[bali] Re: BAli on Rails
Kalau pura keluarga mungkin mudah, tapi kalau Kahyangan jagat yg sudah ada di Bali seribu tahun lalu, yang mana Maha Reshi jaman dahulu memilih lokasi pura tidak sembarangan tapi melalui meditasi dan petunjuk dari Hyang Widhi tentu tidak akan ada yg berani memindahkannya...masyarakat juga pasti akan menolaknya.. - Original Message - From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Sat Apr 23 10:44:31 2011 Subject: [bali] Re: BAli on Rails P Ambara yang baik, Kalau soal teknis yang berhubungan dengan harus memindahkan Pura, nah itu bagaimana pendekatan dengan masyarakat saja; bukankah hakekat dari agama adalah demi kepentingan manusia yang lebih besar dan mensejahterakan kehidupan masyarakat? Tanah Adat??? Bukankah tanah adat juga di pergunakan untuk kepentingan umatnya? Suksma, Viebeke -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:51 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Om Suastiastu, Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb: - berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini - Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali terkait bahwa umat Hindu bali banyak melakukan kegiatan di pinggir laut : melasti dsb, terbayang kalau setiap kegiatan melasti mesti melewati jalur kereta api : potensi bahaya kecelakaan akan tinggi, kita tahu sistem pengawasan perkereta-apian di Indonesia sangat lemah.. - potensi untuk membuat suasana kumuh di-sepanjang rel kereta api.. - konflik masalah pembebasan lahan, konflik dengan tanah adat dsb.. Matur suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Made Wirata Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:30 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.†(image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7
[bali] Re: BAli on Rails
It's ok tapi kenapa harus mengelilingi Bali..kenapa tidak fokus di daerah padat..Trem Listrik di Kota, atau monorail.. From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Thu Apr 14 23:22:10 2011 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau pendapat saya sih ini adalah maneuver politic saja; harus berbuat sesuatu dalam waktu yang cepat karena para turis sudah banyak yang berkomentar tentang ‘trafic’ di Bali. Jadi Pernyataan politiknya ya harus di bangun kereta api. Ide yang bagus sebenarnya untuk menanggulangi kemacetan dan kelebihan motor di Bali; tapi betapa membutuhkan sosialisasi yang panjang, dan untuk kebutuhan populis politik waktunya nggak cukup. Masa sih para penguasa tidak paham community based development prinsip? Nggak mungkin kan. Terlalu naïf lah untuk kita berpikir bahwa pemerintah tidak paham processnya yang berhubungan juga dengan ‘good government’ etc. PT Kereta Api versus Honda, Yamaha, Suzuki dll….. para korporasi ini… lihat saja siapa yang unggul akhirnya…. Bonusnya lebih banyak selain Helm, Jaket, baju hujan ….. JVieb From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: Thursday, April 14, 2011 9:39 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini. Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. Dan masih banyak constrain lainnya. Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang baik. salam gde wisnaya On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com wrote: Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis. salam Artika --- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote: From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com Subject: [bali] Re: BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id Date: Tuesday, April 12, 2011, 9:29 PM Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan
[bali] Re: ulat bulu negara busuk
Pendapat tiang lebih kepada keseimbangan alam yg terganggu, hama alami ulat (burung2) sangat kurang From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Thu Apr 14 22:01:10 2011 Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk Tulisan menarik pak Wayan. Beberapa daerah sudah terserang ulat bulu, termasuk buleleng. Apakah ada korelasi secara magis/niskala : bahwa daerah yang diserang ulat bulu menjadi indikasi banyaknya kebusukan didaerah tersebut ? Jakarta kan sudah diserang ulat bulu ? 2011/4/14 wayan artika batung...@yahoo.com --- On Thu, 4/14/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote: From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com Subject: [bali] Re: BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id Date: Thursday, April 14, 2011, 9:38 AM Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini. Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. Dan masih banyak constrain lainnya. Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang baik. salam gde wisnaya On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com http://mc/compose?to=batung...@yahoo.com wrote: Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis. salam Artika --- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote: From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com Subject: [bali] Re: BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id http://mc/compose?to=bali@lp3b.or.id Date: Tuesday, April 12, 2011, 9:29 PM Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti
[bali] Re: ulat bulu negara busuk
Tergantung konteksnya..kalau ulat bulu sepertinya masalah keseimbangan alam saja.. From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Fri Apr 15 07:38:13 2011 Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk Bukankah kita tidak bisa lepas dengan mistik dan magi? Walaupun kita selalu membunuh magi dan mistik dengan rasio dan ilmu? Salam Artika --- On Thu, 4/14/11, Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id wrote: From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk To: bali@lp3b.or.id Date: Thursday, April 14, 2011, 7:34 PM Pendapat tiang lebih kepada keseimbangan alam yg terganggu, hama alami ulat (burung2) sangat kurang From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Thu Apr 14 22:01:10 2011 Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk Tulisan menarik pak Wayan. Beberapa daerah sudah terserang ulat bulu, termasuk buleleng. Apakah ada korelasi secara magis/niskala : bahwa daerah yang diserang ulat bulu menjadi indikasi banyaknya kebusukan didaerah tersebut ? Jakarta kan sudah diserang ulat bulu ? 2011/4/14 wayan artika batung...@yahoo.com --- On Thu, 4/14/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote: From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com Subject: [bali] Re: BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id Date: Thursday, April 14, 2011, 9:38 AM Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini. Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. Dan masih banyak constrain lainnya. Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang baik. salam gde wisnaya On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com http://mc/compose?to=batung...@yahoo.com wrote: Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis. salam Artika --- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote: From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com Subject: [bali] Re: BAli on Rails
[bali] Re: BAli on Rails
Mbak Asana..kalau tiang pulang ke Bali, saya tidak mau lagi mampir ke Kuta..karena terlalu padat..mungkin lebih baik di kuta dijadikan kawasan untuk jalan kaki saja -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, April 15, 2011 10:05 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Focus di daerah padat? Sudah di ajukan proposalnya sejak 2000 dalam diskusi Strategic Structural Plan for Kuta; tapi nggak ada respon. From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: Friday, April 15, 2011 7:33 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails It's ok tapi kenapa harus mengelilingi Bali..kenapa tidak fokus di daerah padat..Trem Listrik di Kota, atau monorail.. From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Thu Apr 14 23:22:10 2011 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau pendapat saya sih ini adalah maneuver politic saja; harus berbuat sesuatu dalam waktu yang cepat karena para turis sudah banyak yang berkomentar tentang ‘trafic’ di Bali. Jadi Pernyataan politiknya ya harus di bangun kereta api. Ide yang bagus sebenarnya untuk menanggulangi kemacetan dan kelebihan motor di Bali; tapi betapa membutuhkan sosialisasi yang panjang, dan untuk kebutuhan populis politik waktunya nggak cukup. Masa sih para penguasa tidak paham community based development prinsip? Nggak mungkin kan. Terlalu naïf lah untuk kita berpikir bahwa pemerintah tidak paham processnya yang berhubungan juga dengan ‘good government’ etc. PT Kereta Api versus Honda, Yamaha, Suzuki dll….. para korporasi ini… lihat saja siapa yang unggul akhirnya…. Bonusnya lebih banyak selain Helm, Jaket, baju hujan ….. :-)Vieb From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: Thursday, April 14, 2011 9:39 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini. Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. Dan masih banyak constrain lainnya. Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang baik. salam gde wisnaya On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com wrote: Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis. salam Artika --- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote: From: Made Wirata
[bali] Re: BAli on Rails
Donny..masalahnya truck-truck besar itu ada yang berangkat dari Jakarta ke Lombok via Bali, atau dari Sumatera ke NTT via Bali..semua via Bali lewat jalan darat.. Paling dekat dari Surabaya ke Lombok via Bali..akan tidak mungkin kalau barang diangkut lewat truck dari Surabaya sampai Ketapang-Banyuwangi, menyebrang ke Gilimanuk, lalu di Gilimanuk barang2 dibongkar dimasukkan ke Kereta Api sampai PadangBai..dari Padangbai barang dibongkar lagi masuk ke kapal Ferry…tidak praktis dan akan sangat mahal…Artinya kalaupun nanti ada Jalur Kereta Api dari Gilimanuk padang-bai, maka ini tidak akan menyebabkan jumlah2 Truck yang lalu lalang dari Gilimanuk Padangbai akan berkurang..tidak akan Donny…. Rgds Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny harimurti Sent: Wednesday, April 13, 2011 2:45 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Saya termasuk yang mendukung ide kereta api di Bali. Dampak kekumuhan menurut saya, Bali adalah jagonya dalam pengatasan itu. Tidak hanya kereta api, jembatan saja ada dampak kekumuhannya kalau di daerah lain, tetapi di Bali tidak ada jembatan merangkap apartemen kumuh. Secara teknis, pasang rel terlalu dekat dengan pantai juga tidak mungkin. Sifat korosif garam dlm air laut akan menghancurkan rel dan penaut2nya. Mungkin malah agak di tengah dibandingkan jalan aspal yang tidak terpengaruh air garam. Saya menyambut gembira ide ini karena terus terang saya benci melihat truk besar2 kelebihan beban menghancurkan jalan2 sepanjang lintasan, padahal tujuannya hanya titik ke titik, dari Gilimanuk ke Benoa/ Denpasar atau ke Padangbai misalnya. Tetap kenyataannya berapa route jalan yang hancur? Belum lagi truk2 raksasa yang mencuri-curi lewat jalan desa yang di bawah kelasnya. Kalau ratusan ton volume barang itu berpindah ke jalan baja, pasti pemeliharaan jalan aspal bisa jauh lebih dihemat. Dengan adanya kereta api, jalan2 antar kota/ kabupaten akan lebih nyaman. Korban lalulintas dapat ditekan. Dengan kereta api pengontrolan pendatang akan lebih terfokus. Lewat jalan aspal, penyusup bisa turun atau naik kendaraan menghindari razia. Dengan kereta api yang hanya berhenti di stasiun tertentu, hal itu tidak akan terjadi. Masih banyak lagi yang perlu kita timbang2 dengan hadirnya kereta api di Bali tercinta. Salam, Donny Sent from my BlackBerry® From: nyoman suwela nsuw...@yahoo.com Sender: bali-bou...@lp3b.or.id Date: Tue, 12 Apr 2011 18:56:32 -0700 (PDT) To: bali@lp3b.or.id ReplyTo: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
[bali] Re: BAli on Rails
Tiang kurang paham tentang pengembangan terminal cargo Ketapang..tapi kalau Terminal cargo Ketapang dibangun namun pembangunan di timur (Lombok dan NTT) tidak tersedia terminal cargo yang sama maka tentu tidak nyambung (belum nyambung)…kita sama2 tahu, pembangunan fokus di daerah Jawa, sementara daerah NTB, NTT ketinggalan… Saya sependapat transportasi laut akan lebih murah terutama kea rah timur dari Jawa menuju NTB, NTT…namun infrastruktur belum mendukung… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny harimurti Sent: Wednesday, April 13, 2011 4:27 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Betul pak Ngurah, Terima kasih atas masukannya. Padahal kalau bisa mengurangi truk melintasi Bali, jalur Gilimanuk Singaraja atau Gilimanuk Denpasar itu indah sekali pemandangannya ya? Sekarang mereka, para forwarders itu memang nggak ada pilihan. Bagaimana kalau nanti sudah ada pilihan? KPC sendiri memilih rail apa truk untuk angkutannya? Menurut studi volume angkutan Jkt - Sby 71% via KA 20% dalam ton via jalan aspal karena memang via KA lebih murah. Di samping itu faktor resiko rusak terguncang lebih kecil lewat KA, itu menurut asuransi. Pasti nanti follow upnya Ketapang akan jadi terminal cargo kan? Karena menyeberangkan truk lewat ferry juga mahal sekali. Apa lagi Padangbai - Lembar. Mohon koreksi. Salam hangat, Donny Sent from my BlackBerry® From: Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) gede.amb...@kpc.co.id Sender: bali-bou...@lp3b.or.id Date: Wed, 13 Apr 2011 15:30:54 +0800 To: bali@lp3b.or.id ReplyTo: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Donny..masalahnya truck-truck besar itu ada yang berangkat dari Jakarta ke Lombok via Bali, atau dari Sumatera ke NTT via Bali..semua via Bali lewat jalan darat.. Paling dekat dari Surabaya ke Lombok via Bali..akan tidak mungkin kalau barang diangkut lewat truck dari Surabaya sampai Ketapang-Banyuwangi, menyebrang ke Gilimanuk, lalu di Gilimanuk barang2 dibongkar dimasukkan ke Kereta Api sampai PadangBai..dari Padangbai barang dibongkar lagi masuk ke kapal Ferry…tidak praktis dan akan sangat mahal…Artinya kalaupun nanti ada Jalur Kereta Api dari Gilimanuk padang-bai, maka ini tidak akan menyebabkan jumlah2 Truck yang lalu lalang dari Gilimanuk Padangbai akan berkurang..tidak akan Donny…. Rgds Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny harimurti Sent: Wednesday, April 13, 2011 2:45 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Saya termasuk yang mendukung ide kereta api di Bali. Dampak kekumuhan menurut saya, Bali adalah jagonya dalam pengatasan itu. Tidak hanya kereta api, jembatan saja ada dampak kekumuhannya kalau di daerah lain, tetapi di Bali tidak ada jembatan merangkap apartemen kumuh. Secara teknis, pasang rel terlalu dekat dengan pantai juga tidak mungkin. Sifat korosif garam dlm air laut akan menghancurkan rel dan penaut2nya. Mungkin malah agak di tengah dibandingkan jalan aspal yang tidak terpengaruh air garam. Saya menyambut gembira ide ini karena terus terang saya benci melihat truk besar2 kelebihan beban menghancurkan jalan2 sepanjang lintasan, padahal tujuannya hanya titik ke titik, dari Gilimanuk ke Benoa/ Denpasar atau ke Padangbai misalnya. Tetap kenyataannya berapa route jalan yang hancur? Belum lagi truk2 raksasa yang mencuri-curi lewat jalan desa yang di bawah kelasnya. Kalau ratusan ton volume barang itu berpindah ke jalan baja, pasti pemeliharaan jalan aspal bisa jauh lebih dihemat. Dengan adanya kereta api, jalan2 antar kota/ kabupaten akan lebih nyaman. Korban lalulintas dapat ditekan. Dengan kereta api pengontrolan pendatang akan lebih terfokus. Lewat jalan aspal, penyusup bisa turun atau naik kendaraan menghindari razia. Dengan kereta api yang hanya berhenti di stasiun tertentu, hal itu tidak akan terjadi. Masih banyak lagi yang perlu kita timbang2 dengan hadirnya kereta api di Bali tercinta. Salam, Donny Sent from my BlackBerry® From: nyoman suwela nsuw...@yahoo.com Sender: bali-bou...@lp3b.or.id Date: Tue, 12 Apr 2011 18:56:32 -0700 (PDT) To: bali@lp3b.or.id ReplyTo: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela
[bali] Re: BAli on Rails
Om Suastiastu, Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb: - berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini - Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali terkait bahwa umat Hindu bali banyak melakukan kegiatan di pinggir laut : melasti dsb, terbayang kalau setiap kegiatan melasti mesti melewati jalur kereta api : potensi bahaya kecelakaan akan tinggi, kita tahu sistem pengawasan perkereta-apian di Indonesia sangat lemah.. - potensi untuk membuat suasana kumuh di-sepanjang rel kereta api.. - konflik masalah pembebasan lahan, konflik dengan tanah adat dsb.. Matur suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Made Wirata Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:30 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.†(image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.†explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Bali’s [UTF-8?]north.†The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyono’s final term of office. Adding, [UTF-8?]“if we [UTF-8?]can’t (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be finished. Then by the
[bali] Re: BAli on Rails
Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa jadi lebih baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. Atau seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass lebih baik, tau ruas tertentu TOL. Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: wayan artika batung...@yahoo.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT) Subject: [bali] Re: BAli on Rails Ini kabar gembira namanya! --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote: From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id Subject: [bali] BAli on Rails To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM Circumnavigating Bali on Rails Posted on 12 April 2011. Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770 million Rail System. (2011-04-11) The Indonesian government is moving ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system circumnavigating Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million). The State news agency Antara quoted the Minister of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published , including both the grand design and a [UTF-8?]budget.â€� (image from embraceadventure.com) Wacik states that the new Bali rail system will redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The minister said that both foreign and local investors would be invited to take part in the creation of the Bali rail system. [UTF-8?]“While a number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign investors who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.â€� explained Wacik. A main goal of undertaking the construction of the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of tourist visitors to the now less-visited areas of north Bali. Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to evenly distribute development, because in south Bali there is an over accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already small while the number of tourists continues to increase. By building the proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in [UTF-8?]Bali’s [UTF-8?]north.â€� The Minister hopes the round-Bali rail system can be operation by 2014, near the end of
[bali] Re: BAli on Rails
Beni.. Masalahnya si Wacik ne ngomong Kereta api mengelilingi Bali..dan bukan suatu pilot project terbatas di daerah tertentu..coba bikin dulu dalam jarak pendek sebagai pilot proyek lihat hasilnya apakah sesuai dengan untung rugi yang diperkirakan.. Beni pasti pernah mengilingi Bali, kebayang sendiri kan permasalahannya..Bali tidak seperti Jawa yang relative datar dalam jarak ratusan km… Di bibir pantai bali banyak yang terjal..coba jalan mulai dari arah air-sanih singaraja ke Timur, ketemu pura Ponjok Batu…apakah Pura ini akan dibongkar oleh Proyeknya Wacik, apakah lereng-lereng terjal di sepanjang pantai timur Buleleng akan diratakan oleh proyeknya Wacik, berapa kompensasi atas ganti rugi tanah, apakah yang 7 Triliun sudah termasuk penggantian tanah.?? Berapa banyak Pura dan tempat suci di dekat pantai yang harus di-bongkar untuk proyek ini?? Apakah masyarakat akan setuju?? Coba dulu-lah jalan-jalan mengelilingi pantai Bali...termasuk Pura Penimbangan di dekat Pantai Singaraja, di dekat Rumah , kalau Wacik mau merobohkan pura ini mesti siap bertempur dulu dengan rage.. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Wednesday, April 13, 2011 12:56 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Bli Ambara, adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang... http://mail.yimg.com/a/i/mesg/tsmileys2/03.gif Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga. Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien. Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood. Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika sekarang situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak bisa begitu saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu yang bisa kita kendalikan toh?! Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, sisanya lapang... Rahajeng, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14 Subject: [bali] Re: BAli on Rails Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan … SAY NO to Kereta Api di BALI… -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of nyoman suwela Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: BAli on Rails Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang kesannya sangat mendukung proyek ini. Nyoman Suwela From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM Subject: [bali] Re: BAli on Rails Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar : Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya: 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya stasiun bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada jorok juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong.. 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya hampir tiap 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani naik pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung ke Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, begitu naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, tempat barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem
[bali] MSG : Sharing an Informative Article - Preventing Cancer Growth - Food for Cure
Sedikit coment masalah MSG : MSG ini cukup merepotkan karena Pemerintah belum punya policy untuk melarang penggunaan MSG dalam makanan, sementara di sejumlah negara MSG sudah jelas-jelas dilarang karena bersifat pemicu kanker dalam jangka panjang ..dan lebih parahnya banyak produsen sengaja tidak memberikan info pada produknya apakah ada MSG-nya atau tidak (sengaja disembunyikan)... -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of suardana gede Sent: Wednesday, March 02, 2011 10:16 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: FW: Sharing an Informative Article - Preventing Cancer Growth - Food for Cure dear mbak vieb, thanks sharing nya...cancer memang penyakit yang sampai saat ini belum ada obat yang bener2 efektif dan aman dari sisi medis...obat sintetis yang ada mulai vincristin sampai generasi yang terbaru belum bisa membantu penderita cancer untuk sembuh total...ada risk yang besar dibalik penggunaan obat2 tsb, sel yang liar bisa dikendalikan namun...eksesnya ada sel yang normal ikut lisis...inilah masalah therapy yang dihadapi dunia medis internationalnamun, untuk share ke semua saya ada kiat2 hidup sehat bagi yang belum kena cancer dan kiat bertahan bagi yang sudah terkena cancer, semoga bermanfaat : bagi yang belum kena cancer : *) Jauhi Rokok *) hindari MSG dalam makanan *) hindari stress dengan belajar mensyukuri hidup *) back to nature bagi yang sudah terkena cancer selain saran diatas juga bisa lakukan sesuatu yang positive seperti : *) jangan putus asa *) atur pola hidup include pola makan yang bisa menunjang kesembuhan penyakit... *) konsumsi herbal disekitar kita yang bermanfaat menghambat pertumbuhan sel2 cancer seperti : kunyit putih, temu mangga, buah mahkota dewa, daun dewa, tambahkan daun sirih bagi wanita yang menderita ca cervic yang cendrung keputihan...dan masih banyak lagi herbal2 lainnya yang bermanfaat menghambat pertumbuhan sel2 cancer, tetapi pake yang sudah ada bukti klinisnyajangan percaya pada sembarangan orang... salam, GBS Jogja From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, March 1, 2011 6:38:24 PM Subject: [bali] FW: Sharing an Informative Article - Preventing Cancer Growth - Food for Cure
[bali] Re: Perlu di sikapi?????
