Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi"
Pak Andreas, maaf yah, saya segan ngomong nih, sebab begitu ngomong anda langsung marah biasaya, mengatakan saya ngawur. Di sini saya hanya akan menambah fakta. Orang Indonesia yang pulang ke RRT waktu PP.10 sebagian besar keluar lagi ke Hongkong, Belanda, atau kembali ke Indonesia. Itu benar sekali. Tapi bukan karena tak diakui, yang tak pulang di sana sekarang banyak yang makmur, bahkan anak orang kaya sudah kaya lagi, mengurus perusahaan bapaknya yang tanam modal di sana. Mereka keluar lagi karena kegagalan ekonomi waktu itu, loncatan jauh ke depan menghasilkan ekonomi hampir bangkrut, munculnya kelaparan, karena rakyat disuruh memproduksi baja, bikin tungku sendiri, tidak ada bahan, jendela dibongkar, kuali dilebur, hasilnya jadi seonggok besi tua. Tak ada yang bertani, yang jelas kekurangan makan, untuk impor negara tak punya uang. Setelah itu disusul lagi, yang lebih ganas revolusi kebudayaan, yang tidak sepaham dengan golongan radikal dianggap musuh kelas, boleh ditangkap, boleh dipukul, boleh dipenjara boleh dibunuh, bukan orang Tionghoa di Indonesia saja, orang berjasa besar dalam negeri banyak yang jadi korban, presiden Liu Shaoqi sampai meninggal dalam tahanan, pahlawan marsekal Peng Dehuai mati dalam tahanan, marsekal He Long demikian juga, wakil perdana menteri Chen Yi yang juga marsekal dan menteri luar negeri dan pernah ke Indonesia sampai sakit tidak diberi pertolongan seharusnya, akhirnya meninggal. Bayangkan siapa yang tak takut.?rang Tionghoa kebanyakan rakyat biasa, presiden saja ditangkap disiksa dan dpenjara sampai meninggal tanpa pengadilan. Ya, jalan satu-satunya lari keluar negeri. Menerobos tapal batas tanpa melalui jalur yang sah , dimanapun akan ditembak. Tidak percaya, coba lewat perbatasan ke Meksiko, tanpa menunjukkan dokumen sah, kalau mau ditahan, lari, pasti ditembak. Tapi kalau ada yang mau mencoba, saya tak ikut tanggung jawab tentunya, sebab sudah bilang pasti ditembak termasuk di Amerika. Jadi maaf sekali lagi maaf, seperti kata sdr. Zhou, Tiongkok yang anda katakan selalu Tiongkok lama, bukan Tiongkok sekarang. Jangan mencampur adukkan dua hal yang sudah berbeda. Indonesia saja, sekarang dengan zaman Orba sudah tak sama, jangan disamakan. Sekarang anda datang sebagai turis, ya, diperlakukan sebagai turis, anda datang kerja sebagai karyawan, anda diperlakukan sebagai karyawan. Kalau dianggap sebagai asing, memang benar, itu konsekwensi kita sendiri, karena memilih jadi warga negara Indonesia, Indonesia kan bukan Tiongkok. Orang Hongkong dan orang Macao, bahkan orang Taiwan memdapat perlakuan yang berbeda dengan kita, sebab mereka adalah warga negara Tiongkok secara hukum, meskipun Taiwan masih terpisah. Sayapun tetap berpendapat, kita harus intergrasi, artinya Bhinneka Tunggal Ika, berbeda=beda tetap satu. Negara yang homogen, satu ras, satu partai, satu agama, justru banyak masalahnya, karena ada orang yang selalu memaksakan kehendaknya. Biarkan seratus bunga mekar bersama. Nah, lagi=lagi tidak cinta Indonesia, koq pakai peribahasa Tiongkok? Biarkan kita mempunyai pendapat berbeda, pelajari mengapa berbeda, lalu lihat latar belakangnya, pendapat manusia berbeda karena pengalamannya berbeda. Hormatilah pendapat yang berbeda. Salam Liang U From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, July 30, 2010 2:25:31 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi" hmmm kayaknya qian shushen gak dibunuh ya ame tentara prc hehehehehehehehehe ape jgn2 itu yg nongol qian palsu ya ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA wrote: > > Ardian apa itu LPKB - apakah itu aliran Ong Tjonghay - Sindhunata cs > Ini aliran saya 100% anti sejak thn 1960 dan dia didalam PMKRI saja tidak > dianggap serius. Dia dpt berkembang dgn bantuan Harry Tjan. Harry Tjan yg > membuka pintunya utk Ong TH karena sebagai ketua umum PMKRI pintu presiden > terbuka. > Sewaktu mereka maju saya sudah lebih dari 2 tahun tinggal diluar negeri. Saya > keluar negeri sejak keributan diBogor dan Sukabumi 1963. Pekerjaan social yg > terachir adalah mengirim bantuan kepada penduduk chinese diSukabumi dgn >mengirim > > bbp truck keperluan sehari. Setelah itu berangkat keluar negeri. OT saya > berpendapat no future utk saya diIndonesia sebab sooner or later Chinese akan > dpt diganyang habis. > Banyak teman diEuropa pd pulang TongSan setelah selesai studie - untung saya > tidak pergi sebab semua keluar dgn susah payah dan dpt dibunuh tentara PRC. > > Andreas > > > > > From: ardian_c > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Sent: Thu, July 29, 2010 9:45:48 PM > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Istilah "Asimilasi" > > pengalaman pribadi kale ya, doeloe kalu taon 80an bilang dari Indonesia > sambutannya lebih positi
Re: [budaya_tionghua] Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia
Kalau menurut saya yang patut kita tuntut itu adalah praktek Bhinneka Tunggal Ika. Biarkan tiap orang punya etnis masing\masing, punya dialek masing=masing, punya nama masing=masing. punya aliran politik masing=masing, punya agama masing=masing, mempelajari macam=masam bahasa masing=masing, punya favourit masing=masing,punya nama masing-masing dsb. Asalkan semua menuju persatuan! Bagaimana caranya, menghormati orang lain jangan melanggar yang tidak dibolehkan hukum dan etika hidup yang universal . Problemnya sekarang masih banyaknya orang yang tak mau didikte orang tapi mau mendikte orang, merasa kebenaran itu hanya satu yaitu yang dia anut. Ini kita lihat dalam politik, dalam agama, dalam masalah etnis, dalam masalah pendidikan dll. Selama ini tidak hilang, kerusuhan dan saling curiga bahkan bunuh-bunuhan masih terbuka kemungkinannya. Kita bicara boleh idealis, tapi kenyataan belum sampai di sana, ini yang harus disadari. Seminar di bawah ini, adalah salah satu usaha ke arah sana, perlu diacungi jempol. From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, July 28, 2010 11:27:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia "MEMAKNAI KEBERAGAMAN" Teater Studio (Teater Kecil), TIM, 6-7 Agustus 2010 Menandai dan memaknai 60 tahun hubungan Indonesia–Tiongkok (RRT), Himpunan Penulis Sastra Tionghoa Indonesia (Yinhua), bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), akan menggelar Festival Seni Budaya Tionghoa-Indonesia, di Teater Studio (Teater Kecil), Taman Ismail Marzuki (TIM), pada 6-7 Agustus 2010. Festival dengan tema “Memaknai Keberagaman” ini akan diisi diskusi sastra dan budaya, pertunjukan kesenian, temu penulis, pemutaran film, bazaar, pameran, dan demo melukis kaligrafi. Diharapkan, festival akan dibuka oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo, dengan pemukulan Ku – Tambur khas Tiongkok. Pada hari pertama, pukul 10.00 WIB, festival akan dimulai dengan pertunjukan barongsai di pelataran dan lobby teater kecil, menandai pembukaan pameran foto Chinatown dari dulu hingga kini, pameran buku tentang perkembangan sastra Yin Hua, pameran kaligrafi dan lukisan tradisional Tionghoa, demo melukis kaligrafi Tiongkok, penayangan slide sejarah dan kegiatan Yin Hua, serta bazaar berbagai produk kerajinan dan kuliner khas Tionghoa, di lobby Teater Kecil. Diskusi budaya pada hari pertama, di Teater Kecil, akan dimulai pukul 14.00 WIB, diisi oleh pembicara Dr. Myra Sidharta , membahas topik tentang peran budaya kuliner Tionghoa peranakan di Indonesia, serta David Kwa Kian Hauw, yang membawa topik tentang pengaruh kesenian Tionghoa dalam seni pertunjukan di Indonesia. Diskusi ini akan dimoderatori oleh Zen Hae. Upacara pembukaan akan digelar pada malam hari pertama, mulai pukul 19.00, di panggung Teater Studio. Usai dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo, acara akan dilanjutkan dengan pertunjukan musik Ku, pentas grup vokal Vajra, tari klasik Tiongkok, angklung Paguyuban Meizhou, kungfu wushu, baca puisi para penyair Tionghoa dalam bahasa Indonesia dan Mandarin, dan dendang lagu-lagu Tiongkok klasik oleh penyanyi Tionghoa. Pameran, demo melukis kaligrafi Tiongkok dan bazaar akan berlanjut pada hari kedua, mulai pukul 10.00 WIB, di lobby Teater Studio. Pada jam dan tempat yang sama akan digelar Temu Penulis Tionghoa, dengan menampilkan Fuyuan Zhou, Leonowens SP dan Clara Ng. Temu pengarang dengan topik proses kreatif dan tantangan kepengarangan sastrawan Tionghoa-Indonesia ini akan dimoderatori oleh Pangesti. Pada hari kedua, pukul 14.00 WIB, di tempat sama, digelar diskusi sastra dengan topik sastra Tiongkok dalam terjemahan dan sastra Tionghoa Indonesia, dengan pembicara Prof. Dr. Leo Suryadinata, serta topik tentang sastra Melayu Tionghoa dengan pembicara Prof. Drs. Jacob Sumardjo, dimoderatori oleh Linda Christanty. Khusus untuk pemutaran film akan diadakan di bioskop Kine Klub (belakang Galeri Cipta 2), pada 6 -7 Juli, pukul 10.00-17.00 WIB, dan akan memutar film-film tentang Tionghoa-Indonesia, sejak film dokumenter sampai film komersial, seperti Babi Buta yang Ingin Terbang, dan Gie. Puncak acara sekaligus malam penutupan digelar di panggung Teater Kecil. Antara lain diisi baca puisi musikal oleh Tan Lioe Ie, baca puisi dengan iringan harpa oleh Hanna Fransisca, pembacaan puisi Tiongkok dan Yinhua dalam dua bahasa, musikalisasi puisi Tiongkok klasik dan kontemporer dengan iringan piano, resital musik klasik Tiongkok oleh Harmony Chinese Music group yang menampilkan alat musik tradisional Guzheng, Xiao dan Erhu, pertunjukan tari mahasiswa Binus, grup vokal Univ. Al Azhar, dan pentas drama Zheng He. Jakarta, 25 Juli 2010 YINHUA DAN DKJ
[budaya_tionghua] Fw: China's Amazing Bridges [1 Attachment]
Foto di attachment. >> >> >>Subject: Amazing World's longest Bridges of China >> >> >> >> >>Look at China 's engineering skills in building these bridges which are the >>forefronts of bridges around the world, which have not been publicized in the >>western media. 100% locals from design to build >> >>Take note there are several university of bridges focussing on bridge >>engineering in China churning out thousands of bridge and civil engineers >>each >>year more than many countries combined!. >> >>Each year China produce more than half a million engineers and accountants >>each >>to meet the local demand for nation building and increase the value >>chainHuman Capital Development and Brain Gain! >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> >> > > Your E-mail and More On-the-Go. Get Windows Live Hotmail Free. Sign up now. Hotmail has tools for the New Busy. Search, chat and e-mail from your inbox. Learn more. 您想拥有和网易免费邮箱一样强大的软件吗?
Re: [budaya_tionghua] Re: Wong Fei Hung
Tulisan yang ngawur, dik Dada, bagus sekali anda tunjukkan di milis ini, agar jangan dari kita-kita ini ada yang tertipu, Ejaannya saja sudah ngaco belo, tidak bisa membedakan dinasti Qin yang ada sebelum Masehi dengan dinasti Qing dinasti terakhir. Guangdong 广东 saja jadi Guandong 关东 , padahal propinsi terkaya di Tiongkok, orang asing dari mana-manapun tak ada yang tak tahu. Yang saya harap para rekan-rekan semua kritis dalam membaca blog, kalau tentang budaya dan sejarah Tionghoa, ada yang ragu lemparkan ke milis ini. Salam From: Dada To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, July 23, 2010 11:04:27 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Wong Fei Hung halo gung , long time no see contoh dari berbagai blog , gw ambil satu contoh saja , http://sofianonline.com/wong-fei-hung-is-a-moslem tulisannya kurang lebih begini 1. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam. 2. Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). 3. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China selengkapnya .lihat di bawah Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih. Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch'in yang korup dan penindas. Dinasti Ch'in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam. Jet lee sebagai Wong Fei Hung Jet lee sebagai Wong Fei Hung Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch'in pada 1734. Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch'in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch'in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch'in. Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia
Re: [budaya_tionghua] nama marga [1 Attachment]
Dik Indra, Ini jawaban saya ada pada lampiran, kalau kurang puas bisa diskusi lagi. Silahkan buka Kiongchiu LU From: indra pratama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, July 18, 2010 1:23:37 AM Subject: [budaya_tionghua] nama marga Rekan-rekan sekalian , Apa ada yang tau Marga Hou dalam dialek mandarin atau marga heuw dalam dialek hakka berasal dari mana? Mohon infonya.. Best Regards, Indra Pratama
Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
Sdr. Twasey, maaf yah, baru buka email hari ini. Dalam Mandarin buku itu banyak, tapi biasanya per dinasti. Kalau meliputi seluruh dinasti akan jadi eksklopedia yang puluhan jilid , di perpustakaan Singapore ada, jadi saya sendiri merasa tak perlu punya. Yang sederhana dalam bahasa Indonesia ada tulisan Nio Ju Lan, waktu masih orla, barangkali ada yang punya di Jakarta bisa pinjam copy saja. Saya di Singapore sudah lama tidak ke Indonesia, kalau sekedar daftar dinasti itu banyak di lampiran kamus-kamus Mandarin-Mandarin,tentu dalam Mandarin. Kalau anda tak berhasil menemukannya, saya copykan dari sini. Saya kira itu untuk pegangan pertama, jadi bisa ancer-ancer dulu zaman apa ada dinasti apa, tahun berapa berapa lama, Anda berminat? Kalau berminat, beritahu alamat anda nanti saya kirim, atau scan. Yang singkat dalam Mandarin ada "Shang xia 5000 nian" 上下5000年, yang berarti dalam kurun waktu 5000 tahun. Itulah ihtisar sejarah 5000 tahun dari zaman legenda, sampai zaman modern. Saya punya copy internet, tapi entah masih ada atau tidak, sebab laptop saya sudah rusak. Di Indonesia bagaimna perkembangannya saya tak mengerti, sebab kebanyakan literatur yang dipakai (termasuk Nio Ju Lan) adalah literatur barat, jadi sering bias ditinjau dari kacamata mereka. Meskipun demikian, Nio Ju Lan cukup netral. Dalam milis ini pernah debat Pemberontakan Boxer, Debat berkepanjangan, sebab ada dua kelompok, yang melihat dari kepentingan barat dan yang melihat dari kepentingan Tiongkok. Jadi menurut saya semua buku boleh dibaca, tapi kita harus bisa menganalisa, buku itu dibuat oleh manusia, tiap manusia mempunyai kepentingan berbeda. Yang benar-benar ilmiah murni sulit ditemukan, kalau adapun tidak menarik orang untuk membacanya sebab hanya kronologi fakta dan tahun-tahunnya. Tolong beri penjelasan lagi apakah yang anda butuhkan dari saya. Salam From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, July 21, 2010 3:30:01 AM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa itu ada di gramedia kok yg ngarang ivan taniputra, yg doeloe bareng2 kite org rundingan buat diriin ini milist ame webnya. doi nangkring disini jg tuh hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, twa...@... wrote: > > Maksudnya cari di search engine gitu ? > > Heheh, suhu Liang ga nanggapi, lagi sibuk mngkn. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "ardian_c" > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Sun, 18 Jul 2010 15:55:52 > To: > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa > > kalu mau cari yg ckp lumayan, history of china dalam bahasa indonesia > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, twasey@ wrote: > > > > Suhu Liang U, saya sngt berminat belajar tentang sejarah dinasty di tiongkok. > > Mungkin ada referensi pustaka yg boleh saya dapatkan, atau boleh saya minta >informasi sumber utk dapat mempelajari sejarah dinasti Tiongkok ini ? > > Terimakasih sebelumnya. > > > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: liang u > > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Date: Fri, 16 Jul 2010 22:04:18 > > To: > > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > > Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa > > > > 1。 Dalam sejarah dinasti Qing (Tjeng) ada dua orang ibusuri yang terkenal >dan > > > mempunyai pengaruh besar dalam pemerintahan. Mereka adalah Xiaozhuang > > isteri > > Huang Taiji kaisar pertama dinasti Qing, sebelum itu Qing bernama Jin > > (Kim), >dan > > > pada akhir dinasti Cixi, yang menahan kaisar Guangxu karena melalukan > > reformasi. Yang beberapa waktu lalu ada orang mengaku "cicit"nya Guangxu >dan > > > berdebat di milis ini, tapi tak berani datang waktu akan diadakan > > pertemuan. > > > > Keduanya kontras sekali Xiaozhuang berjasa besar dalam mengembangan dinasti > > Qing, ia membina kaisar Sunzhi anaknya yang tergila-gila selirnya yang mati >muda > > > karena kena penyakit cacar, yang waktu itu tak ada obatnya dan tak ada > > vaksinnya, kemudian Shunzhi lenyap. Para ahli berdebat ada yang mengatakan > > Shunzhi juga meninggal tak lama kemudian, ada yang mengatakan frustrasi > > atas > > kematian selirnya ia mengasingkan diri di sebuah kelenteng sampai >meninggalnya. > > > Biarkan urusan ini adalah kerjaan para ahli sejarah di Tiongkok untuk >menentukan > > > sassus mana yang benar. Yang pasti adalah Kangxi anaknya Shunzhi yang masih > > ka
Re: [budaya_tionghua] nama marga
Ada tiga asal usul marga Hou 侯. seperti kebanyakan marga lain berasal dari zaman Chunqiu atau zaman yang disebut Musim Semi dan Musim Gugur. Dua dari tiga asal tsb berasal dari nama jabatan, ada jabatan semacam gubernur yang berkuasa penuh untuk suatu daerah, kemudian para gubernur ini melepaskan dari dari pemerintah pusat yang lemah, yaitu Dinasti Zhou Timur, keturunannya menggunakan nama jabatan sebagai marga. Waktu ada sebutan negara zhuhou yang artinya negara yang dikuasai para hou. Satu cabang lagi berasal dari etnis Xianbei yang berasimlasi dengan etnis Han dan mengganti marganya menjadi Hou, jumlah yang berasal dari sini tak banyak tapi ada. Karena ada urusan saya harus segera pergi besok lusa saya tambahkan lagi, banyak teman lain juga yang bisa menambahnya. Kiongchiu From: indra pratama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, July 18, 2010 1:23:37 AM Subject: [budaya_tionghua] nama marga Rekan-rekan sekalian , Apa ada yang tau Marga Hou dalam dialek mandarin atau marga heuw dalam dialek hakka berasal dari mana? Mohon infonya.. Best Regards, Indra Pratama
Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
1。 Dalam sejarah dinasti Qing (Tjeng) ada dua orang ibusuri yang terkenal dan mempunyai pengaruh besar dalam pemerintahan. Mereka adalah Xiaozhuang isteri Huang Taiji kaisar pertama dinasti Qing, sebelum itu Qing bernama Jin (Kim), dan pada akhir dinasti Cixi, yang menahan kaisar Guangxu karena melalukan reformasi. Yang beberapa waktu lalu ada orang mengaku "cicit"nya Guangxu dan berdebat di milis ini, tapi tak berani datang waktu akan diadakan pertemuan. Keduanya kontras sekali Xiaozhuang berjasa besar dalam mengembangan dinasti Qing, ia membina kaisar Sunzhi anaknya yang tergila-gila selirnya yang mati muda karena kena penyakit cacar, yang waktu itu tak ada obatnya dan tak ada vaksinnya, kemudian Shunzhi lenyap. Para ahli berdebat ada yang mengatakan Shunzhi juga meninggal tak lama kemudian, ada yang mengatakan frustrasi atas kematian selirnya ia mengasingkan diri di sebuah kelenteng sampai meninggalnya. Biarkan urusan ini adalah kerjaan para ahli sejarah di Tiongkok untuk menentukan sassus mana yang benar. Yang pasti adalah Kangxi anaknya Shunzhi yang masih kanak-kanak diangkat menjadi kaisar kecil. Yang menarik, adalah setelah menghancurkan klik penasehat kaisar yang dipimpin oleh Ao Bai (Go Pa) yang memegang kekuasaan sebagai penasihat kaisar, tapi prakteknya menyandera kaisar dan mengambil semua keputusan sendiri, kaisar kecil ini di bawah bimbingan neneknya Xiaozhuang menjadi salah satu kaisar yang paling sukses, negara bersatu, ekonomi kuat, keamanan relatif baik sekali. Para ahli sejarah menganggap selain Li Shimin kaisar kedua dari dinasti Tang, tak ada kaisar lain yang jasanya melebihi Kangxi. Pada zaman inislah Xiaozhuang sudah melihat, bahwa etnis Manzu tak mungkin lama menguasai Tiongkok kalau bertahan atas budaya dan adat istiadat etnisnya, karena secara budaya orang Manzu kalah jauh dari orang Han, demkian jumlah penduduknya. Xiaozhuang menganjurkan asimilasi, ia menganjurkan pejabat Manzu menikahkan anaknya dengan orang Han, yang laki-laki memperisteri orang Han, yang wanita dinikahkan kepada laki- Han, ia ingin menghilangkan perbedaan antara Han dan Manzu. Upaya ini meninggalkan pengaruh yang sangat luas dan mendalam, meskipun kebiasaan memakai kuncir orang Manzu yang diharuskan kepada orang Han, bertahan sampai akhir dinasti Qing, tapi asimilasi sudah terjadi ratusan tahun, sehingga ketika sensus diadakan pada tahun 50-an abad lalu, orang Manzu tinggal 2 juta dari 600 penduduk Tiongkok. Nama Manzu sudah praktis lenyap, dan orangnyapun tidak merasa Manzu lagi, Hasil usaha yang mencari orang Manzu agar berani mengakui etnisnya, dan bahasa Mancu yang hampir musnah itu jangan sampai musnah, sekarang ada lembaga pelastarian budaya dan bahasa Manzu. Jelas memang pemaksaan kuncir Manzu pada laki-laki Han dilakukan melalui undang-undang, untuk mengasimilasi orang Han. Tapi yang terjadi sebaliknya, orang Mancu terasimilasi ke dalam orang Han, karena jumlah mereka jauh lebih sedikit, dan budayanya kalah tua dari orang Han, menghasilkan asimilasi yang wajar, bahkan dianjurkan oleh Xiaozhuang. Contoh lain sudah ada, Dinasti-Dinasti Utara pada zaman Dinasti Utara - Selatan, kebanyakan didirikan oleh etnis non Han, yang paling besar kekuatannya adalah dinasti Wei Utara, yaitu zamannya Hua Mulan (Hoa Bok Lan) jenderal wanita kerajaan yang kenamaan, dinasti ini didirikan oleh orang Xianbei. Tapi karena menganggap tak mungkin orang Xianberi yang jumlahnya lebih sedikit dari orang Han, kebudayaannya jauh dibawah kebudayaan Han, bisa memerintah lama, maka agar orang Han tidak merasa dijajah orang Xianbei, kaisar Xianbei sendiri memelopori mengganti namanya menjadi nama Han, dan menganjurkan pejabat lain mengikutinya. Kaisar ini adalah Kaisai Xiaowendi (Hokkian Siao Bun Te) yang bernama Tuoba Hong (Hokkian Togpuat Hong) menjadi Yuan Hong (Goan Hong). Hasilnya semua etnis Xianbei menjadi Han, lebih dari orang Mancu, karena orang Xianbei ini sudah lama, penggantian nama kaisar ini terjadi tahun 471, maka sekarang tidak pernah ditemukan lagi orang Xianbei, meskipun dalam daftar sne (Marga) Tionghoa, masih kita lihat ada sne Tuoba (Hokkian Togpuat 拓跋)。 2。Masalah budaya pop dan lawakan, sebetulnya memang merusak budaya. Istilah budaya yang mereka tempelkan, baik budaya etnis apa saja hanya didasarkan untuk ejekan, agar orang tertawa dan menghasilkan uang. Mereka rela dirinya dijadikan ejekan asal dapat duit. Misalnya orang cebol , orang pincang, orang gagap dsb. Penontonpun mengherankan, senang menertawakan orang-orang yang kurang beruntung karena fisiknya beda dan mempunyai cacat bawaan. Di mana rasa simpati pada sesama manusia kurang beruntung. Semua manusia pelo kalau harus berbicara menggunakan bahasa yang tidak dikenalnya. Apakah kita tidak pelo pada saat anda belajar bahasa Inggeris atau Mandarin. Orang Inggeris dan Amerika tidak mengerti kalau kita bicara bahasa Inggeris. Belum lama di internet ada yang menulis pengalaman,
Re: Bls: [budaya_tionghua] Event Budaya Tionghoa
Waktu orba nama Chinese umumnya menggunakan lafal Hokkian atau Hakka, karena dua grup itu yang dominan, dialek Tiociu dalam ilmu bahasa diamasukkan ke dialek Hokkian hanya karena daerah terpisah agak berubah sedikit. Jadi nama seperti Lim Swie King, Tan Po Goan, Liem Thiam Hien, Nio Ju Lan dll yang lazim, ada satu dua yang menambah nama barat di depannya, tapi lazimnya itu panggilan saja, dalam surat lahirnya tak ada. Dari golongan Hakka atau juga Konghu akan muncul yang banyak marga Wong. seperti Wong Kam Fu dll. Khasnya karena ada bunyi wong dan huruf f yang dalam dialek Hokkian tak ada. Setelah budaya dan bahasa Tionghoa di larang, orang "dianjurkan" mengganti nama dengan nama Indonesia, atau nama Indonesia yang aneh kedengarannya dan dianggap agak wah, atau nama barat, kemudian muncul nama-nama Kristen setelah pengaruh Tionghoa terkikis dan kehampaan dimanfaatkan oleh golongan Kristen. Muncullah juga nama yang berasal pelesetan dari marga aslinya, Sutejo dari The, Gunawan dari Gouw, Oyong dari Auwyang, Limijaya dari Lim, Salim dan Halim juga dari Lim dan lain-lain. Dilarangnya perayaan Tionghoa seperti Tahun Baru Imlek, dan larangan pada Hari Tahun Baru Imlek mengunjungi kelenteng, menyebabkan orang kehilangan pegangan spiritual dan mencari pegangan lain, lalu mulailah orang pergi ke gereja yang juga secara sistimatis mengikis budaya Tionghoa. Beberapa nama Tionghoa yang terkenal dan tidak mau ganti nama dipaksa ganti, konon kabarnya ada yang dipanggil presiden dan presiden secara lisan mengatakan mulai hari ini namamu si anu. Kabarnya yang diperlakukan demikian termasuk Tan Ju Hok orang Indonesia pertama yang menggondol piala All England dan rekannya anggota tim bulutangkis yang malang melintang di dunia dengan prestasinya. Buku sejarah dan ilmu bumi porsi tentang Tiongkok dikecilkan sekecil mungkin, sampai dosen Universitas Katolik Parahijangan Bandung MAW Brouwer menulis di harian Kompas mengkritik, menurut dia bahkan banyak sekolah menghapuskan ilmu bumi dan sejarah Tiongkok, dia bilang mana mungkin menganggap negara dan bangsa Tionghoa yang berjumlah 600 juta (hasil sensus terakhir di sana) lebih, terbanyak di dunia dianggap tak ada di muka bumi, itu hanya akan membuat bodoh anak-anak kita. Dalam buku sejarah yang masih ada tentang Tiongkok sedikit lagi, banyak yang salah atau sengaja disalahkan, dikatakan Yuan Shikai (ejaan waktu itu Yuan Shih-kai) pendiri Partai Komunis Tiongkok. Buku penerbangan Garuda yang bisa diambil gratis di tiap bangku pesawat yang keluar negeri menempatkan kota-kota di Tiongkok di tempat yang salah. Saya heran, tidak tahu atau sengaja? Sebab dengan mudah bisa dicocokkan saja dengan peta perusahaan lain seperti Singapore Airline, Japan Airline, Cathay Pasific dll. yang tiap hari terbang ke Jakarta. Rasanya tak mungkin perusahaan penerbangan sebesar Garuda yang tidak tahu peta yang benar dan salah. Mana mungkin peta untuk pesawat terbang salah dan tak tahu. Memang waktu itu Garuda tidak terbang ke Tiongkok tapi masih terbang ke Hongkong. Saya masih ingat, saja simpan majalah dan buku yang ada kesalahan tersebut, hanya sayang tahun 1999 ketika saya pindah ke luar negeri karena terlalu banyak yang harus dibawa, saya buang. Belum kenal milis Budaya Tionghoa, entah sudah lahir atau belum, kalau tidak saya pasti serahkan pada moderator. Politik pembodohan masa di Indonesia menyebabkan satu generasi, hilang, mereka tak tahu fakta, bahkan tak tahu salah dan benar, apakah bahayanya kalau saya tahu letak sebuah kota yang namanya Shaoguan (dulu orang barat menyebutnya sebagai disebut Kukong. Mandarin Qujiang ) di Tiongkok? Apakah bahayanya bagi negara kalau kita tahu Yuan Shikai itu bukan pendiri partai komunis Tiongkok, tapi pejabat pemerintah dinasti Qing (Tjeng) yang kemudian sebagai hasil kompromi dengan dokter Sun Yat-sen presiden Pemerintah Revolusi Tiongkok, dihadiahkan jabatan sebagai presiden Repulblik Tiongkok, dan kemudian memproklamirkan diri menjadi kaisar! Akibat tentangan datang dari seluruh negara ia mati kena serangan jantung. Waktu itu belum ada Partai Komunis Tiongkok. Ada orang yang diinterogasi DPKN karena adiknya yang kena PP 10 lalu pulang ke Tiongkok, mengirim fotonya yang berdiri di depan gerbang Tian'anmen. Ia dituduh komunis karena gerbang Tian'anmen didirikan sebagai lambang komunisme! Apakah penginterogasi tak tahu atau hanya cari alasan untuk menangkap orang, Tian'anmen didirikan zaman dinasti Ming oleh kaisar dinasti Ming, jauh sebelum Karl Marx lahir, belum ada faham komunisme di dunia. Apalagi Mao Zedong, belum lahir! Lucu tapi nyata. Itulah orba. Sekarang kita hanya berharap, sisa pembodohan masa, dan penekanan terhadap budaya Tionghoa dan etnis Tionghoa yang sudah menjadi bagian bangsa Indonesia sedikit demi sedikit akan hilang. Masyarakat Tionghoa sendiri harus sadar, kalau dulu budayanya dipaksa dihilangkan, jangan sekali-kali mau menghilangkannya dengan bujukan sec
Re: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah?
Nimbrung sedikit yah, Waktu saya masih di USA sana, Berita besar-besar di koran, ternyata ada seorang profesor terkemuka Thurow ( kalau tidak salah ingat ia dean dari fakultas ekonomi MIT, universitas kondang sedunia) menyatakan ekonomi RRT melesat lagi itu isapan jempol, sebetulnya sedang menyusut. karena sejak Peristiwa Tian'anmen tahun 1989, semua modal asing lari, tak berani balik lagi, waktu itu kira-kira tahun 2001. Sampai mantu saya bertanya kepada saya, apa itu betul? Saya jawab, kalau ekonomi maju, pasti banyak modal asing yang masuk, pengusaha tidak bodoh, uangnya dihamburkan di negara yang kacau balau, tapi saat itu, saya unjukkan data, bahwa modal asing mengalir lagi secara deras ke RRT, berarti ekonomi berkembang pesat. Peristiwa Tian'anmen tidak merubah sistem yang sudah terbuka. Apakah tidak heran prof kenamaan bisa salah? Tentu bukan salah, politik yang digunakan sebagai dasar. Sehingga kesimpulan riset nya bukan fakta tapi harapan. Apa yang diharapkan, itu yang dipakai kesimpulan. Saya kira tidak ada gunanya memancing orang untuk memihak siapa? Yang satu tanah air Indonesia, yang lain adalah tanah leluhur. Mengapa harus dipertentangkan? Pertanyaan memakai kata "kalau" adalah pertanyaan yang memancing emosi orang, sebab tak akan pernah terjadi kalau kita mau bersahabat dengan negara lain. Di milis ini dulu ada yang bertanya dalam budaya Tionghua anak harus mendukung atau setuju dan mengikuti keinginan ayahnya. Bagaimana kalau Khong Hu Cu menyuruh muridnya membunuh diri? Dalam budaya Tionghoa guru dianggap seperti orang tua. Sekarang pertanyaannya ikuti perintah itu atau jangan? Nah, ini ada "kalau", yang jelas jawabannya tidak akan pernah terjadi. Untuk apa diributkan? Patriotisme tidak diukur oleh ucapan tapi oleh perbuatan. Yang mungkin dan banyak terjadi adalah bagaimana kalau isteri berkelahi dengan ibu? Ini yang harus dipikirkan. .Selamat berpikir dah. From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, June 17, 2010 10:54:56 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: PRC dan R.O.C? atau hanya PRC saja atau bagaimana yah? Ya tergantung, kalu dulu itu ROC mengklaim bahwa PRC adalah bandit2 yg merebut daerah di Tiongkok sono. Liat aja waktu taon 70an ama 80an itu tulisan2 fangong dalu 反攻大陆, dadao gongfei 打倒共匪dsbnya dipajang gede2an. ROC itu khan Republic of China yg dibangun dari Ge MingDang 革命党, partainya yg menggulingin dinasti Qing yg nantinya jadi partai Guo Min Dang 国民党.Makanya tahun disana itu khan pake tahun republik 民国 yg diitung dari 1911 saat dinasti Qing jatuh.Tahun depan perayaan tahun republik ke 100 dan issuenya mau diadain perayaan secara gede2an. Makanya benderanya taiwan sebenernya bendera republik didaratan dulunya. Sisi lainnya PRC itu yg berhasil menang dalam perang saudara disana, ya awalnya sih pemberontak mereka itu, sampai menjadi besar dan kuat bisa nendang Chiang Kai Sek ke Taiwan. Kalu seandainya posisi dibalik, itu Gong Chan Dang kalah dan si Mao Ze Dong yg ngibrit ke Taiwan pasti itu PRC gak ngakuin ROC yg berkuasa di daratan sono. Juga ampe perang tuh, itu duel meriam 831 di Jin Men khan seru hahahaha. Apalagi yg ikut wamil, deg2an kale kalu dapet 金马奖 alias ditempatin di JinMen Mazu yg bener2 perbatasan yg bisa saling ngintip. Nah sebelon 1973 ape 1976 ya , kayaknya 1976 dah, itu ROC diakui sebagai negara yg mewakili CHINA, alias One China Policy, PRC boro2 diakui. Tapi sejak 1976 situasi dunia berubah, ROC ditendang dari Taiwan dan PRC jadi negara yg mewakili CHINA. Sejak itu Taiwan masuk kedalam negara paria dalam hubungan diplomasi dunia huehehehehehe gak beda PRC waktu Taiwan di PBB. Ditendangnya Taiwan bisa banyak sebab, bisa jadi PRC sejak bisa bikin bomb atom , bomb hidrogen, juga rudalnya sdh bisa antar benua bikin amrik empot2an, trus jg mau bikin strategi mengurung Uni Sovyet, apalagi sejak kejatuhan Vietnam Selatan ketangan Vietnam utara mau gak mau Amrik rubah strategi, teori effec dominonya Mc Namara bikin tambah was2. Dirubahlar strateginya dgn merangkul musuhnya musuhku, jg merangkul biar gak macem2. Ini bisa sekedar teori, tapi PRC jelas lebih penting dalam kancah dunia dgn wilayahnya , penduduknya dibanding ROC. Tapi ini jg ada issue laen hehehehehehehehe, waktu 1972 itu katanya si Chiang Kaisek dah tua dan dia mau matinya dikubur didaratan sono jg dah cape perang. Dia kontak2an ama si Mao, mo dame tapi dgn syarat si Chiang tetep jadi penguasa Taiwan dan otonomi penuh. Mao setuju aja tapi ehhh gak lama si Chiang mati sebelon semuanya jadi direaliassiin. Makanya ada issue si Chiang dimampusin ama Amrik. Soalnya Amrik pake strategi 以华制华 alias pakelah china buat ngontrol china yg laennya, soalnya kalu ROC bergabung sama PRC, Amrik bisa sakit gigi or lebih parah lage kale. Soal bela mana , ya susah hahahahahaha. Jadi inget itu Taiwan setiap taon waktu double ten days adain pesta meriah, ja
Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya
Dalam praktek sehari=hari pembeli tahu, bahwa toko Tionghoa umumnya tak akan menipu mereka, barang dijual dengan harga pantas, karena itu pembelinya selalu banyak. Itulah sebabnya sampai ke kampung-kampung toko Tionghoa yang selalu menang dalam persaingan. Situasi ini harusnya di atasi dengan pelatihan dan penerangan bagaimana etika bisnis itu harus dijalankan, sayangnya pemerintah pada abad lalu tahun 60-an menyelesaikannya dengan keluar PP -10 , melarang pedagang Tionghoa berjualan di tempat di bawah ibu kota kabupaten. PP yang bersifat rasialis ini justru mengacaukan ekonomi dan tidak mendidik. Di sebuah kota kabupaten di Irian Jaya waktu itu, penduduk asli Irian, banyak yang belum bisa menghitung. Mereka membawa sekarung bawang putih dari gunung, datang ke pasar, lalu menukarkannya dengan makanan kalengan, Ma Ling daging kalengan RRT yang paling mereka sukai. Saya bekerja di proyek, tapi tinggal di rumah pemilik proyek. Kantor proyek sore tutup, tak ada tempat lain, selain nongkrong di toko sambil membantu mengawasi toko. Sering sekali orang dari gunung membawa bawang putih atau hasil lain ditukar dengan Ma Ling atau cita di toko. Ketika ditanya, biasanya anda tukar di pasar, sekarang ke sini? Mereka bilang:" Di pasar penipu, barang sekian dipasar ditukar lima kaleng, di sini "mamah" baik, saya ditukar dengan 10 kaleng. Mereka umumnya memanggil mamah bukan ibu kepada wanita yang agak berumur. Karena itu selama 5 tahun saya menyelesaikan proyek, melihat toko pemilik dari hari ke hari semakin besar semakin laku. Tidak dapat dipungkiri, hal ini menyebabkan timbul rasa iri di sebagian orang, maka muncullah isu rasialis yang mencap semuar orang Tionghoa yang sukses adalah karena culas, menipu, mensogok dll. Harusnya para ahli ekonomi, sosiologi dll dikerahkan untuk bisa mentraining masyarakat agar mempunyai pandangan yang lebih kritis terdap siuasi. Jangan selalu mencari kambing hitam. Hukum dijalankan secara tidak pandang bulu. Yang salah tak boleh dilindungi. Dengan cara demikian maka gap miskin dan kaya baru bisa dikurangi. Negara baru bisa maju dan tentram. Semoga kesadaran kita tambah hari tambah tinggi. Semoga From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, June 10, 2010 10:10:09 AM Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Yg saya ungkap adalah stereotype yg dikembangkan mereka2 yg pada dasarnya cemburu dan rasis! Walau tidak sesuai dng kenyataan, pandangan2 miring ini sangat ampuh untuk menggerakan berbagai kerusuhan anti cina. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "Leon Agustian" Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wed, 9 Jun 2010 17:05:34 +0700 To: ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: RE: 回覆: [budaya_tionghua] Anne V an Jogya Ah engga juga, malah menurut pengamatan saya, orang2 tionghoa di Indonesia  (saat zaman cerita di bawah ini) dianggap lebih jujur & ‘cengli’ daripada pribumi, orang2 lebih suka belanja keperluan sehari-hari kepada ‘babah’ pemilik warung, atau ‘engko’ pemilik toko. Selain lebih ramah, harga ga dimaenin, biasanya kualitas barangnya konsisten. Bahkan sampai sekarang bisnis dengan negeri lain, kalau di belakang nama kita pakai ‘she’ (marga) orang Tionghoa, biasanya lebih dipercaya dan jawaban lebih cepat. Ini saya alami sendiri, apalagi jaman akhir thn 90an – awal 2000 Mereka (orang2 tionghoa) yang sukses terkenal karena gara2 sangat ulet & HEMAT! Kadang2 malah ga ketulungan hematnya …. From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of zho...@yahoo. com Sent: Tuesday, June 08, 2010 12:49 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Ini memang stereotype yg dilekatkan sebagian orang thd pedagang tionghoa: bisa sukses gara2 main culas! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Nasir Tan Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Mon, 7 Jun 2010 01:55:29 -0700 (PDT) To: ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: 回覆: [budaya_tionghua] Anne Van Jogya Bung Chan yth.. Tapi film "Anne Van Jogya" yang saat menampilkan adegan usaha batik Anne sedang maju, lalu ada pengusaha TIonghoa Batik merasa dapatkan saingan, gunakan cara-kotor dengan menonjolkan ke-Tionghoa- annya, menurut saya tidak etis dan sangat tidak bijaksana. Bahwa bisa saja ada pengusaha Tionghoa yang main kotor, juga tidak perlu terangkat ke-Tionghoa- annya. Untuk apa harus begitu? Saya kira karena sistem kita ini belum dewasa bahkan sangat kekanak-kanakan. Selain itu juga seyogyanya kalau mau membuat suatu film melatar belakangi etnis-etnis lain ( etnis mana aja ), seharusnya dikomunikasikan dahulu kepada para tokoh atau para cendekiawan yang tahu masalah itu,
Re: [budaya_tionghua] Re: Hao, hauw, xiao, Lv Da gadis yang membawa ibu tuna netra kuliah I. [1 Attachment]
Maaf, mungkin lupa menglampirkan, maaf yah. Sekarang dilampirkan dah. Semoga kali ini tidak gagal. Kiongchiu Apeq From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, May 25, 2010 1:40:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Hao, hauw, å�。 Lv Da gadis yang membawa ibu tuna netra kuliah I. apeq , kok gak ada attachmentnya ya ? apa dikirim ke modie ajenti ditaro difile? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u wrote: > > Salah satu dari tulisan tentang Lv Da. Diterjemahkan bebas. Tulisan dan foto > pada lampiran. > Kiongchiu, >
Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan
Justru itulah di kita terbalik, pemerintah menentukan agama mana yang diakui, jadi lebih tinggi dari Tuhan. Tuhan disensor, hebat. Kalau pemerintah bisa mensensor Tuhan, guru agama juga punya hak untuk mensensor Tuhan, hanya yang menguntungkan kelompoknya yang diajarkan, maaf bukan dibahas karena tak boleh dipertanyakan. Anda mengerti setuju bagus, anda mempertanyakan "kemasukan setan". Di Amerika saja tidak boleh menanyakan agama orang koq. Akibatnya berbahaya, rakyat dibagi beberapa kelompok yang saling menyalahkan, ini lelatu untuk konflik masa yad. Kasihan generasi yad. Saya hanya bisa prihatin, para bapak pengambil keputusan yang punya wewenang. From: ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, May 21, 2010 9:22:23 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan hahahahahhaha betul betul.. agama sebetulnya masalah pribadi manusia dengan Pencipta.. sesama manusia tidak perlu mengurusi agama orang lain.. tapi mungkin kalau di Indonesia mau dibuat statistiknya ya.. agama A berapa persen, B berapa persen.. dst.. tapi lha kalau seperti saya yang mencantumkan agama lain di ktp, apa nggak menyimpang ya statistiknya? hehehehehe zho...@yahoo.com wrote: > > > Terus terang mata saya sakit setiap melihat ada kolom agama di KTP! > Seperti eropa abad pertengahan saja, Kapan indonesia bisa maju? > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan
Bung Zhou, saya bahkan usul, bukan kolom agama dalam KTP saja yang harus dihilangkan. Sekolah harus dibuat sekuler, jangan ada pelajaran agama, karena dengan dasar pendidikan agama, science sulit berkembang. Science adalah kreatif, berdasarkan penelitian, agama adalah dogmatis, segala sesuatu sudah ditentukan jawabannya tak boleh dipertanyakan. Bush saja sebelum lengser sudah melarang sekolah menengah mengajarkan sejarah bumi berdasarkan teori penciptaan, sebab menurut science bumi terjadi berdasarkan teori evolusi setelah big bang. Bukti sudah cukup banyak. Amerika termasuk Bush juga orang Keristen, mengapa di kita lebih fanatik? Salam From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, May 21, 2010 2:49:18 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan Terus terang mata saya sakit setiap melihat ada kolom agama di KTP! Seperti eropa abad pertengahan saja, Kapan indonesia bisa maju? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: ??? Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Fri, 21 May 2010 11:57:44 +0700 To: ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Umat Khonghucu Tangsel Terabaikan betul sekali.. saya warga tangsel menganut taoisme, di KTP kami tidak bisa mencantumkan agama taoisme atau konghucu.. mesti pilih agama lain :-) Toenggoel P. wrote: > "Hak sipil" masyarakat pemeluk agama Khonghucu di Tangerang Selatan masih > terabaikan. Mereka belum bisa mencantumkan agama mereka dalam KTP, padahal > pengakuan terhadap agama ini sudah terjadi sejak zaman Gus Dur. Ini bentuk > kelalaian atau kelambanan para penguasa meng-update aturan yang ada. simak > beritanya di http://www.tangselraya.com > > > > - - -- > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > > Yahoo! Groups Links > > > >
Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal!
