Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1.Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3.Menggunakan uang zakat sebagai pendanaan pembebasan budak QS9: 60 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
Re: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...)
Betul sekali pak, memang tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini. Maka bangsa Indonesia sudah mempercayakannya kepada eksekutip maupun judikatip yang sudah kita pilih. Kita tinggal mengikuti saja program yang telah diputuskan Tapi menunggu itu semua menunjukan hasil, ada tugas-tugas sosial yang menjadi tanggung jawab kita. Tentu saja boleh dan harus berbuat dengan mengacu kepada hukum sebab dan akibat. Tapi tidak cukup melihat akibat langsung dari perbuatan kita, juga berbagai akibat tidak langsung yang merenteti setelah itu. Kadang-kadang proses yang terjadi di luar kemampuan akal kita untuk mencernanya, maka upaya kita selanjutnya adalah upaya religius sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing. Gitu lho mas... Pusing yah Sama, Samudjo - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 09, 2005 12:53 PM Subject: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini pertanda zaman, Allah mengingatkan kita dengan berbagai peristiwa ...dll... Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan solusi (maghfiroh) kepada kita semua Amien, Samudjo -- Mas, sang Pencipta melengkapi kita dengan akal budi ketika menciptakan kita. That's enough. Yang bertugas mencari solusi yang kita sendiri, sebagai mahkluk ciptaan. Nobody will take over our homeworks... Malapetaka selalu datang sebagai akibat yang sangat kausal dari aktivitas kita. Kita babat hutan, datang banjir. Kita polusikan udara ya timbul berbagai dampak negatif dalam alam lingkungan, dst. Kalau kita yang membuat kerusakan, ya kita yang harus mengatasinya. Ketika alam ini kita terima dari sang Pencipta, masih utuh, mas... Ketika saya masih kecil dan pindah bersama keluaraga dan pemerintah dari ibukota sementara kita Jogya sehabis Konperensi Meja Bundar 1949 (Penyerahan Kedaulatan), Jakarta masih sejuk, dan buerrihhh. Tapi ya itu, Belanda masih bertanggung jawab dalam banyak hal: tatakota, DPU, Jawatan Air Minum, saluran Gas, Listrik, dll... Bukan Belanda lebih hebat, kita yang ugal ugalan.. Salam danardono Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential, legally privileged information or otherwise protected by law from disclosure and is intended solely for the use of the addressee. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated by the sender, any documents or views presented are solely those of the sender and do not constitute official documents or views of PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in error, please immediately notify the sender or our email administrator at [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1. Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur.
Re: Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
Nggak tahu ya, saya kurang suka nonton sinetron. berantem melulu...:) Jazakillah...Danke Gut...Siesieh...Arigato...thank you... dan tererenkyu...:) --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1.Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang
Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - ralat mba lina
ralat mba...bukan nisami...tapi Nizami. lho kok aku yg protesss hihihi... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1.Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada
[ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...)
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali pak, memang tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini. Maka bangsa Indonesia sudah mempercayakannya kepada eksekutip maupun judikatip yang sudah kita pilih. Kita tinggal mengikuti saja program yang telah diputuskan Tapi menunggu itu semua menunjukan hasil, ada tugas-tugas sosial yang menjadi tanggung jawab kita. -- DH: inilah,mas. Kita harus bangun sebuah Civil Society dimana tanggung jawab utama ada ditangan para warga, yang telah memilih wakilnya. Dengan social control, misalnya melalui media, dan bentuk bentuk demokratis lainnya, kita harus secara ketat mengikuti (memonitor) perilaku wakil rakyat dan executive. Otak suatu bangsa sebenarnya ada ditangan warga, bukan yang memimpin. Suatu perundangan yang konyol harus segera kita anjurkan atau desak untuk dibahas lagi, melalui pressure groups. Contoh bentuk Civil Society yang sangat berjalan adalah di Swiss. Disana Perwakilan Kota atau desa (Kanton), adalah yang menentukan. Di negara kita, warisan tradisi zaman penjajahan, kekuasaan utama ditangan pemerintah pusat. Tentu saja boleh dan harus berbuat dengan mengacu kepada hukum sebab dan akibat. Tapi tidak cukup melihat akibat langsung dari perbuatan kita, juga berbagai akibat tidak langsung yang merenteti setelah itu. Kadang-kadang proses yang terjadi di luar kemampuan akal kita untuk mencernanya, maka upaya kita selanjutnya adalah upaya religius sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing. Gitu lho mas... DH: kalau kita langsung menghubungkan apa yang kita dalami dalam iman masing masing, dan MENJABARKANnya dalam tugas se-hari hari, kita akan langsung mendapatkan solusinya. Kita semua faham, kita dalam setiap agama, ditugaskan melestarikan alam, yang kita peroleh dari sang Pencipta. Tetapi, kalau kita di mesjid atau digereja atau di vihara faham ajaran mulia, lalu tiba dirumah dan dikantor bertindak lain, ya syusyah. Kita naik haji atau ibadah kegereja atau kenihara, tapi berbusiness yang menggundulkan hutan. Ya tak heran kalau alam lalu marah pada kita.. Sebenarnya,mas, hampir tak ada sebab musabab malapetaka alam yang tak mungkin kita cerna. Ribuan tahun peradaban manusia cukup untuk mengumpulkan data dan theori phyisica untuk mengendalikan alam, dan melestarikannya. Keimanan dan religiositas kita mengajarkan pada kita baik via nalar atau naluri, bahwa tak ada perlawanan terhadap alam, yang tak membuahkan pembalasan dahsyat. Hukum alam adalah berasal dari sang Pencipta. Pusing yah Sama, Samudjo Pusying dan jengkel atas kekepalabatuan manusia... Danardono - Original Message - From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 09, 2005 12:53 PM Subject: [ppiindia] Re: Pengalaman naik angkot...(curhat untuk mba Listy...) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Samudjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini pertanda zaman, Allah mengingatkan kita dengan berbagai peristiwa ...dll... Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan solusi (maghfiroh) kepada kita semua Amien, Samudjo -- Mas, sang Pencipta melengkapi kita dengan akal budi ketika menciptakan kita. That's enough. Yang bertugas mencari solusi yang kita sendiri, sebagai mahkluk ciptaan. Nobody will take over our homeworks... Malapetaka selalu datang sebagai akibat yang sangat kausal dari aktivitas kita. Kita babat hutan, datang banjir. Kita polusikan udara ya timbul berbagai dampak negatif dalam alam lingkungan, dst. Kalau kita yang membuat kerusakan, ya kita yang harus mengatasinya. Ketika alam ini kita terima dari sang Pencipta, masih utuh, mas... Ketika saya masih kecil dan pindah bersama keluaraga dan pemerintah dari ibukota sementara kita Jogya sehabis Konperensi Meja Bundar 1949 (Penyerahan Kedaulatan), Jakarta masih sejuk, dan buerrihhh. Tapi ya itu, Belanda masih bertanggung jawab dalam banyak hal: tatakota, DPU, Jawatan Air Minum, saluran Gas, Listrik, dll... Bukan Belanda lebih hebat, kita yang ugal ugalan.. Salam danardono Salam danardono ** * Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org ** * __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL
Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - ralat mba lina
perasaan dah mencet 'z' dehmaklumin dong mbak, tempat 'z' dan 's' kan deket banget tuh...:-( --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ida Z.A [EMAIL PROTECTED] wrote: ralat mba...bukan nisami...tapi Nizami. lho kok aku yg protesss hihihi... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: wah...Tersanjung nih..:-) Tersanjung keberapa ya? tuh sinetron apa masih ada?. Silakan mas Nisami, mau dimuat dimana juga. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1. Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak
[ppiindia] Laluba: Karya Terbaru Nukila Amal
Buku Terbaru Pustaka Alvabet Setelah sukses dengan Novel Cala Ibi, Nukila Amal kembali hadir dengan kumpulan Cerpen terbarunya berjudul LALUBA Dapatkan segera di toko buku terdekat.. Judul : Laluba Penulis : Nukila Amal Cetakan/Tahun : I, Mei 2005 Ukuran : 13,5 cm x 20 cm Tebal : 166 Halaman Harga : Rp. 29.500,- ISBN: 979-3064-13-7 Seri: AlvabetSastra Kumpulan cerita pendek Nukila Amal memuat penggambaran kondisi kemanusiaan yang bergerak diantara situasi keseharian dan yang ekstrim: orang yang berjalan jalan, rehat di kedai kopi, kejenuhan, cinta pertama, sepi usia tua, hingga kebrutalan perang. Subyeknya bisa siapa saja atau apa saja: Ibu yang tengah hamil, penari eksentrik, setetes embun, dua tangan yang bercakap, atau seekor buaya kecil yang menyeruak keluar gambar. Cerita bertempat di pesisir Halmahera, gang dan jalanan kota Jakarta, desa di Korsika, galeri di negeri Belanda, sirkus di negeri antah berantah, atau taman ria di dalam mata. Beberapa cerita bertolak dari karya karya pegrafis M.C.Escher. Cerita cerita pendek Nukila, menyeret kita ke ceruk batin manusia yang paling dalam dan misterius. Membacanya adalah sebuah pengalaman kebahasaan yang pelik, menyentuh, indah dan menakjubkan. --Bambang Sugiharto Prosa Nukila Amal tidak hanya memuat puisi dalam presisi rima dan diksi; tetapi juga menggunakan metafor yang segar, kerap mengagetkan, cermat dan liris, yang terpadu ke dalam struktur yang ketat bahkan nyaris matematis --Laksmi Pamuntjak Sentuhan Nukila memberi hidup kepada benda benda, kepada yang kecil dan `tak penting' dunia dalam yang kian ditinggalkan ketika banyak cerita lebih memilih merayakan kebanalan permukaan hidup. Setiap tapak kata adalah elan vital yang menyempurnakan dan menggenapi pembacanya. Sebuah terobosan alam cara bercerita yang tak mungkin diabaikan oleh siapapun yang serius memikirkan perkembangan sastra Indonesia masa kini. --Manneke Budiman LALUBA Mari ke laut, anakku. Kini saatnya. Kurasa mereka sudah dekat. Aku bisa mendengar gema suara mereka terbawa angin subuh. Dengar, dini hari ini angin tidak berdesir, tapi suaranya seperti sayatan sepanjang jalan. Jendela kayu berderit ngilu olehnya, daun pintu mendesiskan retak, menangkupkan dingin ke dalam rumah. Lilin tercakar: sebentar ia berkobar, sekejap ia mengerjap-ngerjap. Gelap ingin masuk merasuk-rasuk. Telah semalaman aku duduk di sini, berdiang pada cahaya lilin di dapur. Aku menatap tepi cahayanya meliuk kuning biru, menjatuhkan bayanganku pada dinding kayu -- ia bergerak kesana-kemari seperti penari, padahal aku duduk diam. Berjam-jam aku mengamati bilah-bilah kayu, menelusuri dengan mata permukaannya yang memecah seperti urat nadi pucat. Tapi aku tak bicara pada mereka. Aku tak bicara padamu. Aku tak bicara pada siapa-siapa. Aku hanya duduk di sudut, menunggu. Kita akan melangkah keluar dengan pelan sekali, tak perlu buru-buru. Aku ingin telapak kakiku menjejak penuh, merasai lantai kayu, tanah, rerumputan basah dan bunga jambu luruh. Benang-benang halus bunga jambu terasa lembut di kaki, banyak juga yang tersangkut di pagar bambu. Akan kusemat satu di telingaku. Pohon ini ditanam ayahmu, ini kali pertama ia berbuah -- pasti rasanya manis, segar. Lihatlah pohonnya, permukaanya hampir tertutupi warna merah muda menyala, nyaris elektrik. Jika malam tiba, orang-orang dapat melihatnya dari ujung kampung. Kampung kita: rumah-rumah yang berderet menunggu ajal, tembok-tembok pejal yang menggigil. Gelap. Lampu minyak di dalam rumah-rumah menyala lemah, meremangi mimpi jiwa-jiwa yang tak lagi bisa tidur lelap. Kuyakin kau juga tak tidur. Betapa sepi. Hanya ada suara angin, serangga satu dua dan ombak pecah. Di saat-saat hening seperti ini, aku berharap bisa menangkap bunyi denyut jantungmu atau dengkurmu. Ada pula suara pria-pria berjaga yang bercakap dengan suara rendah. Kita tak perlu melewati mereka, kita akan lewat samping menuju belakang rumah. Aku sedang tak ingin ditanya-tanya. Di belakang rumah ada pohon ketapang. Di bawahnya ada sebuah perahu yang dibalikkan -- perahu ayahmu. Punggungku terasa kram, akhir-akhir ini aku merasa cepat lelah. Kita akan duduk di sini. Menunggu matahari, pagi dan yang lain lagi. Untuk Informasi dan Pemesanan Hubungi Segera: Pustaka Alvabet Ciputat Mas Plaza Blok B/AD Jl.Ir.H.Juanda No 5A Ciputat Jaksel 15411 Phone: 021.7494032,74704875 /Fax:74704875 e-mail : [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny.
[ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya
-Original Message- From: Sent: To: Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi karya Abdurahman Faiz KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) (untuk adinda: Khaerunisa) Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam yang membayangi dan terus mengikuti hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun juga untukmu, adik kecil Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri hanya karena tak bisa bayar uang sekolah karena tak mampu membeli mie instan juga tak ada biaya rekreasi Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru menancapi hati mengiris sendi-sendi diri sampai aku hampir tak sanggup berdiri : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kudengar episodemu adik kecil Pada suatu hari yang terik nadimu semakin lemah tapi tak ada uang untuk ke dokter atau membeli obat sebab ayahmu hanya pemulung kaupun tak tertolong Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo tak makan, tak minum sebab uang tinggal enam ribu saja mereka tuju stasiun sambil mendorong gerobak kumuh kau tergolek di dalamnya berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan Ayah dan abangmu akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih tanpa seorang pun peduli : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah ini terjadi di negeri kami? Tolong bangunkan aku, adinda biar kulihat senyummu katakan ini hanya mimpi buruk ini tak pernah terjadi di sini sebab ini negeri kaya, negeri karya. Ini negeri melimpah, gemerlap. Ini negeri cinta Ah, tapi seperti duka aku pun sedang terjaga sambil menyesali mengapa kita tak berjumpa, Adinda dan kau taruh sakit dan dukamu pada pundak ini Di angkasa layang-layang hitam semakin membayangi kulihat para koruptor menarik ulur benangnya sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka untuk ketujuh kalinya Aku putuskan untuk tak lagi bertanya pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun sementara airmata menggenangi hati dan mimpi. : aku memang sedang berada di negeriku yang semakin pucat dan menggigil (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] BOM lagi
Klarifikasi : Sumber Repunblika, 09 Juni 2005. Saat terjadi ledakan Abu Jibril (Abu=Ayah, Jibril=nama anak pertama) sedang berada dalam mesjid, 200 mtrdari rumah, yakni mengisi ceramah Subuh. Ledakan tidak terjadi dalam rumah, melainkan di depan rumah, tepatnya dibawah pohon pepaya, tempat yang 'aneh' untuk merakit bom, meninggalkan lubang sedalam 5 cm berukuran 20X30 cm. Sebelumnya ada orang yang mencoba menginap di rumah tersebut, tapi ditolak oleh tuan rumah. Diperkirakan ada permainan dari intelijen. Rumah tersebut adalah komplek perumahan type 56. Diperkirakan akan menjadi 'entry' point untk menahan lebih lama Ust. Abu Bakar Baasyir, yang habis masa tahannnya pada tanggal 4 Juni 2005, yang lalu. Salam. - Original Message - From: dwi ristanto [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 09, 2005 1:06 AM Subject: [ppiindia] BOM lagi Berita Bom di Pamulang, dari milis sebelah == tambahan berita dari detik.com : bom tsb meledak 3x saat dirakit. Ledakan terbesar terjadi jam 04.30wib. Rumah tsb adalah rumah kontrakan oleh seorang bernama Abu Jibril, apakah nama asli atau bukan belum diketahui. Polisi mengamankan salah seorang perakit tsb, belum diketehui identitasnya, dimana tangannya teluka terkena serpihan bom. beritanya udah ada di detik kok . Terjadinya jam 04.30 di pamulang di sebuah rumah di jln Bima Blok C No 106 Komplek Witana harja Pamulang , Tangerang, Banten. Pemilik rumah namanya Abu Jibril. Katanya ledakannya terdengar sampai raduius 2 km. belom diketahui itu bom atau apa. Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com ___ Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ribuan Warga AS Minta Dikirim Al-Qur'an Gratis
Ribuan Warga AS Minta Dikirim Al-Qur'an Gratis Publikasi: 08/06/2005 10:12 WIB eramuslim - Kampanye 'Explore the Qur'an untuk lebih memperkenalkan Al-Qur'an pada publik AS mendapat sambutan hangat dari warga AS. Ribuan warga AS minta dikirimi Al-Qur'an yang dibagi-bagikan secara gratis oleh Council on American-Islamic Relation (CAIR) selaku penyelenggara kampanye tersebut. Sekitar 10 ribu warga AS kini mulai tertarik untuk lebih banyak mempelajari Islam dan kitab suci umat Islam itu. Kampanye itu Al-Qur'an itu sendiri dilakukan untuk merespon kontroversi yang dipicu oleh media massa AS dan Pentagon tentang adanya laporan penistaan Al-Qur'an oleh sipir penjara di kamp tahanan Guantanamo, Kuba. Respon yang besar dan positif terhadap kampanye 'Explore the Qur'an' menunjukkan keinginan dari warga AS untuk lebih memahami dengan baik tentang Islam dan umat Islam, ujar Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad. Sejak CAIR mengumumkan akan menggelar kampanye dengan membagi-bagikan Al-Qur'an secara gratis di harian AS, USA Today, kantor pusat CAIR di Washington DC menerima banyak telepon, bahkan hampir setiap menit, dari warga AS yang ingin mendapatkan Al-Qur'an itu. Al-Qur'an yang dibagi-bagikan itu berupa Al-Qur'an yang disertai terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali dan diterbitkan oleh Amana Publications. Setiap kopi Al-Qur'an yang dikirim disertai juga dengan selebaran yang menjelaskan bagaimana umat Islam memperlakukan Al-Qur'an dengan hormat. Selama ini banyak bermunculan anggapan yang salah dan kurangnya informasi tentang Al-Qur'an. Inisiatif untuk menggelar kampanye ini menempatkan Al-Qur'an secara langsung ke tangan warga Amerika Serikat dan mendorong kesadaran semua orang untuk menemukan kebenaran tentang Islam, ungkap CAIR. Kampanye Al-Qur'an yang dilakukan oleh CAIR di AS boleh dibilang cukup berhasil menarik perhatian warga AS dari berbagai lapisan masyarakat yang ingin tahu tentang kebenaran esensi Islam. Warga AS yang mendapatkan Al-Qur'an, mulai dari polisi, para pemuka agama Kristen sampai profesor. Ini bukan buku yang mengajarkan kekerasan. Pandangan utamanya yang mendunia adalah perdamaian dalam masyarakat, ujar CAIR mengulang pernyataan Arthur Ort, salah seorang warga AS yang mendapatkan Al-Qur'an. Saya mengingingkannya dalam bahasa Inggris untuk saya baca sendiri dan kita lihat apa yang dikatakan Al-Qur'an dan apakah saya bisa mengerti isinya, tutur Chuck Roth, seorang veteran perang Vietnam. Mengomentari kampanye yang digelar CAIR, reporter senior dari ABC, Bill Blakemore menyatakan bahwa CAIR sekarang ini sudah mempercayakan keajaibannya ke tangan non Muslim dan berharap lingkungan disekitarnya lebih mengenal mereka dengan baik. Pada bulan Mei lalu, CAIR mengungkapkan, kejahatan anti Muslim, diksriminasi dan pelecehan terhadap Muslim di AS meningkat sekitar 50 persen selama lebih dari satu tahun ini. Warga Muslim di AS mengalami perlakuan yang tidak adil dan teror sejak peritiswa serangan 11 September, disusul dengan diberlakukannya Patriot Act pada tahun 2004.(ln/iol) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] update berita pemakaman anak pak supriono
Bapak memang benar, bangsa Indonesia tidak sekejam yang kita perkirakan. Tapi...itu hanya pada tingkat rakyat.. mas! Kalau kita mau jujur, bisa kita lihat pemerintah nampaknya sekali tidak bertanggungjawab terhadap kejadian ini. Tuh..mas ya, orang kecil (miskin) masih rela membuka kocek mereka mengulurkan tangan membantu sesama dalam kesusahan namun pemerintahnya (para pejabat tertentu) hanya menutup mata saja atas kejadian ini. Ini pemerintah dzolim..mas!!! FB On 6/9/05, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote: - From: bskr Date: Wed Jun 8, 2005 10:12 am Subject: KABAR TERBARU PAK SUPRIONO - Orang Indonesia tidaklah sekejam yang kita kira sebelumnya. Mudah-mudahan Supriono- Supriono yang lain juga turut diperhatikan. -- Forwarded message - From: Maya S. - Sekedar Informasi, Tadi Warta Kota menghubungi saya lagi dan menginformasikan bahwa hari ini jam 2 siang Bapak Supriono dibawa ke Kantor Warta Kota dan disana akan diliput oleh beberapa media, sekaligus penyerahan sumbangan. Kalau rekan-rekan ada yg berminat ke Warta Kota langsung siang ini, silahkan langsung ke: || Jl. Hayam Wuruk No. 122 || Nomor telepon : 260-0818 dengan Mbak Vita Menurut Warta Kota, Pak Supriono dan anaknya sekarang ditampung oleh seorang Ibu warga Komplek PJKA di Manggarai. Mereka lah yang membantu penguburan anak Pak Supriono. Untuk tambahan informasi: || Alamat Keluarga yang menampung || Pak Supriono adalah di Manggarai Utara, || Nomor teleponnya 830-3556. Salam, Maya *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Perlucutan senjata di Afghanistan
Setahu saya sih yang banyak senjatan plus nuklirnya ya USAKoq nggak dilucuti? - Original Message - From: Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; tionghoa-net@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 08, 2005 5:29 PM Subject: [ppiindia] Perlucutan senjata di Afghanistan 08.06.2005 Perlucutan senjata di Afghanistan Oleh: Christoph Heinzle Walaupun akhir Juni nanti tahap pertama program perlucutan senjata PBB berakhir, tetapi di Afghanistan masih terdapat jutaan senjata. Dan untuk melucuti sekitar 120.000 pejuang illegal, tetap merupakan masalah yang serius, terutama dalam menghadapi pemilihan parlemen bulan September mendatang. Dalam sebuah seminar dilakukan latihan melamar pekerjaan bagi mereka yang baru mengikuti pendidikan kejuruan, misalnya Mohamad Afsal yang berusia 26 tahun dan baru menyelesaikan pendidikan sebagai montir di Kabul. Sebelumnya selama tiga tahun ia menjadi tentara dalam satuan artileri. Setelah menyerahkan senjatanya ia mengikuti pendidikan bagi para bekas anggota milisi. Afsal mengatakan, perang di Afghanistan sudah usai, situasi di seluruh negeri membaik. Jadi ia juga ingin ikut membangun kembali Afghanistan. 90 persen pejuang Afghanistan buta huruf, yang mayoritasnya hanya mengenal peperangan. Sekarang mereka belajar membaca dan menulis. Yang sudah mampu, memperoleh pendidikan lain seperti training computer, pelajaran bahasa Inggris atau pendidikan profesi seperti misalnya di bidang bangunan atau perbengkelan. Selain itu ada pula bantuan di sektor pertanian atau pemberian modal untuk berwiraswasta bagi mereka yang ingin menjadi tukang sepatu, penjahit atau tukang kayu. Direktur ANBP, Afghanistan New Beginning Programme, Peter Babbington menarik neraca positif dari perlucutan senjata dan resosialisasi yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir. Program perlucutan senjata, demobilisasi dan rehabilitasi yang akan berakhir tanggal 30 Juni itu menelan biaya 130 juta Euro. Diperkirakan sekitar 60.000 anggota milisi di seluruh Afghanistan kini meninggalkan profesi sebagai pejuang, tetapi masih cukup banyak yang tetap tunduk pada mantan komandan mereka. Di Afghanistan diperkirakan masih terdapat lebih dari 120.000 pejuang yang tersebar dalam 2.000 kelompok. Di samping Taliban dan Al Qaida, mereka juga merupakan ancaman bagi proses demokratisasi, terutama bagi penyelenggaraan pemilihan parlemen bulan September. Oleh sebab itu masalah para pejuang illegal harus segera ditangani secepatnya, demikian menurut Babbington. Dikatakannya, media dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan, bahwa jika para komandan menyerahkan senjata dan melepaskan orang-orangnya, mereka akan memperoleh proyek perkembangan. Jadi para komandan itu mendapat tekanan dari pemerintah, gubernur dan penduduk. Sebab bila perlucutan senjata dilakukan dengan kekerasan, maka untuk wilayah itu tidak ada proyek bantuan perkembangan. Palu dan alat las menggantikan basoka dan kalashnikov. Sejumlah bekas anggota milisi yang menuju kehidupan sipil yang baru, belajar pada sebuah bengkel besi di pinggiran kota Kabul. Para pemuda yang mengikuti pendidikan kejuruan memang menandaskan niat untuk bekerja dan tidak lagi menjadi pejuang, tetapi para pakar tidak terlalu optimis. Potensi kekerasan masih tetap ada, meski setelah dilakukannya perlucutan senjata. Puluhan ribu senjata telah dikumpulkan, tetapi jutaan lainnya diperkirakan masih tersimpan di banyak tempat. Peter Babbington dari Afghanistan New Beginning Programmne mengemukakan, Afghanistan ibaratnya masih berada di Abad Pertengahan. Sangat mudah untuk menggerakkan orang untuk memerangi musuh. Bila ada ancaman baru, konflik baru berdimensi besar, maka mereka akan kembali angkat senjata. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
[ppiindia] WANITA INGGRIS ITU
WANITA INGGRIS ITU Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani Philadelphia 10.5.1994 Grandsyaikh Abdullah ( semoga Allah memberkahi rohnya ) sedang duduk di sebuah pertemuan para ulama pada suatu hari. Beliau bukanlah seorang akademis, namun beliau mampu melimpahkan pengetahuan dari dalam hati kepada para ulama. Mereka datang dan mendengarkan Grandsyaikh karena mereka sadar bahwa apa yang disampaikan Grandsyaikh adalah pengetahuan spiritual tingkat tinggi. Ulama waktu lampau selalu menerima spiritualitas, hanya ulama zaman sekarang yang tidak menerimanya karena telah diracuni oleh pengaruh Wahhabi, khususnya di Eropa dan Amerika, mereka tidak percaya akan spiritualitas. Seorang wanita masuk ke ruang pertemuan. Berbusana cantik dan tidak berkerudung. Apakah beliau yang bernama Syaikh Abdullah ? Ketika mereka menjawab ya wanita itupun menghampiri Grandsyaikh lalu memeluk, mencium beliau dan kemudian menangis. Para ulama yang hadir mulai berbisik-bisik, Pemandangan macam apa ini ? darimana asal wanita itu ? Mereka gusar dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Hal seperti itu sangat tidak dibenarkan ( mencium dan berpelukan bukan muhrimnya - penerj.) Namun itulah yang terjadi. Ajari aku seperti Anda pernah mengajari wanita asal Bombay itu. kata wanita itu. Grandsyaikh pun menjawab, Sebelum aku menjawabnya, ceritakan apa yang terjadi pada mereka yang hadir disini. Grandsyaikh harus meredam keraguan di dalam hati mereka yang hadir, semua pasti ada penjelasannya. Wanita itupun bercerita Aku ini orang Scotlandia. Suatu hari aku menerima sepucuk surat dari seorang wanita asal Bombay. Dia menulis : Kamu harus mencapai apa yang telah aku capai; jika kamu mencari spiritualitas dan kenyataan hakiki, kamu harus datang menemuiku. Namun dia tidak memberi alamat. Ketika aku membacanya, aku sungguh terkejut. Aku telah mencari spiritualitas sejak lama, tapi tidak berhasil. Aku tidak menemukan spiritualitas pada Kristen, Yahudi, Budhisme maupun Hindu atau aliran-aliran lain. Aku telah mendalami semuanya dan tidak mencapai apapun. Hanya satu yang belum aku pelajari yaitu Islam. Wanita itu tidak mau mempelajari Islam karena ada semacam alergi pada agama ini. Janganlah lari dari Islam. Islam adalah sesuatu hal dan penganutnya adalah masalah lain. Islam adalah agama cinta kasih dan perdamaian. Diapun melanjutkan ceritanya : Yang saya tahu dari surat itu hanyalah bahwa wanita itu berasal dari Bombay. Sebulan kemudian aku menerima surat yang kedua. Kali ini dia menyebut tentang seorang Syaikh di Damaskus, Syria tanpa menyertakan alamat dan nama beliau. Bulan yang ketiga wanita itu kembali menulis surat yang isinya seperti ini Jika kamu ingin tahu siapakah orang yang aku katakan, datanglah padaku dan aku akan mengajarimu apa yang telah beliau ajarkan setiap harinya kepadaku, mengajari aku ibadah 5 kali sehari dan juga tentang spiritualitas. Datanglah dan aku akan kirim kamu kepada beliau. Kali ini dia menyertakan alamatnya. Segera aku naik pesawat menuju Bombay. Namun ketika sampai disana, mereka mengatakan bahwa wanita itu telah meninggal dunia tepatnya sehari setelah dia mengirim surat terakhirnya padaku. Mereka bercerita tentang putri wanita itu yang hidup di hutan, di kediaman aslinya. Aku sewa sebuah mobil dan pergi memasuki hutan itu. Dan aku bertemu dengan putrinya. Katanya : Aku tidak tahu apapun tentang ibuku, kecuali setiap malam seorang syaikh sering datang kesini. Dia memakai turban putih dan berjenggot putih. Dia mengajari ibuku beribadah 5 kali sehari dan memberi kewajiban-kewajiban pada ibuku untuk dikerjakan keesokan harinya. Dia duduk bersama ibuku dan mengajari hal-hal spiritual yang aku tidak paham sama sekali. Setelah beberapa lama, diapun pergi dan ibuku tetap tinggal didalam kamarnya. Kami masuk kedalam kamarnya dan kami temukan catatannya serta selembar foto seorang syaikh. Putrinya mengatakan Ini dia syaikh yang sering datang setiap malam. Aku mengambil foto itu dan ternyata dibaliknya ada tulisan : Abdullah Daghistani, Dimasqh, Talat Shura dan alamat lengkapnya. Aku tidak kembali ke London. Aku langsung naik pesawat menuju Damaskus. Di Damaskus aku menemukan pegunungan tempat syaikh tinggal dan sampailah aku disini. Oh Grandsyaikh, Anda harus mengajari aku apa yang telah Anda ajarkan pada wanita Bombay itu. Semua yang hadir sangat terkejut karena yang mereka tahu Grandsyaikh tidak pernah meninggalkan rumah. Kapan dan bagaimana beliau pergi ke Bombay setiap harinya ? dengan kekuatan seperti apa ? beliau ada di rumah dan di Bombay pada saat yang bersamaan. Wanita itu berkata, Aku tidak akan meninggalkanmu. Sekarang semua ulama yang hadir merasa tenang dan ingin mendengar kisahnya lebih lanjut, namun Grandsyaikh berkata, Pergilah ke kamar tamu dan istirahatlah dulu, makan, mandi dan setelah itu kembalilah kesini. Setelah istirahat, wanita itupun kembali menemui Grandsyaikh. Semua orang di ruangan itu duduk menunggu dengan sabar. Kata
Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya
Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan. Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak sekali. Layaknya gunung es.. --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi karya Abdurahman Faiz KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) (untuk adinda: Khaerunisa) Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam yang membayangi dan terus mengikuti hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun juga untukmu, adik kecil Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri hanya karena tak bisa bayar uang sekolah karena tak mampu membeli mie instan juga tak ada biaya rekreasi Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru menancapi hati mengiris sendi-sendi diri sampai aku hampir tak sanggup berdiri : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kudengar episodemu adik kecil Pada suatu hari yang terik nadimu semakin lemah tapi tak ada uang untuk ke dokter atau membeli obat sebab ayahmu hanya pemulung kaupun tak tertolong Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo tak makan, tak minum sebab uang tinggal enam ribu saja mereka tuju stasiun sambil mendorong gerobak kumuh kau tergolek di dalamnya berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan Ayah dan abangmu akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih tanpa seorang pun peduli : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah ini terjadi di negeri kami? Tolong bangunkan aku, adinda biar kulihat senyummu katakan ini hanya mimpi buruk ini tak pernah terjadi di sini sebab ini negeri kaya, negeri karya. Ini negeri melimpah, gemerlap. Ini negeri cinta Ah, tapi seperti duka aku pun sedang terjaga sambil menyesali mengapa kita tak berjumpa, Adinda dan kau taruh sakit dan dukamu pada pundak ini Di angkasa layang-layang hitam semakin membayangi kulihat para koruptor menarik ulur benangnya sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka untuk ketujuh kalinya Aku putuskan untuk tak lagi bertanya pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun sementara airmata menggenangi hati dan mimpi. : aku memang sedang berada di negeriku yang semakin pucat dan menggigil (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) Bangkitnya manusia, karena pemikirannya Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan seorang individu dari satu keadaan ke arah yang lebih baik __ Discover Yahoo! Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/mobile.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] PRESS RELEASE
ACHEH-SUMATRA NATIONAL LIBERATION FRONT MILITARY CENTRAL COMMAND THE COMMANDER-IN-CHIEF PRESS RELEASE 05.06.05 The announcement by Indonesia's Chief Security Minister Widodo A.S. that Jakarta will not allow Acheh to have it own local political parties and hold new local elections confirms an old saying: The more things change, the more they stay the same. That painful wisdom continues to fit a half-century of Jakarta's deceitful mistreatment of Acheh. Indonesian president General Susilo Bambang Yudhoyono announced to the world some months ago that Acheh could have anything short of independence. It is becoming clear, however, that what he really means is that Acheh can have nothing more than the status quo. Our government-in-exile has offered enormous compromises in order to find a way forward to end this long conflict. We brought neither independence nor a referendum on independence to the negotiating table - the two demands that Achehnese have long made to solve 132 years of brutal Dutch and Indonesian rule. Achehnese, foreign governments and good citizens throughout the world hoped that Jakarta would make parallel compromises. One hundred and thirty thousand tsunami deaths and one hundred and twenty thousand still missing might finally alter Jakarta' longstanding colonial attitude toward Acheh and the Achehnese. Most Indonesians - including peace-seeking Indonesian leaders like Jusuf Kalla - have demanded the Acheh conflict be solved peacefully with regard to political rights of the Achehnese But with Widodo's announcement on Wednesday, it becomes terribly clear that Jakarta has no intention of taking the slightest step forward. By rejecting reasonable political measures to help solve the conflict, the Indonesian government has shown - despite the tsunami and General Yudhoyono's political posturing- that it has changed not one bit. But why should the Indonesian military and its bitter hard-line allies in Parliament decide the fate of Indonesia and the Achehnese? Among Achehnese, it is a well-known rule that whatever Jakarta offers us with one hand - provincial status, autonomy, apologies, human rights trials, a referendum, special autonomy, cease-fires, self-government and a just peace - it will surely take away, undermine, or make meaningless with the other. Yudhoyono is not the first Indonesian president in recent times to forget or take back a promise to us. Any Achehnese boy or girl over the age of ten can recall that BJ. Habibie pledged to remove the Indonesian army of occupation, Abdurrahman Wahid offered us a referendum on independence and Megawati Sukarnopoutri swore no more Achehnese blood would be spilt. But some senior Indonesian politicians can't seem to remember what government negotiators vowed just last week. On banners, in news programs and television advertisements after the tsunami, Indonesians announced to the world, We cry for Acheh. Yet, in a few short months, those tears have proven to be not an impetus toward a just settlement, but a momentary distraction while the familiar tidal wave of Indonesian military terror continues. As ever, Jakarta intends to conquer Acheh, not seek compromise with it. The more things change, the more they remain the same. Central Military Command Muzakkir Manaf Commander-In-Chief [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mau Beli HP CDMA NOKIA
Dear All, Ada yang mau jual HP Nokia CDMA yang typenya 6015 nggak? (baru atau second juga boleh) , rencananya saya mau beli 2 unit kalau ada dan harganya bagus tolong infonya via japri ya ! Regards, Hery *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya
Semoga kepiluan ini dapat memotivasi kita untuk selalu memperhatikan or aware thdp 'orang-orang kumuh'disekitar kita...Jangan cuek. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan. Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak sekali. Layaknya gunung es.. --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi karya Abdurahman Faiz KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) (untuk adinda: Khaerunisa) Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam yang membayangi dan terus mengikuti hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun juga untukmu, adik kecil Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri hanya karena tak bisa bayar uang sekolah karena tak mampu membeli mie instan juga tak ada biaya rekreasi Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru menancapi hati mengiris sendi-sendi diri sampai aku hampir tak sanggup berdiri : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kudengar episodemu adik kecil Pada suatu hari yang terik nadimu semakin lemah tapi tak ada uang untuk ke dokter atau membeli obat sebab ayahmu hanya pemulung kaupun tak tertolong Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo tak makan, tak minum sebab uang tinggal enam ribu saja mereka tuju stasiun sambil mendorong gerobak kumuh kau tergolek di dalamnya berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan Ayah dan abangmu akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih tanpa seorang pun peduli : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah ini terjadi di negeri kami? Tolong bangunkan aku, adinda biar kulihat senyummu katakan ini hanya mimpi buruk ini tak pernah terjadi di sini sebab ini negeri kaya, negeri karya. Ini negeri melimpah, gemerlap. Ini negeri cinta Ah, tapi seperti duka aku pun sedang terjaga sambil menyesali mengapa kita tak berjumpa, Adinda dan kau taruh sakit dan dukamu pada pundak ini Di angkasa layang-layang hitam semakin membayangi kulihat para koruptor menarik ulur benangnya sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka untuk ketujuh kalinya Aku putuskan untuk tak lagi bertanya pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun sementara airmata menggenangi hati dan mimpi. : aku memang sedang berada di negeriku yang semakin pucat dan menggigil (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) Bangkitnya manusia, karena pemikirannya Kebangkitan ialah perpindahan suatu bangsa,negara, umat dan seorang individu dari satu keadaan ke arah yang lebih baik __ Discover Yahoo! Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/mobile.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
jd pengen malu, sy dah comot duluan tanpa permisi.., sekalian permisi nih mba Lina, biar juga lambat..hihihihihi.. wassalam A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam --- Lina Dahlan wrote: Saya yakin se yakin-yakinnya bahwa naluri kita akan mengatakan bahwa agama apapun akan menentang perbudakan. Jadi, rada aneh kalau ada orang mengatakan suatu agama `mengakui' (=menyetujui=membenarkan?) perbudakan..seperti yang mbak Carla katakan. Apakah karena ini kebencian mbak Carla kepada Islam? Hanya Mbak Carla dan Tuhan yang tau :-) Dalam milis ini kita harus bicara berdasarkan fakta, bukan sekedar gossip-gossip murahan. Pada ajaran Islam yang mana, pada ayat mana, pada hadist mana, atas dasar apa, dan pada bukti sejarah mana, mbak Carla tiba2 bisa sampai pada kesimpulan `Islam mengakui (=menyetujui) perbudakan? Orang yang mengkritik Islam tentang Perbudakan karena mereka gagal melihat kerangka besar proses peghapusan perbudakan sebagai proses yang sangat manusiawi dan damai dalam Islam. Issue sentral perbudakan dan kesetaraan merupakan konsep harga diri manusia. Dalam Islam , tak ada yang membedakan antara satu manusia dan manusia lainnya kecuali takwa Allah SWT mengatakan demikian: QS 17:70. Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. QS49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Dalam Islam, perbudakan telah dihapus secara bertahap. Bukan dengan cara pemberian hukum atau keputusan, namun dalam bentuk prinsip- prinsip manajemen yang menyeluruh sehingga dapat diaplikasikan disegala jaman, bila diperlukan. Perbudakan telah ada sebelum Islam datang: di masyarakat Mesir, Yahudi, Yunani, dan Roma dalam bermacam-macam aspek. Aristotales pernah menggambarkannya dengan mengatakan bahwa manusia itu terlahir tidak sama, ada yang menjadi majikan karena kekuatan akal dan inteleknya dan ada yang menjadi budak. Islam datang menghapus budak dengan dua tahap: Pertama, menghapus sumber perbudakan : Orang menjadi budak karena hal2 berikut : tindakan kriminal, berhutang, kalah judi, penculikkan, pembajakan, ortu yang menjual anak, tawanan perang, miskin, dll. Hal-hal inilah yang dicoba Islam untuk dikurangi dengan segala ajaran moral dalam sholat, puasa, zakat, dll. Kedua, membuat jalan tol bagi para budak utk mendapatkan kemerdekaannya dengan cara-cara berikut: 1. Menganjurkan kepada para majikan dan masyarakat muslim untuk membebaskan budak. Tindakan pembebasan ini sangat dihargai Allah SWT. Salah satu cara dalam agama Islam untuk menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan. Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian itu dengan harta yang halal. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari zakat atau harta lainnya QS24: 33 .. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu 2. Pembebasan budak sebagai hukuman atas tindakan kriminal. QS4: 92 dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat QS5:89 Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak QS58:3 3. Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3.Menggunakan uang zakat sebagai pendanaan pembebasan budak QS9: 60 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
Attn: Lina - Artikel Bagus! Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
gpp...milik umum... --- In ppiindia@yahoogroups.com, trúlÿsøúl [EMAIL PROTECTED] wrote: jd pengen malu, sy dah comot duluan tanpa permisi.., sekalian permisi nih mba Lina, biar juga lambat..hihihihihi.. wassalam A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Tulisan yang sangat bagus mbak Lina. Boleh saya muat di situs saya www.nizami.org? wassalam *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] WANITA INGGRIS ITU
Waaah - Original Message - From: arief ludiantoro [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; ppiindia@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; Ilalang [EMAIL PROTECTED]; FLP [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: sastra sufi [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 09, 2005 6:27 AM Subject: [ppiindia] WANITA INGGRIS ITU WANITA INGGRIS ITU Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani Philadelphia 10.5.1994 Grandsyaikh Abdullah ( semoga Allah memberkahi rohnya ) sedang duduk di sebuah pertemuan para ulama pada suatu hari. Beliau bukanlah seorang akademis, namun beliau mampu melimpahkan pengetahuan dari dalam hati kepada para ulama. Mereka datang dan mendengarkan Grandsyaikh karena mereka sadar bahwa apa yang disampaikan Grandsyaikh adalah pengetahuan spiritual tingkat tinggi. Ulama waktu lampau selalu menerima spiritualitas, hanya ulama zaman sekarang yang tidak menerimanya karena telah diracuni oleh pengaruh Wahhabi, khususnya di Eropa dan Amerika, mereka tidak percaya akan spiritualitas. Seorang wanita masuk ke ruang pertemuan. Berbusana cantik dan tidak berkerudung. Apakah beliau yang bernama Syaikh Abdullah ? Ketika mereka menjawab ya wanita itupun menghampiri Grandsyaikh lalu memeluk, mencium beliau dan kemudian menangis. Para ulama yang hadir mulai berbisik-bisik, Pemandangan macam apa ini ? darimana asal wanita itu ? Mereka gusar dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Hal seperti itu sangat tidak dibenarkan ( mencium dan berpelukan bukan muhrimnya - penerj.) Namun itulah yang terjadi. Ajari aku seperti Anda pernah mengajari wanita asal Bombay itu. kata wanita itu. Grandsyaikh pun menjawab, Sebelum aku menjawabnya, ceritakan apa yang terjadi pada mereka yang hadir disini. Grandsyaikh harus meredam keraguan di dalam hati mereka yang hadir, semua pasti ada penjelasannya. Wanita itupun bercerita Aku ini orang Scotlandia. Suatu hari aku menerima sepucuk surat dari seorang wanita asal Bombay. Dia menulis : 'Kamu harus mencapai apa yang telah aku capai; jika kamu mencari spiritualitas dan kenyataan hakiki, kamu harus datang menemuiku.' Namun dia tidak memberi alamat. Ketika aku membacanya, aku sungguh terkejut. Aku telah mencari spiritualitas sejak lama, tapi tidak berhasil. Aku tidak menemukan spiritualitas pada Kristen, Yahudi, Budhisme maupun Hindu atau aliran-aliran lain. Aku telah mendalami semuanya dan tidak mencapai apapun. Hanya satu yang belum aku pelajari yaitu Islam. Wanita itu tidak mau mempelajari Islam karena ada semacam alergi pada agama ini. Janganlah lari dari Islam. Islam adalah sesuatu hal dan penganutnya adalah masalah lain. Islam adalah agama cinta kasih dan perdamaian. Diapun melanjutkan ceritanya : Yang saya tahu dari surat itu hanyalah bahwa wanita itu berasal dari Bombay. Sebulan kemudian aku menerima surat yang kedua. Kali ini dia menyebut tentang seorang Syaikh di Damaskus, Syria tanpa menyertakan alamat dan nama beliau. Bulan yang ketiga wanita itu kembali menulis surat yang isinya seperti ini ' Jika kamu ingin tahu siapakah orang yang aku katakan, datanglah padaku dan aku akan mengajarimu apa yang telah beliau ajarkan setiap harinya kepadaku, mengajari aku ibadah 5 kali sehari dan juga tentang spiritualitas. Datanglah dan aku akan kirim kamu kepada beliau.' Kali ini dia menyertakan alamatnya. Segera aku naik pesawat menuju Bombay. Namun ketika sampai disana, mereka mengatakan bahwa wanita itu telah meninggal dunia - tepatnya sehari setelah dia mengirim surat terakhirnya padaku. Mereka bercerita tentang putri wanita itu yang hidup di hutan, di kediaman aslinya. Aku sewa sebuah mobil dan pergi memasuki hutan itu. Dan aku bertemu dengan putrinya. Katanya : 'Aku tidak tahu apapun tentang ibuku, kecuali setiap malam seorang syaikh sering datang kesini. Dia memakai turban putih dan berjenggot putih. Dia mengajari ibuku beribadah 5 kali sehari dan memberi kewajiban-kewajiban pada ibuku untuk dikerjakan keesokan harinya. Dia duduk bersama ibuku dan mengajari hal-hal spiritual yang aku tidak paham sama sekali. Setelah beberapa lama, diapun pergi dan ibuku tetap tinggal didalam kamarnya.' Kami masuk kedalam kamarnya dan kami temukan catatannya serta selembar foto seorang syaikh. Putrinya mengatakan ' Ini dia syaikh yang sering datang setiap malam.' Aku mengambil foto itu dan ternyata dibaliknya ada tulisan : Abdullah Daghistani, Dimasqh, Tal'at Shura dan alamat lengkapnya. Aku tidak kembali ke London. Aku langsung naik pesawat menuju Damaskus. Di Damaskus aku menemukan pegunungan tempat syaikh tinggal dan sampailah aku disini. Oh Grandsyaikh, Anda harus mengajari aku apa yang telah Anda ajarkan pada wanita Bombay itu. Semua yang hadir sangat terkejut
Cuma Gizi Buruk...:)Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya
Gubernur tempat bayi2 mati kelaparan karena busung lapar menjelaskan di tv bahwa mereka mati bukan karena busung lapar. Tapi karena gizi buruk. Konotasinya, kalau gizi buruk, itu tidak lapar. Bisa jadi dia sering makan, tapi makan makanan junk food seperti hamburger dsb di restoran. Lah ini apa yang dimakan? Hebatnya lagi, Gubernur tsb menjelaskan dgn kacamata rimless yang bingkainya kelihatannya terbuat dari emas. Kuning mengkilat Dengan kacamata semahal itu, seharusnya sudah cukup untuk biaya makan bayi tsb selama setahun. --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi karya Abdurahman Faiz KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) (untuk adinda: Khaerunisa) Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam yang membayangi dan terus mengikuti hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun juga untukmu, adik kecil Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri hanya karena tak bisa bayar uang sekolah karena tak mampu membeli mie instan juga tak ada biaya rekreasi Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru menancapi hati mengiris sendi-sendi diri sampai aku hampir tak sanggup berdiri : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kudengar episodemu adik kecil Pada suatu hari yang terik nadimu semakin lemah tapi tak ada uang untuk ke dokter atau membeli obat sebab ayahmu hanya pemulung kaupun tak tertolong Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo tak makan, tak minum sebab uang tinggal enam ribu saja mereka tuju stasiun sambil mendorong gerobak kumuh kau tergolek di dalamnya berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan Ayah dan abangmu akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih tanpa seorang pun peduli : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah ini terjadi di negeri kami? Tolong bangunkan aku, adinda biar kulihat senyummu katakan ini hanya mimpi buruk ini tak pernah terjadi di sini sebab ini negeri kaya, negeri karya. Ini negeri melimpah, gemerlap. Ini negeri cinta Ah, tapi seperti duka aku pun sedang terjaga sambil menyesali mengapa kita tak berjumpa, Adinda dan kau taruh sakit dan dukamu pada pundak ini Di angkasa layang-layang hitam semakin membayangi kulihat para koruptor menarik ulur benangnya sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka untuk ketujuh kalinya Aku putuskan untuk tak lagi bertanya pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun sementara airmata menggenangi hati dan mimpi. : aku memang sedang berada di negeriku yang semakin pucat dan menggigil (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal
Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan (Anomaly) Oleh Marta Harnecker Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040 Di bawah kepimpinan Hugo Chávez Frías, seorang mantan pejabat militer, sebuah proses revolusioner Bolivarian tengah berlangsung di Venezuela, terutama sejak Chávez memenangkan pemilu presiden pada 1998. Ketika perubahan progresif yang genuin tengah berlangsung, Chávez selain dibenci negara-negara kaya dan berkuasa, revolusi Bolivarian ini juga ditolak oleh beberapa kalangan kiri. Penyebabnya tak lain karena revolusi ini dipimpin oleh seorang perwira militer dan karena militer memainkan peran signifikan dalam proses perubahan tersebut. Selain itu, militer juga memainkan peranan penting pada sejumlah lembaga-lembaga negara serta perencanaan pemerintah. Alasan bagi penolakan ini adalah standar kebijaksanaan kiri bahwa militer adalah bagian integral dari mesin penindas negara borjuis. Militer selalu dan pasti dipengaruhi oleh ideologi borjuis, dan oleh karena itu tidak layak memainkan peran revolusioner dalam masyarakat kapitalis. Tetapi, mungkin ini adalah sebuah penafsiran yang mekanistik. Adalah lebih baik jika kita menghindari generalisasi dan menganalisa militer di setiap negara dalam realitas khusus kita. Jika kita mengambil pendekatan ini, kita lihat bahwa militer Venezuela tidak memainkan peran negatif. Selama lebih dari empat tahun dimana militer menduduki ruang-ruang kunci dalam kancah perpolitikan Venezuela, mereka membela keputusan-keputusan yang dibuat secara demokratik oleh rakyat Venezuela. Mereka juga merupakan aktor dominan dalam mendukung Chavez kembali ke tampuk kekuasaan setelah dikudeta pada April 2002 oleh sekelompok perwira tinggi senior - banyak di antara mereka menemukan dirinya sebagai tentara yang tidak memimpin - tunduk mendahului kepentingan-kepentingan utama dalam percobaan kudeta.(1) Di samping itu, personil militer juga memimpin proyek-proyek sosial yang penting yang diorgansir oleh pemerintah. Mereka ditempatkan berdasarkan kemampuan kerjanya. keahlian teknisnya, dan pengetahuan organisasi guna melayani sektor-sektor miskin dalam masyarakat. Yang paling penting adalah tanggung jawab mereka dalam menyukseskan Plan Bolivar 2000, sebuah program yang bertujuan meningkatkan standar hidup kelompok miskin, melalui, di antara hal-hal lainnya, membersihkan jalan dan sekolah, meningkatkan kelestarian lingkungan untuk memerangi penyakit endemik, dan memperbaiki infrastruktur sosial baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tujuan dari Plan adalah menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan sosial seperti pengangguran dan menggabungkan (incorporating) organisasi-organisasi komunitas dalam usaha bersama memecahkan masalah yang ada. Juga penting dicatat, Plan ini baru digelar pada tahun pertama Chávez berkuasa. Tahun-tahun, ketika ia harus menghadapi kekuatan-kekuatan yang sangat tidak menguntungkannya(2). Sebagian besar dari para gubernur dan walikota adalah anggota kelompok oposisi, dan pada saat yang sama Kongres Nasional dan Mahkamah Agung juga berseberangan jalan dengannya(3). Dengan perimbangan kekuatan yang timpang itu, kader-kader politik Chávez memutuskan bahwa tugas pertama dan mendesak adalah dalam lapangan politik yakni, menuntut amandemen konstitusi agar memungkinkannya dalam menerapkan mandat popularnya dan serangkaian dengannya melakukan pemilihan untuk memperbarui mandat tersebut. Kemenangan Chávez adalah hasil dari harapan rakyat yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang memiliki struktur nasional dan layak untuk menjalankan misi presiden Chávez (di samping gereja Katolik) adalah militer. Angkatan darat Venezuela, khususnya perwira-perwira muda, melaksanakan tugas-tugasnya dalam memmbangun kembali masyarakat dengan sangat antusias. Mereka terlibat langsung dengan problem-problem yang diderita oleh kelompok yang sangat miskin dan secara mendalam terlibat dalam penyelesaian masalam-masalah rakyat miskin. Perwira-perwira militer ini kini merupakan sektor yang sangat radikal dalam proses revolusi Bolivarian. Gejala peran aktif militer di Venezuela ini, tidak umum terjadi di kawasan Amerika Latin. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mengapa militer Venezuela memberikan dukungan yang kuat terhadap proses transformasi sosial besar-besaran dan juga terlibat aktif dalam penyelesaian masalah-masalah rakyat miskin? Analisis selanjutnya didasarkan pada wawancara-wawancara terkini dengan sembilan perwira angkatan darat Venezuela. Wawancara dan analisis ini kini telah diterbitkan dalam sebuah buku: Venezuela: Militares Junto al Pueblo. (4). Terdapat sejumlah faktor yang membedakan personil militer Venezuela dari rekan-rekannya di kawasan Amerika Latin lainnya. Pertama, militer Venezuela sangat dipengaruhi oleh filosofi Simon Bolivar, figur paling terhormat di Amerika Latin dalam perjuangan
Re: [ppiindia] BOM lagi
