Re: [mediacare] Re: Bagi Mereka, Kita semua bisa menjadi teroris!
with the root causes of terrorism al Qaeda terang2-an mengatakan bahwa mereka berjihad itu adalah karena itu adalah suruhan Allah. Muslimin tidak bisa hidup berdampingan dengan damai dengan orang kafir. Surat2-nya kepada Arab Saudi, sarat dengan kutipan2 dari Kuran dan Hadis yang dipakai untuk justifikasi pemikiran mereka. Dan juga menurut al Qaeda tidak ada Muslimin yang moderat. Muslimin adalah Muslimin, jika menyebut dirinya moderat, maka itu adalah hanya untuk menyenangkan/menyamakan dengan norma2 Barat yang bukanlah norma2 Islam. Sebaiknya orang2 di Barat haruslah mencamkan apa yang dikatakan oleh teroris itu sendiri dan juga menyama ratakan values Barat dengan Islam sebab itu sama sekali bertolak belakang. al-Qaeda pun menyatakan hal itu, bahwa ham seperti deklarasi PBB itu bukanlah norma2 Islam. Islam yang sejati harus selalu mempunyai dilubuk hatinya perasaan setia terhadap sesama Muslim, tetapi kebencian yang mendalam terhadap yang non Muslim. Ayat yang sering disebut oleh Muslimin yang moderat atau yang bertakiya adalah ayat 2:256 - There is no compulsion in religion (ayat ini baru2 ini disebut juga oleh Riri). Didalam suratnya kepada Arab Saudi sesudah orang2 di Arab Saudi mengeluarkan surat yg. menyebut ayat tsb. sebagai pembuktian bahwa di agama Islam tidak ada pemaksaan, maka al Qaeda mengatakan bahwa dikutipnya ayat tsb. sebagai bukti tidak ada pemaksaan, adalah salah. Itu hanyalah pemutar balikan kebenaran dengan (pernyataan) bohong - The distortion of truth with falsehood. Untuk memusnahkan dengan tuntas orang2 yang dibelakang perbuatan teror, maka Barat harus dengan mata terbuka, mendengar dan mencamkan apa yang dikatakan oleh teroris itu sendiri yaitu bahwa perbuatan2 teroris itu semuanya hanyalah dalam rangka memenuhi perintah2 agama mereka, yaitu membuat supaya seluruh dunia tunduk/ditaklukan oleh Islam. Dan itu bukanlah bualan/omongkosong dari teroris2 tsb.. Justifikasi atas itu semua diberikan lengkap dengan menyebut ayat2 kuran dan hadis. Selama yang non Islam menolak untuk mengakui dengan jujur apa yang mendorong perbuatan2 teroris tsb., maka perbuatan teroris akan makin men-jadi2 saja di dunia ini. Catatan: mengenai apa yang disebutkan oleh teroris jihadis mengenai alasan2 mereka melakukan perbuatan teroris tsb. (dimata mereka itu bukanlah perbuatan terorisme, hanyalah sekedar mengikuti perintah Allah seperti ayat 9:14 dan 9:5, bisa di lihat di ber-macam2 artikel. Buku yang patut dibaca mengenai tulisan2 bin laden dan zawahiri adalah buku The al Qaeda Reader oleh Raymond Ibrahim. Raymond Ibrahim telah menterjemahkan surat2 al Qaeda kepada Arab Saudi dan Amerika. Ini adalah bukti dari al Qaeda sendiri bahwa apa yang diketahui oleh yang tidak menyetujuinya sebagai perbuatan teroris, oleh mereka itu bukanlah perbuatan teroris, melainkan se-mata2 menuruti perintah Allah. [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Artikel yang tertulis di website UNODC bukanlah kesepkatan seluruh negara tentang definisi terorisme. Kalau kita perhatikan, yang tertulis di situ hanyalah proposed definition yang sampai saat ini belum dapat diterima oleh semua pihak, karena masing2 negara punya kepentingan yang berbeda. Belum lagi beberapa LSM yang internasional yang aksi2 lapangannya kerap kali mengancam keselamatan jiwa aktivisnya maupun masyarakat. Perdebatan mengenai definisi terorisme masih berlangsung sebagaimana bisa kita temukan pada artikel yang ditulis oleh Thomas Weigend, seorang professor of criminal law dari Univ. of Cologne yang diterbitkan oleh Oxford Univ. Press thn 2006 berjudul The universal terrorist: international community grappling with definition. Sebagai kesimpulan artikel tersebut, Weigend memberi komentar sbb: In employing the criminal law in the war against terrorism, we should not lose sight of the fact that this war cannot be won on the field of criminal justice but only through dealing, in a responsible manner and on a global scale, with the root causes of terrorism. - Re: Bagi Mereka, Kita semua bisa menjadi teroris! Posted by: Hafsah Salim [EMAIL PROTECTED] muskitawati Date: Sun Sep 16, 2007 4:16 pm ((PDT)) Biko [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila kita mengamati bagaimana AS dan Australia (termasuk pemerintah Indonesia) mengonstruksi wacana terorisme dan teroris, terdapat suatu pola yang sebenarnya memungkinkan siapa pun dapat dikategorikan sebagai teroris. Tidak benar pendapat anda diatas, tidak semua orang bisa dikategorikan terorist karena terorisme merupakan tindak kriminal. http://www.unodc.org/unodc/terrorism_definitions.html Tindakan kriminal artinya tindakan yang melawan hukum, tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Jadi kalo ada umat Islam yang beranggapan bahwa UU negara tak wajib dipatuhi karena hukum Allah saja yang wajib kita
Re: [mediacare] PERS RILIS Aksi Demo Senin (17/9) di Kedutaan Besar Australia
Kok Australia yang di demo. Yang seharusnya di demo adalah negara2 yang dikirimi hewan2 tsb. seperti yang disebut di artikel ini, dimana perlakuan terhadap mereka terhadap hewan2 tsb. dilarang di Australia. PETA memang sering sekali melihat kuman di matanya negara2 barat tetapi tidak melihat gajah di negara2 lain. Mengapa tidak demo terhadap perlakuan penjagalan 'halalnya orang2 yahudi dan Islam, ter-lebih2 penggorokan leher binatang2 tsb. pada waktu hari raya? Mengenai penggorokan leher, apakah manusia tidak se berharga hewan? Bagaimana dengan penggorokan leher manusia yang sedang marak2-nya di jaman modern ini, dan sudah menjadi modus operandi-nya pengikut Muhammad sejak jaman Muhammad? Apakah itu tidak perlu di protes? ReporterKenaCEKAL [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Kami dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Asia-Pacific akan melakukan aksi demo pada Senin (17/9) di Kedutaan Besar Australia. Berikut pers rilis yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, Kami ucapkan terima kasih. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kontak : Ashley Fruno 0817-905-1201 ; [EMAIL PROTECTED] Jason Baker +852-6200-7588 ; [EMAIL PROTECTED] === 17 September 2007 TENGKORAK MENYERUKAN KEPADA AUSTRALIA UNTUK MENGAKHIRI EKSPOR HEWAN HIDUP Demonstran PETA Menggunakan Topeng Mayat Berdemo di Kedutaan Besar Australia Jakarta Dengan mengenakan kostum tengkorak, topeng dan memegang papan bertuliskan akhiri ekspor hewan hidup - Domba-domba Kematian, anggota dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Asia-Pacific akan memprotes ekspor domba dan ternak hidup Australia ke Timur Tengah dan Asia Selatan. Adapun pelaksanaan aksi adalah sebagai berikut : Tanggal:Senin, 17 September 2007 Waktu : 1pm (sharp) Tempat:Kedutaan Besar Australia, Jalan H.R. Rasuna Said Kav C 15-16, Jakarta Selatan Aksi demonstrasi ini sebagai tindaklanjut hasil nvestigasi terselubung yang dilakukan oleh PETA dan Animals Australia, yang menemukan kekejaman yang sama terhadap domba dan ternak yang diimpor dari Australia dan pernah ditemukan pada investigasi yang sama di tahun 2001 dan 2004, kendati ada jaminan dari Pemerintah Australia dan industri transport ternak hidup bahwa siksaan telah dikurangi. Video pendek PETA mempertunjukkan bahwa domba dan ternak yang berjuang keras untuk bertahan hidup dii perjalanan laut dari Australia telinga dan kakinya diseret ke kapal dan truk, mukanya ditendang dan diseret menuju halaman belakang rumah penjagalan, dimana mereka dibunuh ketika mereka masih sadar praktek yang illegal di Australia, Amerika Serikat dan Eropa. Apa yang PETA pikirkan untuk transport hewan hidup? PETA percaya bahwa tidak ada jalan yang pantas untuk mengirim satwa melintasi dunia. Hewan yang dikirim ke Indonesia dan tempat lain dari Australia di kirim secara besar-besaran, multi-tiered ships dengan kondisi yang padat menyebabkan banyak satwa sekarat atau kelaparan ketika mereka tidak memiliki akses terhadap pakan dan air. Hewan-hewan tersebut berdesakan dengan kotorannya sendiri dengan kondisi udara yang pengap di kapal-kapal yang menampung 100,000 hewan. Kami meminta Australia untuk menghentikan transport hewan hidup ke Timur Tengah dan tempat-tempat lain, kata campaigner PETA Asia-Pasific, Ashley Fruno. Jika kekejaman ini tidak dapat dihentikan untuk kebaikan satwa, ini harus dihentikan karena masalah ini merusak reputasi Australia di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut dan melihat footage video dari investigasi terselubung, kunjungi website PETA di SaveTheSheep.com. Tommy JT PETA Indonesia Member 081575701977 - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
Re: [mediacare] SBY: Globalisasi itu jahat
Sebagai presiden suatu negara yang besar seperti Indonesia, sangat mengecewakan melihat bahwa sby menganggap globalisasi adalah sesuatu yang jahat. Globalisasi adalah suatu phenomena, yaitu sesuatu fakta atau kejadian yang terjadi, dan khususnya mengenai globalisasi, ini terjadi karena adanya kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan transportasi, terutama dengan adanya internet, suatu bentuk komunikasi. Ini sama saja dengan seseorang dijaman purba, pada waktu bahasa mulai terbentuk, menyebutkan bahwa komunikasi dengan menggunakan bahasa (yg. pada waktu itu tentu saja adalah sesuatu yang baru), adalah jahat. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. SBY ingin supaya Indonesia siap dan maju dan tidak ketinggalan di era globalisasi ini. Tetapi dengan menggunakan perkataan 'jahat', maka bagi masyarakat yang tidak mengerti arti sesungguhnya dari globalisasi, tentu saja menimbulkan perasaan antipati. Jika sudah ada perasaan anti pati, bagaimana mungkin maka mereka itu akan berusaha/belajar untuk maju di jaman globalisasi ini? Saya tersenyum pada waktu membaca apa yang dikatakan oleh SBY sbb: Tetapi ingat, globalisasi itu jahat. Ada yang mau mendominasi. Ada yang ingin mendapat untung sebanyak-banyaknya. Ada yang ingin mengatur berlebihan' Hmmm .. apakah mau mendominasi, mendapat untung sebanyak banyaknya dan mengatur berlebihan tidak dilakukan juga oleh orang2 Indonesia sendiri di NKRI? --- Jadi apa yang sedang terjadi di NKRI adalah globalisasi jahat? Indonesia adalah suatu yang global? Indonesia adalah dunia? :-) Pandji R. Hadinoto [EMAIL PROTECTED] wrote: KOMPAS, Kamis, 13 September 2007 Paradigma Menuju Indonesia Maju Kunjungan Presiden Diiringi Unjuk Rasa di Unpad Bandung, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan lima paradigma menuju Indonesia maju tahun 2050. Untuk mewujudkan cita-cita menuju Indonesia maju dengan lima paradigma itu, Presiden menyadari dan mengingatkan bahwa globalisasi yang telah, sedang, dan akan menggejala terus itu jahat. Pernyataan globalisasi itu jahat dikemukakan Presiden saat menyampaikan paradigma keempat, yaitu memperkokoh ketahanan dan kemandirian bangsa dalam kerja sama internasional yang konstruktif. Pidato ini disampaikan dalam orasi ilmiah dengan topik Membangun Daya Saing Bangsa Menuju Negara Maju, dalam rangka Dies Natalis Universitas Padjajaran (Unpad) Ke-50. Tidak ada satu pun bangsa yang bisa mengisolasi diri, tidak mau bergaul dengan negara lain. Tetapi ingat, globalisasi itu jahat. Ada yang mau mendominasi. Ada yang ingin mendapat untung sebanyak-banyaknya. Ada yang ingin mengatur berlebihan, ujar Presiden, Rabu (12/9). Agar tidak terseret dan menjadi korban jahatnya globalisasi, Presiden mengajak untuk meningkatkan daya saing melalui pengembangan teknologi, manajemen, dan jejaring. Semua itu perlu kita tingkatkan agar tidak dijahati orang, tetapi tampil dengan kepentingan nasional dan menang dalam era globalisasi, ujarnya. Empat paradigma lain menuju Indonesia maju yang dikemukakan Presiden adalah pembangunan nasional terpadu, berdimensi kewilayahan, dan kelestarian lingkungan; memadukan resource-based dan knowledge-based; pertumbuhan bersama pemerataan; serta mendorong peran dan kontribusi semua elemen dan warga bangsa. Sebelum berbicara mengenai globalisasi, Presiden berbicara panjang lebar mengenai Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Sydney, Australia, yang baru saja dihadirinya. Unjuk rasa Orasi ini dihadiri petinggi dan pejabat Unpad. Belasan mahasiswa juga hadir dalam orasi ilmiah itu. Adapun belasan mahasiswa Unpad yang lain berdemonstrasi di depan pagar kampus. Kepada civitas academica Unpad, Presiden berharap agar universitas yang diresmikan 11 September 1957 oleh Presiden Soekarno menjadi universitas kelas dunia. Sempat terjadi insiden dalam upaya pengusiran paksa massa ini. Presiden BEM Unpad Reza Fathurrahman terkena pukulan pada bagian mulut dan tendangan di paha kanannya. Beberapa rekannya pun sempat dicekik aparat. Namun, tidak ada yang terluka parah. (INU/JON/YNT) www.asiabersama.com/kerabat45
[mediacare] Kebebasan berpendapat
Dibawah ini adalah pendapat saya mengenai posting seorang anggauta milis tetangga yang mengatakan bahwa seseorang anggauta yang lain adalah kafir. Saya mengirimkan masukan ini di milis ini karena menurut saya relevansinya bukan saja terhadap kedua orang itu, tetapi bagi semua orang, muslim maupun non muslim. Kebebasan berpendapat itu adalah suatu hak manusia yang azasi, tetapi pemaksaan adalah suatu pelanggaran. Semoga mata hati kita semua terbuka dan bisa membedakannya. Semoga mata hati kita terbuka dan kita semua berbuat menurut norma2 abad ke 21, seperti yang tercantum di piagam hak manusianya pbb. Kalau hanya mengatakan bahwa R. itu kafir, itu adalah hak berpendapatnya Ri2. Pendapat Ri2 tsb. di tunjang/dibuktikan dengan mengutip ayat2 dari kuran. Tetapi mengapa Ri2 tidak menyebutkan (apakah menyembunyikan?) apa yang dikatakan oleh Kuran mengenai nasib orang2 kafir? Seperti di ayat 9:5 Seorang sheik al qaeda yang dalam rangka mendukung perbuatan Zarkawi menyebut banyak ayat Kuran di artikel berikut: http://www.memri.org/bin/opener_latest.cgi?ID=SD163507 Dia menyebut ayat 8:12, pada waktu menyebut mengenai perang Badr yang adalah suatu momen yang sangat penting di Islam. Dan menurut dia itu bukanlah hanya suruhan untuk waktu peperangan pada waktu permulaan dari adanya Islam tetapi itu berlaku sepanjang masa, dan dia menyebut ayat 9:12. Dia kemudian mengatakan bahwa ayat itu adalah salah satu ayat yang diturunkan terakhir dan berlaku sepanjang masa. Menurut dia seorang Muslim yang sempurna/sejati adalah seseorang yang lemah lembut dengan sesama Muslim tetapi keras terhadap musuhnya, yaitu orang kafir. Di artikel ini kelihatannya adalah bahwa dia membela perbuatan Zarkawi didalam berjihat, yaitu perbuatan kejamnya Zarkawi. Tetapi kita juga melihat bahwa perbuatan dalam melakukan jihad itu sama juga dengan perbuatan terhadap orang2 kafir, yang menurutnya adalah musuh Islam. Jadi menurut dia penggorokan leher, penculikan, penyiksaan yang dilakukan oleh Zarkawi itu sah2 saja sebab didukung oleh ayat2 Koran, yang berlaku sepanjang masa, bahkan dia juga mengatakan bahwa orang kafir itu adalah musuh. Kelihatannya riri hanya menyebut pendapatnya mengenai roslina adalah seorang kafir, tanpa menyebut terlebih lanjut apa perintah didalam Islam terhadap orang Kafir, seperti halnya di artikel hayatulislam.net pada tgl. 15 november 2003. (saya rupanya lupa meng copy paste urlnya), tetapi saya rasa bisa dicari di internet. Seperti yang kita semua ketahui dunia ini oleh Islam dibagi dua, yaitu dar ul harb dan dar ul Islam. Di artikel yang berjudul Negara Islam, seperti apa? dkatakan sbb: Ajaklah mereka kepada Islam. Jika mereka memenuhi ajakanmu, terimalah mereka, dan cegahlah (tanganmu) untuk memerangi mereka. Kemudian, ajaklah mereka berhijrah dari negeri mereka (dâr al-kufr) ke negeri kaum Muhajirin (dâr al-Muhajirîn). Beritahukanlah kepada mereka, jika mereka melakukannya, mereka akan memperoleh hak-hak dan kewajiban yang sama dengan kaum Muhajirin. (HR Muslim). Tidak disebut disini apa nasih orang yang tidak mau menerima ajakan masuk Islam tsb. Saya rasa Ri2 yang kelihatannya faham dengan syariah, tahu mengenai sangsi jika seseorang tidak memenuhi 'ajakan masuk Islam tsb. Tetapi bagi orang yang tidak tahu mengenai sanksi itu, atau bagi orang2 kafir yang pada umumnya sama sekali tidak tahu apa2 mengenai ajaran2 Islam, baiklah membaca artikel yang urlnya saya berikan dibawah ini: http://answering-islam.org/BehindVeil/btv2.html Saya harap R2 termasuk orang yang hanya beropini siapa2 saja yang patut disebut sebagai orang kafir, tetapi semoga dia tidak menjalankan perintah Islami mengenai apa yang harus dilakukan terhadap orang kafir. Ataukah apakah R2 itu adalah seorang Muslim yang sejati sesuai dengan penjelasan sheik al qaeda itu? Amin. amartien - orang kafir
[mediacare] Pengakuan seorang bekas pimpinan hisbutahrir
http://littlegreenfootballs.com/weblog/?entry=27010_Video-_Hizb_ut-Tahrir_Leader_Defectsonly Ke 3 video ini ada di you tube, tetapi ke 3 video tsb. bisa dilihat di website little green footballs, tinggal di click. Pengakuan seorang bekas pimpinan hiz but tharir, a.l. 1. tujuannya adalah kilafah. 2. orang2 di barat yang bodoh, kena ditipu oleh hisbuthahir. Karena hizbutharir ini mengatakan bahwa mereka menentang rejim2, orang barat bodoh tsb. mengira bahwa hizbutharir itu sama dengan mereka, yaitu anti rejimb2 yang oppressive dsb. Mereka tidak tahu bahwa sesudah hizutharir ini tidak mengatakan dengan terus terang apa tujuan mereka, yaitu mereka menentang rejim2 di timur tengah itu karena rejim2 itu tidak menuruti syariah seperti yang diinginkan hizbutharir dan sesudah rejimb2 tsb. tumbang maka mereka akan mendirikan negara Islam sesuai dg. cita2 mereka. Orang2 di Barat yang bodoh, tidak tahu bahwa negara2 Barat pun termasuk rejim yang dimaksud itu. demonstrasi besar baru2 ini di Indonesia disebut di video ini di bag. yang pertama. Pertanyaanku: Muslimin di Indonesia, ter-lebih2 wanitanya, apakah mereka tahu betul bagaimana sebenarnya hidup di negara ber syariah? Bagi wanita2 di Indonesia dengan bergaya memakai kerudung warna warni, umpamanya, itu adalah versi mereka mengenai bagaimana seharusnya berpakaian yang islami. Tetapi menurut yang benar2 100% mengikuti syariah, itu bukanlah cara berpakaian yang islami. Lihat saja kehidupan dibawah Taliban.
Re: Re: [mediacare] Malaysia rejects Christian appeal
Posting saya itu adalah mengenai salah satu dari hak manusia yang azasi, yaitu hak beragama. Seseorang yang membela HAM, tidak peduli agamanya, maupun orientasi politiknya, jika melihat adanya pelanggaran hak manusia, maka orang tsb. akan berupaya untuk berbuat sesuatu untuk memperbaikinya. Apa sih muslimin nasionalis? Apakah muslimin nasionalis tidak perlu tahu akan adanya pelanggaran ham di Indonesia? Menurut saya, tidak peduli apa agama seseorang, maupun orientasi politiknya, tetapi kita semua haruslah menghargai hak2 manusia yang azasi, dan salah satunya adalah hak kebebasan beragama. Kita tahu sendiri betapa di NKRI, hak kebebasan beragama banyak sudah dilanggar, dan pemerintah tidak mau/berdaya untuk meluruskan pelanggaran2 tsb. STEAL HEART [EMAIL PROTECTED] wrote: Shalom rekan Amartien yg terkasih dan mohon maaf, menurut saya rekan2 kita yang muslim pd milis Mediacare ini adalah muslim yg nasionalis dan cinta pd NKRI jadi berbeda dgn kaum muslim yg ada di milis Zamanku yg mmg brengsek semua dan bikin kesal.. Jadi maaf saya merasa sebaiknya topik yg berkaitan dgn agama sebaiknya jangan direply..saya awalnya juga pikir sama aja umat muslim yg bergabung di Mediacare dan Zamanku namun ternyata beda.. Masih byk topik yg bisa kita diskusikan terutama tentang negara kita yang carut marut tanpa menjelek2an agama/kepercayaan rekan milis yang lain.. Sekali lg mohon maaf rekan amartien.. Tuhan Yesus Memberkati sdr.amartien amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya Islam itu adalah bagaikan perangkap, begitu masuk, tidak boleh keluar. Moga2 Lina Joy tidak dibunuh oleh seseorang yang merasa bahwa dia wajib melakukan tugasnya 'melindungi' agamanya dari orang2 yang murtad. Ini mengingatkan pengalaman adik iparku. Dia sudah lama sekali berganti agama menjadi Kristen, tetapi di KTP nya masih saja dia ditulis sebagai beragama Islam. Belum lama berselang dia diberikan ktp baru, dan tetap saja, agamanya lagi2 Islam, meskipun didalam formulir dia menyatakan bahwa agamanya adalah kristen. Lagi2 bukti bahwa Islam adalah agama yang tidak menghargai hak2 azasi manusia, a.l. kebebasan beragama. http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Malaysia rejects Christian appeal Malaysia's highest court has rejected a Muslim convert's six-year battle to be legally recognised as a Christian. A three-judge panel ruled that only the country's Sharia Court could let Azlina Jailani, now known as Lina Joy, remove the word Islam from her identity card. Malaysia's constitution guarantees freedom of worship but says all ethnic Malays are Muslim. Under Sharia law, Muslims are not allowed to convert. Ms Joy said she should not be bound by that law as she is no longer a Muslim. Death threats Malaysia's Chief Justice Ahmad Fairuz Sheikh Abdul Halim said the panel endorsed legal precedents giving Islamic Sharia courts jurisdiction over cases involving Muslims who want to convert. About 200 protesters shouted Allah-o-Akbar (God is great) outside the court when the ruling was announced. You can't at whim and fancy convert from one religion to another, Ahmad Fairuz said. Ms Joy's case has tested the limits of religious freedom in Malaysia. She started attending church in 1990 and was baptised in 1998. In 2000, Ms Joy, 42, went to the High Court after the National Registration Department refused to remove Islam from the religion column on her identity card. The court said it was a matter for Sharia courts. Tuesday's ruling marked the end of her final appeal. Ms Joy has been disowned by her family and forced to quit her job. She went into hiding last year. A Muslim lawyer who supported her case received death threats. Sharia courts decide on civil cases involving Malaysian Muslims - nearly 60% of the country's 26 million people - while ethnic minorities such as Chinese and Indians are governed by civil courts in the multi-racial country. Story from BBC NEWS: http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Published: 2007/05/30 05:45:46 GMT © BBC MMVII
Re: [mediacare] marinir tewaskan empat rakyat jelata
Ikut nimbrung boleh kan? 1. TNI/polri maupun semua bagian pemerintah telah dari dulu blm bisa menghilangkan sikap arogan, serta sadar bahwa mrk adalah pelayan masyarakat. amartien; Betul sekali. Bukan hanya TNI, tetapi pemerintah Indonesia pun begitu, mereka tidak mau tahu bahwa tugas mereka adalah melayani rakyat, dan bukan sebaliknya. 2. Byk dr rakyat kita yg meninggali tanah org yg tidak dipakai, lalu lama kelamaan merasa itu adalah milik mereka. amartien: Ini adalah isu undang2. Pemikiran dibalik undang2 adalah bahwa jika seseorang memiliki begitu banyak tanah sehingga tidak bisa mengurusnya, maka biarlah seseorang yang sudah ber-tahun2 tinggal di tanah tsb. menjadi pemiliknya. Sepintas lalu kelihatannya baik, yaitu memberi kesempatan kepada seseorang yang membutuhkannya. Sama dengan apa yang membuat orang2 tertarik ke komunisme, dimana penduduk dijanjikan bahwa semua dimiliki bersama. Tetapi kita lihat sendiri betapa pemikiran seperti ini tidak akan berhasil, bahkan menimbulkan banyak sekali kesulitan2, pertikaian2, dll. Undang2 yang membolehkan seseorang mendapatkan tanah seperti ini adalah sama dengan meresmikan pencurian. 3. Byk dari rakyat kita yg memang sering memanfaatkan keadaan dgn memperkeruh keadaan sehingga menekan pihak2 terkait. Mungkin ini dikarenakan kelamaan nganggur. amartien: Merubah suatu masyarakat menjadi civil society akan makan waktu yang lama. Sebab ini adalah tergantung dari kebiasaan, kebudayaan, dan juga seperti yang anda bilang, keadaan ekonomi. Pemerintah bisa mulai tentu saja dengan memperbaiki keadaan ekonomi, menghukum orang2 yang melanggar peraturan2 tanpa pandang bulu, apakah yang melanggar adalah rakyat biasa, ataupun dedengkot di pemerintahan, semua harus dituntut jika membuat pelanggaran. Jika ada pihak yang menekan, maka yang ditekan itu harus dilindungi oleh pemerintah. Ini kita tidak lihat di Indonesia. 4. Kadang rakyat sendiri melakukan kebrutalan tapi kalo sudah ditindak keras petugas malah merengek rengek dgn alasan dianiaya, pelanggaran HAM dll. amartien: Seorang petugas boleh saja menindak, asalkan itu didalam hukum. Rakyat mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat anti pemerintah, atau anti apapun juga, asalkan pada waktu mengeluarkan pendapat tidak melakukan pelanggaran, seperti misalnya bakar membakar, dll. Atau bertindak dengan brutal. Jika melakukan hal itu, maka tentu yang berwajib seharusnya menangkap yang membakar dll. tsb. Tetapi seperti yang kita lihat rakyat yang melanggar tsb. tidak ada yang ditangkap, jadi yah ... dikemudian hari akan saja ada lagi rakyat yang unjuk suara sambil melakukan kejahatan. Yang berdemo harus tahu bahwa berdemo itu adalah hak mereka, yaitu hak mengemukakan pendapat, tetapi janganlah melakukan pelanggaran2 pada waktu mereka menggunakan hak bersuara tsb. Dipihak yang berwajib, karena mereka adalah dari suatu institusi, maka mereka diberikan hak dan peralatan oleh undang2 untuk menjaga supaya tidak adanya pelanggaran. Dan mereka pun harus melakukan tugasnya dalam kerangka undang2, yaitu tidak boleh memukul, umpamanya. Jika ada rakyat yang memukul petugas umpamanya, yah kan banyak peralatan yang dipunyai instansi pemerintah tsb., seperti umpamanya tear gas, di guyur dengan air, dll. dll. Membunuh itu adalah jelas2 pelanggaran yang besar dari pihak instansi pemerintah yang tugasnya adalah membela dan melindungi SEMUA rakyat, tetapi sebaliknya mereka menjadi pembunuh, dan bukannya pembela. 5. Pihak mahasiswa kita bukan membereskan hal ini, malah makin bikin ruyam dgn bikin demo dll. Apa sih gunanya demo ini? Apa gunanya usaha mengusir wapres yg berkunjung? Bukan malah hal itu menunjukkan masyarakat kita itu tdk bs menghormati pemerintah yg mrk pilih? Bukankah lebih baik mereka mengusahakan bantuan kesehatan ataupun perdamaian diantara kedua belah pihak? Hal ini lebih berguna bukan!?! amartien: Bagaimanapun seseorang itu berbeda pendapat dengan anda, biarkanlah mereka itu berdemo. Itu namanya freedom of speech. Tetapi sekali lagi, berdemo boleh, tetapi pada waktu berdemo janganlah melanggar peraturan/undang2. 6. Pihak DPR yg malah memanfaatkan kejadian utk mendapat simpati palsu. Kalo ini terjadi terus, dimana semua pihak tdk ada yg mau merendahkan hati, maka tidak tertutup kemungkinan terjadinya kerusuhan massal yg lebih parah dr thn 1998 yg bisa jadi akan menjadikan Indonesia sebagai Timur Tengah kedua. Dimana peperangan tanpa henti. Apakah kita memang menginginkan hal ini terjadi?? amartien: kerusuhan masal 1998 adalah suatu contoh dimana pemerintah tidak melakukan tugasnya, yaitu melindungi rakyatnya. Tidak ada tindakan2 untuk menghukum oknum2 dibelakang kerusuhan tsb. Sebaliknya, oknum2 di pemerintahan dengan melalui berapa orang dari 'rakyat' menggunakan rakyat untuk menimbulkan huru hara. Laporan komnas ham mengenai 1998 rupanya hanya itu saja, laporan, tidak ada tindak lanjutnya. Demonstrasi 'mahasiswa
[mediacare] Malaysia rejects Christian appeal
Kelihatannya Islam itu adalah bagaikan perangkap, begitu masuk, tidak boleh keluar. Moga2 Lina Joy tidak dibunuh oleh seseorang yang merasa bahwa dia wajib melakukan tugasnya 'melindungi' agamanya dari orang2 yang murtad. Ini mengingatkan pengalaman adik iparku. Dia sudah lama sekali berganti agama menjadi Kristen, tetapi di KTP nya masih saja dia ditulis sebagai beragama Islam. Belum lama berselang dia diberikan ktp baru, dan tetap saja, agamanya lagi2 Islam, meskipun didalam formulir dia menyatakan bahwa agamanya adalah kristen. Lagi2 bukti bahwa Islam adalah agama yang tidak menghargai hak2 azasi manusia, a.l. kebebasan beragama. http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Malaysia rejects Christian appeal Malaysia's highest court has rejected a Muslim convert's six-year battle to be legally recognised as a Christian. A three-judge panel ruled that only the country's Sharia Court could let Azlina Jailani, now known as Lina Joy, remove the word Islam from her identity card. Malaysia's constitution guarantees freedom of worship but says all ethnic Malays are Muslim. Under Sharia law, Muslims are not allowed to convert. Ms Joy said she should not be bound by that law as she is no longer a Muslim. Death threats Malaysia's Chief Justice Ahmad Fairuz Sheikh Abdul Halim said the panel endorsed legal precedents giving Islamic Sharia courts jurisdiction over cases involving Muslims who want to convert. About 200 protesters shouted Allah-o-Akbar (God is great) outside the court when the ruling was announced. You can't at whim and fancy convert from one religion to another, Ahmad Fairuz said. Ms Joy's case has tested the limits of religious freedom in Malaysia. She started attending church in 1990 and was baptised in 1998. In 2000, Ms Joy, 42, went to the High Court after the National Registration Department refused to remove Islam from the religion column on her identity card. The court said it was a matter for Sharia courts. Tuesday's ruling marked the end of her final appeal. Ms Joy has been disowned by her family and forced to quit her job. She went into hiding last year. A Muslim lawyer who supported her case received death threats. Sharia courts decide on civil cases involving Malaysian Muslims - nearly 60% of the country's 26 million people - while ethnic minorities such as Chinese and Indians are governed by civil courts in the multi-racial country. Story from BBC NEWS: http://news.bbc.co.uk/go/pr/fr/-/2/hi/asia-pacific/6703155.stm Published: 2007/05/30 05:45:46 GMT © BBC MMVII
Re: [mediacare] Menyelamatkan Papua dari AIDS
YAHOO.Shortcuts.hasSensitiveText = true; YAHOO.Shortcuts.doUlt = false; YAHOO.Shortcuts.location = us; YAHOO.Shortcuts.lang = us; YAHOO.Shortcuts.document_id = 32; YAHOO.Shortcuts.document_type = ; YAHOO.Shortcuts.document_title = ; YAHOO.Shortcuts.document_publish_date = ; YAHOO.Shortcuts.document_author = ; YAHOO.Shortcuts.annotationSet = { lw_1179816437_0: { text: '[EMAIL PROTECTED]', startchar: 252, endchar: 273, start: 252, end: 273, weight: 1, type: ['shortcuts:/us/instance/identifier/email_address']}, lw_1179816437_1: { text: 'segera', startchar: 396, endchar: 401, start: 396, end: 401, weight: 0.96411, type: ['shortcuts:/us/instance/place/ambiguous'] , metaData: [ { geoArea: 2.38855, geoCountry: Tanzania, geoIsoCountryCode: TZ, geoLocation: (38.550499, -5.3242102), geoName: Segera, geoPlaceType: Town, geoState: Tanga, geoTown: Segera, type: shortcuts:/us/instance/place/tz/town}, { geoArea: 4, geoCountry: Papua New Guinea, geoIsoCountryCode: PG, geoLocation: (143.54102, -8.2367897), geoName: Segera, geoPlaceType: Town, geoState: Western, geoTown: Segera, geoZip: 336, type: shortcuts:/us/instance/place/pg/town} ] }, lw_1179816437_2: { text: 'AIDS', startchar: 647, endchar: 650, start: 647, end: 650, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_3: { text: 'AIDS', startchar: 1218, endchar: 1221, start: 1218, end: 1221, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_4: { text: 'HIV', startchar: 1365, endchar: 1367, start: 1365, end: 1367, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_5: { text: 'HIV', startchar: 1477, endchar: 1479, start: 1477, end: 1479, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_6: { text: 'HIV', startchar: 2467, endchar: 2469, start: 2467, end: 2469, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_7: { text: 'Jakarta', startchar: 2864, endchar: 2870, start: 2864, end: 2870, weight: 0.863501, type: ['shortcuts:/us/instance/place/id/town', 'shortcuts:/us/tag/travel/destination_content'] , metaData: { geoArea: 226.905, geoCountry: Indonesia, geoIsoCountryCode: ID, geoLocation: (106.82911, -6.1828699), geoName: Jakarta, geoPlaceType: Town, geoState: Jakarta Raya, geoTown: Jakarta, travel_id: 485516, type: shortcuts:/us/instance/place/id/town } }, lw_1179816437_8: { text: 'HIV', startchar: 3011, endchar: 3013, start: 3011, end: 3013, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_9: { text: 'Uganda', startchar: 3604, endchar: 3609, start: 3604, end: 3609, weight: 0.928264, type: ['shortcuts:/us/tag/travel/destination_content', 'shortcuts:/us/instance/place/ug/country', 'shortcuts:/us/instance/place/ug/country'] , metaData: { geoArea: 242357, geoCountry: Uganda, geoIsoCountryCode: UG, geoLocation: (32.304649, 1.36519), geoName: Uganda, geoPlaceType: Country, travel_id: 191501611, type: shortcuts:/us/instance/place/ug/country } }, lw_1179816437_10: { text: 'Indonesia', startchar: 3680, endchar: 3688, start: 3680, end: 3688, weight: 0.942307, type: ['shortcuts:/us/instance/place/id/country', 'shortcuts:/us/tag/travel/destination_content'] , metaData: { geoArea: 1.89757e+06, geoCountry: Indonesia, geoIsoCountryCode: ID, geoLocation: (113.9174, 0.10974), geoName: Indonesia, geoPlaceType: Country, travel_id: 191501631, type: shortcuts:/us/instance/place/id/country } }, lw_1179816437_11: { text: 'HIV', startchar: 3957, endchar: 3959, start: 3957, end: 3959, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_12: { text: 'HIV', startchar: 4146, endchar: 4148, start: 4146, end: 4148, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_13: { text: 'HIV', startchar: 4626, endchar: 4628, start: 4626, end: 4628, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_14: { text: 'mobil', startchar: 5641, endchar: 5645, start: 5641, end: 5645, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/instance/organization/company/us_public_company']}, lw_1179816437_15: { text: 'mobil', startchar: 5682, endchar: 5686, start: 5682, end: 5686, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/instance/organization/company/us_public_company']}, lw_1179816437_16: { text: 'HIV', startchar: 8368, endchar: 8370, start: 8368, end: 8370, weight: 0.35, type: ['shortcuts:/us/tag/news/thing']}, lw_1179816437_17: { text: 'http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/22/humaniora/3543244.htm', startchar: 8482, endchar: 8545, start: 8482, end: 8545, weight: 1, type: ['shortcuts:/us/instance/identifier/URL']}, lw_1179816437_18: { text: 'Yahoo Toolbar', startchar: 8636, endchar: 8649, start: 8636, end: 8649, weight: 0.476976, type: ['shortcuts:/us/instance/organization/company/yahoo_property'] , metaData: { yprop_name: Yahoo! Toolbar, yprop_url: http://toolbar.yahoo.com/; } } }; YAHOO.Shortcuts.overlaySpaceId = 97546169; YAHOO.Shortcuts.hostSpaceId = 97546168; Saya rasa perkataan yang tepat
Re: Amartien - Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
pendidikan yang menghabiskan uang rakyat yang seharusnya diliberalisasi saja, kata Prof Didik Rachbini di satu forum tahun lalu). Lihat kasus IPDN? Sebuah kampus lain dengan anggaran negara (baca: uang rakyat) yang menerapkan militerisme dari ujung kaki hingga dalam otak. Jadi, butuh waktu lama untuk mengkoreksi pemerintah. amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Indra: Bung, sadarkah kalau Anda mengetik tanpa melihat langsung ke Freeport atau Newmont (tapi hanya membaca penelitian, mungkin cuma dari internet bukan dokumen aseli penelitian tersebut)? Bacakah titik koma hingga tuntas? Sadarkah kalau email Anda yang mengumbar penelitian dari seluruh dunia itu hanya menyilet luka lebih dalam bagi rakyat Minahasa? Dokumen penelitian itu tidak dipublikasikan ke masyarakat sana, yang tak bisa akses ke internet. Punya komputer pun tidak, Bung. amartien: Berita mengenai hasil laboratorium2 tsb. ada di surat2 kabar Indonesia. Seperti yang saya sudah tulis di posting saya sebelum ini, sayangnya, banyak opini2 yang ditulis di media yang 'melupakan' hal ini. Inddra: Coba dibalik, kalau ada sepupu atau nenek Anda hidup dan berkudis seumur hidup di sana, apa Anda akan membeberkan dokumen yang kian memberatkan hidup saudara-saudara Anda? amartien: Saya akan mencari tahu apa yang menyebabkan hal tsb. Permulaan dari pada hal ini adalah pada waktu seorang penduduk menderita penyakit dan kemudian seorang dokter umum di Manado mengatakan bahwa itu adalah dikarenakan oleh merkuri, tanpa melaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Kemudian dari sini berkembang dan hasilnya kita sudah tahu semua, yaitu dengan dibawanya Newmont ke pengadilan. Indra: Saya tak punya saudara sedarah di sana, tapi tepa selira sedikit lah. Have some sense. amartien: lookn into a mirror. Indra: PS. 1. Government failure memang sudah berakar-urat di Indonesia, tapi jangan hanya disalahkan. Dikoreksi, Bung. amartien: Setuju. Saya tidak bisa melihat bagaimana 'koreksi' itu jika anda dan orang2 yang sependapat dg. anda ngotot bahwa Newmont mencemarkan perairan di teluk Buyat. Meng koreksi sesuatu adalah dengan kembali ke persoalan asalnya. Yaitu, selidiki mengapa orang tsb. sakit seperti itu. Seperti yang saya sebut diatas, diagnosa dokter yang per-tama2 memeriksa orang sakit tsb. hanyalah diagnosa tanpa penyelidikan di laboratorium, dan dimana dokter tsb. sama sekali bukan ali mengenai penyakit Minamata. Indra:2. Ugh, Freeport itu tak hanya tembaga tapi emas juga (btw, mekanisme emas untuk stabilitas ekonomi dunia pernah tahu 'kan?) Karena gak bisa baca kontrak perpanjangan Freeport (kontrak dalam Bahasa Inggris, d'uh) makanya bagi hasil Indonesia cuma keraknya aja. Bisakah lawyer kampung bertarung global? Btw, anggaran negara untuk bayar lawyer (aka staf ahli) hanya 12 juta per bulan potong pajak dan harus warga negara Indonesia ber-KTP. (pernah tahu mekanisme APBN kita yang bolong-bolong kayak keju nikmat buat tikus koruptor?) Think macro, Bung. amartien: Saya tahu mengenai kontrak mengontrak pem. Indonesia. Yang ikut andil dari pem. Indonesia didalam negosiasi kontrak pastilah meminta bayaran. Disitulah kuncinya jika seandainya kontrak bagi hasil menurut anda tidak sepadan. Freeport, ataupun perusahaan luar negeri dari manapun juga, tidak bisa berbuat apa2 di indonesia jika itu tidak dijinkan didalam perjanjian dengan pemerintah indonesia. Seperti yang saya sudah bilang sebelum ini, banyak sekali orang Indo yang pandai2. Saya selalu senang sekali melihat banyaknya tenaga ahli Indonesia terpakai di luar negeri. Bahkan ada juga orang indonesia yang sampai bekerja di Indonesia dengan dasar gaji orang Amrik (umpamanya). jadi dia itu bekerja di Indonesia, tetapi gaji dollar. Hebat sekali bukan? saya pun sangat bangga akan mereka2 itu. Berbunga hati melihat mereka, ter-lebih2 lagi ada dari mereka2 itu yang jauh lebih muda dari saya. (Nulis ini pun sambil senyum senang). jadi sekali lagi, janganlah berpikiran begitu minder mengenai kepandaian orang2 Indonesia. Banyak yang pandai. Fakta adalah bahwa jika pem. Indonesia memberikan kontrak kerja ke suatu perusahaan, baik perusahaan itu adalah perusahaan domestik maupun luar negeri, kontrak besar maupun kecil, banyak sekali pengeluaran 'yang terselubung', yang kemudian akhir2-nya merugikan rakyat Indonesia sendiri, tetapi menjadikan bank account pejabat yang terlibat kontrak tsb. menjadi membengkak. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Amrik. Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan datang. Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu 'PRIVILEGE'. Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis. Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong. Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup meyakinkan, sebagai salah satu pemilik perusahaan konstruksi. --- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan
Pemerintah Amrik tidak akan menanyakan mengenai agama seseorang. Tetapi jika anda bersikeras bahwa itulah persyaratan yang diminta oleh pem. Amrik, well.. what can I say? Rupanya anda yang tinggal di luar Amrik lebih banyak tahu mengenai Amrik dan policy pemerintah Amrik dari pada saya yang tinggal di Amrik dan dimana saya tahu sedikit mengenai ini dikarenakan oleh pekerjaan saya. Sama halnya dengan seorang anggauta milis beberapa waktu yangn lalu yang ngotot bahwa di formulir pendaftarann masuk ke perguruan tinggi ditanya mengenai agama. Sikap saya mengenai ini sama dengan sikap saya jika ada seseorang di abad ke 21 ini yang ngotot bahwa dunia itu datar, well .. what can I say. :-) - imcw [EMAIL PROTECTED] wrote: salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Benteng HAM - Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Per-tama2 saya tidak menyebut masyarakat. Karena didalam postingan ini yang dibicarakan adalah pemerintah Amrik yang menurut anda arogan, maka pada waktu saya mengatakan Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular,bukanlah menjadikan ukuran bahwa suatu negara arogan, maka seperti yang anda lihat, yang dimaksud disini sama sekali bukan masyarakat Amrik, melainkan pemerintah/negara amrik. Dalam halnya pem. Amrik memberikan visa - seorang pejabat konsuler Amrik harus mempertimbangkan apakah orang tsb. memenuhi persyaratan2 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Saya tidak mengerti kok anda menyebut mengenai HAM segala. Apakah diberikannya suatu visa adalah suatu hak manusia yang azasi? Bacalah dan pelajarilah Deklarasi HAM PBB. Betul apa yang anda bilang bahwa sami mawon ada orang Amrik yang bekerja di luar negeri. Tetapi, baca sekali lagi dengan cermat posting saya sebelum ini, sebab apa yang anda katakan tsb. adalah karena anda tidak menyimak. Saya menyebutkan mengenai banyaknya orang eropa yang sesudah bekerja di Amrik berkutet untuk tetap tinggal disini sesudah izin kerjanya habis. Sampai mengeluarkan uang ribuan dollar untuk mendapatkan nasihat lawyer supaya bisa memenuhi persyaratan bisa tinggal disini. Ini adalh suatu fakta. Tetapi berapa banyaknya orang Amrik yang bekerja di Eropa umpamanya yang berkutet untuk tetap tinggal bekerja di Eropa dan mendapatkan izin tinggal permanen? Tidak banyak. Saya sebutkan di posting saya sebelum ini sebab anda menyebutkan kawan anda yang orang Amrik yang 'takut' pada waktu dia ke Eropa akan dikenali sebagai orang Amrik. Kalau orang itu benar2 'takut' maka orang tsb. tidak akan ke Eropa, pergi saja ke tempat lain. Orang2 yang takut akan suatu negara tidak akan bepergian ke negara tsb. --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Woo...tampaknya sejak semula Anda ini sudah salah tangkap dan salah konteks. Saya ngomong soal kedubes AS sebagai isntitusi negara AS lho, Bung, bukan ngomong soal masyarakat AS. Dan Anda bilang SEORANG pejabat konsuler? Ini bukan oknum Bung, dan bukan cuma di Indonesia doang kejadiannya. Ini sudah bersifat sistemik. Bahwa pejabat Indonesia juga doyan mempersulit, ini bukan rahasia juga. Memang diakui kok, semua orang juga bisa konfirmasi. Tapi, seenggaknya, kita nggak pernah mimpi Indonesia akan jadi pendekar HAM kelas global. Sementara, AS di mana-mana kan gembor-gembor sebagai benteng HAM nomor wahid di seluruh dunia. Liat aja, gak pernah bosen tiap tahun mengeluarkan daftar negara pelanggar ini dan itu, lupa bahwa dirinya sendiri kurang haormat sama HAM. Orang Eropa banyak kerja dan tinggal di AS? Yep, tentu saja. Mereka gak punya kesulitan dapet visa ke AS. Sama-sama dominan kulit putihnya sih. Tapi, banyak juga lho orang AS yang lebih kerasan tinggal dan kerja di negeri orang. Sami mawon. Ke manapun Anda pergi, pasti bisa ketemu orang AS. Eksodus ini terutama terjadi sejak Bush jadi presiden AS. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 21:29:25 PDT 2007 From: amartien [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular, bukanlah menjadikan ukuran bahwa suatu negara arogan. Tingkah laku pejabat Indonesia terhadap penduduk Indonesia yang bukannya membantu dalam urusan dokumen umpamanya, tetapi mempersulit, dengan pengharapan bahwa akan ada pelicinnya --- apakah itu manusiawi atau tidak? Mengenai pengalaman kawan anda, memang dari dulu orang Eropa dengan medianya tidak senang ke Amrik. Tetapi fakta adalah banyak orang dari Eropa Barat yang tetap saja masih ingin tinggal dan bekerja disini. Kawan2 saya yang dari Eropa, sesudah mendapat visa kerja di Amrik, memilih utk. tinggal di Amrik. Macam2 cara yang dilakukan (legal) demi mendapatkan green card. Dan mereka itu bukan buruh, melainkan lulusan universitas dengan pekerjaan yang baik. manneke [EMAIL PROTECTED]
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan
Lihatlah posting2 saya mengenai ini. Diberikannya visa kepada seseorang tidak berdasarkan nama. Adik saya sendiri yang namanya sejenis anda tidak diberikan visa turis. Sekali lagi saya katakan, visa itu diberikan jika pejabat konsular menetapkan bahwa orang tsb. memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintahnya. Di formulir permintaan visa tidak ditanyakan mengenai agama anda. Tetapi jika anda tetap bersikeras bahwa apa yang anda katakan di posting anda ini adalah benar, well .. itu adalah hak anda. Sama halnya dengan orang2 yang bersikeras bahwa dunia ini datar ... itu adalah hak mereka. --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai manusia. manneke -Original Message- Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007 From: imcw [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan To: mediacare@yahoogroups.com salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
Kalau teori anda benar, maka berapa banyak yang diberikan ke laboratorium WHO, UI, ITB dan Minamata yang menjadi dasar dibebaskannya Newmont? --- cah bodho [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalaulah benar bahwa Newmont Minahasa Raya tidak mencemari lingkungan di Buyat, untuk apa dia bikin deal dengan Menteri Koordinator Kesra Aburizal bakrie untuk memberikan dana community development sampai 30 juta dollar? dan setelah kesepakatan itu terjadi barulah kemudian pengadilan memutuskan untuk membebaskan Direktur-nya dari tuntutan ? Tidak tahu apa lagi yang bisa dikatakan atas fakta ini??? --- amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihatlah pencemaran lingkungan di Indonesia. Hutan ditebas, karena oknum2 pem. juga yang korup. Sungai2 kotor. Pantai2 makin lama makin kotor. Di daerah sekitar bekas pertambangan Newmont, banyak penduduk yang mempunyai tambang liar. Menurut penduduk setempat yang lain, mereka itu mencemarkan lingkungan. Jika menurut anda mungkin pencemaran bukan merkuri, maka tentulah jaksa harus menuduh seperti itu. Rupanya jaksapun tidak bisa mendapatkan bukti adanya pencemaran yang lain. Mungkin anda lebih tahu dari jaksa. Bagaimana kalau anda membagikan pengetahuan anda tsb. ke jaksa? Hitung2 sumbangsih anda ke rakyat Indonesia, jika betul2 kemudian Newmont terbukti bersalah karena telah mencemarkan itu berdasarkan masukan dari anda. Janganlah menuduh tanpa alasan, atau hanya karena emosi. Kalau membaca sesuatu, bacalah dari segala macam sumber, dengan pikiran terbuka. Pakailah akal. Apa hubungannya hidup enak di Amrik dengan 'beratus sipil modar di Irak? Kelihatan sekali anda tidak nyambung akal anda dengan emosi. Emosi doang yang bekerja, yang dipicu oleh nggak tahu apa. Supaya anda tahu, mayoritas sipil di Irak yang mati adalah karena dibunuh oleh sesama muslimin sendiri. Dan orang2 Amrik hidup 'enak', seperti yang anda bilang, adalah karena pemerintahan mereka yang bagus dan bersih katimbang pemerintahan di Indonesia. Tejo Sulaksono [EMAIL PROTECTED] wrote: Om, gak usah kebakaran jenggot lah, usunglah Amriks dan semua perusahaanya yang cemarkan lingkungan diseluruh dunia secara cool, gak usah blingsatan. Saya pikir sih di Sulut itu tentu gak ada asap kalau engga ada api kan Om? Mungkin bukan merkuri, bisa kimia lain. Tapi siapa sih di Indonesia yang brani dan punya banyak uang buat risist MNC? Mbak Mawar cuman ingatkan berita media Indonesia juga kan? Skali lagi soal lingkungan semua MNC itu di kita kayak Dewa yang gak ada yg bisa gugat, dijaga sama yang sedang kuasa juga, DPR samimawon. Om pasti enak banget hidup di Amrik ya? Bersih lingkungannya, itu semua hanya karena beratus-ratus ribu sipil modar di Irak demi minyak yg mau dikuasai Amriks, tambah pencemaran lingkungan diseluruh dunia oleh MNC-MNC yang pada ngeruk sumber daya alam seenak udelnya sendiri. TSL amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak tahu anda mendapat keterangan dari mana bahwa Newmont adalah sumber pencemaran merkuri laut di teluk Buyat. Menurut hasil dari laboratorium ITB, UI, WHO dan yang paling penting adalah laboratorium minamata di Jepang, semua menunjukkan bahwa kadar merkuri di teluk Buyat dibawah kadar yang menyebabkan bahaya. Jadi artinya kadar merkuri di teluk Buyat biasa2 saja, bahkan termasuk rendah (kalau saya nggak salah ingat). Apakah hasil2 laboratorium terkenal tsb. tidak cukup bukti bahwa tuduhan terhadap PT Newmont tidak beralasan? Supaya anda tahu Minamata adalah dokter Jepang yang per-tama2 berkesimpulan bahwa penyakit seperti itu disebabkan oleh kadar merkuri di Jepang. Dan karenanya penyakit karena pencemaran merkuri bahasa awamnya disebut Minamata disease. Laboratorium di Jepang itu adalah laboratorium dan tempat penyelidikan yang paling terkemuka mengenai penyakit ini. Janganlah hanya karena yang menuduh adalah orang2 kita juga, dan yang dituduh adalah perusahaan Amrik, maka anda tidak mau melihat bukti2 yang ada. Hasil2 dari laboratorium2 yang saya sebut diatas juga disebutkan di koran2 di Iindonesia. Sayangnya, itu rupanya dilupakan begitu saja. Mawar Liar Merah [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya belum baca berita di media itu, namun media Indonesia juga memuat tingkah MNC tsb di Minahasa. MNC yg mbeludak uangnya ya bisa saja membayar pengacara-pengacara canggih melawan media yg sekait ini kan ada dipihak masyarakat setempat (Indonesia). Bagaimana sikap kita? media yang berupaya berbuat sesuatu dalam simpatinya pada pencemaran alam dan imbasnya untuk penduduk, langsung digugat. Kita masih ingat kan pada nasib Tempo dan Pak GM belum lama ini? MLM radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Selasa, 15 Mei 2007 | 17:00
Re: [mediacare] Re: fpi anti komunis?
