[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-23 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Kalau pura keluarga mungkin mudah, tapi kalau Kahyangan jagat yg sudah ada di 
Bali seribu tahun lalu, yang mana Maha Reshi jaman dahulu memilih lokasi pura 
tidak sembarangan tapi melalui meditasi dan petunjuk dari Hyang Widhi tentu 
tidak akan ada yg berani memindahkannya...masyarakat juga pasti akan 
menolaknya..

- Original Message -
From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id
Sent: Sat Apr 23 10:44:31 2011
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

P Ambara yang baik,

Kalau soal teknis yang berhubungan dengan harus memindahkan Pura, nah itu 
bagaimana pendekatan dengan masyarakat saja; bukankah hakekat dari agama adalah 
demi kepentingan manusia yang lebih besar dan mensejahterakan kehidupan 
masyarakat?

Tanah Adat??? Bukankah tanah adat juga di pergunakan untuk kepentingan umatnya?

Suksma,

Viebeke


-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:51 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails


Om Suastiastu, 

Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta 
api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb:
- berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini
- Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali terkait bahwa umat 
Hindu bali banyak melakukan kegiatan di pinggir laut : melasti dsb, terbayang 
kalau setiap kegiatan melasti mesti melewati jalur kereta api : potensi bahaya 
kecelakaan akan tinggi, kita tahu sistem pengawasan perkereta-apian di 
Indonesia sangat lemah..
- potensi untuk membuat suasana kumuh di-sepanjang rel kereta api..
- konflik masalah pembebasan lahan, konflik dengan tanah adat dsb..

Matur suksme
Ngurah Ambara 


-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Made 
Wirata
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:30 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 
bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 
juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 
3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 
pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 
Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 
naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 
barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa 
jadi lebih 
baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. 
Atau 
seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass 
lebih baik, 
tau ruas tertentu TOL.

Made W



--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


-- Original Message ---
From: wayan artika batung...@yahoo.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 Ini kabar gembira namanya!
 
 --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote:
 
 From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
 Subject: [bali] BAli on Rails
 To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM
 
 Circumnavigating Bali
 on Rails
 
 Posted on 12 April 2011.
 
 Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770
 million Rail System.
 
 (2011-04-11) The Indonesian government is moving
 ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system 
 circumnavigating
 Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million).
 
 The State news agency Antara quoted the Minister
 of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being
 conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api
 Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published 
 ,
 including both the grand design and a [UTF-8?]budget.”
 
 (image from embraceadventure.com)
 
 Wacik states that the new Bali rail system will
 redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The
 minister said that both foreign and local investors would be invited to take
 part in the creation of the Bali rail system.
 
 [UTF-8?]“While a
 
 number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including
 stations will cost Rp. 7

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-14 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
It's ok tapi kenapa harus mengelilingi Bali..kenapa tidak fokus di daerah 
padat..Trem Listrik di Kota, atau monorail..



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Thu Apr 14 23:22:10 2011
Subject: [bali] Re: BAli on Rails 



Kalau pendapat saya sih ini adalah maneuver politic saja; harus berbuat sesuatu 
dalam waktu yang cepat karena para turis sudah banyak yang berkomentar tentang 
‘trafic’ di Bali.  Jadi Pernyataan politiknya ya harus di bangun kereta api.

 

Ide yang bagus sebenarnya untuk menanggulangi kemacetan dan kelebihan motor di 
Bali; tapi betapa membutuhkan sosialisasi yang panjang, dan untuk kebutuhan 
populis politik waktunya nggak cukup.

 

Masa sih para penguasa tidak paham community based development prinsip? Nggak 
mungkin kan.  Terlalu naïf lah untuk kita berpikir bahwa pemerintah tidak paham 
processnya yang berhubungan juga dengan ‘good government’ etc.  

 

PT Kereta Api versus Honda, Yamaha, Suzuki dll….. para korporasi ini… lihat 
saja siapa yang unggul akhirnya….

 

Bonusnya lebih banyak selain Helm, Jaket, baju hujan …..

 

JVieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde 
Wisnaya Wisna
Sent: Thursday, April 14, 2011 9:39 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak 
Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. 
Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti 
yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya 
sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah 
menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang 
diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau 
sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas 
sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini.

Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana 
disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang 
terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api 
akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih 
di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali 
Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur 
sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di 
beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat 
terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, 
masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek 
gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU 
Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan 
proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian 
masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta 
apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman 
kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi 
di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi 
peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan 
penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan 
pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten 
lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. 
Dan masih banyak constrain lainnya.

Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On 
Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang 
baik.

salam
gde wisnaya

On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com wrote:

Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan 
atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya 
hanya takut. Ini pikiran mistis.

salam
Artika


--- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote:

 From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com

 Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 To: bali@lp3b.or.id

 Date: Tuesday, April 12, 2011, 9:29 PM

 Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit
 komentar :
 Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali,
 alasannya:
 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju),
 hampir semua stasion
 fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi,
 ..ya seperti umumnya stasiun
 bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun
 spanjang jalan KA rada jorok
 juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau
 pesawat..langsung bolong..
 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th
 terakhir) saya hampir tiap
 3 bulan 

[bali] Re: ulat bulu negara busuk

2011-04-14 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pendapat tiang lebih kepada keseimbangan alam yg terganggu, hama alami ulat 
(burung2) sangat kurang



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Thu Apr 14 22:01:10 2011
Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk 


Tulisan menarik pak Wayan. Beberapa daerah sudah terserang ulat bulu, termasuk 
buleleng. Apakah ada korelasi secara magis/niskala : bahwa daerah yang diserang 
ulat bulu menjadi indikasi banyaknya kebusukan didaerah tersebut ? Jakarta kan 
sudah diserang ulat bulu ? 


2011/4/14 wayan artika batung...@yahoo.com




--- On Thu, 4/14/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote:



From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com
Subject: [bali] Re: BAli on Rails
To: bali@lp3b.or.id
Date: Thursday, April 14, 2011, 9:38 AM


Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan 
pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan 
emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, 
seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, 
nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena 
telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya 
yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. 
Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip 
akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan 
proyek ini.

Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, 
sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura 
yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta 
api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus 
lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali 
Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur 
sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di 
beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat 
terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, 
masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek 
gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU 
Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan 
proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian 
masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta 
apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman 
kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi 
di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi 
peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan 
penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan 
pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten 
lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. 
Dan masih banyak constrain lainnya.

Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide 
Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga 
negara yang baik.

salam
gde wisnaya


On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com 
http://mc/compose?to=batung...@yahoo.com  wrote:


Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat 
satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak 
ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis.

salam
Artika


--- On Tue, 4/12/11, Made Wirata 
madew...@indonesian-aerospace.com wrote:

 From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com

 Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 To: bali@lp3b.or.id http://mc/compose?to=bali@lp3b.or.id 

 Date: Tuesday, April 12, 2011, 9:29 PM

 Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit
 komentar :
 Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali,
 alasannya:
 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju),
 hampir semua stasion
 fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi,
 ..ya seperti umumnya stasiun
 bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun
 spanjang jalan KA rada jorok
 juga, karena kereta WC-nya tidak seperti 

[bali] Re: ulat bulu negara busuk

2011-04-14 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Tergantung konteksnya..kalau ulat bulu sepertinya masalah keseimbangan alam 
saja..



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Fri Apr 15 07:38:13 2011
Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk 


Bukankah kita tidak bisa lepas dengan mistik dan magi? Walaupun kita selalu 
membunuh magi dan mistik dengan rasio dan ilmu?

Salam
Artika

--- On Thu, 4/14/11, Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id wrote:



From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id
Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk
To: bali@lp3b.or.id
Date: Thursday, April 14, 2011, 7:34 PM


Pendapat tiang lebih kepada keseimbangan alam yg terganggu, hama alami 
ulat (burung2) sangat kurang



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Thu Apr 14 22:01:10 2011
Subject: [bali] Re: ulat bulu negara busuk 


Tulisan menarik pak Wayan. Beberapa daerah sudah terserang ulat bulu, 
termasuk buleleng. Apakah ada korelasi secara magis/niskala : bahwa daerah yang 
diserang ulat bulu menjadi indikasi banyaknya kebusukan didaerah tersebut ? 
Jakarta kan sudah diserang ulat bulu ? 


2011/4/14 wayan artika batung...@yahoo.com




--- On Thu, 4/14/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote:



From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com
Subject: [bali] Re: BAli on Rails
To: bali@lp3b.or.id
Date: Thursday, April 14, 2011, 9:38 AM


Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan 
pendapat Pak Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan 
emosional. Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, 
seperti yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, 
nampaknya sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena 
telah menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya 
yang diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. 
Kalau sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip 
akuntabilitas sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan 
proyek ini.

Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, 
sebagaimana disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura 
yang terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta 
api akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus 
lebih di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali 
Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur 
sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di 
beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat 
terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, 
masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek 
gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU 
Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan 
proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian 
masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta 
apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman 
kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi 
di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi 
peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan 
penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan 
pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten 
lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. 
Dan masih banyak constrain lainnya.

Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide 
Bali On Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga 
negara yang baik.

salam
gde wisnaya


On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com 
http://mc/compose?to=batung...@yahoo.com  wrote:


Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat 
satu kebijakan atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak 
ada gunanya hanya takut. Ini pikiran mistis.

salam
Artika


--- On Tue, 4/12/11, Made Wirata 
madew...@indonesian-aerospace.com wrote:

 From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com

 Subject: [bali] Re: BAli on Rails

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-14 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Mbak Asana..kalau tiang pulang ke Bali, saya tidak mau lagi mampir ke 
Kuta..karena terlalu padat..mungkin lebih baik di kuta dijadikan kawasan untuk 
jalan kaki saja 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana 
Viebeke Lengkong
Sent: Friday, April 15, 2011 10:05 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Focus di daerah padat?  Sudah di ajukan proposalnya sejak 2000 dalam diskusi 
Strategic Structural Plan for Kuta; tapi nggak ada respon.

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sent: Friday, April 15, 2011 7:33 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

It's ok tapi kenapa harus mengelilingi Bali..kenapa tidak fokus di daerah 
padat..Trem Listrik di Kota, atau monorail..

 



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Thu Apr 14 23:22:10 2011
Subject: [bali] Re: BAli on Rails 

Kalau pendapat saya sih ini adalah maneuver politic saja; harus berbuat sesuatu 
dalam waktu yang cepat karena para turis sudah banyak yang berkomentar tentang 
‘trafic’ di Bali.  Jadi Pernyataan politiknya ya harus di bangun kereta api.

 

Ide yang bagus sebenarnya untuk menanggulangi kemacetan dan kelebihan motor di 
Bali; tapi betapa membutuhkan sosialisasi yang panjang, dan untuk kebutuhan 
populis politik waktunya nggak cukup.

 

Masa sih para penguasa tidak paham community based development prinsip? Nggak 
mungkin kan.  Terlalu naïf lah untuk kita berpikir bahwa pemerintah tidak paham 
processnya yang berhubungan juga dengan ‘good government’ etc.  

 

PT Kereta Api versus Honda, Yamaha, Suzuki dll….. para korporasi ini… lihat 
saja siapa yang unggul akhirnya….

 

Bonusnya lebih banyak selain Helm, Jaket, baju hujan …..

 

:-)Vieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde 
Wisnaya Wisna
Sent: Thursday, April 14, 2011 9:39 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak 
Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. 
Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti 
yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya 
sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah 
menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang 
diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau 
sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas 
sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini.

Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana 
disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang 
terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api 
akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih 
di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali 
Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur 
sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di 
beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat 
terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, 
masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek 
gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU 
Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan 
proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian 
masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta 
apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman 
kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi 
di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi 
peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan 
penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan 
pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten 
lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. 
Dan masih banyak constrain lainnya.

Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On 
Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang 
baik.

salam
gde wisnaya

On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika batung...@yahoo.com wrote:

Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan 
atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya 
hanya takut. Ini pikiran mistis.

salam
Artika


--- On Tue, 4/12/11, Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com wrote:

 From: Made Wirata

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-13 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Donny..masalahnya truck-truck besar itu ada yang berangkat dari Jakarta ke 
Lombok via Bali, atau dari Sumatera ke NTT via Bali..semua via Bali lewat jalan 
darat..

Paling dekat dari Surabaya ke Lombok via Bali..akan tidak mungkin kalau barang 
diangkut lewat truck dari Surabaya sampai Ketapang-Banyuwangi, menyebrang ke 
Gilimanuk, lalu di Gilimanuk barang2 dibongkar dimasukkan ke Kereta Api sampai 
PadangBai..dari Padangbai barang dibongkar lagi masuk ke kapal Ferry…tidak 
praktis dan akan sangat mahal…Artinya kalaupun nanti ada Jalur Kereta Api dari 
Gilimanuk padang-bai, maka ini tidak akan menyebabkan jumlah2 Truck yang lalu 
lalang dari Gilimanuk Padangbai akan berkurang..tidak akan Donny….

 

Rgds

Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny 
harimurti
Sent: Wednesday, April 13, 2011 2:45 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Saya termasuk yang mendukung ide kereta api di Bali. Dampak kekumuhan menurut 
saya, Bali adalah jagonya dalam pengatasan itu. Tidak hanya kereta api, 
jembatan saja ada dampak kekumuhannya kalau di daerah lain, tetapi di Bali 
tidak ada jembatan merangkap apartemen kumuh. Secara teknis, pasang rel terlalu 
dekat dengan pantai juga tidak mungkin. Sifat korosif garam dlm air laut akan 
menghancurkan rel dan penaut2nya. Mungkin malah agak di tengah dibandingkan 
jalan aspal yang tidak terpengaruh air garam. 
Saya menyambut gembira ide ini karena terus terang saya benci melihat truk 
besar2 kelebihan beban menghancurkan jalan2 sepanjang lintasan, padahal 
tujuannya hanya titik ke titik, dari Gilimanuk ke Benoa/ Denpasar atau ke 
Padangbai misalnya. Tetap kenyataannya berapa route jalan yang hancur? Belum 
lagi truk2 raksasa yang mencuri-curi lewat jalan desa yang di bawah kelasnya. 
Kalau ratusan ton volume barang itu berpindah ke jalan baja, pasti pemeliharaan 
jalan aspal bisa jauh lebih dihemat. Dengan adanya kereta api, jalan2 antar 
kota/ kabupaten akan lebih nyaman. Korban lalulintas dapat ditekan. 
Dengan kereta api pengontrolan pendatang akan lebih terfokus. Lewat jalan 
aspal, penyusup bisa turun atau naik kendaraan menghindari razia. Dengan kereta 
api yang hanya berhenti di stasiun tertentu, hal itu tidak akan terjadi.
Masih banyak lagi yang perlu kita timbang2 dengan hadirnya kereta api di Bali 
tercinta. 
Salam,
Donny

Sent from my BlackBerry®



From: nyoman suwela nsuw...@yahoo.com 

Sender: bali-bou...@lp3b.or.id 

Date: Tue, 12 Apr 2011 18:56:32 -0700 (PDT)

To: bali@lp3b.or.id

ReplyTo: bali@lp3b.or.id 

Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang 
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu 
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang 
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek 
mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena 
lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? 
Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang 
kesannya sangat mendukung proyek ini. 
Nyoman Suwela

 



From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 
bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 
juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 
3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 
pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 
Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 
naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 
barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa 
jadi lebih 
baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. 
Atau 
seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass 
lebih baik, 
tau ruas tertentu TOL.

Made W



--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


-- Original Message ---
From: wayan artika batung...@yahoo.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-13 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Tiang kurang paham tentang pengembangan terminal cargo Ketapang..tapi kalau 
Terminal cargo Ketapang dibangun namun pembangunan di timur (Lombok dan NTT) 
tidak tersedia terminal cargo yang sama maka tentu tidak nyambung (belum 
nyambung)…kita sama2 tahu, pembangunan fokus di daerah Jawa,  sementara daerah 
NTB, NTT ketinggalan…

Saya sependapat  transportasi laut akan lebih murah terutama kea rah timur dari 
Jawa menuju NTB, NTT…namun infrastruktur belum mendukung…

 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny 
harimurti
Sent: Wednesday, April 13, 2011 4:27 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Betul pak Ngurah,
Terima kasih atas masukannya. Padahal kalau bisa mengurangi truk melintasi 
Bali, jalur Gilimanuk Singaraja atau Gilimanuk Denpasar itu indah sekali 
pemandangannya ya? 
Sekarang mereka, para forwarders itu memang nggak ada pilihan.
Bagaimana kalau nanti sudah ada pilihan? KPC sendiri memilih rail apa truk 
untuk angkutannya? Menurut studi volume angkutan Jkt - Sby 71% via KA 20% dalam 
ton via jalan aspal karena memang via KA lebih murah. Di samping itu faktor 
resiko rusak terguncang lebih kecil lewat KA, itu menurut asuransi. Pasti nanti 
follow upnya Ketapang akan jadi terminal cargo kan? Karena menyeberangkan truk 
lewat ferry juga mahal sekali. Apa lagi Padangbai - Lembar. 
Mohon koreksi.
Salam hangat,
Donny

Sent from my BlackBerry®



From: Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) gede.amb...@kpc.co.id 

Sender: bali-bou...@lp3b.or.id 

Date: Wed, 13 Apr 2011 15:30:54 +0800

To: bali@lp3b.or.id

ReplyTo: bali@lp3b.or.id 

Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Donny..masalahnya truck-truck besar itu ada yang berangkat dari Jakarta ke 
Lombok via Bali, atau dari Sumatera ke NTT via Bali..semua via Bali lewat jalan 
darat..

Paling dekat dari Surabaya ke Lombok via Bali..akan tidak mungkin kalau barang 
diangkut lewat truck dari Surabaya sampai Ketapang-Banyuwangi, menyebrang ke 
Gilimanuk, lalu di Gilimanuk barang2 dibongkar dimasukkan ke Kereta Api sampai 
PadangBai..dari Padangbai barang dibongkar lagi masuk ke kapal Ferry…tidak 
praktis dan akan sangat mahal…Artinya kalaupun nanti ada Jalur Kereta Api dari 
Gilimanuk padang-bai, maka ini tidak akan menyebabkan jumlah2 Truck yang lalu 
lalang dari Gilimanuk Padangbai akan berkurang..tidak akan Donny….

 

Rgds

Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of donny 
harimurti
Sent: Wednesday, April 13, 2011 2:45 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Saya termasuk yang mendukung ide kereta api di Bali. Dampak kekumuhan menurut 
saya, Bali adalah jagonya dalam pengatasan itu. Tidak hanya kereta api, 
jembatan saja ada dampak kekumuhannya kalau di daerah lain, tetapi di Bali 
tidak ada jembatan merangkap apartemen kumuh. Secara teknis, pasang rel terlalu 
dekat dengan pantai juga tidak mungkin. Sifat korosif garam dlm air laut akan 
menghancurkan rel dan penaut2nya. Mungkin malah agak di tengah dibandingkan 
jalan aspal yang tidak terpengaruh air garam. 
Saya menyambut gembira ide ini karena terus terang saya benci melihat truk 
besar2 kelebihan beban menghancurkan jalan2 sepanjang lintasan, padahal 
tujuannya hanya titik ke titik, dari Gilimanuk ke Benoa/ Denpasar atau ke 
Padangbai misalnya. Tetap kenyataannya berapa route jalan yang hancur? Belum 
lagi truk2 raksasa yang mencuri-curi lewat jalan desa yang di bawah kelasnya. 
Kalau ratusan ton volume barang itu berpindah ke jalan baja, pasti pemeliharaan 
jalan aspal bisa jauh lebih dihemat. Dengan adanya kereta api, jalan2 antar 
kota/ kabupaten akan lebih nyaman. Korban lalulintas dapat ditekan. 
Dengan kereta api pengontrolan pendatang akan lebih terfokus. Lewat jalan 
aspal, penyusup bisa turun atau naik kendaraan menghindari razia. Dengan kereta 
api yang hanya berhenti di stasiun tertentu, hal itu tidak akan terjadi.
Masih banyak lagi yang perlu kita timbang2 dengan hadirnya kereta api di Bali 
tercinta. 
Salam,
Donny

Sent from my BlackBerry®



From: nyoman suwela nsuw...@yahoo.com 

Sender: bali-bou...@lp3b.or.id 

Date: Tue, 12 Apr 2011 18:56:32 -0700 (PDT)

To: bali@lp3b.or.id

ReplyTo: bali@lp3b.or.id 

Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang 
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu 
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang 
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek 
mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena 
lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? 
Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang 
kesannya sangat mendukung proyek ini. 
Nyoman Suwela

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-12 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)

Om Suastiastu, 

Tiang tidak setuju dengan rencana Jero Wacik terkait pembangunan rell kereta 
api mengelilingi Bali..alasan-alasan keberatan titiang sbb:
- berdampak serius terhadap peningkatan polusi di Bali karena kereta api ini
- Apa dampaknya terhadap mandala-spiritual masyarakat Bali terkait bahwa umat 
Hindu bali banyak melakukan kegiatan di pinggir laut : melasti dsb, terbayang 
kalau setiap kegiatan melasti mesti melewati jalur kereta api : potensi bahaya 
kecelakaan akan tinggi, kita tahu sistem pengawasan perkereta-apian di 
Indonesia sangat lemah..
- potensi untuk membuat suasana kumuh di-sepanjang rel kereta api..
- konflik masalah pembebasan lahan, konflik dengan tanah adat dsb..

Matur suksme
Ngurah Ambara 


-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Made 
Wirata
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:30 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 
bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 
juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 
3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 
pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 
Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 
naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 
barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa 
jadi lebih 
baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. 
Atau 
seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass 
lebih baik, 
tau ruas tertentu TOL.

Made W



--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


-- Original Message ---
From: wayan artika batung...@yahoo.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 Ini kabar gembira namanya!
 
 --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote:
 
 From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
 Subject: [bali] BAli on Rails
 To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM
 
 Circumnavigating Bali
 on Rails
 
 Posted on 12 April 2011.
 
 Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770
 million Rail System.
 
 (2011-04-11) The Indonesian government is moving
 ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system 
 circumnavigating
 Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million).
 
 The State news agency Antara quoted the Minister
 of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being
 conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api
 Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published 
 ,
 including both the grand design and a [UTF-8?]budget.”
 
 (image from embraceadventure.com)
 
 Wacik states that the new Bali rail system will
 redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The
 minister said that both foreign and local investors would be invited to take
 part in the creation of the Bali rail system.
 
 [UTF-8?]“While a
 
 number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including
 stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign 
 investors
 who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.” 
 explained
 Wacik.
 
 A main goal of undertaking the construction of
 the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of 
 tourist
 visitors to the now less-visited areas of north Bali.
 
 Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to
 evenly distribute development, because in south Bali there is an over
 accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already
 small while the number of tourists continues to increase. By building the
 proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of
 tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in 
 [UTF-8?]Bali’s
 [UTF-8?]north.”
 
 The Minister hopes the round-Bali rail system can
 be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyono’s final 
 term of
 office. Adding, [UTF-8?]“if we [UTF-8?]can’t
 
 (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be
 finished. Then by the 

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-12 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 
Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan …

SAY NO to Kereta Api di BALI…

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
nyoman suwela
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang 
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu 
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang 
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek 
mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena 
lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? 
Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang 
kesannya sangat mendukung proyek ini. 
Nyoman Suwela

 



From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 
bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 
juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 
3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 
pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 
Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 
naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 
barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa 
jadi lebih 
baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. 
Atau 
seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu by pass 
lebih baik, 
tau ruas tertentu TOL.

Made W



--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


-- Original Message ---
From: wayan artika batung...@yahoo.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 Ini kabar gembira namanya!
 
 --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id wrote:
 
 From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
 Subject: [bali] BAli on Rails
 To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM
 
 Circumnavigating Bali
 on Rails
 
 Posted on 12 April 2011.
 
 Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770
 million Rail System.
 
 (2011-04-11) The Indonesian government is moving
 ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system 
 circumnavigating
 Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million).
 
 The State news agency Antara quoted the Minister
 of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being
 conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api
 Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published 
 ,
 including both the grand design and a [UTF-8?]budget.�
 
 (image from embraceadventure.com)
 
 Wacik states that the new Bali rail system will
 redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The
 minister said that both foreign and local investors would be invited to take
 part in the creation of the Bali rail system.
 
 [UTF-8?]“While a
 
 number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including
 stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign 
 investors
 who want to take part in building the 560 kilometer long [UTF-8?]rail.� 
 explained
 Wacik.
 
 A main goal of undertaking the construction of
 the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of 
 tourist
 visitors to the now less-visited areas of north Bali.
 
 Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to
 evenly distribute development, because in south Bali there is an over
 accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already
 small while the number of tourists continues to increase. By building the
 proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of
 tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in 
 [UTF-8?]Bali’s
 [UTF-8?]north.�
 
 The Minister hopes the round-Bali rail system can
 be operation by 2014, near the end of 

[bali] Re: BAli on Rails

2011-04-12 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Beni..

 

Masalahnya si Wacik ne ngomong Kereta api mengelilingi Bali..dan bukan suatu 
pilot project terbatas di daerah tertentu..coba bikin dulu dalam jarak pendek 
sebagai pilot proyek lihat hasilnya apakah sesuai dengan untung rugi yang 
diperkirakan..

 

Beni pasti pernah mengilingi Bali, kebayang sendiri kan permasalahannya..Bali 
tidak seperti Jawa yang relative datar dalam jarak ratusan km…

Di bibir pantai bali banyak yang terjal..coba jalan mulai dari arah air-sanih 
singaraja ke Timur, ketemu pura Ponjok Batu…apakah Pura ini akan dibongkar oleh 
Proyeknya Wacik, apakah lereng-lereng terjal di sepanjang pantai timur Buleleng 
akan diratakan oleh proyeknya Wacik, berapa kompensasi atas ganti rugi tanah, 
apakah yang 7 Triliun sudah termasuk penggantian tanah.??

Berapa banyak Pura dan tempat suci di dekat pantai yang harus di-bongkar untuk 
proyek ini?? Apakah masyarakat akan setuju?? 

Coba dulu-lah jalan-jalan mengelilingi pantai Bali...termasuk Pura Penimbangan 
di dekat Pantai Singaraja, di dekat Rumah , kalau Wacik mau merobohkan pura ini 
mesti siap bertempur dulu dengan rage..

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
ngurah beni setiawan
Sent: Wednesday, April 13, 2011 12:56 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Bli Ambara,

 

adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang... 
http://mail.yimg.com/a/i/mesg/tsmileys2/03.gif 

 

Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, 
resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga.

 

Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil 
ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga 
masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien.

 

Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood.

Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih 
rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika 
sekarang situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak 
bisa begitu saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu 
yang bisa kita kendalikan toh?!

 

Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. 
Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, 
sisanya lapang...

 

Rahajeng,
 

ngurah beni setiawan

P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to

 

 



From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 
Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan …

SAY NO to Kereta Api di BALI…

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
nyoman suwela
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang 
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu 
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang 
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek 
mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena 
lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? 
Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang 
kesannya sangat mendukung proyek ini. 
Nyoman Suwela

 



From: Made Wirata madew...@indonesian-aerospace.com
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 
bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 
juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 
3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 
pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 
Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 
naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 
barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkinkalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem

[bali] MSG : Sharing an Informative Article - Preventing Cancer Growth - Food for Cure

2011-03-01 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sedikit coment masalah MSG : MSG ini cukup merepotkan karena Pemerintah
belum punya policy untuk melarang penggunaan MSG dalam makanan,
sementara di sejumlah negara MSG sudah jelas-jelas dilarang karena
bersifat pemicu kanker dalam jangka panjang ..dan lebih parahnya banyak
produsen sengaja tidak memberikan info pada produknya apakah ada MSG-nya
atau tidak (sengaja disembunyikan)...

