Tadi sore ikut seminar tentang Indonesian Chinese Mixtures of Identity, ada
sebuah pertanyaan dari seorang mahasiswi,
dia menyatakan kebanggaan menjadi tionghoa, dan ingin mempertahankan kebudayaan
tionghoa, dan dia mempertanyakan,
Sebetulnya yang namanya Budaya tionghoa itu yang bagaimana sih
Nonik, Paulina, coba deh cari buku Leo Suryadinata,
yang judulnya Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia.
Bab 4 nya khusus tentang Liem koen Hian tuh, halaman 63-90 tuh.
Kalau buat bab 1 doank mah cukup kali, tapi kalau untuk selanjutnya ya musti
cari yang orang lain belon punya donk ya
Ka
The other side of a story. Menurut seorang acek, yang enggak melepaskan
marganya sewaktu ganti nama. Pada masa itu karena ada 'sentimen' terhadap RRT,
sehingga nama nama berbau Cina memang di diskriminasikan. Misalnya, kalau pesat
tiket pesawat, yang pake tiga nama bisa bisa masuk ke waiting lis
Kemarin waktu hari kamis saya kesana juga. Salah jadwal kepagian, foto-fotonya
baru mau dipasang, hehehehe.
Memang keterangan foto sangat minim, sepertinya foto koleksi pribadi. Jadi kaga
pake kurator kuratoran.
Dan tema nya Atap-atap kayaknya ya? sebab yang banyak disorot itu atap model
ekor
Agree sama Vera.
Terutama soal trauma dan batu... hehehehe.
Kalau nggak salah ada orang bijak bilang (lupa konghucu apa siapa ya)
lebih gampang mengubah bentuk batu cadas yang keras, ketimbang mengubah
pendapat orang, apalagi kalau umurnya orang sudah diatas 40.
Y, asal yang muda-muda ng
Gue sih mau highlite yang paling bawah ajeee.
"Masalah yang lebih penting adalah berusaha, bagaimana agar bangga sebagai
bangsa Indonesia !"
catet!
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan wrote:
>
> Pendek, tetapi mengena !
> Tahun 80 an (persisnya lupa). Mayjen Soenarso berb
Pertanyaan yang menarik, lebih berbobot dari yang lain-lainnya.
Bikin gue buka buku untuk cari tahu, sebetulnya kapan sih istilah "asimilasi"
ini dipakai???
Dan ternyata, konsep ini pernah jadi wacana juga di kalangan tionghoa, waktu
jaman penjajahan Belanda. Jadi waktu itu yang diributin adalah
Asyik ketemu orang bandung lagi. Maria Claudia orang Bandung tah?
Ayam Kelewek, sama rawon rada rada memper rasanya kata gue mah.
Di bandung belum pernah nemu kalau di restoran, biasanya mama yang bikin,
masakan rumahan banget sih.
Kalau di Singapore pernah nemu di restoran peranakan, masakan
Serius nih mau kerja bakti? beneran nggak atau bas bis bus doank? Soalnya
tanggal 3 ada acara bakti sosial nih, kalau serius diajakin nih.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" wrote:
>
> ya bolehlah kita outbound bersama or kerja bakti bersama hehehehe
> biar keringatan ya
>
>
Tiap keluarga beda-beda kali yeee.
Tapi kalau di keluarga gue sih, sekarang mah kaga ada tuh persoalan
marga-margaan. Yang ada mah realistis aja, dua anak cukup, sebab leih dari itu
biaya tinggi bo!
Dan gak ada 'kompensasi' tuh kalau nggak punya anak laki laki.
Makanya sempet takjub sama ke
Tadi pagi, menghadiri acara peluncuran buku RENUNGAN SEORANG PATRIOT INDONESIA-
SIAW GIOK TJHAN, asyik deh, walaupun gue cuman ikut sesi pertama doank, ada
banyak hal menarik yang gue catat dan pengen gue share disini. Ada beberapa
pembicara, mulai dari Siaw Tiong djin sendiri, Surya Paloh sebagai
Kalau pakar, mendingan tanya sama David Kwa aja.