FPI sudah ber-kali2 melakukan tindakan yang melanggar HAM nya penduduk, tetapi pemerintah tidak melakukan tindakan apapun terhadap mereka. Yang seharusnya dipertanyakan adalah: Mengapa pemerintah tidak melakukan tindakan terhadap FPI Mengapa pemerintah tidak melindungi hak orang2 yang menjadi korban FPI? --- ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote: Sikap dan tindakan FPI bukan saja salah dimata kita tetapi juga salah dimata Hukum negara yg demokrasi, FPI lupa bahwa dalam negara yg demokrasi tindakan sepihak (pemaksaan) adalah jelas melanggar aturan main, FPI tidak bersikap adil yg sesuai dengan butir2 pancasila dalam mempraktekan gerakan politiknya, FPI menggunakan strategy terorist utk menguasai lawan politiknya, and thats not right . salam omie imcw [EMAIL PROTECTED] wrote: salam abdi christ, fpi juga manusia sama seperti kita...cuma jalan yang diambil salah menurut sudut pandang kita...kalo mayoritas menganggap sudut pandang kita sudah benar, mari kita luruskan mereka...itu aja koq, nggak usah mikir ini itu... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com abdi christ quotes, ac FPI itu kaga ada Islam2nya. Mereka cuma boneka yang bertujuan untuk ac manas2-in orang agar anti islam. Apalagi, kalau orangnya udah ac kepanasan lalu mbikin kelompok anti islam. Itu lebih diharapkan lagi ac dari mereka. -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - TV dinner still cooling? Check out Tonight's Picks on Yahoo! TV.
Visa - Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Amrik. Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan datang. Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu 'PRIVILEGE'. Jika seseorang ber HAK atas sesuatu, maka orang tsb. HARUS diberikan hal itu. Tetapi jika seseorang diberikan PRIVILEGE (hak istimewa), maka itu adalah se-mata2 karena yang memberikannya bersedia memberikan hal tsb. tidak peduli apakah yang memberikan tsb. mempunyai persyaratan atau tidak. Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis. Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong. Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup meyakinkan, bahkan dia dalah direktur dan salah satu pemilik dari suatu perusahaan konstruksi. Kalau permintaan visa seseorang pernah ditolak, cobalah lagi beberapa bulan kemudian. Saya tahu sekali bahwa banyak orang2 yang sesudah mencoba ke dua atau ke tiga kalinya diberikan visa. Asalkan pada waktu permohonan2 yang sebelumnya dia tidak membohong didalam mengisi formulir permintaan visa tsb. Sebab di Amrik, kalau sudah ketahuan bohong, susah .. sekali untuk mendapatkan sesuatu. --- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan
Indra - Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
Indra: Bung, sadarkah kalau Anda mengetik tanpa melihat langsung ke Freeport atau Newmont (tapi hanya membaca penelitian, mungkin cuma dari internet bukan dokumen aseli penelitian tersebut)? Bacakah titik koma hingga tuntas? Sadarkah kalau email Anda yang mengumbar penelitian dari seluruh dunia itu hanya menyilet luka lebih dalam bagi rakyat Minahasa? Dokumen penelitian itu tidak dipublikasikan ke masyarakat sana, yang tak bisa akses ke internet. Punya komputer pun tidak, Bung. amartien: Berita mengenai hasil laboratorium2 tsb. ada di surat2 kabar Indonesia. Seperti yang saya sudah tulis di posting saya sebelum ini, sayangnya, banyak opini2 yang ditulis di media yang 'melupakan' hal ini. Inddra: Coba dibalik, kalau ada sepupu atau nenek Anda hidup dan berkudis seumur hidup di sana, apa Anda akan membeberkan dokumen yang kian memberatkan hidup saudara-saudara Anda? amartien: Saya akan mencari tahu apa yang menyebabkan hal tsb. Permulaan dari pada hal ini adalah pada waktu seorang penduduk menderita penyakit dan kemudian seorang dokter umum di Manado mengatakan bahwa itu adalah dikarenakan oleh merkuri, tanpa melaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Kemudian dari sini berkembang dan hasilnya kita sudah tahu semua, yaitu dengan dibawanya Newmont ke pengadilan. Indra: Saya tak punya saudara sedarah di sana, tapi tepa selira sedikit lah. Have some sense. amartien: lookn into a mirror. Indra: PS. 1. Government failure memang sudah berakar-urat di Indonesia, tapi jangan hanya disalahkan. Dikoreksi, Bung. amartien: Setuju. Saya tidak bisa melihat bagaimana 'koreksi' itu jika anda dan orang2 yang sependapat dg. anda ngotot bahwa Newmont mencemarkan perairan di teluk Buyat. Meng koreksi sesuatu adalah dengan kembali ke persoalan asalnya. Yaitu, selidiki mengapa orang tsb. sakit seperti itu. Seperti yang saya sebut diatas, diagnosa dokter yang per-tama2 memeriksa orang sakit tsb. hanyalah diagnosa tanpa penyelidikan di laboratorium, dan dimana dokter tsb. sama sekali bukan ali mengenai penyakit Minamata. Indra:2. Ugh, Freeport itu tak hanya tembaga tapi emas juga (btw, mekanisme emas untuk stabilitas ekonomi dunia pernah tahu 'kan?) Karena gak bisa baca kontrak perpanjangan Freeport (kontrak dalam Bahasa Inggris, d'uh) makanya bagi hasil Indonesia cuma keraknya aja. Bisakah lawyer kampung bertarung global? Btw, anggaran negara untuk bayar lawyer (aka staf ahli) hanya 12 juta per bulan potong pajak dan harus warga negara Indonesia ber-KTP. (pernah tahu mekanisme APBN kita yang bolong-bolong kayak keju nikmat buat tikus koruptor?) Think macro, Bung. amartien: Saya tahu mengenai kontrak mengontrak pem. Indonesia. Yang ikut andil dari pem. Indonesia didalam negosiasi kontrak pastilah meminta bayaran. Disitulah kuncinya jika seandainya kontrak bagi hasil menurut anda tidak sepadan. Freeport, ataupun perusahaan luar negeri dari manapun juga, tidak bisa berbuat apa2 di indonesia jika itu tidak dijinkan didalam perjanjian dengan pemerintah indonesia. Seperti yang saya sudah bilang sebelum ini, banyak sekali orang Indo yang pandai2. Saya selalu senang sekali melihat banyaknya tenaga ahli Indonesia terpakai di luar negeri. Bahkan ada juga orang indonesia yang sampai bekerja di Indonesia dengan dasar gaji orang Amrik (umpamanya). jadi dia itu bekerja di Indonesia, tetapi gaji dollar. Hebat sekali bukan? saya pun sangat bangga akan mereka2 itu. Berbunga hati melihat mereka, ter-lebih2 lagi ada dari mereka2 itu yang jauh lebih muda dari saya. (Nulis ini pun sambil senyum senang). jadi sekali lagi, janganlah berpikiran begitu minder mengenai kepandaian orang2 Indonesia. Banyak yang pandai. Fakta adalah bahwa jika pem. Indonesia memberikan kontrak kerja ke suatu perusahaan, baik perusahaan itu adalah perusahaan domestik maupun luar negeri, kontrak besar maupun kecil, banyak sekali pengeluaran 'yang terselubung', yang kemudian akhir2-nya merugikan rakyat Indonesia sendiri, tetapi menjadikan bank account pejabat yang terlibat kontrak tsb. menjadi membengkak. --- Sociopathos Limited [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung, sadarkah kalau Anda mengetik tanpa melihat langsung ke Freeport atau Newmont (tapi hanya membaca penelitian, mungkin cuma dari internet bukan dokumen aseli penelitian tersebut)? Bacakah titik koma hingga tuntas? Sadarkah kalau email Anda yang mengumbar penelitian dari seluruh dunia itu hanya menyilet luka lebih dalam bagi rakyat Minahasa? Dokumen penelitian itu tidak dipublikasikan ke masyarakat sana, yang tak bisa akses ke internet. Punya komputer pun tidak, Bung. Coba dibalik, kalau ada sepupu atau nenek Anda hidup dan berkudis seumur hidup di sana, apa Anda akan membeberkan dokumen yang kian memberatkan hidup saudara-saudara Anda? Saya tak punya saudara sedarah di sana, tapi tepa selira sedikit lah. Have some sense. Indra Razak PS. 1. Government failure memang sudah berakar-urat di Indonesia, tapi jangan hanya disalahkan. Dikoreksi, Bung. 2
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular, bukanlah menjadikan ukuran bahwa suatu negara arogan. Tingkah laku pejabat Indonesia terhadap penduduk Indonesia yang bukannya membantu dalam urusan dokumen umpamanya, tetapi mempersulit, dengan pengharapan bahwa akan ada pelicinnya --- apakah itu manusiawi atau tidak? Mengenai pengalaman kawan anda, memang dari dulu orang Eropa dengan medianya tidak senang ke Amrik. Tetapi fakta adalah banyak orang dari Eropa Barat yang tetap saja masih ingin tinggal dan bekerja disini. Kawan2 saya yang dari Eropa, sesudah mendapat visa kerja di Amrik, memilih utk. tinggal di Amrik. Macam2 cara yang dilakukan (legal) demi mendapatkan green card. Dan mereka itu bukan buruh, melainkan lulusan universitas dengan pekerjaan yang baik. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007 From: amartien [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Hmm ... arogan? Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa). AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan AS. Suatu negara itu bagaikan rumah. Apakah anda akan membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda? Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran gelap,maka sikap pem. AS adalah . it's best to err on the side of caution. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Jika isteri menjilat nanah darah sekalipun belum memenuhi hak suami terhadapnya.
Susahnya orang2 seperti itu yang menduduki tempat2 yang berpengaruh. Dan tentu saja mereka yang merasa begitu berkuasa (siapa tidak 'giddy' dengan perasaan penuh kuasa melihat bahwa dia bisa menggerakan masa?), tidak akan mau melepaskan kekuasaannya tsb. Dan juga wanita2 yang berada didalam kerangkeng itu, yang dari kecil diajarkan bahwa mereka tidak bisa berpiki utk. diri sendiri, selalu harus ada seorang laki2, betapapun muda umurnya maupun bodoh orangnya, walinya itu berkuasa atas diri dia -- mereka tidak tahu bahwa mereka sama haknya dengan pria. Tetapi jika ada yang bersuara, maka bukan hanya di protes, melainkan diancam dibunuh. Lihat saja nasib Ayaan Hirsi Ali Dia diancam dibunuh hanya karena dia ingin melepaskan wanita2 muslimin di Eropa dari belenggu ini. Kalau sempat, bacalah buku2-nya, The Caged Virgin, dan Infidel. salam, amartien ati gustiati [EMAIL PROTECTED] wrote: masalahnya mereka ini membaca kitab yg ditulis ribuan tahun yg lalu dimana isi nya sarat dengan kehidupan era zahiliyah dimana kekejaman atau pelecehan2 terhadap kaum wanita masih di anggap syah, dimana kedudukan para wanita tak lebih dari seorang budak yg bisa dilecehkan oleh para lelaki yg menganggap dirinya seorang Imam, seorang kaum yg layak di mata Allah, hanya sayangnya hingga hari ini ya hingga hari ini ketika kebudayaan ribuan thn yg lalu itu seharusnya sudah punah ternyata masih saja belum bergeser dari evolusi kebudayaan manusia, Islam selaras dengan artinya adalah ketenangan peaceful religion, are we ? Bagaiamana kita bisa meng claim Islam adalah peaceful religion bila tindakan2 kita tidak mencerminkan perdamaian ? bila yg kita munculkan dalam sikap kita adalah permusuhan, kebencian, pelecehan terhadap wanita ? sebagian muslim telah berhasil mencapai ketenangan hidup (peaceful) karena mereka telah bergeser dari belengu kebudayaan yg menjerat mereka ribuan tahun yg lalu, mereka hidup dalam konsep ber Tuhan dan bermasyrakat sesuai dengan misi Islam yaitu Peaceful Religion. Bagi mereka kelompok yg masih hidup dalam era zahiliyah tentunya akan cukup sulit utk berpikir secara logik karena benak mereka memang sudah kadung di penjarakan oleh kebodohan2 dan kezoliman2 yg terjadi di abad zahiliyah, inilah kelompok yg akhirnya dengan leluasa memporak poranda misi Islam karena misi mereka adalah menghancurkan kehidupan bukan mendamaikan kehidupan . Bagiamana dunia bisa mengatasi kelompok ini ? kita semua sudah menyaksikan bagiamana panggung dunia sudah porak poranda mengadu domba manusia dengan segala keangkuhan nya yg bodoh. salam omie amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Ahli mengenai keluarga di Arab Saudi mengutip apa yang dikatakan oleh nabi: meskipun seorang isteri menjilat nanah dan darah yang keluar dari hidung suaminya, dia masih tetap saja belum patuh terhadap semua hak2 suaminya. Ahli2 seperti inilah yang menjadi tantangan bagi muslimin yang menghendaki kehidupan modern di abad ke 21 (dimana semua orang diakui mempunyai hak2 yang sama). Sulit untuk mengubah pandangan seseorang jika pandangan tsb. berdasarkan ayat2 agama yang dianggap datang langsung dari Tuhan. Sulit karena di agama Islam tidak ada kebebasan berpikir. Sulit karena di Islam banyak mulah2 atau ahli2 agama seperti ini beserta dengan pengikut2-nya yang bukan saja tidak toleran melainkan ganas sekali terhadap orang2 yang berbeda pendapat dg. mereka. Bagaimana muslimin bisa maju jika 50% dari muslimin diperlakukan seperti ini http://memritv.org/Transcript.asp?P1=1447 5/9/2007 Clip No. 1447 Saudi Expert on Family Affairs Dr. Ghazi Al-Shimari Explains Wife Beating in Islam and States: If a Wife Licks Pus and Blood Coming Out of Her Husband's Nose - She Still Would Not Have Observed All His Rights !--[if !vml]--!--[endif]-- Following are excerpts from an interview with Dr. Ghazi Al-Shimari, a Saudi expert on family affairs, which aired on Iqra TV on May 9, 2007. Ghazi Al-Shimari: Beating is undoubtedly one of the methods to reform [wives]. However, it should be preceded by admonishment. The husband should remind his wife of the will of Allah. He should say: Wife, if you pray your five daily prayers, maintain your chastity, and obey your husband you will enter Paradise. He should tell her to be like the woman about whom the Prophet said: Any woman whose husband is pleased with her when she dies enters Paradise. [...] If this doesn't work, he should move to the phrase of abandonment, which refers to sleeping in separate beds. Abandonment could mean that he would sleep in a separate room, wouldn't talk to her, and so on. If abandonment doesn't work, we move to beating, but as the religious scholars have said, beating in this case is not the kind that draws blood or breaks teeth. They said it is similar to beating with the edge of his garment or a toothpick. But as you said, some people misunderstood
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Hmm ... arogan? Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa). AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan AS. Suatu negara itu bagaikan rumah. Apakah anda akan membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda? Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran gelap,maka sikap pem. AS adalah . it's best to err on the side of caution. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
Lihatlah pencemaran lingkungan di Indonesia. Hutan ditebas, karena oknum2 pem. juga yang korup. Sungai2 kotor. Pantai2 makin lama makin kotor. Di daerah sekitar bekas pertambangan Newmont, banyak penduduk yang mempunyai tambang liar. Menurut penduduk setempat yang lain, mereka itu mencemarkan lingkungan. Jika menurut anda mungkin pencemaran bukan merkuri, maka tentulah jaksa harus menuduh seperti itu. Rupanya jaksapun tidak bisa mendapatkan bukti adanya pencemaran yang lain. Mungkin anda lebih tahu dari jaksa. Bagaimana kalau anda membagikan pengetahuan anda tsb. ke jaksa? Hitung2 sumbangsih anda ke rakyat Indonesia, jika betul2 kemudian Newmont terbukti bersalah karena telah mencemarkan itu berdasarkan masukan dari anda. Janganlah menuduh tanpa alasan, atau hanya karena emosi. Kalau membaca sesuatu, bacalah dari segala macam sumber, dengan pikiran terbuka. Pakailah akal. Apa hubungannya hidup enak di Amrik dengan 'beratus sipil modar di Irak? Kelihatan sekali anda tidak nyambung akal anda dengan emosi. Emosi doang yang bekerja, yang dipicu oleh nggak tahu apa. Supaya anda tahu, mayoritas sipil di Irak yang mati adalah karena dibunuh oleh sesama muslimin sendiri. Dan orang2 Amrik hidup 'enak', seperti yang anda bilang, adalah karena pemerintahan mereka yang bagus dan bersih katimbang pemerintahan di Indonesia. Tejo Sulaksono [EMAIL PROTECTED] wrote: Om, gak usah kebakaran jenggot lah, usunglah Amriks dan semua perusahaanya yang cemarkan lingkungan diseluruh dunia secara cool, gak usah blingsatan. Saya pikir sih di Sulut itu tentu gak ada asap kalau engga ada api kan Om? Mungkin bukan merkuri, bisa kimia lain. Tapi siapa sih di Indonesia yang brani dan punya banyak uang buat risist MNC? Mbak Mawar cuman ingatkan berita media Indonesia juga kan? Skali lagi soal lingkungan semua MNC itu di kita kayak Dewa yang gak ada yg bisa gugat, dijaga sama yang sedang kuasa juga, DPR samimawon. Om pasti enak banget hidup di Amrik ya? Bersih lingkungannya, itu semua hanya karena beratus-ratus ribu sipil modar di Irak demi minyak yg mau dikuasai Amriks, tambah pencemaran lingkungan diseluruh dunia oleh MNC-MNC yang pada ngeruk sumber daya alam seenak udelnya sendiri. TSL amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak tahu anda mendapat keterangan dari mana bahwa Newmont adalah sumber pencemaran merkuri laut di teluk Buyat. Menurut hasil dari laboratorium ITB, UI, WHO dan yang paling penting adalah laboratorium minamata di Jepang, semua menunjukkan bahwa kadar merkuri di teluk Buyat dibawah kadar yang menyebabkan bahaya. Jadi artinya kadar merkuri di teluk Buyat biasa2 saja, bahkan termasuk rendah (kalau saya nggak salah ingat). Apakah hasil2 laboratorium terkenal tsb. tidak cukup bukti bahwa tuduhan terhadap PT Newmont tidak beralasan? Supaya anda tahu Minamata adalah dokter Jepang yang per-tama2 berkesimpulan bahwa penyakit seperti itu disebabkan oleh kadar merkuri di Jepang. Dan karenanya penyakit karena pencemaran merkuri bahasa awamnya disebut Minamata disease. Laboratorium di Jepang itu adalah laboratorium dan tempat penyelidikan yang paling terkemuka mengenai penyakit ini. Janganlah hanya karena yang menuduh adalah orang2 kita juga, dan yang dituduh adalah perusahaan Amrik, maka anda tidak mau melihat bukti2 yang ada. Hasil2 dari laboratorium2 yang saya sebut diatas juga disebutkan di koran2 di Iindonesia. Sayangnya, itu rupanya dilupakan begitu saja. Mawar Liar Merah [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya belum baca berita di media itu, namun media Indonesia juga memuat tingkah MNC tsb di Minahasa. MNC yg mbeludak uangnya ya bisa saja membayar pengacara-pengacara canggih melawan media yg sekait ini kan ada dipihak masyarakat setempat (Indonesia). Bagaimana sikap kita? media yang berupaya berbuat sesuatu dalam simpatinya pada pencemaran alam dan imbasnya untuk penduduk, langsung digugat. Kita masih ingat kan pada nasib Tempo dan Pak GM belum lama ini? MLM radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Selasa, 15 Mei 2007 | 17:00 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Newmont Minahasa Raya Richard Bruce Ness menggugat harian New York Times karena pemberitaan yang dinilai tidak benar, menyesatkan, dan tidak profesional selama periode September 2004 hingga Februari 2006. Gugatan perdata tersebut didaftarkan oleh kuasa hukum Ness, Arief T. Surowidjojo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kami masih mempelajari gugatan, kata Arief, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (15/5). Ness, dalam materi gugatannya, mengatakan bahwa pemberitaan New York Times dan beberapa media yang merupakan anak perusahaannya seperti International Herald Tribune dan The Boston Globe telah merugikan Newmont karena tersebarnya informasi yang tidak benar. New York Times bersama reporternya, Jane Perlez, memuat sejumlah artikel, di antaranya berjudul Spurred by Illness
Sociopathos Limited - Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
Hm ... ocehan panjang lebar yang ke-mana2, tetapi tidak membahas apa yang saya katakan, yaitu bahwa analisa laboratorium2 terkemuka menunjukkan bahwa tidak ada pencemaran merkuri di teluk Buyat. Yang saya katakan didalam posting saya hanyalah melulu mengenai Newmont. Kok enak saja menuduh bahwa saya membela korporasi global, kemudian ngoceh mengenai Freeport. Kalau menuduh berdasarkan fakta dong. Indonesia kaya raya alamnya. Banyak orang Indonesia yang pintar, tetapi orang2 pintar tsb. banyak yang bekerja di luar negeri, dimana semua teratur, tidak perlu berhadapan dengan sistim pemerintah yang korup. Biang keroknya miskinnnya orang Indonesia adalah pemerintah Indonesia sendiri. Bercerminlah ke diri sendiri. Ocehan anda sampai menyebutkan lawyer bule. Wah, iri apa dengan cara hidup lawyer tsb.? Di Amrik disini banyak lawyer yang berhasil yang hidupnya bukan main wahnya karena penghasilannya buanyak.! Tetapi banyak sekali lawyer yang hidupnya biasa2 saja. Banyak orang ngedumel mengenai Freeport, bahwa Freeport mengeruk kekayaan Indonesia, bahwa Papua tidak mengicipi kekayaan tsb. Pakai akal sedikit. Yang bertanggung jawab atas kesejahteraan penduduk Indonesia, termasuk di Papua adalah PEMERINTAH Indonesia. Yang harus dipertanyakan adalah: kemana uang yg. didapat oleh pem. Indonesia dari Freeport? Apakah tidak terpikir kepada anda bahwa uang penghasilan itu ada yang a) masuk kantong pejabat, b) nongkrong di Jakarta? Kesejahteraan penduduk Papua BUKANLAH tanggungjawab Freeport. Kalau pemerintah Indonesia menganggap kontrak dengan Freeport merugikan Indonesia, maka negosiasi lagi. Susah2 amat. Kalau Freeport tidak masuk Indonesia, maka tembaga tsb. akan tetap ngendon di dalam bumi Indonesia, karena utk mining disana membutuhkan biaya yang sangat besar sekali, dan pemerintah Indonesia tidak punya dana dan pengalaman untuk itu. Mengenai kerusakan alam jika terbukti bahwa suatu perusahaan merusak ekologi setempat, maka patutlah perusahaan tsb. dihukum, tidak peduli apakah perusahaan tsb. adalah perusahaan Indo atau luar neger, perusahaan kakap atau teri. Di Amrik banyak sekali peraturan2 yang harus dipatuhi oleh perusahaan2 untuk melindungi environment setempat. Dan peraturan2 ini diikuti dengan ketat. Kalau ada yang melanggar, pastilah di denda. Apakah di Indonesia ada peraturan2 seperti itu? Atau apakah seperti hal2 yang lain di Indonesia yang ada peraturannya, maka mudah dilanggar/dibeli Sociopathos Limited [EMAIL PROTECTED] wrote: Teman-teman, Terkadang saya heran ada orang Indonesia yang membela korporasi global yang mengeruk bumi Indonesia dan segala yang terkandung di atas hingga dalam laut. Padahal hanya nol koma nol nol nol sekian persen profitnya yang dikembalikan untuk membangun lingkungan sekitar. Maaf, saya bukan ahli lingkungan, tapi apa yang saya pelajari di sekolah tentang international trade adalah extreme externalities: lingkungan rusak. Singapura kecil mungil tapi jadi trade and money harbour besar di Asia selain 'golden tigers' lain (Cina, India, Jepang). Maaf, Indonesia tidak masuk dalam daftar tiger ini. Indonesia kaya raya tapi bodoh. Saking bodohnya, garis pantainya makin tergerus tapi gak bisa apa-apa. Heh? Pantai mana? Emang ada? Tahu apa kata profesor saya kemarin? Di sidang-sidang PBB hingga rapat negosiasi kontrak dengan pihak luar (seperti Newmont), pemerintah Indonesia kalah melulu hanya karena tak bisa bahasa Inggris doang. Pilih lawyer kelas kampung, jadi baca kontrak kayak makan kerupuk Ho oh aja dah, kriuk! Tahukah Peter Gontha waktu masih di Indovision saja punya lawyer bule yang tiap hari kerjanya ke gym termahal di Jakarta (tahun 1996 mana ada Celebrity Fitness?), tinggal di apartemen Lippo Sudirman (penthouse kali ya), dan gajinya naujubile gede. Ilmunya? Jangan ditanya. Dia tahu arti setiap pasal undang-undang di British Virgin Island hingga Timbuktu. Pemerintah kita? Lawyer kerupuk tadi, dan tak pernah berpikir korporasi global. Heh? Emang boleh pemerintah punya lawyer bule? Yah, kalau gak ada international lawyer yang canggih di dalam negeri, apa boleh buat, we hire overseas professionals to fight those capital moguls. Sayangnya, merah putih Pemerintah kita cuma di mata anggaran (gak ada mata anggaran pemerintah untuk lawyer outsourcing hahaha that's a bigger joke, right?). Janganlah picik membahas Newmont atau Freeport atau yang sejenis. Freeport another bad news: see Papuan Gold delivered straight to the Fed Reserve Bank, then they loan some money (itsy bitsy piece of the gold) to stupid Indonesians who actually owned the goddamned gold! Pesan akhir saya, sudah cukup kekalahan masyarakat Buyat mengiris hati setiap orang Indonesia, tak perlu lagi ditambah miris hati kita karena ada orang Indonesia yang membela korporasi global (atau Anda bule yang bisa ngetik pakai Bahasa Indonesia?). Indra Razak amartien [EMAIL
Re: [mediacare] Kisah Anwar-Khonik di Negeri Mimpi
dikembalikan ke Khonik jika pemerintah menganggap bahwa dia layak/mampu menjaga ke dua anaknya tsb. Pemerintah disini selalu mementingkan kebutuhan anak. Biasanya seorang anak lebih diberatkan supaya bisa tinggal bersama dengan orang tuanya. Tetapi jika orang tuanya dianggap tidak layak menjaga anak tsb., maka bisa saja anak tsb. diambil negara dan dititip ke asuhan foster family. Moga2 saja Khonik bisa membuktikan ke departemen sosial bahwa dia adalah orang tua yang bertanggung jawab. Semoga dia menceriterakan keadaan yang sebenarnya mengenai jatuhnya bayinya tsb. Ini kan bisa di dukung oleh anaknya Farah. Kasihan membaca nasib dari Anwar dan Khonin ini. Mereka berbuat seperti itu hanyalah karena kebiasaan di Indonesia. Mereka tidak sadar bahwa di Amrik, hukum itu berjalan dengan semestinya. Kemalangan mereka tsb. adalah karena perbuatan mereka sendiri. Proses yang mereka lalui, adalah sesuai dengan proses hukum di Amrik. Dan seperti yang saya uraikan diatas, baik di pengadilan imigrasi maupun kriminil mereka berhak mendapatkan pembelaan dari seorang ahli hukum. Dan sebaiknya jika kita dihadapkan ke pengadilan, maka kita berterus terang ke pengacara tsb. sehingga pengacar tahu duduk perkara sebenarnya dan bisa memberikan nasihat yang tepat. Pelajaran yang kita bisa ambil dari berita ini adalah: janganlah membohong. Sekali berbohong, maka harus membuat kebohongan lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya. amartien --- radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Kisah Anwar-Khonik di Negeri Mimpi Saya kepingin pulang, kata Khonik dengan wajah sendu, saat ditemui Gatra di kamar 486, Unit Psikiatri Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat. Wanita itu baru tenang hatinya setelah diyakinkan bahwa dia segera pulang beberapa hari lagi. Khonik memang mengalami tekanan jiwa cukup berat. Bayangkan, sejak kedatangannya ke Amerika Serikat dua tahun lalu, ibu berusia 30 tahun itu tak henti-henti didera kemalangan. Dua anaknya diambil hak asuhnya oleh Pemerintah Amerika Serikat, sedangkan suaminya dideportasi alias dipulangkan secara paksa ke Indonesia. Dia lebih menderita dari saya, ujar Anwar, suaminya, saat dihubungi di Surabaya dari Amerika. Seperti halnya keluarga muda, Anwar Muhammad dan Khonik Insiyah awalnya bahagia. Sebagai lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya, Anwar mampu mencukupi kebutuhan keluarga dengan mengajar bahasa Inggris di berbagai lembaga kursus di kota pahlawan. Namun, demi memperbaiki nasib, Anwar tergiur berangkat ke Amerika Serikat pada 2001. Awalnya Anwar bekerja sebagai buruh serabutan. Dua tahun kemudian, saat Amerika mencanangkan wajib lapor bagi warga asing, Anwar yang hanya mengantongi visa turis ikut mendaftarkan diri. Seperti kaum imigran Indonesia lainnya, ia mengajukan suaka politik agar mendapat izin kerja. Juga biar merasa lebih aman. Nah, agar gampang diberi suaka politik, atas usul pengacaranya, Anwar perlu membuat alasan yang masuk akal. Pria 35 tahun kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, ini pun mengarang bahwa dia mantan anggota organisasi militan Islam di Jawa Timur yang diburu karena dianggap membelot. Cerita karangan itu berhasil. Anwar pun mengantongi izin kerja resmi. Sambil menunggu permohonan suakanya diproses di pengadilan, Anwar bekerja di tempat lebih layak dibandingkan dengan warga Indonesia lainnya. Ia bisa menjadi pengantar piza Papa John atau menjadi tukang parkir, misalnya. Apalagi, Anwar tergolong pekerja keras sehingga Hasilnya lumayan sampai ia bisa beli mobil sedan di Amerika dan rumah di Sidoarjo, tutur teman-temannya. Agar ikut menikmati kehidupan yang lebih baik, diajaklah Khonik bersama anak perempuannya, Farah Husniatuz Zahra, ke Philadelphia pada 2005. Di sinilah kemalangan berawal. Suatu hari, Anwar ditelepon petugas INS (Badan Imigrasi Amerika) untuk diproses permohonan suakanya. Tanpa curiga, ia pun datang keesokan harinya ke kantor imigrasi. Sampai di sana saya langsung diborgol dan dipenjara, padahal proses banding tengah berlangsung, katanya. Belakangan baru disadari, ia dituduh terlibat kelompok Islam militan yang diburu Amerika. Lha, itu kan cerita ngarang saja, ujar Anwar. Ditinggal beberapa bulan, Khonik pun mengalami krisis keuangan sehingga terpaksa bekerja. Apalagi, Rahmadani Fitri Muhammad, anak keduanya, lahir prematur tujuh bulan akibat ibunya stres, sehingga butuh biaya ekstra. Karena meninggalkan anak-anak balita dilarang di Amerika, Khonik tidak bisa bekerja jauh-jauh. Sehingga ia bekerja di toko pemilik apartemennya di Warung Surabaya, yang terletak di lantai dasar. Beberapa hari berjalan seperti biasa, sampai terjadi musibah. Rahmadani jatuh dari gendongan Farah, kakaknya, berguling dari tangga lantai II ke bawah sehingga mengalami perdarahan di kepala. Baru keesokan harinya si bocah dibawa ke rumah sakit, dan Khonik berkelit bahwa dia yang menjatuhkan bayinya. Alasan Khonik tidak cocok
[mediacare] Al-Qaeda group threatens attacks in France
Lagi2 contoh pemaksaan oleh Muslimin. Ideologi abad ke 7 ini yang sampai sekarang masih saja dipegang oleh jihadis. http://www.expatica.com/actual/article.asp?subchannel_id=25story_id=39829 Al-Qaeda group threatens attacks in France DUBAI, May 15, 2007 (AFP) - An Al-Qaeda front group in Europe threatened on Tuesday to launch bloody attacks in France in response to the election of crusader and Zionist Nicolas Sarkozy as president. As you have chosen the crusader and Zionist Sarkozy as a leader ... we in the Abu Hafs al-Masri Brigades warn you that the coming days will see a bloody jihadist campaign ... in the capital of Sarkozy, the group's Europe division said in an Internet statement addressed to the French people. The campaign will be against all those who allow themselves to follow the policy of the US administration, said the statement whose authenticity could not verified. The Abu Hafs al-Masri Brigades takes its name from an Al-Qaeda commander killed during the US-led invasion of Afghanistan in October 2001. The group previously claimed responsibility for the July 2005 terror attacks in London, as well those in Madrid in March 2004 and in Istanbul in November 2003. Just after the London bombings, the group warned European nations to pull their troops out of Iraq within a month or face more attacks like them. Copyright AFP Subject: French news
Re: [mediacare] Deklarasi Berdirinya Provinsi Papua Utara Teluk Cenderawasih
Referendum satu tahun sesudah diambil oleh NKRI adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan oleh NKRI sebagai 'hadiah' mendapatkan Irian Barat. Referendum pun dilakukan, kalau nggak salah sesudah lebih dari satu tahun, tetapi referendumg tsb. ada mainnya. Orang2 papua dilanggar haknya oleh NKRI pada waktu NKRI mengadakan 'referendum' mengenai apakah mereka ingin bergabung dengan Indonesia atau merdeka. Pada waktu itu belum banyak transmigran dari Jawa, Sumatra, Madura di papua, belum lagi ada laskar jihad di papua. Sebaiknya Papua mengadakan referendung apakah ingin merdeka atau tetap bergabung dengan Indonesia. Kalau saya orang Papua saya akan mengajukan satu persyaratan lagi pada waktu melakukan referendumg, yaitu bahwa yang ikut referendumg hanyalah penduduk yang tinggal di Papua pada waktu Indonesia melakukan 'referendum' yang pertama kali. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Refleski: Devide et impera?! http://www.suarapembaruan.com/News/2007/05/15/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Deklarasi Berdirinya Provinsi Papua Utara Teluk Cenderawasih [JAYAPURA] Ratusan warga di Kota Serui menghadiri upacara pencanangan berdirinya Provinsi Papua Utara Teluk Cenderawasih atau disebut Papua Teluk Cenderawasih (PTC). Upacara dilakukan di Lapangan Trikora, Alun-alun Kota Perjuangan Serui, Selasa, (15/5) pagi pukul 10.00 WIT di Serui, Kabupaten Yapen Waropen. Ketua Panitia Pencanangan Provinsi Papua Teluk Cenderawasih, Philips Wona, saat dihubungi SP, Selasa, (15/5) pagi melalui telepon genggamnya mengatakan, pencanangan ini merupakan aspirasi masyarakat. Ada keinginan memekarkan wilayah provinsi sebagai sebuah wilayah otonom yang berdiri sendiri dan dapat mengatur warga di Kawasan Teluk Cenderawasih. Dikatakan, keinginan ini sudah ada sejak lama. Dengan pencanangan ini bukan berarti pada saat pencanangan dilakukan langsung berdiri Provinsi Teluk Cenderawasih. Provinsi ini akan hadir melalui mekanisme dan ketentuan yang berlaku, dan tentu saja merujuk UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Pencanangan ini, tambahnya, lebih pada pernyataan terbuka bahwa ada keinginan untuk membentuk sebuah provinsi baru dengan wilayah meliputi sejumlah kabupaten yakni Yapen Waropen, Supiori, Biak Numfor, Nabire, dan Waropen, yang nantinya akan bersanding dengan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, khususnya di kawasan Teluk Cenderawasih. Untuk itu, segala mekanisme dan prosedur yang berlaku akan dilalui. Kajian-kajian ilmiah terkait berdirinya Provinsi Teluk Cenderawasih telah dilakukan. Kajian ilmiah itu, di antaranya, kerja sama dengan Universitas Papua mengkaji secara akademis akademis. Sejumlah syarat administratif untuk sebuah pemekaran wilayah sedang dipersiapkan, termasuk lobi politik. Meskipun demikian, Wona mengakui, apa pun rencana yang dilakukan namun dasar rujukan untuk melakukan pemekaran Provinsi Teluk Cenderawasih dari Provinsi Papua adalah UU No 21/2001. [GAB/M-11] Last modified: 15/5/07
Re: [mediacare] Newmont Gugat New York Times Rp 615 Miliar
Saya tidak tahu anda mendapat keterangan dari mana bahwa Newmont adalah sumber pencemaran merkuri laut di teluk Buyat. Menurut hasil dari laboratorium ITB, UI, WHO dan yang paling penting adalah laboratorium minamata di Jepang, semua menunjukkan bahwa kadar merkuri di teluk Buyat dibawah kadar yang menyebabkan bahaya. Jadi artinya kadar merkuri di teluk Buyat biasa2 saja, bahkan termasuk rendah (kalau saya nggak salah ingat). Apakah hasil2 laboratorium terkenal tsb. tidak cukup bukti bahwa tuduhan terhadap PT Newmont tidak beralasan? Supaya anda tahu Minamata adalah dokter Jepang yang per-tama2 berkesimpulan bahwa penyakit seperti itu disebabkan oleh kadar merkuri di Jepang. Dan karenanya penyakit karena pencemaran merkuri bahasa awamnya disebut Minamata disease. Laboratorium di Jepang itu adalah laboratorium dan tempat penyelidikan yang paling terkemuka mengenai penyakit ini. Janganlah hanya karena yang menuduh adalah orang2 kita juga, dan yang dituduh adalah perusahaan Amrik, maka anda tidak mau melihat bukti2 yang ada. Hasil2 dari laboratorium2 yang saya sebut diatas juga disebutkan di koran2 di Iindonesia. Sayangnya, itu rupanya dilupakan begitu saja. Mawar Liar Merah [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya belum baca berita di media itu, namun media Indonesia juga memuat tingkah MNC tsb di Minahasa. MNC yg mbeludak uangnya ya bisa saja membayar pengacara-pengacara canggih melawan media yg sekait ini kan ada dipihak masyarakat setempat (Indonesia). Bagaimana sikap kita? media yang berupaya berbuat sesuatu dalam simpatinya pada pencemaran alam dan imbasnya untuk penduduk, langsung digugat. Kita masih ingat kan pada nasib Tempo dan Pak GM belum lama ini? MLM radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Selasa, 15 Mei 2007 | 17:00 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Newmont Minahasa Raya Richard Bruce Ness menggugat harian New York Times karena pemberitaan yang dinilai tidak benar, menyesatkan, dan tidak profesional selama periode September 2004 hingga Februari 2006. Gugatan perdata tersebut didaftarkan oleh kuasa hukum Ness, Arief T. Surowidjojo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kami masih mempelajari gugatan, kata Arief, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (15/5). Ness, dalam materi gugatannya, mengatakan bahwa pemberitaan New York Times dan beberapa media yang merupakan anak perusahaannya seperti International Herald Tribune dan The Boston Globe telah merugikan Newmont karena tersebarnya informasi yang tidak benar. New York Times bersama reporternya, Jane Perlez, memuat sejumlah artikel, di antaranya berjudul Spurred by Illness, Indonesians Lash Out at U.S Mining Giant pada 9 September 2004 dan Gold Mining Company to Pay Indonesia $ 30 Million pada 17 Februari 2006. Ness menuntut pemulihan nama baik dan permintaan maaf yang dimuat sebagai berita utama pada halaman pertama di New York Times, International Herald Tribune, dan seluruh media publikasi anak perusahaan New York Times serta situs www.nytimes.com. Ness juga meminta ganti rugi material sebesar US$ 894 ribu (sekitar Rp 8,4 miliar) dan imaterial US$ 63,93 juta (sekitar Rp 607 miliar). Tito Sianipar - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[mediacare] Jika isteri menjilat nanah darah sekalipun belum memenuhi hak suami terhadapnya.
