Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
DAO yang dipegang bukanlah DAO. Berpegang pada DAO yang lemah lembut, tidakla lemah lembut... berpegang DAO yang keras, bukan kekerasan DAO yang mencerahkan ukanlah DAO... DAO is DAO:-) salam, tda Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@hotmail.com: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina
Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@yahoo.com Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Dao yang bisa dipegang bukanlah Dao yang sebenarnya. Dao yang bisa dijelaskan bukanlah Dao yang sebenarnya. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ti...@peter.petra.ac.id Date: Sat, 24 Oct 2009 12:04:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; Kawaii_no_Shogetsufenghuan...@hotmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? DAO yang dipegang bukanlah DAO. Berpegang pada DAO yang lemah lembut, tidakla lemah lembut... berpegang DAO yang keras, bukan kekerasan DAO yang mencerahkan ukanlah DAO... DAO is DAO:-) salam, tda Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@hotmail.com: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
dear all, bukannya DAO=Dak Asal Omong atawa TAO = Tak Asal Omong ..hehehe, DAO is not DAO is DAO kanhehehe, so ??? so du it katanya :D. salam canda daripada serius terus:P --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ti...@... wrote: DAO yang dipegang bukanlah DAO. Berpegang pada DAO yang lemah lembut, tidakla lemah lembut... berpegang DAO yang keras, bukan kekerasan DAO yang mencerahkan ukanlah DAO... DAO is DAO:-) salam, tda Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@...: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, dan intrusif. Wasalam. = - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 10:53 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
Re: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Zhou-heng mengambil contoh SBY ini sangat tepat. Kita bisa lihat betapa amburadulnya cara SBY mengidentifikasikan dan mengenali kompetensi tokoh-tokoh yang mau dijadikannya menteri. Tetapi akhirnya kalau ada seorang calon yang sebetulnya sangat hebat dan kompeten untuk jadi menteri, tetapi SBY gagal mengenalinya, yah letak salahnya bukan ada pada SBY, melainkan ada pada si calon yang kurang bisa mengkomunikasikan dirinya pada SBY. Begitu pula, komunikasi memang tidak harus berawal dari Nabil, tetapi bisa saja berawal dari komunitas ketionghoaan cersil dan penerjemah itu. Ini karena oleh mereka disadari besarnya manfaat berinteraksi dengan berbagai forum-forum ketionghoaan yang ada, bagaikan ikan harus berenang di air... Kalau HPTI merasa 'air' ketionghoaanya adalah forum-forum sastra luar negeri, itu soal pilihannya sendiri. Wasalam. === - Original Message - From: Fy Zhou To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 3:30 AM Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Kalau organisasi yg kecil seperti himpunan penterjemah dan komunitas cersil saja terundang, sedangkan yg lebih besar spt himp penulis tionghoa indo tak terdeteksi, ini hanyalah karena panitya nabil kurang riset. Mereka bisa tahu yg kecil2 hanya karena yg kecil2 ini pernah memperkenalkan diri ke Edi lembong semata. Bukan krn daya penciuman nabil yg hebat! Maka tokoh yang diundang menghadiri acara tdk otomatis mencerminkan unsur keterwakilan. Seorang SBY boleh sangat terkenal di Indonesia, tapi saat dia beniat mengadakan sebuah acara yang mengumpulkan para tokoh seniman berpengaruh misalnya, dia harus mau bertanya ke berbagai pihak, seniman mana saja yang pantas diundang. Tim ahli nya harus mengadakan penelitian dan memberi masukan. bukannya mengundang para seniman yang dia akrabi atau yang pernah memperkenalkan diri alias mau gaul belaka. Himpunan penulis tionghoa sudah berapa kali ngadakan acara internasional, dan selalu diundang setiap ada kegiatan sastra di luar negeri, buku yg diterbitkan sudah ratusan, anggotanya 500an, tersebar di berbagai propinsi. Perangkat organisasinya sangat rapi, usianya sudah 10 th, Jelas bukan organisasi kemarin sore. - From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:23:57 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 1:13 AM Subject: Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Ah nggak juga Pak Abs, panitya nabil bukanlah nabi yg sempurna, banyak tokoh yg luput dari perhatian mereka kok, yg mereka undang banyak yg tokoh organisasi, yg budayawan justru banyak yg luput Contoh gampangnya: mereka tak mengundang wakil dari himpunan penulis tionghoa indonesia. Ini menunjukkan wawasan mereka kurang luas. - - - Susbtansi soal ini jawabannya sudah ada dalam posting saya terdahulu yang ber-subject Apaan dan Tidak Nyambung. Yaitu yang membahas soal siapa yang terundang dan siapa yang tidak terundang di acara Nabil Award. Umpamanya kalau SBY bikin acara, lalu saya tidak terundang, bukan SBY yang salah lalu dituding dia bukan nabi dan wawasannya kurang luas, melainkan saya yang kurang gaul di forumnya SBY sehingga tidak dia kenali saya... Boleh dibilang Nabil organisasi yang lebih 'moncer' di kalangan tionghoa. Maka kalau HPTI belum mereka identifikasikan sehingga tidak terundang, itu bukanlah Nabil yang wawasannya kurang luas, melainkan HPTI yang mungkin 'kurang gaul' di forum ketionghoaan. Saya juga bukan tokoh organisasi ketionghoaan, karena nyata-nyata saya ini dari etnis tionghoa pun bukan. Kehadiran saya adalah mewakili salahsatu komunitas budaya tionghoa, atau lebih tepatnya: sub-budaya tionghoa, yang kecil saja. Kalau toh nyatanya komunitas yang saya pimpin ini teridentifikasi oleh Nabil, itu karena olah komunikasi komunitas ini okay punya. Zhou-heng saya rasa belum tahu tentang HLH, komunitas penerjemah tionghoa-indonesia. Para penerjemah buku, sub-title film, dokumen, dll. Komunitasnya malah lebih kecil lagi, baru antara 20 sampai 30 orang saja. Jadi, walau sebetulnya aktivitas mereka cukup intens, kalau Zhou-heng belum tahu, lumrah lah. Namun nyatanya toh ada wakil mereka hadir di acara Nabil Award. Karena olah komunikasi mereka juga okay punya! Wasalam. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina)
Tepat sekali pengelompokan menurut jaman yang dikemukakan Zhou-heng ini. Memang tiap generasi mempunyai paradigmanya sendiri, yang kontekstual sesuai dengan jamannya. Bahwa generasi muda tionghoa jaman bebas sekarang ini berparadigma cokin so what, itu bukan kata saya, yang sudah generasi tua dan bukan tionghoa pula. Melainkan kata tokoh-tokoh ketionghoaan dalam suatu forum ketionghoaan lintas generasi dan lintas etnis. Memang di forum mana saja, tentang topik apa saja dan kapan saja, selalu akan ada generation gap. Namun menjadi tugas tokoh yang tua, lebih daripada mereka yang muda, untuk senantiasa mencoba memahami kesenjangan itu. Di forum ketionghoaan kemarin itu, legowo-nya tokoh yang tua untuk memahami paradigma jaman yang dianut generasi muda nampak jelas. Karena sejatinya bagi mereka nampak jelas pula apa maunya generasi muda tionghoa. Sebetulnya idak usah jauh-jauh ke forum ketionghoaan kemarin, atau forum ketionghoaan lainnya. Lihat saja di milis ini. Bagi saya yang relatif lebih tua, apa maunya mereka yang muda-muda nampak jelas koq! Kalau ngomongnya A, ternyata dia anak muda yang rasional dan kontekstual sesuai kemutakhiran jaman sekarang. Kalau ngomongnya B, ternyata dia generasi yang lebih tua yang nada bicaranya 'maksa', ingin abadinya paradigma jaman lalunya. Wasalam. - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 2:09 AM Subject: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
Oh kalau gitu di unpad sebelum g30s itu adalah jurusan bahasa tionghoa, bukan sastra. Terus yg dibuka kembali diawal 80an itu tetap jurusan bahasa atau sdh berubah menjadi sastra? Satuhal lagi, jurusan sastra cina di Ui itu sejak kapan berdirinya? Sebelum atau sesudah orba? Kalau sebelum nama awalnya apa? Ada yg tahu? Saya kok samar2 ingat ada jurusan sinologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: liang u lian...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 18:55:19 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam. Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering mengajak saya berbahasa Mandarin. Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya. Sekedar tambahan informasi. Kiongchiu Liang U From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 + To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak pernah jadi tionghoa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu. Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'. Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa. Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah japri. OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro... Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak pernah menjadi tokoh terkenal. Tak seterkenal onghokham misalnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:16:53 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Maaf kalau saya salah tangkap konteks Zhou-heng. Mungkin karena jelas-jelas terbawa-bawa kata komunis itu. Namun demikian, kebetulan disebutnya ciri ke-belanda-belanda- an oleh Zhou-heng, ditambah deskripsi Yongde sianseng bahwa yang wajah holland itu pakai nama Belanda tetapi juga pakai she Tionghoa, menunjukkan bahwa dari antara 3 awardee, yang dimaksud tentulah tidak lain dari DR. Mely Tan Giok Lan. Nah, kalau konteksnya Zhou-heng maksudkan soal 'tiarap' di jaman Orde
[budaya_tionghua] Re: Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
Liang U: Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya... Saya: Mengapa? Bukankah orang Tionghoa yang lalu jadi Cina dizaman pak Harto happy happy saja? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote: Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam. Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering mengajak saya berbahasa Mandarin. Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya. Sekedar tambahan informasi. Kiongchiu Liang U From: zho...@... zho...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))  Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 + To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak pernah jadi tionghoa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu. Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'. Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa. Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah japri. OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro... Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak pernah menjadi tokoh terkenal. Tak seterkenal onghokham misalnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:16:53 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Maaf kalau saya salah tangkap konteks Zhou-heng. Mungkin karena jelas-jelas terbawa-bawa kata komunis itu. Namun demikian, kebetulan disebutnya ciri ke-belanda-belanda- an oleh Zhou-heng, ditambah deskripsi Yongde sianseng bahwa yang wajah holland itu pakai nama Belanda tetapi juga pakai she Tionghoa, menunjukkan bahwa dari antara 3 awardee, yang dimaksud tentulah tidak lain dari DR. Mely Tan Giok Lan. Nah, kalau konteksnya Zhou-heng maksudkan soal 'tiarap' di jaman Orde Baru, nyatanya justru dia inilah satu-satunya diantara bertiga yang malahan tidak pernah tiarap
[budaya_tionghua] Re: Biarkan anjing menggonggong.........
Liang U: Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci... Saya: Hmmm. Patut disimak. Pasalnya, budaya Tionghoa itu apa saja? selama tak ada kesepakatan, pasti terus ribut --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote: Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)
Saya pernah semeja diskusi dng Mely, sbg ilmuwan sih ok, tapi sbg aktivis sosial dia kurang peka. Karena dia juga bisa terjebak masuk ke dalam perangkap kegiatan bakom pkb, yg merupakan rekayasa orba utk menyudutkan Tionghoa. Dia rupanya juga tak sadar siapa itu jtm? Apa kaitan mereka dng seniornya di csis yg eks lpkb! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:42:15 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Fw: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:41:10 To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo.net.id Subject: Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Siapa Ivan Wibowo dan JTM serta apa hubungannya dengan penggagas n pelopor cina sebagai ganti tionghoa serta asimilasi??? -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 01:04:40 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, October 23, 2009 8:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009 bung ABS, pernyataan apa sih yang dimaksud? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Salah satu awardee, DR. Mely Tan, usia 79 tahun tetapi masih berjasmani bugar dan rohani jernih, adalah peneliti masalah ketionghoaan dan aktivis masalah kemanusiaan seputar etnis tionghoa, selama berpuluh-puluh tahun, dengan ratusan karya ilmiah, buku, ceramah, paparan seminar, pidato, tindak politik, dsb. Puncak aktivitasnya berlangsung di tengah-tengah arus kuat Orde Baru. Karenanya dalam pidato penerimaannya tadi malam, beliau menceritakan juga tentang ancaman dan penekanan yang diterimanya, ketika di era itu beliau bersikap kritis tentang masalah ketionghoaan. Tetapi beliau juga mencatat adanya perubahan situasi dan sikap orang tionghoa, maupun sikap orang non-tionghoa terhadap tionghoa, sesuai dengan perkembangan jaman di era mutakhir ini. Salah satu contoh yang diketengahkannya, dan disebutnya sebagai suatu hal yang sangat memberikan kesan positif baginya, adalah sikap generasi muda tionghoa yang terkelompokkan dalam Jaringan Muda Tionghoa. Melalui tokohnya, Ivan Wibowo, kelompok ini melantangkan slogan Cokin!? So What Geto Loh!, melalui buku terbitan mereka yang berjudul sedemikian itu. Ini, menurut pengamatan Mely Tan, menunjukkan pandangan generasi muda tionghoa, yang mempunyai anggapan tentang posisi etnik tionghoa yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kalau yang mengemukakan ini bukan Mely Tan, yang nyatanya pernah membuat tulisan berjudul: Bahasa dan Politik Rekayasa Pada Zaman Orde Baru Soeharto, tentulah bakalan ada yang marah-marah, memaksakan maunya, mencabo-cabo-kan orang, meng-otak-beku-otak-beku-kan orang, koq sampai bisa-bisanya kata cokin (cina) dianggap so what (tidak apa-apa) gitu!! Tetapi kenyataan di masyarakat tionghoa berbicara lain. Pemahaman generasi muda tionghoa tentang kata cina secara kontekstual itu, menunjukkan penghayatan mereka akan perkembangan paradigma, yang sesuai dengan perubahan jaman. Di dalam ilmu sejarah memang ada adagium bahwa mereka yang tidak mau memahami perubahan jaman, akan tergilas oleh roda baja jalannya sejarah... Wasalam. = - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, October 23, 2009 8:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009 Kalau saya sih tersungging. Tapi tidak perlu minta maaf. Hehe :) Sebaiknya tidak perlu dimulai lagi bermain-main dengan 'ciri fisik' dan 'status'. Apakah seorang lebih 'holland', atau lebih 'terkemuka', tidaklah penting. Siapapun mereka yang melakukan studi, riset, dan membuat tulisan mengenai budaya tionghoa di Indonesia, tentu harus di-apresiasi, terlepas dari mana dia berasal. Jika ada perbedaan pendapat yang muncul dari hasil riset dan tulisannya, sebaiknya didiskusikan dalam konteks studi/riset/tulisan tersebut. Tidak perlu terburu-buru dihubungkan ke ciri fisik, status, atau latar belakang seseorang. BTW, bung ABS, pernyataan apa sih yang dimaksud? Ditunggu ceritanya ya. Prom - --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya nih, apaan tuh Nabil award ? Biasanya antara segolongan elit dan awam tidak akan nyambung. Informasinya tidak tersampaikan. Lalu definisi termuka ketionghoannnya dan tokoh kebudayaan ketionghoaan itu apa ? Lagipula dari omong-omong sesama teman, seorang tante tidak mendapatkan apresiasi lar, walaupun ada embel-embel marga dari penampilan luar aja dah lebih holland. Maaf yah kalo tersinggung. Yongde
[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina
Pertanyaan ya? + mungkin orang orang kelompok Jawa Pos lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada banyak diantara kita sendiri? + apakah kelompok nabil benar benar memahami budaya Tionghoa? mereka juga mewakili kelompok totok? + apakah yang mendapat award mewakili seluruh masyarakat Tionghoa? atau sekedar kelompok intellektual yang berbudaya belanda? mohon info. terimakasih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry0 3 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«--- nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: a...@cbn.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u lian...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
[budaya_tionghua] Re: Biarkan anjing menggonggong.........
mungkin debat kusir ini timbul karena perbedaan besar antara teman teman disini? ada yang menganggap budaya Tionghoa adalah keseluruhan tradisi Tionghoa, ada yang mengambil sebagian saja dari ketionghoaan, tapi tak mengakui tradisi Tionghoa. ada yang anggap kata Tionghoa itu yang layak, ada yang lebih suka kata cina. jadi batas budaya tionghoa itu sampai dimana? ini supaya jelas dan mengurangi debat kusir. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u lian...@... Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Heran, kenapa yah disaat yg laen pake font biasa tp ente fontnya n warnanya beda sendiri??? Plz balik ke standart donk. -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, dan intrusif. Wasalam. = - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 10:53 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-)
Re: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Fokus saya bukanlah dalam hal mengapa seorang/organisasi diundang atau tidak diundang. Yg hendak saya tunjukkan adalah: krn ketidak profesionalan panitia nabil, undangan acara nabil tdk dpt dipakai sbg barometer keterwakilan organisasi atau ketokohan. Sedangkan mengenai yayasan nabil itu sendiri, saya belum melihat dia begitu pentingnya shg semua organisasi hrs berusaha mendekatkan diri. Saya bicara hal ini bukan mengecilkan nilai kegiatannya. Bgmn pun adanya ajang penghargaan spt ini suatu yg positif. Tapi krn usianya masih muda, baru tiga tahuanan, belum cukup pengaruhnya. Jika hendak menjadi lembaga yg berwibawa, dia tetap harus mengadakan riset yg komprehensif, hrs jemput bola, jangan tunggu orang lain yg nyodorkan diri. Spt hadiah sastra nobel, dia terus berusaha melebarkan wilayah, agar sastrawan yg terpilih berasal dr segala penjuru dunia. Untuk ini dia berusaha menjalin korespondensi dng para kritikus sastra dan ahli sastra dari seluruh dunia, utk keperluan penjurian, bila perlu mengusahakan sendiri penerjemahan sastra dlm bhs asing ke dlm bhs eropa utama. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 14:57:34 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Zhou-heng mengambil contoh SBY ini sangat tepat. Kita bisa lihat betapa amburadulnya cara SBY mengidentifikasikan dan mengenali kompetensi tokoh-tokoh yang mau dijadikannya menteri. Tetapi akhirnya kalau ada seorang calon yang sebetulnya sangat hebat dan kompeten untuk jadi menteri, tetapi SBY gagal mengenalinya, yah letak salahnya bukan ada pada SBY, melainkan ada pada si calon yang kurang bisa mengkomunikasikan dirinya pada SBY. Begitu pula, komunikasi memang tidak harus berawal dari Nabil, tetapi bisa saja berawal dari komunitas ketionghoaan cersil dan penerjemah itu. Ini karena oleh mereka disadari besarnya manfaat berinteraksi dengan berbagai forum-forum ketionghoaan yang ada, bagaikan ikan harus berenang di air... Kalau HPTI merasa 'air' ketionghoaanya adalah forum-forum sastra luar negeri, itu soal pilihannya sendiri. Wasalam. === - Original Message - From: Fy Zhou To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 3:30 AM Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Kalau organisasi yg kecil seperti himpunan penterjemah dan komunitas cersil saja terundang, sedangkan yg lebih besar spt himp penulis tionghoa indo tak terdeteksi, ini hanyalah karena panitya nabil kurang riset. Mereka bisa tahu yg kecil2 hanya karena yg kecil2 ini pernah memperkenalkan diri ke Edi lembong semata. Bukan krn daya penciuman nabil yg hebat! Maka tokoh yang diundang menghadiri acara tdk otomatis mencerminkan unsur keterwakilan. Seorang SBY boleh sangat terkenal di Indonesia, tapi saat dia beniat mengadakan sebuah acara yang mengumpulkan para tokoh seniman berpengaruh misalnya, dia harus mau bertanya ke berbagai pihak, seniman mana saja yang pantas diundang. Tim ahli nya harus mengadakan penelitian dan memberi masukan. bukannya mengundang para seniman yang dia akrabi atau yang pernah memperkenalkan diri alias mau gaul belaka. Himpunan penulis tionghoa sudah berapa kali ngadakan acara internasional, dan selalu diundang setiap ada kegiatan sastra di luar negeri, buku yg diterbitkan sudah ratusan, anggotanya 500an, tersebar di berbagai propinsi. Perangkat organisasinya sangat rapi, usianya sudah 10 th, Jelas bukan organisasi kemarin sore. - From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:23:57 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 1:13 AM Subject: Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Ah nggak juga Pak Abs, panitya nabil bukanlah nabi yg sempurna, banyak tokoh yg luput dari perhatian mereka kok, yg mereka undang banyak yg tokoh organisasi, yg budayawan justru banyak yg luput Contoh gampangnya: mereka tak mengundang wakil dari himpunan penulis tionghoa indonesia. Ini menunjukkan wawasan mereka kurang luas. - - - Susbtansi soal ini jawabannya sudah ada dalam posting saya terdahulu yang ber-subject Apaan dan Tidak Nyambung. Yaitu yang membahas soal siapa yang terundang dan siapa yang tidak terundang di acara Nabil Award. Umpamanya kalau SBY bikin acara, lalu saya tidak terundang, bukan SBY yang salah lalu dituding dia bukan nabi dan wawasannya kurang luas, melainkan saya yang kurang gaul di forumnya SBY sehingga tidak dia kenali saya... Boleh dibilang Nabil organisasi yang lebih 'moncer' di kalangan tionghoa. Maka
Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina
Kalo disebut Tiongha, kayaknya gak ada yang keberatan, tetapi kalo disebut CINA banyak bangat yang keberatan. Keluhan tidak mau disebut CINA ini sebenarnya dah sejak lama, bahkan waktu saya masih sekolah pada tahun 1985 penyebutan Cina dianggap tidak sopan. --- On Sat, 10/24/09, Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com wrote: From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 1:23 AM Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@yahoo. com Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Diskusi dan debat. Pengertian saya.
Paham sekali. Jadi awalnya dahulu adalah kata Tionghoa? mengapa kini banyak yang lebih suka pakai Cina? siapa yang usulkan kata cina? yang pakai China (caina) lebih seru lagi, tetapi ini dugunakan di acara TV. Saya suka dengar istilah cina loleng, ada kata Tionghoa loleng tidak ya? Anda katakan: Dulu ada orang yang mengatkan Tionghoa totok jorok! Lalu saya tantang... Siapa yang katakan itu? mereka juga sama sama Konghucu? Terimakasih. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote: Rekan-rekan, Diskusi di milis kita sering berubah menjadi debat, debat kusir lagi. Akhirnya pokok masalahnya menjadi ngambang. Saya tak tahu, yang moderator inginkan diskusi dan studi budaya Tionghoa dan sejarah Tiongkok atau debat? Pengertian saya selama ini yang diinginkan adalah diskusi dan studi, maaf kalau saya salah, dan tolong dikoreksi oleh para moderator. Diskusi harusnya ada topiknya dan ada batasannya, semua peserta diskusi harus mengakui dulu fakta baru kita bahas detailnya dan apa pengaruhnya bagi kita dan bagaimana seharusnya kita bersikap demi kepentingan kita semua, masyarakat Tionghoa Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia umumnya. Contohnya kita diskusi nama Tionghoa. Kita semua harus sepakat dulu, bahwa orang Tionghoa di Indonesia dulu semua menggunakan nama Tionghoa, karena orang Hokkian yang paling dulu datang ke sini maka pengaruh Hokkian sangat mendalam. Hal ini dipopulerkan lagi oleh para penulis sastera Tionghoa Indonesia, penerjemah cerita silat dan tulisan lainnya. Kemudian sebagian orang Tionghoa yang berpendidikan Belanda, menambah nama barat atau nama Kristen di depan nama Tionghoanya. Baru setelah zaman orba semua ramai-ramai ganti nama karena ada anjuran ganti nama. Nah, kalau semua sudah sepakat fakta sejarah ini baru bisa diskusi, apakah kita harus kembali ke nama Tionghoa atau tetap. Apa untung ruginya? Pasti ada perbedaan pendapat, itu tak apa itu baru namanya demokrasi. Tapi jangan menyeleweng ke hal di luar itu, yang tak tahu sejarah dan faktanya harus belajar dulu, jangan karena dunia maya tak mau bertanggung jawab, atau bukan diskusi tapi memancing provokasi, agar dia mendapat kesempatan mengejek orang. Kalau menurut saya orang merasa berbahagia mengejek orang lain sudah tak mungkin bisa diskusi. Statement yang mengatakan: Yang pro sebutan Tionghoa, harus sadar, bahwa banyak orang Cina yang tak berkeberatan disebut Cina. Jelas statement demikan tak dapat dijadikan bahan diskusi, sebab tidak objektif. Harusnya ditambah satu kalimat lagi, Tapi juga harus sadar banyak Tionghoa Indonesia yang tersinggung disebut Cina. Itu fakta, diskusi tanpa fakta akan menjadi perdebatan kusir. Buang waktu dan hanya menyenangkan yang hobbynya mengejek orang. Dulu ada orang yang mengatkan Tionghoa totok jorok! Lalu saya tantang, apakah anda yang apik itu berani bertaruh, rumah anda tidak lebih bersih dari Li Ka-hsing yang totok itu? Ini bukan bahan diskusi, hanya ejekan. Kalau mau diskusi harus kita katakan mengapa orang Tionghoa miskin jorok? Saya pernah katakan tak ada orang yang tak mau bersih. Tapi kalau tinggal di emper orang, atau di kolong jembatan, bagaiama bisa bersih? Coba tanya mau kita tukar tempat, gelandangan tinggal di rumah kita, kita tinggal di gubuk gelandangan? Yang harus didiskusikan bukan mengapa mereka jorok, tapi mengapa mereka terpaksa jorok? Coba kita datang dan menginap di tempat mereka di kolong jembatan, seperti Bapak Mangunwidjaja, yang pastor itu, baru anda akan tahu mereka terpaksa jorok. Mengapa demikian? Tak perduli ia Tionghoa, totok atau perankan, atau Jawa, Sunda atau suku lainnya, tinggal di kolong jembatan pasti jorok. Mandi di sungai, minum air sungai, dan buang air di sungai itu juga. So what? Kalau patriot bukan mengejek tapi berjuang agar dalam waktu dekat tak ada lagi orang demikian dari suku apapun di bumi kita ini. Ini baru diskusi yang bermanfaat, demikian juga dalam budaya Tionghoa. Ada lagi ejekan, budaya Tionghoa takhayul, katanya karena menyembah orang yang sudah mati. Lalu ada sebagian Tionghoa yang rubah, tak menyembah lagi tak sembahyang lagi, muncul lagi tuduhan atheis. Tapi kalau ditanya budaya Tionghoa itu apa, tak bisa jawab, atheis itu apa tak bisa menjawab. Pepatah mengatakan: Tak kenal maka tak sayang. Pelajari dulu sampai anda mengerti sebelum mengambil kesimpulan. Saya pernah mendengar, orang bilang orang Tionghoa takhayul karena berlutut di depan jenazah orang tuanya. Tapi saya juga bilang semua tentara Amerika di Irak mengangkat tangan memberi hormat karena ada jenazah temannya yang gugur. Takhayul, atau tidak bedanya apa? Bedanya Tionghoa dan bukan Tionghoa, kalau Tionghoa takhayul dan bukan Tionghoa tidak? Terserah pembaca Ada lagi yang lain, khotbah agama tertentu diadakan di bioskop agar jemaat dekat dan mau datang. Jam 9.30 mulai, jam 11 siang
Re: [budaya_tionghua] Diskusi dan debat. Pengertian saya.
