Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi"

2010-07-31 Terurut Topik liang u
Pak Andreas, maaf yah, saya segan ngomong nih, sebab begitu ngomong anda 
langsung marah biasaya, mengatakan saya ngawur. Di sini saya hanya akan 
menambah 
fakta. Orang Indonesia yang pulang ke RRT waktu PP.10 sebagian besar keluar 
lagi 
ke Hongkong, Belanda, atau kembali ke Indonesia. Itu benar sekali. Tapi bukan 
karena tak diakui, yang tak pulang di sana sekarang banyak yang makmur, bahkan 
anak orang kaya sudah kaya lagi, mengurus perusahaan bapaknya yang tanam modal 
di sana. 

Mereka keluar lagi karena kegagalan ekonomi waktu itu, loncatan jauh ke depan 
menghasilkan ekonomi hampir bangkrut, munculnya kelaparan, karena rakyat 
disuruh 
memproduksi baja, bikin tungku sendiri, tidak ada bahan, jendela dibongkar, 
kuali dilebur, hasilnya jadi seonggok besi tua. Tak ada yang bertani, yang 
jelas 
kekurangan makan, untuk impor negara tak punya uang. Setelah itu disusul lagi, 
yang lebih ganas revolusi kebudayaan, yang tidak sepaham dengan golongan 
radikal 
dianggap musuh kelas, boleh ditangkap, boleh dipukul, boleh dipenjara boleh 
dibunuh, bukan orang Tionghoa di Indonesia saja, orang berjasa besar dalam 
negeri banyak yang jadi korban, presiden Liu Shaoqi sampai meninggal dalam 
tahanan, pahlawan marsekal Peng Dehuai mati dalam tahanan, marsekal He Long 
demikian juga, wakil perdana menteri Chen Yi yang juga marsekal dan menteri 
luar 
negeri dan pernah ke Indonesia sampai sakit tidak diberi pertolongan 
seharusnya, 
akhirnya meninggal. Bayangkan siapa yang tak takut.?rang Tionghoa kebanyakan 
rakyat biasa, presiden saja ditangkap disiksa dan dpenjara sampai meninggal 
tanpa pengadilan. Ya, jalan satu-satunya lari keluar negeri. Menerobos tapal 
batas tanpa melalui jalur yang sah , dimanapun akan ditembak. Tidak percaya, 
coba lewat perbatasan ke Meksiko, tanpa menunjukkan dokumen sah, kalau mau 
ditahan, lari, pasti ditembak. Tapi kalau ada yang mau mencoba, saya tak ikut 
tanggung jawab tentunya, sebab sudah bilang pasti ditembak termasuk di Amerika. 

    Jadi maaf sekali lagi maaf, seperti kata sdr. Zhou, Tiongkok yang anda 
katakan selalu Tiongkok lama, bukan Tiongkok sekarang. Jangan mencampur adukkan 
dua hal yang sudah berbeda. Indonesia saja, sekarang dengan zaman Orba sudah 
tak 
sama, jangan disamakan.
    Sekarang anda datang sebagai turis, ya, diperlakukan sebagai turis, anda 
datang kerja sebagai karyawan, anda diperlakukan sebagai karyawan. Kalau 
dianggap sebagai asing, memang benar, itu konsekwensi kita sendiri, karena 
memilih jadi warga negara Indonesia, Indonesia kan bukan Tiongkok. Orang 
Hongkong dan orang Macao, bahkan orang Taiwan memdapat perlakuan yang berbeda 
dengan kita, sebab mereka adalah warga negara Tiongkok secara hukum, meskipun 
Taiwan masih terpisah. 

   Sayapun tetap berpendapat, kita harus intergrasi, artinya Bhinneka Tunggal 
Ika, berbeda=beda tetap satu. Negara yang homogen, satu ras, satu partai, satu 
agama, justru banyak masalahnya, karena ada orang yang selalu memaksakan 
kehendaknya. Biarkan seratus bunga mekar bersama. Nah, lagi=lagi tidak cinta 
Indonesia, koq pakai peribahasa Tiongkok? Biarkan kita mempunyai pendapat 
berbeda, pelajari mengapa berbeda, lalu lihat latar belakangnya, pendapat 
manusia berbeda karena pengalamannya berbeda. Hormatilah pendapat yang berbeda.
   Salam 
 Liang U





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, July 30, 2010 2:25:31 PM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi"

  
hmmm kayaknya qian shushen gak dibunuh ya ame tentara prc hehehehehehehehehe 
ape 
jgn2 itu yg nongol qian palsu ya ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA  wrote:
>
> Ardian apa itu LPKB - apakah itu aliran Ong Tjonghay - Sindhunata cs
> Ini aliran saya 100% anti sejak thn 1960 dan dia didalam PMKRI saja tidak 
> dianggap serius. Dia dpt berkembang dgn bantuan Harry Tjan. Harry Tjan yg 
> membuka pintunya utk Ong TH karena sebagai ketua umum PMKRI pintu presiden 
> terbuka.
> Sewaktu mereka maju saya sudah lebih dari 2 tahun tinggal diluar negeri. Saya 
> keluar negeri sejak keributan diBogor dan Sukabumi 1963. Pekerjaan social yg 
> terachir adalah mengirim bantuan kepada penduduk chinese diSukabumi dgn 
>mengirim 
>
> bbp truck keperluan sehari. Setelah itu berangkat keluar negeri. OT saya 
> berpendapat no future utk saya diIndonesia sebab sooner or later Chinese akan 
> dpt diganyang habis. 
> Banyak teman diEuropa pd pulang TongSan setelah selesai studie - untung saya 
> tidak pergi sebab semua keluar dgn susah payah dan dpt dibunuh tentara PRC.
> 
> Andreas
> 
> 
> 
> 
> From: ardian_c 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Thu, July 29, 2010 9:45:48 PM
> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi"
> 
> pengalaman pribadi kale ya, doeloe kalu taon 80an bilang dari Indonesia 
> sambutannya lebih positi

Re: [budaya_tionghua] Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia

2010-07-28 Terurut Topik liang u
 Kalau menurut saya yang patut kita tuntut itu adalah praktek Bhinneka 
Tunggal Ika. Biarkan tiap orang punya etnis masing\masing, punya dialek 
masing=masing, punya nama masing=masing. punya aliran politik masing=masing, 
punya agama masing=masing, mempelajari macam=masam bahasa masing=masing, punya 
favourit masing=masing,punya nama masing-masing  dsb. Asalkan semua menuju 
persatuan! Bagaimana caranya, menghormati orang lain jangan melanggar yang 
tidak 
dibolehkan hukum dan etika hidup yang universal . Problemnya sekarang masih 
banyaknya orang yang tak mau didikte orang tapi mau mendikte orang, merasa 
kebenaran itu hanya satu yaitu yang dia anut. Ini kita lihat dalam politik, 
dalam agama, dalam masalah etnis, dalam masalah pendidikan dll.  Selama ini 
tidak hilang, kerusuhan dan saling curiga bahkan bunuh-bunuhan masih terbuka 
kemungkinannya.
 Kita bicara boleh idealis, tapi kenyataan belum sampai di sana, ini yang 
harus disadari.  Seminar di bawah ini, adalah salah satu usaha ke arah sana, 
perlu diacungi jempol.





From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, July 28, 2010 11:27:28 PM
Subject: [budaya_tionghua] Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia

  
 
Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia "MEMAKNAI KEBERAGAMAN"
Teater Studio (Teater Kecil), TIM, 6-7 Agustus 2010 

Menandai dan memaknai 60 tahun hubungan Indonesia–Tiongkok (RRT), Himpunan 
Penulis Sastra Tionghoa Indonesia (Yinhua), bekerjasama dengan Dewan Kesenian 
Jakarta (DKJ), akan menggelar Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia, di 
Teater 
Studio (Teater Kecil), Taman Ismail Marzuki (TIM), pada 6-7 Agustus 2010.
 
Festival dengan tema “Memaknai Keberagaman” ini akan diisi diskusi sastra dan 
budaya, pertunjukan kesenian, temu penulis, pemutaran film, bazaar, pameran, 
dan 
demo melukis kaligrafi. Diharapkan, festival akan dibuka oleh Gubernur DKI 
Fauzi 
Bowo, dengan pemukulan Ku – Tambur khas Tiongkok.

Pada hari pertama, pukul 10.00 WIB, festival akan dimulai dengan pertunjukan 
barongsai di pelataran dan lobby teater kecil, menandai pembukaan pameran foto 
Chinatown dari dulu hingga kini, pameran buku tentang perkembangan sastra Yin 
Hua, pameran kaligrafi dan lukisan tradisional Tionghoa, demo melukis kaligrafi 
Tiongkok, penayangan slide sejarah dan kegiatan Yin Hua, serta bazaar berbagai 
produk kerajinan dan kuliner khas Tionghoa, di lobby Teater Kecil.

Diskusi budaya pada hari pertama, di Teater Kecil, akan dimulai pukul 14.00 
WIB, 
diisi oleh pembicara Dr. Myra Sidharta , membahas topik tentang peran budaya 
kuliner Tionghoa peranakan di Indonesia, serta David Kwa Kian Hauw, yang 
membawa 
topik tentang pengaruh kesenian Tionghoa dalam seni pertunjukan di Indonesia. 
Diskusi ini akan dimoderatori oleh Zen Hae.

Upacara pembukaan akan digelar pada malam hari pertama, mulai pukul 19.00, di 
panggung Teater Studio. Usai dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo, 
acara akan dilanjutkan dengan pertunjukan musik Ku, pentas grup vokal Vajra, 
tari klasik Tiongkok, angklung Paguyuban Meizhou, kungfu wushu, baca puisi para 
penyair Tionghoa dalam bahasa Indonesia dan Mandarin, dan dendang lagu-lagu 
Tiongkok klasik oleh penyanyi Tionghoa.

Pameran, demo melukis kaligrafi Tiongkok dan bazaar akan berlanjut pada hari 
kedua, mulai pukul 10.00 WIB, di lobby Teater Studio. Pada jam dan tempat yang 
sama akan digelar Temu Penulis Tionghoa, dengan menampilkan Fuyuan Zhou, 
Leonowens SP dan Clara Ng. Temu pengarang dengan topik proses kreatif dan 
tantangan kepengarangan sastrawan Tionghoa-Indonesia ini akan dimoderatori oleh 
Pangesti.

Pada hari kedua, pukul 14.00 WIB, di tempat sama, digelar diskusi sastra dengan 
topik sastra Tiongkok dalam terjemahan dan sastra Tionghoa Indonesia, dengan 
pembicara Prof. Dr. Leo Suryadinata, serta topik tentang sastra Melayu Tionghoa 
dengan pembicara Prof. Drs. Jacob Sumardjo, dimoderatori oleh Linda Christanty.

Khusus untuk pemutaran film akan diadakan di bioskop Kine Klub (belakang Galeri 
Cipta 2), pada 6 -7 Juli, pukul 10.00-17.00 WIB, dan akan memutar film-film 
tentang Tionghoa-Indonesia, sejak film dokumenter sampai film komersial, 
seperti 
Babi Buta yang Ingin Terbang, dan Gie.

Puncak acara sekaligus malam penutupan digelar di panggung Teater Kecil. Antara 
lain diisi baca puisi musikal oleh Tan Lioe Ie, baca puisi dengan iringan harpa 
oleh Hanna Fransisca, pembacaan puisi Tiongkok dan Yinhua dalam dua bahasa, 
musikalisasi puisi Tiongkok klasik dan kontemporer dengan iringan piano, 
resital 
musik klasik Tiongkok oleh Harmony Chinese Music group yang menampilkan alat 
musik tradisional Guzheng, Xiao dan Erhu, pertunjukan tari mahasiswa Binus, 
grup 
vokal Univ. Al Azhar, dan pentas drama Zheng He. 


Jakarta, 25 Juli 2010 
YINHUA DAN DKJ



  

[budaya_tionghua] Fw: China's Amazing Bridges [1 Attachment]

2010-07-28 Terurut Topik liang u


Foto di attachment.  





>>
>>
>>Subject:  Amazing World's longest Bridges of China
>>
>>
>>
>>
>>Look at China 's engineering skills in building these bridges which are the 
>>forefronts of bridges around the world, which have not been publicized in the 
>>western media. 100% locals from design to build 
>>
>>Take note there are several university of bridges focussing on bridge 
>>engineering in China churning out thousands of bridge and civil engineers 
>>each 
>>year more than many countries combined!.
>>
>>Each year China produce more than half a million engineers and accountants 
>>each 
>>to meet the local demand for nation building and increase the value 
>>chainHuman Capital Development and Brain Gain!
>> 
>>
>> 
>> 
>>
>> 
>>
>> 
>>
>>
>> 
>> 
>>  
>>  
>>  
>>   
>> 
>> 
>
>
Your E-mail and More On-the-Go. Get Windows Live Hotmail Free. Sign up now.  


Hotmail has tools for the New Busy. Search, chat and e-mail from your inbox. 
Learn more. 




您想拥有和网易免费邮箱一样强大的软件吗? 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Wong Fei Hung

2010-07-24 Terurut Topik liang u
 Tulisan yang ngawur, dik Dada, bagus sekali anda tunjukkan di milis ini, 
agar jangan dari kita-kita ini ada yang tertipu, Ejaannya saja sudah ngaco 
belo, 
tidak bisa membedakan dinasti Qin yang ada sebelum Masehi dengan dinasti Qing 
dinasti terakhir. Guangdong 广东 saja jadi Guandong 关东
, padahal propinsi terkaya di Tiongkok, orang asing dari mana-manapun tak ada 
yang tak tahu. 

 Yang saya harap para rekan-rekan semua kritis dalam membaca blog, kalau 
tentang budaya dan sejarah Tionghoa, ada yang ragu lemparkan ke milis ini. 

 Salam




From: Dada 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, July 23, 2010 11:04:27 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Wong Fei Hung

  
halo gung , long time no see

contoh dari berbagai blog , gw ambil satu contoh saja , 
http://sofianonline.com/wong-fei-hung-is-a-moslem

tulisannya kurang lebih begini 

1. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang 
memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti 
Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.
2. Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir 
mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang kita 
mengenalnya sebagai Korea). 

3. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung 
sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China

selengkapnya .lihat di bawah 

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga 
muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk 
menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton 
untuk 
menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah 
Faisal 
Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan 
tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya 
memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota 
Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu 
tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal 
sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di 
kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri 
serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga 
Wong 
sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. 
Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga 
Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal 
dari 
kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, 
Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. 
Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, 
ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan 
pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti 
yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan 
ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya 
banyak yang memeluk agama Islam.
Jet lee sebagai Wong Fei Hung

Jet lee sebagai Wong Fei Hung

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi 
yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian 
mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan 
Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar 
ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak 
seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang 
lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in 
pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir 
mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang kita 
mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch'in tidak meminta bantuan 
pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan 
pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti 
Ch'in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya 
sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan 
beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. 
Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus 
baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan 
Jurus 
Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir 
menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan 
langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia

Re: [budaya_tionghua] nama marga [1 Attachment]

2010-07-24 Terurut Topik liang u
Dik Indra, 
   Ini jawaban saya ada pada lampiran, kalau kurang puas bisa diskusi lagi. 
   Silahkan buka
    Kiongchiu
  LU





From: indra pratama 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, July 18, 2010 1:23:37 AM
Subject: [budaya_tionghua] nama marga

  
Rekan-rekan sekalian ,
Apa ada yang tau Marga Hou dalam dialek mandarin atau marga heuw dalam dialek 
hakka berasal dari mana?
Mohon infonya..
 
Best Regards,
Indra Pratama



  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-20 Terurut Topik liang u
Sdr. Twasey, maaf yah, baru buka email hari ini. Dalam Mandarin buku itu 
banyak, 
tapi biasanya per dinasti. Kalau meliputi seluruh dinasti akan jadi eksklopedia 
yang puluhan jilid , di perpustakaan Singapore ada, jadi saya sendiri merasa 
tak 
perlu  punya. Yang sederhana dalam bahasa Indonesia ada tulisan Nio Ju Lan, 
waktu masih orla, barangkali ada yang punya di Jakarta bisa pinjam copy saja. 
Saya di Singapore sudah lama tidak ke Indonesia, kalau sekedar daftar dinasti 
itu banyak di lampiran kamus-kamus Mandarin-Mandarin,tentu dalam Mandarin. 
Kalau 
anda tak berhasil menemukannya, saya copykan dari sini. 

Saya kira itu untuk pegangan pertama, jadi bisa ancer-ancer dulu zaman apa ada 
dinasti apa, tahun berapa berapa lama, Anda berminat? Kalau berminat, beritahu 
alamat anda nanti saya kirim, atau scan. 

Yang singkat dalam Mandarin ada "Shang xia 5000 nian" 上下5000年, yang berarti 
dalam kurun waktu 5000 tahun. Itulah ihtisar sejarah 5000 tahun dari zaman 
legenda, sampai zaman modern. Saya punya copy internet, tapi entah masih ada 
atau tidak, sebab laptop saya sudah rusak.
Di Indonesia bagaimna perkembangannya saya tak mengerti, sebab kebanyakan 
literatur yang dipakai (termasuk Nio Ju Lan) adalah literatur barat, jadi 
sering 
bias ditinjau dari kacamata mereka. Meskipun demikian, Nio Ju Lan cukup netral. 

Dalam milis ini pernah debat Pemberontakan Boxer, Debat berkepanjangan, sebab 
ada dua kelompok, yang melihat dari kepentingan barat dan yang melihat dari 
kepentingan Tiongkok. Jadi menurut saya semua buku boleh dibaca, tapi kita 
harus 
bisa menganalisa, buku itu dibuat oleh manusia, tiap manusia mempunyai 
kepentingan berbeda. Yang benar-benar ilmiah murni sulit ditemukan, kalau 
adapun 
 tidak menarik orang untuk membacanya sebab hanya kronologi fakta dan 
tahun-tahunnya. 

Tolong beri penjelasan lagi apakah yang anda butuhkan dari saya.
Salam





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, July 21, 2010 3:30:01 AM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

  
itu ada di gramedia kok yg ngarang ivan taniputra, yg doeloe bareng2 kite org 
rundingan buat diriin ini milist ame webnya.
doi nangkring disini jg tuh hehehehehehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, twa...@... wrote:
>
> Maksudnya cari di search engine gitu ?
> 
> Heheh, suhu Liang ga nanggapi, lagi sibuk mngkn.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "ardian_c" 
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sun, 18 Jul 2010 15:55:52 
> To: 
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
> 
> kalu mau cari yg ckp lumayan, history of china dalam bahasa indonesia
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, twasey@ wrote:
> >
> > Suhu Liang U, saya sngt berminat belajar tentang sejarah dinasty di 
tiongkok.
> > Mungkin ada referensi pustaka yg boleh saya dapatkan, atau boleh saya minta 
>informasi sumber utk dapat mempelajari sejarah dinasti Tiongkok ini ?
> > Terimakasih sebelumnya.
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: liang u 
> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Date: Fri, 16 Jul 2010 22:04:18 
> > To: 
> > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
> > 
> > 1。 Dalam sejarah dinasti Qing (Tjeng) ada dua orang ibusuri yang terkenal 
>dan 
>
> > mempunyai pengaruh besar dalam pemerintahan. Mereka adalah Xiaozhuang 
> > isteri 

> > Huang Taiji kaisar pertama dinasti Qing, sebelum itu Qing bernama Jin 
> > (Kim), 
>dan 
>
> > pada akhir dinasti Cixi, yang menahan kaisar Guangxu karena melalukan 
> > reformasi.  Yang beberapa waktu lalu ada orang mengaku "cicit"nya Guangxu 
>dan 
>
> > berdebat di milis ini, tapi tak berani datang waktu akan diadakan 
> > pertemuan. 

> > 
> > Keduanya kontras sekali Xiaozhuang berjasa besar dalam mengembangan dinasti 
> > Qing, ia membina kaisar Sunzhi anaknya yang tergila-gila selirnya yang mati 
>muda 
>
> > karena kena  penyakit cacar, yang waktu itu tak ada obatnya dan tak ada 
> > vaksinnya, kemudian Shunzhi lenyap. Para ahli berdebat ada yang mengatakan 
> > Shunzhi juga meninggal tak lama kemudian, ada yang mengatakan frustrasi 
> > atas 

> > kematian selirnya ia mengasingkan diri di sebuah kelenteng sampai 
>meninggalnya. 
>
> > Biarkan urusan ini adalah kerjaan para ahli sejarah di Tiongkok untuk 
>menentukan 
>
> > sassus mana yang benar. Yang pasti adalah Kangxi anaknya Shunzhi yang masih 
> > ka

Re: [budaya_tionghua] nama marga

2010-07-18 Terurut Topik liang u
Ada tiga asal usul marga Hou 侯. seperti kebanyakan marga lain berasal dari 
zaman 
Chunqiu atau zaman yang disebut Musim Semi dan Musim Gugur. Dua dari tiga asal 
tsb berasal dari nama jabatan, ada jabatan semacam gubernur yang berkuasa penuh 
untuk suatu daerah, kemudian para gubernur ini melepaskan dari dari pemerintah 
pusat yang lemah, yaitu Dinasti Zhou Timur, keturunannya menggunakan nama 
jabatan sebagai marga. Waktu ada sebutan negara zhuhou yang artinya negara yang 
dikuasai para hou. 

Satu cabang lagi berasal dari etnis Xianbei yang berasimlasi dengan etnis Han 
dan mengganti marganya menjadi Hou,  jumlah yang berasal dari sini tak banyak 
tapi ada.
Karena ada urusan saya harus segera pergi besok lusa saya tambahkan lagi, 
banyak 
teman lain juga yang bisa menambahnya.
Kiongchiu







From: indra pratama 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, July 18, 2010 1:23:37 AM
Subject: [budaya_tionghua] nama marga

  
Rekan-rekan sekalian ,
Apa ada yang tau Marga Hou dalam dialek mandarin atau marga heuw dalam dialek 
hakka berasal dari mana?
Mohon infonya..
 
Best Regards,
Indra Pratama
 


  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-16 Terurut Topik liang u
1。 Dalam sejarah dinasti Qing (Tjeng) ada dua orang ibusuri yang terkenal dan 
mempunyai pengaruh besar dalam pemerintahan. Mereka adalah Xiaozhuang isteri 
Huang Taiji kaisar pertama dinasti Qing, sebelum itu Qing bernama Jin (Kim), 
dan 
pada akhir dinasti Cixi, yang menahan kaisar Guangxu karena melalukan 
reformasi.  Yang beberapa waktu lalu ada orang mengaku "cicit"nya Guangxu dan 
berdebat di milis ini, tapi tak berani datang waktu akan diadakan pertemuan. 

Keduanya kontras sekali Xiaozhuang berjasa besar dalam mengembangan dinasti 
Qing, ia membina kaisar Sunzhi anaknya yang tergila-gila selirnya yang mati 
muda 
karena kena  penyakit cacar, yang waktu itu tak ada obatnya dan tak ada 
vaksinnya, kemudian Shunzhi lenyap. Para ahli berdebat ada yang mengatakan 
Shunzhi juga meninggal tak lama kemudian, ada yang mengatakan frustrasi atas 
kematian selirnya ia mengasingkan diri di sebuah kelenteng sampai meninggalnya. 
Biarkan urusan ini adalah kerjaan para ahli sejarah di Tiongkok untuk 
menentukan 
sassus mana yang benar. Yang pasti adalah Kangxi anaknya Shunzhi yang masih 
kanak-kanak diangkat menjadi kaisar kecil. Yang menarik, adalah setelah 
menghancurkan klik penasehat kaisar yang dipimpin oleh Ao Bai (Go Pa) yang 
memegang kekuasaan sebagai penasihat kaisar, tapi prakteknya menyandera kaisar 
dan mengambil semua keputusan sendiri, kaisar kecil ini di bawah bimbingan 
neneknya Xiaozhuang menjadi salah satu kaisar yang paling sukses, negara 
bersatu, ekonomi kuat, keamanan relatif baik sekali. Para ahli sejarah 
menganggap selain Li Shimin kaisar kedua dari dinasti Tang, tak ada kaisar lain 
yang jasanya melebihi Kangxi.
Pada zaman inislah Xiaozhuang sudah melihat, bahwa etnis Manzu tak mungkin lama 
menguasai Tiongkok kalau bertahan atas budaya dan adat istiadat etnisnya, 
karena 
secara budaya orang Manzu kalah jauh dari orang Han, demkian jumlah 
penduduknya. 
Xiaozhuang menganjurkan asimilasi, ia menganjurkan pejabat Manzu menikahkan 
anaknya dengan orang Han, yang laki-laki memperisteri orang Han, yang wanita 
dinikahkan kepada laki- Han, ia ingin menghilangkan perbedaan antara Han dan 
Manzu. Upaya ini meninggalkan pengaruh yang sangat luas dan mendalam, meskipun 
kebiasaan memakai kuncir orang Manzu yang diharuskan kepada orang Han, bertahan 
sampai akhir dinasti Qing, tapi asimilasi sudah terjadi ratusan tahun, sehingga 
ketika sensus diadakan pada tahun 50-an abad lalu, orang Manzu tinggal 2 juta 
dari 600 penduduk Tiongkok. Nama Manzu sudah praktis lenyap, dan orangnyapun 
tidak merasa Manzu lagi, Hasil usaha yang mencari orang Manzu agar berani 
mengakui etnisnya, dan bahasa Mancu yang hampir musnah itu jangan sampai 
musnah, 
sekarang ada  lembaga pelastarian budaya dan bahasa Manzu. 

Jelas memang pemaksaan kuncir Manzu pada laki-laki Han dilakukan melalui 
undang-undang, untuk mengasimilasi orang Han. Tapi yang terjadi sebaliknya, 
orang Mancu terasimilasi ke dalam orang Han, karena jumlah mereka jauh lebih 
sedikit, dan budayanya kalah tua dari orang Han, menghasilkan asimilasi yang 
wajar, bahkan dianjurkan oleh Xiaozhuang.
Contoh lain sudah ada, Dinasti-Dinasti Utara pada zaman Dinasti Utara - 
Selatan, 
kebanyakan didirikan oleh  etnis non Han, yang paling besar kekuatannya adalah 
dinasti Wei Utara, yaitu zamannya Hua Mulan (Hoa Bok Lan) jenderal wanita 
kerajaan yang kenamaan, dinasti ini didirikan oleh orang Xianbei. Tapi karena 
menganggap tak mungkin orang Xianberi yang jumlahnya lebih sedikit dari orang 
Han, kebudayaannya jauh dibawah kebudayaan Han, bisa memerintah lama, maka agar 
orang Han tidak merasa dijajah orang Xianbei,  kaisar Xianbei sendiri 
memelopori 
mengganti namanya menjadi nama Han, dan menganjurkan  pejabat lain 
mengikutinya. 
Kaisar ini adalah Kaisai Xiaowendi (Hokkian Siao Bun Te) yang bernama Tuoba 
Hong 
(Hokkian Togpuat Hong) menjadi Yuan Hong (Goan Hong). Hasilnya semua etnis 
Xianbei menjadi Han, lebih dari orang Mancu, karena orang Xianbei ini sudah 
lama, penggantian nama kaisar ini terjadi tahun 471, maka sekarang tidak pernah 
ditemukan lagi orang Xianbei, meskipun dalam daftar sne (Marga) Tionghoa, masih 
kita lihat ada sne Tuoba (Hokkian Togpuat 拓跋)。

2。Masalah budaya pop dan lawakan, sebetulnya memang merusak budaya. Istilah 
budaya yang mereka tempelkan, baik budaya etnis apa saja hanya didasarkan untuk 
ejekan, agar orang tertawa dan menghasilkan uang. Mereka rela dirinya dijadikan 
ejekan asal dapat duit. Misalnya orang cebol , orang pincang, orang gagap dsb. 
Penontonpun mengherankan, senang menertawakan orang-orang yang kurang beruntung 
karena fisiknya beda dan mempunyai cacat bawaan.  Di mana rasa simpati pada 
sesama manusia kurang beruntung. 

Semua manusia pelo kalau harus berbicara menggunakan bahasa yang tidak 
dikenalnya. Apakah kita tidak pelo pada saat anda belajar bahasa Inggeris atau 
Mandarin. Orang Inggeris dan Amerika tidak mengerti kalau kita bicara bahasa 
Inggeris. Belum lama di internet  ada yang menulis pengalaman,

Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa

2010-07-15 Terurut Topik liang u
Waktu orba nama Chinese umumnya menggunakan lafal Hokkian atau Hakka, karena 
dua 
grup itu yang dominan, dialek Tiociu dalam ilmu bahasa diamasukkan ke dialek 
Hokkian hanya karena daerah terpisah agak berubah sedikit. Jadi nama seperti 
Lim 
Swie King, Tan Po Goan, Liem Thiam Hien, Nio Ju Lan dll yang lazim, ada satu 
dua 
yang menambah nama barat di depannya, tapi lazimnya itu panggilan saja, dalam 
surat lahirnya tak ada. 

Dari golongan Hakka atau juga Konghu akan muncul yang banyak marga Wong. 
seperti 
Wong Kam Fu dll. Khasnya karena  ada bunyi wong dan huruf f yang dalam dialek 
Hokkian tak ada. 

Setelah budaya dan bahasa Tionghoa di larang, orang "dianjurkan" mengganti nama 
dengan nama Indonesia, atau nama Indonesia yang aneh kedengarannya dan dianggap 
agak wah, atau nama barat, kemudian muncul nama-nama Kristen setelah pengaruh 
Tionghoa terkikis dan kehampaan dimanfaatkan oleh golongan Kristen. Muncullah 
juga nama yang berasal pelesetan dari marga aslinya, Sutejo dari The, Gunawan 
dari Gouw, Oyong dari Auwyang, Limijaya dari Lim, Salim dan Halim juga dari Lim 
dan lain-lain. Dilarangnya perayaan Tionghoa seperti Tahun Baru Imlek, dan 
larangan pada Hari Tahun Baru Imlek mengunjungi kelenteng, menyebabkan orang 
kehilangan pegangan spiritual dan  mencari pegangan lain, lalu mulailah orang 
pergi ke gereja yang juga secara sistimatis mengikis budaya Tionghoa. 

Beberapa nama Tionghoa yang terkenal dan tidak mau ganti nama dipaksa ganti, 
konon kabarnya ada yang dipanggil presiden dan presiden secara lisan mengatakan 
mulai hari ini namamu si anu. Kabarnya yang diperlakukan demikian termasuk Tan 
Ju Hok orang Indonesia pertama yang menggondol piala All England dan rekannya 
anggota tim bulutangkis yang malang melintang di dunia dengan prestasinya. 

Buku sejarah dan ilmu bumi porsi tentang Tiongkok dikecilkan sekecil mungkin, 
sampai dosen Universitas Katolik Parahijangan Bandung MAW Brouwer menulis di 
harian Kompas mengkritik, menurut dia bahkan banyak sekolah menghapuskan ilmu 
bumi dan sejarah Tiongkok, dia bilang mana mungkin menganggap negara dan bangsa 
Tionghoa yang berjumlah 600 juta (hasil sensus terakhir di sana) lebih, 
terbanyak di dunia dianggap tak ada di muka bumi, itu hanya akan membuat bodoh 
anak-anak kita.
Dalam buku sejarah yang masih ada tentang Tiongkok sedikit lagi, banyak yang 
salah atau sengaja disalahkan, dikatakan Yuan Shikai (ejaan waktu itu Yuan 
Shih-kai) pendiri Partai Komunis Tiongkok. Buku penerbangan Garuda yang bisa 
diambil gratis di tiap bangku pesawat yang keluar negeri menempatkan kota-kota 
di Tiongkok di tempat yang salah. Saya heran, tidak tahu atau sengaja? Sebab 
dengan mudah bisa dicocokkan saja dengan peta perusahaan lain seperti Singapore 
Airline, Japan Airline, Cathay Pasific dll. yang tiap hari terbang ke Jakarta. 
Rasanya tak mungkin perusahaan penerbangan sebesar Garuda yang tidak tahu peta 
yang benar dan salah. Mana mungkin peta untuk pesawat terbang salah dan tak 
tahu. Memang waktu itu Garuda tidak terbang ke Tiongkok tapi masih terbang ke 
Hongkong. 

Saya masih ingat, saja simpan majalah dan buku yang ada kesalahan tersebut, 
hanya sayang tahun 1999 ketika saya pindah ke luar negeri karena terlalu banyak 
yang harus dibawa, saya buang. Belum kenal milis Budaya Tionghoa, entah sudah 
lahir atau belum, kalau tidak saya pasti serahkan pada moderator. 

Politik pembodohan masa di Indonesia menyebabkan satu generasi, hilang, mereka 
tak tahu fakta, bahkan tak tahu salah dan benar, apakah bahayanya kalau saya 
tahu letak  sebuah kota yang namanya Shaoguan (dulu orang barat menyebutnya 
sebagai disebut Kukong. Mandarin Qujiang ) di Tiongkok? Apakah bahayanya bagi 
negara kalau kita tahu Yuan Shikai itu bukan pendiri partai komunis Tiongkok, 
tapi pejabat pemerintah dinasti Qing (Tjeng) yang kemudian sebagai hasil 
kompromi dengan dokter Sun Yat-sen presiden Pemerintah Revolusi Tiongkok, 
dihadiahkan jabatan sebagai presiden Repulblik Tiongkok, dan kemudian 
memproklamirkan diri menjadi kaisar! Akibat tentangan datang dari seluruh 
negara 
ia mati kena serangan jantung. Waktu itu belum ada Partai Komunis Tiongkok.
Ada orang yang diinterogasi DPKN karena adiknya yang kena PP 10 lalu pulang ke 
Tiongkok, mengirim fotonya yang  berdiri di depan gerbang Tian'anmen. Ia 
dituduh 
komunis karena gerbang Tian'anmen didirikan sebagai lambang komunisme! Apakah 
penginterogasi tak tahu atau hanya cari alasan untuk menangkap orang, 
Tian'anmen 
didirikan zaman dinasti Ming oleh kaisar dinasti Ming, jauh sebelum Karl Marx 
lahir, belum ada faham komunisme di dunia. Apalagi Mao Zedong, belum lahir! 

Lucu tapi nyata. Itulah orba. Sekarang kita hanya berharap, sisa pembodohan 
masa, dan penekanan terhadap budaya Tionghoa dan etnis Tionghoa yang sudah 
menjadi bagian bangsa Indonesia sedikit demi sedikit akan hilang. Masyarakat 
Tionghoa sendiri harus sadar, kalau dulu budayanya dipaksa dihilangkan, jangan 
sekali-kali mau menghilangkannya dengan bujukan sec

Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?

2010-06-17 Terurut Topik liang u
Nimbrung sedikit yah, 
   Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada 
seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari 
fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT 
melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak 
Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, 
waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai  mantu saya bertanya kepada saya, apa 
itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, 
pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi 
saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke 
RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah 
sistem yang sudah terbuka.
 Apakah tidak heran prof kenamaan  bisa salah? Tentu bukan salah, politik 
yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi 
harapan. Apa yang diharapkan, itu yang dipakai kesimpulan. 
 Saya kira tidak ada gunanya memancing orang untuk memihak siapa? Yang satu 
tanah air Indonesia, yang lain adalah tanah leluhur. Mengapa harus 
dipertentangkan? Pertanyaan memakai kata "kalau" adalah pertanyaan yang 
memancing emosi orang, sebab tak akan pernah terjadi kalau kita mau bersahabat 
dengan negara lain.
 Di milis ini dulu ada yang bertanya dalam budaya Tionghua anak harus 
mendukung atau setuju dan mengikuti keinginan ayahnya. Bagaimana kalau Khong Hu 
Cu menyuruh muridnya membunuh diri? Dalam budaya Tionghoa guru dianggap seperti 
orang tua. Sekarang pertanyaannya ikuti perintah itu atau jangan?
 Nah, ini ada "kalau", yang jelas jawabannya tidak akan pernah terjadi. 
Untuk apa diributkan? Patriotisme tidak diukur oleh ucapan tapi oleh perbuatan. 
 Yang mungkin dan banyak terjadi adalah bagaimana kalau isteri berkelahi 
dengan ibu?  Ini yang harus dipikirkan. .Selamat berpikir dah.





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, June 17, 2010 10:54:56 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau 
bagaimana yah?

  
Ya tergantung, kalu dulu itu ROC mengklaim bahwa PRC adalah bandit2 yg merebut 
daerah di Tiongkok sono. Liat aja waktu taon 70an ama 80an itu tulisan2 fangong 
dalu 反攻大陆, dadao gongfei 
打倒共匪dsbnya dipajang gede2an.
ROC itu khan Republic of China yg dibangun dari Ge MingDang 
革命党, partainya yg menggulingin dinasti Qing yg nantinya 
jadi partai Guo Min Dang 国民党.Makanya tahun disana itu khan 
pake tahun republik 民国 yg diitung dari 1911 saat dinasti Qing 
jatuh.Tahun depan perayaan tahun republik ke 100 dan issuenya mau diadain 
perayaan secara gede2an. Makanya benderanya taiwan sebenernya bendera republik 
didaratan dulunya.

Sisi lainnya PRC itu yg berhasil menang dalam perang saudara disana, ya awalnya 
sih pemberontak mereka itu, sampai menjadi besar dan kuat bisa nendang Chiang 
Kai Sek ke Taiwan. Kalu seandainya posisi dibalik, itu Gong Chan Dang kalah dan 
si Mao Ze Dong yg ngibrit ke Taiwan pasti itu PRC gak ngakuin ROC yg berkuasa 
di daratan sono.
Juga ampe perang tuh, itu duel meriam 831 di Jin Men khan seru hahahaha. 
Apalagi yg ikut wamil, deg2an kale kalu dapet 金马奖 alias 
ditempatin di JinMen Mazu yg bener2 perbatasan yg bisa saling ngintip.

Nah sebelon 1973 ape 1976 ya , kayaknya 1976 dah, itu ROC diakui sebagai negara 
yg mewakili CHINA, alias One China Policy, PRC boro2 diakui. Tapi sejak 1976 
situasi dunia berubah, ROC ditendang dari Taiwan dan PRC jadi negara yg 
mewakili CHINA. Sejak itu Taiwan masuk kedalam negara paria dalam hubungan 
diplomasi dunia huehehehehehe gak beda PRC waktu Taiwan di PBB.

Ditendangnya Taiwan bisa banyak sebab, bisa jadi PRC sejak bisa bikin bomb atom 
, bomb hidrogen, juga rudalnya sdh bisa antar benua bikin amrik empot2an, trus 
jg mau bikin strategi mengurung Uni Sovyet, apalagi sejak kejatuhan Vietnam 
Selatan ketangan Vietnam utara mau gak mau Amrik rubah strategi, teori effec 
dominonya Mc Namara bikin tambah was2.

Dirubahlar strateginya dgn merangkul musuhnya musuhku, jg merangkul biar gak 
macem2. Ini bisa sekedar teori, tapi PRC jelas lebih penting dalam kancah dunia 
dgn wilayahnya , penduduknya dibanding ROC.

Tapi ini jg ada issue laen hehehehehehehehe, waktu 1972 itu katanya si Chiang 
Kaisek dah tua dan dia mau matinya dikubur didaratan sono jg dah cape perang. 
Dia kontak2an ama si Mao, mo dame tapi dgn syarat si Chiang tetep jadi penguasa 
Taiwan dan otonomi penuh. Mao setuju aja tapi ehhh gak lama si Chiang 
mati sebelon semuanya jadi direaliassiin. Makanya ada issue si Chiang 
dimampusin ama Amrik. Soalnya Amrik pake strategi 
以华制华 alias pakelah china buat ngontrol china yg 
laennya, soalnya kalu ROC bergabung sama PRC, Amrik bisa sakit gigi or lebih 
parah lage kale.

Soal bela mana , ya susah hahahahahaha. Jadi inget itu Taiwan setiap taon waktu 
double ten days adain pesta meriah, ja

Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya

2010-06-09 Terurut Topik liang u
 Dalam praktek sehari=hari pembeli tahu, bahwa toko Tionghoa umumnya tak 
akan menipu mereka, barang dijual dengan harga pantas, karena itu pembelinya 
selalu banyak. Itulah sebabnya sampai ke kampung-kampung toko Tionghoa yang 
selalu menang dalam persaingan. Situasi ini harusnya di atasi dengan pelatihan 
dan penerangan bagaimana etika bisnis itu harus dijalankan, sayangnya 
pemerintah pada abad lalu tahun 60-an menyelesaikannya dengan keluar PP -10 , 
melarang pedagang Tionghoa berjualan di tempat di bawah ibu kota kabupaten. PP 
yang bersifat rasialis ini justru mengacaukan ekonomi dan tidak mendidik. 
 Di sebuah kota kabupaten di Irian Jaya waktu itu, penduduk asli Irian, 
banyak yang belum bisa menghitung. Mereka membawa sekarung bawang putih dari 
gunung, datang ke pasar, lalu menukarkannya dengan makanan kalengan, Ma Ling 
daging kalengan RRT yang paling mereka sukai. 
 Saya bekerja di proyek, tapi tinggal di rumah pemilik proyek. Kantor 
proyek sore tutup, tak ada tempat lain, selain nongkrong di toko sambil 
membantu mengawasi toko.  Sering sekali orang dari gunung membawa bawang putih 
atau hasil lain ditukar dengan Ma Ling atau cita di toko. Ketika ditanya, 
biasanya anda tukar di pasar, sekarang ke sini?  Mereka bilang:" Di pasar 
penipu,  barang sekian dipasar ditukar lima kaleng, di sini "mamah" baik, saya 
ditukar dengan 10 kaleng. Mereka umumnya memanggil mamah bukan ibu kepada 
wanita yang agak berumur. Karena itu selama 5 tahun saya menyelesaikan proyek, 
melihat toko pemilik dari hari ke hari semakin besar semakin laku. 
    Tidak dapat dipungkiri, hal ini menyebabkan timbul rasa iri di sebagian 
orang, maka muncullah isu rasialis yang mencap semuar orang Tionghoa yang 
sukses adalah karena culas, menipu, mensogok dll. Harusnya para ahli ekonomi, 
sosiologi dll dikerahkan untuk bisa mentraining masyarakat agar mempunyai 
pandangan yang lebih kritis terdap siuasi. Jangan selalu mencari kambing hitam. 
Hukum dijalankan secara tidak pandang bulu. Yang salah tak boleh dilindungi. 
Dengan cara demikian maka gap miskin dan kaya baru bisa dikurangi. Negara baru 
bisa maju dan tentram. 
 Semoga kesadaran kita tambah hari tambah tinggi.
 Semoga





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, June 10, 2010 10:10:09 AM
Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya

  
Yg saya ungkap adalah stereotype yg dikembangkan mereka2 yg pada dasarnya 
cemburu dan rasis! Walau tidak sesuai dng kenyataan, pandangan2 miring ini 
sangat ampuh untuk menggerakan berbagai kerusuhan anti cina.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "Leon Agustian"  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 9 Jun 2010 17:05:34 +0700
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: RE: 回覆: [budaya_tionghua] Anne V an Jogya
  
Ah engga juga, malah menurut pengamatan saya, orang2 tionghoa di Indonesia 
 (saat zaman cerita di bawah ini) dianggap lebih jujur & ‘cengli’ daripada 
pribumi, orang2 lebih suka belanja keperluan sehari-hari kepada ‘babah’ 
pemilik warung, atau ‘engko’ pemilik toko. Selain lebih ramah, harga ga 
dimaenin, biasanya kualitas barangnya konsisten.
 