Nasehat Bung Sandy sih baik. Tapi celakanya, tujuan si pelaku bom ini mungkin MEMANG justru untuk melemahkan Indonesia! Atau mereka ingin terus bermain di air keruh, jadi Indonesia tak boleh dibuat tenang dan damai. Terus, pelaku bom ini sangat misterius. Kok ya begitu pas timingnya, sehabis ada travel warning dari Amerika, terus ada bom meledak di rumah Abu Jibril ketika yang bersangkutan sedang solat subuh di mesjid Terus yang diperiksa habis-habisan justru KORBAN bom, yaitu Abu Jibril. Barang-barangnya disita tanpa surat penyitaan Aneh... Akan lebih ajaib lagi jika kemudian nanti Abu Jibril akan jadi tersangka atas ledakan bom di rumahnya sendiri!!! Kita sudah kenyang dengan permainan intelijen di zaman Soeharto, dengan adanya kelompok-kelompok ekstrem yang dibina oleh intel, sehingga tidak mudah percaya dengan versi resmi yang sering berubah-ubah dan saling kontradiktif. --- Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mudah-mudahan kalau memang ada yang berniat meledakkan bom di pusat-pusat bisnis di Jakarta, mereka segera sadar bahwa tindakannya tsb sangat-sangat melemahkan Indonesia. Indonesia adalah negeri muslim, sangat aneh kalau ada kelompok yang mengaku sebagai kelompok Islam, justru melakukan sesuatu yang dapat melemahkan negeri Islam. Kalau tersinggung, misalnya dengan adanya pelecehan thd Al-Qur'an, saya pun juga tersinggung bahkan marah. Walaupun demikian, peristiwa tsb sebaiknya tidak usah dibalas. Kalau salahnya berupa ucapan balaslah dengan ucapan,dst. Tidak usah dibalas dengan bom, apalagi bom tsb diledakkan di negeri Islam terbesar. Mudah-mudahan niatnya segera dibatalkan. Salam --- dwi ristanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita Bom di Pamulang, dari milis sebelah == tambahan berita dari detik.com : bom tsb meledak 3x saat dirakit. Ledakan terbesar terjadi jam 04.30wib. Rumah tsb adalah rumah kontrakan oleh seorang bernama Abu Jibril, apakah nama asli atau bukan belum diketahui. Polisi mengamankan salah seorang perakit tsb, belum diketehui identitasnya, dimana tangannya teluka terkena serpihan bom. beritanya udah ada di detik kok . Terjadinya jam 04.30 di pamulang di sebuah rumah di jln Bima Blok C No 106 Komplek Witana harja Pamulang , Tangerang, Banten. Pemilik rumah namanya Abu Jibril. Katanya ledakannya terdengar sampai raduius 2 km. belom diketahui itu bom atau apa. Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com ___ Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Indikasi Meluasnya Kemiskinan - 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar
- Original Message - From: A Nizami [EMAIL PROTECTED] To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com; lisi [EMAIL PROTECTED]; ppiindia@yahoogroups.com; sabili [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 09, 2005 12:27 PM Subject: [ppiindia] Indikasi Meluasnya Kemiskinan - 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar http://jkt1.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/09/time/163516/idnews/378301/idkanal/10 Dengan munculnya berita ratusan ribu Balita di Sumsel terancam busung lapar, sementara di NTB sudah puluhan Balita yang meninggal dunia karena busung lapar/kelaparan, ini menandakan kemiskinan semakin meluas di Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang ada, ternyata gagal mensejahterakan mayoritas rakyat Indonesia. Subsidi sebesar Rp 60 trilyun per tahun kepada para pemilik uang lewat pemberian bunga SBI/Obligasi negara oleh pemerintah, tidak berdampak positif pada kesejahteraan rakyat miskin. Begitu pula trilyunan rupiah yang digunakan untuk mengintervensi para spekulan valas untuk menjaga kestabilan rupiah pada sistem mata uang kurs mengambang. Berbagai program privatisasi, cenderung menambah pengangguran baru, karena swasta cenderung melakukan rasionalisasi pegawai. Penjualan beberapa rumah sakit pemda, serta orientasi bisnis rumah sakit pemerintah yang tersisa, membuat rakyat miskin yang tak punya uang tidak dapat mendapatkan pelayanan kesehatan. Privatisasi juga mengakibatkan, keuntungan BUMN yang memegang monopoli untuk sektor publik, mau pun eksploitasi sumber daya alam, hanya mengalir ke kocek segelintir pengusaha kakap/asing. Bukan ke kas negara seperti dulu. Kebijakan impor pangan seperti impor kedelai sekitar Rp 3 trilyun per tahun, hanya menghabiskan devisa. Belum lagi impor beras, gula, daging ayam dan sapi, dsb. Padahal jika pemerintah berinisiatif membuka lahan pertanian, perkebunan, peternakan seperti pada zaman Soeharto dengan proyek transmigrasinya, bisa jadi puluhan juta rakyat bisa bertani/berkebun dan memberi makan keluarga mereka. Kita perlu menteri2 ekonomi yang benar2 memikirkan bagaimana cara mensejahterakan rakyatnya. Bukan menteri2 yang hanya memikirkan kocek pribadinya masing2. Bacalah artikel tentang Islam di: http://www.nizami.org __ Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour: http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] :::: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya
Saya dan beberapa teman aktif membina kaum dhuafa di lima wilayah Jakarta. Kami membuat sebuah yayasan Al-mustadh'afiin di Jakarta, sebuah yayasan yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan sosial.Daerah binaan kami terdapat di pinggiran rel kereta api Stasiun Kota, belakang stasiun Tanjung Priok, kampung nelayan Cilincing, Pinggir rel Tanah Abang, Cipinang Besar Selatan,Belakang kampus Mpu Tantular Jaktim, Depok dan Cimanggis. Mayoritas warga yang kami bina adalah kaum dhuafa yang bekerja sebagai pemulung, pengemis, pedagang kecil, tukang semir, pengamen, dll. Program kami adalah memberikan beasiswa sekolah untuk anak-anak dhu'afa, menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis, pemberian santunan, pemberian gizi gratis, pengajian keislaman, pembinaan anak jalanan dan lain-lain. Selain itu, di setiap wilayah binaan kami juga didirikan Sekolah TK/TPA, untuk memberikan pendidikan keislaman sejak dini. Sekolah ini kami usahakan gratis. Untuk tim pengajar, kami merekrut para mahasiswa atau orang-orang yang benar-benar ikhlas ingin menolong saudara kita. Karena, untuk honor pengajarpun, kami terkadang harus membayar nunggak. Anda tahu, berapa honor yang kami berikan? Seratus lima puluh ribu rupiah! Ini tentu tidak sebanding dengan jerih payah mereka dalam mengajar dan membina anak-anak tersebut. Untuk menunjang pembiayaan, kami bekerjasama dengan beberapa instansi dan para pengusaha muslim sebagai donatur. Ada yang donatur tetap, ada yang insidentil. Diperlukan kerja keras dan niat yang ikhlas untuk membina saudara-saudara kita ini. Terus terang, sejak tahun 1987, berdirinya yayasan ini, tidak sepeserpun pengurusnya menerima gaji atau honor. Bahkan terkadang, kami harus mengeluarkan uang untuk biaya operasional. Kami menyadari, ini adalah kerja dakwah dan kemanusiaan.Dalam bekerja, kami mempunyai keyakinan Setiap orang berhak mendapat penghidupan yang layak dan sejajar dengan sesamanya. Bagi Saudara-saudara yang berkenan ingin mengetahui lebih dalam Yayasan yang kami bina, bisa menghubungi Telpon Yayasan al-Mustadh'afiin di no : 021-85903445 atau 0818-08508064 (Arta). Bagi Anda yang ingin mengetahui daerah binaan kami, kami siap mengantar ke lokasi-lokasi dhuafa yang menjadi binaan kami. Program jangka pendek yang sangat mendesak bagi kami adalah penyediaan sarana dan prasarana untuk program belajar mengajar yang kami geluti. Juga mungkin buku-buku dan seragam sekolah untuk tahun ajaran baru. Kami juga berniat untuk memperbaiki sebuah musholla sederhana yang kami bangun di wilayah Cipinang Besar Selatan, Jaktim, yang juga berfungsi sebagai TK/TPA. Yayasan kami terdaftar secara resmi di Departemen Sosial dan dilengkapi dokumen operasional yang resmi. Salam, Arta Ketua Departemen Pendidikan --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Tragedi yang memilukan hati, Saya dua kali baca baik di indo pos dan warta kota. Puisi Faiz sangat mengaduk-aduk perasaan. Mengharukan dan memilukan. Mungkin juga cerita-cerita serupa akan jauh banyak sekali. Layaknya gunung es.. --- Listy [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- From: Sent: To: Subject: Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi Faiz untuk pemulung naik KRL untuk mengubur anaknya Puisi karya Abdurahman Faiz KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005) (untuk adinda: Khaerunisa) Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam yang membayangi dan terus mengikuti hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup kususun juga untukmu, adik kecil Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis seakan tak berarti saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni lalat karena busung lapar : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih bunuh diri hanya karena tak bisa bayar uang sekolah karena tak mampu membeli mie instan juga tak ada biaya rekreasi Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru menancapi hati mengiris sendi-sendi diri sampai aku hampir tak sanggup berdiri : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini terjadi di negeri kami? Lalu kudengar episodemu adik kecil Pada suatu hari yang terik nadimu semakin lemah tapi tak ada uang untuk ke dokter atau membeli obat sebab ayahmu hanya pemulung kaupun tak tertolong Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo tak makan, tak minum sebab uang tinggal enam ribu saja mereka tuju stasiun sambil mendorong gerobak kumuh kau tergolek di dalamnya berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan Ayah dan abangmu akan mencari kuburan tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada kendaraan pengangkut jenazah hanya matahari mengikuti memanggang luka yang semakin perih tanpa seorang pun peduli : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri benarkah ini terjadi di
[ppiindia] Ttg Busung Lapar HAM
Ada tulisan menarik tentang busung lapar yang melindas bangsa kita, saya dapatkan dari Kompas: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/09/opini/1801331.htm Jadi, kalau mau dapatkan yang lengkap, silahkan diklik alamat di atas. Saya akan mengirimkan yang singkatnya saja, agar ada yang mau membacanya. sebab, nyatanya kalau berpanjang-panjang, umumnya tidak dibaca, kan? Saya menyadari hal itu. Jadi, bagian yang terpenting saja yang saya kutipkan di bawah ini. Ikra.- BUSUNG LAPAR DAN AMNESIA MASSAL Oleh Sri Palupi ... Sebagai gambaran, pada tahun 1998 tercatat 1.201.450 anak Indonesia umur 0-4 tahun terancam kurang gizi. Tahun 1999, masalah kurang gizi menjadi ancaman serius dengan meningkatnya jumlah anak balita penderita, dari 1.201.450 menjadi empat juta anak. Bahkan anak balita yang meninggal akibat gizi buruk meningkat 50 persen, dari 59 anak balita menjadi 101 anak balita hanya dalam waktu sepekan (17-24/5/1999). Diperkirakan, jumlah anak balita yang terancam kurang gizi terus meningkat, mengingat ada 5-6 juta bayi lahir di Indonesia, dan dari jumlah itu 75 persen-85 persen berasal dari keluarga miskin. Jangankan di daerah miskin seperti NTB atau NTT, di Jakarta saja pada tahun 1999 ditemukan 12.130 anak balita kurang gizi dan 1.319 anak balita penderita busung lapar. Di Sumatera Barat, pada tahun yang sama, korban busung lapar dan kurang gizi melonjak 300 persen dari tahun sebelumnya. Semula 2.825 orang, meningkat menjadi 8.598 anak balita dan 33 di antaranya meninggal. Di Jawa Barat, tahun 1999 ada 7.726 anak balita yang menderita busung lapar. Di Jawa Timur, terdapat 244.000 anak balita menderita gizi buruk dan 400 busung lapar. Di Lampung, 15 anak balita terkena busung lapar. Di Kalimantan Selatan, 146 anak balita menderita busung lapar dan 2.546 anak dirawat di rumah sakit akibat gizi buruk. Kasus yang sama ditemukan di daerah-daerah lain. Angka kasus busung lapar yang dilansir media dapat digambarkan seperti gunung es dengan rasio 1:10. Jika hanya satu anak yang dilaporkan meninggal, sebenarnya ada 10 anak dengan kondisi sama. ... ... Kematian satu demi satu, perlahan dan diam akibat kemiskinan, dianggap wajar dan tak pernah dicatat secara sistematis. Akibatnya, tak pernah ada data yang menunjukkan adanya kematian massal akibat kemiskinan dalam satuan waktu. Konsekuensinya, penderitaan dan kematian semacam itu tak pernah dilihat sebagai akibat pelanggaran hak asasi. ... ... Pemahaman kita tentang apa yang disebut tragedi menunjukkan, masih ada jurang yang memisahkan antara wilayah hak asasi dan wilayah ekonomi. Pemisahan ini menjadikan pelanggaran berat hak asasi lebih terfokus pada pelanggaran oleh negara terhadap hak sipil politik dan mengabaikan pelanggaran berat hak asasi akibat ketidakadilan di wilayah ekonomi. Sebagaimana telah diperingatkan Amartya Sen, peraih Nobel 1998 bidang ekonomi, kelaparan lebih banyak terjadi di negara nondemokratis. Meski negara semacam itu, lanjut Sen, memiliki sumber daya alam berlimpah, kekurangan pangan acap terjadi. Sebab negara nondemokratis senantiasa mengeluarkan kebijakan yang menindas rakyat kecil. Teori Sen berlaku untuk Indonesia. Meski rezim Soeharto yang represif telah jatuh dan digantikan pemerintahan yang lebih demokratis, integrasi negara ke dalam tata ekonomi global dan tingginya beban utang, selalu berarti, yang paling miskin tetap saja ditelanjangi hak-haknya, sama seperti saat berada di bawah rezim paling otoriter. Sebab hak asasi yang dilanggar penguasa otoriter yang tampak merupakan satu hal, sementara para pencipta kemiskinan dan kelaparan abadi yang tersembunyi dalam kekuatan ekonomi merupakan hal lain. Upaya melawan kekuatan ekonomi yang tidak memperhitungkan keberadaan kaum miskin, dan yang terus mendesakkan penghapusan subsidi atas kebutuhan pokok, lebih banyak swastanisasi, pembayaran utang dengan bunga tinggi, jauh lebih sulit daripada menggulingkan penguasa politik yang otoriter. Dengan memahami kelaparan dan kematian akibat kemiskinan sebagai pelanggaran berat hak asasi, kita bisa menyikapi kasus busung lapar sebagai peringatan, keadilan sosial tidak bisa lagi diremehkan dan dikeluarkan dari indikator ekonomi global yang makin lama makin terasa kecil pengaruhnya terhadap kesejahteraan mayoritas warga. Penghambaan kita pada pertumbuhan ekonomi yang dibangun di atas tumpukan utang menjadi sia-sia karena munculnya kelaparan massal dan kematian anak-anak. Pembangunan selama ini lebih berarti mereduksi berbagai bentuk kekayaan alam menjadi uang, yang akhirnya lebih banyak raib di tangan koruptor. Sudah waktunya kita menghitung biaya tersembunyi yang tak pernah bisa diukur oleh indikator-indikator ekonomi global, namun terus ditanggung demikian banyak orang miskin. Bila tidak, kasus busung lapar akan segera terhapus dari memori publik dan tergusur dari realitas politik elite yang sarat dengan skandal. ... Sri Palupi Mahasiswa Pascasarjana STF Driyarkara, Ketua
[ppiindia] Disiapkan, Privatisasi BUMN
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Disiapkan, Privatisasi BUMN JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menyiapkan kajian mengenai BUMN mana yang akan diprivatisasi tahun ini guna menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2005. Setoran privatisasi APBN 2005 itu ditargetkan Rp 3,5 triliun. Menteri Negara BUMN Sugiharto seusai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (8/6), mengatakan, pihaknya siap melaksanakan privatisasi dalam 6,5 bulan jika permintaannya untuk menutupi setoran privatisasi dalam APBN 2005 dengan mengalihkan sebagian setoran dividen BUMN tahun ini, yang diperkirakan melebihi target, ditolak. Saya siap melaksanakan privatisasi dalam enam setengah bulan. Itu cukup, tapi kami punya prioritas. Pertimbangannya adalah harga dan waktu pelepasan. Kalau situasi dan kondisi pasar jelek bisa mempengaruhi harga, sehingga dilusinya terlalu besar dan kerugian cukup besar. Dua hal ini menentukan besaran yang akan diterima oleh APBN, katanya. Alternatif Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario, jika alternatif memaksimalkan setoran dividen BUMN untuk menutup setoran pos privatisasi ditolak. Kementerian sudah mengkaji beberapa BUMN baik perusahaan terbuka yang sebagian sahamnya sudah terdaftar di pasar modal maupun perusahaan publik yang belum terdaftar. Kalau memang harus dilakukan penjualan pada pertengahan kedua tahun ini prosesnya dimulai. Sebagian besar adalah perusahaan publik. Tapi, sebelum menentukan waktu sekarang saya lagi berinteraksi dengan tim ekonomi termasuk dengan Wakil Presiden yang mana yang harus kita pilih, katanya. Dijelaskan, pihaknya optimistis mampu menutupi setoran privatisasi sebesar Rp 3,5 triliun yang akan digunakan menutup defisit APBN 2005. Optimisme itu didasarkan pada prognosa, di mana target setoran dividen BUMN tahun ini Rp 9,5 triliun bisa terlampaui. Bahkan, dari perhitungan setoran dividen BUMN tahun ini diperkirakan mencapai Rp 11,5 triliun, sehingga kelebihan sekitar Rp 2 triliun tersebut akan dimasukkan ke dalam pos setoran privatisasi. Pihaknya sudah meminta setoran privatisasi diganti dengan dividen sekalipun kedua pos tersebut berbeda, di mana dividen masuk dalam penerimaan negara, sedangkan privatisasi untuk memenuhi defisit anggaran, tetapi sama-sama disetorkan ke APBN. Apalagi, hasil pemantauan Kementerian BUMN menunjukkan, setoran dividen oleh BUMN jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan, sehingga dividen bisa lebih besar. Masih banyak BUMN yang membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memperbesar aset dan menaikkan harga sahamnya. Kami juga harus memperhatikan saran DPR yang mengimbau agar hati-hati melakukan penjualan,'' RUPS BTN Mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang seharusnya sudah dilaksanakan, Sugiharto mengatakan, pihaknya masih menuntaskan kajian di BTN berkaitan dengan target pembangunan infrastruktur perumahan satu juta rumah. BTN dari segi permodalan tidak mampu melakukan pembiayaan jika tidak mendapat injeksi modal. Sedangkan pemerintah sendiri tidak memiliki dana untuk diinjeksikan ke BTN. Sebab itu, akan diupayakan strategi agar BTN mendapat suntikan modal baik langsung maupun tidak agar bisa mendukung program pemerintah tersebut. Secara terpisah, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Sigit Pramono mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham jika akan dilaksanakan divestasi lanjutan melalui penawaran umum tahap kedua saham kepada publik. Dia berpendapat divestasi BNI akan memberikan hasil yang maksimal jika dilaksanakan tahun depan, karena memberikan kesempatan kepada manajemen untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja serta kondisi pasar pun diperkirakan akan semakin kondusif. (B-15) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Panglima TNI Tolak Gencatan Senjata di Aceh
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Panglima TNI Tolak Gencatan Senjata di Aceh JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menolak diadakannya gencatan senjata di Aceh. Panglima TNI berpendapat, gencatan senjata seperti itu selalu digunakan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk konsolidasi dan memperkuat diri. Hal itu dikatakan Panglima TNI seusai memperlihatkan berbagai jenis senjata dan alat-alat militer lain milik GAM kepada anggota Komisi I DPR di Cilangkap, Rabu (8/6). Senjata-senjata itu merupakan hasil operasi militer sejak pelaksanaan Darurat Militer (DM) I pada Mei 2003 hingga Darurat Sipil (DS) II berakhir pada Mei 2005 lalu. Momen seperti gencatan senjata itu kerap digunakan GAM untuk mengkonsolidasi kekuatan mereka. Jika GAM memang bertujuan baik, untuk apa ada gencatan senjata dan cukup menyerahkan senjata mereka, katanya. Meski demikian, TNI tetap akan mengikuti apa pun keputusan politik dari pemerintah. Sampai saat ini, TNI hanya dapat memberikan masukan kepada pemerintah sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Panglima TNI juga menegaskan tidak akan menarik pasukannya di Aceh. Malah, dia mempertanyakan mengapa pasukan TNI harus ditarik dari Aceh. Kalau GAM punya niat baik, untuk apa mereka meminta penarikan pasukan TNI di Aceh? Walau ada sejuta pasukan TNI di sana, mereka tidak perlu takut, katanya. Untuk itu, Endriartono mengimbau agar GAM lebih baik menyerahkan senjata mereka dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI akan memasilitasi penyerahan pasukan itu. Soal kemungkinan keterlibatan asing di Aceh, Endriartono tidak keberatan asal keberadaan mereka disetujui pemerintah. Pihak asing dapat berperan untuk memantau penyerahan senjata dari GAM. Pada kesempatan itu, Endriartono Sutarto juga mengatakan, masalah pokok di Aceh sampai saat ini belum bisa diselesaikan, dan persoalan pokok itu tidak menjadi porsi TNI untuk menyelesaikannya. Masalah pokok di Aceh ini belum bisa diselesaikan. Hal itu membuat kecewa masyarakat Aceh. TNI akan terus melakukan usaha keras untuk menekan gerakan bersenjata di Aceh, ujar Panglima. Namun Endriartono tidak menjelaskan secara rinci persoalan pokok apa yang belum diselesaikan itu. Yang jelas katanya, pemecahan masalah pokok itu tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI. Dikatakan pula dalam mengatasi persoalan di Aceh, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti melakukan perundingan. Panglima mencontohkan sebelum pelaksanaan Darurat Militer di Aceh, antara pemerintah dan pihak GAM telah menghasilkan suatu kesepakatan yang tertuang dalam Cessation of Hostilities Agreement (CoHA). Salah satu kesepakatannya adalah agar GAM mau menghentikan aksi-aksi mereka. Namun ternyata dalam perjalannya, kesepakatan itu tidak dilaksanakan di lapangan. Bahkan, GAM memanfaatkan jeda waktu selama kesepakatan itu untuk konsolidasi dan memperkuat diri, kata Panglima. Dijelaskan sebelum CoHA jumlah personil GAM sekitar 6.000 orang dengan jumlah senjata yang dimiliki mereka sekitar 2.500. Namun sebelum pelaksanaan Darurat Militer I, informasi yang diterima TNI jumlah personil GAM meningkat hingga mencapai 10.000 orang, demikian pula halnya dengan persenjataan yang mereka miliki mencapai 3.500 pucuk. Setelah pelaksanaan Darurat Militer I, TNI mampu mengurangi kekuatan GAM, menjadi sekitar 1.500 personil dan 500 pucuk senjata. Secara keseluruhan sejak operasi militer digelar di Aceh, jumlah anggota GAM yang tewas sebanyak 3.738 orang, sedangkan anggota GAM yang tertangkap atau menyerahkan diri sebanyak 5.855 orang. Sementara jumlah senjata yang berhasil disita oleh TNI sebanyak 23.400 pucuk. (O-1) Last modified: 9/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Lemah Perlindungan Hukum Pelaut Indonesia di Luar Negeri
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Lemah Perlindungan Hukum Pelaut Indonesia di Luar Negeri JAKARTA - Perlindungan hukum terhadap pelaut-pelaut Indonesia di luar negeri sangat lemah. Pelaut sering mendapat masalah namun perhatian pemerintah terhadap mereka sangat kecil. Perlu advokasi dan perlindungan hukum yang memadai sehingga kasus-kasus di Mindanao di mana pelaut kita disandera dan juga India ketika pelaut Indonesia dipenjara dua tahun karena dinilai melanggar hukum tidak terulang lagi, ujar mantan pelaut yang juga Ketua Ikatan Alumni Bumiseram (IKAB) Makassar, Capt Muslim MS kepada Pembaruan di Jakarta, Rabu (8/6). Karena itu, lanjut Muslim, IKAB menyiapkan sejumlah ahli hukum dan pakar hukum maritim untuk mendampingi pelaut-pelaut Indonesia anggota IKAB di luar negeri. Termasuk bantuan berupa upaya advokasi terhadap instansi-instansi terkait di dalam negeri. Menurut dia hal itu diperlukan sebab dari 7.000 anggota IKAB, 40 persennya adalah pelaut yang bekerja di luar negeri. Anggota IKAB merupakan lulusan sekolah pelayaran yang letaknya di Jl Bumiseram, Makassar. Sekolah pelayaran tersebut merupakan sekolah pelayaran menengah pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1921 ketika masa pemerintahan kolonial Belanda. Dia mengharapkan langkah itu diikuti juga dengan ikatan alumni lainnya. Apalagi saat ini jumlah pelaut-pelaut Indonesia yang bekerja di kapal berbendera asing mencapai 50.000 orang. Sedangkan total pelaut Indonesia yang bekerja di luar negeri dan dalam negeri berdasarkan data Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), mencapai 125.000 orang. Perlindungan hukum dan HAM terhadap mereka sangat minim. Beda dengan TKI, jika terjadi masalah di luar negeri, banyak pihak yang berteriak. Sedangkan kalau ada masalah dengan pelaut, sama sekali tidak ada yang teriak. Padahal sama-sama penghasil devisa negara, ujar Muslim. (Y-4) Last modified: 9/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Otonomi Sekolah
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Titik Pandang Otonomi Sekolah Ratna Megawangi SAAT ini sedang dikembangkan konsep pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 melalui penerapan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. Model pendidikan holistik ini adalah pendidikan yang secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik (kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreativitas. Konsep pendidikan ini sudah menjadi tren pembaruan sistem pendidikan yang dianggap cocok untuk abad ke-21. Reformasi pendidikan di Jepang misalnya, ada tiga kalimat kunci yang sering disebut, yaitu kokoro-no-kyoiku (pendidikan untuk hati, jiwa, atau kedirian manusia), sogo-gakushyu (pembelajaran holistik), dan tokushyoku, koseika (keunikan masing-masing sekolah dan masing-masing individu). Ministry of Education of British Columbia, Canada, pada tahun 2000 juga mencanangkan tujuan pendidikan untuk mengembangkan aspek estetika dan kesenian, emosi dan sosial, intelektual, fisik dan kesehatan, serta aspek tanggung jawab sosial. Perubahan ini telah membawa iklim perubahan baik dari segi manajemen sekolah (otonomi penuh), maupun kurikulum dan metode pembelajaran di kelas. Sebetulnya, kalau kita serius menjalankan amanat Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 3, konsep pendidikan yang harus dijalankan adalah holistik untuk membangun karakter, karena bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kebijakan KBK 2004 sebenarnya ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. Revolusi Untuk menjalankan KBK 2004 ini, diperlukan sebuah revolusi paradigma pendidikan, karena memerlukan berbagai metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang berbeda dengan sistem pendidikan sebelumnya. Misalnya, kelas yang sunyi di mana anak duduk pasif dengan menyimak dan mencatat selalu dianggap sebagai suasana kelas yang baik. Padahal suasana kelas seperti itu akan membuat anak bosan, dan proses belajar menjadi tidak efektif. Menurut Vigotsky, proses belajar yang dapat meningkatkan semangat siswa adalah dengan berdiskusi, banyak bertanya, bereksplorasi, dan bermain (fun learning), sehingga kemampuan verbal dan motoriknya berkembang, termasuk juga kemampuan berpikir kritisnya (higher order thinking). Intinya, agar KBK 2004 berhasil, para pendidik dituntut untuk bersikap profesional, kreatif dan fleksibel, agar terbentuk proses belajar yang efektif. Untuk itu, otonomi sekolah mutlak diberikan, yaitu dengan payung Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS adalah sebuah konsep yang memberikan wewenang kepada sekolah (bersama masyarakat sekitar), untuk mengambil keputusan-keputusan konkret dalam mengelola pendidikan, memperbaiki kurikulum sehingga mutunya meningkat. Nah, inilah masalah yang sering kami hadapi di Indonesia Heritage Foundation, ketika melatih para guru untuk mengubah metode pembelajaran di kelas agar tujuan membangun manusia holistik yang berkarakter dapat tercapai, yaitu berupa ketakutan dan keengganan para guru untuk memperbaiki metode pembelajaran di kelas agar sesuai dengan teori-teori yang berlaku (misalnya, Piaget, Erik Erikson, Vigotsky, dan lain-lain). Alasannya, mereka takut dengan para penilik sekolah dan para birokrat dari dinas pendidikan setempat yang kerap datang ke sekolah dan menanyakan hal-hal yang sudah baku. Pernah ada sebuah sekolah TK di daerah yang para gurunya disponsori oleh sebuah perusahaan minyak untuk mengikuti training di Jakarta, dan meninjau beberapa sekolah yang bagus di Jakarta. Ketika kembali ke daerahnya, para guru tersebut begitu antusias untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya, dan mengubah setting kelas dan menyediakan fasilitas eksplorasi di alam terbuka. Ketika seorang penilik datang untuk inspeksi, semuanya menjadi buyar, karena penilik tersebut tidak suka dengan wajah baru sekolah tersebut. Tempat bermain pasir dan fasilitas agar anak dapat bereksplorasi di alam terbuka dilarang diadakan, karena menurutnya semua kegiatan belajar harus dilakukan di dalam kelas. Karena ingin menunjukkan gigi kekuasaannya, para penilik sering tidak mau mendengar alasan yang dikemukakan oleh para guru yang sudah tercerahkan. Baik kepala sekolah maupun guru, apalagi yang pegawai negeri, biasanya takut untuk melakukan hal yang bertentangan dengan para penilik sekolah, karena ancamannya mutasi, atau dipersulit urusan kenaikan pangkatnya. Sikap Birokrat Kami pernah mengira para penilik tidak setuju dengan perubahan karena mereka belum mengetahui, dan berharap apabila mereka diundang dalam training kami, mereka pun akan setuju. Ternyata setiap kami mengundang para birokrat dari dinas setempat, jarang yang mau ikut sampai selesai, tetapi hanya pada