Pemikiran yg berbahaya sekali, orang Bali disuruh transmigrasi, para pendatang membanjiri Bali, akhirnya budaya dan agama Hindu Bali lenyap.. Mimih dewa ratu.. From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Wed Feb 23 19:58:15 2011 Subject: [bali] Perlu di sikapi? Industri Pertanian Tak Cocok di Bali Beritabali.com, Denpasar, Tingginya alih fungsi lahan menyebabkan semakin terbatasnya lahan pertanian di Bali. Kondisi ini yang menyebabkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai Bali sudah tidak cocok sebagai lokasi pengembangan industri pertanian. Ketua Apindo Bali Panundiana Khun pada keteranganya di Renon (14/2) menegaskan akibat semakin terbatasnya lahan pertanian maka sudah saatnya pemerintah untuk memberlakukan program trasmigrasi bagi para petani di Bali. Sebagai salah satu contoh program trasmigrasi petani ke Kalimantan. “Kalau hanya petani penggarap itu kenapa tidak dibawa trasmigrasi saja ke Kalimantan. Di Kalimantan itu satu hektar hutan hanya dua juta. Bisa minta gratis. Kaltim, kalteng, Kalbar kebanyakan penduduknya orang Jawa semua. Penduduk lokalnya hanya 30 persen,” ujar Panundiana Khun. Panundiana Khun menambahkan walaupun pertanian dapat tetap dikembangkan di Bali, namun pertanian tersebut hanya sebagai pelengkap pariwisata semata. Selain itu pertanian hanya akan menjadi bagian dari paket wisata di Bali. (mlt)
[bali] Re: Fwd: makalah pilkada
Urun rembug sedikit tiang kurang sependapat bahwa prasyarat demokrasi bahwa masyarakat mesti mapan dahulu, tapi yang lebih tepat mungkin masyarakat mesti dewasa lebih dahulu... Kedewasaan untuk legowo menerima kekalahan..kedewasaan untuk mengakui kemenangan pihak lawan dst... -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: Sunday, February 20, 2011 10:21 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada Mbak Vieb, Dengan kondisi masyarakat sekarang, yaitu belum melek demokrasi sbg sarana untuk mendapatkan pemimpin yang baik, serta belum sejahtera, sesungguhnya penerapan demokrasi langsung belum saatnya. Terbukti ada 150 kepala daerah menjadi tersangka korupsi. Prasyarat suatu demokrasi adalah masyarakat yang sejahtera. Jadi, mengapa kita harus malu untuk mengevaluasi sistem demokrasi langsung, yang selama beberapa tahun ini kita adopsi mentah2 dari negara mapan ? salam gde wisnaya 2011/2/19 Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id SAya tambahkan untuk memudahkan berpikir. 1. Kondisi masyarakat sekarang belum memungkinkan (kata P Wis) 2. Bagaimana kondisi yang diharapkan? (pertanyaan kita semua); jawaban jelas : perubahan character, sikap, kondisi masyarakat (Sosial dan Economi) semua menuju ke kesejahteraan 3. Apa tindakan kita? Para Tokoh, Akademisi, masyarakat secara luas (Stakeholders) Jadi yang mungkin bisa di mulai untuk di lakukan adalah - menyusun strategi untuk mencapai harapan tersebut Makasi, Viebeke From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Saturday, February 19, 2011 9:43 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada P Wis yang baik, Menurut pendapat saya (kalau boleh besuara) gagasan 'perubahan' yang di usulkan oleh P Ketut Teja sangat di butuhkan sekarang ini, dan bisa di mulai di Singaraja oleh para akademian, pemimpin dan masyarakat melalui 'political will'. Masyarakat perlu di didik untuk mau berkontribusi untuk kandidatnya, karena kalau tidak maka 'ketidak sesuaian' akan selalu terjadi dari yang kecil kecil sampai yang besar; demo dimana mana; marah marah dan berkelahi... yang semua itu karena masyarakat yang di bayar. Kandidat pun di Negara maju perlu untuk menyediakan dana besar, itu lumrah, harus punya modal. Coba perhatikan, di Negara 'masyarakat sipil' mendorong mantan Bupatinya masuk penjara; itu juga bagian dari perubahan yaitu memperingati para 'pemimpin cq penguasa' bahwa ke semena mena an itu tidak lah benar. Kalau tidak berkenan maka mohon di abaikan. Salam, Vieb From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: Friday, February 18, 2011 10:51 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada P. Teja, Saya sangat hargai gagasan ini, das sollen memang seperti itu, shg diperoleh pemimpin yang hanya mencari rente politik dan break even point. Namun das sein mungkin sangat jauh dari harapan gagasan ini pak, kondisi masyarakat kita yang masih belum memungkinkan. Di negara maju, masyarakatlah yang berkontribusi membiayai kampanye kandidatnya, melalui berbagai cara pengumpulan uang. Tetapi di negara seperti Indonesia, masyarakat masih harus dibeli suaranya. Kandidat, karena itu harus menyediakan sejumlah besar uang. Tapi, siapa tahu suatu saat gagasan pak Teja bisa terwujud. salam gde wisnaya 2011/2/18 ketut.tejawibawa ketut.t...@sgu.ac.id Pak Gde Wisnaya dan teman2, Saya punya usul yg masih embrio tentang virus, terutama virus hiv yg sedang di teliti, bisa di redam pengembangannya dengan bromelain namun diextrakt dari buah2an, seperti halnya kita makan rujak, juss atau sejenisnya. Salah satu hal yg bentuknya akademik tentu akan menarik masa bila calon kontenstan meletakkan porsi tertenti pendekatan budaya berfikir dan terus berfikir, lebih menggunakan logika, dan menghormati pendapat orang, dan mencari solusi dengan dialog pikiran. Saatnya pemilihan pimpinan daerah ... biaya rendah dan tdk bergutang, namun kaya akan inovasi dan pikiran baru. Keto malu, di dunia teknologi sedang berkembang 'material2 baru, sekala micro dan nano' sukseme ketut teja-sgu On 2/17/2011 11:21 PM, Gede Suardana wrote: Sent from my iPhone Begin forwarded message: From: suardana gede suardana...@yahoo.com Date: September 27, 2007 16:23:34 GMT+07:00 To: Pan Bima gdewisn...@gmail.com Cc: BASKORO BUDIYANTO pradipt...@yahoo.com Subject: makalah pilkada dear, pak wis saya kirimkan naskah makalah pilkada untuk tanggal 4 oktober 2007, tolong diperiksa dan kalau sudah pas, tolong diprint kan untuk kesbang linmas dan printkan juga untuk pak Gede Dharma Wijaya. naskah ada pada attach file. tnx - Gede Suardana Luggage? GPS? Comic
[bali] Re: secret of nation
Terimakasih Gede.. By the way India bersama China sekarang menjadi kekuatan ekonomi raksasa yang diperhitungkan di Dunia.. India khususnya memiliki BRAIN POWER yang luarbiasa, India mencetak jutaan Insinyur dan Doktor yang saat ini memenuhi pangsa pasar global menjadi executive2 top di negara-negara maju.. Kenapa India begitu maju khususnya pendidikannya? Karena biaya pendidikan di India sangat murah.. Sebagai contoh : orang India asli kalau menempuh program S1 di negeri mereka, membayar hanya sekitar 100 ribu rupiah saja per tahun..untuk program S2 sekitar 350 ribu rupiah saja per tahun.. Begitu murahnya, namun kualitas pendidikan sangat baik..India tidak mementingkan gedung-gedung yang megah ataupun mobil-mobil mewah, tapi mereka memperhatikan Kualitas dan Mutu Pendidikan yang murah, bersaing di pasar global.. Saat ini sebagian besar Insinyur-Insinyur IT yang bekerja di perusahaan2 raksasa IT di Amerika adalah orang-orang India.. Di Indonesia para pekerja ahli India mulai masuk, mereka mau digaji lebih murah dibandingkan dengan orang Bule, dan mereka sangat pintar dan kerja keras... Pendidikan di Indonesia saat ini gimana?? Sangat mahal sekali...untuk masuk perguruan tinggi TOP ratusan juta mesti dipersiapkan... Indonesia dalam dekade ini dan dekade mendatang akan dijajah oleh tenaga-tenaga kerja asing, karena kita tidak mampu menyediakan BRAIN POWER Suksme GNA -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of suardana gede Sent: Sunday, February 13, 2011 9:03 AM To: bali@lp3b.or.id; bali lp3b; darma dede; deva suliwa; Demokrat News; purwaningtyast...@yahoo.com; purwadi sanbe; Dharma Suwira Subject: [bali] secret of nation dear all, I send you the secret of nation become the big nation...the rich nation...in all of we want...please see attach file thx gede
[bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.
Kenapa PLTGU Pemaron tidak di-demo saja..lakukan clash action, kumpulkan data kerugian yang mesti ditanggung oleh pelaku pariwisata akibat limbah solar ini? Salam GNA -Original Message- From: tleng...@web.de [mailto:tleng...@web.de] Sent: Wednesday, January 26, 2011 3:14 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor. Bupati dan Gubernurnya sekarang bungkam! Rakyat.akan berkata...Takdir. Dan apa kata ikan-ikan serta habitat laut yang lainnya; Hey...Tunggu sampai kami semua mati, dan...uangmupun tak dapat kalian makan. Salam Th.Lengkey - Original Message - From: Asana Viebeke Lengkong mailto:asan...@indo.net.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Wednesday, January 26, 2011 3:47 AM Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor. Hal seperti ini lebih baik tidak masuk PTUN, tapi dengan kekuatan masyarakat saja sebagai pe monitor kebijakan dan pelaksanaan peraturan Kalau sudah masuk PTUN ya penguasanya yang menang - sebagai pembuat aturan dan pelaksana aturan Yang di serang sebenarnya adalah DPRD nya di Buleleng dan Pemerintah setempat yang tidak mempertahankan Tata Ruang yang notabene pastinya sudah ada SK yang berdasarkan aturan hukum. Negara kita ini di kuasai dan tersandera From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of wayan artika Sent: 26 Januari 2011 8:02 To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor. ikut berduka cita atas kekalahan phri buleleng. uangnya mungkin tak ada ya? untuk menang perlu kongsi dan uang. salam artika di pemaron --- On Tue, 1/25/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote: From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor. To: bali@lp3b.or.id Date: Tuesday, January 25, 2011, 7:08 AM LP3B juga prihatin pak dan sangat menyesalkan kejadian ini, tadi saya sudah survey ke laut. Kita harus selalu ingatkan kejadian ini sangat merugikan masyarakat nelayan dan kelompok perahu snorkling. Men Pak Suwela nu semangat ? 2011/1/25 nyoman suwela nsuw...@yahoo.com Baca harian lokal yg memberitakan pipa solar milik Indonesian Power di Pemaron kawasan wisata Lovina bocor dan telah mencemari air laut. Kita jadi ingat waktu PHRI bersama masyarakat di kawasan wisata LOVINA menentang pembangunan PLTGU tsb di Pemaron yg dg Perda Bali telah ditetapkan sbg bagian dr kawasan wisata Lovina dan disarankan spy dibangun di Celukan Bawang yg telah ditetapkan sbg KAWASAN INDUSTRI. Di kawasan wisata MESTINYA tidak diijinkan pembangunan industri. Fakta berbicara lain. Gubernur Bali dan Bupati Buleleng tetap mengijinkan. Persoalaannya sampai ke PTUN dan PHRI Buleleng kalah. Apa yg dikhawatirkan PHRI Buleleng terjadi. Pipa bocor dan laut tercemar sbg aset pariwisata Buleleng. PHRI benar tapi kalah. Kebenaran dapat dikalahkan tetapi tidak bisa disalahkan, kata nenek saya. Nah kanggoang nuturang tuak labuh. -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id Berlangganan : mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id Henti Langgan : mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali website : www.lp3b.com
[bali] WEWARAN : Zodiak Anda berubah ?
Memang Benar, Zodiak Bali terlengkap di dunia, dengan kombinasi lebih dari 1.3 milliar kombinasi sifat ...!!! Selengkapnya adalah Dasa Wara, Wuku dan Sasih .. Jadi : 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 10 x 30 x 12 =1,306,368,000 kombinasi sifat ... Dasa Wara yaitu : Eka wara = Luang Dwi Wara = Menga Pepet Tri Wara = Pasah, Beteng, Kajeng Catur Wara = Sri, Laba, Jaya, Menala Panca Wara = Umanis, Pahing, Pon Wage, Keliwon Sapta wara = Redite, soma, anggara, buda, wrespati, sukra, saniscara Asta Wara = Sri, indra, guru, yama,rudra, brahma, kala, uma Sanga Wara = Dangu, jangur, gigis, ogan, ongan, urungan, erangan, tulus, dadi Dasa Wara = pandita, panti, suka, duka, sri, manu, manusia, raja, dewa, raksasa Dan 30 wuku = sinta, landep, ukir, kulantir, taulu, gumbreg, wariga, warigadean, julungwangi, sungsang, dunggulan, kuningan, langkir, medangsia, pujut, pahang, klurut, merakih, tambir, medangkungan, matal, uye, menail, prangbakat, bala, ugu, wayang, kelawu, dukut, watugunung Sementara Sasih (Bulan) berjumlah 12 : Kasa, Karo, katiga, kapat, kalima, kanem, kapitu, kauulu, kasanga, kadasa, desta, sadha Sasih (Bulan) Bali sangat Unik, karena kombinasi antara Lunar dan Solar System : jadi ada system pengalantaka-nya sendiri : yaitu bagaimana agar system Lunar bisa nyambung dengan System Matahari Dalam System ini misalnya bagaimana Hari Raya Nyepi diatur waktunya selalu jatuh pada Tilem Kesanga tapi diusahakan juga akan jatuh pada bulan sekitar Maret dan April (tidak pernah bergeser dari Bulan Maret April : Kesanga-Kedasa)... Tentu System Kalender Hindu Bali akan berbeda dengan Kalender Hijriah (penanggalan Islam), kalender Hijriah murni Kalender Lunar (bulan), sehingga Hari Idul Fitri tiap tahun akan selalu bergeser karena tidak pernah di upayakan untuk disinkronkan dengan Kalender Matahari...pergeseran kalender Hijriah per tahun adalah 365 -354 = 11-12 hari Di Jawa juga ada Sistem Wewaran (Pawukon), tapi karena di Jawa agama masyarakatnya sudah beralih sebagian besar ke Islam, maka sistem Wewaran hampir sudah tidak dipakai lagi, kecuali yang Panca Wara = Umanis, Pahing, Pon, Wage, Kliwon . Sebenarnya sistem Wewaran Bali asalnya dari Jawa, karena Agama Hindu Bali juga berasal dari Agama Hindu Jawa...sementara Agama Hindu di Jawa berasal dari Agama Hindu yang dibawa oleh para Pandita Keling dari India Selatan... Yang menarik bahwa Sistem Wewaran adalah murni Produk Indonesia (Jawa) dan bukan dari India.. Di India tidak mengenal Wewaran dan Wuku..tapi mereka mengenal Sasih (Bulan) yang berdasarkan Matahari (Solar System) namun dengan nama-nama berbeda Salam GNA -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of GBSuparta Sent: Tuesday, January 18, 2011 5:42 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Zodiak Anda berubah ? Zodiak orang menurut ilmu leluhur Bali berjumlah 7 x 5 x 30 = banyak 7 = Saptawara 5 = Pancawara 30 = wuku Lebih hebat mana dibanding hanya 13 zodiak? Salam, GB Suparta Know science, learn engineering, create technology, develop business From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com Subject: [bali] Zodiak Anda berubah ? Profesor Parke Kunkle yang ahli di bidang astronomi meluncurkan konstelasi zodiak yang dianggapnya sudahup to date. Astronom ini menambah Ophiuchus, yang membuat total zodiak berjumlah 13 bintang. Apakah zodiak Anda berubah atau tidak? Silakan melihat perubahan zodiak yang baru di bawah ini seperti yang dikutip dari dailymail.co.uk, Sabtu (15/1/2011). Pembagian zodiak yang lama (versi Babylonia kuno): -Aquarius : 20 Januari-18 Februari -Pisces: 19 Februari-20 Maret -Aries : 21 Maret-19 April -Taurus: 20 April-20 Mei -Gemini: 21 Mei-20 Juni -Cancer: 21 Juni-22 Juli -Leo : 23 Juli-22 Agustus -Virgo : 23 Agustus-22 September -Libra : 23 September-22 Oktober -Scorpio : 23 Oktober-21 November -Sagitarius: 22 November-21 Desember -Capricorn : 22 Desember-19 Januari Pembagian zodiak yang baru setelah sumbu bumi bergeser: -Aquarius : 17 Februari-11 Maret -Pisces: 12 Maret-18 April -Aries : 19 April-13 Mei -Taurus: 14 Mei-21 Juni -Gemini: 22 Juni-20 Juli -Cancer: 21 Juli-10 Agustus -Leo : 11 Agustus-16 September -Virgo : 17 September-30 Oktober -Libra : 31 Oktober-23 November -Scorpio : 24 November-29 November -Ophiuchus : 30 November-17 Desember -Sagitarius: 18 Desember-20 Januari -Capricorn : 21 Januari-16 Februari Jadi, apakah bintang Anda tetap atau berubah? Catatan: Saya berubah dari VIRGO menjadi LEO, wah pantesan tambah galak dan pemberani saya belakangan ini.hehehe.. -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali catatanwisnaya.blogspot.com
[bali] Re: negeri korup
Mungkin benar pak, tapi tulisan bapak cendrung ke revolusi sosial sperti 1998, kritik dan kecaman bisa langsung ke pemerintah..tapi utk rev.sosial perlu triger..tahun 98 triger-nya adalah tewasnya mahasiswa Trisakti dalam kerusuhan Mei, disamping krisis ekonomi yg dahsyat.. Salam GNA From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id Sent: Sat Jan 15 20:20:58 2011 Subject: [bali] Re: negeri korup Tulisan saya harus dilihat sebagai tulisan yag sangat pribadi dan itu adalah perasaan rakyat. Ketika kita lihat televisi semua pejabat tersenyum. Seakan-akan semua beres. Saya sedang menekuni studi realisme sosialis dan paham kerakyatan. Di sana rakyat diperhatikan dan dipimpin dengan baik. Tapi sekarang? Rakyat dimiskinkan dan rakyat hanya bunga-bunga demokrasi. Saya tersiksa oleh tayangan televisi. Sungguh bodoh kita ini. Sekali lagi itu adalah pandangan rakyat. Salam Artika --- On Thu, 1/13/11, Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id wrote: From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id Subject: [bali] negeri korup To: bali@lp3b.or.id Date: Thursday, January 13, 2011, 7:40 PM Pak Artika, di tulisan Bapak menurut saya energy-nya terlalu panas (terlalu banyak emosi yang ditumpahkan).. Situasi di negeri ini sebenarnya jauh sangat rumit dan kompleks, jadi tidak akan bisa dipecahkan masalahnya hanya oleh pemerintah sendiri.. Sebab pelaku korupsi jumlahnya bukan puluhan orang, menurut Taufiq Ismail bisa jadi ratusan ribu orang atau mungkin mencapai 1 juta orang.. Perlu kebangkitan kesadaran setiap individu rakyat Indonesia untuk menghindari prilaku korup dari dalam dirinya, dan akhirnya berpengaruh ke lingkungan sekitar, dan meluas sampai ke bangsa dan negara Berikut cuplikan tulisan Taufiq Ismail, tentang Topik yang sama yang sedang Pak Artika soroti... Suksme Ngurah Ambara - Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling Oleh Taufiq Ismail Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda, terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia. Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid, pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang, VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya. Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya, dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan Penunggak Bank Dunia. Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya. Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan dan angan-angan di pelabuhan dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula. Negeri kita tidak merdeka lagi, kita sudah jadi negeri jajahan kembali. Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku. Dulu penjajah kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa. Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya. Makin banyak kita meminjam uang, makin gembira karena leher kita makin mudah dipatahkannya. Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali. Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan, begitu laporan penelitian. Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi, dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi . Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram, ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam. Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret, jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras, yang di atas tukang tindas. Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung. Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah. Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'. Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya. Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya. Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah. Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah? Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya, membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf
[bali] negeri korup
Pak Artika, di tulisan Bapak menurut saya energy-nya terlalu panas (terlalu banyak emosi yang ditumpahkan).. Situasi di negeri ini sebenarnya jauh sangat rumit dan kompleks, jadi tidak akan bisa dipecahkan masalahnya hanya oleh pemerintah sendiri.. Sebab pelaku korupsi jumlahnya bukan puluhan orang, menurut Taufiq Ismail bisa jadi ratusan ribu orang atau mungkin mencapai 1 juta orang.. Perlu kebangkitan kesadaran setiap individu rakyat Indonesia untuk menghindari prilaku korup dari dalam dirinya, dan akhirnya berpengaruh ke lingkungan sekitar, dan meluas sampai ke bangsa dan negara Berikut cuplikan tulisan Taufiq Ismail, tentang Topik yang sama yang sedang Pak Artika soroti... Suksme Ngurah Ambara - Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling Oleh Taufiq Ismail Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda, terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia. Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid, pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang, VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya. Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya, dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan Penunggak Bank Dunia. Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya. Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan dan angan-angan di pelabuhan dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula. Negeri kita tidak merdeka lagi, kita sudah jadi negeri jajahan kembali. Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku. Dulu penjajah kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa. Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya. Makin banyak kita meminjam uang, makin gembira karena leher kita makin mudah dipatahkannya. Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali. Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan, begitu laporan penelitian. Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi, dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi . Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram, ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam. Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret, jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras, yang di atas tukang tindas. Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung. Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah. Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'. Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya. Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya. Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah. Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah? Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya, membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf jamaah. Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin. Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah? Bagaimana menangkap maling yang prosedur pencuriannya malah dilindungi dari atas sampai ke bawah? Dan yang melindungi mereka, ternyata, bagian juga dari yang pegang senjata dan yang memerintah. Bagaimana ini? Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up Operation), tangan kanannya membuat yayasan beasiswa, asrama yatim piatu dan sekolahan. Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari, kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji. Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran, otak kanannya berzakat harta, bertaubat nasuha dan memohon ampunan Tuhan. Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah? Jamaahnya kukuh seperti diding keraton, tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang, malahan mereka juru tafsir peraturan dan merancang undang-undang, penegak hukum sekaligus penggoyang hukum, berfungsi bergantian. Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu, barangkali sekitar satu juta orang ini, cukup jadi sebuah negara mini, meliputi mereka yang pegang kendali perintah, eksekutif, legislatif, yudikatif dan dunia bisnis, yang pegang pestol dan mengendalikan meriam, yang berjas dan berdasi. Bagaimana caranya? Mau diperiksa dan diusut secara hukum? Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan? Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman? Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan? Percuma Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan Insya Allah tak akan terselesaikan. Jadi, saudaraku, bagaimana caranya? Bagaimana
[bali] Re: Kisah Nyata Seorang Wanita Karir
Om Suastiastu, Selamat Hari Raya Galungan buat rekan-rekan yang merayakan .. Sesuai dengan pesan yang diposting Pak Gde Wisnaya, semoga semangat Hari Galungan membuat kita senantiasa bisa memilih kebenaran berdasarkan viveka (budi dan nurani) dan tidak sekedar untuk memenuhi ego duniawi kita (ahamkara).. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: Tuesday, December 07, 2010 3:26 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Kisah Nyata Seorang Wanita Karir SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN KUNINGAN UNTUK YANG MERAYAKAN, SEMOGA KITA SELALU DIBERI KEMAMPUAN UNTUK MEMILIH YANG BENAR. Kisah Nyata Seorang Wanita Karir Untuk seorang ibu yang sibuk bekerja dan bekerja Saya seorang ibu dengan 2 orang anak, mantan direktur sebuah Perusahaan multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir, namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia. Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika. Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya. Suami saya saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini. Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan. Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami.. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat pada putri kami. Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu, ketika Doni berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri. Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal.. Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini. Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu), Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya Hari ini Mama sakit di Rumah sakit, hanya itu saja. Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya. Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya. Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan daripada keadaan mereka. Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin lebih. Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka. Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja. Ketika hari Senin tiba, saya dan suami sudah seperti robot yang terprogram untuk urusan kantor. Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya. Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik. Dan ayah pun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan. Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi? Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan. Dan biasanya setelah ada nasehat ibu, saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya. Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka, toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas selalu menjadi patokan saya. Sampai akhirnya semua terjadi dan di luar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar. Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba. Dan saya tidak mengetahuinya!!! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga. Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya.. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami. Pengorbanan bik Inah buat
[bali] Re: Galungan
Ide yang menarik..kalau malam galungan di masing-masing rumah menyalakan lampu sentir dan mematikan lampu-lampu listrik.. Kembali seperti Bali tahun 1970-an..akan menjadi revitalisasi budaya.. Dan akan nyambung juga dengan tradisi hari raya yang mirip dengan galungan di India yaitu Dipavali, festival of light, dimana orang-orang India merayakannya dengan menyalakan sentir di rumah-rumah Sentir, atau cahaya merupakan simbol penerangan batin dan menyebarkan cahaya perdamaian ke seluruh bumi -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Wednesday, December 08, 2010 10:52 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Galungan selamat me-Galungan untuk semeton sadayana... semoga makin galang di hati, galang di dunia dan galang di hari depan... semua galang, butuh lampu sentir untuk membuat segalanya galang...sinari hati dengan lampu sentir. lalu, selamat menjadi galang... salam terang benderang, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id To: bali@lp3b.or.id; bali-b...@yahoogroups.com Sent: Wed, 8 December, 2010 9:33:18 Subject: [bali] Galungan Selamat Galungan semua. selamat berpesta ria, baju baru, semua baru dan hati baru. Salam cinta, Viebeke
[bali] Re: Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban
Om Suastiastu Beni..itulah susahnya jadi orang-oarng Bali, begitu unik dan eksentrik..tidak mau disalahkan.. Kenapa tidak diusut lebih detail, apa benar dugaan tiang bahwa pura pura di mana pratama ini bisa dicuri karena memang tidak ada penjaga pura-nya atau gimana? Jadi lebih baik check dan recheck lagi dengan data.. Nah kalau memang sudah ada penjaga pura-nya dijaga penuh 24 jam seperti yang kami lakukan di sini, di Bontang dan Kutai Timur dan ternyata masih hilang, maka ini baru problem yang serius ... Kalau kita mau open minded, harusnya akan lebih senang memerima kritikan daripada pujian..bukan begitu BENI? Karena kritikan akan membuat kita makin kuat kalau kita mau membenahhi diri... Saya sendiri terbuka dengan kritikan-kritikan..dan kalau ada kata-kata saya yang salah, saya mohon maaf... Saya sering mengkritik tujuannya agar BALI menjadi LEBIH BAIK...itu saja..dan saya tidak ada kepentingan pribadi terhadap HILANG atau TIDAK HILANG-NYA pratima-pratima tersebut... Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Monday, November 08, 2010 9:28 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban Kalau diperhatikan, Bli Ngurah Ambara ini selalu menunjuk bahwa kitalah yang bersalah ya. Paling tidak itu impresi yang tyang dapat dari pembahasan masalah pratima dan Bhagawadgita sebelumnya. Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI... dan Masalahnya kita tidak mau menerima fakta-fakta tersebut... dan itu sah-sah saja. Tidak ada yang salah. Hanya sebuah opini toh. Monggo saja. Dengan begitu, tyang jadi ingat pesan orang tua diruman. Ketika menunjuk orang dengan satu jari, empat jari lain mengarah ke diri sendiri. Tapi Bli harus ingat, bahwa orang Bali tidak sebodoh yang bli ungkapkan di email dibawah (red bold). Kita sudah maju dan jauh dari prasangka bebodohan itu, fakta bahwa masih banyak pratima yang hilang bukan semata kebodohan seperti yang dituduhkan (pura tak dijaga). Email dibawah mengandung kesan bahwa saudara kita di Bali sangat kolot jika dibandingkan komunitas Bali di, seperti yang bli sebutkan, Kutai Timur dan Bontang. Pak Wis, Tulisan yang menarik. salam dari lepas pantai Kalimantan yang indah, ngurah beni setiawan P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Mon, 8 November, 2010 7:21:37 Subject: [bali] Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban Om Suastiastu Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI... Saat ini orang-orang Hindu Bali masih berfikir, bahwa Pratima itu benda suci jadi tidak mungkin dicuri..karena Ida Batara melindungi Pura tsb dari pencurian ...ini salah besar.. Kami yang tinggal di Luar Bali juga membuat Pura pura yang besar-besar, tapi tidak ada pratima yang dicuri..kenapa? Karena kami tahu pencuri harus diatasi oleh kita sendiri dan bukan oleh teori Bahwa benda suci tidak bisa dicuri... Di setiap pura di Luar Bali, umumnya (90%) selalu dilengkapi dengan rumah Penjaga Pura ..jadi pura di Jaga 24 Jam ... Seperti di Pura kami di Sangatta, Kutai Timur, kami tempatkan 3 Penjaga Pura, lengkap dengan rumah dan fasilitasnya... Di Pura Bontang, selain ada penjaga Pura, juga Pratima di dalam Pura itu di-lapisi dinding beton dan ditaruh di dalam Brankas dari Baja .. Demikian juga di Pura Tenggarong dan Pura Samarinda Jadi kalau mau umat Hindu di Bali mesti studi banding ke Luar Bali bagaimana mengamankan pratima-pratima di Pura.. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of suardana gede Sent: Sunday, November 07, 2010 9:03 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban thanks p'wis...bali memang beda dengan pulau-pulau lainnya di NKRI...dan itulah yang membuat bali terlihat cantik dan menarik bagi wisatawan. konsep tri hita karana memang masih relevan digunakan untuk menata bali tetap menjadi bali tanpa mengesampingkan tuntutan dan tantangan jaman yang semakin modern, namun konsep yang apik nan harmonis menjadi tidak harmonis karena bobroknya moral dan mental manusia itu sendiri...saya gak habis pikir mendengar cerita kawan tentang pencurian pratima tersebut yang pelakunya adalah oknum pemangku pura dalem akibat dorongan nafsu duniawi yang tak terkendali...weweewewe, dunia sudah semakin edankasus lemukih juga sarat dengan kepentingan dan korbannya tetap masyarakat kecil yang ingin bertahan dan mempertahankan kehidupannya...miris mendengarnya.. perubahan kearah positive paling cepet bisa terwujud hanya dengan menggunakan kewenangan melalui leadership yang baik dari seorang pemimpin tanpa ada embel-embel konflik kepentingan...tapi kapan ya.wualawualam, kata amin rais...hehehehh salam, gede suardana
[bali] pertemuan dgn Gubernur : CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .
Mbak Asana.. Sebenarnya yang saya paparkan bukan kekosongan tapi fakta-fakta yang terjadi di lapangan.. Masalahnya kita tidak mau menerima fakta-fakta tersebut, karena tidak mampu mengatasi deskriminasi tersebut itu masalah lain.. Memang tentu bargaining power kelompok minoritas sangat lemah d inegeri ini.. Tapi Benang Merah yang disampaikan Mbak Asana benar: bahwa umat Hindu sendiri yang mesti secara aktif membentengi diri sendiri dari rongrongan dari dalam agar tidak tergerus dengan paham-paham yang dipaksakan datang dari Luar.. Minggu lalu (28 Oktober malam, di Gedung Jayasabha, Puputan), kami dalam kerangka Forum Study Pembangunan Bali (10 orang) sempat bertemu dengan Gubernur Bali memaparkan proposal tentang : Bagaimana Mengamankan Bali lebih baik terutama di pintu-pintu masuk Bali (Gilimanuk, Padangbai dsb) dengan system pemindai scan otomatis untuk bisa mendata seluruh pendatang dan menerapkan aturan tentang uang jaminan bagi para pendatang ke Bali.. Gubernur menyambut baik usulan ini dengan sejumlah catatanProposal ini pernah saya berikan copy-nya ke Mbak Asana beberapa tahun yang lalu... Tindak lanjut pertemuan kami dengan Gubernur masih harus didetailkan dalam langkah-langkah teknis termasuk penyiapan PERDA dsb... Tampaknya Gubernur bersikap sangat hati-hati agar tidak berbenturan dengan kebijaksanaan Pusat ... Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, November 05, 2010 4:45 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! . P Ambara yang baik, Saya mohon maaf, karena saya harus sangat bersabar agar kita semua belajar, selalu sulit menjelaskan, bahwa tak ada agama yang dipinggirkan oleh siapapun; kalau penganutnya memahami agamanya sendiri.kata orang bijak, jangan berdebat tentang kekosongan, nanti terjebak menjadi argumentasi yang negatif... Salam, Vieb From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: 05 Nopember 2010 16:23 To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! . Ty setuju dengan p. Gede Suardana. Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan baiknya lewat japri (jalur pribadi) saja. Saya bisa merasakan, banyak rekan kita yang tidak nyaman dengan diskusi atau perdebatan tentang SARA...saya melihat kurang produktif ditengah kita memperkuat NKRI. salam gde wisnaya 2010/11/5 suardana gede suardana...@yahoo.com semeton sareng sami ampunang je mendebatkan agama,,,riskan gati...ujung-ujungnya keyakinan...mari kita ngomongin tentang hidup dan kehidupan riil dengan wiweka yang kita miliki share experience...dlll sukme gede suardana bondowoso From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Fri, November 5, 2010 7:13:31 AM Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! . Mbak Asana yang baik... Saya sependapat dengan Mbak Asana bahwa semua agama itu baik..tapi dunia ini tternyata tidak tulus..ada propaganda yang tersembunyi dan terang-terangan yang lebih meng-iklankan agama-agama Semitik (Kristen dan Islam) tapi agama-agama Timur dipinggirkan (Hindu dan Buddha)..propaganda ini bersifat sangat halus melalui tayangan-tayangan, iklan-iklan dsb..yang akhirnya secara bawah sadar kita lama-lama terpengaruh..sama seperti kita menonton TV lebih sering ada tayangan Sabun-Cuci RINSO, sebagai sabun no 1, dalam alam bawah sadar saat kita ke supermarket akhirnya kita beli RINSO... Contoh lain selama bulan Ramadhan, tayangan di TV full tentang ISLAM dan PUASApadahal orang tidak mengerti bahwa PUASA itu berasal bukan dari Bahasa Islam tapi dari bahasa Veda, puasa berasal dari kata UPAVASA (artinya pengendalian diri) dan begitu banyak ada slot TV berbicara tentang ISLAM, demikian juga menjelang NATAL... Tapi slot-TV mengenai Hindu sangat jarang sekali... Contoh Lain, di Gramedia di luar BALI, mencari buku-buku Agama Hindu sangat mustahil, tidak ada buku-buku Hindu, tapi Buku- buku ISLAM dan KRISTEN berjejer dalam jumlah yang seimbang... Ada apakah di Negeri Pancasila ini?? Kenapa umat Hindu selalu dipinggirkan?? Kronologis Bhagavadgita yang Mbak baca ini yang jelas bukan dari orang Hindu, para misionaris Kristen dan pendukungnya berupaya menyatakan bahwa Bhagavadtgita adalah sisipan kitab setelah kejadian perang Bharatayuda..jadi mereka menyatakan Bhagavadgita baru muncul abad ke 4-5 masehi, ini tentu sangat salah..Para peneliti sejarah Hindu, dari umat Hindu sendiri di India telah memperoleh bukti-bukti konkrit adanya bekas kerajaan Sri Krishna yaitu Dwaraka, yang tenggelam di pinggiran kota Gujarat sekarang ini..dari data pengkuran radiasi isotop karbon diketahui bahwa bekas reruntuhan ini berasal dari jaman sekitar tahun 3000 sebelum Masehi, sesuai dengan
[bali] Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban
Om Suastiastu Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI... Saat ini orang-orang Hindu Bali masih berfikir, bahwa Pratima itu benda suci jadi tidak mungkin dicuri..karena Ida Batara melindungi Pura tsb dari pencurian ...ini salah besar.. Kami yang tinggal di Luar Bali juga membuat Pura pura yang besar-besar, tapi tidak ada pratima yang dicuri..kenapa? Karena kami tahu pencuri harus diatasi oleh kita sendiri dan bukan oleh teori Bahwa benda suci tidak bisa dicuri... Di setiap pura di Luar Bali, umumnya (90%) selalu dilengkapi dengan rumah Penjaga Pura ..jadi pura di Jaga 24 Jam ... Seperti di Pura kami di Sangatta, Kutai Timur, kami tempatkan 3 Penjaga Pura, lengkap dengan rumah dan fasilitasnya... Di Pura Bontang, selain ada penjaga Pura, juga Pratima di dalam Pura itu di-lapisi dinding beton dan ditaruh di dalam Brankas dari Baja .. Demikian juga di Pura Tenggarong dan Pura Samarinda Jadi kalau mau umat Hindu di Bali mesti studi banding ke Luar Bali bagaimana mengamankan pratima-pratima di Pura.. Suksme Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of suardana gede Sent: Sunday, November 07, 2010 9:03 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban thanks p'wis...bali memang beda dengan pulau-pulau lainnya di NKRI...dan itulah yang membuat bali terlihat cantik dan menarik bagi wisatawan. konsep tri hita karana memang masih relevan digunakan untuk menata bali tetap menjadi bali tanpa mengesampingkan tuntutan dan tantangan jaman yang semakin modern, namun konsep yang apik nan harmonis menjadi tidak harmonis karena bobroknya moral dan mental manusia itu sendiri...saya gak habis pikir mendengar cerita kawan tentang pencurian pratima tersebut yang pelakunya adalah oknum pemangku pura dalem akibat dorongan nafsu duniawi yang tak terkendali...weweewewe, dunia sudah semakin edankasus lemukih juga sarat dengan kepentingan dan korbannya tetap masyarakat kecil yang ingin bertahan dan mempertahankan kehidupannya...miris mendengarnya.. perubahan kearah positive paling cepet bisa terwujud hanya dengan menggunakan kewenangan melalui leadership yang baik dari seorang pemimpin tanpa ada embel-embel konflik kepentingan...tapi kapan ya.wualawualam, kata amin rais...hehehehh salam, gede suardana kubutambahan From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id To: bali@lp3b.or.id Sent: Sun, November 7, 2010 3:05:25 PM Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban P Wis, Interesting article. Thank you. Bali itu termasuk besar nggak ya ??? Yang ngerti bahwa itu pratime ya Cuma orang Bali saja kalau orang asingnya Cuma tau bahwa itu barang bagus layak di perdagangkan, disamping itu juga banyak yang barang di buat baru dan kemudian di antikan. Ada nggak yang bisa menjabarkan transformasi soscial yang kemudian bisa menjadi action plan dan dapat di laksanakan sedikit semampunya??? Mungkin bisa di share vieb From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde Wisnaya Wisna Sent: 07 Nopember 2010 7:17 To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Bali Menyimpan Banyak Beban BALI MENYIMPAN BANYAK BEBAN Oleh : Gde Wisnaya Wisna Seorang ahli psikoanalisa dari Jerman yang sangat terkenal dan hidup antara tahun 1856 s/d 1939 yaitu Sigmon Freud, pernah mengatakan bahwa manusia hidup memiliki 2 naluri, yaitu naluri kehidupan dan naluri kematian. Naluri kehidupan merupakan dorongan spontan dari dalam diri manusia untuk hidup dan tumbuh, termasuk keinginan untuk mempertahankan kehidupan. Sementara naluri kematian adalah dorongan spontan dari dalam diri manusia berkaitan dengan keinginan mengakhiri kehidupannya menuju kematian, dan juga keinginan menghancurkan pihak lain. Kedua naluri ini berdampingan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Baik naluri untuk bertahan hidup maupun naluri untuk menghancurkan eksis bersama dalam satu pribadi manusia yang utuh.. Dalam konteks yang disampaikan oleh Sigmon Freud tersebut, Bali nampaknya harus mawas diri dalam melangkah ke masa depan. Berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini seperti penggugatan Perda RTRW Bali oleh sekelompok masyarakat Bali sendiri, pencurian pretima , kerusakan lingkungan dan konflik adat sangat membuat miris hati kita. Sejauh ini Bali dikenal dengan sebutan banyak nama yang indah-indah, seperti Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, Pulau Sorga, Pulau Kahyangan dan lain-lain. Tentu orang luar yang mengagumi Bali yang memberikan nama tersebut. Tahun 2009 Bali juga menjadi pulau tujuan wisata terbaik di asia pasifik. Tapi kecendrungan perkembangan Bali ternyata menjauh dari makna nama-nama tersebut. Terganggunya Parhyangan Tanpa disadari, naluri orang Bali untuk menghancurkan dirinya sendiri kini sedang bekerja dengan laju yang mengkhawatirkan.Tiga pilar kehidupan orang Bali, yaitu parhyangan, palemahan dan pawongan, sedang
[bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .
yang baik, Boleh kalau saya ikut campur sedikit tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua agama. Yang di sampaikan oleh P Nengah Sudja itu kan sebuah cerita yang bisa di anggap sebuah fenomena untuk menambah pengetahuan saja dan pada kenyataannya memang begitu, saya yakin di agama hindu pun pasti ada fenomena seperti itu, tinggal di cari saja dan di sampaikan juga ke teman teman, dan tidak perlu memandang agama karena ini sebuah fenomena disamping itu, dalam tayangan itu pun sudah di sebutkan walalupun anda tidak beragama pun cobalah untuk mencermati fenomena ini kemudian doa yang ditulis juga doa yang sangat universal. Mungkin kalau berkenan: pencerahan dari seorang sahabat di bawah ini bisa di jadikan pertimbangan: Bhagavad-gītā bagian dari kisah Mahabrata yang ditempatkan sebagai itihasa, kisah-kisah suci, secara tersendiri Bhagavad-gita ditulis dalam bentuk dialog berbentuk syair antara kresna, dalam konteks awatara : pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran vedanta, sedangkan menjadi pendengarnya adalah arjuna. arti Bhagavad-gita adalah Nyanyian Sri Bhagawan (Bhaga = kehebatan sempurna, van = memiliki, Bhagavan = Yang memiliki kehebatan sempurna; ketampanan sempurna, kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang abadi,kekuatan yang tak terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang sempurna, yang di miliki sekaligus secara bersamaan). Dialog-syair ini merupakan sisipan yang dimasukkan kepada Bhismaparwa. Adegan ini terjadi pada permulaan Baratayuda, atau saat perang di kuru . Dikisahkan saat itu Arjuna berdiri di tengah-tengah medan perang di antara pasukan Korawa dan Pandawa. Arjuna bimbang dan ragu-ragu berperang karena yang akan dilawannya adalah sanak saudara, teman-teman dan guru-gurunya. Lalu Arjuna diberikan pengetahuan sejati mengenai rahasia kehidupan (spiritual) yaitu Bhagawadgita oleh Awatara , kresna yang saat itu sebagai sais Arjuna. Tradisi sastra di bali mengenal Bhagawadgita ini melalui kakawin Bhismaparwa dan kakawin bharata yudha, namun tidak utuh, hanya beberapa bait saja, ketika kresna menasehati arjuna, saat arjuna bimbang menatapi pihak lawannya di kurusetra. Tidaklah tepat membandingkan Bhagawadghita dengan bible dan al'qur an, sebab tradisi kitab suci agama monoteis berbeda dengan tradisi hindu. Walau intinya; ajarannya kalau dibandingkan pastilah soal bagaimana menatakramakan hidup di dunia. Namun menurutku; tidak konteksnya sebab kitab suci hindu itu banyak; ada rig weda, ayur, dll. Bhagawadgita masyur ke duniaa ketika Gandhi menyatakan, kira-kira begini,' saat aku resah, aku akan berpaling kepada ghita... itulah sebabnya, bhagawagita dikenal di dunia, di baca oleh banyak pihak, dan kini banyak versi ghita, yang kalau tak hati-hati kadang sudah tidak seperti yang disisipkan dalam bharatayudha. Mahabrata ditulis dari 400 sebelum masehi- 400 masehi, sekarang sering rancu dengan bhagawadghita. Yang lebih tua adalah era upanisad, era wira carita (800 SM), kemudian sutra-sutra manu (500 SM) ini terjadi sebelum Alexander yang agung masuk ke india. Tak hanya orang bali penting membaca ghita, semua orang mestinya membaca, kalau sempat dan tidak salah memilih terjemahannya. He he he...tentu pada tingkat tertentu, orang bali memerlukan bacaan seperti ini, namun kalau tak pandai menafsir dialog, pastilah akan kebingungan; bias jatuh menganggap itu percakapan berbentuk puisi atau mengira itu perintah tuhan, padahal itu proses kontemplatif. Ajakan perenungan, belajar dari situasi dan mememikirkan tindakan apa yang seharusnya patut dilakukan kemudian. Oleh sebab itu Akan manis apabila kita tidak terus langsung menuduh Kristenisasi Bali tetapi memahami apa yang kita yakini, dan paling indah apabila kita memahami bahwa pengetahuan itu adalah proses yang mulia memahami semesta Salam cinta, Viebeke From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: 04 Nopember 2010 8:45 To: bali@lp3b.or.id; Wajan Sudja Subject: [bali] CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! . Pak Sudja YTH: Salah satu hasil degradasi Balihasil terselubung upaya2 Kristenisasi pulau Bali ?? Kenapa harus bicara Bible, sebagai orang Bali mayoritas Hindu kenapa tidak bicara tentang Keutamaan Veda, Bhagavadgita, Slokantara, Sarasamuscaya?? ...banyak sekali hal-hal yang indah terdapat di Bhagavadgita, kenapa bukan Bhagavadgita yang dikupas?? Saya yakin Pak Sudja mampu melakukan kajian tentang Bhagavadgita... Sebagai umat Hindu mestinya kita menghargai dahulu apa2 yang kita miliki sebelum melihat milik orang lain.. Salam Yang lagi baca Bhagavadgita yang dikupas oleh Paramahansa Yogananda Gede Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Nengah Sudja Sent: Tuesday, November 02, 2010 7:25 PM To: nafm...@cbn.net.id; tridiasudi...@yahoo.co.id; ottisu...@yahoo.com
[bali] CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .
Pak Sudja YTH: Salah satu hasil degradasi Balihasil terselubung upaya2 Kristenisasi pulau Bali ?? Kenapa harus bicara Bible, sebagai orang Bali mayoritas Hindu kenapa tidak bicara tentang Keutamaan Veda, Bhagavadgita, Slokantara, Sarasamuscaya?? ...banyak sekali hal-hal yang indah terdapat di Bhagavadgita, kenapa bukan Bhagavadgita yang dikupas?? Saya yakin Pak Sudja mampu melakukan kajian tentang Bhagavadgita... Sebagai umat Hindu mestinya kita menghargai dahulu apa2 yang kita miliki sebelum melihat milik orang lain.. Salam Yang lagi baca Bhagavadgita yang dikupas oleh Paramahansa Yogananda Gede Ngurah Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Nengah Sudja Sent: Tuesday, November 02, 2010 7:25 PM To: nafm...@cbn.net.id; tridiasudi...@yahoo.co.id; ottisu...@yahoo.com; 'Wajan Sudja'; 'hennyoso soedarsono'; 'Margono Halimoen'; 'stefan treichel'; kod...@yahoo.com; 'Yani Subekti'; bali@lp3b.or.id; klungk...@yahoogroups.com Subject: [bali] FW: . . . CENTER OF THE BIBLE . . . Importance: High SALAM. From: B.DORPI P. [mailto:bdo...@indopetroleum.com] Sent: Tuesday, November 02, 2010 9:02 AM To: !B.DORPI P. Subject: Re.: . . . CENTER OF THE BIBLE . . . Importance: High . . . CENTER OF THE BIBLE . . .
[bali] Re: The Lost Bali
Sepertinya cerita dibawah agak tercampur..mungkin perlu disertakan Referensi-nya dari mana (lontar-lontar yang digunakan).. Misalnya Raja Ugrasena memerintah sekitar abad ke 9, sementara kok bisa disambungkan ceritanya dengan Reshi Markendya yang masuk ke Bali sekitar 5 abad sebelumnya yaitu abad ke 4. Cara-cara modern untuk meneliti suatu artefak tentu akan membantu mencari benang merah sejarah perkembangan Hindu di Nusantara, tapi sepertinya sedikit sekali atau bahkan tidak ada yang melakukannya khususnya dari umat Hindu sendiri..cara-cara penelitian modern terhadap umur artifak contohnya melalui test-radiasi isotop carbon atau bahan radioaktif lainnya..dengan cara ini bisa ditentukan umur artifak dengan lebih teliti.. Dengan penelitian umur batuan dan kondisi geologis di dasar laut selat Bali dihubungkan dengan penelitian batuan di Gilimanuk dan bagian timur Jawa Timur mungkin juga bisa menyimpulkan kapan Jawa terpisah dari Bali...tapi pertanyaannya siapa yang akan melakukan?? Atau adakah yang tertarik melakukan penelitian ini? Kalau ada dana-nya dari mana dsbpemerintah tentu tidak akan melakukan penelitian seperti ini (dianggap tidak penting..) Rgds Gede Ambara -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of d M Sent: Thursday, September 30, 2010 10:29 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: The Lost Bali suksma bli, sangat berguna bagi saya sekeluarga dudik www.dotpis.com The real freedome is free from dome --- On Thu, 9/30/10, willy himawan willy_hima...@yahoo.com wrote: From: willy himawan willy_hima...@yahoo.com Subject: [bali] The Lost Bali To: bali@lp3b.or.id Date: Thursday, September 30, 2010, 9:00 AM semoga berguna :), Bungkulan-Kubutambahan, Gambaran Bali (Dunia) yang Hilang Bungkulan-Kubutambahan sebagai Bekas Kota Bungkulan adalah sebuah desa yang terletak di titik paling utara Pulau Bali. Sekilas, memang tidak banyak tampak hal-hal yang istimewa di desa ini, Bungkulan terlihat sebagaimana desa-desa di bali pada umumnya dan bahkan cenderung terlihat sebagai sebuah desa yang jauh dari kesan kota ataupun maju. Namun, jika berkunjung ke desa-desa yang dekat dengannya, seperti Bila, Tamblang, Sawan, Tajun dll, sesepuh desa ataupun tradisi desa pasti akan menyebut Bungkulan sebagai kota. Tidak begitu aneh, jika mengingat peta kuno orang Belanda mengenai Pulau Jawa dan Bali, sebab di bagian Pulau Bali, hanya terdapat satu titik yang dinamai Boengkoelan yang terletak di bagian ter-utara Pulau Bali. Hal itu dikarenakan pintu masuk menuju Bali di masa lampau adalah Bungkulan, mengingat bentuknya yang bak semenanjung dan mengingat transportasi di masa lampau menggunakan perlayaran. Mungkin jika dibayangkan di masa lampau, bungkulan bak Denpasar dengan bandara Ngurah Rai-nya. Jika mengunjungi wilayah ter-utara Bungkulan, sering disebut sebagai Kubu Kelod, berada dekat pantai, maka akan terdengar legenda-legenda (jika ditanyakan) mengenai tempat yang dikenal cukup angker yaitu tempat labuhnya kapal, yang berisikan kapal-kapal karam yang diperkirakan kapal-kapal Belanda. Dan keadaan pantai sepanjang Bungkulan terkenal memiliki kedalaman yang cukup dalam, tentu saja mendukung untuk terjadinya pendaratan kapal-kapal laut. Di bagian selatan jalan raya dan sungai, jika jauh memasuki wilayah desa Abian kelod, menerobos tumpukan/jajaran bangunan-bangunan perumahan dan bangunan modern lainnya, maka dapat dilihat sesuatu yang sangat istimewa, yaitu jajaran pura-pura, mulai dari pura umum hingga pura keluarga yang sangat jarang dilihat di daerah lain di Pulau Bali, dan jika ditotal, jumlahnya pun tidak sedikit. Jajaran pura-pura ini sekilas terkesan seperti sebuah kota dari masa lampau, skilas seperti jajaran Pedharman di Besakih. Memang, konon, telah banyak juga pura yang hilang, yang sebagian besar, konon, diakibatkan oleh meletusnya Gunung Agung dan beberapa kebakaran hutan. Hal yang menarik dari pura-pura yang hampir semua sekilas terlihat sederhana ini adalah, jika mencoba untuk masuk dan mengamati artefak-artefak berupa ukiran dan patung-patung, maka terlihat bahwa artefak-artefak itu spertinya sangat kuno dan berbeda dengan umumnya. Semua tentu diperbandingkan dengan artefak-artefak umum daerah Bali, berupa patung dan ukiran-ukiran yang banyak berkembang sekarang ini seperti terlihat di wilayah Kapal, Badung, atau di bagian Jalan. Prof. Mantra di daerah Sanur. Tidak jarang beberapa dari artefak-artefak Bungkulan ini bahkan terkesan sangat berbeda, kuno, menyeramkan dan sepertinya memiliki daya magis tertentu. Memang, Bungkulan jika ditelusuri dengan cermat, secara penelitian atau pun secara spiritual, masih memliki banyak hal yang menakjubkan sekaligus misterius. Bungkulan-Kubutambahan dan Sekitarnya, Sebagai Asal Mula Bali Melihat bungkulan, tentu saja tidak bisa terlepas dengan daerah-daerah sekitarnya. Desa-desa seperti
[bali] Re: cerita dongeng punah?