Kalau rumah cina benteng ala cina betawi, gue pernah ke rumahnya oom Kim Eng
(alm) daerah kapuk kamal, cengkareng, masih termasuk jakarta barat.
Kelurahan tegal alur, RW 9 RT 5 kalau nggak salah. Pokoknya di jalan kamal situ
luruu aja, n
dulu sih di taman anggrek ada tuh, tempat ya deket Remo, deket WC. nggak tahu
sekarang masih ada apa nggak ya.
ada lagi di manggadua square, lantai LG blok A deket tempat main anak anak,
tapi disitu pilihannya nggak banyak.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jason Jap" wrote:
>
> Mau to
E nama gue dicatut! Y. kaga kapok ya!! minta diomeli lagi ya!
Mau gathering gue sih setuju, disuruh bantu bantu sih gak apa apa, tapi kalau
dibilang sudah mengkoordinasikan, ntar dulu.
Siapa mengkoordinasikan apa?
Udah tahu kapan ? tanggal? tempat? waktu ? tema? kalau semua belum tahu,
ain acara melantjong dengan tema Ceng Beng.
>
> salam
> Maya
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
> >
> >
> > Lebih menarik lagi adalah ritual upacaranya. Dengan penjelasan super
> > sedikit dari tukang kuamia yang bisa
1 hun??? Kan
> kedengerannya mirip tuh. Hehhhehe
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Mon, 12 Apr 2010 17:36:26
> To:
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Pernikahan Ceng Beng 4
>
>
> Lebih menarik lagi adalah ritual upacaranya. Deng
s bagaimana dgn pengantin prianya?
> Apakah masi pingsan2? Apakah ini bener2 terjadi?
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry?
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Sun, 11 Apr 2010 07:07:33
> To:
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Pernikah
ogroups.com, "laureate" wrote:
>
> Hy, bersambung lg.. Hahahaha
> Jadi penasaran..
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry?
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Sun, 11 Apr 2010 04:15:31
> To:
> Subject: [budaya_tionghua] Re:
Yang di Bandung, bisa cari di toko buku Togamas,
Yang di Jakarta atau di luar jawa, kalau mau buku Memoarnya Dr. Han bisa juga
pesen ke Uly, masih ada sekitar 30 buku di Uly.
Harga buku Rp 80.000,- PLUS Ongkos kirim pakai Tiki Regular,
untuk di Jakarta ongkirnya Rp 7500/per buku. Atau kalau
oko tah?
>
> Salam makan enak (makanan beneran) dan sehat,
> Ophoeng
>
>
>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
>
> Normalnya, pernikahan orang Tionghoa menghindari awal bulan April, bulan
> CengBeng, dan bulan tujuh pe
Normalnya, pernikahan orang Tionghoa menghindari awal bulan April, bulan
CengBeng, dan bulan tujuh penanggalan imlek, yang katanya bulan hantu.
Tapi dongeng yang mau gue ceritakan kali ini memang tidak normal, maka ya tidak
heran juga kalau diadakan persis harian Cengbeng 4 April.
Pasalnya seo
Rasanya asal kata Owe/ Oweh/ O-eh ini udah pernah dibahas deh dulu, tapi gue
nggak nyimak detail.
Dipergunakan banyakan oleh tionghoa peranakan di jawa (doank?)
Asal kata dari dialek hokkian.
Teorinya Apeq Liang U bisa jadi benar, bahwa kata Owe berasal dari kata Ho-e.
Kenapa bisa jadi ada ka
Tunangan, sebetulnya waktu sangjit itu sudah terhitung tunangan, secara
sederhana.
Ada pesta tunangan karena salah satu cowok atau cewek harus lama ke luar negri,
atau salah satu mau menyelesaikan studi dulu sebelum nikah, jadi untuk kasih
tahu ke sanak saudara dan teman-teman bahwa si ini sud
Nanya dulu, ini yang dimaksudkan tata cara pembagian waris Tionghoa secara ADAT
tau secara HUKUM
Kalau secara adat, jaman kongco gue DULU mah, warisan tuh dibagikan hanya ke
anak laki-laki saja, walaupun anak laki laki dari selir. Anak perempuan, karena
dianggap sudah menjadi tanggungan sua
Oh iya donk, ada pantangan untuk menggunakan barang milik pengantin wanita,
kalau di langgar bisa bikin yang melanggar ini kuwalat...
kalau belum kawin, nanti dapat suami duda (bekas orang),
kalau sudah kawin, nanti suaminya selingkuh.
