Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik A Nizami
Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?

wassalam

--- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan
 mengatakan bahwa 
 agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada
 aneh kalau ada 
 orang mengatakan suatu agama `mengakui'
 (=menyetujui=membenarkan?) 
 perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah
 karena ini 
 kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla
 dan Tuhan yang 
 tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
 berdasarkan fakta, bukan 
 sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
 yang mana, pada 
 ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
 pada bukti sejarah 
 mana,  mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan
 `Islam mengakui 
 (=menyetujui) perbudakan?
 
 Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
 karena mereka gagal 
 melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan
 sebagai proses 
 yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.
 
 Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan
 konsep harga diri 
 manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
 antara satu manusia 
 dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
 mengatakan demikian:
 
 QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
 anak-anak Adam, Kami 
 angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
 mereka rezki dari 
 yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
 kelebihan yang 
 sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
 ciptakan.
 
 QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
 kamu dari 
 seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
 menjadikan kamu 
 berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
 saling kenal-
 mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
 diantara kamu disisi 
 Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
 Sesungguhnya 
 Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
 
 Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
 bertahap. Bukan dengan 
 cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
 bentuk prinsip-
 prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
 diaplikasikan 
 disegala jaman, bila diperlukan.
 
 Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
 masyarakat Mesir, 
 Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek.
 Aristotales 
 pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
 manusia itu terlahir 
 tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan
 akal dan 
 inteleknya dan ada yang menjadi budak.
 
 Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:
 
 Pertama, menghapus sumber perbudakan :
 Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan
 kriminal, 
 berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu
 yang menjual 
 anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah
 yang dicoba Islam 
 untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
 sholat, puasa, 
 zakat, dll.
 
 Kedua,  membuat jalan tol bagi para budak utk
 mendapatkan 
 kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:
 
 1.Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat
 muslim untuk 
 membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat
 dihargai Allah 
 SWT.  Salah satu cara dalam agama Islam untuk
 menghilangkan 
 perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada
 tuannya untuk 
 dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan
 membayar jumlah 
 uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
 menerima 
 perjanjian itu kalau budak itu menurut
 penglihatannya sanggup 
 melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
 Untuk mempercepat 
 lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu
 ditolong dengan 
 harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya
 
 
 QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
 menginginkan 
 perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
 mereka, jika kamu 
 mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
 kepada mereka 
 sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
 kepadamu
 
 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan
 kriminal.
 
 QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
 karena tersalah 
 (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
 yang beriman serta 
 membayar diat…
 
 QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan
 sumpah-sumpahmu yang 
 tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
 menghukum kamu 
 disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
 kaffarat 
 (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
 orang miskin, 
 yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
 keluargamu, atau 
 memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan
 seorang budak…
 
 QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka,
 kemudian mereka 
 hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka
 (wajib atasnya) 
 memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami
 isteri itu bercampur. 
 Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah
 Maha Mengetahui 
 apa yang kamu kerjakan.
 
 3.Menggunakan uang zakat sebagai pendanaan
 pembebasan budak
 
 QS9: 60 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
 orang-orang 
 fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
 para mu'allaf 
 yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
 

Re: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...)

2005-06-09 Terurut Topik Samudjo
Betul sekali pak,
memang tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan segala permasalahan
yang dihadapi oleh bangsa ini.
Maka bangsa Indonesia sudah mempercayakannya kepada eksekutip maupun
judikatip yang sudah kita pilih.
Kita tinggal mengikuti saja program yang telah diputuskan
Tapi menunggu itu semua menunjukan hasil, ada tugas-tugas sosial yang
menjadi tanggung jawab kita.
Tentu saja boleh dan harus berbuat dengan mengacu kepada hukum sebab dan
akibat.
Tapi tidak cukup melihat akibat langsung dari perbuatan kita, juga berbagai
akibat tidak langsung yang merenteti setelah itu.
Kadang-kadang proses yang terjadi di luar kemampuan akal kita untuk
mencernanya, maka upaya kita selanjutnya adalah upaya religius sesuai dengan
kepercayaan kita masing-masing.
Gitu lho mas...
Pusing yah
Sama,
Samudjo

- Original Message -
From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 09, 2005 12:53 PM
Subject: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...)


 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Ini pertanda zaman, Allah mengingatkan kita dengan berbagai
 peristiwa
 ...dll...


  Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan solusi (maghfiroh) kepada
 kita semua
  Amien,
  Samudjo
 
 --

 Mas, sang Pencipta melengkapi kita dengan akal budi ketika
 menciptakan kita. That's enough. Yang bertugas mencari solusi yang
 kita sendiri, sebagai mahkluk ciptaan. Nobody will take over our
 homeworks...

 Malapetaka selalu datang sebagai akibat yang sangat kausal dari
 aktivitas kita. Kita babat hutan, datang banjir. Kita polusikan udara
 ya timbul berbagai dampak negatif dalam alam lingkungan, dst.

 Kalau kita yang membuat kerusakan, ya kita yang harus mengatasinya.
 Ketika alam ini kita terima dari sang Pencipta, masih utuh, mas...

 Ketika saya masih kecil dan pindah bersama keluaraga dan pemerintah
 dari ibukota sementara kita Jogya sehabis Konperensi Meja Bundar 1949
 (Penyerahan Kedaulatan), Jakarta masih sejuk, dan buerrihhh. Tapi
 ya itu, Belanda masih bertanggung jawab dalam banyak hal: tatakota,
 DPU, Jawatan Air Minum, saluran Gas, Listrik, dll...

 Bukan Belanda lebih hebat, kita yang ugal ugalan..

 Salam

 danardono

 Salam

 danardono





***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links






DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely 
for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others 
authorized to receive it. It may contain confidential, legally privileged 
information or otherwise protected by law from disclosure and is intended 
solely for the use of the addressee. If you are not the intended recipient you 
are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any 
action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited 
and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any 
documents or views presented are solely those of the sender and do not 
constitute official documents or views of  PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you 
received this email in error, please immediately notify the sender or our email 
administrator at [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you.




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik Lina Dahlan
wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa 
masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga.

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
 Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?
 
 wassalam
 
 --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan
  mengatakan bahwa 
  agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada
  aneh kalau ada 
  orang mengatakan suatu agama `mengakui'
  (=menyetujui=membenarkan?) 
  perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah
  karena ini 
  kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla
  dan Tuhan yang 
  tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
  berdasarkan fakta, bukan 
  sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
  yang mana, pada 
  ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
  pada bukti sejarah 
  mana,  mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan
  `Islam mengakui 
  (=menyetujui) perbudakan?
  
  Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
  karena mereka gagal 
  melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan
  sebagai proses 
  yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.
  
  Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan
  konsep harga diri 
  manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
  antara satu manusia 
  dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
  mengatakan demikian:
  
  QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
  anak-anak Adam, Kami 
  angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
  mereka rezki dari 
  yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
  kelebihan yang 
  sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
  ciptakan.
  
  QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
  kamu dari 
  seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
  menjadikan kamu 
  berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
  saling kenal-
  mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
  diantara kamu disisi 
  Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
  Sesungguhnya 
  Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
  
  Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
  bertahap. Bukan dengan 
  cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
  bentuk prinsip-
  prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
  diaplikasikan 
  disegala jaman, bila diperlukan.
  
  Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
  masyarakat Mesir, 
  Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek.
  Aristotales 
  pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
  manusia itu terlahir 
  tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan
  akal dan 
  inteleknya dan ada yang menjadi budak.
  
  Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:
  
  Pertama, menghapus sumber perbudakan :
  Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan
  kriminal, 
  berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu
  yang menjual 
  anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah
  yang dicoba Islam 
  untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
  sholat, puasa, 
  zakat, dll.
  
  Kedua,  membuat jalan tol bagi para budak utk
  mendapatkan 
  kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:
  
  1.  Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat
  muslim untuk 
  membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat
  dihargai Allah 
  SWT.  Salah satu cara dalam agama Islam untuk
  menghilangkan 
  perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada
  tuannya untuk 
  dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan
  membayar jumlah 
  uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
  menerima 
  perjanjian itu kalau budak itu menurut
  penglihatannya sanggup 
  melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
  Untuk mempercepat 
  lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu
  ditolong dengan 
  harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya
  
  
  QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
  menginginkan 
  perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
  mereka, jika kamu 
  mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
  kepada mereka 
  sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
  kepadamu
  
  2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan
  kriminal.
  
  QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
  karena tersalah 
  (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
  yang beriman serta 
  membayar diat…
  
  QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan
  sumpah-sumpahmu yang 
  tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
  menghukum kamu 
  disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
  kaffarat 
  (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
  orang miskin, 
  yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
  keluargamu, atau 
  memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan
  seorang budak…
  
  QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka,
  kemudian mereka 
  hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka
  (wajib atasnya) 
  memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami
  isteri itu bercampur. 
  

Re: Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik A Nizami
Nggak tahu ya, saya kurang suka nonton sinetron.
berantem melulu...:)

Jazakillah...Danke Gut...Siesieh...Arigato...thank
you... dan tererenkyu...:)

--- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya?
 tuh sinetron apa 
 masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana
 juga.
 
 wassalam,
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
  Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?
  
  wassalam
  
  --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita
 akan
   mengatakan bahwa 
   agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi,
 rada
   aneh kalau ada 
   orang mengatakan suatu agama `mengakui'
   (=menyetujui=membenarkan?) 
   perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan.
 Apakah
   karena ini 
   kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak
 Carla
   dan Tuhan yang 
   tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
   berdasarkan fakta, bukan 
   sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
   yang mana, pada 
   ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
   pada bukti sejarah 
   mana,  mbak Carla tiba2 bisa sampai pada
 kesimpulan
   `Islam mengakui 
   (=menyetujui) perbudakan?
   
   Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
   karena mereka gagal 
   melihat kerangka besar proses peghapusan
 perbudakan
   sebagai proses 
   yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.
   
   Issue sentral perbudakan dan kesetaraan
 merupakan
   konsep harga diri 
   manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
   antara satu manusia 
   dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
   mengatakan demikian:
   
   QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
   anak-anak Adam, Kami 
   angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami
 beri
   mereka rezki dari 
   yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
   kelebihan yang 
   sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
   ciptakan.
   
   QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami
 menciptakan
   kamu dari 
   seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
   menjadikan kamu 
   berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
   saling kenal-
   mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
   diantara kamu disisi 
   Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
 kamu.
   Sesungguhnya 
   Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
   
   Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
   bertahap. Bukan dengan 
   cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
   bentuk prinsip-
   prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
   diaplikasikan 
   disegala jaman, bila diperlukan.
   
   Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
   masyarakat Mesir, 
   Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam
 aspek.
   Aristotales 
   pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
   manusia itu terlahir 
   tidak sama, ada yang menjadi majikan karena
 kekuatan
   akal dan 
   inteleknya dan ada yang menjadi budak.
   
   Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:
   
   Pertama, menghapus sumber perbudakan :
   Orang menjadi budak karena hal2 berikut :
 tindakan
   kriminal, 
   berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan,
 ortu
   yang menjual 
   anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal
 inilah
   yang dicoba Islam 
   untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
   sholat, puasa, 
   zakat, dll.
   
   Kedua,  membuat jalan tol bagi para budak utk
   mendapatkan 
   kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:
   
   1.Menganjurkan kepada para majikan dan
 masyarakat
   muslim untuk 
   membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini
 sangat
   dihargai Allah 
   SWT.  Salah satu cara dalam agama Islam untuk
   menghilangkan 
   perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta
 pada
   tuannya untuk 
   dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu
 akan
   membayar jumlah 
   uang yang ditentukan. Pemilik budak itu
 hendaklah
   menerima 
   perjanjian itu kalau budak itu menurut
   penglihatannya sanggup 
   melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
   Untuk mempercepat 
   lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak
 itu
   ditolong dengan 
   harta yang diambilkan dari zakat atau harta
 lainnya
   
   
   QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki
 yang
   menginginkan 
   perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian
 dengan
   mereka, jika kamu 
   mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
 berikanlah
   kepada mereka 
   sebahagian dari harta Allah yang
 dikaruniakan-Nya
   kepadamu
   
   2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas
 tindakan
   kriminal.
   
   QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
   karena tersalah 
   (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
   yang beriman serta 
   membayar diat…
   
   QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan
   sumpah-sumpahmu yang 
   tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
   menghukum kamu 
   disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
   kaffarat 
   (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan
 sepuluh
   orang 

Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - ralat mba lina

2005-06-09 Terurut Topik Ida Z.A

ralat mba...bukan nisami...tapi Nizami. lho kok aku yg protesss 
hihihi...



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa 
 masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga.
 
 wassalam,
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
  Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?
  
  wassalam
  
  --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan
   mengatakan bahwa 
   agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada
   aneh kalau ada 
   orang mengatakan suatu agama `mengakui'
   (=menyetujui=membenarkan?) 
   perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah
   karena ini 
   kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla
   dan Tuhan yang 
   tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
   berdasarkan fakta, bukan 
   sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
   yang mana, pada 
   ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
   pada bukti sejarah 
   mana,  mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan
   `Islam mengakui 
   (=menyetujui) perbudakan?
   
   Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
   karena mereka gagal 
   melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan
   sebagai proses 
   yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.
   
   Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan
   konsep harga diri 
   manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
   antara satu manusia 
   dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
   mengatakan demikian:
   
   QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
   anak-anak Adam, Kami 
   angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
   mereka rezki dari 
   yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
   kelebihan yang 
   sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
   ciptakan.
   
   QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
   kamu dari 
   seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
   menjadikan kamu 
   berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
   saling kenal-
   mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
   diantara kamu disisi 
   Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
   Sesungguhnya 
   Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
   
   Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
   bertahap. Bukan dengan 
   cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
   bentuk prinsip-
   prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
   diaplikasikan 
   disegala jaman, bila diperlukan.
   
   Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
   masyarakat Mesir, 
   Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek.
   Aristotales 
   pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
   manusia itu terlahir 
   tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan
   akal dan 
   inteleknya dan ada yang menjadi budak.
   
   Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:
   
   Pertama, menghapus sumber perbudakan :
   Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan
   kriminal, 
   berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu
   yang menjual 
   anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah
   yang dicoba Islam 
   untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
   sholat, puasa, 
   zakat, dll.
   
   Kedua,  membuat jalan tol bagi para budak utk
   mendapatkan 
   kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:
   
   1.Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat
   muslim untuk 
   membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat
   dihargai Allah 
   SWT.  Salah satu cara dalam agama Islam untuk
   menghilangkan 
   perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada
   tuannya untuk 
   dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan
   membayar jumlah 
   uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
   menerima 
   perjanjian itu kalau budak itu menurut
   penglihatannya sanggup 
   melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
   Untuk mempercepat 
   lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu
   ditolong dengan 
   harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya
   
   
   QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
   menginginkan 
   perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
   mereka, jika kamu 
   mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
   kepada mereka 
   sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
   kepadamu
   
   2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan
   kriminal.
   
   QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
   karena tersalah 
   (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
   yang beriman serta 
   membayar diat…
   
   QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan
   sumpah-sumpahmu yang 
   tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
   menghukum kamu 
   disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
   kaffarat 
   (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
   orang miskin, 
   yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
   

[ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...)

2005-06-09 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Betul sekali pak,
 memang tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan segala 
permasalahan
 yang dihadapi oleh bangsa ini.
 Maka bangsa Indonesia sudah mempercayakannya kepada eksekutip maupun
 judikatip yang sudah kita pilih.
 Kita tinggal mengikuti saja program yang telah diputuskan
 Tapi menunggu itu semua menunjukan hasil, ada tugas-tugas sosial 
yang
 menjadi tanggung jawab kita.

--

DH: inilah,mas. Kita harus bangun sebuah Civil Society dimana 
tanggung jawab utama ada ditangan para warga, yang telah memilih 
wakilnya. Dengan social control, misalnya melalui media, dan bentuk 
bentuk demokratis lainnya, kita harus secara ketat mengikuti 
(memonitor) perilaku wakil rakyat dan executive. Otak suatu bangsa 
sebenarnya ada ditangan warga, bukan yang memimpin.

Suatu perundangan yang konyol harus segera kita anjurkan atau desak 
untuk dibahas lagi, melalui pressure groups. Contoh bentuk Civil 
Society yang sangat berjalan adalah di Swiss. Disana Perwakilan Kota 
atau desa (Kanton), adalah yang menentukan. Di negara kita, warisan 
tradisi zaman penjajahan, kekuasaan utama ditangan pemerintah pusat.



 Tentu saja boleh dan harus berbuat dengan mengacu kepada hukum 
sebab dan
 akibat.
 Tapi tidak cukup melihat akibat langsung dari perbuatan kita, juga 
berbagai
 akibat tidak langsung yang merenteti setelah itu.
 Kadang-kadang proses yang terjadi di luar kemampuan akal kita untuk
 mencernanya, maka upaya kita selanjutnya adalah upaya religius 
sesuai dengan
 kepercayaan kita masing-masing.
 Gitu lho mas...

DH: kalau kita langsung menghubungkan apa yang kita dalami dalam iman 
masing masing, dan MENJABARKANnya dalam tugas se-hari hari, kita akan 
langsung mendapatkan solusinya. Kita semua faham, kita dalam setiap 
agama, ditugaskan melestarikan alam, yang kita peroleh dari sang 
Pencipta. Tetapi, kalau kita di mesjid atau digereja atau di vihara 
faham ajaran mulia, lalu tiba dirumah dan dikantor bertindak lain, ya 
syusyah. Kita naik haji atau ibadah kegereja atau kenihara, tapi 
berbusiness yang menggundulkan hutan. Ya tak heran kalau alam lalu 
marah pada kita..

Sebenarnya,mas, hampir tak ada sebab musabab malapetaka alam yang tak 
mungkin kita cerna. Ribuan tahun peradaban manusia cukup untuk 
mengumpulkan data dan theori phyisica untuk mengendalikan alam, dan 
melestarikannya.

Keimanan dan religiositas kita mengajarkan pada kita baik via nalar 
atau naluri, bahwa tak ada perlawanan terhadap alam, yang tak 
membuahkan pembalasan dahsyat. Hukum alam adalah berasal dari sang 
Pencipta.


 Pusing yah
 Sama,
 Samudjo

Pusying dan jengkel atas kekepalabatuan manusia...

Danardono
 
 - Original Message -
 From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, June 09, 2005 12:53 PM
 Subject: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba 
Listy...)
 
 
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
   Ini pertanda zaman, Allah mengingatkan kita dengan berbagai
  peristiwa
  ...dll...
 
 
   Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan solusi (maghfiroh) 
kepada
  kita semua
   Amien,
   Samudjo
  
  --
 
  Mas, sang Pencipta melengkapi kita dengan akal budi ketika
  menciptakan kita. That's enough. Yang bertugas mencari solusi yang
  kita sendiri, sebagai mahkluk ciptaan. Nobody will take over our
  homeworks...
 
  Malapetaka selalu datang sebagai akibat yang sangat kausal dari
  aktivitas kita. Kita babat hutan, datang banjir. Kita polusikan 
udara
  ya timbul berbagai dampak negatif dalam alam lingkungan, dst.
 
  Kalau kita yang membuat kerusakan, ya kita yang harus 
mengatasinya.
  Ketika alam ini kita terima dari sang Pencipta, masih utuh, mas...
 
  Ketika saya masih kecil dan pindah bersama keluaraga dan 
pemerintah
  dari ibukota sementara kita Jogya sehabis Konperensi Meja Bundar 
1949
  (Penyerahan Kedaulatan), Jakarta masih sejuk, dan buerrihhh. 
Tapi
  ya itu, Belanda masih bertanggung jawab dalam banyak hal: 
tatakota,
  DPU, Jawatan Air Minum, saluran Gas, Listrik, dll...
 
  Bukan Belanda lebih hebat, kita yang ugal ugalan..
 
  Salam
 
  danardono
 
  Salam
 
  danardono
 
 
 
 
 
 
**
*
  Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 
 
**
*
  
__

  Mohon Perhatian:
 
  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
  3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
  4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
  5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
  6. kembali menerima email: [EMAIL 

Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - ralat mba lina

2005-06-09 Terurut Topik Lina Dahlan
perasaan dah mencet 'z' dehmaklumin dong mbak, tempat 'z' 
dan 's' kan deket banget tuh...:-(

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 ralat mba...bukan nisami...tapi Nizami. lho kok aku yg protesss 
 hihihi...
 
 
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
  wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron 
apa 
  masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga.
  
  wassalam,
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
   Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?
   
   wassalam
   
   --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan
mengatakan bahwa 
agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada
aneh kalau ada 
orang mengatakan suatu agama `mengakui'
(=menyetujui=membenarkan?) 
perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah
karena ini 
kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla
dan Tuhan yang 
tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
berdasarkan fakta, bukan 
sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
yang mana, pada 
ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
pada bukti sejarah 
mana,  mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan
`Islam mengakui 
(=menyetujui) perbudakan?

Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
karena mereka gagal 
melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan
sebagai proses 
yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.

Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan
konsep harga diri 
manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
antara satu manusia 
dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
mengatakan demikian:

QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami 
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari 
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang 
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.

QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari 
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu 
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi 
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya 
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
bertahap. Bukan dengan 
cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
bentuk prinsip-
prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
diaplikasikan 
disegala jaman, bila diperlukan.

Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
masyarakat Mesir, 
Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek.
Aristotales 
pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
manusia itu terlahir 
tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan
akal dan 
inteleknya dan ada yang menjadi budak.

Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:

Pertama, menghapus sumber perbudakan :
Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan
kriminal, 
berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu
yang menjual 
anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah
yang dicoba Islam 
untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
sholat, puasa, 
zakat, dll.

Kedua,  membuat jalan tol bagi para budak utk
mendapatkan 
kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:

1.  Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat
muslim untuk 
membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat
dihargai Allah 
SWT.  Salah satu cara dalam agama Islam untuk
menghilangkan 
perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada
tuannya untuk 
dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan
membayar jumlah 
uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
menerima 
perjanjian itu kalau budak itu menurut
penglihatannya sanggup 
melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
Untuk mempercepat 
lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu
ditolong dengan 
harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya


QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
menginginkan 
perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
mereka, jika kamu 
mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
kepada mereka 
sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
kepadamu

2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan
kriminal.

QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
karena tersalah 
(hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
yang beriman serta 
membayar diat…

QS5:89 Allah tidak 

[ppiindia] Laluba: Karya Terbaru Nukila Amal

2005-06-09 Terurut Topik rajutaksara
Buku Terbaru Pustaka Alvabet 
 
Setelah sukses dengan Novel Cala Ibi, Nukila Amal kembali hadir dengan
kumpulan Cerpen terbarunya berjudul LALUBA
Dapatkan segera di toko buku terdekat..

Judul   : Laluba 
Penulis : Nukila Amal 
Cetakan/Tahun   : I, Mei 2005
Ukuran  : 13,5 cm x 20 cm 
Tebal   : 166 Halaman
Harga   : Rp. 29.500,-
ISBN: 979-3064-13-7
Seri: AlvabetSastra 

Kumpulan cerita pendek Nukila Amal memuat penggambaran kondisi
kemanusiaan yang bergerak diantara situasi keseharian dan yang
ekstrim: orang yang berjalan – jalan, rehat di kedai kopi, kejenuhan,
cinta pertama, sepi usia tua, hingga kebrutalan perang. 

Subyeknya bisa siapa saja atau apa saja: Ibu yang tengah hamil, penari
eksentrik, setetes embun, dua tangan yang bercakap, atau seekor buaya
kecil yang menyeruak keluar gambar. Cerita bertempat di pesisir
Halmahera, gang dan jalanan kota Jakarta, desa di Korsika, galeri di
negeri Belanda, sirkus di negeri antah berantah, atau taman ria di
dalam mata. Beberapa cerita bertolak dari karya – karya pegrafis
M.C.Escher. 

Cerita – cerita pendek Nukila, menyeret kita ke ceruk batin manusia
yang paling dalam dan misterius. Membacanya adalah sebuah pengalaman
kebahasaan yang pelik, menyentuh, indah dan menakjubkan. 
--Bambang Sugiharto

Prosa Nukila Amal tidak hanya memuat puisi dalam presisi rima dan
diksi; tetapi juga menggunakan metafor yang segar, kerap mengagetkan,
cermat dan liris, yang terpadu ke dalam struktur yang ketat bahkan
nyaris matematis
--Laksmi Pamuntjak 

Sentuhan Nukila memberi hidup kepada benda – benda, kepada yang kecil
dan `tak penting' dunia dalam yang kian ditinggalkan – ketika banyak
cerita lebih memilih merayakan kebanalan permukaan hidup. Setiap tapak
kata adalah elan vital yang menyempurnakan dan menggenapi pembacanya.
Sebuah terobosan alam cara bercerita yang tak mungkin diabaikan oleh
siapapun yang serius memikirkan perkembangan sastra Indonesia masa kini.
--Manneke Budiman


LALUBA

Mari ke laut, anakku. Kini saatnya. Kurasa mereka sudah dekat. Aku
bisa mendengar gema suara mereka terbawa angin subuh. Dengar, dini
hari ini angin tidak berdesir, tapi suaranya seperti sayatan sepanjang
jalan. Jendela kayu berderit ngilu olehnya, daun pintu mendesiskan
retak, menangkupkan dingin ke dalam rumah. Lilin tercakar: sebentar ia
berkobar, sekejap ia mengerjap-ngerjap. Gelap ingin masuk merasuk-rasuk. 

Telah semalaman aku duduk di sini, berdiang pada cahaya lilin di
dapur. Aku menatap tepi cahayanya meliuk kuning biru, menjatuhkan
bayanganku pada dinding kayu -- ia bergerak kesana-kemari seperti
penari,  padahal aku duduk diam. Berjam-jam aku mengamati bilah-bilah
kayu, menelusuri dengan mata permukaannya yang memecah seperti urat
nadi pucat. Tapi aku tak bicara pada mereka. Aku tak bicara padamu. 
Aku tak bicara pada siapa-siapa. Aku hanya duduk di sudut, menunggu.  
Kita akan melangkah keluar dengan pelan sekali, tak perlu buru-buru.
Aku ingin telapak kakiku menjejak penuh, merasai lantai kayu, tanah,
rerumputan basah dan  bunga jambu luruh. Benang-benang halus bunga
jambu terasa lembut di kaki, banyak juga yang tersangkut di pagar
bambu. Akan kusemat satu di telingaku. Pohon ini ditanam ayahmu, ini
kali pertama ia berbuah -- pasti rasanya manis, segar. Lihatlah
pohonnya, permukaanya hampir tertutupi warna merah muda menyala,
nyaris elektrik. Jika malam tiba, orang-orang dapat melihatnya dari
ujung kampung.

Kampung kita: rumah-rumah yang berderet menunggu ajal, tembok-tembok 
pejal yang menggigil. Gelap. Lampu minyak di dalam rumah-rumah menyala
lemah, meremangi mimpi jiwa-jiwa yang tak lagi bisa tidur lelap.
Kuyakin kau juga tak tidur. Betapa sepi.  Hanya ada suara angin,
serangga satu dua dan ombak pecah. Di saat-saat hening seperti ini,
aku berharap bisa menangkap bunyi denyut jantungmu atau dengkurmu. Ada
pula suara pria-pria berjaga yang bercakap dengan suara rendah. Kita
tak perlu melewati mereka, kita akan lewat samping menuju belakang
rumah. Aku sedang tak ingin ditanya-tanya.

Di belakang rumah ada pohon ketapang. Di bawahnya ada sebuah perahu
yang dibalikkan -- perahu ayahmu. Punggungku terasa kram, akhir-akhir
ini aku merasa cepat lelah. Kita akan duduk di sini.  Menunggu
matahari, pagi dan yang lain lagi.

Untuk Informasi dan Pemesanan  Hubungi Segera: 

Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl.Ir.H.Juanda No 5A Ciputat 
Jaksel 15411 Phone: 021.7494032,74704875
/Fax:74704875
e-mail : [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 

[ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

2005-06-09 Terurut Topik Listy


-Original Message-
From:  
Sent: 
To: 
Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya



Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

Puisi karya Abdurahman Faiz
KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
(Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
(untuk adinda: Khaerunisa)

Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
yang membayangi dan terus mengikuti
hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun
juga untukmu, adik kecil

Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti
saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar

: aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami?
Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri
hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
karena tak mampu membeli mie instan
juga tak ada biaya rekreasi

Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
sampai aku hampir tak sanggup berdiri

: sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Lalu kudengar episodemu adik kecil
Pada suatu hari yang terik
nadimu semakin lemah
tapi tak ada uang untuk ke dokter
atau membeli obat
sebab ayahmu hanya pemulung
kaupun tak tertolong

Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
tak makan, tak minum
sebab uang tinggal enam ribu saja
mereka tuju stasiun
sambil mendorong gerobak kumuh
kau tergolek di dalamnya
berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku

Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah
hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih
tanpa seorang pun peduli

: aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
benarkah ini terjadi di negeri kami?

Tolong bangunkan aku, adinda
biar kulihat senyummu
katakan ini hanya mimpi buruk
ini tak pernah terjadi di sini
sebab ini negeri kaya, negeri karya.
Ini negeri melimpah, gemerlap.
Ini negeri cinta

Ah, tapi seperti duka
aku pun sedang terjaga
sambil menyesali
mengapa kita tak berjumpa, Adinda
dan kau taruh sakit dan dukamu
pada pundak ini

Di angkasa layang-layang hitam
semakin membayangi
kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
untuk ketujuh kalinya

Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.

: aku memang sedang berada di negeriku
yang semakin pucat dan menggigil
(Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)










  


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] BOM lagi

2005-06-09 Terurut Topik Samsul Bachri
Klarifikasi : Sumber Repunblika, 09 Juni 2005.

Saat terjadi ledakan Abu Jibril (Abu=Ayah, Jibril=nama anak pertama) sedang
berada dalam mesjid, 200 mtrdari rumah, yakni mengisi ceramah Subuh. Ledakan
tidak terjadi dalam rumah, melainkan di depan rumah, tepatnya dibawah pohon
pepaya, tempat yang 'aneh' untuk merakit bom, meninggalkan lubang sedalam 5
cm berukuran 20X30 cm. Sebelumnya ada orang yang mencoba menginap di rumah
tersebut, tapi ditolak oleh tuan rumah. Diperkirakan ada permainan dari
intelijen. Rumah tersebut adalah komplek perumahan type 56. Diperkirakan
akan menjadi 'entry' point untk menahan lebih lama Ust. Abu Bakar Baasyir,
yang habis masa tahannnya pada tanggal 4 Juni 2005, yang lalu.

Salam.

- Original Message -
From: dwi ristanto [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 09, 2005 1:06 AM
Subject: [ppiindia] BOM lagi


 Berita Bom di Pamulang, dari milis sebelah
 ==
 tambahan berita dari detik.com :

 bom tsb meledak 3x saat dirakit. Ledakan terbesar terjadi jam
 04.30wib.
 Rumah tsb adalah rumah kontrakan oleh seorang bernama Abu Jibril,
 apakah nama asli atau bukan belum diketahui.

 Polisi mengamankan salah seorang perakit tsb, belum diketehui
 identitasnya, dimana tangannya teluka terkena serpihan bom.

 beritanya udah ada di detik kok .
 Terjadinya jam 04.30 di pamulang di sebuah rumah di jln Bima Blok C
 No 106
 Komplek Witana harja Pamulang , Tangerang, Banten. Pemilik rumah
 namanya Abu
 Jibril.
 Katanya ledakannya terdengar sampai raduius 2 km.
 belom diketahui itu bom atau apa.


 Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
 ___
 Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com





***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links













***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Ribuan Warga AS Minta Dikirim Al-Qur'an Gratis

2005-06-09 Terurut Topik Samsul Bachri
 Ribuan Warga AS Minta Dikirim Al-Qur'an Gratis

 Publikasi: 08/06/2005 10:12 WIB
  eramuslim - Kampanye 'Explore the Qur'an untuk lebih memperkenalkan
Al-Qur'an pada publik AS mendapat sambutan hangat dari warga AS. Ribuan
warga AS minta dikirimi Al-Qur'an yang dibagi-bagikan secara gratis oleh
Council on American-Islamic Relation (CAIR) selaku penyelenggara kampanye
tersebut.

 Sekitar 10 ribu warga AS kini mulai tertarik untuk lebih banyak
mempelajari Islam dan kitab suci umat Islam itu. Kampanye itu Al-Qur'an itu
sendiri dilakukan untuk merespon kontroversi yang dipicu oleh media massa AS
dan Pentagon tentang adanya laporan penistaan Al-Qur'an oleh sipir penjara
di kamp tahanan Guantanamo, Kuba.
 Respon yang besar dan positif terhadap kampanye 'Explore the Qur'an'
menunjukkan keinginan dari warga AS untuk lebih memahami dengan baik tentang
Islam dan umat Islam, ujar Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad.

