The students lived in a boarding house belonging to Sie Kong Liang.
The house stands at what is now Jl. Kramat Raya 106. Kong Liang was so
irate at the nonpayment of rent that he brought the case to court in
1934. (THE JAKARTA POST SATURDAY, OCTOBER 14, 2000)
Kramat Raya 106: Birthplace of the
Iya betul, absurd!!!. Soalnya penulisnya belum sampai level Dawam
Rahardjo sih :-))
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Skalaras [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya memang, karena semua keledai kalau jalan tahunya hanya lurus
kedepan, mungkin karena matanya dihalangi kiri kanan.. pakai kaca mata
Nah beginilah jadinya kalau penulis main comot konsep2 besar yang
tampak jelas tidak dipahaminya.
Memang tiap hari berseliweran dalam hidup kita berbagai kata yang
rasanya familiar, commonplace spt. Agama, Kepercayaan, Superstition,
Rasionalitas, Irationalitas semua kita pakai secara taken
Maaf, saya mendahului memposting komentar buat milis BT yang sudah
muncul di milis HKSIS, sebab besok2 saya tak cukup leluasa milisan.
I.
-
Para ular beludak otak kerusuhan Mei 98 pasti jingkrak2 gembira karena
rakyat selalu cuma berputar2 di titik nol tiap kali berdebat Mei 98.
Mereka
Kepada Pak Akhmad,
Bila membaca ular beludak dalam komentar saya, julukan itu tidak
dimaksudkan buat Anda. Saya yakin Pak Akhmad mengerti maksud saya.
Julukan itu buat para otak dibalik kerusuhan2.
Salam,
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote
: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw
Sent: Monday, May 28, 2007 4:57 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mari kita dengar, apa kata mereka tentang
kita.
Bu Melani,
Sungguh hati saya terasa teriris sakit mengetahui
menggurui hloh.
Cuma mengajak untuk menilik dasar sebuah tindakan gitchu lhooohhh.
Biar diskusinya bergulir getooh. Heheheh.
-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw
Sent: Friday, June 01, 2007 2:09 PM
Mungkin pensiunan diplomat harus buka kursus bagaimana menjadi peka
terhadap tidak hanya bahasa tulisan atau bahasa verbal, tapi juga
bahasa tubuh, mimik dll. dalam hal interaksi/pergaulan antar bangsa.
Siapa tahu memang sudah tak ada entry peka dalam kamus Bahasa Indonesia.
--- In
Salut saya buat Pak Benny yang mengambil segala resiko dari
mempublikasikan bukunya di internet demi readership yang lebih luas.
Melanjutkan usul Pak Irawan dan Pak Chan, bagaimana kalau tidak dibuat
gratis? seperti dilakukan perpus2/jurnal2 online: orang tidak bisa
mengakses buku/artikel tanpa
Bu Lisa,
Tahu bakal bisa diakses gratis begini, dulu saya tak perlu repot2
menggandakan CD-nya buat seorang teman :) Penggandaan itu sudah
sepengetahuan dan seijin penulis siih.
Btw. buku dibajak itu maksudnya gimana ya? dicetak ulang tanpa
sepengetahuan Pak Benny? ada plagiaris? atau?
Salam,
Panti2 yang berlokasi di daerah Cipayung biasanya milik Pemda DKI.
Email saya ini OOT tapi mungkin penting juga diketahui.
Saya pernah mengunjungi beberapa diantaranya (dalam rangka sebuah
tugas) sekitar tahun 1997 dan menyaksikan beberapa fasilitas fisiknya
sudah agak buruk, disamping anggaran
Maaf, maaf, saya harus ralat: percakapan tahun 1997 itu dengan Kepala
Dinas Sosial (mungkin nama instansi ini sekarang sudah ganti), bukan
dengan kepala panti.
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
Lalu saya jadi ingat percakapan dengan kepala
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@
wrote:
Bung Gsuryana,
Seseorang dg gaya hidup bernilai lebih dari 10 jeti per 2 minggu
cuman
nraktir Anda bajigur? cin dech Anda :o)
Ga-moga duid 10 jeti itu ndak berunsur kangtaw dari menekan buruh
rendahan
lagi2 nuansa kalimat saya tidak tertangkap :-(
I
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Siancay..siancay...siancay...