Ahli mengenai keluarga di Arab Saudi mengutip apa yang dikatakan oleh nabi: meskipun seorang isteri menjilat nanah dan darah yang keluar dari hidung suaminya, dia masih tetap saja belum patuh terhadap semua hak2 suaminya. Ahli2 seperti inilah yang menjadi tantangan bagi muslimin yang menghendaki kehidupan modern di abad ke 21 (dimana semua orang diakui mempunyai hak2 yang sama). Sulit untuk mengubah pandangan seseorang jika pandangan tsb. berdasarkan ayat2 agama yang dianggap datang langsung dari Tuhan. Sulit karena di agama Islam tidak ada kebebasan berpikir. Sulit karena di Islam banyak mulah2 atau ahli2 agama seperti ini beserta dengan pengikut2-nya yang bukan saja tidak toleran melainkan ganas sekali terhadap orang2 yang berbeda pendapat dg. mereka. Bagaimana muslimin bisa maju jika 50% dari muslimin diperlakukan seperti ini http://memritv.org/Transcript.asp?P1=1447 5/9/2007 Clip No. 1447 Saudi Expert on Family Affairs Dr. Ghazi Al-Shimari Explains Wife Beating in Islam and States: If a Wife Licks Pus and Blood Coming Out of Her Husband's Nose - She Still Would Not Have Observed All His Rights Following are excerpts from an interview with Dr. Ghazi Al-Shimari, a Saudi expert on family affairs, which aired on Iqra TV on May 9, 2007. Ghazi Al-Shimari: Beating is undoubtedly one of the methods to reform [wives]. However, it should be preceded by admonishment. The husband should remind his wife of the will of Allah. He should say: Wife, if you pray your five daily prayers, maintain your chastity, and obey your husband you will enter Paradise. He should tell her to be like the woman about whom the Prophet said: Any woman whose husband is pleased with her when she dies enters Paradise. [...] If this doesn't work, he should move to the phrase of abandonment, which refers to sleeping in separate beds. Abandonment could mean that he would sleep in a separate room, wouldn't talk to her, and so on. If abandonment doesn't work, we move to beating, but as the religious scholars have said, beating in this case is not the kind that draws blood or breaks teeth. They said it is similar to beating with the edge of his garment or a toothpick. But as you said, some people misunderstood this, and so, many poor women had their legs broken. Interviewer: Of their heads. Ghazi Al-Shimari: Yes. According to a hadith, Umm Zar' said to 'Aisha: My husband is the epitomy of stupidity and impotence. He is afflicted with every possible defect. Either he wounds me, or breaks my bones, or both. This poor woman said that her husband was a stupid idiot, and that on top of that, he didn't even know how to have sex. But when he talks to me, he wounds me, breaks my [bones], or both. Interviewer: Someone like that reads the verse as bite them, instead of admonish them. Ghazi Al-Shimari: Nice. So when some people understood the beatings this way, the women of the Quraysh tribe went to the Prophet to complain. They said: Oh, Prophet of Allah, the men have begun beating us. So the Prophet decided: Don't beat the women who serve Allah. Then Omar came and said: Oh Prophet of Allah, the women have become insolent. We cannot take it anymore. You said not to beat women who serve Allah, so what should we do with them? So the Prophet approved [beatings], but said that those who beat are not the best among you. [...] The Prophet said: If I were to order anybody to bow before anyone, I would order the wife to bow before her husband. The husband's rights are very great. Therefore, according to a reliable Hadith, a woman said: Oh Prophet of Allah, I will not marry before you tell me what my husband's rights from me are. The Prophet said: Do you really want to know? She said: Yes. He said: If pus or blood comes out of your husband's nose and you lick is up, you still will not have observed all his rights. The rights of the husband are great, and you must observe them.
Re: Saya ini laki-laki, tak mungkin berjilbab! - Re: [mediacare] Perempuan muslimah berjilbab dilarang bergabung dengan militer
Firman: wae, nggak mungkin lah mas,wong saya ini laki2.. Mungkin sih mungkin saja dong laki2 berjilbab lah, ber burka lah. Contohnya sudah sering dipakai untuk alasan2 sbb.: Melarikan diri: Burqa - Clad Taliban Leader Caught as NATO Attacks Ketemu pacar: Man wearing a burqa held at airport in Mumbai Mencuri: (dari namanya kelihatannya orang ini adalah orang kafir. Tetapi memangnya non muslim nggak boleh berburka?) Philadelphia man who wore burqa in pizza parlour robberies given 82 years. Tentu saja laki2 tidak mau berburka, berjilbab, sebab sangat tidak nyaman, kepanasan, penglihatan terbatas, gerakan2 pun terbatas. Fyi [EMAIL PROTECTED] wrote: MOD: Mas Firman sendiri sudah pernah mencoba latihan perang sambil berjilbab? Ha ha ha mas moderator ini aya-aya wae, nggak mungkin lah mas, wong saya ini laki2. Untuk ini saya akui, saya nggak bisa mempraktekkannya. Istri saya sendiri menggunakan kerudung, dan Alhamdulillah di Indonesia ini, aktifitasnya tidak pernah terhambat termasuk kalau mau berenang dan main perang-perangan (paint ball) yang saat ini sedang populer, namun kalau menoleh ke belakang jaman saya SMA tahun 79 nan , untuk kegiatan olah raga saja perempuan berjilbab masih dilarang, saat itu masih belum terbayang bagaimana membuat baju khusus untuk kaum berjilbab berenang. Jadi ambil nilai positifnya lah, setidak-tidaknya mungkin ini bisa jadi peluang usaha baru, siapa tahu mas mod bisa buka counter toko baju perang khusus untuk perempuan berjilbab, siapa tahu ? Wassalam Firman MOD: Hahahahahahaa, terima kasih untuk pengakuannya yang tulus. Menengok masa lalu, katakan tahun 79, rasanya tak pernah ada larangan berjilbab di Indonesia. Zaman dulu yang lagi model kan kerudung, umumnya pakai kebaya. Mirip Ibu Fatmawati itu lho. Saya pikir ini Islami juga lho. Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
[mediacare] K
Kebudayaan barbar, membunuh wanita hanya karena tidak perawan. Selama hubungan tsb. adalah antara dua orang dewasa yang suka sama suka, tidak ada pelanggaran apapun yang dilakukan. Sebaiknya orang2 yang begitu peduli dengan keperawanan seseorang, lebih mementingkan jihadis2 yang membunuh orang2 atas nama agamanya dan mengajarkan anak2-nya untuk berjihad, Beberapa hari yg lalu saya memberikan posting dimana saya kutip apa yang ditulis dibuku The Caged Virgin tulisan Ayaan Hirsi Ali mengenai sunat yang dilakukan terhadap wanita. http://www.news.com.au/couriermail/story/0,23739,21691116-401,00.html Doctors split on hymen repairs By Adam Sage May 08, 2007 Muslim women asking for hymenoplasty surgery French doctors divided on how to best respond Some fear their patients will be beaten or ostracised A DEBATE is raging among doctors over Muslim women who ask for operations to reconstitute their hymens before marriage, and medical certificates stating they are virgins. The controversy has flared in France, where gynaecologists say they are facing a growing number of requests from women desperate to avoid the repudiation that can follow the loss of chastity. The phenomenon, which is also dividing doctors in other European countries, the US and Africa, is denounced by critics as a sign of social regression driven by Islamic fundamentalists. Jacques Lansac, chairman of the French National College of Gynaecologists and Obstetricians, is leading the campaign against what he describes as an attack on the dignity of women. He has also issued advice against hymenoplasty a surgical operation that involves reconstructing the membrane usually broken during the first act of sexual intercourse. We get more and more women coming in and saying that their brothers or fathers will kill them if they find out they've slept with a man. But it's important to say no, because if we don't we're giving in to the fundamentalists, Professor Lansac said. However, he said some doctors were ignoring his advice in the hope of protecting patients from being ostracised or beaten. Isabelle Levy, an author who studied the issue for her book Religion in the Hospital, said the search for chastity certificates and hymenoplasties stemmed from conflicting pressures among France's five million Muslims. On the one hand, young Muslim girls born in France go out a lot more than they used to, she said. They are modern and they have adventures like other Europeans which never happened in the past. But on the other hand, fundamentalism is spreading and these girls are getting sent back to their countries of origin to marry. And they will be rejected if it is found out that they are not virgins. The plight was evident from the account of one woman of North African origin on a French internet chat forum. She slept with her boyfriend because he said that he was mad about me and wanted to marry me and I believed him because I was madly in love with him. But he left her when she fell pregnant. The woman had an abortion, which she kept secret from her family until her mother discovered a letter from the clinic. I fainted and afterwards it was total despair tears, insults, blows, disappointment and finally a dressing-down. She has asked her gynaecologist to redo her hymen because she says that 'if not, it will ruin my future'. Several private French clinics carry out hymenoplasties. But some doctors agree to undertake the operation in public hospitals, where it is funded by the welfare state, a practice that is not in theory authorised by officials. Stephane Saint-Leger, head of gynaecology at Aulnay-sous-Bois hospital refuses virginity certificates because it's not a medical problem, whether you're a virgin or not. While some doctors will not sign virginity certificates because it is not a medical problem, others will. Jacques Milliez, head of the department of gynaecology and obstetrics at Saint-Antoine hospital in Paris, said: I worked in Algeria as a junior doctor and when I was on call at night I saw these young women whose throats had been slit because they were suspected of having lost their virginity. So if someone asks me, I sign the certificate. The Times
Re: [mediacare] Hirsi Ali's challenge to humanity
Di bukunya The Caged Virgin, Hirsi Ali menceriterakan mengenai disunatnya wanita. Suatu perbuatan barbar untuk menjaga keperawanan wanita. Saya kutip penjelasannya mengenai sunat wanita yang ekstrim: quote: The process involves the cutting away of the girl's clitoris, the outer and inner labia, as well as the scraping of the walls of her vagina with a sharp object - a fragment of glass, a razor blade, or a potato knife, and then the binding together of her legs, so that the walls of the vagina can grow together. unquote Menurut Hirsi Ali, banyak wanita Muslim di Eropa yang sudah tidak perawan lagi, sebelum perkawinannya, maka dia mengunjungi dokter tertentu untuk 'mengembalikan' keperawanannya, sebab kalau ketahuan bahwa dia sudah tidak perawan lagi, maka itu membawa aib di keluarganya. Budaya dimana harga diri atau kehormatan suatu keluarga tergantung dari keperawanan anak wanitanya, yang kemudian sesudah menikah dikurung dirumah, hanya sebagai pabrik bikin anak dan melayani suami dan rumah tangga, sungguh sangat menyedihkan. Wanita2 yang disunat banyak yang kemudian mempunyai ber-macam2 masalah kesehatan. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1178431592731pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull May. 7, 2007 21:54 | Updated May. 7, 2007 22:12 Hirsi Ali's challenge to humanity By CAROLINE GLICK Ayaan Hirsi Ali is arguably the bravest and most remarkable woman of our times. To understand why this 37-year-old woman is extraordinary, she must be assessed in the context of the forces pitted against her in her twin struggles to force the Western world to take note of Islam's divinely ordained enslavement of women, and to force the Islamic world to account for it. A series of incidents this week placed the forces she battles in stark relief. Sunday Muslims shot up the Omariyah elementary school in Gaza. One man was killed and six were wounded in the onslaught. The murderers attacked because the UN-run school in Rafah had organized a sports day for the children, in which little boys would be playing with little girls. The idea that that boys and girls might play sports together was too much for the righteous believers. It was an insult to Islam, they said. And so they decided to kill the little boys and girls. On May 3, in Gujrat, Pakistan, Muslims detonated a bomb at the gate of a girls' school. Their righteous wrath was raised by the notion that girls would learn to read and write. That too, they felt, is an insult to Islam. On April 28, US soldiers in Iraq discovered detonation wires across the street from the newly built Huda Girls' school in Tarmiya, north of Baghdad. They followed the wire to its source and discovered the school had been built as a deathtrap. The pious Muslims who constructed the school had filled propane tanks with explosives and buried them beneath the floor. They built artillery shells into the ceiling and the floor. To save the world for Allah, they decided to butcher little girls. And the brutality is not limited to the Middle East. Last month in Oslo, Norway, Norwegian-Somali women's rights activist Kadra was brutally beaten by a crowd of men piously calling out Allah Akhbar. She was attacked for exposing the fact that inside their mosques in Norway, Norwegian imams praise female genital mutilation in the name of Allah. LATE LAST year Hirsi Ali published her memoir, Infidel. In describing her own life, what she actually explains are the two competing human impulses - conformity and individualism. In her own life, the clash of the two has been played out on the stage of Islamic ascendance and Western cultural collapse. Hirsi Ali was born in Somalia to a politically active father who sought to free his country from Said Barre's Marxist dictatorship. Forced to flee the country with her family, Hirsi Ali's childhood in Arabia and Africa revolved along the axis of Islamic ascendance at the hand of the Saudi-financed Muslim Brotherhood and Khomeini's Iran. Hirsi Ali's rebellion against Islam was personal, not political. As a young girl and later as a young woman, she found herself abused and stifled by the dictates of Islam just as her youthful spirit wished most to take flight. As a five-year-old in Somalia, she screamed in pain and shock when her grandmother tied her down and had a man with a knife mutilate her genitals. Living in Saudi Arabia she was struck by the oppressiveness of the true Islam. Why, she wondered were she and her mother and sister prohibited from leaving their apartment without a male relative escorting them? As an adolescent in Nairobi she wondered why the enjoyment she felt in the company of boys was sinful. Why did her mother need to suffer the humiliation of polygamy? Why could she not choose her own husband? Why was she told by one and all that her normal human
Re: [mediacare] 'Kidnappers wrong to resort to Islam'
quote:Palestinian Authority officials are trying to persuade the kidnappers of a long-held BBC journalist that they are mistaken in using Islamic justifications for their actions, an aide to the PA premier told The Associated Press on Monday. :unquote Hm.. apakah hanya penculikan dari jurnlis BBC ini saja yang tidak sesuai dengan ajaran2 Islam? Bagaimana dengan penculikan2 yang ter-jadi di-mana2 diseluruh dunia berdasarkan Islam? Kok PA tidak menkritik ataupun mencelanya? Bagaimana dengan penculikan yang dilanjutkan dengan penggorokan leher? Apakah itu sesuai dengan ajaran2 Islam? Sebab saya tidak mendengar adanya protes ataupun kritik dari PA mengenai hal2 itu. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1178431591961pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull May. 7, 2007 20:18 | Updated May. 7, 2007 20:21 'Kidnappers wrong to resort to Islam' BBC correspondent Alan Johnston, who was kidnapped by masked Palestinian gunmen in Gaza. Photo: AP [file] By ASSOCIATED PRESS Palestinian Authority officials are trying to persuade the kidnappers of a long-held BBC journalist that they are mistaken in using Islamic justifications for their actions, an aide to the PA premier told The Associated Press on Monday. Ahmed Youssef, an aide to Palestinian Authority Prime Minister Ismail Haniyeh, said there are contacts with the kidnappers of Alan Johnston, who has been held for 50 days, by far the longest time in captivity for a Western hostage. It's on the way to being resolved. It's being addressed religiously and ideologically, he said, but would not say whether he expected Johnston to be released in days or weeks. Youssef said negotiators were trying to convince kidnappers that the extremist Islamic ideology they used to justify holding Westerners is incorrect. Last week Haniyeh suggested the kidnappers belonged to an Islamic extremist group. Youssef also denied a newspaper report listing the demands of the kidnappers - a tract of land from the Palestinian government, 5 million dollars from the British government, and release of an Iraqi woman, Sajida al-Rishawi, 35, sentenced to death in Jordan for her role in the al-Qaida-led triple hotel bombing that killed 60 people there. The report is not precise, it is not correct, Youssef said in the telephone interview. There has been no public word of Johnston's condition since he was snatched by gunmen from a Gaza street on March 12. Youssef said the government's office had received assurances that Johnston was in a safe place, and in good health. We welcome all efforts to free him. It's clearly very sad for us that he is still being held - 50 days is a very long time for anyone to remain in captivity, said Simon Wilson, editor of the BBC's Middle East bureau. We can't comment on everything that is coming out of Gaza. The (Palestinian) government has said they will do everything they can to get Alan freed.
Re: [mediacare] Presdir PT Newmont Bebas dari Tuduhan Pencemaran Buyat
Hm berita duka cita? Newmont dituduh mencemarkan teluk buyat sebelum Newmont menutup kegiatannya karena memang sudah selesai pekerjaannya disana. Jika anda mengikuti kisah Newmont ini dari mula, maka dari dulu2 sudah bisa dilihat bahwa 'tuduhan2' tsb., seperti apa yang dikatakan oleh jaksa, adalah sangat lemah. Klinik2 yang terkemuka, yaitu Minamata klinik di Jepang (yang no.1 pengetahuannya mengenai penyakit manusia yang kena merkuri, karena itu juga disebut 'Minamata disease', yaitu nama dokter yang menemukan hub. pencemaran merkuri dengan penyakit itu), WHO, dan juga laboratorium ITB dan nggak tahu mana lagi di Indonesia , semuanya mengatakan bahwa kadar merkuri di teluk Buyat adalah jauh lebih rendah dari kadar yang merugikan/bisa menjadikan orang2 tercemar merkuri. Kalau baca suatu berita, jangan hanya sepihak dong. Google saja mengenai ini, dan baca SEMUA berita2 mengenai ini, mulai dari permulaan tuduhan ke Newmont. Sekarang, kapan yah kita akan melihat orang2 dibawa ke pengadilan yang tertanggung jawab atas lumpur Lapindo yang jelas2 sudah 1. merugikan rakyat. 2. merusak ekologi. amartien Newmont firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita duka cita... firdaus cahyadi -- Kompas/Rabu, 25 April 2007 Presdir PT Newmont Bebas dari Tuduhan Pencemaran Buyat Manado, Kompas - Pengadilan Negeri Manado, Selasa (24/4), membebaskan Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya (NMR) Richard Ness dari dakwaan pencemaran lingkungan di Teluk Buyat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Putusan pengadilan mengundang reaksi keras dari ratusan warga Buyat dan aktivis lingkungan yang menghadiri persidangan. Ketua majelis hakim Ridwan Damanik yang membacakan putusan selama dua jam menyebut beberapa alasan pembebasan Ness. Alasan itu antara lain sejumlah penelitian oleh Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan keterangan pengamat lingkungan yang diajukan sebagai saksi. Masalah pembuangan tailing (limbah) di laut juga mendapat rekomendasi dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf tahun 2000. Jadi tidak ada yang dilanggar oleh Newmont, kata Damanik. Jaksa Purwanta mengatakan, hakim mengabaikan penelitian laboratorium forensik Mabes Polri yang menyatakan adanya pencemaran merkuri dan arsen pada limbah yang dibuang ke laut. Kami kecewa terhadap putusan hakim, kata Purwanta dan langsung menyatakan kasasi. Jaksa pada persidangan Oktober 2006 menuntut hukuman tiga tahun penjara terhadap Richard Ness ditambah denda Rp 500 juta. Sebagai perusahaan, PT NMR juga diwajibkan membayar denda Rp 1 miliar. Ketua DPRD Sulut Syachrial Damopolii menyatakan, keputusan hakim itu perlu ditinjau kembali karena tidak mencerminkan keadilan masyarakat. Pengadilan semestinya mendengar suara rakyat Buyat, katanya. Sidang kasus pencemaran lingkungan itu berlangsung dua tahun dan mengajukan 40 saksi. Richard Ness sendiri mengatakan gembira atas putusan itu. Akhirnya saya dan rekan-rekan lain dinyatakan tidak bersalah dan nama baik kami dipulihkan, katanya kepada wartawan. Kecewa Terkait putusan hakim itu, Sonny Keraf, Wakil Ketua Komisi VII DPR (yang membidangi lingkungan hidup), mengaku tidak terkejut. Saya kecewa, tetapi kekecewaan besar saya sudah ada sejak ada kesepakatan niat baik antara Newmont dan pemerintah tahun lalu, katanya di Jakarta, Selasa malam. Ketika itu, PT NMR sepakat mengucurkan dana 30 juta dollar AS untuk program pengembangan masyarakat dan pemantauan lingkungan di Sulut. Perjanjian itikad baik (goodwill agreement) itu ditandatangani 16 Februari 2006. Saya saat itu menentang karena seperti penyuapan. Maka, saya tidak heran bila hasil keputusan pengadilan seperti itu (bebas), kata Sonny yang juga mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Sementara itu, Chairman dan Chief Executive Officer Newmont Wayne Murdy menyatakan senang karena kasus ini diputuskan berdasar fakta dan bukti hukum di pengadilan. Siapa pun yang memerhatikan bukti-bukti ini tidak akan heran dengan putusan ini, kata Murdy melalui keterangan pers yang dikirim ke Kompas, Selasa. Wakil Presiden Newmont untuk Operasi Asia Robert Gallagher mengharapkan putusan pengadilan itu mengakhiri kontroversi Teluk Buyat selama ini. Jika ada yang masih memiliki sisa-sisa kekhawatiran atas kondisi Teluk Buyat, kiranya hal tersebut dapat diatasi melalui kajian ilmiah, ujarnya. (zal/gsa)
RE: [mediacare] 10 Mahasiswa Perkosa Seorang Mahasiswi
Betul, rupanya tidak bisa menganalisa, lebih2 lagi problem solving. Rupanya pengurus NU dan Muhammadiyah tsb. tidak bisa membedakan antara pemerkosaan yang adalah suatu perbuatan kriminil, dan hubungan seks diantara 2 orang dewasa yang mau sama mau adalah suatu hak azasi manusia. Renata Arianingtyas [EMAIL PROTECTED] wrote: aneh sekali deh solusi dari perkosaan ini? ini kan sudah ada di RKUHP, kok sampai dibuat perda segala? semakin meyakinkan kalau anggota DPR dan DPRD kita memiliki kelemahan dalam analisis sosial dan problem solving analysis. ren _ News: Sepuluh Mahasiswa Perkosa Seorang Mahasiswi, DPRD Desak Perda Anak Kos Pengurus Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah Jember, Jawa Timur mendesak DPRD Jember menuntaskan peraturan daerah tentang anak kos. Desakan ini karena makin maraknya fenomena seks bebas di kalangan mahasiswa. Desakan ini makin menguat setelah 10 mahasiswa Universitas Jember memerkosa seorang mahasiswi dari perguruan tinggi yang sama pekan lalu. Pemerkosaan bergilir itu terjadi di sebuah rumah kos. Masyarakat Jember sangat membutuhkan peraturan daerah tentang rumah kos, kata Ketua Cabang NU Jember Muhyidin Abdus Shomad di Jember pada Jumat (20/04). Hal serupa juga disampaikan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Jember Baharuddin Rasyid. Peraturan ini bisa menjadi pegangan bagi Ketua RT mengontrol daerahnya. Menurut Baharudin, agar peraturan ini tidak menimbulkan reaksi keras dan penolakan, aturan yang dibuat tidak perlu memberatkan warga. Peraturan ini jangan dijadikan pemerintah daerah meningkatkan pendapatannya, kata dia. Tempo © 2007 Dipublikasi pada Jumat, 20 April 2007 oleh oyr79 From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yosi Rorimpandei Sent: Friday, April 20, 2007 12:03 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 10 Mahasiswa Perkosa Seorang Mahasiswi ** Pemberontak Taliban Menjadikan Warga Sipil Sebagai Sasaran di Afghanistan Amnesty International mengatakan pemberontak Taliban dengan sengaja menjadikan warga sipil sebagai sasaran di Afghanistan untuk menimbulkan rasa takut dan menggunakan kontrol terhadap penduduk Afghanistan. ** Sepuluh Mahasiswa Perkosa Seorang Mahasiswi, DPRD Desak Perda Anak Kos Pengurus Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah Jember, Jawa Timur mendesak DPRD Jember menuntaskan peraturan daerah tentang anak kos. Desakan ini karena makin maraknya fenomena seks bebas di kalangan mahasiswa. ** Protes Menentang Muslim Radikal di Pakistan Di kota Lahore, Pakistan, ratusan aktivis hak-hak azasi manusia dan Muslim moderat, turun ke jalan memprotes makin meningkatnya kegiatan kelompok Muslim radikal. Para pengunjuk rasa menuntut agar pemerintah segera bertindak. ** Penyerang Percetakan Injil Turki, Ditangkap Polisi Turki telah menangkap sepuluh tersangka, sehubungan dengan serbuan pada sebuah percetakan kitab suci Injil, di Malatya. Dalam serbuan pada percetakan tersebut, tiga orang tewas dibunuh. Menurut polisi, usia semua tersangka, hampir sama. Namun, polisi belum bersedia memberi rincian lebih lanjut mengenai para tersangka. ** Mesum, Polisi Syariah NAD Diciduk Polisi Syariah (Wilayatul Hisbah/WH) dari Dinas Syariah Islam Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, seharusnya menjadi pamong pencegah perbuatan mesum dari warganya. Tapi anehnya, Polisi Syariah berinisial Ra (27), malah diduga melakukan perbuatan mesum dengan seorang wanita, Ma (17), di Desa Ie Masen, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis dini (19/04) hari. berita lengkapnya di http://www.oyr79. com -- Enlightenment Community on www.oyr79.com Free mIRC and PHP Scripts on http://mirc. oyr79.com All about Christian Theology on http://magen. oyr79.com -- -- This message has been scanned for viruses and dangerous content Checked by Kaspersky Lab Technology Definition count: 284876 Definition date: 2007/04/22 MDAV version: 2.2.9 http://www.tifafoundation.org -- Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
Re: [mediacare] Newmont executive, company found not guilty in pollution trial
Dan sekarang kita tunggu waktunya pimpinan2 yang harus bertanggung jawab terhadap lumpur Lapindo tsb. akan dibawa ke muka pengadilan. Disini jelas2 sudah bahwa mereka sudah merugikan rakyat, dan merusak lingkungan. Tidak lagi perlu dibuktikan. Yang harus diselidiki adalah apakah kecelakaan tsb. dikarenakan karena keteledoran, baik sengaja ataupun tidak sengaja. Jadi hanya itulah yang perlu diselidiki. Tetapi ... mungkin itu seperti pungguk merindukan bulan ya? Yang sekarang ini harus dibereskan oleh pemerintah setempat di Sulawesi Utara adalah penduduk yang mendulang emas secara pribadi. Merekalah yang sangat mencemarkan ekologi setempat. Mungkin tidak perlu menghukum, melainkan mendidik bagaimana caranya untuk mendulang emas dengan meninggalkan jejak sesedikit mungkin di lingkungan sekitarnya, tanpa mencemari lingkungannya, dan make sure bahwa sesudah diberi pencerahan tsb. bahwa mereka akan melakukannya. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.thejakartapost.com/detailtoplatest.asp?fileid=20070424105642irec=0 Newmont executive, company found not guilty in pollution trial MANADO (AP): An Indonesian court found a U.S. executive and his company, Newmont Mining Co., not guilty Tuesday of polluting a bay and sickening villagers, a verdict likely to cheer foreigninvestors and anger environmentalists. Richard Ness, 57, faced a maximum 10 years in jail and a US$60,000 (euro44,000) fine. Presiding judge Ridwan Damanik told the Manado District Court that evidence presented during the 20-month criminal trial proved that waste rock dumped into the water by Newmont's now-defunctmine on Sulawesi island did not exceed government standards. There also is not enough evidence that people suffered from health problems, the judge said. Meanwhile, demonstrators gathered outside the court Tuesday said the government should protect its citizens. Crowds swelled from just 60 in the morning to 1,000 several hours later, some chanting and singing. We want Newmont and its director to take responsibility for what they've done, said protest organizer, Didi Koleangan, referring to allegations villagers living near the exploration site have complained of skin disease, lumps, breathingdifficulties and dizziness. Though evidence presented to the Manado District Court was limited to a few villagers complaining of itchiness, some activists say follow-up research should be conducted for up to 30 years to make sure they are not suffering from body arsenicaccumulation. Newmont began operations in Sulawesi in 1996, but the Denver, Colorado-based company stopped mining in 2004 after extracting all the gold and ore it could. Last year, Newmont reached a US$30 million out-of-court settlement with the government to defuse a separate civil suit over alleged toxic pollution in the bay, and could be fined another US$100,000 (euro73,500) if the company is judged guiltyon criminal charges Tuesday. (
Re: [mediacare] Fwd: Terjemahan Quran Baru
Ayat mengenai memukul isteri ini sering di perdebatkan di kalangan muslimin sendiri. Ada yang mengatakan bahwa pukulannya dengan halus, a.l. dengan ranting, dan di artikel dibawah ini disebut contoh memukul dengan koran. Ada yag mengatakan dengan ringan sehingga tidak meninggalkan bekas, dll. dll. Saya rasa semua perdebatan mengenai ringan tidaknya pemukulan terhadap isteri tsb. sama sekali tidak melihat sesuatu yang sangat menyolok di ayat tsb., yaitu bahwa SUAMI BERKUASA TERHADAP WANITA. Di Islam wanita tidak isteri tidak mempunyai hak azasi yang sama dengan suami, bertentangan dengan pengertian mengenai ham di abad ke 21 ini. (Wanitapun tidak mempunyai hak yang sama dengan laki2. Dan juga non musliminin tidak mempunyai hak yang sama dengan muslimin) amartien Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: X-Original-To: [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: [EMAIL PROTECTED] Comment: DomainKeys? See http://antispam.yahoo.com/domainkeys DomainKey-Signature: a=rsa-sha1; q=dns; c=nofws; s=lima; d=yahoogroups.com; b=szvjaF5pRoJosBgs0thzDpO1VwPjaxgrhebuGoylW7DY9w7Cv3camMKhaIHUScjTfG36WJ0W04RHukRxY7dW7JbHJYDqt8r0FEMrSO9BSP3mCkjC0t9eH3xUGezAs9Zb; X-Yahoo-Newman-Id: 3215336-m2411 X-Sender: [EMAIL PROTECTED] X-Apparently-To: [EMAIL PROTECTED] X-YMail-OSG: ThNCiowVM1kOiX0lbAp6JVhLGIR3RSVFl6WDAIuSDfqgH8vmIQqAUo9XOO2PUQZZCDdkztzHWNw_wBRdGg5KSF9n3ZJ6nAI.qGbGSi2GqNG.tecuZ7x1v4IgoQI.nQ-- X-Mailer: YahooMailRC/478 YahooMailWebService/0.7.41.10 To: [EMAIL PROTECTED], AJI INDONESIA [EMAIL PROTECTED] X-Originating-IP: 68.142.206.161 X-eGroups-Msg-Info: 1:0:0:0 From: ging ginanjar [EMAIL PROTECTED] Sender: [EMAIL PROTECTED] Mailing-List: list [EMAIL PROTECTED]; contact [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: mailing list [EMAIL PROTECTED] List-Id: ajisaja.yahoogroups.com List-Unsubscribe: mailto:[EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 23 Apr 2007 15:44:03 -0700 (PDT) Subject: [ajisaja] Terjemahan Quran Baru Reply-To: [EMAIL PROTECTED] X-Yahoo-Newman-Property: groups-email-tradt Dari rubrik Agama majalah Tempo: (dulu kita diskusikan selintas perkara tafsir tentang pemukulan isteri) Ketimbang Dansa 4:34 Seorang perempuan Iran-Amerika membuat terjemahan kontroversial atas beberapa ayat Al-Quran. Lebih ramah terhadap perempuan. Laleh Bakhtiar tadinya cuma dikenal sebagai psikolog. Ia juga mengajar di University of New Mexico, Amerika Serikat. Perempuan keturunan Iran ini kemudian mempelajari bahasa Arab klasik selama tiga tahun. Hasilnya? Awal bulan ini ia menerbitkan The Sublime Quran, terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris. The Sublime mengejutkan banyak orang karena memuat sejumlah arti baru pada beberapa ayat Quran. Perempuan 68 tahun ini, misalnya, menanggalkan kata infidel dan disbeliever (ingkar) untuk menerjemahkan kafir. Ia memilih ones who are ungrateful (mereka yang tidak bersyukur). Kata Allah digantinya dengan God. Dia juga menyebut Jesus untuk Nabi Isa dan Mary untuk Maryam. Agar lebih mudah dipahami pembaca berbahasa Inggris, ujarnya. Terjemahan yang paling banyak dipersoalkan ada pada Surat 4:34 atau Surat An-Nisaa ayat 34. Dia menerjemahkan adhribuu hunna menjadi to go away from them (pergi dari mereka). Ayat itu lengkapnya ia terjemahkan: Bagi mereka (wanita/istri) yang kamu takutkan tidak taat, peringatkanlah, pisahkan mereka di tempat tidur, dan kemudian tinggalkanlah mereka. Masalahnya, hampir semua terjemahan Al-Quran, termasuk terbitan Departemen Agama Indonesia, mengartikan kata itu menjadi to beat them (pukullah mereka). Laleh mengajukan tiga alasan atas terjemahan yang dipandang nyeleneh itu. Tuhan yang saya cintai tidak akan mengatakan seorang suami boleh memukul istrinya. Nabi Muhammad juga tidak pernah melakukan itu sepanjang hi-dupnya. Jadi dari mana kesalahpahaman itu? katanya. Alasan kedua, ada 25 arti kata idhrib atau adhribuu. Kenapa harus memilih memukul? Yang ketiga, penerjemahan memukul tidak konsisten dengan arti Surat Al-Baqarah ayat 231 soal perceraian. Terjemahan seperti itu, kata Khaled Abou el-Fadl, profesor hukum Islam di University of California, Los Angeles, terjadi karena kemampuan Laleh me-nerjemahkan teks bahasa Arab jauh dari memadai. Belajar bahasa Arab klasik tiga tahun belum cukup, katanya. Seperti Khaled, guru besar ilmu Al-Quran di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Roem Rowi, mengatakan penerjemahan Laleh tidak tepat. Saya belum pernah mendengar ada yang mengartikan idhrib menjadi meninggalkan, katanya. Roem menduga Laleh memilih penggunaan kata tersebut untuk menghapus citra kekerasan pada Islam. Tapi tidak lantas mengartikan lain, karena arti-nya memang memukul. Roem menyebutkanseperti disitir juga dalam tafsir tim Universitas Islam Indonesiamemukul pada ayat ini cuma hukuman psikologis, bukan hukuman untuk menyakiti istri. Bentuknya pukulan ringan yang tidak meninggalkan bekas dan tidak boleh diarahkan ke muka. Namun Laleh tak sendirian. Siham Serry
[mediacare] How a British jihadi saw the light
quote:Many Muslims enjoyed a better lifestyle in non-Muslim Britain than they did in Muslim Saudi Arabia. At that moment I longed to be home again. All my talk of ummah seemed so juvenile now. It was only in the comfort of Britain that Islamists could come out with such radical utopian slogans as one government, one ever expanding country, for one Muslim nation. The racist reality of the Arab psyche would never accept black and white people as equal. unquote Hanya sedikit muslimin yang jujur dan berani untuk mengutarakan apa yang sebenarnya mengenai Arab Saudi, ataupun mengenai Islam sendiri. amartien http://entertainment.timesonline.co.uk/tol/arts_and_entertainment/books/book_extracts/article1685726.ece April 21, 2007 How a British jihadi saw the light Ed Hussain, once a proponent of radical Islam in London, tells how his time as a teacher in Saudi Arabia led him to turn against extremism During our first two months in Jeddah, Faye and I relished our new and luxurious lifestyle: a shiny jeep, two swimming pools, domestic help, and a tax-free salary. The luxury of living in a modern city with a developed infrastructure cocooned me from the frightful reality of life in Saudi Arabia. My goatee beard and good Arabic ensured that I could pass for an Arab. But looking like a young Saudi was not enough: I had to act Saudi, be Saudi. And here I failed. My first clash with Saudi culture came when, being driven around in a bulletproof jeep, I saw African women in black abayas tending to the rubbish bins outside restaurants, residences and other busy places. Why are there so many black cleaners on the streets? I asked the driver. The driver laughed. Theyre not cleaners. They are scavengers; women who collect cardboard from all across Jeddah and then sell it. They also collect bottles, drink cans, bags. You dont find it objectionable that poor immigrant women work in such undignified and unhygienic conditions on the streets? Believe me, there are worse jobs women can do. Though it grieves me to admit it, the driver was right. In Saudi Arabia women indeed did do worse jobs. Many of the African women lived in an area of Jeddah known as Karantina, a slum full of poverty, prostitution and disease. A visit to Karantina, a perversion of the term quarantine, was one of the worst of my life. Thousands of people who had been living in Saudi Arabia for decades, but without passports, had been deemed illegal by the government and, quite literally, abandoned under a flyover. A non-Saudi black student I had met at the British Council accompanied me. Last week a woman gave birth here, he said, pointing to a ramshackle cardboard shanty. Disturbed, I now realised that the materials I had seen those women carrying were not always for sale but for shelter. I had never expected to see such naked poverty in Saudi Arabia. At that moment it dawned on me that Britain, my home, had given refuge to thousands of black Africans from Somalia and Sudan: I had seen them in their droves in Whitechapel. They prayed, had their own mosques, were free and were given government housing. Many Muslims enjoyed a better lifestyle in non-Muslim Britain than they did in Muslim Saudi Arabia. At that moment I longed to be home again. All my talk of ummah seemed so juvenile now. It was only in the comfort of Britain that Islamists could come out with such radical utopian slogans as one government, one ever expanding country, for one Muslim nation. The racist reality of the Arab psyche would never accept black and white people as equal. Standing in Karantina that day, I reminisced and marvelled over what I previously considered as wrong: mixed-race, mixed-religion marriages. The students to whom I described life in modern multi-ethnic Britain could not comprehend that such a world of freedom, away from normal Saudi racism, could exist. Racism was an integral part of Saudi society. My students often used the word nigger to describe black people. Even dark-skinned Arabs were considered inferior to their lighter-skinned cousins. I was living in the worlds most avowedly Muslim country, yet I found it anything but. I was appalled by the imposition of Wahhabism in the public realm, something I had implicitly sought as an Islamist. Part of this local culture consisted of public institutions being segregated and women banned from driving on the grounds that it would give rise to licentiousness. I was repeatedly astounded at the stares Faye got from Saudi men and I from Saudi women. Faye was not immodest in her dress. Out of respect for local custom, she wore the long black abaya and covered her hair in a black scarf. In all the years I had known my wife, never had I seen her appear so dull. Yet on two occasions she was accosted by passing Saudi youths from their cars. On another occasion a man pulled up beside our car
[mediacare] How dare you defame Islam.
Judul diatas saya ambil dari tulisannya Daniel Pipes tahun 1999 yang membahas mengenai fatwa mati terhadap Salman Rushdi di th. 1989 dan juga membahas kejadian2 yang menimpa orang2 yang dituduh telah menghina Islam:. Berikut adalah kutipan dari artikel tsb. (klik utk. membaca berita2 selengkapnya): Egypt alone offers a number of examples. Nasr Hamid Abu Zayd, a professor of literature who wrote that certain references in the Qur'an to supernatural phenomena should be read as metaphors, found his marriage dissolved by an Egyptian court on the grounds that his writings proved him an apostate. (According to Islamic law, a Muslim woman may not be married to a non-Muslim.) Another case involved the author of a nonconformist essay on Islam: he, his publisher, and the book's printer were each sentenced to eight years in jail on the charge of blasphemy. Farag Foda, an Egyptian intellectual who expressed scorn for the Islamist program, was shot and murdered. And Naguib Mahfouz, the elderly and much-celebrated Nobel Prize laureate for literature, was seriously injured in Cairo when an assailant knifed him in the neck, presumably in revenge for an allegorical novel written decades earlier. Kebiasaan biadab abad ke 7 itupun dibawa oleh beberapa muslimin yang berimigrasi kenegara kafirun di tahun 2007 ini. Oh, sebenarnya bukan 'kebiasaan biadab abad ke 7, melainkan kebiasaan biadab agama dari abad ke 7. Di Amerika: Ini adalah suatu oped mengenai apa yang dikatakan oleh seorang imam di Amrik bahwa Ayaan Hirsyi Ali harus dibunuh. Di Canada: A journalist for the Mississauga, Ont.-based newspaper The Pakistan Post was assaulted by two men, one armed with a cricket bat, who warned him to stop writing against Islam and a Pakistan-based religious organization, the Canadian Journalists for Free Expression (CJFE) reported Thursday Di Norwegia: Kadra said that the gang of Somali men attacked her around 3 a.m. in downtown Oslo on Thursday. A medical examination found that she had several broken ribs, NRK Menurut orang2 tsb. mereka melakukan penyerangan2 tsb. dalam rangka membela Islam. Apakah agama Islam begitu lemahnya sehingga harus dibela oleh anggauta2-nya? Apakah agama Islam begitu lemahnya sehingga penyerang2 atas nama Islam tsb. melakukan pelanggaran2 HAM? Ataukah apakah didalam agama Islam tidak ada pengertian hak azasi manusia? Lagi2 bukti bahwa Islam adalah bertentangan dengan hak azasi manusia, yang salah satunya adalah kebebasan berpendapat. Menurut saya orang2 tsb. harus dibawa ke pengadilan oleh pemerintah dimana perbuatan kriminil tsb. terjadi, dan kemudian di deportasi. Jika pelaku kejahatan tsb. adalah penduduk asli dari negara tsb., wah .. sulit juga yah. Sebab HAM nya pelanggar ham tsb. di negara2 Barat dilindungi, yaitu mereka tidak bisa di depak keluar dari negara mereka sendiri. Dan anehnya, mereka tidak mau sukarela emigrasi ke negara2 Islam, atau bermayoritas Isalm seperti Arab Saudi, Yemen, Libia, Syria, Iran, atau ... Indonesia, dll. dll. Mereka memilih untuk tetap tinggal diantara orang2 kafirun di negara yang undang2-nya adalah undang2 kafirun dan bukan syariah yang mereka damba2-kan.
