[ob] TSPC Break Up-Fractal, Break 120 Weeks High
TSPC break up-fractal alligatornya, sekaligus juga break 120 weeks high-nya dengan volume gede. Darvaser suka model beginian. Untuk yang invest, perhatikan ratio historisnya dengan KLBF, dimana KLBF biasanya main di 1.5 harga TSPC, artinya TSPC masih bisa ke 1300-an (refer ke harga KLBF di 2000). Consumer play, defensive stock, high dividend yield, potensial untuk di-go-private dan setahu saya koleksinya Master Hmin dan Master Lukman. Kalo ternyata nggak lari, cepat-cepat kabur, karena ini saham suka tidur-tiduran bertahun-tahun... Monggo. Regards, Bandar Bola
Re: [ob] Northstar - DOID - Right issue
Itulah sebabnya, saya paling tidak suka invest di perusahaan back-door listing, sebelum dapat laporan keuangan yang benar-benar jelas. It's so tricky, semua bisa diputer-puter. Ingat, kita ini retail, akses kita ke informasi, apalagi yang masih kabur, sangat terbatas. Tapi kalo untuk trading sich, nggak masalah, paling2 kalau salah, tinggal di-antisipasi dengan cut-loss. http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/188068 Regards, Bandar Bola 2010/3/29 Bobby B1nsar > > > > Harus nya sih aman kok... > > modal para pemain besar di 1350, ada beberapa 1150 dan di lock selama > setahun.. > > northstar punya 40% di DOID... > > so, tinggal tunggu waktu. > > Pertanyaan nya : berapakah bottom nya? > > right issue nya di 1050 kalau gak salah >
Re: [ob] OOT: tanya pelaporan pajak untuk SEPERTI terkait transaksi bursa
Sorry, saya resend, ada perbaikan: Pemotongan yang bersifat final tidak usah melampirkan bukti potong PPh, misalnya pajak atas bunga tabungan, deposito di bank, termasuk pajak atas penjualan saham di bursa efek. Kita cukup melaporkan jumlah nilai kena pajak dan besarnya pajak yang dipotong secara final (untuk saham: cukup dilaporkan total seluruh penjualan saham kita di BEI selama setahun, dan potongan pajak final 0.1% dari nilai penjualan saham tsb, tanpa mempedulikan apakah penjualan tsb menghasilkan trading cuan atau cut loss). Pemotongan pajak yang tidak bersifat final, maka harus melampirkan bukti potong PPh. Sebelum tahun 2009, pemotongan PPh atas dividen perusahaan publik dilakukan oleh biro administrasi emiten dan bukti potongnya dikirimkan ke pemegang saham via broker, "bersifat tidak final". Jadi kita yang sudah punya NPWP yang harus aktif minta ke broker lembaran bukti potong PPh itu, untuk kita lampirkan ke laporan pajak kita. Tetapi untuk pelaporan tahun 2009 dan seterusnya, karena pemotongan pajak atas dividen sifatnya final, jadi seharusnya hal ini tidak perlu melampirkan bukti potong PPh lagi (karena secara esensi hal ini tidak ada dampaknya sama sekali terhadap jumlah pajak terhutang kita untuk tahun pelaporan tsb). Tapi ini "seharusnya" atau "sepatutnya", belum tentu semua petugas pajak meresponi perubahan aturan main ini seperti tsb. Saya sendiri yang akan segera submit laporan NPWP saya, tidak akan melampirkan bukti potong PPH atas dividen dengan dasar pemikiran tsb. Kalau bisa dibikin mudah kenapa harus dibikin susah, ya nggak..., yang penting esensinya kita tidak nyolong pajak. Monggo kerso, kalau ada yang mau menanggapi. Best Regards, Bandar Bola 2010/3/20 Bandar Bola > Pemotongan yang bersifat final tidak usah melampirkan bukti potong PPh, > misalnya pajak atas bunga tabungan, deposito di bank, termasuk pajak atas > penjualan saham di bursa efek. Kita cukup melaporkan jumlah nilai kena pajak > dan besarnya pajak yang dipotong secara final (untuk saham: cukup dilaporkan > total seluruh penjualan saham kita di BEI selama setahun, dan potongan pajak > final 0.1% dari nilai penjualan saham tsb, tanpa mempedulikan apakah > penjualan tsb menghasilkan trading cuan atau cut loss). > > Pemotongan pajak yang tidak bersifat final, maka harus melampirkan bukti > potong PPh. Sebelum tahun 2009, pemotongan PPh atas dividen perusahaan > publik dilakukan oleh biro administrasi emiten dan bukti potongnya > dikirimkan ke pemegang saham via broker). Jadi kita yang sudah punya NPWP > yang harus aktif minta ke broker lembaran bukti potong PPh itu. > Tetapi untuk pelaporan tahun 2009 dan seterusnya, karena pemotongan pajak > atas dividen sifatnya final, jadi seharusnya hal ini tidak perlu melampirkan > bukti potong PPh lagi (karena secara esensi hal ini tidak ada dampaknya sama > sekali terhadap jumlah pajak terhutang kita untuk tahun pelaporan tsb). Tapi > ini "seharusnya" atau "sepatutnya", belum tentu semua petugas pajak > meresponi perubahan aturan main ini seperti tsb. Saya sendiri yang akan > segera submit laporan NPWP saya, tidak akan melampirkan bukti potong PPH > atas dividen dengan dasar pemikiran tsb. Kalau bisa dibikin mudah kenapa > harus dibikin susah, ya nggak..., yang penting esensinya kita tidak nyolong > pajak. > > Monggo kerso, kalau ada yang mau menanggapi. > > > Best Regards, > Bandar Bola > > > > 2010/3/19 s|nnerman > > >> >> Iya niih, saya juga bingung..kata konsultan pajak g, kudu lampirin bukti >> potong.. Kata broker g, ga perlu bukti potong (karena bukti potong dari >> sekuritas gabung dengan nasabah2 laen). >> >> Bukti potong pajak dividen, ga semua emiten kirimin bukti pemotongan pajak >> ke nasabah. Taon kemaren, g cuman terima dari INCO doank. Bukti potong dari >> BUMI, ga diterima. >> >> Angkanya ambil dari total transaksi jual selama satu tahun bro karunq. >> Pajaknya yah dikaliin aja 0.1%. >> Begitu pula dgn dividen. >> >> Mengenai lampiran, seperti yg disinggung diatas, g jua masih ga jelas. Dr >> siang ane jua ada nanya di milis sebelah, tapi ga ada yg tanggapin tuuh. >> >> Jadi bingung niih..sebetulnya perlu lampirin bukti potong apa gak. >> >> >> Sent from my BlackBerry® >> powered by Sinyal Kuat INDOSAT >> >> >> >> -- Regards, Bandar Bola
Re: [ob] OOT: tanya pelaporan pajak untuk SEPERTI terkait transaksi bursa
Pemotongan yang bersifat final tidak usah melampirkan bukti potong PPh, misalnya pajak atas bunga tabungan, deposito di bank, termasuk pajak atas penjualan saham di bursa efek. Kita cukup melaporkan jumlah nilai kena pajak dan besarnya pajak yang dipotong secara final (untuk saham: cukup dilaporkan total seluruh penjualan saham kita di BEI selama setahun, dan potongan pajak final 0.1% dari nilai penjualan saham tsb, tanpa mempedulikan apakah penjualan tsb menghasilkan trading cuan atau cut loss). Pemotongan pajak yang tidak bersifat final, maka harus melampirkan bukti potong PPh. Sebelum tahun 2009, pemotongan PPh atas dividen perusahaan publik dilakukan oleh biro administrasi emiten dan bukti potongnya dikirimkan ke pemegang saham via broker). Jadi kita yang sudah punya NPWP yang harus aktif minta ke broker lembaran bukti potong PPh itu. Tetapi untuk pelaporan tahun 2009 dan seterusnya, karena pemotongan pajak atas dividen sifatnya final, jadi seharusnya hal ini tidak perlu melampirkan bukti potong PPh lagi (karena secara esensi hal ini tidak ada dampaknya sama sekali terhadap jumlah pajak terhutang kita untuk tahun pelaporan tsb). Tapi ini "seharusnya" atau "sepatutnya", belum tentu semua petugas pajak meresponi perubahan aturan main ini seperti tsb. Saya sendiri yang akan segera submit laporan NPWP saya, tidak akan melampirkan bukti potong PPH atas dividen dengan dasar pemikiran tsb. Kalau bisa dibikin mudah kenapa harus dibikin susah, ya nggak..., yang penting esensinya kita tidak nyolong pajak. Monggo kerso, kalau ada yang mau menanggapi. Best Regards, Bandar Bola 2010/3/19 s|nnerman > > > Iya niih, saya juga bingung..kata konsultan pajak g, kudu lampirin bukti > potong.. Kata broker g, ga perlu bukti potong (karena bukti potong dari > sekuritas gabung dengan nasabah2 laen). > > Bukti potong pajak dividen, ga semua emiten kirimin bukti pemotongan pajak > ke nasabah. Taon kemaren, g cuman terima dari INCO doank. Bukti potong dari > BUMI, ga diterima. > > Angkanya ambil dari total transaksi jual selama satu tahun bro karunq. > Pajaknya yah dikaliin aja 0.1%. > Begitu pula dgn dividen. > > Mengenai lampiran, seperti yg disinggung diatas, g jua masih ga jelas. Dr > siang ane jua ada nanya di milis sebelah, tapi ga ada yg tanggapin tuuh. > > Jadi bingung niih..sebetulnya perlu lampirin bukti potong apa gak. > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > >
[ob] Selamat bekerja Pak Dahlan Iskan!
Saya termasuk orang yang gembira dengan masuknya Pak Dahlan Iskan menjadi Dirut PLN yang baru. Beliau adalah salah satu pengusaha lokal yang saya kagumi. Saya sempat tinggal beberapa lama di Serbeje, dan saya menyaksikan salah satu icon keberhasilan beliau yaitu Jawa Pos. Beliau sukses dalam mem-positioning-kan Koran Jawa Pos jadi koran yang rada-rada "norak" (mohon maaf untuk menggunakan istilah itu) tetapi berhasil menjadi koran kebanggaan masyarakan Jawa Timur. Jawa Pos berhasil meng-"eksploitasi" ciri dan kekayaan lokal Jawa Timur-an dengan sangat baik. Demikian juga dalam hal finansial. Kesuksesan itu di-"franchise" ke koran-koran lokal daerah-daerah lain dengan baik. Dalam hal keuangan, kita tidak pernah dengar berita-berita miring tentang group usaha beliau, baik waktu krismon maupun krisis tahun lalu. Demikian juga, saya suka membaca ulasan-ulasan beliau, dan saya perhatikan cara berpikir beliau yang jernih, cara berpikir yang merdeka dari keterikatan pola berpikir yang sempit. Tantangan untuk mengubah PLN adalah tantangan yang sangat besar, kalau dilihat dari komposisi direksinya saja, beliau satu-satunya direktur yang tidak berdarah "PLN" diantara 10 anggota dewan direksi yang baru, artinya beliau adalah satu2-nya yang bisa berpikir tanpa terdistorsi proses2 warisan yang sudah lama berjalan di PLN. Belum lagi "penolakan" dari serikat karyawan yang sedikit banyak digerakkan ketakutan adanya rasionalisi karyawan yang secara text-book hampir pasti harus dilakukan untuk "mengganti" darah dalam tubuh PLN. Tantangan lain adalah karena secara business, proses kebijakan investasi dan tarif dapat dipolitisasi oleh "koboi-koboi" di Senayan, dan tantangan2 dari dalam dan luar PLN lainnya. Apapun hasilnya, saya sangat berharap PLN bisa menjadi perusahaan yang sehat sehingga dapat berkontribusi bagi kemajuan negeri tercinta ini. Selamat bekerja Pak Dahlan Iskan! Regards, Bandar Bola NB: Kalo boleh kasih masukan, pak: logo PLN yang sudah kelihatan "norak" tidak perlu diganti, eman-eman duit-e... Atau kalaupun diganti, sekalian diganti yang "lebih norak" juga tidak apa-apa, asalkan keadaan finansialnya tidak "norak" dan malui-maluin.
Re: [ob] Sri Mulyani: Aburizal Bakrie Tidak Senang pada Saya
Betul Mbah, ada dua issue besar yang Mbah katakan, ditambah dua issue lain: 1. Proses pengambilan keputusan KSSK yang diketuai Bu Sri Mulyani 2. Proses pengambil-alihan management Bank Century post-bailout 3. Aliran dana dari deposan besar / afiliasi pemilik lama 4. Diskriminasi BI terhadap Bank Century, yang seharusnya sudah ditutup dari dulu-dulu Point nomor satu: menurut saya tidak ada masalah karena discretionary decision itu hak dari pejabat yang berwenang, dalam hal ini Ketua KSSK. Keputusan kemarin tidak bisa dinilai salah kalau sudah ketahuan hasilnya (ini kayak Prof. JT yang bilang bahwa TA itu tidak error-proof 100%, kalau tahu SUMI naik besok, hari ini kita gadein rumah mertua sekalian, he he...), yang penting semua aspek sudah dipertimbangkan. Paling-paling kalau mau dipertanyakan adalah besarnya biaya bailout sebagai dasar pengambilan keputusan yang katanya cuma 600-an milyar tapi ternyata jadi membengkak. Selain itu ada dugaan, katanya Ketua KKSK pada awalnya tidak setuju bailout, dan lebih prefer untuk dilikuidasi, tapi ternyata beliau akhirnya berubah pikiran, ada yang berspekulasi ada "strong hand" yang menekan beliau untuk menyetujui bailout tsb. Point kedua: ini masalah besar, seharusnya begitu diputuskan bailout, maka semua management lama langsung inactive, dan kalau perlu ditahan sementara, supaya tidak ada dana besar yang bisa ditarik oleh mereka / afiliasi pemilik lama. Kalau melihat kasus BLBI, bobolnya khan di sini. Duit dikucurkan, tapi malah ditarik oleh perusahaan2 afiliasi pemilik lama. Dan kesalahan lama kayaknya terulang lagi di sini, nggak heran katanya ada pemindahan dana tunai di bukan hari kantor. Kalo ini jelas tanggung jawab LPS dan BI. Yang urusan tunai itu bisa di-handle oleh LPS sebagai management baru Century, terus untuk penarikan besar2 secara giral harusnya ketahuan ama BI. Saya curiga masalah terbesar ada di point ini sehingga biaya bailout jadi bengkak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 600-an milyar menjadi 6 trilyun. Yang perlu diselidi, apakah mismanagement itu "karena bodoh / tidak pengalamannya" LPS, atau "on-purpose" / disengaja atas tekanan "strong-hand". Point ketiga: Sebagai "balas budi" karena Century tidak jadi dilikuidasi, artinya ada orang-orang yang mengalirkan sebagian duitnya ke orang-orang partai / pejabat. Logika pasar tanah Abang saya bilang ini sangat "common sense", daripada hilang duit semuanya, ya mending hilang duit sebagian aja bagi2 ke oknum2 pejabat. Logika berpikir yang sama yang dulu juga ada di kepala Rudy Ramli waktu kasus Cessie EGP Bank Bali. Ini sih kalau mau dibongkar, gampang banget, kalau mau! Tinggal dilacak aja semua transfer2 besar dari Century post-bailout. Yang susah itu, bagaimana caranya supaya jadi "mau". Point keempat: Kenapa BI sangat getol memperjuangkan Century untuk tidak ditutup bahkan sejak beberapa tahun yang lalu, sampai2 mereka mengizinkan Bank CIC yang sudah sakit waktu itu untuk dikawinkan dengan bank-bank yang katanya juga sakit: Pikko dan Danpac, dan menjadi Bank Centrury. Ada aturan2 kesehatan bank yang berlaku untuk semua bank, tapi tidak dikenakan kepada CIC / Century, tanya kenapa? Lucunya lagi, seharusnya pemegang saham lama om Robert Tantular sudah tidak boleh jadi pejabat lagi di bank post-merger, tapi koq masih diizinkan ya. Track record beliau itu spesialis bikin sakit bank, dulu pernah juga punya bank BCD. Dan beliau lah yang bikin gara2 dengan bikin Antaboga mega-scandal itu. Nah kalau ngemeng2 Antaboga, ada orang sakti di Bapepam LK, yang tidak tersentuh sama sekali dalam kasus ini, maupun dalam kasus Sarijaya. You know lah... Menurut saya pribadi, Bu Sri Mulyani orangnya nggak macem2 lah, kecuali melakukan pembiaran di Bapepam LK (mungkin sungkan ama sesama alumni UI kali ya). Yang agak aneh itu Pak Boed, menurut saya beliau itu clean, tapi untuk kasus ini, koq getol banget belain Century, mungkin karena "esprit de corps" BI, jadi demi institusi BI yang memang dari dulu rada2 runyam, beliau terpaksa rela pasang badan jadi orang yang kontroversial dalam kasus ini. Hanya sumbang pendapat, tidak bermaksud menyudutkan siapapun juga, biar kita bisa melihat kasus ini dengan lebih jernih. Regards, Bandar Bola 2009/12/10 jsx_consultant > > > Embah pikir, kalo Bank Century saat itu tidak ditolong oleh > pemerintah, maka didalam benak deposan akan timbul kecurigaan > bahwa bank lainpun TIDAK akan ditolong jika diRush... > > Embah ingat saat itu, banyak deposan yg sudah was was apalagi > batas yg dijamin cuman 200 juta. Ketika negara2 tetangga seperti > Australia menaikan jaminan terpaksa pemerintah menaikan > jaminan pinjaman menjadi 2 miliar agar deposan tidak menarik > uangnya dari bank. > > Dan hal itu mungkin yg membuat deposan yg 'NASIONALIS ?' seperti > Sampoerna tetap menabung dibank Nasional, tapi dia berakhir SIAL. > > Jika pemerinta
Re: [ob] TWO DAYS WORKSHOP - Alligator Trading System
Terima kasih Prof untuk penjelasannya. Regards, Bandar Bola 2009/12/9 JT > > > Kalau yg dimaksud adalah profit OVERALL, YES Sir… > > > > System alligator pada awalnya adalah trend following system, tapi pada > perkembangannya, system ini juga mampu dipakai untuk counter trend trading > dengan SANGAT BAIK…, betul sekali, pada masa sideways kita akan sulit sekali > cari duit, no matter system apa yg kita pakai ( kecuali jika sideways dalam > range yang cukup lebar)…, Trader banyak kalah dalam masa sideways, karenanya > kita sebaiknya jangan main disaat saham lagi sideways…., nah Alligator > system akan kasih kita petanya dgn jelas, sehingga kita hindari dulu….., > trus berarti kita keluar dari market?? Nop, pan ada saham yg lainnya…, hehe > > > > Anyway, the nice thing about alligator bukanlah akurasinya, tapi > kelengkapannya…, sehingga kita bisa trading dengan baik dan benar, kalau sdh > baik dan benar, maka dengan sendirinya peluang untuk menang akan jauh lebih > besar dari kalah…, Not per Trade, tapi secara overall…. > > > > JT >
Re: [ob] TWO DAYS WORKSHOP - Alligator Trading System
Maksud saya: tetap bisa menghasilkan profit overall. Misalnya, kalo kita pakai golden/death cross MACD, itu khan effective hanya untuk market yang trending, tapi kalo pas lagi sideways, uang kita habis cut loss, karena kena false signal melulu. Kalo dengar pernyataan Prof. tadi, berarti Alligator system ini akan dapat mencegah kita untuk main pada saat market lagi side-way ya. Jadi kita hanya akan disuruh "main" pada saat dia nangkap signal bahwa market lagi trending, benar gitu ya Prof? Kalo bener begitu Prof, saya setuju ama Prof, ini system sakti banget. Kita nggak usah pusing punya berbagai macam trading system untuk market yang lagi uptrend / downtrend / sideway, cuma satu saja, Alligator ! Thanks Prof. Regards, Bandar Bola 2009/12/9 JT > > > efektif untuk apa dulu nih Pak…, sebagai trading map jelas efektif, tapi > kalau yg anda maksud efektif bisa CUAN, ya ngga lah.., kalao harga diem ya > gimana mau cuan.., hehe…., dalam kondisi sideways berat system tidak akan > kasih signal trading, artinya anda disuruh minggir dulu, begitu ada > opportunity, dimana akan terdetect oleh system, baru kita masuk… > > > > JT > >
Re: [ob] TWO DAYS WORKSHOP - Alligator Trading System
Pak Hans, Prof JT, mau nanya nich. Apakah Alligator Trading System ini juga efektif untuk market yang lagi sideways / bolak-balik nggak ke mana-mana, atau hanya untuk market yang sedang trending? Thanks Pak/Prof. Regards, Bandar Bola 2009/12/9 Hans Kwee > > > >All, > > > > We have TWO days Workshop “*Understanding Alligator Trading System*”, akan > diadakan pada hari Sabtu 12 & Minggu 13 Desember, 2009. > > > > Dengan memahami system tersebut, anda bisa meningkatkan Performa trading > anda dgn cara memperbesar peluang MENANG dan memperkecil peluang kalah. > System juga akan membantu anda terhindar dari CRASH yg sewaktu-waktu dapat > terjadi, hal ini dimungkinkan dengan adanya setup Risk Management yg > merupakan bagian dari system ini. > > > > Peserta disyaratkan sudah memahami basic-basic TA dan mampu mengoperasikan > Metastock atau Amibroker. Software Metastock Trial akan kita berikan, > berikut add-on KHUSUS yg sudah dilengkapi dengan signal Buy/Sell serta > fungsi explorer untuk menemukan saham-saham yg memberikan signal-signal > tertentu. > > > Untuk ditel iklan > > http://www.jsxtrader.com/alligator.html > > > Untuk pendaftaran dan keterangan lebih lanjut, dapat menghubungin > mariana_str...@yahoo.co.id > > > > > Regards, > > > > Hans > > > >
[ob] Bokep APLI
Pak DE, sedang shooting film bokep APLI ya? Regards, Bandar Bola
[ob] MRAT
Kata Mr. Oentoeng, MRAT itu mainannya GL. Siap2 balik badan, harga main di 495 segede gaban, tapi harga nggak naik2 Regards, Bandar Bola
[ob] Wawancara Dengan "Man of the Year", Mr. Anggodo
http://www.youtube.com/watch?v=ZJdo3WLPNIc Regards, Bandar Bola
Re: [ob] Psychology Trading (was : B U M I - HOLD & RIDE)
Kalau begitu, tadi pagi seharusnya begitu mantul ke 2175 udah bisa masuk lagi ya Prof. Okay, sangat jelas Prof. Thanks a lot. Regards, Bandar Bola 2009/11/11 JT > > > Yup.., memang dalam kondisi seperti kemarin itu, dimana tutupnya sangat > tanggung, merupakan dilemma buat kita. Terus terang Ini situasi yg memang > sulit sekali……, itulah kalau trading strategy dibuka di milis, gampang > diantisipasi oleh BD.., mereka kan juga ahli-ahli strategy dan TA.., tapi ya > mau gimana, namanya juga sharing…., baiknya sih memang level CL tidak di > declare, tapi serba salah juga, kalau kita ngajak2 orang tapi ngga ngasih > exit plan-nya, bisa bahaya kalau harga berbalik arah > > > > saya sih kemarin bener-bener tunggu sampai menjelang closing, resikonya > adalah ngga sempat CL dan baru bisa besoknya…., namum base on beberapa > HITUNGAN Technical .., saya confident akan mantul dan saya WILLING terima > resiko gap down jika saya ngga sempat kabur…, jujur ngomong toleransi saya > thd resiko sanggup sampai 1950, jadi saya siap kalau bsknya gap down…., > justru yg saya pikirin adalah teman-teman yg lainya karena saya ngga tau > seberapa besar mereka bisa mentolerir resiko…, karenanya saya kasih level yg > sangat ketat, yaitu 2125., padahal harusnya bisa sampai beberapa point > dibawah itu, misalnya 2075-2100…., karena terlalu tight, akibatnya banyak > teman teman yg ke gocek karena dikasih bola tanggung sama Om BD…. Hehe > > > > sebenernya ada teknik yg relative lebih aman, yaitu jgn masuk dulu di > 2150.., masuk kalau memang sdh mental, konsekwensinya ketinggalan sedikit…, > tadi pagi saat mental saya sempat share sama beberapa teman-teman disini > lewat IM utk makan BUMI, saya mau teriak disini takut BD ngambek .., jadi > Cuma bisa kasih kode aja…, “kalo 2275 dimakan secara agresif, bisa tambo”…, > hehe… > > > > JT >
Re: [ob] Psychology Trading (was : B U M I - HOLD & RIDE)
Prof JT, Kemarin saya ikutan Prof untuk beli BUMI di 2150, tapi begitu diguyur sampai ke 2100 dan yakin akan close max di 2125, saya pasang cut loss di 2125. Eh malah closingnya dicolek 1 lot di 2150. Pertanyaan saya Prof, apakah kita harus benar-benar tunggu closing price atau seperti yang saya lakukan, begitu kena stop loss 2125 langsung cabut? Kalau misalnya Prof yang yakin bakal close di 2150, dan ternyata close di 2125, bukannya ada resiko untuk opening hari ini di-gap-down, dan itu artinya hitungan risk-reward-nya yang 2125 vs 2375 jadi meleset? Thanks Prof untuk pencerahannya. Regards, Bandar Bola 2009/11/11 JT > > > Waduh, bukan ngga mau kasih bocoran.., pembahasannya bisa panjang lebar, > kemaren aja waktu kelas Trading Strategy & Psychology, baru kelar jam 6 > sore…, next time malah ane udh minta sama Bos Hans untuk bikin 2 hari, > karena 1 hari masih kurang…., jadi kalau menjelaskannya di sini bisa > gempor.., hehehe…. > > > > Anda kasih pertanyaan aja, nanti saya coba jawab… > > > > JT >
Re: [ob] Hati-hati RBMS
Bau-bau-nya sich iya, tapi pastinya harus nanya Mr. Oentoeng. Regards, Bandar Bola 2009/11/4 EB™ > > > Ini GL ya boss??? > > Regards, > > EB™ > . > > >
[ob] Hati-hati RBMS
Hati-hati dengan RBMS, kayaknya udah mau kelar hajatannya di 110-an. Jangan sampe nyangkut ya! Regards, Bandar Bola
Re: [ob] Re: ........Go.....Go....Go....KARK........