Bahkan sampai sekarang bisnis dengan negeri lain, kalau di belakang nama kita 
pakai ‘she’ (marga) orang Tionghoa, biasanya lebih dipercaya dan jawaban 
lebih cepat. Ini saya alami sendiri, apalagi jaman akhir thn 90an – awal 2000
 
Mereka (orang2 tionghoa) yang sukses terkenal karena gara2 sangat ulet & HEMAT! 
Kadang2 malah ga ketulungan hematnya ….
 
From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of zho...@yahoo. com
Sent: Tuesday, June 08, 2010 12:49 PM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
 
  
Ini memang stereotype yg dilekatkan sebagian orang thd pedagang tionghoa: bisa 
sukses gara2 main culas!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT



From: Nasir Tan  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Mon, 7 Jun 2010 01:55:29 -0700 (PDT)
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
 
  
Bung Chan yth..
 
Tapi film "Anne Van Jogya" yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang 
maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan 
cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan 
sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, 
juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu?
 
Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat kekanak-kanakan. 
Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film melatar belakangi 
etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya dikomunikasikan dahulu kepada 
para tokoh atau para cendekiawan yang tahu masalah itu, 

Re: [budaya_tionghua] Re: Hao, hauw, xiao, Lv Da gadis yang membawa ibu tuna netra kuliah I. [1 Attachment]

2010-05-25 Terurut Topik liang u
Maaf, mungkin lupa menglampirkan, maaf yah. Sekarang dilampirkan dah.
Semoga kali ini tidak gagal.
Kiongchiu
Apeq 






From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, May 25, 2010 1:40:51 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Hao, hauw, �。 Lv Da gadis yang membawa ibu 
tuna netra kuliah I.

  
apeq , kok gak ada attachmentnya ya ?
apa dikirim ke modie ajenti ditaro difile?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u  wrote:
>
> Salah satu dari tulisan tentang Lv Da. Diterjemahkan bebas. Tulisan dan foto 
> pada lampiran.
> Kiongchiu,
>


 


  

Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan

2010-05-21 Terurut Topik liang u
Justru itulah di kita terbalik, pemerintah menentukan agama mana yang diakui, 
jadi lebih tinggi dari Tuhan. Tuhan disensor, hebat. Kalau pemerintah bisa 
mensensor Tuhan, guru agama juga punya hak untuk mensensor Tuhan, hanya yang 
menguntungkan kelompoknya yang diajarkan, maaf bukan dibahas karena tak boleh 
dipertanyakan. Anda mengerti setuju bagus, anda mempertanyakan "kemasukan 
setan". 
Di Amerika saja tidak boleh menanyakan agama orang koq. 
Akibatnya berbahaya, rakyat dibagi beberapa kelompok yang saling menyalahkan, 
ini lelatu untuk konflik masa yad. 
Kasihan generasi yad.
Saya hanya bisa prihatin, para bapak pengambil keputusan yang punya wewenang.





From: ??? 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, May 21, 2010 9:22:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan

  
hahahahahhaha betul betul..
agama sebetulnya masalah pribadi manusia dengan Pencipta..
sesama manusia tidak perlu mengurusi agama orang lain.. tapi mungkin
kalau di Indonesia mau dibuat statistiknya ya.. agama A berapa persen, B
berapa persen.. dst..

tapi lha kalau seperti saya yang mencantumkan agama lain di ktp, apa
nggak menyimpang ya statistiknya? hehehehehe

zho...@yahoo.com wrote:
> 
> 
> Terus terang mata saya sakit setiap melihat ada kolom agama di KTP!
> Seperti eropa abad pertengahan saja, Kapan indonesia bisa maju?
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT





  

Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan

2010-05-21 Terurut Topik liang u
 Bung Zhou, saya bahkan usul, bukan kolom agama dalam KTP saja yang harus 
dihilangkan. Sekolah harus dibuat sekuler, jangan ada pelajaran agama, karena 
dengan dasar pendidikan agama, science sulit berkembang. Science adalah 
kreatif, berdasarkan penelitian, agama adalah dogmatis, segala sesuatu sudah 
ditentukan jawabannya tak boleh dipertanyakan. 
 Bush saja sebelum lengser sudah melarang sekolah menengah mengajarkan 
sejarah bumi berdasarkan teori penciptaan, sebab menurut science bumi terjadi 
berdasarkan teori  evolusi setelah big bang. Bukti sudah cukup banyak. Amerika 
termasuk Bush juga orang Keristen, mengapa di kita lebih fanatik?
    Salam





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, May 21, 2010 2:49:18 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan

  
Terus terang mata saya sakit setiap melihat ada kolom agama di KTP! Seperti 
eropa abad pertengahan saja, Kapan indonesia bisa maju?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ???  
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Fri, 21 May 2010 11:57:44 +0700
To: 
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan
  
betul sekali..
saya warga tangsel menganut taoisme, di KTP kami tidak bisa mencantumkan
agama taoisme atau konghucu.. mesti pilih agama lain :-)

Toenggoel P. wrote:
> "Hak sipil" masyarakat pemeluk agama Khonghucu di Tangerang Selatan masih 
> terabaikan. Mereka belum bisa mencantumkan agama mereka dalam KTP, padahal 
> pengakuan terhadap agama ini sudah terjadi sejak zaman Gus Dur. Ini bentuk 
> kelalaian atau kelambanan para penguasa meng-update aturan yang ada. simak 
> beritanya di http://www.tangselraya.com 
> 
> 
> 
>  - - --
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 





  

Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal!

2010-05-18 Terurut Topik liang u
TURUT BERDUKA CITA

Atas perginya Bapak Han Hwie Siong, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap 
tabah.

Liang  U dan keluarga

Singapore, 19 Mei 2010






From: "david_ap...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, May 18, 2010 5:43:01 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal!

  
Turut berduka cita... Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan selalu 
dikuatkan. Tuhan Memberkati.. .
Sent from BlackBerry® on 3


From:  "ChanCT"  
Sender:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Tue, 18 May 2010 17:19:00 +0800
To: GELORA_In
ReplyTo:  budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal!
  
TURUT BERDUKA 
CITA
 
Akhirnya kita harus mendengar 
berit duka ini menjadi kenyataan. Dr. Han Hwie Song meninggalkan kita untuk 
selamanya, ... setelah lebih belasan tahun beliau bertahan melawan penyakit 
ganas kanker paru, beliau mengakhiri penderitaan yang selama ini dihadapi 
dengan tabah. 
 
Selamat jalan dr. Han, semoga 
dapatkan ketenangan abadi ditempat baru. Dan segenap keluarga yang ditinggalkan 
bisa tetap tabah menghadapi duka ini.
 
 
Hormat 
saya,
ChanCT & 
keluarga
 
 
- Original Message - 
From: JT 
To: tionghoa-net@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, May 18, 2010 3:35 PM
Subject: [t-net] BERITA DUKA CITA
TELAH MENINGGALKAN KITA SEMUA, SENIOR KITA :

PROF.DR.HAN 
HWIE SONG, MD

PADA HARI SENIN, 17 MEI 2010, DI BELANDA, JAM 22.40 WIB 
ATAU JAM 17.40 WAKTU BELANDA. SEMOGA ARWAHNYA DITERIMA DISISI TUHAN, DAN 
KELUARGA YANG DITINGGALKAN DIBERI KETABAHAN. 

TANGGAL 7 MARET 2010, SAAT 
PELUNCURAN BUKU MEMOAR BELIAU ADALAH  PERTEMUAN TERAKHIR BELIAU DENGAN 
KITA. PERKENALAN KITA YANG RELATIF SINGKAT SANGAT BERKESAN BAGI KAMI SEMUA. 
SELAMAT JALAN 
DR.HAN.

Salam
JT











 - - --

Motto 
: Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni 

# Mohon selalu berbahasa santun 
dan sopan, kunjungi rumah kita di http://tionghoa- net.blogspot. com #

# Isi tulisan merupakan tanggung jawab penuh masing-masing penulis atau 
member yang memposting tulisan dalam milis Tionghoa-Net #

Subscribe : tionghoa-net- subscribe@ yahoogroups. com
Unsubscribe 
: tionghoa-net- unsubscribe@ yahoogroups. com

Yahoo! 
Groups Links


Traditional


(Yahoo! ID required)

tionghoa-net- fullfeatured@ yahoogroups. com




 


  

Re: [budaya_tionghua] Gempa Bumi di TIBET

2010-04-14 Terurut Topik liang u
Gempa di Kabupaten Yushu di propinsi Qinghai yang berbatasan dengan Tibet, 
bukan di Daerah Otonomi Tibet. Penduduk di sana 98% memang suku Tibet. 
Hanya sedikit ralat, tapi kalau Kompas yang menulis, bagaimana yah. Koran 
paling bermutu di Indonesia koq cuma sampai ke situ. Celaka nanti kalau gempa 
di Sumatera dinyatakan gempa di Malaysia, hanya karena penduduk di tempat gempa 
orang Melayu. 






From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 15, 2010 9:41:14 AM
Subject: [budaya_tionghua] Gempa Bumi di TIBET

  
BEIJING, KOMPAS.com - Korban tewas karena gempa yang sangat kuat di 
sebuah wilayah dataran tinggi terpencil di Tibet, China, meningkat 
menjadi 589 orang, demikian kantor berita Xinhua melaporkan, Kamis 
(15/4/2010).
Markas besar pertolongan gempa setempat, seperti dikutip oleh kantor berita 
itu, memberikan jumlah tersebut menyusul gempa Rabu yang 
merobohkan ratusan rumah dan sejumlah gedung sekolah di wilayah yang 
berbukit-bukit itu.
Korban tewas sebelumnya 400 orang, dengan ribuan orang terluka.




From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sat, 10 April, 2010 10:01:07
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

  
Oho! Memakai nama cina yg menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng 
nama Yap Thiam Hien, Kwik Kian Gie dan Liem Swie King? Mereka juga berdosa ikut 
memperlebar perbedaan?  Rupanya ada pendukung teori pembauran orde baru! 
Mengapa tak sekalian ganti agama dan pakai nama islam? Pasti perbedaan menjadi 
semakin sempit. 

Di Indonesiakan? Saya rasa di Indonesia tdk ada itu bunyi Th! Ini jelas adopsi 
dari nama barat. Tak usah berpretensi mengindonesiakanlah , orang Indonesia 
juga cukup mudah mengucapkan nama The Nin king kok. Bahkan nama2 sulit dalam 
cerita silatpun dilalap semua.

Lagian, demi memudahkan orang membaca sampai harus membuang nama marga yg asli, 
apakah ini benar secara moral? Kalau begini orang barat yg tinggal di 
indonesiapun harus mengindonesiakan namanya! Karena, bagi orang kebanyakan yg 
tak mahir bhs inggris, pasti bunyinya akan dieja melenceng! 

saya yakin, semua ini hanya karena anda sudah mulai teralianisasi dng budaya 
tionghoa, dan nama tionghoa pun mulai terasa tak nyaman di telinga. Saya 
memaklumi hal ini, karena selama orde baru, nama tionghoa menjadi barang aneh, 
orang2 non tionghoa yg mengejapun sering dng gaya cemooh, kita dibuat malu dng 
nama sendiri!


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  suange...@yahoo. com 
Date: Fri, 9 Apr 2010 16:04:54 +
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  
Theo itu dr marga the.cm kita indonesiakan. sama halnya marga lim memakai nama 
salim ato marga tan mengubahnya menjadi tanjaya dan sebagainya.
kita tinggal dan mcari nafkah dr bumi  indonesia.sharusnya kita jg harus bisa 
beradaptasi donk.menurut saya pemakaian nama cina yg terlalu menyolok malah 
akan memperlebar perbedaan diantara kita.
Lagipula kl cm memakai marga “THE” terasa sangat janggal bila dibacakan.krn 
adik saya sendiri jg mengalami hal yg sama.para guru di sekolah seringkali 
kebingungan dlm membacakannya.

Salam,
Vera


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  zho...@yahoo. com 
Date: Fri, 9 Apr 2010 15:02:51 +
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  
Theo itu marga yg berasal dari mana ya? Bgmn huruf Han nya?  Jika setiap 
generasi mencipta marga baru sendiri2, itu pasti akan memutus link ke leluhur. 
Nantinya, antara sdr sepupu tak akan punya marga yg sama lagi, apalagi generasi 
di bawahnya.
Jadi, apa gunanya marga spt ini? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  suange...@yahoo. com 
Date: Fri, 9 Apr 2010 06:43:54 +
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  
Halo semuanya,

Saya jg bermarga the.saya jg menikah dengan suami yg bermarga the.pada saat 
anak kami lahir.marga the kita ubah menjadi theo.mungkin ini bisa menjadi acuan 
buat yg bingung krn ingin membawa marga dibelakang namanya.

Salam,
Vera
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  Petrus Paryono  
Date: Thu, 8 Apr 2010 17:52:05 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  
Dear All,

membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.

Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? 

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-09 Terurut Topik liang u
Sne The atau marga The, ejaan yang benar Tne (Te diucapkan dengan bunyi hidung 
atau bunyi sengau).  Hanya cara ini tak lazim karena tak cocok dengan ejaan di 
Indonesia baik bahasa Indonesia, Inggeris maupun Belanda.  Jadi bunyi tne sama 
sekali berbeda dengan teh dalam bahasa Indonesia. 
Demikian juga dalam dialek Hokkian bunyi sne The itu berbeda dengan bunyi teh, 
keduanya adalah tne dan te.
Kalaupun ada sne yang kebetulan sama artinya dengan nama barang tak apa, kita 
lihat ada sne Ma (kuda), Huang (Kuning),  Lei (guntur), Yu (ikan) dll. bahkan 
hurufnyapun sama.  Ada juga yang bunyinya sama tapi hurufnya beda Zhu babi,  
Gou anjing dll. Itu tak jadi masalah karena nama Tionghoa adalah nama huruf, 
jadi orang yang beranama Zhu Yuanzhang (Cu Guan Ciang) pendiri dinasti Ming, 
tatap saja pakai sne Zhu. Hurufnya beda koq, 朱 beda dengan 猪.
 






From: "suange...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sat, April 10, 2010 2:18:45 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

  
Kalo mmg begitu,bukannya penulisan nama “THE” juga salah Karena 
pembacaannya kan seharusnya “TEH“.mengapa ditulis dgn THE???apakah itu 
mengadopsi kata barat jg wanti2 kl diindonesiakan bisa terasa seperti TEH 
celup???
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  zho...@yahoo. com 
Date: Fri, 9 Apr 2010 17:25:11 +
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG
  
Yah, bukankah Theo kepanjangan Theophilus? Memakai marga theo memang bisa 
berarti Buang marga Tionghoa dan mengadopsi marga barat! Atau kristen?
Siancay, siancay.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  "Kawaii_no_Shogetsu "  
Date: Fri, 09 Apr 2010 17:17:16 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
  
Ntar malah rancu ketuker sama Tio/Zhang dan Thio/Zhao lagi. Apa bedanya sama 
orang yang buang marga? 

Aizai... Aizai...

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Theo itu marga yg berasal dari mana ya? Bgmn huruf Han nya?  Jika setiap 
> generasi mencipta marga baru sendiri2, itu pasti akan memutus link ke 
> leluhur. Nantinya, antara sdr sepupu tak akan punya marga yg sama lagi, 
> apalagi generasi di bawahnya.
> Jadi, apa gunanya marga spt ini? 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: suange...@.. .
> Date: Fri, 9 Apr 2010 06:43:54 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> THE/ZHENG
> 
> Halo semuanya,
> 
> Saya jg bermarga the.saya jg menikah dengan suami yg bermarga the.pada saat 
> anak kami lahir.marga the kita ubah menjadi theo.mungkin ini bisa menjadi 
> acuan buat yg bingung krn ingin membawa marga dibelakang namanya.
> 
> Salam,
> Vera
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: Petrus Paryono 
> Date: Thu, 8 Apr 2010 17:52:05 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> THE/ZHENG
> 
> Dear All,
> 
> membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
> punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
> biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 
> muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.
> 
> Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
> atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi 
> apa ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.
> 
> Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.
> 
> Petrus Paryono
> 
> 
> 
> 
> _ _ __
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
> 
> Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 
> 
> Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini 
> adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The 
> Siem Wan.
> 
> Kiongchiu,
> Hian Goan.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
> >
> > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah 
> > namanya the she tung. 
> > Sent from BlackBerry® on 3
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> >  Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat 
> > mendata dan menyusun Buku sils

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-09 Terurut Topik liang u
Kalau masalah itu terserah orang-orang dari marga The sendiri, mau mengakui 
atau tidak, saya tak punya hak campur. Cuma ada kebiasaan begini:
kalau berubah marga secara sah, banyak keluarganya mengakui, misalnya orang 
yang tak punya anak laki-laki, marganya akan putus, lalu suka mengambil anak 
angkat yang diangkat secara sah, dikuepang istilahnya, biasanya keluarga dan 
familinya mengakui, tapi tentu saja ada yang tidak mengakui, itu adalah hak 
orang masing-masing. Kalau tak ada yang mengakui, untuk apa mengangkat anak 
laki-laki toh snenya tetap bukan sne dia?
Maaf, saya tak campur urusan keluarga The, jadi kalau ada yang tersinggung, 
minta maaf sekali lagi. 
Kiongchiu
Liang U 





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 9, 2010 3:19:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Ralat Pak, The Ho/Cheng Ho/Zheng He mah sama sekali gak ada hubungan keluarga 
sama marga The. 

Marga The dia sich dapet dikasih anugerah Kaisar. Aslinya kan marga Ma

Kiongchiu,
Hian Goan

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
>
> Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The 
> adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, 
> termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng 
> Kong (Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari 
> dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. 
> Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan 
> kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau 
> takut-takut. 
> Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama 
> Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang 
> berhubungan dengan pemerintah. 
> Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah.
> Kiongchiu
> Liang U
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: Petrus Paryono 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> THE/ZHENG
> 
>   
> Dear All,
> 
> membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
> punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
> biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 
> muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.
> 
> Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
> atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi 
> apa ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.
> 
> Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.
> 
> Petrus Paryono
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
>   
> Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 
> 
> Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini 
> adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The 
> Siem Wan.
> 
> Kiongchiu,
> Hian Goan.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
> >
> > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah 
> > namanya the she tung. 
> > Sent from BlackBerry® on 3
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat 
> > mendata dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak 
> > putus cuman sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang 
> > selanjutnya.
> > 
> > The She Giam
> > alias The Hian Goan.
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > 
> > > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The 
> > > Sim Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  
> > > keliat

Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The 
adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, 
termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng Kong 
(Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari 
dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. 
Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan 
kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau 
takut-takut. 
Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama 
Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang 
berhubungan dengan pemerintah. 
Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah.
Kiongchiu
Liang U





From: Petrus Paryono 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

  
Dear All,

membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal 
punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu 
biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul 
lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun.

Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM 
atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa 
ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya.

Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia.

Petrus Paryono





From: Kawaii_no_Shogetsu 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG

  
Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? 

Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah 
keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan.

Kiongchiu,
Hian Goan.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote:
>
> Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya 
> the she tung. 
> Sent from BlackBerry® on 3
> 
> -Original Message-
> From: "Kawaii_no_Shogetsu " 
> Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
> 
> Wah. masih sodara ya kita? Hehehe...
> Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik 
> laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. 
> Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata 
> dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman 
> sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya.
> 
> The She Giam
> alias The Hian Goan.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> >
> > Bung She Giam,
> > 
> > Jadi betul dugaan saya ya ?
> > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim 
> > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw  keliatannya 
> > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya 
> > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, 
> > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama.
> > 
> > Salam,
> > Steve
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >___ _ _ ___
> > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > THE/ZHENG
> > 
> > 
> > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai 
> > masuk daerah Tegal.
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
> > >
> > > Bung She Giam,
> > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ?
> > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman 
> > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud.
> > > 
> > > Salam,
> > > Steve
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >___ _ _ ___
> > > From: Kawaii_no_Shogetsu 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
> > > THE/ZHENG
> > > 
> > > 
> > > Klo Bongpay sudah digus

Re: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia\ Ralat

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Maaf, ada sedikit ralat pada tulisan saya, bukan dua macam akhiran k tapi dua 
macam k pada akhir suku kata.

 




From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 5:33:40 PM
Subject: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia

  
Rekan-rekan,
   Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa 
Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia 
yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari 
ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit.  
   Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa 
menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian.

Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van 
Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang 
dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti 
yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu 
menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena 
u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada 
sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada 
kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng.  Dalam 
ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada 
akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan 
tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, 
dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan 
memijat dua tombol, sedang
 mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' 
itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, 
tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi 
bapak dsb.  Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', 
sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '.  Ada lagi perubahan 
lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil 
dari bahasa Arab, contohnya 'adil.  'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam 
ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi 
hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, 
dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan 
internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj 
menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. 

Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau 
yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang 
tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan 
karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada 
ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini 
menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk 
nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, 
melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. 
Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi 
sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang 
salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah 
tragedi.   

Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau,  ba'cang ditulis bakcang, daging 
ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang 
orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya 
menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada 
bakciu = mata, tetap k.

Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada 
usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. 
Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi 
raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap 
hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu 
adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. 
Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, 
kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. 

Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. 
z
Kiongchiu

Liang U






From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

  
ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg 
diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000&quo

[budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia

2010-04-08 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan,
   Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa 
Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia 
yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari 
ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit.  
   Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa 
menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian.

Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van 
Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang 
dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti 
yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu 
menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena 
u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada 
sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada 
kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng.  Dalam 
ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada 
akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan 
tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, 
dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan 
memijat dua tombol, sedang
 mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' 
itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, 
tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi 
bapak dsb.  Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', 
sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '.  Ada lagi perubahan 
lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil 
dari bahasa Arab, contohnya 'adil.  'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam 
ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi 
hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, 
dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan 
internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj 
menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. 

Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau 
yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang 
tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan 
karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada 
ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini 
menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk 
nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, 
melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. 
Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi 
sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang 
salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah 
tragedi.   

Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau,  ba'cang ditulis bakcang, daging 
ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang 
orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya 
menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada 
bakciu = mata, tetap k.

Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada 
usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. 
Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi 
raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap 
hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu 
adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. 
Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, 
kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. 

Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. 
z
Kiongchiu

Liang U






From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

  
ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg 
diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000"  wrote:
>
> Bro Hari, masakan ayat ayat Alkitab dianggap sekedar budaya? Semua penganut 
> Kristen, apapun budayanya, percaya yang sama.
> 
> Tao, Konghucu juga jangan sekedar dianggap budaya, tetapi kepercayaan. .
> 
> Kalau seorang Kristiani percaya dari ayat ayat,

Re: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA

2010-04-07 Terurut Topik liang u
Mungkin perlu penjelasan apa yang dimaksud dewa2 Khonghucu?





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, April 6, 2010 2:47:53 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA

  

gw ke gereja fatima gak liat ada dewa2 konghucu , emang ditaro dimana ?

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote:
>
> Benar, bisa dibuktikan di gereja katolik di dekat cinteyen / toa sebio. 
> Gerejanya mirip klenteng dan ada patung dewa2 konghucu juga.
> 
> Gereja katolik juga sembayang menggunakan lilin, dupa (kemenyan) dan 
> sembayang di depan patung juga. mungkin harus di bedakan antara 
> katolik,protestan dan protestan kharismatik (cirinya berbahasa roh)
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... !
> 
> -Original Message-
> From: Tjandra Ghozalli 
> Date: Mon, 5 Apr 2010 23:14:55 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA
> 
> 
> 
> 
> 
> Dear member,
> Agama Katholik adalah agama yang paling toleran terhadap budaya tempat 
> berpijak. Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya 
> Tionghoa ikutilah seminar ini: 
> 
> SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI & ADAT ISTIADAT TIONGHOA
> 
> Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD
>      - Edwardus Kristofani
> 
> Mengupas tentang:
>  - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik?
>  - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk  umat 
> Katholik?
>  - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur?
>  - Apakah boleh makan sajian sembahyang?
>  - Dan beragam topik menarik lainnya.
> 
> Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai
> Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, 
> Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air 
> mancur Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. 
> Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack & minuman dan hadiah 10 handphone.
> Terbuka untuk warga Tionghoa Katholik atau non Katholik.
> Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli.
>





  

Re: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

2010-04-07 Terurut Topik liang u
Jaman dulu yang tidak boleh dipakai rakyat adalah baju bergambar naga, sebab 
itu adalah pakaian resmi kaisar. Sedang nama menggunakan Liong tidak dilarang, 
misalnya jenderalnya Lao Pi yang terkenal bernama Tio Cu Liong. 赵子龙 Tio In. 
Kiongchiu

。

 




From: Hariadi 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 5, 2010 8:40:17 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?

  
Dear members,

ijinkan saya sumbang pendapat.

Kebetulan nama saya ada Liongnya, shio ular, dan beragama nasrani. 
Secara chinese, memang Liong itu lambang keberanian, keperkasaan. Dijaman 
doeloe, yg boleh pake nama Liong hanya kaisar. Sedangkan ular bagi chinese 
adalah simbol kebijaksanaan.

Sedangkan secara kristiani (ada ayat2nya dialkitab), naga dan ular adalah 
simbol dari iblis, setan. Dan dibudaya barat memang simbol dari kejahatan, 
banyak cerita satria memerangi naga.

Buat saya not a problem, ini hanya perbedaan budaya. Gak ada yg bener atau 
salah. Dibudaya barat, ortu dipanggil nama saja, di chinese bisa dimaki anak 
puthau.
Dikebanyakan budaya, menjulurkan lidah itu penghinaan, dinepal (kalo gak salah) 
itu penghormatan. Kita di indo boleh makan sapi, di India sapi itu suci dan 
merupakan sesembahan, mereka gak makan sapi

so ini cuman perbedaan budaya, gak usah dibesar2kan. 

salam,

hari

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozz...@... wrote:
>
> Kasih tau donk bro.. Kita kan disini buat share.. Bukan buat marah2..
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... !
> 
> -Original Message-
> From: "Erik" 
> Date: Mon, 05 Apr 2010 10:36:32 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
> 
> 
> Wah, rupanya anda tidak mengerti bahasa Mandarin kalau begitu!! Untuk
> kata Dragon memang sudah ada terjemahan bahasa Mandarinya!! Cari sendiri
> ah! Atau tanya sama yang mengerti!!
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> Erik,
> 
>  - - - - - -\
> --
> 
> In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote:
> >
> > Perjuangkan jg sampai negara2 berbahasa mandarin memiliki kosa kata
> khusus lagi buat Dragon.. Boliong mungkin? :)
> > Cuma suggest.. :)
> > Sent from my BlackBerry?smartpho ne from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss... !
> >
> > -Original Message-
> > From: "Erik" rsn_cc@
> > Date: Mon, 05 Apr 2010 10:11:57
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
> >
> >
> > Betul sekali, NAGA bukan iblis. Malah dalam tradisi India (termasuk
> > agama Buddha) Naga adalah salah satu mahluk suci. Dalam sutra-sutra
> > Buddhis Naga yang berasal dari bahasa Sanskerta memang diterjemahkan
> > sebagai Long (Áú) dalam bahasa Mandarin.
> >
> > Tapi, Naga dan Long/Liong bukan DRAGON, tidak bisa dipersamakan! Yang
> > satu merupakan mahluk suci/totem yang disakralkan, sedangkan yang
> > lainnya merupakan simbol iblis yang dihujat! Juga perwujudan antara
> > Long/Liong dengan Dragon sangat beda kok!!
> >
> > Salam,
> >
> > Erik
>





  

Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

2010-04-03 Terurut Topik liang u
Saya pernah usulkan menggunakan liong yang lebih populer, tapi kalau mau long 
boleh saja, minimal kita sendiri hentikan dulu istilah naga atau dragon untuk 
long atau liong kita.
Maju terus.







From: joao_kho 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sat, April 3, 2010 1:54:33 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?

  
Biasa lah... demi men-tuhan-kan setannya, tuhan yg lain disetankan.. .
Tapi yg bikin malu tuh orang-orang yg mau men-setankan tuhannya sendiri.. dan 
dengan bangga mentuhankan setan orang lain 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ardian_c"  wrote:
>
> jadi inget Zhu Rongji yg mo pake istilah Zhongguo buat ganti sebutan china, 
> hmm kalu long barat ama long timur ya jelas bedalar.
> 
> long di zhongguo itu dah jadi lambang persatuan bangsa bukan persatuan 
> bangsatlar.
> 
> nah kalu long dibarat itu mah lambang bangsat yg jelas2 ada pengaruh dari 
> kristen btw long barat kayak bijimane seh ?
> 
> kalu long di legenda zhongguo khan banyak, ada yg bangsat ada yg kagak, 
> misalnye jiao long itu naga yg gak kesampean huehehehe alias naga bangsat or 
> kerennya biang naga banjir.
> 
> nah di korea sendiri ada legenda tuh soal uler yg mo jadi naga, nah di 
> tiongkok seh banyakan itu ikan li yg loncat gerbang naga huehehehe
> 
> uler jg di zhongguo boekan binatang haramjadah jahat nujibilah bedalar ame di 
> barat yg uler itu lambang kejahatan.
> 
> so kalu kita mo pikir sebenernya yg bilang long=naga=iblis ya gara2 ape ? 
> gara2 budaya yg bedalar ama kongtai bacot gede oknum pendeta yg mensetan2kan 
> lambang budaya laen.
> 
> gak beda kayak patung tudigong yg ada non triad ama triad , nah loe 
> hahahahahahahahahah aha
> yg bijimane yg triad neh ?
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan 
> > naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada 
> > dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti 
> > dng istilah baru. 
> > Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan 
> > naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di 
> > tahun Long.
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Erik" 
> > Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
> > 
> > 
> > Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin !! Bukan cuma gak usah
> > dibanding-bandingin , bahkan juga jangan  disama-samakan! !
> > 
> > Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan
> > Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat
> > Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira
> > persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan
> >  ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda??
> > 
> > Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya
> > tuh, dikasih makan apa ya??
> > 
> > Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak
> > bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang
> > dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! 
> > Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon??  Kegalauan
> > kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan
> > semakin menjadi-jadi kalau gitu!!
> > 
> > 
> > 
> > Salam,
> > 
> > Erik
> > 
> >  - - - - - -\
> >  - - - --
> > 
> > 
> > 
> > Salam,.
> > 
> > Erik
> > 
> >  - - - - - -\
> >  - ---
> > 
> > In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, adiperdanasamuel@ wrote:
> > >
> > Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg
> > orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg
> > islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek,
> > orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar
> > hewan.. Trus yang mau barter silakan...
> > > Salam
> > > Sam
> > >
> > >
> > > Sent from my BlackBerry®
> > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: "Erik" rsn_cc@
> > > Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
> > >
> > >
> > > Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon?
> > >
> > > Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan
> > > masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang
> > > kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar
> > > dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda.
> > >
> > > Lantas, mengapa tiba-ti

Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

2010-04-02 Terurut Topik liang u
Sdr. David, terima kasih atas usulannnya.
Salam
LU






From: "david_ap...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 2, 2010 10:47:40 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

  
Pak liang, 

Menurut sy ada cara lain yg mungkin dapat dicoba utk menyelamatkan acc email 
bapak, ini hanya sekedar saran saja...dan mudah2an bisa, pelacakan 
penyalahgunaan email bisa lihat dr konektifity teman2 di fb nya, dengan 
terpaksa kita buat terlebih dahulu acc fb kita dan mungkin saja ada salah 
satunya kenal dengan pak liang. Atau bisa cari2 informasinya dr konektiifity 
list friendnya. Mudah2an bisa dicoba, bisa diketahui dan org yg mengaku M.Yusup 
dapat segera mengganti emailnya. 

selamat mencoba... :)
Sent from BlackBerry® on 3


From:  soliton  
Date: Thu, 1 Apr 2010 21:28:48 +0700
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya
  


2010/4/1 liang u 

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  >
>
>>
> 
>>  
> 
>Pak Andreas, 
>   Sebetulnya saya tidak pernah ikut Facebook, tapi lalu ada orang menggunakan 
> nama Moh. Yusuf menggunakan email saya "lian...@yahoo. com", dan banyak email 
> untuk Moh. Yusuf itu tentu masuk ke email saya. Saya sudah mengganti password 
> tapi tetap saja, saya pernah pikir mengganti ID tapi nanti akan banyak 
> kenalan yang kecewa karena emailnya ditolak karena sudah tak ada lagi 
> "lian...@yahoo. com".  Terima kasih atas nasihatnya terpaksa saya harus ganti 
> ID dah.
>>Sekali lagi terima kasih
> Salam
>Liang U
>
>
>
>Maaf ikut nimbrung, sudahkan Pak Yusuf mengikuti cara yang disampaikan Pak 
>Franz Widjojo di atas. Coba saja. Jika masih bisa mengakses email 
>lian...@yahoo. com, maka kita bahkan bisa menghapus account tersebut. Tidak 
>perlu sampai mengganti ID.
Selamat mencoba, jika kurang mengerti, silahkan saja tanya lagi.

  
   
 


  

Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

2010-04-01 Terurut Topik liang u
Pak Andreas, 
   Sebetulnya saya tidak pernah ikut Facebook, tapi lalu ada orang menggunakan 
nama Moh. Yusuf menggunakan email saya "lian...@yahoo.com", dan banyak email 
untuk Moh. Yusuf itu tentu masuk ke email saya. Saya sudah mengganti password 
tapi tetap saja, saya pernah pikir mengganti ID tapi nanti akan banyak kenalan 
yang kecewa karena emailnya ditolak karena sudah tak ada lagi 
"lian...@yahoo.com".  Terima kasih atas nasihatnya terpaksa saya harus ganti ID 
dah.
Sekali lagi terima kasih
     Salam
Liang U






From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, April 1, 2010 12:20:17 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

  
Sdr Liang U,
Saya sedari permulaan tidak pernah memakai Facebook atau Twitter ataui My Space 
dll 
Face book dimulai oleh ex Harvard people dan sebetulnya hanya utk internal use 
- jadi tidak perlu menjaga privacy perseorangan. Sekarang sudah menjadi 
international dan siapapun dpt mempergunakan. Privacy protection adalah minimal 
dan tidak ada seorang pun yg menjaga. Memang ada caranya utk mencegah kemasukan 
dan membikin facebook agak private - tetapi jikalau sudah kejebolan tidak ada 
protectie sama sekali.
Twitter lebih terbuka lagi dari Facebook dan jauh lebih berbahaya utk 
kehilangan kita punya identity. Karena itu saya selalu memberikan warning utk 
jangan mempergunakan system ini jikalau sudah ada system Yahoo yg boleh dikata 
hampir seluruhnya tertutup.
Advice saya dlm keadaan kejebolan ialah keluar dari facebook atau twitter. Dan 
jikalau tetap ingin mempergunakannya silahkan ganti IDnya --- that's all 
Andreas




________
 From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 31, 2010 7:59:50 PM
Subject: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya




Rekan-rekan semua, 
 
  Saya bukan anggota Facebook,  tapi belakangan ini ada orang yang 
menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, 
yaitu lian...@yahoo. com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook 
dengan nama M. Yusuf itu,  saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah 
dihiraukan, sangat menjengkelkan. 
  Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon 
rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu?  Tidak etis orang 
menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang 
heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, 
sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf.
  Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan.
      Kiongchiu
  Liang U

 




 



 


  

[budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya

2010-03-31 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan semua, 

  Saya bukan anggota Facebook,  tapi belakangan ini ada orang yang 
menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, 
yaitu lian...@yahoo.com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook 
dengan nama M. Yusuf itu,  saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah 
dihiraukan, sangat menjengkelkan. 
  Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon 
rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu?  Tidak etis orang 
menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang 
heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, 
sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf.
  Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan.
  Kiongchiu
  Liang U

 







  

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-27 Terurut Topik liang u
Zhou xiong, 
   Terima kasih atas inputnya, saya tak pernah tahu itu, meskipun punya kamus. 
Coba nanti ditelusur, menarik juga yah, tapi mengapa tak ada orang yang 
berbicara Mandarin menggunakannya lagi?
   Zhu ankang 





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, March 26, 2010 3:19:25 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Liang U LaoXiong,

Agaknya Wei yg berarti "ya" bukan hanya ada di kamus bhs Hokian, tapi juga ada 
dalam kamus bhs mandarin. saya belum mencek kamus di rumah. Tapi menemukannya 
di translater google online lewat Black barry. Disitu tertera 2 istilah dlm bhs 
inggris : 1. Only; 2. Yes.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Thu, 25 Mar 2010 19:57:37 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Sdr.Zhou, dalam email saya yang lalu setelah membenarkan Sdr. David Kwa,  bahwa 
唯 dalam kamus Douglas yang di terbitkan dua abad yang lalu berarti mengiakan, 
saya pernah mengatakan, bahwa istilah owe untuk mengiyakan dapat kita anggap 
sudah selesai, meskipun saya punya pertanyaan, kalau berasal dari dialek 
Hokkian, mengapa orang Hokkian totok tak memakainya tapi peranakan yang 
memakainya. Saya minta masukan dari rekan lain apakah we itu masih dipakai oleh 
orang Hokkian asli di Tiongkok ataupun di Taiwan? Mengapa? Karena kamus Hokkian 
terbaru untuk logat Zhangzhou yang belum lama diterbitkan di Tiongkok, kata we 
sebagai "ya" tetap tercantum, hurufnyapun tetap 唯. Kamus ini banyak dipunyai 
oleh rekan kita karena waktu itu dicopy beberapa oleh sdr. Keng Hian. Ini 
sebagai konfirmasi thd kamus Douglas yang  terbit tahun 1873 kalau tak salah. 
Sudah terlalu lama, kemungkinan  sebuah kata bisa berubah. 
Setelah itu, saya katakan, tinggal owe yang berarti aku. Ini belum ada 
kesimpulan. Pendapat saya mungkin berasal dari gue, itu perkiraan saya bukan 
berarti harus begitu. Justru saya mohon masukan yang lain. 
Mari telusur terus asal ada masukan baru.
Kiongchiu





From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, March 25, 2010 6:28:43 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Dlm kamus, Istilah wei memang berarti yes, utk mengiyakan. Tapi sejak kapan 
menjadi saya? Apakah di bumi tiongkok atau sesudah di indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Wed, 24 Mar 2010 22:48:54 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam 
kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus 
baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya 
mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan 
orang Tionghoa peranakan. 
Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan 
ini.
Xiexie
Liang U





From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: liang u  
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya

Re: [budaya_tionghua] Babeh vs Babah? (Was: ASAL OWE DARI MANA? BABA dan NONA)

2010-03-25 Terurut Topik liang u
Sdr. Ophoeng, 
    Orang yang berdialek Jawa, menyebut engko menjadi engkoh.  Di Jawa barat  
姑姑 kou (ou adalah o pendek) menjadi koh. nio (ibu) menjadi nioh. 
 Kata Hokkian dulu banyak sekali  dan mulai lenyap setelah zaman orba, dulu 
orang Tionghoa tak ada yang mengatakan bahaya tetapi honghiam, tak ada yang 
mengatakan dibunuh tapi di-thai, tak ada yang mengatakan telanjang kaki tapi 
ciakah dan lain-lain, tak ada yang mengatakan dirampok tapi di chnio dll.
    Jadi besar sekali pengaruh dialek Hokkian di Indonesia terhadap orang non 
Tionghoa maupun Tionghoa yang berdialek lain. Ada orang sne Ui orang Hokchnia , 
Liem Sioe Liong kalau menurut dialeknya yaitu dialek Hokchnia harusnya sne 
Lieng bukan Liem, itu semua pengaruh dialek Hokkian. Akibatnya banyak orang non 
Tionghoa dulu menganggap dialek Hokkian adalah bahasa nasional. Wartawan yang 
datang ke Tiongkok merasa tahu sedikit bahasa Tionghoa lalu bilang gocap, yang 
diajak bicara cuma bengong, disangkanya bahasa Indonesia.
    Kiongchiu





From: Ophoeng 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, March 26, 2010 12:15:12 AM
Subject: [budaya_tionghua] Babeh vs Babah? (Was: ASAL OWE DARI MANA? BABA dan 
NONA)

  
Bung David Kwa dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Hehehe. menarik sekali baca posting berdiskusi ttg 'owe' ini, mulanya cuma 
mau pasip jadi pembaca yang baik doang, tapi tak tahan juga mau nimbrung juga 
nih.

Saya baru tahu kalau 'baba(h)' di Betawi jadi 'babe(h)', dengan pengertian 
'baba'nya sebutan untuk seorang Tionghua yang dipanggil oleh non Tionghua dan 
Tiuonghua peranakan. 

Apakah ini babe(h)-nye same ame nyang biase dipake buat gantinye nyebut 'ayah' 
atawa 'bapak' bagi masyarakat Betawi asli ya? Contohnye, Babeh Saman nyang 
juwalan nasi uduk di Kebon Kacang, bilangan Tenabang itu, lalu ade Babe(h) Lili 
nyang dagangnye ikan bakar di bilangan Kebon Sirih. 

Kalau iya, berarti banyak juga kosakata basa Betawi yang terpengaruh oleh basa 
dialek Hok-kian tuh ye? Gue dari gua (wa), apalagi 'elo' (lu), belum lagi 
angka-angka jigo, gocap, seceng. Yang selama ini jadi kecurigaan saya mah, kata 
'dialogue' dalam basa Inggris itu, jangan-jangan berasal dari basa Betawi - dia 
(e)lo gue, pan bener banget tuh, kalau mau dialogue ya kudu ada 3 unsur: ada 
dia, ada (e)lo dan ada gue tuh, jeh! ***just kidding-larrr! ***

Lanjut dikit soal 'owe' ya.

Kalau di Cirebon, kayaknya ada imbuhan bunyi 'h' di belakangnyah, jadi 
terdengarnyah 'oweh' dan untuk anak perempuan 'sayah'. Mungkin juga ini hampir 
sama-sama pengaruh di daerah berbasa Sunda, kalau tak salah, seperti Bandung, 
Bogor, Tasik, Garut dan lain-lainnya.

Ene saya (mestinya sih ema, cuma salah kaprah dalam keluarga oweh ajah sih) 
dengan sabarnya 'mengajarkan' anak-anak mamah saya dengan sebutan itu, 
diulang-ulangnya terus kalau kami salah nyebut. Lama-lama kami jadi belajar 
bahwa yang lelaki mesti ber-'oweh' kepada mereka dan anak-anaknya (engku, 
ie-ie, dan locian-pwee lainnya) dan yang perempuan mesti ber'sayah'.

Waktu anak saya lahir, ene dan ie-ie saya, coba mengajarkan kepada cicit dan 
cucu-nya (=anak saya) dengan panggilan 'oweh' juga. Jadi, kalau pas mereka 
bertandang ke rumah saya, menginap, mereka akan membiasakan anak saya (lelaki) 
ber-oweh. Saya sih cuma senyum di kulum ajah di samping, ndak mengiyakan tapi 
juga ndak menghalangi. Soalnya, bukan apa-apa, mami mertua saya itu totok 
Holland sprekken, jadi kagak ngatri samsek soal 'oweh-oweh-an' begitu. Padahal 
mertuanya mami mertua saya (engkong dan ema nyonyah saya dari papi-nya) totok 
Tiongkok asli.

Pernah sekali waktu, saya berkenalan dengan seorang supplier asal Cerebon. 
Begitu tahu saya wong Cerebon juga, mulailah dia berbasa krama dengan menyebut 
dirinya dengan 'oweh'. Sebab di Cerebon, generasi saya masih terpapar oleh 
'oweh' ini. Dalam bisnis, basa krama dengan menyebut diri 'oweh' memang lazim 
di Cerebon. Jadi, ketika si supplier bertandang ke rumah saya, dia ramai 
menyebut 'oweh' berulang-ulang dan cuku kerap, soalnya 'kan 'oweh' berarti 
'saya' dan juga 'iya'.