Haypernah iseng pakai barang milik pengantin y.
Jadi untuk pertemuan berikut, bisa donk Budaya Tionghoa mengadakan acara Nonton
Bareng, atau Bedah filem.
Yaaa... kalau orang lain bedah buku, ini sekali-kali bedah filem boleh
l.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Teng Aina wrote:
>
> Salam sejahtera,saya sudah nonton film itu,
Pantessn kemaren sesudah acara peluncuran buku East_road nempel terus di
sebelahnya Oom Han. Rupanya sedang minta wejangan wejangan. Hehehe.
Udah baca sampai halaman berapa? Gue belum sampai ke halaman tentang cinta
cintaan nih, jadi sepertinya elu mendahului beberapa halaman daripada gue
Usulan Bagus! Dan bukannya belum pernah.
Acara milis Budaya Tionghoa membahas tentang TangYuan sewaktu Desember lalu
juga diadakan di VOC Galangan. Sebelumnya acara gathering juga diadakan disana
toh? makanya sewaktu milis tatangga kemarin bikin acara, ya kepikiran tempat
disitu juga, hehehe.
Secara ringkas:
1. Imlek kaga bisa dijadikan hari libur nasional-tanggal merah, kalau nggak
dengan alasan 'hari raya agama', maka dijadikanlah hari raya agama konghucu.
2. Klaim-klaiman jadi rame, ketika dua kelompok tionghoa bikin acara 'tahun
baru imlek' dan sama-sama mengundang SBY.
Nggak
mbinasi hasil akhir dari 2 poin diatas akan mencerminkan :
> > 1) Tepat Sasaran atau Tidak atau dengan kata lain apakah sesuai dengan
> "Target Pasar" yang dibidik atau tidak?
> > 2) "Persepsi" mana yang "Benar" atau malah "Seharusnya"? (Cina
Tergantung target marketnya.
Kalau target marketnya mereka yang sensitif dengan istilah, tentu akan pakai
judul "tiongkok". Tapi yang lebih suka pakai istilah tiongkok tentunya punya
akses lebih besar ke buku-buku soal 'tiongkok' kalau perlu yang masih dengan
bahasa aslinya, sehingga nggak bu
Suguhan untuk tamu di tahun baru imlek maksudnya?
Itu kue kue kering yang biasa disuguhin itu bole kok.
Tyus khan biasanya kalau tahun baru tuh ada manisan, naa itu juga bole.
Kalau di rumah sih dulu masakan ada macam macam, yang tidak pake babi itu ada
pindang bandeng sama ayam jahe sama kaki
yahoo error neh, dari kmaren g posting mental mulu.
Boss Akian, itu yang lagi kurang dana justeru bio nya deh
kata blog tetangga :
11 January 2010
Kong Miao di TMII Jakarta
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan segera dilengkapi dengan Kong Miao.
Tempat ibadah Khonghucu ini diperkirakan rampun
yg hilang...
>
> ? Salam,
>
> ????
> beng mazmuri
>
> --- On Tue, 1/26/10, ulysee_me2 wrote:
>
> From: ulysee_me2
> Subject: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957
> To: b
Teman temin, numpang tanya,
Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957?
Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua,
tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember)
katanya digunting orang, bolong s
Dear Dewi, turut prihatin dengan perasaan sakit hati diabaikan keluarga mertua.
However, semua rumah tangga punya kisah 'mertua vs menantu' yang seru-seru.
Emang susah kalau kawin adat timur, bukan cuman antara dua manusia saja, tapi
kawin dengan antero keluarganya!! Ribet, Bo! Nah justeru disi
Uly boleh ikut nggak?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" wrote:
>
>
> Ini yang asyik neh!!! Berarti udah 3 orang kita sama Budiman. Oh 4 sama
> Ko Phoeng.
>
> Tapi Ko Phoeng lagi offline ato gimana? Kok bisu terus!!