Betul Pak, kayaknya VRNA udah mau udahan... Regards, Bandar Bola 2009/10/6 Oentoeng > > > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > "rangga_the_demon" wrote: > > > > > > ...kurang sadis bosskemonmumpung kardiolog lagi pade banyak > ngasih diskon..hehehehehehe.-70 bisa ga...nantang.com...:)) > > > > Kita lihat sadis mana dg sopir VRNA, tunggu yah ketika tiba SAATnya > > > . > > >
Re: [ob] watch DOID
Just be careful fellows. Seperti yang ditengarai oleh Pak Oentoeng, kelihatannya bandar lagi goreng saham DOID dengan cara issue2 perubahan fundamental DOID (istilah Pak Oentoeng, perbandaran di luar running trade). Ada hal-hal logis yang perlu kita cermati, supaya tidak konyol jadi gosong: 1. Kenapa BUMA tidak IPO saja ketimbang back-door listing, bukankah akan jauh lebih menguntungkan bagi BUMA untuk IPO di tengah market yang sedang ijo royo-royo ini, lagian sektornya lagi "diminati" banyak orang? 2. Bagi retail akan sangat gampang melakukan valuasi terhadap saham IPO (ratio2 P/E, B/V dll jelas, proceed-nya jelas, semuanya ada di prospektus), ketimbang "meraba-raba" valuasi perusahaan post "back-door listing". 3. Kenapa regulator tidak melakukan suspensi terhadap segala macam "ketidakjelasan" ini. Bagi saya sangat jelas: Nobody can change "fundamental" overnight; if somebody (retail) believes he can, then tears will be his reward. Retail yang beli saham kayak beginian kayak beli kucing dalam karung, semua serba tidak jelas, dan akan kejungkal, kalo tidak sekarang ya pasti satu saat nanti, pada saat hype sudah tercipta, dan pemain2 akan pada greedy. Mungkin sekarang masih ngasih cuan, tetapi itu cuma pinjaman dari bandar yang pada waktunya nanti akan diambil kembali (dengan bunga rentenir tentunya). Hanya segelintir yang bisa selamat. Ingat kasus TMPI dan MIRA. Bisa saja saya salah, dan back-door listing tetap jalan, tetapi saya percaya satu hal, resikonya bagi kita para retail tidak bisa terukur. Sewaktu2 mereka bisa bilang, sorry kita nggak jadi back door listing, atau kita jadi back-door listing tapi lewat right-issue dulu 1:100 etc. You have been warned ya... Good luck! Regards, Bandar Bola 2009/8/27 M Herman > > > mudah2an tingkat naiknya bisa kayak TMPI hehe...tapi ini bedalah > pak..kalau TMPI mana ada sekuritas asing yang bikin report fundamental > (sekuritas lokal aja juga gak ada heheh)...yg satu perusahaan retail barang > elektronik ..yg satu lagi mau backdoor listing perusahaan kontraktor > pertambangan no 2 terbesar di Indonesia.. > . > > >
Re: [ob] BTEL 220 besok terbang
*Kalau benar scheme merger-nya seperti yang di-"rumour"-kan*, maka sebenarnya ada opportunity untuk melakukan arbitrage. Investasi seperti ini dikenal dengan istilah "special situation investment"; salah satu jagoanya adalah Joel Greenblatt. Caranya gimana: Kalau anda sudah punya saham FREN dan memang mau investasi di sektor telekomunikasi untuk jangka panjang, maka yang dapat dilakukan adalah: Jual 23 lot saham FREN, dan hasilnya belikan 10 lot saham BTEL (asumsi harga FREN di 68 dan BTEL 154). Hasil ini pasti lebih baik, daripada saham FREN anda dibiarkan saja dan pada waktunya di-convert ke BTEL dengan conversion rate yang telah ditentukan (23 lot saham FREN akan menjadi 6.9 lot saham BTEL). Kalo FM-FM besar dan punya akses ke sumber informasi, mereka akan pinjam saham FREN, ditukar ke BTEL hari ini, kemudian setelah merger, saham FREN-nya yang sudah jadi BTEL akan dikembalikan ke peminjam ditambah bunga tentunya. Tapi tolong diingat: arbitrage seperti ini ada resikonya, yaitu kalo merger-nya ternyata nggak jadi (misalnya ditolak oleh RUPS salah satu peserta merger, atau ditolak regulator). Regards, Bandar Bola 2009/8/26 Sanjaya > > > Mksdnya equity swap untuk merger kira2 seperti : > > BTEL dan FREN akan merger, dgn cara menggabungkan semua jumlah saham 2 > perusahaan tsb, adapun hrg saham perusahaan merger tersebut disepakati > > bahwa : > > harga shm BTEL dihargai Rp.220/saham > > harga shm FREN dihargai Rp.66/saham > > > > Sehingga dpt dikatakan : > > 1 saham BTEL = (Rp.220 : Rp.66) saham FREN > > atau equivalen " 3 saham BTEL = 10 saham FREN " > > atau equivalen " 1 saham FREN = 3/10 saham BTEL " > > > > Jadi tidaklah benar jika dikatakan " beli fren donk dgn modal 66 dpt btel > di 220" > > > > Salam, > > Sanjaya > > > > > . > > >
Re: [ob] Re: Salam Kenal (Jhony Irawan)
Pak Jhony, saya kurang sependapat bahwa kemampuan SRO untuk menghadapi kenakalan pelaku pasar, adalah terbatas. Menurut saya, "kemampuan" itu satu faktor, tapi faktor yang lebih penting adalah "kemauan". Sejak tahun lalu saya banyak posting ke-skeptis-an saya terhadap "kemauan baik" (good-will) SRO dalam berpihak ke aturan yang melindungi pemodal kecil (tentunya tanpa merugikan pemain lain), terutama sejak perubahan aturan "tender offer" yang kelihatan mencla-mencle (banyak berpihak kepada pemegang modal besar), dan meledaknya kasus Sarijaya. Kalau mau lihat "kemampuan", lihat aja gelar petinggi-petinggi SRO, yang sampai S3 dari luar, dan spesialisasinya di bidang pasar modal. Apakah kemampuan akademis seperti itu di bawah kita-kita yang hanya dengan akal sehat / logika sederhana mampu membaca / meraba "anomali2" di pasar modal. Saya sangat yakin, mereka2 itu bukan orang bodoh, dan mereka tahu filosofi bahkan teknik segala macam "usaha perkadalan" di pasar modal. Tapi, kenapa kelihatannya melempem sekali ya? Contohnya saja, kasus short-selling waktu BEI hancur2-an, apa follow-up-nya? Ada nggak yang masuk penjara? Kasus Sarijaya, bukannya duit nasabah diselamatkan, dan infrastruktur onlide trading yang sudah bagus diselamatkan, malah bubar jalan sendiri2. Cilakanya lagi, nggak ada pejabat SRO yang merasa bertanggung jawab terhadap kasus ini, semua selalu dikembalikan ke oknum. Padahal semua kita tahu bahwa praktek main dengan proxy-account di semua sekuritas itu terjadi (ada proxy account yang dimainin owner, dan ada juga yang dimainin management), artinya ini kesalahan struktural pasar modal kita. Terus kesalahan struktural seperti itu dikasih obatnya "investor area", kayak analogi: perbankannya sakit, dikasih obat "akses ATM" biar nasabah bisa cek rekeningnya setiap saat. Mumet liat logika berpikir mereka yang menganggap kita ini semua orang bodoh, sama juga dengan "pelecehan akal sehat". Petinggi2 di emiten juga nggak kalah konyolnya membodohi kita2 ini, mereka pikir kita ini kambing. Bikin pernyataan2-nya yg lucu2. Contohnya, boss-nya MNCN koar2 mau beli perusahaan telekomunikasi di luar negeri melalui anak usahanya di Nasdaq. Logika sederhana saya bilang, ini orang ngaco, mosok ngurus usaha telco FREN yang "ketok moto" aja nggak karu-karuan dan mau dijual, lha koq dhalala mau bisnis telco lagi di luar. Ini corporate action apaan seperti ini, nggak mutu blass. Terus nggak ada satupun dari SRO yang challenge pernyataan ini, sedih juga ya. Saya kadang2 mikirn, jangan2 SRO, emiten dan para bandar besar itu semua ada di sisi lawan kita2 para retail. Mudah2-an tidak, but at least up until now, pikiran ini belum bisa hilang dari benak saja (sorry ya bapak2 sekalian)... Akhirnya, semua kembali ke masing2 kita. Jangan percaya kepada siapapun juga. Setiap informasi dari manapun juga cek and recek. Gabung ke milis OB ini adalah salah satu cara untuk belajar rame2 secara lebih cepat, supaya kita tidak jadi korban "permainan berbahaya" pemain gede. Selain itu, pressure melalui tulisan2 yang berbobot seperti dari Pak Jhony dll, mudah2-an akan dapat "memaksa" timbulnya "kemauan" dari SRO untuk membela kepentingan industri pasar modal kita. Regards, Bandar Bola 2009/8/21 Jhony Irawan > > > Terima kasih, saya bukan pakar atau expert, masih banyak teman-teman > lain yang lebih jago, tapi mungkin belum mau bagi-bagi ilmu. > > Saya mungkin tidak akan banyak membahas masalah technical karena saya tahu > disini banyak jago nya. > > Maksud saya bergabung disini adalah untuk mengingat kan kita semua bahwa > kondisi kondusif untuk Capital Market kita harus diciptakan dan untuk itu > sebenarnya SRO alias Self Regulator lah yg seharusnya lebih banyak berperan > dalam menjamin kenyamanan ber investasi, namun dengan terbatasnya kemampuan > regulator, dan semakin pintar nya pelaku Pasar Modal, terutama Emiten, maka > kita juga harus lebih berinisiatif untuk melakukan pengawasan untuk > keselamatan kita bersama. > > Dari sekian emiten di BEI, ada sekian persen yang berpotensi merusak > reputasi Capital Market Indonesia dengan melakukan pelanggaran Good > Corporate Governance serta melakukan manipulasi, baik sengaja atau pun tidak > sengaja sehingga kenyamanan ber investasi akan sangat terganggu. > > Kita tidak mau kan kejadian - kejadian aneh di pasar Modal terjadi lagi ? > misalnya dengan tiba-tiba pailit nya beberapa listed companies sehingga > teman-teman kita yang sedang enak-enak nya menganalisa chart jadi kaget dan > total loss hanya karena regulator tidak melakukan pengawasan yang baik. > > Selagi kita ber investasi atau melakukan trading pada saham perusahaan > emiten yg sejelek apapun, namun selagi going concern perusahaan itu telah di > awasi dan dijamin dengan baik oleh regulator pa
Re: [ob] GsMF
Sebenarnya di OB ini ada satu lagi pakar "technical-bandarmology" yahud. Semua pasti udah, kenal: he is Prof. JT (nyebutnya JeTi, sounds like a millionaire isn't it). Sehari sebelum ADMG dibantai, beliau udah ngasih ulasan mengenai ADMG di milis beliau, karena kebetulan ada yang minta advice. Ulasannya sangat bagus: he proved that his "PVRA" tool can detect it. Di hari pembantaian kemarin, khusus untuk ADMG, beliau berkali-kali buat ulasan "live", mantap bro! Kalau nggak keberatan, Prof JT bisa repost ulasan2 beliau tsb di OB biar member warungnya Mbah dapat belajar juga, dan siapa tahu tertarik ikutan PVRA course (ngai kalo ikutan dikasih diskon dong ya Prof, kayak member get member program lah, he he...). To Mr. Oentoeng: Pak, koq japri saya ke sampiyan nggak dibalas, sedih deh, jangan2 udah nggak direken murid. Mudah2-an karena sibuk ya boss. BTW, sampiyan sakti banget sich bisa ngasih "hint" PLAS bakalan dikerek naik "diam-diam"; sayang saya nggak bisa masuk, soalnya fundamentalnya hancur blass... Regards, Bandar Bola 2009/8/15 Provokator Saham > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > Dean Earwicker wrote: > > > > sy mo ngaku nih... sy beli di 181 lima detik sebelum jeblos ke 126... > > cuma buat jadi bahan ceng'an satu ruangan.. wkwkwk.. > > > > bandal kulangajal.. sengaja banget nyari korban.. awas ntar gw > > bales!!.. hiks weekend puasa deh.. > > > > Hohoho > > P. DE kemaren kemana aje? > Waktu kursus gratisan "membedah" teknik dan strategi GL kenapa tdk diikuti? > > Ini memang "BT style"... > Kalau BT SERING melakukan cara tsb di saham2 mereka sendiri. > Kalau GL SERING melakukan cara tsb di SEMUA SAHAM yg mereka "mainkan". > Kalau BOZZ (maupun BD lokal) SERING melakukan semua saham (baca BC dan > 2liners) yg mereka kerjakan cuman LEBIH ELEGANT. > So > > Padahal kemarin saya sedang live show dengan CALON BD TERMUDA di BEI, > Menunjukkan bagaimana cara "permainan" ADMG GSMF mulai puncak hingga > GEBUKAN datang. > Di satu sisi kl pengen NYOPET cuan GL, malah ambil SHID!? > > fyi...target calon BD TERMUDA ini... > - Usia saat ini sbg TRADER SUKSES > - Usia 25 jadi BD di BEI > - Usia 30 jadi BD internasional > - usia 40 rencananya malah akan TOBAT... > Wish US luck yah, kekekekek. > > Note: Ke depan milis OB jangan sampai dipenuhi "kOrban Bd" (minim korban > GL), karena saya yakin bukan itu tujuan Embah dlm mendirikannya. > Kalau perlu malah OB "mengentaskan" trader supaya menjadi "bandar" > Hehehe > > Oentoeng > > Pawang "Gerombolan Liar" > > > . > > >
[ob] BAYU
Heran ya, pada nggak kapok2 maen BAYU... Regards, Bandar Bola
Re: [ob] New special member, pak Irawan Jhony
Setuju Mbah, this guy is very special. Saya banyak terinspirasi dengan posting2 beliau di milis tetangga. Pengetahuan dan jam terbangnya di pasar modal Indonesia sangat mumpuni; menurut saya, spesialisasi beliau ada di "dunia hitam" pasar modal Indonesia. Kalo boleh, beberapa posting Pak Jhony yang bagus2 boleh dong diposting juga di OB, biar member2 OB yang lain juga mendapatkan pencerahan. Suwun. Regards, Bandar Bola 2009/8/11 jsx_consultant > > > New special member, pak Irawan Jhony > > Kita kedatangan tamu spesial yaitu pak Irawan Jhony, dari > tulisan tulisannya terkesan beliau expert dan berpengalaman > dengan LIKU LIKU pasar modal, termasuk LIKU LIKU yg agak > 'gelap' yg jarang diketemukan pada textbook. > > Mudah mudahan pak Jhony bisa melengkapi member yg punya > keahlian bandarmologi dari segi taktik LIHAI para BD bermain > dipasar modal. > > Welcome pak Jhony... > > . > > >
Re: SEJATI: Buy HMSP at 8850 TP 15000 dlm 1 thn....Re: [ob] Bandarmologi: Apa...
Terima kasih untuk pujian sampiyan, Mbah. Saya masih tetap belajar koq setiap hari, dari semua pakar2 di warung sampiyan, termasuk dari sampiyan. Wah angka sampiyan koq konservatif amat Mbah. Kalo diminta target angka menurut saya HMSP itu wajarnya ditender-offer di harga deket2 Rp.20,000,-; lha wong beli dalam jumlah partai besar saja di tahun 2005 mereka berani beli di Rp.10,600. Sampiyan benar, kalo banyak yang percaya analisa ini (bukan karena saya lho ya, tapi karena dapat "blessing" dari sampiyan), maka most likely Bandar-nya akan tekan terus harganya. Tapi menurut saya nggak usah kuatir, gendong aja terus ke mana-mana, dividen yield-nya 8,25% bukan investasi yang jelek khan. Coba bandingkan dengan UNVR yang "cuma" 2,76% (data dari FT.com). Industri-nya tahan krisis, sales growth-nya ciamik, profit margin-nya top. Enak toch, mantep toch. Paling aman sich, jalankan taktik DCA (dollar cost averaging), beli bertahap setiap minggu / bulan. Sabar menanti, sekalian nikmati dividen-nya yang gede; orang sabar sangat ditakuti sekaligus disayang bandar. Time will tell, that HMSP current price is absolutely PIG. Matur nuwun Mbah. Regards, Bandar Bola 2009/8/4 jsx_consultant > > > Nah, analisa sebagus ini sebaiknya diberi judul seperti diatas > > SEJATI: Buy HMSP at 8850 TP 15000 dlm 1 thn.... > > Analis: Bandar Bola > > Pak Bandar Bola sepertinya bertambah ahli dengan PESAT... luar biasa... > > Note: > - Judul diatas cuman contoh, tanya ama pak Bandar Bola apa > bener itu judul ... hehehe... > > Besok BD ngamuk nurunin HMSP, bagus dong... enak dong... >
Re: [ob] Bandarmologi: Apakah segala galanya DIATUR ?
Khan udah dibilang, analisanya ntar aja kalo udah kejadian... j/k Menurut saya, ada pola go-private di BEI yang saya perhatikan akan berulang pada HMSP, pola yang mana telah terjadi pada beberapa case sbb: 1. Komatsu meng-go-private-kan KOMI (Komatsu Indonesia) 2. Royal Numico meng-go-private-kan SHDA (Sari Husada) 3. Danone "sedang" meng-go-private-kan AQUA (Aqua Golden Mississippi) Kesamaan pola tsb adalah: 1. Dimiliki perusahaan multinasional besar (bukan multinasional2-an yang kantor-nya di Cayaman Island dsb) 2. Floating sahamnya di market kecil sekali (sebagian malah jadi saham tidur) 3. Tidak merasa butuh sumber pendanaan dari pasar modal di Indonesia (karena holding company-nya listing juga di luar sono) 4. Bersaing ketat dengan brand dari perusahaan multinasional lain di Indonesia Kalo udah begini, jelas dong keuntungannya cabut dari BEI, antara lain: 1. Nggak usah buang2 duit sia2 bayar listing-fee ke BEI 2. Nggak usah pusing2 dengan aneka aturan public-company di BEI (kata Pak Hmin, pusing2 tapi nggak ada duit-nya) 3. Nggak usah repot dipanggil2-in otoritas bursa kalo ada bandar lokal yang mainin harga saham mereka (karena floating-nya kecil sekali) 4. Nggak ada "glory-nya" lagi bagi mereka untuk tetap nongkrong di BEI (emangnya perusahaan abal2 yang sok2-an mentang2 punya embel2 "Tbk") 5. Nggak usah bikin aneka press-release untuk keterbukaan informasi setiap kuartal untuk laporan keuangan dan kalo ada kegiatan2 penting (apalagi yang punya dampak terhadap persaingan bisnis, bagi mereka sama aja mau perang lha koq ngomong2 ke pesaing). Bagi saya, HMSP cabut dari BEI itu suatu keputusan yang sangat logical (bukan rumor, bukan gossip, juga bukan info dari intelijen). Pertanyaan besarnya, tinggal: "Kapan", apakah bulan depan, atau tahun depan, atau beberapa tahun depan. Kalo sampiyan tanya kapan, saya nggak bisa jawab, pak. Tapi saya rasa, sejak BAT masuk ke Bentoel (RMBA), peta persaingan di kacamata kantor regional Philips Morris jadi berubah. Kalo saya jadi management HMSP, pasti saya akan segera usulkan ke regional untuk percepat cabut dari BEI. Bagi mereka RMBA yang dulu itu bukan pesaing, tapi kalo RMBA yang sekarang di bawah BAT nah itu baru pesaing, sama2 makannya burger dan kentang (kasihan ya, yang dulu karena mangane "pecel dan sego liwet", jadi nggak ke-reken; ini hanya analisa saya lho ya). Terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/8/3 > > > Bung Bandar > > Kira2 apa ya motifnya hmsp go private?bukankah sudah menguasai 98%?kalo > sisa 2% diambil gunanya apa? > > Thx > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > > . >
Re: [ob] Bandarmologi: Apakah segala galanya DIATUR ?
Pak Hmin, menurut saya calon kuat untuk di-go-private-kan adalah HMSP dan TSPC. Alasannya nanti aja kalo udah kejadian. Kalo nggak kejadian, anggap aja ini omong kosong belaka. Nggak usah pake disclaimer, karena disclaimer hanya untuk orang / institusi gedean yang nggak mau kena sue dari orang2 yang merasa dirugikan oleh pendapat mereka. Kalo ane mah inpestor kampung aja, beraninya masih "nyamar" pulak. Regards, Bandar Bola 2009/8/2 Cougar Boy > > > Hehe...nah gitu dong.. :d > jangan bahas index mulu..cape sedikit guna.. :p > > Kalau istilah formula 1.. kita sedang berada di area "speed trap" Index > sedang diuji kecepatannya... sebelum di "rem" lagi > > Banyak hal yang menarik untuk diamati, bahkan semua difasilitasi oleh > bandar kali ini. > 1. Penggemar TA > - Bakrie Group sangat menarik lho.. apalagi dibantu oleh "BEI" dengan > dimasukan kedalam LQ-45,..tentunya semua reksadana dan ETF baik dari dalam > maupun luar negeri yang mengacu ke LQ-45 harus melakukan rebalancing. > - Salah satu leader group astra di Singapore (Jardine Cycle & Carriage, > C07.SI <http://c07.si/> ) sedang dipakai untuk jaga index di STI (jadi > bukan cuman indo aja yang punya penjaga gawang) Kemarin JC&C closing all > time high. Penggemar group astra tentunya juga "ingin" melihat ASII break > ALL TIME HIGH gi 30250 > > 2. Penggemar fudamental... ada banyak sugguhan menarik..beberapa emiten BEI > sedang ditradingkan dengan PE <5 (beneran PE dari earning tanpa embel-embel > extraordinary gain). Wow ..awesome... kalau dapat tentunya bisa disimpan > buat anak cucu.. Siapa tahu emitennya dengan sukarela melakukan "GO PRIVATE" > (Gak bisa sebutkan emiten..kalau salah nanti dimaki, kalau benar dikira > insider trading) > > 3. Penggemar komodity > - USD index..wow...walaupun sedikit divergence di closing kemarin..cuman > kalau ada yang mau throttle ke bawah di pagi hari..tentunya imbas ke emiten > komodity di asia sangat menarik..siapa tahu ada yang mau main > kebut-kebutan. > > Kemarin sore ada emiten PTBA dan PGAS yang disiapakan untuk jaga index hari > senin. > > After all..jangan lupa safe trading...siapkan stop loss dengan benar.. > siapa tahu bener-bener reversal pada 3 Agustus seperti perkiraan semula. > > > . > > >
Re: [ob] Re: TMAS
Pak Oentoeng, saya sama sekali tidak meragukan Om Jack untuk urusan perbandaran. Concern saya cuma urusan joining fee-nya yang kegedean untuk ukuran saya. Saya ingat betul, tahun lalu sebelum TINS ambruk, beliau udah pernah ngingatin member OB, dan beneran kejadian, dan seperti biasa setiap pendapat banyak pros dan cons-nya, sampai2 waktu itu beliau perlu "keluarin" Ferrari-nya dari garasi. Baik, saya coba jawab quiz sampiyan, biar tetap bisa dapet kursus gratis dari sampiyan. Yang Pertama: Menurut saya, bandar kalo masih akan terus distribusi, walaupun harga udah turun banyak, maka harga saham akan terus turun. Definisi "masih akan terus distribusi" adalah kalo bandar masih punya stok barang DAN retail masih mau nyerap stok bandar. Tapi kalo harga udah turun banyak, tiba2 mental balik ke atas dan naik terus, maka menurut saya, ini karena barang yang tadinya dibagi2 ke retail di harga atas udah berhasil diminta balik oleh bandar dari retail. Artinya, retail udah nyerah dan cut loss, stok balik lagi ke bandar plus cuan selisih jual atas beli bawah. Karena stok udah balik ke bandar, maka next action-nya, bandar akan mark-up lagi lebih tinggi lagi, untuk ngasih kesempatan retail lain yang mau jadi "korban" baru di harga yang lebih tinggi. Saya pikir cara kerja macam ini terjadi untuk semua counter, cuma bedanya, kalo 3rd liner urusan beginian dimensi waktu-nya bisa cuma hitungan jam2-an, sedangkan untuk counter yang market-cap-nya gede, dimensi waktu-nya bisa mingguan atau bulanan. Yang Kedua: Walaupun barang sudah terdistribusi banyak di harga yang cukup tinggi, tapi bisa saja bandar masih terus kerek harga naik, karena target jumlah stok yang mau dibagi2 belum tercapai. Yang Ketiga: Kalo distribusi dari bandar A dimakan oleh bandar lain, bandar B yang lebih kuat. Di monitor bandar A, stok-nya dipikir dimakan oleh retail, tapi ternyata yang makan adalah bandar B. Alhasil kalo bandar A keok, dan stok-nya berpindah ke bandar B, dan oleh bandar B harga akan dikerek naik lebih tinggi. Di harga yang lebih tinggi itu, bandar A akan buy-back at loss, atau retail yang nyerap stok dari bandar A itu. Mudah2-an masih diterima jadi murid sampiyan, ya pak. Regards, Bandar Bola 2009/8/2 Provokator Saham > > > P. BB > > Jangan khawatir masalah biaya workshop, always gratis... > Semua member disini yg pernah "kursus" sama saya boleh mengklaim kalau saya > bohong. > Yg pasti kalau dikasih duit saya kagak pernah nolak yah, apalagi info yg > ciamik kek dr Jend Arto yg "serba instan" mau bangettt > Eh "mie instant" yah yg belon dikerjain? > Canda yah Jend... > > Sekalian ngomentari dikit ttg P. JC, saat ini khan pembicaraannya dlm > konteks gerombolan "bandar". > Beliau (and the gang) memang punya power di BEI, keraguan anda saya > perkirakan karena kurang yakin saja. > Maklum karena kagak pernah ketemu nkali yah? > Beberapa member ada yg masih mempertanyakan reputasi beliau, dimana > rekomendasinya yg tempo2 BENAR tempo2 juga HARUS DIBALIK. > Saya anggap itu hanyalah.part of his strategy. > Yang paling jagoan model gini adalah P TBumi, karena sebenarnya beliau itu > TAHU BANYAK tapi dalam penyampaian MIRIP juga dg P. JC. > Malah mungkin kita sering bingung banyak benernya atau banyak salahnya? > Hahahaha > Saya pribadi sadar sepenuhnya kalau beliau adalah senior. > Malah kalau ada member yg "mencibir" beliau, bagi saya itu keliatan banget > kalau kagak pernah ketemu "bandar" apalagi kenalan, kekekek > > Bicara counter2 saham yg dikerjain oleh GL (minjem istilah P. JC) ada bbrp > kriteria: > - MAYORITAS saham yg beredar di masyarakat sekitar 1 jt lot atau KURANG > dari itu. > - Seringkali saham2 tsb sedang "diliput" oleh mass media. > - Benernya mereka sdh punya "short list" saham2 tertentu yg cukup aman utk > "dibandari" > Karena emiten-nya kurang peduli dg pergerakan saham mereka. > Jadi relative aman utk "dikerjain". > Masih ada bbrp criteria lain tp kita lanjutkan di sesi berikutnya ajalah... > "Kursus gratisan" model gini harus sabar yah pak... > > Bicara variasi pergerakan karena akhir2 ini mereka main MASING2 (sahamnya > berbeda) dan ber-SAMA2 dalam waktu yang hampir bersamaan. > Di saat itulah P Hamin (mungkin) kemarin sempet "terkecoh" oleh mereka. > Padahal mereka khan "tunggal guru dan satu perguruan" makanya semua > terlihat teknik dan strateginya relatif SAMA. > > Nah supaya kursus ini lebih menarik, saya berikan pertanyaan kalau bisa > menjawab, saya pastikan anda punya bakat jadi "bandar" > Hohohoho... > > Beberapa kali ini anda dg P Datasahamku khan "selalu" benar ketika > rekomendasi/posting SELL tidak lama kemudian harga mulai "meluncur" turun. > One day...akan ada masa-nya setelah posting SELL harga tidak turun malah > naik lebih tinggi. > Proses apakah yg sedang terjadi sebenarnya? > Semua jawaban logis bisa jadi benar, tapi ada yg saya harapkan karena > itulah yg sebenarnya terjadi... > > Keep on Learning... > > Oentoeng > > Pendekar Tangan Kosong >
Re: [ob] Rugi Kurs dalam Perusahaan Farmasi
Waktu krismon 12 tahun lalu, industri farmasi kehajar masalah valas dari dua sisi: pinjaman valas dan biaya bahan baku impor dalam valas. Belajar dari pengalaman itu, sekarang industri farmasi sangat konservatif mengelola keuangannya, maklum yang mengelola masih yang punya juga. Mereka mengurangi / meniadakan hutang jangka panjang valas mereka. Kemudian mereka melakukan natural hedging terhadap kewajiban atas biaya impor bahan baku mereka yang dalam valas, dengan cara menimbun valas di aktiva mereka. Cara hedging ini menghindari mereka terhadap resiko bangkrutnya company dimana mereka beli forward valas (ingat kasus PSMD = Putra Surya Multi Dana yang bangkrut karena "toko" tempat mereka beli heding valasnya bangkrut di Hong Kong). Kebijakan hedging natural yang dilakukan industri farmasi seperti ini juga ada resikonya, yaitu kalo valas-nya turun naik maka akan ada other expense / income valas yang lumayan gede. Tapi sebenarnya tidak terlalu bermasalah menurut saya, karena walaupun ada pos itu, tapi akan ada kompensasinya di sisi biaya, karena biaya impor bahan baku mereka juga jadi ikut turun naik. Over-all, nggak terlalu ngaruh. Jadi kalo expense valasnya naik, maka pasti gross margin-nya akan naik, dan sebaliknya. Terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/8/1 j wira > > > Mbah, > > Sedikit sharing pengalaman dari saya; berhubung saya pernah bergabung di > salah satu perusahaan farmasi nasional, maka menurut saya kerugian kurs pd > perusahaan farmasi adalah karena komponen dasar/ bahan baku farmasi kita > adalah b.baku import yang transaksinya tidak terlepas dari mata uang asing, > seperti import dari China, India, Eropa, USA, dll. > > Jadi, kerugian kurs jelas berasal dari realisasi import atas bahan baku > farmasi itu sendiri, karena local contents bh.baku untuk farmasi kita masih > sangat sedikit sekali. > > Regards, > Johan W. > > . > > >
Re: [ob] Re: TMAS
Pak Oentoeng, sebenarnya belum semua gerakan mereka bisa saya baca, paling2 yang bener2 main-nya kayak bokep XXX yang bikin kelap-kelip running trade sepanjang sesi. Pertanyaan sampiyan itu masih jadi misteri buat saya, karena saya perhatikan pas udah selesai "pertunjukan" masih belum ketemu juga clue yang jelas. Bagi saya terlalu banyak variasinya, seperti: - ada yang dari pagi langsung melejit - ada yang diam2 sepanjang sesi pertama, terus jalannya baru di sesi kedua - ada yang naiknya tinggi sampai mulai dekat A/R kanan, terus dibanting - ada yang naiknya nggak terlalu besar, terus tiba2 mulai merosot. Memang sich, kesal juga karena kebanyakan barang yang dimainin itu barang 3rd liner, yang kita nggak punya stok-nya, jadi pengetahuannya belum bisa jadi "duit", but at least udah bisa menghindarkan diri dari "permainan berbahaya". Mohon pencerahan dari sampiyan gimana caranya bisa tahu kalo counter2 tertentu udah mau digoreng, pak; supaya kita bisalah cuan bareng untuk ngupi2..., japri boleh juga pak. Jangan bilang harus join klub-nya Om Jack ya boss, soalnya walaupun saya sangat tertarik, tapi modalnya itu yang kegedean buat saya. Atau sampiyan buka workshop aja pak, biar kita juga bisa belajar nyopet... Thanks untuk pencerahannya. Regards, Bandar Bola 2009/7/30 Provokator Saham > > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > Bandar Bola wrote: > > > > Ti-ati, bau-baunya TMAS udah mau udahan, jangan sampai ikut gosong ya... > > > > Regards, > > Bandar Bola > > > > P. BB, > > Saya pribadi senang sekali melihat kemampuan anda dg P. Datasahamku sdh > familiar dg kelakuan "gerombolan" tsb. > Benernya P Hamin jg mampu menjadi "pawang" thd perilaku mereka. > Moga2 kemampuan anda semua bisa menular SECEPATnya kpd member yg lain. > > Sebenarnya saya "malu" juga ama gerombolan ini karena mampu dibaca oleh > anda2. > Faktor utamanya karena mereka senantiasa menggunakan TEKNIK yg SAMA dan > diULANG2 > Walaupun di saham yg BERBEDA-BEDA. > Misal hr ini selain TMAS mereka jg ngerjain APOL, FPNI BBLD. > > Kalau anda skrg sdh mampu "menyelamatkan diri" dari permainan mereka. > Pertanyaan saya; > Bagaimana cara anda bisa MENCOPET CUAN mereka? > Karena P Hamin suntuk banget ama aturan BEI, tahunya kalau mereka "sedang > main" yah di-SHORT aja baru bisa cuan, ya nggak P Hamin? > Saham digebuk turun terus tapi cuman bisa NONTON doang, hahaha. > Siapa tahu anda punya KIAT2 yg laen? > Thx before... > > > . >
[ob] TMAS
Ti-ati, bau-baunya TMAS udah mau udahan, jangan sampai ikut gosong ya... Regards, Bandar Bola
[ob] KARK
Bau-baunya KARK lagi digoreng, hati-hati jangan sampe ikut2-an gosong ya... Regards, Bandar Bola
[ob] LPLI
Heran ya, masih banyak aja retail yang nggak kapok2 main di grup Lippo. Hati2 nyangkutnya bukan cuma sampai di lemari, tapi bisa sampai di atap loteng... Regards, Bandar Bola
[ob] MRAT Lagi
Pesan dari bandar MRAT: "If you keep on averaging down this stock, then we will keep on borrowing your money, without interest for sure!" Regards, Bandar Bola
[ob] MRAT
Kayaknya "pertunjukan" MRAT udah mau udahan... Regards, Bandar Bola
Re: [ob] Re: Tomorrow IHSG 2,200 ?