Om Suastiastu Nah yen sampun uning sekadi punika, rahine mangkin durusang ngawitin me-orti ring jagad-maya puniki nganggen bahase Bali sane becik lan lung... Suksme GNA -Original Message- From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Donny Bali Sent: Monday, April 06, 2009 1:20 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: cerita dongeng punah? Bagaimana tidak mati suri ya? Habis bahasa Bali sendiri sudah hampir mati. Rahina mabasa Bali di SD masihkah bergaung? Keponakan2 saya banyak yang tidak bisa bahasa Bali. Ortunya juga tidak mau mengajar bahasa Bali, malah di rumah sudah pakai bahasa Indonesia. Orang Bali sendiri tidak bangga dan PD dengan bahasanya. Orang Jawa masih punya montor mabur untuk pesawat terbang, montor udug untuk motor, layang kabar untuk koran, loji gandrung untuk ballroom. Coba orang Bali ada yang bilang motor mekeber pasti disangka melawak. Nanti kalau sudah lebih dari 50% kosa kata dalam percakapan bukan lagi bahasa Bali tapi bahasa serapan atau bahasa jarahan, HP, ponsel, bandara, sinyal, fesbuk, laptop, lipstik, gaul, dsb. bedanya bahasa Bali sama bahasa Indonesia cuma dialeknya, nok, nak-e, puk, dll. saat itulah kita pesan karangan bunga mengenang almarhum bahasa Bali... Semoga bahasa Bali beristirahat dalam damai ... Selamat membisu para kakek dan nenek, karena cucu2mu tak paham sama kau punya omong... Donny - babadbali.com prihatin dalam - Original Message - From: Made Wirata mailto:madew...@indonesian-aerospace.com To: bali@lp3b.or.id Sent: Monday, April 06, 2009 12:14 PM Subject: [bali] Re: cerita dongeng punah? sangat setuju dengan pernyataan dibawah ini seperti yang saya lihat didaerah saya, bahkan saya alami dalam keluarga saya sendiri. Sebagai contoh sewaktu saya kecil karena hidup di desa masih merasakan tutur-satua dari kakek bahkan Kumpi sampai saya tamat SD. dari tutur orang tua, banyak yang melekat sampai sekarang baik budaya tatakrame kepada orang tua, kerabat maupun pelaksanaan sehari-hari lainnya, mana yang dianggap boleh dan tidak lebih jelas dirasakan, percaya karma pala, dan sebagainya. Lain halnya saat ini dimana anak-anak saya sampai dewasa pun jarang sekali dapat tutur kata dari Kakeknya, apalagi Kumpinya, yang karena tinggal berjauhan (tinggal di Kota di Jawa vs Desa di Bali), sehingga tidak bisa menular dan menurun yang baiknya terdahulu. Suksma Made Wirata -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id To: bali-b...@yahoogroups.com, bali@lp3b.or.id Sent: Mon, 6 Apr 2009 11:14:57 -0700 Subject: [bali] cerita dongeng punah? Subject: tradisi mendongeng di bali, punah (?) Tradisi mendongeng dengan bahasa Bali hampir dipastikan akan segera menjadi kisah lalu. Ratusan bahkan mungkin ribuan versi cerita-cerita yang biasanya dituturkan di rumah-rumah akan segera memasuki fase mati suri. Sebaliknya tradisi membaca, tidaklah menjadi pengganti kekosongan tradisi mendongeng ini. kekosongan proses pengayaan rasa ini makin menguat dan tidak bisa lagi dianggap tidak serius. Pola asuh keluarga Bali kini jauh dari tradisi mesatue; yang biasanya dilakukan oleh nenek, tante ataupun seorang tetangga yang dituakan. Dalam tradisi mesatue itu dituturkan berbagai cerita untuk membangun wawasan mengenai hidup: dari i bawang lan i kesuna, siap selem, i sugih lan i lacur, i belog, cerucuk kuning dll kemudian cerita-cerita yang bermuara dari cerita panji; itihasa, mahabrata dan ramayana juga berbagai mitologi di berbagai desa yang pelahan tidak sempat lagi dituturkan. Hilangnya tradisi mesatue ini akan berdampak pada kekayaan bahasa bali juga kualitas penggunaan bahasa bali, yang relatif menurun digunakan dalam proses komunikasi, dampak terdekat dari kondisi ini adalah rasa bahasa bali masyarakat bali akan segera menurun.Kemudian hilangnya materi cerita yang dalam tradisi mesatue menjadi penuh variasi dan improvisasi, pada kondisi ini; hilangnya alih kemampuan bertata krama dan berkomunikasi yang berdampak pada proses komunikasi di dalam pergaulan. Ancaman yanag serius dari tradisi yang hilang ini adalah percepatan terhadap punahnya bahasa bali, walaupun di sekolah dan wilayah publik telah dilakukan upaya menguatkan tradisi penggunaan bahasa bali ,namun bangunan rasa itu tidak terbangun dari akar pengasuhan yakni di rumah dan di dalam keluarga. Dan
[bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS
Mbak Asana dan rekan-rekan lain Fundamentalis saya kira adalah bagus karena kembali keajaran yang mendasar, yang tidak baik adalah Extremist ... Sebagai orang Hindu wajib memahami ajarannya dengan baik, dan tidak sepenggal-sepenggal...jangan hanya misalnya seperti praktek di Bali, saat ditanya Kenapa mesti pakai banten seperti ini? Lalu jawabnya mule-keto (sudah seperti itu sejak dahulu), artinya ada kemalasan untuk menggali sumber-sumber referensi Hindu khususnya Veda, kenapa muncul tradisi semacam itu...dan semangat untuk terus belajar itu yang penting tidak saja bagi umat Hindu tapi juga bagi umat lain.. Saya tidak kenal dengan Pak Karmakalau saya sering berteriak lantang tentang deskriminasi dan penindasan kaum mayoritas (Islam) terhadap Hindu khususnya di Indonesia, karena itu berdasarkan fakta-fakta yang kami kumpulkan di lapangan, karena sebagai pengola salah satu majalah Hindu kami banyak punya responden dan penyumbang artikel dari banyak daerah di Indonesia...seperti kasus terakhir Pengrusakan Pura Sangkareang di Lombok oleh umat Islam... Nah kalau ada orang Hindu ataupun orang lain termasuk Mbak Asana tidak mengganggap hal ini adalah pelanggaran fundamental terhadap Hak Asasi dan Undang-Undang Dasar 45, dan juga kasus pidana yang serius..saya berarti tidak bisa memahami jalan pikiran Mbak Asana atau teman-teman lain di mailing list ini... Paling tidak dari mailing list ini tidak pernah saya dapatkan rasa prihatin ataupun simpati terhadap kasus Pengrusakan Pura Sangkareang oleh teman-teman baik Hindu maupun agama lain... Hindu dan umat Hindu di Indonesia adalah cinta damai, tapi kalau diinjak-injak dan ditindas tentu harus/wajib untuk bangkit...tentu secara Hukum dan bukan main haki Sendiri.. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Saturday, November 08, 2008 7:35 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS ya, nggak penting lah siapa yang bayar. lebih bagus lagi kalau kita bisa ketemu bersama dengan P Wis. Ngomong-ngomong, kita di Bali-Bali milis juga ada teman yang dari Kalimantan Nengah Karma, P Ambara kenal nggak? komentarnya dan cara berpikirnya sama sebangun dengan P Ambara, saya jadi penasaran jangan jangan di Kalimantan ada kumpulan Fundamentalis Hindu ya ini tanya aja lo jangan marah, atau mungkin bisa dijelaskan sedikit bagaimana mekanisme saudara saudara Hindu Bali kita di Kalimantan bersilaturahmi Karena saya ingat P Ambara pernah memberikan saya majalah Hindu... Sekali lagi P Ambara jangan tersinggung atau curiga dengan pertanyaan saya, saya hanya ingin tau sejujurnya, mungkin kalau kita tau sedikit mengenai latar belakang saudara2 Hindu Bali kita disana, bisa membantu saya, kami untuk paham? salam, vieb - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, November 07, 2008 2:16 PM Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS Mbak Asana Belum ada rencana cuti, mungkin Desember...Berarti ditraktir lagi nich ya Mbak? Baiklah nanti kalau pulang ke Bali saya akan kontak.. Tapi mungkin lebih baik gantian : giliran saya yang traktir.. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, November 07, 2008 2:02 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS YES YES YES. maju terus semili, secenti, setengah langkah, selangkah tidak penting tapi maju dengan pikiran terbuka. karena kita membutuhkan pemerintah yang di pimpin oleh orang pintar (berkualitas lahir bathin) - meritocracy... akan sampai waktunya di Indonesia mungkin not in my lifetime tapi akan saya yakin. orang hitam di America seperti Jesse Jackson juga sama sekali tidak membayangkan bahwa dalam kurun waktu dia masih hidup.. amerika akan ada presiden kulit hitam tapi. kenyataan berbicara. what to say.. kita butuh lembaga di luar dari pemerintah atau politik untuk memperhatikan kinerja pemerintah Pekerjaa Obama tidak mudah dengan kondisi dunia seperti ini tapi ada kemenangan spirit perubahan yang luar biasa yang sudah terjadi dan tidak bisa mundur lagi. P Ambara.. jangan stress... pulang aja ke Bali, kita makan di Canggu Club lagi yuk. anda punya potensi sangat besar. jadi jangan sampai pesimism anda membawa anda lupa akan anugerah luar biasa vieb - Original Message - From: Pan Bima mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id
[bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS
Mbak Asana Belum ada rencana cuti, mungkin Desember...Berarti ditraktir lagi nich ya Mbak? Baiklah nanti kalau pulang ke Bali saya akan kontak.. Tapi mungkin lebih baik gantian : giliran saya yang traktir.. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, November 07, 2008 2:02 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS YES YES YES. maju terus semili, secenti, setengah langkah, selangkah tidak penting tapi maju dengan pikiran terbuka. karena kita membutuhkan pemerintah yang di pimpin oleh orang pintar (berkualitas lahir bathin) - meritocracy... akan sampai waktunya di Indonesia mungkin not in my lifetime tapi akan saya yakin. orang hitam di America seperti Jesse Jackson juga sama sekali tidak membayangkan bahwa dalam kurun waktu dia masih hidup.. amerika akan ada presiden kulit hitam tapi. kenyataan berbicara. what to say.. kita butuh lembaga di luar dari pemerintah atau politik untuk memperhatikan kinerja pemerintah Pekerjaa Obama tidak mudah dengan kondisi dunia seperti ini tapi ada kemenangan spirit perubahan yang luar biasa yang sudah terjadi dan tidak bisa mundur lagi. P Ambara.. jangan stress... pulang aja ke Bali, kita makan di Canggu Club lagi yuk. anda punya potensi sangat besar. jadi jangan sampai pesimism anda membawa anda lupa akan anugerah luar biasa vieb - Original Message - From: Pan Bima mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, November 07, 2008 12:16 PM Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS P. Ngurah Ambara, Untuk mencapai sesuatu, tidak boleh terbersit rasa pesimis hanya karena agama kita anu atau bukan dari agama mayoritas. Atau suku kita anu, bukan dari suku mainstream dll. Itu sebetulnya yang ingin saya tekankan. Bahwa Presiden RI dari Bali atau Makasar atau NTT akan menjadi cermin bahwa Indonesia sudah siap maju, karena kenyataan tsb akan menunjukkan bahwa paradigma berfikir orang Indonesia tidak lagi terkotak-kotak. Suatu saat hal ini pasti akan terjadi, hanya soal waktu. Persis seperti manusia pada akhirnya mampu membuat pesawat yang mampu menembus kecepatan suara. Amerika sekarang sudah berhasil memecahkan mitos bahwa Presiden AS harus dari WASP (White Anglo Saxon Protestant). Kennedy memulai dengan memecahkan huruf terakhir P, karena dia seorang katholik. Kini Obama memecahkan huruf pertama W, karena dia seorang kulit hitam. Jadi Mbak Vieb, bisa-bisa WHITE HOUSE akan berubah menjadi BLACK HOUSE, karena penghuninya black man. Di Indonesia juga ada mitos yang tidak tertulis, bahwa Presiden RI harus dari JAWA-ISLAM. Kapan mitos ini akan pecah ? Nanti akan muncul orang-orang yang membuat sejarah !! Tuhan akan mengirimnya. salam gde wisnaya 2008/11/6 Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] Pak Gede W dan rekan-rekan Kalau memang kita tidak terpengaruh lagi sama suku/ras/agama, kenapa harus mempermasalahkan presiden-nya adalah dari kaum mayoritas/minoritas? Saya sendiri tidak peduli Presidennya mau orang Jawa, Bali, Sunda atau Makasar, mau agamanya Islam, Kristen atau Hindu..tapi yang penting Sang Presiden ini mesti orangnya Jujur, tidak korupsi, dan mampu mensejahterakan rakyatnya...that's what the leader need to do... Jadi keinginan agar orang Bali bisa menjadi Presiden adalah keinginan yang absurd dan tidak punya makna yang penting/essential.. Yang essential adalah keinginan agar Sang Pemimpin adalah Orang Yang JUJUR, Bijaksana dan mampu mensejahteraka rakyat tak peduli agama/ras/sukunya ... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pan Bima Sent: Friday, November 07, 2008 11:23 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS Yes , we can !! We believe in !! Saya setuju dengan untaian kata-kata itu. Segala sesuatu dapat terjadi, dan kita harus percaya dengan hal itu. Saya yakin hal ini tidak hanya berlaku di Amerika. Di Indonesia juga bisa !! Dan sebagai orang Bali, orang Jawa, Orang Bugis, Orang Maluku dll perlu berfikir seperti itu. Kita tidak boleh merasa terkungkung atau pesimis hanya karena kesukuan , agama/keyakinan, ras, kasta dll. Kita penuh sebagai manusia ciptaan Tuhan, sebuah karunia yang luar biasa, diberikan kesempatan berfikir tanpa batas. Semua hal yang tidak mungkin dapat diwujudkan menjadi mungkin jika kita serius menggali potensi diri kita, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Tidak henti0hentinya harus belajar. Jika dalam usia kita pencapaian tersebut belumterwujud, maka
[bali] Lombok Bakal Disulap seperti Bali
Semeton semuanya Kita sebagai orang Bali yang juga orang Indonesia jangan berfikir sempit dong... Kalau Pariwisata di Lombok menggeliat dan menjadi makin bagus, tentu ini bukan saingan untuk Bali..segmentasi pariwisata Lombok dan Bali kan berbeda... Bali lebih menekankan pada wisata budaya, mungkin Lombok pada bidang lain...lagipula kalau Lombok berkembang, secara Nasional Indonesia tetap untung... Justru dengan berkembangnya Lombok maka beban kependudukan di Bali akan berkurang, arus migrasi orang-orang Lombok, NTB, NTT datang ke Bali akan berkurang karena telah diserap oleh Lombok... Lombok bukan saingan untuk Bali, mari maju bersama-sama.. Lagi pula bayangkan efek lingkungan dan sosial bagi bali kalau Bali berkembang terlalu pesat tanpa ada control tentang kependudukan (tanpa ada pembatasan jumlah pendatang yang masuk Bali) maka Bali akan mulai krisis beraneka ragam: erosi buday, kekurangan air bersih, tanah-tanah menjadi makin mahal tidak bisa dibeli bahkan oleh orang-orang bali sendiri, krisis sosial (makin banyak kejahatan) di Bali oleh kaum pendatang dsb... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Putra Semarapura Sent: Friday, May 23, 2008 6:46 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Lombok Bakal Disulap seperti Bali Mengutip artikel dari link nusabali, Issue mega proyek pariwisata di lombok yang akan menyaingi pariwisata di bali di kemudian hari, Issue landasan pacu bandara di bali yang masih 3000 meter dan menurut pihak Angkasa Pura I Pusat runway Bandara Ngurah Rai tidak akan diperpanjang sebelum tahun 2025, sepertinya menarik untuk di angkat dijadikan bagian dari program kampanye para kandidate gubernur bali yang sedang bertarung untuk memperebutkan pengaruh rakyat bali. Bagaimanapun juga Pariwisata dan Airport merupakan stimulus (pemicu) dari lapangan pekerjaan masyarakat bali. calon gubernur Winasa yang sejak menjadi bupati jembrana sudah memperjuangkan pembangunan airport baru di bali di daerah jembrana sebagai jawaban dari permasalahan bandara ngurah rai bali yang sudah krodit dan runway nya pendek. Solusi serta keberanian Winasa kemungkinan akan mendapatkan dukungan suara significant dari para pelaku pariwisata di bali pada umumnya. sayangnya, karena keinginan calon gubernur Winasa membangun airport baru di bali barat mungkin akan mendapatkan hambatan dari para penduduk bali selatan khususnya pelaku wisata di denpasar yang sudah bertahun-tahun menikmati rejeki pariwisata dari keberadaan bandara ngurah rai di denpasar. calon gubernur bali lainnya seperti Mangku Made Pastika ataupun Cokorda Budi Suryawan mungkin perlu ikut mengangkat issue ini jika ingin mendapatkan dukungan pelaku pariwisata, salah satunya dengan memperjuangkan percepatan perpanjangan runway bandara ngurah rai yang sudah ada dari 3000 meter menjadi 4500 meter, minimal seperti panjang runway airport baru di pulau lombok yang 4500 meter. http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=0id=20598date=2008-05-22%2021 :34:57 Bali sebagai kawasan wisata internasional bakal mendapat saingan berat dari daerah tetangga di masa datang. Ini menyusul rencana pengembangan megaproyek pariwisata Lombok, yang bakal disulap seperti BTDC Nusa Dua, Bali. Pihak BTDC (Bali Tourism Development Corporation) selaku pengembang pariwisata Bali juga membenarkan rencana proyek tersebut. Megaproyek kawasan wisata elit di Lombok, NTB ini digarap investor pengembang properti dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yakni Emaar Properties. Rencananya, pihak Emaar Properties akan memulai megaproyek ini tahun 2008. Megaproyek lokasi wisata megah Nusa Dua ala Lombok ini diperkirakan bakal menelan biaya 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,446 triliun. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) BTDC, I Made Mandra memperkirakan kawasan pariwisata mega di Lombok itu sudah bisa dinikmati tamu, 3 tahun mendatang. Kawasan peristirahatan nan mewah itu nantinya akan diisi vila, dan hotel berbintang lima ke atas. Sedangkan pangsa pasar utamanya adalah wisatawan Timur Tengah. Diharapkan, dengan selesainya pembangunan dan pengoperasian Bandara Internasional di Penujak, Lombok Tengah, wisatawan dari Timur Tengah bisa langsung terbang dari negaranya ke Lombok. Apalagi, jarak bandara internasional ke lokasi wiasata mewah yakni Pantai Kuta dan Tanjung di Lombok itu hanya sekitar 16 km. Ditambahkan Mandra, luas lahan yang akan dikembangkan jadi kawasan wisata elite di Lombok seluas 1.175 hektare. Jadi, luasnya 4 kali kali luas kawasan BTDC Nusa Dua, Bali. Satu kendala bagi Bali untuk menggaet wisatawan manca negara dalam jangka panjang jika tak ingin disalip 'tetanganya' itu, adalah masalah bandara. Sekadar perbandingan, Bandara Internasional Penujak (Lombok) akan dibangun dengan panjang runway (landas pacu) 4.500 meter. Sedangkan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, yang jadi kebanggaan Bali, hanya punya runway 3.000 meter. Dengan kondisi seperti ini, tidak mungkin bagi Bandara Ngurah Rai melayani
[bali] Re: kincir angin untuk pengairan....