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of suardana gede
Sent: Wednesday, March 02, 2011 10:16 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: FW: Sharing an Informative Article - Preventing
Cancer Growth - Food for Cure

 

dear mbak vieb,
thanks sharing nya...cancer memang penyakit yang sampai saat ini belum
ada obat yang bener2 efektif dan aman dari sisi medis...obat sintetis
yang ada mulai vincristin sampai generasi yang terbaru belum bisa
membantu penderita cancer untuk sembuh total...ada risk yang besar
dibalik penggunaan obat2 tsb, sel yang liar bisa dikendalikan
namun...eksesnya ada sel yang normal ikut lisis...inilah masalah therapy
yang dihadapi dunia medis internationalnamun, untuk share ke semua
saya ada kiat2 hidup sehat bagi yang belum kena cancer dan kiat bertahan
bagi yang sudah terkena cancer, semoga bermanfaat  :
bagi yang belum kena cancer :
*) Jauhi Rokok
*) hindari MSG dalam makanan
*) hindari stress dengan belajar mensyukuri hidup
*) back to nature
bagi yang sudah terkena cancer selain saran diatas juga bisa lakukan
sesuatu yang positive seperti :
*) jangan putus asa
*) atur pola hidup include pola makan yang bisa menunjang kesembuhan
penyakit...
*) konsumsi herbal disekitar kita yang bermanfaat menghambat pertumbuhan
sel2 cancer seperti :
kunyit putih, temu mangga, buah mahkota dewa, daun dewa, tambahkan
daun sirih bagi wanita yang menderita ca cervic yang cendrung
keputihan...dan masih banyak lagi herbal2 lainnya yang bermanfaat
menghambat pertumbuhan sel2 cancer, tetapi pake yang sudah ada bukti
klinisnyajangan percaya pada sembarangan orang...
salam,
GBS
Jogja

 

 



From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, March 1, 2011 6:38:24 PM
Subject: [bali] FW: Sharing an Informative Article - Preventing Cancer
Growth - Food for Cure





 

 

 

 



[bali] Re: Perlu di sikapi?????

2011-02-23 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pemikiran yg berbahaya sekali, orang Bali disuruh transmigrasi, para pendatang 
membanjiri Bali, akhirnya budaya dan agama Hindu Bali lenyap.. Mimih dewa ratu..



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Wed Feb 23 19:58:15 2011
Subject: [bali] Perlu di sikapi? 



Industri Pertanian Tak Cocok di Bali
Beritabali.com, Denpasar, Tingginya alih fungsi lahan menyebabkan semakin 
terbatasnya lahan pertanian di Bali. Kondisi ini yang menyebabkan Asosiasi 
Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai Bali sudah tidak cocok sebagai lokasi 
pengembangan industri pertanian. 

Ketua Apindo Bali Panundiana Khun pada keteranganya di Renon (14/2) menegaskan 
akibat semakin terbatasnya lahan
pertanian maka sudah saatnya pemerintah untuk memberlakukan program trasmigrasi 
bagi para petani di Bali. Sebagai salah satu contoh program trasmigrasi petani 
ke Kalimantan.

“Kalau hanya petani penggarap itu kenapa tidak dibawa trasmigrasi saja ke 
Kalimantan. Di Kalimantan itu satu hektar hutan hanya dua juta. Bisa minta 
gratis. Kaltim, kalteng, Kalbar kebanyakan penduduknya orang Jawa semua. 
Penduduk lokalnya hanya 30 persen,” ujar Panundiana Khun.

Panundiana Khun menambahkan walaupun pertanian dapat tetap dikembangkan di 
Bali, namun pertanian tersebut hanya sebagai pelengkap pariwisata semata. 
Selain itu pertanian hanya akan menjadi bagian dari paket wisata di Bali. (mlt)



[bali] Re: Fwd: makalah pilkada

2011-02-20 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Urun rembug sedikit tiang kurang sependapat bahwa prasyarat demokrasi
bahwa masyarakat mesti mapan dahulu, tapi yang lebih tepat mungkin
masyarakat mesti dewasa lebih dahulu...

Kedewasaan untuk legowo menerima kekalahan..kedewasaan untuk mengakui
kemenangan pihak lawan dst...

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Gde Wisnaya Wisna
Sent: Sunday, February 20, 2011 10:21 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada

 

Mbak Vieb,

 

Dengan kondisi masyarakat sekarang, yaitu belum melek demokrasi sbg
sarana untuk mendapatkan pemimpin yang baik, serta belum sejahtera,
sesungguhnya penerapan demokrasi langsung belum saatnya. Terbukti ada
150 kepala daerah menjadi tersangka korupsi.

 

Prasyarat suatu demokrasi adalah masyarakat yang sejahtera. Jadi,
mengapa kita harus malu untuk mengevaluasi sistem demokrasi langsung,
yang selama beberapa tahun ini kita adopsi mentah2 dari negara mapan ?

 

salam

gde wisnaya 

2011/2/19 Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id

SAya tambahkan untuk memudahkan berpikir.

 

1.   Kondisi masyarakat sekarang belum memungkinkan (kata P Wis)

2.   Bagaimana kondisi yang diharapkan? (pertanyaan kita semua);
jawaban jelas : perubahan character, sikap, kondisi masyarakat (Sosial
dan Economi) semua menuju ke kesejahteraan

3.   Apa tindakan kita? Para Tokoh, Akademisi, masyarakat secara
luas (Stakeholders)

 

Jadi yang mungkin bisa di mulai untuk di lakukan adalah - menyusun
strategi untuk mencapai harapan tersebut

 

Makasi,

Viebeke

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Saturday, February 19, 2011 9:43 AM


To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada

 

P Wis yang baik,

 

Menurut pendapat saya (kalau boleh besuara) gagasan 'perubahan' yang di
usulkan oleh P Ketut Teja sangat di butuhkan sekarang ini, dan bisa di
mulai di Singaraja oleh para akademian, pemimpin dan masyarakat melalui
'political will'.  Masyarakat perlu di didik untuk mau berkontribusi
untuk kandidatnya, karena kalau tidak maka 'ketidak sesuaian' akan
selalu terjadi dari yang kecil kecil sampai yang besar; demo dimana
mana; marah marah dan berkelahi... yang semua itu karena masyarakat yang
di bayar.  Kandidat pun di Negara maju perlu untuk menyediakan dana
besar, itu lumrah, harus punya modal.

 

Coba perhatikan, di Negara 'masyarakat sipil' mendorong mantan Bupatinya
masuk penjara; itu juga bagian dari perubahan yaitu memperingati para
'pemimpin cq penguasa' bahwa ke semena mena an itu tidak lah benar.

 

Kalau tidak berkenan maka mohon di abaikan.

 

Salam,

 

Vieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Gde Wisnaya Wisna
Sent: Friday, February 18, 2011 10:51 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Fwd: makalah pilkada

 

P. Teja,

 

Saya sangat hargai gagasan ini, das sollen memang seperti itu, shg
diperoleh pemimpin yang hanya mencari rente politik dan break even
point.

 

Namun das sein mungkin sangat jauh dari harapan gagasan ini pak, kondisi
masyarakat kita yang masih belum memungkinkan. Di negara maju,
masyarakatlah yang berkontribusi membiayai kampanye kandidatnya, melalui
berbagai cara pengumpulan uang. Tetapi di negara seperti Indonesia,
masyarakat masih harus dibeli suaranya. Kandidat, karena itu harus
menyediakan sejumlah besar uang.

 

Tapi, siapa tahu suatu saat gagasan pak Teja bisa terwujud.

 

salam

gde wisnaya

2011/2/18 ketut.tejawibawa ketut.t...@sgu.ac.id

Pak Gde Wisnaya dan teman2,

Saya punya usul yg masih embrio tentang virus, terutama virus hiv yg
sedang di teliti, bisa di redam pengembangannya dengan bromelain namun
diextrakt dari buah2an, seperti halnya kita makan rujak, juss atau
sejenisnya.
Salah satu hal yg bentuknya akademik tentu akan menarik masa bila calon
kontenstan meletakkan porsi tertenti pendekatan budaya berfikir dan
terus berfikir, lebih menggunakan logika, dan menghormati pendapat
orang, dan mencari solusi dengan dialog pikiran.

Saatnya pemilihan pimpinan daerah ... biaya rendah dan tdk
bergutang, namun kaya akan inovasi dan pikiran baru.
Keto malu, di dunia teknologi sedang berkembang 'material2 baru, sekala
micro dan nano'

sukseme
ketut teja-sgu




On 2/17/2011 11:21 PM, Gede Suardana wrote: 



Sent from my iPhone


Begin forwarded message:

From: suardana gede suardana...@yahoo.com
Date: September 27, 2007 16:23:34 GMT+07:00
To: Pan Bima gdewisn...@gmail.com
Cc: BASKORO BUDIYANTO pradipt...@yahoo.com
Subject: makalah pilkada

dear, pak wis

saya kirimkan naskah makalah pilkada untuk tanggal 4 oktober
2007, tolong diperiksa dan kalau sudah pas, tolong diprint kan untuk
kesbang linmas dan printkan juga untuk pak Gede Dharma Wijaya. naskah
ada pada attach file.

tnx - Gede Suardana





Luggage? GPS? Comic 

[bali] Re: secret of nation

2011-02-13 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Terimakasih Gede..

 

By the way India bersama China sekarang menjadi kekuatan ekonomi raksasa
yang diperhitungkan di Dunia..

India khususnya memiliki BRAIN POWER yang luarbiasa,  India mencetak
jutaan Insinyur dan Doktor yang saat ini memenuhi pangsa pasar global
menjadi executive2 top di negara-negara maju..

Kenapa India begitu maju khususnya pendidikannya? Karena biaya
pendidikan di India sangat murah..

Sebagai contoh : orang India asli kalau menempuh program S1 di negeri
mereka, membayar hanya sekitar 100 ribu rupiah saja per tahun..untuk
program S2 sekitar 350 ribu rupiah saja per tahun..

Begitu murahnya, namun kualitas pendidikan sangat baik..India tidak
mementingkan gedung-gedung yang megah ataupun mobil-mobil mewah, tapi
mereka memperhatikan Kualitas dan Mutu Pendidikan yang murah, bersaing
di pasar global.. Saat ini sebagian besar Insinyur-Insinyur IT yang
bekerja di perusahaan2 raksasa IT di Amerika adalah orang-orang India..

Di Indonesia para pekerja ahli India mulai masuk, mereka mau digaji
lebih murah dibandingkan dengan orang Bule, dan mereka sangat pintar dan
kerja keras...

 

Pendidikan di Indonesia saat ini gimana?? Sangat mahal sekali...untuk
masuk perguruan tinggi TOP ratusan juta mesti dipersiapkan...

Indonesia dalam dekade ini dan dekade mendatang akan dijajah  oleh
tenaga-tenaga kerja asing, karena kita tidak mampu menyediakan BRAIN
POWER 

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of suardana gede
Sent: Sunday, February 13, 2011 9:03 AM
To: bali@lp3b.or.id; bali lp3b; darma dede; deva suliwa; Demokrat News;
purwaningtyast...@yahoo.com; purwadi sanbe; Dharma Suwira
Subject: [bali] secret of nation

 

dear all,
I send you the secret of nation become the big nation...the rich
nation...in all of we want...please see attach file
thx
gede

 



[bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.

2011-01-25 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Kenapa PLTGU Pemaron tidak di-demo saja..lakukan clash action, kumpulkan
data kerugian yang mesti ditanggung oleh pelaku pariwisata akibat limbah
solar ini? 

 

 

Salam
GNA 

 

-Original Message-
From: tleng...@web.de [mailto:tleng...@web.de] 
Sent: Wednesday, January 26, 2011 3:14 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.

 

Bupati dan Gubernurnya sekarang bungkam!

 

Rakyat.akan berkata...Takdir.

 

Dan apa kata ikan-ikan serta habitat laut yang lainnya; Hey...Tunggu
sampai kami semua mati, dan...uangmupun tak dapat kalian makan.

 

 

Salam

Th.Lengkey

 

- Original Message - 

From: Asana Viebeke Lengkong mailto:asan...@indo.net.id  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Wednesday, January 26, 2011 3:47 AM

Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.

 

Hal seperti ini lebih baik tidak masuk PTUN, tapi dengan
kekuatan masyarakat saja sebagai pe monitor kebijakan dan pelaksanaan
peraturan 

 

Kalau sudah masuk PTUN ya penguasanya yang menang - sebagai
pembuat aturan dan pelaksana aturan

 

Yang di serang sebenarnya adalah DPRD nya di Buleleng dan
Pemerintah setempat yang tidak mempertahankan Tata Ruang yang notabene
pastinya sudah ada SK yang berdasarkan aturan hukum.

 

Negara kita ini di kuasai dan tersandera

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On
Behalf Of wayan artika
Sent: 26 Januari 2011 8:02
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.

 

ikut berduka cita atas kekalahan phri buleleng. uangnya mungkin tak ada
ya? untuk menang perlu kongsi dan uang.

salam
artika
di pemaron

--- On Tue, 1/25/11, Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com wrote:


From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com
Subject: [bali] Re: Pipa PLTGU Pemaron bocor.
To: bali@lp3b.or.id
Date: Tuesday, January 25, 2011, 7:08 AM

LP3B juga prihatin pak dan sangat menyesalkan kejadian ini, tadi saya
sudah survey ke laut.

Kita harus selalu ingatkan kejadian ini sangat merugikan masyarakat
nelayan dan kelompok perahu snorkling.

Men Pak Suwela nu semangat ?

2011/1/25 nyoman suwela nsuw...@yahoo.com

Baca harian lokal yg memberitakan pipa solar milik Indonesian Power di
Pemaron kawasan wisata Lovina bocor dan telah mencemari air laut. Kita
jadi ingat waktu PHRI bersama masyarakat di kawasan wisata LOVINA
menentang pembangunan PLTGU tsb di Pemaron yg dg Perda Bali telah
ditetapkan sbg bagian dr kawasan wisata Lovina dan disarankan spy
dibangun di Celukan Bawang yg telah ditetapkan sbg KAWASAN INDUSTRI. Di
kawasan  wisata MESTINYA tidak diijinkan pembangunan industri. Fakta
berbicara lain. Gubernur Bali dan Bupati Buleleng tetap mengijinkan.
Persoalaannya sampai ke PTUN dan PHRI Buleleng kalah. Apa yg
dikhawatirkan PHRI Buleleng terjadi. Pipa bocor dan laut tercemar sbg
aset pariwisata Buleleng. PHRI benar tapi kalah. Kebenaran dapat
dikalahkan tetapi tidak bisa disalahkan, kata nenek saya. Nah kanggoang
nuturang tuak labuh.




--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi : http://www.lp3b.or.id
Arsip : http://bali.lp3b.or.id
Moderators: mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id
Berlangganan  : mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id
Henti Langgan : mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id




-- 
Gde Wisnaya Wisna
Jl.Dewi Sartika Utara 32A
Singaraja-Bali
website : www.lp3b.com

 



[bali] WEWARAN : Zodiak Anda berubah ?

2011-01-17 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Memang Benar, Zodiak Bali terlengkap di dunia, dengan kombinasi lebih
dari 1.3 milliar kombinasi sifat ...!!!

 

Selengkapnya adalah Dasa Wara, Wuku dan Sasih ..

Jadi : 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 10 x 30 x 12 =1,306,368,000
kombinasi sifat ...

 

Dasa Wara yaitu :

Eka wara = Luang

Dwi Wara = Menga Pepet 

Tri Wara = Pasah, Beteng, Kajeng

Catur Wara = Sri, Laba, Jaya, Menala

Panca Wara = Umanis, Pahing, Pon Wage, Keliwon

Sapta wara = Redite, soma, anggara, buda, wrespati, sukra, saniscara

Asta Wara = Sri, indra, guru, yama,rudra, brahma, kala, uma

Sanga Wara = Dangu, jangur, gigis, ogan, ongan, urungan, erangan, tulus,
dadi

Dasa Wara = pandita, panti, suka, duka, sri, manu, manusia, raja, dewa,
raksasa

 

Dan 30 wuku = sinta, landep, ukir, kulantir, taulu, gumbreg, wariga,
warigadean, julungwangi, sungsang, dunggulan, kuningan, langkir,
medangsia, pujut, pahang, klurut, merakih, tambir, medangkungan, matal,
uye, menail, prangbakat, bala, ugu, wayang, kelawu, dukut, watugunung 

 

Sementara Sasih (Bulan) berjumlah 12 : Kasa, Karo, katiga, kapat,
kalima, kanem, kapitu, kauulu, kasanga, kadasa, desta, sadha

 

Sasih (Bulan) Bali sangat Unik, karena kombinasi antara Lunar dan Solar
System : jadi ada system pengalantaka-nya sendiri : yaitu bagaimana agar
system Lunar bisa nyambung dengan System Matahari 

Dalam System ini misalnya bagaimana Hari Raya Nyepi diatur waktunya
selalu jatuh pada Tilem Kesanga tapi diusahakan juga akan jatuh pada
bulan sekitar Maret dan April (tidak pernah bergeser dari Bulan Maret
April : Kesanga-Kedasa)...

 

Tentu System Kalender Hindu Bali akan berbeda dengan Kalender Hijriah
(penanggalan Islam), kalender Hijriah murni Kalender Lunar (bulan),
sehingga Hari Idul Fitri tiap tahun akan selalu bergeser karena tidak
pernah di upayakan untuk disinkronkan dengan Kalender
Matahari...pergeseran kalender Hijriah per tahun adalah 365 -354 = 11-12
hari 

 

 

Di Jawa juga ada Sistem Wewaran (Pawukon), tapi karena di Jawa agama
masyarakatnya sudah beralih sebagian besar ke Islam, maka sistem Wewaran
hampir sudah tidak dipakai lagi, kecuali yang Panca Wara = Umanis,
Pahing, Pon, Wage, Kliwon . Sebenarnya sistem Wewaran Bali asalnya dari
Jawa, karena Agama Hindu Bali juga berasal dari Agama Hindu
Jawa...sementara Agama Hindu di Jawa berasal dari Agama Hindu yang
dibawa oleh para Pandita Keling dari India Selatan...

 

Yang menarik bahwa Sistem Wewaran adalah murni Produk Indonesia (Jawa)
dan bukan dari India..

Di India tidak mengenal Wewaran dan Wuku..tapi mereka mengenal Sasih
(Bulan) yang berdasarkan Matahari (Solar System) namun dengan nama-nama
berbeda 

 

Salam

GNA 

 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of GBSuparta
Sent: Tuesday, January 18, 2011 5:42 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Zodiak Anda berubah ?

 

Zodiak orang menurut  ilmu leluhur Bali berjumlah 7 x 5 x 30 = banyak
7 = Saptawara
5 = Pancawara
30 = wuku
Lebih hebat mana dibanding hanya 13 zodiak?

 

Salam,
GB Suparta

Know science, learn engineering, create technology, develop business

 

 



From: Gde Wisnaya Wisna gdewisn...@gmail.com

Subject: [bali] Zodiak Anda berubah ?

Profesor Parke Kunkle yang ahli di bidang astronomi meluncurkan
konstelasi zodiak yang dianggapnya sudahup to date. Astronom ini
menambah Ophiuchus, yang membuat total zodiak berjumlah 13 bintang.

Apakah zodiak Anda berubah atau tidak? Silakan melihat perubahan zodiak
yang baru di bawah ini seperti yang dikutip dari dailymail.co.uk, Sabtu
(15/1/2011).

Pembagian zodiak yang lama (versi Babylonia kuno):

-Aquarius  : 20 Januari-18 Februari

-Pisces: 19 Februari-20 Maret

-Aries : 21 Maret-19 April

-Taurus: 20 April-20 Mei

-Gemini: 21 Mei-20 Juni

-Cancer: 21 Juni-22 Juli

-Leo   : 23 Juli-22 Agustus

-Virgo : 23 Agustus-22 September

-Libra : 23 September-22 Oktober

-Scorpio   : 23 Oktober-21 November

-Sagitarius: 22 November-21 Desember

-Capricorn : 22 Desember-19 Januari

 

Pembagian zodiak yang baru setelah sumbu bumi bergeser:

-Aquarius  : 17 Februari-11 Maret

-Pisces: 12 Maret-18 April

-Aries : 19 April-13 Mei

-Taurus: 14 Mei-21 Juni

-Gemini: 22 Juni-20 Juli

-Cancer: 21 Juli-10 Agustus

-Leo   : 11 Agustus-16 September

-Virgo : 17 September-30 Oktober

-Libra : 31 Oktober-23 November

-Scorpio   : 24 November-29 November

-Ophiuchus : 30 November-17 Desember

-Sagitarius: 18 Desember-20 Januari

-Capricorn : 21 Januari-16 Februari

 

Jadi, apakah bintang Anda tetap atau berubah?


 

Catatan:

Saya berubah dari VIRGO menjadi LEO, wah pantesan tambah galak dan
pemberani saya belakangan ini.hehehe..


-- 
Gde Wisnaya Wisna
Jl.Dewi Sartika Utara 32A
Singaraja-Bali
catatanwisnaya.blogspot.com 

 



[bali] Re: negeri korup

2011-01-15 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Mungkin benar pak, tapi tulisan bapak cendrung ke revolusi sosial sperti 1998, 
kritik dan kecaman bisa langsung ke pemerintah..tapi utk rev.sosial perlu 
triger..tahun 98 triger-nya adalah tewasnya mahasiswa Trisakti dalam kerusuhan 
Mei, disamping krisis ekonomi yg dahsyat..

Salam
GNA



From: bali-bou...@lp3b.or.id bali-bou...@lp3b.or.id 
To: bali@lp3b.or.id bali@lp3b.or.id 
Sent: Sat Jan 15 20:20:58 2011
Subject: [bali] Re: negeri korup 


Tulisan saya harus dilihat sebagai tulisan yag sangat pribadi dan itu adalah 
perasaan rakyat. Ketika kita lihat televisi semua pejabat tersenyum. 
Seakan-akan semua beres. Saya sedang menekuni studi realisme sosialis dan paham 
kerakyatan. Di sana rakyat diperhatikan dan dipimpin dengan baik. Tapi 
sekarang? Rakyat dimiskinkan dan rakyat hanya bunga-bunga demokrasi. Saya 
tersiksa oleh tayangan televisi. Sungguh bodoh kita ini. Sekali lagi itu adalah 
pandangan rakyat.

Salam
Artika

--- On Thu, 1/13/11, Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id wrote:



From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id
Subject: [bali] negeri korup
To: bali@lp3b.or.id
Date: Thursday, January 13, 2011, 7:40 PM



Pak Artika, di tulisan Bapak menurut saya energy-nya terlalu panas 
(terlalu banyak emosi yang ditumpahkan)..

Situasi di negeri ini sebenarnya jauh sangat rumit dan kompleks, jadi 
tidak akan bisa dipecahkan masalahnya hanya oleh pemerintah sendiri..

Sebab pelaku korupsi jumlahnya bukan puluhan orang, menurut Taufiq 
Ismail bisa jadi ratusan ribu orang atau mungkin mencapai 1 juta orang..

Perlu kebangkitan kesadaran setiap individu rakyat Indonesia untuk 
menghindari prilaku korup dari dalam dirinya, dan akhirnya berpengaruh ke 
lingkungan sekitar, dan meluas sampai ke bangsa dan negara

 

Berikut cuplikan tulisan Taufiq Ismail, tentang Topik yang sama yang 
sedang Pak Artika soroti...

 

Suksme

Ngurah Ambara

 

-

Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling

Oleh Taufiq Ismail

Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap 
tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor 
Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan Penunggak 
Bank Dunia.

Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah paling 
murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh 
harapan dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena
majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.

Negeri kita tidak merdeka lagi, kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak 
bangsa.
Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.
Makin banyak kita meminjam uang, makin gembira karena leher kita makin 
mudah dipatahkannya.

Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan, begitu laporan 
penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi .
Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras, 
yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.

Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah
dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf

[bali] negeri korup

2011-01-13 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pak Artika, di tulisan Bapak menurut saya energy-nya terlalu panas
(terlalu banyak emosi yang ditumpahkan)..

Situasi di negeri ini sebenarnya jauh sangat rumit dan kompleks, jadi
tidak akan bisa dipecahkan masalahnya hanya oleh pemerintah sendiri..

Sebab pelaku korupsi jumlahnya bukan puluhan orang, menurut Taufiq
Ismail bisa jadi ratusan ribu orang atau mungkin mencapai 1 juta orang..

Perlu kebangkitan kesadaran setiap individu rakyat Indonesia untuk
menghindari prilaku korup dari dalam dirinya, dan akhirnya berpengaruh
ke lingkungan sekitar, dan meluas sampai ke bangsa dan negara

 

Berikut cuplikan tulisan Taufiq Ismail, tentang Topik yang sama yang
sedang Pak Artika soroti...

 

Suksme

Ngurah Ambara

 

-

Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling

Oleh Taufiq Ismail

Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap
tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor
Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan Penunggak
Bank Dunia.

Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah paling
murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan
dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena
majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.

Negeri kita tidak merdeka lagi, kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak
bangsa.
Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.
Makin banyak kita meminjam uang, makin gembira karena leher kita makin
mudah dipatahkannya.

Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan, begitu laporan
penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi .
Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras,
yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.

Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah
dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling yang prosedur pencuriannya malah dilindungi
dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata, bagian juga dari yang pegang
senjata dan yang memerintah.

Bagaimana ini?

Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up
Operation),
tangan kanannya membuat yayasan beasiswa, asrama yatim piatu dan
sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji.
Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran,
otak kanannya berzakat harta, bertaubat nasuha dan memohon ampunan
Tuhan.
Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?
Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang,
malahan mereka juru tafsir peraturan dan merancang undang-undang,
penegak hukum sekaligus penggoyang hukum, berfungsi bergantian.

Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan
ribu,
barangkali sekitar satu juta orang ini,
cukup jadi sebuah negara mini, meliputi mereka yang pegang kendali
perintah, eksekutif,
legislatif, yudikatif dan dunia bisnis, yang pegang pestol dan
mengendalikan meriam,
yang berjas dan berdasi. Bagaimana caranya?

Mau diperiksa dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan?

Percuma

Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana 

[bali] Re: Kisah Nyata Seorang Wanita Karir

2010-12-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Om Suastiastu, Selamat Hari Raya Galungan buat  rekan-rekan yang
merayakan ..

Sesuai dengan pesan yang diposting Pak Gde Wisnaya, semoga semangat Hari
Galungan membuat kita senantiasa bisa memilih kebenaran berdasarkan
viveka (budi dan nurani) dan tidak sekedar untuk memenuhi ego duniawi
kita (ahamkara)..

 

Suksme

Ngurah Ambara

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Gde Wisnaya Wisna
Sent: Tuesday, December 07, 2010 3:26 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Kisah Nyata Seorang Wanita Karir

 


SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN  KUNINGAN UNTUK YANG MERAYAKAN, SEMOGA KITA
SELALU DIBERI KEMAMPUAN UNTUK MEMILIH YANG BENAR. 

 

Kisah Nyata Seorang Wanita Karir

 

Untuk seorang ibu yang sibuk bekerja dan bekerja

 

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak, mantan direktur sebuah Perusahaan
multinasional. Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang
yang berhasil dalam karir, namun sungguh jika seandainya saya boleh
memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti
sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia.

 

Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun
baru saja meninggal karena overdosis narkotika. Sungguh hidup saya
hancur berantakan karenanya. Suami saya saat ini masih terbaring di
rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena
memikirkan musibah ini.

 

Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan
sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga
merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya. Sungguh apa lagi yang
bisa saya harapkan.

 

Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah
pembantu kami.. Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba.

 

Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak
begitu hebat pada putri kami.

 

Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia
telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu, ketika Doni berumur 2
tahun.

 

Bahkan bagi Maya dan Doni, bik Inah sudah seperti ibu kandungnya
sendiri.

 

Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia
meninggal..

 

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku
hariannya berisi hal ini.

 

Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname
di rumah sakit selama 3 minggu), Maya hanya menulis singkat sebuah
kalimat di buku hariannya Hari ini Mama sakit di Rumah sakit, hanya
itu saja.

 

Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul.

 

Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.

 

Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni, Maya dan Suami saya.

 

Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang
keadaan perusahaan daripada keadaan mereka.

 

Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian, bahkan mungkin
lebih.

 

Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan
urusan mereka.

 

Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun
sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja. Ketika hari Senin
tiba, saya dan suami sudah seperti robot yang terprogram untuk urusan
kantor.

 

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti
bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu
terlalu kuno cara berpikirnya. Memang Ibu saya memutuskan berhenti
bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.

 

Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya
sangat baik.

 

Dan ayah pun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan
penghasilan.

 

Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan
mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana
kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa
gunanya saya sekolah tinggi-tinggi?

 

Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya
dan penghasilan.

 

Dan biasanya setelah ada nasehat ibu, saya menjadi lebih perhatian pada
Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti
asal urusan kantor dan karir fokus saya.

 

Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka,
toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan kualitas pertemuan
dengan anak lebih penting dari kuantitas selalu menjadi patokan saya.

 

Sampai akhirnya semua terjadi dan di luar kendali saya dan berjalan
begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.

 

Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba.

 

Dan saya tidak mengetahuinya!!! Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini
selalu terngiang di telinga.

 

Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan
kembali ke desa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah
dia ditinggal mati suaminya.. Namun karena Maya dan Doni keberatan maka
akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami.

 

Pengorbanan bik Inah buat 

[bali] Re: Galungan

2010-12-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Ide yang menarik..kalau malam galungan di masing-masing rumah menyalakan
lampu sentir dan mematikan lampu-lampu listrik..