Yang ada, nyonyah saya ketawa sendiri di dapur mendengarnya. Dia ingat ama 
mertua dan ema mertuanya yang coba mengajarkan anaknya waktu masih bayi dan 
balita untuk ber'oweh-oweh' an juga. Ya sudah, akhirnya anak-anak saya (2 
orang) tidak bisa dicekokin kultur 'oweh' ini. Sorry. Mission is gatot (gagal 
total) deh ya.

Begitu ajah sih ya kira-kira.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David"  wrote:

Mpeq Liang U dan Liatwi,

Panggilan Baba dan Nona di Jakarta memang ada, entah di bagian lain pulau ini. 
Owe ingat, pengalaman owe se

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-25 Terurut Topik liang u
Sdr.Zhou, dalam email saya yang lalu setelah membenarkan Sdr. David Kwa,  bahwa 
唯 dalam kamus Douglas yang di terbitkan dua abad yang lalu berarti mengiakan, 
saya pernah mengatakan, bahwa istilah owe untuk mengiyakan dapat kita anggap 
sudah selesai, meskipun saya punya pertanyaan, kalau berasal dari dialek 
Hokkian, mengapa orang Hokkian totok tak memakainya tapi peranakan yang 
memakainya. Saya minta masukan dari rekan lain apakah we itu masih dipakai oleh 
orang Hokkian asli di Tiongkok ataupun di Taiwan? Mengapa? Karena kamus Hokkian 
terbaru untuk logat Zhangzhou yang belum lama diterbitkan di Tiongkok, kata we 
sebagai "ya" tetap tercantum, hurufnyapun tetap 唯. Kamus ini banyak dipunyai 
oleh rekan kita karena waktu itu dicopy beberapa oleh sdr. Keng Hian. Ini 
sebagai konfirmasi thd kamus Douglas yang  terbit tahun 1873 kalau tak salah. 
Sudah terlalu lama, kemungkinan  sebuah kata bisa berubah. 
Setelah itu, saya katakan, tinggal owe yang berarti aku. Ini belum ada 
kesimpulan. Pendapat saya mungkin berasal dari gue, itu perkiraan saya bukan 
berarti harus begitu. Justru saya mohon masukan yang lain. 
Mari telusur terus asal ada masukan baru.
Kiongchiu





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, March 25, 2010 6:28:43 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Dlm kamus, Istilah wei memang berarti yes, utk mengiyakan. Tapi sejak kapan 
menjadi saya? Apakah di bumi tiongkok atau sesudah di indonesia?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Wed, 24 Mar 2010 22:48:54 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam 
kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus 
baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya 
mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan 
orang Tionghoa peranakan. 
Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan 
ini.
Xiexie
Liang U





From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya lagi.
Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  唯 
saya sama dengan yang dimaksud anda?
Banban kamsia li. 
    Liang U




From: David 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,

Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam 
Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken 
Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), 
halaman 350b, ada entri OÈ å&qu

Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

2010-03-24 Terurut Topik liang u
Memang ada orang yang meniru kebiasaan orang barat, tapi tak tuntas. Misalnya 
di Singapore presiden yang lalu adalah Ong Teng Chiong, isterinya Ong Siu Mey. 
Saya kaget, koq semarga, meskipun sekarang ada orang menikah semarga, tapi 
masih tidak banyak. Tapi ketika membaca koran Tionghoa ternyata marga nyonya 
presiden bukan Ong tapi lain (maaf tak ingat, tapi bukan Ong), jadi kalau 
ditulis dalam bahasa Inggeris mereka ganti marga, tapi kalau dalam huruf 
Tionghoa marganya tetap. Ternyata saya sudah menemukan beberapa yang begitu, 
tapi tak banyak. 
Sekedar tambahan. 

 




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 24, 2010 7:10:20 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

  
Benar, di Indonesia seorang wanita begitu menikah, nama marganya dlm akte resmi 
langsung berganti mengikuti marga suami, begitu cerai kembali lagi ke marga 
asal. Sedangkan dlm budaya tionghoa tdk mengenal hal ini, dlm akte mama saya 
tetap bertahan dng marga aslinya. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:42:18 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua
  
 Mengikuti nama (marga) suami hanya mencontoh orang Barat, bukan budaya 
Tionghoa. Panggilan Ny. Lim Tjeng Hiang hanya panggilan, dalam segala surat 
tetap Tan Giok Nio, panggilan itu hanya untuk memberi penjelasan siapa wanita 
itu, kasarnya nebeng popularitas suami.  Di Hongkong marga suami ditambahkan 
pada namanya, jadilah Lim Tan Giok Nio.  Ada sebagian orang ingin menjadikan 
ini sebagai marga, jadi anaknya Lim Tan Sin Lan misalnya, tapi cara ini tak 
laku. Kalau anak ini menikah dengan Lao Yo Hui Beng, maka anaknya lagi  akan 
punya marga Lim Tan Lao Yo. Turunan ketiga anaknya sudah mempunyai 8 marga 
berderet. 
 Memang banyak salah info, di Tiongkok seorang mahasiswi yang saya kenal, 
ketika bertemu menanyakan pada saya nama barat apa yang harus dia pakai, ada 5 
nama yang ia pilih. Saya jawab, untuk apa pakai nama barat? Ia bilang, katanya 
kalau keluar negeri harus ada nama baratnya!
Nah  info atau gosip ini rupanya  menyebar di Tiongkok, pantas banyak mahasiswa 
Tiongkok semua pakai nama barat, beda dengan Korea dan Jepang, yang tetap 
menggunakan nama aslinya. Sampai beberapa hari lalu di harian Straits Times Lee 
Wei Ling putri Lee Kuan Yew menulis artikel yang berjudul "Untuk apa 
menggunakan nama barat?" 
 Nama Tionghoa dipilih orang tua biasanya mengandung arti dan harapan yang 
terkandung dalam benak orang tuanya, beda dengan nama barat yang sekedar meniru 
orang lain yang sudah ada, meskipun di Singapore sekarang banyak nama barat 
yang tak ada di barat sendiri, yaitu mereka-reka bunyi seperti nama barat, 
padahal nama itu di barat tak ada. 
    Nama adalah hak semua orang, tapi bila nama itu mengandung harapan orang 
tua, tidak selayaknya dibuang begitu saja, terutama untuk orang Tionghoa yang 
sangat menghormati leluhurnya. 
    Milis Budaya Tionghoa harus jadi pelopor mengembalikan kebudayaan tentang 
nama.
 Kiongchiu 





From: David 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 23, 2010 3:53:20 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

  
Setahu owe, dalam tradisi Tionghoa, perempuan Tionghoa yang sudah menikah 
memakai nama suaminya, dengan tambahan kata Nyonya di depan nama suaminya. 
Misalnya, di kalangan Peranakan, seorang perempuan bernama (Nona) Tan Giok Nio 
menikah dengan (Baba) Lim Tjeng Hiang. Setelah menikah, namanya berubah menjadi 
Nyonya Lim Tjeng Hiang (terlahir Tan Giok Nio). Ini yang terjadi di kalangan 
Peranakan, dari tradisi turun-temurun yang diwariskan dari Tiongkok. 

Namun ada beberapa kasus dimana perempuan Tionghoa terkenal yang sudah menikah 
tetap memakai terus namanya, seperti Madame/Nyonya Sun Yat-sen (terlahir Soong 
Ching-ling) yang Fuyuan-heng sebutkan. Tapi ini adalah kasus yang luar biasa, 
yang merupakan pengecualian, yang terjadi pada orang-orang luar biasa. Orang 
biasa rata-rata memakai nama suaminya seperti contoh di atas.

Sebenarnya gejala ini bukan hal yang eksklusif Tionghoa, tetapi berlaku umum 
pada bangsa-bangsa di Asia. Ibu negara kita juga memakai nama suaminya, ibu Ani 
Bambang Yudhoyono, begitu pula istri, Imelda Marcos, janda mendiang Presiden 
Filipina Ferdinand Marcos, dan Sonia Gandhi, janda mendiang Perdana Menteri 
India Rajiv Gandhi, dll. Di sisi lain, kalau mau bicara pengecualian, di kita 
juga toch ada Megawati Soekarnoputri yang tidak mengganti namanya menjadi 
Megawati Kiemas, meski telah menikah dengan Taufik Kiemas! Namun ini lagi-lagi 
hanya contoh kasus.

Jadi, Jenny Suwandi yang menikah dengan Johan Liu dengan sendirinya namanya 
akan menjadi Jenny Liu.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

Tdk, 

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-24 Terurut Topik liang u
Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam 
kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus 
baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya 
mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan 
orang Tionghoa peranakan. 
Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan 
ini.
Xiexie
Liang U





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
____

From: liang u  
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya lagi.
Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  唯 
saya sama dengan yang dimaksud anda?
Banban kamsia li. 
    Liang U




From: David 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,

Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam 
Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken 
Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), 
halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the 
answer to a call; yes, sir!� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian 
biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang 
dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€�

Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan 
di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan 
hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kaum 
Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) dengan 
perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) mengadopsi 
budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya (perempuan Tionghoa 
Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. Di kalangan kaum Baba 
UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan Indonesia―memperoleh 
makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan panggilan seseorang yang 
dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti orang pertama tunggal 
laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum BABA, kaum NYONYA tetap 
menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ!

Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya 
bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam 
budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani 
memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti 
hormat OWÈ lah yang dipakai.

Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial 
lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik 
terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, 
termasuk antarsahabat AKRAB,

Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-24 Terurut Topik liang u
Terima kasih banyak atas masukannya, selama ini semua rekan mengatakan owe 
hanya dipakai di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur ada tapi tidak semua. Saya 
tak pernah ke Padang, jadi tak tahu. Meskipun we tanpa o tapi saya yakin itu 
maksudnya dan asalnya sama, cuma variasi daerah saja.
Panggilan untuk yang lebih tua kalau begitu lebih mirip dalam Mandarin, 
laki-laki shushu yang berarti encek dan perempuan ayi yang berarti ie-ie.
Hanya di Jawa tak ada panggilan baba, nona ada. Baba dipakai panggilan orang 
Indonesia non Tionghoa terhadap orang laki-laki Tionghoa. Dalam arti 
sehari-hari baba atau babah adalah peranakan Tionghoa laki-laki. 
Perbedaan ini tak aneh di Tiongkok sendiri banyak variasi, meskipun panggilan 
Mandarin makin populer karena menjadi bahasa persatuan. Di Singapore sendiri 
panggilan akong, engkong, atau akung mulai digantikan jadi yeye, dan panggilan 
anma, ama, ataupun emma, mulai diganti jadi nainai.  Tapi untuk kakek nenek 
dari pihak perempuan belum menggunakan laoye dan laolao seperti dalam Mandarin 
di Tiongkok utara.
Sekali lagi terima kasih atas masukan yang berharganya.
 Kiongchiu.
Liang U





From: iskandar effendi 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, March 22, 2010 8:31:46 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

  
salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu. 
ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini.
di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri 
kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o".
sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"...
kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... 
"encek",lelaki
kepada yang seumur "lu"
kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki... "nona"perempuan.
.salam 
ie


Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u  menulis:

  
>Rekan-rekan, 
>    Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna 
>pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu 
>berasal?  Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai 
>kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya" untuk 
>laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga 
>menggunakan kata owe , tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah 
>Tiongkok. Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia 
>berbicara dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu 
>Tionghoa. 
>    Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut  
>perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam 
>dialek Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi 
>gue. Kata gue ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w 
>itu dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o.  
>Kata gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang 
>bunyinya dekat dengan gue Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e 
>tidak ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. 
> Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab pertanyaan atau 
>perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: " Kau pulang cepat yah."  Si 
>anak akan menjawab "Owe, ne!"  ne adalah ibu dari dialek Hokkian.  Sedang  
>kalau perempuan akan menjawab, "Saya, ne:".  Baik owe maupun saya di sini 
>berarti "ya."  Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek 
>Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: "Ho! kadang "ho e!"
>Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa 
>Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau 
>"baiklah." Dalam bahasa Mandarin  dikatakan: "好” atau  "好的“ 。 Dalam dialek 
>Hokkian hao adalah ho, de adalah e. 
> Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gue atau gua dianggap kasar 
>hanya digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan 
>kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gue atau gua kasar. 
>Mengapa untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat 
>menjawab.
>    Tolong diperhatikan, gua atau gue dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa 
>Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak 
>kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian.  Saya sendiri kalau ada anak 
>muda yang berkata. "Apeq, itu punya gua."  Hati langsung agak tersinggung, 
>kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li  apeq aq,  gua 
>Abeng."  merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda 
>menghasilkan arti yang berbeda, itu t

Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

2010-03-23 Terurut Topik liang u
 Mengikuti nama (marga) suami hanya mencontoh orang Barat, bukan budaya 
Tionghoa. Panggilan Ny. Lim Tjeng Hiang hanya panggilan, dalam segala surat 
tetap Tan Giok Nio, panggilan itu hanya untuk memberi penjelasan siapa wanita 
itu, kasarnya nebeng popularitas suami.  Di Hongkong marga suami ditambahkan 
pada namanya, jadilah Lim Tan Giok Nio.  Ada sebagian orang ingin menjadikan 
ini sebagai marga, jadi anaknya Lim Tan Sin Lan misalnya, tapi cara ini tak 
laku. Kalau anak ini menikah dengan Lao Yo Hui Beng, maka anaknya lagi  akan 
punya marga Lim Tan Lao Yo. Turunan ketiga anaknya sudah mempunyai 8 marga 
berderet. 
 Memang banyak salah info, di Tiongkok seorang mahasiswi yang saya kenal, 
ketika bertemu menanyakan pada saya nama barat apa yang harus dia pakai, ada 5 
nama yang ia pilih. Saya jawab, untuk apa pakai nama barat? Ia bilang, katanya 
kalau keluar negeri harus ada nama baratnya!
Nah  info atau gosip ini rupanya  menyebar di Tiongkok, pantas banyak mahasiswa 
Tiongkok semua pakai nama barat, beda dengan Korea dan Jepang, yang tetap 
menggunakan nama aslinya. Sampai beberapa hari lalu di harian Straits Times Lee 
Wei Ling putri Lee Kuan Yew menulis artikel yang berjudul "Untuk apa 
menggunakan nama barat?" 
 Nama Tionghoa dipilih orang tua biasanya mengandung arti dan harapan yang 
terkandung dalam benak orang tuanya, beda dengan nama barat yang sekedar meniru 
orang lain yang sudah ada, meskipun di Singapore sekarang banyak nama barat 
yang tak ada di barat sendiri, yaitu mereka-reka bunyi seperti nama barat, 
padahal nama itu di barat tak ada. 
    Nama adalah hak semua orang, tapi bila nama itu mengandung harapan orang 
tua, tidak selayaknya dibuang begitu saja, terutama untuk orang Tionghoa yang 
sangat menghormati leluhurnya. 
    Milis Budaya Tionghoa harus jadi pelopor mengembalikan kebudayaan tentang 
nama.
 Kiongchiu 





From: David 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 23, 2010 3:53:20 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

  
Setahu owe, dalam tradisi Tionghoa, perempuan Tionghoa yang sudah menikah 
memakai nama suaminya, dengan tambahan kata Nyonya di depan nama suaminya. 
Misalnya, di kalangan Peranakan, seorang perempuan bernama (Nona) Tan Giok Nio 
menikah dengan (Baba) Lim Tjeng Hiang. Setelah menikah, namanya berubah menjadi 
Nyonya Lim Tjeng Hiang (terlahir Tan Giok Nio). Ini yang terjadi di kalangan 
Peranakan, dari tradisi turun-temurun yang diwariskan dari Tiongkok. 

Namun ada beberapa kasus dimana perempuan Tionghoa terkenal yang sudah menikah 
tetap memakai terus namanya, seperti Madame/Nyonya Sun Yat-sen (terlahir Soong 
Ching-ling) yang Fuyuan-heng sebutkan. Tapi ini adalah kasus yang luar biasa, 
yang merupakan pengecualian, yang terjadi pada orang-orang luar biasa. Orang 
biasa rata-rata memakai nama suaminya seperti contoh di atas.

Sebenarnya gejala ini bukan hal yang eksklusif Tionghoa, tetapi berlaku umum 
pada bangsa-bangsa di Asia. Ibu negara kita juga memakai nama suaminya, ibu Ani 
Bambang Yudhoyono, begitu pula istri, Imelda Marcos, janda mendiang Presiden 
Filipina Ferdinand Marcos, dan Sonia Gandhi, janda mendiang Perdana Menteri 
India Rajiv Gandhi, dll. Di sisi lain, kalau mau bicara pengecualian, di kita 
juga toch ada Megawati Soekarnoputri yang tidak mengganti namanya menjadi 
Megawati Kiemas, meski telah menikah dengan Taufik Kiemas! Namun ini lagi-lagi 
hanya contoh kasus.

Jadi, Jenny Suwandi yang menikah dengan Johan Liu dengan sendirinya namanya 
akan menjadi Jenny Liu.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:

Tdk, dlm tradisi Tionghoa, wanita yg menikah tetap mempertahankan nama marga 
asalnya. Seperti istri Sun Yatsen tetap dipanggil sbg Song Furen/ nyonya Song. 
Di zaman kuno dimana satu pria banyak istri, pemakaian nama marga jelas sangat 
membantu membedakan istri yg satu dng lain. 

-Original Message-
From: pozz...@...
Date: Sun, 21 Mar 2010 01:12:15 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Tanya penamaan dalam budaya Tionghua

Apakah dalam budaya Tionghua nama famili suami akan ada/ditambahkan pada nama 
istri? Mis: Jenny Suwandi menikah dengan Johan Liu, akankah menjadi Jenny Liu? 
Trims.





  

Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-23 Terurut Topik liang u
Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya lagi.
Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  唯 
saya sama dengan yang dimaksud anda?
Banban kamsia li. 
    Liang U




From: David 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,

Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam 
Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken 
Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), 
halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the 
answer to a call; yes, sir!� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian 
biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang 
dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€�

Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan 
di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan 
hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kaum 
Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) dengan 
perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) mengadopsi 
budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya (perempuan Tionghoa 
Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. Di kalangan kaum Baba 
UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan Indonesia―memperoleh 
makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan panggilan seseorang yang 
dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti orang pertama tunggal 
laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum BABA, kaum NYONYA tetap 
menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ!

Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya 
bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam 
budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani 
memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti 
hormat OWÈ lah yang dipakai.

Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial 
lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik 
terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, 
termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. 

Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya secara 
sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba beralih 
ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua.

Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi  wrote:

salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu.
ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini.

di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri 
kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o".
sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"...
kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... 
"encek",lelaki
kepada yang seumur "lu"
kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki. .. "nona"perempuan.

Salam,
ie

Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u  menulis:

Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? 

Rekan-rekan, 
Dulu waktu masih zaman or

Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

2010-03-19 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 
    Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna 
pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu 
berasal?  Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai 
kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya" untuk 
laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga 
menggunakan kata owe , tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah Tiongkok. 
Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia berbicara 
dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa. 
    Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut  
perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam dialek 
Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi gue. Kata 
gue ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w itu dari 
segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o.  Kata gwan 
lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang bunyinya dekat 
dengan gue Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e tidak ditulis oe 
tapi ditambah w, menjadi owe. 
 Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab pertanyaan atau 
perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: " Kau pulang cepat yah."  Si 
anak akan menjawab "Owe, ne!"  ne adalah ibu dari dialek Hokkian.  Sedang  
kalau perempuan akan menjawab, "Saya, ne:".  Baik owe maupun saya di sini 
berarti "ya."  Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek 
Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: "Ho! kadang "ho e!"
Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa 
Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau 
"baiklah." Dalam bahasa Mandarin  dikatakan: "好” atau  "好的“ 。 Dalam dialek 
Hokkian hao adalah ho, de adalah e. 
 Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gue atau gua dianggap kasar 
hanya digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan 
kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gue atau gua kasar. 
Mengapa untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab.
    Tolong diperhatikan, gua atau gue dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa 
Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak 
kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian.  Saya sendiri kalau ada anak 
muda yang berkata. "Apeq, itu punya gua."  Hati langsung agak tersinggung, 
kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li  apeq aq,  gua 
Abeng."  merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda 
menghasilkan arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana 
dan kapan kita gunakan. 
    Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker.
    Kiongchiu






From: Tjandra Ghozalli 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

  
Dear member,
Kata ganti orang pertama "OWE" yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak 
dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa.  Kata "OWE" hanya dipakai oleh 
warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. 
Kata "OWE" hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata "SAYA".  Di 
Tiongkok tidak dikenal kata "OWE".  Mohon pencerahan dari para pakar bahasa 
Tionghoa; sesungguhnya kata "OWE" berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan 
secara luas?  RGDS.TG 




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

2010-03-08 Terurut Topik liang u
    Menurut saya lebih baik istilah chimcne diteruskan, saya sendiri sampai 
sekarang tak tahu istilah Indonesianya yang tepat. Tidak perlu takut menambah 
perbendaharaan kata, kalau tak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Mengapa 
kita juga menerima istilah komputer,  kalkulator, pasar modal, telepon, 
telegram, baso, mi, taukua, tahu dll. Sangat sulit kalau mau 100% asli. Karena 
dalam bahasa Indonesia tak ada konsonan letupan ch, tak ada juga bunyi sengau 
che, ejaannya bisa diganti jadi cimce. Di Malaysia TV adalah televisyen, di 
Indonesia televisi. Station di Malaysia stasyen, di Indonesia stasiun. 
   Kiongchiu





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, March 8, 2010 5:21:43 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

  
Kianghian xiong, 
Dalam hal ini saya tidak sepakat. Menurut saya, istilah2 asing sebisa mungkin 
diterjemahkan pakai kosa kata yg tersedia, kecuali memang tidak ada padanannya. 
Supaya tdk menambah ruwet bhs indonesia. Orang dulu sering langsung comot, 
mungkin krn malas, mungkin krn penguasaan bhs indo nya masih minim.
Capgomeh sebenarnya bisa diterjemahkan menjadi malam lima belasan, lontong 
capgomeh yah cukup menjadi lontong lima belasan. Ini kan masih cukup enak 
didengar telinga melayu bukan? Sekaligus membuat orang sini menangkap makna 
capgomeh, tanpa penjelasan ber-tele2.

Zfy 
Maka utk Tian Jing saya cenderung menerjemahkan menjadi Halaman dalam. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: King Hian  
Date: Sun, 7 Mar 2010 23:16:56 -0800 (PST)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
  
Menurut saya, tidak usah diterjemahkan
Lebih baik tetap memakai istilah chimcne (深井). Karena kalau diterjemahkan 
menjadi "sumur dalam" atau "sumur langit" pun tidak memberi pengertian yang 
lebih jelas.
Sama seperti istilah2 lain dalam bhs Indonesia yang diadopsi dari bhs  Hokkian, 
dan tidak diterjemahkan, misalnya:
capgomeh, yang tidak diterjemahkan menjadi "malam ke lima belas" -> kalau 
diterjemahkan demikian, bagaimana caranya menyebut "lontong capgomeh"?

 
kiongchiu,
KH





From: David 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, March 8, 2010 12:26:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia

  
Lukito-heng dan Andipo-te, 

Tianjing 天井 (skywell) = “sumur langit” adalah istilah Mandarin (Huayu), 
sementara chhimcne 深井 (deepwell) = “sumur dalam” lebih ke istilah Hokkian 
selatan (Banlam). Dalam arsitektur Hokkian selatan, di kelenteng yang ada 
chhimcne-nya, orang bersembahyang kepada Thnikong (Thian) menghadap ke langit 
(= Thnikong atau Thian) dari chhimcne ini. Salah satunya, di Kelenteng Lo Chia 
Bio, Jl. Duri I, Jakarta Pusat.

Sekarang kita mau pilih yang mana? “Sumur langit” atawa “sumur dalam”?

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Andipo  wrote:

Terima kasih atas balasannya. Saya tidak punya penjelasan lain, karena saya 
juga kesulitan menemukan istilah yang tepat. "Deep well" menurut saya kurang 
mengena. "light well" menurut saya lebih tepat. 

"Sumur udara" terdengar bagus dan cukup informatif, saya akan pakai itu.. 

Salam

--- On Mon, 3/8/10, lkart...@...  wrote:

From: lkart...@... 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dipo" 
Date: Monday, March 8, 2010, 10:36 AM

Quoting Dipo :

Saya sudah beberapa waktu kebingungan mencari terjemahan "light? well" dalam 
bahasa Indonesia. Tetapi mengapa masih memakai tanda? kutip ? Apakah istilah 
"sumur udara" tidak umum dipakai ?

Cak Dipo,

Dari beberapa buku menyebutkan "deep well" makanya saya mencoba menyebutkan 
sumur udara dalam tanda kutip karena saya masih meragukan (belum mantap) 
menggunakan istilah tsb. memang fungsinya secara denotatip adalah untuk 
sirkulasi udara. dari penggalian artefak rumah tinggal di daerah Mesopotamia 
memiliki pola yang sama yaitu memiliki court yard tsb. SEcara konotatip adalah 
untuk tempat sembahyang berhubungan dengan Thien secara terbuka dan langsung. 
Atau anda mempunya penjelasan yang lain sebagai pencerahan buat saya yang lagi 
menggali ...

salam
loek's






  

[budaya_tionghua] Sekali lagi Hanzi yang disederhanakan

2010-03-07 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan sekalian, 
  Saya pernah mengatakan tidak mau debat Hanzi yang disederhanakan, karena 
memang tidak bisa didebatkan. Sudah diputuskan oleh Dewan Negara (kabinet RRT) 
koq, kita setuju atau tidak harus menerima kalau mau belajar Hanzi yang 
sekarang berlaku di Tiongkok, Singapore, Malaysia dan negara-negara lain yang 
belajar Hanzi. Hanya universitas USA menggunakan dua-duanya, Hongkong dan 
Taiwan mulai dua macam. 
  Tentang jumlahnya yang tepat saya tak pernah menghitungnya, yang berminat 
boleh menghitung sendiri, dalam tabel yang baru memang disebutkan jumlahnya, 
saya tak ingat, maka saya hanya berani mengatakan ratusan. Dengan ini  saya 
hanya mau menunjukkan yang sah berlaku bukan konsep tahun 1964, tapi yang 
diumumkan tahun 1986. Tidak punya hak kita  mendebatkannya. Yang tak setuju 
harus mengemukakan pendapatnya ke Komite bahasa di Beijing, saya tak punya 
wewenang apa-apa, jadi geram pada saya tak ada gunanya. Saya  hanya kebetulan 
tahu dan ingin membagi data. 
Maaf bagi yang tersinggung, bukan maksud saya untuk menyinggung anda
Kiongchiu 拱手


  Di sini saya cuplik saya  judul dan garis besarnya: 

   国务院批转国家语言文字工作委员会 《关于废止<第二次汉字简化方案(草案)》和纠正社会用字混乱现象的请示》的通知

  (1986年6月24日)
  
关于重新发表 《简化字总表》的说明  国家语言文字委员会 (1986年10月10日

Nah dalam 说明 ini ditegaskan ada perubahan lima huruf:  叠、覆、像、啰 tidak boleh 
disederhanakan lagi menjadi 迭、扶、象 、罗。
Huruf 瞭 dalam kata 瞭解 dibaca liao3 dan disederhanakan menjadi 了解,tapi dalam 
kata 瞭望 dibaca liao4 dan tak boleh disederhanakan.
Lalu ada beberapa catatan kaki untuk huruf-huruf  余 dan  雠。

简化字总表 (1986 新版), ini yang dijadikan pegangan baru dan jangan lagi menengok 
keputusan 1964.

第一表 :不做简化偏旁用的简化字:huruf yang disederhanakan dan tidak boleh dipakai sebagai 
pianpang 偏旁。Ada 350 huruf.

第二表:可做简化偏旁用的简化字和讲话偏旁, huruf yang disederhanakan boleh dipakai sebagai pianpang 
偏旁, juga boleh sebagai huruf. Dalam tabel ini ada 132 huruf yang disederhanakan 
dan ada 14 偏旁 yang disederhanakan. Pianpang yang 14 ini tak boleh dipakai 
sebagai huruf yang berdiri sendiri. 

第三表:应用第二表所列简化字和简化偏旁得出来的简化字,huruf yang disederhanakan hasil dari daftar 2 di 
atas. Semua ada 1753 huruf.

Catatan: Saya hanya menyebut ratusan karena hanya 350 huruf +132 huruf + 14 
huruf.  Yang banyak dari tabel 3 yang jumlahnya 1753 huruf. Kalau dihitung 
semua huruf yang dipakai maka benar lebih dari dua ribu, kalau dihitung 
jenisnya hanya 350+132+14.  Jadi hafal yang ini, cukuplah, karena kita hafal 
semua, (lihat contoh dari Sdr. Keng Hian).

Di samping itu selain masalah penyederhanaan diumumkan pula 异体字。Yitizi adalah 
sebuah huruf yang sama tapi bisa ditulis dengan lebih dari satu bentuk. Daftar 
Yitizi lama yang diumumkan 22 Desember 1955, direvisi, ada 11 huruf yang sudah 
dinyatakan tidak dipakai, dikembalikan (10 Oktober 1986) , kemuidan disusul 
lagi 15 huruf lain ( 25 Maret 1988).  Sehingga yitizi yang sudah diseragamkan 
sekarang ada 1027.

Usulan saya: Agar kita belajar huruf yang standar, maka kita harus berpegang 
pada yang terakhir, jangan berkeras pada tabel tahun 1964. Yang memerlukan data 
lengkap bisa search di  www.baidu.com, tik saja judul di atas.







  

[budaya_tionghua] Huruf yang disederhanakan

2010-03-07 Terurut Topik liang u
Sdr. Akuratan, anda tentu punya hak untuk menghitung itu. Tapi saya juga punya 
hak untuk memilih yang saya sukai yaitu, huruf yang disederhanakan, kalau perlu 
dua-duanya, tinggal cari program yang bisa dua-duanya, apa susahnya. Pak Erik 
benar, Hanzi punya sistim kalau sudah meresapkan sistim nya menulis huruf salah 
saja terasa koq. 
Koq harus geram segala. 
Saya tak mau berdebat tentang ini, semua tertulis dalam keputusan pemerintah 
Tiongkok koq, tinggal hitung saja. 
Dengan ini saya sudahi
Kiongchiu





From: akuratan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, March 7, 2010 1:22:36 PM
Subject: [budaya_tionghua] Utk Eric Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari 
seribu huruf

  

Halo Erik,
Yang saya maksud itu adalah pernyataan atas nama inisial: liang_u dan bukan 
untuk inisial Erik.

Karena inisial Liang_u posting spt ini:
Kita tinggal memelih mau yang berlaku di seluruh dunia atau yang berlaku hanya 
di Taiwan dan sebagian Hongkong? Sebetulnya kedua huruf itu sama hanya ada yang 
disederhanakan beberapa ratus saja.
Kalau kita berada di luar negeri, akan memilih ejaan Indonesia lama seperti tj, 
dj, nj, j, oe atau yang sekarang c, j,ny, y dan u?
Untuk saya jelas, demi kepraktisan dan penggunaan saya memilih yang 
disederhanakan.

Apa yg dikemukakan oleh Erik saya sangat setuju, namun yg dikemukakan oleh 
inisial Linag-u saya sangat keberatan. beberapa ratus saja dengan seribu beda 
sangat jauh dan tajam. Sebenarnya posting saya itu sudah masuk ke yahoogroups 
ini hanya saja tidak tahu bagaimana atas pertimbangan dari moderator milis ini, 
saya tunggu-tunggu posting saya menanggapi reply dari Liang_u tidak kunjung 
masuk ke yahoogroup ini, maka saya ganti topiknya.

Selama tiga minggu saya mencari via google akhirnya ketemu sebagian saja ttg 
daftar penyederhanaan huruf-huruf bahasa Han, sejak tahun 1984 saya pribadi 
sudah menekuni sekitar 3800-an huruf yang sudah disingkat sesuai dg buku yang 
saya pakai terbitan dari bandung dan singapore, makanya waktu saya membaca 
posting ttg huruf sederhana bebeapa ratusan saja, saya jadi penasaran dan geram 
gitu. koq membuat pernyataan keliru banget. tidak tahu jumlah hanya menulis 
ratusan... saya keberatan.

Ok Erik.
Jadi, saya bukan menanggapi posting Erik.
Tetap bersahabat dg orang yg mau belajar banyak bahasa Han.
Saya sendiri belajar bahasa Han via guru privat dan berbicara dlm lingkungan 
masyarakaat memakai bahasa Han dan Hakka.

Ok 

seru banget.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Erik"  wrote:
>
> 
> Betul, sebagaimana yang saya katakan, huruf-huruf yang mengalami
> penyederhanaan (simplified) kurng-lebih 20 - 30 % dari total seluruh
> huruf Hanzi.
> 
> Memang huruf Simplified dan Tradisional tidak sama, tapi yang namanya
> Hanzi adalah satu sistem yang sama, tidak ada sistem huruf Simplifed dan
> sistim huruf Tradisional yang berbeda dan saling hadap-hadapan. Kalau
> dikatakan harus belajar dulu baik-baik, saya yang sudah belajar Mandarin
> dan Hanzi sejak kecil, dan merupakan Mother Tongue bagi saya entah harus
> belajar ke mana lagi!!
> 
> 
> Salam,
> 
> Erik
> 
>  - - - - - -\
> ---
> 
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Melihat proporsinya, kira2 1/4 dari huruf yg umum digunakan?
> >
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
> > -Original Message-
> > From: "akuratan" akuratan@
> > Date: Sat, 06 Mar 2010 20:58:09
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Subject: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari
> seribu huruf
> >
> >
> > Saya mencoba mengoreksi posting yg mengatakan bahwa 'yang
> disederhanakan beberapa ratus saja'.
> > Sesuai pengumuman dari pusat kebudayaan/bahasa RRC yg mencatat
> penyederhanaan huruf bahasa Han pada 4 Februari dan 7 Maret 1964
> berjumlah lebih dari seribu huruf, di antaranya:
> >
> > Kelompok Pertama: 92 huruf
> > 愛爱 ç½·ç½¢ 備备 ç­†ç¬" 畢毕
> é‚Šè¾¹ å�ƒå�‚ 倉ä»"
> > 嘗å°� 蟲虫 從从 竄窜 é�"è¾¾ 帶带
> 黨党 動动
> > æ–·æ–­ å°�对 隊队 爾å°" è±�丰 廣广
> æ­¸å½' 龜龟
> > 國国 é�Žè¿‡ è�¯å�Ž ç•«ç"» 匯汇
> 夾夹 薦� 將将
> > 節� 盡尽 進进 舉举 殻壳 來�
> 樂� 離离
> > 歷历 麗丽 兩两 �� 劉刘
> 盧� 虜� 鹵�
> > 録录 æ…®è™` è²·ä¹° 麥麦 黽黾 難难
> �� 寧�
> > 豈岂 æ°£æ°" é�·è¿� 親亲 窮穷 嗇啬
> 殺� 審审
> > �圣 時时 屬属 雙� 歳�
> 孫孙 �� �万
> > 為为 �乌 無无 �献 鄉乡
> 寫写 尋寻 亞亚
> > 嚴严 厭厌 業业 �艺 陰阴
> 隱� 猶犹 與与
> > 雲äº` é„­éƒ` 執执 質质
> >
> > Kelompok Kedua: 40
> > è²�è´� è³"宾 ç"£äº§ é•·é•¿ 車车 é½'齿
> 芻� 單�
> > 當å½" æ�±ä¸œ 發å�` 風风 岡冈
> 會会 幾几 æˆ"戋
> > 監ç›` 見è§� é¾�é¾™ å©�娄 ä¾–ä»`
> 羅罗 馬马 賣�
> > 門� 鳥鸟 農农 齊� 僉佥
> å–¬ä¹" å�€åŒ? 師师
> > 壽寿 肅肃 韋韦 堯尧 �页 義义

Re: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari seribu huruf

2010-03-07 Terurut Topik liang u
Maaf, cara menghitung kita berbeda, kalau saya, penyederhanaan sebagian 
dianggap satu. Misalnya 言 yang menjadi bagian depan dari sebuah huruf dihitung 
satu, sebab semua sama, misalnya  语,许,  话,诸 dll.  Sehingga total menjadi 
sedikit,  kalau anda hitung satu-satu boleh saja, itu hak semua orang cuma akan 
menakutkan yang belajar. Koq yang dirombak saja sampai ribuan! Belum yang 
tetap. 
Koreksi sedikit, huruf yang disedernakan yang sah, bukan yang tahun 1964. Tapi 
yang tahun 1986 oleh Komite Bahasa dan Huruf, sebuah lembaga di bawah kabinet. 
Banyak orang tak tahu, sebab tahun 1986 huruf Tionghoa dan buku dalam bahasa 
Tionghoa masih dilarang di Indonesia. Perubahan tak banyak, mungkin kurang dari 
10 huruf, maaf tak ingat. 
Dua tahun lalu ada konperensi tentang huruf di Beijing yang dihadiri oleh 
kalangan dari luar negeri, juga dari Hongkong dan Taiwan. Waktu itu didesuskan 
akhir tahun akan ada pengumuman mengganti huruf Tionghoa menjadi seperti yang 
belum disederhanakan. Saya meragukan, sebab itu mundur, bukan maju.  Lalu yang 
terjadi bahkan ada tambahan 25 huruf sederhana baru. Huruf ini ditolak oleh 
masyarakat jadi tak jadi diumumkan, alasan menolak bukan cinta yang lama, tapi 
dengan merubah 25 huruf itu, seluruh program komputer dan produk penerbitan 
harus diganti. Berapa biaya dan tenaga yang harus dikerahkan?  Tiongkok 
sekarang sudah beda dengan tahun 60-an abad yang lalu. Penerbitan demikian 
banyaknya, program demikian banyaknya, siswa demikian banyaknya. 
Tolong tambahan dari rekan yang mengetahui lebih banyak perkembangan sampai 
sekarang. 
 Kiongchiu

 




From: akuratan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, March 7, 2010 4:58:09 AM
Subject: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari seribu huruf

  

Saya mencoba mengoreksi posting yg mengatakan bahwa 'yang disederhanakan 
beberapa ratus saja'.
Sesuai pengumuman dari pusat kebudayaan/bahasa RRC yg mencatat penyederhanaan 
huruf bahasa Han pada 4 Februari dan 7 Maret 1964 berjumlah lebih dari seribu 
huruf, di antaranya:

Kelompok Pertama: 92 huruf 
愛爱 罷罢 備备 筆笔 畢毕 邊边 參参 倉仓
嘗尝 蟲虫 從从 竄窜 達达 帶带 黨党 動动
斷断 對对 隊队 爾尔 豐丰 廣广 歸归 龜龟
國国 過过 華华 畫画 匯汇 夾夹 薦荐 將将
節节 盡尽 進进 舉举 殻壳 來来 樂乐 離离
歷历 麗丽 兩两 靈灵 劉刘 盧卢 虜虏 鹵卤
録录 慮虑 買买 麥麦 黽黾 難难 聶聂 寧宁
豈岂 氣气 遷迁 親亲 窮穷 嗇啬 殺杀 審审
聖圣 時时 屬属 雙双 歳岁 孫孙 條条 萬万
為为 烏乌 無无 獻献 鄉乡 寫写 尋寻 亞亚
嚴严 厭厌 業业 藝艺 陰阴 隱隐 猶犹 與与
雲云 鄭郑 執执 質质

Kelompok Kedua: 40 
貝贝 賓宾 産产 長长 車车 齒齿 芻刍 單单
當当 東东 發发 風风 岡冈 會会 幾几 戔戋
監监 見见 龍龙 婁娄 侖仑 羅罗 馬马 賣卖
門门 鳥鸟 農农 齊齐 僉佥 喬乔 區区 師师
壽寿 肅肃 韋韦 堯尧 頁页 義义 魚鱼 專专

铧〔鏵〕 铩〔鎩〕 揿〔撳〕 锌〔鋅〕 锐〔鋭〕
锑〔銻〕 锒〔鋃〕 铺〔鋪〕 铸〔鑄〕 嵚〔嶔〕
锓〔鋟〕 锃〔鋥〕 链〔鏈〕 铿〔鏗〕 锏〔鐧〕
销〔銷〕 锁〔鎖〕 锄〔鋤〕 锅〔鍋〕 锉〔銼〕
锈〔銹〕 锋〔鋒〕 锆〔鋯〕 铹〔鐒〕 锔〔鋦〕
锕〔錒〕 锎〔鐦〕 铽〔鋱〕 铼〔錸〕 锇〔鋨〕
锂〔鋰〕 锧〔鑕〕 锘〔鍩〕 锞〔錁〕 锭〔錠〕
锗〔鍺〕 锝〔鍀〕 锫〔錇〕 错〔錯〕 锚〔錨〕
锛〔錛〕 锯〔鋸〕 锰〔錳〕 锢〔錮〕 锟〔錕〕
锡〔錫〕 锣〔鑼〕 锤〔錘〕 锥〔錐〕 锦〔錦〕
锨〔鍁〕 锱〔錙〕 键〔鍵〕 镀〔鍍〕 镃〔鎡〕
镁〔鎂〕 镂〔鏤〕 锲〔鍥〕 锵〔鏘〕 锷〔鍔〕
锶〔鍶〕 锴〔鍇〕 锾〔鍰〕 锹〔鍬〕 锿〔鎄〕
镅〔鎇〕 镄〔鐨〕 锻〔鍛〕 锸〔鍤〕 锼〔鎪〕
镎〔鎿〕 镓〔鎵〕 镋〔钂〕 镔〔鑌〕 镒〔鎰〕
䦂〔䥇〕 镑〔鎊〕 镐〔鎬〕 镉〔鎘〕 镊〔鑷〕
镇〔鎮〕 镍〔鎳〕 镌〔鎸〕 镏〔鎦〕 镜〔鏡〕
镝〔鏑〕 镛〔鏞〕 镞〔鏃〕 镖〔鏢〕 镚〔鏰〕
镗〔鏜〕 䦃〔鐯〕 镘〔鏝〕 镩〔鑹〕 镦〔鐓〕
䦅〔鐥〕 镨〔鐠〕 镧〔鑭〕 镥〔鑥〕 镤〔鏷〕
镢〔鐝〕 镣〔鐐〕 镫〔鐙〕 镪〔鏹〕 镰〔鐮〕
镱〔鐿〕 镭〔鐳〕 镬〔鑊〕 镮〔鐶〕 镯〔鐲〕
镲〔鑔〕 镳〔鑣〕 镴〔鑞〕 镶〔鑲〕 䦆〔钁〕

Bila ada yg mengatakan bahwa 'Sebetulnya kedua huruf itu sama', belajar dulu 
baik-baik, cari data akurasi yg dpt dipertanggungjawabk an.