Ditunggu sentuhan tangan emas moderator! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: liang u lian...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:49:28 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Diskusi dan debat. Pengertian saya. Rekan-rekan, Diskusi di milis kita sering berubah menjadi debat, debat kusir lagi. Akhirnya pokok masalahnya menjadi ngambang. Saya tak tahu, yang moderator inginkan diskusi dan studi budaya Tionghoa dan sejarah Tiongkok atau debat? Pengertian saya selama ini yang diinginkan adalah diskusi dan studi, maaf kalau saya salah, dan tolong dikoreksi oleh para moderator. Diskusi harusnya ada topiknya dan ada batasannya, semua peserta diskusi harus mengakui dulu fakta baru kita bahas detailnya dan apa pengaruhnya bagi kita dan bagaimana seharusnya kita bersikap demi kepentingan kita semua, masyarakat Tionghoa Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia umumnya. Contohnya kita diskusi nama Tionghoa. Kita semua harus sepakat dulu, bahwa orang Tionghoa di Indonesia dulu semua menggunakan nama Tionghoa, karena orang Hokkian yang paling dulu datang ke sini maka pengaruh Hokkian sangat mendalam. Hal ini dipopulerkan lagi oleh para penulis sastera Tionghoa Indonesia, penerjemah cerita silat dan tulisan lainnya. Kemudian sebagian orang Tionghoa yang berpendidikan Belanda, menambah nama barat atau nama Kristen di depan nama Tionghoanya. Baru setelah zaman orba semua ramai-ramai ganti nama karena ada anjuran ganti nama. Nah, kalau semua sudah sepakat fakta sejarah ini baru bisa diskusi, apakah kita harus kembali ke nama Tionghoa atau tetap. Apa untung ruginya? Pasti ada perbedaan pendapat, itu tak apa itu baru namanya demokrasi. Tapi jangan menyeleweng ke hal di luar itu, yang tak tahu sejarah dan faktanya harus belajar dulu, jangan karena dunia maya tak mau bertanggung jawab, atau bukan diskusi tapi memancing provokasi, agar dia mendapat kesempatan mengejek orang. Kalau menurut saya orang merasa berbahagia mengejek orang lain sudah tak mungkin bisa diskusi. Statement yang mengatakan: Yang pro sebutan Tionghoa, harus sadar, bahwa banyak orang Cina yang tak berkeberatan disebut Cina. Jelas statement demikan tak dapat dijadikan bahan diskusi, sebab tidak objektif. Harusnya ditambah satu kalimat lagi, Tapi juga harus sadar banyak Tionghoa Indonesia yang tersinggung disebut Cina. Itu fakta, diskusi tanpa fakta akan menjadi perdebatan kusir. Buang waktu dan hanya menyenangkan yang hobbynya mengejek orang. Dulu ada orang yang mengatkan Tionghoa totok jorok! Lalu saya tantang, apakah anda yang apik itu berani bertaruh, rumah anda tidak lebih bersih dari Li Ka-hsing yang totok itu? Ini bukan bahan diskusi, hanya ejekan. Kalau mau diskusi harus kita katakan mengapa orang Tionghoa miskin jorok? Saya pernah katakan tak ada orang yang tak mau bersih. Tapi kalau tinggal di emper orang, atau di kolong jembatan, bagaiama bisa bersih? Coba tanya mau kita tukar tempat, gelandangan tinggal di rumah kita, kita tinggal di gubuk gelandangan? Yang harus didiskusikan bukan mengapa mereka jorok, tapi mengapa mereka terpaksa jorok? Coba kita datang dan menginap di tempat mereka di kolong jembatan, seperti Bapak Mangunwidjaja, yang pastor itu, baru anda akan tahu mereka terpaksa jorok. Mengapa demikian? Tak perduli ia Tionghoa, totok atau perankan, atau Jawa, Sunda atau suku lainnya, tinggal di kolong jembatan pasti jorok. Mandi di sungai, minum air sungai, dan buang air di sungai itu juga. So what? Kalau patriot bukan mengejek tapi berjuang agar dalam waktu dekat tak ada lagi orang demikian dari suku apapun di bumi kita ini. Ini baru diskusi yang bermanfaat, demikian juga dalam budaya Tionghoa. Ada lagi ejekan, budaya Tionghoa takhayul, katanya karena menyembah orang yang sudah mati. Lalu ada sebagian Tionghoa yang rubah, tak menyembah lagi tak sembahyang lagi, muncul lagi tuduhan atheis. Tapi kalau ditanya budaya Tionghoa itu apa, tak bisa jawab, atheis itu apa tak bisa menjawab. Pepatah mengatakan: Tak kenal maka tak sayang. Pelajari dulu sampai anda mengerti sebelum mengambil kesimpulan. Saya pernah mendengar, orang bilang orang Tionghoa takhayul karena berlutut di depan jenazah orang tuanya. Tapi saya juga bilang semua tentara Amerika di Irak mengangkat tangan memberi hormat karena ada jenazah temannya yang gugur. Takhayul, atau tidak bedanya apa? Bedanya Tionghoa dan bukan Tionghoa, kalau Tionghoa takhayul dan bukan Tionghoa tidak? Terserah pembaca Ada lagi yang lain, khotbah agama tertentu diadakan di bioskop agar jemaat dekat dan mau datang. Jam 9.30 mulai, jam 11 siang harus sudah kosong karena bioskop harus memutar film untuk umum jam 12.00 siang. Kami berdoa dan berlutut, kepada siapa, kepada orang tua? Bukan, kepada layar bioskop yang sebentar lagi akan memutar film semi porno. Takhayul, oh tidak, yang takhayul kepercayaan tradisionil Tionghoa, kita
Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 15:39:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Malas dah yang beginian - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bagi saya yang relatif masuk generasi tua, memang bisa saya rasakan beratnya bagi mereka yang lebih tua untuk mengisi kesenjangan generasi (generation gap) yang ada antara dirinya dengan generasi muda. Karena nostalgia, dendam sejarah yang tak kesampaian, mimpi indah masa lalu, adanya memang selalu pada mereka yang lebih tua. Namun tetap saja tugas untuk menjembatani kesenjangan (gap) itu terletak pada mereka yang lebih tua. Bukan terletak pada mereka yang muda. Karena bagi yang muda, tidak perlu dipikirkannya apakah kita bilang baru ngeh kalau udah ada yang gasih tahu, atau bilang malas dah. EGP, kata mereka! Sebab toh kekinian maupun masa depan, pada saat ini adanya di tangan mereka!! Bagi kita yang lebih tua, tinggal memilih, mau mengisi kesenjangan generasi, atau mau tergilas jalannya roda baja sejarah... Wasalam. === - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Kenapa nama jaringannya tidak diganti menjadi Jaringan Cokin Muda ? Apakah mungkin baru ngeh setelah ada yang kasih tahu cokin = c + ok + in - a ? seperti bahasa prokem = pr + ok + em - an Malas dah yang beginian. Yongde
Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
Setahu saya yang di UI itu dah lama, kalo gak salah dengar di awal ato pertengahan tahun 80-an dah ada Sastra Cina. Salah satu buktinya, penyanyi tahun 80-an Chistine Pandjaitan kan lulusan Sastra Cina UI. Prasaan waktu kuliah UI tahun 90-an, sering bangat terdengar Sastra Cina, walo gw kuliah di Fakultas Teknik. --- On Fri, 10/23/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 23, 2009, 11:04 PM Oh kalau gitu di unpad sebelum g30s itu adalah jurusan bahasa tionghoa, bukan sastra. Terus yg dibuka kembali diawal 80an itu tetap jurusan bahasa atau sdh berubah menjadi sastra? Satuhal lagi, jurusan sastra cina di Ui itu sejak kapan berdirinya? Sebelum atau sesudah orba? Kalau sebelum nama awalnya apa? Ada yg tahu? Saya kok samar2 ingat ada jurusan sinologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: liang u lian...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 18:55:19 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam. Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering mengajak saya berbahasa Mandarin. Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya. Sekedar tambahan informasi. Kiongchiu Liang U From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 + To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak pernah jadi tionghoa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu. Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'. Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa. Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah japri. OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro... Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak pernah menjadi tokoh terkenal. Tak seterkenal onghokham misalnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:16:53 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Maaf kalau saya salah tangkap konteks Zhou-heng. Mungkin karena jelas-jelas terbawa-bawa kata
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Sdr Jakson, rupanya persoalan anda adalah anda kurang gaul. Anda hanya akrab dng dunia sekeliling anda. Setiap kelompok mempunyai kebiasaan sendiri2, jika anda di jkt dan sekitarnya, jika anda hanya bergaul dng angkatan muda kelahiran orde baru, ya semua persis spt yg anda katakan: pakai kata cina. Jika anda di jawa tengah, istilah cina jelas kalah populer dng istilah cino. Lahirlah cino solo, cino medan dsb. Jika anda gaul dng generasi tua, mereka lancar menggunakan istilah tionghoa medan tionghoa palembang dst. Jika anda ketemu totok, mereka lebih suka pakai zhongguo ren(dulu) dan hua ren(sekarang), maka lahir sebutan semarang huaren, jakarta huaren dsb. Di zaman orde baru, sebagian orang tionghoa yg tak ingin pakai kata cina tapi tak dimungkinkan pakai istilah tionghoa, ya terpaksa meminjam istilah inggris : chinese. Maka ada chinese malay, chinese luar pulau dsb. Jadi dari segi praktek berbahasa, semua istilah itu bisa dipakai dng luwes, tak ada yg aneh. Memang makin lama istilah cina semakin banyak dipakai, istilah tionghoa hampir dilupakan. Ini semua bukan terjadi secara alamiah, tapi by design, dipaksakan oleh penguasaselama 35 tahun! Jika tak ada orde baru, saya jamin anda sekarang akan merasa asing mendengar istilah cina medan, sastra cina, cerita silat cina dll. Begitu juga, di kemudian hari, jika trend penggunaan tionghoa di mass media dan forum resmi semakin sering. Generasi yg lahir di kemudian hari pasti akan merasa aneh mendengar orang ber cina2. Semua kebiasaan berbahasa memang terkondisikan, Kita harus sadar, semua yg sudah terbiasa bukan berarti memang sudah begitu seharusnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«--- nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: a...@cbn.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u lian...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Wuih generalisasi banget. Banyak kok yg ditanya cina mana jawab tenglang or tionghoa mana. Btw cape banget yah. Udah dijelasin secara sejarah ga nerima, secara sospol juga ga percaya, mungkin cara preman pasar yg paling pas tp kok malah ngambek yah. Plz deh jurus g mau dipanggil cina lo mau apa disimpan. Ga cocok dipake disini. Iya kalo cuma g mau dipanggil cina masih bisa sedikit diterima karena minta dipanggil cina, nah klo jurus pemungkasnya g mau manggil lo cina mau apa. Enaknya diapain yah? Paling simple kalo cina ma tionghoa sama aja yah kenapa juga LPKB n Orde baru mati2 maksa suruh ganti jd kata cina??? Ada yg bisa jawab -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«--- nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: a...@cbn.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u lian...@yahoo.com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Sabar Mas Agoeng, maklumilah kalau masih ada yang bersikap seperti itu, sebagaimana diketahui bahwa cukup lama ( tiga puluhan tahun ) doktrin cina ini diterapkan, jadi untuk memulihkannya juga membutuhkan waktu yang lama pula, tidak bisa seperti membalikkan tangan. From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, October 24, 2009 4:27:15 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Wuih generalisasi banget. Banyak kok yg ditanya cina mana jawab tenglang or tionghoa mana. Btw cape banget yah. Udah dijelasin secara sejarah ga nerima, secara sospol juga ga percaya, mungkin cara preman pasar yg paling pas tp kok malah ngambek yah. Plz deh jurus g mau dipanggil cina lo mau apa disimpan. Ga cocok dipake disini. Iya kalo cuma g mau dipanggil cina masih bisa sedikit diterima karena minta dipanggil cina, nah klo jurus pemungkasnya g mau manggil lo cina mau apa. Enaknya diapain yah? Paling simple kalo cina ma tionghoa sama aja yah kenapa juga LPKB n Orde baru mati2 maksa suruh ganti jd kata cina??? Ada yg bisa jawab??? ? From: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«-- - nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: a...@cbn.net. id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 + To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: liang u lian...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan
Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad.
Kalau tahun 80an belumlah termasuk lama. maksud pertanyaan saya adalah: adakah dia sudah berdiri sebelum orde baru? Jika ya pakai nama apa gerangan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Nasir Tan hitaci2...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 02:26:47 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. Setahu saya yang di UI itu dah lama, kalo gak salah dengar di awal ato pertengahan tahun 80-an dah ada Sastra Cina. Salah satu buktinya, penyanyi tahun 80-an Chistine Pandjaitan kan lulusan Sastra Cina UI. Prasaan waktu kuliah UI tahun 90-an, sering bangat terdengar Sastra Cina, walo gw kuliah di Fakultas Teknik. --- On Fri, 10/23/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 23, 2009, 11:04 PM Oh kalau gitu di unpad sebelum g30s itu adalah jurusan bahasa tionghoa, bukan sastra. Terus yg dibuka kembali diawal 80an itu tetap jurusan bahasa atau sdh berubah menjadi sastra? Satuhal lagi, jurusan sastra cina di Ui itu sejak kapan berdirinya? Sebelum atau sesudah orba? Kalau sebelum nama awalnya apa? Ada yg tahu? Saya kok samar2 ingat ada jurusan sinologi. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: liang u lian...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 18:55:19 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Jurusan sastera Tionghoa Unpad. Maaf boleh ralat sedikit, fakultas sastera Unpad membuka program bahasa Tionghoa sebelum Peristiwa 30 September, pengajarnya waktu itu baru dua orang Ny. Dr. Ong Ping Hok, dan seorang lagipun Ny. Dr. dosen ITB yang saya lupa namanya. Saya tidak belajar di situ, sebab saya memilih bahasa Jepang. Suatu ketika seorang mahasiswa jurusan Tionghoa membawa kertas ujiannya bertanya pada Tan Tian Ie, penari juara Serampang 12 seluruh Indonesia, bertanya seharusnya menjawabnya, Tan Tian Ie memanggil saya, kami sekelas di jurusan bahasa Jepang, dan menanyakan pada saya, saya tertegun, ada soal yang menyuruh mahasiswa melihat Hanzi lalu mengisi Hanyu Pinyinnya bersama nadanya!!! Saya bingung sebab tak pernah kita belajar bahasa Tionghoa harus tahu nadanya, Tan Tian Ie juga bilang begitu. Sejak itulah saya baru tahu, bahwa dalam bahasa Tionghoa jangan mengabaikan nada, sebab arti bisa salah. Kesan ini sangat mendalam. Seorang Jepang dosen bahasa Jepang bisa berbicara Mandarin, ia sering mengajak saya berbahasa Mandarin. Jurusan itu merana setelah G-30S dan akhirnya kabarnya dibubarkan. Baru kemudian dibuka kembali, dengan serba minim karena belajar bahasa Tionghoa tapi diluar kampus bahasanya di larang, termasuk hurufnya. Sekedar tambahan informasi. Kiongchiu Liang U From: zho...@yahoo. com zho...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, October 24, 2009 3:58:58 AM Subject: Fw: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 19:56:59 + To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.id Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Yg ada adalah jurusan sastra cina di UI terlebih dahulu. Unpad baru membuka jurusan ini belakangan,di tahun 70an, dan otomatis langsung pakai cina, tak pernah jadi tionghoa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:49:26 +0700 To: zho...@yahoo. com Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Saya juga kenal Ong Hok Ham sejak jaman Manikebu. Tetapi saya kecewa ketika di jaman Orde Baru babak akhir dia malahan dekat sama Golkar. Dan tulisannya yang muncul di media juga sangat 'soft'. Soal penulisan Mely yang hanya muncul di kampus, justru menteri-menteri pendidikan jaman itu, seperti Daud Jusuf yang CSIS dan Nugroho Notosusanto yang tentara, mereka rajin 'memelototi' karya-karya tulis di lingkungan perguruan tinggi. Contoh ketatnya 'pelototan' mereka itu antara lain justru di UI yang nomor satu muncul istilah Jurusan Sastra Cina, ketika di universitas lain, kalau tidak salah Unpad misalnya, istilahnya masih Jurusan Sastra Tionghoa. Maaf, tadi itu saya tidak tahu (tidak sadar) bahwa e-mail Zhou-heng adalah japri. OK, sekarang mau tidur dulu nih! Good night, bro... Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 2:35 AM Subject: Re: Tiarap (Re: Komunis (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Di lingkup akademis, mely memang mengkritisi, tapi sebenarnya tulisannya yg mengkritik penguasa tak pernah beredar di massmedia, makanya dia juga tak
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Soal bagaimana penampilan posting di milis ini, tanya sama yahoo!groups sana donk!! Emangnya antum bisa ya ngatur bagaimana penampilan posting antum sendiri? Kalo bisa, ane mau belajar nih, gimana caranya! Yang antum bilang font biasa, font beda, warna beda, itu apa sih? Yang antum maksud balik ke standart (standard 'ngkali ya?), itu apa sih? Terus, soal beginian antum omongin, apa kegunaannya sih? Apa kagak ada materi diskusi budaya tionghoa yang lebih penting daripada pepesan kosong ini? Wasalam. = - Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 2:58 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Heran, kenapa yah disaat yg laen pake font biasa tp ente fontnya n warnanya beda sendiri??? Plz balik ke standart donk. From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina)
- Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Ah, bukan begini yang namanya diskusi! Saya juga tidak kenal para tokoh itu. Jadi semua juga tau itu maksudnya apa? Apa koruptor? Apa maling? Apa tukang culik? Apa jay hoa cat? Kalau semua juga tau itu termasuk polisi juga sudah tahu, kenapa mereka belum ditangkap? Lagian kenapa kirim e-mail-nya japri ya? Wasalam. = - Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana, btw pengisi buku itu pun ada yg protes dipanggil cina kok. Bukan begitu om suma??? From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 15:21:22 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Tepat sekali pengelompokan menurut jaman yang dikemukakan Zhou-heng ini. Memang tiap generasi mempunyai paradigmanya sendiri, yang kontekstual sesuai dengan jamannya. Bahwa generasi muda tionghoa jaman bebas sekarang ini berparadigma cokin so what, itu bukan kata saya, yang sudah generasi tua dan bukan tionghoa pula. Melainkan kata tokoh-tokoh ketionghoaan dalam suatu forum ketionghoaan lintas generasi dan lintas etnis. Memang di forum mana saja, tentang topik apa saja dan kapan saja, selalu akan ada generation gap. Namun menjadi tugas tokoh yang tua, lebih daripada mereka yang muda, untuk senantiasa mencoba memahami kesenjangan itu. Di forum ketionghoaan kemarin itu, legowo-nya tokoh yang tua untuk memahami paradigma jaman yang dianut generasi muda nampak jelas. Karena sejatinya bagi mereka nampak jelas pula apa maunya generasi muda tionghoa. Sebetulnya idak usah jauh-jauh ke forum ketionghoaan kemarin, atau forum ketionghoaan lainnya. Lihat saja di milis ini. Bagi saya yang relatif lebih tua, apa maunya mereka yang muda-muda nampak jelas koq! Kalau ngomongnya A, ternyata dia anak muda yang rasional dan kontekstual sesuai kemutakhiran jaman sekarang. Kalau ngomongnya B, ternyata dia generasi yang lebih tua yang nada bicaranya 'maksa', ingin abadinya paradigma jaman lalunya. Wasalam. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Mungkin yang Agoeng maksudkan mendapatkan Dao sebagai level tertinggi pencapaian ? Sayangnya mendapatkan Dao bukanlah tujuan paling akhir yang bisa dicapai dalam Dao. Lagipula terminologi mendapatkan Dao seringkali dijadikan promosi oleh banyak guru-guru aliran baru yang banyak bermunculan sepanjang masa. Misalnya mulai dari Zhang Jiao yang memimpin pemberontakan sampai dengan masa modern ini. Semua mengklaim telah mendapatkan Dao untuk jualan. Sayang sekali kalau benar-benar mendalami Dao maka pencapaian setingkat sebelum terakhir justru MELEPASKAN DAO, kalau mau dibagi per tingkat, level MENDAPATKAN DAO tidak ada separuh tingkatannya dari MELEPASKAN DAO. Numpang tanya, ada tidak guru-guru aliran baru yang mengklaim telah melepaskan Dao/Pencerahan ? semuanya klaim telah mencapai pencerahan/Dao Moga-moga bocoran yang saya ketik tidak dijadikan bahan promosi baru. Kalau benar dijadikan bahan promosi, maka saya telah membuat potensi timbulkan hal-hal buruk di masa depan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina
Mantap! Kita renungkan bersama dengan tenang. Pelajari sejarah timbulnya kata Tionghoa, yang bukan berasal dari bangsa lain, dan tak pernah digunakan untuk merendahkan. Pemerintah RI yang ramah terhadap negara Tiongkok menggunakan kata ini. Yang masih mengenang masa Suharto, dimana kata cina mulai digunakan resmi, perhatikanlah konnotasinya. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@... Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata
Cina-Net, BidaraTionghoa (Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)))
Jelas-jelas generasi muda tionghoa tidak mempersoalkan anti kata cina atau anti kata tionghoa. Mereka hanya tidak ingin mendikotomikannya, serta tidak usah dipaksakan karena penggunaan cina dan tionghoa itu tergantung konteksnya. Jadi untuk apa bolak-balik untukkesekian kalinya ke budaya-cina atau cina-net terus? Sama juga bolak-balik lagi ke petai-tionghoa atau bidara-tionghoa atau petionghoaan. Tidak ada ujungnya. Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 3:54 PM Subject: Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda! No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
MaunyaYahoo!Groups (Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina))
- Original Message - From: zho...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh ; budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 5:48 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) email umum nyasar ke japri, sekarang sering - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kira-kira Zhou-heng tahu apa tidak, apa sebabnya begitu? Apa itulah salah satu dari hak prerogatif milik yahoo!groups? Barangkali bisa tolong jelaskan soal jenis dan warna font yang muncul di milis ini, yang dipersoalkan Agoeng lauwtee itu... Wasalam. == - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh ; budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 5:48 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Mengenai email umum nyasar ke japri, sekarang sering terjadi. Kita biasa membalas surat pakai cara reply, ternyata yg muncul ada yg alamat millis, ada yg alamat japri. Sekarang saya membiasakan pakai mode reply all. Alamat Yg muncul ke dua2nya. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
[budaya_tionghua] Re: Biarkan anjing menggonggong.........