Elaine, eagles never flock, sparrows do! Nggak banyak orang yang punya nyali untuk menyampaikan pendapat yang berbeda dengan pendapat umum, walaupun akhirnya terbukti bahwa pendapatnya itu benar (apalagi di OB, sejarah mencatat sudah banyak jagoan yang ternyata nggak tahan jadi rajawali). You are one of those rare species; so keep on flying, EagLe. I'm with you, waiting for big correction. Regards, Bandar Bola On Thu, Jul 23, 2009 at 11:49 PM, Elaine Sui wrote: > > > *Elaine juga senang kalau OB family senang. You're all my friends, yeah > maybe 2 or 3 are assholes but I can live with that. [?] But I will NOT > change my view for 3Q. I know tonight the US market is celebrating good > earning reports, but if you look closer they are heavily engineered aka > window dressed. > > I also aware that most traders don't care about earnings, but not everyone > are traders, there are institutional fund managers here and they can't just > sell or buy at once like traders, that's why I'm telling to be very careful > this quarter. I'm still an investor, IF in this quarter everything goes > fine, then we're all good to go. Perhaps I will be a bit late but that won't > be a problem. > > Come on, I'm not trying to scare you, just telling you to be careful and > preserve your HUGE profit you've made for the last eight month, but some ppl > get overreacted to my posts (g-man and some daytraders), I understand there > always be clashes between tech and fundamentals, and it will stay that way, > no matter what. Sad, isn't it.. > > So I repeat again, I am NOT changing my view for 3Q09. > > Elaine* > <<338.gif>>
Re: [ob] FISH: Malvolia Tender Offer Multi Agro di Harga Rp 6.600 ?
Nah lho, kalo udah delisted, ini transaksi yang nggak perlu tender offer lagi dong ya. Yang penting, ini nggak ada kaitannya dengan FISH, believe me. Regards, Bandar Bola 2009/7/21 Vernichtung > > > TRPK udah delisting tahun 2006 di harga 2700. > > >
Re: [ob] FISH: Malvolia Tender Offer Multi Agro di Harga Rp 6.600 ?
Yang ditender offer itu TRPK (Multi Agro Persada) afiliasi group Japfa (JPFA), bukan FISH. Judul thread ini agak aneh, mudah2-an nggak sengaja. Regards, Bandar Bola 2009/7/21 Data Saham > > > > Jakarta - Malvolia Pte Ltd memasang harga tender offer atas sisa saham > publik PT Multi Agro Persada Tbk di harga Rp 6.600 per saham. Tender offer > akan digelar pada 6-13 Agustus 2009. > > Demikian disampaikan perseroan dalam pengumuman yang dipublikasikan, Selasa > (21/7/2009). > > Malvolia telah mengambil alih 55.301.118 (98,58%) saham TRPK di harga Rp > 6.596 per saham atau total nilai akuisisi tersebut sebesar Rp 364,766 > miliar. Akuisisi ini rampung pada 17 Juli 2009. > > Lantaran terjadinya perubahan pemegang saham pengendali, Malvolia memiliki > kewajiban menggelar tender offer atas sisa saham publik TRPK sebanyak > 798.882 saham (1,42%) di harga Rp 6.600 per saham. Total nilai tender offer > sebesar Rp 5,272 miliar. Tender offer akan dilakukan melalui broker PT > Bahana Securities. > > Sebelumnya, Malvolia telah mengakuisisi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk > (JPFA), perusahaan yang bergerak di sektor pakan ternak. TRPK juga > perusahaan yang bergerak di sektor pakan ternak. > > Rencananya, setelah tender offer TRPK rampung, Malvolia akan menggabungkan > (merger) JPFA dan TRPK. Keduanya telah melakukan penandatanganan merger pada > 25 Juni 2009. > <http://www.indovestor.com/> > > >
[ob] Awas Keselek Tulang Ikan Goreng (FISH)
Awas Keselek Tulang Ikan Goreng (FISH). Regards, Bandar Bola
Re: [ob] Re: Be Careful of PYFA
Terima kasih Pak Oentoeng untuk pujiannya. Sebenarnya saya malah belajarnya dari ilmu tangan kosong sampiyan. Case-nya PYFA pagi tadi saya perhatikan mirip dengan DVLA beberapa waktu lalu: 1. Udah naik kencang sehari sebelumnya 2. Pagi-pagi udah mulai frekuensinya rame dan warna running trade-nya ijo-ijo 3. Bid-nya tebel-tebel sampai beberapa tingkat harga, sedang offer-nya jauh lebih tipis-tipis 4. Barang offer dimakan terus, tapi harganya udah berhenti geraknya, setiap kali barang di offer sudah tipis diisi lagi, tapi dijaga selalu tipis (seakan-akan supply lebih kecil dari demand). Kelihatan psikologi retail di-manage sedemikian rupa supaya mereka terpancing makan barang offer. Sebenarnya, saya juga nggak terlalu yakin apakah pembantaiannya PYFA akan terjadi hari ini atau satu dua hari ke depan, kebetulan aja terjadi hari ini. Saya cuma lihat proses mark-up sedang terjadi, dan sooner or later pasti akan ada "laron-laron" yang mendekati lampion untuk dibantai. Mohon tanggapan Pak Oentoeng. Regards, Bandar Bola 2009/7/16 Provokator Saham > > > That's great...Mr BB. > > Pertanyannya; > - Bagaimana anda bisa tahu kalau PYFA hari ini akan senasib dg EKAD, SHID > dst? > - Sinyal apakah yg menjadi clue anda? > > Truly, ini bukan nge-TES, tapi siapa tahu apa yg anda ketahui bisa buat > PATOKAN oleh temen2 yg lain. > > Bagaimanapun GEROMBOLAN ini setiap saat PASTI akan "mendapatkan" KORBANnya. > Selama BEI tidak mengambil tindakan TEGAS. > Minim kita bisa menyelamatkan (sebanyak mungkin) warga OB dari "keganasan" > mereka. > . > > >
[ob] Be Careful of PYFA
Be careful, PYFA will become another EKAD or SHID. Regards, Bandar Bola
Re: Bls: [ob] AYO... kalahkan ITALY..!
Kalo main bola, susah lah ngalahin Italy. Tapi kalo adu banyak jumlah penduduk masih kalah juga, keterlaluan lah ya. Saya juga udah ikut vote. Mudah2-an anak Bu Fifi menang. Regards, Bandar Bola 2009/6/7 YokoRoho > > > Done . jika menang jangan lupa donasi ke OB > > > . > > >
Re: [ob] BMRI
Pak Hadi, harusnya kita yang nanya ke sampiyan... Kalo lihat alamat email sampiyan, sampiyan kerjanya di group-nya Kalbe Farma, artinya masih saudara dengan EPMT; pasti akses ke informasinya lebih bagus dari kita2 yg di luar. Regards, Bandar Bola 2009/5/29 > > > EPMT beberapa hari ini naik, ada apa ya ?? > > Hadi >
Re: [ob] Scenario apa ini: LQ45 -2,4% tapi Bakrie IJO
Embah, mau coba kasih analisa sederhana ya... Waktu boss-nya PAN, mas SB nyerah, dan jual BUMI-nya di harga 700-an, bandarnya BUMI sudah buat plan untuk re-distribusi tuh barang. Karena size-nya kayaknya gede kali, makanya perlu momentum untuk naikin harga dengan ongkos yang nggak terlalu mahal. Kelihatannya momentum Pemilu lancar dan DJI ijo royo-royo jadi waktu yang paling tepat. Menurut saya, barang yang nyerah di level 700-an itu bukan cuma barang-nya SB, tapi mungkin juga barang2 pemegang repo yang lainnya (bahkan yang modal repo 1500-an itu juga sangat mungkin nyerah di level ini). Mungkin itu juga alasan SB akhirnya nyerah, karena selain butuh duit untuk Nya-wapres, juga karena ngelihat teman2 bandar2 lain juga udah nyerah; masih untung nggak kayak bandar HR yang nyusruk sampai ke penjara. Sekarang tinggal dikira2 saja, kalo modalnya bandar BUMI itu sebagian di 700 ditambah ongkos kecopetan dari Pak JT dan kawan2, kira2 lah modalnya di 1000 perak kali ya. Tinggal diperkirakan mau ngambil cuan berapa. Kalo mau ngambil cuannya 50%, ya mungkin level 2000-an udah mulai bagi2 barang ke retail. Kalo mau ngambil cuan-nya 100%, bisa2 level 2000 ini baru setengah jalan, dan masih akan ke 3000 untuk nanti mulai bagi2 barangnya di level itu. Masih banyak CA yang bisa dibuat (asal kondisi regional dan DJI mestakung); yang paling simple ya bagi2 dividen lah... Modal keluar duit dividen cepek, tapi dapat return-nya lebih daripada cepek Tapi kalo kondisi tidak memungkinkan, bisa jadi Plan B dikerjakan: cuan dikit juga nggak apa2 asal barang laku... Ini cuma analisa tebak2-an saja. Yang paling tahu mungkin Mr. Oentong, lah wong dia gaul-nya ama bandar. Saya duga, size yang mau di-distribusi di BUMI itu segede gaban, makanya ongkos marketing-nya bukan cuma di BUMI, tapi di-share dgn all-Bakrie-related-stocks. BTW, yang paling kasihan tuh mas SB, udah rugi di BUMI, nggak jadi Nya-wapres, di PAN di-goyang dombret pula... Sekarang dia pegang duit banyak, tapi mau beli barang yang itu lagi udah naik jadi 2000 perak. Regards, Bandar Bola 2009/5/11 jsx_consultant > > > Scenario apa ini: LQ45 -2,4% tapi Bakrie IJO > > - Jumat sudah ada distribusi yg LUMAYAN meskipun index naik. > - Hari ini IHSG -31 (-1,7%), LQ45 -2,4%, jadi secara kasar > hari ini DISTRIBUSI LAGI. > > Scenario APA INI ?. > > Ada yg mau kasih analisa ?. > > Embah mikir dulu nanti malam embah coba jawab. > > >
[ob] Re: Trading Journal : Long Stock + Sell Call Strategy
Mau nagih janji-nya Pak Danny Eeugene nich, untuk analisa tradingnya bapak yang tahun lalu bapak lakukan untuk saham KO dan option-nya, biar kita juga bisa belajar perpaduan transaksi stock dan option ini. Thanks ya pak. http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/68562 Regards, Bandar Bola
Re: [obrolan-bandar] Pertanyaan untuk Pak Fuad
Mungkin lebih tepatnya: 1. Cash disimpan di bank-bank umum a.n. Sarijaya (catatan saldo nasabah ada di sistem Sarijaya). 2. Saham disimpan di KSEI a.n. Sarijaya, sub-account a.n. masing-masing nasabah (catatan saldo nasabah ada di sistem Sarijaya dan KSEI). Yang repot adalah karena aturan buka rekening di semua broker adalah: saham-saham di sub-account kita bisa dipindahkan ke account broker di KSEI untuk penjaminan kalo terjadi gagal bayar. Jadi saldo sub-account nasabah di KSEI dengan saldo catatan nasabah di broker bisa saja berbeda. Untuk case Sarijaya, saldo cash nasabah yang diputer jadi pinjaman untuk margin trading itu nyangkut oleh nasabah2 proxy-nya Herman Ramli. Sedangkan efek nasabah setelah dirapikan ditaruh ulang di masing2 sub-account nasabah di sistem KSEI, ternyata klop. Yang saya denger agak konyol itu yang jadi net-seller di hari2 terakhir Sarijaya beroperasi, jadi ikutan nyangkut juga, padahal ini bukan masalah pinjam meminjam, tapi masalah penyelesaian transaksi. Secara logika bisnis, memang yang naruh duit di broker harus hati-hati, karena duit itu ibaratnya kita pinjamkan ke mereka untuk mereka kelola, dan untuk itu kita dikasih imbal hasil (iming2-nya sich lebih bagus dari deposito makanya banyak yang tertarik). Karena ada imbal hasil (reward), ya ada juga risk-nya, yaitu pinjaman kita nyangkut di nasabah lain, disalah-gunakan, atau extrem-nya malah bisa juga dibawa kabur sekalian. Saya sendiri nggak tahu apakah pada saat nasabah Sarijaya buka rekening disodorin pernyataan persetujuan untuk uangnya dipakai jadi fasilitas margin sepert itu, tapi rasanya sich ada (saya ingat beberapa waktu yang lalu hal ini pernah dibahas juga di OB, Trimegah ya kalo nggak salah). Terima kasih. Regards, Bandar Bola On Fri, Mar 13, 2009 at 11:37 AM, ruzli wrote: > Saham disimpan di KSEI > Cash di simpan di Rek Sarijaya > > cmiiw > > 2009/3/13 Nathanael Haryanto > >: > > > Pak, kenapa dana cash dan saham perlakuannya berbeda? kenapa hanya saham > > saja yg diselamatkan ? > > Nasabah menyerahkan dana ke SPS untuk JUAL BELI SAHAM bukan untuk mencari > > BUNGA ! > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Dividen ?
Dear Pak Raemon: 1. Saya seneng ngecek vie Reuters atau FT.com (masih genk-nya Reuters juga): http://www.reuters.com/finance/stocks/overview?symbol=UNVR.JK http://markets.ft.com/tearsheets/performance.asp?s=unvr%3AJKT&vsc_appId=ts&ftsite=FTCOM&searchtype=equity&searchOption=equity 2. Kalo via site resmi, tgl dividen dicantumkan setelah disahkan oleh RUPS yang membahas dividen tsb. Setahu saya cuma last year dividend dan last dividend payment. Kalo mau lihat history dividen, harus lihat detail ke laporan cash-flow perusahaan setiap tahun. 3. Cek apakah perusahaan punya preferred-stock dan common-stock, atau hanya common-stock saja. Kalau hanya common-stock, dividen / lembar saham sama persis. Kalo preferred stock umumnya lebih besar, bahkan ada yang dapat interest segala (nggak ada aturan baku mengenai perbedaannya). Dalam hal pada perusahaan hanya ada satu jenis saham (common-stock), yang membedakan mayoritas dan minoritas hanya masalah jumlah lembar saham kepemilikannya saja. 4. Keputusan pembagian dividen sekaligus besarannya adalah domain-nya management (kalo tidak ada controlling shareholder), tapi kalo ada controlling shareholder maka keputusan tsb adalah maunya controlling shareholder yang dijalankan oleh management (pura-puranya management yang mengusulkan dan disetujui oleh shareholder via RUPS)). Waktu perusahaan tsb mau IPO, biasanya di-state dividend policy yang akan diterapkan, misalnya kalau cuan 10 M, maka dividen 25%, dst. Tapi menurut saya, ini cuma gimmick marketing (kayak laki2 kalo mau nge-lamar cewek cakep, selalu janji2-nya manis2), nanti kenyataan di lapangan keputusan apapun di depan bisa dibatalkan dengan RUPS atau RUPSLB, dengan seribu-satu macam alasan tentunya. That's life. Satu tambahan lagi: keputusan pembagian dividen itu adalah satu corporate action yang harus benar2 dicermati. Bagi saya, semakin "certain / predictable" jumlah (dalam ukuran persentase) dan waktu pembagiannya (dalam periode 5 tahun lebih), artinya perusahaan tsb semakin baik (semakin transparant); dibandingkan perusahaan yang dividen-nya suka kaget2-an, dalam hal waktu pembagian, dan dalam bentuk besarannya (apalagi kalo deviasinya sampai jauh sekali, misalnya dalam bentuk extraordinary dividen). Perusahaan yang lagi bikin corporate action bagi2 dividen yang agak nyleneh di luar kebiasaannya tahun2 sebelumnya, patut dicurigai sebagai usaha2 untuk meng-goreng sahamnya ke atas untuk di-distribusi-kan ke retail. Ini hanya pengalaman saja, tidak bisa dibuktikan karena yang distribusi itu mungkin controlling shareholder yang nyaru sebagai public investors di laporan keuangannya. Once again, it is just a money game. Mudah-mudahan membantu, terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/3/8 raimon_c14 > Oke.. ada yang ingin saya tanyakan, yaitu mengenai : > 1. Untuk mengetahui dividen suatu perusahaan ,kita bisa memperoleh infonya > dari mana? adakah alamat website atau tempat menggali info tersebut? > > 2. dan kita bisa tahu pembagian dividen tersebut berapa lama menjelang > dividen? > > 3. Adakah perbedaan pembagian dividen (dalam hal persentase), untuk > pemegang saham mayoritas dan minoritas? klo ada biasa nya perbedaannya > seberapa besar?? > > 4. Persentase pembagian dividen apakah suatu ketetapan? ditetapkan oleh > manajemen, atau aturan pembagian dividen yang berlaku?? > dan berapa persentasi pembagian dividen dari net income yang diperoleh?? > > Trim's atas kesediaan menjawab.. > Tolong sharingnya, supaya saya dan rekan2 bisa belajar lebih banyak dari > para investor obrolan bandar... ^^ > > salam - Raemon > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Nasabah Minta Tanggung Jawab RBS Atas Rugi Reksa Dana Rp 1,4 T
Dear all, Menurut pandangan saya, pihak2 yang terlibat untuk bisa dituntut oleh nasabah reksadana ini adalah sbb: 1. RBS. Sebagai agen penjual, memang secara logika orang pasar, RBS hanya menjadi "calo" saja, jadi kesannya tidak bisa dituntut sama sekali. Namun, karena dalam hal ini RBS menjual-nya kepada nasabahnya, maka seharusnya ada "moral obligation" untuk melindungi kepentingan nasabah, agar produk yang dibeli oleh nasabahnya adalah produk yang baik. Untuk mendefinisikan produk yang baik itulah, ada proses-proses yang harus dilalui agar suatu produk reksadana dinyatakan "laik jual ke nasabah RBS" oleh management RBS, misalnya mengecek seluruh persyaratan administrasi yang cukup dan perlu untuk suatu produk reksadana laik jual (mencakup izin-izin, sertifikasi manajer investasi dll). Hal ini yang menurut saya, dapat diteliti oleh "perwakilan / lawyer" nasabah, apakah proses2 ini sudah dilakukn oleh management RBS terhadap produk reksadana PNM itu dengan proper atau tidak. Kalau tidak, tentu saja tuntutan nasabah RBS ke RBS tidak dapat dikategorikan "salah alamat". 2. PNM Sebagai manager investasi produk reksadana yang dijual, ada aturan2 dalam prospektus yang harus ditaati oleh PNM. Kalau ada pelanggaran2, misalnya pelanggaran batas maksimal investasi, atau jenis investasi (yang jadi Repo BUMI-nya Bakrie Capital) oleh PNM, maka tuntutan nasabah ke PNM juga dapat dilakukan. Kalau point 1 dan point 2, semuanya sudah dilakukan oleh RBS dan PNM dengan benar, ya itu sudah menjadi resiko investasi nasabah (pastikan bahwa di formulir-nya resiko2 ini sudah dicantumkan dan dinyatakan sebagai resiko nasabah). Apa boleh buat. Terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/3/2 indra devista > *Jakarta* - Royal Bank of Scotland (RBS) dulu bernama ABN AMRO, > dituding melakukan penipuan kepada sekitar 1.500 nasabahnya senilai Rp 1,4 > triliun. RBS dituding menjual reksa dana yang ternyata direpokan ke grup > Bakrie tanpa sepengetahuan nasabah. > > Sebanyak 30 nasabah yang menjadi korban penjualan reksa dana menggeruduk > RBS Indonesia di kantor cabang Bursa Efek Indonesia sejak pukul 09.00 WIB. > > "Kami tahunya produk yang ditawarkan RBS adalah sejenis reksa dana > terproteksi. Jadi seharusnya pengelolaan dananya harus diketahui nasabah," > ujar salah seorang nasabah yang tidak mau disebutkan namanya ketika ditemui > *detikFinance* usai menyambangi kantor RBS di gedung BEI, SCBD, Jakarta, > Senin (2/3/2009). > > Menurut pengakuannya, sejumlah nasabah RBS hari ini mendatangi kantor > cabang Bursa Efek Indonesia untuk meminta penjelasan perihal masalah > tersebut. Ia mengatakan, total dana kelolaan nasabah RBS yang gagal bayar > mencapai Rp 1,4 triliun. > > "Nilai Rp 1,4 triliun itu untuk kira-kira 1.500 nasabah," ujarnya. > > Ia menjelaskan, marketing ABN AMRO (sekarang RBS) telah menawarkan produk > sejenis reksa dana terproteksi bernama Dana Prima pada sejumlah > nasabah-nasabahnya. Menurutnya, pihak marketing menjelaskan bahwa produk > Dana Prima tersebut adalah produk terproteksi. > > "Jadi seharusnya tidak diinvestasikan tanpa sepengetahuan kami (nasabah). > Namun rupanya, produk yang katanya milik PNM Investment Management ini > kemudian dibelikan repo saham-saham grup Bakrie melalui PT Bakrie Capital > Indonesia. Itu tanpa sepengetahuan kita. Jadi ketika Bakrie Capital gagal > bayar, kita jadi kena getahnya. Padahal kita tahunya ini produk > terproteksi," paparnya. > > Ia juga mengatakan, pihak manajemen RBS seolah hendak cuci tangan dan tidak > mau bertanggung jawab terhadap masalah ini. "Mereka (manajemen RBS) selalu > bilang kalau mereka hanya sebagai agen penjual," ujarnya. > > Nasabah tersebut mengatakan, waktu jatuh tempo produk tersebut pun telah > diperpanjang secara sepihak hingga dua tahun ke depan dari yang seharusnya > sudah jatuh tempo awal tahun 2009. > > "Mereka bilang sih, bunganya tetap akan dibayar, hanya pokok investasinya > saja yang diundur pembayarannya hingga dua tahun ke depan. Tapi siapa yang > tahu kalau bunganya akan dibayar atau tidak. Kenyataannya, sekarang saja > mereka cenderung lepas tangan," jelasnya. > > "Saya tidak tahu siapa yang salah disini, yang jelas ada 3 pihak yang > terlibat disini, RBS, Bakrie Capital dan PNM Investment Management. Dari > sudut pandang nasabah, kita tahunya yang menawarkan produk ini adalah RBS. > Jadi kita minta penjelasan ke RBS," jelas nasabah tersebut. > Recent Activity > >- 5 >New > Members<http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/members;_ylc=X3oDMTJmYWtobGs1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyMzU5ODczMjY-> > > Visit Your Group > <http://groups.yahoo.com/group/obrolan-b
Re: [obrolan-bandar] UNTR: Final Result 2008 (example of extreme price overshooting)
Dear Pak Armando, Saya koq nggak sependapat dengan sampiyan mengenai UNTR. Saya denger2, inventory-nya yang naik gede itu, karena nyangkut. Ceritanya gini, waktu beberapa customer pesen barang itu sebelum bunga kredit naik, dan sebelum approval kredit si customer di-review ulang. Pas barang yang dipesan UNTR nyampe (hitungan total katanya dalam dimensi trilyun), krisis datang, bunga naik dan leasing company me-review ulang approval kredit-nya ke si customers. Dengan alasan itu, customer membatalkan pembelian alat beratnya, dan tinggal-lah barang mangkrak di UNTR. Memang baru jadi potensial loss, tapi kalo mau dijual for sure pasti ada diskon gede2-an supaya inventory itu bisa dibersih2-in. Selain itu, sebelum bersih2, cost-of-fund-nya jalan terus. BTW, ini rumor dari beberapa bulan yang lalu, dan kelihatannya proven di balance sheet UNTR Des. 2008. Berapa besar dampaknya, mungkin analyst bisa langsung nanya ke manajemen UNTR. Kalo udah ketahuan dampaknya baru bisa dihitung mau di-down-grade ke berapa UNTR itu. Saya bilang sich, dengan harga di 5000-an P/E hampir 7 untuk bisnis trading, UNTR kemahalan. Terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/3/2 Armando Anthony >Tadi malem sempat baca LKnya dan berusaha nyari tau kenapa bisa jatuh > dalem sampai 2400-an. > > Financial Performance UNTR ini memang strong banget. Cash cukup kuat dg > tambahan 3.3T sampai posisi 31 Des 08 (audited). Sementara Receivablesnya > stabil walaupun inventori naik 2.7T dibandingkan posisi des 07. Saya kira > wajar aja inventori segitu karena revenuenya juga naik sekitar 3T dengan > persentase kenaikkan COGS yg lumayan efisien. > > Tambahan fixed asset investment 5T yg dibiayai dengan Limited Public > offering dan sebagian LT debt membuat UNTR saya kira cukup konservatif dalam > melakukan expansi tahun lalu. Negative covenant yg disyaratkan oleh > sindikasi bank, spt gearing ratio minimum 3.5:1 Interest coverage 3:1, > dividen distributed< 50% NI dan DER 1.05 membuat perusahaan ini dinilai > sangat sehat. JBIC sendiri akhirnya juga brani memberikan LT debt Y2 > millyar pricing 3.25%, walaupun memang sebagian besar utk beli mesin2 > Komatsu (duitnya balik ke Jepang juga). Pricing di ST debt (modal kerja) > juga cukup murah dg rata2 bunga pinjaman SIBOR+1.3%p.a dari BOT Mitsubushi > dan bbrp bank asing lain. Bank Mandiri juga punya exposure cukup besar di > UNTR. > > Jadi kira2 apa yg membuat harganya terjun bebas bbrp bulan lalu? Selain > PIG dari embah saya kira jg krn kekhawatiran atas revenue yg akan menurun > jauh akibat krisis. 49% revenue UNTR ini datangnya dari Machinery > construction, dan 49% sisanya dari Mining Construction, mostly coal. > Ditambah juga UNTR tahun lalu mengakuisisi 100% ownership PT. TOP US$ 115jt > yg punya cadangan coal 40jt ton, dg luas 4897 ha di Kapuas, Kalteng yg masih > dalam tahap eksplorasi dg masa konsesi (KP) 30 tahun. > > Jadi kalau Pak Artomoro posting harga coal drop, ada kemungkinan juga UNTR > akan turun, karena memang 1/2 revenuenya dari bisnis coal. Lantas > bagaimana? Selanjutnya liat chartnya Pak JT aja untuk menentukan entri > point. Mudah2an ada diskon lagi dg volume besar. > > salam, > > Armando > > . > > >
[obrolan-bandar] LPKR is Playing "Lampion"
CMIIW, for several consecutive weeks, LPKR has been playing “lampion” (top value, top volume, top frequency), trying to tease “retail / small” players to jump in. Just be careful, fellows. They are very patient, even they have to “masturbate” for a long period of time; typical Lippo Group “bandar”. There is no any TA / FA / BA kind of tools to beat them. They are just too smart for majority of us. Thank you. Regards, Bandar Bola
Re: [obrolan-bandar] Re: Stocks to fall AT LEAST ano ther 40%! Here’s why
Setahu saya, DER dengan Dividend Policy itu dua hal yang berbeda. Suatu perusahaan bisa saja DER-nya kecil, tapi pelitnya bagi dividend minta ampun. Kebalikannya, juga ada perusahaan yang DER-nya segede gaban, tapi bagi dividend-nya lumayan royal. Contoh perusahaan yang DER-nya gede dan dividend-nya lumayan itu seperti beberapa bank. Bank itu jenis industri yang DER-nya segede gaban. Kalo di NYSE, banyak contoh perusahaan demi bayar dividend, bela2-in ngutang (memperbesar DER dari 2 sisi, debt naik karena ngutang, dan equity turun karena bayar dividend). Soalnya urusan dividend itu sangat sensitive mempengaruhi tingkat kepercayaan investor di sono. Kalo sampai dividend di-cut, urusannya bisa di-downgrade sahamnya ama analis2 sono. Tapi kalo urusan hutang, mereka lebih permissive, quite strange isn't. Terima kasih. Regards, Bandar Bola 2009/2/21 troyanese > Maksud ane memang gitu bos. Tentu yang kita cari yang DER nya rendah. > pertanyaan saya itu untuk memancing apakah DER itu masih perlu kita > lihat kalo itu co udah kasih Deviden tinggi. Sebab rasanya agak jarang > suatu co yang DER nya tinggi kasih Dev tinggi. Dengan demikian kalo > dia berani kasi Dev tinggi otomatis DER nya rendah. Tapi untuk amannya > memang perlu dipastikan juga DER nya rendah. Tapi kalo gak likuid ya > repot juga ya ? >
