Re: [Re: Nasionalis dan Agamis]

1999-06-13 Terurut Topik Lutfi M.

Saya tidak melihat adanya konteks email anda dg. email sebelumnya.
Email sebelumnya menyatakan "rules"/aturan yg. perlu dikerjakan dan tentang
tidak adanya dikotomi Politik-agama dalam Islam, sementara email replynya
menyatakan tentang takdir (= ketentuan Tuhan, diketahui oleh manusia setelah
sesuatu terjadi).  Nggak nyambung tuh.

> --
> From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, June 14, 1999 9:33 AM
> Subject:  Re: [Re: Nasionalis dan Agamis]
>
> Kalo udah gini...tanggapan pada kalimat terakhir membuat saya jadi
> ingat
> waktu tugas ke lapangan (ke desa)  semasa kuliah. Saya bertanya kepada
> seorang petani tentang mengapa ia bisa gagal total dalam panen.
> Jawabnya,"Sudah takdir, Mas!!!". Kalo udah giniwhat can I say?
>
> Wassalam,
> Efron
>
> -Original Message-
> From:   yuni windarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Monday, 14 June, 1999 8:07 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject:Re: [Re: Nasionalis dan Agamis]
>
> Bung Andrew,
>
> Dalam agama lain memang diatur bahwa agama adalah agama, pemerintahan atau
> politik tidak ikut didalamnya.Tetapi dalam agama Islam, pemerintahan,
> politik,
> hubungan dengan manusia hubungan dengan Tuhan, ekonmi dan
> lainlainnya...adalah diatur. Islam mengatur kehidupan umatnya
> dari
> sebelum tidur, bangun tidur, kegiatan selama bangun sampai menjelang tidur
> lagi.
>
> Itulah Islam, tidak ada pemisahan antara agama, pemerintahan, dll.
>
> Salam
> Yuni
>
>

 application/ms-tnef


FW: Seandainya CapPres nanti...

1999-06-13 Terurut Topik Lutfi M.

Ini ada analisa yg. menarik

> --
> From: [EMAIL PROTECTED][SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 13 Juni 1999 14:46
> Subject:  [Majlas] Seandainya Mega jadi Presiden
>
>
> Berdasarkan hasil perhitungan sementera Pemilu yang telah berlangsung
> secara "demokratis" serta kecenderungannya dapat dikatakan PDI Perjuangan
> akan memenangkan  pesta demokrasi yang kedua dalam sejarah Indonesia.
> Walaupun kemenangan ini belum tentu menghantar  Megawati jadi Presiden RI,
> kiranya kita dapet mengandai-andai apa yang terjadi apabila Megawati
> menjadi presiden IV RI.
>
> Guna menyukseskan programnya, dalam membentuk Kabinet Megawati akan
> merangkul kalangan dari berbagai kelompok. Pembentukan kabinet ini
> hajatan "bagi-bagi" jabatan diperkirakan dapat menimbulkan ketidakpuasan
> beberapa kalangan di dalam PDI P, khususnya para pendukung Megawati yang
> setia sejak tahun 1992-1996 . Rasa tidak puas ini timbul karena kualitas
> SDM pendukung loyalis ini (kecuali orang-orang seperti  Kwik, Laksamana,
> Sophan Sophian) kurang memadai untuk masuk dalam jajaran birokrasi,
> apalagi sebagai seorang menteri. Megawati tentu memilih kader-kader PDI P
> yang kualitasnya mengagumkan dan umumnya mereka adalah pendukung PDI P
> bukan sejak awal tapi belakangan ini saja (oportunis mungkin?). Mengingat
> pendukung Mega terdiri dari bermacam-macam kelompok dan kepentingan bagai
> "gado-gado"  (nasionalis tulen, Kristen, Islam yang Abangan maupun Santri,
> Masyrakat Hindu, ABRI eks Orba, Birokrat eks Orba, Sosialis, eks PKI
> beserta keluarganya, dan petualang-petualan politik), konflik internal
> sangat mungkin terjadi. Walaupun demikian Megawati akan berhasil "meredam"
> ataupun mungkin "membungkam" konflik-konflik ini.
>
> Saya cukup yakin naiknya Megawati menjadi Presiden RI meningkatkan
> kredibilitas Pemerintahan RI di dalam negeri maupun luar negeri.
> Stabilitas politik dan keamanan perlahan-lahan semakin menjadi kenyataan.
> Keadaan ini mengakibatkan semakin membaiknya kondisi perekonomian
> nasional, khususnya nilai rupiah terhadap dollar  akan cenderung stabil.
> Bantual LN guna pemulihan ekonomi nasional (IMF misalnya) akan semakin
> "lancar". Investasi asing pun juga akan meningkat. Namun, sesuai kondisi
> obyektif yang sangat sulit, Mega dalam waktu 2-3 tahun pertama hanya mampu
> memperbaiki struktur ekonomi yang hancur.  Membaiknya struktur ekonomi
> nasional ini tentunya  tidak secara instan menyentuh "perekonomian rakyat
> kecil". Nasib "rakyat kecil" (yang merupakan pendukung utama Megawati)
> tidak mengalami perubahan. Sebagai "rakyat" yang awam mengenai ilmu
> ekonomi mereka tidak akan mau mengerti keadaan ini. Mereka cuma berharap
> "Megawati" datang sebagai seorang "juru selamat" yang dapat "menyulap"
> nasibnya. Mereka tentunya sudah tidak tahan lagi untuk "bersabar" menunggu
> perbaikan nasib. Keadaan ini tentu akan mengurangi "popularitas" Megawati.
>
> Bagi kalangan kelas menengah, khususnya kelompok intelektual,  program
> reformasi politik Megawati masih kurang mengigit bahkan cenderung pro
> status quo. Hal ini ditandai penentangan Megawati terhadap ide amendemen
> UUD 1945, Isu Kemerdekaan Timtim, serta Penghapusan Dwi-Fungsi ABRI.
> Sikap ini menunjukkan "agenda" Megawati untuk "menikmati" struktur politik
> yang sudah ada. Penolakan terhadap amendemen UUD 1945  serta penghapusan
> Dwi-fungsi ABRI akan menimbulkan keraguan terhadap komitmen Megawati
> terhadap reformasi nasional, khususnya menciptakan struktur politik yang
> demokratis. Begitu juga halnya dalam isu Timtim. Penolakan Megawati
> terhadap hasil referendum yang menentukan kemerdekaan Timtim tentu juga
> akan mempengaruhi popularitas serta citra Megawati di dalam negeri maupun
> dunia internasional. Akhirnya, kebijakan-kebijakan  yang tidak populer ini
> tentunya akan "mengentalkan" kekuatan Oposisi.
>
> Di bidang hubungan LN, apabila Megawati merealisr ide pembukaan hubungan
> diplomatik dengan Israel, kebijakan yang sama sekali tidak populis dan
> dapat mengurangi popularitasnya. Walaupun kebijakan ini dilandasi dengan
> pertimbangan serta penalaran yang rasional serta dapat dimengerti,  umat
> Islam (yang umumnya masyarakat awam di bidang hubungan luar negeri) tetap
> tidak bisa menerima. Memang dari perspektif politik luar negeri, ide
> pembukaan hubungan diplomatik ini dapat diharapkan meningkatkan kekuatan
> "lobby Indonesia" di masyarakat Internasional (apalagi negera-negara Arab
> juga sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel). Di lain sisi,
> selain tidak memperhatikan aspek emosional serta kultural,  kebijakan ini
> secara ekonomis juga  kurang menguntungkan, apalagi disaat krisis dimana
> kita sangat butuh dollar. Kita semua mengetahui populasi Indonesia hampir
> 200 juta sedangkan populasi Israel hanya sekian juta. Kemampuan ekspor
> Indonesia cukup rendah sedangkan kemampuan ekspor Israel relatif lebih
> tinggi (khususnya di bidang teknologi militer). Akibatnya neraca
> perdagangan Indonesia -

Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [

1999-06-11 Terurut Topik Lutfi M.

Komunike bersama yg. lalu tidak menyatakan koalisi.  Hanya pernyataan
bersama untuk menentang status quo.  Pernyataan terakhir AR menjelang Pemilu
adalah tidak pro kiri-kanan (maksudnya tidak pro partai Islam maupun
sekuler).  Mereka ingin berdiri di tengah-tengah tanpa mengorbankan bangsa
ini.

> --
> From: bRidWaN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, June 11, 1999 8:19 AM
> Subject:  Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [
>
> Saya pikir ini usul yang simpatik, dan begitulah
> memang seharusnya. Siapa yang tidak kenal dengan
> Faisal Basri ?
> Saya pribadi percaya, seandainya PDI, PKB dan
> PAN bisa menang dalam Pemilu kali ini, beberapa
> tokoh dalam PAN tentunya sangat pas untuk duduk didalam
> Kabinet yang baru.
>
> Hanya concern saya adalah, mengapa sampai KKG harus
> 'berharap' dapat berkoalisi dengan PAN ?
> Bukankah sebelumnya telah ada komunike bersama diantara
> 3 Partai ? Atau KKG melihat adanya perubahan dalam
> rencana yang tertuang dalam komunike tersebut ?
>
>
> Salam,
> bRidWaN
>
>
>
> At 07:44 AM 6/11/99 +0700, Lutfi M. wrote:
> >Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis
> malam
> >menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka
> >mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG
> >lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan)
>
>
> >> bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> >.
> >> Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program,
> >> terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian.
> >> Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih
> >> 'pas' didalam mempresentasikannya.
> >..
> >
> >Attachment Converted: "c:\eudora\attach\Re [Re [b ridwanRe Mahendra "
> >
>

 application/ms-tnef


Re: [Re: [b ridwanRe: Mahendra [

1999-06-10 Terurut Topik Lutfi M.

Wawancara sejumlah TV swasta dg. KKG yg. disiarkan dalam berita Kamis malam
menyatakan PDI-P berharap dapat berkoalisi dg. PAN karena memang mereka
mengakui di PAN banyak orang-orang yg. tangguh dan pandai (ini kata KKG
lho...kalau mau protes silahkan langsung tanya yg. bersangkutan)



> bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
.
> Mengenai program Partai, memang semuanya mempunyai Program,
> terutama dalam hal memecahkan masalah Perekonomian.
> Hanya (menurut saya), PDIP dalam hal ini KKG lebih
> 'pas' didalam mempresentasikannya.
..

 application/ms-tnef


FW: Mana itu partai reformasi?

1999-06-10 Terurut Topik Lutfi M.


> >http://www.surabayapost.co.id/
>
> >Hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan hanya tiga
> >parpol besar dan empat parpol kecil peserta Pemilu 1999 secara tegas
> >mendukung pengadilan atas mantan presiden Soeharto. Sedangkan 41 parpol
> >lainnya tidak serius menanggapi isu dan memasukkan dalam program
> >partai.Hasil riset Lembaga Kajian dan Praksis Demokrasi (LKPD) veritas
> >ITB itu disampaikan di Jakarta Kamis (3/6).
> >Dalam laporan itu juga terlihat, lebih separo parpol peserta pemilu
> >ternyata tidak serius menanggapi sejumlah isu krusial.
> >Misalnya, isu penghapusan dwifungsi ABRI, ancaman disintegrasi,
> >otonomi daerah, kemiskinan, HAM, dan isu perbankan.
> >Dengan menggunakan 33 parameter LKPD-ITB, hasil riset menunjukkan
> >bahwa program-program partai besar tampak lebih banyak dan lengkap.
> >Namun beragam konsep yang dibuat, baik partai besar maupun kecil,
> >rata-rata masih sebatas konsep dan tidak konkret. Bahkan banyak pula
> >yang tidak menyentuh akar permasalahan. Seperti dalam bidang kesehatan
> >yang menjadi salah satu kebutuhan
> >dasar rakyat, menurut riset itu, hanya dua parpol  kecil memprogramkan
> >biaya kesehatan murah dan gratis. Sementara isu kebebasan pers yang
> >diperlukan sebagai sosial kontrol bagi tegaknya demokrasi di negeri ini
> >hanya diprogramkan 14 parpol. Kendati demikian, riset yang dilakukan
> >sampai 1 Juni 1999 itu mencatat lebih separo parpol menyadari perlunya
> >perhatian terhadap upaya membasmi korupsi, kolusi, dan nepotisme
> >(KKN). Begitu pula perhatian terhadap masalah pengangguran, persamaan
> >hak perempuan, pengembangan usaha sektor informal, dan penghapusan
> >monopoli. Perlu diketahui, 33 parameter riset itu adalah program bidang
> >pangan, kesehatan, pendidikan, pemberantasan KKN, penghapusan monopoli,
> >persmedia, hukum, SARA, pajak, perbankan, investasi asing dan teknologi.
> >Selain itu, pembangunan desa, otonomi daerah, perempuan, lingkungan
> >hidup, prostitusi, buruh, pengangguran, sektor informal, kemiskinan,
> >utang luar negeri, pegawai negeri, hubungan luar negeri, pengadilan
> >Soeharto, perubahan UUD '45, sistem presidentilparlementer, koalisi,
> >calon presiden, disintegrasi,
> >hankam, dan dwifungsi ABRI.
> >Tidak Sekadar Coblos
> >Riset itu -- yang diberi judul "Jangan Sekadar Mencoblos, Lihat Dulu
> >Partai Kita" -- membagi 48 parpol peserta pemilu ke dalam dua kelompok
> >yakni tujuh parpol besar yaitu PPP, PDI Perjuangan, PAN, PBB, PK,
> >Golkar, PKB, dan 41 parpol kecil sisanya. Menurut riset tersebut, tiga
> >partai besar yang dalam programnya mencantumkan dukungan terhadap
> >pengadilan atas mantan presiden Soeharto adalah PPP, PAN, dan PKB,
> >sedangkan empat partai kecil yang menyatakan dukungan serupa adalah PUI,
> >PRD, PNI Massa, dan PUDI. Dari tabel hasil riset itu terlihat bahwa 41
> >parpol lain, termasuk partai besar PDI Perjuangan, PBB, PK, dan Golkar,
> >tidak mencantumkan perlunya proses peradilan tersebut dalam kerangka
> >kerjanya. LKPD Veritas ITB menjelaskan bahwa sumber risetnya adalah
> >programplatform partai, pedoman
> >kampanye, pamflet, buku "Partai-Partai Politik Indonesia", media cetak
> >serta buku penunjang lainnya. Hampir sama dengan isu peradilan Soeharto,
> >hasil riset itu juga
> >mengungkapkan fakta bahwa hanya 11 parpol  menginginkan adanya
> >penghapusan atau pengkajian ulang dwifungsi ABRI, enam parpol
> >menghendaki dwifungsi tetap
> >seperti sekarang. Sedangkan sisanya sama sekali tidak menyinggung posisi
> >ABRI dalam platform partai. Partai besar yang tegas-tegas menyatakan
> >dwifungsi ABRI harus dihapuskan hanyalah PPP dan PAN.
> >Berkaitan dengan ancaman disintegrasi bangsa yang belakangan ini
> >cukup marak, terutama di Aceh dan Timtim, hasil riset itu menyebutkan
> >hanya 11 partai yang meletakkannya dalam program kerja. PDI Perjuangan
> >secara tegas menolak
> >kebijakan yang memberi peluang melepaskan Timtim. Sedangkan PAN
> >cenderung membuka diri terhadap gagasan  membentuk negara serikat.
> >Sementara itu, menyangkut soal perubahan UUD '45, hanya 10 partai
> >menyatakan tekad untuk mempertahankan konstitusi tersebut. Namun
> >selebihnya ingin menyempurnakan batang
> >tubuh atau tidak mencantumkan dalam program.
> >Tiga partai seperti PPP, PAN, PBB tampak mendukung perlunya
> >perubahan UUD '45. Namun PDI Perjuangan  tidak setuju amandemen karena
> >menganggap kesalahan terletak pada implementasinya. Sedangkan PK, PKB,
> >dan Golkar tidak mencatumkannya dalam program mereka. Sekitar upaya
> >mengatasi kemiskinan, menurut riset tersebut, sebagian besar partai
> >besar mempunyai konsep kecuali PBB dan PK yang tidak mencantumkannya
> >dalam program mereka. (Ant)
> >
> >
>

 application/ms-tnef


Re: Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)

1999-06-10 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau begitu status uang yg. diterima Andi Ghalib itu bagaimana? kan uang
para pengusaha yg. notabene uang mereka sendiri?


> --
> From: Yusuf-Wibisono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 10 June 1999 12:35 PM
> Subject:  Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)
>
> Yw: Wah, ini salah kaprah...
> Pengertian money politics itu ada dua jenis:
>
> 1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri
>Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit
>mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek,
>apa kek... suka-suka aja.
>
> 2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS,
>fasilitas milik negara, anggaran negara, etc,
>baik sumber sendiri maupun sumber hutang).
>Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal.
>Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie.
>milik rakyat),...
>
> Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat
> dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh...
>
> ;-)
>
>
> At 12:23 PM 6/10/99 +0700, you wrote:
> 
>
>
> PDI Mega Terlibat Politik Uang di Jakarta Timur
> Reporter Hestiana Dharmastuti
>
> detikcom, Jakarta-Bukan cuma Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR) yang
> banyak dilaporkan organisasi pemantau pemilu telah melakukan money
> politics. Bahkan PDI Perjuangan pun dilaporkan melakukan hal yang sama di
> Jakarta Timur.
>
> Adanya praktek haram itu ditemukan Unfrel (University Network for Fair dan
> Free Election) pimpinan T Mulya Lubis. Temuan itu disampaikan oleh relawan
> Unfrel bernama Dicky Hardianto yang bertugas memantau Pemilu 7 Juni 1999
> di
> perumahan AL di TPS 20 Jl Usman Harun RT 01/RW 05 Kecamatan Makassar,
> Jakarta Timur.
>
> Dicky melaporkan temuannya dalam selembar surat yang kemudian dikirimkan
> lewat faksmili ke kantor pusat Unfrel, Jl Borobudur, Jakarta Pusat.
> Reporter detikcom berhasil mendapatkan faksimili itu bersama wartawan
> Rakyat Merdeka, Suara Bangsa, Sinar Pagi, dan Bali Post.
>
> Menurut Febi Adamsyah, Koordinator Humas Unfrel, faks itu masuk ke kantor
> pusat Unfrel pukul 15.12 WIB, Rabu (09/06/1999). Faks itu ditujukan pada
> Divisi Pengaduan Unfrel attn Bapak Agung Supriyo/Daris, hal pengaduan
> money
> politics PDI Perjuangan. Demikian bunyi surat yang ditulis Dicky, relawan
> Unfrel yang berkode 089 ini:
>
> Ass. Wr. Wb.
>
> Saya mengadukan pelanggaran Pemilu 7 Juni kemarin. Di TPS 20 Jl Usman
> Harun
> RT 01 RW 05 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, telah
> terjadi praktek money politics yang dilakukan PDI Perjuangan (membagikan
> uang Rp 10 ribu) oleh simpatisan atau pengurus PDI Perjuangan di daerah
> setempat dari purnawirawan AL kepada beberapa tukang ojek untuk mendukung
> PDI Perjuangan pada pemilu kemarin.
>
> Pelanggaran ini cukup menarik karena ini memberi jawaban mengapa di
> pemukiman ABRI, PDI Perjuangan menang. Bahkan di tempat itu adalah bekas
> kediaman KSAL.
>
> Terimakasih atas perhatiannya, saya mengharapkan Anda melakukan
> investigasi
> dan melaporkan ke masyarakat demi tegaknya demokrasi di Indonesia.
>
> Wassalam,
> Dicky Hardianto (089)
>
> Febi sendiri mengaku belum melakukan investigasi ulang terhadap laporan
> itu. Akan tetapi kemenangan PDI Perjuangan di kawasan ABRI memang cukup
> unik. Sebab di beberapa perkampungan sejenis, Golkar tetap nomor satu.
> Misalnya di TPS di perumahan Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) di
> Kramat Jati, Jakarta Timur, Golkar tetap unggul.
>



Re: Orang Kristen Mencegah Saya Makan Makanan Yang Mengandung Dag ingBabi

1999-06-10 Terurut Topik Lutfi M.

Menarik juga.
Kelihatannya Kristen Advent ini memiliki hukum yg. ada kemiripan dg. Islam.
Di dalam aliran Islam Syiah, halal-haramnya malah sangat mirip spt. yg. anda
sebutkan.  Agama Yahudi pun spt. demikian.  Kalau di US kan ada makanan
khusus orang yahudi yg. ada label "Kosher", non-hewani.  Apakah
"ten-commandement" juga berlaku untuk perjanjian baru (New Testament)?

Boleh tahu ada berapa sekte di Kristen?
Saya tahunya cuma Protestan, Katholik Roma, Katholik Ortodok Rusia, Advent,
Anglikan, qobti, assyiria (sekte/aliran ini, menariknya, memiliki ibadah
spt. sholat, bahkan kalau tidak salah membaca takbir).

Saya pernah juga dengar ada yg. namanya Barnabas.  Anda tahu?

Dulu di Jakarta pernah ada seorang profesor yg. benar-benar ahli dalam ilmu
kristologi, namanya Prof. Chefick Chehab.  Sayang, beliau sudah tiada.

> --
> From: Glenn Simanjuntak[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 10 June 1999 14:44 PM
> Subject:  Re: Orang Kristen Mencegah Saya Makan Makanan Yang
> Mengandung DagingBabi
>
> Yup
> Memang ada orang Kristen yang melarang makan babi, alias ada haram dan
> halalnya
> Mereka itu adalah Kristen Protestan dari sekte Advent, alias
> Masehi Advent Hari Ketujuh. Para pemeluk agama ini pergi ke gereja hari
> Sabtu, sebagai hari ketujuh atau hari Sabat.
> Banyak orang berpikir bahwa orang Advent hanya mengikuti ajaran
> perjanjian Lama saja. Ternyata tidak. Mereka percaya seluruh isi Alkitab,
> perjanjian Lama dan Baru.
> Mengapa ada haram dan halal?
> Semuanya diungkapkan dalam kitab Imamat dalam Perjanjian Lama.
> Tep[atnya Imamat 11.
> Kalau binatang darat, yang halal adalah yang binatang yang berkuku belah
> dan memamah biak., contohnya sapi. Babi adalah haram, karena tidak
> memamah biak, walaupun berkuku belah.
> Kalau binatang di air, yang halal, adalah yang bersisik dan bersirip.
> Ikan lele adalah haram, karena tidak bersisik, walaupun bersirip.
> Udang atau kepiting adalah haram, karena tidak bersisik dan tidak
> bersirip.
> Kalau kelas burung, yang halal adalah yang memakan biji-bijian.
> Itulah ringkasan ttg haram dan halal dalam kepercayaan Masehi Advent Hari
> Ketujuh.
>
> Salam,
> Glenn
>



Re: JOMC vs KPU

1999-06-10 Terurut Topik Lutfi M.

Dengar-dengar, itu gara-gara mereka menggunakan Micro$oft Windows NT sbg.
servernya.  Coba pake operating system Linux...bisa 3 hari kelar, he...he..
:-))


> --
> From: FNU Brawijaya[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 10 June 1999 17:01 PM
> Subject:  Re: JOMC vs KPU
>
> Memang KPU harusnya ganti nama jadi KPA (awut-awutan). Apa sih susahnya
> bikin program yg mampu
> menampilkan angka-angka per TPS. Emang ada berapa TPS? Paling banter
> 300.000 Kalo cuman
> segitu mah software database kelas kacang juga sanggup tho? Ndak perlu
> yang kayak Oracle segala.
> Heran aku..
>
> Itu homepage KPU ndak jalan-jalan Emang butuh berapa orang ahli
> komputer sih? Itu kalo dibilang
> harus ahli komputer. Wong anak SMP aja bisa masukin data.
>
>
>
> Hadeer wrote:
>
> >
> > Siap - siapsiap - siap... Data Jakarta sudah mulai kacau
> 
> > Mulai stock sembako . sebentar lagi perang sipil ... :-(
> >
> > :-(
> > Hadeer
> >
> > =
> >
> > Republika Online edisi: 10 Jun 1999
> >
> > Perhitungan Suara di DKI Kacau
> >
> > JAKARTA -- Terdapat kejanggalan dalam penghitungan hasil perolehan suara
> Pemilu 7 Juni lalu di Ibu Kota. Temuan Panitia Pemilihan Daerah (PPD) Tk I
> DKI Jakarta menunjukkan banyak kekeliruan dan kekacauan dalam menuliskan
> hasil penghitungan suara, yakni ada angka yang dibesarkan atau sebaliknya
> dikecilkan dari hasil aslinya.  Dari temuan sementara, PDI Perjuangan
> merupakan partai yang diuntungkan karena perolehan angkanya dibesarkan
> dari aslinya. Sedangkan partai lain seperti Partai Keadilan, Golkar,
> Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia angka perolehan suaranya
> dikecilkan. PPP malah hasil suaranya hilang.  Ketua PPD I DKI, Djafar
> Badjeber, kemarin, menyebutkan pihaknya menemukan data kejanggalan itu
> langsung di lapangan. Sebagai langkah antisipasi, PPD I DKI Jakarta hari
> ini terjun langsung ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk mengadakan
> penelitian berita acara penghitungan suara dari 10.198 TPS.  Berdasarkan
> pantauan anggota PPD I dari IPKI, Thomas Taka, kekeliruan penghitungan
> suara dan penulisan angka setidaknya ditemukan di dua kelurahan, yakni
> Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung dan Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar
> Rebo, Jakarta Timur.  Kesalahan yang terjadi, jelas Thomas, yakni berupa
> ketidaksesuaian hasil dari setiap tempat pemungutan suara dengan hasil
> akhir, yakni lebih besar dari seharusnya. PDI Perjuangan, lanjutnya, dari
> penghitungan suara semua TPS di Kelurahan Gedong seharusnya mendapat suara
> sebesar 2.500. Namun, dalam kolom hasil akhir formulir D4 ditulis 4.333.
> Begitu juga dengan PAN yang seharusnya hanya memperoleh suara sebesar
> 2.150 ditulis menjadi 6.393. ''Ini kan jelas menguntungkan mereka [parpol
> yang bersangkutan],'' ujar Thomas kepada pers di Jakarta kemarin.
> 'Kelebihan' suara PDI Perjuangan ini, tambah Thomas, juga ditemukan di
> Kelurahan Pulogebang. Namun Thomas mengatakan lupa memerinci perolehan
> untuk DPR RI atau DPRD. Yang jelas, sambungnya, yang seharusnya 1.762
> ditulis menjadi 7.220 dan yang 1.475 ditulis menjadi
> > 10.125.  Sebaliknya, beberapa partai justru mengalami penurunan. Semisal
> untuk Partai Keadilan yang berdasarkan penghitungan Thomas dan petugas PPK
> seharusnya mendapat 648 suara tetapi hanya ditulis 385. Begitu juga dengan
> yang seharusnya 14 suara ditulis 12 suara. Hal yang sama juga dialami
> Partai Golongan Karya dari 2.039 menjadi 1.367.  Namun hal yang lebih
> buruk, sambung Thomas, dialami oleh Partai Persatuan Pembangunan, yakni
> hilangnya perolehan suara. Dengan kasus ini, kata Thomas, tidak menutup
> kemungkinan kesalahan yang sama juga terjadi di tempat lain.  Oleh karena
> itu, lanjut Thomas, langkah yang ditempuh PPD I sangat diperlukan untuk
> pengecekan kembali. Pasalnya setelah kesalahan terjadi di jalur komputer,
> kata Thomas, jangan sampai terulang kembali di dokumen resmi yang dibuat
> secara manual.  PPD I DKI Jakarta hari ini terjun langsung ke PPK untuk
> mengadakan penelitian di 10.198 TPS. ''Semua anggota PPD I akan terjun
> langsung ke kecamatan untuk meneliti hasil perhitungan suara yang ada
> dalam berita acara,'' kata Djafar Badjeber.  Dengan penelitian menghitung
> ulang perolehan suara dan pemeriksaan berita acara yang ada di PPK, kata
> Djafar, diharapkan kesalahan dapat diminimalkan.  Mulai curiga  Pada
> tingkat Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) angka-angka hasil perhitungan
> suara sementara juga masih jadi perdebatan. Wakil Ketua PPI, Hasballah M
> Saad, menilai data hasil pemilu yang beredar saat ini masih perlu dicek
> lagi validitasnya. Sebab, menurutnya, pemunculan data hasil pemilu
> tersebut mengandung banyak kejanggalan yang mengundang pertanyaan. ''Dan
> saya sendiri juga mulai curiga,'' ujarnya di Jakarta Rabu (9/6) kemarin.
> Seharusnya, menurut Hasballah, data yang masuk ke jaringan komputer KPU
> adalah data yang sudah divalidasi sec

FW: PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan Israel

1999-06-09 Terurut Topik Lutfi M.

Apakah akan makin banyak pertentangan di dalam negara ini jika hal tsb.
dilakukan??
Entahlah...
Yg. jelas, mulai nampak "gigi-nya" orang-orang di belakang Mega.



 PDI Perjuangan Siap Buka Hubungan dengan
 Israel

 JAKARTA -- Harian Israel Ha'aretz edisi 8 Juni 1999 mengungkap
 pernyataan seorang anggota Balitbang PDI Perjuangan (PDI-P),
 Subagio Anam, bahwa partainya akan membuka hubungan
 diplomatik dengan Israel. ''Kami tak punya prasangka buruk
 terhadap Israel,'' ungkap Subagio kepada Ha'aretz.

 Subagio menambahkan hubungan diplomatik dengan Israel akan
 dirintis jika PDI-P memenangkan Pemilu 1999 ini, dan berhasil
 mengantar Megawati ke kursi presiden. Ia menegaskan hubungan
 diplomatik dengan Israel tinggal soal waktu.

 ''Banyak masyarakat di sini mengagumi Israel dan masyarakat
 Israel. Kami ingin mengembangkan hubungan dengan Israel dan
 bangsa-bangsa Arab, untuk membawa kesejahteraan ke seluruhan
 wilayah. Mengenai masalah Timur Tengah antara Arab-Israel,
 terserah pada mereka,'' lanjut Subagio.

 Pernyataan Subagio kemarin kembali ditegaskan oleh tokoh PDI-P
 Aberson Marle Sihaloho. Ketika dihubungi Republika, Aberson
 menyatakan PDI-P berpandangan tidak ada alasan bagi Indonesia
 untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Isreal. Sikap ini,
 menurut calon anggota DPR dari PDI-P ini, sesuai dengan UUD
 1945. ''Kalau kita tidak mengakui mereka, apa alasannya?'' ujar
 Aberson, yang lantas mengutip beberapa kalimat dalam
 Pembukaan UUD 1945.

 Lebih lanjut, Aberson menuturkan negara-negara Arab yang
 selama ini berperang melawan Israel saja sudah mengakui Israel.
 Karena itu, ia lantas menanyakan mengapa Indonesia tidak
 mengakuinya. Sedangkan mengenai sikap PDI-P terhadap
 perjuangan bangsa Palestina yang berupaya merdeka dari Israel,
 Aberson menyatakan tetap mendukung. ''Kita juga mendukung hak
 Palestina untuk merdeka.''

 Dia juga mengatakan pernyataan Menlu Ali Alatas yang hanya
 mengakui kemerdekaan Palestina tapi menolak mengakui negara
 Isreal adalah sikap ambivalensi. ''Kenapa kita mengakui
 kemerdekaan Palestina tapi Isreal tidak,'' tanyanya.

 Ditanya apakah hubungan diplomatik Israel-Indonesia segera
 dibuka kalau PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu dan
 mengendalikan pemerintahan, Aberson menyatakan itu hanya
 masalah teknis. Secara prinsip, menurutnya, tidak ada masalah.

 Selama ini Indonesia memang tak memiliki hubungan diplomatik
 dengan negara Yahudi tersebut. Kebijakan luar negeri RI itu diambil
 sebagai penolakan terhadap sepak terjang Israel yang melakukan
 perampasan tanah Palestina, yang hingga sekarang masih terus
 berlangsung.

 Sementara itu, berkaitan dengan kemungkinan Megawati menjadi
 presiden mendatang, sosiolog Prof Dr Arief Budiman menyatakan
 masih meragukan kemampuannya. Guru besar politik di
 Universitas Melbourne, Australia, ini mempertanyakan kapabilitas
 pribadi Mega bila memegang tampuk pemerintahan mendatang.