Dik Kiwi Masih termasuk mahal buat rakyat pedesaan, kalau 600 watt harga micro hidronya 6.5 juta ? Tujuh petani di subak tiing tali, desa sambangan, singaraja patungan membuat micro hidro sebesar 3000 watt, masing-masing dikenai iuran Cuma 500 ribu per orang..atau 4.2 juta rupiah saja untuk kapasitas 3000 watt.. Micro hidro ini sudah jalan sekarang Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gdp Sent: Friday, March 14, 2008 11:41 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan Pak De Wirata, Apakah sudah pernah mampir ke Cihanjuang Inti Teknik (CINTEK), posisinya sedikit di atas Blok C, tepatnya di Cihanjuang No 204. Workshopnya banyak produksi unit mikrohidro dan juga pompa model kincir. Kalo untuk mikrohidro, mereka mulai bikin dari daya 100 Watt sampai dengan ratusan kW. Demo unit instalasinya juga ada, terpasang di sungai di seberangnya Cihanjuang (dekat bendung kecil buatan Belanda). Saya lihat disana ada 3 demo unit terpasang, yaitu 100 Watt, 600 Watt, dan 1500 Watt. Sistemnya ternyata sederhana sekali dan sangat menarik. Info dr ownernya, yang 100 Watt harganya 2,5 juta dan yg 600 Watt harganya 6,5 jt. Yang juga sangat membanggakan, mereka juga sukses banget dalam Community Development-nya. Mereka terbuka banget untuk memberikan pelatihan tentang mikrohidro, tidak hanya know hownya tetapi juga bagaimana bikin alatnya dan mengintegrasikannya menjadi satu sistem. Salam, Kiwi - Original Message - From: Made Wirata [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, March 14, 2008 9:31 AM Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan Kiwi dan pak Tut Teja, terima kasih atas info dan masukannya, kapan-kapan sy akan mampir ke beliau di PAU. sebetulnya saya hanya ingin coba ngebantu Pak Eka Mardika yang membutuhkan kincir untuk pengairan di Sanur. Suksma Made W -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: gdp [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Fri, 14 Mar 2008 08:44:32 +0700 Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan Pak Ketut dan Pak De Wirata, Pak Herman sekarang sudah tidak di DTC ITB, tapi no HPnya tetap yang itu. Dia sekarang di Lab Bioteknologi - PAU ITB, masih satu group dengan Pak Gede Wenten. Salam, Kiwi - Original Message - From: Ketut Tejawibawa To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, March 13, 2008 4:21 PM Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan Pak Wirata Hubungi DTC ITB, Pak Herman Santoso 081572083124 Dulu kita buat cukup banyak dan dengan prinsip teknologi tepat guna Salam K Teja Made Wirata wrote: Pak Eka Mardika, mungkin saya hanya sebatas urun pikiran saja, bukan ahlinya tapi mungkin perlu dicoba. saya hanya berdasarkan kincir-kincir yang pernah saya lihat didaerah pantura jawa untuk menimba air. Prinsip kincir seperti kipas angin dimana daunnya dibagian poros mempunyai sudut lebih besar lalu mengecil keujung, bisa linear atau kuadratis, juga mempunyai sedikit kelengkungan (cekungan paling besar disekitar 1/4 potongan daun bilah) dan mengecil dari ujung kearah poros. Sedangkan lebar daunnya menyesuaikan dengan jumlah daun keseluruhan, bisa berkisar 5-7 cm untuk diameter kicir 75-100cm. Kalau anginnya rata-rata berkecepatan dibawah 6-7 m/dt sebaiknya jumlah daun lebih dari 6 bilah/daun. Kemudian dibelakang poros dihubungkan dengan lengan kebawah untuk menimba air. mekanisme ini kira-kira menyerupai engkol yang mirip dengan mekanisme pompa pengambilan minyak jaman dulu. Demikian info singkatnya, mungkin lain kali kalo masih dibutuhkan akan kami kirimkan contoh kincirnya Suksma Made Wirata -- Open WebMail Project (http://openwebmail.org) -- Original Message --- From: eka mardika [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Tue, 11 Mar 2008 20:19:21 +0800 Subject: [bali] kincir angin untuk pengairan Dear semetons. Saya kemaren membaca majalah SALAM, terbitan LEISA, salah satu topiknya tentang kincir angin untuk menarik air. Saya tertarik untuk mencoba, karena kebetulan banyak sawah di daerah saya, sanur, mulai mati karena pengairannya mulai tidak lancer. Adakah diantara para semeton yang pernah ataupun mengetahui design kincir angin tersebut, mohon informasinya. Suksma, eka -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED] --- End of Original Message --- -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] Re: Kandidat Gubernur bali
Saya mendukung Wijaya untuk maju menjadi Calon Gubernur...kalau perlu saya cari dukungan teman-teman yang lain khususnya alumni SMAN-1 Singaraja yang tersebar di Bali maupun di luar Bali... Bravo Wijaya...maju terus... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gde ngurah purnama jaya Sent: Saturday, February 16, 2008 5:42 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali Tiap pendapat harus dihargai. Pendapat saya lanjutkan dialog ini. Poer, banten. - Original Message From: Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, 15 February, 2008 7:10:26 PM Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali Sangatlah sedih apabila TIDAK ADA YANG TAHU, saya kira politik harus terbuka, dan kenapa tidak kalau memang ikut menjadi kandidat itu merupakan pembelajaran untuk pribadi P Wijaya, tapi this is public matters, sangat lah tidak fair apabila dipakai untuk proses pembelajaran pribadi saja. Keinginan keluar dari ambisi yang tentunya mempunyai dasar, peduli atau sekadar saja, dan saya rasa terlalu mahal harganya kalau hanya sekadar saja, dan taruhannya juga terlalu besar yaitu kemaslahatan masyarakat, semoga tidak lagi ada kata untuk berhenti bicara soal pendidikan politik, dan P Wijaya juga mohon untuk tidak minta kita untuk berhenti berbicara mengenai subjek ini. Btw, you don't have the right to do so. Saya senang bahwa pidato yang tentunya merupakan visi misi disampaikan di milis ini; konsekwensinya tentu perjuangan yang terus di lakukan ke depan. Remember you are one of the oligarky so come along with it your integrity and social responsibility. You can NO LONGER dismiss yourselves from the choices already taken, nggak bisa coba coba; bahwa pursuing your 'good intention' in political movements should therefore be continued, dan kita akan mendorong itu terus terjadi. Sorry ya Tentunya sudah tau dong konsekwensinya. vieb - Original Message - From: Wijaya Kusuma mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, February 14, 2008 12:19 PM Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali Salam semuanya, Mbak Viebeke, Pak Tjahyo, Pak Gede Wisnaya, dll, Rupanya, email mbak Viebeke membuat orang lain tahu. Padahal saya ingin menyepi saja, karena ini adalah proses pembelajaran. Bagi saya ini merupakan pembelajaran, baik bagi saya pribadi maupun bagi Partai Politik. Sebagai akademisi yang Independent, maka saya menyampaikan hal - hal yang realistis ada di masyarakat. Bagi yang mendengarkan langsung, mereka akan mengetahui arah dan tujuan saya (disiarkan langsung RRI Denpasar). Berikut adalah bagian dari pidato saya: Dalam kehidupan politik dikenal adanya apa yang disebut dengan infra-struktur politik dan supra-struktur politik. Yang termasuk dalam infra-struktur politik adalah organisasi kemasyarakatan, pers, lembaga swadaya masyarakat (lsm), kelompok kepentingan, dan partai politik. Kekuatan infra-struktur politik intinya ada pada eksistensi partai politik. Suatu negara dapat disebut sebagai sebuah negara demokrasi apabila infra-struktur politik yang diwakili oleh partai politik itu dapat menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik dengan baik. Partai politik memiliki fungsi untuk melakukan: *pendidikan politik (political education); *fungsi komunikasi politik (political communication); fungsi agrigrasi dan artikulasi kepentingan (interest agrigration and articulation ); *pengawasan publik atau social control; *fungsi manajemen konflik; *fungsi rekruitmen politik. Yang termasuk dalam supra-struktur politik adalah Lembaga Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, yang disebut dengan kekuatan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Kedua kekuatan politik tersebut baik yang berada dalam infra-struktur politik maupun yang berada pada supra-struktur politik, dalam negara demokrasi, sama-sama mempunyai kedudukan yang penting. Keberadaan dua kekuatan politik tersebut adalah dalam rangka menjamin dan melindungi hak - hak rakyat. Partai politik karenanya berfungsi untuk mengontrol agar kekuasaan yang berada di tangan pemerintah digunakan dengan mempertimbangkan aspirasi rakyat, dan tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan (mandat kekuasaan) yang semula berasal dari rakyat. Dalam Dekade 2000 ini, maka faktor Kemandirian Bangsa dan Masyarakat mutlak diperlukan, karena menjadi tulang punggung ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan dan masalah. Kemandirian Masyarakat, akan membawa Bangsa
[bali] harga batubara
Semeton semuanya Membahas kembali topic yang sebelumnya hangat..berikut cuplikan berita terbaru.. Dengan menguatnya harga batubara di pasaran internasional sekarang sudah menembus $90 per ton, padahal domestic market masih dijual pada kisaran $20 per ton.. Akibatnya DMO(kewajiban mensuplay ke pasar domestic) tersendat akibat banyaknya illegal coal trading mengingat tingginya harga batubara di pasar luar negeri.. Pemerintah sudah sewajarnya menaikkan harga batubara di pasar domestic untuk mencegah illegal coal trading ini.. Dengan dinaikkan harga pasar domestic, akan ada kesempatan persaingan lebih baik bagi renewable energy : biodiesel, biogas, dll... Diramalkan harga batubara akan menembus $100 per ton, dan tentu peningkatan harga batubara dan juga minyak bumi lebih akan mendorong dicarinya engery alternative yang ramah lingkungan dengan harga yang bersaing terhadap energy batubara/minyak bumi Suksme GNA -- Title : RI Coal Producers Want Market-Based Pricing System Source : Ika Krismantari/The Jakarta Post, Monday, January 21, 2008 To prevent illegal coal trading due to the introduction of the proposed domestic market obligation (DMO) policy, producers have urged the government to introduce a market-based pricing system. Indonesian Mining Society chairman Herman Afif Kusumo told The Jakarta Post on Monday the implementation of the DMO policy might tempt producers and traders to seek further gains from foreign markets through illegal trade measures such as price fixing. Herman said setting up a market-based pricing system domestically would address the huge disparity between local and international coal prices. The domestic coal price currently averages around US$20 per ton under existing contracts between producers, industries and the government, while the international price hit the $90 mark last week. The government has been weighing up whether to implement the DMO policy on coal, under which producers would be obliged to allocate a certain percentage of the coal they produce for local consumption. I hope the government will be able to do something to raise the local coal price. With an appropriate price, I believe this policy could run well, Herman said. This year, the country expects to produce up to 234 million tons of coal. Last year, the country produced 203 million tons of coal, exporting about 170 million tons. The domestic demand for coal is expected to rise significantly during the next two years as state-owned power company PLN starts to operate several new power plants. PLN's demand for coal is expected to soar to 70 million tons annually as of the end of 2009, from a current 30 million tons per year. The demand for coal in the industrial sector is also expected to increase, with many companies switching to coal as an energy source due to the increasing price of oil and gas. The price of coal in the international market has doubled during the last five years. Recently the international coal price reached a record high of $91 per ton. The director of mineral, coal and geothermal energy at the Energy and Mineral Resources Ministry (ESDM), M. S. Marpaung, said coal-using industries would be asked to inform the government of their annual coal needs before the DMO policy was introduced. Indonesian Coal Mining Association chairman Jeffrey Mulyono told the Post he would support the plan if the government also introduced a quota mechanism based on market prices. Under such a lan, coal producers who still wanted to export the commodity would be permitted to buy coal from other local coal producers in order to meet their DMO quota. He said the plan would not only secure the supply of coal domestically but would also protect the interests of coal producers. back to top
[bali] hari raya
Sorry agak telat..Selamat Hari Raya Galungan Kuningan buat semeton sedharma.. Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melindungi kita semua, semoga seluruh mahkluk hidup dalam kebahagiaan, semoga damai di hati damai di bumi damai selalu Loka samastha sukhinoh bhavantu, Om Shanti Shanti Shanti.. GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pan Bima Sent: Sunday, January 27, 2008 9:58 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: hari raya Rasanya belum terlambat , Saya sekeluarga juga mengucapkan Selamat Hari Raya GALUNGAN KUNINGAN kepada anggota milis yang merayakan, semoga kemenangan Dharma dalam hati kita selalu berbuah kebajikan untuk umat manusia. salam wisnaya 2008/1/26 gde ngurah purnama jaya [EMAIL PROTECTED]: Jukut Serapah, Lawar Serati Suud Nampah Lan Mabakti, Guling Muani Basa Uyah Sera Ngiring Sareng Sami Mulat Sarira, Rahajeng Galungan Kuningan. POER, Banten. - Original Message From: I Wayan Agus Gunawan [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, 24 January, 2008 12:19:10 AM Subject: [bali] Re: hari raya Buat temans semua Kami mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi yang merayakannya. Semoga Dharma selalu menyertai setiap langkah kita.. Salam, Wayan Agus - Original Message From: wiranegara igp [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Wednesday, January 23, 2008 3:21:19 PM Subject: [bali] hari raya Temen2 milis, Saya mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan, bagi teman2 yang merayakannya. Semoga Tuhan selalu menjaga kita di jalan Dharma. Bersama ini juga saya mohon doanya semoga screening film saya TUMBUH DALAM BADAI berjalan lancar dan makna film yang terkandung didalamnya bermanfaat bagi penontonnya. Salam, Wira Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http:/tools.search.yahoo.com/newsearc h/category.php?category=shopping Sent from Yahoo! http://us.rd.yahoo.com/mailuk/taglines/isp/control/*http:/us.rd.yahoo.c om/evt=51949/*http:/uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html - a smarter inbox. -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali website : www.lp3b.com
[bali] Re: Betreff: reaktor biogas
Terimakasih juga atas info-nya Mbak Silvia... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kubu Lalang Sent: Sunday, January 27, 2008 1:46 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Betreff: reaktor biogas Terima kasih banyak untuk info, saya pasti akan ke sana minggu yang akan datang, tertarik sekali! Nanti saya akan berita. Waktu googling tentang biogas di Bali saya ketemu pdf tentang proyek biogas di daerah Dps, Ubung, tapi belum dapat kesana. Untuk yang tertarik saya attach PDFnya. Salam dari Buleleng, Silvia. ---Originalmeldung--- Von: Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) mailto:[EMAIL PROTECTED] Datum: 1/25/2008 9:28:00 AM An: bali@lp3b.or.id Betreff: [bali] reaktor biogas Beni dan semeton lianan Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah pertanian organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan, di Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di depan jalur trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir jalan besar di pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan masuk ke utara dan turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu gerbang menuju ke pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi memang tidak perlu jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana tingkat effiisiensinya saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat sepintas saja...mereka menggunakan kotoran sapi dan limbah pertanian (daun-daunan).. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel Tyang juga ikut. Sangat menarik. ga usah ke Cina. ikut Bali Planning Process aja... ngurah beni setiawan pi = 3.14 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM Subject: [bali] reaktor biodiesel Dik Wijaya Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya.. Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor biogas Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan.. Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di seluruh china... Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan deh.. Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut he-he-he :)) GNA -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi: http://www.lp3b.or.id http://www.lp3b.or.id/ Arsip: http://bali.lp3b.or.id http://bali.lp3b.or.id/ Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs http://www.incredimail.com/index.asp?id=101378 image001.gif
[bali] reaktor biodiesel
Dik Wijaya Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya.. Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor biogas Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan.. Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di seluruh china... Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan deh.. Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut he-he-he :)) GNA -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] reaktor biogas
Beni dan semeton lianan Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah pertanian organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan, di Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di depan jalur trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir jalan besar di pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan masuk ke utara dan turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu gerbang menuju ke pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi memang tidak perlu jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana tingkat effiisiensinya saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat sepintas saja...mereka menggunakan kotoran sapi dan limbah pertanian (daun-daunan).. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel Tyang juga ikut. Sangat menarik. ga usah ke Cina. ikut Bali Planning Process aja... ngurah beni setiawan pi = 3.14 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM Subject: [bali] reaktor biodiesel Dik Wijaya Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya.. Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor biogas Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan.. Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di seluruh china... Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan deh.. Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut he-he-he :)) GNA -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi: http://www.lp3b.or.id http://www.lp3b.or.id/ Arsip: http://bali.lp3b.or.id http://bali.lp3b.or.id/ Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs
[bali] Re: reaktor biogas
Beni kalau mau kesana singgah dahulu ke rumah dan restourantnya Pak Ketut Abian, Rumahnya besar dan didepannya ia bikin out-look yang langsung menghadap danau Buyan-Tamblingan, memang persis diatas perbatasan kedua danau ini..Pak Ketut Abian kalau beliau tidak sibuk ia akan senang hati mengantar ke tempat pertanian warga Jerman ini, atau turun ke bawah trekking ke danau Tamblingan..bilang saja temannya Ngurah Ambara, Kaltim... Kawasan Danau Buyan Tamblingan beserta hutan-hutan sekitarnya memang menyimpan misteri dari jaman 1000 tahun lalu, dahulu di daerah Tamblingan ini pernah berdiri kerajaan, dibuktikan dengan ditemukannya artifak-artifak kuno dan prasasti-prasasti yang sekarang disimpan oleh warga Gobleg di Pura Gobleg... Pura Endek di pinggir danau Tamblingan, pemandangannya sungguh breath-taking, demikian juga kalau Beni sempat terus menyusuri hutan di pinggir danau dan menuju Pura Naga-loka, di pura ini ada sumur, tempat membuang pekelem biasanya berupa ayam..anehnya pekelem ini bisa muncul kembali 20 km dibawah sana di depan Pura Segara Penimbangan, sebelah pantai Banyuasri..mungkin melalui jalur sungai bawah tanah yang menghubungkan sumur di Naga Loka di Tamblingan dengan Pura Penimbangan.. di lepas pantai Pura penimbangan di dasar laut memang ada sumber air bersih muncul dari dasar laut dimana saat piodalan para pemadeg mengambil air suci (air tawar!!) dari dasar laut..phenomena alam yang mentakjubkan... Kalau beruntung Beni juga bisa menyaksikan onggokan rumput sebesar rumah yang mengapung di danau Buyan, yang pada jam-jam tertentu bergerak ke tengah danau dan pada jam yang lain akan kembali lagi ke tempat persembunyiannya di sebuah teluk kecil di pinggir danau buyan sebelah barat (berbatasan dengan Danau Tamblingan)..Di danau Buyan beberapa tahun lalu sejumlah penduduk pernah menyaksikan ikan sebesar mobil..untungnya mayoritas di Bali penduduknya masih beragama Hindu, sehingga mereka menyebut ikan besar ini sebagai due Betara : kepunyaan Dewata, sehingga tidak ada yang berani mengganggu... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Friday, January 25, 2008 9:42 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: reaktor biogas wah.. Jaman masih siteng dulu, masih seneng treking. Tyang pernah nayplir ke daerah sana. Antara Buyan dan Tamblingan, memang tampak ada hal aneh yang ternyata (mungkin) sesuatu yang Bli maksud. Cuti maret nanti, sepertinya harus nyaplir lagi kesana untuk memastikan. ngurah beni setiawan pi = 3.14 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, January 25, 2008 8:24:23 AM Subject: [bali] reaktor biogas Beni dan semeton lianan Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah pertanian organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan, di Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di depan jalur trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir jalan besar di pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan masuk ke utara dan turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu gerbang menuju ke pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi memang tidak perlu jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana tingkat effiisiensinya saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat sepintas saja...mereka menggunakan kotoran sapi dan limbah pertanian (daun-daunan).. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel Tyang juga ikut. Sangat menarik. ga usah ke Cina. ikut Bali Planning Process aja... ngurah beni setiawan pi = 3.14 love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM Subject: [bali] reaktor biodiesel Dik Wijaya Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya.. Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor biogas Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan.. Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di
[bali] konferensi iklim dan bakar batu bara
Pak Suja, Wijaya, Mbak Silvia, dan semeton semuanya... Dalam tingkat kebijaksanaan Nasional sekarang ini memang PLN sedang gencar-gencar meningkatkan produksi listrik dari pembangkit batubara, karena memang sampai sekarang itu yang paling murah yang tersedia berlimpah di Indonesia.. (baca berita dibawah) Namun khusus untuk Bali seperti yang disampaikan Wijaya, Pak Suja dan Mbak Silvia, memang perlu kebijaksanaan khusus agar dibangun alternative bukan dari batubara tapi dari sumber yang ramah lingkungan... Walaupun mungkin cost-nya akan lebih mahal... Pembangkit listrik tenaga air (di Buleleng ada puluhan air terjun yang potensial)... Atau Cable Listrik Jawa-Bali... Atau mulai sekarang kita menghemat listrik.. Misalnya di bungalow-nya Mbak Silvia, daripada menggunakan bola-lampu listrik coba buat lampu dari minyak kelapa.. Selain ramah lingkungan, minyak kelapa bisa diperoleh dari penduduk local, atau bisa juga pakai minyak bekas dipakai menggoreng (lengis yinyihan : bhs Bali) daripada dibuang..Lampu minyak kelapa kesannya akan eksotis..saya yakin para tamu/wisatawan juga suka Suksme GNA --- Source: Petromindo.Com State-owned electricity company PLN will sign today engineering, procurement and construction (EPC) contracts for four coal-fired power plants (PLTU) to be built in outside Java. Yogo Pratomo, the head of PLN's team for the crash program to build 10,000 megawatt power plants, said in Jakarta on Sunday that the contracts for the four power projects which have a combined capacity of 168 megawatt (MW) were worth about US$1 million per megawatt. The four power projects are PLTU Kalimantan Tengah (2x60 MW) in Central Kalimantan which will be built by a consortium comprising of PT Mega Power Mandri and two Chinese companies Shandong Electric Power Construction and China National Heavy Machinery; PLTU MW Tanjung Balai Karimun (2x7 MW) in Riau islands, PLTU Kendari in Southeast Sulawesi (2x10 MW),and PLTU Ende-Flores (2x7 MW) in East Nusa Tenggara, which will be built by a consortium of Shandong Electric Power Construction and PT Rekadaya Elektrika. We hope the four power plants can begin commercial operation within the next 24 months or at the end of 2010, he said, adding that with the signing of the four power projects, the construction of all the power plants was expected to be on schedule. PLN earlier signed EPC contracts for five similar projects to be built outside Java. They include the PLTU Lampung (2 x 100 MW), PLTU North Sumatra (2 x 100 MW), PLTU North Sulawesi (2 x 25 MW); PLTU Gorontalo (2 x 25 MW) and PLTU West Nusa Tenggara (2 x 25 MW). The EPC contracts for 16 other coal-fired power plants to be built outside Java would be signed in February and March, he added. Yogo said all the power projects to be built outside Java would cost US$3 billion. PLN will invite local and foreign banks to provide the financing. (*) image001.jpg
[bali] Re: Saya tidak menjelekkan adat saya Hindu