Re: [obrolan-bandar] Kasus2 (SP) pasar modal...Re: Info APN telkomsel
What an inspiring untold story, Mr. Oen ! Sangat mencerahkan, dan mengingatkan kita semua akan pepatah "Di atas langit, masih ada langit" dan "Seribu kawan masih terlalu sedikit, satu musuh sudah terlalu banyak" (apalagi kalo dianggap musuh ama yang lebih sakti dan pake acara keroyokan segala ya pak). Terima kasih, Mr. Oen. Regards, Bandar Bola 2009/2/21 Provokator Saham > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > Bandar Bola > wrote: > > > Saya mencium dugaan bahwa SP "dengan sengaja dikorbankan" untuk satu > > kepentingan yang lebih besar, entah itu apa (mungkin Mr. Oentong lebih > > tahu). > > Bicara SP sbg institusi saya melihat dia OLT yg mempunyai > infrastruktur yg bagus. > Apakah dia dikorbankan atau tidak, yg TAHU PERSIS mestinya manajemen, > pegawai dst, atau pihak yg "sengaja" mengorbankan. > Pdhl kmrn ada pegawai yg merasa tdk tahu ada kejanggalan/ penyimpangan > dlm manajemen perusahaannya. > Saya pihak luar saja dpt melihatnya, jadi siapa yg harusnya TAHU LEBIH > BANYAK? > > > > ... supaya "hajatan" besar > > pihak2 tertentu tidak terganggu oleh bandar HR (kalo dia ini > emang bandar > > asli, cuma skala-nya mungkin Mr. Oen yang lebih tahu)? > > > > Di "dunia persilatan" (baca perbandaran) banyak diketahui bahwa > manajemen sbh sekuritas (komisaris, direktur, kadiv, dst) terlibat > aktif dlm "penggorengan" saham2 di BEI. > Semua itu sah2 saja mnrt saya, karena mereka dpt berlindung sbg "org2 > pasar". > > Sepengetahuan saya, kerugian HR kali ini adalah yg kesekian kalinya. > Tapi yg perlu diketahui adalah kalau kita ingin menjadi BD yg "asli" > itu perlu memahami bbrp hal dlm kaitannya seorg HR. > > Bahwa kita ini tdk bisa berdiri seorg diri dg segala KEMANDIRIAN dlm > hal informasi, kekuatan, kekuasaan, dst... > Tapi kita harus punya NETWORKING kasarnya hrs punya GANG. > Kayak gang motor dr jabar yg heboh tempo hari, hehehe > Karena di dunia persilatan yg berlaku adalah Hukum Rimba, yaitu > Survival of the Fittest. > > Kalau kita menyombongkan diri seolah2 tdk butuh org lain karena merasa > the Biggest, Smartest, dan -EST2 yg lain... > Itu berpotensi kita dikeroyok oleh pihak lain yg ingin memanfaatkan > kekalahan kita sbg keuntungan mereka. > Jadi jangan percaya kalau ada seseorg yg mengklaim dia adalah yg > terhebat, terkuat dst... > Karena itu semua adalah "kerja kolektif"; mungkin dlm wkt singkat > (sebentar) seseorg mampu melakukannya, SEBELUM dia hancur atau > "dihancurkan" scr KOLEKTIF. > Contohnya sdh banyak > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Stocks to fall AT LEAST ano ther 40%! Here’s why
Maksud sampiyan, DER rendah dan dividen gede kali, Pak Troyanese? DER rendah artinya nggak punya hutang banyak. Tentu saja ada pak. Kalo nggak salah emiten ini salah satu favorit Pak Kusni, sayang nggak likuid. DER almost zero, PBV udah di bawah 0.6 kali, dividen yield 7%., P/E di bawah 3 kali, growth stabil. Business-nya sangat simple, but not easy. Menurut saya termasuk defensive stock. BTW, where's Pak Kusni? I miss this guy, a real fundamentalist one. Matur nuwun. Regards, Bandar Bola 2009/2/21 troyanese > Oke DER juga perlu sekali. BTW ada gak ya perusahaan dengan DER > tinggi kasih dividen tinggi ? > > . >
Re: [obrolan-bandar] Re: Info APN telkomsel
alahan karena pembiaran atau omission / failure to act). Jadi karena Bapepam yang bersalah, maka sudah sepatutnya kalau pemerintah melakukan bail-out atas kerugian nasabah SP, sekaligus semua pejabat2 yang bertanggung jawab segera dicopot (malu dong ama Polri yang sering di-enyek2, ternyata lebih professional dalam menindak prajurit sampai jendralnya yang dianggap bertanggungjawab terhadap suatu insiden). Karena kesalahannya ada pada instansi pemerintah, ya sudah sepantasnyalah kalau pemerintah bertanggung jawab nalangin kerugian yang terjadi. Kesimpulannya: 1. Selamatkan SP sebagai perusahaan yang baik (kalo perlu dinasionalisasi) 2. Bail-out kerugian semua nasabah SP (kalo belum ada UU-nya, segera bikin dan berlaku surut) 3. Copot pejabat2 Bapepam yang bertanggung-jawab 4. Re-regulasi kembali aturan-aturan main yang ada dan awasi kelakuan semua sekuritas dengan ketat (incl. Perjanjian pinjam meminjam antar nasabah dengan sekuritas) 5. Atur publikasi laporan keuangan sekuritas2 di koran2 / website BEI 6. Proses hukum HR dan semua pejabat SP yang terbukti bersalah 7. Usut juga "common practices" yang sama di semua sekuritas lain, termasuk di yang berplat merah Bagi saya, pasar modal itu kayak tempat main "game", it's a money game. Semua bisa menang atau kalah dalam game ini. Yang penting adalah, mainnya harus fair. Kalo ada yang nggak fair, kita harus ngomong, minimal ngasih tahu ke orang yang "nge-set" aturan mainnya, bahwa kita ini bukan kambing. Jadi kalo ngatur aturan main, mbok ya yang fair gitu lho. Matur nuwun. Regards, Bandar Bola 2009/2/19 y_dizz > No need to say sorry sebetulnya. Dalam kasus ini semua dirugikan, baik > nasabah maupun karyawan SP. Kita semua sama2 merasa sakit. > > Saya sangat bersimpati, dan sejujurnya salut dengan kerja keras para > karyawan & staf SP. Di tempat saya (SP Jl. Flores, Surabaya), mereka > masih tetap masuk kantor walaupun listrik & telepon sudah diputus, > tetap melayani kami2 yang setiap hari telepon menanyakan kabar > investasi kami, meskipun kadang ada juga caci maki. Padahal ini sudah > hampir akhir bulan, dan belum ada kejelasan tentang nasib pekerjaan > mereka. Gaji mereka kemungkinan cuma dibayar sampai bulan ini saja. > > Semenjak kasus SP ini meledak, saya sebenarnya sudah hilang > kepercayaan terhadap pasar modal kita. Saya bukan bermaksud > memprovokasi atau menakut2i member lain, tapi entah mengapa setelah > jam trading selesai, ada perasaan tidak tenang yang muncul, apakah > investasi kita masih aman besok. Jujur, tidur di malam hari saat ini > lebih tidak tenang dibanding saat crash Oktober lalu. Di benak kita > semua saat ini pasti ada rasa ketidakyakinan itu. Apakah sekuritas > kita bisa dipercaya? Apakah dana & saham kita tidak disalahgunakan > oleh orang2 tertentu? > > Mungkin Embah ada benarnya dari sisi bandarmologi. Retail tidak cukup > lagi ditakut2i dengan membanting harga saham. Ada cara2 baru > sekarang. Gagal bayar repo lah, sekuritas nilep duit nasabah lah. > Selalu ada cara2 kotor yang bisa dilakukan untuk menghabisi retail. > > Terlepas dari itu semua, kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama > dan saya yakin bukan yang terakhir. Saya baru aktif trading setahun > terakhir. Senior2 di sini tentu banyak yang jadi saksi kekejaman > pasar modal. Siapa yang lupa aksi BT menggoreng Bank Pikko tahun > 1997, lalu Jasabanda dan DSFI, UBS dan BIMA, serta yang paling heboh > tentu saja TMPI. Kalo kita perhatikan makin lama kasus yang muncul > semakin parah saja, padahal modus operandinya ya itu2 doang. > > Kita sudah berkali2 kecolongan, yang jadi pertanyaan : > Penjahatnya yang MAKIN PINTER, atau pengawasnya yang MAKIN TOLOL? > > Sudah lah, email saya sudah kepanjangan. Saya juga udah capek > menghina2 Bapepam & Fuad, toh mereka tebel muka aja. Untuk jangka > panjang saya masih pesimis dengan pasar modal Indonesia. Buat apa > invest di saham kalo lebih aman nyimpen duit di bawah bantal? > > Regards, > Yudizz > > Recent Activity > >- 5 >New > Members<http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/members;_ylc=X3oDMTJmMW4xZnZwBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyMzUwNTYzOTY-> > > Visit Your Group > <http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar;_ylc=X3oDMTJlN2pxZm5yBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzE2NTIzNTUEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDAxNzc5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTIzNTA1NjM5Ng--> > Give Back > > Yahoo! for > Good<http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJtYmo5MTQyBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDMTY1MjM1NQRncnBzcElkAzE3MDUwMDE3NzkEc2VjA25jbW9kBHNsawNicmFuZARzdGltZQMxMjM1MDU2Mzk2;_ylg=1/SIG=11314uv3k/**http%3A//brand.yahoo.com/forgood> > > Get inspired > > by a good cause. > Y! Toolbar
Re: [obrolan-bandar] MICE
a dia sudah sangat yakin bahwa yang jalanin perusahaan tsb adalah orang2 yang ber-integritas tinggi. Saking yakinnya, dia nggak perlu repot2 bikin rapat dengan management subsidiary-nya even setahun sekali, not even a single phone call. Untuk kita sebagai investor retail, ya mending dapat dividen dech, sebagai salah satu bukti nyata integritas management / controlling shareholder untuk berbagi dan tumbuh bersama. Mudah-mudahan membantu ya pak. Regards, Bandar Bola 2009/2/7 > > > Mas Bandar Bola, > Dimata saya sampeyan itu punya reputasi opini yg baik lho disini. > moga2 prelude mengenai MICE ini bukan tulisan pesanan orang > (obyektif geto maksudnya) > > Kalo ada opini lain dipersilahkan diajukan disini - pasti diberi ijin sama > yg punya warung > > Apa Mas Bandar punya pendapat bagaimana prospek MIRA sehub dgn go private > APEX ?? > atau saham2 lain yg boleh masuk di radar ?? > > Makasih banyak / A3K > >
Re: [obrolan-bandar] Profil MICE (PT Multi Indocitra) ?
PT Multi Indocitra (MICE) bergerak di business produksi dan distribusi consumer goods dengan merk yang lumayan ngetop Pigeon (alat-alat untuk baby) dan Sanrio. Termasuk sektor defensif, yang lumayan tahan terhadap krisis. Semua bayi perlu botol susu, mau isinya susu formula atau ASI si ibu. Hampir tidak punya hutang, cash-rich, P/E dan BV rendah sekali (kayak beli perusahaan yang di-lego abiss...). Sales growth masih ada, nggak kaget2-an, steady walaupun tidak terlalu besar. Rajin bagi dividen tiap tahun. Resiko: likuiditas kecil, karena kelihatannya sudah dipegang long-term investors. Manajemen keluarga, jadi investor retail bakal bergantung pada moral pemegang saham utama. Kalo dikerjain kayak si-BEJO, ya gampang banget, apalagi karena market cap-nya kecil. Kalo mau jangka panjang (dengan catatan tidak dikerjain ama pemegang saham utama), sangat reccommended. Terlampir data dari RTI: Most Recent Fiscal Quarter : 30 Sep 2008 Sales : 231.7 B PER : 2.13 Net Profit : 24.14 B EPS : 54 Asset : 266.16 B BV : 349 Liability : 34.53 B PBV : 0.33 Equity : 209.12 B NAVS : 444 I. Shares : 600.0 M DER : 0.17 Mkt. Cap : 69.0 B ROE(%)* : 15.39 ROA(%)* : 12.09 * Annualised NPM(%)* : 10.42 Regards, Bandar Bola On Thu, Feb 5, 2009 at 11:43 AM, Darmawan wrote: > Ada yg tahu profil MICE? > >
Re: [obrolan-bandar] Awas! Danareksa Sekuritas Patut Diperiksa
Data dari BEI: Danareksa (OD): Last Day MKBD Value Rp. 87,910,024,688 Jadi apa artinya data BEI ini? Which one is true? Regards, Bandar Bola 2009/1/28 Saham Oke > *INILAH.COM <http://inilah.com/>, Jakarta - Kantor Menteri Negara > BUMN dan Bapepam-LK didesak untuk segera memeriksa manajemen PT Danareksa > Sekuritas.* > > Desakan itu terkait dengan Laporan Keuangan Danareksa per September 2008, > bahwa perusahaan sekuritas milik pemerintah itu memiliki piutang repo > sebesar Rp 829 miliar ditambah dengan fasilitas margin sebesar Rp 369 miliar > yang diberikan ke sejumlah sekuritas dan nasabah. > > > "Kondisi seperti ini sangat membahayakan posisi perusahaan sekuritas > tersebut. Apalagi menurut informasi di kalangan pelaku pasar, nilai jaminan > saham atas pinjaman yang diberikan Danareksa (sebesar Rp 1,2 triliun) kini > merosot tajam di bawah 30%," kata tokoh pasar modal yang aktif di organisasi > Capital Market Society (CMS) di di Jakarta, Selasa (27/1). > > > > http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2009/01/28/79329/awas-danareksa-sekuritas-patut-diperiksa/ > . > _,___ >
Re: [obrolan-bandar] Re: BUMI chart 15 Menit 230109
Sejatinya MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) itu untuk mengukur kemampuan permodalan suatu sekuritas. Kalo di banking industry kira-kira analoginya sama dengan CAR (Capital Adequacy Ratio). Masalahnya adalah data di BEI mengenai MKBD itu tidak transparant apakah itu betul modal-nya si sekuritas, atau efek/cash nasabah yang secara aturan bisa diperhitungkan sebagai MKBD si sekuritas (makanya CMIIW, di perjanjian bilateral sekuritas dengan nasabah ada klausul yang meminta persetujuan nasabah untuk memberi izin ke sekuritas untuk dapat memperhitungkan asset nasabah tsb sebagai MKBD si sekuritas). Saya pikir, tidak bermaksud nakut-nakutin, tapi kalo Bapepam/BEI buka2-an MKBD real milik si sekuritas, kita bisa kaget2 (Mr. Oentoeng juga udah pernah ngingatin), karena mungkin udah banyak yang sebenarnya MKBD-nya sendiri sudah merah. Sekali lagi, mudah-mudahan kali ini saya salah... Kasus Repo itu ternyata luar biasa dampaknya, karena banyak securities house yang minjam duit nasabah at below 10% at that time, dan di-lend ke Repo beberapa emiten dengan bunga 20-an% (contohnya om HR di SPS). Niat-nya sich mau cuan (kayak jadi bank), sekarang jadi buntung. Apakah Bapepam/BEI baru tahu sekarang, atau udah dari dulu2 waktu Repo di-issued beberapa waktu lalu? Think about it... Jawaban apapun hanya akan menunjukkan bahwa Bapepam/BEI itu parah. Kalo baru tahu sekarang, berarti mereka itu nggak becus mengelola industri ini dengan baik, koq ya bloon dipelihara... Kalo tahunya dari dulu-dulu, berarti mereka itu bagian dari persoalan (ini lebih menyakitkan bagi kaum retail). Kembali ke Mbak Sri Mulyani, berani nggak ya beliau me-reform industri ini dengan me-reshuffle top-brass-nya? Regards, Bandar Bola On Fri, Jan 23, 2009 at 6:52 PM, Tommy Jayamudita wrote: >Masalah ini sangat sensitif di masa yang semi kritis ini, mohon Pak > Teguh dapat mengklarifikasi dengan jelas dan sumbernya, agar tidak terjadi > kesalahan yang mungkin dapat berakibat fatal. > > DH adalah Sinar Mas Sekuritas (MKBD 255 M+), sedangkan HD adalah HD Capital > (MKBD 86 M+). > > Oh ya, Pak Sudeswanto kan di Sinar Mas Sekuritas, bisa confirm Pak? > > Thxs. > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Mbah, BDMN rontok, boleh icip-icip?
Beberapa waktu lalu, waktu Mbah reccomend BDMN, saya juga meng-iya-kan juga. Tapi melihat perkembangan terkini, bahwa emiten ini mau right issue, saya pikir sebaiknya hindari dulu. Simply because, I don't like to spend my money on right issuance (apalagi kalo harga dan ratio-nya masih gelap). Karena umumnya kalo right issue itu, banyak kepentingan major shareholder yang lebih di-bela-in. Suwun. Regards, Bandar Bola On Wed, Jan 21, 2009 at 3:14 PM, Vincent Chase wrote: > slowly surely mo ke 1900 gak mbah? > > *tora * wrote: > > Dulu Mbah sering kasih masukan ttg BDMN. > Dgn kondisi sekarang, gimana terawangannya Mbah ? > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Trimegah gagal bayar ke nasabah: BUKAN BO'ONG
Saya koq ngelihatnya dari perspektif yang agak lain ya. Kalo benar angkanya sampai minus 6 M, menurut saya this is damn serious. Lha wong dari dua nasabah aja (netting) ada kredit macet segede gaban gitu, gimana dari investor margin yang lain yang main di sekuritas itu. Mudah2-an kali ini saya salah... Regards, Bandar Bola 2009/1/20 troyanese > Kalo kasusnya begini, berarti malah masih -6 M dong ? Ah ini mah > kasuistislah. gak bisa digeneralisir ke soliditas Trimegah. kekekekek > > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > James Arifin > wrote: > > > > oic ... ini mah bukan kasus biasa, tapi coba menyelamatkan diri ... > heheh > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Trimegah gagal bayar ke nasabah
Kalo saya jadi Anda dan merasa hak saya dilanggar, yang akan saya lakukan adalah kirim surat ke Ketua Bapepam cc. Menkeu, untuk eskalasi masalah ini ke tingkat yang lebih tinggi, dengan melampirkan kronologis peristiwa (lengkap dengan data2 pendukung dan risalah meeting tripartit yang pernah diadakan sebelumnya). Kalo masih mentok setelah 2-3 minggu tidak ditanggapi, kirim surat eskalasi lagi ke Menkeu, cc. Presiden. Masih mentok juga, kirim surat ke Presiden RI langsung cc. Ketua DPR/Komisi IX. Dijamin tokcer, mengingat mentalitas pejabat kita, yang kalo tidak dilaporin ke atasannya nggak ada mau pusing2. Tapi kalo sudah di-begituin juga, udah mati rasa, ya udah, sampiyan mulai coba ikut undian green-card, ganti kewarganegara-an saja. Karena dengan begitu Anda sudah berhasil membuktikan bahwa hak Anda tidak dilindungi di negara ini. Regards, Bandar Bola 2009/1/20 animangaml >> Saya nggak ada maksud mencurigai Anda lho. Maaf ya Pak kalo kalimat > > saya ada yang kurang tepat tadi. > > Tidak ada yang perlu dimaafkan kok, saya sama sekali tidak marah, > cuma mau menekankan kalau saya tidak bercanda, ini serius. Saya > marahnya dengan Trimegah karena saya merasa tidak ada kewajiban sama > sekali, tapi hak saya atas saham dan dana saya tidak dikembalikan. > > > Berarti memang ada sesuatu yang busuk di sistem pasar modal kita. > > Semestinya kalau memang sekuritas itu sehat & bersih, dia bisa > > mengembalikan semua uang & saham kita, berapapun nilainya. > > Ya lihat saja bagaimana saya terkena kasus dengan Trimegah seperti > ini. Makanya kalau ada yang bilang Trimegah solid, coba lihat kasus > saya ini dulu, tidak ada kewajiban/hutang tapi saham tidak bisa > dipindah ke sekuritas lain. > > __._,_ > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: OEN ....BUMI Rp 200 (diprediksikan akan segera dikabulkan)
Waduh, ditinggal nggak buka email selama weekend, ternyata mailbox udah penuh urusan BUMI. Kali ini, Pendekar Tangan Kosong sedang diserang banyak orang, termasuk oleh beberapa pendekar dari perguruan yang berbeda. Saya mau menengahi biar lebih fair saja. Bagi saya, dikeroyok orang banyak sudah menjadi resiko menjadi pendekar, jadi Mr. Oentong nggak usah kapok2 posting ya. Dan tidak semua orang yang posting seberapa provokatif sekalipun akan diserang, hanya yang punya credibility yang umumnya diserang (itupun kalo pas lagi sedang "kelihatan" salah prediksi). Tapi, saya juga mengerti kenapa pendekar kayak Pak JT puyeng lihat posting-an Mr. Oentong, lah ya wong disiplin elmu-nya beda. Kalo untuk saya sih, posting-an Mr. Oentong walaupun samar2 untuk orang lain, bagi saya sangat jelas. Namun tanggapan dari Pak JT, menurut saya juga baik sebagai bahan diskusi antar pendekar. Artinya pemikiran kritis harus tetap dikembangkan untuk menjaga keseimbangan informasi dan ilmu sesama member. Yang bikin puyeng, itu tanggapan dari anggota2 yang lain, yang cenderung Cuma nge-gong-in, asal nimbrung, one-liner, dan semacam itu. Ini yang bikin mailbox penuh, nggak ada isinya sama sekali. Tidak semua sih, ada juga yang menanggapinya dengan baik (kayak posting-an Pak Budi Zhu ini), dengan menceritakan reputasi Mr. Oentong sebagai prediktor ulung selama ini (mudah2-an email saya ini tidak masuk kategori email yang bikin puyeng). Kalo banyak newbie "gamang" karena posting-an Mr. Oentong, emangnya kenapa? Saya merasa tidak masalah sama sekali, karena Mr. Oentong itu bukan real-name yang punya otoritas untuk disalah-gunakan provokasi orang sana-sini. Hanya orang yang tidak dewasa yang bisa merasa terprovokasi oleh orang di dunia maya. Kalo masih merasa belum dewasa, jangan main internet, it's like a pandora box, isinya macam2 ilmu, tapi banyak sampahnya juga. Kedewasaan mutlah diperlukan (nggak perlu UU yang aneh-aneh). Beda kasusnya kalo yang ngomong itu Boss-nya BEI atau Bapepam, itu yang harus di-sikat karena orang2 beginian tidak tahu kode etik jabatan sama sekali (BTW, berani nggak ya Iron-lady Bu Sri Mulyani copotin dua pejabat yang payah beginian?). Akhir kata, let me repeat intisari ilmu perbandaran: "Setiap hari ada planned agenda yang dibuat, tapi selalu planned agenda bisa di-adjust sesuai kebutuhan sesuai dinamika pasar" (mudah-mudah-an nggak salah ya Mr. Oentong). Jangan2 gara2 tim KIPS-BUMI-nya Pak Rully, planned agenda diubah dulu, biar retail bisa keluar barang, jadi tim-nya Pak Rully nggak membesar (just a speculative thought). Regards, Bandar Bola BTW, posting-an Mr. Oentong selalu harus saya harus baca, karena bagi saya selalu ada isinya (walaupun disampaikan dengan cara yang samar2, ngledek, canda, dan nggak lazim). On Sat, Jan 17, 2009 at 4:01 PM, budi zhu wrote: > Dear Pak Tasrul, > > Anda adalah member senior OB di sini. Seharusnya anda selalu mengikuti > setiap postingan di milis ini terlebih lagi postingan pak Oen. > > Setau saya, waktu BUMI di kisaran 7000an-8000an pak Oen dan Elaine udah > memperingatkan utk hati-hati terhadap saham ini. Waktu itu Elaine dan Pak > Oen > kasih target ke BUMI di 3500, didowngrade lagi ke 2500. > Waktu itu, seberapa banyak org2 yg mempercayai hal ini? > Bahkan Embah sendiripun blg kl BUMI < 2K, Embah akan cutloss dengan > senang hati. > > Menurut saya, apa yang disampaikan oleh Pak Oen dan Elaine waktu itu > bukanlah provokasi melainkan PERINGATAN bagi para pemegang saham > BUMI yang tidak mengetahui bagaimana PERMAINAN BUMI yang telah diatur, > direncanakan dengan begitu matang sehingga jatuh korban yg banyak seperti > kondisi saat ini. > > Ini adalah milis OBROLAN-BANDAR, Embah juga pernah mengingatkan > agar NEWBIE yang baru msk ke dunia saham agar berhati-hati atas segala hal > yang terjadi di milis ini. > Pak Oen merasa bahwa dirinya adalah bagian dari bandar, mempunyai > kesempatan > untuk sharing mengenai PERBANDARAN SAHAM. Selama ini juga kebanyakan > postingan > Pak Oen lbh bnyk mengenai perbandaran saham. > Pak Oen posting chart TA krn ada yg minta penjelasan yang logis > mengenai bgmn IHSG akan jeblok ke area 900. Bagaimana menjelaskannya > kalo para member di sini > masih ada yg tidak mempercayai adanya bandar atau BOZZ itu ada? > > Saya ingin tau, menurut pak Tasrul, informasi apa saja yang telah > diposting oleh > Pak Oen selama ini yang menyesatkan para trader? > Kalau bisa, kasih linknya Pak, supaya kita bisa tau dengan jelas. > > Jgn karena ada pemain baru yang loss bnyk, terus menyalahkan satu org > karena > dianggap telah provokasi. > Saya yakin, Pak Oen tidak pernah memaksa ibu ini untuk membeli BUMI diharga > 6000an, bahkan justru memberikan peringatan dini. > Dan sangat jarang sekali member di sini yg memberikan peringatan dini. > Yang sering > baca peringatan dini dari Embah baik akan terjadi koreksi maupun akan > terjadi rally. > > > Best Regards > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: PTBA - To Pak Rei
Melengkapi saja: mestakung = semesta mendukung. Terminologi ini kalo nggak salah diperkenalkan oleh Prof. Yohannes Surya PhD, pakar Fisika, spesialis pendidik calon gold medalist di Olimpiade Fisika dan Matematika. Regards, Bandar Bola 2008/11/27 Rei [EMAIL PROTECTED] >mestakung = mendukung > > > > > . > > >
[obrolan-bandar] Akhirnya, Bank Century Diambil Alih LPS
See, jadi masalah kalah kliring-nya BCIC itu masalah likuiditas atau masalah teknis? Nggak usah dijawab, dibaca aja artikel dibawah ini, dan silakan menyimpulkan sendiri. Regards, Bandar Bola *Akhirnya, Bank Century Diambil Alih LPS * Jumat, 21 November 2008 | 09:48 WIB Laporan Wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja JAKARTA, JUMAT — Gubernur Bank Indonesia Boediono mengumumkan, PT Bank Century mulai hari ini, Jumat (21/11) diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Untuk selanjutnya tetap beroperasi sebagai bank devisa penuh yang melayani berbagai kebutuhan jasa perbankan bagi para nasabahnya. "Pengambilan alihan ini untuk lebih meningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan bagi para nasabah," kata Boediono di Gedung BI, Jakarta, Jumat. Boediono mengatakan, tim managemen baru yang terdiri atas para profesional telah ditunjuk hari ini untuk meningkatkan kinerja bank. Untuk melaksanakan proses peralihan secara tertib, hari ini Bank Century tidak melayani transaksi perbankan bagi para nasabah. Namun, pada Senin Bank Century dipastikan akan melayani nasabah secara penuh, termasuk pelayanan kliring dan real time gross settlement systems). "Segenap karyawan Bank Century diminta untuk bekerja seperti biasa sesuai tugas masing-masing dan bekerja sama sebaik-baiknya dengan managemen baru," tuturnya. Beberapa waktu lalu, kata Boediono, sempat ada minat dari investor yang ingin akusisi bank ini. Namun, karena proses akusisi ini makan waktu, untuk memberi rasa aman dan kepastian segera bagi nasabah Bank Century, pemerintah, dan BI melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan memutuskan pengambilalihan bank tersebut oleh LPS."BI akan terus memonitor perkembangan perbankan di Tanah Air yang saat ini secara umum mantab dan stabil," ujar Boediono.