Kembali seperti Bali tahun 1970-an..akan menjadi revitalisasi budaya..

Dan akan nyambung juga dengan tradisi hari raya yang mirip dengan
galungan di India yaitu Dipavali, festival of light, dimana orang-orang
India merayakannya dengan menyalakan sentir di rumah-rumah 

Sentir, atau cahaya merupakan simbol penerangan batin dan menyebarkan
cahaya perdamaian ke seluruh bumi 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Wednesday, December 08, 2010 10:52 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Galungan

 

selamat me-Galungan untuk semeton sadayana...

 

semoga makin galang di hati, galang di dunia dan galang di hari depan...

semua galang, butuh lampu sentir untuk membuat segalanya galang...sinari
hati dengan lampu sentir.

 

lalu, selamat menjadi galang...

 

salam terang benderang,

ngurah beni setiawan

P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to

 

 



From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
To: bali@lp3b.or.id; bali-b...@yahoogroups.com
Sent: Wed, 8 December, 2010 9:33:18
Subject: [bali] Galungan

Selamat Galungan semua. selamat berpesta ria, baju baru, semua baru
dan hati baru.

 

Salam cinta,

 

Viebeke

 



[bali] Re: Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban

2010-11-08 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Om Suastiastu

 

Beni..itulah susahnya jadi orang-oarng Bali, begitu unik dan
eksentrik..tidak mau disalahkan..

Kenapa tidak diusut lebih detail, apa benar dugaan tiang bahwa pura pura
di mana pratama ini bisa dicuri karena memang tidak ada penjaga pura-nya
atau gimana? Jadi lebih baik check dan recheck lagi dengan data..

Nah kalau memang sudah ada penjaga pura-nya dijaga penuh 24 jam seperti
yang kami lakukan di sini, di Bontang dan Kutai Timur dan ternyata masih
hilang, maka ini baru problem yang serius ...

 

Kalau kita mau open minded, harusnya akan lebih senang memerima kritikan
daripada pujian..bukan begitu BENI?
Karena kritikan akan membuat kita makin kuat kalau kita mau membenahhi
diri...

Saya sendiri terbuka dengan kritikan-kritikan..dan kalau ada kata-kata
saya yang salah, saya mohon maaf...
Saya sering mengkritik tujuannya agar BALI menjadi LEBIH BAIK...itu
saja..dan saya tidak ada kepentingan pribadi terhadap HILANG atau TIDAK
HILANG-NYA pratima-pratima tersebut...

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Monday, November 08, 2010 9:28 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban

 

 

Kalau diperhatikan, Bli Ngurah Ambara ini selalu menunjuk bahwa
kitalah yang bersalah ya. Paling tidak itu impresi yang tyang dapat dari
pembahasan masalah pratima dan Bhagawadgita sebelumnya.

 

Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI... dan Masalahnya kita tidak
mau menerima fakta-fakta tersebut...
 

dan itu sah-sah saja. Tidak ada yang salah. Hanya sebuah opini toh.
Monggo saja.

Dengan begitu, tyang jadi ingat pesan orang tua diruman. Ketika menunjuk
orang dengan satu jari, empat jari lain mengarah ke diri sendiri.

 

Tapi Bli harus ingat, bahwa orang Bali tidak sebodoh yang bli
ungkapkan di email dibawah (red bold). Kita sudah maju dan jauh dari
prasangka bebodohan itu, fakta bahwa masih banyak pratima yang hilang
bukan semata kebodohan seperti yang dituduhkan (pura tak dijaga). Email
dibawah mengandung kesan bahwa saudara kita di Bali sangat kolot jika
dibandingkan komunitas Bali di, seperti yang bli sebutkan, Kutai Timur
dan Bontang.

 

Pak Wis,

Tulisan yang menarik.

 

salam dari lepas pantai Kalimantan yang indah,

 

ngurah beni setiawan

P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to

 

 



From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Mon, 8 November, 2010 7:21:37
Subject: [bali] Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban

Om Suastiastu

 

Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI...

Saat ini orang-orang Hindu Bali masih berfikir, bahwa Pratima itu benda
suci jadi tidak mungkin dicuri..karena Ida Batara melindungi Pura tsb
dari pencurian ...ini salah besar..

Kami yang tinggal di Luar Bali juga membuat Pura pura yang besar-besar,
tapi tidak ada pratima yang dicuri..kenapa? Karena kami tahu pencuri
harus diatasi oleh kita sendiri dan bukan oleh teori 

Bahwa benda suci tidak bisa dicuri... Di setiap pura di Luar Bali,
umumnya (90%) selalu dilengkapi dengan rumah Penjaga Pura ..jadi pura di
Jaga 24 Jam ...

Seperti di Pura kami di Sangatta, Kutai Timur, kami tempatkan 3 Penjaga
Pura, lengkap dengan rumah dan fasilitasnya...

Di Pura Bontang, selain ada penjaga Pura, juga Pratima di dalam Pura itu
di-lapisi dinding beton dan ditaruh di dalam Brankas dari Baja ..

Demikian juga di Pura Tenggarong dan Pura Samarinda

Jadi kalau mau umat Hindu di Bali mesti studi banding ke Luar Bali
bagaimana mengamankan pratima-pratima di Pura..

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of suardana gede
Sent: Sunday, November 07, 2010 9:03 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban

 

thanks p'wis...bali memang beda dengan pulau-pulau lainnya di NKRI...dan
itulah yang membuat bali terlihat cantik dan menarik bagi wisatawan.
konsep tri hita karana memang masih relevan digunakan untuk menata bali
tetap menjadi bali tanpa mengesampingkan tuntutan dan tantangan jaman
yang semakin modern, namun konsep yang apik nan harmonis menjadi tidak
harmonis karena bobroknya moral dan mental manusia itu sendiri...saya
gak habis pikir mendengar cerita kawan tentang pencurian pratima
tersebut yang pelakunya adalah oknum pemangku pura dalem akibat
dorongan nafsu duniawi yang tak terkendali...weweewewe, dunia sudah
semakin edankasus lemukih juga sarat dengan kepentingan dan
korbannya tetap masyarakat kecil yang ingin bertahan dan mempertahankan
kehidupannya...miris mendengarnya.. perubahan kearah positive paling
cepet bisa terwujud hanya dengan  menggunakan kewenangan melalui
leadership yang baik dari seorang pemimpin tanpa ada embel-embel konflik
kepentingan...tapi kapan ya.wualawualam, kata amin
rais...hehehehh
salam, 
gede suardana

[bali] pertemuan dgn Gubernur : CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

2010-11-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Mbak Asana..

 

Sebenarnya yang saya paparkan bukan kekosongan tapi fakta-fakta yang terjadi di 
lapangan..

Masalahnya kita tidak mau menerima fakta-fakta tersebut, karena tidak mampu 
mengatasi deskriminasi tersebut itu masalah lain..

Memang tentu bargaining power kelompok minoritas sangat lemah d inegeri ini..

Tapi Benang Merah yang disampaikan Mbak Asana benar: bahwa umat Hindu sendiri 
yang mesti secara aktif membentengi diri sendiri dari rongrongan dari dalam 
agar tidak tergerus dengan paham-paham yang dipaksakan datang dari Luar..

 

 

Minggu lalu (28 Oktober malam, di Gedung Jayasabha, Puputan), kami dalam 
kerangka Forum Study Pembangunan Bali (10 orang) sempat bertemu dengan Gubernur 
Bali memaparkan proposal tentang : Bagaimana Mengamankan Bali lebih baik 
terutama di pintu-pintu masuk Bali (Gilimanuk, Padangbai dsb) dengan system 
pemindai scan otomatis untuk bisa mendata seluruh pendatang dan menerapkan 
aturan tentang uang jaminan bagi para pendatang ke Bali..
Gubernur menyambut baik usulan ini dengan sejumlah catatanProposal ini 
pernah saya berikan copy-nya ke Mbak Asana beberapa tahun yang lalu...

Tindak lanjut pertemuan kami dengan Gubernur masih harus didetailkan dalam 
langkah-langkah teknis termasuk penyiapan PERDA dsb...

Tampaknya Gubernur bersikap sangat hati-hati agar tidak berbenturan dengan 
kebijaksanaan Pusat ...

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Asana 
Viebeke Lengkong
Sent: Friday, November 05, 2010 4:45 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

 

P Ambara yang baik,

 

Saya mohon maaf, karena saya harus sangat bersabar agar kita semua belajar, 
selalu sulit menjelaskan, bahwa tak ada agama yang dipinggirkan oleh siapapun; 
kalau penganutnya memahami agamanya sendiri.kata orang bijak, jangan 
berdebat tentang kekosongan, nanti terjebak menjadi argumentasi yang negatif...

 

Salam,

 

Vieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde 
Wisnaya Wisna
Sent: 05 Nopember 2010 16:23
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

 

Ty setuju dengan p. Gede Suardana. 

Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan baiknya lewat japri (jalur pribadi) 
saja. Saya bisa merasakan, banyak rekan kita yang tidak nyaman dengan diskusi 
atau perdebatan tentang SARA...saya melihat kurang produktif ditengah kita 
memperkuat NKRI.

 

salam

gde wisnaya

2010/11/5 suardana gede suardana...@yahoo.com

semeton sareng sami ampunang je mendebatkan agama,,,riskan 
gati...ujung-ujungnya keyakinan...mari kita ngomongin tentang hidup dan 
kehidupan riil dengan wiweka yang kita miliki share experience...dlll
sukme
gede suardana
bondowoso

 



From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) gede.amb...@kpc.co.id


To: bali@lp3b.or.id

Sent: Fri, November 5, 2010 7:13:31 AM


Subject: [bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

 

Mbak Asana yang baik...

 

Saya sependapat dengan Mbak Asana bahwa semua agama itu baik..tapi dunia ini 
tternyata tidak tulus..ada propaganda yang tersembunyi dan terang-terangan yang 
lebih meng-iklankan agama-agama Semitik (Kristen dan Islam) tapi agama-agama 
Timur dipinggirkan (Hindu dan Buddha)..propaganda ini bersifat sangat halus 
melalui tayangan-tayangan, iklan-iklan dsb..yang akhirnya secara bawah sadar 
kita lama-lama terpengaruh..sama seperti kita menonton TV lebih sering ada 
tayangan Sabun-Cuci RINSO, sebagai sabun no 1, dalam alam bawah sadar saat kita 
ke supermarket akhirnya kita beli RINSO...

Contoh lain selama bulan Ramadhan, tayangan di TV full tentang ISLAM dan 
PUASApadahal orang tidak mengerti bahwa PUASA itu berasal bukan dari Bahasa 
Islam tapi dari bahasa Veda, puasa berasal dari kata UPAVASA (artinya 
pengendalian diri) dan begitu banyak ada slot TV berbicara tentang ISLAM, 
demikian juga menjelang NATAL...

Tapi slot-TV mengenai Hindu sangat jarang sekali...

Contoh Lain, di Gramedia di luar BALI, mencari buku-buku Agama Hindu sangat 
mustahil, tidak ada buku-buku Hindu, tapi Buku- buku ISLAM dan KRISTEN berjejer 
dalam jumlah yang seimbang...

Ada apakah di Negeri Pancasila ini?? Kenapa umat Hindu selalu dipinggirkan?? 

 

Kronologis Bhagavadgita yang Mbak baca ini yang jelas bukan dari orang Hindu, 
para misionaris Kristen dan pendukungnya berupaya menyatakan bahwa 
Bhagavadtgita adalah sisipan kitab setelah kejadian perang Bharatayuda..jadi 
mereka menyatakan Bhagavadgita baru muncul abad ke 4-5 masehi, ini tentu sangat 
salah..Para peneliti sejarah Hindu, dari umat Hindu sendiri di India telah 
memperoleh bukti-bukti konkrit adanya bekas kerajaan Sri Krishna yaitu Dwaraka, 
yang tenggelam di pinggiran kota Gujarat sekarang ini..dari data pengkuran 
radiasi isotop karbon diketahui bahwa bekas reruntuhan ini berasal dari jaman 
sekitar tahun 3000 sebelum Masehi, sesuai dengan

[bali] Pratima Sakral ?? : Bali Menyimpan Banyak Beban

2010-11-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Om Suastiastu

 

Bali tidak mau belajar dari LUAR BALI...

Saat ini orang-orang Hindu Bali masih berfikir, bahwa Pratima itu benda
suci jadi tidak mungkin dicuri..karena Ida Batara melindungi Pura tsb
dari pencurian ...ini salah besar..

Kami yang tinggal di Luar Bali juga membuat Pura pura yang besar-besar,
tapi tidak ada pratima yang dicuri..kenapa? Karena kami tahu pencuri
harus diatasi oleh kita sendiri dan bukan oleh teori 

Bahwa benda suci tidak bisa dicuri... Di setiap pura di Luar Bali,
umumnya (90%) selalu dilengkapi dengan rumah Penjaga Pura ..jadi pura di
Jaga 24 Jam ...

Seperti di Pura kami di Sangatta, Kutai Timur, kami tempatkan 3 Penjaga
Pura, lengkap dengan rumah dan fasilitasnya...

Di Pura Bontang, selain ada penjaga Pura, juga Pratima di dalam Pura itu
di-lapisi dinding beton dan ditaruh di dalam Brankas dari Baja ..

Demikian juga di Pura Tenggarong dan Pura Samarinda

Jadi kalau mau umat Hindu di Bali mesti studi banding ke Luar Bali
bagaimana mengamankan pratima-pratima di Pura..

 

Suksme

Ngurah Ambara 

 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of suardana gede
Sent: Sunday, November 07, 2010 9:03 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban

 

thanks p'wis...bali memang beda dengan pulau-pulau lainnya di NKRI...dan
itulah yang membuat bali terlihat cantik dan menarik bagi wisatawan.
konsep tri hita karana memang masih relevan digunakan untuk menata bali
tetap menjadi bali tanpa mengesampingkan tuntutan dan tantangan jaman
yang semakin modern, namun konsep yang apik nan harmonis menjadi tidak
harmonis karena bobroknya moral dan mental manusia itu sendiri...saya
gak habis pikir mendengar cerita kawan tentang pencurian pratima
tersebut yang pelakunya adalah oknum pemangku pura dalem akibat
dorongan nafsu duniawi yang tak terkendali...weweewewe, dunia sudah
semakin edankasus lemukih juga sarat dengan kepentingan dan
korbannya tetap masyarakat kecil yang ingin bertahan dan mempertahankan
kehidupannya...miris mendengarnya.. perubahan kearah positive paling
cepet bisa terwujud hanya dengan  menggunakan kewenangan melalui
leadership yang baik dari seorang pemimpin tanpa ada embel-embel konflik
kepentingan...tapi kapan ya.wualawualam, kata amin
rais...hehehehh
salam, 
gede suardana
kubutambahan

 



From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Sun, November 7, 2010 3:05:25 PM
Subject: [bali] Re: Bali Menyimpan Banyak Beban

P Wis,

 

Interesting article.  Thank you.  Bali itu termasuk besar nggak ya
???

 

Yang ngerti bahwa itu pratime ya Cuma orang Bali saja kalau orang
asingnya Cuma tau bahwa itu barang bagus layak di perdagangkan,
disamping itu juga banyak yang barang di buat baru dan kemudian di
antikan.

 

Ada nggak yang bisa menjabarkan transformasi soscial yang kemudian bisa
menjadi action plan dan dapat di laksanakan sedikit semampunya???

 

Mungkin bisa di share

 

vieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Gde Wisnaya Wisna
Sent: 07 Nopember 2010 7:17
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Bali Menyimpan Banyak Beban

 

BALI MENYIMPAN BANYAK BEBAN

Oleh : Gde Wisnaya Wisna

Seorang ahli psikoanalisa dari Jerman yang sangat terkenal dan hidup
antara tahun 1856 s/d 1939 yaitu Sigmon Freud, pernah mengatakan bahwa
manusia hidup memiliki 2 naluri, yaitu naluri kehidupan dan naluri
kematian. Naluri kehidupan merupakan dorongan spontan dari dalam diri
manusia untuk hidup dan tumbuh, termasuk keinginan untuk mempertahankan
kehidupan. Sementara naluri kematian adalah dorongan spontan dari dalam
diri manusia berkaitan dengan keinginan mengakhiri kehidupannya menuju
kematian, dan juga keinginan menghancurkan pihak lain. Kedua naluri ini
berdampingan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Baik naluri
untuk bertahan hidup maupun naluri untuk menghancurkan eksis bersama
dalam satu pribadi manusia yang utuh..

Dalam konteks yang disampaikan oleh Sigmon Freud tersebut, Bali
nampaknya harus mawas diri dalam melangkah ke masa depan. Berbagai
peristiwa yang terjadi belakangan ini seperti penggugatan Perda RTRW
Bali oleh sekelompok masyarakat Bali sendiri, pencurian pretima ,
kerusakan lingkungan dan konflik adat sangat membuat miris hati kita.
Sejauh ini Bali dikenal dengan sebutan banyak nama yang indah-indah,
seperti Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, Pulau Sorga, Pulau Kahyangan
dan lain-lain. Tentu orang luar yang mengagumi Bali yang memberikan nama
tersebut. Tahun 2009 Bali juga menjadi pulau tujuan wisata terbaik di
asia pasifik. Tapi kecendrungan perkembangan Bali ternyata menjauh dari
makna nama-nama tersebut.

 

Terganggunya Parhyangan 

Tanpa disadari, naluri orang Bali untuk menghancurkan dirinya
sendiri kini sedang bekerja dengan laju yang mengkhawatirkan.Tiga pilar
kehidupan orang Bali, yaitu parhyangan, palemahan dan pawongan, sedang

[bali] Re: CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

2010-11-04 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
 yang baik,

 

Boleh kalau saya ikut campur sedikit tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua 
agama.

 

Yang di sampaikan oleh P Nengah Sudja itu kan sebuah cerita yang bisa di anggap 
sebuah fenomena untuk menambah pengetahuan saja dan pada kenyataannya memang 
begitu, saya yakin di agama hindu pun pasti ada fenomena seperti itu, tinggal 
di cari saja dan di sampaikan juga ke teman teman, dan tidak perlu memandang 
agama karena ini sebuah fenomena disamping itu, dalam tayangan itu pun sudah di 
sebutkan walalupun anda tidak beragama pun cobalah untuk mencermati fenomena 
ini kemudian doa yang ditulis juga doa yang sangat universal.

 

 

Mungkin kalau berkenan:  pencerahan dari seorang sahabat di bawah ini bisa di 
jadikan pertimbangan:

 

Bhagavad-gītā  bagian dari kisah Mahabrata yang ditempatkan sebagai itihasa, 
kisah-kisah suci, secara tersendiri Bhagavad-gita ditulis dalam bentuk dialog  
berbentuk syair antara kresna, dalam konteks awatara : pembicara utama yang 
menguraikan ajaran-ajaran vedanta, sedangkan menjadi pendengarnya adalah 
arjuna. arti Bhagavad-gita adalah Nyanyian Sri Bhagawan (Bhaga = kehebatan 
sempurna, van = memiliki, Bhagavan = Yang memiliki kehebatan sempurna; 
ketampanan sempurna, kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang abadi,kekuatan 
yang tak terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang 
sempurna, yang di miliki sekaligus secara bersamaan).

Dialog-syair ini merupakan sisipan yang dimasukkan kepada Bhismaparwa. Adegan 
ini terjadi pada permulaan Baratayuda, atau saat perang di kuru . Dikisahkan 
saat itu Arjuna berdiri di tengah-tengah medan perang  di antara pasukan Korawa 
dan Pandawa. Arjuna bimbang dan ragu-ragu berperang karena yang akan dilawannya 
adalah sanak saudara, teman-teman dan guru-gurunya. Lalu Arjuna diberikan 
pengetahuan sejati mengenai rahasia kehidupan (spiritual) yaitu Bhagawadgita 
oleh Awatara , kresna yang saat itu sebagai sais Arjuna.

Tradisi sastra di bali mengenal Bhagawadgita ini melalui kakawin Bhismaparwa 
dan kakawin bharata yudha, namun tidak utuh, hanya beberapa bait saja, ketika 
kresna menasehati arjuna, saat arjuna bimbang menatapi pihak lawannya di 
kurusetra.

Tidaklah tepat membandingkan Bhagawadghita dengan bible dan al'qur an, sebab 
tradisi kitab suci agama monoteis berbeda dengan tradisi hindu. Walau intinya; 
ajarannya kalau dibandingkan pastilah soal bagaimana menatakramakan hidup di 
dunia. Namun menurutku; tidak konteksnya sebab kitab suci hindu itu banyak; ada 
rig weda, ayur, dll.

Bhagawadgita masyur ke duniaa ketika Gandhi menyatakan, kira-kira begini,' saat 
aku resah, aku akan berpaling kepada ghita... itulah sebabnya, bhagawagita 
dikenal di dunia, di baca oleh banyak pihak, dan kini banyak versi ghita, yang 
kalau tak hati-hati kadang sudah tidak seperti yang disisipkan dalam 
bharatayudha.

Mahabrata ditulis dari 400 sebelum masehi- 400 masehi, sekarang sering rancu 
dengan bhagawadghita. Yang lebih tua adalah era upanisad, era wira carita (800 
SM), kemudian sutra-sutra manu (500 SM) ini terjadi sebelum Alexander yang 
agung masuk ke india.

Tak hanya orang bali penting membaca ghita, semua orang mestinya membaca, kalau 
sempat dan tidak salah memilih terjemahannya. He he he...tentu pada tingkat 
tertentu, orang bali memerlukan bacaan seperti ini, namun kalau tak pandai 
menafsir dialog, pastilah akan kebingungan; bias jatuh menganggap itu 
percakapan berbentuk puisi atau mengira itu perintah tuhan, padahal itu proses 
kontemplatif. Ajakan perenungan, belajar dari situasi dan mememikirkan tindakan 
apa yang seharusnya patut dilakukan kemudian.

 

Oleh sebab itu Akan manis apabila kita tidak terus langsung menuduh 
Kristenisasi Bali tetapi memahami apa yang kita yakini, dan paling indah 
apabila kita memahami bahwa pengetahuan itu adalah proses yang mulia memahami 
semesta

 

Salam cinta,

 

Viebeke

 

 

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sent: 04 Nopember 2010 8:45
To: bali@lp3b.or.id; Wajan Sudja
Subject: [bali] CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

 

Pak Sudja YTH:

 

Salah satu hasil degradasi Balihasil terselubung upaya2 Kristenisasi pulau 
Bali ?? Kenapa harus bicara Bible, sebagai orang Bali mayoritas Hindu kenapa 
tidak bicara tentang Keutamaan Veda, Bhagavadgita, Slokantara, Sarasamuscaya?? 
...banyak sekali hal-hal yang indah terdapat di Bhagavadgita, kenapa bukan 
Bhagavadgita yang dikupas??

Saya yakin Pak Sudja mampu melakukan kajian tentang Bhagavadgita...

 

Sebagai umat Hindu mestinya kita menghargai dahulu apa2 yang kita miliki 
sebelum melihat milik orang lain..

 

Salam

Yang lagi baca Bhagavadgita yang dikupas oleh Paramahansa Yogananda

Gede Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
Nengah Sudja
Sent: Tuesday, November 02, 2010 7:25 PM
To: nafm...@cbn.net.id; tridiasudi...@yahoo.co.id; ottisu...@yahoo.com

[bali] CENTER OF THE BIBLE . .?? Bhagavadgita !! .

2010-11-03 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pak Sudja YTH:

 

Salah satu hasil degradasi Balihasil terselubung upaya2 Kristenisasi
pulau Bali ?? Kenapa harus bicara Bible, sebagai orang Bali mayoritas
Hindu kenapa tidak bicara tentang Keutamaan Veda, Bhagavadgita,
Slokantara, Sarasamuscaya?? ...banyak sekali hal-hal yang indah terdapat
di Bhagavadgita, kenapa bukan Bhagavadgita yang dikupas??

Saya yakin Pak Sudja mampu melakukan kajian tentang Bhagavadgita...

 

Sebagai umat Hindu mestinya kita menghargai dahulu apa2 yang kita miliki
sebelum melihat milik orang lain..

 

Salam

Yang lagi baca Bhagavadgita yang dikupas oleh Paramahansa Yogananda

Gede Ngurah Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Nengah Sudja
Sent: Tuesday, November 02, 2010 7:25 PM
To: nafm...@cbn.net.id; tridiasudi...@yahoo.co.id; ottisu...@yahoo.com;
'Wajan Sudja'; 'hennyoso soedarsono'; 'Margono Halimoen'; 'stefan
treichel'; kod...@yahoo.com; 'Yani Subekti'; bali@lp3b.or.id;
klungk...@yahoogroups.com
Subject: [bali] FW: . . . CENTER OF THE BIBLE . . .
Importance: High

 

SALAM.

 



From: B.DORPI P. [mailto:bdo...@indopetroleum.com] 
Sent: Tuesday, November 02, 2010 9:02 AM
To: !B.DORPI P.
Subject: Re.: . . . CENTER OF THE BIBLE . . .
Importance: High

 

 

. . . CENTER OF THE BIBLE . . .



[bali] Re: The Lost Bali

2010-10-03 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sepertinya cerita dibawah agak tercampur..mungkin perlu disertakan 
Referensi-nya dari mana (lontar-lontar yang digunakan)..

Misalnya Raja Ugrasena memerintah sekitar abad ke 9, sementara kok bisa 
disambungkan ceritanya dengan Reshi Markendya yang masuk ke Bali sekitar 5 abad 
sebelumnya yaitu abad ke 4.

 

Cara-cara modern untuk meneliti suatu artefak tentu akan membantu mencari 
benang merah sejarah perkembangan Hindu di Nusantara,  tapi sepertinya sedikit 
sekali atau bahkan tidak ada yang melakukannya khususnya dari umat Hindu 
sendiri..cara-cara penelitian modern terhadap umur artifak contohnya  melalui 
test-radiasi isotop carbon atau bahan radioaktif lainnya..dengan cara ini bisa 
ditentukan umur artifak dengan lebih teliti..

 

Dengan penelitian umur batuan dan kondisi geologis di dasar laut selat Bali 
dihubungkan dengan penelitian batuan di Gilimanuk dan bagian timur Jawa Timur 
mungkin juga bisa menyimpulkan kapan Jawa terpisah dari Bali...tapi 
pertanyaannya siapa yang akan melakukan?? Atau adakah yang tertarik melakukan 
penelitian ini? Kalau ada dana-nya dari mana dsbpemerintah tentu tidak akan 
melakukan penelitian seperti ini (dianggap tidak penting..)  

 

Rgds

Gede Ambara 

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of d M
Sent: Thursday, September 30, 2010 10:29 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: The Lost Bali

 

suksma bli,

 

sangat berguna bagi saya sekeluarga

 

dudik

www.dotpis.com
The real freedome is free from dome

--- On Thu, 9/30/10, willy himawan willy_hima...@yahoo.com wrote:


From: willy himawan willy_hima...@yahoo.com
Subject: [bali] The Lost Bali
To: bali@lp3b.or.id
Date: Thursday, September 30, 2010, 9:00 AM


semoga berguna :), 

Bungkulan-Kubutambahan, Gambaran Bali (Dunia) yang Hilang

 

Bungkulan-Kubutambahan sebagai Bekas Kota

Bungkulan adalah sebuah desa yang terletak di titik paling utara Pulau Bali. 
Sekilas, memang tidak banyak tampak hal-hal yang istimewa di desa ini, 
Bungkulan terlihat sebagaimana desa-desa di bali pada umumnya dan bahkan 
cenderung terlihat sebagai sebuah desa yang jauh dari kesan kota ataupun maju.

Namun, jika berkunjung ke desa-desa yang dekat dengannya, seperti Bila, 
Tamblang, Sawan, Tajun dll, sesepuh desa ataupun tradisi desa pasti akan 
menyebut Bungkulan sebagai kota. Tidak begitu aneh, jika mengingat peta kuno 
orang Belanda mengenai Pulau Jawa dan Bali, sebab di bagian Pulau Bali, hanya 
terdapat satu titik yang dinamai Boengkoelan yang terletak di bagian ter-utara 
Pulau Bali. 

Hal itu dikarenakan pintu masuk menuju Bali di masa lampau adalah Bungkulan, 
mengingat bentuknya yang bak semenanjung dan mengingat transportasi di masa 
lampau menggunakan perlayaran. Mungkin jika dibayangkan di masa lampau, 
bungkulan bak Denpasar dengan bandara Ngurah Rai-nya.