  

Re: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional)

2010-03-05 Terurut Topik liang u
Dalam belajar suatu bahasa kita harus menganggapnya sebagai suatu ilmu, bukan 
alat politik. Bahasa Inggeris dapat digunakan sebagai bahasa ilmu, dapat 
digunakan sebagai bahasa porno, dapat digunakan sebagai bahasa penjajah dapat 
juga digunakan sebagai bahasa anti penjajahan. Ini semua tergantung pada yang 
menggunakan.
Tulisan Hanzi dari bahasa Mandarin, menjadi dua macam karena alasan politik. 
Tulisan disederhanakan di Tiongkok bukan alasan politik tapi alasan praktis, 
dibuat lebih ilmiah dan lebih sederhana. Hanya saja Taiwan merasa enggan 
mencontoh sesuatu yang dibuat Tiongkok, demikian juga Hong Kong yang dijajah 
Inggeris waktu itu. Mereka bertahan tulisan lama. Sedang seluruh dunia yang 
lain menggunakan yang dianggap sah, yaitu Tiongkok, maka mereka menggunakan 
yang disederhanakan. Memang ada dosen bahasa Tionghoa di Amerika yang serba 
salah. Kalau menulis yang disederhanakan, mahasiswa Taiwan protes, kalau 
menulis yang lama, hanya berlaku di Taiwan dan Hongkong. Digunakan hanya 
sekitar 30 juta penduduk, dibanding 1.3 milyar di Tiongkok ditambah seluruh 
dunia. 
Sekarang orang Hongkong sudah mulai belajar yang disederhanakan, demkian juga 
Taiwan, agar mereka bisa sekolah atau berbisnis di Tiongkok. 
Jangan lupa, huruf Tionghoa di Hongkong digunakan sebagai media dialek Kanton, 
sehingga ada huruf tambahan yang tak dikenal di Tiongkok. Jadi bukan Mandarin 
resmi. 
 Kita tinggal memelih mau yang berlaku di seluruh dunia atau yang berlaku hanya 
di Taiwan dan sebagian Hongkong? Sebetulnya kedua huruf itu sama hanya ada yang 
disederhanakan beberapa ratus saja.
Kalau kita berada di luar negeri, akan memilih ejaan Indonesia lama seperti tj, 
dj, nj, j, oe atau yang sekarang c, j,ny, y dan u?
Untuk saya jelas, demi kepraktisan dan penggunaan saya memilih yang 
disederhanakan.
Yang perlu ditegaskan, beda ini bukan beda bahasa Mandarin, hanya beda 
ejaannya/hurufnya. Jadi bukan belajar bahasa Han (Mandarin) versi singkat atau 
bukan? Tapi menulis huruf Tionghoa versi sederhana atau bukan?  Yang bukan 
singkat tidak dapat disebut yang asli, huruf Tionghoa asli adalah Jiaguwen, 
yang berbentuk gambar. 
Kiongchiu.
Liang U




From: akuratan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, March 4, 2010 9:48:38 PM
Subject: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau 
Asli (Tradisional)

  

Ada orang bertanya ttg: Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli 
(Tradisional? Di antara kedua versi ini, mana yang lebih baik.

Untuk menjawab ini: apakah ada di antara pembaca dpt memberikan masukan dg 
alasannya masing-masing, tentunya sangat subyektif.

Ada komentar?





  

Re: [budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON?

2010-03-05 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 
   Waktu saya masih kecil dan kemudian pemuda, tidak pernah ada yang menyebut 
naga, apalagi dragon, semua menyebutnya liong, maklum komunitas terbesar adalah 
orang Hokkian. Oleh karena itu, agar mudah dan lazim, kita pelopori saja 
sebutan liong (Hokkian) atau long (Mandarin), tinggalkan istilah naga dan 
dragon. 
   Waktu itu orang Indonesia non Tionghoapun menyebutnya liong. 
   Keadaan yang sama untuk sai, semua orang menyebut barongsai.  Kata gabungan 
dari bahasa Indonesia barong (dari Bali) dan sai (Hokkian). Dalam dialek 
Hokkian tari ini disebut langsai, dan tari liong disebut langliong. Dalam 
Mandarin wushi dan wulong. 
   Tidak usah berdebat lagi, yang setuju, marilah kita ganti menjadi tari liong 
dan tari sai atau tetap barongsai
    Sebagian rekan juga sudah menggunakan kiongchiu untuk soja atau salam. 
Penggunaan kata non Indonesia dalam bahasa Indonesia tak aneh, sebab sebuah 
bahasa bisa mengadopsi kata asing. Dulu tahun baru Imlek juga tak ada yang 
menyebut tahun baru, tapi Sincnia. Disebut tahun baru kalau itu tahun baru 
Masehi. 
    Kiongchiu

 




From: Tjandra Ghozalli 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, March 4, 2010 6:45:28 PM
Subject: [budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON?

  
Dear member,
Dalam hubungan internasional yang kian lancar dan kian dekat ada kemungkinan 
bangsa barat menyamakan liong dengan dragon tanpa ada unsur melecehkan sang 
liong. Mereka hanya melihat ada kemiripan fisik seperti bisa terbang, punya 
cakar, suka makan api, dan berbuntut panjang. Di Hongkong juga suka buat film 
vampire dengan memakai boan kui (setan berpakaian dinasti Ching yang jalannya 
melompat lompat), padahal boan kui bukan vampire. Boan kui lebih mirip zombie 
(mayat hidup) tapi tidak menghisap darah manusia. Konon dahulu di Hongkong 
banyak pekerja migran dari Kwangtung, kalau mereka meninggal karena tanah di 
Hongkong mahal maka dengan perantara pendeta Tao mayat mayat ini dikumpulkan 
hingga belasan orang.  Lalu pendeta ini memimpin mayat hidup tersebut yg 
sebelumnya dipasangi "hoe" di dahinya sehingga bisa jalan dengan cara melompat 
lompat.  Tiap malam, mereka berjalan puluhan kilometer lewat sawah dan hutan 
menuju desa asal mayat hingga berminggu
 minggu - anehnya mayat tsb tidak membusuk.  Sehingga sampai di desa 
bersangkutan, maka mayat mayat dimakamkan oleh sanak keluarganya. Kemudian 
produser film Hongkong membuat boan kui jadi vampire supaya lebih seru 
ceritanya. Jadi menurut saya sah sah saja kalau di antara timur - barat suka 
menganalogikan sesuatu yang bentuk fisiknya mirip. Mohon maaf kalau ada 
kesalahan kata. RGDS.Tjandra G 




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa jaman dulu--> akhiran "KO" pada nama Tionghoa

2010-02-24 Terurut Topik liang u
Maaf, waktu presiden Corazo Aquino mengunjungi kampung keluarganya di Tiongkok, 
ia mengakui ia adciah puteri keluarga Xu yang dalam dialek Hokkiannya adalah 
Kho atau Khouw. Dari sana kemungkinan Cojuanco diambil sebagai marga karena 
mengandung kata Co yang mirip bunyinya dengan Kho atau Khouw yang dalam 
Mandarinnya Xu. 
Perlu diketahui marga Khouw adalah logat Ciangciu, sedang logat Coanciu dan 
Xiamen adalah Kho.
Salam
Liang U



From:kwart
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, February 22, 2010 11:35:44 AM 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa jaman dulu--> akhiran "KO" pada 
nama Tionghoa  
Halo Ko Steve,

Makasih buat info paper yg menarik tulisan senior2 saya. Saya malah baru tahu. 
Soal akhiran "KO", ini langsung membuat saya teringat dg family name-nya 
Corazon Cojuangco Aquino. "Cojuangco" ini serupa dg kasus yg diangkat Ko Steve. 
Menurut artikel di bawah ini, "ko" adalah panggilan hormat dalam budaya Hokkian.

Kasus Batavia ini serupa dg Filipina, dalam arti pelakunya adalah org2 Hokkian. 
Namun di Filipina, nama pribadi yg ditambah akhiran "KO" itu, dan bukan surname 
asli, yg justru diadopsi menjadi nama famili yg baru, spt Cojuangco.
Jadi misalnya Lim Cojuang, karena ingin menjadi "mestizo" (Indo) yg baik (dan 
membuang ketionghoaannya) , maka anak2nya membuat "Cojuangco" dan bukannya 
"Lim" sbg surname yg baru. 

Ini hanya pendapat sepintas, mungkin salah. Silakan rekan2 lain yg lebih tahu 
soal ini, utk memberi keterangan yg lebih valid.

salam,
didi

http://www.wsws. org/articles/ 2009/aug2009/ cory-a04. shtml

An influx of Chinese males in the mid-eighteenth century, and a second influx 
after 1850, filled the economic gap needed for the development of an 
import-export trade, and provided an outlet for British capital looking for 
investment opportunities. The immigrant bachelors married indios; their 
families became Chinese mestizos.

To avoid racial reprisals from the colonial administration and from the indio 
population, these Chinese mestizo families hispanized themselves, adopting 
Spanish names, the Spanish language, and artifacts, accents, behavior and 
culture from the Spanish metropole. Within a generation, all indication of 
indio and Chinese origin had been erased, with the exception of the Hokkienese 
k'o, a title of respect, which was often incorporated at the end of the new 
surname—thus, Cojuangco.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono  wrote:
>
> Teman-teman sekalian,
> 
> Karena saya pernah ikut conference sekali tahun lalu, saya sering menerima 
> kiriman dari kenalan saya Koh Keng We yang bekerja di Library di Ohio 
> University (bukan OSU). Isinya macam-macam buku/paper baru yang baru saja di 
> published.
> 
> Kali ini ada paper yang menarik perhatian saya yaitu :
> http://rspas. anu.edu.au/ cscsd/occasional _papers/index. php?issue= 02
> Mengenai : 
> 
> Identifying Hokkien (And Other) Merchants in Voc-Ruled Batavia: Data From The 
> Ci Ji Stele (1697
> and The Financial Records Of The Amfioen Sociëteit, 1745â€"1785Yang menarik 
> perhatian saya, selain ceritanya adalah nama-nama penyumbang yang ditulis di 
> prasasti di kelenteng Ci Ji ini.
> Kalau anda membuka link untuk appendix 1b dan 1c maka akan terlihat daftar 
> nama yang sudah di romanisasi menurut ejaan belanda.
> Pertanyaan saya, kenapa ya nama-namanya banyak yang dengan nama ke 3 : KO
> Lihat saja bagian Zheng misalnya, ada 4 orang, semua nama ke 3 nya memakai 
> KO. Kita bisa menduga mereka bersaudara, tapi kalau kita lihat lagi Zhang, 
> ada 2, juga memakai KO. Bagian Hong (Ang), juga demikian.
> Apakah akhiran KO itu semacam gelar ? kayak nya tidak mungkin dari sebegitu 
> banyak orang yang menyumbang, lebih dari 75% semuanya memakai nama ke 3 yang 
> sama.
> 
> Kemudian saya juga ingin memperlihatkan satu papan prasasti dari kelenteng 
> Tiao Kak Sie dari tahun 1790.
> Saya tidak bisa membaca tulisan nya, tapi kalau saya perhatikan banyak dari 
> nama-nama (yang terdiri dari 3 suku kata) itu memakai nama ke 3 yang sama. 
> Tidak semua memang, tapi banyak.
> Misalnya saja di halaman pertama sebelah kanan, kolom pertama.
> nama ke 2, 3, 4, 5, 7, 9 dst nama ke 3 nya mempunyai nama yang sama (mungkin 
> ada yang bisa membaca bisa tolong ditulis apa mandarin nya dan dan apa 
> hokkian nya ?
> 
> Saya menanyakan hal ini karena saya melihat dari beberapa silsilah yang saya 
> kumpulkan ada beberapa yang nama leluhurnya (nama orang pertama dari silsilah 
> tersebut) yang hanya memakai 2 nama saja. sedangkan kebiasaan kita di 
> Indonesia adalah 3 nama. Leluhur saya bernama The (Tne) Boen, Liem Tjioe. 
> selain itu juga ada Siem Ting, Thee Kiang, Liem Bok, Go Kim, Kho Wan, Oey Yan 
> dll. 
> Apakah ini kebiasaan orang dulu (2 nama ?) Saya lihat misalnya di Sam Kok, 
> namanya juga Lauw Pie (Liu Bei), Koan Ie (Guan Yu), Thio Hoei (Zhang Fei), 
> mereka hanya punya 2 nama saja.
> 
> Mudah-mudahan pertanyaan saya malah tidak membingungkan.
> 
> Salam,
> Steve Haryono
>





  

Re: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay

2010-01-26 Terurut Topik liang u
Pak Ahmad , Sdr. David Kwa, 
  Bagus sekali, sampai sekarang saya tak pernah menggunakan Gongxi Facai, sebab 
rasanya janggal. Yang kaya diberi ucapan itu makin merasa bangga dan tinggi 
hati karena ia memang telah facai, yang miskin diberi ucapan itu merasa diejek 
sudah tahu miskin disebut facai. Terlalu materialistik. Saya pernah 
menganjurkan jangan  menggunakan facai ini dalam tulisan di sebuah majalah 
perguruan tinggi di Jakarta, tapi  tak ada tanggapan, tak ada yang mendukung 
tak ada yang menentang. Bingung juga. 
   Sin Chun Kiong Hi berarti Selamat Tahun Baru Musim Semi;  Thiam Hok Thiam 
Siu adalah tambah umur tambah rezeki; Sinthe Kiankhong berarti Sehat wal'afiat, 
Ban Su Juyi adalah segala sesuatu sesuai harapan. 
   Saya sih menganjurkan ramai-ramai mengganti Gongxi Facai, jangan sampai 
diinterpretasikan orang bahwa semua orang Tionghoa pertama-tama hanya memandang 
uang, kasarnya mata duitan. Celakalah kalau ucapan itu menjadi budaya. 
   Semoga semua rekan di Budaya Tionghoa ini menjadi pelopor dalam perubahan 
kecil tapi prinsipil ini.
   Kiongchiu
   Liang U





From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 26, 2010 12:42:17 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay

  
 
Sin Cun Kiong Hie, Thiam Hok Thiam Siu, 
Sin Thee Kian Khong, Ban Su Jie Ie
 
Wasalam.
 
 = ===
 
- Original Message - 
>From: lucia Herawati 
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
>Sent: Tuesday, January 26, 2010 9:33 AM
>Subject: Bls: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay
>
>
>Ikut komentar ya 
>sekarang emang banyak yang berseru Fa Cay ...Fa cay 
>
>padahal banyak yang lebih bermakna dari sekedar Materi 
>
>ada ucapan begini  : mungkin lebih bermakna 
>Gong He Xin XI ...Wan Shi Ru Yi ...
>
>Salam ,
>
>
>--- Pada Sel, 26/1/10, ibcindon  menulis:
>
>
>>Dari: ibcindon 
>>Judul: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay [1 Attachment]
>>Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>>Tanggal: Selasa, 26 Januari, 2010, 9:16 AM
>>
>>
>>  
>>Memperhatikan banner yang sekarang mulai bermunculan ditempat umum menyambut 
>>tahun baru IMLEK, umumnya tertulis GONG SHI FA CAY.
>>
>>Kalu diingat -ingat jaman 1950 an ucapan yang sering muncul adalah SIN CUN 
>>KIONG HIE . SIN CUN GONG SHI.
>>
>>Apakah ini gejala masa kini yang penuh bercirikan materialisme, kapitalisme 
>>yang hanya mementingkan uang dan kekayaan ??
>>
>>Tidak perduli lagi pada alam dengan kedatangan musim semi ??
>>
>>Apakah masyarakat dulu lebih sadar ekologi 
>>
>>Salam sincia 
>> 
>



  

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

2010-01-25 Terurut Topik liang u
Dik Olive, 
  Benar sekali, bahwa dalam penelusuran sejarah dan budaya Tionghoa (termasuk 
cerita-cerita) masih membutuhkan dialek Hokkian. Dialek Hokkian bukan saja 
dipakai menulis nama orang Tionghoa, di Indonesia maupun di Tiongkok, tapi juga 
nama tempat di Tiongkok, adat istiadat, bahkan sampai jurus cerita silat atau 
istilah sehari-hari yang susah disederhanakan. Misalnya cengli bo cengli , 
honghiam ,chniakhaq, cuan, sitpun, citpeq , gouban dll. 
  Oleh karena yang populer sekarang adalah Mandarin, di Tiongkok sendiri dialek 
Hokkian hanya dipergunakan oleh beberapa puluh juga orang, dari sekitar 1.3 
juta penduduk, maka selanjutnya akan lebih baik menggunakan istilah Mandarin. 
Yang menjadi masalah, peneliti sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia 
harus tetap tahu istilah Hokkian yang sudah populer yang tertinggal di 
masyarakat, tapi juga harus tahu mengubahnya ke dalam bahasa Mandarin. Koleksi 
kata-kata tsb akan sangat berguna bagi para generasi muda yang memerlukannya. 
   Di Taiwan lain keadaannya, dialek utama yang digunakan oleh sekitar 70 
persen penduduk adalah dialek Hokkian yang sudah agak bergeser dengan banyaknya 
kata Jepang (Taiwan dijajah Jepang dari tahun 1895 menurut perjanjian 
Simonoseki sampai akhir perang dunai kedua tahun 1945) dan Inggeris yang masuk 
menjadi dialek Hokkian. 
  Dialek Hokkian, bersama dialek Tiociu, Konghu, dan Hakka, merupakan dialek 
yang paling luas penyebarannya di luar Tiongkok. Yang perlu diketahui dialek 
Hokkian di Indonesia itu kena pengaruh dari tiga keresidenan, Zhangzhou 
(Ciangciu),. Quanzhou (Cuanciu) dan Xiamen (Emui). Meskipun orang Quanzhou dan 
Zhangzhou sama banyak, tapi yang mempengaruh cara menulis dalam karya budaya 
Tionghoa adalah Zhangzhou. 
Contoh sne (marga) Huang, kuning, ada yang menggunakan Oei (Ui dengan bunyi 
sengau), ada yang Ng. Tapi dalam karya tulisan yang ditulis selalui Oei. Dalam 
cerita silat kita kenal Oei Yok Soe, si sesat dari Tho Hua To, yang terletak di 
pantai kota Ningbo sekarang, para penggemar cerita silat bisa datang ke sana 
untuk melihat, sampai ke mana Jin Yung menggambarkan pulau itu sesuai dengan 
kenyataan atau tidak. Maaf, saya sendiri belum punya kesempatan ke sana. 
Mengapa logat Ciangciu. Karena memang dalam sejarah, kota pelabuhan Hokkian 
selatan yang paling dulu berkembang adalah Zhangzhou atau Ciangciu dalam dialek 
Hokkian. Kemudian bergeser ke Cuanciu, terakhir sampai sekarang ke Xiamen. 
Akibatnya logat Xiamen adalah campuran dari logat Zhangzhou dan Quanzhou, tapi 
ada yang khas untuk Xiamen sendiri. 
Bayangkan untuk yang tidak mengerti. Alangkah rumitnya, sebuah sne (marga) 
marga yang sama 吕,dalam Mandarin Lv (v adalah u umlaut, yaitu u dengan dua 
titik diatasnya, dibaca i dengan mulut dimoncongkan) dalam dialek Hokkian bisa 
dibaca menjadi tiga macam: Orang Zhangzhou Li, orang Quanzhou Leu, dan orang 
Xianmen Leu. Lebih rumit lagi, dalam dialek Hokkian 2/3 dari huruf mempunyai 
dua cara baca atau lebih. Seperti marga Sun 孙,seperti dr. Sun Yat Sen pendiri 
Republik Tiongkok yang menjatuhkan dinasti Qing (Tjeng). Dalam dialek Ciangciu 
ada dua cara baca : Dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Snui (dulu ditulis 
Soei), di Quanzhou, dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Sng. 
Jadi orang sne Sun, Sng, Snui sebetulnya sama huruf Tionghoanya adalah 孙。
Sne atau marga ada yang dibaca bun ada yang dibaca peq ada juga yang dibaca dua 
macam bun maupun peq. 
Contoh dalam dialek Hokkian Ciangciu: Sne yang bisa dibaca bun atau peq adalah 
Sun, yang lelalu dibaca bun :林 Lim, yang selalu dibaca peq misalnya Thng (dulu 
Thung). 
Bun adalah bahasa tulisan, peq adalah bahasa lisan. 
Misalnya, kita panggil oom atau ancek (Quanzhou), ncek (Zhangzhou) , itu adalah 
bunyi peq, atau bahasa lisan, dalam tulisan harus harus dibaca Siok. 
Mandarin lebih sederhana, maka kemungkinan besar pada masa yad penggunaan 
Mandarinlah yang akan populer, termasuk dalam nama. Tapi karena fakta sejarah 
menunjukkan menggunakan dialek Hokkian maka dalam penelusuran sejarah dan 
budaya, istilah Hokkian sebaik tidak diganti sebab hanya akan menambah kacaunya 
pengertian. 
Saya harap penjelasan ini menjawb sebagian rekan yang pernah bertanya baik 
melalui japri atau Budaya Tionghoa. Masukan dari rekan lain yang mengetahui 
lebih mendalam akan sangat saya hargai.
Kiongchiu.
Liang U





From: Olive 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 21, 2010 7:52:00 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
Terima kasih...

saya tahu Jing yang di maksud...

BudayaTionghua memang hebat, sayang tak ada yg mengumpulkan smua data dari 
kalian untuk di buku kan...dosen pembimbing saya mendengar cerita tentang forum 
ini berkata, seharus ada yang membenahi semua cerita2 dari para 前輩們 ini...

Dosen penguji sempat mengusulkan agar meneliti pelafalan hokkian yang 
digunakan, menyusuri lagi sejarah..dan hingga pendirian klenteng2 dan

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

2010-01-22 Terurut Topik liang u
Sdr. Kwa, terima kasih dengan jeli melihat kesalahan tik saya. Shen kan masih 
Mandarin.  Harusnya Keng Sin Sia





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 22, 2010 5:48:43 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

  
Maaf Peq, yang benar apa bukannya: Hokkian: Cuanciu: King Sin Sia; Ciangciu: 
Keng Sin Sia?

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan TIONGHOA) 

敬神社 Jing Shen She 

Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia

Ciangciu: Keng Shen Sia

 - - - - - -
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan 
She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang 
Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. 
Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti 
pulang saya tuliskan lagi.

 - - - - - -
From: Olive 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari å‰�輩å€` tulisan King Sin Sia ditulisan 
tangan adalah spt di scan gambar ini :

http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg

apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini 
mengira itu adalah æ"¾ (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, 
ataukah 教 (jiao)?

Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat 
membaca tulisan tangan 

Olive

 - - - - - -
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.

Kiongchiu,
Liang U

 - - - - - -
From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳徕è»'供神社, sebab 
鳳徕è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳啞 
(Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 
泉啞 (Quanzhou) dan Emui 厦éâ€"€ (Xiamen), apalagi dengan 
orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam 
bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, 
termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat 
ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di 
Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari 
daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe 
�溪 (Longxi) dan Haiteng 浕澄 (Haicheng) [sekarang digabung 
jadi Lionghai �浕 (Longhai)],
 Tiothua é••æ³° (Changtai), Lamceng å�â€"é�â€" (Nanjing), 
Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna å�â€"安 (Nan’an), Tangwna 
å�Å'安 (Tong’an), Kimmng é‡`éâ€"€ (Jinmen), Ankhue 
安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳徕è»'é‡`身社

apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya din

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) RALAT

2010-01-22 Terurut Topik liang u
Maaf, salah tik tidak terbaca, untuk Ciangciu : Harusnya Keng Sin Sia,  bukan 
shen, shen masih bunyi Mandarin. 
Terima kasih pada Sdr. Kwa yang dengan jeli melihatnya. 
Kiongchiu.





From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 22, 2010 5:15:54 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
敬神社Jing Shen She 
Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia
    Ciangciu: Keng Shen Sia
 





From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan 
She adalah perhimpunan.  Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang 
Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. 
Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti 
pulang saya tuliskan lagi.

 




From: Olive 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

  
Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan 
adalah spt di scan gambar ini :

http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg

apa ada yg  bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini 
mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 
教 (jiao)?

Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat 
membaca tulisan tangan 

Olive






From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.
Kiongchiu
Liang U





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan 
Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) 
lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan 
Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama 
Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel 
dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, 
pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari 
abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di 
Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari 
Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang 
digabung jadi Lionghai �海 (Longhai)], Tiothua 長泰 (Changtai), Lamceng 
�� (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu)
 dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna �安 (Nan’an), Tangwna �安 (Tong’an), 
Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社

apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan 
LOLOS ^.^

Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi 
banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan 
dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^

Olive

From: liang u  wrote:

Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. co

Re: [budaya_tionghua] : Wikipedia bahasa Indonesia.

2010-01-22 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 

 Saya tak pernah membuka Wikipedia, sekali ini secara kebetulan waktu 
search melihat kalimat, Beijing adalah salah satu dari empat kota madya di RRT. 
Untuk yang berkepentingan terjemahan ini salah besar.
    Kota madya adalah setingkat kebupaten, seperti kota madya Bandung, 
setingkat dengan kabupaten Bandung. Wali kotanya setingkat bupati.
    Beijing, Shanghai, Tianjin dan Chongqing adalah kota raya, seperti Jakarta 
Raya, yang dikepalai oleh seorang walikota setingkat gubernur. Bahkan bisa 
dianggap lebih penting dari propinsi, karena selalu dikepalai oleh orang yang 
mempunyai reputasi tinggi. 
   Kalau dibanding dengan Tiongkok, kota madya adalah 县级市 xianjishi , kalau 
dibawah kota raya disebut 区 qu , kota setingkat kabupaten, misalnya Longhai 
tanah leluhur banyak orang Tionghoa Indonesia, atau Haidian Qu di bagian barat 
laut Beijing, di mana sebagian universitas di Beijing berlokasi di sana. 
   Semoga bermanfaat bagi yang berkepentingan.
  





From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 22, 2010 5:15:54 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
敬神社Jing Shen She 
Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia
    Ciangciu: Keng Shen Sia
 





From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan 
She adalah perhimpunan.  Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang 
Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. 
Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti 
pulang saya tuliskan lagi.

 




From: Olive 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

  
Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan 
adalah spt di scan gambar ini :

http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg

apa ada yg  bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini 
mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 
教 (jiao)?

Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat 
membaca tulisan tangan 

Olive






From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.
Kiongchiu
Liang U





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan 
Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) 
lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan 
Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama 
Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel 
dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, 
pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari 
abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di 
Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari 
Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang 
digabung jadi Lionghai �海 (Longhai)], Tiothua 長泰 (Changtai), Lamceng 
�� (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu)
 dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna �安 (Nan’an), Tangwna �安 (Tong’an), 
Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

2010-01-22 Terurut Topik liang u
敬神社Jing Shen She 
Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia
    Ciangciu: Keng Shen Sia
 





From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf 
mandari)

  
Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan 
She adalah perhimpunan.  Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang 
Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. 
Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti 
pulang saya tuliskan lagi.

 




From: Olive 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

  
Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan 
adalah spt di scan gambar ini :

http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg

apa ada yg  bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini 
mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 
教 (jiao)?

Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat 
membaca tulisan tangan 

Olive






From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.
Kiongchiu
Liang U





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan 
Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) 
lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan 
Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama 
Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel 
dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, 
pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari 
abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di 
Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari 
Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang 
digabung jadi Lionghai �海 (Longhai)], Tiothua 長泰 (Changtai), Lamceng 
�� (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu)
 dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna �安 (Nan’an), Tangwna �安 (Tong’an), 
Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社

apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan 
LOLOS ^.^

Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi 
banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan 
dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^

Olive

From: liang u  wrote:

Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian :
Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek 
Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe 
Ien Thay Tjoe).

kiongchiu,
KH

From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokk

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

2010-01-21 Terurut Topik liang u
Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan 
She adalah perhimpunan.  Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang 
Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. 
Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti 
pulang saya tuliskan lagi.

 




From: Olive 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)

  
Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan 
adalah spt di scan gambar ini :

http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg

apa ada yg  bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini 
mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 
教 (jiao)?

Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat 
membaca tulisan tangan 

Olive






From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.
Kiongchiu
Liang U





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan 
Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) 
lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan 
Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama 
Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel 
dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, 
pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari 
abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di 
Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari 
Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang 
digabung jadi Lionghai �海 (Longhai)], Tiothua 長泰 (Changtai), Lamceng 
�� (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu)
 dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna �安 (Nan’an), Tangwna �安 (Tong’an), 
Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社

apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan 
LOLOS ^.^

Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi 
banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan 
dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^

Olive

From: liang u  wrote:

Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian :
Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek 
Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe 
Ien Thay Tjoe).

kiongchiu,
KH

From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke 
Huruf Tionghoa

Sdri Olive,

1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), 
KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di 
seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal 
tersebut.
2. Lafal Mandarin nama pak THio Ti

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-21 Terurut Topik liang u
Dik Djoko, anda tak perlu minta maaf, saya tidak menyalahkan anda, hanya 
memberi penjelasan, apa yang saya ketahui. Saya seperti Sdr. Zhou tidak percaya 
nama menentukan nasib, tapi saya percaya nama membawa efek dalam kehidupan. 
Contoh tetangga saya dulu anaknya diberi nama Yno Giok Huan (ejaan lama dulu Jo 
Giok Hoan) . Sayapun biasa saja, saya yakin orang lain juga biasa saja, tapi 
kalau kebetulan tinggal di kompleks orang terpelajar di daerah berbahasa 
Tionghoa, Hongkong, Taiwan, atau Tiongkok sendiri, orang akan bingung, bahkan 
jadi perhatian orang. Yno Giok Huan atau Yang Yuhuan dalam Mandarin adalah nama 
dari Yang Guifei, wanita cantik yang menyebabkan dinasti Tang kacau balau 
karena para pejabat menentangnya dan pemberontakan suku minoritas, semua itu 
akibat Yang Guifei yang KKN  mengangkat kakaknya jadi Perdana Menteri yang 
sewenang-wenang dan korup. Akhirnya atas desakan para menteri, kaisar dengan 
terpaksa menghukum matinya. Guifei (Hokkian Kui
 Hui, isteri raja yang levelnya hanya di bawah permaisuri). Ia terkenal cantik, 
dan untuk kepentingannya ia menggunakan kesayangan kaisar untuk berbuat KKN. 
Kalau tinggal di daerah yang saya sebut di atas ia akan segera terkenal karena 
semua orang heran, pertama apakah ia benar cantik seperti Yang Guifei?  Anak 
itu akan menderita beban mental yang berat. Kedua kelakuannya yang merugikan 
negara.
Di Xi'an , bekas ibukota Dinasti Tang masih ada makam dia. 
Kalau di Indonesia ada anak yang bernama Gusdur , namanya demikian, jadi tidak 
sama dengan Gus Dur yang Gusnya adalah panggilan bukan nama. Tapi toh ia akan 
jadi olokan teman-temannya. Oh, mantan presiden . Kamu ingin jadi presiden 
yah?  Ia akan dihinggapi beban mental yang berat. 
Sekian,




From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Cc: lian...@yahoo.com
Sent: Thu, January 21, 2010 3:49:11 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Maaf Bpk Liang U, saya sebenernya hanya memberi masukan saja, saya pernah 
ketemu teman yang punya nama pokok (dipakai sehari2), tapi dia juga punya alias 
(nama kedua), waktu saya tanya koq bisa gitu?, dia bilang untuk kias 
(menghindari sial), saya orangnya berpikiran moderat tidak tahayul, tidak 
percaya yang bukan2, maka saya juga tidak banyak tanya sama temen saya itu, 
saya sendiri juga punya nama alias yg diberikan Engkong dalem, yang kalau 
bertemu dengan Encek2 saya saya dipangil dengan nama itu, tapi iya dunia sudah 
evolusi, menurut ceritera papah saya, rumah keluarga di kampung engkong (rumah 
Leluhur) sudah diambil negara (RRC). 

Sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri data 
keluarga, dan mereka sudah cukup moderat, sehingga mereka mereka membuat nama 
sendiri2, dengan makna yg baik dan lafal yang enak/baik didengar. Saya pribadi 
setuju sekali pendapat itu.

Dan sekarang RRC Moderat hingga Mao orang yang mempersatukan 1 miliar lebih 
rakyat, tidak dijadikan Toa Peq Kong, cuma dibuatkan monumen untuk mengenang 
jasa2nya.






____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, 21 January, 2010 13:27:19
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Sdr. Djoko, 
  Seperti saya katakan yang dikaitkan peqji saya tak mampu, sebab dari situ 
bisa menjalar ke hokki, nasib dll yang menyuangkut kepercayaan, sedang 
kepercayaan sifatnya relatif, tiap orang akan menilai berbeda. 
  Nama generasi sifatnya pribadi, misalnya tak akan ada yang tahu nama generasi 
saya kecuali orang yang seturunan dengan saya. Nama generasi ditulis dalam 
silsilah keluarga, tidak diumumkan secara umum. Saya sendiri kehilangan nama 
generasi waktu perang kemerdekaan,  karena harus meninggalkan  rumah untuk 
mengungsi secara mendadak. Teman kita di milis ini  ada seorang yang mengumpul 
nama generasi semua orang yang ia kenal dan masih punya nama generasinya. Tapi 
iapun cuma mengumpul, kalau anda tahu dialek anda apa, lalu datang dari 
kabupaten mana di Tiongkoknya, kalau tahu kampungnya dll, nama generasi itu di 
simpan di rumah leluhur. Di situ akan ada, kecuali waktu perang sudah musnah. 
Untuk sne yang besar, lebih mudah ditelusur, untuk sne yang kecil sangat sulit 
karena jumlahnya sedikit. 
Misalnya saya tahu nama dari generasi sne Ang dari kabupaten Nan'an (Hokkian 
Lamwna, baca lam wa dengan bunyi hidung), tapi tiap kampung belum tentu sama 
kalau leluhurnya tak sama.
Rumah leluhur adalah rumah khusus untuk data keluarga, orang Tionghoa zaman 
dulu, masih melapor kepada rumah tsb kalau mendapat anak baru. Dengan demikian 
data di sana cukup lengkap. Di rumah leluhur orang boleh sembahyang kepada 
leluhur tapi tidak untuk yang bukan leluhur, seperti dewa-dewa atau pahlawan 
seperti Kuan Kong. 
Hanya sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri 
data keluarga, karena misaln

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-21 Terurut Topik liang u
Dik Steve, 
  Biar cuma mengumpulkan, tidak semua orang dapat berbuat begitu, perlu 
ketekunan yang tinggi.apeq juga tidak. Makanya jasa anda bagi masyarakat akan 
besar sekali. Apeq punya nama generasi sne Ang yang berasal dari Nan'an, 
miliknya menantu orang Singapore, nanti apeq kirimkan, 
  Sampai sekarang apeq tak berhasil mencari password dengan cara anda. Tapi 
karena sibuk apeq juga belum mencoba lagi. 
  Yang apeq kumpulkan adalah sne dan cara bacanya sejak kecil, memang 
kebingungan karena kemudian baru tahu, bahwa tiap daerah sne bisa dibaca lain, 
tergantung dialek atau logat yang dipergunakan, bahkan di Indonesia saja, satu 
sne yang sama bisa ditulis macam-macam. Kemudian menemui Apeq OKT di Tangerang, 
penerjemah cerita silat yang penulisan kata-katanya paling hati-hati. Dari 
situlah apeq mendapat buku Bai Jia Xing yang mengumpulkan sne lebih dari 500 
jenis, kemudian melalui internet bisa mengumpulkan lebih banyak lagi. Sekarang 
kamus baru cukup lengkap tetapi mereka pun kadang-kadang tidak tahu ada sne 
yang banyak hanya di satu daerah. 
   Nama generasi sifatnya pribadi, milik keluarga, memang susah sekali kalau 
bukan keluarga itu yang membuka. 
   Jangan sungkan dah, memang anda berjasa koq.
   Kiongchiu
    Apeq





From: Steve Haryono 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 21, 2010 4:15:25 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Peq Liang U,

Kayak nya terlalu berlebihan kalau ditulis 'mengumpulkan nama generasi dari 
berbagai keluarga'.
Saya cuman hobby ngumpulin silsilah. Dan biasanya memang nama generasi yang 
banyak membantu saya dalam pencarian silsilah orang lain.
Tapi sebenarnya saya tidak tau apa-apa mengenai nama generasi ini. Cuman 
melihat saja dari silsilah yang saya kumpulkan.

Salam,
Steve




________
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, January 21, 2010 7:36:00 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Dik Djoko, tuh sdr. Steve Harsono muncul di milis ini, dialah yang sedang 
mencoba mengumpul nama generasi dari berbagai keluarga. Anda bisa 
menghubunginya. 
Kiongchiu
Liang U





From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Salut pada bapak Liang_u. 

Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, 
ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan 
ortunya. dll. termasuk tolak balanya.

Salam sejahtera djoko santoso






____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U



From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "iie_siang"  
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing..
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukankah menjadi sulit...

Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang 
meminta
jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man 
yue)
padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk 
memberikan
nama bagi akta kelahirannya. . .. susah kha

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-20 Terurut Topik liang u
Dik Djoko, tuh sdr. Steve Harsono muncul di milis ini, dialah yang sedang 
mencoba mengumpul nama generasi dari berbagai keluarga. Anda bisa 
menghubunginya. 
Kiongchiu
Liang U





From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Salut pada bapak Liang_u. 

Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, 
ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan 
ortunya. dll. termasuk tolak balanya.

Salam sejahtera djoko santoso






____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U



From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "iie_siang"  
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing..
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukankah menjadi sulit...

Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang 
meminta
jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man 
yue)
padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk 
memberikan
nama bagi akta kelahirannya. . .. susah khan?!

Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya?
(terutama yang di daerah2)

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde 
> Baru! 
> 
> Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama 
> Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya 
> anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i 
> nama alias nama bule. 
> 
> Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu 
> penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang 
> terpakai, malah mubazir.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "iie_siang" 
> Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
> PENULIS TIONGHOA)
> 
> Maaf saya nimbrung..
> 
> Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas..
> 
> kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua..
> umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. .
> (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia)
> 
> Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2..
> wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas...
> (matanya biru semua.. he... he..)
> 
> saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi..
> bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur...
> bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan 
> cepat
> 
> saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan 
> kekuasaan
> 
> adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang?
> 
> thx.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan?
> > 
> > Hehehe

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-20 Terurut Topik liang u
Maaf salah tik harusnya sdr. Steve Haryono.





From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Salut pada bapak Liang_u. 

Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, 
ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan 
ortunya. dll. termasuk tolak balanya.

Salam sejahtera djoko santoso






____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U



From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "iie_siang"  
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing..
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukankah menjadi sulit...

Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang 
meminta
jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man 
yue)
padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk 
memberikan
nama bagi akta kelahirannya. . .. susah khan?!

Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya?
(terutama yang di daerah2)

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde 
> Baru! 
> 
> Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama 
> Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya 
> anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i 
> nama alias nama bule. 
> 
> Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu 
> penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang 
> terpakai, malah mubazir.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "iie_siang" 
> Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
> PENULIS TIONGHOA)
> 
> Maaf saya nimbrung..
> 
> Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas..
> 
> kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua..
> umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. .
> (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia)
> 
> Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2..
> wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas...
> (matanya biru semua.. he... he..)
> 
> saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi..
> bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur...
> bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan 
> cepat
> 
> saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan 
> kekuasaan
> 
> adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang?
> 
> thx.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan?
> > 
> > Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya?
> > 
> > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai &#

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-20 Terurut Topik liang u
Sdr. Djoko, 
  Seperti saya katakan yang dikaitkan peqji saya tak mampu, sebab dari situ 
bisa menjalar ke hokki, nasib dll yang menyuangkut kepercayaan, sedang 
kepercayaan sifatnya relatif, tiap orang akan menilai berbeda. 
  Nama generasi sifatnya pribadi, misalnya tak akan ada yang tahu nama generasi 
saya kecuali orang yang seturunan dengan saya. Nama generasi ditulis dalam 
silsilah keluarga, tidak diumumkan secara umum. Saya sendiri kehilangan nama 
generasi waktu perang kemerdekaan,  karena harus meninggalkan  rumah untuk 
mengungsi secara mendadak. Teman kita di milis ini  ada seorang yang mengumpul 
nama generasi semua orang yang ia kenal dan masih punya nama generasinya. Tapi 
iapun cuma mengumpul, kalau anda tahu dialek anda apa, lalu datang dari 
kabupaten mana di Tiongkoknya, kalau tahu kampungnya dll, nama generasi itu di 
simpan di rumah leluhur. Di situ akan ada, kecuali waktu perang sudah musnah. 
Untuk sne yang besar, lebih mudah ditelusur, untuk sne yang kecil sangat sulit 
karena jumlahnya sedikit. 
Misalnya saya tahu nama dari generasi sne Ang dari kabupaten Nan'an (Hokkian 
Lamwna, baca lam wa dengan bunyi hidung), tapi tiap kampung belum tentu sama 
kalau leluhurnya tak sama.
Rumah leluhur adalah rumah khusus untuk data keluarga, orang Tionghoa zaman 
dulu, masih melapor kepada rumah tsb kalau mendapat anak baru. Dengan demikian 
data di sana cukup lengkap. Di rumah leluhur orang boleh sembahyang kepada 
leluhur tapi tidak untuk yang bukan leluhur, seperti dewa-dewa atau pahlawan 
seperti Kuan Kong. 
Hanya sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri 
data keluarga, karena misalnya rumah leluhur hancur karena perang, atau 
keluarganya miskin tak  ada yang membiayai dll. Mereka akhirnya membuat nama 
sendiri, hanya dengan memilih ariti nama, harapan orang tua, enak didengar 
bunyinya (relatif di mana), bagus bentuk hurufnya (terutama yang senang 
kaligrafi), lazim dipakai atau tidak dll. Yang begini yang saya sanggup. Ada 
yang masih ingin tahu  bunyinya dalam Mandarin dan dialeknya sendiri. Misalnya 
salah satu nama anak wanita yang populer adalah Xiuyu, atau Siu Giok dalam 
dialek Hokkian dan Siu Nyuk dalam dialek Hakka. Dulu keduanya nama bagus untuk 
yang bisa dialek. Tapi untuk yang sudah tak mengerti dialek, meskpun orang 
Hakka sudah tak mau lagi, karena bunyinya kurang baik. Nyuk oleh teman-temannya 
bisa dipanggil kunyuk. Itu sekedar contoh, bunyi baik tidaknya tergantung 
tempatnya. Di Tiongkok saya pernah menemukan
 orang bernama Ma Ling. Di Indonesia tak ada orang yang mau memberi nama Ma 
Ling kepada anaknya. 
Salam, semoga membantu
Liang U 
  





From: djoko santoso 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Salut pada bapak Liang_u. 

Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, 
ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan 
ortunya. dll. termasuk tolak balanya.

Salam sejahtera djoko santoso






____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U



From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "iie_siang"  
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing..
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukanka

Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

2010-01-19 Terurut Topik liang u
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam 
huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma 
menuliskan sebagai bunyi saja.
Kiongchiu
Liang U





From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi

  
Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 
陳紅紅.

Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". 
Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan 
Hong Tik Hian KIM Sin Sia.

Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan 
logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) 
lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan 
Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama 
Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel 
dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, 
pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari 
abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di 
Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari 
Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang 
digabung jadi Lionghai �海 (Longhai)], Tiothua 長泰 (Changtai), Lamceng 
�� (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu)
 dll. 

Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. 
Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya 
berasal dari Kabupaten Lamwna �安 (Nan’an), Tangwna �安 (Tong’an), 
Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun).

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive  wrote:

Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社

apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan 
LOLOS ^.^

Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi 
banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan 
dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^

Olive

From: liang u  wrote:

Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian :
Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek 
Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe 
Ien Thay Tjoe).

kiongchiu,
KH

From: dkhkwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke 
Huruf Tionghoa

Sdri Olive,

1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), 
KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di 
seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal 
tersebut.
2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© adalah ZHANG Zhongyi, bukan 
ZHAO Zhongyi è¶™å¿ ç¾©, sebab THio å¼µ (Mandarin: Zhang) berbeda dengan Tio 趙 
(Mandarin Zhao). “H� dalam THIO menyatakan bunyi sengau. Dalam ejaan baru 
nama beliau jadi Tniou Tiong Gi.
3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thay Tjoe 
(Mandarin: Ciyun Taizi) 慈雲太�. Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thai Cu.
4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan oi) Sing Hie 
黃�喜, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi �新喜. Wei Xinxi 
(Mandarin) = GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie jadi Wni 
Seng Hi, sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi.