Re: [obrolan-bandar] Re: Iseng2x kalkulasi BUMI pakai simple DCF
Pak Hmin, menurut saya kalo barang sudah ngumpul di Bozz, dan beliau masih nggak bisa jual tuh barang di harga lebih tinggi, berarti Bozz-nya masih belum canggih. Apa bener Bozz nggak canggih gitu? Off-course not. Kalo barang udah ngumpul (atau dirasa cukup banyak), aneka akrobat corporate action akan dibikin lagi biar bisa niup another bubble (see Ms. Linda Syarief's posting on this subject). Lha wong, TMPI yang fundamentalnya abal2 aja di-tiup koq, apalagi BUMI yang ada sampai saat ini masih ada isinya (KPC dan Arutmin). Masalah untuk Bozz saat ini adalah bukan urusan tiup balon baru, tapi berapa lama buat "ikan-ikan" pada nyerah. Soalnya untuk banyak orang, BUMI ini kayak cinta pertama, ada romantisme tersendiri, bikin sakit hati, tapi susah untuk dilupakan... Coba aja tanya kiri kanan yang baru belajar maen saham 1-2 tahun terakhir, pasti pernah jatuh cinta ama neng yang satu ini. Regards, Bandar Bola 2008/11/20 Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED] > haha > > gak lah... > > BUMI akan naik cuman karena 1 hal... > > "BANDAR YAKIN BISA JUAL DI HARGA LEBIH TINGGI" > > biar trader udah pada cut loss..tapi bandar gak yakin bisa jual lebih > tinggi tentunya BUMI gak akan naik.. tapi terus turun. > > buat apa dapat barang murah tapi gak bisa jual lebih mahal. > > 2008/11/20 Bandar Bola <[EMAIL PROTECTED]> > >> Nambahin ya Mbah... >> >> BUMI hanya akan reversal kalo "ikan-ikan" udah pada nyerah cut loss, >> nyerahin barangnya ke Bozz dengan harga loak >> >> Berita2 jelek2 dikeluarin ada maksudnya yaitu supaya "ikan-ikan" >> berdarah2, nangis2 dan nyerah minta ampun ke Bozz, sembari cut loss... >> >> At the end, it's all about money, nothing more... >> >> >> Regards, >> Bandar Bola >> >> >> >> . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Iseng2x kalkulasi BUMI pakai simple DCF
Nambahin ya Mbah... BUMI hanya akan reversal kalo "ikan-ikan" udah pada nyerah cut loss, nyerahin barangnya ke Bozz dengan harga loak Berita2 jelek2 dikeluarin ada maksudnya yaitu supaya "ikan-ikan" berdarah2, nangis2 dan nyerah minta ampun ke Bozz, sembari cut loss... At the end, it's all about money, nothing more... Regards, Bandar Bola 2008/11/20 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > SyIFA Fund <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > "AhMbah bisa aja...hehehe" > > > > Jika floor bursa adalah medan perang pake peluru DUIT maka > milis OB adalah medan perang pake peluru INFORMASI. > > Yang mau BELI pake informasi yg MENJELEKAN dan yang mau JUAL > pake informasi yg BAGUS. > > Coba anda perhatikan teori bandarmologi embah ini: > > BUMI akan reversal pada saat: > 1. INFORMASI yg MENJELEKAN sudah mencapai PUNCAKNYA ?. > 2. Senjata PAMUNGKAS dengan INFORMASI yg TERJELEK sudah > dikeluarkan. > > Coba pikir apakah peluru (1) dan peluru (2) sudah DIGUNAKAN ?. > > > . > > >
Re: Bls: [obrolan-bandar] MIlis jadi sepi apa takut di tangkap?????
Kalo rumor yang disebarin bersesuaian dengan hajatan Bozz besar, ya nggak ada yang akan laporin siapa2. Tapi kalo mengganggu jalannya hajatan Bozz besar, ya siap2 aja yang nyebarin akan dilaporkan. Delik aduan tinggal di-cocok2-in, mau kerugian immaterial lah, mau mengganggu stabilitas lah, mencemarkan nama baik lah, any kind of those things. Dan nggak peduli jabatan yang diaduin apa, pokok-nya tinggal kuat2-an... (jadi ingat zamannya Lin Che Wei diadu-in ama group Lippo ya..., kurang profesional gimana lagi dia). C'est la vie... Itulah Indonesia, siapa kuat dia bisa jadi bener, dan so pasti menang lah... Kalo saya mah, enteng2 aja, nanggapinnya. Tinggal di-pilah2 lah dan ditimbang2 kadar kebenarannya. Pengalaman saya mah, kalo ada yang panas denger rumor, bisa jadi beneran tuch rumor. Jadi ingat zaman krismon dulu, malah katanya dulu itu yang punya bank yang bikin rumor, biar pada nge-rush bank-nya sendiri, dan mem-"fait-a-compli"-kan BI supaya guyurin BLBI, dan group-nya bisa narik tunai-nya dan buru2 cabut ke luar negri, beneran nggaknya, namanya juga rumor. Maen saham koq nggak boleh denger rumor, aya aya wae... Kalo pada maen di NYSE bisa pusing sendiri, tiap hari isinya rumor, ada yang jadi beneran, ada yang tinggal jadi asap. Pan ada pepatah "buy/sell on rumors, sell/buy on facts." Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Mendingan tiap hari denger rumor, atau balik ke zaman dulu lagi, dimana semua berita harus lewat Kementerian Penerangan ( beritanya sich indah2, tapi banyak fatamorgana-nya) ? On Mon, Nov 17, 2008 at 12:04 PM, Meizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >wah...wah,kalo gitu, nanti2 bubarin aja divisi riset di sekuritas2 > > trs bei dan bapepam bikin iklan di koran2... > > *di larang keras untuk berasumsi dan rekomendasi atas data2 ekonomi * > > bcanda lho ya :D > > hehehe > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Correct, selama niat-nya untuk meningkatkan nilai tambah bagi "seluruh investor", bukan hanya sebagian investor saja, program buy-back sangat baik, karena ini meningkatkan EPS tanpa kena pajak. Bottom-line, selama niatnya baik untuk seluruh investor, program buy-back sangat saya dukung. Tapi kalo dibelokin untuk kepentingan segelintir investor utama, pasti semua akan menentang (kalo tahu). Masalahnya adalah, siapa yang tahu niat BUMI (atau company2 yang lain) melakukan share buy-back adalah untuk kepentingan seluruh atau segelintir investor? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Kita cuma bisa menebak2 saja, Mbah. Tebakan saya, niat mereka nggak tulus untuk meningkatkan shareholder value. Buktinya, baru beberapa bulan lalu mereka mau buy-back di harga max 11 ribu. Itu angka apakah mencerminkan harga di bawah nilai intrinsic-nya? Kalo nilai tsb di atas nilai intrinsic-nya, siapa yang dirugikan dan siapa yang diuntungkan? Menurut saya, yang dirugikan adalah investor retail yang invest di BUMI, dan yang diuntungkan adalah yang sempat jual saham via program buy-back ke emiten BUMI, siapakah itu. Datanya ada di KSEI. Sekali lagi, ini hanya tebakan, bisa salah, bisa benar, time will tell... Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola 2008/11/14 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > Didalam posting anda sebelumnya anda menulis: > > Kontrol cek yang paling mudah untuk menilai apakah program buy-back > itu add value, adalah apabila program dilakukan oleh emiten untuk > membeli sahamnya pada harga yang di bawah intrinsic value saham tsb. > Bahkan, bila emiten mau pinjam uang dari bank untuk buy-back > depressed stock-nya, harus di-apresiasi, karena add value dari EPS > yang meningkat bagi shareholder dapat mengkompensasi biaya bunga > uang untuk program buy-back tsb. > > ... > > Jadi Buyback adalah sesuatu yg 'WAJIB' dilakukan oleh emiten > meskipun dengan dana pinjaman asal buyback dilakukan dengan > harga dibawah instrinsic value untuk memberikan NILAI TAMBAH > bagi para shareholder. > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Buy Back Rp 8,246 Triliun, BUMI Siap Pangkas Laba Hingga 2010
Ini posting-an saya mengenai esensi program buy-back: http://finance.groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/message/83912 Menurut saya, hitungan Mbah ini adalah hitungan rasional, kalo buy-back dijalankan untuk menguntungkan seluruh shareholder secara korporat. Problem-nya adalah, jangankan di negeri kita ini, even di US-pun hajatan ini banyak sekali digunakan oleh management atau pemegang saham utama untuk cash-out pake uang-nya emiten. Ibaratnya kayak bagi dividen, tapi hanya untuk segelintir orang tertentu. Caranya, ya emiten buy-back saham milik management atau pemegang saham mayoritas. Lho khan pemegang saham di atas 5% kalo keluar masuk harus laporan? Betul kalo kondisinya mereka punya saham atas nama sendiri, masalahnya khan, mereka bisa menjadi ultimate shareholder dari perusahaan antah-berantah yang mungkin malah terdaftarnya di negara2 bebas pajak (istilahnya pake proxy), dan kepemilikannya dipecah2 di bawah 5%. Betapa dirugikannya pemegang saham minoritas dengan aktivitas ini. Retail shareholder hanya di-iming2-i dengan peningkatan demand saham yang akan membuat mereka mendapatkan capital gain, tapi bagaimana kalo ternyata demand dari strong-hand investor atas saham tsb tidak cukup kuat untuk mengangkat harga saham secara sustainable secara jangka panjang? Ya, hanya makan janji lah, masak makan janji dong... Sekarang jujur saja, strong-hand mana yang mau pegang saham BUMI untuk jangka panjang kalo kelakuan management dengan akrobat finansial-nya kayak begini? Betul, mereka punya saham BUMI dengan segala macam kehebatan angka2 finansial kayak ROE, ROA, P/E dan lain-lain. Tapi kalo nggak ada cash-inflow untuk mereka dalam bentuk dividen, mana mau megang saham seperti ini. Saya sebagai fervent student dari guru Martin Whitman, sangat menghindari saham2 yang dikendalikan oleh management/majority shareholder yang kelakuannya kayak begini. Percuma semua hitungan valuasi perusahaan, karena akrobat finansial dapat membuat suatu perusahaan tahun ini untung, dan tahun depan rugi, bolak-balik kayak setrikaan tanpa ada value-add-nya sama sekali untuk shareholder. Tahun pertama untung gede, bagi dividen-nya katanya kecil saja ya, karena mau growth katanya, bikin perusahaan2 yang di luar core-business-nya lah dan aneka macam corporate action pake keuntungan tsb. Tahun kedua rugi, right-issue lagi. Tahun ketiga untung, share-buy-back (beli saham yang telah dikeluarkan dari treasury stock untuk MSOP/ESOP). Lha, terus investor retail dapat apa? Capital gain, iya kalo harganya naik karena ada strong hand yang masuk. Pertanyaannya, emang FM-FM gede2 itu nggak tahu perusahaan mana yang di-run oleh management yang pro-seluruh investor (bukan cuma mayoritas investor)? Anyway, ini analisa hanya untuk menunjukkan bahwa program yang tujuannya baik sekalipun seperti share-buy-back, dapat dibelokkan untuk kepentingan segelintir orang2 tertentu. Please keep on mind, it's about money, man! Kalo KSEI bisa angkat bicara, mungkin akan ketahuan, share-buy-back yang dilakukan oleh perusahaan2 itu banyakan belinya dari mana? Yang mau beli BUMI karena berita2 share buy-back ini, tolong dipikir2 dengan matang, karena berita ini bukan untuk yang pertama kalinya. Ingat nggak, beberapa bulan lalu, mau buy-back di harga max 11 ribu-an. Masak mau kejeblos lagi untuk kesekian kalinya sich. Kata pepatah, keledai aja nggak akan kejeblos untuk kedua kalinya pada lobang yang sama. Ingat juga pesan Mr. Oentoeng beberapa hari yang lalu, mainan BUMI ini mainan uang gede, yang main para petinggi, dan ini menurut saya ada urusannya dengan dana kampanye. Segala macam cara sekasar apapun akan ditempuh untuk cuan, tidak peduli korbannya mau mati, bangkrut atau apapun juga. Paling-paling mereka hanya akan bilang, makanya lain kali "Hati-hati Sebelum Membeli". Yang ilmu dan uangnya pas2-an mending nonton di pinggir aja, nggak untung dari BUMI nggak apa2 daripada rugi nggak karuan. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya tidak punya saham BUMI, dan tidak bermaksud invest di BUMI, karena nggak boleh ama suhu saya, dan juga karena ilmu dan uang saya pas2-an. 2008/11/13 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > Heran... Buyback kok hubungannya jadi Pangkas Laba ? > > Perusahaan melakukan Buyback dengan menggunakan CASH NGANGGUR > untuk meningkatkan Return On Equity dan bukan buat mangkas laba... > > Jika BUMI melalukan Buyback 17% saham beredar maka otomatis > ROE akan meingkat sekitar 5%. > > Saham yg mau dibuyback 3,3 miliar lembar (17%) yg akan dilakukan > mulai besok selama 3 bulan. > - 1,1 miliar lembar (2 juta lot) akan dilakukan ampe akhir > thn 2008 (2 bulan). > - Sisanya 2,2 miliar (4 juta lot) lembar sisanya dilakukan > bulan January 2009. > Kalo ini dilaksanakan sesuai schedule ini, maka harga BUMI > akan naik tinggi pada bulan January dimana 66% buyback > dilakukan dalam sebulan. > > Anggaplah buy back tahap 1 (2 juta lot) bisa membawa BUMI ke
Re: [obrolan-bandar] Bocoran ttg BXXX, dan knp Index bisa ke 900
Menurut saya, content posting-an Mr. G-Man dan posting-an Mr. Oentoeng yang saling berseberangan sangat berguna untuk semua member OB. Kalo sampai Mr. Oentoeng di-banned sesuai himbauan Mr. G-Man, karena kemana2 bawa pentoungan, wah yang rugi kita2 member OB, right? Saya sendiri belajar banyak dari Mr. Oentoeng, bukan cuma sekedar berita bearish-nya, tapi logika berpikir beliau yang sangat runtun, dan cara penyampaian isi kepalanya yang sangat gampang dimengerti. In a way, saya sealiran sama beliau dalam beberapa hal, tapi tidak dalam hal yang lain. Sependapat atau berbeda pendapat, menurut saya, sah-sah saja, dan cara kita me-manage hal ini dengan baik-lah yang menunjukkan keberadaban kita sebagai manusia2 modern yang hidup di alam yang demokratis. Di sini banyak member yang bisa bikin berita2 bullish atau bearish dengan gampang, index mau ke 3000 lah, atau mau ke 700 lah. Bagi saya itu sah2 saja. Akhirnya, bermutu atau tidaknya suatu posting ditentukan bukan hanya urusan angka index, tapi oleh content posting-annya dalam bentuk logika berpikir ybs, argumentasi ybs mengapa kesimpulannya index mau ke angka segitu. BTW, mau meluruskan saja, kita hidup di dunia harusnya belajar untuk realistis, bahwa tidak ada seorangpun yang tidak punya kepentingan, termasuk saya. Cara berpikir ini harus dipegang terus, supaya kita tidak gampang di-pedaya oleh siapapun juga. Mendengarkan siapa saja untuk belajar adalah baik, tapi jangan sampai kehilangan obyektivitas dan kepercayaan diri, karena pendapat orang lain berbeda dengan pendapat kita. Buat Mr. G-Man, dan Mr Oentoeng, mohon tetap berkontribusi dengan posting-an yang bermutu. Just my 2 cents, jangan ada yg tersinggung ya. Regards, Bandar Bola On Thu, Nov 13, 2008 at 8:14 AM, Gambler.BEJ <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Whoa jangan sampai ekstrem begini pak, yg penting kita2 yg nerima info > bisa mem-balance berita dan jaga pikiran tetap jernih. Gak perlu terlalu > optimis maupun pesimis, kalo trading atau berinvestasi emosi sudah ikut > main itu kacau, lubang didepan pun bisa tidak kelihatan. > > >
Re: Bls: [obrolan-bandar] Re: Pak Oentoeng, Bear Warrior nyerah ?
Index terjun bebas beberapa minggu lalu, padahal tidak ada perubahan fundamental yang sangat menyolok di perekonomian Indonesia. Beberapa hari ini, index lompat kodok, padahal menurut saya juga tidak ada progress fundamental yang sangat menyolok. Saya pikir, market di BEI sudah lumayan tipis untuk di-ayun2 ke atas atau ke bawah dalam amplitudo yang lebar2. Pesan Pak Oentong yang harus selalu diingat bukan sekedar "Index bakalan ke 9XX atau berapapun", tapi menurut saya adalah bahwa "Everything is under Bozz' control". Kalo itu benar, maka index lompat2 itu pun bisa dianggap masih dalam kendali mereka. Artinya, kalo rencana 9XX masih akan dijalankan, market dibuat naik ini harusnya "on-purpose" dong ya. Saya sich sangat yakin, dengan market setipis ini, dan dengan daya beli asing yang jauh berkurang karena dampak problem finansial di US, den BEI mau di-ayun2 ke mana aja sangat mungkin. Untuk yang dalam beberapa hari ini sangat optimis, just to remind you untuk berhati2, jangan terlalu aggresif bullish. Kenapa: 1. BUMI masih dikandangin, dan menurut saya alasan BF nunda2 public expose sangat mungkin karena mereka lagi nunggu2 market mendung, biar kalo dibuka, langsung berhari2 ke laut, supaya bisa buy-back lagi dari pasar dengan harga lebih murah, hitung2 kayak Pak JT nge-short barang sendiri (mudah2-an teori saya salah, tapi feeling saya bilang gitu, kayak contohnya di 3 saham clan mereka yang lebih dulu lepas suspensi). 2. Obama baru jadi Presiden US versi Pooling. Walaupun kecil kemungkinan McCain menang, tapi ada "Bradley Effect" yang harus diperhitungkan bisa menjadikan McCain sebagai pemenang (see http://en.wikipedia.org/wiki/Bradley_effect). Pertanyaan saya, sudah siapkah kita kalo kedua faktor tsb diatas kejadiannya bebarengan di luar harapan orang banyak? Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Saya bukan bear warrior, atau bull warrior yang sibuk ngurusin angka index. Saya cuma beli perusahaan2 bagus di harga yang reasonabe, nggak peduli index mau ke langit atau ke laut. Jadi kalo Bozz-nya Pak Oentong mau bawa den BEI jalan2 ke 9XX, saya mah kamsia2 aja... 2008/11/3 White Beauty [EMAIL PROTECTED] > Wewww kapan dong 9xx-nya? > Nanti kasihan murud murid pak Oen nunggu IHSG sampai "9XXX" dulu ... baru > 9xx ? > >
Re: [obrolan-bandar] Re : BEI Terapkan Auto Rejection Asimetris Mulai Jumat [31 Okt 2008]
Setuju dengan pendapat Pak Dharma, Untuk mereka2 yang sdh pengalaman di market, yang tidak terpengaruh lagi dengan liuk-liuk saham2 "bintang bokep" (istilah Pak DE), kebijakan begini tidak ada masalah sama sekali. Jangankan spread 30%, lha wong spread di-open aja kayak di NYSE nggak ngaruh koq. Cuma masalahnya, pemain retail di BEI itu masih banyak sekali yang culun2. Begitu lihat bintang bokep beraksi, langsung nepsong tubruk sana-tubruk sini. Kebayang nggak, beberapa minggu ini saja dengan spread 20%, masih banyak yang kegulung, apalagi dengan spread 30%. Umumnya ibarat main di kasino, yg kalah kemarin2 itu dendam mau balas untuk balikin modal yang hilang, udah semangat main lagi dengan harapan bisa cuan lebih gede (logikanya khan probabilitas naiknya lebih gede daripada turunnya). The question is: "Is it as easy as they think?" No man, sama aja, bahkan semakin semangat para retail main trading2-an, semakin cepat habisnya. Believe me, ini ibarat ngasih pisau ke anak2. Pisau-nya sich netral sifatnya, tapi di tangan anak2 pisau tsb jadi sangat berbahaya untuk keselamatan anak itu sendiri. Untuk keselamatan banyak retail investors BEI, mari sama2 berkata "TIDAK" untuk kebijakan yang kelihatannya logis ini. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola NB. Kalo ada yang punya akses ke Pak Erry F atau Pak Fuad R, please forward my email. On Fri, Oct 31, 2008 at 1:42 AM, Dharma Krisnadi <[EMAIL PROTECTED]>wrote: > Jangan senang dulu, autoreject asimetris yg condong ke atas > berpotensi meningkatkan resiko terjebak di harga tinggi ... > > D KZ > > . > > >
Re: Bls: [obrolan-bandar] Re: BUMN atau GOV yg belanja hari ini
KLBF adalah salah satu best player di sektor yang dapat dikategorikan defensive. Data Mbah itu Q2 2008, jadi perkiraan PBV aktual dengan asumsi equity di Q3 2008 kira-kira 0.98 (tanpa memperhitungkan aspek "asset-play"). Artinya kalo ada yang mau jual di harga sekarang itu sama juga jual pabrik obat dan nutrisi kelas satu nasional tanpa memperhitungkan good-will-nya sama sekali. Malah dikasih diskon lagi. Salah satu resiko industri farmasi ada di harga raw material yang masih banyak import, tapi resiko tsb sudah di-hedged dengan asset valas lebih 300 M. Selain itu, dia hampir tidak ada hutang. Jadi suku bunga mau ke berapa aja nggak peduli, malah tambah untung karena punya celengan tunai lebih 1 T. JSMR adalah monopolist di sektor jalan tol yang menurut saya juga dapat dikategorikan utilities sector yang stable. Data Mbah itu Q2 2008, jadi perkiraan PBV aktual dengan asumsi equity di Q3 2008 kira-kira 0.73. Kata orang bisnis jalan tol itu balik modalnya 15-20 tahun. Jadi kalo invest dengan dapat diskon 27% dengan tingkat ROE 11%, kira-kira balik modalnya 6.6 tahun. Jauh lebih gampang daripada bikin jalan tol sendiri, nggak usah pusing2 ikut tender, sogok sana-sini, bebas-in lahan, pinjam uang bank, urusan ama kontraktor dll. Cukup beli JSMR. I'm with Mbah & Pak Kusni Kasdut. Silakan para retail yang mau jadi Boss Obat dan Boss Jalan Tol, collect KLBF dan JSMR now! Mau sekali tembak, atau nyicil dengan DCA, sumonggo. Regards, Bandar Bola NB. Hanya untuk investor yang nggak terlalu pusing gonjang-ganjing IHSG dan message2 seram dari "bear-warriors". Investasi2 bagus kayak beginian, nggak usah dijual2 selama fundamental perusahaan tidak berubah banyak. Anggap saja bikin perusahaan untuk nanti diwarisin ke anak cucu. 2008/10/28 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > Yang ngiler ama KLBF dan JSMR bareng pak Kusni: > > KLBF: > - PER = 5,23 at 355 > - PBV = 1,04 > - ROE = 19% > > JSMR: > - PER = 6,53 at 700 > - PBV = 0,76 > - ROE = 11% > > Selengkapnya di investdata.net >
Re: [obrolan-bandar] ganti judul anda..!! Re: Kita semua bayari Gub BI o'on yg lagi belajar
Bagi saya Pak Boediono adalah satu dari sangat sedikit pejabat di Indonesia yang saya kagumi. Dia tahu apa yang terbaik yang seharusnya dilakukan oleh seorang gubernur bank sentral. Dan yang pasti, dia sangat "calm and clean", karakter yang sangat dibutuhkan seorang gubernur bank sentral Beberapa waktu yang lalu, saat beliau menaikkan suku bunga IDR, ada miliser yang teriakin beliau, tapi ternyata sekarang terbukti bahwa langkah beliau waktu itu tepat. Dengan beliau sebagai gubernur bank sentral dan Ibu Sri Mulyani sebagai Menkeu, saya sangat optimis kejadian tahun 1998 nggak bakalan terulang untuk Indonesia. Regards, Bandar Bola 2008/10/27 artomoro9 [EMAIL PROTECTED] > > betul mbah, kalo ga suka sama apa yg di lakukan oleh personal, jgn ke > personalnya, lebih baik memberikan argument juga, sehingga milis OB ini jadi > bermanfaat. nanti kalo byk yg tersinggung kan jadi rame lagi. > > salam > > > > artomoro9. (satu nusa, satu bangsa, satu tanah air INDONESIA) > > . > > >
[obrolan-bandar] MRAT Pemain Valas
Silakan dilihat deposito valas Mustika Ratu di laporan keuangan MRAT Q2 2008. Wow, kalo dollar naik terus, laba valas bakalan lebih gede dari laba dari operasional jualan bedak. Sektor defensif/stabil. Utang juga hampir nggak ada. Sayang, drawback-nya dividen pelit, dan kurang likuid. http://202.155.2.90/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/Laporan%20Keuangan%20Tahun%202008/Triwulan%20-%20II/Mustika%20Ratu%20%28MRAT%29/PT%20MUSTIKA%20RATU%20Tbk%20-%20Juni%2008.pdf Regards, Bandar Bola
Re: [obrolan-bandar] Investor Call: BUY UNTR
Menurut saya tergantung investment-time horizon-nya. Kalo untuk short to medium-term 1-3 tahun mungkin bisa side-way. Tapi kalo untuk long-term, silakan invest. Menurut saya ini contoh perusahaan bagus di sektor industri yang lagi down-trend. Kalo menurut Engkong WB, kalo ketemu pilihan seperti ini, sektor yang akan lebih banyak menjadi bahan pertimbangan. BTW, setahu saya waktu krismon yg lalu, UNTR adalah perusahaan Astra Group yang paling terakhir recover, sampai sempat jualan tambang batubara Berau Coal di harga yang beberapa tahun kemudian mungkin pasti disesalinya (buktinya beli tambanga batubara lain lagi). Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola On Sun, Oct 26, 2008 at 7:49 AM, jsx_consultant < [EMAIL PROTECTED]> wrote: > Investor Call: BUY UNTR > > Buying Target Range (using Price Symmetry): > - Antara 2000 - 3250 > - 3250 (Disc = 75%) > - 2000 (Disc = 85%) rasanya level ini MUSTAHIL tercapai. > > Based on Q2/08 result (at UNTR = 3225) > - PER = 3,81 > - COP = 2,38 year > - PBV = 1,41 > - DER = 1,62 > - ROE = 36% > - PEG = 0,12 > - Profit Growth = 107% > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: RUBAHLAH GAYA ANDA !!!