Agoeng: Paling simple kalo cina ma tionghoa sama aja yah kenapa juga LPKB n Orde baru mati2 maksa suruh ganti jd kata cina??? Ada yg bisa jawab Saya: mungkin banyak generasi muda pasca Suharto yang tak tahu apa apa, jadi silakan diterangkan lagi. Siapakah yang paling berkepentingan menggunakan kata cina? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Wuih generalisasi banget. Banyak kok yg ditanya cina mana jawab tenglang or tionghoa mana. Btw cape banget yah. Udah dijelasin secara sejarah ga nerima, secara sospol juga ga percaya, mungkin cara preman pasar yg paling pas tp kok malah ngambek yah. Plz deh jurus g mau dipanggil cina lo mau apa disimpan. Ga cocok dipake disini. Iya kalo cuma g mau dipanggil cina masih bisa sedikit diterima karena minta dipanggil cina, nah klo jurus pemungkasnya g mau manggil lo cina mau apa. Enaknya diapain yah? Paling simple kalo cina ma tionghoa sama aja yah kenapa juga LPKB n Orde baru mati2 maksa suruh ganti jd kata cina??? Ada yg bisa jawab -Original Message- From: jackson_ya...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«--- nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: a...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u lian...@... Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina)
Mengenai email umum nyasar ke japri, sekarang sering terjadi. Kita biasa membalas surat pakai cara reply, ternyata yg muncul ada yg alamat millis, ada yg alamat japri. Sekarang saya membiasakan pakai mode reply all. Alamat Yg muncul ke dua2nya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 17:42:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) - Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Ah, bukan begini yang namanya diskusi! Saya juga tidak kenal para tokoh itu. Jadi semua juga tau itu maksudnya apa? Apa koruptor? Apa maling? Apa tukang culik? Apa jay hoa cat? Kalau semua juga tau itu termasuk polisi juga sudah tahu, kenapa mereka belum ditangkap? Lagian kenapa kirim e-mail-nya japri ya? Wasalam. = - Original Message - From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana, btw pengisi buku itu pun ada yg protes dipanggil cina kok. Bukan begitu om suma??? From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 15:21:22 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Tepat sekali pengelompokan menurut jaman yang dikemukakan Zhou-heng ini. Memang tiap generasi mempunyai paradigmanya sendiri, yang kontekstual sesuai dengan jamannya. Bahwa generasi muda tionghoa jaman bebas sekarang ini berparadigma cokin so what, itu bukan kata saya, yang sudah generasi tua dan bukan tionghoa pula. Melainkan kata tokoh-tokoh ketionghoaan dalam suatu forum ketionghoaan lintas generasi dan lintas etnis. Memang di forum mana saja, tentang topik apa saja dan kapan saja, selalu akan ada generation gap. Namun menjadi tugas tokoh yang tua, lebih daripada mereka yang muda, untuk senantiasa mencoba memahami kesenjangan itu. Di forum ketionghoaan kemarin itu, legowo-nya tokoh yang tua untuk memahami paradigma jaman yang dianut generasi muda nampak jelas. Karena sejatinya bagi mereka nampak jelas pula apa maunya generasi muda tionghoa. Sebetulnya idak usah jauh-jauh ke forum ketionghoaan kemarin, atau forum ketionghoaan lainnya. Lihat saja di milis ini. Bagi saya yang relatif lebih tua, apa maunya mereka yang muda-muda nampak jelas koq! Kalau ngomongnya A, ternyata dia anak muda yang rasional dan kontekstual sesuai kemutakhiran jaman sekarang. Kalau ngomongnya B, ternyata dia generasi yang lebih tua yang nada bicaranya 'maksa', ingin abadinya paradigma jaman lalunya. Wasalam.
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Begini saja: Di sebuah desa terpencil di afrika sana masih ada suku pemakan manusia, lalu datang orang luar yg menunjukkan kesalahan mereka. Mereka lantas menantang si pendatang: coba hitung, di desa ini berapa yg punya kebiasaan makan manusia mana yg tdk? Yg mayoritas berarti benar! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:03:21 To: zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Hahaha ga berani dia. Alasan aja. Benar / salah standartnya apa? Standar benar adalah hasil kesepakatan orang banyak yang menyatakan bahwa benar itu benar. Kalau ibu anda anggap anda anak terganteng sedunia tapi orang2 se kelurahan bilang anda jelek. Menurut anda mana yang benar? Anda jelek / ganteng. Di tantangin survei ga berani dia Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:42:13 To: jackson_ya...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Aduh anak yg satu ini! Kebenaran bahasa kok harus ditentukan oleh jumlah pemakainya! Hahaha, kalau pakai cara berpikir ini, barangkali kita juga harus menyatakan: ajaran Islam paling tepat untuk bangsa Indonesia, karena jumlah pemeluknya jelas lebih banyak daripada pemeluk agama lain! Mau buktikan pakai sensus? Ah, Nyerah deh! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:26:07 To: zho...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. saudara mungkin perlu bergaul dengan yang lebih muda. Biasanya kalau kebanyakan bergaul dengan orang tua hanya pintar di teori dan nasehat. Pada praktik nya mereka tidak berani mempraktekan dengan alasan sudah tua. Kalau begitu kita ber 2 buat survei langsung kelapangan. Banyak mana yg pakai kata cina atau tionghoa. Daripada banyak omong ga jelas mending buktiin Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 09:34:34 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Sdr Jakson, rupanya persoalan anda adalah anda kurang gaul. Anda hanya akrab dng dunia sekeliling anda. Setiap kelompok mempunyai kebiasaan sendiri2, jika anda di jkt dan sekitarnya, jika anda hanya bergaul dng angkatan muda kelahiran orde baru, ya semua persis spt yg anda katakan: pakai kata cina. Jika anda di jawa tengah, istilah cina jelas kalah populer dng istilah cino. Lahirlah cino solo, cino medan dsb. Jika anda gaul dng generasi tua, mereka lancar menggunakan istilah tionghoa medan tionghoa palembang dst. Jika anda ketemu totok, mereka lebih suka pakai zhongguo ren(dulu) dan hua ren(sekarang), maka lahir sebutan semarang huaren, jakarta huaren dsb. Di zaman orde baru, sebagian orang tionghoa yg tak ingin pakai kata cina tapi tak dimungkinkan pakai istilah tionghoa, ya terpaksa meminjam istilah inggris : chinese. Maka ada chinese malay, chinese luar pulau dsb. Jadi dari segi praktek berbahasa, semua istilah itu bisa dipakai dng luwes, tak ada yg aneh. Memang makin lama istilah cina semakin banyak dipakai, istilah tionghoa hampir dilupakan. Ini semua bukan terjadi secara alamiah, tapi by design, dipaksakan oleh penguasaselama 35 tahun! Jika tak ada orde baru, saya jamin anda sekarang akan merasa asing mendengar istilah cina medan, sastra cina, cerita silat cina dll. Begitu juga, di kemudian hari, jika trend penggunaan tionghoa di mass media dan forum resmi semakin sering. Generasi yg lahir di kemudian hari pasti akan merasa aneh mendengar orang ber cina2. Semua kebiasaan berbahasa memang terkondisikan, Kita harus sadar, semua yg sudah terbiasa bukan berarti memang sudah begitu seharusnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«--- nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: a...@cbn.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di
Re: Cina-Net, BidaraTionghoa (Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)))
Yakinlah, pasti akan ada ujungnya. Bahasa Indonesia yg baik dan benar akan terus mengupayakan konsistensi istilah, bhs yg baik adalah bhs yg tertib dan jernih, tdk semerawut spt sekarang ini, menunjuk ke obyek yg sama kok begitu banyak pakai istilah. cina, china dan tionghoa bisa muncul bersamaan dlm satu surat kabar, padahal yg dituju sama. Ini jelas bhs capcay yg tdk sehat! Ini adalah masa peralihan, percayalah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:02:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Cina-Net, BidaraTionghoa (Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))) Jelas-jelas generasi muda tionghoa tidak mempersoalkan anti kata cina atau anti kata tionghoa. Mereka hanya tidak ingin mendikotomikannya, serta tidak usah dipaksakan karena penggunaan cina dan tionghoa itu tergantung konteksnya. Jadi untuk apa bolak-balik untukkesekian kalinya ke budaya-cina atau cina-net terus? Sama juga bolak-balik lagi ke petai-tionghoa atau bidara-tionghoa atau petionghoaan. Tidak ada ujungnya. Wasalam. = - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 3:54 PM Subject: Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda!
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
- Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya?) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung-jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) -- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah?
Tenang, Bang... Sebagai yang bukan Tionghoa, saya tidak merasa perayaan tersebut mengganggu ketertiban umum. Menurut saya wajar-wajar saja kok. Lagipula, sehari-hari daerah Kota dan Mangga Besar juga macet. Memangnya ada bedanya? :P Terimakasih buat jawaban rekan-rekan lain. Maafkan juga, ternyata saya salah menulis subyeknya.. seharusnya Fat Cu Kung Bio.. bukan Fat Cun Kung Bio... Salam dari Kuta Narpati W.A. Pradana a.k.a Kunderemp 2009/10/19 agoeng_...@yahoo.com Ada yg mengganggu saya pas baca berita di detik. Yaitu judulnya perayaan fat cu kung bikin macet kota n mabes. Kok seakan2 image yg timbul dari judul itu perayaan kmrn menganggu ketertiban umum. Seperti org pesta sunatan n kawin yg juga bikin macet jalan. -- *From: * Vheru Prayitno pvh...@yahoo.co.id *Date: *Sun, 18 Oct 2009 19:54:07 -0700 (PDT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Fat cu kung Bio itu tempat sembahyang sama dengan Klenteng dimana yang menjadi tuan rumah Dewa Fat Cu Kung. Di Fat Cu kung Bio juga ada Dewa Hok Tik Cengsin,Hian Tian Siang Tee dan dewa2 yang lain. Kemarin ada perayaan She jit Dewa fat Cu Kung dengan Acara Kirab Gotong Toa pekong keliling China Twon di Jakarta, Minggu 18 Oktobert 2009 Salam vheru Fat Cu Kung Bio --- Pada *Ming, 18/10/09, Narpati Pradana kunder...@gmail.com* menulis: Dari: Narpati Pradana kunder...@gmail.com Judul: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 10:28 PM Tanya dong.. Pagi ini saya baru buka DetikNews lagi. Kemarin di Semarang dan Mangga Besar, ada perayaan Fat Cun Kung Bio. Ada yang bisa menjelaskan? (daripada ngobrolin Cina vs Tionghoa :P) Salam dari Bali, Narpati W. A. Pradana -- -
Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Terlalu jauh, SASARAN luput... terlalu DEKET SASARAN gak sampe pas SASARAN...sasaran pun HILANG!:-) salam, tda a...@cbn.net.id: Dao yang bisa dipegang bukanlah Dao yang sebenarnya. Dao yang bisa dijelaskan bukanlah Dao yang sebenarnya. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ti...@peter.petra.ac.id Date: Sat, 24 Oct 2009 12:04:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; Kawaii_no_Shogetsufenghuan...@hotmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? DAO yang dipegang bukanlah DAO. Berpegang pada DAO yang lemah lembut, tidakla lemah lembut... berpegang DAO yang keras, bukan kekerasan DAO yang mencerahkan ukanlah DAO... DAO is DAO:-) salam, tda Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@hotmail.com: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde Dear Sir/madam, Although you might be apprehensive about my email as we have not met before i am Mr. Patrick Chan Executive Director of the Hang Sang Bank Ltd,Hong Kong. An Iraqi named (Farouk Baseem), a businessman made a numbered fixed Deposit valued at Twelve million Five Hundred Thousand United States Dollars Only in my branch. Upon maturity several notice was sent to him, we later Found out that farouk baseem and his family had been killed during the war In bomb blast that hit there home at Mukaradeeb where his personal oil well was. We later discovered that Farouk Baseem did not declare any next of kin in his Official papers including the paper work of his bank deposit, my proposal is To put you as next of kin, should you be interested in executing this with me;Indicate your interest; mail me at my personal E-mail: patrick_chan_khn0...@live.com Sincerely, Patrick chan
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Harus dipertegas: Saya tak pernah dikarantina! Pak ABS jangan asal ngomong! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:41:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya?) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung-jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) -- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal.
Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Tul sekali mendapatkan tao bukan yg tertinggi karena masih didalam yah, udah ga didalam tao( thay cik???) baru yg tertinggi. Btw yg tertinggi pun bukan tertinggi karena berarti ada yg terendah, jd makin bingung deh. -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:43:58 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Mungkin yang Agoeng maksudkan mendapatkan Dao sebagai level tertinggi pencapaian ? Sayangnya mendapatkan Dao bukanlah tujuan paling akhir yang bisa dicapai dalam Dao. Lagipula terminologi mendapatkan Dao seringkali dijadikan promosi oleh banyak guru-guru aliran baru yang banyak bermunculan sepanjang masa. Misalnya mulai dari Zhang Jiao yang memimpin pemberontakan sampai dengan masa modern ini. Semua mengklaim telah mendapatkan Dao untuk jualan. Sayang sekali kalau benar-benar mendalami Dao maka pencapaian setingkat sebelum terakhir justru MELEPASKAN DAO, kalau mau dibagi per tingkat, level MENDAPATKAN DAO tidak ada separuh tingkatannya dari MELEPASKAN DAO. Numpang tanya, ada tidak guru-guru aliran baru yang mengklaim telah melepaskan Dao/Pencerahan ? semuanya klaim telah mencapai pencerahan/Dao Moga-moga bocoran yang saya ketik tidak dijadikan bahan promosi baru. Kalau benar dijadikan bahan promosi, maka saya telah membuat potensi timbulkan hal-hal buruk di masa depan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
[budaya_tionghua] Hin An Hwe Kwan
Minggu lalu ada pertemuan Hin An sedunia yg ke5 di hotel Borobudur Jakarta, ada barangkali anggota milis ini yg hadir? bisa cerita sedikit program sosialnya apa saja. Ketua atau sekjen Hin An Indonesia kalau tdk salah she LIEM, ada yg tahu nama lengkapnya? sojah wushu, Koay Hiap
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Pak Abs tak usah membesar2kan kata Cabo untuk membela cara berdiskusi yg tidak sehat! Apa itu cara diskusi yg tak sehat? Banyak, salah satu yg menonjol dari orang2 yg pro istilah cina adalah: 1. tidak berani menanggapi point to the point setiap argument yg dikemukakan, selalu menghindari point2 kritis, bila perlu dng permainan kata: dendam sejarahlah, bosanlah... Semuanya tdk menjawab subtansi pertanyaan. 2. tidak mau menyelesaikan perdebatan thd satu argument dng tuntas, jika sudah kepepet menghindar, diam untuk sementara. Tapi di lain kesempatan muncul lagi dng celetukan yg sama! Apa ini tdk menjengkelkan? Apa kita harus mengulang2 sanggahan yg sama? Contoh yg masih hangat yakni masalah: kontekstual yg disodorkan pak abs! Dia tak mengiyakan atau membantah pembuktian saya bhw tak ada konstektual obyek dlm pemakaian istilah cina, china dan tionghoa. Yg ada adalah konstektual zaman. Tapi dilain waktu dia bisa kembali lagi dng teori konstektual obyeknya. Hal semacam ini selalu berulang! Menghadapi cara diskusi seperti ini, tidak ada cara lain yg tepat selain dng cara satir . Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:41:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya?) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung-jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) -- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya,
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Jawaban model begini ini sudah bisa diduga. Alih-alih menjawab isi tulisan malah mempertanyakan nama sebenarnya yg tak begitu penting di dunia maya kecuali sedang melakukan transaksi bisnis. Lagipula yg sering dituduh sembunyi ini sejatinya tak pernah gentar menghadapi tulisan di milis dlm bentuk apapun. Lah wong menghadapi orang ngamuk pecah kaca toko dan penjarah beringas yg beraninya cuma keroyokan aja tak pernah mundur kok dibilang pengecut. Gimana sih babe yg satu ini??? :-) Waswisws/als. NB. Maaf email ini nyasar ke japri sampe 2x. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:55:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harus dipertegas: Saya tak pernah dikarantina! Pak ABS jangan asal ngomong! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:41:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya?) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung-jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) -- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal.
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Yg masuk karantina g ama jackson -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:55:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harus dipertegas: Saya tak pernah dikarantina! Pak ABS jangan asal ngomong! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:41:10 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya?) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung-jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. - Original Message - From: a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) -- From: zho...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 + To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal.
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah?
Anda tdk hidup di jakarta sih Bung! Di jakarta, satu titik saja mengalami hambatan, kemacetan bisa menjalar ke mana2. Hari minggu itu saya kebetulan melewati hayamwuruk. Jelas mengalami hal itu. Di hari minggu yg lain saya sering lewat sana, relatif lancar. Anda di bali pasti sdh terbiasa dng hal2 spt itu, setiap ada ulangtahun pura desa, lalu lintas pasti terganggu, apalagi kalau ada itu pembakaran mayat di Ubud, jalan menuju sana macet total. Tapi di Bali yah kita nerima saja, upacara itu kan salah satu daya tarik wisata bali yg mendatangkan deviden. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Narpati Pradana kunder...@gmail.com Date: Sat, 24 Oct 2009 18:45:42 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Tenang, Bang... Sebagai yang bukan Tionghoa, saya tidak merasa perayaan tersebut mengganggu ketertiban umum. Menurut saya wajar-wajar saja kok. Lagipula, sehari-hari daerah Kota dan Mangga Besar juga macet. Memangnya ada bedanya? :P Terimakasih buat jawaban rekan-rekan lain. Maafkan juga, ternyata saya salah menulis subyeknya.. seharusnya Fat Cu Kung Bio.. bukan Fat Cun Kung Bio... Salam dari Kuta Narpati W.A. Pradana a.k.a Kunderemp 2009/10/19 agoeng_...@yahoo.com Ada yg mengganggu saya pas baca berita di detik. Yaitu judulnya perayaan fat cu kung bikin macet kota n mabes. Kok seakan2 image yg timbul dari judul itu perayaan kmrn menganggu ketertiban umum. Seperti org pesta sunatan n kawin yg juga bikin macet jalan. -- *From: * Vheru Prayitno pvh...@yahoo.co.id *Date: *Sun, 18 Oct 2009 19:54:07 -0700 (PDT) *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Fat cu kung Bio itu tempat sembahyang sama dengan Klenteng dimana yang menjadi tuan rumah Dewa Fat Cu Kung. Di Fat Cu kung Bio juga ada Dewa Hok Tik Cengsin,Hian Tian Siang Tee dan dewa2 yang lain. Kemarin ada perayaan She jit Dewa fat Cu Kung dengan Acara Kirab Gotong Toa pekong keliling China Twon di Jakarta, Minggu 18 Oktobert 2009 Salam vheru Fat Cu Kung Bio --- Pada *Ming, 18/10/09, Narpati Pradana kunder...@gmail.com* menulis: Dari: Narpati Pradana kunder...@gmail.com Judul: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 10:28 PM Tanya dong.. Pagi ini saya baru buka DetikNews lagi. Kemarin di Semarang dan Mangga Besar, ada perayaan Fat Cun Kung Bio. Ada yang bisa menjelaskan? (daripada ngobrolin Cina vs Tionghoa :P) Salam dari Bali, Narpati W. A. Pradana -- -
Re: [budaya_tionghua] Hin An Hwe Kwan
Hin an itu apaan yah? -Original Message- From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Date: Sat, 24 Oct 2009 12:16:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Hin An Hwe Kwan Minggu lalu ada pertemuan Hin An sedunia yg ke5 di hotel Borobudur Jakarta, ada barangkali anggota milis ini yg hadir? bisa cerita sedikit program sosialnya apa saja. Ketua atau sekjen Hin An Indonesia kalau tdk salah she LIEM, ada yg tahu nama lengkapnya? sojah wushu, Koay Hiap
[budaya_tionghua] Re: Hin An Hwe Kwan
Kalau tdk salah dulu pernah dibahas dimilis ini, bahwa pada waktu dinasti Song di Hok Kian seputar Pu Tian, pernah dipecah jadi 3 kabupaten, salah satunya Hing Hoa, meskipun skrg kabupaten itu sdh tdk ada, tapi bahasanya terlanjur meluas, bahkan sebagian daerah Hok Jia orangnya masih ngomong bhs Hinghoa, nah mungkin Hin An ini adalah kumpulan orang2 yg memakai bahasa Hinghoa. Dengar2 Judge Bao itu juga orang asal daerah ini. Tolong diperjelas kalau ada yg lebih tahu, krn pengetahuan saya dangkal ttg ini. Sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Hin an itu apaan yah? -Original Message- From: kwaih...@... kwaih...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 12:16:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Hin An Hwe Kwan Minggu lalu ada pertemuan Hin An sedunia yg ke5 di hotel Borobudur Jakarta, ada barangkali anggota milis ini yg hadir? bisa cerita sedikit program sosialnya apa saja. Ketua atau sekjen Hin An Indonesia kalau tdk salah she LIEM, ada yg tahu nama lengkapnya? sojah wushu, Koay Hiap
Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Kalau anda bingung, itu adalah tanda awal anda telah mulai memasuki pintu Tao! Selamat berselancar.. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:56:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Tul sekali mendapatkan tao bukan yg tertinggi karena masih didalam yah, udah ga didalam tao( thay cik???) baru yg tertinggi. Btw yg tertinggi pun bukan tertinggi karena berarti ada yg terendah, jd makin bingung deh. -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:43:58 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Mungkin yang Agoeng maksudkan mendapatkan Dao sebagai level tertinggi pencapaian ? Sayangnya mendapatkan Dao bukanlah tujuan paling akhir yang bisa dicapai dalam Dao. Lagipula terminologi mendapatkan Dao seringkali dijadikan promosi oleh banyak guru-guru aliran baru yang banyak bermunculan sepanjang masa. Misalnya mulai dari Zhang Jiao yang memimpin pemberontakan sampai dengan masa modern ini. Semua mengklaim telah mendapatkan Dao untuk jualan. Sayang sekali kalau benar-benar mendalami Dao maka pencapaian setingkat sebelum terakhir justru MELEPASKAN DAO, kalau mau dibagi per tingkat, level MENDAPATKAN DAO tidak ada separuh tingkatannya dari MELEPASKAN DAO. Numpang tanya, ada tidak guru-guru aliran baru yang mengklaim telah melepaskan Dao/Pencerahan ? semuanya klaim telah mencapai pencerahan/Dao Moga-moga bocoran yang saya ketik tidak dijadikan bahan promosi baru. Kalau benar dijadikan bahan promosi, maka saya telah membuat potensi timbulkan hal-hal buruk di masa depan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@... wrote: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Ah kaga juga lho Ko Fuyen. Istilah cina hanya diterima oleh sekelompok kecil-kerdil anak muda Tionghoa saja kok. Mayoritas kawan-kawan Tionghoa saya ga seneng dgn istilah cina. Tapi mereka tidak menguasai akses media. Jadi suara/sikap mereka sering dicatut dipelintir2. Setau saya, kawan-kawan kita yg seneng dgn istilah cina kan cuma Jaringan Tionghoa Muda saja. Seperti si Alex Jerry, Ivan Wibowo, Christoper, Christine Susanna Tjin and CSIS genk itu saja. Mereka ga punya basis massa Tionghoa. Sebagian besar kecuali Christine Tjin itu anak-anak alumni PMKRI. Basis massa-nya ambon katolik. Tapi sedikit pun mereka tidak mengakar di anak-anak muda Tionghoa. Kenal mereka pun kagak. Baiknya, anak-anak ini punya akses media. Mereka dididikan Harry Tjan Silalahi. Teman diskusinya Mari ELkapangestu. Jadi hebat. Sedangkan teman-teman Tionghoa saya rata-rata anak muda biasa saja. Tidak akses politik pula. Jadi kurang didenger. Tapi jumlah mereka banyak sekali. Selain anak-anak CSIS itu, suer saya gak pernah ketemu anak-anak Tionghoa yg suka dengan istilah cina. ABS bukan Tionghoa, tentu saja ga demen dengan istilah tionghoa. --- Pada Sab, 24/10/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com menulis: Dari: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Judul: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 5:34 AM Sdr Jakson, rupanya persoalan anda adalah anda kurang gaul. Anda hanya akrab dng dunia sekeliling anda. Setiap kelompok mempunyai kebiasaan sendiri2, jika anda di jkt dan sekitarnya, jika anda hanya bergaul dng angkatan muda kelahiran orde baru, ya semua persis spt yg anda katakan: pakai kata cina. Jika anda di jawa tengah, istilah cina jelas kalah populer dng istilah cino. Lahirlah cino solo, cino medan dsb. Jika anda gaul dng generasi tua, mereka lancar menggunakan istilah tionghoa medan tionghoa palembang dst. Jika anda ketemu totok, mereka lebih suka pakai zhongguo ren(dulu) dan hua ren(sekarang) , maka lahir sebutan semarang huaren, jakarta huaren dsb. Di zaman orde baru, sebagian orang tionghoa yg tak ingin pakai kata cina tapi tak dimungkinkan pakai istilah tionghoa, ya terpaksa meminjam istilah inggris : chinese. Maka ada chinese malay, chinese luar pulau dsb. Jadi dari segi praktek berbahasa, semua istilah itu bisa dipakai dng luwes, tak ada yg aneh. Memang makin lama istilah cina semakin banyak dipakai, istilah tionghoa hampir dilupakan. Ini semua bukan terjadi secara alamiah, tapi by design, dipaksakan oleh penguasaselama 35 tahun! Jika tak ada orde baru, saya jamin anda sekarang akan merasa asing mendengar istilah cina medan, sastra cina, cerita silat cina dll. Begitu juga, di kemudian hari, jika trend penggunaan tionghoa di mass media dan forum resmi semakin sering. Generasi yg lahir di kemudian hari pasti akan merasa aneh mendengar orang ber cina2. Semua kebiasaan berbahasa memang terkondisikan, Kita harus sadar, semua yg sudah terbiasa bukan berarti memang sudah begitu seharusnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada yang bilang tionghoa medan.«-- - nih contoh pembicaraan sesama cina. Saya ingin tahu kamu kalau diposisi ini sebut tionghoa atau cina?Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: a...@cbn.net. id Date: Sat, 24 Oct 2009 03:53:57 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-)Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: liang u lian...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 -0700 (PDT)To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
HA HA HAbelum tau dia koh ALS --- Pada Sab, 24/10/09, a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id menulis: Dari: a...@cbn.net.id a...@cbn.net.id Judul: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 8:26 AM Jawaban model begini ini sudah bisa diduga. Alih-alih menjawab isi tulisan malah mempertanyakan nama sebenarnya yg tak begitu penting di dunia maya kecuali sedang melakukan transaksi bisnis. Lagipula yg sering dituduh sembunyi ini sejatinya tak pernah gentar menghadapi tulisan di milis dlm bentuk apapun. Lah wong menghadapi orang ngamuk pecah kaca toko dan penjarah beringas yg beraninya cuma keroyokan aja tak pernah mundur kok dibilang pengecut. Gimana sih babe yg satu ini??? :-) Waswisws/ als. NB. Maaf email ini nyasar ke japri sampe 2x.Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:55:22 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) Harus dipertegas: Saya tak pernah dikarantina! Pak ABS jangan asal ngomong! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 18:41:10 +0700To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) - Original Message - From: a...@cbn.net. id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kalau cuma cerita sejarah soal ini, saya juga sudah beberapa kali menceritakan sejarahnya yang sebenarnya di Indonesia. Terlihatlah rupanya Als-heng (siapa sih identitasnya? ) juga tidak runut mengikuti diskusi! Makanya jangan hanya rajin kuliahin orang tentang cara merunut diskusi, kalau sendirinya juga tidak runut. Saya tidak pernah bilang lempar batu sembunyi tangan di milis ini, saya hanya sering bilang lempar posting sembunyi identitas kepada orang yang sering lempar posting pedas tapi menyembunyikan identitasnya, atau mempunyai banyak identitas samaran. Menyembunyikan identitas tidak dilarang di milis ini, tetapi dalam konteks materi posting-nya bisa terlihat bahwa si sembunyi identitas itu pengecut yang hanya berani lempar issue provokasi namun tidak berani bertanggung- jawab dengan kejelasan identitasnya. Soal dikarantina karena menyebut kulit badak, semua juga bisa mengerti bahwa kalau hanya menyebut kulit badak saja tidak akan lah seseorang di karantina. Moderator bukanlah sebengis itu. Melainkan kata kulit badak itu adalah puncak akumulasi dari sederetan lontaran kata-kata yang pantas dikenai karantina, termasuk cabo dalam deretan akumulasinya itu. Wasalam. = = == - Original Message - From: a...@cbn.net. id To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:00 PM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan?? ? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) - - - - -- From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 24 Oct 2009
[budaya_tionghua] angkat golok
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Bung ALS, harap maklum ABS locianpwee ini adalah bekas pangcu MS-Cersil, jadi istilah angkat golok itu sdh lasim kita pakai di milis percersilan. Saya pribadi lebih senang kalau moderator di milis BT ini juga bikin ketegasan2 seperti di milis MS-cersil, a.l: 1. posting cuma satu kalimat, penggal saja pakai golok. 2. iklan yg tdk ada hubungan dg BT ,pengal saja. 3. yg tdk sesuai misi BT , penggal juga. Nah tentang misi ini bila perlu ditinjau kembali, apalagi kan sekarang ada tandingannya yaitu milis BUDAYA CINA, bila perlu pengal juga yg menjagokan istilah cina dlm kontek yg salah, kecuali kalau milis ini punya misi mau memperjuangkan istilah cina. sehingga dg demikian yg hobby istilah cina bisa pindah ke milis Budaya Cina. Tentang nama samaran tetap dibebaskan saja spt saya ini, krn politik itu sering kali keji, apalagi sekarang email bisa dipakai sebagai barang bukti di pengadilan.jadi bukan soal pengecut atau ksatria. Sojah wushu, Koay Hiap.
Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Bukan istilahnya yang kasar, tapi intensi waktu menggunakannya. Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan istilah tersebut. Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral. Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang menjelaskan bahwa kata cabo itu awalnya adalah netral. Begitu pun kata CINA. Dan untuk itu, marilah kita luruskan kembali kata-kata itu ke maknanya yang semula, yang netral. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, salah satunya ya lewat milis BT ini, gitchu lhooo ceritanyaaa... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, dan intrusif. Wasalam. = - Original Message - From: a...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 10:53 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya,
Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina
Kalau boleh saya jawab pertanyaan dibawah ini: Boss Jawa Pos , Pak Dahlan Iskan yang kelahiran Magetan memang sangat menghargai Tionghoa , walaupun beliau bukan keturunan Tionghoa. Kalau saya lihat disini bukan hanya Tionghoa yang dibela, tapi sebagai jurnalis dan pemimpin redaksi yang mengepalai penerbitan publikasi JawaPos group yang mempunyai jejaring lebih dari 120 koran dan media cetak lainnya serta puluhan TV (hampir 40 stasiun TV) , beliau selalu berusaha mengimbangi kelompok yang termarjinal. Kelompok Nabil , atau yayasan Nabil. Saya rasa tidak bisa di cap mewakili atau tidak mewakili totok atau tidaknya. Tapi yang pasti yayasan yang didirikan oleh Drs. Eddie Lembong ini mengemban tugas mulia demi mencapai Indonesia yang lebih baik dikemudian hari. Pasalnya Eddie Lembong yang hidupnya sejak muda selalu aktiv berorganisasi, sejak lengser dari ketua umum Perhimpunan INTI ternyata tetap tidak bisa diam melihat situasi Indonesia yang bagi beliau kurang memuaskan . Maka dibuatlah suatu badan yang legitimate untuk menyokong kearah perbaikan itu. Tentunya sangat luas sekali usaha yang harus di lakukan , maka Pak Eddie Lembong , memfokuskan kepada penulisan buku atau riset yang bernilai menyokong keBhinekaan di Indonesia, Salah satunya adalah dengan memberikan award kepada para penulis buku yang mengangkat thema2 itu. Motto dari yayasan Nabil adalah Penyerbukan silang antar budaya. Apakah ini adalah nama lain dari Asimilasi? Tentunya tidak , karena asimilasi sudah terlanjur berkonotasi pemaksaan. Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Yang mendapatkan award tentunya tidak bisa dipastikan sebagai wakili masyarakat Tionghoa, ataupun hanya sekelompok Intelektual yang berbudaya Belanda . Nah antara budaya Belanda dan Totok sudah jelas berbeda , jadi ini juga menjawab sendiri pertanyaan nomor 2 diatas. Kalau dibahas mungkin akan mengambil waktu yang lama. Sebaiknya ikuti saja terus acara2 Nabil award , dan ceramah2 yang diadakan yayasan Nabil . Saya bukan orang Nabil , tapi saya kagum atas usaha2 yang dilakukan kawan2 di yayasan Nabil, terutama Drs. Eddie Lembong dan Nyonya Melly Lembong. semoga bermanfaat. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 younginheart5000 crv...@yahoo.com Pertanyaan ya? + mungkin orang orang kelompok Jawa Pos lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada banyak diantara kita sendiri? + apakah kelompok nabil benar benar memahami budaya Tionghoa? mereka juga mewakili kelompok totok? + apakah yang mendapat award mewakili seluruh masyarakat Tionghoa? atau sekedar kelompok intellektual yang berbudaya belanda? mohon info. terimakasih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, zho...@... wrote: Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry 0…3 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Awalnya, waktu nongol buku COKIN, SO WHAT GITCHU LHOH itu gue sempet berkomentar, Kok kenapa pakai istilahnya COKIN? Kok kenapa nggak pakai CINA aja sekalian? Kayak kurang pe-de aje nih. Namun melihat siapa siapa saja yang terlibat dalam mengisi buku tersebut, memahami maksudnya, yakni tidak mau lagi terombang-ambing diantara pusaran arus antara yang itu dan ini. Antara sensitifnya istilah Cina, dan chauvinisnya istilah Tionghoa. Maka keluarlah istilah itu. COKIN. Maksud yang tersirat adalah, ya, mereka cukup simpati atas 'luka lama' generasi tua, namun mereka mau melangkah maju ke muka, tanpa di berati dendam-dendam sejarah. Orang tua punya masa lalu, orang muda punya masa depan. Jadi kalau menyuruh orang muda untuk terus berkutetan dengan masa lalu, nah itu baru namanya mem-beku-kan otak MUHAHAHAHAHAHA. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 15:39:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Malas dah yang beginian - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bagi saya yang relatif masuk generasi tua, memang bisa saya rasakan beratnya bagi mereka yang lebih tua untuk mengisi kesenjangan generasi (generation gap) yang ada antara dirinya dengan generasi muda. Karena nostalgia, dendam sejarah yang tak kesampaian, mimpi indah masa lalu, adanya memang selalu pada mereka yang lebih tua. Namun tetap saja tugas untuk menjembatani kesenjangan (gap) itu terletak pada mereka yang lebih tua. Bukan terletak pada mereka yang muda. Karena bagi yang muda, tidak perlu dipikirkannya apakah kita bilang baru ngeh kalau udah ada yang gasih tahu, atau bilang malas dah. EGP, kata mereka! Sebab toh kekinian maupun masa depan, pada saat ini adanya di tangan mereka!! Bagi kita yang lebih tua, tinggal memilih, mau mengisi kesenjangan generasi, atau mau tergilas jalannya roda baja sejarah... Wasalam. === - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Kenapa nama jaringannya tidak diganti menjadi Jaringan Cokin Muda ? Apakah mungkin baru ngeh setelah ada yang kasih tahu cokin = c + ok + in - a ? seperti bahasa prokem = pr + ok + em - an Malas dah yang beginian. Yongde
Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)
Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi --- Pada Sab, 24/10/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com menulis: Dari: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Judul: Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 3:29 AM Saya pernah semeja diskusi dng Mely, sbg ilmuwan sih ok, tapi sbg aktivis sosial dia kurang peka. Karena dia juga bisa terjebak masuk ke dalam perangkap kegiatan bakom pkb, yg merupakan rekayasa orba utk menyudutkan Tionghoa. Dia rupanya juga tak sadar siapa itu jtm? Apa kaitan mereka dng seniornya di csis yg eks lpkb! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: agoeng_...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:42:15 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Fw: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) From: agoeng_...@yahoo. com Date: Fri, 23 Oct 2009 20:41:10 +To: Akhmad Bukhari Salehabsa...@indo. net.idSubject: Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Siapa Ivan Wibowo dan JTM serta apa hubungannya dengan penggagas n pelopor cina sebagai ganti tionghoa serta asimilasi???From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 01:04:40 +0700To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Friday, October 23, 2009 8:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009 bung ABS, pernyataan apa sih yang dimaksud? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Salah satu awardee, DR. Mely Tan, usia 79 tahun tetapi masih berjasmani bugar dan rohani jernih, adalah peneliti masalah ketionghoaan dan aktivis masalah kemanusiaan seputar etnis tionghoa, selama berpuluh-puluh tahun, dengan ratusan karya ilmiah, buku, ceramah, paparan seminar, pidato, tindak politik, dsb. Puncak aktivitasnya berlangsung di tengah-tengah arus kuat Orde Baru. Karenanya dalam pidato penerimaannya tadi malam, beliau menceritakan juga tentang ancaman dan penekanan yang diterimanya, ketika di era itu beliau bersikap kritis tentang masalah ketionghoaan. Tetapi beliau juga mencatat adanya perubahan situasi dan sikap orang tionghoa, maupun sikap orang non-tionghoa terhadap tionghoa, sesuai dengan perkembangan jaman di era mutakhir ini. Salah satu contoh yang diketengahkannya, dan disebutnya sebagai suatu hal yang sangat memberikan kesan positif baginya, adalah sikap generasi muda tionghoa yang terkelompokkan dalam Jaringan Muda Tionghoa. Melalui tokohnya, Ivan Wibowo, kelompok ini melantangkan slogan Cokin!? So What Geto Loh!, melalui buku terbitan mereka yang berjudul sedemikian itu. Ini, menurut pengamatan Mely Tan, menunjukkan pandangan generasi muda tionghoa, yang mempunyai anggapan tentang posisi etnik tionghoa yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kalau yang mengemukakan ini bukan Mely Tan, yang nyatanya pernah membuat tulisan berjudul: Bahasa dan Politik Rekayasa Pada Zaman Orde Baru Soeharto, tentulah bakalan ada yang marah-marah, memaksakan maunya, mencabo-cabo- kan orang, meng-otak-beku- otak-beku- kan orang, koq sampai bisa-bisanya kata cokin (cina) dianggap so what (tidak apa-apa) gitu!! Tetapi kenyataan di masyarakat tionghoa berbicara lain. Pemahaman generasi muda tionghoa tentang kata cina secara kontekstual itu, menunjukkan penghayatan mereka akan perkembangan paradigma, yang sesuai dengan perubahan jaman. Di dalam ilmu sejarah memang ada adagium bahwa mereka yang tidak mau memahami perubahan jaman, akan tergilas oleh roda baja jalannya sejarah... Wasalam. = - Original Message - From: prometheus_promise To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Friday, October 23, 2009 8:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009 Kalau saya sih tersungging. Tapi tidak perlu minta maaf. Hehe :) Sebaiknya tidak perlu dimulai lagi bermain-main dengan 'ciri fisik' dan 'status'. Apakah seorang lebih 'holland', atau lebih 'terkemuka', tidaklah penting. Siapapun mereka yang melakukan studi, riset, dan membuat tulisan mengenai budaya tionghoa di Indonesia, tentu harus di-apresiasi, terlepas dari mana dia berasal. Jika ada perbedaan pendapat yang muncul dari hasil riset dan tulisannya, sebaiknya didiskusikan dalam konteks studi/riset/ tulisan tersebut. Tidak perlu terburu-buru dihubungkan ke ciri fisik, status, atau latar belakang seseorang. BTW, bung ABS, pernyataan apa sih yang dimaksud? Ditunggu ceritanya ya. Prom - - - - - --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung heny...@... wrote: Kemungkinan ada penyebab lain. Misalnya nih, apaan tuh Nabil award ? Biasanya
HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Maaf numpang tanya, yang disebut himpunan penulis Tionghoa itu siapa saja? Apakah termasuk Marga T dan V Lestari? soalnya mereka khan penulis, dan tionghoa. Atau apakah yang dimaksud adalah Himpunan Penulis Tiongkok? Itu yang bikin cerpen pakai bahasa Mandarin gitu tapi karya dalam bahasa Indonesianya kaga di publish secara luas. Maksudnya yang itu? *Mahafff, Gue masih gamang kapan pakai Tionghoa kapan pakai Tiongkok dan kapan pakai CHINA, kalu salah sebut entah dimaki apa lagi besok, kkkekekekeke --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zho...@... wrote: SKIP Himpunan penulis tionghoa sudah berapa kali ngadakan acara internasional, dan selalu diundang setiap ada kegiatan sastra di luar negeri, buku yg diterbitkan sudah ratusan, anggotanya 500an, tersebar di berbagai propinsi. Perangkat organisasinya sangat rapi, usianya sudah 10 th, Jelas bukan organisasi kemarin sore. From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 02:23:57 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) ï»? - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 1:13 AM Subject: Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Ah nggak juga Pak Abs, panitya nabil bukanlah nabi yg sempurna, banyak tokoh yg luput dari perhatian mereka kok, yg mereka undang banyak yg tokoh organisasi, yg budayawan justru banyak yg luput Contoh gampangnya: mereka tak mengundang wakil dari himpunan penulis tionghoa indonesia. Ini menunjukkan wawasan mereka kurang luas. - - - Susbtansi soal ini jawabannya sudah ada dalam posting saya terdahulu yang ber-subject Apaan dan Tidak Nyambung. Yaitu yang membahas soal siapa yang terundang dan siapa yang tidak terundang di acara Nabil Award. Umpamanya kalau SBY bikin acara, lalu saya tidak terundang, bukan SBY yang salah lalu dituding dia bukan nabi dan wawasannya kurang luas, melainkan saya yang kurang gaul di forumnya SBY sehingga tidak dia kenali saya... Boleh dibilang Nabil organisasi yang lebih 'moncer' di kalangan tionghoa. Maka kalau HPTI belum mereka identifikasikan sehingga tidak terundang, itu bukanlah Nabil yang wawasannya kurang luas, melainkan HPTI yang mungkin 'kurang gaul' di forum ketionghoaan. Saya juga bukan tokoh organisasi ketionghoaan, karena nyata-nyata saya ini dari etnis tionghoa pun bukan. Kehadiran saya adalah mewakili salahsatu komunitas budaya tionghoa, atau lebih tepatnya: sub-budaya tionghoa, yang kecil saja. Kalau toh nyatanya komunitas yang saya pimpin ini teridentifikasi oleh Nabil, itu karena olah komunikasi komunitas ini okay punya. Zhou-heng saya rasa belum tahu tentang HLH, komunitas penerjemah tionghoa-indonesia. Para penerjemah buku, sub-title film, dokumen, dll. Komunitasnya malah lebih kecil lagi, baru antara 20 sampai 30 orang saja. Jadi, walau sebetulnya aktivitas mereka cukup intens, kalau Zhou-heng belum tahu, lumrah lah. Namun nyatanya toh ada wakil mereka hadir di acara Nabil Award. Karena olah komunikasi mereka juga okay punya! Wasalam.
[budaya_tionghua] Re: Biarkan anjing menggonggong.........
Sebetulnya dari dulu pengennya itu yang dibahas. Kapan sih kita pakai istilah 'tionghoa'? Tionghoa itu merujuk pada siapa aja sih? Keturunan Cina yang sudah jadi WNI? Keturunan Cina di seluruh dunia? Keturunan Cina WNI yang sudah melanglang buana tinggal di Jerman/Amerika termasuk tionghoa nggak? Apa sih yang disebut budaya Tionghoa? Dimana sih bedanya dengan Budaya Tiongkok? Apa sih sastra Tionghoa? Dimana bedanya dengan Sastra Tiongkok? Tapi pertanyaan seperti itu nggak pernah dijawab atau didiskusikan dengan jelas, selalu berakhir dengan saling tuduh nggak keruan kalau nggak saling maki tuding tudingan antara Cina-cina dan Tionghoa-tionghoa, dan yang netral wuhhh paling babak belur deh, hahahahaha. Jadi mendingan nggak usah netral aja, rugi! pasti babak belur juga. Muhahahaha! --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, younginheart5000 crv...@... wrote: mungkin debat kusir ini timbul karena perbedaan besar antara teman teman disini? ada yang menganggap budaya Tionghoa adalah keseluruhan tradisi Tionghoa, ada yang mengambil sebagian saja dari ketionghoaan, tapi tak mengakui tradisi Tionghoa. ada yang anggap kata Tionghoa itu yang layak, ada yang lebih suka kata cina. jadi batas budaya tionghoa itu sampai dimana? ini supaya jelas dan mengurangi debat kusir. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als@ wrote: Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu hal tanpa memerhatikan masalah awal atau konteks bahasan tempat hal itu dibahas. Contoh kongkritnya adalah masalah pencabo-caboan seseorang. Orang yg mengikuti secara runut konteks diskusinya sampai keluarnya istilah cabo ini tentu akan mengerti bahwa pemakaian istilah ini, meskipun terasa kasar, namun sangat tepat dan sangat mengena. Namun jika hal ini dikomentari di luar konteks aslinya, komentar itu jadi terasa tidak sedap, bahkan terdengar memualkan dan terkesan sotoy. :-) Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: liang u liang_u@ Date: Fri, 23 Oct 2009 20:34:52 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga menunjukkan sifat sucinya. Tapi mereka tak pernah mengatakan begitu. Sayang sebagian generasi muda sekarang, asal sudah mengatakan sesuatu yang merugikan masyarakat Tionghoa sendiri, sudah petantang petenteng merasa patriot atau sudah menghancurkan foto almarhum leluhurnya merasa sudah suci. Anjuran saya kepada yang lain, kepada yang benar-benar masuk milis ini karena ingin mempelajari dan mengerti budaya Tionghoa, gunakanlah pegangan dua pepatah Indonesia dan Tionghoa. Pepatah Indonesianya: Biarkan anjing menggonggong, kafilah terus berlalu, pepatah Tionghoanya Yi Jing Zhi Dong ,Yi Ruan Zhi Gang, yang berarti dengan kelembutan kita menghentikan kekerasan. Kalau semua percaya, saya yakin serangan akan berhenti. Saya minta maaf pada rekan-rekan moderator, saya mendahului keputusan anda. Selamat berdiskusi lagi, semoga makin lama makin mendalam. Kiongchiu Liang U
Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........