Jika mengunjungi wilayah ter-utara Bungkulan, sering disebut sebagai Kubu 
Kelod, berada dekat pantai, maka akan terdengar legenda-legenda (jika 
ditanyakan) mengenai tempat yang dikenal cukup angker yaitu tempat labuhnya 
kapal, yang berisikan kapal-kapal karam yang diperkirakan kapal-kapal Belanda. 
Dan keadaan pantai sepanjang Bungkulan terkenal memiliki kedalaman yang cukup 
dalam, tentu saja mendukung untuk terjadinya pendaratan kapal-kapal laut.

Di bagian selatan jalan raya dan sungai, jika jauh memasuki wilayah desa Abian 
kelod, menerobos tumpukan/jajaran bangunan-bangunan perumahan dan bangunan 
modern lainnya, maka dapat dilihat sesuatu yang sangat istimewa, yaitu 
jajaran pura-pura, mulai dari pura umum hingga pura keluarga yang sangat 
jarang dilihat di daerah lain di Pulau Bali, dan jika ditotal, jumlahnya pun 
tidak sedikit. Jajaran pura-pura ini sekilas terkesan seperti sebuah kota 
dari masa lampau, skilas seperti jajaran Pedharman di Besakih. Memang, konon, 
telah banyak juga pura yang hilang, yang sebagian besar, konon, diakibatkan 
oleh meletusnya Gunung Agung dan beberapa kebakaran hutan.

Hal yang menarik dari pura-pura yang hampir semua sekilas terlihat sederhana 
ini adalah, jika mencoba untuk masuk dan mengamati artefak-artefak berupa 
ukiran dan patung-patung, maka terlihat bahwa artefak-artefak itu spertinya 
sangat kuno dan berbeda dengan umumnya. Semua tentu diperbandingkan dengan 
artefak-artefak umum daerah Bali, berupa patung dan ukiran-ukiran yang banyak 
berkembang sekarang ini seperti terlihat di wilayah Kapal, Badung, atau di 
bagian Jalan. Prof. Mantra di daerah Sanur. Tidak jarang beberapa dari 
artefak-artefak Bungkulan ini bahkan terkesan sangat berbeda, kuno, 
menyeramkan dan sepertinya memiliki daya magis tertentu. 

Memang, Bungkulan jika ditelusuri dengan cermat, secara penelitian atau pun 
secara spiritual, masih memliki banyak hal yang menakjubkan sekaligus 
misterius.

 

Bungkulan-Kubutambahan dan Sekitarnya, Sebagai Asal Mula Bali

  Melihat bungkulan, tentu saja tidak bisa terlepas dengan daerah-daerah 
sekitarnya. Desa-desa seperti 

[bali] Re: cerita dongeng punah?

2009-04-05 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Om Suastiastu

 

Nah yen sampun uning sekadi punika, rahine mangkin durusang ngawitin
me-orti ring jagad-maya puniki nganggen bahase Bali sane becik lan
lung...

 

Suksme

GNA

 

-Original Message-
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf
Of Donny Bali
Sent: Monday, April 06, 2009 1:20 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: cerita dongeng punah?

 

Bagaimana tidak mati suri ya?

Habis bahasa Bali sendiri sudah hampir mati.

Rahina mabasa Bali di SD masihkah bergaung?

Keponakan2 saya banyak yang tidak bisa bahasa Bali. 

Ortunya juga tidak mau mengajar bahasa Bali, malah di rumah sudah pakai
bahasa Indonesia.

Orang Bali sendiri tidak bangga dan PD dengan bahasanya.

Orang Jawa masih punya montor mabur untuk pesawat terbang, montor
udug untuk motor, layang kabar untuk koran, loji gandrung untuk
ballroom.

Coba orang Bali ada yang bilang motor mekeber pasti disangka melawak.

Nanti kalau sudah lebih dari 50% kosa kata dalam percakapan bukan lagi
bahasa Bali tapi bahasa serapan atau bahasa jarahan, HP, ponsel,
bandara, sinyal, fesbuk, laptop, lipstik, gaul, dsb. bedanya bahasa Bali
sama bahasa Indonesia cuma dialeknya, nok, nak-e, puk, dll. saat itulah
kita pesan karangan bunga mengenang almarhum bahasa Bali...

Semoga bahasa Bali beristirahat dalam damai ...

Selamat membisu para kakek dan nenek, karena cucu2mu tak paham sama kau
punya omong...

 

Donny - babadbali.com

prihatin dalam

 

- Original Message - 

From: Made Wirata mailto:madew...@indonesian-aerospace.com  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Monday, April 06, 2009 12:14 PM

Subject: [bali] Re: cerita dongeng punah?

 

sangat setuju dengan pernyataan dibawah ini seperti yang saya
lihat didaerah saya, 
bahkan saya alami dalam keluarga saya sendiri. Sebagai contoh
sewaktu saya kecil karena 
hidup di desa masih merasakan tutur-satua dari kakek bahkan
Kumpi sampai saya tamat SD. 
dari tutur orang tua, banyak yang melekat sampai sekarang baik
budaya tatakrame kepada 
orang tua, kerabat maupun pelaksanaan sehari-hari lainnya, mana
yang dianggap boleh dan 
tidak lebih jelas dirasakan, percaya karma pala, dan sebagainya.
Lain halnya saat ini 
dimana anak-anak saya sampai dewasa pun jarang sekali dapat
tutur kata dari Kakeknya, 
apalagi Kumpinya, yang karena tinggal berjauhan (tinggal di Kota
di Jawa vs Desa di 
Bali), sehingga tidak bisa menular dan menurun yang baiknya
terdahulu.

Suksma
Made Wirata

--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


-- Original Message ---
From: Asana Viebeke Lengkong asan...@indo.net.id
To: bali-b...@yahoogroups.com, bali@lp3b.or.id
Sent: Mon, 6 Apr 2009 11:14:57 -0700
Subject: [bali] cerita dongeng punah?

 Subject: tradisi mendongeng di bali, punah (?)
 
 Tradisi mendongeng dengan bahasa Bali hampir dipastikan akan
segera menjadi
 kisah lalu. Ratusan bahkan mungkin ribuan versi cerita-cerita
yang biasanya
 dituturkan di rumah-rumah akan segera memasuki fase mati suri.
Sebaliknya
 tradisi membaca, tidaklah menjadi pengganti kekosongan tradisi
mendongeng
 ini. kekosongan proses pengayaan rasa ini makin menguat dan
tidak bisa lagi
 dianggap tidak serius.
 
Pola asuh keluarga Bali kini jauh dari tradisi mesatue;
yang biasanya
 dilakukan oleh nenek, tante ataupun seorang tetangga yang
dituakan. Dalam
 tradisi mesatue itu dituturkan berbagai cerita untuk membangun
wawasan
 mengenai hidup: dari i bawang lan i kesuna, siap selem, i
sugih lan i lacur,
 i belog, cerucuk kuning dll kemudian cerita-cerita yang
bermuara dari cerita
 panji; itihasa, mahabrata dan ramayana juga berbagai mitologi
di berbagai
 desa yang pelahan tidak sempat lagi dituturkan.
 
  Hilangnya tradisi mesatue ini akan berdampak pada
kekayaan bahasa
 bali juga kualitas penggunaan bahasa bali, yang relatif
menurun digunakan
 dalam proses komunikasi, dampak terdekat dari kondisi ini
adalah rasa bahasa
 bali masyarakat bali akan segera menurun.Kemudian hilangnya
materi cerita
 yang dalam tradisi mesatue menjadi penuh variasi dan
improvisasi, pada
 kondisi ini; hilangnya alih kemampuan bertata krama dan
berkomunikasi yang
 berdampak pada proses komunikasi di dalam pergaulan.
 
  Ancaman yanag serius dari tradisi yang hilang ini
adalah percepatan
 terhadap punahnya bahasa bali, walaupun di sekolah dan
wilayah publik telah
 dilakukan upaya menguatkan tradisi penggunaan bahasa bali
,namun bangunan
 rasa itu tidak terbangun dari akar pengasuhan yakni di rumah
dan di dalam
 keluarga.
 
  Dan 

[bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

2008-11-09 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Mbak Asana dan rekan-rekan lain

 

Fundamentalis saya kira adalah bagus karena kembali keajaran yang
mendasar, yang tidak baik adalah Extremist ...

Sebagai orang Hindu wajib memahami ajarannya dengan baik, dan tidak
sepenggal-sepenggal...jangan hanya misalnya seperti praktek di Bali,
saat ditanya

Kenapa mesti pakai banten seperti ini? Lalu jawabnya mule-keto (sudah
seperti itu sejak dahulu), artinya ada kemalasan untuk menggali
sumber-sumber referensi Hindu khususnya Veda, kenapa muncul tradisi
semacam itu...dan semangat untuk terus belajar itu yang penting tidak
saja bagi umat Hindu tapi juga bagi umat lain..

Saya tidak kenal dengan Pak Karmakalau saya sering berteriak lantang
tentang deskriminasi dan penindasan kaum mayoritas (Islam) terhadap
Hindu khususnya di Indonesia, karena itu berdasarkan fakta-fakta yang
kami kumpulkan di lapangan, karena sebagai pengola salah satu majalah
Hindu kami banyak punya responden dan penyumbang artikel dari banyak
daerah di Indonesia...seperti kasus terakhir Pengrusakan Pura
Sangkareang di Lombok oleh umat Islam...

Nah kalau ada orang Hindu ataupun orang lain termasuk Mbak Asana tidak
mengganggap hal ini adalah pelanggaran fundamental terhadap Hak Asasi
dan Undang-Undang Dasar 45, dan juga kasus pidana yang serius..saya
berarti tidak bisa memahami jalan pikiran Mbak Asana atau teman-teman
lain di mailing list ini...

Paling tidak dari mailing list ini tidak pernah saya dapatkan rasa
prihatin ataupun simpati terhadap kasus Pengrusakan Pura Sangkareang
oleh teman-teman baik Hindu maupun agama lain...

Hindu dan umat Hindu di Indonesia adalah cinta damai, tapi kalau
diinjak-injak dan ditindas tentu harus/wajib untuk bangkit...tentu
secara Hukum dan bukan main haki

Sendiri..

 

Suksme

GNA

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Saturday, November 08, 2008 7:35 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

ya, nggak penting lah siapa yang bayar. lebih bagus lagi kalau kita
bisa ketemu bersama dengan P Wis.

 

Ngomong-ngomong, kita di Bali-Bali milis juga ada teman yang dari
Kalimantan Nengah Karma, P Ambara kenal nggak?  komentarnya dan cara
berpikirnya sama sebangun dengan P Ambara, saya jadi penasaran jangan
jangan di Kalimantan ada kumpulan Fundamentalis Hindu ya ini tanya
aja lo jangan marah, atau mungkin bisa dijelaskan sedikit bagaimana
mekanisme saudara saudara Hindu Bali kita di Kalimantan
bersilaturahmi Karena saya ingat P Ambara pernah memberikan saya
majalah Hindu...  Sekali lagi P Ambara jangan tersinggung atau curiga
dengan pertanyaan saya, saya hanya ingin tau sejujurnya, mungkin kalau
kita tau sedikit mengenai latar belakang saudara2 Hindu Bali kita
disana, bisa membantu saya, kami untuk paham?

 

salam,

vieb

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, November 07, 2008 2:16 PM

Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

Mbak Asana

 

Belum ada rencana cuti, mungkin Desember...Berarti ditraktir
lagi nich ya Mbak?

Baiklah nanti kalau pulang ke Bali saya akan kontak.. 

Tapi mungkin lebih baik gantian : giliran saya yang traktir.. 

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, November 07, 2008 2:02 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

YES YES YES. maju terus semili, secenti, setengah
langkah, selangkah tidak penting tapi maju dengan pikiran
terbuka.

 

karena kita membutuhkan pemerintah yang di pimpin oleh orang
pintar (berkualitas lahir bathin) - meritocracy... akan sampai
waktunya di Indonesia mungkin not in my lifetime tapi akan saya
yakin. 

 

orang hitam di America seperti Jesse Jackson juga sama sekali
tidak membayangkan bahwa dalam kurun waktu dia masih hidup.. amerika
akan ada presiden kulit hitam tapi. kenyataan berbicara.

 

what to say.. kita butuh lembaga di luar dari pemerintah
atau politik untuk memperhatikan kinerja pemerintah

 

Pekerjaa Obama tidak mudah dengan kondisi dunia seperti ini
tapi ada kemenangan spirit perubahan yang luar biasa yang sudah terjadi
dan tidak bisa mundur lagi.

 

P Ambara.. jangan stress... pulang aja ke Bali, kita makan di
Canggu Club lagi yuk. anda punya potensi sangat besar. jadi
jangan sampai pesimism anda membawa anda lupa akan anugerah luar
biasa

 

vieb

- Original Message - 

From: Pan Bima mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id

[bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

2008-11-06 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Mbak Asana

 

Belum ada rencana cuti, mungkin Desember...Berarti ditraktir lagi nich
ya Mbak?

Baiklah nanti kalau pulang ke Bali saya akan kontak.. 

Tapi mungkin lebih baik gantian : giliran saya yang traktir.. 

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, November 07, 2008 2:02 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

YES YES YES. maju terus semili, secenti, setengah langkah,
selangkah tidak penting tapi maju dengan pikiran terbuka.

 

karena kita membutuhkan pemerintah yang di pimpin oleh orang pintar
(berkualitas lahir bathin) - meritocracy... akan sampai waktunya di
Indonesia mungkin not in my lifetime tapi akan saya yakin. 

 

orang hitam di America seperti Jesse Jackson juga sama sekali tidak
membayangkan bahwa dalam kurun waktu dia masih hidup.. amerika akan ada
presiden kulit hitam tapi. kenyataan berbicara.

 

what to say.. kita butuh lembaga di luar dari pemerintah atau
politik untuk memperhatikan kinerja pemerintah

 

Pekerjaa Obama tidak mudah dengan kondisi dunia seperti ini tapi ada
kemenangan spirit perubahan yang luar biasa yang sudah terjadi dan tidak
bisa mundur lagi.

 

P Ambara.. jangan stress... pulang aja ke Bali, kita makan di Canggu
Club lagi yuk. anda punya potensi sangat besar. jadi jangan
sampai pesimism anda membawa anda lupa akan anugerah luar biasa

 

vieb

- Original Message - 

From: Pan Bima mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, November 07, 2008 12:16 PM

Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

P. Ngurah Ambara,
Untuk mencapai sesuatu, tidak boleh terbersit rasa pesimis hanya
karena agama kita anu atau bukan dari agama mayoritas. Atau suku kita
anu, bukan dari suku mainstream dll. Itu sebetulnya yang ingin saya
tekankan.

Bahwa Presiden RI dari Bali atau Makasar atau NTT akan menjadi
cermin bahwa Indonesia sudah siap maju, karena kenyataan tsb akan
menunjukkan bahwa paradigma berfikir orang Indonesia tidak lagi
terkotak-kotak. Suatu saat hal ini pasti akan terjadi, hanya soal waktu.
Persis seperti manusia pada akhirnya mampu membuat pesawat yang mampu
menembus kecepatan suara.

Amerika sekarang sudah berhasil memecahkan mitos bahwa Presiden
AS harus dari WASP (White Anglo Saxon Protestant). Kennedy memulai
dengan memecahkan huruf terakhir P, karena dia seorang katholik. Kini
Obama memecahkan huruf pertama W, karena dia seorang kulit hitam. Jadi
Mbak Vieb, bisa-bisa WHITE HOUSE akan berubah menjadi BLACK HOUSE,
karena penghuninya black man.

Di Indonesia juga ada mitos yang tidak tertulis, bahwa Presiden
RI harus dari JAWA-ISLAM. Kapan mitos ini akan pecah ? Nanti akan muncul
orang-orang yang membuat sejarah !! Tuhan akan mengirimnya.

salam
gde wisnaya

2008/11/6 Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]

Pak Gede W dan rekan-rekan

 

Kalau memang kita tidak terpengaruh lagi sama suku/ras/agama,
kenapa harus mempermasalahkan presiden-nya adalah dari kaum
mayoritas/minoritas?

Saya sendiri tidak peduli Presidennya mau orang Jawa, Bali,
Sunda atau Makasar, mau agamanya Islam, Kristen atau Hindu..tapi yang
penting

Sang Presiden ini mesti orangnya Jujur, tidak korupsi, dan mampu
mensejahterakan rakyatnya...that's what the leader need to do...

Jadi keinginan agar orang Bali bisa menjadi Presiden adalah
keinginan yang absurd dan tidak punya makna yang penting/essential..

Yang essential adalah keinginan agar Sang Pemimpin adalah Orang
Yang JUJUR, Bijaksana dan mampu mensejahteraka rakyat tak peduli
agama/ras/sukunya ...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Pan Bima

Sent: Friday, November 07, 2008 11:23 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Betreff: BREAKING NEWS

 

Yes , we can !! We believe in !!

Saya setuju dengan untaian kata-kata itu. Segala sesuatu dapat
terjadi, dan kita harus percaya dengan hal itu. Saya yakin hal ini tidak
hanya berlaku di Amerika. Di Indonesia juga bisa !! Dan sebagai orang
Bali, orang Jawa, Orang Bugis, Orang Maluku dll perlu berfikir seperti
itu. Kita tidak boleh merasa terkungkung atau pesimis hanya karena
kesukuan , agama/keyakinan, ras, kasta dll. Kita penuh sebagai manusia
ciptaan Tuhan, sebuah karunia yang luar biasa, diberikan kesempatan
berfikir tanpa batas. Semua hal yang tidak mungkin dapat diwujudkan
menjadi mungkin jika kita serius menggali potensi diri kita, baik
melalui pendidikan formal maupun non-formal. Tidak henti0hentinya harus
belajar. Jika dalam usia kita pencapaian tersebut belumterwujud, maka

[bali] Lombok Bakal Disulap seperti Bali

2008-05-22 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Semeton semuanya

 

Kita sebagai orang Bali yang juga orang Indonesia jangan berfikir sempit
dong...

Kalau Pariwisata di Lombok menggeliat dan menjadi makin bagus, tentu ini
bukan saingan untuk Bali..segmentasi pariwisata Lombok dan Bali kan
berbeda...

Bali lebih menekankan pada wisata budaya, mungkin Lombok pada bidang
lain...lagipula kalau Lombok berkembang, secara Nasional Indonesia tetap
untung...
Justru dengan berkembangnya Lombok maka beban kependudukan di Bali akan
berkurang, arus migrasi orang-orang Lombok, NTB, NTT datang ke Bali akan
berkurang karena telah diserap oleh Lombok...

Lombok bukan saingan untuk Bali, mari maju bersama-sama..

Lagi pula bayangkan efek lingkungan dan sosial bagi bali kalau Bali
berkembang terlalu pesat tanpa ada control tentang kependudukan (tanpa
ada pembatasan jumlah pendatang yang masuk Bali) maka Bali akan mulai
krisis beraneka ragam: erosi buday, kekurangan air bersih, tanah-tanah
menjadi makin mahal tidak bisa dibeli bahkan oleh orang-orang bali
sendiri, krisis sosial (makin banyak kejahatan) di Bali oleh kaum
pendatang dsb...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Putra Semarapura
Sent: Friday, May 23, 2008 6:46 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Lombok Bakal Disulap seperti Bali

 


Mengutip artikel dari link nusabali, Issue mega proyek pariwisata di
lombok yang akan menyaingi pariwisata di bali di kemudian hari, Issue
landasan pacu bandara di bali yang masih 3000 meter dan menurut pihak
Angkasa Pura I Pusat runway Bandara Ngurah Rai tidak akan diperpanjang
sebelum tahun 2025, sepertinya menarik untuk di angkat dijadikan bagian
dari program kampanye para kandidate gubernur bali yang sedang bertarung
untuk memperebutkan pengaruh rakyat bali. Bagaimanapun juga Pariwisata
dan Airport merupakan stimulus (pemicu) dari lapangan pekerjaan
masyarakat bali.

calon gubernur Winasa yang sejak menjadi bupati jembrana sudah
memperjuangkan pembangunan airport baru di bali di daerah jembrana
sebagai jawaban dari permasalahan bandara ngurah rai bali yang sudah
krodit dan runway nya pendek. Solusi serta keberanian Winasa
kemungkinan akan mendapatkan dukungan suara significant dari para pelaku
pariwisata di bali pada umumnya. sayangnya, karena keinginan calon
gubernur Winasa membangun airport baru di bali barat mungkin akan
mendapatkan hambatan dari para penduduk bali selatan khususnya pelaku
wisata di denpasar yang sudah bertahun-tahun menikmati rejeki pariwisata
dari keberadaan bandara ngurah rai di denpasar.  calon gubernur bali
lainnya seperti Mangku Made Pastika ataupun Cokorda Budi Suryawan
mungkin perlu ikut mengangkat issue ini jika ingin mendapatkan dukungan
pelaku pariwisata, salah satunya dengan memperjuangkan percepatan
perpanjangan runway bandara ngurah rai yang sudah ada dari 3000 meter
menjadi 4500 meter, minimal seperti panjang runway airport baru di pulau
lombok yang 4500 meter. 

http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=0id=20598date=2008-05-22%2021
:34:57

Bali sebagai kawasan wisata internasional bakal mendapat saingan berat
dari daerah tetangga di masa datang. Ini menyusul rencana pengembangan
megaproyek pariwisata Lombok, yang bakal disulap seperti BTDC Nusa Dua,
Bali. Pihak BTDC (Bali Tourism Development Corporation) selaku
pengembang pariwisata Bali juga membenarkan rencana proyek tersebut. 

Megaproyek kawasan wisata elit di Lombok, NTB ini digarap investor
pengembang properti dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yakni Emaar
Properties. Rencananya, pihak Emaar Properties akan memulai megaproyek
ini tahun 2008. Megaproyek lokasi wisata megah Nusa Dua ala Lombok ini
diperkirakan bakal menelan biaya 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,446
triliun.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) BTDC, I Made Mandra memperkirakan
kawasan pariwisata mega di Lombok itu sudah bisa dinikmati tamu, 3 tahun
mendatang. Kawasan peristirahatan nan mewah itu nantinya akan diisi
vila, dan hotel berbintang lima ke atas. Sedangkan pangsa pasar utamanya
adalah wisatawan Timur Tengah. Diharapkan, dengan selesainya pembangunan
dan pengoperasian Bandara Internasional di Penujak, Lombok Tengah,
wisatawan dari Timur Tengah bisa langsung terbang dari negaranya ke
Lombok. Apalagi, jarak bandara internasional ke lokasi wiasata mewah
yakni Pantai Kuta dan Tanjung di Lombok itu hanya sekitar 16 km.
Ditambahkan Mandra, luas lahan yang akan dikembangkan jadi kawasan
wisata elite di Lombok seluas 1.175 hektare. Jadi, luasnya 4 kali kali
luas kawasan BTDC Nusa Dua, Bali.

Satu kendala bagi Bali untuk menggaet wisatawan manca negara dalam
jangka panjang jika tak ingin disalip 'tetanganya' itu, adalah masalah
bandara. Sekadar perbandingan, Bandara Internasional Penujak (Lombok)
akan dibangun dengan panjang runway (landas pacu) 4.500 meter. Sedangkan
Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, yang jadi kebanggaan Bali, hanya
punya runway 3.000 meter. Dengan kondisi seperti ini, tidak mungkin bagi
Bandara Ngurah Rai melayani 

[bali] Re: kincir angin untuk pengairan....

2008-03-14 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Dik Kiwi

Masih termasuk mahal buat rakyat pedesaan, kalau 600 watt harga micro
hidronya 6.5 juta ?
Tujuh petani di subak tiing tali, desa sambangan, singaraja patungan
membuat micro hidro sebesar 3000 watt, masing-masing dikenai iuran Cuma
500 ribu per orang..atau 4.2 juta rupiah saja untuk kapasitas 3000
watt..
Micro hidro ini sudah jalan sekarang

Suksme
GNA 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of gdp
Sent: Friday, March 14, 2008 11:41 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan

Pak De Wirata,
Apakah sudah pernah mampir ke Cihanjuang Inti Teknik (CINTEK), posisinya

sedikit di atas Blok C, tepatnya di Cihanjuang No 204. Workshopnya
banyak 
produksi unit mikrohidro dan juga pompa model kincir. Kalo untuk
mikrohidro, 
mereka mulai bikin dari daya 100 Watt  sampai dengan ratusan kW. Demo
unit 
instalasinya juga ada, terpasang di sungai di seberangnya Cihanjuang
(dekat 
bendung kecil buatan Belanda). Saya lihat disana ada 3 demo unit
terpasang, 
yaitu 100 Watt, 600 Watt, dan 1500 Watt. Sistemnya ternyata sederhana
sekali 
dan sangat menarik. Info dr ownernya, yang 100 Watt harganya 2,5 juta
dan yg 
600 Watt harganya 6,5 jt.

Yang juga sangat membanggakan, mereka juga sukses banget dalam Community

Development-nya. Mereka terbuka banget untuk memberikan pelatihan
tentang 
mikrohidro, tidak hanya know hownya tetapi juga bagaimana bikin alatnya
dan 
mengintegrasikannya menjadi satu sistem.

Salam,
Kiwi

- Original Message - 
From: Made Wirata [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, March 14, 2008 9:31 AM
Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan


 Kiwi dan pak Tut Teja,
 terima kasih atas info dan masukannya, kapan-kapan sy akan mampir ke 
 beliau di PAU.

 sebetulnya saya hanya ingin coba ngebantu Pak Eka Mardika yang
membutuhkan 
 kincir untuk
 pengairan di Sanur.

 Suksma
 Made W

 --
 Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


 -- Original Message ---
 From: gdp [EMAIL PROTECTED]
 To: bali@lp3b.or.id
 Sent: Fri, 14 Mar 2008 08:44:32 +0700
 Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan

 Pak Ketut dan Pak De Wirata,
 Pak Herman sekarang sudah tidak di DTC ITB, tapi no HPnya tetap yang
itu. 
 Dia
 sekarang di Lab Bioteknologi - PAU ITB, masih satu group dengan Pak
Gede 
 Wenten.

 Salam,
 Kiwi

   - Original Message - 
   From: Ketut Tejawibawa
   To: bali@lp3b.or.id
   Sent: Thursday, March 13, 2008 4:21 PM
   Subject: [bali] Re: kincir angin untuk pengairan

   Pak Wirata

   Hubungi DTC ITB, Pak Herman Santoso 081572083124
   Dulu kita buat cukup banyak dan dengan prinsip teknologi tepat guna

   Salam
   K Teja

   Made Wirata wrote:
 Pak Eka Mardika,
 mungkin saya hanya sebatas urun pikiran saja, bukan ahlinya tapi
mungkin 
 perlu
 dicoba. saya hanya berdasarkan kincir-kincir yang pernah saya lihat 
 didaerah
 pantura jawa untuk menimba air. Prinsip kincir seperti kipas angin
dimana
 daunnya dibagian poros mempunyai sudut lebih besar lalu mengecil
keujung, 
 bisa
 linear atau kuadratis, juga mempunyai sedikit kelengkungan (cekungan 
 paling
 besar disekitar 1/4 potongan daun bilah) dan mengecil dari ujung
kearah 
 poros.
 Sedangkan lebar daunnya menyesuaikan dengan jumlah daun keseluruhan,
bisa
 berkisar 5-7 cm untuk diameter kicir 75-100cm. Kalau anginnya
rata-rata
 berkecepatan dibawah 6-7 m/dt sebaiknya jumlah daun lebih dari 6 
 bilah/daun.
 Kemudian dibelakang poros dihubungkan dengan lengan kebawah untuk
menimba 
 air.
 mekanisme ini kira-kira menyerupai engkol yang mirip dengan mekanisme

 pompa
 pengambilan minyak jaman dulu.

 Demikian info singkatnya, mungkin lain kali kalo masih dibutuhkan
akan 
 kami
 kirimkan contoh kincirnya

 Suksma
 Made Wirata
 --
 Open WebMail Project (http://openwebmail.org)

 -- Original Message ---
 From: eka mardika [EMAIL PROTECTED]
 To: bali@lp3b.or.id
 Sent: Tue, 11 Mar 2008 20:19:21 +0800
 Subject: [bali] kincir angin untuk pengairan

   Dear semetons.

 Saya kemaren membaca majalah SALAM, terbitan LEISA, salah satu
topiknya
 tentang kincir angin untuk menarik air.
 Saya tertarik untuk mencoba, karena kebetulan banyak sawah di daerah 
 saya,
 sanur, mulai mati karena pengairannya mulai tidak lancer.

 Adakah diantara para semeton yang pernah ataupun mengetahui design
kincir
 angin tersebut, mohon informasinya.

 Suksma,

 eka

 --
 Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

 Publikasi : http://www.lp3b.or.id
 Arsip : http://bali.lp3b.or.id
 Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
 --- End of Original Message ---

 --
 Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

 Publikasi : http://www.lp3b.or.id
 Arsip : http://bali.lp3b.or.id
 Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
 Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]
 

[bali] Re: Kandidat Gubernur bali

2008-02-17 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Saya mendukung Wijaya untuk maju menjadi Calon Gubernur...kalau perlu
saya cari dukungan teman-teman yang lain khususnya alumni SMAN-1
Singaraja yang tersebar di Bali maupun di luar Bali...