Re: [mediacare] Angkara Menggeram Dari Dua Pucuk Pistol Cho
Cho bukanlah seorang pria yang marah. Dia adalah seorang yang sakit jiwa, yang pernah dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Bullying, tidak hanya terjadi di antara anak2 di Amrik. Kita melihat ini di diskusikan di Amrik, karena disini masyarakatnya terbuka, kalau ada suatu persoalan, maka pasti didiskusikan. Kalau dia tidak sakit jiwa, maka betapapun dia di 'bully', dia tidak akan bertindak seperti itu. Di koran2 disini orang2 men-cari2 alasan yang lain, diluar dari ke 'gila-annya, (psychopath), yang menjadikan dia melakukan pembunuhan2 tsb. Satu alasan adalah karena dia di 'bully', karena mereka tidak bisa mencari/mendapatkan alasan yang lain. Allasan2 yang lain, umpamanya kemiskinan, tidak kena disini sebab orang tuanya tinggal di perumahan upper middle class, menurut apa yang saya baca di salah satu koran disini. Alasan mungkin karena dia malu karena bodoh, tidak juga kena, sebab dia bisa masuk ke universitas. Alasan ke 'Asia' annya, juga tidak kena, sebab banyak sekali orang2 asia yang sukses di Amrik. Bahkan valedictorians banyak yang turunan Asia, proporsinya jauh lebih besar dari proporsi penduduk Asia. Jadi satu2-nya yang bisa dibicarakan adalah 'bullying'. Arya: Cho juga adalah buah dari sebuah masyarakat yang tidak beres. Komunitas yang menghakimi dan abai. Amartien: Dimana ada bukti bahwa di Amrik ada masyarakat yang 'menghakimi'? Kalau di Indonesia sih banyak sudah bukti adanya masyarakat/kelompok yang menghakimi --- contoh: FPI. Disini tidak ada gerombolan seperti FPI yang seenaknya bisa memaksakan kehendak mereka ke orang lain dan dibiarkan oleh pemerintah. Kalau 'masyarakat yang tidak beres' salah satu ciri2-nya adalah komunitas yang tidak beres dan abai, maka menurut kriteria anda tsb., maka masyarakat di Indonesia adalah masyarakat yang 'tidak beres dan abai'. Sayangnya, senjata genggam bisa dibeli di Amrik, dan ini yang menimbulkan kematian2 yang seharusnya tidak terjadi, seperti halnya dengan Cho. Kalau senjata2 seperti itu tidak bisa didapatkan di Amrik, maka orang2 yang mengamuk seperti Cho hanya akan bisa menggunakan senjata2 yang tidak semudah untuk membunuh dibandingkan dengan gunds, seperti pisau umpamanya. Kalau Cho itu hanya menggunakan pisau pada waktu dia mengamuk itu, maka korban pastilah jauh lebih sedikit, bahkan mungkin saja tidak akan ada korban yang mati. Arya Perdhana [EMAIL PROTECTED] wrote: Hari itu, Senin 16 April 2007. Jam masih menunjukkan pukul 07.15 pagi. Kampus Virginia Tech yang teduh dan luas di Blacksburg, Virginia, AS, sungguh tenang. Perkuliahan baru akan dimulai pukul 08.00. Tapi di lantai 4 asrama mahasiswa West Ambler, kegaduhan terjadi. Seorang pria, agak gemuk, berjalan dengan tergesa. Di dua tangannya, tergenggam dua pucuk pistol. Lelaki itu menyerang asrama yang dihuni 895 mahasiswa tersebut. Pistol sang penyerang menyalak, dan 2 orang pun tersungkur tewas di pagi celaka itu. Pria itu tak berhenti di situ. Dua jam kemudian, ia kemudian juga menyerang Norris Hall, gedung kuliah yang selalu ramai oleh para mahasiswa. Apalagi di hari Senin. Suara tembakan bersipongang di seantero gedung. 30 nyawa dihabisi. Kemudian nyawa sang penyerang pun melayang oleh tembakan pistol empunya sendiri. Adalah Cho Seung-hui yang melakukan semua kesadisan itu. Cho, pemuda imigran asal Korea Selatan itu. Usianya baru 23 tahun lewat 3 bulan. Diantara 2 aksi pemberondongannya, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris itu sempat mengirim paket ke sebuah stasiun televisi. Isinya, catatan sepanjang 1800 kata yang terkadang tidak saling berkaitan. Foto-foto dalam pose yang intimidatif. Serta klip video berisi sumpah serapah dan penuh dengan ancaman. Mungkin, ia ingin dunia tahu, mengapa ia sanggup melakukan kekejaman semacam itu. Cho adalah pria yang marah. Ia frustasi dengan kehidupannya. Ia berasal dari keluarga miskin di Dobong-gu, Korea Selatan. Ia berimigrasi ke AS saat berusia 8 tahun, beserta ayah ibunya dan kakak perempuannya. Demi kehidupan yang lebih baik. Ayah-ibunya bekerja sebagai buruh di sebuah laundry di Washington DC. Bertingkah aneh dan psikotik, Cho juga adalah buah dari sebuah masyarakat yang tidak beres. Komunitas yang menghakimi dan abai. Orang-orang yang menghina dan menjaga jarak. Dalam satu kelas, Cho diminta membaca. Ia bersuara pelan. Nyaris tak terdengar. Teman-teman sekelasnya menertawainya seraya berkata, Kembali saja kau ke Cina!. Menggelikan untuk mereka, menyakitkan untuk Cho. Cho tak punya teman. Ia penyendiri. Ia juga canggung. Sialnya, Cho hidup di sebuah negara yang mentradisikan bullying (menggencet) dalam dunia pendidikannya. Kutub siswa populer melawan kutub siswa pecundang. Yang pasti, yang dinistakan tentu saja yang pencundang. Ia marah melihat mahasiswa-mahasiswa kaya di sekitarnya. Aku jengah melihat gaya hedonistik mereka. Aku takkan lari, demikian tulisnya penuh geram dalam surat yang ia kirimkan ke
[mediacare] Re: Aceh: Wisata ke pantai, wajib bawa buku nikah
MOD: Untuk pak Lucky, penerapan SI di NAD setahuku tidak melalui referendum. Itu drop-dropan dari Jakarta usai tsunami, bukan kehendak rakyat. Jadi benar kata Mas Hamzah di Aceh bahwa ini untuk pengalih perhatian saja. Sepertinya sih proyeknya Jusuf Kalla, MUI dan sejenisnya. -- Memang di suatu negara yang demokratis, maka kehendak rakyatlah yang diikuti. Tetapi itu tidak berarti bahwa apapun yang dikehendaki, misalnya syariah, harus diikuti, sebab yang paling utama di dalam suatu kehidupan yang demokratis adalah bahwa semua penduduknya mendapat perlakuan dan perlindungan hukum yang sama dan juga mempunyai hak2 yang sama. Bagaimana kita bisa mengharapkan bahwa itu semua bisa terjadi di negara yang bersyariah? Salah satu contoh adalah tidak adanya kebebasan beragama bagi muslimin sendiri. Seseorang tidak boleh keluar dari agama Islam. Kan itu sudah jelas2 melanggar hak azasi manusia. Sebaiknya di sekolah2 diajarkan dari tingkat sd sampai universitas mengenai hak azasi manusia dan pelajaran civic. Dan di pelajaran yang sama bisa juga dibahas apakah arti undang2 syariah, bukan di lihat dari segi keagamaan tetapi dari segi hukumnya, dan buatlah perbandingannya. Begitupun sebaiknya pemikir2, politikus, penulis oped, dll. menulis di media masa mengenai hak azasi manusia dan arti demokrasi (bukan siapa yang paling banyak diikuti kemauannya lho, itu sih sama saja dengan hukum rimba). Semoga juga ada yang berani untuk menulis oped, dsb. dan mengkritik media masa yang memplintir berita, menyebarkan kebohongan atau half truths. (Di milis ini saya teringat akan masukan dari sdr. Wido). Dan tentu saja pemerintah diharapkan supaya melindungi orang2 yang berani mengkritik tsb. dari amarah orang2 yang tidak suka dikritik. Seseorang yang menjunjung tinggi HAM percaya bahwa setiap orang itu sama haknya. Orang itu tidak akan pernah menginginkan syariah, bahkan menolaknya dengan tegas sebab syariah itu bertolak belakang dengan HAM nya setiap orang. amartien loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Radityo, saya tidak yakin pemberlakuan SI di Aceh lewat referendum yang fair. Paling tidak, dg kasus2 dan kejadian2 yg ada, saya percaya semakin banyak rakyat Aceh yg tidak menghendaki SI. Juga karena pemberlakuan SI (Syariat ISLAM) jelas2 mengatas-namakan Islam - artinya atas nama umat Islam di seluruh dunia - maka segala kesepakatan publik (termasuk berbagai Perda) di NAD harus disetujui oleh semua lembaga2 perwakilan Islam di seluruh dunia, bukan cuma oleh (tafsiran sepihak) anggota2 DPRD setempat ttg bunyi SI tsb. Jika tidak demikian, validitas SI di Aceh saya ragukan. Saya ada usul untuk membuat RUU yang menyatakan bahwa referendum yang sah mengenai pemberlakuan SI di suatu daerah harus dilaksanakan seperti sistem Ujian Nasional: para pengawas2 referendum harus diambil dari daerah2 lain, dan demi independensi, sebaiknya dipilih mereka yang tak memiliki satu orang kenalan pun di daerah referendum. Salam --- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Berikut contoh kasus di Aceh yang menurut saya terlalu mengada- ada. Bagaimana pariwisata Indonesia akan bangkit kalau begini jadinya? Walau kejadiannya di Aceh, namun akan berdampak luas pada performa Indonesia secara keseluruhan. Belum lagi kejadian baru-baru ini tentang berita tertangkapnya polisi maksiat di Aceh yang kepergok sedang berbuat mesum. Bagaimana bisa mewakili Tuhan kalau akhirnya berbuat nyeleweng seperti itu? ---
Re: [mediacare] Re: Dunia Jilbab (180407)
Sdr. Loekyh yg. baik, Mengenai buku tulisan Khomeini, ada 2 website dimana ada kutipan2 dari buku Khomeini tsb. http://ethnikoi.org/iran.html (Disini bisa di download buku Tahrir dalam bahasa Persia bagi yang bisa berbahasa Persia). http://www.homa.org/ Website ini didirikan oleh adik seorang wanita Iran yang dibunuh oleh pemerintah Khomeini. Kalau punya waktu, bisa dibaca isi dari website ini. Salah satu topik di website ini adalah mengenai jurnalis wanita dari kanada. Pada waktu kejadian tsb. sedang hangat2-nya, ada beritanya di koran2 di Kanada dan US. Buku Khomeini tsb. di singgung di beberapa buku lain, yang rupanya membaca versi bahasa Inggrisnya: An unabridged English translation of Resaleh ye Towzih al-Masa'el oleh J. Borujerdi Sampai saat ini saya belum lagi melihat/membaca artikel yang mengatakan bahwa kutipan2 dari buku Khomeini tsb. adalah tidak benar. Mengenai apa yang anda katakan mengenai jilbab -- I agree with you. :-) Boleh saya tambahkan, bahwa menurut saya, ber jilbab atau tidak, itu sebaiknya adalah keputusan wanita itu sendiri. Tidak perlu ada peraturan untuk memakai jilbab. Yang saya lihat dijadikan isu di negara2 muslimin mengenai pelarangan jilbab di negara2 Barat adalah karena adanya misinformation, mungkin sengaja ya? Sebab seperti yang kita lihat di milis ini, masih ada yang mengatakan bahwa jilbab itu dilarang di Barat, atau Perancis, sehingga bagi yang tidak mengetahuinya, dikira bahwa itu dilarang karena 'diskriminasi'. Persis tulisan yang dikutip Wido di awal posting ini. Sayang sekali masih cukup banyak media muslim yang tujuannya adalah membodohi, menipu dan menghasut pembacanya, dan sayangnya juga banyak pembacanya yang percaya begitu saja apa yang ditulis disitu. Salam, amartien loekyh [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Amartien, jika benar itu adalah ucapan2 Khomenie, saya hampir tak bisa mempercayai keberadaan pendapat semacam isi tulisan tsb di suatu negara yg beradab. Mudah2-an andalah yang salah kutip atau isi kutipan itu tak benar. Tetapi jika kutipan itu benar adanya, isinya jelas sangat merusak citra Islam. Btw, saya setuju sekali dg opini bahwa Hidayatullah.com, eramuslim.com adalah media2 cuci otak dg mengatas- namakan Islam. Larangan wanita berjilbab dalam olahraga taekwondo tujuannya kurang lebih sama dg larangan seorang supir kendaraan menggunakan handphone atau berbicara dg penumpang, dsb, ketika ybs sedang mengendarai kendaraannya, atau larangan seseorang menggunakan alas kaki basah ketika menaiki dan memperbaiki gardu listrik, dsb. IMO, inti masalah yg terkait jilbab (dan yang selalu berulang) adalah TIDAK VALIDNYA klaim bahwa mengenakan jilbab merupakan bagian dari ibadah muslimah. Alasannya buanyaak sekali, a.l. : 1. Tidak seperti pakaian khusus bagi biarawati, bikhu/bikhuni, pastor, dsb, di mana SETIAP PEMAKAINYA HARUS PATUH PADA ATURAN/ DISIPLIN/ kode etik baku (mis. disiplin waktu kegiatan dan waktu ibadah yg ketat, disiplin prilaku2 baku, disiplin tempat dan waktu tidur/ istirahat, dsb), para pemakai jilbab tak terikat sama sekali pada disiplin2 tsb. Bahkan banyak pemakai jilbab yg bisa kita lihat pacaran dg saling berpegangan tangan, saling peluk bahkan lebih dari itu di tempat2 umum tanpa ada sanksi (sedangkan di agama2 lain, para penyandang jabatan spiritual yg berpakaian khusus akan mendapat sanksi bila kedapatan melakukan prilaku yg sama). 2. Tak semua tokoh agama Islam sepakat bahwa wanita wajib berjilbab. Sebagai akibatnya, tak semua wanita muslim berjilbab. 3. (masih banyak alasan2 lain, silakan tambah). Salam --- In mediacare@yahoogroups.com, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Hidayatullah.com rupanya senang memicu kemarahan dari pada kaum Muslimin padahal diartikel dibagian paling bawah jelas2 diberitakan bahwa peraturan FIFa adalah bahwa tidak boleh ada pelindung kepala saat bertanding. Penutup kepala dianggap membahayakan. Sedangkan dibagian atas artikel ini disebut bahwa siswi Muslim tidak boleh ikut bertanding karena berjilbab, dan jelas2 diskriminasi masih subur. Tidak heran di Indonesia banyak yang bodoh karena dibodohi oleh media seperti hidayatullah.com. Sayangnya sih bukan hanya dibodohkan saja, tetapi lebih buruk dari itu, yaitu mereka ditipu supaya membenci. Oh, ya, yang suka diskriminasi siapa sih kalau bukannya orang2 penganut syariat Islam. Sebab jelas2 di syariah orang2 non Muslim adalah kelas kambing. Dan mengenai wanita .. Wah, biarlah saya kutip ajaran2 Khomeini: http://www.homa.org/Details.asp? ContentID=2137352837TOCID=2083225445 During the time a woman is menstruating, it is preferable for a man to avoid coitus, even if it does not involve full penetration- that is, as far as the circumcision ring shy;and even if it does not involve ejaculation. It is also highly inadvisable for him to sodomize her during this time. (amartien
Re: [mediacare] Deadly college shootings in U.S.
Kemarin malam saya melihat di Glen Beck show, seorang dari NRA yang mengatakan bahwa mempunyai senjata adalah God given right. (Ini adalah nyanyian orang2 pro senjata). H ... menurut saya sih kalau Tuhan benar2 berpendapat bahwa mempunyai senjata itu adalah sesuatu yang begitu pentingnya bagi manusia, maka kita akan dilahirkan dengan 'senjata' sebagai bagian dari badan kita, seperti halnya jantung, ginjal, dll. dll. Saya setuju kepemilikan senjata untuk berburu, atau sport, tetapi siapa sih yang memerlukan senjata genggam atau assault weapons? Alasan orang2 adalah untuk membela diri, Menurut saya sih, membela/menjaga keamanan penduduk adalah tugas polisi. Membela keamanan negara adalah tugas angkatan bersenjata. Tidak usahlah setiap orang mempunyai senjata untuk 'membela' diri, sebab akhir2nya senjata itu memakan korban bukan dalam rangka 'membela diri', tetapi karena salah pakai, accident, atau memudahkan orang2 gila seperti Cho, atau penembak di Nasa hari ini, untuk memilikinya. Jika senjata2 tsb. tidak dijual, maka hanya penjahat2 sajalah yang akan mempunyai senjata2 maut tsb.. Dengan itu saja maka orang2 gila seperti Cho itu tidak akan bisa mempunyai senjata, sehingga otomatis akan berkurang orang yang mati karena senjata api. Saya pernah melihat di suatu website mengenai angka kematian anak2 karena senjata api di Amrik dibandingkan dengan 26 negara lain di dunia. Ternyata di Amrik angkanya adalah lima kali lipat lebih tinggi. Kalau seumpamanya senjata tidak dijual seperti pisang goreng itu, maka anak2 tsb. tidak perlu mati. Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote: Deadly college shootings in U.S. Some deadly shootings at U.S. colleges or universities, listed by number of fatalities: April 16, 2007 A gunman kills 32 people in a dorm and a classroom building at Virginia Tech in Blacksburg, Va. The suspect then dies by gunshot himself. Shel Hershorn / Getty Images Aug. 1, 1966 Charles Whitman points a rifle from the observation deck of the University of Texas at Austin's Tower and begins shooting in a homicidal rampage that goes on for 96 minutes. Sixteen people are killed, 31 wounded. July 12, 1976 Edward Charles Allaway, a custodian in the library of California State University, Fullerton, fatally shoots seven fellow employees and wounds two others. Mentally ill, Allaway believed his colleagues were pornographers and were forcing his estranged wife to appear in their movies. A judge found him innocent by reason of insanity in 1977 after a jury was unable to reach a verdict and he was committed to the state mental health system. Nov. 1, 1991 Gang Lu, 28, a graduate student in physics from China, reportedly upset because he was passed over for an academic honor, opens fire in two buildings on the University of Iowa campus. Five University of Iowa employees killed, including four members of the physics department, one other person is wounded. The student fatally shoots himself. Reuters via Corbis May 4, 1970 Four students were killed and nine wounded by National Guard troops called in to quell anti-war protests on the campus of Kent State University in Ohio. Oct. 28, 2002 Failing University of Arizona Nursing College student and Gulf War veteran Robert Flores, 40, walks into an instructor's office and fatally shoots her. A few minutes later, armed with five guns, he enters one of his nursing classrooms and kills two more of his instructors before fatally shooting himself. Sept. 2, 2006 Douglas W. Pennington, 49, kills himself and his two sons, Logan P. Pennington, 26, and Benjamin M. Pennington, 24, during a visit to the campus of Shepherd University in Shepherdstown, W.Va. Jason R. Davis / AP Jan. 16, 2002 Graduate student Peter Odighizuwa, 42, recently dismissed from Virginia's Appalachian School of Law, returns to campus and kills the dean, a professor and a student before being tackled by students. The attack also wounds three female students. Aug. 15, 1996 Frederick Martin Davidson, 36, a graduate engineering student at San Diego State, is defending his thesis before a faculty committee when he pulls out a handgun and kills three professors. Jan. 26, 1995 Former law student Wendell Williamson shoots two men to death and injures a police officer in Chapel Hill, N.C. AP April 2, 2007 University of Washington researcher Rebecca Griego, 26, is shot to death in her office by former boyfriend Jonathan Rowan who then turned the gun on himself. Aug. 28, 2000 James Easton Kelly, 36, a University of Arkansas graduate student recently dropped from a doctoral program after a decade of study and John Locke, 67, the English professor overseeing his coursework, are shot to death in an apparent
[mediacare] Zahar: Koran forbids recognizing Israel
Bagaimana nih dengan tuduhan2 bahwa Israel lah yang tidak menginginkan perdamaian di Timur Tengah? Yang menuduh lupa mungkin bahwa charter Hamas mengutip ayat2 Kuran dan mengatakan bahwa Israel akan berdiri hanya sampai saatnya dihancurkan oleh Islam. Dan sekarang A-Zahar mengatakan hal dibawah ini. Jadi siapakah yang sebenarnya tidak menginginkan perdamaian di Timur Tengah Ataukah seperti halnya dengan yang lain2, definisi perdamaian bagi orang Islam lain dari definisi bagi orang2 non Islam? (Contoh: mengundang dalam Islam lain dengan 'mengundang' seperti pengertian orang2 yang lain). Dibawah ini saya kutip dari ajaran al-Banna pendiri The Moslem Brotherhood, yg. mengutip ayat Kuran mengenai apa alasan2 berperang yang dibolehkan dalam Islam, a.l. adalah jika barang2 seorang Islam diambil, tetapi juga anjuran untuk berperang sampai tidak ada lagi orang yang 'tidak percaya'. : He also says, in another: And fight them until there is no more fitnah (disbelief and worshipping others besides Allah) and (all and every kind of) worship is for Allah. But if they cease, let there be no transgression except against the tyrants. (Surat-al-Baqarah, ayah 193.) A religion of peace indeed! amartien http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1176152841529pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull Apr. 20, 2007 13:02 | Updated Apr. 20, 2007 13:07 Zahar: Koran forbids recognizing Israel By JPOST.COM STAFF Former PA foreign minister Mahmoud A-Zahar of Hamas said Friday that recognizing Israel contradicts the Koran, Israel Radio reported. In an interview with a Hamas-affiliated Web site, A-Zahar said that Hamas had not given up on the principle that all of Palestine is Muslim land. According to the report, A-Zahar also claimed that Fatah was building a new army and training operatives in various Arab countries in a renewed effort to eliminate Hamas. Hamas and Fatah have been attempting to maintain a shaky truce since they signed a peace treaty in Mecca in February, following weeks of brutal infighting Gaza and the West Bank. However, violence has continued sporadically since the accord was signed, and political tensions remain between the two parties as they try to form a unity government.
[mediacare] Severed heads delivered to military
Lagi2 penggorokan kepala oleh jihadis. Selama ini saya belum lagi melihat penyesalan atas kelakuan dari pada penggorok kepala dimanapun di dunia, oleh keluarganya. Apakah karena keluarganya setuju dengan perbuatan penggorokan kepala ini? Ataukah karena jihadis ini hanya sekedar mengikuti Kuran 047.004 ??? http://www.news.com.au/story/0,23599,21591906-401,00.html Severed heads delivered to military From correspondents in the Philippines April 20, 2007 12:59pm Article from: Agence France-Presse Al-Qaeda-linked extremists ordered civilians to deliver the severed heads of seven Christians to military outposts in the southern Philippine island of Jolo, the army said today. The six road workers and a fisherman were kidnapped in separate incidents on Monday by the Abu Sayyaf extremist group amid a military operation against the Muslim movement. Yesterday afternoon, the driver of a commuter minibus was flagged down and ordered to deliver a sack containing two heads to a military outpost in Parang town. A few hours later the other five heads turned up at an outpost in Indanan, said regional military spokesman Major Eugene Batara, after being delivered by local residents in another sack. We don't know where the bodies are but the operations against the Abu Sayyaf will continue,'' Maj Batara said. Military officials had earlier indicated that soldiers had found the heads of the kidnapped men in the jungles of Jolo. Abu Sayyaf commander Al Bader Parad, who seized the seven men, had earlier demanded a ransom of five million pesos ($125,000) for the hostages but the local government had said it could not pay it. Parad is leader of one faction of the Abu Sayyaf and is known to be active in the vicinity of the towns of Parang and Talipao. More than 8000 troops are on the island with orders from President Gloria Arroyo to crush the Abu Sayyaf. The group has been blamed for a series of bomb attacks in the Philippines in recent years as well as high-profile kidnappings of Christians, foreigners and missionaries. It is also sheltering two members of the Jemaah Islamiah who were allegedly involved in the deadly 2002 Bali bombings which left more than 200 dead. Intelligence officials say the Abu Sayyaf had contacts with the al-Qaeda network of terror mastermind Osama bin Laden.
[mediacare] Wahhabi killed in clash with police
quote:said MUP believed that he, along with another person, was planning possible suicide bomb attacks on mosques in Novi Pazar.unquote Untung dia sudah terbunuh sebelum membunuh orang2 yang tidak bersalah, dan juga sebelum membom mesjid. Pertanyaan: Seandainya dia berhasil menjadi pembom bunuh diri di Mesjid, apakah dia akan masuk surga? Dan juga, karena dia adalah aliran Wahabi, apakah hanya pembom bunuh diri Wahabi saja yang masuk surga meskipun membunuh orang2 Islam yang lain? Artikel ini hanyalah lagi2 bukti bahwa pembunuh jihadis sekarang2 ini adalah sesuatu yang mengglobal. Seharusnya muslimin yang lain pun harus ikut serta menumpas teroris jihadis ini, sebab bukan saja ini adalah jelas2 melanggar hak2 manusia yang azasi yaitu hak atas penghidupan, kebebasan dan keselamatan individu; tetapi seperti yang kita lihat, kebanyakan dari pada korban teroris ini adalah muslimin sendiri. Semoga kita semua berupaya untuk mendidik anak2 kita dan sesama kawan bahwa kejahatan, tidak peduli alasan yang dipakai untuk melakukan kejahatan tsb.,, adalah se-mata2 kejahatan saja, dan harus ditumpas habis. http://www.b92.net/eng/news/society-article.php?=2007mm=04dd=20n Wahhabi killed in clash with police 20 April 2007 | 09:54 - 18:53 | Source: B92, Beta NOVI PAZAR, BELGRADE, PRITINA -- One person was killed, and two wounded early Friday in a clash between police and a group of Wahhabis near Novi Pazar. Around 4:50 a.m. Friday police arrived in the village of Donja Trnava near Novi Pazar, to search a house there, acting on a tipoff that the leader of the militant Islamic sect was hiding there, a MUP statement said. A hand grenade was thrown at the police officers as they approached the house, injuring one, the statement said. As the police officers approached the house, ten dogs were released at them, and as they were entering the premises, the suspected terrorist group members threw a hand grenade and opened fire at the officers, injuring one, the statement said. Policemen then retreated to a secure point, while the Islamic extremists, in a bid to flee the scene, continued to shoot and throw hand grenades, the statement continued. Police responded with machine-gun fire, killing the group leader Ismail Prentiæ. Prentiæ is the brother of Mirsad Prentiæ, arrested on March 17, when Gendarmerie forces discovered a Wahhabi terrorist camp near Novi Pazar and made five arrests. A policeman sustained minor injuries, while the injured Wahhabi, identified as Senad Ramoviæ, was taken to a hospital in Novi Pazar and his condition remains stable. Police will work to eliminate terrorist threat Special Organized Crime Prosecution has taken over the case against Novi Pazar Wahhabis charged with terrorism, a spokesman has said. He added the content of the case will remain official secret for the duration of the investigation. Meanwhile, Serbias Minister of the Interior Dragan Joèiæ issued a statement after this mornings raid. Police will act with determination to suppress and eliminate the terrorist threat and secure peace and safety for all the citizens of the Novi Pazar region. The Serbs and Bosniaks there are building and will continue to build friendly relations. We need to work together to prevent all extremist groups from jeopardizing our peaceful future together, Joèiæ said. Western intelligence reports leaked recently have suggested that Sandak, as well as Muslim-dominated regions in neighboring Bosnia, could be an ideal recruitment spot for the so-called white al-Qaida Muslims with Western features who could easily blend into European or U.S. cities and execute terrorist attacks, the Associated Press reports. Several incidents have been reported in Sandak within the Muslim community, with the Wahhabis accusing local Muslim clerics of failing to practice true Islam, and disrupting prayers at local mosques. Reuters reported Friday that a United Nations official in Kosovo, where Prentiæ was wanted for firearms offences, said MUP believed that he, along with another person, was planning possible suicide bomb attacks on mosques in Novi Pazar.
Re: [mediacare] Don't blame those who don't trust Muslims
quote:Yet, what Muslims should also need to consider is who can guarantee security in Iraq following the withdrawal of U.S. and allied forces, given Shiite-Sunni strife existed long before the U.S. invasion. unquote amartien: Betul sekali. Ini dimulai jauh sebelum adanya negara Amrik. Karballa massacre 680served. quote: It is also hard to deny the reality that when Saddam Hussein was in power, the Shiites in Iraq were badly treated by the Sunnis. Nevertheless, while the arrival of U.S. troops succeeded in toppling the dictator Saddam Hussein, the invasion has increased the misery of the Iraqi people and been widely criticized by the world community, as well as in the U.S. itself.: unquote amartien: Hmmm ... misery Iraqi people tsb. siapakah penyebabnya? Kita lihat saja di website Iraq body count bahwa itu adalah muslim membunuh muslimin. Penulis lupa kali membaca berita2 mengenai pemboman2, bom2 bunuh diri, penculikan2, penggorokan 2 leher, dll. yang terjadi setiap hari di Irak, dilakukan oleh orang2 Islam terhadap sesama Islam. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20070420.F05irec=3 Don't blame those who don't trust Muslims Mohammad Yazid, Jakarta In a bid to enhance his understanding of Islam, my parents allowed my younger brother to participate in Koranic recitation and discussion sessions. After a few months, he began to make positive changes such as performing regular evening prayers, and zikir (chanting verses in praise of Allah), which he had rarely done before. However, about a year later, he started to demonstrate a different attitude. He began to argue about the interpretation of the Koranic verses and hadiths (words and sayings of the Prophet Muhammad), also with my parents. He actively encouraged his friends to join his group's recitations, frequently neglecting the small business he had been developing for some years after high school. As a result of my brother's peculiar take on Islamic teachings, such as his refusal to perform obligatory prayers and Ramadhan fasting rituals by asserting that the right time has not yet come, my father, a Muhammadiyah follower, found it difficult to accept my brother's attitude, although he tried hard to understand. Most regrettably, though, my brother grew intolerant of other people's views after almost two years attending the recitation group, without ever telling us who his teacher was or describing what the group got up to. Without any hesitation, he branded those not sharing his opinions as infidels. His closed viewpoint and exclusive beliefs also created tension within the family. He finally decided to leave home without saying anything, and closed up his business. By this stage, he was even refusing to see family members. Why have his religious studies led to a family rift and his increased religious knowledge resulted in hatred? was what I found myself asking. There is a fundamental difference between studying the right way to embrace a religion and the science of religion. The former aims at understanding the universal belief in God so that life can be approached with wisdom, which is helped by the support of religious science. The process involves personal and spiritual experiences of life. The outcome of this is a proper comprehension of the correct balance between hablum minalloh (the vertical relationship with God) and hablum minannas (horizontal relationships between human beings). The latter involves the study of religious teachings as written in the Koran and hadiths, which may give rise to conflicting interpretations against the backdrop of diverse levels of knowledge. It adopts a doctrinal system so that tension often arises along with different views as each interpreter claims to have discovered the exclusive truth. Amid high unemployment and difficulties in making a decent living due to the country's difficult economic situation and the low-quality of its human resources, conflict arising from religious issues can very easily trigger anarchy and intolerance. What happened to my brother and the attack on a Shiite group using sickles and cudgels in Sampang regency, Madura, on April 9 are examples of this type of intolerance. No bloodshed occurred in Sampang as the police had taken precautions to avoid a full-scale clash. But the incident, of course, contradicts the spirit of Muslim brotherhood. In Indonesia, intolerance toward fellow Muslims has frequently surfaced. Large numbers of Ahmadiyah followers around the country have been subjected to anarchic treatment by those adhering to other Islamic schools. Most notably, some 10,000 members of the Indonesian Muslim Solidarity Group assaulted the Ahmadiyah Indonesia Congregation (JAI) compound, the Mubarak campus, in Bogor, West Java, in 2005. Approaches and actions that tarnish the image
Re: [mediacare] Re: Mesum, Polisi Syariah NAD Diciduk
Liza:yang menentang ...penerapan syari'at islam secara norak sebagaimana selama ini dipraktekkan di Aceh... amartien: Wah, siapakah yang patut/berhak utk. menentukan bagaimanakah penerapan syariah yang 'norak' dan 'tidak norak??? Dan seumpamanya ada penerapan syariah 'yang tidak norak', bagaimanakah nasib dari orang2 yang non Muslimin? Sebab seperti yang kita keetahui semua, syariah itu mendiskriminasikan yang non Muslimin dan wanita. Bagaimana kalau kita semua menghormati hak2 sesama manusia, seperti yang tercantum di Universal Declaration of Human Rights nya PBB? Biarlah agama itu antara pengikut dan Tuhannya saja, sedangkan mengenai hubungan antara sesama manusia biarlah kita semua sebaiknya menjunjung tinggi hak2 azasi setiap orang tanpa memandang agamanya, turunannya, kewarganegaraan, pandangan politiknya dan keanggautaannya didalam suatu organisasi. salam, amartien Liza Irman [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengenai Syariat islam di Aceh, di bawah ini saya post-kan sebuah tulisan seorang teman saya, seorang pegiat seni di Komunitas Tikar Pandan, tinggal di Banda Aceh, yang suaranya menurut pengamatan saya senada dengan suara mayoritas anak muda di Banda Aceh yang menentang penerapan syari'at islam secara norak sebagaimana selama ini dipraktekkan di Aceh. Best Regards Liza Serambi Kita Ternyata Cabul Juga Reporter : Azhari untuk www.acehkita.com KIAN meriah saja cinta-terlarang di Serambi Mekkah. Tidak hanya melanda pecinta belia, tapi juga kalangan paruh baya, bahkan kabar terakhir polisi moral pun tak bisa menghindari diri dari kodrat yang nikmat ini. Tapi cinta adalah perkara haram di Tanah Serambi. Kawan saya, seorang promotor pagelaran musik, pernah merasakan betapa terkutuknya kata cinta. Zikir Cinta ia jadikan tema konser yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 April besok sebuah konser terbesar di Aceh sejak perang berhenti. Dia menyeru: jika cinta dikocok dengan zikir maka tidak mustahil dapat menyiram sisa-sisa bara kebencian akibat perang. Namun kawan saya itu salah memahami kata cinta. Ketika ia hendak mengurus perizinan (sebuah izin untuk menakar bermoral atau tidaknya sebuah kegiatan) pada sebuah jawatan yang berwenang, kawan saya disarankan oleh jawatan terkait agar mengganti kata Cinta. Sebab kata Cinta berbahaya bagi umat dan tidak bisa disandingkan semena-mena dengan kata Zikir yan agung maknanya. Di hadapan jawatan itu tidak berguna sama sekali penjelasan serta alasan kawan saya bahwa ia hendak meredam kesumat perang dengan pengaruh dua kata itu. Kawan saya justru menerima sejumlah hujah baru: hendaknya kata pengganti untuk tema jauh dari kehendak untuk menjerumuskan umat di Serambi Mekkah. Saya tahu maksud baik jawatan itu yang ingin mempermasalahkan kata cinta dan mewaspadai sejumlah kata lain yang menjurus ke nafus- birahi, tidak lain ialah untuk menjaga tegaknya tatanan moral umatnya. Tapi jika takrif tentang moral telah dibatasi hanya pada ukuran-ukuran yang tituler, seperti memburu para pemabuk atau mengepung segerombol muda-mudi yang memadu kasih di sebuah café atau menjengkar ukuran baju yang dipakai oleh kaum perempuan, maka akan sia-sialah maksud baik jawatan itu. Maktab yang membatasi pengertian tentang moral, lalu menyiapkan patroli dan cemeti untuk menjaga tegaknya pengertian itu, telah ada sejak zaman kancil menipu harimau. Namun seperti harimau yang selalu dikecoh kancil dengan menyangka benarlah yang dijaganya adalah setangkup roti milik Nabi Sulaiman, tapi ternyata setumpuk taik kerbau. Demikian pula nasib segala maktab di setiap zaman yang menentukan tegak atau tidaknya moral warganya: tertipu untuk tidak mengatakan dungu oleh apa-apa yang dipercayainya. Warga yang merasa hakikat tentang moral yang mestinya diberi ruang yang dalam dan luas telah dibatasi lingkupnya, maka mereka akan selalu punya siasat dan kreatifitas untuk membungkus moralnya agar tampak seperti roti Nabi Sulaiman. Itu sebabnya, dalam rupa yang lunak, institusi-institusi agama di atas muka bumi ini masih tetap mempertahankan dan menyerahkan tegaknya akhlak umatnya pada mimbar khotbah sebagai salah satu cara yang paling mudah untuk menjaga kemurnian jiwa umatnya, apabila institusi keagamaan tidak berdaya untuk merebut peran kontrol yang lebih besar dengan cara kekerasan dan atau mempengaruhi negara untuk membagi sebagian kerja tersebut. Walau dalam kenyataannya para rabbi dan wali sendiri sering meragukan keampuhan seruan yang datang dari mimbar, terutama apabila dibandingkan dengan pengaruh jahat keduniawian yang datang dari banyak penjuru. Kenyataan ini tak jarang membuat pemangku agama frustasi demi melihat betapa tercelanya perilaku umatnya, sehingga membuat kaum agamawan kadang bernafsu untuk merebut kembali fungsi pengendalian-tanpa-batas yang dianggap sebagai kerja sejarah segala agama yang dalam banyak hal, sejak modernitas melanda dunia, peran tersebut dalam
Re: [mediacare] Layanan Taksi Gratis Muslim AS Bagi Tunanetra
quote:Mereka siap memberikan layanan gratis untuk kaum Muslimin tunanetra dan anjing yang menuntunnya untuk hadir dalam seminar nasional Tunanetra Muslim di Minnesota... unquote Apakah kesediaan supir taksi untuk layanan gratis KAUM MUSLIMIN TUNANETRA adalah sesuatu yang perlu dibanggakan??? Sdr. Wido ini bagaimana sih, apakah hanya ingin membodohkan pembaca? Bagaimana dengan artikel2 seperti dibawah ini dimana supir2 taksi menolak untuk membawa penumpang yang tunanetra (mungkin karena mereka bukan muslimin?), dan yang membawa botok minuman keras??? Sdr. Wido sebenarnya juga harus mengutip berita mengenai: Taxi driver Muslimin di daerah Minnesota (daerahnya supir taksi di artikel kutipan sdr. Wido), yang menolak untuk membawa penumpang yang membawa minuman alkohol dan yang membawa anjing, meskipun itu adalah anjingnya orang tuna netra. Sebab seperti yang anda bisa lihat dibawah ini, supir taksi tsb. tidak mau membawa penumpang tuna netra yang membawa anjingnya.. Komentar saya: Kalau tidak mau melakukan pekerjaan supir taksi, yah jangan jadi supir taksi dong. Atau lebih baik lagi, pulang saja ke negeri asal mereka yang miskin tsb. (Kebanyakan supir taksi di daerah Minneapolis tsb. adalah orang Somalia, yang nggak juntrungan negaranya, karena orang2-nya saling membunuh). Kalau ingin bersyariah, janganlah berimigrasi ke negara kafirun. Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Layanan Taksi Gratis Muslim AS Bagi Tunanetra Selasa, 17 Apr 07 08:11 WIB Sebuah niat baik muncul dari para supir Twin Cities Airport Taxi, Viking Airport Taxi, and Bloomington City Taxi sebuah perusahaan layanan transportasi umum di kota Minnesota, Amerika serikat. Mereka siap memberikan layanan gratis untuk kaum Muslimin tunanetra dan anjing yang menuntunnya untuk hadir dalam seminar nasional Tunanetra Muslim di Minnesota. Acara seminar itu sendiri diselenggarakan oleh Council on American Islamic Relation (CAIR) pada 21 April 2007 mendatang di Minneapolis. Semua perusahaan taksi itu kebetulan milik kaum Muslimin. Menurut Jubir CAIR, para supir taksi yang juga merupakan kaum Muslimin telah menyatakan keinginannya membantu kehadiran para tunanetra yang tergabung dalam Forum Persatuan Tuna Netra di Minnesota. Sepanjang hari, para supir itu siap melayani kaum tuna netra yang hadir. Ada sekitar 300 orang supir yang siap memberi layanan gratis tersebut. Keinginan baik para supir Muslim itu juga untuk memperbaiki imej negatif di publik di mana mereka dianggap tidak mau melayani orang yang mempunyai anjing untuk mengendarai kendaraan mereka. Ini memang dibenarkan oleh para supir Muslim sendiri. Belakangan ini mereka memang diissukan tidak mau melayani orang yang membawa anjing. Karena itulah, Abdun Nur Ahmad Dalal, salah seorang pengusaha taksi menyebutkan bahwa mobilnya bisa membawa orang yang memiliki anjing ke tempat tujuannya. Islam melarang kita untuk menolak layanan untuk orang tunanetra, baik ia mempunyai anjing atau tidak. Hak mereka ada dalam posisi pertama. Para supir ingin pula agar aksi mereka kali ini bisa meluruskan isu negatif yang berkembang, ujarnya. Tapi bukan hanya itu, motif pemberian layanan gratis yang dilakukan para supir. Mereka juga menyebutkan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah bagian dari ajaran Islam yang mendorong untuk saling membantu. Falery Sharle yang mewakili CAIR di Minnesota mengatakan, Sebagai Muslim kita harus melakukan sesuatu dengan apa yang kita bisa untuk menolong mereka yang mengalami cacat fisik dan membutuhkan bantuan. Menurut Sherle juga, para sopir muslim bandara itu mengatakan bahwa mereka sebenarnya sama sekali tidak pernah menolak layanan penumpang yang membawa anjing. Sherle lalu mengingatkan hadits Rasulullah saw, Pintu kebaikan itu banyak sekali. Ada tasbih, tahmid, takbir, tahlil, amar maruf nahi mungkar, menyingkirkan duri dari jalan, menolong orang tuli, menunjukkan orang buta dan lainnya. CAIR merupakan organisasi Islam terbesar di Amerika dan memiliki 32 kantor cabang di berbagai tempat. Misi CAIR adalah memperkenalkan Islam, membuka dialog, melindungi kaum muslim minoritas, membangun kerjasama untuk membuahkan keadilan dan kesaling pahaman. (na-str/iol) Source : http://www.eramuslim.com/berita/int/7416172010-layanan-taksi-gratis-selama-satu-hari-tunanetra.htm
Re: [mediacare] Dunia Jilbab (180407)
Hidayatullah.com rupanya senang memicu kemarahan dari pada kaum Muslimin padahal diartikel dibagian paling bawah jelas2 diberitakan bahwa peraturan FIFa adalah bahwa tidak boleh ada pelindung kepala saat bertanding. Penutup kepala dianggap membahayakan. Sedangkan dibagian atas artikel ini disebut bahwa siswi Muslim tidak boleh ikut bertanding karena berjilbab, dan jelas2 diskriminasi masih subur. Tidak heran di Indonesia banyak yang bodoh karena dibodohi oleh media seperti hidayatullah.com. Sayangnya sih bukan hanya dibodohkan saja, tetapi lebih buruk dari itu, yaitu mereka ditipu supaya membenci. Oh, ya, yang suka diskriminasi siapa sih kalau bukannya orang2 penganut syariat Islam. Sebab jelas2 di syariah orang2 non Muslim adalah kelas kambing. Dan mengenai wanita .. Wah, biarlah saya kutip ajaran2 Khomeini: http://www.homa.org/Details.asp?ContentID=2137352837TOCID=2083225445 During the time a woman is menstruating, it is preferable for a man to avoid coitus, even if it does not involve full penetration- that is, as far as the circumcision ring shy;and even if it does not involve ejaculation. It is also highly inadvisable for him to sodomize her during this time. (amartien: Jadi kalau waktu2 lain boleh saja? Dan juga kalau kalau nggak tahan sih boleh saja rupanya, sebab disini dibilang 'highly advisable', dan bukannya 'forbidden'). If the number of days of the woman's menstrual period is divided by three, a husband who has intercourse with her during the first two days must pay equivalent of 18 nokhods (each nokhod is about 3 grams) of gold to the poor; if he has it on the third or fourth days the equivalent of 9 nokhods; and if he has it during the last two days, the equivalent of 41/2 nokhods. Sodomizing a menstruating woman does not require such payment. If a man has intercourse with his wife during all three of these periods, he must pay the equivalent of 31/2 nokhods in gold to the poor. If the price of gold has changed between the time of coitus and the time of payment, the rate in effect on the day of payment will prevail. If during an act of intercourse a man notices that the woman has begun menstruating, he must withdraw, if he fails to, he must give alms to the poor. If such a man cannot afford to give alms to the poor, he must at least give something to a beggar. If he cannot afford that either, he must ask forgiveness of God. After a wife's menstrual period, her husband may repudiate her, even if she has not yet made her ablutions. He may also indulge in relations with her, but it is preferable that he wait until she has made her ablutions. In the interim, the woman is not authorized to do anything which is forbidden to her during menstruation, such as going into a mosque or touching the writings of the Koran, until she has completed her ablutions. Notes: It seems it is a lot better if the couple have sex during the entire menstrual period. It would cost 31/2 nokhods rather than 18 nokhods if happens in the first two days. It also says that a man should not sodomize his wife only during this period. However, if he does, no alms is required. amartien: Disini kelihatan sekali wanita itu tidak ada 'suaranya', semuanya hanya dari sudut kemauan laki2. Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote: Turnamen Taekwondo Larang Peserta Berjilbab Selasa, 17 April 2007 Turnamen taekwondo melarang siswi Muslim ikut pertandingan. Tentu saja, gara-gara mereka mengenakan jilbab. Diskriminasi masih subur di Kanada Hidayatullah.com--Akibat pelarangan ini, sejumlah peserta yang terdiri dari anak-anak Muslim telah menarik diri dari pertandingan. Aku merasakan sangat sedih sebab kami sudah berlatih sangat keras, demikian dikatakan Bissan Mansour, 11 tahun. Salah seorang siswi tersebut. Pejabat di Quebec mengatakan, keputusan ini atas pertimbangan keamanan. Menurut pihak pejabat setempat, taekwondo adalah suatu seni bela diri yang melibatkan bentuk-bentuk tendangan dan pukulan. Menurutnya, mereka khawatir bagian dari jilbab bisa datang lepas saat terjadinya serangan dalam pertandingan. Menurut mereka, dalam peraturan olah raga internasional, tidak ada ketetapan pemain itu harus memakai apapun di bawah helm pengaman. Tak jelas, apakah benar sesederhana itu alasan yang dikemukanan panitia. Tak urung, peristiwa ini membuat para siswi Muslim bersedih hati. Aku meraskan ketidakadilan ini, ujar Datoul Atwi, (12) kepada media setempat. Meski tidak diizinkan mengikuti turnamen, toh siswi-siswi Muslim itu tak pula menyerah. Sekalipun aku tidak bisa pergi ke turnamen, aku dapat melanjutkan olah raga ini hingga aku bisa menjadi juara dunia, ujar Bissan Mansour sebagaimana dikutip Montreal Gazette. Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) Kanada mengatakan, tidak seharusnya masalah iman dikait-kaitkan dengan olah raga
[mediacare] Fatwa: no nudity for sex
ha, ha, ha ... saya tertawa ter-bahak2 sampai keluar air mata dan ter-batuk2. Sudah berapa pasangan muslimin yang batal pernikahannya menurut fatwa dibawah ini? Sori, sebenarnya sedang sibuk, tidak sempat nengok milis, tetapi ini adalah suatu 'fatwa' yang mungkin sangat penting, karena itu saya teruskan di milis bagi yang berminat. Siapa tahu berfaedah. Seorang bernama Abdel Muti di artikel ini mengatakan: Nothing is prohibited during marital sex, except of course sodomy. Wah, rupanya apa yang dikatakan oleh Abdel Muti tsb. berlawanan dengan ajaran Khomeini sbb: A man can marry a girl younger than nine years of age, even if the girl is still a baby being breastfed. A man, however is prohibited from having intercourse with a girl younger than nine, other sexual act such as forplay, rubbing, kissing and sodomy is allowed http://www.homa.org/Details.asp?ContentID=2137352748TOCID=2083225413 Dan dibawah ini adalah artikel mengenai fatwa tsb.: http://www.news24.com/News24/World/News/0,,2-10-1462_1859797,00.html 'No nudity for sex' 09/01/2006 14:56 - (SA) Cairo - An Egyptian cleric's controversial fatwa claiming that nudity during sexual intercourse invalidates a marriage has uncovered a rift among Islamic scholars. According to the religious edict issued by Rashad Hassan Khalil, a former dean of Al-Azhar University's faculty of Sharia (or Islamic law), being completely naked during the act of coitus annuls the marriage. The religious decree sparked a hot debate on the private satellite network Dream's popular religious talk show and on the front page of Sunday's Al-Masri Al-Yom, Egypt's leading independent daily newspaper. Suad Saleh, who heads the women's department of Al-Azhar's Islamic studies faculty, pleaded for anything that can bring spouses closer to each other and rejected the claim that nudity during intercourse could invalidate a union. During the live televised debate, Islamic scholar Abdel Muti dismissed the fatwa: Nothing is prohibited during marital sex, except of course sodomy. For his part, Al-Azhar's fatwa committee chairman Abdullah Megawar argued that married couples could see each other naked but should not look at each other's genitalia and suggested they cover up with a blanket during sex.