Aku tak tahu bila anda lebih melihat 10 juta nya dibandingkan dengan
segelas
dua bajigurcase close.
Makasih penjelasannya.
Saya cuma sempat lihat foto capres/cawapres itu di formulir pemilu
waktu itu.
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, extrim_bluesky
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hush...Kang Sur dan Ibu Ida Khouw
agak keliru tentang adik Gus Dur
yang bernama Hasyim Wahid yang
dikira
Bu Melani,
Sungguh hati saya terasa teriris sakit mengetahui bahwa kata Indon
dipopulerkan orang2 Malaysia dengan tujuan menghina.
Indonesia memang sedang acak-adut, dihina orang sana-sini, perempuan2
buruh kasar kita dihina (atau meng'hina'kan diri, terpaksa atau tidak
terpaksa) di negeri2
Bung Gsuryana,
Seseorang dg gaya hidup bernilai lebih dari 10 jeti per 2 minggu cuman
nraktir Anda bajigur? cin dech Anda :o)
Ga-moga duid 10 jeti itu ndak berunsur kangtaw dari menekan buruh
rendahan sebagimana ciri khas kapitalisme global :)
Btw. Hasyim Wahid itu sing koncone Mpe Wiranto
.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@
wrote:
Proyek Pembodohan Umat-nya tidak berlanjut rupanya.
Lalu setelah -bahkan- melancarkan sebuah ancaman, kini tampil dengan
undangan makan malam.
Anda punya kepribadian yang sungguh 'menarik' kelihatannya.
I.
Terima kasih Bung Erik buat pemaparan lebih lanjutnya. Saya selalu mau
cepat2 saja kalau milisan, akibatnya kadang banyak hal terlewat dan
mengabaikan tata bahasa (sebuah tindakan tak baik sebetulnya, kalau
saya cinta Bahasa Indonesia).
Saya hanya sempat membaca artikel sampah itu secara cepat.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kurniawan
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya tidak menganggap perayan Imlek yang besar-besaran
itu sesuatu yang buruk (selama tidak keterlaluan dan
tidak merugikan orang lain),
Jangan2 Anda memang tidak punya kepekaan sosial ya?
Cobalah Anda belajar
buat pribadi tidak
dikomentari
Coba kita lihat apakah ada para pejabat yg sumbang ΒΌ harta mereka
buat orang
yg tidak mampu?
-Lim Wiss-
_
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of idakhouw
Sent: Friday, May 25, 2007 1:10 PM
Kouwnioo yang cantik
Maafkan Thangoubheng suda bikin kouwnioo sewot.
Thangoubheng tara punya hidden agendas.
I just call a spade a spade.
Berkenan makan malam
Ida kouwnioo???
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@
wrote:
Sdr Tangobeng yang Tionghua,
1. Lain
Asumsi liar Anda bernas, Bung Kenken. Bravo buat Anda.
Sekalian buat Sdr. yang mengutip2 Fadli Zon, saran saya: Fadli Zon
masukkan saja ke dalam koper, cuap2nya tak usah didengar.
Sungguh sayang media masih mau menghadirkan pengguna bedil macam dia!
Ida Khouw
--- In
Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak terjamah hukum, tak
kunjung diadili!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bosan, topik basi
Send instant messages to your online friends
http://asia.messenger.yahoo.com
Militer memang punya banyak perkakas, bisa berbentuk tang dan obeng juga.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ciao Lie [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Menarik sekali forward thangoubheng dari tempoh soal
apariotik-konglomerat, birokrasi dan kejatuhan ekonomi
bangsa. saya sekali lagi kirim
Saya harap Bung Kenken tidak bersikap seksis(*) terhadap perempuan
(*) Sexist jokes or comments suggest that women are less able than men
or refer to women's bodies, behaviour or feelings in a negative way
(Cambridge Dictionary)
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, extrim_bluesky
[EMAIL
--- idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
Betul, memang membosankan, pelaku utamanya tak
terjamah hukum, tak
kunjung diadili!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
muhammadrifqy@ wrote:
Bosan, topik basi
Send instant messages to your online friends
http
bangsa kita, memang parah ternyata.