 Sejak CAIR mengumumkan akan menggelar kampanye dengan membagi-bagikan
Al-Qur'an secara gratis di harian AS, USA Today, kantor pusat CAIR di
Washington DC menerima banyak telepon, bahkan hampir setiap menit, dari
warga AS yang ingin mendapatkan Al-Qur'an itu.

 Al-Qur'an yang dibagi-bagikan itu berupa Al-Qur'an yang disertai
terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali dan diterbitkan oleh
Amana Publications. Setiap kopi Al-Qur'an yang dikirim disertai juga dengan
selebaran yang menjelaskan bagaimana umat Islam memperlakukan Al-Qur'an
dengan hormat.

 Selama ini banyak bermunculan anggapan yang salah dan kurangnya informasi
tentang Al-Qur'an. Inisiatif untuk menggelar kampanye ini menempatkan
Al-Qur'an secara langsung ke tangan warga Amerika Serikat dan mendorong
kesadaran semua orang untuk menemukan kebenaran tentang Islam, ungkap CAIR.

 Kampanye Al-Qur'an yang dilakukan oleh CAIR di AS boleh dibilang cukup
berhasil menarik perhatian warga AS dari berbagai lapisan masyarakat yang
ingin tahu tentang kebenaran esensi Islam. Warga AS yang mendapatkan
Al-Qur'an, mulai dari polisi, para pemuka agama Kristen sampai profesor.

 Ini bukan buku yang mengajarkan kekerasan. Pandangan utamanya yang
mendunia adalah perdamaian dalam masyarakat, ujar CAIR mengulang pernyataan
Arthur Ort, salah seorang warga AS yang mendapatkan Al-Qur'an.

 Saya mengingingkannya dalam bahasa Inggris untuk saya baca sendiri dan
kita lihat apa yang dikatakan Al-Qur'an dan apakah saya bisa mengerti
isinya, tutur Chuck Roth, seorang veteran perang Vietnam.

 Mengomentari kampanye yang digelar CAIR, reporter senior dari ABC, Bill
Blakemore menyatakan bahwa CAIR sekarang ini sudah mempercayakan
keajaibannya ke tangan non Muslim dan berharap lingkungan disekitarnya lebih
mengenal mereka dengan baik.

 Pada bulan Mei lalu, CAIR mengungkapkan, kejahatan anti Muslim,
diksriminasi dan pelecehan terhadap Muslim di AS meningkat sekitar 50 persen
selama lebih dari satu tahun ini. Warga Muslim di AS mengalami perlakuan
yang tidak adil dan teror sejak peritiswa serangan 11 September, disusul
dengan diberlakukannya Patriot Act pada tahun 2004.(ln/iol)








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] update berita pemakaman anak pak supriono

2005-06-09 Terurut Topik free share
Bapak memang benar, bangsa Indonesia tidak sekejam yang kita
perkirakan. Tapi...itu hanya pada tingkat rakyat.. mas! Kalau kita mau
jujur, bisa kita lihat pemerintah nampaknya sekali tidak
bertanggungjawab terhadap kejadian ini. Tuh..mas ya, orang kecil
(miskin) masih rela membuka kocek mereka mengulurkan tangan membantu
sesama dalam kesusahan namun pemerintahnya (para pejabat tertentu)
hanya menutup mata saja atas kejadian ini. Ini pemerintah
dzolim..mas!!!

FB   

On 6/9/05, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 -
 From: bskr 
 Date: Wed Jun 8, 2005  10:12 am 
 Subject: KABAR TERBARU PAK SUPRIONO 
 -
 
 Orang Indonesia tidaklah sekejam yang kita 
 kira sebelumnya. Mudah-mudahan Supriono-
 Supriono yang lain juga turut diperhatikan.
 
 
 -- Forwarded message 
 
 -
 From: Maya S.
 -
 
 Sekedar Informasi,
 
 Tadi Warta Kota menghubungi saya lagi dan 
 menginformasikan bahwa hari ini jam 2 siang 
 Bapak Supriono dibawa ke Kantor Warta Kota 
 dan disana akan diliput oleh beberapa media, 
 sekaligus penyerahan sumbangan.
 
 Kalau rekan-rekan ada yg berminat ke Warta 
 Kota langsung siang ini, silahkan langsung 
 ke:
 
 ||  Jl. Hayam Wuruk No. 122 
 ||  Nomor telepon : 260-0818 dengan Mbak Vita 
 
 Menurut Warta Kota, Pak Supriono dan anaknya 
 sekarang ditampung oleh seorang Ibu warga 
 Komplek PJKA di Manggarai. 
 
 Mereka lah yang membantu penguburan anak 
 Pak Supriono.
 
 Untuk tambahan informasi:
 
 
 || Alamat Keluarga yang menampung
 || Pak Supriono adalah di Manggarai Utara,
 || Nomor teleponnya 830-3556.
 
 Salam,
 Maya
 
 
 
 
 
 
 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
 Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 ***
 __
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 Yahoo! Groups Links
 
 To visit your group on the web, go to:
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
   
 To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
   
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Perlucutan senjata di Afghanistan

2005-06-09 Terurut Topik Samsul Bachri
Setahu saya sih yang banyak senjatan plus nuklirnya ya
USAKoq nggak dilucuti?

- Original Message -
From: Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
tionghoa-net@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, June 08, 2005 5:29 PM
Subject: [ppiindia] Perlucutan senjata di Afghanistan


 08.06.2005

 Perlucutan senjata di Afghanistan

 Oleh: Christoph Heinzle

 Walaupun akhir Juni nanti tahap pertama program
 perlucutan senjata PBB berakhir, tetapi di Afghanistan
 masih terdapat jutaan senjata. Dan untuk melucuti
 sekitar 120.000 pejuang illegal, tetap merupakan
 masalah yang serius, terutama dalam menghadapi
 pemilihan parlemen bulan September mendatang.

 Dalam sebuah seminar dilakukan latihan melamar
 pekerjaan bagi mereka yang baru mengikuti pendidikan
 kejuruan, misalnya Mohamad Afsal yang berusia 26 tahun
 dan baru menyelesaikan pendidikan sebagai montir di
 Kabul. Sebelumnya selama tiga tahun ia menjadi tentara
 dalam satuan artileri. Setelah menyerahkan senjatanya
 ia mengikuti pendidikan bagi para bekas anggota
 milisi.

 Afsal mengatakan, perang di Afghanistan sudah usai,
 situasi di seluruh negeri membaik. Jadi ia juga ingin
 ikut membangun kembali Afghanistan.

 90 persen pejuang Afghanistan buta huruf, yang
 mayoritasnya hanya mengenal peperangan. Sekarang
 mereka belajar membaca dan menulis. Yang sudah mampu,
 memperoleh pendidikan lain seperti training computer,
 pelajaran bahasa Inggris atau pendidikan profesi
 seperti misalnya di bidang bangunan atau perbengkelan.
 Selain itu ada pula bantuan di sektor pertanian atau
 pemberian modal untuk berwiraswasta bagi mereka yang
 ingin menjadi tukang sepatu, penjahit atau tukang
 kayu.

 Direktur ANBP, Afghanistan New Beginning Programme,
 Peter Babbington menarik neraca positif dari
 perlucutan senjata dan resosialisasi yang dilakukan
 dalam 2 tahun terakhir.

 Program perlucutan senjata, demobilisasi dan
 rehabilitasi yang akan berakhir tanggal 30 Juni itu
 menelan biaya 130 juta Euro. Diperkirakan sekitar
 60.000 anggota milisi di seluruh Afghanistan kini
 meninggalkan profesi sebagai pejuang, tetapi masih
 cukup banyak yang tetap tunduk pada mantan komandan
 mereka.

 Di Afghanistan diperkirakan masih terdapat lebih dari
 120.000 pejuang yang tersebar dalam 2.000 kelompok. Di
 samping Taliban dan Al Qaida, mereka juga merupakan
 ancaman bagi proses demokratisasi, terutama bagi
 penyelenggaraan pemilihan parlemen bulan September.
 Oleh sebab itu masalah para pejuang illegal harus
 segera ditangani secepatnya, demikian menurut
 Babbington.

 Dikatakannya, media dapat dimanfaatkan untuk
 menyampaikan pesan, bahwa jika para komandan
 menyerahkan senjata dan melepaskan orang-orangnya,
 mereka akan memperoleh proyek perkembangan. Jadi para
 komandan itu mendapat tekanan dari pemerintah,
 gubernur dan penduduk. Sebab bila perlucutan senjata
 dilakukan dengan kekerasan, maka untuk wilayah itu
 tidak ada proyek bantuan perkembangan.

 Palu dan alat las menggantikan basoka dan kalashnikov.
 Sejumlah bekas anggota milisi yang menuju kehidupan
 sipil yang baru, belajar pada sebuah bengkel besi di
 pinggiran kota Kabul. Para pemuda yang mengikuti
 pendidikan kejuruan memang menandaskan niat untuk
 bekerja dan tidak lagi menjadi pejuang, tetapi para
 pakar tidak terlalu optimis. Potensi kekerasan masih
 tetap ada, meski setelah dilakukannya perlucutan
 senjata. Puluhan ribu senjata telah dikumpulkan,
 tetapi jutaan lainnya diperkirakan masih tersimpan di
 banyak tempat.

 Peter Babbington dari Afghanistan New Beginning
 Programmne mengemukakan, Afghanistan ibaratnya masih
 berada di Abad Pertengahan. Sangat mudah untuk
 menggerakkan orang untuk memerangi musuh. Bila ada
 ancaman baru, konflik baru berdimensi besar, maka
 mereka akan kembali angkat senjata.


 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com




***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links













***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

[ppiindia] WANITA INGGRIS ITU

2005-06-09 Terurut Topik arief ludiantoro

WANITA INGGRIS ITU
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani 
Philadelphia 10.5.1994
 

Grandsyaikh Abdullah ( semoga Allah memberkahi rohnya
) sedang duduk di sebuah pertemuan para ulama pada
suatu hari. Beliau bukanlah seorang akademis, namun
beliau mampu melimpahkan pengetahuan  dari dalam hati
kepada para ulama. Mereka datang dan mendengarkan
Grandsyaikh karena mereka sadar bahwa apa yang
disampaikan Grandsyaikh adalah pengetahuan spiritual
tingkat tinggi. Ulama waktu lampau selalu menerima
spiritualitas, hanya ulama zaman sekarang yang tidak
menerimanya karena telah diracuni oleh pengaruh
Wahhabi, khususnya di Eropa dan Amerika, mereka tidak
percaya akan spiritualitas. 

Seorang wanita masuk ke ruang pertemuan. Berbusana
cantik dan tidak berkerudung. “Apakah beliau yang
bernama Syaikh Abdullah ? “ Ketika mereka menjawab
“ya” wanita itupun menghampiri Grandsyaikh  lalu
memeluk, mencium beliau dan kemudian menangis. Para
ulama yang hadir mulai berbisik-bisik, “ Pemandangan
macam apa ini ? darimana asal wanita itu ? “  Mereka
gusar dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Hal
seperti itu sangat tidak dibenarkan ( mencium dan
berpelukan bukan muhrimnya -  penerj.) Namun itulah
yang terjadi. 

“ Ajari aku seperti Anda pernah mengajari wanita asal
Bombay itu.”  kata wanita itu. Grandsyaikh pun
menjawab, “ Sebelum aku menjawabnya, ceritakan apa
yang terjadi pada mereka yang hadir disini.” 
Grandsyaikh harus meredam keraguan di dalam hati
mereka yang hadir, semua pasti ada penjelasannya. 

Wanita itupun bercerita “ Aku ini orang Scotlandia.
Suatu hari aku menerima sepucuk surat dari seorang
wanita asal Bombay. Dia menulis : ‘Kamu harus mencapai
apa yang telah aku capai; jika kamu mencari
spiritualitas dan kenyataan hakiki, kamu harus datang
menemuiku.’  

Namun dia tidak memberi alamat. Ketika aku membacanya,
aku sungguh terkejut. Aku telah mencari spiritualitas
sejak lama, tapi tidak berhasil. Aku tidak menemukan
spiritualitas pada Kristen, Yahudi, Budhisme maupun
Hindu atau aliran-aliran lain. Aku telah mendalami
semuanya dan tidak mencapai apapun. Hanya satu yang
belum aku pelajari yaitu Islam.”

Wanita itu tidak mau mempelajari Islam karena ada
semacam “alergi” pada agama ini. Janganlah lari dari
Islam. Islam adalah sesuatu hal dan penganutnya adalah
masalah lain. Islam adalah agama cinta kasih dan
perdamaian. Diapun melanjutkan ceritanya : “ Yang saya
tahu dari surat itu hanyalah bahwa wanita itu berasal
dari Bombay. Sebulan kemudian aku menerima surat yang
kedua. Kali ini dia menyebut tentang seorang Syaikh di
Damaskus, Syria tanpa menyertakan alamat dan nama
beliau. Bulan yang ketiga wanita itu kembali menulis
surat yang isinya seperti ini 

‘ Jika kamu ingin tahu siapakah orang yang aku
katakan, datanglah padaku dan aku akan mengajarimu apa
yang telah beliau ajarkan setiap harinya kepadaku,
mengajari aku ibadah 5 kali sehari dan juga tentang
spiritualitas. Datanglah dan aku akan kirim kamu
kepada beliau.’ Kali ini dia menyertakan alamatnya.
Segera aku naik pesawat menuju Bombay. Namun ketika
sampai disana, mereka mengatakan bahwa wanita itu
telah meninggal dunia – tepatnya  sehari setelah dia
mengirim surat terakhirnya padaku. “ 

“Mereka bercerita tentang putri wanita itu yang hidup
di hutan, di kediaman aslinya. Aku sewa sebuah mobil
dan pergi memasuki hutan itu. Dan aku bertemu dengan
putrinya. Katanya : ‘Aku tidak tahu apapun tentang
ibuku, kecuali setiap malam seorang syaikh sering
datang kesini. Dia memakai turban putih dan berjenggot
putih. Dia mengajari ibuku beribadah 5 kali sehari dan
memberi kewajiban-kewajiban pada ibuku untuk
dikerjakan keesokan harinya. Dia duduk bersama ibuku
dan mengajari hal-hal spiritual yang aku tidak paham
sama sekali. Setelah beberapa lama, diapun pergi dan
ibuku tetap tinggal didalam kamarnya.’ “

“Kami masuk kedalam kamarnya dan kami temukan
catatannya serta selembar foto seorang syaikh.
Putrinya mengatakan ‘ Ini dia syaikh yang sering
datang  setiap malam.’  Aku mengambil foto itu dan
ternyata dibaliknya ada tulisan : Abdullah Daghistani,
Dimasqh, Tal’at  Shura dan alamat lengkapnya. Aku
tidak kembali ke London. Aku langsung naik pesawat
menuju Damaskus. Di Damaskus aku menemukan pegunungan
tempat syaikh tinggal dan sampailah aku disini. Oh
Grandsyaikh, Anda harus mengajari aku apa yang telah
Anda ajarkan pada wanita Bombay itu.” 

Semua yang hadir sangat terkejut karena yang mereka
tahu Grandsyaikh tidak pernah meninggalkan rumah.
Kapan dan bagaimana beliau pergi ke Bombay setiap
harinya ? dengan kekuatan seperti apa ?  beliau ada di
rumah dan di Bombay pada saat yang bersamaan. Wanita
itu berkata,” Aku tidak akan meninggalkanmu.” 
Sekarang semua ulama yang hadir merasa tenang dan
ingin mendengar kisahnya lebih lanjut, namun
Grandsyaikh berkata,” Pergilah ke kamar tamu dan
istirahatlah dulu, makan, mandi dan setelah itu
kembalilah kesini.” Setelah istirahat, wanita itupun
kembali menemui Grandsyaikh. Semua orang di ruangan
itu duduk menunggu dengan sabar. 

Kata 

Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

2005-06-09 Terurut Topik aris solikhah
Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik
di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat
mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan.
Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak
sekali. Layaknya gunung es..

--- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 -Original Message-
 From:  
 Sent: 
 To: 
 Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk
 mengubur anaknya
 
 
 
 Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur
 anaknya
 
 Puisi karya Abdurahman Faiz
 KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
 (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
 (untuk adinda: Khaerunisa)
 
 Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
 yang membayangi dan terus mengikuti
 hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup
 kususun
 juga untukmu, adik kecil
 
 Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis
 seakan tak berarti
 saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni
 lalat karena busung lapar
 
 : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini
 terjadi di negeri kami?
 Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih
 bunuh diri
 hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
 karena tak mampu membeli mie instan
 juga tak ada biaya rekreasi
 
 Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
 menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
 sampai aku hampir tak sanggup berdiri
 
 : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
 benarkah ini terjadi di negeri kami?
 
 Lalu kudengar episodemu adik kecil
 Pada suatu hari yang terik
 nadimu semakin lemah
 tapi tak ada uang untuk ke dokter
 atau membeli obat
 sebab ayahmu hanya pemulung
 kaupun tak tertolong
 
 Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
 tak makan, tak minum
 sebab uang tinggal enam ribu saja
 mereka tuju stasiun
 sambil mendorong gerobak kumuh
 kau tergolek di dalamnya
 berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku
 
 Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
 Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
 tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada
 kendaraan pengangkut jenazah
 hanya matahari mengikuti memanggang luka yang
 semakin perih
 tanpa seorang pun peduli
 
 : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
 benarkah ini terjadi di negeri kami?
 
 Tolong bangunkan aku, adinda
 biar kulihat senyummu
 katakan ini hanya mimpi buruk
 ini tak pernah terjadi di sini
 sebab ini negeri kaya, negeri karya.
 Ini negeri melimpah, gemerlap.
 Ini negeri cinta
 
 Ah, tapi seperti duka
 aku pun sedang terjaga
 sambil menyesali
 mengapa kita tak berjumpa, Adinda
 dan kau taruh sakit dan dukamu
 pada pundak ini
 
 Di angkasa layang-layang hitam
 semakin membayangi
 kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
 sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
 untuk ketujuh kalinya
 
 Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
 pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
 sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.
 
 : aku memang sedang berada di negeriku
 yang semakin pucat dan menggigil
 (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 


Bangkitnya manusia, karena pemikirannya
Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan seorang individu 
dari satu keadaan ke arah yang lebih baik






__ 
Discover Yahoo! 
Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/mobile.html


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] PRESS RELEASE

2005-06-09 Terurut Topik Ambon


ACHEH-SUMATRA NATIONAL LIBERATION FRONT 
MILITARY CENTRAL COMMAND
THE COMMANDER-IN-CHIEF

 
PRESS RELEASE
05.06.05

 
The announcement by Indonesia's Chief Security Minister Widodo A.S. that 
Jakarta will not allow Acheh to have it own local political parties and hold 
new local elections confirms an old saying: The more things change, the more 
they stay the same. 



That painful wisdom continues to fit a half-century of Jakarta's deceitful 
mistreatment of Acheh. 



Indonesian president General Susilo Bambang Yudhoyono announced to the world 
some months ago that Acheh could have anything short of independence. It is 
becoming clear, however, that what he really means is that Acheh can have 
nothing more than the status quo. 



Our government-in-exile has offered enormous compromises in order to find a way 
forward to end this long conflict. We brought neither independence nor a 
referendum on independence to the negotiating table - the two demands that 
Achehnese have long made to solve 132 years of brutal Dutch and Indonesian 
rule. 



Achehnese, foreign governments and good citizens throughout the world hoped 
that Jakarta would make parallel compromises. One hundred and thirty thousand 
tsunami deaths and one hundred and twenty thousand still missing might finally 
alter Jakarta' longstanding colonial attitude toward Acheh and the Achehnese. 
Most Indonesians - including peace-seeking Indonesian leaders like Jusuf Kalla 
- have demanded the Acheh conflict be solved peacefully with regard to 
political rights of the Achehnese 





But with Widodo's announcement on Wednesday, it becomes terribly clear that 
Jakarta has no intention of taking the slightest step forward. By rejecting 
reasonable political measures to help solve the conflict, the Indonesian 
government has shown - despite the tsunami and General Yudhoyono's political 
posturing- that it has changed not one bit.   



But why should the Indonesian military and its bitter hard-line allies in 
Parliament decide the fate of Indonesia and the Achehnese? 



Among Achehnese, it is a well-known rule that whatever Jakarta offers us with 
one hand - provincial status, autonomy, apologies, human rights trials, a 
referendum, special autonomy, cease-fires, self-government and a just peace - 
it will surely take away, undermine, or make meaningless with the other. 



Yudhoyono is not the first Indonesian president in recent times to forget or 
take back a promise to us.  Any Achehnese boy or girl over the age of ten can 
recall that BJ. Habibie pledged to remove the Indonesian army of occupation, 
Abdurrahman Wahid offered us a referendum on independence and Megawati 
Sukarnopoutri swore no more Achehnese blood would be spilt. But some senior 
Indonesian politicians can't seem to remember what government negotiators vowed 
just last week. 



On banners, in news programs and television advertisements after the tsunami, 
Indonesians announced to the world, We cry for Acheh. Yet, in a few short 
months, those tears have proven to be not an impetus toward a just settlement, 
but a momentary distraction while the familiar tidal wave of Indonesian 
military terror continues.  



As ever, Jakarta intends to conquer Acheh, not seek compromise with it. 



The more things change, the more they remain the same. 





Central Military Command



Muzakkir Manaf

Commander-In-Chief


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mau Beli HP CDMA NOKIA

2005-06-09 Terurut Topik Hery Hadityo Sugiarto


Dear All, 

Ada yang mau jual HP Nokia CDMA yang typenya 6015 nggak? (baru atau second juga 
boleh) , rencananya saya mau beli 2 unit  kalau ada  dan harganya bagus tolong 
infonya via japri ya ! 

Regards,

Hery


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

2005-06-09 Terurut Topik Lina Dahlan
Semoga kepiluan ini dapat memotivasi kita untuk selalu memperhatikan 
or aware thdp 'orang-orang kumuh'disekitar kita...Jangan cuek.
wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik
 di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat
 mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan.
 Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak
 sekali. Layaknya gunung es..
 
 --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  
  -Original Message-
  From:  
  Sent: 
  To: 
  Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk
  mengubur anaknya
  
  
  
  Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur
  anaknya
  
  Puisi karya Abdurahman Faiz
  KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
  (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
  (untuk adinda: Khaerunisa)
  
  Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
  yang membayangi dan terus mengikuti
  hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup
  kususun
  juga untukmu, adik kecil
  
  Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis
  seakan tak berarti
  saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni
  lalat karena busung lapar
  
  : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini
  terjadi di negeri kami?
  Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih
  bunuh diri
  hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
  karena tak mampu membeli mie instan
  juga tak ada biaya rekreasi
  
  Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
  menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
  sampai aku hampir tak sanggup berdiri
  
  : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
  benarkah ini terjadi di negeri kami?
  
  Lalu kudengar episodemu adik kecil
  Pada suatu hari yang terik
  nadimu semakin lemah
  tapi tak ada uang untuk ke dokter
  atau membeli obat
  sebab ayahmu hanya pemulung
  kaupun tak tertolong
  
  Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
  tak makan, tak minum
  sebab uang tinggal enam ribu saja
  mereka tuju stasiun
  sambil mendorong gerobak kumuh
  kau tergolek di dalamnya
  berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku
  
  Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
  Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
  tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada
  kendaraan pengangkut jenazah
  hanya matahari mengikuti memanggang luka yang
  semakin perih
  tanpa seorang pun peduli
  
  : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
  benarkah ini terjadi di negeri kami?
  
  Tolong bangunkan aku, adinda
  biar kulihat senyummu
  katakan ini hanya mimpi buruk
  ini tak pernah terjadi di sini
  sebab ini negeri kaya, negeri karya.
  Ini negeri melimpah, gemerlap.
  Ini negeri cinta
  
  Ah, tapi seperti duka
  aku pun sedang terjaga
  sambil menyesali
  mengapa kita tak berjumpa, Adinda
  dan kau taruh sakit dan dukamu
  pada pundak ini
  
  Di angkasa layang-layang hitam
  semakin membayangi
  kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
  sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
  untuk ketujuh kalinya
  
  Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
  pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
  sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.
  
  : aku memang sedang berada di negeriku
  yang semakin pucat dan menggigil
  (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  

  
 
 
 Bangkitnya manusia, karena pemikirannya
 Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan 
seorang individu dari satu keadaan ke arah yang lebih baik
 
 
 
 
 
   
 __ 
 Discover Yahoo! 
 Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it 
out! 
 http://discover.yahoo.com/mobile.html




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik trúlÿsøúl
jd pengen malu, sy dah comot duluan tanpa permisi.., sekalian permisi nih mba 
Lina, biar juga lambat..hihihihihi..
 
wassalam

A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?

wassalam

--- Lina Dahlan 
wrote:

 Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan
 mengatakan bahwa 
 agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada
 aneh kalau ada 
 orang mengatakan suatu agama `mengakui'
 (=menyetujui=membenarkan?) 
 perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah
 karena ini 
 kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla
 dan Tuhan yang 
 tau…:-) Dalam milis ini kita harus bicara
 berdasarkan fakta, bukan 
 sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam
 yang mana, pada 
 ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan
 pada bukti sejarah 
 mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan
 `Islam mengakui 
 (=menyetujui) perbudakan?
 
 Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan
 karena mereka gagal 
 melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan
 sebagai proses 
 yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam.
 
 Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan
 konsep harga diri 
 manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan
 antara satu manusia 
 dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT
 mengatakan demikian:
 
 QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
 anak-anak Adam, Kami 
 angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
 mereka rezki dari 
 yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
 kelebihan yang 
 sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
 ciptakan.
 
 QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan
 kamu dari 
 seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
 menjadikan kamu 
 berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
 saling kenal-
 mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
 diantara kamu disisi 
 Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
 Sesungguhnya 
 Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 
 
 Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara
 bertahap. Bukan dengan 
 cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam
 bentuk prinsip-
 prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat
 diaplikasikan 
 disegala jaman, bila diperlukan.
 
 Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di
 masyarakat Mesir, 
 Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek.
 Aristotales 
 pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa
 manusia itu terlahir 
 tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan
 akal dan 
 inteleknya dan ada yang menjadi budak.
 
 Islam datang menghapus budak dengan dua tahap:
 
 Pertama, menghapus sumber perbudakan :
 Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan
 kriminal, 
 berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu
 yang menjual 
 anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah
 yang dicoba Islam 
 untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam
 sholat, puasa, 
 zakat, dll.
 
 Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk
 mendapatkan 
 kemerdekaannya dengan cara-cara berikut:
 
 1. Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat
 muslim untuk 
 membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat
 dihargai Allah 
 SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk
 menghilangkan 
 perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada
 tuannya untuk 
 dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan
 membayar jumlah 
 uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah
 menerima 
 perjanjian itu kalau budak itu menurut
 penglihatannya sanggup 
 melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal.
 Untuk mempercepat 
 lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu
 ditolong dengan 
 harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya
 
 
 QS24: 33….. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
 menginginkan 
 perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
 mereka, jika kamu 
 mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah
 kepada mereka 
 sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
 kepadamu
 
 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan
 kriminal.
 
 QS4: 92…dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
 karena tersalah 
 (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya
 yang beriman serta 
 membayar diat…
 
 QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan
 sumpah-sumpahmu yang 
 tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
 menghukum kamu 
 disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka
 kaffarat 
 (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh
 orang miskin, 
 yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
 keluargamu, atau 
 memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan
 seorang budak…
 
 QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka,
 kemudian mereka 
 hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka
 (wajib atasnya) 
 memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami
 isteri itu bercampur. 
 Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah
 Maha Mengetahui 
 apa yang kamu kerjakan.
 
 3.Menggunakan uang zakat sebagai pendanaan
 pembebasan budak
 
 QS9: 60 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
 

Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik Lina Dahlan
gpp...milik umum...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, trúlÿsøúl [EMAIL PROTECTED] wrote:
 jd pengen malu, sy dah comot duluan tanpa permisi.., sekalian 
permisi nih mba Lina, biar juga lambat..hihihihihi..
  
 wassalam
 
 A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Tulisan yang sangat bagus mbak Lina.
 Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org?
 
 wassalam






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] WANITA INGGRIS ITU

2005-06-09 Terurut Topik Samudjo
Waaah
- Original Message -
From: arief ludiantoro [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
Ilalang [EMAIL PROTECTED]; FLP
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Cc: sastra sufi [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 09, 2005 6:27 AM
Subject: [ppiindia] WANITA INGGRIS ITU



 WANITA INGGRIS ITU
 Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani
 Philadelphia 10.5.1994


 Grandsyaikh Abdullah ( semoga Allah memberkahi rohnya
 ) sedang duduk di sebuah pertemuan para ulama pada
 suatu hari. Beliau bukanlah seorang akademis, namun
 beliau mampu melimpahkan pengetahuan  dari dalam hati
 kepada para ulama. Mereka datang dan mendengarkan
 Grandsyaikh karena mereka sadar bahwa apa yang
 disampaikan Grandsyaikh adalah pengetahuan spiritual
 tingkat tinggi. Ulama waktu lampau selalu menerima
 spiritualitas, hanya ulama zaman sekarang yang tidak
 menerimanya karena telah diracuni oleh pengaruh
 Wahhabi, khususnya di Eropa dan Amerika, mereka tidak
 percaya akan spiritualitas.

 Seorang wanita masuk ke ruang pertemuan. Berbusana
 cantik dan tidak berkerudung. Apakah beliau yang
 bernama Syaikh Abdullah ?  Ketika mereka menjawab
 ya wanita itupun menghampiri Grandsyaikh  lalu
 memeluk, mencium beliau dan kemudian menangis. Para
 ulama yang hadir mulai berbisik-bisik,  Pemandangan
 macam apa ini ? darimana asal wanita itu ?   Mereka
 gusar dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Hal
 seperti itu sangat tidak dibenarkan ( mencium dan
 berpelukan bukan muhrimnya -  penerj.) Namun itulah
 yang terjadi.

  Ajari aku seperti Anda pernah mengajari wanita asal
 Bombay itu.  kata wanita itu. Grandsyaikh pun
 menjawab,  Sebelum aku menjawabnya, ceritakan apa
 yang terjadi pada mereka yang hadir disini.
 Grandsyaikh harus meredam keraguan di dalam hati
 mereka yang hadir, semua pasti ada penjelasannya.

 Wanita itupun bercerita  Aku ini orang Scotlandia.
 Suatu hari aku menerima sepucuk surat dari seorang
 wanita asal Bombay. Dia menulis : 'Kamu harus mencapai
 apa yang telah aku capai; jika kamu mencari
 spiritualitas dan kenyataan hakiki, kamu harus datang
 menemuiku.'

 Namun dia tidak memberi alamat. Ketika aku membacanya,
 aku sungguh terkejut. Aku telah mencari spiritualitas
 sejak lama, tapi tidak berhasil. Aku tidak menemukan
 spiritualitas pada Kristen, Yahudi, Budhisme maupun
 Hindu atau aliran-aliran lain. Aku telah mendalami
 semuanya dan tidak mencapai apapun. Hanya satu yang
 belum aku pelajari yaitu Islam.

 Wanita itu tidak mau mempelajari Islam karena ada
 semacam alergi pada agama ini. Janganlah lari dari
 Islam. Islam adalah sesuatu hal dan penganutnya adalah
 masalah lain. Islam adalah agama cinta kasih dan
 perdamaian. Diapun melanjutkan ceritanya :  Yang saya
 tahu dari surat itu hanyalah bahwa wanita itu berasal
 dari Bombay. Sebulan kemudian aku menerima surat yang
 kedua. Kali ini dia menyebut tentang seorang Syaikh di
 Damaskus, Syria tanpa menyertakan alamat dan nama
 beliau. Bulan yang ketiga wanita itu kembali menulis
 surat yang isinya seperti ini

 ' Jika kamu ingin tahu siapakah orang yang aku
 katakan, datanglah padaku dan aku akan mengajarimu apa
 yang telah beliau ajarkan setiap harinya kepadaku,
 mengajari aku ibadah 5 kali sehari dan juga tentang
 spiritualitas. Datanglah dan aku akan kirim kamu
 kepada beliau.' Kali ini dia menyertakan alamatnya.
 Segera aku naik pesawat menuju Bombay. Namun ketika
 sampai disana, mereka mengatakan bahwa wanita itu
 telah meninggal dunia - tepatnya  sehari setelah dia
 mengirim surat terakhirnya padaku. 

 Mereka bercerita tentang putri wanita itu yang hidup
 di hutan, di kediaman aslinya. Aku sewa sebuah mobil
 dan pergi memasuki hutan itu. Dan aku bertemu dengan
 putrinya. Katanya : 'Aku tidak tahu apapun tentang
 ibuku, kecuali setiap malam seorang syaikh sering
 datang kesini. Dia memakai turban putih dan berjenggot
 putih. Dia mengajari ibuku beribadah 5 kali sehari dan
 memberi kewajiban-kewajiban pada ibuku untuk
 dikerjakan keesokan harinya. Dia duduk bersama ibuku
 dan mengajari hal-hal spiritual yang aku tidak paham
 sama sekali. Setelah beberapa lama, diapun pergi dan
 ibuku tetap tinggal didalam kamarnya.' 