Itu tipikal karakter suku barbar. Zhou Fy tepat sekali menggunakan analogi ini. Barbarisme itu ada di mana-mana. Bahkan ada di segelintir member milis BT yg masi demen menggunakan istilah cina. Ironis memang --- Pada Sab, 24/10/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com menulis: Dari: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Judul: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 7:16 AM Begini saja: Di sebuah desa terpencil di afrika sana masih ada suku pemakan manusia, lalu datang orang luar yg menunjukkan kesalahan mereka. Mereka lantas menantang si pendatang: coba hitung, di desa ini berapa yg punya kebiasaan makan manusia mana yg tdk? Yg mayoritas berarti benar! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 11:03:21 +To: zho...@yahoo. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Hahaha ga berani dia. Alasan aja. Benar / salah standartnya apa? Standar benar adalah hasil kesepakatan orang banyak yang menyatakan bahwa benar itu benar. Kalau ibu anda anggap anda anak terganteng sedunia tapi orang2 se kelurahan bilang anda jelek. Menurut anda mana yang benar? Anda jelek / ganteng. Di tantangin survei ga berani diaSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:42:13 +To: jackson_yahya@ yahoo.comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Aduh anak yg satu ini! Kebenaran bahasa kok harus ditentukan oleh jumlah pemakainya! Hahaha, kalau pakai cara berpikir ini, barangkali kita juga harus menyatakan: ajaran Islam paling tepat untuk bangsa Indonesia, karena jumlah pemeluknya jelas lebih banyak daripada pemeluk agama lain! Mau buktikan pakai sensus? Ah, Nyerah deh! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 10:26:07 +To: zho...@yahoo. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. saudara mungkin perlu bergaul dengan yang lebih muda. Biasanya kalau kebanyakan bergaul dengan orang tua hanya pintar di teori dan nasehat. Pada praktik nya mereka tidak berani mempraktekan dengan alasan sudah tua. Kalau begitu kita ber 2 buat survei langsung kelapangan. Banyak mana yg pakai kata cina atau tionghoa. Daripada banyak omong ga jelas mending buktiin Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 24 Oct 2009 09:34:34 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Sdr Jakson, rupanya persoalan anda adalah anda kurang gaul. Anda hanya akrab dng dunia sekeliling anda. Setiap kelompok mempunyai kebiasaan sendiri2, jika anda di jkt dan sekitarnya, jika anda hanya bergaul dng angkatan muda kelahiran orde baru, ya semua persis spt yg anda katakan: pakai kata cina. Jika anda di jawa tengah, istilah cina jelas kalah populer dng istilah cino. Lahirlah cino solo, cino medan dsb. Jika anda gaul dng generasi tua, mereka lancar menggunakan istilah tionghoa medan tionghoa palembang dst. Jika anda ketemu totok, mereka lebih suka pakai zhongguo ren(dulu) dan hua ren(sekarang) , maka lahir sebutan semarang huaren, jakarta huaren dsb. Di zaman orde baru, sebagian orang tionghoa yg tak ingin pakai kata cina tapi tak dimungkinkan pakai istilah tionghoa, ya terpaksa meminjam istilah inggris : chinese. Maka ada chinese malay, chinese luar pulau dsb. Jadi dari segi praktek berbahasa, semua istilah itu bisa dipakai dng luwes, tak ada yg aneh. Memang makin lama istilah cina semakin banyak dipakai, istilah tionghoa hampir dilupakan. Ini semua bukan terjadi secara alamiah, tapi by design, dipaksakan oleh penguasaselama 35 tahun! Jika tak ada orde baru, saya jamin anda sekarang akan merasa asing mendengar istilah cina medan, sastra cina, cerita silat cina dll. Begitu juga, di kemudian hari, jika trend penggunaan tionghoa di mass media dan forum resmi semakin sering. Generasi yg lahir di kemudian hari pasti akan merasa aneh mendengar orang ber cina2. Semua kebiasaan berbahasa memang terkondisikan, Kita harus sadar, semua yg sudah terbiasa bukan berarti memang sudah begitu seharusnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 04:03:49 +To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Memang benar kata cabo ga masalah memang artinya perempuan. Dan yang dipanggil juga ga masalah. Lagian ama kata cina aja jadi kelabakan. dimana2 antar orang cina aja ngomongnya cina bukan tionghoa, contoh: tetangga lu orang mana liang? Cina medan. Cina jawa. Mana ada
[budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhuo Wen Jun
Giliran ribut Cina Tionghoa aja, banyak yang ikut. Giliran bahas puisi dan sastra, yang mestinya ikut malah berlagak tidak melihat. Kemana nih si Zhoufy dan Henyung? Nungguin mereka lama, akhirnya gue suruh adik gue nerjemahin itu puisi, untuk dibandingkan sama terjemahan engkong. Dan memang berasa Generation GAP nya. Ini terjemahan dari adik gue: Seperti Salju di atas gunung sepuitis cahaya bulan diantara awan mendengar dikau hati mendua lebih baik berpisah saja hari ini segelas anggur kita bertemu esok pagi berpisah di tepi sungai berjalan sendiri di tepi pantai air mengalir ke arah timur tak perlu menangis gadis di pinang asal mendapat satu hati tak terpisah sampai tua galah bambu melambai lambai ekor ikan pun ikut bergerak kanda menjunjung tinggi perasaan mengapa uang pegang peranan. *** Gue sempet heran. Masa puisi sebegini aja bisa sampai bikin seorang sastrawan terkenal mengurungkan niat? Tapi waktu denger keterangan engkong sewktu menjelaskan terjemahannya, baru gue manggut-manggut. Pantesn. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Weee, temen lu mau ambil bini muda ya? Emang hebat sih, bikin satu puisi aja bisa bikin itu suaminya batal mengambil istri baru. Jadi penasaran apa isinya. Terjemahin donk Yung, gue dapet terjemahan engkong kok kaga memuaskan nih. Pasti ada yang di korting nih sama Engkong. Ntar bole kita banding bandingken deh buat nambah nambah pengetahuan deh. Yah yah yah yah yah yah. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Halo bu, Zhuo Wenjun kisahnya memang bagus, mengingatkan para suami akan sehidup sepenanggungan sampai mati. Abis mati yah gak tahu deh. Ditujukan buat seorang teman, semoga yang bersangkutan bisa membacanya. Diabetes sudah dikenali sindrom dan metode pengobatannya sejak lama, bahkan saat huangdi neijing dirangkum sudah lengkap dengan gejala dan obat. Orang jaman dulu juga gak lepas dari hidup foya-foya, apalagi kalangan elit terpelajar yang suka plesiran. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Kalau dari Oom G, katanya kisah romantisnya begini. Zhuo WenJun, putri dari seorang kaya bernama Zhuo Wangsun, seperti kebanyakan putri dari keluarga terpandang pada umumnya, dijodohkan dengan putra dari keluarga kaya dan terpandang pula. Apadaya WenJun yang cerdas dan terdidik baik, ternyata jodohnya seorang pemuda yang bodoh, dan penyakitan. Tak lama menikah, suaminya pun meninggal. WenJun terpaksa jadi janda di usia tujuhbelas tahun. Sebetulnya segera setelah menjanda, Wenjun ingin segera pulang ke rumah ayahnya, namun untuk memenuhi bakti kepada keluarga suaminya, ia harus merampungkan dulu masa berkabung tidak boleh keluar rumah. Untuk mengisi waktu dia banyak membaca karya sastra, diantaranya karangan2 Sima Xiangru. Setelah masa berkabung usai, Zhuo Wenjun kembali ke rumah ayahandanya. Pada masa itu lah, Sima Xiangru sedang dalam perjalanan pulang kampung karena pelindungnya meninggal. Lewat perantaraan kawan baik, dikenalkan kepada Zhuo Wangsun yang dikenal punya anak cantik, sayang muda muda jadi janda. Penasaran, Sima Xiangru terima undangan itu. Zhuo Wangsun, yang lama mendengar kepandaian Sima Xiangru, ngetest dengan kecapi bersenar tujuh kepunyaan putrinya. Sima Xiangru langsung memainkan sebuah lagu yang isinya memuja muja kecantikan wanita. Terdengarlah sama Zhuo Wenjun, yang penasaran, diam diam ngintip dari balik pelapis dinding bersulam. Kesengsem lah pada Sima Xiangru, jatuh cinta pada pandangan pertama ceritanya. Kebetulan Sima Xiangru pun melihat bayangan cantik yang lagi ngintip, lalu menuliskan sebuah puisi diatas saputangan, dititipkan ke pelayan supaya disampaikan kepada Nona rumah. Begitu ketemu, begitu kesengsem, langsung pula dua sejoli ini diam diam sepakat meninggalkan rumah hartawan Zhuo. Ini yang dibilang kawin lari kali ya. Sedangkan hartawan Zhuo sendiri, supaya tidak malu, menutup-nutupi hal ini. (Kisah lain bilang justeru ayahnya yang jadi dalang kisah kawin lari ini karena tidak tega putri kesayangannya menjanda seumur hidup). Di Kampung halaman, Karena nggak ada pelindung, sastrawan Sima Xiangru dan istrinya, mebuka kedai arak. Di ceritakan nanti Wenjun yang memanaskan arak, Sima Xiangru yang mencuci cangkirnya. Intinya, susah ditanggung bersama kali ya. Hartawan Zhuo mendengar mengenai hal ini, merasa tidak tega, langsung mengirimkan mas kawin untuk anak perempuannya. Eh namanya apa ya itu, bukan mas kawin tuh, kalau di gue tuh judulnya Pai Ke Ceng, pengantin cewek bawa 'bekal' harta benda untuk menunjang kehidupan rumahtangganya dan supaya naik harga di mata mertua getoh. Ya pokoknya itulah. Karena kiriman mas kawin ini, Sima Xiangru dan
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Menurut saya masih kurang tepat, Tidak di dalam Dao bisa jadi memang tidak mengenal Dao, bedakan dengan melepaskan Dao. Rasionya, anda tidak akan bisa melepaskan sesuatu yang tidak anda miliki. Juga anda tidak akan pernah bisa memiliki sepenuhnya sesuatu apabila sesuatu itu tidak bisa anda kuasai dalam arti kalau mau yah ambil kalau tidak mau yang dilepas. Contoh badan jasmani manusia itu bukanlah sesuatu yang telah didapatkan karena tidak bisa dilepas begitu saja. Lagipula ingat posting saya sebelumnya, melepaskan Dao juga bukan pencapaian tertinggi. Untuk pencapaian tertinggi saya serahkan saja ke para senior yang bersedia menjelaskan. Soalnya saya sudah cukup membualnya, sudah mulai ada teguran huo shuo ba dao. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Tul sekali mendapatkan tao bukan yg tertinggi karena masih didalam yah, udah ga didalam tao( thay cik???) baru yg tertinggi. Btw yg tertinggi pun bukan tertinggi karena berarti ada yg terendah, jd makin bingung deh. -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 10:43:58 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Mungkin yang Agoeng maksudkan mendapatkan Dao sebagai level tertinggi pencapaian ? Sayangnya mendapatkan Dao bukanlah tujuan paling akhir yang bisa dicapai dalam Dao. Lagipula terminologi mendapatkan Dao seringkali dijadikan promosi oleh banyak guru-guru aliran baru yang banyak bermunculan sepanjang masa. Misalnya mulai dari Zhang Jiao yang memimpin pemberontakan sampai dengan masa modern ini. Semua mengklaim telah mendapatkan Dao untuk jualan. Sayang sekali kalau benar-benar mendalami Dao maka pencapaian setingkat sebelum terakhir justru MELEPASKAN DAO, kalau mau dibagi per tingkat, level MENDAPATKAN DAO tidak ada separuh tingkatannya dari MELEPASKAN DAO. Numpang tanya, ada tidak guru-guru aliran baru yang mengklaim telah melepaskan Dao/Pencerahan ? semuanya klaim telah mencapai pencerahan/Dao Moga-moga bocoran yang saya ketik tidak dijadikan bahan promosi baru. Kalau benar dijadikan bahan promosi, maka saya telah membuat potensi timbulkan hal-hal buruk di masa depan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Kawaii_no_Shogetsu fenghuang82@ wrote: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
[budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhuo Wen Jun
Bukannya tidak mau bu, hanya saya malu-lah kalau mengeluarkan hasil terjemahan. Maklum lar generasi buta huruf. Lagipula bukannya makna puisi itu sudah lu posting sebelumnya ? Generation gap nya yang lu rasa dari hasil terjemahan meimei mungkin karena begini: - dia tidak memperhatikan wenyan / bahasa tinggi, menterjemahkan dengan baihua / bahasa umum - dia tidak meriset tata bahasa pada jaman puisi itu dibuat, karena huruf yang sama pada jaman yang beda artinya bisa beda sekali Karena kesulitan-kesulitan itulah saya cuma berani memposting ala kadarnya. Toh tujuannya untuk seorang teman yang saya tahu mengenal puisi itu. Kalau ada makhluk laki-laki lain yang tergugah, saya anggap itu efek samping yang positif saja. Harap maklum, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Giliran ribut Cina Tionghoa aja, banyak yang ikut. Giliran bahas puisi dan sastra, yang mestinya ikut malah berlagak tidak melihat. Kemana nih si Zhoufy dan Henyung? Nungguin mereka lama, akhirnya gue suruh adik gue nerjemahin itu puisi, untuk dibandingkan sama terjemahan engkong. Dan memang berasa Generation GAP nya. Ini terjemahan dari adik gue: Seperti Salju di atas gunung sepuitis cahaya bulan diantara awan mendengar dikau hati mendua lebih baik berpisah saja hari ini segelas anggur kita bertemu esok pagi berpisah di tepi sungai berjalan sendiri di tepi pantai air mengalir ke arah timur tak perlu menangis gadis di pinang asal mendapat satu hati tak terpisah sampai tua galah bambu melambai lambai ekor ikan pun ikut bergerak kanda menjunjung tinggi perasaan mengapa uang pegang peranan. *** Gue sempet heran. Masa puisi sebegini aja bisa sampai bikin seorang sastrawan terkenal mengurungkan niat? Tapi waktu denger keterangan engkong sewktu menjelaskan terjemahannya, baru gue manggut-manggut. Pantesn. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Weee, temen lu mau ambil bini muda ya? Emang hebat sih, bikin satu puisi aja bisa bikin itu suaminya batal mengambil istri baru. Jadi penasaran apa isinya. Terjemahin donk Yung, gue dapet terjemahan engkong kok kaga memuaskan nih. Pasti ada yang di korting nih sama Engkong. Ntar bole kita banding bandingken deh buat nambah nambah pengetahuan deh. Yah yah yah yah yah yah. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Halo bu, Zhuo Wenjun kisahnya memang bagus, mengingatkan para suami akan sehidup sepenanggungan sampai mati. Abis mati yah gak tahu deh. Ditujukan buat seorang teman, semoga yang bersangkutan bisa membacanya. Diabetes sudah dikenali sindrom dan metode pengobatannya sejak lama, bahkan saat huangdi neijing dirangkum sudah lengkap dengan gejala dan obat. Orang jaman dulu juga gak lepas dari hidup foya-foya, apalagi kalangan elit terpelajar yang suka plesiran. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Kalau dari Oom G, katanya kisah romantisnya begini. Zhuo WenJun, putri dari seorang kaya bernama Zhuo Wangsun, seperti kebanyakan putri dari keluarga terpandang pada umumnya, dijodohkan dengan putra dari keluarga kaya dan terpandang pula. Apadaya WenJun yang cerdas dan terdidik baik, ternyata jodohnya seorang pemuda yang bodoh, dan penyakitan. Tak lama menikah, suaminya pun meninggal. WenJun terpaksa jadi janda di usia tujuhbelas tahun. Sebetulnya segera setelah menjanda, Wenjun ingin segera pulang ke rumah ayahnya, namun untuk memenuhi bakti kepada keluarga suaminya, ia harus merampungkan dulu masa berkabung tidak boleh keluar rumah. Untuk mengisi waktu dia banyak membaca karya sastra, diantaranya karangan2 Sima Xiangru. Setelah masa berkabung usai, Zhuo Wenjun kembali ke rumah ayahandanya. Pada masa itu lah, Sima Xiangru sedang dalam perjalanan pulang kampung karena pelindungnya meninggal. Lewat perantaraan kawan baik, dikenalkan kepada Zhuo Wangsun yang dikenal punya anak cantik, sayang muda muda jadi janda. Penasaran, Sima Xiangru terima undangan itu. Zhuo Wangsun, yang lama mendengar kepandaian Sima Xiangru, ngetest dengan kecapi bersenar tujuh kepunyaan putrinya. Sima Xiangru langsung memainkan sebuah lagu yang isinya memuja muja kecantikan wanita. Terdengarlah sama Zhuo Wenjun, yang penasaran, diam diam ngintip dari balik pelapis dinding bersulam. Kesengsem lah pada Sima Xiangru, jatuh cinta pada pandangan pertama ceritanya. Kebetulan Sima Xiangru pun melihat bayangan cantik yang lagi ngintip, lalu menuliskan sebuah puisi diatas saputangan, dititipkan ke pelayan supaya disampaikan kepada Nona rumah. Begitu ketemu, begitu kesengsem, langsung pula dua sejoli ini diam diam sepakat meninggalkan rumah hartawan Zhuo. Ini yang
Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Isssh ! Istilah persilatan tuh sangat menarik digunakan lhoh. Dan walaupun terdengar 'menakutkan' buat yang tidak biasa baca buku cerita silat, (biasanya baca roman dan novel kali yeee) tapi buat yang seneng baca buku buku silat sih justeru penggunaan istilah2 ini sangat mengasyikkan. Jadi ketahuan... koaihiap jarang baca cerita silat ya? Haiyaaa kirain sesama hiap kek, salah sangka donk gue. jadi Hiap dalam kwaihiap itu artinya apa toh? nama asli? atau tempelan belaka? PS: Soal karantina. Dikarantina sih belon, tapi barangkali harusnya iya, hehehehe. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Setelah ybs sendiri membantah bahwa dirinya telah 'dikarantina' oleh moderator kita yg dipuji cerdas, coba kita lihat apa yg akan dikatakan oleh blio yth ini. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 07:54:44 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya,
[budaya_tionghua] Re: angkat golok
Oops sepertinya dari kemaren gue keliru orang dan kurang menyimak. ALS saru dengan kwaihiap, makanya bingung waktu ALS seperti keberatan dengan istilah angkat golok. Ternyata beda orang yah. Mahaff mahaa.. salah mata. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als@ wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Bung ALS, harap maklum ABS locianpwee ini adalah bekas pangcu MS-Cersil, jadi istilah angkat golok itu sdh lasim kita pakai di milis percersilan. Saya pribadi lebih senang kalau moderator di milis BT ini juga bikin ketegasan2 seperti di milis MS-cersil, a.l: 1. posting cuma satu kalimat, penggal saja pakai golok. 2. iklan yg tdk ada hubungan dg BT ,pengal saja. 3. yg tdk sesuai misi BT , penggal juga. Nah tentang misi ini bila perlu ditinjau kembali, apalagi kan sekarang ada tandingannya yaitu milis BUDAYA CINA, bila perlu pengal juga yg menjagokan istilah cina dlm kontek yg salah, kecuali kalau milis ini punya misi mau memperjuangkan istilah cina. sehingga dg demikian yg hobby istilah cina bisa pindah ke milis Budaya Cina. Tentang nama samaran tetap dibebaskan saja spt saya ini, krn politik itu sering kali keji, apalagi sekarang email bisa dipakai sebagai barang bukti di pengadilan.jadi bukan soal pengecut atau ksatria. Sojah wushu, Koay Hiap.
Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)
Eitsss kumat lagi deh tu penyakitnya. Berhalusinasi yang tidak tidak. Kincir angin dikatakan naga. hari ini apa sudah dimakan obatnya? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda extrim_blue...@... wrote: Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi
[budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhuo Wen Jun
Wadoh, kalau gitu gue juga jangan uwar-uwarkan hasil terjemahan engkong deh. Cukup yang itu aje deh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Bukannya tidak mau bu, hanya saya malu-lah kalau mengeluarkan hasil terjemahan. Maklum lar generasi buta huruf. Lagipula bukannya makna puisi itu sudah lu posting sebelumnya ? Generation gap nya yang lu rasa dari hasil terjemahan meimei mungkin karena begini: - dia tidak memperhatikan wenyan / bahasa tinggi, menterjemahkan dengan baihua / bahasa umum - dia tidak meriset tata bahasa pada jaman puisi itu dibuat, karena huruf yang sama pada jaman yang beda artinya bisa beda sekali Karena kesulitan-kesulitan itulah saya cuma berani memposting ala kadarnya. Toh tujuannya untuk seorang teman yang saya tahu mengenal puisi itu. Kalau ada makhluk laki-laki lain yang tergugah, saya anggap itu efek samping yang positif saja. Harap maklum, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Giliran ribut Cina Tionghoa aja, banyak yang ikut. Giliran bahas puisi dan sastra, yang mestinya ikut malah berlagak tidak melihat. Kemana nih si Zhoufy dan Henyung? Nungguin mereka lama, akhirnya gue suruh adik gue nerjemahin itu puisi, untuk dibandingkan sama terjemahan engkong. Dan memang berasa Generation GAP nya. Ini terjemahan dari adik gue: Seperti Salju di atas gunung sepuitis cahaya bulan diantara awan mendengar dikau hati mendua lebih baik berpisah saja hari ini segelas anggur kita bertemu esok pagi berpisah di tepi sungai berjalan sendiri di tepi pantai air mengalir ke arah timur tak perlu menangis gadis di pinang asal mendapat satu hati tak terpisah sampai tua galah bambu melambai lambai ekor ikan pun ikut bergerak kanda menjunjung tinggi perasaan mengapa uang pegang peranan. *** Gue sempet heran. Masa puisi sebegini aja bisa sampai bikin seorang sastrawan terkenal mengurungkan niat? Tapi waktu denger keterangan engkong sewktu menjelaskan terjemahannya, baru gue manggut-manggut. Pantesn. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Weee, temen lu mau ambil bini muda ya? Emang hebat sih, bikin satu puisi aja bisa bikin itu suaminya batal mengambil istri baru. Jadi penasaran apa isinya. Terjemahin donk Yung, gue dapet terjemahan engkong kok kaga memuaskan nih. Pasti ada yang di korting nih sama Engkong. Ntar bole kita banding bandingken deh buat nambah nambah pengetahuan deh. Yah yah yah yah yah yah. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Halo bu, Zhuo Wenjun kisahnya memang bagus, mengingatkan para suami akan sehidup sepenanggungan sampai mati. Abis mati yah gak tahu deh. Ditujukan buat seorang teman, semoga yang bersangkutan bisa membacanya. Diabetes sudah dikenali sindrom dan metode pengobatannya sejak lama, bahkan saat huangdi neijing dirangkum sudah lengkap dengan gejala dan obat. Orang jaman dulu juga gak lepas dari hidup foya-foya, apalagi kalangan elit terpelajar yang suka plesiran. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_me2@ wrote: Kalau dari Oom G, katanya kisah romantisnya begini. Zhuo WenJun, putri dari seorang kaya bernama Zhuo Wangsun, seperti kebanyakan putri dari keluarga terpandang pada umumnya, dijodohkan dengan putra dari keluarga kaya dan terpandang pula. Apadaya WenJun yang cerdas dan terdidik baik, ternyata jodohnya seorang pemuda yang bodoh, dan penyakitan. Tak lama menikah, suaminya pun meninggal. WenJun terpaksa jadi janda di usia tujuhbelas tahun. Sebetulnya segera setelah menjanda, Wenjun ingin segera pulang ke rumah ayahnya, namun untuk memenuhi bakti kepada keluarga suaminya, ia harus merampungkan dulu masa berkabung tidak boleh keluar rumah. Untuk mengisi waktu dia banyak membaca karya sastra, diantaranya karangan2 Sima Xiangru. Setelah masa berkabung usai, Zhuo Wenjun kembali ke rumah ayahandanya. Pada masa itu lah, Sima Xiangru sedang dalam perjalanan pulang kampung karena pelindungnya meninggal. Lewat perantaraan kawan baik, dikenalkan kepada Zhuo Wangsun yang dikenal punya anak cantik, sayang muda muda jadi janda. Penasaran, Sima Xiangru terima undangan itu. Zhuo Wangsun, yang lama mendengar kepandaian Sima Xiangru, ngetest dengan kecapi bersenar tujuh kepunyaan putrinya. Sima Xiangru langsung memainkan sebuah lagu yang isinya memuja muja kecantikan wanita. Terdengarlah sama Zhuo Wenjun, yang penasaran, diam diam ngintip dari balik pelapis dinding bersulam. Kesengsem lah pada Sima Xiangru, jatuh cinta pada pandangan pertama ceritanya. Kebetulan Sima Xiangru pun
Bls: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Saya kira, panitia di Yayasan Nabil ini memang baru dalam taraf belajar masalah tionghoa. Mungkin karena baru juga. Jadi perlu waktu lebih lama berproses mengenal lebih detil soal masyarakat tionghoa. Ya diberi waktu sajanantinya kalo mereka lebih mateng pasti sesuai dengan apa yg kita ketahui sangat baik. --- Pada Jum, 23/10/09, Fy Zhou zho...@yahoo.com menulis: Dari: Fy Zhou zho...@yahoo.com Judul: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 23 Oktober, 2009, 4:30 PM Kalau organisasi yg kecil seperti himpunan penterjemah dan komunitas cersil saja terundang, sedangkan yg lebih besar spt himp penulis tionghoa indo tak terdeteksi, ini hanyalah karena panitya nabil kurang riset. Mereka bisa tahu yg kecil2 hanya karena yg kecil2 ini pernah memperkenalkan diri ke Edi lembong semata. Bukan krn daya penciuman nabil yg hebat! Maka tokoh yang diundang menghadiri acara tdk otomatis mencerminkan unsur keterwakilan. Seorang SBY boleh sangat terkenal di Indonesia, tapi saat dia beniat mengadakan sebuah acara yang mengumpulkan para tokoh seniman berpengaruh misalnya, dia harus mau bertanya ke berbagai pihak, seniman mana saja yang pantas diundang. Tim ahli nya harus mengadakan penelitian dan memberi masukan. bukannya mengundang para seniman yang dia akrabi atau yang pernah memperkenalkan diri alias mau gaul belaka. Himpunan penulis tionghoa sudah berapa kali ngadakan acara internasional, dan selalu diundang setiap ada kegiatan sastra di luar negeri, buku yg diterbitkan sudah ratusan, anggotanya 500an, tersebar di berbagai propinsi. Perangkat organisasinya sangat rapi, usianya sudah 10 th, Jelas bukan organisasi kemarin sore. From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo. net.id Date: Sat, 24 Oct 2009 02:23:57 +0700To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 1:13 AM Subject: Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Ah nggak juga Pak Abs, panitya nabil bukanlah nabi yg sempurna, banyak tokoh yg luput dari perhatian mereka kok, yg mereka undang banyak yg tokoh organisasi, yg budayawan justru banyak yg luput Contoh gampangnya: mereka tak mengundang wakil dari himpunan penulis tionghoa indonesia. Ini menunjukkan wawasan mereka kurang luas. - - - Susbtansi soal ini jawabannya sudah ada dalam posting saya terdahulu yang ber-subject Apaan dan Tidak Nyambung. Yaitu yang membahas soal siapa yang terundang dan siapa yang tidak terundang di acara Nabil Award. Umpamanya kalau SBY bikin acara, lalu saya tidak terundang, bukan SBY yang salah lalu dituding dia bukan nabi dan wawasannya kurang luas, melainkan saya yang kurang gaul di forumnya SBY sehingga tidak dia kenali saya... Boleh dibilang Nabil organisasi yang lebih 'moncer' di kalangan tionghoa. Maka kalau HPTI belum mereka identifikasikan sehingga tidak terundang, itu bukanlah Nabil yang wawasannya kurang luas, melainkan HPTI yang mungkin 'kurang gaul' di forum ketionghoaan. Saya juga bukan tokoh organisasi ketionghoaan, karena nyata-nyata saya ini dari etnis tionghoa pun bukan. Kehadiran saya adalah mewakili salahsatu komunitas budaya tionghoa, atau lebih tepatnya: sub-budaya tionghoa, yang kecil saja. Kalau toh nyatanya komunitas yang saya pimpin ini teridentifikasi oleh Nabil, itu karena olah komunikasi komunitas ini okay punya. Zhou-heng saya rasa belum tahu tentang HLH, komunitas penerjemah tionghoa-indonesia. Para penerjemah buku, sub-title film, dokumen, dll. Komunitasnya malah lebih kecil lagi, baru antara 20 sampai 30 orang saja. Jadi, walau sebetulnya aktivitas mereka cukup intens, kalau Zhou-heng belum tahu, lumrah lah. Namun nyatanya toh ada wakil mereka hadir di acara Nabil Award. Karena olah komunikasi mereka juga okay punya! Wasalam. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
(Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)..mari kita berikan apresiasi.