Re: [mediacare] Don't say Bomb at Changi Airport
Memang pemerintah Singapur memerintah dengan tangan besi, dan banyak pegawai2 pemerintahan di Singapur tidak terlalu ramah. Saya ingat peraturan yang dikeluarkan pem. Singapur yang mendenda, lupa berapa, orang2 yang ketahuan makan permen karet. Yang paling harus kita salahkan adalah teroris2 yang menyebabkan banyak kemerdekaan2 kita2 menjadi berkurang, khususnya kenyamanan melakukan perjalanan. Sesudah Richard Reid ketahuan mencoba membom pesawat dengan bom di sepatu, maka semua penumpang harus mencopot sepatu, termasuk oma2 dan anak2 sekalipun. Tadinya ada yang ngedumel mengapa oma2 dan anak2 juga harus copot sepatu juga. Dan saya rasa pem. Amrik mengadakan peraturan ini supaya tidak bisa dituduh bahwa mereka diskriminasi. Saya rasa tidak ada yang menyangka bahwa ada teroris yang tega mengorbankan anak2. (Kalau teroris mengorbankan tunangannya sih sudah terjadi. Kalau nggak salah ingat seorang wanita Inggris, tidak tahu bahwa titipan pacarnya yang orang Arab berisi bom, dan diapun mati waktu bom tsb. meledak di udara. Mungkin wanita Inggris itu menurut pacarnya layak saja mati, sebab dia seorang kafir). Tidak ada yang menyangka bahwa teroris pun akan menggunakan anaknya, seperti yang (untung saja) sempat ditangkap oleh pem. Inggris sebelum teroris tsb. meledakkan pesawat dengan membawa anaknya dan menyembunyikan bom tsb. di botol susu anak bayinya. Kita ingat bahwa pada saat itu, tidak ada cairan satupun yang boleh dibawa masuk ke pesawat, tidak boleh dibawa masuk liwat tempat sekuriti. Semua harus masuk di bagasi. Beberapa airport sampai tutup, dan tentunya ini berdampak yang sangat negatif terhadap perekonomian. (Ada salah satu artikel yang saya baca, dimana seorang mahasiswa yang mengantarkan kawannya ke airport pada waktu itu, sempat mengambil barang2 yang terpaksa harus dibuang oleh penumpang). Untung peraturan sekarang sudah dilonggarkan. Penumpang boleh membawa cairan, asalkan di botol yang tidak lebih dari 3 oz. dan hanya sebanyak apa yang bisa dimasukkan di ziploc bag (kantong plastic kecil) ukuran 1/4 galon. Baru2 ini terbukti lagi adanya teroris Islam yang mengorbankan anak2, seperti yang terjadi beberapa minggu yang lalu di Baghdad. 2 pria diijinkan liwat oleh tentara yang menjaga check point karena tentara tsb. melihat ada 2 anak2 yang duduk di bangku belakang mobil tsb. Sesudah liwat check point tsb. , mobil di parkir, ke 2 teroris Islam tsb. lari keluar, dan mobil pun diledakkan bersama ke dua anak2 tsb. didalam mobil. Untuk dikebirinya kebebasan dan kenyamanan melakukan perjalanan tsb. kita semua bisa berterima kasih kepada teroris Islam yang mengglobal sekarang2 ini. Saya masih ingat waktu dimana kalau melakukan perjalanan di Amrik, pengantar boleh mengantar sampai ke pintu tempat penumpang boarding menuju belalai. Those were the days my friend . Yap Hong Gie [EMAIL PROTECTED] wrote: http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-net/message/54166 Dangerous Four-Letter word: Do not utter the word BOMB in the airport at checkpoint.. Do not use the word BOMB even for private conversation in airport although the law only applies to saying it in public in particularly to security officers. A FAMILY HOLIDAY RUINED BY ILLOGICAL SECURITY OFFICERS Dear Mr. Foo, My name is Sandra Tan (I/C number 7328669G). It is with great disappointment and distress that I am filing a complaint to you with regards to my situation. My family (including myself, my husband, my daughter, and my son) planned a Darwin holiday for the March school vacation period and was supposed to depart on 09 March. Unfortunately, we were put in a situation by the security officers at the departure terminal, that was way beyond our control and we were not able to make our trip. The following is an account of what had happened : - I entered the Immigration gantry at about 7.15pm with my daughter (Belle Lee, 13 yrs old) to have our passport scanned and our hand carry luggage checked whilst my husband (Lee Ming Chong) stayed behind with my son (Caius Lee, 8 yrs old) at the ticketing counter to sort out my son's visa. After having mine and my Belle's passport scanned, we proceed to the security gantry to have our hand luggage and our bodies scanned. Belle passed the security gantry first, whilst I followed right behind her. A lady officer asked me to remove my boots for scanning, and I did as told immediately and put my boots inside the basket provided, for it to be scanned together with my hand luggage. I then proceed to the metal detector of which I cleared without the gantry beeping or detecting any metal objects. I was then asked to collect my luggage and my boots. In the mean time, Belle was throwing away a sweet wrapper and retuning to me and saw me putting on my boots. Belle then asked casually Mummy, why do you have to remove your shoes? Whilst putting on my boots, I replied her and said
Budi -- Re: [mediacare] Iranian TV airs new video of Britons
Budi, Tentara tsb. baik2 kan propaganda doang. Yang harus dilihat adalah record human rights nya suatu negara. Seperti yang saya katakan di posting yang lain mengenai ini, pastilah di Amrik ada pelanggaran2 human rights, tetapi dengan sistim terbuka, maka jika ada pelanggaran, maka tentu pelakunya akan dihukum, dan sistim akan diperbaiki/diperkuat untuk mencegah terulangnya hal tsb. Karena Amrik mengaku sebagai suatu negara yang menjunjung tinggi human rights, maka sudah sepantasnyalah jika ada suatu pelanggaran, maka akan di kritik dengan pedas bukan saja oleh orang2 yang tidak menyukai Amrik, tetapi terutama oleh orang2 Amrik sendiri. Dan saya percaya akan sistim hukum di Amrik yang akan menghukum orang2 yang terbukti telah melakukan kesalahan2 tsb. Dalam kritikan tsb. tidak berarti bahwa pelanggaran2 tsb. sama beratnya dengan yang dilakukan oleh negara2 lain. Sama halnya dengan jika orang2 di Amrik sendiri mengkritik negaranya dan mengatakan bahwa orang2 miskin di Amrik terlalu banyak. Miskin disini tidak bisa disamakan dengan miskin di Indonesia. Tidak demikian halnya dengan Iran, yang selalu di perangkat bagian bawah indeks human rights nya. Penyiksaan adalah suatu hal yang lumrah dilakukan oleh pemerintah Iran. Lihat saja berita2 dibawah ini: * Kebetulan di cnn headline news, Glen Beck, hari ini ada wawancara seorang penulis buku dari Iran yang menceriterakan pengalaman Asu Zaladida. http://transcripts.cnn.com/TRANSCRIPTS/0704/03/gb.01.html * Shaoneh Ghaderi. http://www.homa.org/Details.asp?ContentID=2137354634TOCID=2083225444 * Berikut adalah artikel HRW yang mengatakan bahwa Iran adalah 'one of 2 of the most repressive countries in the world. http://hrw.org/english/docs/2007/03/27/uzbeki15577.htm Mengenai pernyataan saya Iran adalah negara kriminil, anda tidak membaca dengan teliti posting saya yang pertama mengenai hal ini. Silahkan dibaca kembali dengan teliti. Juga posting saya yang lain hari ini mengenai hal yang sama. Mengenai Israel: Israel tidak pernah mengancam akan memusnahkan negara lain. Sebaliknya Israel sudah ber-kali2 di serang oleh negara2 Arab. Sedangkan Iran jelas2 sudah mengatakan bahwa Israel harus dimusnahkan. http://www.cbc.ca/world/story/2005/10/27/iran-un051027.html Oh, ya, nama saya bukan Tien, lho! :-) Budi P [EMAIL PROTECTED] wrote: Tien, Tentara tersebut baik-baik saja kok. Bandingin dgn orang-orang yang disiksa di Guantanamo. Lagian kan sudah merupakan peraturan bahwa kapal negara lain gak boleh memasuki wilayah suatu negara tanpa izin (pernah dengar hal itu kan ???) http://www.tempointeraktif.com/hg/luarnegeri/2007/03/31/brk,20070331-96781,id.html http://www.tempointeraktif.com/hg/luarnegeri/2007/03/31/brk,20070331-96780,id.html http://www.cbsnews.com/stories/2007/03/24/world/main2604845.shtml?source=RSSattr=World_2604845 http://www.cbc.ca/cp/world/070330/w033057A.html Menurut gue, mengenai pernyataan loe yang bilang bahwa Iran negara kriminil harus diralat, karena Israel yg kriminil dan jelas-jelas punya hulu ledak nuklir aja bisa tenang-tenang aja On 4/2/07, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang dunia sudah terbalik. Bukannya penduduk Inggris yang berdemonstrasi di kedutaan Irak di London, malahan sebaliknya orang2 Iranlah yang berdemonstrasi dengan menggunakan kekerasan didepan kedutaan Inggris di Iran. Lagi2 Iran membuktikan bahwa negara tsb. adalah negara kriminil, yang tidak mengikuti peraturan2 internasional. http://news.yahoo.com/s/ap/20070401/ap_on_re_mi_ea/british_seized_iran Iranian TV airs new video of Britons By NASSER KARIMI, Associated Press WriterSun Apr 1, 7:29 PM ET Iranian state television aired new video Sunday showing two of the 15 captured British sailors pointing to a spot on a map of the Persian Gulf where they were seized and acknowledging it was in Iranian territorial waters. Britain's Foreign Office immediately denounced the video, saying it was completely unacceptable for these pictures to be shown on TV. Adding to tensions between the two countries, about 200 angry Iranian youths chanting Death to Britain and Death to America threw rocks and firecrackers at the British Embassy and tried to rush the compound but were held back by police. The 15 Britons were detained by Iranian naval units on March 23 while patrolling for smugglers as part of a U.N.-mandated force monitoring the Persian Gulf. They were seized by Iranian naval units near the mouth of the Shatt al-Arab, a waterway that has long been a disputed dividing line between Iraq and Iran. Iran insists the sailors illegally entered its waters, but Britain says the team was in Iraqi waters at the time of their capture. The captives first appeared on appeared on the state-run Arabic-language TV channel Al-Alam in separate video clips looking
Re: [mediacare] Re: Iranian TV airs new video of Britons
Pemerintah mulah Iran melakukan tindakan kriminilnya sudah dari jaman dulu. Lihat posting saya yang pertama. Mereka menyerbu tanah Amrik yang berdaulat, yaitu kedutaan Amrik di Tehran. Apakah itu bukan suatu perbuatan kriminil yang dilakukan oleh suatu negara? Atau mungkin bukan kriminil, karena tidak dilakukan oleh perorangan, melainkan oleh suatu negara? Kalau saya nggak salah ingat di salah satu posting saya, saya sebutkan bahwa Iran sudah melanggar peraturan2. Berikut saya kutip dari website HRW: http://hrw.org/english/docs/2007/04/03/iran15632_txt.htm 2. Does this mean that the Geneva Conventions have no relevance in this case? Members of armed forces who are taken into custody while participating in military operations should not be treated in a manner contrary to the Geneva Conventions, even if the Conventions technically do not apply. Iran should not be subjecting the detained sailors to public ridicule (Third Geneva Convention, article 13), such as by publicly broadcasting confessions. 3. What international laws do apply? This incident falls within the Law of the Sea, which deals with navigational rights between nations. The Vienna Convention on Consular Relations also applies to this situation. Article 36 of the Vienna Convention states that consular officers shall have the right to visit a national of the sending State who is in prison, custody or detention, to converse and correspond with him and to arrange for his legal representation. This, to our knowledge, has not taken place despite UK government requests to meet the detained sailors. Mengenai Amrik: Tentu saja di Amrik banyak orang2, maupun anggauta2 pemerintah yang melakukan kesalahan2, pelanggaran2. Kalau disini orang2-nya semua 100% baik, maka namanya bukan Amrik, tetapi surga. :-) TETAPI karena disini semua bebas berpendapat, berdiskusi, tanpa takut diciduk pemerintah, atau tanpa takut ada gerombolan yang akan melakukan kekerasan, (karena pemerintah sepenuhnya melindungi hak berbicara setiap orang, dan akan menghukum siapa saja yang melakukan kejahatan/kekerasan), maka kesalahan2/pelanggaran2 tsb. akan dihukum pelakunya, dan/atau peraturan2 baru akan dikeluarkan. Bandingkan dengan negara tercinta NKRI dan juga negara yang menjadi topik disini, Iran. Iran termasuk salah satu peringkat terbawah mengenai human rights nya, dan bukan hanya tahun lalu saja, tetapi sudah ber-tahun2. Mengapakah begitu? arifcahbagus [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampean itu yang pemikirannya terbalik. Sudah jelas-jelas Inggris ngeyel nggak mau ngaku padahal pelautnya sudah jelas-jelas ngaku masuk wilayah Iran tanpa ijin, pantes saja warganya emosi. Sampean juga berani-beraninya nuduh Iran negara kriminal, yang kriminal negara yang gembar-gembor demokrasi, HAM, tapi dilanggar. Tuh kayak Israel, Amerika, Mbah sampean itu.. Memang dunia sudah terbalik. arif Bukannya penduduk Inggris yang berdemonstrasi di kedutaan Irak di London, malahan sebaliknya orang2 Iranlah yang berdemonstrasi dengan menggunakan kekerasan didepan kedutaan Inggris di Iran. Lagi2 Iran membuktikan bahwa negara tsb. adalah negara kriminil, yang tidak mengikuti peraturan2 internasional. http://news.yahoo.com/s/ap/20070401/ap_on_re_mi_ea/british_seized_ira n Iranian TV airs new video of Britons By NASSER KARIMI, Associated Press WriterSun Apr 1, 7:29 PM ET
Re: [mediacare] Komunisme vs capitalisme - hidup di RCC di jaman komunis
Dibawah sekedar cerita. Tetangga saya pada waktu kecil, adalah orang Tionghoa. Mereka mempunyai 4 anak. Pada waktu orang2 Tionghoa yang tidak mau wn Indonesia disuruh pulang, maka 2 dari anak2 tetangga saya tsb. memilih pindah ke RCC. Anak laki2 yang pertama, sudah duluan ke RRC, sebelum orang2 Tionghoa disuruh pindah. Pada waktu orang Tionghoa disuruh pindah ke RCC, maka adik wanitanya yang tertua, memilih ke RCC karena keyakinan komunismenya. Tunangannya yang tidak peduli politik, terpaksa ikut juga pindah. Adik wanitanya yang bungsu, yang meskipun lebih tua dari saya, tetapi dekat dengan saya (dan cantik pula), tidak peduli dengan komunisme, tetapi pindah karena tunangannya lah yang benar2 menganut paham komunis. Saya ingat waktu mereka pindahan itu. Saya masih di SD. Mereka mengisi keranjang yang begitu tinggi dan besarnya, sehingga saya harus jinjit, jika ingin meliha kedalam keranjang tsb. Isinya adalah buku2 tulis, dan kalau nggak salah ingat, mentega kaleng palmboom juga, dan barang2 keperluan sehari2 yang lain. Bulan2 pertama mereka sampai di RCC, setiap mendapat surat dari mereka, tante sebelah tsb. datang menangis ke ibu saya, sebab dia sedih sekali surat2 dari anak2-nya tsb. penuh di coret dengan tinta cina yang hitam lebam tsb. Tetapi lama kelamaan, mungkin anak2nya tsb. sudah tahu apa yang boleh ditulis dan apa yang tidak boleh, makin berkuranglah tinta cina tsb. Tahun 1982, saya berkesempatan ke RCC selama hampir 2 bulan. Pada waktu itu masih sedikit sekali orang2 asing dari negara2 non komunis di RCC, sebab RCC baru 'dibuka' untuk dunia luar. Di-mana2 ramai orang naik sepeda dan baik wanita maupun laki2-nya berbaju biru2 gaya Mao. Saya sempat berkunjung ke kenalan saya tsb. Ternyata anak laki2 yang paling tua, sudah pindah ke Hong Kong. Begitupun wanita sulung, yang benar2 pro komunis, diapun sudah pindah bersama suaminya ke Hong Kong. Sedangkan adik wanita yang bungsu, yang tidak peduli dengan komunisme tetapi ikut tunangannya ke RCC tsb. yang pro komunis, dia masih saja tinggal di Beijing, karena mereka tidak bisa meninggalkan mertuanya yang sudah tua. Kebetulan pada waktu itu, wanita yang sulung tsb. sedang berkunjung ke Beijing, jadi saya sempat bertemu dengan ke dua kakak beradik tsb. Saya sempat dibawa melihat Panda di kebun binatang Beijing. Tentu saja kami berbicara mengenai masa lalu. Setiap kali adik yang bungsu ingin menceriterakan mengenai jaman 'cultural revolution', dia di towel oleh kakaknya, sehingga dia tidak jadi berceritera mengenai itu. (Yang bungsu itu yang dekat dengan saya pada waktu kami masih ber tetangga, jadi dia kalau menceriterakan sesuatu se apa adanya). Penduduk RCC pada waktu itu, dilarang untuk masuk ke tempat2 yang menjual perhiasan2/barang2 yang diuntukkan orang asing. Disitu ada department store, kalau tidak salah ingat, namanya Friendship Store, dimana lantai2 bawah adalah tempat perbelanjaan penduduk, tetapi lantai paling atas tidak boleh dimasuki mereka, khusus untuk orang asing saja. Uang yang digunakkan disanapun adalah dollar, bukan yuan. Masuk ke hotel pun rupanya dilarang, sebab pada waktu kawan saya tsb. mengunjungi saya di hotel, sekuriti di hotel menelpon kamar saya untuk menanyakan apakah betul mereka diundang untuk datang ke hotel tsb. Komunisme adalah ideologi dimana properti dan tempat2/alat2 untuk produksi dimiliki bersama. Suatu konsep yang indah bunyinya. Tetapi rupanya konsep tsb. telah terbukti tidak berhasil, seperti kita lihat dengan runtuhnya negara2 komunis, dan banyaknya penduduk yang melarikan diri. Waktu saya melihat tetangga saya membawa segala macam keperluan se-hari2 ke RCC, saya, meskipun masih kecil, ber-tanya2, apakah begitu buruknya keadaan di RCC sehingga mereka harus membawa barang2 seperti penghapus, pinsil. dll? Bagi saya pribadi, pindahnya tetangga saya ke Hong Kong adalah gambaran dari kegagalan sistim komunis. Oh, ya, saya membawa untuk oleh2, setelan blus tangan panjang berkrag dan celana panjang dari korduroi berwarna coklat tua yang gelap untuk oleh2. Saya sengaja memilih warna gelap karena perkiraan saya pada waktu itu adalah bahwa teman, bekas tetangga tsb., tidak akan mau/bisa memakai pakaian yang tidak bermodel ala Mao. Jadi saya memilih model yang biasa2 saja. Pada waktu saya memberikannya kepada teman saya tsb., dia senang sekali, kemudian dia meng-elus2 bahannya sambil mengatakan bahwa sayang sekali dia tidak berani untuk memakainya, karena terlalu 'menyolok'. Kawan saya tsb. bersama suami2-nya semuanya adalah tamatan universitas. Dia diberikan apartemen di tingkat lima digedung yang tidak mempunyai lift. Mencuci baju dilakukan di suatu gedung tersendiri, di dekat apartemen tsb. Pada waktu itu dia mempunyai 2 anak, ke-dua2-nya masih setingkat sd. Apartemen mereka hanyalah berbentuk satu kamar saja, yang
Re: [mediacare] Komunisme vs capitalisme - hidup di RCC di jaman komunis
Kan jelas2 disitu ditulis bahwa itu adalah pengalaman pada tahun 1982. Posting2 sebelum itu adalah mengenai komunisme, ada yang mengatakan bahwa komunisme tidak patut di Indonesia, ada yang mengatakan bahwa mengapa tidak boleh ada di Indonesia dll. dll. Saya sendiri berpendapat bahwa semua orang berhak untuk mendirikan organisasi politik, apapun itu juga. Yang penting adalah bahwa orpol2 dan anggauta2-nya tidak melakukan tindakan kriminil/melanggar peraturan2. Meskipun saya tidak pernah pro komunis, tetapi dari jaman dulu saya berpendapat bahwa perlakuan pemerintah NKRI untuk menghukum sanak keluarga anggauta2 PKI, dengan keharusan menunjukkan surat Bebas G-30-S adalah suatu perbuatan yang melanggar hak azasi manusia. Di posting tsb., saya hanya sekedar memberikan pengalaman pribadi, yang menggambarkan mengapa komunisme itu tidak langgeng, dari grass roots nya. Bisa anda lihat dimana ke dua kakak yang pindah ke RCC karena getol sekali dengan komunisme, tetapi mereka lah yang keluar dari RCC karena, mungkin karena kecewa, dengan kehidupan di negara yang sewaktu mereka di Indonesia, menjadi ideal mereka. Jeni Putri [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak, Itu keadaan tahun 1982 sebelum RRC membuka diri. Tahun lalu kami kesana. Dapat guide orang hoakiau, alias orang China yang pulang dari Indonesia. Sekarang mereka senang katanya. Dunia memang selalu berputar. Tahun 90-an dia pulang ke Indonesia, lihat Jakarta, wah Jakarta hebat. Tetapi 2 tahun lalu ketika dia pulang ke Indonesia dan lihat Jakarta, dia bilang: Jakarta sudah ketinggalan jauh dengan Shanghai (dia tinggal di Shanghai). Memang Beijing dan Shanghai luar biasa perkembangannya. Demikian juga Shenzhen. Dari tour beberapa kota dengan guide semua orang ex hoakiao Indonesia, ceritanya sama. Sekarang mereka sudah sangat senang. Ada jaminan sosial yang memadai. Masa tua terjamin. Jadi, sistem mana yang benar? - Original Message - From: amartien To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 04, 2007 3:02 PM Subject: Re: [mediacare] Komunisme vs capitalisme - hidup di RCC di jaman komunis Dibawah sekedar cerita. Tetangga saya pada waktu kecil, adalah orang Tionghoa. Mereka mempunyai 4 anak. Pada waktu orang2 Tionghoa yang tidak mau wn Indonesia disuruh pulang, maka 2 dari anak2 tetangga saya tsb. memilih pindah ke RCC. Anak laki2 yang pertama, sudah duluan ke RRC, sebelum orang2 Tionghoa disuruh pindah. Pada waktu orang Tionghoa disuruh pindah ke RCC, maka adik wanitanya yang tertua, memilih ke RCC karena keyakinan komunismenya. Tunangannya yang tidak peduli politik, terpaksa ikut juga pindah. Adik wanitanya yang bungsu, yang meskipun lebih tua dari saya, tetapi dekat dengan saya (dan cantik pula), tidak peduli dengan komunisme, tetapi pindah karena tunangannya lah yang benar2 menganut paham komunis. Saya ingat waktu mereka pindahan itu. Saya masih di SD. Mereka mengisi keranjang yang begitu tinggi dan besarnya, sehingga saya harus jinjit, jika ingin meliha kedalam keranjang tsb. Isinya adalah buku2 tulis, dan kalau nggak salah ingat, mentega kaleng palmboom juga, dan barang2 keperluan sehari2 yang lain. Bulan2 pertama mereka sampai di RCC, setiap mendapat surat dari mereka, tante sebelah tsb. datang menangis ke ibu saya, sebab dia sedih sekali surat2 dari anak2-nya tsb. penuh di coret dengan tinta cina yang hitam lebam tsb. Tetapi lama kelamaan, mungkin anak2nya tsb. sudah tahu apa yang boleh ditulis dan apa yang tidak boleh, makin berkuranglah tinta cina tsb. Tahun 1982, saya berkesempatan ke RCC selama hampir 2 bulan. Pada waktu itu masih sedikit sekali orang2 asing dari negara2 non komunis di RCC, sebab RCC baru 'dibuka' untuk dunia luar. Di-mana2 ramai orang naik sepeda dan baik wanita maupun laki2-nya berbaju biru2 gaya Mao. Saya sempat berkunjung ke kenalan saya tsb. Ternyata anak laki2 yang paling tua, sudah pindah ke Hong Kong. Begitupun wanita sulung, yang benar2 pro komunis, diapun sudah pindah bersama suaminya ke Hong Kong. Sedangkan adik wanita yang bungsu, yang tidak peduli dengan komunisme tetapi ikut tunangannya ke RCC tsb. yang pro komunis, dia masih saja tinggal di Beijing, karena mereka tidak bisa meninggalkan mertuanya yang sudah tua. Kebetulan pada waktu itu, wanita yang sulung tsb. sedang berkunjung ke Beijing, jadi saya sempat bertemu dengan ke dua kakak beradik tsb. Saya sempat dibawa melihat Panda di kebun binatang Beijing. Tentu saja kami berbicara mengenai masa lalu. Setiap kali adik yang bungsu ingin menceriterakan mengenai jaman 'cultural revolution', dia di towel oleh kakaknya, sehingga dia tidak jadi berceritera mengenai itu. (Yang bungsu itu yang dekat dengan saya pada waktu kami masih ber tetangga, jadi dia kalau menceriterakan sesuatu se apa adanya). Penduduk RCC pada waktu itu
[mediacare] Iranian TV airs new video of Britons
Memang dunia sudah terbalik. Bukannya penduduk Inggris yang berdemonstrasi di kedutaan Irak di London, malahan sebaliknya orang2 Iranlah yang berdemonstrasi dengan menggunakan kekerasan didepan kedutaan Inggris di Iran. Lagi2 Iran membuktikan bahwa negara tsb. adalah negara kriminil, yang tidak mengikuti peraturan2 internasional. http://news.yahoo.com/s/ap/20070401/ap_on_re_mi_ea/british_seized_iran Iranian TV airs new video of Britons By NASSER KARIMI, Associated Press WriterSun Apr 1, 7:29 PM ET Iranian state television aired new video Sunday showing two of the 15 captured British sailors pointing to a spot on a map of the Persian Gulf where they were seized and acknowledging it was in Iranian territorial waters. Britain's Foreign Office immediately denounced the video, saying it was completely unacceptable for these pictures to be shown on TV. Adding to tensions between the two countries, about 200 angry Iranian youths chanting Death to Britain and Death to America threw rocks and firecrackers at the British Embassy and tried to rush the compound but were held back by police. The 15 Britons were detained by Iranian naval units on March 23 while patrolling for smugglers as part of a U.N.-mandated force monitoring the Persian Gulf. They were seized by Iranian naval units near the mouth of the Shatt al-Arab, a waterway that has long been a disputed dividing line between Iraq and Iran. Iran insists the sailors illegally entered its waters, but Britain says the team was in Iraqi waters at the time of their capture. The captives first appeared on appeared on the state-run Arabic-language TV channel Al-Alam in separate video clips looking relaxed in military fatigues and pointing at the same map of the Persian Gulf. The first sailor, who was identified as Royal Marine Capt. Chris Air, pointed with a pen to a location on the map where he said two boats left a warship of the U.S-led coalition in Iraq around 8:30 a.m. on March 23. He said the seven marines and eight navy sailors were captured around 10 a.m. Pointing to the map, he said we were seized apparently at this point here on their maps and on the GPS they've shown us, which is inside Iranian territorial waters. And so far we have been treated very well by all the people here. They have looked after us and made sure there's been enough food and we've been treated very well by them so we thank them for that. The second sailor, identified as Lt. Felix Carman, pointed to an area on the map and said that location was where he and the 14 others were arrested. I'd like to say to the Iranian people, I can understand why you are so angry about our intrusion into your waters, he said. The newscaster said the two had confessed to illegally trespassing in Iranian waters. Al-Alam broadcast longer videos of the Britons earlier this week, including footage on Friday of captured marine Nathan Thomas Summers apologizing for entering Iranian waters without permission and admitting to trespassing in Iranian waters. He was shown sitting with another serviceman and the female British sailor Faye Turney against a floral curtain. Both servicemen wore camouflage fatigues with a Royal Navy label on their chests and a little British flag stitched to their left sleeves. Al-Alam also aired video on Wednesday showing Turney wearing a headscarf and saying: Obviously we trespassed. Iran has also made public three letters purportedly written by Turney. The last letter contained an apology. Britain has denounced the videos, calling them propaganda and outrageous. Iran's decision to air three videos on its Arabic-language TV channel, rather than on its main Farsi channels has not been explained. But it appears to be an attempt to seek support from Arabs in Iraq and the Gulf states, where many resent Britain's military deployment in Iraq and its historical role as a colonial power in the region. Earlier on Sunday, British Defense Secretary Des Browne said his government was in direct, bilateral communication with the Iranians. A Ministry of Defense spokeswoman said Browne was referring to letters and other contacts between diplomats, rather than any new face-to-face talks. Browne, on a visit to Afghanistan, said Britain had the support of almost the whole international community in calling for the release of its personnel. President Bush on Saturday demanded the release of the 15 hostages. He said they were innocent and called their capture inexcusable behavior. Iranian President Mahmoud Ahmadinejad called world powers arrogant for refusing to apologize. British Foreign Secretary Margaret Beckett appeared to soften rhetoric against Iran Saturday though she stopped far short of an apology. I think everyone regrets that this position has arisen, Beckett said during a visit to Germany. What we want is a
Re: [mediacare] Tindakan FPI, PII dkk sangat memalukan!
Reaksi2 dari berbagai anggauta milis mengenai penyerbuan FPI terhadap Papernas membuat saya berkesimpulan sbb.: 1. Yang memalukan hanyalah karena FPI menyerang parpol lain. 2. Sebelum2 ini anggauta2 FPI pun sudah menyerang anggauta2 agama lain dan juga dalam rangka memaksakan kepercayaan mereka, merekapun sudah menyerbu business tertentu. 3. Jadi rupanya parpol yang diserang tsb. lebih dipentingkan haknya dibandingkan dengan anggauta2 agama lain yang sudah diserbu dan juga hak ber business bagi pengusaha2 yang sudah diserang usahanya. 4. Kesimpulan: parpol yang diserang tsb. lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan orang2/kelompok2 yang lain yang sudah ber-kali2 diserbu oleh FPI. Sangat menyedihkan keadaan hak azasi manusia di Indonesia. amartien. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Katanya kalau demo menentang FPI bisa celaka duabelas. Sebab mereka adalah serdadu Allah di bumi dan di dunia seberang. Mereka mempunyai wewenang, dan mencegat ditengah jalan waktu menuju ke dunia seberang. Begitu hebat posisi mereka membuat negara dan Presiden,Wakil presiden, petinggi tentara dan polisi tidak berani berkutik untuk melarang aktivitas penghajar pihak-pihak yang dianggap kurang manis. - Original Message - From: debbie sumual To: mediacare@yahoogroups.com ; forum pembaca ; milis PKS ; milis sahabat Sent: Friday, March 30, 2007 3:28 PM Subject: Re: [mediacare] Tindakan FPI, PII dkk sangat memalukan! Ayo dong, kalian2 ini mendemo FPI dkk. Jgn diam saja. Banyak yg mau tapi gak mungkin krn mereka non-muslim. Nanti urusannya jadi melebar gak puguh. Yang harus beregrak adalah saudara-saudara muslim sendiri. firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear all, Sebagai seorang muslim saya malu, kecewa dan marah terhadap prilaku yang ditunjukkan oleh kawan2 FPI, FBR, PII,Front pembela merah putih dan ormas2 lainnya.. Saya jadi bertanya-tanya apa bedanya tindakan mereka (FPI, FBR, PII,Front pembela merah putih dan ormas2 lainnya tsb) dengan Fir'aun yang mengganggap dirinya Tuhan dan menghukum orang2 yang tidak sepaham dengannya...sungguh-sungguh memprihatinkan kelakuan ormas2 yang militeristik dan fasis tersebut. Jika diakitkan dengan Pilkada Jakarta, tindakan premanisme yang dilakukan oleh FPI, FBR dan PII di jakarta kemaren itu sebagai black campaign terhadap PKS. Sulit untuk tidak menduga kalo Cagub DKI yang diusung PKS menag dalam Pilkada DKI mendatang menang maka akan semakin menyuburkan tumbuhnya dan arogansi kelompok yang mengatasnamakan islam tapi prilakunya sangat arogan tsb. = PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA (PRP) Tangkap pelaku penyerangan terhadap massa Papernas !!! Hentikan tindakan diskriminatif politik terhadap kelompok tertentu !!! Salam rakyat pekerja, Hari ini kembali terjadi pembungkaman terhadap nilai-nilai demokrasi yang seharusnya dilindungi oleh negara. Hak individu dan kelompok tertentu untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, ternyata masih saja menjadi barang yang langka di Indonesia ini. Ini terbukti dengan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Laskar Pembela Islam laskar di bawah bendera Front Pembela Islam terhadap massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas). Sejak pagi rencana Papernas untuk menggelar deklarasi partainya di Tugu Proklamasi memang telah mendapat ancaman dari berbagai organisasi massa (ormas) yang menentang ajaran komunis gaya baru. Ormas-ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Front Betawi Rempug (FBR), Pelajar Islam Indonesia (PII), Front Pembela Merah Putih dan beberapa ormas lainnya telah menduduki Tugu Proklamasi, tempat yang menjadi rencana digelarnya deklarasi Papernas. Mereka berusaha membatalkan acara deklarasi Papernas di Tugu Proklamasi dengan alasan karena Papernas mengusung ajaran komunis. Sudah beberapa kali acara Papernas dibubarkan oleh ormas-ormas Islam karena diduga mengusung ajaran komunis. Namun sebenarnya hal itu menjadi tidak masuk akal ketika kita berpikir bahwa ajaran komunis telah dilarang di Indonesia. Jelas bahwa TAP MPRS No XXV tahun 1966 yang menyatakan pelarangan ajaran Marxisme, Leninisme, dan Komunisme dilarang di Indonesia. Bahkan tidak ditemukan dalam anggaran dasar Papernas yang menyebutkan bahwa Papernas mengusung ajaran komunis. Artinya pembubaran tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh kepentingan lain selain masalah ideologi. Isu yang rencananya akan diusung oleh Papernas dalam aksinya kali ini di Jakarta , yaitu tentang masalah pendidikan dan kesehatan untuk rakyat serta masalah kemiskinan. Dan sebenarnya itu juga merupakan hak mereka (anggota Papernas) untuk melakukan aksi dan deklarasi, karena jelas hak tersebut dilindungi oleh negara. Penyerangan terhadap massa Papernas pun dilakukan oleh massa FPI di JL
Re: [mediacare] Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate
Kayaknya sih Indonesia, baik pemerintahan maupun rakyatnya masih jauh perjalanannya untuk mencapai suatu negara yang betul2 demokratis. Kita bisa lihat sendiri bahwa diskusi tidak begitu dihargai oleh kelompok2 yang menginginkan NKRI kembali ke abad ke 7. amartien Akhmad Asaad [EMAIL PROTECTED] wrote: Analisis BS yang singkat ini komprehensif. Apalagi kini sangat ngetren untuk menuduh komunis upaya dan pikiran apa saja yang sekait dengan berbagai hak, kebebasan, perjuangan untuk memperbaiki harkat dan martabat rakyat kecil. Demo di LIPI menunjukan betapa cara berpikir dan bertindak secara demokratis masih asing dinegeri ini. Inti dari berdemokrasi adalah ber DISKUSI! Dalam analisis finalnya desperasi yg diubah menjadi kekerasan tsb sangat merugikan bangsa dan rakyat kita karena dapat memecahbelah. Siapa yg diuntungkan? Jelas juga pemilik modal global. Alhasil desperasi dogmatis dicampur dengan neo-imperialisme digunakan untuk terus menyengsarakan bangsa dan rakyat kita, dengan agenda untuk terus menjarah kekayaan alam. Apa aspek ini sempat dipikirkan? AAsaad adhie achmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB Budiman Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok DesperateSholahudin Achmad - Okezone JAKARTA Budiman Sudjatmiko, aktivis yang di masa Orde Baru dicap komunis, menilai isu komunisme saat ini tidak laku dijual di Indonesia. Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh untuk digunakan sebagai perekat gerakan Islam yang tersebar di tanah air. Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada tiga, yakni pertama, Islam kebangsaan seperti NU dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan Orde Baru. Nah, yang ketiga ini sudah semakin menjadi minoritas pada saat ini, kata Budiman lewat sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007). Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang meneriakkan anti komunisme saat ini, termasuk dalam kategori ketiga tadi. Saya kira, mereka itu (kelompok Islam ketiga tersebut) adalah kelompok Islam yang desperate (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi memaksakan terus. Padahal, isu komunisme itu sudah tidak mempunyai resonansi lagi di masyarakat saat ini, ujar Budiman yang sejak beberapa tahun terkahir ini bergabung dengan PDIP. Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional, Kamis (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak komunisme, lanjut Budiman, kelompok desperate itu berupaya untuk memperoleh dukungan dari kelompok-kelompok Islam lainnya. Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah berubah ya. Isu (anti) komunisme sudah tidak bisa lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka, tandas Budiman. (adi) - Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. - Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. Do it now...
[mediacare] Komisi HAM PBB mendesak supaya Indonesia mempublikasikan laporan menyelidiki kasus Munir
http://www.unhchr.ch/huricane/huricane.nsf/view01/08E943FAE9B00F83C12572AC006EBF14?opendocument UN EXPERT ON EXTRAJUDICIAL EXECUTIONS URGES INDONESIA TO RELEASE AND ACT ON REPORT OF PRESIDENTIAL FACT-FINDING TEAM xx 28 March 2007 The Special Rapporteur on Extrajudicial, Summary or Arbitrary Executions issued the following statement today: The Government of Indonesia should release the final report of the Presidential Fact-Finding team and investigate all those implicated by the report into the murder of Munir Said Thalib, says Philip Alston, the United Nations Special Rapporteur on extrajudicial, summary or arbitrary executions. A report released by Alston yesterday discusses the government's response to Munir's murder. He presented his findings to the UN Human Rights Council on Tuesday. Alston brought his concerns to the attention of the Government in November 2006 after he received information that the Indonesian Supreme Court had acquitted the only person ever convicted for the murder of Munir Said Thalib, a leading human rights activist, despite reported evidence of a conspiracy involving many suspects, some of whom are high-ranking intelligence officers. Munir died of poisoning on Garuda flight 974 from Singapore to Amsterdam on 6 September 2004. His death was investigated by an independent fact-finding team, Tim Pencari Fakta (TPF), established by presidential decree on 23 December 2004. However, that report has never been made public, and its key recommendations and findings appear to have been ignored. Reportedly, the TPF identified Pollycarpus Budihari Priyanto, an off-duty co-pilot who was on Munir's flight, as a primary suspect in the case. It also suggested the involvement of senior employees of the Garuda airline and of high-ranking intelligence officials in Munir's death. In a letter dated 19 January 2007, the government responded to Alston's inquiries in a manner that he characterized as cooperative but incomplete. It is encouraging that the President has reaffirmed that the government continues to work to find those who are guilty of Munir's murder, says Alston. But it is disturbing that it has still not taken the obvious step of releasing the fact-finding report and acting on its recommendations. Background Philip Alston was appointed as Special Rapporteur on extrajudicial, summary or arbitrary executions by the United Nations Commission on Human Rights on 13 July 2004. In 2006, the Commission on Human Rights was replaced by the Human Rights Council, and Alston now reports to the Council. For further information on the Special Rapporteur on extrajudicial, summary or arbitrary executions, see: http://www.ohchr.org/english/issues/executions/ http://www.extrajudicialexecutions.org/ The report that Alston presented to the Human Rights Council on March 27 is UN Doc. No. A/HRC/4/20, and communications with governments are included in A/HRC/4/20/Add.1. __ For use of the information media; not an official record
[mediacare] Don't confuse terrorism with Islam, says EU
One alternative, suggested publicly last year, is for the term Islamic terrorism to be replaced by terrorists who abusively invoke Islam. amartien: Kalau betul2 teroris menyalah gunakan Islam, dimanakah protes2 dari mayoritas Islam mengenai penyalah gunaan agama mereka untuk membunuh? Meanwhile, UK Independence Party MEP Gerard Batten claimed that the EU was in denial over the true roots of terrorism. This type of newspeak shows that the EU refuses to face reality, he said. The major world terrorist threat is one posed by ideology and that ideology is inspired by fundamentalist jihadi Islam. amartien: How true! http://www.telegraph.co.uk/news/main.jhtml?xml=/news/2007/03/30/wislam30.xml Don't confuse terrorism with Islam, says EU By Bruno Waterfield in Brussels Last Updated: 1:51am BST 31/03/2007 The European Union has drawn up guidelines advising government spokesmen to refrain from linking Islam and terrorism in their statements. Brussels officials have confirmed the existence of a classified handbook which offers non-offensive phrases to use when announcing anti-terrorist operations or dealing with terrorist attacks. Banned terms are said to include jihad, Islamic or fundamentalist. The word jihad is to be avoided altogether, according to some sources, because for Muslims the word can mean a personal struggle to live a moral life. One alternative, suggested publicly last year, is for the term Islamic terrorism to be replaced by terrorists who abusively invoke Islam. An EU official said that the secret guidebook, or, common lexicon, is aimed at preventing the distortion of the Muslim faith and the alienation of Muslims in Europe. The common lexicon includes guidance on a number of frequently used terms where lack of care by EU and member states' spokespeople may give rise to misunderstandings, he said. Careful usage of certain terms is not about empty political correctness but stems from astute awareness of the EU's interests in the fight against terrorism. Terrorists exploit and augment suspicions. Details on the contents of the lexicon remain secret, but British officials stressed that it is there as a helpful aid providing context for civil servants making speeches or giving press conferences. We are fully signed up to this, but it is not binding, said one. However, Conservative MEP Syed Kamall hit out at the lexicon. It is this kind of political correctness and secrecy that creates resentment among both the mainstream in Europe and in Islam, he said. Meanwhile, UK Independence Party MEP Gerard Batten claimed that the EU was in denial over the true roots of terrorism. This type of newspeak shows that the EU refuses to face reality, he said. The major world terrorist threat is one posed by ideology and that ideology is inspired by fundamentalist jihadi Islam.