 Arief mengakui kekuasaan Mega begitu sangat besar. ''Tapi
 kapabilitasnya sebagai pemimpin masih sangat terbatas,'' kata
 mantan dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)
 Salatiga, yang ditemui wartawan sebelum menjadi pembicara
 diskusi di Radio PTPN Solo, Selasa malam (8/6).

 Dari hasil penghitungan suara sementara, PDI-P memang di atas
 partai-partai lain. Namun, menurut Arief, unggulnya perolehan
 suara partai ini belum tentu mengantar Mega ke kursi presiden.
 Hambatannya, kata Arief, soal kapabilitas tadi. ''Belum lagi soal isu
 agama. Kalangan Islam sebagian besar belum menerima wanita
 sebagai pimpinan negara,'' papar Arief.

 Masalah lain yang akan dihadapi Mega, lanjut Arief Budiman,
 adalah kemungkinan munculnya perpecahan di tubuh PDI-P.
 Perpecahan dimaksud, kata tokoh Eksponen '66 ini, salah satu
 pemicunya adalah Mayjen (Purn) Theo Syafe'i.

 Menurut Arief, Theo yang juga salah seorang Ketua DPP PDI-P
 dari unsur militer pensiunan, banyak mempengaruhi Mega untuk
 menjalin aliansi dengan PKP (Partai Keadilan dan Persatuan).
 Rencana aliansi PDI-P dengan PKP itulah yang, menurut Arief,
 membuat Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan
 Bangsa (PKB) urung berkoalisi dengan PDI-P. n bur/poy/eds

 application/ms-tnef


FW: Cak Nur: Pak Harto Menang melalui Mega

1999-06-09 Terurut Topik Lutfi M.




> ---
>
> koran online
> dari Surabaya
>
>   Rabu, 9 Juni 1999
> PROMOSI DI
> SINI
>  Pak Harto Menang melalui Mega?
>
>  Cak Nur: Harus Dikepung dengan Check and Balance
>
>  Jakarta, JP.-
>
>  Pernyataan Cendekiawan Prof Dr Nurcholish Madjid (Cak Nur) ini, mungkin
>  saja, akan membuat mantan Presiden Soeharto tersenyum. Menurut Cak
>  Nur, kalau akhirnya PDI Perjuangan menang, itu bisa dianggap kemenangan
>  buat mantan Presiden Soeharto juga. Mengapa Cak Nur mengeluarkan
>  pernyataan cukup keras ini? Ternyata, pernyataan tersebut Cak Nur
> lontarkan
>  setelah mengamati berbagai statemen Ketua Umum PDI Perjuangan
>  Megawati Soekarnoputri.
>
>  Entah mengapa, kata Cak Nur, Megawati pagi-pagi sudah menyatakan tidak
>  akan menghujat Soeharto, tidak akan menghujat ABRI, tidak akan
>  mempersoalkan dwifungsi ABRI, menentang ide negara federal, dan tidak
>  akan mengamandemen UUD 1945. Putri Bung Karno itu, juga pagi-pagi,
>  secara apriori mengatakan Timtim bagian dari Indonesia.
>
>  "Ini kan tema-tema Pak Harto. Tema-tema ABRI. Jangan-jangan Pak Harto
>  menang melalui musuhnya sendiri. Ini kan ironis sekali," kata Cak Nur
> saat
>  berbicara dalam Diskusi Terbuka Antartokoh Parpol Islam yang digelar
> Front
>  Pemuda Islam di Jakarta, kemarin.
>
>  Apakah dengan begitu agenda reformasi tak akan berjalan ketika partai
>  pimpinan Mega ini berkuasa? Cak Nur mengatakan bahwa bisa jadi,
>  tema-tema yang dikeluarkan Mega itu hanya tema sesaat, hanya tema-tema
>  untuk kepentingan kampanye. Memang, selama ini, orang-orang PDI
>  Perjuangan tak menyinggung soal tersebut. "Mungkin saja mereka lebih
>  berkonsentrasi pada pemilu," kata Cak Nur.
>
>  Ia juga percaya, tidak semua pemimpin PDI Perjuangan bersuara seperti
>  Mega. Misalnya, Prof Dr Dimyati Hartono. Dia percaya, orang seperti
> Dimyati
>  sadar betul akan kekurangan UUD 1945.
>
>  Cak Nur yang juga rektor Universitas Paramadina Mulya itu berharap,
> setelah
>  ini akan ada diskusi terbuka di internal PDI Perjuangan. Tapi, bagaimana
>  kalau, misalnya, wacana tersebut tidak juga berkembang di kalangan
>  orang-orang PDI Perjuangan? "Jangan khawatir. Kita kepung dengan
>  mekanisme check and balance dan kontrol sosial melalui penggunaan efektif
>  kebebasan-kebebasan asasi," jelas Cak Nur.
>
>  Lalu, lulusan Universitas Chicago ini menjelaskan, check and balance
> adalah
>  hukum Tuhan. Ini adalah sunatullah. Juga, publik harus terus mendesakkan
>  ide-ide tersebut sebagai wacana umum. Peran oposisi dalam menyuarakan
>  ide-ide tersebut harus terus dilakukan.
>
>  Selain mengomentari kemenangan sementara PDI Perjuangan, arek
>  Jombang ini juga berharap para pemimpin parpol bersedia membentuk
>  pemerintahan koalisi. Tentu saja, ini membutuhkan kerelaan mereka untuk
>  berkompromi. Jangan ada yang egois. Misalnya, menyatakan pihaknya harus
>  menjadi presiden sementara yang lain menjadi Wapres. Tak bisa seperti
> itu.
>  "Demokrasi harus melibatkan kompromi. Kata kompromi dalam hal ini jangan
>  diartikan sebagai sesuatu yang negatif," tegas Cak Nur. Kesediaan
> berkoalisi
>  ini, menurut dia, juga memerlukan kebesaran jiwa.
>
>  Koalisi ini, lanjut Cak Nur, sebaiknya tertuang dalam komposisi kabinet.
>  Tetapi, jangan semua partai besar masuk kabinet. "Nanti tidak ada oposisi
>  dalam parlemen. Itu sangat berbahaya," tutur Cak Nur, yang memang sejak
>  dulu aktif menyosialisasikan konsep oposisi loyal itu.
>
>  Menurut dia, jika semua partai besar masuk kabinet, oposisi akan jatuh
> lagi
>  ke tangan mahasiswa, universitas, dan pers. Oposisi tidak akan
> terinstitusi.
>  Idealnya, komposisi koalisi yang memerintah dan oposisi adalah 51 dan 49
>  persen. Akan baik juga bila nanti ada pemilahan, misalnya, partai-partai
> ini
>  akan memerintah sedangkan partai-partai lain bersedia menjadi oposisi.
>
>  "Yang perlu dicatat adalah jangan sampai partai-partai besar semuanya
>  memerintah, sementara yang kecil-kecil menjadi oposisi. Ini nggak sehat.
>  Bisa frustrasi nanti," ujar Cak Nur sambil tersenyum. Kalau itu terjadi,
> yang
>  berkembang adalah oposisionalisme. Yaitu, asal beroposisi, asal
> menentang,
>  bukan oposisi loyal. "Gejala seperti ini sudah ada. Saya tak mau menyebut
>  nama. Tapi mulai ada," katanya. Dalam kaitan ini, Cak Nur mengaku sangat
>  menghargai Prof Dr Amien Rais dan Sumargono yang pagi-pagi menyatakan
>  bersedia menjadi oposisi. "Sikap seperti ini perlu terus dikembangkan,"
>  tandasnya.
>
>  Pada awal paparannya, Cak Nur berbicara soal kampanye dan pemilu, yang
>  ternyata berjalan relatif aman, alias tidak ada gejolak berarti. "Ini
> kejutan yang
>  menyenangkan," ucap Cak Nur di hadapan tak kurang dari 200 undangan.
>  Menurut dia, kondisi bagus ini harus tetap dipelihara. Ini sebuah langkah
> awal
>  yang bagus.
>
>  Kampanye aman dalam pemilu, kata Cak Nur, tak lepas dari kebebasan yang
>  telah berjalan satu tah

Re: Kriteria Pemilihan Caleg

1999-06-07 Terurut Topik Lutfi M.

Juga:
- Aspiratif
- Tidak pro status quo. Katagori status quo ini:

1. Tidak mendukung Amandemen UUD-45
2.  Tidak Memberantas KKN (termasuk memasukkan caleg dari keluarganya yg.
sebelumnya tidak dikenal capable).
3. Tidak/Sungkan Mengadili Soeharto
4. Tidak menolak dwi-fungsi TNI



> --
> From: Andrew G. Pattiwael[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, June 08, 1999 12:40 AM
> Subject:  Kriteria Pemilihan Caleg
>
> Program apa yang dia bawa untuk Rakyat, apa intention dia, baik atau buruk
> Apakah individual ini dapat dipercaya?
>
> Kalau memang dia yang dirasa cocok, yah pilihlah dia...kalau ngga ya ngga
> usah pilih
>
> buat apa mikir2 ras, agama, partai, background dia.
>
> hanya satu yang kita harus pikirkan.Apa yang bisa dia berikan pada
> rakyat..
>
> Andrew Pattiwael
>

 application/ms-tnef


FW: KABINET INDONESIA BARU

1999-06-04 Terurut Topik Lutfi M.

> KABINET INDONESIA BARU
>
>  Berikut ini susunan kabinet Indonesia Baru I versi
> Adi<[EMAIL PROTECTED]).
>  Boleh percaya atau tidak, ini hanyalah prediksi.
>
>
>  
> >
> > Ketua MPR/DPR   : Megawati Soekarno Putri
> > Ketua BPK   : Mar'ie Muhammad
> > Ketua DPA   : Prof. DR. Harun Al-Rasyid, SH
> >
> >
> >   Rancangan Susunan Kabinet Indonesia Baru I
> >  Periode 1999-2004
> >
> > Presiden RI   : Prof. DR. Amien Rais
> > Wakil Presiden RI : Prof. DR. Nurcholis Madjid
> > Menteri Sekretaris Negara : Prof. DR.Yusril Ihza Mahendra
> > Menteri Dalam Negeri  : Prof. DR. Ryas Rasyid
> > Menteri Luar Negeri  : Ali Alatas, SH
> > Menteri HanKam: DR. Salim Said
> > Panglima TNI : Letjen TNI Susilo Bambang Yudhoyono
> > Menteri Pertanian dan Kehutanan: DR. Nur Mahmudi Ismail, Msc
> > Menteri Penerangan   : Dahlan Iskan
> > Menteri Ekonomi/Ka Bappenas   : Prof. DR. Mubyarto
> > Menteri Keuangan  : Kwik Kian Gie
> > Menteri Pertambangan dan Energi: DR. Kuntoro Mangkusubroto, Msc
> > Menteri Perindag  : DR. Didik J Rachbini
> > Menteri Kehakiman : Prof. Dimyati Hartono SH
> > Menteri DikBud: Prof. Ichlasul Amal
> > Menteri Agama: KH Drs. Didin Hafidhuddin, MA
> > Menteri Sosial   : Anis Matta, Lc
> > Menteri Kesehatan : Prof. DR. Farid A.Moeloek.
> > Menteri Pemuda dan Olah Raga  : Priyo Budi Santoso
> > Menteri Koperasi  : Prof. DR. Sri Edi Swasono
> > Menteri Perhubungan  : Prof. DR. Iskandar Alisyahbana, Msc
> > Menteri Pariwisata   : Tanri Abeng, MBA
> > Menteri Pendayagunaan BUMN: DR. Rizal Ramli
> > Menteri RisTek / Ka BPPT : Prof. DR. Ir. Zuhal, Msc
> > Menteri Tenaga Kerja  : Eggy Sudjana, SH
> > Menteri Lingkungan Hidup : Dra. Hj Khofifah Indar P
> > Menteri Pangan dan Holtikultura: DR. Muslimin Nasution
> > Menteri Pekerjaan Umum: Laksamana Sukardi, SE
> > Menteri Transmgr dan Perumahan: Hamzah Haz, SE
> > Menteri Pengg.Inves. & PsrModal: Cacuk Sudarijanto, MBA
> > Menko Politik dan Keamanan: Jend Pol (Purn) Koesparmono Irsan
> > Menko Kesejahteraan Rakyat: Prof. DR. Dawam Rahardjo
> > Menko Ekuin   : DR. Sri Mulyani
> > Gubernur Bank Indonesia   : Feisal Basri, SE, MA
> > Jaksa Agung   : Adnan Buyung Nasution,SH
> > Mahkamah Agung: DR. Adi Andojo, SH
> >
> >
>

 application/ms-tnef


Pemenang Soeharto Award

1999-06-01 Terurut Topik Lutfi M.

-
Selasa kemarin diumumkan "pemenang" Soeharto Award yang diadakan Forum
Mahasiswa UI, Jakarta.
Hasil "pemenang" ini berasal dari polling lebih dari 3000 suara melalui
telpon.  "Pemenang" itu berarti orang yg. paling mendukung status-quo.

Berikut ini listnya:

JUARA I:  Andi M. Ghalib
JUARA 2: BJ. Habibie
JUARA 3: Jend. Wiranto

Adapun yg. masuk nominasi (baik perorangan maupun organisasi):
Akbar Tanjung, Edie Sudradjat, PKP, Megawati.

Juara 1 s/d 3 mendapat trophy.



FW: Daftar Calon Tetap DPR - RI di DKI Jakarta dan Jawa Barat

1999-05-30 Terurut Topik Lutfi M.

> >=
> >
> >Pengumuman Panitia Pemilihan Indonesia ( PPI )
> >tentang Daftar Calon Tetap ( DCT )
> >Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI )
> >
> >PARTAI  PERSATUAN  PEMBANGUNAN  ( PPP ) No. 9.
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. DR. Hamzah Haz  1. DR. Ir. H. AM. Syaefuddin
> >2. Drs. H. Rusydi Hamka2. Prof. DR. Ahmad Sanusi, SH. MA
> >3. K. H. Munzir Taman, MA  3. Dra. Nia Kania Winayanti, SH
> >4. H. Faisal Baasir, SH4. H. Syaiful Anwar Husein
> >5. H. Muhammad Rusli HR5. H. Sofyan Usman
> >6. Dr. H. M. Djufri Asmoredjo, SKM 6. Drs. Zulkifli Lubis
> >7. Drs. H. Ubaidillah Murad7. Muhsan Yara
> >8. Drs. Ramly Nurhapy  8. Rukmini Bustal
> >9. Prof. DR. H. Bunyamin Ramto, SE 9. Bachtiar
> >10. H. Muzaini Ramli   10. Drs. H. Syaadun Syibromalisi
> >
> >PARTAI  DEMOKRASI  INDONESIA  PERJUANGAN ( PDIP ) No. 11
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. Roy B. B. Janis, SH.1. Megawati Soekarno Putri
> >2. Drs. Kwik Kian Gie  2. Muchtar Budhiana
> >3. Sabam Sirait3. Didi Supriyanto, SH.
> >4. Aberson Marle Sihalolo  4. Soejana Sobari
> >5. H. Syaifullah Jusuf 5. Onny Harjanto
> >6. H. Julius Usman, SH.6. Ir. Edi Susianto
> >7. Hobbes Sinaga, SH MH.   7. Drs. Potsdam Hutasoit
> >8. KH. Ahmad Aries Munandar8. Sterra Pietersz, SH
> >9. Drs. Robert Tambunan, MSc.  9. Ario Bimo
> >10. Dr. Rajin Sihombing10. Dra. Budi Prabawani
> >
> >PARTAI  AMANAT  NASIONAL  ( PAN ) No. 15
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. Mohammad Amien Rais 1. Ir. A. M. Luthfi
> >2. Drs. H. A. M. Fatwa 2. Prof. DR. Ir. Muhammadi
> >3. Afni Ahmad  3. KH. Drs. Muchtar Adam
> >4. H. Husain Sani  4. Ir. Al-Hilal Hamdi
> >5. Sabri Saiman5. Ir. M. Hatta Rajasa
> >6. Ir. Sayuti Asyathri 6. DR. Didin s. Damanhuri, MSc.
> >7. Drs. Ahmad Djubaidi, MBA7. Dra. Miranty Abidin
> >8. Yani Achyar Kasim   8. Ir. Alimin Abdullah
> >9. Daniel Sani 9. Ir. Sanuel Kotto
> >10. Anwar Sulaiman10. H. Tamzil A. salim, MM. DR.
> >
> >PARTAI  BULAN  BINTANG ( PBB ) No. 22
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. Ahmad Sumargono, SE 1. Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH
> >2. Drs. Sahar L. Hassan2. H. Hartono Mardjono, SH
> >3. Hussein Alaydrus3. Prof. DR. Yusuf Amir Faesal MPd
> >4. Hj. Ida Farida Abdullah Syafe'i 4. KH. Drs. Abdul Qadir Djaelani
> >5. Achmad Said Alamudi 5. Farid Prawiranegara, CPA
> >6. KH. Nanang Kurnia Wahab 6. KH. Amin Noer LC.
> >7. KH. Ahmad Sofwan Razak  7. Abdul Rahman Saleh, SH. MH.
> >8. Rachmat Hussein 8. KH. Drs. Anwar Sanusi
> >9. KH. Adam Yasin  9. KH. Achmad Cholil Ridwan LC.
> >10. Maryati Nasution   10. Toto Tasmara
> >
> >PARTAI  KEADILAN  ( PK )  No. 24
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. DR. Ir. Nur Mahmudi Ismail, MSc.APM 1. Drs. H. Suharna Surapranata,
> MT.
> >2. H. Syamsul Balda, MM. MBA. MSc. 2. Ir, H. Abdul Hadi Wijaya,
> MSche.
> >3. KH. M. Nasir Zein, MA.  3. Ir. H. Untung Wahono
> >4. Hj. Yoyoh Yusroh4. H. Achmad Najiullah LC.
> >5. H. Moh. Ihsan Arlansyah Tanjung 5. Dra. Hj. Herlini Amran, MA
> >6. Drs. Hasan Kiat 6. H. TB. Soemanjaya Rukmandis
> >7. KH. Rahmat Abdullah 7. Reza Muhammad Suryadi
> >8. dr. H. Fuadi Yatim  8. DR. Ir. H. Salim Al-Bakry, MBA
> >9. H. Muhammad Subki LC.   9. Ir. Arif Munandar
> >10. Drs. H. Mohammad Dimyati  10. Ir. Luluk Setyaningsih
> >
> >PARTAI  GOLKAR  ( PG ) No. 33
> >
> >DKI  JAKARTA   JAWA  BARAT
> >1. Ir. Akbar Tanjung   1. H. Mohammad S. Hidayat
> >2. Hj. Gunarijah Ratna M.K. Ph. D. 2. H. Eki Syahrudin, SE.
> >3. Drs. HM. Sjah Manaf 3. Drs. H. Nugraha Besoes
> >4. Ir. H. Arie Putra Bintana   4. Drs. Tubagus Haryono, SE.
> >5. H. Machfudz Djaelani, SE MBA5. Drs. Ferry Mursyidan Baldan
> >6. Drs. KH. A. Fauzi Assegaf   6. H. Asep Ruhimat Sudjana
> >7. Drs. H. A. Suarno   7. Drs. H. Mohammad Aly Yahya
> >8. H. Riswan Helmi Nasution8. Drs. H. Mohammad Hatta, BBA
> >9. Drs. Nitra Arsyad   9. Drs. HM. Irsyad Djuaeli
> >10. Drs. Selamat Limbong  10. Ir. H. Arifin Yoesoef
> >
> >PARTAI  KEBANGKITAN  BANGSA  ( PKB ) No. 35
> >
> >DKI  JAKARTA  JAWA  BARAT
> >1. DR. KH. Noor Moh. Iskandar SQ  1. DR. Ir. HM. Yusuf Faisal, MSc.
> >2. H. Abdul Latief Rahman, SH.2. Drs. Edi Suhrowardi
> >3. H. Zarkasyi Marzuki, SE.  

FW: Pimpinan Partai Kita

1999-05-27 Terurut Topik Lutfi M.

Memang, seringkali dalam hidup ini sesuatu yg. sesungguhnya banyak
mengandung kebenaran dianggap lelucon semata

> --
> From: Frarev Sitorus[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, May 28, 1999 9:47 AM
> Subject:  Re: Pimpinan Partai Kita
>
> Pendukung parte manapun apalagi PDIP, siapapun, tidak akan merespon
> hal-hal biasa seperti ini karena hanya lelucon.
> Bung HadeerMenang atau kalah parte saya atau parte anda...bukanlah
> untuk Saya atau anda semata...
> :-
> KT
> On Thu, 27 May 1999, Hadeer wrote:
>
> >
> > Saya lagi nunggu versi nya yang dibuat oleh pendukung PDI P nich..
> :-)
> > Ayo tunjukan dirimu ... :-)
> >
> > Kalo nggak ada, tinggal kasih ayam betina aja ..
> >
> > Hadeer
> >
> > --
> > > From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject: Re: Pimpinan Partai Kita
> > > Date: 27 Mei 1999 14:58
> > >
> > > Perbandingan ini dipastikan dibuat oleh pendukung PAN.
> > >
> >
>



Re: 200 kursi di MPR/DPR

1999-05-27 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau menurut saya, secara logika, memang semakin tinggi pendidikan akan
semakin luas juga wawasannya (kecuali untuk yg. otodidak spt. yg. disebutkan
bung Blucer).
Lha, kalau jenjang pendidikan itu tidak esensial, mengapa ketika seleksi
kerja di swasta menuntut pendidikan yg. cukup?
Kalau wakil rakyatnya saja cuma lulusan SMA (atau malah SMP), bagaimana bisa
mereka memahami persoalan-persoalan poleksosbudhankam.  Nanti malah lebih
parah dari ORBA.  Kerja mereka cuma menerawang, menghayal sambil
terkantuk-kantuk atau tidur.
Di pendidikan tinggi kan mahasiswa dibiasakan untuk berpikiran kritis
terhadap suatu masalah dan skeptis terhadap suatu kemungkinan solusi.
Sementara di sekolah-sekolah menengah di Indonesia, pelajar masih dicekoki
dan didikte dg. segepok pelajaran.  Bagaimana nantinya mereka ketika menjadi
anggota legislatif?  Yah...bisa dibayangkan, hukum akan makin amburadul,
ekonomi makin nggak jelas dsb.

> --
> From: Blucer Rajagukguk[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, May 26, 1999 4:28 AM
> Subject:  Re: 200 kursi di MPR/DPR
>
> Untuk faktor pendidikan mungkin perlu diresearch. Jika dunia PNS dan
> swasta
> sudah memberikan porsi penting untuk pendidikan pada jabatan seseorang,
> sebaiknya didunia legislatif hal ini sangat perlu dipertimbangkan. hal-hal
> yang
> berkaitan dengan ekonomi, perbankan, UU dan berbagai macam produk DPR/MPR
> lainnya memerlukan pengetahuan yang cukup mendalam mengenai masalah tsb.
> Saya
> tidak tahu pasti berapa banyak anggota DPR/MPR yang tidak mengerti UU yang
> mereka setujui ataupun yang hanya tidur-tidur dan ketawa-ketiwi karena
> memang
> tidak sanggup berpikir soal hal yang
> dibicarakan. Tentu ada beberapa kekecualian untuk orang-orang tertentu
> yang
> secara otodidak mampu menguasai masalah secara jernih dibantu dengan
> pengalaman
> langsung dilapangan. Tetapi secara keseluruhan, tetap saya pribadi
> berpendapat,
> peningkatan kualitas DPR akan sejalan dengan jika pendidikan Caleg minimum
> sarjana.
> Jika ada yang mau membuat research soal ini, saya kira akan berguna buat
> bangsa
> kita. Misalnya, melalui pengetesan-pengetasan UU dihubungkan dengan
> background
> pendidikan suatu anggota fraksi.
> Pemikiran sederhana ini tercetus dari banyaknya pihak yang meyakini bahwa
> semakin tinggi pendidikan seseorang, maka orang tersebut akan dibayar
> lebih
> mahal karena dianggap kemampuannya lebih tinggi.
>
> Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:
>
> > Kalau dibilang tidak fair, juga tidak. Ini 'kan ada disebutkan dalam UUD
> 45.
> > Untuk menghilangkan kesan "tidak fair" itu memang ada usulan agar para
> > anggota yang diangkat itu hanya mempunyai "hak bicara" tapi tidak untuk
> "hak
> > suara" termasuk yang dari "partai serdadu".
> >
> > Kalau syarat pendidikan, menurut saya sih bukan suatu yang esensial.
> >
> > Efron
> >
> > -Original Message-
> > From:   Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>



FW: Pimpinan Partai Kita

1999-05-26 Terurut Topik Lutfi M.

FYI...

> --
> Sent: Thursday, May 27, 1999 2:09 PM
> Subject:  [TF89] Pimpinan Partai Kita
>
> Ada yang iseng nih. Mudah2an belum baca.
>
>
> SIAPA PRESIDEN RI KE-4 YANG ANDA PILIH
>
> ( PERBANDINGAN ) AMIEN RAIS - MEGAWATI
>
> 1.Pendidikan Formal
> AMIEN RAIS :
> * S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM
> * Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
> * S-2 Ilmu Politik University of Notre Dame USA
> * S-3 (Doktor) Ilmu Politik University of Chicago dengan desertasi tentang
> "Gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir"
> * Pernah setahun kuliah di Al-Azhar , Kairo (di Departemen Bahasa)
> MEGAWATI :
> * SMA
>
> 2. Karya Tulis
> AMIEN RAIS :
> * "Cakrawala Islam" (1987), "Politik dan Pemerintahan di Timur Tengah",
> "Tugas Cendekiawan Muslim", "Keajaiban Kekuasaan" (1994), "Moralitas
> Politik Muhammadiyah" (1995), "Puasa dan Keunggulan Kehidupan Rohani"
> (1996)
>
> MEGAWATI :
> * Tidak ada
>
> 3. Pekerjaan
> AMIEN RAIS :
> * Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Politik (sekaligus sebagai
> ketua jurusan Hubungan Internasional FISIP UGM)
> MEGAWATI :
> *Ibu rumah tangga
>
> 4. Organisasi yang membesarkan
> AMIEN RAIS :
> *Muhammadiyah
> *ICMI
> MEGAWATI
> * PDI
>
> 5. Penghargaan yang pernah didapat
> AMIEN RAIS :
> * "Tokoh Reformasi" dari mahasiswa
> * "Tokoh Tahun Ini" dari majalah Ummat
> * "Bapak Reformasi Indonesia" dari seniman Yogyakarta
> * "UII Award" dari Universitas Islam Indonesia
> * Bintang Mahaputra RI ( namun ditolak )
> MEGAWATI :
> * Tidak ada
>
> 6. Golongan yang mendukung
> AMIEN RAIS :
> * Semua lapisan masyarakat
> * Kaum intelektual
> * Semua agama
> * Alim ulama
> * Mahasiswa
> MEGAWATI :
> * Kaum sosialis dan kiri baru
> * Masyarakat non intelektual
> * Kaum Nasionalis
> * Kaum sekuler
> * Luar negeri (Amerika Serikat /USA)
>
> 7. Tokoh yang mendampingi
> AMIEN RAIS :
> * Prof Dr. Syafi'i Ma'arif
> * DR. Faisal Basri
> * Prof. Dawam Rahardjo
> * Prof. DR. Ir. Muhammadi
> * A. M. Fatwa
> * Junus Yahya
> * Christianto Wibisono
>
> MEGAWATI :
> * Alex Litay
> * Yakob Nuwawea
> * Kwik Gian Gie
> * Laksamana Sukardi
> * Aberson Malaiholo
>
> 8. Kwalitas Keagamaan
> AMIEN RAIS :
> * Tamatan pesantren
> * Menguasai bahasa Arab dan biasa menjadi khotib dan penceramah di
> masjid-masjid.
> * Selama 8 tahun selalu puasa Senin-Kamis
> * Senantiasa sholat malam (tahajud)
> * Membaca Al-Qur'an setiap hari (Ia selalu membawa Qur'an kecil didalam
> tasnya)
> MEGAWATI :
> * Masyarakat selama ini tidak mengetahui dan melihat kedekatan dan
> pemahamannya kepada agamanya (Islam).  Pernah berdoa di Pura di Bali
> beberapa waktu lalu.
>
> 9. Faktor yang membesarkan
> AMIEN RAIS :
> * Kebesaran Muhammadiyah yang dipimpinnya
> * Kegigihan dan keistiqomahannya beramar-ma'ruf nahi munkar seperti dalam
> kasus Busang dan Freeport
> * Keberaniannya mengusulkan dengan lantang agar  Soeharto diganti pada
> saat tokoh-tokoh yang lain diam
> * Ide-idenya yang selalu berpengaruh terhadap perpolitikan nasional
>
> MEGAWATI :
> * Nama besar ayahnya Soekarno
> * Dukungan media massa pro Megawati, seperti : Megapos, Inti Jaya,
> Sentana, Merdeka, Detak, Suara Pembaruan, Aksi, Reformasi, dll.
> * Kesewenang-wenangan Rezim Soeharto sehingga mendapatkan empati dari
> masyarakat
> * Dukungan dana dari luar negeri, terutama Amerika Serikat
>
> 10. Peran dalam menumbangkan Soeharto
> AMIEN RAIS :
> * Sejak 1993 sudah menyuarakan isu pergantian pimpinan nasional.
> * Menyatakan bahwa MPR berlaku zalim jika pada sidang umum MPR 1998 tetap
> memilih Soeharto.
> * Pidato-pidato politiknya yang "Anti Soeharto" dinilai banyak kalangan
> sangat berperan dalam mendorong gerakan mahasiswa untuk menggulingan
> pemerintahan soeharto. Karenanya, mahasiswa menobatkan dirinya sebagai
> "TOKOH REFORMASI"
>
> MEGAWATI :
> * Sepanjang bergulirnya reformasi banyak pihak yang menilai Mega diam
> seribu bahasa, hingga seorang tokoh prodemokrasi, Goenawan Mohamad,
> menilainya mungkin Megawati sudah ketinggalan kereta. Beberapa pengamat
> juga mengatakan Mega tidak ikut andil dalam menjatuhkan rezimSoeharto.
> * Alasan yang dipakai oleh Megawati adalah "Diam bukan berarti takut, tapi
> diam adalah emas" (tepatkah pepatah tsb.?.)
>
> 11. Kepribadian
> AMIEN RAIS :
> * Tegas dan berani dalam mempertahankan sikapnya (konsisten), (ia menolak
> ditawarkan menjadi anggota DPR pada masa  ORBA)
> * Sederhana
> * Cerdas (Ia adalah pakar politik)
> * Cepat tanggap dan perhatian terhadap masalah bangsa dan rakyat.
> MEGAWATI :
> * Banyak kalangan yang menilai Megawati adalah sosok pemimpin yang egois
> karena pernyataan-pernyataannya hanya untuk  kepentingan kelompoknya saja
> (contoh: memasukkan suami dan ipar sebagai Caleg).
> * Kurang tanggap
> * Tingkat kecerdasan biasa-biasa saja.
>
> 12. Sikap terhadap bekas Presiden Soeharto
>  AMIEN RAIS :
> * Jika Soeharto dan keluarganya  mau diusut tuntas , dan bersedia
> mengembalikan kekayaannya yang mungkin diperoleh  secara tidak benar
> kepada negara dan rakya

FW: Ese and Key

1999-05-24 Terurut Topik Lutfi M.

> sekedar selingan menjelang pemilu   ...
>
> Best Regards,
>


> Once upon time on the plane from Taipei to Denpasar
>
> An American and a Japanese were sitting on the plane on the way from
> Taipei to Denpasar, when the American turned to the Japanese and asked:
> "What kind of -ese are you?."
>
> The Japanese confused and replied: "Sorry, but I don't understand what you
> mean". The American repeated What kind of -ese are you?". Again the
> Japanese was confused over the question.
>
> The American, now iritated, and yell:"What kind of -ese are you. Are you
> Chinese, Japanese, Vietnamese?
>
> The Japanese then replied:" Oh, I am Japanese".
>
> A while later the Japanese turned to the American and asked:"What kind of
> -key are you Sir?".
>
> The American frustated, yelled:"What do you mean what kind of -key am I?".
>
>
> The Japanese replied: "Are you monkey, donkey or yankee...?".
>
>
>
>



FW: PRAMOEDYA MENYELENDUP

1999-05-23 Terurut Topik Lutfi M.