Tanpa salam.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
[EMAIL PROTECTED] wrote:
- Original Message -
From: idakhouw
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 11, 2007 7:21 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fw
Untuk mengenang korban Tragedi Mei 1998
http://www.youtube.com/watch?v=Kb9tB9DPplgmode=relatedsearch=
Be Still My Soul
1. Be still, my soul: the Lord is on your side.
Bear patiently the cross of grief or pain;
leave to your God to order and provide;
in every change God faithful will remain.
Be
Sdr. Yap,
Memang sebaiknya Anda tidak usah mengurusi Mei 98.
Yang perlu Anda lakukan cuma satu hal: Tanyakan pada sahabat-sahabat
Anda di Mabes Tentara,
- Apa saja yang mereka lakukan selama Jakarta dilanda kerusuhan?
- Kenapa mereka bisa 'bermain mulus' menangani protes2 mahasiswa pra
Tragedi
Gejala mengadopsi/upaya berasimilasi ke dalam 'modern West' yang
dianggap sebagai budaya yang lebih tinggi dari kebudayaan asal
biasanya dilihat sebagai upward mobility (upaya meningkatkan kelas
sosial). Sampai di sini masih sebuah gejala umum (walau tidak terjadi
pada semua orang, apalagi di era
Pak Akhmad belum kehabisan napas nih :-)
Naga-naganya sih ga bakal 'nyampe' Pak, mendingan hemat enersi sajalah.
Jadi ingat waktu Pak Akhmad sindir2 blio pake umpamaan suku Manado dan
Kelapa Gading dan ga dimengertinya (*senyum*).
Salam hardik-gaya-lama buat Mr. Zfy ;o)
I.
--- In
bantuan
korban bencana juga tdk membatasi pada kelompoknya saja. Hal ini
bukanlah fokus diskusi kita,
Salam,
ZFy
- Original Message -
From: idakhouw
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 28, 2007 6:10 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: NEW: STUDY TOUR
Tionghoa juga jangan berteriak mereka didiskriminasi.
Ini
dikarenakan, priveles yang diberikan sebuah negara kepada warga
negaranya sudah memang harus lebih daripada seorang yang
berkewarganegaraan lain.
Demikian, semoga bertambah jelas.
Rinto Jiang
idakhouw wrote:
Bung Rinto
Yang bikin saya tambah bingung malah Anda, Pak Eddy; sehari2 bergerak
di dunia akademis kok tidak melihat inti dari kritik2 yang disampaikan?
Ida.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddy witanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Hahahaha. semuanya pada sibuk ributin soal studi tour yg cuman
Bung Rinto,
Saya memang sangat kaget membaca info bhw PEMERINTAH Taiwan
memberlakukan kebijakan beasiswa berbasis ras seperti itu. Saya sempat
berpikir, masa' iya sih pemerintah Taiwan tidak diperlengkapi dengan
penasihat dari kalangan kaum cendekia bidang ilmu2 sosial, sampai2
bisa menelurkan
untuk Indonesia jumlahnya tiap tahun sekitar 10 orang), dan (2)
beasiswa bagi keturunan Tionghoa (melalui OCAC).
Dalam konteks penawaran Study Tour tersebut nampak sekali bahwa
beasiswa yg diberikan berasal dari OCAC dan oleh karenanya seperti
itulah persyaratan yang diminta dan bukan atas
jelas, beliau menginginkan
perlawanan terhadap rasisme dimana saja.
Sama sekali bukan ingin membendung gerakan anti diskriminasi.