[ppiindia] Teror dan Aksi Mengalihkan Perhatian
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana I Teror dan Aksi Mengalihkan Perhatian SEBUAH bom meledak di halaman rumah kontrakan Abu Jibril di Kompleks Witana Harja, Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (8/6) pagi. Mengapa teror terus berlangsung di negeri ini? Sebelumnya, aksi teror membuat panik penduduk di sebuah pasar yang tengah ramai di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menewaskan 19 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Juga, teror melalui surat ke pengadilan dan kejaksaan di Denpasar, Bali, serta Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, Australia. Dalam tiga pekan terakhir, penduduk di Jakarta dan sekitarnya juga dibuat waswas oleh berita akan ada serangan bom. Bahkan, informasi ini sudah menyebutkan tentang kendaraan berisi bom yang tengah berkeliling di Jakarta dan sekitarnya untuk mencari sasaran. Setiap hari, ada berita tentang kantor yang menerima ancaman bom yang disampaikan melalui telepon. Meskipun belum terbukti, kepanikan telah terjadi. PERISTIWA tersebut, dan juga sejumlah aksi teror mematikan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan jaringan teroris masih leluasa bergerak. Polisi yang menjanjikan menangkap gembong teror, Dr Azahari dan Noordin Moh Top, dalam 100 hari pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, ternyata belum ditepati. Sebaliknya, masyarakat terus hidup dalam ketakutan oleh ancaman kosong untuk menimbulkan kepanikan maupun ledakan yang mematikan. Fakta bahwa aksi teror masih terjadi harus menjadi bahan refleksi bagi aparat yang bertanggung jawab pada keamanan, khususnya polisi. Harus ada keberanian mengevaluasi strategi yang digunakan selama ini. Hal yang paling menonjol adalah tindakan pengamanan terlihat tidak konsisten dan reaktif. Polisi bergerak setelah teroris beraksi. Pengamanan diperketat setelah bom meledak. Begitu suasana mereda, pengamanan kembali kendor, dan ini bisa menjadi kesempatan para teroris merancang aksi mereka. Masyarakat yang hidup dalam sekat-sekat, dan lemah ikatannya sebagai suatu komunitas, juga menjadi titik lemah sehingga teroris bisa leluasa beraksi dan tinggal di antara warga tanpa kecurigaan. Aksi teror yang terus-menerus juga tidak banyak mendorong berbagai pihak untuk lebih bersinergi membangun kekuatan menghadapi kelompok yang anti perdamaian ini. Dalam kasus ledakan di rumah Abu Jibril, berbagai pertanyaan kemudian muncul berkaitan dengan waktu ledakan (pukul 04.30 pagi) yang secara teori menyulitkan untuk mengidentifikasi motif tindakan kriminal itu. Demikian juga dengan lokasi ledakan di halaman rumah, serta kemungkinan keterlibatan dua orang pengendara motor. JIKA dikaitkan dengan begitu banyak teror melalui pesan telepon yang tidak terbukti adanya bom, sangat mungkin berbagai aksi tersebut merupakan cara-cara untuk mengalihkan kewaspadaan aparat keamanan dan masyarakat terhadap aksi besar yang sebenarnya mereka rancang. Kita tidak bisa mengesampingkan begitu saja informasi tentang adanya mobil berisi bom yang tengah berkeliling di Jakarta dan sekitarnya. Polisi justru harus lebih waspada dan intensif mengejar gembong teroris di Indonesia. Kita juga mengajak berbagai pihak dalam masyarakat untuk tidak lengah, dan membangun kebersamaan dalam komunitas untuk melawan kejahatan kemanusiaan ini. Sebab, kenyataannya di tengah-tengah kita hidup para teroris yang bergerak leluasa. Di atas semua itu, kita harus membangun keyakinan bahwa kekuatan pendamba kedamaian lebih besar dan mampu menghentikan teror. Last modified: 9/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Putus Sekolah Jangan Disepelekan
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana II Putus Sekolah Jangan Disepelekan KEMISKINAN sedang ingin menunjukkan mukanya. Busung lapar, polio, dan campak adalah indikasi adanya kemiskinan di tengah masyarakat kita. Berita-berita yang muncul barangkali hanya puncak dari gunung es berbagai masalah kemiskinan itu. Kita menyayangkan sikap beberapa pejabat yang berusaha menutup-nutupi kasus kemiskinan yang terjadi di wilayahnya, seperti dalam kasus busung lapar misalnya. Busung lapar jelas menunjukkan adanya masalah kemiskinan. Dalam kaitannya dengan kekuasaan, busung lapar adalah contoh kegagalan. Lazimnya, tidak ada gubernur atau bupati yang mau dinilai gagal. Makanya, mereka berusaha keras untuk menutup-nutupi kasus busung lapar. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya angka putus sekolah belakangan ini. Ini adalah wajah lain dari kemiskinan. Kita angkat masalah putus sekolah lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang jaraknya hanya belasan kilometer dari Jakarta. UNTUK tingkat SD, jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 62.000 siswa, yang mampu melanjutkan ke SMP hanya 31.000 siswa. Berarti lebih dari 50 persennya terpaksa putus sekolah. Tahun 2005 diperkirakan lulusan SD sebanyak 62.000 siswa, sedangkan yang bisa melanjutkan pendidikan 32.000 orang. Untuk tingkat SMP, jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 32.000 orang. Yang bisa melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hanya 14.000 orang. Artinya, lebih dari setengah lulusan SMP di kabupaten tak melanjutkan pendidikan ke SMU/SMK. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena daya tampung sekolah negeri yang hendak mereka tuju terbatas. Sekolah negeri dijadikan tujuan karena ada asumsi biaya sekolah negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya di sekolah swasta. Jelas, mereka yang tak melanjutkan pendidikan terhadap masalah ekonomi. Apa yang terjadi di Kabupaten Tangerang tak mustahil terjadi juga di kabupaten lain, dengan jumlah angka putus sekolah yang tidak kecil pula. Kenyataan ini merisaukan kita karena di masa depan kita pasti menghadapi masalah SDM. Di era globalisasi sekarang, mutu SDM sangat menentukan agar kita bisa bersaing dengan SDM dari negeri lain. PEMBANGUNAN SDM hendaknya menjadi perhatian utama kita. Karena itu pula, kita harus memberi perhatian yang sungguh-sungguh pula pada dunia pendidikan. Masa depan bangsa ini ada di tangan SDM yang berkualitas. Makin banyak SDM yang tidak berbobot, beban negara makin bertambah di masa depan. Karena itu, masalah putus sekolah bukan masalah sepele, bukan masalah statistik biasa. Memang negeri kita kaya akan sumber daya alam. Namun, modal itu saja tidak cukup. Kita perlu menambah modal itu dengan SDM yang berbobot. Banyak negara maju justru tidak memiliki sumber daya alam yang kaya. Namun mereka bisa menggapai kemajuan dan menjadi negara kaya karena ditopang oleh SDM yang berkualitas. Kita memberi perhatian pada pendidikan karena pendidikan memiliki posisi strategis untuk membangun manusia Indonesia baru yang mengagungkan kerja keras, dan tidak bermental terabas, ingin cepat-cepat menjadi kaya dengan mengambil jalan korupsi. Dalam konteks inilah kita menempatkan masalah banyaknya lulusan SD dan SMP di Kabupaten Tangerang, juga kabupaten lainnya, yang tak melanjutkan sekolah. Last modified: 9/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: perbudakan - to carla
Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: thanks for the reminder..Tony..:))... hope it will be applied for u too..:)).. Warm Rgds, Carla TONY PICASSO; Well Carla unlike yours, my credibility is not in question here. I have never attacked others beliefs nor have I made stupid baseless comments regarding their religion. I know how sensitive the subject is so I wouldnt even dare trying to discuss it. However, I would certainly try to correct any misleading information about what I believe, because it is my right (to do so). People have been asking you about your source of information but you couldnt even produce one! You simply told them to check through Yahoo or Google. This way, youve created even more problem and your credibility sunk even lower than already is. Perhaps next time you might want to be a bit more prudent regarding your postings and get your fact re-check so theres no more unanswered questions (No one can doubt you anymore). This is not a critic but merely a suggestion. Take care, TP __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Status Batam Akan Ditingkatkan Jadi Bounded Zone Plus
Refleksi: Istilah manis busung Lapar dari kaum politikus adalah kekurangan gizi. Istilah kekurangan gizi ini bisa diartikan makanannya cukup tetapi yang kurang adalah gizi. Bila dipakai istilah politik ini tentunya tidak seberapa menimbulkan reaksi prihatin bila dibandingkan kata lapar atau busung lapar. Sekarang ada istilah Bounded Zone Plus. Untuk lebih terang mengenai istilah ini barangkali perlu diberitahukan bahwa pada permulaan tahun 1970 di banyak negeri dibuat Free Trade Zone [FTZ]. Beberapa points mengenai FTZ antara lain ialah bagi perushaan yang berinvestasi di FTZ diberikan kebebasan pajak selama 5 tahun dan dengan syarat dapat diperpanjang, dapat air dan listrik jauh lebih murah dari harga diluar. Buruh FTZ tidak boleh mempunyai serikat buruh. FTZ adalah extra judicial area. Perusahaan FTZ bebas transfer keuntungan. Propaganda keuntungan FTZ antara lain ialah FTZ dapat menampung tenaga kerja yang bertambah tiap tahun, dan transfer teknologi. Kebenaran dari FTZ menymbangkan transfer teknologi sampai saat ini sulit diperoleh karena industri yang ada ialah seperti garmen, textil, me-montage produk setengah jadi. Istilah majalah Far Eastern Economic Review mengenai FTZ ialah Foot loose industry artinya sewaktu-waktu bisa saja pindah ke tempat yang lebih murah upah buruh dan kondisi penaman modal yang lebih menguntungkan. Mungkin sekali Bounded Zone Plus ini diberi kelonggaran lebih plus lagi dengan tenaga kerja yang disebut bounded labour. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/09/sh12.html Status Batam Akan Ditingkatkan Jadi Bounded Zone Plus Jakarta - Status daerah industri Pulau Batam sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No. 28/1682 yang merupakan Bounded Zone (kawasan terbatas) akan ditingkatkan menjadi Bounded Zone Plus (kawasan terbatas plus) dalam upaya untuk memberikan insentif kepada investor. Peningkatan status dari Bounded Zone menjadi Bounded Zone Plus tidak memerlukan undang-undang sehingga cukup ditetapkan berdasarkan keputusan presiden yang menyempurnakan Keppres sebelumnya, kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (9/6). Mari mengatakan dengan ditetapkannya Batam sebagai Bounded Zone Plus maka akan diberikan insentif kepada investor berupa kemudahan dan kecepatan pemeriksaan administrasi kepabeanan, pembebasan bea masuk dan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku/penolong yang hasil produksinya diekspor, serta pemberlakuan pengenaan pajak yang tidak berlaku surut. Selama ini terdapat beberapa isu penting yang menjadi desakan dunia usaha dan investor sehingga kita perlu memberi perhatian dan penyelesaian yang segera tanpa memperdebatkan produk hukum Batam sebagai daerah FTZ (kawasan perdagangan bebas) menyeluruh maupun enclose yang didasarkan pada undang-undang FTZ, kata Mari. Ia mengaku isu dan permasalahan yang perlu diselesaikan segera adalah kepastian izin investasi dan status Batam untuk menjamin kepastian berusaha yang menciptakan iklim investasi kondusif bagi investor. Pemerintah, kata Mari, juga akan menyempurnakan Peraturan Pemerintah No. 63/2003 mengenai pemberlakuan surut per 1 Januari 2004, memperlancar, serta mempercepat proses restitusi. (ant) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] from the discussion with Prof. Gary S. Becker of the UC
Dear all, May I share my simple report from today's occasion, who knows some of you are interested with the issues. Sorry for cross-posting. Have a nice weekend. Cheers, fau Today we have a memorial lecture from Prof. Gary S. Becker from the University of Chicago (UC). This is the second time for him to give his lecture in our university and more importantly, this time he does it in the context of receiving Doctor Honoris Causa from Hitotsubashi University. He has been giving some advises for the universities' cooperation and strategy since few years ago. Prof. Becker is a well-known behavioral-economist in the world, even though his contributions are not limited to, but the most imperative one, is economics of human capital. Receiving Phoenix Prize from the University of Chicago, a place where he has been teaching since 1970, has reinforced his position as a distinguished Nobel Laureate; only three professors in the UC have been awarded this honorary prize, although the UC has been hosting 78 Nobel Laureates so far. I was lucky; together with some fellows, we were invited by the President of the university to the honorary reception afterwards. Of course, we didnt waste any time to shower him with many questions during the reception and certainly, taking picture with him as well. Poor professor, he couldnt touch any food at all, because he was busy to answer and give free advices to us *wink*. Ok, here is some of interesting comments from him: 1. On the debate which field should be prioritized in allocating budget for the developing countries facing limited fiscal space. I asked his opinion on the three sectors: technology development, macroeconomic stability, and basic education and health. He chose basic education and health (no surprise at all) and economic stability as main priority. Current technology should be chosen so as to best suit country needs, and one can expect that it will be developed to the later stage in accordance to the development of countrys economy. He also mentioned about combating KKN after he learned where I come from *sigh*. 2. On the issue of measuring social contribution and intangible factors, he definitely advocates the approach of WTP (Willingness To Pay). He even said that you havent learned modern economics until you feel comfortable with this concept. (Well, I think I havent done yet then..) 3. Chinas fixed exchange rate regime. He thinks that even though in the long run floating rate regime is the most suitable for China, current excellent economic achievements do not require it to be applied at this time. He believes that China would be able to manage it, should the policy be shifted; however, why should consider the policy which probably will give disruptive impact to the good economic performance? 4. Chinas one child policy. I found that this one is interesting. He said that China should eliminate the policy for the following reasons: i) it interferes too much with the humans rights. The government should spread knowledge about family planning and pay more attention to the womens education and health status but leave to the person to decide how many children they want to give birth to, ii) China has bigger capacity to support and be supported by larger inhabitants. Taiwan has more densely population compare to that in China mainland, but has higher per capita income, iii) Aging population is faced by many developed countries nowadays, China will too if it continues the policy. He predicted that if the policy is abolished, the fertility rate in China will increase not so high but approximately to the level of about 2.1 from currently 1.8. 5. Brain drain. He strongly recommends that developing countries will be better off by sending more students to study abroad, even though some of them will not return immediately. Direct returnees can contribute immediately to the country, while late returnees considered as accumulating their human capital which will be a good asset when theyre going home. It will also give pressure to the government to improve internal situation so as to provide favorable environment for new reformers to contribute to the countrys development. 6. This one is from his lecture. A study shows that in India, the returns of male workers (aged 30-55) attended english-speaking school is double (=100% in 1990) and more than 100% (1995-2000) as compared to whom attended non-english-speaking school (Rosenzweig). Wow... There are some other points, including comments from Prof. Kotaro Suzumura (to whom I always have full respect), but I dont think its appropriate for me to write down everything. Enough for now. Here is the useful links of his webpage and his blog. http://home.uchicago.edu/~gbecker/ http://www.becker-posner-blog.com/ -fau ___ Does your mail provider give you FREE antivirus protection? Get Yahoo! Mail http://uk.mail.yahoo.com
[ppiindia] Quo Vadis Martabat Lulusan SLTA
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/09/opi02.html Quo Vadis Martabat Lulusan SLTA Oleh Widoyoko Kini, (hanya) menjadi seorang lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) semakin sulit untuk ikut memberi manfaat di ruang publik. Hanya satu dari sekian komisi independen di Indonesia yang membuka peluang bagi lulusan SLTA, yaitu Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang sedang dalam tahap pembentukannya. Selebihnya, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi Yudisial, Komisi Ombudsman, Komisi Pemilihan Umum dan lain-lain mensyaratkan pendidikan minimal sarjana (S1) bagi calon anggotanya. Dari 1.183 pelamar KKR hanya terdapat 8,1 persen yang berlatar belakang pendidikan SLTP/SLTA (Kompas, 17/05/05). Mereka terhimpit di antara para lulusan strata 1, 2 dan 3. Oleh karenanya, hampir bisa dipastikan, keberadaan mereka di kancah perebutan keanggotaan KKR hanya sebagai penggembira. Setidaknya bila persyaratan pembuatan makalah mengenai Hak Asasi Manusia dijadikan syarat mutlak oleh para penyeleksinya untuk menilai kelayakan seseorang duduk di komisi tersebut. Dalam dunia politik kita masa kini, karir politik seseorang yang hanya berpendidikan akhir SLTA juga sangat tidak menentu. Sewaktu-waktu latar belakang pendidikannya bisa dipermasalahkan, baik oleh lawan-lawan politiknya antar parpol maupun intra parpolnya. Ini misalnya dialami Megawati Soekanoputri saat kalangan DPR mulai membahas syarat pendidikan calon presiden menjelang kelahiran undang-undang tentang Pemilu. Ia nyaris terganjal maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2004, hanya lantaran yang bersangkutan bukan berlatar belakang pendidikan strata satu. Kalau saja DPR periode 1999 - 2004 itu menyetujui persyaratan pendidikan minimal strata 1 bagi calon presiden yang digagas oleh lawan-lawan politiknya, maka Megawati tidak mungkin bisa ikut berlaga dalam pemilihan presiden 2004 itu. Kasus Sys NS Hal yang hampir mirip dialami salah seorang tokoh Partai Demokrat (PD) Sys NS yang masuk dalam bursa calon ketua umum partai tersebut. Hasil voting mengenai syarat pendidikan minimal calon ketua umum PD dalam Kongres I di Bali bulan Mei 2005 itu menghasilkan: 246 suara setuju memilih strata 1. Sisanya, 147 suara memilih SLTA, 4 suara tidak sah dan 1 suara abstain. Akibatnya, Sys NS yang hanya berpredikat lulusan SLTA mengurungkan langkahnya menuju kursi orang nomor satu di partai tersebut. Ada tiga hal yang bisa ditafsirkan dari fenomena penggeseran martabat seorang lulusan SLTA dalam upaya meraih jabatan seperti tersebut di atas. Pertama, adanya peningkatan kemampuan masyarakat kita dalam meraih jenjang pendidikannya dari yang hanya sebatas tingkat lanjutan menjadi ke tingkat pendidikan tinggi. Dari segi ini dapat pula ditafsiri bahwa masyarakat sudah mencapai tingkat kesejahteraan memadai, karena sudah semakin banyak yang mampu menempuh pendidikan tingginya yang dari segi pembiayaannya relatif mahal. Kedua, telah terjadi pergeseran persepsi masyarakat terhadap kualitas pendidikanmenengah atas. Seorang lulusan SLTA akan sangat sulit memperoleh pekerjaan, terlebih lagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keterampilan mengabtraksi persoalan (pekerjaan nonteknikal). Ketiga, telah dijadikannya keterbatasan latar belakang pendidikan seseorang sebagai komoditas politis, yaitu dengan menggunakannya semata-mata untuk menghambat laju seseorang untuk meraih jabatan pimpinan. Fenomena yang ketiga patut diwaspadai karena gejalanya justru terjadi di lembaga parpol, sebuah lembaga yang seharusnya menjaga martabat pendidikan SLTA agar secara politis tidak terdegradasi. Kebijakan kalangan politisi seperti itu bisa semakin mempersulit ruang gerak kalangan lulusan SLTA dalam memperoleh pekerjaan. Akibatnya, tiada cara lain guna menghapus angka pengangguran (sementara), selain dengan menggiring mereka ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Padahal bagi sebagian besar masyarakat, pendidikan tinggi merupakan sesuatu kemewahan yang memerlukan dana relatif besar. Fenomena tersebut juga akan mendorong munculnya pihak-pihak yang kemudian berusaha menghiasi nama dirinya dengan gelar-gelar akademik, baik yang diperolehnya secara legal, setengah legal (asli tapi palsu) dan sama sekali tidak legal. Kalau ini terjadi, maka perguruan tinggi kita tak lebih sekadar sebagai lembaga pencetak simbol-simbol pendidikan tinggi yang bisa digunakan untuk melengkapi salah satu persyaratan perebutan kekuasaan. Kepemimpinan Hal yang tidak boleh dilupakan bahwa orang-orang berpendidikan pas-pasan (SLTA) sebenarnya bisa mampu menangani hal-hal yang selama ini dianggap sakral oleh kalangan perpolitikan seperti jabatan pemimpin sebuah parpol atau pun memimpin sebuah organisasi publik. Untuk jabatan pimpinan organisasi-organisasi semacam itu, yang terpenting bukanlah adanya keterampilan teknis operasional seperti yang harus dipunyai seorang mekanik yang bertugas di bidang permesinan,
[ppiindia] Ttg buku The History of the Qur'anic Text
Dear sohib sekalian; Ini ada tulisan menarik tentang buku The History of the Qur'anic Text: From Revelation to Compilation, A Comparative Study with the Old and New testaments karya Prof. Muhammad Mustafa Al-A'zami, dari milis sebelah. Ikra.- Salam, Buku yang ditulis oleh seorang peneliti hadis yang cukup terhormat dan terpandang, Prof. Muhammad Mustafa Al-A'zami (sering disebut M. M. Al-A'zami) tentang studi kompilasi Qur'an sangat menarik perhatian saya. Judul buku itu sangat panjang, The History of the Qur'anic Text: From Revelation to Compilation, A Comparative Study with the Old and New testaments. Baru-baru ini, buku tersebut diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gema Insani Press (GIP). Beberapa waktu lalu, buku ini didiskusikan di Jakarta dalam acara peluncuran yang cukup mendapat pemberitaan yang hangat. Hadir dalam diskusi itu pengarang buku tersebut, didampingi oleh Gus Dur dan beberapa sarjana Islam yang lain. Penerbitan buku ini dalam bahasa Indonesia, tampaknya, terkait dengan kampanye intelektual yang diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa dan sarjana Islam yang sedang menempuh studi atau mengajar di sebuah lembaga pendidikan Islam di Malaysia bernama ISTAC-IIUM. Ada tiga nama yang merupakan alumnus lembaga itu, dan mempunyai ambisi yang cukup besar untuk melawan wacana Islam liberal yang dikembangkan oleh sejumlah intelektual di Indonesia: Adian Husaini, Adnin Armas, dan Ugi Suharto. Nama terakhir ini terlibat dalam penerjemahan buku itu, bersama tiga nama lain: Sohirin Solihin, Anis Malik Thaha, dan Lili Yulyadi. Sebagai info pula, Ugi Suharto yang merupakan alumni Gontor ini, saya kenal sebagai salah seorang penentang gigih penggunaan metode hermeneutika dalam studi dan penafsiran Qur'an, sebab hermeneutika dianggap sebagai ilmi yang lahir dari kancah studi Bibel, sehingga tidak relevan dipakai untuk studi Qur'an. Menurut dia dan orang-orang lain di ISTAC yang sefaham, Qur'an harus didekati dengan metode dan ilmu yang lahir dari dalam rahim sejarah penafsiran Islam sendiri, bukan metode yang diimpor dari luar. Komentar kecil saya: mengapa mereka tidak keberatan dengan metode penafsiran Qur'an dengan memakai temuan- temuan saintifik mutakahir yang datang dari dunia Kristen pula, seperti yang dilakukan oleh Thanthawi Jauhari dalam tafsir Al Jawahir atau Maurice Bucaille dalam Qur'an, Bibel dan Sain Modern? Pendekata saintifik semacam itu tak perbah dipakai oleh seluruh penafsir klasik Islam, dan dengan demikian sebagai sebuah metode jelas asing dalam sejarah penafsiran Qur'an. Orang-orang yang sefaham dengan Ugi Suharto yang sikapnya terhadap Qur'an adalah apologetik, umumnya justru gembira dan suka cita dengan pendekatan Bucaillisme; sutau pendekatan yang hendak menunjukkan bahwa semua yang dikatakan sain modern suda ada dalam Qur'an. Jika metode saintifik mereka terima, kenapa metode hermeneutika mereka tolak? Dua-duanya dari Barat? (Saya tahu, kira-kira jawaban mereka adalah seperti yang secara klise dikatakan kaum Hizbut Tahrir: harus dibedakan antara aspek madaniyyah dan hadlarah dalam peradaban Barat). Teman-teman yang ada di ISTAC, Malaysia, itu merasa gerah karena gelombang pemikiran Islam liberal yang melanda Indonesia. Kegerahan ini tampaknya juga sedang menggejala di sebagian kalangan di Malaysia, terutama kalangan Islam yang konservatif. Akhir-akhir ini, saya mendapat banyak kiriman artikel yang ditulis oleh penulis Malaysia dan mengkritik gagasan-gagasan Islam liberal di Indonesia. Umumnya berisi analisa yang dangkal, tendensius, dan apologetik. Mereka gerah antara lain karena pendekatan Islam liberal dianggap menimbulkan keraguan pada umat Islam mengenai hal-hal yang ma'lum min al din bil al dlarurah, sesuatu yang telah dianggap final dalam agama (seperti, salat dan puasa itu wajib). Salah satu hal final yang dianggap telah diungkit-ungkit kembali oleh kalangan liberal adalah melalukan penafsiran kembali Qur'an dengan memakai pendekatan kritis, seperti yang dipakai oleh Nasr Hamid Abu Zaid (yang mengtakan bahwa Qur'an sebagai teks bisa dipandang sebagai muntaj tsaqafy atau produk budaya). Hal ini menimbulkan kekhawatiran kalangan ISTAC itu, lalu mereka menerbitkan jurnal ilmiah bernama ISLAMIA yang didedikasikan untuk menangkis pikiran-pikiran kaum liberal yang dianggap berbahaya. Sebagai diskusi, saya kira perkembangan ini sangat baik dan sehat. Sejak para intelektual Islam liberal di Indonsia merintis suatu gerakan intelektual untuk memahami Islam secara lebih kritis, kontektual dan humanis, muncul diskusi yang sangat hidup dan penuh antusias di mana-mana, termasuk di Malaysia. Saya sangat bangga sekali, bahwa Islam sekarang mengalami suatu intellectual vibrance seperti sekarang ini, terutama di Indonesia. Sudah tentu ada kalangan yang tak suka dengan maraknya diskusi semacam ini, karena diskusi yang terbuka dan kritis memang mempunyai resiko membuka hal-hal yang --istilah Mohamed Arkoun-- al
Re: [ppiindia] from the discussion with Prof. Gary S. Becker of the UC
very valuable reporting, sis fauziah. thanks alot for the share, looking for forward to another... since im not an economist, i just read and absorb it. need to think several more to comment.. :) regardz, --- fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, May I share my simple report from today's occasion, who knows some of you are interested with the issues. Sorry for cross-posting. Have a nice weekend. Cheers, fau Today we have a memorial lecture from Prof. Gary S. Becker from the University of Chicago (UC). This is the second time for him to give his lecture in our university and more importantly, this time he does it in the context of receiving Doctor Honoris Causa from Hitotsubashi University. He has been giving some advises for the universities' cooperation and strategy since few years ago. Mario Gagho Agra University www.ppi-india.org - A WINNER works harder than a loser and has more time. A LOSER is always too busy to do what is necessary. __ Discover Yahoo! Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/ *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Oh don't forget your breast implants, Mam! Get'em while they're hot!!