Kiongchiu 拱手,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-19 Terurut Topik liang u
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi 
hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang 
lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang 
dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau 
kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu.  
Kiongchiu
Liang U



From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya 
menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup 
hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada 
latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan 
halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja 
banyak yg mampu.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  "iie_siang"  
Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)
  
Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing..
Disini ada Cultural Cleansing.. 

Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda???

Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan..

lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya?
bukankah menjadi sulit...

Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang 
meminta
jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man 
yue)
padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk 
memberikan
nama bagi akta kelahirannya. .. susah khan?!

Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya?
(terutama yang di daerah2)

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@ wrote:
>
> Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde 
> Baru! 
> 
> Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama 
> Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya 
> anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i 
> nama alias nama bule. 
> 
> Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu 
> penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang 
> terpakai, malah mubazir.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "iie_siang" 
> Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
> PENULIS TIONGHOA)
> 
> Maaf saya nimbrung..
> 
> Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas..
> 
> kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua..
> umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. .
> (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia)
> 
> Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2..
> wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas...
> (matanya biru semua.. he.. he..)
> 
> saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi..
> bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur...
> bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan 
> cepat
> 
> saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan 
> kekuasaan
> 
> adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang?
> 
> thx.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah,
> > 
> > Hai, apakabar? Sudah makan?
> > 
> > Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya?
> > 
> > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai 'asli' di Jawa itu 
> > sebenernya ya bukan nama asli juga. Kalau ndak salah sih itu pengaruh dari 
> > Hindu, persisnya Sansekerta. Susilo, Gunawan, Chandra, Aditya, Purnama, 
> > Sri, dan yang awalannya 'Su' (kecuali 'Suma' tentu) itu semua kebanyakan ya 
> > berasal dari Sansekerta tuh, jeh!
> > 
> > Lha, Hanacaraka (Honocoroko) itu pengaruh dari siapa coba?
> > 
> > Jadi, apa yang bisa disebut asli dong kalau begitu? Lha, sejak jaman dulu 
> > kala saja, sudah saling pengaruh-mempengaru hi gitu, ketika itu komunikasi 
> > masih sulit dan lambat. Perjalanan dari Jawa ke Formosa (Taiwan) ajah 
> > kabarnya makan waktu 28-30 hari lewat laut.
> > 
> > Apalagi jaman sekarang, 

Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

2010-01-18 Terurut Topik liang u
Orang Tionghoa Indonesia, bahkan Asia Tenggara kebanyakan datang dari tiga 
propinsi Fujian, Guangdong dan Hainan. Dulu disebut dua propinsi karena Hainan 
dulu termasuk dalam propinsi Guangdong.
Yang dari Fujian, termasuk orang Hokciu, Hokchnia, Hinghua dan Hokkian, 
pembagian ini berdasarkan dialek yang dipakai. Orang Guangdong terdiri dari 
orang Konghu, orang Tiociu dan orang Kheq (Hakka), sedang dari Hainan orang 
Hainan. ]
Dari propinsi lain ada tapi sedikit, misalnya dari Guangxi, Hunan dan Shandong.
Menurut catatan sejarah, orang Hokkianlah yang paling dulu datang ke Indonesia, 
belum tentu di negara lain. Di Indonesiapun tiap daerah tak sama, meskipun 
tidak ada statistik, di daerah di mana penduduknya kebanyakan warga Tionghoa, 
berlaku dialek yang mayoritas, misalnya Medan Hokkian, Belitung ada Hokkian ada 
Kheq, Kalbar Tiociu, Jawa peranakan Hokkian, yang datang kemudian banyak Kheq. 
Orang Hokkian kebanyakan datang dari 3 keresidenan (tingkat administrasi 
pemerintahan lebih tinggi dari kabupaten tapi lebih rendah dari propinsi, 
disana disebut protektorat = diqu atau diqu shi), yaitu Ciangciu (Zhangzhou 
漳州), Cuanciu (Quanzhou 泉州) dan Amoy (Xiamen 厦门). Amoy adalah tulisan orang 
Inggeris untuk Emui, jadi Amoy yang benar dibaca Emui. Logat Xiamen adalah 
campuran dari logat Ciangciu dan Cuanciu. Dengar saja bagaimana orang menyebut 
nasi, kalau Pnui  itu logat Ciangciu, dan Png logat Cuanciu. Logat Xiamen ada 
yang sama dengan Cuanziu, ada yang sama dengan Ciangciu ada yang beda dengan 
keduanya. 
Buku cerita Tiongkok baik silat atau bukan, semua mengikuti logat Ciangciu, 
buku ini sangat populer untuk orang yang sudah atau kurang paham huruf 
Tionghoa, ejaannya mengikuti ejaan Belanda, jadi bukan standard, orang luar 
tidak tahu. Di tempat yang orang Tionghoanya masih berbicara dialek, buku 
terjemahan itu tak beredar, misalnya Singapore. Contoh orang sne Tjoa di 
Indonesia di Singapore dibaca Zoo (saya pernah mengantar mahasiswi Indonesia 
yang check up untuk masuk universitas, saya bilang kalau dipanggil Miss Zoo 
anda masuk, ia heran, masa dipanggil Zoo, Itu karena mereka tak tahu tj yang 
ejaan Belanda, tahunya j dan oo, jadilah zoo.. Teman saya anda yang mencari 
asal usul sne Tjan, ia sne Tjan. Saya beri huruf Tionghoanya dan saya katakan, 
tak akan ada yang tahu Tjan kecuali orang Tionghoa Indonesia, ia tak percaya, 
ia anggap Tjan itu ejaan statndar yang dipergunakan di seluruh dunia oleh orang 
Tionghoa. Karena ia bisnis, ia tanya orang Taiwan,
 Hongkong, Tiongkok daratan, semua hanya menggelengkan kepala, tak ada sne itu 
di sana, barulah percaya. Karena itu bagi yang gemar membaca cerita silat, 
semua lebih kenal dialek Ciangciu. Oleh karena itu sne Huang 黄 di Cuanciu dan 
Xiamen disebut sne Ng, sedang di Ciangciu Oei atau Oey. Tapi kalau orang Kheq 
Ng adalah 吴,yang hokkiannya Gouw untuk Ciangciu dan Go untuk Cuanciu dan 
Xiamen. 
Karena pengaruh buku-buku itu, maka kebanyakan orang Tionghoa Indonesia menulis 
namanya dalam dialek Ciangciu. Liem Sioe Liong, menggunakan sne Liem padahal ia 
orang Hokchnia, yang seharusnya Lieng. 
Hal ini berubah dengan masuknya orang Kheq, mereka menuis sesuai dengan 
logatnya, misalnya Wong untuk Oei, Ng untuk Gouw, Tjong untuk Ciong dll. 
   Kalau dilihat lebih detail, maka kita harus melihat kabupaten, orang 
keresidenan Cuanciu banyak dari Lanwna (Nan'an南安), Ankhue (Anxi安溪), Engchun 
(Yongchun永春 ) dll. 
   Dari Ciangciu , banyak dari Lionghai (Longhai龙海) Tniotnua (Changtai长泰) , 
Cniopho (Zhangpu漳浦) dll. 
   Mudah mudahan membantu.



From: Olive 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 18, 2010 11:20:53 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

  

 
 Mohon tanya :

apa Cuanciu yang dimaksud itu adalah 泉州 ?

Apakah dari sana kebanyakan keturunan China yang ada di Jawa datang ? sehingga 
dialek inilah yang lebih banyak di pakai ?






From: bebek_ceper 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 18, 2010 8:29:27 PM
Subject: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

  
Halo pak David Kwa,
Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini
Apakah pak David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta?

Salam
Maya

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "dkhkwa"  wrote:
>
> Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
> dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
> Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.
> 
> Kiongchiu,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian  Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek 
> Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
> Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe 
> Ien Thay Tjoe).
> 
> kiongchiu,
> KH
> 
>  _ _ __
> From: dkhkwa 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
> 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)

2010-01-17 Terurut Topik liang u
 Di Amerika saya pernah menemukan hal yang agak aneh untuk kita orang 
Tionghoa Indonesia. Teman kuliah anak saya (tidak sejurusan) orang Tiongkok 
asli suami isteri, dan mempunyai seorang anak. Di Amerika isterinya yang 
sarjana farmasi bekerja di pabrik obat, suaminya mengambil gelar PhD. Anak 
pertama jelas mempunyai nama Tionghoa dari Tiongkok dengan Mandarin tentunya. 
Ketika anak kedua lahir, di Amerika tak perduli orang tuanya siapa atau dari 
mana, semua yang lahir di Amerika adalah warga negara Amerika. Ketika anak 
kedua lahir, ia tidak menyiapkan nama Tionghoa, ia pikir sudah warga negara 
Amerika koq. Sungguh di luar dugaan, waktu mencatatkan kelahiran, namanya 
ditolak , harus mempunyai nama Tionghoa. Karena mendadak ayahnya ini tak sempat 
berpkir lama, yang terpikir adalah kakaknya namanya Liang Liang, maka adiknya 
diberi saja nama Liang Mei, yang berarti meimeinya (adik perempuannya) si Liang 
Liang. 
 Saya tak tahu ada peraturannya atau hanya ulah si petugas. 
 Mengenai masalah lunturnya budaya Tionghoa dalam hal nama khususnya di 
Indonesia  jelas adalah hasil "anjuran" Pemerintah. Semua tahu, anjuran itu 
tidak memaksa tapi dalam kenyataan, yang tidak mengganti nama lebih sangat 
dipersulit daripada yang mengganti nama. Bahkan sering dituduh anti Indonesia, 
bahkan simpatisan komunis. Kita tahu waktu itu, dituduh simpatisan komunis 
berarti ada kemungkinan "dihilangkan". Orang tua banyak yang terpaksa ganti 
nama, tapi generasi kedua, sudah tak merasakan, kebanyakan dari rekan-rekan 
adalah generasi kedua, anaknya generasi ketiga. 
 Sebab lain, dengan hilangnya budaya Tionghoa dan bahasa Tionghoa, ditambah 
putusnya hubungan dengan Tiongkok, ditambah lagi dalam sejarah dan ilmu bumi 
dunia, pernah tentang Tiongkok dihapuskan. Sampai seorang dosen Univ. 
Parahiyangan  MAW Brouwer mengkritik keras. Setuju atau tidak politik Tiongkok, 
ilmu bumi dan sejarah  tetap harus diajarkan, masa negara yang berpenduduk 
terbanyak di dunia dianggap tak ada. Kabarnya Brouwer berkali-kali dipanggil 
Kamtib.
    Buku dalam pesawat terbang Garuda sebagai mana lazimnya memuat peta ke mana 
saja Garuda terbang. Untuk menggambarkan letak Korea selatan, Jepang, Vietnam 
dlll. mau tak mau peta sebagian Tiongkok harus termuat muat. Ya ampun letak 
kota-kotanya salah. Saya ragu apakah itu suatu kebodohan atau sengaja? Baru 
setelah hubungan diplomatik pulih, pada akhir zaman orde Baru, peta itu 
dibetulkan.
    Menggunakan kesempatan itu, agama tertentu dari barat menutup kehampaan 
budaya dan agama, dengan melalui pendidikan dan kegiatan lainnya masuk mengisi 
kehampaan kedalam otak orang Tionghoa Indonesia.  Akibatnya lebih fatal lagi, 
banyak generasi muda yang mengharamkan budaya Tionghoa, dan memandang rendah 
yang bernama Tionghoa, lalu ramai-ramai ganti agama dan menggantinya dengan 
nama barat, sesuai misi dari agama barunya. Kalau orba melalui paksaan dan 
peraturan, agama baru ini melalui cuci otak. 
    Jadilah keadaan seperti sekarang.
Tapi kalau ekonomi Tiongkok maju terus, akan terjadi arus balik. Di Amerika 
bahkan sudah ada orang Amerika yang membuka sekolah Tionghoa, dengan bahasa 
pengantar bahasa Tionghoa. (The Sunday Times Singapore: "China's the word in 
more US schools" 17 Januari 2010).
 Ini akan menyebabkan arus balik dalam budaya, Tapi arus balik dalam agama 
lebih sulit..  Apalagi bila agama orang Tionghoa Buddha, Tao, Khonghucu dan 
kepercayaan tradisional masih pasif dan tidak mempunyai kegiatan marketing, 
maka akan terus tersisihkan. 
    
  Kiongchiu

   
   





From: iie_siang 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, January 17, 2010 11:15:56 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI 
PENULIS TIONGHOA)

  
Maaf saya nimbrung..

Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas..

kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua..
umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. .
(mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia)

Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2..
wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas...
(matanya biru semua.. he.. he..)

saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi..
bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur...
bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan 
cepat

saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan 
kekuasaan

adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang?

thx.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
>
> Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya?
> 
> Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai 'asli' di Jawa itu 
> sebenernya ya bukan nama asli juga.. Kalau ndak salah sih itu pengaruh dari 
> Hindu, persisnya Sansekerta. Susilo, Gunawan, Chandra, Adit

Re: [budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Terurut Topik liang u
dan dan tangan bergerak lemah tidak bertenaga. Seluruh gerakan berputar 
> >tidak boleh berhenti, tubuh turun naik bagaikan gelombang. Yang saya 
> >pelajari adalah Thai Chi Chuan bentuk gerakan 99 dari Chen Chang Xing. 
> >memerlukan waktu 30 menit untuk menyelesaikannya. Saya belajar Tai Chi Chuan 
> >ini tahun 1987 dari Suhu Sie Fu Chuan usia 60 thn warga negara Taiwan. Kami 
> >berlatih setiap hari jam 05.00 pagi di lapangan terbuka. Waktu berlatih Tai 
> >Chi Chuan kami tidak diajarkan untuk memasukan pernafasan dalam gerakan Tai 
> >Chi Chuan tapi kami di latih meditasi berjalan dengan mata mengikuti ujung 
> >jari kemari pergi. Gerakan sangat lambat tapi kaki kokoh, tubuh bagaikan 
> >pohon bambu yg tertiup angin. Gerakan tangan bagaikan daun melayang di 
> >udara. Untuk pernafasan kami dilatih sebagai penutup latihan
> > Tai Chi Chuan, berdiri tegak dan kaki di renggangkan sebahu dan lutut agak 
> > di tekuk sedikit. Kedua telapak tangan menekan sedikit dibawah pusat. Waktu 
> > nafas masuk ke bawah pusar, lidah di tarik ke dalam dan ujung lidah 
> > menempel langit-langit. Waktu nafas dihembuskan, lidah kembali ke posisi 
> > normal. Demikian seterusnya. Saya berlatih nafas ini setiap hari dalam 
> > setahun dan sanggup memecahkan beton cor setebal 15 cm hanya dengan telapak 
> > tangan saja.
> > 
> >Setelah setahun kami berlatih Tai Chi Chuan (tangan kosong, kipas dan 
> >pedang), Suhu Sie Fu Chuan mengajak bertempur tangan kosong. Hanya saya 
> >heran yang ditunjuk hanya saya sebagai lawan tandingnya. kami bertempur 
> >selama 10 menit tanpa bisa mengalahkan Suhu Sie Fu Chuan. Setiap diserang, 
> >Suhu Sie Fu Chuan loncat sambil berputar tubuhnya seperti baling-baling. 
> >Akhirnya saya mengeluarkan jurus-jurus yang saya pelajari waktu usia 11 
> >tahun dibawah bimbingan mpek Tan Eng Liang (pendiri Gie Say Hwee di Bio 
> >Sukabumi). Dalam waktu 1 menit suhu Sie Fu Chuan telak kena pukulan naga 
> >mengumbak lautan. Dan dia bilang itu adalah gerakan Wu Tang Pay. Dan minta 
> >untuk diperlihatkan jurus-jurus yg saya punyai. Suhu Sie Fu Chuan 
> >terheran-heran karena jurus ini adalah jurus yang original dari Wu Tang Pay. 
> >Saya sendiri tidak mengerti apa yg selama ini saya pelajari dari kecil 
> >adalah silat Wu Tang Pay. Mpek Tan Eng Liang hanya bicara nanti kelak saya 
> >akan mengerti
> > silat apa yg saya miliki. Silat yang saya pelajari sangat tidak menarik dan 
> > tidak segagah silat-silat Shao Lin. Sedangkan mpe Tan Eng Liang mempelajari 
> > silat ini dari pemain opera yg sedang keliling di Sukabumi waktu jaman 
> > Belanda semasa hampir Jepang masuk ke Indonesia. Untuk membiayai belajar 
> > silat ini, mpe Tan Eng Liang bersama teman-temannya sering menjual Silat di 
> > pinggir jalan. Sedangkan saya adalah murid terakhir dari mpe Tan Eng Liang 
> > sampai beliau menghembuskan nafasnya terakhir.
> >Betul kata mpek Liang U . Suhu Sie Fu Chuan dan mpek Tan Eng Liang 
> >adalah generasi tua yg tidak mau dibayar sepeserpun untuk ilmu yg sudah 
> >diberikan untuk generasi muda. Dan mereka sangat bangga jika kita 
> >sunguh-sungguh berlatih dan menyimak setiap apa yg diajarkan beliau. Suatu 
> >sa'at mpek Tan Eng Liang minta saya menunjukan permainan suatu jurus. Dia 
> >berteriak gembira waktu saya perlihatkan apa yg sudah beliau ajarkan. Tidak 
> >mudah lupa wajah bangganya. Ah satu generasi yg sudah hilang dan tidak akan 
> >kembali lagi. Saya sungguh amat kehilangan.. ..
> > 
> >Wassalam.
> >
> >
> >
> >
>  _ _ __
> From: liang u 
> >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> >Sent: Wed, January 13, 2010 9:00:16 AM
> >Subject: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.
> >
> > 
> >Rekan-rekan, 
> > Saya kira ada rekan-rekan yang pernah melihat demonstrasi silat Shaolin, 
> > yang dilakukan anak-anak kira-kira berumur 13-14-an. Atau minimal dari TV.
> > Kalau ada dua buah tonggak, seseorang berdiri di atas tonggak yang satu dan 
> > loncat ke tonggak lain, itu tak aneh meskipun sulit. Karena titik berat 
> > anda harus tepat di atas tonggak, kalau tidak anda akan terjatuh. 
> > Tapi kalau kedua tonggak itu berbentuk seperti mangkok yang agak datar, 
> > lalu seseorang dengan kepala di bawah tanpa pegangan, dari satu tonggak 
> > loncat ke tonggak yang lain, dan mendarat di tonggak lain tetap dengan 
> > kepala di bawah ini hal yang tak mungkin, sebab kepala kita tak mempunyai 
> > otot yang berfungsi untuk meloncat. Aneh tapi nyata menggunakan tenaga 
> > dalam Shaolin ini terjadi. Demonstrasi demiki

[budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-12 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 
   Saya kira ada rekan-rekan yang pernah melihat demonstrasi silat Shaolin, 
yang dilakukan anak-anak kira-kira berumur 13-14-an.  Atau minimal dari TV.
   Kalau ada dua buah tonggak, seseorang berdiri di atas tonggak yang satu dan 
loncat ke tonggak lain, itu tak aneh meskipun sulit. Karena titik berat anda 
harus tepat di atas tonggak, kalau tidak anda akan terjatuh. 
   Tapi kalau kedua tonggak itu berbentuk seperti mangkok yang agak datar, lalu 
seseorang dengan kepala di bawah tanpa pegangan, dari satu tonggak loncat ke 
tonggak yang lain, dan mendarat di tonggak lain tetap dengan kepala di bawah 
ini hal yang tak mungkin, sebab kepala kita tak mempunyai otot yang berfungsi 
untuk meloncat.  Aneh tapi nyata menggunakan tenaga dalam Shaolin ini terjadi. 
Demonstrasi demikian dilakukan di Tiongkok bahkan di luar Tiongkok termasuk di 
Singapore pada saat tahun baru Imlek. 
   Dari segi biofisika ini tak mungkin, di sinilah kekuatan tenaga dalam yang 
kalau dapat dikeluarkan dari tubuh akan luar biasa.
   Konon sejak hongtiang (fangzhang) atau Kepala Biara Shaolin seorang MBA, 
keadaan Shaolin berubah. Dari sangat miskin menjadi kaya. Beliau menggunakan 
taktik bisnis untuk mencari dana. Kalau dulu para huesnio (hweeshio) harus 
minta derma keluar demi hidup, sekarang Shaolin menjadi salah satu lembaga 
charity yang besar, melakukan berbagai kegiatan seperti sosial menolong 
anak-anak yatim piatu, menolong orang tua jompo dll. 
Dari mana uangnya? Dari turis. Dulu turis sering kecewa, mereka sudah menunggu 
lama tak ada yang latihan, sekarang, diadakan demonstrasi terjadwal, turis bisa 
menonton dengan waktu yang sudah dijadwal. Kampung sekelilingnya yang banyak 
mengganggu kebersihan dan kenyamanan turis sudah dipindah ke tempat yang agak 
jauh. Di situ sudah muncul restoran dengan menu dari berbagai bangsa, hotel dan 
lain-lain fasilitas seperti kota layaknya. Sehingga yang berkunjung ke Shaolin 
tak takut terjebak di kampung yang tak ada hotel sedang kendaraan umum sudah 
tak ada. 
   Turis makin banyak bahkan dari negara barat banyak sekali. Banyak juga yang 
belajar silat di sana. Shaolin sudah merupakan pusat pendidikan silat. Di 
negara-negara tertentu, ada pusat pendidikan silat Shaolin dengan pengajar dari 
Shaolin sendiri. 
   Dengan demikian dari menjadi beban masyarakat, Shaolin berubah menjadi 
sumber kehidupan masyarakat sekelilingnya. Ilmu-ilmu baru atau ilmu lama yang 
musnah dipelajari kembali. Hasilnya Shaolin menjadi tenar di dunia dengan 
silatnya, kalau dulu hanya tenar melalui cerita silat.
   Saya tak paham apa ilmu loncat dengan kepala itu ilmu baru atau ilmu lama 
yang digali kembali. 
   Sayang saya belum pernah ke sana, barangkali teman yang pernah ke sana, bisa 
berbagi pendapat, menambahkan atau meluruskan uraian saya yang hanya didapat di 
TV dan surat kabar.
   Satu ilmu silat lain yang terkenal adalah dari Wudang (Butong), yaitu Taiji. 
Ada taijiquan (thaikekkun), taijishan (menggunakan kipas) taijijian 
(menggunakan pedang) dll. Beda dengan Shaolin, Wudang adalah aliran silat 
halus, dengan prinsip yi ruan zhi gang (dengan kelembutan mengalahkan 
kekerasan), yang menurut orang yang belajar, sangat berguna untuk kesehatan. 
Taiji merupakan ilmu silat yang paling banyak dipelajari oleh manusia saat 
ini.  Tiap pagi, puluhan bahkan ratusan orang di lapang-lapang di seluruh 
Tiongkok orang tua berlatih Taiji bersama. Hanya sayang Kelenteng Wudang sendri 
belum berkembang seperti Shaolin.. Di Indonesia banyak orang berlatih Taiji, 
termasuk rekan-rekan budaya Tionghua. Di Bandung ada bank yang seluruh staf nya 
diwajibkan berlatih Taiji, karena pimpinan dan pemilik bank yang kena berbagai 
penyakit dan dokter pesimis untuk bisa ditolong tapi berhasil sembuh karena 
latihan Taiji. 
   Di internet saya pernah membaca karangan yang mengkritik latihan Taiji 
sekarang, menurut dia latihan Taiji sekarang hanya mengajarkan gerakan, tanpa 
pernafasan, akibatnya hanya jadi Taijicao atau senam Taiji. Seharusnya 
diajarkan pernafasannya yang seperti biasanya ditulis dalam bentuk sajak kuno 
yang tidak semua orang mengerti. Sajak demikian sering kita temukan dalam 
cerita silat bermutu seperti Jin Yung, seperti yang belum lama diterjemahkan 
dalam milis ini. 
   Ilmu silat adalah salah satu bagian dari budaya Tionghoa yang tak dapat 
diabaikan. 
   Tolong tambahan dari rekan yang pernah ke Shaolin maupun Wudang.
  Semoga membantu.
  Kiongchiu
  Liang U


  

Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

2010-01-12 Terurut Topik liang u
Dik Denny, 
   Baguslah kalau begitu. Berarti antara kita tak ada perbedaan  paham yang 
prinsipil.  Anak muda memang menjadi harapan orang-orang tua. Tanpa generasi 
muda yang sadar akan hak dan kewajibannya, maka golongan Tionghoa Indonesia 
hanya akan menjadi kambing hitam terus menerus. 
Tanpa mau menggali moral leluhur, manusia bisa-bisa kembali ke jaman batu, 
yaitu:  "Tahu ibu tak tahu ayah".. 
   Salam
     Liang U





From: Denny Tan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 12, 2010 10:23:03 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

  
dear Mpek Liang U,

Saya tidak bermaksud menyerang mpek dan menikmati cerita pengalaman mpek Liang 
U. Saya hanya mengeluarkan pendapat saja tidak lebih itu. Tentu tiap orang 
memiliki pandangan masing2 dan saya menghormati itu. Soal Sie Djin Koei yg 
tidak menjadi raja, saya membaca kisah itu semasa kecil. Dan selepas 
meninggalkan kota kelahiran saya 33 tahun lalu, saya tidak membaca kembali 
kisah itu. Mengenai Koan Kong, saya sendiri semasa remaja mempelajari silat 
dengan jurus-jurus memakai nama koan kong seperti jurus koan kong membaca buku, 
jurus koan kong mengelus jenggot, jurus koan kong tampar panglima perang, 
jurus koan kong terjun ke medan laga , jurus koan kong mengasah golok. Hanya 
sebagai tokoh panutan saya lebih menyukai Sie Djin Koei.

Tentu mpek Liang U memiliki pengalaman kehidupan yg lebih kaya dari saya. Saya 
hanya berpendapat bahwa kebaikan dan keburukan selalu hidup berdampingan tidak 
memandang yg tua atau yg muda. Dan yg tua berkewajiban mendidik yg muda agar 
tidak tejerumus pada ahlak yg rendah (ini maksud cerita mpek Liang U, bukan ? 
saya mengerti cerita mpek dari awal).

Sebagai orang yang pernah dididik oleh yang tua, Suhu saya pendiri Gie Say Hwee 
di Bio Sukabumi. Mohon ma'af jika ada kata-kata yg kelewat batas.

Wassalam.

Denny Tan.







 



____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, January 12, 2010 12:30:36 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

  
Dik Denny, 
   Anda benar, tapi tak ada seorangpun yang tak punya kelemahan, Menghormati 
Kuan Kong bukan kehendak saya, itu adalah masyarakat Tionghoa umumnya, saya 
setuju atau tidak, tidak akan mengubah pendapat masyarakat. Yang ditanyakan pak 
Andreas adalah mengapa Kuan Kong dihormati oleh para pengusaha. Yang saya tulis 
adalah pendapat para pengusaha yang saya dengar sejak saya masih muda. Selain 
itu saya meminta pendapat teman lain yang juga tahu untuk menambah, saya tak 
pernah meriset Kuan Kong.
  Mengenai Siq Jin Kui (Sie Djin Koei) saya tahu, tapi tak mendetail. Menilai 
seseorang melalui komik terlalu gegabah. Saya tahu Siq Jin Kuipun dianggap 
pahlawan, tapi mengapa pengaruhnya kalah oleh Kuan Kong dalam masyarakat 
Tionghoa, itu perlu diselidiki. Anda lebih menghargai Siq Jin Kui itu hak anda 
tentunya, saya tak menyalahkan. Hanya saya ingin meluruskan, bahwa Siq Jin Kui 
tak pernah menjadi raja. Ini kesalahan besar dalam kesimpulan anda. Siq Jin Kui 
adalah seorang jenderal , sedang kaisar waktu itu adalah kaisar dinasti Tang 
dimulai dari Li Yan , kemudian Li Shimin dll semua ber-sne Li (Lie).
   Kepercayaan seseorang tidak tergantung kepada usia, inipun benar, banyak 
orang tua yang jahat, dan banyak anak muda yang baik. Hanya saja dalam hal ini 
anda salah mengartikan cerita saya. Yang mengatakan begitu adalah seorang 
pedagang. Mengapa ia demikian? Pasti pernah ditipu anak muda. Saya tidak 
meneliti dia, saya juga tak kenal dia, tak ada waktu untuk meneliti pengalaman 
orang lain yang tak ada hubungannya dengan saya. Bisa saja ia menggeneralisasi, 
tapi ia pasti mengalami hal itu. Kita harus bisa memaklumi hal ini. 
   Contoh lain beberapa bulan yang lalu supir-supir taksi di Singapura banyak 
yang tidak mau menarik anak sekitar umur 13-16 tahunan, kalau mereka mau naik 
taksi  berdua atau lebih. Mengapa? Penodongan terjadi beberapa kali dilakukan 
oleh anak-anak baru gede demikian?  Itupun generalisasi, tapi mereka tak dapat 
disalahkan, demi keamanan, mereka lebih baik menghindar. Yang bagusnya, 
pemerintah tak menyalahkan supir taksi, tapi langsung bertindak, keamanan pulih 
dalam waktu singkat. 
   Saya hanya cerita pengalaman, bahwa budaya xinyong masih ada. 
   Terima kasih atas tanggapan anda, cuma saya tak dapat menangkap maksud anda, 
apa yang sebetulnya anda serang?  Pengalaman itu bersifat random, tapi yang 
random ini akan berbekas pada seseorang. Dalam cerita pengalaman jangan meminta 
data statistik, pernah berapa kali anda menemukan hal demikian dsb., di mana 
dan jam berapa?  Sayang dalam milis ini waktu lalu suka ada orang yang kalau 
kalau berdiskusi lalu minta data statistiknya. Sayang.
   Kiongchiu





From: Denny Tan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 11, 2010 10:15:37 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

  
dear mpek Liang U.

kelemahan k

Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

2010-01-11 Terurut Topik liang u
Dik Denny, 
   Anda benar, tapi tak ada seorangpun yang tak punya kelemahan, Menghormati 
Kuan Kong bukan kehendak saya, itu adalah masyarakat Tionghoa umumnya, saya 
setuju atau tidak, tidak akan mengubah pendapat masyarakat.. Yang ditanyakan 
pak Andreas adalah mengapa Kuan Kong dihormati oleh para pengusaha. Yang saya 
tulis adalah pendapat para pengusaha yang saya dengar sejak saya masih muda. 
Selain itu saya meminta pendapat teman lain yang juga tahu untuk menambah, saya 
tak pernah meriset Kuan Kong.
  Mengenai Siq Jin Kui (Sie Djin Koei) saya tahu, tapi tak mendetail. Menilai 
seseorang melalui komik terlalu gegabah. Saya tahu Siq Jin Kuipun dianggap 
pahlawan, tapi mengapa pengaruhnya kalah oleh Kuan Kong dalam masyarakat 
Tionghoa, itu perlu diselidiki. Anda lebih menghargai Siq Jin Kui itu hak anda 
tentunya, saya tak menyalahkan. Hanya saya ingin meluruskan, bahwa Siq Jin Kui 
tak pernah menjadi raja. Ini kesalahan besar dalam kesimpulan anda. Siq Jin Kui 
adalah seorang jenderal , sedang kaisar waktu itu adalah kaisar dinasti Tang 
dimulai dari Li Yan , kemudian Li Shimin dll semua ber-sne Li (Lie).
   Kepercayaan seseorang tidak tergantung kepada usia, inipun benar, banyak 
orang tua yang jahat, dan banyak anak muda yang baik. Hanya saja dalam hal ini 
anda salah mengartikan cerita saya. Yang mengatakan begitu adalah seorang 
pedagang. Mengapa ia demikian? Pasti pernah ditipu anak muda. Saya tidak 
meneliti dia, saya juga tak kenal dia, tak ada waktu untuk meneliti pengalaman 
orang lain yang tak ada hubungannya dengan saya. Bisa saja ia menggeneralisasi, 
tapi ia pasti mengalami hal itu. Kita harus bisa memaklumi hal ini. 
   Contoh lain beberapa bulan yang lalu supir-supir taksi di Singapura banyak 
yang tidak mau menarik anak sekitar umur 13-16 tahunan, kalau mereka mau naik 
taksi  berdua atau lebih. Mengapa? Penodongan terjadi beberapa kali dilakukan 
oleh anak-anak baru gede demikian?  Itupun generalisasi, tapi mereka tak dapat 
disalahkan, demi keamanan, mereka lebih baik menghindar. Yang bagusnya, 
pemerintah tak menyalahkan supir taksi, tapi langsung bertindak, keamanan pulih 
dalam waktu singkat. 
   Saya hanya cerita pengalaman, bahwa budaya xinyong masih ada. 
   Terima kasih atas tanggapan anda, cuma saya tak dapat menangkap maksud anda, 
apa yang sebetulnya anda serang?  Pengalaman itu bersifat random, tapi yang 
random ini akan berbekas pada seseorang. Dalam cerita pengalaman jangan meminta 
data statistik, pernah berapa kali anda menemukan hal demikian dsb., di mana 
dan jam berapa?  Sayang dalam milis ini waktu lalu suka ada orang yang kalau 
kalau berdiskusi lalu minta data statistiknya. Sayang.
   Kiongchiu





From: Denny Tan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 11, 2010 10:15:37 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua]  Koan Kong

  
dear mpek Liang U.
 
kelemahan koan kong adalah telalu lemah hati ketika kesempatan sudah ditangan 
dan suka mabuk. Walau gagah berani aku tidak suka meniru tokoh yg satu ini. Dan 
aku menyukai kisah Sie Djin Koei yang sekarang komiknya sudah beredar kembali 
di Gramedia. Dari seorang petani yg melarat dan yatim piatu kemudian sukses 
menjadi seorang raja.
 
Sedangkan untuk kepercayaan kepada seseorang tidak tergantung pada usia. Apa yg 
mpek Liang U alami di singapura adalah suatu hal yg biasa dan wajar. Tidak 
perlu menjadi tua dulu baru mendapat kepercayaan.
 
Mohon ma'af jika ada kata-kata yg keliru.
 
Wassalam..




 From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 11, 2010 6:28:19 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

  
Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya pernah 
mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan 
kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun 
supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi meskipun 
tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya. Ini yang disebut xinyong 
atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, kalau tidak 
namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi.  Sistim ini 
menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga kalau ada 
pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, 
sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat 
berhubungan, sistim xinyong 信用 ini masih
 berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di perusahaan, 
masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. Seorang pengamat 
barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah menemui seorang 
pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa tanda terima. Seorang 
pejabat perusahaan yang pribumi, p

Re: [budaya_tionghua] Koan Kong

2010-01-11 Terurut Topik liang u
Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya pernah 
mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan 
kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun 
supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi meskipun 
tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya.. Ini yang disebut xinyong 
atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, kalau tidak 
namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi.  Sistim ini 
menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga kalau ada 
pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, 
sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat 
berhubungan, sistim xinyong 信用 ini
 masih berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di 
perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. 
Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah 
menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa tanda 
terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu saya 
katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka saling 
kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan memangnya begitu 
koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di antara orang Tionghoa. 
Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, kepercayaan itu lebih cepat 
kita dapat.
Pernah saya menulis di milis ini pengalaman di Singapura. Saya, mantu, anak dan 
seorang cucu pergi ke pasar, di pasar ini banyak toko-toko, ada juga pasat 
sayurnya. Putri saya langsung ke pasar sayur, sedang mantu menggendong cucu dan 
saya masuk ke toko penjual lagu-lagu. Saya coba memilih beberapa lagu lalu 
diserahkan kepada pemilik. Ketika saya mau membayar, baru saya tahu dompet tak 
ada di kantong. Sayapun berkata, minta maaf tunggu dulu saya cari mantu saya, 
sebab ternyata ia sudah keluar dari toko dan saya tak tahu. Keluar dari toko 
tengok kiri tengok kanan tak ada, saya segera balik lagi, minta maaf lagi 
karena batal membeli, saya tak membawa dompet, mantu pergi entah ke mana. Si 
penjual memaksa saya, ia bilang bayarnya kapan-kapan saja. Kata saya rumah saya 
di sana agak jauh, jarang datang ke sini,  ia bilang tak apa kapan-kapan saja. 
Saya tetap tak mau, ketika itu mantu saya datang lagi. Saya pinjam uang dan 
dibayar. Di pemilik toko, cuma
 geleng-geleng kepala, ia bilang anda terlalu seji (sungkan), masa ia tak 
percaya. Saya bilang saya tak pernah datang ke sini, mengapa anda percaya? 
Percaya, katanya, karena anda orang tua, kalau anak muda saya tak percaya.
Haha, pengalaman baru, ternyata  anak muda sudah membuang budaya xinyong. 
Menga;pa demikian? Sayapun  tak tahu, sudah modern?
Oleh karena itulah Kuan Kong dianggap sebagai teladan .
 Maaf , cuma ini yang saya tahu. Tolong teman lain menambahkan. 
Mengenai Li Shimin sudah dijawab Sdr. Zhou.
Kiongchiu
Liang U

 




From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 11, 2010 6:41:25 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah 
dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena 
bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam 
dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba 
diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e pepet. 
Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan letupan. 
Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang membaca Thung 
tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka banyak orang 
membacanya menjadi Thoeng,  jelas salah.
Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian Ciangciu, 
terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. Jadi jika 
ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan.. Karena memang 
ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai dengan cara 
dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu sampai zaman 
OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada standard yaitu 
Thung.  Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya Bouwyong ditulis 
Buyung. 
Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis sama, 
yang bersne beda juga ditulis beda. 
Untuk Thung yang menulisnya sebagai  Thing agak  banyak yang menulisnya sebagai 
Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena tak ada 
ejaan standar itu. 
Kiongchiu

 




From: Steve Haryono 
To

Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/ �juga adalah sebuah marga)

2010-01-11 Terurut Topik liang u
Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah 
dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena 
bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam 
dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba 
diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e pepet.. 
Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan letupan. 
Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang membaca Thung 
tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka banyak orang 
membacanya menjadi Thoeng,  jelas salah.
Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian Ciangciu, 
terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. Jadi jika 
ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan. Karena memang 
ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai dengan cara 
dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu sampai zaman 
OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada standard yaitu 
Thung.  Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya Bouwyong ditulis 
Buyung. 
Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis sama, 
yang bersne beda juga ditulis beda. 
Untuk Thung yang menulisnya sebagai  Thing agak  banyak yang menulisnya sebagai 
Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena tak ada 
ejaan standar itu. 
Kiongchiu

 




From: Steve Haryono 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 11, 2010 3:06:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Saya pernah mendengar kalau Tang Xianhu ini nama di Indonesia nya adalah Ting 
Hian Houw (or Hauw ?).
Saya cuman dikasih tau oleh sepupu saya yang juga masih keturunan keluarga 
bulutangkis sekitar 40 tahun lalu. Jadi mungkin saya salah dengar.
Tapi kalau benar ? koq jadi malah jadi Ting ya ?

Salam,
Steve





From: "zho...@yahoo. com" 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 11, 2010 7:59:39 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah sebuah 
marga)

  
Tang Xianhu atau Tong Sinfu, atlit bulutangkis ex hoakiauw Indonesia

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "Erik"  
Date: Mon, 11 Jan 2010 06:47:52 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”juga adalah sebuah marga)
  
Setuju sekali dengan paparan bung King Hian dan bung Akian, tapi benar juga 
yang dikatakan bung Pozzmo, bahwa yang mendirikan dinasti Tang (å"æœ) bukan 
dari keluarga Thng (汤) yang lafal Mandarinnya sama dengan lafal Tang (å"), 
tetapi keluarga Li (æŽ), dengan tokoh legendaris yang sangat mashyur, yakni Li 
Shi Min (æŽä¸–æ°`).
Dan memang benar pula bahwa nama dinasti tidak otomatis (dan memang tidak 
pernah) diambi dari nama marga pendiri dinasti tersebut. Tapi, saya khawatir 
pernyataan bung Pozzmo itu bisa berakibat pada disinformasi seakan kata Tang 
(å") yang bukan berarti kuah (汤) itu hanya sekedar nama  sebuah dinasti dan 
tidak pernah dijadikan nama marga (sne).
Tang(å") juga adalah sebuah marga/sne, terlalu banyak tokoh historis yang 
berasal dari keluarga Tang (å") ini. Zaman sekarang saja kita kenal å"裕(Tong 
Dju) pengusaha papan atas dari Indonesia, juga å"家ç'‡ (Tang Jiaxun) kader dan 
tokoh Partai Komunis Tiongkok dengan jabatan terakhir ketua CNAIS (China 
National Association for International Studies). Lebih jauh lagi yang tercatat 
dalam sejarah Tiongkok ada Tang Shaoyi (å"ç»ä»ª) Perdana Menteri pertama 
Republik of China pimpinan Guomin Dang; Tang Shengzhi (å"ç"Ÿæ™º) seorang 
Jendral pada jajaran angkatan bersenjata ROC zaman Guomin Dang; Tang Yiwo 
(å"一禾) pelukis Chinese painting ternama; Tang Wenzhi (å"文治) ahli 
pendidikan dan Tang Lan (å"å…°)seorang wanita sastrawan  Tionghoa.
Demikian dari saya, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam,
Erik
 - - - - - - 
- - - - - ---
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian  wrote:
>
 Shang Tang (商汤) [Hokkian: Siang Thong], atau juga disebut Chengtang 
(æˆæ±¤) [Sengthong] adalah pendiri dinasti Shang (商). Sne kaisar dinasti 
Shang adalah Zi (å­) [cu].
 Khonghucu pun bersne Zi, karena dia adalah keturunan kaisar Shang. Waktu itu, 
sne (å§") 'masih' berbeda dengan (æ°), seperti diketahui bahwa Khonghucu ber-si 
Kong (å­") [Khong].
Sne Tang (汤) [Thng, ejaan lama: Thung] adalah keturunan kaisar Shang, yang 
menggunakan nama Tang (Shang Tang) sebagai sne.
 
kiongchiu,
 KH
 - - - - - - 
- - - - - - From: ardian_c 
ardia...@...
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Sent: Sun, January 10, 2010 

Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

2010-01-09 Terurut Topik liang u
Yao tetap Yao, dulu ditulis Jauw. 
Salam
Liang U





From: bukjam 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sat, January 9, 2010 11:36:30 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

  
Pak Liang U,

numpang tanya kalo she yao , hokkian panggil apa?

bukjam






2010/1/9 liang u 

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  >
>
>>
> 
>>  
> 
>Maaf, kesiangan, 
>  Marga Tang dalam Mandarin ada dua:  1. Tang dari dinasti Tang 唐 nada kedua, 
> dan Tang 汤yang berarti kuah,sup。 Dalam dialek Hokkian yang satu adalah Tong 
> atau T'ng (ada juga yang menulis Teng, tapi dibaca teng seperti dalam kata 
> tenggara) dan yang kedua adalah Th'ng dalam (dialek Hokkian Indonesia yang 
> berdasarkan bahasa Belanda, ditulis Thung). U di sana tidak berbunyi. Dalam 
> dialek Hakka keduanya dibaca Thong.
>
>Mekipun sdr. penanya tidak menulis huruf Tionghoanya, karena menyebut dinasti 
>Tang, maka pasti Tang yang pertama di atas. Sne ini adalah salah satu sne 
>tertua di Tiongkok, Kaisar purba Sun mengangkat cucunya kaisar Yao yang 
>bernama Zhu Dan menjadi  seorang
> Hou di Kabupaten Tang, muncullah sebutan Tang Hou (hou adalah gelar bangsawan 
> untuk jabatan macam gubernur sekarang, dalam buku terjemahan diterjemahkan 
> menjadi raja muda). Ketika dinasti Shang ini dikalahkan Zhou Wuwang yang 
> mendirikan dinasti Zhou, gelar  keturunan Zhu Dan ini dari Tang Hou diubah 
> menjadi Tang Gong. Kemudian mereka pindah ke Du dan mereka menggunakan sne 
> Tangdu. Kemudian diubah lagi menjadi sne Tang. 
>>Salah satu pusat perkembangan utama dari sne Tang ini adalah Jinyang, dekat 
>>Taiyuan, iubkota proinsi Shanxi sekarang.   
>Zaman Shang ini di Tiongkok sudah ada tulisan yang ditulis di batok punggung 
>kura-kura, tulisan terkuno di Tiongkok ini disebut Jiaguwen. 
>>  Sne Tang ini sampai sekarang merupakan salah satu sne yang jumlah 
>> penduduknya besar di Tiongkok.
>
>

From: "via_th...@yahoo. com" 
>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Fri, January 8, 2010 11:16:28 PM
>
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)
>
>
>>Wah, kalau aksaranya aku ga ngerti... 
>Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
>Teruuusss... !
>
>-Original Message-
>From: agoeng_...@yahoo. com
>>Date: Fri, 8 Jan 2010 05:45:15 
>To: 
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)
>
>Boleh tau aksaranya seperti apa? 
>-Original Message-
>From: via_th...@yahoo. com
>Date: Thu, 7 Jan 2010 19:21:15 
>To: 
>>Subject: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)
>
>Saya
> ingin tau ttg sejarah marga tang, marga saya thong dlm bahasa hakka (khek) 
> atau dalam pinyin tang...  Terimakasih. ..
>Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
>Teruuusss... !
>
> - - --
>
>.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
>.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
>
>.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
>
>.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
>
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> - - --
>
>.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
>.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
>
>.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
>
>.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
>
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> - - --
>
>>.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
>.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
>
>.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.
>
>.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
>
>Yahoo! Groups
> Links
>
>
>
>
>

 


  

Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

2010-01-09 Terurut Topik liang u
Maaf, kesiangan, 
  Marga Tang dalam Mandarin ada dua:  1. Tang dari dinasti Tang 唐 nada kedua, 
dan Tang 汤yang berarti kuah,sup。 Dalam dialek Hokkian yang satu adalah Tong 
atau T'ng (ada juga yang menulis Teng, tapi dibaca teng seperti dalam kata 
tenggara) dan yang kedua adalah Th'ng dalam (dialek Hokkian Indonesia yang 
berdasarkan bahasa Belanda, ditulis Thung). U di sana tidak berbunyi. Dalam 
dialek Hakka keduanya dibaca Thong.