 Kami masuk kedalam kamarnya dan kami temukan
 catatannya serta selembar foto seorang syaikh.
 Putrinya mengatakan ' Ini dia syaikh yang sering
 datang  setiap malam.'  Aku mengambil foto itu dan
 ternyata dibaliknya ada tulisan : Abdullah Daghistani,
 Dimasqh, Tal'at  Shura dan alamat lengkapnya. Aku
 tidak kembali ke London. Aku langsung naik pesawat
 menuju Damaskus. Di Damaskus aku menemukan pegunungan
 tempat syaikh tinggal dan sampailah aku disini. Oh
 Grandsyaikh, Anda harus mengajari aku apa yang telah
 Anda ajarkan pada wanita Bombay itu.

 Semua yang hadir sangat terkejut 

Cuma Gizi Buruk...:)Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

2005-06-09 Terurut Topik A Nizami
Gubernur tempat bayi2 mati kelaparan karena busung
lapar menjelaskan di tv bahwa mereka mati bukan karena
busung lapar. Tapi karena gizi buruk.

Konotasinya, kalau gizi buruk, itu tidak lapar. Bisa
jadi dia sering makan, tapi makan makanan junk food
seperti hamburger dsb di restoran. Lah ini apa yang
dimakan?

Hebatnya lagi, Gubernur tsb menjelaskan dgn kacamata
rimless yang bingkainya kelihatannya terbuat dari
emas. Kuning mengkilat

Dengan kacamata semahal itu, seharusnya sudah cukup
untuk biaya makan bayi tsb selama setahun.

--- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 
 -Original Message-
 From:  
 Sent: 
 To: 
 Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk
 mengubur anaknya
 
 
 
 Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur
 anaknya
 
 Puisi karya Abdurahman Faiz
 KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
 (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
 (untuk adinda: Khaerunisa)
 
 Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
 yang membayangi dan terus mengikuti
 hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup
 kususun
 juga untukmu, adik kecil
 
 Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis
 seakan tak berarti
 saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni
 lalat karena busung lapar
 
 : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini
 terjadi di negeri kami?
 Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih
 bunuh diri
 hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
 karena tak mampu membeli mie instan
 juga tak ada biaya rekreasi
 
 Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
 menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
 sampai aku hampir tak sanggup berdiri
 
 : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
 benarkah ini terjadi di negeri kami?
 
 Lalu kudengar episodemu adik kecil
 Pada suatu hari yang terik
 nadimu semakin lemah
 tapi tak ada uang untuk ke dokter
 atau membeli obat
 sebab ayahmu hanya pemulung
 kaupun tak tertolong
 
 Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
 tak makan, tak minum
 sebab uang tinggal enam ribu saja
 mereka tuju stasiun
 sambil mendorong gerobak kumuh
 kau tergolek di dalamnya
 berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku
 
 Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
 Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
 tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada
 kendaraan pengangkut jenazah
 hanya matahari mengikuti memanggang luka yang
 semakin perih
 tanpa seorang pun peduli
 
 : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
 benarkah ini terjadi di negeri kami?
 
 Tolong bangunkan aku, adinda
 biar kulihat senyummu
 katakan ini hanya mimpi buruk
 ini tak pernah terjadi di sini
 sebab ini negeri kaya, negeri karya.
 Ini negeri melimpah, gemerlap.
 Ini negeri cinta
 
 Ah, tapi seperti duka
 aku pun sedang terjaga
 sambil menyesali
 mengapa kita tak berjumpa, Adinda
 dan kau taruh sakit dan dukamu
 pada pundak ini
 
 Di angkasa layang-layang hitam
 semakin membayangi
 kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
 sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
 untuk ketujuh kalinya
 
 Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
 pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
 sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.
 
 : aku memang sedang berada di negeriku
 yang semakin pucat dan menggigil
 (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal

2005-06-09 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan
(Anomaly)

Oleh Marta Harnecker 

Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam
http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040

Di bawah kepimpinan Hugo Chávez Frías, seorang mantan
pejabat militer, sebuah proses revolusioner
Bolivarian tengah berlangsung di Venezuela, terutama
sejak Chávez memenangkan pemilu presiden pada 1998.
Ketika perubahan progresif yang genuin tengah
berlangsung, Chávez selain dibenci negara-negara kaya
dan berkuasa, revolusi Bolivarian ini juga ditolak
oleh beberapa kalangan kiri. Penyebabnya tak lain
karena revolusi ini dipimpin oleh seorang perwira
militer dan karena militer memainkan peran signifikan
dalam proses perubahan tersebut. Selain itu, militer
juga memainkan peranan penting pada sejumlah
lembaga-lembaga negara serta perencanaan pemerintah.

Alasan bagi penolakan ini adalah standar kebijaksanaan
kiri bahwa militer adalah bagian integral dari mesin
penindas negara borjuis. Militer selalu dan pasti
dipengaruhi oleh ideologi borjuis, dan oleh karena itu
tidak layak memainkan peran revolusioner dalam
masyarakat kapitalis. Tetapi, mungkin ini adalah
sebuah penafsiran yang mekanistik. Adalah lebih baik
jika kita menghindari generalisasi dan menganalisa
militer di setiap negara dalam realitas khusus kita.
Jika kita mengambil pendekatan ini, kita lihat bahwa
militer Venezuela tidak memainkan peran negatif.
Selama lebih dari empat tahun dimana militer menduduki
ruang-ruang kunci dalam kancah perpolitikan Venezuela,
mereka membela keputusan-keputusan yang dibuat secara
demokratik oleh rakyat Venezuela. Mereka juga
merupakan aktor dominan dalam mendukung Chavez kembali
ke tampuk kekuasaan setelah dikudeta pada April 2002
oleh sekelompok perwira tinggi senior - banyak di
antara mereka menemukan dirinya sebagai tentara yang
tidak memimpin - tunduk mendahului
kepentingan-kepentingan utama dalam percobaan
kudeta.(1)

Di samping itu, personil militer juga memimpin
proyek-proyek sosial yang penting yang diorgansir oleh
pemerintah. Mereka ditempatkan berdasarkan kemampuan
kerjanya. keahlian teknisnya, dan pengetahuan
organisasi guna melayani sektor-sektor miskin dalam
masyarakat. Yang paling penting adalah tanggung jawab
mereka dalam menyukseskan Plan Bolivar 2000, sebuah
program yang bertujuan meningkatkan standar hidup
kelompok miskin, melalui, di antara hal-hal lainnya,
membersihkan jalan dan sekolah, meningkatkan
kelestarian lingkungan untuk memerangi penyakit
endemik, dan memperbaiki infrastruktur sosial baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Tujuan dari Plan adalah
menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan
sosial seperti pengangguran dan menggabungkan
(incorporating) organisasi-organisasi komunitas dalam
usaha bersama memecahkan masalah yang ada.

Juga penting dicatat, Plan ini baru digelar pada tahun
pertama Chávez berkuasa. Tahun-tahun, ketika ia harus
menghadapi kekuatan-kekuatan yang sangat tidak
menguntungkannya(2). Sebagian besar dari para gubernur
dan walikota adalah anggota kelompok oposisi, dan pada
saat yang sama Kongres Nasional dan Mahkamah Agung
juga berseberangan jalan dengannya(3). Dengan
perimbangan kekuatan yang timpang itu, kader-kader
politik Chávez memutuskan bahwa tugas pertama dan
mendesak adalah dalam lapangan politik yakni, menuntut
amandemen konstitusi agar memungkinkannya dalam
menerapkan mandat popularnya dan serangkaian dengannya
melakukan pemilihan untuk memperbarui mandat tersebut.

Kemenangan Chávez adalah hasil dari harapan rakyat
yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya
dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi
aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang
memiliki struktur nasional dan layak untuk menjalankan
misi presiden Chávez (di samping gereja Katolik)
adalah militer. 

Angkatan darat Venezuela, khususnya perwira-perwira
muda, melaksanakan tugas-tugasnya dalam memmbangun
kembali masyarakat dengan sangat antusias. Mereka
terlibat langsung dengan problem-problem yang diderita
oleh kelompok yang sangat miskin dan secara mendalam
terlibat dalam penyelesaian masalam-masalah rakyat
miskin. Perwira-perwira militer ini kini merupakan
sektor yang sangat radikal dalam proses revolusi
Bolivarian. 

Gejala peran aktif militer di Venezuela ini, tidak
umum terjadi di kawasan Amerika Latin. Hal ini
menimbulkan pertanyaan: mengapa militer Venezuela
memberikan dukungan yang kuat terhadap proses
transformasi sosial besar-besaran dan juga terlibat
aktif dalam penyelesaian masalah-masalah rakyat
miskin? Analisis selanjutnya didasarkan pada
wawancara-wawancara terkini dengan sembilan perwira
angkatan darat Venezuela. Wawancara dan analisis ini
kini telah diterbitkan dalam sebuah buku: Venezuela:
Militares Junto al Pueblo. (4). 

Terdapat sejumlah faktor yang membedakan personil
militer Venezuela dari rekan-rekannya di kawasan
Amerika Latin lainnya. Pertama, militer Venezuela
sangat dipengaruhi oleh filosofi Simon Bolivar, figur
paling terhormat di Amerika Latin dalam perjuangan

Re: [ppiindia] BOM lagi

2005-06-09 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Nasehat Bung Sandy sih baik. 

Tapi celakanya, tujuan si pelaku bom ini mungkin
MEMANG justru untuk melemahkan Indonesia! Atau mereka
ingin terus bermain di air keruh, jadi Indonesia tak
boleh dibuat tenang dan damai.

Terus, pelaku bom ini sangat misterius. Kok ya
begitu pas timingnya, sehabis ada travel warning dari
Amerika, terus ada bom meledak di rumah Abu Jibril
ketika yang bersangkutan sedang solat subuh di
mesjid

Terus yang diperiksa habis-habisan justru KORBAN bom,
yaitu Abu Jibril. Barang-barangnya disita tanpa surat
penyitaan Aneh... Akan lebih ajaib lagi jika
kemudian nanti Abu Jibril akan jadi tersangka atas
ledakan bom di rumahnya sendiri!!!

Kita sudah kenyang dengan permainan intelijen di zaman
Soeharto, dengan adanya kelompok-kelompok ekstrem
yang dibina oleh intel, sehingga tidak mudah percaya
dengan versi resmi yang sering berubah-ubah dan saling
kontradiktif.



--- Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mudah-mudahan kalau memang ada yang berniat
 meledakkan
 bom di pusat-pusat bisnis di Jakarta, mereka segera
 sadar bahwa tindakannya tsb sangat-sangat melemahkan
 Indonesia. Indonesia adalah negeri muslim, sangat
 aneh
 kalau ada kelompok yang mengaku sebagai kelompok
 Islam, justru melakukan sesuatu yang dapat
 melemahkan
 negeri Islam. Kalau tersinggung, misalnya dengan
 adanya pelecehan thd Al-Qur'an, saya pun juga
 tersinggung bahkan marah. Walaupun demikian,
 peristiwa
 tsb sebaiknya tidak usah dibalas. Kalau salahnya
 berupa ucapan balaslah dengan ucapan,dst. Tidak usah
 dibalas dengan bom, apalagi bom tsb diledakkan di
 negeri Islam terbesar. Mudah-mudahan niatnya segera
 dibatalkan.
 
 Salam
 
 --- dwi ristanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Berita Bom di Pamulang, dari milis sebelah
 

==
  tambahan berita dari detik.com :
  
  bom tsb meledak 3x saat dirakit. Ledakan terbesar
  terjadi jam 
  04.30wib.
  Rumah tsb adalah rumah kontrakan oleh seorang
  bernama Abu Jibril, 
  apakah nama asli atau bukan belum diketahui.
  
  Polisi mengamankan salah seorang perakit tsb,
 belum
  diketehui 
  identitasnya, dimana tangannya teluka terkena
  serpihan bom.
  
  beritanya udah ada di detik kok .
  Terjadinya jam 04.30 di pamulang di sebuah rumah
 di
  jln Bima Blok C 
  No 106
  Komplek Witana harja Pamulang , Tangerang, Banten.
  Pemilik rumah 
  namanya Abu
  Jibril.
  Katanya ledakannya terdengar sampai raduius 2 km.
  belom diketahui itu bom atau apa.
  
  
  Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
 

___
  Get your own Web-based E-mail Service at
  http://www.zzn.com
  
  
  
 
 
 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
 protection around 
 http://mail.yahoo.com 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Indikasi Meluasnya Kemiskinan - 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar

2005-06-09 Terurut Topik Ambon

- Original Message - 
From: A Nizami [EMAIL PROTECTED]
To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com; lisi [EMAIL PROTECTED]; 
ppiindia@yahoogroups.com; sabili [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 09, 2005 12:27 PM
Subject: [ppiindia] Indikasi Meluasnya Kemiskinan - 119.600 Balita di Sumsel 
Terancam Busung Lapar


 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar
 http://jkt1.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/09/time/163516/idnews/378301/idkanal/10

 Dengan munculnya berita ratusan ribu Balita di Sumsel
 terancam busung lapar, sementara di NTB sudah puluhan
 Balita yang meninggal dunia karena busung
 lapar/kelaparan, ini menandakan kemiskinan semakin
 meluas di Indonesia.

 Ini juga menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang ada,
 ternyata gagal mensejahterakan mayoritas rakyat
 Indonesia.

 Subsidi sebesar Rp 60 trilyun per tahun kepada para
 pemilik uang lewat pemberian bunga SBI/Obligasi negara
 oleh pemerintah, tidak berdampak positif pada
 kesejahteraan rakyat miskin. Begitu pula trilyunan
 rupiah yang digunakan untuk mengintervensi para
 spekulan valas untuk menjaga kestabilan rupiah pada
 sistem mata uang kurs mengambang.

 Berbagai program privatisasi, cenderung menambah
 pengangguran baru, karena swasta cenderung melakukan
 rasionalisasi pegawai. Penjualan beberapa rumah
 sakit pemda, serta orientasi bisnis rumah sakit
 pemerintah yang tersisa, membuat rakyat miskin yang
 tak punya uang tidak dapat mendapatkan pelayanan
 kesehatan. Privatisasi juga mengakibatkan, keuntungan
 BUMN yang memegang monopoli untuk sektor publik, mau
 pun eksploitasi sumber daya alam, hanya mengalir ke
 kocek segelintir pengusaha kakap/asing. Bukan ke kas
 negara seperti dulu.

 Kebijakan impor pangan seperti impor kedelai sekitar
 Rp 3 trilyun per tahun, hanya menghabiskan devisa.
 Belum lagi impor beras, gula, daging ayam dan sapi,
 dsb. Padahal jika pemerintah berinisiatif membuka
 lahan pertanian, perkebunan, peternakan seperti pada
 zaman Soeharto dengan proyek transmigrasinya, bisa
 jadi puluhan juta rakyat bisa bertani/berkebun dan
 memberi makan keluarga mereka.

 Kita perlu menteri2 ekonomi yang benar2 memikirkan
 bagaimana cara mensejahterakan rakyatnya. Bukan
 menteri2 yang hanya memikirkan kocek pribadinya
 masing2.


 Bacalah artikel tentang Islam di:
 http://www.nizami.org



 __
 Yahoo! Mail
 Stay connected, organized, and protected. Take the tour:
 http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html



 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
 ***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links





 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya

2005-06-09 Terurut Topik faris ahmad

Saya dan beberapa teman aktif membina kaum dhuafa di
lima wilayah Jakarta. Kami membuat sebuah yayasan
Al-mustadh'afiin di Jakarta, sebuah yayasan yang
bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan
sosial.Daerah binaan kami terdapat di pinggiran rel
kereta api Stasiun Kota, belakang stasiun Tanjung
Priok, kampung nelayan Cilincing, Pinggir rel Tanah
Abang, Cipinang Besar Selatan,Belakang kampus Mpu
Tantular Jaktim, Depok dan Cimanggis.

Mayoritas warga yang kami bina adalah kaum dhuafa yang
bekerja sebagai pemulung, pengemis, pedagang kecil,
tukang semir, pengamen, dll. Program kami adalah
memberikan beasiswa sekolah untuk anak-anak dhu'afa,
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis, pemberian
santunan, pemberian gizi gratis, pengajian keislaman,
pembinaan anak jalanan dan lain-lain. Selain itu, di
setiap wilayah binaan kami juga didirikan Sekolah
TK/TPA, untuk memberikan pendidikan keislaman sejak
dini. Sekolah ini kami usahakan gratis. Untuk tim
pengajar, kami merekrut para mahasiswa atau
orang-orang yang benar-benar ikhlas ingin menolong
saudara kita. Karena, untuk honor pengajarpun, kami
terkadang harus membayar nunggak. Anda tahu, berapa
honor yang kami berikan? Seratus lima puluh ribu
rupiah! Ini tentu tidak sebanding dengan jerih payah
mereka dalam mengajar dan membina anak-anak tersebut.

Untuk menunjang pembiayaan, kami bekerjasama dengan
beberapa instansi dan para pengusaha muslim sebagai
donatur. Ada yang donatur tetap, ada yang insidentil.

Diperlukan kerja keras dan niat yang ikhlas untuk
membina saudara-saudara kita ini. Terus terang, sejak
tahun 1987, berdirinya yayasan ini, tidak sepeserpun
pengurusnya menerima gaji atau honor. Bahkan
terkadang, kami harus mengeluarkan uang untuk biaya
operasional.

Kami menyadari, ini adalah kerja dakwah dan
kemanusiaan.Dalam bekerja, kami mempunyai keyakinan
Setiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak
dan sejajar dengan sesamanya.

Bagi Saudara-saudara yang berkenan ingin mengetahui
lebih dalam Yayasan yang kami bina, bisa menghubungi 
Telpon Yayasan al-Mustadh'afiin di no : 021-85903445
atau 0818-08508064 (Arta). Bagi Anda yang ingin
mengetahui daerah binaan kami, kami siap mengantar ke
lokasi-lokasi dhuafa yang menjadi binaan kami.

Program jangka pendek yang sangat mendesak bagi kami
adalah penyediaan sarana dan prasarana untuk program
belajar mengajar yang kami geluti. Juga mungkin
buku-buku dan seragam sekolah untuk tahun ajaran baru.
Kami juga berniat untuk memperbaiki sebuah musholla
sederhana yang kami bangun di wilayah Cipinang Besar
Selatan, Jaktim, yang juga berfungsi sebagai TK/TPA.

Yayasan kami terdaftar secara resmi di Departemen
Sosial dan dilengkapi dokumen operasional yang resmi.

Salam,
Arta
Ketua Departemen Pendidikan

--- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik
 di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat
 mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan.
 Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak
 sekali. Layaknya gunung es..
 
 --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  
  -Original Message-
  From:  
  Sent: 
  To: 
  Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk
  mengubur anaknya
  
  
  
  Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur
  anaknya
  
  Puisi karya Abdurahman Faiz
  KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
  (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
  (untuk adinda: Khaerunisa)
  
  Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
  yang membayangi dan terus mengikuti
  hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup
  kususun
  juga untukmu, adik kecil
  
  Belum lama kudengar berita pilu yang membuat
 tangis
  seakan tak berarti
  saat para bayi yang tinggal belulang mati
 dikerumuni
  lalat karena busung lapar
  
  : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini
  terjadi di negeri kami?
  Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil
 memilih
  bunuh diri
  hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
  karena tak mampu membeli mie instan
  juga tak ada biaya rekreasi
  
  Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
  menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
  sampai aku hampir tak sanggup berdiri
  
  : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
  benarkah ini terjadi di negeri kami?
  
  Lalu kudengar episodemu adik kecil
  Pada suatu hari yang terik
  nadimu semakin lemah
  tapi tak ada uang untuk ke dokter
  atau membeli obat
  sebab ayahmu hanya pemulung
  kaupun tak tertolong
  
  Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
  tak makan, tak minum
  sebab uang tinggal enam ribu saja
  mereka tuju stasiun
  sambil mendorong gerobak kumuh
  kau tergolek di dalamnya
  berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku
  
  Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
  Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
  tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada
  kendaraan pengangkut jenazah
  hanya matahari mengikuti memanggang luka yang
  semakin perih
  tanpa seorang pun peduli
  
  : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
  benarkah ini terjadi di 

[ppiindia] Ttg Busung Lapar HAM

2005-06-09 Terurut Topik Ikra
Ada tulisan menarik tentang busung lapar yang melindas bangsa kita, saya 
dapatkan dari Kompas:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/09/opini/1801331.htm

Jadi, kalau mau dapatkan yang lengkap, silahkan diklik alamat di atas. Saya 
akan mengirimkan yang singkatnya saja, agar ada yang mau membacanya. sebab, 
nyatanya kalau berpanjang-panjang, umumnya tidak dibaca, kan? Saya menyadari 
hal itu. Jadi, bagian yang terpenting saja yang saya kutipkan di bawah ini.

Ikra.-


  
BUSUNG LAPAR DAN AMNESIA MASSAL
Oleh Sri Palupi 

... Sebagai gambaran, pada tahun 1998 tercatat 1.201.450 anak Indonesia umur 
0-4 tahun terancam kurang gizi. Tahun 1999, masalah kurang gizi menjadi ancaman 
serius dengan meningkatnya jumlah anak balita penderita, dari 1.201.450 menjadi 
empat juta anak. Bahkan anak balita yang meninggal akibat gizi buruk meningkat 
50 persen, dari 59 anak balita menjadi 101 anak balita hanya dalam waktu 
sepekan (17-24/5/1999). Diperkirakan, jumlah anak balita yang terancam kurang 
gizi terus meningkat, mengingat ada 5-6 juta bayi lahir di Indonesia, dan dari 
jumlah itu 75 persen-85 persen berasal dari keluarga miskin.

Jangankan di daerah miskin seperti NTB atau NTT, di Jakarta saja pada tahun 
1999 ditemukan 12.130 anak balita kurang gizi dan 1.319 anak balita penderita 
busung lapar. Di Sumatera Barat, pada tahun yang sama, korban busung lapar dan 
kurang gizi melonjak 300 persen dari tahun sebelumnya. Semula 2.825 orang, 
meningkat menjadi 8.598 anak balita dan 33 di antaranya meninggal. Di Jawa 
Barat, tahun 1999 ada 7.726 anak balita yang menderita busung lapar. Di Jawa 
Timur, terdapat 244.000 anak balita menderita gizi buruk dan 400 busung lapar. 
Di Lampung, 15 anak balita terkena busung lapar. Di Kalimantan Selatan, 146 
anak balita menderita busung lapar dan 2.546 anak dirawat di rumah sakit akibat 
gizi buruk. Kasus yang sama ditemukan di daerah-daerah lain. Angka kasus busung 
lapar yang dilansir media dapat digambarkan seperti gunung es dengan rasio 
1:10. Jika hanya satu anak yang dilaporkan meninggal, sebenarnya ada 10 anak 
dengan kondisi sama. ...

... Kematian satu demi satu, perlahan dan diam akibat kemiskinan, dianggap 
wajar dan tak pernah dicatat secara sistematis. Akibatnya, tak pernah ada data 
yang menunjukkan adanya kematian massal akibat kemiskinan dalam satuan waktu. 
Konsekuensinya, penderitaan dan kematian semacam itu tak pernah dilihat sebagai 
akibat pelanggaran hak asasi. ...

... Pemahaman kita tentang apa yang disebut tragedi menunjukkan, masih ada 
jurang yang memisahkan antara wilayah hak asasi dan wilayah ekonomi. Pemisahan 
ini menjadikan pelanggaran berat hak asasi lebih terfokus pada pelanggaran oleh 
negara terhadap hak sipil politik dan mengabaikan pelanggaran berat hak asasi 
akibat ketidakadilan di wilayah ekonomi. Sebagaimana telah diperingatkan 
Amartya Sen, peraih Nobel 1998 bidang ekonomi, kelaparan lebih banyak terjadi 
di negara nondemokratis. Meski negara semacam itu, lanjut Sen, memiliki sumber 
daya alam berlimpah, kekurangan pangan acap terjadi. Sebab negara nondemokratis 
senantiasa mengeluarkan kebijakan yang menindas rakyat kecil. Teori Sen berlaku 
untuk Indonesia.

Meski rezim Soeharto yang represif telah jatuh dan digantikan pemerintahan yang 
lebih demokratis, integrasi negara ke dalam tata ekonomi global dan tingginya 
beban utang, selalu berarti, yang paling miskin tetap saja ditelanjangi 
hak-haknya, sama seperti saat berada di bawah rezim paling otoriter. Sebab hak 
asasi yang dilanggar penguasa otoriter yang tampak merupakan satu hal, 
sementara para pencipta kemiskinan dan kelaparan abadi yang tersembunyi dalam 
kekuatan ekonomi merupakan hal lain. Upaya melawan kekuatan ekonomi yang tidak 
memperhitungkan keberadaan kaum miskin, dan yang terus mendesakkan penghapusan 
subsidi atas kebutuhan pokok, lebih banyak swastanisasi, pembayaran utang 
dengan bunga tinggi, jauh lebih sulit daripada menggulingkan penguasa politik 
yang otoriter.

Dengan memahami kelaparan dan kematian akibat kemiskinan sebagai pelanggaran 
berat hak asasi, kita bisa menyikapi kasus busung lapar sebagai peringatan, 
keadilan sosial tidak bisa lagi diremehkan dan dikeluarkan dari indikator 
ekonomi global yang makin lama makin terasa kecil pengaruhnya terhadap 
kesejahteraan mayoritas warga. Penghambaan kita pada pertumbuhan ekonomi yang 
dibangun di atas tumpukan utang menjadi sia-sia karena munculnya kelaparan 
massal dan kematian anak-anak.

Pembangunan selama ini lebih berarti mereduksi berbagai bentuk kekayaan alam 
menjadi uang, yang akhirnya lebih banyak raib di tangan koruptor. Sudah 
waktunya kita menghitung biaya tersembunyi yang tak pernah bisa diukur oleh 
indikator-indikator ekonomi global, namun terus ditanggung demikian banyak 
orang miskin. Bila tidak, kasus busung lapar akan segera terhapus dari memori 
publik dan tergusur dari realitas politik elite yang sarat dengan skandal. ...


Sri Palupi Mahasiswa Pascasarjana STF Driyarkara, Ketua 

[ppiindia] Disiapkan, Privatisasi BUMN

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Disiapkan, Privatisasi BUMN 

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 
tengah menyiapkan kajian mengenai BUMN mana yang akan diprivatisasi tahun ini 
guna menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2005. 
Setoran privatisasi APBN 2005 itu ditargetkan Rp 3,5 triliun. 

Menteri Negara BUMN Sugiharto seusai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di 
Jakarta, Rabu (8/6), mengatakan, pihaknya siap melaksanakan privatisasi dalam 
6,5 bulan jika permintaannya untuk menutupi setoran privatisasi dalam APBN 2005 
dengan mengalihkan sebagian setoran dividen BUMN tahun ini, yang diperkirakan 
melebihi target, ditolak. 

Saya siap melaksanakan privatisasi dalam enam setengah bulan. Itu cukup, tapi 
kami punya prioritas. Pertimbangannya adalah harga dan waktu pelepasan. Kalau 
situasi dan kondisi pasar jelek bisa mempengaruhi harga, sehingga dilusinya 
terlalu besar dan kerugian cukup besar. Dua hal ini menentukan besaran yang 
akan diterima oleh APBN, katanya. 


Alternatif 

Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario, jika alternatif 
memaksimalkan setoran dividen BUMN untuk menutup setoran pos privatisasi 
ditolak. Kementerian sudah mengkaji beberapa BUMN baik perusahaan terbuka yang 
sebagian sahamnya sudah terdaftar di pasar modal maupun perusahaan publik yang 
belum terdaftar. 

Kalau memang harus dilakukan penjualan pada pertengahan kedua tahun ini 
prosesnya dimulai. Sebagian besar adalah perusahaan publik. Tapi, sebelum 
menentukan waktu sekarang saya lagi berinteraksi dengan tim ekonomi termasuk 
dengan Wakil Presiden yang mana yang harus kita pilih, katanya. 

Dijelaskan, pihaknya optimistis mampu menutupi setoran privatisasi sebesar Rp 
3,5 triliun yang akan digunakan menutup defisit APBN 2005. 

Optimisme itu didasarkan pada prognosa, di mana target setoran dividen BUMN 
tahun ini Rp 9,5 triliun bisa terlampaui. Bahkan, dari perhitungan setoran 
dividen BUMN tahun ini diperkirakan mencapai Rp 11,5 triliun, sehingga 
kelebihan sekitar Rp 2 triliun tersebut akan dimasukkan ke dalam pos setoran 
privatisasi. 


Pihaknya sudah meminta setoran privatisasi diganti dengan dividen sekalipun 
kedua pos tersebut berbeda, di mana dividen masuk dalam penerimaan negara, 
sedangkan privatisasi untuk memenuhi defisit anggaran, tetapi sama-sama 
disetorkan ke APBN. 

Apalagi, hasil pemantauan Kementerian BUMN menunjukkan, setoran dividen oleh 
BUMN jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan, sehingga dividen bisa lebih 
besar. Masih banyak BUMN yang membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk 
memperbesar aset dan menaikkan harga sahamnya. 

Kami juga harus memperhatikan saran DPR yang mengimbau agar hati-hati 
melakukan penjualan,'' 


RUPS BTN 

Mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara 
(BTN) yang seharusnya sudah dilaksanakan, Sugiharto mengatakan, pihaknya masih 
menuntaskan kajian di BTN berkaitan dengan target pembangunan infrastruktur 
perumahan satu juta rumah. BTN dari segi permodalan tidak mampu melakukan 
pembiayaan jika tidak mendapat injeksi modal. 

Sedangkan pemerintah sendiri tidak memiliki dana untuk diinjeksikan ke BTN. 
Sebab itu, akan diupayakan strategi agar BTN mendapat suntikan modal baik 
langsung maupun tidak agar bisa mendukung program pemerintah tersebut. 

Secara terpisah, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Sigit 
Pramono mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham jika 
akan dilaksanakan divestasi lanjutan melalui penawaran umum tahap kedua saham 
kepada publik. 

Dia berpendapat divestasi BNI akan memberikan hasil yang maksimal jika 
dilaksanakan tahun depan, karena memberikan kesempatan kepada manajemen untuk 
terus berbenah dan meningkatkan kinerja serta kondisi pasar pun diperkirakan 
akan semakin kondusif. (B-15)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Panglima TNI Tolak Gencatan Senjata di Aceh

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Panglima TNI Tolak Gencatan Senjata di Aceh
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menolak diadakannya 
gencatan senjata di Aceh. Panglima TNI berpendapat, gencatan senjata seperti 
itu selalu digunakan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk konsolidasi dan 
memperkuat diri. 

Hal itu dikatakan Panglima TNI seusai memperlihatkan berbagai jenis senjata dan 
alat-alat militer lain milik GAM kepada anggota Komisi I DPR di Cilangkap, Rabu 
(8/6). Senjata-senjata itu merupakan hasil operasi militer sejak pelaksanaan 
Darurat Militer (DM) I pada Mei 2003 hingga Darurat Sipil (DS) II berakhir pada 
Mei 2005 lalu. 

Momen seperti gencatan senjata itu kerap digunakan GAM untuk mengkonsolidasi 
kekuatan mereka. Jika GAM memang bertujuan baik, untuk apa ada gencatan senjata 
dan cukup menyerahkan senjata mereka, katanya. 

Meski demikian, TNI tetap akan mengikuti apa pun keputusan politik dari 
pemerintah. Sampai saat ini, TNI hanya dapat memberikan masukan kepada 
pemerintah sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. 

Panglima TNI juga menegaskan tidak akan menarik pasukannya di Aceh. Malah, dia 
mempertanyakan mengapa pasukan TNI harus ditarik dari Aceh. Kalau GAM punya 
niat baik, untuk apa mereka meminta penarikan pasukan TNI di Aceh? Walau ada 
sejuta pasukan TNI di sana, mereka tidak perlu takut, katanya. 

Untuk itu, Endriartono mengimbau agar GAM lebih baik menyerahkan senjata mereka 
dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI akan 
memasilitasi penyerahan pasukan itu. 

Soal kemungkinan keterlibatan asing di Aceh, Endriartono tidak keberatan asal 
keberadaan mereka disetujui pemerintah. Pihak asing dapat berperan untuk 
memantau penyerahan senjata dari GAM. 

Pada kesempatan itu, Endriartono Sutarto juga mengatakan, masalah pokok di Aceh 
sampai saat ini belum bisa diselesaikan, dan persoalan pokok itu tidak menjadi 
porsi TNI untuk menyelesaikannya. 

Masalah pokok di Aceh ini belum bisa diselesaikan. Hal itu membuat kecewa 
masyarakat Aceh. TNI akan terus melakukan usaha keras untuk menekan gerakan 
bersenjata di Aceh, ujar Panglima. Namun Endriartono tidak menjelaskan secara 
rinci persoalan pokok apa yang belum diselesaikan itu. Yang jelas katanya, 
pemecahan masalah pokok itu tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI. 