This is sad but kinda funny in a way,... what the heck are they gonna do with those implants? Whoever put those breast implants there must know something that we don't! Un-freakin'-believable!!! Australian medical aid to quake-ravaged Indonesia included breast implants SYDNEY (AFP): A health specialist complained on Thursday that medical aid sent by Australia to victims of the Dec. 26 earthquake and tsunami in Indonesia included breast implants and other inappropriate goods. Jan Rice said on ABC radio that she traveled to the worst-hit province of Banda Aceh with a government AusAID delegation three months after the disaster and found the donated implants in a store room. Rice, a specialist in wound care from Monash University's Victoria College of Pharmacy in Melbourne, said she also found drugs that were out of date and other useless supplies. I found a box with breast implants in it and drugs out of date, she said. Australia led the world in both government and private donations following the Boxing Day quake and tsunami, which left more than 128,000 people dead in Aceh province and another 450,000 homeless. But Rice said the donated medical supplies had overwhelmed local hospitals by their sheer volume. She found ceiling-to-floor boxes of unused aid in a storeroom at the main hospital in Banda Aceh, all in various states of disrepair because the humidity's 120 percent and cardboard obviously softens'. We had various equipment that was not complete so there were parts missing so that couldn't be used, she said. Other fairly intricate intensive care equipment was also delivered, but they didn't have an intensive care unit and they didn't have intensive care-trained staff. (*) - Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Joke - J.A.K.A.R.T.A.
sebuah Joke.. buat rileks.. :-) H.O.L.L.A.N.D Hope Our Love Lasts And Never Dies I.T.A.L.Y. I Trust And Love You L.I.B.Y.A. Love Is Beautiful ; You Also F.R.A.N.C.E. Friendships Remain And Never Can End C.H.I.N.A. Come Here. I Need Affection B.U.R.M.A. Between Us, Remember Me Always N.E.P.A.L. Never Ever Part As Lovers I.N.D.I.A. I Nearly Died In Adoration K.E.N.Y.A Keep Everything Nice, Yet Arousing C.A.N.A.D.A. Cute And Naughty Action that developed into attraction K.O.R.E.A. Keep Optimistic Regardless of Every adversity E.G.Y.P.T. Everything's Great, You Pretty Thing ! M.A.N.I.L.A. May All Nights Inspire Love Always P.E.R.U. Phorget (Forget) Everyone... Remember Us T.H.A.I.L.A.N.D. Totally Happy, Always In Love And Never Dull J.A.K.A.R.T.A Jambret Aya Koruptor Aya Rampok Teh Ayaoge -- = Perjuangan Melawan Kekuasaan adalah Perjuangan Ingatan Melawan Lupa -Milan Kundera- = [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] the concept of collective brain-reserve (re: Prof. Gary S. Becker )
yes, sis fau, I'd like to second what Mr. Mario just said; 1st, please let me extend my compliment for your apparently flawless english :) ... 2nd, down to the 'business' : - (*) I'd like to underline point (1) of Prof. Becker's opinion about the guidelines for allocating budget for countries with limited * fiscal space * as Indonesia. If I could infere what he said, the priority of the three sectors should be put in the following orders: (1) program for macroeconomic stability (2) program for basic education and health (3) program for technology development I don't remember wether our present state budget already conforms to the above formulation, but I think I agree with his *fatwa*. For Indonesia, the program for technology development may be conducted by inviting the private sectors (the industry) to cofinance RD activities. For this purpose, the policy for R D should reflect the need of the industry. (*) I also agree with point 5 6 (5 and 6 are related). We should let more young Indonesian to go abroad either for studying or working without being afraid of * brain drain *. We can regard this as a long term investment, just like the Indians and the Chinese have been doing. We can call this kind of vision as : * brain reserve * Thanks, ( ihm )=== --- In ppiindia@yahoogroups.com, fauziah [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, May I share my simple report from today's occasion, who knows some of you are interested with the issues. Sorry for cross-posting. Have a nice weekend. Cheers, fau Ok, here is some of interesting comments from him: 1. On the debate which field should be prioritized in allocating budget for the developing countries facing limited fiscal space. I asked his opinion on the three sectors: technology development, macroeconomic stability, and basic education and health. He chose basic education and health (no surprise at all) and economic stability as main priority. Current technology should be chosen so as to best suit country needs, and one can expect that it will be developed to the later stage in accordance to the development of country's economy. He also mentioned about combating KKN after he learned where I come from *sigh*. 5. Brain drain. He strongly recommends that developing countries will be better off by sending more students to study abroad, even though some of them will not return immediately. Direct returnees can contribute immediately to the country, while late returnees considered as accumulating their human capital which will be a good asset when they're going home. It will also give pressure to the government to improve internal situation so as to provide favorable environment for new reformers to contribute to the country's development. 6. This one is from his lecture. A study shows that in India, the returns of male workers (aged 30-55) attended english-speaking school is double (=100% in 1990) and more than 100% (1995-2000) as compared to whom attended non-english-speaking school (Rosenzweig). Wow... *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Masjid Raya Dan Mahligai Alquran
http://www.indomedia.com/bpost/062005/10/opini/opini1.htm Masjid Raya Dan Mahligai Alquran (Tarik Tambang Islam Ibadah Dengan Islam Politik) Oleh : Ahmad Barjie B Beberapa bulan lalu saat musim deklarasi calon gubernur dan wakilnya, media massa ramai memberitakan kontroversi Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin yang konon akan digunakan sebagai tempat deklarasi pasangan Sjachriel Darham dan Noor Aidi oleh PBR pimpinan KH Zainuddin MZ. Benar atau tidak rencana itu, tidak diketahui secara pasti. Yang jelas, hingga deklarasi berlangsung di tempat lain, dai sejuta umat urung hadir dan masjid raya tidak jadi sebagai arena deklarasi. Saat itu banyak sorotan. Bahwa masjid sebagai tempat ibadah dan milik semua golongan publik, tidak boleh dijadikan ajang politik praktis. Masjid harus steril dan netral, jauh dari kepentingan sesaat politisi tertentu. Ada anggapan, ulama yang terlibat dalam politik bukan ulama lagi, melainkan seorang politisi. Politisasi masjid dikhawatirkan selain akan menodai kesucian masjid, rentan menimbulkan perpecahan umat. Pascaheboh masjid raya, belakangan muncul lagi hal serupa. Kali ini giliran Mahligai Alquran atau Gedung Iqra yang notabene juga dijadikan masjid, ditengara memfasilitas cagub/cawagub Syachriel Darham dan Noor Aidi, alias 'Raja AA Nih'. Gedung yang dibangun di era Sjachriel ini, selain tempat kegiatan nikah massal yang didukung Ibu Herlinawaty Darham, konon sempat ada foto AA yang dipasang. Walau tidak seheboh sorotan terhadap masjid raya, kontroversi di sekitar Mahligai Alquran mencuat karena ada media menyorotinya. Oleh pengeritiknya, Mahligai Alquran yang merupakan sentra BK-PRMI/LPP-TKA Kalsel diminta lebih fokus pada urusan pembinaan TK/TP Alquran saja guna mewujudkan 'Generasi Qurani', tidak usah terlibat dalam dukung-mendukung figur tertentu. Berpikir positif Jika kita berpikir positif dan baik sangka, sebenarnya tidak ada yang luar biasa dan memprihatinkan dalam masalah ini. Sekiranya Zainuddin MZ jadi hadir di masjid raya, tentu positif. Selain dakwahnya selalu ditunggu masyarakat, kiai kondang ini dapat menuntun cara berpolitik islami yang patut direnungi calon dan semua partai. Nuansa pemihakan, kalau pun ada, mungkin sangat tipis. Walau sudah punya partai, tentu ia masih mengutamakan kepentingan umat. Terjunnya kiai ke politik, siapa pun orangnya, jangan dianggap keulamaannya sudah hilang, sebab berpolitik disuruh dalam agama. Begitu pula kegiatan yang dilakukan di Mahligai Alquran. Pada dasarnya sangat positif, meski diadakan dalam suasana pilkada. Saya menduga ada hubungan emosional dan historis antara sebagian petinggi BK-PRMI dengan Sjachriel. Maklum, Bang Ariel berjasa membangun gedung satu-satunya di Indonesia ini. Tentu lobi mewujudkan Iqra' Building ini panjang, melelahkan dan mengesankan. Ini bersambut, karena di masa jabatannya Sjachriel bersama Herlinawaty Darham bersedia mendukung total. Walau gedung ini dibangun dengan uang rakyat (mana ada pejabat membangun dengan uang sendiri), patut ini dinilai sebagai sebuah prestasi dan seyogianya diapresiasi. Kalsel dengan Mahligai Alquran lebih punya ciri khas. Walau membangun untuk kepentingan umat, umumnya panitia masjid dan sejenisnya sangat berterimakasih kalau ada pejabat atau pengusaha memberi dukungan penuh, apalagi mengingat sulitnya mencari dana dari masyarakat biasa. Dukungan total itu membuat sebuah obsesi besar terwujud. Arsitek Masjid Istiqlal, almarhum Ir Frederick Silaban, tidak kuasa menahan haru ketika Presiden Soeharto pada 1980-an berkenan membelikan sejumlah bahan bangunan mewah dari Italia untuk dipasang di beberapa bagian masjid terbesar di Asia Tenggara itu, yang sudah lama menjadi cita-cita Silaban. Saking haru dan simpati, Silaban langsung sujud syukur, padahal ia seorang nonmuslim. Simpati dan ikatan emosi dalam kondisi begini wajar dan manusiawi, asal tidak diekspresikan secara mencolok dan berlebihan. Agar momentum pilkada benar-benar bermanfaat bagi rakyat, sepantasnya calon dan tim suksesnya berpacu dalam kebajikan, fastabiqul khairat. Menurut saya, sepanjang kegiatan positif, kapan dan di mana pun dilaksanakan, di masjid atau bukan, di musim pilkada atau tidak, mestinya kita sambut dengan welcome. Menyikapi segala sesuatu dengan rasa curiga dan kacamata buram subjektif, tidak diajarkan dalam agama. Aturan dan batasan memang perlu agar tidak kebablasan, tetapi kalau terlalu dibatasi, ini-itu tidak boleh, di sini - di situ pamali, masyarakat dan calon yang rugi. Pesta demokrasi pilkada yang hanya sekali lima tahun, akan kehilangan greget, hambar. Kurang berdasar Kontroversi atau tepatnya penolakan penggunaan masjid untuk kegiatan berbau politik, relatif baru dalam kehidupan beragama. Bila dilihat Ajaran Islam, Alquran maupun hadits, tidak satu pun nash yang melarang menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan politik. Islam pada prinsipnya tidak mengenal dikotomi dan pemisahan agama dengan politik, bahkan
[ppiindia] Ketua KPUD Jakarta Dijemput Paksa
http://www.indomedia.com/bpost/062005/10/nusantara/nusa1.htm Ketua KPUD Jakarta Dijemput Paksa Jakarta, BPost Tersangka korupsi Rp4,2 miliar di KPUD Jakarta Taufik dijemput paksa dari RS Agung oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Taufik duduk di kursi roda sambil membawa botol infusnya dibawa aparat dari Kejati dengan mobil ambulans B 7256 TR. Namun pengacara Taufik, Safrianto Refa menolak anggapan kliennya dijemput paksa. Kita yang antar, bukan dijemput, kata Safrianto seraya mengatakan, dr Heru yang merawat Taufik mengatakan kondisi kliennya sudah membaik dan bisa dibawa pulang. Terkait kasus ini, dua tersangka lain yang juga anggota KPU DKI yakni Riza Patria dan Neneng Euis Palupi juga sudah ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu sejak 7 Juni lalu. Ketua KPUD DKI Jakarta M Taufik ternyata kurang disukai anak buahnya dari kalangan PNS. Taufik dianggap sebagai pemimpin yang one man show dan menguasai semua proyek KPUD. Kepala Sub Bagian Humas KPUD DKI M Amin, di sela-sela istirahat makan siang di Kejati DKI Jakarta, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Kamis (9/6) mengatakan, sejak KPUD DKI berdiri di bawah Taufik, sekretariat tidak berfungsi. Banyak tugas-tugas dan fungsi sekretariat yang diambil langsung oleh ketua dan anggota KPUD. Seharusnya tugas sekretariat itu ada rambu-rambunya, kata Amin. Rambu-rambu itu adalah UU No 12/2003, Keppres No 54/2003, keputusan KPU Pusat No 622, No 635 dan No 677. Salah satu isi aturan itu adalah semua pengeluaran uang di KPU harus diketahui dan disetujui oleh sekretariat. Tapi hal itu tidak pernah dilakukan, ujar Amin. Kejati mengendus Taufik telah membuat proyek pengadaan barang fiktif sebanyak 15 proyek. Proyek itu fiktif karena Taufik ternyata melakukan penunjukan langsung dalam hal pengadaan barang. Amin tidak menampik adanya fakta itu. Semua apa saja diambil oleh ketua, tegas Amin. Jadi itu proyek fiktif? Itu benar, semuanya dari ketua, kemudian ditugaskan kepada anggota KPUD yaitu Ariza Patria, sambung Amin. Amin menegaskan, semua kontrak dan aneka pengurusannya dikerjakan oleh staf khusus Ariza yang bernama Agung. Di KPUD tidak pernah ada rapat pleno. Kami hanya mengikuti saja maunya ketua, beber Amin. Tapi dalam kontrak-kontrak itu kan ada tanda tangan panitia lelang, sehingga semuanya terkesan kompak? Amin yang menjadi anggota tim panitia lelang mengaku bahwa semua anggota panitia terpaksa teken karena diancam Taufik. Kami panitia lelang semua menandatangani semua kontrak. Kalau tidak tanda tangan, kami diintimidasi dan diancam oleh Taufik secara lisan dan langsung. Jika tidak tanda tangan, kami pegawai sekretariat yang PNS, akan dikembalikan ke Pemda dan dipecat. Itu sudah dilakukan terhadap beberapa orang yang tidak mau menandatangani kontrak lelang tersebut, cerita Amin dengan suara tinggi. Selain itu, kami juga tanda tangan karena ada pernyataan dari Pak Basuki (Kabag Umum KPUD) bahwa Pak Ariza ikut tanda tangan. Jadi Pak Taufik itu one man show, kritik Amin lagi. Masih ada borok Taufik lainnya yang digeber Amin. Misalnya barang-barang yang sudah dibeli Maret 2004, namun kontrak pengadaan barangnya baru dibuat Maret 2005. Ketika mau diperiksa BPK, kontrak dibuat, tandas Amin. kcm [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Presiden Instruksikan Gubernur--Bentuk Intelijen Daerah
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/n5hl.htm Presiden Instruksikan Gubernur-- Bentuk Intelijen Daerah Jakarta (Bali Post) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan seluruh gubernur untuk mengembangkan Badan Koordinasi Intelijen Daerah maupun Badan Antiteror Daerah dengan memberdayakan Dinas Kesatuan Bangsa yang ada di setiap propinsi, kabupaten dan kota. Keberadaan badan ini untuk mengantisipasi berbagai ancaman dan teror bom yang akhir-akhir makin marak. ''Badan yang akan dibentuk di seluruh daerah ini tidak sama dengan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) seperti pada era masa lalu, di mana bisa menangkap seseorang tanpa melalui proses hukum. Justru badan ini akan lebih baik karena melibatkan komponen masyarakat,'' kata Mendagri Mohammad Ma'ruf usai rapat kerja gubernur se-Indonesia yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6) kemarin. Dilanjutkannya, keterlibatan komponen masyarakat dalam badan ini agar masyarakat bisa melakukan kewaspadaan dan pencegahan terhadap aksi teror dan ancaman bom. Selain itu, masyarakat bisa memberikan berbagai informasi terkait dengan hal-hal yang dianggap mencurigakan. Memang tanpa keterlibatan masyarakat, keberadaan badan ini akan dinilai negatif seperti era masa lalu. Jadi, lanjut Mendagri, badan ini nantinya merupakan peningkatan atau perluasan peran dari desk antiteror yang ada di Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang hanya bersifat preventif. ''Soal penindakan hukumnya ya... tetap wewenang Polri,'' tambahnya. Ditambahkannya, alasan pembentukan badan antiteror ini karena Indonesia sangat terbuka bagi teroris dengan banyaknya pintu masuk dan diperlukannya peran masyarakat dalam pencegahan tindak terorisme. Selain itu, Presiden juga menginstruksikan harus kembali melakukan program revitalisasi dan refungsionalisasi program masa lalu. Program-program itu seperti mengembangkan pekan imunisasi nasional (PIN), pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK), apotek hidup dan pos pelayanan terpadu (posyandu). ''Program itu bukan hanya kita dengungkan di tingkat pusat, tetapi harus bisa dilaksanakan sampai ke tingkat desa. Karena itu, para gubernur diinstruksikan untuk segera menjabarkan program revitalisasi dan refungsionalisasi ini,'' ungkapnya. Ditanya mengapa harus menghidupkan kembali hal-hal yang dianggap buruk pada masa lalu? ''Menghidupkan program masa lalu bukan berarti ingin menghidupkan kembali hal-hal yang tidak baik pada masa lalu. Ada hal-hal baik di masa lalu yang hingga saat ini belum optimal dilakukan, sehingga menimbulkan berbagai persoalan nasional,'' tandasnya. (034) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Setuju, ''Ninja'' Ditembak di Tempat-
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/b1.htm Dari Warung Global Interaktif Bali Post Setuju, ''Ninja'' Ditembak di Tempat- Polisi harus Tegas Lindungi Masyarakat Aksi kelompok orang bertopeng ala ninja di Tabanan, tampaknya memancing perhatian Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Made Mangku Pastika. Jenderal kelahiran Buleleng itu mengeluarkan perintah tegas terhadap pelaku tindakan anarkis, bahkan menembak ''ninja'' yang sudah terbukti membuat masyarakat resah. Perlawanan Kapolda terhadap kelompok ninja yang beraksi di Tabanan tidak hanya sebatas penegakan hukum. Masyarakat harus dilindungi dari berbagai bentuk intimidasi, dan polisi wajib menangkap siapa saja yang berani membuat kerusuhan. Masyarakat mengamini, kalau ada preman-preman, siapa pun, dari mana pun, harus ditindak dan tembak. Tidak perlu menggunakan tembakan peringatan. Kalau polisi tidak berani berarti polisi tidak tegas. Ninja itu seolah-olah memperlihatkan dirinya sakti. Melihat situasi sekarang, demi ketenteraman masyarakat yang sedang mengalami ketakutan maka harus tegas. Kapolda tetap harus punya pikiran yang panjang, tetapi perusuh memang harus ditindak, selama untuk kepentingan keamanan Bali, go ahead. Demikian antara lain opini masyarakat lewat acara Warung Global, Kamis (9/6) kemarin. Acara ini disiarkan langsung Radio Global 96,5 FM dan dipancarluaskan oleh Radio Genta Swara Sakti Bali dan Radio Singaraja FM. Berikut rangkuman selengkapnya. Natri Udiani di Denpasar mengatakan Bali ini bukan Tabanan maka kenapa hanya tembak ninja di Tabanan saja? Di wilayah Bali di mana pun ada ninja harus ditindak tegas pula. Sinda di Siulan ingin melihat bukti karena bukan hanya kali ini, pada pemilu tahun kemarin juga banyak ninja. Kejadian dulu, ninja yang menggunakan pelat merah. Sinda pun bertanya, mana akhir dari cerita itu? Dia menunggu hasilnya, apa betul tindakan tegas itu akan ada. Sebab, menurut Sinda, ada orang mampu tetapi tidak mau, ada orang mau tetapi tidak mampu. Polisi mampu dari segi fasilitas sarana dan prasarana serta punya kewenangan tetapi tidak mau. Namun ada orang yang mau tetapi tidak mampu, seperti kita-kita ini. Sinda lebih menyukai tembak di tempat mudah-mudahan terbukti. Sumawa di Kintamani mengatakan ketika hajatan politik datang saat itu muncullah ninja-ninja. Dari fenomena ini ia sepakat dengan statemen Kapolda untuk tembak di tempat. Bukan hanya urusan ninja saja, urusan kasus congkel mobil juga harus ditembak di tempat. Kalau tidak seperti itu Bali ini mau jadi apa? Pernyataan Kapolda ini harus disikapi oleh Kapolres. Jujur di Sanglah mengatakan, ninja itu adanya di Jepang, kalau ada di Bali, siapa yang memelihara, siapa yang punya? Kalau seperti ini apa yang harus dilakukan masyarakat? Perbedaan sekarang sudah tidak indah lagi, perbedaan sudah dianggap musuh. Mudah-mudahan ninja bisa dikarantina. Ireng di Bajera mengatakan, WTS, judi, tajen bertentangan dengan agama dan ninja adalah suatu kegiatan yang tidak bermoral. Sekarang institusi yang diemong Kapolda harus ada koordinasi yang baik. Masyarakat menginginkan realisasi, bukan wacana belaka. Kalau ada yang memelihara apakah mampu, apakah mungkin mau menindak yang memelihara? Prianus di Denpasar menambahkan, dulu saat zamannya Soeharto juga ada ninja di daerah Banyuwangi, Malang, dan itu sampai sekarang masih misterius. Ninja yang di Tabanan dari dulu ada, apakah pernah diketemukan juga? Lebih jauh Prianus mengingatkan bahwa setiap warga negara menurut undang-undang yang sudah diamandemen mempunyai hak untuk hidup, termasuk orang-orang jahat. Tetapi, dia mengajak, jangan melakukan hal-hal yang tidak konstitusional dan tidak berperikemanusiaan. Prosedur tetap harus dijalankan untuk menembak seorang penjahat, mungkin dengan tembakan peringatan ke udara atau tembak kakinya setelah itu ke arah yang mematikan. Yang dikritisinya adalah persoalan yang mengakar sehingga ada ninja, ada itu apa? Inilah yang harus dicari. Menurut Jodog di Denpasar, polisi tugasnya adalah menegakkan hukum. Maka polisi tentu sudah diberi aturan dan kewenangan. Tetapi kalau polisi melakukan sesuatu dengan melebihi kewenangannya, polisi juga melanggar hukum. Kita ini negara hukum, seharusnya tindakan polisi melakukan sesuai kewenangannya. Kalau perintah tembak mati di tempat, apakah itu sebuah kewenangan yang diberikan negara? Hal seperti ini harus dikaji dulu, jangan paksa polisi untuk melanggar hukum. Tetapi, Ledang Asmara di Imam Bonjol mengatakan, kalau ada preman-preman, siapa pun, dari mana pun, harus ditindak dan tembak. Tidak perlu menggunakan tembakan peringatan. Kalau polisi tidak berani berarti polisi tidak tegas. Ninja itu seolah-olah memperlihatkan dirinya sakti. Angga di Dadakan mengatakan, ninja-ninja bayaran ini bukti demokrasi yang dipaksakan. Masyarkat kita cuma 10 persen yang terdidik dan yang tidak terdidik gampang dimobilisasi. Polisi harus tegas melindungi
[ppiindia] Keroposnya Angkutan Umum Kita
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/10/op3.htm Keroposnya Angkutan Umum Kita ANGKUTAN umum darat selama ini tidak pernah sepi dari persoalan. Sarana transportasi bagi rakyat ini diwarnai berbagai masalah. Di lapangan, misalnya, mulai dari masalah ongkos yang naik tiap kenaikan harga BBM, sampai terlibatnya kelompok-kelompok orang yang ikut mencari keuntungan dengan cara-cara kekerasan di terminal. Belum lagi fasilitas yang tak nyaman, jadwal yang tak selalu tepat waktu dan lain-lain. Gambaran keseharian yang tidak menghadirkan kenyamanan dan rasa aman, pada gilirannya menjadikan angkutan umum darat bukan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mendapatkan sarana transportasi sehari-hari. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, roda dua maupun empat, untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi. Akibatnya adalah makin lesunya usaha angkutan umum dan kian membengkaknya populasi kendaraan. Hal ini menimbulkan problematik sendiri-sendiri. Di tingkat operasional kebijakan, sektor ini berhadapan dengan merajalelanya pungutan liar (pungli). Bukan rahasia lagi kalau armada angkutan darat selama ini menjadi mangsa bagi oknum aparat dan preman untuk melakukan pungutan liar (pungli). Besarnya angka pungli di sektor ini cukup membuat kita tercengang. Ketua DPP Organda Murphy Hutagalung menyebut angka Rp 11 trilyun per tahun. Bisa dibayangkan keroposnya angkutan umum akibat situasi ini sehingga wajar membuat pihak Organda gerah. Celakanya, masalah ini sebenarnya telah didiskusikan dengan Menteri Perhubungan, Kapolri, dan Mendagri. Tetapi, bukannya perbaikan situasi yang terjadi, malah pungli masih saja terjadi. Kenyataan itu, dan ketidakpuasan akan respons para pejabat terkait dalam membenahi soal pungli ini, telah mendorong Ketua DPP Organda tersebut mengadukan problem angkutan umum darat ini langsung kepada Wapres Jusuf Kalla. Angka sebesar Rp 11 trilyun itu, menurut Murphy, berdasarkan catatan kasar pengusaha angkutan umum dari jumlah pungli sebesar Rp 7.500 per kendaraan per hari dan jumlah armada angkutan umum berbagai jenis di seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 10 juta unit. Tak tanggung-tanggung, jumlah pungli yang dilakukan tersebut mencapai 30 persen dari omzet pendapatan per kendaraan. Hilangnya dana sebesar itu telah mempengaruhi kondisi fasilitas angkutan umum darat yang selama ini banyak menimbulkan keluhan masyarakat. Padahal, apabila dana trilyunan rupiah itu diperuntukkan bagi pengusaha angkutan umum, kondisi armada angkutan umum akan lebih baik dari saat ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengurus Organda seluruh Indonesia sudah membuat deklarasi yang menyepakati untuk menghapus segala bentuk pungli. Kesepakatan ini karena para pengusaha sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak adil tersebut. Untuk itu, pihak Organda telah melakukan koordinasi dengan pihak Departemen Perhubungan dan Polri untuk memberantas pungli. Masalah pungli ini tidak hanya ada di sektor transportasi darat. Sebelumnya, Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI) menggelar aksi unjuk rasa dalam rangka menentang praktik pungli di pelabuhan laut yang dinilai sudah merajalela. Pengurusan dokumen di bea cukai dan syahbandar menempati urutan pungli teratas. Pungli sebagai salah satu bentuk tindak korupsi, sudah ibarat akar serabut di berbagai sektor kehidupan kita. Hampir tak ada celah lagi yang bersih. Di sinilah ujian mahaberat pasangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla yang menggerakkan roda pemberantasan berbagai bentuk korupsi sebagaimana sudah menjadi komitmennya sejak awal. Akan mampukah roda-roda penggilas itu memutus akar serabut pungli, korupsi atau apa pun istilahnya, untuk membuat kondisi negara ini lebih ''bersih''? Pasalnya, sebagaimana disampaikan Ketua DPP Organda Murphy Hutagalung, pejabat terkait yang seharusnya menangani berbagai persoalan angkutan umum, kurang menunjukkan kinerja yang diharapkan. Sehingga, supaya tidak menimbulkan kekecewaan berlarut-larut, sekaligus membocorkan keuangan negara terus-menerus, sudah seharusnya respons cepat dan tanggap ditunjukkan langsung dari pemimpin puncak pemerintahan. Dalam hal ini Presiden dan Wapres, yang harus melakukan langkah-langkah tegas, mulai dari menjewer pejabat yang lalai, lengah, lamban menyelesaikan berbagai bentuk korupsi. Sampai ''membabat'' habis mereka yang berusaha menghalang-halangi upaya-upaya pemberantasn bentuk-bentuk korupsi. Tidak hanya di sektor angkutan umum, sektor lain pun tak kurang-kurang dipenuhi tangan-tangan menjalar yang gemar melakukan pungutan-pungutan liar. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
[ppiindia] Bom di Mana-Mana
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175244 Jumat, 10 Juni 2005, Bom di Mana-Mana Banyak bom yang meledak di negeri tercinta ini. Siapakah yang disalahkan dalam pengeboman ini? Mari kita renungkan ada apa di balik semua ini. Seperti kita ketahui, bom Bali, bom Poso, bom Tentena, bom Ambon, bom Kuningan Jakarta, bom Hotel JW Marriott, dan yang baru bom di kediaman Abu Jibril, Jakarta, semua itu harus kita jadikan pengalaman. Karena itu, saya berharap aparat keamanan dan pemerintah mengeluarkan UU yang melarang penjualan bahan-bahan peledak. Saya juga berharap penjagaan tempat-tempat strategis seperti terminal bus, stasiun kereta api, serta pelabuhan angkutan laut diperketat. Selama ini kita ketahui penjagaan ketat hanya dilakukan di bandara udara. ACHDIAN NOR, mahasiswa PPSTK S-2 ITS, Surabaya [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Wapres: Bisa Tarik Lagi Minat Investor
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175305 Jumat, 10 Juni 2005, Wapres: Bisa Tarik Lagi Minat Investor Pembebasan Pajak Barang Impor Eksplorasi Migas JAKARTA - Minat investor untuk menanamkan modalnya di bidang eksplorasi migas menurun dalam lima tahun terakhir. Karena itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) atas impor barang milik investor yang akan melakukan kegiatan eksplorasi 70 blok migas baru selama 2005. Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan, pembebasan pajak tersebut dalam jangka panjang tidak akan mengurangi penerimaan negara. Selain penerimaan pajak saat ini, penerimaan negara juga akan lebih besar pada satu atau dua tahun mendatang. Kata dia, jika eksplorasi minyak belum dihasilkan tapi sudah dikenakan pajak, eksplorasi minyak akan menurun. Itu yang terjadi lima tahun belakangan ini. Akibatnya, terjadi penurunan eksplorasi dan eksploitasi migas, tegas Jusuf Kalla di Istana Wapres, kemarin. Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membebaskan pajak atas barang masuk guna mendukung kegiatan eksplorasi 70 blok migas yang tendernya akan dimulai Juni ini. Dia menambahkan, keputusan pemerintah tersebut sebenarnya sangat sederhana. Karena selama ini kontraktor bagi hasil (KPS) memiliki cost recovery yang kemudian ditanggung pemerintah. Selain itu, jelas Kalla, barang yang masuk tersebut nantinya milik pemerintah. Sehingga, pajaknya ditunda atau dikurangi. Menurutnya, secara ekonomi pengurangan atau penundaan pajak akan berimbas positif bagi kegairahan berproduksi menjadi lebih besar lagi. Sehingga dividen yang dapat diperoleh pemerintah akan lebih besar lagi. Jika kita kurangi pajaknya pada barang masuk, minat masyarakat untuk menanam modalnya menjadi lebih besar lagi. Ini juga akan dorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Disitulah pemikirannya, tegasnya. Secara terpisah, Menko Perekonomian Aburizal Bakrie mangatakan, langkah tersebut merupakan usaha positif agar investasi minyak di 70 blok migas bisa dilaksanakan. Menurutnya, itu bukan mengurangi penerimaan negara. Menurutnya, jika investasi datang, maka akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Jangan dilupakan kalau investasi tidak datang, maka pertumbuhan ekonomi itu tidak stabil. Karena itu, investasi harus merupakan kaki yang paling kuat dari growth, selain ada ekspor, dan juga didukung oleh sektor konsumsi. Oleh karena itu, itu yang menyangkut investasi akan kita galakkan, ujarnya. Ical-sapaan Aburizal-sebetulnya investor bukan tidak membayar pajak, tapi ditanggung oleh pemerintah, karena semua barang yang dibeli tersebut adalah milik pemerintah sehingga harus ditanggung pemerintah. Jika sebelumnya investor membayar lalu dikembalikan, tapi kalau sekarang tidak lagi. Hal itu, ujar Ical, mempercapat proses saja. Blok Cepu Terkait dengan penyelesaian perundingan blok Cepu antara Pertamina dengan ExxonMobil, Jusuf Kalla mengatakan, hal tersebut merupakan wilayah kerja pemerintah dan bukan DPR. Dia juga menolak jika tim negosiator Indonesia dikatakan tidak memiliki legalitas. Konteksnya, perundingan-perudingan itu adalah wilayah pemerintah. Itu bukan wilayah DPR yang harus setuju atau tidak setuju dengan adanya tim itu. Tidak seperti itu konstitusi kita menyatakan tidak ada cara pemerintah dimana eksekutif dan legislatif bersama-sama dalam hal perundingan, tegas Kalla. Menurut Wapres, Blok Cepu merupakan potensi minyak yang besar. Pemerintah minta negosiasi dilanjutkan karena hak Exxon itu sampai 2010. Sehingga jika itu itu ditunda, maka Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk memberikan kemakmuran kepada rakyat selama 5 tahun ini. Padahal sekarang waktu satu tahun saja sangat penting, apalagi dalam keuangan negara sekarang ini. Jika klita tidak berunding, kita mengurangi kesejahteran bangsa Indonesia, ujarnya. (pri [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Lapar akan Keadilan