>
> Ato kita bikin rame sekalian, Gathering BT pertengahan taon
Maaf, gue nggak setuju kalau MEMBAGI DUA berdasarkan orientasi budaya.
Kalau terpaksa sekali harus membedakan, mendikotomi yang mana yang "mereka"
yang mana yang "kita"
(sebab semua dikotomi itu berujung dengan mana kawan-mana lawan doangan lah),
tolong deh jangan bawa-bawa:
* keturunan(tot
Kalau gue sih memaklumi, seandainya ABG, Angkatan Babe Gue, masih rada phobia
dengan hal-hal seperti itu. Bukannya apa, karena toh mereka ngalami ruwetnya
tahun 55-65. Urusan Hua-kiao ; Hua-ren; Hua-Yi begitu hebohnya. Lalu ribut soal
Asimilasi dan Integrasi, dua kawan akrab engkong sampai bera
Uhyyy. 2 taon lalu tanya resep ayam arak, tahun ini tanya resep Tito. Anak
ke 2 nih?
Tanti, lu pake kaga mandi dan kaga keramas 40 hari nggak??
huhehehehe..
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tanti Srimayastuti wrote:
>
> tks atas semua replynya. ulysee, hai ktemu lag
Pedagang mah senang riang gembira dengan adanya AFTA. Bisa dapet barang lebih
murah dengan harga yang sama kayak kemarin, cuan lebih gede donk. Apalagi yang
di Pasar Pagi manggadua, sekarang aja yang banyak beredar disana khan rata-rata
made in China.
Lagian, nggak perlu terlalu paranoid sama
Tito/ jerohan babi, kalau mami gue refot ngolah pertamanya doank, sampai 3x
direbus, supaya bau jerohannya nggak terlalu mulek.
Jadi, usus babi di cuci bersih sih sih, lalu direbus pakai air dingin, begitu
mendidih airnya diganti, mendidih lagi diganti lagi, lalu ditiriskan. Baru
dibikin masak
Haiyaaa mau ngingetin aja, sebab buayawan kadang-kadang suka pada gahar,
entar sama orang jangan terlalu galak. Nanya boleh, jangan interogatif! Orang
bisa merasa di intimidasi tau! Inget tujuan milis, cari temen, bukan cari
musuh.
Hal nya bahasa Ibu. Seabrek temen gue nggak fasih bahasa
Jam nya? masa suruh nangkring dari subuh sampe malem?
(Padahal kalau kongkouw sama para kongtai wan biasanya pada tahan dari subuh
sampai subuh berikutnya... hehehehe)
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung" wrote:
>
> Rekan-rekan semua,
>
> Barusan ada ajakan kongkouw-kongkouw bersa
Gue ikut! Apalagi kalau di Manggadua Square. Di restoran mana? Jam berapa?
Tanggal 18 desember tuh hari apa sih? Kalau hari sabtu/minggu, gue ajukan jam
11.30 ya, pas jam makan siang dan pas jam gue buka toko, kalau malam sih gue
ada tanggungan di rumah euy.
Tapi kalau mau malam malam, harap
Mertua gue ada punya resep obat cina tuh buat rahim dingin. Sepupu gue dulu
susah nganak juga, dikasih minum obat itu sekarang anaknya sudah dua.
Kalau temen gue, dia sih baru 2 tahun nggak punya anak, terus pergi ke shinshe
yang di greenville. Tapi katanya ramuannya model Jawa punya. Sekaran
Kemaren hari Minggu gue dapet forward SMS yang bunyinya begini:
"AKSI DAMAI RAKYAT INDONESIA MELAWAN KETIDAK ADILAN UTK SELAMATKAN INDONESIA:
Ikatkan pita hitam di lengan kiri, mulai hari Senin 2-10 November. Sebarkan.
Tks."
Gue langsung melotot. Gue bales aje, "Waduh. G kalu brani pake pita it
Wah, kionghee, kionghee, huibatt banget uy mencapai umur 99.
Dulu Ocoh gue 103 tahun. Tapi kita bukan kokay jadi ultah ke-100 nggak rayain
gimana-gimana. Lagian ocohnya udah sering ketiduran melulu. Cuman
anak-cucu-mantu pada ngumpul, makan-makan sekedarnya. Nggak banyak dekorasi,
cuman huruf H
Betul, versinya banyak banget, tergantung suku masing masing.