Bravo Wijaya...maju terus...

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of gde ngurah purnama jaya
Sent: Saturday, February 16, 2008 5:42 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali

 

Tiap pendapat harus dihargai. Pendapat saya lanjutkan dialog ini.

Poer, banten.

- Original Message 
From: Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, 15 February, 2008 7:10:26 PM
Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali

Sangatlah sedih apabila TIDAK ADA YANG TAHU, saya kira politik harus
terbuka, dan kenapa tidak kalau memang ikut menjadi kandidat itu
merupakan pembelajaran untuk pribadi P Wijaya, tapi this is public
matters, sangat lah tidak fair apabila dipakai untuk proses pembelajaran
pribadi saja.

 

Keinginan keluar dari ambisi yang tentunya mempunyai dasar, peduli atau
sekadar saja, dan saya rasa terlalu mahal harganya kalau hanya sekadar
saja, dan taruhannya juga terlalu besar yaitu kemaslahatan masyarakat,
semoga tidak lagi ada kata untuk berhenti bicara soal pendidikan
politik, dan P Wijaya juga mohon untuk tidak minta kita untuk berhenti
berbicara mengenai subjek ini. Btw, you don't have the right to do so.

 

Saya senang bahwa pidato yang tentunya merupakan visi misi disampaikan
di milis ini; konsekwensinya tentu perjuangan yang terus di lakukan ke
depan.  Remember you are one of the oligarky so come along with it
your integrity and social responsibility.

 

You can NO LONGER dismiss yourselves from the choices already taken,
nggak bisa coba coba; bahwa pursuing your 'good intention' in political
movements should therefore be continued, dan kita akan mendorong itu
terus terjadi.  Sorry ya

Tentunya sudah tau dong konsekwensinya.

 

vieb

- Original Message - 

From: Wijaya Kusuma mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Thursday, February 14, 2008 12:19 PM

Subject: [bali] Re: Kandidat Gubernur bali

 

Salam semuanya,

 

Mbak Viebeke, Pak Tjahyo, Pak Gede Wisnaya, dll,

 

Rupanya, email mbak Viebeke membuat orang lain tahu. Padahal
saya ingin menyepi saja, karena ini adalah proses

pembelajaran.

 

Bagi saya ini merupakan pembelajaran, baik bagi saya pribadi
maupun bagi Partai Politik. Sebagai akademisi yang Independent,

maka saya menyampaikan hal - hal yang realistis ada di
masyarakat. Bagi yang mendengarkan langsung, mereka akan mengetahui arah
dan tujuan saya (disiarkan langsung RRI Denpasar).

 

Berikut adalah bagian dari pidato saya:

 

 

Dalam kehidupan politik dikenal adanya apa yang disebut dengan
infra-struktur politik dan supra-struktur politik. Yang termasuk dalam
infra-struktur politik adalah organisasi kemasyarakatan, pers, lembaga
swadaya masyarakat (lsm), kelompok kepentingan, dan partai politik. 

 

Kekuatan infra-struktur politik intinya ada pada eksistensi
partai politik. Suatu negara dapat disebut sebagai sebuah negara
demokrasi apabila infra-struktur politik yang diwakili oleh partai
politik itu dapat menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik
dengan baik. 

 

Partai politik memiliki fungsi untuk melakukan:

*pendidikan politik (political education); 

*fungsi komunikasi politik (political communication);
fungsi agrigrasi dan artikulasi kepentingan (interest agrigration and
articulation ); 

*pengawasan publik atau social control; 

*fungsi manajemen konflik; 

*fungsi rekruitmen politik. 

 

Yang termasuk dalam supra-struktur politik adalah Lembaga
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi, yang disebut dengan kekuatan Eksekutif, Legislatif dan
Yudikatif. 

 

Kedua kekuatan politik tersebut baik yang berada dalam
infra-struktur politik maupun yang berada pada supra-struktur politik,
dalam negara demokrasi, sama-sama mempunyai kedudukan yang penting. 

 

Keberadaan dua kekuatan politik tersebut adalah dalam rangka
menjamin dan melindungi hak - hak rakyat. 

 

Partai politik karenanya berfungsi untuk mengontrol agar
kekuasaan yang berada di tangan pemerintah digunakan dengan
mempertimbangkan aspirasi rakyat, dan tidak terjadi penyalahgunaan
kekuasaan (mandat kekuasaan) yang semula berasal dari rakyat. 

 

Dalam Dekade 2000 ini, maka faktor Kemandirian Bangsa dan
Masyarakat mutlak diperlukan, karena menjadi tulang punggung ketahanan
masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan dan masalah.

 

Kemandirian Masyarakat, akan membawa Bangsa 

[bali] harga batubara

2008-01-30 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Semeton semuanya

 

Membahas kembali topic yang sebelumnya hangat..berikut cuplikan berita
terbaru..

Dengan menguatnya harga batubara di pasaran internasional sekarang sudah
menembus $90 per ton, padahal domestic market masih dijual pada kisaran
$20 per ton..

Akibatnya DMO(kewajiban mensuplay ke pasar domestic) tersendat akibat
banyaknya illegal coal trading mengingat tingginya harga batubara di
pasar luar negeri..

Pemerintah sudah sewajarnya menaikkan harga batubara di pasar domestic
untuk mencegah illegal coal trading ini..

Dengan dinaikkan harga pasar domestic, akan ada kesempatan persaingan
lebih baik bagi renewable energy : biodiesel, biogas, dll...

Diramalkan harga batubara akan menembus $100 per ton, dan tentu
peningkatan harga batubara dan juga minyak bumi lebih akan mendorong
dicarinya engery alternative yang ramah lingkungan dengan harga yang
bersaing terhadap energy batubara/minyak bumi

 

Suksme

GNA 

 

--

 

 

Title

 : 

RI Coal Producers Want Market-Based Pricing System

Source

 : 

Ika Krismantari/The Jakarta Post, Monday, January 21, 2008 


To prevent illegal coal trading due to the introduction of the proposed
domestic market obligation (DMO) policy, producers have urged the
government to introduce a market-based pricing system.

Indonesian Mining Society chairman Herman Afif Kusumo told The Jakarta
Post on Monday the implementation of the DMO policy might tempt
producers and traders to seek further gains from foreign markets through
illegal trade measures such as price fixing. Herman said setting up a
market-based pricing system domestically would address the huge
disparity between local and international coal prices. 

The domestic coal price currently averages around US$20 per ton under
existing contracts between producers, industries and the government,
while the international price hit the $90 mark last week. The government
has been weighing up whether to implement the DMO policy on coal, under
which producers would be obliged to allocate a certain percentage of the
coal they produce for local consumption. 

I hope the government will be able to do something to raise the local
coal price. With an appropriate price, I believe this policy could run
well, Herman said. 

This year, the country expects to produce up to 234 million tons of
coal. Last year, the country produced 203 million tons of coal,
exporting about 170 million tons. 

The domestic demand for coal is expected to rise significantly during
the next two years as state-owned power company PLN starts to operate
several new power plants. PLN's demand for coal is expected to soar to
70 million tons annually as of the end of 2009, from a current 30
million tons per year. 

The demand for coal in the industrial sector is also expected to
increase, with many companies switching to coal as an energy source due
to the increasing price of oil and gas. The price of coal in the
international market has doubled during the last five years. Recently
the international coal price reached a record high of $91 per ton. 

The director of mineral, coal and geothermal energy at the Energy and
Mineral Resources Ministry (ESDM), M. S. Marpaung, said coal-using
industries would be asked to inform the government of their annual coal
needs before the DMO policy was introduced. 

Indonesian Coal Mining Association chairman Jeffrey Mulyono told the
Post he would support the plan if the government also introduced a quota
mechanism based on market prices. Under such a lan, coal producers who
still wanted to export the commodity would be permitted to buy coal from
other local coal producers in order to meet their DMO quota. 

He said the plan would not only secure the supply of coal domestically
but would also protect the interests of coal producers. 

back to top 

 

 



[bali] hari raya

2008-01-27 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sorry agak telat..Selamat Hari Raya Galungan Kuningan buat semeton
sedharma..

Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melindungi kita semua, semoga seluruh
mahkluk hidup dalam kebahagiaan, semoga damai di hati damai di bumi
damai selalu

Loka samastha sukhinoh bhavantu, Om Shanti Shanti Shanti..

 

GNA

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Sunday, January 27, 2008 9:58 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: hari raya

 

Rasanya belum terlambat , Saya sekeluarga juga mengucapkan Selamat Hari
Raya GALUNGAN  KUNINGAN kepada anggota milis yang merayakan, semoga
kemenangan Dharma dalam hati kita selalu berbuah kebajikan untuk umat
manusia.

salam
wisnaya

2008/1/26 gde ngurah purnama jaya [EMAIL PROTECTED]:

Jukut Serapah, Lawar Serati Suud Nampah Lan Mabakti,
Guling Muani Basa Uyah Sera Ngiring Sareng Sami Mulat Sarira,
Rahajeng Galungan  Kuningan.

POER, Banten.

- Original Message 
From: I Wayan Agus Gunawan [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id

Sent: Thursday, 24 January, 2008 12:19:10 AM
Subject: [bali] Re: hari raya

Buat temans semua

 

Kami mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi yang
merayakannya.

Semoga Dharma selalu menyertai setiap langkah kita..

 

 

Salam,

Wayan Agus

 

- Original Message 
From: wiranegara igp [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wednesday, January 23, 2008 3:21:19 PM
Subject: [bali] hari raya

Temen2 milis,

Saya mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan, bagi teman2
yang merayakannya.

Semoga Tuhan selalu menjaga kita di jalan Dharma.

Bersama ini juga saya mohon doanya semoga screening film saya TUMBUH
DALAM BADAI

berjalan lancar dan makna film yang terkandung didalamnya bermanfaat
bagi penontonnya.

 

Salam,

Wira

 

 



Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
Search.
http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http:/tools.search.yahoo.com/newsearc
h/category.php?category=shopping 

 

 



Sent from Yahoo!
http://us.rd.yahoo.com/mailuk/taglines/isp/control/*http:/us.rd.yahoo.c
om/evt=51949/*http:/uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html  - a smarter
inbox.




-- 
Gde Wisnaya Wisna
Jl.Dewi Sartika Utara 32A
Singaraja-Bali
website : www.lp3b.com 



[bali] Re: Betreff: reaktor biogas

2008-01-27 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Terimakasih juga atas info-nya Mbak Silvia...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kubu Lalang
Sent: Sunday, January 27, 2008 1:46 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Betreff: reaktor biogas

 

Terima kasih banyak untuk info, saya pasti akan ke sana minggu yang akan 
datang, tertarik sekali! Nanti saya akan berita. Waktu googling tentang 
biogas di Bali saya ketemu pdf tentang proyek biogas di daerah Dps, Ubung, tapi 
belum dapat kesana. Untuk yang tertarik saya attach PDFnya. 

Salam dari Buleleng,

Silvia.

 

 

---Originalmeldung---

 

Von: Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Datum: 1/25/2008 9:28:00 AM

An: bali@lp3b.or.id

Betreff: [bali] reaktor biogas

 

Beni dan semeton lianan 

 

Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah pertanian 
organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar 

Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan, di 
Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di depan jalur 
trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir jalan besar di 
pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan masuk ke utara dan 
turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu gerbang menuju ke 
pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi memang tidak perlu 
jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana tingkat effiisiensinya 
saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat sepintas saja...mereka menggunakan 
kotoran sapi dan limbah pertanian (daun-daunan)..

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ngurah beni 
setiawan
Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel

 

Tyang juga ikut. Sangat menarik.

ga usah ke Cina.

ikut Bali Planning Process aja...
 

ngurah beni setiawan

 

pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 

 

- Original Message 
From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM
Subject: [bali] reaktor biodiesel

Dik Wijaya

Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan
di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya..
Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor
biogas
Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya
bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan
kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan..
Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di
China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana
sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan
mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai
saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di
seluruh china...
Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan
Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan
deh..
Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut
he-he-he :)) 

GNA 


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi: http://www.lp3b.or.id http://www.lp3b.or.id/ 
Arsip: http://bali.lp3b.or.id http://bali.lp3b.or.id/ 
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]

 

 



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 
http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs  

 

 

 

  http://www.incredimail.com/index.asp?id=101378 

image001.gif

[bali] reaktor biodiesel

2008-01-24 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Dik Wijaya

Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan
di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya..
Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor
biogas
Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya
bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan
kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan..
Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di
China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana
sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan
mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai
saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di
seluruh china...
Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan
Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan
deh..
Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut
he-he-he :)) 

GNA 


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi : http://www.lp3b.or.id
Arsip : http://bali.lp3b.or.id
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]


[bali] reaktor biogas

2008-01-24 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Beni dan semeton lianan 

 

Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah
pertanian organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar 

Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan,
di Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di
depan jalur trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir
jalan besar di pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan
masuk ke utara dan turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu
gerbang menuju ke pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi
memang tidak perlu jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana
tingkat effiisiensinya saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat
sepintas saja...mereka menggunakan kotoran sapi dan limbah pertanian
(daun-daunan)..

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel

 

Tyang juga ikut. Sangat menarik.

ga usah ke Cina.

ikut Bali Planning Process aja...
 

ngurah beni setiawan

 

pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 

 

- Original Message 
From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM
Subject: [bali] reaktor biodiesel

Dik Wijaya

Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan
di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya..
Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor
biogas
Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya
bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan
kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan..
Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di
China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana
sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan
mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai
saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di
seluruh china...
Mungkin Bali Planning Process, yang ketuanya Pak Wijaya, anggotanya Pan
Bima dan Ibu Asana perlu kunjungan kerja ke China, sekalian jalan-jalan
deh..
Nah kalau jalan-jalan seperti ini apalagi ke China, saya mau ikut
he-he-he :)) 

GNA 


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi: http://www.lp3b.or.id http://www.lp3b.or.id/ 
Arsip: http://bali.lp3b.or.id http://bali.lp3b.or.id/ 
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]

 

 



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
http://us.rd.yahoo.com/evt=51438/*http:/www.yahoo.com/r/hs  



[bali] Re: reaktor biogas

2008-01-24 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Beni

 

kalau mau kesana singgah dahulu ke rumah dan restourantnya Pak Ketut
Abian, Rumahnya besar dan didepannya ia bikin out-look yang langsung
menghadap danau Buyan-Tamblingan, memang persis diatas perbatasan kedua
danau ini..Pak Ketut Abian kalau beliau tidak sibuk ia akan senang hati
mengantar ke tempat pertanian warga Jerman ini, atau turun ke bawah
trekking ke danau Tamblingan..bilang saja temannya Ngurah Ambara,
Kaltim...

Kawasan Danau Buyan Tamblingan beserta hutan-hutan sekitarnya memang
menyimpan misteri dari jaman 1000 tahun lalu, dahulu di daerah
Tamblingan ini pernah berdiri kerajaan, dibuktikan dengan ditemukannya
artifak-artifak kuno dan prasasti-prasasti yang sekarang disimpan oleh
warga Gobleg di Pura Gobleg...

Pura Endek di pinggir danau Tamblingan, pemandangannya sungguh
breath-taking, demikian juga kalau Beni sempat terus menyusuri hutan
di pinggir danau dan menuju Pura Naga-loka, di pura ini ada sumur,
tempat membuang pekelem biasanya berupa ayam..anehnya pekelem ini bisa
muncul kembali 20 km dibawah sana di depan Pura Segara Penimbangan,
sebelah pantai Banyuasri..mungkin melalui jalur sungai bawah tanah
yang menghubungkan sumur di Naga Loka di Tamblingan dengan Pura
Penimbangan.. di lepas pantai Pura penimbangan di dasar laut memang ada
sumber air bersih muncul dari dasar laut dimana saat piodalan para
pemadeg mengambil air suci (air tawar!!) dari dasar laut..phenomena alam
yang mentakjubkan...

Kalau beruntung Beni juga bisa menyaksikan onggokan rumput sebesar rumah
yang mengapung di danau Buyan, yang pada jam-jam tertentu bergerak ke
tengah danau dan pada jam yang lain akan kembali lagi ke tempat
persembunyiannya di sebuah teluk kecil di pinggir danau buyan sebelah
barat (berbatasan dengan Danau Tamblingan)..Di danau Buyan beberapa
tahun lalu sejumlah penduduk pernah menyaksikan ikan sebesar
mobil..untungnya mayoritas di Bali penduduknya masih beragama Hindu,
sehingga mereka menyebut ikan besar ini sebagai due Betara : kepunyaan
Dewata, sehingga tidak ada yang berani mengganggu...

 

Suksme

GNA 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Friday, January 25, 2008 9:42 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: reaktor biogas

 

wah..

Jaman masih siteng dulu, masih seneng treking. Tyang pernah nayplir ke
daerah sana. Antara Buyan dan Tamblingan, memang tampak ada hal aneh
yang ternyata (mungkin) sesuatu yang Bli maksud. Cuti maret nanti,
sepertinya harus nyaplir lagi kesana untuk memastikan.
 

ngurah beni setiawan

 

pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 

 

- Original Message 
From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, January 25, 2008 8:24:23 AM
Subject: [bali] reaktor biogas

Beni dan semeton lianan 

 

Saya pernah melihat reactor biogas sekala kecil dibuat di tanah
pertanian organic milik warga Jerman, tanahnya seluas 5 hektar 

Pertanian organic yang luas ini terletak persis diatas danau Tamblingan,
di Asah- Panji sebelum Asah Gobleg, (sebelah barat Danau Buyan), di
depan jalur trecking yang ada tangga-tangga turun ke danau, dipinggir
jalan besar di pinggir danau ada pura kecil, di depan pura itu ada jalan
masuk ke utara dan turun ke bawah, kurang lebih 100 meter akan ada pintu
gerbang menuju ke pertanian organic milik nyame uli Jerman totonan..jadi
memang tidak perlu jauh-jauh di Bali sendiri sudah ada, namun bagaimana
tingkat effiisiensinya saya belum tahu, waktu itu saya Cuma lihat
sepintas saja...mereka menggunakan kotoran sapi dan limbah pertanian
(daun-daunan)..

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Friday, January 25, 2008 9:10 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: reaktor biodiesel

 

Tyang juga ikut. Sangat menarik.

ga usah ke Cina.

ikut Bali Planning Process aja...
 

ngurah beni setiawan

 

pi = 3.14 
love just like 'pi'...it's natural, irrational and very important 

 

- Original Message 
From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, January 25, 2008 7:38:27 AM
Subject: [bali] reaktor biodiesel

Dik Wijaya

Biodiesel, biogas dan mini-hidro memang potensial untuk dikembangkan
di-bali..saya tertarik dengan biogas khususnya..
Mungkin perlu dicarikan data teknis berapa ongkos pembuatan reactor
biogas
Sekala kecil (sekala RT/RW)..dengan system sewerage terpadu misalnya
bisa saja dibikin pilot project biogas dari limbah rumahtangga dan
kotoran dari jamban/WC/toilet disamping dari kotoran hewan..
Discovery channel baru-baru ini menayangkan program reactor biogas di
China yang dilakukan secara besar-besaran di daerah pedesaan, yang mana
sebelum 2009 China mentargetkan 26 juta rumah tangga sudah akan
mempunyai reactor biogas masing-masing khususnya di pedesaan..sampai
saat ini sudah terpasang 6 juta reactor biodiesel sekala rumah tangga di

[bali] konferensi iklim dan bakar batu bara

2008-01-13 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
 

Pak Suja, Wijaya, Mbak Silvia, dan semeton semuanya...

 

Dalam tingkat kebijaksanaan Nasional sekarang ini memang PLN sedang
gencar-gencar meningkatkan produksi listrik dari pembangkit batubara,
karena memang sampai sekarang itu yang paling murah yang tersedia
berlimpah di Indonesia.. (baca berita dibawah)

 

Namun khusus untuk Bali seperti yang disampaikan Wijaya, Pak Suja dan
Mbak Silvia, memang perlu kebijaksanaan khusus agar dibangun alternative
bukan dari batubara tapi dari sumber yang ramah lingkungan...

Walaupun mungkin cost-nya akan lebih mahal...

Pembangkit listrik tenaga air (di Buleleng ada puluhan air terjun yang
potensial)...

Atau Cable Listrik Jawa-Bali...

Atau mulai sekarang kita menghemat listrik..

Misalnya di bungalow-nya Mbak Silvia, daripada menggunakan bola-lampu
listrik coba buat lampu dari minyak kelapa..

Selain ramah lingkungan, minyak kelapa bisa diperoleh dari penduduk
local, atau bisa juga pakai minyak bekas dipakai menggoreng (lengis
yinyihan : bhs Bali) daripada dibuang..Lampu minyak kelapa kesannya akan
eksotis..saya yakin para tamu/wisatawan juga suka

 

Suksme

GNA 

 

 

---

Source: Petromindo.Com

  State-owned electricity company PLN will sign today
engineering, procurement and construction (EPC) contracts for four
coal-fired power plants (PLTU) to be built in outside Java. 

  Yogo Pratomo, the head of PLN's team for the crash program to
build 10,000 megawatt power plants, said in Jakarta on Sunday that the
contracts for the four power projects which have a combined capacity of
168 megawatt (MW) were worth about US$1 million per megawatt. 

  The four power projects are PLTU Kalimantan Tengah (2x60 MW)
in Central Kalimantan which will be built by a consortium comprising of
PT Mega Power Mandri and two Chinese companies Shandong Electric Power
Construction and China National Heavy Machinery; PLTU MW Tanjung Balai
Karimun (2x7 MW) in Riau islands, PLTU Kendari in Southeast Sulawesi
(2x10 MW),and PLTU Ende-Flores (2x7 MW) in East Nusa Tenggara, which
will be built by a consortium of Shandong Electric Power Construction
and PT Rekadaya Elektrika. 

  We hope the four power plants can begin commercial operation
within the next 24 months or at the end of 2010, he said, adding that
with the signing of the four power projects, the construction of all the
power plants was expected to be on schedule. 

  PLN earlier signed EPC contracts for five similar projects to
be built outside Java. They include the PLTU Lampung (2 x 100 MW), PLTU
North Sumatra (2 x 100 MW), PLTU North Sulawesi (2 x 25 MW); PLTU
Gorontalo (2 x 25 MW) and PLTU West Nusa Tenggara (2 x 25 MW). 

  The EPC contracts for 16 other coal-fired power plants to be
built outside Java would be signed in February and March, he added. 

  Yogo said all the power projects to be built outside Java
would cost US$3 billion. PLN will invite local and foreign banks to
provide the financing. (*) 



 

image001.jpg

[bali] Re: Saya tidak menjelekkan adat saya Hindu

2008-01-08 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Om Suastiastu Wayan Artika, suksme atas penjelasannya..semoga kritik
dari pembaca cerpen awam seperti titiang akan membuat karya Wayan akan
makin bermutu di masa depan...

 

Om Shanti Shanti Shanti, may there is peace in heart, peace on earth,
peace always..

Loka samastha sukinoh bhavantu :Semoga seluruh mahkluk hidup dalam
kebahagiaan...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of wayan artika
Sent: Wednesday, January 09, 2008 9:36 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Saya tidak menjelekkan adat saya Hindu

 

Aduh, Bapak rupanya menjadikan saya, penulis cerpen ini si tertuduh.
saya hindu. Saya tahu Banyak adat Bali. Tapi latar belakang bapak
menjadikan tanggapan Bapak sungguh lain dengan Pak Suja. Apa saja
tanggapan Bapak atas ilalang, cerpen saya, saya kira tak ada maslah.
Bapak adalah pembaca awam dan teks sastra biasa dibaca dengan acara apa.

Cerepn saya tak menjelekkan adat. 
Cerpan saya berangkat dari suara yang tak terdengar. Yang pak tulis di
surat Bapak adalah suara besar dalam neyentana atau Grand Narative-nya.
Salah satu tuga teks sastra atau penulisan fiksiu yang bagsu adalah
melakukan interpretasi kepada kultur. Cerpen saya adalah satu
interpretasi.

Saya mengucapkan rasa hormat kepada Bapak atas tanggapannnya yang
sungguh sangat epnting dalam pemikiran di cerpen saya.
Salam
I Wayan Artika

 



Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try
it now.
http://us.rd.yahoo.com/evt=51733/*http:/mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62
sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ%20 



[bali] Terima kasih atas penyebaran cerpen saya

2008-01-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Semeton sedharma

 

Tiang sependapat dengan Pak Sudja..Konsep Nyentana di Bali tidak seperti
yang dituturkan oleh cerpen-nya Wayan Artika...

Dalam bahasa cerpen memang gaya bahasa dibuat lebih tajam agar pembaca
tertarik untuk membaca...tapi menurut saya karena wayan Artika juga
seorang Hindu (wayan Artika masih beragama Hindu bukan?? Maaf kalau
ternyata bukan Hindu). Mestinya Artika mendalami dahulu bagaimana budaya
Nyentana itu..jangan sampai menjelek-jelekkan tradisi/agama Hindu
sendiri...sebelum mengenal lebih jauh lagi apa itu konsep Yentana yang
diwariskan dari para leluhur..

Di keluarga besar titiang ada beberapa orang yang nyentana atas kehendak
dan kesadaran sendiri, dan seperti yang dikatakan oleh Pak Suja, ini
karena permintaan keluarga pihak perempuan (yang tidak punya anak laki)
agar bisa meneruskan kewajiban memelihara Pura, Merajan, tempat suci
yang merupakan kewajiban laki-laki (garis Purusa) untuk meneruskan
kewajiban suci ini..Pihak keluarga laki-laki juga tidak akan mudah
menerima kondisi nyentana ini..biasanya pihak laki-laki bukan anak
tunggal laki-laki (lebih dari 1 anak laki-laki ada di rumah pihak
keluarga cowok itu)...

 

Di sejumlah daerah di Bali Selatan sekarang-sekarang ini sudah mulai ada
tradisi mesanggah dadua untuk memberikan celah kebuntuan dalam konsep
yentana yang mungkin tidak bisa diterima oleh keluarga laki-laki..Dalam
konsep baru mesanggah dadua ini pihak perempuan tidak perlu mepamit
dari sanggah/merajan, tapi mereka (suami/istri) masing-masing tidak
mepamit terhadap merajan masing-masing, artinya tetap meneruskan garis
leluhur masing-masing, tetap menjalankan kewajiban memelihara tempat
suci di pura keluarga masing-masing. Sehingga saat ada piodalan di pura
yang perempuan maka suami juga ikut, demikian juga sebaliknya saat ada
piodalan di pura/merajan laki-laki, sang istri juga ikut
sembahyang/berpartisipasi...

 

Suksme

GNA 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Nengah Sudja
Sent: Monday, January 07, 2008 10:00 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Terima kasih atas penyebaran cerpen saya

 

Yth. P Wayan Artika , Semeton Sareng Sami,

 

Pertama kali ketika saya baca Cerita Pendek  Ilalang saya terkesima ,
bingung. Watak saya yang kritis bertanya , apa  memang 

begitu makna asas adat nyentana  itu? 

 

Setelah saya baca posting yang memuji CerPen Ilalang ini, saya
penasaran, kubaca ulang Ilalang, tapi karena tetap bingung dan
penasaran,

kutulis posting ini dengan permintaan agar saya  diberi pencerahan
mengenai apa konsep Nyentana itu  yang menjadi dasar topik CerPen Sdr?

Terutama saya terganggu dengan kalimat ini:

 

 Kelak aku mengerti, ketika cinta adalah tanah, bahwa pilihanku,
nyentana, tidak sepenuhnya tepat. Selaku laki-laki Bali, cara pernikahan

ini sangat hina di mata masyarakat. Memang keluarga istriku sayang
kepadaku namun itu semua tidak pernah mengembalikan kehormatanku 

yang direnggut di sini. ( Apa benar pernikahan  nyentana itu sangat
hina?).

 

Perlu saya jelaskan  yang membuat saya bingung karena: 

(1). apa nyentana itu tidak dijelaskan; 

(2). konsep  nyentana  yang dijadikan topik, latar belakang budayanya
tidak diberi penjelasan memadai.

 

Setahuku Nyentana itu dilakukan  atas permintaan  Orang Tua Yang Meminta
Calon Pengantin Laki-laki Untuk

Nyentana ( OTYMCPLU N),  misalnya  karena mereka ini tidak mau  keluarga
mereka jadi  terputus (njampud).

Mereka akan kehilangan soroh, tidak yang dapat  meneruskan tugas
kewajiban ke banjar,  desa,

ke sanggah , pemujaan pura leluhur misalnya.