Gak bole begitu lah, masa orang berpendapat dibilang berhalusinasi? Itu kan cara orang berpendapat..mari kita beri apresiasi. Bukan tidak mungkin ada suatu maksud sehingga dia atau siapapun bisa bicara seperti itu. --- On Sat, 10/24/09, ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg wrote: From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 11:55 AM Eitsss kumat lagi deh tu penyakitnya. Berhalusinasi yang tidak tidak. Kincir angin dikatakan naga. hari ini apa sudah dimakan obatnya? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda Extrim_bluesky@ ... wrote: Mungkin Meli sadar dan tau banget. Bisa jadi dia bagian dari konspirasi
Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Udahlah meme yg baik, baik kata cabo maupun cina kan pernah berkonotasi buruk meskipun tadinya netral, kenapa kita tdk belajar spt sdr2 muslim yg menuruti anjuran Nabi Mohamad SAW, yg menyuruh menyebut seperti yg disenangi oleh orang yg disebut. Jadi jika anda ingin terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, ya lewat milis BC saja, kan milis Budaya Cina sdh lahir sebagai alternatifnya, krn disini saya kira para membernya kan berusaha menyimak teladan Nabi. sojah wushu, Koay Hiap --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Bukan istilahnya yang kasar, tapi intensi waktu menggunakannya. Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan istilah tersebut. Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral. Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang menjelaskan bahwa kata cabo itu awalnya adalah netral. Begitu pun kata CINA. Dan untuk itu, marilah kita luruskan kembali kata-kata itu ke maknanya yang semula, yang netral. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, salah satunya ya lewat milis BT ini, gitchu lhooo ceritanyaaa... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, dan intrusif. Wasalam. = - Original Message
Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Saya rasa bukan begitu, Saya pernah kumpul2 dengan orang2 batak, suatu ketika ada perempuan tionghoa (bukan cabo cina)lewat, teman saya nyelutuk : wah , boleh juga nih cewek cokin, saya jawab susah lho lu ndeketinnya, lu tahu bapaknya siapa? dari situ saya baru tahu apa artinya cokin itu. Jadi bukannya kurang pede, tapi istilah itu memang gampang sekali dibuat tinggal diperbanyak frekwensinya saja sdh bisa matang. Nah disitu jelaskan bukan soal simpati atau dendam. sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Awalnya, waktu nongol buku COKIN, SO WHAT GITCHU LHOH itu gue sempet berkomentar, Kok kenapa pakai istilahnya COKIN? Kok kenapa nggak pakai CINA aja sekalian? Kayak kurang pe-de aje nih. Namun melihat siapa siapa saja yang terlibat dalam mengisi buku tersebut, memahami maksudnya, yakni tidak mau lagi terombang-ambing diantara pusaran arus antara yang itu dan ini. Antara sensitifnya istilah Cina, dan chauvinisnya istilah Tionghoa. Maka keluarlah istilah itu. COKIN. Maksud yang tersirat adalah, ya, mereka cukup simpati atas 'luka lama' generasi tua, namun mereka mau melangkah maju ke muka, tanpa di berati dendam-dendam sejarah. Orang tua punya masa lalu, orang muda punya masa depan. Jadi kalau menyuruh orang muda untuk terus berkutetan dengan masa lalu, nah itu baru namanya mem-beku-kan otak MUHAHAHAHAHAHA. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ Date: Sat, 24 Oct 2009 15:39:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Malas dah yang beginian - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bagi saya yang relatif masuk generasi tua, memang bisa saya rasakan beratnya bagi mereka yang lebih tua untuk mengisi kesenjangan generasi (generation gap) yang ada antara dirinya dengan generasi muda. Karena nostalgia, dendam sejarah yang tak kesampaian, mimpi indah masa lalu, adanya memang selalu pada mereka yang lebih tua. Namun tetap saja tugas untuk menjembatani kesenjangan (gap) itu terletak pada mereka yang lebih tua. Bukan terletak pada mereka yang muda. Karena bagi yang muda, tidak perlu dipikirkannya apakah kita bilang baru ngeh kalau udah ada yang gasih tahu, atau bilang malas dah. EGP, kata mereka! Sebab toh kekinian maupun masa depan, pada saat ini adanya di tangan mereka!! Bagi kita yang lebih tua, tinggal memilih, mau mengisi kesenjangan generasi, atau mau tergilas jalannya roda baja sejarah... Wasalam. === - Original Message - From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 6:47 AM Subject: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Kenapa nama jaringannya tidak diganti menjadi Jaringan Cokin Muda ? Apakah mungkin baru ngeh setelah ada yang kasih tahu cokin = c + ok + in - a ? seperti bahasa prokem = pr + ok + em - an Malas dah yang beginian. Yongde
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah?
Dalam suatu perayaan yang memakai jalan menimbulkan masalah lalulintas saya pikir wajar namannya juga pakai jalan umum dan karena jalan untuk umum ya kita maklumi, karena perayaan tentunnya tdk setiap hari tentunya masih banyak penyebab lain di jalan yang bikin macet bukan cuma perayaan itu aja. Semoga bermanfaat --- Pada Sab, 24/10/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com menulis: Dari: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 12:28 PM Anda tdk hidup di jakarta sih Bung! Di jakarta, satu titik saja mengalami hambatan, kemacetan bisa menjalar ke mana2. Hari minggu itu saya kebetulan melewati hayamwuruk. Jelas mengalami hal itu. Di hari minggu yg lain saya sering lewat sana, relatif lancar. Anda di bali pasti sdh terbiasa dng hal2 spt itu, setiap ada ulangtahun pura desa, lalu lintas pasti terganggu, apalagi kalau ada itu pembakaran mayat di Ubud, jalan menuju sana macet total. Tapi di Bali yah kita nerima saja, upacara itu kan salah satu daya tarik wisata bali yg mendatangkan deviden. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Narpati Pradana kunder...@gmail. com Date: Sat, 24 Oct 2009 18:45:42 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Tenang, Bang... Sebagai yang bukan Tionghoa, saya tidak merasa perayaan tersebut mengganggu ketertiban umum. Menurut saya wajar-wajar saja kok. Lagipula, sehari-hari daerah Kota dan Mangga Besar juga macet. Memangnya ada bedanya? :P Terimakasih buat jawaban rekan-rekan lain. Maafkan juga, ternyata saya salah menulis subyeknya.. seharusnya Fat Cu Kung Bio.. bukan Fat Cun Kung Bio... Salam dari Kuta Narpati W.A. Pradana a.k.a Kunderemp 2009/10/19 agoeng_...@yahoo. com Ada yg mengganggu saya pas baca berita di detik. Yaitu judulnya perayaan fat cu kung bikin macet kota n mabes. Kok seakan2 image yg timbul dari judul itu perayaan kmrn menganggu ketertiban umum. Seperti org pesta sunatan n kawin yg juga bikin macet jalan. From: Vheru Prayitno pvh...@yahoo. co.id Date: Sun, 18 Oct 2009 19:54:07 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Fat cu kung Bio itu tempat sembahyang sama dengan Klenteng dimana yang menjadi tuan rumah Dewa Fat Cu Kung. Di Fat Cu kung Bio juga ada Dewa Hok Tik Cengsin,Hian Tian Siang Tee dan dewa2 yang lain. Kemarin ada perayaan She jit Dewa fat Cu Kung dengan Acara Kirab Gotong Toa pekong keliling China Twon di Jakarta, Minggu 18 Oktobert 2009 Salam vheru Fat Cu Kung Bio --- Pada Ming, 18/10/09, Narpati Pradana kunder...@gmail. com menulis: Dari: Narpati Pradana kunder...@gmail. com Judul: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 10:28 PM Tanya dong.. Pagi ini saya baru buka DetikNews lagi. Kemarin di Semarang dan Mangga Besar, ada perayaan Fat Cun Kung Bio. Ada yang bisa menjelaskan? (daripada ngobrolin Cina vs Tionghoa :P) Salam dari Bali, Narpati W. A. Pradana -- - Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[budaya_tionghua] Re: Biarkan anjing menggonggong.........
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Sebetulnya dari dulu pengennya itu yang dibahas. 1.Kapan sih kita pakai istilah 'tionghoa'? #ketika menyangkut person 2. Tionghoa itu merujuk pada siapa aja sih? #merujuk pada siapa saja yg punya leluhur sekitar 5000th y.l. yaitu Yandi Huangdi. 3.Keturunan Cina yang sudah jadi WNI? Keturunan Cina di seluruh dunia? Keturunan Cina WNI yang sudah melanglang buana tinggal di Jerman/Amerika termasuk tionghoa nggak? #Silahkan tanya di milis BUDAYA CINA, krn dimilis ini banyak yg tdk suka istilah ini. 4.Apa sih yang disebut budaya Tionghoa? Dimana sih bedanya dengan Budaya Tiongkok? #kebudayaan meliputi a.l. filsafat, sejarah, kepercayaan, tradisi, kesenian, teknik, ekonomi. 5.Apa sih sastra Tionghoa? Dimana bedanya dengan Sastra Tiongkok? #kesenian meliputi a.l. tari/gerak, lukis, sastra, musik, pahat . Utk no 45 jika yg ditinjau ada di negara Tiongkok maka disebut Budaya Tiongkok sastra Tiongkok, jika yg dibahas karya orang Tionghoa maka disebut Budaya Tionghoa sastra Tionghoa. Mungkin jawaban kurang lengkap, barangkali teman2 y.l. bisa menambahkan. sojah wushu, Koay Hiap.
[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a good start. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zho...@... Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
Bagaimana Pak ABS? Masih menuduh saya pakai istilah kasar? Ini dia pahlawan cabo datang membela! Maju tak gentar... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Date: Sat, 24 Oct 2009 14:33:30 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Bukan istilahnya yang kasar, tapi intensi waktu menggunakannya. Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan istilah tersebut. Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral. Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang menjelaskan bahwa kata cabo itu awalnya adalah netral. Begitu pun kata CINA. Dan untuk itu, marilah kita luruskan kembali kata-kata itu ke maknanya yang semula, yang netral. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, salah satunya ya lewat milis BT ini, gitchu lhooo ceritanyaaa... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif-an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena diskusi di milis berbeda dengan diskusi tampak muka, di mana mimik wajah dan nada suara bisa menjamin kejelasan makna. Di milis, setepat-tepatnya dan semengena-mengenanya penggunaan kata cabo, otak-beku dan sotoy, karena hanya muncul dalam bentuk tertulis, tanpa mimik dan nada suara, akan dengan lantas dan sontak memumnculkan kesan dan asosiasi jorok, kasar dan intrusif Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena itu silahkan menggunakan ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya, namun tidak jorok, kasar, dan intrusif. Wasalam. = - Original Message - From: a...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 24, 2009 10:53 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Salah satu hal yg bisa menjadi debat kusir ialah jika ada teman di sini mengomentari suatu
HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Maaf numpang tanya, yang disebut himpunan penulis Tionghoa itu siapa saja? Apakah termasuk Marga T dan V Lestari? soalnya mereka khan penulis, dan tionghoa. # ya termasuk kalau mereka menjadi anggota perhimpunan itu. Atau apakah yang dimaksud adalah Himpunan Penulis Tiongkok? Itu yang bikin cerpen pakai bahasa Mandarin gitu tapi karya dalam bahasa Indonesianya kaga di publish secara luas. Maksudnya yang itu? # betul kalau mereka W.N.Tiongkok dan menjadi anggota perhimpunan itu. *Mahafff, Gue masih gamang kapan pakai Tionghoa kapan pakai Tiongkok dan kapan pakai CHINA, kalu salah sebut entah dimaki apa lagi besok, kkkekekekeke #Tionghoa utk person Tiongkok utk nama negara China kalau dlm bhs Inggris Cina utk non person spt:petai cina, kenanga cina, bidara cina, pecinan. Sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote: SKIP Himpunan penulis tionghoa sudah berapa kali ngadakan acara internasional, dan selalu diundang setiap ada kegiatan sastra di luar negeri, buku yg diterbitkan sudah ratusan, anggotanya 500an, tersebar di berbagai propinsi. Perangkat organisasinya sangat rapi, usianya sudah 10 th, Jelas bukan organisasi kemarin sore. From: Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ Date: Sat, 24 Oct 2009 02:23:57 +0700 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: HPTI (Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) ï»? - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 1:13 AM Subject: Re: Ketokohan (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009) Ah nggak juga Pak Abs, panitya nabil bukanlah nabi yg sempurna, banyak tokoh yg luput dari perhatian mereka kok, yg mereka undang banyak yg tokoh organisasi, yg budayawan justru banyak yg luput Contoh gampangnya: mereka tak mengundang wakil dari himpunan penulis tionghoa indonesia. Ini menunjukkan wawasan mereka kurang luas. - - - Susbtansi soal ini jawabannya sudah ada dalam posting saya terdahulu yang ber-subject Apaan dan Tidak Nyambung. Yaitu yang membahas soal siapa yang terundang dan siapa yang tidak terundang di acara Nabil Award. Umpamanya kalau SBY bikin acara, lalu saya tidak terundang, bukan SBY yang salah lalu dituding dia bukan nabi dan wawasannya kurang luas, melainkan saya yang kurang gaul di forumnya SBY sehingga tidak dia kenali saya... Boleh dibilang Nabil organisasi yang lebih 'moncer' di kalangan tionghoa. Maka kalau HPTI belum mereka identifikasikan sehingga tidak terundang, itu bukanlah Nabil yang wawasannya kurang luas, melainkan HPTI yang mungkin 'kurang gaul' di forum ketionghoaan. Saya juga bukan tokoh organisasi ketionghoaan, karena nyata-nyata saya ini dari etnis tionghoa pun bukan. Kehadiran saya adalah mewakili salahsatu komunitas budaya tionghoa, atau lebih tepatnya: sub-budaya tionghoa, yang kecil saja. Kalau toh nyatanya komunitas yang saya pimpin ini teridentifikasi oleh Nabil, itu karena olah komunikasi komunitas ini okay punya. Zhou-heng saya rasa belum tahu tentang HLH, komunitas penerjemah tionghoa-indonesia. Para penerjemah buku, sub-title film, dokumen, dll. Komunitasnya malah lebih kecil lagi, baru antara 20 sampai 30 orang saja. Jadi, walau sebetulnya aktivitas mereka cukup intens, kalau Zhou-heng belum tahu, lumrah lah. Namun nyatanya toh ada wakil mereka hadir di acara Nabil Award. Karena olah komunikasi mereka juga okay punya! Wasalam.
白发魔女传 (Re: [buday a_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zh ou Wen Jun) [2 Attachments]
- Original Message - From: kwaih...@ymail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 21, 2009 10:26 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhou Wen Jun bukankah itu karya Liang Ie Sheng. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Betul, 白发魔女传 Pek Hoat Mo Lie Toan adalah karya Liang Yusheng (梁羽生), novelist produktif yang meninggal awal tahun ini Sidney, Australia. Novel Pek Hoat Mo Lie Toan bertokohkan Giok Lo-sat Lian Nie-siang (玉羅剎 練霓裳), seorang begal wanita (di film diperankan Brigitte Lin), dan To It-hang (卓一航) ketua perguruan Butong, serta Gak Beng-kie (岳鳴珂) yang belakangan menjadi pendeta Hui-beng (晦明禪師) pendiri perguruan Thiansan. Timeline kisah ini adalah akhir dinasti Ming - dinasti singkat Shun (Li Zicheng) - awal dinasti Qing. Dalam kenyataan sejarah, menarik untuk mencermati bahwa Li Zicheng (李自成) ini, yang kedinastiannya tersingkat dalam sejarah Tiongkok, hanya 2 bulan, justru oleh Mao Zedong di-tokoh-besar-kan sebagai pemimpin perjuangan kelas petani dan perintis landreform Tiongkok. Sehingga dia menjadi satu-satunya kaisar masa lalu Tiongkok yang ada patungnya di jaman modern. Saya pernah lihat patung tersebut menjulang tinggi di Yanqing (延慶縣), suatu suburb di Barat Laut kota Beijing. Wasalam. = - Original Message - From: kwaih...@ymail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 21, 2009 10:26 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhou Wen Jun Kalau nggak salah, kata Engkong, karena puisi ini lah malahan jadi inspirasi kisah silat Pai Fa Mo Ni Chuan karya Khu Lung ya, bener gak? Pernah diperankan oleh Lin Ching Shia favorit Engkong. Terjemahan Engkong untuk puisi ini kurang memuaskan. Masa delapanbelas baris disingkatnya jadi duabelas! #salah, ABS locianpwe yg bukan tionghoapun akan ketawa kalau dikatakan Pai Fa Mo Ni Chuan karya Khu Lung. Na itu, separoh dari engkong, separoh dari Oom G. Boleh percaya, boleh curiga, inget ya, Engkong dan Oom G bukan Doktor Sastra, # dari situ saja kelihatan si engkong atau si oom bukan pengamat sastra, bukankah itu karya Liang Ie Sheng. sojah wushu, Koay Hiap lizicheng-02.jpg No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 14:31:00
Re: [budaya_tionghua] angkat golok
Kwaihiap, terima kasih atas penjelasannya. Sebenarnya istilah 'angkat golok', 'hunus pedang', 'penggal kepala', dsb itu malah cenderung lucu ketika sedang dipakai di cyberspace. :-) Anda juga benar ketika bilang bahwa jika menulis yg melanggar hukum kini kita bisa ditangkap. Lagipula als khan memakai ISP berbayar cbn yg menyimpan semua data pribadinya, yg tentunya gampang diungkap berdasarkan laporan polisi bila ternyata ia perlu diusut. Mengapa pak ABS selalu mengungkit-ungkit hal ini setiap kali membaca posting 'tidak mengenakkan' dari als. Jawaban als yg mungkin terasa 'sengak' hanyalah bersifat menjelaskan secara tegas sesuai dgn hukum 'kangouw'. Tak ada niat jahat secuil pun, apalagi fitnah. Mengenai ketegasan Moderator, mungkin milis ini memang berbeda policy dgn milis cersil, jadi tidak bisa penggal-penggal kepala begitu saja. :-) Salam Wushu kembali! Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Date: Sat, 24 Oct 2009 13:43:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] angkat golok --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Bung ALS, harap maklum ABS locianpwee ini adalah bekas pangcu MS-Cersil, jadi istilah angkat golok itu sdh lasim kita pakai di milis percersilan. Saya pribadi lebih senang kalau moderator di milis BT ini juga bikin ketegasan2 seperti di milis MS-cersil, a.l: 1. posting cuma satu kalimat, penggal saja pakai golok. 2. iklan yg tdk ada hubungan dg BT ,pengal saja. 3. yg tdk sesuai misi BT , penggal juga. Nah tentang misi ini bila perlu ditinjau kembali, apalagi kan sekarang ada tandingannya yaitu milis BUDAYA CINA, bila perlu pengal juga yg menjagokan istilah cina dlm kontek yg salah, kecuali kalau milis ini punya misi mau memperjuangkan istilah cina. sehingga dg demikian yg hobby istilah cina bisa pindah ke milis Budaya Cina. Tentang nama samaran tetap dibebaskan saja spt saya ini, krn politik itu sering kali keji, apalagi sekarang email bisa dipakai sebagai barang bukti di pengadilan.jadi bukan soal pengecut atau ksatria. Sojah wushu, Koay Hiap.
[budaya_tionghua] Re: angkat golok
Lebaran belum lama, jadi masih bisa dimaafkan, Koay = aneh Hiap = pendekar ini julukan di dunia persilatan saja. makanya selalu pakai: Sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Oops sepertinya dari kemaren gue keliru orang dan kurang menyimak. ALS saru dengan kwaihiap, makanya bingung waktu ALS seperti keberatan dengan istilah angkat golok. Ternyata beda orang yah. Mahaff mahaa.. salah mata. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaihiap@ kwaihiap@ wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als@ wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Bung ALS, harap maklum ABS locianpwee ini adalah bekas pangcu MS-Cersil, jadi istilah angkat golok itu sdh lasim kita pakai di milis percersilan. Saya pribadi lebih senang kalau moderator di milis BT ini juga bikin ketegasan2 seperti di milis MS-cersil, a.l: 1. posting cuma satu kalimat, penggal saja pakai golok. 2. iklan yg tdk ada hubungan dg BT ,pengal saja. 3. yg tdk sesuai misi BT , penggal juga. Nah tentang misi ini bila perlu ditinjau kembali, apalagi kan sekarang ada tandingannya yaitu milis BUDAYA CINA, bila perlu pengal juga yg menjagokan istilah cina dlm kontek yg salah, kecuali kalau milis ini punya misi mau memperjuangkan istilah cina. sehingga dg demikian yg hobby istilah cina bisa pindah ke milis Budaya Cina. Tentang nama samaran tetap dibebaskan saja spt saya ini, krn politik itu sering kali keji, apalagi sekarang email bisa dipakai sebagai barang bukti di pengadilan.jadi bukan soal pengecut atau ksatria. Sojah wushu, Koay Hiap.