> Di antara berita tentang suharto inc. di TIME. ada yg kelewat dibicarakan,
> tapi sebenarnya ia membawa bensin dan api kolom Pramoedya Ananta Toer:
> DICTATOR FROM DAY ONE.
>
> Dia tidak memburu urusan KKN. Dengan penuh kebencian dia bicara dengan
> berlindung di balik HAM - satu hal yg paling ok sekarang, terutama di
> kalangan muda.
>
> " Compared with the mass slaughter of those years, all the lies,
> corruption and nepotism of Suharto's regime are a small, trivial matter"
>
> "...but there is no evidence that the Communist Party of Indonesia, as an
> organization, was involved in the kidnapping"
>
> "...Suharto, whose rule was blighted by the deaths of hundreds of
> thousands--perhaps millions--is a criminal against humanity."
>
> "...I extend my highest respect and appreciation to the students and other
> people who succeeded in toppling the dictator last spring".
>
> kalau ingin membaca lengkapnya disini:
> http://cgi.pathfinder.com/time/asia/magazine/1999/990524/viewpoint1.html
>
> dan ini homepage yg lengkap tentang dia:
> http://www.radix.net/~bardsley/prampage.html
>
>

 application/ms-tnef


Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )

1999-05-23 Terurut Topik Lutfi M.

Buat Administrator Mailing List:
Kok tanggal di emailnya salah tuh?
Nampaknya clock di servernya perlu di set.

> --
> From: djoko raharto[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 06 Maret 1999 17:56
> Subject:  Re: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
>
>

 application/ms-tnef


Pendidikan menentukan posisi?

1999-05-19 Terurut Topik Lutfi M.

menurut seorang profesor dari suatu PTN, hasil indek prestasi
seseorang,sangat
berhubungan dengan kehidupannya dikemudian hari,dan ini adlah
pendapatnya:
Jika murid lulus dengan angka A.:maka dia paling tinggi jadi dosen atau
peneliti.
Jika murid lulus dengan angka B: maka dia paling tinggi jadi
manager,direktur atau pejabat.
Jika murid lulus dengan angka C; kebanyakan jadi OWNER dari suatu
usaha.
Jika murid lulus dengan angka D: harus hati hati,tidak boleh
dimusuhi,sebab paling jelek dia jadi ketua MPR.


silakan dikaji.



FW: data-data singkat CaPpres RI ke IV

1999-05-10 Terurut Topik Lutfi M.


Berikut ini data-data singkat CaPpres RI ke IV, mohon disimak dan di
pelajari baik-baik.


DATA PRIBADI

H. HABIBIE
Nama Lengkap : H. Baharudin Jusuf Habibie, Prof.,DR-Ing
Tempat/ Tgl Lahir : Pare-Pare /25 Juni 1936 (SulSel)
Agama : Islam
Jabatan :  Presiden RI ke III
Istri : H.Hasri Ainun Besari, dr.(med)  menikah 12 Mei 1962
Anak  : 1. Dr.-lng. H. ILham Akbar Habibie.
   2. Dipl.-lng. H. Thareq Kemal Habibie

PENDIDIKAN
 1954  : Tamat SMA di Bandung,
 1954 - 1955 : Fakultas Teknik Universitas Indonesia di
   Bandung (sekarang ITB)
 1960  : Mendapat gelar Diplom-Ingenieur Bagian Mesin Jurusan
Konstruksi Pesawat Terbang  Technische Hochschule, Aachen,
Republik Federal Jerman
 1965  : Mendapat gelar Doktor-Ingenieur Bagian Mesin
Jurusan Konstruksi Pesawat Terbang Technische Hochschule Aachen
Republik Federal Jerman.
 22 Maret 1977 : Profesor Kehormatan/Guru Besar dalam bidang Konstruksi
Pesawat Terbang
pada Institut Teknologi Bandung (ITB),
 11 Juni 1993  : Doctor of Science, Honoris Causa,
Cranfield Institute of Technology, Inggris

 KARYA-KARYA
 Berperan aktif dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan
 pesawat terbang:
  * Fokker F-28.
  * VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
  * Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
  * Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
  * Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
  * CN - 235
  * N-250 dan secara tidak langsung turut
  * Berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain
 Helikopter BO-105.
  * Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
  * Beberapa proyek  missile, rudal balistik dan satelit.

 KARYA ILMIAH
 Menulis 48 tulisan ilmiah yang telah diterbitkan dalam berbagai majalah
 internasional, dalam bidang:
   Termodinamika.
   Konstruksi.
   Aerodinamika Instasioner.
   Mekanika Fraktur dan Konstruksi.

 H. AMIEN RAIS

 Nama Lengkap : Mohammad Amien Rais, Prof., Dr
 Tempat/ Tgl Lahir : Solo, Jawa Tengah/ 26 April 1944
 Istri : Kusnasriyati Sri Rahayu
 Agama : Islam
 Alamat : Gandok, Condong Catur, Depok, Yogyakarta
 Jabatan : Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN)

 PENDIDIKAN
 1956 : SD Muhammadiyah, Solo
 1959 : SMP Muhammadiyah, Solo
 1962 : SMA Muhammadiyah, Solo
 1968 : Jurusan Hubungan Internasional, FISIPOL UGM, Yogyakarta
 1973 : University of Notre Dame Indiana, AS, tesis mengenai
   politik luar negeri Anwar Sadat yang dekat dengan Moskow (S2)
   University of Notre Dame Indiana, AS, mendapat sertifikat
   studi tentang Soviet dan Eropa Timur
 1981 : University of Chicago, AS (S3, Doktor Ilmu Politik)
 1988 - 1989 : Posh Doctoral, George Washington University & UCLA, AS
 1999 : Ditetapkan sebagai Guru besar UGM

 PENGALAMAN KERJA/ORGANISASI
 1969 - 1999 : * Dosen Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
 * Mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta
 * Ketua Jurusan Hubungan Internasional, Fisipol UGM dan
mengajar Program S2  UGM
 1983 : Lektor Muda Fisipol UGM
 1988 : Direktur Pusat Pengkajian dan Studi Kebijakan
 1991 : Ilmuwan Senior BPPT
 1994 - 1999 : Anggota Dewan Riset Nasional, Kelompok V

 H. GUSDUR

 Nama Lengkap : Abdurrahman Wahid, KH.
 Tempat/Tgl Lahir : Denanyar, Jombang, Jawa Timur/4, Agustus 1940
 Agama : Islam

 PENDIDIKAN/GELAR
 1935 : SD, Jakarta
 1956 : SMEP, Yogyakarta
 1959-1963 : Pesantren Tambakberas, Jombang
 1965 : Kuliah di Department of Higher Islamic and Arabic
   Studies Universitas Al Azhar, Kairo
 1970 : Kuliah di Fakultas Sastra Universitas Baghdad, Irak

 KARIR
 1959-1963 : Guru madrasah Mu'allimat, Tambakberas, Jombang
 1972-1974 : Dosen dan Dekan Fakultas Ushuluddin
   Universitas Hasyim Asyhari, Jombang
 1972 - sekarang : Kolumnis
 1974-1979 : Sekretaris Pesantren Tebuireng, Jombang
 1976 - sekarang : Konsultan di berbagai lembaga dan departemen
 1979 - sekarang : Pengasuh Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan
 1984 - sekarang : Ketua Tanfidziyah PB Nahdatul Ulama
 1983-1985 : Kegiatan lain: Ketua DPH Dewan Kesenian Jakarta TIM

 KARYA TULIS PENTING
 Bunga Rampai Pesantren, Dharma Bhakti, Jakarta (1979)
 Muslim di Tengah Pergumulan, Leppenas, Jakarta (1981).


 MEGAWATI SOEKARNO

 Nama Lengkap : Megawati Sukarnoputri
 Tempat/ Tgl Lahir : Yogyakarta/23 Januari 1947
 Suami : Menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas.
 Agama : Islam
 Anak  : 3 orang anak Moh. Rizki Pratama, Moh. Prananda, dan
 Puan Maharani.

 PENDIDIKAN
 1965 - 1967 : Kuliah di Fakultas Pertanian,
   Universitas Padjadjaran Bandung
 1970 - 1972 : Kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia



 Berdasarkan CV dan latarbelakang mereka, selanjutnya dipersilahkan
merenung-renung dan memikirkan kira-kira siapa dari ke empat CaPres RI ke IV
yang pantas memimpin bangsa ini di era Millenium ke III sehingga bangsa kita
mampu menghasilkan karya-karya tidak hanya
 di ata

Re: [bincang] ILMU KEBAL DAN DOSA BESAR (SYIRK !)

1999-05-09 Terurut Topik Lutfi M.

Saya di satu sisi sependapat dg. pendapat anda, tapi jangan lupa, selain
physics ada juga metaphysics.
Para Ilmuwan sekarang sudah mulai bergeser ke arah sana dikarenakan sejumlah
fakta yg. tidak (sangat sulit) dijelaskan secara fisika.

Saya pernah membaca satu laporan penelitian fisika di Amerika yg. pernah
meneliti "sinar" energi pada diri manusia menggunakan film khusus.
Dari hasil foto menunjukkan, disekelilng tubuh manusia memang terdapat
energi yg. invisible dg. panjang gelombang ultra tinggi.

> --
> From: Ali Simplido[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 09 Mei 1999 11:27
> Subject:  Re: [bincang] ILMU KEBAL DAN DOSA BESAR (SYIRK !)
>
> >saya sering tidur di atas paku,
>
> yah ini karena the wonderful Law of Physics
>
> Pressure = Force / Area,
>
> Makin besar areanya makin kecil Pressurenya, sementara
> Forcenya static/constant.
> Kalo dia mau coba kekebalannya, suruh dia masukin
> kepalanya di exhaust nozzle of a jet engine. Jadi kalo
> pas pesawat jetnya udah nyala-in afterburner, then
> check out his head.  Kalo masih utuh, berarti dia
> kebal beneran:-)
>
> Atau kalo masih kebal juga, suruh dia bakar rokoknya
> persis waktu the Space Shuttle mau take off. Kalo
> rokoknya kebakar dan tangannya tidak, berarti orang
> ini emang fire proof:-)
>
> Another example, kematian Princess Diana, some people
> are convinced that she was murdered (conspiracy).
> But according to the scientific investigation, she
> died in the hands of Law of Physics (e.g. velocity,
> forces, momentum etc) and in the hands of drunk
> driver:-)
> May be, her life could be saved by the seatbealt to
> counter those high forces and momentum:-)
>
> Kadang2 kita ini selalu mencari justification untuk
> phenomenan yang aneh menurut kita, padahal science can
> give us some explanation, although masih ada
> phenomena2 yang lain dimana science can describe but
> cannot explain yet due to our ignorance.
>
> Jadi bukannya, saya nggak percaya Quran (dan  juga
> kitab2 lain), tapi malah Quran (kitab2 lain) itulah
> sebenarnya mengajak kita untuk mempelajari science
> yang lebih mendalam. When I said "science", I refered
> to Physics in particular.
>
>
> salam
>
> Ali Simplido
> orang nggak kebal:-)
> _
>

 application/ms-tnef


FW: Profile Partai-partai

1999-05-09 Terurut Topik Lutfi M.

Ada yg. berminat dg. daftar profile partai-partai Pemilu nanti?
Sangat lengkap, sampai dg. logo, nama ketua dan program-programnya.
Kalau berminat, silahkan hubungi saya lewat JaPri.


 application/ms-tnef


Re: Tolol vs Pandai

1999-05-05 Terurut Topik Lutfi M.

Saya jadi ingat beberapa bulan yg. lalu saat di pesawat menuju Singapore,
saya membaca koran lokal sana.  Di halaman belakang terdapat iklan setengah
halaman dari Kepolisian Singapura mengenai rekrutmen tenaga baru yg. akan
dididik.  Yg. menarik disitu, selain compensationnya bikin iri, juga
dijanjikan akan disekolahkan master dan sampai doktor ke luar negeri.


> --
> From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, April 02, 1999 10:54 AM
> Subject:  Tolol vs Pandai
>
> Jaya :
>
> Bukan salah polisi untuk menjadi orang tolol...tapi situasi dan kondisi
> menjadikan mereka orang tolol.
>
> Karena mereka tolol-lah yang membuat mereka memilih masuk ke Kepolisian,
> karena hampir nggak mungkin orang tolol sekolah ke luar negeri ambil
> Master atau Doktor (eventhough bisa aja ada orang tolol yang sekolah ke
> luar negeri)
>
> Harus nya Jaya sebagai orang "pandai" masuk ke Kepolisian, bukan
> men-tolol-kan Kepolisian.
>
> Ehm
>
> Jadi ingat tulisan-tulisan di Permias dan segala kritik dan analisannya
> dan hujatannyaseperti para komentator Sepak Bola yang selalu
> menganggap diri jauh lebih pandai dari Pemain Sepak Bola . :-) 
> dikira gampang main sepak bola. he..he... ayo kita ngaca diri
> masing-masing.jangan anggap diri kita lebih baik dari orang
> lainitu akan menjadikan kita besar kepala dan sombong sampai
> kelangit. :-)
>
> Syarat orang sombong  sudah teruji baik sebagai "Pemain Sepak Bola
> yang pandai" baru boleh jadi "Komentator".and then baru boleh
> sombong :-)
>
> Hadeer
> = lagi mikir : sombongkah saya ? =
>
> FNU Brawijaya wrote:
>
> > Sekali lagi kesalahan besar polisi terjadi lagi. Memang polisi
> > sudah terlalu tolol untuk dapat mengambil tindakan yang benar.
> > Masak belum puas mukulin mahasiswa Trisakti tempo hari,
> > sekarang malah nipu suporter sepak bola. Kayaknya pantas
> > kalau semua jajaran Polda Metro Jaya diturunin 3 tingkat
> > semua.
> >
>



FW: SESAMA BANTENG NGAMUK, KANDANG-KANDANG POSKO REMUK

1999-05-05 Terurut Topik Lutfi M.

>SESAMA BANTENG NGAMUK, KANDANG-KANDANG POSKO REMUK

>
>Comments
>Ratusan Posko Dibumihanguskan. Akibat Konflik Internal PDI Perjuangan
>
>POLKAM, Rabu, 5 Mei 1999
>
>
>CIAMIS (Media): Massa PDI Perjuangan sejak kemarin pagi hingga tadi
>malam membakar dan merusak Posko Gotong Royong Megawati di Kabupaten
>Ciamis, Jawa Barat.
>
>Pembakaran dan perusakan posko terpaksa dilakukan menyusul konflik
>internal partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. Pembentukan
>pengurus partai setempat dinilai tidak aspiratif.
>
>Ratusan massa PDI Perjuangan sejak kemarin pagi melakukan aksi
>perusakan terhadap sejumlah posko, terutama posko yang berada di jalur
>jalan protokol.
>
>Tampak ratusan posko yang tersebar di sejumlah kecamatan hancur
dirusak
>dan dibakar massa yang tidak puas dengan pembentukan kepengurusan
baru.
>Hingga tadi malam pukul 20.00 WIB, aksi perusakan terhadap sejumlah
>posko masih terus berlangsung.
>
>Menurut informasi yang dihimpun Media, sasaran pembakaran dan
perusakan
>adalah seluruh posko yang berada di Ciamis. Mereka melakukan perusakan
>secara spontan.
>
>Mula-mula hanya sekitar 200 orang PDI Perjuangan yang melakukan
>perusakan dan pembakaran. Mereka hanya merusak dan membakar
posko-posko
>PDI Perjuangan di empat kecamatan di antaranya Kecamatan Banjar,
>Cisaga, dan Kecamatan Pangandaran.
>
>Namun aksi yang hingga semalam terus berlanjut, secara spontan pula
>merebak ke-32 kecamatan lainnya. Bahkan, mereka mengancam akan terus
>melakukan aksi perusakan hingga ke wilayah Ciamis Selatan (Kecamatan
>Parigi, Pangandaran, dan Cijulang).
>
>Dalam peristiwa tersebut tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun
>luka-luka. Namun, pembakaran sejumlah posko PDI Perjuangan sempat
>meresahkan sejumlah warga yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan
>posko yang menjadi sasaran perusakan massa.
>
>Keterangan yang dihimpun Media menyebutkan, sedikitnya 140 lebih posko
>PDI Perjuangan yang dibakar dan dirusak massa. Menurut data, posko PDI
>Perjuangan yang sudah dibangun di sana berjumlah 670 buah.
>
>Menurut Yanto, salah seorang Satgas PDI Perjuangan, posko yang dirusak
>massa sudah lebih dari 100 buah, itu pun belum termasuk posko-posko
>lainnya yang belum sempat didata pengurus DPC PDI setempat.
>
>"Menurut rencana aksi tersebut akan berlanjut hingga besok. Mereka
akan
>melakukan hal serupa ke sejumlah kecamatan lainnya di Ciamis Selatan.
>Jadi mengenai data jumlah posko yang dirusak masih data sementara.
>Untuk lebih lengkapnya kami akan melakukan pendataan hingga besok,"
>ujar Yanto kepada Media, tadi malam.
>
>Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan yang lama, R Rusman, ketika
>dihubungi Media menyatakan keprihatinannya atas ulah dan tindakan
massa
>PDI Perjuangan yang melakukan perusakan terhadap sejumlah posko. "Saya
>merasa prihatin sekali atas kejadian ini," kata Rusman.
>
>Rusman mengatakan, aksi ini dilakukan, karena pada umumnya simpatisan
>PDI Perjuangan tidak puas atas perlakuan DPD Jawa Barat yang
>mengeluarkan SK baru tanpa alasan yang jelas. Padahal sebelumnya SK
>kepengurusan lama Nomor 822 resmi dikeluarkan DPP.
>
>Dijelaskan Rusman, kekecewaan massa PDI Perjuangan sebenarnya sudah
>berlangsung lama. "Kekecewaan kami, karena pengurus DPD tidak pernah
>memberi alasan yang pasti mengenai pembekuan pengurus lama. Kami juga
>tidak diberi hak jawab atas keputusan tersebut. Padahal kami-kami
>inilah yang menyosialisasikan PDI Perjuangan sampai ke pelosok-pelosok
>Ciamis. Masa ketika PDI sedang manggung, kok orang-orang yang tidak
>jelas langsung diangkat jadi pengurus. Saya juga tidak tahu apa dan
>maksudnya gimana dengan dibentuknya pengurus baru," kata Rusman.
>
>Meski demikian, kata Rusman, pihaknya akan terus melakukan perjuangan
>untuk PDI pimpinan Megawawati Soekarnoputri itu. "Meski demikian, saya
>akan tetapi eksis berada di bawah naungan PDI Perjuangan, tanpa
>mengindahkan SK pembekuan yang dikeluarkan DPD," lanjut Rusman.
>
>Rusman menduga terbitnya SK baru tersebut, persis seperti yang terjadi
>di beberapa daerah lain sebelumnya bertujuan untuk memecah belah PDI
>Perjuangan dan dilakukan oleh orang-orang dengan kepentingan tertentu.
>"Apalagi ini dilakukan menjelang penyusunan caleg, ini kan sangat
>memalukan," ujar Rusman.
>
>Dengan tegas Rusman mengatakan, dalam peristiwa ini, sama sekali tidak
>ada intervensi dari pihak luar. "Saya jelaskan aksi ini, dilakukan
>secara spontanitas dan tidak ada unsur lain, selain keinginan murni
>massa PDI sendiri. Apalagi sampai ada intervensi pihak lain. Tidak ada
>indikasi maksud dan tujuan pihak luar dalam aksi ini," kata Rusman.
>
>Menurut catatan Media, konflik internal PDI Perjuangan sudah terjadi
di
>sejumlah daerah. Di Batam, misalnya, sejumlah posko dibakar lantaran
>persaingan antarpengurus partai. Di sejumlah daerah di Jawa Tengah
juga
>terjadi konflik internal partai tersebut. (EM/P-2)



FW: Suara Rekaman Habibie Asli

1999-03-19 Terurut Topik Lutfi M.

Jumat, 19 Maret 1999

Ada Orang Ketiga Dapat Menjadi Saksi Kunci

Jakarta, Kompas

Para pejabat Badan Intelijen ABRI (BIA) hari Rabu (17/3) selama lebih dari
lima jam
sejak pukul 11.30 meminta keterangan peneliti multimedia asal Yogyakarta RM
Roy
Suryo (31) berkaitan dengan analisisnya tentang keaslian suara percakapan
telepon
mirip suara Presiden BJ Habibie dan Jaksa Agung AM Ghalib.

Metode yang dipakai ialah dengan memakai audio system analizer untuk mencari
amplitudo serta frekuensi yang sama dengan menggabungkan rekaman suara asli
Presiden BJ Habibie saat mengangkat sumpah tanggal 21 Mei 1998, suara
rekaman
yang beredar di masyarakat dan menguji suara seniman Butet Kertaradjasa.

Dari hasil analisisnya-disepakati bersama dengan pihak BIA-bahwa percakapan
itu
adalah asli, bukan hasil sadapan dari pesawat telepon yang berada di antara
kedua
pejabat negara, melainkan berasal dari telephone voice recorder yang
built-in
dengan pesawat telepon. Hal yang terpenting ialah ditemukannya peran orang
ketiga selain Presiden dan Jaksa Agung yang dapat menjadi saksi kunci soal
pembicaraan telepon itu.

Hasil temuan dan pembicaraan itu diungkapkan Suryo kepada Kompas, Rabu
(17/3)
petang, usai melakukan pertemuan itu. Suryo adalah staf pengajar jurusan
Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas
Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta. Sehari-hari, Suryo dikenal sebagai pemerhati dan pengajar
multimedia di Institut Seni Indonesia (ISI) di kota yang sama.

Suryo diminta datang ke Kantor BIA di Jl Kalibata No 20, Jakarta Selatan,
dan
mengaku bukan dimintakan keterangan, melainkan lebih sebagai brainstorming
dengan sekitar enam orang pejabat BIA. "Dalam pertemuan itu, menurut
rencana,
akan hadir Kepala BIA Mayjen TNI Tyasno Sudarto, tetapi ini tidak terlaksana
karena
yang bersangkutan berhalangan hadir, ujar Suryo.

Ia mengatakan, "Sejauh ini dari rekaman pembicaraan yang banyak beredar di
masyarakat hanya diketahui pembicaraan antara Presiden dan Jaksa Agung.
Tetapi
ternyata ada orang ketiga, dan ini setidaknya kelak dapat dijadikan saksi
kunci dalam
mengungkap kebenaran pembicaraan kedua pejabat negara itu."

Asli dan orang ketiga

Suryo menjelaskan, frekuensi dan amplitudo BJ Habibie pada kedua peristiwa
itu
identik. "Sementara suara Butet Kertaradjasa tidak dapat mengejar frekuensi
BJ
Habibie. Kesimpulannya, suara BJ Habibie adalah asli. Ini disepakati oleh
pihak
BIA," papar Suryo.

Mengenai tidak diujinya suara AM Ghalib, Suryo berujar, "Saya mengambil
sampel
suara pejabat yang lebih tinggi dalam hal ini Presiden BJ Habibie. Tidak
mungkin
beliau bicara sendiri secara monolog. Kesimpulannya adalah keduanya asli
atau
keduanya palsu. Ternyata, suara Presiden asli."

Suryo dan pihak BIA juga sepakat adanya pihak ketiga selain Habibie dan
Ghalib
yang terekam dalam kaset itu. "Ini terbukti saat waktu pembicaraan dalam
rekaman
masuk pada tanda waktu 2 menit 17 detik dari waktu keseluruhan 4 menit 4
detik.
Saat itu ada dering telepon dan diangkat seseorang yang menjawab dengan
kata-kata 'halo' sebanyak tiga kali," paparnya.

Suryo berkesimpulan-pihak BIA juga sependapat-ada orang ketiga selain kedua
pejabat negara itu dan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara
terkait.
"Orang ketiga ini bisa jadi saksi kunci. Untuk itu kini sedang diselidiki
orang yang
mengangkat telepon itu berada di ruang mana? Apakah di ruang Presiden atau
di
ruang Jaksa Agung?," ucap Suryo.

Suryo menegaskan hasil rekaman tersebut bukan merupakan hasil penyadapan.
Dan
ini juga disepakati oleh para pejabat BIA. "Rekaman itu berasal dari
telephone voice
recorder yang built-in dengan pesawat telepon. Alat ini bekerja merekam
secara
otomatis bersamaan dengan penelepon memulai percakapannya. Dan akan berakhir
dengan sendirinya saat percakapan berakhir yang ditandai dengan
diletakkannya
gagang telepon pada tempatnya semula. Hasil modulasinya tunggal dan solid.
Ini
menunjukkan rekaman terkait bukan hasil sadapan," papar Suryo.

Menurutnya, masalah yang harus dipecahkan kini adalah mencari tahu lokasi
pesawat yang dilengkapi telephone voice recorder itu berada di ruangan
Presiden
atau Jaksa Agung. "Dan mencari orang ketiga yang mengangkat telepon yang
kemungkinan berada di salah satu ruangan kedua pejabat negara itu," katanya.
(bw)


 application/ms-tnef


Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?

1999-03-14 Terurut Topik Lutfi M.

Betul.  Sebetulnya simpel saja yg. dibutuhkan u/ jadi presiden: Jujur dan
adil.

> --
> From: Yusuf-Wibisono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, March 15, 1999 8:10 AM
> Subject:  Re: Apakah Amien Rais seorang Negarawan?
>
> Indi Soemardjan <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> ...
>
> >Bagi Anda semua yang mendukung Amien Rais sebagai calon Presiden,
> >Saya anjurkan untuk memikirkan kembali dukungan Anda.
> >Apakah betul dia mempunyai sikap "negarawan"?
>
> Yw: Negarawan seperti suharto maksudnya? Tidak tentu saja.
>
> >Salah satu peserta (saudara saya sendiri hadir disana) bercerita kapada
> >saya bahwa pada acara temu muka dgn. Amien Rais di NY hari Rabu (10/3)
> >malam, Amien Rais rupanya tidak mampu menunjukkan atau memberikan
> >jawaban-jawaban yang dilontarkan beberapa tamu yang datang mengenai
> >langkah2 yang akan beliau ambil apabila terpilih menjadi Presiden.
>
> Yw: Andaikan yg harus menjawab itu adalah Suharto, dia pasti
> mampu! But who cares about him? Janganlah hanya gara-gara
> benchmark kayak gitu, anda terus ada niat utk balik ke
> Suharto lagi, gitu kan prinsipnya?
>
> >Saudara saya juga mengatakan bahwa dia betul2 kecewa dengan cara
> >dialog/diplomasi Amien Rais yang tidak menunjukkan sikap "Statemanship"
> >ataupun "kharisma" seperti layaknya seorang pemimpin yang mampu
> >berpolitik/berdiplomasi secara terbuka.
>
> Yw: Itu menunjukkan bahwa:
> 1. Dia belum berpengalaman jadi negarawan
>(dan apalagi jadi presiden).
> 2. In some sense dia bukan politikus sejati.
> 3. In some sense dia bukan diplomat ulung.
>
> Frankly speaking, kalo beneran Indonesia pingin maju,
> apakah bijaksana kalo memilih 'politikus sejati yg diplomat
> ulung' utk menjadi presiden. 'Politikus sejati yg diplomat
> ulung' itu kan kalo dalam bahasa sehari-hari artinya apa...
> bisa sinonim sama 'pembohong besar', malah gawat... ;-)
>
> >Sebagai tambahan, Amien Rais datang terlambat (kasus biasa untuk orang
> >Indonesia yang merasa diperlukan) dan seusai acara tersebut langsung
> >meninggalkan ruangan tanpa mengadakan "bincang2" dengan para tamu yang
> ada;
>
> Yw: Menunjukkan bahwa dia Indonesia sekali.
> (dg segala keunikan dan kekurangannya).
>
> >kesempatan untuk berbincang2 dengan public dibuang begitu saja!
>
> Yw: 'Gak cocok utk jadi diplomat, 'gak cocok utk jadi politikus.
> Kesimpulan: kalo dia tampil (sbg wakil presiden atau apapun),
> dia tidak bisa tampil sendiri! Harus dilengkapi (kekurangannya)
> oleh orang-orang lain. Dg kata lain: dia manusia biasa, bukan
> manusia superior. Dan Indonesia sebenernya butuhnya yg gini-
> gini aja (biar nggak keterusan nongkrong di kursi presiden,
> dan nggak cukup pinter utk ngibulin rakyat).
>
> ...
>

 application/ms-tnef


Re: twenty cents for the dollar...

1999-03-14 Terurut Topik Lutfi M.

Wah, forward anda sangat bertendensi politik :-)

> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Sunday, March 14, 1999 9:26 PM
> Subject:  twenty cents for the dollar...
>
> Does any of you think KKG will be a good economic advisor to our future
> President Megawati?
> My answer: I think so! (with high certainty)
>
> Read more about KKG's thoughts at:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/9903/15/UTAMA/kkg01.htm
>
> --
> Indi
>
> Visit my world: http://pagina.de/indradi
>

 application/ms-tnef


Re: Rejected posting to PERMIAS@LISTSERV.SYR.EDU

1999-03-14 Terurut Topik Lutfi M.

Bung "Anti Sara",
Setelah saya masuk sendiri ke web (dari info yg. saya forward itu), ternyata
ada kejanggalan, yaitu di salah satu fotonya tercetak tanggal pemotretan
yaitu di tahun 1996.  Kan aneh? masa peristiwa Ambon di th. 1996?
Maka dari itu, jangan mudah percaya.  Ini sepertinya salah satu aksi
provokasi adu domba.


> --
> From: Anti SARA[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Saturday, March 13, 1999 3:42 PM
> Subject:  Fwd: Rejected posting to [EMAIL PROTECTED]
>
> >From: "Anti SARA" <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Cc: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: Pikir dulu sebelum bertindak!!!
> >Date: Sat, 13 Mar 1999 00:12:52 PST
> >Mime-Version: 1.0
> >Content-type: text/plain
> >
> >Bung Lutfi yang terhormat,
> >
> >Saya sebagai Bangsa Indonesia generasi penerus turut prihatin atas
> >kejadian-kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di seluruh Tanah
> Air
> >(tidak hanya yang berada di Ambon). Mereka semua menderita, sangat
> >menderita akibat serangkaian kejadian yang menimpa Bangsa dan Negara
> >kita. Krisis berkepanjangan yang mengakibatkan kebutuhan bahan pokok
> >berkurang, pindahnya investor ke negara lain yang lebih aman, timbulnya
> >SARA, dan lain-lain.
> >
> >Kejadian di Ambon baru-baru ini, bukanlah satu-satunya bentuk
> >penderitaan rakyat indonesia sepihak (kaum muslim), tapi juga merupakan
> >penderitaan seluruh rakyat Indonesia yang majemuk ini.
> >Sebagai bangsa yang majemuk dan saya percaya bahwa Bung Lutfi seseorang
> >yang terpelajar, kita seharusnya tidak perlu menggembar-gemborkan suatu
> >kejadian yang berseteru SARA. Karena hal itu dapat lebih
> >memecah-belahkan Bangsa kita yang saat ini sedang membutuhkan dukungan
> >moral dan materil untuk menghadapi dan menjalankan REFORMASI.
> >
> >Seperti saya baca pada kalimat yang tercantum dibawah salah satu
> >gambar/foto, terdapat seruan untuk ber-JIHAD. Apakah itu pantas untuk
> >dikemukakan dan dijalankan di jaman sekarang ini? Untuk mencari sesuap
> >nasi saja saat ini sudah sangat susah sekali, apalagi untuk berperang?
> >Bila anda ingin melaksanakan Jihad pada jaman sekarang ini, ingin anda
> >bawa kemana negri tercinta Indonesia kita ini???
> >Sementara terjadi perang Agama dan perang saudara di negeri kita,
> >negara-negara tetangga sekitar kita yang lebih kecil potensi sumber
> daya
> >alamnya berjalan dengan pasti menyongsong era pasar bebas dan kompetisi
> >global demi kesejahteraan dunia bersama.
> >
> >Menurut pendapat saya, kerusuhan yang terjadi di Ambon itu sifatnya
> >Lokal saja. Masyarakat Ambon saat itu kemungkinan besar sedang di
> motori
> >oleh pihak luar, karena menjelang PEMILU ini, makin banyak hal-hal di
> >luar dugaan yang timbul dan tenggelam. Jadi saya mohon dengan amat
> >sangat, bagi semua masyarakat Indonesia dimana saja kau berada, mari
> >kita sukseskan Pemilu 99 ini dengan kesungguhan hati. Sukseskan PEMILU
> >99 agar tercipta Indonesia baru yang dapat tampil dengan wajah baru di
> >pentas dunia.
> >
> >Bagi yang merasa telah teraniaya dan tidak berdaya, janganlah berbuat
> >sebelum berpikir akibat dan dampak dari perbuatan tersebut. Dengan kata
> >lain, kejahatan dibalas dengan kejahatan!!! Hal itu tidak dapat
> >menemukan jalan keluar yang memuaskan untuk selamanya. Kebetulan saat
> >ini, saudara kita yang muslim tertindas, tetapi bila kita lihat kembali
> >ke belakang, masih banyak penderitaan-penderitaan masyarakat non-muslim
> >yang tertindas. Jadi senantiasalah berdoa dan bersyukur. Panjatkan Doa
> >menurut kepercayaan kita masing-masing tanpa dipengaruhi
> >pemikiran-pemikiran serta ajakan/seruan atau berupa himbauan-himbauan
> >yang menyesatkan, seperti tertera dibawah foto-foto yang terpampang di
> >web site:
> >http://members.tripod.com/sabiluna/ambon/ambon/html
> >kiriman Bung Lutfi.
> >
> >Semoga pemberitaan-pemberitaan semacam ini tidak dapat beredar luas dan
> >dapat diterima masyarakat secara tanggap bahwa ajakan/seruan seperti
> itu
> >sungguh menyesatkan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia yang
> >sangat majemuk ini:)
> >
> >Salam Perjuangan
> >
> >Anti SARA
> >
> >Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
> >
>
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

 application/ms-tnef


Re: Fenomena AGI (Anak Gaul Indonesia) !