Jadi Jaman sekarang, paling bagus sih sebelum sangjit lu tanya aja dulu sama
calon mertua untuk membahas, tatacara dan barang-barang yang perlu di bawa
waktu sangjit. Khan nggak ada salahnya nanya.
Tyus tata cara, ikutin cara keluar
---
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaihiap@"
> Minta tolong nih bung David yg pakar Hok Kian, sekalian ejaannya di betulkan.
> sojah wushu,
> Koay Hiap
>
> --
>
> --- In
;John" wrote:
>
>
> Mbak Uly yth selamat pagi,
> Kita ketemu lagi...
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
>
> > Hihihi, asyiiikk, dapet argumen baru buat adu debat taon depan..
>
> JS :
>
> Jadi, U
Oom Kwai, terjemahin donk itu artinya apa? ada hubungannya dengan to liong to
dan ih thian kiam?
bu lim ci cun po to toliong, ih thian pu cut
kalu satu satu :
bu = ahli
lim = hutan
ci cun = ga tahu
po = mestika?
to = ga tahu
toliong = bunuh naga?
ih thian = satu langit
pu = tidak
cut =
Kalau di Jakarta, minum teh nya di manggadua square aja... heheheh.
hari ini pesan teh krisan aje noh, yang nggak bikin mabuk.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung" wrote:
>
> Hari ini penanggalan lunisolar bulan 9 tanggal 9. Hari festival Chongyang, di
> mana kita mengadakan upacar
tifnya,
> krn disini saya kira para membernya kan berusaha menyimak teladan Nabi.
> sojah wushu,
> Koay Hiap
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
> >
> > Bukan istilahnya yang kasar, tapi "intensi" waktu meng
Itu kata yang percaya teori konspiratif cenderung paranoia.
Kata yang netral netral aja mah, idih sukur sukur ada yang mau bikin riset soal
tionghoa, khan hasilnya bisa dipelajari untuk kepentingan masa depan kita juga.
Dan yang bener aja, masa A Choppel juga dibilang intelektual gadungan
Way to go jack! Kok hebat si lu bisa nemuin artikel kek gini.
Menarik juga tuh argumennya, gue jadi mikir,
apa betul istilah TIONGHOA itu dalam pengertian primordialnya juga berarti
mengejek dan merendahkan bangsa lain?
(Chung-kuo/Tiongkok dianggap sebagai negara pusat/tengah dengan bangsa d
Susah deh, kalau diskusi, enggak sependapat terus "take it personally".
Merasa terhina, merasa tertantang, terus ego tersenggol, terus melemparkan
kata-kata kasar yang bikin panas, terus membakar jembatan persahabatan, hanya
gara-gara beda pendapat di milis.
Gue juga lagi belajar, kalau nulis
gt; Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Sat, 24 Oct 2009 14:33:30
> To:
> Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing
> menggonggong.)
>
> Buk
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaih...@..." wrote:
> > Sebetulnya dari dulu pengennya itu yang dibahas.
> >
> 1.Kapan sih kita pakai istilah 'tionghoa'?
> #ketika menyangkut person
UL: berarti semua huakiaw itu termasuk tionghoa?
>
> 2. Tionghoa itu merujuk pada siapa aja sih?
Yang pengen dipanggil tionghoa sampai ngancam dan maksa, Ada.
yang nggak keberatan di panggil cina maupun tionghoa, Ada.
yang 'begitu pengen dipanggil cina' yang mana ya
Pengetahuan sejarah masih kalang kabut, ya belajar, cari tahu, biar jangan kena
dikibulin engkong2 dan apek2.
--- I
ada makhluk laki-laki lain yang tergugah, saya anggap itu efek samping yang
> positif saja.
>
> Harap maklum,
>
> Yongde
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
> >
> > Giliran ribut Cina Tionghoa aja, banyak yang ikut. Giliran ba
Eitsss kumat lagi deh tu penyakitnya.
Berhalusinasi yang tidak tidak. Kincir angin dikatakan naga.
hari ini apa sudah dimakan obatnya?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda wrote:
>
> Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi
>
Oops sepertinya dari kemaren gue keliru orang dan kurang menyimak.