Masukan dari Pak Breakout ini bukan untuk FM, karena menurut saya FM bekerja berdasarkan prospektus mereka. Mereka bertanggung jawab untuk mengambil keputusan membeli atau menjual berdasarkan tujuan FM mereka. Kalo di prospektus ditulis mereka akan invest di perusahaan yang bergerak di sektor tertentu atau di company dengan valuasi yang menarik, atau apapun secara fundamental, maka mereka harus invest di perusahaan2 seperti itu. Kemudian di prospektus juga mereka kadang2 mencantumkan besarnya alokasi per sektor dan lain2 sebagainya. Batasan2 itulah yg membuat mereka tidak bisa invest di luar dari apa yang telah diperjanjikan. Lain halnya kalo FM tsb memang adalah discretionary hedge fund, yang boleh masuk di aneka investasi suka2 manager investasinya. Jadi menurut saya bukan masalah FM-nya goblok atau nggak ngerti ilmu2 persahaman yang lain, tapi ini semata2 karena masalah pertanggung-jawaban terhadap janji cara pengelolaan dana ke investor. Namun, kalo untuk investor retail, masukan dari Pak Breakout adalah suatu hal yang dapat kita pelajari bersama2. Kalo style seperti ini cocok untuk beberapa orang, silakan saja dijadikan pegangan trading/investasi, tapi kalo nyoba2 terus ternyata nggak cocok, jangan juga nyalahkan beliau, namanya juga saling sharing dan saling belajar. BTW, bagi saya, FA adalah dasar pengambilan keputusan untuk "Membeli Apa", sedangkan TA umumnya dipakai untuk "Kapan Membelinya". Dan FA/TA ini adalah semacam mazab/ideologi yang terus ber-thesis-antithesis-synthesis, dan akan selalu menjadi bahan diskusi yang menarik. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola 2008/10/25 Break Out [EMAIL PROTECTED] > > Begini Pak. TA bukannya tidak bisa memprediksi. Kalau Indikator dan Polanya > belum terlihat untuk BELI gimana ? Mau di PAKSAKAN ? Makanya kita harus > SABARRR menunggu sinya sinyal keluar. Ilmu di TA yg saya kuasai paling > paling 10 - 20 % nya aja. Tapi TERBUKTI dana saya Alhamdullilah AMAN. > Kuncinya adalah SABAR MENUNGGU SINYAL YANG KELUAR ATAU AKAN TERJADI. Ngapain > kita mempertaruhkan DANA kita untuk sekedar TEBAK MENEBAK sesuatu yang nga > perlu di TEBAK. AMBIL simpel aja Saba Waitt.. Sinyal Keluar... > Beli Saham ... Ternyata Sinyal Palsu.. Stop Losss. Jika Sinyal tersebut > VALID... Baru Makan Habis 2x an. > > Kunci dari trading Saham adalah Kita harus Fokus terhadap apa yang kita > prioritaskan Untuk Menghasilkan KEUNTUNGAN dan MENAHAN KERUGIAN SEMAKSIMAL > MUNGKIN. BUAT apa TEORI 2x yang selangit, kadang saya juga nga ngerti atau > nga mau ambil pusing tapi tanya deh sama teman teman... HASILnya UNTUNG apa > RUGI > > Ulasan saya sebelumnya bukan di fokuskan untuk para FM. Karena saya tau > betul cara kerja FM. Terus terang saya mantan FM . Dan saya tidak seprinsip > dengan Cara kerja FM. Jadi ulasan saya adalah untuk mengajak INVESTOR 2x > RETAIL untuk merubah Gaya Tradingnya dengan Memprioritaskan Analisis > Teknikal di tambah dengan hal 2x lainnya. Contoh : > Dalam mengambil keputusan Beli atau Jual saham dasar Ilmunya adalah : > > Prioritas Pertama : Analisa Teknikal > Prioritas Kedua: Sentimen Market > Prioritas Ke Tiga : Informasi Up to Date di sekeliling kita > Prioritas ke empat : Baru Fundamental > Prioritas 5 : Bla Bla Bla > > Itu contoh Urutannya terserah Investor masing 2x. Asal Prioritas > Pertamanya adalah ANALISIS TEKNIKAL. Sekali Lagi sudah TERBUKTI sama Saya. > > Ulasan saya juga bukan untuk menyuruh Investor 2x CUT LOSS. Ulasan saya > untuk ke masa depan. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Terserah itu > Pilihan. Dan Saya tidak bisa memaksa bukan ? Lagi pula apa Untungnya saya > menulis Ulasan 2x Saya di MILIS ini. > > > SALAM > ( TERBUKTI kan sesuai dengan prediksi saya... ADA yang KONTRA HEBAT. ENTAH > APA MAKSUDNYA ) > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Saham LPBN Delisting dari BEI 3 November
LPBN dan BNGA merger, dimana BNGA menjadi existing bank (atau bahasanya: BNGA yang akan membeli LPBN dengan share-swap). Untuk pemegang saham minoritas di LPBN yang nggak mau menjual saham-nya via tender-offer, maka sahamnya akan ditukar dengan saham BNGA dengan convertion ratio 1 saham LPBN akan memperoleh 2,82 saham BNGA. Jika hasil konversi terjadi pecahan (kurang dari 1 saham), maka akan dilakukan pembulatan keatas (Roundup). Mudah2-an membantu. Regards, Bandar Bola 2008/10/26 Multikartu Network [EMAIL PROTECTED] > Yang punya saham LPBN terus nasibnya gimana yha ? Ada yang bisa share > nggak ? >
Re: [obrolan-bandar] Re: IHSG technical - EKONOMI Indonesia dimasa depan
Senang sekali dengar Mbah optimis hari ini. That's my Embah. BTW, hari ini belanja barang2 bagus, dapat murah-murah lagi. Nggak kebayang 1-2 tahun lalu, harga2-nya bisa kayak hari ini, apalagi kalo Pak Oen masih mau great sale lagi. Saya belinya nyicil2 aja lah dikit-dikit, belanja pake keranjang pasar aja, bukan pake gerobak Makro. Yang pasti sich shopping-listnya nggak ada warrant, karena maen warrant itu bagi saya kayak maen merry-go-round di pasar malam: udah masuknya bayar, dibuat puyeng, nggak ada hadiah-nya (dividen), dan uangnya most-likely hangus (soalnya yang dilawan bukan cuma bandar, tapi juga yang punya/emiten), nggak ada peluang menang-nya lah. Emang sich murah, kayak main SDSB dulu, modal seceng, ngimpinya dapat ratusan ribu. Waktu belinya senang, soalnya beli "harapan" sayang begitu tahu yang keluar bukan angka kita, lemes dech... Kalo mau maen warrant, contoh engkong WB, dapat warrant nggak pake duit. BTW: Pak SBY mana ya, pas market lagi mens gini, perlu juga dorongan motivasi dari beliau. Regards, Bandar Bola 2008/10/24 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > Embah sih engga mau belaga pinter, pura pura BISA ngeramalin > masa depan ekononi Indonesia... > > Embah engga sanggup ngebayangin efek KRISIS GLOBAL ama > ekonomi Indoensia, efeknya buruk SUDAH PASTI , tapi seberapa > buruk ENGGA TAU... > > Setahu embah, analis profesional yg bisa masuk TV, ngeramal > USDIDR aja engga BECUS, apalagi ngeramalin KRISIS DUNIA yg > komplex. > > Yang embah tahu cuman yang embah lihat, contoh: > - Laporan Keuangan SMGR Q3 belum menampakan SEDIKITPUN efek > krisis global terhadap konsumsi semen (pembangunan property). > Tapi ini juga tidak berarti pada Q4 tidak akan turun. > - Minyak udah turun banyak, ratusan triliun dana yg diperuntukan > untuk subsidi BBM bisa digunakan untuk MENSTIMULUS EKONOMI > Indonesia disaat krisis. > - Harga komoditi HANCUR, tapi sehancur hancur komoditi, Equity > nya masih akan PLUS, berbeda dengan thn 1998 ketika UTANG USD > membengkak 4x. > - Emiten property, mereka beli tanah murah, jadi kalo turun, > efeknya biasa. Dulu thn 1998, Equity emiten property MINUS > sebarek abrek. > > Yang penting, kita contact RRC untuk bantuan Swap Devisa jika > spekulan menyerang sistem moneter. Sistem Finansiil Indonesia > aman meskpipun IHSG ampe 800. Yg penting DEVISA harus cukup. >
Re: [obrolan-bandar] Re: Investor Call: BUY BDMN
Already check with insider. Kesimpulan: nothing to worry at all. Liquidity: net lender, Lending: conservative Non-performing Loan: tiny and manageable Derivative exposure: no issue so far. Masalah portofolio deposito terhadap dana pihak ketiga yang lebih besar daripada bank2 publik lain menurut saya tidak berpengaruh terhadap perfomance bank, selama lending dimanage dengan baik (spread, gapping, dan risk). Daripada dapat dana murah, tapi di-lending secara ngaco2... I'm with you Mbah, buy BDMN now. Risk-reward-nya untuk investor sangat menarik. Mau hit one time okay, mau nyicil2 tiap hari/minggu/bulan, sumonggo... BTW, Temasek is not a fool, kalo dia prefer jual BNII daripada BDMN, itu artinya BDMN jauh lebih berharga dilihat dari semua aspek secara komprehensif (ibarat-nya selir dicerai, permaisuri dirawat dgn baik). Regards, Bandar Bola On Thu, Oct 23, 2008 at 11:43 AM, jsx_consultant < [EMAIL PROTECTED]> wrote: > --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com , > "john.nuel" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > mBAH, Pemegang saham mayoritas BDMN masih temasek? ada pengaruhnya > thd > > harga BDMN ? > > > > Kata orang Danamon sebulan lalu, kalo sampe BDMN ngalamin krisis > likwiditas, Temasek akan berada dibelakang Danamon... > > Mudah mudahan aja omongannya bener... > > Embah udah kebanyakan ngomongin soal BDMN nih, nanti embah > disangka dibayar ... hehehe... > > Tapi kalo ada yg mau jadi donatur milis OB sih engga > nolak...hehehe... > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Dimanakah para Fundamentalist??
Pak Agus, minggu lalu menanggapi tulisan Embah, saya menulis mengenai "Extreme Coupling Theory" tentang krisis global. Banyak para ahli dan di-amini oleh lebih banyak orang awam yang berpendapat, bahwa keruntuhan Dow Jones akan meruntuhkan ekonomi seluruh dunia. Saya tidak setuju pendapat extrim ini. Memang sich, kalo US sakit, semua akan kena dampaknya, tapi apakah semua harus ikut2-an mati, kayaknya nggak gitu2 amat dech. Awal minggu ini, terbukti ada bank besar sekelas HSBC yang masih mau beli perusahaan bagus di Indonesia, Bank Ekonomi (BAEK), padahal semua juga tahu bahwa financial companies lagi tinggi2-nya risk-nya. Apakah HSBC geblek, atau justru kita yang nggak ngeh? Time will tell. But for sure, mereka punya kalkulator juga, dan kalo mereka berani beli BAEK dengan harga PBV yang premium (di atas BBCA, BBRI atau BDMN), pasti ada alasannya. Nah, kalo mereka aja berani, masak kita yg lokal yang memang hidup matinya di negeri ini, nggak berani invest jangka panjang di perusahaan2 bagus (dan etis) lokal? Bottom line adalah: even IHSG ke 100 besok, masih banyak sekali perusahaan2 yang akan tetap exist bahkan makin kinclong (apalagi kalo pesaingnya pada klenger). Tinggal di-seleksi dengan akal sehat, jangan pake emosi. Pertama2 seleksi sektornya, setelah dapat sektor yang akan survive, baru pilih "the best player(s)" di sektor tsb. Setelah itu silakan diatur teknik pembelian perusahaan2 bagus tsb: mau beli one time, ditinggal 5 tahun (kayak Bung Rei), atau mau dicicil setiap bulan, sumonggo... (asal jangan pake margin, kasihan anak istri pak). Just my 2 cents. Optimis sajalah, kata Pak T-Bum... Regards, Bandar Bola BTW, mari kita mulai diskusi sektor mana yang bakalan survive regardless IHSG mau ke 100 keq. Menurut Pak Agus, sektor apa yang bakalan survive? 2008/10/22 Agus Partono [EMAIL PROTECTED] > Saya merindukan kehadiran para fundamentalist di milis OB kita ini yang > dulu begitu getol dan memberi perhitungan harga wajar suatu saham yang > cukup komprehensif. Seperti Kang Ocoy, Pak Eka Suwandana, Pak IAN, dll. > Bagaimana penilaian mereka thd harga saham2 sekarang ini? > > Apakah para fundamentalist itu ikut2an bersikap irrasional terseret > arus psikologi pasar? > > Salam, > Agus > > __._,_ >
[obrolan-bandar] Stop Program Buy Back Pemerintah
Hari ini kita saksikan betapa kuatnya kekuatan yang mau menurunkan index. Kalo saya melihat, ini urusan yang sebenarnya ujung2-nya duit. Big players kelihatannya mau makan uang pemerintah yang 4T itu. Dengan asumsi portofolio mereka jauh lebih besar daripada 4T, maka angka 4T itu sama sekali nggak ada artinya (istilah salah satu OB-er, kayak buang garam ke laut), contohnya hari ini kelihatan sekali bahwa demand-nya kering. Masak saham sekelas KLBF bisa dihajar hampir 8% hanya dengan volume Rp.570 juta, itupun pada perusahaan yang sedang jalan buy-back-nya. Kebayang khan, kalo perusahaan nggak punya program buy-back, mau di bawah ke gocap, cuma urusan A/R kali jumlah hari... (contoh TRUB dan CPRO). Nanti kalo 4T udah habis, baru disikat dengan full-power ke bawah supaya retail nyerah semua dan jual sahamnya ke big players itu, yang pasti jumlahnya harus lebih besar dari pada 4T, untuk cover "pinjaman" big players itu pada pemerintah. Program jahil ini bisa jalan 1-2 tahun tergantung kondisi regional dan cepat lambatnya retail pada nyerah. Oleh karena itu, menimbang2 kekuatan besar yang lagi mau ngerjain uang 4T itu, saya pikir2, akan jauh lebih bijak, kalo program buyback 4T itu dihentikan saja. Sudahlah, percuma dilawan kalo memang niatnya mau ngerjain. Mungkin daripada duit tsb untuk program buyback yang pasti tidak akan berhasil mengerem penurunan index (kalo memang niatnya mau nurunin), lebih baik uang sebesar itu dialokasikan menjadi deviden bagi pemegang saham BUMN dengan memberi insentif pembebasan PPh atas dividen (toch memang niatnya PPh dividen akan dihilangkan). Uang yang dikucurkan ke publik ini akan dapat dipakai untuk para pemegang saham untuk beli saham lagi, atau di-depositokan, atau untuk consumer spending lainnya, dan oleh pemerintah dipakai untuk program di sektor real. Diharapkan langkah tsb dapat ditiru oleh perusahaan2 swasta lainnya, sehingga perusahaan2 yang bagus akan mendapat sentimen beli dari mereka yang punya duit dari deviden itu. Usulan ini bukan tanpa drawback. Kelemahannya adalah, uang yang dikucurkan ke masyarakan dapat saja dipakai untuk spekulasi di valas. Tinggal ditimbang2 untung ruginya. Yang pasti sich menurut saya, dari 1 minggu program buyback jalan, hasilnya kelihatannya bakalan "bau", soalnya banyak yg ngincer duit 4T itu (termasuk gank-nya Mr. Oentoeng). Just my 2 cents... (jangan dicurigai sebagai orang yang mau indeks jatuh ya). Regards, Bandar Bola
Re: [obrolan-bandar] PELECEHAN BESAR GRUP BAKRIE KEPADA PARA INVESTOR!!!
I smell something bad on these Bakrie's corporate actions. CMIIW, seingat saya, awal tahun ini BNBR melakukan right issue untuk melakukan akuisisi internal saham2 keluarga Bakrie di BUMI, ELTY, ENRG dan UNSP. Harga penjualannya di harga atas (walaupun discount dari harga di market yang lagi bubbled waktu itu). Artinya keluarga Bakrie pegang uang tunai puluhan trilyun, yang utang adalah BNBR. Sekarang saham2 ELTY dan UNSP yang dibeli itu di-lego oleh BNBR ke konsorsium Avenue dengan harga super murah (note: di bawah book value kalo nggak salah lihat di RTI, ELTY book value 215, dijual 149, UNSP book value 693, dijual 460). Aneh ya, koq mau keluarga Bakrie yang adalah pemilik BNBR membiarkan manajamen BNBR untuk menjual saham2 itu di harga super discount hari ini. Saya curiga, pemodal di balik Avenue itu pasti keluarga Bakrie juga. Yang pasti investor retail pemilik BNBR rugi bolak-balik, ambil right issue BNBR di harga tinggi untuk beli saham2 Bakrie di perusahaan2 afiliasi tsb dengan harga mahal, terus sekarang barang2 itu di-lego dengan harga murah. Ada yang bisa selidiki siapa "udang di balik Avenue" itu? Kalo benar keluarga Bakrie di belakang Avenue, berarti mereka itu "the real short sellers" yang dicari2 orang banyak. BTW, mungkin ada yang dari Bapepam dan BEI yang mau menanggapi kecurigaan saya ini? Ini hanya opini orang awam yang selalu mewaspadai adanya Money Game di pasar modal (nggak Cuma di Indonesia kelakuan2 kayak gini terjadi di mana2 koq). Regards, Bandar Bola 2008/10/17 OUTLAWZ [EMAIL PROTECTED] > JAKARTA: Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk akan mengantongi dana > segar sebesar Rp554,40 miliar dari penjualan 15,3% saham PT Bakrieland > Development Tbk dan 5,6% saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. > > Apabila dihitung, saham kedua anak perusahaan Grup Bakrie itu dijual > setara dengan harga pasar terakhir sebelum disuspensi oleh Bursa Efek > Indonesia pada 7 Oktober 2008. > > Bakrie menjual saham Bakrieland senilai US$46 juta, setara dengan > Rp149 per saham, sedangkan saham Bakrie Plantations dilepas US$10 juta > atau Rp465 per saham. Harga penutupan saham kedua emiten itu pada 6 > Oktober mencapai Rp150 dan Rp460, selevel dengan harga pada dua tahun > lalu, rontok setelah tergencet tsunami aksi jual. > > Mengacu pada berita Bisnis Indonesia diatas. > Ini jelas melecehkan, dan mempermainkan para pemodal di bursa. > apa gunanya pergerakan harga UNSP ke 2800? apa gunanya harga ELTY ke > 700 kalau akhirnya sahamnya yang sudah di akuisis BNBR di OBRAL di > harga yang sangat menyedihkan.(dibawah hrga akuisisi BNBR itu sendiri) > > apalagi dijual melalui mitra strategis,logikanya karena mereka membeli > saham jumlah besar,mereka jelas tidak mungkin membeli melalui pasar > karena jumlah saham beredar di pasar sedikit.mereka akan membeli pada > harga PREMIUM lebih tinggi di pasar. > > sekali lagi yang dirugikan adalah para pemodal lokal.. > > saya yakin grup bakrie telah mempunyai perhitungan yang cermat dan > mereka telah untung besar dari semua dana-dana yang telah mereka raup > dengan beringas dari para investor-investor baik lokal maupun LN. > Mulai dari right issue terbesar,skenario akuisisi BNBR,sampai hutang > yang bermilyar-milyar dollar. > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: mgp informasi publik ditutup???
Dear OB-ers, Menurut saya, fakta yang dibeberkan Pak SR ini mencerahkan sekali. Memang saat BEI lagi mens begini, berita2 (walaupun adalah fakta) yang pesimis cenderung ditanggapi dengan negatif . Bagi saya, semua berita boleh masuk, tinggal kita yang harus pintar2 menyaringnya. Saya ingat tahun lalu, Elaine juga pernah jadi public enemy hanya karena bilang bahwa index akan ke laut. Baru sekarang, kita sadar bahwa pesannya itu sangat valuable. Jangan sampai berita2 yang kita perlukan jadi nggak kita dapatkan karena attitude kita untuk "shoot the messenger", tanpa mencermati content-nya, membuat member milist jadi malas nulis opini-nya. Selain itu, kritik Pak SR untuk pemerintah menurut saya sangat valid. Attitude pemerintah seperti "Do what I say, not what I do" adalah contoh buruk kepemimpinan, dan kritik yang baik harus di-appreciate, kalo tidak pigimana mau jadi lebih baik negeri kita ini. Just my 2 cents, peace... jangan pada berantem ya. Regards, Bandar Bola On Fri, Oct 17, 2008 at 10:58 AM, Siswa Rizali <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > silahkan klik link yg saya kasih ( http://www.bapepam.go.id/reksadana/ > dan http://www.ksei.co.id/ReksaDana/main.asp ). > > benar nggak sudah ditutup??? > kemarin saya masih bisa akses. > > itu saja yg saya mau sampaikan. > kalau anda tidak suka faktanya, beat yourself blind!!! (kata skidrow). > > apa pula hubungan ama TV One??? > > rekomendasi pribadi sih: time to buy! (lah saya juga udah rugi sampe > 40% :-p ) > > satu lagi: > - harga SUN turun terus, mengapa pemerintah diam saja? > - bukannya SUN sangat penting bagi pembiayaan APBN? > - mengapa pemerintah tidak bilang: ini dana buyback SUN!!! ( sehingga > JP Morgan nggak bilang: stay away from emerging market debt). > > tidak ada politik disini, yang ada adalah data!!! > silahkan interpretasi data masing2. > > rz > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: Dow sdh minus 4% lagi...
