Sebagai “gubernur trainee” di zaman bang Yos, bang Foke ini sebagai nazar
awalnya adalah mencukur kumis bila dalam 3 bulan tidak bisa mengatasi
kemacetan. Bila dalam 6 bulan tidak bisa mengatasi banjir, cukur rambutnya
sampai plontos. Bila dalam 1 tahun tidak bisa mengatasi pemukiman kumuh dan
Meski mungkin opini saya ini tidak ada hubungannya, namun ternyata
pemberlakuan syariat islam di negeri jiran tersebut tokh tidak mengubah
karakter bangsa Melayu yg beneran pemalasnya nggak ketulungan. Lihat aja
kalangan pribuminya yg dikasih hak istimewa, eh yg ngerjain proyeknya orang
Saya kecewa sekali dengan artikel KOMPAS yang terbit hari ini tentang
kontroversi lagu “Rasa sayange”, fokusnya lebih kepada pembelaan bahwa Malaysia
nggak merasa berdosa kok udah nyomot tuch lagu Maluku sebagai tema iklan
pariwisatanya. Tidak ada pemuatan konfirmasi misalnya dari pihak pewaris
Iseng2 coba anda ketik topic : “Malaysia song” di menu NEWS-nya Google atau
Yahoo.
Fenomena “Rasa sayange” ini menurut saya membawa fenomena menarik, protes
tidak lagi dilakukan secara anarkis, tapi berjuang lewat forum2 komunitas dunia
maya. Inilah pertempuran abad modern bahwa opini bukan
Membaca tentang protes artis Malaysia akan begitu merasuknya lagu2 Indonesia di
stasiun2 radio swasta milik mereka sendiri, saya jadi teringat akan slogan ini
: menang tanpa perlu menyoraki !
Dan hari ini, saya baca Peterpan sepanggung dengan musisi luar negeri, bareng
F4. Juga salam sukses
Membaca artikel KOMPAS Minggu kemarin tentang tayangan subuh hari yg mayoritas
masih diisi oleh lawakan2 berselera rendah ( maksudnya yg mencela cacat orang
lain ) atau selingan kuis2 norak dengan pertanyaan nggak mutu banget, adakah
pemirsa mendapat faedah bulan berkah ini ? Berkah pastinya
Saya lumayan salut dengan aksi Nurdin yg membuat surat pengunduran diri
sebagai anggota DPR, meski sebenarnya lebih kasih ucap selamat kalau dari dulu
aja nggak usah ikutan dilantik segala. Ini membuktikan setidaknya lembaga
parlemen masih diakui sebagai badan terhormat. Beda dengan kondisi
Laporan KOMPAS tentang Malaysia yg terbit sabtu lalu, saya rasa masih ada yg
kurang. Okelah kalau soal ekonomi, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur
mungkin kita memang harus belajar banyak. Demikian juga kita bisa memberi
pelajaran pada bangsa Malaysia bagaimana seharusnya
Saya heran loch, apa sich yang istimewa dari sosok Nurdin Halid ini ? Sudah
mendapat mantan napi pun masih bisa mimpin lembaga besar macam PSSI, pantes
sepakbola kita seakan luput dari nasib baik, wong pimpinan organisasinya udah
tercela track-record-nya, seolah untuk jabatan ketua PSSI itu
Membaca kolom surat pembaca di harian KOMPAS hari ini, entah musti geli,
prihatin, atau marah. Isinya tentang seorang pembaca yg merasa dikibuli atas
opini Abd Rohim Ghazali yang njiplak dari hasil tulisannya sendiri beberapa
tahun lalu. Judulnya artikelnya sich keren Puasa untuk semua, tapi
Mamamia bisa dianggap titikbalik Indosiar ? Setelah usai babak grandfinal, lalu
apalagi ?
………
Danny Wirianto [EMAIL PROTECTED]
Indosiar has the syndrom of GEDE KEPALA. Ketika pertama kali keluar 8-10
tahun yang lalu. mereka cukup menawarkan program2 yang berbeda dan fresh
Sebenarnya ada apa sich dengan system rekrutmen “darah segar” di parpol kita
? Untuk melawan SBY di pemilu 2009, nggak bosennya partai banteng ini minta
“nyuwun sewu” ke Megawati. Lha wong pas waktu pilkada DKI kemarin aja malah
ngusung nama orang lain, bukan kader sendiri. Tampaknya soal
Kalo tidak salah ada kalimat bijak seperti ini : Kami ciptakan kamu
bersuku-suku bangsa agar kamu saling mengenal. Nggak ada perintah agama yang
bilang: Bencilah sesamamu, anarkislah terhadap orang yang tidak sepaham dengan
kamu.