1999-03-11 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau para fakir-miskin yg. sedang kelaparan (bahkan mungkin hampir mati)
sangat kesal dg. tingkah orang-orang kebanyakan uang spt. itu, kemudian
mencari cara 'refreshing' yg. lain, spt. menjarah dsb. bisa dikatagorikan
untuk menghilangkan stress akibat 'kejenuhan' perut mereka tidak ya? Kan
kalau lagi "stress" perut, apa saja toh bisa dilakukan untuk bikin "seger"
perut...:-)


> --
> From: Mbak Nina![SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, March 11, 1999 12:10 PM
> Subject:  Re: Fenomena AGI (Anak Gaul Indonesia) !
>
> justru kalo menurut saya mereka begitu bukan karena ngikut barat.. ya,
> kalo mau dibilang begitu sih bisa bisa aja.. tapi kalo untuk saya sih
> karena untuk refreshing dari kejenuhan aja.. kalo lagi stress kan apa aja
> jadilah untuk bikin seger lagi.. :)
> itu pendapat ogut loooh...
>
> STePHaNie WiDYaSTaNTo
>
> On Wed, 10 Mar 1999, Budi Haryanto wrote:
>
> > Mas Rosadi,
> >
> > Saya kok belum melihat hal tsb sebagai masalah.
> >
> > Apanya yang perlu dikhawatirkan? Lagipula, kalau kita mengkhawatirkan
> > hal tsb., kita memposisikan diri sebagai apa di sini? Dan lagi, yang
> > mana sih yang membedakan 'barat' dan 'timur'?
> >
> > Salam,
> > Budi
> >
> > Mohammad Rosadi wrote:
> > >
> > > Satu lagi problem besar buat Indonesia..."generasi stress dan
> pemboros".
> > >
> > > Ada yang mau kasih komentar..???
> > >
> >
>

 application/ms-tnef


FW: [Siar] XPOS: AWAS, AKSI KELOMPOK "EKS TIDAR"

1999-03-11 Terurut Topik Lutfi M.


--
XPOS: AWAS, AKSI KELOMPOK "EKS TIDAR"

(PERISTIWA): Gus Dur menyebut nama Mayjen Kivlan Zein sebagai tukang kompor
geger Ambon. Jika Kivlan terlibat pasti atas perintah Prabowo.  Ketua PBNU
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bikin kejutan lagi. Ia menuding seorang
perwira tinggi berpangkat mayor jenderal berinisial K mengompori kerusuhan
di Ambon. Perwira yang dimaksud Gus Dur tak lain adalah Mayjen Kivlan Zein,
Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Korsahi KSAD). "Orang itu
memang keras kepala, saya nggak tahu maunya apa," ujar Gus Dur, Selasa, 2
Maret lalu.


Menurut Gus Dur, sang mayor jendral itu tinggal di Jakarta, tetapi memiliki
akses hingga ke Ambon, khususnya ke kelompoknya yang beraliran keras.  Akhir
Januari lalu, Gus Dur menuding Ketua Pelaksana Harian Pemuda Pancasila,
Yorries Raweyai mengerahkan ratusan provokator ke Ambon, kini ia menuding.
Atas informasi Gus Dur itu, polisi memeriksa Yorries tiga hingga empat kali.
Sumber Xpos di kepolisian mengatakan, polisi menemukan indikasi Yorries
terlibat dalam kasus kerusuhan Ambon dan tengah diusut keterlibatannya dalam
aksi-aksi kerusuhan lainnya. Memang, polisi tak pernah mengumumkan
keterlibatan Yorries karena faktor keamanan mereka sendiri.


Kivlan, alumni Akmil tahun 1971 dan orang dekat Letjen (Purn) Prabowo
Subianto itu, memang tak asing lagi dalam aktivitas seperti itu. Kivlan
diketahui terlibat dalam pengerahan PAM Swakarsa, ketika berlangsung Sidang
Istimewa MPR, November lalu. Ketika ikut mengerahkan PAM Swakarsa, Kivlan
sudah tak punya jabatan selain sebagai perwira tinggi Mabes ABRI.
Bersama-sama Mayjen Muchdi Pr, mantan Danjen Kopassus, Kivlan dikotakkan
karena dianggap orang-orang binaan Prabowo. Awal Januari ketika terjadi
mutasi besar-besaran di tubuh ABRI, Kivlan tiba-tiba mendapatkan jabatan
sebagai Korsahi KSAD. "Bukan apa-apa, jabatan itu jabatan tak penting.
Tujuannya agar Kivlan tak berkeliaran," ujar sumber di Mabes ABRI.


Mantan Panglima Divisi Infantri-2 Kostrad dan mantan Kepala Staf Kostrad,
ini belakangan memang icurigai membina para taruna Akmil yang dipecat, atau
yang dikenal sebagai Kelompok Tidar. Kelompok  Kelompok Tidar adalah
orang-orang yang pernah belajar di Akabri Magelang, di mana terdapat Bukit
Tidar. Mereka ini droup out di tingkat kedua atau ketiga dan biasanya
dipecat dari ikatan dinas sebagai taruna Akmil karena berbagai kasus berat,
misalnya menghamili gadis, memukul atasan atau senior serta melanggar
ketentuan disiplin.


Kelompok Tidar, makin kuat dan terorganisir berkat binaan Prabowo, Kivlan
dan sejumlah perwira pendukung Prabowo. Gerakan Kelompok Tidak ini mirip
sistem sel. Mereka juga merekrut orang dari kalangan preman, dilatih
kemiliteran dan bela diri melalui Satria Muda Indonesia (SMI), organisasi
silat binaan Prabowo. Mengenai pasukan siluman, selain direkrut dari SMI
juga bergabung kelompok pecinta alam yang dipimpin Iwan "Ompong"
Abdurrahman, yang juga Ketua Umum SMI dan kelompok preman yang dikomandani
Edhy Prabowo, mantan taruna Akmil, yang tak lain adalah Wakil Ketua Harian
SMI.

Iwan Ompong, sebelum jadi ketua umum SMI, banyak membantu Kopassus. Ia
mengembangkan kerjasama Wanadri-Kopassus, menyelenggarakan latihan bersama
dan pendakian Mount Everest, gunung tertinggi di dunia. Iwan juga jadi
pelatih beladiri Kopassus dengan mengembangkan jenis beladiri aliran Combat.
Sebuah jenis beladiri mematikan yang mengambil sasaran bagian terlemah dari
kepala lawan.  Edi Prabowo sendiri, sebagai kepala pelatih SMI, merekrut
mahasiswa, pendekar, preman dan anggota militer untuk membentuk pasukan
siluman serba guna. Pasukan ini, dulu di bawah komando Prabowo, bisa
dikerahkan untuk apa saja. Namun, setelah Prabowo kabur ke luar negeri,
komando pasukan siluman ini dipegang Kivlan. Baik pasukan siluman maupun
SMI, latihan-latihan dan operasinya dibiayai oleh orang-orang Bimantara
seperti Bambang Trihatmodjo, Indra Rukmana, Rozano Barrack, Peter Gontha,
dan sejumlah pengusaha seperti: Pontjo Sutowo, Sudwikatmono, Johanes Kotjo
dan  Ibrahim Risjad.


Pasukan siluman dan SMI pernah berhasil menciptakan kerusuhan dahsyat di
Jakarta, Mei tahun lalu. Kerusuhan itu sengaja diciptakan, konon dalam
rangka mendukung Prabowo jadi Pangab atau Pangkopkamtib. Rosihan Anwar,
seorang mantan wartawan senior, yang dikutip kantor berita Antara, Juli
tahun lalu sempat menyinggung keterlibatan SMI dalam kerusuhan Mei.  Namun,
SMI segera membantahnya. Iwan Ompong dan Edhy Prabowo segera mengundang
wartawan di markas mereka di Jl Wijaya Timur Raya No 7, Jakarta Selatan.


Militansi kelompok SMI ini konon sangat tinggi. Di kawasan Banten bila ada
pendekar yang mencuat namanya akan ditantang dan diajak berkelahi. Bila
anggota SMI kalah, pendekar yang menang akan direkrut dan diangkat jadi
dewan guru SMI. Bukan hanya untuk urusan silat anggota SMI jagoan, tapi juga
urusan kemiliteran. Di jaman masih menjabat Danjen Kopassus, Prabowo
memberikan fasilitas latihan Kopassus di Cijantung untuk diguna

FW: Is Islam "region specific"?

1999-02-10 Terurut Topik Lutfi M.


> Cuma mau meluruskan saja:
> Adakah yg. merasa yakin, hanya negeri timur-tengah saja yg. pd. abad 6 M
> yg. katanya "biadab"?
> Bagaimana kehidupan di negeri eropa? afrika? asia lainnya?
> Apakah ada penelitian yg. detil pd. zaman tsb. cuma middle-east yg.
> katanya "biadab" ?
> Setahu saya pd. zaman sekitar nabi Muhammad diturunkan, bukan hanya tanah
> arab saja yg. "biadab", tapi di semua pelosok dunia ini sama.  di Eropa
> ada para pagan, di afrika banyak para kanibal, dsb.
> Interpretasi agama tentu berbeda dg. interpretasi untuk hal-hal lain.  Di
> dalam agama Islam semua "interpretasi" (tafsiran) itu harus berdasarkan
> dalil naqli (Al-Quran dan hadits Nabi).  Cuma hal-hal yg. tidak dibahas
> secara jelas/rinci saja yg. sebagian para ulama menafsirkannya dg. aqli
> (logika).  Ini disebut qiyas (equalization, analogy or whatever lah).
> Kalau mengenai kawin antar agama, di Al-Quran sudah qat'i (saklek)
> dijelaskan.  Terserah orang yg. mau mengimaninya atau tidak.
>
> Point 1, 2, 3  & 4: saya sepakat dg. pendapat anda.
>
> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, November 30, 1998 12:31 PM
> Subject:  Is Islam "region specific"?
>
> Saya ada renungan ttg. Islam (mohon buka pintu hati Anda dengan baik):
>
> Sejauh apa yang saya lihat di dunia ini dengan ilmu saya yang amat
> terbatas,
> (ini hanya pendapat saya saja lho..)
> Sepertinya agama Islam itu memang sengaja diturunkan oelh Tuhan secara
> KHUSUS untuk kaum sesat di zaman Jahilliyah. Kenapa?
> Secara gamblang, Agama Islam dengan peraturan yang amat "strict" dan
> "concise" tsb. telah terbukti diturunkan untuk meluruskan jalan hidup
> kaum yang relatif "biadab" (maaf..) di Timur Tengah pada saat itu. (Anda
> pasti tahu seperti apa Jahilliyah itu kan?)
>
> Dan dengan apa yang kita dengar mengenai hukum potong tangan dan segala
> hukuman yang agak "horror" di Timur Tengah dari dulu sampai sekarang,
> saya beranggapan bahwa mungkin (ini mungkin lho!) agama Islam diturunkan
> ke Bumi untuk "the worst case scenario" oleh Tuhan.
> Saya tidak mencoba bersikap anti-Arab arau anti-semit, tetapi saya hanya
> membuat semacam generalisasi kebudayaan dan perilaku penduduk Timur
> Tengah yang bisa dibilang agak sedikit lebih "panas" dibandingkan dengan
> perilaku kita di Nusantara yang lebih "dingin" dan bisa disebut "kalem".
>
> (Hint: Is climate related to the development of personalities?).
>
> Berdasarkan dugaan itu, mungkin (ini hanya dugaan lho!) agama Islam itu
> "tidak harus secara mutlak" diinterpretasikan dengan cara yang sama
> untuk negara kita, mengingat penduduk nusantara pada umumnya tidak
> mempunyai temperamen yang sama dengan penduduk Timur Tengah.
>
> Jadi apakah "bijaksana" bila kita mencoba untuk menginterpretasikan
> agama Islam dengan cara yang saya utarakan diatas? (Yaitu dengan
> meng-asimilasikan kebudayaan tiap daerah dengan apa yang diperintahkan
> dalam wahyu atau kitab suci).
> Intinya, kita mungkin bisa bersikap permissive dan lenient dalam
> mengamal-kan wahyu.
>
> *
>
> Pertanyaan penutup:
>
> 1.Bukankah ini yang sedang terjadi di Indonesia? Di Mainland China? Di
> Malaysia? Di Jerusalem?
>
> 2.Bukankah interpretasi Islam memang sudah diasimilasikan dengan
> kebudayaan setempat sejak ratusan tahun yang lampau?
>
> 3.Bukankah penerapan agama Islam di daerah Jawa Tengah (dgn. pengaruh
> Kejawen dan India-nya) sudah tidak persis lagi dengan Islam di Aceh
> (dgn. pengaruh Arab-nya)?
>
> 4. Bukankah cara hidup berbudaya kita di dunia ini sulit untuk dibuat
> agar mengikuti Alkitab, ataupun Qur'an secara "Verbatim"?
>
>
>
> Saya tunggu input dari Anda semua (juga yang beragama selain Islam).
>
>
> Mohon maaf kalau ada salah kalimat yang menyinggung kepercayaan Anda.
>
>
> Viva Mahasiswa!
>
> --
> Indi
>
> Khalil Gibran once said; " Religions are like a house with many
> windows through which the rays of goodness (God) shines
> through and enlightens its inhabitants with wisdom and peace"
>
> Visit my world: http://www.geocities.com/SoHo/Studios/8019/home.html
>
>

 application/ms-tnef


Re: [REUTERS] Indonesian Nov monthly inflation 0.08 pct

1999-02-10 Terurut Topik Lutfi M.

Betul juga.  Apalagi dari info yg. saya dapat, hampir semua provider
menurunkan bandwidth mereka ke backbone internet karena harga sewa dalam
dollar sangat tidak sebanding dg. income dalam rupiah.  Malah sudah mulai
ada yg. berguguran/collapse (terutama yg. kecil-kecil).
Indonesia masih jauh dari E-commerce, nampaknya...:-(


> --
> From: Indra Adrisudiro[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 01, 1998 1:02 AM
> Subject:  Re: [REUTERS] Indonesian Nov monthly inflation 0.08 pct
>
..

> Nggak usah jauh-jauh ngomongin E-Commerce, lha wong yang
> connect ke internet pun paling-paling cuma sepersekian
> dari subscriber telepon.
>
> Kalau saya sih, dari pada beli celana via Internet mendingan
> jalan ke Blok M. Selain dapet celana, siapa tahu dapet
> kenalan baru yang manis. Kan lumayan tuh. ;-)
>
...

 application/ms-tnef


FW: TIM-TIM DILEPAS

1999-01-28 Terurut Topik Lutfi M.

Apa untung-rugi bergabung menjadi negara kesatuan RI?
Terus, mengapa Timor-Timur selalu ingin memisahkan diri? apakah karena rezim
Soeharto atau karena alasan-alasan lain?
Inilah pertanyaan-pertanyaan yg. sering muncul di pikiran saya selama ini.

> --
> From: Indra Adrisudiro[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 28, 1999 8:47 AM
> Subject:  Re: TIM-TIM DILEPAS
>
> On Wed, 27 Jan 1999 18:16:33 +0700, Hadeer wrote:
> -
> |> Kalau boleh...saya pilih Timtim tetap ikut Indonesia...
> |> salam,
>
> IA: Kalau saya sih lebih suka menyerahkan keputusan itu
> kepada rakyat Tim-Tim via referendum. Kalau nanti
> keputusannya mau gabung ... ya silakan gabung, mau
> misah ... ya monggo.
>
> Hal yang sama juga bisa diterapkan buat DI Aceh atau
> IrJa. Kalau mereka dasarnya nggak mau gabung, kenapa
> harus dipaksa-paksa. Biarkan rakyat di daerah-daerah
> tsb. menentukan nasibnya sendiri. Katanya demokrasi :-)
>

 application/ms-tnef


Re: Timor Timur Keluar dari Kesatuan Republik Indonesia ?

1999-01-28 Terurut Topik Lutfi M.

Apakah perpecahan ini yg. kita harapkan?

> --
> From: Budi Haryanto[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 28, 1999 4:47 AM
> Subject:  Re: Timor Timur Keluar dari Kesatuan Republik Indonesia ?
>
> Yap!!!
>
> Dalam kurun waktu 10 tahun ini (1998-2008) Timor-Timur akan lepas dari
> republik kita. Aceh dan Irian Jaya akan menyusul.
> Let's see.
>
> Salam,
> Budi
>
> Nasrullah Idris wrote:
> >
> > Jika alternatif pertama : "pemberian status khusus dan otonomi
> luas kepada
> > Timor-Timur" tidak diterima, Indonesia akan memunculkan alternatif baru
> dalam
> > persoalan propinsi tersebut, yaitu "melepaskan Timor Timur dari Kesatuan
> > Republik Indonesia"
> >
> > Salam,
> >
> > Nasrullah Idris
>

 application/ms-tnef


Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-24 Terurut Topik Lutfi M.

Sebetulnya untuk area Bandung sudah lumayan banyak mahasiswa yg. dapat
mengakses internet.  Basis internet tsb. di ITB yg. mempunyai akses 2 MBps
via satelit ke Jepang (AsiaSat?).  Mahasiswa hanya dibebani iuran sekitar Rp
5000/bulan untuk akses email (mailbox sekitar 1 MB).  Sejumlah kampus di
Bandung dan beberapa kota di daerah menyantelkan diri ke backbone ITB ini.
Jadi sebetulnya bung Andrew bisa kok berkomunikasi dg. para mahasiswa di
Indonesia (spt. yg. domainnya @ui.ac.id, @itb.ac.id, @unpad.ac.id,
@unair.ac.id, @ugm.ac.id dsb.)

> --
> From: Andrew G Pattiwael[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, January 25, 1999 5:03 AM
> Subject:  Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
>
> Bung Asep,
>
> berapa besar akses para pelajar dan mahasiswa indonesia di tanah air?
> apakah gampang untuk akses internet lewat Warung Telekomunikas
> dan berapa pula biayanya per menit?
>
> Sungguh merupakan ide yang bagus apabila kita pelajar indonesia di LN
> bisa berhubungan lewat internet dengan para pelajar di Tanah Air.
>
>
> Andrew Pattiwael
>
>
>
> On Sun, 24 Jan 1999, Mochamad Hadiyana wrote:
>
> > Lutfi,
> >
> > Informasi anda mengenai layanan FREE dialup sangat menarik.
> > Apakah dia bisa roaming di Indonesia? Jika ya, akan bermanfaat sekali
> > buat masyarakat Indonesia dan saya pikir informasinya perlu
> > disebarluaskan terutama ke pelajar dan mahasiswa disana supaya mereka
> > punya akses murah/gratis ke internet.
> >
> > Salam,
> >
> > Asep M. Hadiyana
> >
> >
>

 application/ms-tnef


Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-24 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau menurut data yg. ada di web itu (http://www.netzero.net), roaming
hanya ada di US.


> --
> From: Mochamad Hadiyana[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, January 25, 1999 4:52 AM
> Subject:  Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
>
> Lutfi,
>
> Informasi anda mengenai layanan FREE dialup sangat menarik.
> Apakah dia bisa roaming di Indonesia? Jika ya, akan bermanfaat sekali
> buat masyarakat Indonesia dan saya pikir informasinya perlu
> disebarluaskan terutama ke pelajar dan mahasiswa disana supaya mereka
> punya akses murah/gratis ke internet.
>
> Salam,
>
> Asep M. Hadiyana
>
>
> On Sat, 23 Jan 1999 15:22:19 +0700 "Lutfi M." <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>
>

 application/ms-tnef


Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-23 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia





Kalau berniat bikin ISP, bolehlah baca-baca dulu sejumlah informasi di http://www.aim.apic.net/indonesia/


Jadi tahu medan sebelum berperang :-)



-
From:   Alexander Hutapea[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent:   23 Januari 1999 4:41 
Subject:    Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia 


    On Fri, 22 Jan 1999, peter djarino wrote: 


    |o|Sippp gua pulang buka ISP aja heheheee 


    Mungkin ada yg tau, apa mungkin bisa ngajak kerjasama/franchise dgn 
AOL/Earthlink atau ISP global laenya yg mau ngebuka cabang di Indonesia. 
Seperti sekarang yg banyak di Amerika Latin. 


    Mungkin kalau yg tau juga 'sungkan' ngasih tau, habisnya ini one-million 

informatin (taela) 


    salam, 
alex 
*ygpunyarencanangebukaispdiIndonesia* 






Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-23 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia





Tidak kok.  Saya sudah buat homepage yg. berdomain sendiri.  Tidak ada pengisian biaya iuran, pengisian credit card dsb.  Free! (memang sih, katanya untuk satu tahun pertama, yg. penting kan gratis, he...he...:-)

Bukan saja Telkom.Net, tapi juga Indosat.


--
From:   Alexander Hutapea[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   23 Januari 1999 23:56
Subject:    Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia


.
Yg gratis bukan iuranya, tapi pendaftaranya.
Kalo cuman daftar, sama saya juga gratis. ;-)



TelkomNet kah?
Sekarang banyak kok yg udah pindah ke tempat laen. RadNet pun dari dulu
ngak pake TelkomNEt


Salam,
Alex





FW: monopoli pd. layanan Internet

1999-01-23 Terurut Topik Lutfi M.
Title: FW: monopoli pd. layanan Internet






Ini bukti bahwa bukan saja di Indonesia terjadi monopoli penyediaan
layanan internet, tapi juga di Amerika.



-
Small ISPs Fear A Beating By Broadband Rule
(01/21/99, 4:45 p.m. ET)
By Mary Mosquera, TechWeb 


WASHINGTON, D.C. -- Small ISPs made an 11th-hour
effort Thursday to convince the Federal Communications
Commission to exact stringent requirements from the
regional Bells if they are allowed to offer high-speed
Internet service free of regulation. 


The FCC is expected to decide on Jan. 28 whether to do
more to facilitate the deployment of high-speed Internet
access as stipulated in the Telecommunications Act of
1996. The agency must also rule on whether local phone
companies may create separate subsidiaries to offer data
services without regulations. 


The Commercial Internet Exchange, comprised of
independent ISPs, acted as a group for the first time
Wednesday, meeting with an FCC commissioner and staff
over their concerns about the pending rule changes. 


"We fear the separate subsidiary will preserve advantages
existing with the monopolies," said Barbara Dooley, the
group's president. "What is needed is vigorous FCC
enforcement, not a tilted playing field if third parties -- the
ISPs -- are to survive," she said. 


The ISPs fear if the FCC allows incumbent providers to
offer broadband through a separate subsidiary without
stringent conditions, competitors will be crushed. 


The Bells say it is not profitable for them to invest
adequately in advanced telecommunications if they are to
be saddled by regulations. But deployment of broadband is
dragging just as Internet users and e-commerce are
mushrooming. 


The telecom act says the regional monopolies must open
their areas to sustained competition to be able to offer long
distance and advanced telecommunications. That means
the Bells must share their facilities, unbundle services for
resale to competitors, and charge a reasonable price to
lease lines to the home. 
The FCC is walking a tightrope between the Bells and
competitors, said Scott Cleland, telecom analyst for Legg
Mason Precursor Group in Washington, D.C. "The FCC is
trying to split the difference, and both sides will be
unhappy because neither will get what they want," he said. 


If the FCC makes the separation, the Bells won't invest
more to make deployment happen, Cleland said, taking the
situation back to start. "There's going to be a gripefest
whatever the FCC does," he said. 


Consumers choose from among the 6,500 independent
ISPs because of the customer service they offer, said Sue
Ashdown, general manager of Xmission, in Salt Lake City,
and chair of the Coalition of Utah Internet Service
Providers. 


"It's clear the impact of decisions about the incumbent
local exchange carriers entering into advanced services on
small businesses, and ultimately, the American consumer is
not fully understood," Dooley said, adding it was
premature for the FCC to rule on broadband. 


The independent ISPs have the same concerns as
competitive local exchanges. The two groups have teamed
up over their concerns about the Bell monopolies gaining
access to the high-speed market. 


"It's time for independent ISPs to take a higher profile and
time the FCC starts seeing us as the third party, along with
competitive and incumbent local exchanges," Ashdown
said.





Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-23 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia





Lho? IBM.NET itu apa bukan ISP global ? mereka sudah lama buka di Indonesia dan sekarang sedang sulit meningkatkan pemasukan :-)

--
From:   Alexander Hutapea[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   23 Januari 1999 4:41
Subject:    Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia


On Fri, 22 Jan 1999, peter djarino wrote:


|o|Sippp gua pulang buka ISP aja heheheee


Mungkin ada yg tau, apa mungkin bisa ngajak kerjasama/franchise dgn
AOL/Earthlink atau ISP global laenya yg mau ngebuka cabang di Indonesia.
Seperti sekarang yg banyak di Amerika Latin.


Mungkin kalau yg tau juga 'sungkan' ngasih tau, habisnya ini one-million
informatin (taela)


salam,
alex
*ygpunyarencanangebukaispdiIndonesia*





Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-23 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia





|o|Malah ada satu site di US yg. memberikan layanan FREE dialup (lupa namanya).
|o|Roaming sites-nya berpuluh-puluh kota di seantero amerika serikat dan
|o|semuanya free of charge!.


Masa sih pak. Tolong diingat lagi deh kalau begitu ;)


Tidak percaya? boleh masuk ke www.netzero.net


|o|Belum lagi site di www.webjump.com yg. memberikan layanan free home page dg.
|o|kapasitas 25 MB dan bahkan memberikan pendaftaran gratis ke InterNIC (badan
|o|yg. mengurusi pembagian static IP dan major domain di seluruh dunia).


www.indocities.com ngasih host gratis, unlimited storage ;)

Jangan lupa iuran pendaftaran ke InterNIC yg. gratis :-)


|o|Padahal kalau dihitung-hitung secara kasar, mereka kan costnya semuanya
|o|dalam dollar; salary buat network administrator semuanya dollar; harga PC
|o|juga rata-rata lebih mahal dibanding dg. di Indonesia yg. notabene banyak
|o|menggunakan PC lokal/taiwan.


Mereka pemasukan juga dalam dollar. ISP indonesia, pemasukan rupiah,
pengeluaran dollar.


Lho? gaji karyawan, biaya operasional dsb. di sana kan $$ juga pak?  Di Indonesia? malah bisa sewa ruko buat tempat server.

Siapa bilang pemasukan ISP rupiah thok? kalau sewa leased-line kan dihitung dalam dollar (meski dirupiahkan)?


Masa seh pak, ISP Indonesia komputer/servernya buatan lokal?
Temen2 saya yg kerja di Indonesia, komputernya SUN SPARC kok.


Yg. pake mesin spt. SUN SPARC itu mungkin 1-2 diantara berpuluh-puluh ISP kecil lainnya.



Link Backbone ke Internet tidak monopoli kok.


Lho? belum tahu perkembangan terakhir bisnis telekomunikasi di Indonesia ya pak ??
Kalau mau bangkrut sih memang sewa sendiri link ke singapura dsb. :-)





RE:    Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-22 Terurut Topik Lutfi M.

Who is gonna survive then? the telephone company :-)  Why? because they have
had the powerful infrastructure installed already to compete with those
small ISPs).  Apalagi sekarang di US sedang nge-trend teknologi ADSL/HDSL
(teknologi telekomunikasi data kecepatan tinggi melewati kabel telpon
biasa).

Karena perusahaan telpon ini yg. memiliki infrastruktur tsb., tentu saja
mereka memiliki banyak kelebihan yg. akan membuat orang lari ke mereka.
Coba saja lihat misalnya Pacific Bell.  Mereka memiliki registrasi online
dan fee dapat langsung dimasukkan ke tagihan telpon.  Mudah bukan?

Hal yg. mirip pernah terjadi di US beberapa waktu lalu.  Saat itu banyak
sekali bermunculan ISP-ISP.  Pemain-pemain raksasa service telekomunikasi di
amerika spt. Pacific Bell dan Bell Atlantic memberikan harga sewa trunk yg.
semaunya.  ISP-ISP tersebut akhirnya protes.  Kalau tidak salah pemerintah
sana akhirnya mengeluarkan aturan untuk tidak semena-mena mengenakan biaya
sewa line bagi penyelia layanan internet (ISP).

> --
> From: Bonnyku[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 22, 1999 9:41 AM
> Subject:  Re:    Tarif Dial Up Internet di Indonesia
> 
> haha.ha. 
> lebih parah lagi biaya dari TELKOM-nya.
> 
> Dengan asumsi  satu pulsa = Rp 150 per TIGA menit.
> Maka dalam satu jam, kamu memakai 20 pulsa.
> 
> Lalu bila kamu konek minimum 50 jam dalam 
> satu bulan (highly unlikely):
> 50 x 20 x 150 = Rp 150 000 (utk telpon saja)
> 
> Padahal saya yakin anda memakai minimum
> 100 Jam  per bulan-nya koneksi ke internet.
> 
> Jadi biaya ongkos koneksi ke internet di Internet
> memang sangat keterlaluan mahal-nya di Indonesia.
> Lebih parah lagi, saya yakin gaji anda akan
> dihitung dalam RUPIAH, dan paling banter
> gaji-mu (bila tak KKN)  maximum  Rp 10 Juta / bulan.
> 
> Ngaco-nya nggak tuh bila untuk  internet
> per bulan saja  bisa kena min. Rp 1 Juta per bulan ???
> Alias  min.  10% dari gaji-mu kena internet-internetan.
> 
> Itu sebab-nya internet di Indonesia lagi jatuh
> besar-besaran di Indo.  Dan banyak ISP-ISP
> pada berbangkrut-ria di Indonesia.
> 
> Dan dari dulu TELKOM benar-benar TIDAK PERNAH mau
> melayani khalayak ramai.  Karena TELKOM
> tidak kenal istilah  " FLAT RATE"  telephone usage.
> 
> --
> 

 application/ms-tnef


FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia

1999-01-22 Terurut Topik Lutfi M.

even with $1 = Rp 15000, US-based ISPs still have the cheaper choices. :-)

Malah ada satu site di US yg. memberikan layanan FREE dialup (lupa namanya).
Roaming sites-nya berpuluh-puluh kota di seantero amerika serikat dan
semuanya free of charge!.
Kita hanya perlu mendownload program dial-up manager dari site tsb. dan
menggunakannya alih-alih dial-up standar dari Windows or others.  Access
speed luar biasa.  Mereka menggunakan high speed trunk T-1 (1.5 Mbps).
Belum lagi site di www.webjump.com yg. memberikan layanan free home page dg.
kapasitas 25 MB dan bahkan memberikan pendaftaran gratis ke InterNIC (badan
yg. mengurusi pembagian static IP dan major domain di seluruh dunia).