 

Padahal  penulis sendiri  pada  kalimat awal menyatakan,  dimulai   : 

 Bali, kini aku lebih mengerti sebagai pulau patriarki. (pulau
patriarki !!).

 

Sesuai dengan Asas Patriarki  Agama Hindu, oleh  OTYMCPL UN  Si Nyentana
akan dijadikan Kepala Keluarga 

( laki-laki)   dirumahnya untuk meneruskan tugas keluarga  OTYMCPL UN.
Tentunya sebagai  Kepala Keluarga

si Nyentana diharapkan akan menjalankan tugas baktinya sebagai
laki-laki/kepala keluaga dengan sungguh-sungguh 

menjalankankan tugas kewajiban,dharmanya sesuai dengan ajaran Hindu.
Karena itu tentunya  ia tidak akan kehilangan 

ke laki-lakiannya.

 

Begitulah pengertian saya mengenai menyentana itu. Karena itu mohon
diberi pencerahaan apa saya salah?

 

Kembali ke CerPen, karena latar belakang nyentana itu tidak dijelaskan,
saya lalu tak mengerti mengapa, Bapak,

Ibu,bahkan  Illalang sendiri (bahkan sesudah jadi isterinya)dan si
nyentana  berpendapat : 

Keputusan kamu salah. Kamu akan menjadi laki-laki hina di keluarga
istrimu. Jangan lakukan itu. Bapak bisa 

menanggung hidup keluargamu. Pilih pernikahan biasa, sebagai adat umum,
bawa saja Ilalang ke rumah ini. (Bapak).

 

Jangankan laki-laki Bali seperti bapakmu, ibu selaku perempuan pun,
akan kehilangan ketika kamu memilih nyentana. Pernikahan ini akan
merenggut kamu dari ibu. Jangan. Di rumah istrimu kamu tidak akan
dihormati sebagai laki-laki Bali,   

[bali] Energy Listrik : Ratusan Mini Hidro

2007-11-28 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)

Semeton semuanya, Om Suastiastu, salam sejahtera...

Karena topiknya hangat tentang listrik, maka di subject saya ganti
dengan judul yang relevan..Untuk Negara seperti Indonesia yang sedang
giat membangun dengan tingkat pengangguran yang masih sangat tinggi, dan
jumlah penduduk miskin lebih dari 30 juta orang, maka pilihan energy
yang murah sekaligus environmentally friendly adalah hal yang sungguh
sulit...tapi bukan hal yang tidak mungkin...
Katakanlah dari 0% menjadi 20% energy listrik dikonversi dari
fossil/fuel burning ke energy yang renewable dan environmental friendly
maka ini sudah lumayanmungkin mulai dari hal-hal kecil-kecil dahulu,
tidak masalah...
Khusus daerah buleleng potensi PLTA masih sangat besar..sayang belum
digarap dengan serius, ada sekitar 20 air terjun di buleleng, dengan
selisih tinggi potensial gravitasi bisa ratusan meter (min 200 m) tiap
air terjun, dan debit rata-rata tiap air terjun 5-10 m3/detik, maka
potensi energy yang ada sekitar 10 Mega-joule, katakanlah 50% saja bisa
di-konversi menjadi listrik melalui pembangunan PLTA-PLTA sekala kecil
maka ini sudah lumayan..

Contoh kasus untuk mikro-hydro (PLTA mini) adalah aliran sungai di subak
muara (sambangan, panji atas)..kebetulan saya ada sebidang sawah
bersebelahan dengan irigasi sungai yang debitnya sangat besar baik musim
hujan maupun kemarau. Saya dengan 6 petani lain (total 7 petani) dengan
iuran 500 ribu rupiah, membangun mini-hidro dengan kapasitas kecil :
3000 watt yang cukup untuk menerangi 7 rumah. Kami hanya memanfaatkan
sebagian kecil saja debit sungai irigasi yang ada, dengan pipa paralon 4
dim (10 cm), dan selisih ketinggian di salah satu bagian sungai yang
curam sekitar 4 m, debit air yang dipakai Cuma 5 lt/detik pada inlet
(bagian atas): dengan selisih tinggi 4 meter, maka pada outlet tentu
debit jauh lebih besar karena mendapatkan tambahan energy potensial
gravitasi, curahan air yang deras ini memutar turbin pembangkit listrik
kami dengan kapasitas sekitar 3000 watt. 
Yang kami pakai hanya 5 lt/detik dan selisih ketinggian 4 m, padahal
debit sungai ini pada daerah datar (flat) sekitar 5000 lt/detik, dan
selisih ketinggian ratusan meter (lebih dari 200 m) karena sungai ini
berasal dari danau Buyan/Tamblingan jauh diatas subak muara..jadi
potensi debit yang kami pakai baru 0.1% saja, dan potensi ketinggian
yang dipakai Cuma 2% saja..
Sehingga total potensi energy yang kami gunakan dari 1 sungai ini saja
baru 0.002% yang senilai 3000 watt, maka kalau seluruh potensi energy
ini bisa dimanfaatkan maka Energy Listik yang bisa dihasilkan sekitar
5 x 3000 watt = 150 MegaWatt, katakanlah hanya 50% saja yang
dimanfaatkan maka ini kurang lebih 75 MegaWatt, hanya dari 1 sungai!
Padahal ada sekitar 20 sungai dengan air terjun-air terjunnya yang
potensial untuk pembangkit listrik...
Memang jangan membayangkan sebuah PLTA yang besar, tapi bayangkanlah
ratusan PLTA kecil-kecil..dengan sekala 1 Mega-watt ..
Semoga hitung-hitugan saya benar, tapi perlu dikaji dengan serius
potensi mini-hydro, mini hydro yang sangat besar di daerah Buleleng..

Suksme
GNA 



-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Bhagawan Dwija
Sent: Thursday, November 29, 2007 5:29 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Tegakkan Trihitakarana !

Om Swastyastu,

1. Walau bagaikan melawan arus, atau apalah namanya :
bagaikan menegakkan benang basah, tetapi kita tetap
akan memperjuangkan Nyepi diakui dan diadaptasi oleh
dunia internasional, karena secara ilmiah kita bisa
membuktikan bahwa Nyepi sehari saja dapat menyumbang
pengurangan emisi GRK.
2. Manusia selalu dihadapkan pada alternatif : memacu
pertumbuhan ekonomi disatu pihak, dan merusak alam di
pihak lain. 'Kerugian' dalam bentuk material (laju
pertumbuhan ekonomi = 0) karena Nyepi sehari, akan
membawa 'keuntungan' pada perpanjangan usia bumi.
Tidakkah yang kedua ini lebih penting ?
3. Memperjuangkan Nyepi adalah missi suci, karena
meneruskan ajaran Mpu Kuturan lebih dari 11 abad
lampau.
4. Yang perlu ditekankan adalah : Kita (Hindu-Bali)
yang mengaku sebagai pewaris ajaran Mpu Kuturan
seharusnya menjadi contoh/panutan dalam Trihitakarana.
Jangan sampai kita melanggar. Lebih tegas lagi kalau
kita menyembah Ida Mpu Kuturan di Pura/ Sanggah
(distanakan dalam pelinggih Manjangan Saluwang) akan
sangat berdosa bila kita sendiri melanggar
ajaran-ajaran beliau.
5. Menjadi kewajiban bagi kita (N.G.O) untuk terus
mengingatkan Pemerintah untuk tidak melanggar
Trihitakarana. Sekali lagi, walaupun ibarat menegakkan
benang basah. Karena itulah yang disebut 'Dharma'

Om Santih, santih, santih, Om
Bhagawan Dwija

---

--- Pan Bima [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mbak Vieb,
 
 Dari dulu P. Sudja memang hebat lho. Dalam usia 70
 (betul ya Pak ?)
 masih bisa keluar angka-angka yang akurat. Orang
 teknik memang harus
 seperti itu, harus keluar angka-angka, sehingga
 diskusipun bisa
 langsung fokus.
 
 Ketika penolakan 

[bali] Call For BALI Planning Process

2007-11-27 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pak Tjahyo 

 

Bertanya sedikit..

Tujuan yang nomor 3 dibawah : Meraih jabatan Perencana Utama...tujuan
ini sangat personal dan result oriented banget...

Ini apakah tujuan personal Bapak, atau untuk siapa? ..

Perlu untuk diketahui, masyarakat Bali, khususnya yang beragama Hindu,
terpaksa mesti ditekankan sedikit, karena mayoritas orang Bali masih
memeluk Hindu, 

Walaupun termasuk sangat jarang baca kitab suci Veda, namun dalam
prilaku mereka sungguh mencerminkan apa yang ada dikitab suci...

Slah satu sloka Veda diajarkan oleh Tuhan kurang lebih berbunyi sebagai
berikut : Bekerjalah engkau sesuai swadarmamu, jangan pikirkan (jangan
terikat) pada hasil kerjamu, persembahkanlah kerjamu (sebagai bhakti)
padaKU ...apa yang ada di kitab suci ini tercermin pada sikap
orang-orang Bali Hindu yang tidak result oriented, namun senantiasa
mereka selalu berkata ini adalah ngayah (bekerja tanpa pamrih),
pekerjaan ini dipersembahkan kepada Hyang Widhi, dan kami tidak berhak
atas hasil kerja, karena itu adalah milik Tuhan...

Sehingga kalau pendekatan Bapak Tjahyo dalam masalah planning process
ini lebih bersifat result oriented, saya yakin tidak akan kena kalau
ditujukan kepada masyarakat Bali secara umum

 

Salam
Gede Ambara 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of CHPStar
Sent: Wednesday, November 28, 2007 3:07 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Fwd: Call For BALI Planning Process


[PPT] tjahjokartiko gondokusumo
http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/Rangkuman%20Hasil%20Pokja%20FRI.p
pt 

File Format: Microsoft Powerpoint - View as HTML
http://72.14.235.104/search?q=cache:Z-t_RTXHUi4J:www.itb.ac.id/focus/fo
cus_file/Rangkuman%2520Hasil%2520Pokja%2520FRI.ppt+tjahjokartiko+gondoku
sumohl=enct=clnkcd=7 
1. Rangkuman Hasil Pokja FRI 2006/2007 Tekad Memperbaiki Nasib Bangsa
Pascaamandemen UUD: Optimisme Baru dalam Merealisasikan Visi Bangsa ...
www.itb.ac.id/focus/focus_file/Rangkuman%20Hasil%20Pokja%20FRI.ppt -
Similar pages
file:///\\search?hl=ensafe=offrls=com.microsoft:en-US:IE-SearchBoxrl
z=1I7GGICq=related:www.itb.ac.id\focus\focus_file\Rangkuman%252520Hasil
%252520Pokja%252520FRI.ppt 

 

Komitment kami akan BALI Planning Process adalah:

1.  Meningkatkan Kompetensi SDM Perencana

2.  Mendorong terjadinya Planning Proses untuk pertama kalinya di
Bali

3.  Meraih jabatan Perencana Utama

Demikian mohon periksa dan dukungan kuat.

 

Hormat kami,

Tjahjokartiko Gondokusumo

Perencana Madya

 

Back-up email for: [EMAIL PROTECTED]



Be a better sports nut! Let your teams follow you with Yahoo Mobile. Try
it now.
http://us.rd.yahoo.com/evt=51731/*http:/mobile.yahoo.com/sports;_ylt=At
9_qDKvtAbMuh1G1SQtBI7ntAcJ 

 

  



Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See
how. http://us.rd.yahoo.com/evt=51732/*http:/overview.mail.yahoo.com/ 



[bali] Berita Duka : numpang lewat

2007-10-23 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Maaf numpang lewat, ada berita duka, kiriman seorang teman...

 

From: Wayan Catrayasa - BMI [mailto:[EMAIL PROTECTED] 



Om Swastyastu,

 

Umat Se-Dharma Yang Berbahagia,

Sebagai informasi, bahwa seorang intelektual Hindu dan Guru Besar di
Undiknas Bapak Profesor Gorda telah meninggalkan kita untuk selamanya
hari ini Selasa, 23 Oktober 2007 jam 10.50 WITA. Mari kita doakan
bersama semoga almarhum menyatu dengan Brahman / Hyang Widhi sesuai
dengan amal bhakti selama hidupnya.

 

Mrithyorma Amrtham Ga Maya

 

Semoga beliau dibebaskan dari penderitaan dan kematian menuju kedamaian
yang abadi.

 

 

Demikian berita duka cita ini disampaikan dan terimakasih atas
perhatiannya telah membaca dengan baik dan benar.

 

 

Om Santih, Santih, Santih, Om

 

 

I WAYAN CATRA YASA

 

 



[bali] Balasan: Eksistesialisme

2007-10-22 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Terimakasih Mbak Asana, sepertinya pernah saya baca tentang yang Mbak
Asana paparkan..dari buku Zen...

Masih ingat proposal yang pernah saya berikan? Sekarang ini
masing-masing kota besar pusing dengan Urbanisasi dari daerah desa
(miskin) ke daerah kota-kota besar (kaya : atau dianggap kaya)...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Sunday, October 21, 2007 10:30 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme

 

P Ngurah Ambara,

 

ini sekelumit dari sahabat

 

 

Tuhan itu...

mesti menyejukan bukan, vie kalau tengah menyebut 'Tuhan, otomatis hati
dan tubuh terasa dilindungi. Karena itu selalu beda cara merasa-rasakan,
seperti kata orang bijak, melihat-lihat itu jauh berbeda dengan melihat.
Kalau jalan-jalan, pohon, batu, semua hal bisa terlihat, tapi sering
lupa nama pohonya, gimana dan apanya, secara umum ya melihat, merangkum
lewat mata. Tetapi bila melihat, dengan dalam, sekalipun sebatang pohon,
kita tahu, betapa tidak cukup sehari, setahun bahkan bertahun-tahun,
bahwa pohon itu ternyata punya akar,punya daun, punya
kulit..dst sampai kita sadar, betapa kita tidak kenal pohon
dengan riwayatnya, takdir hidupnya, cara kembang biaknya. Karena itu,
jeg terasa kecil dan bodohlah ketika, menyoal tuhan, agama, itu mungkin
tak hanya melihat-lihat dan melihat. Pastilah lebih dari sekedar itu.

 

salam, 

 

vieb

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, October 19, 2007 2:32 PM

Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme

 

Pak Nyoman dan rekan-rekan lain

 

Agama memang tidak perlu dibela, tapi Kebenaran yang dibela,
saya setuju ini, tapi tetap harus hati-hati, kebenaran menurut versi
mana..

Menurut orang Islam, yang namanya Jihad, berjuang, berperang di
jalan Tuhan adalah Kebenaran menurut versi mereka

Kebenaran inipun ternyata relative...untuk itulah dibuatkan
konvensi/konsensus baik bersifat Internasional maupun Nasional, konvensi
Internasional yang dideklarasikan oleh PBB misalnya Universal
Declaration of Human Right yang didalamnya menyangkut sejumlah kebenaran
yang diakui/diratifikasi oleh banyak negara

-  Freedom of speech

-  Freedom from Fear  dst...

Dan di Indonesia consensus kebangsaan kita telah tegas
dinyatakan dengan mengakui Pancasila sebagai dasar negara, UUD45 yang
menjamin pelaksanaan hak asasi manusia didalamnya, serta Bhinneka
Tunggal Ika sebagai perekat/semboyan bangsadan perlu disadari, pada
masa sekarang ini, tidak semua elemen bangsa masih mengakui Pancasila
sebagai dasar negara ataupun Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat
bangsa...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of nyoman
Sent: Friday, October 19, 2007 2:14 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme

 

Mbak Viebeke ,Pak Made Wiryana dan Pak Ngurah,

 

Menarik sekali artikel Atheis yang disodorkan mbak Viebeke dalam
milis ini.

Saya fikir ini masih bisa dilanjutkan diskusinya karena kita
bicara / mendiskusikan antara Agama ( yg penganutnya diajarkan percaya
pada Tuhan ) dgn Atheis ( yg pengikutnya tidak mempercayai keberadaan
Tuhan ). Jadi bukan mendiskusikan perbandingan Agama yang bisa menjurus
SARA kalau remnya tidak pakem.

Yang menggelitik saya adalah pertanyaan : apa guna Agama bagi
perbaikan dunia.

Dari pengalaman pribadi saya hidup dalam dunia yang heterogen
ini , tuntunan Agama yg saya anut ( Hindu ) banyak sekali memberikan
tutunan agar bisa hidup harmonis  ( sesuai tri hita karana , tat twam
asi , karma phala dst. ), jadi menurut saya, kita diberi kemudahan,
tinggal mengikuti tuntunan itu saja ( untuk tahap yang paling
sederhana/dasar , itupun sudah  sulit ). Jadi pendapat saya pribadi
Agama jelas ada gunanya untuk perbaikan dunia.

Masalah  terjadinya keributan antar Agama atau keributan dalam
Agama yg sama diatas dunia ini saya fikir tidak cukup untuk dijadikan
klaim bahwa Agama itu biang keladi terjadinya keributan, karena
sebenarnya massmedia kadang2 tidak adil  dalam pemberitaan sehingga sisi
dimana Agama membawa kedamaian hidup manusia sering tidak  diberitakan ,
mungkin karena kurang komersil...? 

Kalau kita kembali bahwa didunia ini ada yang lahir, tumbuh, dan
kemudian mati , saya fikir hal tersebut bisa diterima sebagai kehendak
yang Maha Menentukan dan akan sulit hal tersebut  kita terima kalau kita
berfikir dengan selera/keinginan kita atau malahan hal tersebut terjadi
karena semua mau hidup dengan seleranya/keinginannya sendiri-sendiri.
Jadi bukan masalah di agamanya, tapi di cara berfikirnya barangkali

[bali] Balasan: Eksistesialisme

2007-10-19 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Pak Nyoman dan rekan-rekan lain

 

Agama memang tidak perlu dibela, tapi Kebenaran yang dibela, saya setuju
ini, tapi tetap harus hati-hati, kebenaran menurut versi mana..

Menurut orang Islam, yang namanya Jihad, berjuang, berperang di jalan
Tuhan adalah Kebenaran menurut versi mereka

Kebenaran inipun ternyata relative...untuk itulah dibuatkan
konvensi/konsensus baik bersifat Internasional maupun Nasional, konvensi
Internasional yang dideklarasikan oleh PBB misalnya Universal
Declaration of Human Right yang didalamnya menyangkut sejumlah kebenaran
yang diakui/diratifikasi oleh banyak negara

-  Freedom of speech

-  Freedom from Fear  dst...

Dan di Indonesia consensus kebangsaan kita telah tegas dinyatakan dengan
mengakui Pancasila sebagai dasar negara, UUD45 yang menjamin pelaksanaan
hak asasi manusia didalamnya, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai
perekat/semboyan bangsadan perlu disadari, pada masa sekarang ini,
tidak semua elemen bangsa masih mengakui Pancasila sebagai dasar negara
ataupun Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of nyoman
Sent: Friday, October 19, 2007 2:14 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme

 

Mbak Viebeke ,Pak Made Wiryana dan Pak Ngurah,

 

Menarik sekali artikel Atheis yang disodorkan mbak Viebeke dalam milis
ini.

Saya fikir ini masih bisa dilanjutkan diskusinya karena kita bicara /
mendiskusikan antara Agama ( yg penganutnya diajarkan percaya pada Tuhan
) dgn Atheis ( yg pengikutnya tidak mempercayai keberadaan Tuhan ). Jadi
bukan mendiskusikan perbandingan Agama yang bisa menjurus SARA kalau
remnya tidak pakem.

Yang menggelitik saya adalah pertanyaan : apa guna Agama bagi perbaikan
dunia.

Dari pengalaman pribadi saya hidup dalam dunia yang heterogen ini ,
tuntunan Agama yg saya anut ( Hindu ) banyak sekali memberikan tutunan
agar bisa hidup harmonis  ( sesuai tri hita karana , tat twam asi ,
karma phala dst. ), jadi menurut saya, kita diberi kemudahan, tinggal
mengikuti tuntunan itu saja ( untuk tahap yang paling sederhana/dasar ,
itupun sudah  sulit ). Jadi pendapat saya pribadi  Agama jelas ada
gunanya untuk perbaikan dunia.

Masalah  terjadinya keributan antar Agama atau keributan dalam Agama yg
sama diatas dunia ini saya fikir tidak cukup untuk dijadikan klaim bahwa
Agama itu biang keladi terjadinya keributan, karena sebenarnya massmedia
kadang2 tidak adil  dalam pemberitaan sehingga sisi dimana Agama membawa
kedamaian hidup manusia sering tidak  diberitakan , mungkin karena
kurang komersil...? 

Kalau kita kembali bahwa didunia ini ada yang lahir, tumbuh, dan
kemudian mati , saya fikir hal tersebut bisa diterima sebagai kehendak
yang Maha Menentukan dan akan sulit hal tersebut  kita terima kalau kita
berfikir dengan selera/keinginan kita atau malahan hal tersebut terjadi
karena semua mau hidup dengan seleranya/keinginannya sendiri-sendiri.
Jadi bukan masalah di agamanya, tapi di cara berfikirnya barangkali.

Kalau saya ditanya apakah Agama layak dibela, saya cenderung meminjam
ucapan Mahatma Gandhi katanya :saya lebih memilih  Kebenaran adalah
Agama  dari pada  Agama adalah Kebenaran  . Jadi menurut saya
Kebenaran lah yang layak kita bela.

Demikian , kalau ada yang tidak berkenan mohon dimaafkan dan diperbaiki.

 

 

Salam,

 

Gde Nyoman Swastika

 

 

 

 



From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of made wiryana
Sent: Friday, October 19, 2007 9:54 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme

 

Terima KAsih atas tanggapan Pak Ngurah,

Saya hanya lebih menfokuskan pada eksitensi manusia.

Dan saya juga tidak meragukan keberadaan Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi
Wasa.

Malah dengan menyadari akan eksistensi manusia yang diberikan Hyang
Widhi pada kita, saya merasa yakin saya harus berjuang dengan eksistensi
saya untuk menuju kearahNya. Dan saya bersyukur dalam agama kita /kitab
suci kita tidak ada doktrin untuk melenyapkan penganut lain (setahu
saya) kecuali Adharma, barangkali karena agama hindu yang kita percaya
sebagai agama tertua saat diwahyukan belum terpengaruh/bias karena belum
ada agama lain saat itu. Namun marilah jangan diperpanjang diskusi
tentang agama dalam milis ini (nanti dimarahin pak moderator).

Kita fokus pada eksistensi manusia.

Dengan menyadari eksistensi, semoga kita menggunakan eksitensi itu untuk
menuju jalan pencerahan umat manusia yang heterogen dengan menebar kasih
dan kedamaian, bukan memanfaatkan eksistensi yang dimiliki untuk menebar
pertentangan dan teror.

Damai di hati, di dunia dan damai selalu

 

Salam

Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:

Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang tepat..

Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik: Semitik:
Yahudi, Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering terjadi 

Tapi dalam

[bali] Re: Balasan: Eksistesialisme

2007-10-18 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Berarti secara tidak langsung Mbak Asana menuduh saya militant
Hindu..wah sampai sejauh ini tuduhannya...apalagi disamakan dengan
Taliban..gawat benar...

Saya sangat sering mengutip Veda bukan berarti saya militant, tapi
karena saya penganut Veda...dan selama ini saya bicara tentang fakta,
dan tidak pernah ada benci atau dendam di kata-kata saya..saya juga
mengasihi Mbak Asana dan yang lain-lain..jadi mohon salah persepsi ini
diluruskan...seolah-olah Mbak Asana yang paling Alim dan paling baik
disini...dan saya yang paling militant begitu maksudnya? 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 19, 2007 12:30 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Balasan: Eksistesialisme

 

Senang sekali lo baca tulisan dari P Made Wiryana sangat mencerahkan
dengan arahan cara berpikir yang bisa menjadi 'essence' (makna).

 

Kalau P Ngurah  agak sedikit 'pro' Taliban dengan memakai aliran
'hindu' (namanya pa ya? fanatism mungkin) hehehehe... menjurus ke buat
orang pengen berantem tidak bisa menjadi arahan berpikir 'what's
next' dan tidak ada dasar untuk dapat di uji, tapi lebih mengandung
perasaan dendam dengan menggunakan pengetahuan sejarah Veda.  Saya minta
maaf secara tulus tapi ini juga pendapat saya secara terbuka, karena
saya menganut azas 'keseimbangan' jadi saya berpikir suara militant pun
harus kita dengar tidak mengurangi rasa hormat kepada P Ngurah, ini
pendapat terbuka sekali ya dan tentunya saya tetap mengasihi P Ngurah
sebagai manusia... sama dengan saya (kalau mau marah dengan saya di
Japri aja ya, saya terima sekali marah nya P Ngurah).

 

Untuk Mas Tjahjo,

 

Banyak yang menarik kalau kita punya waktu untuk membaca, people pada
dasarnya 'incredible' thinkers termasuk yang atheis ya.  Kabar saya baik
saja, seminggu ini agak 'crowded' menyerahkan modal kerja koperasi
(dalam bentuk micro-finance/loan)di Br. Kiadan, Plaga, Badung Utara;
luar biasa sekali masyarakat disana bagaimana 'determination' mereka
untuk membentuk koperasi pertanian utuk meningkatkan qualitas hidup
mereka.  Lalu kemarin ke Butiyang share sepatu sekolah untuk 75 anak SD
disana sekalian rembug tentang mekanisme micro finance ternak sapi
sebagai salah satu upaya 'income generating' juga; sekalian evaluasi
tentang jalan setapak yang sudah jadi; dan bicara soal kebutuhan
'cubang'.  Sempat juga interaktif di RRI Buleleng dengan P Wis; yang
isinya orang komplen tentang kinerja pemerintah; saya berpendapat bahwa
sekarang sudah bukan waktunya lagi kita menyerang/melawan pemerintah
tetapi sebaliknya kita cari jalan untuk bermitra dan kalau memang kita
mau masuk kedalam sistem ya buat partai saja seperti di Aceh buah partai
Lokal untuk mengimbangi 'kekuasaan' partai besar di pusat hehehe tapi
saya bukan orang politik hanya melihat dari fokus interhuman
relation

 

Salam,

 

vieb

- Original Message - 

From: made wiryana mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, October 19, 2007 10:54 AM

Subject: [bali] Balasan: Eksistesialisme

 

Terima KAsih atas tanggapan Pak Ngurah,

Saya hanya lebih menfokuskan pada eksitensi manusia.

Dan saya juga tidak meragukan keberadaan Tuhan/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa.

Malah dengan menyadari akan eksistensi manusia yang diberikan
Hyang Widhi pada kita, saya merasa yakin saya harus berjuang dengan
eksistensi saya untuk menuju kearahNya. Dan saya bersyukur dalam agama
kita /kitab suci kita tidak ada doktrin untuk melenyapkan penganut lain
(setahu saya) kecuali Adharma, barangkali karena agama hindu yang kita
percaya sebagai agama tertua saat diwahyukan belum terpengaruh/bias
karena belum ada agama lain saat itu. Namun marilah jangan diperpanjang
diskusi tentang agama dalam milis ini (nanti dimarahin pak moderator).

Kita fokus pada eksistensi manusia.

Dengan menyadari eksistensi, semoga kita menggunakan eksitensi
itu untuk menuju jalan pencerahan umat manusia yang heterogen dengan
menebar kasih dan kedamaian, bukan memanfaatkan eksistensi yang dimiliki
untuk menebar pertentangan dan teror.

Damai di hati, di dunia dan damai selalu

 

Salam

Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote:

Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang
tepat..

Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik:
Semitik: Yahudi, Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering
terjadi 

Tapi dalam sejarah agama-agama Timur yang telah ada
ribuan tahun sebelum Agama Semitik muncul : para penganut Veda, ataupun
yang tidak setuju (menentang Veda) : seperti Buddha, Jain, termasuk
Kongfucu, Tao, dsb, pertentangan sampai berdarah-darah ini tidak pernah
terjadi...

Buddha sebagai pembaharu Hindu, dimana Buddha menolak
Veda,  tidak dianggap musuh oleh umat Hindu, dalam

[bali] Eksistesialisme

2007-10-18 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Meng-generalisasi semua agama demikian sebenarnya kurang tepat..

Dalam sejarah agama-agama dari satu rumpun (Abrahamik: Semitik: Yahudi,
Kristen, Islam) mungkin pertentangan ini memang sering terjadi 

Tapi dalam sejarah agama-agama Timur yang telah ada ribuan tahun sebelum
Agama Semitik muncul : para penganut Veda, ataupun yang tidak setuju
(menentang Veda) : seperti Buddha, Jain, termasuk Kongfucu, Tao, dsb,
pertentangan sampai berdarah-darah ini tidak pernah terjadi...

Buddha sebagai pembaharu Hindu, dimana Buddha menolak Veda,  tidak
dianggap musuh oleh umat Hindu, dalam kitab Hindu malah disebutkan
Buddha adalah salah satu dari Avatara, yaitu Avatara ke-9 (Setelah Rama
dan Krisnha)...