[mediacare] U.N. rights body condemns defamation of religion
Begitulah jika banyak anggauta dari agama Islam, dimana kehidupan dan undang2 agama campur aduk dengan kehidupan se-hari2/berwarganegara. Namanya juga Human Rights, Hak yang azasi bagi manusia. Bukan hak azasi agama. Yang mengutuk penghinaan agama ini, harus ngaca dulu diri sendiri. Di negara2 mereka banyak persekusi, bukan hanya menghina, dari warga negaranya yang bukan Muslim, maupun yang Muslim tetapi tidak sealiran. Atau seperti di Cuba, persekusi terhadap warga negaranya yang tidak setuju dengan pemerintahan Castro. Beradanya negara2 yang keadaan hamnya di negara masing2 sangat buruk, adalah bagaikan menjadikan musang menjadi penjaga kandang ayam. Seharusnya yang menjadi anggauta human rights council pbb haruslah hanya negara2 yang menduduki perangkat atas di keadaan human rights di negara2 di dunia. http://news.yahoo.com/s/nm/20070330/wl_nm/religion_rights_islam_dc_1 U.N. rights body condemns defamation of religion Fri Mar 30, 11:59 AM ET The United Nations top human rights body condemned defamation of religion on Friday and, in an apparent reference to the storm over the Prophet cartoons, said press freedom had its limits. With the support of China, Russia and Cuba, Moslem and Arab states comfortably won a vote on the 47-state Human Rights Council to express concern at negative stereotyping of religions and attempts to identify Islam with terrorism. The resolution is tabled in the expectation that it will compel the international community to acknowledge and address the disturbing phenomena of the defamation of religions, especially Islam, said Pakistan, speaking on behalf of the Organization of the Islamic Conference. The resolution was opposed by Western states which said it focused too much on Islam. The job of the Council was to deal with the rights of individuals not religions, they said. The European Union does not see the concept of defamation of religion as a valid one in a human rights discourse, a spokeswoman for the delegation of Germany, which holds the EU presidency, told the Council. The resolution urged countries to ensure their laws gave adequate protection against acts of hatred, discrimination, intimidation and coercion resulting from defamation of religions. While everybody had the right to freedom of expression, this should be exercised according to limitations of the law and respect for others, including respect for religions and beliefs, it said. In 2006, violent protests rocked cities from Morocco to Malaysia over Danish cartoons of Islam's Prophet Mohammad published in September 2005, which Muslims regarded as sacrilegious and an attack on their beliefs. The vote was 24 countries in favor of the resolution, 14 against and with 9 abstentions.
[mediacare] Era Muslim ngawur - Re: Dunia Jilbab (280307)
Yang menulis artikel ini tidak bertanggung jawab. Ataukah sengaja ingin membodohi masyarakat? Memang banyak di Indonesia yang menelan mentah2 apa yang disajikan di majalah, media favorit mereka. Menurut penulis artikel tsb.: Tiras majalah Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja AS Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika. Seperti yang sdri. Debbie bilang, itu memang tidak masuk akal. Dan dibawah ini adalah buktinya. Sirkulasi majalah Muslim Girl di AS adalah 50,000. http://www.chicagotribune.com/news/local/chicago/chi-0703230284mar23,1,3704437.story?coll=chi-newslocalchicago-hed Sedangkan majalah Seventeen adalah 2,3 juta. http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9805E5DF1031F930A15751C1A960958260 Mungkin saya tidak bisa menghitung, tetapi menurut saya 50,000 itu masih jauh sekali dari 2,3 juta. Tidak heran banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu duduk sebenarnya ber-macam2 masalah, bukan hanya dikarenakan oleh terbatasnya bahan bacaan, tetapi juga kwalitas dari pada penerbit bahan2 bacaan tsb. amartien Debbie Sumual-Patlis [EMAIL PROTECTED] wrote: SELAMAT! BRAVO! BAGUS! Tapi kalau menyaingi tiras Seventeen ya nggak mungkin lah Mas... itu tidak masuk akal, bahkan akal bebek yang tidak bisa menghitung berapa jumlah muslim (remaja putri) dan berapa jumlah remaja putri non-muslim yg membaca Seventeen sekalipun. Begini, ya... boleh-boleh saja Anda berbangga diri (to be honest, yg mustinya bangga adalah Amerika gak seh, karena majalah ini boleh terbit?), tapi mbok jangan ngawur. Sekali lagi, CONGRATS! - Original Message - From: Wido Q Supraha To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:59 AM Subject: [mediacare] Dunia Jilbab (280307) Majalah Muslim Girl di AS, Saingi Tiras Seventen Rabu, 28 Mar 07 13:55 WIB Memasuki bulan ketiga, majalah Muslim Girl, yang terbit di Amerika, makin mendapat sambutan pasar yang luas di kalangan remaja puteri AS. Tiras majalah Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja AS Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika. Majalah yang memiliki halaman full collor itu memang ditujukan untuk segmen remaja Muslimah usia 12 hingga 19 tahun. Di dalamnya, pembaca disajikan beragam informasi terkait perempuan dan ajaran Islam. Juga berbagai ulasan tentang trend masyarakat AS dan pengaruhnya bagi remaja Muslimah. Muslim Girl juga membahas ragam isu remaja Muslimah khas Amerika. Misalnya, di salah satu edisinya, dibahas diskusi tentang pertanyaan: Apa saja program yang ada di masjid kamu?, Apakah program masjid kamu disukai remaja seperti kamu? Bahkan ada juga pembahasan tentang percampuran tempat shalat untuk laki-laki dan perempuan di sejumlah masjid di AS. Selain itu, Girl Muslim juga mengupas soal pakaian olah raga, masalah musik, drama, yang punya kaitan dengan Muslimah. Termasuk profil tokoh Muslimah yang sukses di berbagai bidang, juga disajikan dalam setiap edisinya. Muslim Girl dianggap sebagai majalah alternatif yang sukses untuk umat Islam di AS, di tengah ragam kebudayaan dan keterbukaan yang menjadi bagian dari gaya hidup di AS. Mamoun Sayed, Kepala Eksekutif Yayasan An Nawawi, lembaga pengajaran Islam, mengatakan bahwa apa yang disajikan majalah Girl sangat dibutuhkan bagi remaja Muslimah AS. Ia mengatakan, Kalau ada yang mempunyai kesempatan dan mampu untuk disepakati meski ada juga silang pendapat, itu adalah Amerika. Mungkin saya tidak sependapat dengan pandangan anda, tapi saya akan tetap membela hak saya dalam menyampaikan pendapat saya itu. Maksud Masoud adalah sikon media massa di AS yang beragam turut mendukung keberhasilan majalah Girl di AS. Majalah dwi mingguan itu terbit pertama kali di bulan Januari 2007. Remaja muslimah adalah pasar yang penting bagi majalah ini, segmen yang selama ini diabaikan. Dan kami ingin menyapa mereka, ujar Asma Khan pengagas majalah itu. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya, juga untuk memperbaiki imej negatif tentang Muslimah di tengah komunitas Amerika yang menerima banyak informasi dari berbagai media massa AS. Ada sebagian lembaga pers yang menilai perempuan Muslimah terkait dengan terorisme. Ada juga yang terus menerus membicarakan benturan gender antara laki-laki dan perempuan. Majalah kami berusaha menampilkan ke balikannya, dengan contoh-contoh positif tentang muslimah dan nilai Islam yang benar. Tentu saja ada catatan terkait dengan majalah Muslim Girl. Majalah tersebut tidak menampilkan hanya Muslimah berjilbab saja dalam ilustrasi dan fotonya. Hal ini juga mungkin membuka peluang adanya sejumlah pihak yang masih keberatan dengan gaya Muslim Girl. Kami berupaya membuat sebuah simbol sendiri, berusaha sebaik mungkin
Re: [mediacare] Intel (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 )
Menurut saya buku ini tidaklah bisa dianggap fiksi. Buku ini sarat dengan catatan bawah. Memang, kutipan2 yang didapat dari wawancara2 tidak bisa di verifikasi, jadi apakah ini yang dimaksud dengan fiksi? Sesudah membaca buku ini, dan juga 2 buku lain dari Ken Conboy, yaitu Kopassus dan The Second front, saya merasa bersyukur bahwa rupanya badan intelijen Indonesia telah berusaha untuk melindungi Indonesia dari mara bahaya. Saat ini marabahaya yang dihadapi oleh NKRI adalah upaya meng 'hijau'kan Indonesia yang jelas2 akan berdampak sangat buruk bagi yang non Muslim dan juga bagi Muslimin yang tidak setuju dengan pemaksaan syariah seperti keinginan kelompok hijau tsb. Intelijen Indonesia telah melakukan tugasnya, meskipun bagi orang awam, kelihatannya pemerintah Indonesia condong ke arah gerombolan hijau.. Salah satu yang diceriterakan di buku ini mengingatkan saya mengenai apa yang saya baca di koran pada waktu kejadian tsb. sedang hangat2-nya. Yaitu pada waktu pem. Spanyol memberitahukan ke pem. Indonesia bahwa di Sulawesi Tengah ada kamp latihan teroris. Saya ingat betul bahwa kepala BIN pada waktu itu mengatakan bahwa betulmemang ada kamp teroris, atau pernah ada, Rupanya BIN terlambat kesananya. Keesokan harinya Wakil Presiden mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada kamp teroris. Tidak lama kemudian kepala BIn tsb. itupun menyangkal apa yang dikatakan sebelumnya. Semoga intelijen Indonesia tetap siaga mempertahankan keamanan NKRI. amartien Mula Harahap [EMAIL PROTECTED] wrote: Intel--Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia Ken Conboy Penerbit Pustaka Primatama, Jakarta 2007 ISBN: 978-9-793-93015-2 XIV + 294 halaman Akhir-akhir ini media massa Indonesia--terutama televisi--mempunyai tradisi baru. Setiap kali terjadi peristiwa besar--terutama teror bom--maka sebagai bagian dari kemasan pemberitaannya, stasiun televisi gemar menghadirkan pengamat intelijen untuk melakukan analisa. Manullang, Suripto dan Almarhum Juanda adalah beberapa pengamat intelijen yang sering mengoceh di layar televisi kita. Tapi karena dilakukan dalam durasi yang sangat singkat maka tentu saja ocehan para pengamat intelijen tersebut menjadi terkesan sumir, menjemukan dan acapkali bodoh. Ketika asap ledakan Bom Bali I atau II belum lagi pupus, maka para pengamat intelijen itu sudah mengoceh tentang teori small nuclear bomb. Dan cilakanya sebagai pemirsa kita tak pernah mendapat kesempatan untuk mendengar pertanggung-jawaban mereka, ketika ternyata hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa bom tersebut adalah bom biasa yang berdaya ledak tinggi. Para pengamat intelijen tersebut juga gemar mengaitkan sebuah peristiwa--yang belum lagi diselidiki secara tuntas oleh polisi-- sebagai sebuah konspirasi negara asing untuk memecah-belah Indonesia. Dan cilakanya mereka tak pernah mampu untuk menerangkan secara masuk akal bagaimana cara kerja dan ditil konspirasi tersebut dijalankan. Memang kalau diocehkan hanya secara garis besar, kisah-kisah intelijen akan mejemukan. Kisah-kisah intelijen baru akan menarik kalau dituliskan secara panjang lebar dan dirangkai dalam gaya fiksi. Dan pada kenyataannya kisah-kisah intelijen memang boleh dikatakan sebagai fiksi. Karena sifat operasi intelijen yang serba samar- samar, maka tidak akan pernah ada alat yang bisa mengukur atau memverifikasi apakah kisah-kisah tersebut memang benar demikian. Kita tidak pernah tahu sejauh mana sebenarnya kebenaran yang ada dalam kisah tentang CIA, KGB atau Mossad, yang ditulis oleh mereka yang mengaku dekat atau pernah menjadi bagian dari institusi tersebut. Sebaliknya kita juga cenderung untuk percaya bahwa fiksi The Hunt for The Red October juga mengandung kebenaran. Tapi karena si penulis mampu menghidupkan kisah-kisah tersebut maka tak terlalu perduli lagi terhadap fakta dan kebenaran. Kita hanya menikmati kisah-kisah tersebut. Dan memang demikianlah hakekatnya membaca kisah-kisah intelijen. Berbeda dengan pengamat intelijen seperti Manullang, Suripto atau Juanda, Ken Conboy tidak mengoceh secara sumir di televisi. Ia menuliskan berbagai kasus dan peristiwa yang pernah terjadi dalam dunia intelijen Indonesia dalam uraian-uraian yang rinci, masuk akal dan enak. Buku ini berisi berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi dalam dunia Intelijen Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga tahun 2000- an. Walau pun Ken Conboy hanya bercerita tentang intel melayu, tapi ia mampu membuat kita terpukau seperti ketika membaca kisah-kisah tentang Mossad dalam The Way of Deception. Dalam kisah Durna--misalnya--Ken Conboy bercerita tentang pertarungan perebutan kekuasaan dalam memanfaatkan intelijen. (Karena ruang geraknya yang serba tertutup maka intelijen selalu memiliki kecenderungan untuk merambah kemana-mana dan gampang dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Kisah-kisah tentang intrik politik dengan memanfaatkan intelijen, kisah-kisah tentang
Re: [mediacare] Islamist Website Instructs Mujahideen in Using Popular U.S. Web Forums to Foster Anti-War Sentiment among Americans
Bacalah dengan benar posting saya. Saya katakan bodoh adalah karena orang2 liberal kiri di Barat (yang adalah non Muslim, paling kurang kebanyakan dari mereka), mereka itu tidak tahu menahu tentang syariah, dimana dibawah hukum syariah, mereka adalah kelas kambing. Itulah kebodohan mereka. Mbok sebelum setuju dengan suatu kelompok, selidiki dulu asal usul, adat istiadat dan tujuan dari pada kelompok tsb. Mereka tidak tahu bahwa kawan seagama mereka, seperti di Indonesia umpamanya, gereja2 mereka dibakar, ditutup, dll. dll. (Muslimin di Amrik, kok banyak yah yang nggak bersuara pada waktu kawan2 senegaranya yang berlainan agama, di negara asalnya, mengalami persekusi karena agama, padahal mereka di Amrik mengecap kebebasan beragama ditempatnya orang kafirun?). Jihadis pembohong dan penggorok kepala tentu saja berhak untuk membohong. Itu adalah hak mereka. Saya sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa mereka tidak berhak untuk mengutarakan pendapat mereka, betapapun bohongnya mereka. (by the way, di posting saya ini saya tidak mengatakan bahwa mereka pembohong lho. Anda yang mengatakan hal itu). Mengenai kebijaksanaan pemerintah Amrik, saya mendukung kebijaksanaan pem. Amrik yang telah memberikan perlindungan kepada SEMUA rakyat mereka, yang telah memberikan kehidupan yang tenang, aman dan tenteram kepada rakyatnya. Buktinya banyak orang2 dari luar yang ingin masuk ke Amrik, secara legal maupun illegal, dari segala macam agama. (Lihat nggak posting saya mengenai orang2 yang baru disumpah menjadi warga negara Amrik?) salam, amartien rahmad budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah mas Amartien mendukung perang yang dilancarkan AS di Irak dan Afghan? Intinya cuma itu, kok mbleber ke mana-mana. Orang2 Islam yang anda sebut jihadis pembohong itu anti perang Irak dan Afghan Lalu, apakah anda pikir orang di luar mereka yang ada di Amerika Latin atau Eropa itu terkena tipuan para jihadis karena menentang kampanye perang AS? Kenapa anda pikir mereka yang anti perang sebagai orang bodoh? Lebih bodoh mana orang yang mendukung perang AS atau yang menentang? On 3/23/07, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Cukup banyak orang2 Amrik dan Barat yang terkena jaringan kebohongan jihadis2 ini. Golongan liberal dan kiri di Barat yang bersimpati/mendukung jihadis, hanya karena mereka sama2 membenci Amrik/Bush, tidak sadar, bahwa di dunia Islam/shariah, tidak ada kebebasan berpendapat, beragama dll. seperti yang mereka nikmati sekarang ini. Alangkah bodohnya. http://www.memri.org/bin/opener_latest.cgi?ID=SD150807 Special Dispatch Series - No. 1508 March 20, 2007 No.1508 Islamist Website Instructs Mujahideen in Using Popular U.S. Web Forums to Foster Anti-War Sentiment among Americans In the past few months, Islamists engaged in media jihad have increased their efforts to expose as broad a Western audience as possible to their jihad films, which purport to document the growing success of the mujahideen in Iraq and Afghanistan. As part of this endeavor, they have posted jihad films on popular free video-sharing websites such as YouTube, LiveLeak, and Google Video, hoping that such films will tip public opinion in the West against the war in Iraq and Afghanistan - thus pressuring Western governments to withdraw their troops from these countries. As part of the campaign to foster anti-war sentiment among Westerners, and more specifically among Americans, a member of the Al-Mohajroon Islamist website with the username Al-Wathiq Billah instructed mujahideen in how to infiltrate popular American forums and to use them to distribute jihad films and spread disinformation about the war. The following are excerpts: [1] Raiding American Forums is Among the Most Important Means of Obtaining Victory in the Fierce Media War and of Influencing the Views of the Weak-Minded American There is no doubt, my brothers, that raiding American forums is among the most important means of obtaining victory in the fierce media war... and of influencing the views of the weak-minded American who pays his taxes so they will go to the infidel American army. This American is an idiot and does not [even] know where Iraq is... [It is therefore] mandatory for every electronic mujahid [to engage in this raiding]. It is better that you raid non-political forums such as music forums and trivia forums... which American people... favor... Define your target[ed forum]... and get to know it well... Post your contribution and do not get into... futile arguments... Indicate You Are an American Obviously, you have to register yourself using a purely American name... Choose an icon that indicates that you are an American, and place it next to your nickname [in the forum]. In my experience, the areas most visited in American forums... [are titled] 'Random Thoughts
Re: [mediacare] Perda Berbasis Injil
Apa sih sebenarnya perda 'berbasis Injil'? Jelas2 Yesus mengatakan: 12:17 Nah, kalau begitu, kata Yesus, berilah kepada Kaisar apa yang milik Kaisar, dan kepada Allah apa yang milik Allah. Mereka heran mendengar Dia. Menurut saya, buatlah undang2 yang berbasis hak azasi manusia yang deklarasinya di tandatangani oleh a.l. Indonesia th. 1948 di PBB. Tokh apa yang di deklarasi ham itu ada di ajaran2 Yesus. Donald USE Taralia [EMAIL PROTECTED] wrote: Kita dukung apa tidak nih? DT Manokwari Godok Raperda Berbasis Injil http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=287214kat_id=3 JAKARTA -- Pemerintah dan DPRD Kab Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat, sedang memfinalisasi rancangan peraturan daerah (raperda) pembinaan mental dan spiritual berbasis Injil. Raperda yang dimunculkan kali pertama pada 7 Maret 2007 itu dinilai merugikan pengembangan agama lain di daerah tersebut. Julukan Manokwari sebagai Kota Injil, kata Wakil Ketua DPRD Manokwari, Amos H May, baru sebatas wacana. Usulan raperda itu hanyalah pokok pikiran yang diusung unsur gereja dan sejumlah pakar. ''Bentuknya baru berupa pokok pikiran, bukan raperda karena tidak diusulkan eksekutif dan legislatif,'' ujar Amos saat dihubungi, Kamis (22/3). Namun, dia mengakui jika usul tersebut sudah masuk ke eksekutif. Walau, ada sejumlah pasal yang bertentangan dengan peraturan di atasnya, terutama terkait cara peribadatan. ''Hal bertentangan ini perlu dikaji, sehingga jika diberlakukan tidak menimbulkan konflik SARA,'' kata Amos. Dia menjanjikan, peraturan yang dibuat tidak akan menimbulkan perpecahan karena pada dasarnya setiap orang menginginkan kotanya baik. Sebagai awalan, minuman keras dan prostitusi akan dilarang. ''Peraturan ini untuk mewanti-wanti masyarakat supaya mengubah perilakunya.'' Di antara isi pasal raperda itu adalah melarang pemakaian busana Muslimah di tempat umum, melarang pembangunan masjid di tempat yang sudah ada gereja. Dibolehkan dibangun masjid atau mushala, asalkan disetujui tiga kelompok masyarakat (terdiri atas 150 orang) dan pemerintah setempat terlebih dulu. Raperda juga melarang azan, dan membolehkan pemasangan simbol salib di seluruh gedung perkantoran dan tempat umum. ''Kami khawatir, raperda ini memunculkan kekerasan,'' kata Junaidi, warga Manokwari yang juga aktivis GP Anshor, belum lama ini di Jakarta. Kerusuhan yang memecah kerukunan umat beragama di Ambon dan Poso, bisa terjadi di Manokwari jika Pemda dan DPRD setempat bersikukuh mengesahkan raperda itu. Kondisi demografis di Manokwari mirip dengan Ambon dan Poso. Menurut Junaidi, selisih penduduk non-Muslim dan Muslim di Manokwari tidak terpaut jauh. Sedangkan komposisi anggota DPRD, dari 25 anggota dewan, empat di antaranya Muslim. Sejauh ini, situasi masih damai dan tenang. ''Warga juga tak menghendaki raperda yang membuat hidup rukun kami jadi bermusuhan,'' kata Junaidi. Dari perspektif hukum, kata mantan ketua YLBHI, Munarman, raperda itu rancu dan diskriminatif terhadap raperda antimaksiat yang pernah diusulkan di beberapa daerah, tapi ditentang oleh LSM sekular. Bahkan, raperda antimaksiat itu dicap sebagai bentuk radikalisme. ''Padahal, raperda itu tak pernah melarang penganut agama selain Islam pergi ke tempat ibadah, atau menggelar ibadahnya,'' jelas Munarman. Raperda sejenis di Manokwari, menurut Ketua Harian KAHMI, Asri Harahap, menjadi bibit munculnya perpecahan. Semestinya, raperda ini tak diterbitkan karena hanya mengistimewakan satu agama saja. ''Butuh kearifan dari pemimpin daerah untuk tidak meletupkan perpecahan di tengah bencana yang bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia. Kami menyesalkannya,'' kata dia. tid/ren Pasal Diskriminatif Reperda Manokwari Butir 14 Ketentuan Umum: Injil sebagai kabar baik Pasal 25: Pembinaan mental memperhatikan budaya lokal yang menganut agama Kristen Pasal 26: Pemerintah dapat memasang simbol agama di tempat umum dan perkantoran Pasal 30: Melarang pembangunan rumah ibadah agama lain jika sudah ada gereja Pasal 37: Melarang busana yang menonjolkan simbol agama di tempat umum - Food fight? Enjoy some healthy debate in the Yahoo! Answers Food Drink QA.
Re: [mediacare] Islamist Website Instructs Mujahideen in Using Popular U.S. Web Forums to Foster Anti-War Sentiment among Americans
Seperti yang saya bilang di posting saya yang pertama, orang2 tsb. bodoh, sebab tidak menyelidiki lebih lanjut mengenai motif2 dari pada jihadis2 tsb. Mereka lupa/tidak mau tahu bahwa Osama bin laden mengeluarkan fatwa mengumumkan perang terhadap Amrik di tahun 1998. Hal ini diacuhkan oleh pemerintah Amrik dengan konsekwensi dimana hampir 3000 orang Amrik dibunuh pada waktu 9/11 dan juga dengan adanya pemboman2 di kedutaan2 Amrik sebelum itu, dll. penyerangan terhadap orang2 Amrik. Jauh sebelum perang di Afganistan maupun Irak. Tape mengenai ini ditemukan sesudah penyerangan ke Afganistan. Seperti biasa, isi dari pada komunike2 jihadis dimanapun juga, (bukan hanya bin Laden), selalu serat dengan nuansa agama Islam. Di fatwa 1998 jelas2 disebut bahwa tugas jihadis adalah membunuh orang2 Amrik dan kawan2-nya, baik sipil maupun militer. Jadi termasuk orang2 'kiri' Amrik yang membenci negara mereka sendiri. Karena itu saya bilang bahwa orang2 liberal kiri tsb. sangat bodoh, sebab mereka tidak tahu/tidak mau tahu bahwa bin laden memerintahkan pengikutnya untuk membunuh mereka juga. Di dunia barat yang sekuler, menurut mereka kebencian mereka terhadap Bush/pem. Amrik tidak ada sangkut pautnya dengan agama. Tetapi menurut jihadis itu jelas2 berkaitan dengan agama. Silahkan teliti fatwa bin Laden yang saya berikan url diatas tsb. Dan juga baca komunike2 jihadis2, teroris2 Islam, semuanya serat dengan agama, bahkan me-nyebut2 ayat2 Kuran. salam, amartien MOD: Bung Martien, alangkah baiknya kalau tidak bermain-main dengan link. Langsung saja paparkan di postingan, karena ada orang yang malas buka-buka link. Dan juga ada beberapa kantor yang menutup akses bagi karyawannya untuk buka-buka website, bisanya cuma email-emailan saja. rahmad budi [EMAIL PROTECTED] wrote: yang disetujui tentu bukan agama adan ajaran Islamnya tokh Tapi pesan anti kampanye perang AS, iya kan? Anak kecil juga tahu, tak mudah orang percaya pada ajaran agama orang lain. Tapi apa beda agama terus tak bisa satu pendapat bahwa kampanye perang AS itu salah? Nulis nglambrah kemana-mana Anda itu arahnya mana? On 3/23/07, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Bacalah dengan benar posting saya. Saya katakan bodoh adalah karena orang2 liberal kiri di Barat (yang adalah non Muslim, paling kurang kebanyakan dari mereka), mereka itu tidak tahu menahu tentang syariah, dimana dibawah hukum syariah, mereka adalah kelas kambing. Itulah kebodohan mereka. Mbok sebelum setuju dengan suatu kelompok, selidiki dulu asal usul, adat istiadat dan tujuan dari pada kelompok tsb. Mereka tidak tahu bahwa kawan seagama mereka, seperti di Indonesia umpamanya, gereja2 mereka dibakar, ditutup, dll. dll. (Muslimin di Amrik, kok banyak yah yang nggak bersuara pada waktu kawan2 senegaranya yang berlainan agama, di negara asalnya, mengalami persekusi karena agama, padahal mereka di Amrik mengecap kebebasan beragama ditempatnya orang kafirun?). Jihadis pembohong dan penggorok kepala tentu saja berhak untuk membohong. Itu adalah hak mereka. Saya sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa mereka tidak berhak untuk mengutarakan pendapat mereka, betapapun bohongnya mereka. (by the way, di posting saya ini saya tidak mengatakan bahwa mereka pembohong lho. Anda yang mengatakan hal itu). Mengenai kebijaksanaan pemerintah Amrik, saya mendukung kebijaksanaan pem. Amrik yang telah memberikan perlindungan kepada SEMUA rakyat mereka, yang telah memberikan kehidupan yang tenang, aman dan tenteram kepada rakyatnya. Buktinya banyak orang2 dari luar yang ingin masuk ke Amrik, secara legal maupun illegal, dari segala macam agama. (Lihat nggak posting saya mengenai orang2 yang baru disumpah menjadi warga negara Amrik?) salam, amartien rahmad budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah mas Amartien mendukung perang yang dilancarkan AS di Irak dan Afghan? Intinya cuma itu, kok mbleber ke mana-mana. Orang2 Islam yang anda sebut jihadis pembohong itu anti perang Irak dan Afghan Lalu, apakah anda pikir orang di luar mereka yang ada di Amerika Latin atau Eropa itu terkena tipuan para jihadis karena menentang kampanye perang AS? Kenapa anda pikir mereka yang anti perang sebagai orang bodoh? Lebih bodoh mana orang yang mendukung perang AS atau yang menentang? On 3/23/07, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Cukup banyak orang2 Amrik dan Barat yang terkena jaringan kebohongan jihadis2 ini. Golongan liberal dan kiri di Barat yang bersimpati/mendukung jihadis, hanya karena mereka sama2 membenci Amrik/Bush, tidak sadar, bahwa di dunia Islam/shariah, tidak ada kebebasan berpendapat, beragama dll. seperti yang mereka nikmati sekarang ini. Alangkah bodohnya. http://www.memri.org/bin/opener_latest.cgi?ID=SD150807 Special Dispatch Series - No. 1508 March 20, 2007 No.1508 Islamist
Re: [mediacare] ana ngeblog
Ngomong2 mengenai pintarnya orang Yahudi, Satsus Intel di tahun 1970 dan 1973 pun pernah mendatangkan agen Mosad ke Indonesia untuk mengajar kepintarannya. Ini bisa dilihat di buku 'Intel, inside Indonesia's Intelligence Service karangan Ken Conboy. Andre James Oscar [EMAIL PROTECTED] wrote: Ehh untung aja Indonebia kagak nonton Indovision kali ya. Kalo tau pasti sudah protes ada sebuah tayangan bagus di Channel 3 Baby Vision (Baby TV). Program yang sangat pintar mengajar bayi2 menjadi cerdas. Dan tayangan itu produksi orang Yahudi. Nanti kita dibilang haram menonton baby TV. Alasannya bayi2 kita yang merupakan generasi mendatang bangsa Indonesia diajar pintar oleh orang Yahudi. Ehh jadi tau deh On 3/22/07, Debbie Sumual-Patlis [EMAIL PROTECTED]
Re: [mediacare] Demokrasi RI dan Tunisia Bisa Jadi Contoh Bagi Barat Tentang Islam
YRakhmat: Barat khususnya AS dibawah Bush juga harus membersihkan diri dari fundamentalisme Kristen, amartien: Apakah fundamentalisme Kristen tsb.? Apakah Christian fundies tsb. membunuh, menteror orang2 yang bukan termasuk Christian fundies? Setahu saya sih ada yang membunuh karena anti aborsi, tetapi pelaku pembunuhan tsb. bukan pengikut agamanya yang benar, dan juga di sudah ditangkap dan dipenjarakan. YRakhmat: dan cepat mengupayakan perdamaian antara Palestina dan Israel. amartien: Bagaimana kalau satu pihak, yaitu Palestina, ter-lebih2 lagi dengan Hamas di pemerintahannya, bertujuan bukan untuk perdamaian, tetapi untuk menghancurkan Israel, seperti yang tercantum di charter Hamas yang penuh dengan referensi ayat2 Kuran? As for the objectives: They are the fighting against the false, defeating it and vanquishing it so that justice could prevail, homelands be retrieved and from its mosques would the voice of the mu'azen emerge declaring the establishment of the state of Islam, so that people and things would return each to their right places and Allah is our helper. Wah, saya nggak tahu dari mana data yang disebut di artikel ini bahwa Indonesia menduduki posisi ke 3 dari negara paling demokratis diseluruh dunia? Menurut Worldaudit.org Indonesia menduduki perangkat ke 2 dari bawah di grup ke 3. Tunisia termasuk di grup ke 4, perangkat no. 107 ber-sama2 dengan Sierra Leone dan Gabon. Moga2 negara2 lain di dunia tidak mencontoh/meniru demokrasi ala Tunisia dan Indonesia. Y Rakhmat [EMAIL PROTECTED] wrote: Namun harus lebih dipercepat minimalisasi ulah kekerasan dan kurang toleransi yang bersumber pada fundamentalisme. Syukur kalau akan kearah sekularisme tulen, yang penuh dengan multikulturalisme. Barat khususnya AS dibawah Bush juga harus membersihkan diri dari fundamentalisme Kristen, dan cepat mengupayakan perdamaian antara Palestina dan Israel. Yusuf R Selasa, 20 Maret 2007 20:23:00 Demokrasi RI dan Tunisia Bisa Jadi Contoh Bagi Barat Tentang Islam Jakarta-RoL-- Demokrasi yang berkembang di Indonesia dan Tunisia dapat menjadi contoh bagi Dunia Barat dalam melihat Islam dan sekaligus mengubah penafsiran buruk terhadap Islam. Barat sering melihat Islam sebagai penghalang dalam menjalankan demokratisasi di negara yang mayoritas muslim. Indonesia dan Tunisia yang berhasil menghidupkan demokratisasi praktis membuat dunia Barat terheran-heran, ujar Dubes Tunia untuk Indonesia Faysal Gouia dalam wawancara dengan Antara dalam rangka memperingati hari kemerdekaan negara tersebut yang 59 di Jakarta, Selasa. Indonesia, yang mempunyai penduduk lebih dari 220 juta dan 90 prosen dari total penduduk beragama Islam, telah berhasil menempati posisi ketiga sebagai negara yang paling demokratis di dunia. Begitu juga halnya dengan Tunisia yang mayoritas muslim walaupun jumlah penduduk tidak begitu besar juga berhasil mengusung demokrasi di sana, tambahnya. Selama ini, Barat cenderung melihat Islam dalam kaca mata sempit. Persepsi mereka terhadap Islam selalu terkait dengan fanatisme, tidak bisa menerima konsep Barat, susah untuk diajak berubah dan yang paling tidak enak didengar adalah adanya persepsi yang mengaitkan Islam dengan terorisme. Semua anggapan negatif ini memang sangat tidak menyenangkan bagi dunia Islam, karena selalu dipojokkan dengan berbagai tudingan dan image buruk oleh Barat yang tidak suka Islam. Dengan munculnya demokratisasi di Indonesia dan Tunisia yang mayoritas berpenduduk muslim, praktis image buruk Barat sedikit demi sedikit mulai pudar dalam arti bahwa Islam bukan lagi dilihat sebagai penghalang tumbuhnya demokratisasi, justru Islam sendiri mengusung dan pelindung kehidupan demokratis. Memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam menegakkan demokratisasi. Hal yang serupa juga pernah dihadapi oleh negara-negara maju (developed countries) dan hanya saja negara negara tersebut sudah lama melakukan perbaikan dalam menghadapi tantang dan rintangan yang muncul sebagai akibat tumbuhnya demoktratisasi di negara berkembang. Menyinggung hubungan politik kedua negara, Faysal menjelaskan hubungan antara Tunisia dan Indonesia sudah berlansung cukup lama dan selama ini tidak ada gejolak pasang surut dalam hubungan kedua negara. Justru yang terjadi adalah adanya kesamaan pandangan dalam melihat isu internasional antara Tunisia dan Indonesia di forum internasional. Dalam hubungannya dengan isu mengenai Irak, katanya, Tunisia mempunyai pandangan dan pendirian yang sama dengan Indonesia seperti usul yang pernah disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada President George W. Bush dalam kunjungannya ke Indonesia di Bogor tahun lalu. Sehubungan dengan masuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap (non permanent) di Lembaga Keamanan PBB (United Nations Security Council), setidaknya posisi negara
kafirun - Re: [mediacare] ana ngeblog
tak mau kalah sama kaum kafir, ana juga mulai belajar ngeblog Kalau ngeblog, jangan di internet dong, sebab internet itu bisa sampai mendunia dan begitu majunya adalah karena ulah pemerintah kafirun terbesar di dunia, paman Sam! Kalau ngeblog, di daun2 saja dong, atau di tulang2, persis seperti di abad ke 7. indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED] wrote: assalamu'alaikum wr wb, tak mau kalah sama kaum kafir, ana juga mulai belajar ngeblog. insya allah, nanti kalau sudah ada server blog khusus muslim, ana akan pindahkan kesana, biar tidak kecampur-campur sama blognya kaum kafir. dengan ngeblognya ana, semoga bisa mengimbangi jumlah blogger dari kaum yahudi dan kafir yang tambah merajarela. kalau minat atau sekadar mau tengok-tengok sahaja, blog ana bisa diklik di: http://indonebia-online.blogspot.com/ wassalamu'alaikum wr wb, indonebia pendukung tegaknya syariat islam di indonesia
[mediacare] Hukuman penggorok leher lebih ringan dari penyelundup narkoba
Di Indonesia menggorok leher adalah suatu tindakan kriminil yang tidak seberat menyelundupkan heroin. Ke 3 jihadis penggorok leher diberi hukuman antara 14 dan 20 tahun. Dan kalau kita melihat sejarah dipenjarakannya jihadis2 di Indonesia, selang beberapa waktu maka mereka akan diberi keringanan kemudian dibebaskan. Penyelundup narkotik yang sedang mendekan di penjara dan yang telah diberikan hukuman mati, sekarang ini mungkin akan mendapatkan keringanan keringanan dari Jagung, yaitu dibunuh dengan suntikan maut dan bukannya ditembak mati.
[mediacare] A humanitarian prospective homicide bomber?
http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/L19620066.htm Egypt nabs suspected suicide bomber -sources 19 Mar 2007 16:58:49 GMT 19 Mar 2007 16:58:49 GMT ## for search indexer, do not remove--Source: Reuters ISMAILIA, Egypt, March 19 (Reuters) - Egyptian security sources said on Monday a suspected suicide bomber was arrested after offering to donate a kidney to a sick man, and reportedly saying he no longer needed it because he planned to blow himself up. The sources said the man was a Palestinian student at Cairo's al-Azhar University, a prestigious institute of Sunni Islamic learning, and was awaiting orders to sneak into Israel to stage the attack. They said the man, identified as Salah Adnan Saleh, was arrested on Friday in the Sinai border town of al-Arish and he was suspected of plotting a suicide attack in Israel on orders from the militant group Hamas. The man was not found to be in possession of weapons or explosives, the sources said.