TURUT BERDUKA CITA Atas perginya Bapak Han Hwie Siong, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah. Liang U dan keluarga Singapore, 19 Mei 2010 From: "david_ap...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, May 18, 2010 5:43:01 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal! Turut berduka cita... Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan selalu dikuatkan. Tuhan Memberkati.. . Sent from BlackBerry® on 3 From: "ChanCT" Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tue, 18 May 2010 17:19:00 +0800 To: GELORA_In ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Fw: BERITA DUKA CITA ==> Han Hwie Song meninggal! TURUT BERDUKA CITA Akhirnya kita harus mendengar berit duka ini menjadi kenyataan. Dr. Han Hwie Song meninggalkan kita untuk selamanya, ... setelah lebih belasan tahun beliau bertahan melawan penyakit ganas kanker paru, beliau mengakhiri penderitaan yang selama ini dihadapi dengan tabah. Selamat jalan dr. Han, semoga dapatkan ketenangan abadi ditempat baru. Dan segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah menghadapi duka ini. Hormat saya, ChanCT & keluarga - Original Message - From: JT To: tionghoa-net@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, May 18, 2010 3:35 PM Subject: [t-net] BERITA DUKA CITA TELAH MENINGGALKAN KITA SEMUA, SENIOR KITA : PROF.DR.HAN HWIE SONG, MD PADA HARI SENIN, 17 MEI 2010, DI BELANDA, JAM 22.40 WIB ATAU JAM 17.40 WAKTU BELANDA. SEMOGA ARWAHNYA DITERIMA DISISI TUHAN, DAN KELUARGA YANG DITINGGALKAN DIBERI KETABAHAN. TANGGAL 7 MARET 2010, SAAT PELUNCURAN BUKU MEMOAR BELIAU ADALAH PERTEMUAN TERAKHIR BELIAU DENGAN KITA. PERKENALAN KITA YANG RELATIF SINGKAT SANGAT BERKESAN BAGI KAMI SEMUA. SELAMAT JALAN DR.HAN. Salam JT - - -- Motto : Persahabatan, Perdamaian dan Harmoni # Mohon selalu berbahasa santun dan sopan, kunjungi rumah kita di http://tionghoa- net.blogspot. com # # Isi tulisan merupakan tanggung jawab penuh masing-masing penulis atau member yang memposting tulisan dalam milis Tionghoa-Net # Subscribe : tionghoa-net- subscribe@ yahoogroups. com Unsubscribe : tionghoa-net- unsubscribe@ yahoogroups. com Yahoo! Groups Links Traditional (Yahoo! ID required) tionghoa-net- fullfeatured@ yahoogroups. com
Re: [budaya_tionghua] Gempa Bumi di TIBET
Gempa di Kabupaten Yushu di propinsi Qinghai yang berbatasan dengan Tibet, bukan di Daerah Otonomi Tibet. Penduduk di sana 98% memang suku Tibet. Hanya sedikit ralat, tapi kalau Kompas yang menulis, bagaimana yah. Koran paling bermutu di Indonesia koq cuma sampai ke situ. Celaka nanti kalau gempa di Sumatera dinyatakan gempa di Malaysia, hanya karena penduduk di tempat gempa orang Melayu. From: djoko santoso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, April 15, 2010 9:41:14 AM Subject: [budaya_tionghua] Gempa Bumi di TIBET BEIJING, KOMPAS.com - Korban tewas karena gempa yang sangat kuat di sebuah wilayah dataran tinggi terpencil di Tibet, China, meningkat menjadi 589 orang, demikian kantor berita Xinhua melaporkan, Kamis (15/4/2010). Markas besar pertolongan gempa setempat, seperti dikutip oleh kantor berita itu, memberikan jumlah tersebut menyusul gempa Rabu yang merobohkan ratusan rumah dan sejumlah gedung sekolah di wilayah yang berbukit-bukit itu. Korban tewas sebelumnya 400 orang, dengan ribuan orang terluka. From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, 10 April, 2010 10:01:07 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Oho! Memakai nama cina yg menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng nama Yap Thiam Hien, Kwik Kian Gie dan Liem Swie King? Mereka juga berdosa ikut memperlebar perbedaan? Rupanya ada pendukung teori pembauran orde baru! Mengapa tak sekalian ganti agama dan pakai nama islam? Pasti perbedaan menjadi semakin sempit. Di Indonesiakan? Saya rasa di Indonesia tdk ada itu bunyi Th! Ini jelas adopsi dari nama barat. Tak usah berpretensi mengindonesiakanlah , orang Indonesia juga cukup mudah mengucapkan nama The Nin king kok. Bahkan nama2 sulit dalam cerita silatpun dilalap semua. Lagian, demi memudahkan orang membaca sampai harus membuang nama marga yg asli, apakah ini benar secara moral? Kalau begini orang barat yg tinggal di indonesiapun harus mengindonesiakan namanya! Karena, bagi orang kebanyakan yg tak mahir bhs inggris, pasti bunyinya akan dieja melenceng! saya yakin, semua ini hanya karena anda sudah mulai teralianisasi dng budaya tionghoa, dan nama tionghoa pun mulai terasa tak nyaman di telinga. Saya memaklumi hal ini, karena selama orde baru, nama tionghoa menjadi barang aneh, orang2 non tionghoa yg mengejapun sering dng gaya cemooh, kita dibuat malu dng nama sendiri! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: suange...@yahoo. com Date: Fri, 9 Apr 2010 16:04:54 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Theo itu dr marga the.cm kita indonesiakan. sama halnya marga lim memakai nama salim ato marga tan mengubahnya menjadi tanjaya dan sebagainya. kita tinggal dan mcari nafkah dr bumi indonesia.sharusnya kita jg harus bisa beradaptasi donk.menurut saya pemakaian nama cina yg terlalu menyolok malah akan memperlebar perbedaan diantara kita. Lagipula kl cm memakai marga “THE” terasa sangat janggal bila dibacakan.krn adik saya sendiri jg mengalami hal yg sama.para guru di sekolah seringkali kebingungan dlm membacakannya. Salam, Vera Powered by Telkomsel BlackBerry® From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 9 Apr 2010 15:02:51 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Theo itu marga yg berasal dari mana ya? Bgmn huruf Han nya? Jika setiap generasi mencipta marga baru sendiri2, itu pasti akan memutus link ke leluhur. Nantinya, antara sdr sepupu tak akan punya marga yg sama lagi, apalagi generasi di bawahnya. Jadi, apa gunanya marga spt ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: suange...@yahoo. com Date: Fri, 9 Apr 2010 06:43:54 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Halo semuanya, Saya jg bermarga the.saya jg menikah dengan suami yg bermarga the.pada saat anak kami lahir.marga the kita ubah menjadi theo.mungkin ini bisa menjadi acuan buat yg bingung krn ingin membawa marga dibelakang namanya. Salam, Vera Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Petrus Paryono Date: Thu, 8 Apr 2010 17:52:05 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Dear All, membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun. Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa ya?
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Sne The atau marga The, ejaan yang benar Tne (Te diucapkan dengan bunyi hidung atau bunyi sengau). Hanya cara ini tak lazim karena tak cocok dengan ejaan di Indonesia baik bahasa Indonesia, Inggeris maupun Belanda. Jadi bunyi tne sama sekali berbeda dengan teh dalam bahasa Indonesia. Demikian juga dalam dialek Hokkian bunyi sne The itu berbeda dengan bunyi teh, keduanya adalah tne dan te. Kalaupun ada sne yang kebetulan sama artinya dengan nama barang tak apa, kita lihat ada sne Ma (kuda), Huang (Kuning), Lei (guntur), Yu (ikan) dll. bahkan hurufnyapun sama. Ada juga yang bunyinya sama tapi hurufnya beda Zhu babi, Gou anjing dll. Itu tak jadi masalah karena nama Tionghoa adalah nama huruf, jadi orang yang beranama Zhu Yuanzhang (Cu Guan Ciang) pendiri dinasti Ming, tatap saja pakai sne Zhu. Hurufnya beda koq, 朱 beda dengan 猪. From: "suange...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, April 10, 2010 2:18:45 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Kalo mmg begitu,bukannya penulisan nama “THE” juga salah Karena pembacaannya kan seharusnya “TEH“.mengapa ditulis dgn THE???apakah itu mengadopsi kata barat jg wanti2 kl diindonesiakan bisa terasa seperti TEH celup??? Powered by Telkomsel BlackBerry® From: zho...@yahoo. com Date: Fri, 9 Apr 2010 17:25:11 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Yah, bukankah Theo kepanjangan Theophilus? Memakai marga theo memang bisa berarti Buang marga Tionghoa dan mengadopsi marga barat! Atau kristen? Siancay, siancay. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "Kawaii_no_Shogetsu " Date: Fri, 09 Apr 2010 17:17:16 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Ntar malah rancu ketuker sama Tio/Zhang dan Thio/Zhao lagi. Apa bedanya sama orang yang buang marga? Aizai... Aizai... --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: > > Theo itu marga yg berasal dari mana ya? Bgmn huruf Han nya? Jika setiap > generasi mencipta marga baru sendiri2, itu pasti akan memutus link ke > leluhur. Nantinya, antara sdr sepupu tak akan punya marga yg sama lagi, > apalagi generasi di bawahnya. > Jadi, apa gunanya marga spt ini? > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: suange...@.. . > Date: Fri, 9 Apr 2010 06:43:54 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > THE/ZHENG > > Halo semuanya, > > Saya jg bermarga the.saya jg menikah dengan suami yg bermarga the.pada saat > anak kami lahir.marga the kita ubah menjadi theo.mungkin ini bisa menjadi > acuan buat yg bingung krn ingin membawa marga dibelakang namanya. > > Salam, > Vera > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Petrus Paryono > Date: Thu, 8 Apr 2010 17:52:05 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > THE/ZHENG > > Dear All, > > membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal > punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu > biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 > muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun. > > Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM > atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi > apa ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya. > > Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia. > > Petrus Paryono > > > > > _ _ __ > From: Kawaii_no_Shogetsu > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG > > > Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? > > Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini > adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The > Siem Wan. > > Kiongchiu, > Hian Goan. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote: > > > > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah > > namanya the she tung. > > Sent from BlackBerry® on 3 > > > > -Original Message- > > From: "Kawaii_no_Shogetsu " > > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 > > To: > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > > THE/ZHENG > > > > Wah. masih sodara ya kita? Hehehe... > > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik > > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. > > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat > > mendata dan menyusun Buku sils
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Kalau masalah itu terserah orang-orang dari marga The sendiri, mau mengakui atau tidak, saya tak punya hak campur. Cuma ada kebiasaan begini: kalau berubah marga secara sah, banyak keluarganya mengakui, misalnya orang yang tak punya anak laki-laki, marganya akan putus, lalu suka mengambil anak angkat yang diangkat secara sah, dikuepang istilahnya, biasanya keluarga dan familinya mengakui, tapi tentu saja ada yang tidak mengakui, itu adalah hak orang masing-masing. Kalau tak ada yang mengakui, untuk apa mengangkat anak laki-laki toh snenya tetap bukan sne dia? Maaf, saya tak campur urusan keluarga The, jadi kalau ada yang tersinggung, minta maaf sekali lagi. Kiongchiu Liang U From: Kawaii_no_Shogetsu To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, April 9, 2010 3:19:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Ralat Pak, The Ho/Cheng Ho/Zheng He mah sama sekali gak ada hubungan keluarga sama marga The. Marga The dia sich dapet dikasih anugerah Kaisar. Aslinya kan marga Ma Kiongchiu, Hian Goan --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The > adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, > termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng > Kong (Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari > dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. > Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan > kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau > takut-takut. > Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama > Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang > berhubungan dengan pemerintah. > Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah. > Kiongchiu > Liang U > > > > > _ _ __ > From: Petrus Paryono > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > THE/ZHENG > >  > Dear All, > > membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal > punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu > biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 > muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun. > > Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM > atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi > apa ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya. > > Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia. > > Petrus Paryono > > > > > _ _ __ > From: Kawaii_no_Shogetsu > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG > >  > Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? > > Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini > adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The > Siem Wan. > > Kiongchiu, > Hian Goan. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote: > > > > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah > > namanya the she tung. > > Sent from BlackBerry® on 3 > > > > -Original Message- > > From: "Kawaii_no_Shogetsu " > > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 > > To: > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > > THE/ZHENG > > > > Wah. masih sodara ya kita? Hehehe... > > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik > > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. > > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat > > mendata dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak > > putus cuman sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang > > selanjutnya. > > > > The She Giam > > alias The Hian Goan. > > > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono wrote: > > > > > > Bung She Giam, > > > > > > Jadi betul dugaan saya ya ? > > > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The > > > Sim Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw > > > keliat
Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG
Saya kenal ada yang jadi Sutejo ada yang jadi Tejasukmana. Sebetulnya sne The adalah sne besar, baik orang Hokkian maupun Hokchnia banyak yang sne The, termasuk pahlawan yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda The Seng Kong (Zheng Chenggong), lalu Sampo Tualang, The Ho (Zheng He) penjelajah dari dinasti Ming dll. Di Indonesia ada The Nien King si raja tekstil. Sne The tidak akan hilang, dengan bangkitnya ekonomi Tiongkok, orang akan kembali menggunakan nama Tionghoa, meskipun sekarang masih malu-malu atau takut-takut. Sebetulnya masa orde barupun di rumah masih banyak yang menggunakan nama Tionghoa, hanya dalam surat resmi diganti untuk melancarkan sesuatu yang berhubungan dengan pemerintah. Saya kira kita jangan terlalu pesimis, optimislah. Kiongchiu Liang U From: Petrus Paryono To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, April 9, 2010 8:52:05 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Dear All, membaca diskusi ini rasanya sedih. Karena she THE dan she-she yang lain bakal punah dari negeri ini. Saat ini saya masih baca nama 3 seseorang dan itu biasanya terpampang pada berita duka. Hanya pada akhir hayatnya, nama 3 muncul lagi setelah "ditenggelamkan" sekian puluh tahun. Ada she yang berubah-bentuk, misalnya TAN menjadi SUTANTO, LIEM menjadi HALIM atau SALIM, KHO menjadi KOSASIH, dan sebagainya. Tapi she THE berubah jadi apa ya? Saya belum bisa mengenali bentuk barunya. Salam dari salah satu generasi terakhir pemilik she THE di Indonesia. Petrus Paryono From: Kawaii_no_Shogetsu To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, April 8, 2010 4:59:31 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Kalau boleh tahu, kenalan anda ini dari keluarga The cabang mana? Karena yang saya, Steve Looheng, dan "Kukong" Oephoeng sedang bahas ini adalah keluarga The dari cabang Tanjung, keturunannya The Siem Tjiang dan The Siem Wan. Kiongchiu, Hian Goan. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, david_apank@ ... wrote: > > Di cirebon ada juga yang saya kenal yang marga the. Kalo tidak salah namanya > the she tung. > Sent from BlackBerry® on 3 > > -Original Message- > From: "Kawaii_no_Shogetsu " > Date: Wed, 07 Apr 2010 08:47:38 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG > > Wah. masih sodara ya kita? Hehehe... > Saya keturunan The Tjiauw Keng, alias Baba Tjiauw Keng. Saya dan adik > laki-laki merupakan keturunan terakhir yang masih punya nama generasi. > Sepupu-sepupu dalam saya semuanya dah tidak punya. Ada keinginan buat mendata > dan menyusun Buku silsilah. Sekalian supaya nama generasi ini gak putus cuman > sampai di saya saja, tapi tetap berkelanjutan ke generasi yang selanjutnya. > > The She Giam > alias The Hian Goan. > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono wrote: > > > > Bung She Giam, > > > > Jadi betul dugaan saya ya ? > > Saya pernah menanyakan dengan saudara saya menikah dengan keturunan The Sim > > Wan dan The Tjiauw Ling, menurut dia setelah The Tjiauw keliatannya > > mereka tidak lagi konsisten memakai nama generasi. Kemungkinan memang ya > > tidak ada, dan ada yang pindah kota, hubungan antar keluarga jadi jarang, > > jadi tidak lagi memakai nama generasi yang sama. > > > > Salam, > > Steve > > > > > > > > > > > > > > > >___ _ _ ___ > > From: Kawaii_no_Shogetsu > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Sent: Wed, April 7, 2010 8:52:38 AM > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > > THE/ZHENG > > > > > > Tanjung itu daerah Brebes. Memang dekat dengan Cirebon, tapi sudah mulai > > masuk daerah Tegal. > > > > Kiongchiu > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono wrote: > > > > > > Bung She Giam, > > > Mungkin bisa dikasih tau ke saya, Tanjung itu daerah mana ? > > > Di daerah dekat Cirebon juga ada desa yang namanya desa Tanjung, cuman > > > saya tidak yakin kalau ini yang dimaksud. > > > > > > Salam, > > > Steve > > > > > > > > > > > > > > > > > >___ _ _ ___ > > > From: Kawaii_no_Shogetsu > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > > Sent: Tue, April 6, 2010 12:27:58 PM > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA > > > THE/ZHENG > > > > > > > > > Klo Bongpay sudah digus
Re: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia\ Ralat
Maaf, ada sedikit ralat pada tulisan saya, bukan dua macam akhiran k tapi dua macam k pada akhir suku kata. From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, April 8, 2010 5:33:40 PM Subject: [budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia Rekan-rekan, Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit. Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian. Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng. Dalam ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan memijat dua tombol, sedang mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi bapak dsb. Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '. Ada lagi perubahan lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil dari bahasa Arab, contohnya 'adil. 'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah tragedi. Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau, ba'cang ditulis bakcang, daging ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada bakciu = mata, tetap k. Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. z Kiongchiu Liang U From: ardian_c To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya? ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000&quo
[budaya_tionghua] Ejaan bahasa Indonesia
Rekan-rekan, Beberapa hari yang lalu, saya membaca diskusi mengenai ejaan bahasa Indonesia, yaitu ejaan Suwandi dan dua macam akhiran k dalam bahasa Indonesia yang kacau dalam ejaan Suwandi. Karena sibuk saya tak sempat ikut diskusi. Hari ini meskipun sudah kesiangan ingin saya memberikan tambahan sedikit. Di sini saya mencoba memberi penjelasan yang saya tahu, mudah-mudah bisa menambah keterangan yang sudah diberikan rekan-rekan sekalian. Ejaan huruf Latin pertama untuk bahasa Indonesia disusun oleh orang Belanda van Ophuysen. Dalam ejaan ini u menggunakan oe seperti bahasa Belanda, dan u yang dalam bahasa Belanda dibaca menjadi i dengan mulut dimoncongkan tepat seperti yu dan v Mandarin. Tahun 1950-an, tak ingat tepatnya, Suwandi waktu itu menteri pendidikan, merubah oe menjadi u, sama sekali tak ada kesulitan, karena u tidak terpakai dalam bahasa Indonesia waktu itu. Untuk orang Tionghoa ada sedikit pengaruhnya, marga Thung yang dibaca Theng dengan e dibaca seperti pada kata tengggara, mendadak banyak orang menjadi salah baca menjadi Thoeng. Dalam ejaan Suwandi ada lagi beberapa perubahan. Ejaan sebelumnya membedakan k pada akhir suku menjadi dua macam k, yaitu k yang tak keluar bunyinya ditulis dengan tanda ' dan k yang keluar bunyinya. Penggunaan tanda ' sering dilupakan orang, dan kalau mengetik dengan mesin tik saat itu, untuk mengetik ' memerlukan memijat dua tombol, sedang mengetik k tidak. Tambahan lagi dalam praktek orang banyak mengabaikan tanda ' itu. Dengan alasan kepraktisan, maka kedua jenis k itu disamakan menjadi k, tanda ' tidak dipergunakan lagi. Jadilah ra'jat menjadi rakjat, bapa' menjadi bapak dsb. Kita tahu dalam dialek Jawa hampir semua k dibelakang adalah ', sedang dalam bahasa Indonesia kebanyakan justru k bukan '. Ada lagi perubahan lain, dulu dalam bahasa Indonesia ada bunyi sengau yang diambil dari bahasa Arab, contohnya 'adil. 'a ini adalah a dengan bunyi sengau. Dalam ejaan Suwandi tanda sengau ' ini juga dihilangkan, adil adalah a biasa, jadi hilanglah bunyi sengau itu. Ejaan Suwandi ini diperbaiki lagi menjadi EJB, dengan mencoba mengurangi huruf rangkap dan didekatkan dengan kebiasaan internasional yang berbasiskan bahasa Inggeris, dj menjadi j, tj menjadi c, nj menjadi ny, ch menjadi kh, sj menjadi sy. Kalau kita bandingkan dengan dialek Hokkian. Dialek Hokkian punya bunyi sengau yang tak boleh dibuang, karena artinya akan salah, juga mempunyai bunyi k yang tak keluar seperti banyak dalam dialek Jawa, yang juga tak boleh dihilangkan karena artinya bisa salah. Untuk bunyi sengau dipergunakan n pengganti h pada ejaan Ophuysen. Marga Thio dalam ejaan Ophuysen menjadi Tnio. Penggantian ini menghindarkan orang salah baca, dalam ejaan Ophuysen yang dipergunakan untuk nama Tionghoa h yang terletak dibelakang konsonan lain seperti th di atas, melambangkan dua bunyi; h untuk bunyi letusan dan h untuk bunyi sengau. Jadi h pada Thio itu tak jelas, apakah untuk bunyi letupan atau untuk bunyi sengau? Akibatnya menyakitkan, orang yang mempunyai marga sendiri banyak yang salah membunyikannya. Tak mampu membaca nama sendiri secara tepat adalah tragedi. Bunyi k pada akhir suku kata juga kacau, ba'cang ditulis bakcang, daging ba' jadi bak yang berarti mata. Untuk mencegah kekacauan itu, maka sekarang orang mengganti k yang keluar bunyinya dengan q. Jadi Bakcang, k nya hanya menyendak bunyi tak keluar bnyinya seperti pada dialek Jawa, sedang bak pada bakciu = mata, tetap k. Pada saat perumusan ejaan Suwandi maupun EJB zaman menteri Prof. Prijono, ada usulan pemakaian huruf q karena sayang ada huruf tak terpakai dalam alfabet. Yang saya ingat ada yang usul pengganti k tersendat tadi, jadi ra'jat menjadi raqyat, ada yang usul mengganti kh, sehingga kh yang merupakan huruf rangkap hilang. Kedua usulan ini akhirnya ditolak oleh suara yang mengatakan q itu adalah huruf khusus untuk Al Qur'an, jadi tak boleh dipakai keperluan lain. Perlu diketahui dalam ejaan Suwandi kh adalah ch. Kabar menjadi chabar, kemudian khabar, sekarang di Indonesiakan menjadi kabar. Sekedar tambahan, tolong masukkan lain kalau saya lupa ada yang terlewat. z Kiongchiu Liang U From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, April 8, 2010 4:03:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya? ada yg bedalar diantara penganut kristen jg, contoh neh kristen nestorian yg diuber2 , dicap bidah, dibantai segala macem, beda tuh. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "younginheart5000" wrote: > > Bro Hari, masakan ayat ayat Alkitab dianggap sekedar budaya? Semua penganut > Kristen, apapun budayanya, percaya yang sama. > > Tao, Konghucu juga jangan sekedar dianggap budaya, tetapi kepercayaan. . > > Kalau seorang Kristiani percaya dari ayat ayat,
Re: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA
Mungkin perlu penjelasan apa yang dimaksud dewa2 Khonghucu? From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, April 6, 2010 2:47:53 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA gw ke gereja fatima gak liat ada dewa2 konghucu , emang ditaro dimana ? --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ ... wrote: > > Benar, bisa dibuktikan di gereja katolik di dekat cinteyen / toa sebio. > Gerejanya mirip klenteng dan ada patung dewa2 konghucu juga. > > Gereja katolik juga sembayang menggunakan lilin, dupa (kemenyan) dan > sembayang di depan patung juga. mungkin harus di bedakan antara > katolik,protestan dan protestan kharismatik (cirinya berbahasa roh) > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > -Original Message- > From: Tjandra Ghozalli > Date: Mon, 5 Apr 2010 23:14:55 > To: > Subject: [budaya_tionghua] SEMINAR IMAN KATHOLIK THD BUDAYA TIONGHUA > > > > > > Dear member, > Agama Katholik adalah agama yang paling toleran terhadap budaya tempat > berpijak. Bila Anda ingin tahu pandangan agama Katholik terhadap budaya > Tionghoa ikutilah seminar ini: > > SEMINAR PANDANGAN IMAN KATHOLIK TERHADAP TRADISI & ADAT ISTIADAT TIONGHOA > > Dibawakan oleh: -Pastur Yandhie Buntoro, CDD > - Edwardus Kristofani > > Mengupas tentang: > - Apa itu hoe, kwepang boleh dilakukan oleh umat Katholik? > - Apakah sembahyang Ceng Beng, Peh Chun, pegang hio boleh untuk umat > Katholik? > - Apakah boleh memelihara abu dan sembahyang leluhur? > - Apakah boleh makan sajian sembahyang? > - Dan beragam topik menarik lainnya. > > Diadakan: Sabtu, 24 April 2010, pukul 9.30 (pagi) hingga selesai > Bertempat di aula Keluarga Nazareth, Gereja Regina Caeli, > Bukit Golf Mediterania, Pantai Indah Kapuk (masuk dari pintu gerbang air > mancur Kuda Laut). Hubungi Sekretariat Regina Caeli, telp (021) 55964379. > Biaya Rp 50.000 /orang termasuk snack & minuman dan hadiah 10 handphone. > Terbuka untuk warga Tionghoa Katholik atau non Katholik. > Penyelenggara: Seksi H.A.K Regina Caeli. >
Re: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya?
Jaman dulu yang tidak boleh dipakai rakyat adalah baju bergambar naga, sebab itu adalah pakaian resmi kaisar. Sedang nama menggunakan Liong tidak dilarang, misalnya jenderalnya Lao Pi yang terkenal bernama Tio Cu Liong. 赵子龙 Tio In. Kiongchiu 。 From: Hariadi To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, April 5, 2010 8:40:17 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya? Dear members, ijinkan saya sumbang pendapat. Kebetulan nama saya ada Liongnya, shio ular, dan beragama nasrani. Secara chinese, memang Liong itu lambang keberanian, keperkasaan. Dijaman doeloe, yg boleh pake nama Liong hanya kaisar. Sedangkan ular bagi chinese adalah simbol kebijaksanaan. Sedangkan secara kristiani (ada ayat2nya dialkitab), naga dan ular adalah simbol dari iblis, setan. Dan dibudaya barat memang simbol dari kejahatan, banyak cerita satria memerangi naga. Buat saya not a problem, ini hanya perbedaan budaya. Gak ada yg bener atau salah. Dibudaya barat, ortu dipanggil nama saja, di chinese bisa dimaki anak puthau. Dikebanyakan budaya, menjulurkan lidah itu penghinaan, dinepal (kalo gak salah) itu penghormatan. Kita di indo boleh makan sapi, di India sapi itu suci dan merupakan sesembahan, mereka gak makan sapi so ini cuman perbedaan budaya, gak usah dibesar2kan. salam, hari --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozz...@... wrote: > > Kasih tau donk bro.. Kita kan disini buat share.. Bukan buat marah2.. > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > -Original Message- > From: "Erik" > Date: Mon, 05 Apr 2010 10:36:32 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya? > > > Wah, rupanya anda tidak mengerti bahasa Mandarin kalau begitu!! Untuk > kata Dragon memang sudah ada terjemahan bahasa Mandarinya!! Cari sendiri > ah! Atau tanya sama yang mengerti!! > > > > Salam, > > Erik, > > - - - - - -\ > -- > > In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote: > > > > Perjuangkan jg sampai negara2 berbahasa mandarin memiliki kosa kata > khusus lagi buat Dragon.. Boliong mungkin? :) > > Cuma suggest.. :) > > Sent from my BlackBerry?smartpho ne from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > > > -Original Message- > > From: "Erik" rsn_cc@ > > Date: Mon, 05 Apr 2010 10:11:57 > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Subject: [budaya_tionghua] Re: (Pro bung Poz) Imlek Agama atau Budaya? > > > > > > Betul sekali, NAGA bukan iblis. Malah dalam tradisi India (termasuk > > agama Buddha) Naga adalah salah satu mahluk suci. Dalam sutra-sutra > > Buddhis Naga yang berasal dari bahasa Sanskerta memang diterjemahkan > > sebagai Long (Áú) dalam bahasa Mandarin. > > > > Tapi, Naga dan Long/Liong bukan DRAGON, tidak bisa dipersamakan! Yang > > satu merupakan mahluk suci/totem yang disakralkan, sedangkan yang > > lainnya merupakan simbol iblis yang dihujat! Juga perwujudan antara > > Long/Liong dengan Dragon sangat beda kok!! > > > > Salam, > > > > Erik >
Re: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya?
Saya pernah usulkan menggunakan liong yang lebih populer, tapi kalau mau long boleh saja, minimal kita sendiri hentikan dulu istilah naga atau dragon untuk long atau liong kita. Maju terus. From: joao_kho To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, April 3, 2010 1:54:33 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? Biasa lah... demi men-tuhan-kan setannya, tuhan yg lain disetankan.. . Tapi yg bikin malu tuh orang-orang yg mau men-setankan tuhannya sendiri.. dan dengan bangga mentuhankan setan orang lain --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ardian_c" wrote: > > jadi inget Zhu Rongji yg mo pake istilah Zhongguo buat ganti sebutan china, > hmm kalu long barat ama long timur ya jelas bedalar. > > long di zhongguo itu dah jadi lambang persatuan bangsa bukan persatuan > bangsatlar. > > nah kalu long dibarat itu mah lambang bangsat yg jelas2 ada pengaruh dari > kristen btw long barat kayak bijimane seh ? > > kalu long di legenda zhongguo khan banyak, ada yg bangsat ada yg kagak, > misalnye jiao long itu naga yg gak kesampean huehehehe alias naga bangsat or > kerennya biang naga banjir. > > nah di korea sendiri ada legenda tuh soal uler yg mo jadi naga, nah di > tiongkok seh banyakan itu ikan li yg loncat gerbang naga huehehehe > > uler jg di zhongguo boekan binatang haramjadah jahat nujibilah bedalar ame di > barat yg uler itu lambang kejahatan. > > so kalu kita mo pikir sebenernya yg bilang long=naga=iblis ya gara2 ape ? > gara2 budaya yg bedalar ama kongtai bacot gede oknum pendeta yg mensetan2kan > lambang budaya laen. > > gak beda kayak patung tudigong yg ada non triad ama triad , nah loe > hahahahahahahahahah aha > yg bijimane yg triad neh ? > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: > > > > Ini masalah bahasa. Long telah terlanjur diterjemahkan menjadi dragon dan > > naga. Kalau yg dimaksud ternyata adalah dua mahluk yg berlainan, hanya ada > > dua pilihan utk mengkoreksi: menambahkan keterangan tambahan atau mengganti > > dng istilah baru. > > Apakah anda memilih mempopulerkan istilah Long utk menggantikan dragon dan > > naga? Shg muncul judul film Year of The Long, atau kalimat: dia lahir di > > tahun Long. > > > > > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "Erik" > > Date: Wed, 03 Mar 2010 04:53:35 > > To: > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? > > > > > > Betul sekali, memang tak usah dibanding-bandingin !! Bukan cuma gak usah > > dibanding-bandingin , bahkan juga jangan disama-samakan! ! > > > > Tapi masalahnya adalah ada yang menyama-nyamakan Dragon setan dengan > > Naga atau Long totem Tionghoa!!Sesuatu yang dimuliakan oleh masyarakat > > Tionghoa disamakan dengan setan yang dihujat kaum Nasrani!! Kira-kira > > persis kalo orang-tua anda yang anda hormati disamakan dengan > > ... (a ha !gak tega saya nyebutnya!!) Relakah anda?? > > > > Btw, soal piara memelihara, anda pernah pelihara Naga?? Gimana caranya > > tuh, dikasih makan apa ya?? > > > > Untuk Fuyuan, bagi saya Dragon is Dragon, dan Long Jiushi Long. Tidak > > bisa disama-samakan antara keduanya. Wong yang satu adalah totem yang > > dihormati, sedang yang lain merupakan lambang setan yang dihujat kok!! > > Kenapa Long harus dikasih nama barat sebagai East Drgon?? Kegalauan > > kultural bagi teman-teman Tionghoa yang kebetulan beragama Kristen akan > > semakin menjadi-jadi kalau gitu!! > > > > > > > > Salam, > > > > Erik > > > > - - - - - -\ > > - - - -- > > > > > > > > Salam,. > > > > Erik > > > > - - - - - -\ > > - --- > > > > In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, adiperdanasamuel@ wrote: > > > > > Gak usah dibanding2in lah naga/dragon dengan liong/ long.. Gini aja: yg > > orng tionghoa piara liong, orang kristen piara domba, orang arab/ yg > > islam piara onta, orang india/ hindu piara sapi, orang jawa angon bebek, > > orang thailand piara gajah, dll.. Ntar waktunya ketemuan aja di pasar > > hewan.. Trus yang mau barter silakan... > > > Salam > > > Sam > > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® > > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > > > -Original Message- > > > From: "Erik" rsn_cc@ > > > Date: Wed, 03 Mar 2010 03:22:38 > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? > > > > > > > > > Masalahnya adalah : Apakah Naga (Long/Liong) sama dengan Dragon? > > > > > > Sejauh yang pernah saya tahu, Long/Liong adalah totem yang diagungkan > > > masyarakat Tionghoa, sedangkan Dragon adalah binatang perlambang > > > kejahatan dan setan dalam agama Nasrani. Keduanya berasal dan berakar > > > dari tradisi dan budaya yang sama sekali berbeda. > > > > > > Lantas, mengapa tiba-ti
Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya
Sdr. David, terima kasih atas usulannnya. Salam LU From: "david_ap...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, April 2, 2010 10:47:40 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya Pak liang, Menurut sy ada cara lain yg mungkin dapat dicoba utk menyelamatkan acc email bapak, ini hanya sekedar saran saja...dan mudah2an bisa, pelacakan penyalahgunaan email bisa lihat dr konektifity teman2 di fb nya, dengan terpaksa kita buat terlebih dahulu acc fb kita dan mungkin saja ada salah satunya kenal dengan pak liang. Atau bisa cari2 informasinya dr konektiifity list friendnya. Mudah2an bisa dicoba, bisa diketahui dan org yg mengaku M.Yusup dapat segera mengganti emailnya. selamat mencoba... :) Sent from BlackBerry® on 3 From: soliton Date: Thu, 1 Apr 2010 21:28:48 +0700 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya 2010/4/1 liang u > > > > > > > > > > > > > > > > > >> > >> > >Pak Andreas, > Sebetulnya saya tidak pernah ikut Facebook, tapi lalu ada orang menggunakan > nama Moh. Yusuf menggunakan email saya "lian...@yahoo. com", dan banyak email > untuk Moh. Yusuf itu tentu masuk ke email saya. Saya sudah mengganti password > tapi tetap saja, saya pernah pikir mengganti ID tapi nanti akan banyak > kenalan yang kecewa karena emailnya ditolak karena sudah tak ada lagi > "lian...@yahoo. com". Terima kasih atas nasihatnya terpaksa saya harus ganti > ID dah. >>Sekali lagi terima kasih > Salam >Liang U > > > >Maaf ikut nimbrung, sudahkan Pak Yusuf mengikuti cara yang disampaikan Pak >Franz Widjojo di atas. Coba saja. Jika masih bisa mengakses email >lian...@yahoo. com, maka kita bahkan bisa menghapus account tersebut. Tidak >perlu sampai mengganti ID. Selamat mencoba, jika kurang mengerti, silahkan saja tanya lagi.
Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya
Pak Andreas, Sebetulnya saya tidak pernah ikut Facebook, tapi lalu ada orang menggunakan nama Moh. Yusuf menggunakan email saya "lian...@yahoo.com", dan banyak email untuk Moh. Yusuf itu tentu masuk ke email saya. Saya sudah mengganti password tapi tetap saja, saya pernah pikir mengganti ID tapi nanti akan banyak kenalan yang kecewa karena emailnya ditolak karena sudah tak ada lagi "lian...@yahoo.com". Terima kasih atas nasihatnya terpaksa saya harus ganti ID dah. Sekali lagi terima kasih Salam Liang U From: ANDREAS MIHARDJA To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, April 1, 2010 12:20:17 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya Sdr Liang U, Saya sedari permulaan tidak pernah memakai Facebook atau Twitter ataui My Space dll Face book dimulai oleh ex Harvard people dan sebetulnya hanya utk internal use - jadi tidak perlu menjaga privacy perseorangan. Sekarang sudah menjadi international dan siapapun dpt mempergunakan. Privacy protection adalah minimal dan tidak ada seorang pun yg menjaga. Memang ada caranya utk mencegah kemasukan dan membikin facebook agak private - tetapi jikalau sudah kejebolan tidak ada protectie sama sekali. Twitter lebih terbuka lagi dari Facebook dan jauh lebih berbahaya utk kehilangan kita punya identity. Karena itu saya selalu memberikan warning utk jangan mempergunakan system ini jikalau sudah ada system Yahoo yg boleh dikata hampir seluruhnya tertutup. Advice saya dlm keadaan kejebolan ialah keluar dari facebook atau twitter. Dan jikalau tetap ingin mempergunakannya silahkan ganti IDnya --- that's all Andreas ________ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 31, 2010 7:59:50 PM Subject: [budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya Rekan-rekan semua, Saya bukan anggota Facebook, tapi belakangan ini ada orang yang menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, yaitu lian...@yahoo. com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook dengan nama M. Yusuf itu, saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah dihiraukan, sangat menjengkelkan. Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu? Tidak etis orang menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf. Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan. Kiongchiu Liang U
[budaya_tionghua] Penggunaan alamat saya
Rekan-rekan semua, Saya bukan anggota Facebook, tapi belakangan ini ada orang yang menggunakan nama M.Yusuf menggunakan alamat email saya di Budaya Tionghoa, yaitu lian...@yahoo.com, akibatnya email saya dibanjiri email dari Facebook dengan nama M. Yusuf itu, saya sudah memprotes Facebook tapi tak pernah dihiraukan, sangat menjengkelkan. Selain mengharap rekan-rekan yang tertipu itu sadar, saya mohon rekan-rekan memberi tahu saya, bagaimana menghapus itu? Tidak etis orang menggunakan alamat orang lain untuk keperluan dia ataupun maksud lain. Yang heran mengapa bisa terjadi, bahkan ketika saya diminta mengisi data pribadi, sudah saya beritahu Facebook, bahwa saya bukan M. Yusuf. Terima kasih atas bantuan dan perhatian rekan-rekan. Kiongchiu Liang U
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
Zhou xiong, Terima kasih atas inputnya, saya tak pernah tahu itu, meskipun punya kamus. Coba nanti ditelusur, menarik juga yah, tapi mengapa tak ada orang yang berbicara Mandarin menggunakannya lagi? Zhu ankang From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, March 26, 2010 3:19:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Liang U LaoXiong, Agaknya Wei yg berarti "ya" bukan hanya ada di kamus bhs Hokian, tapi juga ada dalam kamus bhs mandarin. saya belum mencek kamus di rumah. Tapi menemukannya di translater google online lewat Black barry. Disitu tertera 2 istilah dlm bhs inggris : 1. Only; 2. Yes. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Thu, 25 Mar 2010 19:57:37 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Sdr.Zhou, dalam email saya yang lalu setelah membenarkan Sdr. David Kwa, bahwa 唯 dalam kamus Douglas yang di terbitkan dua abad yang lalu berarti mengiakan, saya pernah mengatakan, bahwa istilah owe untuk mengiyakan dapat kita anggap sudah selesai, meskipun saya punya pertanyaan, kalau berasal dari dialek Hokkian, mengapa orang Hokkian totok tak memakainya tapi peranakan yang memakainya. Saya minta masukan dari rekan lain apakah we itu masih dipakai oleh orang Hokkian asli di Tiongkok ataupun di Taiwan? Mengapa? Karena kamus Hokkian terbaru untuk logat Zhangzhou yang belum lama diterbitkan di Tiongkok, kata we sebagai "ya" tetap tercantum, hurufnyapun tetap 唯. Kamus ini banyak dipunyai oleh rekan kita karena waktu itu dicopy beberapa oleh sdr. Keng Hian. Ini sebagai konfirmasi thd kamus Douglas yang terbit tahun 1873 kalau tak salah. Sudah terlalu lama, kemungkinan sebuah kata bisa berubah. Setelah itu, saya katakan, tinggal owe yang berarti aku. Ini belum ada kesimpulan. Pendapat saya mungkin berasal dari gue, itu perkiraan saya bukan berarti harus begitu. Justru saya mohon masukan yang lain. Mari telusur terus asal ada masukan baru. Kiongchiu From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, March 25, 2010 6:28:43 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Dlm kamus, Istilah wei memang berarti yes, utk mengiyakan. Tapi sejak kapan menjadi saya? Apakah di bumi tiongkok atau sesudah di indonesia? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Wed, 24 Mar 2010 22:48:54 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan orang Tionghoa peranakan. Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan ini. Xiexie Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。 Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: liang u Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Hiantit David Kwa, Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon diangkat mereka menyahut wei? Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang menggunakannya? Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak menjadi tanda tanya
Re: [budaya_tionghua] Babeh vs Babah? (Was: ASAL OWE DARI MANA? BABA dan NONA)
Sdr. Ophoeng, Orang yang berdialek Jawa, menyebut engko menjadi engkoh. Di Jawa barat 姑姑 kou (ou adalah o pendek) menjadi koh. nio (ibu) menjadi nioh. Kata Hokkian dulu banyak sekali dan mulai lenyap setelah zaman orba, dulu orang Tionghoa tak ada yang mengatakan bahaya tetapi honghiam, tak ada yang mengatakan dibunuh tapi di-thai, tak ada yang mengatakan telanjang kaki tapi ciakah dan lain-lain, tak ada yang mengatakan dirampok tapi di chnio dll. Jadi besar sekali pengaruh dialek Hokkian di Indonesia terhadap orang non Tionghoa maupun Tionghoa yang berdialek lain. Ada orang sne Ui orang Hokchnia , Liem Sioe Liong kalau menurut dialeknya yaitu dialek Hokchnia harusnya sne Lieng bukan Liem, itu semua pengaruh dialek Hokkian. Akibatnya banyak orang non Tionghoa dulu menganggap dialek Hokkian adalah bahasa nasional. Wartawan yang datang ke Tiongkok merasa tahu sedikit bahasa Tionghoa lalu bilang gocap, yang diajak bicara cuma bengong, disangkanya bahasa Indonesia. Kiongchiu From: Ophoeng To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, March 26, 2010 12:15:12 AM Subject: [budaya_tionghua] Babeh vs Babah? (Was: ASAL OWE DARI MANA? BABA dan NONA) Bung David Kwa dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Hehehe. menarik sekali baca posting berdiskusi ttg 'owe' ini, mulanya cuma mau pasip jadi pembaca yang baik doang, tapi tak tahan juga mau nimbrung juga nih. Saya baru tahu kalau 'baba(h)' di Betawi jadi 'babe(h)', dengan pengertian 'baba'nya sebutan untuk seorang Tionghua yang dipanggil oleh non Tionghua dan Tiuonghua peranakan. Apakah ini babe(h)-nye same ame nyang biase dipake buat gantinye nyebut 'ayah' atawa 'bapak' bagi masyarakat Betawi asli ya? Contohnye, Babeh Saman nyang juwalan nasi uduk di Kebon Kacang, bilangan Tenabang itu, lalu ade Babe(h) Lili nyang dagangnye ikan bakar di bilangan Kebon Sirih. Kalau iya, berarti banyak juga kosakata basa Betawi yang terpengaruh oleh basa dialek Hok-kian tuh ye? Gue dari gua (wa), apalagi 'elo' (lu), belum lagi angka-angka jigo, gocap, seceng. Yang selama ini jadi kecurigaan saya mah, kata 'dialogue' dalam basa Inggris itu, jangan-jangan berasal dari basa Betawi - dia (e)lo gue, pan bener banget tuh, kalau mau dialogue ya kudu ada 3 unsur: ada dia, ada (e)lo dan ada gue tuh, jeh! ***just kidding-larrr! *** Lanjut dikit soal 'owe' ya. Kalau di Cirebon, kayaknya ada imbuhan bunyi 'h' di belakangnyah, jadi terdengarnyah 'oweh' dan untuk anak perempuan 'sayah'. Mungkin juga ini hampir sama-sama pengaruh di daerah berbasa Sunda, kalau tak salah, seperti Bandung, Bogor, Tasik, Garut dan lain-lainnya. Ene saya (mestinya sih ema, cuma salah kaprah dalam keluarga oweh ajah sih) dengan sabarnya 'mengajarkan' anak-anak mamah saya dengan sebutan itu, diulang-ulangnya terus kalau kami salah nyebut. Lama-lama kami jadi belajar bahwa yang lelaki mesti ber-'oweh' kepada mereka dan anak-anaknya (engku, ie-ie, dan locian-pwee lainnya) dan yang perempuan mesti ber'sayah'. Waktu anak saya lahir, ene dan ie-ie saya, coba mengajarkan kepada cicit dan cucu-nya (=anak saya) dengan panggilan 'oweh' juga. Jadi, kalau pas mereka bertandang ke rumah saya, menginap, mereka akan membiasakan anak saya (lelaki) ber-oweh. Saya sih cuma senyum di kulum ajah di samping, ndak mengiyakan tapi juga ndak menghalangi. Soalnya, bukan apa-apa, mami mertua saya itu totok Holland sprekken, jadi kagak ngatri samsek soal 'oweh-oweh-an' begitu. Padahal mertuanya mami mertua saya (engkong dan ema nyonyah saya dari papi-nya) totok Tiongkok asli. Pernah sekali waktu, saya berkenalan dengan seorang supplier asal Cerebon. Begitu tahu saya wong Cerebon juga, mulailah dia berbasa krama dengan menyebut dirinya dengan 'oweh'. Sebab di Cerebon, generasi saya masih terpapar oleh 'oweh' ini. Dalam bisnis, basa krama dengan menyebut diri 'oweh' memang lazim di Cerebon. Jadi, ketika si supplier bertandang ke rumah saya, dia ramai menyebut 'oweh' berulang-ulang dan cuku kerap, soalnya 'kan 'oweh' berarti 'saya' dan juga 'iya'. Yang ada, nyonyah saya ketawa sendiri di dapur mendengarnya. Dia ingat ama mertua dan ema mertuanya yang coba mengajarkan anaknya waktu masih bayi dan balita untuk ber'oweh-oweh' an juga. Ya sudah, akhirnya anak-anak saya (2 orang) tidak bisa dicekokin kultur 'oweh' ini. Sorry. Mission is gatot (gagal total) deh ya. Begitu ajah sih ya kira-kira. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "David" wrote: Mpeq Liang U dan Liatwi, Panggilan Baba dan Nona di Jakarta memang ada, entah di bagian lain pulau ini. Owe ingat, pengalaman owe se
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
Sdr.Zhou, dalam email saya yang lalu setelah membenarkan Sdr. David Kwa, bahwa 唯 dalam kamus Douglas yang di terbitkan dua abad yang lalu berarti mengiakan, saya pernah mengatakan, bahwa istilah owe untuk mengiyakan dapat kita anggap sudah selesai, meskipun saya punya pertanyaan, kalau berasal dari dialek Hokkian, mengapa orang Hokkian totok tak memakainya tapi peranakan yang memakainya. Saya minta masukan dari rekan lain apakah we itu masih dipakai oleh orang Hokkian asli di Tiongkok ataupun di Taiwan? Mengapa? Karena kamus Hokkian terbaru untuk logat Zhangzhou yang belum lama diterbitkan di Tiongkok, kata we sebagai "ya" tetap tercantum, hurufnyapun tetap 唯. Kamus ini banyak dipunyai oleh rekan kita karena waktu itu dicopy beberapa oleh sdr. Keng Hian. Ini sebagai konfirmasi thd kamus Douglas yang terbit tahun 1873 kalau tak salah. Sudah terlalu lama, kemungkinan sebuah kata bisa berubah. Setelah itu, saya katakan, tinggal owe yang berarti aku. Ini belum ada kesimpulan. Pendapat saya mungkin berasal dari gue, itu perkiraan saya bukan berarti harus begitu. Justru saya mohon masukan yang lain. Mari telusur terus asal ada masukan baru. Kiongchiu From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, March 25, 2010 6:28:43 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Dlm kamus, Istilah wei memang berarti yes, utk mengiyakan. Tapi sejak kapan menjadi saya? Apakah di bumi tiongkok atau sesudah di indonesia? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Wed, 24 Mar 2010 22:48:54 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan orang Tionghoa peranakan. Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan ini. Xiexie Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。 Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Hiantit David Kwa, Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon diangkat mereka menyahut wei? Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang menggunakannya? Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak menjadi tanda tanya lagi. Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas. Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email anda, apakah huruf 唯 saya sama dengan yang dimaksud anda? Banban kamsia li. Liang U From: David To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS, Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), halaman 350b, ada entri OÈ å&qu
Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua
Memang ada orang yang meniru kebiasaan orang barat, tapi tak tuntas. Misalnya di Singapore presiden yang lalu adalah Ong Teng Chiong, isterinya Ong Siu Mey. Saya kaget, koq semarga, meskipun sekarang ada orang menikah semarga, tapi masih tidak banyak. Tapi ketika membaca koran Tionghoa ternyata marga nyonya presiden bukan Ong tapi lain (maaf tak ingat, tapi bukan Ong), jadi kalau ditulis dalam bahasa Inggeris mereka ganti marga, tapi kalau dalam huruf Tionghoa marganya tetap. Ternyata saya sudah menemukan beberapa yang begitu, tapi tak banyak. Sekedar tambahan. From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, March 24, 2010 7:10:20 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua Benar, di Indonesia seorang wanita begitu menikah, nama marganya dlm akte resmi langsung berganti mengikuti marga suami, begitu cerai kembali lagi ke marga asal. Sedangkan dlm budaya tionghoa tdk mengenal hal ini, dlm akte mama saya tetap bertahan dng marga aslinya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Tue, 23 Mar 2010 19:42:18 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua Mengikuti nama (marga) suami hanya mencontoh orang Barat, bukan budaya Tionghoa. Panggilan Ny. Lim Tjeng Hiang hanya panggilan, dalam segala surat tetap Tan Giok Nio, panggilan itu hanya untuk memberi penjelasan siapa wanita itu, kasarnya nebeng popularitas suami. Di Hongkong marga suami ditambahkan pada namanya, jadilah Lim Tan Giok Nio. Ada sebagian orang ingin menjadikan ini sebagai marga, jadi anaknya Lim Tan Sin Lan misalnya, tapi cara ini tak laku. Kalau anak ini menikah dengan Lao Yo Hui Beng, maka anaknya lagi akan punya marga Lim Tan Lao Yo. Turunan ketiga anaknya sudah mempunyai 8 marga berderet. Memang banyak salah info, di Tiongkok seorang mahasiswi yang saya kenal, ketika bertemu menanyakan pada saya nama barat apa yang harus dia pakai, ada 5 nama yang ia pilih. Saya jawab, untuk apa pakai nama barat? Ia bilang, katanya kalau keluar negeri harus ada nama baratnya! Nah info atau gosip ini rupanya menyebar di Tiongkok, pantas banyak mahasiswa Tiongkok semua pakai nama barat, beda dengan Korea dan Jepang, yang tetap menggunakan nama aslinya. Sampai beberapa hari lalu di harian Straits Times Lee Wei Ling putri Lee Kuan Yew menulis artikel yang berjudul "Untuk apa menggunakan nama barat?" Nama Tionghoa dipilih orang tua biasanya mengandung arti dan harapan yang terkandung dalam benak orang tuanya, beda dengan nama barat yang sekedar meniru orang lain yang sudah ada, meskipun di Singapore sekarang banyak nama barat yang tak ada di barat sendiri, yaitu mereka-reka bunyi seperti nama barat, padahal nama itu di barat tak ada. Nama adalah hak semua orang, tapi bila nama itu mengandung harapan orang tua, tidak selayaknya dibuang begitu saja, terutama untuk orang Tionghoa yang sangat menghormati leluhurnya. Milis Budaya Tionghoa harus jadi pelopor mengembalikan kebudayaan tentang nama. Kiongchiu From: David To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 23, 2010 3:53:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua Setahu owe, dalam tradisi Tionghoa, perempuan Tionghoa yang sudah menikah memakai nama suaminya, dengan tambahan kata Nyonya di depan nama suaminya. Misalnya, di kalangan Peranakan, seorang perempuan bernama (Nona) Tan Giok Nio menikah dengan (Baba) Lim Tjeng Hiang. Setelah menikah, namanya berubah menjadi Nyonya Lim Tjeng Hiang (terlahir Tan Giok Nio). Ini yang terjadi di kalangan Peranakan, dari tradisi turun-temurun yang diwariskan dari Tiongkok. Namun ada beberapa kasus dimana perempuan Tionghoa terkenal yang sudah menikah tetap memakai terus namanya, seperti Madame/Nyonya Sun Yat-sen (terlahir Soong Ching-ling) yang Fuyuan-heng sebutkan. Tapi ini adalah kasus yang luar biasa, yang merupakan pengecualian, yang terjadi pada orang-orang luar biasa. Orang biasa rata-rata memakai nama suaminya seperti contoh di atas. Sebenarnya gejala ini bukan hal yang eksklusif Tionghoa, tetapi berlaku umum pada bangsa-bangsa di Asia. Ibu negara kita juga memakai nama suaminya, ibu Ani Bambang Yudhoyono, begitu pula istri, Imelda Marcos, janda mendiang Presiden Filipina Ferdinand Marcos, dan Sonia Gandhi, janda mendiang Perdana Menteri India Rajiv Gandhi, dll. Di sisi lain, kalau mau bicara pengecualian, di kita juga toch ada Megawati Soekarnoputri yang tidak mengganti namanya menjadi Megawati Kiemas, meski telah menikah dengan Taufik Kiemas! Namun ini lagi-lagi hanya contoh kasus. Jadi, Jenny Suwandi yang menikah dengan Johan Liu dengan sendirinya namanya akan menjadi Jenny Liu. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Tdk,
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan orang Tionghoa peranakan. Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan ini. Xiexie Liang U From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。 Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ____ From: liang u Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Hiantit David Kwa, Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon diangkat mereka menyahut wei? Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang menggunakannya? Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak menjadi tanda tanya lagi. Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas. Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email anda, apakah huruf 唯 saya sama dengan yang dimaksud anda? Banban kamsia li. Liang U From: David To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS, Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the answer to a call; yes, sir!â€� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€� Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kaum Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) dengan perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) mengadopsi budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya (perempuan Tionghoa Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. Di kalangan kaum Baba UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan Indonesia―memperoleh makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan panggilan seseorang yang dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum BABA, kaum NYONYA tetap menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ! Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti hormat OWÈ lah yang dipakai. Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, termasuk antarsahabat AKRAB,
Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?
Terima kasih banyak atas masukannya, selama ini semua rekan mengatakan owe hanya dipakai di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Timur ada tapi tidak semua. Saya tak pernah ke Padang, jadi tak tahu. Meskipun we tanpa o tapi saya yakin itu maksudnya dan asalnya sama, cuma variasi daerah saja. Panggilan untuk yang lebih tua kalau begitu lebih mirip dalam Mandarin, laki-laki shushu yang berarti encek dan perempuan ayi yang berarti ie-ie. Hanya di Jawa tak ada panggilan baba, nona ada. Baba dipakai panggilan orang Indonesia non Tionghoa terhadap orang laki-laki Tionghoa. Dalam arti sehari-hari baba atau babah adalah peranakan Tionghoa laki-laki. Perbedaan ini tak aneh di Tiongkok sendiri banyak variasi, meskipun panggilan Mandarin makin populer karena menjadi bahasa persatuan. Di Singapore sendiri panggilan akong, engkong, atau akung mulai digantikan jadi yeye, dan panggilan anma, ama, ataupun emma, mulai diganti jadi nainai. Tapi untuk kakek nenek dari pihak perempuan belum menggunakan laoye dan laolao seperti dalam Mandarin di Tiongkok utara. Sekali lagi terima kasih atas masukan yang berharganya. Kiongchiu. Liang U From: iskandar effendi To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, March 22, 2010 8:31:46 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu. ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini. di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o". sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"... kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... "encek",lelaki kepada yang seumur "lu" kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki... "nona"perempuan. .salam ie Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u menulis: >Rekan-rekan, > Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna >pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu >berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai >kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya" untuk >laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga >menggunakan kata owe , tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah >Tiongkok. Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia >berbicara dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu >Tionghoa. > Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut >perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam >dialek Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi >gue. Kata gue ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w >itu dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o. >Kata gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang >bunyinya dekat dengan gue Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e >tidak ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. > Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab pertanyaan atau >perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: " Kau pulang cepat yah." Si >anak akan menjawab "Owe, ne!" ne adalah ibu dari dialek Hokkian. Sedang >kalau perempuan akan menjawab, "Saya, ne:". Baik owe maupun saya di sini >berarti "ya." Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek >Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: "Ho! kadang "ho e!" >Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa >Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau >"baiklah." Dalam bahasa Mandarin dikatakan: "好” atau "好的“ 。 Dalam dialek >Hokkian hao adalah ho, de adalah e. > Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gue atau gua dianggap kasar >hanya digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan >kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gue atau gua kasar. >Mengapa untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat >menjawab. > Tolong diperhatikan, gua atau gue dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa >Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak >kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak >muda yang berkata. "Apeq, itu punya gua." Hati langsung agak tersinggung, >kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li apeq aq, gua >Abeng." merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda >menghasilkan arti yang berbeda, itu t
Re: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua
Mengikuti nama (marga) suami hanya mencontoh orang Barat, bukan budaya Tionghoa. Panggilan Ny. Lim Tjeng Hiang hanya panggilan, dalam segala surat tetap Tan Giok Nio, panggilan itu hanya untuk memberi penjelasan siapa wanita itu, kasarnya nebeng popularitas suami. Di Hongkong marga suami ditambahkan pada namanya, jadilah Lim Tan Giok Nio. Ada sebagian orang ingin menjadikan ini sebagai marga, jadi anaknya Lim Tan Sin Lan misalnya, tapi cara ini tak laku. Kalau anak ini menikah dengan Lao Yo Hui Beng, maka anaknya lagi akan punya marga Lim Tan Lao Yo. Turunan ketiga anaknya sudah mempunyai 8 marga berderet. Memang banyak salah info, di Tiongkok seorang mahasiswi yang saya kenal, ketika bertemu menanyakan pada saya nama barat apa yang harus dia pakai, ada 5 nama yang ia pilih. Saya jawab, untuk apa pakai nama barat? Ia bilang, katanya kalau keluar negeri harus ada nama baratnya! Nah info atau gosip ini rupanya menyebar di Tiongkok, pantas banyak mahasiswa Tiongkok semua pakai nama barat, beda dengan Korea dan Jepang, yang tetap menggunakan nama aslinya. Sampai beberapa hari lalu di harian Straits Times Lee Wei Ling putri Lee Kuan Yew menulis artikel yang berjudul "Untuk apa menggunakan nama barat?" Nama Tionghoa dipilih orang tua biasanya mengandung arti dan harapan yang terkandung dalam benak orang tuanya, beda dengan nama barat yang sekedar meniru orang lain yang sudah ada, meskipun di Singapore sekarang banyak nama barat yang tak ada di barat sendiri, yaitu mereka-reka bunyi seperti nama barat, padahal nama itu di barat tak ada. Nama adalah hak semua orang, tapi bila nama itu mengandung harapan orang tua, tidak selayaknya dibuang begitu saja, terutama untuk orang Tionghoa yang sangat menghormati leluhurnya. Milis Budaya Tionghoa harus jadi pelopor mengembalikan kebudayaan tentang nama. Kiongchiu From: David To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, March 23, 2010 3:53:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Tanya penamaan dalam budaya Tionghua Setahu owe, dalam tradisi Tionghoa, perempuan Tionghoa yang sudah menikah memakai nama suaminya, dengan tambahan kata Nyonya di depan nama suaminya. Misalnya, di kalangan Peranakan, seorang perempuan bernama (Nona) Tan Giok Nio menikah dengan (Baba) Lim Tjeng Hiang. Setelah menikah, namanya berubah menjadi Nyonya Lim Tjeng Hiang (terlahir Tan Giok Nio). Ini yang terjadi di kalangan Peranakan, dari tradisi turun-temurun yang diwariskan dari Tiongkok. Namun ada beberapa kasus dimana perempuan Tionghoa terkenal yang sudah menikah tetap memakai terus namanya, seperti Madame/Nyonya Sun Yat-sen (terlahir Soong Ching-ling) yang Fuyuan-heng sebutkan. Tapi ini adalah kasus yang luar biasa, yang merupakan pengecualian, yang terjadi pada orang-orang luar biasa. Orang biasa rata-rata memakai nama suaminya seperti contoh di atas. Sebenarnya gejala ini bukan hal yang eksklusif Tionghoa, tetapi berlaku umum pada bangsa-bangsa di Asia. Ibu negara kita juga memakai nama suaminya, ibu Ani Bambang Yudhoyono, begitu pula istri, Imelda Marcos, janda mendiang Presiden Filipina Ferdinand Marcos, dan Sonia Gandhi, janda mendiang Perdana Menteri India Rajiv Gandhi, dll. Di sisi lain, kalau mau bicara pengecualian, di kita juga toch ada Megawati Soekarnoputri yang tidak mengganti namanya menjadi Megawati Kiemas, meski telah menikah dengan Taufik Kiemas! Namun ini lagi-lagi hanya contoh kasus. Jadi, Jenny Suwandi yang menikah dengan Johan Liu dengan sendirinya namanya akan menjadi Jenny Liu. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: Tdk, dlm tradisi Tionghoa, wanita yg menikah tetap mempertahankan nama marga asalnya. Seperti istri Sun Yatsen tetap dipanggil sbg Song Furen/ nyonya Song. Di zaman kuno dimana satu pria banyak istri, pemakaian nama marga jelas sangat membantu membedakan istri yg satu dng lain. -Original Message- From: pozz...@... Date: Sun, 21 Mar 2010 01:12:15 To: Subject: [budaya_tionghua] Tanya penamaan dalam budaya Tionghua Apakah dalam budaya Tionghua nama famili suami akan ada/ditambahkan pada nama istri? Mis: Jenny Suwandi menikah dengan Johan Liu, akankah menjadi Jenny Liu? Trims.
Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
Hiantit David Kwa, Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon diangkat mereka menyahut wei? Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang menggunakannya? Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak menjadi tanda tanya lagi. Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas. Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email anda, apakah huruf 唯 saya sama dengan yang dimaksud anda? Banban kamsia li. Liang U From: David To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA? Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS, Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the answer to a call; yes, sir!â€� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€� Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kaum Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) dengan perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) mengadopsi budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya (perempuan Tionghoa Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. Di kalangan kaum Baba UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan Indonesia―memperoleh makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan panggilan seseorang yang dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum BABA, kaum NYONYA tetap menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ! Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti hormat OWÈ lah yang dipakai. Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya secara sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba beralih ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua. Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi wrote: salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu. ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini. di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o". sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"... kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... "encek",lelaki kepada yang seumur "lu" kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki. .. "nona"perempuan. Salam, ie Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u menulis: Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? Rekan-rekan, Dulu waktu masih zaman or
Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?
Rekan-rekan, Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya" untuk laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga menggunakan kata owe , tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah Tiongkok. Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia berbicara dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa. Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam dialek Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi gue. Kata gue ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w itu dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o. Kata gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang bunyinya dekat dengan gue Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e tidak ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab pertanyaan atau perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: " Kau pulang cepat yah." Si anak akan menjawab "Owe, ne!" ne adalah ibu dari dialek Hokkian. Sedang kalau perempuan akan menjawab, "Saya, ne:". Baik owe maupun saya di sini berarti "ya." Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: "Ho! kadang "ho e!" Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau "baiklah." Dalam bahasa Mandarin dikatakan: "好” atau "好的“ 。 Dalam dialek Hokkian hao adalah ho, de adalah e. Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gue atau gua dianggap kasar hanya digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gue atau gua kasar. Mengapa untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab. Tolong diperhatikan, gua atau gue dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak muda yang berkata. "Apeq, itu punya gua." Hati langsung agak tersinggung, kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li apeq aq, gua Abeng." merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda menghasilkan arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana dan kapan kita gunakan. Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker. Kiongchiu From: Tjandra Ghozalli To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? Dear member, Kata ganti orang pertama "OWE" yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata "OWE" hanya dipakai oleh warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. Kata "OWE" hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata "SAYA". Di Tiongkok tidak dikenal kata "OWE". Mohon pencerahan dari para pakar bahasa Tionghoa; sesungguhnya kata "OWE" berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan secara luas? RGDS.TG
Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia
Menurut saya lebih baik istilah chimcne diteruskan, saya sendiri sampai sekarang tak tahu istilah Indonesianya yang tepat. Tidak perlu takut menambah perbendaharaan kata, kalau tak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Mengapa kita juga menerima istilah komputer, kalkulator, pasar modal, telepon, telegram, baso, mi, taukua, tahu dll. Sangat sulit kalau mau 100% asli. Karena dalam bahasa Indonesia tak ada konsonan letupan ch, tak ada juga bunyi sengau che, ejaannya bisa diganti jadi cimce. Di Malaysia TV adalah televisyen, di Indonesia televisi. Station di Malaysia stasyen, di Indonesia stasiun. Kiongchiu From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, March 8, 2010 5:21:43 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia Kianghian xiong, Dalam hal ini saya tidak sepakat. Menurut saya, istilah2 asing sebisa mungkin diterjemahkan pakai kosa kata yg tersedia, kecuali memang tidak ada padanannya. Supaya tdk menambah ruwet bhs indonesia. Orang dulu sering langsung comot, mungkin krn malas, mungkin krn penguasaan bhs indo nya masih minim. Capgomeh sebenarnya bisa diterjemahkan menjadi malam lima belasan, lontong capgomeh yah cukup menjadi lontong lima belasan. Ini kan masih cukup enak didengar telinga melayu bukan? Sekaligus membuat orang sini menangkap makna capgomeh, tanpa penjelasan ber-tele2. Zfy Maka utk Tian Jing saya cenderung menerjemahkan menjadi Halaman dalam. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: King Hian Date: Sun, 7 Mar 2010 23:16:56 -0800 (PST) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia Menurut saya, tidak usah diterjemahkan Lebih baik tetap memakai istilah chimcne (深井). Karena kalau diterjemahkan menjadi "sumur dalam" atau "sumur langit" pun tidak memberi pengertian yang lebih jelas. Sama seperti istilah2 lain dalam bhs Indonesia yang diadopsi dari bhs Hokkian, dan tidak diterjemahkan, misalnya: capgomeh, yang tidak diterjemahkan menjadi "malam ke lima belas" -> kalau diterjemahkan demikian, bagaimana caranya menyebut "lontong capgomeh"? kiongchiu, KH From: David To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, March 8, 2010 12:26:15 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia Lukito-heng dan Andipo-te, Tianjing 天井 (skywell) = “sumur langit” adalah istilah Mandarin (Huayu), sementara chhimcne 深井 (deepwell) = “sumur dalam” lebih ke istilah Hokkian selatan (Banlam). Dalam arsitektur Hokkian selatan, di kelenteng yang ada chhimcne-nya, orang bersembahyang kepada Thnikong (Thian) menghadap ke langit (= Thnikong atau Thian) dari chhimcne ini. Salah satunya, di Kelenteng Lo Chia Bio, Jl. Duri I, Jakarta Pusat. Sekarang kita mau pilih yang mana? “Sumur langit” atawa “sumur dalam”? Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Andipo wrote: Terima kasih atas balasannya. Saya tidak punya penjelasan lain, karena saya juga kesulitan menemukan istilah yang tepat. "Deep well" menurut saya kurang mengena. "light well" menurut saya lebih tepat. "Sumur udara" terdengar bagus dan cukup informatif, saya akan pakai itu.. Salam --- On Mon, 3/8/10, lkart...@... wrote: From: lkart...@... Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Buku Baru: Chinese Houses in Southeast Asia To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dipo" Date: Monday, March 8, 2010, 10:36 AM Quoting Dipo : Saya sudah beberapa waktu kebingungan mencari terjemahan "light? well" dalam bahasa Indonesia. Tetapi mengapa masih memakai tanda? kutip ? Apakah istilah "sumur udara" tidak umum dipakai ? Cak Dipo, Dari beberapa buku menyebutkan "deep well" makanya saya mencoba menyebutkan sumur udara dalam tanda kutip karena saya masih meragukan (belum mantap) menggunakan istilah tsb. memang fungsinya secara denotatip adalah untuk sirkulasi udara. dari penggalian artefak rumah tinggal di daerah Mesopotamia memiliki pola yang sama yaitu memiliki court yard tsb. SEcara konotatip adalah untuk tempat sembahyang berhubungan dengan Thien secara terbuka dan langsung. Atau anda mempunya penjelasan yang lain sebagai pencerahan buat saya yang lagi menggali ... salam loek's
[budaya_tionghua] Sekali lagi Hanzi yang disederhanakan
Rekan-rekan sekalian, Saya pernah mengatakan tidak mau debat Hanzi yang disederhanakan, karena memang tidak bisa didebatkan. Sudah diputuskan oleh Dewan Negara (kabinet RRT) koq, kita setuju atau tidak harus menerima kalau mau belajar Hanzi yang sekarang berlaku di Tiongkok, Singapore, Malaysia dan negara-negara lain yang belajar Hanzi. Hanya universitas USA menggunakan dua-duanya, Hongkong dan Taiwan mulai dua macam. Tentang jumlahnya yang tepat saya tak pernah menghitungnya, yang berminat boleh menghitung sendiri, dalam tabel yang baru memang disebutkan jumlahnya, saya tak ingat, maka saya hanya berani mengatakan ratusan. Dengan ini saya hanya mau menunjukkan yang sah berlaku bukan konsep tahun 1964, tapi yang diumumkan tahun 1986. Tidak punya hak kita mendebatkannya. Yang tak setuju harus mengemukakan pendapatnya ke Komite bahasa di Beijing, saya tak punya wewenang apa-apa, jadi geram pada saya tak ada gunanya. Saya hanya kebetulan tahu dan ingin membagi data. Maaf bagi yang tersinggung, bukan maksud saya untuk menyinggung anda Kiongchiu 拱手 Di sini saya cuplik saya judul dan garis besarnya: 国务院批转国家语言文字工作委员会 《关于废止<第二次汉字简化方案(草案)》和纠正社会用字混乱现象的请示》的通知 (1986年6月24日) 关于重新发表 《简化字总表》的说明 国家语言文字委员会 (1986年10月10日 Nah dalam 说明 ini ditegaskan ada perubahan lima huruf: 叠、覆、像、啰 tidak boleh disederhanakan lagi menjadi 迭、扶、象 、罗。 Huruf 瞭 dalam kata 瞭解 dibaca liao3 dan disederhanakan menjadi 了解,tapi dalam kata 瞭望 dibaca liao4 dan tak boleh disederhanakan. Lalu ada beberapa catatan kaki untuk huruf-huruf 余 dan 雠。 简化字总表 (1986 新版), ini yang dijadikan pegangan baru dan jangan lagi menengok keputusan 1964. 第一表 :不做简化偏旁用的简化字:huruf yang disederhanakan dan tidak boleh dipakai sebagai pianpang 偏旁。Ada 350 huruf. 第二表:可做简化偏旁用的简化字和讲话偏旁, huruf yang disederhanakan boleh dipakai sebagai pianpang 偏旁, juga boleh sebagai huruf. Dalam tabel ini ada 132 huruf yang disederhanakan dan ada 14 偏旁 yang disederhanakan. Pianpang yang 14 ini tak boleh dipakai sebagai huruf yang berdiri sendiri. 第三表:应用第二表所列简化字和简化偏旁得出来的简化字,huruf yang disederhanakan hasil dari daftar 2 di atas. Semua ada 1753 huruf. Catatan: Saya hanya menyebut ratusan karena hanya 350 huruf +132 huruf + 14 huruf. Yang banyak dari tabel 3 yang jumlahnya 1753 huruf. Kalau dihitung semua huruf yang dipakai maka benar lebih dari dua ribu, kalau dihitung jenisnya hanya 350+132+14. Jadi hafal yang ini, cukuplah, karena kita hafal semua, (lihat contoh dari Sdr. Keng Hian). Di samping itu selain masalah penyederhanaan diumumkan pula 异体字。Yitizi adalah sebuah huruf yang sama tapi bisa ditulis dengan lebih dari satu bentuk. Daftar Yitizi lama yang diumumkan 22 Desember 1955, direvisi, ada 11 huruf yang sudah dinyatakan tidak dipakai, dikembalikan (10 Oktober 1986) , kemuidan disusul lagi 15 huruf lain ( 25 Maret 1988). Sehingga yitizi yang sudah diseragamkan sekarang ada 1027. Usulan saya: Agar kita belajar huruf yang standar, maka kita harus berpegang pada yang terakhir, jangan berkeras pada tabel tahun 1964. Yang memerlukan data lengkap bisa search di www.baidu.com, tik saja judul di atas.
[budaya_tionghua] Huruf yang disederhanakan
Sdr. Akuratan, anda tentu punya hak untuk menghitung itu. Tapi saya juga punya hak untuk memilih yang saya sukai yaitu, huruf yang disederhanakan, kalau perlu dua-duanya, tinggal cari program yang bisa dua-duanya, apa susahnya. Pak Erik benar, Hanzi punya sistim kalau sudah meresapkan sistim nya menulis huruf salah saja terasa koq. Koq harus geram segala. Saya tak mau berdebat tentang ini, semua tertulis dalam keputusan pemerintah Tiongkok koq, tinggal hitung saja. Dengan ini saya sudahi Kiongchiu From: akuratan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, March 7, 2010 1:22:36 PM Subject: [budaya_tionghua] Utk Eric Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari seribu huruf Halo Erik, Yang saya maksud itu adalah pernyataan atas nama inisial: liang_u dan bukan untuk inisial Erik. Karena inisial Liang_u posting spt ini: Kita tinggal memelih mau yang berlaku di seluruh dunia atau yang berlaku hanya di Taiwan dan sebagian Hongkong? Sebetulnya kedua huruf itu sama hanya ada yang disederhanakan beberapa ratus saja. Kalau kita berada di luar negeri, akan memilih ejaan Indonesia lama seperti tj, dj, nj, j, oe atau yang sekarang c, j,ny, y dan u? Untuk saya jelas, demi kepraktisan dan penggunaan saya memilih yang disederhanakan. Apa yg dikemukakan oleh Erik saya sangat setuju, namun yg dikemukakan oleh inisial Linag-u saya sangat keberatan. beberapa ratus saja dengan seribu beda sangat jauh dan tajam. Sebenarnya posting saya itu sudah masuk ke yahoogroups ini hanya saja tidak tahu bagaimana atas pertimbangan dari moderator milis ini, saya tunggu-tunggu posting saya menanggapi reply dari Liang_u tidak kunjung masuk ke yahoogroup ini, maka saya ganti topiknya. Selama tiga minggu saya mencari via google akhirnya ketemu sebagian saja ttg daftar penyederhanaan huruf-huruf bahasa Han, sejak tahun 1984 saya pribadi sudah menekuni sekitar 3800-an huruf yang sudah disingkat sesuai dg buku yang saya pakai terbitan dari bandung dan singapore, makanya waktu saya membaca posting ttg huruf sederhana bebeapa ratusan saja, saya jadi penasaran dan geram gitu. koq membuat pernyataan keliru banget. tidak tahu jumlah hanya menulis ratusan... saya keberatan. Ok Erik. Jadi, saya bukan menanggapi posting Erik. Tetap bersahabat dg orang yg mau belajar banyak bahasa Han. Saya sendiri belajar bahasa Han via guru privat dan berbicara dlm lingkungan masyarakaat memakai bahasa Han dan Hakka. Ok seru banget. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Erik" wrote: > > > Betul, sebagaimana yang saya katakan, huruf-huruf yang mengalami > penyederhanaan (simplified) kurng-lebih 20 - 30 % dari total seluruh > huruf Hanzi. > > Memang huruf Simplified dan Tradisional tidak sama, tapi yang namanya > Hanzi adalah satu sistem yang sama, tidak ada sistem huruf Simplifed dan > sistim huruf Tradisional yang berbeda dan saling hadap-hadapan. Kalau > dikatakan harus belajar dulu baik-baik, saya yang sudah belajar Mandarin > dan Hanzi sejak kecil, dan merupakan Mother Tongue bagi saya entah harus > belajar ke mana lagi!! > > > Salam, > > Erik > > - - - - - -\ > --- > > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: > > > > Melihat proporsinya, kira2 1/4 dari huruf yg umum digunakan? > > > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "akuratan" akuratan@ > > Date: Sat, 06 Mar 2010 20:58:09 > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Subject: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari > seribu huruf > > > > > > Saya mencoba mengoreksi posting yg mengatakan bahwa 'yang > disederhanakan beberapa ratus saja'. > > Sesuai pengumuman dari pusat kebudayaan/bahasa RRC yg mencatat > penyederhanaan huruf bahasa Han pada 4 Februari dan 7 Maret 1964 > berjumlah lebih dari seribu huruf, di antaranya: > > > > Kelompok Pertama: 92 huruf > > 愛爱 ç½·ç½¢ 備备 ç†ç¬" 畢毕 > é‚Šè¾¹ å�ƒå�‚ 倉ä»" > > 嘗å°� 蟲虫 從从 竄窜 é�"è¾¾ 帶带 > 黨党 動动 > > æ–·æ– å°�对 隊队 爾å°" è±�丰 廣广 > æ¸å½' 龜龟 > > 國国 é�Žè¿‡ è�¯å�Ž ç•«ç"» 匯汇 > 夾夹 è–¦è�� 將将 > > 節èŠ? 盡尽 進进 舉举 殻壳 來æ�¥ > 樂ä¹� 離离 > > æ·åŽ† 麗丽 兩两 é�ˆç�µ 劉刘 > 盧å�¢ 虜è™� é¹µå�¤ > > 録录 æ…®è™` è²·ä¹° 麥麦 黽黾 難难 > è�¶è�‚ 寧å®� > > 豈岂 æ°£æ°" é�·è¿� 親亲 窮穷 嗇啬 > 殺æ�€ 審审 > > è�–圣 時时 屬属 é›™å�Œ æ³å²� > å«å™ æ¢�æ�¡ è�¬ä¸‡ > > 為为 çƒ�乌 ç„¡æ— ç�»çŒ® 鄉乡 > 寫写 尋寻 亞亚 > > 嚴严 åŽåŽŒ æ¥ä¸š è—�艺 陰阴 > éš±éš� 猶犹 與与 > > 雲äº` é„éƒ` 執执 質质 > > > > Kelompok Kedua: 40 > > è²�è´� è³"宾 ç"£äº§ é•·é•¿ 車车 é½'齿 > 芻åˆ� å–®å�• > > 當å½" æ�±ä¸œ 發å�` 風风 岡冈 > 會会 å¹¾å‡ æˆ"戋 > > 監ç›` 見è§� é¾�é¾™ å©�娄 ä¾–ä»` > ç¾…ç½— 馬马 è³£å�– > > é–€é—? 鳥鸟 農农 齊é½� 僉佥 > å–¬ä¹" å�€åŒ? 師师 > > 壽寿 肅肃 韋韦 å ¯å°§ é �页 義义
Re: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari seribu huruf
Maaf, cara menghitung kita berbeda, kalau saya, penyederhanaan sebagian dianggap satu. Misalnya 言 yang menjadi bagian depan dari sebuah huruf dihitung satu, sebab semua sama, misalnya 语,许, 话,诸 dll. Sehingga total menjadi sedikit, kalau anda hitung satu-satu boleh saja, itu hak semua orang cuma akan menakutkan yang belajar. Koq yang dirombak saja sampai ribuan! Belum yang tetap. Koreksi sedikit, huruf yang disedernakan yang sah, bukan yang tahun 1964. Tapi yang tahun 1986 oleh Komite Bahasa dan Huruf, sebuah lembaga di bawah kabinet. Banyak orang tak tahu, sebab tahun 1986 huruf Tionghoa dan buku dalam bahasa Tionghoa masih dilarang di Indonesia. Perubahan tak banyak, mungkin kurang dari 10 huruf, maaf tak ingat. Dua tahun lalu ada konperensi tentang huruf di Beijing yang dihadiri oleh kalangan dari luar negeri, juga dari Hongkong dan Taiwan. Waktu itu didesuskan akhir tahun akan ada pengumuman mengganti huruf Tionghoa menjadi seperti yang belum disederhanakan. Saya meragukan, sebab itu mundur, bukan maju. Lalu yang terjadi bahkan ada tambahan 25 huruf sederhana baru. Huruf ini ditolak oleh masyarakat jadi tak jadi diumumkan, alasan menolak bukan cinta yang lama, tapi dengan merubah 25 huruf itu, seluruh program komputer dan produk penerbitan harus diganti. Berapa biaya dan tenaga yang harus dikerahkan? Tiongkok sekarang sudah beda dengan tahun 60-an abad yang lalu. Penerbitan demikian banyaknya, program demikian banyaknya, siswa demikian banyaknya. Tolong tambahan dari rekan yang mengetahui lebih banyak perkembangan sampai sekarang. Kiongchiu From: akuratan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, March 7, 2010 4:58:09 AM Subject: [budaya_tionghua] Huruf Bahasa Han disingkat lebih dari seribu huruf Saya mencoba mengoreksi posting yg mengatakan bahwa 'yang disederhanakan beberapa ratus saja'. Sesuai pengumuman dari pusat kebudayaan/bahasa RRC yg mencatat penyederhanaan huruf bahasa Han pada 4 Februari dan 7 Maret 1964 berjumlah lebih dari seribu huruf, di antaranya: Kelompok Pertama: 92 huruf 愛爱 罷罢 備备 筆笔 畢毕 邊边 參参 倉仓 嘗尝 蟲虫 從从 竄窜 達达 帶带 黨党 動动 斷断 對对 隊队 爾尔 豐丰 廣广 歸归 龜龟 國国 過过 華华 畫画 匯汇 夾夹 薦荐 將将 節节 盡尽 進进 舉举 殻壳 來来 樂乐 離离 歷历 麗丽 兩两 靈灵 劉刘 盧卢 虜虏 鹵卤 録录 慮虑 買买 麥麦 黽黾 難难 聶聂 寧宁 豈岂 氣气 遷迁 親亲 窮穷 嗇啬 殺杀 審审 聖圣 時时 屬属 雙双 歳岁 孫孙 條条 萬万 為为 烏乌 無无 獻献 鄉乡 寫写 尋寻 亞亚 嚴严 厭厌 業业 藝艺 陰阴 隱隐 猶犹 與与 雲云 鄭郑 執执 質质 Kelompok Kedua: 40 貝贝 賓宾 産产 長长 車车 齒齿 芻刍 單单 當当 東东 發发 風风 岡冈 會会 幾几 戔戋 監监 見见 龍龙 婁娄 侖仑 羅罗 馬马 賣卖 門门 鳥鸟 農农 齊齐 僉佥 喬乔 區区 師师 壽寿 肅肃 韋韦 堯尧 頁页 義义 魚鱼 專专 铧〔鏵〕 铩〔鎩〕 揿〔撳〕 锌〔鋅〕 锐〔鋭〕 锑〔銻〕 锒〔鋃〕 铺〔鋪〕 铸〔鑄〕 嵚〔嶔〕 锓〔鋟〕 锃〔鋥〕 链〔鏈〕 铿〔鏗〕 锏〔鐧〕 销〔銷〕 锁〔鎖〕 锄〔鋤〕 锅〔鍋〕 锉〔銼〕 锈〔銹〕 锋〔鋒〕 锆〔鋯〕 铹〔鐒〕 锔〔鋦〕 锕〔錒〕 锎〔鐦〕 铽〔鋱〕 铼〔錸〕 锇〔鋨〕 锂〔鋰〕 锧〔鑕〕 锘〔鍩〕 锞〔錁〕 锭〔錠〕 锗〔鍺〕 锝〔鍀〕 锫〔錇〕 错〔錯〕 锚〔錨〕 锛〔錛〕 锯〔鋸〕 锰〔錳〕 锢〔錮〕 锟〔錕〕 锡〔錫〕 锣〔鑼〕 锤〔錘〕 锥〔錐〕 锦〔錦〕 锨〔鍁〕 锱〔錙〕 键〔鍵〕 镀〔鍍〕 镃〔鎡〕 镁〔鎂〕 镂〔鏤〕 锲〔鍥〕 锵〔鏘〕 锷〔鍔〕 锶〔鍶〕 锴〔鍇〕 锾〔鍰〕 锹〔鍬〕 锿〔鎄〕 镅〔鎇〕 镄〔鐨〕 锻〔鍛〕 锸〔鍤〕 锼〔鎪〕 镎〔鎿〕 镓〔鎵〕 镋〔钂〕 镔〔鑌〕 镒〔鎰〕 䦂〔䥇〕 镑〔鎊〕 镐〔鎬〕 镉〔鎘〕 镊〔鑷〕 镇〔鎮〕 镍〔鎳〕 镌〔鎸〕 镏〔鎦〕 镜〔鏡〕 镝〔鏑〕 镛〔鏞〕 镞〔鏃〕 镖〔鏢〕 镚〔鏰〕 镗〔鏜〕 䦃〔鐯〕 镘〔鏝〕 镩〔鑹〕 镦〔鐓〕 䦅〔鐥〕 镨〔鐠〕 镧〔鑭〕 镥〔鑥〕 镤〔鏷〕 镢〔鐝〕 镣〔鐐〕 镫〔鐙〕 镪〔鏹〕 镰〔鐮〕 镱〔鐿〕 镭〔鐳〕 镬〔鑊〕 镮〔鐶〕 镯〔鐲〕 镲〔鑔〕 镳〔鑣〕 镴〔鑞〕 镶〔鑲〕 䦆〔钁〕 Bila ada yg mengatakan bahwa 'Sebetulnya kedua huruf itu sama', belajar dulu baik-baik, cari data akurasi yg dpt dipertanggungjawabk an.