ALS saru dengan kwaihiap, makanya bingung waktu ALS seperti keberatan dengan
istilah "angkat golok".
Ternyata beda orang yah. Mahaff mahaa.. salah mata.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaih...@..." wrote:
>
Isssh ! Istilah persilatan tuh sangat menarik digunakan lhoh.
Dan walaupun terdengar 'menakutkan' buat yang tidak biasa baca buku cerita
silat, (biasanya baca roman dan novel kali yeee)
tapi buat yang seneng baca buku buku silat sih justeru penggunaan istilah2 ini
sangat mengasyikkan.
Jad
terkenal mengurungkan niat?
Tapi waktu denger keterangan engkong sewktu menjelaskan terjemahannya, baru gue
manggut-manggut. Pantesn.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
>
> Weee, temen lu mau ambil bini muda ya?
>
> Emang hebat sih, bik
Sebetulnya dari dulu pengennya itu yang dibahas.
Kapan sih kita pakai istilah 'tionghoa'?
Tionghoa itu merujuk pada siapa aja sih? Keturunan Cina yang sudah jadi WNI?
Keturunan Cina di seluruh dunia? Keturunan Cina WNI yang sudah melanglang buana
tinggal di Jerman/Amerika termasuk tionghoa ngg
Maaf numpang tanya, yang disebut himpunan penulis Tionghoa itu siapa saja?
Apakah termasuk Marga T dan V Lestari? soalnya mereka khan penulis, dan
tionghoa.
Atau apakah yang dimaksud adalah Himpunan Penulis Tiongkok?
Itu yang bikin cerpen pakai bahasa Mandarin gitu tapi karya dalam bahasa
In
Awalnya, waktu nongol buku COKIN, SO WHAT GITCHU LHOH itu gue sempet
berkomentar,
Kok kenapa pakai istilahnya COKIN? Kok kenapa nggak pakai CINA aja sekalian?
Kayak kurang pe-de aje nih.
Namun melihat siapa siapa saja yang terlibat dalam mengisi buku tersebut,
memahami maksudnya, yakni tidak m
Bukan istilahnya yang kasar, tapi "intensi" waktu menggunakannya.
Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan
istilah tersebut.
Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral.
Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang
menjelaskan
Suka nggak suka, sekarang penampilan "banana" memang lebih diapresiasi kok.
Jadi inget. Kemaren dulu pernah kondangan, di satu restoran cina mewah, ada
seorang tamu siocia pakai cehongsam, eee disangkain pelayan restoran sama salah
seorang A-ih yang pakai gaun geboh dengan rambut di kruwil ting
Enggak ada yang sensitif sama kata China kok Jack. Ada juga yang sensitif sama
kata Cina yang nggak pake H itu lhoh, hehehe.
Nimbrung yeh. Menurut gue, awalnya digunakan kata 'Tionghoa' ( itu tahun 1900 )
adalah untuk 'meninggikan diri meningkatkan mutu' dihadapan penjajah Belanda.
Tahu khan,
i hidup foya-foya, apalagi kalangan elit
> terpelajar yang suka plesiran.
>
> Hormat saya,
>
> Yongde
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
> >
> > Kalau dari Oom G, katanya kisah romantisnya begini.
> >
> >
Ada yang maksa Oom.
Ada yang maksa gue, dan ngancam, kalau nggak pakai istilah tionghoa, bakalan di
cabo-caboin, gitu katanya Oom.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaih...@..." wrote:
>
> Saya rasa tdk ada yg maksa.
>
> Maaf, banyak itu berapa ya?
> dari sekian juta orang tionghoa,
Barangkali di tiap budaya ada jalan keluarnya sendiri untuk menikahkan, dimana
salah satu mempelainya tidak bisa hadir.
Saya pernah dengar, soal upacara kawin dengan foto, tapi nggak jauh di
singkawang, melainkan di Jakarta sini, di Kapuk Kamal cengkareng tuh. Ceweknya
orang sini, cowoknya ora
CRV, tolong tunjukkan pada saya, dimana ada yang nggak masalah dengan panggilan
"Cina" lalu marah2 kalau dipanggil tionghoa. Apakah ini kenyataan, atau aspek
kognitif Anda yang keliru?