On 3/23/07, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka
ber-kaor2
di-diskriminasi di Indonesia,
Apa
Kalau orang2 lain tak melihat aspek racial discrimination di
pengumuman itu saya ngga terlalu kaget (apa boleh buat, kecenderungan
menerapkan double standard memang melanda kelompok masyarakat mana
saja), tapi kalau Masarcon tidak melihatnya,, wahh gaswat :)
I.
(strategi membidik pasar tertentu
Jadi lain kali bercermin dulu lah kalau mau teriak-teriak diskriminasi!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
[EMAIL PROTECTED] wrote:
- Original Message -
From: Alfonso
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 21, 2007 12:09 AM
Subject:
Bu Melani
Kepedulian masyarakat pada cagar budaya, upaya2/gerakan2 masyarakat
menyelamatkannya, itu semua TIDAK berarti masyarakat mengambil alih
tugas/kewajiban pemerintah (daerah).
Masyarakat (yang sebetulnya sudah mewakilkan suaranya ke anggota
DPR[D], namun sayangnya para wakil inipun
Kemana saja larinya pahlawan2 Cina anti rasialisme yg suka ber-kaor2
di-diskriminasi di Indonesia,
Apa Anda keberatan dengan perjuangan melawan diskriminasi terhadap
orang Indonesia keturunan Cina?
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gooddayboss
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Komentar
Pak Lim dan Bu Uly
Semoga makin banyak yang tergerak peduli pada Candra Naya.
Heritages di negara2 maju bisa tetap terpelihara juga salah satu
faktornya karena kepedulian warganya dan mereka mau bergerak (jadi,
walaupun di milis ini terkesan Orang Barat dicitrakan sebagai 'the
Evil Other', kita
hehehe,,, kirain pada serius... :))
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau memang BT bisa berbuat sesuatu lagi seperti pendahulu tersebut
diatas, akan sangat baik sekali.
Ini ide yang cemerlang :-)
Sebetulnya sangat bisa BTers berbuat
Kalau memang BT bisa berbuat sesuatu lagi seperti pendahulu tersebut
diatas, akan sangat baik sekali.
Ini ide yang cemerlang :-)
Sebetulnya sangat bisa BTers berbuat sesuatu, tak perlu gerakan2
besar. Konsentrasi saja ke penyelamatan satu gedung ini.
Sekedar contoh: seorang kawan sepulang
Orang2 FIB-UI bukannya wajib kenal nama Stuart Hall, embahnya Ilmu
Budaya?
Intro di buku yg diedit Hall, Representation , kan membahas
kata/bahasa dan representasi macam kasus 'teh' itu.
Kalau maksudnya hendak membawa si 'teh' tenggelam lebih jauh ya mau ga
mau harus masuk filsafat mazhab
Candra Naya escapes wrecker's ball
By Ida Indawati Khouw
In conjunction with the celebration of the Chinese New Year on Feb.
5, The Jakarta Post will feature several articles on the few extant
city buildings with Chinese architecture. Candra Naya, which belonged
to the last Dutch-appointed
Kalau menulis/berkomentar terkait agama-agama, saya paling suka kalau
orang tidak bisa mendeteksi (dari pilihan kata2 saya) apa saya ini
Kristen (Protestan atau Katolik) atau Islam atau Buddhis atau KHC atau
Hindu, atau Taois dll.
You know what I mean :-)
Salam,
Ida Khouw
--- In
Dear Jane,
Saya tak punya masukan dari sudut disiplin Psikologi. Untuk memahami
konsep2 dasar ras (juga etnisitas), ini buku favorit saya:
Racialized Boundaries: Race, Nation, Gender, Colour and Class and the
Anti-Racist Struggle (Paperback)
by Floya Anthias (Author)
Beberapa halaman buku tsb
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi sdr Ida Khouw
dan sdr Zfy, kalau mau bertempur di luar saja lah yauw, atau
sudahilah saja
di hari baik dan bulan baik.
Hehehe,, Bung Tantono, saya sih ga niat tempur. Mr. Kamu yang
kelihatannya sedang
, yang
sakral dari agama adalah ajarannya, bukan lembaganya. kalau tidak
berani mengkoreksi Lembaganya, lama kelamaan, kesakraan ajaran sebuah
agama justru bisa ikut ternoda.
