sebenarnya apa sich prestasi dia, baru bisa membela diri bahwa lampu stadion GBK sempat mati karena nggak kuat nahan beban aja bangga. Terlalu memang, apa tidak ada regenerasi kepemimpinan di PSSI ? Tidak adakah system reward punishment disana ? Tapi yach susah kayaknya selama jabatan ketua PSSI saja bisa dijabat mantan napi kasus korupsi, seolah nggak ada orang lain yang lebih berhak. Jadi pengen usul nich, gimana kalau sehari sebelum kampanye pilkada DKI dimulai maka diadakan pertandingan persahabatan antara tim sukses Adang Darajatun vs tim sukses Fauzi Bowo. Kalau memang ahlinya, berperanlah dalam posisi kapten. Tapi kalo hanya mau tukang suruh2 doank, jadilah pelatih. Kita lihat saja kalau mengurus 11 pemain saja amburadul, apalagi ngurus pemda DKI yang masalahnya se-abrek. NB : Seandainya saja pak presiden, wapres, mantan pres/wapres ketua MPR, DPR, BPK, MA, bisa nonton bareng rakyatnya, ach betapa damainya negeri ini. Jadi di tribun VIP, kita bisa melihat tokoh2 negeri ini macam : SBY, JK, Amien Rais, Akbar Tanjung, Megawati, Gus Dur, Sultan HB X, bisa berkumpul menyaksikan anak bangsa sedang berjuang. Lupakan rebutan kepentingan, hanya untuk kebanggan bangsa semata para pemimpinnya menunjukkan rasa kompak. *Samsons dicekal stasiun radio JAKARTA-Gara-gara Bams (vokal) mengaku malas menyanyi saat diundang menjadi bintang tamu radio Trax FM Bandung, grup band Samsons pun dicekal. Semua lagu mereka kini tidak terdengar lagi di semua stasiun radio yang tergabungdalam Asosiasi Music Director Indonesia (AMDI). Saat itu manajemen Samsons menyetujui undangan tersebut. Namun pada hari yang dijadwalkan, tiba-tiba Samsons tidak bisa hadir dengan alasan Bams sedang malas menyanyi. Pihak Trax FM kecewa. Pasalnya para pendengar setia mereka telah menanti. Nggak ada kerugian yang sifatnya materi tapi kami sayangkan kejadian tersebut. Kami jadi nggak enak dengan para pendengar, ujar Sandra dari TraxFM. Peristiwa ingkar janji ini ternyata terdengar ke semua stasiun radio Indonesia yang tergabung dalam AMDI. Rasa solidaritas dengan tidak memutarkan lagu-lagu Samsons pun dilakukan. (kl-45) Sumber : http://www.suaramerdeka.com/harian/0707/13/bud01.htm - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Tiket kacau, lampu mati, wasit kutukupret, terus apalagi ?
Senangnya menyaksikan permainan timnas kita, pantang menyerah ! Meski akhirnya kalah menyakitkan di menit terakhir, setidaknya itu bisa memotivasi pemain untuk tetap tampil ngotot melawan Korea Selatan. Harus diakui, faktor stamina menjadi titik lemah kebanyakan pemain kita yang diawal pertandingan sudah menguras banyak energi. Jadi segi ini tampaknya musti mendapat perhatian khusus. Saya gemas melihat wasit asaql UEA yang cenderung “memihak” pemain Arab Saudi. Sudah TKW kita sering disiksa dan diperkosa para majikan disana, eh sampai dukungan pak presiden RI pun bisa mereka “kadalin”. Apaan tuch fairplay, kalo wasitnya bersikap berat sebelah ? AFC ada “main” dengan para emir2 arab sana ? Untung timnas Indonesia tidak bermain ala kesebelasan “ayam sayur” Malaysia, kalo nggak bisa kompleks Senayan bisa gonjang-ganjing dan porak poranda, he he… Sekali lagi bravo buat timnas kita. Maaf untuk sementara nama Fauzi Bowo ama Adang Darajatun terlupakan dulu. Hidup Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Ellie Aiboy, Yandri Pitoy, de el el…. - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Salut buat timnas, katro buat panitia+PSSI
Selamat buat kesebelasan Indonesia, juga untuk dukungan supporter yang begitu “membakar” semangat para pemain bermain ala tentara. Padahal belum tentu juga tentara bisa main bola kayak begitu, he he… Omong2 dapat bonus berapa sich kalo mereka bisa menang lawan Bahrain, Arab Saudi, dan Korea Selatan ? Sponsornya JK, yach ? Sayangnya sebagai tuan rumah, panitia dan PSSI benar2 meremehkan niat tulus mereka yang berniat membeli karcis dengan cara wajar, eh malah jatuh ke tangan “sindikat” calo. Bukannya soal tiket mestinya udah bisa dibeli jauh2 hari, jadi para supporter tinggal dating doank. Tolong donk ticket2 box-nya disebar di mal-mal atau kalau perlu di halte busway. Buat RCTI, mending tayangan siaran langsungnya dibikin bilingual dech. Jadi kalo kita lagi bete dengerin ngalor ngidulnya komentator, bisa di-switch suaranya. Oh, ya saya pengen tahu donk kira2 media2 Bahrain memberikan liputan beritanya seperti apa yach setelah dikalahkan Indonesia ? Juga media2 lokal Malaysia sikapnya gimana yach dalam mengecam penampilan buruk timnasnya ? Malaysia ternyata cuma kelas tarkam doank, malu-maluin bangsa Melayu aja. Masa dibantai sampai 1-5 ? PS : btw, kira2 ada anggota DPR yang ikut nonton nggak yach ? Disaat rakyat lagi nyimak perjuangan tim nasionalnya, masih sempet2-nya para “wakil parpol” itu ngurusin bangsa lain, itu tuch soal interpelasi Iran yang kagak mutu. Soal interpelasi Lapindo apa kabarnya ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Piala Asia : sold out ?
Weleh-weleh… dari melihat harga tiketnya saja serasa mau nonton konser musisi luar negeri. Dan anehnya lagi, tidak seperti gelaran kelas internasional lainnya tentang jumlah karcis yang sudah terjual, kita nggak mendapat gambaran apakah masih ada orang yang mau datang ke Senayan, sementara stasiun tv menyiarkannya secara gratis ? Jangan under-estimate gitu ach. Cuman kalo boleh saya sarankan, tolong donk dibangun stadion alternative pengganti Gelora Bung Karno. Bukannya tidak menghargai karya bapak bangsa, cuman apa mau terus-terusan stadion itu melulu yang dipakai sementara negara2 lain saja punya stadion yang lebih mumpuni. Sudah cukup proyek perkantoran, ruko, mal, plaza, apartemen, dan proyek property yang menggusur fasilitas umum milik public. Para supporter klub mana saja yang dijadwalkan akan mendukung Indonesia ? Misal saat lawan Bahrain, tim pendukung dari Aremania, Jakmania dan PSMania. Pas tanding lawan Arab Saudi, giliran bobotoh Bandung, tim Benteng Persita, dan bonek Persebaya. Nach, saat lawan Korea Selatan, semua pendukung full team kumpul ngasih dukungan di Senayan, oke ! Kayaknya sich ada nanti ada kasus serupa “tarian cakalele”, itu tuch laskar FPI malah mendukung kesebelasan Bahrain dan Arab Saudi, bukan tim bangsa sendiri, he he… Dasar mental ustad abu J - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Iklan pilkada : mencuri start, menangguk rezeki
Standar ganda ( atau mungkin lebih tepatnya : bersikap munafik ! ). Boleh khan saya bilang begitu untuk mengomentari maraknya iklan2 di media massa, khususnya televisi. Dalam beberapa program berita, kerap disinggung soal cagub X dianggap tidak etis melakukan pencurian start kampanye yang baru akan mulai sekitar 2 minggu. Tentunya klaim ini dilengkapi dengan penayangan gambar atribut dukungan yang begitu “nyampah” diseantero pelosok Jakarta. Dan jreng jreng jreng…. Iklan2 jutaan rupiah pak cagub bisa nongol di layar kaca. Padahal semestinya kalau media tv itu mau konsisten dengan apa yang diomonginnya, para pengelola tv kudunya kompak donk menolak iklan2 terselubung seperti itu. Jangan main kucing-kucingan kayak iklan rokok yang bisa bersliweran di jam prime-time dengan tameng menjadi sponsor acara musik atau olahraga. Ngapain juga Megawati ikutan muncul di iklan pilkada ? Suruh aja Taufik Kiemas yang kasih orasi, bukankah dia yang “sebenarnya” jadi ketua PDI-P, sementara mbak Mega hanya “boneka” partai banteng doang ? Liat dech, karikatur Panji Koming minggu ini. PS : siapakah agen resmi periklanan yang ditunjuk masing2 kubu cagub gini ? - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] kekayaan cagub (pns) : gaji vs sabetan ?