 

Sangat menyedihkan sekali melihat patung-patung Buddha yang besar-besar
(raksasa), yang merupakan warisan sejarah dunia, di-bom oleh Kelompok
Taliban

Padahal para pengikut Buddha adalah cinta damai, dan tidak pernah
berinteraksi dengan kelompok Taliban

Agama-agama Timur lebih introspeksi ke-dalam melalui yoga dan
meditasi...

 

Sebenarnya agama-agama Semitik (Kristen, Islam, Yahudi) punya juga
aliran yang lebih menyempurnakan manusia ke-dalam batin dan bukan
ekspansif dan external ..

Misalnya para penekun Tasawuf dan Sufi dari kalangan Islam, dan juga
ordo-ordo meditative gereja tertentu yang lebih mencari pencerahan
ke-dalam jiwa

Cuma masalahnya yang sekarang lebih menonjol adalah aspek-aspek
External, expansif dan kekerasannya..mungkin karena mass-media yang
tidak seimbang, selalu menampilkan hal-hal yang buruk/kekerasan, dan
jarang sekali meliput hal-hal tentang kebaikan, kedamaian, kasih sayang
dsb...

 

Saya tidak melihat Atheistik, agnotisme dll, sebagai jawaban/alternatif
atas, kekisruhan antar umat beragama dewasa ini, di setiap agama ada
ajaran untuk proses kontemplatif, meditative, melihat kedalam batin, ke
pencerahan jiwa, dan bukan hanya sekedar aksi kekuatan, pamer, expansif,
yang lebih bersifat external...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of made wiryana
Sent: Friday, October 19, 2007 8:44 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Eksistesialisme

 

Diskusi seperti ini sangat bagus jika dimunculkan.

Diperlukan toleransi dan kejujuran intelektual tanpa bias oleh

fanatisme sempit tentang agama tertentu.

 

Ternyata filsafat eksistensialisme memang benar adanya.

Sangat lama saya berpikir hal yang sama seperti ditulis mbak vieb.

Pikiran ini timbul dengan adanya pertanyaan dalam diri saya

 

1. Jika Tuhan maha segalanya, mengapa tidak dengan ke-maha-annya
menyatukan manusia untuk tidak saling menyakiti?

2. Jika yang disebut Tuhan segala agama sama, mengapa dalam akidahnya
sering bertentangan agama satu dengan yang lainnya?

3. Jika akidah diturunkan Tuhan mengapa sejarah sering mempengaruhi
akidah?

 

Begitulalah pertanyaan yang sering timbul dalam benak saya.

Akhirnya saya menemukan (menurut saya) dalam filsafat eksistensialisme,
ternyata manusia memiliki eksistensi dalam dirinya yang mandiri dan
tidak dipengaruhi oleh apapun selain apa yang ada dalam benaknya.

 

Jika benaknya menginginkan sesuatu dan tekad bulat untuk mencapai
sesuatu tentu dengan segala cara dijalankan untuk mencapai sesuatu itu.

 

Jika dibenaknya menginginkan kedamaian dan tidak saling menyakiti, orang
atheispun yang mungkin tidak kenal agama akan berbuat kebajikan bahkan
melebihi orang yang beragama. Begitu sebaliknya jika dibenak orang ingin
menguasai sesuatu untuk dirinya/kelompoknya, akidah apapun akan
diinjak-injak bahkan dicari pembenarannya dalam agamanya untuk mencapai
sesuatu itu.

 

Jadi Eksistensi pikiran manusialah yang menentukan apa yang terjadi
dalam kehidupannya. Ingat perang dan saling menyakiti telah terjadi
sejak manusia diciptakan, kemudian mengenal agama, sampai saat ini.

 

Yang diperlukan saat ini adalah eksistensi pikiran manusia yang saling
mengasihi, apa yang ada dalam dirimu adalah sbagian dari diriku,
begitupun apa yang ada dalam diriku sebagian adalah milikmu (kamu adalah
aku, aku adalah kamu) lupakan akidah-akidah aku adalah aku kamu adalah
kamu, kamu dan aku berbeda.

Smoga pencerahan akan datang dari segala penjuru dan menyinari semua
mahluk di dunia ini.

 

Salam

Wiryana

 

  



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http:/id.answers.yahoo.com/




[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

2007-10-09 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Maaf Gede kasus ini sudah close (ada e-mail saya kemarin) ..matur
suksme...dan terimakasih...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of gde ngurah purnama jaya
Sent: Tuesday, October 09, 2007 6:56 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

Bung Ngurah Ambara,

OSA
Pernyataan bung itu benar dan itu fakta di lapangan. Tapi kita jangan
terpancing dan selalu waspada.
OSSSO
Gde Purnama, banten.



- Original Message 
From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Friday, 5 October, 2007 3:40:25 PM
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang
lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak
terkait dengan itu...

Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti
Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta
maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering
ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan
fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang
mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan
terhadap umat Hindu? 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

P Ngurah Ambara,

 

oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang
berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua
ngerti P Ngurah...

 

ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai
disana...

 

Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena
kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan
wahyu.  Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan
memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa
kini, sambil melihat kenyataannya.

 

Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan
mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat
untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... 

 

Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama
kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah
lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap
berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya mencoba untuk
mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai
saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui
lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah,
anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda
tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita,
bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya begitu pula saya yakin
bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat
mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak
nyaman dan kenapa?  Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja
intinya.  Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya
kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima
pendapat anda dengan legowo

 

Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit sekali
ya saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara waktu saya
kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu saya membuat
konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu menimbang
seberapa 'kasih' saya kepada anda dan ternyata anda adalah 'manusia'
yang saya kasihi

 

P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis baru,
tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar masih mau
dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is
going to be good'.

 

Salam kasih dan damai,

 

Vieb

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM

Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

 

Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan
agnostik  ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama
turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa
bersikap lebih beradab tidak seperti hewan ..

 

Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena
mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah

[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

2007-10-08 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Mbak Asana dan rekan-rekan

 

Ok Terimakasih Mbak Asana, case ini sudah close, saya minta maaf kepada
rekan-rekan semua yang telah tersinggung/tidak nyaman dengan diskusi
menyangkut masalah agama ini..Sejak kemarin telah diputuskan masalah
terkait agama hanya didiskusikan via Japri (jalur Pribadi)..beberapa
semeton telah menghubungi/melanjutkan diskusi ini via japri..

 

Sekali lagi terimakasih pada Mbak Asana dan rekan-rekan semua..

 

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 8:37 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

P Ngurah Ambara,

 

Dari sejak tanggal 28 Sept. yang lalu (baca ulang ya) email tentang
Mahabharata anda jelas menuduh.  Email anda sudah di tanggapi dengan
teguran dari moderator, P Wisnaya, tapi anda terus ngeyel aja ke arah
fakta. rasanya semua di millis ini sudah tau fakta tentang
perseteruan agama dari ribuan tahun lalu, tapi ada hal lain di dalam
hidup ini yang lebih layak untuk di bicarakan dan seperti kita tahu
kalau perdebatan tentang agama itu bisa menyulut emosi orang lain.
Banyak teman di millist ini tidak nyaman dengan dialog yang disampaikan
oleh anda tapi tidak juga ingin me'nyodok' karena lebih memilih untuk
bisa bersahabat dalam alam maya ini tanpa harus ada merasa harus
membunyikan 'kulkul bulus'...

 

Jadi singkatnya fakta yang diuraikan oleh anda banyak menyakiti orang
lain, ini fakta juga lo.  Tapi saya memang orang gila, dialog itu saya
tanggapi terus untuk membeli waktu cooling down semua pihak (semoga
ya)... dengan kata lain tidak se'gemes' yang anda utarakan.

 

Kalau boleh sekarang saya nyatakan kepada semua anggota millist ini
bahwa permohonan maaf anda berlaku juga kepada semua anggota millis ini.

 

P Ngurah Ambara, kita semua hidup sekarang di jaman yang sama dengan
segala permasalahan masa lalu (yang toch juga dibuat oleh leluhur kita)
dan masa sekarang kita hidup sangat pendek jadi marilah kita ...
enjoy aja tidak perlu mempertajam perselisihan yang sudah diciptakan
oleh leluhur kita... masing masing kita berbuat selangkah demi selangkah
untuk membangun kehidupan kedepan tanpa rasa takut, benci, marah.  Benar
sekali dalam kehidupan kita pastinya ada penindasan, kita sadar juga
tapi kan penindasan manusia kepada manusia lain karena kepentingan dan
pilihan... apa anda pikir tidak ada penindasan antar sesama kita di
bali? Penindasan itu tidak harus melulu antar agama lo.

 

anyway. I hope this all end today except for a more condusive
dialogues.. Terima kasih P Ngurah Ambara dan saya juga mohon
maaf masih banyak belajar.

 

Salam damai,

 

asana viebeke

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Friday, October 05, 2007 4:40 PM

Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti
orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama
tidak terkait dengan itu...

Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah
menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar
saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu
sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya
mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya
yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan
penindasan terhadap umat Hindu? 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

P Ngurah Ambara,

 

oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat
pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau
egoistic semua ngerti P Ngurah...

 

ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah
sampai disana...

 

Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar
karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri,
ilham dan wahyu.  Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi
dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam
dan masa kini, sambil melihat kenyataannya.

 

Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu
pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya
niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... 

 

Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau
beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi
jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk
tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa

[bali] penindasan terhadap umat Hindu

2007-10-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Terimakasih Pak Teja, mungkin sekarang sudah berubah, tapi waktu saya
ada di Bandung saya tahu persis, sebuah pura di Jawa barat (kalau tidak
salah di Cianjur?) di daerah sipil, tidak jadi dibangun, hanya karena
karena ada 1 ulama protest. Kenyataan Pura-pura di Bandung hanya di
daerah kesatian saja, bukan pendapat saya, tapi ini adalah fakta. Karena
pada masa itu susah sekali mendapatkan ijin dari warga sekitar. Silahkan
bapak bertanya pada tokoh-tokoh senior di bandung seperti Pak Esser,
mantan Wasudana di Bandung, bisa juga bertanya ke Pak Agung Murdana, di
Taman Kopo Indah...Saya dahulu sebagai aktifis Peradah dan pernah
menjadi ketua Asrama Ciung, tahu persis tentang kondisi dan situasi
tertekannya umat Hindu di Bandung...

 

Para aktifis Mesjid Salman ITB sebagai contoh beberapa kali hendak
mengganti lambang ITB : Ganesha, mereka protes kenapa bisa Dewa Hindu
menjadi Lambang Institute paling prestius di negeri ini? Gerakan mereka
tidak berhasil sampai sekarang, karena banyak tokoh-tokoh ITB yang
non-Hindu justru menentang upaya menganti lambang ITB. Lambang Ganesha
dipilih dahulu pada tahun 1920 saat mana Ir.Sukarno kuliah di kampus ITB
ini. Jadi ini adalah sejarah pendirian, yang kalau diubah akan
menghilangkan makna kesejarahannya...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Ketut Tejawibawa
Sent: Monday, October 08, 2007 10:52 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu

 

Pak Ambara yang baik,

Di Bandung tidak ada yang begitu koq.Ini ingin saya sampaikan lebih
rinci ya, agar jangan salah informasi :

Saya bisa mewakili kawan kawan di Bandung, dan hal yang tertulis unutk
Jawa Barat, khususnya Bandung, cara penyajian tulisan ini tampaknya
hanya kajian pribadi dan subyektif sekali bahwa Pura di Bandung berada
di komplek kesatian saja.
Saya ingin luruskan bahwa membangun Pura itu tidak mudah, mahal dan
bertahap. Baik harga tanah maupun seluruh isi pura spt
padma,anglurah,pewedaan,cadi bentar,gelung,pewaregan,bale gong dan yang
lainnya.Apalagi dengan proses upacaranya yang secara rutin dan
terusmenerus harus kita kerjakan dengan hikmat (piodalan), tanpa pamrih
sebagai yadnya dan inilah swadarma masing masing pengempon. Apalagi
tanggung jawab untuk pendidikan agama Hindu anak anak kita dimana
sekarang sudah lengkap dipenjuru Bandung ini.

Pak Ambara yang baik,
Justru kita sudah memasuki usia wanaprasta ini menjadi eling lan
waspodo, dan di Bandung sendiri ada suatu ikrar kebersamaan antar umat
beragama, yg digalang oleh pemda prop jabar, dan parisadha kita turut
aktif menggalang ini. Kami ingin mengundang bapak ke bdg, kami memiliki
WASUDHANA ( Warga Suka Duka Dharma Kencana) yang bertugas untuk membantu
rekan sedarma bilamana ada halangan , sede misalnya, dan ini sampai
upacara pengabenan, kita laksanakan lengkap di Bandung dan nganyut di
pura segara Cilincing. Kami punya juga Dewan pengurus Banjar, yang
setiap tiga bulan sekali kami berkonsulidasi untuk kepentingan umat dan
kegiatan upacara guna mendekatkan diri kepada sang pencipta. Setiap pura
juga punya kegiatan kesenian bali yg dipentaskan setiap odalan dan
pesertanya anak2 diutamakan sehingga budaya tari bali salah satunya
anak2 kita bisa pentaskan.

Pak Ambara, singkat kata, saya berkeberatan dengan tulisan anda.

Salam

Ketut Teja

Ambara, Gede Ngurah (KPC) wrote: 

Pak Chepy dan semeton yang lain...

 

Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli Informasi,
pembiasaan informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa
maupun di kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja,
dan ini memang lebih sering terjadi di luar Bali...Sinetron-sinetron
yang sering di putar di Indonesia dalam banyak kejadian sering sekali
melecehkan umat Hindu, misalnya tokoh Ulama selalu menang terhadap tokoh
jahat yang digambarkan biasanya berupa dukun dengan pakaian tertentu
biasanya selalu dikaitkan menggunakan ritual seperti Hindu, ada hio
kemenyan dll, bahkan di latar belakang sering terlihat ada patung maupun
tapel/topeng serupa topeng rangda di Bali..singkat cerita Ulama/tokoh
Islam selalu menang terhadap lawan-lawan kleniknya apakah yang kejawen
ataupun seolah-seolah tokoh-tokoh jahat ini orang Hindu (berbudaya
Hindu)...umat Hindu pada diam saja, beberapa sempat protes, tapi setelah
itu sinetron semacam ini terus saja jalan...

Dan selama bulan Ramadan satu bulan penuh televisi dimonopoli oleh Siar
Islam dan beberapa kali melukai hati umat lain..misalnya saat covering
tentang Islam Pegayaman di Bali, mereka (penyiar) menyatakan Sinar Suci
Allah ternyata sampai juga di Bali di sebuah desa...dengan kata lain
desa-desa lain selain pegayaman tidak atau belum mendapat Hidayah Tuhan
(ALLAH)...ini maksudnya apa?? Terjemahan bebasnya selain pegayaman sisa
dari Bali yang lain adalah KAFIR dan semuanya masuk neraka.

 

Di daerah Klaten Jawa tengah, umat Hindu Jawa selama puluhan tahun dan
sampai saat ini sering sekali mendapat

[bali] penindasan terhadap umat Hindu

2007-10-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Om Suastiastu

 

Cukup aneh saya cerita tentang fakta malah dianggap subyektif, kalau
saya akhirnya dikeluarkan dari mailing list ini terserah..

Dan terimakasih kepada semuanya...

 

Suksme

GNA 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Monday, October 08, 2007 11:36 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] [RE]Re: penindasan terhadap umat Hindu

 

Om Suastiastu,

 

salam kenal Pak Putu Gede Karang...

teguran sebelumnya telah disampaikan Moderator Pak Wis. Dan telah juga
dibuatkan milis untuk melanjutkan diskusi agama ini.

jujur, saya pribadi pun mulai merasa terganggu dengan pandangan yang
saya anggap subjektif dari Bli Ambara.

 

Saya yakin Moderator akan mengambil sikap ttg diskusi ini.

 

salam sejahtera,

Ngurah Beni Setiawan



-[ Received Mail Content ]--
Subject : [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu
Date : Mon, 8 Oct 2007 10:24:34 +0700
From : I. Putu Gede Karang [EMAIL PROTECTED]
To : bali@lp3b.or.id

P' Ambhara yth, 



Saya adalah peserta pasif mailing list ini dan sangat appreciate
terhadap 
bapak2 dan ibu2 yang aware terhadap kehidupan di daerah2
pelosok. Terus 
terang saya masih belum sanggup mengikuti jejak tersebut baik
dari segi 
materiil maupun spiritual. 



Mohon maaf, setahu saya mailing list ini tidak membicarakan
agama tertentu 
hanya seputar sosialita kehidupan di bali terutama di daerah
pelosok2. Kalau 
bisa e-mail seperti ini dikirim ke mailing list tertentu yg
sesuai isinya. 
Buat P' Moderator, mohon untuk dibuatkan aturan mailing list
ini, apakah isi 
nya memang bebas sebebas-bebasnya atau seputar sosial kehidupan
daerah2 
terpencil atau etc. Kalau sangant bebas mohon maaf untuk
mendelete e-mail 
saya dari keanggotaan mailing list ini karena agak risih juga
setiap hari 
menerima e-mail yg seperti ini, yang kalau dibicarakan ngga akan
ada 
habis2nya. 



Nunas Sinampure 





_ 

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC) 
Sent: Monday, October 08, 2007 8:03 AM 
To: bali@lp3b.or.id 
Subject: [bali] penindasan terhadap umat Hindu 



Pak Chepy dan semeton yang lain. 



Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli
Informasi, pembiasaan 
informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa
maupun di 
kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja,
dan ini memang 
lebih sering terjadi di luar Bali.Sinetron-sinetron yang sering
di putar di 
Indonesia dalam banyak kejadian sering sekali melecehkan umat
Hindu, 
misalnya tokoh Ulama selalu menang terhadap tokoh jahat yang
digambarkan 
biasanya berupa dukun dengan pakaian tertentu biasanya selalu
dikaitkan 
menggunakan ritual seperti Hindu, ada hio kemenyan dll, bahkan
di latar 
belakang sering terlihat ada patung maupun tapel/topeng serupa
topeng rangda 
di Bali..singkat cerita Ulama/tokoh Islam selalu menang terhadap
lawan-lawan 
kleniknya apakah yang kejawen ataupun seolah-seolah tokoh-tokoh
jahat ini 
orang Hindu (berbudaya Hindu).umat Hindu pada diam saja,
beberapa sempat 
protes, tapi setelah itu sinetron semacam ini terus saja jalan. 

Dan selama bulan Ramadan satu bulan penuh televisi dimonopoli
oleh Siar 
Islam dan beberapa kali melukai hati umat lain..misalnya saat
covering 
tentang Islam Pegayaman di Bali, mereka (penyiar) menyatakan
Sinar Suci 
Allah ternyata sampai juga di Bali di sebuah desa.dengan kata
lain desa-desa 
lain selain pegayaman tidak atau belum mendapat Hidayah Tuhan
(ALLAH).ini 
maksudnya apa?? Terjemahan bebasnya selain pegayaman sisa dari
Bali yang 
lain adalah KAFIR dan semuanya masuk neraka... 



Di daerah Klaten Jawa tengah, umat Hindu Jawa selama puluhan
tahun dan 
sampai saat ini sering sekali mendapat intimidasi karena
semata-mata mereka 
Hindu dan bukan Islam, dari pengurusan KTP yang di persulit,
sengaja di 
salah-salahkan, dan pengurusan ijin-ijin yang lain, demikian
juga di 
sejumlah desa-desa kantong-kantong umat Hindu Jawa, seperti
misalnya di 
Jatim. 



Pura Krembung di Sidoarjo, 6 km dari pusat Lumpur, dalam masa
pembangunannya 
sering dilempar batu, mau dirusak oleh orang-orang muslim
sekitarnya, tapi 
atas perlindungan Hyang Widhi mereka tidak berhasil merusak pura
ini, bahkan 
batu-batu ini terlempar kembali ke penyerangnya

[bali] close : penindasan terhadap umat Hindu

2007-10-07 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Om Suastiastu rekan-rekan semua 

 

Benar dik Deni..cape deh..saya yang malah capek sekarang, ini saya yang
salah memang, entah berawal darimana sampai kesini...

Dik Beni saya akan close topic-topic terkait yang meresahkan ini, dengan
syarat tidak ada respon lagi yang mesti saya tanggapi...

Kalau mau merespon, yang belum puas bisa bisa ke Jalur Pribadi dan saya
tanggapi via jalur pribadi saja

Jadi kalau tidak muncul tanggapan saya, artinya saya balas via jalur
Pribadi...

 

Suksme

GNA 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of ngurah beni setiawan
Sent: Monday, October 08, 2007 12:11 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] [RE]penindasan terhadap umat Hindu

 

Om Suastiastu,

 

subjektifitas yang saya anggap ke Bli Ambara adalah juga subjektifitas
saya.

terlepas dari itu semua, semua fakta yang disampaikan tidak pada tempat
yang tepat.

betul seperti yang disampaikan bahwa milis ini berawal dari misi
pembangunan.

 

ini seperti nulis berita sepak bola di tabloid Nova...faktanya (mungkin)
benar tapi toh bukan disana dong disampaikannya...

jadi jangan salahkan kalo ibu-ibu yang beli tabloid Nova jadi protes,
wong yang diharapkan kan resep terbaru kok malah dapet info sepak bola
menangnya MU 4-0 dari Wigan..

hehehe

 

salam,

Ngurah Beni Setiawan



 

-[ Received Mail Content ]--
Subject : [bali] penindasan terhadap umat Hindu
Date : Mon, 8 Oct 2007 11:50:29 +0800
From : Ambara, Gede Ngurah \(KPC\) [EMAIL PROTECTED]
To : bali@lp3b.or.id

Om Suastiastu 



Cukup aneh saya cerita tentang fakta malah dianggap subyektif,
kalau 
saya akhirnya dikeluarkan dari mailing list ini terserah.. 

Dan terimakasih kepada semuanya... 



Suksme 

GNA 



-Original Message- 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf 
Of ngurah beni setiawan 
Sent: Monday, October 08, 2007 11:36 AM 
To: bali@lp3b.or.id 
Subject: [bali] [RE]Re: penindasan terhadap umat Hindu 



Om Suastiastu, 



salam kenal Pak Putu Gede Karang... 

teguran sebelumnya telah disampaikan Moderator Pak Wis. Dan
telah juga 
dibuatkan milis untuk melanjutkan diskusi agama ini. 

jujur, saya pribadi pun mulai merasa terganggu dengan pandangan
yang 
saya anggap subjektif dari Bli Ambara. 



Saya yakin Moderator akan mengambil sikap ttg diskusi ini. 



salam sejahtera, 

Ngurah Beni Setiawan 



-[ Received Mail Content ]-- 
Subject : [bali] Re: penindasan terhadap umat Hindu 
Date : Mon, 8 Oct 2007 10:24:34 +0700 
From : I. Putu Gede Karang 
To : 

P' Ambhara yth, 



Saya adalah peserta pasif mailing list ini dan sangat appreciate

terhadap 
bapak2 dan ibu2 yang aware terhadap kehidupan di daerah2 
pelosok. Terus 
terang saya masih belum sanggup mengikuti jejak tersebut baik 
dari segi 
materiil maupun spiritual. 



Mohon maaf, setahu saya mailing list ini tidak membicarakan 
agama tertentu 
hanya seputar sosialita kehidupan di bali terutama di daerah 
pelosok2. Kalau 
bisa e-mail seperti ini dikirim ke mailing list tertentu yg 
sesuai isinya. 
Buat P' Moderator, mohon untuk dibuatkan aturan mailing list 
ini, apakah isi 
nya memang bebas sebebas-bebasnya atau seputar sosial kehidupan 
daerah2 
terpencil atau etc. Kalau sangant bebas mohon maaf untuk 
mendelete e-mail 
saya dari keanggotaan mailing list ini karena agak risih juga 
setiap hari 
menerima e-mail yg seperti ini, yang kalau dibicarakan ngga akan

ada 
habis2nya. 



Nunas Sinampure 





_ 

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC) 
Sent: Monday, October 08, 2007 8:03 AM 
To: bali@lp3b.or.id 
Subject: [bali] penindasan terhadap umat Hindu 



Pak Chepy dan semeton yang lain. 



Penindasan yang saya maksud saat ini lebih ke monopoli 
Informasi, pembiasaan 
informasi, menjelek-jelekkan agama Hindu baik di media massa 
maupun di 
kotbah-kotbah di Mesjid (terutama dimesjid) maupun di Gereja, 
dan ini memang 
lebih sering terjadi di luar

[bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

2007-10-04 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan agnostik
...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama turun
merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa bersikap
lebih beradab tidak seperti hewan ..

 

Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena mereka
menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah untuk bahan
pengetahuan ... apapun tetap dalam pembahasan yang panjang dan lebih
panjang lagi namun bukan berarti memberikan hak untuk menuduh
peradaban atau agama lain ya Pak...  

 

Silakan sampaikan apa yang pernah di baca, di yakini tanpa meninggalkan
akar dari lahir agama2 besar agar kita (manusia) saling menghormati.

 

Saya kutip ya :

 

Manusia begitu cerdas sehingga merasa harus merekayasa teori-teori
untuk menjelaskan apa yang terjadi di dunia ini.  Sayang, dalam banyak
hal manusia tidak cukup cerdas menemukan penjelasan yang benar.  Maka
ketika bertindak berdasarkan teori-teori itu, manusia sering berperilaku
seperti orang gila.  Jadi, binatang tidak cukup cerdas mengkhayal bahwa
hujan dicegah turun oleh roh-roh jahat atau hujan dimaksudkan sebagai
hukuman, bila kemarau panjang menerpa.  Itulah sebabnya Anda tidak
pernah melihat binatang bersibuk-sibuk dengan ketolololan buta dan
sering mengerikan berupa sihir dan agama.  Tak ada kuda, misalnya, akan
membunuh anaknya untuk mengubah arah angin.  Anjing tidak melakukan
upacara kencing dengan harapan akan membujuk dewa kencing sehingga hujan
turun.  Keledai tidak merengek seperti orang merapal ayat sambil
tengadah ke langit biru.  Juga tiada kucing yang berpantang daging untuk
mencoba mengecoh roh jahat agar berlaku baik.  Hanya manusia yang
berperilaku bodoh dan serampangan seperti itu. (Aldous Huxley)

 

Menarik sekali ya. 

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Thursday, October 04, 2007 4:13 PM

Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

 

 

Berikut ini buktiIlmiah tentang Ramayana dan Mahabarata
(Peradaban Veda) yang dikutip dari berbagai sumber, mungkin umat
sedharma bisa menambahkannya/mengoreksinyamonggo

 

Bukti ilmiah peradaban Veda

Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan
fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada masa itu
telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada
sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti
tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior,
peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan
penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga
dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut
secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah
diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human
Race, Human Devolution : A Vedic alternative to Darwin's Theory,
terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil,
artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya
yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh
manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera
atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan
adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya,
hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena
kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan
jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra,
kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya perupakan suatu
peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para
arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban
Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah
tersebut.

 

Perang Bharatayuda

Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar
di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang
terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin
mementukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil
pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka
dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut : 

 

Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28
September 3067 SM 

 

Bhishma pulang ke dunaia rohani sekitar January 17 Januari 3066
SM

 

Balarama melakukan

[bali] Mahabarata

2007-10-03 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Wayang ceng-blong lumayan kreatif dan lucu..tapi bisa tidak bikin dalam
bahasa Indonesia dan tetap juga lucu?? 

Suku Dayak banyak juga yang Hindu lho, terutama di Kalimantan Tengah :
Dayak Kaharingankomunitas Hindu Kaharingan di Kalteng kurang lebih
200 ribu jiwa...

Tapi memang sih sisanya sudah Kristen, karena misionaris Kristen begitu
gencar masuk sampai jauh ke pedalaman...

Tanah Toraja di Sulawesi pun sekarang 90% sudah Kristen, padahal tadinya
mereka Hindu...

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Wednesday, October 03, 2007 2:00 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Mahabarata

 

Ngaleh gae gen Ngurah Beni ya. aku juga suka sekali dan pernah main
di jalan depan rumah ku l...

 

Aku kecil ya bisa nari srimpi dan dan gatotkaca gandrung, tapi kalau
nonto wayang wong juga wah sampai pagi... soalnya dulu ketika kecil juga
nggak boleh main kalau nggak bisa cerita satu aja episode wayang 
Eyang ku galak

 

P Ngurah Ambara suka nggak ya sama wayang Cenk Blonk? kelamaan di
Kalimantan nanti malahan ketularan sama suku dayak lagi... masuk
kristen nggak apa kok

 

Seorang Kiayi curhat ama Gus Dur : gimana nih Gus, saya punya anak 2
tapi yang satu masuk Kristen.