ZFy
- Original Message -
From: idakhouw
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday
saya harap sdr Zfy tak perlu memperpanjang, daripada kita pibu lagi.
Apa yang saya paparkan sudah jelas.
Saya tidak akan menanggapi Anda, bila Anda muncul lagi di thread ini!
I.
saya kira sdr
Ida terlalu melindingi Agama terlalu berlebihan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw
banget, hehehe + singkat
djadi inget Almarhoem Kwee Hing Tjiat...
segitoe doeloe,
tabe
Hoedjin TB.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote:
Ik aken sanget goembira andekata Ntjim bisa adjar mij soal Nabi Kong
Tjoe, Ik pertjaja adjaran-adjarannja Nabi ada moelia
You know nothing about Christianity and Islam.
Just shut your big mouth!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Kristen yg disebut aliran Lutheran, Presbyterean, apalagi Pantekosta
dan Yehova [Watchtower] memang sering memandang mereka yg beragama
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@
wrote:
You know nothing about Christianity and Islam.
Just shut your big mouth!
Kalau memperhatikan 'kesaksian'nya (yg dalam Bahasa Inggerris yang
panjang itu), nampaknya ybs. seorang yang sudah sepuh dalam usia,
namun kok pilihan kata2nya jauh dari menampakkan orang tua yang
seharusnya bisa lebih bijak ya...
Pathetic
Saya setuju dengan Pak Akhmad, sebab ini bukan
Apa kata Ntjim sadja,
Ik toeroet sadja apa Ntjim poenja maoe :-)
Salam djabat erat en tiada lepas lagi boeat Ntjim poenja echtgenoot :)
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hoedjin_tjamboek_berdoeri
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear, Nsoo!
Bila ada sekelompok yang tidak bisa lagi
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote:
Sejauh saya perhatikan, di MILIS INI tak ada yang menghujat budaya
leluhur dengan memakai kacamata Kristen.
Jadi kenapa Anda menabuh genderang perang di tempat yang tak ada
musuhnya? kenapa Anda membuang energi bersilat melawan
Sejauh saya perhatikan, di MILIS INI tak ada yang menghujat budaya
leluhur dengan memakai kacamata Kristen.
Jadi kenapa Anda menabuh genderang perang di tempat yang tak ada
musuhnya? kenapa Anda membuang energi bersilat melawan angin? apa itu
yang diajarkan Sun Tzu?
Salam tahun baru Imlek
Bung Kris Tan,
Sudah lama saya menaruh simpati baik pada penganut KHC, Tao atau agama
leluhur lainnya yang di waktu lampau sering disudutkan.
Adalah baik kalau Matakin berbahagia bahwa segala lapisan etnis Cina
sekarang lebih bisa menerima lagi budaya leluhur (Imlek dll.), karena
itu rangkulah
Bisa juga acaranya jadi dipadukan dengan acara amal ikut meringankan
penderitaan korban banjir, barangkali?
Caranya bisa macam2: mengalokasikan sekian persen biaya makan2 buat
amal (konsekuensinya: menu makanan dibuat menjadi lebih sederhana,
misalnya), atau bisa juga sekalian dijadikan ajang
.
Nama memang sesuatu yang 'given', tetapi yang diberikan oleh orang
tua saya adalah nama dalam huruf Tionghoa nya. Bukan ejaannya.
Di sini saya menulis nama saya menjadi: Liao King Hian.
Berdasarkan penulisan versi lama adalah: Liauw Keng Hian.
salam,
KH
idakhouw [EMAIL
Yang dinanti? yang dinanti adalah komentar2 Anda yang brilian
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hai hai [EMAIL PROTECTED] wrote:
kenapa disebut masa advent, masa penantian? apa
artinya atau apa maknanya? apa yang dinanti?