Dikatakan pula dalam mengatasi persoalan di Aceh, pemerintah telah melakukan 
berbagai upaya seperti melakukan perundingan. Panglima mencontohkan sebelum 
pelaksanaan Darurat Militer di Aceh, antara pemerintah dan pihak GAM telah 
menghasilkan suatu kesepakatan yang tertuang dalam Cessation of Hostilities 
Agreement (CoHA). Salah satu kesepakatannya adalah agar GAM mau menghentikan 
aksi-aksi mereka. 

Namun ternyata dalam perjalannya, kesepakatan itu tidak dilaksanakan di 
lapangan. Bahkan, GAM memanfaatkan jeda waktu selama kesepakatan itu untuk 
konsolidasi dan memperkuat diri, kata Panglima. 

Dijelaskan sebelum CoHA jumlah personil GAM sekitar 6.000 orang dengan jumlah 
senjata yang dimiliki mereka sekitar 2.500. Namun sebelum pelaksanaan Darurat 
Militer I, informasi yang diterima TNI jumlah personil GAM meningkat hingga 
mencapai 10.000 orang, demikian pula halnya dengan persenjataan yang mereka 
miliki mencapai 3.500 pucuk. Setelah pelaksanaan Darurat Militer I, TNI mampu 
mengurangi kekuatan GAM, menjadi sekitar 1.500 personil dan 500 pucuk senjata. 

Secara keseluruhan sejak operasi militer digelar di Aceh, jumlah anggota GAM 
yang tewas sebanyak 3.738 orang, sedangkan anggota GAM yang tertangkap atau 
menyerahkan diri sebanyak 5.855 orang. Sementara jumlah senjata yang berhasil 
disita oleh TNI sebanyak 23.400 pucuk. (O-1) 


Last modified: 9/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Lemah Perlindungan Hukum Pelaut Indonesia di Luar Negeri

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 


Lemah Perlindungan Hukum Pelaut Indonesia di Luar Negeri
JAKARTA - Perlindungan hukum terhadap pelaut-pelaut Indonesia di luar negeri 
sangat lemah. Pelaut sering mendapat masalah namun perhatian pemerintah 
terhadap mereka sangat kecil. 

Perlu advokasi dan perlindungan hukum yang memadai sehingga kasus-kasus di 
Mindanao di mana pelaut kita disandera dan juga India ketika pelaut Indonesia 
dipenjara dua tahun karena dinilai melanggar hukum tidak terulang lagi, ujar 
mantan pelaut yang juga Ketua Ikatan Alumni Bumiseram (IKAB) Makassar, Capt 
Muslim MS kepada Pembaruan di Jakarta, Rabu (8/6). 

Karena itu, lanjut Muslim, IKAB menyiapkan sejumlah ahli hukum dan pakar hukum 
maritim untuk mendampingi pelaut-pelaut Indonesia anggota IKAB di luar negeri. 

Termasuk bantuan berupa upaya advokasi terhadap instansi-instansi terkait di 
dalam negeri. Menurut dia hal itu diperlukan sebab dari 7.000 anggota IKAB, 40 
persennya adalah pelaut yang bekerja di luar negeri. 

Anggota IKAB merupakan lulusan sekolah pelayaran yang letaknya di Jl Bumiseram, 
Makassar. Sekolah pelayaran tersebut merupakan sekolah pelayaran menengah 
pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1921 ketika masa pemerintahan 
kolonial Belanda. 

Dia mengharapkan langkah itu diikuti juga dengan ikatan alumni lainnya. Apalagi 
saat ini jumlah pelaut-pelaut Indonesia yang bekerja di kapal berbendera asing 
mencapai 50.000 orang. Sedangkan total pelaut Indonesia yang bekerja di luar 
negeri dan dalam negeri berdasarkan data Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), 
mencapai 125.000 orang. 

Perlindungan hukum dan HAM terhadap mereka sangat minim. Beda dengan TKI, jika 
terjadi masalah di luar negeri, banyak pihak yang berteriak. Sedangkan kalau 
ada masalah dengan pelaut, sama sekali tidak ada yang teriak. Padahal sama-sama 
penghasil devisa negara, ujar Muslim. (Y-4) 


Last modified: 9/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Otonomi Sekolah

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Titik Pandang


Otonomi Sekolah
 

Ratna Megawangi 

SAAT ini sedang dikembangkan konsep pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi 
(KBK) 2004 melalui penerapan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. 
Model pendidikan holistik ini adalah pendidikan yang secara eksplisit ditujukan 
untuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik (kognitif), 
emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreativitas. 

Konsep pendidikan ini sudah menjadi tren pembaruan sistem pendidikan yang 
dianggap cocok untuk abad ke-21. Reformasi pendidikan di Jepang misalnya, ada 
tiga kalimat kunci yang sering disebut, yaitu kokoro-no-kyoiku (pendidikan 
untuk hati, jiwa, atau kedirian manusia), sogo-gakushyu (pembelajaran 
holistik), dan tokushyoku, koseika (keunikan masing-masing sekolah dan 
masing-masing individu). 

Ministry of Education of British Columbia, Canada, pada tahun 2000 juga 
mencanangkan tujuan pendidikan untuk mengembangkan aspek estetika dan kesenian, 
emosi dan sosial, intelektual, fisik dan kesehatan, serta aspek tanggung jawab 
sosial. Perubahan ini telah membawa iklim perubahan baik dari segi manajemen 
sekolah (otonomi penuh), maupun kurikulum dan metode pembelajaran di kelas. 

Sebetulnya, kalau kita serius menjalankan amanat Undang-Undang No 20 Tahun 2003 
Pasal 3, konsep pendidikan yang harus dijalankan adalah holistik untuk 
membangun karakter, karena bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik 
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga 
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kebijakan KBK 2004 sebenarnya 
ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. 


Revolusi 

Untuk menjalankan KBK 2004 ini, diperlukan sebuah revolusi paradigma 
pendidikan, karena memerlukan berbagai metode, strategi, dan teknik 
pembelajaran yang berbeda dengan sistem pendidikan sebelumnya. Misalnya, kelas 
yang sunyi di mana anak duduk pasif dengan menyimak dan mencatat selalu 
dianggap sebagai suasana kelas yang baik. Padahal suasana kelas seperti itu 
akan membuat anak bosan, dan proses belajar menjadi tidak efektif. 

Menurut Vigotsky, proses belajar yang dapat meningkatkan semangat siswa adalah 
dengan berdiskusi, banyak bertanya, bereksplorasi, dan bermain (fun learning), 
sehingga kemampuan verbal dan motoriknya berkembang, termasuk juga kemampuan 
berpikir kritisnya (higher order thinking). 

Intinya, agar KBK 2004 berhasil, para pendidik dituntut untuk bersikap 
profesional, kreatif dan fleksibel, agar terbentuk proses belajar yang efektif. 
Untuk itu, otonomi sekolah mutlak diberikan, yaitu dengan payung Manajemen 
Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah sebuah konsep yang memberikan wewenang 
kepada sekolah (bersama masyarakat sekitar), untuk mengambil 
keputusan-keputusan konkret dalam mengelola pendidikan, memperbaiki kurikulum 
sehingga mutunya meningkat. 

Nah, inilah masalah yang sering kami hadapi di Indonesia Heritage Foundation, 
ketika melatih para guru untuk mengubah metode pembelajaran di kelas agar 
tujuan membangun manusia holistik yang berkarakter dapat tercapai, yaitu berupa 
ketakutan dan keengganan para guru untuk memperbaiki metode pembelajaran di 
kelas agar sesuai dengan teori-teori yang berlaku (misalnya, Piaget, Erik 
Erikson, Vigotsky, dan lain-lain). 

Alasannya, mereka takut dengan para penilik sekolah dan para birokrat dari 
dinas pendidikan setempat yang kerap datang ke sekolah dan menanyakan hal-hal 
yang sudah baku. Pernah ada sebuah sekolah TK di daerah yang para gurunya 
disponsori oleh sebuah perusahaan minyak untuk mengikuti training di Jakarta, 
dan meninjau beberapa sekolah yang bagus di Jakarta. 

Ketika kembali ke daerahnya, para guru tersebut begitu antusias untuk 
menerapkan ilmu yang diperolehnya, dan mengubah setting kelas dan menyediakan 
fasilitas eksplorasi di alam terbuka. Ketika seorang penilik datang untuk 
inspeksi, semuanya menjadi buyar, karena penilik tersebut tidak suka dengan 
wajah baru sekolah tersebut. Tempat bermain pasir dan fasilitas agar anak 
dapat bereksplorasi di alam terbuka dilarang diadakan, karena menurutnya semua 
kegiatan belajar harus dilakukan di dalam kelas. 

Karena ingin menunjukkan gigi kekuasaannya, para penilik sering tidak mau 
mendengar alasan yang dikemukakan oleh para guru yang sudah tercerahkan. Baik 
kepala sekolah maupun guru, apalagi yang pegawai negeri, biasanya takut untuk 
melakukan hal yang bertentangan dengan para penilik sekolah, karena ancamannya 
mutasi, atau dipersulit urusan kenaikan pangkatnya. 


Sikap Birokrat 

Kami pernah mengira para penilik tidak setuju dengan perubahan karena mereka 
belum mengetahui, dan berharap apabila mereka diundang dalam training kami, 
mereka pun akan setuju. Ternyata setiap kami mengundang para birokrat dari 
dinas setempat, jarang yang mau ikut sampai selesai, tetapi hanya pada 

[ppiindia] Teror dan Aksi Mengalihkan Perhatian

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Tajuk Rencana I

Teror dan Aksi Mengalihkan Perhatian
SEBUAH bom meledak di halaman rumah kontrakan Abu Jibril di Kompleks Witana 
Harja, Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (8/6) pagi. Mengapa teror terus 
berlangsung di negeri ini? Sebelumnya, aksi teror membuat panik penduduk di 
sebuah pasar yang tengah ramai di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, 
menewaskan 19 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Juga, teror melalui surat ke 
pengadilan dan kejaksaan di Denpasar, Bali, serta Kedutaan Besar Indonesia di 
Canberra, Australia. 

Dalam tiga pekan terakhir, penduduk di Jakarta dan sekitarnya juga dibuat 
waswas oleh berita akan ada serangan bom. Bahkan, informasi ini sudah 
menyebutkan tentang kendaraan berisi bom yang tengah berkeliling di Jakarta dan 
sekitarnya untuk mencari sasaran. Setiap hari, ada berita tentang kantor yang 
menerima ancaman bom yang disampaikan melalui telepon. Meskipun belum terbukti, 
kepanikan telah terjadi. 

PERISTIWA tersebut, dan juga sejumlah aksi teror mematikan yang terjadi di 
beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan jaringan 
teroris masih leluasa bergerak. Polisi yang menjanjikan menangkap gembong 
teror, Dr Azahari dan Noordin Moh Top, dalam 100 hari pertama pemerintahan 
Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, ternyata belum ditepati. Sebaliknya, 
masyarakat terus hidup dalam ketakutan oleh ancaman kosong untuk menimbulkan 
kepanikan maupun ledakan yang mematikan. 

Fakta bahwa aksi teror masih terjadi harus menjadi bahan refleksi bagi aparat 
yang bertanggung jawab pada keamanan, khususnya polisi. Harus ada keberanian 
mengevaluasi strategi yang digunakan selama ini. Hal yang paling menonjol 
adalah tindakan pengamanan terlihat tidak konsisten dan reaktif. Polisi 
bergerak setelah teroris beraksi. Pengamanan diperketat setelah bom meledak. 
Begitu suasana mereda, pengamanan kembali kendor, dan ini bisa menjadi 
kesempatan para teroris merancang aksi mereka. 

Masyarakat yang hidup dalam sekat-sekat, dan lemah ikatannya sebagai suatu 
komunitas, juga menjadi titik lemah sehingga teroris bisa leluasa beraksi dan 
tinggal di antara warga tanpa kecurigaan. Aksi teror yang terus-menerus juga 
tidak banyak mendorong berbagai pihak untuk lebih bersinergi membangun kekuatan 
menghadapi kelompok yang anti perdamaian ini. 

Dalam kasus ledakan di rumah Abu Jibril, berbagai pertanyaan kemudian muncul 
berkaitan dengan waktu ledakan (pukul 04.30 pagi) yang secara teori menyulitkan 
untuk mengidentifikasi motif tindakan kriminal itu. Demikian juga dengan lokasi 
ledakan di halaman rumah, serta kemungkinan keterlibatan dua orang pengendara 
motor. 

JIKA dikaitkan dengan begitu banyak teror melalui pesan telepon yang tidak 
terbukti adanya bom, sangat mungkin berbagai aksi tersebut merupakan cara-cara 
untuk mengalihkan kewaspadaan aparat keamanan dan masyarakat terhadap aksi 
besar yang sebenarnya mereka rancang. Kita tidak bisa mengesampingkan begitu 
saja informasi tentang adanya mobil berisi bom yang tengah berkeliling di 
Jakarta dan sekitarnya. 

Polisi justru harus lebih waspada dan intensif mengejar gembong teroris di 
Indonesia. Kita juga mengajak berbagai pihak dalam masyarakat untuk tidak 
lengah, dan membangun kebersamaan dalam komunitas untuk melawan kejahatan 
kemanusiaan ini. Sebab, kenyataannya di tengah-tengah kita hidup para teroris 
yang bergerak leluasa. Di atas semua itu, kita harus membangun keyakinan bahwa 
kekuatan pendamba kedamaian lebih besar dan mampu menghentikan teror. 


Last modified: 9/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Putus Sekolah Jangan Disepelekan

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Tajuk Rencana II


Putus Sekolah Jangan Disepelekan
KEMISKINAN sedang ingin menunjukkan mukanya. Busung lapar, polio, dan campak 
adalah indikasi adanya kemiskinan di tengah masyarakat kita. Berita-berita yang 
muncul barangkali hanya puncak dari gunung es berbagai masalah kemiskinan itu. 
Kita menyayangkan sikap beberapa pejabat yang berusaha menutup-nutupi kasus 
kemiskinan yang terjadi di wilayahnya, seperti dalam kasus busung lapar 
misalnya. 

Busung lapar jelas menunjukkan adanya masalah kemiskinan. Dalam kaitannya 
dengan kekuasaan, busung lapar adalah contoh kegagalan. Lazimnya, tidak ada 
gubernur atau bupati yang mau dinilai gagal. Makanya, mereka berusaha keras 
untuk menutup-nutupi kasus busung lapar. 

Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya angka putus sekolah 
belakangan ini. Ini adalah wajah lain dari kemiskinan. Kita angkat masalah 
putus sekolah lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di 
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang jaraknya hanya belasan kilometer 
dari Jakarta. 

UNTUK tingkat SD, jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 62.000 siswa, yang mampu 
melanjutkan ke SMP hanya 31.000 siswa. Berarti lebih dari 50 persennya terpaksa 
putus sekolah. Tahun 2005 diperkirakan lulusan SD sebanyak 62.000 siswa, 
sedangkan yang bisa melanjutkan pendidikan 32.000 orang. Untuk tingkat SMP, 
jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 32.000 orang. Yang bisa melanjutkan 
pendidikan ke Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 
hanya 14.000 orang. Artinya, lebih dari setengah lulusan SMP di kabupaten tak 
melanjutkan pendidikan ke SMU/SMK. 

Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena daya tampung sekolah negeri yang hendak 
mereka tuju terbatas. Sekolah negeri dijadikan tujuan karena ada asumsi biaya 
sekolah negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya di sekolah swasta. 
Jelas, mereka yang tak melanjutkan pendidikan terhadap masalah ekonomi. 

Apa yang terjadi di Kabupaten Tangerang tak mustahil terjadi juga di kabupaten 
lain, dengan jumlah angka putus sekolah yang tidak kecil pula. Kenyataan ini 
merisaukan kita karena di masa depan kita pasti menghadapi masalah SDM. Di era 
globalisasi sekarang, mutu SDM sangat menentukan agar kita bisa bersaing dengan 
SDM dari negeri lain. 

PEMBANGUNAN SDM hendaknya menjadi perhatian utama kita. Karena itu pula, kita 
harus memberi perhatian yang sungguh-sungguh pula pada dunia pendidikan. Masa 
depan bangsa ini ada di tangan SDM yang berkualitas. Makin banyak SDM yang 
tidak berbobot, beban negara makin bertambah di masa depan. Karena itu, masalah 
putus sekolah bukan masalah sepele, bukan masalah statistik biasa. 

Memang negeri kita kaya akan sumber daya alam. Namun, modal itu saja tidak 
cukup. Kita perlu menambah modal itu dengan SDM yang berbobot. Banyak negara 
maju justru tidak memiliki sumber daya alam yang kaya. Namun mereka bisa 
menggapai kemajuan dan menjadi negara kaya karena ditopang oleh SDM yang 
berkualitas. 

Kita memberi perhatian pada pendidikan karena pendidikan memiliki posisi 
strategis untuk membangun manusia Indonesia baru yang mengagungkan kerja keras, 
dan tidak bermental terabas, ingin cepat-cepat menjadi kaya dengan mengambil 
jalan korupsi. Dalam konteks inilah kita menempatkan masalah banyaknya lulusan 
SD dan SMP di Kabupaten Tangerang, juga kabupaten lainnya, yang tak melanjutkan 
sekolah. 


Last modified: 9/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla

2005-06-09 Terurut Topik tony picasso
Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote:
thanks for the reminder..Tony..:))...
hope it will be applied for u too..:))..

Warm Rgds,
Carla


TONY PICASSO; 
Well Carla unlike yours, my credibility is not in question here.  I have never 
attacked others’ beliefs nor have I made stupid baseless comments regarding 
their religion.  I know how sensitive the subject is so I wouldn’t even dare 
trying to discuss it.   However, I would certainly try to correct any 
misleading information about what I believe, because it is my right (to do so). 
 

People have been asking you about your source of information but you couldn’t 
even produce one!  You simply told them to check through Yahoo or Google. This 
way, you’ve created even more problem and your credibility sunk even lower than 
already is.

Perhaps next time you might want to be a bit more prudent regarding your 
postings and get your fact re-check so there’s no more unanswered questions (No 
one can doubt you anymore).  This is not a critic but merely a suggestion.

 

Take care,

 

TP



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Status Batam Akan Ditingkatkan Jadi Bounded Zone Plus

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi:  Istilah manis busung Lapar dari kaum politikus  adalah kekurangan 
gizi. Istilah kekurangan gizi ini bisa diartikan makanannya cukup tetapi yang 
kurang adalah gizi. Bila dipakai istilah politik ini tentunya tidak seberapa 
menimbulkan reaksi prihatin bila dibandingkan kata lapar atau busung lapar. 

Sekarang ada istilah Bounded Zone Plus. Untuk lebih terang mengenai istilah 
ini barangkali perlu diberitahukan bahwa pada permulaan tahun 1970  di banyak 
negeri dibuat Free Trade Zone [FTZ]. Beberapa points mengenai FTZ  antara lain 
ialah bagi perushaan yang berinvestasi di FTZ diberikan kebebasan pajak selama 
5 tahun dan dengan syarat dapat diperpanjang, dapat air dan listrik jauh lebih 
murah dari harga diluar. Buruh FTZ tidak boleh mempunyai serikat buruh. FTZ 
adalah extra judicial area. Perusahaan FTZ bebas transfer keuntungan.  
Propaganda keuntungan FTZ  antara lain ialah FTZ dapat menampung  tenaga kerja 
yang bertambah tiap tahun, dan transfer teknologi. Kebenaran dari FTZ 
menymbangkan transfer teknologi sampai saat ini sulit diperoleh karena industri 
yang ada ialah seperti garmen, textil, me-montage produk setengah jadi. Istilah 
majalah Far Eastern Economic Review mengenai FTZ ialah Foot loose industry 
artinya sewaktu-waktu bisa saja pindah ke tempat yang lebih murah upah buruh 
dan kondisi penaman modal  yang lebih menguntungkan. Mungkin sekali  Bounded 
Zone Plus ini diberi kelonggaran lebih plus lagi dengan tenaga kerja yang 
disebut  bounded labour.


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/09/sh12.html


Status Batam Akan Ditingkatkan Jadi Bounded Zone Plus


Jakarta - Status daerah industri Pulau Batam sesuai Keputusan Presiden 
(Keppres) No. 28/1682 yang merupakan Bounded Zone (kawasan terbatas) akan 
ditingkatkan menjadi Bounded Zone Plus (kawasan terbatas plus) dalam upaya 
untuk memberikan insentif kepada investor.

Peningkatan status dari Bounded Zone menjadi Bounded Zone Plus tidak 
memerlukan undang-undang sehingga cukup ditetapkan berdasarkan keputusan 
presiden yang menyempurnakan Keppres sebelumnya, kata Menteri Perdagangan Mari 
Elka Pangestu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (9/6).

Mari mengatakan dengan ditetapkannya Batam sebagai Bounded Zone Plus maka akan 
diberikan insentif kepada investor berupa kemudahan dan kecepatan pemeriksaan 
administrasi kepabeanan, pembebasan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) 
untuk bahan baku/penolong yang hasil produksinya diekspor, serta pemberlakuan 
pengenaan pajak yang tidak berlaku surut.

Selama ini terdapat beberapa isu penting yang menjadi desakan dunia usaha dan 
investor sehingga kita perlu memberi perhatian dan penyelesaian yang segera 
tanpa memperdebatkan produk hukum Batam sebagai daerah FTZ (kawasan perdagangan 
bebas) menyeluruh maupun enclose yang didasarkan pada undang-undang FTZ, kata 
Mari.

Ia mengaku isu dan permasalahan yang perlu diselesaikan segera adalah kepastian 
izin investasi dan status Batam untuk menjamin kepastian berusaha yang 
menciptakan iklim investasi kondusif bagi investor.

Pemerintah, kata Mari, juga akan menyempurnakan Peraturan Pemerintah No. 
63/2003 mengenai pemberlakuan surut per 1 Januari 2004, memperlancar, serta 
mempercepat proses restitusi. (ant)
 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] from the discussion with Prof. Gary S. Becker of the UC

2005-06-09 Terurut Topik fauziah
Dear all,
May I share my simple report from today's occasion, who knows some of
you are interested with the issues. Sorry for cross-posting. Have a
nice weekend.

Cheers,

fau

Today we have a memorial lecture from Prof. Gary S. Becker from the
University of Chicago (UC). This is the second time for him to give his
lecture in our university and more importantly, this time he does it in
the context of receiving Doctor Honoris Causa from Hitotsubashi
University. He has been giving some advises for the universities'
cooperation and strategy since few years ago. 

Prof. Becker is a well-known behavioral-economist in the world, even
though his contributions are not limited to, but the most imperative
one, is economics of human capital. Receiving Phoenix Prize from the
University of Chicago, a place where he has been teaching since 1970,
has reinforced his position as a distinguished Nobel Laureate; only
three professors in the UC have been awarded this honorary prize,
although the UC has been hosting 78 Nobel Laureates so far.

I was lucky; together with some fellows, we were invited by the
President of the university to the honorary reception afterwards. Of
course, we didn’t waste any time to shower him with many questions
during the reception – and certainly, taking picture with him as well.
Poor professor, he couldn’t touch any food at all, because he was busy
to answer and give free advices to us *wink*.  

Ok, here is some of interesting comments from him:

1. On the debate which field should be prioritized in allocating budget
for the developing countries facing limited fiscal space. I asked his
opinion on the three sectors: technology development, macroeconomic
stability, and basic education and health. He chose basic education and
health (no surprise at all) and economic stability as main priority.
Current technology should be chosen so as to best suit country needs,
and one can expect that it will be developed to the later stage in
accordance to the development of country’s economy. He also mentioned
about combating KKN –after he learned where I come from *sigh*.

2. On the issue of measuring social contribution and intangible
factors, he definitely advocates the approach of WTP (Willingness To
Pay). He even said that “you haven’t learned modern economics until you
feel comfortable with this concept”. (Well, I think I haven’t done yet
then..) 

3. China’s fixed exchange rate regime. He thinks that even though in
the long run floating rate regime is the most suitable for China,
current excellent economic achievements do not require it to be applied
at this time. He believes that China would be able to manage it, should
the policy be shifted; however, why should consider the policy which
probably will give disruptive impact to the good economic performance? 

4. China’s one child policy. I found that this one is interesting. He
said that China should eliminate the policy for the following reasons:
i) it interferes too much with the human’s rights. The government
should spread knowledge about family planning and pay more attention to
the women’s education and health status but leave to the person to
decide how many children they want to give birth to, ii) China has
bigger capacity to support and be supported by larger inhabitants.
Taiwan has more densely population compare to that in China mainland,
but has higher per capita income, iii) Aging population is faced by
many developed countries nowadays, China will too if it continues the
policy. He predicted that if the policy is abolished, the fertility
rate in China will increase not so high but approximately to the level
of about 2.1 from currently 1.8.

5. Brain drain. He strongly recommends that developing countries will
be better off by sending more students to study abroad, even though
some of them will not return immediately. Direct returnees can
contribute immediately to the country, while late returnees considered
as accumulating their human capital which will be a good asset when
they’re going home. It will also give pressure to the government to
improve internal situation so as to provide favorable environment for
new reformers to contribute to the country’s development.

6. This one is from his lecture. A study shows that in India, the
returns of male workers (aged 30-55) attended english-speaking school
is double (=100% in 1990) and more than 100% (1995-2000) as compared to
whom attended non-english-speaking school (Rosenzweig). Wow...

There are some other points, including comments from Prof. Kotaro
Suzumura (to whom I always have full respect), but I don’t think it’s
appropriate for me to write down everything. Enough for now. Here is
the useful links of his webpage and his blog. 

http://home.uchicago.edu/~gbecker/

http://www.becker-posner-blog.com/

-fau





___ 
Does your mail provider give you FREE antivirus protection? 
Get Yahoo! Mail http://uk.mail.yahoo.com



[ppiindia] Quo Vadis Martabat Lulusan SLTA

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/09/opi02.html


Quo Vadis Martabat Lulusan SLTA
Oleh Widoyoko

Kini, (hanya) menjadi seorang lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 
semakin sulit untuk ikut memberi manfaat di ruang publik. Hanya satu dari 
sekian komisi independen di Indonesia yang membuka peluang bagi lulusan SLTA, 
yaitu Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang sedang dalam tahap 
pembentukannya. Selebihnya, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi 
Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi Yudisial, Komisi Ombudsman, Komisi Pemilihan 
Umum dan lain-lain mensyaratkan pendidikan minimal sarjana (S1) bagi calon 
anggotanya. 
Dari 1.183 pelamar KKR hanya terdapat 8,1 persen yang berlatar belakang 
pendidikan SLTP/SLTA (Kompas, 17/05/05). Mereka terhimpit di antara para 
lulusan strata 1, 2 dan 3. Oleh karenanya, hampir bisa dipastikan, keberadaan 
mereka di kancah perebutan keanggotaan KKR hanya sebagai penggembira. 
Setidaknya bila persyaratan pembuatan makalah mengenai Hak Asasi Manusia 
dijadikan syarat mutlak oleh para penyeleksinya untuk menilai kelayakan 
seseorang duduk di komisi tersebut.

Dalam dunia politik kita masa kini, karir politik seseorang yang hanya 
berpendidikan akhir SLTA juga sangat tidak menentu. Sewaktu-waktu latar 
belakang pendidikannya bisa dipermasalahkan, baik oleh lawan-lawan politiknya 
antar parpol maupun intra parpolnya. Ini misalnya dialami Megawati Soekanoputri 
saat kalangan DPR mulai membahas syarat pendidikan calon presiden menjelang 
kelahiran undang-undang tentang Pemilu. 

Ia nyaris terganjal maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2004, hanya 
lantaran yang bersangkutan bukan berlatar belakang pendidikan strata satu. 
Kalau saja DPR periode 1999 - 2004 itu menyetujui persyaratan pendidikan 
minimal strata 1 bagi calon presiden yang digagas oleh lawan-lawan politiknya, 
maka Megawati tidak mungkin bisa ikut berlaga dalam pemilihan presiden 2004 
itu. 

Kasus Sys NS 
Hal yang hampir mirip dialami salah seorang tokoh Partai Demokrat (PD) Sys NS 
yang masuk dalam bursa calon ketua umum partai tersebut. Hasil voting mengenai 
syarat pendidikan minimal calon ketua umum PD dalam Kongres I di Bali bulan Mei 
2005 itu menghasilkan: 246 suara setuju memilih strata 1. Sisanya, 147 suara 
memilih SLTA, 4 suara tidak sah dan 1 suara abstain. Akibatnya, Sys NS yang 
hanya berpredikat lulusan SLTA mengurungkan langkahnya menuju kursi orang nomor 
satu di partai tersebut.

Ada tiga hal yang bisa ditafsirkan dari fenomena penggeseran martabat seorang 
lulusan SLTA dalam upaya meraih jabatan seperti tersebut di atas. 

Pertama, adanya peningkatan kemampuan masyarakat kita dalam meraih jenjang 
pendidikannya dari yang hanya sebatas tingkat lanjutan menjadi ke tingkat 
pendidikan tinggi. Dari segi ini dapat pula ditafsiri bahwa masyarakat sudah 
mencapai tingkat kesejahteraan memadai, karena sudah semakin banyak yang mampu 
menempuh pendidikan tingginya yang dari segi pembiayaannya relatif mahal.

Kedua, telah terjadi pergeseran persepsi masyarakat terhadap kualitas 
pendidikanmenengah atas. Seorang lulusan SLTA akan sangat sulit memperoleh 
pekerjaan, terlebih lagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keterampilan 
mengabtraksi persoalan (pekerjaan nonteknikal). 

Ketiga, telah dijadikannya keterbatasan latar belakang pendidikan seseorang 
sebagai komoditas politis, yaitu dengan menggunakannya semata-mata untuk 
menghambat laju seseorang untuk meraih jabatan pimpinan. 

Fenomena yang ketiga patut diwaspadai karena gejalanya justru terjadi di 
lembaga parpol, sebuah lembaga yang seharusnya menjaga martabat pendidikan SLTA 
agar secara politis tidak terdegradasi. Kebijakan kalangan politisi seperti itu 
bisa semakin mempersulit ruang gerak kalangan lulusan SLTA dalam memperoleh 
pekerjaan. Akibatnya, tiada cara lain guna menghapus angka pengangguran 
(sementara), selain dengan menggiring mereka ke jenjang pendidikan lebih 
tinggi. Padahal bagi sebagian besar masyarakat, pendidikan tinggi merupakan 
sesuatu kemewahan yang memerlukan dana relatif besar. 

Fenomena tersebut juga akan mendorong munculnya pihak-pihak yang kemudian 
berusaha menghiasi nama dirinya dengan gelar-gelar akademik, baik yang 
diperolehnya secara legal, setengah legal (asli tapi palsu) dan sama sekali 
tidak legal. Kalau ini terjadi, maka perguruan tinggi kita tak lebih sekadar 
sebagai lembaga pencetak simbol-simbol pendidikan tinggi yang bisa digunakan 
untuk melengkapi salah satu persyaratan perebutan kekuasaan.

Kepemimpinan 
Hal yang tidak boleh dilupakan bahwa orang-orang berpendidikan pas-pasan 
(SLTA) sebenarnya bisa mampu menangani hal-hal yang selama ini dianggap 
sakral oleh kalangan perpolitikan seperti jabatan pemimpin sebuah parpol atau 
pun memimpin sebuah organisasi publik. Untuk jabatan pimpinan 
organisasi-organisasi semacam itu, yang terpenting bukanlah adanya keterampilan 
teknis operasional seperti yang harus dipunyai seorang mekanik yang bertugas di 
bidang permesinan, 

[ppiindia] Ttg buku The History of the Qur'anic Text

2005-06-09 Terurut Topik Ikranagara
Dear sohib sekalian;

Ini ada tulisan menarik tentang buku The History of the Qur'anic 
Text: From Revelation to Compilation, A Comparative Study with the 
Old and New testaments karya Prof. Muhammad Mustafa Al-A'zami, dari 
milis sebelah.

Ikra.-
 

Salam,
Buku yang ditulis oleh seorang peneliti hadis yang cukup terhormat 
dan
terpandang, Prof. Muhammad Mustafa Al-A'zami (sering disebut M. M. 
Al-A'zami)
tentang studi kompilasi Qur'an sangat menarik perhatian saya. Judul 
buku itu
sangat panjang, The History of the Qur'anic Text: From Revelation to
Compilation, A Comparative Study with the Old and New testaments. 
Baru-baru
ini, buku tersebut diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit 
Gema Insani
Press (GIP). Beberapa waktu lalu, buku ini didiskusikan di Jakarta 
dalam acara
peluncuran yang cukup mendapat pemberitaan yang hangat. Hadir dalam 
diskusi itu
pengarang buku tersebut, didampingi oleh Gus Dur dan beberapa 
sarjana Islam yang
lain.