 

Gus Dur santai aja jawab : ah jangan bingung jangan cemas wong Tuhan
punya anak satu aja masuk Kristen ..

 

hehehehe

- Original Message - 

From: ngurah beni setiawan mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Wednesday, October 03, 2007 1:40 PM

Subject: [bali] Mahabarata

 

Om Suastiastu

 

ikut nimbrung dikit ah...tapi yang ringan aja...

kalo ngobrol masalah Mahabarata dan Ramayana...saya jadi ingat wayang
Cenk Blonk karena kebetulan saya pecinta (kecanduan .red) sama dalang
Nardayana..hehe

kalo ada yang mau pinjem koleksi cenk blonk saya, tak pikir2 dulu
ya...hehehe

 

salam,

Ngurah Beni Setiawan



-[ Received Mail Content ]--
Subject : [bali] Re: Kasta : kesalah pahaman
Date : Wed, 3 Oct 2007 12:38:23 +0800
From : Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED]
To : bali@lp3b.or.id

Wah ternyata benar juga intuisi saya yang saya sampaikan ke P
Wis, kasi waktu untuk berdialog masalah Mahabaratha, sangat menarik dan
malahan bisa membuka wawasan. 

Salam kenal Niluh Made Ashanapuri.. 

Dalam filsafat Hindu ada astika yang berpegang pada Veda, dan
ada Nastika yang menolak Veda keduanya tetap dalam Hindu. 

Kini, dalam Era wiracarita, epos yang di pakai 

Kita tidak perlu takut pada dialog agama kalau bisa meletakkan
dari mula bahwa kita dialog kita tidak punya maksud untuk manyakiti
orang lain. Jangan pernah merasa tidak nyaman kalau itu hanya di dasari
ketakutan, bayangkan semua leluhur kita hidup dan mati dengan proses dan
salah satu proses nya adalah beragama... kita juga perlu berjuang untuk
keyakikan dgn menggunakan pengetahuan dan nalar. 

Selamat datang Niluh 

vieb 
- Original Message - 
From: niluh made ashanapuri 
To: bali@lp3b.or.id 
Sent: Wednesday, October 03, 2007 10:56 AM 
Subject: [bali] Re: Kasta : kesalah pahaman 


Dear All, salam kenal 

Saya mengikuti diskusi mengenai mother nature ini, kalau mau
disambung ke forum lain harap ajak-ajak saya juga ya... ini merupakan
bahasan yang cukup menarik dan menggelitik saya sebagai manusia yang
merupakan bagian dari society, yang saat ini tampaknya agak terlena
dengan keberadaan golongannya masing-masing dan agak lupa bahwa di dunia
ini kita adalah bagian dari yang lainnya. Selayaknya kita menghargai
perbedaan yang ada. 

Dan mungkin perlu digarisbawahi bahwa ketertarikan saya
mengikuti diskusi ini sama sekali bukan untuk mempertajam perbedaan yang
ada akan tetapi justru untuk kita bersama-sama melihat bahwa kebersamaan
dan saling menghormati antara manusia tanpa melihat dari mana dia
berasal atau siapa dia merupakan hal yang jauh lebih penting demi
keberlangsungan kehidupan di muka bumi. 

Lagipula kalau terlalu sibuk mengurusi perbedaan nanti kita
nggak punya waktu lagi untuk ngurusin yang lainnya. Padahal lingkungan
hidup juga butuh perhatian kita dan jelas bahwa itu adalah tanggung
jawab kita semua bersama sebagai penghuni alam semesta ini, sedangkan
kalo agama kan itu urusan individu masing-masing dengan Yang Maha Kuasa.


Terimakasih 

Regards 

Ashanapuri 

Ambara, Gede Ngurah (KPC) wrote: 
Mbak Asana 

Sebenarnya tidak ada masalah dengan : warna : penggolongan
Kerja/profesi seperti dinyatakan dalam Veda, penggolongan ini
bermasalah ketika diturunkan. 
Kebingungan masalah wangsa

[bali] PUJA SASTRA

2007-10-03 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Mbak Asana dan semeton semuanya...

 

Penulisan kembali Mahabaratha dalam bahasa Jawa Kuno/Bali Kuno oleh para
kawi-sastra adalah dalam rangka agar kisah ini bisa dimengerti dengan
gaya bahasa lokal..tentu saja dalam penterjemahan kitab suci ini
dilandasi dengan keinginan yang suci untuk melestarikannya sesuai dengan
isinya yang asli.

Sebab menterjemahkan/menuliskan kembali berbeda dengan menafsirkan,
dalam tradisi pelestarian nilai-nilai kitab suci, di India ada istilah
melakukan penafsiran kitab suci oleh Resi/guru/orang-orang suci yang
kompeten dibidangnya yang merupakan ahli tata-bahasa sansekerta,
penafsiran kitab suci ini dikenal sebagai Basya..

Banyak tokoh-tokoh pembaharu Hindu pada abad ke-18 melakukan basya
terhadap Bhagavadgita, misalnya Ramanuja, Sankara, termasuk Gandhi
sendiri pernah membuat ulasan (commentary) tentang isi Bhagavadgita...

 

Penulisan kembali Mahabaratha di Indonesia, wirama (guru lagu)
kekawinnya disesuaikan juga dengan kekawin yang berkembang pada saat
itui..Mengenai Bhagavadgita yang muncul belakangan itu tidak benar,
Bhagavadgita ada di dalam Mahabaratha sejak awalnya..Bhagavadgita
terdapat pada Bab (Adhyaya:  Bhisma Parwa)...

Bhagavadgita adalah Inti-sari Mahabaratha ...

 

Para Mpu Sastra di Jaman Airlangga merasa perlu membagi-bagi pekerjaan
mereka dalam bab-bab Mahabaratha yang dipilih untuk dikerjakan dahulu
semata-mata agar lebih focus karena sloka-sloka Asli Mahabaratha sangat
banyak (100 ribu sloka), untuk menterjemahkan seluruhnya ke Bahasa Kawi
(Jawa Kuno) akan diperlukan waktu yang panjang, maka mereka melakukannya
bertahap. Sehingga misalnya Mpu Sedah dan Panuluh memfokuskan untuk
mengulas langsung bab sebelum perang dimulai sehingga judul karya sastra
mereka adalah Bharatayudha...

 

Sayangnya di Indonesia belum ada basya yang pernah dilakukan oleh
Maha-reshi/Mpu terhadap Bhagavadgita, mungkin pada jaman Airlangga
kurang cukup waktu untuk menterjemahkan keseluruhan Mahabaratha, apalagi
membuat komentar pribadi (basya) terhadap salah satu bab-nya yang
penting yang memuat Bhagavadgita ...

 

Bhimaruci, adalah karya sastra lokal, yang digarap oleh Mpu di tanah
jawa, dengan bersumberkan kepada Mahabaratha, dengan mengambil tokoh
sentral Bhima

Karya sastra Bhimaruci ini cukup menarik, namun sayangnya, Guru Drona,
seorang Guru besar bangsa Kuru yang luarbiasa, ahli militer dan
strategi, dan seorang master memanah, yang dalam karakter asli di
Mahabaratha sebenarnyg Mahareshi Drona cukup baik, namun di cerita
Bhimaruci terkesan menjadi Guru yang begitu jahat kepada muridnya
(Bhima)...Di bidang pewayangan yang juga mengutip cerita Mahabaratha
karakter Guru Drona juga menjadi buruk, tidak seperti cerita aslinya...

Disini sebenarnya diperlukan control dari para seniman, dan juga
mestinya para Mpu sastra dalam berkreasi agar jangan jauh menyimpang
dari esensi Itihasa aslinya..

Karena Mahabaratha bukan karya sastra, namun adalah sejarah kehidupan
Hindu.
Sampai sekarangpun di India tempat-tempat bersejarah terjadinya
pertempuran di Kurusetra ini masih ada. Tempat dimana Maha-reshi Bhisma
rebah ditembus ratusan anak-panah, dimana terdapat mata-air yang dahulu
muncul karena Arjuna membidikkan anak panahnya disitu saat sang guru
Bhisma memohon seteguk air kepada cucu-cucunya yang berkumpul saat
itu...

 

Kesimpulan : basya bisa saja bersifat kritis terhadap apa yang sedang
dibahas, karena memang demikian sifat basya: basya artinya mengulas..

Namun kalau menterjemahkan/menulis ulang maka sebaiknya itu sesuai
dengan aslinya, saya kira kode etik ini tidak hanya berlaku untuk
menterjemahkan kitab suci, karena buat umat Hindu Mahabaratha adalah
salah satu kitab suci, namun dibidang-bidang lain saya yakin berlaku hal
yang sama..

Coba saja bayangkan kita menulis sesuatu, kemudian ada yang
menterjemahkan tidak sesuai dengan tulisan awal (asli) si penulis, tentu
ini melanggar kode etik/hukum..

 

Suksme

GNA 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Thursday, October 04, 2007 11:41 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] PUJA SASTRA

 

Khusus untuk P Ngurah Ambara :

 

Saya dedikasikan kepada P Ngurah Ambara pendapat pendapat rendah hati
dari teman dekat saya.  Semoga dapat di terima dengan baik.

 

Saya senang dengan foward yang vieb kirim mengenai pendapat pendapat
mahabrata. Nah, tiang niki anak bali, yang belajar pelahan-lahan
mengenai lontar-lontar mahabrata ala nusantara. Kenapa saya bilang
demikian karena dalam tradisi sastra kakawin di nusantara, penulisan
Arjuna Wiwaha, sebagai contoh adalah karya Mpu Kanwa sebagai puja sastra
kepada Airlangga, kemudian Bratayudha itu ditulis di zaman Jayabaya oleh
Mpu Sedah dan Panuluh. Begitupun Adi Parwanya Jawa-Bali, yang ada
slokanya dalam bahasa sangsekerta. Ini era mataram Hindu antara abad
9-12 masehi. Bandingkan dengan sejarah perjalanan hindu. Dimana maharsi
Byasa mewariskan mahabrata itu sebelum pra masehi-an. Jarak antara 

[bali] Kasta : kesalah pahaman

2007-10-02 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sepertinya Mbak Asana terpengaruh terhadap propaganda pandangan
orang-orang Barat tentang Kasta, padahal di Hindu (Veda) tidak ada kasta
yang ada adalah warna:

Kasta sendiri berasal dari bahasa portugis : caste, bukan dari bahasa
India...

 

Sementara itu warna sangat berbeda dengan kasta: Warna adalah
penggolongan manusia karena pekerjaan/profesi. Di dalam Veda disebutkan
tentang warna ini: 

Brahmana adalah orang-orang yang menekuni kehidupan spiritual dan
ketuhanan, para cendikiawan, intelektual 

Ksatria adalah orang-orang yang bekerja/bergelut di bidang pertahanan
dan keamanan/pemerintahan

Wesia adalah orang-orang yang bergerak dibidang ekonomi

Sementara sudra adalah orang-orang yang bekerja mengandalkan
tenaga/jasmani ..

Dan penggolongan ini tidak diturunkan..Artinya kalau sang Ayah Brahmana,
tidak otomatis anaknya menjadi Brahmana...

Menurut Veda, Brahmana menempati posisi yang diagungkan, artinya Veda
mendukung masyarakat yang dipimpin oleh orang-orang
Intelektual/Bijaksana

(Civil society) dan tidak sekedar kekuasaan/kekuatan...

 

Apa yang terjadi di India adalah distorsi dari ajaran-ajaran Veda.. di
Indonesia sendiri kasta tidak ada, yang ada adalah wangsa (garis
leluhur)...

Wangsa yang ada di Bali sebagai contoh hanya sebagai pengenal bahwa
garis leluhurnya mereka dahulu berasal dari keluarga tertentu : misalnya
soroh pande, artinya keluarga mereka pada jaman dahulu adalah
pengrajin/pande-besi, arya tegeh kori contoh lain artinya jaman dahulu
keluarga mereka dari kelompok arya (ksatria yang berasal dari jawa
masuk ke Bali)... 

 

Jadi tidaklah benar kalau umat Hindu itu mengenal kasta..ini merupakan
bentuk pelecehan, dengan tujuan halus agar nama Hindu menjadi buruk,
sehingga agama-agama baru (Kristen, Islam) lebih mudah berkembang
..kalau Mbak Asana yang lama tinggal di bali saja masih salah paham
tentang Kasta, apalagi orang-orang lain yang tinggal di luar
Bali...mungkin karena Umat Hindu tidak pernah menjelaskan secara
gamblang apa itu wangsa/warna...atau seperti tadi, memang secara
politis, mass media yang telah dikuasai oleh orang-orang Kristen/Islam
cendrung lebih menonjolkan Ke Islaman dan Kekristenan dan dengan sengaja
merendahkan agama Hindu...

 

Mahatma-Gandi berusaha memperbaiki keadaan ini, sehingga Gandi
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan diantara umat manusia sehingga ia
menyatakan

Semua manusia sebagai Hari-Jan (anak-anak Tuhan)...

 

Dan nama yang ada di Bali bukan berarti itu kasta, itu sekedar nama:
nama saya misalnya Gede Ngurah Ambara, apakah saya ksatria??  Tentu
bukan! 

Saya seorang engineer bekerja di pertambangan, seorang yang digaji, maka
saya sebenarnya sudra (buruh)...siapa itu para ksatria?? Para ksatria
adalah bapak-bapak yang bekerja di pemerintahan, para polisi, militer
yang bergerak dibidang pertahanan...

 

Suksme

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Tuesday, October 02, 2007 1:41 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: mother-nature

 

Saya jawab dengan interaktif saja ya (jawaban saya dengan tanda 
dibawah tulisan P Ngurah)  kita terbuka saja, jadi tidak ada yang
merasa perlu 'tidak nyaman' ya... kita nyaman nyaman kan saja; karena
ini adalah termasuk kebebasan berpendapat... jangan perlu ada yang
tersinggung atau tidak nyaman, semua perlu proses pendewasaan...

 

Saya sendiri berdialog dengan P Ngurah nggak mau dianggap ada agama
saja kalau saya bawa agama... pasti banyak yang tersinggung... jadi
jangan buang tenaga lah untuk tersinggung... hehehe

- Original Message - 

From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: bali@lp3b.or.id 

Sent: Tuesday, October 02, 2007 11:07 AM

Subject: [bali] mother-nature

 

Mbak Asana...

 

Toleransi dalam kehidupan sosial memang sangat diperlukan,
karena sesungguhnya manusia adalah mahkluk sosial..dan kalaupun misalnya
tidak ada, tidak pernah muncul agama-agama di muka bumi, maka toleransi
ini bisa tetap terjadi, karena manusia saling memerlukannya untuk
hidup/bertahan hidup...

Tapi begitu menyangkut masalah-masalah yang subtle dari agama,
maka manusia dengan agama berbeda menjadi tidak bisa ketemu, karena
secara mendasar : Hindu, Buddha, Islam dan Kristen sangat berbeda...

-  Islam/Kristen tidak mengenal Karma-reinkarnasi maupun
moksa (nirvana), tapi mengenal sorga...

-  Hindu-buddha mengakui adanya hukum karma-reinkarnasi
dan menuju moksa (bersatunya Roh dengan Maha Roh: Tuhan) ...

Hindu dan Budda menyatakan hidup ini bukan sekali, tapi ribuan
kali bahkan tidak terhitung kita pernah dilahirkan dalam tubuh yang
berbeda-beda..

Menyadari bahwa hidup ini tidak hanya sekali maka orang
Hindu-budda melihat dunia ini dengan cara yang lebih bijaksana,
Hindu-budda cendrung lebih menyatu dengan alam, seimbang dengan alam,
jarang sekali ada orang Hindu

[bali] Mahabaratha

2007-09-30 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
manapun.

 

Salam

Gde Wisnaya Wisna

 

On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED]
wrote: 

Semeton sedharma

 

Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu
mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin
melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli
dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad
di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada
tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan?? 

 

Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag
orang Hindu Indonesia...
Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi
kepentingan penyebaran Agama Islam di Indonesia .. 

Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal
cerita aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa .. 

Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini
dibelokkanpadahal bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu
sudah karena kehendak Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran
sebelumnya Drupadi meminta cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat
kelima Pandawa, namun ternyata tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5
kelahiran sebelumnya Drupadi tidak pernah menikah, akhirnya pada
kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam, Tuhan baru mengabulkan itupun
dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu mencari sosok suami ideal yang
memenuhi semua sifat baik Pandawa : Bijaksana welas asih (Yudistira),
Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan Cerdas (Yudistira), kasih sayang
dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak bisa ditemui hanya pada satu Pribadi
(orang)... 

Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori
Reinkarnasi) maka cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah
(dirusak) demi kepentingan Islam 

 

Suksme

 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: salam kenal/film

 

Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja
kembar...

 

Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak..

Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah
cerita yang standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih
itu...? 

 

Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb
akhirnya sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari
kreatifitas dan kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan
Dian sastro.. dan sutradaranya Garin Nugroho.. 

 

Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan
ini..melalui sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan.. 

 

Ada nggak lembaga yang bisa melakukan preventiv agar tidak
terulang kasus yang sama..

 

Saya senang aja Garin Nugroho menggarap Mahabratha, maka kita
akan bisa menonton film2 dengan tampilan gambar yang indah...Drupadi
yaang menjadi muda dan cantik..dst. 

 

On 9/28/07, Dudik M  [EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]  wrote: 

saya dengar juga begitu, bagian kecil mahaberata yg
diadaptasi yaitu tentang drupadi, pemeran ceweknya
Dian Sastro, yang bahkan sudah latihan nari Bali untuk 
mendalami karakter. Tim mereka sudah dan sedang
hunting lokasi dan pemain pendukung...isu terakhir
mereka lagi nyari anak remaja cowok kembar buat jadi
nakula sahadewa... 

dudik

--- Asana Viebeke Lengkong  [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Wah ini penting untuk saya selamat datang ya
 Semeton Wira sorry saya mendahului moderator 
 tapi ini penting

 Ada film mahabaratha yang akan di buat di Bali akhir
 tahun ini oleh Garin Nugroho tentunya akan sangat
 membutuhkan anda bisa hubungi Cok Savitri?

 Salam kenal juga, vieb
   - Original Message -
   From: wiranegara igp
   To: bali@lp3b.or.id 
   Sent: Thursday, September 27, 2007 10:56 AM
   Subject: [bali] salam kenal


   Terima kasih, saya sudah diajak bergabung di milis
 ini.
   Bagi anggota milis ini saya memperkenalkan diri, 
 nama saya I Gede Putu Wiranegara nama kecil saya 
 Wiwik, rumah di Liligundi-Singaraja.
   Saya lulus SMPN1 Singaraja tahun 1975, lulus SMAN
 Singaraja tahun 1979.
   Selulus SMA saya merantau ke Bandung dan memulai 
 hidup di tanah Parahiyangan sampai dengan saat ini. 
   Setelah puluhan tahun hidup bekerja
 pontang-panting dan serabutan, lima tahun terakhir
 ini saya menemukan jalan hidup saya sebagai guru di 
 Institut

[bali] Mahabaratha

2007-09-28 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Rekan-rekan semua

 

Pendapat yang saya kemukakan bukan Sara tapi fakta atau kenyataan yang
terjadi di lapangan/kondisi yang ada di Indonesia saat ini, dimana telah
terjadi penindasan mayoritas terhadap minoritas selama
berabad-abad...Pada jaman Kejayaan majapahit jumlah umat Hindu adalah
90% di Nusantara, sekarang tinggal 3%, dan terdesak sekarang menempati
pulau kecil di Bali..Bali sebagai the last resort buat orang-orang Hindu
sebaiknya jangan lagi akhirnya menjadi kenangan karena akhrinya
orang-orangnya berpindah agama semua ke Islam,Kristen dstsaya yakin
orang-orang yang berkumpul di milist ini walaupun agamanya bukan Hindu,
tapi punya keterikatan terhadap Bali, mencintai Bali karena Bali yang
berwawasan Hindu dalam segi seni dan budaya)...tidak ingin Bali berubah
begitu drastic karena derasnya arus pendatangkarena roh Bali adalah
HINDU bukan yang lain... terimakasih...

 

Suksme

GNA

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 5:09 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: Mahabaratha

 

Buat rekan2 milis disini,

 

Satu hal yang pasti, bahwa internet , email dan milis telah memberikan
kepada kita peluang untuk saling berkomunikasi, sekalipun kita berada
ratusan bahkan ribuan kilometer satu dengan lainnya. Khususnya dalam
milis, keanggotaannya mungkin sangat beragam dan dengan latar belakang
yang berbeda-beda. 

 

Perlu saya sampaikan, bahwa keberadaan milis lp3b ini adalah untuk
menjembatani berbagai ide dan gagasan serta solusi atas berbagai masalah
yang dihadapi Bali. Selama ini saya melihat dan memantau, bahwa telah
terjadi diskusi yang konstruktif diantara anggota milis atas berbagai
masalah. Saya merasakan, bahwa diantara kita semua telah terjadi proses
self control dalam mengemukakan pendapat, sangat sedikit emosi yang
sifatnya mengganggu kita semua. Karena kita menyadari semua, bahwa
persatuan dan kesatuan lebih kita utamakan. Hal ini tentu sangat
membanggakan. 

 

Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan, bahwa dalam komunikasi di
milis ini kita hindarkan hal-hal yang bersifat SARA, dan mari kita jaga
persatuan serta kesatuan dalam negara NKRI. Di banyak milis juga ada
aturan-aturan standar dalam bermilis-ria. 

 

Saya mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan dalam penyampaian saya
ini. Semoga damai selalu di hati, di bumi dan di manapun.

 

Salam

Gde Wisnaya Wisna

 

On 9/28/07, Ambara, Gede Ngurah (KPC) [EMAIL PROTECTED] wrote: 

Semeton sedharma

 

Mahabharata bukan Wayang, tapi sejarah, kita sebagai orang Hindu
mestinya tahu hal ini, kalau Garin Nugroho jujur dan tidak ingin
melecehkan agama Hindu mestinya ia mengacu ke cerita Mahabaratha asli
dari India...Kalau orang Islam bisa teriak-teriak karena Nabi Muhammad
di lecehkan kenapa kita sebagai umat Hindu diam saja kalau ada
tokoh-tokoh sejarah yang sentral dilecehkan?? 

 

Jadi salah besar kalau mengacu ke Kosasih...dari sudut pandag orang
Hindu Indonesia...
Cerita-cerita wayang telah banyak diputarkbalikkan demi kepentingan
penyebaran Agama Islam di Indonesia .. 

Contohnya Drupadi dikatakan suaminya Cuma Yudistira, padahal cerita
aslinya Drupadi bersuamikan Panca Pandawa .. 

Karena Islam melarang poliandri maka cerita ini dibelokkanpadahal
bukan keinginan Drupadi bersuamikan 5 orang, itu sudah karena kehendak
Hyang Widhi, karena dalam lima kelahiran sebelumnya Drupadi meminta
cirri-ciri suami yang ideal seperti sifat kelima Pandawa, namun ternyata
tidak pernah ketemu, akhirnya dalam 5 kelahiran sebelumnya Drupadi tidak
pernah menikah, akhirnya pada kelahiran (reinkarnasi) yang ke-enam,
Tuhan baru mengabulkan itupun dalam wujud 5 suami, karena pada masa itu
mencari sosok suami ideal yang memenuhi semua sifat baik Pandawa :
Bijaksana welas asih (Yudistira), Gagah kuat perkasa (Bima), Tampan dan
Cerdas (Yudistira), kasih sayang dan seniman (Nakula-Sahadewa) tidak
bisa ditemui hanya pada satu Pribadi (orang)... 

Karena Islam tidak mengenal (tidak mau mengakui teori Reinkarnasi) maka
cerita Mahabarata di tanah air sengaja dirubah-rubah (dirusak) demi
kepentingan Islam 

 

Suksme

 

 

 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Pan Bima
Sent: Friday, September 28, 2007 2:35 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: salam kenal/film

 

Ayo..siapa yang merasa jadi cowok kembar..atau punya anak remaja
kembar...

 

Lalu..ini sekedar ingin diskusi sejenak..

Apakah cerita2 pewayangan tsb ada pakemnya nggak ya ? Apakah cerita yang
standar seperti yang kita baca di buku2nya RA Kosasih itu...? 

 

Kalau tidak ada, bagaimana seandainya kemungkinan cerita tsb akhirnya
sedikitbanyak menyimpang dari pakem sebagai dampak dari kreatifitas dan
kontemporersasinya sutradara...apalagi bintangnya kan Dian sastro.. dan
sutradaranya Garin Nugroho.. 

 

Kita beberapa kali dimasa lalu terbentur dengan persoalan ini..melalui
sinetron2 di TV seperti Angling Darma misalkan

[bali] Hallo

2004-11-23 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Om Suastiastu

Pak Putu Setia,punapi kabare? Semoga selalu sehat sejahtera
Oh ya tiiang mau konfirmasi ..tiap bulan secara otomatis tiang transfer
ke rekening yang di BCA cab Hasanuddin Jakarta a.n. I Nengah Sureja 
Sebesar Rp 50.000,- no rekening : 401139485
Apakah ini tercatat selalu oleh Bendahara Raditya atau belum?
Soalnya beaya raditya yang dikirim rutin pernah ditagih beberapa bulan
lalu...

Oh ya tiang ada rencana menulis tentang pendidikan Hindu, mungkin bulan
desember nanti 

Tiang baru datang dari Bali ada acara ngaben keluarga ...
Oh ya Jumat pas Purnama akan ada kunjungan Peranda Made Gunung
memberikan Dharma Wacana dalam acara Dharma Tula di Pura Bontang..apakah
Bapak tertarik dengan reportase tentang kegiatan ini untuk dimasukkan ke
Raditya?
Kalau ya nanti tiang akan coba menulis sedikit tentang kegiatan ini...

Matur suksme 

Om Shanti Shanti Shanti Om 

Gede Ngurah Ambara
Quality Coordination Supt.
Coal Tech. Services-Op. Planning-MOD
PT Kaltim Prima Coal Sangatta
Ph: 62-549-521523
Fax :62-549-521576




DISCLAIMER:
This message and any attachments may contain privileged information. Any 
unauthorised use of this message by any person may lead to legal consequences. 
Any views expressed in this message are those of the individual sender and may 
not necessarily reflect the views of PT Kaltim Prima Coal.


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi : http://www.lp3b.or.id
Arsip : http://bali.lp3b.or.id
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]


[bali] Surat ke SBY

2004-09-29 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah \(KPC\)
Rekan-rekan

Atas nama masyarakat pariwisata khususnya dan rakyat Bali umumnya
Gimana kalau Bapak-Ibu membuat semacam surat dilampiri data-data yang
ada 
Kepada Calon pimpinan Indonesia yang baru : Pak SBY...
Kalau Pemda Bali khususnya Pemda Buleleng kurang tanggap terhadap suara
rakyatnya, maka kenapa tidak dicoba membawa ke atas, ke Presiden
terpilih oleh rakyat langsung ? 

Kalau Cuma berkeluh kesah disini masalahnya tidak akan selesai..
Let's do something..be REAL!!! 


Gede Ngurah Ambara

-Original Message-
From: Gde Wisnaya Wisna [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, September 30, 2004 8:36 AM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [bali] Fwd: Weiterl.: Betreff: [sos-bali] Re: Oil on Lovina
Beach!!!

Dear All,
This is a forwarded letter from one of our mailing list 
members, and she wants to inform us concerning polluted 
beach in Lovina by oil.

SALAM
Gde Wisnaya Wisna


   --- the forwarded message follows ---
=
Netkuis Instan untuk wilayah Bandung (kode area 022) - SD,SMP,SMA
Berhadiah total puluhan juta rupiah... periode I dimulai 1 April 2004
=


DISCLAIMER:
This message and any attachments may contain privileged information. Any unauthorised 
use of this message by any person may lead to legal consequences. Any views expressed 
in this message are those of the individual sender and may not necessarily reflect the 
views of PT Kaltim Prima Coal.


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi : http://www.lp3b.or.id
Arsip : http://bali.lp3b.or.id
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]


[bali] Hallo

2004-06-09 Terurut Topik Ambara, Gede Ngurah (KPC)

Hallo rekan-rekan semua..
Salam dari titiang sebagai new comer..
Titiang Gede Ngurah Ambara, mekarya ring Balikpapan sebagai tukang
insinyur...

Suksme
GNA 


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi : http://www.lp3b.or.id
Arsip : http://bali.lp3b.or.id
Moderators: mailto: [EMAIL PROTECTED]
Berlangganan  : mailto: [EMAIL PROTECTED]
Henti Langgan : mailto: [EMAIL PROTECTED]