Dear Bung Hendri,
Anda menemukan sebuah kekeliruan mendasar dari uraian Bung Andreas
(HuangDi sebagai dewa Tao), jadi bisa dibayangkan kan kekeliruan2
sangat elementer selanjutnya yg berkaitan dg Natal dan budaya di
sekitarnya? :-)) Terlalu banyak menguras energi (dan OOT) kalau mau
mengoreksi
Bung King Hian,
Saya baru tahu ada upaya standardisasi ini, thanks infonya (waktu ada
yg menulis shio menjadi snio, saya sempat menduga barangkali ybs
salah tulis :-] ternyata bukan ya)
Dua pertanyaan saja:
# Dasar standarisasi/rujukannya apa ya?
# Kalau menyangkut nama orang, apa perlu juga
Maaf, menambah/mengoreksi sedikit saja:
Gerrit Knaap sudah tidak di KITLV lagi, tapi di Institute Sejarah
Belanda (ING), wilayah kajiannya menyangkut Indonesia Timur.
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eddy witanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Daripada pusing2, mendingan Anda
Barangkali tertarik pada sejarah kelenteng tersebut, di bawah ini
artikelnya.
Salam,
Ida Khouw
Chinese temples boast distinct local flavor
By Ida Indawati Khouw
Jakarta is home to 70 Chinese temples, some of them dating back to
the 1650s and declared protected buildings. Da bo
Saya turut menyambut niat/ide PT Pos Indonesia yang baik ini.
Ikut menyumbang saran: saya pikir lebih baik jika tema-temanya
mengakar ke Indonesia; misalnya tentang kelenteng-kelenteng unik di
seluruh Nusantara, tentang ekspresi-ekspresi kultural khas Cina
Indonesia (kebaya ncim, batik
Terima kasih perhatiannya Sdr. Liquid.
Kelihatannya yang diharapkan pemosting pertama adalah berbagi kisah
tentang Pecinan Jatinegara. Jadi kalau Anda punya kisah, ceritakan
saja. Mungkin demikian maksudnya (baiknya mungkin Muka Melas sedikit
menjelaskan tujuan mencari data ini).
Salam,
Ida
Ah, sebetulnya di milis ini ada sahabat baik saya yg reliable
berkaitan dengan koleksi buku2 dan foto2 lama (koleksi beliau
mengagumkan :), Bung Didi Kwartanada, juga mungkin Bung Steve Haryono.
Salam,
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw [EMAIL PROTECTED] wrote
Di artikel di bawah ini ada sedikit disinggung ttg pecinan dimaksud,
di bagian akhir artikel ada kesan2 dari mantan warga lama Jatinegara
Semoga membantu,
Ida Khouw
http://www.thejakartapost.com/Archives/ArchivesDet2.asp?FileID=20010721.G01
Jatinegara, a site for military matters in Batavia
, richardwu9 [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Dear Idakhouw,
Kalo mau ditilik dalam sejarah Chinese,
kasta-mengkasta ini, sudah merupakan tradisi orang Chinese sendiri
dari
jaman nenek moyang.
Best,
Richard
Saya kadang ikut ber'capek-capek' 'tempur' di sana-sini membela etnis
saya
Saya kadang ikut ber'capek-capek' 'tempur' di sana-sini membela etnis
saya (untuk hal2 yang perlu dibela).
Namun kadang saya sendiri malu menjadi bagian etnis Cina Indonesia
ketika menemukan bahwa sejumlah warganya memang menyebalkan,
memalukan, TAK TAHU ADAB/TIDAK BERADAB, tapi sekaligus
Hanya ingin memperjelas: Tenglang vs. Hoana bukan sekedar lawan kata
yang bebas nilai (saya pikir semua tahu ttg ini), dan pembentukan
'identitas diri' sebagai Tenglang tidak lepas dari labeling Hoana
sebagai kategori buat kelompok diluar dirinya.
Dalam rumusan Tenglang ada
or is difficult to
understand because it contains two opposite facts or characteristics:
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote:
Tentu kalau Tenglang dipertentangkan dengan Huana, tidak seharusnya
begitu.
- Original Message -
From: idakhouw
To: budaya_tionghua
Oposisi (biner) dari Tenglang itu Hoana, khan?