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/10/opini/1805436.htm Lapar akan Keadilan Oleh William Chang TRAGEDI busung lapar di kawasan NTB dan NTT serta gejala kurang gizi di sejumlah daerah di republik ini adakah menyayat hati kita semua? Atas nama kelaparan mereka harus kembali ke pangkuan Sang Khalik. Sementara itu, sejumlah anak bangsa hidup berkelimpahan. Ada apa di balik tragedi ini? Kalau muncul di tengah suasana konflik bersenjata, perang, dan bencana alam, maka kasus kelaparan masih dapat dianggap agak lumrah. Adalah ironis kalau kelaparan melanda saudara-saudari dalam sebuah negara kolam susu (Koes Ploes) yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial (dalam arti seluas-luasnya). Mengapa tragedi ini mesti terjadi? Pertama, teori klasik berpandangan, kelaparan kronis biasanya disebabkan oleh kekurangan makanan, bukan terutama oleh keadaan alam yang gersang, sebab mereka yang tinggal di daerah gersang tidak dengan sendirinya menderita kelaparan. Kekurangan makanan melambangkan kemiskinan yang tengah melilit kehidupan rakyat. Kedua, dalam kacamata sosial-politik, tulis Robert L Sassone dalam Handbook on Population (1994), kelaparan mencerminkan ketidaksanggupan pemerintah dalam menghargai harkat/martabat manusia dan kegagalan pemerintah mengadakan pangan secara merata. Kelaparan termasuk salah satu dampak sistem pemerintahan yang amat buruk dan tak mendahulukan kesejahteraan bersama. Ketiga, dalam teropong etis, kelaparan muncul justru karena ketidakadilan sosial yang sedang dialami masyarakat. Kecilnya perhatian pemerintah dalam bidang pertanian melemahkan semangat kerja kaum tani. Modal petani mulai tercekik saat harus membeli bahan kimia penjinak serangan hama. Kegagalan panen, antara lain, dalam memerangi serangan hama dapat menimbulkan kelaparan di kalangan rakyat kelas bawah. Modal dasar dalam dunia cocok tanam tidak sedikit, sementara hasil panen tidak selalu mendatangkan keuntungan. DIMENSI ketidakadilan sosial (dalam arti seluas-luasnya) termasuk akar tunjang kasus kelaparan di beberapa kawasan di republik ini. Hingga kini kesejahteraan sosial masih jauh dari cita-cita dasar perjuangan bangsa. Menurut International Finance Corporation (IFC), sekitar 16,09 juta jiwa atau 7,5 persen dari penduduk kita masih hidup dengan daya beli kurang dari satu dollar AS per hari atau di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan Bank Dunia. Dari 16 negara termiskin sedunia ada 800 juta penduduk dicekam kelaparan kronik. Ternyata, sebuah jurang sosial ternganga antara si kaya dan si miskin. Sebagai salah satu pilar konstitutif hidup sosial, kategori keadilan distributif lupa diterapkan di kawasan terjadinya kelaparan. Masalah keadilan biasanya mencuat jika terjadi kurangnya lowongan kerja, kurangnya penghasilan, kurangnya perumahan, dan kurangnya penghasilan masyarakat golongan tertentu. Mendahulukan kepentingan individual dan sektarian umumnya akan melalaikan kesejahteraan dan kepentingan umum. Bagaimanakah keadilan diterapkan? Dari satu sisi, keadilan distributif ini menitikberatkan perlakuan yang sama terhadap pihak-pihak yang seharusnya mendapat haknya. Hak asasi manusia, seperti hidup, bertumbuh, dan berkembang wajib dipenuhi tanpa pilih kasih. Masalahnya, fair share yang bagaimanakah? Michael Maiese, misalnya, mengangkat kesamaan (equality) sebagai salah satu kriterium pelaksanaan keadilan distributif. Perlu ditentukan siapa yang berhak menerima dan apa yang akan diterima. Pembagian ini dapat berdasarkan jasa si penerima dan keperluan mereka. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar tiap warga masyarakat dapat dijadikan kriterium dalam mewujudkan keadilan distributif. Pembagian keadilan yang lebih fair dan mendatangkan keuntungan bagi si penerima (J Rawls). Dari sisi lain, dalam kaca mata Robert Nozick (1938-.) yang berjiwa liberatarian, pembagian yang adil pada hakikatnya berdasarkan pilihan-pilihan bebas individual. Akibatnya, pengambilan hak dasar orang dan diserahkan kepada pihak lain dianggap tidak adil. Memungut pajak atas orang lain dan dengan pajak itu membantu orang lain dianggap tidak adil. Dia menekankan proses pembagian yang fair terkait pihak-pihak lain. Langkah prosedural yang adil termasuk wujud sistem keadilan sosial yang dinantikan masyarakat. Kelalaian konstitusional dalam menerapkan prinsip keadilan sosial ikut menciptakan kondisi kurang gizi dan kelaparan di tengah-tengah masyarakat. SERUAN Presiden SBY agar kepala daerah lebih rajin mengunjungi dan memerhatikan kantong-kantong kemiskinan bisa ditafsirkan sebagai perintah kemanusiaan. Terkesan, cukup banyak kepala daerah yang seakan-akan menutup mata melihat kenyataan sosial dalam masyarakat. Kehidupan kaum tani sering dipandang sebelah mata. Infrastruktur yang rusak parah dekat perbatasan Kuching (Sarawak) dibiarkan seperti kubangan hewan hingga berbulan-bulan. Alasannya, jalan itu
[ppiindia] Pengamat Asing tentang Soeharto
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/10/opini/1803054.htm Pengamat Asing tentang Soeharto Oleh Asvi Warman Adam TANGGAL 8 Juni 2005 Soeharto merayakan ulang tahun ke-84. Meski dikatakan sakit, ia masih tampak sehat. Ia juga sempat melayat ketika salah seorang menterinya pada masa Orde Baru, Radius Prawiro, meninggal beberapa waktu lalu. Di tengah tuntutan untuk mengadili dan memaafkan Soeharto, mungkin timbul pertanyaan, bagaimana perannya dalam sejarah Indonesia. Setelah Soeharto berhenti menjadi presiden tahun 1998, arus sejarah cenderung menanggalkan atribut kebesaran yang telah dilekatkan dan disandangnya selama puluhan tahun. Kehebatannya yang telah difilmkan dan ditulis dalam buku pelajaran sejarah di sekolah kini dipertanyakan. Bahkan, ia pun dikaitkan dengan G30S, sebagai orang yang paling diuntungkan dalam proses kudeta merangkak terhadap Presiden Soekarno. Sebab itu, ada baiknya menyimak pandangan pengamat asing tentang Soeharto. Tahun 2001 terbit buku tentang biografi Soeharto yang ditulis oleh seorang akademisi Australia. Bagaimana tanggapan pengamat lain di berbagai negara tentang buku itu? Dari perdebatan ini barangkali kita dapat menyimpulkan sesuatu. Tokoh penting Asia? Buku Robert Edward Elson, Soeharto, Political Biography, diterbitkan oleh Cambridge UP, Oktober 2001. Elson yang kini menjadi profesor di Griffith University, Brisbane, sebelumnya menulis disertasi Javanese peasant and the colonial sugar history: impact and change in an east Java residency, 1830-1940 (Oxford UP, 1984). Tahun 1997 ia menerbitkan buku The end of the peasantry in Southeast Asia: a social and economic history of peasant livehood, 1800-1900 (Maxmillan). Entah mengapa ia tertarik kepada Presiden Soeharto, barangkali karena Soeharto anak petani dan bergaya petani ketika berkuasa. Menurut Elson, Indonesia agaknya ingin melupakan Soeharto, karya-karyanya, dan menganggap Orde Baru sebagai penyimpangan dalam perkembangan sejarah negeri ini. Sikap ini dapat dipahami, tetapi dianggap Elson dangkal. Padahal, Soeharto merupakan tokoh amat penting selama abad ke-20 di Asia, tulis Elson. Secara bertahap, serba hati-hati dan terencana, ia telah membangun Indonesia yang sama sekali baru. Pada bab terakhir dikatakan, Indonesia baru yang diciptakan melalui tahap-tahap pembangunan berencana telah melahirkan kekuatan baru yang menginginkan reformasi total. Bab pertama sampai bab lima buku ini berupa kronologi pengalaman Soeharto dari masa kecil, menjadi tentara semasa revolusi, komandan militer di Jawa Tengah, tugas penting tahun 1960-1965, percobaan kudeta. Bab 6 sampai dengan bab 11 membahas usaha meraih kekuasaan (1965-1968), legitimasi dan konsolidasi (1968-1973), berbagai masalah Orde Baru (1973-1980), ekonomi, politik, dan pembangunan (1980-1988), puncak kejayaan (1988-1993), kemerosotan (1993-1998). Mengenai peristiwa 3 Juli 1946 (Soeharto membocorkan ke Istana rencana kudeta Mayor Jenderal Sudarsono dan kawan-kawan) disimpulkan, itu merupakan kualitas Soeharto yang menjadi karakternya di kemudian hari, yaitu caution, coolness, calculated decisiveness when the time was right. Namun, dari sisi lain bukankah kejadian itu dapat dianggap pengkhianatan terhadap atasannya sendiri (Mayor Jenderal Sudarsono) atau tujuan menghalalkan segala cara. Penilaian yang berlawanan Puji-pujian datang dari Australia dan Selandia Baru. John Monfries (Australian Book Review, Maret 2002) mengatakan karya Elson berkualitas tinggi. Menurut Monfries, Soeharto menjalankan dua jenis ekonomi secara simultan, yaitu ekonomi pasar modern dan ekonomi non-budgeter (lewat jalan belakang, pencari rente, dan seterusnya). Anehnya sistem ini berjalan cukup lama dengan hasil spektakuler. Kelemahan Soeharto adalah tidak bisa membedakan antara keuntungan pribadi dan kepentingan umum. David Reeve dari University of New South Wales beranggapan biografi Soeharto ini mendalam, jelas, dan cerdas. Terlepas dari asal-usul Soeharto yang gelap, keberuntungan adalah salah satu kunci suksesnya. Tetapi Soeharto juga memiliki kemampuan pribadi yang hebat serta penguasaan politik yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi luar biasa. Terlepas dari itu, Reeve berkesimpulan, Soeharto adalah pribadi yang sulit dipahami. Robert Elson dalam wawancara dengan Radio Australia ABC, 6 Maret 2002, mengatakan, dari segi horizon intelektual, Soeharto termasuk manusia satu dimensi. Ia tidak berusaha menemukan arah dan jalan baru dalam pengetahuannya, tetapi menengok ke dalam dirinya atau berdasarkan pengalaman sendiri. Soeharto tidak kreatif, namun lihai memanfaatkan kesempatan dan mengarahkan menjadi keuntungan. Namun, Soeharto seorang yang tak kenal ampun, musuhnya dibuat tidak berkutik. Di Selandia Baru, ada tinjauan buku amat panjang yang ditulis Nicholas Tarling, memuji karya Elson ini lebih manusiawi dan jelas obyektif. Anthony L Smith dari Asia-Pacific Center for Security Studies, Honolulu, berpendapat
[ppiindia] Dana Taktis nan Fantastis
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175245 Jumat, 10 Juni 2005, Dana Taktis nan Fantastis Gede Eka Suryatmaja * Seluruh institusi pemerintah, baik pusat maupun daerah, memiliki dana nonbujeter yang sering disebut dana taktis, demikian pernyataan mantan calon wakil presiden Salahuddin Wahid. Lebih lanjut dikemukakan, praktik semacam itu lazim terjadi di seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah, serta tidak tertutup kemungkinan KPUD di seluruh Indonesia memiliki dana taktis tersebut. Penyebabnya ialah terbatasnya anggaran pemerintah, sehingga institusi pemerintah mencari sendiri anggaran di luar bujet resmi. Penyimpangan yang lazim ini oleh banyak pihak disebut korupsi berjamaah atau korupsi telah membudaya. Tentang dana taktis ini dapat ditelusuri menurut sumber dan penggunaan dananya. Sistem Anggaran Sebelum diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja (ABK) secara utuh, dapat dipastikan terdapat sejumlah kegiatan yang tidak cukup anggarannya. Ini mengingat anggaran tahun berjalan suatu instansi pemerintah hanya dinaikkan sekitar 10 persen dari anggaran tahun sebelumnya tanpa memperhatikan kebutuhan nyata setiap kantor. Pengeluaran tersebut, di antaranya, biaya pemeliharaan, pembelian alat tulis kantor (ATK), langganan listrik, telepon, dan air. Tiga yang terakhir ini acapkali berdampak menjadi piutang tak tertagih bagi BUMN/D terkait. Pada gilirannya kondisi tersebut mempengaruhi kinerjanya sehingga ada yang menderita kerugian dalam jumlah yang tidak sedikit namun jarang diungkap secara terbuka. Instansi pemerintah, baik sipil maupun TNI-Polri, sebagai pelayanan umum masyarakat, pada satu sisi memang kecil kemungkinannya ditutup atau diputus hubungan telepon, listrik, atau airnya hanya karena menunggak pembayaran rekening tersebut. Pada sisi lain, pimpinan unit kerja yang bersangkutan akan berusaha sedemikian rupa untuk menanggulangi minimnya anggaran yang ada agar kemungkinan disegel tidak menjadi kenyataan. Juga ketika setiap kantor perlu tampil meriah menjelang hari-hari nasional, khususnya menjelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak ada anggaran khusus untuk itu. Anggaran ATK juga relatif kecil untuk mendukung kegiatan kantor yang sebagian besar (memang) belum efisien. Upaya yang dilakukan biasanya dengan mark up harga dalam pembelian alat-alat sehari-hari, dan/atau membuat SPJ (surat perintah jalan) fiktif sebagaimana sinyalemen Ajip Rosidi (Suara Pembaruan, 9 Mei 2005). Ada pula yang mendapat dukungan dana dari rekanan seperti kasus KPU yang kini disidik KPK. Uang terima kasih ini (lagi-lagi) dianggap wajar oleh mantan Sekjen KPK Safder Yusacc, dengan alasan rekanan telah menikmati keuntungan yang besar dari proyek pengadaan barang/jasa KPU. Dana taktis KPU yang konon tidak hanya Rp 20 miliar itu memang fantastis. Sebab, biasanya dana taktis suatu kantor hanya cukup untuk menutup kekurangan anggaran rutin kantor. Artinya, dana yang dihimpun tidak lebih dari kebutuhan untuk menutup kekurangan anggaran kantor. Termasuk dalam hal ini untuk membayar honorarium tenaga harian lepas untuk kebersihan kantor dan satuan pengamanan (satpam) yang tidak semua kantor punya pegawai (negeri sipil) khusus untuk tugas-tugas tersebut. Dengan demikian, tidak ada pejabat yang ikut menikmati dana taktis, apalagi sampai USD 105 ribu per orang. Menjamu Tamu Dalam banyak kasus, dana taktis acap disiapkan untuk menjamu tamu kantor, padahal para tamu tersebut telah dibekali uang jalan, baik yang dibayar lump sum maupun at cost. Termasuk dalam uang jalan ini biaya transportasi, uang makan, uang penginapan, dan uang saku. Bagi pimpinan yang melakukan perjalanan dinas juga dibayarkan uang representasi. Ironisnya, justru pimpinan/pejabat dari kantor pusat yang acapkali bertamu ke daerah ini yang uang jalannya utuh masuk kantong karena semua kebutuhannya disiapkan oleh tuan rumah. Dari mana uangnya? Lagi-lagi dana taktis jawabannya. Belum lagi tamunya kemudian dibelikan oleh-oleh khas daerah itu. Masih untung tamunya tidak memberi isyarat agar ada yang menemani tidur. Berapa banyak dana taktis yang harus disiapkan kalau tamunya sedemikian rupa banyaknya setiap rombongan dan frekuensinya juga hampir setiap bulan? Para (mantan) pimpinan unit tentu punya cerita panjang tentang hal ini. Fantastis. Dana taktis KPU bukan hanya fantastis dalam jumlah, tetapi juga mengalirnya demikian jauh. Tidak hanya untuk menutupi kekurangan anggaran yang terbatas serta menjamu para tamu yang berkunjung ke KPU, tetapi juga dibagi-bagikan tunai secara proporsional di kalangan internal KPU serta ke DPR, BPK, dan Departemen Keuangan. Oknum yang disebut terakhir ini mengaku menerima dan mengembalikan ke KPK. Beberapa orang juga sudah ada yang mengaku menerima dan sebagian yang lain masih bungkam. Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin terpaksa mengakui kemudian dan memang terbukti uangnya disimpan di rumah sebanyak USD 44.900 setelah digelandang
[ppiindia] Korupsi di Bank Syariah?
REPUBLIKA Kamis, 09 Juni 2005 Korupsi di Bank Syariah? Zainulbahar Noor Komisaris dan Mantan Direktur Utama Bank Muamalat Artikel Mungkinkah Ada Korupsi di Bank Syariah? di Republika, pada 25 Mei 2005 cukup menarik untuk disimak. Tidak saja karena artikel tersebut ditulis oleh seorang peneliti Bank Indonesia (BI), Dhani Gunawan Idat, tetapi juga dapat ditarik benang hijaunya dengan tulisan anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Ikhwan A Basri, berjudul Dicari Eksekutif Muslim yang Kafah dan Dampak Negatif SDM Konvensional Mengemudikan LKS. (Republika 24 dan 26 Maret 2005). Menurut hemat penulis, otoritas perbankan telah memberi loop hole bagi kemungkinan terjadinya hal tersebut. BI telah mengamini pemikiran (yang mungkin bersumber dari Ikatan Akuntan Indonesia dan diajukan ke Dewan Syariah Nasional/DSN) untuk mengubah aturan pembukuan transaksi pendapatan Bank Syariah yang telah pernah baku dari cash basis ke accrual basis. Saudara Dhani dan Ikhwan kita anjurkan untuk menguraikan latar belakang pemikiran dan sebagainya hingga diberlakukannya ketentuan di dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) 2003 yang mewajibkan Bank Syariah menyatakan pendapatan yang akan ditagih menjadi pendapatan riil di dalam laporan neraca dan laba ruginya. Jauh sebelum ketentuan ini diberlakukan, sejak tutup buku bulan pertamanya 31 Mei 1992 hingga ke 2002, Bank Muamalat secara konsisten melaksanakan aturan pembukuan pendapatan dengan metoda cash basis. Laporan tutup buku tersebut tetap saja menunjukkan tingkat laba tergolong tinggi bahkan dibandingkan dengan bank konvensional pada papan yang sama (kecuali periode krisis yang dimulai 1997 dan baru teratasi pada tutup buku 2003) meskipun tanpa meng-accrue pendapatan dalam pembukuannya. Tanpa menerapkan metoda accrual basis dalam pembukuan pendapatan tersebut, Bank Muamalat dan bank syariah lainnya berjalan dan dapat bersaing dengan bank konvensional dalam prestasi finansial akhir tahunnya. Sulap Adanya loop hole yang telah diabsahkan tersebut akan merangsang dan mengarah pada korupsi. Hal ini dimulai dalam bentuk pempublikasian neraca dan laba rugi akhir tahun yang bersifat window dressing. Kita mengetahui betapa banyaknya bank-bank yang menggelembungkan angka total pendapatan akhir tahun dengan maksud untuk menggelembungkan angka tingkat laba melalui perlipatgandaan angka pendapatan, laba, dengan mengkredit pos pendapatan dari pendebetan pendapatan yang akan diterima (Interest Earned Not Collected/IENC). Cara ini dilakukan dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa bank bersangkutan menguntungkan, untuk menarik dana masyarakat lebih banyak dan maksud-maksud lainnya, antara lain mengarah pada tindakan kriminal dalam keuangan bank. Bahkan, metoda accrual basis dapat disalahterapkan untuk menyulap bank yang tadinya merugi menjadi bank yang untung. Korupsi apa yang terjadi dalam hal ini? Pada peringkat awal adalah tindakan korupsi dalam pengertian universal yaitu cacat moral dalam ''memalsukan'' angka dalam jumlah yang tidak sebenarnya, melaksanakan perbuatan yang tidak wajar, sebuah perusakan integritas dan kebajiban (lihat tulisan Muladi, Kompas, Rabu 25 Mei 2005, hlm. 43). Pada peringkat berikutnya, akan terjadi pengkorupsian dalam arti pemalsuan angka-angka neraca dan laba rugi yang semakin melebar dan membengkak sehingga membangkrutkan bank atau perusahaan terkait. Kejadian yang menyimpang ini kerap baru diketahui secara mendadak sementara publik telah terninabobok oleh prestasi finansial yang semu tersebut. Dengan menaruh hormat pada mereka yang mengusulkan perubahan metoda cash basis ke accrual basis tersebut, penulis sangat menganjurkan agar ide yang barangkali pernah dianggap ''brilliant'' ini ditarik mundur. Kembalikan metoda cash basis dalam pengakuan dan pembukuan pendapatan di bank syariah dengan mengoreksi materi isi PAPSI 2003. Hanya satu pengecualian yang dapat penulis terima untuk meneruskan metoda accrual basis dalam hal tersebut, yaitu apabila benar ada nash yang kuat, ketentuan-ketentuan syariah yang kuat yang memutlakkan pembukuan pendapatan wajib dilakukan dengan accrual basis. Apabila pandangan syariah dalam pembukuan pendapatan dengan accrual basis dan cash basis dan kedua-duanya masih dalam area abu-abu (seperti misalnya terbelahnya pendapat para ulama yang sebagian menyebut bunga adalah riba dan haram, sebagian merumuskan halal dan sebagian merumuskan subhat), ketentuan PAPSI dalam pembukuan pendapatan di bank syariah harus dikembalikan ke metoda cash basis. Bank Muamalat mengadopsi metoda cash basis itu dari prosedur pembukuan Bank Islam Malaysia Berhad dimulai sejak awal pengoperasian. Dalam kenyataannya pembukuan pendapatan dengan metoda ini diterapkan oleh hampir seluruh bank Islam di dunia. Pada setiap akhir bulan dan pada akhir tahun ketika sebuah bank syariah menutup buku, yang muncul pada angka-angka tersebut adalah total pendapatan yang sungguh-sungguh
[ppiindia] TNI Tunjuk Pemenang Tender Helikopter MI-17
Refleksi: Mengapa TNI harus memakai perantara untuk membeli Helicopter? Siapa pemilik perusahaan perantara? http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=175300 Jumat, 10 Juni 2005, TNI Tunjuk Pemenang Tender Helikopter MI-17 JAKARTA - Sesuai pagu APBN 2003, TNI-AD telah menunjuk PT Esepa Krida sebagai pemenang tender pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa enam unit helikopter MI-17. Total nilai pembelian helikopter tersebut mencapai USD 36,4 juta atau sekitar Rp 297,6 miliar. Penunjukan rekanan telah sesuai prosedur dan ketentuan yang sangat ketat. Sekarang, proses selanjutnya kami serahkan ke Dephan, ujar KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso dalam rapat kerja antara TNI dan Komisi I DPR di Jakarta kemarin. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga itu dihadiri Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan para kepala staf. Materi bahasannya mulai soal anggaran, penumpasan GAM, penanganan terorisme, hingga soal operasi militer wilayah perbatasan. Sampai tahun anggaran 2003, TNI masih berwenang menentukan tender pengadaan alutsista. Namun, mulai APBN 2004, semua penganggaran dan pengadaan alutsista diambil alih Departemen Pertahanan (Dephan). Tender helikopter MI-17 yang dilakukan TNI-AD merupakan pengadaan alutsista yang terakhir sebelum diambil alih Dephan. Pada APBN 2002, TNI-AD juga dipercaya melakukan tender untuk pengadaan empat unit helikopter sejenis produksi Rusia senilai USD 21 juta. Saat itu, yang ditunjuk sebagai rekanan adalah PT Swift Air dan Industrial yang bermarkas di Singapura. Namun, pengadaan helikopter tersebut tersendat karena rekanan pemenang tender wanprestasi dan tidak bonafide. Pengadaan empat unit helikopter MI-17 yang tercantum dalam APBN 2002 tetap dilanjutkan. Helikopter itu kami harapkan segera tiba untuk memperkuat jajaran skuadron TNI-AD, jelas Djoko. Tender terbaru yang diputuskan TNI-AD adalah pengadaan enam unit heli MI-17 dengan pemenang tender PT Esepa Krida. Dijelaskan, peserta tender awalnya diikuti 14 perusahaan. Setelah melewati uji administrasi dan kekuatan finansial, tiga perusahaan melaju ke babak berikutnya. Esepa Krida awalnya mengajukan penawaran USD 36,1 juta untuk lima unit MI-17. Kemudian, PT Abadi Sentosa Perkasa menawar USD 38,2 juta untuk empat unit. Terakhir, PT Trimarga Remekatama mengajukan penawaran USD 34,9 juta untuk empat unit heli yang dipesan TNI. Setelah melalui wawancara dan penelitian lebih lanjut, akhirnya TNI-AD menunjuk Esepa Krida dengan kesepakatan harga baru USD 34,1 juta untuk enam unit heli MI-17 atau harga tiap unitnya USD 5,6 juta. Ditambah biaya spare part, logistik, training, dan asuransi, total price yang disepakati USD 36,4 juta. Penunjukan Esepa Krida sebagai pemenang tender itu dikukuhkan dalam keputusan KSAD No Skep 101/5/205/2005 tertanggal 12 Mei 2005. Semua proses tender mengikuti aturan baku dan mekanisme yang berlaku. Sekarang, proses selanjutnya diserahkan ke Dephan dan Depkeu, tegas Djoko. Jenderal berbintang empat tersebut mengaku bahwa penentuan pemenang itu dilakukan sangat hati-hati serta bertanggung jawab. Sebab, jika ada prosedur yang salah, Dephan dan Depkeu bisa menganulirnya. Kalau Dephan atau Depkeu tidak menyetujui, malu dong kami. Makanya, tender kami lakukan secara hati-hati, ujarnya. Sesuai kesepakatan, 12 bulan sejak loan agreement disepakati Dephan dan Depkeu, helikopter tersebut akan diterima TNI-AD. Dengan demikian, tahun depan diharapkan enam unit MI-17 itu sudah memperkuat jajaran TNI-AD. Begitu juga dengan empat unit MI-17 sebelumnya yang dibayar Depkeu. Sampai 2014, TNI-AD akan mengembangkan kekuatan udara hingga 14 skuadron. Satu skuadron terdiri atas 14 unit helikopter. Saat ini, kekuatan yang dimiliki TNI-AD hanya dua skuadron. Itu pun kondisinya hanya 50 persen. Dua skuadron yang kita miliki tersebut, baik jumlah maupun kemampuan operasinya, hanya 50 persen. Karena itu, kami berharap pengadaan MI-17 ini lancar dan sesuai jadwal, ungkapnya. (adb) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of
[ppiindia] Pernah Dituduh sebagai Penebar Terorisme
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/10/nas06.htm Ledakan Bom dan Sosok Abu Jibril (1) Pernah Dituduh sebagai Penebar Terorisme DIMINTAI KETERANGAN:Abu Jibril usai diperiksa sebagai saksi di Mapolda Metro Jaya.(30t) - SM/AFP Meski ledakan bom di Tangerang tidak begitu berarti dan tidak menelan korban, tetapi kasus itu menarik perhatian. Di samping ledakan terjadi pada saat gencar-gencarnya isu teror bom, juga karena sosok Abu Jibril. Polisi pun menganalisis peristiwa itu dengan mengaitkan sosok Abu Jibril. Siapa sebetulnya lelaki ini ? Berikut laporan Suara Merdeka mulai hari ini. RABU lalu, sebuah bom meledak di pekarangan rumah kontrakan yang beralamat di Jalan Bima Blok C No.106 Kompleks Witana Harja, Pamulang, Tangerang. Rumah tersebut dihuni oleh Abu Jibril alias Fikhruddin alias Muhammad Iqbal. Lelaki kelahiran Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 17 Agustus 1957 ini tinggal di rumah kontrakan tersebut sejak Ramadan yang lalu. Lelaki beranak 11 dan beristrikan Fatimah az-Zahra, selama ini merupakan imam sekaligus ustad yang sering memberikan ceramah di Masjid Al-Munawaroh, berjarak sekitar 200 meter dari tempat tinggalnya. Dari kesebelas anak, tujuh di antaranya tinggal bersama di rumah kontrakan tersebut. Mereka adalah Jibril (23), Isrofil (20), Wardah (18), Ridwan (12), Rokib (11), Atid (10), dan Udin (3). Istri Jibril yang selalu meggunakan cadar sedang mengandung anak yang kedua belas. Lelaki bertinggi badan sekitar 160 cm ini dikenal baik oleh tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Menurut tetangganya, Ustad Iqbal begitu dia biasa dipanggil, mudah untuk dikenali dari penampilannya yang mempunyai ciri khas selalu mengenakan kopiah dan berjenggot. Berdasarkan keterangan dari penjaga Masjid Al-Munawaroh, diketahui dia merupakan sosok yang tegas dalam melakukan syariat Islam. Pernah suatu ketika ia dengan tegas, walaupun tidak dengan suara keras, menegur tukang ojek yang biasa kumpul di dekat rumah kontrakannya untuk melaksanakan shalat, karena adzan sudah berkumandang. Seringkali dengan sifat tegasnya tersebut, dia mendapatkan reaksi atau tanggapan yang negatif karena dianggap ingin mencampuri urusan pribadi orang lain. Ustad Abu Jibril juga diketahui sering melakukan perjalanan ke luar kota. Sejak pindah di kompleks perumahan tersebut, dia telah sering melakukan perjalanan ke Solo, Aceh, dan Yogyakarta. Bahkan rencananya pada hari Rabu (saat terjadi ledakan bom) dia akan pergi ke Yogyakarta, bahkan tiket pesawat sudah dipesankan oleh pengurus masjid. Sekitar setahun yang lalu, pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Yogyakarta dan juga pernah mengenyam pendidikan ilmu syariah di Makkah ini dituduh oleh pihak kepolisian melakukan pemalsuan identitas yang akhirnya menyeret dia ke pengadilan. Pada waktu itu keluarganya membantah dia memalsukan identitas, dan pihak keluarga menunjuk LBH dan TPM sebagai penasihat hukum bagi Jibril. Pada 1984 dia pernah merantau ke Malaysia dengan menggunakan KTP Yogyakarta bernama Fikhruddin, yang merupakan nama aslinya. Sedangkan nama Mohammad Iqbal merupakan nama hajinya. Sejak tahun 1984 sampai 2001 dia mengajar sebagai guru agama Islam di Malaysia. Pada 21 Juni 2001 Jibril ditangkap oleh pihak keamanan Malaysia dengan tuduhan menyebarkan ajaran yang dapat membahayakan (ajaran tentang mati syahid). Dia yang merupakan Ahlul Hali Wal Aqdi MMI itu dituduh Malaysia terlibat dalam gerakan Jamaah Islamiyah (JI), organisasi yang dituding sebagai penebar terorisme, dan ditangkap saat akan memberikan ceramah di Shah Alam, Selangor. Selain dituduh terlibat dalam gerakan JI, dia juga dituduh melakukan kegiatan yang membahayakan keamanan dalam negeri Malaysia karena aktif dalam Kelompok Mujahiddin Malaysia (KMM). Abu Jibril sempat ditahan atas nama Akta Keamanan Dalam Negeri atau ISA (Internal Security Act) Malaysia di penjara Kemunting Perak. Tuduhan itu ternyata tidak terbukti dan akhirnya pada 18 Agustus 2003 dibebaskan. Namun, tiga hari kemudian ia kembali ditahan pihak imigrasi Damansara. Pada 27 September 2003 Abu Jibril ditahan di Depo Tahanan Aji di Negara Bagian Trengganu dan akhirnya dideportasi ke Indonesia pada 14 Mei 2004. Di Indonesia, Abu Jibril kemudian disidang dalam kasus pelanggaran imigrasi. Dia dianggap bersalah karena terbukti memberikan identitas palsu saat membuat paspor di Kantor Imigrasi KBRI Kuala Lumpur pada November 1999. Ia dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 55 huruf c UU No 9/1992 tentang Imigrasi. Pada 19 Oktober 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman lima bulan lima belas hari penjara kepada Abu Jibril karena terbukti melakukan tindak pidana memberikan data yang tidak sah atau keterangan yang tidak benar pada saat membuat paspor. Majelis hakim menilai dia telah melanggar Pasal 55 huruf c UU No 9/1992 tentang Imigrasi. Abu Jibril sendiri tetap beranggapan dirinya tidak bersalah, dan melalui kuasa hukumnya menolak