Mekipun sdr. penanya tidak menulis huruf Tionghoanya, karena menyebut dinasti 
Tang, maka pasti Tang yang pertama di atas. Sne ini adalah salah satu sne 
tertua di Tiongkok, Kaisar purba Sun mengangkat cucunya kaisar Yao yang bernama 
Zhu Dan menjadi  seorang Hou di Kabupaten Tang, muncullah sebutan Tang Hou (hou 
adalah gelar bangsawan untuk jabatan macam gubernur sekarang, dalam buku 
terjemahan diterjemahkan menjadi raja muda). Ketika dinasti Shang ini 
dikalahkan Zhou Wuwang yang mendirikan dinasti Zhou, gelar  keturunan Zhu Dan 
ini dari Tang Hou diubah menjadi Tang Gong. Kemudian mereka pindah ke Du dan 
mereka menggunakan sne Tangdu. Kemudian diubah lagi menjadi sne Tang. 
Salah satu pusat perkembangan utama dari sne Tang ini adalah Jinyang, dekat 
Taiyuan, iubkota proinsi Shanxi sekarang.   
Zaman Shang ini di Tiongkok sudah ada tulisan yang ditulis di batok punggung 
kura-kura, tulisan terkuno di Tiongkok ini disebut Jiaguwen. 
  Sne Tang ini sampai sekarang merupakan salah satu sne yang jumlah penduduknya 
besar di Tiongkok.



From: "via_th...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 8, 2010 11:16:28 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

Wah, kalau aksaranya aku ga ngerti... 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Fri, 8 Jan 2010 05:45:15 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

Boleh tau aksaranya seperti apa? 
-Original Message-
From: via_th...@yahoo.com
Date: Thu, 7 Jan 2010 19:21:15 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)

Saya ingin tau ttg sejarah marga tang, marga saya thong dlm bahasa hakka (khek) 
atau dalam pinyin tang...  Terimakasih...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links







..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia

2010-01-08 Terurut Topik liang u
Sdr. Wiss, 
   Sdr. Keng Hian yang ahli dalam hal ini. 
   Mungkin ia sibuk, tapi kalau tak mendapat jawaban, bisa langsung menulis di 
milis ini dengan subjek untuk Sdr. Keng Hian. Jadi kalau ybs membuka milis dan 
tak sempat membaca semua, melihat ada email yang ditujukan kepadanya, pasti 
dibaca..
   Maaf saya tak kompeten menjawab, tak pernah mempelajarinya sih.
   Salam





From: Lim Wiss 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 8, 2010 9:36:31 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa?  Sdr. KaNia

  
Terima kasih atas penjelasan yg
mendetail dari ko Liang U dan website yang diberikan oleh Pinklotus3000.
 
Pertanyaan saya dengan adanya 2
system perhitungan dalam penanggalan tahun dalam budaya Tionghua sebenarnya
mana yang mendekati kebenarannya?
Walau dikatakan 2 system
perhitungan benar, tapi setahu saya sifat macan logam positif berbeda dengan
sifat macan kayu positif.
 
Mungkin ada para rekan bisa membantu.
 
Terima kasih,
Lim Wiss

> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
> >
> > Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat 
> > Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja  
> > 1.  Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia  adalah kayu Yang, Yi adalah 
> > kayu Yin,  Bing  adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah 
> > Yang, Ji adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, 
> > Ren adalah Air Yang, Gui adalah Air Yin.
> > Yang = positif
> > Yin = negatif;
> > 
> > 2.  Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau;  Yin: 
> > harimau;Â  Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda;Â  Wei = 
> > kambing;Â  Shen =Â  kera;Â  You;Â  Ayam;Â  Wu = anjing;Â  Hai = babi.
> > 
> > Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi 
> > satu siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa 
> > selalu merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya 
> > uang tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan 
> > hampir tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun.
> > 
> > Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam 
> > budaya Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. 
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > 
> > 
> >  _ _ __
> > From: pinklotus3000 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> > 
> > Â  
> > jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini :
> > 
> > http://id.wikipedia.org/wiki/Jiazi
> > 
> > belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini.
> > 
> > salam
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::"  
> > wrote:
> > >
> > > Males akh Pak nelusurnya.. .
> > > Kirimin lg aja deh Pak tabelnya.
> > > Makasih Pak...
> > > 
> > > 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not 
> > > sure about the universe.'
> > > - Albert Einstein 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >  _ _ __
> > > From: liang u 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07
> > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> > > 
> > >   
> > > Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 
> > > 黄é‡` (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) 
> > > yang berarti logam.
> > > Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. 
> > > Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, 
> > > logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun 
> > > kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 
> > > 庚寅ï¼ŧ geng menunjukkan logam  positif atau yang, 
> > > Pasak bumi åŦquot;°å�€Â ada 12 belas, yang sering 
> > > dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, 
> > > tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi tahun 
> > > ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam  
> > > potitif, tahun depan baru kelinci  logam  negatif. 
> > >     Kar

Re: [budaya_tionghua] Mencari Keluarga

2010-01-08 Terurut Topik liang u
Dik Denny, apakah itu buku keluarga?  Koq penulisnya bukan sne Tan.
Salam
Liang U





From: Denny Tan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 7, 2010 9:57:29 PM
Subject: [budaya_tionghua] Mencari Keluarga [1 Attachment]

  
[Attachment(s) from Denny Tan included below]


dear member milis
saya mendapat satu buku turunan (silsilah keluarga)
dimana di dalamnya ada terselip 4 lembar nasihat keluarga.
disini saya lampirkan lembar pertama.
jika ada yg memiliki nasihat sama dan bisa menunjukan lembar ke 2, 3 dan ke 4
artinya kita bersaudara.
 
Wassalam.
 

 

 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia

2010-01-07 Terurut Topik liang u
Sdr. David Kwa, 
Terima kasih, memang sulit menerjemahkan istilah, tambahan lagi saya tidak di 
Indonesia, jadi tak mendengar orang lain bicara.
Maaf, kepada semua rekan yang membaca, tolong istilah terjemahan untuk tiangan 
dan dizhi dari tiang langit dan pasak bumi dirubah menjadi batang langit dan 
cabang bumi. 
Kiongchiu
Liang U

 


From: David Kwa 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 7, 2010 4:25:48 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia

  
Terjemahan yang sering owe baca sih, Tiangan = Heavenly Stems = Batang Langit, 
sedang Dizhi = Earthly Branches = Cabang Bumi.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Kawaii_no_Shogetsu "  wrote:
>
> Kok Pasak Bumi? Obat Kuat donk, wkwkwkwk...
> 地支 tuch Earthly Branch, Cabang Bumi, kok jadi Pasak?
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
> >
> > Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat 
> > Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja  
> > 1.  Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia  adalah kayu Yang, Yi adalah 
> > kayu Yin,  Bing  adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah 
> > Yang, Ji adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, 
> > Ren adalah Air Yang, Gui adalah Air Yin.
> > Yang = positif
> > Yin = negatif;
> > 
> > 2.  Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau;  Yin: 
> > harimau;  Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda;  Wei = 
> > kambing;  Shen =  kera;  You;  Ayam;  Wu = anjing;  Hai = babi.
> > 
> > Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi 
> > satu siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa 
> > selalu merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya 
> > uang tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan 
> > hampir tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun.
> > 
> > Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam 
> > budaya Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. 
> > 
> > Kiongchiu
> > 
> > 
> > 
> >  _ _ __
> > From: pinklotus3000 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> > 
> >   
> > jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini :
> > 
> > http://id.wikipedia..org/wiki/Jiazi
> > 
> > belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini.
> > 
> > salam
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::"  
> > wrote:
> > >
> > > Males akh Pak nelusurnya.. .
> > > Kirimin lg aja deh Pak tabelnya.
> > > Makasih Pak...
> > > 
> > > 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not 
> > > sure about the universe.'
> > > - Albert Einstein 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >  _ _ __
> > > From: liang u 
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07
> > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> > > 
> > >   
> > > Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 
> > > 黄é‡` (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) 
> > > yang berarti logam.
> > > Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. 
> > > Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, 
> > > logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun 
> > > kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 
> > > 庚寅ï¼ŧ geng menunjukkan logam  positif atau 
> > > yang, Pasak bumi åŦquot;°å�€Â ada 12 belas, yang 
> > > sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan 
> > > yin, tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi 
> > > tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun 
> > > macan logam  potitif, tahun depan baru kelinci  logam 
> > >  negatif. 
> > >     Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua 
> > > arti mas dan logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa 
> > > disalahkan. 
> > > Dalam 10 tahun aka

Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)

2010-01-07 Terurut Topik liang u
Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi Tiongkok 
baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di sana. 
Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi 
asli.  Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar.. Pertnyaannya:
"Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang 
digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal?"
Sang dosen menjawab:  "Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, 
hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke 
Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing 
menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. 
Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina 
yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?'  Si penanya mulai agak panik, "Ya, pa, 
tapi faktanya begitu“ 。"Begini, " sang dosen dengan sabar melanjutkan" Kalau 
ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis 
bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, 
pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan 
penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak 
jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. 
Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak
 akan menjual lagi. Setuju?"  Mahasiswa dengan segan mengangguk juga.  
"Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir maunya emosi saja,' katanya kepada 
saya.
Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini masih 
belum dipahami oleh sebagian dari kita. Atau memang kita senang jalan di tempat?
Persetujuan perdagangan bebas ditandatangani sudah lama, mengapa kita tidak 
menyiapkan diri? 
Kalau kita ke Guangzhou sudah ada puluhan ribu orang Afrika Hitam tinggal di 
sana. Di Yiwu, kota yang menjadi pasar consumer product terbesar di Tiongkok 
banyak saudagar orang Arab dari Irak. Lalu mengapa orang Indonesia tak bisa? 
Mungkin ada yang menjawab, ada yang bisa tapi Cina lagi. Inilah akibat 
kebijakan pemerintah yang cupat. Berbeda politik , mengapa bahasanya yang harus 
diboikot. Kalau anti komunis mengapa harus anti huruf Tionghoa?  Bahasa itu tak 
ada salahnya, dipakai menyebar paham komunis bisa, dipakai menyebar politik 
anti komunis bisa. Tapi kita "lugu" , bahasanya dilarang. Akibatnya orang Arab 
bisa bisnis di sana, orang Afrika bisa bisnis di sana, orang Indonesia 
kebingungan. 
Sudahlah, yang sudah lalu tak perlu dibicarakan, percuma sudah lewat. Kita 
lihat sekarang saja. Apakah sikap kita sudah berubah? Yah, tapi belum 
menyeluruh, kalau sudah berubah total, hari ini tak akan ada yang ribut masalah 
ini.
Sdr.Siswanto, saya tak menyerang anda, tapi mengeluhkan mengapa kita tidak mau 
bergerak maju?
Salam
Liang U




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 7, 2010 1:19:57 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan 
Anthony)

  
Nampaknya diskusi ttg  AFTA sudah mereda ya? Saya mohon maaf kalo posting saya 
ini munculnya terlambat. Belakangan ini memang agak sibuk, tapi karena sudah 
janji pada bung Jakcson untuk memberi pendapat (sekaligus klarifikasi ungkapan 
Absurd yang diprotres bung Anthony) saya sempatkan bikin oret-oretan sedikit di 
sini.
Bung Anthony, yang mampu membungkam orang berbicara di sini adalah para 
moderator, bukan saya. Apa lagi hanya dengan  ungkapan "Absurd" langsung orang 
bisa dibungkam, wah anda terlalu merendahkan bung Jackson kalau gitu!! Tidak 
ada sama sekali maksud membungkam dari saya, apa lagi merendahkan bung 
Jackson!! Lalu, mengapa saya katakan pendapat bung Jackson absurd? Karena bagi 
saya, (mohon maaf ya, Jackson) pendapat beliau itu terkesan sangat 
menyederhanakan permasalahan, seakan penyebab dampak negatif AFTA adalah 
gara-gara hadirnya pedagang eceran dari China. Padahal dampak negatif (kalau 
memang ada) itu tetap akan ada, bahkan seandainya pedagang eceran dari China 
itu diusir semua. Produk Made In China tetap akan membanjiri pasaran Indonesia 
lewat importir lokal, dengan potensi melemahkan dan akhirnya membangkrutkan 
industri lokal yang berdampak pada meningkatnya pengangguran. Dan itulah 
permasalahannya yang harus kita hadapi!! Dan untuk itu, pada
 posting lalu saya minta pencerahan rekan miliser yang ahli ekonomi makro.
Saya tidak menafikan pandangan ngkoh ABS bahwa kebijakan AFTA adalah satu paket 
yang membebaskan keluar masuknya produk dan juga para pekerja profesional antar 
negara penanda-tangan AFTA. Tapi, menurut saya (secara bodoh dan subyektif) 
yang paling krusial di depan mata kita adalah membanjirnya produk China 
berharga murah yang sudah mengamcam sektor riil kita.  Para ahli 
ekonomi (seperti Aviliani, Faisal Basri dll) pernah 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja

2010-01-07 Terurut Topik liang u
Sdr. Siswanto, 
   Saya tak kenal baik Benny Setiono ataupun sdr.  Suma, jadi saya netral saja. 
Saya kenal pak Suma di milis ini saja.
   Yang saya sesalkan, adalah alasan anda. Kalau menurut saya seorang yang 
pernah menulis buku sejarahpun boleh saja bukunya bagus, tapi tidak ada 
kepastian bahwa pendiriannya diterima oleh kalayak ramai, atau oleh orang lain. 
Jadi boleh saja orang mengkritik. Dalam sistem diskusi bebas ini, maupun dalam 
masyarakat yang demokratis itu kita diperbolehkan mengkritik orang. Andapun 
boleh juga mengkritik sdr. Suma, sdr. Suma boleh saja mengkritik Benny Setiono 
dan seterusnya. Pembacalah yang menilai mana yang benar. Tapi kalimat seperti 
di dibawah:
   Anda menuduh DR.. Benny fobia ?
   He he he gue jadi bertanya-tanya neh, emang siapa anda ?
Menurut saya ini bukan kritikan, tapi makian. Harusnya anda mengasumsikan 
pembaca tidak tahu, lalu apa jasa Benny Setiono dipaparkan, Anda juga kenal 
sdr. Suma? Kalau yah, paparkan siapa dia, lalu sebutkan bagian mana yang anda 
tidak setuju?  Kalau tidak, ya jangan dikaitkan dengan kenal mengenal, memang 
kalau kenal tak boleh beda pendapat?
    Sekarang kita balik kepada masalahnya. Ini pendapat saya pribadi:
 Jika seseorang  sudah berkeluarga, tidak berarti kalau ia cinta 
keluarganya harus benci kepada orang tuanya? Alasannya apa? Kalau orang tua 
kita mendapat kemajuan dalam sesuatu hal, misalnya bisnisnya, kita tidak boleh 
bergembira? Demikian juga kalau saya warga negera Indonesia, cinta Indonesia, 
apakah harus benci tanah leluhur, tempat leluhur kita hidup, tempat sdr. kita 
hidup. Meskipun anda sudah tak tahu, kalau diadakan tes DNA, pasti banyak orang 
masih seturunan dengan anda. 
    Tambahan lagi, gembira melihat sesuatu di negara asing tidak berarti pro 
pada negara itu?  Lalu bagaimana peminat Manchester United yang sampai 
loncat-loncat karena gembira melihat Manchester United menang? Apakah ia pro 
Inggeris, sudah tak cinta Indonesia, sudah benci PSSI? 
    Alasan yang tak masuk alasan inilah yang sering membuat ribut di milis 
ini.  Semoga tak keterusan. 
    Salam

 




From: John Siswanto 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, January 7, 2010 12:20:37 PM
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja

  


Pak Erik yth,
yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin juga 
saya salah...
Dengan ini saya mohon maaf...
Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu bung 
Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ?

Anyway, many many sorry
John Siswanto
 

--- Pada Rab, 6/1/10, Erik  menulis:


>Dari: Erik 
>Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
>Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM
>
>
>  
>Pak John yth:
>Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja.  
>Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. 
>Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", 
>proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari 
>waktu ke waktu kok!  Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau 
>lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya 
>dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa 
>sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas 
>dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di 
>Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial 
>yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota 
>INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma).
>Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda 
>lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak 
>kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!!
>
>Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu 
>masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika 
>(sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu 
>tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami 
>yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! 
>Salam,
>Erik
> - - - - - - 
>- - - - - -
>
>--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John"  wrote:
>>
>> 
>> Bung Sumamihardja yth selamat pagi,
>> 
>> Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono...
>> Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia 
>> yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih)
>> 
>> Anda menuduh DR. Benny fobia ?
>> 
>> He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ?
>> 
>> John Siswanto
>> 
>> 
>> 
>> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "sumamiha

Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia

2010-01-06 Terurut Topik liang u
Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat 
Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja  
1.  Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia  adalah kayu Yang, Yi adalah kayu 
Yin,  Bing  adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah Yang, Ji 
adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, Ren adalah Air 
Yang, Gui adalah Air Yin.
Yang = positif
Yin = negatif;

2.  Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau;  Yin: harimau;  
Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda;  Wei = kambing;  Shen =  kera;  
You;  Ayam;  Wu = anjing;  Hai = babi.

Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi satu 
siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa selalu 
merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya uang 
tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan hampir 
tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun.

Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam budaya 
Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. 

Kiongchiu




From: pinklotus3000 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa?

  
jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini :

http://id.wikipedia.org/wiki/Jiazi

belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini.

salam

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::"  
wrote:
>
> Males akh Pak nelusurnya.. .
> Kirimin lg aja deh Pak tabelnya.
> Makasih Pak...
> 
> 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
> about the universe.'
> - Albert Einstein 
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: liang u 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> 
>   
> Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄é‡` 
> (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) yang berarti logam.
> Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit 
> ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. 
> Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif 
> (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam 
>  positif atau yang, Pasak bumi 地� ada 12 belas, yang 
> sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, 
> tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi tahun ini ( 
> tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam  potitif, tahun 
> depan baru kelinci  logam  negatif. 
>     Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan 
> logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. 
> Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, 
> dalam 60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. 
> Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang 
> berbeda. 60 tahun dinamakan satu jiazi. 
>    Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur
>     Semoga membantu.
>       Liang U
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: Lim Wiss 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
> 
>   
> Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan 
> unsur emas.
> Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada. Jika unsur logam bukan 
> unsur emas lalu apa? Logam saja?
> Ada para rekan yang bisa menjelaskan?
>  
> Rgds,
> Lim Wiss
>  
> 
>  _ _ __
> 
> From:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ 
> yahoogroups. com] On Behalf Of Jen Ku Luk
> Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM
> To: budaya Tionghua
> Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010
>  
>   
> Tahun 2010..
> Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu 
> Tahun Macan Kayu.
> Yang bener yang mana ya?
> Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih.
> 
> Salam hangat,
> Jen 
>  
> 
>  _ _ __
> 
> Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
> 
> 
> 
> 
> New Email addresses available on Yahoo!
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and 
> @rocketmail. 
> Hurry before someone else does!
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
>





  

Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

2010-01-05 Terurut Topik liang u
Nanti saja coba cari file saya, kalau tak disimpan, berarti harus mengetik 
lagi,  minta waktu yah.
Kiongchiu 





From: ::KaNia:: 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 6, 2010 11:56:16 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

  
Males akh Pak nelusurnya.. .
Kirimin lg aja deh Pak tabelnya.
Makasih Pak...

'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
about the universe.'
- Albert Einstein 




____
From: liang u 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

  
Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄金 (huangjin) 
yang berarti mas, bisa 金属 ( jinshu) yang berarti logam.
Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit ini 
sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. 
Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif (yin) 
. Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam  positif atau 
yang, Pasak bumi 地址 ada 12 belas, yang sering dinyatakan dalam snio yang 
terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio 
adalah macan.. Jadi tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun 
macan logam  potitif, tahun depan baru kelinci  logam  negatif.. 
    Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan 
logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. 
Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, dalam 
60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. 
Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang berbeda. 
60 tahun dinamakan satu jiazi. 
   Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur
    Semoga membantu.
  Liang U





From: Lim Wiss 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

  
Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan unsur 
emas.
Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada.. Jika unsur logam bukan 
unsur emas lalu apa? Logam saja?
Ada para rekan yang bisa menjelaskan?
 
Rgds,
Lim Wiss
 



From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Jen Ku Luk
Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM
To: budaya Tionghua
Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010
 
  
Tahun 2010..
Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu 
Tahun Macan Kayu.
Yang bener yang mana ya?
Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih.

Salam hangat,
Jen 
 



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!


Get your preferred Email name! 
Now you can @ymail.com and @rocketmail. com. 



  

[budaya_tionghua] Tiongkok tahun 2020.

2010-01-05 Terurut Topik liang u
Kalau kita merayakan kedatangan tahun 2010, Tiongkok sudah merayakan tahun 2020.
Mengapa?
Strategi pembangunan ekonomi yang disusun tahun 2000 menentukan target GDP 
antara 2011-2020 akan mencapai  4.5 triliun dollar.
Perkiraan yang telah dicapai tahun  2009 adalah, 5.17 trilion, dan tahun tahun 
2010 akan mencapai 6.07.  Sedang perkiraan GDP Jepang tahun 2009 antara 
4.76-5.05 dan tahun 2010 5.06-5.1 triliun US dollar. 
Belum ada data resmi, tapi kalau perkiraan tahun 2009 benar tahun kemarin 
Tiongkok sudah melampaui Jepang, kalau salah, minimal tahun 2010 ini akan 
melampaui Jepang, menjadi negara kedua dengan GDP  terbesar setelah Amerika. 
Yang sudah pasti adalah Tiongkok sudah melampaui rencana tahun 2020. 
Karena penduduk Tiongkok 10 kali lebih besar dari Jepang, berarti  pendapatan 
per kapita masih di sepersepuluh Jepang. 

 
Reply to sender | Reply to group Messages in this topic (23) 
Recent Activity:* New Members 9 
Visit Your Group Start a New Topic 
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.


MARKETPLACE
Going Green: Your Yahoo! Groups resource for green living
 
Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
. 




  

Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

2010-01-05 Terurut Topik liang u
Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄金 (huangjin) 
yang berarti mas, bisa 金属 ( jinshu) yang berarti logam.
Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit ini 
sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. 
Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif (yin) 
. Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam  positif atau 
yang, Pasak bumi 地址 ada 12 belas, yang sering dinyatakan dalam snio yang 
terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio 
adalah macan. Jadi tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun 
macan logam  potitif, tahun depan baru kelinci  logam  negatif. 
    Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan 
logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. 
Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, dalam 
60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. 
Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang berbeda. 
60 tahun dinamakan satu jiazi. 
   Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur
    Semoga membantu.
  Liang U





From: Lim Wiss 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?

  
Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan unsur 
emas.
Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada. Jika unsur logam bukan 
unsur emas lalu apa? Logam saja?
Ada para rekan yang bisa menjelaskan?
 
Rgds,
Lim Wiss
 



From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of Jen Ku Luk
Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM
To: budaya Tionghua
Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010
 
  
Tahun 2010.
Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu 
Tahun Macan Kayu.
Yang bener yang mana ya?
Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih.

Salam hangat,
Jen 
 



Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!



  

Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

2010-01-04 Terurut Topik liang u
 Justru karena proteksi kita dari dulu sering jalan di tempat. Membuka 
persaingan akan menggugah untuk bekerja lebih efektif, lebih efisien, lebih 
concern akan mutu dan produktivitas. Kemungkinan kalau memang ada, tapi justru 
kita harus memperbaiki diri.
Tim bulutangkis misalnya, kalau ingin maju lagi harus bertanding dengan tim 
yang maju dan kuat, baru ada rasa bersaing dan akan ada usaha untuk memperbaiki 
diri, kemungkinan kalah ada, tapi jangan kalah sepanjang masa.
 Kalau ingin menang terus, kita undang tim negara yang lemah, kan kita 
juara terus. Apa itu tujuan kita?
 Dalam produksi Tiongkok yang sebelum reformasi tak mengerti apa-apa, 
mengapa melejit? Kita yang waktu mereka belum apa-apa sudah cukup tangguh, koq 
mundur maju jalan di tempat. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah maupun 
oleh para pengusaha. Dulu kan ada istilah "pengusaha" cengeng, yaitu yang ingin 
diproteksi terus. Hasilnya sekarang.
Ketika reformasi produk Tiongkok ditertawakan orang. Modal luar masuk 
dengan teknologinya segala. Mereka bersaing, sekarang banyak produk yang bisa 
mengalahkan produk barat, negara maju yang pontang-panting buat proteksionisme 
gaya baru. Mengapa kita tak mampu? Kurang dana? Kurang semangat? Kurang mau 
berpikir? 
   Perlu renungan bersama, mencari alasan selalu bisa, tapi apakah kita tidak 
mau maju?
   Kiongchiu
    Liang U





From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, January 4, 2010 4:35:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

  
Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari China!
AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang 
menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini adalah 
bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita, akankah ada 
industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar gara-garanya. Sudah siapkah 
industri kita untuk bersaing dengan negara industri maju (dan sedang maju 
seperti China) di pasaran dunia? Kalau sudah bagaimana, kalau belon harus 
bagaimana pula?
MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan pencerahan 
pada kita semua di sini.

Salam,

Erik 
 - - - - - - 
- - - - - ---
In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@  wrote:
Wah topik bagus. 
Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir melihat 
(takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang berdagang di 
mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta. 
Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia (tionghoa 
atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china daratan pasti 
bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di china daratan 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss... ! 
 - - - - - - 
- - - - - - -> 
-Original Message- 
> From: "east_road" east_r...@.. . 
> Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? 
> 
> Dear all, saya membuka forum diskusi baru. 
> AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan 
> ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah 
> suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah 
> dibuka pada tahun ini. 
> Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk menghadapi 
> era tatangan dari AFTA ?
>

 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA

2010-01-01 Terurut Topik liang u
Usulan yang bagus dan berguna. Semoga mendapat perhatian semua lapisan. 
Golongan Tionghoa mampu jadi pelopor?

 




From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 1, 2010 12:05:05 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN 
ORANG CINA

  
Kuil peringatan buat Gus Dur? Mengapa tidak? Kita bisa menndorong organisasi 
Tionghoa semacam INTI utk membangunnya! 
Nantinya, orang Tionghoa boleh menghormati dng dupa, umat Islam ya dng caranya 
sendiri, umat kristen mao pakai tanda salib silahkan. Jika ini bisa terjadi, 
saya kira Gus Dur akan sangat gembira! Ini sekaligus memberi pelajaran ke 
masyarakat: yg disembah di klenteng bukan setan, tapi tokoh2 berjasa.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: budi anto  
Date: Thu, 31 Dec 2009 08:36:07 -0800 (PST)
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN 
ORANG CINA
  
kalo jaman dulu orang yang berjasa akan di hormati n d sembahyangi ma orang 
tionghua, apakah gus dur akan mendapatkan satu "tempat" di kelenteng di 
indonesia? 
seperti yang owe pernah liat di beberapa kelenteng yang ada nama indo nya, kek 
di palmerah . istilahnya itu di panggil datuk ato apa owe lupa, mohon bimbingan 
dari senior2 di sini





From: Ivan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, December 31, 2009 6:26:00 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG 
CINA

  
Salam,

Karena itu pada saat perayaan tahun baru ini saya menyarankan beberapa teman 
sesama Tionghua agar mengurangi kemeriahan dan kebahagiaan pesta atau perayaan 
tahun baru. Karena hanya itu yang dapat kita lakukan demi mengenang Beliau. 
Semoga jasa2 Beliau selalu dikenang oleh orang Tionghua Indonesia.

Salam hormat,

IT.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, agoeng_...@. . .. wrote:
>
> Maaf, tidak ngajak debat, diskusi dsbnya hanya ingin disaat org yg 
> memperjuangkan eksistensi org tionghoa dan kebudayaannya bisa seperti saat 
> ini meninggal apa tidak sebaiknya jika kita menghormati hasil perjuangannya 
> yaitu TIONGHOA indonesia. Tq. 
> -Original Message-
> From: jackson_yahya@ ...
> Date: Thu, 31 Dec 2009 03:26:10 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG 
> CINA
> 
> Selamat jalan Gus Dur
> Surga telah menanti mu
> Saya orang CINA indonesia berterima kasih atas kebaikan mu melawan arus 
> sehingga kebudayaan CINA bisa dilakukan lagi setelah 32th terkubur.
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... !
> 
> -Original Message-
> From: "east_road" 
> Date: Thu, 31 Dec 2009 03:15:33 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA
> 
> oleh: Abdurrahman Wahid
> 
> Jadi orang Cina di negeri ini, di masa ini pula, memang serba salah. Walaupun 
> sudah ganti nama, masih juga ditanyakan 'nama asli'nya kalau mendaftarkan 
> anak ke sekolah atau jika membuat paspor. Mungkin, karena memang nama yang 
> digunakan terasa tidak pas bagi orang lain, seperti nama "Nagaria". Biasanya 
> naga menggambarkan kemarahan dan keganasan. Apakah si naga yang riang gembira 
> ini tertawa-tawa? "Hartadinata" , terasa lucu, karena tidak klop antara 
> kekayaan dan keanggunan jabatan, antara harta dan nata.
> 
> Ternyata bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak sreg di 
> telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk membedakan orang 
> Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis, melainkan dalam 
> bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri. Mengapa?
> 
> Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga dikhawatirkan akan 
> meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka! terkenal dalam hal 
> kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain 
> yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang lain 
> dalam waktu singkat.Secara terasa, "kesepakatan" meluas itu akhirnya 
> mengambil bentuk pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? 
> Boleh masuk AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, 
> tidak akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan, 
> namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit 
> umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan kunci. 
> Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi eselon satu. 
> Apalagi jadi menteri.
> 
> Sialnya lagi, jalan buntu itu ternyata tidak membawakan alternatif yang 
> memuaskan. Jalan terbuka satu-satunya adalah mencari uang. Dan itu sesuai 
> pula dengan kecenderungan sosiologis mereka sejak masa lampau, karena dimasa 
> kolonial pun mereka hanya boleh cari uang!.. Usaha berhasil, uang masuk 
> berlimpah-limpah, kekayaan makin bertambah. Celakanya, justru

Re: Bls: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah (Sorry) "Fan-na".

2009-12-30 Terurut Topik liang u
Maaf Pak Khow,  fan 番 dari fankui bukan fan yang berarti terbalik 翻 tapi fan 
yang berarti asing, karena ini dialek Tiongkok, orang sana menyebut fan bagi 
orang non-Tionghoa yang di sana. Dialek ini dibawa ke Indonesia, dalam dialek 
Hokkian adalah Huan'a, dalam dialek Tiongciu adalah Huanlang, dalam dialek 
Hakka adalah Fannyin. Mengenai asal arti kata ini, pernah dijelaskan banyak 
dalam milis ini bahkan Sdr. Rinto Jiang yang di Taiwan menjelaskan dengan 
detail.  
Kata fan ini, oleh orang Tiongkok utara yang berbahasa Mandarin semaksud dengan 
yang, jadi yangren. Orang Jepang dongyangren, orang barat xiyangren, orang Asia 
Tenggara harusnya nanyangren,  hanya karena di Indonesia hampir tidak ada orang 
Tiongkok Utara, yang lebih lazim adalah istilah tadi huan'a , huannang atau 
fannyin.  A adalah akhiran untuk kata benda, nang atau nyin adalah orang. Jadi 
artinya orang non-Tionghoa. 
Kui yang berarti setan, memang di sini kasar, tapi sebetulnya tidak sekasar 
setan dalam bahasa Indonesia.. Dalam bahasa Mandarin xiaogui atau si setan 
kecil adalah sebutan yang mengandung arti kesayangan bagi anak kecil. 
Salam




From: Khow Kim Hak 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 30, 2009 3:16:02 PM
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah 
(Sorry) "Fan-na".

  
untuk om opheong.
fan kui bukan setan nasi, pak, Fan artinya terbalik, istilah kui ( setan ) 
ditambahkan kemudian oleh totok2 yang suka ngomong kasar sebagai bahasa 
pergaulan, tadinya fan lang ( huan nang) ,
soja, maaf kalau salah menginterpalsikan.

Hak




Dari: Ophoeng 
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Sel, 29 Desember, 2009 23:38:28
Judul: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah (Sorry) 
"Fan-na".

  
TTM BT semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Mungkin sudah agak lama anda tahu ttg 56 suku Tionghua yang diakui pemerintah 
RRT, tapi saya baru terima foto dari teman saya via e-mail, isinya ttg 56 suku 
bangsa Tionghua yang secara resmi diakui pemerintah RRT tsb.

Katanya foto-foto itu dibuat oleh 14 fotografer profesional, selama satu tahun 
dan perjalanan sejauh 10.000 mil lebih (berapa kilometer?) untuk menghasilkan 
foto-foto ini.

Sila lihat link-nya di blog saya:
http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/447#
http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/448/ 
http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/449

Sayang sekali, teman saya cuma dapat 53 foto saja, jadi masih ada kekurangan 3 
foto. Barangkali di antara anda ada yang punya versi lengkap 56 foto, tolong 
bagi kepada saya sisa yang 3 itu, yakni: 
(1) Kazakh, (2) Mulao, dan (3) Bonan.

Saya bandingkan dengan yang dicantumkan di link wikipedia ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_ethnic_groups_in_China

Ada perbedaan antara penamaan di seri foto tsb dengan yang di wikipedia, yakni: 
Gao-shan (wiki) dengan 'Taiwan Minorities', beda istilah di wiki: Taiwanese 
Aborigines. Sila cek lin ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Taiwanese_Aborigines

Karena saya klik yang 'Gao-shan' pada wikipedia, saya lantas menemukan ada 
gambar ttg foto kuno yang dibuat pada 1895, sila lihat link-nya ini:
http://en.wikipedia .org/wiki/ File:Taiwanese_ aborigines% 281895%29. jpg

Di bawah foto tsb ada teks: Chinese woodcut from 1895 depicting a Taiwanese 
aborigine tribe leader (番王 ) and tribe woman (番婆 ).

Yang menarik adalah kutipan berikut:
"In some cases, members of plains tribes adopted the Han surname Pan 
(潘) as a modification of their designated status as Fan (番: 
"barbarian") ."

Perhatikan huruf FAN {番)[f& #257;n]= 'barbarian', yang homonyms (serupa 
bunyi) dengan 饭(飯 )[fàn] = nasi. Selama ini kita kenal istilah 
yang (sorry) berbunyi 'Fan-na' atau 'Fan-kui', 'Fan-bo' (番婆 
?)(jangan keliru ama merek kosmetik ya!), yang kita tahunya 'fan' di situ 
sebagai 'nasi' - fan-kui = setan nasi, ndak mau kerja, bisanya makan doang(?)

Apakah mungkin yang dimaksud 'fan'nya bukan 'nasi', tapi 'barbarian' - suatu 
istilah yang pada jaman itu merujuk ke suku bangsa asli (aborigine?) , bukan 
dalam arti barbar = liar. Mungkin saja, jaman itu, pendatang yang merasa lebih 
'berbudaya' - pakai baju lengkap, menganggap suku bangsa asli sebagai 
'barbarian' (liar) sebab bisa jadi mereka belum punya adat berpakaian lengkap.

Jadi, kalau memang benar 'fan'nya adalah {番) ini, mestinya tidak 
bermaksud melecehkan para suku bangsa asli - dengan istilah 'fan-kui' (setan 
nasi?), tapi justru merupakan 'pengakuan' bahwa mereka adalah penduduk asli 
tanah daratan yang mereka (kaum pendatang) singgahi dulu?

Barangkali para lao-xiung ada yang bisa lebih memperjelas?

Terima kasih.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan



Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br> Cepat sebelum diambil orang lain! 



  

[budaya_tionghua] budaya_tionghua] Turut Berduka cita Atas meninggalnya Bapak Kyai Haji Abdurrahman Wahid

2009-12-30 Terurut Topik liang u
Gus Dur, 
   Tokoh demokrat sejati Indonesia, beliaulah yang benar-benar menginginkan 
Bhinneka Tunggal Ika,  kerukunan antar agama, dan kerukunan antar etnis. 
   Tanpa beliau dan para pengikutnya, Bhinneka Tunggal Ika hanya semboyan 
kosong, tanpa beliau kerukunan agama diganti menjadi saling cakar antar agama, 
tanpa beliau orang Tionghoa Indonesia adalah warga negara kelas kambing, 
kecuali.duitnya. 
   Selamat jalan Gus Dur, kami akan mengenangmu selamanya. Namamu akan tercatat 
dalam sejarah Indonesia dengan tinta mas.
   Semoga yang ditnggalkan dan semua pengikutnya tetap tegar menjalankan garis 
Gus Dur, dan mengubah kepedihan menjadi kekuatan.
   Semoga pencinta budaya Tionghoa makin bersatu, melawan adu domba dari pihak 
luar. 
   Gus Dur istirahatlah dengan tenang, kami menundukkan kepala untukmu.







  

Re: [budaya_tionghua] Pak Tantono, RALAT

2009-12-28 Terurut Topik liang u
Ralat sedikit:  Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri 
tak kelihatan.





From: liang u 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 28, 2009 12:03:38 PM
Subject: [budaya_tionghua] Pak Tantono, Pernikahan anak saya

  
Pak Tantono, 
    Ini justru yang saya harapkan dari semua pihak di bumi kita, terutama dari 
golongan Tionghoa Indonesia. Saya percaya hanya dengan kerukunan agama, dengan 
kerukunan antar etnis, dan kerukunan antar budaya,  negara bisa maju dan 
makmur. Kita harus mencoba belajar saling mengerti cara berfikirnya orang lain, 
bukan saling mencerca. Saling mencerca hanya akan menyebabkan orang saling 
mendendam, makin lama bisa makin panas lalu berkelahi, setelah berkelahi nanti 
berperang. 
  Kita harus mengakui hak orang lain untuk bebas mempercayai agama atau 
kepercayaan yang dianutnya, juga bebas melakukan upacara maupun kehidupan 
sesuai dengan budaya masing-masing. Kita harus berani melakukan kritik diri, 
bila di pihak kita ada yang menyimpang. Kalau hanya berdasarkan:  "Kuman di 
seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri kelihatan" , hal kecil 
bisa menjadi besar. 
  Kalau kita mengutuk perusakan gereja oleh golongan tertentu, dan tidak berani 
membalas, lalu membalas dengan mengirim preman ke kelenteng orang. Ini yang 
namanya salah kaprah.  APA YANG TAK SUKA ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA KITA, 
JANGANLAH KITA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN. 
  Saya orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa, Pak Tantono yang saya 
harapkan menjadi pelopor karena anda punya posisi yang memungkinkan. 
  Saya kiongchiu pada anda. 
  Sekali lagi salut, alangkah indahnya kalau semua orang yang beradab bisa 
melakukannya. 
  Liang U






--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo  wrote:
>
> Rekans,
> Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan
> saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa
> (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap
> dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua )
> sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum
> memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa
> lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil
> dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke
> rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian
> Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan
> kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada
> keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah
> karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi
> penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x
> kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua
> sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman
> atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang
> tua. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya.
> Sojah, Tan Lookay
>






  

[budaya_tionghua] Pak Tantono, Pernikahan anak saya

2009-12-27 Terurut Topik liang u
Pak Tantono, 
    Ini justru yang saya harapkan dari semua pihak di bumi kita, terutama dari 
golongan Tionghoa Indonesia. Saya percaya hanya dengan kerukunan agama, dengan 
kerukunan antar etnis, dan kerukunan antar budaya,  negara bisa maju dan 
makmur. Kita harus mencoba belajar saling mengerti cara berfikirnya orang lain, 
bukan saling mencerca. Saling mencerca hanya akan menyebabkan orang saling 
mendendam, makin lama bisa makin panas lalu berkelahi, setelah berkelahi nanti 
berperang. 
  Kita harus mengakui hak orang lain untuk bebas mempercayai agama atau 
kepercayaan yang dianutnya, juga bebas melakukan upacara maupun kehidupan 
sesuai dengan budaya masing-masing. Kita harus berani melakukan kritik diri, 
bila di pihak kita ada yang menyimpang. Kalau hanya berdasarkan:  "Kuman di 
seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri kelihatan" , hal kecil 
bisa menjadi besar. 
  Kalau kita mengutuk perusakan gereja oleh golongan tertentu, dan tidak berani 
membalas, lalu membalas dengan mengirim preman ke kelenteng orang. Ini yang 
namanya salah kaprah.  APA YANG TAK SUKA ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA KITA, 
JANGANLAH KITA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN. 
  Saya orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa, Pak Tantono yang saya 
harapkan menjadi pelopor karena anda punya posisi yang memungkinkan. 
  Saya kiongchiu pada anda. 
  Sekali lagi salut, alangkah indahnya kalau semua orang yang beradab bisa 
melakukannya. 
  Liang U






--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo  wrote:
>
> Rekans,
> Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan
> saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa
> (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap
> dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua )
> sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum
> memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa
> lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil
> dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke
> rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian
> Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan
> kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada
> keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah
> karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi
> penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x
> kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua
> sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman
> atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang
> tua.. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya.
> Sojah, Tan Lookay
>





  

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?