Tak perlu mencalon2kan diri jadi gubernur deh kalau pengusungnya masih
demikian primitif mendefinisikan ethnic identity-nya.
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kenken130777
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Dear Friends,
saya tidak tau
Betul sekali, saya juga agak heran, email tema tsb dikirim ke milis ini.
Mungkin maksudnya mau temberang dan jumawa
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagaimana kalau ini dilanjutkan melalui japri saja di antara yang
bersangkutan...
Terima kasih Pak Xuan Tong buat tambahan pengetahuannya.
Saya akan mendukung sekali kalau Pak Xuan Tong menulis lebih jauh soal
komunitas ini, sebab betul pekerjaan mereka unik sekali.
Salam,
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000
[EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Berbeda dengan hasil2 penelitian yang dibuat di luar negri, dimana
nilai konsep raga ideal sangat sarat dengan nuansa genderial. Menurut
saya, hal ini terjadi karena nilai2 mengenai bentuk raga yang ideal
dalam
Ida punya latar belakang psikologi?
Salam
Abdi Christ
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, idakhouw idakhouw@ wrote:
Betul.
Bila Anda memasukkan perspektif gender dalam metodologi, Anda akan
melihat ini bukan persoalan 'sadis' atau tidaknya nilai2 yang dianut.
Salam,
Ida
Kramat Raya 106: Birthplace of the Youth Pledge
By Ida Indawati Khouw
Every Oct. 28 Indonesia celebrates Hari Sumpah Pemuda (Youth Pledge
Day), to commemorate the day in 1928 when youths from various islands
vowed to unite and found an independent state. This article, the 60th
on historic and
Sdr. Liquid Google
Mengenai cenderung sinkretisnya(?) religi2 yang mengakar di daratan
Cina saya sudah ikuti diskusinya di sini beberapa bulan lalu.
Anyway, thanks atas komentarnya.
Di bawah, another piece menyangkut ethnic Chinese (artikel th 2000).
semoga berguna.
Salam,
Ida Khouw
ditentang oleh
para bhikkhu karena dianggap sudah melanggar aturan tersebut.
peace
Giri
- Original Message -
From: idakhouw
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 07, 2006 8:53 PM
Subject: FW: [budaya_tionghua] Re: Nasihat Perkawinan
Barangkali menarik membahas sejarah caici/caima, waktu menulis topik
ini saya kesulitan mencari semacam hasil penelitian sejarah komunitas
para caici/ma ini.
Kalau ada komentar/koreksi/tambahan (misalnya apakah benar tradisi
caici/ma ini cuma dikenal di ethnic Chinese BUDDHISTS saja), would be
Orang Indonesia selain orang-orang seperti Pak Akhmad tentu saja.
Sejumlah orang Indonesia di milis ini belum siap bicara tentang agama2.
Wassalam,
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
[EMAIL PROTECTED] wrote:
- Original Message -
From: idakhouw
Konsili Nicea (sebuah sejarah yg panjang dan rumit) merupakan tema yg
digandrungi non-Kristen, sayang mengulasnya selalu bukan dalam
semangat mencoba mengerti, serba dipotong2 dan interpretasi yg bias
(semangat mencari kelemahan -- bisa terasa di diksi -pilihan katanya).
Maka saran saya, selain
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hai hai [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bolehkah aku bermimpi
dalam waktu dekat ini,
semua anggota milist ini boleh mendiskusikan,
menyampaikan pikirannya tentang agama apa saja
dan pemeluk agama tersebut tidak berprasangka buruk?
Ya, boleh (tentang agama apa
Hai:
Alasan saya menulis adalah agar orang-orang Tionghoa, dimanapun
mereka berada, warga negara apapun mereka, apapun agama mereka, HARUS
berprilaku sebagai orang Tionghoa, Tiong, tidak menyebelah.
blablablabla
Who do you think you are, mengatur2 pilihan hidup orang lain?
I.