Re: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional)
Dalam belajar suatu bahasa kita harus menganggapnya sebagai suatu ilmu, bukan alat politik. Bahasa Inggeris dapat digunakan sebagai bahasa ilmu, dapat digunakan sebagai bahasa porno, dapat digunakan sebagai bahasa penjajah dapat juga digunakan sebagai bahasa anti penjajahan. Ini semua tergantung pada yang menggunakan. Tulisan Hanzi dari bahasa Mandarin, menjadi dua macam karena alasan politik. Tulisan disederhanakan di Tiongkok bukan alasan politik tapi alasan praktis, dibuat lebih ilmiah dan lebih sederhana. Hanya saja Taiwan merasa enggan mencontoh sesuatu yang dibuat Tiongkok, demikian juga Hong Kong yang dijajah Inggeris waktu itu. Mereka bertahan tulisan lama. Sedang seluruh dunia yang lain menggunakan yang dianggap sah, yaitu Tiongkok, maka mereka menggunakan yang disederhanakan. Memang ada dosen bahasa Tionghoa di Amerika yang serba salah. Kalau menulis yang disederhanakan, mahasiswa Taiwan protes, kalau menulis yang lama, hanya berlaku di Taiwan dan Hongkong. Digunakan hanya sekitar 30 juta penduduk, dibanding 1.3 milyar di Tiongkok ditambah seluruh dunia. Sekarang orang Hongkong sudah mulai belajar yang disederhanakan, demkian juga Taiwan, agar mereka bisa sekolah atau berbisnis di Tiongkok. Jangan lupa, huruf Tionghoa di Hongkong digunakan sebagai media dialek Kanton, sehingga ada huruf tambahan yang tak dikenal di Tiongkok. Jadi bukan Mandarin resmi. Kita tinggal memelih mau yang berlaku di seluruh dunia atau yang berlaku hanya di Taiwan dan sebagian Hongkong? Sebetulnya kedua huruf itu sama hanya ada yang disederhanakan beberapa ratus saja. Kalau kita berada di luar negeri, akan memilih ejaan Indonesia lama seperti tj, dj, nj, j, oe atau yang sekarang c, j,ny, y dan u? Untuk saya jelas, demi kepraktisan dan penggunaan saya memilih yang disederhanakan. Yang perlu ditegaskan, beda ini bukan beda bahasa Mandarin, hanya beda ejaannya/hurufnya. Jadi bukan belajar bahasa Han (Mandarin) versi singkat atau bukan? Tapi menulis huruf Tionghoa versi sederhana atau bukan? Yang bukan singkat tidak dapat disebut yang asli, huruf Tionghoa asli adalah Jiaguwen, yang berbentuk gambar. Kiongchiu. Liang U From: akuratan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, March 4, 2010 9:48:38 PM Subject: [budaya_tionghua] Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional) Ada orang bertanya ttg: Belajar Bahasa Han (Mandarin) versi Singkat atau Asli (Tradisional? Di antara kedua versi ini, mana yang lebih baik. Untuk menjawab ini: apakah ada di antara pembaca dpt memberikan masukan dg alasannya masing-masing, tentunya sangat subyektif. Ada komentar?
Re: [budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON?
Rekan-rekan, Waktu saya masih kecil dan kemudian pemuda, tidak pernah ada yang menyebut naga, apalagi dragon, semua menyebutnya liong, maklum komunitas terbesar adalah orang Hokkian. Oleh karena itu, agar mudah dan lazim, kita pelopori saja sebutan liong (Hokkian) atau long (Mandarin), tinggalkan istilah naga dan dragon. Waktu itu orang Indonesia non Tionghoapun menyebutnya liong. Keadaan yang sama untuk sai, semua orang menyebut barongsai. Kata gabungan dari bahasa Indonesia barong (dari Bali) dan sai (Hokkian). Dalam dialek Hokkian tari ini disebut langsai, dan tari liong disebut langliong. Dalam Mandarin wushi dan wulong. Tidak usah berdebat lagi, yang setuju, marilah kita ganti menjadi tari liong dan tari sai atau tetap barongsai Sebagian rekan juga sudah menggunakan kiongchiu untuk soja atau salam. Penggunaan kata non Indonesia dalam bahasa Indonesia tak aneh, sebab sebuah bahasa bisa mengadopsi kata asing. Dulu tahun baru Imlek juga tak ada yang menyebut tahun baru, tapi Sincnia. Disebut tahun baru kalau itu tahun baru Masehi. Kiongchiu From: Tjandra Ghozalli To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, March 4, 2010 6:45:28 PM Subject: [budaya_tionghua] BOAN KUI = VAMPIRE? / LIONG = DRAGON? Dear member, Dalam hubungan internasional yang kian lancar dan kian dekat ada kemungkinan bangsa barat menyamakan liong dengan dragon tanpa ada unsur melecehkan sang liong. Mereka hanya melihat ada kemiripan fisik seperti bisa terbang, punya cakar, suka makan api, dan berbuntut panjang. Di Hongkong juga suka buat film vampire dengan memakai boan kui (setan berpakaian dinasti Ching yang jalannya melompat lompat), padahal boan kui bukan vampire. Boan kui lebih mirip zombie (mayat hidup) tapi tidak menghisap darah manusia. Konon dahulu di Hongkong banyak pekerja migran dari Kwangtung, kalau mereka meninggal karena tanah di Hongkong mahal maka dengan perantara pendeta Tao mayat mayat ini dikumpulkan hingga belasan orang. Lalu pendeta ini memimpin mayat hidup tersebut yg sebelumnya dipasangi "hoe" di dahinya sehingga bisa jalan dengan cara melompat lompat. Tiap malam, mereka berjalan puluhan kilometer lewat sawah dan hutan menuju desa asal mayat hingga berminggu minggu - anehnya mayat tsb tidak membusuk. Sehingga sampai di desa bersangkutan, maka mayat mayat dimakamkan oleh sanak keluarganya. Kemudian produser film Hongkong membuat boan kui jadi vampire supaya lebih seru ceritanya. Jadi menurut saya sah sah saja kalau di antara timur - barat suka menganalogikan sesuatu yang bentuk fisiknya mirip. Mohon maaf kalau ada kesalahan kata. RGDS.Tjandra G
Re: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa jaman dulu--> akhiran "KO" pada nama Tionghoa
Maaf, waktu presiden Corazo Aquino mengunjungi kampung keluarganya di Tiongkok, ia mengakui ia adciah puteri keluarga Xu yang dalam dialek Hokkiannya adalah Kho atau Khouw. Dari sana kemungkinan Cojuanco diambil sebagai marga karena mengandung kata Co yang mirip bunyinya dengan Kho atau Khouw yang dalam Mandarinnya Xu. Perlu diketahui marga Khouw adalah logat Ciangciu, sedang logat Coanciu dan Xiamen adalah Kho. Salam Liang U From:kwart To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, February 22, 2010 11:35:44 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Nama Tionghoa jaman dulu--> akhiran "KO" pada nama Tionghoa Halo Ko Steve, Makasih buat info paper yg menarik tulisan senior2 saya. Saya malah baru tahu. Soal akhiran "KO", ini langsung membuat saya teringat dg family name-nya Corazon Cojuangco Aquino. "Cojuangco" ini serupa dg kasus yg diangkat Ko Steve. Menurut artikel di bawah ini, "ko" adalah panggilan hormat dalam budaya Hokkian. Kasus Batavia ini serupa dg Filipina, dalam arti pelakunya adalah org2 Hokkian. Namun di Filipina, nama pribadi yg ditambah akhiran "KO" itu, dan bukan surname asli, yg justru diadopsi menjadi nama famili yg baru, spt Cojuangco. Jadi misalnya Lim Cojuang, karena ingin menjadi "mestizo" (Indo) yg baik (dan membuang ketionghoaannya) , maka anak2nya membuat "Cojuangco" dan bukannya "Lim" sbg surname yg baru. Ini hanya pendapat sepintas, mungkin salah. Silakan rekan2 lain yg lebih tahu soal ini, utk memberi keterangan yg lebih valid. salam, didi http://www.wsws. org/articles/ 2009/aug2009/ cory-a04. shtml An influx of Chinese males in the mid-eighteenth century, and a second influx after 1850, filled the economic gap needed for the development of an import-export trade, and provided an outlet for British capital looking for investment opportunities. The immigrant bachelors married indios; their families became Chinese mestizos. To avoid racial reprisals from the colonial administration and from the indio population, these Chinese mestizo families hispanized themselves, adopting Spanish names, the Spanish language, and artifacts, accents, behavior and culture from the Spanish metropole. Within a generation, all indication of indio and Chinese origin had been erased, with the exception of the Hokkienese k'o, a title of respect, which was often incorporated at the end of the new surname—thus, Cojuangco. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Steve Haryono wrote: > > Teman-teman sekalian, > > Karena saya pernah ikut conference sekali tahun lalu, saya sering menerima > kiriman dari kenalan saya Koh Keng We yang bekerja di Library di Ohio > University (bukan OSU). Isinya macam-macam buku/paper baru yang baru saja di > published. > > Kali ini ada paper yang menarik perhatian saya yaitu : > http://rspas. anu.edu.au/ cscsd/occasional _papers/index. php?issue= 02 > Mengenai : > > Identifying Hokkien (And Other) Merchants in Voc-Ruled Batavia: Data From The > Ci Ji Stele (1697 > and The Financial Records Of The Amfioen Sociëteit, 1745â€"1785Yang menarik > perhatian saya, selain ceritanya adalah nama-nama penyumbang yang ditulis di > prasasti di kelenteng Ci Ji ini. > Kalau anda membuka link untuk appendix 1b dan 1c maka akan terlihat daftar > nama yang sudah di romanisasi menurut ejaan belanda. > Pertanyaan saya, kenapa ya nama-namanya banyak yang dengan nama ke 3 : KO > Lihat saja bagian Zheng misalnya, ada 4 orang, semua nama ke 3 nya memakai > KO. Kita bisa menduga mereka bersaudara, tapi kalau kita lihat lagi Zhang, > ada 2, juga memakai KO. Bagian Hong (Ang), juga demikian. > Apakah akhiran KO itu semacam gelar ? kayak nya tidak mungkin dari sebegitu > banyak orang yang menyumbang, lebih dari 75% semuanya memakai nama ke 3 yang > sama. > > Kemudian saya juga ingin memperlihatkan satu papan prasasti dari kelenteng > Tiao Kak Sie dari tahun 1790. > Saya tidak bisa membaca tulisan nya, tapi kalau saya perhatikan banyak dari > nama-nama (yang terdiri dari 3 suku kata) itu memakai nama ke 3 yang sama. > Tidak semua memang, tapi banyak. > Misalnya saja di halaman pertama sebelah kanan, kolom pertama. > nama ke 2, 3, 4, 5, 7, 9 dst nama ke 3 nya mempunyai nama yang sama (mungkin > ada yang bisa membaca bisa tolong ditulis apa mandarin nya dan dan apa > hokkian nya ? > > Saya menanyakan hal ini karena saya melihat dari beberapa silsilah yang saya > kumpulkan ada beberapa yang nama leluhurnya (nama orang pertama dari silsilah > tersebut) yang hanya memakai 2 nama saja. sedangkan kebiasaan kita di > Indonesia adalah 3 nama. Leluhur saya bernama The (Tne) Boen, Liem Tjioe. > selain itu juga ada Siem Ting, Thee Kiang, Liem Bok, Go Kim, Kho Wan, Oey Yan > dll. > Apakah ini kebiasaan orang dulu (2 nama ?) Saya lihat misalnya di Sam Kok, > namanya juga Lauw Pie (Liu Bei), Koan Ie (Guan Yu), Thio Hoei (Zhang Fei), > mereka hanya punya 2 nama saja. > > Mudah-mudahan pertanyaan saya malah tidak membingungkan. > > Salam, > Steve Haryono >
Re: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay
Pak Ahmad , Sdr. David Kwa, Bagus sekali, sampai sekarang saya tak pernah menggunakan Gongxi Facai, sebab rasanya janggal. Yang kaya diberi ucapan itu makin merasa bangga dan tinggi hati karena ia memang telah facai, yang miskin diberi ucapan itu merasa diejek sudah tahu miskin disebut facai. Terlalu materialistik. Saya pernah menganjurkan jangan menggunakan facai ini dalam tulisan di sebuah majalah perguruan tinggi di Jakarta, tapi tak ada tanggapan, tak ada yang mendukung tak ada yang menentang. Bingung juga. Sin Chun Kiong Hi berarti Selamat Tahun Baru Musim Semi; Thiam Hok Thiam Siu adalah tambah umur tambah rezeki; Sinthe Kiankhong berarti Sehat wal'afiat, Ban Su Juyi adalah segala sesuatu sesuai harapan. Saya sih menganjurkan ramai-ramai mengganti Gongxi Facai, jangan sampai diinterpretasikan orang bahwa semua orang Tionghoa pertama-tama hanya memandang uang, kasarnya mata duitan. Celakalah kalau ucapan itu menjadi budaya. Semoga semua rekan di Budaya Tionghoa ini menjadi pelopor dalam perubahan kecil tapi prinsipil ini. Kiongchiu Liang U From: Akhmad Bukhari Saleh To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, January 26, 2010 12:42:17 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay Sin Cun Kiong Hie, Thiam Hok Thiam Siu, Sin Thee Kian Khong, Ban Su Jie Ie Wasalam. = === - Original Message - >From: lucia Herawati >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Sent: Tuesday, January 26, 2010 9:33 AM >Subject: Bls: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay > > >Ikut komentar ya >sekarang emang banyak yang berseru Fa Cay ...Fa cay > >padahal banyak yang lebih bermakna dari sekedar Materi > >ada ucapan begini : mungkin lebih bermakna >Gong He Xin XI ...Wan Shi Ru Yi ... > >Salam , > > >--- Pada Sel, 26/1/10, ibcindon menulis: > > >>Dari: ibcindon >>Judul: [budaya_tionghua] sin cun kiong hie VS gong shi fa cay [1 Attachment] >>Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >>Tanggal: Selasa, 26 Januari, 2010, 9:16 AM >> >> >> >>Memperhatikan banner yang sekarang mulai bermunculan ditempat umum menyambut >>tahun baru IMLEK, umumnya tertulis GONG SHI FA CAY. >> >>Kalu diingat -ingat jaman 1950 an ucapan yang sering muncul adalah SIN CUN >>KIONG HIE . SIN CUN GONG SHI. >> >>Apakah ini gejala masa kini yang penuh bercirikan materialisme, kapitalisme >>yang hanya mementingkan uang dan kekayaan ?? >> >>Tidak perduli lagi pada alam dengan kedatangan musim semi ?? >> >>Apakah masyarakat dulu lebih sadar ekologi >> >>Salam sincia >> >
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)
Dik Olive, Benar sekali, bahwa dalam penelusuran sejarah dan budaya Tionghoa (termasuk cerita-cerita) masih membutuhkan dialek Hokkian. Dialek Hokkian bukan saja dipakai menulis nama orang Tionghoa, di Indonesia maupun di Tiongkok, tapi juga nama tempat di Tiongkok, adat istiadat, bahkan sampai jurus cerita silat atau istilah sehari-hari yang susah disederhanakan. Misalnya cengli bo cengli , honghiam ,chniakhaq, cuan, sitpun, citpeq , gouban dll. Oleh karena yang populer sekarang adalah Mandarin, di Tiongkok sendiri dialek Hokkian hanya dipergunakan oleh beberapa puluh juga orang, dari sekitar 1.3 juta penduduk, maka selanjutnya akan lebih baik menggunakan istilah Mandarin. Yang menjadi masalah, peneliti sejarah dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia harus tetap tahu istilah Hokkian yang sudah populer yang tertinggal di masyarakat, tapi juga harus tahu mengubahnya ke dalam bahasa Mandarin. Koleksi kata-kata tsb akan sangat berguna bagi para generasi muda yang memerlukannya. Di Taiwan lain keadaannya, dialek utama yang digunakan oleh sekitar 70 persen penduduk adalah dialek Hokkian yang sudah agak bergeser dengan banyaknya kata Jepang (Taiwan dijajah Jepang dari tahun 1895 menurut perjanjian Simonoseki sampai akhir perang dunai kedua tahun 1945) dan Inggeris yang masuk menjadi dialek Hokkian. Dialek Hokkian, bersama dialek Tiociu, Konghu, dan Hakka, merupakan dialek yang paling luas penyebarannya di luar Tiongkok. Yang perlu diketahui dialek Hokkian di Indonesia itu kena pengaruh dari tiga keresidenan, Zhangzhou (Ciangciu),. Quanzhou (Cuanciu) dan Xiamen (Emui). Meskipun orang Quanzhou dan Zhangzhou sama banyak, tapi yang mempengaruh cara menulis dalam karya budaya Tionghoa adalah Zhangzhou. Contoh sne (marga) Huang, kuning, ada yang menggunakan Oei (Ui dengan bunyi sengau), ada yang Ng. Tapi dalam karya tulisan yang ditulis selalui Oei. Dalam cerita silat kita kenal Oei Yok Soe, si sesat dari Tho Hua To, yang terletak di pantai kota Ningbo sekarang, para penggemar cerita silat bisa datang ke sana untuk melihat, sampai ke mana Jin Yung menggambarkan pulau itu sesuai dengan kenyataan atau tidak. Maaf, saya sendiri belum punya kesempatan ke sana. Mengapa logat Ciangciu. Karena memang dalam sejarah, kota pelabuhan Hokkian selatan yang paling dulu berkembang adalah Zhangzhou atau Ciangciu dalam dialek Hokkian. Kemudian bergeser ke Cuanciu, terakhir sampai sekarang ke Xiamen. Akibatnya logat Xiamen adalah campuran dari logat Zhangzhou dan Quanzhou, tapi ada yang khas untuk Xiamen sendiri. Bayangkan untuk yang tidak mengerti. Alangkah rumitnya, sebuah sne (marga) marga yang sama 吕,dalam Mandarin Lv (v adalah u umlaut, yaitu u dengan dua titik diatasnya, dibaca i dengan mulut dimoncongkan) dalam dialek Hokkian bisa dibaca menjadi tiga macam: Orang Zhangzhou Li, orang Quanzhou Leu, dan orang Xianmen Leu. Lebih rumit lagi, dalam dialek Hokkian 2/3 dari huruf mempunyai dua cara baca atau lebih. Seperti marga Sun 孙,seperti dr. Sun Yat Sen pendiri Republik Tiongkok yang menjatuhkan dinasti Qing (Tjeng). Dalam dialek Ciangciu ada dua cara baca : Dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Snui (dulu ditulis Soei), di Quanzhou, dalam bun : dibaca Sun, dalam peq dibaca Sng. Jadi orang sne Sun, Sng, Snui sebetulnya sama huruf Tionghoanya adalah 孙。 Sne atau marga ada yang dibaca bun ada yang dibaca peq ada juga yang dibaca dua macam bun maupun peq. Contoh dalam dialek Hokkian Ciangciu: Sne yang bisa dibaca bun atau peq adalah Sun, yang lelalu dibaca bun :林 Lim, yang selalu dibaca peq misalnya Thng (dulu Thung). Bun adalah bahasa tulisan, peq adalah bahasa lisan. Misalnya, kita panggil oom atau ancek (Quanzhou), ncek (Zhangzhou) , itu adalah bunyi peq, atau bahasa lisan, dalam tulisan harus harus dibaca Siok. Mandarin lebih sederhana, maka kemungkinan besar pada masa yad penggunaan Mandarinlah yang akan populer, termasuk dalam nama. Tapi karena fakta sejarah menunjukkan menggunakan dialek Hokkian maka dalam penelusuran sejarah dan budaya, istilah Hokkian sebaik tidak diganti sebab hanya akan menambah kacaunya pengertian. Saya harap penjelasan ini menjawb sebagian rekan yang pernah bertanya baik melalui japri atau Budaya Tionghoa. Masukan dari rekan lain yang mengetahui lebih mendalam akan sangat saya hargai. Kiongchiu. Liang U From: Olive To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 21, 2010 7:52:00 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Terima kasih... saya tahu Jing yang di maksud... BudayaTionghua memang hebat, sayang tak ada yg mengumpulkan smua data dari kalian untuk di buku kan...dosen pembimbing saya mendengar cerita tentang forum ini berkata, seharus ada yang membenahi semua cerita2 dari para 前輩們 ini... Dosen penguji sempat mengusulkan agar meneliti pelafalan hokkian yang digunakan, menyusuri lagi sejarah..dan hingga pendirian klenteng2 dan
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)
Sdr. Kwa, terima kasih dengan jeli melihat kesalahan tik saya. Shen kan masih Mandarin. Harusnya Keng Sin Sia From: dkhkwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 22, 2010 5:48:43 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf Peq, yang benar apa bukannya: Hokkian: Cuanciu: King Sin Sia; Ciangciu: Keng Sin Sia? Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan TIONGHOA) 敬神社 Jing Shen She Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia Ciangciu: Keng Shen Sia - - - - - - From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. - - - - - - From: Olive To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari å‰�輩å€` tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah æ"¾ (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah æ•™ (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive - - - - - - From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu, Liang U - - - - - - From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳徕è»'供神社, sebab 鳳徕è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳啞 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉啞 (Quanzhou) dan Emui 厦éâ€"€ (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe �溪 (Longxi) dan Haiteng 浕澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai �浕 (Longhai)], Tiothua é••æ³° (Changtai), Lamceng å�â€"é�â€" (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�â€"安 (Nan’an), Tangwna å�Å'安 (Tong’an), Kimmng é‡`éâ€"€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳徕è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya din
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) RALAT
Maaf, salah tik tidak terbaca, untuk Ciangciu : Harusnya Keng Sin Sia, bukan shen, shen masih bunyi Mandarin. Terima kasih pada Sdr. Kwa yang dengan jeli melihatnya. Kiongchiu. From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 22, 2010 5:15:54 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) 敬神社Jing Shen She Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia Ciangciu: Keng Shen Sia From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. From: Olive To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 教 (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan LOLOS ^.^ Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^ Olive From: liang u wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. co
Re: [budaya_tionghua] : Wikipedia bahasa Indonesia.
Rekan-rekan, Saya tak pernah membuka Wikipedia, sekali ini secara kebetulan waktu search melihat kalimat, Beijing adalah salah satu dari empat kota madya di RRT. Untuk yang berkepentingan terjemahan ini salah besar. Kota madya adalah setingkat kebupaten, seperti kota madya Bandung, setingkat dengan kabupaten Bandung. Wali kotanya setingkat bupati. Beijing, Shanghai, Tianjin dan Chongqing adalah kota raya, seperti Jakarta Raya, yang dikepalai oleh seorang walikota setingkat gubernur. Bahkan bisa dianggap lebih penting dari propinsi, karena selalu dikepalai oleh orang yang mempunyai reputasi tinggi. Kalau dibanding dengan Tiongkok, kota madya adalah 县级市 xianjishi , kalau dibawah kota raya disebut 区 qu , kota setingkat kabupaten, misalnya Longhai tanah leluhur banyak orang Tionghoa Indonesia, atau Haidian Qu di bagian barat laut Beijing, di mana sebagian universitas di Beijing berlokasi di sana. Semoga bermanfaat bagi yang berkepentingan. From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 22, 2010 5:15:54 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) 敬神社Jing Shen She Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia Ciangciu: Keng Shen Sia From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. From: Olive To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 教 (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)
敬神社Jing Shen She Hokkian: Cuanciu: King Shin Sia Ciangciu: Keng Shen Sia From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 21, 2010 6:46:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. From: Olive To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 教 (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan LOLOS ^.^ Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^ Olive From: liang u wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian : Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe Ien Thay Tjoe). kiongchiu, KH From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokk
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)
Dik Olive, itu huruf Jing Shen She. Jing berarti hormat, Shen adalah dewa, dan She adalah perhimpunan. Sebuah himpunan untuk menghormati dewa-dewa. Orang Kristen menggunakan kata Shen juga untuk Tuhan. Maaf saya tidak di rumah, komputer ini tak ada input huruf Tionghoanya. Nanti pulang saya tuliskan lagi. From: Olive To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 21, 2010 1:36:52 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) Maaf, mohon bantuan sekali lagi dari 前輩們 tulisan King Sin Sia ditulisan tangan adalah spt di scan gambar ini : http://img59. imageshack. us/img59/ 6325/huruf. jpg apa ada yg bisa memberitahu huruf depan nya ? karena saya yang bodoh ini mengira itu adalah 放 (fang) tapi sepertinya tidak tepat untuk artinya, ataukah 教 (jiao)? Kelemahan dari 晚輩 (wan bei) yang belajar huruf mandarin adalah kurang dapat membaca tulisan tangan Olive From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 11:21:18 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan LOLOS ^.^ Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^ Olive From: liang u wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian : Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe Ien Thay Tjoe). kiongchiu, KH From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke Huruf Tionghoa Sdri Olive, 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal tersebut. 2. Lafal Mandarin nama pak THio Ti
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Dik Djoko, anda tak perlu minta maaf, saya tidak menyalahkan anda, hanya memberi penjelasan, apa yang saya ketahui. Saya seperti Sdr. Zhou tidak percaya nama menentukan nasib, tapi saya percaya nama membawa efek dalam kehidupan. Contoh tetangga saya dulu anaknya diberi nama Yno Giok Huan (ejaan lama dulu Jo Giok Hoan) . Sayapun biasa saja, saya yakin orang lain juga biasa saja, tapi kalau kebetulan tinggal di kompleks orang terpelajar di daerah berbahasa Tionghoa, Hongkong, Taiwan, atau Tiongkok sendiri, orang akan bingung, bahkan jadi perhatian orang. Yno Giok Huan atau Yang Yuhuan dalam Mandarin adalah nama dari Yang Guifei, wanita cantik yang menyebabkan dinasti Tang kacau balau karena para pejabat menentangnya dan pemberontakan suku minoritas, semua itu akibat Yang Guifei yang KKN mengangkat kakaknya jadi Perdana Menteri yang sewenang-wenang dan korup. Akhirnya atas desakan para menteri, kaisar dengan terpaksa menghukum matinya. Guifei (Hokkian Kui Hui, isteri raja yang levelnya hanya di bawah permaisuri). Ia terkenal cantik, dan untuk kepentingannya ia menggunakan kesayangan kaisar untuk berbuat KKN. Kalau tinggal di daerah yang saya sebut di atas ia akan segera terkenal karena semua orang heran, pertama apakah ia benar cantik seperti Yang Guifei? Anak itu akan menderita beban mental yang berat. Kedua kelakuannya yang merugikan negara. Di Xi'an , bekas ibukota Dinasti Tang masih ada makam dia. Kalau di Indonesia ada anak yang bernama Gusdur , namanya demikian, jadi tidak sama dengan Gus Dur yang Gusnya adalah panggilan bukan nama. Tapi toh ia akan jadi olokan teman-temannya. Oh, mantan presiden . Kamu ingin jadi presiden yah? Ia akan dihinggapi beban mental yang berat. Sekian, From: djoko santoso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Cc: lian...@yahoo.com Sent: Thu, January 21, 2010 3:49:11 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Maaf Bpk Liang U, saya sebenernya hanya memberi masukan saja, saya pernah ketemu teman yang punya nama pokok (dipakai sehari2), tapi dia juga punya alias (nama kedua), waktu saya tanya koq bisa gitu?, dia bilang untuk kias (menghindari sial), saya orangnya berpikiran moderat tidak tahayul, tidak percaya yang bukan2, maka saya juga tidak banyak tanya sama temen saya itu, saya sendiri juga punya nama alias yg diberikan Engkong dalem, yang kalau bertemu dengan Encek2 saya saya dipangil dengan nama itu, tapi iya dunia sudah evolusi, menurut ceritera papah saya, rumah keluarga di kampung engkong (rumah Leluhur) sudah diambil negara (RRC). Sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri data keluarga, dan mereka sudah cukup moderat, sehingga mereka mereka membuat nama sendiri2, dengan makna yg baik dan lafal yang enak/baik didengar. Saya pribadi setuju sekali pendapat itu. Dan sekarang RRC Moderat hingga Mao orang yang mempersatukan 1 miliar lebih rakyat, tidak dijadikan Toa Peq Kong, cuma dibuatkan monumen untuk mengenang jasa2nya. ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, 21 January, 2010 13:27:19 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Sdr. Djoko, Seperti saya katakan yang dikaitkan peqji saya tak mampu, sebab dari situ bisa menjalar ke hokki, nasib dll yang menyuangkut kepercayaan, sedang kepercayaan sifatnya relatif, tiap orang akan menilai berbeda. Nama generasi sifatnya pribadi, misalnya tak akan ada yang tahu nama generasi saya kecuali orang yang seturunan dengan saya. Nama generasi ditulis dalam silsilah keluarga, tidak diumumkan secara umum. Saya sendiri kehilangan nama generasi waktu perang kemerdekaan, karena harus meninggalkan rumah untuk mengungsi secara mendadak. Teman kita di milis ini ada seorang yang mengumpul nama generasi semua orang yang ia kenal dan masih punya nama generasinya. Tapi iapun cuma mengumpul, kalau anda tahu dialek anda apa, lalu datang dari kabupaten mana di Tiongkoknya, kalau tahu kampungnya dll, nama generasi itu di simpan di rumah leluhur. Di situ akan ada, kecuali waktu perang sudah musnah. Untuk sne yang besar, lebih mudah ditelusur, untuk sne yang kecil sangat sulit karena jumlahnya sedikit. Misalnya saya tahu nama dari generasi sne Ang dari kabupaten Nan'an (Hokkian Lamwna, baca lam wa dengan bunyi hidung), tapi tiap kampung belum tentu sama kalau leluhurnya tak sama. Rumah leluhur adalah rumah khusus untuk data keluarga, orang Tionghoa zaman dulu, masih melapor kepada rumah tsb kalau mendapat anak baru. Dengan demikian data di sana cukup lengkap. Di rumah leluhur orang boleh sembahyang kepada leluhur tapi tidak untuk yang bukan leluhur, seperti dewa-dewa atau pahlawan seperti Kuan Kong. Hanya sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri data keluarga, karena misaln
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Dik Steve, Biar cuma mengumpulkan, tidak semua orang dapat berbuat begitu, perlu ketekunan yang tinggi.apeq juga tidak. Makanya jasa anda bagi masyarakat akan besar sekali. Apeq punya nama generasi sne Ang yang berasal dari Nan'an, miliknya menantu orang Singapore, nanti apeq kirimkan, Sampai sekarang apeq tak berhasil mencari password dengan cara anda. Tapi karena sibuk apeq juga belum mencoba lagi. Yang apeq kumpulkan adalah sne dan cara bacanya sejak kecil, memang kebingungan karena kemudian baru tahu, bahwa tiap daerah sne bisa dibaca lain, tergantung dialek atau logat yang dipergunakan, bahkan di Indonesia saja, satu sne yang sama bisa ditulis macam-macam. Kemudian menemui Apeq OKT di Tangerang, penerjemah cerita silat yang penulisan kata-katanya paling hati-hati. Dari situlah apeq mendapat buku Bai Jia Xing yang mengumpulkan sne lebih dari 500 jenis, kemudian melalui internet bisa mengumpulkan lebih banyak lagi. Sekarang kamus baru cukup lengkap tetapi mereka pun kadang-kadang tidak tahu ada sne yang banyak hanya di satu daerah. Nama generasi sifatnya pribadi, milik keluarga, memang susah sekali kalau bukan keluarga itu yang membuka. Jangan sungkan dah, memang anda berjasa koq. Kiongchiu Apeq From: Steve Haryono To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 21, 2010 4:15:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Peq Liang U, Kayak nya terlalu berlebihan kalau ditulis 'mengumpulkan nama generasi dari berbagai keluarga'. Saya cuman hobby ngumpulin silsilah. Dan biasanya memang nama generasi yang banyak membantu saya dalam pencarian silsilah orang lain. Tapi sebenarnya saya tidak tau apa-apa mengenai nama generasi ini. Cuman melihat saja dari silsilah yang saya kumpulkan. Salam, Steve ________ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, January 21, 2010 7:36:00 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Dik Djoko, tuh sdr. Steve Harsono muncul di milis ini, dialah yang sedang mencoba mengumpul nama generasi dari berbagai keluarga. Anda bisa menghubunginya. Kiongchiu Liang U From: djoko santoso To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Salut pada bapak Liang_u. Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan ortunya. dll. termasuk tolak balanya. Salam sejahtera djoko santoso ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu. Kiongchiu Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja banyak yg mampu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "iie_siang" Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing.. Disini ada Cultural Cleansing.. Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda??? Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan.. lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya? bukankah menjadi sulit... Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang meminta jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man yue) padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk memberikan nama bagi akta kelahirannya. . .. susah kha
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Dik Djoko, tuh sdr. Steve Harsono muncul di milis ini, dialah yang sedang mencoba mengumpul nama generasi dari berbagai keluarga. Anda bisa menghubunginya. Kiongchiu Liang U From: djoko santoso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Salut pada bapak Liang_u. Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan ortunya. dll. termasuk tolak balanya. Salam sejahtera djoko santoso ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu. Kiongchiu Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja banyak yg mampu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "iie_siang" Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing.. Disini ada Cultural Cleansing.. Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda??? Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan.. lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya? bukankah menjadi sulit... Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang meminta jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man yue) padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk memberikan nama bagi akta kelahirannya. . .. susah khan?! Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya? (terutama yang di daerah2) --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: > > Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde > Baru! > > Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama > Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya > anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i > nama alias nama bule. > > Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu > penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang > terpakai, malah mubazir. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "iie_siang" > Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI > PENULIS TIONGHOA) > > Maaf saya nimbrung.. > > Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas.. > > kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua.. > umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. . > (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia) > > Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2.. > wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas... > (matanya biru semua.. he... he..) > > saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi.. > bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur... > bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan > cepat > > saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan > kekuasaan > > adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang? > > thx. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng" wrote: > > > > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah, > > > > Hai, apakabar? Sudah makan? > > > > Hehehe
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Maaf salah tik harusnya sdr. Steve Haryono. From: djoko santoso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Salut pada bapak Liang_u. Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan ortunya. dll. termasuk tolak balanya. Salam sejahtera djoko santoso ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu. Kiongchiu Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja banyak yg mampu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "iie_siang" Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing.. Disini ada Cultural Cleansing.. Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda??? Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan.. lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya? bukankah menjadi sulit... Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang meminta jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man yue) padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk memberikan nama bagi akta kelahirannya. . .. susah khan?! Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya? (terutama yang di daerah2) --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: > > Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde > Baru! > > Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama > Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya > anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i > nama alias nama bule. > > Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu > penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang > terpakai, malah mubazir. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "iie_siang" > Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI > PENULIS TIONGHOA) > > Maaf saya nimbrung.. > > Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas.. > > kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua.. > umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. . > (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia) > > Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2.. > wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas... > (matanya biru semua.. he... he..) > > saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi.. > bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur... > bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan > cepat > > saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan > kekuasaan > > adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang? > > thx. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng" wrote: > > > > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah, > > > > Hai, apakabar? Sudah makan? > > > > Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya? > > > > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Sdr. Djoko, Seperti saya katakan yang dikaitkan peqji saya tak mampu, sebab dari situ bisa menjalar ke hokki, nasib dll yang menyuangkut kepercayaan, sedang kepercayaan sifatnya relatif, tiap orang akan menilai berbeda. Nama generasi sifatnya pribadi, misalnya tak akan ada yang tahu nama generasi saya kecuali orang yang seturunan dengan saya. Nama generasi ditulis dalam silsilah keluarga, tidak diumumkan secara umum. Saya sendiri kehilangan nama generasi waktu perang kemerdekaan, karena harus meninggalkan rumah untuk mengungsi secara mendadak. Teman kita di milis ini ada seorang yang mengumpul nama generasi semua orang yang ia kenal dan masih punya nama generasinya. Tapi iapun cuma mengumpul, kalau anda tahu dialek anda apa, lalu datang dari kabupaten mana di Tiongkoknya, kalau tahu kampungnya dll, nama generasi itu di simpan di rumah leluhur. Di situ akan ada, kecuali waktu perang sudah musnah. Untuk sne yang besar, lebih mudah ditelusur, untuk sne yang kecil sangat sulit karena jumlahnya sedikit. Misalnya saya tahu nama dari generasi sne Ang dari kabupaten Nan'an (Hokkian Lamwna, baca lam wa dengan bunyi hidung), tapi tiap kampung belum tentu sama kalau leluhurnya tak sama. Rumah leluhur adalah rumah khusus untuk data keluarga, orang Tionghoa zaman dulu, masih melapor kepada rumah tsb kalau mendapat anak baru. Dengan demikian data di sana cukup lengkap. Di rumah leluhur orang boleh sembahyang kepada leluhur tapi tidak untuk yang bukan leluhur, seperti dewa-dewa atau pahlawan seperti Kuan Kong. Hanya sekarang di Tiongkok sendiri banyak orang yang sudah tak dapat menelusuri data keluarga, karena misalnya rumah leluhur hancur karena perang, atau keluarganya miskin tak ada yang membiayai dll. Mereka akhirnya membuat nama sendiri, hanya dengan memilih ariti nama, harapan orang tua, enak didengar bunyinya (relatif di mana), bagus bentuk hurufnya (terutama yang senang kaligrafi), lazim dipakai atau tidak dll. Yang begini yang saya sanggup. Ada yang masih ingin tahu bunyinya dalam Mandarin dan dialeknya sendiri. Misalnya salah satu nama anak wanita yang populer adalah Xiuyu, atau Siu Giok dalam dialek Hokkian dan Siu Nyuk dalam dialek Hakka. Dulu keduanya nama bagus untuk yang bisa dialek. Tapi untuk yang sudah tak mengerti dialek, meskpun orang Hakka sudah tak mau lagi, karena bunyinya kurang baik. Nyuk oleh teman-temannya bisa dipanggil kunyuk. Itu sekedar contoh, bunyi baik tidaknya tergantung tempatnya. Di Tiongkok saya pernah menemukan orang bernama Ma Ling. Di Indonesia tak ada orang yang mau memberi nama Ma Ling kepada anaknya. Salam, semoga membantu Liang U From: djoko santoso To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 20, 2010 2:35:23 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Salut pada bapak Liang_u. Apa bapak Liang bisa?, kan nama tionghua itu ada marga, keturunan ke berapa, ada arti yang mendalam, untuk kehidupan selanjutnya si anak (HOKINYA) harapan ortunya. dll. termasuk tolak balanya. Salam sejahtera djoko santoso ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, 20 January, 2010 10:18:05 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu. Kiongchiu Liang U From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja banyak yg mampu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "iie_siang" Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing.. Disini ada Cultural Cleansing.. Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda??? Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan.. lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya? bukanka
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi
Saya setuju dengan sdr. David Kwa, tulisan Hong Tek Hian King Sin Sia dalam huruf Tionghoa yang ditulis, rasanya tak mengandung arti apa-apa cuma menuliskan sebagai bunyi saja. Kiongchiu Liang U From: dkhkwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 20, 2010 10:11:05 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi Mengenai Tan Ang Ang, kalau mau dikira-kira, mungkin aksara TIONGHOAnya 陳紅紅. Owe juga ragu tentang aksara TIONGHOA dari "Hong Tek Hian KING Sin Sia". Menurut owe, seharusnya 鳳德è»'供神社, sebab 鳳德è»'é‡`身社 dilafalkan Hong Tik Hian KIM Sin Sia. Logat Ciangciu lebih dikenal di Jawa dibandingkan dengan logat Cuanciu dan logat Emui, karena orang Hokkian dari Keresidenan Ciangciu 漳州 (Zhangzhou) lebih awal datangnya ke Jawa ketimbang yang dari Cuanciu 泉州 (Quanzhou) dan Emui 厦門 (Xiamen), apalagi dengan orang-orang dari daerah lain. Nama-nama Tionghoa dalam terjemahan ke dalam bahasa Melayu dan Indonesia dari novel-novel dari kisah-kisah populer Tiongkok, termasuk cerita silat dan legenda-legenda, pun kebanyakan dilakukan dalam logat ini. Bongpai å¢"ç¢` (mubei) tertua, dari abad ke-17 seperti yang ada di Kalapa Dua, Banten Girang, yang diketemukan di Jawa umumnya berasal dari daerah-daerah Keresidenan Ciangciu, misalnya dari Kabupaten Liongkhe é¾�溪 (Longxi) dan Haiteng 海澄 (Haicheng) [sekarang digabung jadi Lionghai é¾�æµ· (Longhai)], Tiothua é•·æ³° (Changtai), Lamceng å�—é�– (Nanjing), Cniouphou 漳浦 (Zhangpu) dll. Orang-orang Hokkian dari Keresidenan Cuanciu baru kemudian datangnya ke Jawa. Bahkan sampai sekarang di Jakarta kebanyakan perkumpulan orang Hokkian warganya berasal dari Kabupaten Lamwna å�—安 (Nan’an), Tangwna å�Œå®‰ (Tong’an), Kimmng é‡`é–€ (Jinmen), Ankhue 安溪 (Anxi), dan Engchun 永春 (Yongchun). Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive wrote: Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^" Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana? O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian King Sin Sia" Salah satu dosen penguji bilang: 鳳德è»'é‡`身社 apakah benar? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda. Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan LOLOS ^.^ Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^ Olive From: liang u wrote: Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian : Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe Ien Thay Tjoe). kiongchiu, KH From: dkhkwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke Huruf Tionghoa Sdri Olive, 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal tersebut. 2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie å¼µå¿ ç¾© adalah ZHANG Zhongyi, bukan ZHAO Zhongyi è¶™å¿ ç¾©, sebab THio å¼µ (Mandarin: Zhang) berbeda dengan Tio 趙 (Mandarin Zhao). “Hâ€� dalam THIO menyatakan bunyi sengau. Dalam ejaan baru nama beliau jadi Tniou Tiong Gi. 3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thay Tjoe (Mandarin: Ciyun Taizi) 慈雲太å�. Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thai Cu. 4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan oi) Sing Hie 黃æˆ�å–œ, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi é�æ–°å–œ. Wei Xinxi (Mandarin) = GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie jadi Wni Seng Hi, sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi. Kiongchiu 拱手, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Nama yang tidak dikaitkan dengan peqji atau waktu dan tanggal kelahiran, tapi hanya berupa harapan orang tua, baik dalam arti, enak didengar, huruf yang lazim atau yang kurang lazim dll. Saya sanggup membantu, tapi kalau yang dikaitkan peqji silahkan menghubungi sdr. King Hian, hanya maaf kalau beliau kerjanya sibuk sekali. Saya sih pensiunan, kecuali ngurusin cucu. Kiongchiu Liang U From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, January 19, 2010 10:04:57 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Tidak usah terbebani oleh segala hitung2an dan ramalan2 nasib, itu hanya menghambat saja. Yg penting tanya ke orang yg ngerti bhs mandarin, tak cukup hanya bisa bicara, tapi juga harus memahami bhs tulisan secara baik. Kalau ada latar belakang sastra akan lebih baik, bisa dicarikan nama yg tdk pasaran dan halus bermakna. Saya kira ini tdk terlalu sulit dicari, di millis ini saja banyak yg mampu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "iie_siang" Date: Tue, 19 Jan 2010 10:13:34 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Kalau di Bosnia ada Ethnical Cleansing.. Disini ada Cultural Cleansing.. Memberi nama Tionghua? Bisa berjalankah himbauan anda??? Untuk yang Tionghua beneran sih sampe skr masih melakukan.. lha untuk ChinaBingung? .. yang gak terdidik sejarah dan bahasanya? bukankah menjadi sulit... Di jaman dahulu setahu saya untuk mendapatkan nama tionghua seseorang kadang meminta jasa 'kwaa mia' itupun kalau melihatnya sesudah bocah berumur satu bulan (man yue) padahal dalam peraturan kependudukan seseorang hanya diberi waktu 4 hari untuk memberikan nama bagi akta kelahirannya. .. susah khan?! Anda punya saran2 yang sesuai jaman untuk rekan2 BT yang lainnya? (terutama yang di daerah2) --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@ wrote: > > Ini memang tragedi generasi. Salah satu bukti politik pembersihan etnis Orde > Baru! > > Untuk mengkoreksi, sekarang belum terlambat, mulailah mendaftarkan nama > Tionghoa di akte kelahiran anak2 yg sekarang baru lahir! Keponakan saya punya > anak, didaftarkan pakai nama tionghoa lengkap, baru dibelakangnya diembel2i > nama alias nama bule. > > Nama resmi ini penting, karena yg akan dipakai di sekolahan dan kartu > penduduk. jika hanya diberi nama tionghoa sbg pelengkap, takutnya jarang > terpakai, malah mubazir. > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -Original Message- > From: "iie_siang" > Date: Sun, 17 Jan 2010 15:15:56 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI > PENULIS TIONGHOA) > > Maaf saya nimbrung.. > > Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas.. > > kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua.. > umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. . > (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia) > > Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2.. > wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas... > (matanya biru semua.. he.. he..) > > saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi.. > bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur... > bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan > cepat > > saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan > kekuasaan > > adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang? > > thx. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng" wrote: > > > > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah, > > > > Hai, apakabar? Sudah makan? > > > > Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya? > > > > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai 'asli' di Jawa itu > > sebenernya ya bukan nama asli juga. Kalau ndak salah sih itu pengaruh dari > > Hindu, persisnya Sansekerta. Susilo, Gunawan, Chandra, Aditya, Purnama, > > Sri, dan yang awalannya 'Su' (kecuali 'Suma' tentu) itu semua kebanyakan ya > > berasal dari Sansekerta tuh, jeh! > > > > Lha, Hanacaraka (Honocoroko) itu pengaruh dari siapa coba? > > > > Jadi, apa yang bisa disebut asli dong kalau begitu? Lha, sejak jaman dulu > > kala saja, sudah saling pengaruh-mempengaru hi gitu, ketika itu komunikasi > > masih sulit dan lambat. Perjalanan dari Jawa ke Formosa (Taiwan) ajah > > kabarnya makan waktu 28-30 hari lewat laut. > > > > Apalagi jaman sekarang,
Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta
Orang Tionghoa Indonesia, bahkan Asia Tenggara kebanyakan datang dari tiga propinsi Fujian, Guangdong dan Hainan. Dulu disebut dua propinsi karena Hainan dulu termasuk dalam propinsi Guangdong. Yang dari Fujian, termasuk orang Hokciu, Hokchnia, Hinghua dan Hokkian, pembagian ini berdasarkan dialek yang dipakai. Orang Guangdong terdiri dari orang Konghu, orang Tiociu dan orang Kheq (Hakka), sedang dari Hainan orang Hainan. ] Dari propinsi lain ada tapi sedikit, misalnya dari Guangxi, Hunan dan Shandong. Menurut catatan sejarah, orang Hokkianlah yang paling dulu datang ke Indonesia, belum tentu di negara lain. Di Indonesiapun tiap daerah tak sama, meskipun tidak ada statistik, di daerah di mana penduduknya kebanyakan warga Tionghoa, berlaku dialek yang mayoritas, misalnya Medan Hokkian, Belitung ada Hokkian ada Kheq, Kalbar Tiociu, Jawa peranakan Hokkian, yang datang kemudian banyak Kheq. Orang Hokkian kebanyakan datang dari 3 keresidenan (tingkat administrasi pemerintahan lebih tinggi dari kabupaten tapi lebih rendah dari propinsi, disana disebut protektorat = diqu atau diqu shi), yaitu Ciangciu (Zhangzhou 漳州), Cuanciu (Quanzhou 泉州) dan Amoy (Xiamen 厦门). Amoy adalah tulisan orang Inggeris untuk Emui, jadi Amoy yang benar dibaca Emui. Logat Xiamen adalah campuran dari logat Ciangciu dan Cuanciu. Dengar saja bagaimana orang menyebut nasi, kalau Pnui itu logat Ciangciu, dan Png logat Cuanciu. Logat Xiamen ada yang sama dengan Cuanziu, ada yang sama dengan Ciangciu ada yang beda dengan keduanya. Buku cerita Tiongkok baik silat atau bukan, semua mengikuti logat Ciangciu, buku ini sangat populer untuk orang yang sudah atau kurang paham huruf Tionghoa, ejaannya mengikuti ejaan Belanda, jadi bukan standard, orang luar tidak tahu. Di tempat yang orang Tionghoanya masih berbicara dialek, buku terjemahan itu tak beredar, misalnya Singapore. Contoh orang sne Tjoa di Indonesia di Singapore dibaca Zoo (saya pernah mengantar mahasiswi Indonesia yang check up untuk masuk universitas, saya bilang kalau dipanggil Miss Zoo anda masuk, ia heran, masa dipanggil Zoo, Itu karena mereka tak tahu tj yang ejaan Belanda, tahunya j dan oo, jadilah zoo.. Teman saya anda yang mencari asal usul sne Tjan, ia sne Tjan. Saya beri huruf Tionghoanya dan saya katakan, tak akan ada yang tahu Tjan kecuali orang Tionghoa Indonesia, ia tak percaya, ia anggap Tjan itu ejaan statndar yang dipergunakan di seluruh dunia oleh orang Tionghoa. Karena ia bisnis, ia tanya orang Taiwan, Hongkong, Tiongkok daratan, semua hanya menggelengkan kepala, tak ada sne itu di sana, barulah percaya. Karena itu bagi yang gemar membaca cerita silat, semua lebih kenal dialek Ciangciu. Oleh karena itu sne Huang 黄 di Cuanciu dan Xiamen disebut sne Ng, sedang di Ciangciu Oei atau Oey. Tapi kalau orang Kheq Ng adalah 吴,yang hokkiannya Gouw untuk Ciangciu dan Go untuk Cuanciu dan Xiamen. Karena pengaruh buku-buku itu, maka kebanyakan orang Tionghoa Indonesia menulis namanya dalam dialek Ciangciu. Liem Sioe Liong, menggunakan sne Liem padahal ia orang Hokchnia, yang seharusnya Lieng. Hal ini berubah dengan masuknya orang Kheq, mereka menuis sesuai dengan logatnya, misalnya Wong untuk Oei, Ng untuk Gouw, Tjong untuk Ciong dll. Kalau dilihat lebih detail, maka kita harus melihat kabupaten, orang keresidenan Cuanciu banyak dari Lanwna (Nan'an南安), Ankhue (Anxi安溪), Engchun (Yongchun永春 ) dll. Dari Ciangciu , banyak dari Lionghai (Longhai龙海) Tniotnua (Changtai长泰) , Cniopho (Zhangpu漳浦) dll. Mudah mudahan membantu. From: Olive To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, January 18, 2010 11:20:53 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta Mohon tanya : apa Cuanciu yang dimaksud itu adalah 泉州 ? Apakah dari sana kebanyakan keturunan China yang ada di Jawa datang ? sehingga dialek inilah yang lebih banyak di pakai ? From: bebek_ceper To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 18, 2010 8:29:27 PM Subject: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta Halo pak David Kwa, Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini Apakah pak David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta? Salam Maya --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "dkhkwa" wrote: > > Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam > dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek > Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya. > > Kiongchiu, > DK > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek > Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa. > Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe > Ien Thay Tjoe). > > kiongchiu, > KH > > _ _ __ > From: dkhkwa > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM >
Re: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA)
Di Amerika saya pernah menemukan hal yang agak aneh untuk kita orang Tionghoa Indonesia. Teman kuliah anak saya (tidak sejurusan) orang Tiongkok asli suami isteri, dan mempunyai seorang anak. Di Amerika isterinya yang sarjana farmasi bekerja di pabrik obat, suaminya mengambil gelar PhD. Anak pertama jelas mempunyai nama Tionghoa dari Tiongkok dengan Mandarin tentunya. Ketika anak kedua lahir, di Amerika tak perduli orang tuanya siapa atau dari mana, semua yang lahir di Amerika adalah warga negara Amerika. Ketika anak kedua lahir, ia tidak menyiapkan nama Tionghoa, ia pikir sudah warga negara Amerika koq. Sungguh di luar dugaan, waktu mencatatkan kelahiran, namanya ditolak , harus mempunyai nama Tionghoa. Karena mendadak ayahnya ini tak sempat berpkir lama, yang terpikir adalah kakaknya namanya Liang Liang, maka adiknya diberi saja nama Liang Mei, yang berarti meimeinya (adik perempuannya) si Liang Liang. Saya tak tahu ada peraturannya atau hanya ulah si petugas. Mengenai masalah lunturnya budaya Tionghoa dalam hal nama khususnya di Indonesia jelas adalah hasil "anjuran" Pemerintah. Semua tahu, anjuran itu tidak memaksa tapi dalam kenyataan, yang tidak mengganti nama lebih sangat dipersulit daripada yang mengganti nama. Bahkan sering dituduh anti Indonesia, bahkan simpatisan komunis. Kita tahu waktu itu, dituduh simpatisan komunis berarti ada kemungkinan "dihilangkan". Orang tua banyak yang terpaksa ganti nama, tapi generasi kedua, sudah tak merasakan, kebanyakan dari rekan-rekan adalah generasi kedua, anaknya generasi ketiga. Sebab lain, dengan hilangnya budaya Tionghoa dan bahasa Tionghoa, ditambah putusnya hubungan dengan Tiongkok, ditambah lagi dalam sejarah dan ilmu bumi dunia, pernah tentang Tiongkok dihapuskan. Sampai seorang dosen Univ. Parahiyangan MAW Brouwer mengkritik keras. Setuju atau tidak politik Tiongkok, ilmu bumi dan sejarah tetap harus diajarkan, masa negara yang berpenduduk terbanyak di dunia dianggap tak ada. Kabarnya Brouwer berkali-kali dipanggil Kamtib. Buku dalam pesawat terbang Garuda sebagai mana lazimnya memuat peta ke mana saja Garuda terbang. Untuk menggambarkan letak Korea selatan, Jepang, Vietnam dlll. mau tak mau peta sebagian Tiongkok harus termuat muat. Ya ampun letak kota-kotanya salah. Saya ragu apakah itu suatu kebodohan atau sengaja? Baru setelah hubungan diplomatik pulih, pada akhir zaman orde Baru, peta itu dibetulkan. Menggunakan kesempatan itu, agama tertentu dari barat menutup kehampaan budaya dan agama, dengan melalui pendidikan dan kegiatan lainnya masuk mengisi kehampaan kedalam otak orang Tionghoa Indonesia. Akibatnya lebih fatal lagi, banyak generasi muda yang mengharamkan budaya Tionghoa, dan memandang rendah yang bernama Tionghoa, lalu ramai-ramai ganti agama dan menggantinya dengan nama barat, sesuai misi dari agama barunya. Kalau orba melalui paksaan dan peraturan, agama baru ini melalui cuci otak. Jadilah keadaan seperti sekarang. Tapi kalau ekonomi Tiongkok maju terus, akan terjadi arus balik. Di Amerika bahkan sudah ada orang Amerika yang membuka sekolah Tionghoa, dengan bahasa pengantar bahasa Tionghoa. (The Sunday Times Singapore: "China's the word in more US schools" 17 Januari 2010). Ini akan menyebabkan arus balik dalam budaya, Tapi arus balik dalam agama lebih sulit.. Apalagi bila agama orang Tionghoa Buddha, Tao, Khonghucu dan kepercayaan tradisional masih pasif dan tidak mempunyai kegiatan marketing, maka akan terus tersisihkan. Kiongchiu From: iie_siang To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, January 17, 2010 11:15:56 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Ihwal Asal Nama-nama 'Asli'. (Was: MENCARI PENULIS TIONGHOA) Maaf saya nimbrung.. Saya risih kalo ngliat berita duka kematian di Harian Kompas.. kalo yang meninggal umur 70an keatas, masih pake nama tionghua.. umur50an keatas pake nama Tionghua dengan dikurung nama Indonesianya. . (mungkin masih wajar karena tinggal di indonesia) Lha saat liat cucu-cucunya atawa anak2nya yang lahir baru2.. wah! semuanya Freddy, Catherine,joseph, Jonathan, Andreas... (matanya biru semua.. he.. he..) saya gak yakin mereka punya 3 nama lagi.. bukankah ini menunjukkan budaya tionghua yang sangat luntur... bagi saya ini aneh, hanya dalam satu generasi aja bisa ilang semuanya dengan cepat saya rasa tidak gampang untuk menghilangkan sebuah budaya tanpa campur tangan kekuasaan adakah yg bisa menerangkan secara politis yang seimbang? thx. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng" wrote: > > Bung (atau Bu?) Younginheart dan TTM semuah, > > Hai, apakabar? Sudah makan? > > Hehehe lagi bicara soal asl nama-nama orang nih ya? > > Katanya, nama-nama orang yang sering kita sebut sebagai 'asli' di Jawa itu > sebenernya ya bukan nama asli juga.. Kalau ndak salah sih itu pengaruh dari > Hindu, persisnya Sansekerta. Susilo, Gunawan, Chandra, Adit
Re: [budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.
dan dan tangan bergerak lemah tidak bertenaga. Seluruh gerakan berputar > >tidak boleh berhenti, tubuh turun naik bagaikan gelombang. Yang saya > >pelajari adalah Thai Chi Chuan bentuk gerakan 99 dari Chen Chang Xing. > >memerlukan waktu 30 menit untuk menyelesaikannya. Saya belajar Tai Chi Chuan > >ini tahun 1987 dari Suhu Sie Fu Chuan usia 60 thn warga negara Taiwan. Kami > >berlatih setiap hari jam 05.00 pagi di lapangan terbuka. Waktu berlatih Tai > >Chi Chuan kami tidak diajarkan untuk memasukan pernafasan dalam gerakan Tai > >Chi Chuan tapi kami di latih meditasi berjalan dengan mata mengikuti ujung > >jari kemari pergi. Gerakan sangat lambat tapi kaki kokoh, tubuh bagaikan > >pohon bambu yg tertiup angin. Gerakan tangan bagaikan daun melayang di > >udara. Untuk pernafasan kami dilatih sebagai penutup latihan > > Tai Chi Chuan, berdiri tegak dan kaki di renggangkan sebahu dan lutut agak > > di tekuk sedikit. Kedua telapak tangan menekan sedikit dibawah pusat. Waktu > > nafas masuk ke bawah pusar, lidah di tarik ke dalam dan ujung lidah > > menempel langit-langit. Waktu nafas dihembuskan, lidah kembali ke posisi > > normal. Demikian seterusnya. Saya berlatih nafas ini setiap hari dalam > > setahun dan sanggup memecahkan beton cor setebal 15 cm hanya dengan telapak > > tangan saja. > > > >Setelah setahun kami berlatih Tai Chi Chuan (tangan kosong, kipas dan > >pedang), Suhu Sie Fu Chuan mengajak bertempur tangan kosong. Hanya saya > >heran yang ditunjuk hanya saya sebagai lawan tandingnya. kami bertempur > >selama 10 menit tanpa bisa mengalahkan Suhu Sie Fu Chuan. Setiap diserang, > >Suhu Sie Fu Chuan loncat sambil berputar tubuhnya seperti baling-baling. > >Akhirnya saya mengeluarkan jurus-jurus yang saya pelajari waktu usia 11 > >tahun dibawah bimbingan mpek Tan Eng Liang (pendiri Gie Say Hwee di Bio > >Sukabumi). Dalam waktu 1 menit suhu Sie Fu Chuan telak kena pukulan naga > >mengumbak lautan. Dan dia bilang itu adalah gerakan Wu Tang Pay. Dan minta > >untuk diperlihatkan jurus-jurus yg saya punyai. Suhu Sie Fu Chuan > >terheran-heran karena jurus ini adalah jurus yang original dari Wu Tang Pay. > >Saya sendiri tidak mengerti apa yg selama ini saya pelajari dari kecil > >adalah silat Wu Tang Pay. Mpek Tan Eng Liang hanya bicara nanti kelak saya > >akan mengerti > > silat apa yg saya miliki. Silat yang saya pelajari sangat tidak menarik dan > > tidak segagah silat-silat Shao Lin. Sedangkan mpe Tan Eng Liang mempelajari > > silat ini dari pemain opera yg sedang keliling di Sukabumi waktu jaman > > Belanda semasa hampir Jepang masuk ke Indonesia. Untuk membiayai belajar > > silat ini, mpe Tan Eng Liang bersama teman-temannya sering menjual Silat di > > pinggir jalan. Sedangkan saya adalah murid terakhir dari mpe Tan Eng Liang > > sampai beliau menghembuskan nafasnya terakhir. > >Betul kata mpek Liang U . Suhu Sie Fu Chuan dan mpek Tan Eng Liang > >adalah generasi tua yg tidak mau dibayar sepeserpun untuk ilmu yg sudah > >diberikan untuk generasi muda. Dan mereka sangat bangga jika kita > >sunguh-sungguh berlatih dan menyimak setiap apa yg diajarkan beliau. Suatu > >sa'at mpek Tan Eng Liang minta saya menunjukan permainan suatu jurus. Dia > >berteriak gembira waktu saya perlihatkan apa yg sudah beliau ajarkan. Tidak > >mudah lupa wajah bangganya. Ah satu generasi yg sudah hilang dan tidak akan > >kembali lagi. Saya sungguh amat kehilangan.. .. > > > >Wassalam. > > > > > > > > > _ _ __ > From: liang u > >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > >Sent: Wed, January 13, 2010 9:00:16 AM > >Subject: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji. > > > > > >Rekan-rekan, > > Saya kira ada rekan-rekan yang pernah melihat demonstrasi silat Shaolin, > > yang dilakukan anak-anak kira-kira berumur 13-14-an. Atau minimal dari TV. > > Kalau ada dua buah tonggak, seseorang berdiri di atas tonggak yang satu dan > > loncat ke tonggak lain, itu tak aneh meskipun sulit. Karena titik berat > > anda harus tepat di atas tonggak, kalau tidak anda akan terjatuh. > > Tapi kalau kedua tonggak itu berbentuk seperti mangkok yang agak datar, > > lalu seseorang dengan kepala di bawah tanpa pegangan, dari satu tonggak > > loncat ke tonggak yang lain, dan mendarat di tonggak lain tetap dengan > > kepala di bawah ini hal yang tak mungkin, sebab kepala kita tak mempunyai > > otot yang berfungsi untuk meloncat. Aneh tapi nyata menggunakan tenaga > > dalam Shaolin ini terjadi. Demonstrasi demiki
[budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.
Rekan-rekan, Saya kira ada rekan-rekan yang pernah melihat demonstrasi silat Shaolin, yang dilakukan anak-anak kira-kira berumur 13-14-an. Atau minimal dari TV. Kalau ada dua buah tonggak, seseorang berdiri di atas tonggak yang satu dan loncat ke tonggak lain, itu tak aneh meskipun sulit. Karena titik berat anda harus tepat di atas tonggak, kalau tidak anda akan terjatuh. Tapi kalau kedua tonggak itu berbentuk seperti mangkok yang agak datar, lalu seseorang dengan kepala di bawah tanpa pegangan, dari satu tonggak loncat ke tonggak yang lain, dan mendarat di tonggak lain tetap dengan kepala di bawah ini hal yang tak mungkin, sebab kepala kita tak mempunyai otot yang berfungsi untuk meloncat. Aneh tapi nyata menggunakan tenaga dalam Shaolin ini terjadi. Demonstrasi demikian dilakukan di Tiongkok bahkan di luar Tiongkok termasuk di Singapore pada saat tahun baru Imlek. Dari segi biofisika ini tak mungkin, di sinilah kekuatan tenaga dalam yang kalau dapat dikeluarkan dari tubuh akan luar biasa. Konon sejak hongtiang (fangzhang) atau Kepala Biara Shaolin seorang MBA, keadaan Shaolin berubah. Dari sangat miskin menjadi kaya. Beliau menggunakan taktik bisnis untuk mencari dana. Kalau dulu para huesnio (hweeshio) harus minta derma keluar demi hidup, sekarang Shaolin menjadi salah satu lembaga charity yang besar, melakukan berbagai kegiatan seperti sosial menolong anak-anak yatim piatu, menolong orang tua jompo dll. Dari mana uangnya? Dari turis. Dulu turis sering kecewa, mereka sudah menunggu lama tak ada yang latihan, sekarang, diadakan demonstrasi terjadwal, turis bisa menonton dengan waktu yang sudah dijadwal. Kampung sekelilingnya yang banyak mengganggu kebersihan dan kenyamanan turis sudah dipindah ke tempat yang agak jauh. Di situ sudah muncul restoran dengan menu dari berbagai bangsa, hotel dan lain-lain fasilitas seperti kota layaknya. Sehingga yang berkunjung ke Shaolin tak takut terjebak di kampung yang tak ada hotel sedang kendaraan umum sudah tak ada. Turis makin banyak bahkan dari negara barat banyak sekali. Banyak juga yang belajar silat di sana. Shaolin sudah merupakan pusat pendidikan silat. Di negara-negara tertentu, ada pusat pendidikan silat Shaolin dengan pengajar dari Shaolin sendiri. Dengan demikian dari menjadi beban masyarakat, Shaolin berubah menjadi sumber kehidupan masyarakat sekelilingnya. Ilmu-ilmu baru atau ilmu lama yang musnah dipelajari kembali. Hasilnya Shaolin menjadi tenar di dunia dengan silatnya, kalau dulu hanya tenar melalui cerita silat. Saya tak paham apa ilmu loncat dengan kepala itu ilmu baru atau ilmu lama yang digali kembali. Sayang saya belum pernah ke sana, barangkali teman yang pernah ke sana, bisa berbagi pendapat, menambahkan atau meluruskan uraian saya yang hanya didapat di TV dan surat kabar. Satu ilmu silat lain yang terkenal adalah dari Wudang (Butong), yaitu Taiji. Ada taijiquan (thaikekkun), taijishan (menggunakan kipas) taijijian (menggunakan pedang) dll. Beda dengan Shaolin, Wudang adalah aliran silat halus, dengan prinsip yi ruan zhi gang (dengan kelembutan mengalahkan kekerasan), yang menurut orang yang belajar, sangat berguna untuk kesehatan. Taiji merupakan ilmu silat yang paling banyak dipelajari oleh manusia saat ini. Tiap pagi, puluhan bahkan ratusan orang di lapang-lapang di seluruh Tiongkok orang tua berlatih Taiji bersama. Hanya sayang Kelenteng Wudang sendri belum berkembang seperti Shaolin.. Di Indonesia banyak orang berlatih Taiji, termasuk rekan-rekan budaya Tionghua. Di Bandung ada bank yang seluruh staf nya diwajibkan berlatih Taiji, karena pimpinan dan pemilik bank yang kena berbagai penyakit dan dokter pesimis untuk bisa ditolong tapi berhasil sembuh karena latihan Taiji. Di internet saya pernah membaca karangan yang mengkritik latihan Taiji sekarang, menurut dia latihan Taiji sekarang hanya mengajarkan gerakan, tanpa pernafasan, akibatnya hanya jadi Taijicao atau senam Taiji. Seharusnya diajarkan pernafasannya yang seperti biasanya ditulis dalam bentuk sajak kuno yang tidak semua orang mengerti. Sajak demikian sering kita temukan dalam cerita silat bermutu seperti Jin Yung, seperti yang belum lama diterjemahkan dalam milis ini. Ilmu silat adalah salah satu bagian dari budaya Tionghoa yang tak dapat diabaikan. Tolong tambahan dari rekan yang pernah ke Shaolin maupun Wudang. Semoga membantu. Kiongchiu Liang U
Re: [budaya_tionghua] Koan Kong
Dik Denny, Baguslah kalau begitu. Berarti antara kita tak ada perbedaan paham yang prinsipil. Anak muda memang menjadi harapan orang-orang tua. Tanpa generasi muda yang sadar akan hak dan kewajibannya, maka golongan Tionghoa Indonesia hanya akan menjadi kambing hitam terus menerus. Tanpa mau menggali moral leluhur, manusia bisa-bisa kembali ke jaman batu, yaitu: "Tahu ibu tak tahu ayah".. Salam Liang U From: Denny Tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, January 12, 2010 10:23:03 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong dear Mpek Liang U, Saya tidak bermaksud menyerang mpek dan menikmati cerita pengalaman mpek Liang U. Saya hanya mengeluarkan pendapat saja tidak lebih itu. Tentu tiap orang memiliki pandangan masing2 dan saya menghormati itu. Soal Sie Djin Koei yg tidak menjadi raja, saya membaca kisah itu semasa kecil. Dan selepas meninggalkan kota kelahiran saya 33 tahun lalu, saya tidak membaca kembali kisah itu. Mengenai Koan Kong, saya sendiri semasa remaja mempelajari silat dengan jurus-jurus memakai nama koan kong seperti jurus koan kong membaca buku, jurus koan kong mengelus jenggot, jurus koan kong tampar panglima perang, jurus koan kong terjun ke medan laga , jurus koan kong mengasah golok. Hanya sebagai tokoh panutan saya lebih menyukai Sie Djin Koei. Tentu mpek Liang U memiliki pengalaman kehidupan yg lebih kaya dari saya. Saya hanya berpendapat bahwa kebaikan dan keburukan selalu hidup berdampingan tidak memandang yg tua atau yg muda. Dan yg tua berkewajiban mendidik yg muda agar tidak tejerumus pada ahlak yg rendah (ini maksud cerita mpek Liang U, bukan ? saya mengerti cerita mpek dari awal). Sebagai orang yang pernah dididik oleh yang tua, Suhu saya pendiri Gie Say Hwee di Bio Sukabumi. Mohon ma'af jika ada kata-kata yg kelewat batas. Wassalam. Denny Tan. ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, January 12, 2010 12:30:36 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong Dik Denny, Anda benar, tapi tak ada seorangpun yang tak punya kelemahan, Menghormati Kuan Kong bukan kehendak saya, itu adalah masyarakat Tionghoa umumnya, saya setuju atau tidak, tidak akan mengubah pendapat masyarakat. Yang ditanyakan pak Andreas adalah mengapa Kuan Kong dihormati oleh para pengusaha. Yang saya tulis adalah pendapat para pengusaha yang saya dengar sejak saya masih muda. Selain itu saya meminta pendapat teman lain yang juga tahu untuk menambah, saya tak pernah meriset Kuan Kong. Mengenai Siq Jin Kui (Sie Djin Koei) saya tahu, tapi tak mendetail. Menilai seseorang melalui komik terlalu gegabah. Saya tahu Siq Jin Kuipun dianggap pahlawan, tapi mengapa pengaruhnya kalah oleh Kuan Kong dalam masyarakat Tionghoa, itu perlu diselidiki. Anda lebih menghargai Siq Jin Kui itu hak anda tentunya, saya tak menyalahkan. Hanya saya ingin meluruskan, bahwa Siq Jin Kui tak pernah menjadi raja. Ini kesalahan besar dalam kesimpulan anda. Siq Jin Kui adalah seorang jenderal , sedang kaisar waktu itu adalah kaisar dinasti Tang dimulai dari Li Yan , kemudian Li Shimin dll semua ber-sne Li (Lie). Kepercayaan seseorang tidak tergantung kepada usia, inipun benar, banyak orang tua yang jahat, dan banyak anak muda yang baik. Hanya saja dalam hal ini anda salah mengartikan cerita saya. Yang mengatakan begitu adalah seorang pedagang. Mengapa ia demikian? Pasti pernah ditipu anak muda. Saya tidak meneliti dia, saya juga tak kenal dia, tak ada waktu untuk meneliti pengalaman orang lain yang tak ada hubungannya dengan saya. Bisa saja ia menggeneralisasi, tapi ia pasti mengalami hal itu. Kita harus bisa memaklumi hal ini. Contoh lain beberapa bulan yang lalu supir-supir taksi di Singapura banyak yang tidak mau menarik anak sekitar umur 13-16 tahunan, kalau mereka mau naik taksi berdua atau lebih. Mengapa? Penodongan terjadi beberapa kali dilakukan oleh anak-anak baru gede demikian? Itupun generalisasi, tapi mereka tak dapat disalahkan, demi keamanan, mereka lebih baik menghindar. Yang bagusnya, pemerintah tak menyalahkan supir taksi, tapi langsung bertindak, keamanan pulih dalam waktu singkat. Saya hanya cerita pengalaman, bahwa budaya xinyong masih ada. Terima kasih atas tanggapan anda, cuma saya tak dapat menangkap maksud anda, apa yang sebetulnya anda serang? Pengalaman itu bersifat random, tapi yang random ini akan berbekas pada seseorang. Dalam cerita pengalaman jangan meminta data statistik, pernah berapa kali anda menemukan hal demikian dsb., di mana dan jam berapa? Sayang dalam milis ini waktu lalu suka ada orang yang kalau kalau berdiskusi lalu minta data statistiknya. Sayang. Kiongchiu From: Denny Tan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 11, 2010 10:15:37 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong dear mpek Liang U. kelemahan k
Re: [budaya_tionghua] Koan Kong
Dik Denny, Anda benar, tapi tak ada seorangpun yang tak punya kelemahan, Menghormati Kuan Kong bukan kehendak saya, itu adalah masyarakat Tionghoa umumnya, saya setuju atau tidak, tidak akan mengubah pendapat masyarakat.. Yang ditanyakan pak Andreas adalah mengapa Kuan Kong dihormati oleh para pengusaha. Yang saya tulis adalah pendapat para pengusaha yang saya dengar sejak saya masih muda. Selain itu saya meminta pendapat teman lain yang juga tahu untuk menambah, saya tak pernah meriset Kuan Kong. Mengenai Siq Jin Kui (Sie Djin Koei) saya tahu, tapi tak mendetail. Menilai seseorang melalui komik terlalu gegabah. Saya tahu Siq Jin Kuipun dianggap pahlawan, tapi mengapa pengaruhnya kalah oleh Kuan Kong dalam masyarakat Tionghoa, itu perlu diselidiki. Anda lebih menghargai Siq Jin Kui itu hak anda tentunya, saya tak menyalahkan. Hanya saya ingin meluruskan, bahwa Siq Jin Kui tak pernah menjadi raja. Ini kesalahan besar dalam kesimpulan anda. Siq Jin Kui adalah seorang jenderal , sedang kaisar waktu itu adalah kaisar dinasti Tang dimulai dari Li Yan , kemudian Li Shimin dll semua ber-sne Li (Lie). Kepercayaan seseorang tidak tergantung kepada usia, inipun benar, banyak orang tua yang jahat, dan banyak anak muda yang baik. Hanya saja dalam hal ini anda salah mengartikan cerita saya. Yang mengatakan begitu adalah seorang pedagang. Mengapa ia demikian? Pasti pernah ditipu anak muda. Saya tidak meneliti dia, saya juga tak kenal dia, tak ada waktu untuk meneliti pengalaman orang lain yang tak ada hubungannya dengan saya. Bisa saja ia menggeneralisasi, tapi ia pasti mengalami hal itu. Kita harus bisa memaklumi hal ini. Contoh lain beberapa bulan yang lalu supir-supir taksi di Singapura banyak yang tidak mau menarik anak sekitar umur 13-16 tahunan, kalau mereka mau naik taksi berdua atau lebih. Mengapa? Penodongan terjadi beberapa kali dilakukan oleh anak-anak baru gede demikian? Itupun generalisasi, tapi mereka tak dapat disalahkan, demi keamanan, mereka lebih baik menghindar. Yang bagusnya, pemerintah tak menyalahkan supir taksi, tapi langsung bertindak, keamanan pulih dalam waktu singkat. Saya hanya cerita pengalaman, bahwa budaya xinyong masih ada. Terima kasih atas tanggapan anda, cuma saya tak dapat menangkap maksud anda, apa yang sebetulnya anda serang? Pengalaman itu bersifat random, tapi yang random ini akan berbekas pada seseorang. Dalam cerita pengalaman jangan meminta data statistik, pernah berapa kali anda menemukan hal demikian dsb., di mana dan jam berapa? Sayang dalam milis ini waktu lalu suka ada orang yang kalau kalau berdiskusi lalu minta data statistiknya. Sayang. Kiongchiu From: Denny Tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, January 11, 2010 10:15:37 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong dear mpek Liang U. kelemahan koan kong adalah telalu lemah hati ketika kesempatan sudah ditangan dan suka mabuk. Walau gagah berani aku tidak suka meniru tokoh yg satu ini. Dan aku menyukai kisah Sie Djin Koei yang sekarang komiknya sudah beredar kembali di Gramedia. Dari seorang petani yg melarat dan yatim piatu kemudian sukses menjadi seorang raja. Sedangkan untuk kepercayaan kepada seseorang tidak tergantung pada usia. Apa yg mpek Liang U alami di singapura adalah suatu hal yg biasa dan wajar. Tidak perlu menjadi tua dulu baru mendapat kepercayaan. Mohon ma'af jika ada kata-kata yg keliru. Wassalam.. From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 11, 2010 6:28:19 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Koan Kong Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong dihormati karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya pernah mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi meskipun tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya. Ini yang disebut xinyong atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, kalau tidak namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi. Sistim ini menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga kalau ada pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat berhubungan, sistim xinyong 信用 ini masih berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa tanda terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, p
Re: [budaya_tionghua] Koan Kong
Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong dihormati karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya pernah mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi meskipun tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya.. Ini yang disebut xinyong atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, kalau tidak namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi. Sistim ini menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga kalau ada pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat berhubungan, sistim xinyong 信用 ini masih berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa tanda terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu saya katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka saling kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan memangnya begitu koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di antara orang Tionghoa. Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, kepercayaan itu lebih cepat kita dapat. Pernah saya menulis di milis ini pengalaman di Singapura. Saya, mantu, anak dan seorang cucu pergi ke pasar, di pasar ini banyak toko-toko, ada juga pasat sayurnya. Putri saya langsung ke pasar sayur, sedang mantu menggendong cucu dan saya masuk ke toko penjual lagu-lagu. Saya coba memilih beberapa lagu lalu diserahkan kepada pemilik. Ketika saya mau membayar, baru saya tahu dompet tak ada di kantong. Sayapun berkata, minta maaf tunggu dulu saya cari mantu saya, sebab ternyata ia sudah keluar dari toko dan saya tak tahu. Keluar dari toko tengok kiri tengok kanan tak ada, saya segera balik lagi, minta maaf lagi karena batal membeli, saya tak membawa dompet, mantu pergi entah ke mana. Si penjual memaksa saya, ia bilang bayarnya kapan-kapan saja. Kata saya rumah saya di sana agak jauh, jarang datang ke sini, ia bilang tak apa kapan-kapan saja. Saya tetap tak mau, ketika itu mantu saya datang lagi. Saya pinjam uang dan dibayar. Di pemilik toko, cuma geleng-geleng kepala, ia bilang anda terlalu seji (sungkan), masa ia tak percaya. Saya bilang saya tak pernah datang ke sini, mengapa anda percaya? Percaya, katanya, karena anda orang tua, kalau anak muda saya tak percaya. Haha, pengalaman baru, ternyata anak muda sudah membuang budaya xinyong. Menga;pa demikian? Sayapun tak tahu, sudah modern? Oleh karena itulah Kuan Kong dianggap sebagai teladan . Maaf , cuma ini yang saya tahu. Tolong teman lain menambahkan. Mengenai Li Shimin sudah dijawab Sdr. Zhou. Kiongchiu Liang U From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, January 11, 2010 6:41:25 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”�juga adalah sebuah marga) Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e pepet. Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan letupan. Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang membaca Thung tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka banyak orang membacanya menjadi Thoeng, jelas salah. Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian Ciangciu, terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. Jadi jika ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan.. Karena memang ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai dengan cara dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu sampai zaman OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada standard yaitu Thung. Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya Bouwyong ditulis Buyung. Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis sama, yang bersne beda juga ditulis beda. Untuk Thung yang menulisnya sebagai Thing agak banyak yang menulisnya sebagai Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena tak ada ejaan standar itu. Kiongchiu From: Steve Haryono To
Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/ �juga adalah sebuah marga)
Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e pepet.. Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan letupan. Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang membaca Thung tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka banyak orang membacanya menjadi Thoeng, jelas salah. Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian Ciangciu, terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. Jadi jika ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan. Karena memang ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai dengan cara dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu sampai zaman OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada standard yaitu Thung. Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya Bouwyong ditulis Buyung. Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis sama, yang bersne beda juga ditulis beda. Untuk Thung yang menulisnya sebagai Thing agak banyak yang menulisnya sebagai Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena tak ada ejaan standar itu. Kiongchiu From: Steve Haryono To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, January 11, 2010 3:06:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”�juga adalah sebuah marga) Saya pernah mendengar kalau Tang Xianhu ini nama di Indonesia nya adalah Ting Hian Houw (or Hauw ?). Saya cuman dikasih tau oleh sepupu saya yang juga masih keturunan keluarga bulutangkis sekitar 40 tahun lalu. Jadi mungkin saya salah dengar. Tapi kalau benar ? koq jadi malah jadi Ting ya ? Salam, Steve From: "zho...@yahoo. com" To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Mon, January 11, 2010 7:59:39 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”�juga adalah sebuah marga) Tang Xianhu atau Tong Sinfu, atlit bulutangkis ex hoakiauw Indonesia Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "Erik" Date: Mon, 11 Jan 2010 06:47:52 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”juga adalah sebuah marga) Setuju sekali dengan paparan bung King Hian dan bung Akian, tapi benar juga yang dikatakan bung Pozzmo, bahwa yang mendirikan dinasti Tang (å"æœ) bukan dari keluarga Thng (汤) yang lafal Mandarinnya sama dengan lafal Tang (å"), tetapi keluarga Li (æŽ), dengan tokoh legendaris yang sangat mashyur, yakni Li Shi Min (æŽä¸–æ°`). Dan memang benar pula bahwa nama dinasti tidak otomatis (dan memang tidak pernah) diambi dari nama marga pendiri dinasti tersebut. Tapi, saya khawatir pernyataan bung Pozzmo itu bisa berakibat pada disinformasi seakan kata Tang (å") yang bukan berarti kuah (汤) itu hanya sekedar nama sebuah dinasti dan tidak pernah dijadikan nama marga (sne). Tang(å") juga adalah sebuah marga/sne, terlalu banyak tokoh historis yang berasal dari keluarga Tang (å") ini. Zaman sekarang saja kita kenal å"裕(Tong Dju) pengusaha papan atas dari Indonesia, juga å"家ç'‡ (Tang Jiaxun) kader dan tokoh Partai Komunis Tiongkok dengan jabatan terakhir ketua CNAIS (China National Association for International Studies). Lebih jauh lagi yang tercatat dalam sejarah Tiongkok ada Tang Shaoyi (å"ç»ä»ª) Perdana Menteri pertama Republik of China pimpinan Guomin Dang; Tang Shengzhi (å"ç"Ÿæ™º) seorang Jendral pada jajaran angkatan bersenjata ROC zaman Guomin Dang; Tang Yiwo (å"一禾) pelukis Chinese painting ternama; Tang Wenzhi (å"文治) ahli pendidikan dan Tang Lan (å"å…°)seorang wanita sastrawan Tionghoa. Demikian dari saya, mudah-mudahan bermanfaat. Salam, Erik - - - - - - - - - - - --- --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian wrote: > Shang Tang (商汤) [Hokkian: Siang Thong], atau juga disebut Chengtang (æˆæ±¤) [Sengthong] adalah pendiri dinasti Shang (商). Sne kaisar dinasti Shang adalah Zi (å) [cu]. Khonghucu pun bersne Zi, karena dia adalah keturunan kaisar Shang. Waktu itu, sne (å§") 'masih' berbeda dengan (æ°), seperti diketahui bahwa Khonghucu ber-si Kong (å") [Khong]. Sne Tang (汤) [Thng, ejaan lama: Thung] adalah keturunan kaisar Shang, yang menggunakan nama Tang (Shang Tang) sebagai sne. kiongchiu, KH - - - - - - - - - - - - From: ardian_c ardia...@... To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sun, January 10, 2010
Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)
Yao tetap Yao, dulu ditulis Jauw. Salam Liang U From: bukjam To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, January 9, 2010 11:36:30 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) Pak Liang U, numpang tanya kalo she yao , hokkian panggil apa? bukjam 2010/1/9 liang u > > > > > > > > > > > > > > > > >> > >> > >Maaf, kesiangan, > Marga Tang dalam Mandarin ada dua: 1. Tang dari dinasti Tang 唐 nada kedua, > dan Tang 汤yang berarti kuah,sup。 Dalam dialek Hokkian yang satu adalah Tong > atau T'ng (ada juga yang menulis Teng, tapi dibaca teng seperti dalam kata > tenggara) dan yang kedua adalah Th'ng dalam (dialek Hokkian Indonesia yang > berdasarkan bahasa Belanda, ditulis Thung). U di sana tidak berbunyi. Dalam > dialek Hakka keduanya dibaca Thong. > >Mekipun sdr. penanya tidak menulis huruf Tionghoanya, karena menyebut dinasti >Tang, maka pasti Tang yang pertama di atas. Sne ini adalah salah satu sne >tertua di Tiongkok, Kaisar purba Sun mengangkat cucunya kaisar Yao yang >bernama Zhu Dan menjadi seorang > Hou di Kabupaten Tang, muncullah sebutan Tang Hou (hou adalah gelar bangsawan > untuk jabatan macam gubernur sekarang, dalam buku terjemahan diterjemahkan > menjadi raja muda). Ketika dinasti Shang ini dikalahkan Zhou Wuwang yang > mendirikan dinasti Zhou, gelar keturunan Zhu Dan ini dari Tang Hou diubah > menjadi Tang Gong. Kemudian mereka pindah ke Du dan mereka menggunakan sne > Tangdu. Kemudian diubah lagi menjadi sne Tang. >>Salah satu pusat perkembangan utama dari sne Tang ini adalah Jinyang, dekat >>Taiyuan, iubkota proinsi Shanxi sekarang. >Zaman Shang ini di Tiongkok sudah ada tulisan yang ditulis di batok punggung >kura-kura, tulisan terkuno di Tiongkok ini disebut Jiaguwen. >> Sne Tang ini sampai sekarang merupakan salah satu sne yang jumlah >> penduduknya besar di Tiongkok. > > From: "via_th...@yahoo. com" > >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Sent: Fri, January 8, 2010 11:16:28 PM > >Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) > > >>Wah, kalau aksaranya aku ga ngerti... >Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >Teruuusss... ! > >-Original Message- >From: agoeng_...@yahoo. com >>Date: Fri, 8 Jan 2010 05:45:15 >To: >Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) > >Boleh tau aksaranya seperti apa? >-Original Message- >From: via_th...@yahoo. com >Date: Thu, 7 Jan 2010 19:21:15 >To: >>Subject: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) > >Saya > ingin tau ttg sejarah marga tang, marga saya thong dlm bahasa hakka (khek) > atau dalam pinyin tang... Terimakasih. .. >Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >Teruuusss... ! > > - - -- > >.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > >.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > >.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > >.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > >Yahoo! Groups Links > > > > > > - - -- > >.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > >.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > >.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > >.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > >Yahoo! Groups Links > > > > > > - - -- > >>.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > >.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > >.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > >.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > >Yahoo! Groups > Links > > > > >
Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka)
Maaf, kesiangan, Marga Tang dalam Mandarin ada dua: 1. Tang dari dinasti Tang 唐 nada kedua, dan Tang 汤yang berarti kuah,sup。 Dalam dialek Hokkian yang satu adalah Tong atau T'ng (ada juga yang menulis Teng, tapi dibaca teng seperti dalam kata tenggara) dan yang kedua adalah Th'ng dalam (dialek Hokkian Indonesia yang berdasarkan bahasa Belanda, ditulis Thung). U di sana tidak berbunyi. Dalam dialek Hakka keduanya dibaca Thong. Mekipun sdr. penanya tidak menulis huruf Tionghoanya, karena menyebut dinasti Tang, maka pasti Tang yang pertama di atas. Sne ini adalah salah satu sne tertua di Tiongkok, Kaisar purba Sun mengangkat cucunya kaisar Yao yang bernama Zhu Dan menjadi seorang Hou di Kabupaten Tang, muncullah sebutan Tang Hou (hou adalah gelar bangsawan untuk jabatan macam gubernur sekarang, dalam buku terjemahan diterjemahkan menjadi raja muda). Ketika dinasti Shang ini dikalahkan Zhou Wuwang yang mendirikan dinasti Zhou, gelar keturunan Zhu Dan ini dari Tang Hou diubah menjadi Tang Gong. Kemudian mereka pindah ke Du dan mereka menggunakan sne Tangdu. Kemudian diubah lagi menjadi sne Tang. Salah satu pusat perkembangan utama dari sne Tang ini adalah Jinyang, dekat Taiyuan, iubkota proinsi Shanxi sekarang. Zaman Shang ini di Tiongkok sudah ada tulisan yang ditulis di batok punggung kura-kura, tulisan terkuno di Tiongkok ini disebut Jiaguwen. Sne Tang ini sampai sekarang merupakan salah satu sne yang jumlah penduduknya besar di Tiongkok. From: "via_th...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 8, 2010 11:16:28 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) Wah, kalau aksaranya aku ga ngerti... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Fri, 8 Jan 2010 05:45:15 To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) Boleh tau aksaranya seperti apa? -Original Message- From: via_th...@yahoo.com Date: Thu, 7 Jan 2010 19:21:15 To: Subject: [budaya_tionghua] Sejarah marga tang atau thong(hakka) Saya ingin tau ttg sejarah marga tang, marga saya thong dlm bahasa hakka (khek) atau dalam pinyin tang... Terimakasih... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links ..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia
Sdr. Wiss, Sdr. Keng Hian yang ahli dalam hal ini. Mungkin ia sibuk, tapi kalau tak mendapat jawaban, bisa langsung menulis di milis ini dengan subjek untuk Sdr. Keng Hian. Jadi kalau ybs membuka milis dan tak sempat membaca semua, melihat ada email yang ditujukan kepadanya, pasti dibaca.. Maaf saya tak kompeten menjawab, tak pernah mempelajarinya sih. Salam From: Lim Wiss To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 8, 2010 9:36:31 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia Terima kasih atas penjelasan yg mendetail dari ko Liang U dan website yang diberikan oleh Pinklotus3000. Pertanyaan saya dengan adanya 2 system perhitungan dalam penanggalan tahun dalam budaya Tionghua sebenarnya mana yang mendekati kebenarannya? Walau dikatakan 2 system perhitungan benar, tapi setahu saya sifat macan logam positif berbeda dengan sifat macan kayu positif. Mungkin ada para rekan bisa membantu. Terima kasih, Lim Wiss > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > > > Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat > > Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja > > 1. Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia adalah kayu Yang, Yi adalah > > kayu Yin, Bing adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah > > Yang, Ji adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, > > Ren adalah Air Yang, Gui adalah Air Yin. > > Yang = positif > > Yin = negatif; > > > > 2. Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau; Yin: > > harimau; Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda; Wei = > > kambing; Shen = kera; You; Ayam; Wu = anjing; Hai = babi. > > > > Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi > > satu siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa > > selalu merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya > > uang tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan > > hampir tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun. > > > > Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam > > budaya Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. > > > > Kiongchiu > > > > > > > > _ _ __ > > From: pinklotus3000 > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? > > > >  > > jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini : > > > > http://id.wikipedia.org/wiki/Jiazi > > > > belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini. > > > > salam > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::" > > wrote: > > > > > > Males akh Pak nelusurnya.. . > > > Kirimin lg aja deh Pak tabelnya. > > > Makasih Pak... > > > > > > 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not > > > sure about the universe.' > > > - Albert Einstein > > > > > > > > > > > > > > > _ _ __ > > > From: liang u > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > > Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07 > > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? > > > > > >  > > > Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa > > > 黄é‡` (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) > > > yang berarti logam. > > > Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. > > > Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, > > > logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun > > > kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin > > > 庚寅ï¼ŧ geng menunjukkan logam  positif atau yang, > > > Pasak bumi åŦquot;°å�€Â ada 12 belas, yang sering > > > dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, > > > tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi tahun > > > ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam  > > > potitif, tahun depan baru kelinci  logam  negatif. > > >    Kar
Re: [budaya_tionghua] Mencari Keluarga
Dik Denny, apakah itu buku keluarga? Koq penulisnya bukan sne Tan. Salam Liang U From: Denny Tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 9:57:29 PM Subject: [budaya_tionghua] Mencari Keluarga [1 Attachment] [Attachment(s) from Denny Tan included below] dear member milis saya mendapat satu buku turunan (silsilah keluarga) dimana di dalamnya ada terselip 4 lembar nasihat keluarga. disini saya lampirkan lembar pertama. jika ada yg memiliki nasihat sama dan bisa menunjukan lembar ke 2, 3 dan ke 4 artinya kita bersaudara. Wassalam.
Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia
Sdr. David Kwa, Terima kasih, memang sulit menerjemahkan istilah, tambahan lagi saya tidak di Indonesia, jadi tak mendengar orang lain bicara. Maaf, kepada semua rekan yang membaca, tolong istilah terjemahan untuk tiangan dan dizhi dari tiang langit dan pasak bumi dirubah menjadi batang langit dan cabang bumi. Kiongchiu Liang U From: David Kwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 4:25:48 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia Terjemahan yang sering owe baca sih, Tiangan = Heavenly Stems = Batang Langit, sedang Dizhi = Earthly Branches = Cabang Bumi. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Kawaii_no_Shogetsu " wrote: > > Kok Pasak Bumi? Obat Kuat donk, wkwkwkwk... > 地支 tuch Earthly Branch, Cabang Bumi, kok jadi Pasak? > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > > > Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat > > Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja > > 1. Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia adalah kayu Yang, Yi adalah > > kayu Yin, Bing adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah > > Yang, Ji adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, > > Ren adalah Air Yang, Gui adalah Air Yin. > > Yang = positif > > Yin = negatif; > > > > 2. Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau; Yin: > > harimau; Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda; Wei = > > kambing; Shen = kera; You; Ayam; Wu = anjing; Hai = babi. > > > > Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi > > satu siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa > > selalu merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya > > uang tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan > > hampir tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun. > > > > Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam > > budaya Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. > > > > Kiongchiu > > > > > > > > _ _ __ > > From: pinklotus3000 > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? > > > >  > > jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini : > > > > http://id.wikipedia..org/wiki/Jiazi > > > > belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini. > > > > salam > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::" > > wrote: > > > > > > Males akh Pak nelusurnya.. . > > > Kirimin lg aja deh Pak tabelnya. > > > Makasih Pak... > > > > > > 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not > > > sure about the universe.' > > > - Albert Einstein > > > > > > > > > > > > > > > _ _ __ > > > From: liang u > > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > > > Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07 > > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? > > > > > >  > > > Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa > > > 黄é‡` (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) > > > yang berarti logam. > > > Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. > > > Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, > > > logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun > > > kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin > > > 庚寅ï¼ŧ geng menunjukkan logam  positif atau > > > yang, Pasak bumi åŦquot;°å�€Â ada 12 belas, yang > > > sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan > > > yin, tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi > > > tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun > > > macan logam  potitif, tahun depan baru kelinci  logam > > >  negatif. > > >    Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua > > > arti mas dan logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa > > > disalahkan. > > > Dalam 10 tahun aka
Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony)
Saya nimbrung sedikit. Pengalaman saya waktu lalu, tahunnya lupa, tapi Tiongkok baru membuka diri. Ada pengusaha Indonesia yang pergi menanam modal di sana. Seorang mahasiswa di Jakarta datang bertanya kepada dosennya yang pribumi asli. Karena kebetulan saya ada di situ, jadi ikut mendengar.. Pertnyaannya: "Mengapa kita biarkan pengusaha Indonesia yang Cina (sesuai istilah yang digunakan si penanya) menanam modal di Cina, padahal kita kekurangan modal?" Sang dosen menjawab: "Loh, waktu lalu anda bilang, modal asing di Indonesia, hanya menyebabkan kita miskin, sebab keuntungan dibawa ke sana, ke US, ke Belanda dll. Rakyat tetap menderita. Jadi menurut anda modal asing menguntungkan negeri yang menanam modal merugikan negeri yang ditanami modal. Sekarang pengusaha kita menanam modal di Cina, harusnya kita yang untung, Cina yang rugi. Koq sekarang jadi terbalik?' Si penanya mulai agak panik, "Ya, pa, tapi faktanya begitu“ 。"Begini, " sang dosen dengan sabar melanjutkan" Kalau ditanami modal rugi, menanam modal rugi, itu artinya kta yang bodoh. Bisnis bisa terlaksana hanya kalau kedua pihak untung. Sama dengan kalau kita belanja, pembeli dan penjual harus diuntungkan, pembeli merasa kebutuhannya dipenuhi dan penjual mendapat laba. Kalau salah satu pihak merasa dirugikan, bisnis tak jalan. Kalau pembeli merasa dirugikan ia tak akan datang lagi belanja ke sana. Kalau si penjual merasa rugi, ia tidak akan menjual lagi. Setuju?" Mahasiswa dengan segan mengangguk juga. "Mahasiswa kita banyak yang kurang berfikir maunya emosi saja,' katanya kepada saya. Sayang peristiwa simple yang terjadi 20 tahun yang lalu, sampai saat ini masih belum dipahami oleh sebagian dari kita. Atau memang kita senang jalan di tempat? Persetujuan perdagangan bebas ditandatangani sudah lama, mengapa kita tidak menyiapkan diri? Kalau kita ke Guangzhou sudah ada puluhan ribu orang Afrika Hitam tinggal di sana. Di Yiwu, kota yang menjadi pasar consumer product terbesar di Tiongkok banyak saudagar orang Arab dari Irak. Lalu mengapa orang Indonesia tak bisa? Mungkin ada yang menjawab, ada yang bisa tapi Cina lagi. Inilah akibat kebijakan pemerintah yang cupat. Berbeda politik , mengapa bahasanya yang harus diboikot. Kalau anti komunis mengapa harus anti huruf Tionghoa? Bahasa itu tak ada salahnya, dipakai menyebar paham komunis bisa, dipakai menyebar politik anti komunis bisa. Tapi kita "lugu" , bahasanya dilarang. Akibatnya orang Arab bisa bisnis di sana, orang Afrika bisa bisnis di sana, orang Indonesia kebingungan. Sudahlah, yang sudah lalu tak perlu dibicarakan, percuma sudah lewat. Kita lihat sekarang saja. Apakah sikap kita sudah berubah? Yah, tapi belum menyeluruh, kalau sudah berubah total, hari ini tak akan ada yang ribut masalah ini. Sdr.Siswanto, saya tak menyerang anda, tapi mengeluhkan mengapa kita tidak mau bergerak maju? Salam Liang U From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 1:19:57 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? (Pro Jackson dan Anthony) Nampaknya diskusi ttg AFTA sudah mereda ya? Saya mohon maaf kalo posting saya ini munculnya terlambat. Belakangan ini memang agak sibuk, tapi karena sudah janji pada bung Jakcson untuk memberi pendapat (sekaligus klarifikasi ungkapan Absurd yang diprotres bung Anthony) saya sempatkan bikin oret-oretan sedikit di sini. Bung Anthony, yang mampu membungkam orang berbicara di sini adalah para moderator, bukan saya. Apa lagi hanya dengan ungkapan "Absurd" langsung orang bisa dibungkam, wah anda terlalu merendahkan bung Jackson kalau gitu!! Tidak ada sama sekali maksud membungkam dari saya, apa lagi merendahkan bung Jackson!! Lalu, mengapa saya katakan pendapat bung Jackson absurd? Karena bagi saya, (mohon maaf ya, Jackson) pendapat beliau itu terkesan sangat menyederhanakan permasalahan, seakan penyebab dampak negatif AFTA adalah gara-gara hadirnya pedagang eceran dari China. Padahal dampak negatif (kalau memang ada) itu tetap akan ada, bahkan seandainya pedagang eceran dari China itu diusir semua. Produk Made In China tetap akan membanjiri pasaran Indonesia lewat importir lokal, dengan potensi melemahkan dan akhirnya membangkrutkan industri lokal yang berdampak pada meningkatnya pengangguran. Dan itulah permasalahannya yang harus kita hadapi!! Dan untuk itu, pada posting lalu saya minta pencerahan rekan miliser yang ahli ekonomi makro. Saya tidak menafikan pandangan ngkoh ABS bahwa kebijakan AFTA adalah satu paket yang membebaskan keluar masuknya produk dan juga para pekerja profesional antar negara penanda-tangan AFTA. Tapi, menurut saya (secara bodoh dan subyektif) yang paling krusial di depan mata kita adalah membanjirnya produk China berharga murah yang sudah mengamcam sektor riil kita. Para ahli ekonomi (seperti Aviliani, Faisal Basri dll) pernah
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja
Sdr. Siswanto, Saya tak kenal baik Benny Setiono ataupun sdr. Suma, jadi saya netral saja. Saya kenal pak Suma di milis ini saja. Yang saya sesalkan, adalah alasan anda. Kalau menurut saya seorang yang pernah menulis buku sejarahpun boleh saja bukunya bagus, tapi tidak ada kepastian bahwa pendiriannya diterima oleh kalayak ramai, atau oleh orang lain. Jadi boleh saja orang mengkritik. Dalam sistem diskusi bebas ini, maupun dalam masyarakat yang demokratis itu kita diperbolehkan mengkritik orang. Andapun boleh juga mengkritik sdr. Suma, sdr. Suma boleh saja mengkritik Benny Setiono dan seterusnya. Pembacalah yang menilai mana yang benar. Tapi kalimat seperti di dibawah: Anda menuduh DR.. Benny fobia ? He he he gue jadi bertanya-tanya neh, emang siapa anda ? Menurut saya ini bukan kritikan, tapi makian. Harusnya anda mengasumsikan pembaca tidak tahu, lalu apa jasa Benny Setiono dipaparkan, Anda juga kenal sdr. Suma? Kalau yah, paparkan siapa dia, lalu sebutkan bagian mana yang anda tidak setuju? Kalau tidak, ya jangan dikaitkan dengan kenal mengenal, memang kalau kenal tak boleh beda pendapat? Sekarang kita balik kepada masalahnya. Ini pendapat saya pribadi: Jika seseorang sudah berkeluarga, tidak berarti kalau ia cinta keluarganya harus benci kepada orang tuanya? Alasannya apa? Kalau orang tua kita mendapat kemajuan dalam sesuatu hal, misalnya bisnisnya, kita tidak boleh bergembira? Demikian juga kalau saya warga negera Indonesia, cinta Indonesia, apakah harus benci tanah leluhur, tempat leluhur kita hidup, tempat sdr. kita hidup. Meskipun anda sudah tak tahu, kalau diadakan tes DNA, pasti banyak orang masih seturunan dengan anda. Tambahan lagi, gembira melihat sesuatu di negara asing tidak berarti pro pada negara itu? Lalu bagaimana peminat Manchester United yang sampai loncat-loncat karena gembira melihat Manchester United menang? Apakah ia pro Inggeris, sudah tak cinta Indonesia, sudah benci PSSI? Alasan yang tak masuk alasan inilah yang sering membuat ribut di milis ini. Semoga tak keterusan. Salam From: John Siswanto To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, January 7, 2010 12:20:37 PM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja Pak Erik yth, yup, sepertinya saya salah, saya pernah baca entah dimana - tapi mungkin juga saya salah... Dengan ini saya mohon maaf... Kalau anda dan bung Suma kenal sama pak Benny, pada postingan yang lalu bung Suma kok sepertinya tidak mengenal pak Benny ? Anyway, many many sorry John Siswanto --- Pada Rab, 6/1/10, Erik menulis: >Dari: Erik >Judul: [budaya_tionghua] Re: HUACHIAO dan HUAREN=> Pro Sumamihardja >Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Tanggal: Rabu, 6 Januari, 2010, 8:11 PM > > > >Pak John yth: >Saya kenal baik dengan Pak Benny Gatot Setiono dan juga bung Suma Mihardja. >Dan saya juga tahu persis bahwa Suma pun kenal secara pribadi dengan pak Beny. >Betul pak Benny pernah menulis buku berjudul "Tionghoa dalam Pusaran Politik", >proses penulisannya yang makan waktu bertahun-tahun itu juga kami ikuti dari >waktu ke waktu kok! Karena itu, kami tahu persis apa yang ada di benak beliau >lewat diskusi-diskusi antara kami selama ini. Isi buku pak Benny yang kaya >dengan kutipan-kutipan dari terbitan tahun lama yang mencatat peristiwa >sejarah di Indonesia yang melibatkan masyarakat Tionghoa, memang pantas >dijadikan referensi bagi yang ingin studi tentang masyarakat Tionghoa di >Indonesia. Namun demikian, masih ada banyak pendapat beliau yang kontroversial >yang masih selalu diperdebatkan bahkan juga antara sesama pengurus dan anggota >INTI dan masyarakat luas lainnya (termasuk bung Suma). >Mohon maaf, pak John, saya jadi tertawa geli dengan kalimat yang anda >lontarkan pada Suma "anda belum kenal, kenali dulu gih". Apa iya Suma tidak >kenal pak Benny, yah keterlaluan donk!! > >Adapun mengenai gelar Dr (Doktor?) , yang saya tahu adalah Pak Benny waktu >masih bernama Ko Tian Tong dulu pernah kuliah di Universitas Res Publika >(sekarang Trisakti) yang tidak selesai gara-gara peristiwa G 30 S. Kalu >tiba-tiba pak John informasikan bahwa Pak Benny bergelar Dr (Doktor) kami-kami >yang sudah lama kenal secara pribadi dengan beliau jadi bingung neh!! >Salam, >Erik > - - - - - - >- - - - - - > >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John" wrote: >> >> >> Bung Sumamihardja yth selamat pagi, >> >> Yang menulis artikelnya jelas tertulis (DR.) Benny G. Setiono... >> Seorang tokoh keturunan Tionghoa ahli masalah-masalah Tionghoa di Indonesia >> yang sudah kesohor... (anda belum kenal, kenali dulu gih) >> >> Anda menuduh DR. Benny fobia ? >> >> He he he gue jadi bertanya-tanya nehh, emang siapa anda ? >> >> John Siswanto >> >> >> >> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "sumamiha
Re: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? Sdr. KaNia
Terima kasih atas bantuan sdr. Pinklotus3000 yang telah menunjukkan alamat Jiazi di Wikipedia, di situ lengkap tinggal tambah saja 1. Pada Tiang Langit (Tiangan) unsur : Jia adalah kayu Yang, Yi adalah kayu Yin, Bing adalah api Yang, Ding adalah api Yin,Wu adalah Tanah Yang, Ji adalah Tanah Yin, Geng adalah Logam Yang ,Xin adalah logam Yin, Ren adalah Air Yang, Gui adalah Air Yin. Yang = positif Yin = negatif; 2. Pada Pasak Bumi (Dizhi) snio: Zi = tikus, Chou : kerbau; Yin: harimau; Mao: kelinci; Chen: naga; Si = ular; Wu = kuda; Wei = kambing; Shen = kera; You; Ayam; Wu = anjing; Hai = babi. Kombinasi antaraTiang Langit dan Pasak Bumi akan menghasilakan 60, jadi satu siklus (satu jiazi) adalah 60 tahun. Karena itulah orang Tionghoa selalu merayakan Ulang Tahun ke 60 secara besar-besaran (untuk yang punya uang tentunya), karena orang telah melewati satu jiazi atau satu siklus dan hampir tak ada orang yang bisa melewati siklus kedua , yaitu 120 tahun. Tiang Langit dan Pasak Bumi ini adalah cara pemberian nama tahun dalam budaya Tionghua, jadi tak ada hubungannya dengan ramal meramal. Kiongchiu From: pinklotus3000 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 6, 2010 3:01:15 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Tahun 2010 shio macan unsur apa? jika mau mencoba mr.gugle aja maka akan didapatkan website ini : http://id.wikipedia.org/wiki/Jiazi belum tahu kebenaran penulisan di dalam wikipedia ini. salam --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "::KaNia::" wrote: > > Males akh Pak nelusurnya.. . > Kirimin lg aja deh Pak tabelnya. > Makasih Pak... > > 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure > about the universe.' > - Albert Einstein > > > > > _ _ __ > From: liang u > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07 > Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? > >  > Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄é‡` > (huangjin) yang berarti mas, bisa é‡`属 ( jinshu) yang berarti logam. > Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit > ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. > Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif > (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam >  positif atau yang, Pasak bumi 地å�€Â ada 12 belas, yang > sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, > tahun 寅yin ini  dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi tahun ini ( > tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam  potitif, tahun > depan baru kelinci  logam  negatif. >    Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan > logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. > Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, > dalam 60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. > Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang > berbeda. 60 tahun dinamakan satu jiazi. >   Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur >    Semoga membantu. >      Liang U > > > > > _ _ __ > From: Lim Wiss > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM > Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? > >  > Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan > unsur emas. > Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada. Jika unsur logam bukan > unsur emas lalu apa? Logam saja? > Ada para rekan yang bisa menjelaskan? >  > Rgds, > Lim Wiss >  > > _ _ __ > > From:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ > yahoogroups. com] On Behalf Of Jen Ku Luk > Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM > To: budaya Tionghua > Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010 >  >  > Tahun 2010.. > Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu > Tahun Macan Kayu. > Yang bener yang mana ya? > Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih. > > Salam hangat, > Jen >  > > _ _ __ > > Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! > > > > > New Email addresses available on Yahoo! > Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and > @rocketmail. > Hurry before someone else does! > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/ >
Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
Nanti saja coba cari file saya, kalau tak disimpan, berarti harus mengetik lagi, minta waktu yah. Kiongchiu From: ::KaNia:: To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 6, 2010 11:56:16 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? Males akh Pak nelusurnya.. . Kirimin lg aja deh Pak tabelnya. Makasih Pak... 'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure about the universe.' - Albert Einstein ____ From: liang u To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, January 6, 2010 10:43:07 Subject: Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄金 (huangjin) yang berarti mas, bisa 金属 ( jinshu) yang berarti logam. Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam positif atau yang, Pasak bumi 地址 ada 12 belas, yang sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, tahun 寅yin ini dinyatakan dalam snio adalah macan.. Jadi tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam potitif, tahun depan baru kelinci logam negatif.. Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, dalam 60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang berbeda. 60 tahun dinamakan satu jiazi. Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur Semoga membantu. Liang U From: Lim Wiss To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan unsur emas. Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada.. Jika unsur logam bukan unsur emas lalu apa? Logam saja? Ada para rekan yang bisa menjelaskan? Rgds, Lim Wiss From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Jen Ku Luk Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM To: budaya Tionghua Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010 Tahun 2010.. Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu Tahun Macan Kayu. Yang bener yang mana ya? Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih. Salam hangat, Jen Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail. com.
[budaya_tionghua] Tiongkok tahun 2020.
Kalau kita merayakan kedatangan tahun 2010, Tiongkok sudah merayakan tahun 2020. Mengapa? Strategi pembangunan ekonomi yang disusun tahun 2000 menentukan target GDP antara 2011-2020 akan mencapai 4.5 triliun dollar. Perkiraan yang telah dicapai tahun 2009 adalah, 5.17 trilion, dan tahun tahun 2010 akan mencapai 6.07. Sedang perkiraan GDP Jepang tahun 2009 antara 4.76-5.05 dan tahun 2010 5.06-5.1 triliun US dollar. Belum ada data resmi, tapi kalau perkiraan tahun 2009 benar tahun kemarin Tiongkok sudah melampaui Jepang, kalau salah, minimal tahun 2010 ini akan melampaui Jepang, menjadi negara kedua dengan GDP terbesar setelah Amerika. Yang sudah pasti adalah Tiongkok sudah melampaui rencana tahun 2020. Karena penduduk Tiongkok 10 kali lebih besar dari Jepang, berarti pendapatan per kapita masih di sepersepuluh Jepang. Reply to sender | Reply to group Messages in this topic (23) Recent Activity:* New Members 9 Visit Your Group Start a New Topic .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. MARKETPLACE Going Green: Your Yahoo! Groups resource for green living Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use .
Re: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa?
Dalam bahasa Tionghoa jin adalah singkatan dari dua kata bisa 黄金 (huangjin) yang berarti mas, bisa 金属 ( jinshu) yang berarti logam. Tiang langit 天干 tiangan ada 10 macam, bergilir tiap tahun. Tiang langit ini sifatnya dinyatakan dengan lima unsur kayu, api, tanah, logam dan air. Masing-masing dua tahun tahun pertama positif (yang) tahun kedua negatif (yin) . Tahun ini 2010 adalah tahun gengyin 庚寅, geng menunjukkan logam positif atau yang, Pasak bumi 地址 ada 12 belas, yang sering dinyatakan dalam snio yang terdiri dari 12 binatang. menyatakan yin, tahun 寅yin ini dinyatakan dalam snio adalah macan. Jadi tahun ini ( tepatnya setelah Tahun Baru Imlek) adalah tahun macan logam potitif, tahun depan baru kelinci logam negatif. Karena seperti saya sebut di atas jin itu mengandung dua arti mas dan logam, kalau nada menyebut mas bukan logam, juga tak bisa disalahkan. Dalam 10 tahun akan muncul sekali tahun logam positif dan logam negatif, dalam 60 tahun tentu saja ada 6 kali logam positif dan 6 kali logam positif. Kombinasi 10 tiang langit dan 12 pasak bumi menghasilkan 60 tahun yang berbeda. 60 tahun dinamakan satu jiazi. Tabel ini pernah saya muat di milis ini, bisa ditelusur Semoga membantu. Liang U From: Lim Wiss To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, January 6, 2010 10:00:06 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Tahun 2010 shio macan unsur apa? Kadang saya juga heran dengan yang namanya unsur logam, selalu dikatakan unsur emas. Setahu saya unsur emas hanya 50 tahun sekali baru ada. Jika unsur logam bukan unsur emas lalu apa? Logam saja? Ada para rekan yang bisa menjelaskan? Rgds, Lim Wiss From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Jen Ku Luk Sent: Tuesday, January 05, 2010 11:16 PM To: budaya Tionghua Subject: [budaya_tionghua] Tahun 2010 Tahun 2010. Menurutku itu adalah Tahun Macan Mas tapi ada juga yang mengatakan bahwa itu Tahun Macan Kayu. Yang bener yang mana ya? Ada yang bisa menjelaskannya. Trima kasih. Salam hangat, Jen Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
Re: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?
Justru karena proteksi kita dari dulu sering jalan di tempat. Membuka persaingan akan menggugah untuk bekerja lebih efektif, lebih efisien, lebih concern akan mutu dan produktivitas. Kemungkinan kalau memang ada, tapi justru kita harus memperbaiki diri. Tim bulutangkis misalnya, kalau ingin maju lagi harus bertanding dengan tim yang maju dan kuat, baru ada rasa bersaing dan akan ada usaha untuk memperbaiki diri, kemungkinan kalah ada, tapi jangan kalah sepanjang masa. Kalau ingin menang terus, kita undang tim negara yang lemah, kan kita juara terus. Apa itu tujuan kita? Dalam produksi Tiongkok yang sebelum reformasi tak mengerti apa-apa, mengapa melejit? Kita yang waktu mereka belum apa-apa sudah cukup tangguh, koq mundur maju jalan di tempat. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah maupun oleh para pengusaha. Dulu kan ada istilah "pengusaha" cengeng, yaitu yang ingin diproteksi terus. Hasilnya sekarang. Ketika reformasi produk Tiongkok ditertawakan orang. Modal luar masuk dengan teknologinya segala. Mereka bersaing, sekarang banyak produk yang bisa mengalahkan produk barat, negara maju yang pontang-panting buat proteksionisme gaya baru. Mengapa kita tak mampu? Kurang dana? Kurang semangat? Kurang mau berpikir? Perlu renungan bersama, mencari alasan selalu bisa, tapi apakah kita tidak mau maju? Kiongchiu Liang U From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, January 4, 2010 4:35:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ? Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari China! AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita, akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula? MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan pencerahan pada kita semua di sini. Salam, Erik - - - - - - - - - - - --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, jackson_yahya@ wrote: Wah topik bagus. Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di jakarta. Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor relasi mereka di china daratan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! - - - - - - - - - - - - -> -Original Message- > From: "east_road" east_r...@.. . > Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21 > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ? > > Dear all, saya membuka forum diskusi baru. > AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran tantangan > ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini. jangan diisi sebuah > suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada didepan mata. AFTA sudah > dibuka pada tahun ini. > Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk menghadapi > era tatangan dari AFTA ? >
Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA
Usulan yang bagus dan berguna. Semoga mendapat perhatian semua lapisan. Golongan Tionghoa mampu jadi pelopor? From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, January 1, 2010 12:05:05 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA Kuil peringatan buat Gus Dur? Mengapa tidak? Kita bisa menndorong organisasi Tionghoa semacam INTI utk membangunnya! Nantinya, orang Tionghoa boleh menghormati dng dupa, umat Islam ya dng caranya sendiri, umat kristen mao pakai tanda salib silahkan. Jika ini bisa terjadi, saya kira Gus Dur akan sangat gembira! Ini sekaligus memberi pelajaran ke masyarakat: yg disembah di klenteng bukan setan, tapi tokoh2 berjasa. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: budi anto Date: Thu, 31 Dec 2009 08:36:07 -0800 (PST) To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA kalo jaman dulu orang yang berjasa akan di hormati n d sembahyangi ma orang tionghua, apakah gus dur akan mendapatkan satu "tempat" di kelenteng di indonesia? seperti yang owe pernah liat di beberapa kelenteng yang ada nama indo nya, kek di palmerah . istilahnya itu di panggil datuk ato apa owe lupa, mohon bimbingan dari senior2 di sini From: Ivan To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, December 31, 2009 6:26:00 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA Salam, Karena itu pada saat perayaan tahun baru ini saya menyarankan beberapa teman sesama Tionghua agar mengurangi kemeriahan dan kebahagiaan pesta atau perayaan tahun baru. Karena hanya itu yang dapat kita lakukan demi mengenang Beliau. Semoga jasa2 Beliau selalu dikenang oleh orang Tionghua Indonesia. Salam hormat, IT. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, agoeng_...@. . .. wrote: > > Maaf, tidak ngajak debat, diskusi dsbnya hanya ingin disaat org yg > memperjuangkan eksistensi org tionghoa dan kebudayaannya bisa seperti saat > ini meninggal apa tidak sebaiknya jika kita menghormati hasil perjuangannya > yaitu TIONGHOA indonesia. Tq. > -Original Message- > From: jackson_yahya@ ... > Date: Thu, 31 Dec 2009 03:26:10 > To: > Subject: Re: [budaya_tionghua] Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG > CINA > > Selamat jalan Gus Dur > Surga telah menanti mu > Saya orang CINA indonesia berterima kasih atas kebaikan mu melawan arus > sehingga kebudayaan CINA bisa dilakukan lagi setelah 32th terkubur. > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss... ! > > -Original Message- > From: "east_road" > Date: Thu, 31 Dec 2009 03:15:33 > To: > Subject: [budaya_tionghua] Kenangan pemikiran Gus Dur : BERI JALAN ORANG CINA > > oleh: Abdurrahman Wahid > > Jadi orang Cina di negeri ini, di masa ini pula, memang serba salah. Walaupun > sudah ganti nama, masih juga ditanyakan 'nama asli'nya kalau mendaftarkan > anak ke sekolah atau jika membuat paspor. Mungkin, karena memang nama yang > digunakan terasa tidak pas bagi orang lain, seperti nama "Nagaria". Biasanya > naga menggambarkan kemarahan dan keganasan. Apakah si naga yang riang gembira > ini tertawa-tawa? "Hartadinata" , terasa lucu, karena tidak klop antara > kekayaan dan keanggunan jabatan, antara harta dan nata. > > Ternyata bukan hanya karena nama baru orang-orang Cina terasa tidak sreg di > telinga orang lain. Tetapi karena keputusan politik, untuk membedakan orang > Cina dari pribumi. Memang tidak ada peraturan tertulis, melainkan dalam > bentuk kesepakatan memperlakukan orang Cina tersendiri. Mengapa? > > Karena mereka kuat, punya kemampuan terlebih, sehingga dikhawatirkan akan > meninggalkan suku-suku bangsa lainnya. Apalagi mereka! terkenal dalam hal > kewiraswastaan. Kombinasi kemampuan finansial yang kuat, dan kemampuan lain > yang juga tinggi, dikhawatirkan akan membuat mereka jauh melebihi orang lain > dalam waktu singkat.Secara terasa, "kesepakatan" meluas itu akhirnya > mengambil bentuk pembatasan bagi ruang gerak orang Cina. Mau jadi tentara? > Boleh masuk AKABRI, lulus jadi perwira. Tetapi harus siap menerima kenyataan, > tidak akan dapat naik pangkat lebih dari kolonel. Mau jadi dokter? Silakan, > namun jangan mimpi dapat meniti karier hingga menjadi kepala rumah sakit > umum. Mau masuk dunia politik? Bagus, tetapi jangan menduduki jabatan kunci. > Di birokrasi? Jadi pejabat urusan teknis sajalah, jangan jadi eselon satu. > Apalagi jadi menteri. > > Sialnya lagi, jalan buntu itu ternyata tidak membawakan alternatif yang > memuaskan. Jalan terbuka satu-satunya adalah mencari uang. Dan itu sesuai > pula dengan kecenderungan sosiologis mereka sejak masa lampau, karena dimasa > kolonial pun mereka hanya boleh cari uang!.. Usaha berhasil, uang masuk > berlimpah-limpah, kekayaan makin bertambah. Celakanya, justru
Re: Bls: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah (Sorry) "Fan-na".
Maaf Pak Khow, fan 番 dari fankui bukan fan yang berarti terbalik 翻 tapi fan yang berarti asing, karena ini dialek Tiongkok, orang sana menyebut fan bagi orang non-Tionghoa yang di sana. Dialek ini dibawa ke Indonesia, dalam dialek Hokkian adalah Huan'a, dalam dialek Tiongciu adalah Huanlang, dalam dialek Hakka adalah Fannyin. Mengenai asal arti kata ini, pernah dijelaskan banyak dalam milis ini bahkan Sdr. Rinto Jiang yang di Taiwan menjelaskan dengan detail. Kata fan ini, oleh orang Tiongkok utara yang berbahasa Mandarin semaksud dengan yang, jadi yangren. Orang Jepang dongyangren, orang barat xiyangren, orang Asia Tenggara harusnya nanyangren, hanya karena di Indonesia hampir tidak ada orang Tiongkok Utara, yang lebih lazim adalah istilah tadi huan'a , huannang atau fannyin. A adalah akhiran untuk kata benda, nang atau nyin adalah orang. Jadi artinya orang non-Tionghoa. Kui yang berarti setan, memang di sini kasar, tapi sebetulnya tidak sekasar setan dalam bahasa Indonesia.. Dalam bahasa Mandarin xiaogui atau si setan kecil adalah sebutan yang mengandung arti kesayangan bagi anak kecil. Salam From: Khow Kim Hak To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 30, 2009 3:16:02 PM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah (Sorry) "Fan-na". untuk om opheong. fan kui bukan setan nasi, pak, Fan artinya terbalik, istilah kui ( setan ) ditambahkan kemudian oleh totok2 yang suka ngomong kasar sebagai bahasa pergaulan, tadinya fan lang ( huan nang) , soja, maaf kalau salah menginterpalsikan. Hak Dari: Ophoeng Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Terkirim: Sel, 29 Desember, 2009 23:38:28 Judul: [budaya_tionghua] Foto 56 Suku Bangsa Tionghoa dan Istilah (Sorry) "Fan-na". TTM BT semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Mungkin sudah agak lama anda tahu ttg 56 suku Tionghua yang diakui pemerintah RRT, tapi saya baru terima foto dari teman saya via e-mail, isinya ttg 56 suku bangsa Tionghua yang secara resmi diakui pemerintah RRT tsb. Katanya foto-foto itu dibuat oleh 14 fotografer profesional, selama satu tahun dan perjalanan sejauh 10.000 mil lebih (berapa kilometer?) untuk menghasilkan foto-foto ini. Sila lihat link-nya di blog saya: http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/447# http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/448/ http://ophoeng. multiply. com/photos/ album/449 Sayang sekali, teman saya cuma dapat 53 foto saja, jadi masih ada kekurangan 3 foto. Barangkali di antara anda ada yang punya versi lengkap 56 foto, tolong bagi kepada saya sisa yang 3 itu, yakni: (1) Kazakh, (2) Mulao, dan (3) Bonan. Saya bandingkan dengan yang dicantumkan di link wikipedia ini: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_ethnic_groups_in_China Ada perbedaan antara penamaan di seri foto tsb dengan yang di wikipedia, yakni: Gao-shan (wiki) dengan 'Taiwan Minorities', beda istilah di wiki: Taiwanese Aborigines. Sila cek lin ini: http://en.wikipedia.org/wiki/Taiwanese_Aborigines Karena saya klik yang 'Gao-shan' pada wikipedia, saya lantas menemukan ada gambar ttg foto kuno yang dibuat pada 1895, sila lihat link-nya ini: http://en.wikipedia .org/wiki/ File:Taiwanese_ aborigines% 281895%29. jpg Di bawah foto tsb ada teks: Chinese woodcut from 1895 depicting a Taiwanese aborigine tribe leader (番王 ) and tribe woman (番婆 ). Yang menarik adalah kutipan berikut: "In some cases, members of plains tribes adopted the Han surname Pan (潘) as a modification of their designated status as Fan (番: "barbarian") ." Perhatikan huruf FAN {番)[f& #257;n]= 'barbarian', yang homonyms (serupa bunyi) dengan 饭(飯 )[fàn] = nasi. Selama ini kita kenal istilah yang (sorry) berbunyi 'Fan-na' atau 'Fan-kui', 'Fan-bo' (番婆 ?)(jangan keliru ama merek kosmetik ya!), yang kita tahunya 'fan' di situ sebagai 'nasi' - fan-kui = setan nasi, ndak mau kerja, bisanya makan doang(?) Apakah mungkin yang dimaksud 'fan'nya bukan 'nasi', tapi 'barbarian' - suatu istilah yang pada jaman itu merujuk ke suku bangsa asli (aborigine?) , bukan dalam arti barbar = liar. Mungkin saja, jaman itu, pendatang yang merasa lebih 'berbudaya' - pakai baju lengkap, menganggap suku bangsa asli sebagai 'barbarian' (liar) sebab bisa jadi mereka belum punya adat berpakaian lengkap. Jadi, kalau memang benar 'fan'nya adalah {番) ini, mestinya tidak bermaksud melecehkan para suku bangsa asli - dengan istilah 'fan-kui' (setan nasi?), tapi justru merupakan 'pengakuan' bahwa mereka adalah penduduk asli tanah daratan yang mereka (kaum pendatang) singgahi dulu? Barangkali para lao-xiung ada yang bisa lebih memperjelas? Terima kasih. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain!