Om Suastiastu Wayan Artika, suksme atas penjelasannya..semoga kritik dari pembaca cerpen awam seperti titiang akan membuat karya Wayan akan makin bermutu di masa depan... Om Shanti Shanti Shanti, may there is peace in heart, peace on earth, peace always.. Loka samastha sukinoh bhavantu :Semoga seluruh mahkluk hidup dalam kebahagiaan... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wayan artika Sent: Wednesday, January 09, 2008 9:36 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Saya tidak menjelekkan adat saya Hindu Aduh, Bapak rupanya menjadikan saya, penulis cerpen ini si tertuduh. saya hindu. Saya tahu Banyak adat Bali. Tapi latar belakang bapak menjadikan tanggapan Bapak sungguh lain dengan Pak Suja. Apa saja tanggapan Bapak atas ilalang, cerpen saya, saya kira tak ada maslah. Bapak adalah pembaca awam dan teks sastra biasa dibaca dengan acara apa. Cerepn saya tak menjelekkan adat. Cerpan saya berangkat dari suara yang tak terdengar. Yang pak tulis di surat Bapak adalah suara besar dalam neyentana atau Grand Narative-nya. Salah satu tuga teks sastra atau penulisan fiksiu yang bagsu adalah melakukan interpretasi kepada kultur. Cerpen saya adalah satu interpretasi. Saya mengucapkan rasa hormat kepada Bapak atas tanggapannnya yang sungguh sangat epnting dalam pemikiran di cerpen saya. Salam I Wayan Artika Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http:/mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62 sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ%20
[bali] Terima kasih atas penyebaran cerpen saya
Semeton sedharma Tiang sependapat dengan Pak Sudja..Konsep Nyentana di Bali tidak seperti yang dituturkan oleh cerpen-nya Wayan Artika... Dalam bahasa cerpen memang gaya bahasa dibuat lebih tajam agar pembaca tertarik untuk membaca...tapi menurut saya karena wayan Artika juga seorang Hindu (wayan Artika masih beragama Hindu bukan?? Maaf kalau ternyata bukan Hindu). Mestinya Artika mendalami dahulu bagaimana budaya Nyentana itu..jangan sampai menjelek-jelekkan tradisi/agama Hindu sendiri...sebelum mengenal lebih jauh lagi apa itu konsep Yentana yang diwariskan dari para leluhur.. Di keluarga besar titiang ada beberapa orang yang nyentana atas kehendak dan kesadaran sendiri, dan seperti yang dikatakan oleh Pak Suja, ini karena permintaan keluarga pihak perempuan (yang tidak punya anak laki) agar bisa meneruskan kewajiban memelihara Pura, Merajan, tempat suci yang merupakan kewajiban laki-laki (garis Purusa) untuk meneruskan kewajiban suci ini..Pihak keluarga laki-laki juga tidak akan mudah menerima kondisi nyentana ini..biasanya pihak laki-laki bukan anak tunggal laki-laki (lebih dari 1 anak laki-laki ada di rumah pihak keluarga cowok itu)... Di sejumlah daerah di Bali Selatan sekarang-sekarang ini sudah mulai ada tradisi mesanggah dadua untuk memberikan celah kebuntuan dalam konsep yentana yang mungkin tidak bisa diterima oleh keluarga laki-laki..Dalam konsep baru mesanggah dadua ini pihak perempuan tidak perlu mepamit dari sanggah/merajan, tapi mereka (suami/istri) masing-masing tidak mepamit terhadap merajan masing-masing, artinya tetap meneruskan garis leluhur masing-masing, tetap menjalankan kewajiban memelihara tempat suci di pura keluarga masing-masing. Sehingga saat ada piodalan di pura yang perempuan maka suami juga ikut, demikian juga sebaliknya saat ada piodalan di pura/merajan laki-laki, sang istri juga ikut sembahyang/berpartisipasi... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nengah Sudja Sent: Monday, January 07, 2008 10:00 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Terima kasih atas penyebaran cerpen saya Yth. P Wayan Artika , Semeton Sareng Sami, Pertama kali ketika saya baca Cerita Pendek Ilalang saya terkesima , bingung. Watak saya yang kritis bertanya , apa memang begitu makna asas adat nyentana itu? Setelah saya baca posting yang memuji CerPen Ilalang ini, saya penasaran, kubaca ulang Ilalang, tapi karena tetap bingung dan penasaran, kutulis posting ini dengan permintaan agar saya diberi pencerahan mengenai apa konsep Nyentana itu yang menjadi dasar topik CerPen Sdr? Terutama saya terganggu dengan kalimat ini: Kelak aku mengerti, ketika cinta adalah tanah, bahwa pilihanku, nyentana, tidak sepenuhnya tepat. Selaku laki-laki Bali, cara pernikahan ini sangat hina di mata masyarakat. Memang keluarga istriku sayang kepadaku namun itu semua tidak pernah mengembalikan kehormatanku yang direnggut di sini. ( Apa benar pernikahan nyentana itu sangat hina?). Perlu saya jelaskan yang membuat saya bingung karena: (1). apa nyentana itu tidak dijelaskan; (2). konsep nyentana yang dijadikan topik, latar belakang budayanya tidak diberi penjelasan memadai. Setahuku Nyentana itu dilakukan atas permintaan Orang Tua Yang Meminta Calon Pengantin Laki-laki Untuk Nyentana ( OTYMCPLU N), misalnya karena mereka ini tidak mau keluarga mereka jadi terputus (njampud). Mereka akan kehilangan soroh, tidak yang dapat meneruskan tugas kewajiban ke banjar, desa, ke sanggah , pemujaan pura leluhur misalnya. Padahal penulis sendiri pada kalimat awal menyatakan, dimulai : Bali, kini aku lebih mengerti sebagai pulau patriarki. (pulau patriarki !!). Sesuai dengan Asas Patriarki Agama Hindu, oleh OTYMCPL UN Si Nyentana akan dijadikan Kepala Keluarga ( laki-laki) dirumahnya untuk meneruskan tugas keluarga OTYMCPL UN. Tentunya sebagai Kepala Keluarga si Nyentana diharapkan akan menjalankan tugas baktinya sebagai laki-laki/kepala keluaga dengan sungguh-sungguh menjalankankan tugas kewajiban,dharmanya sesuai dengan ajaran Hindu. Karena itu tentunya ia tidak akan kehilangan ke laki-lakiannya. Begitulah pengertian saya mengenai menyentana itu. Karena itu mohon diberi pencerahaan apa saya salah? Kembali ke CerPen, karena latar belakang nyentana itu tidak dijelaskan, saya lalu tak mengerti mengapa, Bapak, Ibu,bahkan Illalang sendiri (bahkan sesudah jadi isterinya)dan si nyentana berpendapat : Keputusan kamu salah. Kamu akan menjadi laki-laki hina di keluarga istrimu. Jangan lakukan itu. Bapak bisa menanggung hidup keluargamu. Pilih pernikahan biasa, sebagai adat umum, bawa saja Ilalang ke rumah ini. (Bapak). Jangankan laki-laki Bali seperti bapakmu, ibu selaku perempuan pun, akan kehilangan ketika kamu memilih nyentana. Pernikahan ini akan merenggut kamu dari ibu. Jangan. Di rumah istrimu kamu tidak akan dihormati sebagai laki-laki Bali,
[bali] Energy Listrik : Ratusan Mini Hidro
Semeton semuanya, Om Suastiastu, salam sejahtera... Karena topiknya hangat tentang listrik, maka di subject saya ganti dengan judul yang relevan..Untuk Negara seperti Indonesia yang sedang giat membangun dengan tingkat pengangguran yang masih sangat tinggi, dan jumlah penduduk miskin lebih dari 30 juta orang, maka pilihan energy yang murah sekaligus environmentally friendly adalah hal yang sungguh sulit...tapi bukan hal yang tidak mungkin... Katakanlah dari 0% menjadi 20% energy listrik dikonversi dari fossil/fuel burning ke energy yang renewable dan environmental friendly maka ini sudah lumayanmungkin mulai dari hal-hal kecil-kecil dahulu, tidak masalah... Khusus daerah buleleng potensi PLTA masih sangat besar..sayang belum digarap dengan serius, ada sekitar 20 air terjun di buleleng, dengan selisih tinggi potensial gravitasi bisa ratusan meter (min 200 m) tiap air terjun, dan debit rata-rata tiap air terjun 5-10 m3/detik, maka potensi energy yang ada sekitar 10 Mega-joule, katakanlah 50% saja bisa di-konversi menjadi listrik melalui pembangunan PLTA-PLTA sekala kecil maka ini sudah lumayan.. Contoh kasus untuk mikro-hydro (PLTA mini) adalah aliran sungai di subak muara (sambangan, panji atas)..kebetulan saya ada sebidang sawah bersebelahan dengan irigasi sungai yang debitnya sangat besar baik musim hujan maupun kemarau. Saya dengan 6 petani lain (total 7 petani) dengan iuran 500 ribu rupiah, membangun mini-hidro dengan kapasitas kecil : 3000 watt yang cukup untuk menerangi 7 rumah. Kami hanya memanfaatkan sebagian kecil saja debit sungai irigasi yang ada, dengan pipa paralon 4 dim (10 cm), dan selisih ketinggian di salah satu bagian sungai yang curam sekitar 4 m, debit air yang dipakai Cuma 5 lt/detik pada inlet (bagian atas): dengan selisih tinggi 4 meter, maka pada outlet tentu debit jauh lebih besar karena mendapatkan tambahan energy potensial gravitasi, curahan air yang deras ini memutar turbin pembangkit listrik kami dengan kapasitas sekitar 3000 watt. Yang kami pakai hanya 5 lt/detik dan selisih ketinggian 4 m, padahal debit sungai ini pada daerah datar (flat) sekitar 5000 lt/detik, dan selisih ketinggian ratusan meter (lebih dari 200 m) karena sungai ini berasal dari danau Buyan/Tamblingan jauh diatas subak muara..jadi potensi debit yang kami pakai baru 0.1% saja, dan potensi ketinggian yang dipakai Cuma 2% saja.. Sehingga total potensi energy yang kami gunakan dari 1 sungai ini saja baru 0.002% yang senilai 3000 watt, maka kalau seluruh potensi energy ini bisa dimanfaatkan maka Energy Listik yang bisa dihasilkan sekitar 5 x 3000 watt = 150 MegaWatt, katakanlah hanya 50% saja yang dimanfaatkan maka ini kurang lebih 75 MegaWatt, hanya dari 1 sungai! Padahal ada sekitar 20 sungai dengan air terjun-air terjunnya yang potensial untuk pembangkit listrik... Memang jangan membayangkan sebuah PLTA yang besar, tapi bayangkanlah ratusan PLTA kecil-kecil..dengan sekala 1 Mega-watt .. Semoga hitung-hitugan saya benar, tapi perlu dikaji dengan serius potensi mini-hydro, mini hydro yang sangat besar di daerah Buleleng.. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Bhagawan Dwija Sent: Thursday, November 29, 2007 5:29 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Tegakkan Trihitakarana ! Om Swastyastu, 1. Walau bagaikan melawan arus, atau apalah namanya : bagaikan menegakkan benang basah, tetapi kita tetap akan memperjuangkan Nyepi diakui dan diadaptasi oleh dunia internasional, karena secara ilmiah kita bisa membuktikan bahwa Nyepi sehari saja dapat menyumbang pengurangan emisi GRK. 2. Manusia selalu dihadapkan pada alternatif : memacu pertumbuhan ekonomi disatu pihak, dan merusak alam di pihak lain. 'Kerugian' dalam bentuk material (laju pertumbuhan ekonomi = 0) karena Nyepi sehari, akan membawa 'keuntungan' pada perpanjangan usia bumi. Tidakkah yang kedua ini lebih penting ? 3. Memperjuangkan Nyepi adalah missi suci, karena meneruskan ajaran Mpu Kuturan lebih dari 11 abad lampau. 4. Yang perlu ditekankan adalah : Kita (Hindu-Bali) yang mengaku sebagai pewaris ajaran Mpu Kuturan seharusnya menjadi contoh/panutan dalam Trihitakarana. Jangan sampai kita melanggar. Lebih tegas lagi kalau kita menyembah Ida Mpu Kuturan di Pura/ Sanggah (distanakan dalam pelinggih Manjangan Saluwang) akan sangat berdosa bila kita sendiri melanggar ajaran-ajaran beliau. 5. Menjadi kewajiban bagi kita (N.G.O) untuk terus mengingatkan Pemerintah untuk tidak melanggar Trihitakarana. Sekali lagi, walaupun ibarat menegakkan benang basah. Karena itulah yang disebut 'Dharma' Om Santih, santih, santih, Om Bhagawan Dwija --- --- Pan Bima [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Vieb, Dari dulu P. Sudja memang hebat lho. Dalam usia 70 (betul ya Pak ?) masih bisa keluar angka-angka yang akurat. Orang teknik memang harus seperti itu, harus keluar angka-angka, sehingga diskusipun bisa langsung fokus. Ketika penolakan
[bali] Call For BALI Planning Process
Pak Tjahyo Bertanya sedikit.. Tujuan yang nomor 3 dibawah : Meraih jabatan Perencana Utama...tujuan ini sangat personal dan result oriented banget... Ini apakah tujuan personal Bapak, atau untuk siapa? .. Perlu untuk diketahui, masyarakat Bali, khususnya yang beragama Hindu, terpaksa mesti ditekankan sedikit, karena mayoritas orang Bali masih memeluk Hindu, Walaupun termasuk sangat jarang baca kitab suci Veda, namun dalam prilaku mereka sungguh mencerminkan apa yang ada dikitab suci... Slah satu sloka Veda diajarkan oleh Tuhan kurang lebih berbunyi sebagai berikut : Bekerjalah engkau sesuai swadarmamu, jangan pikirkan (jangan terikat) pada hasil kerjamu, persembahkanlah kerjamu (sebagai bhakti) padaKU ...apa yang ada di kitab suci ini tercermin pada sikap orang-orang Bali Hindu yang tidak result oriented, namun senantiasa mereka selalu berkata ini adalah ngayah (bekerja tanpa pamrih), pekerjaan ini dipersembahkan kepada Hyang Widhi, dan kami tidak berhak atas hasil kerja, karena itu adalah milik Tuhan... Sehingga kalau pendekatan Bapak Tjahyo dalam masalah planning process ini lebih bersifat result oriented, saya yakin tidak akan kena kalau ditujukan kepada masyarakat Bali secara umum Salam Gede Ambara -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of CHPStar Sent: Wednesday, November 28, 2007 3:07 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Fwd: Call For BALI Planning Process [PPT] tjahjokartiko gondokusumo http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/Rangkuman%20Hasil%20Pokja%20FRI.p pt File Format: Microsoft Powerpoint - View as HTML http://72.14.235.104/search?q=cache:Z-t_RTXHUi4J:www.itb.ac.id/focus/fo cus_file/Rangkuman%2520Hasil%2520Pokja%2520FRI.ppt+tjahjokartiko+gondoku sumohl=enct=clnkcd=7 1. Rangkuman Hasil Pokja FRI 2006/2007 Tekad Memperbaiki Nasib Bangsa Pascaamandemen UUD: Optimisme Baru dalam Merealisasikan Visi Bangsa ... www.itb.ac.id/focus/focus_file/Rangkuman%20Hasil%20Pokja%20FRI.ppt - Similar pages file:///\\search?hl=ensafe=offrls=com.microsoft:en-US:IE-SearchBoxrl z=1I7GGICq=related:www.itb.ac.id\focus\focus_file\Rangkuman%252520Hasil %252520Pokja%252520FRI.ppt Komitment kami akan BALI Planning Process adalah: 1. Meningkatkan Kompetensi SDM Perencana 2. Mendorong terjadinya Planning Proses untuk pertama kalinya di Bali 3. Meraih jabatan Perencana Utama Demikian mohon periksa dan dukungan kuat. Hormat kami, Tjahjokartiko Gondokusumo Perencana Madya Back-up email for: [EMAIL PROTECTED] Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try it now. http://us.rd.yahoo.com/evt=51731/*http:/mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At 9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how. http://us.rd.yahoo.com/evt=51732/*http:/overview.mail.yahoo.com/
[bali] Berita Duka : numpang lewat
Maaf numpang lewat, ada berita duka, kiriman seorang teman... From: Wayan Catrayasa - BMI [mailto:[EMAIL PROTECTED] Om Swastyastu, Umat Se-Dharma Yang Berbahagia, Sebagai informasi, bahwa seorang intelektual Hindu dan Guru Besar di Undiknas Bapak Profesor Gorda telah meninggalkan kita untuk selamanya hari ini Selasa, 23 Oktober 2007 jam 10.50 WITA. Mari kita doakan bersama semoga almarhum menyatu dengan Brahman / Hyang Widhi sesuai dengan amal bhakti selama hidupnya. Mrithyorma Amrtham Ga Maya Semoga beliau dibebaskan dari penderitaan dan kematian menuju kedamaian yang abadi. Demikian berita duka cita ini disampaikan dan terimakasih atas perhatiannya telah membaca dengan baik dan benar. Om Santih, Santih, Santih, Om I WAYAN CATRA YASA
[bali] Balasan: Eksistesialisme
Terimakasih Mbak Asana, sepertinya pernah saya baca tentang yang Mbak Asana paparkan..dari buku Zen... Masih ingat proposal yang pernah saya berikan? Sekarang ini masing-masing kota besar pusing dengan Urbanisasi dari daerah desa (miskin) ke daerah kota-kota besar (kaya : atau dianggap kaya)... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Sunday, October 21, 2007 10:30 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme P Ngurah Ambara, ini sekelumit dari sahabat Tuhan itu... mesti menyejukan bukan, vie kalau tengah menyebut 'Tuhan, otomatis hati dan tubuh terasa dilindungi. Karena itu selalu beda cara merasa-rasakan, seperti kata orang bijak, melihat-lihat itu jauh berbeda dengan melihat. Kalau jalan-jalan, pohon, batu, semua hal bisa terlihat, tapi sering lupa nama pohonya, gimana dan apanya, secara umum ya melihat, merangkum lewat mata. Tetapi bila melihat, dengan dalam, sekalipun sebatang pohon, kita tahu, betapa tidak cukup sehari, setahun bahkan bertahun-tahun, bahwa pohon itu ternyata punya akar,punya daun, punya kulit..dst sampai kita sadar, betapa kita tidak kenal pohon dengan riwayatnya, takdir hidupnya, cara kembang biaknya. Karena itu, jeg terasa kecil dan bodohlah ketika, menyoal tuhan, agama, itu mungkin tak hanya melihat-lihat dan melihat. Pastilah lebih dari sekedar itu. salam, vieb - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 19, 2007 2:32 PM Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme Pak Nyoman dan rekan-rekan lain Agama memang tidak perlu dibela, tapi Kebenaran yang dibela, saya setuju ini, tapi tetap harus hati-hati, kebenaran menurut versi mana.. Menurut orang Islam, yang namanya Jihad, berjuang, berperang di jalan Tuhan adalah Kebenaran menurut versi mereka Kebenaran inipun ternyata relative...untuk itulah dibuatkan konvensi/konsensus baik bersifat Internasional maupun Nasional, konvensi Internasional yang dideklarasikan oleh PBB misalnya Universal Declaration of Human Right yang didalamnya menyangkut sejumlah kebenaran yang diakui/diratifikasi oleh banyak negara - Freedom of speech - Freedom from Fear dst... Dan di Indonesia consensus kebangsaan kita telah tegas dinyatakan dengan mengakui Pancasila sebagai dasar negara, UUD45 yang menjamin pelaksanaan hak asasi manusia didalamnya, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat/semboyan bangsadan perlu disadari, pada masa sekarang ini, tidak semua elemen bangsa masih mengakui Pancasila sebagai dasar negara ataupun Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of nyoman Sent: Friday, October 19, 2007 2:14 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme Mbak Viebeke ,Pak Made Wiryana dan Pak Ngurah, Menarik sekali artikel Atheis yang disodorkan mbak Viebeke dalam milis ini. Saya fikir ini masih bisa dilanjutkan diskusinya karena kita bicara / mendiskusikan antara Agama ( yg penganutnya diajarkan percaya pada Tuhan ) dgn Atheis ( yg pengikutnya tidak mempercayai keberadaan Tuhan ). Jadi bukan mendiskusikan perbandingan Agama yang bisa menjurus SARA kalau remnya tidak pakem. Yang menggelitik saya adalah pertanyaan : apa guna Agama bagi perbaikan dunia. Dari pengalaman pribadi saya hidup dalam dunia yang heterogen ini , tuntunan Agama yg saya anut ( Hindu ) banyak sekali memberikan tutunan agar bisa hidup harmonis ( sesuai tri hita karana , tat twam asi , karma phala dst. ), jadi menurut saya, kita diberi kemudahan, tinggal mengikuti tuntunan itu saja ( untuk tahap yang paling sederhana/dasar , itupun sudah sulit ). Jadi pendapat saya pribadi Agama jelas ada gunanya untuk perbaikan dunia. Masalah terjadinya keributan antar Agama atau keributan dalam Agama yg sama diatas dunia ini saya fikir tidak cukup untuk dijadikan klaim bahwa Agama itu biang keladi terjadinya keributan, karena sebenarnya massmedia kadang2 tidak adil dalam pemberitaan sehingga sisi dimana Agama membawa kedamaian hidup manusia sering tidak diberitakan , mungkin karena kurang komersil...? Kalau kita kembali bahwa didunia ini ada yang lahir, tumbuh, dan kemudian mati , saya fikir hal tersebut bisa diterima sebagai kehendak yang Maha Menentukan dan akan sulit hal tersebut kita terima kalau kita berfikir dengan selera/keinginan kita atau malahan hal tersebut terjadi karena semua mau hidup dengan seleranya/keinginannya sendiri-sendiri. Jadi bukan masalah di agamanya, tapi di cara berfikirnya barangkali
[bali] Balasan: Eksistesialisme
Pak Nyoman dan rekan-rekan lain Agama memang tidak perlu dibela, tapi Kebenaran yang dibela, saya setuju ini, tapi tetap harus hati-hati, kebenaran menurut versi mana.. Menurut orang Islam, yang namanya Jihad, berjuang, berperang di jalan Tuhan adalah Kebenaran menurut versi mereka Kebenaran inipun ternyata relative...untuk itulah dibuatkan konvensi/konsensus baik bersifat Internasional maupun Nasional, konvensi Internasional yang dideklarasikan oleh PBB misalnya Universal Declaration of Human Right yang didalamnya menyangkut sejumlah kebenaran yang diakui/diratifikasi oleh banyak negara - Freedom of speech - Freedom from Fear dst... Dan di Indonesia consensus kebangsaan kita telah tegas dinyatakan dengan mengakui Pancasila sebagai dasar negara, UUD45 yang menjamin pelaksanaan hak asasi manusia didalamnya, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat/semboyan bangsadan perlu disadari, pada masa sekarang ini, tidak semua elemen bangsa masih mengakui Pancasila sebagai dasar negara ataupun Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of nyoman Sent: Friday, October 19, 2007 2:14 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme Mbak Viebeke ,Pak Made Wiryana dan Pak Ngurah, Menarik sekali artikel Atheis yang disodorkan mbak Viebeke dalam milis ini. Saya fikir ini masih bisa dilanjutkan diskusinya karena kita bicara / mendiskusikan antara Agama ( yg penganutnya diajarkan percaya pada Tuhan ) dgn Atheis ( yg pengikutnya tidak mempercayai keberadaan Tuhan ). Jadi bukan mendiskusikan perbandingan Agama yang bisa menjurus SARA kalau remnya tidak pakem. Yang menggelitik saya adalah pertanyaan : apa guna Agama bagi perbaikan dunia. Dari pengalaman pribadi saya hidup dalam dunia yang heterogen ini , tuntunan Agama yg saya anut ( Hindu ) banyak sekali memberikan tutunan agar bisa hidup harmonis ( sesuai tri hita karana , tat twam asi , karma phala dst. ), jadi menurut saya, kita diberi kemudahan, tinggal mengikuti tuntunan itu saja ( untuk tahap yang paling sederhana/dasar , itupun sudah sulit ). Jadi pendapat saya pribadi Agama jelas ada gunanya untuk perbaikan dunia. Masalah terjadinya keributan antar Agama atau keributan dalam Agama yg sama diatas dunia ini saya fikir tidak cukup untuk dijadikan klaim bahwa Agama itu biang keladi terjadinya keributan, karena sebenarnya massmedia kadang2 tidak adil dalam pemberitaan sehingga sisi dimana Agama membawa kedamaian hidup manusia sering tidak diberitakan , mungkin karena kurang komersil...? Kalau kita kembali bahwa didunia ini ada yang lahir, tumbuh, dan kemudian mati , saya fikir hal tersebut bisa diterima sebagai kehendak yang Maha Menentukan dan akan sulit hal tersebut kita terima kalau kita berfikir dengan selera/keinginan kita atau malahan hal tersebut terjadi karena semua mau hidup dengan seleranya/keinginannya sendiri-sendiri. Jadi bukan masalah di agamanya, tapi di cara berfikirnya barangkali. Kalau saya ditanya apakah Agama layak dibela, saya cenderung meminjam ucapan Mahatma Gandhi katanya :saya lebih memilih Kebenaran adalah Agama dari pada Agama adalah Kebenaran . Jadi menurut saya Kebenaran lah yang layak kita bela. Demikian , kalau ada yang tidak berkenan mohon dimaafkan dan diperbaiki. Salam, Gde Nyoman Swastika From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of made wiryana Sent: Friday, October 19, 2007 9:54 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme Terima KAsih atas tanggapan Pak Ngurah, Saya hanya lebih menfokuskan pada eksitensi manusia. Dan saya juga tidak meragukan keberadaan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Malah dengan menyadari akan eksistensi manusia yang diberikan Hyang Widhi pada kita, saya merasa yakin saya harus berjuang dengan eksistensi saya untuk menuju kearahNya. Dan saya bersyukur dalam agama kita /kitab suci kita tidak ada doktrin untuk melenyapkan penganut lain (setahu saya) kecuali Adharma, barangkali karena agama hindu yang kita percaya sebagai agama tertua saat diwahyukan belum terpengaruh/bias karena belum ada agama lain saat itu. Namun marilah jangan diperpanjang diskusi tentang agama dalam milis ini (nanti dimarahin pak moderator). Kita fokus pada eksistensi manusia. Dengan menyadari eksistensi, semoga kita menggunakan eksitensi itu untuk menuju jalan pencerahan umat manusia yang heterogen dengan menebar kasih dan kedamaian, bukan memanfaatkan eksistensi yang dimiliki untuk menebar pertentangan dan teror. Damai di hati, di dunia dan damai selalu Salam Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang tepat.. Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik: Semitik: Yahudi, Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering terjadi Tapi dalam
[bali] Re: Balasan: Eksistesialisme
Berarti secara tidak langsung Mbak Asana menuduh saya militant Hindu..wah sampai sejauh ini tuduhannya...apalagi disamakan dengan Taliban..gawat benar... Saya sangat sering mengutip Veda bukan berarti saya militant, tapi karena saya penganut Veda...dan selama ini saya bicara tentang fakta, dan tidak pernah ada benci atau dendam di kata-kata saya..saya juga mengasihi Mbak Asana dan yang lain-lain..jadi mohon salah persepsi ini diluruskan...seolah-olah Mbak Asana yang paling Alim dan paling baik disini...dan saya yang paling militant begitu maksudnya? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 19, 2007 12:30 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme Senang sekali lo baca tulisan dari P Made Wiryana sangat mencerahkan dengan arahan cara berpikir yang bisa menjadi 'essence' (makna). Kalau P Ngurah agak sedikit 'pro' Taliban dengan memakai aliran 'hindu' (namanya pa ya? fanatism mungkin) hehehehe... menjurus ke buat orang pengen berantem tidak bisa menjadi arahan berpikir 'what's next' dan tidak ada dasar untuk dapat di uji, tapi lebih mengandung perasaan dendam dengan menggunakan pengetahuan sejarah Veda. Saya minta maaf secara tulus tapi ini juga pendapat saya secara terbuka, karena saya menganut azas 'keseimbangan' jadi saya berpikir suara militant pun harus kita dengar tidak mengurangi rasa hormat kepada P Ngurah, ini pendapat terbuka sekali ya dan tentunya saya tetap mengasihi P Ngurah sebagai manusia... sama dengan saya (kalau mau marah dengan saya di Japri aja ya, saya terima sekali marah nya P Ngurah). Untuk Mas Tjahjo, Banyak yang menarik kalau kita punya waktu untuk membaca, people pada dasarnya 'incredible' thinkers termasuk yang atheis ya. Kabar saya baik saja, seminggu ini agak 'crowded' menyerahkan modal kerja koperasi (dalam bentuk micro-finance/loan)di Br. Kiadan, Plaga, Badung Utara; luar biasa sekali masyarakat disana bagaimana 'determination' mereka untuk membentuk koperasi pertanian utuk meningkatkan qualitas hidup mereka. Lalu kemarin ke Butiyang share sepatu sekolah untuk 75 anak SD disana sekalian rembug tentang mekanisme micro finance ternak sapi sebagai salah satu upaya 'income generating' juga; sekalian evaluasi tentang jalan setapak yang sudah jadi; dan bicara soal kebutuhan 'cubang'. Sempat juga interaktif di RRI Buleleng dengan P Wis; yang isinya orang komplen tentang kinerja pemerintah; saya berpendapat bahwa sekarang sudah bukan waktunya lagi kita menyerang/melawan pemerintah tetapi sebaliknya kita cari jalan untuk bermitra dan kalau memang kita mau masuk kedalam sistem ya buat partai saja seperti di Aceh buah partai Lokal untuk mengimbangi 'kekuasaan' partai besar di pusat hehehe tapi saya bukan orang politik hanya melihat dari fokus interhuman relation Salam, vieb - Original Message - From: made wiryana mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 19, 2007 10:54 AM Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme Terima KAsih atas tanggapan Pak Ngurah, Saya hanya lebih menfokuskan pada eksitensi manusia. Dan saya juga tidak meragukan keberadaan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Malah dengan menyadari akan eksistensi manusia yang diberikan Hyang Widhi pada kita, saya merasa yakin saya harus berjuang dengan eksistensi saya untuk menuju kearahNya. Dan saya bersyukur dalam agama kita /kitab suci kita tidak ada doktrin untuk melenyapkan penganut lain (setahu saya) kecuali Adharma, barangkali karena agama hindu yang kita percaya sebagai agama tertua saat diwahyukan belum terpengaruh/bias karena belum ada agama lain saat itu. Namun marilah jangan diperpanjang diskusi tentang agama dalam milis ini (nanti dimarahin pak moderator). Kita fokus pada eksistensi manusia. Dengan menyadari eksistensi, semoga kita menggunakan eksitensi itu untuk menuju jalan pencerahan umat manusia yang heterogen dengan menebar kasih dan kedamaian, bukan memanfaatkan eksistensi yang dimiliki untuk menebar pertentangan dan teror. Damai di hati, di dunia dan damai selalu Salam Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang tepat.. Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik: Semitik: Yahudi, Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering terjadi Tapi dalam sejarah agama-agama Timur yang telah ada ribuan tahun sebelum Agama Semitik muncul : para penganut Veda, ataupun yang tidak setuju (menentang Veda) : seperti Buddha, Jain, termasuk Kongfucu, Tao, dsb, pertentangan sampai berdarah-darah ini tidak pernah terjadi... Buddha sebagai pembaharu Hindu, dimana Buddha menolak Veda, tidak dianggap musuh oleh umat Hindu, dalam