Melihat jutaan poster, ribuan spanduk, ratusan iklan media cetak, dan puluhan kali “kampanye kucing-kucingan” di televisi antara calon gubernur dengan KPUD, membuat saya yang awam ini jadi bertanya-tanya : berapa milyar yang telah disia-siakan untuk sekedar mendapat label orang nomor satu se-DKI ? Juga darimana mereka mendapat sokongan anggaran yang begitu besar untuk belanja iklan tersebut dan siapa saja agen advertising yang kecipratan duit kampanye tersebut ? Beberapa hari yang lalu saya melihat runningtext di MetroTV bahwa kekayaan Fauzi Bowo menurut data 31 Mei 2007 yang dirilis KPK adalah sekitar 38 milyar. Btw, gaji wakil gubernur emang berapa sich ? Andaikan umur Foke sekarang 55 tahun dan ia mulai bekerja sebagai pegawai negeri dari umur 25 tahun, alias 30 tahun kerja di pemerintahan, artinya secara awam ada 360 bulan yang dijalani ( 30 x 12 bulan ) dengan gaji2 rata2 sebulannya bila dianggap tetap adalah sekitar 100 juta lebih sebulan ( 38 milyard dibagi 360 bulan tadi ). Bandingkan juga kalkulasi asset pak Adang yang juga tergolong nggak luar biasa. Gile bener !!! Wah, kalo gaji wagub aja segitu apalagi gubernurnya, apalagi presidennya, apalagi anggota DPR-nya. Nyatanya ? Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penghasilan utama pegawai negeri bukan dari soal gaji, tapi “sabetannya”. Tanpa tedeng aling, rakyat yang mustinya dilayani malah “diperas”. Soal perizinan yang mustinya dipermudah, oleh birokrasi malah dipersulit dan berbleit-belit. Ujung-ujungnya setor upeti. Lihat saja gossip tak sedap soal setoran duit yang mengalir ke oknum partai yang sekedar untuk bisa mendapat tanda dukungan. Perang slogan mulai dilancarkan berangkai. Setelah “Ayo benahi Jakarta” disambut dengan “Serahkan pada ahlinya”, disusul dengan “serahkan pada ahlinya”, yang lalu dibalas dengan “Jakarta untuk semua”. Nggak ada yang berani koar2 janji bikin target bahwa setelah ia menjabat setahun Jakarta bebas uang sekolah, 2 tahun kemudian giliran Jakarta bebas banjir, dan 3 tahun kemudian Jakarta bebas macet. Jangan bisanya cuman keluar masuk pasar, bikin aksi donor darah, atau paling2 bikin panggung dangdutan. - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] balada 2 abu : ABR vs ABB
6 trilyun rupiah. Menurut Forbes, demikianlah harta karun pribadi mas Aburizal Bakrie ( seperti yang say abaca di runningtext MetroTV beberapa hari lalu ). Soal ini kerap disinggung2 saat Lapindo dianggap ogah-ogahan buat membayar uang ganti rugi kasus Lapindo. Mengulur-ulur waktu, biar pemerintah yang nantinya menalangi lewat APBN tuch, enak aza… Abu yang satu ini boleh dibilang masih bisa berlindung di “ketiak” jabatan menteri koordinasi. Masih kokoh di lingkar kekuasaan saat Yusril justru terpental dari kabinet. Padahal apa sich prestasi dan kompetensi yang dimilikinya sehingga layak menjabat posisi menko ? NOL ! Abu yang satunya lagi apalagi kalo bukan Abu Bakar Ba’asyir yg ngotot dengan wacana syariat Islamnya, tapi nggak mau ngaku pernah jadi pemimpin di Jamaah Islamiyah. Komentarnya asal njeplak, kalau ditanya wartawan soal aksi terorisme, seperti kaset usang yang diputar bolak-balik komennya pasti begini : “Pasti ada intel asing terutama CIA yang jadi dalangnya”. Ngomong ngawur tanpa bisa kasih bukti sahih. Kok orang kayak gini kagak ditatar P4 aja yach ? Biasanya jarang sekali diungkap mengapa teroris berbuat nekat bikin bom bunuh diri ? Selain doktrin cuci otak macam “kalo meninggal nantinya dianggap mati sahid masuk surga” ( sableng banget ), wacana cita2 negara Islam masih saja didengungkan, seolah negeri ini tengah hidup di padang gurun. Lewat perda2 agama tertentu, orang lain bisa seenaknya dianggap kafir dan perlu dirajam. Bener tuch komennya mas Budiarto Shambazy, masa teroris dianggap pahlawan ? Bisa2 nanti ada salahkaprah disini : koruptor dianggap pengusaha, separatis dianggap penari, de el el…. - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] TPM : pengacara, pembela, atau provokator ?
TPM, yang biasanya disebut banyak media sich, itu singkatan dari “tim pembela muslim”. Cuma yang muncul ke public ternyata hanya “muslim” tertentu saja yang dibela ( secara hukum tentunya ), yakni tersangka/terdakwa kasus terorisme dan ustad Abu Bakar Ba’asyir. Selain itu, maaf2 aza buat umat “muslim” yang lain kayak korban lumpur Lapindo, rakyat Aceh vs GAM dulu, atau korban2 TKW yang berjatuhan di Malaysia dan negara2 Arab, nggak ada tuch kabar para rakyat kecil itu dibela mati-matian. Mengherankan, mengapa setiap ada kasus teroris tersebut itu ditangkap eh yang muncul ini para “provokator” dari TPM ini ? Mengapa disebut “provokator” karena mereka cukup berhasil membuat bingung aparat keamanan dan wartawan. Setidaknya dalam contoh kasus terakhir mengenai kisah penangkapan Abu Dujana. Sang anak dan istri yang hanya kelihatan matanya doank pas acara “kumpul” di DPR bisa menuding proses penangkapan si Abu ini melanggar HAM. Sebelnya lagi DPR manut2 aja, sedangkan korban lumpur mau ketemu wakil rakyatnya aza hanya dikasih izin demo di luar pagar. Biar “fair”, mestinya DPR tanya balik donk, gimana perasaan sebagai istri dan anak melihat kelakuan bapaknya bikin keonaran yang membuat derita lebih banyak masyarakat setanah airnya ? Tanya juga, apakah pengakuan anak “teroris” yang diekspos tersebut hanya “akal-akalan” dari para pengacara TPM biar dapat simpati ? Ada yang komen, kalangan teroris (di) Indonesia ini memang aneh. Sesudah tertangkap malah dijadikan bulan-bulanan gossip ala selebritis, nongol di program tv ini itu, dan pas divonis hukuman mati sejak beberapa tahun yang lalu, eh orangnya masih hidup tuch sampai sekarang. Tolong dech kalau mau bela2 tersangka/terdakwa nggak usah bawa label agama. Tumben lembaga kayak MUI kagak malu ada organisasi yang pakai cap Islam yang khusus ngebelain teroris tukang bikin bom. - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Ceriyati : antara TKW, PRT, buruh, atau budak devisa ?