Silakan Anda cari, lalu kasih tahu saya, message nomer berapa itu ada cerita
seperti itu. Kalau nggak ada, bi
Aduu Ampuu. Tlonggg!
Sudah ada TIGA subject dengan topik yang berbeda, semuanya dipenuhi dengan CINA
CINA dan TIONGHOA TIONGHOA!
Bisa GILA gara-gara istilah Cina Tionghoa.
Besok gue libur liat milis ah, takut sakaw sama CANDU CINA TIONGHOA.
Wkwkwkwkwkwkwkwk
---
Kalau dari Oom G, katanya kisah romantisnya begini.
Zhuo WenJun, putri dari seorang kaya bernama Zhuo Wangsun, seperti kebanyakan
putri dari keluarga terpandang pada umumnya, dijodohkan dengan putra dari
keluarga kaya dan terpandang pula. Apadaya WenJun yang cerdas dan terdidik
baik, ternyata
Kalo gue sih udah bosen bahas kedua istilah itu. Kaga ada argumen baru, selalu
yang itu-itu melulu. Trus ujung-ujungnya ada yang memaksa-maksa pake istilah
Tionghoa sambil memaki-maki kepada mereka yang punya pendapat berbeda. Malahan
sampai dikatakan kasta lebih rendah apa segala. H...serre
by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27
> To:
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
>
> Apa yang salah dengan kalimat,"sembahyang di klenteng di malam si
Apa yang salah dengan kalimat,"sembahyang di klenteng di malam sincia itu
merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina." ???
Wadoh, ini nih,refot donk jawabnya nih.
"Mohon tanya, yg dimaksud "masyarakat Cina" di atas itu termasuk saya apa
tidak?"
Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sud
wered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Mon, 19 Oct 2009 01:11:50
> To:
> Subject: [budaya_tionghua] Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
>
> Kemaren ada yang YM tanya sama gue, "Ul, kenape sih
siapa nyontek siapa, sekarang gue lagi ketawa-ketiwi,
masyaampun, sekarang ini sepertinya "Don Quixote Tionghoa" sudah bertemu dan
berkawan bahkan barangkali berkoalisi dengan "A Q Tionghoa." Hehehehe.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" wrote:
&
ini pasti sudah merasa risih. Bayangkan aja anak-anak
> dan orangtua serta handai taulan Anda ikut menyimak thread ini, apa Anda
> tidak merasa ikut memperlakukan mereka? :-)
> Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -Original Message
Waks, dulu waktu pertama kali baca buku silat jaman jadul, yang ejaannya masih
pake oe oe itu, rasanya mumet banget deh.
Tapi setelah baca buku dengan judul judul yang sama, membandingkan tatabahasa
Melayu pasar dengan Bahasa Indonesia, kok jadi lebih kesengsem sama yang lama.
Sepertinya lebi
> Tdk punya cabo dirumah kan bisa lihat itu cabo2 yg malam malam mejeng di
> pinggir jalan.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Fri, 16 Oct 2009 02:32:07
> To:
&
ri posting saya sebelumnya. Jika masih belum
> jelas, ya silahkan baca itu Story of A Q, karya Lu Xun.
>
> Saya Tionghoa kok, tak bakalan punya Cabo di rumah.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulyse
y Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "ulysee_me2"
> Date: Thu, 15 Oct 2009 15:56:18
> To:
> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Suatu ketika kata "Cina" akan bermakna
> positif ( I am sure )...:)
>
>
> Ih, jawaban u
Hari ini di pojok kompas halaman 15 ada artikel menarik, judulnya "Teringat
akan Lie" yang nulis Kasijanto Sastrodinomo, seorang pengajar pada Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya di Universitas Indonesia.
Ada menyinggung sedikit keadaan sosial di awal abad 20, yang menjadi latar
tulisannya. Asyik
Ih, jawaban uly yang tadi pagi juga enggak masuk ternyata.
Ya sutrah, diulang deh.
Daripada sibuk menduga-duga khan mendingan tanya langsung aje sama koh Fuyen,
biar koh Fuyen sendiri yang menjelaskan, itu waktu bilang "Cabou Cina Uly" itu
maksudnya yang netral atau yang konotasi miring?
Nt
Huehuehuehue, ada yang kasar-kasarnya diumpetin dulu,
muka di pupur bedak, bibir bergincu,
maklum, setelah sekian lama ngumpet di kolong kasur,
comeback debut nya khan harus kelihatan baik-baik dulu donk.
Tunggu tanggal mainnya, ntar tampak lagi belangnya. Hihihihi.
--- In budaya_tionghua@ya
Sikap gue mah sudah pasti.
Disebut Cina ataupun Tionghoa, enggak usyah jadi masalah. Dua duanya sama kok,
enggak ada satu lebih jelek dari yang lain. Jadi, ngapain refot?
Dan gue sih masih demen aje ngeledekin mereka yang blingsatan menolak-nolak
istilah "Cina", abis menurut gue reaksi berleb
Menarik.
Ini baru pendapat yang lain dari yang lain. Belon pernah dengar sebelumnya,
soalnya banyakan khan yang ngotot di sebut tionghoa, atau yang ngotot nggak
perlu masalahin istilah
(ada juga yang ngotot disebut cina, tapi gue baru nemu satu, itu pun di milis
tetangga, hahaha)
Pendapat ba
Yang ini ngarang, kisah fiktif, atau pembohongan publik sih?
Ada banyak alasan yang dibuat buat untuk sekedar membenarkan pendapat pribadi,
tapi alasan yang di bawah ini keknya agak-agak
maksa.
krrrkkkekekekeke...
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Eko Boenandar wrote:
>
> "Ci N
Si kumbang, ngewawancara si Na-Tan apa nggak salah?
judul skripsi mu khan :
"Orientasi politik etnis Tionghoa Pasca Otonomi Daerah di kota Medan. "
Berarti wawancara nya harus sama Tionghoa kota Medan donk?
Lhah si Na-Tan apa orang Medan?
Lebih lebih lagi, Lu tau darimana si NaTan pilih caleg
Yep, It only happen in Indonesia.
Cuman disini doank kata "Cina" di tolak tolak. Tanya Kenapa?
Yang pasti, kalau orang lihat Made In China, orang mikirnya, wah ini mesti
murah nih.
Kalau orang lihat merk "Buatan Tiongkok", jangan-jangan orang mikirnya, udah
barang murah, eee, di palsukan pu
Itu judulnya apa tidak berlebihan?
Kata Cina sih pantas pantas aja digunakan, selama pemakaiannya baik dan benar.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dedistd" wrote:
>
> Untuk memperjelas saja, kata "Tionghoa" di Indonesia memang sudah digunakan
> sebelum 1911 (seiring dengan kata "cina"
Tambahan:
Taon 1900 Phoa Keng Hek, salah satu pendiri Tiong Hwa Hwee Koan, menulis
"Surat Kiriman Kepada Sekalian Bangsa CINA"
Baru kemudian, orang yang sama, pada tahun 1907 sudah menulis menggunakan kata
Tionghoa.
Jadi yang perlu di tengok itu antara tahun 1900 - 1907 dimana mulai ada
per
t; > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
> > -Original Message-
> > From: "ulysee_me2"
> > Date: Mon, 05 Oct 2009 23:30:26
> > To:
> > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Digest Number 3572
> >
> &g
Ijin keluarga, dibutuhkan untuk tempat yang disinyalir tidak ada korban yang
masih hidup.
Kalau diperkirakan masih ada korban hidup ya kaga pake ijin ijinan.
Tapi kalau disinyalir tidak ada korban hidup, angkat reruntuhan, memindahkan
korban, bisa bisa lebih menyulitkan keluarga untuk mencari
Kekekekeke,
Terus kalau ada yang tidak bisa melafalkan 'tiongkok' dengan benar,
lalu kepeleset jadi: "Oi CUNGKOK"
khan lebih nggak enak lagi di kuping Ha ha ha ha ha.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ALIANTONY ALI wrote:
>
> bukan ngak mau di sebut china di indonesia, tap
1 - 100 dari 303 matches
Mail list logo