Kontroversi pernyataan ketua MPR atas penolakannya saat ada
Saya heran loch, puasa khan salahsatunya berarti menahan lapar dan dahaga, yg
secara teori ekonomi akan menyebabkan permintaan akan sembako akan turun dan
tentunya sesuai hokum ekonomi, maka kalo permintaan turun penawaran banyak,
harga akan turun.
Justru di Indonesia terjadi anomali,
Entah untuk keberapakalinya kita melewati bulan puasa, tokh mental (pejabat)
bangsa ini tetap saja bobrok, apa yang salah ? Ramadhan saja tidak bisa membuat
orang2 Indonesia tobat, apalagi memaksakan diri tentang syariat ? Mungkin
karena selama ini puasa dipelajari dengan cara yang salah, hanya
Dear miliser, jadi curiga nich. Apakah permohonan maaf dari Malaysia kemarin
malam keluar setelah JK bertandang kesannya kok mirip dengan ketika Raisah
dibebaskan setelah sebelumnya SBY meminta sang anak dilepas ?
Tidakkah semestinya mereka pun harus minta maaf untuk :
kasus TKI macam
Hari ini KOMPAS memuat soal betapa diskriminatifnya pemerintah Malaysia yang
menganakemaskan kaum Melayu, dimana suku Cina dan Arab tersisihkan. Lha, dalam
komposisi warga sendiri saja ada pembedaan apalagi perlakuannya dengan bangsa
pendatang seperti TKI yg bukan dianggap tenaga kerja tapi
45 tahun TVRI, kalo menurut rating Nielsen sich pasti dech programnya dibilang
jeblok. Coba ngacung, siapa yg semingguan ini sempat nonton TVRI, paling pas
kalo semua tv swasta lagi tayang iklan. Mengenaskan memang kalo kondisinya
terus direcoki banyak kepentingan politik. Ada yg bilang kultur
Membaca gugatan mas indonebia soal demo penyegelan kedubes Arab oleh Migrant
Care ( tanpa didukung ormas kayak FPI, FBR, MMI, bahkan PKS ) gara2 sering
terjadinya kasus meninggalnya TKW disana, saya jadi teringat tentang rumor
bahwa masalah naik haji pun ternyata penuh kebohongan.
Air zam-zam
Komen:
Jum’at kemarin saya nonton Prison Break di ANTV, siang hari ini saya dapat
fwd tentang kondisi tak berperikemanusiaannya kondisi penjara di negeri ini.
Entah itu dari segi fasilitasnya sampai jajaran pengawasnya. Saya nggak ngerti
apa sich kerjanya Menhukkam memberesi kinerja
Hhuuu… menyaksikan format “katro” debat kandidat cagub DKI yang tayang sabtu
malam kemarin, kok mirip anak SD ikutan cerdas cermat ? Sang panelis tanya,
sang kandidat menjawab. Mestinya yang namanya debat tuch para kandidat
mengutarakan mengapa program yang dia susun lebih layak ketimbang
Belakangan ini, baik di spanduk maupun di layer kaca memasang wajah para
“seleb” politik. Untuk spanduk, kita bisa melihat beberapa tokoh yang dipajang
ala galeri photo di friendster, sedangkan untk versi layar kacanya terpampang
berbagai testimoni puja-puji. Begitulah tingkah tim sukses sang
Bukan, ini bukan judul lagu baru dari Kangen Band. Ini adalah beberapa nama
yang kerap disebut sang ZM kalau sedang membela diri dari tuduhan tukang
fitnah.
Hartono dianggap sebagai “provokator awal” 3 tahun yang lalu.