Membaca rubric “Asal usul” bertajuk “Buruh” yang ditulis oleh mas Ariel Heryanto, saya jadi manggut2 sendiri. Itulah kalo tenaga kerja yang dikirim jenisnya “PRT”, tidak punya ketrampilan atau boro2 kenal yang namanya profesionalisme kerja. Mungkin analogi para pembantu di Indonesia adalah yang kalau lebaran musti pulang kampung, punya unsur kekerabatan, dan nggak terlalu peduli soal mutu kerja. Kisah kaburnya Ceriyati dalam usaha kaburnya dari lantai 15 sebuah apartemen di Malaysia tentunya menampar muka Malaysia. Padahal baru beberapa hari yang lalu ada dimuat berita soal brengseknya pemerintah Malaysia mengurus soal “perbudakan” ( trafficking ), padahal tuch negara khan katanya menerapkan syariat Islam. Demikian juga ketika kasus TKW diperkosa, disiksa, sampai dibunuh kerap terjadi di negara2 Arab yang justru katanya menjunjung tinggi nilai luhur Islam. Pantes aza parpol kayak PKS kagak suka demo soal ini, maklum bisa2 senjata makan tuan. Senengnya mereka belain warga negara orang lain, jadi kalau ada kisah orang Palestina diserang tentara Israel, langsung bikin unjuk rasa. Lha, kalau pas saudara sebangsanya dizholimi orang2 seagamanya, seolah pada bungkam tak peduli. Sisi lain dari potret buram kasus TKW seperti ini berkepanjangan adalah mengapa musti kaum wanita/istri yang merantau ke luar negeri ? Lho, kaum pria dan para suami tanggungjawabnya sebagai pihak yang berkewajiban mencari nafkah bagi keluarganya mana ? Juga kontrol untuk agen panyalur tenaga kerjanya mana ? Pemerasan pun tak malu2 lagi digelar lewat bandara internasional, penghasilan para pahlawan devisa ini dipalakin oknum aparatur, saudara sebangsanya sendiri !!! Inilah kisah ironis sebuah negara yang mendasarkan dirinya pada Pancasila, bahkan Tuhan pun tidak dianggap punya mata yang Maha Melihat. Yang ditakuti malah aturan2 dan doktrin agama bikinan segelintir manusia yang kebetulan menyandang label pemuka umat. Dan jangan lupa : daging babi haram, kalau korupsi ? - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Indonesia vs Inggris, sayang bukan di urusan pertandingan sepakbola
Tolong sampaikan kepada para pengelola tv swasta kita, apa nggak punya duit buat menayangkan kejuaran bulutangkis tingkat dunia Piala Sudirman ? Bandingkan dengan program liga Inggris, liga Italia, liga Spanyol, bahkan F1 atau MotoGP yang pesertanya pun tak ada yang berasal dari Indonesia tapi bisa “berkorban” ratusan juta sampai milyaran rupiah untuk sebuah hak eksklusif. Nongolnya justru di tv kabel, seolah tayangan bulutangkis adalah sesuatu tontonan kebanggaan yang musti diperoleh dengan cara bayar berlangganan. Btw, pertandingan antara Indonesia vs Inggris, sayang bukan di urusan sepakbola. Beralih topik, ada fenomena menarik soal pilkada. Kalau di US, para kandidat presidennya lagi sibuk menghimpun dana sumbangan dari simpatisan dan pendukung, beda ama di Jakarta justru para calon gubernur udah yang mesti “setor upeti” ke parpol biar dapat suara parpol. Entah apakah ini karena dianggapnya jabatan gubernur adalah suatu investasi, “menanam” simpati dulu terus sesudah berkuasa baru mengeruk keuntungan lebih dalam lagi. Nyaris mustahil sekarang ini mencari sosok pemimpin sekaligus berkarakter pelayan masyarakat. Mereka yang mengaku wakil rakyat pun setali tiga uang, cuman ribut mikirin nasib sendiri dan golongannya. - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] siapa calon independen pilkada DKI ?
Milih gubernur DKI kok kayak milih pemain PSSI. Masa dari jutaan rakyat Jakarta, yang kebelet mau jadi gubernur cuma 2 orang doank !? Emang orang pinter, orang bijaksana, dan orang yang belum terpolusi politik, cuman mereka berdua doank ?! Ini gara2 ego parpol daerah yg tidak mau mengizinkan rakyatnya sendiri menjadi pemimpin. Btw, hari ini akhir pendaftaran kandidat pilkada DKI yach ? Hayo, tukang becak, pedagang kakilima, pengemis, gembel, waria, selebritis, atlet sampai pengusaha, kirim perwakilannya ke KPUD !!! Tumben untuk soal yang ini kok tidak ada yang namanya petisi2an ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Calon gubernur DKI, apa saja janji gombalmu ?
Minggu depan MetroTV bakal menyiarkan episode baru realityshow “The Scholar” Indonesia, bedanya kalau dulu untuk meraih beasiswa MM di UI, yang sekarang untuk gelar S1 Prasetya Mulia. Saya bukan mau mengkritik proses sang kandidat dalam meraih hadiah dana pendidikan tersebut, hanya saya pikir mengapa pulu untuk pemilihan kepala daerah seperti gubernur tidak memakai cara yang sama ? Maksudnya, selama 14-30 hari masa kampanye nanti ada stasiun tv lokal yang meliput segenap kegiatan calon gubernur, mulai dari bangun pagi, bertemu simpatisan, membuat tim sukses, menjaring dana kampanye tanpa modal konco-koncone, rapat bareng parpol pendukung, sampai ikutan “ngotorin” tembok2 Jakarta dengan tempelan berbagai spanduk2 nggak penting. Kalau pesertanya cuma trio Adang Darajatun, Fauzi Bowo, dan Sarwono Kusumaatmaja doang, yach nggak seru. Sekalian libatkan juga banyak perwakilan dari kalangan selebritis, pengusaha, sampai pedagang kaki lima korban gusuran tramtib. Bila pemilihan presiden tidak perlu lulusan S1, nggak salah donk kalau untuk urusan eliminasi kandidat gubernur DKI perlu diadakan minimal test IQ dulu biar nggak dibego-begoin bawahannya. Jangan lupa verifikasi jumlah harta kekayaan sang calon gubernur berikut asset para tim suksesnya. FPI, FBR, Forkabi, IKB, etc dukung siapa ? Tahap kedua, buat debat terbuka dengan system panel yang disiarkan langsung televise dalam beberapa segmen pembahasan masalah ibukota, mulai dari banjir, kemacetan, pengangguran, kriminalitas, polusi, pluralitas, perjudian, lokasi prostitusi, dan tentu pemberantasan korupsi pungli. Tahap ketiga, bikin semacam kuis cerdas cermat, tanya pengetahuan sang calon soal seluk beluk Jakarta, dari susahnya ngurus KTP, berapa sungai yang tercemar limbah, departemen mana yang ngeborosin duit APBD, sampai siapa Abang None Jakarta tahun busway belum ada. Tahap keempat, bersedia teken kontrak yang menyatakan tidak tersangkut dana DKP maupun dana siluman lainnya plus ada masterplan 1, 2, 3 tahun dan seterusnya wajah Jakarta akan seperti apa. Jadi, warga diajak untuk tidak memberikan cek kosong untuk mereka. Tapi apa mau dikata, belum apa2 mereka sudah pada main “curi” start kampanye. Bayangkan belum beneran menjadi kepala daerah saja sudah berani “mencuri” ? Apa yang bisa diteladani “warga” Jakarta dari aksi curang seperti itu ? WARGA DKI BUTUH MEMILIH DAN DIPILIH SAATNYA CALON GUBERNUR INDEPENDEN !!! - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] China punya Judge Bao, kita punya apa ?
Kompas Minggu edisi 2 Juni 2007 kemarin memuat artikel soal kasus bunuh diri pejabat di Jepang dan penegakan hokum di China. Maksudnya tentu untuk menyentil karakter kebanyakan politisi maupun aparat di negeri ini, yang katanya ber-Pancasila, paling sering bolak-balik naik haji, dan tentunya mencap diri paling beragama. Yang kurang di negeri ini tentunya adalah contoh, lebih tepatnya teladan dari mereka yang menamakan dirinya para pemimpin. Pejabat korup, pengusaha hitam, dan aparat brengsek cuma uneg2 yang tokh dalam bulan puasa bisa “dicuci” kadar dosanya untuk terus diulang setelah hari lebaran lewat. Tokh, selain bangsa kita dikenal sebagai bangsa pelupa, juga pemaaf, jadi diperlakukan tak adil pun dianggap sebagai cobaan dari atas. Dasar keblinger ! Tidak ada penyesalan maupun pertobatan, nyaris setiap penyelewengan dilakukan tanpa rasa malu. Bila dalam hikayat China kita mengenal sosok tegas Judge Bao, lha Indonesia punya ? Oh, menurut babad dongeng leluhur dulu, kita punya sosok Malin Kundang yang durhaka dan sang ibu yang tega main kutuk anaknya sendiri. Kita punya kisah Sangkuriang yang pengen selingkuh dengan ibunya. Kita punya sejarah petaka keris Empu Gandring yang memulai pertumpahan darah dalam generasi Ken Arok. Jangan lupa dongeng pengantar tidur soal perseteruan Bawang merah vs bawang putih, yang mau tak mau bisa dibilang mewakili wajah rakyat negeri ini yang suka sirik dan demen gontok-gontokan. Sinetron2 Indonesia juga punya andil menampilkan kisah2 azab Tuhan dalam cerita2 yang diklaim religius. Jadi hukuman atas sang tokoh antagonis tidak pernah ditampilkan dalam sosok ruang pengadilan, namun lewat adegan kesamber petir, ketabrak mobil, sampai jenazah dirubung rayap. Apa kabarmu pak hakim, pak jaksa, pak polisi, dan pak sipir penjara ? - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Itulah kalau presidennya laki-laki !