2009-12-25 Terurut Topik liang u
Sdr. Zhou, 
   Saya dengar memang demikian, ditambah lagi waktu kuliah, seorang prof. saya 
orang Belanda (memberi kuliah dalam bahasa Inggris dicampur dengan bahasa 
Indonesia), rupanya datang ke dalam kelas dalam keadaan geram, entah berdebat 
dengan siapa. Ia mengajar pelajaran Electronic Measurements, tapi datang-datang 
bilang: " Orang Cina ( saya gunakan istilah Cina sesuai yang ia katakan) itu 
kurang ajar, membalikkan fakta, yang jelas menyebarkan candu adalah Cina , 
tentara Amereka di Vietnam jadi takut berperang karena mengisap ganja, penanam 
ganjanya dari Cina, sekarang produknya merusak semua generasi muda di dunia 
barat. Bahkan mereka yang mengatakan Perang Candu yang membantu perluasan 
perdagangan bebas di Cina disebut orang barat yang membawa candu. Hati-hati 
dengan orang Cina."  
   Saya sebagai mahasiswa zaman itu mana berani mendebat, bisa-bisa langsung  
dicap agen RRT dan lenyap dari bumi ini.  Sampai sekarang masih saya heran, 
kenapa ia demikian geram, sebab dalam bidang akademis, orang meskipun tidak 
setuju, tidak memaki seperti majikan memaki pembantu. 
Siapa yang dimaki?  Semua orang Tionghoa di kelas? Atau ia berdebat di luar 
lalu dibawa ke kelas. Ia bukan mengajar sejarah, ia harus mengajar bidang 
teknik yang tak ada hubungannya?
  Teka-teki yang tak mungkin dijawab. 
  Kiongchiu,





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 25, 2009 4:36:51 PM
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu 
?

  
Ngomong2 tentang perang candu, denger2 orang inggris masih malu mengakui 
kejahatan mereka? Di buku pelajaran sejarah mereka perang ini dijelaskan untuk 
memaksa Tiongkok membuka pasar yg tertutup! Benarkah info ini?


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: "ardian_c"  
Date: Fri, 25 Dec 2009 08:26:25 -
To: 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?
  
bener bang, tapi itu jg khan gara2 abis perang en qing kalah perang khan jadi 
terpaksa kasih taiwan ke jepang.

waktu akhir kekalahan perang candu khan ada kemarahan dikalangan pejabat qing 
waktu inggris minta tanah heheheheheeheheh

nah kalu nilik sejarahnya khan itu taiwan gak dilepas walau keturunan coxinga 
masih bercokol disana. Shi Lang khan yg mimpin buat gebotin itu Taiwan dan 
dimasukin ke wilayah qing.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ivan"  wrote:
>
> Setahu saya, yang menyerahkan Taiwan pada Jepang adalah Dinasti Qing melalui 
> Perjanjian Shimonoseki (1895). Waktu itu Taiwan namanya masih Formosa. 
> Semenjak saat itu, berlangsunglah pendudukan Jepang di Taiwan yang baru 
> berakhir pada tahun 1945. Mohon koreksi kalau ada kesalahan.
> 
> Salam hormat,
> 
> Ivan T.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Sdr. Xuan Tong:
> > 
> > Jika melihat ceritanya amburadul begini, mestinya kita tak perlu menganggap 
> > serius, pihak2 yg punya motif politik tdk mungkin pakai tokoh badut semacam 
> > ini, mestinya mereka akan mempersiapkan cerita yg lebih rapi, tdk bolong2 
> > semacam ini.
> > 
> > Dukungannya thd taiwan merdeka saya kira hanyalah berdasarkan naluri cari 
> > massa pendukung semata. Karena dia menyatakan akan melawan pemerintahan 
> > RRT, untuk cari sekutu, ya dipilih kelompok Taiwan Merdeka. Karena 
> > pengetahuannya cupet, ya tak mungkin tahu bhw Qing tak pernah setuju taiwan 
> > lepas.
> > 
> > Zfy 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: "perfect_harmony200 0" 
> > Date: Wed, 23 Dec 2009 03:47:54 
> > To: 
> > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu 
> > ?
> > 
> > Sdr.Zhou,
> > 
> > jika melihat keseluruhan kesaksian memang ada tujuan menaikkan daya jual. 
> > Tapi pernyataannya tentang Taiwan merdeka membuat saya miris.
> > 
> > Mungkinkah ada tujuan politik terselubung ? Jika Aixin Jueluo Chuandao 
> > Zhiming 爱新 觉& #32599;&# 24029;岛 志& 
> > #26126; yang berasal dari Taiwan datang ke Indonesia dan mengendap-endap 
> > mencari dukungan untuk kemerdekaan Manchuria, bisa jadi ada kemungkinan 
> > seperti itu.
> > Nama lain Chuandao Zhiming adalah Wei Zhiming 魏志 明, 
> > mantan anggota dinas rahasia Taiwan. Ingat kata chuandao atau Kawashima ini 
> > dikaitkan dengan seseorang yaitu Chuandao Fangzi.
> > Ia mengatakan dirinya adalah mentri dalam negri dari pemerintahan 
> > pengasingan Manchuria. Mungkin untuk masalah ini, sdr.Zhou, sdr.Huang, 
> > Liang laoqianbei dan rekan-rekan lain di milist ini bisa memberikan 
> > penjelasan lainnya.
> > 
> > Tapi seandainya Zhiming datang ke Indonesia juga pasti akan tertawa melihat 
> > pernyataan atau kesaksian dari sdr.Roni Kansil.
> > Pertama adalah mukanya yang tidak ada ciri khas etnis Manzhu kemudian 
> > klaimnya tentang hak atas kerajaan Qing amat sangat mentah.
> > Saya sudah mendengar semua kesaksian, melihat f

Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-25 Terurut Topik liang u
Pak Tantono, 
  SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU 2010
Kalau salah paham saya minta maaf lagi, saya kira perbedaan pendapat kita 
adalah perbedaan interpretasi dalam orang yang seiman, jadi tak baik merembet 
ke luar seolah menentang yang lain yang tak ada hubungannya. Yang menteror 
World Trade Centre hampir semua orang Arab Saudi, Bin Laden orang Arab Saudi, 
tapi yang diserang Bush Irak. Tak perduli  Sadam itu diktator atau bukan, itu 
salah kaprah, jadi orangpun tahu ada udang dibalik batu.  Kalau saya saja yang 
Kristen salah paham, mungkin saja banyak yang non Kristen juga salah paham, 
menambah rumit situasi.
  Saya setuju dan terima pencerahan anda, hanya kita lihat masalah yang 
berbeda, anda melihat yang tertulis di Kitab Suci, saya melihat yang dalam 
praktek, nah kalau ada gap bagaimana sikap kita? Kalau begitu yang gampang 
saja, tolong menengok ke milis Gereja Bethany di sebelah.
  Dengan ini saya juga sudahi masalah ini, masalah yang saya singgung di atas 
saya serahkan pada Anda, sebab Anda yang lebih mampu menanganinya. 
  Salam dalam kasih
  Liang U





From: Tantono Subagyo 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 25, 2009 3:10:14 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
paling berbahaya. OOT

  

>  
>Pak Tantono, 
> Terima kasih atas pencerahannya,  saya harap pencerahan demikian disampaikan 
>juga kepada rekan kita yang berteriak bukan anak ayah dan ibu, tapi saya anak 
>Tuhan. Saya sudah jengkel mendengarnya. 
>  Dalam penjelasan anda di bawah, maaf ada bagian yang saya tak setuju, 
>Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar 
>kemenyan di kuburan.  
>   

Saya tidak bermaksud mengejek agama lain atau kepercayaan lain  yang saya 
maksudkan disini adalah bahwa penghormatan dan cara sembahyang  yang berbeda 
bukan karena yang satu kurang hormat dari yang lain tetapi karena filosofi yang 
berbeda, seperti cara menghormat orang Jawa yang berbeda dengan orang Tionghua 
maupun orang Jepang, tetapi pada dasarnya sama hormatnya.  Saya juga percaya 
akan Bhinneka Tunggal Ika dan penganut pluralisme oleh karena itu saya tidak 
mengatakan kalau Katolik begini kalau Kristen begini dengan prasangka.  Kalau 
anda dapat menunjukkan Kristen mana yang harus saya teriaki, akan saya 
laksanakan dengan senang hati.  Anda adalah yang "dituakan " di milis Budaya 
Tionghua ini jadi mohon jangan menulis dengan prasangka.  Salam, Tan Lookay.


Kalimat ini mengandung ejekan kapada agama lain,  sedang saya meskipun Kristen 
menganggap semua orang berhak  mempunyai kepercayaan dan agama dengan cara 
masing-masing. Maaf saya terlanjur pluralis, yang percaya Bhinneka Tunggal Ika 
atau Semua manusia di seluruh dunia adalah saudara. 
>   Saya hanya orang biasa,  maaf saya tak berani  berdebat dengan anda.
>   Salam Kasih
>   Liang U
>
>
>

From: Tantono Subagyo  
>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Wed, December 23, 2009 11:00:31 AM 
>
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
>paling berbahaya. OOT
>
>  
>Ada seorang ayah meninggal dunia,  anaknya bukan membantu melaksanakan 
>penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi 
>mau memberi hormat dan tak mau   ikut menyaksikan crematorium ayahnya, 
>karena.. ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang 
>dipinjam Tuhan. 
>
>    Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau salah) 
>orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, dengan alasan 
>sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang dengan doktrin ini, 
>karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya kalau sudah tua, 
>kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut warisan. Ia tak ingat, 
>suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan perduli akan dia.  
>
>Liang U heng,
>Dalam Alkitab ada tertulis 
>6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah 
>demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang 
>penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan 
>panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang 
>memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua.  Kristen pun menghormati 
>Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk 
>menyampaikan doa.  Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan Santa 
>dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang Kristen 
>tidak.  Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau 
>bakar kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga makan 
>orang tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. Nah 
>Kristen manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah Kristen 
>Keblinger yang nggak tahu Alkitab.  Salam, Tan Lookay
>


-- 
Salam, Tantono Subagyo




  

Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-23 Terurut Topik liang u
Pak Tantono, 
 Terima kasih atas pencerahannya,  saya harap pencerahan demikian disampaikan 
juga kepada rekan kita yang berteriak bukan anak ayah dan ibu, tapi saya anak 
Tuhan. Saya sudah jengkel mendengarnya. 
  Dalam penjelasan anda di bawah, maaf ada bagian yang saya tak setuju, 
Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar 
kemenyan di kuburan.  
   Kalimat ini mengandung ejekan kapada agama lain,  sedang saya meskipun 
Kristen menganggap semua orang berhak  mempunyai kepercayaan dan agama dengan 
cara masing-masing. Maaf saya terlanjur pluralis, yang percaya Bhinneka Tunggal 
Ika atau Semua manusia di seluruh dunia adalah saudara. 
   Saya hanya orang biasa,  maaf saya tak berani  berdebat dengan anda.
   Salam Kasih
   Liang U




From: Tantono Subagyo 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 23, 2009 11:00:31 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
paling berbahaya. OOT

  
Ada seorang ayah meninggal dunia,  anaknya bukan membantu melaksanakan 
penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi mau 
memberi hormat dan tak mau   ikut menyaksikan crematorium ayahnya, karena.. 
ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang dipinjam Tuhan.
    Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau salah) 
orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, dengan alasan 
sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang dengan doktrin ini, 
karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya kalau sudah tua, 
kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut warisan. Ia tak ingat, 
suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan perduli akan dia.  

Liang U heng,
Dalam Alkitab ada tertulis 
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah 
demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang 
penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan 
panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang 
memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua.  Kristen pun menghormati 
Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk 
menyampaikan doa.  Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan Santa 
dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang Kristen 
tidak.  Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar 
kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga makan orang 
tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. Nah Kristen 
manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah Kristen 
Keblinger yang nggak tahu Alkitab.  Salam, Tan Lookay



  

Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-23 Terurut Topik liang u
. Mereka adalah orang tua mahasiswa PhD!
    Yang apeq sesalkan, mahasiswa Indonesia termasuk yang Tionghoa kelihatannya 
sangat memandang rendah mereka, lalu menjadi eksklusif, merasa lebih pintar, 
dan lebih kaya, apalagi melihat mereka jualan ikan dan sayur seadanya di 
pinggir jalan kompleks. Sedang apeq  karena sekelilingnya kebanyakan mahasiswa 
Tiongkok bahkan menggabungkan diri. Anak mantu apeq ikut menanam sayur, sampai  
tangannya melepuh. Mungkin pengalaman ini yang membuat apeq mudah bergaul 
dengan mereka, juga memperbaiki bahasa Mandarin apeq. Yang lebih penting 
memberi akses ke penduduk Tiongkok. 
    Kalau tahun baru Imlek, universitas menyediakan dana untuk perayaan, meriah 
tidaknya tentu tergantung dari mahasiswa Tiongkok sendiri, waktu apeq  di situ 
tak ada barongsai, katanya mahasiswa yang pandai main barongsai sudah lulus,  
apeq dan anak mantu apeq diundang, demikian juga mahasiswa Taiwan. Semua orang 
boleh menonton pertunjukan tari-tariannya, hanya yang merayakan sambil makan 
kue dan minium teh secara sederhana yang pakai undangan karena jatah terbatas. 
   Tak ada diskriminasi, padahal anak dan mantu apeq tak bisa Mandarin, mereka 
bisa berbahasa Inggeris, kecuali orang tuanya. 
    Apeq belum dapat memastikan, budaya yang sudah berbeda, ekonomi yang 
berbeda atau pengaruh berita yang selalu mensetankan Tiongkok yang menyebabkan 
orang Tionghoa Indonesia memandang rendah orang Tiongkok. 




From: Azura-Mazda 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 23, 2009 8:38:56 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang 
Toionghoa?

  
Peq, ada banyak teman saya yg bekerja atau belajar di Zhongguo.
Awalnya kena culture shock. Marah besar sama zhongguoren. Tapi
setelah bbrp tahun, kok mereka malah ngerasa tidak ada beda & ga
pernah lagi mendapat perlakuan berbeda dari zhongguoren. Ada bbrp
orang yg bahkan menceritakan kalo dia ditahan-tahan jangan balik
Indonesia. Huiguo-nya tuh ke ZHongguo bukan ke negara lain. Tetap
tuh diaku sebagai ras Tionghoa. 


Huangdi Bless U
(HBU)

--- Pada Sel, 22/12/09, liang u  menulis:


>Dari: liang u 
>Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang 
>Toionghoa?
>Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Tanggal: Selasa, 22 Desember, 2009, 9:54 PM
>
>
>  
>Sdr. Dedy, 
>   Saya memang tidak berniat berdebat masalah siapa orang Tionghoa,  apalagi 
>pakai kalau kalau. Kalau Tiongkok perang dengan Indonesia, kalau saya ., 
>kalau kalian.. . Berdebat "kalau"  tak bermanfaat, justru yang harus kita 
>lihat realitas sekarang. Yang jelas orang Tionghoa Indonesia sedang mencari 
>jati dirinya. Ini yang penting. Apa haknya dan apa kewajibannya. Apa kita 
>ingin Asia Tenggara yang damai atau ingin yang perang.
>   Tanggapan anda tidak kena, terima kasih pada Sdr. Zhou yang telah 
>memperjelas apa yang saya maksud. Saya hanya menjelaskan secara hukum kita itu 
>orang Indonesia, secara ras kita itu orang Tionghoa. Saya sama sekali tak 
>mengaitkan dengan budaya, beda yang dimaksud dengan sdr. Ardian. 
>   Kita tahu, meskipun ras Tionghoa, karena budaya, karena politik, karena 
>harta dan jabatan,  orang bisa tidak mengaku dirinya Tionghoa, apakah anda 
>masih ingat pada zaman orba adalah istilah Kirno (mungkir Cino) dan sekarang 
>ada istilah Likno (balik lagi jadi Cino)?  Itu jelas menunjukkan bahwa rasnya 
>tetap Tionghoa, hanya mungkir, dan sekarang balik lagi. 
>   Orang macam Ted Hsiong (saya tak tahu ia sekarang warga negara apa), tapi 
>kalau tak salah tinggal di Hongkong, kalau ia paspor Hongkong dari 
>kewarganegaraan ia adalah orang Tiongkok, tapi dari ras ia India. Mengapa tak 
>boleh? Di Tiongkok ada orang bule yang menjadi warga negara Tiongkok, ia orang 
>Tiongkok kalau ke luar negeri ia dianggap orang Tiongkok, kalau pulang ke 
>Tiongkok ia tak perlu visa, karena negara bukan berdasarkan ras tapi hukum. 
>Sulit orang luar menjadi negara Tiongkok,  itu bukan masalah ras, penduduk 
>Tiongkok sudah terlalu padat, jadi sangat selektif.  
>    Kalau kita datang ke Tiongkok dianggap orang asing memang benar, kita WNI 
>koq.. Kalau orang sekampung yang bicara dialek Hokkian mengatakan kita Huan'a 
>memang benar, itu pilihan kita. Tapi kalau ditanya ras saya bilang saya 
>Huaren, yang berarti Tionghoa dalam Mandarin. 
>Apa salahnya? Saya kadang-kadang bingung mengertikan istilah yang sudah 
>ratusan tahun kita gunakan, koq ricuh melulu. 
>   Saya tak tahu tepatnya definisi ras dan etnis, hanya saja lazimnya ras 
>digunakan untuk arti yang lebih luas, tolong bantuan teman-teman yang lain. 
>Orang sering menyebut ras kuning, ras putih, tapi etnis sering untuk yang 
>lebih kecil. 
>   Anda mengatakan ras kita Chinese, etnis Tionghoa, untuk saya OK saja, saya 
>tak menentang, Hanya dulu  di milis ini saya pernah me

Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-22 Terurut Topik liang u
Sdr. Dedy, 
   Saya memang tidak berniat berdebat masalah siapa orang Tionghoa,  apalagi 
pakai kalau kalau. Kalau Tiongkok perang dengan Indonesia, kalau saya ., 
kalau kalian... Berdebat "kalau"  tak bermanfaat, justru yang harus kita 
lihat realitas sekarang. Yang jelas orang Tionghoa Indonesia sedang mencari 
jati dirinya. Ini yang penting. Apa haknya dan apa kewajibannya. Apa kita ingin 
Asia Tenggara yang damai atau ingin yang perang.
   Tanggapan anda tidak kena, terima kasih pada Sdr. Zhou yang telah 
memperjelas apa yang saya maksud. Saya hanya menjelaskan secara hukum kita itu 
orang Indonesia, secara ras kita itu orang Tionghoa. Saya sama sekali tak 
mengaitkan dengan budaya, beda yang dimaksud dengan sdr. Ardian. 
   Kita tahu, meskipun ras Tionghoa, karena budaya, karena politik, karena 
harta dan jabatan,  orang bisa tidak mengaku dirinya Tionghoa, apakah anda 
masih ingat pada zaman orba adalah istilah Kirno (mungkir Cino) dan sekarang 
ada istilah Likno (balik lagi jadi Cino)?  Itu jelas menunjukkan bahwa rasnya 
tetap Tionghoa, hanya mungkir, dan sekarang balik lagi. 
   Orang macam Ted Hsiong (saya tak tahu ia sekarang warga negara apa), tapi 
kalau tak salah tinggal di Hongkong, kalau ia paspor Hongkong dari 
kewarganegaraan ia adalah orang Tiongkok, tapi dari ras ia India. Mengapa tak 
boleh? Di Tiongkok ada orang bule yang menjadi warga negara Tiongkok, ia orang 
Tiongkok kalau ke luar negeri ia dianggap orang Tiongkok, kalau pulang ke 
Tiongkok ia tak perlu visa, karena negara bukan berdasarkan ras tapi hukum. 
Sulit orang luar menjadi negara Tiongkok,  itu bukan masalah ras, penduduk 
Tiongkok sudah terlalu padat, jadi sangat selektif.  
    Kalau kita datang ke Tiongkok dianggap orang asing memang benar, kita WNI 
koq. Kalau orang sekampung yang bicara dialek Hokkian mengatakan kita Huan'a 
memang benar, itu pilihan kita. Tapi kalau ditanya ras saya bilang saya Huaren, 
yang berarti Tionghoa dalam Mandarin. 
Apa salahnya? Saya kadang-kadang bingung mengertikan istilah yang sudah ratusan 
tahun kita gunakan, koq ricuh melulu. 
   Saya tak tahu tepatnya definisi ras dan etnis, hanya saja lazimnya ras 
digunakan untuk arti yang lebih luas, tolong bantuan teman-teman yang lain. 
Orang sering menyebut ras kuning, ras putih, tapi etnis sering untuk yang lebih 
kecil. 
   Anda mengatakan ras kita Chinese, etnis Tionghoa, untuk saya OK saja, saya 
tak menentang, Hanya dulu  di milis ini saya pernah menerangkan dari mana kata 
itu berasal.  Di dunia  ini adalah dua wilayah yang namanya Tionghoa. Yang satu 
adalah daratan Tiongkok negaranya bernama Zhonghua Renmin Gongheguo , dibaca 
dengan dialek Hokkian menjadi Tionghua Jinbin Kionghokok, singkatannnya 
Tiongkok, ada lagi pulau Taiwan yang pemerintahnya menamakan dirinya Zhonghua 
Minguo dalam dialek Hokkiannya Tionghua Binkok, singkatannya Tiongkok juga. 
Dari sana jelas bahwa nama Tionghua itu bukan milik orang Tionghoa Indonesia 
saja. Tapi kalau mau dipakai sebagai nama Tionghoa Indonesia, yah boleh saja 
sebab yang berdialek Hokkian di Tiongkok itu adalah minioritas, jadi tak akan 
ada kerancuan. 
   Ted Hsiung yang rasnya India tak salah kalau ia mengatakan dirinya saya 
orang Tionghoa. Kalau tak salah ia asal Indonesia, yang warga negara dari 
sebuah negara yang bernama Tionghoa Jinmin Kionghokok (RRT),  jelas koq artinya 
Republik Rakyat Tiongkok.
   Semoga anda dapat menangkap maksud saya. 
   Salam 
   Liang U





From: dedy 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 22, 2009 10:23:48 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

  
Mpek Liang U yang saya hormati,

Saya sudah menduga kata " mengadu domba" akan ada bahkan segera setelah saya 
posting.

Saya sebenarnya hanya meminjam kata "ras" dan "etnis" yang memyebabkan 
seseorang bisa disebut "orang Tionghoa", dan kebetulan ada dalam satu thread. ( 
walau beda cabangnya)

"tapi menurut ras anda adalah orang Chinese,  dilihat dari etnis kita adalah 
orang Tionghoa."

untuk menjawab pernyataan sdr. Adrian

"simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itugak  ada kaitan ame GEN 
or  SUKU or ASAL USUL."

Bukankah Ras dari Gen dan Etnis dari Suku.

Sesederhana itu, tidak ada maksud lain. Herannya tidak ada yang membantah 
ataupun membenarkan pernyataan sdr. Adrian tsb.

Berbeda dengan mpek yang merasa saya, mengadu domba, sdr. Erik yang saya sebut 
juga namanya, justru memberikan penjelasan sangat lengkap, dan menjadi solusi,  
faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang bisa disebut " orang Tionghoa".

Bagaimanapun, saya tidak tahu perasaan masing-masing orang, saya sungguh mohon 
maaf telah menyebabkan ketidak nyamanan mpek Liang U.

Hormat saya,

Dedy




--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
>
> Sdr. Dedy, 
> 
> Pertanyaan anda provokatif, dalam kehidupan kita sel

Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-22 Terurut Topik liang u
ahli memberi 
petunjuk,  agama makin meluas, teknologi makin maju, mengapa dunia makin 
munafik?
   Salam prihatin
   Liang U




From: M. Huda 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 22, 2009 9:06:40 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang 
paling berbahaya. OOT

  
Maaf, ikutan lagi...

I'm a muslim and I would like to say that I feel sorry for some anarchy done by 
some muslims. I know I can;t represent muslim as a whole but
I've seen and believed there are huge number of good peace-loving muslims more 
than those we may call the bad ones. It's just that most of times majority of 
good people do nothing, that's why evil always rules. And I say, that actually 
sometimes, even many times, those people doing misconduct aren't really that 
evil, they're just uneducated and they don't understand.

Dan terus terang saya tidak punya solusi apapun tentang masalah pembangunan 
rumah ibadah, terutama pembangunan gereja, saya tidak benar-benar mengerti apa 
masalahnya. Tapi some muslim people suggested me kalau mereka merasa terancam 
dengan kristenisasi dan, tidak bermaksud buruk, saya beberapa kali mengalami, 
well, semacam marketing agama (saya memang magnet bagi para sales, baik MLM, 
sales asuransi, sales politik maupun sales agama, I don;t know why) . Saya 
beberapa kali  "dipaksa" menerima Yesus, "dipaksa" ikut NII (Negara Islam 
Indonesia), "dipaksa" ikut shiah, "dipaksa"
coblos si A, dan "dipaksa" ikut MLM (hehehe).

But really, hatred are everywhere. Saya sering dikasih tau sama orang "jangan 
pilih partai A, banyak cina-nya!" "Jangan pilih si B, terlalu deket
sama cina", dll. Saya juga sering dikasih tau, "jangan makan di rumah orang 
kristen, nanti elo dikasih daging babi, bilangnya daging kambing", dll.
Saya juga pernah mendengar, "Muhammad tukang (maaf) ngt, napsunya gede. 
Ngapain si lo ikut agama seks maniak", dll. Saya juga sering
dengar, "Orang arab tuh bangsat bangsat. Licik dan penipu.." Dan masih banyak 
lagi. Dan pada akhirnya saya banyak menemukan A benci B,
B benci C, C benci D, D benci A, A juga benci C dan D, B benci A, C dan D, dll. 
Pada intinya setiap orang memusuhi setiap orang. Saya berpikir
kalau saya mengikuti mereka saya akan berakhir memiliki banyak musuh dan tak 
punya teman sama sekali.

Dulu saya sekolah di sekolah Islam, ketika saya lulus dan masuk sekolah negeri, 
teman pertama saya seorang kristen dan suatu hari saya terpaksa
ke rumahnya utk mengerjakan tugas dan  dia menyediakan sajadah bagi saya untuk 
sholat di rumahnya. 
Dan waktu itu saya berpikir, "Bukankah seharusnya dia ngasih daging babi diam 
diam ya? " Instead he prepared me sajadah. Rupanya dia sudah sering memiliki 
teman2 muslim yg berkunjung ke rumahnya sehingga dia menyediakan sajadah untuk 
mereka. Dia bahkan menyediakan makanan berbuka ketika saya harus masih berada 
di rumahnya saat maghrib bulan puasa.

It was amazing experience. I used to be affraid of christians for people 
telling me they eat pork and they liked to poison muslims. But my first 
experience
memiliki teman kristen adalah kebalikannya. Sejak itu saya selalu berusaha 
mengenal orang-orang yang dicap "musuh". 

Di kalangan keturunan Arab, orang-orang keturunan Tionghoa disebut sebagai 
"baodeh". Saya dulu sering mendengar orang-orang mencaci
orang-orang yg tidak sholat atau melalukan hal-hal buruk dengan sebutan, "dasar 
baodeh! ngga sunat ente!" atau "mata elo merem kaya baodeh!", dll. Dan 
sepertinya menjadi "baodeh" itu buruk sekali. Di antara pribumi pun keturunan 
Tionghoa sering menjadi bahan olokan seperti (maaf) "penisnya kecil kaya 
kelingking bayi. cina ga sunat". (Tentu saja tidak semua mereka begitu, 
beberapa malah mengagumi kebudayaan Tionghoa dan Cina). Hanya suatu hari saya 
kuliah di mana banyak keturunan Tionghoa dan saya mengenal orang-orang 
keturunan Tionghoa yang ramah dan lucu-lucu. I mean I was like, "wow they're 
not as bad as I've heard".

Dan kejadian-kejadian seperti itu banyak sekali terjadi di mana-mana. Hatred. I 
mean, saya pun pernah waktu kuliah suatu hari utk mengisi waktu bulan puasa dan 
mencari uang jajan tambahan, saya dan teman saya, seorang batak kristen, 
mengantarkan parsel-parsel natal.. Kami sampai di rumah
seorang Tionghoa dan ketika saya ingin mengantarkan parselnya dia menyuruh saya 
dengan kasar agar tidak masuk gerbang. Dia bilang, "kamu teroris ya?
Itu kamu bawa bom ya!" dan dia memaki-maki saya dengan kasar mengata-ngatai 
saya terroris. Mungkin karena wajah saya yg agak ketimurtengahan.

Saya berusaha sabar dan ramah dengan meyakinkan diri saya dalam hati, "God is 
good. He is patience". Tapi teman saya yang Batak ini panasan orangnya dan dia 
mengambil pa

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture

2009-12-22 Terurut Topik liang u
Maaf,  saya tidak ahli dalam agama, pendapat saya sering didasarkan keanehan 
yang pada rasio saya. 
Misalnya,  Koh Nio ini menganggap hio tidak pernah dipakai sembahyang kepada 
Tuhan. Dalam kepercayaan orang Tionghoa, ada sembahyang khusus pada Tuhan, di 
Jakarta orang menamakan Sembahyang Tuhan Allah.  Misalnya orang menikah kalau 
sudah sembahyang Tuhan Allah sudah sah, sebelumnya tidak. Lihat cerita atau 
film To Liong To ( Ie Thian To Liong) , untuk menggagalkan pernikahan Thio Bu 
Kie dengan Tjioe Tjie Djiak, Tio Beng tepat mencegah mereka pada waktu mau 
sembahyang Tuhan Allah. Dengan demikian mereka dianggap belum suami isteri.
 Hio adalah alat belaka, lihat lagi  ketika Thio Tjoe Sian, ayahnya Bu Kie 
hendak menikah di sebuah pulau kosong dan disaksikan hanya oleh Tjia Sun yang 
buta, mereka tak punya hio, maka diambil ranting kayu, dan mereka menggunakan 
ranting kayu mengadakan sembahyang kepada Tuhan Allah, sahlah mereka menjadi 
suami isteri. 
Meskipun ini cerita fiktif,  Chin Yung tak pernah membuat sessuatu tanpa 
mengetahui budaya Tionghoa. Pulau To Hua To saja tempat tinggal Oei Yok Soe 
ayah Oei Yong betul ada, anda dapat naik motor boat dari Kota Ningbo ke sana, 
sekarang menjadi salah satu objek turisme. Hanya sayang kantong saya kempes, 
belum mampu ke sana.
Jadi statement Koh Nio salah besar, yang mengatakan hio tak pernah dipakai 
sembahyang ke Tuhan Allah. 
Pasti Koh Nio mungkin membantah, Allah yang anda percayai beda dengan Allahnya 
orang Tionghoa. Karena saya bukan ahli agama, hanya ingin bertanya saja, ada 
berapa banyak sih Tuhan Allah itu?  Apakah anda mampu menunjukkan bagaimana 
melihat Tuhan Allah yang "banyak" itu?
Maaf kalau saya membuat kesalahan, Pak ABS yang pasti mengetahui cerita yang 
saya sebut di atas, bisa lebih menjelaskan bagaimana keadaan dalam cerita itu. 
Saya sih sekedar baca, bukunya saja tak punya. 
Mohon petunjuk.
Salam
Liang U




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 22, 2009 6:29:24 PM
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture

  
Dear Julia Kohnio! (Tidak keberatan khan disapa Koh Nio?, kalo di Kalimantan 
Barat Koh Nio adalah sapaan untuk para biarawarti Katolik Loh!!) Sebagaimana 
dikatakan dalam catatan akhir posting anda "Kalau penjelasan saya mengenai 
konsep penggunaan hio ada yang keliru, Anda bisa memberikan masukan pada saya 
agar saya bisa memperbaiki pengetahuan dan pemahaman saya." maka saya pun 
menjadi plong dan tidak ragu lagi memberi sharing pendapat dengan anda di sini. 
Berkali-kali koh nio sebut-sebut "Berdasarkan pamahaman"Kristen; "Berdasarkan 
konsep" Kristen dsb, dsb. Beruntung Koh nio masih mengakui bahwa "pemahaman' 
dan "konsep" itu masih dalam tataran "pemahaman Koh Nio sendiri yang minum". 
Artinya masih subyektif dan tidak/belum ada pemutlakan. Saya merasa bersyukur 
dengan pengakuan Koh Nio itu! 
Julia Koh Nio dalam kasih, jangankan hanya pemahaman Koh Nio pribadi, bahkan 
pemahaman para ulama sekalipun masih tetap subyektif! Dengan istilah filosofis 
Semua Pemahaman-pemahaman itu hanya bisa mencapai "VALIDITAS EPISTEMOLOGI" dan 
selamanya tidak pernah bisa mencapai "VALIDITAS ONTOLOGIS" dari kebenaran yang 
diklaim lewat pemahaman atas teks-teks kitab suci. (Perhatikan, jangan salah 
baca! yang saya maksud tidak pernah bisa mencapai validitas Ontologis adalah 
pemahaman atas kebenaran yang diklaim, bukan kebenaran itu sendiri!)
Mengapa demikian?
Pertama : Saya kira Koh Nio sendiri pasti sudah tahu bahwa, ketika membaca 
kitab suci kita tidak bisa memperlakukan kitab suci itu sebagai ILMU PASTI, 
tetapi pahami dan hayatilah isinya sebagimana kita menghati isi sebuah PUISI. 
Contohnya, jika dikatakan "Tuhan Menciptakan Seisi Dunia ini dalam waktu 7 
hari", ungkapan"7 hari" itu jangan serta-merta dimengerti secara eksak (dalam 
dimensi waktu kita!). Ungkapan "7 hari" itu adalah sebuah kiasan untuk 
menyatakan betapa cepat dan kilatnya penciptaan itu terjadi. Lantas, mengapa 
dipilih ungkapan "7 hari" bukan "24 jam" atau "60 detik"? Di sinilah ilmu 
Hermeneutika mengambil peranan, ilmu Hermeneutika itu sebuah ilmu yang di 
dalamnya melibatkan pengetahuan sejarah dan ilmu semantik untuk menafsir dalam 
latar belakang sejarah seperti apakah sehingga sebuah kata dipilih dan dipakai 
untuk mendeskripsikan sebuah peristiwa pada saat itu. Atau, agar Koh Nio Julia 
dalam kasih tidak menjadi tambah bingung,
 singkatnya adalah bahwa pemahaman terhadap isi kitab suci hendaknya lebih 
bersifat kontekstual ketimbang tekstual.
Kedua, menurut pelajaran 'Kitab Suci' yang pernah saya pelajari dulu, turunnya 
Wahyu Kristiani beda dengan turunnya wahyu agama samawi lain, wahyu Kristiani 
tidak diturunkan dalam sekejap lewat proses "SRET, SRET CREB" yang langsung 
crep dan 

Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-22 Terurut Topik liang u
Sdr. Dedy, 

Pertanyaan anda provokatif,  dalam kehidupan  kita selalu berdasarkan yang 
baik.  Misalnya seorang anak disuruh mengantarkan 6 buah mangga kepada dua 
tetangga,  berapa buah mangga akan diterima oleh tiap tetangga?  Ini soal SD.  
Tentu jawabannya akan tiga. Kalau menurut anda, bagaimana kalau buah mangganya 
dimakan habis si anak di jalan?
Cara bertanya demikian menunjukkan anda itu belum siap untuk diskusi, tentu itu 
hak anda, tapi dalam forum seperti Budaya Tionghoa, kita diskusi, tidak baik 
kalau sengaja membuat pernyataan provokasi untuk mengadu domba. 
Saya tidak akan terjebak hal demikian, karena hanya akan menyebabkan debat 
kusir. Mudah-mudahan kawan-kawan lainpun tidak terjebak. 
Salam 
Liang U





From: "zho...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 11:01:42 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

  
Saya kira anda salah menafsirkan pendapat Pak Liang U.

Yg dibahas Apek Liang adalah hubungan antara etnisitas dan kewarganegaraan, tak 
menganalisa siapa yg bisa disebut etnis tionghoa.  Sedangkan yg dibicarakan sdr 
Ardian adalah masalah etnisitas itu sendiri, tak ada hubungannya dng masalah 
warga negara.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From:  "dedy"  
Date: Fri, 18 Dec 2009 12:55:53 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
  
Dear all BTers,


Sdr Ardian berpendapat,

simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak
ada kaitan ame GEN or
SUKU or ASAL USUL.
 
Dengan mencounter pendapat saya soal Gen (DNA),  untung ada Mpek Liang U, yang 
pendapatnya sedikit banyak sejalan dengan saya


Menurut hukum anda adalah orang Singapore , tapi menurutras anda
adalah orang Chinese.
hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia , dilihat dari etnis kita
adalah orang Tionghoa.

Kedua beliau ini menurut saya cukup mumpuni dalam hal BT. 


Maksud saya seandainya kita bisa membuat kesepakatan, paling tidak di milis BT 
ini siapa "Orang Tionghoa" ?

Maka subyek yang sama tidak berulang-ulang lagi dipertanyakan.
contoh, sdr. Erilk th 2006 pernah membahas Ong Hok Ham, orang Tionghoa apa 
bukan?


Mpek Liang U dalam tanggapannya memberi contoh, ras Tionghoa membela nama baik 
Indonesia di dunia International dalam bidang olah raga. Bagaimana seandainya 
Indonesia berperang dengan Tiongkok mpek?

Salam hormat,
Dedy



 


  

[budaya_tionghua] Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT

2009-12-19 Terurut Topik liang u
Extrimisme bukan saja dalam politik, dalam politik abad lalu kita melihat 
extrimisme Hitler, Jepang dan Italia dengan fasismenya. Extrimisme zaman Jiang 
Qing dan kelompok 4 nya di Tiongkok, ekstrimisme di Kamboja zaman Pol Pot, 
ekstrimisme zaman orda Baru di Indonesia dan lainnya. Berapa puluh juta jiwa 
melayang akibat ekstrimisme ini. Orang Jerman yang membasmi Jahudi, orng Jepang 
yang membantai orang Tiongkok, rezim Orba yang membantai jutaan orang yang 
dituduh komunis dan Tionghoa dsb tidak ada hentinya.  Semua akarnya adalah 
ekstrimisme, menganggap sesuatu yang mutlak dan tak dapat dibantah.
Extrimisme bisa juga muncul dalam agama. Mulai abad yang lalu ektrimisme Islam 
mulai mendapat kekuatan di Indonesia, pasukan DI-TII yang tiap hari membakar 
kampung membakar manusia dan menyembelih semua yang bisa ditangkap. Jam 4 sore, 
orang sudah tak ada yang berani meninggalkan Bandung pergi ke Purwakarta, 
karena pasti nyawa akan hilang di jalan.
Gerakan ini akhirnya berhasil dipadamkan dengan tertembaknya Kartosuwirjo. 
Sangat disayangkan, di Indonesia gerakan ekstrimis DI-TII diorganisasi oleh 
orang-orang fanatik, tapi di Barat banyak diorganisasi oleh orang terkemuka, 
dengan tujuan membantu menaklukkan negara Timur melalui mental. Tentara masuk 
misionaris masuk, tentara menaklukkan perlawanan bersenjata, misionaris 
menalukkan dengan penyebaran agama, mereka melakukan cuci otak, bahwa semua 
yang dilakukan oleh tentara kolonial adalah kehendak Tuhan. Anda boleh percaya 
boleh tidak, sebab banyak diantara kita yang sudah melalui brain wash sudah tak 
dapat berfikir rasional lagi. Lihat saja asal ada seorang yang seiman dapat 
serangan, maka langsung marah, tidak dilihat dulu apa yang telah diperbuat 
orang itu. 
Saya tidak mengatakan semua begitu, tapi yang sudah dibrainwash melalui 
ekterimisme sudah begitu. Anda boleh cek satu persatu.
Beberapa tahun lalu, seorang menteri di Singapore sudah memberi peringatan 
keras, makin banyak orang beragama tak ada salahnya, tapi pergeseran ke arah 
ekstrimisme harus dicegah. Ekstrimisme akan memaksa pemerintah mengikuti pola 
mereka, ini bukan agama lagi tapi politik yang ditunggangi agama. Seorang 
pemuda masih famili saya, dengan napas yang tersengal-sengal karena marah ia 
bilang, Pemerintah mulai ngaco, Wong Kan Seng ngawur, katanya. Ketika saya 
tanya, Wong Kan Seng menyatakan, politik harus lepas dari agama, anda boleh 
percaya agama apa saja, Kristen, Katolik, Buddha, Tao, Jahudi dll. tapi kalau 
mau bicara politik tanggalkan jubah agama anda. 
Dengan tenang saya katakan, lalu apa salahnya? Mereka mau menekan Kristen?  
Menekannya bagaimana? Mengapa politik tidak boleh ditinjau dari agama?
 Saya bilang tenang, anda katanya menyenangi sistem demokrasi, dalam agama, 
apalagi yang ekstrim tak ada demokrasi. Apa kata pendeta (karena anak itu 
Kristen) itulah yang harus dilakukan, tak ada tanya jawab, tak ada bantahan, 
siapa yang meragukan ia adalah penghianat dan akan dimusuhi. Tak percaya, anda 
ajukan pertanyaan saat khotbah, apa jawabnya, akan berbeda sekali dengan mimbar 
ilmu, mimbar di sekolah. Anda diharap banyak bertanya bahkan membantah sang 
dosen. Di gereja (saya ambil contoh gereja karena anak itu Kristen dan saya 
sendiri Kristen) anda tak boleh membantah sama sekali, karena pendeta adalah 
pembawa suara Tuhan. 
 Sayang gerakan ini sekarang meluas, orang yang tak tutup mata pasti melihat 
dan merasakan. Hasilnya semua yang diperbuat orang Timur, terutama 
pemerintahnya di 'setan'kan. Jangan harap orang barat dan orang yang sudah 
dibrainwas melalui agama berani menyebut, Tiongkok berbuat benar.. Semua salah. 
Pembangunan berhasil baik, dianggap salah karena masih ada yang miskin, apa di 
USA sana tak ada yang miskin? Jalan-jalan di Wall Street tentu saja tidak bisa 
melihat yang miskin. Gempa bumi mereka gembira, itu hukuman Tuhan! Aceh tsunami 
gembira hukuman Tuhan, waktu Nias tsunami baru bungkam kenapa yah yang percaya 
Tuhan kena Tsunami.  Hasil cuci otak, otakpun sudah tak dapat berfikir!  Bush 
menyerang Irak karena mendapat perintah langsung dari "Tuhan",  setelah 
hasilnya murat marit, baru ngomong lagi "Rupanya Tuhan belum mengizinkan"  Lalu 
dulu mengapa ngomong begitu? Bukan Tuhan, Bush sendiri mengaku Tuhan. Di Gereja 
pendeta mengaku perintah Tuhan, makin
 menggebu ia berkhotbah, makin banyak pengikutnya, sudah watak manusia yang 
mudah dihasut, hasilnya jemaat makin banyak, uang makin banyak masuk kantong. 
Akhirnya UUD.
  Memang sayang, orang sering tak dapat membedakan yang ekstrim (hanya mengaku 
perintah Tuhan) dan yang tidak, celakanya kebanyakan penganut lebih senang yang 
ektrim karena sambil mengejek orang, sedang yang tulus akan berkhotbah dengan 
halus bukan dengan makian. 
Apakah ini bukan ejekan kepada orang yang benar=benar saleh kepada agamanya? 
Lihat ketika rakyat masih tidur di bawah jembatan para pengkhotbah sudah 
mempunyai rumah gedung, villa , mobil pribadi dll. di mana letaknya kasih?  
Contoh pastor Man

Re: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?