Mas Agung ( kayaknya lagi jalan2 ke luar negeri, yach abis nggak
Sekolah gratis, Jakarta bebas banjir, tiada lagi kemacetan, tariff rumah sakit
yang terjangkau, ibukota aman dari para preman kriminalis, tingkat pengangguran
rendah, de el el… semuanya cuman bualan semata bila tidak ada yang namanya :
deadline waktu ! Apakah dalam 100 hari sang cagub yang
Cagub kita katro banget sich, tiap hari keliling Jakarta hanya untuk estafet
dari satu panggung kampanye ke panggung yang lain. Kenapa juga tidak
memanfaatkan teknologi kayak debat kandidat presiden di Amerika yang
menggunakan YouTube untuk disiarkan via CNN ?
Kalo masih tahap ndeso,
Hari ini TelkomVision membuat iklan bertajuk “tv kabel prabayar” di Kompas.
Sayangnya nggak dijelaskan voucher yang bisa dibeli dalam nominal berapa saja,
berlaku untuk berapa lama, harga decoder-nya gratis/dipinjamkan dan untuk
siaran channel apa saja ? Saya sudah akses ke situsnya namun
Dari saya masih murid SD sampai sekarang sudah bekerja, Noegraha Besoes ini
boleh diilang orang yang “konsisten”, maksudnya dari zaman orba sampai ganti
berapa kali presiden RI, posisinya sebagai sekjen PSSI tak lengser2. Sebenarnya
apa sich prestasi dia, baru bisa membela diri bahwa lampu
Senangnya menyaksikan permainan timnas kita, pantang menyerah ! Meski akhirnya
kalah menyakitkan di menit terakhir, setidaknya itu bisa memotivasi pemain
untuk tetap tampil ngotot melawan Korea Selatan. Harus diakui, faktor stamina
menjadi titik lemah kebanyakan pemain kita yang diawal
Selamat buat kesebelasan Indonesia, juga untuk dukungan supporter yang begitu
“membakar” semangat para pemain bermain ala tentara. Padahal belum tentu juga
tentara bisa main bola kayak begitu, he he… Omong2 dapat bonus berapa sich kalo
mereka bisa menang lawan Bahrain, Arab Saudi, dan Korea
Weleh-weleh… dari melihat harga tiketnya saja serasa mau nonton konser musisi
luar negeri. Dan anehnya lagi, tidak seperti gelaran kelas internasional
lainnya tentang jumlah karcis yang sudah terjual, kita nggak mendapat gambaran
apakah masih ada orang yang mau datang ke Senayan, sementara
Standar ganda ( atau mungkin lebih tepatnya : bersikap munafik ! ). Boleh
khan saya bilang begitu untuk mengomentari maraknya iklan2 di media massa,
khususnya televisi. Dalam beberapa program berita, kerap disinggung soal cagub
X dianggap tidak etis melakukan pencurian start kampanye yang
Melihat jutaan poster, ribuan spanduk, ratusan iklan media cetak, dan puluhan
kali “kampanye kucing-kucingan” di televisi antara calon gubernur dengan KPUD,
membuat saya yang awam ini jadi bertanya-tanya : berapa milyar yang telah
disia-siakan untuk sekedar mendapat label orang nomor satu
6 trilyun rupiah. Menurut Forbes, demikianlah harta karun pribadi mas Aburizal
Bakrie ( seperti yang say abaca di runningtext MetroTV beberapa hari lalu ).
Soal ini kerap disinggung2 saat Lapindo dianggap ogah-ogahan buat membayar uang
ganti rugi kasus Lapindo. Mengulur-ulur waktu, biar
TPM, yang biasanya disebut banyak media sich, itu singkatan dari “tim pembela
muslim”. Cuma yang muncul ke public ternyata hanya “muslim” tertentu saja yang
dibela ( secara hukum tentunya ), yakni tersangka/terdakwa kasus terorisme dan
ustad Abu Bakar Ba’asyir. Selain itu, maaf2 aza buat
Membaca rubric “Asal usul” bertajuk “Buruh” yang ditulis oleh mas Ariel
Heryanto, saya jadi manggut2 sendiri. Itulah kalo tenaga kerja yang dikirim
jenisnya “PRT”, tidak punya ketrampilan atau boro2 kenal yang namanya
profesionalisme kerja. Mungkin analogi para pembantu di Indonesia adalah
Tolong sampaikan kepada para pengelola tv swasta kita, apa nggak punya duit
buat menayangkan kejuaran bulutangkis tingkat dunia Piala Sudirman ? Bandingkan
dengan program liga Inggris, liga Italia, liga Spanyol, bahkan F1 atau MotoGP
yang pesertanya pun tak ada yang berasal dari Indonesia tapi
Milih gubernur DKI kok kayak milih pemain PSSI. Masa dari jutaan rakyat
Jakarta, yang kebelet mau jadi gubernur cuma 2 orang doank !? Emang orang
pinter, orang bijaksana, dan orang yang belum terpolusi politik, cuman mereka
berdua doank ?!