IMHO, betul sebetulnya bisa saja tema diskusi dibikin 'adem', sisi
lain yang bisa dibahas misalnya saya pribadi tertarik untuk tahu lebih
lanjut bagaimana konsep Thian itu berubah setelah terpengaruh
kekristenan(?)
--ini info baru buat saya, akan menarik kalau disertakan rujukannya
(misalnya siapa
Terima kasih Bung Rinto buat penjelasannya yang menarik -walaupun
masih banyak yg bisa saya tanyakan, namun pasti sangat elementer, maka
benar saran Pak Xuan Tong sebaiknya saya belajar sendiri dulu :)
Tentang Tian sebagai langit mengingatkan pada Kakek (alm.) yg rutin
sembahyang menengadah ke
hmmm,,, ini belum api menyentuh emas lho... namun baranya sudah
kemana2 (see: perumpamaan emas dan api :-))
Bayangkan bagaimana kalau sudah tahap hinaan terhadap
junjungan/simbol2 agama/kepercayaan ya?! Jangan2 terjadi bakar2an juga :(
Salam,
Ida Khouw
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com,
Ikut rembukan ya Bung Rinto,
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenarnya, mutu sebuah milis ditentukan oleh anggota2-nya, bukan oleh
moderator yang sering dianggap sebagai pihak otoritas.
Setuju, namun masalahnya secara teknis memang moderator
Dear Moderator
Mohon kiranya dipertimbangkan masukan saya berikut ini.
Bila sejumlah milisers lanjut dengan komentar2 yg cenderung 'membunuh
karakter', saya mohon moderator tegas menegur mereka di tempat umum.
Saya agak kurang nyaman dengan kekonyolan mereka menyangkut pribadi saya.
Saya sudah
Pak Jimmy Manan dan milisers yb,
Saya ingin tambahkan sedikit:
Dalam hal ini saya sendiri tidak menganggap diri berada di kelompok
para intelek dimaksud, lebih tepatnya saya justru ingin belajar banyak
di sini.
Message saya bukan menuntut milisers jadi akademis (pula kalau
diperhatikan
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
saya juga bisa berlagak :
sudahkah
baca tulisan Yu QiuYu tentang bertahan dan runtuhnya peradaban besar
dunia?
Belum, saya belum baca. Bagaimana kalau resensi bukunya dibabar di
milis ini?
Nanti saya balas dengan resensi
;'(
Maka Huang-Di pun merunduk, telapak tangan menutup wajahnya,
duduk lunglai di singgasananya: Sedemikian saja kah kualitas
anak-cucuku? tak mampu lagi berargumentasi dengan cerdas hanya
mampu berjurus sumpah serapah, khas penderita kompleksitas rendah diri
... tak ada guna lagi
Begini Pak Skalaras ya (awalnya saya cincai-in aja komentar Bapak,
tapi karena dilanjutkan Pak Erik, maka saya perlu jelaskan duduk
soalnya):
Siapa saja ya bisa bicara apa saja, cuma mbo yao kalau tidak menguasai
masalah yo jangan terlalu 'kenceng bunyinya'. Atau kalau pun ingin
tetap
Pak King Hian ysh,
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:
Perubahan status member juga bisa terjadi,
Saya pikir pemosting kata2 kasar seperti di bawah ini juga patut
dipertimbangkan status unmoderatednya (saya perhatikan sudah lebih
dari satu kali
Untuk selanjutnya, saya akan masuk barisan orang2 yang mendelete
postingan orang2 tertentu. Sudah tak 'produktif' lagi.
Terima kasih Bu Bonaparte buat komentar/pertanyaan trivialnya.
I.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Josephine Bonaparte
[EMAIL PROTECTED] wrote:
idakhouw [EMAIL
Kayak gini kan jadi bisa debat kusir Pak. Coba lihat lagi, mana sih
nasihat KOSONG dimaksud? betul kan kalau tak menguasai masalah jangan
'ngajak ribut'?
Bukannya saya sudah esensial/'beradu logika umum' spt Bapak maksud?
1. soal terorisme bagian budaya Islam (saya sudah bilang pendapat
saya:
1 - 100 dari 155 matches
Mail list logo