[ppiindia] Krisis Air Mulai Datang Menyapa
http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/10/opi02.htm tajuk rencana Krisis Air Mulai Datang Menyapa - Musim tahun ini kacau. Demikian kata sebagian masyarakat. Bulan Mei-Juni yang biasanya sudah tak ada hujan, toh masih datang juga. Kadang siang panas sekali, sore hujan gerimis. Peristiwa seperti itu tidak terjadi di seluruh wilayah, tetapi hanya sepotong-sepotong. Yang pasti, sebagian besar daerah di Jawa Tengah telah mengalami masa kering. Tanda yang mudah dikenali saat seperti ini adalah habisnya air di telaga, waduk, dan sumber air lainnya. Pasokan air ke sawah berkurang drastis. Hal yang sama juga terjadi untuk pasokan air rumah tangga yang biasa disebut air PAM. Beberapa daerah sudah menghentikan pasokan air PAM sebagai pananda mulai muncul krisis air bersih. - Krisis air sudah mulai terasakan cukup lama. Hutan yang tidak hijau lagi, tak mampu menyerap air dalam jumlah besar. Di sebelah yang lain, hutan gunung juga mulai menipis dan debit airnya pun berkurang. Krisis seperti ini telah menjadikan beberapa daerah rawan konflik pengadaan air. Repotnya, di era otonomi itu sumber air seolah-olah milik daerah yang bersangkutan. Ketidakcocokan harga transaksi bisa menimbulkan persoalan. Air akhirnya diperlakukan seperti barang komersial yang dihitung dengan harga tertentu, ditransaksikan, dan diutang-piutangkan. Ke depan, jika pemerintah tidak hati-hati mengelola persoalan ini, bukan tidak mungkin akan menjadi konflik besar yang membawa implikasi rumit. - Krisis air dan kekeringan menjadi tak terelakkan membawa konsekuensi yang berat bagi daerah yang terlanda. Bukan sekadar seberapa jauh air bersih didapatkan, melainkan berkurangnya air akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Kekeringan yang terlalu menjadikan tanaman pangan, sayuran, tak bisa produktif untuk tidak mengatakan musnah. Sementara itu, warga pedesaan biasa mengandalkan kehidupan keseharian dari panenan kecil yang biasa berlangsung di ladang-ladang mereka. Ketika tandus tiba, tak ada lagi sayuran hijau yang bisa dipanen. Inilah awal dari sebuah krisis besar, yakni lumpuhnya ketahanan persediaan bahan makanan dan sayuran dari pedesaan. Kalaupun ada, budi daya sayuran ladang akan menjadi lebih mahal. Daya beli tak menjangkau. - Dari keadaan seperti itulah krisis gizi buruk berawal. Kekeringan yang melanda daerah dengan tekanan kemiskinan tinggi hanya melahirkan kesengsaraan lebih dalam. Di ladang yang kering, apa yang bisa dibudidayakan? Lalu, seberapa besar ladang bisa memberikan kehidupan? Tidak ada! Sementara itu, hal yang sama juga berlangsung di tahun-tahun sebelumnya. Maka, tak ada lagi cadangan yang bisa menopang kehidupan. Mereka yang masih memiliki kemampuan membeli mungkin tidak menjadi persoalan, tetapi bagaimana nasib mereka yang hanya menjadi buruh, buruh tani, dan yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pasokan bahan makanan dari pemerintah lewat berbagai program perbaikan dan pertolongan selalu datang terlambat. Setiap keterlambatan hanya akan memperparah keadaan seperti yang sekarang berlangsung di Nusa Tenggara Timur. - Di Jawa Tengah, kita juga mulai merasakan dampak dari kekeringan. PDAM Blora sudah tak mampu memasok air bersih ke rumah-rumah penduduk. Sebentar pasti akan terjadi pula di Grobogan, Rembang, dan daerah lain. Keadaan yang berlangsung hampir setiap tahun ini sudah pasti masuk dalam perencanaan penanggulangan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. Kebijakan model apa yang sesegera mungkin bisa menjangkau penduduk yang dalam kekeringan terparah, misalnya bantuan air bersih agar kehidupan yang sehat tetap terjaga. Yang biasa terjadi di sini, biasanya belum diikuti dengan krisis pangan karena persediaan yang cukup. Tidak seperti yang umumnya terjadi di daerah-daerah Indonesia Timur yang biasanya mengalami kendala dalam soal distribusi itu. - Dengan kekeringan yang berulang-ulang setiap tahunnya, maka sebenarnya sekarang masyarakat sudah harus lebih pintar dari sebelumnya. Pemerintah perlu menyiapkan kebijakan strategis yang mempunyai efek jangka panjang, seperti pembangunan waduk, embung, penghutanan kembali wilayah yang gundul untuk mempertahankan kuantitas air tanah. Dan, jauh lebih penting dari itu adalah perlunya terus didorong agar masyarakat mulai melaksanakan program hemat konsumsi air. Program ini harus dilaksanakan sepanjang tahun, bukan hanya pada saat krisis terjadi, sehingga akhirnya masyarakat akan terbiasa berhemat. Kebiasaan seperti inilah yang harus terus ditumbuhkan agar akhirnya mampu menjadi kultur. Setiap kali kekeringan melanda seharusnya bisa membuat kita menjadi lebih bijaksana. Bukan sebaliknya. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org
[ppiindia] BP Migas akan Cari Operator Kilang Arun dan Bontang
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111495 BP Migas akan Cari Operator Kilang Arun dan Bontang Jumat, 10 Juni 2005 JAKARTA (Suara Karya): Badan Pelaksana Hulu Migas (BP Migas) segera mencari operator kilang, bila pemerintah benar-benar menyerahkan penanganan kilang gas alam cair (LNG) Arun (Aceh) dan Bontang (Kaltim) kepada BP Migas. Demikian dikatakan Kepala BP Migas, Kardaya Warnika, dalam percakapan dengan Suara Karya, di gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. Pemerintah, menurut Kardaya, memang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab untuk menentukan kepada siapa kilang LNG Arun dan Bontang akan diserahkan. BP Migas, katanya, siap saja bila memang ditunjuk. Selaku badan hukum milik negara (BUMN) yang tidak boleh berbisnis, maka BP Migas akan mencari operator kilang untuk menanganinya. LNG Arun dan Bontang yang memiliki aset senilai Rp 29 triliun itu awalnya dibangun oleh konsorsium PSC (production sharing contract) yang terdiri dari para buyers serta sejumlah pihak lainnya. Kedua kilang tersebut kemudian menjadi milik pemerintah setelah bagi hasil pemerintah pada produksi LNG dipotong dan diserahkan kepada pembangun awal konsorsium tersebut. Karena itu kuncinya ada di pemerintah. Sementara BP Migas bukan penentu siapa yang bakal diserahi kilang ini, kata mantan staf ahli menteri ESDM itu, mengomentari soal pengalihan pengelolaan kedua kilang itu ke pihak lain, setelah diambil-alih dari Pertamina. Bila kedua LNG itu benar-benar diserahkan menjadi aset BP Migas, kata Kardaya, maka pihaknya akan memilih operator yang betul-betul memiliki kemampuan baik. Sebab, BP Migas sendiri sesuai undang-undang tidak boleh mengoperasikan kilang. Tetapi bila kenyataaannya nanti kedua LNG itu dioperasikan oleh Pertamina sebagai operator, tidak masalah. Karena Pertamina juga mempunyai pengalaman dan kinerja yang bagus, katanya. Pengamat migas Kurtubi yang dihubungi dalam kesempatan terpisah, justru berpendapat alangkah baik dan efisen bila aset kedua kilang itu diserahkan kepada Pertamina. Artinya tidak hanya sebagai operator, tetapi sebagai pengelola penuh, karena akan sejalan dengan fungsi Pertamina sebagai produsen. Keinginan pihak-pihak tertentu agar dibentuk perusahaan baru yang akan diserahi tugas mengelola kilang, menurut Kurtubi, jelas merupakan sikap yang menginginkan terjadinya pemborosan di sektor pengelolaan energi nasional. Pertamina itu sudah merupakan perusahaan yang berpengalaman, kenapa mesti dibentuk perusahaan baru sebagai pengelola kilang. Secara logis ini akan dilihat aneh, wong sudah ada pengelola berpengalaman malah cari yang belum ada, ujarnya. Berdasarkan data terbaru, saat ini pinjaman pemerintah untuk pembangunan kilang LNG Arun telah lunas, dan untuk kilang LNG Badak (Bontang) juga telah lunas pada train A hingga F. Sedangkan untuk train G dan H dalam beberapa tahun ke depan juga bakal lunas. Semua pinjaman dana untuk pembangunan kedua LNG itu dijamin pembayarannya dari hasil penjualan LNG dengan kontrak sebagai jaminannya. Menurut anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto, pembayarannya sendiri dilaksanakan melalui Trustee Borrowing Scheme (TBS), sehingga dalam hal ini PSC tidak memasukkan modal sama sekali dalam pembangunan kilang karena jaminan pemerintah dari pemotongan bagi hasil gasnya. Karena itu, katanya, agar Pertamina bisa menggapai pertumbuhan, di samping Pertamina sebagai penjual dengan memperoleh fee dari pemerintah, maka perlu dibuatkan langkah-langkah kesepakatan antara pemegang saham (diwakili Menneg BUMN-red) dengan manajemen Pertamina. Kesepakatan tersebut, kata Dito menyangkut kalkulasi Return on Asset (RoA), yaitu RoA atas kilang LNG yang tidak dihitung atau bukan merupakan bagian dari kinerja Pertamina. Sebelumnya Direktur Keuangan Pertamina Alfred Rohimone mengatakan, posisi Pertamina sebagai produsen LNG sebaiknya tidak boleh dipisahkan dengan kepemilikan atau pengelola aset kilang. Sebab, dengan Pertamina mengelola kilang, maka kilang itu akan bisa diberdayakan untuk mencari laba, yang muaranya laba itu juga akan diberikan kepada negara. Dengan jumlah karyawan sebanyak 23.000 serta produksi minyak sebesar 60.000 barel per hari (bph), Pertamina memerlukan kilang sebagai perangkat yang bisa menunjang tugas-tugas pengadaan BBM di dalam negeri. (Sabpri) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply
[ppiindia] Pencegahan Teroris Harus Secara Terpadu
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=111497 Pencegahan Teroris Harus Secara Terpadu Riza Sihbudi Ahli Peneliti Utama LIPI Jumat, 10 Juni 2005 Ancaman teror dan bom hingga kini masih menghantui masyarakat yang tak kunjung lepas dari rasa was-was, karena kenyataannya bom memang masih meledak di mana-mana. Terakhir, bom berkekuatan kecil meledak di Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (8/6) lalu, setelah sebelumnya bom berkekuatan besar meledak di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah, menewaskan 22 orang dan mencederai puluhan orang yang tidak berdosa. Untuk kasus Tentena, kini belasan tersangka telah diamankan pihak yang berwajib di Mapolres Poso. Dua di antaranya tercatat pernah terlibat kekerasan di Ambon dan Seram, Maluku Tengah. Anehnya, beberapa orang yang berstatus narapidana ternyata termasuk di antara tersangka dalam kasus teror bom itu. Munculnya aksi terorisme, tidak terlepas dari masalah ketidakadilan. Ke depan pun mungkin masih akan begitu, selama akar masalahnya tidak terpecahkan. Akar masalahnya adalah ketidakadilan. Kedengarannya klise, tapi itulah yang sesungguhnya. Selain itu, persoalan lapangan kerja juga jadi alasan. Sulitnya mencari pekerjaan dapat saja mendorong sebagian orang menempuh jalan pintas yang sebenarnya sangat tidak rasional. Ada juga sinyalemen, peledakan bom juga dapat sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat terhadap suatu kasus, misal dugaan korupsi Rp 40 miliar dana pengungsi Poso. Tapi, saya lebih melihat ketidakadilan sebagai faktor penyebab tindakan kekerasan tersebut. Karena masalahnya adalah ketidakadilan, maka harus ada kemauan politik untuk menuntaskan masalah hukum, masalah ekonomi dan masalah politik. Artinya, harus dicegah agar daerah-daerah konflik tidak dimanfaatkan oleh elite politik di Jakarta untuk kepentingan-kepentingan yang sempit. Penanganan masalah terorisme juga tak bisa setengah-setengah, harus diupayakan secara terpadu. Selama ini antara polisi dan TNI, boleh dibilang, masih jalan sendiri-sendiri. Saya menangkap kesan seperti itu. Padahal seharusnya intelijen kedua institusi tersebut dapat bekerja sama secara lebih erat. Ke depan, pemerintah sebaiknya secara serius menangani daerah-daerah rawan konflik. Aceh, Ambon, dan Poso, misalnya, harus menjadi perhatian serius. Pemerintah sekarang ini memang dihadapkan pada banyak pekerjaan. Tetapi bagaimana mewujudkan keamanan dan ketenteraman masyarakat di wilayah-wilayah konflik harus menjadi prioritas. Kalau tidak, tindakan kekerasan di wilayah itu suatu saat bisa meledak secara lebih dahsyat lagi. Masalah lainnya, Indonesia begitu terbuka untuk dimasuki unsur-unsur asing dan sulit terdeteksi. Mereka bisa saja masuk ke Aceh, Poso, Ambon atau ke Papua. Untuk mengatasinya, diperlukan perhatian serius dari pemerintah. Dalam konteks ini, keterpaduan langkah dari aparat polisi, TNI, serta intelijen dari kedua unsur itu tak dapat ditawar-tawar, sehingga keamanan dan ketentraman masyarakat bisa terjaga. Keterpaduan dan kerja sama antara kedua institusi ini penting, karena dalam kenyataan di beberapa daerah masih terjadi konflik antara aparat polisi dan TNI. Selama kedua institusi ini masih begitu, itu sangat mungkin bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak luar.*** [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Will another Deep Throat come forward? When???
Where's Deep Throat When We Really Need Him? June 2, 2005 _ Bummer! Now there are only two secrets left: Where's Jimmy Hoffa? And what was the runaway bride really up to in Las Vegas? The unveiling of Deep Throat was, for most of us, a big letdown. First, because it ruined the best and longest-running cocktail party chatter in American politics. But also because, after all this speculation for so many years, he turned out to be 91-year old Mark Felt of Santa Rosa, California - somebody few of us had ever heard of, let alone suspected. How much more fun had he, in fact, turned out to be Henry Kissinger or Alexander Haig. Felt's coming-out party - orchestrated by his family, with the help of Vanity Fair magazine - was a godsend to talk radio and cable television and a welcome distraction from the sordid Michael Jackson trial. But, as usual, I think the media missed the big story. Most Deep Throat coverage focused on one of two angles, starting with: Do you believe he's the one? That question quickly ran out of steam when the Washington Post's Bob Woodward, Carl Bernstein and Ben Bradlee, official keepers of the secret, admitted that Felt was their man - and that they'd been scooped by Vanity Fair. Then followed the second, equally fatuous, question: Is Mark Felt a hero or traitor? No surprise that Pat Buchanan and G. Gordon Liddy, the only two Nixon lovers left on the planet, were alone in branding Felt a snake. Nixon was a crook and a liar and a man who used the powers of the presidency to undermine the Constitution. Anybody who was brave enough to stand up and expose Nixon's wrongdoings, no matter his personal motives, is an authentic American hero. Too bad there aren't more like him today. And that's the big story of Mark Felt's confession. Not: Why did he dare tell the truth about Nixon, way back then? But: Why doesn't somebody tell the truth about George W. Bush today? Where's Deep Throat when we need him, now more than ever? As bad as they were, Nixon's crimes weren't the worst committed by an American president. Indeed, former White House Counsel John Dean - another hero for warning Nixon about a cancer growing on the presidency - argues that George W. Bush is very much like Nixon in his penchant for secrecy, only worse. In his book, Worse Than Watergate, Dean wrote: George W. Bush and Richard B. Cheney have created the most secretive presidency of my lifetime. Their secrecy is far worse than during Watergate, and it bodes even more serious consequences. . . . I must say this administration is truly scary and, given the times we live in, frighteningly dangerous. But the only way to blow the lid off the misdeeds of the Bush administration is to come up with our own Deep Throat. Somewhere in the Bush White House, for example, there is someone who knows the list of special interest lobbyists who met secretly with Cheney to develop the administration's energy policy. Somewhere in the White House, CIA or Pentagon, there's someone who was present when Bush and Cheney decided to lean on a pack of lies - about nuclear weapons, weapons of mass destruction, chemical-laden drones, mobile weapons labs, long-range missiles, and Saddam Hussein's ties to al-Qaida - in order to sell the American people on the war in Iraq. Somewhere in the State Department, there is one federal employee who knows why President Bush won't release key documents about John Bolton to the Senate Foreign Relations Committee. Others inside the administration could unlock still more secrets. Who approved the orders to torture Iraqi prisoners of war? How many prisoners have been outsourced for torture by other countries? Who decided to leak the identity of undercover CIA agent Valerie Plame? Did Bush ever report for National Guard service in Alabama? With Bush, as with Nixon, we'll never know the truth until one or more brave souls are willing to speak out. So now we know who Deep Throat is. Big deal. It means nothing, unless Mark Felt inspires Bush administration insiders to go and do likewise. Blow the whistle. Tell the truth. Expose the evildoers. Make your country proud. Any new source's success, of course, will depend on finding reporters courageous enough to dig for the truth, and not simply regurgitate White House propaganda. Sadly, that may be a harder task than finding another Deep Throat. __ Yahoo! Mail Mobile Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. http://mobile.yahoo.com/learn/mail *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
[ppiindia] Re: the concept of collective brain-reserve (re: Prof. Gary S. Becker )
--- In ppiindia@yahoogroups.com, imuchtarom [EMAIL PROTECTED] wrote: 2nd, down to the 'business' : - (*) I'd like to underline point (1) of Prof. Becker's opinion about the guidelines for allocating budget for countries with limited * fiscal space * as Indonesia. If I could infere what he said, the priority of the three sectors should be put in the following orders: (1) program for macroeconomic stability (2) program for basic education and health (3) program for technology development I don't remember wether our present state budget already conforms to the above formulation, but I think I agree with his *fatwa*. For Indonesia, the program for technology development may be conducted by inviting the private sectors (the industry) to cofinance RD activities. For this purpose, the policy for R D should reflect the need of the industry. Thanks for comments, Pak Muchtarom and Mas Mario. Sorry for my imperfect english. I did it in a rush and it was also sent to my colleagues who don't understand english. Capek kalo mesti nulis 2 kali. ya, kenapa saya tanyakan soal teknologi, karena akhir2 ini marak lagi suara untuk membenahi iptek indonesia. Ada yg menyebutnya sebagai second wave of habibiism, ada yg menunjuk lemahnya kita dalam banyak segi iptek dibanding negara spt Cina dan India, juga minimnya perhatian pemerintah thd hal2 yg berbau iptek, termasuk kebimbangan akan status PT DI dan BPIS lainnya.. dan juga kegelisahan teman2 scientists yg sekolah di LN menjelang kepulangan ke Indonesia. Saya elaborate sedikit soal diskusi teknologi ini. Untuk Indonesia, kita perlu pengembangan iptek tetapi prioritasnya adalah yg memberikan nilai tambah besar thd kepentingan negara. Ini karena kita menghadapi limited resources. Bukannya bikin pesawat dan roket tidak penting, tetapi lebih bermanfaat semacam kerjasama antara univ baru2 ini untuk memproduksi minyak alternatif pengganti BBM, atau teknologi yang membantu hasil produksi UKM, petani dan nelayan misalnya. Pemerintah dapat berperan dg memuluskan jalan birokrasi dan policy. Baru2 ini seorang teman konsultan marketing yg sedang mengamati kondisi otomotif Indonesia dan Asia mengeluh. Dia bilang kok Indonesia menerapkan bea masuk yang tidak mendukung mobil2 yg environment friendly. Policy sekarang cenderung menguntungkan mobil2 SUV dan MPV yang kemudian banyak diserbu oleh mobil Amerika. (*) I also agree with point 5 6 (5 and 6 are related). We should let more young Indonesian to go abroad either for studying or working without being afraid of * brain drain *. We can regard this as a long term investment, just like the Indians and the Chinese have been doing. We can call this kind of vision as : * brain reserve * Yup. Agree. Saya juga mendukung program2 kelas berbahasa Inggris di univ2 di Indonesia, untuk membantu para mahasiswa kita memahami bahasa Inggris. Mau tidak mau, suka tidak suka, itu adalah bahasa internasional. Another link about past guest lecture yg mungkin menarik bagi peminat manajemen dan entrepreneurship: www.dell.com/downloads/global/ corporate/speeches/msd/2004_05_24_msd_hito.pdf salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Forging Bridges With Tolerance
http://www.arabnews.com/?page=9section=0article=65168d=10m=6y=2005 Friday, 10, June, 2005 (03, Jumada al-Ula, 1426) Forging Bridges With Tolerance Lubna Hussain, [EMAIL PROTECTED] One of my friends asked my advice on how to deal with a sensitive situation with one of her children. I assumed that it pertained to the usual tricky questions that no parent likes to answer but was far more perturbed by its nature than I had previously imagined. Her six-year-old child had returned very upset from school one day. In spite of her efforts to ascertain what was wrong, she met with a wall of silent and obstinate resistance. It was only when plans for the upcoming summer vacation were being discussed that the child in question began to allude to what the root cause of her distress was. I don't want to go to Disneyland, Mama, because they will kill us there, she blurted out. Don't be silly, she chided trying to make light of her mortification. Why on earth would they do that? Disneyland is a place where we can have so much fun! Because we are Muslim and they hate us. If we go to America they will kill us or put us in jail! I counseled my friend to gently ascertain where her child had gleaned this impression from and was relieved in part to be apprised of the fact that it had not been a matter discussed in the classroom. Apparently when the little girl boasted to her friends that she was going to Los Angeles in the summer she generated this spiteful and venomous reaction. Horrified by what I had heard, this incident brought back memories of a similar problem I had had with my own daughter many years ago. She came home from school one day and blew me away with the comment, Right everyone hates Arabs? I felt deeply shocked and saddened by this casually made remark. What really upset me so deeply was that I had spent some of the most precious moments of my life with people of different faiths. From an early age, my parents instilled within me the knowledge that even though we were different, looked different, spoke a different language at home it was still possible to live in a community that was alien to us by respecting ourselves and others in equal measure. The key, I learned in my formative years, was tolerance. Everyone was different. I still have visions of my father holding up his hand and saying, See? All my fingers are different and yet they still form the same hand. They all work together. Just like people in this world. From then on I learned an important lesson that would form the bedrock of my life. When I first attended school in London, 70 percent of my schoolmates were Jewish and the establishment itself belonged to the Church of England. I was at the time the only Muslim among 600 children of other denominations. Rather than being singled out for negative attention or made to feel apologetic for what I stood for, I was made to feel included and always respected. Many of the girls were fascinated by my religion and sheepishly asked questions about many of the rituals I adhered to in those 14 years. During annual trips abroad for skiing and sailing, my friends used to serve as my prayer call, Jews and Christians alike. The sun is setting! You have to pray! they would insist. The corridor outside the dormitory where I stayed would be cluttered with an assortment of ski boots, snow boots and running shoes politely removed so that I would have a clean place to pray. One of my Jewish friends who was far more adept than me would position my compass incorporated prayer mat in a corner of the room. A group of girls would huddle together in pin drop silence watching me as I prostrated myself in the direction of Makkah. My associates would be mindful of not handling my copy of the Qur'an without a cover and would always ensure that it was kept on a shelf somewhere high up so that it would not be subject to any inadvertent defilement. Those were the days when I used to be invited to friends' houses for lunch or dinner. Their parents would always ensure that they had purchased halal meat for the meal and pork would never be served. I would receive gifts and cards for Eid. Some of my friends even came with me to the Regent's Park mosque on one occasion, reverently covering their heads with a hijab and buzzing with curiosity about the congregational prayer. I have always been treated with tremendous deference and courtesy throughout my life by people who espoused different beliefs but never allowed these to come between us. We learned through listening to each other, fostering feelings of mutual understanding and sharing our experiences much more than we did through any textbook or comparative study of religion. To me, this constituted my true education. The interaction that I had with all these people throughout the years has been more instrumental in shaping my own
[ppiindia] Analyzing the Arab Mindset
http://www.arabnews.com/?page=9section=0article=65170d=10m=6y=2005 Friday, 10, June, 2005 (03, Jumada al-Ula, 1426) Analyzing the Arab Mindset Abdullah Bajubeer The popular reaction to the newspaper report about an Iraqi farmer shooting down an Apache helicopter some time ago prompted me to look more carefully into the Arab way of thinking, particularly the influence of superstition on the Arab mindset. I was shocked to find that instead of finding logical solutions to the challenges posed by sophisticated technological advancement in many areas, the Arab mind seeks refuge in solutions based on legends and superstitions. A resistance to the pressures of the modern world controlled by reason and logic still lurks in our deepest recesses; it prefers to wallow in intellectual lethargy and self-indulgence, being content with imported technology without the least effort to develop the technology as non-Arab countries are doing and have done. I wonder how a mindset weighed down by legends and superstitions can be impressed by contemporary world development based on science and technology. Will the rapid and radical changes happening in the world help the Arab mind to make a qualitative shift in its thinking style and open its doors to a rational and scientific approach? The Arab mind should learn how great achievements have been made with the help of science and technology so that society found a way to escape the curse of backwardness. An intelligent and logical approach to realities will enable us Arabs to throw away the superstitious way of thinking which has obstructed our progress over centuries. The new approach would also gear us to counter the challenges of the changed world more effectively. Dr. Ibrahim Badran and Dr. Salwa Al-Khamash have written an excellent book on the Arab mindset. The book gives considerable insight into our way of thinking and our actions. The authors define superstition as ideas, customs and practices without a rational explanation; they have no basis in scientific fact. A superstitious mindset is a mentality that attempts to achieve an individual's or group's goals by activities that are not based on science or logic. Sometimes information based on logic is not enough to free people from the grip of superstitions. Another requirement is a social environment free from accumulated and inherited ideas steeped in superstition. A superstitious society will not doubt its power to defeat enemies armed with modern weaponry. The freak event of the Iraqi farmer armed with a primitive gun felling an Apache helicopter is an instance of how reason can be obfuscated by unreason. This single event might have boosted a popular belief in superstition, notwithstanding a thousand other instances of modern war machines reducing Iraq's defense to rubble. The Arab mind is ready to accept anything opposed to science and reason. It is kind of realization of a dream or fantasy lying deep somewhere in the dark corner of the subconscious. It is nonsense to believe that a small militant outfit with hardly any weapons to match the enemy will succeed in the battle for Baghdad only because they are the descendants of Arabs who established mighty Islamic empires in the past. They do not acknowledge that present-day realities are vastly different from those in their ancestors' times. Superstitions cannot defeat science nor can wishful statements in newspapers defuse the fury of Patriot missiles or bombs. Dr. Badran and Dr. Al-Khamash also pointed out that a society under the influence of superstition will achieve little progress. They also said that poor people were more vulnerable to superstitions. I do not agree with this view. I believe that the menace is widespread among all classes. Some Arab commanders reportedly consulted a sorcerer in order to find out the outcome of the 1967 war with Israel. The uneducated charlatan made the graduates of military academies and universities believe that they could win the war while the enemy would be routed in the first encounter. It might have been under the influence of this prediction that a section of the Arab media reported the next day that Israel's 175 fighter planes had been shot down in midair in the early hours of the first day of the war and the victorious Arab forces were approaching Tel Aviv. The facts, however, were rather different: All the military airfields and planes of the Arab country were bombed and destroyed by Israel in a matter of six hours after the beginning of the war. The Arab media is not altogether free from a similar menace. I can produce many instances to prove the hold of superstition on journalists and writers. Several of them organize special functions to
[ppiindia] Egyptian women are saying 'Enough!'