[bali] Eksistesialisme
Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang tepat.. Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik: Semitik: Yahudi, Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering terjadi Tapi dalam sejarah agama-agama Timur yang telah ada ribuan tahun sebelum Agama Semitik muncul : para penganut Veda, ataupun yang tidak setuju (menentang Veda) : seperti Buddha, Jain, termasuk Kongfucu, Tao, dsb, pertentangan sampai berdarah-darah ini tidak pernah terjadi... Buddha sebagai pembaharu Hindu, dimana Buddha menolak Veda, tidak dianggap musuh oleh umat Hindu, dalam kitab Hindu malah disebutkan Buddha adalah salah satu dari Avatara, yaitu Avatara ke-9 (Setelah Rama dan Krisnha)... Sangat menyedihkan sekali melihat patung-patung Buddha yang besar-besar (raksasa), yang merupakan warisan sejarah dunia, di-bom oleh Kelompok Taliban Padahal para pengikut Buddha adalah cinta damai, dan tidak pernah berinteraksi dengan kelompok Taliban Agama-agama Timur lebih introspeksi ke-dalam melalui yoga dan meditasi... Sebenarnya agama-agama Semitik (Kristen, Islam, Yahudi) punya juga aliran yang lebih menyempurnakan manusia ke-dalam batin dan bukan ekspansif dan external .. Misalnya para penekun Tasawuf dan Sufi dari kalangan Islam, dan juga ordo-ordo meditative gereja tertentu yang lebih mencari pencerahan ke-dalam jiwa Cuma masalahnya yang sekarang lebih menonjol adalah aspek-aspek External, expansif dan kekerasannya..mungkin karena mass-media yang tidak seimbang, selalu menampilkan hal-hal yang buruk/kekerasan, dan jarang sekali meliput hal-hal tentang kebaikan, kedamaian, kasih sayang dsb... Saya tidak melihat Atheistik, agnotisme dll, sebagai jawaban/alternatif atas, kekisruhan antar umat beragama dewasa ini, di setiap agama ada ajaran untuk proses kontemplatif, meditative, melihat kedalam batin, ke pencerahan jiwa, dan bukan hanya sekedar aksi kekuatan, pamer, expansif, yang lebih bersifat external... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of made wiryana Sent: Friday, October 19, 2007 8:44 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Eksistesialisme Diskusi seperti ini sangat bagus jika dimunculkan. Diperlukan toleransi dan kejujuran intelektual tanpa bias oleh fanatisme sempit tentang agama tertentu. Ternyata filsafat eksistensialisme memang benar adanya. Sangat lama saya berpikir hal yang sama seperti ditulis mbak vieb. Pikiran ini timbul dengan adanya pertanyaan dalam diri saya 1. Jika Tuhan maha segalanya, mengapa tidak dengan ke-maha-annya menyatukan manusia untuk tidak saling menyakiti? 2. Jika yang disebut Tuhan segala agama sama, mengapa dalam akidahnya sering bertentangan agama satu dengan yang lainnya? 3. Jika akidah diturunkan Tuhan mengapa sejarah sering mempengaruhi akidah? Begitulalah pertanyaan yang sering timbul dalam benak saya. Akhirnya saya menemukan (menurut saya) dalam filsafat eksistensialisme, ternyata manusia memiliki eksistensi dalam dirinya yang mandiri dan tidak dipengaruhi oleh apapun selain apa yang ada dalam benaknya. Jika benaknya menginginkan sesuatu dan tekad bulat untuk mencapai sesuatu tentu dengan segala cara dijalankan untuk mencapai sesuatu itu. Jika dibenaknya menginginkan kedamaian dan tidak saling menyakiti, orang atheispun yang mungkin tidak kenal agama akan berbuat kebajikan bahkan melebihi orang yang beragama. Begitu sebaliknya jika dibenak orang ingin menguasai sesuatu untuk dirinya/kelompoknya, akidah apapun akan diinjak-injak bahkan dicari pembenarannya dalam agamanya untuk mencapai sesuatu itu. Jadi Eksistensi pikiran manusialah yang menentukan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Ingat perang dan saling menyakiti telah terjadi sejak manusia diciptakan, kemudian mengenal agama, sampai saat ini. Yang diperlukan saat ini adalah eksistensi pikiran manusia yang saling mengasihi, apa yang ada dalam dirimu adalah sbagian dari diriku, begitupun apa yang ada dalam diriku sebagian adalah milikmu (kamu adalah aku, aku adalah kamu) lupakan akidah-akidah aku adalah aku kamu adalah kamu, kamu dan aku berbeda. Smoga pencerahan akan datang dari segala penjuru dan menyinari semua mahluk di dunia ini. Salam Wiryana Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http:/id.answers.yahoo.com/
[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha
Maaf Gede kasus ini sudah close (ada e-mail saya kemarin) ..matur suksme...dan terimakasih... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gde ngurah purnama jaya Sent: Tuesday, October 09, 2007 6:56 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Bung Ngurah Ambara, OSA Pernyataan bung itu benar dan itu fakta di lapangan. Tapi kita jangan terpancing dan selalu waspada. OSSSO Gde Purnama, banten. - Original Message From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, 5 October, 2007 3:40:25 PM Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak terkait dengan itu... Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan terhadap umat Hindu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah, anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita, bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak nyaman dan kenapa? Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja intinya. Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima pendapat anda dengan legowo Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit sekali ya saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara waktu saya kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu saya membuat konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu menimbang seberapa 'kasih' saya kepada anda dan ternyata anda adalah 'manusia' yang saya kasihi P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis baru, tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar masih mau dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is going to be good'. Salam kasih dan damai, Vieb - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan agnostik ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa bersikap lebih beradab tidak seperti hewan .. Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah
[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha
Mbak Asana dan rekan-rekan Ok Terimakasih Mbak Asana, case ini sudah close, saya minta maaf kepada rekan-rekan semua yang telah tersinggung/tidak nyaman dengan diskusi menyangkut masalah agama ini..Sejak kemarin telah diputuskan masalah terkait agama hanya didiskusikan via Japri (jalur Pribadi)..beberapa semeton telah menghubungi/melanjutkan diskusi ini via japri.. Sekali lagi terimakasih pada Mbak Asana dan rekan-rekan semua.. GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 8:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, Dari sejak tanggal 28 Sept. yang lalu (baca ulang ya) email tentang Mahabharata anda jelas menuduh. Email anda sudah di tanggapi dengan teguran dari moderator, P Wisnaya, tapi anda terus ngeyel aja ke arah fakta. rasanya semua di millis ini sudah tau fakta tentang perseteruan agama dari ribuan tahun lalu, tapi ada hal lain di dalam hidup ini yang lebih layak untuk di bicarakan dan seperti kita tahu kalau perdebatan tentang agama itu bisa menyulut emosi orang lain. Banyak teman di millist ini tidak nyaman dengan dialog yang disampaikan oleh anda tapi tidak juga ingin me'nyodok' karena lebih memilih untuk bisa bersahabat dalam alam maya ini tanpa harus ada merasa harus membunyikan 'kulkul bulus'... Jadi singkatnya fakta yang diuraikan oleh anda banyak menyakiti orang lain, ini fakta juga lo. Tapi saya memang orang gila, dialog itu saya tanggapi terus untuk membeli waktu cooling down semua pihak (semoga ya)... dengan kata lain tidak se'gemes' yang anda utarakan. Kalau boleh sekarang saya nyatakan kepada semua anggota millist ini bahwa permohonan maaf anda berlaku juga kepada semua anggota millis ini. P Ngurah Ambara, kita semua hidup sekarang di jaman yang sama dengan segala permasalahan masa lalu (yang toch juga dibuat oleh leluhur kita) dan masa sekarang kita hidup sangat pendek jadi marilah kita ... enjoy aja tidak perlu mempertajam perselisihan yang sudah diciptakan oleh leluhur kita... masing masing kita berbuat selangkah demi selangkah untuk membangun kehidupan kedepan tanpa rasa takut, benci, marah. Benar sekali dalam kehidupan kita pastinya ada penindasan, kita sadar juga tapi kan penindasan manusia kepada manusia lain karena kepentingan dan pilihan... apa anda pikir tidak ada penindasan antar sesama kita di bali? Penindasan itu tidak harus melulu antar agama lo. anyway. I hope this all end today except for a more condusive dialogues.. Terima kasih P Ngurah Ambara dan saya juga mohon maaf masih banyak belajar. Salam damai, asana viebeke - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Friday, October 05, 2007 4:40 PM Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak terkait dengan itu... Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan terhadap umat Hindu? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha P Ngurah Ambara, oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua ngerti P Ngurah... ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai disana... Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan wahyu. Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa kini, sambil melihat kenyataannya. Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa
[bali] penindasan terhadap umat Hindu
Terimakasih Pak Teja, mungkin sekarang sudah berubah, tapi waktu saya ada di Bandung saya tahu persis, sebuah pura di Jawa barat (kalau tidak salah di Cianjur?) di daerah sipil, tidak jadi dibangun, hanya karena karena ada 1 ulama protest. Kenyataan Pura-pura di Bandung hanya di daerah kesatian saja, bukan pendapat saya, tapi ini adalah fakta. Karena pada masa itu susah sekali mendapatkan ijin dari warga sekitar. Silahkan bapak bertanya pada tokoh-tokoh senior di bandung seperti Pak Esser, mantan Wasudana di Bandung, bisa juga bertanya ke Pak Agung Murdana, di Taman Kopo Indah...Saya dahulu sebagai aktifis Peradah dan pernah menjadi ketua Asrama Ciung, tahu persis tentang kondisi dan situasi tertekannya umat Hindu di Bandung... Para aktifis Mesjid Salman ITB sebagai contoh beberapa kali hendak mengganti lambang ITB : Ganesha, mereka protes kenapa bisa Dewa Hindu menjadi Lambang Institute paling prestius di negeri ini? Gerakan mereka tidak berhasil sampai sekarang, karena banyak tokoh-tokoh ITB yang non-Hindu justru menentang upaya menganti lambang ITB. Lambang Ganesha dipilih dahulu pada tahun 1920 saat mana Ir.Sukarno kuliah di kampus ITB ini. Jadi ini adalah sejarah pendirian, yang kalau diubah akan menghilangkan makna kesejarahannya... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ketut Tejawibawa Sent: Monday, October 08, 2007 10:52 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu Pak Ambara yang baik, Di Bandung tidak ada yang begitu koq.Ini ingin saya sampaikan lebih rinci ya, agar jangan salah informasi : Saya bisa mewakili kawan kawan di Bandung, dan hal yang tertulis unutk Jawa Barat, khususnya Bandung, cara penyajian tulisan ini tampaknya hanya kajian pribadi dan subyektif sekali bahwa Pura di Bandung berada di komplek kesatian saja. Saya ingin luruskan bahwa membangun Pura itu tidak mudah, mahal dan bertahap. Baik harga tanah maupun seluruh isi pura spt padma,anglurah,pewedaan,cadi bentar,gelung,pewaregan,bale gong dan yang lainnya.Apalagi dengan proses upacaranya yang secara rutin dan terusmenerus harus kita kerjakan dengan hikmat (piodalan), tanpa pamrih sebagai yadnya dan inilah swadarma masing masing pengempon. Apalagi tanggung jawab untuk pendidikan agama Hindu anak anak kita dimana sekarang sudah lengkap dipenjuru Bandung ini. Pak Ambara yang baik, Justru kita sudah memasuki usia wanaprasta ini menjadi eling lan waspodo, dan di Bandung sendiri ada suatu ikrar kebersamaan antar umat beragama, yg digalang oleh pemda prop jabar, dan parisadha kita turut aktif menggalang ini. Kami ingin mengundang bapak ke bdg, kami memiliki WASUDHANA ( Warga Suka Duka Dharma Kencana) yang bertugas untuk membantu rekan sedarma bilamana ada halangan , sede misalnya, dan ini sampai upacara pengabenan, kita laksanakan lengkap di Bandung dan nganyut di pura segara Cilincing. Kami punya juga Dewan pengurus Banjar, yang setiap tiga bulan sekali kami berkonsulidasi untuk kepentingan umat dan kegiatan upacara guna mendekatkan diri kepada sang pencipta. Setiap pura juga punya kegiatan kesenian bali yg dipentaskan setiap odalan dan pesertanya anak2 diutamakan sehingga budaya tari bali salah satunya anak2 kita bisa pentaskan. Pak Ambara, singkat kata, saya berkeberatan dengan tulisan anda. Salam Ketut Teja Ambara, Gede Ngurah (KPC) wrote: Pak Chepy dan semeton yang lain... Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli Informasi, pembiasaan informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa maupun di kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja, dan ini memang lebih sering terjadi di luar Bali...Sinetron-sinetron yang sering di putar di Indonesia dalam banyak kejadian sering sekali melecehkan umat Hindu, misalnya tokoh Ulama selalu menang terhadap tokoh jahat yang digambarkan biasanya berupa dukun dengan pakaian tertentu biasanya selalu dikaitkan menggunakan ritual seperti Hindu, ada hio kemenyan dll, bahkan di latar belakang sering terlihat ada patung maupun tapel/topeng serupa topeng rangda di Bali..singkat cerita Ulama/tokoh Islam selalu menang terhadap lawan-lawan kleniknya apakah yang kejawen ataupun seolah-seolah tokoh-tokoh jahat ini orang Hindu (berbudaya Hindu)...umat Hindu pada diam saja, beberapa sempat protes, tapi setelah itu sinetron semacam ini terus saja jalan... Dan selama bulan Ramadan satu bulan penuh televisi dimonopoli oleh Siar Islam dan beberapa kali melukai hati umat lain..misalnya saat covering tentang Islam Pegayaman di Bali, mereka (penyiar) menyatakan Sinar Suci Allah ternyata sampai juga di Bali di sebuah desa...dengan kata lain desa-desa lain selain pegayaman tidak atau belum mendapat Hidayah Tuhan (ALLAH)...ini maksudnya apa?? Terjemahan bebasnya selain pegayaman sisa dari Bali yang lain adalah KAFIR dan semuanya masuk neraka. Di daerah Klaten Jawa tengah, umat Hindu Jawa selama puluhan tahun dan sampai saat ini sering sekali mendapat
[bali] penindasan terhadap umat Hindu
Om Suastiastu Cukup aneh saya cerita tentang fakta malah dianggap subyektif, kalau saya akhirnya dikeluarkan dari mailing list ini terserah.. Dan terimakasih kepada semuanya... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Monday, October 08, 2007 11:36 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] [RE]Re: penindasan terhadap umat Hindu Om Suastiastu, salam kenal Pak Putu Gede Karang... teguran sebelumnya telah disampaikan Moderator Pak Wis. Dan telah juga dibuatkan milis untuk melanjutkan diskusi agama ini. jujur, saya pribadi pun mulai merasa terganggu dengan pandangan yang saya anggap subjektif dari Bli Ambara. Saya yakin Moderator akan mengambil sikap ttg diskusi ini. salam sejahtera, Ngurah Beni Setiawan -[ Received Mail Content ]-- Subject : [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu Date : Mon, 8 Oct 2007 10:24:34 +0700 From : I. Putu Gede Karang [EMAIL PROTECTED] To : bali@lp3b.or.id P' Ambhara yth, Saya adalah peserta pasif mailing list ini dan sangat appreciate terhadap bapak2 dan ibu2 yang aware terhadap kehidupan di daerah2 pelosok. Terus terang saya masih belum sanggup mengikuti jejak tersebut baik dari segi materiil maupun spiritual. Mohon maaf, setahu saya mailing list ini tidak membicarakan agama tertentu hanya seputar sosialita kehidupan di bali terutama di daerah pelosok2. Kalau bisa e-mail seperti ini dikirim ke mailing list tertentu yg sesuai isinya. Buat P' Moderator, mohon untuk dibuatkan aturan mailing list ini, apakah isi nya memang bebas sebebas-bebasnya atau seputar sosial kehidupan daerah2 terpencil atau etc. Kalau sangant bebas mohon maaf untuk mendelete e-mail saya dari keanggotaan mailing list ini karena agak risih juga setiap hari menerima e-mail yg seperti ini, yang kalau dibicarakan ngga akan ada habis2nya. Nunas Sinampure _ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: Monday, October 08, 2007 8:03 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] penindasan terhadap umat Hindu Pak Chepy dan semeton yang lain. Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli Informasi, pembiasaan informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa maupun di kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja, dan ini memang lebih sering terjadi di luar Bali.Sinetron-sinetron yang sering di putar di Indonesia dalam banyak kejadian sering sekali melecehkan umat Hindu, misalnya tokoh Ulama selalu menang terhadap tokoh jahat yang digambarkan biasanya berupa dukun dengan pakaian tertentu biasanya selalu dikaitkan menggunakan ritual seperti Hindu, ada hio kemenyan dll, bahkan di latar belakang sering terlihat ada patung maupun tapel/topeng serupa topeng rangda di Bali..singkat cerita Ulama/tokoh Islam selalu menang terhadap lawan-lawan kleniknya apakah yang kejawen ataupun seolah-seolah tokoh-tokoh jahat ini orang Hindu (berbudaya Hindu).umat Hindu pada diam saja, beberapa sempat protes, tapi setelah itu sinetron semacam ini terus saja jalan. Dan selama bulan Ramadan satu bulan penuh televisi dimonopoli oleh Siar Islam dan beberapa kali melukai hati umat lain..misalnya saat covering tentang Islam Pegayaman di Bali, mereka (penyiar) menyatakan Sinar Suci Allah ternyata sampai juga di Bali di sebuah desa.dengan kata lain desa-desa lain selain pegayaman tidak atau belum mendapat Hidayah Tuhan (ALLAH).ini maksudnya apa?? Terjemahan bebasnya selain pegayaman sisa dari Bali yang lain adalah KAFIR dan semuanya masuk neraka... Di daerah Klaten Jawa tengah, umat Hindu Jawa selama puluhan tahun dan sampai saat ini sering sekali mendapat intimidasi karena semata-mata mereka Hindu dan bukan Islam, dari pengurusan KTP yang di persulit, sengaja di salah-salahkan, dan pengurusan ijin-ijin yang lain, demikian juga di sejumlah desa-desa kantong-kantong umat Hindu Jawa, seperti misalnya di Jatim. Pura Krembung di Sidoarjo, 6 km dari pusat Lumpur, dalam masa pembangunannya sering dilempar batu, mau dirusak oleh orang-orang muslim sekitarnya, tapi atas perlindungan Hyang Widhi mereka tidak berhasil merusak pura ini, bahkan batu-batu ini terlempar kembali ke penyerangnya
[bali] close : penindasan terhadap umat Hindu
Om Suastiastu rekan-rekan semua Benar dik Deni..cape deh..saya yang malah capek sekarang, ini saya yang salah memang, entah berawal darimana sampai kesini... Dik Beni saya akan close topic-topic terkait yang meresahkan ini, dengan syarat tidak ada respon lagi yang mesti saya tanggapi... Kalau mau merespon, yang belum puas bisa bisa ke Jalur Pribadi dan saya tanggapi via jalur pribadi saja Jadi kalau tidak muncul tanggapan saya, artinya saya balas via jalur Pribadi... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Monday, October 08, 2007 12:11 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] [RE]penindasan terhadap umat Hindu Om Suastiastu, subjektifitas yang saya anggap ke Bli Ambara adalah juga subjektifitas saya. terlepas dari itu semua, semua fakta yang disampaikan tidak pada tempat yang tepat. betul seperti yang disampaikan bahwa milis ini berawal dari misi pembangunan. ini seperti nulis berita sepak bola di tabloid Nova...faktanya (mungkin) benar tapi toh bukan disana dong disampaikannya... jadi jangan salahkan kalo ibu-ibu yang beli tabloid Nova jadi protes, wong yang diharapkan kan resep terbaru kok malah dapet info sepak bola menangnya MU 4-0 dari Wigan.. hehehe salam, Ngurah Beni Setiawan -[ Received Mail Content ]-- Subject : [bali] penindasan terhadap umat Hindu Date : Mon, 8 Oct 2007 11:50:29 +0800 From : Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) [EMAIL PROTECTED] To : bali@lp3b.or.id Om Suastiastu Cukup aneh saya cerita tentang fakta malah dianggap subyektif, kalau saya akhirnya dikeluarkan dari mailing list ini terserah.. Dan terimakasih kepada semuanya... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni setiawan Sent: Monday, October 08, 2007 11:36 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] [RE]Re: penindasan terhadap umat Hindu Om Suastiastu, salam kenal Pak Putu Gede Karang... teguran sebelumnya telah disampaikan Moderator Pak Wis. Dan telah juga dibuatkan milis untuk melanjutkan diskusi agama ini. jujur, saya pribadi pun mulai merasa terganggu dengan pandangan yang saya anggap subjektif dari Bli Ambara. Saya yakin Moderator akan mengambil sikap ttg diskusi ini. salam sejahtera, Ngurah Beni Setiawan -[ Received Mail Content ]-- Subject : [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu Date : Mon, 8 Oct 2007 10:24:34 +0700 From : I. Putu Gede Karang To : P' Ambhara yth, Saya adalah peserta pasif mailing list ini dan sangat appreciate terhadap bapak2 dan ibu2 yang aware terhadap kehidupan di daerah2 pelosok. Terus terang saya masih belum sanggup mengikuti jejak tersebut baik dari segi materiil maupun spiritual. Mohon maaf, setahu saya mailing list ini tidak membicarakan agama tertentu hanya seputar sosialita kehidupan di bali terutama di daerah pelosok2. Kalau bisa e-mail seperti ini dikirim ke mailing list tertentu yg sesuai isinya. Buat P' Moderator, mohon untuk dibuatkan aturan mailing list ini, apakah isi nya memang bebas sebebas-bebasnya atau seputar sosial kehidupan daerah2 terpencil atau etc. Kalau sangant bebas mohon maaf untuk mendelete e-mail saya dari keanggotaan mailing list ini karena agak risih juga setiap hari menerima e-mail yg seperti ini, yang kalau dibicarakan ngga akan ada habis2nya. Nunas Sinampure _ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ambara, Gede Ngurah (KPC) Sent: Monday, October 08, 2007 8:03 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] penindasan terhadap umat Hindu Pak Chepy dan semeton yang lain. Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli Informasi, pembiasaan informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa maupun di kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja, dan ini memang lebih sering terjadi di luar
[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha
Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan agnostik ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa bersikap lebih beradab tidak seperti hewan .. Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah untuk bahan pengetahuan ... apapun tetap dalam pembahasan yang panjang dan lebih panjang lagi namun bukan berarti memberikan hak untuk menuduh peradaban atau agama lain ya Pak... Silakan sampaikan apa yang pernah di baca, di yakini tanpa meninggalkan akar dari lahir agama2 besar agar kita (manusia) saling menghormati. Saya kutip ya : Manusia begitu cerdas sehingga merasa harus merekayasa teori-teori untuk menjelaskan apa yang terjadi di dunia ini. Sayang, dalam banyak hal manusia tidak cukup cerdas menemukan penjelasan yang benar. Maka ketika bertindak berdasarkan teori-teori itu, manusia sering berperilaku seperti orang gila. Jadi, binatang tidak cukup cerdas mengkhayal bahwa hujan dicegah turun oleh roh-roh jahat atau hujan dimaksudkan sebagai hukuman, bila kemarau panjang menerpa. Itulah sebabnya Anda tidak pernah melihat binatang bersibuk-sibuk dengan ketolololan buta dan sering mengerikan berupa sihir dan agama. Tak ada kuda, misalnya, akan membunuh anaknya untuk mengubah arah angin. Anjing tidak melakukan upacara kencing dengan harapan akan membujuk dewa kencing sehingga hujan turun. Keledai tidak merengek seperti orang merapal ayat sambil tengadah ke langit biru. Juga tiada kucing yang berpantang daging untuk mencoba mengecoh roh jahat agar berlaku baik. Hanya manusia yang berperilaku bodoh dan serampangan seperti itu. (Aldous Huxley) Menarik sekali ya. - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, October 04, 2007 4:13 PM Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha Berikut ini buktiIlmiah tentang Ramayana dan Mahabarata (Peradaban Veda) yang dikutip dari berbagai sumber, mungkin umat sedharma bisa menambahkannya/mengoreksinyamonggo Bukti ilmiah peradaban Veda Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution : A Vedic alternative to Darwin's Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya perupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah tersebut. Perang Bharatayuda Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin mementukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut : Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM Bhishma pulang ke dunaia rohani sekitar January 17 Januari 3066 SM Balarama melakukan