[mediacare] Islamist Website Instructs Mujahideen in Using Popular U.S. Web Forums to Foster Anti-War Sentiment among Americans
Cukup banyak orang2 Amrik dan Barat yang terkena jaringan kebohongan jihadis2 ini. Golongan liberal dan kiri di Barat yang bersimpati/mendukung jihadis, hanya karena mereka sama2 membenci Amrik/Bush, tidak sadar, bahwa di dunia Islam/shariah, tidak ada kebebasan berpendapat, beragama dll. seperti yang mereka nikmati sekarang ini. Alangkah bodohnya. http://www.memri.org/bin/opener_latest.cgi?ID=SD150807 Special Dispatch Series - No. 1508 March 20, 2007 No.1508 Islamist Website Instructs Mujahideen in Using Popular U.S. Web Forums to Foster Anti-War Sentiment among Americans In the past few months, Islamists engaged in media jihad have increased their efforts to expose as broad a Western audience as possible to their jihad films, which purport to document the growing success of the mujahideen in Iraq and Afghanistan. As part of this endeavor, they have posted jihad films on popular free video-sharing websites such as YouTube, LiveLeak, and Google Video, hoping that such films will tip public opinion in the West against the war in Iraq and Afghanistan - thus pressuring Western governments to withdraw their troops from these countries. As part of the campaign to foster anti-war sentiment among Westerners, and more specifically among Americans, a member of the Al-Mohajroon Islamist website with the username Al-Wathiq Billah instructed mujahideen in how to infiltrate popular American forums and to use them to distribute jihad films and spread disinformation about the war. The following are excerpts: [1] Raiding American Forums is Among the Most Important Means of Obtaining Victory in the Fierce Media War and of Influencing the Views of the Weak-Minded American There is no doubt, my brothers, that raiding American forums is among the most important means of obtaining victory in the fierce media war... and of influencing the views of the weak-minded American who pays his taxes so they will go to the infidel American army. This American is an idiot and does not [even] know where Iraq is... [It is therefore] mandatory for every electronic mujahid [to engage in this raiding]. It is better that you raid non-political forums such as music forums and trivia forums... which American people... favor... Define your target[ed forum]... and get to know it well... Post your contribution and do not get into... futile arguments... Indicate You Are an American Obviously, you have to register yourself using a purely American name... Choose an icon that indicates that you are an American, and place it next to your nickname [in the forum]. In my experience, the areas most visited in American forums... [are titled] 'Random Thoughts' and 'What's going on in your mind?'... [The former] takes priority in the American forums, and is highly popular. You should post your contribution there... This should include films of the mujahideen in Iraq, mujahideen publications in English, and images and films of the Americans' crimes, [such as] killing unarmed civilians in Iraq... etc. Invent Stories About American Soldiers You Have [Allegedly] Personally Known Obviously, you should post your contribution... as an American... You should correspond with visitors to this forum, [bringing to their attention] the frustrating situation of their troops in Iraq... You should invent stories about American soldiers you have [allegedly] personally known (as classmates... or members in a club who played baseball and tennis with you) who were drafted to Iraq and then committed suicide while in service by hanging or shooting themselves... Also, write using a sad tone, and tell them that you feel sorry for your [female] neighbor or co-worker who became addicted to alcohol or drugs... because her poor fiancé, a former soldier in Iraq, was paralyzed or [because] his legs were amputated... [Use any story] which will break their spirits, oh brave fighter for the sake of God... How to Make Americans Feel Frustrated With Their Government You should enter into debate or respond only if it is extremely necessary... Your concern should [only] be introducing topics which... will cause [them to feel] frustration and anger towards their government..., which will... render them hostile to Bush... and his Republican Party and make them feel they must vote ton bring the troops back from Iraq as soon as possible. Do not... discuss issues pertaining to Arabs or Muslims at all, whether negatively or positively... because this could be a trap for you... In addition, do not ask people to circulate the material [you have posted] in other forums... as these types of requests will expose you... - [1] http://www.mohajroon.com/vb/showthread.php?t=48233
KSM, untuk JJTT - Re: [mediacare] Re: 9/11 mastermind admits killing reporter
KSM mengatakan bahwa dia di aniaya. Dia hanyalah mengikuti petunjuk al Qaeda di pelajaran ke 8 sbb: 1 . At the beginning of the trial, once more the brothers must insist on proving that torture was inflicted on them by State Security [investigators ]before the judge. 2. Complain (to the court) of mistreatment while in prison. Anehnya, tanggapan anda sama sekali tidak mengkritik sikap KSM yang bangga bahwa dia telah menggorok leher Daniel Pearl. Bahkan sebaliknya anda mengatakan bahwa itu hanyalah 'komedi lain yang diciptakan oleh regime Bush'. Apakah anda setuju dengan perbuatan KSM si penggorok leher yang bangga atas perbuatannya tsb.? Di pelajaran pertama dari manual al qaeda tsb. dikatakan sbb.: Missions Required of the Military Organization: The main mission for which the Military Organization is responsible is: The overthrow of the godless regimes and their replacement with an Islamic regime. Other missions consist of the following: 1. Gathering information about the enemy, the land, the installations, and the neighbors. 2. Kidnaping enemy personnel, documents, secrets, and arms. 3. Assassinating enemy personnel as well as foreign tourists. 4. Freeing the brothers who are captured by the enemy. 5 .Spreading rumors and writing statements that instigate people against the enemy. 6. Blasting and destroying the places of amusement, immorality, and sin; not a vital target. 7. Blasting and destroying the embassies and attacking vital economic centers. 8 .Blasting and destroying bridges leading into and out of the cities. 'Rumors' yang disebarkan oleh al qaeda seperti yang diajarkan di butir no. 5 diatas hanyalah salah satu dari modus operandi jaringan teroris Islam tsb. Saya katakan teroris Islam, sebab di manualnya jelas2 dikatakan bahwa tujuannya adalah mendirikan negara Islam. Dan disitu dikatakan, saya kutip: -*-The confrontation that we are calling for with the apostate regimes does not know Socratic debates..., Platonic ideals..., nor Aristotelian diplomacy. But it knows the dialogue of bullets, the ideals of assassination, bombing, and destruction, and the diplomacy of the cannon and machine-gun. Islamic governments have never and will never be established through peaceful solutions and cooperative councils. They are established as they [always ]have been by pen and gun by word and bullet by tongue and teeth Saya hanya sekedar mengutip apa yang dikatakan oleh al Qaeda. Jika menurut anda itu bukanlah ajaran Islam yang sebenarnya, tidak perlulah anda memberi penerangan kepada saya, melainkan berikanlah penerangan anda tsb. kepada teroris jihadis. justjoiningthetribe2 [EMAIL PROTECTED] wrote: Hukuman terhadap pengkhianat Yahudi itu adalah sesuai dengan kitab suci orang Yahudi sendiri yang memang terkenal keras. Dan ini atas masukan dari orang Yahudi sendiri. Dan mengenai Khalid Sheikh Mohammed, ini adalah komedi lain yang diciptakan oleh regime Bush, surat kabar barat Mainstream sendiri bahkan menuliskan admits guilt dalam tanda kutip, yang artinya mereka tidak mempercayai hasil dari proses pengadilan yang dilakukan secara internal di Gulag itu, belum lagi torture yang diterima KSM. Dari pengamatan saya, tidak satupun artikel yang ada di surat kabar mainstream yang menanggapi positif testimony KSM tersebut. If anything, testimony ini justru backfire terhadap war on terror yang diusung oleh Bush, yang dipercayai kuat untuk mengalihkan perhatian dari kasus Rodgriguez JustJoiningTheTribe Don't believe the hype ... --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Banu Quraisy tetapi suku Yahudi Banu Quraizah. Ini dibeberkan dengan jelas oleh Mohammad Hussein Haekal pakar Islam Mesir dalam bukunya yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ali Audah: Riwayat Hidup Muhammad. Bisa di-search postingan saya di milis ini mengenai hal itu. Judul thread-nya: Jangan Seperti Katak: Ethnic Cleansing Banu Quraizah. --- jp2success [EMAIL PROTECTED] wrote:
Re: [mediacare] Re: 9/11 mastermind admits killing reporter
Utk sdr. Firman dan Eka Zulkarnaen, di artikel saya ada link ke artikel mengenai pembunuhan ke 700 orang Kuraish tsb. Silahkan di klik linknya. (yang hurufnya berwarna biru). amartien jp2success [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dengan Mas Eka Zulkarnain, dan Mas Amartin mohon silahkan tunjukan literatur yang dimaksud, disamping menjadi sumber bahan bacaan baru buat member yang lain, juga agar pernyataan Mas Amartin tidak dianggap sebagai provokasi. Trims Firman --- In mediacare@yahoogroups.com, eka zulkarnain [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf mas Amartien, saya suka baca literatur Islam dan sejarahnya baik karangan intelektual Islam maupun Barat. Saya belum pernah baca tentang adanya instruksi Nabi Muhammad kepada pengikutnya untuk membunuh 700 orang dari Bani Quraisy di Madina dengan cara digorok lehernya. Tolong mas amartien, sumbernya darimana ya? Kali aja bisa jadi bahan bacaan baru saya... Thanks --- amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: KSM: I decapitated with my blessed right hand the head of the American Jew, Daniel Pearl, in the city of Karachi, Pakistan, Mohammed is quoted as saying in a transcript of a military hearing at Guantanamo Bay, Cuba, released by the Pentagon. For those who would like to confirm, there are pictures of me on the Internet holding his head, he added. amartien: Hanya orang2 yang barbar saja yang membanggakan menggorok leher orang. Begitupun yang membela atau menganggap orang2 seperti ini sebagai pahlawan, sama2 barbar juga. Mungkin mereka hanya menurut/mengikut contoh apa yang diperintahkan oleh Muhammad untuk membunuh dengan cara menggorok 700 dari bani Quraisyah di Medina. Tidak heran Islam penggorok leher ini bangga akan perbuatan biadabnya itu! http://news.yahoo.com/s/ap/20070315/ap_on_go_ca_st_pe/ us_terrorist_confession_42;_ylt=A0WTcUy7h_lFcXwB7B0Tv5UB By KATHERINE SHRADER, Associated Press Writer Thu Mar 15, 11:37 AM ET WASHINGTON - Suspected 9/11 mastermind Khalid Sheikh Mohammed confessed to the beheading of American journalist Daniel Pearl and a central role in 30 other attacks and plots in the U.S. and worldwide that killed thousands of victims, said a revised transcript released Thursday by the U.S. military. I decapitated with my blessed right hand the head of the American Jew, Daniel Pearl, in the city of Karachi, Pakistan, Mohammed is quoted as saying in a transcript of a military hearing at Guantanamo Bay, Cuba, released by the Pentagon. For those who would like to confirm, there are pictures of me on the Internet holding his head, he added. Mohammed's claimed involvement in the 2002 slaying of the Wall Street Journal reporter was among 31 attacks and plots some of which never occurred he took responsibility for in a hearing Saturday at the U.S. naval prison at Guantanamo Bay, Cuba, the Pentagon said. It released the bulk of the transcript late Wednesday, but held back the section about Pearl's killing to allow time for his family to be notified, said Defense Department spokesman Bryan Whitman. The Associated Press reported Wednesday that it had learned that the transcripts released Wednesday evening had blacked out the reference to Mohammed's confession about the Pearl slaying. Pearl was abducted in January 2002 in Pakistan while researching a story on Islamic militancy. Mohammed has long been a suspect in the slaying, which was captured on video. Sealing a legacy of historical notoriety, Mohammed portrayed himself as al-Qaida's most ambitious operational planner in a confession to a U.S. military tribunal that said he planned and supported a series of terrorist attacks, topped by 9/11. The gruesome attacks range from the suicide hijackings of Sept. 11, 2001 which killed nearly 3,000 to a 2002 shooting on an island off Kuwait that killed a U.S. Marine, according to an account released by the Pentagon. Many plots, including a previously undisclosed plan to kill several former U.S. presidents, were never carried out or were foiled by international counterterror authorities. I was responsible for the 9/11 operation from A to Z, Mohammed said in a statement read Saturday during a Combatant Status Review Tribunal at the U.S. detention facility at Guantanamo Bay, Cuba. Mohammed's confession was read by a member of the U.S. military who is serving as his personal representative. The Pentagon had released a 26-page transcript of the closed-door proceedings on Wednesday night. Some material was omitted, and it wasn't possible to immediately verify details. The document refers to locations for which the United States and other nations have issued terrorism warnings based on what they deemed credible threats from 1993 to the present. Whitman said authorities would decide how credible it is that Mohammed participated in so
Re: [mediacare] 9/11 mastermind admits killing reporter
Sdr. Kuroda Takumi yang baik, Jika anda membaca dengan cermat posting saya, maka anda bisa melihat bahwa saya memberikan link ke artikel mengenai hal tsb. (yang hurufnya berwarna biru). Linknya adalah suatu artikel di website Memri. Dan artikel tsb. di dukung dengan foot notes (catatan bawah). Mengenai penggorokan leher ke 700 orang Quraizah tsb. bisa dilihat di foot note no. 21 yang saya kutip dibawah ini, yang sumbernya tidak lain adalah dari sumber Islam sendiri: [21] Abd al-Malik Ibn Hisham, The Life of Muhammad: A Translation of Ishaq's Sirat Rasul, introduction and notes by A. Guillaume (Karachi: Oxford University Press, 2004 [reprint of the 1955 ed.]), pp. 461-9; Abd al-Malik Ibn Hisham, As-Sirah an-Nabawiyah, vol. 3, Mustafa as-Saqqa and Ibrahim al-Hafiz Shalabi, eds. (Misr: Mustafa al-Babi al-Halabi, 1936), pp. 251-4. Kalau menurut anda penulis artikel di Memri tsb. adalah 'bias', maka sumber Islam itupun bias kah? Berikut adalah artikel2 mengneai pembunuhan2 yang dianjurkan/dilaksanakan/diajarkan atas nama Islam. (Silahkan di klik). School textbooks advocating murder. (di Malaysia) Murder of Bangladeshi judges was Allah's will: militant Reporter forced to watch Taleban behead his driver Student was shot by 'Muslim Boys' gang. PERHATIAN! PERHATIAN! PERHATIAN! Bagi yang nggak tahan melihat gambar2 yang ngeri, jangan dibuka website ini, atau kalaupun tokh dibuka, jangan di scroll kebawah. Dan ini adalah artikel dimana anda bisa melihat video penggorokan2 leher penjahat2 oleh Taleban. Disini mereka menyebut ayat2 dari Kuran dan perkataan2 nabi Muhammad sebagai dasar/justifikasi dari pada pembunuhan2 tsb. Saya harap bahwa kami semua di milis ini tidak setuju dengan perbuatan2 barbar semacam ini. Penculikan2, pembunuhan2 saja adalah suatu perbuatan yang jahat, ter-lebih2 membunuh orang yang hidup dengan menggorok lehernya. Itu adalah suatu perbuatan yang amat sanget keji! salam, amartien Kuroda Takumi [EMAIL PROTECTED] wrote: On 3/16/07, eka zulkarnain [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf mas Amartien, saya suka baca literatur Islam dan sejarahnya baik karangan intelektual Islam maupun Barat. Saya belum pernah baca tentang adanya instruksi Nabi Muhammad kepada pengikutnya untuk membunuh 700 orang dari Bani Quraisy di Madina dengan cara digorok lehernya. Tolong mas amartien, sumbernya darimana ya? Kali aja bisa jadi bahan bacaan baru saya... Thanks Hint-nya ada di sini http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nurcholis-madjid/nurcholis_madinah.shtml Bisa juga dibaca di sirah nabawiyyah versi ahlus sunnah. Di sini terlihat kalau amartien sudah mengalami misinformasi, karena yg dihukum mati dalam peristiwa tersebut bukan bani quraisy, tapi orang2 yahudi madinah yg melakukan pengkhianatan terhadap kaum muslimin. Sejarah ini sendiri oleh kaum muslimin syi'ah diragukan karena banyak kejanggalan dalam laporan sejarah mengenai peristiwa hukuman mati tersebut. Either way, silahkan dipelajari dan ditafsirkan sendiri. Jangan terlalu percaya pada orang2 yg jelas2 bias karena dirinya sudah terkungkung oleh kebenciannya terhadap Islam. --- amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: KSM: I decapitated with my blessed right hand the head of the American Jew, Daniel Pearl, in the city of Karachi, Pakistan, Mohammed is quoted as saying in a transcript of a military hearing at Guantanamo Bay, Cuba, released by the Pentagon. For those who would like to confirm, there are pictures of me on the Internet holding his head, he added. amartien: Hanya orang2 yang barbar saja yang membanggakan menggorok leher orang. Begitupun yang membela atau menganggap orang2 seperti ini sebagai pahlawan, sama2 barbar juga. Mungkin mereka hanya menurut/mengikut contoh apa yang diperintahkan oleh Muhammad untuk membunuh dengan cara menggorok 700 dari bani Quraisyah di Medina. Tidak heran Islam penggorok leher ini bangga akan perbuatan biadabnya itu! -- CUT -- -- Ezda = S2D4 the World
[mediacare] 9/11 mastermind admits killing reporter
KSM: I decapitated with my blessed right hand the head of the American Jew, Daniel Pearl, in the city of Karachi, Pakistan, Mohammed is quoted as saying in a transcript of a military hearing at Guantanamo Bay, Cuba, released by the Pentagon. For those who would like to confirm, there are pictures of me on the Internet holding his head, he added. amartien: Hanya orang2 yang barbar saja yang membanggakan menggorok leher orang. Begitupun yang membela atau menganggap orang2 seperti ini sebagai pahlawan, sama2 barbar juga. Mungkin mereka hanya menurut/mengikut contoh apa yang diperintahkan oleh Muhammad untuk membunuh dengan cara menggorok 700 dari bani Quraisyah di Medina. Tidak heran Islam penggorok leher ini bangga akan perbuatan biadabnya itu! http://news.yahoo.com/s/ap/20070315/ap_on_go_ca_st_pe/us_terrorist_confession_42;_ylt=A0WTcUy7h_lFcXwB7B0Tv5UB By KATHERINE SHRADER, Associated Press Writer Thu Mar 15, 11:37 AM ET WASHINGTON - Suspected 9/11 mastermind Khalid Sheikh Mohammed confessed to the beheading of American journalist Daniel Pearl and a central role in 30 other attacks and plots in the U.S. and worldwide that killed thousands of victims, said a revised transcript released Thursday by the U.S. military. I decapitated with my blessed right hand the head of the American Jew, Daniel Pearl, in the city of Karachi, Pakistan, Mohammed is quoted as saying in a transcript of a military hearing at Guantanamo Bay, Cuba, released by the Pentagon. For those who would like to confirm, there are pictures of me on the Internet holding his head, he added. Mohammed's claimed involvement in the 2002 slaying of the Wall Street Journal reporter was among 31 attacks and plots some of which never occurred he took responsibility for in a hearing Saturday at the U.S. naval prison at Guantanamo Bay, Cuba, the Pentagon said. It released the bulk of the transcript late Wednesday, but held back the section about Pearl's killing to allow time for his family to be notified, said Defense Department spokesman Bryan Whitman. The Associated Press reported Wednesday that it had learned that the transcripts released Wednesday evening had blacked out the reference to Mohammed's confession about the Pearl slaying. Pearl was abducted in January 2002 in Pakistan while researching a story on Islamic militancy. Mohammed has long been a suspect in the slaying, which was captured on video. Sealing a legacy of historical notoriety, Mohammed portrayed himself as al-Qaida's most ambitious operational planner in a confession to a U.S. military tribunal that said he planned and supported a series of terrorist attacks, topped by 9/11. The gruesome attacks range from the suicide hijackings of Sept. 11, 2001 which killed nearly 3,000 to a 2002 shooting on an island off Kuwait that killed a U.S. Marine, according to an account released by the Pentagon. Many plots, including a previously undisclosed plan to kill several former U.S. presidents, were never carried out or were foiled by international counterterror authorities. I was responsible for the 9/11 operation from A to Z, Mohammed said in a statement read Saturday during a Combatant Status Review Tribunal at the U.S. detention facility at Guantanamo Bay, Cuba. Mohammed's confession was read by a member of the U.S. military who is serving as his personal representative. The Pentagon had released a 26-page transcript of the closed-door proceedings on Wednesday night. Some material was omitted, and it wasn't possible to immediately verify details. The document refers to locations for which the United States and other nations have issued terrorism warnings based on what they deemed credible threats from 1993 to the present. Whitman said authorities would decide how credible it is that Mohammed participated in so many plots if he is tried by a military tribunal, which many expect will eventually happen. These are his words. Whitman said. Mohammed, known as KSM among government officials, was last seen haggard after his capture in March 2003, when he was photographed in a dingy white T-shirt with an over-stretched neck. He disappeared for more than three years into a secret detention system run by the CIA. In his first public statements since his capture, his radical ideology and self-confidence came through. He expressed regret for taking the lives of children and said Islam doesn't give a green light to killing. Yet he finds room for exceptions. The language of the war is victims, he said. He also said some people consider George Washington as hero. Muslims many of them are considering Osama bin Laden. He is doing same thing. He is just fighting. He needs his independence. In laying out his role in 31 attacks, his words drew al-Qaida closer to plots of the early 1990s than the group has previously been linked, including the 1993 World Trade Center truck bombing in which six
[mediacare] Berapa harga korupsi?
Kita semua tahu betapa korupsi sudah mendarah daging di Indonesia. Dari atas sampai kebawah, korupsi ada di-mana2. Saya tidak tahu apakah pernah ada yang menyelidiki mengenai ongkos dari pada korupsi tsb.? Apa, berapa dampaknya terhadap keperluan se-hari2 rakyat Indonesia? Sebagai perbandingan saya ingin menceriterakan apa yang dikatakan oleh seorang instruktur yang mengajar di suatu sekolah. Di Amrik, tanda tangan jual beli rumah mayoritasnya dilakukan di kantor title company, dan bukan di notaris seperti di Indonesia. Title company sebenarnya adalah suatu perusahaan asuransi yang mengasuransikan kepada yang punya rumah, dalam hal ini pembeli, bahwa jika hak miliknya atas rumah tsb. adalah betul2 benar. Jadi kalau dikemudian hari, beberapa bulan, tahun sesudah itu ada seseorang yang berkata kepada pemilik rumah tsb. bahwa sebenarnya dialah pemilik yang sah dari rumah tsb., maka pemilik rumah tidak usah berurusan dengan orang tsb., melainkan title company tsb. lah yang akan berhadapan dengan orang tsb. Tentu saja sebelum title co. tsb. mengeluarkan sertifikatnya, maka mereka akan menyelidiki dulu apakah benar si penjual adalah pemilik sah property tsb., dan untuk ini mereka menyelidiki arsip2, yang sudah di arsip di microfiche. Sesudah mereka yakin bahwa property tsb. tidak mempunyai permasalahan, a.l. juga bahwa bangunan tsb. memenuhi peraturan2 bangunan setempat, dll., maka merekapun akan mengeluarkan sertifikat tsb. tentunya dengan suatu harga tertentu. Amrik dikenal sebagai negara yang menganut free market. Maksud dari pada free market adalah dimana seorang penjual tenaga, barang, memberi harga setinggi mungkin, supaya dia bisa mendapatkan profit sebanyak mungkin. Yang memberi batasan tinggi harga tsb. hanyalah konsumen saja. Ini betul hanya didalam barang2 konsumen. Seperti umpamanya mobil. Contoh: Dealer A bisa saja memberi harga yang tinggi sekali ke suatu merek mobil, jauh melebihi apa yang dijual oleh dealer2 yang lain. Tentu saja tidak akan ada yang membeli mobil dari dealer A tsb. Jadi konsumen lah yang memberikan batasan dari harga mobil. Lagipula, mobil itu kan tidak ada yang memaksa membeli, tetapi konsumenlah yang ingin membelinya sendiri. Ini tidak sama dengan service yang diberikan karena dianggap sebagai diperlukan oleh masyarakat. Dan ini termasuk asuransi. Mereka itu memberikan suatu servis yang oleh pemerintah dianggap diperlukan oleh masyarakat. Jadi meskipun perusahaan2 asuransi tsb. adalah perusahaan swasta, tetapi mereka hanya dibolehkan untuk mengambil untung sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah. Selama ini rupanya title companies tsb. banyak memberikan barang2 kepada agen2, ter-lebih2 agen2 yang banyak menjual rumah. Ada yang membuat flyers dengan cuma2 kepada agen2 tsb., ada yang memberi makanan pada waktu agen tsb. mengadakan open house di salah satu rumah yang sedang dia jual, bahkan ada yang memberikan hadiah trip ke Las Vegas, dll. dll. Beberapa tahun yang lalu, perkumpulan title companies tsb. memohon kepada pemerintah untuk menaikkan harga mereka. Badan pemerintah yang bersangkutan meneliti pengeluaran2 mereka yang menjadi dasar dari pada permintaan tsb. Ternyata banyak sekali pengeluaran2 untuk agen2 real estate, meskipun ada peraturan yang melarangnya. Permintaan tsb. tidak diberikan, bahkan sebaliknya, peraturan2 tsb. makin diperketat, dan ada title company yang kemudia di sue oleh pemerintah karena telah melanggar peraturan, yaitu tidak boleh memeberikan sesuatu kepada seorang agen. Sesudah diperketatnya pengawasan dan sesudah suatu title company tsb. diharuskan membayar denda, ternyata menurut instruktur tsb., harga title policy sudah turun 17% beberapa tahun belakangan ini. Dengan ini masyarakat luas mengecap turunnya harga dari pada title policy. Saya langsung teringat kepada NKRI. Berapakah, atau lebih banyak berapakah yang harus dibayar oleh rakyat Indonesia dikarenakan oleh korupsi tsb.
Re: [mediacare] Principles of Democracy
Mungkin sdr. Sunny tidak membaca seluruh website mengenai demokrasi tsb.? Bacalah juga halaman2 yang lain dari website tsb. sunny: Dalam demokrasi berbasis mayoritas, ada kelemahannya. amartien: Saya rasa semua sistim ada saja kelemahannya. Yang penting adalah sistim mana yang telah terbukti sampai saat ini bisa memberikan kemakmuran, keadilan, kesejahteraan kepada penduduknya. Ini tidak berarti bahwa didalam suatu negara yang sistim pemerintahannya adalah benar2 demokratis, tidak ada orang2 pemerintah yang korup, penduduk yang miskin, dll. dll. Yang penting adalah dimana badan2 pemerintah berfungsi dengan benar. Contoh: polisi melindungi hak SEMUA penduduk. Jika ada satu kelompok penduduk yang melanggar hamnya kelompok yang lain, maka polisi harus menindak kelompok yang melanggar tsb. Ini tidak terjadi di Indonesia. Lihat saja gerombolan hijau (penduduk) yang melanggar hamnya minoritas, sudah terjadi buanyak .. sekali. Jika gerombolan hijau tsb. menuduh bahwa suatu gereja tidak mempunyai izin, caranya adalah melaporkannya ke pemerintah, supaya badan yang berwewenanglah yang menyelidikinya, dan bukan dengan menyerang gereja tsb. Bahkan pemerintahpun tidak menjunjung tinggi hamnya penduduknya yang minoritas. Contoh adalah diharuskannya murid2, dan pasangan2 yang ingin menikah mulia tahun 2008, tidak peduli apa agamanya, untuk mengikuti ujian Kuran di Sumbar. Suatu pemerintahan bisa saja menamakan dirinya pemerintahan demokratik, seperti Kora Utara, Democratic People's Republic of Korea. Jika seorang monyat memakai baju buatan Paris (umpamanya), semahal apapun juga, tetap saja monyet. ;-) Sunny: Ialah apakah yang namanya mayoritas selama kekuasaan Pak Horto itu demokrasi? amartien: Sejak kapan pemerintahannya pak Harto disebut suatu pemerintahan demokratrif? Di pemerintahan yang demokratis, banyak check and balances. (Bacalah website mengenai demokrasi. Click halaman2 yang lain). Di pemerintahan Suharto tidak ada check and balances, begitupun di pemerintahan yang sekarang ini, tidak ada check and balances. Judikatif di Indonesia amat sangatlah korup, seperti dilaporkan oleh utusan spesial PBB yang dikirim ke Indonesia beberapa tahun yang lalu. Bagaimana bagian hukum suatu pemerintah bisa berdiri sendiri, lepas dari pengaruh2 luar, jika dari atas sampai bawah begitu korupnya seperti laporan PBB tsb.? Sunny: Contoh lain, pemilihan demokratis di Jerman pada tahun 1930-an menyebabkan Hitler naik panggung kekuasaan. amartien: Seperti yang saya posting sebelum ini, demokrasi hanyalah bisa langgeng jika rakyatnya a.l. mempertahankan check and balances, tidak terbuai oleh pimpinannya, seperti yang terjadi di Jerman pada waktu Hitler. Sunny: Demokrasi berdasarkan suara terbanyak, bila kita melihat jumlah penduduk yang berhak ambil bahagian dalam pemilihan umum di USA hanya kurang lebih antara 50-55%. Jadi perhitungan mayoritas yang menang mempunyai dimensi lain. amartien: Yang berhak memilih adalah warga negara Amrik yang berumur 18 tahun keatas. Kalau nggak salah ada perkecualian, yaitu jika berada didalam tahanan. Sekarang sedang ada yg menganjurkan supaya semua penduduk Amrik diberi hak untuk memilih. Saya pribadi ngeri jika semua penduduk diberi hak untuk memilih, yaitu baik penduduk ilegal maupun legal yang orang asing. Utuk mengetahui lebih lanjut proses pemilihan umum di Amrik, click disini. Di Amrik yang berhak dan berminat untuk mengikuti pemilihan umum, maka harus registrasi dulu. Cara registrasi bisa macam2, ada yang pada waktu memperpanjang sim, ada yang registrasi pada waktu grup nya mengadakan usaha menarik anggautanya untuk registrasi, dll. dll. Mungkin yang anda maksud adalah 'voter turnout', yaitu orang2 yang menggunakan haknya untuk memilih di pemilu presiden yang lalu, yang menurut graph ini hanyalah 60%. Ini berbeda dengan HAK memilih. Umumnya penduduk Amrik tidak terlalu peduli politik. Jika ada orang2 yang tidak ingin ikut serta untuk memilih, maka itu adalah hak orang tsb. untuk tidak ikut memilih. Sunny: Pertanyaan lain ialah apakah demokrasi ittu musti banyak partai politik? amartien Banyaknya partai saya rasa hanyalah suatu 'cara' untuk mencapai suatu tujuan, dalam hal ini tujuan suatu negara yang demokratis. Ini tentu saja tergantung dari sejarah, suasana, dll. dari negara tsb. Di Amrik, cara berdemokrasi yang langgeng sampai sekarang adalah dengan sistim 2 partai, seperti yang diterangkan diwebsite pemerintah Amrik ini. Ini yang dianggap paling cocok untuk Amrik sampai saat ini. Mungkin saja bisa berubah dimasa depan. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam demokrasi berbasis mayoritas, ada kelemahannya. Ialah apakah yang namanya mayoritas selama kekuasaan Pak Horto itu demokrasi? Contoh lain, pemilihan demokratis di Jerman pada tahun 1930-an menyebabkan Hitler naik
Re: [mediacare] Ingin Indonesia menjadi maju?
Syariat ber KB? Betul, ber Keluaga (anak) Banyak, seperti yang dianjurkan oleh Imam di Australia ini: http://www.news.com.au/sundayheraldsun/story/0,21985,21359123-661,00.html Dry blamed on 'faithless Aussies' Liam Houlihan March 11, 2007 12:00am A LEADING Muslim cleric has blamed the drought, climate change and pollution on Australians' lack of faith in Allah. Radical sheik Mohammed Omran told followers at his Brunswick mosque that out-of-control secular scientific values had caused environmental disaster. The fear of Allah is not there. So we have now a polluted earth, a polluted water, a wasteland, he told a meeting this year. What are the people now crying for? The prophet told you hundreds of years ago, 'Look after the water'. A Sunday Herald Sun investigation also found clerics railing against evil democracy, vilifying Jews and Christians and encouraging jihad and polygamy. And in a popular DVD selling locally, a foreign sheik exhorts Muslims to take control of Australia by out-breeding non-believers. British-based Sheik Abdul Raheem Green forbade Muslims from having fewer than four children so Australia would become an Islamic state. Behind the closed doors of some Melbourne mosques and bookshops, sheiks push for Sharia law, declare Islam at war with the sick West and gloat that September 11 boosted Muslim numbers. At a Muslim information centre in Coburg, extreme literature shares shelves with DVDs by firebrand sheiks from around the globe. The centre, run by Abu Hamza, serves Muslims in the northern suburbs. Many CDs and DVDs there feature London sheik Abdul Raheem Green, who is on an Australian Government watchlist. On one he tells his audience to Islamise Australia through a Muslim baby boom. The birth rate in the Western countries is going down. People are more interested in their careers . . . they don't want to have babies, Sheik Green says in one DVD. So don't you think, Muslim brothers and sisters, we've got a bit of an opportunity here? They're not having babies any more. So what if, instead, we have the babies? In Canada one in three or one in four children being born is a Muslim. What does that do to the demographic shift of a Muslim population in 20 years' time? To say I'm going to have two or three children and that's it -- that's not allowed. The way we overcome the people is through our numbers. The Sunday Herald Sun stepped into the hidden world of Melbourne's mosques to hear what was being preached. At last Friday's khutbar lesson, Sheik Omran told 150 followers Australia was not a proper democracy as there was no freedom of speech or choice for Muslims. He said only a third of the local Islamic community were real Muslims trying to change Australia, to make it act better according to God. At Preston mosque the imam, believed to be Mohammad Aboueid, told followers to put prayer above the paying of taxes and that Islam would prevail over all other religions. Islamic Council of Victoria spokesman Waleed Aly said he was disappointed though not surprised by the Sunday Herald Sun's discoveries. But he said extremist speech and literature was confined to only a couple of Melbourne groups. If I walked into (Omran's group) or (Hamza's centre) it wouldn't surprise me, he said. Mr Aly said he believed Muslims were radicalised by cult-like peer groups, not hate literature. Editorial, Page 36 Peppita Poerwowidagdo [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan lupa KB, Keluarga Berencana perlu digalakkan dengan amat sangat. Lihat tuh atas nama hak beranak-pinak; beranak-pinaklah busung lapar, malnutrisi, pengangguran, kejahatan, rebutan jatah, dsb... Atau perlu ditegakkan syariat berKB? Salam damai... Debbie Sumual-Patlis [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, kalo emang sungguh-sungguh beneran INDONESIA mau MAJU, ya benahin PENDIDIKAN LAPANGAN PEKERJAAN KORUPSI DISIPLIN ETIKA KERJA TRANSPORTASI PEREKONOMIAN KOMUNIKASI.. Bukannya SYARIAT ISLAM.. Ini mah cuma bikin ribut aja, udah tau negara ini BUKAN NEGARA AGAMA dan BUKAN SAUDI ARABIA. - Original Message - From: Budi P To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 08, 2007 9:33 PM Subject: Re: [mediacare] Apa Hebatnya dengan Syariat Islam! Menurut perhatian gue. Sebenarnya syariat Islam diterapkan untuk memberikan tatanan baru di negara kita. Karena sudah TERBUKTI, dengan kondisi sekuler spt sekarang ini negara kita gak maju maju. Kita sudah mencoba hidup di negara sekuler dan buktinya gagal, makanya ada yang mengusulkan syariat Islam, dan bahkan ada beberapa pihak yang mau mengusulkan syariat Komunis atau syariat Kristen. Itu kan suka-suka aja, karena dgn kondisi yang ada sekarang, terbukti negara Indonesia gak maju. Yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin. kan yang kaya di Indonesia kebanyakan . you know lah
[mediacare] Principles of Democracy
Di posting saya sebelum, dalam rangka menganggapi posting seorang anggauta milis, saya memberikan url mengenai apa arti/prinsip2 demokrasi. Saya sudah ber-tahun2 mengikuti beberapa milis (tidak semua bersamaan, nggak ada waktu, dan ada yang pada akhirnya tidak mau memuat posting saya :-), maka saya berhenti) dimana saya sering melihat perkataan demokrasi, tetapi penulisnya tidak mengerti apa artinya. Dibawah ini saya kutip selengkapnya Principles of Democracy dari websitenya pem. Amrik. Semoga bagi yang tidak tahu mengenai hal ini, artikel dibawah ini memberikan pencerahan mengenai apa arti sebenarnya dari pemerintahan yang demokratik. Dan semoga ini diterapkan di kehidupan se-hari2, dan di pemerintahan NKRI. Semoga. http://usinfo.state.gov/products/pubs/principles/majority.htm P r i n c i p l e so fD e m o c r a c y Majority Rule, Minority Rights On the surface, the principles of majority rule and the protection of individual and minority rights would seem contradictory. In fact, however, these principles are twin pillars holding up the very foundation of what we mean by democratic government. h Majority rule is a means for organizing government and deciding public issues; it is not another road to oppression. Just as no self-appointed group has the right to oppress others, so no majority, even in a democracy, should take away the basic rights and freedoms of a minority group or individual. h Minorities -- whether as a result of ethnic background, religious belief, geographic location, income level, or simply as the losers in elections or political debate -- enjoy guaranteed basic human rights that no government, and no majority, elected or not, should remove. h Minorities need to trust that the government will protect their rights and self-identity. Once this is accomplished, such groups can participate in, and contribute to their country's democratic institutions. h Among the basic human rights that any democratic government must protect are freedom of speech and expression; freedom of religion and belief; due process and equal protection under the law; and freedom to organize, speak out, dissent, and participate fully in the public life of their society. h Democracies understand that protecting the rights of minorities to uphold cultural identity, social practices, individual consciences, and religious activities is one of their primary tasks. h Acceptance of ethnic and cultural groups that seem strange if not alien to the majority can represent one of the greatest challenges that any democratic government can face. But democracies recognize that diversity can be an enormous asset. They treat these differences in identity, culture, and values as a challenge that can strengthen and enrich them, not as a threat. h There can be no single answer to how minority-group differences in views and values are resolved -- only the sure knowledge that only through the democratic process of tolerance, debate, and willingness to compromise can free societies reach agreements that embrace the twin pillars of majority rule and minority rights.
[mediacare] Prinsip-prinsip demokrasi
Bacalah di url ini mengenai principles of democracy. Pelajarilah dan simaklah dengan baik principles of democracy tsb. Semoga sesudah anda simak, pelajari dan mengerti, maka anda tidak akan mengeluarkan kata2 yang anda utarakan didalam posting anda tsb., Sebab disitu kelihatan sekali anda tidak mengerti apa sebenarnya berdemokrasi. Demokrasi seperti pengertian anda, yang hanyalah mengikuti keinginan mayoritas, itu sama saja dengan hukum rimba, siapa kuat dia menang. Di demokrasi, hamnya semua orang di junjung tinggi, baik orang itu adalah mayoritas ataupun minoritas. Demokrasi itu sangat rapuh. Kekuatan suatu demokrasi di suatu negara tergantung dari pada keinginan dan ketekatan SELURUH rakyatnya untuk terus waspada didalam melanggengkan demokrasi di negara tsb., (ingat, hamnya semua orang harus dilindungi). Dan ini hanya bisa terlaksana jika ada sistim check and balances di dalam bentuk pemerintahan negara tsb. Ada pemisahan diantara judikatif, eksekutif dan legislatif. Kalau pada suatu waktu rakyat terbuai oleh seorang pimpinannya,umpamanya, maka bisa saja kesempatan digunakan oleh pimpinan tsb. untuk menjadi pinpinan yang otoriter, dimana dia menyalah gunakan kekuasaan, dimana dia kemudian merebut kekuasaan dari badan2 yang lain. Jika ini terjadi, maka ini sudah bukan suatu negara yang demokratik.Contoh adalah Hitler, yang dipilih oleh rakyat, kemudian karena dibuai dengan orasinya maka diapun menjadi diktator dan Jerman menjadi negara polisi. fery zidane [EMAIL PROTECTED] wrote: loh ini kan mekanisme demokrasi yg katanya dari barat itu. kalau mayoritas lewat pelmilu menginginkan itu berarti anda adalah salah satu minorotas yg tdk menginginkan, so monggo ikuti mekanisme yg ada atau sementara selama 5 tahun anda mesti keluar dl dr Indonesia. silahkan bagi umat kresten utk membuat itu..kalo mampu..kalo menang pemilu, tapi apa ada sistem syariat kresten. bung PELTU EDI...jaman jahiliyah beda dg jaman Islam yah klo baca sejarah yg cermat donk
Re: [mediacare] Principles of Democracy
Oops, lupa saya tambahkan, bacalah semua pages mengenai principles of democracy. Saya kutip halaman mengeai majority rule, minority right sebab ke salah pahaman, ke kurang tahuan mengenai ini yang paling sering dipakai sebagai dasar dari pada menginginkan SI sebagai keinginan yang mayoritas. amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Di posting saya sebelum, dalam rangka menganggapi posting seorang anggauta milis, saya memberikan url mengenai apa arti/prinsip2 demokrasi. Saya sudah ber-tahun2 mengikuti beberapa milis (tidak semua bersamaan, nggak ada waktu, dan ada yang pada akhirnya tidak mau memuat posting saya :-), maka saya berhenti) dimana saya sering melihat perkataan demokrasi, tetapi penulisnya tidak mengerti apa artinya. Dibawah ini saya kutip selengkapnya Principles of Democracy dari websitenya pem. Amrik. Semoga bagi yang tidak tahu mengenai hal ini, artikel dibawah ini memberikan pencerahan mengenai apa arti sebenarnya dari pemerintahan yang demokratik. Dan semoga ini diterapkan di kehidupan se-hari2, dan di pemerintahan NKRI. Semoga. http://usinfo.state.gov/products/pubs/principles/majority.htm P r i n c i p l e so fD e m o c r a c y Majority Rule, Minority Rights On the surface, the principles of majority rule and the protection of individual and minority rights would seem contradictory. In fact, however, these principles are twin pillars holding up the very foundation of what we mean by democratic government. h Majority rule is a means for organizing government and deciding public issues; it is not another road to oppression. Just as no self-appointed group has the right to oppress others, so no majority, even in a democracy, should take away the basic rights and freedoms of a minority group or individual. h Minorities -- whether as a result of ethnic background, religious belief, geographic location, income level, or simply as the losers in elections or political debate -- enjoy guaranteed basic human rights that no government, and no majority, elected or not, should remove. h Minorities need to trust that the government will protect their rights and self-identity. Once this is accomplished, such groups can participate in, and contribute to their country's democratic institutions. h Among the basic human rights that any democratic government must protect are freedom of speech and expression; freedom of religion and belief; due process and equal protection under the law; and freedom to organize, speak out, dissent, and participate fully in the public life of their society. h Democracies understand that protecting the rights of minorities to uphold cultural identity, social practices, individual consciences, and religious activities is one of their primary tasks. h Acceptance of ethnic and cultural groups that seem strange if not alien to the majority can represent one of the greatest challenges that any democratic government can face. But democracies recognize that diversity can be an enormous asset. They treat these differences in identity, culture, and values as a challenge that can strengthen and enrich them, not as a threat. h There can be no single answer to how minority-group differences in views and values are resolved -- only the sure knowledge that only through the democratic process of tolerance, debate, and willingness to compromise can free societies reach agreements that embrace the twin pillars of majority rule and minority rights.
Re: [mediacare] PGI : Tidak ada teror agama di Atjeh
Mungkin saja pada saat ini tidak ada teror agama, whatever it means. Quote:Ketua KNPI, Syahrul Badruddin mengatakan Konnas gereja tersebut sangat kontra produktif dengan ikhtiar mewujudkan perdamaian di Aceh karena berpeluang memicu benih pertentangan suku, agama, ras dan antara golongan (SARA). Kegiatan ini sangat berpotensi memunculkan benturan SARA di Aceh yang masyarakatnya terkenal taat beragama Islam, katanya. Menurut dia, tidak ada alasan yang logis dan historis bagi PGI untuk menjadikan Aceh sebagai tempat pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi gereja Indonesia. Tindakan itu dinilai dapat melukai perasaan Umat Islam daerah ini. Mengapa ketua KNPI menuduh bahwa Komnas gereja memicu benih pertentangan SARA? Bagaimana dengan penutupan gereja2 di Aceh? Memaksa pemuka2 agama Kristen untuk menandatangani persetujuan untuk membatasi banyaknya gereja, besarnya gereja, seperti yang saya sebut di posting sebelum ini itu sih bukan hanya memicu, itu jelas2 PELANGGARAN HAM. Ataukah apakah anda merasa bahwa pemuka2 agama Kristen tsb. 'dengan senang hati menandatangani perjanjian tsb.?? Jelas2 mereka mendandatangani perjanjian tsb. untuk menghindari suatu malapetaka yang lebih besar. Apakah anggauta PGI bukan penduduk Indonesia? Apakah mereka tidak berhak untuk mengadakan komnas mereka dimana saja mereka mau? Mr Murizal [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada teror agama di Atjeh. Silakan klik: http://www.acehrecoveryforum.org/id/index.php?action=ARFNewsno=331 MOD: Ini Bang Murizal Hamzah yang kerap nulis di Sinar Harapan ya? Kalau bener, selamat menempuh hidup baru!!!
Re: [mediacare] STOP The WAR - Sisi Lain AS (juga untuk yth Bpk S Sakaki)
Patut dicontoh oleh Indonesia. Semoga pemerintah Indonesia juga memberikan kebebasan berbicara sepenuhnya kepada penduduknya. Orang2 ini bisa dengan tenang melakukan demonstrasi mereka. Hak mereka dilindungi oleh pemerintah untuk mengeluarkan pendapat mereka, apapun pendapat itu. Mereka tidak takut bahwa mereka akan diciduk oleh pemerintah, karena pendapat mereka berlawanan dengan pemerintah. Mereka tidak usah takut bahwa pada waktu mereka berdemonstrasi itu, tidak ada gerombolan yang berlawanan pendapatnya dengan mereka yang akan melukai, mencederai, menyerang mereka, dsb. dsb. Sebab keamanan mereka itu di lindungi oleh pemerintah yang mereka protes tsb. Kita lihat saja bahwa orang2 tsb. adalah pengagum komunis. Kita tahu bahwa di negara2 komunis tidak ada kebebasan berpendapat. Siapa yang berani bersuara menentang pemerintahnya, langsung masuk bui. (Kita juga tahu bahwa tidak ada negara komunis yang mampu memberikan kesejahteraan kepada penduduknya, mampunya hanya memberikan janji2 muluk2. Buktinya hanyalah bahwa pemimpin2 mereka sajalah yang kaya, sedangkan kebanyakan penduduknya miskin. Kita juga lihat banyaknya penduduk negara komunis yang melarikan diri dari negara mereka). Pengagum Che Guevara ini harus berterima kasih ke pemerintah kapitalis terbesar di dunia bahwa hak mereka untuk bersuara dijunjung tinggi dan dilindungi oleh pemerintah yang mereka benci itu. Hak yang sama tidak diberikan oleh pemerintah komunis ke penduduk mereka yang tidak sependapat dengan mereka. T Chandra [EMAIL PROTECTED] wrote: Grassroots SDS-MDS NW Arkansas Winter - 2006-07 Fayetteville, Arkansas Live your life not celebrating victories, but overcoming defeats. Hasta la victoria siempre! - Che Guevara. One must endure without losing tenderness. Until victory always! - Che Guevara If I can't dance, it's not my revolution! - Emma Goldman In the end, it is OUR OWN refusal to IMAGINE our own freedom, and then to step outside our 'comfort zone,' that keeps us enslaved... - Bobby, SDS-MDS NW Arkansas All Across the Land (MP3) Sara Thomsen M11 Demonstration for Peace Fayetteville, AR Contact: Rachel Marlow Tel. 501-837-7061 Email: [EMAIL PROTECTED] M11: STOP THE WAR Not One More Death, Not One More Dollar, Not One More Day Members of the OMNI Center for Peace, Justice Ecology are planning a march and rally on March 11th, which marks the fourth anniversary of the Iraq War. Our message is simple: Not one more death, not one more day, not one more dollar. We will come together on March 11, 2007 to show our disagreement with the United States' current military involvement in Iraq and to call on the government to act to end the war. We are in the process of scheduling an array of musicians, poets and speakers, including a veteran from the Iraqi War. Please watch for updates with more details. DRAFT STATEMENT OF UNITY FOR M11 We are witnessing today the largest peace offensive this nation has seen since the Vietnam War. During every war in our history, individuals and groups have opposed our country's involvement, whether on religious, personal, or political grounds. We will come together on March 11, 2007 to show our disagreement with the United States' current military involvement in Iraq and to call on the government to act to end the war. Only continued united action of grassroots activists can stop this war. NOT ONE MORE DAY We call on our government to immediately begin the process of withdrawing all troops from Iraq and to dismantle all U.S. military bases in Iraq. It is time for political and diplomatic solutions to the sectarian conflict, time for an Iraqi-led rebuilding of their country, and time to start bringing U.S. troops home now. Four years is enough. NOT ONE MORE DEATH The invasion and occupation of Iraq is responsible for the unnecessary deaths of over 3,000 U.S. soldiers and possibly hundreds of thousands of Iraqis. Countless more on both sides continue to suffer from the injuries of war. Not one more Iraqi or U.S. soldier or civilian should be killed. NOT ONE MORE DOLLAR The billions of dollars spent on the continued military campaign in Iraq should be redirected toward meeting domestic needs at home and funds should be provided to the Iraqi government to rebuild civilian infrastructure. Congress should end funding for all military purposes in Iraq. Not one more U.S. dollar should be spent sustaining war and occupation. If you would like for information about this topic, or to schedule an interview, please call Rachel Marlow at 501-837-7061, or email Rachel at [EMAIL PROTECTED] UPDATE: For Latest March Information Click HERE Thanks to Peacetrain Radio for the great PSA's promoting the March for Peace! The Revolution Starts Now... with YOU! Students for a Democratic Society (SDS-MDS) now has an official chapter in NW Arkansas! Updates
Re: [mediacare] PGI Laksanakan Konnas di Aceh Walau Ditentang Masyarakat
Rupanya anggauta PGI bukan penduduk Indonesia, tidak mempunyai hak untuk melakukan komnasnya dimana saja mereka mau. Atau mereka adalah penduduk Indonesia kelas kambing, hanya boleh mengadakan komnas di tempat2 tertentu saja. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.antara.co.id/arc/2007/3/8/pgi-laksanakan-konnas-di-aceh-walau-ditentang-masyarakat/ PGI Laksanakan Konnas di Aceh Walau Ditentang Masyarakat Banda Aceh (ANTARA News) - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) tetap melaksanakan konsultasi nasional (Konnas) meskipun mendapat tantangan dari beberapa elemen masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sejauh ini belum ada hambatan. Jadi kami tetap melaksanakan acara ini , kata Sekretaris Umum PGI, Richard Daulay di Banda Aceh, Kamis. Acara yang berlangsung dua hari (8-9/3) tersebut ditolak generasi muda Aceh yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi NAD. Ketua KNPI, Syahrul Badruddin mengatakan Konnas gereja tersebut sangat kontra produktif dengan ikhtiar mewujudkan perdamaian di Aceh karena berpeluang memicu benih pertentangan suku, agama, ras dan antara golongan (SARA). Kegiatan ini sangat berpotensi memunculkan benturan SARA di Aceh yang masyarakatnya terkenal taat beragama Islam, katanya. Menurut dia, tidak ada alasan yang logis dan historis bagi PGI untuk menjadikan Aceh sebagai tempat pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi gereja Indonesia. Tindakan itu dinilai dapat melukai perasaan Umat Islam daerah ini. Sementara Richard mengatakan, Konnas tersebut dimaksudkan sebagai silahturahmi, diskusi, pemetaan masalah gereja serta pemberdayaan kembali gereja itu.(*) Copyright © 2007 ANTARA 08/03/07 23:16
Re: [mediacare] Sometimes In April - Re: Kolom Agama dalam KTP
radityo dj: Apa ini bukan provokasi media yang semestinya dilarang oleh Pemerintah dan ditegur oleh KPI ya? amartien: Menghasut menurut kamus artinya adalah: membangkitkan hati orang supaya marah (melawan, memberontak, dsb). Jadi efek dari suatu hasutan adalah adanya suatu (bentuk) kekerasan. Radio tsb. ber-ulang2 memutarkan suatu ajaran agama. Dan pendapat supaya tidak memilih orang kafir etc. adalah berdasarkan ajaran agama tsb. Jadi itu masih dilindungi dibawah free speech. Sama halnya dengan mengeluarkan pendapat berdasarkan suatu teori, buku, dll. dll. Dan efek dari pada anjuran tsb. hanyalah tidak dipilihnya seorang kafir, jika ada pengikut agama tsb. yang begitu bodohnya memilih seseorang bukan berdasarkan kemampuan orang tsb. tetapi berdasarkan agamanya. Ini bukanlah suatu bentuk kekerasan, tidak melanggar HAM nya siapapun juga. Orang2 yang mengikuti ajaran agama seperti itu, kemungkinan besar sekali akan mengikuti ajaran2 agama tsb. yang lain, yang jelas2 melanggar hamnya orang lain. Tetapi selama seseorang tidak melanggar hamnya orang lain, menurut saya sih, itu ok ok saja. Beda halnya dengan beberapa orang demonstran di Inggris pada waktu demonstrasi cartoon Denmark. Abdul Muhid baru2 ini di vonis bersalah telah menghasut orang untuk memenggal kepala. Nah, ini dia yang namanya menghasut. radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya jadi teringat film Sometimes In April yang mengisahkan pembantaian etnis dan sedikit perbedaan agama di Rwanda (CMIIW). Diputar beberapa kali di HBO Signature. Pesawat yang ditumpangi sang kepala negara meledak, situasi langsung kacau balau. Betapa nyawa manusia sungguh tak berharga karena kau bukan sukuku, kau tak memeluk agamaku, kau tak mencoblos partaiku dan berbagai alasan lainnya. Sungguh mengerikan! Di film tersebut juga tersaji keterlibatan sebuah stasiun radio yang memanas-manasi rakyat untuk bergerak untuk membantai etnis tertentu (kalau tak salah Hutu dan Tutsi). Nah, beberapa hari ini saya kerap mendengar siaran dari sebuah radio di Jakarta (kalau tak salah Radio RASE FM). Radio itu berulang-ulang memutar cuplikan Quran Surat Al-Maidah yang menyerukan agar umat Muslim dilarang memilih orang non-muslim (baca: kafir) untuk menjadi pemimpin dan lain sebagainya. Apa ini bukan provokasi media yang semestinya dilarang oleh Pemerintah dan ditegur oleh KPI ya? walsuparmo [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Apa yang dikatakan tidak sesuai dengan kenyataan yang berlaku dan pengapusan kolom agama dalam KTP tidak ada hubungan dengan kebanggaan beragama.Melawan diskriminasi tidak semudah membalikkan tangan demikian juga dengan mencari pekerjaan.Bersikaplah realistis! Wasalam, Wal Suparmo -- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, IC [EMAIL PROTECTED] wrote: Gini aja deh, daripada berkepanjangan. kalau saya ambil simpelnya. saya menganuit agama tertentu dan saya bangga dengan agama yng saya anut dan jalani. Jadi kalau memang dalam KTP dicantumkan, so what gitu loh. Kalau memang agama saya ini, lantas masalahnya apa? kalau ada yang melakukan diskriminasi, kita lawan dan tanya apa alasannya. - Be a PS3 game guru. Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.