Ini gara2 ego parpol daerah yg tidak mau
Minggu depan MetroTV bakal menyiarkan episode baru realityshow “The Scholar”
Indonesia, bedanya kalau dulu untuk meraih beasiswa MM di UI, yang sekarang
untuk gelar S1 Prasetya Mulia. Saya bukan mau mengkritik proses sang kandidat
dalam meraih hadiah dana pendidikan tersebut, hanya saya
Kompas Minggu edisi 2 Juni 2007 kemarin memuat artikel soal kasus bunuh
diri pejabat di Jepang dan penegakan hokum di China. Maksudnya tentu untuk
menyentil karakter kebanyakan politisi maupun aparat di negeri ini, yang
katanya ber-Pancasila, paling sering bolak-balik naik haji, dan
Soal DKP menyulut yang menyulut “perseteruan” antar SBY dan AR berakhir
antiklimaks. Saya bukan mau berpanjanglebar soal masalahnya tetapi lebih
menyorot ke gaya media massa menyikapi hal ini. Ketika titik didih
“pertengkaran” sudah mencapai kadar “terkesan ancaman”, beberapa media massa
Ya, siapa lagi ormas2 penguasa lahan parker, tukang palak pasar kaki lima, dan
preman tempat2 hiburan yang suka minta jatah ? Apakah keberadaan mereka legal
atau illegal ? Saya heran, mengapa mereka yang memakai label budaya maupun
keagamaan justru seakan bangga dengan tampilan “tak berbudaya
Beberapa minggu belakangan ini saya sebagai warga Jakarta merasa risih melihat
poster maupun tempelan2 ala sheriff pasang daftar burononan di zaman koboi yang
digeber simpatisan maupun pendukung bang Foke maupun bang Adang. Nggak peduli
mau ditempel di tembok jalan raya, depan rumah orang,
Kemarin sore, saya melihat secuplik berita Liputan6 soal pertemuan warga bareng
anggota DPR. Mungkin ada pembaca yang tahu, kalimat apa sich yang diucapkan
sang “provokator” sehingga sempat terjadi kericuhan ?
Kok, belum ada media massa yang mencari tahu duduk makhluk apaan sich “PT.
Mungkin ada yang tahu radio2 di Singapura dan Malaysia mana saja yang
menyiarkan lagu2 terbaru dari musisi Indonesia ? Siapa saja artis yang sedang
promo album di kedua negara tersebut ? Terima kasih.
fwd….
Ngomong2 soal musik Indonesia, kok jarang yach infotainment kita mengabarkan
saya yang awam ini cukup tergelitik melihat iklan “baiklah bagi orang beriman
memilih yang halal” dan jreng iklan sebuah produk bank syariah nongol. Apa sich
yang membedakan aktivitas bank konvensional dengan bank syariah ? Apa hanya
penamaan kalo bunga bank konvensional tuch “riba”, mirip2
Melihat dinamika jelang pilkada DKI, saya kok melihatnya ini cuma permainan
parpol semata untuk bagi2 pengaruh dan kursi kekuasaan ? Dan yang mengerucut
belakangan ini apalagi kalau bukan : “smackdown” Fauzi Bowo vs Adang
Daradjatun. Bukannya mau ngebelain mas Adang, cuma saya liat
FPI is back ! Di beberapa milis dikabarkan front preman ini sedang sibuk
“men-sweeping” sebuah sekolah teologia. Di layar kaca kita lihat aksi teriak2
di depan sidang kasus majalah Playboy. Ketika pemerintah membuat acara “zikir
taubat” nasional, lihatlah sekelompok rakyat yg
Hari ini beberapa media suratkabar menempatkan artikel penghargaan insan film
Academy Award sebagai salahsatu berita penting di halaman pertama. Bandingkan
dengan liputan untuk FFI yang lebih menyoroti gontok-gontokan antara sineas
muda dengan sesepuh jagad perfilman nasional.