Padahal kalau dihitung-hitung secara kasar, mereka kan costnya semuanya
dalam dollar; salary buat network administrator semuanya dollar; harga PC
juga rata-rata lebih mahal dibanding dg. di Indonesia yg. notabene banyak
menggunakan PC lokal/taiwan.

Lalu dimana sih letak penyebab kemahalan tsb.??
Menurut informasi yg. saya dapatkan dari seorang staff suatu ISP besar di
Jakarta, ISP-ISP di Indonesia terikat dg. harga leasing yg. kelewat tinggi
untuk link ke back-bone internet. Siapakah pemegang monopoli ini? tahu
sendirilah siapa :-).  Tapi mungkin ISP-ISP itu ingin meraup untung besar
juga sehingga menarik iuran sedemikian tinggi.

Kalau tidak salah, untuk penyewaan bandwith 1 Mbps/month, mereka kena charge
diatas $10.000 (mungkin ini salah ya?). Belum penyewaan IP ke InterNIC
(sekitar $35 - $75 annual fee per site yg. mereka sediakan), biaya
maintenance hardware, penyewaan tempat, gaji engineer/operator dan
lain-lain.




> --
> From: Mochamad Hadiyana[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 22, 1999 9:08 AM
> Subject:  REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
>
> I wrote stupid error "dengan asumsi $1 = Rp. 156.00". Shame of me. I
> should have written "dengan asumsi $1 = Rp. 8000".
>
> Salam,
> Asep M. Hadiyana
>
> On Thu, 21 Jan 1999 17:13:50 -0600 Mochamad Hadiyana
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> # Salam.
> #
> # Saat saya mencari info mengenai tarif jasa internet di Indonesia
> # (hal ini saya lakukan karena saya berencana untuk menjadi pelanggan
> # internet di Jakarta mulai Februari 1999), saya menjadi kaget karena
> # ternyata tarif internet di Indonesia mahal banget. Sebagai informasi,
> # tarif internet tidak diatur oleh pemerintah tapi diserahkan
> # sepenuhnya kepada asosiasi penyelenggara internet. Tidak adanya
> # aturan mengenai tarif tersebut telah dimanfaatkan oleh para internet
> # servie provider (ISP) di INA untuk menarik keuntungan
> # sebesar-besarnya. Dasar Indonesia! Baik monopoli maupun oligopoli,
> # harga produk/jasa teknologi tetap saja mahal.
> #
> # Lihat saja perbandingan tarif dial up antara dua ISP termurah di INA
> # dengan dua ISP di USA di bawah ini. (Disini saya hanya membandingkan
> # unlimited usage fee dari ISPs tersebut).
> #
> # *INA**
> #
> # Centrin:
> # Registration fee: Rp. 25000
> # Monthly fee: Rp. 15000
> # Usage fee: Rp. 2000/jam
> # Unlimited Usage fee: Rp. 415.000 (termasuk monthly fee)
> #
> # Wasantara Net:
> # Reg. fee: Rp. 25000
> # Subscription fee: Rp. 15000
> # Utilization fee: Rp. 2400/jam
> # Unlimited usage fee: Rp. 400.000
> #
> #
> # **USA
> #
> # Prodigy:
> # Unlimited usage fee: $19.95 = Rp. 156.000 (dengan asumsi $1 = Rp.
> # 156.000)
> #
> # BellSouth Net:
> # Unlimited usage fee: $19.95 = Rp. 156.000 (dengan asumsi $1 = Rp.
> # 156.000)
> #
> #
> # Salam,
> #
> # Asep Mochamad Hadiyana
> # 3300 West End Avenue Apt. # 106
> # Nashville, TN 37203
>

 application/ms-tnef


Re: Keadilan

1999-01-22 Terurut Topik Lutfi M.

Setuju.
Sama halnya dg. pencuri.
Apakah disebut adil kalau pencuri 1 butir telur ayam dg. pencuri uang rakyat
1,3 trilyun rupiah sama-sama dihukum seumur hidup?



> --
> From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 22, 1999 8:38 AM
> Subject:  Keadilan
>
> Dear :
>
> Jika kita mempunyai dua orang anak umur 12 dan 8 tahun, kita membagi
> uang sebesar Rp 10,000 untuk mereka berdua.
>
> Maka KEADILAN adalah dengan pembagian Rp 6000 untuk yang 12 tahun dan Rp
> 4000 untuk yang 8 tahun.
>
> Smile...
>

 application/ms-tnef


Re: UMPTN, untuk Bung Hadeer

1999-01-22 Terurut Topik Lutfi M.

Sebenarnya di beberapa PTN Indonesia pernah diberlakukan program pemerataan
mahasiswa daerah.  Di ITB di tahun ajaran 1989 ada program PPMD (?), meski
tetap lewat UMPTN (hanya  ITB yg. tidak pernah mau melakukan PMDK, karena
menurut mereka PMDK sering dipengaruhi dg. manipulasi dan KKN).

Di IPB juga sudah lama diberlalukan PMDK.  Tetapi memang pada kenyataannya
banyak juga mahasiswa daerah ini yg. keteter dan kalah bersaing dg.
mahasiswa dari kota-kota besar di Jawa.

Sebelum diberlakukannya sistem test bersama (SIPENMARU kemudian UMPTN),
seleksi mahasiswa di PTN diberlakukan secara langsung di masing-masing
kampus (kecuali di 5 PTN: UI, ITB, UGM, IPB, UNAIR yg. sebelum SIPENMARU
sempat menggunakan sistem perintis-1, kemudian kampus lain sempat pula
mengikutinya dg. memasukkannya ke perintis-2).

Pada masa tahun 70-an ke belakang, calon mahasiswa mendaftarkan diri
langsung ke tiap kampus.  Saat itu pendaftaran dilakukan secara langsung
tatap muka (selain dg. tertulis), sehingga para penyeleksi dapat melihat
tampang calon.  Saya dengar banyak penyeleksi yg. menggunakan kriteria
non-akademis.

Namun sejak SIPENMARU, proses tsb. berlahan-lahan hilang dg. sendirinya
(meskipun tetap dicantumkan di formulir pendaftaran ras calon yg. harus
diisi).  Menurut saya, seleksi ca-ma semakin sulit untuk menentukan mana
mahasiswa dari keturunan tertentu, apalagi sekarang kan banyak warga
keturunan yg. namanya sangat "ngejawa" atau "ngeropa".

Di kampus spt. ITB contohnya, kita dapat lihat banyak juga alumnus ket. cina
yg. mendedikasikan dirinya menjadi dosen, bahkan menjadi dosen-dosen bahkan
professor yg. cemerlang dan berprestasi (spt. misalnya Prof. Oei Ban Liang,
Prof. Tjia May On, DR. Tan Ik Gie, Prof. The How Liong yg. pakar fisika
teori, Agoes Soe han nie, Ph.D).  Di UI ada Prof. Ong Hok Ham dsb.

Sebetulnya pemerataan jenis mahasiswa saya pikir sah-sah saja, asalkan
beralasan dan adil (tentu setelah memenuhi syarat-syarat akademis).  Di US
saja spt. diceritakan saudar Panut melakukan cara-cara demikian (satu cara
lagi untuk memberikan hak lebih bagi warga state yg. mendaftarkan diri
adalah dg. menaikkan tuition bagi ca-ma inter-state.  Bayaran ini dapat
berkali-kali lipat dari tuition untuk mahasiswa dari state itu sendiri).

Kalau mau dilihat ke belakang, pembedaan ca-ma yg. terjadi di Indonesia
tidak lepas dari apa yg. dilakukan pemerintah penjajah Belanda zaman dahulu.
Para inlander tentu saja akan dibedakan sekolahnya sejak dari sekolah dasar.
Hanya segelintir yg. dapat masuk ke sekolah belanda dan meneruskan ke
perguruan tinggi.

> --
> From: Panut Wirata[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, January 22, 1999 5:44 AM
> Subject:  UMPTN, untuk Bung Hadeer
>
> Bung Hadeer,
>  Satu pertanyaan buat Anda.  Bagaimana kalau anakketurunan cina
> itu dari keluarga miskin, yang bapaknya sudah meninggal dunia serta
> ibunya bekerja sebagai penjaja makanan kecil (jajanan) keliling, yang
> di rumahnya tidak ada listrik sehingga harus belajar pakai lampu
> minyak tanah sehingga dipagi harinya lubang hidung si anak itu penuh
> dengan jelaga? Pendeknya, tak beda dengan anak petani gurem atau buruh
> tani?
>  Berkenaan dengan kuota masuk perguruan tinggi, ada cerita dari
> dosen pembimbing saya yang lahir di dan keturunan Jepang.  Suatu
> waktu, mungkin awal th 1980-an, dengan kriteria seleksi yang ada, yang
> masuk dalam jurusan kedokteran di universitas-universitas di
> California kebanyakan adalah orang Asia (keturunan Vietnam, China,
> Jepang, Indonesia dll).  Mungkin orang keturunan Asianya tidak sampai
> lebih dari 50%, tapi pendeknya proporsi keturunann Asia yang di
> sekolah kedokteran jauh lebih tinggi dari proporsi demografi mereka.
> Ini membuat pimpinan universitas yang kebanyakan bule kurang senang.
> Sebab bagaimana bisa mempertanggungjawabkan pengelolaan sekolah pada
> pembayar pajak yang mayoritas bule bila lebih banyak Asia di "sekolah
> bule".  Lalu pihak sekolah menambahkan satu lagi kriteria seleksi
> masuk sekolah kedokteran yaitu mengarang.  Begitu kriteria mengarang
> masuk, kontan jumlah anak Asia menurun.  Sebab, anak asia yang orang
> tuanya  immigran kan kurang canggih bahasa Inggrisnya dan
> anak-anaknyapun  jadi kurang canggih Inggrisnya.  Tapi ini sebenarnya
> hanyalah taktik untuk mengurangi jumlah Asianya.  Kriteria tambahan
> ini tidak ada relevansinya dengan dugaan keberhasialn di kedokteran.
> Tentu saja lalu banyak yang protes dan memang akhirnya kriteria ini di
> hilangkan. Saya tidak tahu bagaimana kelanjutan dari kasus ini.  Namun
> di AS ada prinsip, atau undang-undang  (atau apa saya kurang tahu)
> yang disebut affirmative action.  Prinsipnya affirmative action ini
> untuk menghindari ketimpangan-ketimpangan keterwakilian berdasarkan
> proporsi demografi.  Misalnya saja, di California Selatan komposisi
> demografinya adalah 10% Asia, 15% Hispanik (orang Amerika Serikat
> keturunan orang Latin)adalh 20% kulit Hitam dan sisanya bule. Bila di
> suatu

Re: JAKARTA LENGANG!!!

1999-01-21 Terurut Topik Lutfi M.

Dengar-dengar, perlu waktu puluhan tahun u/ membenahi jakarta agar setara
dg. kota maju lain.

> --
> From: alex[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 21, 1999 10:33 PM
> Subject:  Re: JAKARTA LENGANG!!!
>
> Wah beberapa hari ini saya sangat bahagia karena
> Jakarta sangat amat enak untuk didiami. Mengapa
> Karena lancar, tidak semrawut, rapi, sejuk, tidak terpolusi,
> tenang, amanwah pokoke weenak tenan je
>
> Mudah-mudahan hal ini dapat terus dipertahankan.,
> mudah-mudah tidak banyak para pemudik yang kembali (apa
> bener ya keinginanku ini). Mudah-mudahan para pmudik
> mendapatkan kerjaan yang lebih baik sewaktu mudik,
> atau pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih
> besar di daerah mudik.
> Mudah-mudahan banyak home industry yang relokasi ke daerah-daerah
> karena Jakarta udah tidak menguntungkan lagi.
>
> Kapan ya Jakarta akan seeprti ini terus.
> sehingga nantinya dapat disejajarkan dengan Vienna, Roma,
> ataupun Parissungguh suatu hil yang mustahal.
> ...atau suatu keinginan yang logis dan sehat.
>
> Ternyata Jakarta indah juga ya.walau hanya sekali
> dalam setahun.
> Mudah-muadahn semua orang tahu diri, ya pejabat, mahasiswa
> , karyawan, pesuruh, pelajar, supirsehingga makin memperindah
> suasana Jakarta.
>
> Wass
> AL
> Yang sangat menikmati Jakarta untuk dua hari ini saja
>

 application/ms-tnef


Re: Pemimpin Politik -Jeli dan hati-hati (untuk Alex) Kulit muka poli tik))

1999-01-21 Terurut Topik Lutfi M.

Peluang lulus UMPTN juga bergantung jurusan yg. diambil (meskipun di kampus
top).  Misalnya untuk jurusan Fisika di ITB peluangnya tentu lebih besar
daripada masuk Teknik Elektro.

Jadi, dilihat dulu anak orang berbintang itu apakah memilih jurusan "kering"
atau "basah", terus mungkin dia memang cukup mampu u/ tembus UMPTN.
Perlu diketahui juga bahwa UMPTN itu kan testnya multiple choices.  Bisa
terjadi kemungkinan dg. cara "cap-cip-cup kembang kuncup" (menebak), dia
bisa lulus (meski dg. nilai kritis).

Di kampus negeri spt. ITB dan IPB, sistem gugur dilaksanakan pd. tahun
pertama.  Di ITB dikenal dg. nama TPB (Tahap Persiapan Bersama).  Disitu
kemampuan para mahasiswa benar-benar diadu.  Yg. masuknya lewat "dewan
jenderal" atau lewat duit akan merasakan tekanan yg. amat sangat.  Banyak
yg. gugur disini.  Di sini pula terlihat bahwa banyak juga mahasiswa
keturunan yg. survive (memang patut diakui, mereka yg. masuk negeri
rata-rata qualified).  Yg. masuknya cuma karena mengandalkan uang akan
di-DO, tidak perduli dia anak siapa.  (pernah juga anak seorang profesor di
ITB di DO).


> --
> From: alex[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 21, 1999 6:45 PM
> Subject:  Re: Pemimpin Politik -Jeli dan hati-hati (untuk Alex) Kulit
> muka poli  tik))
>
> Wah wah ojo ngono Bung Haddeeer (wong endi koen..jenengmu nggak lazim)
> Baru habis silahturahmian  koq sudah bermarah-marahan...
>
> Aku dewean ngalami peristiwa yang podo karo Cak Lumbantobing..
> Ono temenku ynag bodo e nggak ketulungan (nuwun sewu lho Mas) eh
> tau-tau nya masuk ITB hanya disebabkan ayahandanya berbintang 3.
> Saya sich nggak iri, memang untung dia punya ayah berbintang, sedang
> kita-kita khan cuma cuma berbintang kalu lagi mimpi atau kena tonjok.
>
> Yang anda katakan ono akale namun sayangnya bukan anak petani pribumi
> yang masuk namun anak pejabat/berbintang pribumi yang masuk. Kalo
> anda membandingkan dengan anak Cina saya kira mereka nggak ada
> yang ngarepin masuk UMPTN. Masuk selamat nggak juga bersyukur, toh seperti
> kata anda mereka lebih bergengsi masuk MIT, Harvard, Princeton, LeHigh,
> Stanford dll. dibandingkan ke UGM, ITB, ITS, UI yang menurut anda harus
> bercampur baur dengan anak-anak petani yang miskin. Maaf lho namun saya
> hanya menyitir argument anda Bung Hadder.
>
> Jadinya begini lho Cak, mungkin Cak sendiri nggak pernah bergaul dengan
> para joki (untuk masuk UMPTN). Ku punya teman yang ikut UMPTN hingga
> 5 atau bahkan lebih. Satu kali masuk untuk dia dan yang empat lainnya
> untuk memasukkan orang lain, orang itu bisa orang Cina yang kaya, orang
> pribumi yang kaya dan yang jelas nggak mungkin orang miskin, karena
> bayarannya jutaan keatas. Trus siapa yang salah...mohon petunjuknya
> Matur nuwun inggih.
>
> Wass
> AL
>
>
>

 application/ms-tnef


English is a crazy language

1999-01-19 Terurut Topik Lutfi M.
Title: English is a crazy language






 * There is no egg in eggplant nor ham in hamburger; neither apple nor
  pine in pineapple; English muffins were not invented in England or
  French fries in France.
 * Sweetmeats are candies, while sweetbreads, which aren't sweet, are meat.
 * We take English for granted.  But if we explore its paradoxes, we
  find...that quicksand can work slowly, boxing rings are square, and
  a guinea pig is neither from Guinea nor is it a pig.
 * And why is it that writers write, but fingers don't fing, grocers
  don't groce, and hammers don't ham?
 * If the plural of tooth is teeth, why isn't the plural of booth beeth?
 * One goose, 2 geese.  So, one moose, 2 meese?
 * One index, two indices?
 * Is cheese the plural of choose?
 * If teachers taught, why don't preachers praught?
 * If a vegetarian eats vegetables, what does a humanitarian eat?
 * In what language do people recite at a play, and play at a recital?
 * Ship by truck, and send cargo by ship?
 * Have noses that run and feet that smell?
 * Park on driveways and drive on parkways?
 * How can a slim chance and a fat chance be the same, while a
  wise man and a wise guy are opposites?
 * How can the weather be hot as hell one day and cold as hell another?
 * When a house burns up, it burns down.
 * You fill in a form by filling it out,  and an alarm clock goes off
  by going on.
 * When the stars are out, they are visible, but when the lights are
  out, they are invisible.
 * And why, when I wind up my watch, I start it, but when I wind up
  this essay, I end it.





Re: bahasa berkembang

1999-01-19 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: bahasa berkembang





Salah satu hegemoni dan arogansi bangsa barat thp. timur yg. salah satunya adalah dg. mengaku-ngaku suatu kata yg. asalnya bukan dari mereka.  Spt. diketahui dalam sejarah, Islam pernah mencakup daerah-daerah latin (Itali, portugis, dll.).  Pd. saat itu banyak sekali penemuan-penemuan.

Pd. zaman itu, banyak pelajar dari eropa belajar ke daerah timur-tengah.  Mereka kemudian kembali ke negeri mereka dan menerjemahkan buku-buku karangan ilmuwan muslim tsb.

Spt. anda tuliskan, "Date 1743" itu bukti bahwa baru tahun tsb. eropa mengenal kata tersebut.
Terdapat keanehan dari isi kamus tsb.  Kata "Influence" apakah asli kata latin? bagaimana bisa orang latin mencomot kata Anglo-Saxon tsb.?

--
From:   Moko Darjatmoko[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   18 Januari 1999 21:11
Subject:    Re: bahasa berkembang


At 12:36 PM 1/18/1999, Nasrullah Idris wrote:


|Influensa berasal dari Bahasa Arab, Alfu Anza alias Hidung Kambing


Sebelum ngawur jadi 'ngelmu gothak-gathuk', sebaiknya buka kamus dulu untuk
mendapatkan definisi yang sudah baku. Misalnya dari Merriam-Webster ...


  Main Entry: influenza
  Function: noun
  Etymology: Italian, literally, influence, from Medieval Latin influentia;
    from the belief that epidemics were due to the 'influence' of the stars
  Date: 1743
  1 : an acute highly contagious virus disease caused by various strains of
    a myxovirus (family Orthomyxoviridae) and characterized by sudden onset,
    fever, prostration, severe aches and pains, and progressive inflammation
    of the respiratory mucous membrane; broadly : a human respiratory
    infection of undetermined cause
  2 : any of numerous febrile usually virus diseases of domestic animals
    marked by respiratory symptoms, inflammation of mucous membranes,
    and often systemic involvement





Moko/





Re: bahasa berkembang

1999-01-18 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: bahasa berkembang





Just to clarify: ANFU not ALFU.
Banyak sekali vocabulary bhs. Inggris yg. mengambil bhs. arab, spt. ALCHEMIE (bhs. arabnya AL-KIMIA), NADIR, ZERO (dari ZIRAH, artinya butiran), BUTTON (aslinya BATNUN, artinya perut), NUMBER (dari NUMRAH), ALCOHOL (dari AL-KUHUL), ALKALI,  ALMANAC, ALUMINIUM, COTTON (dari kata KATNUN, artinya kapas).

Bahkan nama orang eropa spt. SMITH (aslinya SUMAITH), NADIA, HERMANN (aslinya HURMAN).
Nama tempat, spt. AL-BARQUEUE (dari AL-BARQUN).


Belum lagi bahasa Indonesia yg. mengambil bhs. arab, spt. KHATULISTIWA (aslinya KHATTUL ISTIWA = garis tengah), KALANG KABUT ("chaos") berasal dari kata KAL ANKABUT (spt. laba-laba, karena laba-laba kalau panik larinya kesana-kemari), HEWAN (dari HAIWAN), KERTAS (dari QIRTHAS).


--
From:   Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   18 Januari 1999 12:36
Subject:    Re: bahasa berkembang


Influensa berasal dari Bahasa Arab, Alfu Anza alias Hidung Kambing


Salam,


Nasrullah Idris






Re: bahasa berkembang

1999-01-17 Terurut Topik Lutfi M.

Memang pada kenyataannya, bahasa-bahasa yg. kaya itu beradaptasi terhadap
perbendaharaan kata yg. baru.  Contoh sederhana, kata "ALGORITHM", "ALGEBRA"
itu kan berasal dari kata bahasa arab, "AL-KHAWARIZM" (berdasarkan nama
penemunya), "ALJABAR" (penjabar/penjelas).  "CHAUFFEUR", "MOSQUITO", dsb.
itu kan bukan asli bahasa Anglo-Saxon.

Menarik juga berbicara tentang bahasa ini, apalagi kalau dikaitkan dg.
komputer.  Misalnya Java Language (alias "bahasa Jawa"-nya Komputer).
Mengapa nggak spt. bahasa kromo-inggil ya?

FYI, beberapa hari yg. lalu pusat riset Human-Machine Interface milik IBM di
Jepang berhasil membuat prototipe komputer cerdas penerjemah bahasa (speech
recognition).  Disertai dg. monitor mini yg. ditempelkan ke kacamata, orang
dapat melihat terjemahan kata-kata yg. dihasilkan komputer secara online.
Mungkin di masa datang, manusia dg. mudahnya berkomunikasi antar bangsa
tanpa harus belajar bahasa tsb.

Siapa tahu...

> --
> From: Johnson Chandra[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Sunday, January 17, 1999 6:49 PM
> Subject:  bahasa berkembang
>
> >
> > mana nama negara orang juga diganti-ganti.
> > France...jadi Perancis darimana lagi ?
> >
>
> loh..bahasa tuh di mana mana berkembang dan dilokalkan.
> sejak kapan Indonesia jadi Indonesien (bhs Jerman) ?
> sejak kapan Singapura jadi Singapore ?
> sejak kapan Nihon jadi Japan ?
> sejak kapan USA jadi etats unis (bhs perancis) ??
>
> kurang kerjaan ??
> hmm...normal lagi...
> cuma di Indonesia memang terlalu norak sih.
> maksudnya baik, tapi seperti biasa salah kaprah.
>
> juga tentang pemakaian bahasa Indonesia di bidang ilmiah.
> Saya sangat menyayangkan sekali bahwa literatur ilmiah
> dalam bahasa Indonesia sangat sedikit sekali.
> dan terjemahan juga sedikit dan kadang kadang bingung bacanya.
> sebab terjemahannya kurang sreg.
> bisa dibayangkan tidak, kalau sampai sekarang, literatur ilmiah
> harus dalam bahasa latin semua, seperti abad pertengahan ??
> Saya rasa kemajuan teknologi di dunia barat tidak akan semaju
> sekarang ini.
> Bisa dibayangkan juga tidak, bila kita dengan sengaja tidak mau
> mengembangkan bahasa kita ?
> Mungkin jadinya seperti bahasa Latin, yang dulu dipakai di seluruh Eropa,
> dan sekarang menjadi bahasa mati.
>
> salam Reformasi (juga dari asing, syalam dan Reformation)
> he.he..
>
> Johnson Chandra
>

 application/ms-tnef


Re: Hanya ada satu cara

1999-01-17 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Hanya ada satu cara





Menarik juga menganalisa etimologi (?) bahasa.
Spt. misalnya asal-usul kata yg. dituliskan di bawah ini:


LANSEKAP (aslinya "lanscape") RIL ISTAT, KOMPLEK (asilnya  "complex"), KOMPUTER, KALKULATOR ->bhs. Inggris
MAKSUD (aslinya  MAKSHUD), JAWAB, BILA, SAH (aslinya SHAH), ISTILAH (aslinya ISHTILAH), UMUM ->b. arab
SEPATU ->b. spanyol (aslinya ZAPATO)


--
From:   Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   15 Januari 1999 9:12
Subject:    Re: Hanya ada satu cara


Indra Adrisudiro wrote:


> IA: Sejak kapan "maksud" jadi "maxud" yah ?


> :-)


Indi 'njawap:


-sejak Real Estate menjadi Ril Estat (seharusnya cukup dengan Komplek
Perumahan)


-sejak Mall menjadi Mal (sebaiknya cukup disebut dengan Alun-alun atau
tempat berkumpul)


-sejak Computer/Calculator menjadi Komputer/Kalkulator (alangkah baiknya
bila disebut sebagai Penghitung)


-sejak Zapato (bahasa Spanyol?) menjadi Sepatu (seharusnya cukup dengan
Kasut)


-sejak Management menjadi Manajemen, dll. dll.




Disamping itu ada juga satu hal yang cukup kreatif:


Bowling disebut denga Boling yang merupakan singkatan dari Bola
Gelinding.



BTW,
siapa sih orang yang mensahkan istilah2 diatas? pendapat umum kah?



pis.


INDI





Re: Well my friend Indi, you just spread the Urban Legends (Re: Y ou'll never eat fast food again!)

1999-01-15 Terurut Topik Lutfi M.

Sepengetahuan saya yg. ilmunya cethek ini, Kecoa (terutama sebutan di
Jakarta), Coro (b. jawa), lipas (melayu, palembang, dan daerah lainnya)
adalah sama.
Buka-buka kamus juga sama.

Jadi bingung nih. Pussing...

Tolong dong Bung Ezra jelaskan.  Apa memang ada species/genus/familia kecoa
yg. sangat mirip ini?

Tolong dong dijelaskan apa bedanya..

> --
> From: Ezra Ibrahim[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 14, 1999 5:52 AM
> Subject:  Re: Well my friend Indi, you just spread the Urban Legends
> (Re: You'll never eat fast food again!)
>
> Correction--> yang diberitakan itu adalah roach bukan cocroach.
> roach = lipas (bukan kecoa).
>
>
>
>
> On Wed, 13 Jan 1999, Elias Moning wrote:
>
> > Pesan seperti ini sudah sangat tidak masuk akal dan walaupun tanggal
> > pelaporan di NY Times adalah 19 November 1998, saya sangat ragu apakah
> > memang begitu adanya.  Logika telor kecoak masuk ke saliva gland adalah
> > sangat tak masuk akal apalagi berinkubasi di situ.  Gimana mas Nasrullah
> > Idris, in house scientist kita.  Telor kecoak masuk mulut yah akan terus
> > dicerna sampai lumat.  Bukankah begitu.  Saya belum sempat ngecheck ke
> > daftar Urban Legends and Virus Hoaxes.  Mungkin rekan lain bisa tolong
> > lihatkan.
> >
> > Usul saya untuk tidak memforward urban legends seperti ini, karena lepas
> > dari anda suka atau tidak suka Taco Bell (semula saya kira perusahaan
> > telepon Meksiko :-)), berita seperti ini akan mempengaruhi orang-orang
> yang
> > naive ataupun pengetahuan umumnya agak terbatas.
> >
> > Saya suka membaca forward-forward anda yang lain, juga gelitik-gelitik
> > topik yang merangsang pemikiran.
> >
> > Jabat erat,
> > Elias Moning
> > Center for International Education
> > University of Massachusetts at Amherst
> >
> >
> >
> > At 11:37 AM 1/13/99 -0600, you wrote:
> > >> TRUE STORYYou'll never eat fast food again!
> > >>
> > >> She went back to her doctor to see what was wrong. Her doctor had no
> > >> idea, so he started to run some tests. He scrubbed out the inside of
> her
> > >> mouth to get tissue samples, and he also took some saliva samples. He
> > >> found out what was wrong! Apparently, her chicken soft taco had a
> > >> pregnant roach in it, which she ate!!
> > >>
> > >> The eggs then somehow got into her saliva glands and she was
> incubating
> > >> them. They had to remove a couple of layers of skin inside of her
> mouth
> > >> to get all of the eggs out. If they had not figured out what was
> wrong,
> > >> the eggs would have hatched inside the lining of her
> mouth!
> > >>
> > >> She is suing Taco Bell of course. Isn't that one of the most
> disgusting
> > >> things you have ever heard of? The article can be found in the
> November
> > >> 19, 1998 New York Times.
> > >>
> >
> >
> > >> I hope none of you ate at Taco Bell for dinner tonight!
> > >--
> > >
> > >
> > >
> > >Special message to Indonesians:
> > >
> > >Do they have Taco Bell in Indonesia?
> > >If we do, it would be difficult to refer to Taco Bell in Indonesian
> > >without harassing anybody.  (Get it?)
> > >If you ask a girl to go to a Taco Bell in JKT, you will get a slap in
> > >the face immediately. Just try it!
> > >
> > >haha...
> > >
> > >Indi Soemardjan
> > >
> > >Be my guest: http://pagina.de/indradi
> > >
> > _
> > Nothing is too simple to be disregarded
> > Nothing is too complicated as such a seeking mind can not aquire
> > http://www-unix.oit.umass.edu/~emoning
> >
>
> Pearl of Wisdom :
> -
> By this shall all men know
>
> that ye are my disciples,
>
>   if ye have love one to another.
>
> John 13 : 35
> \ /o\ /
> *|\|/|---*
> | Ezra Ibrahim   o/ \oKenalin ane!: Anak Jakarta |
> | Jurusan: Tomang - Berrien Springs   Major ane: BBA Accounting  |
> ||
> |Ente ada masalah, minta tolong sama Yang Kuasa. |
> **
>

 application/ms-tnef


Re: SS Card

1999-01-07 Terurut Topik Lutfi M.

L-1 (untuk employee dari siste company mereka yg. dipekerjakan di US).

> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, January 07, 1999 1:11 AM
> Subject:  Re: SS Card
>
> Pandir;
>
> Social Security Number bukanlah ijin kerja. Nomor tersebut hanya dipakai
> untuk identitas kredit, pajak, dan tunjangan social security sesudah
> pensiun. Jadi kalau ada yang menawarkan pekerjaan dengan modal SSN
> (tanpa ijin yang legal) sebaiknya dipikir2lah dahulu. Anda bisa
> dipenjara sebelum dideportasikan.
> Visa yang sah untuk bekerja adalah:
>
> H-1 (untuk satu perusahaan dalam bidang khusus)
> F-1 (untuk di dalam kampus dan ijin khusus tambahan untuk luar kampus)
> J-1 (untuk di dalam kampus dan ijin khusus tambahan untuk luar kampus)
> dan beberapa lainnya yang saya kurang tahu.
>
> Perhatian:
> Tourist Visa tidak berlaku untuk bekerja.
>
> Visa pekerja/TKI (workers visa) yang disebut juga H-1 adalah visa yang
> diperlukan untuk dapat bekerja di AS.
> H-1 memerlukan petisi khusus dari perusahaan dengan beberapa dokumen
> lainnya yang membuktikan bahwa keahlian seseroang kandidat tidak akan
> mengurangi kesempatan kerja penduduk setempat (pekerjaan selalu
> diprioritaskan untuk warga negara setempat). Saya sendiri baru diberikan
> visa H-1 dengan sponsor kantor arsitek di sini tahun lalu. Masa
> berlakunya adalah 2 x 3 tahun. Mungkin akan saya pakai selama 6 tahun,
> mungkin juga tidak.
>
> Satu lagi yang banyak diminati yaitu Green Card (Resident Alien Card)
> yang memberikan anda hak seperti warga negara AS lainnya kecuali hak
> pilih. Anda tidak perlu visa untuk masuk US bila anda mempunyai Green
> Card, meskipun Anda diwajibkan tinggal di AS (you must stay in US for a
> stated duration length of time in a year) sebagai syarat utama.
>
> Peace.
>
> INDI
>
>
>

 application/ms-tnef


Re: Tarmizi Taher & Zaenudin MZ

1999-01-07 Terurut Topik Lutfi M.

Betul.  Lha, di internet saja banyak beredar file sound berisi pembicaraan
"Soeharto" tentang pengakuannya tentang korupsi yg. isinya ternyata
dagelan/lelucon dari suara orang meniru-niru suaranya si HMS (meskipun
memang mirip sekali lho!).