[mediacare] Qur'�nic exams now required in school and to get married
Salah satu lagi tindakan pemaksaan agama Islam. Kata Guspardi: Islam is merciful. The more religious one is, the more beneficial he or she will be to others, including followers of other faiths. Di kutipan Guspardi tsb. saya link dengan artikel oleh pemikir Islam sendiri, yang menyatakan sebaliknya dari apa yang dikatakan oleh Guspardi. http://www.asianews.it/index.php?l=enart=8448geo=5size=A# Last Updated: 02/09/2007 13:17 INDONESIA Qur'ânic exams now required in school and to get married A provincial ordinance in West Sumatra that takes effect in 2008 requires written and oral Qurânic test for students from elementary to high schools. Married couples must also pass the test. Test applies to Muslims and Non-Muslims alike. Local political leader shrugs off possible concerns for non Muslim communities. Jakarta (AsiaNews) The Indonesian province of West Sumatra has adopted an ordinance to take effect in 2008 requiring all students from elementary through high schools as well as couples to be married to take a written and oral tests on the Qur'ân and this irrespective of their religion. Guspardi Gaus, who chaired the special provincial commission that developed the ordinance, said a number of gubernatorial decrees would be necessary to implement the regulation, along with changes to school curricula, but the provincial bylaw should apply to every city and regency (district) within the next two years. The Mentawai Islands regency is excluded due to the majority of non-Muslims there, but if the people want it, there's no problem, he said. Seven out of 19 cities and regencies in West Sumatra have already issued similar regulations. Some regencies also require students to perform prayers in school. The proposal for the Qurânic education ordinance came from the provincial legislature's Commission IV on Education Affairs, whose sitting members represent the National Mandate Party, the United Development Party, the Prosperous Justice Party, the Golkar Party, the Crescent Star Party and the Indonesian Democratic Party of Struggle. The ordinance was implemented in response to pressure from the governor, legislators and community figures in the cities and regencies we visited, said Guspardi. Guspardi shrugged off suggestions that the ordinance would have negative impacts on non-Muslims. Islam is merciful. The more religious one is, the more beneficial he or she will be to others, including followers of other faiths. So it's not a threat, because Islam teaches people to do good amongst themselves. Qurânic education is aimed at giving people, especially the younger generation, good morals, so they won't be lured by drugs and other negative activities.
[mediacare] Burqa - Clad Taliban Leader Caught as NATO Attacks
Salah satu manfaat ber burqa. :-) Burqa pun dipakai oleh salah seorang teroris di Inggris untuk melarikan diri - ini tertangkap di video sekuriti. http://www.nytimes.com/reuters/news/news-afghan.html?_r=2oref=sloginoref=slogin Burqa - Clad Taliban Leader Caught as NATO Attacks By REUTERS Published: March 7, 2007 Filed at 5:26 a.m. ET KABUL (Reuters) - Afghan soldiers have captured a Taliban leader who tried to flee a security operation in the south dressed in a burqa, NATO said on Wednesday. Tuesday's capture in Kandahar province came as NATO launched a major offensive in neighboring Helmand to secure a key hydroelectric dam and combat the opium trade. The man was named as Mullah Mahmood and described as an expert bomb-maker. U.S.-led coalition forces also detained five more suspected militants in eastern Khost this week. Fighting is expected to be heavy in 2007 after the bloodiest year since the Taliban's ouster in 2001. The Taliban warn they have thousands of suicide bombers ready for action. More than 4,000 people died in fighting last year, including about 1,000 civilians. Suicide bombings jumped to 139 from 21 as insurgents copy tactics from Iraq and shy away from pitched battles that saw them suffer heavy losses. Operation Achilles in Helmand will eventually involve about 4,500 NATO troops and 1,000 Afghan security personnel in what the alliance says is its biggest operation. NATO says the operation's main purpose is to create enough security for sorely needed reconstruction and development. ``We will continue our operations on enemy forces to defeat and confuse the Taliban leadership and their narco-trafficking associates and establish the conditions for reconstruction and development,'' NATO spokesman Colonel Tom Collins told reporters. Many Afghans are becoming increasingly frustrated at the lack of development and failure to create jobs, complaining billions of dollars in aid money are being wasted or seeping out of the country through aid agencies and foreign contractors.
Re: [mediacare] Curi Kotak Amal, Digorok
Saya baru mengirim suatu posting, dimana saya kutip dari buku Rioots of violence in Indonesia. Di paragrap terakhir ada dibahas mengenai ini -- judulnya adalah: Maling, Maling! The lynching of petty criminals. Keroyokan maling, atau penjahat kelas teri, memang sudah membudaya di Indonesia. Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: REFLEKSI: Berani dikroyok hanya penjahat sebesar ikan teri, tetapi buaya darat koruptor kakap dibiarkan bebas menikmati surga dunia. Said Agil al Munawar [mantan menteri Depag] sikat RP 55 milyar disenyumkan. http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=30202ik=4 Curi Kotak Amal, Digorok Minggu 25 Februari 2007, Jam: 20:18:00 PANDEGLANG (Pos Kota) - Diduga curi uang kotak amal milik Mesjid Nurul Iman, Yanto, 30, warga Kampung Makui Padasuka, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, tewas mengenaskan digorok massa. Tubuh korban ditemukan tergeletak di dipinggiran sawah dengan kondisi mengenaskan dipenuhi luka bekas bacokan di sekujur tubuh. Peristiwa pengadilan jalanan itu, menyeret 9 warga berurusan dengan polisi di Mapolsek Labuan untuk dimintai keterangan. Korban dilarikan ke RSUD Pandeglang untuk dilakukan visum. Hasil visum ditemukan sejumlah luka terbuka pada leher, kaki dan tangan. Barang bukti berupa kotak amal berisi uang Rp. 600 ribu serta senjata tajam dan potongan kayu yang diduga dijadikan alat penganiayaan diamankan petugas. Diperoleh keterangan, peristiwa di Kampung Pasir Tumbun, Desa Pejamben, Kecamatan Carita, Pandeglang, ini terjadi sekitar Pk 10.:00. Ketika itu, tersangka pencuri kotak amal yang memiliki 2 anak ini dipergoki warga saat sedang membongkar kotak amal di dalam mesjid. Menghadapi puluhan warga yang mengepungnya, tersangka tidak mampu melarikan diri. Ia berhasil ditangkap. Upaya menghindari kemarahan warga, tersangka diamankan di rumah tokoh masyarakat setempat. Warga lainnya melaporkan kejadian itu kepada petugas di Mapolsek Labuan. Masih dalam pengawalan warga, tersangka yang disekap di dalam kamar, melarikan diri dengan cara memecahkan kaca jendela. Sialnya, aksi nekad tersangka diketahui masyarakat yang sedang berkumpul di luar rumah menunggu kedatangan petugas polisi. Tersangkapun dikejar dan berhasil ditangkap sekitar 100 meter dari tempat penyekapan. Tanpa ampun lagi, warga yang telanjur marah langsung melampiaskan kekesalannya dengan memukuli tersangka hingga mandi darah. Tersangka tewas ditempat kejadian dengan kondisi luka yang cukup mengenaskan. Puas melampiaskan kekesalannya, warga meninggalkan korban begitu saja. Saat petugas gabungan Polres Pandeglang dan Polsek Labuan tiba dilokasi kejadian tidak menemukan satupun warga. Petugas hanya menemukan korban tergeletak di pinggir sawah dalam keadaan sudah tewas. Oleh petugas, mayat korban selanjutnya dilarikan ke RSUD Pandeglang untuk mendapatkan visum. Kabid Humas Polda Banten, AKBP. Aminudin didampingi Wakapolres Pandeglang, Kompol. Rafli A. Razak, Minggu (25/2), mengatakan pihaknya langsung membentuk tim yang dipimpin Kapolsek Labuan, AKP. Nur Bagja untuk mengungkap kasus penganiayaan tersebut. Dalam pengejaran para pelaku penganiayaan turut dilibatkan juga petugas Tim Khusus Anti Bandit (TEKAB) Polres Pandeglang. Menurut Wakapolres, hanya selang beberapa jam setelah penganiayaan terjadi, petugas berhasil mengamankan 9 warga yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. Status mereka masih sebagai saksi bukan sebagai tersangka, ujar Rafli A Razak.
[mediacare] A world without America
Ini dibuat oleh grup di Inggris, mengenai bagaimana dunia ini tanpa adanya Amrik. http://www.youtube.com/watch?v=JwAtNILh6uY Meskipun apa yang dikatakan oleh grup tsb. adalah betul, tetap saja banyak yang membenci Amrik mencaci maki video ini.:-) :-):-)
[mediacare] Wahhabis Spread Terror In Bosnia And Herzegovina
Saya teringat akan apa yang dikatakan oleh seorang supir taksi di New Orleans. Dia berasal dari Bosnia, orang Eropa, bule, mata biru. Dia membawa laptop rupanya utk mengisi waktu senggangnya, seraya menunggu penumpang. Dia bukan satu2-nya supir taksi yang saya lihat membawa laptopnya. Dia menceriterakan bahwa dia sangat tidak suka orang2 Arab yang telah datang dan menetap ke Bosnia. Mereka2 itu merusak kehidupan orang2 Bosnia. Tetapi penduduk Bosnia yang lain tidak berdaya sebab orang2 Arab tsb. berduit dan penduduk Bosnia tidak. Dia dengan penuh perasaan (benci) waktu berceritera mengenai orang2 Arab tsb. http://www.javno.com/en/world/clanak.php?id=21589 Wahhabis Spread Terror In Bosnia And Herzegovina We are forbidden to play music, they make our women cover themselves up, they call us infidels, say the fearful locals. Objavljeno: 19.02.2007. u 13:19h In the seemingly peaceful village of Barcici near Kalesija, several dozen families live in fear of the Wahhabis who gather in the village slaughterhouse, and whose leader is Jusuf Barcic. Around thirty followers of Barcic's teachings bow in the slaughterhouse every day, while other locals go to the mosque, located several kilometres in the direction of Kalesija, for religious service, report Nezavisne novine. Locals claim that several dozen Wahhabis from Travnik, Bocinja, Mostar, Ilijas, and other towns, gather in Barcici on weekends. Dead head will fall here It is easy to recognize them as radical Islamists based on their appearance. Men have long beards and women have even their faces covered. - The dead head will fall here. No one among us knows whether he or she will live to see the morning. When you are passing by the side of the road, he will hit you unless you get out of his way. He fears no one and says he only recognizes god's law say the frightened local inhabitants of Barcici. They ask that all women cover themselves up The locals say that, at night, the Wahhabis play cassettes in the slaughterhouse from military operations with recorded speeches of Alija Izetbegovic and Rasim Delic. Out of fear and because of the noise, they cannot sleep and, recently, about forty locals went to the police station to seek help. The locals point out that Jusuf Barcic has been calling them infidels for years, that he asks all the local women to cover themselves up with scarves, that they are not allowed to play any kind of music in their homes, and that, at night, they hardly ever leave the houses. Islamic community is lying - The Islamic community is lying about having the Wahhabis under control. Barcic does what he wants here and no one can do anything to him. Here, take my house and find me a shed so that I can move away from here says Hana Kadric, a resident of Barcici. They tried locking up the slaughterhouse and having the Islamic community use it for the education of children, the purpose for which it was designed. Objavljeno: 19.02.2007. u 13:19h
[mediacare] A Bestselling Author Offers a Different Definition of Jihad
Robert Spencer penulis buku2 Islam Unveiled, Onward Muslim Soldiers, The Truth About Muhammad, The Myth of Islamic Tolerance dan The Politically Incorrect Guide to Islam. Very interesting and informative reading, all. http://media.www.emorywheel.com/media/storage/paper919/news/2007/02/20/Editorials/A.Bestselling.Author.Offers.A.Different.Definition.Of.Jihad-2729676-page2.shtml A Bestselling Author Offers a Different Definition of Jihad By: Robert Spencer Issue date: 2/20/07 Section: Editorials In Jihad Means Much More Than Violence (Feb. 16), Will Caldwell objects to the David Horowitz Freedom Center's ad, What Americans Need to Know About Jihad, as propaganda, and calls for it to be censored. He asserts that most in our community are educated enough to understand that statements like 'The goal of jihad is world domination' are completely ignorant and intentionally provocative. Unfortunately, however, jihad as warfare against non-believers in order to institute Sharia worldwide is not propaganda or ignorance, or a heretical doctrine held by a tiny minority of extremists. Instead, it is a constant element of mainstream Islamic theology. It is affirmed by all four principal schools of Sunni Muslim jurisprudence (madhahib): the Maliki, Hanafi, Hanbali and Shafi'i, to which the great majority of Muslims worldwide belong, as well as of all the other schools. These schools formulated laws regarding the importance of jihad and the ways in which it must be practiced, centuries ago. Ibn Abi Zayd al-Qayrawani (d. 996), a Maliki jurist, declared: Jihad is a precept of Divine institution.[Unbelievers] have the alternative of either converting to Islam or paying the poll tax (jizya), short of which war will be declared against them. Likewise, Ibn Taymiyya (d. 1328), a Hanbali jurist who is a favorite of Osama bin Laden and other modern-day jihadists, taught: Since lawful warfare is essentially jihad and since its aim is that the religion is God's entirely and God's word is uppermost, therefore according to all Muslims, those who stand in the way of this aim must be fought. The Hanafi school sounds the same notes: If the infidels, upon receiving the call [to Islam], neither consent to it nor agree to pay capitation tax, it is then incumbent on the Muslims to call upon God for assistance, and to make war upon them (Hidayah) The Shafi'i scholar Abu'l Hasan al-Mawardi (d. 1058) agrees, saying that if unbelievers refuse to accept [Islam] after this, war is waged against them All this is not merely of historical interest. A Shafi'i manual of Islamic law was certified in 1991 by the highest authority in Sunni Islam, Cairo's Al-Azhar University, as conforming to the practice and faith of the orthodox Sunni community. This manual, Umdat al-Salik (available in English as Reliance of the Traveler), after defining the greater jihad as spiritual warfare against the lower self, devotes eleven pages to the lesser jihad. It defines this jihad as war against non-Muslims, and spells out the nature of this warfare in quite specific terms: the caliph makes war upon Jews, Christians, and Zoroastrians... until they become Muslim or pay the non-Muslim poll tax. Ibn Khaldun (1332-1406), a pioneering historian and philosopher, was also a Maliki legal theorist. In his renowned Muqaddimah, the first work of historical theory, he notes that in the Muslim community, the holy war is a religious duty, because of the universalism of the Muslim mission and (the obligation to) convert everybody to Islam either by persuasion or by force. In Islam, the person in charge of religious affairs is concerned with power politics, because Islam is under obligation to gain power over other nations. Extremists? Propaganda? No, this is the Islamic mainstream. Will Caldwell calls upon the Wheel to provide the community with reliable and useful information. Reliable and useful information about jihad was in the ad and is in this letter. I'd be happy to discuss or debate this, and what can be done about it, with Will Caldwell or anyone else. Robert Spencer is the director of Jihad Watch, a blog devoted to bringing public notice to the role jihad theology plays in the modern world. He is also the author of The Truth About Muhammad, a New York Times bestselller. He can be reached at [EMAIL PROTECTED]
[mediacare] Extremist Confesses to Murder of Christians in Indonesia
http://www.spcm.org/Journal/spip.php?article5765 Extremist Confesses to Murder of Christians in Indonesia by Samuel Rionaldo JAKARTA, January 19 An Islamic extremist on Wednesday (January 17) admitted to taking part in the killing of three Christian high school girls in Poso in 2005. He also confessed to shooting the Rev. Susianty Tinulele to death in Palu in 2004. In a written statement in Central Jakarta District Court, Lilik Purnomo also confessed to participating in other acts of violence in Poso : a bombing at Immanuel Church , beheading a village chief, and shooting Ferry Silalahi, a Christian attorney who had defended the Rev. Rinaldy Damanik, a Christian peace activist. Purnomo admitted taking part in the murder of the three girls Theresia Morangke and Yarni Sambue, both 15, and 17-year-old Alfita Poliwo as they walked to school on October 29, 2005. State Prosecutor Payaman (known by the single name) read the confession signed by Purnomo. A fourth girl in the 2005 attack, Noviana Malewa, then 15, received serious injuries to her face and neck but survived. She has said that at least six men attacked the girls. After the murders, the girls heads were wrapped in black plastic bags ; one was left on the steps of a church in nearby Kasiguncu village, and the other two near a police station five miles from Poso town. The bags contained a note stating in part, We will murder 100 more Christian teenagers and their heads will be presented as presents. A 24-year-old Islamic extremist known by the single name of Hasanuddin last year admitted planning the murders as a gift to celebrate Idul Fitri, a festival marking the end of the Muslim fasting month of Ramadan. The beheadings were also carried out to avenge the deaths of Muslims during inter-faith clashes in the eastern province of Central Sulawesi between 1998 and 2001, according to the defendants. Purnomo (alias Haris or Arman) and Irwanto Irano (alias Irwan, also known as Apriyantono), appeared in court on Wednesday. Purnomo confessed that he along with Irano was an execution coordinator. It is true, he said without emotion. I was the execution coordinator. He admitted having worked with Irano, Papa Yusron, Agus Jenggot, Nanto alias Bojel, Basri, and Wiwin Kalahe. Purnomo also confessed that he recruited other accomplices. Purnomo testified that before launching the attack, he and six other executioners sought advice from Hasanudin. The murder was carried out after Hasanudin one considered as elder by the community gave us permission, Purnomo said. After consulting with Hasanudin, Purnomo said, he and the other accomplices bought six machetes with the money Hasanudin provided. He also bought the plastic bags later used to wrap the victims head. After the assault, he brought the victims head to Hasanudin. Hasanudin, also present at the court, denied Purnomos testimony, saying I have never been asked for advice to execute the Christian schoolgirls. Murder of Rev. Tinulele Purnomos confession included the shooting of the Rev. Susianty Tinulele, then 26. She was shot during worship services at the Central Sulawesi Christian Church (GKST) in Efatah on July 18, 2004. Rev. Tinulele had just finished preaching on that Sunday evening when a man wearing a black mask appeared at the door and sprayed the congregation with machine gun fire. She died instantly. A choir member, 17-year-old Desrianti Tengkede, received a bullet in the forehead and died in the early hours of the next morning (see Compass Direct News, Death Toll Rises in Sulawesi, Indonesia , July 22, 2004). Four other worshipers received non-fatal bullet wounds. Eyewitnesses said three other men waited on motorbikes outside the church and all fled the scene with the gunman immediately after the shooting. Rev. Tinulele had been ordained as a minister in the GKST church. She was an active supporter of the Rev. Rinaldy Damanik, another GKST minister who had been imprisoned on what many believed were false charges. Tinulele had visited Damanik in prison July 16, two days before she was shot. Rev. Damanik is a key signatory of the Malino Peace Accord, signed by Christian and Muslim representatives in December 2001 as an effort to end sectarian violence that began in Sulawesi in 1998. Authorities granted him an early release from his cell in Palu, Sulawesi , on November 9, 2004. Purnumo also confessed to shooting Ferry Silalahi, a Christian lawyer who defended Damanik. Silalahi was shot and killed on May 25, 2004, as he and his wife left a house church meeting. Copyright © Compass Direct Photo : Portesouvertes Publié le vendredi 19 janvier 2007 par Aloys Evina Article au format PDF Réagir à cet articl
[mediacare] Pak minister a victim of Islamist �serial killer�
Rupanya pembela agama Islam yang membunuh menteri wanita Pakistan tsb. sebelumnya sudah membunuh beberapa prostitute. http://www.khaleejtimes.com/DisplayArticleNew.asp?xfile=data/subcontinent/2007/February/subcontinent_February818.xmlsection=subcontinent Pak minister a victim of Islamist serial killer (AFP) 22 February 2007 ISLAMABAD - Pakistani investigators are probing whether a serial killer cleric who assassinated a female minister this week having previously confessed to four other murders had links to Islamist groups. n a case that shocked even this unstable Islamic republic, extremist Mohammad Sarwar shot Punjab province social welfare minister Zilla Huma Usman in the head at a public meeting in central Gujranwala city on Tuesday. Police have said that Sarwar objected to the involvement of women in politics and disapproved of the clothes worn by Usman, a supporter of the moderate and pro-US President Pervez Musharraf. I killed her out of conviction that she was leading an un-Islamic life and spreading an evil influence on other women, he told interrogators, according to a police source. Police say that in 2003 Sarwar had escaped justice despite publicly admitting that he had killed four prostitutes and injured another four as they waited by roadsides for clients. He is a serial killer, said Saud Aziz, the police chief of Gujranwala at the time of the earlier shootings. Punjab Law Minister Raja Basharat hit out at the Pakistani justice system, saying fanatic Sarwar was still on the streets mainly due to defective police investigation and poor quality of the prosecution. We are investigating and there is a possibility that he may have support from some religious group, he said, without elaborating or naming the organisation. Pakistan has dozens of Islamic militant outfits, most of which have been banned by Musharraf. The prostitute murders three in conservative Gujranwala and one in the eastern city of Lahore between September 2002 and January 2003 -- puzzled police and caused a public outcry. Former police inspector Mohammad Naveed finally arrested Sarwar in early 2003 on the basis of information from local religious leaders and witness reports that a cleric was spotted near the scene of the killings. He said Sarwars usual method of attack was to fire two or three bullets just above the crotch of his victims. One woman who survived was paralysed. In no time after his arrest (in 2003) he confessed to the murders and provided all the details, Naveed said. He was produced before the media and he made a confessional statement. Yet the case collapsed during the trial. Police said the victims families took compensation money raised by religious leaders instead of testifying because of the shame of their daughters immoral profession. A rickshaw driver who used to drive the prostitutes around initially told police he saw Sarwar shooting one of the women, but backed down, apparently under pressure from local clergy in Gujranwala who supported Sarwar. Eventually Sarwar a father of nine who had been educated at a madrassa or Islamic seminary in Gujranwala and later taught local children the Koran withdrew his confession. His lawyer, Liaqat Sindhu, said he knew that Sarwar was guilty of the killings but that he was acquitted because there was no firm evidence and the case was mishandled. Psychiatric tests on Sarwar in 2003 showed that he was not deranged, said Saud Aziz, who is now police chief of Rawalpindi, near Islamabad. He said he killed the girls after he got divine revelations, he said. Four years later, the murder of Zilla Huma Usman shows how extremism has corrupted Pakistani society, said Iqbal Haider, secretary general of the independent Human Rights Commission of Pakistan. There is no writ of the government, which results in barbaric tragedies like this, said Haider, a former law minister under Benazir Bhutto, the countrys first female prime minister. Our prosecution and our administration is shamelessly incompetent, corrupt and religiously biased.
Re: [mediacare] Impian Indonesia
Seperti kata alamarhum bung Karno, gantungkanlah cita2-mu setinggi bintang di langit (atau kira2 seperti itulah). Yang penting adalah melalui jalan yang 'lurus' dalam melakukan cita2. Mungkin susah di Indonesia ya untuk melalui jalan yang 'lurus' sebab banyak sekali hambatan2 yang sebenarnya tidak perlu ada. Tetapi teruslah ber-cita2, itu adalah pemicu gairah hidup. Dan berusalah sekeras mungkin untuk mencapai cita2 tsb. Hakim yang sekarang sedang menangani sidang mengenai siapa yang berhak untuk merawat anaknya Anna Nicole Smith, (dan secara tidak langsung MUNGKIN bisa turut mengecap harta sebanyak 450 jutaan dollar yang MUNGKIN akan didapati dari mantan suaminya)., hakim tsb. dulunya adalah supir taksi. Alangkah bagusnya jika inipun bisa terjadi di Indonesia. All ambitions are lawful except those whch climb upward on the miseries or credulities of mankind. -- Semua ambisi adalah sah2 saja kecuali ambisi2 mereka yang pada waktu naik keatas berpijak atas kesengsaraan umat manusia atau umat manusia yang mudah ditipu (orang2 yang mudah percaya tanpa/dengan sedikit bukti). Goenardjoadi Goenawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kondisi ekonomi Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan, semuanya serba lesu. Kadang kita berpikir, bagaimana caranya kita semua keluar dari lingkaran setan ini? Beberapa teman mengingatkan resiko munculnya Revolusi sosial, namun kita semua mengetahui, bahwa itu resikonya ongkosnya terlalu besar tidak hanya bagi kita semua namun hingga ke anak cucu kita. Satu hal yang dapat kita mulai seperti usulan rekan kita adalah Revolusi moral. Ini bisa kita mulai dari satu hal yang paling sederhana. Kita semua harus bisa bangkit dari keterpurukan. Jangan mau bila kita harus terpuruk, dan jatuh, jangan mau. Ekonomi Indonesia terpuruk, namun Impian Indonesia masih terus berkibar! Hendy Setiono Kebab Turki baba Rafi saya kenal 10 bulan lalu masih berumur 22 tahun memiliki 25 cabang franchise di Surabaya. Saat ini dalam waktu 2 tahun menjadi The Best Young Entrepreneur of the Year Business Week. Dirinya mampu memajukan dirinya, membangkitkan dirinya untuk maju bersaing secara Internasional. Jangan underestimate Impian Indonesia, Delon yang dulunya penyanyi Choir / koor di sebuah gereja, saat ini menjadi bintang tenar di seluruh Indonesia, menjadi idaman banyak remaja putri. Teman saya yang lead singer pada Choir tempat Delon menyanyi sungguh menyesal, bahkan dia merasa lebih baik daripada Delon. Kita jangan pernah berhenti berharap, seperti yang ada di American idol season 6, seorang gadis Dog walker, sebuah profesi yang seperti Baby Sitter hanya yang dijaga, yang diajak jalan-jalan adalah anjing, mampu mengangkat dirinya menjadi Top 24. Mampu menyanyi dengan sepenuh jiwanya. Jiwa kita ini sungguh berharga, teman saya seorang perempuan lulusan SMA terakhir bekerja sebagai telepon operator, lalu customer service, sekarang mampu menjadi Key account specialist. Lulusan SMA namun mampu tampil kedepan, membusungkan dada, merasa mampu menangani penjualan barang-barang elektronik untuk customer besar [Key Account] dengan target bulanan ratusan juta rupiah, mampu ditangani dengan baik, penuh tanggung jawab. Saat ini kita merasa prihatin dengan para SPG [Sales Promotion Girls] mereka kebanyakan pensiun pada umur 31 tahun, saat memiliki anak, atau bersuami, berat badannya meningkat, tak mampu bersaing dengan yang lebih muda, dan pensiun pada usia dini. Ini sungguh mengenaskan, kita harus memiliki rasa berjuang, kemauan keras, untuk meraih Impian Indonesia. Seperti Hendy Setiono kekab Turki Baba Rafi yang hanya lulusan SMA. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Schools 'should accommodate Muslim needs'
Kapan yah Muslim Concil ini akan menyarankan ke Arab Saudi (umpamanya), supaya yang non Muslim di Arab Saudi boleh merayakan hari raya keagamaan mereka, boleh membawa masuk kitab suci mereka, dll. dll. http://education.guardian.co.uk/schools/story/0,,2017439,00.html Schools 'should accommodate Muslim needs' Riazat Butt Tuesday February 20, 2007 EducationGuardian.co.uk The following correction was added on Wednesday February 21 The article states that muslims are not permitted to engage in sexual activity during the month of fasting. In fact it is not permitted during the hours of dawn to dusk during Ramadan. - State schools should avoid sex education classes and swimming lessons during Ramadan to cater for the needs of Muslim pupils, says the Muslim Council of Britain. The recommendations, issued today, are included in a 72-page document of Muslim-friendly guidelines on topics such as uniform, halal meals, issues relating to Ramadan, physical education and sex education. The report, called Towards Greater Understanding, draws on existing educational practices and is aimed at ensuring Muslim pupils are 'appropriately accommodated for' so they become part of mainstream school life. The MCB claims Muslim pupils may consider it too risky to swim during Ramadan as 'the potential for swallowing water is very high' and they may break their fast. It suggests that schools with a significant number of Muslim pupils should try to avoid scheduling swimming lessons during Ramadan to 'remove unnecessary barriers to full participation'. Another suggestion is to avoid teaching sex and relationship education, including aspects that are part of the science curriculum, because Muslims are not permitted to engage in sexual activity during the month of fasting and they are also expected to avoid sexual thoughts and conversation. According to the MCB, there are more than 400,000 Muslim pupils in the UK and 96% are in the state sector. Tahir Alam, who wrote the report, said: It's not about special or separate treatment. It's about recognising the needs of Muslim children. We're not asking every school to do that, just where there's a Muslim majority. Almost every guideline is being practiced by a school somewhere in Britain. We're showing what can be done and schools can learn what's important for their Muslim pupils and why. Other recommendations include allowing Muslim pupils to opt out of activities involving dance, music or drama - because their parents could object to it on religious grounds - and allowing pupils to grow beards. The report will be sent to Muslim organisations and inner city schools. Parents can download the report from the website. Mr Alam added: Parents will get a good idea of how schools can respond to their needs. Many parents are ignorant about how schools work and what the law says. Jan Myles, from the National Association of Headteachers, said: It's a question of location and resources. Measures have to be proportionate to what a school is able to do. It's about everyone being sensible and not being challenged by demands. It's about what's practical. A spokesman for the Department for Education and Skills said it would would read the document with interest. We think a good education is one of the best ways of building understanding of the many issues that unite, as opposed to the few that divide. It is important that education provides the right ethos which encourages social responsibility, high aspirations, good citizenship and mutual understanding; and that schools recognise the cultural and faith needs of all pupils.
Re: [mediacare] Kekerasan Terhadap Istri
Saya rasa istilah kekerasan terhadap istri mungkin lebih tepat diganti dengan kekerasan didalam rumah tangga. Memang pada umumnya isterilah yang menjadi korban kekerasan, sebab mungkin karena fisik laki2 pada umumnya lebih besar, dsb. Tetapi di kalangan muslimin ada lagi satu sebab yang menjadikan kekerasan terhadap isteri, wanita, perempuan tsb., yaitu karena di sahkan menurut Kuran. Memang ber-macam2 tafsir, baik dari orang awam maupun Islamic scholars mengenai hal ini, tetapi dasarnya adalah bahwa wanita tidak sama derajatnya dengan laki2. Ada yang kemudian memberikan petunjuk bagaimana caranya 'memukul' tsb., Yang saya cukup kaget adalah bahwa di milis tetangga ada yang kemudian mengatakan bahwa persyaratan tsb. adalah suatu yang baik. Menurut dia, peraturan2 memukul isteri tsb. adalah bagaikan peraturan2 di dalam olah raga tinju. Jadi kalau begitu menurut dia memukul isteri disamakan dengan olah raga juga?? Sangat menyedihkan. Di Barat ada undang2 yang melarang kekerasan di dalam rumah tangga. Ini melindungi hamnya baik yang wanita maupun laki2. Menurut website pemerintah amrik, domestic violence adalah: The laws in many states cover incidents of violence occurring between married couples, as well as abuse of elders by family members, abuse between roommates, dating couples and those in lesbian and gay relationships. Apakah jika Indonesia mengeluarkan undang2 yang melarang kekerasan didalam rumah tangga, dan jika uu itu diterapkan ke seorang wanita yang menjadi korban, bukankah itu akan bertolak belakang dengan syariah? Titiana Adinda [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Alasan yang biasa terjadinya kekerasan terhadap istri adalah ketergantungan istri dan anak-anak kepada suami yang bekerja.Tetapi jangan salah,perempuan-perempuan yang bekerja dan mandiripun kerap kali menjadi korban kekerasan dari suaminya.Contohnya saja Ibu Sharmila istri Bpk.Yahya Zaini yang mantan anggota DPR itu.Pernah diliput oleh Metro TV bagaimana suksesnya Ibu Sharmila terhadap karirnya artinya dia punya pintar dan punya cukup uang tetapi dia tergantung secara psikologis oleh suaminya,lihatlah betapa tegarnya dia terhadap perselingkuhan suaminya dan memilih tetap menjadi istri Bpk Yahya Zaini. Meskipun terbukti Pak Yahya Zaini selingkuh dgn Maria Eva. Pelaku kekerasan (baca:Suami) sangat pandai memainkan suasana hati atau psikologis istrinya/korban sehingga sang istri tidak mau bercerai darinya.Biasa disebut dgn istilah siklus kekerasan.Yaitu setelah terjadinya kekerasan maka pelaku akan minta maaf bahkan tidak jarang sampai bersumpah-sumpah untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya,kemudian masa damai,dan masa tegang dimana masalah sepele saja bisa mengakibatkan terjadinya kekerasan.Dan ini lingkaran dari masa kekerasan,masa damai,masa tegang,dan kembali ke masa kekerasan semakin pendek saja.Sehingga sang istri kerap kali menjadi korban kekerasan.Sampai kekerasan itu mengakibatkan cacat fisik atau wafatnya sang Istri. Salam, Dinda = Kekerasan Terhadap Istri http://www.indomedi a.com/bpost/ 022007/21/ opini/opini1. htm Kekerasan Terhadap Istri Sebuah penelitian tentang prostitusi di Desa Dukuh Seti, Pati, Jawa Tengah membuktikan keberadaan prostitusi sebagai 'industri keluarga'. Oleh: Wardani MAg Kandidat doktor di IAIN Sunan Ampel Akhir-akhir ini, stasiun televisi swasta Tanah Air memberitakan meningkatnya angka tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri yang lazim disebut kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), atau kekerasan domestik (domestic violence). Bahkan tidak hanya angka kekerasan yang meningkat, bentuknya pun semakin sadis dan jauh dari rasa kemanusiaan. Masih lekat dalam ingatan, di Balikpapan, seorang istri disiksa suaminya dengan sadis hanya karena cemburu. Bahkan, begitu sadisnya, kepolisian meragukan kondisi kejiwaan pelaku. Karena, dalam ukuran nalar masyarakat umum, kesadisan tersebut hampir tidak masuk akal dilakukan oleh seorang suami yang waras mengancam istrinya dengan golok, memasukkan benda asing ke vagina. Bahkan memotong payudara istri, lalu dimakan. Hal ini hampir sama sadisnya dengan kasus Nur Aisah yang kepalanya dipukul suaminya, tangannya patah dan jari tangannya putus hanya karena menolak ajakan suami untuk berhubungan intim, padahal si istri baru melahirkan (masa nifas). Contoh kasus memilukan ini hanya secuil dari timbunan kasus tindak kekerasan terhadap istri yang selama ini terjadi di Tanah Air. Ini baru kasus yang terekspos media massa, karena korbannya melapor atau diketahui pihak kepolisian. Sekian banyak kasus serupa, tapi masih terbenam dan belum diketahui. Kekerasan terhadap istri di rumah tangga layaknya permukaan gunung es. Kasus yang tereskpos hanya permukaannya, sedangkan masih banyak belum terungkap karena beberapa faktor seperti ketakutan korban untuk melaporkannya ke polisi. Komnas Perempuan mencatat, hingga Juni 2004, kasus
[mediacare] Parade magazine 2007 dictators list
http://www.parade.com/articles/editions/2007/edition_02-11-2007/Dictators PARADEs 2007 List 1) Omar al-Bashir, Sudan http://www.parade.com/articles/web_exclusives/2007/02-11-2007/dictators01.html Sudan. Age 63. In power since 1989. Last years rank: 1 Omar al-Bashir retains his position as the worst dictator because of his ongoing deadly human-rights abuses in the Darfur region of Sudan. Over the last four years, at least 200,000 people there have been killed by pro-Bashir forces. Nationwide, 5.3 million have been driven from their homes, and more than 700,000 have fled the country. But at the UN last September, Bashir blamed international aid groups for exaggerating the problems as a ploy to raise money for their organizations. And in November, he argued that war-related deaths in Darfur were less than 9,000. Despite agreeing to a 60-day ceasefire last month, he has been accused by his people of ordering troops to continue their attacks. 2) Kim Jong-il, North Korea 3) Sayyid Ali KhamEnei, Iran 4) Hu Jintao, China 5) King Abdullah, Saudi Arabia 6) Than Shwe, Burma (Myanmar) 7) Robert Mugabe, Zimbabwe 8) Islam Karimov, Uzbekistan 9) Muammar al-Qaddafi, Libya 10) Bashar al-Assad, Syria 11) Teodoro Obiang Nguema, Equatorial Guinea 12) King Mswati III, Swaziland 13) Isayas Afewerki, Eritrea 14) Aleksandr Lukashenko, Belarus 15) Pervez Musharraf, Pakistan 16) Choummaly Sayasone, Laos 17) Meles Zenawi, Ethiopia 18) Hosni Mubarak, Egypt 19) Paul Biya, Cameroon 20) Vladimir Putin, Russia
Re: [mediacare] Video POSO palsu, hasil kompilasi dari berbagai peristiwa di Indonesia
Pendapat yang sejuk. Marilah kita serahkan kepada pemerintah untuk menyelesaikan dengan tuntas pergolakan2 yang telah terjadi di NKRI. Marilah kita berharap supaya pemerintah diberikan kebijaksanaan untuk melindungi SEMUA rakyat tanpa memandang ras, agama, dll. dll. Marilah kita berharap supaya pemerintah menghukum SEMUA yang terbukti bersalah. Semoga tidak ada oknum/kelompok dari rakyat manapun juga yang merasa bahwa mereka patut 'mendirikan keadilan' yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah. Semoga pemerintah Indonesia didalam mengeluarkan peraturan2, undang2, dll, melakukannya berdasarkan deklarasi HAM yang dicetuskan oleh PBB th. 1948. salam, amartien In all things it is better to hope than to despair - Johann Wolfgang von Goethe sholla taufiq [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelaskan Oleh Bung Wido itu bisa berbentuk profokasi, saya sendiri juga melihat tiga orang yang mengatasnamakan diri Korban Poso itu. sejak mereka ke Komnas HAM, kemudian mengadakan acara di Masjid AL-Azhar Kebayoran Baru. dan beberapa orasi dan gerakan pendukung mereka (saudar kita)ini. Adalah selalu megatasnamankan Islam. dan selalu dengan kata-kata dan gambar video yang persisi pula. seperti Ahmad Suhardi, pembicara dari perwakilan Korban Poso itu seakan dengan mimik dan wajah memelas keprihatinan atas segala bentuk kerusushan di Poso selalu diwarnai dengna menyebut naudzu billah min dzalika. kemudian, Andi Baso, ketika dia berbicara tidak begitu apa yang diberitakan oleh bung Wido, kenapa mereka membawa etnis Jawa (saya sendiri orang jawa asli), kemudian ada kecemburuan sosial, dan selalu memojokkan saudara kita yang lain, Nashrani. Bukankah kita diciptakan berbeda, biark kita bisa mengambil hikmah dari ini? la'allakum tatafakkarun... jika saudara kita dari Poso mengaku sebagai muslim sejati, kenapa ucapan mereka diwarnai kebencian, kenapa kebencian dibalas dengan kebencian, terus apa bedanya Islam dengan Agama yang lain. bukankah ini malah mengotori nama Islam itu sendiri? saya sendiri melihat rekaman video yang diputar itu, namun dalam bathin saya apakah video ini asli (bukan tidak percaya). apa pasal, sebab siapakah yang bisa mengukur nilai kejujuran itu sendiri. apakah yang dilakukan Tim Pengacara Muslim beserta Habib Riziq dan Abu Bakar Baasyir itu benar-benar atas nama kemashlahatan ummat? saya sementara ini sepakat apa yang di katakan Panglima Laskar Jihad I, Habib Ja'far. dalam pembicaraanya di sebuah Radio swasta di Jakarta, dia justeru menantang (mempertanyakan) perjuangan yang dilakukan oleh Abu Bakar Ba'asyir itu sendiri. sebab bagaimanapun dia dulu adalah orang dalam Laskar Jihad sendiri yang tahu bagaimana seluk beluk dapur diadalamnya. kemudian, dalam obrolan itu, juga di amini oleh pak Ansyad Mbai, Ketua Koordinator Deks Pembarantasan Terorisme. bahwa kejadian di Poso tersangakanya adalah JI. hal ini jelas ada bukti kuat dan pengakuan dari kelompok mereka sendiri yang tertangkap maupun yang menyerahkan diri. jadi, bukan saatnya kita selalu menebarkan atas Agama Islam yang sebenarnya Suci ini untuk kepentingan kelompok, maupun pribadi dengan mengatasnamakan ummat! Ingatlah, Gerakan Islam seperti ini tidak populer lagi di Indonesia, jangan lagi menebar Islam di Indonesia dengan Sampah-sampah dari Timur Tengah (wahabi). hal ini bisa kita tilik Ormas Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar dan Muhammadiyah. di NU sendiri kaya dengan wacana perbedaan yang dikemas secara klasik namun tetap modern dalam Indoneis kini dan Muhammadiyah. jadi saya berharap tidak usah-lah lagi menebar kebencian danonar di Indonesia. terakhir, janganlah anggap kelompok atau sosok,bahkan diri sendiri merasa paling BENAR. ini sangat berbahaya, dan bisa meimnbulkan sikap Ta'asshub (fanatik) yang berdampak negatif bagi kedamaian di Indonesia. wallau a'lamu bishshowab. (NN- belajar di UIN Jakarta, Kosentrasi pada muqaranah mdzahib fil fiqh) Laurens_Gawing [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Sejujurnya iyafaktor langgengnya konflik Poso ya..orang kayak yang saudar sebutkan itu Masyarakat di Poso dan sekitar Poso sebenarnya...dah bosan dengan konflik ini, coba lihat beberapa kabupaten di sekitar Poso seperti Donggala gak ada masyarakat disana yang macem2.apa lagi bakar,bunuh sana-sini. Yang suka ngeributin Poso ya orang2 luar yang sebenarnya ingin Poso hancur..salah satunya ya Bung Wido ini Sudahlahbung wido...orang di Poso ingin damaiTAU..!! Laurens Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wrote: Penyebab terjadinya konflik dan lestarinya konflik di Indonesia karena di Indonesia banyak di huni orang-orang seperti Wido, yang suka menghalalkan segala cara, bahkan suka menggadaikan kebenaran demi membela kepentingan kelompok. Thanks Budiman untuk responsnya. BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang dimaksud video tersebut dapat
[mediacare] Malaysian switched at birth wants to switch religion
http://news.scotsman.com/latest.cfm?id=181482007 Sat 3 Feb 2007 Malaysian switched at birth wants to switch religion KUALA LUMPUR (Reuters) - A Malaysian Muslim man switched at birth in a hospital mix-up wants to change his name after being reunited with his ethnic-Chinese biological family and become a Buddhist. In multiracial Malaysia, ethnic Malays, who are mostly Muslim, form a majority of the population of roughly 26 million, while ethnic Chinese and ethnic Indians account for about 25 percent and 8 percent respectively. Sales executive Zulhaidi Omar, 29, was raised in an ethnic Malay family, and discovered his true origins only after a Chinese woman at a supermarket where he worked noticed his features were similar to those of her father, newspapers said. The girl who was always looking at me was actually my elder sister who suspected that I was her brother because of my striking resemblance to our father, the Star newspaper quoted Zulhaidi as telling reporters. Three visits by the girl and her parents convinced him to take a DNA test that confirmed the ties, he added. Zulhaidi, who unwittingly spent 20 years just a few miles from his real family, now lives with them in Batu Pahat in southern Johor state. But it took him six months before he began to call his parents Mum and Dad. His natural father, Teo Ma Leong, 66, said he had always suspected the fifth of his six children was switched at birth, because the boy had a dark complexion, the Star said. A check with the hospital gave us no clues, so we brought him up as one of our own, although we knew our actual son was out there somewhere, Teo added. As a child, Zulhaidi said, he was teased about his Chinese-like features and never felt accepted by the family in which he was brought up, so he left them when he was 13. My Malay father had left us when I was three, he said. My mother remarried, but I could not get along with my stepfather, so I left. He waited on tables and worked at a car wash to put himself through school, eventually ending up with a diploma in business administration. The other changeling, Tian Fa, 29, was brought up by the Teos, married a Chinese woman, and has no intention of seeking out his biological parents, the Star said. Now Zulhaidi wants to renounce Islam and take a Chinese name. Whether Muslims can convert to another faith is a tricky legal question in Malaysia, where Islam is the official religion, although freedom of worship is a constitutional right. Ethnic Malays are deemed to be Muslim from birth, but the country's highest civil court has yet to rule on whether they have the right to convert to another religion. The family was also contemplating a suit against the Batu Pahat hospital over the mix-up that split and traumatised it, the New Straits Times newspaper added. (c) Reuters 2007. All rights reserved. Republication or redistribution of Reuters content, including by caching, framing or similar means, is expressly prohibited without the prior written consent of Reuters. Reuters and the Reuters sphere logo are registered trademarks and trademarks of the Reuters group of companies around the world. This article: http://news.scotsman.com/latest.cfm?id=181482007 Last updated: 03-Feb-07 09:48 GMT