Penerbitan buku ini dalam bahasa Indonesia, tampaknya, terkait 
dengan kampanye
intelektual yang diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa dan 
sarjana Islam yang
sedang menempuh studi atau mengajar di sebuah lembaga pendidikan 
Islam di
Malaysia bernama ISTAC-IIUM. Ada tiga nama yang merupakan alumnus 
lembaga itu,
dan mempunyai ambisi yang cukup besar untuk melawan wacana Islam 
liberal
yang dikembangkan oleh sejumlah intelektual di Indonesia: Adian 
Husaini, Adnin
Armas, dan Ugi Suharto. Nama terakhir ini terlibat dalam 
penerjemahan buku itu,
bersama tiga nama lain: Sohirin Solihin, Anis Malik Thaha, dan Lili 
Yulyadi.
Sebagai info pula, Ugi Suharto yang merupakan alumni Gontor ini, 
saya kenal
sebagai salah seorang penentang gigih penggunaan metode hermeneutika 
dalam studi
dan penafsiran Qur'an, sebab hermeneutika dianggap sebagai ilmi yang 
lahir dari
kancah studi Bibel, sehingga tidak relevan dipakai untuk studi 
Qur'an. Menurut
dia dan orang-orang lain di ISTAC yang sefaham, Qur'an harus 
didekati dengan
metode dan ilmu yang lahir dari dalam rahim sejarah penafsiran 
Islam sendiri,
bukan metode yang diimpor dari luar. Komentar kecil saya: mengapa 
mereka tidak
keberatan dengan metode penafsiran Qur'an dengan memakai temuan-
temuan saintifik
mutakahir yang datang dari dunia Kristen pula, seperti yang 
dilakukan oleh
Thanthawi Jauhari dalam tafsir Al Jawahir atau Maurice Bucaille 
dalam Qur'an,
Bibel dan Sain Modern? Pendekata saintifik semacam itu tak perbah 
dipakai oleh
seluruh penafsir klasik Islam, dan dengan demikian sebagai sebuah 
metode jelas
asing dalam sejarah penafsiran Qur'an. Orang-orang yang sefaham 
dengan Ugi
Suharto yang sikapnya terhadap Qur'an adalah apologetik, umumnya 
justru gembira
dan suka cita dengan pendekatan Bucaillisme; sutau pendekatan yang 
hendak
menunjukkan bahwa semua yang dikatakan sain modern suda ada dalam 
Qur'an. Jika
metode saintifik mereka terima, kenapa metode hermeneutika mereka 
tolak?
Dua-duanya dari Barat? (Saya tahu, kira-kira jawaban mereka adalah 
seperti yang
secara klise dikatakan kaum Hizbut Tahrir: harus dibedakan antara 
aspek
madaniyyah dan hadlarah dalam peradaban Barat).

Teman-teman yang ada di ISTAC, Malaysia, itu merasa gerah karena 
gelombang
pemikiran Islam liberal yang melanda Indonesia. Kegerahan ini 
tampaknya juga
sedang menggejala di sebagian kalangan di Malaysia, terutama 
kalangan Islam yang
konservatif. Akhir-akhir ini, saya mendapat banyak kiriman artikel 
yang ditulis
oleh penulis Malaysia dan mengkritik gagasan-gagasan Islam liberal 
di Indonesia.
Umumnya berisi analisa yang dangkal, tendensius, dan apologetik. 
Mereka gerah
antara lain karena pendekatan Islam liberal dianggap menimbulkan 
keraguan pada
umat Islam mengenai hal-hal yang ma'lum min al din bil al 
dlarurah, sesuatu
yang telah dianggap final dalam agama (seperti, salat dan puasa itu 
wajib).
Salah satu hal final yang dianggap telah diungkit-ungkit kembali 
oleh kalangan
liberal adalah melalukan penafsiran kembali Qur'an dengan memakai 
pendekatan
kritis, seperti yang dipakai oleh Nasr Hamid Abu Zaid (yang 
mengtakan bahwa
Qur'an sebagai teks bisa dipandang sebagai muntaj tsaqafy atau 
produk budaya).
Hal ini menimbulkan kekhawatiran kalangan ISTAC itu, lalu mereka 
menerbitkan
jurnal ilmiah bernama ISLAMIA yang didedikasikan untuk menangkis
pikiran-pikiran kaum liberal yang dianggap berbahaya.

Sebagai diskusi, saya kira perkembangan ini sangat baik dan sehat. 
Sejak para
intelektual Islam liberal di Indonsia merintis suatu gerakan 
intelektual untuk
memahami Islam secara lebih kritis, kontektual dan humanis, muncul 
diskusi yang
sangat hidup dan penuh antusias di mana-mana, termasuk di Malaysia. 
Saya sangat
bangga sekali, bahwa Islam sekarang mengalami suatu intellectual 
vibrance
seperti sekarang ini, terutama di Indonesia. Sudah tentu ada 
kalangan yang tak
suka dengan maraknya diskusi semacam ini, karena diskusi yang 
terbuka dan kritis
memang mempunyai resiko membuka hal-hal yang --istilah Mohamed 
Arkoun-- al

Re: [ppiindia] from the discussion with Prof. Gary S. Becker of the UC

2005-06-09 Terurut Topik Mario Gagho
very valuable reporting, sis fauziah. thanks alot for
the share, looking for forward to another... since im
not an economist, i just read and absorb it. need to
think several more to comment.. :)

regardz,

--- fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear all,
 May I share my simple report from today's occasion,
 who knows some of
 you are interested with the issues. Sorry for
 cross-posting. Have a
 nice weekend.
 
 Cheers,
 
 fau
 
 Today we have a memorial lecture from Prof. Gary S.
 Becker from the
 University of Chicago (UC). This is the second time
 for him to give his
 lecture in our university and more importantly, this
 time he does it in
 the context of receiving Doctor Honoris Causa from
 Hitotsubashi
 University. He has been giving some advises for the
 universities'
 cooperation and strategy since few years ago. 


Mario Gagho
Agra University
www.ppi-india.org
-
A WINNER works harder than a loser and has more time. 
A LOSER is always too busy to do what is necessary.



__ 
Discover Yahoo! 
Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Oh don't forget your breast implants, Mam! Get'em while they're hot!!

2005-06-09 Terurut Topik tony picasso

This is sad but kinda funny in a way,... what the heck are they gonna do with 
those implants?  Whoever put those breast implants there must know something 
that we don't! Un-freakin'-believable!!! 
Australian medical aid to quake-ravaged Indonesia included breast implants 
SYDNEY (AFP): A health specialist complained on Thursday that medical aid sent 
by Australia to victims of the Dec. 26 earthquake and tsunami in Indonesia 
included breast implants and other inappropriate goods. 
Jan Rice said on ABC radio that she traveled to the worst-hit province of Banda 
Aceh with a government AusAID delegation three months after the disaster and 
found the donated implants in a store room. 
Rice, a specialist in wound care from Monash University's Victoria College of 
Pharmacy in Melbourne, said she also found drugs that were out of date and 
other useless supplies. 
I found a box with breast implants in it and drugs out of date, she said. 
Australia led the world in both government and private donations following the 
Boxing Day quake and tsunami, which left more than 128,000 people dead in Aceh 
province and another 450,000 homeless. 
But Rice said the donated medical supplies had overwhelmed local hospitals by 
their sheer volume. 
She found ceiling-to-floor boxes of unused aid in a storeroom at the main 
hospital in Banda Aceh, all in various states of disrepair because the 
humidity's 120 percent and cardboard obviously softens'. 
We had various equipment that was not complete so there were parts missing so 
that couldn't be used, she said. 
Other fairly intricate intensive care equipment was also delivered, but they 
didn't have an intensive care unit and they didn't have intensive care-trained 
staff. (*) 




-
Yahoo! Mail
 Stay connected, organized, and protected. Take the tour

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Joke - J.A.K.A.R.T.A.

2005-06-09 Terurut Topik Andrew Yuen
sebuah Joke.. buat rileks.. :-)


H.O.L.L.A.N.D 
Hope Our Love Lasts And Never Dies

I.T.A.L.Y. 
I Trust And Love You 

L.I.B.Y.A. 
Love Is Beautiful ; You Also 

F.R.A.N.C.E. 
Friendships Remain And Never Can End 

C.H.I.N.A. 
Come Here. I Need Affection 

B.U.R.M.A. 
Between Us, Remember Me Always 

N.E.P.A.L. 
Never Ever Part As Lovers 

I.N.D.I.A. 
I Nearly Died In Adoration 

K.E.N.Y.A 
Keep Everything Nice, Yet Arousing 

C.A.N.A.D.A. 
Cute And Naughty Action that developed into attraction 

K.O.R.E.A. 
Keep Optimistic Regardless of Every adversity 

E.G.Y.P.T. 
Everything's Great, You Pretty Thing ! 

M.A.N.I.L.A. 
May All Nights Inspire Love Always 

P.E.R.U. 
Phorget (Forget) Everyone... Remember Us 

T.H.A.I.L.A.N.D. 
Totally Happy, Always In Love And Never Dull 

J.A.K.A.R.T.A 
Jambret Aya Koruptor Aya Rampok Teh Ayaoge 

-- 
=
Perjuangan Melawan Kekuasaan adalah Perjuangan Ingatan Melawan Lupa 
-Milan Kundera-
=


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] the concept of collective brain-reserve (re: Prof. Gary S. Becker )

2005-06-09 Terurut Topik imuchtarom



yes, sis fau,

I'd like to second what Mr. Mario just said;

1st, please let me extend my compliment for your
apparently flawless english :) ...

2nd, down to the 'business' :
-

(*) I'd like to underline point (1) of
Prof. Becker's opinion about the guidelines
for allocating budget for countries with
limited * fiscal space * as Indonesia.

If I could infere what he said, the priority
of the three sectors should be put in the following
orders:

 (1) program for macroeconomic stability
 (2) program for basic education and health
 (3) program for technology development

I don't remember wether our present state budget
already conforms to the above formulation, but
I think I agree with his *fatwa*. 

For Indonesia, the program for technology
development may be conducted by inviting the
private sectors (the industry) to cofinance
RD activities. For this purpose, the policy
for R  D should reflect the need of the industry.

   (*)  I also agree with point 5  6 (5 and 6 are related).
We should let more young Indonesian to go abroad
either for studying or working without being afraid
of * brain drain *. We can regard this as a long
term investment, just like the Indians and the
Chinese have been doing. We can call this kind of
vision as : * brain reserve *

Thanks,

( ihm )===


 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

   Dear all,

   May I share my simple report from today's occasion, 
   who knows some of you are interested with the issues. 
   Sorry for cross-posting. Have a nice weekend.
 
   Cheers,
 
   fau
 

 
 Ok, here is some of interesting comments from him:
 
 1.  On the debate which field should be prioritized 
 in allocating budget for the developing countries 
 facing limited fiscal space. I asked his opinion 
 on the three sectors: technology development, 
 macroeconomic stability, and basic education and 
 health. He chose basic education and health 
 (no surprise at all) and economic stability as 
 main priority.

 Current technology should be chosen so as to best 
 suit country needs, and one can expect that it will 
 be developed to the later stage in accordance to 
 the development of country's economy. He also mentioned
 about combating KKN –after he learned where I come 
 from *sigh*.
 

 
 5.  Brain drain. He strongly recommends that developing 
 countries will be better off by sending more students 
 to study abroad, even though some of them will not 
 return immediately. Direct returnees can contribute 
 immediately to the country, while late returnees 
 considered as accumulating their human capital which 
 will be a good asset when they're going home. It will 
 also give pressure to the government to improve internal
 situation so as to provide favorable environment for
 new reformers to contribute to the country's development.
 
 6.  This one is from his lecture. A study shows that in 
 India, the returns of male workers (aged 30-55) 
 attended english-speaking school is double (=100% in 
 1990) and more than 100% (1995-2000) as compared to
 whom attended non-english-speaking school (Rosenzweig). 
 
 Wow...
 






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Masjid Raya Dan Mahligai Alquran

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/062005/10/opini/opini1.htm



Masjid Raya Dan Mahligai Alquran
(Tarik Tambang Islam Ibadah Dengan Islam Politik)

Oleh : Ahmad Barjie B
Beberapa bulan lalu saat musim deklarasi calon gubernur dan 
wakilnya, media massa ramai memberitakan kontroversi Masjid Raya Sabilal 
Muhtadin Banjarmasin yang konon akan digunakan sebagai tempat deklarasi 
pasangan Sjachriel Darham dan Noor Aidi oleh PBR pimpinan KH Zainuddin MZ. 
Benar atau tidak rencana itu, tidak diketahui secara pasti. Yang jelas, hingga 
deklarasi berlangsung di tempat lain, dai sejuta umat urung hadir dan masjid 
raya tidak jadi sebagai arena deklarasi.

Saat itu banyak sorotan. Bahwa masjid sebagai tempat ibadah dan milik semua 
golongan publik, tidak boleh dijadikan ajang politik praktis. Masjid harus 
steril dan netral, jauh dari kepentingan sesaat politisi tertentu. Ada 
anggapan, ulama yang terlibat dalam politik bukan ulama lagi, melainkan seorang 
politisi. Politisasi masjid dikhawatirkan selain akan menodai kesucian masjid, 
rentan menimbulkan perpecahan umat.

Pascaheboh masjid raya, belakangan muncul lagi hal serupa. Kali ini giliran 
Mahligai Alquran atau Gedung Iqra yang notabene juga dijadikan masjid, 
ditengara memfasilitas cagub/cawagub Syachriel Darham dan Noor Aidi, alias 
'Raja AA Nih'. Gedung yang dibangun di era Sjachriel ini, selain tempat 
kegiatan nikah massal yang didukung Ibu Herlinawaty Darham, konon sempat ada 
foto AA yang dipasang.

Walau tidak seheboh sorotan terhadap masjid raya, kontroversi di sekitar 
Mahligai Alquran mencuat karena ada media menyorotinya. Oleh pengeritiknya, 
Mahligai Alquran yang merupakan sentra BK-PRMI/LPP-TKA Kalsel diminta lebih 
fokus pada urusan pembinaan TK/TP Alquran saja guna mewujudkan 'Generasi 
Qurani', tidak usah terlibat dalam dukung-mendukung figur tertentu.

Berpikir positif

Jika kita berpikir positif dan baik sangka, sebenarnya tidak ada yang luar 
biasa dan memprihatinkan dalam masalah ini. Sekiranya Zainuddin MZ jadi hadir 
di masjid raya, tentu positif. Selain dakwahnya selalu ditunggu masyarakat, 
kiai kondang ini dapat menuntun cara berpolitik islami yang patut direnungi 
calon dan semua partai. Nuansa pemihakan, kalau pun ada, mungkin sangat tipis. 
Walau sudah punya partai, tentu ia masih mengutamakan kepentingan umat. 
Terjunnya kiai ke politik, siapa pun orangnya, jangan dianggap keulamaannya 
sudah hilang, sebab berpolitik disuruh dalam agama.

Begitu pula kegiatan yang dilakukan di Mahligai Alquran. Pada dasarnya sangat 
positif, meski diadakan dalam suasana pilkada. Saya menduga ada hubungan 
emosional dan historis antara sebagian petinggi BK-PRMI dengan Sjachriel. 
Maklum, Bang Ariel berjasa membangun gedung satu-satunya di Indonesia ini. 
Tentu lobi mewujudkan Iqra' Building ini panjang, melelahkan dan mengesankan. 
Ini bersambut, karena di masa jabatannya Sjachriel bersama Herlinawaty Darham 
bersedia mendukung total. Walau gedung ini dibangun dengan uang rakyat (mana 
ada pejabat membangun dengan uang sendiri), patut ini dinilai sebagai sebuah 
prestasi dan seyogianya diapresiasi. Kalsel dengan Mahligai Alquran lebih punya 
ciri khas.

Walau membangun untuk kepentingan umat, umumnya panitia masjid dan sejenisnya 
sangat berterimakasih kalau ada pejabat atau pengusaha memberi dukungan penuh, 
apalagi mengingat sulitnya mencari dana dari masyarakat biasa. Dukungan total 
itu membuat sebuah obsesi besar terwujud.

Arsitek Masjid Istiqlal, almarhum Ir Frederick Silaban, tidak kuasa menahan 
haru ketika Presiden Soeharto pada 1980-an berkenan membelikan sejumlah bahan 
bangunan mewah dari Italia untuk dipasang di beberapa bagian masjid terbesar di 
Asia Tenggara itu, yang sudah lama menjadi cita-cita Silaban. Saking haru dan 
simpati, Silaban langsung sujud syukur, padahal ia seorang nonmuslim. Simpati 
dan ikatan emosi dalam kondisi begini wajar dan manusiawi, asal tidak 
diekspresikan secara mencolok dan berlebihan.

Agar momentum pilkada benar-benar bermanfaat bagi rakyat, sepantasnya calon dan 
tim suksesnya berpacu dalam kebajikan, fastabiqul khairat. Menurut saya, 
sepanjang kegiatan positif, kapan dan di mana pun dilaksanakan, di masjid atau 
bukan, di musim pilkada atau tidak, mestinya kita sambut dengan welcome. 
Menyikapi segala sesuatu dengan rasa curiga dan kacamata buram subjektif, tidak 
diajarkan dalam agama. Aturan dan batasan memang perlu agar tidak kebablasan, 
tetapi kalau terlalu dibatasi, ini-itu tidak boleh, di sini - di situ pamali, 
masyarakat dan calon yang rugi. Pesta demokrasi pilkada yang hanya sekali lima 
tahun, akan kehilangan greget, hambar.

Kurang berdasar

Kontroversi atau tepatnya penolakan penggunaan masjid untuk kegiatan berbau 
politik, relatif baru dalam kehidupan beragama. Bila dilihat Ajaran Islam, 
Alquran maupun hadits, tidak satu pun nash yang melarang menjadikan masjid 
sebagai sarana kegiatan politik. Islam pada prinsipnya tidak mengenal dikotomi 
dan pemisahan agama dengan politik, bahkan 

[ppiindia] Ketua KPUD Jakarta Dijemput Paksa

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/062005/10/nusantara/nusa1.htm


Ketua KPUD Jakarta Dijemput Paksa
Jakarta, BPost
Tersangka korupsi Rp4,2 miliar di KPUD Jakarta Taufik dijemput paksa dari RS 
Agung oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Taufik duduk di kursi 
roda sambil membawa botol infusnya dibawa aparat dari Kejati dengan mobil 
ambulans B 7256 TR.

Namun pengacara Taufik, Safrianto Refa menolak anggapan kliennya dijemput 
paksa. Kita yang antar, bukan dijemput, kata Safrianto seraya mengatakan, dr 
Heru yang merawat Taufik mengatakan kondisi kliennya sudah membaik dan bisa 
dibawa pulang.

Terkait kasus ini, dua tersangka lain yang juga anggota KPU DKI yakni Riza 
Patria dan Neneng Euis Palupi juga sudah ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu 
sejak 7 Juni lalu.

Ketua KPUD DKI Jakarta M Taufik ternyata kurang disukai anak buahnya dari 
kalangan PNS. Taufik dianggap sebagai pemimpin yang one man show dan menguasai 
semua proyek KPUD.

Kepala Sub Bagian Humas KPUD DKI M Amin, di sela-sela istirahat makan siang di 
Kejati DKI Jakarta, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Kamis (9/6) 
mengatakan, sejak KPUD DKI berdiri di bawah Taufik, sekretariat tidak 
berfungsi. Banyak tugas-tugas dan fungsi sekretariat yang diambil langsung oleh 
ketua dan anggota KPUD.

Seharusnya tugas sekretariat itu ada rambu-rambunya, kata Amin. 

Rambu-rambu itu adalah UU No 12/2003, Keppres No 54/2003, keputusan KPU Pusat 
No 622, No 635 dan No 677. Salah satu isi aturan itu adalah semua pengeluaran 
uang di KPU harus diketahui dan disetujui oleh sekretariat. Tapi hal itu tidak 
pernah dilakukan, ujar Amin.

Kejati mengendus Taufik telah membuat proyek pengadaan barang fiktif sebanyak 
15 proyek. Proyek itu fiktif karena Taufik ternyata melakukan penunjukan 
langsung dalam hal pengadaan barang.

Amin tidak menampik adanya fakta itu. Semua apa saja diambil oleh ketua, 
tegas Amin.

Jadi itu proyek fiktif? Itu benar, semuanya dari ketua, kemudian ditugaskan 
kepada anggota KPUD yaitu Ariza Patria, sambung Amin. 

Amin menegaskan, semua kontrak dan aneka pengurusannya dikerjakan oleh staf 
khusus Ariza yang bernama Agung. Di KPUD tidak pernah ada rapat pleno. Kami 
hanya mengikuti saja maunya ketua, beber Amin.

Tapi dalam kontrak-kontrak itu kan ada tanda tangan panitia lelang, sehingga 
semuanya terkesan kompak? Amin yang menjadi anggota tim panitia lelang mengaku 
bahwa semua anggota panitia terpaksa teken karena diancam Taufik.

Kami panitia lelang semua menandatangani semua kontrak. Kalau tidak tanda 
tangan, kami diintimidasi dan diancam oleh Taufik secara lisan dan langsung. 
Jika tidak tanda tangan, kami pegawai sekretariat yang PNS, akan dikembalikan 
ke Pemda dan dipecat. Itu sudah dilakukan terhadap beberapa orang yang tidak 
mau menandatangani kontrak lelang tersebut, cerita Amin dengan suara tinggi.

Selain itu, kami juga tanda tangan karena ada pernyataan dari Pak Basuki 
(Kabag Umum KPUD) bahwa Pak Ariza ikut tanda tangan. Jadi Pak Taufik itu one 
man show, kritik Amin lagi.

Masih ada borok Taufik lainnya yang digeber Amin. Misalnya barang-barang yang 
sudah dibeli Maret 2004, namun kontrak pengadaan barangnya baru dibuat Maret 
2005. Ketika mau diperiksa BPK, kontrak dibuat, tandas Amin. kcm


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Presiden Instruksikan Gubernur--Bentuk Intelijen Daerah

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/n5hl.htm



Presiden Instruksikan Gubernur--
Bentuk Intelijen Daerah


Jakarta (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan seluruh gubernur untuk 
mengembangkan Badan Koordinasi Intelijen Daerah maupun Badan Antiteror Daerah 
dengan memberdayakan Dinas Kesatuan Bangsa yang ada di setiap propinsi, 
kabupaten dan kota. Keberadaan badan ini untuk mengantisipasi berbagai ancaman 
dan teror bom yang akhir-akhir makin marak.

''Badan yang akan dibentuk di seluruh daerah ini tidak sama dengan Komando 
Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) seperti pada era masa 
lalu, di mana bisa menangkap seseorang tanpa melalui proses hukum. Justru badan 
ini akan lebih baik karena melibatkan komponen masyarakat,'' kata Mendagri 
Mohammad Ma'ruf usai rapat kerja gubernur se-Indonesia yang dipimpin Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6) kemarin.

Dilanjutkannya, keterlibatan komponen masyarakat dalam badan ini agar 
masyarakat bisa melakukan kewaspadaan dan pencegahan terhadap aksi teror dan 
ancaman bom. Selain itu, masyarakat bisa memberikan berbagai informasi terkait 
dengan hal-hal yang dianggap mencurigakan. Memang tanpa keterlibatan 
masyarakat, keberadaan badan ini akan dinilai negatif seperti era masa lalu. 
Jadi, lanjut Mendagri, badan ini nantinya merupakan peningkatan atau perluasan 
peran dari desk antiteror yang ada di Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik 
Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang hanya bersifat preventif. ''Soal 
penindakan hukumnya ya... tetap wewenang Polri,'' tambahnya.

Ditambahkannya, alasan pembentukan badan antiteror ini karena Indonesia sangat 
terbuka bagi teroris dengan banyaknya pintu masuk dan diperlukannya peran 
masyarakat dalam pencegahan tindak terorisme.  Selain itu, Presiden juga 
menginstruksikan harus kembali melakukan program revitalisasi dan 
refungsionalisasi program masa lalu. Program-program itu seperti mengembangkan 
pekan imunisasi nasional (PIN), pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK), apotek 
hidup dan pos pelayanan terpadu (posyandu). ''Program itu bukan hanya kita 
dengungkan di tingkat pusat, tetapi harus bisa dilaksanakan sampai ke tingkat 
desa. Karena itu, para gubernur diinstruksikan untuk segera menjabarkan program 
revitalisasi dan refungsionalisasi ini,'' ungkapnya.

Ditanya mengapa harus menghidupkan kembali hal-hal yang dianggap buruk pada 
masa lalu? ''Menghidupkan program masa lalu bukan berarti ingin menghidupkan 
kembali hal-hal yang tidak baik pada masa lalu. Ada hal-hal baik di masa lalu 
yang hingga saat ini belum optimal dilakukan, sehingga menimbulkan berbagai 
persoalan nasional,'' tandasnya. (034)

 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Setuju, ''Ninja'' Ditembak di Tempat-

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/b1.htm


Dari Warung Global Interaktif Bali Post

Setuju, ''Ninja'' Ditembak di Tempat-
Polisi harus Tegas Lindungi Masyarakat

Aksi kelompok orang bertopeng ala ninja di Tabanan, tampaknya memancing 
perhatian Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Made Mangku Pastika. Jenderal kelahiran 
Buleleng itu mengeluarkan perintah tegas terhadap pelaku tindakan anarkis, 
bahkan menembak ''ninja'' yang sudah terbukti membuat masyarakat resah. 
Perlawanan Kapolda terhadap kelompok ninja yang beraksi di Tabanan tidak hanya 
sebatas penegakan hukum. Masyarakat harus dilindungi dari berbagai bentuk 
intimidasi, dan polisi wajib menangkap siapa saja yang berani membuat 
kerusuhan. Masyarakat mengamini, kalau ada preman-preman, siapa pun, dari mana 
pun, harus ditindak dan tembak. Tidak perlu menggunakan tembakan peringatan. 
Kalau polisi tidak berani berarti polisi tidak tegas. Ninja itu seolah-olah 
memperlihatkan dirinya sakti. Melihat situasi sekarang, demi ketenteraman 
masyarakat yang sedang mengalami ketakutan maka harus tegas. Kapolda tetap 
harus punya pikiran yang panjang, tetapi perusuh memang harus ditindak, selama 
untuk kepentingan keamanan Bali, go ahead. Demikian antara lain opini 
masyarakat lewat acara Warung Global, Kamis (9/6) kemarin. Acara ini disiarkan 
langsung Radio Global 96,5 FM dan dipancarluaskan oleh Radio Genta Swara Sakti 
Bali dan Radio Singaraja FM. Berikut rangkuman selengkapnya.





Natri Udiani di Denpasar mengatakan Bali ini bukan Tabanan maka kenapa hanya 
tembak ninja di Tabanan saja? Di wilayah Bali di mana pun ada ninja harus 
ditindak tegas pula.

Sinda di Siulan ingin melihat bukti karena bukan hanya kali ini, pada pemilu 
tahun kemarin juga banyak ninja. Kejadian dulu, ninja yang menggunakan pelat 
merah. Sinda pun bertanya, mana akhir dari cerita itu? Dia menunggu hasilnya, 
apa betul tindakan tegas itu akan ada. Sebab, menurut Sinda, ada orang mampu 
tetapi tidak mau, ada orang mau tetapi tidak mampu. Polisi mampu dari segi 
fasilitas sarana dan prasarana serta punya kewenangan tetapi tidak mau. Namun 
ada orang yang mau tetapi tidak mampu, seperti kita-kita ini. Sinda lebih 
menyukai tembak di tempat mudah-mudahan terbukti.

Sumawa di Kintamani mengatakan ketika hajatan politik datang saat itu muncullah 
ninja-ninja. Dari fenomena ini ia sepakat dengan statemen Kapolda untuk tembak 
di tempat. Bukan hanya urusan ninja saja, urusan kasus congkel mobil juga harus 
ditembak di tempat. Kalau tidak seperti itu Bali ini mau jadi apa? Pernyataan 
Kapolda ini harus disikapi oleh Kapolres.

Jujur di Sanglah mengatakan, ninja itu adanya di Jepang, kalau ada di Bali, 
siapa yang memelihara, siapa yang punya?  Kalau seperti ini apa yang harus 
dilakukan masyarakat? Perbedaan sekarang sudah tidak indah lagi, perbedaan 
sudah dianggap musuh. Mudah-mudahan ninja bisa dikarantina.

Ireng di Bajera mengatakan, WTS, judi, tajen bertentangan dengan agama dan 
ninja adalah suatu kegiatan yang tidak bermoral. Sekarang institusi yang 
diemong Kapolda harus ada koordinasi yang baik. Masyarakat menginginkan 
realisasi, bukan wacana belaka. Kalau ada yang memelihara apakah mampu, apakah 
mungkin mau menindak yang memelihara?

Prianus di Denpasar menambahkan, dulu saat zamannya Soeharto juga ada ninja di 
daerah Banyuwangi, Malang, dan itu sampai sekarang masih misterius. Ninja yang 
di Tabanan dari dulu ada, apakah pernah diketemukan juga? Lebih jauh Prianus 
mengingatkan bahwa setiap warga negara menurut undang-undang yang sudah 
diamandemen mempunyai hak untuk hidup, termasuk orang-orang jahat. Tetapi, dia 
mengajak, jangan melakukan hal-hal yang tidak konstitusional dan tidak 
berperikemanusiaan. Prosedur tetap harus dijalankan untuk menembak seorang 
penjahat, mungkin dengan tembakan peringatan ke udara atau tembak kakinya 
setelah itu ke arah yang mematikan. Yang dikritisinya adalah persoalan yang 
mengakar sehingga ada ninja, ada itu apa? Inilah yang harus dicari.

Menurut Jodog di Denpasar, polisi tugasnya adalah menegakkan hukum. Maka polisi 
tentu sudah diberi aturan dan kewenangan. Tetapi kalau polisi melakukan sesuatu 
dengan melebihi kewenangannya, polisi juga melanggar hukum. Kita ini negara 
hukum, seharusnya tindakan polisi melakukan sesuai kewenangannya. Kalau 
perintah tembak mati di tempat, apakah itu sebuah kewenangan yang diberikan 
negara? Hal seperti ini harus dikaji dulu, jangan paksa polisi untuk melanggar 
hukum.

Tetapi, Ledang Asmara di Imam Bonjol mengatakan, kalau ada preman-preman, siapa 
pun, dari mana pun, harus ditindak dan tembak. Tidak perlu menggunakan tembakan 
peringatan. Kalau polisi tidak berani berarti polisi tidak tegas. Ninja itu 
seolah-olah memperlihatkan dirinya sakti.

Angga di Dadakan mengatakan, ninja-ninja bayaran ini  bukti demokrasi yang 
dipaksakan. Masyarkat kita cuma 10 persen yang terdidik dan yang tidak terdidik 
gampang dimobilisasi. Polisi harus tegas melindungi 

[ppiindia] Keroposnya Angkutan Umum Kita

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/op3.htm


Keroposnya Angkutan Umum Kita


ANGKUTAN umum darat selama ini tidak pernah sepi dari persoalan. Sarana 
transportasi bagi rakyat ini diwarnai berbagai masalah. Di lapangan, misalnya, 
mulai dari masalah ongkos yang naik tiap kenaikan harga BBM, sampai terlibatnya 
kelompok-kelompok orang yang ikut mencari keuntungan dengan cara-cara kekerasan 
di terminal. Belum lagi fasilitas yang tak nyaman, jadwal  yang tak selalu 
tepat waktu dan lain-lain.

Gambaran keseharian yang tidak menghadirkan kenyamanan dan rasa aman, pada 
gilirannya menjadikan angkutan umum darat bukan menjadi pilihan utama bagi 
masyarakat dalam mendapatkan sarana transportasi sehari-hari. Mereka lebih 
memilih menggunakan kendaraan pribadi, roda dua maupun empat, untuk mendapatkan 
kenyamanan, keamanan, dan efisiensi. Akibatnya adalah makin lesunya usaha 
angkutan umum dan kian membengkaknya populasi kendaraan. Hal ini menimbulkan 
problematik sendiri-sendiri.

Di tingkat operasional kebijakan, sektor ini berhadapan dengan merajalelanya 
pungutan liar (pungli). Bukan rahasia lagi kalau armada angkutan darat selama 
ini menjadi mangsa bagi oknum aparat dan preman untuk melakukan pungutan liar 
(pungli). 

Besarnya angka pungli di sektor ini cukup membuat kita tercengang. Ketua DPP 
Organda Murphy Hutagalung menyebut angka Rp 11 trilyun per tahun. Bisa 
dibayangkan keroposnya angkutan umum akibat situasi ini sehingga wajar membuat 
pihak Organda gerah. Celakanya, masalah ini sebenarnya telah didiskusikan 
dengan Menteri Perhubungan, Kapolri, dan Mendagri. Tetapi, bukannya perbaikan 
situasi yang terjadi, malah pungli masih saja terjadi. Kenyataan itu, dan 
ketidakpuasan akan respons para pejabat terkait dalam membenahi soal pungli 
ini, telah mendorong Ketua DPP Organda tersebut mengadukan problem angkutan 
umum darat ini langsung kepada Wapres Jusuf Kalla.

Angka sebesar Rp 11 trilyun itu, menurut Murphy, berdasarkan catatan kasar 
pengusaha angkutan umum dari jumlah pungli sebesar Rp 7.500 per kendaraan per 
hari dan jumlah armada angkutan umum berbagai jenis di seluruh Indonesia yang 
saat ini berjumlah sekitar 10 juta unit. Tak tanggung-tanggung, jumlah pungli 
yang dilakukan tersebut mencapai 30 persen dari omzet pendapatan per kendaraan.

Hilangnya dana sebesar itu telah mempengaruhi kondisi fasilitas angkutan umum 
darat yang selama ini banyak menimbulkan keluhan masyarakat. Padahal, apabila 
dana trilyunan rupiah itu diperuntukkan bagi pengusaha angkutan umum, kondisi 
armada angkutan umum akan lebih baik dari saat ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pengurus Organda seluruh Indonesia sudah 
membuat deklarasi yang menyepakati untuk menghapus segala bentuk pungli. 
Kesepakatan ini karena para pengusaha sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan 
tidak adil tersebut. Untuk itu, pihak Organda telah melakukan koordinasi dengan 
pihak Departemen Perhubungan dan Polri untuk memberantas pungli. 

Masalah pungli ini tidak hanya ada di sektor transportasi darat. Sebelumnya, 
Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI) menggelar aksi unjuk rasa dalam 
rangka menentang praktik pungli di pelabuhan laut yang dinilai sudah 
merajalela. Pengurusan dokumen di bea cukai dan syahbandar menempati urutan 
pungli teratas.

Pungli sebagai salah satu bentuk tindak korupsi, sudah ibarat akar serabut di 
berbagai sektor kehidupan kita. Hampir tak ada celah lagi yang bersih. Di 
sinilah ujian mahaberat pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres 
Jusuf Kalla yang menggerakkan roda pemberantasan berbagai bentuk korupsi 
sebagaimana sudah menjadi komitmennya sejak awal. Akan mampukah roda-roda 
penggilas itu memutus akar serabut pungli, korupsi atau apa pun istilahnya, 
untuk membuat kondisi negara ini lebih ''bersih''?

Pasalnya, sebagaimana disampaikan Ketua DPP Organda Murphy Hutagalung, pejabat 
terkait yang seharusnya menangani berbagai persoalan angkutan umum, kurang 
menunjukkan kinerja yang diharapkan. Sehingga, supaya tidak menimbulkan 
kekecewaan berlarut-larut, sekaligus membocorkan keuangan negara terus-menerus, 
sudah seharusnya respons cepat dan tanggap ditunjukkan langsung dari pemimpin 
puncak pemerintahan. Dalam hal ini Presiden dan Wapres, yang harus melakukan 
langkah-langkah tegas, mulai dari menjewer pejabat yang lalai, lengah, lamban 
menyelesaikan berbagai bentuk korupsi. Sampai ''membabat'' habis mereka yang 
berusaha menghalang-halangi upaya-upaya pemberantasn bentuk-bentuk korupsi. 
Tidak hanya di sektor angkutan umum, sektor lain pun tak kurang-kurang dipenuhi 
tangan-tangan menjalar yang gemar melakukan pungutan-pungutan liar.




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

[ppiindia] Bom di Mana-Mana

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175244

Jumat, 10 Juni 2005,


Bom di Mana-Mana


Banyak bom yang meledak di negeri tercinta ini. Siapakah yang disalahkan dalam 
pengeboman ini? Mari kita renungkan ada apa di balik semua ini.

Seperti kita ketahui, bom Bali, bom Poso, bom Tentena, bom Ambon, bom Kuningan 
Jakarta, bom Hotel JW Marriott, dan yang baru bom di kediaman Abu Jibril, 
Jakarta, semua itu harus kita jadikan pengalaman.

Karena itu, saya berharap aparat keamanan dan pemerintah mengeluarkan UU yang 
melarang penjualan bahan-bahan peledak. 

Saya juga berharap penjagaan tempat-tempat strategis seperti terminal bus, 
stasiun kereta api, serta pelabuhan angkutan laut diperketat. Selama ini kita 
ketahui penjagaan ketat hanya dilakukan di bandara udara.


ACHDIAN NOR, mahasiswa PPSTK S-2 ITS, Surabaya 




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Wapres: Bisa Tarik Lagi Minat Investor

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175305

Jumat, 10 Juni 2005,


Wapres: Bisa Tarik Lagi Minat Investor
Pembebasan Pajak Barang Impor Eksplorasi Migas 


JAKARTA - Minat investor untuk menanamkan modalnya di bidang eksplorasi migas 
menurun dalam lima tahun terakhir. Karena itu, pemerintah mengeluarkan 
kebijakan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) atas impor barang milik 
investor yang akan melakukan kegiatan eksplorasi 70 blok migas baru selama 
2005. 

Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan, pembebasan pajak tersebut dalam jangka 
panjang tidak akan mengurangi penerimaan negara. Selain penerimaan pajak saat 
ini, penerimaan negara juga akan lebih besar pada satu atau dua tahun 
mendatang. Kata dia, jika eksplorasi minyak belum dihasilkan tapi sudah 
dikenakan pajak, eksplorasi minyak akan menurun.

Itu yang terjadi lima tahun belakangan ini. Akibatnya, terjadi penurunan 
eksplorasi dan eksploitasi migas, tegas Jusuf Kalla di Istana Wapres, kemarin. 

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membebaskan pajak atas barang masuk 
guna mendukung kegiatan eksplorasi 70 blok migas yang tendernya akan dimulai 
Juni ini. 

Dia menambahkan, keputusan pemerintah tersebut sebenarnya sangat sederhana. 
Karena selama ini kontraktor bagi hasil (KPS) memiliki cost recovery yang 
kemudian ditanggung pemerintah. Selain itu, jelas Kalla, barang yang masuk 
tersebut nantinya milik pemerintah. Sehingga, pajaknya ditunda atau dikurangi. 
Menurutnya, secara ekonomi pengurangan atau penundaan pajak akan berimbas 
positif bagi kegairahan berproduksi menjadi lebih besar lagi. Sehingga dividen 
yang dapat diperoleh pemerintah akan lebih besar lagi. Jika kita kurangi 
pajaknya pada barang masuk, minat masyarakat untuk menanam modalnya menjadi 
lebih besar lagi. Ini juga akan dorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. 
Disitulah pemikirannya, tegasnya. 

Secara terpisah, Menko Perekonomian Aburizal Bakrie mangatakan, langkah 
tersebut merupakan usaha positif agar investasi minyak di 70 blok migas bisa 
dilaksanakan. Menurutnya, itu bukan mengurangi penerimaan negara. Menurutnya, 
jika investasi datang, maka akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang lebih 
baik. Jangan dilupakan kalau investasi tidak datang, maka pertumbuhan ekonomi 
itu tidak stabil. Karena itu, investasi harus merupakan kaki yang paling kuat 
dari growth, selain ada ekspor, dan juga didukung oleh sektor konsumsi. Oleh 
karena itu, itu yang menyangkut investasi akan kita galakkan, ujarnya. 

Ical-sapaan Aburizal-sebetulnya investor bukan tidak membayar pajak, tapi 
ditanggung oleh pemerintah, karena semua barang yang dibeli tersebut adalah 
milik pemerintah sehingga harus ditanggung pemerintah. Jika sebelumnya investor 
membayar lalu dikembalikan, tapi kalau sekarang tidak lagi. Hal itu, ujar Ical, 
mempercapat proses saja.


Blok Cepu

Terkait dengan penyelesaian perundingan blok Cepu antara Pertamina dengan 
ExxonMobil, Jusuf Kalla mengatakan, hal tersebut merupakan wilayah kerja 
pemerintah dan bukan DPR. Dia juga menolak jika tim negosiator Indonesia 
dikatakan tidak memiliki legalitas. Konteksnya, perundingan-perudingan itu 
adalah wilayah pemerintah. Itu bukan wilayah DPR yang harus setuju atau tidak 
setuju dengan adanya tim itu. Tidak seperti itu konstitusi kita menyatakan 
tidak ada cara pemerintah dimana eksekutif dan legislatif bersama-sama dalam 
hal perundingan, tegas Kalla.

Menurut Wapres, Blok Cepu merupakan potensi minyak yang besar. Pemerintah minta 
negosiasi dilanjutkan karena hak Exxon itu sampai 2010. Sehingga jika itu itu 
ditunda, maka Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk memberikan kemakmuran 
kepada rakyat selama 5 tahun ini. Padahal sekarang waktu satu tahun saja 
sangat penting, apalagi dalam keuangan negara sekarang ini. Jika klita tidak 
berunding, kita mengurangi kesejahteran bangsa Indonesia, ujarnya. (pri

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Lapar akan Keadilan

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/10/opini/1805436.htm


 

  Lapar akan Keadilan 

  Oleh William Chang

  TRAGEDI busung lapar di kawasan NTB dan NTT serta gejala kurang gizi di 
sejumlah daerah di republik ini adakah menyayat hati kita semua? Atas nama 
kelaparan mereka harus kembali ke pangkuan Sang Khalik. Sementara itu, sejumlah 
anak bangsa hidup berkelimpahan. Ada apa di balik tragedi ini?

  Kalau muncul di tengah suasana konflik bersenjata, perang, dan bencana 
alam, maka kasus kelaparan masih dapat dianggap agak lumrah. Adalah ironis 
kalau kelaparan melanda saudara-saudari dalam sebuah negara kolam susu (Koes 
Ploes) yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial (dalam arti 
seluas-luasnya). Mengapa tragedi ini mesti terjadi?

  Pertama, teori klasik berpandangan, kelaparan kronis biasanya disebabkan 
oleh kekurangan makanan, bukan terutama oleh keadaan alam yang gersang, sebab 
mereka yang tinggal di daerah gersang tidak dengan sendirinya menderita 
kelaparan. Kekurangan makanan melambangkan kemiskinan yang tengah melilit 
kehidupan rakyat.

  Kedua, dalam kacamata sosial-politik, tulis Robert L Sassone dalam 
Handbook on Population (1994), kelaparan mencerminkan ketidaksanggupan 
pemerintah dalam menghargai harkat/martabat manusia dan kegagalan pemerintah 
mengadakan pangan secara merata. Kelaparan termasuk salah satu dampak sistem 
pemerintahan yang amat buruk dan tak mendahulukan kesejahteraan bersama.

  Ketiga, dalam teropong etis, kelaparan muncul justru karena ketidakadilan 
sosial yang sedang dialami masyarakat. Kecilnya perhatian pemerintah dalam 
bidang pertanian melemahkan semangat kerja kaum tani. Modal petani mulai 
tercekik saat harus membeli bahan kimia penjinak serangan hama. Kegagalan 
panen, antara lain, dalam memerangi serangan hama dapat menimbulkan kelaparan 
di kalangan rakyat kelas bawah. Modal dasar dalam dunia cocok tanam tidak 
sedikit, sementara hasil panen tidak selalu mendatangkan keuntungan.

  DIMENSI ketidakadilan sosial (dalam arti seluas-luasnya) termasuk akar 
tunjang kasus kelaparan di beberapa kawasan di republik ini. Hingga kini 
kesejahteraan sosial masih jauh dari cita-cita dasar perjuangan bangsa. Menurut 
International Finance Corporation (IFC), sekitar 16,09 juta jiwa atau 7,5 
persen dari penduduk kita masih hidup dengan daya beli kurang dari satu dollar 
AS per hari atau di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia. Dari 16 
negara termiskin sedunia ada 800 juta penduduk dicekam kelaparan kronik. 
Ternyata, sebuah jurang sosial ternganga antara si kaya dan si miskin.

  Sebagai salah satu pilar konstitutif hidup sosial, kategori keadilan 
distributif lupa diterapkan di kawasan terjadinya kelaparan. Masalah keadilan 
biasanya mencuat jika terjadi kurangnya lowongan kerja, kurangnya penghasilan, 
kurangnya perumahan, dan kurangnya penghasilan masyarakat golongan tertentu. 
Mendahulukan kepentingan individual dan sektarian umumnya akan melalaikan 
kesejahteraan dan kepentingan umum. Bagaimanakah keadilan diterapkan?

  Dari satu sisi, keadilan distributif ini menitikberatkan perlakuan yang 
sama terhadap pihak-pihak yang seharusnya mendapat haknya. Hak asasi manusia, 
seperti hidup, bertumbuh, dan berkembang wajib dipenuhi tanpa pilih kasih. 
Masalahnya, fair share yang bagaimanakah? Michael Maiese, misalnya, mengangkat 
kesamaan (equality) sebagai salah satu kriterium pelaksanaan keadilan 
distributif. Perlu ditentukan siapa yang berhak menerima dan apa yang akan 
diterima. Pembagian ini dapat berdasarkan jasa si penerima dan keperluan 
mereka. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar tiap warga masyarakat dapat 
dijadikan kriterium dalam mewujudkan keadilan distributif. Pembagian keadilan 
yang lebih fair dan mendatangkan keuntungan bagi si penerima (J Rawls).

  Dari sisi lain, dalam kaca mata Robert Nozick (1938-.) yang berjiwa 
liberatarian, pembagian yang adil pada hakikatnya berdasarkan pilihan-pilihan 
bebas individual. Akibatnya, pengambilan hak dasar orang dan diserahkan kepada 
pihak lain dianggap tidak adil.

  Memungut pajak atas orang lain dan dengan pajak itu membantu orang lain 
dianggap tidak adil. Dia menekankan proses pembagian yang fair terkait 
pihak-pihak lain. Langkah prosedural yang adil termasuk wujud sistem keadilan 
sosial yang dinantikan masyarakat. Kelalaian konstitusional dalam menerapkan 
prinsip keadilan sosial ikut menciptakan kondisi kurang gizi dan kelaparan di 
tengah-tengah masyarakat.

  SERUAN Presiden SBY agar kepala daerah lebih rajin mengunjungi dan 
memerhatikan kantong-kantong kemiskinan bisa ditafsirkan sebagai perintah 
kemanusiaan. Terkesan, cukup banyak kepala daerah yang seakan-akan menutup mata 
melihat kenyataan sosial dalam masyarakat. Kehidupan kaum tani sering dipandang 
sebelah mata. Infrastruktur yang rusak parah dekat perbatasan Kuching (Sarawak) 
dibiarkan seperti kubangan hewan hingga berbulan-bulan. Alasannya, jalan itu 

[ppiindia] Pengamat Asing tentang Soeharto

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/10/opini/1803054.htm

 
Pengamat Asing tentang Soeharto 

Oleh Asvi Warman Adam



TANGGAL 8 Juni 2005 Soeharto merayakan ulang tahun ke-84. Meski dikatakan 
sakit, ia masih tampak sehat. Ia juga sempat melayat ketika salah seorang 
menterinya pada masa Orde Baru, Radius Prawiro, meninggal beberapa waktu lalu.

Di tengah tuntutan untuk mengadili dan memaafkan Soeharto, mungkin timbul 
pertanyaan, bagaimana perannya dalam sejarah Indonesia.

Setelah Soeharto berhenti menjadi presiden tahun 1998, arus sejarah cenderung 
menanggalkan atribut kebesaran yang telah dilekatkan dan disandangnya selama 
puluhan tahun. Kehebatannya yang telah difilmkan dan ditulis dalam buku 
pelajaran sejarah di sekolah kini dipertanyakan. Bahkan, ia pun dikaitkan 
dengan G30S, sebagai orang yang paling diuntungkan dalam proses kudeta 
merangkak terhadap Presiden Soekarno.

Sebab itu, ada baiknya menyimak pandangan pengamat asing tentang Soeharto. 
Tahun 2001 terbit buku tentang biografi Soeharto yang ditulis oleh seorang 
akademisi Australia. Bagaimana tanggapan pengamat lain di berbagai negara 
tentang buku itu? Dari perdebatan ini barangkali kita dapat menyimpulkan 
sesuatu.

Tokoh penting Asia?

Buku Robert Edward Elson, Soeharto, Political Biography, diterbitkan oleh 
Cambridge UP, Oktober 2001. Elson yang kini menjadi profesor di Griffith 
University, Brisbane, sebelumnya menulis disertasi Javanese peasant and the 
colonial sugar history: impact and change in an east Java residency, 1830-1940 
(Oxford UP, 1984). Tahun 1997 ia menerbitkan buku The end of the peasantry in 
Southeast Asia: a social and economic history of peasant livehood, 1800-1900 
(Maxmillan). Entah mengapa ia tertarik kepada Presiden Soeharto, barangkali 
karena Soeharto anak petani dan bergaya petani ketika berkuasa.

Menurut Elson, Indonesia agaknya ingin melupakan Soeharto, karya-karyanya, dan 
menganggap Orde Baru sebagai penyimpangan dalam perkembangan sejarah negeri 
ini. Sikap ini dapat dipahami, tetapi dianggap Elson dangkal.

Padahal, Soeharto merupakan tokoh amat penting selama abad ke-20 di Asia, 
tulis Elson. Secara bertahap, serba hati-hati dan terencana, ia telah 
membangun Indonesia yang sama sekali baru. Pada bab terakhir dikatakan, 
Indonesia baru yang diciptakan melalui tahap-tahap pembangunan berencana telah 
melahirkan kekuatan baru yang menginginkan reformasi total.

Bab pertama sampai bab lima buku ini berupa kronologi pengalaman Soeharto dari 
masa kecil, menjadi tentara semasa revolusi, komandan militer di Jawa Tengah, 
tugas penting tahun 1960-1965, percobaan kudeta. Bab 6 sampai dengan bab 11 
membahas usaha meraih kekuasaan (1965-1968), legitimasi dan konsolidasi 
(1968-1973), berbagai masalah Orde Baru (1973-1980), ekonomi, politik, dan 
pembangunan (1980-1988), puncak kejayaan (1988-1993), kemerosotan (1993-1998).

Mengenai peristiwa 3 Juli 1946 (Soeharto membocorkan ke Istana rencana kudeta 
Mayor Jenderal Sudarsono dan kawan-kawan) disimpulkan, itu merupakan kualitas 
Soeharto yang menjadi karakternya di kemudian hari, yaitu caution, coolness, 
calculated decisiveness when the time was right.

Namun, dari sisi lain bukankah kejadian itu dapat dianggap pengkhianatan 
terhadap atasannya sendiri (Mayor Jenderal Sudarsono) atau tujuan menghalalkan 
segala cara.


Penilaian yang berlawanan

Puji-pujian datang dari Australia dan Selandia Baru. John Monfries (Australian 
Book Review, Maret 2002) mengatakan karya Elson berkualitas tinggi. Menurut 
Monfries, Soeharto menjalankan dua jenis ekonomi secara simultan, yaitu ekonomi 
pasar modern dan ekonomi non-budgeter (lewat jalan belakang, pencari rente, dan 
seterusnya). Anehnya sistem ini berjalan cukup lama dengan hasil spektakuler. 
Kelemahan Soeharto adalah tidak bisa membedakan antara keuntungan pribadi dan 
kepentingan umum.

David Reeve dari University of New South Wales beranggapan biografi Soeharto 
ini mendalam, jelas, dan cerdas. Terlepas dari asal-usul Soeharto yang gelap, 
keberuntungan adalah salah satu kunci suksesnya. Tetapi Soeharto juga memiliki 
kemampuan pribadi yang hebat serta penguasaan politik yang menghasilkan 
pertumbuhan ekonomi luar biasa. Terlepas dari itu, Reeve berkesimpulan, 
Soeharto adalah pribadi yang sulit dipahami.

Robert Elson dalam wawancara dengan Radio Australia ABC, 6 Maret 2002, 
mengatakan, dari segi horizon intelektual, Soeharto termasuk manusia satu 
dimensi. Ia tidak berusaha menemukan arah dan jalan baru dalam pengetahuannya, 
tetapi menengok ke dalam dirinya atau berdasarkan pengalaman sendiri. Soeharto 
tidak kreatif, namun lihai memanfaatkan kesempatan dan mengarahkan menjadi 
keuntungan. Namun, Soeharto seorang yang tak kenal ampun, musuhnya dibuat tidak 
berkutik.

Di Selandia Baru, ada tinjauan buku amat panjang yang ditulis Nicholas Tarling, 
memuji karya Elson ini lebih manusiawi dan jelas obyektif.

Anthony L Smith dari Asia-Pacific Center for Security Studies, Honolulu, 
berpendapat 

[ppiindia] Dana Taktis nan Fantastis

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175245

Jumat, 10 Juni 2005,


Dana Taktis nan Fantastis
Gede Eka Suryatmaja *


Seluruh institusi pemerintah, baik pusat maupun daerah, memiliki dana 
nonbujeter yang sering disebut dana taktis, demikian pernyataan mantan calon 
wakil presiden Salahuddin Wahid. 

Lebih lanjut dikemukakan, praktik semacam itu lazim terjadi di seluruh instansi 
pemerintah pusat dan daerah, serta tidak tertutup kemungkinan KPUD di seluruh 
Indonesia memiliki dana taktis tersebut. Penyebabnya ialah terbatasnya anggaran 
pemerintah, sehingga institusi pemerintah mencari sendiri anggaran di luar 
bujet resmi.

Penyimpangan yang lazim ini oleh banyak pihak disebut korupsi berjamaah atau 
korupsi telah membudaya. Tentang dana taktis ini dapat ditelusuri menurut 
sumber dan penggunaan dananya. 


Sistem Anggaran

Sebelum diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja (ABK) secara utuh, dapat 
dipastikan terdapat sejumlah kegiatan yang tidak cukup anggarannya. Ini 
mengingat anggaran tahun berjalan suatu instansi pemerintah hanya dinaikkan 
sekitar 10 persen dari anggaran tahun sebelumnya tanpa memperhatikan kebutuhan 
nyata setiap kantor. 

Pengeluaran tersebut, di antaranya, biaya pemeliharaan, pembelian alat tulis 
kantor (ATK), langganan listrik, telepon, dan air. Tiga yang terakhir ini 
acapkali berdampak menjadi piutang tak tertagih bagi BUMN/D terkait. Pada 
gilirannya kondisi tersebut mempengaruhi kinerjanya sehingga ada yang menderita 
kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit namun jarang diungkap secara terbuka.

Instansi pemerintah, baik sipil maupun TNI-Polri, sebagai pelayanan umum 
masyarakat, pada satu sisi memang kecil kemungkinannya ditutup atau diputus 
hubungan telepon, listrik, atau airnya hanya karena menunggak pembayaran 
rekening tersebut. 

Pada sisi lain, pimpinan unit kerja yang bersangkutan akan berusaha sedemikian 
rupa untuk menanggulangi minimnya anggaran yang ada agar kemungkinan disegel 
tidak menjadi kenyataan. 

Juga ketika setiap kantor perlu tampil meriah menjelang hari-hari nasional, 
khususnya menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak ada anggaran 
khusus untuk itu. Anggaran ATK juga relatif kecil untuk mendukung kegiatan 
kantor yang sebagian besar (memang) belum efisien.

Upaya yang dilakukan biasanya dengan mark up harga dalam pembelian alat-alat 
sehari-hari, dan/atau membuat SPJ (surat perintah jalan) fiktif sebagaimana 
sinyalemen Ajip Rosidi (Suara Pembaruan, 9 Mei 2005). 

Ada pula yang mendapat dukungan dana dari rekanan seperti kasus KPU yang kini 
disidik KPK. Uang terima kasih ini (lagi-lagi) dianggap wajar oleh mantan 
Sekjen KPK Safder Yusacc, dengan alasan rekanan telah menikmati keuntungan yang 
besar dari proyek pengadaan barang/jasa KPU.

Dana taktis KPU yang konon tidak hanya Rp 20 miliar itu memang fantastis. 
Sebab, biasanya dana taktis suatu kantor hanya cukup untuk menutup kekurangan 
anggaran rutin kantor.

Artinya, dana yang dihimpun tidak lebih dari kebutuhan untuk menutup kekurangan 
anggaran kantor. Termasuk dalam hal ini untuk membayar honorarium tenaga harian 
lepas untuk kebersihan kantor dan satuan pengamanan (satpam) yang tidak semua 
kantor punya pegawai (negeri sipil) khusus untuk tugas-tugas tersebut. Dengan 
demikian, tidak ada pejabat yang ikut menikmati dana taktis, apalagi sampai USD 
105 ribu per orang.


Menjamu Tamu

Dalam banyak kasus, dana taktis acap disiapkan untuk menjamu tamu kantor, 
padahal para tamu tersebut telah dibekali uang jalan, baik yang dibayar lump 
sum maupun at cost. Termasuk dalam uang jalan ini biaya transportasi, uang 
makan, uang penginapan, dan uang saku. Bagi pimpinan yang melakukan perjalanan 
dinas juga dibayarkan uang representasi. 

Ironisnya, justru pimpinan/pejabat dari kantor pusat yang acapkali bertamu ke 
daerah ini yang uang jalannya utuh masuk kantong karena semua kebutuhannya 
disiapkan oleh tuan rumah. Dari mana uangnya?

Lagi-lagi dana taktis jawabannya. Belum lagi tamunya kemudian dibelikan 
oleh-oleh khas daerah itu. Masih untung tamunya tidak memberi isyarat agar ada 
yang menemani tidur. 

Berapa banyak dana taktis yang harus disiapkan kalau tamunya sedemikian rupa 
banyaknya setiap rombongan dan frekuensinya juga hampir setiap bulan? Para 
(mantan) pimpinan unit tentu punya cerita panjang tentang hal ini. Fantastis.

Dana taktis KPU bukan hanya fantastis dalam jumlah, tetapi juga mengalirnya 
demikian jauh. Tidak hanya untuk menutupi kekurangan anggaran yang terbatas 
serta menjamu para tamu yang berkunjung ke KPU, tetapi juga dibagi-bagikan 
tunai secara proporsional di kalangan internal KPU serta ke DPR, BPK, dan 
Departemen Keuangan. Oknum yang disebut terakhir ini mengaku menerima dan 
mengembalikan ke KPK. 

Beberapa orang juga sudah ada yang mengaku menerima dan sebagian yang lain 
masih bungkam. Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin terpaksa mengakui kemudian dan 
memang terbukti uangnya disimpan di rumah sebanyak USD 44.900 setelah 
digelandang 

[ppiindia] Korupsi di Bank Syariah?

2005-06-09 Terurut Topik Ambon


REPUBLIKA
Kamis, 09 Juni 2005

Korupsi di Bank Syariah? 


Zainulbahar Noor
Komisaris dan Mantan Direktur Utama Bank Muamalat




Artikel Mungkinkah Ada Korupsi di Bank Syariah? di Republika, pada 25 Mei 2005 
cukup menarik untuk disimak. Tidak saja karena artikel tersebut ditulis oleh 
seorang peneliti Bank Indonesia (BI), Dhani Gunawan Idat, tetapi juga dapat 
ditarik benang hijaunya dengan tulisan anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) 
MUI, Ikhwan A Basri, berjudul Dicari Eksekutif Muslim yang Kafah dan Dampak 
Negatif SDM Konvensional Mengemudikan LKS. (Republika 24 dan 26 Maret 2005).

Menurut hemat penulis, otoritas perbankan telah memberi loop hole bagi 
kemungkinan terjadinya hal tersebut. BI telah mengamini pemikiran (yang mungkin 
bersumber dari Ikatan Akuntan Indonesia dan diajukan ke Dewan Syariah 
Nasional/DSN) untuk mengubah aturan pembukuan transaksi pendapatan Bank Syariah 
yang telah pernah baku dari cash basis ke accrual basis. Saudara Dhani dan 
Ikhwan kita anjurkan untuk menguraikan latar belakang pemikiran dan sebagainya 
hingga diberlakukannya ketentuan di dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah 
Indonesia (PAPSI) 2003 yang mewajibkan Bank Syariah menyatakan pendapatan yang 
akan ditagih menjadi pendapatan riil di dalam laporan neraca dan laba ruginya.

Jauh sebelum ketentuan ini diberlakukan, sejak tutup buku bulan pertamanya 31 
Mei 1992 hingga ke 2002, Bank Muamalat secara konsisten melaksanakan aturan 
pembukuan pendapatan dengan metoda cash basis. Laporan tutup buku tersebut 
tetap saja menunjukkan tingkat laba tergolong tinggi bahkan dibandingkan dengan 
bank konvensional pada papan yang sama (kecuali periode krisis yang dimulai 
1997 dan baru teratasi pada tutup buku 2003) meskipun tanpa meng-accrue 
pendapatan dalam pembukuannya. Tanpa menerapkan metoda accrual basis dalam 
pembukuan pendapatan tersebut, Bank Muamalat dan bank syariah lainnya berjalan 
dan dapat bersaing dengan bank konvensional dalam prestasi finansial akhir 
tahunnya.

Sulap
Adanya loop hole yang telah diabsahkan tersebut akan merangsang dan mengarah 
pada korupsi. Hal ini dimulai dalam bentuk pempublikasian neraca dan laba rugi 
akhir tahun yang bersifat window dressing. Kita mengetahui betapa banyaknya 
bank-bank yang menggelembungkan angka total pendapatan akhir tahun dengan 
maksud untuk menggelembungkan angka tingkat laba melalui perlipatgandaan angka 
pendapatan, laba, dengan mengkredit pos pendapatan dari pendebetan pendapatan 
yang akan diterima (Interest Earned Not Collected/IENC). Cara ini dilakukan 
dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa bank bersangkutan menguntungkan, untuk 
menarik dana masyarakat lebih banyak dan maksud-maksud lainnya, antara lain 
mengarah pada tindakan kriminal dalam keuangan bank. 

Bahkan, metoda accrual basis dapat disalahterapkan untuk menyulap bank yang 
tadinya merugi menjadi bank yang untung. Korupsi apa yang terjadi dalam hal 
ini? Pada peringkat awal adalah tindakan korupsi dalam pengertian universal 
yaitu cacat moral dalam ''memalsukan'' angka dalam jumlah yang tidak 
sebenarnya, melaksanakan perbuatan yang tidak wajar, sebuah perusakan 
integritas dan kebajiban (lihat tulisan Muladi, Kompas, Rabu 25 Mei 2005, hlm. 
43). Pada peringkat berikutnya, akan terjadi pengkorupsian dalam arti pemalsuan 
angka-angka neraca dan laba rugi yang semakin melebar dan membengkak sehingga 
membangkrutkan bank atau perusahaan terkait. Kejadian yang menyimpang ini kerap 
baru diketahui secara mendadak sementara publik telah terninabobok oleh 
prestasi finansial yang semu tersebut. 

Dengan menaruh hormat pada mereka yang mengusulkan perubahan metoda cash basis 
ke accrual basis tersebut, penulis sangat menganjurkan agar ide yang barangkali 
pernah dianggap ''brilliant'' ini ditarik mundur. Kembalikan metoda cash basis 
dalam pengakuan dan pembukuan pendapatan di bank syariah dengan mengoreksi 
materi isi PAPSI 2003. Hanya satu pengecualian yang dapat penulis terima untuk 
meneruskan metoda accrual basis dalam hal tersebut, yaitu apabila benar ada 
nash yang kuat, ketentuan-ketentuan syariah yang kuat yang memutlakkan 
pembukuan pendapatan wajib dilakukan dengan accrual basis. 

Apabila pandangan syariah dalam pembukuan pendapatan dengan accrual basis dan 
cash basis dan kedua-duanya masih dalam area abu-abu (seperti misalnya 
terbelahnya pendapat para ulama yang sebagian menyebut bunga adalah riba dan 
haram, sebagian merumuskan halal dan sebagian merumuskan subhat), ketentuan 
PAPSI dalam pembukuan pendapatan di bank syariah harus dikembalikan ke metoda 
cash basis. Bank Muamalat mengadopsi metoda cash basis itu dari prosedur 
pembukuan Bank Islam Malaysia Berhad dimulai sejak awal pengoperasian. Dalam 
kenyataannya pembukuan pendapatan dengan metoda ini diterapkan oleh hampir 
seluruh bank Islam di dunia. Pada setiap akhir bulan dan pada akhir tahun 
ketika sebuah bank syariah menutup buku, yang muncul pada angka-angka tersebut 
adalah total pendapatan yang sungguh-sungguh 

[ppiindia] TNI Tunjuk Pemenang Tender Helikopter MI-17

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Mengapa TNI harus memakai perantara untuk membeli Helicopter? Siapa 
pemilik perusahaan perantara?


http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175300
Jumat, 10 Juni 2005,



TNI Tunjuk Pemenang Tender Helikopter MI-17



JAKARTA - Sesuai pagu APBN 2003, TNI-AD telah menunjuk PT Esepa Krida sebagai 
pemenang tender pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa enam 
unit helikopter MI-17. Total nilai pembelian helikopter tersebut mencapai USD 
36,4 juta atau sekitar Rp 297,6 miliar.


Penunjukan rekanan telah sesuai prosedur dan ketentuan yang sangat ketat. 
Sekarang, proses selanjutnya kami serahkan ke Dephan, ujar KSAD Jenderal TNI 
Djoko Santoso dalam rapat kerja antara TNI dan Komisi I DPR di Jakarta kemarin.


Rapat yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga itu dihadiri Panglima 
TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan para kepala staf. Materi bahasannya mulai 
soal anggaran, penumpasan GAM, penanganan terorisme, hingga soal operasi 
militer wilayah perbatasan.


Sampai tahun anggaran 2003, TNI masih berwenang menentukan tender pengadaan 
alutsista. Namun, mulai APBN 2004, semua penganggaran dan pengadaan alutsista 
diambil alih Departemen Pertahanan (Dephan). Tender helikopter MI-17 yang 
dilakukan TNI-AD merupakan pengadaan alutsista yang terakhir sebelum diambil 
alih Dephan. 


Pada APBN 2002, TNI-AD juga dipercaya melakukan tender untuk pengadaan empat 
unit helikopter sejenis produksi Rusia senilai USD 21 juta. Saat itu, yang 
ditunjuk sebagai rekanan adalah PT Swift Air dan Industrial yang bermarkas di 
Singapura. Namun, pengadaan helikopter tersebut tersendat karena rekanan 
pemenang tender wanprestasi dan tidak bonafide.


Pengadaan empat unit helikopter MI-17 yang tercantum dalam APBN 2002 tetap 
dilanjutkan. Helikopter itu kami harapkan segera tiba untuk memperkuat jajaran 
skuadron TNI-AD, jelas Djoko.


Tender terbaru yang diputuskan TNI-AD adalah pengadaan enam unit heli MI-17 
dengan pemenang tender PT Esepa Krida. Dijelaskan, peserta tender awalnya 
diikuti 14 perusahaan. Setelah melewati uji administrasi dan kekuatan 
finansial, tiga perusahaan melaju ke babak berikutnya. 


Esepa Krida awalnya mengajukan penawaran USD 36,1 juta untuk lima unit MI-17. 
Kemudian, PT Abadi Sentosa Perkasa menawar USD 38,2 juta untuk empat unit. 
Terakhir, PT Trimarga Remekatama mengajukan penawaran USD 34,9 juta untuk empat 
unit heli yang dipesan TNI.


Setelah melalui wawancara dan penelitian lebih lanjut, akhirnya TNI-AD menunjuk 
Esepa Krida dengan kesepakatan harga baru USD 34,1 juta untuk enam unit heli 
MI-17 atau harga tiap unitnya USD 5,6 juta. Ditambah biaya spare part, 
logistik, training, dan asuransi, total price yang disepakati USD 36,4 juta. 
Penunjukan Esepa Krida sebagai pemenang tender itu dikukuhkan dalam keputusan 
KSAD No Skep 101/5/205/2005 tertanggal 12 Mei 2005.

Semua proses tender mengikuti aturan baku dan mekanisme yang berlaku. 
Sekarang, proses selanjutnya diserahkan ke Dephan dan Depkeu, tegas Djoko. 
Jenderal berbintang empat tersebut mengaku bahwa penentuan pemenang itu 
dilakukan sangat hati-hati serta bertanggung jawab. Sebab, jika ada prosedur 
yang salah, Dephan dan Depkeu bisa menganulirnya. Kalau Dephan atau Depkeu 
tidak menyetujui, malu dong kami. Makanya, tender kami lakukan secara 
hati-hati, ujarnya.

Sesuai kesepakatan, 12 bulan sejak loan agreement disepakati Dephan dan Depkeu, 
helikopter tersebut akan diterima TNI-AD. Dengan demikian, tahun depan 
diharapkan enam unit MI-17 itu sudah memperkuat jajaran TNI-AD. Begitu juga 
dengan empat unit MI-17 sebelumnya yang dibayar Depkeu. 

Sampai 2014, TNI-AD akan mengembangkan kekuatan udara hingga 14 skuadron. Satu 
skuadron terdiri atas 14 unit helikopter. Saat ini, kekuatan yang dimiliki 
TNI-AD hanya dua skuadron. Itu pun kondisinya hanya 50 persen. Dua skuadron 
yang kita miliki tersebut, baik jumlah maupun kemampuan operasinya, hanya 50 
persen. Karena itu, kami berharap pengadaan MI-17 ini lancar dan sesuai 
jadwal, ungkapnya. (adb)

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of 

[ppiindia] Pernah Dituduh sebagai Penebar Terorisme

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/10/nas06.htm


Ledakan Bom dan Sosok Abu Jibril (1)
Pernah Dituduh sebagai Penebar Terorisme
   
  DIMINTAI KETERANGAN:Abu Jibril usai diperiksa sebagai saksi di Mapolda 
Metro Jaya.(30t) - SM/AFP   
 
Meski ledakan bom di Tangerang tidak begitu berarti dan tidak menelan korban, 
tetapi kasus itu menarik perhatian. Di samping ledakan terjadi pada saat 
gencar-gencarnya isu teror bom, juga karena sosok Abu Jibril. Polisi pun 
menganalisis peristiwa itu dengan mengaitkan sosok Abu Jibril. Siapa sebetulnya 
lelaki ini ? Berikut laporan Suara Merdeka mulai hari ini.

RABU lalu, sebuah bom meledak di pekarangan rumah kontrakan yang beralamat di 
Jalan Bima Blok C No.106 Kompleks Witana Harja, Pamulang, Tangerang. Rumah 
tersebut dihuni oleh Abu Jibril alias Fikhruddin alias Muhammad Iqbal. 

Lelaki kelahiran Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 17 Agustus 1957 ini tinggal 
di rumah kontrakan tersebut sejak Ramadan yang lalu. Lelaki beranak 11 dan 
beristrikan Fatimah az-Zahra, selama ini merupakan imam sekaligus ustad yang 
sering memberikan ceramah di Masjid Al-Munawaroh, berjarak sekitar 200 meter 
dari tempat tinggalnya. 

Dari kesebelas anak, tujuh di antaranya tinggal bersama di rumah kontrakan 
tersebut. Mereka adalah Jibril (23), Isrofil (20), Wardah (18), Ridwan (12), 
Rokib (11), Atid (10), dan Udin (3). Istri Jibril yang selalu meggunakan cadar 
sedang mengandung anak yang kedua belas. 

Lelaki bertinggi badan sekitar 160 cm ini dikenal baik oleh tetangga di sekitar 
tempat tinggalnya. Menurut tetangganya, Ustad Iqbal begitu dia biasa dipanggil, 
mudah untuk dikenali dari penampilannya yang mempunyai ciri khas selalu 
mengenakan kopiah dan berjenggot. Berdasarkan keterangan dari penjaga Masjid 
Al-Munawaroh, diketahui dia merupakan sosok yang tegas dalam melakukan syariat 
Islam. 

Pernah suatu ketika ia dengan tegas, walaupun tidak dengan suara keras, menegur 
tukang ojek yang biasa kumpul di dekat rumah kontrakannya untuk melaksanakan 
shalat, karena adzan sudah berkumandang. Seringkali dengan sifat tegasnya 
tersebut, dia mendapatkan reaksi atau tanggapan yang negatif karena dianggap 
ingin mencampuri urusan pribadi orang lain. Ustad Abu Jibril juga diketahui 
sering melakukan perjalanan ke luar kota. Sejak pindah di kompleks perumahan 
tersebut, dia telah sering melakukan perjalanan ke Solo, Aceh, dan Yogyakarta. 
Bahkan rencananya pada hari Rabu (saat terjadi ledakan bom) dia akan pergi ke 
Yogyakarta, bahkan tiket pesawat sudah dipesankan oleh pengurus masjid.

Sekitar setahun yang lalu, pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan 
Yogyakarta dan juga pernah mengenyam pendidikan ilmu syariah di Makkah ini 
dituduh oleh pihak kepolisian melakukan pemalsuan identitas yang akhirnya 
menyeret dia ke pengadilan. Pada waktu itu keluarganya membantah dia memalsukan 
identitas, dan pihak keluarga menunjuk LBH dan TPM sebagai penasihat hukum bagi 
Jibril. 

Pada 1984 dia pernah merantau ke Malaysia dengan menggunakan KTP Yogyakarta 
bernama Fikhruddin, yang merupakan nama aslinya. Sedangkan nama Mohammad Iqbal 
merupakan nama hajinya. Sejak tahun 1984 sampai 2001 dia mengajar sebagai guru 
agama Islam di Malaysia. Pada 21 Juni 2001 Jibril ditangkap oleh pihak keamanan 
Malaysia dengan tuduhan menyebarkan ajaran yang dapat membahayakan (ajaran 
tentang mati syahid). Dia yang merupakan Ahlul Hali Wal Aqdi MMI itu dituduh 
Malaysia terlibat dalam gerakan Jamaah Islamiyah (JI), organisasi yang dituding 
sebagai penebar terorisme, dan ditangkap saat akan memberikan ceramah di Shah 
Alam, Selangor. 

Selain dituduh terlibat dalam gerakan JI, dia juga dituduh melakukan kegiatan 
yang membahayakan keamanan dalam negeri Malaysia karena aktif dalam Kelompok 
Mujahiddin Malaysia (KMM). Abu Jibril sempat ditahan atas nama Akta Keamanan 
Dalam Negeri atau ISA (Internal Security Act) Malaysia di penjara Kemunting 
Perak. 

Tuduhan itu ternyata tidak terbukti dan akhirnya pada 18 Agustus 2003 
dibebaskan. Namun, tiga hari kemudian ia kembali ditahan pihak imigrasi 
Damansara. Pada 27 September 2003 Abu Jibril ditahan di Depo Tahanan Aji di 
Negara Bagian Trengganu dan akhirnya dideportasi ke Indonesia pada 14 Mei 2004. 

Di Indonesia, Abu Jibril kemudian disidang dalam kasus pelanggaran imigrasi. 
Dia dianggap bersalah karena terbukti memberikan identitas palsu saat membuat 
paspor di Kantor Imigrasi KBRI Kuala Lumpur pada November 1999. 

Ia dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 55 huruf c UU No 9/1992 tentang 
Imigrasi. Pada 19 Oktober 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan 
hukuman lima bulan lima belas hari penjara kepada Abu Jibril karena terbukti 
melakukan tindak pidana memberikan data yang tidak sah atau keterangan yang 
tidak benar pada saat membuat paspor. 

Majelis hakim menilai dia telah melanggar Pasal 55 huruf c UU No 9/1992 tentang 
Imigrasi. Abu Jibril sendiri tetap beranggapan dirinya tidak bersalah, dan 
melalui kuasa hukumnya menolak 

[ppiindia] Krisis Air Mulai Datang Menyapa

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/10/opi02.htm

tajuk rencana
Krisis Air Mulai Datang Menyapa
- Musim tahun ini kacau. Demikian kata sebagian masyarakat. Bulan Mei-Juni yang 
biasanya sudah tak ada hujan, toh masih datang juga. Kadang siang panas sekali, 
sore hujan gerimis. Peristiwa seperti itu tidak terjadi di seluruh wilayah, 
tetapi hanya sepotong-sepotong. Yang pasti, sebagian besar daerah di Jawa 
Tengah telah mengalami masa kering. Tanda yang mudah dikenali saat seperti ini 
adalah habisnya air di telaga, waduk, dan sumber air lainnya. Pasokan air ke 
sawah berkurang drastis. Hal yang sama juga terjadi untuk pasokan air rumah 
tangga yang biasa disebut air PAM. Beberapa daerah sudah menghentikan pasokan 
air PAM sebagai pananda mulai muncul krisis air bersih.

- Krisis air sudah mulai terasakan cukup lama. Hutan yang tidak hijau lagi, tak 
mampu menyerap air dalam jumlah besar. Di sebelah yang lain, hutan gunung juga 
mulai menipis dan debit airnya pun berkurang. Krisis seperti ini telah 
menjadikan beberapa daerah rawan konflik pengadaan air. Repotnya, di era 
otonomi itu sumber air seolah-olah milik daerah yang bersangkutan. 
Ketidakcocokan harga transaksi bisa menimbulkan persoalan. Air akhirnya 
diperlakukan seperti barang komersial yang dihitung dengan harga tertentu, 
ditransaksikan, dan diutang-piutangkan. Ke depan, jika pemerintah tidak 
hati-hati mengelola persoalan ini, bukan tidak mungkin akan menjadi konflik 
besar yang membawa implikasi rumit.

- Krisis air dan kekeringan menjadi tak terelakkan membawa konsekuensi yang 
berat bagi daerah yang terlanda. Bukan sekadar seberapa jauh air bersih 
didapatkan, melainkan berkurangnya air akan menurunkan derajat kesehatan 
masyarakat. Kekeringan yang terlalu menjadikan tanaman pangan, sayuran, tak 
bisa produktif untuk tidak mengatakan musnah. Sementara itu, warga pedesaan 
biasa mengandalkan kehidupan keseharian dari panenan kecil yang biasa 
berlangsung di ladang-ladang mereka. Ketika tandus tiba, tak ada lagi sayuran 
hijau yang bisa dipanen. Inilah awal dari sebuah krisis besar, yakni lumpuhnya 
ketahanan persediaan bahan makanan dan sayuran dari pedesaan. Kalaupun ada, 
budi daya sayuran ladang akan menjadi lebih mahal. Daya beli tak menjangkau.

- Dari keadaan seperti itulah krisis gizi buruk berawal. Kekeringan yang 
melanda daerah dengan tekanan kemiskinan tinggi hanya melahirkan kesengsaraan 
lebih dalam. Di ladang yang kering, apa yang bisa dibudidayakan? Lalu, seberapa 
besar ladang bisa memberikan kehidupan? Tidak ada! Sementara itu, hal yang sama 
juga berlangsung di tahun-tahun sebelumnya. Maka, tak ada lagi cadangan yang 
bisa menopang kehidupan. Mereka yang masih memiliki kemampuan membeli mungkin 
tidak menjadi persoalan, tetapi bagaimana nasib mereka yang hanya menjadi 
buruh, buruh tani, dan yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pasokan bahan 
makanan dari pemerintah lewat berbagai program perbaikan dan pertolongan selalu 
datang terlambat. Setiap keterlambatan hanya akan memperparah keadaan seperti 
yang sekarang berlangsung di Nusa Tenggara Timur.

- Di Jawa Tengah, kita juga mulai merasakan dampak dari kekeringan. PDAM Blora 
sudah tak mampu memasok air bersih ke rumah-rumah penduduk. Sebentar pasti akan 
terjadi pula di Grobogan, Rembang, dan daerah lain. Keadaan yang berlangsung 
hampir setiap tahun ini sudah pasti masuk dalam perencanaan penanggulangan oleh 
pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. Kebijakan model apa yang 
sesegera mungkin bisa menjangkau penduduk yang dalam kekeringan terparah, 
misalnya bantuan air bersih agar kehidupan yang sehat tetap terjaga. Yang biasa 
terjadi di sini, biasanya belum diikuti dengan krisis pangan karena persediaan 
yang cukup. Tidak seperti yang umumnya terjadi di daerah-daerah Indonesia Timur 
yang biasanya mengalami kendala dalam soal distribusi itu.

- Dengan kekeringan yang berulang-ulang setiap tahunnya, maka sebenarnya 
sekarang masyarakat sudah harus lebih pintar dari sebelumnya. Pemerintah perlu 
menyiapkan kebijakan strategis yang mempunyai efek jangka panjang, seperti 
pembangunan waduk, embung, penghutanan kembali wilayah yang gundul untuk 
mempertahankan kuantitas air tanah. Dan, jauh lebih penting dari itu adalah 
perlunya terus didorong agar masyarakat mulai melaksanakan program hemat 
konsumsi air. Program ini harus dilaksanakan sepanjang tahun, bukan hanya pada 
saat krisis terjadi, sehingga akhirnya masyarakat akan terbiasa berhemat. 
Kebiasaan seperti inilah yang harus terus ditumbuhkan agar akhirnya mampu 
menjadi kultur. Setiap kali kekeringan melanda seharusnya bisa membuat kita 
menjadi lebih bijaksana. Bukan sebaliknya. 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org

[ppiindia] BP Migas akan Cari Operator Kilang Arun dan Bontang

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111495


BP Migas akan Cari Operator Kilang Arun dan Bontang 


Jumat, 10 Juni 2005
JAKARTA (Suara Karya): Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas) segera 
mencari operator kilang, bila pemerintah benar-benar menyerahkan penanganan 
kilang gas alam cair (LNG) Arun (Aceh) dan Bontang (Kaltim) kepada BP Migas. 
Demikian dikatakan Kepala BP Migas, Kardaya Warnika, dalam percakapan dengan 
Suara Karya, di gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. 

Pemerintah, menurut Kardaya, memang mempunyai wewenang dan 
bertanggung jawab untuk menentukan kepada siapa kilang LNG Arun dan Bontang 
akan diserahkan. BP Migas, katanya, siap saja bila memang ditunjuk. Selaku 
badan hukum milik negara (BUMN) yang tidak boleh berbisnis, maka BP Migas akan 
mencari operator kilang untuk menanganinya. 

LNG Arun dan Bontang yang memiliki aset senilai Rp 29 triliun itu 
awalnya dibangun oleh konsorsium PSC (production sharing contract) yang terdiri 
dari para buyers serta sejumlah pihak lainnya. Kedua kilang tersebut kemudian 
menjadi milik pemerintah setelah bagi hasil pemerintah pada produksi LNG 
dipotong dan diserahkan kepada pembangun awal konsorsium tersebut. 

Karena itu kuncinya ada di pemerintah. Sementara BP Migas bukan 
penentu siapa yang bakal diserahi kilang ini, kata mantan staf ahli menteri 
ESDM itu, mengomentari soal pengalihan pengelolaan kedua kilang itu ke pihak 
lain, setelah diambil-alih dari Pertamina. 

Bila kedua LNG itu benar-benar diserahkan menjadi aset BP Migas, 
kata Kardaya, maka pihaknya akan memilih operator yang betul-betul memiliki 
kemampuan baik. Sebab, BP Migas sendiri sesuai undang-undang tidak boleh 
mengoperasikan kilang. Tetapi bila kenyataaannya nanti kedua LNG itu 
dioperasikan oleh Pertamina sebagai operator, tidak masalah. Karena Pertamina 
juga mempunyai pengalaman dan kinerja yang bagus, katanya. 

Pengamat migas Kurtubi yang dihubungi dalam kesempatan terpisah, 
justru berpendapat alangkah baik dan efisen bila aset kedua kilang itu 
diserahkan kepada Pertamina. Artinya tidak hanya sebagai operator, tetapi 
sebagai pengelola penuh, karena akan sejalan dengan fungsi Pertamina sebagai 
produsen. 

Keinginan pihak-pihak tertentu agar dibentuk perusahaan baru yang 
akan diserahi tugas mengelola kilang, menurut Kurtubi, jelas merupakan sikap 
yang menginginkan terjadinya pemborosan di sektor pengelolaan energi nasional. 
Pertamina itu sudah merupakan perusahaan yang berpengalaman, kenapa mesti 
dibentuk perusahaan baru sebagai pengelola kilang. Secara logis ini akan 
dilihat aneh, wong sudah ada pengelola berpengalaman malah cari yang belum 
ada, ujarnya. 

Berdasarkan data terbaru, saat ini pinjaman pemerintah untuk 
pembangunan kilang LNG Arun telah lunas, dan untuk kilang LNG Badak (Bontang) 
juga telah lunas pada train A hingga F. Sedangkan untuk train G dan H dalam 
beberapa tahun ke depan juga bakal lunas. Semua pinjaman dana untuk pembangunan 
kedua LNG itu dijamin pembayarannya dari hasil penjualan LNG dengan kontrak 
sebagai jaminannya. 

Menurut anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto, pembayarannya 
sendiri dilaksanakan melalui Trustee Borrowing Scheme (TBS), sehingga dalam hal 
ini PSC tidak memasukkan modal sama sekali dalam pembangunan kilang karena 
jaminan pemerintah dari pemotongan bagi hasil gasnya. 

Karena itu, katanya, agar Pertamina bisa menggapai pertumbuhan, di 
samping Pertamina sebagai penjual dengan memperoleh fee dari pemerintah, maka 
perlu dibuatkan langkah-langkah kesepakatan antara pemegang saham (diwakili 
Menneg BUMN-red) dengan manajemen Pertamina. Kesepakatan tersebut, kata Dito 
menyangkut kalkulasi Return on Asset (RoA), yaitu RoA atas kilang LNG yang 
tidak dihitung atau bukan merupakan bagian dari kinerja Pertamina. 

Sebelumnya Direktur Keuangan Pertamina Alfred Rohimone mengatakan, 
posisi Pertamina sebagai produsen LNG sebaiknya tidak boleh dipisahkan dengan 
kepemilikan atau pengelola aset kilang. Sebab, dengan Pertamina mengelola 
kilang, maka kilang itu akan bisa diberdayakan untuk mencari laba, yang 
muaranya laba itu juga akan diberikan kepada negara. 

Dengan jumlah karyawan sebanyak 23.000 serta produksi minyak 
sebesar 60.000 barel per hari (bph), Pertamina memerlukan kilang sebagai 
perangkat yang bisa menunjang tugas-tugas pengadaan BBM di dalam negeri. 
(Sabpri)  
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply 

[ppiindia] Pencegahan Teroris Harus Secara Terpadu

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111497



Pencegahan Teroris  Harus Secara Terpadu
Riza Sihbudi
Ahli Peneliti Utama LIPI 


Jumat, 10 Juni 2005
Ancaman teror dan bom hingga kini masih menghantui masyarakat yang 
tak kunjung lepas dari rasa was-was, karena kenyataannya bom memang masih 
meledak di mana-mana. Terakhir, bom berkekuatan kecil meledak di Pamulang, 
Tangerang, Banten, Rabu (8/6) lalu, setelah sebelumnya bom berkekuatan besar 
meledak di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, menewaskan 22 orang dan mencederai 
puluhan orang yang tidak berdosa. 

Untuk kasus Tentena, kini belasan tersangka telah diamankan pihak 
yang berwajib di Mapolres Poso. Dua di antaranya tercatat pernah terlibat 
kekerasan di Ambon dan Seram, Maluku Tengah. Anehnya, beberapa orang yang 
berstatus narapidana ternyata termasuk di antara tersangka dalam kasus teror 
bom itu. 

Munculnya aksi terorisme, tidak terlepas dari masalah 
ketidakadilan. Ke depan pun mungkin masih akan begitu, selama akar masalahnya 
tidak terpecahkan. Akar masalahnya adalah ketidakadilan. Kedengarannya klise, 
tapi itulah yang sesungguhnya. 

Selain itu, persoalan lapangan kerja juga jadi alasan. Sulitnya 
mencari pekerjaan dapat saja mendorong sebagian orang menempuh jalan pintas 
yang sebenarnya sangat tidak rasional. Ada juga sinyalemen, peledakan bom juga 
dapat sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap suatu 
kasus, misal dugaan korupsi Rp 40 miliar dana pengungsi Poso. Tapi, saya lebih 
melihat ketidakadilan sebagai faktor penyebab tindakan kekerasan tersebut. 

Karena masalahnya adalah ketidakadilan, maka harus ada kemauan 
politik untuk menuntaskan masalah hukum, masalah ekonomi dan masalah politik. 
Artinya, harus dicegah agar daerah-daerah konflik tidak dimanfaatkan oleh elite 
politik di Jakarta untuk kepentingan-kepentingan yang sempit. 

Penanganan masalah terorisme juga tak bisa setengah-setengah, harus 
diupayakan secara terpadu. Selama ini antara polisi dan TNI, boleh dibilang, 
masih jalan sendiri-sendiri. Saya menangkap kesan seperti itu. Padahal 
seharusnya intelijen kedua institusi tersebut dapat bekerja sama secara lebih 
erat. 

Ke depan, pemerintah sebaiknya secara serius menangani 
daerah-daerah rawan konflik. Aceh, Ambon, dan Poso, misalnya, harus menjadi 
perhatian serius. Pemerintah sekarang ini memang dihadapkan pada banyak 
pekerjaan. Tetapi bagaimana mewujudkan keamanan dan ketenteraman masyarakat di 
wilayah-wilayah konflik harus menjadi prioritas. Kalau tidak, tindakan 
kekerasan di wilayah itu suatu saat bisa meledak secara lebih dahsyat lagi. 
Masalah lainnya, Indonesia begitu terbuka untuk dimasuki unsur-unsur asing dan 
sulit terdeteksi. Mereka bisa saja masuk ke Aceh, Poso, Ambon atau ke Papua. 
Untuk mengatasinya, diperlukan perhatian serius dari pemerintah. Dalam konteks 
ini, keterpaduan langkah dari aparat polisi, TNI, serta intelijen dari kedua 
unsur itu tak dapat ditawar-tawar, sehingga keamanan dan ketentraman masyarakat 
bisa terjaga. 

Keterpaduan dan kerja sama antara kedua institusi ini penting, 
karena dalam kenyataan di beberapa daerah masih terjadi konflik antara aparat 
polisi dan TNI. Selama kedua institusi ini masih begitu, itu sangat mungkin 
bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak luar.***  
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Will another Deep Throat come forward? When???

2005-06-09 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Where's Deep Throat When We Really Need Him? 
June 2, 2005
  _  

Bummer! Now there are only two secrets left: Where's
Jimmy Hoffa? And what
was the runaway bride really up to in Las Vegas?

The unveiling of Deep Throat was, for most of us, a
big letdown. First,
because it ruined the best and longest-running
cocktail party chatter in
American politics. But also because, after all this
speculation for so many
years, he turned out to be 91-year old Mark Felt of
Santa Rosa, California -
somebody few of us had ever heard of, let alone
suspected. How much more fun
had he, in fact, turned out to be Henry Kissinger or
Alexander Haig.

Felt's coming-out party - orchestrated by his family,
with the help of
Vanity Fair magazine - was a godsend to talk radio and
cable television and
a welcome distraction from the sordid Michael Jackson
trial. But, as usual,
I think the media missed the big story.

Most Deep Throat coverage focused on one of two
angles, starting with: Do
you believe he's the one? That question quickly ran
out of steam when the
Washington Post's Bob Woodward, Carl Bernstein and Ben
Bradlee, official
keepers of the secret, admitted that Felt was their
man - and that they'd
been scooped by Vanity Fair.

Then followed the second, equally fatuous, question:
Is Mark Felt a hero or
traitor? No surprise that Pat Buchanan and G. Gordon
Liddy, the only two
Nixon lovers left on the planet, were alone in
branding Felt a snake. Nixon
was a crook and a liar and a man who used the powers
of the presidency to
undermine the Constitution. Anybody who was brave
enough to stand up and
expose Nixon's wrongdoings, no matter his personal
motives, is an authentic
American hero. Too bad there aren't more like him
today.

And that's the big story of Mark Felt's confession.
Not: Why did he dare
tell the truth about Nixon, way back then? But: Why
doesn't somebody tell
the truth about George W. Bush today? Where's Deep
Throat when we need him,
now more than ever? 

As bad as they were, Nixon's crimes weren't the worst
committed by an
American president. Indeed, former White House Counsel
John Dean - another
hero for warning Nixon about a cancer growing on the
presidency - argues
that George W. Bush is very much like Nixon in his
penchant for secrecy,
only worse. In his book, Worse Than Watergate, Dean
wrote: George W. Bush
and Richard B. Cheney have created the most secretive
presidency of my
lifetime. Their secrecy is far worse than during
Watergate, and it bodes
even more serious consequences. . . . I must say this
administration is
truly scary and, given the times we live in,
frighteningly dangerous. 

But the only way to blow the lid off the misdeeds of
the Bush administration
is to come up with our own Deep Throat. Somewhere in
the Bush White House,
for example, there is someone who knows the list of
special interest
lobbyists who met secretly with Cheney to develop the
administration's
energy policy. 

Somewhere in the White House, CIA or Pentagon, there's
someone who was
present when Bush and Cheney decided to lean on a pack
of lies - about
nuclear weapons, weapons of mass destruction,
chemical-laden drones, mobile
weapons labs, long-range missiles, and Saddam
Hussein's ties to al-Qaida -
in order to sell the American people on the war in
Iraq. 

Somewhere in the State Department, there is one
federal employee who knows
why President Bush won't release key documents about
John Bolton to the
Senate Foreign Relations Committee. Others inside the
administration could
unlock still more secrets. Who approved the orders to
torture Iraqi
prisoners of war? How many prisoners have been
outsourced for torture by
other countries? Who decided to leak the identity of
undercover CIA agent
Valerie Plame? Did Bush ever report for National Guard
service in Alabama?
With Bush, as with Nixon, we'll never know the truth
until one or more brave
souls are willing to speak out. 

So now we know who Deep Throat is. Big deal. It means
nothing, unless Mark
Felt inspires Bush administration insiders to go and
do likewise. Blow the
whistle. Tell the truth. Expose the evildoers. Make
your country proud. 

Any new source's success, of course, will depend on
finding reporters
courageous enough to dig for the truth, and not simply
regurgitate White
House propaganda. Sadly, that may be a harder task
than finding another Deep
Throat. 




__ 
Yahoo! Mail Mobile 
Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. 
http://mobile.yahoo.com/learn/mail 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 

[ppiindia] Re: the concept of collective brain-reserve (re: Prof. Gary S. Becker )

2005-06-09 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote:

 2nd, down to the 'business' :
 -
 
 (*) I'd like to underline point (1) of
 Prof. Becker's opinion about the guidelines
 for allocating budget for countries with
 limited * fiscal space * as Indonesia.
 
 If I could infere what he said, the priority
 of the three sectors should be put in the following
 orders:
 
  (1) program for macroeconomic stability
  (2) program for basic education and health
  (3) program for technology development
 
 I don't remember wether our present state budget
 already conforms to the above formulation, but
 I think I agree with his *fatwa*. 
 
 For Indonesia, the program for technology
 development may be conducted by inviting the
 private sectors (the industry) to cofinance
 RD activities. For this purpose, the policy
 for R  D should reflect the need of the industry.


Thanks for comments, Pak Muchtarom and Mas Mario. Sorry for my
imperfect english. I did it in a rush and it was also sent to my
colleagues who don't understand english. Capek kalo mesti nulis 2 kali.

ya, kenapa saya tanyakan soal teknologi, karena akhir2 ini marak lagi
suara untuk membenahi iptek indonesia. Ada yg menyebutnya sebagai
second wave of habibiism, ada yg menunjuk lemahnya kita dalam banyak
segi iptek dibanding negara spt Cina dan India, juga minimnya
perhatian pemerintah thd hal2 yg berbau iptek, termasuk kebimbangan
akan status PT DI dan BPIS lainnya.. dan juga kegelisahan teman2
scientists yg sekolah di LN menjelang kepulangan ke Indonesia.

Saya elaborate sedikit soal diskusi teknologi ini. Untuk Indonesia,
kita perlu pengembangan iptek tetapi prioritasnya adalah yg memberikan
nilai tambah besar thd kepentingan negara. Ini karena kita menghadapi
limited resources. Bukannya bikin pesawat dan roket tidak penting,
tetapi lebih bermanfaat semacam kerjasama antara univ baru2 ini untuk
memproduksi minyak alternatif pengganti BBM, atau teknologi yang
membantu hasil produksi UKM, petani dan nelayan misalnya. 

Pemerintah dapat berperan dg memuluskan jalan birokrasi dan policy.
Baru2 ini seorang teman konsultan marketing yg sedang mengamati
kondisi otomotif Indonesia dan Asia mengeluh. Dia bilang kok Indonesia
menerapkan bea masuk yang tidak mendukung mobil2 yg environment
friendly. Policy sekarang cenderung menguntungkan mobil2 SUV dan MPV
yang kemudian banyak diserbu oleh mobil Amerika.  
 
(*)  I also agree with point 5  6 (5 and 6 are related).
 We should let more young Indonesian to go abroad
 either for studying or working without being afraid
 of * brain drain *. We can regard this as a long
 term investment, just like the Indians and the
 Chinese have been doing. We can call this kind of
 vision as : * brain reserve *
 
Yup. Agree. Saya juga mendukung program2 kelas berbahasa Inggris di
univ2 di Indonesia, untuk membantu para mahasiswa kita memahami bahasa
Inggris. Mau tidak mau, suka tidak suka, itu adalah bahasa internasional. 

Another link about past guest lecture yg mungkin menarik bagi peminat
manajemen dan entrepreneurship:

www.dell.com/downloads/global/
corporate/speeches/msd/2004_05_24_msd_hito.pdf

salam, 
fau







***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Forging Bridges With Tolerance

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=9section=0article=65168d=10m=6y=2005

Friday, 10, June, 2005 (03, Jumada al-Ula, 1426)



  Forging Bridges With Tolerance
  Lubna Hussain, [EMAIL PROTECTED]
 

  One of my friends asked my advice on how to deal with a sensitive 
situation with one of her children. I assumed that it pertained to the usual 
tricky questions that no parent likes to answer but was far more perturbed by 
its nature than I had previously imagined. Her six-year-old child had returned 
very upset from school one day. In spite of her efforts to ascertain what was 
wrong, she met with a wall of silent and obstinate resistance. It was only when 
plans for the upcoming summer vacation were being discussed that the child in 
question began to allude to what the root cause of her distress was.

  I don't want to go to Disneyland, Mama, because they will kill us 
there, she blurted out.

  Don't be silly, she chided trying to make light of her mortification. 
Why on earth would they do that? Disneyland is a place where we can have so 
much fun!

  Because we are Muslim and they hate us. If we go to America they will 
kill us or put us in jail!

  I counseled my friend to gently ascertain where her child had gleaned 
this impression from and was relieved in part to be apprised of the fact that 
it had not been a matter discussed in the classroom. Apparently when the little 
girl boasted to her friends that she was going to Los Angeles in the summer she 
generated this spiteful and venomous reaction. Horrified by what I had heard, 
this incident brought back memories of a similar problem I had had with my own 
daughter many years ago. She came home from school one day and blew me away 
with the comment, Right everyone hates Arabs? I felt deeply shocked and 
saddened by this casually made remark.

  What really upset me so deeply was that I had spent some of the most 
precious moments of my life with people of different faiths. From an early age, 
my parents instilled within me the knowledge that even though we were 
different, looked different, spoke a different language at home it was still 
possible to live in a community that was alien to us by respecting ourselves 
and others in equal measure. The key, I learned in my formative years, was 
tolerance. Everyone was different. I still have visions of my father holding up 
his hand and saying, See? All my fingers are different and yet they still form 
the same hand. They all work together. Just like people in this world. From 
then on I learned an important lesson that would form the bedrock of my life.

  When I first attended school in London, 70 percent of my schoolmates were 
Jewish and the establishment itself belonged to the Church of England. I was at 
the time the only Muslim among 600 children of other denominations. Rather than 
being singled out for negative attention or made to feel apologetic for what I 
stood for, I was made to feel included and always respected. Many of the girls 
were fascinated by my religion and sheepishly asked questions about many of the 
rituals I adhered to in those 14 years.

  During annual trips abroad for skiing and sailing, my friends used to 
serve as my prayer call, Jews and Christians alike. The sun is setting! You 
have to pray! they would insist. The corridor outside the dormitory where I 
stayed would be cluttered with an assortment of ski boots, snow boots and 
running shoes politely removed so that I would have a clean place to pray. One 
of my Jewish friends who was far more adept than me would position my compass 
incorporated prayer mat in a corner of the room. A group of girls would huddle 
together in pin drop silence watching me as I prostrated myself in the 
direction of Makkah. My associates would be mindful of not handling my copy of 
the Qur'an without a cover and would always ensure that it was kept on a shelf 
somewhere high up so that it would not be subject to any inadvertent defilement.

  Those were the days when I used to be invited to friends' houses for 
lunch or dinner. Their parents would always ensure that they had purchased 
halal meat for the meal and pork would never be served. I would receive gifts 
and cards for Eid. Some of my friends even came with me to the Regent's Park 
mosque on one occasion, reverently covering their heads with a hijab and 
buzzing with curiosity about the congregational prayer. I have always been 
treated with tremendous deference and courtesy throughout my life by people who 
espoused different beliefs but never allowed these to come between us.

  We learned through listening to each other, fostering feelings of mutual 
understanding and sharing our experiences much more than we did through any 
textbook or comparative study of religion. To me, this constituted my true 
education. The interaction that I had with all these people throughout the 
years has been more instrumental in shaping my own 

[ppiindia] Analyzing the Arab Mindset

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=9section=0article=65170d=10m=6y=2005

Friday, 10, June, 2005 (03, Jumada al-Ula, 1426)



  Analyzing the Arab Mindset
  Abdullah Bajubeer 

  The popular reaction to the newspaper report about an Iraqi 
farmer shooting down an Apache helicopter some time ago prompted me to look 
more carefully into the Arab way of thinking, particularly the influence of 
superstition on the Arab mindset. I was shocked to find that instead of finding 
logical solutions to the challenges posed by sophisticated technological 
advancement in many areas, the Arab mind seeks refuge in solutions based on 
legends and superstitions. A resistance to the pressures of the modern world 
controlled by reason and logic still lurks in our deepest recesses; it prefers 
to wallow in intellectual lethargy and self-indulgence, being content with 
imported technology without the least effort to develop the technology as 
non-Arab countries are doing and have done.

  I wonder how a mindset weighed down by legends and 
superstitions can be impressed by contemporary world development based on 
science and technology. Will the rapid and radical changes happening in the 
world help the Arab mind to make a qualitative shift in its thinking style and 
open its doors to a rational and scientific approach? The Arab mind should 
learn how great achievements have been made with the help of science and 
technology so that society found a way to escape the curse of backwardness. An 
intelligent and logical approach to realities will enable us Arabs to throw 
away the superstitious way of thinking which has obstructed our progress over 
centuries. The new approach would also gear us to counter the challenges of the 
changed world more effectively.

  Dr. Ibrahim Badran and Dr. Salwa Al-Khamash have written an 
excellent book on the Arab mindset. The book gives considerable insight into 
our way of thinking and our actions. The authors define superstition as ideas, 
customs and practices without a rational explanation; they have no basis in 
scientific fact. A superstitious mindset is a mentality that attempts to 
achieve an individual's or group's goals by activities that are not based on 
science or logic. Sometimes information based on logic is not enough to free 
people from the grip of superstitions. Another requirement is a social 
environment free from accumulated and inherited ideas steeped in superstition.

  A superstitious society will not doubt its power to defeat 
enemies armed with modern weaponry. The freak event of the Iraqi farmer armed 
with a primitive gun felling an Apache helicopter is an instance of how reason 
can be obfuscated by unreason. This single event might have boosted a popular 
belief in superstition, notwithstanding a thousand other instances of modern 
war machines reducing Iraq's defense to rubble. The Arab mind is ready to 
accept anything opposed to science and reason. It is kind of realization of a 
dream or fantasy lying deep somewhere in the dark corner of the subconscious.

  It is nonsense to believe that a small militant outfit with 
hardly any weapons to match the enemy will succeed in the battle for Baghdad 
only because they are the descendants of Arabs who established mighty Islamic 
empires in the past. They do not acknowledge that present-day realities are 
vastly different from those in their ancestors' times. Superstitions cannot 
defeat science nor can wishful statements in newspapers defuse the fury of 
Patriot missiles or bombs.

  Dr. Badran and Dr. Al-Khamash also pointed out that a society 
under the influence of superstition will achieve little progress. They also 
said that poor people were more vulnerable to superstitions. I do not agree 
with this view. I believe that the menace is widespread among all classes.

  Some Arab commanders reportedly consulted a sorcerer in order 
to find out the outcome of the 1967 war with Israel. The uneducated charlatan 
made the graduates of military academies and universities believe that they 
could win the war while the enemy would be routed in the first encounter. It 
might have been under the influence of this prediction that a section of the 
Arab media reported the next day that Israel's 175 fighter planes had been shot 
down in midair in the early hours of the first day of the war and the 
victorious Arab forces were approaching Tel Aviv. The facts, however, were 
rather different: All the military airfields and planes of the Arab country 
were bombed and destroyed by Israel in a matter of six hours after the 
beginning of the war.

  The Arab media is not altogether free from a similar menace. 
I can produce many instances to prove the hold of superstition on journalists 
and writers. Several of them organize special functions to 

[ppiindia] Egyptian women are saying 'Enough!'

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
 Egyptian women are saying 'Enough!'  
By Michael Slackman The New York Times

FRIDAY, JUNE 10, 2005


   


   
CAIRO Convincing men to acquiesce to the will of the authorities by 
pressuring their female relatives has been a time-honored government practice 
in Egypt. If the authorities could not find a wanted man, for example, they 
might take their wives and daughters into custody. 

But now, a recent attack on a small group of women, in which they 
were groped and assaulted by a crowd of men chanting support for the ruling 
National Democratic Party while the police stood by and watched, has helped to 
unify and motivate various groups that have been calling for a more open and 
democratic government. 

The images of women being groped and beaten - particularly 
offensive in this conservative Islamic society - have helped unite groups as 
diverse as the religion-based Muslim Brotherhood and the left-leaning Center 
for Socialist Studies in their calls for change. 

For a country where political life has atrophied after more than 
two decades of living under emergency laws, the attacks have also inspired many 
new people to become politically active, in general creating a backlash that 
has taken the government by surprise. 

At least now there is dialogue and meetings between us as 
Communists and the Muslim Brotherhood, said Kamal Khalil, director of the 
Center for Socialist Studies. We share our visions and there is a kind of 
coordination - of course the event, assaults of Wednesday the 25th, helped - we 
can't deny this. 

Those assaults last month also seem to have jump-started the 
women's movement here. It is not a Western-style feminist movement but one in 
which women have moved to take the lead in a political battle for empowerment. 

We are opening a real popular female movement, said Ghane El 
Halafawy, a member of the Muslim Brotherhood, speaking Thursday night at a 
forum called The Street is Ours, which was organized by women who were 
attacked. 

It has been less than a year since the once unthinkable began to 
occur in Egypt's political life: Groups of people started taking to the streets 
criticizing President Hosni Mubarak, a line few had been willing to cross 
before. But the movement called itself kifay, or enough, and its goal was 
to stop Mubarak from a sixth term as president. 

In February, Mubarak agreed to allow more than one candidate, 
himself, in the race for president. On May 25, on the day of a scheduled 
referendum to amend the Constitution, a small group of protesters met in 
central Cairo, insisting that the referendum was no more than a fig leaf. They 
were greeted by an army of riot policemen and undercover security agents and 
uniformed officers. Witnesses said groups of men who arrived in buses were 
allowed, with the police standing by, to attack and beat the protesters. 
Witnesses said that in some instances the police kept protesters cordoned in, 
while the men beat them. 

While the violence made for national news here, the images and 
stories of women whose clothes were torn and bodies groped have caused the 
greatest backlash against the government. The ruling National Democratic Party, 
or NDP, has condemned the attacks and government supporters deny that there was 
any strategy to intimidate women. 

That was a crime, no doubt about it, said Abdul Moneim Said, a 
member of the party and director of the Al Ahram Center for Political and 
Strategic Studies, a government-aligned research group. It was denounced by 
people from the NDP as well as from the outside. It could be anything, a number 
of zealous people from the NDP who did it. It could be certain people who are 
offended by some of the slogans made against the president or something and it 
could be a mix of all this. It is now under investigation; there is a case in 
front of the public attorney. 

But Said acknowledged that whatever the cause, it has helped 
inspire those who have taken to the streets. It is actually attracting more 
attention because it makes people furious, it touched on women, he said. 

Since the attacks, newspapers have reported on the event with 
headlines like The Scandal, which appeared last week in Al Khamis, an 
independent weekly newspaper. There was a call for a national day of mourning, 
there was a sit-in, protesters have begun calling that day Black Wednesday and 
crowds have begun to grow as protests have become more regular. 

On Thursday night, several hundred people stood at the foot of the 
mausoleum for Saad Zaghoul, a temple in central Cairo that honors the 
nationalist former prime minister who is a symbol of resistance against the 
British. As the crowds held candles and shouted Enough, enough we've reached 
the end, an army of security agents stood 

[ppiindia] Re: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal

2005-06-09 Terurut Topik Arriko Indrawan

  Date: Thu, 9 Jun 2005 03:11:19 -0700 (PDT)
   From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Subject: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal

Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan
(Anomaly)

Oleh Marta Harnecker

Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam
http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040

Di bawah kepimpinan Hugo Chvez Fras, seorang mantan
pejabat militer, sebuah proses revolusioner
Bolivarian tengah berlangsung di Venezuela, terutama
sejak Chvez memenangkan pemilu presiden pada 1998.
Ketika perubahan progresif yang genuin tengah
berlangsung, Chvez selain dibenci negara-negara kaya
dan berkuasa, revolusi Bolivarian ini juga ditolak
oleh beberapa kalangan kiri. Penyebabnya tak lain
karena revolusi ini dipimpin oleh seorang perwira
militer dan karena militer memainkan peran signifikan
dalam proses perubahan tersebut. Selain itu, militer
juga memainkan peranan penting pada sejumlah
lembaga-lembaga negara serta perencanaan pemerintah.

Alasan bagi penolakan ini adalah standar kebijaksanaan
kiri bahwa militer adalah bagian integral dari mesin
penindas negara borjuis. Militer selalu dan pasti
dipengaruhi oleh ideologi borjuis, dan oleh karena itu
tidak layak memainkan peran revolusioner dalam
masyarakat kapitalis. Tetapi, mungkin ini adalah
sebuah penafsiran yang mekanistik. Adalah lebih baik
jika kita menghindari generalisasi dan menganalisa
militer di setiap negara dalam realitas khusus kita.
Jika kita mengambil pendekatan ini, kita lihat bahwa
militer Venezuela tidak memainkan peran negatif.
Selama lebih dari empat tahun dimana militer menduduki
ruang-ruang kunci dalam kancah perpolitikan Venezuela,
mereka membela keputusan-keputusan yang dibuat secara
demokratik oleh rakyat Venezuela. Mereka juga
merupakan aktor dominan dalam mendukung Chavez kembali
ke tampuk kekuasaan setelah dikudeta pada April 2002
oleh sekelompok perwira tinggi senior - banyak di
antara mereka menemukan dirinya sebagai tentara yang
tidak memimpin - tunduk mendahului
kepentingan-kepentingan utama dalam percobaan
kudeta.(1)

Di samping itu, personil militer juga memimpin
proyek-proyek sosial yang penting yang diorgansir oleh
pemerintah. Mereka ditempatkan berdasarkan kemampuan
kerjanya. keahlian teknisnya, dan pengetahuan
organisasi guna melayani sektor-sektor miskin dalam
masyarakat. Yang paling penting adalah tanggung jawab
mereka dalam menyukseskan Plan Bolivar 2000, sebuah
program yang bertujuan meningkatkan standar hidup
kelompok miskin, melalui, di antara hal-hal lainnya,
membersihkan jalan dan sekolah, meningkatkan
kelestarian lingkungan untuk memerangi penyakit
endemik, dan memperbaiki infrastruktur sosial baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Tujuan dari Plan adalah
menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan
sosial seperti pengangguran dan menggabungkan
(incorporating) organisasi-organisasi komunitas dalam
usaha bersama memecahkan masalah yang ada.

Juga penting dicatat, Plan ini baru digelar pada tahun
pertama Chvez berkuasa. Tahun-tahun, ketika ia harus
menghadapi kekuatan-kekuatan yang sangat tidak
menguntungkannya(2). Sebagian besar dari para gubernur
dan walikota adalah anggota kelompok oposisi, dan pada
saat yang sama Kongres Nasional dan Mahkamah Agung
juga berseberangan jalan dengannya(3). Dengan
perimbangan kekuatan yang timpang itu, kader-kader
politik Chvez memutuskan bahwa tugas pertama dan
mendesak adalah dalam lapangan politik yakni, menuntut
amandemen konstitusi agar memungkinkannya dalam
menerapkan mandat popularnya dan serangkaian dengannya
melakukan pemilihan untuk memperbarui mandat tersebut.

Kemenangan Chvez adalah hasil dari harapan rakyat
yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya
dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi
aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang
memiliki struktur nasional dan layak untuk menjalankan
misi presiden Chvez (di samping gereja Katolik)
adalah militer.


Cuma pengin tanya :

Siapa yg menambahkan tulisan di dlm kurung??
Interpretasi siapa? apa maksud dan tujuannya??
apa benar Gereja Katolik memposisikan
diri di samping presiden Chavez? datanya?






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an 

[ppiindia] Microsoft moves in on mobile e-mail

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
  Microsoft moves in on mobile e-mail
 
  By Kevin J. O'Brien International Herald Tribune

  WEDNESDAY, JUNE 8, 2005
 


 
  BERLIN In April, Martin Bailey, managing director of First Berlin, a 
German equity research firm, bought a BlackBerry 7100V from his mobile carrier, 
Vodafone, for about ?100. 

  When Bailey travels to see clients in Frankfurt, or to companies like 
Jenoptik in Jena, near Weimar, he uses the device to get live stock prices or 
communicate with colleagues in Berlin by e-mail. This thing really frees me 
from the office, Bailey said. 

  Mobile e-mail is spreading to a wider audience, analysts and software 
makers say, as the number of competing services increases and smaller companies 
begin to use push e-mail to extend corporate e-mail systems to mobile 
devices. In the wireless e-mail world, push means that messages are sent 
straight to mobile devices in real time, without the user having to log on 
periodically and pull them from a server. 

  Research in Motion, the Waterloo, Ontario, maker of the Blackberry, has 
had the push e-mail market largely to itself since it sold the first BlackBerry 
device in 1999. This year, three million of the 3.5 million regular mobile 
e-mail users around the world are using BlackBerry devices, according to Ovum, 
a research company in London. 

  But on Monday, Microsoft made a move that could make the business a lot 
more competitive, announcing that it would give thousands of its existing 
corporate customers free push e-mail software by upgrading their Microsoft 
Exchange 2003 server software. 

  Microsoft's move aims to spur the sale of smart phones, personal digital 
assistants and other hand-held devices that use its latest Windows Mobile 5.0 
software. As many as 120 million users around the world could benefit from the 
software upgrade for Microsoft Exchange if they were to buy handsets that used 
the latest version of Windows Mobile software. 

  So far, Microsoft has been unable to translate its global lead in desktop 
operating systems to hand-held devices. This year, Microsoft's software will be 
on only 17 percent of the 18.8 million Internet-capable smart phones sold 
around the world, according to Ovum. The vast majority, 78 percent, will use 
software developed by Symbian, the British-based maker of mobile operating 
systems whose biggest shareholder is Nokia, with co-owners Ericsson, Samsung, 
Sony-Ericsson, Siemens and Panasonic. 

  We think mobile e-mail is one of the most significant trends you're 
going to see over the next five years, Scott Horn, senior marketing director 
for Microsoft's mobile and embedded devices group, said in an interview. This 
declares we're in the market in a big way, and we're here to stay. 

  Research in Motion, which has dominated the mobile e-mail business by 
working with mobile phone operators to sell complete hardware, software and 
service packages to large companies, said it was not worried by Microsoft's 
announcement, which was made by Steve Ballmer, the chief executive, at a 
conference in Orlando, Florida. 

  Look, the BlackBerry system is and will remain the gold standard in this 
business, Mike Lazaridis, co-founder, president and co-chief executive of RIM, 
said in an interview. You have to remember that the BlackBerry does much, much 
more than just push e-mail, which is all that Microsoft is offering. 

  Microsoft's decision to take on RIM was just a matter of time, some 
competitors said, as mobile e-mail was poised to move from niche to necessity 
for roving corporate workers. 

  This is a business that's really just starting to take off now and move 
into the corporate mainstream, said Brian Bogosian, president and chief 
executive of Visto, a Redwood City, California, maker of push e-mail software 
for Vodafone's networks. 

  It took a while for this business to take off, but we are finally in the 
last 12 months starting to see real growth, said Nigel Clarke, director of 
Northern European sales at Intellisync, based in San Jose, California, which 
makes push e-mail for companies like America Online, IBM, Oracle and Pfizer. 
Corporate IT managers are now willing to pay for push e-mail. 


  Unlimited storage from AOL 

  Time Warner's America Online said it planned to provide users of its AOL 
online service with unlimited e-mail storage, Bloomberg News reported. 

  America Online's 28 million AOL subscribers will no longer have any limit 
on the number of e-mail messages, attachments and folders they can save on the 
company's servers. America Online said AOL was the first online service to 
offer unlimited storage. 

  The company also said Monday that it would allow customers who use 
telephone lines to log on through more than one so-called screen name at a 
time. 


 


[Non-text portions of this message have been removed]




Re: [ppiindia] Re: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal

2005-06-09 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Saya tidak tahu. Tapi mungkin Anda bisa bertanya ke
Sdr. Coen Husein Pontoh, mantan aktivis PRD, yang
menterjemahkan tulisan ini ke bhs Indonesia...

Coba cek tulisan aslinya...



--- Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
   Date: Thu, 9 Jun 2005 03:11:19 -0700 (PDT)
From: Satrio Arismunandar
 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan
 Anti-Neoliberal
 
 Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan
 (Anomaly)
 
 Oleh Marta Harnecker
 
 Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam

http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040
 
 Kemenangan Chávez adalah hasil dari harapan rakyat
 yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya
 dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi
 aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang
 memiliki struktur nasional dan layak untuk
 menjalankan
 misi presiden Chávez (di samping gereja Katolik)
 adalah militer.
 
 
 Cuma pengin tanya :
 
 Siapa yg menambahkan tulisan di dlm kurung??
 Interpretasi siapa? apa maksud dan tujuannya??
 apa benar Gereja Katolik memposisikan
 diri di samping presiden Chavez? datanya?
 
 
 
 
 




__ 
Discover Yahoo! 
Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/mobile.html


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Waiting for the ring

2005-06-09 Terurut Topik Ambon
http://weekly.ahram.org.eg/2005/746/pr1.htm

Waiting for the ring
Israel has for decades called upon the Arabs to launch peace initiatives, only 
to scuttle them, writes Emad Gad 



The debate over the disengagement plan -- the Israeli withdrawal from the Gaza 
Strip and the dismantling of four settlements in the northern West Bank -- 
continued to occupy the Israeli media this week. Set to begin implementation in 
mid- July, Israeli Prime Minister Ariel Sharon recently postponed the plan to 
mid-August, until the end of the traditional period of Jewish mourning over the 
destruction of the Second Temple by the Romans in 70 CE.

Even as the Israeli media continued to closely follow daily events in the 
occupied Palestinian territories, there was also focus on the withdrawal plan 
and its possible consequences. Some in the media began asking what would happen 
after the withdrawal from Gaza. How will the PA behave, and what will the 
Israeli government do? Many also question the Israeli stance towards PA 
President Mahmoud Abbas. In the midst of such questions, it became apparent 
that the Israeli media is split in its view of Abu Mazen. One camp sees him as 
a man who represents a real partner for peace, and they issued an appeal to 
take advantage of his presence to conclude a comprehensive political agreement. 
The other camp sees Abu Mazen as suffering from substantial problems on the 
Palestinian political scene. This camp argued that Abu Mazen may not last very 
long as PA president and thus Israel should continue to act as if there is no 
partner for peace.

One of the major stories in the Israeli media this week was the news on Monday 
that about 70 Jewish settlers ascended to the Temple Mount, where they clashed 
with Muslim worshippers. Following the incident, Yediot Aharonot reported on 6 
June that Israeli Minister of Defence Shaul Mofaz announced that Israel will 
give the Palestinian Authority detailed maps of the infrastructure in the 
settlements to be evacuated under the disengagement plan. The paper quoted 
Israeli security sources as saying that the initiative represents Tel Aviv's 
desire for greater coordination with the Palestinians during the withdrawal.

Addressing the withdrawal, Akiva Eldar wrote an article in Haaretz on 30 May 
entitled The Arabs Await the Phone Call. Eldar argues that the disengagement 
plan is problematic because, as he says, the unilateral withdrawal from Gaza 
was custom-made to fit the problematic shape of Yasser ('there is no partner') 
Arafat. Now, however, the situation has changed and there is a Palestinian 
partner for peace, recognised by the world and welcomed by the US president. 
Eldar quotes an article published by Abu Mazen calling on Israeli Prime 
Minister Ariel Sharon to abandon the unilateral policy and to immediately 
engage in direct negotiations 'to put an end, once and for all, to our tragic 
conflict.' 

Abu Mazen rightly wrote that time is the greatest enemy of the peace, Eldar 
wrote. Time is the great enemy of the Palestinians who want to be freed of the 
occupation, and of the Israelis who want to get rid of its burden. Since 1967, 
as Moshe Dayan said, Israel has been awaiting a phone call from the Arabs. When 
the phone call came, for example from the late King Hussein, with a proposal to 
begin negotiations for peace in exchange for a withdrawal from the West Bank 
and East Jerusalem, we didn't like the sound of the ring. If not for the trauma 
of the Yom Kippur War, the phone lines to Egypt would no doubt have remained 
cut to this day.

The first Intifada was needed to make Yitzhak Rabin lift the phone to the PLO. 
The second Intifada produced for the first time a conciliatory ring from Saudi 
Arabia and then from the Arab League... 

While Eldar sees Abu Mazen as representing an ideal moment for a political 
agreement to end the conflict, Danny Rubinstein argued something else in an 
article in Haaretz published on 30 May entitled, Not a minute without an 
attack. Rubinstein points out that Abu Mazen is facing real problems inside 
the PA with senior Fatah leaders, most prominently Farouk Qaddoumi, who has 
issued stinging criticism of Abbas. But, as Rubinstein says, The quarrel with 
Qaddoumi is child's play compared to the problems with Hamas. The most 
prominent example is the dispute over the municipal elections in three 
districts won by Hamas. 

Rubinstein points to Abbas's problems inside Fatah and with other Palestinian 
factions, most prominently Hamas, in addition to the well-known problems with 
Israel, all of which ultimately lead to a continuation of violence: Fatah 
factions clash with one another; Fatah clashes, sometimes violently so, with 
Hamas; and Israeli conducts its own military operations. Rubinstein concludes, 
so, Abbas can definitely say that nowadays, there's not a minute that goes by 
without an attack.

For more 

[ppiindia] Wartawan Filipina Dibekali Pistol

2005-06-09 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Salam,
Berikut laporan wartawan BBC di Manila, Sarah Toms
(bisa didengar di www.bbcindonesia.com klik siaran
Siaran 1300.

Wartawan di Filipina Pablo Hernandez, wartawan harian
Espose, Filipina, siap untuk menghadapi apapun yang
dilemparkan kepadanya. Sambil menulis di mesin ketik
tuanya, dia siapkan senapan mesin Ingram di samping
mesin ketik, sedang di pahanya tergantung pistol
kaliber 45. 

Dia juga sering mengenakan jaket anti peluru. Sudah
beberapa kali dia menerima ancaman pembunuhan. Bulan
Februari dia selamat dari penikaman dan bulan lalu
lolos dalam insiden tembak menembak dengan dua orang
pria bersepeda motor.

Sebenarnya saya tidak mau ijin senjata api ini karena
yakin pena lebih kuat dari pistol. Tapi yang terjada
sekarang adalah para wartawan dibunuh seperti ayam
yang tidak berdaya, kata Pablo.

Komite Perlindungan Wartawan CPJ yang bermarkas di New
York menempatkan Filipina sebagai negara yang paling
berbahaya bagi wartawan, jadi lebih berbahaya
dibanding Irak yang sedang teracbik-cabik perang. 

Sejak tahun 1986 sekitar 70 wartawan mati dibunuh dan
tragisnya hanya satu pelaku saja yang diseret ke
pengadilan. 

Inday Varona dari Persatuan Wartawan Filipina,
mengatakan catatan penegakan hukum yang amat rendah
itu mendorong anggapan bahwa polisi dan tentara
mungkin terlibat. 

Kami mengkaitkan anggapan itu dengan konspirasi
membisu, dan sebagian dari wartawan yang jadi korban
mengungkap kegiatan kriminal besar-besaran di
lingkungan masyarakat mereka, kata Inday.

Jumlah terbesar dari pembunuhan wartawan berkaitan
dengan obat bius, perjudian gelap, dan korupsi di
pemerintahan daerah, tambahnya. 

Karena merasa tak ada perlindungan dari aparat
keamanan, Pablo Hernandez dan rekan-rekannya
memutuskan untuk melindungi diri sendiri. Perstauan
Wartawan Filipina menolak cara ini, namun kepolisian
mendukungnya.

Di sebuah pangkalan militer di Manila, 20 wartawan,
fotografer, dan redaktur berlatih menembak. 

Para wartawan ini juga mendirikan Persatuan Wartawan
Yang Bertanggung-Jawab sebagai forum menyuarakan
pendapat maupun meningkatkan ketrampilan menembak. 
Dan Kolonel Rodolfo Santiago, Komandan Unit
Pertahanan dan Intelijen, mengatakan beberapa wartawan
bisa menembak jitu. 

Keprihatinan ini semakin dirasakan semua orang,
termasuk Assosiasi Wartawan Internasional dan saya
kira langkah serius harus ditempuh. Dan menurut saya
memberikan kesempatan latihan bagi mereka adalah salah
satu cara menolong mereka, kata Kolonel Rodolfo.

Presiden Filipina, Gloria Arroyo, sudah menegaskan
akan mengungkap tuntas para dalang dibalik kasus
pembunuhan wartawan ini. Dia juga menyediakan dana 90
ribu dollar Amerika untuk menyelidiki kasus
pembunuhan wartawan, melindungi para saksi, dan
memprosesnya di pengadilan.

Namun para wartawan tampaknya sudah pesimis dan
memilih membela dirinya sendiri. Di sisi lain ada yang
kuatir wartawan yang punya pistol akan mengulang
peribahasa lama; kekerasan hanya mengundang kekerasan
baru.

http://www.bbc.co.uk/






__ 
Discover Yahoo! 
Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! 
http://discover.yahoo.com/


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] :::: Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis' (ANGETIN)

2005-06-09 Terurut Topik Listy
 
-Original Message-
From: Maya 
Sent: 
Subject: Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis' (ANGETIN)


 

Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis'

Lelaki Pemalu :
Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, pipisnya tidak keluar, tapi 
pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian.

Lelaki Malu-maluin :
Pipis di celana

Lelaki Suka Melamun :
Membuka kancing leher kemeja, mengeluarkan dasinya, lalu pipis dicelana.

Lelaki Efisien :
Meskipun sudah waktunya pipis, tapi ditahan dulu sampai kebelet buang air 
besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam satu waktu yang sama.

Lelaki Pemabuk :
Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu pipis di celana.

Lelaki Palsu :
Pipis di toilet cewek !

Lelaki Pelit :
Kalau buang air besar di WC Umum, ngakunya pipis ( biar bayar murah )

Lelaki Edan :
Makai celana yang abis dipipisin.

Lelaki Sarap :
Pakai celana yang habis dipipisin, tapi dicium dulu, kali-kali aja baunya sudah 
jadi bau .

Lelaki Kreatif :
Kalau pipis kakinya diangkat satu ...

Lelaki Irit :
Kagak pernah pipis seumur-umur.

Lelaki Nekad :
Suka mipisin isteri tetangga.

Lelaki Funky :
Pipis di tempat umum.

Lelaki Sial :
Maunya pipis air, yang keluar malah batu.

Lelaki Enjoy :
Pipis sambil merem-melek.

Lelaki Hemat Waktu
Cuma buka resleting, dikeluarin, terus langsung pipis.

Lelaki Moody :
Biasa pake pampers ...hehehe ...

Lelaki Kurang Ajar :
Lagi pipis ... eh kentut ... pura- pura cuek lagi !

Lelaki Buta Huruf :
Di urinoir sudah ada tulisan RUSAK ... eh ... masih dipipisin juga.

Lelaki Turunan Kucing :
Nggak bisa liat barang baru, diendus-endus, trus dipipisin.

Lelaki Sabar :
Nungguin air cebok gak keluar- keluar, manteeeng aja di urinoir.

Lelaki Hip-hop :
Pipis sambil kejang-kejang breakdance.

Lelaki Pembenci :
Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya.

Lelaki Ramah :
Ngajak ngobrol sambil pipis, sampe temennya nggak bisa pipis.

Lelaki Percaya Diri :
Habis pipis, anunya dibawa jalan-jalan ke wastafel, trus cebok di wastafel.

Lelaki Pelupa :
Sudah pipis, keluar toilet, buru- buru balik lagi, karena masih pingin pipis 
beberapa tetes lagi.

Lelaki Dermawan :
Pipis di WC Umum, pipisnya nggak keluar, tapi tetep bayar.

Lelaki Gaya :
Pipisnya sambil tangan yang satu tolak pinggang.

Lelaki Arogan :
Pipisnya sambil tangan dua-duanya tolak pinggang.

Lelaki Komunikatif :
Pipis sambil ketik SMS.

Lelaki Sibuk :
Selalu nunggu sampe kebelet bangeeet ..., trus terbirit-birit ke toilet.

Lelaki Belum Dewasa :
Pipisnya belum bisa lempeng.

Lelaki Romantis :
Pipisnya sambil mendesah ahh ...

Lelaki enggak ada kerjaan :
Pipis sambil baca email. 

 

 

 

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Respectfully Cheating

2005-06-09 Terurut Topik sidqy suyitno

Respectfully Cheating   

 

Kim and Jack are celebrating their 50th wedding anniversary. 

Jack, I was wondering -- have you ever cheated on me? 

 

Oh Kim... Why would you ask such a question now? You don't want to ask that 
question... 

 

Yes, Jack, I really want to know. Please. 

 

Well, all right. Yes, 3 times. 

 

Three? When were they? 

 

Well, Kim, remember when you were 35 years old and you really wanted to start 
the business on your own and no bank would give you a loan? Remember how one 
day the bank president herself came over to the house and signed the loan 
papers, no questions asked? 

 

Oh, Jack, you did that for me! I respect you even more than ever, that you 
would do such a thing for me! So, when was number 2? 

 

Well, Kim, remember when you had ovary cancer and you were needing that very 
tricky operation, and no surgeon would touch you? Remember how the doctor came 
all the way up here, to do the surgery herself, and then you were in good shape 
again? 

 

I can't believe it! Jack, I love that you should do such a thing for me, to 
save my life! I couldn't have a more wonderful husband. To do such a thing, you 
must really love me darling. I couldn't be more moved. When was number 3? 

 

Well, Kim, remember a few years ago, when you really wanted to be president of 
the lady golf club and you were 17 votes short?

 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/