2009-12-16 Terurut Topik liang u
Sdr. Chan, 
Pendapat anda benar, di Singapore saja anak-anak muda pernah berdebat, 
apakah kita Chinese atau Singaporean, pemerintah diam saja, saya hanya ikut 
tertawa. Mengapa? Saya koq ingat waktu masih kecil, karena guru sering 
bercerita insinyurlah yang membuat mobil, gedung dll. Sedang dokter adalah 
orang yang bisa menyebuhkan orang sakit. Lalu saya bertanya, kalau begitu mana 
yang lebih pintar, insinyur atau dokter? Tidak ada jawaban yang memuaskan saya 
anak kecil, setelah dewasa baru saya sadar kita tidak bisa membandingkan dua 
hal yang berbeda. Waktu dibutuhkan menolong orang celaka, dokter lebih pintar 
dari insinyur, ketika dokter ingin membuat rumah bertingkat, insinyur lebih 
pintar dari dokter?
Apa kalau berkata begitu salah?
Saya bilang kepada seorang anak Singapore teman anak saya. Anda laki-laki atau 
perempuan. Ia heran tapi menjawab juga, laki-laki. Saya katakan apa anda tidak 
konsekwen? Ia makin bingung. Saya katakan lagi tadi anda katakan Singaporean, 
sekarang katakan anda laki-laki. Haha, mana sikap yang konsekwen. Ia mulai 
sadar, itu dua hal yang berbeda katanya, mana boleh laki-laki dibanding dengan 
Singaporean. Lalu saya bilang anda ribut anda Singaporean atau Chinese adalah 
masalah sama juga.  Lihat di KTP anda, di sana Singaporean, tapi ditulis juga 
Chinese. Apa salah? Menurut hukum anda adalah orang Singapore, tapi menurut ras 
anda adalah orang Chinese. What's wrong? Itu mungkin saja, lalu apa yang 
diributi. 
Pepesan kosong kata orang Sunda. 
Dilihat dari hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia, dilihat dari 
etnis kita adalah orang Tionghoa. Jadi tak aneh kalau kita membela Indonesia 
dalam pertandingan internasional, tapi melaksanakan budaya dan melindungi 
budaya adat istiadat Tionghoa. 
Dalam hal ini masih banyak di antara kita yang tak sadar akan hak dan 
kewajibannya seperti saya pernah katakan, sangat disesalkan bahwa sebagian 
orang menganggap kita ini patriot kalau mau membuang atau memusuhi semua yang 
berbau Tionghoa dan Tiongkok. 
 Di luar itu, dalam masalah ribut-ribut Kristen dan budaya Tionghoa, saya 
selalu berpendapat jangan menggeneralisasi, jangan  menganggap kalau ada 
sebagian pendeta menghina budaya Tionghoa, semua pasti begitu, juga orang 
Kristen sendiri harus belajar berdiri di pihak kebenaran, kalau ada pendeta 
menghina budaya Tionghoa, lalu dimarahi orang Tionghoa, ia jangan lantas 
memihak yang Kristen, ia harus memikak yang benar. Kalau anda memihak yang 
salah hanya karena seiman, apakah anda akan memihak pembunuh yang beragama 
Kristen, penipu yang beragama Kristen untuk melawan hukum? 
Dalam hal masalah agama, dan ras, kita tidak bisa lepas dari rasa keadilan. 
Adil dan benar tidak ditentukan oleh agamanya atau rasnya tapi ditentukan oleh 
hukum dan tatanan moral dan etika. 
Jangan karena banyak dukungan orang dengan seenaknya menghina agama, budaya 
maupun ras lain. Orang Tionghoa Indonesia tidak menerima perlakuan diskriminasi 
karena kita adalah minoritas. Orang Tionghoa Kristen juga harus merasa,  apakah 
orang Tionghoa yang non Kristen karena minoritas boleh dihina dan difitnah 
seenaknya melalui mimbar agama? Bukankah agama menyebarkan berita "kasih" atau 
berita " kebencian?" 
   Lalu promosi agama di kalangan Tionghoa Benteng yang menganggap orang 
menikah secara adat Tionghoa adalah tidak sah, berarti pasangan suami isteri 
yang menikah secara demikian adalah zinah, karena pernikahan tidak diberkati 
oleh hamba Tuhan. Sudah jelas orang Tionghoa yang mengerti budaya Tionghoa cuma 
tertawa, melihat koq ada hamba Tuhan sekonyol itu. Dalam kebudayaan Tionghoa, 
Tuhan itu tidak bisa diwakili oleh manusia, mereka sembahyang langsung ke 
Tuhan, kalau sudah sembahyang sah. Apa perlunya ada "hamba" Tuhan yang 
bertindak atas nama Tuhan, mana buktinya? Tentu orang membela diri, mana 
buktinya sembah\yang Tuhan Allah oleh orang Tionghoa benar kepada Tuhan? Lalu 
orang Tionghoa berkata lagi, doa di gereja apakah ada buktinya Tuhan hadir?  
Lah kalau begitu kan ramai, nanti di sidang pengadilan ada orang minta bukti 
Tuhan menyaksikan, ada yang minta bukti bahwa setan yang menyaksikan. Tuhan dan 
setan harus hadir di pengadilan. Haha, ramai.
   Agama, biar agama apa saja adalah kepercayaan, kepercayaan tidak mungkin 
diperdebatkan karena semua dasarnya kepercayaan yang tak bisa dibuktikan. 
Hasilnya hanya akan berkelahi. 
   Saya selalu berpendapat, pluralisme itu lebih baik dari sistem satu yang 
berkuasa. Partai politik hanya satu yang berkuasa, akan menyimpang; agama hanya 
satu yang dominan, akan menyimpang; aliran kesenian hanya satu, juga akan 
menyimpang, persatuan sepak bola hanya satu juga hanya akan menurunkan mutu, 
karena tak ada persaingan. Maka persaingan yang wajar adalah yang terbaik. Kita 
harus tahu, bahwa tak ada yang benar mutlak, yang ada hanya ekstrim mutlak, 
yang akan menghancurkan tatanan masyarkat. 
   Kalau seorang pengkotbah agama (agama apa saja) tidak mempunyai saingan, 
maka ia aka

Re: [budaya_tionghua] Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? (AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN)

2009-12-16 Terurut Topik liang u
Dalam bisnis ada teori yang mengatakan produsen harus berbuat apa saja yang 
bisa memuaskan konsumen. Konsumen puas produsen makmur.
Audit konsumennya siapa? Yang diaudit, atau yang memerintahkan audit. Kalau 
konsumennya yang diaudit, ia minta apa saja harus dituruti, kalau konsumennya 
yang memerintahkan audit, ya mereka yang harus dituruti. Masalahnya apakah yang 
memerintahkan audit itu ingin audit serius atau ingin audit yang diatur untuk 
menguntungkan mereka? 
Yang jelas, yang memerintahkan audit tidak boleh bermasalah, kalau tidak semua 
bisa diatur!






From: handoko putra 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 16, 2009 12:16:55 PM
Subject: [budaya_tionghua] Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? (AUDIT BPK SOAL 
CENTURY SALING  BERTENTANGAN)

  
Hayo, Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK?

Makin lama, memang makin nyadari ada yang nggak beres dengan audit BPK. Jadi 
ingat waktu BLBI. auditor-auditor internasional terkenal bikin opini yang 
berbeda-beda. Udah belakangan banget ketahuan, metode dan tujuannya beda-beda, 
jadi aja hasilnya beda-beda juga.

Juga jadi inget, bahkan orang yang sama pun bisa mmberikan penilaian yang 
berbeda untuk hal yang sama. Ada pengacara beken waktu jadi Tim Bantuan 
Hukumnya KKSK bilang salim bersalah. Eh, waktu jadi pengacaranya salim, bilang 
sebaliknya. Edaan. ..

Jangan-jangan audit BPK soal century juga gitu? Soalnya pesanannya emang minta 
seperti itu sih...:)

 -

AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN

Opini laporan keuangan LPS 2005-2008 selalu wajar tanpa pengecua lian. DPR baru 
mempersoalkan penyelamatan Century pada 27 Agustus 2009.
Dana penyelamatan Bank Century berupa penyertaan modal sementara dari Lembaga 
Penjamin Simpanan (LPS) rupanya telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 
pada Laporan Keuangan LPS tahun anggaran 2008.

Bahkan atas laporan keuangan tersebut, BPK memberikan opini "wajar tanpa 
pengecualian". Artinya, tidak ada masalah di situ. Menurut Kepala Eksekutif 
Firdaus Djaelani, laporan keuangan LPS tahun anggaran 2008 telah diaudit dan 
diserahkan ke BPK pada Maret 2009.

Meski audit itu memeriksa laporan keuangan hingga akhir 2008, Firdaus 
melanjutkan, pada laporan itu juga telah mencantumkan penyertaan modal 
sementara kepada Bank Century sebesar Rp 4,9 triliun.

Adapun dari hasil audit, BPK juga telah menyebutkan suntikan dana dari LPS 
kepada Century hingga akhir Februari 2009 telah mencapai Rp 6,1 triliun.

"Karena pada periode Januari-Februari 2009, penyertaan modal sementara 
bertambah sebesar Rp 1,155 triliun," kata Firdaus ketika dihubungi Tempo 
kemarin.

Adapun tambahan suntikan dana kepada Century sebesar Rp 630 miliar disetor pada 
Juli 2009, setelah LPS menerima laporan keuangan hasil perhitungan kantor 
akuntan publik, yang menyebutkan bahwa tambahan dana itu dibutuhkan untuk 
meningkatkan rasio kecukupan modal Century menjadi 8 persen. Alhasil, total 
penyertaan modal sementara dari LPS kepada Century pun mencapai Rp 6,7 triliun.

Firdaus enggan berkomentar keti ka disinggung mengapa belakangan BPK, lewat 
laporan hasil pemeriksa an investigasi atas kasus Century, mempermasalahkan 
kucuran dana penyertaan modal sementara terse but.

Yang jelas, kata Firdaus, hasil au dit laporan keuangan LPS 2008 ju ga telah 
diserahkan kepada Presi den Susilo Bambang Yudhoyono dan Dewan Perwakilan 
Rakyat se kitar 28 April 2009.

Menurut dia, upaya ini dilaku kan karena sesuai dengan undang-undang LPS wajib 
melaporkan laporan keuangannya kepada Presiden dan DPR paling lambat pada Mei 
setiap tahun nya."Kepada Dewan kami kirim dua salinan, satu kepada Ketua DPR 
dan satu lagi kepada pim pinan Komisi XI,"ujarnya.

Komisi XI adalah Komisi Keuangan dan Perbankan, sa lah satu komisi di DPR. Pada 
periode anggota Dewan 2004 2009, komisi periode inilah yang meminta 
dilakukannya audit investigasi kasus Bank Century oleh BPK.

Firdaus menambahkan, LPS selalu memperoleh penghargaan atas penyam paian 
laporan keuangan ta hunan. Sejak 2005 hingga 2008, lembaga ini terus memperoleh 
opini "wajar tanpa pengecualian" dari BPK."Mungkin karena ka mi lembaga kecil 
dan se derhana,"katanya.

Dalam laporan kiner janya tahun lalu yang dis ampaikan ke BPK, Ketua Dewan 
Komisioner LPS Rujito menyebutkan, sampai dengan 31 Desember 2008, LPS telah 
mengeluarkan biaya penanganan PT Bank Century Tbk sebesar Rp 4,977 triliun.

Biaya tersebut merupakan biaya untuk menambah modal disetor bank sehingga bank 
memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai tingkat kesehatan bank, baik 
solvabilitas maupun likuiditas.

"Seluruh biaya penanganan yang telah dikeluarkan merupakan penyertaan modal 
sementara LPS pada Bank Century," ucap Rudjito.

Adanya krisis keuangan global yang mendera industri perbankan Indonesia, kata 
Rudjito, telah mendorong LPS untuk dapat memainkan peran penting dalam kerangka 
stabilitas sitem keuangan.

"Tindakan penyelamatan terhadap Century merupakan perwujudan dari pelaksa

Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

2009-12-10 Terurut Topik liang u
 Dik Adrian, Mungkin saja Mc Mohan, sudah lama tak baca, bukunya sudah 
dibagi-bagikan. Sun Yat-sen pernah kerja sama dengan Soviet, ketiga ia 
mengeluarkan politik 1. Kerjasama dengan  komunis, 2. kerja sama dengan Russia, 
3. membantu buruh dan tani. Waktu itu pengaruh Soviet sudah sangat kuat di 
Mongolia Luar,  tapi pengakuan resmi oleh Tiongkok dilakukan setelah perang 
dunia II.  Kalau Tiongkok tak mengakui, sebagian negara di dunia tak akan 
mengakui. 
    Seperti Taiwan sekarang, kalau RRT mengakuti Taiwan merdeka, negara lain 
akan mengakui juga, karena RRT tetap tidak mengakui, maka negara lainpun banyak 
yang tak berani mengakui. 
    Tolong tambahan dari rekan-rekan lain.
    Salam
Liang U


 




From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 10, 2009 5:06:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

  
Apeq, ngkale garis Mac Mohan ya.

Urusan mongolia luar , itu khan lage abis revolusi bolshevik ,tulisannya benr 
gak ya hehehehehehehehe, USSR itu khan masuk ke mongolia luar dgn alesan nguber 
sisa2 kekuatan tsar rusia.
nah waktu itu aye lupa dah, kalu gak salah itu waktu sun yat sen jg ada bilang 
ape getu ame soviet, jadi soviet jg kayak ada bargaining ame sun buat urusan2 
tertentu. Aye lupa detailnya apeq.
Kalu gak salah jg ada urusan bantuan dah dari soviet, soale sun yat sen waktu 
itu kalu gak salah lage kheqi ama barat termasuk amrik. makanya bini mudanye 
dukung si mao.
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
>
> Rekan-rekan, 
> Menurut saya, sikap Tiongkok sudah tak menuntut wilayah yang sudah lama 
> diambil orang dan disahkan secara paksa oleh pemerintah Tiongkok sah waktu 
> iu. 
> Contohnya: Perang Rusia Tiongkok beberapa abad sedikit demi sedikit merampas 
> wilayah Tiongkok, lalu disahkan menurut perjanjian secara paksa Demikian juga 
> dengan negara barat dan Jepang. Pada waktu RRT berdiri, pemerintah dengan 
> tegas menyatakan bahwa wilayah yang diserahkan dengan perjanjian berat 
> sebelah yang dipaksakan pemerintah baru tidak diakuinya. Nah, ini geger, 
> karena negara tetangga harus mengembalikan wilayahnya kepada Tiongkok. Tapi 
> dalam kenyataannya Tiongkok bertindak lain, ia tak menuntut lagi, hanya tidak 
> memperkenankan wilayah baru yang dirampas tanpa ada perjanjian dengan 
> pemerintah Tiongkok yang sah. Contohnya garis Mac Mahon yang memperluas 
> wilayah India kedalam wilayah Tiongkok, tak ada satupun pemerintah Tiongkok 
> yang mengakui, termasuk Pemerintah Qing, Tionghoa Binkok dan RRT sekarang, 
> wilayah itu dirampas sepihak, karena itu sampai sekarang Tiongkok masih 
> menganggap Daerah Tibet Selatan (Nanzang) atau Arunachal Pradesh dalam
> wilayah India adalah wilayah Tiongkok. Penduduk asli di sana adalah orang 
> Tibet dan minoritas Tiongkok seperti di Yunnan, mata sipit, kulit kuning, 
> kecuali imigran baru dari India.
> Contoh lain Pulau Heixia yang berada di pertemuan antara Sungai Ussuri dan 
> sungai Heilongjiang. Daerah Heilongjiang dulu wilayah Tiongkok tapi direbut 
> oleh Russia dan dianggap wilayah Russia. Itu direbut paksa dengan memaksa 
> pemerintah Qing mengakuinya. Tapi antara tahun 1924-1927 Rusia menyeberang 
> sungai Heilongjiang, merebut pulai Heixia yang berada antara sungai Ussuri 
> dan Sungai Heilongjiang. Sampai terakhir Tiongkok tak bisa menerimanya, 
> meskipun berdirinya RRT bersahabat dengan Univ Soviet. Setelah berunding 30 
> tahun, akhir-akhir ini terjadi kesepakatan pulau tersebut dibagi dua, bagian 
> timur menjadi wilayah Russia bagian barat kembali ke Tiongkok. Rakyat 
> Tiongkok memberi dua macam pendapat ada yang tak puas, ada yang menerima, 
> karena kalau sampai perang, kitapun dirugikan. Mengalah sedikit.
> Sejak berdirinya Uni Soviet setelah revolusi Oktober, Lenin pemimpin Soviet 
> mengatakan kita bukan imperialis, kita harus mengembalikan wilayah Tiongkok 
> yang direbut paksa zaman Tsar dengan perjanjian berat sebelah. Rencana 
> dibuat, peta sudah disusun, luasnya menurut pengamat 6 kali wilayah Perancis. 
> Malang, Lenin dibunuh oleh ekstrimis, dan Stalin penggantinya mungkir. 
> Wilayah tsb meliputi sebagian Siberia dan Asia Tengah.
> Dua kali perang dunia, Perang Dunia ke I dan Perang Dunia ke II, Tiongkok 
> keluar sebagai pemenang perang. Tapi akhir perjanjian perang dunia I maupun 
> II adalah membagi-bagi wilayah Tiongkok. Lemahnya pemerintah Militer Beiyang 
> setelah perang dunia I dan lemahnya pemerintah Beijing setelah perang dunia 
> II, menyebabkan Tiongkok yang menang perang dibagi-bagi seperti membagi 
> daging untuk anjing. 
> Setelah perang dunia I, semua wilayah konsesi Jerman yang kalah perang, bukan 
> dikembalikan kepada Tiongkok, tapi dihadiahkan kepada Jepang. Belum lagi 
> daerah-daerah lain. Ini yang menyebabkan kemarahan luar biasa rakyat Tiongko

Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

2009-12-10 Terurut Topik liang u
Pak Erik, terima kasih, harusnya memang ada 56 etnis, satu Han yang jumlahnya 
banyak, 55 minoritas. Istilahnya di Tiongkok memang minzu, tapi kalau 
diterjemahkan bangsa banyak menimbulkan salah paham. Orang bilang kalau Tibet 
suatu bangsa, maka ia berhak merdeka, kalau Miao suatu bangsa, ia juga berhak 
merdeka. Di Tiongkok mulai ada orang usul sebut saja etnis (zhongzu). Dalam 
bahasa Indonesia memang suku bangsa lebih tepat, hanya sayang para peterjemah 
Tiongkok masih menggunakan istilah bangsa sampai sekarang.
   Sekali lagi, terima kasih atas koreksinya.
   Ada kesalahan tik yang lain, setelah perang dunia kedua lemahnya pemerintah 
Beijingdst.  Harusnya lemahnya pemerintah di Nanjing.
   Maaf
  Salam 
Liang U

 




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 10, 2009 2:38:24 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

  
Mohon maaf Peq Liang U! ikut nimbrung dikit ya.
Ga salah apa dikatakan ada 56 minoritas di Tiongkok?
Apakah suku Han termasuk minoritas? Mungkin maksud apeq di Tiongkok ada 56 suku 
bangsa kali? 

Salam,

Erik
 - - - - - -
In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta sampai yang 
hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan ada affirmatif 
action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan segi pendidikan 
mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi angka mereka ditambah 
20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari orang Han. Di beberapa 
universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20 angka... . 
. . . . . . . . 
. . . . . .
> Liang U





  

Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

2009-12-09 Terurut Topik liang u
tanan 
kecil Sikkim dan memperluas wilayah Sikkim ke wilayah Tiongkok. Di barat 
wilayah Nanzang tetap diduduki India, tapi tidak berani menjadikan negara 
bagian, hanya wilayah khusus, kemudian mereka maju melewati perbatasan dengan 
alasan Nanzang wilayahnya, mereka  melampaui  garis Mac Mahon. Terjadilah 
perang Tiongkok India, India babak belur dan mundur, Tiongkok kembali ke garis 
perbatasan yang asal, yang hampir sama dengan garis Mac Mahon, tapi tetap minta 
Nanzang (Tibet selatan) dikembalikan. Inilah masalah
 perbatasan yang paling luas yang belum beres. 
   Dari sikap di atas jelas Tiongkok tak mau ribut urusan wilayah lagi, asal 
yang sekarang dicoba dipisahkan harus tetap dipertahankan. Jangan lupa ada 
orang Jepang yang sampai sekarang menyebut Dongbei, Tiongkok Timur laut adalah 
wilayah Jepang, katanya penduduknya bukan orang Han, (Mancu maksudnya).  Kalau 
kita anti Mancu, sama saja menyuruh Wilayah Dongbei melepaskan diri dari 
Tiongkok. Sejak perang dunia I sampai sekarang Dongbei selalu jadi rebutan 
pengaruh Soviet dan Jepang. Orang Jepang menamakan Dongbei sebagai Manchuria.
   Kesimpulan: Dongbei wilayah Tiongkok, orang Mancu adalah bagian dari 
keluarga besar Zhonghua Minzu. Kalau benar seorang nenek mau merebut kekuasaan 
mendirikan lagi dinasti Qing, adalah omong kosong. Untuk apa diributkan, 
mending kita telusur sejarahnya, mungkin ada unsurg baru yang lolos dari 
pengamatan para ahli sejarah. Orang Han juga banyak yang ingin merebut 
kekuasaan, asal melaui jalur hukum tak ada salahnya, kalau mau berontak pasti 
ditindak. 
Sejarah tetap sejarah, yang baik yang buruk tetap sejarah. 
Terus terang milis kita sampai saat ini masih miskin ulasan sejarah sesuai 
dengan tujuannya. Ulasan budayapun titik tolak nya baru upacara-upacara, dan 
mencari keturunan dan nama, belum menyeluruh. Saya usul semua rekan yang punya 
bahan untuk ulasan sejarah, maupun budaya keluarkanlah. Yakin moderatorpun akan 
menerimanya dengan baik. 
Tulisan ini bukan untuk menyerang seseorang, hanya memberi penjelasan, 
mengobarkan kebencian etnis, ataupun dialect group tak ada manfaatnya. Semua 
manusia di segenap penjuru dunia adalah saudara.  Budaya yang percaya hanya 
saya yang benar adalah budaya dari luar yang dibawa ke masyarakat kita. Hanya 
ada satu negara yang benar, hanya ada satu negara yang kaya, hanya ada satu 
negara yang berhak jadi polisi dunia, hanya ada satu negara yang boleh mencap 
teroris, hanya ada satu aliran yang demokrasi, hanya ada satu agama yang bisa 
menyelamatkan manusia dst.
 Sangat memprihatinkan kalau kita ikut percaya.
 Liang U
2009.12.10






From: "agoeng_...@yahoo.com" 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 9, 2009 11:42:38 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok

  
Man, han n mongol  bersatu rebut kembali siberia, mongolia, korea n jepang? Klo 
perlu ke barat n ke selatan claim berdasar peta penaklukan jenghis khan. 
Wekekekek kira2 perang dunia ke 4 or 5 kali yah.


From:  "jinqiang.huang"  
Date: Wed, 09 Dec 2009 03:20:29 -
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok
  
Saran, baca lengkap dan orang Man sudah merupakan bagian dari China.
China bukan China tanpa orang Man.
Cicit ini bukan mau take over.

Aneh jika percaya cicit Guang Xu benar-benar ada. Keluarga besar Aishin Gioro 
tidak pernah beritahu Guang Xu ada keturunan. Penemuan begitu besar pasti akan 
membuat geger seluruh keturunan Aishin Gioro, tapi sampai detik ini mereka 
tenang-tenang saja.

Ada banyak yang meragukan dan tidak match, tapi atas permintaan moderator, yang 
meragukan akan diungkap setelah 20 Desember.

Kalau anda mau ganyang, ganyanglah penipuannya.
Saya berani bertaruh cicit berbohong dan ada waham delusi kebesaran.
Saya yakin karena keluarga Aishin Gioro sendiri mengatakan tidak ada keturunan 
Guang Xu. Cicit berbohong juga keturunan Pu Yi, jika dia tahu keturunan Pu Yi, 
sebut satu saja keturunan Pu Yi siapa namanya dan dimana.

Jika ada yang meragukan keterangan saya, silahkan. 

JQ.Huang


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda  
wrote:
>
> Tapi nih ada cicit Guangxu yg mau take over power n mengembalikan
> Dinasti Qing. Ngai baru baca tulisan sikap dia soal itu, betapa dia
> membenci orang-orang Han yg ngancurin tuh dinasti bobrok. Apa
> ga sebaiknya nih anak kita ganyang saja di sini?? 
> 
> 
> Huangdi Bless U (HBU)
> 
> --- Pada Sel, 8/12/09, zho...@...  menulis:
> 
> Dari: zho...@... 
> Judul: Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok
> Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Tanggal: Selasa, 8 Desember, 2009, 8:30 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Â 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau memusuhi minoritas, nanti mereka malah menyatakan keluar dari republik, 

Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-08 Terurut Topik liang u
Rekan-rekan, 
   Kalau menurut saya gathering bertujuan ramah tamah dan diskusi,  "harmonis" 
tetap harus dijaga,  serangan pribadi apalagi tanpa bukti yang otentik, hanya 
akan merusak persatuan yang kita butuhkan saat ini. Jangan merubah diskusi jadi 
medan laga, demi "demokrasi" seperti parlemen Taiwan, yang menganggap anggota 
parlemen kalau tidak berkelahi, berarti tidak demokrasi. Justru berkelahi 
menunjukkan tidak demokrasi karena yang berbeda pendapat dipukul. 
   Saya yakin kita tidak akan berkelahi, tapi seruan menghina, memojokkan hanya 
karena dianggap bohong, tidak menyelesaikan masalah. Saya adalah salah seorang 
yang sangat tertarik masalah ini, hanya sayang tidak mungkin hadir. 
   Saya harap jangan memojokkan si cicit kalau ia mengaku orang Mancu. Etnis 
Mancu adalah salah satu anggota dari keluarga besar Zhonghua Minzu, kalau ada 
etnis Mancu yang masih dendam karena kejayaannya digulingkan, itu adalah 
kepentingan pribadi bukan pendapat semua orang Mancu. Bila kita menyerang orang 
Mancu secara keseluruhan, maka kaum "pribumi" Indonesiapun menjadi sah 
menjarah, merampok dan membunuh kita, karena ada orang Tionghoa yang berkemplot 
dengan pejabat mengeruk dan menguras kekayaan negara. Apakah kita akan terima? 

Balas membalas dendam pribadi selalu ada, orang Tionghoa dari Tiongkok terutama 
mahasiswa ada yang benci sekali kepada Tiongkok karena 
neneknya, engkongnya, bahkan ayah ibunya ada yang jadi korban revolusi 
kebudayaan. Sikap saya tetap baik dengan mereka ,hanya selalu saya memberi 
keterangan, korban revolusi kebudayaan bukan keluarga anda saja, banyak orang 
lainpun sama, bahkan petani kaum buruhpun banyak yang jadi korban. Kalau anda 
membenci seluruh orang Tiongkok, berarti membenci para korban seperti keluarga 
anda? Apakah tetap?  Akibatnya mereka juga memusuhi anda, sedang kita di USA 
adalah tamu. Kalau di US tak mampu hidup lari kemana?  Memang jangan lupa, 
Revolusi Kebudayaan menghancurkan Tiongkok, tapi brainswash di US menghancurkan 
mental anda jadi mental budak. Senang melihat Tionghoa miskin, memandang rendah 
melihat Tiongkok yang miskin. Celakanya, baru beberapa belas tahun, Tiongkok 
sekarang sudah tak semiskin dulu, Kota-kota besar tak kalah oleh kota raksasa 
Amerika, orang Amerika berbondong-bondong cari kerjaan ke Tiongkok. Rakyat 
Tiongkok menyambut baik mereka.
Kalau cicit Guangxi mendendam kepada pemerintah waktu itu, tentu saja 
salah, tapi biarkan saja, toh ia tak dapat apa-apa. Apa ia bisa merebut 
kerajaannya kembali? Haha. Itu hak dia, asal ia tak melanggar hukum.
Abdi Christ yang membawa masalah ini,  saya usul jangan di serang, informan 
koq diserang, justru kita harus berterima kasih atas informasi ini. Saya yakin 
si cicit tak akan membohong 100%, tapi ada kaitan dengan peristiwa itu. 
Ngomongnya melantur? Jelas ia tak menyaksikan sendiri. Coba kita disuruh cerita 
tentang kehidupan kakek kita di Tiongkok, meskipun kelihatannya bagus, kalau 
masih ada teman kakek yang hidup di sana, haha, pasti ia tertawa. Bukan bohong, 
karena kita hanya tahu sedikit tapi tak merasakan. Yang mendengar peristiwa 
perkosaan Mei disuruh cerita akan jauh dari sempurna, tapi yang melihat sendiri 
lain, seorang famili saya sampai gila! 
Jaga harmonisasi, jaga persatuan, kendalikan amarah, karena kitapun tak 
pernah bertemu Guangxu tak pernah masuk Istana Terlarang ketika dinasti Qing 
masih berdiri, semua penonton dari luar, lewat buku yang ditulis manusia, dan 
manusia selalu punya bumbu.  Kirim dua orang sekarang, ke Xinjiang, jalan 
sendiri-sendiri, suruh menganalisa keadaannya di sana, pasti tidak akan sama. 
Bukan bohong, tapi yang dilihat tidak sama. Kalau yang satu keluarganya dibunuh 
di sana, yang satu lagi tidak, tulisannya akan jauh berbeda, bahkan bisa 
bertentangan. 
Anda mendengar peristiwa di Xinjiang, ada yang marah, ada yang mengutuk, 
ada yang biasanya saja, ada bahkan yang senang. Kalau kita mau jujur kumpul 
bersama dan ngomong tanpa aling-aling, saya rasa, saya yang akan paling 
gelisah. Saya kenal seorang mahasiswi dengan baik di Xingjiang University yang 
sampai saat ini belum bisa dihubungi. Aman, luka, meninggal, saya tak pasti. 
Hanya ada kabar dari temannya, mengatakan dia dan keluarganya aman-aman saja. 
Setelah itu setengah tahun berlalu, tetap tak mampu saya hubungi. Beda kan? 
Saya harap kita belajar mendengar, bertanya, membuat catatan untuk analisa yang 
lebih detail di kemudian hari. 
Salam
  Liang U



From: Karang Terjal 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 8, 2009 10:09:09 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua  
Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

  
Sdr Henyung,

Kelihatannya ada kalimat dibawah ini yang cukup menyinggung anda dan mungkin 
moderator lainnya, maklum waktu nulis itu lagi ngantuk dan kerja lembur.

Jadi saya minta maaf untuk Kalimat dibawah ini:
masuk ke sarang seriga

[budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok

2009-12-08 Terurut Topik liang u
  Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta sampai 
yang hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan ada 
affirmatif action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan segi 
pendidikan mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi angka 
mereka ditambah 20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari orang Han. 
Di beberapa universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20 angka.
  Saya kenal orang Mancu, saya kenal orang She, yang pernah disinggung ada 
orang Hokkian bukan Hokkian, ada orang Yao, ada orang Zhuang, ada orang Yi, ada 
orang Miao, ada orang Qiang, ada orang Li dsb. 
 Kita tak pernah membedakan satu sama lain, saya akrab dengan mereka yang 
kebanyakan mahasiswa. Tidak lagi ada pikiran Han Raya, yang menganggap Tiongkok 
adalah milik orang Han. Yang masih agak jauh harus diakui adalah orang Uygur 
dan Orang Tibet. Itu dikarenakan wilayah tempat tinggalnya jauh di barat negara 
dan di barat daya Tiongkok. Mereka masih berkelompok dan jarang bergaul dengan 
suku lain. Inilah yang mudah dihasut oleh anasir luar negeri yang tak ingin 
melihat Tiongkok bersatu. Pemerintah USA mengakui mereka membiayai Rebiya 
Kadeer yang menggerakkan kerusuhan etnis di Xinjiang. Hanya karena negara 
superpower satu-satunya mereka tenang saja," Lu mau apa?" Demikian juga Dalai 
Lama dibiayai oleh Amerika Serikat dan India, Inggeris yang menetapkan garis 
perbatasan sepihak garis Mac Mahon, memasukkan wilayah Tiongkok yang luas 
menjadi wilayah India. Yang kemudian termasuk Pakistan, oleh Pakistan 
dikembalikan kepada Tiongkok, India tak mau terima,
 itu wilayah dia katanya. Arunachal Pradesh (Nanjiang) adalah wilayah Tiongkok 
yang dimasukkan ke dalam garis Mac Mahon. 
Phoenix TV pernah, mewawancarai penduduk di Nanjiang itu, mereka banyak 
yang cerita bagaimana mereka membuat barisan sukarela naik kuda menyusur padang 
pasir untuk membantu daerah timur yang sedang perang malawan Jepang pada saat 
perang dunia kedua. Mereka berkata langsung pada wartawan: "kami ini orang 
Tiongkok, tidak tahu mengapa, tahu-tahu jadi India". 
   Belum cukup, ada politikus India yang berteriak teriak, mengatakan batas 
India Tiongkok adalah tembok besar Wanli Changcheng. Apa tidak gila.
karena backingnya Oom Sam, terpaksa Tiongkokpun tutup mulut. 
   Hanya kalau semua etnis bersatu, baru mungkin Tiongkok kuat, makanya 
persatuan etnis adalah hal yang sangat penting, agar tak bisa dipecah belah. 
   Membenci orang Mancu pada saat ini, sudah tak tepat. Saya sendiri sangat 
menyayangi mahasiswa Mancu itu dan membantu dia kalau ada kesulitan. 
   Liang U







  

Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-08 Terurut Topik liang u
Terima kasih dik Ardian, cuma apa jasanya Guo Heng Han ini sampai pemerintah 
RRT memberikan banyak barang berharga, kalau menyumbang uang tak aneh, 
menyumbang pusaka budayalah yang aneh.  Terus terang apeq baru dengar.
Nanti ada kesempatan ingin juga melihatnya.
Salam
Apeq





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 7, 2009 10:10:42 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

  
Apeq Liang U,

waktu itu saya sempet sama Brianz, sepuhan milist ini jg ke tempat Guo Heng Han 
di Thailand, bapaknya dia itu diriin yg namanya Dan Fu Yan di daerah Phuket yg 
katanya tanahnya itu sumbangan raja, tapi plakat Dan Fu Yan emang ada tulisan 
pemberian raja. Kita semua sempet datang berkunjung ke museumnya.
Kaget bener2 kaget, soalnya di museum itu ada sekitar 250 benda antik yg digali 
dari kuburan Qin Shihuang. Semuanya ada sertifikat plus ada surat keterangan 
resmi dari pemerintah RRT kalu itu barang2 antik disumbangin ama pemerintah RRT 
buat museum itu.

Koleksi pribadinya seh gak ada sampe guci jaman Shang, sekaya2nya mister Guo 
ngkale gak sanggup beli guci jaman Shang apelage itu khan termasuk pusaka 
negara RRT.
Paling yg dia milikin itu Fu Ban semacem alat buat mentri ngadep kaisar yg dari 
jaman Song, nah yg itu ada dirumahnya gak ada di museum.

Nanti owe upload dah dimilist ini buat temen2 liat.
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u  wrote:
>
> Ada gereja demikian bagus sekali, cuma dari mana dapatnya benda-benda itu. 
> Sebuah patung kecil salah satu snio saja harganya dalam lelang mencapai 
> 20juta US dollar. Apalagi peninggalan zaman Shang?
> Biar bagaimana banyak Tionghoa Kristen selalu menganggap budaya Tionghoa 
> adalah budaya setan, sampai angpao juga uang setan. Orang tua yang sudah 
> meninggal fotonya jadi foto setan. Karena itu saking kesalnya, saya bilang 
> kalau semua yang berbau Tionghoa adalah setan saya akan bangga menjadi setan.
> Â  Kiongchiu
> Â  Liang U
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: toyota_man 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Sat, December 5, 2009 11:11:47 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
> Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
> 
> Â  
> Salam perkenalan,
> 
> Saya Abdi Christ. Mungkin boleh saya referensikan sebuah gereja Kristen di 
> kemayoran JAkarta Pusat yg sekaligus memiliki MUSIUM kebudayaan Tionghoa di 
> dalam kompleksnya yang besar.
> 
> Nama gereja tersebut: Gereja Reformed Injili Indonesia
> berlokasi di Jl.Industri Blok B14 Kav.1 Jakarta 10720 - atau dikenal dengan 
> "Reformed Millennium Center Indonesia"
> 
> Gereja ini diklaim sebagai gereja tionghoa terbesar di Asia tenggara. Tujuan 
> dibuatnya musium adalah agar generasi muda tionghoa tahu betapa kayanya dan 
> majunya nilai kebudayaan dan kesenian tionghoa sejak berabad2.
> 
> Dalam musium itu terpajang koleksi asli dan dalam kondisi 90% tidak cacat(dan 
> juga saya foto):
> 
> 1. Perabot Dinasti Shang dari abad 15 SM (Shang wares)
> 
> 2. Pendingin dari Kuningan dari abad 5 SM (Bronze Refrigerator)
> 
> 3. Miniatur kereta kuda dari Bronze dari Dinasti Tang abad 2-8 setelah masehi
> 
> 4. Guci Terakota dari abad 5 SM
> 
> 5. Horse Carriage dari abad 5 SM
> 
> 6. Keramik kuda 3 warna dari abad 8-9 setelah masehi (dinasti Tang)
> 
> 7. Lonceng Kuningan - masa perang - dari Abad 5 setelah masehi
> 
> 8. Kelengkapan dan piring mangkok Celadon abad 9-13 setelah masehi (dinasti 
> Sung Yuan)
> 
> 9. bantal keramik yang dipakai orang jaman dulu
> 
> 10. Keramik-mangkok- piring dari Dinasti Ming Ching (Imperial War)
> 
> 12. Piring 3 warna dari abad 14 setelah masehi (dari Dinasti Liau)
> 
> 13. guci kecil - piring - mangkok - dari abad 7-10 setelah masehi (dinasti 
> Tang Sung)
> 
> 14. Piring - alas piring (warna biru putih) dari porcelain abad ke 16-19 
> (dinasti Ming Ching)
> 
> 15. Mangkok Biru dan Putih dari abad 13-16 setelah masehi (dinasti Yuan Ming)
> 
>  - 
> 
> Jika tertarik untuk melihat koleksi2 ini silahkan datang. Gereja ini 
> berpandangan bahwa kebudayaan adalah sebuah mandat yang diberikan oleh Tuhan 
> dan orang Kristen diajar untuk menghargai kebudayaan-nya sendiri.
> 
> Salam
> Abdi Christ
> *untuk foto koleksi boleh kirimkan e-mail saudara ke: abdi_toyota@ yahoo.co. 
> id - nanti saya kirim*
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin  
> wrote:
> >
> > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang
> > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para
> > pendeta yang berasal dari Ma

Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu [2 Attachments]

2009-12-07 Terurut Topik liang u
 yang selalu kita agung-agungkan, tak 
menulis itu? Tapi setelah itu diteliti memang ada, bahkan ada ahli yang 
mengatkan penemuan ini lebih pending dari penemuan teracottanya Qin Shihuang. 
Bukan itu saya sekarng ditemukan lagi penemuan Jinsha, dinamakan demikian 
karena ditemukan sepanjang sungai Jinsha (Jinsha Jiang). Sudah dibuat museum 
yang besar di Chengdu, musium Sanxingdui di Mianyang kota di utara Chengdu. 
Menurut keterangan di sana, benda peninggalan di Jinsha, setelah runtuhnya 
zaman sanxingdui. 
Kalau kita berpegang pada referensi barat yang sudah terbit, langsung kita akan 
berteriak lagi "bohong", omong kosong, dari dulu tak ada catatan adanya 
kerajaan dan negara di situ. Di Sichuan negara paling awal adalah negara Shu 
atau Siok zaman Samkok, kedua peninggalan itu menungjukkan jauh lebih tua dari 
zaman Samkok. 
   Belakangan ini juga ditermukan peninggalan Yu atau Xia Yu ada di Beichuan, 
kabupaten terparah yang kena gempa tahun yang lalu. Ada kecamatan yang bernama 
Yuli (禹里)yang dipercayai adalah kampung halaman Yu atau Yi yang Agung pendiri 
dinasti pertama Tiongkok dinasti Xia atau He. Masih ada beberapa 
peninggalannya, saya tak tahu setelah digoyang gempa.
  Tapi apeq  punya kenalan orang Yuli, ia katakan tunggu satu dua tahun (dari 
saat gempa) karena perbaikan jalan belum selesai, kita masih harus jalan kaki 
di jalan pegunungan yang terjal, ia khawatir apeq tak kuat. Tapi mengirim 
potret pada saat Yuli terendam, karena aliran sungai tertutup longsoran gunung 
setelah gempa. Kampung yang sebagian rubuh kena gempa sebagian rubuh terendam, 
kebanyakan sudah dibangun kembali termasuk rumah dia, ia adalah etnis Qiang, 
etnis yang pernah mendirikan negara Xi Xia (Se He) pada zaman Song yang 
akhirnya musna oleh serangan Jengis Khan. Orang Qiang lari meninggalkan Ningxia 
dan masuk ke Sichuan utara. 
   Apeq sudah lama ingin ke situ, tapi menunggu jalan agak baik, supaya bisa 
naik kendaraan umum. 
   Apeq selalu berpendapat, semua informasi sejarah dikumpul lalu nanti dikaji, 
sebab milis kita memang meliputi sejarah Tiongkok. 
   Kalau mau extrim kita bilang Yu pasti orang Han, mana mungkin orang Qiang 
(suara ini di Tiongkok juga muncul, tapi cuma emosi, tidak bisa membantah 
secara paksa). Apeq tetap berpendirian dikaji. Kalau betul Yu orang Qiang, lalu 
apa salahnya?
   Kita bilang lagi, selain Chunqiu tak mungkin ada negara lain di barat 
seperti di Sichuan mana mungkin ada budaya Sanxingdui dan Jinsha, di literatur 
saja tak ada? Memang misterious, tidak diduga sama sekali, mengapa memang ada, 
peninggalan bukan hanya sekeping pering, tapi ratusan.
Sayang sanxingdui belum pernah saya lihat.
   Terlampir dua foto budaya Jinsha pada milis ini, hanya contoh dari yang 
banyak itu, supaya tidak disebut bohong itu.
Saya mengharap anda dapat menenangkan diri, apalagi moderator yang harus 
mengumpulkan semua infromasi, bukan menolak. Lalu kita diskusi untuk 
mengkajinya.
Semoga
Kiongchiu
    Liang U





From: henyung 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, December 6, 2009 3:32:36 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

  
Zhou xiong ngerti bahasa Man tidak ?

Saya sih tidak mengerti. Jadi kalaupun dikeluarkan catatan berbahasa Man, siapa 
yang bisa verifikasi ? Kalau ada teman yang kebetulan paham bahasa Man, bisa 
minta tolong diajak juga ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Yg paling saya tunggu:
> Tulisan si nenek dalam bhs mancu! Masak seorang yg mau memperjuangkan 
> keadilan dari bapak ibunya tak fasih bebahasa ibunya? Kan ajaib! 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 


 


  

  1   2   3   4   5   6   7   8   >