Urun rembug ya Mbah, Tahun lalu, waktu krisis SPM mulai merebak di US, banyak ahli yang menjual dongeng "Teori Decoupling" bahwa krisis di sana tidak akan menular ke Asia. Terus terang saya bingung, karena setahu saya ekonomi masing2 negara sdh saling tergantung dengan negara2 lain, apalagi dengan US yang ekonominya sangat besar. Logika saya sederhana saja untuk membantah teori tsb: 1. Kalo ekonomi di US turun, otomatis ekspor negara2 Asia ke US juga akan turun, yang akan berdampak ke negara2 peng-ekspor di Asia, otomatis ada dampaknya dong ke ekonomi negara tsb. 2. Kalo bursa di US turun, maka akan terjadi rebalancing portofolio yang pasti akan membuat bursa2 lain di dunia akan terpengaruh. Sayang, ibarat dongeng mengenai raja yang berpakaian indah (padahal telanjang), hampir semua orang terbuai dengan teori tsb, apalagi ekonomi China sebagai kekuatan utama Asia saat ini waktu itu lagi bagus2-nya menyongsong Olimpiade Beijing, dan adanya kenaikan harga komoditas2 yang dipersepsikan disebabkan karena tingginya demand dari Asia. Sekarang, menurut saya yang terjadi adalah another extreme. Hampir semua orang dipaksa untuk percaya, bahwa kalo bursa US hancur, maka ekonomi seluruh dunia akan hancur. Terus terang, saya dalam hal ini juga bersikap contrarian dengan argumen yang sederhana (saya tidak bilang bahwa ekonomi Indonesia tidak terpengaruh, yang saya mau katakan adalah ekonomi Indonesia tidak akan hancur hanya karena bursa US hancur). Kenapa? 1. Harga saham di bursa belum tentu mencerminkan kondisi real perusahaan2 tsb. Apalagi di Indonesia, free-float-nya sudah sangat kecil dan sangat rentan untuk dimainkan. Artinya harga index mau ke 100 pun, itu tidak berarti ekonomi Indonesia hancur (kalau case 1997, karena perusahaan2-nya pada rusak, maka harga sahamnya jadi hancur). Pengecualian adalah untuk sektor komoditas yang sebenarnya juga tidak hancur (bangkrut), tapi menurut saya hanya mengalami koreksi besar2-an akibat bubble yang ditiup gede2-an tahun lalu dan awal tahun ini akhirnya pecah juga. 2. Rusaknya perusahaan2 finansial di US saat ini mirip dengan kerusakan sektor perbankan di Indonesia thn 1997, tapi perbankan Indnoesia sekarang case-nya tidak demikian (kecuali kalo ternyata banyak bank yang megang derivatif SPM, tapi belum ngaku berapa besarnya, mudah2-an nggak lah, kecuali BNI) 3. Fund Managers di US yang mengelola celengan masyarakat US banyak yang nyangkut di SPM, sehingga kekayaan real masyarakat US banyak yang hilang, dan hal tsb mempengaruhi consumer spending. Dampaknya akan terasa ke sektor real di US sana. Case ini tidak terjadi di Indonesia (kecuali untuk beberapa orang prime-customer bank asing yang sempat juga invest ke derivatif SPM ini). Reksadana di Indonesia umumnya banyakan yang invest ke fixed-income, dan menurut saya jumlah pemegang reksadana sangat kecil untuk dapat berpengaruh terlalu banyak ke consumer spending. 4. Banyak orang di US yang invest di sektor properti dengan kredit, yang karena macet akibatnya kehilangan hampir seluruh kekayaannya. Dampaknya juga ke consumer spending. Case ini tidak terjadi di Indonesia, karena bank2 umumnya jauh lebih konservatif dibandingkan zaman tahun 1997. 5. Dan lain-lain. Bottom-line, silakan dipilih2 perusahaan2 di BEI yang bisnisnya sederhana/udah dimengerti (mundane business) dengan kriteria: 1. bisnisnya akan tetap ada sampai kita tua nanti 2. tidak punya utang 3. tidak punya exposure dalam USD (atau kalaupun punya, tapi sdh di-cover dengan celengan USD, atau sdh di-hedge) 4. incomenya tumbuh konsisten 5 tahun terakhir 5. P/E-nya rendah (bukan karena jelek, tapi karena kena sentimen market yang jelek) 6. ROE-nya konsisten tinggi 7. rajin bagi dividen (apalagi kalo angka yield-nya udah hampir sama dengan suku bunga deposito) 8. owner-nya nggak neko2 suka bikin corporate action yang hidden agendanya sebenarnya untuk ngerjain investor retail Kalo ketemu, silakan invest sekarang juga, atau boleh juga dicicil beli per minggu atau per bulan (dengan konsep cost-dollar averaging). Nggak usah terlalu pusing dengan index. Dijamin secara statistik, 5 tahun dari hari ini, investasi kita tsb akan menjadi berlipat2 kali ganda. I think, it's about time for Bapepam and BEI to educate Indonesian society to recognize that stock market is not a casino. Regards, Bandar Bola > 2008/10/16 jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> >> >>> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Rei <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >>> > >>> > Yg tadi beli, besok CL lagi deh...nanggung ntar tungguin aja di 1000- >>> 1200 >>> > kali ya :-( >>> > >>> >>> Kalo Dow turun terus apakah index semua negara lain harus turun >>> terus JUGA ?. >>> >>> Sampe kapan COUPLING ini akan berlangsung ?. Apakah kalo >>> Amerika bangkrut, semua negara lain harus ikut bangkrut ?. >>> >>> Ada yg bisa kasih SOLUSI ?. >> >> > . > > >
Re: [obrolan-bandar] AR atas = no limit? ==> aneh2 aja Fuad & Erry..
Like what I were saying: These 2 guys (FR dan EF) are absolutely non-sense! Sedih sekali, punya pejabat2 yang seharusnya mengawal burse efek supaya menjadi pasar tempat berinvestasi, tapi sayang mereka buat peraturan2 yang akan menjadikannya sebagai "kasino". Menurut saya, membuat A/R kanan > A/R kiri itu seakan2 mengatakan pada publik, bahwa resiko berinvestasi di pasar modal itu kecil, karena kemungkinan naiknya tanpa batas sedang kemungkinan turunnya lebih kecil. Kasihan sekali, kalo banyak lagi retail yang nyangkut gara2 persepsi salah seperti ini. Keputusan untuk membuat A/R kanan dan kiri lebih kecil dari biasanya itu menurut saya untuk saat ini sudah tepat untuk mengurangi volatilitas, dan ini bahkan untuk seterusnya bisa dikaji efektivitasnya untuk mengurangi ajang spekulasi (volatilitas secara teoritis hanya 20% dari yg sebelumnya 70% per hari). Eh, sekarang malah mau diubah2 lagi dengan cara akal2-an, itu mah malah menaikkan volatilitas lagi, bahkan menjadi tanpa batas (kalo benar A/R kanannya mau tanpa batas); kasino-nya buka lagi dech... Sorry to say, agak berat lah bursa kita mau maju dan jadi bener, kalo mereka2 yang menurut dugaan saya juga adalah pemain, masih ada bercokol sebagai regulator. BTW, denger2 rencana pemerintah untuk buyback saham BUMN sebesar 4 T, tidak mendapat ganjalan di DPR; jangan2 duit 4 T itu nantinya untuk dipakai beli balik saham2 pejabat2 dan anggota2 DPR yang nyangkut, soalnya entar lagi mau Pemilu nich, jadi semua orang perlu duit. Jangan2 Pak FR dan Pak EF juga ada nyangkut di atas, jadi mau cepat2 keluar dengan mengubah A/R atas. Kalo betul sinyalemen ini, harusnya rencana buy back itu jangan diserahkan ke masing2 BUMN, tapi dikelola khusus oleh satu unit kerja khusus yg langsung report ke Menkeu (kalo Ibu yang satu ini di mata saya masih credible). Soalnya di BUMN2 tsb ada ESOP/MSOP milik direksi BUMN yang mungkin mau di-encash juga oleh management BUMN, lha khan bisa biased definisi harga "murah"-nya (conflict of interest). Just my 2 cents. Pak FR dan Pak EF jangan marah ya... (soalnya sampiyan bikin saya gregetan banget) Regards, Bandar Bola 2008/10/15 Tommy Jayamudita <[EMAIL PROTECTED]> >Batas AR 10% atas dan bawah ini kan tujuannya untuk mengatasi kepanikan > yang terjadi minggu lalu, dan menyetabilkan fluktuasi pasar, sampai hari > ini baru dilaksanakan 3 hari. Tentu hasilnya belum bisa dikatakan pasti. > Kalau sekarang berubah tujuannya menjadi intervensi pasar (mendongkrak pasar > agar naik), apakah fluktuasi yang baru reda tidak langsung liar lagi, > apalagi naik tanpa batas. > > Kalau kita lihat, dengan AR 10% ini saja kemarin terjadi cornering, begitu > bukan langsung AR kanan sehingga banyak yang tidak kebagian barang, hari ini > AR kanan dan sorenya hampir AR kiri, retaliler yang nguber pada nyangkut > semua, kalau esok naik mendingan, lha kalau AR kiri? > > Ruang atas tak terbatas akan melahirkan banyak nyangkuter di harga yang > tinggi, barang nyangkut yang dulu saja belum keluar semua, kalau bertambah > lagi, apakah nantinya pasar punya kekuatan untuk menelan barang nyangkut > yang berjibun? Kalau nggak kuat, bukankah bisa digelontor ke bawah, lebih > dalam lagi. > > Salam, > TJ > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] TRUB AKHIRNYA
Sepintas kalo lihat TRUB, harganya sdh turun di bawah harga IPO (Rp.110 pada Sept. 2006, atau kira2 uang sekarang kalo dibungakan jadi +/- Rp.130), maka sudah boleh dilirik-lirik. Asumsinya, perusahaan dijual di IPO, pasti dengan harga premium, kalo nggak siapa juga mau berbagi perusahaannya dengan publik yang bayar di harga fair-value, apalagi di harga diskon. Sayang datanya baru data Q1 2008, nggak tahu kenapa laporan Q2 2008-nya ditelat-telatin, apa ada hubungannya dengan kegagalan anak perusahaanya PT. Truba Jaya untuk go-public awal tahun ini? Kalo lihat angka2 ratio di Q1 2008, kayaknya okay juga, P/E rendah, PBV sdh di bawah 1, Profitability bagus (ROE, ROA dan NPM bagus banget). Sounds to good to be true, takut ada jebakan Batman. Drawback-nya: 1. Katanyak ada hutang ke pemegang saham mayoritas. Saya nggak gitu senang kalo minjam ke pemilik, soalnya menurut saya management bisa biased dalam mengambil keputusan berkaitan dengan terms & conditions pinjaman, apalagi jumlahnya dalam angka gede. Lebih comfortable, kalo minjam ke bank dan yang bukan dalam satu grup. 2. Nggak ada kebijakan deviden. Artinya semua deviden akan dijadikan modal kerja. Saya lebih senang dengan perusahaan yang committed untuk membayar deviden (ketimbang buy-back apalagi tidak sama sekali). 3. Yang paling penting: Yang punya TRUB ini grup Charoen, salah satu konglomerat Thailand. Dari history-nya, semua perusahaan grup ini, rajin digoreng dari waktu ke waktu dan banyak makan korban retail (e.g. CPIN, CPRO, BISI), walaupun nggak dpt dipungkiri perusahaan2 grup ini bagus2 secara bisnis. Pernah ada yang bilang di milis ini, grup Lippo yg menurut kita saja udah kejam banget ama retail, nggak ada apa2-nya kalo dibandingkan grup ini. 4. Saham favorit-nya Pak T-Bummer (he he..., peace ya pak, just kidding). Kesimpulan: Silakan ditimbang2 sendiri risk & reward-nya. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola 2008/10/14 JsxTrader [EMAIL PROTECTED] >ada yg bisa kasih advise FA truba?? naksir nih... > > Salam, > JsxTrader > ._,___
Re: [obrolan-bandar] BUMI: Scenario PENCAPLOKAN emiten strategis ?
Dear Pak Firman dan Pak M. Ali, Saya mengambil contoh Astra untuk mendukung thesis saya yang mengatakan bahwa, "Kepengelolaan" jauh lebih penting daripada "Kepemilikan" bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia (yang merupakan cita2 luhuh founding fathers RI). Kenapa Astra? Yang pasti bukan karena saya makelar Astra. Saya ambil case Astra, karena kebetulan Astra adalah perusahaan yang dikelola oleh orang2 Indonesia (setahu saya Jardine hanya menaruh 1-2 orang asing saja di level direksi, itupun bukan Dirut), walaupun kepemilikannya adalah asing. Secara subyektif saya menganggap Astra contoh yang paling bagus untuk menerangkan bahwa walaupun Astra dimiliki oleh asing, namun kontribusi Astra untuk negara Indonesia sangat besar. Saya tidak pernah mengagung2-kan Lehman atau Merril Lynch. Semua perusahaan keuangan kalau dikelola dengan ngawur bisa berpotensi bangkrut, dan tidak cuma perusahaan US. Perusahaan keuangan di manapun juga (termasuk di Indonesia) pernah bangkrut. Sebesar apapun juga mereka, kalo mengelolanya ngaco2, pasti bakal bangkrut. Kerakusan yang dilakukan oleh perusahaan finansial di US sdh terdeteksi oleh mereka2 yang tergolong konservatif. Ini cuma saatnyat bom meledak saja. Makanya valuasi perusahaan finansial bukan hal yang mudah. Pilihan untuk menekuni suatu bidang usaha adalah keputusan bisnis. Kalo suatu perusahaan memutuskan untuk berdagang mobil dan bukan menjadi produsen mobil itu adalah keputusan bisnis. Dan kalo, perusahaan tsb sukses berdagang mobil, jangan dianggap itu suatu hal yang memalukan dibandingkan menjadi pabrik mobil. Ada banyak lahan usaha yang bisa digeluti, tapi hanya perusahaan yang bagus yang bisa sukses di bidang yang dipilihnya. Bapak2 jangan pikir, dagang kelontong itu gampang, buktinya tidak semua yang dagang kelontong bisa sukses. Begitu juga pedagang mobil, atau menjadi produsen mobil, atau berbisnis apapun juga, bukan hal yang mudah. Setiap perusahaan dipersilakan untuk sukses di bidang usaha halal yang ditekuninya, tanpa perlu merasa risih. Untuk Pak Adam: Saya ambil case ekstrim Astra vs. Pemda yang mungkin Bapak anggap jomplang semata2 untuk mendukung thesis saya tsb di atas. Untuk Pak AA: Membandingkan Astra vs. Bakrie, saya secara pribadi memilih Astra. Alasan saya, Bakrie kemarin di kasus Lapindo ada cacat yang menurut saya fatal, yaitu mengorbankan safety untuk cost-reduction, sehingga terjadi malapetaka lumpur (bukan berarti Astra itu sempurna, tapi so far, mereka bisa manage sehingga kecelakaan kerja yang fatal2 seperti ini tidak terjadi). Just my 2 cents, peace ya Bapak2. Regards, Bandar Bola 2008/10/13 firman hanif [EMAIL PROTECTED] >setuju. semua orang --asal mau belajar-- bisa kalau dikasih kesempatan. > kita tak akan maju kalau tidak percaya diri terus. kenyataannya, perusahaan > multinasional di indonesia juga dibesarkan dan dimajukan oleh pekerja2 dari > negeri ini. malahan banyak expat yg justru belajar atau paling tidak naik > karirnya atas kerja keras dari profesional bangsa indonesia. > > 2008/10/13 muhammad ali <[EMAIL PROTECTED]> > >wah ini mah sama juga makelar ASTRA. >> Sekarang udah bukan jamannya lagi engga percaya diri sendiri. ente bilang >> manajemen Astra bagus, Apakah manajemen Lehaman, Merrylinch dan yang ente >> pada puja-puja dulu engga bagus? Faktanya mereka perusak. >> Astra? Coba tanyakan dong berapa ekspor dari totomotifnya yang dipesan >> melalui Jepang, baik produk Toyota maupun Daihatsunya. Lantas kemana tuh >> devisanya? >> >> Udahlah, malu jadi anak negeri engga pernah bisa yakin dengan diri >> sendiri,. Lihat tuh Cina, India yang katanya miskin makan bubur atau >> Morales, dan negara Amerika Latin lainnya, mereka lebih bisa nangani sendiri >> kok. >> >> Hari gini masih juga mau jadi makelar, heee >> sorry yah >> am >> >
Re: [obrolan-bandar] BUMI: Scenario PENCAPLOKAN emiten strategis ?
Bagusan mana: BUMI dikuasai oleh Pemda Kaltim (nyuwun sewu: ini hanya contoh saja), atau dikuasai oleh Group Astra yang sdh punyanya Group Jardine Hongkong? Kalo saya pilih, mending dikuasai oleh Group Astra yang asing. Jangan buru2 cap saya pro-asing, atau tidak nasionalis sebelum mengerti alasan pilihan saya sbb: Alasannya: Group Astra manajemen-nya jauh lebih baik daripada manajemen Pemda (at least menurut saya lho ya), dan karena dikelola oleh manajemen yang lebih baik, maka kontribusi BUMI untuk Indonesia akan jauh lebih banyak: 1. BUMI akan sustained sebagai perusahaan yang berkinerja baik untuk jangka waktu yang lebih panjang ke depan 2. Employment untuk pekerja Indonesia akan lebih terjamin sehingga ada consumer spending yang akan memutar roda ekonomi 3. Profitability akan lebih baik, sehingga pajak keuntungan BUMI untuk negara akan naik terus 4. Keuntungan dari dividen dan atau capital gain bagi investor yang akan dapat dipakai untuk investasi lagi di negeri ini 5. SDM lokal kualitasnya akan naik karena perusahaan dikelola baik sehingga bisa bersaing nantinya di pasar regional dan internasional 6. GCG dikelola dengan lebih baik sehingga usaha nyata pemberantasan KKN terlaksana bukan cuma di level wacana tapi sdh di level operasional/pelaksanaan 7. Perusahaan yang baik menjadikan negara lebih baik, sehingga rating iklim investasi di Indonesia akan lebih baik lagi (BKPM nggak usah capek2 ngabisin duit untuk road-show, karena hasil nyata jauh lebih baik daripada omdo saja). Bottom-line, bagi saya "Kepengurusan/Tata Kelola" jauh lebih penting daripada "Kepemilikan", karena itu lebih bermanfaat untuk masyarakat Indonesia (artinya lebih "Nasionalis"). Just my 2 cents, peace ya Mbah. Regards, Bandar Bola 2008/10/11 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > > Masalah ekonomi global masih belum jelas kemana ARAHnya, tapi > saat2 kita lagi bingung dan berbeda pendapat mau SUSPEN atu BUKA, > kita tidak boleh melupakan ADANYA kemungkinan HOSTILE TAKEOVER > atas industri STRATEGIS milik bangsa Indonesia !!! > > Salah satu contoh ialah industri BATUBARA, meskipun ekonomi > dunia sampai terjerembab sampai masuk ke depresi ekonomi, > tidak berarti industri batubara milik bangsa harus dijual > kepihak asing. Industri batubara merupakan industri strategis > dan VITAL bagi bangsa indonesia. Jangan sampai kita yang sudah > jadi NET importir minyak mesti mengimpor batubara karena > industri batubara dikuasai pihak asing untuk kepentingan > energi negara asing SANG PENCAPLOK. > > HOSTILE TAKEOVER pada saat market crash sekarang, mungkin > ditenggarai oleh pihak asing untuk menguasai > industri strategis ATAU mungkin juga didalangi pihak dalam > negri sebagai bagian dari pelucutan/pengambil alihan mesin > uang menjelang PEMILU. > > WASPADALAH... WASPADALAH > > Note: > - Adakah yg punya bukti tambahan bahwa APA yg dialami BUMI adalah > suatu HOSTILE TAKEOVER ?. BUMI saat ini diambil alih dengan > menggunakan TEKANAN Cash Flow DOANG !!!, padahal BUMI > sangat SEHAT !!! > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: MARI BELA KEPENTINGAN BANGSA KITA !!
Lho, yang Pak Patric paparkan itu yang menurut saya sangat jelas adalah pen-dikotomi-an asing dan lokal. Jadi kalo broker asing itu akan jual, berati investor asing yang mau keluar dari market Indonesia. Logika berpikir itu yang saya challenge. Analoginya sama dengan, kalo Citibank Indonesia transfer valas ke luar negri, berarti nasabah asingnya yang transfer, padahal kita tahu sendiri bahwa nasabahnya di Indonesia lebih banyak lokalnya. Hal yang lain yang saya anggap tidak fair, adalah karena broker asing yang akan jual, maka mari kita bikin susah hidupnya, seakan2 mereka melakukan perkara kriminal di Indonesia. Agak ironis ya, mereka diundang masuk untuk investasi portofolio, tapi pas mau keluar dibuat susah, bahkan diusulkan untuk diketok kepalanya sampai bocor, sehingga kalo perlu biar mereka kapok nggak masuk lagi ke market Indonesia. Mentang2 kita menganggap mereka yang perlu dana, kita buat susah saja hidupnya. Padahal kalo pun mereka keluar dengan kondisi market saat ini, mereka juga sudah rugi. Kemudian, apakah kalo pemain lokal mau jual di BEI dan transfer hasil penjualannya ke luar negeri, kita anggap tidak sama masalahnya? Analoginya, kalo kita di-pukul orang asing kita marah, tapi kalo kita di-pukul orang lokal kita happy2, koq aneh ya... Kemudian kalo logika berpikirnya karena market US yang rusak jadi berimbas ke Indonesia terus kita marah2, lah yang tahun 1997 itu market Asia (salah satunya adalah Indonesia) yg rusak dan nular juga ke seluruh dunia, terus apakah gara2 itu investor kita di US boleh diperlakukan tidak fair di sana? Ya khan mestinya nggak, siapa juga yang mau kena krisis SPM, dan siapa juga yang tahu dampaknya sehebat ini. Lain ceritanya kalo dari mulanya kita bilang ke semua dana asing, kalo mau masuk ke BEI akan dikenakan pajak tertentu, demikian juga kalo mau keluar dari BEI. Kalo menurut saya, namanya dana asing di Indonesia khan bukan cuma yang di BEI, tapi di SUN malah mungkin lebih banyak. Kalo memang mereka mau keluar dari Indonesia, mau di-iming2-i suku bunga tinggi pun mereka keluar aja kayak waktu krisis 1997. Kalo mau jujur, selain faktor krisis di US, masalah jebluk-nya BEI juga tidak terlepas dari kerakusan emiten2 lokal yang mengeduk dana dari masyarakat baik berupa IPO, right issue dan segala macam CA dengan harga yang melecehkan akal sehat. Nah, yg kasih izin emiten2 ini untuk buat CA yang aneh2 ini siapa dong, kalo bukan regulator lokal juga. Memang ini typical mentalitas orang kita yang kalo ada kasus selalu cari kambing hitam untuk dijadikan musuh rame2, padahal cikal bakal kasusnya ya dia2 punya andil juga. Pertanyaan sederhana saya, adalah apakah ada di antara kita yang yakin bahwa dana 4 T dari pemerintah untuk membeli saham akan jatuh ke tangan asing? Jangan2 jatuhnya ke bandar2 lokal yang dekat dengan kekuasaan lagi. Terus, apa bedanya jatuh ke tangan asing atau ke tangan lokal? Bagus mana, jatuh ke tangan bandar2 lokal terus dananya di-transfer ke luar negeri atau ke tangan asing dan danaya di-transfer juga ke luar negeri? Ya, sama saja toch. Ini loh maksud saya bahwa yang namanya duit itu tidak punya kewarganegaraan, dia akan mengalir ke tempat yang dianggap pemilik duit, paling menguntungkan untuk dia. Saya tidak pro asing atau pro lokal, saya cuma mau membahas persoalannya dengan jernih, tanpa ada tendensi kebencian ras asing atau lokal. Kita harus jujur untuk mengakui, bahwa negeri ini masih perlu banyak sekali dana untuk membangun, dan dana tsb bisa datang dari lokal dan asing. Kita harus menciptakan suasana nyaman untuk semua investor, agar mereka mau invest di Indonesia, baik berupa direct investment maupun investasi portofolio. Dan kita harus percaya satu hal, bahwa kalo iklim investasi di Indonesia itu menarik dalam semua aspek, dana lokal dan asing akan tetap masuk ke Indonesia. Peace ya pak. Merdeka juga! Regards, Bandar Bola 2008/10/10 Patric [EMAIL PROTECTED] > Maafkan saya apabila saya mengatakan terlalu "OPEN". > Namun hal ini harus saya sampaikan kepada teman-teman, karena saya > juga hadir di dalam meeting itu sendiri dan mendengarkan sendiri. > > Para Anggota Bursa LOKAL minta SUSPEN BURSA. > Para Anggota Bursa ASING ( yang wakilnya orang asing ) minta BURSA DI > BUKA ... "We desperately need the market open, and let us quit .." > Itulah kira-kira kalimat yang mereka katakan. > > Saya tidak mengadakan DIKOTOMI ASING DAN LOKAL. > > Namun memang kenyataannya mereka butuh dana segar di negara mereka, > yang artinya harus menjual asset mereka di negara ini, dan membeli USD. > > Nah, saya hanya meminta kita tenang, dan bisa memerika keadaan. > Sehingga kita mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi. > > MARKET MERAH itu sudah so pasti pada saat BEI dibuka, namun seperti > pada pesan saya sebelumnya Buka di Reguler dan RUNNING TRADE akan > kelihatan berdarah-darah dan kita pun akan miris, serta sudah so pasti &g
Re: [obrolan-bandar] MARI BELA KEPENTINGAN BANGSA KITA !!
Pak Aris, as for me it's very simple... Dan itu baru kerja namanya, buat mereka mengaku..., kalo perlu di-interogasi di Gedung Bundar, atau di Polsek dari pagi sampai malam. Kalo sampe mereka nggak bisa dibuat mengaku, then something wrong pak. Dan kalo untuk urusan yg simple itu saja, pemerintah nggak bisa, ya memang sudah tidak ada harapan lagi kita punya pemerintahan pak. Simple lah pak, cuma operasionalnya tidak mudah, karena ini urusan duit, dan yang main mungkin orang gede yg ngetop, dan karena ini Indonesia, masih banyak hanky panky di sana-sini. Aduh sedihnya... Regards, Bandar Bola 2008/10/10 Aris Sanjaya [EMAIL PROTECTED] >Pak Bandar Bola, tentu saja yang naked short kemarin pasti banyak > trader lokal. untuk mengetahui siapa shortseller kemarin, nggak bisa > sesimple cm tanya ke sekuritas apakah nasabah tsb memiliki saham tsb/tidak. > pastinya pihak sekuritas nakal tidak mau 'terlalu jujur' melapor ke Bapepam. > karena naked shortseller sementara sdh dilarang, tp di dalam prakteknya bs > beda. sekuritas nakal bisa2 aja tetap memberikan fasilitas tersebut walaupun > itu illegal. wong fee tetap jalan ngelong ato ngeshort kok > cara paling mudah memang dengan mensuspen 3 hari. lihat siapa yang > kebakaran hari senin/selasa nanti. tidak perlu tanya satu2 ke sekuritas > > bapepam sedang mengasapi lubang kelinci, kita lihat kelinci mana yang > keluar & tertangkap besok > > <[EMAIL PROTECTED]> > . > > >
Re: [obrolan-bandar] MARI BELA KEPENTINGAN BANGSA KITA !!