[bali] Mahabarata
Wayang ceng-blong lumayan kreatif dan lucu..tapi bisa tidak bikin dalam bahasa Indonesia dan tetap juga lucu?? Suku Dayak banyak juga yang Hindu lho, terutama di Kalimantan Tengah : Dayak Kaharingankomunitas Hindu Kaharingan di Kalteng kurang lebih 200 ribu jiwa... Tapi memang sih sisanya sudah Kristen, karena misionaris Kristen begitu gencar masuk sampai jauh ke pedalaman... Tanah Toraja di Sulawesi pun sekarang 90% sudah Kristen, padahal tadinya mereka Hindu... -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Wednesday, October 03, 2007 2:00 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Mahabarata Ngaleh gae gen Ngurah Beni ya. aku juga suka sekali dan pernah main di jalan depan rumah ku l... Aku kecil ya bisa nari srimpi dan dan gatotkaca gandrung, tapi kalau nonto wayang wong juga wah sampai pagi... soalnya dulu ketika kecil juga nggak boleh main kalau nggak bisa cerita satu aja episode wayang Eyang ku galak P Ngurah Ambara suka nggak ya sama wayang Cenk Blonk? kelamaan di Kalimantan nanti malahan ketularan sama suku dayak lagi... masuk kristen nggak apa kok Seorang Kiayi curhat ama Gus Dur : gimana nih Gus, saya punya anak 2 tapi yang satu masuk Kristen. Gus Dur santai aja jawab : ah jangan bingung jangan cemas wong Tuhan punya anak satu aja masuk Kristen .. hehehehe - Original Message - From: ngurah beni setiawan mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Wednesday, October 03, 2007 1:40 PM Subject: [bali] Mahabarata Om Suastiastu ikut nimbrung dikit ah...tapi yang ringan aja... kalo ngobrol masalah Mahabarata dan Ramayana...saya jadi ingat wayang Cenk Blonk karena kebetulan saya pecinta (kecanduan .red) sama dalang Nardayana..hehe kalo ada yang mau pinjem koleksi cenk blonk saya, tak pikir2 dulu ya...hehehe salam, Ngurah Beni Setiawan -[ Received Mail Content ]-- Subject : [bali] Re: Kasta : kesalah pahaman Date : Wed, 3 Oct 2007 12:38:23 +0800 From : Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED] To : bali@lp3b.or.id Wah ternyata benar juga intuisi saya yang saya sampaikan ke P Wis, kasi waktu untuk berdialog masalah Mahabaratha, sangat menarik dan malahan bisa membuka wawasan. Salam kenal Niluh Made Ashanapuri.. Dalam filsafat Hindu ada astika yang berpegang pada Veda, dan ada Nastika yang menolak Veda keduanya tetap dalam Hindu. Kini, dalam Era wiracarita, epos yang di pakai Kita tidak perlu takut pada dialog agama kalau bisa meletakkan dari mula bahwa kita dialog kita tidak punya maksud untuk manyakiti orang lain. Jangan pernah merasa tidak nyaman kalau itu hanya di dasari ketakutan, bayangkan semua leluhur kita hidup dan mati dengan proses dan salah satu proses nya adalah beragama... kita juga perlu berjuang untuk keyakikan dgn menggunakan pengetahuan dan nalar. Selamat datang Niluh vieb - Original Message - From: niluh made ashanapuri To: bali@lp3b.or.id Sent: Wednesday, October 03, 2007 10:56 AM Subject: [bali] Re: Kasta : kesalah pahaman Dear All, salam kenal Saya mengikuti diskusi mengenai mother nature ini, kalau mau disambung ke forum lain harap ajak-ajak saya juga ya... ini merupakan bahasan yang cukup menarik dan menggelitik saya sebagai manusia yang merupakan bagian dari society, yang saat ini tampaknya agak terlena dengan keberadaan golongannya masing-masing dan agak lupa bahwa di dunia ini kita adalah bagian dari yang lainnya. Selayaknya kita menghargai perbedaan yang ada. Dan mungkin perlu digarisbawahi bahwa ketertarikan saya mengikuti diskusi ini sama sekali bukan untuk mempertajam perbedaan yang ada akan tetapi justru untuk kita bersama-sama melihat bahwa kebersamaan dan saling menghormati antara manusia tanpa melihat dari mana dia berasal atau siapa dia merupakan hal yang jauh lebih penting demi keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Lagipula kalau terlalu sibuk mengurusi perbedaan nanti kita nggak punya waktu lagi untuk ngurusin yang lainnya. Padahal lingkungan hidup juga butuh perhatian kita dan jelas bahwa itu adalah tanggung jawab kita semua bersama sebagai penghuni alam semesta ini, sedangkan kalo agama kan itu urusan individu masing-masing dengan Yang Maha Kuasa. Terimakasih Regards Ashanapuri Ambara, Gede Ngurah (KPC) wrote: Mbak Asana Sebenarnya tidak ada masalah dengan : warna : penggolongan Kerja/profesi seperti dinyatakan dalam Veda, penggolongan ini bermasalah ketika diturunkan. Kebingungan masalah wangsa
[bali] PUJA SASTRA
Mbak Asana dan semeton semuanya... Penulisan kembali Mahabaratha dalam bahasa Jawa Kuno/Bali Kuno oleh para kawi-sastra adalah dalam rangka agar kisah ini bisa dimengerti dengan gaya bahasa lokal..tentu saja dalam penterjemahan kitab suci ini dilandasi dengan keinginan yang suci untuk melestarikannya sesuai dengan isinya yang asli. Sebab menterjemahkan/menuliskan kembali berbeda dengan menafsirkan, dalam tradisi pelestarian nilai-nilai kitab suci, di India ada istilah melakukan penafsiran kitab suci oleh Resi/guru/orang-orang suci yang kompeten dibidangnya yang merupakan ahli tata-bahasa sansekerta, penafsiran kitab suci ini dikenal sebagai Basya.. Banyak tokoh-tokoh pembaharu Hindu pada abad ke-18 melakukan basya terhadap Bhagavadgita, misalnya Ramanuja, Sankara, termasuk Gandhi sendiri pernah membuat ulasan (commentary) tentang isi Bhagavadgita... Penulisan kembali Mahabaratha di Indonesia, wirama (guru lagu) kekawinnya disesuaikan juga dengan kekawin yang berkembang pada saat itui..Mengenai Bhagavadgita yang muncul belakangan itu tidak benar, Bhagavadgita ada di dalam Mahabaratha sejak awalnya..Bhagavadgita terdapat pada Bab (Adhyaya: Bhisma Parwa)... Bhagavadgita adalah Inti-sari Mahabaratha ... Para Mpu Sastra di Jaman Airlangga merasa perlu membagi-bagi pekerjaan mereka dalam bab-bab Mahabaratha yang dipilih untuk dikerjakan dahulu semata-mata agar lebih focus karena sloka-sloka Asli Mahabaratha sangat banyak (100 ribu sloka), untuk menterjemahkan seluruhnya ke Bahasa Kawi (Jawa Kuno) akan diperlukan waktu yang panjang, maka mereka melakukannya bertahap. Sehingga misalnya Mpu Sedah dan Panuluh memfokuskan untuk mengulas langsung bab sebelum perang dimulai sehingga judul karya sastra mereka adalah Bharatayudha... Sayangnya di Indonesia belum ada basya yang pernah dilakukan oleh Maha-reshi/Mpu terhadap Bhagavadgita, mungkin pada jaman Airlangga kurang cukup waktu untuk menterjemahkan keseluruhan Mahabaratha, apalagi membuat komentar pribadi (basya) terhadap salah satu bab-nya yang penting yang memuat Bhagavadgita ... Bhimaruci, adalah karya sastra lokal, yang digarap oleh Mpu di tanah jawa, dengan bersumberkan kepada Mahabaratha, dengan mengambil tokoh sentral Bhima Karya sastra Bhimaruci ini cukup menarik, namun sayangnya, Guru Drona, seorang Guru besar bangsa Kuru yang luarbiasa, ahli militer dan strategi, dan seorang master memanah, yang dalam karakter asli di Mahabaratha sebenarnyg Mahareshi Drona cukup baik, namun di cerita Bhimaruci terkesan menjadi Guru yang begitu jahat kepada muridnya (Bhima)...Di bidang pewayangan yang juga mengutip cerita Mahabaratha karakter Guru Drona juga menjadi buruk, tidak seperti cerita aslinya... Disini sebenarnya diperlukan control dari para seniman, dan juga mestinya para Mpu sastra dalam berkreasi agar jangan jauh menyimpang dari esensi Itihasa aslinya.. Karena Mahabaratha bukan karya sastra, namun adalah sejarah kehidupan Hindu. Sampai sekarangpun di India tempat-tempat bersejarah terjadinya pertempuran di Kurusetra ini masih ada. Tempat dimana Maha-reshi Bhisma rebah ditembus ratusan anak-panah, dimana terdapat mata-air yang dahulu muncul karena Arjuna membidikkan anak panahnya disitu saat sang guru Bhisma memohon seteguk air kepada cucu-cucunya yang berkumpul saat itu... Kesimpulan : basya bisa saja bersifat kritis terhadap apa yang sedang dibahas, karena memang demikian sifat basya: basya artinya mengulas.. Namun kalau menterjemahkan/menulis ulang maka sebaiknya itu sesuai dengan aslinya, saya kira kode etik ini tidak hanya berlaku untuk menterjemahkan kitab suci, karena buat umat Hindu Mahabaratha adalah salah satu kitab suci, namun dibidang-bidang lain saya yakin berlaku hal yang sama.. Coba saja bayangkan kita menulis sesuatu, kemudian ada yang menterjemahkan tidak sesuai dengan tulisan awal (asli) si penulis, tentu ini melanggar kode etik/hukum.. Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Thursday, October 04, 2007 11:41 AM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] PUJA SASTRA Khusus untuk P Ngurah Ambara : Saya dedikasikan kepada P Ngurah Ambara pendapat pendapat rendah hati dari teman dekat saya. Semoga dapat di terima dengan baik. Saya senang dengan foward yang vieb kirim mengenai pendapat pendapat mahabrata. Nah, tiang niki anak bali, yang belajar pelahan-lahan mengenai lontar-lontar mahabrata ala nusantara. Kenapa saya bilang demikian karena dalam tradisi sastra kakawin di nusantara, penulisan Arjuna Wiwaha, sebagai contoh adalah karya Mpu Kanwa sebagai puja sastra kepada Airlangga, kemudian Bratayudha itu ditulis di zaman Jayabaya oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Begitupun Adi Parwanya Jawa-Bali, yang ada slokanya dalam bahasa sangsekerta. Ini era mataram Hindu antara abad 9-12 masehi. Bandingkan dengan sejarah perjalanan hindu. Dimana maharsi Byasa mewariskan mahabrata itu sebelum pra masehi-an. Jarak antara
[bali] Kasta : kesalah pahaman
Sepertinya Mbak Asana terpengaruh terhadap propaganda pandangan orang-orang Barat tentang Kasta, padahal di Hindu (Veda) tidak ada kasta yang ada adalah warna: Kasta sendiri berasal dari bahasa portugis : caste, bukan dari bahasa India... Sementara itu warna sangat berbeda dengan kasta: Warna adalah penggolongan manusia karena pekerjaan/profesi. Di dalam Veda disebutkan tentang warna ini: Brahmana adalah orang-orang yang menekuni kehidupan spiritual dan ketuhanan, para cendikiawan, intelektual Ksatria adalah orang-orang yang bekerja/bergelut di bidang pertahanan dan keamanan/pemerintahan Wesia adalah orang-orang yang bergerak dibidang ekonomi Sementara sudra adalah orang-orang yang bekerja mengandalkan tenaga/jasmani .. Dan penggolongan ini tidak diturunkan..Artinya kalau sang Ayah Brahmana, tidak otomatis anaknya menjadi Brahmana... Menurut Veda, Brahmana menempati posisi yang diagungkan, artinya Veda mendukung masyarakat yang dipimpin oleh orang-orang Intelektual/Bijaksana (Civil society) dan tidak sekedar kekuasaan/kekuatan... Apa yang terjadi di India adalah distorsi dari ajaran-ajaran Veda.. di Indonesia sendiri kasta tidak ada, yang ada adalah wangsa (garis leluhur)... Wangsa yang ada di Bali sebagai contoh hanya sebagai pengenal bahwa garis leluhurnya mereka dahulu berasal dari keluarga tertentu : misalnya soroh pande, artinya keluarga mereka pada jaman dahulu adalah pengrajin/pande-besi, arya tegeh kori contoh lain artinya jaman dahulu keluarga mereka dari kelompok arya (ksatria yang berasal dari jawa masuk ke Bali)... Jadi tidaklah benar kalau umat Hindu itu mengenal kasta..ini merupakan bentuk pelecehan, dengan tujuan halus agar nama Hindu menjadi buruk, sehingga agama-agama baru (Kristen, Islam) lebih mudah berkembang ..kalau Mbak Asana yang lama tinggal di bali saja masih salah paham tentang Kasta, apalagi orang-orang lain yang tinggal di luar Bali...mungkin karena Umat Hindu tidak pernah menjelaskan secara gamblang apa itu wangsa/warna...atau seperti tadi, memang secara politis, mass media yang telah dikuasai oleh orang-orang Kristen/Islam cendrung lebih menonjolkan Ke Islaman dan Kekristenan dan dengan sengaja merendahkan agama Hindu... Mahatma-Gandi berusaha memperbaiki keadaan ini, sehingga Gandi menyatakan bahwa tidak ada perbedaan diantara umat manusia sehingga ia menyatakan Semua manusia sebagai Hari-Jan (anak-anak Tuhan)... Dan nama yang ada di Bali bukan berarti itu kasta, itu sekedar nama: nama saya misalnya Gede Ngurah Ambara, apakah saya ksatria?? Tentu bukan! Saya seorang engineer bekerja di pertambangan, seorang yang digaji, maka saya sebenarnya sudra (buruh)...siapa itu para ksatria?? Para ksatria adalah bapak-bapak yang bekerja di pemerintahan, para polisi, militer yang bergerak dibidang pertahanan... Suksme -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong Sent: Tuesday, October 02, 2007 1:41 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: mother-nature Saya jawab dengan interaktif saja ya (jawaban saya dengan tanda dibawah tulisan P Ngurah) kita terbuka saja, jadi tidak ada yang merasa perlu 'tidak nyaman' ya... kita nyaman nyaman kan saja; karena ini adalah termasuk kebebasan berpendapat... jangan perlu ada yang tersinggung atau tidak nyaman, semua perlu proses pendewasaan... Saya sendiri berdialog dengan P Ngurah nggak mau dianggap ada agama saja kalau saya bawa agama... pasti banyak yang tersinggung... jadi jangan buang tenaga lah untuk tersinggung... hehehe - Original Message - From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED] To: bali@lp3b.or.id Sent: Tuesday, October 02, 2007 11:07 AM Subject: [bali] mother-nature Mbak Asana... Toleransi dalam kehidupan sosial memang sangat diperlukan, karena sesungguhnya manusia adalah mahkluk sosial..dan kalaupun misalnya tidak ada, tidak pernah muncul agama-agama di muka bumi, maka toleransi ini bisa tetap terjadi, karena manusia saling memerlukannya untuk hidup/bertahan hidup... Tapi begitu menyangkut masalah-masalah yang subtle dari agama, maka manusia dengan agama berbeda menjadi tidak bisa ketemu, karena secara mendasar : Hindu, Buddha, Islam dan Kristen sangat berbeda... - Islam/Kristen tidak mengenal Karma-reinkarnasi maupun moksa (nirvana), tapi mengenal sorga... - Hindu-buddha mengakui adanya hukum karma-reinkarnasi dan menuju moksa (bersatunya Roh dengan Maha Roh: Tuhan) ... Hindu dan Budda menyatakan hidup ini bukan sekali, tapi ribuan kali bahkan tidak terhitung kita pernah dilahirkan dalam tubuh yang berbeda-beda.. Menyadari bahwa hidup ini tidak hanya sekali maka orang Hindu-budda melihat dunia ini dengan cara yang lebih bijaksana, Hindu-budda cendrung lebih menyatu dengan alam, seimbang dengan alam, jarang sekali ada orang Hindu
[bali] Mahabaratha
manapun. Salam Gde Wisnaya Wisna On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Semeton sedharma Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan?? Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag orang Hindu Indonesia... Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi kepentingan penyebaran Agama Islam di Indonesia .. Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal cerita aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa .. Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini dibelokkanpadahal bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu sudah karena kehendak Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran sebelumnya Drupadi meminta cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat kelima Pandawa, namun ternyata tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5 kelahiran sebelumnya Drupadi tidak pernah menikah, akhirnya pada kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam, Tuhan baru mengabulkan itupun dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu mencari sosok suami ideal yang memenuhi semua sifat baik Pandawa : Bijaksana welas asih (Yudistira), Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan Cerdas (Yudistira), kasih sayang dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak bisa ditemui hanya pada satu Pribadi (orang)... Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori Reinkarnasi) maka cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah (dirusak) demi kepentingan Islam Suksme -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pan Bima Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: salam kenal/film Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja kembar... Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak.. Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah cerita yang standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih itu...? Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb akhirnya sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari kreatifitas dan kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan Dian sastro.. dan sutradaranya Garin Nugroho.. Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan ini..melalui sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan.. Ada nggak lembaga yang bisa melakukan preventiv agar tidak terulang kasus yang sama.. Saya senang aja Garin Nugroho menggarap Mahabratha, maka kita akan bisa menonton film2 dengan tampilan gambar yang indah...Drupadi yaang menjadi muda dan cantik..dst. On 9/28/07, Dudik M [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] wrote: saya dengar juga begitu, bagian kecil mahaberata yg diadaptasi yaitu tentang drupadi, pemeran ceweknya Dian Sastro, yang bahkan sudah latihan nari Bali untuk mendalami karakter. Tim mereka sudah dan sedang hunting lokasi dan pemain pendukung...isu terakhir mereka lagi nyari anak remaja cowok kembar buat jadi nakula sahadewa... dudik --- Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah ini penting untuk saya selamat datang ya Semeton Wira sorry saya mendahului moderator tapi ini penting Ada film mahabaratha yang akan di buat di Bali akhir tahun ini oleh Garin Nugroho tentunya akan sangat membutuhkan anda bisa hubungi Cok Savitri? Salam kenal juga, vieb - Original Message - From: wiranegara igp To: bali@lp3b.or.id Sent: Thursday, September 27, 2007 10:56 AM Subject: [bali] salam kenal Terima kasih, saya sudah diajak bergabung di milis ini. Bagi anggota milis ini saya memperkenalkan diri, nama saya I Gede Putu Wiranegara nama kecil saya Wiwik, rumah di Liligundi-Singaraja. Saya lulus SMPN1 Singaraja tahun 1975, lulus SMAN Singaraja tahun 1979. Selulus SMA saya merantau ke Bandung dan memulai hidup di tanah Parahiyangan sampai dengan saat ini. Setelah puluhan tahun hidup bekerja pontang-panting dan serabutan, lima tahun terakhir ini saya menemukan jalan hidup saya sebagai guru di Institut
[bali] Mahabaratha
Rekan-rekan semua Pendapat yang saya kemukakan bukan Sara tapi fakta atau kenyataan yang terjadi di lapangan/kondisi yang ada di Indonesia saat ini, dimana telah terjadi penindasan mayoritas terhadap minoritas selama berabad-abad...Pada jaman Kejayaan majapahit jumlah umat Hindu adalah 90% di Nusantara, sekarang tinggal 3%, dan terdesak sekarang menempati pulau kecil di Bali..Bali sebagai the last resort buat orang-orang Hindu sebaiknya jangan lagi akhirnya menjadi kenangan karena akhrinya orang-orangnya berpindah agama semua ke Islam,Kristen dstsaya yakin orang-orang yang berkumpul di milist ini walaupun agamanya bukan Hindu, tapi punya keterikatan terhadap Bali, mencintai Bali karena Bali yang berwawasan Hindu dalam segi seni dan budaya)...tidak ingin Bali berubah begitu drastic karena derasnya arus pendatangkarena roh Bali adalah HINDU bukan yang lain... terimakasih... Suksme GNA -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pan Bima Sent: Friday, September 28, 2007 5:09 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: Mahabaratha Buat rekan2 milis disini, Satu hal yang pasti, bahwa internet , email dan milis telah memberikan kepada kita peluang untuk saling berkomunikasi, sekalipun kita berada ratusan bahkan ribuan kilometer satu dengan lainnya. Khususnya dalam milis, keanggotaannya mungkin sangat beragam dan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Perlu saya sampaikan, bahwa keberadaan milis lp3b ini adalah untuk menjembatani berbagai ide dan gagasan serta solusi atas berbagai masalah yang dihadapi Bali. Selama ini saya melihat dan memantau, bahwa telah terjadi diskusi yang konstruktif diantara anggota milis atas berbagai masalah. Saya merasakan, bahwa diantara kita semua telah terjadi proses self control dalam mengemukakan pendapat, sangat sedikit emosi yang sifatnya mengganggu kita semua. Karena kita menyadari semua, bahwa persatuan dan kesatuan lebih kita utamakan. Hal ini tentu sangat membanggakan. Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa dalam komunikasi di milis ini kita hindarkan hal-hal yang bersifat SARA, dan mari kita jaga persatuan serta kesatuan dalam negara NKRI. Di banyak milis juga ada aturan-aturan standar dalam bermilis-ria. Saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam penyampaian saya ini. Semoga damai selalu di hati, di bumi dan di manapun. Salam Gde Wisnaya Wisna On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: Semeton sedharma Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan?? Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag orang Hindu Indonesia... Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi kepentingan penyebaran Agama Islam di Indonesia .. Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal cerita aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa .. Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini dibelokkanpadahal bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu sudah karena kehendak Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran sebelumnya Drupadi meminta cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat kelima Pandawa, namun ternyata tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5 kelahiran sebelumnya Drupadi tidak pernah menikah, akhirnya pada kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam, Tuhan baru mengabulkan itupun dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu mencari sosok suami ideal yang memenuhi semua sifat baik Pandawa : Bijaksana welas asih (Yudistira), Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan Cerdas (Yudistira), kasih sayang dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak bisa ditemui hanya pada satu Pribadi (orang)... Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori Reinkarnasi) maka cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah (dirusak) demi kepentingan Islam Suksme -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Pan Bima Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [bali] Re: salam kenal/film Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja kembar... Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak.. Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah cerita yang standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih itu...? Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb akhirnya sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari kreatifitas dan kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan Dian sastro.. dan sutradaranya Garin Nugroho.. Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan ini..melalui sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan
[bali] Hallo
Om Suastiastu Pak Putu Setia,punapi kabare? Semoga selalu sehat sejahtera Oh ya tiiang mau konfirmasi ..tiap bulan secara otomatis tiang transfer ke rekening yang di BCA cab Hasanuddin Jakarta a.n. I Nengah Sureja Sebesar Rp 50.000,- no rekening : 401139485 Apakah ini tercatat selalu oleh Bendahara Raditya atau belum? Soalnya beaya raditya yang dikirim rutin pernah ditagih beberapa bulan lalu... Oh ya tiang ada rencana menulis tentang pendidikan Hindu, mungkin bulan desember nanti Tiang baru datang dari Bali ada acara ngaben keluarga ... Oh ya Jumat pas Purnama akan ada kunjungan Peranda Made Gunung memberikan Dharma Wacana dalam acara Dharma Tula di Pura Bontang..apakah Bapak tertarik dengan reportase tentang kegiatan ini untuk dimasukkan ke Raditya? Kalau ya nanti tiang akan coba menulis sedikit tentang kegiatan ini... Matur suksme Om Shanti Shanti Shanti Om Gede Ngurah Ambara Quality Coordination Supt. Coal Tech. Services-Op. Planning-MOD PT Kaltim Prima Coal Sangatta Ph: 62-549-521523 Fax :62-549-521576 DISCLAIMER: This message and any attachments may contain privileged information. Any unauthorised use of this message by any person may lead to legal consequences. Any views expressed in this message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Kaltim Prima Coal. -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] Surat ke SBY
Rekan-rekan Atas nama masyarakat pariwisata khususnya dan rakyat Bali umumnya Gimana kalau Bapak-Ibu membuat semacam surat dilampiri data-data yang ada Kepada Calon pimpinan Indonesia yang baru : Pak SBY... Kalau Pemda Bali khususnya Pemda Buleleng kurang tanggap terhadap suara rakyatnya, maka kenapa tidak dicoba membawa ke atas, ke Presiden terpilih oleh rakyat langsung ? Kalau Cuma berkeluh kesah disini masalahnya tidak akan selesai.. Let's do something..be REAL!!! Gede Ngurah Ambara -Original Message- From: Gde Wisnaya Wisna [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 30, 2004 8:36 AM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [bali] Fwd: Weiterl.: Betreff: [sos-bali] Re: Oil on Lovina Beach!!! Dear All, This is a forwarded letter from one of our mailing list members, and she wants to inform us concerning polluted beach in Lovina by oil. SALAM Gde Wisnaya Wisna --- the forwarded message follows --- = Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004 = DISCLAIMER: This message and any attachments may contain privileged information. Any unauthorised use of this message by any person may lead to legal consequences. Any views expressed in this message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the views of PT Kaltim Prima Coal. -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
[bali] Hallo
Hallo rekan-rekan semua.. Salam dari titiang sebagai new comer.. Titiang Gede Ngurah Ambara, mekarya ring Balikpapan sebagai tukang insinyur... Suksme GNA -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED] Berlangganan : mailto: [EMAIL PROTECTED] Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]