> --
> From: Yadi Heryadi[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, January 06, 1999 8:57 PM
> Subject:  Re: Tarmizi Taher & Zaenudin MZ
>
> Anda posting mail yang banyak ketidakpastian Bung Irwan!
>
> ditambah anda malah JELAS-JELAS menghakimi tanpa bukti!
> silahkan buktikan (pakai real audio atau mp3, mungkin yang bisa di
> download) semua yang anda sebutkan sebagai bukti tsb!
>
> dalam kondisi keruh seperti ini, anda malah membuat suasana keruh,
>
> bagaimana mungkin anda akan merasakan kedamaian di Bumi Indonesia, seperti
> yang anda sebutkan, sementara anda sendiri melakukan hal yang memperkeruh
> suasana.
>
> mohon berfikir dahulu sebelum posting email!
> kita semua tahu kondisi sedang memanas, Janganlah kita membuat lebih panas
> suasana.
>
> mudah-mudahan semuanya dapat bersyabar dan menenangkan diri
>
> wassalam
>
> Yadi
> 
> Laboratorium Telematika-Teknik Elektro
> Institut Teknologi Bandung
> 
>
> On Wed, 6 Jan 1999, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
>
> >
> > Oh ya, saya dengar2 juga Zaenudin MZ pernah (sering)
> > berkotbah yg isinya banyak menghina ajaran agama Kristen
> > dan bahkan sampai menghasut untuk merusak gereja.
> > Apakah ada rekan2 yg pernah mendengarkan langsung
> > kotbah2nya yg bernadakan demikian? Kalau memang pernah,
> > bagaimanakah reaksi yg ada dan apakah sudah ada tindakan
> > hukum atas dirinya?
> > Oh ya, sekedar catatan tambahan, kotbah2 Zaenudin MZ yg
> > seperti itu saya dengar rekamannya sudah ada di tangan
> > beberapa pendeta. Mungkin disimpan untuk arsip, kali2 aja
> > suatu saat diperlukan.
> >
> > Mohon konfirmasi rekan2 atas dua hal di atas, apakah
> > memang benar demikian atau kah tidak.
> >
> > Semoga kebebasan beragama bisa segera terwujud di
> > bumi kita tercinta, Indonesia. Dan juga hukum bisa
> > berfungsi kembali.
> >
> >
> > jabat erat,
> > Irwan Ariston Napitupulu
> >
>

 application/ms-tnef


"Harta Karun" Indonesia

1999-01-04 Terurut Topik Lutfi M.

Menurut berita terakhir televisi Indonesia, ditemukan "tabungan" harta dari
peninggalan kerajaan-kerajaan Indonesia dari masa lampau yg. ditabung di
sejumlah rekening LN.  Nilanya fantastis, 250 Milyar USD !

 application/ms-tnef


Re: mata uang baru "Euro"

1999-01-04 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau menurut berita sih, prediksi ekonomi Asia membaik, kecuali Indonesia
:-(


> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, January 05, 1999 2:15 AM
> Subject:  mata uang baru "Euro"
>
> Menurut Suara Pembaruan - 040199 :
>
> Diperkirakan, dengan beredarnya mata uang baru "Euro", kondisi
> perekonomian Asia akan membaik.
>
> _
>
> Ada yang bisa menjelaskan?
>
> Pendapat Indi:
> Asumsi SP diatas kurang akurat dan tidak menjelaskan apa-apa.
>
> Saya duga nilai rupiah hanya bisa membaik apabila ada penambahan nilai
> ekspor. Itu saja yang paling berpengaruh. Mengenai "issuance" dari Euro
> tentu tidak akan mempengaruhi ekonomi Indo. begitu saja tanpa adanya
> "jual beli" komoditi.
> Kasarnya: Jadi bila ada lebih banyak orang Eropa membeli wayang kulit
> atau minuman temulawak memang betul nilai rupiah akan membaik.
>
> Ada komentar lain?
>
> Indi Soemardjan
>
> Be my guest: http://pagina.de/indradi
>

 application/ms-tnef


Re: Analisis Situasi Aceh

1999-01-04 Terurut Topik Lutfi M.

Pembunuhan sejumlah aparat ABRI di sana yg. mendahului peristiwa tsb. masuk
pelanggaran HAM tidak ya?


> --
> From: Hajar Haytami[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, January 04, 1999 2:31 PM
> Subject:  Analisis Situasi Aceh
>
> CORDOVA Jln.As Sumatrani 3 Darussalam-Banda Aceh
> Telp.0651-51157 & Fax.0651-54186
>
> Analisis Situasi Aceh
> Per tanggal 3 Januari 1999
>
> Bahwasanya Pangab telah mengambil kebijakan untuk mengirimkan satuan
> non-organik dalam jumlah besar-besaran ke Aceh untuk melakukan operasi
> militer guna penyelamatan sejumlah anggota militer yang disandera oleh
> Gerakan Aceh Merdeka, terutama yang sehubungan dengan insiden Lhok Nibong,
> Aceh Timur.
>
> Bahwasanya Pangab telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu pada
> warga
> sipil tentang situasi terakhir kota Lhokseumawe tetapi telah mengambil
> tindakan pengepungan kota Lhokseumawe dan mengisolasi warga sipil dengan
> dunia luar kota.
>
> Bahwasanya operasi militer itu telah merekayasa suasana kehidupan yang
> mencekam sebagai militery teror terhadap warga kota dengan cara melanggar
> hak-hak masyarkat untuk berkumpul lebih dari 3 orang dan menyemburkan
> tembakan-tembakan senapan ke udara, menempatkan pasukan pada setiap ujung
> jalan perkampungan warga sipil.
>
> Bahwasanya operasi militer itu telah menewaskan 7 warga sipil dengan
> rincian 1 perempuan dewasa, 2 anak-anak dan 4 laki-laki dewasa.
>
> KESIMPULAN
> Berdasarkan hasil analisis terakhir maka CORDOVA menyimpulkan:
> 1. Bahwa kebijakan Pangab tersebut menunjukkan sikap ABRI yang ingkar
> janji
> terhadap ucapan bahwa keamanan telah diserahkan pada pasukan organik.
> 2. Bahwasanya apa yang diucapkan pihak militer untuk menghormati hak-hak
> azazi manusia hanya klamuflase untuk menutupi operasi brutal militer yang
> terbukti dengan jatuhnya korban dipihak warga sipil 7 orang dan luka
> tembak
> 23 orang per tanggal 3 januari 1999.
> 3.Bahwasanya operasi militer itu menunjukkan indikasi kuat untuk melanggar
> hak-hak azazi manusia (HAM) warga sipil di Aceh untuk kedua kalinya,
> sementara operasi militer yang membuahkan Acehnese genosida belum
> diselesaikan menurut prinsip hukum.
> 4. Bahwasanya sikap Gubernur Aceh, Syamsuddin mahmud cendrung mendukung
> operasi militer yang brutal dan tidak menghormati HAM warga sipil di Aceh,
> dan menodai kesucian bulan ramadhan dan mengabaikan adat kebiasaan yang
> dijunjung tinggi oleh warga sipil di Aceh.
>
> Catatan:
> Bahwa kami mendukung prakarsa masyarakat untuk melindungi dirinya dari
> operasi militer yang brutal tersebut. bahwasanya, upaya melindungi diri
> sendiri adalah bagian dari penegakan HAM dan berjihad di jalan Tuhan Yang
> Maha Kuasa. Bahwa kami menghimbau waraga sipil di aceh segera membangun
> perlindungan diri karena ada indikasi pengacauan Aceh melalui berbagai
> operasi yang dilakukan oleh kaum bersenjata itu mulai dikembangkan ke
> daerah-daerah lain, misalnya, dengan pembobolan Lembaga Pemasyarakatan
> (LP)
> Jantho dan penyebaran issu konflik antar etnik sepanjang Banda Aceh hingga
> Sumatera Utara.
>
> Banda Aceh, 4 Januari 1999, Otto Syamsuddin Ishak.
>

 application/ms-tnef


Re: Y2K ...

1999-01-04 Terurut Topik Lutfi M.

Itu bukan berarti Y2k compliant.
Stuktur data di harddisk dg. operating system Windows 3.1x itu menggunakan
FAT system dimana tahunnya hanya dua digit.
Tidak mengalami Y2k problem?
Coba ubah tanggalnya ke 31-12-1999.  Set jam ke 23:59:00.  Tunggu sampai
roll-over.
Terus akses file-file anda spt. biasa.

Ada perubahan?

Untungnya cuma MS-Word :-)

> --
> From: Indra Adrisudiro[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Monday, January 04, 1999 8:18 AM
> Subject:  Re: Y2K ...
>
> |> A midnight on Friday, December 31, 1999, the world will
> |> celebrate to wellcome a new millenium. It's too bad that
> |> we going to have an unparalleled computer crisis with
> |> thousands of malfunctioning computers.
> |>
> |> The year 2000 problem is also called the Y2K. A decade ago,
> |> computer programmers decided to use only  the last two digits
> |> of a year in referring to a date to save on the high cost of
> |> computer memory.  Although there is no problem during the
> |> 20th century, it will, however, bring a lot of problems
> |> when we enter into the 21st century.
>
> ... deleted ...
>
> IA: Saya masih setia pakai Win 3.11, dan MS Word 2.0. It runs
> faster than Win 95/NT. Udah gitu battery CMOS saya udah mati
> sejak setahun yll.
>
> Alhamdulillah saya tidak mengalami Y2K problem. :-)
>

 application/ms-tnef


No Subject

1999-01-03 Terurut Topik Lutfi M.


--
Senin, 4 Januari 1999

Kemungkinan Revolusi Sosial Fokus Pembicaraan Sekarang

Jakarta, Kompas

Kemungkinan terjadinya anarki, chaos (kekacauan), ataupun revolusi sosial
pada tahun 1999 menjadi sorotan utama para pengamat sosial dan politik dalam
sebuah
diskusi di Universitas Indonesia, Sabtu (2/1).

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo
memperkirakan yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 1999 bukanlah
revolusi
sosial, melainkan anarki sosial. Anarki sosial akan mulai terjadi akhir
Januari di daerah-daerah nonpertanian.

Namun, Direktur Pelaksana Center for Information and Developmental Studies
(CIDES) Jumhur Hidayat mengesampingkan kemungkinan terjadinya revolusi
sosial
berbagai perbaikan ekonomi yang telah dilakukan pemerintah.

Jumhur meminta agar masyarakat tidak khawatir akan terjadi revolusi sosial
karena berbagai prasyarat bagi terjadinya revolusi tidak terpenuhi.

"Jangan khawatir akan terjadi revolusi sosial, kecuali situasi terus
memburuk," kata Jumhur dalam diskusi Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa di
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UI.

Potensi revolusi

Kemungkinan terjadinya revolusi sosial pernah diungkapkan Ketua Umum PB
Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid dalam pertemuan dengan berbagai tokoh
masyarakat awal Desember lalu.

Sosiolog UI Imam Prasodjo berpendapat bahwa revolusi merupakan sebuah
konsekuensi yang tidak diinginkan (unintended consequences). Revolusi, kata
Imam
Prasodjo, bisa saja pada akhirnya berdampak menyejahterakan.

Namun, revolusi yang membawa perubahan radikal akan berpotensi menyebabkan
chaos dan pertumpahan darah. Tuntutan mahasiswa untuk mengadili Soeharto
dan kroninya, misalnya, sulit dilaksanakan karena korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) telah begitu merata di semua jenjang birokrasi.

"Bila octopus (gurita) birokrasi itu dibunuh hanya akan menambah chaos dalam
masyarakat," kata Imam Prasodjo.

Menurut dia, anarki atau chaos dapat diminimalisasi dampaknya apabila
terdapat pemimpin informal sampai di tingkat kampung yang disegani
masyarakat. Namun,
sayangnya selama masa Orde Baru, peran mereka telah jauh berkurang. "Akan
sangat berbahaya bila kelaparan terjadi, pada saat bersamaan polisi dan
tentara tidak
berwibawa lagi," kata Imam Prasodjo.

Hermawan Sulistyo berpendapat, sumber-sumber ekonomi masyarakat banyak
tersedot pada bulan Juni-Juli, saat tahun ajaran baru, dan selama Lebaran.
Berdasarkan
pola itu, ia memperkirakan, seminggu setelah Lebaran akan mulai terjadi
anarki sosial di daerah-daerah yang tidak berbasis pertanian.

Ia memperkirakan ledakan-ledakan di daerah-daerah berbasis pertanian baru
akan terjadi bulan April pada saat musim tanam baru karena dampak kenaikan
harga
pupuk saat ini belum merata dirasakan oleh kaum petani.

Perhatian mahasiswa

kurang

Dalam diskusi yang dihadiri oleh Andi Mallarangeng, anggota tim tujuh
Departemen Dalam Negeri, dan anggota Fraksi Karya Pembangunan Eki Syahrudin
itu
dibicarakan pula tentang aksi-aksi mahasiswa dan pembicaraan tentang
Rancangan Undang Undang Politik yang tengah dibahas di DPR.

Imam Prasodjo dan Andi Mallarangeng mempertanyakan kurangnya perhatian
mahasiswa dalam pembahasan RUU Politik padahal masalah ini akan sangat
menentukan bagi pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) yang jujur dan adil.

"Bila mesinnya keliru, hasilnya pun akan keliru," kata Imam Prasodjo sembari
menyebutkan beberapa hal yang krusial dalam pembahasan RUU politik seperti
posisi
pegawai negeri sipil, jumlah anggota ABRI di DPR, dan lembaga pelaksana dan
pengawasan pemilu. (wis)


Posted by: News


 application/ms-tnef


Re: FYI: Y2K problems on computers

1999-01-03 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: FYI: Y2K problems on computers





Tidak itu saja, GPS akan kacau mulai bulan September 1999, aplikasi komputer yg. ditulis dg. bahasa COBOL lama akan kacau di awal tahun 1999 ini, embedded system (spt. ATM, smart card dsb.) akan memberikan data yg. salah.

Sistem operasi Microsoft dengar-dengar tidak kompatibel secara penuh sampai Microsoft merelease Windows 2000.


--
From:   Heru W. Nugroho[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   03 Januari 1999 7:21
Subject:    Re: FYI: Y2K problems on computers


A midnight on Friday, December 31, 1999, the world will celebrate to wellcome
a new millenium. It's too bad that we going to have an unparalleled computer
crisis with  thousands of malfunctioning computers.


The year 2000 problem is also called the Y2K. A decade ago, computer
programmers decided to use only  the last two digits of a year in referring to
a date to save on the high cost of computer memory.  Although there is no
problem during the 20th century, it will, however, bring a lot of problems
when we enter into the 21st century.


Many companies spend billions of dollars to make sure that their computer
systems will keep working on January 1, 2000. Recently Microsoft reported that
most of its programs were Y2K compliant. There are two applications that are
not compliant, the Microsoft's Word for DOS version 5.0 word processor and
Accces 2.0 database manager. Replacement software is needed to run these
applications..
Windows 95 will have such a problem with the ' find file' utility that will
cause errors when sorting results by date. It will require a 'software patch'
to fix this problem.



Wassalam,





Re: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?

1999-01-02 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?





.


 HRH, The Prince of Wales, Islam And The West said:


"Islamic countries like Turkey, Egypt, and Syria gave women the vote as early as Europe did its women --and much earlier than in Switzerland! In those countries women have long enjoyed equal pay, and the opportunity to play a full working role in their societies. The rights of Muslim women to property and inheritance, to some protection if divorced, and to the conducting of business, were rights prescribed by the Quran twelve hundred years ago, even if they were not everywhere translated into practice. In Britain at least, some of these rights were novel even to my grandmother's generation! "

Indian Ambassador M. N. Masud, Understanding Islam said:
    "If true democracy is not confined to the form or model of government but is the way of life of a people wherein man is treated with respect and given dignity, irrespective of what he is or what he is not, then Islamic society, from the very birth of Islam, has been nearest to the ideal, much nearer to it than has been, perhaps, any other society in the recorded history of man."




Re: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?

1999-01-02 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?





Begini saja, gimana kalau debatnya ditunda dulu dan baca tulisan ini?


--


Journal of Democracy - April 1996 

Islam and Liberal Democracy 

Two Visions of Reformation

Robin Wright 

Robin Wright is global-affairs correspondent for the Los Angeles Times and former Middle East correspondent for the Sunday Times of London. Her books include Sacred Rage: The Wrath of Militant Islam (1985) and In the Name of God: The Khomeini Decade (1990). 

Of all the challenges facing democracy in the 1990s, one of the greatest lies in the Islamic world. Only a handful of the more than four dozen predominantly Muslim countries have made significant strides toward establishing democratic systems. Among this handful - including Albania, Bangladesh, Jordan, Kyrgyzstan, Mali, Pakistan, and Turkey - not one has yet achieved full, stable, or secure democracy. And the largest single regional bloc holding out against the global trend toward political pluralism comprises the Muslim countries of the Middle East and North Africa. 

Yet the resistance to political change associated with the Islamic bloc is not necessarily a function of the Muslim faith. Indeed, the evidence indicates quite the reverse. Rulers in some of the most antidemocratic regimes in the Islamic world - such as Brunei, Indonesia, Iraq, Oman, Qatar, Syria, and Turkmenistan - are secular autocrats who refuse to share power with their brethren. 

Overall, the obstacles to political pluralism in Islamic countries are not unlike the problems earlier faced in other parts of the world:

secular ideologies such as Ba'athism in Iraq and Syria, Pancasila in Indonesia, or lingering communism in some former Soviet Central Asian states brook no real opposition. Ironically, many of these ideologies wee adapted from the West; Ba'athism, for instance, was inspired by the European socialism of the 1930s and 1940s. Rigid government controls over everything from communications in Saudi Arabia and Brunei to foreign visitors in Uzbekistan and Indonesia also isolate their people from democratic ideas and debate on popular empowerment. In the largest and poorest Muslim countries, moreover, problems common to developing states, from illiteracy and disease to poverty, make simple survival a priority and render democratic politics a seeming luxury. Finally, like their non-Muslim neighbors in Asia and Africa, most Muslim societies have no local history of democracy on which to draw. As democracy has blossomed inWestern states over the past three centuries, Muslim societies have usually lived under colonial rulers, kings, or tribal and clan leaders. 

In other words, neither Islam nor its culture is the major obstacle to political modernity, eve if undemocratic rulers sometimes use Islam as their excuse. In Saudi Arabia, for instance, the ruling House of Saud relied on Wahhabism, a puritanical brand of Sunni Islam, first to unite the tribes of the Arabian Peninsula and then to justify dynastic rule. Like other monotheistic religions, Islam offers wide-ranging and sometimes contradictory instruction. In Saudi Arabia, Islam's tenets have been selectively shaped to sustain an authoritarian monarchy. 

In Iran, the revolution that overthrew the Shah in 1979 put a new spin on Shi'ite traditions. The Iranian Shi'ite community had traditionally avoided direct participation by religious leaders in government as demeaning to spiritual authority. The upheaval led by Ayatollah Ruhollah Khomeini thus represented not only a revolution in Iran, but also a revolution within the Shi'ite branch of Islam. The constitution of the Islamic Republic, the first of its kind, created structures and positions unknown to Islam in the past. 

Yet Islam, which acknowledges Judaism and Christianity as its forerunners in a single religious tradition of revelation-based monotheism, also preaches equality, justice, and human dignity - ideals that played a role in developments as diverse as the Christian Reformation of the sixteenth century, the American and French revolutions of the eighteenth century, and eve the "liberation theology" of the twentieth century. Islam is not lacking in tenets and practices that are compatible with pluralism. Among these are the traditions of ijtihad (interpretation), ijma (consensus), and shura (consultation). 

Diversity of Reform


Politicized Islam is not a monolith; its spectrum is broad. Only a few groups, such as the Wahhhabi in Saudi Arabia, are in fact fundamentalist. This term, coined in the early twentieth century to describe a movement among Protestant Christians in the United States, denote passive adherence to a literal reading of sacred scripture. By contrast, many of today's Islamic movements are trying to adapt the tenets of the faith to changing times and circumstances. In their own way, some even resemble Catholic "liberation theology" movements in their attempt

Re: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001 ?

1999-01-02 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001?





Makanya di tahun 2001 akan dapat THR 2x setahun :-)


--
From:   Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   02 Januari 1999 19:43
Subject:    Re: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001?


From: bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Abad ke 21: pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun2001?
Date: Saturday, January 02, 1999 5:25 PM


*Terima kasih mas Indra.., sudah lega akhirnya.
#Terima kasih sih boleh, tetapi jangan lega dulu.


*Nah..., Kalau begini mungkin agak seru jadinya.
#Memang akan seru antara perayaan pada tahun 2000 dan pada tahun 2001.
Bisa-bisa perayaannya dua kali.
Yang jelas kalau tahun 2000, berarti menjelang Idul Fitri.
Sedangkan kalau tahun 2001, berarti beberapa hari setelah Idul Fitri.


Salam,


Nasrullah Idris





Re: Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 20 01? (koreks)i

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 2001? (koreks)i





Permulaan abad (abad ke-1) itu ternyata tahun 0001.  Jadi tahun  itu adalah abad ke 0 (?)


Tidak percaya?
Lihat sejarah dunia di:


http://www.camelotintl.com/world/03asia.html


Disitu tertulis:



  AD 1 
   9-23 Rule of Wang Mang as emperor of China 
   25 Eastern Han dynasty begins its rule over China 
   c. 33 Jesus Christ, Jewish religious leader, crucified 
   c. 50 Buddhism reaches China 



Disini disebutkan bahwa Jesus disalib th. 33 dan abad ke-1 (AD = Anno Domini, Since the birth of Jesus Christ).


Ketidak-konsistenan:
Kalau abad ke-1 itu dimulai tahun , lalu tahun 1 BC (1 year Before the birth of Christ) itu kapan?  1st century BC itu kapan?

Jadi mestinya: 
0001 BC = 1 year before the birth of Christ (1st century BC)
 BC =  AD = the birth of Christ
0001 AD => First century AD (1 year after the birth of Christ)
..
...
0099 AD => First century
...
1999 AD => 20th Century
2000 AD => 20th Century
2001 AD => 21th Century
  
Mengenai jamnya, tentu kita ingat bahwa pergantian waktu itu dimulai saat jam melewati 00:00 AM (Ante Meridiem = sebelum jam 12 siang).  Perlu diketahui bahwa 00:00 AM itu bukan tengah malam dan 12:00 PM itu bukan tengah hari!!

Yg. masih penasaran, coba lihat di: http://www.bldrdoc.gov/timefreq/faq/faq.htm#11
adapun isinya sbb.:


"When does the next millenium begin?
Since a millennium is 1000 years, the first millennium began at the start of the year 1 and ended at the end of the year 1000. The second millennium then began with the year 1001 and will conclude at the end of the year 2000. Therefore, the next millennium begins with the year 2001. "


coba lihat juga di: http://www.bldrdoc.gov/timefreq/faq/faq.htm#11


"Are noon and midnight 12 a.m. or 12 p.m.?
This is perhaps the trickiest time question of them all. The answer is that the terms 12 a.m. and 12 p.m. are wrong and should not be used. 

To illustrate this, consider that "a.m" and "p.m." are abbreviations for "ante meridiem" and "post meridiem." They mean "before noon" and "after noon," respectively. Noon is neither before or after noon; it is simply noon. Therefore, neither the "a.m." nor "p.m." designation is correct. On the other hand, midnight is both 12 hours before noon and 12 hours after noon. Therefore, either 12 a.m. or 12 p.m. could work as a designation for midnight, but both would be ambiguous. 

To get around the problem, the terms 12 noon and 12 midnight should be used instead of 12 a.m. and 12 p.m. For example, a bank might be open on Saturday from 8 a.m. to noon. Or a grocery store might be open daily until midnight. If you are making schedules, times such as 12:01 a.m. (1 minute after midnight), or 11:59 p.m. (1 minute before midnight) can also eliminate ambiguity. This method is used by the railroads and airlines. "

Adapun sejarah waktu terdapat di http://physics.nist.gov/GenInt/Time/time.html


Perlu diketahui, NIST (National Institute of Standards and Technology, US) ini adalah salah satu jam standard di Amerika dan dunia dan menggunakan jam atom sebagai jam dg. pencacah detik yg. sangat presisi. (lainnya adalah US Naval Observatory dan International Bureau of Weights and Measures di Paris).

Jam kita dapat disinkronkan dg. cara mendengar siaran radio di gelombang pendek 2.5, 5, 10,15 dan 20 MHz yg. disiarkan dari Hawaii.

Clock computer kita dapat disinkronkan dg. jam di NIST ini melalui protokol internet khusus, NTP (Network Time Protocol -- RFC1119), Time protocol (RFC-868), Daytime protocol (RFC867).  Silahkan lihat http://www.bldrdoc.gov/timefreq/


--
From:   bRidWaN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   02 Januari 1999 5:18
Subject:    Re: Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 2001?


Makasih bung Budi:)
Emang saya sejak awal juga berpikir begitu...
malahan saya denger, tahun Masehi itu dimulainya
bukan pas tahun ke-0 atau ke-1, begitu juga
tahun barunya, dulu bukan tgl 1 Januari...
Kalau di-Indonesia, abad 21 dianggap akan dimulai
pada jam 00.00 tanggal 1 Januari 2000.


Tolong dong kalau ada tanggapan, saya soalnya demen
sama permasalahan yang sederhana cuma njelimet ini


Salam,
BRIDWAN


At 04:01 01/01/99 -0800, Budi Haryanto wrote:
>He... he... he.,
>Saya kok sependapat dengan rekan Bridwan, cuman harus
>ditambahin sedikit, yaitu: Abad ke 21 dimulai pada
>tahun 2000 pukul 00.01 waktu setempat.
>
>Menghitung mulainya suatu duration time biasanya khan
>mulai dari 0. Contoh: Bayi itu berumur 3 hari (3 bulan)
>dari kelahirannya, bukan mulai dihitung ketika umurnya
>telah 1 tahun.
>
>Salam,
>Budi


 >At 03:14 PM 1/1/99 +0700, you wrote:
 >> H...make sense yah:)
 >> Sudah 2 pendapat nih yang mengatakan
 >> Bahwa abad 21 dimulai tahun 2001
 >> Kalau begitusaya yang salah.
 >> OK, kita setuju yah 

Re: Bumerang, OJO DUMEH, MAN

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Bumerang, OJO DUMEH, MAN





He...he...he..., makanya di dunia satra, terdapat kata mutiara yg. sering didengungkan: "PENA ITU LEBIH TAJAM DARIPADA PEDANG".


--
From:   Ramadhan Pohan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   01 Januari 1999 21:16
Subject:    Re: Bumerang, OJO DUMEH, MAN


In a message dated 1/1/99 11:26:12 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED] writes:


<<
 INDI


 PS: tunggu dulu, mas Ramadhan...
 "mendurhakai agama" itu bagaimana caranya?
 apakah itu ada hubungannya dengan "membohongi diri sendiri"?
  >>


Salam!
Bung INDI, dalam puisi  Bumerang yang Anda angkat ke permukaan itu, ada
tendensi ingin "aneh-aneh". Terus terang, saya sendiri tidak mau menghakimi
puisi-- sebab itu bisa mengingkari hati nurani saya sendiri.
Mohon dimengerti, saya HANYA SEKADAR mengingatkan bahwa puisi yang Anda angkat
itu pasti menimbulkan penolakan (bisa jadi penghujatan) umat beragama. Percaya
atau tidak,  gara-gara puisi/sastra orang bisa bunuh-membunuh-- BIASANYA
KARENA PENGANUT AGAMA TERTENTU TERSINGGUNG DAN MERASA DISEPELEKAN ATAU
DIHINAKAN AGAMANYA.
Anda jangan  tangisi itu sebagai "fenomena Indonesia". Tapi tolong dimengerti
itu sebagai persoalan yang bisa timbul di mana saja, di AS, Inggris, Italia,
Turki, India-- nggak usah menyebut Iran, Irlandia dll.


Ingat fatwa ttg Salman Rushdie? Ingat ttg Monitor-nya Arswendo Atmowiloto?
Soal ini jangan semata-mata dilihat sebagai kebebasan berpikir dan berekspresi
ataupun berseni. Sebab-- bagi kalangan lain-- imajinasi atau kebebasan
ekspresi sejenis Salman atau Anda dkk itu seolah menjadi ''kebebasan untuk
menghinakan keyakinan orang-orang lain.''


Mau tahu yang mana yang saya anggap membuat Anda dan teman penyair Anda itu
mesti waspada (Ojo dumeh, man)? Ini saya kutipkan:


>>tuhan mengutuk tuhan
> >>tuhan mengutuk manusia
> >>manusia membunuh tuhan
> >>Tuhan membunuh manusia
> >>


Jelas?
Bagi Anda dan teman Anda yang gegabah dan takabur (maaf, saya anggap Anda
terlalu arogan dan angkuh)-- mesti hati-hati deh. Soal keliaran filosofis
maupun penjelajahan spiritual adalah biasa dalam sastra-- saya akui sendiri
itu. Tetapi sensitif saya tetap terpasang. Ini artinya saya hidup di
masyarakat, hidup dalam alam peradaban yang tidak sendirian, mesti perduli
kepada orang-orang lain. Saya yakin, kita tidaklah perkasa hanya karena kita
mencoba mempermainkan agama (Saya lebih senang menggunakan istilah bahwa Anda
dkk  TIDAK  "sensitif" atau "peka" "perduli").


Salam!
ramadhan pohan
(orang yang tak tahu apa-apa soal puisi, filosofi dan religi-- cuma sekadar
SENSITIF)





Re: Saya Pernah Menikmati Hasil Orde Baru

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE:  Saya Pernah Menikmati Hasil Orde Baru





Good comment!


--
From:   Andrew G Pattiwael[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   31 Desember 1998 23:48
Subject:     Saya Pernah Menikmati Hasil Orde Baru


Koreksi diri dulu ah.


Saya hidup dari uang Freeport yang katanya (ngga tau siapa) juga masih
berbau KKN dengan Keluarga Suharto


Saya pernah sekolah di sekolah negeri yang jelas-jelas saya tahu adalah
hasil KKN, tempat KKN, bahkan guru-gurunya juga KKN.


Naik Garuda juga hasil KKN tuh


atau uang bensin? yang katanya subsidi pemerintah, yang di sedot dari
ladang-ladang minyak KKN Pertamina dan Bimantara, di angkut Tanker
minyaknya Tommy


Atau Permias@ yang mungkin juga ada KKN-nya


Mau cina kek, pribumi kek, Islam kek, Kristen kek, Hindu, Buddha
semua terlibat KKN.Sadar atau tidak sadar


Cut the crap that the Chinese are the most corrupt or Suharto's Inc, the
father of the corrupt...kita juga adalah the sons and daughters of the
corrupt...


akui deh...pasti ada dari orang tua kita yang pernah berhubungan dengan
Soeharto atau konglomerat-konglomerat "koruptor" dari keturunan cina.


bahkan Gus Dur pun pernah bekerja sama (I did not said KKN) dengan
konglomerat "bekas teman soeharto" dan cina , dengan Nusumma nya kan...


yang sekarang kita harus pebuat adalah "Menyadari" bahwa sekarang bukan
jamannya lagi KONG KALI KONG, korupsi, nepotisme di perusahaan bokap atau
departement bokap...


Bagi pelajar dan mahasiswa yang sekarang belajar di amrik dan berencana balik
ke Indo, inilah pelajaran yang harus kita ambil,
mungkin ada baiknya tidak bekerja di perusahaan bokap atau balik kerja
dibawah bokap. Be your self, kalau perlu kerja di pemerintah, volunteer
jadi guru di daerah tertinggal seperti di Irian, jadi dokter di kalimantan,
Jangan jadi anak manja yang sehabis lulus dari luar negeri tetap aja
menyusu sama nyokap, masih dikelonin sama babe


Ini kan yang sering menjadi tipikal anak-anak lulusan Amerika, pas lulus,
pulang, kerja juga masih ama bokapMalu-maluiin
Tunjukin sama Habibie dan bangsa, kalau lulusan amerika itu bisa dibanggakan


mending gua balik sekolah di Universitas Timika, kalau gua juga bakalan
end-up kerja di Tembagapura, kerja dibawah bokap.


peace to all



Andrew Pattiwael
The Military College of Vermont
Norwich University Corps of Cadets





Re: Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 20 01?