Pak Patric, menurut saya sebaiknya urusan bursa jebluk, jangan dibuat dikotomi asing vs lokal. Saya melihat ada usaha pembentukan opini bahwa yg mau menjatuhkan BEI adalah orang asing, sedangkan orang lokal maunya harga di BEI naik. Seakan2 yang bajingan hanya asing; sedang yang lokal itu malaikat semua, nggak gitu lah... Bagi saya, ini semata2 urusan duit. Broker asing mau keluar itu belum tentu duitnya investor asing loh. Orang lokal belagak asing pake broker asing juga banyak sekali. Kembali saya berpendapat ini semata2 urusan Money Game, dan kalo sudah urusan duit: "Duit tidak punya bendera dan lagu kebangsaan." Yang paspornya asing jadi bajingan banyak, no doubt; tapi yg KTP lokal juga podo-wae. Lokal2 yang jadi naked short seller kemarin2 itu buanyak sekali pak (bukan cuma asing), cuma herannya koq ya BEI katanya baru bisa tahu hari Senin ya. Padahal setiap hari transaksi dia bisa tahu broker mana yang jualan banyak, tinggal dipanggil dan diminta penjelasannya nasabahnya yang mana yang jual saham yang jebluk, dan tanya apakah nasabah tsb punya saham di broker tsb atau benar2 naked short sell. Ini cuma perlu niat baik untuk cari tahu, sayangnya cuma niat baik ini yang tidak kelihatan dalam 3 hari suspensi ini. Bagi saya, apa yang dilakukan BEI ini cuma basa-basi, sok kelihatan jadi pahlawan untuk menyelamatkan bursa, tapi real-effort-nya untuk tangkap kriminal2 di bursa tidak kelihatan sama sekali. Saya sich tidak muluk2 lah, apa yang dijanjikan pemerintah untuk tangkap pelaku kejahatan bursa, itu sama saja dengan gembar-gembor untuk berantas korupsi dan tangkap para koruptor, mudah janjinya tapi nggak pernah ada niat baik untuk jalaninnya secara sungguh2. Menanggapi kekuatiran Embah, bahwa bila market jatuh, kepentingan Nasional terganggu, saya pikir tidak sebegitu dramatisnya lah... Jauh lebih bahaya dan nyata ancaman tingginya Dollar dan suku bunga untuk sektor real. Bursa yang jebluk, paling2 untuk sebagian kecil masyarakat kita saja dampaknya, itupun secara mark-to-market saja hanya potential-loss. Untuk case Indonesia, dampak bursa jatuh tidak terlalu significant ke sektor real ancamannya. Tolong jangan dibandingkan case-nya dengan krisis 1997. Krisis 10 tahun lalu itu karena dollarnya yang membubung tinggi, sehingga kredit perusahaan macet/bangkrut, harga2 naik, unemployment, riots. Kalo kejadian hari ini, itu karena US yang jebluk, kita kena sentimen negatif-nya, tapi sama sekali tidak ada dampaknya ke sektor real. Ancaman baru akan nyata ke sektor real, kalo Dollar terus naik, suku bunga naik, perusahaan bangkrut, dan pengangguran di mana2. Bagi saya, urusan sektor real yang jauh lebih penting untuk diurusin pemerintah. Just my 2 cents. Sorry, kalo pendapat saya, agak berbeda dengan main-stream anggota milis kebanyakan. Regards, Bandar Bola 2008/10/10 Patric [EMAIL PROTECTED] > Dear All, > > Pagi ini saya cukup bangga dengan teman-teman di anggota bursa. > Sekitar jam 6 pagi saya di telpon, untuk diminta pendapat terkait > bursa regional yang hancur lebur. padahal semalem saya lihat pada > awal-awal dow jones lagi sehat uh. > > Mereka meminta pendapat, dan saya sepakat untuk meminta otoritas bursa > untuk pengajuan suspensi bursa. > > jam 8:15 - 8:30 bursa confirmed di suspended. > > Dan tadi jam 11:00 - 13:00 para manajemen anggota bursa mengadakan > meeting bersama ketua bapepam, direktur2 BEI termasuk pak ery. > > intinya BROKER ASING bilang "Please let the door open, and let me quit .." > > Nah semua anggota bursa lokal kami sepakat untuk SUSPENSI dilanjutkan > sampai keadaan benar-benar siap ( kemungkinan sampai senin ) > 1. Dana Pemerintah yang 4 Trilyun sudah siap. > 2. Dapen, Jamsostek, dan BUMN siap tempur untuk Buy Back. > > Jadi setelah persiapan sudah ready, dan juga mudah2an nanti malem > pertemuan G7 dan negara2 China, Rusia, dan India bertemu, dan ada > titik terang, bursa dibuka pun masih lebih ok. > IHSG Merah untuk beberapa hari kedepan sudah pasti, tapi > setidak-tidaknya pertahanan bersama jauh lebih baik daripada di > gebukin ASING tanpa persiapan. > > Thanks to teman-teman Anggota Bursa, dan Otoritas Bursa, juga Bapepam > yang mau mendengar suara kita secara cepat dan tangap untuk hari ini. > Mudah-mudahan kekompakan ini terus bisa terjaga. > > Selanjutnya juga bangga bersama rekan-rekan bank, Nilai Tukar USD / > IDR dalam kondisi Hectic Spread, sehingga Bid dan Offer terlihat Lebar > dengan nilai tengah saat ini masih bertahan di 9800 - 9900. > Offer memang sudah sampai IDR 10.500, biarkan asing membeli USD nya > diharga mahal. > > Anyway mungkin tulisan-tulisan saya ini belum tentu 100% benar, tapi > kita harus membela kepentingan Nasional daripada bantuin asing yang > mau kabur. > > Tahun 98 kita porak poranda karena Krisis Ekonomi, tapi mereka malah > tambah nyusahin. > Tahun ini Episentrum di
Re: Balasan: Re: [obrolan-bandar] CUMA TUTUP BURSA?? TANGGUNG BANGET
yang cut-loss di index 1000-an untuk dijual ke bandar lagi (toch bagi management Jamsostek ini khan bukan duitnya, dan masih bisa nge-les sebagai resiko investasi). Atau emiten buy-back pake uang perusahaan dari bandar yang cuci gudang di harga mahal, sekarang giliran bandar cari barang lagi di harga murah. Kalo benar ini yang terjadi, shame on you, para regulator BEI, karena sebenarnya Anda tahu apa yang terjadi tapi Anda tidak melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan untuk menjaga kredibilitas dan integritas bursa. Just my 2 cents, jangan ada yang tersinggung ya... Regards, Bandar Bola NB: 1.Posisi cash vs stock saya selalu terjaga di angka persentase tertentu, sehingga market mau ke mana juga saya selalu punya dana untuk rebalancing portofolio saya. 2.Saya sama sekali tidak ada posisi short, baik naked-short maupun terhadap saham2 long-term portfolio saya; karena bagi saya naked short itu saat ini illegal, dan jual saham bagus di harga murah sama dengan melecehkan akal sehat. 2008/10/10 Agus Harimurti <[EMAIL PROTECTED]> > Nggak bozzgue nggak mau jualan...sudah clean up sejak bulan > april > > Menurut gue bursa ditutup gak ada pengaruhnya hanya menambah kecemasan dan > menunjukkan ketidakkonsistenan...Buktinya minggu lalu bursa sudah disuspend > selama 4 hari selama libur lebaranYang terjadi begitu buka menurut gue > bukan (minimal belum) penurunan tapi HANYA PENYESUAIAN dari libur lebaran > yang seandainya buka pasti akan merah meriah > > Jadi kalaupun senen/selasa/rabu...Bursa dibuka pasti akan turun juga selama > kebutuhan likuiditas global belum selesaiYang repot kan pemilik > reksadana gak bisa redeem karena bursanya tutupSekalinya buka langsung > jebol gak karu-karuan (lihat aja nanti)Kalau dibuka turunnya bertahan 5% > sehari maka masih bisa jualanKalau ditutup pas buka...Akumulasi > penurunan selama bursa tutup akan terjadi dalam sehari atau malah satu sesi > dan bisa jadi cuma sejam > > > > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Buat yg KEJEDUT di BUMI
Nyuwun sewu, ikutan urun rembug ya Mbah... Karena saya menganggap Mbah menganalisanya secara Fundamental Analysis (FA), maka saya juga akan menanggapinya secara FA. Menurut saya, harga di market itu secara FA terbentuk berdasarkan valuasi harga saham. Umumnya valuasi fair value suatu saham dilakukan dengan menghitung cash-flow stream perusahaan beberapa tahun ke depan dan ditarik present value-nya menjadi harga saham saat ini. Jadi kalo menurut saya, analisa sampiyan bahwa harga BUMI saat ini di 2150 itu murah karena harga BUMI di Juli 2007 yg juga 2150 dgn harga batu bara saat itu yg di USD 70 dibandingkan saat ini yg USD 121, itu bisa misleading kalo kita tidak tahu asumsi2 yang membuat kenapa harga 2150 itu terbentuk dulu dan sekarang. Bisa saja, harga BUMI 2150 di Juli 2007 itu terbentuk karena asumsi harga batu bara (yg berkorelasi dgn harga minyak bumi) beberapa tahun ke depan diperkirakan naik terus, sehingga harga itu adalah present value dari cash-flow stream-nya. Begitu juga harga BUMI 2150 sekarang itu terbentuk dari asumsi harga batu bara (yg berkorelasi dgn harga minyak bumi) beberapa tahun ke depan yang diperkirakan bisa turun lagi karena resesi ekonomi, sehingga harga itu adalah present value dari cash-flow stream-nya. Menurut saya, harga BUMI 2150 sekarang itu relatif, bisa wajar, bisa kemahalan, atau bisa juga kemurahan, tergantung asumsi yang mau dipake untuk forecast harga batu bara beberapa tahun ke depan. Makanya, saya selalu tekankan, kalo mau main FA, harus ngitung valuasinya secara FA juga dengan asumsi2 sendiri (boleh2 aja pake asumsi orang lain, asal ditimbang2 apakah asumsinya itu optimis / pesimis / conservative / ngawur / ngaco dll; dan kalo asumsi orang lain itu meleset, jangan marah2, namanya juga asumsi). Karenanya kita bisa lihat perbedaan target price masing2 analis untuk beberapa saham tertentu bisa kayak bumi dan langit. Kalo saya sendiri yang alirannya fundamentalist cenderung menghindari saham2 kalo target price dari beberapa analis yang cover saham tsb kayak bumi dan langit; alasannya sederhana, mereka2 yang sekolahnya tinggi2 bisa bikin asumsi yang bedanya jauh2, apalagi kita yang sekolahnya pas2-an, terus asumsi mana yang mau dipegang dong. Ini semata2 dari pandangan FA, bukan dari TA, atau BA atau PIG. Just my 2 cents, beda pendapat boleh khan ya Mbah. Regards, Bandar Bola 2008/10/7 jsx_consultant [EMAIL PROTECTED] > Buat yg KEJEDUT di BUMI > > Ada beberapa orang yg tanya soal BUMI ama embah, seharusnya > pertanyaan ini dilempar ke milis sehingga bisa DIBAHAS bersama. > > Ada yg kejedut dilevel 7000 ribuan, dan pertanyaannya: > - Apa ada harapan BISA balik ?. > > Mari kita bahas bersama: > > - Harga BUMI tentunya tergantung harga batubara > - Harga Batubara tergantung harga minyak bumi > > Saat ini harga BUMI = 2150 > - Harga minyak bumi saat ini sekitar 90 dan > - Harga batu bara 121 > > Sebagai gambaran ketika harga BUMI= 2150 dibulan Juli 2007 > - Harga minyak bumi saat itu 72 > - Harga batu bara 70 > > Ketika harga BUMI 930 dibulan January 2007 > - Harga minyak bumi saat itu 56 > - Harga batubara 50 > > Jadi nasib BUMI tergantung dari harga minyak kedepan, tapi > harga BUMI hari ini di 2150 dengan harga batubara = 121 jelas > kemurahan karena pada July 2007, pada harga batubara = 70, > BUMI sudah diharga 2150. > > Mengingat dunia bisa menghadapi resesi berkepanjangan, harga > minyak mungkin bisa saja terkoreksi lagi, TAPI untuk jangka > panjang (say 5 tahun), harga minyak bukan mustahil akan > menembus 200 dollar. dan pada saat itu BUMI mungkin mencapai > minimal 2 (10x harga sekarang). > > Note: > - Mohon dibantu dengan jawaban yg lebih komprehensive. > > >
Re: [obrolan-bandar] Buffet's Shopping Season
Kalo menurut saya, apa yg dilakukan Engkong WB tetap dpt diklasifikasi sebagai investasi, dan sebagai investasi ada faktor resiko kerugian. Dia invest tetap pake duit, tidak gratis sama sekali. Cuma risk-nya dia sdh hitung dan menurut dia sdh lumayan kecil. Dia beli preferred stock Goldman Sachs (GS) dan General Electric (GE) yang ada interest-nya 10% p.a, dengan warrant yang melekat pada preferred stock itu. Assume bahwa GS maupun GE bangkrut 1-2 tahun dari sekarang, beliau akan kehilangan uang tsb dikurangi interest yg dia terima. Tapi kalo GS dan GE berhasil lolos tidak sampe bangkrut, maka beliau bisa untung gede, kalo ternyata harga sahamnya naik lebih tinggi dari harga beli saat ini dan di atas warga exercise warrant-nya. Jadi apa yang dia lakukan betul2 dapat dikategorikan sebagai investasi. Dia percaya nasibnya GS dan GE tidak bakalan sama dengan Bear Stearns dan Lehman Brothers. Kalo ada yang bilang bahwa karena WB masuk berarti sudah bottom, saya tidak setuju. Karena kebanyakan saham2 yang dibeli WB masih bisa turun lagi, dan sejarah mencatat itu. Yang penting adalah WB tidak pernah peduli mau bottom atau tidak, yang penting menurut dia harga yang dia dapat adalah "sangat murah". Analoginya adalah, kalo ada yang mau jual tanah di Kelapa Gading seharga 1 jt per meter, maka bisa dianggap sangat murah, regardless, besoknya ada yang mau banting harga di bawah 1 jt. Yg perlu juga diingat, WB is no God; beliau juga pernah salah, beli saham perusahaan tekstil, saham perusahaan sepatu yang jadi bangkrut karena tidak bisa bersaing dengan perusahaan2 yg labor-cost-nya murah. Bottom-line is, if you want to invest, please do your home work, boss. Mau ngikut WB please do, but still there is a risk. Apakah WB benar atau salah, time will tell several years from now. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola 2008/10/2 Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED] >he.he... > > yang jelas sih terlepas dari dia takut atau pintar.. > > dia beli saham GE dan GS..praktis tanpa keluar duit.. alias gratis... atau > paling tidak...resiko sudah fully covered..NO RISK at all... walaupun GE & > GS bankrup... Buffet masih untung > > No other deal better than GRATIS.. > > GE & GS mungkin melakukan ini untuk "pinjam" nama buffet. > > <[EMAIL PROTECTED]> > . > >
Re: [obrolan-bandar] Short Selling dilarang di USA
Melarang short selling untuk mengerem penurunan index itu ibaratnya sakit gigi diobati pake Panadol, tanpa ke dokter gigi untuk ditambal atau dicabut gigi yg sakitnya. Tanpa perubahan fundamental financial companies di US, mau dilarang short selling keq, tetap aja hanya masalah waktu saja, index masih akan tetap turun. Bos-bosnya investment banking sono itu mengkambing-hitamkan short seller sebagai penyebab jatuhnya harga saham mereka, bukannya introspeksi diri bhw sahamnya di-short-sell karena fundamentalnya udah kayak krupuk. Buktinya nggak semua financial stock ambruk, hanya saham2 yang benar-benar payah fundamentalnya. Untuk bursa, short selling itu ibaratnya oli (grease) yang membuat mekanisme trading jadi mulus dan lebih rame. Yang di-short sell, nggak harus barang minjem, bisa juga barang sendiri khan. Di Indonesia, short selling itu setahu saya sdh dilarang, tapi karena ngontrolnya susah, ya tetap saja berjalan. Saya sih sangat setuju kalo di BEI, short selling diperbolehkan, asalkan hanya untuk saham2 yang likuid, kalo nggak bisa mampus retail di-corner kalo mau coba2 short-selling barang abal2. BTW, saya mungkin berbeda pendapat dengan beberapa teman2 di OB yang optimis bisa cuan dari mekanisme short selling ini seandainya dibuka untuk retail. Bagi saya ibaratnya casino house, ini hanya jenis meja judi yang lain, bahkan probability ruginya jauh lebih besar, karena harga cover-short-nya secara teoritis adalah tanpa batas. Just my 2 cents. Regards, Bandar Bola
Re: [obrolan-bandar] NILAI WAJAR IHSG 1427-2331 base on 10years Indonesiaâs GDP growth
Dalam dunia investasi dikenal istilah "Value Trap", artinya kurang lebih "Jebakan Harga/Nilai". Jangan terlalu terpengaruh dengan harga tanpa melakukan investigasi terlebih dahulu terhadap nilai wajar perusahaan, like what Buffet said: "Price is what you pay; Value is what you get." Artinya, harga saham 500 perak itu relatif, bisa murah kalo ternyata value perusahaan lebih besar daripada harga tsb, atau bisa mahal banget kalo ternyata value perusahaan lebih kecil daripada harga tsb. Comparative valuation dengan P/E dan PBV bisa biased kalo tidak hati2, karena P/E dan PBV adalah angka2 historis. P/E dan PBV seharusnya cuma menjadi acuan awal saja untuk melakukan valuasi nilai wajar perusahaan. Adalah penting untuk menghitung cash flow stream di tahun2 ke depan, atau meng-assess asset quality perusahaaan. Asumsi2 harus dengan beberapa skenario, baik yg optimis maupun yg pesimis. Contoh sederhana: TINS waktu harganya di 300-an pra-split (atau 30 perak post-split), P/E-nya waktu itu juga single digit. Harganya waktu di peak 38,000 pra-split (atau 3,800 post-split) P/E-nya juga single digit. Ada jenis2 saham yang rentan masuk menjadi value trap, seperti: 1. commodity stock: top-line revenue-nya bisa jeblok puluhan persen hanya dalam hitungan bulan 2. financial stock: asset quality-nya bisa tiba2 memburuk gara2 kredit macet dll 3. high leverage stock: interest cost-nya bisa tiba2 lompat gara2 suku bunga naik, atau nilai equity tiba2 jadi minus karena utang2 valas-nya tidak di-hedged, atau lebih parah lagi kalo utang2-nya tidak bisa diperpanjang 4. high-good-will stock: kalo ternyata subsidiary yg dulunya dibeli dgn harga mahal tidak performed, maka nilai equity-nya bisa tiba2 turun drastis kalo asset tsb di-revaluasi. 5. dan lain2. Just my 2 cents, tidak bermaksud mem-provokasi atau menakut2-i, apalagi nantangin Mbah yg demen dgn TINS. Regards, Bandar Bola 2008/9/18 simon bolenang <[EMAIL PROTECTED]> > Analysisnya bagus, menambah wawasan, tapi untuk sekarang harga saham > sudah banyak yg kemurahan, bayangkan ada yg P/Enya cuma 1 - 2 x. > Apakah perusahaan tsb mau di jual dgn P/E 1 atau 2 bahkan 5x. > Kalau saya punya uang pasti saya beli perusahaan tsb, toh dalam 1, 2 atau 5 > tahun sudah balik modal, ngak usah pusing2 mendirikan perusahaan. > Rasa takut ( salah satunya karena margin ) yg menjadi bulan2an Short > seller, yg membuat saham semakin jatuh dalam, walaupun mempunyai > fundamental & prospek sangat bagus. > Rasanya berbeda dgn krismon 97-98 lalu, Bank2 pada rontok karena salah > urus. > Yg membuat takut pemodal kerusuhan mei, sehingga uang lari dari RI. > Sekarang perBankan berbeda dgn 10 th lalu, pemiliknya juga sudah berbeda > dan yg paling utama tidak ada yg terseret ke kredit bermasalah di US. > Jadi sekarang adalah waktunya untuk collect saham ber Fundamental > bagus, kerusuhan "mei 98" semoga tdk terulang. > . > > __,_._,__ > >
Re: [obrolan-bandar] Megawati Tentukan Sendiri Harga LNG Tangguh
Menurut pendapat saya, tanggung jawab politik ada di Presiden, sedangkan tanggung jawab teknis ada di Menteri dan para staf-nya. Mbak Mega bertanggung jawab secara politik karena keputusan terjadi pada saat beliau menjabat (nggak arif juga kalo beliau ngeles dari tanggung jawab ini), sedangkan SBY juga bertanggung jawab secara politik, karena kenaikan harga energi sudah berlangsung 3 tahun tapi baru sekarang kepikir mau negosiasi, itupun setelah JK ribut2. Tapi yang paling bertanggung jawab sebenarnya adalah Pak Menteri PY, karena keputusan dibuat waktu beliau menjabat dan sampai saat ini masih terus menjabat. Kalau beliau bijak, seharusnya waktu harga energi bergerak naik, beliau sudah harus eskalasi ke SBY bahwa kontrak tsb ada resiko-nya untuk RI kalau harga naik terus. Kemungkinan pertama beliau memang umpetin borok-nya ini (karena beliau dan staf2 beliau yang bikin forecasting). Kalo bener begini, tuch Pak Menteri PY benar2 tidak moralnya parah ya... Kemungkinan kedua, beliau sudah eskalasi ke SBY, tapi SBY-nya yang seperti biasa lelet untuk menanggapi (atau mungkin nggak kepikir kesitu, maklum selain Presiden RI, beliau juga Presiden Seleb, mikirnya nggak cuma mikir negara tapi juga mikir bikin buku, bikin lagu, bikin album dan tebar pesona). Setahu saya umumnya kontrak yang wajar itu ada exit clause-nya asal bayar penalti, tinggal penaltinya ditimbang2 untung ruginya; atau ada force-majeure clause-nya, tinggak dilihat ada nggak. Kalo bikin kontrak nggak ada tangkisan2 kayak begini, berarti yang jadi tim-Legal-nya perlu dilihat ijazah-nya dari mana tuch... Yang pendukung Mega jangan marah, yang pendukung SBY juga jangan marah, apalagi yang anggota Lawyers Club (bisa di-sue nich sampe bokek...) It's just my 2 cents. Peace ya... Regards, Bandar Bola 2008/8/28 rudd haas <[EMAIL PROTECTED]> > Tangung jawab ya harusnya ada di pimpinan dong, kok kesan Bu Mega > mau melempar tanggung jawab anggota kabinet nya, SBY atau Kalla.. > > Sama aja waktu Timor timur lepas, tanggung jawab yang memikul tetap Pak > Habibie, walau ada Wiranto di dalam ya > > Mungkin, yang jadi pertanyaan, beranikah Mega kalau terpilih jadi presiden > misalnya, merombak kontrak2 yang merugikan tersebut, seperti yang di lakukan > Presiden Hugo Chavez... Lha wong Gas untuk rakyat di naikin tiap bulan, ini > buat China di subsidi 90% untuk 20 tahun ke depan > > Saya sih ga yakin, beliau type yang lebih suka bermain aman, di > comfort zone.. > > Mending ikut tema tema Obama, Changes of Hope > > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Re: BUBBLE BURST: BUMI & THE GANG (ENRG, UNSP, BNBR, ELTY>>>> pak ruud haa
Kalo professional management (nggak ada hubungan dgn major shareholder) bikin statement yang ngaco2 begini tanpa sepengetahuan yang punya perusahaan, pasti umurnya nggak lama di company itu. Tapi kalo ternyata mereka masih tetap exist, berarti semua statement mereka yang bikin bingung pasar sdh mendapatkan blessing atawa restu dari major shareholder atau malah atas order-an major shareholder. Mana yang betul, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Yang pasti, as for me, it is a kind like "deja-vu" kasus LPBN waktu di-ancurin ke harga cepek beberapa tahun lalu. Waktu itu Pak Lin Che Wei ributin, dia digugat balik. Terus biar maen-nya agak cantik, professional mgmt-nya yg dikorbanin (diberhentikan dari LPBN tapi ditempatkan di perusahaan lain dari grup yang sama...). "Dunia ini panggung sandiwara", kata orang. "Bursa ini panggung lenong", kata saya. After all, it is all about the money... It's just Money Game. Kalo udah urusan Money Game, FA udah nggak kena, mau ke atas atau ke bawah, tergantung sutradara yang megang skenario. Sutradara bisa siapa saja, bisa major shareholder, bisa management, bisa regulator, bisa Big Bros, bisa Bozz-bozz temannya Pak Oentong dll. Peace, yang merasa sutradara jangan tersinggung ya. Regards, Bandar Bola 2008/7/14 Andi Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]>: > He he..Kang, kita udah pernah banyak ngomongin soal si Dileep Maret > kemairn..Kesimpulan: Never trust him > > > > . > > >
Re: [obrolan-bandar] turut berduka cita thd investor yg ngarepin tender offer bnii,isat dll. gila nih pemerintah
Pak Vivid, justru logika yang seperti itu yang saya challenge. Mengorbankan kepentingan investor retail dan kepentingan ekonomi nasional yang lebih besar demi alasan likuiditas itu yg tidak bisa saya terima. Tanpa tender-offer pun di market sekarang banyak sekali saham perusahaan yang sudah tidak likuid karena mayoritas saham sudah dipegang investor jangka panjang. Belum lagi mekanisme buy-back, berarti harus dilarang juga dong, karena akan mengurangi likuiditas saham di market. This kind of logic thinking is absolutely absurd. Dengan adanya strategic-investor yang masuk ke market dengan dana besar (karena harga jual yang premium), bagi saya itu adalah semacam "quasi Foreign Direct Investment". Dana hasil penjualannya dapat digunakan untuk lebih menggerakkan ekonomi baik di market maupun untuk investasi lainnya. Jangan terlalu kuatir bahwa perusahaan2 yang bagus akan di-take-over. Menurut saya, justru saya sangat ingin kalo perusahaan2 yang bagus baik yang masih private maupun yang sudah listed untuk dikuasai oleh strategic investor yang competent (nggak peduli KTP atau paspornya apa). Bagi saya, pasar modal hanyalah vehicle untuk menuju ke tujuan peningkatan ekonomi nasional. Jangankan jadi tidak likuid, di-go-private aja juga saya okay2 saja koq, asal prosesnya melindungi kepentingan retail investor, dan perusahaannya tetap jalan dengan bagus walau sudah go-private. Kalo-pun perusahaan merasa perlu lagi untuk dapatkan modal kerja, mereka bisa saja melakukan right-issue, atau secondary offering, atau bisa saja melakukan re-listing kembali (case CPRO). Coba kita aplikasikan logika berpikir Pak Fuad ini ke case nyata APEX misalnya. Group Medco sebagat pemilik dan pengelola APEX boleh dianggap sukses untuk membesarkan APEX, dan retail investor kebanyakan percaya kepada mereka. Sekarang ujug2 ada perusahaan sekelas MIRA (sorry to say, yang ngurusin truk2 semen aja ngap2-an, dan belum ada reputasi sama sekali di bisnis rig) mau take-over APEX. Kira2 wajar nggak kalo retail investor nggak percaya dengan kehandalan MIRA untuk mengelola APEX. Sangat wajar dong. Nah, mereka ini mau jual sahamnya ke mana dengan harga yang baik kalo nggak lewat "obligatory tender-offer". Tolong diingat, umunya hanya dengan case akuisisi-lah nilai wajar perusahaan akan ter-unleashed. Sebaliknya, kalo memang retail investor percaya dengan kemampuan MIRA untuk semakin membesarkan APEX, toch mereka bisa tidak menjual sahamnya lewat mekanisme itu. Discretionary decision tetap dipegang oleh retail investor, and that's the beuaty of this concept. Untuk case HMSP, tolong diingat bahwa harga tender-nya di Rp.10,600 itu menciptakan net-worth untuk investor (karena harganya pra-akuisisi, hanya di level lima-ribu-an). Ya nggak heran lah, kalo hampir 60% shareholder menjual sahamnya via tender-offer ini, bukan hanya retail investor lho pak, institution investor bahkan ikutan juga. Anda tahu nggak ada puluhan trilyun yang di-pump ke bumi Indonesia via tender offer ini, dan that' real cash, man. Every body happy with the expense of "liquidity of HMSP". Fair deal nggak? Ya fair dong. HMSP tetap berkinerja baik, employment tetap jalan, pajak naik terus, capital gain masuk lagi ke IDX dan ke sektor real (SGRO dan Sampoerna Telekom dll). Just my 2 cents. Peace ya pak. Regards, Bandar Bola 2008/6/20 vividtrader [EMAIL PROTECTED]: > Masuk akal koq logikanya Pak Fuad Rahmany. Bapepam LK kapok dengan > tender offer HMSP oleh Phillip Morris dulu HMSP blue chip likuid > sekarang gak likuid dan karena terlalu kecilnya saham di publik sampe HMSP > dikeluarin dari perhitungan IHSG makanya aturannya harus diubah... > Klo semakin banyak akuisisi yg WAJIB diteruskan dgn tender offer seperti yg > aturan sekarang lama2 bisa habis perusahaan yg listing (terutama perusahaan2 > bagus krn yg diakuisisi pasti perusahaan bagus). > > > <[EMAIL PROTECTED]> > . > > >
Re: [obrolan-bandar] Bedanya NYSE dengan IDX
Exactly, persis dengan right issue. The market will adjust the price post-dividend accordingly. Jadi index agak biased dikit lah pak. Thanks. Regards, Bandar Bola 2008/6/20 jko [EMAIL PROTECTED]: >boleh tanya samapak Bandar,, > emank kalau setelah ex deviden, yang membuat turun itu gara2 orang pada > jualan, atau harga sahamnya emank di adjust (seperti right issue???) > jadi sebenernya bulan ini, bnyk kamuflase yang terjadi donk?? > > > > > . > > >