Egyptian women are saying 'Enough!' By Michael Slackman The New York Times FRIDAY, JUNE 10, 2005 CAIRO Convincing men to acquiesce to the will of the authorities by pressuring their female relatives has been a time-honored government practice in Egypt. If the authorities could not find a wanted man, for example, they might take their wives and daughters into custody. But now, a recent attack on a small group of women, in which they were groped and assaulted by a crowd of men chanting support for the ruling National Democratic Party while the police stood by and watched, has helped to unify and motivate various groups that have been calling for a more open and democratic government. The images of women being groped and beaten - particularly offensive in this conservative Islamic society - have helped unite groups as diverse as the religion-based Muslim Brotherhood and the left-leaning Center for Socialist Studies in their calls for change. For a country where political life has atrophied after more than two decades of living under emergency laws, the attacks have also inspired many new people to become politically active, in general creating a backlash that has taken the government by surprise. At least now there is dialogue and meetings between us as Communists and the Muslim Brotherhood, said Kamal Khalil, director of the Center for Socialist Studies. We share our visions and there is a kind of coordination - of course the event, assaults of Wednesday the 25th, helped - we can't deny this. Those assaults last month also seem to have jump-started the women's movement here. It is not a Western-style feminist movement but one in which women have moved to take the lead in a political battle for empowerment. We are opening a real popular female movement, said Ghane El Halafawy, a member of the Muslim Brotherhood, speaking Thursday night at a forum called The Street is Ours, which was organized by women who were attacked. It has been less than a year since the once unthinkable began to occur in Egypt's political life: Groups of people started taking to the streets criticizing President Hosni Mubarak, a line few had been willing to cross before. But the movement called itself kifay, or enough, and its goal was to stop Mubarak from a sixth term as president. In February, Mubarak agreed to allow more than one candidate, himself, in the race for president. On May 25, on the day of a scheduled referendum to amend the Constitution, a small group of protesters met in central Cairo, insisting that the referendum was no more than a fig leaf. They were greeted by an army of riot policemen and undercover security agents and uniformed officers. Witnesses said groups of men who arrived in buses were allowed, with the police standing by, to attack and beat the protesters. Witnesses said that in some instances the police kept protesters cordoned in, while the men beat them. While the violence made for national news here, the images and stories of women whose clothes were torn and bodies groped have caused the greatest backlash against the government. The ruling National Democratic Party, or NDP, has condemned the attacks and government supporters deny that there was any strategy to intimidate women. That was a crime, no doubt about it, said Abdul Moneim Said, a member of the party and director of the Al Ahram Center for Political and Strategic Studies, a government-aligned research group. It was denounced by people from the NDP as well as from the outside. It could be anything, a number of zealous people from the NDP who did it. It could be certain people who are offended by some of the slogans made against the president or something and it could be a mix of all this. It is now under investigation; there is a case in front of the public attorney. But Said acknowledged that whatever the cause, it has helped inspire those who have taken to the streets. It is actually attracting more attention because it makes people furious, it touched on women, he said. Since the attacks, newspapers have reported on the event with headlines like The Scandal, which appeared last week in Al Khamis, an independent weekly newspaper. There was a call for a national day of mourning, there was a sit-in, protesters have begun calling that day Black Wednesday and crowds have begun to grow as protests have become more regular. On Thursday night, several hundred people stood at the foot of the mausoleum for Saad Zaghoul, a temple in central Cairo that honors the nationalist former prime minister who is a symbol of resistance against the British. As the crowds held candles and shouted Enough, enough we've reached the end, an army of security agents stood
[ppiindia] Re: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal
Date: Thu, 9 Jun 2005 03:11:19 -0700 (PDT) From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] Subject: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan (Anomaly) Oleh Marta Harnecker Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040 Di bawah kepimpinan Hugo Chvez Fras, seorang mantan pejabat militer, sebuah proses revolusioner Bolivarian tengah berlangsung di Venezuela, terutama sejak Chvez memenangkan pemilu presiden pada 1998. Ketika perubahan progresif yang genuin tengah berlangsung, Chvez selain dibenci negara-negara kaya dan berkuasa, revolusi Bolivarian ini juga ditolak oleh beberapa kalangan kiri. Penyebabnya tak lain karena revolusi ini dipimpin oleh seorang perwira militer dan karena militer memainkan peran signifikan dalam proses perubahan tersebut. Selain itu, militer juga memainkan peranan penting pada sejumlah lembaga-lembaga negara serta perencanaan pemerintah. Alasan bagi penolakan ini adalah standar kebijaksanaan kiri bahwa militer adalah bagian integral dari mesin penindas negara borjuis. Militer selalu dan pasti dipengaruhi oleh ideologi borjuis, dan oleh karena itu tidak layak memainkan peran revolusioner dalam masyarakat kapitalis. Tetapi, mungkin ini adalah sebuah penafsiran yang mekanistik. Adalah lebih baik jika kita menghindari generalisasi dan menganalisa militer di setiap negara dalam realitas khusus kita. Jika kita mengambil pendekatan ini, kita lihat bahwa militer Venezuela tidak memainkan peran negatif. Selama lebih dari empat tahun dimana militer menduduki ruang-ruang kunci dalam kancah perpolitikan Venezuela, mereka membela keputusan-keputusan yang dibuat secara demokratik oleh rakyat Venezuela. Mereka juga merupakan aktor dominan dalam mendukung Chavez kembali ke tampuk kekuasaan setelah dikudeta pada April 2002 oleh sekelompok perwira tinggi senior - banyak di antara mereka menemukan dirinya sebagai tentara yang tidak memimpin - tunduk mendahului kepentingan-kepentingan utama dalam percobaan kudeta.(1) Di samping itu, personil militer juga memimpin proyek-proyek sosial yang penting yang diorgansir oleh pemerintah. Mereka ditempatkan berdasarkan kemampuan kerjanya. keahlian teknisnya, dan pengetahuan organisasi guna melayani sektor-sektor miskin dalam masyarakat. Yang paling penting adalah tanggung jawab mereka dalam menyukseskan Plan Bolivar 2000, sebuah program yang bertujuan meningkatkan standar hidup kelompok miskin, melalui, di antara hal-hal lainnya, membersihkan jalan dan sekolah, meningkatkan kelestarian lingkungan untuk memerangi penyakit endemik, dan memperbaiki infrastruktur sosial baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tujuan dari Plan adalah menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan sosial seperti pengangguran dan menggabungkan (incorporating) organisasi-organisasi komunitas dalam usaha bersama memecahkan masalah yang ada. Juga penting dicatat, Plan ini baru digelar pada tahun pertama Chvez berkuasa. Tahun-tahun, ketika ia harus menghadapi kekuatan-kekuatan yang sangat tidak menguntungkannya(2). Sebagian besar dari para gubernur dan walikota adalah anggota kelompok oposisi, dan pada saat yang sama Kongres Nasional dan Mahkamah Agung juga berseberangan jalan dengannya(3). Dengan perimbangan kekuatan yang timpang itu, kader-kader politik Chvez memutuskan bahwa tugas pertama dan mendesak adalah dalam lapangan politik yakni, menuntut amandemen konstitusi agar memungkinkannya dalam menerapkan mandat popularnya dan serangkaian dengannya melakukan pemilihan untuk memperbarui mandat tersebut. Kemenangan Chvez adalah hasil dari harapan rakyat yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang memiliki struktur nasional dan layak untuk menjalankan misi presiden Chvez (di samping gereja Katolik) adalah militer. Cuma pengin tanya : Siapa yg menambahkan tulisan di dlm kurung?? Interpretasi siapa? apa maksud dan tujuannya?? apa benar Gereja Katolik memposisikan diri di samping presiden Chavez? datanya? *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an
[ppiindia] Microsoft moves in on mobile e-mail
Microsoft moves in on mobile e-mail By Kevin J. O'Brien International Herald Tribune WEDNESDAY, JUNE 8, 2005 BERLIN In April, Martin Bailey, managing director of First Berlin, a German equity research firm, bought a BlackBerry 7100V from his mobile carrier, Vodafone, for about ?100. When Bailey travels to see clients in Frankfurt, or to companies like Jenoptik in Jena, near Weimar, he uses the device to get live stock prices or communicate with colleagues in Berlin by e-mail. This thing really frees me from the office, Bailey said. Mobile e-mail is spreading to a wider audience, analysts and software makers say, as the number of competing services increases and smaller companies begin to use push e-mail to extend corporate e-mail systems to mobile devices. In the wireless e-mail world, push means that messages are sent straight to mobile devices in real time, without the user having to log on periodically and pull them from a server. Research in Motion, the Waterloo, Ontario, maker of the Blackberry, has had the push e-mail market largely to itself since it sold the first BlackBerry device in 1999. This year, three million of the 3.5 million regular mobile e-mail users around the world are using BlackBerry devices, according to Ovum, a research company in London. But on Monday, Microsoft made a move that could make the business a lot more competitive, announcing that it would give thousands of its existing corporate customers free push e-mail software by upgrading their Microsoft Exchange 2003 server software. Microsoft's move aims to spur the sale of smart phones, personal digital assistants and other hand-held devices that use its latest Windows Mobile 5.0 software. As many as 120 million users around the world could benefit from the software upgrade for Microsoft Exchange if they were to buy handsets that used the latest version of Windows Mobile software. So far, Microsoft has been unable to translate its global lead in desktop operating systems to hand-held devices. This year, Microsoft's software will be on only 17 percent of the 18.8 million Internet-capable smart phones sold around the world, according to Ovum. The vast majority, 78 percent, will use software developed by Symbian, the British-based maker of mobile operating systems whose biggest shareholder is Nokia, with co-owners Ericsson, Samsung, Sony-Ericsson, Siemens and Panasonic. We think mobile e-mail is one of the most significant trends you're going to see over the next five years, Scott Horn, senior marketing director for Microsoft's mobile and embedded devices group, said in an interview. This declares we're in the market in a big way, and we're here to stay. Research in Motion, which has dominated the mobile e-mail business by working with mobile phone operators to sell complete hardware, software and service packages to large companies, said it was not worried by Microsoft's announcement, which was made by Steve Ballmer, the chief executive, at a conference in Orlando, Florida. Look, the BlackBerry system is and will remain the gold standard in this business, Mike Lazaridis, co-founder, president and co-chief executive of RIM, said in an interview. You have to remember that the BlackBerry does much, much more than just push e-mail, which is all that Microsoft is offering. Microsoft's decision to take on RIM was just a matter of time, some competitors said, as mobile e-mail was poised to move from niche to necessity for roving corporate workers. This is a business that's really just starting to take off now and move into the corporate mainstream, said Brian Bogosian, president and chief executive of Visto, a Redwood City, California, maker of push e-mail software for Vodafone's networks. It took a while for this business to take off, but we are finally in the last 12 months starting to see real growth, said Nigel Clarke, director of Northern European sales at Intellisync, based in San Jose, California, which makes push e-mail for companies like America Online, IBM, Oracle and Pfizer. Corporate IT managers are now willing to pay for push e-mail. Unlimited storage from AOL Time Warner's America Online said it planned to provide users of its AOL online service with unlimited e-mail storage, Bloomberg News reported. America Online's 28 million AOL subscribers will no longer have any limit on the number of e-mail messages, attachments and folders they can save on the company's servers. America Online said AOL was the first online service to offer unlimited storage. The company also said Monday that it would allow customers who use telephone lines to log on through more than one so-called screen name at a time. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal
Saya tidak tahu. Tapi mungkin Anda bisa bertanya ke Sdr. Coen Husein Pontoh, mantan aktivis PRD, yang menterjemahkan tulisan ini ke bhs Indonesia... Coba cek tulisan aslinya... --- Arriko Indrawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Thu, 9 Jun 2005 03:11:19 -0700 (PDT) From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] Subject: Militer Venezuela Dukung Rakyat dan Anti-Neoliberal Militer Venezuela: Menciptakan Sebuah Keanehan (Anomaly) Oleh Marta Harnecker Sumber: Monthly Review, September 2003 dalam http://www.venezuelanalysis.com/articles.php?artno=1040 Kemenangan Chávez adalah hasil dari harapan rakyat yang sangat tinggi, dan karena itu secepatnya dibutuhkan tindakan-tindakan untuk segera memenuhi aspirasi-aspirasi rakyat. Satu-satunya aparatus yang memiliki struktur nasional dan layak untuk menjalankan misi presiden Chávez (di samping gereja Katolik) adalah militer. Cuma pengin tanya : Siapa yg menambahkan tulisan di dlm kurung?? Interpretasi siapa? apa maksud dan tujuannya?? apa benar Gereja Katolik memposisikan diri di samping presiden Chavez? datanya? __ Discover Yahoo! Get on-the-go sports scores, stock quotes, news and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/mobile.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Waiting for the ring
http://weekly.ahram.org.eg/2005/746/pr1.htm Waiting for the ring Israel has for decades called upon the Arabs to launch peace initiatives, only to scuttle them, writes Emad Gad The debate over the disengagement plan -- the Israeli withdrawal from the Gaza Strip and the dismantling of four settlements in the northern West Bank -- continued to occupy the Israeli media this week. Set to begin implementation in mid- July, Israeli Prime Minister Ariel Sharon recently postponed the plan to mid-August, until the end of the traditional period of Jewish mourning over the destruction of the Second Temple by the Romans in 70 CE. Even as the Israeli media continued to closely follow daily events in the occupied Palestinian territories, there was also focus on the withdrawal plan and its possible consequences. Some in the media began asking what would happen after the withdrawal from Gaza. How will the PA behave, and what will the Israeli government do? Many also question the Israeli stance towards PA President Mahmoud Abbas. In the midst of such questions, it became apparent that the Israeli media is split in its view of Abu Mazen. One camp sees him as a man who represents a real partner for peace, and they issued an appeal to take advantage of his presence to conclude a comprehensive political agreement. The other camp sees Abu Mazen as suffering from substantial problems on the Palestinian political scene. This camp argued that Abu Mazen may not last very long as PA president and thus Israel should continue to act as if there is no partner for peace. One of the major stories in the Israeli media this week was the news on Monday that about 70 Jewish settlers ascended to the Temple Mount, where they clashed with Muslim worshippers. Following the incident, Yediot Aharonot reported on 6 June that Israeli Minister of Defence Shaul Mofaz announced that Israel will give the Palestinian Authority detailed maps of the infrastructure in the settlements to be evacuated under the disengagement plan. The paper quoted Israeli security sources as saying that the initiative represents Tel Aviv's desire for greater coordination with the Palestinians during the withdrawal. Addressing the withdrawal, Akiva Eldar wrote an article in Haaretz on 30 May entitled The Arabs Await the Phone Call. Eldar argues that the disengagement plan is problematic because, as he says, the unilateral withdrawal from Gaza was custom-made to fit the problematic shape of Yasser ('there is no partner') Arafat. Now, however, the situation has changed and there is a Palestinian partner for peace, recognised by the world and welcomed by the US president. Eldar quotes an article published by Abu Mazen calling on Israeli Prime Minister Ariel Sharon to abandon the unilateral policy and to immediately engage in direct negotiations 'to put an end, once and for all, to our tragic conflict.' Abu Mazen rightly wrote that time is the greatest enemy of the peace, Eldar wrote. Time is the great enemy of the Palestinians who want to be freed of the occupation, and of the Israelis who want to get rid of its burden. Since 1967, as Moshe Dayan said, Israel has been awaiting a phone call from the Arabs. When the phone call came, for example from the late King Hussein, with a proposal to begin negotiations for peace in exchange for a withdrawal from the West Bank and East Jerusalem, we didn't like the sound of the ring. If not for the trauma of the Yom Kippur War, the phone lines to Egypt would no doubt have remained cut to this day. The first Intifada was needed to make Yitzhak Rabin lift the phone to the PLO. The second Intifada produced for the first time a conciliatory ring from Saudi Arabia and then from the Arab League... While Eldar sees Abu Mazen as representing an ideal moment for a political agreement to end the conflict, Danny Rubinstein argued something else in an article in Haaretz published on 30 May entitled, Not a minute without an attack. Rubinstein points out that Abu Mazen is facing real problems inside the PA with senior Fatah leaders, most prominently Farouk Qaddoumi, who has issued stinging criticism of Abbas. But, as Rubinstein says, The quarrel with Qaddoumi is child's play compared to the problems with Hamas. The most prominent example is the dispute over the municipal elections in three districts won by Hamas. Rubinstein points to Abbas's problems inside Fatah and with other Palestinian factions, most prominently Hamas, in addition to the well-known problems with Israel, all of which ultimately lead to a continuation of violence: Fatah factions clash with one another; Fatah clashes, sometimes violently so, with Hamas; and Israeli conducts its own military operations. Rubinstein concludes, so, Abbas can definitely say that nowadays, there's not a minute that goes by without an attack. For more
[ppiindia] Wartawan Filipina Dibekali Pistol
Salam, Berikut laporan wartawan BBC di Manila, Sarah Toms (bisa didengar di www.bbcindonesia.com klik siaran Siaran 1300. Wartawan di Filipina Pablo Hernandez, wartawan harian Espose, Filipina, siap untuk menghadapi apapun yang dilemparkan kepadanya. Sambil menulis di mesin ketik tuanya, dia siapkan senapan mesin Ingram di samping mesin ketik, sedang di pahanya tergantung pistol kaliber 45. Dia juga sering mengenakan jaket anti peluru. Sudah beberapa kali dia menerima ancaman pembunuhan. Bulan Februari dia selamat dari penikaman dan bulan lalu lolos dalam insiden tembak menembak dengan dua orang pria bersepeda motor. Sebenarnya saya tidak mau ijin senjata api ini karena yakin pena lebih kuat dari pistol. Tapi yang terjada sekarang adalah para wartawan dibunuh seperti ayam yang tidak berdaya, kata Pablo. Komite Perlindungan Wartawan CPJ yang bermarkas di New York menempatkan Filipina sebagai negara yang paling berbahaya bagi wartawan, jadi lebih berbahaya dibanding Irak yang sedang teracbik-cabik perang. Sejak tahun 1986 sekitar 70 wartawan mati dibunuh dan tragisnya hanya satu pelaku saja yang diseret ke pengadilan. Inday Varona dari Persatuan Wartawan Filipina, mengatakan catatan penegakan hukum yang amat rendah itu mendorong anggapan bahwa polisi dan tentara mungkin terlibat. Kami mengkaitkan anggapan itu dengan konspirasi membisu, dan sebagian dari wartawan yang jadi korban mengungkap kegiatan kriminal besar-besaran di lingkungan masyarakat mereka, kata Inday. Jumlah terbesar dari pembunuhan wartawan berkaitan dengan obat bius, perjudian gelap, dan korupsi di pemerintahan daerah, tambahnya. Karena merasa tak ada perlindungan dari aparat keamanan, Pablo Hernandez dan rekan-rekannya memutuskan untuk melindungi diri sendiri. Perstauan Wartawan Filipina menolak cara ini, namun kepolisian mendukungnya. Di sebuah pangkalan militer di Manila, 20 wartawan, fotografer, dan redaktur berlatih menembak. Para wartawan ini juga mendirikan Persatuan Wartawan Yang Bertanggung-Jawab sebagai forum menyuarakan pendapat maupun meningkatkan ketrampilan menembak. Dan Kolonel Rodolfo Santiago, Komandan Unit Pertahanan dan Intelijen, mengatakan beberapa wartawan bisa menembak jitu. Keprihatinan ini semakin dirasakan semua orang, termasuk Assosiasi Wartawan Internasional dan saya kira langkah serius harus ditempuh. Dan menurut saya memberikan kesempatan latihan bagi mereka adalah salah satu cara menolong mereka, kata Kolonel Rodolfo. Presiden Filipina, Gloria Arroyo, sudah menegaskan akan mengungkap tuntas para dalang dibalik kasus pembunuhan wartawan ini. Dia juga menyediakan dana 90 ribu dollar Amerika untuk menyelidiki kasus pembunuhan wartawan, melindungi para saksi, dan memprosesnya di pengadilan. Namun para wartawan tampaknya sudah pesimis dan memilih membela dirinya sendiri. Di sisi lain ada yang kuatir wartawan yang punya pistol akan mengulang peribahasa lama; kekerasan hanya mengundang kekerasan baru. http://www.bbc.co.uk/ __ Discover Yahoo! Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out! http://discover.yahoo.com/ *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] :::: Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis' (ANGETIN)
-Original Message- From: Maya Sent: Subject: Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis' (ANGETIN) Lelaki Dilihat dari Cara 'Pipis' Lelaki Pemalu : Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, pipisnya tidak keluar, tapi pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian. Lelaki Malu-maluin : Pipis di celana Lelaki Suka Melamun : Membuka kancing leher kemeja, mengeluarkan dasinya, lalu pipis dicelana. Lelaki Efisien : Meskipun sudah waktunya pipis, tapi ditahan dulu sampai kebelet buang air besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam satu waktu yang sama. Lelaki Pemabuk : Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu pipis di celana. Lelaki Palsu : Pipis di toilet cewek ! Lelaki Pelit : Kalau buang air besar di WC Umum, ngakunya pipis ( biar bayar murah ) Lelaki Edan : Makai celana yang abis dipipisin. Lelaki Sarap : Pakai celana yang habis dipipisin, tapi dicium dulu, kali-kali aja baunya sudah jadi bau . Lelaki Kreatif : Kalau pipis kakinya diangkat satu ... Lelaki Irit : Kagak pernah pipis seumur-umur. Lelaki Nekad : Suka mipisin isteri tetangga. Lelaki Funky : Pipis di tempat umum. Lelaki Sial : Maunya pipis air, yang keluar malah batu. Lelaki Enjoy : Pipis sambil merem-melek. Lelaki Hemat Waktu Cuma buka resleting, dikeluarin, terus langsung pipis. Lelaki Moody : Biasa pake pampers ...hehehe ... Lelaki Kurang Ajar : Lagi pipis ... eh kentut ... pura- pura cuek lagi ! Lelaki Buta Huruf : Di urinoir sudah ada tulisan RUSAK ... eh ... masih dipipisin juga. Lelaki Turunan Kucing : Nggak bisa liat barang baru, diendus-endus, trus dipipisin. Lelaki Sabar : Nungguin air cebok gak keluar- keluar, manteeeng aja di urinoir. Lelaki Hip-hop : Pipis sambil kejang-kejang breakdance. Lelaki Pembenci : Sesudah pipis trus ngeludahin pipisnya. Lelaki Ramah : Ngajak ngobrol sambil pipis, sampe temennya nggak bisa pipis. Lelaki Percaya Diri : Habis pipis, anunya dibawa jalan-jalan ke wastafel, trus cebok di wastafel. Lelaki Pelupa : Sudah pipis, keluar toilet, buru- buru balik lagi, karena masih pingin pipis beberapa tetes lagi. Lelaki Dermawan : Pipis di WC Umum, pipisnya nggak keluar, tapi tetep bayar. Lelaki Gaya : Pipisnya sambil tangan yang satu tolak pinggang. Lelaki Arogan : Pipisnya sambil tangan dua-duanya tolak pinggang. Lelaki Komunikatif : Pipis sambil ketik SMS. Lelaki Sibuk : Selalu nunggu sampe kebelet bangeeet ..., trus terbirit-birit ke toilet. Lelaki Belum Dewasa : Pipisnya belum bisa lempeng. Lelaki Romantis : Pipisnya sambil mendesah ahh ... Lelaki enggak ada kerjaan : Pipis sambil baca email. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Respectfully Cheating
Respectfully Cheating Kim and Jack are celebrating their 50th wedding anniversary. Jack, I was wondering -- have you ever cheated on me? Oh Kim... Why would you ask such a question now? You don't want to ask that question... Yes, Jack, I really want to know. Please. Well, all right. Yes, 3 times. Three? When were they? Well, Kim, remember when you were 35 years old and you really wanted to start the business on your own and no bank would give you a loan? Remember how one day the bank president herself came over to the house and signed the loan papers, no questions asked? Oh, Jack, you did that for me! I respect you even more than ever, that you would do such a thing for me! So, when was number 2? Well, Kim, remember when you had ovary cancer and you were needing that very tricky operation, and no surgeon would touch you? Remember how the doctor came all the way up here, to do the surgery herself, and then you were in good shape again? I can't believe it! Jack, I love that you should do such a thing for me, to save my life! I couldn't have a more wonderful husband. To do such a thing, you must really love me darling. I couldn't be more moved. When was number 3? Well, Kim, remember a few years ago, when you really wanted to be president of the lady golf club and you were 17 votes short? __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/