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 2001?





Kalau sekarang disebut abad ke-20 (tahun -0099 itu disebut abad ke-1, ya kan?), berarti 00:00 th. 2000 itu start abad ke-21.

Yg. sering dilupakan dan menyebabkan orang menjadi rancu adalah kata "ke" di depan nomor abad.  Spt. dalam bhs. Inggris orang menyebutnya "20th century", bukan "century 20".


--
From:   Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   31 Desember 1998 22:39
Subject:    Abad ke 21 : pukul 00.00 tahun 2000 atau pukul 00.00 tahun 2001?


Rekan-Rekan Yth :
---


    Sebenarnya saya masih bingung, kapan sebenarnya star abad ke 21 itu? Apakah pukul 00.00 tahun 2000
atau pukul 00.00 tahun 2001?


Salam,


Nasrullah Idris





Re: SiaR---DALAM PEMILU 1999 KOALISI PKB-PDI AKAN HADAPI GOLKAR-P AN

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: SiaR---DALAM PEMILU 1999 KOALISI PKB-PDI AKAN HADAPI GOLKAR-PAN





Berkenaan dg. hubungan dan sejarah NU dan Muhammadiyah, banyak orang yg. tidak mengetahui dan melupakan terdapatnya suatu lembaga yg. sejak dulu aktif dan kegiatan masyarakat Islam, terutama pendidikan dan perdagangan yg. merupakan "guru" Muhammadiyah dan NU.

Lembaga tsb. masih ada bertempat di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat dg. nama "JAMIAT KHEIR".
Lembaga yg. didirikan oleh sejumlah pejuang dan habib-habib ini adalah tempat belajarnya HOS Tjokroaminoto, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), tempat mengajarnya ulama dari Afrika, Ahmad Surkati (pendiri Al-Irsyad).  Tokoh-tokoh muslim NU pun banyak yg. berhubungan dg. Jamiat Kheir ini spt. misalnya KH. Hasyim Asyari dan KH. Wahid Hasyim (kakek dan ayah dari KH. Abdurrahman Wahid).

Mulanya merupakan syarikat dagang, kemudian berkembang menjadi yayasan yg. memberikan pendidikan modern.


Cuma dalam perkembangan selanjutnya, penerus NU dan Muhammadiyah menentukan arah mereka masing-masing, apalagi setelah terlibat dalam politik spt. dalam pembentukan partai-partai.


--
From:   bRidWaN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   31 Desember 1998 17:39
Subject:    SiaR---DALAM PEMILU 1999 KOALISI PKB-PDI AKAN HADAPI GOLKAR-PAN


Rekan-Rekan Yth.
Membaca tulisan dibawah, saya tidak terkejut sama sekali.
Sudah lama saya melihat dan mempertanyakan gerak-gerik
Pak Amien Rais, sebagai eks Ketua Dewan Penasehat ICMI,
sebuah organisasi yang saya pernah tulis disini sebagai
'ICMI means Habibie' pada bulan Mei yang lalu.


Hanya saja, saya masih berharap, semoga dalam bulan
suci Ramadhan ini, Pak Amien dapat tergerak untuk
tidak menjadi pendukung status-quo, apapun alasannya.
Apalagi hanya oleh sebuah alasan klise mengenai
hubungan NU dan Muhammadiyah, yang sudah terjadi sejak
dulu. Apapun kondisinya, rakyat idak boleh dikorbankan !!


Semoga analisa dibawah ini tidak menjadi kenyataan. Amin.


Salam,
BRIDWAN

>DALAM PEMILU 1999 KOALISI PKB-PDI AKAN HADAPI GOLKAR-PAN
>
>SURABAYA (SiaR, 30/12/98), Pada Pemilu Juni 1999 mendatang
>akan muncul 2 kekuatan besar yang berkoalisi, antara Partai
>Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI Perjuangan di satu sisi,
>dan di sisi lain Golkar serta Partai Amanat Nasional (PAN).
>Inilah ramalan yang mencuat dalam acara talk-show "Menguak
>Relasi Politik NU-Kekuasaan" di Hotel Sahid, Surabaya,
>awal pekan ini.
>
>Terjadinya koalisi dua kekuatan besar tersebut menjadi
>penegasan hampir semua pembicara dan floor yang hadir,
>selain harapan mereka terhadap kemungkinan terjadinya
>duet untuk jabatan Presiden dan Wakil Presiden atas diri
>Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Abdurrahman Wahid,
>serta Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
>
>Keyakinan tersebut antara lain diungkapkan Ketua Rabhital
>Ma'ahidil Islam (RMI) Pusat, KH Yusuf Muhammad, Ketua
>PB NU KH Drs Tolkhah Hasan, pengamat politik UNAIR
>Dr Daniel Sparinga, pengajar Universitas Muhammadiyah
>Malang Mas'ud Said MM, pakar hukum UNAIR Prof Dr
>JE Sahetapy, guru besar UNAIR Prof Dr Soetandyo
>Wignyosubroto, Ketua Syuriah PB NU KH Muchid Muzadi,
>serta pengamat politik UNAIR Kacung Maridjan MA.
>
>Kacung Maridjan berkeyakinan dua koalisi besar itu akan
>terjadi, tapi dirinya menambahkan peta politik sangat
>tergantung dari hasil pencapaian jumlah suara pada
>Pemilu 1999 mendatang.
>
>"Sangat berbahaya jika koalisi PKB-PDI Perjuangan tidak
>mencapai lebih 50 persen suara. Kalau PKB-PDI mendapat
>45 persen dan PAN-Golkar juga 45 persen, berarti harus
>ada partai koalisi yang mampu nomboki 10 persen.
>Partai kuncinya justru PPP dan Partai Bulan Bintang
>(PBB)," urainya.
>
>Menurut Kacung, di sini lah letak bahayanya, karena baik
>PBB yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra maupun PPP yang
>dipimpin Hamzah Haz adalah orang-orang yang memiliki
>kedekatan dengan kekuasaan atau "status quo".
>
>"Yusril kan bekas ghost-writer-nya (penulis naskah --red)
>Soeharto, sedangkan Hamzah Haz anggota DPR produk Pemilu
>1998 yang pro-Soeharto, dan sekarang juga anggota
>Kabinetnya Habibie," katanya.
>
>Sedangkan mengapa PAN ditempatkan sebagai sekelompok
>dengan Golkar, tidak ke PKB dan PDI Perjuangan, para
>pembicara menyebutkan adanya persoalan ideologis dan
>kultural yang berbeda sepanjang sejarahnya antara NU
>dan Muhammadiyah. Sementara Amien Rais justru "pernah"
>dekat dengan Habibie ketika di ICMI.
>
>"Untuk menarik simpati pemilihnya, wajah Golkar nantinya
>adalah wajah yang sangat anti-Soeharto. Itu kan persis
>apa yang dilakukan Amien sekarang ini," ucap pakar hukum
>UNAIR Prof Dr JE Sahetapy.***





Re: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?

1999-01-01 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?





Beginilah kalau kurang memahami agama Islam secara "kaffah" (perfect) :-(
Di dalam Al-Quran, tidak ditentukan secara mutlak tentang pembentukan suatu pemerintahan Islam.  Spt. diketahui dalam sejarah, saat-saat pertama pemerintahan negara Islam zaman Khulafaul Rasyidin, pemilihan pemimpin Islam dilakukan secara demokratis (melalui "bai'ah" = pemilihan umum).

Di zaman itu pula, kaum muslimin hidup berdampingan dg. golongan "kafir zimmi" (kafir yg. dilindungi).  Golongan nasrani/kristen pun dilindungi.  Rumah-rumah ibadah agama lain (gereja, sinagoge) dibangun.

Bahkan dalam akhlaq Islam mengenai peperangan, semua tempat ibadah segala agama dan kaum-kaum padri (pendeta, patriack, pendeta yahudi dsb.) itu harus dilindungi.  Inilah Islam yg. sebenarnya diajarkan nabi.

Islamphobia terjadi karena ketakutan akibat contoh-contoh pendirian negara Islam yg. salah.  Orang banyak mengambil contoh pendirian negara Islam spt. di Saudi Arabia yg. absolut.

--
From:   Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   31 Desember 1998 10:44
Subject:    Apakah Negara Islam "compatible" dengan azas Demokrasi?


Wah.saya mau menanggapi komentar mas Saeful:


Kalau kehendak umumnya nya cuma mewakili yang Islam saja namanya bukan
demokrasi dong, mas Saeful! Ingat Bhinneka Tunggal Ika?


Lagipula yang namanya "Negara Islam" tersebut sulit sekali untuk
dicampur adukkan dengan "Demokrasi" karena demokrasi adalah azas
Mob-Rule dimana rakyat yang menentukan arah jalannya suatu negara. Di
sisi lain, prinsip kenegaraan untuk sebuah Negara Islam semuanya telah
diatur dalam Al Quran (yang menurut NII adalah hukum absolut).


Ada bisa lihat perbedaannya? perbedaan antara Negara Islam dan Demokrasi
itu besar sekali, bukan?


Apparently there is a little conflict in Your reasoning; Islam is never
compatible with democracy. (democracy, again, is based on a mob-rule
ideology, while the Great Al Quran is based on the Word of God,
therefore: absolute).


You just can't mix oil with water, my friend!  :)
You just can't mix absolutism with mob-rule. :)
You have to choose either one
BUT NOT both of them at the same time
(unless there is a miracle happening!)



O iya..


Kalau maksud Anda kehendak mayoritas yang Islam saja ya berarti yang
boleh tinggal di negara tersebut hanya yang setuju dengan Islam. Jadi
semua warga negara akan diwajibkan untuk setuju dengan aturan Islam?
(yang pada akhirnya merupakan pemaksaan suatu prinsip kepercayaan satu
golongan kepada golongan lain?) wah, kacau sekali dong ya?


Begitukah ide Anda untuk Nusantara?
Bagaimana kita bisa hidup damai bersama2 dengan penganut agama lain?


Coba pikirkan kembali ttg. Demokrasi dan Negara Islam absolute.


Peace.


INDI











Re: [ITB] Gambar Muhammad di Lycos.

1998-12-31 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: [ITB] Gambar Muhammad di Lycos.





Betul, saya sudah lihat.
Wah:-(((
Ini harus diprotes keras, karena jelas-jelas menghina total umat Islam seluruh dunia :-(((



--
From:   Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   30 Desember 1998 13:34
Subject:    Fw: [ITB] Gambar Muhammad di Lycos.


Rekan-Rekan Yth :
Mohon konfirmasi email di bawah ini.


Salam,


Nasrullah Idris

From: Ismail Fahmi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ITB] Gambar Muhammad di Lycos.
Date: Wednesday, December 30, 1998 11:38 AM


Kalau ada yang ginian, wajib di CRACK tuh mesin.



From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: shld we complain??




a'kum


lycos has a painting which they claim to be that of Prophet Muhammad's
(saw) Let's stop this misconception. shall we complain together? the url
is http://www.lycos.com/picturethis/religion/islam/history/thumb.0.html
(see for yourself)


Can we do something abt it..?


wassalam
hana





Re: Memeriksa Penyakit Pasien melalui Sarana Telekomunikasi

1998-12-30 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau persis spt. itu nampaknya belum ada (atau mungkin ditinggalkan orang).
Yg. lebih canggih sudah diterapkan sejumlah dokter (kalau tidak salah di
beberapa negara eropa dan Amerika).  Mereka tidak menggunakan stetoskop
konvensional, melainkan melalui sensor-sensor/transduser yg. ditempelkan ke
tubuh pasien yg. diteruskan ke sistem instrumen yg. dapat berhubungan
langsung dg. komputer pusat di tempat dokter melalui jaringan
telekomunikasi.

Dalam ilmu instrumentasi medik, ini disebut jenis instrumen Telemetri/SCADA
(Supervisory Control and Data Aquisition).

Efisiensinya tentu bergantung dg. si-kon, spt. misalnya jarak dokter dg.
pasien cukup jauh, jarang terdapat dokter di daerah pasien, biaya
telekomunikasi murah, penyakitnya memerlukan pemantauan kontinyu dsb.

> --
> From: Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Wednesday, December 30, 1998 4:49 AM
> Subject:  Memeriksa Penyakit Pasien melalui Sarana Telekomunikasi
>
> Terus-terang saya nggak tahu istilah untuk subject di atas. Tetapi
> contohnya sebagai berikut :
> Amir jatuh sakit di rumahnya. Tetapi, karena satu dan lain hal
> tidak bisa pergi tempat dokter.
> Juga, karena satu dan lain hal, tidak bisa mendatangkan dokter.
> Sebagai gantinya, orangtua Amir menelepon dokter Hasan.
> Kemudian si dokter menyuruh orangtua Amir untuk melekatkan
> stetoskop pada beberapa bagian tubuh
> Amir yang ditentukan.
> Output dari stetoskop dihubungkan dengan sarana telekomunikasi.
> Telepon, misalnya. Nanti si dokter
> mendengar perubahan yang terjadi pada tubuh Amir melalui alat pendengar,
> seperti earphone.
> Akhirnya si dokter menuliskan resep pada kertas untuk kemudian
> mengirimkannya kepada orangtua Amir
> melalui faksimil.
> Yang menjadi pertanyaan saya, apakah alat dan sistem pemeriksaan
> penyakit seperti itu sudah ada?
> Kalau memang ada, sejauh mana efektivitas dan efisiensinya?
> Untuk penyakit tingkat keparahan bagaimana yang bisa dilakukan
> dengan itu?
>
>
>
> Salam,
>
> Nasrullah Idris
>

 application/ms-tnef


Re: Eddy Tanzil: Hebatnya support kita ???

1998-12-30 Terurut Topik Lutfi M.

Just to clarify: "Tuntutlah ilmu..." is not an aphorism, but it is a hadits
of prophet Muhammad SAW.

> --
> From: Irwan Ariston Napitupulu[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 29, 1998 5:27 PM
> Subject:  Re: Eddy Tanzil: Hebatnya support kita ???
>
> Ada pepatah lama yg mengatakan:
> Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.
>
> Hmmmgimana kalau sekarang sedikit dimodifikasi menjadi:
> Tuntutlah Eddy Tanzil sampai ke negeri China.
>
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu
>

 application/ms-tnef


Re: Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat

1998-12-26 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat





Saya jadi penasaran pasti bung Adrew ini belajar di Vermont bukan dikirim ABRI, soalnya tulisannya
bagus-bagus, nggak spt. di ABRI :-)



--
From:   Andrew G Pattiwael[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   26 Desember 1998 10:03
Subject:    Bukan Ratih, Tetapi Sadar akan Rakyat


Bukan Ratih yang kita perlukan, tetapi ABRI yang sadar bahwa
untuk menenangkan rakyat, tidak dibutuhkan senjata dan peluru.
tidak dibutuhkan Pam Swakarsa dan preman-preman Anton Medan dll.
yang dibutuhkan rakyat adalah kesadaran dan kepercayaan ABRI,
bahwa kita semua menginginkan orde lama diadili, kita semua
ingin bertobat, kembali dari jalan yang penuh dusta dan kemunafikan


sudah cukup pertumpah darahan, sudah cukup rekan-rekan mahasiswa
terluka, terbunuh dan tertinggal pelajaran. Sudah cukup rekan-rekan
prajurit menderita harus melawan kata hati demi menuruti kata perintah.
Sudah cukup setahun kita menderita. Sudah capai kita semua melalui
hari-hari yang suram ini, sudah capai kita terus-terus ketakutan akan
terjadi sesuatu yang mengerikan atas saudara dan keluarga di Indonesia.


Hentikan deh omong kosong, tolak pinggang dan segala tindakan yang pura-pura.
Rakyat lapar, berikan mereka makan, bukan berikan 300 milyar untuk membeli
pentungan dan rotan. sudah cukup ABRI, latih lah mental ABRI, bukan latih
mereka dan menambah jumlah mereka. Mental mereka yang diatas-atas inilah
yang perlu dilatih, sudah cukup mengadu domba ABRI dan rakyat, bapak-bapak
jendral, kasihan mereka, mereka tidak bisa semewah dan senikmat bapak-bapak
yang berpangkat dan bergelimangan uang. Prajurit dan rakyat jelata juga
lapar..banyak adik-adik kecil di perumahan kumuh kekurangan gizi. Mau jadi
apa mereka besarnya nanti?


Apakah bapak-bapak jendral masih mempunyai moral? tidak usah mereka
disekolahkan seperti anak-anak bapak keluar negeri, dibelikan rumah dan
mobil mewah. Cukup berikan sandang dan pangan yang secukupnya, berikan
pendidikan yang memadai di negeri sendiri, setidaknya berikan apa yang
mereka berhak terima. Lihat lah sekeliling Mabes, Makodam, dll.
Belikanlah 300 milyar itu nasi yang secukupnya, atau obat yang murah.


Mungkin mulut seorang Pattiwael tidaklah akan didengar, mungkin mulut
se-permias@ pun tidak dapat didengar. tetapi setidaknya kita pernah
bersuara, walau hanya sepatah dan dua patah kata saja.



Andrew Pattiwael
The Military College of Vermont
Norwich University Corps of Cadets





FW: GUS DUR SETUJU TARAWIH di Jembatan Semanggi(tanggapan)

1998-12-26 Terurut Topik Lutfi M.
Title: FW: GUS DUR SETUJU TARAWIH di Jembatan Semanggi(tanggapan)







--
From:   Lutfi M.
Sent:   26 Desember 1998 17:34
To:     'BRIDWAN'
Subject:    RE: GUS DUR SETUJU TARAWIH di Jembatan Semanggi(tanggapan)


Mungkin maksud saudara Alvian itu adalah dalam menilai suatu tindakan yg. ritual agama suatu golongan.
Kita mestinya adil.  Kalau golongan satu dicurigai memanfaatkan agama, kenapa golongan lain tidak dicurigai juga memanfaatkan agama?

Mestinya kalau mahasiswa mau mengenang peristiwa Semanggi, tidak usahlah membawa-bawa agama.  Toh yg. meninggal tidak saja/belum tentu semuanya muslim.  Nanti kalau misalnya mahasiswa kristen mau melakukan upacara mengenang di Semanggi, apa umat Islam mau tidak protes? umat Hindu mau mengadakan ritualnya mengenang peristiwa tsb. bagaimana? dst. 

Apa sih yg. diinginkan?


Ribut lagi, ribut lagi.  Kontroversi muncul.  Debat, berantem terus.  Apalagi sudah membawa-bawa agama.




--
From:   BRIDWAN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   26 Desember 1998 4:40
Subject:    Re: GUS DUR SETUJU TARAWIH di Jembatan Semanggi(tanggapan)


Bung Alvian,
Maaf, mohon jangan menyamakan kegiatan Mahasiswa
dengan kegiatan Pam Swakarsa dan KISDI.
Itu 2 Kutub yang sama sekali beda dan tidak bisa
disejajarkan. Terima kasih atas pengertiannya.


Perlu kita ketahui, bahwa Reformasi yang saat ini
terjadi adalah berkat "Aksi Mahasiswa". Apapun bentuk
perjuangan Mahasiswa, adalah pasti lebih baik dari
bentuk perjuangan pihak2 lain selama 32 tahun ini.


Dengan segala kekurangannya dan kelemahannya, kita
terima saja aksi mereka , karena itu adalah lebih
baik daripada status quo.


Mengenai Sholat Tarawih, kelihatannya pencetusnya
adalah KBUI, diantaranya adalah Mahasiswa UI, dan
ILUNI.


Saya berpikir "tidak ada salahnya sama sekali",
karena memang saya kira begitu. Sama seperti
waktu aksi Mahasiswa pada waktu bulan Mei yang
lalu, dimana tidak semua pihak yang menyukainya
dan menyetujuinya ketika itu.


Anda mengatakan 'tidak ada yang beres' ?
Saya cukup heran.
Tapi itu adalah hak anda berkata demikian.


Salam,
BRIDWAN


At 15:56 25/12/98 +0700, Alvian Marzan wrote:
>tetap saja, tindakan mahasiswa kali ini kayak PAM
>Swakarsa, pake agama sekenanya. bahkan mengada-ada.
>
>Cuma masalahnya ketika dulu PAM Swakarsa tahlilan di
>tugu proklamasi, KISDI (yang?) mendukung dan
>mahasiswa+penduduk sekitar mengusir mereka, terus
>sekarang yang terjadi kebalikannyajadi ya
>nggak ada yang beres (kecuali saya! lho)
>
>dan Bung BRidwan bilang tidak ada salahnya
>SAMA SEKALI, wah..wah



>-Original Message-
>From: BRIDWAN [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
>Sent: Friday, 25 December 1998 16:03
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: GUS DUR SETUJU TARAWIH di Jembatan Semanggi(tanggapan)
>
>Saya ? Setuju saja.
>Tidak ada salahnya sama sekali !
>Soal sah tidak sahnya, dosa tidak dosanya?
>Memangnya manusia yang menentukan ?
>
>Masalah macet, ya jangan liwat sana dong !
>Liwat alternatif yang lain kan masih banyak.
>Kena[a musti dipersulit sih masalahnya ?
>
>Hidup Mahasiswa !!



>At 15:56 24/12/98 EST, Ramadhan Pohan wrote:
>> Salam!
>> Gus Dur bilang setuju dan OKE-OKE saja.
>> KISDI terang-terangan menolak.
>> Anda?
>>
>> Berikut laporan Jawa Pos
>>
>> Wass
>> ramadhan pohan
>> --
>>Salat Tarawih Jangan di Jalan Raya
>>
>>Kapolri dan Gus Dur soal Rencana Peringatan Tragedi Semanggi
>>
>>Jakarta, JP.-
>>
>>Kapolri Letjen Pol Roesmanhadi menyayangkan rencana mahasiswa
>>UI untuk melakukan salat tarawih di Jalan Jenderal Sudirman,
>>sekitar Jembatan Semanggi, Sabtu besok. "Kegiatan keagamaan
>>seperti itu ya seharusnya di masjid.
>>Kalau dijalan berarti tidak benar,'' katanya kepada wartawan
>>di Jakarta kemarin.
>>
>>Menurut Kapolri, salat di jalan akan mengganggu ketertiban dan
>>kepentingan masyarakat lain, yang juga punya hak sama untuk
>>menggunakan jalan tersebut.
>>Namun, Polri akan tetap mengamankan dan melindungi pelaksanaan
>>tarawih,asal tidak mengganggu kepentingan dan ketertiban umum.
>>
>>''Silakan mahasiswa melakukan keramaian atau renungan, asalkan
>>kepolisian setempat dilibatkan dalam pengaturan lokasi dan
>>waktu kegiatan,'' jelasnya.
>>Bahkan, lanjut dia, Polri wajib melindungi kegiatan itu jika
>>panitia menuruti anjuran aparat dan memenuhi semua ketentuan
>>UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat
>>di Muka Umum.
>>
>>Seperti diketahui, keluarga besar UI berencana mengadakan salat
>>isya dan tarawih di Jalan Sudirman. Ini dimaksudkan untuk
>>memperingati 40 hari tragedi Semanggi, yang menewask

Re: REPLY: Re: Berita : Sholat di Jembatan Semanggi

1998-12-24 Terurut Topik Lutfi M.

Memang sholat itu dibolehkan di mana saja, asal tempat itu suci dari najis.
Cuma masalahnya, apakah ini akan menimbulkan rasa bahwa agama dimanfaatkan
hanya untuk kepentingan politik/kepentingan golongan?

Kasus yg. serupa pernah terjadi ratusan tahun lebih yg. lalu, yaitu saat
terjadi pertempuran karena pemberontakan Muawiyah bin Abu Sofyan thp.
Khalifah Imam Ali bin Abu Tholib.  Muawiyah saat mulai terdesak kalah dalam
pertempuran, mengacungkan tinggi-tinggi kitab suci Al-Qur'an dan
meneriakkan, "damai..damai...yg. tidak mau berdamai berarti tidak
menghormati Al-Quran ini dan berarti pula tidak beriman".
Nah?

> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, December 24, 1998 11:56 AM
> Subject:  Re: REPLY: Re: Berita : Sholat di Jembatan Semanggi
>
> don't be so suspicious.
> what they are wanting to show is the sorrow and the concern about the
> situation.
> I think it is alright to pray at semanggi.
> there is nothing wrong with that.
> this is to show the people that they are praying for the sake of our
> nation.
>
> Islam does not restrict the location for prayers.
> A mosque is not a mandatory for this case.
>
> INDI
>
> Mohammad Rosadi wrote:
>
> > Assalammualaikum Wr.Wb...
> >
> > Hmmm...Sholat Isya di Jembatan semanggi..? aneh juga ya...padahal kan
> > di
> > Jakarta ada ribuan mesjid yang bisa dipake buat sholat...kok sholat di
> >
> > jalanan. Apa nggak salah tuh...??? Jangan-jangan orang yang mo sholat
> > di
> > jalanan itu malah nggak pernah ke mesjid kali...pikir mereka nggak
> > enak
> > sholat di mesjid..nggak diliat orang en nggak diliput oleh mass
> > media...hehehehheheheheh
> >
> > Mungkin inilah yang dinamakan penyalahgunaan agama (Islam) yang
> > SESUNGGUHNYA.!
> >
> > Wassalam
> >
> > Mohamad Rosadi
> >
> > >From [EMAIL PROTECTED] Wed Dec 23 20:11:41 1998
> > >Received: from [128.230.20.20] by hotmail.com (1.0) with SMTP id
> > MHotMail3091925480232043506532495216256206843112; Wed Dec 23 20:11:41
> > 1998
> > >Received: from mailer (128.230.20.20) by mailer.syr.edu (LSMTP for
> > Windows NT v1.1a) with SMTP id <[EMAIL PROTECTED]>; Wed, 23
> > Dec
> > 1998 23:11:49 -0500
> > >Received: from LISTSERV.SYR.EDU by LISTSERV.SYR.EDU (LISTSERV-TCP/IP
> > release
> > >  1.8c) with spool id 260560 for [EMAIL PROTECTED];
> > Wed,
> > 23 Dec
> > >  1998 23:11:50 -0500
> > >Received: from mailer2.mail.vanderbilt.edu by listserv.syr.edu (LSMTP
> >
> > Lite for
> > >  Windows NT v1.1a) with SMTP id
> > <[EMAIL PROTECTED]>;
> > Wed, 23
> > >  Dec 1998 23:01:50 -0500
> > >Received: from goliath.vuse.vanderbilt.edu (D009165.N1.Vanderbilt.Edu
> >
> > >  [129.59.9.165]) by mailer2.mail.vanderbilt.edu
> > >  (8.9.1a/8.9.1/VU-3.0.2) with SMTP id WAA27866; Wed, 23 Dec
> > 1998
> > >  22:01:42 -0600 (CST)
> > >Disposition-Notification-To: Mochamad Hadiyana
> > > <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Priority: NORMAL
> > >X-Mailer: Simeon for Win32 Version 4.1.2 Build (32)
> > >X-Authentication: none
> > >MIME-Version: 1.0
> > >Content-Type: TEXT/PLAIN; CHARSET=US-ASCII
> > >Message-ID:  <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Date: Wed, 23 Dec 1998 22:03:32 -0800
> > >Reply-To: Indonesian Students in the US
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Sender:   Indonesian Students in the US
> > <[EMAIL PROTECTED]>
> > >From: Mochamad Hadiyana <[EMAIL PROTECTED]>
> > >Subject:  REPLY: Re: Berita : Sholat di Jembatan Semanggi
> > >To:   [EMAIL PROTECTED]
> > >In-Reply-To:  <01be2ef1$80b20920$[EMAIL PROTECTED]>
> > >
> > >Amin, ya robbal alamin.
> > >
> > >On Thu, 24 Dec 1998 10:57:19 +0700 SM Maldy <[EMAIL PROTECTED]>
> > >wrote:
> > >
> > ># Astaghfirullah.
> > ># tunjukilah mereka jalan yang lurus dan ampuni dosanya
> > >#
> > >#
> > ># Sukur M. Maldy
> > ># -Original Message-
> > ># From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
> > ># To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> > ># Date: Thursday, December 24, 1998 8:22 AM
> > ># Subject: Berita : Sholat di Jembatan Semanggi
> > >#
> > >#
> > ># >Rencananya "Keluarga Besar Universitas Indonesia" akan
> > ># >menyelenggarakan sholat Isya di Jembatan Semanggi pada tanggal 26
> > ># >Desember 1998.
> > ># >Beberapa ulama tidak menyetujuinya.
> > ># >
> > ># >Salam,
> > ># >
> > ># >Nasrullah Idris
> > ># >---
> > ># >Sumber : H.U. Republika
> > ># >(Berita Utama)
> >
> > __
> > Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>
>
>
> --
> Indi
>
> Visit my world: http://pagina.de/indradi
>

 application/ms-tnef


Re: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-24 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau tidak salah, di Matematika tingkat lanjut dikenal apa yg. disebut
"ruang berdimensi-n Euclidean".  Secara teori, memang ada ruang
berdimensi-n.  Entah siapa yg. dapat membuktikannya?


> --
> From: Yohannes Yaali[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, December 24, 1998 5:47 PM
> Subject:  Re: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya
>
> Rekan Nasrul Yth,
>
> Mempelajari bilangan baik binary maupun heksadesimal, tidak ubahnya
> seperti mempelajari bilangan desimal. Perbedaan satu dengan yang lain
> hanyalah terletak dari nilai bobot yang diberikan terhadap tiap-tiap
> digit yang dipakai.
>
> Bobot pada bilangan desimal adalah 10, oleh sebab itu bilangan desimal
> disebut juga bilangan 'perpuluhan'. Tidak ada bukti otentik atau sejarah
> yang menerangkan tentang asal-usul bilangan perpuluhan ini, mengapa
> sistem desimal yang dipakai oleh masyarakat umum dalam kegiatannya
> sehari-hari. Hanya secara nalar, orang tetap beranggapan bahwa hal ini
> disebabkan oleh kenyatakan bahwa manusia pada awalnya menghitung
> berdasarkan jumlah jari tangannya yang berjumlah 10. Memang sangat
> relevan sekali alasan ini, dalam hubungannya dengan sistem penghitungan
> kita yang dimulai dari angka 0, 1, 2, dan seterusnya sampai mencapai
> nilai 9, untuk kemudian digit yang dipakai bertambah satu, menjadikan
> angka 10. Ada sepuluh angka yang harus dilalui sebelum terjadi
> penambahan digit, bila kita menghitung mulai dari 0.
>
> Digit kedua pada angka 10 adalah angka 1 (dihitung dari kanan). Sama
> seperti rekannya digit pertama, digit kedua ini juga harus melalui dulu
> 10 angka sebelum terjadi penambahan digit untuk kedua kalinya, yaitu 10,
> 20, 30 dan selanjutnya sampai angka 90, baru terjadi penambahan digit
> menjadi angka 100.
>
> Jadi, pada sistem desimal setiap digit dari kanan ke kiri mempunyai
> bobotnya sendiri, terdiri dari nilai dasar 10, dipangkatkan dengan
> berapa banyak angka yang ada di sebelah kanannya. Misalnya angka 1
> adalah sama dengan 1 x 10 pangkat 0, karena tidak angka sama sekali di
> sebelah kanannya. Tapi, angka 1 yang ada pada bilangan 100
> mempunyainilai sebesar 1 x 10 pangkat 2, karena di sebelah kanannya
> (bisa juga disebut di belakangnya) terdapat dua angka lain. Angka 3 pada
> bilangan 3000 bernilai 3 x 10 pangkat 3. Demikian seterusnya.
>
> Yang terjadi pada sistem bilangan binary adalah serupa, hanya saja bobot
> bilangannya bulan 10, tetapi 2. Para pakar elektronika menganggap bahwa
> bobot 2 ini disebabkan sistem listrik yang hanya mengenal dua keadaan
> yaitu 'on' dan 'off'. Sejauh ini implementasi sistem komputer diwujudkan
> dalam bentuk peralatan elektronika yang memanfaatkan daya listrik
> sebagai unsur utamanya. Oleh sebab itu, untuk mewakili angka 0
> dipakailah suatu keadaan di mana listrik ada dalam keadaan 'off',
> 'tegangan rendah', atau 'logika nol'. Sedangkan untuk menunjukkan nilai
> 1, dipakai keadaan 'on', 'tegangan tinggi' atau 'logika satu'.
>
> Berdasarkan azas ini, ditemukanlah sistem binary yang hanya terdiri dari
> angka 0 dan 1. Urutan bilangannya adalah 0, 1, untuk kemudian terjadi
> penambahan digit menjadi angka 10. Jadi, angka 10 pada sistem binary
> sama dengan nilai 2 pada sistem desimal. Untuk menghitung 1 sampai
> dengan 10 desimal, binary perlu memunculkan sampai 4 digit untuk
> menggambarkannya.
>
> Setiap digit pada bilangan binary mempunyai dasar bobot 2 dipangkatkan
> dengan berapa banyak angka yang terdapat di sebelah kanannya. Misalnya,
> angka 1 desimal diwujudkan dalam bilangan binary dengan angka 0001. Ini
> merupakan hasil kalkulasi 1 x 2 pangkat 0. Sedangkan 2 desimal adalah
> sama dengan 10 binary, penghitungkannya, 1 x 2 pangkat 1. Angka 8
> desimal oleh binary digambarkan sebagai 1000, berarti 1 x 2 pangkat 3.
>
> Kelemahan sistem bilangan binary adalah jumlah digit yang dipakai
> terlalu panjang, sehingga selain memakan tempat juga sangat sulit
> menerjemahkannya ke dalam desimal apabila kita lihat secara sepintas.
> Untuk menghasasi hal tersebut, banyak cara dipikirkan orang dalam
> membuat suatu sistem yang lebih sederhana tanpa menghilangkan sistem
> binarynya sendiri. Ada suatu sistem bilangan yang mengkompromosikan
> sistem desimal dengan sistem binary, namanya Binary Coded Decimal, namun
> masih ada kekurangan yang cukup mencolok. Akhirnya, muncullah sistem
> bilangan lain yang lebih banyak digunakan orang sampai dengan saat ini,
> yang disebut 'heksadesimal' atau perenambelasan. Pada heksadesimal
> dikenal bilangan yang dinyatakan dengan huruf alfabetis, mewakili nilai
> 10 sampai dengan 15 desimal, yaitu A sampai dengan F. Dengan demikian,
> urutan bilangan pada heksadesimal dimulai dengan 0, 1, 2, sampai 9,
> dilanjutkan dengan A, B sampai dengan F, sebelum terjadi penambahan
> digit menjadi angka 10 heksa yang berarti 16 desimal.
>
> Kembali kepada permasalahan semula. Baik bilangan desimal, binary maupun
> heksadesimal, jika dipangkatkan dengan bilangan n, maka hasilnya tetap
> merupakan b

Re: medical benefits of circumcision

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Kalau mau search dari search engine pasti ketemu banyak.
Saya pernah koleksi link ke site-site ini.

> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 22, 1998 11:18 PM
> Subject:  medical benefits of circumcision
>
> I have a friend who had just undergone a circumcision.
> He is 27 years of age, this year.
>
> Does anybody have any info on the medical benefit of circumcision?
> in terms of bilogical improvement, etc.
>
> thank you.
>
> --
> Indi Soemardjan
>
> Be my guest: http://pagina.de/indradi
>

 application/ms-tnef


Re: Interesting prediction about 1999.

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Another 'prediction' (precisely: computer disaster) in 1999: millenium bug
in COBOL language.
Isunya, tgl. 1 Jan 1999 itu bencana bagi program-program yg. dibuat dg.
bahasa COBOL.  (karena COBOL language hanya dapat menghandle 2 digit tahun).

Hati-hati bertransaksi dg. institusi yg. masih menggunakan sistem lama ini.

> --
> From: Indi Soemardjan[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 22, 1998 9:14 PM
> Subject:  Interesting prediction about 1999.
>
> Interesting prediction about 1999.
> Some of you may believe it and some of you may NOT.
> Knowing what is going on these days, I have a feeling that some of the
> "Tiger-killing Wolves" theory might be accurate.
>
> Oh, well
> Only God knows
>
> http://www.suaramerdeka.com/harian/9812/22/nas7.htm
> --
> Indi Soemardjan
>
> Be my guest: http://pagina.de/indradi
>

 application/ms-tnef


Re: 4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya

1998-12-22 Terurut Topik Lutfi M.

Karena di dunia fisik, ruang itu cuma sampai 3, yah nggak ada yg. pangkat 4,
dst.
Tapi teori relativitas Einstein mengatakan ruang itu berdimensi 4 dg.
memasukkan dimensi waktu.
Kalau ruang imaginer sih, pangkat n  (cuma ada di teori matematik: Ruang
berdimensi n) :-P
Aplikasi yg. mungkin ada, cuma di computer science: array berdimensi n
(bahkan berdimensi k * l * m * n * ...)

> --
> From: Nasrullah Idris[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 22, 1998 11:30 PM
> Subject:  4 Pangkat 1, 4 Pangkat 2, dan seterusnya
>
> Rekan-Rekan Yth :
> ---
> Seperti kita ketahui bahwa "4 pangkat 1", yaitu 4,  bisa kita
> aplikasikan dengan "garis". Lalu "4 pangkat 2", yaitu 16,  bisa kita
> aplikasikan dengan "luas". Akhirnya "4 pangkat 3, yaitu 64, bisa kita
> aplikasikan dengan "volume".
> Nah kalau "4 pangkat 4", yaitu 256, bisa kita aplikasikan dengan
> apa? Juga dengan "4 pangkat 5", yaitu 1024?
> Kalau jawabannya ada ya dalam bentuk apa?
> Tetapi kalau jawabannya tidak ada ya kenapa?
>
> Salam,
>
> Nasrullah Idris
>

 application/ms-tnef


FW: Proof of Theorem that 4=5 (joke for christmas)

1998-12-21 Terurut Topik Lutfi M.



> a^2 = b^2
> bukan berarti selalu a = b
>
> Terdapat kekeliruan disaat:
>
> (4 - 9/2) ^ 2 = (-1/2)^2
> (5 - 9/2) ^2 = (1/2)^2
>
> berarti -1/2 <> 1/2 kan?
>
> --
> From: Nasrul Indroyono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Tuesday, December 22, 1998 5:35 AM
> Subject:  Proof of Theorem that 4=5 (joke for christmas)
>
>
> Does anybody know what's wrong with this theorem ?
>
> Theorem: 4 = 5
>   Proof:
>   16 - 36 = 25 - 45
>   4^2 - 9*4 = 5^2 - 9*5
>   4^2 - 9*4 + 81/4 = 5^2 - 9*5 + 81/4
>   (4 - 9/2)^2 = (5 - 9/2)^2
>   4 - 9/2 = 5 - 9/2
>   4 = 5
>
>
>

 application/ms-tnef


Re: royalty untuk Orang Jawa

1998-12-18 Terurut Topik Lutfi M.
Title: RE: royalty untuk Orang Jawa





Kalau tidak salah, nama kode pengembangan software development Java buatan Microsoft (Ms-J++) itu adalah JAKARTA.  Jadi betawi juga tuh kena :-)

--
From:   Pandu Riono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   18 Desember 1998 22:34
Subject:    Re: royalty untuk Orang Jawa


Untuk Indi yang orang jawa,


kalau orang jawa mau menuntut haknya (termasuk hak cipta), ini namanya
"revolusi".


orang jawa itu pada dasarnya nrimo, tanah jawa di jajah monggo,  desain
batiknya dijiplak monggo, digaji di bawah standar monggo


so nama java juga sudah lama merupakan sebutan untuk kopi, lihat saja
lambang java yang digunakan sun, dan menjadi nama produk
komersial.demikian juga nama "gamelan" digunakan oleh sun


lalu, "nilai-nilai jawa" dipakai rejim suharto untuk "menjajah" indonesia
sehingga tidak pantas lagi digunakan dalam era reformasi.


apa lagi sih yang tersisa dan dibanggakan dari orang jawa...?


poor java


pandu
non-java product manager.:)


At 08:54 AM 12/18/98 -0600, Indi Soemardjan wrote:
>Dunia Internet yang sedang giatnya membuat Java program
>secara komersial seharusnya diwajibkan belajar bahasa Jawa Kromo Inggil
>dan juga memberikan royalty untuk masyarakat di pulau Jawa sejumlah
>trilyunan rupiah.
>Bukankah hak cipta dan merek dagang sudah menyebar ke seluruh pelosok
>dunia? Jadi apakah pemakaian istilah Java oleh Sun bisa kita gunakan
>sebagai argumen dalam perihal hak cipta?
>Indi Soemardjan
>Be my guest: http://pagina.de/indradi
>





Re: SEMBAHYANG LAILATUL QODAR

1998-12-18 Terurut Topik Lutfi M.

Tidak ada penunjuk pasti kapan Lailatul Qadar itu terjadi.  Tetapi
berdasarkan dalil-dalil hadits, terjadinya pd. tanggal ganjil.  Ada satu
hadits yg. menjelaskan bahwa Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya mulai
tgl. 19 Ramadhan.
Mengenai shalat Lailatul Qadar, setahu saya tidak ada.  Juga Lailatul Qadar
Biasa & Akbar.

Yg. ada shalat Tarawih, sunnah rawatib (setelah shalat wajib), tahajjud, dan
sunnah lainnya yg. dijelaskan oleh Nabi.

Cara-cara sholat sunnat tersebut tentu sudah standar.  Kalau 2 rakaat, tentu
1x salam dst.

Tradisi di masjidil Haram, ketika tgl. 27 Ramadhan masjid tsb. penuh dg.
jamaah dari penjuru dunia yg. bershalat Tarawih dan sbg.nya.  Bisa dilihat
banyaknya jamaah yg. datang (bahkan ada yg. mengatakan melebihi Haji) yg.
jutaan orang.


> --
> From: BRIDWAN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Friday, December 18, 1998 8:25 AM
> Subject:  SEMBAHYANG LAILATUL QODAR
>
> Rekan-Rekan,
> Didalam menyongsong bulan suci Ramadhan, saya
> teringat pada suatu tulisan mengenai hal ini.
>
> Menurutnya ada 2 Lailatul Qodar :
>
> 1.  Lailatul Qodar Biasa.
> Pada malaman tangal 7 Ramadhan, 9, 11, 13,
> 15, 17, 19, 21, 23, 25 dan 29 Ramadhan.
> 2.  Lailatul Qodar Akbar.
> Pada malaman tanggal 27 Ramadhan.
>
>
> Perbedaannya adalah pada jumlah Rakaat, dimana Lailatul
> Qodar biasa 4 Rakaat, sedangkan Lailatul Qodar Akbar
> adalah 12 Rakaat (salam 6 kali).
>
> Apakah ada yang bisa menyempurnakannya ingatan saya ini ?
>
>
> Salam,
> BRIDWAN
>

 application/ms-tnef


No Subject

1998-12-17 Terurut Topik Lutfi M.

--

U.S., Britain bombard Iraq

Hussein urges Iraqis to fight

December 17, 1998
Web posted at: 2:47 a.m. EDT (0647 GMT)

BAGHDAD (CNN) -- U.S. and British forces
launched a "strong, sustained" series of
airstrikes against Iraq early Thursday,
targeting military and security installations
throughout the country, U.S. President Bill
Clinton said.

Iraqi officials said one missile landed in a
residential neighborhood, and they claimed
at least two people died and 30 were injured
in the attack. They invited a CNN camera
crew to a Baghdad hospital, where several
people appeared to be severely burned.

Iraqi President Saddam Hussein ordered the
Iraqi people to defend their country.

In a statement carried by the official Iraqi
News Agency, he said, "Wicked people
bombarded several targets on the soil of
your great Iraq, thinking that they will twist
your great will and your determination.
Resist and fight them as we have always
done. God gives you victory, and disgrace
will be theirs."

Pentagon sources said about 200 cruise
missiles were fired from ships and manned
fighter bombers in the first wave of what will
be an "open-ended" attack, designed to
degrade Iraq's ability to produce nuclear,
chemical and biological weapons.

Anti-aircraft guns first blasted into the night sky over
Baghdad at about 1 a.m. local time
(5 p.m. EST Wednesday), as explosions thundered in the
distance. CNN Senior
International Correspondent Christiane Amanpour reported
seeing smoke and orange
plumes of flames in parts of the city. Similar attacks
were seen sporadically through the
night.

Iran's Foreign Ministry said on Thursday it had received
reports that a missile had
landed in southern Iran apparently linked to the U.S.
and British military attack on Iraq.

A spokesman says the ministry had summoned the
ambassador of Switzerland, which
represents U.S. interests in Iran, and the British
charge d'affaires to demand an
explanation, according to Reuters. The spokesman did not
have any details.

  Iranian officials reported
that a missile hit the
  southern Iranian city of
Khoramshahr near the
  border with Iraq. It
caused damage and panic in
  the city, but no injuries
or deaths were reported.

  Officials believe the
missile had probably hit the
  town by mistake because
it's near the Iraqi city of
  Basra.

  U.S. Secretary of State
Madeleine Albright said
  the attacks were not
designed to "get Saddam
  Hussein." But she said the
United States would
  step up its contacts with
opposition groups and
  "work with them in a
sustained way."

  Clinton accused Hussein of
failing to live up to
  his commitment to allow
unrestricted access to
  U.N. weapons inspectors.

  "We had to act, and act
now," he said in a
  televised address.

  "Saddam Hussein must not
be allowed to threaten
  his neighbors with nuclear
weapons, poison gas
  or biological weapons,"
Clinton said from the
  Oval Office. Clinton said
he decided weeks ago to
  give Hussein one last
chance to cooperate. But
  he said U.N. chief

FW: Irak, Israel, PBB, dan Amerika

1998-12-16 Terurut Topik Lutfi M.


> Memang jelas sekali, "penyerangan" Amerika ke Iraq adalah hanyalah karena
> kepentingan politik dan desakan Israel.Kapan dunia ini adil?:-((
>
> --
> From: by way of Ahmad Syamil
> <[EMAIL PROTECTED]>[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, December 17, 1998 5:48 AM
> Subject:  Irak, Israel, PBB, dan Amerika
>
> ...
> Komentar:
>
> Manakah yang lebih sering melanggar aturan PBB: Israel atau Irak?
> Apakah PBB dan Amerika bersikap sama jika yang melakukan pelanggaran
> adalah
> Israel?
>
> Artikel di bawah barangkali bisa menjawab.
>
>
> Jabat erat,
>
>
> Ahmad Syamil
> Toledo, OH
> Personal Home Page:
>
> http://www.geocities.com/Athens/Academy/5261/asyamil.html
>
> 
>
>
> -- Forwarded message --
>
>
> >A POP QUIZ ON THE MIDDLE EAST -- ANSWERS MAY SURPRISE YOU
> >Charley Reese of the Sentinel Staff
> > The Orlando Sentinel, Sunday Feb. 8, 1998
> >
> >   Just so you can keep up with the perpetual crisis in the
> >Middle East, I have a little quiz for you.
> >
> >Question: Which country alone in the Middle East has nuclear weapons?
> >Answer: Israel.
> >
> >Q: Which country in the Middle East refuses to sign the nuclear
> >   non-proliferation treaty and bars international inspections?
> >A: Israel.
> >
> >Q: Which country in the Middle East seized the sovereign terri-
> >   tory of other nations by military force and continues to
> >   occupy it in defiance of United Nations Security Council
> >   resolutions?
> >A: Israel.
> >
> >Q: Which country in the Middle East routinely violates the inter-
> >   national borders of another sovereign state with warplanes and
> >   artillery and naval gunfire?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What American ally in the Middle East has for years sent
> >   assassins into other countries to kill its political enemies
> >   (a practice sometimes called exporting terrorism)?
> >A: Israel.
> >
> >Q: In which country in the Middle East have high-ranking military
> >   officers admitted publicly that unarmed prisoners of war were
> >   executed?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country in the Middle East refuses to prosecute its
> >   soldiers who have acknowledged executing prisoners of war?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country in the Middle East created 762,000 refugees and
> >   refuses to allow them to return to their homes, farms and
> >   businesses?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country in the Middle East refuses to pay compensation
> >   to people whose land, bank accounts and businesses it con-
> >   fiscated?
> >A: Israel.
> >
> >Q: In what country in the Middle East was a high-ranking United
> >   Nations diplomat assassinated?
> >A: Israel.
> >
> >Q: In what country in the Middle East did the man who ordered
> >   the assassination of a high-ranking U.N. diplomat become
> >   prime minister?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country in the Middle East blew up an American diplomatic
> >   facility in Egypt and attacked a U.S. ship in international
> >   waters, killing 33 and wounding 177 American sailors?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country in the Middle East employed a spy, Jonathan
> >   Pollard, to steal classified documents and then gave some of
> >   them to the Soviet Union?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country at first denied any official connection to
> >   Pollard, then voted to make him a citizen and has continuously
> >   demanded that the American president grant Pollard a full pardon?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country on Planet Earth has the second most powerful lobby
> >   in the United States, according to a recent Fortune magazine
> >   survey of Washington insiders?
> >A: Israel.
> >
> >Q: Which country in the Middle East is in defiance of 69 United
> >   Nations Security Council resolutions and has been protected
> >   from 29 more by U.S. vetoes?
> >A: Israel.
> >
> >Q: What country is the United States threatening to bomb because
> >   "U.N. Security Council resolutions must be obeyed?"
> >A: Iraq.
> >
> >
> >
>
>

 application/ms-tnef


Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000

1998-12-15 Terurut Topik Lutfi M.

Cuma heran, kok cuma segelintir kampus yg. menyumbangkan usulan, ide & saran
kritis dg. tidak sekedar berdemo (spt. sejumlah konsep dari UI, Senat ITB,
UGM).

Sorry, bukan merendahkan kampus lain.


> --
> From: BRIDWAN[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 12 Desember 1998 16:33
> Subject:  Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000
>
> Ya betul bung Blucer..Hidup Mahasiswa.!!!
> Demo terus sampai Para Pemimpin menjalankan tugas2 dari
> Rakyat..jeritan dan kemauan Rakyat.
> Kalau ngga ada Mahasiswa, mana mungkin ada Reformasi ?
> Kalau Mahasiswa sibuk belajar, mana mungkin KKN dibersihkan,
> Pak Harto diadili ? Kalau engga ada Mahasiswa, mana mungkin
> Pemilu dijalankan on time ?
>
> Penghargaan yg setinggi-tingginya kepada mereka yang
> sampai mengorbankan kuliahnya demi Negara kita, yang sudah
> porak poranda dibuat oleh Pejabat2 masa Orde Baru..
> eerrrgghhh..ORANG-ORANG LAMA.!!
>
> At 00:12 12/12/98 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
> >Itu khan anda yang ngomong.
> >Dulu Orde Baru itu mana ada kalau mahasiswa enggak demontrasi.
> >Demo itu membawa suara dan hati rakyat. Kalau ada intel yang nyusup atau
> >bajingan eksrem ikut ngaco, itu bukan salah mahasiswa. Manusia muda
> >nasionalis yang sayang sama rakyatnya kok malah tidak dihargai.
> >Hidup mahasiswa!!
> >
> >Hadeer wrote:
> >>
> >> Saya senang melihat asumsi - asumsi yang ada di bawah...
> >>
> >> Yang saya lebih senang lagi adalah tidak ada asumsi "masih ada demo
> >> mahasiswa"...
> >>
> >> Jadi bisa disimpulkanmau ada demo keq...nggak ada demo keq...nggak
> >> pengaruh apa - apa ke RAPBN / Situasi Ekonomi, Politik, Sosial dll...
> >>
> >> Paling - paling cuma BIKIN MACET JALANAN :-) ...
> >>
> >> Oh..mahasiswa..saya mohon untuk kembali ke kampus...dan
> >> belajarkalo mau demo besar-besaran nanti saja habis pemilukalo
> >> pemilu nggak bener.okeh
> >>
> >> --
> >> > From: Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
> >> > To: [EMAIL PROTECTED]
> >> > Subject: Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000
> >> > Date: Friday, December 11, 1998 4:14 PM
> >> >
> >> > ...
> >> >
> >> > >Salam,
> >> > >
> >> > >Hari ini pemerintah yg diwakili antara lain oleh menteri keuangan,
> >> > >Bambang Subianto, di depan komisi 8 DPR menyampaikan RAPBN
> >> 1999/2000.
> >> > >Asumsi2 yg digunakan dalam RAPBN itu adalah sbb:
> >> > >
> >> > >Kurs dolar/rupiah 7000-8000
> >> >
> >> > Yw: Sejumlah analis setuju dg asumsi ini (kata Reuter, Dr. Sjahrir,
> >> etc).
> >> > Jadi sangat masuk akal. Setidaknya sampai triwulan pertama.
> >> > Saya sendiri cenderung melihat. Selepas triwulan pertama,
> >> > suasananya gelap gulita (sulit diprediksi), karena faktor
> >> pemilu.
> >> > Kalo sukses ya asik, kalo nggak sukses, masak sih nggak
> >> sukses,... ;-)
> >> >
> >> > >Harga minyak $11.5-$12.5
> >> > >Tingkat produksi minyak nasional 1,52 juta bpd.
> >> >
> >> > Yw: Apa ini realistis? OPEC deadlock terus utk menurunkan produksi.
> >> > Sekarang aja, musim dingin (di Utara), harga rendah banget
> >> > (biasanya peaknya demand adalah di musim dingin ini). Kalo bisa
> >> > $11 pas, udah hebat banget. Kecuali kalo ada move dari US
> >> > (misalnya nyerang Iraq). Nasib-nasiban...
> >> >
> >> > >Pertumbuhan GDP  -1% s.d. + 1%
> >> >
> >> > Yw: Tergantung pemilu...
> >> >
> >> > >Tingkat bunga 20-30%
> >> >
> >> > Yw: Acc.
> >> >
> >> > >Tingkat inflasi 15-20%
> >> >
> >> > Yw: Tergantung pemilu lagi. Kalo social unrest tinggi,
> >> > range realisitisnya, menurut saya: 15-40%.
> >> >
> >> > >Dari hal di atas, tampaknya akan memberikan dampak positif
> >> > >yang besar ke bursa efek Jakarta.
> >> >
> >> > Yw: www.bisnis.com hari ini memberitakan ada analis memprediksikan
> >> > IHSG bisa menyentuh 600 di sekitar Februari. Silakan baca
> >> sendiri.
> >
> >
>



Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000

1998-12-15 Terurut Topik Lutfi M.

Betul untuk kasus Mei dan November.  Cuma sekarang saya jadi sangsi ada yg.
memanfaatkan.
FYI, saya mendapat info dari seorang wartawan senior yg. memantau terus
keadaan Jakarta, mengatakan bahwa nampaknya demo-demo sekarang ini sudah
mulai dimanfaatkan pihak-pihak tertentu demi kepentingan mereka.
Mestinya mahasiswa lebih waspada.  Melakukan konsolidasi dan cooling-down
dulu melihat situasi.  Dg. demikian akan lebih mudah untuk melihat
siapa-siapa yg. berusaha memanfaatkan mereka.

> --
> From: Blucer Rajagukguk[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 12 Desember 1998 12:12
> Subject:  Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000
>
> Itu khan anda yang ngomong.
> Dulu Orde Baru itu mana ada kalau mahasiswa enggak demontrasi.
> Demo itu membawa suara dan hati rakyat. Kalau ada intel yang nyusup atau
> bajingan eksrem ikut ngaco, itu bukan salah mahasiswa. Manusia muda
> nasionalis yang sayang sama rakyatnya kok malah tidak dihargai.
> Hidup mahasiswa!!
>
> Hadeer wrote:
> >
> > Saya senang melihat asumsi - asumsi yang ada di bawah...
> >
> > Yang saya lebih senang lagi adalah tidak ada asumsi "masih ada demo
> > mahasiswa"...
> >
> > Jadi bisa disimpulkanmau ada demo keq...nggak ada demo keq...nggak
> > pengaruh apa - apa ke RAPBN / Situasi Ekonomi, Politik, Sosial dll...
> >
> > Paling - paling cuma BIKIN MACET JALANAN :-) ...
> >
> > Oh..mahasiswa..saya mohon untuk kembali ke kampus...dan
> > belajarkalo mau demo besar-besaran nanti saja habis pemilukalo
> > pemilu nggak bener.okeh
> >
> > --
> > > From: Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject: Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000
> > > Date: Friday, December 11, 1998 4:14 PM
> > >
> > > ...
> > >
> > > >Salam,
> > > >
> > > >Hari ini pemerintah yg diwakili antara lain oleh menteri keuangan,
> > > >Bambang Subianto, di depan komisi 8 DPR menyampaikan RAPBN
> > 1999/2000.
> > > >Asumsi2 yg digunakan dalam RAPBN itu adalah sbb:
> > > >
> > > >Kurs dolar/rupiah 7000-8000
> > >
> > > Yw: Sejumlah analis setuju dg asumsi ini (kata Reuter, Dr. Sjahrir,
> > etc).
> > > Jadi sangat masuk akal. Setidaknya sampai triwulan pertama.
> > > Saya sendiri cenderung melihat. Selepas triwulan pertama,
> > > suasananya gelap gulita (sulit diprediksi), karena faktor
> > pemilu.
> > > Kalo sukses ya asik, kalo nggak sukses, masak sih nggak
> > sukses,... ;-)
> > >
> > > >Harga minyak $11.5-$12.5
> > > >Tingkat produksi minyak nasional 1,52 juta bpd.
> > >
> > > Yw: Apa ini realistis? OPEC deadlock terus utk menurunkan produksi.
> > > Sekarang aja, musim dingin (di Utara), harga rendah banget
> > > (biasanya peaknya demand adalah di musim dingin ini). Kalo bisa
> > > $11 pas, udah hebat banget. Kecuali kalo ada move dari US
> > > (misalnya nyerang Iraq). Nasib-nasiban...
> > >
> > > >Pertumbuhan GDP  -1% s.d. + 1%
> > >
> > > Yw: Tergantung pemilu...
> > >
> > > >Tingkat bunga 20-30%
> > >
> > > Yw: Acc.
> > >
> > > >Tingkat inflasi 15-20%
> > >
> > > Yw: Tergantung pemilu lagi. Kalo social unrest tinggi,
> > > range realisitisnya, menurut saya: 15-40%.
> > >
> > > >Dari hal di atas, tampaknya akan memberikan dampak positif
> > > >yang besar ke bursa efek Jakarta.
> > >
> > > Yw: www.bisnis.com hari ini memberitakan ada analis memprediksikan
> > > IHSG bisa menyentuh 600 di sekitar Februari. Silakan baca
> > sendiri.
>



Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000

1998-12-15 Terurut Topik Lutfi M.

Dari sejumlah rekan di Jakarta juga saya mendengar, demo ini sekarang sudah
mulai dipertanyakan masyarakat,  "Ini sudah, itu sudah, kok masih demo ya?
kenapa sih nggak sabar nunggu Pemilu? apa memang Habibie harus turun sebelum
Pemilu? apa malah nggak tambah amburadul negeri ini?", yg. lain bilang,
"Saya tiap kali mau ke kantor was-was terus, habis...takut terjebak
kemacetan, takut kena jarah atau dirampok, takut kena salah sasaran".  Lho?
Juga, just curious, mahasiswa-mahasiswa tsb. kapan kuliahnya ya? terus, kok
sekarang yg. demo mahasiswa dari kampus itu-itu juga? Soalnya sekarang saya
sudah jarang mendengar mahasiswa dari kampus-kampus beken lainnya ikutan
demo tsb. (dari UI, ITB, IPB).  Kenapa yah?

> --
> From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 12 Desember 1998 15:22
> Subject:  Re: Beberapa asumsi pemerintah untuk APBN 1999/2000
>
> Pikiran saya sederhana saja
>
> Gara-gara MAHASISWA SOK aksi HAM kemarin orang tua saya (wanita yang
> sudah tua) harus jalan kaki 5 km hanya untuk cari bis kotadan saya
> nggak bisa jemput gara-gara  tingkah laku yang SOK dan AROGAN seperti
> itu...(untuk informasi para  netters yang di luar JakartaJakarta
> lumpuh total dibuat nya, beruntunglah kalian yang di amerika)
>
> Maaf  tapi tetap saja saya anggap MAHASISWA yang SOK aksi HAM
> kemarin adalah STUPID STUDENT saya yakin masih ada yang lebih bisa
> menggunakan otaknyadalam berdemostrasi...
>
> Apa bedanya sichdengan ORDE BARU kalo gaya-gaya demostrasi udah
> kaya' jagoan seperti itu...Jangan - jangan memang masih LEBIH BAIK ORDE
> BARU kalo cara-caranya udah kaya' gini.
>
> Ehmmm.maaf saya emosisemoga orang tua para netters di sini tidak
> mengalami apa yang saya alami
>
>
> Blucer Rajagukguk wrote:
>
> > Itu khan anda yang ngomong.
> > Dulu Orde Baru itu mana ada kalau mahasiswa enggak demontrasi.
> > Demo itu membawa suara dan hati rakyat. Kalau ada intel yang nyusup
> > atau
> > bajingan eksrem ikut ngaco, itu bukan salah mahasiswa. Manusia muda
> > nasionalis yang sayang sama rakyatnya kok malah tidak dihargai.
> > Hidup mahasiswa!!
> >
> > Hadeer wrote:
> > >
> > > Saya senang melihat asumsi - asumsi yang ada di bawah...
> > >
> > > Yang saya lebih senang lagi adalah tidak ada asumsi "masih ada demo
> > > mahasiswa"...
> > >
> > > Jadi bisa disimpulkanmau ada demo keq...nggak ada demo
> > keq...nggak
> > > pengaruh apa - apa ke RAPBN / Situasi Ekonomi, Politik, Sosial
> > dll...
> > >
> > > Paling - paling cuma BIKIN MACET JALANAN :-) ...
> > >
> > > Oh..mahasiswa..saya mohon untuk kembali ke kampus...dan
> > > belajarkalo mau demo besar-besaran nanti saja habis
> > pemilukalo
> > > pemilu nggak bener.okeh
> > >
>



Re: Indahnya Silaturahmi Shubuh Nasional

1998-12-15 Terurut Topik Lutfi M.

Usulannya memang indah, tetapi dalam hukum Islam, batasan sholat berjamaah
itu adalah shaf (barisan) di depan kita itu dapat dilihat langsung (tidak
melalui media elektronik).  He..he..he.., kalau nggak, enak dong bisa shalat
berjamaah lewat Internet  :-)

> --
> From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 12 Desember 1998 17:25
> Subject:  Indahnya Silaturahmi Shubuh Nasional
>
> Dalam agama Islam dinyatakan bahwa Planet bumi  ini adalah mesjid Allah
> SWTdimanapun kapan pun kita dapat shalat dengan beralaskan tanah dan
> beratapkan langit
>
> Saya jadi kepikirmenurut saya sah saja untuk shalat berjamaah dengan
> beriman kepada Iman Shalat yang berada di Mesjid Istiqlal dan kita
> berada di rumah...Untuk wilayah Jabotabek pada hari minggu besok seluruh
> umat Islam dapat shalat berjamaah dengan 1 Imam Shalat di
> Istiqlal.alangkah indahnya..Dimasa depan akan ada "1 Imam
> Shalat" di Indonesiadan masa mendatang akan ada " 1 Iman Shalat"  di
> Bumi Allah SWT.alangkah indahnya...Amin ..
>
>
> Wallahu' alam
>
>
>
>
>
> BRIDWAN wrote:
>
> > Silaturahmi Shubuh Nasional ?
> > Mesjid Istiqlal ?
> > RCTI ?
> > Habibie ?
> >
> > At 12:12 12/12/98 -0400, Nasrullah Idris wrote:
> > >Rekan-Rekan Yth :
> > >---
> > >
> > >Insya Allah, pada hari Minggu, tanggal 13 Desember 1998, di
> > tanah
> > >air
> > >akan berlangsung "Silaturahmi Shubuh Nasional" bersama para ulama,
> > >habaib, & Tokoh-Tokoh Masyarakat di seluruh masjid agung atau masjid
> > >raya di 27 Ibukota Propinsi.
> > >
> > >Acara utamanya di Masjid Istiqlal di mana akan disiarkan
> > langsung
> > >oleh stasiun televisi : RCTI,  mulai pukul 03.00 WIB sampai pukul
> > >05.44 WIB.
> > >
> > >Bapak BJ Habibie pun akan hadir. Tetapi bukan dalam kapasitas
> >
> > >sebagai presiden, melainkan pribadi.
> > >
> > >
> > >Salam,
> > >
> > >Nasrullah Idris
> > >
> > >
>