Ngomong2
Pertama, subyek imel ini merupakan plesetan dari artikel di situs KOMPAS yang
aslinya berjudul : “Maia ngamuk, Dhani dilempar remote”. Beberapa milis lalu
meributkan hal ini dengan menyangkutpautkan dengan masalah KDRT segala. Saya
tidak mau memperlebar problem internal rumah tangga ini karena
Membaca harian Warta Kota hari minggu kemarin, saya geli sendiri membaca
headline mengenai opini mas AC Manullang yang katanya pengamat intelejen itu.
Nggak beda jauh dengan gaya Abu Bakar Ba’asyir kalau ditanya soal terorisme,
nunjuk kambing hitamnya apalagi kalo semua kekacauan ini karena
Setelah mas “Reynaldi” mempopulerkan kata2 : wong ndeso, katro, kutukupret,
puas puas puas sampai kembali ke lappptooo… seakan nggak mau kalah, pak
menteri agama pun menelurkan kata “gaul terbaru : sontoloyo ! Entah dari kitab
agama mana istilah itu dipakai, mungkin dari bahasa daerah. Lha
Dari milis sebelah. Semoga bisa menjadi masukan buat tim kreatif “Empat Mata”
tentang bagaimana membuat tayangan yang katro namun tidak melecehkan wanita
seperti yang tertuang dalam fwd dibawah ini. Juga sebagai bahan introspeksi
buat para pelawak yang hanya mengandalkan aksi2 norak untuk
Pemilu Amerika menghadirkan kisah menarik. Hillary Clinton, bekas presiden AS
Bill Clinton mencalonkan diri menjadi kandidat presiden. Hal ini tentu tidak
terlalu menghebohkan mengingat reputasi Hillary Clinton sebagai senator.
Akan menghebohkan bila misalnya hal serupa bisa terjadi di
Kaget juga membaca berita di sebuah situs online hari : anggota DPR kita main
judi (?) di London. Nggak nyangka, minta gaji, fasilitas, tunjangan, bonus, dan
macam2 insentif ini itu, ternyata selain dipakai untuk ngongkosin istri kedua,
belanja perhiasan di luar negeri, studi banding nggak
Harian KOMPAS hari ini memuat iklan 2 halaman besar dari Tourism Board Malaysia
tentang skedul event pariwisatanya dalam tahun 2007. Demikian juga di halaman
belakang KOMPAS memuat iklan seperempat halaman dari Tourism Board Singapura
tentang skedul acara2 beberapa bulan mendatang yang mungkin
ADAM AIR DITEMUKAN
Tagline bombastis diatas setidaknya saya temui kemarin dalam program berita
sore di Liputan6 SCTV, Seputar Indonesia RCTI, dan Metro Hari Ini MetroTV. Saya
tak tahu apa pemred-nya atau editornya yang tidak mengerti bahasa Indonesia,
karena isi beritanya ternyata baru
Bila ada dua seleb atau pejabat public yang terlibat sengketa dalam ranah
public, maka dipastikan yang “mengail di air keruh”, pastilah selain wartawan
gossip adalah pihak pengacara. Lihat berapa banyak pengacara yang mendadak
tenar gara2 membela tokoh masyarakat maupun artis, numpang
Mau tak mau saya tersenyum simpul juga ketika melihat karikatur mas “Sukribo”
di harian KOMPAS minggu kemarin. Ternyata bukan hanya anak2 saja yang jadi
korban smackdown, rakyat kecil yang suka digusur pun punya slogan baru yang
kira2 bunyinya begini : “Jangan coba2 ngegusur. Rakyat sini
Tayangan smackdown ternyata tidak hanya mengakibatkan korban pada kalangan
anak2, bahkan orang dewasa pun menjadi “korbannya”, walau tidak sampai patah
tulang, geger otak, sampai meninggal. Tepatnya korban yang bikin malu wajah
pemuka/pejabat negeri ini.
Jum’at pagi ini, saya agak kaget
Ledakan gas di “ground zero” Lapindo ternyata menjadi episode baru
gonjang-ganjing siapa yg musti bertanggungjawab ( baca : disalahkan ! ) ?
Sasaran tembak utama apalagi kalo bukan Aburizal Bakrie, sang Menko merangkap
pemilik grup Bakrie. Kontroversi penjualan saham perusahaan Lapindo
60 matches
Mail list logo