[budaya_tionghua] budaya_tionghua] Turut Berduka cita Atas meninggalnya Bapak Kyai Haji Abdurrahman Wahid
Gus Dur, Tokoh demokrat sejati Indonesia, beliaulah yang benar-benar menginginkan Bhinneka Tunggal Ika, kerukunan antar agama, dan kerukunan antar etnis. Tanpa beliau dan para pengikutnya, Bhinneka Tunggal Ika hanya semboyan kosong, tanpa beliau kerukunan agama diganti menjadi saling cakar antar agama, tanpa beliau orang Tionghoa Indonesia adalah warga negara kelas kambing, kecuali.duitnya. Selamat jalan Gus Dur, kami akan mengenangmu selamanya. Namamu akan tercatat dalam sejarah Indonesia dengan tinta mas. Semoga yang ditnggalkan dan semua pengikutnya tetap tegar menjalankan garis Gus Dur, dan mengubah kepedihan menjadi kekuatan. Semoga pencinta budaya Tionghoa makin bersatu, melawan adu domba dari pihak luar. Gus Dur istirahatlah dengan tenang, kami menundukkan kepala untukmu.
Re: [budaya_tionghua] Pak Tantono, RALAT
Ralat sedikit: Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri tak kelihatan. From: liang u To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, December 28, 2009 12:03:38 PM Subject: [budaya_tionghua] Pak Tantono, Pernikahan anak saya Pak Tantono, Ini justru yang saya harapkan dari semua pihak di bumi kita, terutama dari golongan Tionghoa Indonesia. Saya percaya hanya dengan kerukunan agama, dengan kerukunan antar etnis, dan kerukunan antar budaya, negara bisa maju dan makmur. Kita harus mencoba belajar saling mengerti cara berfikirnya orang lain, bukan saling mencerca. Saling mencerca hanya akan menyebabkan orang saling mendendam, makin lama bisa makin panas lalu berkelahi, setelah berkelahi nanti berperang. Kita harus mengakui hak orang lain untuk bebas mempercayai agama atau kepercayaan yang dianutnya, juga bebas melakukan upacara maupun kehidupan sesuai dengan budaya masing-masing. Kita harus berani melakukan kritik diri, bila di pihak kita ada yang menyimpang. Kalau hanya berdasarkan: "Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri kelihatan" , hal kecil bisa menjadi besar. Kalau kita mengutuk perusakan gereja oleh golongan tertentu, dan tidak berani membalas, lalu membalas dengan mengirim preman ke kelenteng orang. Ini yang namanya salah kaprah. APA YANG TAK SUKA ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA KITA, JANGANLAH KITA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN. Saya orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa, Pak Tantono yang saya harapkan menjadi pelopor karena anda punya posisi yang memungkinkan. Saya kiongchiu pada anda. Sekali lagi salut, alangkah indahnya kalau semua orang yang beradab bisa melakukannya. Liang U --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo wrote: > > Rekans, > Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan > saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa > (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap > dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua ) > sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum > memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa > lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil > dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke > rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian > Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan > kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada > keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah > karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi > penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x > kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua > sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman > atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang > tua. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya. > Sojah, Tan Lookay >
[budaya_tionghua] Pak Tantono, Pernikahan anak saya
Pak Tantono, Ini justru yang saya harapkan dari semua pihak di bumi kita, terutama dari golongan Tionghoa Indonesia. Saya percaya hanya dengan kerukunan agama, dengan kerukunan antar etnis, dan kerukunan antar budaya, negara bisa maju dan makmur. Kita harus mencoba belajar saling mengerti cara berfikirnya orang lain, bukan saling mencerca. Saling mencerca hanya akan menyebabkan orang saling mendendam, makin lama bisa makin panas lalu berkelahi, setelah berkelahi nanti berperang. Kita harus mengakui hak orang lain untuk bebas mempercayai agama atau kepercayaan yang dianutnya, juga bebas melakukan upacara maupun kehidupan sesuai dengan budaya masing-masing. Kita harus berani melakukan kritik diri, bila di pihak kita ada yang menyimpang. Kalau hanya berdasarkan: "Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata sendiri kelihatan" , hal kecil bisa menjadi besar. Kalau kita mengutuk perusakan gereja oleh golongan tertentu, dan tidak berani membalas, lalu membalas dengan mengirim preman ke kelenteng orang. Ini yang namanya salah kaprah. APA YANG TAK SUKA ORANG LAIN LAKUKAN KEPADA KITA, JANGANLAH KITA LAKUKAN KEPADA ORANG LAIN. Saya orang kecil yang tak punya pengaruh apa-apa, Pak Tantono yang saya harapkan menjadi pelopor karena anda punya posisi yang memungkinkan. Saya kiongchiu pada anda. Sekali lagi salut, alangkah indahnya kalau semua orang yang beradab bisa melakukannya. Liang U --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo wrote: > > Rekans, > Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan > saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe. Adat yang dipakai adat Jawa > (yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap > dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua ) > sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum > memulai hidup baru. Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa > lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil > dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia). Setelah acara Gereja kami ke > rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian > Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan > kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada > keluarga pihak saya. Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah > karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi > penghormatan daripada caranya. Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x > kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua > sama indahnya. Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman > atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang > tua.. Mau lihat bukti ?. kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya. > Sojah, Tan Lookay >
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ?
Sdr. Zhou, Saya dengar memang demikian, ditambah lagi waktu kuliah, seorang prof. saya orang Belanda (memberi kuliah dalam bahasa Inggris dicampur dengan bahasa Indonesia), rupanya datang ke dalam kelas dalam keadaan geram, entah berdebat dengan siapa. Ia mengajar pelajaran Electronic Measurements, tapi datang-datang bilang: " Orang Cina ( saya gunakan istilah Cina sesuai yang ia katakan) itu kurang ajar, membalikkan fakta, yang jelas menyebarkan candu adalah Cina , tentara Amereka di Vietnam jadi takut berperang karena mengisap ganja, penanam ganjanya dari Cina, sekarang produknya merusak semua generasi muda di dunia barat. Bahkan mereka yang mengatakan Perang Candu yang membantu perluasan perdagangan bebas di Cina disebut orang barat yang membawa candu. Hati-hati dengan orang Cina." Saya sebagai mahasiswa zaman itu mana berani mendebat, bisa-bisa langsung dicap agen RRT dan lenyap dari bumi ini. Sampai sekarang masih saya heran, kenapa ia demikian geram, sebab dalam bidang akademis, orang meskipun tidak setuju, tidak memaki seperti majikan memaki pembantu. Siapa yang dimaki? Semua orang Tionghoa di kelas? Atau ia berdebat di luar lalu dibawa ke kelas. Ia bukan mengajar sejarah, ia harus mengajar bidang teknik yang tak ada hubungannya? Teka-teki yang tak mungkin dijawab. Kiongchiu, From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 25, 2009 4:36:51 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ? Ngomong2 tentang perang candu, denger2 orang inggris masih malu mengakui kejahatan mereka? Di buku pelajaran sejarah mereka perang ini dijelaskan untuk memaksa Tiongkok membuka pasar yg tertutup! Benarkah info ini? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "ardian_c" Date: Fri, 25 Dec 2009 08:26:25 - To: Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu ? bener bang, tapi itu jg khan gara2 abis perang en qing kalah perang khan jadi terpaksa kasih taiwan ke jepang. waktu akhir kekalahan perang candu khan ada kemarahan dikalangan pejabat qing waktu inggris minta tanah heheheheheeheheh nah kalu nilik sejarahnya khan itu taiwan gak dilepas walau keturunan coxinga masih bercokol disana. Shi Lang khan yg mimpin buat gebotin itu Taiwan dan dimasukin ke wilayah qing. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ivan" wrote: > > Setahu saya, yang menyerahkan Taiwan pada Jepang adalah Dinasti Qing melalui > Perjanjian Shimonoseki (1895). Waktu itu Taiwan namanya masih Formosa. > Semenjak saat itu, berlangsunglah pendudukan Jepang di Taiwan yang baru > berakhir pada tahun 1945. Mohon koreksi kalau ada kesalahan. > > Salam hormat, > > Ivan T. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: > > > > Sdr. Xuan Tong: > > > > Jika melihat ceritanya amburadul begini, mestinya kita tak perlu menganggap > > serius, pihak2 yg punya motif politik tdk mungkin pakai tokoh badut semacam > > ini, mestinya mereka akan mempersiapkan cerita yg lebih rapi, tdk bolong2 > > semacam ini. > > > > Dukungannya thd taiwan merdeka saya kira hanyalah berdasarkan naluri cari > > massa pendukung semata. Karena dia menyatakan akan melawan pemerintahan > > RRT, untuk cari sekutu, ya dipilih kelompok Taiwan Merdeka. Karena > > pengetahuannya cupet, ya tak mungkin tahu bhw Qing tak pernah setuju taiwan > > lepas. > > > > Zfy > > Sent from my BlackBerry® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > > -Original Message- > > From: "perfect_harmony200 0" > > Date: Wed, 23 Dec 2009 03:47:54 > > To: > > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Apa yang dibahas tentang cicit Guang Xu > > ? > > > > Sdr.Zhou, > > > > jika melihat keseluruhan kesaksian memang ada tujuan menaikkan daya jual. > > Tapi pernyataannya tentang Taiwan merdeka membuat saya miris. > > > > Mungkinkah ada tujuan politik terselubung ? Jika Aixin Jueluo Chuandao > > Zhiming 爱新 觉& #32599; 24029;岛 志& > > #26126; yang berasal dari Taiwan datang ke Indonesia dan mengendap-endap > > mencari dukungan untuk kemerdekaan Manchuria, bisa jadi ada kemungkinan > > seperti itu. > > Nama lain Chuandao Zhiming adalah Wei Zhiming 魏志 明, > > mantan anggota dinas rahasia Taiwan. Ingat kata chuandao atau Kawashima ini > > dikaitkan dengan seseorang yaitu Chuandao Fangzi. > > Ia mengatakan dirinya adalah mentri dalam negri dari pemerintahan > > pengasingan Manchuria. Mungkin untuk masalah ini, sdr.Zhou, sdr.Huang, > > Liang laoqianbei dan rekan-rekan lain di milist ini bisa memberikan > > penjelasan lainnya. > > > > Tapi seandainya Zhiming datang ke Indonesia juga pasti akan tertawa melihat > > pernyataan atau kesaksian dari sdr.Roni Kansil. > > Pertama adalah mukanya yang tidak ada ciri khas etnis Manzhu kemudian > > klaimnya tentang hak atas kerajaan Qing amat sangat mentah. > > Saya sudah mendengar semua kesaksian, melihat f
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Pak Tantono, SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU 2010 Kalau salah paham saya minta maaf lagi, saya kira perbedaan pendapat kita adalah perbedaan interpretasi dalam orang yang seiman, jadi tak baik merembet ke luar seolah menentang yang lain yang tak ada hubungannya. Yang menteror World Trade Centre hampir semua orang Arab Saudi, Bin Laden orang Arab Saudi, tapi yang diserang Bush Irak. Tak perduli Sadam itu diktator atau bukan, itu salah kaprah, jadi orangpun tahu ada udang dibalik batu. Kalau saya saja yang Kristen salah paham, mungkin saja banyak yang non Kristen juga salah paham, menambah rumit situasi. Saya setuju dan terima pencerahan anda, hanya kita lihat masalah yang berbeda, anda melihat yang tertulis di Kitab Suci, saya melihat yang dalam praktek, nah kalau ada gap bagaimana sikap kita? Kalau begitu yang gampang saja, tolong menengok ke milis Gereja Bethany di sebelah. Dengan ini saya juga sudahi masalah ini, masalah yang saya singgung di atas saya serahkan pada Anda, sebab Anda yang lebih mampu menanganinya. Salam dalam kasih Liang U From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 25, 2009 3:10:14 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT > >Pak Tantono, > Terima kasih atas pencerahannya, saya harap pencerahan demikian disampaikan >juga kepada rekan kita yang berteriak bukan anak ayah dan ibu, tapi saya anak >Tuhan. Saya sudah jengkel mendengarnya. > Dalam penjelasan anda di bawah, maaf ada bagian yang saya tak setuju, >Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar >kemenyan di kuburan. > Saya tidak bermaksud mengejek agama lain atau kepercayaan lain yang saya maksudkan disini adalah bahwa penghormatan dan cara sembahyang yang berbeda bukan karena yang satu kurang hormat dari yang lain tetapi karena filosofi yang berbeda, seperti cara menghormat orang Jawa yang berbeda dengan orang Tionghua maupun orang Jepang, tetapi pada dasarnya sama hormatnya. Saya juga percaya akan Bhinneka Tunggal Ika dan penganut pluralisme oleh karena itu saya tidak mengatakan kalau Katolik begini kalau Kristen begini dengan prasangka. Kalau anda dapat menunjukkan Kristen mana yang harus saya teriaki, akan saya laksanakan dengan senang hati. Anda adalah yang "dituakan " di milis Budaya Tionghua ini jadi mohon jangan menulis dengan prasangka. Salam, Tan Lookay. Kalimat ini mengandung ejekan kapada agama lain, sedang saya meskipun Kristen menganggap semua orang berhak mempunyai kepercayaan dan agama dengan cara masing-masing. Maaf saya terlanjur pluralis, yang percaya Bhinneka Tunggal Ika atau Semua manusia di seluruh dunia adalah saudara. > Saya hanya orang biasa, maaf saya tak berani berdebat dengan anda. > Salam Kasih > Liang U > > > From: Tantono Subagyo > >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Sent: Wed, December 23, 2009 11:00:31 AM > >Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang >paling berbahaya. OOT > > >Ada seorang ayah meninggal dunia, anaknya bukan membantu melaksanakan >penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi >mau memberi hormat dan tak mau ikut menyaksikan crematorium ayahnya, >karena.. ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang >dipinjam Tuhan. > > Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau salah) >orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, dengan alasan >sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang dengan doktrin ini, >karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya kalau sudah tua, >kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut warisan. Ia tak ingat, >suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan perduli akan dia. > >Liang U heng, >Dalam Alkitab ada tertulis >6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah >demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang >penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan >panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang >memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua. Kristen pun menghormati >Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk >menyampaikan doa. Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan Santa >dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang Kristen >tidak. Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau >bakar kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga makan >orang tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. Nah >Kristen manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah Kristen >Keblinger yang nggak tahu Alkitab. Salam, Tan Lookay > -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Pak Tantono, Terima kasih atas pencerahannya, saya harap pencerahan demikian disampaikan juga kepada rekan kita yang berteriak bukan anak ayah dan ibu, tapi saya anak Tuhan. Saya sudah jengkel mendengarnya. Dalam penjelasan anda di bawah, maaf ada bagian yang saya tak setuju, Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar kemenyan di kuburan. Kalimat ini mengandung ejekan kapada agama lain, sedang saya meskipun Kristen menganggap semua orang berhak mempunyai kepercayaan dan agama dengan cara masing-masing. Maaf saya terlanjur pluralis, yang percaya Bhinneka Tunggal Ika atau Semua manusia di seluruh dunia adalah saudara. Saya hanya orang biasa, maaf saya tak berani berdebat dengan anda. Salam Kasih Liang U From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 23, 2009 11:00:31 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT Ada seorang ayah meninggal dunia, anaknya bukan membantu melaksanakan penghormatan terakhir sebagai mana mestinya bahkan kabur beberapa hari tapi mau memberi hormat dan tak mau ikut menyaksikan crematorium ayahnya, karena.. ia adalah anak Tuhan, ayah ibunya adalah hanya alat yang dipinjam Tuhan. Saya tak mengerti Katolik, tapi saya tahu (mohon dibetulkan kalau salah) orang Katolik sangat menghormati Maria, sedang Protestam tidak, dengan alasan sama dengan yang disebut di atas. Banyak anak muda senang dengan doktrin ini, karena ia tak punya kewajiban lagi mengurus orang tuanya kalau sudah tua, kewajibannya hanya bertengkar dengan saudara berebut warisan. Ia tak ingat, suatu ketika iapun akan tua dan anaknya tak akan perduli akan dia. Liang U heng, Dalam Alkitab ada tertulis 6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Jadi saya bingung ajaran Alkitab mana yang memerintahkan anak "kurang ajar" kepada orang tua. Kristen pun menghormati Maria, hanya penghormatan Kristen adalah tidak sampai minta Maria untuk menyampaikan doa. Katolik menganggap bahwa "orang kudus" atau Santo dan Santa dapat menjadi perantara untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, sedang Kristen tidak. Penghormatan orang Kristen bukan berarti harus pasang altar, atau bakar kemenyan di kuburan, saya seorang pendeta dan saya pelihara juga makan orang tua saya walaupun saya tidak minta sesuatu dari orang tua saya. Nah Kristen manapun yang bertingkah laku seperti yang anda sebutkan adalah Kristen Keblinger yang nggak tahu Alkitab. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
. Mereka adalah orang tua mahasiswa PhD! Yang apeq sesalkan, mahasiswa Indonesia termasuk yang Tionghoa kelihatannya sangat memandang rendah mereka, lalu menjadi eksklusif, merasa lebih pintar, dan lebih kaya, apalagi melihat mereka jualan ikan dan sayur seadanya di pinggir jalan kompleks. Sedang apeq karena sekelilingnya kebanyakan mahasiswa Tiongkok bahkan menggabungkan diri. Anak mantu apeq ikut menanam sayur, sampai tangannya melepuh. Mungkin pengalaman ini yang membuat apeq mudah bergaul dengan mereka, juga memperbaiki bahasa Mandarin apeq. Yang lebih penting memberi akses ke penduduk Tiongkok. Kalau tahun baru Imlek, universitas menyediakan dana untuk perayaan, meriah tidaknya tentu tergantung dari mahasiswa Tiongkok sendiri, waktu apeq di situ tak ada barongsai, katanya mahasiswa yang pandai main barongsai sudah lulus, apeq dan anak mantu apeq diundang, demikian juga mahasiswa Taiwan. Semua orang boleh menonton pertunjukan tari-tariannya, hanya yang merayakan sambil makan kue dan minium teh secara sederhana yang pakai undangan karena jatah terbatas. Tak ada diskriminasi, padahal anak dan mantu apeq tak bisa Mandarin, mereka bisa berbahasa Inggeris, kecuali orang tuanya. Apeq belum dapat memastikan, budaya yang sudah berbeda, ekonomi yang berbeda atau pengaruh berita yang selalu mensetankan Tiongkok yang menyebabkan orang Tionghoa Indonesia memandang rendah orang Tiongkok. From: Azura-Mazda To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 23, 2009 8:38:56 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Peq, ada banyak teman saya yg bekerja atau belajar di Zhongguo. Awalnya kena culture shock. Marah besar sama zhongguoren. Tapi setelah bbrp tahun, kok mereka malah ngerasa tidak ada beda & ga pernah lagi mendapat perlakuan berbeda dari zhongguoren. Ada bbrp orang yg bahkan menceritakan kalo dia ditahan-tahan jangan balik Indonesia. Huiguo-nya tuh ke ZHongguo bukan ke negara lain. Tetap tuh diaku sebagai ras Tionghoa. Huangdi Bless U (HBU) --- Pada Sel, 22/12/09, liang u menulis: >Dari: liang u >Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang >Toionghoa? >Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Tanggal: Selasa, 22 Desember, 2009, 9:54 PM > > > >Sdr. Dedy, > Saya memang tidak berniat berdebat masalah siapa orang Tionghoa, apalagi >pakai kalau kalau. Kalau Tiongkok perang dengan Indonesia, kalau saya ., >kalau kalian.. . Berdebat "kalau" tak bermanfaat, justru yang harus kita >lihat realitas sekarang. Yang jelas orang Tionghoa Indonesia sedang mencari >jati dirinya. Ini yang penting. Apa haknya dan apa kewajibannya. Apa kita >ingin Asia Tenggara yang damai atau ingin yang perang. > Tanggapan anda tidak kena, terima kasih pada Sdr. Zhou yang telah >memperjelas apa yang saya maksud. Saya hanya menjelaskan secara hukum kita itu >orang Indonesia, secara ras kita itu orang Tionghoa. Saya sama sekali tak >mengaitkan dengan budaya, beda yang dimaksud dengan sdr. Ardian. > Kita tahu, meskipun ras Tionghoa, karena budaya, karena politik, karena >harta dan jabatan, orang bisa tidak mengaku dirinya Tionghoa, apakah anda >masih ingat pada zaman orba adalah istilah Kirno (mungkir Cino) dan sekarang >ada istilah Likno (balik lagi jadi Cino)? Itu jelas menunjukkan bahwa rasnya >tetap Tionghoa, hanya mungkir, dan sekarang balik lagi. > Orang macam Ted Hsiong (saya tak tahu ia sekarang warga negara apa), tapi >kalau tak salah tinggal di Hongkong, kalau ia paspor Hongkong dari >kewarganegaraan ia adalah orang Tiongkok, tapi dari ras ia India. Mengapa tak >boleh? Di Tiongkok ada orang bule yang menjadi warga negara Tiongkok, ia orang >Tiongkok kalau ke luar negeri ia dianggap orang Tiongkok, kalau pulang ke >Tiongkok ia tak perlu visa, karena negara bukan berdasarkan ras tapi hukum. >Sulit orang luar menjadi negara Tiongkok, itu bukan masalah ras, penduduk >Tiongkok sudah terlalu padat, jadi sangat selektif. > Kalau kita datang ke Tiongkok dianggap orang asing memang benar, kita WNI >koq.. Kalau orang sekampung yang bicara dialek Hokkian mengatakan kita Huan'a >memang benar, itu pilihan kita. Tapi kalau ditanya ras saya bilang saya >Huaren, yang berarti Tionghoa dalam Mandarin. >Apa salahnya? Saya kadang-kadang bingung mengertikan istilah yang sudah >ratusan tahun kita gunakan, koq ricuh melulu. > Saya tak tahu tepatnya definisi ras dan etnis, hanya saja lazimnya ras >digunakan untuk arti yang lebih luas, tolong bantuan teman-teman yang lain. >Orang sering menyebut ras kuning, ras putih, tapi etnis sering untuk yang >lebih kecil. > Anda mengatakan ras kita Chinese, etnis Tionghoa, untuk saya OK saja, saya >tak menentang, Hanya dulu di milis ini saya pernah me
Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
Sdr. Dedy, Saya memang tidak berniat berdebat masalah siapa orang Tionghoa, apalagi pakai kalau kalau. Kalau Tiongkok perang dengan Indonesia, kalau saya ., kalau kalian... Berdebat "kalau" tak bermanfaat, justru yang harus kita lihat realitas sekarang. Yang jelas orang Tionghoa Indonesia sedang mencari jati dirinya. Ini yang penting. Apa haknya dan apa kewajibannya. Apa kita ingin Asia Tenggara yang damai atau ingin yang perang. Tanggapan anda tidak kena, terima kasih pada Sdr. Zhou yang telah memperjelas apa yang saya maksud. Saya hanya menjelaskan secara hukum kita itu orang Indonesia, secara ras kita itu orang Tionghoa. Saya sama sekali tak mengaitkan dengan budaya, beda yang dimaksud dengan sdr. Ardian. Kita tahu, meskipun ras Tionghoa, karena budaya, karena politik, karena harta dan jabatan, orang bisa tidak mengaku dirinya Tionghoa, apakah anda masih ingat pada zaman orba adalah istilah Kirno (mungkir Cino) dan sekarang ada istilah Likno (balik lagi jadi Cino)? Itu jelas menunjukkan bahwa rasnya tetap Tionghoa, hanya mungkir, dan sekarang balik lagi. Orang macam Ted Hsiong (saya tak tahu ia sekarang warga negara apa), tapi kalau tak salah tinggal di Hongkong, kalau ia paspor Hongkong dari kewarganegaraan ia adalah orang Tiongkok, tapi dari ras ia India. Mengapa tak boleh? Di Tiongkok ada orang bule yang menjadi warga negara Tiongkok, ia orang Tiongkok kalau ke luar negeri ia dianggap orang Tiongkok, kalau pulang ke Tiongkok ia tak perlu visa, karena negara bukan berdasarkan ras tapi hukum. Sulit orang luar menjadi negara Tiongkok, itu bukan masalah ras, penduduk Tiongkok sudah terlalu padat, jadi sangat selektif. Kalau kita datang ke Tiongkok dianggap orang asing memang benar, kita WNI koq. Kalau orang sekampung yang bicara dialek Hokkian mengatakan kita Huan'a memang benar, itu pilihan kita. Tapi kalau ditanya ras saya bilang saya Huaren, yang berarti Tionghoa dalam Mandarin. Apa salahnya? Saya kadang-kadang bingung mengertikan istilah yang sudah ratusan tahun kita gunakan, koq ricuh melulu. Saya tak tahu tepatnya definisi ras dan etnis, hanya saja lazimnya ras digunakan untuk arti yang lebih luas, tolong bantuan teman-teman yang lain. Orang sering menyebut ras kuning, ras putih, tapi etnis sering untuk yang lebih kecil. Anda mengatakan ras kita Chinese, etnis Tionghoa, untuk saya OK saja, saya tak menentang, Hanya dulu di milis ini saya pernah menerangkan dari mana kata itu berasal. Di dunia ini adalah dua wilayah yang namanya Tionghoa. Yang satu adalah daratan Tiongkok negaranya bernama Zhonghua Renmin Gongheguo , dibaca dengan dialek Hokkian menjadi Tionghua Jinbin Kionghokok, singkatannnya Tiongkok, ada lagi pulau Taiwan yang pemerintahnya menamakan dirinya Zhonghua Minguo dalam dialek Hokkiannya Tionghua Binkok, singkatannya Tiongkok juga. Dari sana jelas bahwa nama Tionghua itu bukan milik orang Tionghoa Indonesia saja. Tapi kalau mau dipakai sebagai nama Tionghoa Indonesia, yah boleh saja sebab yang berdialek Hokkian di Tiongkok itu adalah minioritas, jadi tak akan ada kerancuan. Ted Hsiung yang rasnya India tak salah kalau ia mengatakan dirinya saya orang Tionghoa. Kalau tak salah ia asal Indonesia, yang warga negara dari sebuah negara yang bernama Tionghoa Jinmin Kionghokok (RRT), jelas koq artinya Republik Rakyat Tiongkok. Semoga anda dapat menangkap maksud saya. Salam Liang U From: dedy To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 22, 2009 10:23:48 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Mpek Liang U yang saya hormati, Saya sudah menduga kata " mengadu domba" akan ada bahkan segera setelah saya posting. Saya sebenarnya hanya meminjam kata "ras" dan "etnis" yang memyebabkan seseorang bisa disebut "orang Tionghoa", dan kebetulan ada dalam satu thread. ( walau beda cabangnya) "tapi menurut ras anda adalah orang Chinese, dilihat dari etnis kita adalah orang Tionghoa." untuk menjawab pernyataan sdr. Adrian "simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itugak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL." Bukankah Ras dari Gen dan Etnis dari Suku. Sesederhana itu, tidak ada maksud lain. Herannya tidak ada yang membantah ataupun membenarkan pernyataan sdr. Adrian tsb. Berbeda dengan mpek yang merasa saya, mengadu domba, sdr. Erik yang saya sebut juga namanya, justru memberikan penjelasan sangat lengkap, dan menjadi solusi, faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang bisa disebut " orang Tionghoa". Bagaimanapun, saya tidak tahu perasaan masing-masing orang, saya sungguh mohon maaf telah menyebabkan ketidak nyamanan mpek Liang U. Hormat saya, Dedy --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > Sdr. Dedy, > > Pertanyaan anda provokatif, dalam kehidupan kita sel
Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
ahli memberi petunjuk, agama makin meluas, teknologi makin maju, mengapa dunia makin munafik? Salam prihatin Liang U From: M. Huda To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 22, 2009 9:06:40 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT Maaf, ikutan lagi... I'm a muslim and I would like to say that I feel sorry for some anarchy done by some muslims. I know I can;t represent muslim as a whole but I've seen and believed there are huge number of good peace-loving muslims more than those we may call the bad ones. It's just that most of times majority of good people do nothing, that's why evil always rules. And I say, that actually sometimes, even many times, those people doing misconduct aren't really that evil, they're just uneducated and they don't understand. Dan terus terang saya tidak punya solusi apapun tentang masalah pembangunan rumah ibadah, terutama pembangunan gereja, saya tidak benar-benar mengerti apa masalahnya. Tapi some muslim people suggested me kalau mereka merasa terancam dengan kristenisasi dan, tidak bermaksud buruk, saya beberapa kali mengalami, well, semacam marketing agama (saya memang magnet bagi para sales, baik MLM, sales asuransi, sales politik maupun sales agama, I don;t know why) . Saya beberapa kali "dipaksa" menerima Yesus, "dipaksa" ikut NII (Negara Islam Indonesia), "dipaksa" ikut shiah, "dipaksa" coblos si A, dan "dipaksa" ikut MLM (hehehe). But really, hatred are everywhere. Saya sering dikasih tau sama orang "jangan pilih partai A, banyak cina-nya!" "Jangan pilih si B, terlalu deket sama cina", dll. Saya juga sering dikasih tau, "jangan makan di rumah orang kristen, nanti elo dikasih daging babi, bilangnya daging kambing", dll. Saya juga pernah mendengar, "Muhammad tukang (maaf) ngt, napsunya gede. Ngapain si lo ikut agama seks maniak", dll. Saya juga sering dengar, "Orang arab tuh bangsat bangsat. Licik dan penipu.." Dan masih banyak lagi. Dan pada akhirnya saya banyak menemukan A benci B, B benci C, C benci D, D benci A, A juga benci C dan D, B benci A, C dan D, dll. Pada intinya setiap orang memusuhi setiap orang. Saya berpikir kalau saya mengikuti mereka saya akan berakhir memiliki banyak musuh dan tak punya teman sama sekali. Dulu saya sekolah di sekolah Islam, ketika saya lulus dan masuk sekolah negeri, teman pertama saya seorang kristen dan suatu hari saya terpaksa ke rumahnya utk mengerjakan tugas dan dia menyediakan sajadah bagi saya untuk sholat di rumahnya. Dan waktu itu saya berpikir, "Bukankah seharusnya dia ngasih daging babi diam diam ya? " Instead he prepared me sajadah. Rupanya dia sudah sering memiliki teman2 muslim yg berkunjung ke rumahnya sehingga dia menyediakan sajadah untuk mereka. Dia bahkan menyediakan makanan berbuka ketika saya harus masih berada di rumahnya saat maghrib bulan puasa. It was amazing experience. I used to be affraid of christians for people telling me they eat pork and they liked to poison muslims. But my first experience memiliki teman kristen adalah kebalikannya. Sejak itu saya selalu berusaha mengenal orang-orang yang dicap "musuh". Di kalangan keturunan Arab, orang-orang keturunan Tionghoa disebut sebagai "baodeh". Saya dulu sering mendengar orang-orang mencaci orang-orang yg tidak sholat atau melalukan hal-hal buruk dengan sebutan, "dasar baodeh! ngga sunat ente!" atau "mata elo merem kaya baodeh!", dll. Dan sepertinya menjadi "baodeh" itu buruk sekali. Di antara pribumi pun keturunan Tionghoa sering menjadi bahan olokan seperti (maaf) "penisnya kecil kaya kelingking bayi. cina ga sunat". (Tentu saja tidak semua mereka begitu, beberapa malah mengagumi kebudayaan Tionghoa dan Cina). Hanya suatu hari saya kuliah di mana banyak keturunan Tionghoa dan saya mengenal orang-orang keturunan Tionghoa yang ramah dan lucu-lucu. I mean I was like, "wow they're not as bad as I've heard". Dan kejadian-kejadian seperti itu banyak sekali terjadi di mana-mana. Hatred. I mean, saya pun pernah waktu kuliah suatu hari utk mengisi waktu bulan puasa dan mencari uang jajan tambahan, saya dan teman saya, seorang batak kristen, mengantarkan parsel-parsel natal.. Kami sampai di rumah seorang Tionghoa dan ketika saya ingin mengantarkan parselnya dia menyuruh saya dengan kasar agar tidak masuk gerbang. Dia bilang, "kamu teroris ya? Itu kamu bawa bom ya!" dan dia memaki-maki saya dengan kasar mengata-ngatai saya terroris. Mungkin karena wajah saya yg agak ketimurtengahan. Saya berusaha sabar dan ramah dengan meyakinkan diri saya dalam hati, "God is good. He is patience". Tapi teman saya yang Batak ini panasan orangnya dan dia mengambil pa
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture
Maaf, saya tidak ahli dalam agama, pendapat saya sering didasarkan keanehan yang pada rasio saya. Misalnya, Koh Nio ini menganggap hio tidak pernah dipakai sembahyang kepada Tuhan. Dalam kepercayaan orang Tionghoa, ada sembahyang khusus pada Tuhan, di Jakarta orang menamakan Sembahyang Tuhan Allah. Misalnya orang menikah kalau sudah sembahyang Tuhan Allah sudah sah, sebelumnya tidak. Lihat cerita atau film To Liong To ( Ie Thian To Liong) , untuk menggagalkan pernikahan Thio Bu Kie dengan Tjioe Tjie Djiak, Tio Beng tepat mencegah mereka pada waktu mau sembahyang Tuhan Allah. Dengan demikian mereka dianggap belum suami isteri. Hio adalah alat belaka, lihat lagi ketika Thio Tjoe Sian, ayahnya Bu Kie hendak menikah di sebuah pulau kosong dan disaksikan hanya oleh Tjia Sun yang buta, mereka tak punya hio, maka diambil ranting kayu, dan mereka menggunakan ranting kayu mengadakan sembahyang kepada Tuhan Allah, sahlah mereka menjadi suami isteri. Meskipun ini cerita fiktif, Chin Yung tak pernah membuat sessuatu tanpa mengetahui budaya Tionghoa. Pulau To Hua To saja tempat tinggal Oei Yok Soe ayah Oei Yong betul ada, anda dapat naik motor boat dari Kota Ningbo ke sana, sekarang menjadi salah satu objek turisme. Hanya sayang kantong saya kempes, belum mampu ke sana. Jadi statement Koh Nio salah besar, yang mengatakan hio tak pernah dipakai sembahyang ke Tuhan Allah. Pasti Koh Nio mungkin membantah, Allah yang anda percayai beda dengan Allahnya orang Tionghoa. Karena saya bukan ahli agama, hanya ingin bertanya saja, ada berapa banyak sih Tuhan Allah itu? Apakah anda mampu menunjukkan bagaimana melihat Tuhan Allah yang "banyak" itu? Maaf kalau saya membuat kesalahan, Pak ABS yang pasti mengetahui cerita yang saya sebut di atas, bisa lebih menjelaskan bagaimana keadaan dalam cerita itu. Saya sih sekedar baca, bukunya saja tak punya. Mohon petunjuk. Salam Liang U From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 22, 2009 6:29:24 PM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture Dear Julia Kohnio! (Tidak keberatan khan disapa Koh Nio?, kalo di Kalimantan Barat Koh Nio adalah sapaan untuk para biarawarti Katolik Loh!!) Sebagaimana dikatakan dalam catatan akhir posting anda "Kalau penjelasan saya mengenai konsep penggunaan hio ada yang keliru, Anda bisa memberikan masukan pada saya agar saya bisa memperbaiki pengetahuan dan pemahaman saya." maka saya pun menjadi plong dan tidak ragu lagi memberi sharing pendapat dengan anda di sini. Berkali-kali koh nio sebut-sebut "Berdasarkan pamahaman"Kristen; "Berdasarkan konsep" Kristen dsb, dsb. Beruntung Koh nio masih mengakui bahwa "pemahaman' dan "konsep" itu masih dalam tataran "pemahaman Koh Nio sendiri yang minum". Artinya masih subyektif dan tidak/belum ada pemutlakan. Saya merasa bersyukur dengan pengakuan Koh Nio itu! Julia Koh Nio dalam kasih, jangankan hanya pemahaman Koh Nio pribadi, bahkan pemahaman para ulama sekalipun masih tetap subyektif! Dengan istilah filosofis Semua Pemahaman-pemahaman itu hanya bisa mencapai "VALIDITAS EPISTEMOLOGI" dan selamanya tidak pernah bisa mencapai "VALIDITAS ONTOLOGIS" dari kebenaran yang diklaim lewat pemahaman atas teks-teks kitab suci. (Perhatikan, jangan salah baca! yang saya maksud tidak pernah bisa mencapai validitas Ontologis adalah pemahaman atas kebenaran yang diklaim, bukan kebenaran itu sendiri!) Mengapa demikian? Pertama : Saya kira Koh Nio sendiri pasti sudah tahu bahwa, ketika membaca kitab suci kita tidak bisa memperlakukan kitab suci itu sebagai ILMU PASTI, tetapi pahami dan hayatilah isinya sebagimana kita menghati isi sebuah PUISI. Contohnya, jika dikatakan "Tuhan Menciptakan Seisi Dunia ini dalam waktu 7 hari", ungkapan"7 hari" itu jangan serta-merta dimengerti secara eksak (dalam dimensi waktu kita!). Ungkapan "7 hari" itu adalah sebuah kiasan untuk menyatakan betapa cepat dan kilatnya penciptaan itu terjadi. Lantas, mengapa dipilih ungkapan "7 hari" bukan "24 jam" atau "60 detik"? Di sinilah ilmu Hermeneutika mengambil peranan, ilmu Hermeneutika itu sebuah ilmu yang di dalamnya melibatkan pengetahuan sejarah dan ilmu semantik untuk menafsir dalam latar belakang sejarah seperti apakah sehingga sebuah kata dipilih dan dipakai untuk mendeskripsikan sebuah peristiwa pada saat itu. Atau, agar Koh Nio Julia dalam kasih tidak menjadi tambah bingung, singkatnya adalah bahwa pemahaman terhadap isi kitab suci hendaknya lebih bersifat kontekstual ketimbang tekstual. Kedua, menurut pelajaran 'Kitab Suci' yang pernah saya pelajari dulu, turunnya Wahyu Kristiani beda dengan turunnya wahyu agama samawi lain, wahyu Kristiani tidak diturunkan dalam sekejap lewat proses "SRET, SRET CREB" yang langsung crep dan
Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
Sdr. Dedy, Pertanyaan anda provokatif, dalam kehidupan kita selalu berdasarkan yang baik. Misalnya seorang anak disuruh mengantarkan 6 buah mangga kepada dua tetangga, berapa buah mangga akan diterima oleh tiap tetangga? Ini soal SD. Tentu jawabannya akan tiga. Kalau menurut anda, bagaimana kalau buah mangganya dimakan habis si anak di jalan? Cara bertanya demikian menunjukkan anda itu belum siap untuk diskusi, tentu itu hak anda, tapi dalam forum seperti Budaya Tionghoa, kita diskusi, tidak baik kalau sengaja membuat pernyataan provokasi untuk mengadu domba. Saya tidak akan terjebak hal demikian, karena hanya akan menyebabkan debat kusir. Mudah-mudahan kawan-kawan lainpun tidak terjebak. Salam Liang U From: "zho...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 11:01:42 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Saya kira anda salah menafsirkan pendapat Pak Liang U. Yg dibahas Apek Liang adalah hubungan antara etnisitas dan kewarganegaraan, tak menganalisa siapa yg bisa disebut etnis tionghoa. Sedangkan yg dibicarakan sdr Ardian adalah masalah etnisitas itu sendiri, tak ada hubungannya dng masalah warga negara. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: "dedy" Date: Fri, 18 Dec 2009 12:55:53 - To: Subject: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Dear all BTers, Sdr Ardian berpendapat, simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. Dengan mencounter pendapat saya soal Gen (DNA), untung ada Mpek Liang U, yang pendapatnya sedikit banyak sejalan dengan saya Menurut hukum anda adalah orang Singapore , tapi menurutras anda adalah orang Chinese. hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia , dilihat dari etnis kita adalah orang Tionghoa. Kedua beliau ini menurut saya cukup mumpuni dalam hal BT. Maksud saya seandainya kita bisa membuat kesepakatan, paling tidak di milis BT ini siapa "Orang Tionghoa" ? Maka subyek yang sama tidak berulang-ulang lagi dipertanyakan. contoh, sdr. Erilk th 2006 pernah membahas Ong Hok Ham, orang Tionghoa apa bukan? Mpek Liang U dalam tanggapannya memberi contoh, ras Tionghoa membela nama baik Indonesia di dunia International dalam bidang olah raga. Bagaimana seandainya Indonesia berperang dengan Tiongkok mpek? Salam hormat, Dedy
[budaya_tionghua] Extrimisme dalam agama adalah gerakan yang paling berbahaya. OOT