Soal DKP menyulut yang menyulut “perseteruan” antar SBY dan AR berakhir antiklimaks. Saya bukan mau berpanjanglebar soal masalahnya tetapi lebih menyorot ke gaya media massa menyikapi hal ini. Ketika titik didih “pertengkaran” sudah mencapai kadar “terkesan ancaman”, beberapa media massa mengambil sikap : wah, jangan menghabiskan energi hanya untuk debat kusir hokum dibawa ke ranah politik. Namun ketika situasi sudah mendingin, eh kayaknya beberapa media nggak puas dech dengan penyelesaian yg katanya terkesan sembunyi-sembunyi. Kok jurnalis berita politik ikut-ikutan gaya wartawan infotainment sich ?! Semisal ada kasus berantem artis, bukannya berusaha didamaikan, eh malah ketika mereka kelihatan akur, justru dikomporin lagi, biar ada gossip baru bahwa mereka berdua “sebenarnya” masih mangkel. Mbok, yach kalo mau tambah manas-manasin, minta capres lain tahun 2004 dulu buka-bukaan juga. Yang paling silent please, siapa lagi kalo bukan mbak Mega. Nggak usah takut dibilang tebar pesona. Tapi apa daya, wong untuk kasus 27 Juli aza waktu si mbak jadi presiden nggak “bergigi”. Mungkin komentar yg muncul saat mencermati ribut2 beginian, njiplak punya mbak Megakarti yg dikit2 nyeletuk : “itulah kalo presidennya laki-laki !” J - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Gerombolan2 (rawan rusuh) jelang pilkada DKI : FBR, IKB, FPI, lalu siapa lagi ?
Ya, siapa lagi ormas2 penguasa lahan parker, tukang palak pasar kaki lima, dan preman tempat2 hiburan yang suka minta jatah ? Apakah keberadaan mereka legal atau illegal ? Saya heran, mengapa mereka yang memakai label budaya maupun keagamaan justru seakan bangga dengan tampilan “tak berbudaya dan tak beragama” itu ? Lagi2 kita jadi ngegosip sebuah rahasia umum : siapa backing di belakang itu semua ? Jangan2 ormas kayak begini bakal berebut pengaruh nanti di pemilihan gubernur DKI sebentar ? Berapa duit yang digelontorkan untuk “menyuapi” mereka sebagai biaya(atau upeti?) keamanan ? Pertanyaan lain : mengapa polisi “lembek” terhadap ormas2 begituan, namun terhadap mahasiswa lain ceritanya. Juga yang merisaukan kita, apa para kader dan anggota ormas2 rata2 pengangguran semua, jadi “pekerjaannya” hanya malakin rakyat sekitar. Banci saja bisa buka salon, lha ini centeng2 mungkin cocoknya hanya jadi bodyguard, debt-collector, atau tukang sita perusahaan kredit. Tentang FBR, selintas ada spanduk di sekitar jalan Pemuda, bahwa mereka mendukung calon independent untuk gubernur DKI. Dan tahukah anda siapa yang diusulkan ? Pastinya sang ketua umum : Fadholi el Muhir. Btw, kok bisa yach dia juga ikutan muncul di kasus sengketa tanah Meruya Selatan ? PS : ada yang punya profil ormas2 pam swakarsa, nggak yach ? Boleh donk di-share ! - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Adu bual : Ayo kita benahi vs serahkan pada ahlinya
Beberapa minggu belakangan ini saya sebagai warga Jakarta merasa risih melihat poster maupun tempelan2 ala sheriff pasang daftar burononan di zaman koboi yang digeber simpatisan maupun pendukung bang Foke maupun bang Adang. Nggak peduli mau ditempel di tembok jalan raya, depan rumah orang, sampai ke batang pohon. Fauzi Bowo mengusung slogan “Serahkan pada ahlinya”, lha wong mau milih pendamping aza kagak kelihatan kepakarannya. Belum lagi kalau kita ngomongin soal banjir, macet, kriminalitas, bobroknya angkutan umum, sampai mental aparat yang sering “minta” disogok. Coba diperjelas, keahliannya itu dalam hal apa : berjanji tapi mengingkari ? Adang Darajatun mengibarkan semboyan “Ayo kita benahi”, maksudnya bukan dia sendiri yang bertanggungjawab kalau ada kesalahan, tapi kalo nantinya ada prestasi eh malah ngaku2 ini berkat pimpinan dia. Sering muncul di acara donor darah, mungkin cocoknya jadi ketua PMI nkali. Oh, ya pernah lihat rumahnya mantan perwira polisi ini, gile bener antara langit dan bumi bila dikomparasikan dengan rumah2 kalangan veteran. Jadi pengen tahu, sebagai test-case saja, bagaimana mereka bisa membereskan kasus sengketa tanah di Meruya, menggasak bandar judi di daerah kota, menghalau pedagang kakilima dari emperan pasar, menghadang ekspansi mal dan hypermarket ditengah lahan hijau yang terus tergerus ? PS : kandidat gubernurnya apa nggak ada yang lain ? Bikin kontes realityshow donk, kayak gubernur idol ! - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Portanigra, misterius dan fiktif ?
Kemarin sore, saya melihat secuplik berita Liputan6 soal pertemuan warga bareng anggota DPR. Mungkin ada pembaca yang tahu, kalimat apa sich yang diucapkan sang “provokator” sehingga sempat terjadi kericuhan ? Kok, belum ada media massa yang mencari tahu duduk makhluk apaan sich “PT. Portanigra” itu, siapa pemiliknya, apa bidang usahanya, kantornya beralamat dimana, dan ada kepentingan apa kok sampai bisa bersengketa puluhan hektar diatas tanah yang sudah dibangun orang banyak sampai bertahun-tahun ? Keputusan MA juga aneh, hakimnya lulusan mana ? Apa dasar hukumnya kok hanya punya status girik bisa menang melawan pemilik bersertifikat resmi dari BPN ? Kemarin malam, saya nonton program “Save our nation” di MetroTV, topiknya sekitar kekecewaan parpol akan reshuffle yang dilakukan presiden. Lain kalo mau marah-marah, tolong donk jangan membabi buta membela kepentingan golongannya sendiri. Mestinya tema ribut-ribut tersebut diganti, kapan ada reshuffle anggota DPR ? Bukankah kinerja anggota dewan juga malah lebih bobrok ? Suka jalan2, minta laptop sampai mesin cuci, merengek minta nambah gaji/tunjangan. Ngaca dulu, donk sebelum berkomentar sok moralis ! Budi - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Invasi lagu Indonesia di negeri jiran
Mungkin ada yang tahu radio2 di Singapura dan Malaysia mana saja yang menyiarkan lagu2 terbaru dari musisi Indonesia ? Siapa saja artis yang sedang promo album di kedua negara tersebut ? Terima kasih. fwd…. Ngomong2 soal musik Indonesia, kok jarang yach infotainment kita mengabarkan soal apa album artis mana yang keluar minggu ini, lagu apa yang lagi booming belakangan ini, jadwal konser penyanyi kita, atau sekedar resensi videoklip yang mereka buat ? Justru yang ada “berita”-nya kalau sang penyanyi digosipkan punya selingkuhan ( kasus Rossa – Yoyo PADI ), rumah tangga nggak akur ( Maia Ratu – Dani Ahmad ), konser rusuh makan korban ( Ungu ), menggugat ipar karena soal penipuan ( Shanty ), cerai terus punya gandengan baru ( Titi DJ ), sampai masalah nyeleneh macam ikutan upacara bendera segala ( GIGI ). Yang rada mendingan paling soal Peterpan, itu pun sebenarnya lebih banyak nyeritain soal “persaingan” baru dengan mantan personil yang membangun band baru “The Titans” atau kalo nggak ngomongin tingkah polah Ariel ama istrinya. Kalo soal invasi lagu2 Indonesia sich, Malaysia nyerah aza dech. Nyaris di tahun millennium paling hanya Siti Nurhaliza dan Sheila Majid yang masih “dianggap”. Sementara musisi2 lain dari negeri jiran, boleh dibilang hasilnya karyanya mayoritas katro punya, gitu2 aza. Lha, kita punya musisi dari banyak genre, mulai dari pop, RnB, jazz, hip hop, dance, etc Btw, ada yang punya list nominasi Anugerah Planet Musik 2007 yang beberapa bulan lagi bakal digelar di Singapura ? - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] tanya soal syariah
saya yang awam ini cukup tergelitik melihat iklan “baiklah bagi orang beriman memilih yang halal” dan jreng iklan sebuah produk bank syariah nongol. Apa sich yang membedakan aktivitas bank konvensional dengan bank syariah ? Apa hanya penamaan kalo bunga bank konvensional tuch “riba”, mirip2 kayak tengkulak atau lindah darat, donk analoginya. Jadi nasabah yang bertransaksi di bank konvensional dianggap “haram” ? Terus bagaimana sebuah bisnis atau kegiatan usaha dianggap mengandung syariah ? Apa gunanya dianggap “sesuai syariah” tapi masih pakai jalan korupsi ? Lalu apakah gerombolan tukang pukul seperti FPI dan FBR adalah golongan yang “direstui syariah” ? Mungkin bisa dimulai dari apaan sich syariah ? kalo dihukum kena cambuk, wanita keluar rumah musti berkerudung, anak2 SD musti bisa baca tulis bahasa Arab, atau apa ? Maaf, kalo dianggap tulisannya terlalu kasar. Maklum wong ndeso bin katro :) - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] ABAD : A sal B ukan A dang D aradjatun
Melihat dinamika jelang pilkada DKI, saya kok melihatnya ini cuma permainan parpol semata untuk bagi2 pengaruh dan kursi kekuasaan ? Dan yang mengerucut belakangan ini apalagi kalau bukan : “smackdown” Fauzi Bowo vs Adang Daradjatun. Bukannya mau ngebelain mas Adang, cuma saya liat gelagatnya kok partai yang mengusung nama bang Foke ini lebih cenderung pada pertimbangan sentiment : asal jangan yang didukung PKS. Nggak rame ach kalo bursa calon gubernurnya cuman dua doank. Kenapa sich nggak dibikin aja realityshow : gubernur dki idol !!! Sebenarnya fenomena seperti ini membuka borok para partai itu sendiri, mereka nggak pede dengan potensi kadernya sendiri. PDI-P misalnya yang lima tahun malah mengusung nama Sutiyoso buat jadi kandidat gubernur, padahal di kalangan wong cilik simpatisan warga banteng, bukannya bang Yos ini salahsatu “actor” di belakang tragedy 27 Juli ? Kita juga tidak tahu apa bedanya bang Fauzi dengan bang Adang. Dua-duanya cuma saingan nongol di program berita tv, tapi masih nggak jelas apa visi, misi, dan rencana kerja yang mau dijalankan bila mereka berhasil terpilih ? Berkaca pada pertarungan “Hillary Clinton vs Barrack Obama”, maaf kata pilkada kita emang kelas amatiran. Bukannya focus pada apa yang bisa dikerjakan buat masyarakat, tetapi lebih mengedepankan siapa yang paling populer di mata lembaga survey ( dan tentunya yang paling banyak tebar janji bagi2 kekuasaan pada parpol yang mendukungnya ). Bila boleh dimunculkan calon independent, saya usulkan nama Tukul Arwana. Biar katro, wong ndeso, sering diledekin kutukupret, tapi jujur dan tidak matre. Terlebih mas “Reynaldi” ini bukan lulusan S1, yang penting dicintai pemirsa ( gitu kalo ngutip pembelaan mas Pramono Anung soal Megawati ). Puas, puas puas ?! Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Jelang satu tahun lumpur Lapindo
FPI is back ! Di beberapa milis dikabarkan front preman ini sedang sibuk “men-sweeping” sebuah sekolah teologia. Di layar kaca kita lihat aksi teriak2 di depan sidang kasus majalah Playboy. Ketika pemerintah membuat acara “zikir taubat” nasional, lihatlah sekelompok rakyat yg mengatasnamakan pembela agama berlaku anarkis tanpa “ditertibkan” oleh pihak keamanan. Yang terlihat justru aparat tramtib disiagakan ke daerah Porong, lokasi lumpur Lapindo yang tengah didemo rakyat. Omong2 soal Lapindo, kapan usainya derita ini ? Kenapa tidak ada sinetron religius macam Hidayah yang mengangkat tema “kepasrahan” rakyat ini ? Apa musti nunggu pejabat yg bertanggungjawab kesamber petir, matinya di liang lahat dikerubungi belatung, atau mendadak dikutuk jadi lumpur ? Tentang “tobat”, jadi selama ini pas bulan puasa kemarin cuman belajar menahan lapar dan haus secara fisik, tapi masih gagal dalam menahan nafsu syahwat kekuasaan dan gila harta ? PS : Boro-boro minta harta hasil keruk Orba lewat berbagai yayasan dibalikin, minta Soeharto untuk menyerahkan dokumen asli Supersemar aza susah amat ? Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Citra vs Oscar
Hari ini beberapa media suratkabar menempatkan artikel penghargaan insan film Academy Award sebagai salahsatu berita penting di halaman pertama. Bandingkan dengan liputan untuk FFI yang lebih menyoroti gontok-gontokan antara sineas muda dengan sesepuh jagad perfilman nasional. Ngomong2 soal perfilman nasional kita kok saya merasa ada kemandegan, kalo jenisnya bukan film remaja, pastinya film bertema horror-misteri yang dianggap laku. Bayangkan kalo film2 ala sinetron Hidayah masuk ke bioskop, siapa sich yang tertarik nonton film2 begituan ? Setelah fil “Long road to Heaven” yang mengisahkan soal tragedy bom bali, mungkinkah ada produser film yang tertarik bikin film2 “semi-documenter” lainnya, mungkin bisa dikasih judul semacam : “Lumpur lapindo pasti berlalu”, “Ada apa dengan gaji, tunjangan, insentif, dan jalan2 ala DPR(D)”, “Me vs KPK”, dan sejenisnya. Bosan nonton sinetron2 religius mulu, sesekali bikin donk yang bertema politik dan hukum. Mungkin Panasonic Awards nanti bisa buat kategori penghargaan atas akting aktor/aktris favorit dari kalangan oknum pejabat negara yang suka ngibulin rakyat ? Nominasinya adalah.. Budi - Jkt - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Rakyat ngamuk, pejabat negara dilempar remote
Pertama, subyek imel ini merupakan plesetan dari artikel di situs KOMPAS yang aslinya berjudul : “Maia ngamuk, Dhani dilempar remote”. Beberapa milis lalu meributkan hal ini dengan menyangkutpautkan dengan masalah KDRT segala. Saya tidak mau memperlebar problem internal rumah tangga ini karena arahnya malah bikin wartawan infotainment “girang” karena dapat bahan gossip. Sudah lama rakyat menahan kesabaran untuk ngamuk atas musibah di negeri ini yang silih berganti. Banjir, longsor, lumpur, sampai kecelakaan transportasi hanya masuk media massa untuk bisa “diambil hikmahnya” dan terus berulang. Ketika rakyat menuntut keadilan, meminta bertemu para wakil parpol di parlemen untuk curhat soal kemalangan yang menimpa mereka, eh malah menghindar dan sebagai gantinya “diadu” dengan aparat keamanan. Kalau rakyat marah, apa yang bisa dilakukan ? Atau dalam kasus ini apa yang musti dilempar ke pejabat negara tersebut ? Piring, botol, telur busuk, tomat, lumpur, … Btw, kadang saya prihatin ( atau mungkin lebih tepatnya : malu ! ) kalau sampai presiden sendiri yang turun tangan melakukan sidak lalu menemukan kekacauan birokrasi maupun bobroknya pelayanan pemerintah daerah terhadap rakyat. Maksudnya prihatin ( sekaligus malu ) adalah jadi apa kerjanya mereka para aparat di daerah itu ? Apa “tugasnya” pak camat, pak bupati, pak gubernur, dan anggota DPR(D) itu : membuat aturan agar pajak pendapatan daerah dikerek setinggi mungkin biar mereka bisa nikmatin kenaikan gaji, tunjangan, insentif, dan tur jalan2 yang “dilegalkan” via APBD ? Untuk kaum Tionghoa, masih saja kalau ngurus perijinan ini itu masih dimintai surat SBKRI. Untuk kaum lemah, ngurusin surat miskin aza berbelit-belit bahkan sudah menjadi rahasia umum musti ada uang sogokan dulu. Beginilah kalau pengabdian untuk pelayanan kepada public dianggap sebagai pekerjaan atau obyekan mengeruk keuntungan kantong pribadi. Tidak mau berkorban, tetapi sering mengorbankan rakyat. Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Levina disabotase ?
Membaca harian Warta Kota hari minggu kemarin, saya geli sendiri membaca headline mengenai opini mas AC Manullang yang katanya pengamat intelejen itu. Nggak beda jauh dengan gaya Abu Bakar Ba’asyir kalau ditanya soal terorisme, nunjuk kambing hitamnya apalagi kalo semua kekacauan ini karena ada campur tangan pihak negara asing. Busye… sampai kapan bangsa ini mau introspeksi diri kalau semua bencana ini ditimpakan pada orang lain. Dan sebelnya lagi, komentar nggak mutu itu hanya atas dasar asumsi, praduga, atau mungkin karena sering kebanyakan nonton film2 spionase ala James Bond. Saya juga heran, siapa yang kasih izin wartawan buat naik kapal yang habis kebakaran itu ? Tanpa pelampung maupun alat keamanan pula ? Berapa banyak dari mereka yang kagak bisa berenang ? Jadi keinget film2 favorit era 90an dulu, tim Baywatch kita kemana yach ? - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Kosakata “baru” : sontoloyo !
Setelah mas “Reynaldi” mempopulerkan kata2 : wong ndeso, katro, kutukupret, puas puas puas sampai kembali ke lappptooo… seakan nggak mau kalah, pak menteri agama pun menelurkan kata “gaul terbaru : sontoloyo ! Entah dari kitab agama mana istilah itu dipakai, mungkin dari bahasa daerah. Lha kalo gitu beliau nggak cocok donk diangkat jadi menteri agama, mustinya menteri kebudayaan atau percepatan daerah tertinggal : ) Btw, apa sich arti kata “sontoloyo” menurut kamus bahasa Indonesia ? Kurang ajar, kurang kerjaan, atau apa… Yang pasti nambah lagi daftar menteri yang harusnya memberi teladan, tapi pilihan kata yang dipilih tergolong nggak sopan. Mungkin perlu diundang jadi bintang tamunya mas Tukul biar bisa memuntahkan perbendaharaan kata2 “kasar” lainnya. Kita akan kupas lebih dalam lagi, jadi jangan kemana-mana pemirsa. Tetap di cindera ma…ta ! Budi - Jakarta - Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Boleh katro, asal jangan melecehkan !
Dari milis sebelah. Semoga bisa menjadi masukan buat tim kreatif “Empat Mata” tentang bagaimana membuat tayangan yang katro namun tidak melecehkan wanita seperti yang tertuang dalam fwd dibawah ini. Juga sebagai bahan introspeksi buat para pelawak yang hanya mengandalkan aksi2 norak untuk mengundang tawa. Budi - Jkt ……….. [EMAIL PROTECTED] beberapa hr yg lalu, gw nonton EMPAT MATA dimana salah satu bintang tamunya adalah Mpo Nori. sbenernya gw suka bgt sm acara itu krn keluguan n kelucuan Tukul. tp d episode ini dr awal acara n sterusnya selalu mencela Mpo Nori yg notabene sudah sepuh n hrs dihormati.tp kok Tukul ky ga punya sopan santun dengan mendorong tubuh mpo nori waktu beliau mendekati tukul. dr situ sy dah ga respeck lg sm acara itu. tlg klo becanda jgn keterlaluan donk mas Tukul... [EMAIL PROTECTED] cuma sharing sedikit.awalnya saya biasa aja sama tukul. dia pelawak, tapi saya ga pernah nonton lawakannya. sampe suatu hari kantor saya ngadain acara ulang taun dimana saya diminta menjadi MC. kebetulan MC tamu-nya tukul. pada waktu brainstorming, saya sudah merasakan gelagat2 ga enak karena tukul ini ternyata ramah dan kreatif sekali tangannya. di hari H, saya dicela terus terusan di panggung (sebetulnya itu ga jadi masalah buat saya) tapi yang amat saya sayangkan, saya sempat merasakan pelecehan. karena pada waktu saya mau duduk (ada yang mengisi acara di panggung) tangan tukul itu tiba2 ada di tempat duduk saya (yang otomatis, dia memegang bokong saya) kalo tidak ingat itu acara kantor, mungkin tukul sudah saya tampar. tapi saya hanya memperingatkan dia untuk tidak macam2. jadi kalo kemaren dia memperlakukan mpok nori secara tidak sopan, bukan hal aneh lagi buat saya. [EMAIL PROTECTED] Ga hanya dia aja kok, tp memang kebanyakan pelawak2 indonesia kalau mentas suka aneh2.. kadang suka kelewatan batas, pelecehan terhadap perempuan dan orang tua bukan hal yang aneh lagi... 1 tujuannya untuk membuat ketawa orang lain, iya kalo lucu. kalo menyinggung?? Yang paling aku suka sebel kalo pelawak2 udah pada Narik Urat alias Treak-treak waduh kesel deh.. brisik!! emangnya kl ga treak2 dan ga melecehkan jadi ga lucu ya? Ngelawak sama sinetron sama aja.. pada pake treak2... sebel aku deh jadinya.. heheheh - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Taufik Adang
Pemilu Amerika menghadirkan kisah menarik. Hillary Clinton, bekas presiden AS Bill Clinton mencalonkan diri menjadi kandidat presiden. Hal ini tentu tidak terlalu menghebohkan mengingat reputasi Hillary Clinton sebagai senator. Akan menghebohkan bila misalnya hal serupa bisa terjadi di Indonesia. Misalnya : Megawati khan pernah menjabat sebagai presiden, nach bagaimana kalau untuk pemilu 2009 nanti PDI Perjuangan mencalonkan Taufik Kiemas ? Beri kesempatan donk pada sang suami tercinta untuk tampil ke depan. Selama ini beliau seringkali bergerak bagai bayangan kemana pun mbak Mega melangkah. Emansipasi napa ? Omong2 soal pemilihan, saya cukup terusik dengan tindak tanduk calon gubernur Jakarta sekarang. Yang paling kentara sekali adalah sosok Adang Darajatun yang belakangan ini sering muncul di infotainment televise. Kemarin bareng Titi DJ mengkampanyekan gerakan donor darah, terus kemarinnya lagi sibuk bikin turnamen sepakbola Adang Darajatun Cup. Tak lupa juga iklan ketua umum PABBSI saat tim Asian Games berlaga ke Qatar. Ditambah pula dikit2 nongol dalam slot iklan dan flyer jalanan dengan wajah sumringah memberi ucapan selamat hari raya pada tanggal2 merah tertentu. Btw, mau sampai kapan Bagir Manan mempensiunkan diri ? Terus kisah judi anggota DPR di London kok nggak ada gregetnya sama sekali di media massa ? Program berita tv melulu soal flu burung ( diselingi demam berdarah ), kecelakaan Adam Air, dan karamnya kapal Senopati ( diselingi kecelakaan kereta api ). Membosankan, karena seolah-olah berita tersebut diulur-ulur penyelesaiannya sampai masyarakat sendiri lupa, para pejabat masih punya hutang soal Lapindo, longsor, korban gempa, dan sebagainya. Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] DPR : judi kok ke London ?
Kaget juga membaca berita di sebuah situs online hari : anggota DPR kita main judi (?) di London. Nggak nyangka, minta gaji, fasilitas, tunjangan, bonus, dan macam2 insentif ini itu, ternyata selain dipakai untuk ngongkosin istri kedua, belanja perhiasan di luar negeri, studi banding nggak mutu, biaya sms yang membengkak, ongkos nginep di hotel, dan banyak pemborosan lainnya, ealah….. wakil parpol ini malah buang2 duit di kasino negeri orang. Sudah jadi rahasia umum, bahwa banyak orang Indonesia yang berjudi di Malaysia ( bayangkan, negara yang hamper boleh dibilang memakai label syariat Islam !!! ) atau di Singapura. Uang rakyat disedot ke 2 negara tetangga tersebut dengan sia-sia. Kalau sering nonton sinetron religius ( atau takhyul ?) di televisi, kiranya azab apa yach yang cocok untuk mereka ? Terus kalau mau lebih ekstrem lagi, apa sich agama wakil rakyat, eh… para penjudi itu ? Beberin aza tuch para anggota legislative yang tergolong bebal itu ke muka public. Maaf, lagi emosi gara2 perilaku bobrok wakil rakyat kita. Malu-maluin aza…. NB : Oh, ya mungkin rekan2 punya pengalaman tentang sepak terjang “kasino2 ilegal” yang hidup dari becking oknum aparat di kawasan Jakarta ini. Boleh donk berbagi kisahnya dimilis ini. Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Kemana Tourism Board Indonesia ?
Harian KOMPAS hari ini memuat iklan 2 halaman besar dari Tourism Board Malaysia tentang skedul event pariwisatanya dalam tahun 2007. Demikian juga di halaman belakang KOMPAS memuat iklan seperempat halaman dari Tourism Board Singapura tentang skedul acara2 beberapa bulan mendatang yang mungkin digemari pelancong dari Indonesia. Lha, kerjanya Tourism Board Indonesia apa ? Harusnya menteri pariwisata kita bisa aktif mempromosikan acara2 berskala nasional ke manca negara, semisalkan event JavaJazz di bulan Maret mendatang yang kayaknya belum ada “bunyinya”. Atau event Piala Asia yang kita sendiri malah belum tahu kapan tepatnya diselenggarakan di Jakarta ? Atau mungkin aksi kampanye calon gubernur DKI jadi event pariwisata tersendiri ? Kita sendiri sebagai saudara sebangsa satu tanah air malah nggak tahu ada di event perayaan apa beberapa bulan ini di Bali, Makasar, Medan, Aceh, Maluku, Papua dan seterusnya. Lha, gimana kita mau bikin persiapan untuk berwisata ke tempat2 tersebut, sementara promosinya pun nggak kedengeran gaungnya ? Tolong, kalau ada instansi yang punya calendar event untuk satu tahun bagi dunia pariwisata Indonesia bisa di-sharing disini. Terima kasih. Budi - Jkt - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Keselamatan mental pemirsa, siapa yang bertanggungjawab ?
ADAM AIR DITEMUKAN Tagline bombastis diatas setidaknya saya temui kemarin dalam program berita sore di Liputan6 SCTV, Seputar Indonesia RCTI, dan Metro Hari Ini MetroTV. Saya tak tahu apa pemred-nya atau editornya yang tidak mengerti bahasa Indonesia, karena isi beritanya ternyata baru sebatas penemuan ekor dan serpihan pesawat saja. Apakah itu bisa dianggap pesawat yang hilang tersebut sudah ditemukan ? Tidak bisakah ditulis saja “jejak baru Adam Air ditemukan” ? Bukankah penulisan tema seperti itu bisa membuat keluarga korban malah merasa dibohongi (lagi) ? Belum lagi “penghakiman terselubung” oleh para pembuat acara berita tersebut yang terkesan menyalahkan maskapai penerbangan. Itu memang tidak salah, tetapi pihak pengelola tv justru tutup mata akan kebobrokan program tayangan yang mereka buat sendiri. Jadi bagi saya, cara mereka “mengajari” perusahaan lain untuk bersikap professional dan mengutamakan keselamatan penumpang sungguh tidak membumi, wong mereka sendiri tidak serius menjamin “keselamatan mental” para pemirsanya, terutama dengan banyaknya tayangan2 yang membodohi masyarakat. KPI baru sebatas macan kertas saja, teriak-teriaknya kalo nggak di suratkabar yach di milis2, sementara pengelola tv acuh tak acuh menanggapinya. Budi - Jakarta - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Duel RS vs HPS
Bila ada dua seleb atau pejabat public yang terlibat sengketa dalam ranah public, maka dipastikan yang “mengail di air keruh”, pastilah selain wartawan gossip adalah pihak pengacara. Lihat berapa banyak pengacara yang mendadak tenar gara2 membela tokoh masyarakat maupun artis, numpang ngetop ! Bilangnya aza kagak dibayar dan kerjanya berdasarkan permintaan klien, tapi kalo kita lihat lifestyle para pengacara “mapan” yang punya rumah mewah, mobil sport edisi terbatas, dan penampilan perlente dengan wangi parfum yang bukan kelas nyongnyong, wow…. Disisi lain, jarang banget pengacara2 papan atas tersebut yang mau bersusahpayah membela korban HAM, tragedy Trisakti, kasus Semanggi, maupun korban kerusuhan Mei 1998. Nggak ada duitnya, belum lagi kemungkinan nantinya ada ancaman teror2 yang nggak jelas belangnya. Beda misalnya kalo mendampingi kelas2 tersangka sampai terpidana koruptor yang pasti kocek tambah tebal. Belum apa2 sudah muncul pembelaan seperti : “kita menghormati asas praduga tak bersalah”, tapi bagi rakyat kecil itu semua hanya kamuflase. Seringkali rakyat justru dalam posisi “asas patut diduga bersalah”. Hari-hari ini kita menyaksikan “perang mulut” antara Ruhut Sitompul versus Hotman Paris Hutapea. Saya pikir kenapa yach mereka berdua nggak jadi pembela sukarela untuk korban Lumpur Lapindo saja ? Jadi, wahai pengacara. Dimana nuranimu membela rakyat yang lemah ? Budi __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com
[mediacare] MQ 3 in 1
Mau tak mau saya tersenyum simpul juga ketika melihat karikatur mas “Sukribo” di harian KOMPAS minggu kemarin. Ternyata bukan hanya anak2 saja yang jadi korban smackdown, rakyat kecil yang suka digusur pun punya slogan baru yang kira2 bunyinya begini : “Jangan coba2 ngegusur. Rakyat sini penggemar smackdown !”. Atau mungkin poster “awas anjing galak” di depan pintu rumah bisa berganti menjadi “awas atlet smackdown !” He he he….. Beralih ke topik Aa Gym kawin lagi. Saya jadi ingat ungkapan 3M yang selalu diumbar dalam setiap penampilan dakwahnya di layar kaca. Ada yang tahu ? M pertama. Mulailah dari hal2 yang kecil. Misalnya, sebagai bos, dekatilah staff perusahaan anda yg tentunya jangan yg udah punya suami kalau tidak mau kena tempeleng. M kedua. Mulailah dari diri sendiri. Orang lain bisa poligami, kenapa dirinya tidak ? Pakai saja dalil2 yang tampaknya benar menurut logika diri sendiri : daripada selingkuh atau dianggap berzinah, lebih baik terang-terangan. M ketiga. Mulailah dari sekarang. Sayang untuk yg ini, ternyata sudah dimulai 2-3 bulan yang lalu baru beritanya ketahuan oleh media massa Quote perkawinan yg sering saya jumpai dicetak pada kartu undangan perkawinan ”Mereka bukan lagi dua, melainkan satu” kini telah berubah menjadi seperti aturan 3 in 1. Bagi saya, karirnya sebagai pemuka agama yang dihormati sudah tidak layak lagi disandang. Omongannya sudah tidak berbobot lagi. Ternyata dakwah yang selama ini digembar-gemborkan cuma sebagai alat merayu cewek saja. Komentar ini rada ”infotainment” dikit. Kalo melihat reaksi dari Teh Ninie, kayaknya proses TTM Aa Gym ini nggak ketahuan istri pertamanya. Gara2 sang staff MQ itu pertahanannya ”jebol”, maka kepaksa dech kudu dinikahi. Jadi, mungkin ini statusnya ”MBA”, (poligami) married by accident. Coba wartawan gosip telusuri atau investigasi rumor ini. Budi Yg kecewa Aa Gym lebih memilih nafsu syahwat ketimbang memberi teladan yg baik. - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
[mediacare] Ini dia 2 “korban smackdown” terbaru !
Tayangan smackdown ternyata tidak hanya mengakibatkan korban pada kalangan anak2, bahkan orang dewasa pun menjadi “korbannya”, walau tidak sampai patah tulang, geger otak, sampai meninggal. Tepatnya korban yang bikin malu wajah pemuka/pejabat negeri ini. Jum’at pagi ini, saya agak kaget juga membaca isi mailbox hari ini : Aa Gym menikah lagi ! Dai yg kalau muncul dipublik biasanya bersama satu orang istri, dikabarkan berpoligami. Ini pasti salahsatu korban tayangan smackdown, nggak puas hanya “bergulat” dengan satu istri, pengen ditambah unsur tantangannya. Mentang2 katanya istri pertama ngizinin, terus nafsu boleh diumbar kepada orang lain. Saya heran gimana istri pertama bisa bersikap “pasrah” begitu. Menteri urusan peranan wanita musti mengecam keras tuch, masa pemuka agama memberi contoh yang tidak baik : setelah bosan “men-smackdown” istri pertama, terus cari lawan tanding yang lain. Korban smackdown kedua, apalagi kalau bukan jadi hot item di acara2 berita televise kemarin sore. Ada seorang anggota dewan yang gambar adegan smackdown antara dirinya, si YZ tengah “bergulat” dengan penyanyi dangdut ME. Siapakah YZ ini ? Apa perlu koran sekelas PosKota memasang pas foto dirinya dengan bagian mata dicoret spdiol warna hitam, biar kita2 tahu siapa sich yang ngakunya wakil rakyat tapi tingkahnya memalukan banget ini. Bila nanti ada pertanyaan dari masyarakat mengapa mereka sampai tega berbuat serendah itu, tenangada kambing hitam bernama : Smackdown ! Budi - Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/
[mediacare] Lapindo kena santet ?
Ledakan gas di “ground zero” Lapindo ternyata menjadi episode baru gonjang-ganjing siapa yg musti bertanggungjawab ( baca : disalahkan ! ) ? Sasaran tembak utama apalagi kalo bukan Aburizal Bakrie, sang Menko merangkap pemilik grup Bakrie. Kontroversi penjualan saham perusahaan Lapindo yg tadinya dikuasai anak perusahaan Bakrie ke perusahaan “asing” memang menuai komentar, terutama soal adanya kongkalikong untuk mengoper “tongkat estafet” responsibilitas. Mungkin tumbal yg harus diambil oleh bung Ical ini adalah mundur dari jabatan di pemerintahan. Atau secara berseloroh, mungkin aura “Ical” nggak terlalu bagus untuk kelangsungan “fengshui”-nya kabinet SBY-JK jadi mestinya kudu legowo kalau alam pun tak menghendaki bung Aburizal terus keukeuh bertahan menjadi pejabat negara. Coba donk suruh si gendheng “menyantet” kawasan Lapindo biar lumpurnya merendam lagi ke perut bumi, jangan bisanya potong leher ayam terus dimakan darahnya aza, pamer aksi fear factor segala. Semedi gitu di pinggir kubangan lumpurnya sambil lempar2 sesajen. Atau jangan2 musti “disuap” dulu dengan segepok duit puluhan ribu dollar untuk sekedar rasa nasionalisme. Saya heran, kok lembaga2 seperti Departemen Agama, MUI, NU, Muhammadiyah, MMI, FPI, sampai PKS nggak ada nyalinya untuk memprotes keras tindakan musyrik yang dipertontonkan ke depan banyak masyarakat seperti ini ? http://www.kompas.co.id/ver1/Hiburan/0611/24/065259.htm = KOTA,WARTA KOTA- Paranormal Gendeng Pamungkas mengaku menerima 10.000 dolar AS (sekitar Rp 90-an juta) dari utusan Presiden AS George W Bush. Uang itu merupakan kompensasi pembatalan santet terhadap Bush. Pemberian uang itu dilakukan di sebuah restoran di Bogor, Jumat (17/11) atau tiga hari sebelum kedatangan Bush ke Indonesia. Saya bertemu dengan enam orang. Mereka adalah paranormalnya Bush, ujar Gendeng. Dalam pertemuan itu, ujar Gendeng, mereka mengatakan, Amerika Serikat memang negara yang sudah maju. Tetapi mereka memahami keberadaan dunia klenik terutama santet (vodoo). Oleh karena itu, salah seorang dari mereka yang menjadi juru bicara meminta agar Gendeng membatalkan niatnya untuk menyantet Bush. Pokoknya saya diminta agar tidak jadi menyantet Bush, ujar Gendeng yang dihubungi melalui telepon, tadi malam. Menurut Gendeng, Presiden AS itu separuh percaya dan separuh tidak. Kata orang yang menemui saya itu, Bush bergetar karena vodoo saya. Karena yang saya lakukan adalah bukan ritual santet Indonesia tapi vodoo asal Haiti. Vodoo mengandung darah ular hitam, burung gagak, dan campuran darah saya. Ada juga bantuan teman saya di kamar mayat, jadi ada darah korban bunuh diri, darah korban kecelakaan, ujarnya. Nah, kata Gendeng, orang-orang Bush itu memintanya agar membatalkan santet terhadap Bush. Tetapi Gendeng menolak. Dia mengatakan akan tetap melakukan ritual namun sebatas mengupayakan agar Bush tidak betah di Indonesia. Saya juga tetap melakukan ritual agar pada saat Bush datang disambut dengan hujan dan petir. Ternyata itu terbukti, katanya. Setelah pembicaraan alot, akhirnya kedua belah pihak sepakat kalau santet (vodoo) dibatalkan. Sebagai imbalannya saya diberi 1 dolar AS ditambah pemberian dari pejabat tinggi Indonesia, katanya. Totalnya ada Rp 100-an juta lebihlah, tambah Gendeng sambil tertawa ngakak. Harus loncat Hal yang paling menarik dari pertemuan di restoran itu adalah, keinginan orang-orang Bush tersebut untuk mengundang Gendeng Pamungkas ke Amerika Serikat. Saya diundang mereka untuk datang ke AS bulan Januari nanti, kata Gendeng. Di Amerika, Gendeng akan memaparkan soal ilmu-ilmu vodoo yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Soal paspor dan tiket akan diurus oleh mereka, ujar Gendeng. Ketika ditanya mengapa Bush meloncat dari mobil saat tiba di Istana Bogor, Senin (20/11), Gendeng mengatakan bahwa hal itu sudah menjadi keharusan bagi suami Laura tersebut. Itu sebagai syarat agar Bush selamat, katanya. Sebelum turun dari mobil, Bush dibisiki oleh orangnya agar turun dari kendaraan dengan loncat dua kaki. Dan ini sesuai dengan santet vodoo yang saya pelajari dulu di Haiti, bahwa cara itu merupakan penolakan santet saya, yakni dengan menghentakkan kaki ke tanah, tambahnya Gendeng. Tetapi mengapa Anda begitu bernafsu menyantet Bush? Saya lakukan ini untuk nasionalisme saya. Sebenarnya saya mau kerahkan massa tolak Bush, tapi saya tidak punya massa. Akhirnya ada pertemuan dengan mereka (paranormal Bush). Saya ditawari sesuatu. Pertama, tukar informasi soal vodoo. Yang kedua, jujur saja, saya dapat duit, katanya. Rencananya, bagaimana cara menyantet Bush? Dituturkan Gendeng, sebelum melakukan ritual vodoo dengan sasaran Bush, dia melakukan beberapa penyerangan. Mula-mula minta petir dan hujan, lalu membuat Bush tidak mendarat di Kebun Raya Bogor. Lalu saya membuat pasukan Paspampres Bush kesurupan.