[budaya_tionghua] perkawinan campur
selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
menanggapi topik ini, sepertinya kok jadi terang2an saling serang pribadi ya? om moderator kemana nih ? saya harap yang lebih tua bisa lebih bijak dalam menanggapi diskusi ini dan yang lebih muda harap lebih menghormati. Dengan demikian kita bs berdiskusi dengan sehat dan damai. Mari jadikan millis ini sebagai alat pembelajaran kita dan bukannya untuk saling menyerang dengan kalimat2 yang mungkin bagi sebagian orang menjurus ke kasar. Ingat,kita semua bergabung dimillis ini untuk tujuan apa.. jadi tolong di renungkan kembali. Terima Kasih. Salam netral, Sie Kok Siong --- On Sun, 10/25/09, zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com wrote: From: zho...@yahoo.com zho...@yahoo.com Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, October 25, 2009, 12:37 AM Bagaimana Pak ABS? Masih menuduh saya pakai istilah kasar? Ini dia pahlawan cabo datang membela! Maju tak gentar... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo. com.sg Date: Sat, 24 Oct 2009 14:33:30 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) Bukan istilahnya yang kasar, tapi intensi waktu menggunakannya. Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan istilah tersebut. Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral. Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang menjelaskan bahwa kata cabo itu awalnya adalah netral. Begitu pun kata CINA. Dan untuk itu, marilah kita luruskan kembali kata-kata itu ke maknanya yang semula, yang netral. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, salah satunya ya lewat milis BT ini, gitchu lhooo ceritanyaaa. .. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Harap ditunjukkan : kapan pihak moderator pernah mengkarantina saya yg memulai menggunakan kata Cabo! Setahu saya, pihak moderator hanya pernah menegur saat saya menyebut kulit muka tebal. Bagi anda, istilah Cabo adalah istilah kasar, bagi sebagian orang di sini istilah Cina juga istilah kasar, mengapa terus memungkiri kenyataan ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 14:44:03 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. ) Tentunya kecerdasan untuk merunut suatu thread diskusi bukan monopoli satu orang saja. Ada banyak orang lain yang juga cukup cerdas untuk dapat pula melihat bahwa dari yang semula kata cabo digunakan secara netral, namun di tengah-tengah berjalannya diskusi berubah digunakan menjadi penghinaan perempuan. Bahkan moderator pun telah menunjukkan kecerdasannya pula, ketika menjatuhkan sanksi karantina kepada yang bersangkutan dengan pencabo-caboan orang lain ini. Jelas bahwa moderator samasekali tidak 'sotoy' ketika menindak pelaku pencabo-caboan orang yang menurut penilaian moderator telah dilakukan olehnya. Meskipun begitu, masalah utamanya toh BUKAN TERLETAK DI SINI. Bukan terletak pada apakah para anggota milis ini mampu atau tidak mampu, cerdas atau tidak cerdas, untuk merunut suatu thread diskusi sepanjang perjalanannya. Jadi, dengan telah turunnya 'vonnis' moderator mengenai soal ini, maka masalah merunut thread diskusi bisa kita tutup di sini. Selanjutnya, masalah pokok soal ini sebetulnya terletak pada kemampuan dan keberesan seseorang untuk berdiskusi di milis secara baik. Barangkali kata-kata jorok, kasar, dan intrusif (menyerang pribadi) seperti cabo, otak beku, sotoy bisa digunakan secara sangat tepat dan sangat mengena. Namun ada ratusan, bahkan ribuan, kata-kata lain, yang sama sangat tepatnya dan sama sangat mengenanya bila digunakan secara cerdas dalam diskusi di milis, tanpa memperlihatkan kejorokan, kekasaran, dan ke-intrusif- an. Penggunaan kata-kata jorok, kasar dan intrusif dalam diskusi milis sungguh-sungguh menunjukkan ketidak-beresan dalam berdiskusi secara berintegritas. Pertama, karena walau orang diharapkan mengikuti diskusi secara runut dari awal, namun pada kenyataannya, di semua milis, ada lebih banyak orang yang mencemplung masuk diskusi di tengah-tengah atau di ujung diskusi, daripada yang mengikuti dari awal. Peserta diskusi yang baik dan beres harus memperhitungkan kenyataan ini. Oleh karena memperhitungkan hal ini, maka saya, misalnya, membiasakan untuk menambah kata baru dalam subject diskusi (lihat subject posting ini di atas), supaya jelas substansi diskusinya bagi mereka yang baru belakangan masuk dalam diskusi. Kedua, karena
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah?
Saya cuma tersenyum membaca jawaban Pak Zfy. :) Saya lahir dan besar di Jakarta, Pak. TK, SD, SMP, kuliah, dan kerja di Jakarta. Justru baru tiga minggu saya di Bali. Dan pekerjaan saya bolak-balik dari Tangerang, Ancol, Harco Mangga Dua, Slipi, Thamrin, Kebon Sirih. Dan.. iya.. saya paham sekali macetnya dan juga paham sekali soal kemacetan satu titik melebar ke mana-mana. Dan justru itu, bukannya di Jakarta biasa? Yang biasanya cukup lancar, sering jadi 'jalan rahasia' tetapi hanya gara-gara satu hal entah di mana tiba-tiba ikut-ikutan macet? Dan jujur aja, kesanku membaca judul berita itu dari Bali, buatku justru malah jadi bikin penasaran. Jadi sebenarnya positif kalau menurutku. Asal gak sering2 saja. Beda kalau aku membaca berita tentang rombongan presiden dari Cikeas bikin macet tol Jagorawi. Barulah aku menyumpah-nyumpah (kenapa sih gak tinggal di istana saja?). Oh ya, ngomong2, saya justru memilih di Bali (pekerjaan baru) menghindari macet di Jakarta.. udah bosan.. Dan kebetulan tempat kerja saya saat ini jalan kaki dari tempat kost saya. 2009/10/24 zho...@yahoo.com Anda tdk hidup di jakarta sih Bung! Di jakarta, satu titik saja mengalami hambatan, kemacetan bisa menjalar ke mana2. Hari minggu itu saya kebetulan melewati hayamwuruk. Jelas mengalami hal itu. Di hari minggu yg lain saya sering lewat sana, relatif lancar. Anda di bali pasti sdh terbiasa dng hal2 spt itu, setiap ada ulangtahun pura desa, lalu lintas pasti terganggu, apalagi kalau ada itu pembakaran mayat di Ubud, jalan menuju sana macet total. Tapi di Bali yah kita nerima saja, upacara itu kan salah satu daya tarik wisata bali yg mendatangkan deviden. Sent from my BlackBerry® -- Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja! Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri. Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog? Sampai kapan kita puas memaki di status facebook? Atau ingin pindah kewarganegaraan karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo? -- Quinita Siregar, QUEEN BEE
Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))
Setahu saya, 'Cokin' itu justru lebih kasar daripada 'Cina'. Jadi judul bukunya tuh justru mau membalas penghinaan. 2009/10/24 kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Saya rasa bukan begitu, Saya pernah kumpul2 dengan orang2 batak, suatu ketika ada perempuan tionghoa (bukan cabo cina)lewat, teman saya nyelutuk : wah , boleh juga nih cewek cokin, saya jawab susah lho lu ndeketinnya, lu tahu bapaknya siapa? dari situ saya baru tahu apa artinya cokin itu. Jadi bukannya kurang pede, tapi istilah itu memang gampang sekali dibuat tinggal diperbanyak frekwensinya saja sdh bisa matang. Nah disitu jelaskan bukan soal simpati atau dendam. sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, ulysee_me2 ulysee_...@... wrote: Awalnya, waktu nongol buku COKIN, SO WHAT GITCHU LHOH itu gue sempet berkomentar, Kok kenapa pakai istilahnya COKIN? Kok kenapa nggak pakai CINA aja sekalian? Kayak kurang pe-de aje nih. Namun melihat siapa siapa saja yang terlibat dalam mengisi buku tersebut, memahami maksudnya, yakni tidak mau lagi terombang-ambing diantara pusaran arus antara yang itu dan ini. Antara sensitifnya istilah Cina, dan chauvinisnya istilah Tionghoa. Maka keluarlah istilah itu. COKIN. Maksud yang tersirat adalah, ya, mereka cukup simpati atas 'luka lama' generasi tua, namun mereka mau melangkah maju ke muka, tanpa di berati dendam-dendam sejarah. Orang tua punya masa lalu, orang muda punya masa depan. Jadi kalau menyuruh orang muda untuk terus berkutetan dengan masa lalu, nah itu baru namanya mem-beku-kan otak MUHAHAHAHAHAHA.
ç½åéå¥³ä¼ (Re: [budaya _tionghua] Re: Bai Tou Yin - Z hou Wen Jun)
Terima kasih atas konfirmasinya. Kalau dari HUAN KIAM KIE CENG sampai HUAN KIAM LING KIE terkenal disebut serial THIAN SAN. Karya Liang Yu Sheng berikut dibawah ini oleh kalangan percersilan disebut serial apa ya? apakah locianpwe pernah baca? Time line nya kalau tdk salah dinasti Song ya? 1- Kuang Xia, Tian Jiao, Mo Nu . 2- Fei Feng Qian Long Quan Xi . 3- Ming Di Feng Yun Lu . 4- Han Hai Xiong Feng . 5- Feng Yun Lei Dian . Terima kasih. Sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: - Original Message - From: kwaih...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 21, 2009 10:26 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhou Wen Jun bukankah itu karya Liang Ie Sheng. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Betul, ç½å`éå¥³ä¼ Pek Hoat Mo Lie Toan adalah karya Liang Yusheng (æ¢ç¾½ç), novelist produktif yang meninggal awal tahun ini Sidney, Australia. Novel Pek Hoat Mo Lie Toan bertokohkan Giok Lo-sat Lian Nie-siang (çç¾ å ç·´é裳), seorang begal wanita (di film diperankan Brigitte Lin), dan To It-hang (åä¸èª) ketua perguruan Butong, serta Gak Beng-kie (岳鳴ç) yang belakangan menjadi pendeta Hui-beng (æ¦æ禪師) pendiri perguruan Thiansan. Timeline kisah ini adalah akhir dinasti Ming - dinasti singkat Shun (Li Zicheng) - awal dinasti Qing. Dalam kenyataan sejarah, menarik untuk mencermati bahwa Li Zicheng (æèªæ) ini, yang kedinastiannya tersingkat dalam sejarah Tiongkok, hanya 2 bulan, justru oleh Mao Zedong di-tokoh-besar-kan sebagai pemimpin perjuangan kelas petani dan perintis landreform Tiongkok. Sehingga dia menjadi satu-satunya kaisar masa lalu Tiongkok yang ada patungnya di jaman modern. Saya pernah lihat patung tersebut menjulang tinggi di Yanqing (å»¶æ ¶ç¸£), suatu suburb di Barat Laut kota Beijing. Wasalam. = - Original Message - From: kwaih...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 21, 2009 10:26 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bai Tou Yin - Zhou Wen Jun Kalau nggak salah, kata Engkong, karena puisi ini lah malahan jadi inspirasi kisah silat Pai Fa Mo Ni Chuan karya Khu Lung ya, bener gak? Pernah diperankan oleh Lin Ching Shia favorit Engkong. Terjemahan Engkong untuk puisi ini kurang memuaskan. Masa delapanbelas baris disingkatnya jadi duabelas! #salah, ABS locianpwe yg bukan tionghoapun akan ketawa kalau dikatakan Pai Fa Mo Ni Chuan karya Khu Lung. Na itu, separoh dari engkong, separoh dari Oom G. Boleh percaya, boleh curiga, inget ya, Engkong dan Oom G bukan Doktor Sastra, # dari situ saja kelihatan si engkong atau si oom bukan pengamat sastra, bukankah itu karya Liang Ie Sheng. sojah wushu, Koay Hiap No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 14:31:00
Re: [budaya_tionghua] Re: Hin An Hwe Kwan
Info yang cukup menarik. Kurang terekspos.Mohon infolebih lengkap dari teman2 yang lebih tahu. Salam. --- On Sat, 10/24/09, kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com wrote: From: kwaih...@ymail.com kwaih...@ymail.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Hin An Hwe Kwan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 24, 2009, 8:06 PM Kalau tdk salah dulu pernah dibahas dimilis ini, bahwa pada waktu dinasti Song di Hok Kian seputar Pu Tian, pernah dipecah jadi 3 kabupaten, salah satunya Hing Hoa, meskipun skrg kabupaten itu sdh tdk ada, tapi bahasanya terlanjur meluas, bahkan sebagian daerah Hok Jia orangnya masih ngomong bhs Hinghoa, nah mungkin Hin An ini adalah kumpulan orang2 yg memakai bahasa Hinghoa. Dengar2 Judge Bao itu juga orang asal daerah ini. Tolong diperjelas kalau ada yg lebih tahu, krn pengetahuan saya dangkal ttg ini. Sojah wushu, Koay Hiap. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, agoeng_...@. .. wrote: Hin an itu apaan yah? -Original Message- From: kwaih...@.. . kwaih...@.. . Date: Sat, 24 Oct 2009 12:16:23 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Hin An Hwe Kwan Minggu lalu ada pertemuan Hin An sedunia yg ke5 di hotel Borobudur Jakarta, ada barangkali anggota milis ini yg hadir? bisa cerita sedikit program sosialnya apa saja. Ketua atau sekjen Hin An Indonesia kalau tdk salah she LIEM, ada yg tahu nama lengkapnya? sojah wushu, Koay Hiap
Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.........)
- Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, October 25, 2009 12:37 AM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) ABS? Masih menuduh saya pakai istilah kasar? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bukan menuduh, melainkan hanya mengemukakan kenyataan bahwa pernah ada member milis ini yang sampai membuat moderator turun tangan karena akumulasi pemakaian kata-kata jorok, kasar, intrusif dalam berdiskusi. Tentunya supaya dihindarilah penggunaan cabo, sotoy, lidah kaku, otak beku, sakit akut, pendidikan rendah, mulut berbusa, orang kampung, otak buntu, turunan anjing herder, dan banyak lagi kata jorok, kasar dan intrusif lainnya, sehingga menjadi offense (menyerang pribadi), bukan lagi berdiskusi tentang budaya. Indikasinya antara lain berhamburannya kata-kata sedemikian itu sampai membuat rekan members lainnya risih lalu mempertanyakan moderator ada di mana. Dan indikasi lainnya lagi tentunya adalah sampai membuat moderator kemudian turun tangan, baik karena keluhan members tadi maupun atas inisiatif sendiri. Selama mengemukakan hal ini, saya tidak pernah menyebut nama. Namun apabila ada yang merasa, ya baguslah, syukurlah. Karena hal itu berarti turun tangannya moderator telah memberikan pemahaman dan pencerahan pada mereka yang bersangkutan. Wasalam. === - Original Message - From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, October 25, 2009 12:37 AM Subject: Re: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Bagaimana Pak ABS? Masih menuduh saya pakai istilah kasar? Ini dia pahlawan cabo datang membela! Maju tak gentar... -- From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg Date: Sat, 24 Oct 2009 14:33:30 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Pencaboan, Pensotoyan (Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong.) Bukan istilahnya yang kasar, tapi intensi waktu menggunakannya. Jadi kasar atau enggak tergantung kalimatnya dan maksud orang waktu menggunakan istilah tersebut. Kata 'cabo' pun awalnya merupakan istilah yang netral. Dan gue mendukung sekali argumennya siapa tuh waktu itu yang menjelaskan bahwa kata cabo itu awalnya adalah netral. Begitu pun kata CINA. Dan untuk itu, marilah kita luruskan kembali kata-kata itu ke maknanya yang semula, yang netral. Salah satu caranya adalah dengan terus menerus mempopulerkan dan mempromosikannya, salah satunya ya lewat milis BT ini, gitchu lhooo ceritanyaaa... No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.31/2457 - Release Date: 10/24/09 14:31:00
[budaya_tionghua] PATRIOT, kasus Chen Guangbiao
12 Mei siang hari tahun yang lalu, gempa bumi 8 skala Richter yang dahsyat telah meluluhlantakkan beberapa kabupaten di propinsi Sichuan Tiongkok barat. Hanya 2 jam setelah gempa terjadi seorang pengusaha di Propinsi Jiangsu Chen Guangbiao 41 tahun, berhasil mengorganisasi alat berat dan karyawan perushaannya, dan mengatur logistik, karena 120 karyawan dan 60 excavator dan hoist diperintahkan segera berangkat menuju lokasi gempa. Kegiatan perushaan dibekukan. Setelah perintah selesai ia sendiri dengan mengendarai mobil pribadi langsung menuju tempat bencana. Jarak dari Jiangsu ke Sichuan ribuan km, meskipun tepatnya saya tak tahu, karena jalan berkelok-kelok melalui pegunungan. Mr. jelas sampai duluan, rombongannya datang bersamaan dengan kedatangan rombongan bala bantuan dari Pasukan Pembebasan Rakyat. Mereka langsung kerja selama 48 jam, melakukan pertolongan kepada yang tertimpa bencana. Inilah tindakan patriot bagi rakyat Tiongkok. Sekarang Indonesia dihantam gempa terus menerus, biasanya akan timbul sesekali yang dahsyat. Kalau ini terjadi saya sangat mengharapkan para pemuda yang selalu menonjolkan diri bahwa mereka patriot dengan menyerang habis-habisan yang dianggap pro Tionghoa, berbuatlah seperti Chen Guangbiao itu. Tunjukkan patriotisme itu dalam bakti. Tiru Chen Guangbiao dalam batas-batas kemampuan anda. Maka andapun resmi jadi patriot, bukan penilaian dari saya pribadi tapi dari seluruh masyarakat Indonesia seperti Chen Guangbiao yang dipilih oleh masyarakat sebagai tokoh yang mengharukan dalam pooling yang diadakan CCTV, TV pusat RRT di Beijing tahun lalu. Disamping itu ia adalah donatur terbesar dalam pertolongan bencana alam yang tahun lalu sumbangannya mencapai 91 juta yuan. Maaf sekali kalau anda pernah berbuat seperti Chen Guangbiao dalam gempa di Padang, hanya sayang koq saya tak mendengar beritanya, atau media Indonesia yang tak sensitif tidak menyiarkan berita anda begitu ? Kalau media tidak menyiarkannya siarkan saja melalui milis BUDAYA TIONGHOA, saya yakin para moderator bersedia. Saya baru menerima kiriman kata mutiara dari teman di USA. Isinya sangat sederhana: PADA AKHIRNYA ANDA DINILAI BUKAN OLEH BANYAKNYA YANG ANDA DAPATKAN, TAPI OLEH BANYAKNYA YANG ANDA SUMBANGKAN BAGI MASYARAKAT. Kita bisa mendapat harta yang banyak, kita bisa mendapat teman pejabat, jenderal dll yang berkuasa, tapi akhirnya penilaian masyarakat berdasarkan apa yang anda baktikan kepada bumi kita ini, kepada rekan sebangsa yang masih tidur di rumah gubuk dan jorok itu, kepada anak-anak yang bersekolah dibawah jalan layang yang kalau hujan harus segera lari! Saya diluar negeri sangat ingin berita demikian dari anda-anda yang sangat berani dalam mengejek sesama teman hanya karena si teman tidak mau dipanggil menggunakan kata yang menghina CINA! Semoga harapan saya menjadi kenyataan. Beberapa puluh mungkin ratusan teman yang mengikuti milis ini menjadi saksi. Saya yakin semua rakyat Indonesia tak perduli dari suku mana sependapat dengan saya. Kiongchiu, salam hormat, Liang U From: budi anto budic...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, October 24, 2009 12:35:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. tulisan liang u henk bener2 wise sekali , semoga tulisannya bisa menyadarkan semua yang terlibat konflik (kek perang aza ) semoga kita bisa lebih merapatkan barisan sesuai tujuan kita join di milis ini, thx From: liang u lian...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, October 24, 2009 11:34:52 AM Subject: [budaya_tionghua] Biarkan anjing menggonggong. Rekan,-rekan, Selama ini ada dua topik yang selalu menjadi perdebatan panas, yaitu istilah Tionghoa/Cina, dan masalah agama. Sebetulnya problemanya jelas, ada kelompok yang merasa paling PATRIOT dan ada kelompok yang merasa PALING SUCI. Inilah penyebab perang saudara dalam milis. Sebetulnya setiap orang bebas mempunyai perasaan paling Patriot atau/paling Suci, yang menjadi masalah janganlah memaksakan pendapat kita kepada orang lain. Patriot maupun suci diucapkan mudah dilaksanakan sukar. Siapa yang berani mengaku patriot? Benarkah? Siapa yang merasa suci? benarkah? Apalagi kalau merasa dua-duanya. Patriot berarti menjadi pahlawan di dunia nyata, suci berarti menjadi penghuni di surga sana. Hebat kan? Suci dan patriot tidak dinilai dari ucapannya tapi dari baktinya. Yang patriot adalah orang yang mengorbankan jiwanya bagi negaranya untuk membela keadilan. Yang suci yang mengabdikan dirinya bagi kemanusiaan seumur hidupnya. Ibu Theresia mungkin dapat dianggap suci, Pastor Mangunwidjaja yang membela dan merasakan hidup gelandangan menunjukkan sifat sucinya, dan pastor (maaf lupa namanya) yang membentuk tim pembela korban peristiwa Mei 1998 yang menempuh bahaya membela kebenaran juga
[budaya_tionghua] Re: Hin An Hwe Kwan
dear all, kantor nya kan kalau tidak salah ada di jalan arah grogol mau ke hayam wuruk, sebelah SHELL atau sebelum dunkin donuts. salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote: Minggu lalu ada pertemuan Hin An sedunia yg ke5 di hotel Borobudur Jakarta, ada barangkali anggota milis ini yg hadir? bisa cerita sedikit program sosialnya apa saja. Ketua atau sekjen Hin An Indonesia kalau tdk salah she LIEM, ada yg tahu nama lengkapnya? sojah wushu, Koay Hiap
Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur
Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan es campur. Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan. Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan usaha yg lebih keras utk saling menerima. Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan yg lebih besar. Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua orang saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua keluarga tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. Misalnya saat merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
[budaya_tionghua] Re: angkat golok
Ksatria kan hanya ada di cersil, Ko? kalau mau tahu nama asli, minta tolong Roy Suryo ha ha --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kwaih...@... kwaih...@... wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, als@ wrote: Diberitahu secara halus dan baik-baik, diceritain sejarah istilah ketionghoaan secara panjang lebar, oleh beberapa teman yang halus tutur bahasanya, tetap saja tidak mengerti atau tidak mau mengerti malah ketawa-ketiwi sambil petentang-petenteng mencari pembenaran sendiri dalam memakai istilah 'cina' di forum budaya tionghoa, sambil terkadang mengejek bahwa bbrp orang di sini terlalu sensi. Setelah dikasari dgn panggilan 'cabo', unt bbrp waktu terdiam tapi tak lama kemudian memakai topeng ketawa-ketiwi lagi dan menyanyi-nyanyi lagi dgn lagu lama diiringi oleh sorakan orang muda yg msh belum mengerti juga. :-) Lalu ada orang yang merasa tersindir ketika tulisan yg mengabaikan fakta tsb di atas disebut bernada sok tahu dan ia pun memberi kuliah siang tt pemakaian kata-kata yg kasar dan tak pantas. Dirinya yg sangat terhormat lupa bahwa ia di forum ini sering mengatakan orang lain beronani, dendam sejarah, lempar batu sembunyi tangan, dsb yg kelihatannya saja halus tapi kasarnya ya setali tiga uang. Ingat siapa yg di forum ini sangat menyukai istilah angkat golok, seakan-akan ini adalah dunia persilatan??? Bung ALS, harap maklum ABS locianpwee ini adalah bekas pangcu MS-Cersil, jadi istilah angkat golok itu sdh lasim kita pakai di milis percersilan. Saya pribadi lebih senang kalau moderator di milis BT ini juga bikin ketegasan2 seperti di milis MS-cersil, a.l: 1. posting cuma satu kalimat, penggal saja pakai golok. 2. iklan yg tdk ada hubungan dg BT ,pengal saja. 3. yg tdk sesuai misi BT , penggal juga. Nah tentang misi ini bila perlu ditinjau kembali, apalagi kan sekarang ada tandingannya yaitu milis BUDAYA CINA, bila perlu pengal juga yg menjagokan istilah cina dlm kontek yg salah, kecuali kalau milis ini punya misi mau memperjuangkan istilah cina. sehingga dg demikian yg hobby istilah cina bisa pindah ke milis Budaya Cina. Tentang nama samaran tetap dibebaskan saja spt saya ini, krn politik itu sering kali keji, apalagi sekarang email bisa dipakai sebagai barang bukti di pengadilan.jadi bukan soal pengecut atau ksatria. Sojah wushu, Koay Hiap.
Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur
Salam hormat dan salam kenal semuanya. Sy anggota baru juga ijin urun rembug menjawab. Pertanyaan yg menrt sy bgs namun sensitip hehhe Sblmnya sy memperkenal diri dl sy adalah kake n oma sy dr kedua org tua sy asli dr tiongkok sana(bisa dibuktikan dgn surat kewarganegaara) sy lahir di indonesia tercinta. Disuatu daerah dijawa tengah. Sy sendiri tidak mirip sekali dgn org china atau tionghoa.kulit sy hitam cuma mata sy saja yg agak sipit. Dan sy lebih bnyak bergaul dgn org2 jawa dibanding dgn org yg sesama etnis sy Berkaitan dgn pertanyaan cristine_mandasari. Klo berdsrkan. Sejarah ini bermula pada saat jaman dipanegara, Silahkan baca babad dipanegara(pangeran diponogoro) pada suatu saat ia kalah perang di gowok diluar surakarta(15 okt 1826) ia telah diruntuhkan oleh gadis china yg kemudian dijdkan tukang pijat . Disamping ia menyalahkan sasradilaga iparnya yg kalah perang krn berhubungan seksual dgn perempuan china lengkapnya. Bagi org cina sendiri pd saat itu timbul ketakutan terhdp dipanegara dan pengikutnya yg telah melakukan penyerangan dilasem.silahkan bc buku orang china bandar tol, candu dan perang jawa karangan peter carey terbitan komunitas bambu. Sy sendiri sampai skr kesulitan mendptkan kekasih org china(sy berusia 27th) krn biasanya ortu mereka pertama melihat fisik sy melaranag mrk untuk berpcaran dgn sy. Sy berpendpt(ini pendpt pribadi mhn dimaafkan klo salah) Pertama 1.Msh ada perbedaan jenjang sosial dlm hal kekayaan. Klo yg menikah sama2 sederajat dlm hal kekayaan maka hal ini tdk mslh. Temen2 tiongho sy dibdg yg bekerja sbg mandor di suatu pabrik tekstil rata2 menikah dgn Wanita diluar etnisnya akan menimbulkan mslh dikeluarganya(ayah dan ibunya).krn dianggap mau hartanya saja. Ada beberapa kasus pria china menikah dgn perempuan diluar china ketika ia jatuh dlm usaha nya ia ditinggaln istrinya. Walau hal ini ga bisa digeneralisir namun ada ketakutan hal demikian.. 2.Perbedaan kebudayaan antara pribumi dan china.wanita china dikenal pekerja giat terutama juga prianya terutama dlm hal perdaganagan. Berbeda dgn kaum pria jawa yg kebanyakan lebih memilih sbg pegawai hal ini kadang2 sekali lg menimbulkan masalah dlm hal ekonomi. Disamping mgkin adanya poligami dimasyarakat jawa. 3. Agama yg berbeda jelas hal ini akan menyulitkan krn harus ada salah satu yg mengalah. Sekali lg ini hanya pendpt pribadi.mohon maaf jika sy slah dan menyinggung sy cuma sharing.sy menrima segala perbedaan yg ada kaka permepuan sy menikah dgn pria jawa smapai saat ini keluraganya harmonis dan kami sekeluarga menrima suaminya sbg anggota keluarga. sy sendiri juga bingung bgmana untuk menghilangkan hal ini krn sampai saat ini sy sendiri kesuliatn mendpt kekasih cina walau mungkin ini disebabkan karena wajah sy hehehe.. Ym sy: hendibowana Jika ingin sharing lebih lanjut. Thx Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
Setuju! Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak. malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo b...@... wrote: Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a good start. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zhoufy@ Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan lain-lain. Jangan omdo buktikan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa Setuju! Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak. malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo b...@... wrote: Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a good start. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zhoufy@ Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Pro ABS #45577
Bung ABS yth slmt hari Minggu yang baik, saya sangat setuju kita tidak berpolemik soal penggunaan kata Tionghoa atau Cina... Tapi saya mau mengomentarii perumpamaan anda soal petai Cina atau Bidara Cina dengan Budaya-Cina atau Cina-net. Nama petai Cina atau Bidara Cina, sudah dari sononya memang namanya begitu, saya yakin tidak ada satupun orang yang berkeberatan manakala anda menyebut petai Cina atau Bidara Cina, karena memang seharusnya begitu dan PASTI tidak bermaksud apapun. Sebaliknya KENAPA milis budaya-tionghua/tionghoa atau Tionghoa-net BUKAN budaya-Cina atau Cina-net atau PITI atau INTI dsb...dsb, tentu ada pertimbangannya Saya yakin (para) pendiri milis/ormas-ormas tersebut memilih kata/istilah Tionghoa (BUKAN Cina) pastilah ada pertimbangan-pertimbangaannya... Keberatan saya, anda memperbandingkan sesuatu berdasarkan perbandingan yang tidak tepat yang sering disebut TIDAK apple to apple. Nah, kalo seseorang lebih suka dipanggil Tionghua/Tionghoa, harap anda atau siapapun HORMATILAH pilihan mereka. Jangan mencari-cari argumentasi apapun untuk membenarkan anda untuk menyebut Cina. Kalau anda tetap ngotot, PASTILAH anda tidak mau menghargai pilihan orang lain. Begitu saja bung. Diskusinya selesai. Wassalam, Jhon Siswanto --- Pada Sab, 24/10/09, Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id menulis: Dari: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id Judul: Cina-Net, BidaraTionghoa (Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009))) Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 4:02 AM Jelas-jelas generasi muda tionghoa tidak mempersoalkan anti kata cina atau anti kata tionghoa. Mereka hanya tidak ingin mendikotomikannya, serta tidak usah dipaksakan karena penggunaan cina dan tionghoa itu tergantung konteksnya. Jadi untuk apa bolak-balik untukkesekian kalinya ke budaya-cina atau cina-net terus? Sama juga bolak-balik lagi ke petai-tionghoa atau bidara-tionghoa atau petionghoaan . Tidak ada ujungnya. Wasalam. = = === - Original Message - From: zho...@yahoo. com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Saturday, October 24, 2009 3:54 PM Subject: Re: Generation Gap (Re: Cokin (Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil Award 2009)) Tugas generasi tua tdk hanya mengikuti, tapi juga mendidik! Jika tdk ada campur tangan atau informasi dari generasi yg lebih tua, baik melalui pergaulan langsung maupun lewat tulisan2, saat ini mana mungkin bisa bertaburan organisasi2 dng nama Tionghoa? Millis budaya tionghoa, tionghoa net, jaringan muda tionghoa tak akan pernah ada, yg ada budaya cina, cina net dan jaringan cina muda! -Berikut adalah Lampiran dalam Pesan- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.423 / Virus Database: 270.14.28/2454 - Release Date: 10/23/09 14:09:00 ___ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[budaya_tionghua] Re: perkawinan campur
campur dan campur tidak selalu sama. mencampur elemen yang basisnya sesuai lebih mudah daripada mencampur sesuatu yang sangat beda dasarnya. ini tidak perduli antar etnis tionghoa, atau non tionghoa. yang lebih mendukung adalah kesamaan: agama, pendidikan, tingkat sosial, tingkat finansial, kebudayaan. kesenjangan selalu menghalangi pernikahan, yang adalah penyatuan dua kelompok keluarga yang berbeda. tetapi ini tak berarti tak dapat diatasi. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, hendibow...@... wrote: Salam hormat dan salam kenal semuanya. Sy anggota baru juga ijin urun rembug menjawab. Pertanyaan yg menrt sy bgs namun sensitip hehhe Sblmnya sy memperkenal diri dl sy adalah kake n oma sy dr kedua org tua sy asli dr tiongkok sana(bisa dibuktikan dgn surat kewarganegaara) sy lahir di indonesia tercinta. Disuatu daerah dijawa tengah. Sy sendiri tidak mirip sekali dgn org china atau tionghoa.kulit sy hitam cuma mata sy saja yg agak sipit. Dan sy lebih bnyak bergaul dgn org2 jawa dibanding dgn org yg sesama etnis sy Berkaitan dgn pertanyaan cristine_mandasari. Klo berdsrkan. Sejarah ini bermula pada saat jaman dipanegara, Silahkan baca babad dipanegara(pangeran diponogoro) pada suatu saat ia kalah perang di gowok diluar surakarta(15 okt 1826) ia telah diruntuhkan oleh gadis china yg kemudian dijdkan tukang pijat . Disamping ia menyalahkan sasradilaga iparnya yg kalah perang krn berhubungan seksual dgn perempuan china lengkapnya. Bagi org cina sendiri pd saat itu timbul ketakutan terhdp dipanegara dan pengikutnya yg telah melakukan penyerangan dilasem.silahkan bc buku orang china bandar tol, candu dan perang jawa karangan peter carey terbitan komunitas bambu. Sy sendiri sampai skr kesulitan mendptkan kekasih org china(sy berusia 27th) krn biasanya ortu mereka pertama melihat fisik sy melaranag mrk untuk berpcaran dgn sy. Sy berpendpt(ini pendpt pribadi mhn dimaafkan klo salah) Pertama 1.Msh ada perbedaan jenjang sosial dlm hal kekayaan. Klo yg menikah sama2 sederajat dlm hal kekayaan maka hal ini tdk mslh. Temen2 tiongho sy dibdg yg bekerja sbg mandor di suatu pabrik tekstil rata2 menikah dgn Wanita diluar etnisnya akan menimbulkan mslh dikeluarganya(ayah dan ibunya).krn dianggap mau hartanya saja. Ada beberapa kasus pria china menikah dgn perempuan diluar china ketika ia jatuh dlm usaha nya ia ditinggaln istrinya. Walau hal ini ga bisa digeneralisir namun ada ketakutan hal demikian.. 2.Perbedaan kebudayaan antara pribumi dan china.wanita china dikenal pekerja giat terutama juga prianya terutama dlm hal perdaganagan. Berbeda dgn kaum pria jawa yg kebanyakan lebih memilih sbg pegawai hal ini kadang2 sekali lg menimbulkan masalah dlm hal ekonomi. Disamping mgkin adanya poligami dimasyarakat jawa. 3. Agama yg berbeda jelas hal ini akan menyulitkan krn harus ada salah satu yg mengalah. Sekali lg ini hanya pendpt pribadi.mohon maaf jika sy slah dan menyinggung sy cuma sharing.sy menrima segala perbedaan yg ada kaka permepuan sy menikah dgn pria jawa smapai saat ini keluraganya harmonis dan kami sekeluarga menrima suaminya sbg anggota keluarga. sy sendiri juga bingung bgmana untuk menghilangkan hal ini krn sampai saat ini sy sendiri kesuliatn mendpt kekasih cina walau mungkin ini disebabkan karena wajah sy hehehe.. Ym sy: hendibowana Jika ingin sharing lebih lanjut. Thx Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: cristine_mandasari cristine_mandas...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah?
Gotong toapekong ada nilai sakralnya yaitu membersihkan lokasi yg dilewati dari segala yg negatif jg memberikan berkah. tapi kalu gotong toapekong dah kayak hura2 seh itu lebih kearah festival hehehehehehehe Gpp gotong toapekong seh asal jangan tiap hari or tiap bulan. sisi laennya banyak tukang makanan pada hidup, org2 yg dibayar buat gotong joli dsbnya ya kalu liat negatif seh banyak tapi kalu mau liat positif jg ada so liatlah dari sisi spirituallar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Vheru Prayitno pvh...@... wrote: Dalam suatu perayaan yang memakai jalan menimbulkan masalah lalulintas saya pikir wajar namannya juga pakai jalan umum dan karena jalan untuk umum ya kita maklumi, karena perayaan tentunnya tdk setiap hari tentunya masih banyak penyebab lain di jalan yang bikin macet bukan cuma perayaan itu aja. Semoga bermanfaat --- Pada Sab, 24/10/09, zho...@... zho...@... menulis: Dari: zho...@... zho...@... Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 24 Oktober, 2009, 12:28 PM Anda tdk hidup di jakarta sih Bung! Di jakarta, satu titik saja mengalami hambatan, kemacetan bisa menjalar ke mana2. Hari minggu itu saya kebetulan melewati hayamwuruk. Jelas mengalami hal itu. Di hari minggu yg lain saya sering lewat sana, relatif lancar. Anda di bali pasti sdh terbiasa dng hal2 spt itu, setiap ada ulangtahun pura desa, lalu lintas pasti terganggu, apalagi kalau ada itu pembakaran mayat di Ubud, jalan menuju sana macet total. Tapi di Bali yah kita nerima saja, upacara itu kan salah satu daya tarik wisata bali yg mendatangkan deviden. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Narpati Pradana kunder...@gmail. com Date: Sat, 24 Oct 2009 18:45:42 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Tenang, Bang... Sebagai yang bukan Tionghoa, saya tidak merasa perayaan tersebut mengganggu ketertiban umum. Menurut saya wajar-wajar saja kok. Lagipula, sehari-hari daerah Kota dan Mangga Besar juga macet. Memangnya ada bedanya? :P Terimakasih buat jawaban rekan-rekan lain. Maafkan juga, ternyata saya salah menulis subyeknya.. seharusnya Fat Cu Kung Bio.. bukan Fat Cun Kung Bio... Salam dari Kuta Narpati W.A. Pradana a.k.a Kunderemp 2009/10/19 agoeng_...@yahoo. com Ada yg mengganggu saya pas baca berita di detik. Yaitu judulnya perayaan fat cu kung bikin macet kota n mabes. Kok seakan2 image yg timbul dari judul itu perayaan kmrn menganggu ketertiban umum. Seperti org pesta sunatan n kawin yg juga bikin macet jalan. From: Vheru Prayitno pvh...@yahoo. co.id Date: Sun, 18 Oct 2009 19:54:07 -0700 (PDT) To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Bls: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Fat cu kung Bio itu tempat sembahyang sama dengan Klenteng dimana yang menjadi tuan rumah Dewa Fat Cu Kung. Di Fat Cu kung Bio juga ada Dewa Hok Tik Cengsin,Hian Tian Siang Tee dan dewa2 yang lain. Kemarin ada perayaan She jit Dewa fat Cu Kung dengan Acara Kirab Gotong Toa pekong keliling China Twon di Jakarta, Minggu 18 Oktobert 2009 Salam vheru Fat Cu Kung Bio --- Pada Ming, 18/10/09, Narpati Pradana kunder...@gmail. com menulis: Dari: Narpati Pradana kunder...@gmail. com Judul: [budaya_tionghua] Fat Cun Kung Bio itu apa yah? Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 18 Oktober, 2009, 10:28 PM Tanya dong.. Pagi ini saya baru buka DetikNews lagi. Kemarin di Semarang dan Mangga Besar, ada perayaan Fat Cun Kung Bio. Ada yang bisa menjelaskan? (daripada ngobrolin Cina vs Tionghoa :P) Salam dari Bali, Narpati W. A. Pradana -- - Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
ya begitulah tapi mesti diinget yong yg namanya tao itu ada LI alias aturan atau hukum so kata ziran alamiah jg mo gak mo teriket sama LI alias aturan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur
Menikah dlm masyarakat Indonesia berlainan dgn menikah dlm masyarakat Barat pada umumnya. Di sini, pasangan penganten terpaksa juga menikah dgn keluarga besarnya masing-masing. Taruh kata seorang gadis Tionghoa Kristen setuju dinikahi oleh seorang Padang Muslim karena mereka katanya saling jatuh cinta mati-matian. :-) Taruh kata keduanya oke-oke aja saling bertoleransi berdasarkan cinta. Katakanlah di keluarga besar masing-masing terdapat bbrpa cabo cina ndower (maaf) dan padang bengkok rese (maaf) yg selalu mengusili Romi n Yuli kita ini dgn masalah agama, etnis, tradisi, kebiasaan, dsb ... Kok gini kok gitu... terus menerus sambung menyambung. Hal begini inilah yg sering diabaikan oleh muda-mudi yg sdg mabok kepayang sehingga terkadang berani melanggar nasihat ortu masing-masing. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zho...@yahoo.com Date: Sun, 25 Oct 2009 03:13:21 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] perkawinan campur Kawin campur? Kok seperti jenis makanan dan minuman saja! Ada nasi campur dan es campur. Janganlah memandang keberatan orang tua dng kacamata negatif. Orang tua manapun akan lebih senang anaknya kawin dng orang segolongan, kalau bukan golongan etnis, ya golongan pendidikan, atau golongan agama, atau golongan pendapatan. Semua itu ada dasarnya. Perkawinan adalah persekutuan seumur hidup, membutuhkan penyesuaian total dari dua pribadi yg berlainan. Dua orang dng latar belakang sama saja belum tentu bisa akur dlm segala hal, apalagi dng latar budaya yg sangat jauh! Inilah pertimbangan para orangtua. Pada saat jatuh cinta, perbedaan2 ini biasanya tertutupi oleh hal2 yg jasmaniah, tapi setelah berjalan sekian lama akan menjadi masalah. Dibutuhkan usaha yg lebih keras utk saling menerima. Tapi memang semua tdk mutlak, tergantung pribadi masing2. Yg penting hrs dipikir matang2 dulu, dlm perkawinan antar golongan anda menghadapi tantangan yg lebih besar. Satu hal yg penting: bagi para orangtua, perkawinan bukan hanya antar dua orang saja, tapi juga merupakan perkawinan antar dua keluarga. Jika dua keluarga tradisinya sangat berlainan, sulit untuk bisa benar2 menyatu. Misalnya saat merayakan sincia yg satu sedang puasa, kan repot. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: cristine_mandasari cristine_mandas...@yahoo.com Date: Sat, 24 Oct 2009 21:32:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] perkawinan campur selamat pagi, semoga hari ini menjadi hari yg baik untuk anda semua :D sy anggota baru milis ini, salam kenal :) ada yg mengganjal dalam pikiran sy tentang kawin campur: 1. mengapa kawin campur antara etnis tionghoa dan etnis bumiputra lain, terutama jawa (maapkan jika istilah sy kurang tepat atau terkesan rasis)masih dianggap tabu hingga sekarang, dan mendapatkan halangan yg berat dari pihak orangtua? bukankah hal itu merupakan proses asimilasi yg wajar jika pasangan beda etnis sama2 mencintai? 2. sy melihat adanya diskriminasi gender... jika yang menikah adalah pria tionghoa dan wanita jawa, misalnya, hal itu tidak akan bermasalah sebab anak yg lahir akan mengikuti seh (marga) si ayah... namun, tidak demikian halnya, jika pria jawa dan wanita tionghoa, seringkali dianggap menyalahi aturan dengan adanya mitos (dalam adat jawa)bahwa abu orang tionghoa lebih tua daripada jawa sehingga pernikahan mereka akan pamali atau bernasib buruk? 3. bagaimana cara mengubah pola pikir generasi lama? terima kasih mohon tanggapannya :D
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
salah goenk , justru kata mendapatkan itu bisa disebut kemelekatan kepada tao jd tambah jauh dari kata tao itu hehehehehehe so yg bener adalah apa ya ? xuan zi you xuan alias sering ditulis misterius bla bla bla, sebenernya xuan bisa diartiin indah , agung makanya zhongmiao zhi men alias gerbang yg baik. yg bener tao mah bukan dipelajari tapi direnungin or pake kata keren kontemplasi getu lho --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung heny...@... Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde
[budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa
Educate, bukan main hapus hapusan. Apalagi, kata china dalam made in adalah bahasa Inggris, yang artinya buatan Tiongkok. Pakai h, salahbaca? bahasa asing kok mau dihapus? Peta dunia yang ada china itu berbahasa Inggris, yang dari Perancis pakai chinois, yang bahasa Jerman pakai China (C huruf besar). Yang dibahas di milis ini kan kata cina bukan china yang adalah bahasa Inggris. Kok dicampur aduk? Bingung? buktikan apa? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan lain-lain. Jangan omdo buktikan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: younginheart5000 crv...@... Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina === penggunaan media massa Setuju! Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak. malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, B.H. Jo bhjo@ wrote: Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/a good start. Salam, BH Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drirawan@ wrote: Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti juga oleh Suarapembaruan. Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya. Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain. Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata Cina kenapa harus dipaksakan . Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata Tionghoa ? Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri. Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2. salam, Dr.Irawan 2009/10/23 zhoufy@ Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan! Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh tak terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman? Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus. Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965 misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira tidak. Sebaliknya, bila kita adakan acara nabul award di tahun 1975 misalnya, apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk cina indonesia? Saya kira tidak. Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb semua dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek! Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2. Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing dng istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan press yg sedang bingung! Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? Tidak sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ?
Tao sering diartiin salah neh, misalnya Da Dao Wu xing 大éæ å½¢ artinya bukan Great Dao tidak berbentuk. Tapi Dao itu amat besar sampe gak bisa lu liat ujung2nya, saking gak bisa keliat ujung2nya or batasannya itu akhirnya ya bisa lu sebut gak ada bentuk getu lho. trus jg di ddj ada bilang suara besar itu gak kedengeran artinya bukan lu tereak2 gak ada arti hehehehehe tapi itu suara saking besarnya ampe melewati batas pendengeran kuping lu alias lu jadi budeg gak ngedenger itu suara. Soale dah ngelewatin batasan2 kemampuan kuping kita ngedenger getu lho. satu lage itu jg soal wu wei bukan artinya non action tapi lebih pas non intention alias tdk berpamrih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, PATRICK K.W.CHAN ti...@... wrote: Terlalu jauh, SASARAN luput... terlalu DEKET SASARAN gak sampe pas SASARAN...sasaran pun HILANG!:-) salam, tda a...@...: Dao yang bisa dipegang bukanlah Dao yang sebenarnya. Dao yang bisa dijelaskan bukanlah Dao yang sebenarnya. :-) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ti...@... Date: Sat, 24 Oct 2009 12:04:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; Kawaii_no_Shogetsufenghuan...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? DAO yang dipegang bukanlah DAO. Berpegang pada DAO yang lemah lembut, tidakla lemah lembut... berpegang DAO yang keras, bukan kekerasan DAO yang mencerahkan ukanlah DAO... DAO is DAO:-) salam, tda Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@...: Dao yang mana nech? Yang Wanqi Badao banyak. Yang Hushuo Badao juga banyak wkwkwk... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalo sudah mendapatkan dao apa bukan tercerahkan? -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 16:02:55 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Loh bukannya Dao itu misterius, gerbang misteri dari semuanya yang misterius ? Lalu siapa bilang Dao mencerahkan ? Banyak yang ngaku mendalami Dao tapi perilakunya malah ajegile. Dao wu qing, tian wu qing, di wu qing Mana ada itu dao yang mencerahkan ? Bikin tambah pusing iya, sampe mbahnya Dao bilang semakin lu belajar, semakin lu bego. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Dao yg bisa ditebak yah bukan dao namanya. Tp kalo bikin bingung kayaknya juga ga bisa disebut dao karena dao itu mencerahkan. -Original Message- From: henyung henyung@ Date: Thu, 22 Oct 2009 15:15:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Dao Lemah Lembut / Dinamis ? Kebetulan baru berkunjung ke forum tetangga tempat orang adu ilmu. Dikatakan dalam Dao De Jing bahwa Dao itu prinsipnya lemah lembut dan tidak kaku. Nah banyak orang yang kemudian menganalogikan prinsip ini dengan dinamis. Celakanya dinamisnya terlalu kebablasan. Segala macam dibilang dinamis alias bebas. Contohnya: Satu fakta A diamini mayoritas kelompok Dao lengkap dengan bukti otentik catatan sejarah dan teologi Dao, namun fakta A ini kemudian ditolak oleh satu kelompok Dao lain dengan alasan Dao itu dinamis dan tidak terikat peraturan. Segala bukti sejarah dan teologi diabaikan demi mempertahankan kebenaran versi mereka. Padahal justru sikap mereka yang ngotot dinamis itu lah yang tidak dinamis alias kaku. Klaim lemah lembut itu akhirnya malah menyebabkan mereka menjadi terlalu lemah lembut alias kaku. Pengertian lemah lembut dalam Dao De Jing sungguh elusif dan berpotensi menyesatkan banyak orang ? salam bingung nan misteri, yongde Dear Sir/madam, Although you might be apprehensive about my email as we have not met before i am Mr. Patrick Chan Executive Director of the Hang Sang Bank Ltd,Hong Kong. An Iraqi named (Farouk Baseem), a businessman made a numbered fixed Deposit valued at Twelve million Five Hundred Thousand United States Dollars Only in my branch. Upon maturity several notice was sent to him, we later Found out that farouk baseem and his family had been killed during the war In bomb blast that hit there home at Mukaradeeb where his personal oil well was. We later discovered that Farouk Baseem did not declare any next of kin in his Official papers including the paper work of his bank deposit, my proposal is To put you as next of kin, should you be interested in executing this with me;Indicate your interest; mail me at my personal E-mail: patrick_chan_khn0...@... Sincerely, Patrick chan