Extrimisme bukan saja dalam politik, dalam politik abad lalu kita melihat extrimisme Hitler, Jepang dan Italia dengan fasismenya. Extrimisme zaman Jiang Qing dan kelompok 4 nya di Tiongkok, ekstrimisme di Kamboja zaman Pol Pot, ekstrimisme zaman orda Baru di Indonesia dan lainnya. Berapa puluh juta jiwa melayang akibat ekstrimisme ini. Orang Jerman yang membasmi Jahudi, orng Jepang yang membantai orang Tiongkok, rezim Orba yang membantai jutaan orang yang dituduh komunis dan Tionghoa dsb tidak ada hentinya. Semua akarnya adalah ekstrimisme, menganggap sesuatu yang mutlak dan tak dapat dibantah. Extrimisme bisa juga muncul dalam agama. Mulai abad yang lalu ektrimisme Islam mulai mendapat kekuatan di Indonesia, pasukan DI-TII yang tiap hari membakar kampung membakar manusia dan menyembelih semua yang bisa ditangkap. Jam 4 sore, orang sudah tak ada yang berani meninggalkan Bandung pergi ke Purwakarta, karena pasti nyawa akan hilang di jalan. Gerakan ini akhirnya berhasil dipadamkan dengan tertembaknya Kartosuwirjo. Sangat disayangkan, di Indonesia gerakan ekstrimis DI-TII diorganisasi oleh orang-orang fanatik, tapi di Barat banyak diorganisasi oleh orang terkemuka, dengan tujuan membantu menaklukkan negara Timur melalui mental. Tentara masuk misionaris masuk, tentara menaklukkan perlawanan bersenjata, misionaris menalukkan dengan penyebaran agama, mereka melakukan cuci otak, bahwa semua yang dilakukan oleh tentara kolonial adalah kehendak Tuhan. Anda boleh percaya boleh tidak, sebab banyak diantara kita yang sudah melalui brain wash sudah tak dapat berfikir rasional lagi. Lihat saja asal ada seorang yang seiman dapat serangan, maka langsung marah, tidak dilihat dulu apa yang telah diperbuat orang itu. Saya tidak mengatakan semua begitu, tapi yang sudah dibrainwash melalui ekterimisme sudah begitu. Anda boleh cek satu persatu. Beberapa tahun lalu, seorang menteri di Singapore sudah memberi peringatan keras, makin banyak orang beragama tak ada salahnya, tapi pergeseran ke arah ekstrimisme harus dicegah. Ekstrimisme akan memaksa pemerintah mengikuti pola mereka, ini bukan agama lagi tapi politik yang ditunggangi agama. Seorang pemuda masih famili saya, dengan napas yang tersengal-sengal karena marah ia bilang, Pemerintah mulai ngaco, Wong Kan Seng ngawur, katanya. Ketika saya tanya, Wong Kan Seng menyatakan, politik harus lepas dari agama, anda boleh percaya agama apa saja, Kristen, Katolik, Buddha, Tao, Jahudi dll. tapi kalau mau bicara politik tanggalkan jubah agama anda. Dengan tenang saya katakan, lalu apa salahnya? Mereka mau menekan Kristen? Menekannya bagaimana? Mengapa politik tidak boleh ditinjau dari agama? Saya bilang tenang, anda katanya menyenangi sistem demokrasi, dalam agama, apalagi yang ekstrim tak ada demokrasi. Apa kata pendeta (karena anak itu Kristen) itulah yang harus dilakukan, tak ada tanya jawab, tak ada bantahan, siapa yang meragukan ia adalah penghianat dan akan dimusuhi. Tak percaya, anda ajukan pertanyaan saat khotbah, apa jawabnya, akan berbeda sekali dengan mimbar ilmu, mimbar di sekolah. Anda diharap banyak bertanya bahkan membantah sang dosen. Di gereja (saya ambil contoh gereja karena anak itu Kristen dan saya sendiri Kristen) anda tak boleh membantah sama sekali, karena pendeta adalah pembawa suara Tuhan. Sayang gerakan ini sekarang meluas, orang yang tak tutup mata pasti melihat dan merasakan. Hasilnya semua yang diperbuat orang Timur, terutama pemerintahnya di 'setan'kan. Jangan harap orang barat dan orang yang sudah dibrainwas melalui agama berani menyebut, Tiongkok berbuat benar.. Semua salah. Pembangunan berhasil baik, dianggap salah karena masih ada yang miskin, apa di USA sana tak ada yang miskin? Jalan-jalan di Wall Street tentu saja tidak bisa melihat yang miskin. Gempa bumi mereka gembira, itu hukuman Tuhan! Aceh tsunami gembira hukuman Tuhan, waktu Nias tsunami baru bungkam kenapa yah yang percaya Tuhan kena Tsunami. Hasil cuci otak, otakpun sudah tak dapat berfikir! Bush menyerang Irak karena mendapat perintah langsung dari "Tuhan", setelah hasilnya murat marit, baru ngomong lagi "Rupanya Tuhan belum mengizinkan" Lalu dulu mengapa ngomong begitu? Bukan Tuhan, Bush sendiri mengaku Tuhan. Di Gereja pendeta mengaku perintah Tuhan, makin menggebu ia berkhotbah, makin banyak pengikutnya, sudah watak manusia yang mudah dihasut, hasilnya jemaat makin banyak, uang makin banyak masuk kantong. Akhirnya UUD. Memang sayang, orang sering tak dapat membedakan yang ekstrim (hanya mengaku perintah Tuhan) dan yang tidak, celakanya kebanyakan penganut lebih senang yang ektrim karena sambil mengejek orang, sedang yang tulus akan berkhotbah dengan halus bukan dengan makian. Apakah ini bukan ejekan kepada orang yang benar=benar saleh kepada agamanya? Lihat ketika rakyat masih tidur di bawah jembatan para pengkhotbah sudah mempunyai rumah gedung, villa , mobil pribadi dll. di mana letaknya kasih? Contoh pastor Man
Re: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
Sdr. Chan, Pendapat anda benar, di Singapore saja anak-anak muda pernah berdebat, apakah kita Chinese atau Singaporean, pemerintah diam saja, saya hanya ikut tertawa. Mengapa? Saya koq ingat waktu masih kecil, karena guru sering bercerita insinyurlah yang membuat mobil, gedung dll. Sedang dokter adalah orang yang bisa menyebuhkan orang sakit. Lalu saya bertanya, kalau begitu mana yang lebih pintar, insinyur atau dokter? Tidak ada jawaban yang memuaskan saya anak kecil, setelah dewasa baru saya sadar kita tidak bisa membandingkan dua hal yang berbeda. Waktu dibutuhkan menolong orang celaka, dokter lebih pintar dari insinyur, ketika dokter ingin membuat rumah bertingkat, insinyur lebih pintar dari dokter? Apa kalau berkata begitu salah? Saya bilang kepada seorang anak Singapore teman anak saya. Anda laki-laki atau perempuan. Ia heran tapi menjawab juga, laki-laki. Saya katakan apa anda tidak konsekwen? Ia makin bingung. Saya katakan lagi tadi anda katakan Singaporean, sekarang katakan anda laki-laki. Haha, mana sikap yang konsekwen. Ia mulai sadar, itu dua hal yang berbeda katanya, mana boleh laki-laki dibanding dengan Singaporean. Lalu saya bilang anda ribut anda Singaporean atau Chinese adalah masalah sama juga. Lihat di KTP anda, di sana Singaporean, tapi ditulis juga Chinese. Apa salah? Menurut hukum anda adalah orang Singapore, tapi menurut ras anda adalah orang Chinese. What's wrong? Itu mungkin saja, lalu apa yang diributi. Pepesan kosong kata orang Sunda. Dilihat dari hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia, dilihat dari etnis kita adalah orang Tionghoa. Jadi tak aneh kalau kita membela Indonesia dalam pertandingan internasional, tapi melaksanakan budaya dan melindungi budaya adat istiadat Tionghoa. Dalam hal ini masih banyak di antara kita yang tak sadar akan hak dan kewajibannya seperti saya pernah katakan, sangat disesalkan bahwa sebagian orang menganggap kita ini patriot kalau mau membuang atau memusuhi semua yang berbau Tionghoa dan Tiongkok. Di luar itu, dalam masalah ribut-ribut Kristen dan budaya Tionghoa, saya selalu berpendapat jangan menggeneralisasi, jangan menganggap kalau ada sebagian pendeta menghina budaya Tionghoa, semua pasti begitu, juga orang Kristen sendiri harus belajar berdiri di pihak kebenaran, kalau ada pendeta menghina budaya Tionghoa, lalu dimarahi orang Tionghoa, ia jangan lantas memihak yang Kristen, ia harus memikak yang benar. Kalau anda memihak yang salah hanya karena seiman, apakah anda akan memihak pembunuh yang beragama Kristen, penipu yang beragama Kristen untuk melawan hukum? Dalam hal masalah agama, dan ras, kita tidak bisa lepas dari rasa keadilan. Adil dan benar tidak ditentukan oleh agamanya atau rasnya tapi ditentukan oleh hukum dan tatanan moral dan etika. Jangan karena banyak dukungan orang dengan seenaknya menghina agama, budaya maupun ras lain. Orang Tionghoa Indonesia tidak menerima perlakuan diskriminasi karena kita adalah minoritas. Orang Tionghoa Kristen juga harus merasa, apakah orang Tionghoa yang non Kristen karena minoritas boleh dihina dan difitnah seenaknya melalui mimbar agama? Bukankah agama menyebarkan berita "kasih" atau berita " kebencian?" Lalu promosi agama di kalangan Tionghoa Benteng yang menganggap orang menikah secara adat Tionghoa adalah tidak sah, berarti pasangan suami isteri yang menikah secara demikian adalah zinah, karena pernikahan tidak diberkati oleh hamba Tuhan. Sudah jelas orang Tionghoa yang mengerti budaya Tionghoa cuma tertawa, melihat koq ada hamba Tuhan sekonyol itu. Dalam kebudayaan Tionghoa, Tuhan itu tidak bisa diwakili oleh manusia, mereka sembahyang langsung ke Tuhan, kalau sudah sembahyang sah. Apa perlunya ada "hamba" Tuhan yang bertindak atas nama Tuhan, mana buktinya? Tentu orang membela diri, mana buktinya sembah\yang Tuhan Allah oleh orang Tionghoa benar kepada Tuhan? Lalu orang Tionghoa berkata lagi, doa di gereja apakah ada buktinya Tuhan hadir? Lah kalau begitu kan ramai, nanti di sidang pengadilan ada orang minta bukti Tuhan menyaksikan, ada yang minta bukti bahwa setan yang menyaksikan. Tuhan dan setan harus hadir di pengadilan. Haha, ramai. Agama, biar agama apa saja adalah kepercayaan, kepercayaan tidak mungkin diperdebatkan karena semua dasarnya kepercayaan yang tak bisa dibuktikan. Hasilnya hanya akan berkelahi. Saya selalu berpendapat, pluralisme itu lebih baik dari sistem satu yang berkuasa. Partai politik hanya satu yang berkuasa, akan menyimpang; agama hanya satu yang dominan, akan menyimpang; aliran kesenian hanya satu, juga akan menyimpang, persatuan sepak bola hanya satu juga hanya akan menurunkan mutu, karena tak ada persaingan. Maka persaingan yang wajar adalah yang terbaik. Kita harus tahu, bahwa tak ada yang benar mutlak, yang ada hanya ekstrim mutlak, yang akan menghancurkan tatanan masyarkat. Kalau seorang pengkotbah agama (agama apa saja) tidak mempunyai saingan, maka ia aka
Re: [budaya_tionghua] Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? (AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN)
Dalam bisnis ada teori yang mengatakan produsen harus berbuat apa saja yang bisa memuaskan konsumen. Konsumen puas produsen makmur. Audit konsumennya siapa? Yang diaudit, atau yang memerintahkan audit. Kalau konsumennya yang diaudit, ia minta apa saja harus dituruti, kalau konsumennya yang memerintahkan audit, ya mereka yang harus dituruti. Masalahnya apakah yang memerintahkan audit itu ingin audit serius atau ingin audit yang diatur untuk menguntungkan mereka? Yang jelas, yang memerintahkan audit tidak boleh bermasalah, kalau tidak semua bisa diatur! From: handoko putra To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 16, 2009 12:16:55 PM Subject: [budaya_tionghua] Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? (AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN) Hayo, Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? Makin lama, memang makin nyadari ada yang nggak beres dengan audit BPK. Jadi ingat waktu BLBI. auditor-auditor internasional terkenal bikin opini yang berbeda-beda. Udah belakangan banget ketahuan, metode dan tujuannya beda-beda, jadi aja hasilnya beda-beda juga. Juga jadi inget, bahkan orang yang sama pun bisa mmberikan penilaian yang berbeda untuk hal yang sama. Ada pengacara beken waktu jadi Tim Bantuan Hukumnya KKSK bilang salim bersalah. Eh, waktu jadi pengacaranya salim, bilang sebaliknya. Edaan. .. Jangan-jangan audit BPK soal century juga gitu? Soalnya pesanannya emang minta seperti itu sih...:) - AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN Opini laporan keuangan LPS 2005-2008 selalu wajar tanpa pengecua lian. DPR baru mempersoalkan penyelamatan Century pada 27 Agustus 2009. Dana penyelamatan Bank Century berupa penyertaan modal sementara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) rupanya telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Laporan Keuangan LPS tahun anggaran 2008. Bahkan atas laporan keuangan tersebut, BPK memberikan opini "wajar tanpa pengecualian". Artinya, tidak ada masalah di situ. Menurut Kepala Eksekutif Firdaus Djaelani, laporan keuangan LPS tahun anggaran 2008 telah diaudit dan diserahkan ke BPK pada Maret 2009. Meski audit itu memeriksa laporan keuangan hingga akhir 2008, Firdaus melanjutkan, pada laporan itu juga telah mencantumkan penyertaan modal sementara kepada Bank Century sebesar Rp 4,9 triliun. Adapun dari hasil audit, BPK juga telah menyebutkan suntikan dana dari LPS kepada Century hingga akhir Februari 2009 telah mencapai Rp 6,1 triliun. "Karena pada periode Januari-Februari 2009, penyertaan modal sementara bertambah sebesar Rp 1,155 triliun," kata Firdaus ketika dihubungi Tempo kemarin. Adapun tambahan suntikan dana kepada Century sebesar Rp 630 miliar disetor pada Juli 2009, setelah LPS menerima laporan keuangan hasil perhitungan kantor akuntan publik, yang menyebutkan bahwa tambahan dana itu dibutuhkan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal Century menjadi 8 persen. Alhasil, total penyertaan modal sementara dari LPS kepada Century pun mencapai Rp 6,7 triliun. Firdaus enggan berkomentar keti ka disinggung mengapa belakangan BPK, lewat laporan hasil pemeriksa an investigasi atas kasus Century, mempermasalahkan kucuran dana penyertaan modal sementara terse but. Yang jelas, kata Firdaus, hasil au dit laporan keuangan LPS 2008 ju ga telah diserahkan kepada Presi den Susilo Bambang Yudhoyono dan Dewan Perwakilan Rakyat se kitar 28 April 2009. Menurut dia, upaya ini dilaku kan karena sesuai dengan undang-undang LPS wajib melaporkan laporan keuangannya kepada Presiden dan DPR paling lambat pada Mei setiap tahun nya."Kepada Dewan kami kirim dua salinan, satu kepada Ketua DPR dan satu lagi kepada pim pinan Komisi XI,"ujarnya. Komisi XI adalah Komisi Keuangan dan Perbankan, sa lah satu komisi di DPR. Pada periode anggota Dewan 2004 2009, komisi periode inilah yang meminta dilakukannya audit investigasi kasus Bank Century oleh BPK. Firdaus menambahkan, LPS selalu memperoleh penghargaan atas penyam paian laporan keuangan ta hunan. Sejak 2005 hingga 2008, lembaga ini terus memperoleh opini "wajar tanpa pengecualian" dari BPK."Mungkin karena ka mi lembaga kecil dan se derhana,"katanya. Dalam laporan kiner janya tahun lalu yang dis ampaikan ke BPK, Ketua Dewan Komisioner LPS Rujito menyebutkan, sampai dengan 31 Desember 2008, LPS telah mengeluarkan biaya penanganan PT Bank Century Tbk sebesar Rp 4,977 triliun. Biaya tersebut merupakan biaya untuk menambah modal disetor bank sehingga bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai tingkat kesehatan bank, baik solvabilitas maupun likuiditas. "Seluruh biaya penanganan yang telah dikeluarkan merupakan penyertaan modal sementara LPS pada Bank Century," ucap Rudjito. Adanya krisis keuangan global yang mendera industri perbankan Indonesia, kata Rudjito, telah mendorong LPS untuk dapat memainkan peran penting dalam kerangka stabilitas sitem keuangan. "Tindakan penyelamatan terhadap Century merupakan perwujudan dari pelaksa
Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok
Dik Adrian, Mungkin saja Mc Mohan, sudah lama tak baca, bukunya sudah dibagi-bagikan. Sun Yat-sen pernah kerja sama dengan Soviet, ketiga ia mengeluarkan politik 1. Kerjasama dengan komunis, 2. kerja sama dengan Russia, 3. membantu buruh dan tani. Waktu itu pengaruh Soviet sudah sangat kuat di Mongolia Luar, tapi pengakuan resmi oleh Tiongkok dilakukan setelah perang dunia II. Kalau Tiongkok tak mengakui, sebagian negara di dunia tak akan mengakui. Seperti Taiwan sekarang, kalau RRT mengakuti Taiwan merdeka, negara lain akan mengakui juga, karena RRT tetap tidak mengakui, maka negara lainpun banyak yang tak berani mengakui. Tolong tambahan dari rekan-rekan lain. Salam Liang U From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 5:06:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Apeq, ngkale garis Mac Mohan ya. Urusan mongolia luar , itu khan lage abis revolusi bolshevik ,tulisannya benr gak ya hehehehehehehehe, USSR itu khan masuk ke mongolia luar dgn alesan nguber sisa2 kekuatan tsar rusia. nah waktu itu aye lupa dah, kalu gak salah itu waktu sun yat sen jg ada bilang ape getu ame soviet, jadi soviet jg kayak ada bargaining ame sun buat urusan2 tertentu. Aye lupa detailnya apeq. Kalu gak salah jg ada urusan bantuan dah dari soviet, soale sun yat sen waktu itu kalu gak salah lage kheqi ama barat termasuk amrik. makanya bini mudanye dukung si mao. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > Rekan-rekan, > Menurut saya, sikap Tiongkok sudah tak menuntut wilayah yang sudah lama > diambil orang dan disahkan secara paksa oleh pemerintah Tiongkok sah waktu > iu. > Contohnya: Perang Rusia Tiongkok beberapa abad sedikit demi sedikit merampas > wilayah Tiongkok, lalu disahkan menurut perjanjian secara paksa Demikian juga > dengan negara barat dan Jepang. Pada waktu RRT berdiri, pemerintah dengan > tegas menyatakan bahwa wilayah yang diserahkan dengan perjanjian berat > sebelah yang dipaksakan pemerintah baru tidak diakuinya. Nah, ini geger, > karena negara tetangga harus mengembalikan wilayahnya kepada Tiongkok. Tapi > dalam kenyataannya Tiongkok bertindak lain, ia tak menuntut lagi, hanya tidak > memperkenankan wilayah baru yang dirampas tanpa ada perjanjian dengan > pemerintah Tiongkok yang sah. Contohnya garis Mac Mahon yang memperluas > wilayah India kedalam wilayah Tiongkok, tak ada satupun pemerintah Tiongkok > yang mengakui, termasuk Pemerintah Qing, Tionghoa Binkok dan RRT sekarang, > wilayah itu dirampas sepihak, karena itu sampai sekarang Tiongkok masih > menganggap Daerah Tibet Selatan (Nanzang) atau Arunachal Pradesh dalam > wilayah India adalah wilayah Tiongkok. Penduduk asli di sana adalah orang > Tibet dan minoritas Tiongkok seperti di Yunnan, mata sipit, kulit kuning, > kecuali imigran baru dari India. > Contoh lain Pulau Heixia yang berada di pertemuan antara Sungai Ussuri dan > sungai Heilongjiang. Daerah Heilongjiang dulu wilayah Tiongkok tapi direbut > oleh Russia dan dianggap wilayah Russia. Itu direbut paksa dengan memaksa > pemerintah Qing mengakuinya. Tapi antara tahun 1924-1927 Rusia menyeberang > sungai Heilongjiang, merebut pulai Heixia yang berada antara sungai Ussuri > dan Sungai Heilongjiang. Sampai terakhir Tiongkok tak bisa menerimanya, > meskipun berdirinya RRT bersahabat dengan Univ Soviet. Setelah berunding 30 > tahun, akhir-akhir ini terjadi kesepakatan pulau tersebut dibagi dua, bagian > timur menjadi wilayah Russia bagian barat kembali ke Tiongkok. Rakyat > Tiongkok memberi dua macam pendapat ada yang tak puas, ada yang menerima, > karena kalau sampai perang, kitapun dirugikan. Mengalah sedikit. > Sejak berdirinya Uni Soviet setelah revolusi Oktober, Lenin pemimpin Soviet > mengatakan kita bukan imperialis, kita harus mengembalikan wilayah Tiongkok > yang direbut paksa zaman Tsar dengan perjanjian berat sebelah. Rencana > dibuat, peta sudah disusun, luasnya menurut pengamat 6 kali wilayah Perancis. > Malang, Lenin dibunuh oleh ekstrimis, dan Stalin penggantinya mungkir. > Wilayah tsb meliputi sebagian Siberia dan Asia Tengah. > Dua kali perang dunia, Perang Dunia ke I dan Perang Dunia ke II, Tiongkok > keluar sebagai pemenang perang. Tapi akhir perjanjian perang dunia I maupun > II adalah membagi-bagi wilayah Tiongkok. Lemahnya pemerintah Militer Beiyang > setelah perang dunia I dan lemahnya pemerintah Beijing setelah perang dunia > II, menyebabkan Tiongkok yang menang perang dibagi-bagi seperti membagi > daging untuk anjing. > Setelah perang dunia I, semua wilayah konsesi Jerman yang kalah perang, bukan > dikembalikan kepada Tiongkok, tapi dihadiahkan kepada Jepang. Belum lagi > daerah-daerah lain. Ini yang menyebabkan kemarahan luar biasa rakyat Tiongko
Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok
Pak Erik, terima kasih, harusnya memang ada 56 etnis, satu Han yang jumlahnya banyak, 55 minoritas. Istilahnya di Tiongkok memang minzu, tapi kalau diterjemahkan bangsa banyak menimbulkan salah paham. Orang bilang kalau Tibet suatu bangsa, maka ia berhak merdeka, kalau Miao suatu bangsa, ia juga berhak merdeka. Di Tiongkok mulai ada orang usul sebut saja etnis (zhongzu). Dalam bahasa Indonesia memang suku bangsa lebih tepat, hanya sayang para peterjemah Tiongkok masih menggunakan istilah bangsa sampai sekarang. Sekali lagi, terima kasih atas koreksinya. Ada kesalahan tik yang lain, setelah perang dunia kedua lemahnya pemerintah Beijingdst. Harusnya lemahnya pemerintah di Nanjing. Maaf Salam Liang U From: Erik To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 10, 2009 2:38:24 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Mohon maaf Peq Liang U! ikut nimbrung dikit ya. Ga salah apa dikatakan ada 56 minoritas di Tiongkok? Apakah suku Han termasuk minoritas? Mungkin maksud apeq di Tiongkok ada 56 suku bangsa kali? Salam, Erik - - - - - - In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta sampai yang hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan ada affirmatif action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan segi pendidikan mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi angka mereka ditambah 20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari orang Han. Di beberapa universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20 angka... . . . . . . . . . . . . . . . > Liang U
Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok
tanan kecil Sikkim dan memperluas wilayah Sikkim ke wilayah Tiongkok. Di barat wilayah Nanzang tetap diduduki India, tapi tidak berani menjadikan negara bagian, hanya wilayah khusus, kemudian mereka maju melewati perbatasan dengan alasan Nanzang wilayahnya, mereka melampaui garis Mac Mahon. Terjadilah perang Tiongkok India, India babak belur dan mundur, Tiongkok kembali ke garis perbatasan yang asal, yang hampir sama dengan garis Mac Mahon, tapi tetap minta Nanzang (Tibet selatan) dikembalikan. Inilah masalah perbatasan yang paling luas yang belum beres. Dari sikap di atas jelas Tiongkok tak mau ribut urusan wilayah lagi, asal yang sekarang dicoba dipisahkan harus tetap dipertahankan. Jangan lupa ada orang Jepang yang sampai sekarang menyebut Dongbei, Tiongkok Timur laut adalah wilayah Jepang, katanya penduduknya bukan orang Han, (Mancu maksudnya). Kalau kita anti Mancu, sama saja menyuruh Wilayah Dongbei melepaskan diri dari Tiongkok. Sejak perang dunia I sampai sekarang Dongbei selalu jadi rebutan pengaruh Soviet dan Jepang. Orang Jepang menamakan Dongbei sebagai Manchuria. Kesimpulan: Dongbei wilayah Tiongkok, orang Mancu adalah bagian dari keluarga besar Zhonghua Minzu. Kalau benar seorang nenek mau merebut kekuasaan mendirikan lagi dinasti Qing, adalah omong kosong. Untuk apa diributkan, mending kita telusur sejarahnya, mungkin ada unsurg baru yang lolos dari pengamatan para ahli sejarah. Orang Han juga banyak yang ingin merebut kekuasaan, asal melaui jalur hukum tak ada salahnya, kalau mau berontak pasti ditindak. Sejarah tetap sejarah, yang baik yang buruk tetap sejarah. Terus terang milis kita sampai saat ini masih miskin ulasan sejarah sesuai dengan tujuannya. Ulasan budayapun titik tolak nya baru upacara-upacara, dan mencari keturunan dan nama, belum menyeluruh. Saya usul semua rekan yang punya bahan untuk ulasan sejarah, maupun budaya keluarkanlah. Yakin moderatorpun akan menerimanya dengan baik. Tulisan ini bukan untuk menyerang seseorang, hanya memberi penjelasan, mengobarkan kebencian etnis, ataupun dialect group tak ada manfaatnya. Semua manusia di segenap penjuru dunia adalah saudara. Budaya yang percaya hanya saya yang benar adalah budaya dari luar yang dibawa ke masyarakat kita. Hanya ada satu negara yang benar, hanya ada satu negara yang kaya, hanya ada satu negara yang berhak jadi polisi dunia, hanya ada satu negara yang boleh mencap teroris, hanya ada satu aliran yang demokrasi, hanya ada satu agama yang bisa menyelamatkan manusia dst. Sangat memprihatinkan kalau kita ikut percaya. Liang U 2009.12.10 From: "agoeng_...@yahoo.com" To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 9, 2009 11:42:38 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Man, han n mongol bersatu rebut kembali siberia, mongolia, korea n jepang? Klo perlu ke barat n ke selatan claim berdasar peta penaklukan jenghis khan. Wekekekek kira2 perang dunia ke 4 or 5 kali yah. From: "jinqiang.huang" Date: Wed, 09 Dec 2009 03:20:29 - To: Subject: [budaya_tionghua] Re: Minoritas di Tiongkok Saran, baca lengkap dan orang Man sudah merupakan bagian dari China. China bukan China tanpa orang Man. Cicit ini bukan mau take over. Aneh jika percaya cicit Guang Xu benar-benar ada. Keluarga besar Aishin Gioro tidak pernah beritahu Guang Xu ada keturunan. Penemuan begitu besar pasti akan membuat geger seluruh keturunan Aishin Gioro, tapi sampai detik ini mereka tenang-tenang saja. Ada banyak yang meragukan dan tidak match, tapi atas permintaan moderator, yang meragukan akan diungkap setelah 20 Desember. Kalau anda mau ganyang, ganyanglah penipuannya. Saya berani bertaruh cicit berbohong dan ada waham delusi kebesaran. Saya yakin karena keluarga Aishin Gioro sendiri mengatakan tidak ada keturunan Guang Xu. Cicit berbohong juga keturunan Pu Yi, jika dia tahu keturunan Pu Yi, sebut satu saja keturunan Pu Yi siapa namanya dan dimana. Jika ada yang meragukan keterangan saya, silahkan. JQ.Huang --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Azura-Mazda wrote: > > Tapi nih ada cicit Guangxu yg mau take over power n mengembalikan > Dinasti Qing. Ngai baru baca tulisan sikap dia soal itu, betapa dia > membenci orang-orang Han yg ngancurin tuh dinasti bobrok. Apa > ga sebaiknya nih anak kita ganyang saja di sini?? > > > Huangdi Bless U (HBU) > > --- Pada Sel, 8/12/09, zho...@... menulis: > > Dari: zho...@... > Judul: Re: [budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok > Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Tanggal: Selasa, 8 Desember, 2009, 8:30 AM > > > > > > > > Â > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Kalau memusuhi minoritas, nanti mereka malah menyatakan keluar dari republik,
Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
Rekan-rekan, Kalau menurut saya gathering bertujuan ramah tamah dan diskusi, "harmonis" tetap harus dijaga, serangan pribadi apalagi tanpa bukti yang otentik, hanya akan merusak persatuan yang kita butuhkan saat ini. Jangan merubah diskusi jadi medan laga, demi "demokrasi" seperti parlemen Taiwan, yang menganggap anggota parlemen kalau tidak berkelahi, berarti tidak demokrasi. Justru berkelahi menunjukkan tidak demokrasi karena yang berbeda pendapat dipukul. Saya yakin kita tidak akan berkelahi, tapi seruan menghina, memojokkan hanya karena dianggap bohong, tidak menyelesaikan masalah. Saya adalah salah seorang yang sangat tertarik masalah ini, hanya sayang tidak mungkin hadir. Saya harap jangan memojokkan si cicit kalau ia mengaku orang Mancu. Etnis Mancu adalah salah satu anggota dari keluarga besar Zhonghua Minzu, kalau ada etnis Mancu yang masih dendam karena kejayaannya digulingkan, itu adalah kepentingan pribadi bukan pendapat semua orang Mancu. Bila kita menyerang orang Mancu secara keseluruhan, maka kaum "pribumi" Indonesiapun menjadi sah menjarah, merampok dan membunuh kita, karena ada orang Tionghoa yang berkemplot dengan pejabat mengeruk dan menguras kekayaan negara. Apakah kita akan terima? Balas membalas dendam pribadi selalu ada, orang Tionghoa dari Tiongkok terutama mahasiswa ada yang benci sekali kepada Tiongkok karena neneknya, engkongnya, bahkan ayah ibunya ada yang jadi korban revolusi kebudayaan. Sikap saya tetap baik dengan mereka ,hanya selalu saya memberi keterangan, korban revolusi kebudayaan bukan keluarga anda saja, banyak orang lainpun sama, bahkan petani kaum buruhpun banyak yang jadi korban. Kalau anda membenci seluruh orang Tiongkok, berarti membenci para korban seperti keluarga anda? Apakah tetap? Akibatnya mereka juga memusuhi anda, sedang kita di USA adalah tamu. Kalau di US tak mampu hidup lari kemana? Memang jangan lupa, Revolusi Kebudayaan menghancurkan Tiongkok, tapi brainswash di US menghancurkan mental anda jadi mental budak. Senang melihat Tionghoa miskin, memandang rendah melihat Tiongkok yang miskin. Celakanya, baru beberapa belas tahun, Tiongkok sekarang sudah tak semiskin dulu, Kota-kota besar tak kalah oleh kota raksasa Amerika, orang Amerika berbondong-bondong cari kerjaan ke Tiongkok. Rakyat Tiongkok menyambut baik mereka. Kalau cicit Guangxi mendendam kepada pemerintah waktu itu, tentu saja salah, tapi biarkan saja, toh ia tak dapat apa-apa. Apa ia bisa merebut kerajaannya kembali? Haha. Itu hak dia, asal ia tak melanggar hukum. Abdi Christ yang membawa masalah ini, saya usul jangan di serang, informan koq diserang, justru kita harus berterima kasih atas informasi ini. Saya yakin si cicit tak akan membohong 100%, tapi ada kaitan dengan peristiwa itu. Ngomongnya melantur? Jelas ia tak menyaksikan sendiri. Coba kita disuruh cerita tentang kehidupan kakek kita di Tiongkok, meskipun kelihatannya bagus, kalau masih ada teman kakek yang hidup di sana, haha, pasti ia tertawa. Bukan bohong, karena kita hanya tahu sedikit tapi tak merasakan. Yang mendengar peristiwa perkosaan Mei disuruh cerita akan jauh dari sempurna, tapi yang melihat sendiri lain, seorang famili saya sampai gila! Jaga harmonisasi, jaga persatuan, kendalikan amarah, karena kitapun tak pernah bertemu Guangxu tak pernah masuk Istana Terlarang ketika dinasti Qing masih berdiri, semua penonton dari luar, lewat buku yang ditulis manusia, dan manusia selalu punya bumbu. Kirim dua orang sekarang, ke Xinjiang, jalan sendiri-sendiri, suruh menganalisa keadaannya di sana, pasti tidak akan sama. Bukan bohong, tapi yang dilihat tidak sama. Kalau yang satu keluarganya dibunuh di sana, yang satu lagi tidak, tulisannya akan jauh berbeda, bahkan bisa bertentangan. Anda mendengar peristiwa di Xinjiang, ada yang marah, ada yang mengutuk, ada yang biasanya saja, ada bahkan yang senang. Kalau kita mau jujur kumpul bersama dan ngomong tanpa aling-aling, saya rasa, saya yang akan paling gelisah. Saya kenal seorang mahasiswi dengan baik di Xingjiang University yang sampai saat ini belum bisa dihubungi. Aman, luka, meninggal, saya tak pasti. Hanya ada kabar dari temannya, mengatakan dia dan keluarganya aman-aman saja. Setelah itu setengah tahun berlalu, tetap tak mampu saya hubungi. Beda kan? Saya harap kita belajar mendengar, bertanya, membuat catatan untuk analisa yang lebih detail di kemudian hari. Salam Liang U From: Karang Terjal To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 8, 2009 10:09:09 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu Sdr Henyung, Kelihatannya ada kalimat dibawah ini yang cukup menyinggung anda dan mungkin moderator lainnya, maklum waktu nulis itu lagi ngantuk dan kerja lembur. Jadi saya minta maaf untuk Kalimat dibawah ini: masuk ke sarang seriga
[budaya_tionghua] Minoritas di Tiongkok
Di Tiongkok ada 56 minoritas dari yang jumlahnya belasannya juta sampai yang hanya beberapa ratus orang. Semua itu dianggap sederajat, bahkan ada affirmatif action untuk menolong minoritas, karena dari segi ekonomi dan segi pendidikan mereka tertinggal. Contohnya ujian masuk perguruan tinggi angka mereka ditambah 20, sehingga kemungkinan diterima lebih besar dari orang Han. Di beberapa universitas bahkan nilai ujian biasa juga ditambah 20 angka. Saya kenal orang Mancu, saya kenal orang She, yang pernah disinggung ada orang Hokkian bukan Hokkian, ada orang Yao, ada orang Zhuang, ada orang Yi, ada orang Miao, ada orang Qiang, ada orang Li dsb. Kita tak pernah membedakan satu sama lain, saya akrab dengan mereka yang kebanyakan mahasiswa. Tidak lagi ada pikiran Han Raya, yang menganggap Tiongkok adalah milik orang Han. Yang masih agak jauh harus diakui adalah orang Uygur dan Orang Tibet. Itu dikarenakan wilayah tempat tinggalnya jauh di barat negara dan di barat daya Tiongkok. Mereka masih berkelompok dan jarang bergaul dengan suku lain. Inilah yang mudah dihasut oleh anasir luar negeri yang tak ingin melihat Tiongkok bersatu. Pemerintah USA mengakui mereka membiayai Rebiya Kadeer yang menggerakkan kerusuhan etnis di Xinjiang. Hanya karena negara superpower satu-satunya mereka tenang saja," Lu mau apa?" Demikian juga Dalai Lama dibiayai oleh Amerika Serikat dan India, Inggeris yang menetapkan garis perbatasan sepihak garis Mac Mahon, memasukkan wilayah Tiongkok yang luas menjadi wilayah India. Yang kemudian termasuk Pakistan, oleh Pakistan dikembalikan kepada Tiongkok, India tak mau terima, itu wilayah dia katanya. Arunachal Pradesh (Nanjiang) adalah wilayah Tiongkok yang dimasukkan ke dalam garis Mac Mahon. Phoenix TV pernah, mewawancarai penduduk di Nanjiang itu, mereka banyak yang cerita bagaimana mereka membuat barisan sukarela naik kuda menyusur padang pasir untuk membantu daerah timur yang sedang perang malawan Jepang pada saat perang dunia kedua. Mereka berkata langsung pada wartawan: "kami ini orang Tiongkok, tidak tahu mengapa, tahu-tahu jadi India". Belum cukup, ada politikus India yang berteriak teriak, mengatakan batas India Tiongkok adalah tembok besar Wanli Changcheng. Apa tidak gila. karena backingnya Oom Sam, terpaksa Tiongkokpun tutup mulut. Hanya kalau semua etnis bersatu, baru mungkin Tiongkok kuat, makanya persatuan etnis adalah hal yang sangat penting, agar tak bisa dipecah belah. Membenci orang Mancu pada saat ini, sudah tak tepat. Saya sendiri sangat menyayangi mahasiswa Mancu itu dan membantu dia kalau ada kesulitan. Liang U
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Terima kasih dik Ardian, cuma apa jasanya Guo Heng Han ini sampai pemerintah RRT memberikan banyak barang berharga, kalau menyumbang uang tak aneh, menyumbang pusaka budayalah yang aneh. Terus terang apeq baru dengar. Nanti ada kesempatan ingin juga melihatnya. Salam Apeq From: ardian_c To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, December 7, 2009 10:10:42 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Apeq Liang U, waktu itu saya sempet sama Brianz, sepuhan milist ini jg ke tempat Guo Heng Han di Thailand, bapaknya dia itu diriin yg namanya Dan Fu Yan di daerah Phuket yg katanya tanahnya itu sumbangan raja, tapi plakat Dan Fu Yan emang ada tulisan pemberian raja. Kita semua sempet datang berkunjung ke museumnya. Kaget bener2 kaget, soalnya di museum itu ada sekitar 250 benda antik yg digali dari kuburan Qin Shihuang. Semuanya ada sertifikat plus ada surat keterangan resmi dari pemerintah RRT kalu itu barang2 antik disumbangin ama pemerintah RRT buat museum itu. Koleksi pribadinya seh gak ada sampe guci jaman Shang, sekaya2nya mister Guo ngkale gak sanggup beli guci jaman Shang apelage itu khan termasuk pusaka negara RRT. Paling yg dia milikin itu Fu Ban semacem alat buat mentri ngadep kaisar yg dari jaman Song, nah yg itu ada dirumahnya gak ada di museum. Nanti owe upload dah dimilist ini buat temen2 liat. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u wrote: > > Ada gereja demikian bagus sekali, cuma dari mana dapatnya benda-benda itu. > Sebuah patung kecil salah satu snio saja harganya dalam lelang mencapai > 20juta US dollar. Apalagi peninggalan zaman Shang? > Biar bagaimana banyak Tionghoa Kristen selalu menganggap budaya Tionghoa > adalah budaya setan, sampai angpao juga uang setan. Orang tua yang sudah > meninggal fotonya jadi foto setan. Karena itu saking kesalnya, saya bilang > kalau semua yang berbau Tionghoa adalah setan saya akan bangga menjadi setan. > Â Kiongchiu > Â Liang U > > > > > _ _ __ > From: toyota_man > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Sat, December 5, 2009 11:11:47 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak > Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > > Â > Salam perkenalan, > > Saya Abdi Christ. Mungkin boleh saya referensikan sebuah gereja Kristen di > kemayoran JAkarta Pusat yg sekaligus memiliki MUSIUM kebudayaan Tionghoa di > dalam kompleksnya yang besar. > > Nama gereja tersebut: Gereja Reformed Injili Indonesia > berlokasi di Jl.Industri Blok B14 Kav.1 Jakarta 10720 - atau dikenal dengan > "Reformed Millennium Center Indonesia" > > Gereja ini diklaim sebagai gereja tionghoa terbesar di Asia tenggara. Tujuan > dibuatnya musium adalah agar generasi muda tionghoa tahu betapa kayanya dan > majunya nilai kebudayaan dan kesenian tionghoa sejak berabad2. > > Dalam musium itu terpajang koleksi asli dan dalam kondisi 90% tidak cacat(dan > juga saya foto): > > 1. Perabot Dinasti Shang dari abad 15 SM (Shang wares) > > 2. Pendingin dari Kuningan dari abad 5 SM (Bronze Refrigerator) > > 3. Miniatur kereta kuda dari Bronze dari Dinasti Tang abad 2-8 setelah masehi > > 4. Guci Terakota dari abad 5 SM > > 5. Horse Carriage dari abad 5 SM > > 6. Keramik kuda 3 warna dari abad 8-9 setelah masehi (dinasti Tang) > > 7. Lonceng Kuningan - masa perang - dari Abad 5 setelah masehi > > 8. Kelengkapan dan piring mangkok Celadon abad 9-13 setelah masehi (dinasti > Sung Yuan) > > 9. bantal keramik yang dipakai orang jaman dulu > > 10. Keramik-mangkok- piring dari Dinasti Ming Ching (Imperial War) > > 12. Piring 3 warna dari abad 14 setelah masehi (dari Dinasti Liau) > > 13. guci kecil - piring - mangkok - dari abad 7-10 setelah masehi (dinasti > Tang Sung) > > 14. Piring - alas piring (warna biru putih) dari porcelain abad ke 16-19 > (dinasti Ming Ching) > > 15. Mangkok Biru dan Putih dari abad 13-16 setelah masehi (dinasti Yuan Ming) > > - > > Jika tertarik untuk melihat koleksi2 ini silahkan datang. Gereja ini > berpandangan bahwa kebudayaan adalah sebuah mandat yang diberikan oleh Tuhan > dan orang Kristen diajar untuk menghargai kebudayaan-nya sendiri. > > Salam > Abdi Christ > *untuk foto koleksi boleh kirimkan e-mail saudara ke: abdi_toyota@ yahoo.co. > id - nanti saya kirim* > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin > wrote: > > > > Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang > > menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para > > pendeta yang berasal dari Ma
Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu [2 Attachments]
yang selalu kita agung-agungkan, tak menulis itu? Tapi setelah itu diteliti memang ada, bahkan ada ahli yang mengatkan penemuan ini lebih pending dari penemuan teracottanya Qin Shihuang. Bukan itu saya sekarng ditemukan lagi penemuan Jinsha, dinamakan demikian karena ditemukan sepanjang sungai Jinsha (Jinsha Jiang). Sudah dibuat museum yang besar di Chengdu, musium Sanxingdui di Mianyang kota di utara Chengdu. Menurut keterangan di sana, benda peninggalan di Jinsha, setelah runtuhnya zaman sanxingdui. Kalau kita berpegang pada referensi barat yang sudah terbit, langsung kita akan berteriak lagi "bohong", omong kosong, dari dulu tak ada catatan adanya kerajaan dan negara di situ. Di Sichuan negara paling awal adalah negara Shu atau Siok zaman Samkok, kedua peninggalan itu menungjukkan jauh lebih tua dari zaman Samkok. Belakangan ini juga ditermukan peninggalan Yu atau Xia Yu ada di Beichuan, kabupaten terparah yang kena gempa tahun yang lalu. Ada kecamatan yang bernama Yuli (禹里)yang dipercayai adalah kampung halaman Yu atau Yi yang Agung pendiri dinasti pertama Tiongkok dinasti Xia atau He. Masih ada beberapa peninggalannya, saya tak tahu setelah digoyang gempa. Tapi apeq punya kenalan orang Yuli, ia katakan tunggu satu dua tahun (dari saat gempa) karena perbaikan jalan belum selesai, kita masih harus jalan kaki di jalan pegunungan yang terjal, ia khawatir apeq tak kuat. Tapi mengirim potret pada saat Yuli terendam, karena aliran sungai tertutup longsoran gunung setelah gempa. Kampung yang sebagian rubuh kena gempa sebagian rubuh terendam, kebanyakan sudah dibangun kembali termasuk rumah dia, ia adalah etnis Qiang, etnis yang pernah mendirikan negara Xi Xia (Se He) pada zaman Song yang akhirnya musna oleh serangan Jengis Khan. Orang Qiang lari meninggalkan Ningxia dan masuk ke Sichuan utara. Apeq sudah lama ingin ke situ, tapi menunggu jalan agak baik, supaya bisa naik kendaraan umum. Apeq selalu berpendapat, semua informasi sejarah dikumpul lalu nanti dikaji, sebab milis kita memang meliputi sejarah Tiongkok. Kalau mau extrim kita bilang Yu pasti orang Han, mana mungkin orang Qiang (suara ini di Tiongkok juga muncul, tapi cuma emosi, tidak bisa membantah secara paksa). Apeq tetap berpendirian dikaji. Kalau betul Yu orang Qiang, lalu apa salahnya? Kita bilang lagi, selain Chunqiu tak mungkin ada negara lain di barat seperti di Sichuan mana mungkin ada budaya Sanxingdui dan Jinsha, di literatur saja tak ada? Memang misterious, tidak diduga sama sekali, mengapa memang ada, peninggalan bukan hanya sekeping pering, tapi ratusan. Sayang sanxingdui belum pernah saya lihat. Terlampir dua foto budaya Jinsha pada milis ini, hanya contoh dari yang banyak itu, supaya tidak disebut bohong itu. Saya mengharap anda dapat menenangkan diri, apalagi moderator yang harus mengumpulkan semua infromasi, bukan menolak. Lalu kita diskusi untuk mengkajinya. Semoga Kiongchiu Liang U From: henyung To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sun, December 6, 2009 3:32:36 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu Zhou xiong ngerti bahasa Man tidak ? Saya sih tidak mengerti. Jadi kalaupun dikeluarkan catatan berbahasa Man, siapa yang bisa verifikasi ? Kalau ada teman yang kebetulan paham bahasa Man, bisa minta tolong diajak juga ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: > > Yg paling saya tunggu: > Tulisan si nenek dalam bhs mancu! Masak seorang yg mau memperjuangkan > keadilan dari bapak ibunya tak fasih bebahasa ibunya? Kan ajaib! > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT >