Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
eh.. akang akang yg baik hati, (kalo gue caci elu ntar gue diomelin moderator seh.. hue,.,he,,) elu jangan kepengaruh dg ucapan wahabi dong segala gala harus dg makna lahiriyahnya, ngga bisa gettooo.. kan banyak bahasa kita yg juga bermakna kiasan, kalau saya bicara hujan kelembutan Nya selalu membelai sanubari mukminin.. (ni model2 ceramah guru gue) apa maksudnya ujan badai.. ya kagak.. kalau ada orang bilang presiden diatas menteri apa bermakna presiden nginjak kepala menteri..?? jangan kepengaruh omongan wahabi doong semua mesti harus sesuai lahiriyah.. salah begitu.. Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya manunggaling kawula gusti-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :)) gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote:Bos, membaca dari penjelesan lu, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...? On 12/22/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari mereka? Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan: Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: Imam Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP TEMAPT'. (Masail al-Imam Ahmad hal.263) LANGIT bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam bahasa arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita (Mukhtarusshihhah juz 1 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga, neraka, arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah naungan Allah. dan semua itu tak menyimpan Allah, atau berisikan Allah.., mereka dipenuhi keagungan, kewibawaan, dan kekuasaan Allah swt, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. Ketika ada seorang wanita bertanya kepada Imam Abu Hanifah: Dimana Tuhan Anda yang Anda sembah itu? Beliau menjawab: Allah ada di langit, tidak di bumi. Kemudian ada seseorang bertanya: Tahukah anda bahwa Allah berfirman, `Allah itu bersamamu' (QS. al-Hadid:4). Beliau menjawab:Ungkapan itu seperti kamu menulis surat kepada seseorang,'Saya akan selalu bersamamu', padahal kamu jauh darinya. (al-Asma' ash shifat, II/170) makna langit yg belum anda fahami . __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[keluarga-islam] Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Bencana Moral
Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Bencana Moral Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai pemerintah masih kurang serius dalam mengatasi bencana moral akibat serbuan pornografi, kekerasan, hingga narkoba. Wakil Rais Aam PBNU KH Tholchah Hasan di Jakarta, Kamis, meminta pemerintah bertindak lebih tegas seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia dan Singapura dengan menutup situs-situs porno. Sekarang ini di seluruh dunia sudah terdapat empat juta situs porno yang bisa diakses oleh anak-anak kita. Ini menjadi ancaman bagi moral bangsa kita. Seharusnya pemerintah Indonesia tegas seperti Malaysia dan Singapura, katanya dalam acara lokakarya penyusunan modul bencana berbasis pesantren. Dikatakannya, bahwa banyak aspek yang akan rusak nantinya jika masalah tersebut tidak segera terselesaikan seperti masalah institusi keluarga, keturunan, akal, jiwa sampai dengan agama. Mantan Menteri Agama itu lantas mengemukakan keprihatinannya ketika melihat pemberitaan mengenai kasus anak perempuan berusia 13 tahun hamil akibat berhubungan intim dengan kakak kandungnya. Ketika ditanya dokter, mereka mengaku melakukannya karena mereka sering melihat orang tuanya memutar DVD porno, katanya di hadapan peserta yang datang dari sejumlah pesantren. Lebih lanjut Tholchah menuturkan, situasi yang kian hari kian memprihatinkan tersebut semakin terasa sulit untuk diatasi karena pornografi sekarang sudah menjadi industri yang melibatkan banyak pihak mulai dari investor, produser, distributor, sampai dengan konsumennya. Dalam pertemuan antara PBNU dengan para pemilik media, kata Tholchah, mereka menyatakan berat untuk menghentikan siaran tersebut. Upaya untuk mengurangi pornografi dalam tayangan TV telah dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan memberi batas waktu atau deadline pada stasiun TV untuk menghentikan siaran yang berbau pornografi dan kekerasan mulai 1 Januari 2007. Jika batas waktu tersebut dilanggar, KPI bekerja sama dengan Polri akan melakukan penyidikan.(*) Copyright © 2006 ANTARA 21 Desember 2006 22:24
[keluarga-islam] Re: Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Bencana Moral
Film Pemecah Rekor Box Office China Picu Kehebohan Beijing (ANTARA News) - Film kepahlawanan baru Zhang Yimou, Curse of the Golden FLower, boleh saja membanggakan dirinya sebagai film terlaris di China, namun film itu juga memancing reaksi yang keras soal kostum. Curse of the Golden Flower, film yang menuturkan kisah intrik di kalangan istana pada jaman China kuno, membukukan pemasukan senilai 96 juta yuan (12,5 juta dolar) dari penjualan karcis pada akhir pekan lalu. Penghasilan ini merupakan rekor baru box office di China. Namun demikian, dalam sebuah negara tempat berbagai film jarang menampilkan topik yang dapat memicu kehebohan, film dengan kostum yang `aduhai` tersebut sudah barang tentu mengundang berbagai kecaman dan kritikan. Film itu hanya menampilkan kontes payudara, tulis seorang yang menggunakan nama Cao, Kamis, dalam forum web yang dibuka untuk film itu di portal web China Sohu.com. Dengan kostum seperti itu, anda pikir China lebih liberal ketimbang Amerika, tulis seorang pengguna web yang tak mau disebutkan namanya, seperti dikutip AFP. Film itu hanya memenuhi selera Barat, dengan tak mengindahkan sentimen negara kita sendiri. Bahkan media pemerintah, kantor berita resmi Xinhua, Rabu, telah mengganti judul film itu menjadi Curse of the Golden Corset. Peran utama dipegang oleh Gong Li, ratu dan aktris film internasional China, yang payudaranya seperti mau melompat dari bajunya akibat ketatnya busana yang dipakainya. Gong membela diri dengan mengatakan kostum tersebut dibuat menurut mode semasa berkuasanya dinasti Tang dan hanya memperlihatkan kecantikan lekuk tubuh wanita. (*) Copyright © 2006 ANTARA 22 Desember 2006 13:56
[keluarga-islam] Baasyir tidak bersalah
Baasyir tidak bersalah [0] [Baasyir] Baasyir dibebaskan bulan Juni Mahkamah Agung membatalkan vonis ustad Abu Bakar Baasyir dalam kaitannya dengan bom Bali tahun 2002. Keputusan tersebut membebaskan ulama berumur 68 tahun itu dari keterlibatannya dalam penyerangan klab malam. Baasyir dibebaskan bulan Juni setelah dipenjara selama 26 bulan. Tetapi meskipun menyatakan diri tidak bersalah, sejumlah pengamat masalah keamanan tetap memandangnya sebagai pendiri kelompok Islam militan di kawasan, Jemaah Islamiyah. Tuduhan konspirasi Baasyir pertamakali ditahan tidak lama setelah pemboman klab malam di Bali bulan Oktober 2002, meskipun ia tidak pernah dituduh benar benar terlibat dalam penyerangan tersebut. Dua bom mengguncang daerah Kuta Bali, daerah yang banyak didatangi wisatawan, menghancurkan sebuah klab malam dan sebagian besar korban tewas adalah warga asing. Baasyir ditahan dan diajukan ke pengadilan pada dua kasus. Ia akhirnya menjalani dua hukuman yang berbeda. Pertama, pelanggaran imigrasi ringan, dan kedua, karena terlibat dalam apa yang disebut pengadilan sebagai konspirasi jahat. Dalam kedua kasus tersebut, tuduhan yang lebih serius dicabut di pengadilan atau dibatalkan saat pengajuan banding. Sekarang tuduhan persekongkolan juga dicabut, berdasarkan banding yang diajukan saat Baasyir dipenjara. Alhamdullilah Mahkamah Agung akhirnya menyingkap kebenaran, kata anak laki lakinya Abdurahmin kepada kantor berita Associated Press hari Kamis. Tetapi sejumlah badan intelijen Indonesia dan asing tetap mempercayai Baasyir baik di masa lalu maupun sekarang kemungkinan masih menjadi pemimpin spiritual jaringan radikal Jemaah Islamiyah. Sebagai seorang ulama dan guru karismatik, Baasyir dipandang mendorong terjadinya kekerasan. Sebagian pihak memandang ia memberikan dasar idiologi tindakan tersebut. Anggota Jemaah Islamiyah dituduh berada di belakang sejumlah operasi di Indonesia, termasuk serangan bunuh diri di Jakarta dan pemboman Bali tahun 2002 dan 2005. Tetapi sebagian besar serangan tersebut terjadi saat Baasyir di penjara, dan ia selalu keberadaan Jemaah Islamiyah.
[keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
Bos, makanya ngaji lagi yang bener. Kalau ada undangan kajian yang membahas mengenai hal tersebut coba dateng. Jangan alergi karena beda pemahaman, elu pan pahamnya cuma lewat browsing doang di Internet... apa tuh nama situnya... Oh iye, majelis Rasulullah, ya... Insyaallah, kalo buat ngaji gue ngga pernah pilih2 sampe sekarang, mau itu dari NU kek, dari Muhammadiyah kek, dari Salafy kek, semua gue ikutin. Yang penting ngga jauh dari rumah, maklum udah tua takut encok kumat kalo jalan jauh2, hehehe.. Gimana Bos? Pasti ngga mau doong... Lah wong si bos merasa udah paling tahu dan paling mengerti aqidah para Imam (walaupun belum pernah membaca kitab2 mereka hehehehe) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: yah.. susah kalau orang pesen indomi dibawain pemilik pabrik terigu, bagaimana mau diterima kalau anda sendiri tak mengerti apa yg anda sampaikan, bahasa arab aja ngga tau, mau bicara masalah ikhtilaf para imam.., ini disebutnya adalah Qiyas himariyah.., tau ga Qiyas himariyah?, yaitu pemecahan masalah dari seorang keledai, keledai dibebani garam setiap hari oleh tuannya, dan dia harus melewati sungai, keledai mencoba kalau dia agak menenggelamkan bebannya, maka ketika diseberang sungai ternyata bebannya makin ringan, maka keledai girang banget dg QIYAS nya (rumus keledai neh..!) poko'e gue lelepin deh tiap ari ni beban.. gue naek pasti ringan.. dia pun merasa brilian dan jenius dg penemuannya.. esoknya ia dibebani kapas oleh tuannya, si brilian dan jenius dg santainya membenamkan bebannya ke air, maka ia mati tenggelam.. karena garam mencair terkena air dan kapas akan semakin berat.. nah.. wahabi yg tak ngerti bahasa arab lalu mentafsir ucapan para imam adalah digelari oleh para Fuqaha dan Muhadditsin sebagai Qiyas himariyy (Qiyas dari otak keledai). hue..he..he.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe... ruwet ya mas... Dalil dari al-Quran sudah disampaikan, begitu pun dari Hadits2 Nabi, ditambah penjelasan dari Para Imam Madzhab, semuanya ditolak... Lah, terus saya harus mengutip perkataan siapa lagi, hehehe. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Anto Sulistianto kiky_dini@ wrote: Hehehe, runyam urusannya emang, kalo diskusi model jaka sembung gini Apa yg diuraikan Pak Wandy di-interprestasikan selalu seolah-2 Pak Wandy sedang mempropagandakan Wahhabi. Padahal yg diulas Pak Wandy adalah soal 'ijma para Imam tentang keberadaan, sifat-2 Allah, beserta dalil-2nya yg ada di Quran dan Sunnah. Itu aja yg saya lihat Padahal dalam materi diskusi ini nggak ada sedikitpun menyinggung Wahhabi, hehe gimana pula selalu disangkut pautkan ke Wahhabi... Yaah warga KI sendiri lah yg bisa lihat. Wassalam, Anto yg Hanya Islam, bukan Wahhabi --- bos gila pemudasuci@ wrote: maaf ya.. wahabiy, anda tdak bisa menggunting gunting ucapan imam imam untuk tujuan keinginan anda, Imam Abu hanafi bukan wahabi, juga Imam Malik, juga Imam Addzahabiy, juga semua imam.. ngga ada yg jadi wahabi.. wandysulastra wandysulastra@ wrote: Untuk menjawab pertanyaan Kang Ramdan, sebaiknya kita melihat bagaimana Aqidah para Imam yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah. Jika kita perhatikan dari fatwa-fatwa dan riwayat-riwayat para Imam, maka kita dapat melihat bahwa para Imam tersebut menetapkan sifat- sifat Allah sebagaimana Allah menetapkannya sendiri seperti yang ada di dalam al-QURAN maupun as-SUNNAH, seperti apa adanya tanpa ta'thil ataupun ta'wil. al-'Allamah Shidiq Hasan Khan berkata: Madzhab kami adalah MADZHAB ULAMA SALAF, yaitu MENETAPKAN adanya sifat-sifat Allah TANPA menyerupakanNya dengan sifat mahluk dan tanpa menjadikan Allah dari sifat-sifat kekurangan, TANPA TA'THIL (meniadakannya makna dari ayat- ayat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah). Madzhab tersebut adalah Madzhab IMAM-IMAM dalam Islam, seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam ats-Tsauri, Imam Ibnu al-Mubarak, Imam AHmad dan lain- lain. Mereka TIDAK BERBEDA PENDAPAT dalam masalah USHULUDDIN. Begitu pula Imam Abu Hanifah, beliau sama aqidahnya dengan para Imam diatas, yaitu aqidah yang SESUAI dengan apa yang dituturkan oleh al- QURAN dan as-SUNNAH. (Qathf ats-Tsamar, hal.47-48) Benar sekali bahwa tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah, Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyar A'lam an Nubala (XX/341) menuturkan dari Imam Syafi'I, kata beliau: kita menerapkan sifat-sifat Allah
[keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
iya nih bos gila...udah baca belum yang ini: Fatwa Abu Fahdal Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolany tentang hukum maulid yang dinukil oleh As Suyuthy dalam kitabnya Husnul maqsad fi amalil maulid di situ Ia katakan: asal perbuatan maulid adalah bid'ah tidak seorang pun dari generasi salafus sholeh yang melakukannya dalam tiga abad pertama. Lihat Al hawy lil fatawa hal: (1 / 196). Jawaban Al Hafizh Abu Zur'ah Al Iroqy ketika ditanya tentang orang yang melakukan maulit apakah dianjurkan atau makruh?, apakah ada dalil yang memerintahkannya?, atau pernahkah dilakukan oleh orang yang dicontoh perbuatannya?. Ia menjawab: âmemberi makan orang yang lapar dianjurkan dalam setiap waktu, apa lagi bergembira atas munculnya cahaya kenabian pada bulan yang mulia ini, tapi tidak kita temukan seorang pun dari generasi salaf (para ulama yang terdahulu) yang melakukan hal demikian, sekali pun sekedar memberi makan orang yang kelaparan. Lihat tasyniiful Azan hal: 136 Al Imam Abu Ja'far Tajuddin berkata : Saya tidak tahu bahwa perayaan ini mempunyai dasar dalam Kitab dan Sunnah, dan tidak pula keterangan yang dinukil bahwa hal tersebut pernah dilakukan oleh seorang dari para ulama yang merupakan panutan dalam beragama, yang sangat kuat dan berpegang teguh terhadap atsar (keterangan) generasi terdahulu. Perayaan itu tiada lain adalah bid'ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang tidak punya kerjaan dan merupakan tempat pelampiasan nafsu yang sangat dimanfaatkan oleh orang-orang yang hobi makan [Risalatul Maurid fi Amalil Maulid] Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : Begitu pula praktek yang diada-adakan oleh sebagian manusia, baik karena hanya meniru orang-orang nasrani sehubungan dengan kelahiran Nabi Isa `Alaihis Salam atau karena alasan cinta kepada Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, mereka menjadikan kelahiran Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam sebagai sebuah perayaan. Padahal tanggal kelahiran beliau masih menjadi ajang perselisihan. Dan hal semacam ini belum pernah dilakukan oleh ulama salaf (terdahulu). Jika sekiranya hal tersebut memang merupakan kebaikan yang murni atau merupakan pendapat yang kuat, tentu mereka itu lebih berhak (pasti) melakukannya dari pada kita, sebab mereka itu lebih cinta dan lebih hormat pada Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam dari pada kita. Mereka itu lebih giat terhadap perbuatan baik. Sebenarnya, kecintaan dan penghormatan terhadap Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam tercermin dalam meniru, mentaati dan mengikuti perintah beliau, menghidupkan sunnah beliau baik lahir maupun bathin dan menyebarkan agama yang dibawanya, serta memperjuangkannya dengan hati, tangan dan lisan. Begitulah jalan generasi awal terdahulu, dari kaum Muhajirin, Anshar dan Tabi'in yang mengikuti mereka dengan baik [Iqtida `Ash-Shirath Al-Mustaqim 1/615] Jawaban Imam Asy Syatiby ketika ditanya tentang hal ini. Beliau menjawab âadapun yang pertama yaitu mewasiatkan sepertiga harta untuk pelaksanaan maulid sebagaimana yang banyak dilakukan manusia ini adalah bid'ah yang diada-adakan, setiap bid'ah itu adalah sesat, bersepakat untuk melakukan bid'ah tidak boleh, dan wasiatnya tidak dilakukan, bahkan diwajibkan kepada qodhi untuk membatalkannya dan mengembalikan sepertiga harta tersebut kepada ahli waris supaya mereka bagi sesama mereka, semoga Allah menjauhkan para kaum fakir dari menuntut supaya dilaksanakannya wasiat seperti ini. (dikutib dari fatwa Asy Syatiby, no: ( 203, 204 ). Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani Beliau-rahimahullah- telah ditanya tentang hukum maulid: Maka dia menjawab: Saya tidak mendapatkan sampai sekarang dalil (argumentasi) didalam Al Qur'an, Sunnah, Ijma', Qiyas dan Istidlal yang menjelaskan landasan amalan maulid, bahkan kaum muslimin telah sepakat, bahwa perayaan maulid nabi tidak ada pada masa qurun yang terbaik (para shahabat, pent), juga orang yang datang sesudah mereka (para tabiin) dan yang datang sesudah mereka (tabiut tabiin). Saya cuma membaca fatwa mereka, jadi kalau mau protes..sama mereka sajao ya yang biasa bos jadikan andalan yaitu sebutan Al-Hafizh, Al Imam dan mereka itu semua sudah summa cumlaude dan berhak memakai gelar itu. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: Pendapat Para Imam dan Muhaddits : Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah : Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : kita lebih berhak atas Musa as dari
[keluarga-islam] Tanganmu... Ibu...
Untuk semua Ibu... yang memiliki Ibu... SELAMAT HARI IBU... Cinta dan kasihnya tidak akan pernah terbalas dengan apapun... Ibumu adalah Ibunda darah dagingmu Tundukkan mukamu Bungkukkan badanmu Raih punggung tangan beliau Ciumlah dalam-dalam Hiruplah wewangian cintanya Dan rasukkan ke dalam kalbumu Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan (Emha Ainun Najib) Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan pintu. Gegas saya rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rindu padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan sayang di ubun-ubun ini, lama. Alhamdulillah, kamu sudah pulang itu ucapannya kemudian. Begitu masuk ke dalam rumah, saya mendapati ruangan yang sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang. Ba'da Ashar, Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih. Gegas saya angkat pancinya dan dahipun berkerut, panci kecil itu diisi setengahnya. Ah mungkin hanya untuk membuat beberapa gelas teh saja pikir saya Eh, tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu mau menyiram. Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Saya memindahkannya ke halaman depan dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat. Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga. Nak, Ibu baru saja mencuci sarung, peras dulu, abis itu jemur di pagar yah pinta Ibu. Eh, bantuin Ibu potongin daging ayam sekilas saya memandang Ibu yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal. Sesosok wanita muda, sedang menyapu ketika saya masuk rumah sepulangdari ziarah. Neng.. itu sapanya, kepalanya mengangguk ke arah saya. Bu, siapa itu.? tanya saya. Oh itu yang bantu-bantu Ibu sekarang pendeknya. Dan saya semakin termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka mengeluarkan uang untuk mengupah orang lain dalam pekerjaan rumah tangga. Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari biasanya. Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab ketika saya menemaninya tilawah selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk yang terbuat dari kertas koran yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-qur'an. Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Keriput, urat-uratnya menonjol jelas, bukan itu yang membuat saya tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata. Mungkinkah segala bantuan yang ia minta sejak saya pulang, karena tangannya tak lagi paripurna melakukan banyak hal? Dingin bisik saya, sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuannya. Ibu masih terus tilawah, sedang tangan kirinya membelai kepala saya. Saya memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga. Adzan isya berkumandang, Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Seperti biasa surat cinta yang dibacanya selalu itu, Ad-Dhuha dan At-Thariq. Usai shalat, saya menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi tangannya yang terus bergetar. Duh Allah, sayangi Mamah spontan saya memohon. Neng. suara ibu membuyarkan lamunan itu, kini tangannya terangsur di depan saya, kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh tangan berkah itu dan menciumnya. Tangan ibu kenapa? tanya saya pelan. Sebelum menjawab, ibu tersenyum maniss sekali. Penyakit orang tua Sekarang tangan ibu hanya mampu melakukan yang ringan-ringan saja, irit tenaga tambahnya. Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Saya memandangnya dari teras depan rumah. Ada bulan yang sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan beranjak jauh. Dalam hening itu, saya membayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi. Apa maksudnya? Dan mengapakah, saya seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangannya untuk saya. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalan saya. Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan letak jilbab ketika saya tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika saya mencari kekuatan di pangkuannya saat hati saya bergemuruh. Tangan yang menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan yang pernah membuat bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajar saya ketika saya masih kecil yang katanya biar saya lebih semangat belajar. Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah dan harus tinggal jauh darinya, suratnya selalu saja datang. Tulisan tangannya kadang membuat saya mengerutkan dahi, pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf n dan m nya mirip sekali. Ibu paling suka menulis surat dengan tulisan sambung. Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan puisi yang diciptakannya sendiri. Ada sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu memang suka menyanjung : Kau adalah gemerlap bintang di langit malam Bukan!, kau lebih dari itu Kau adalah pendar rembulan di angkasa sana, Bukan!, kau lebih dari
[keluarga-islam] Re: Mohon Moderator Perhatikan Boss Gila
Walahahaha...Boy, Boy. Boss Gila; aku emang sangat pengertian, Seandainyapun anakku yang ngomong begitu buruknya, aku sangat bahagia dan bersyukur sebanyak yang aku bisa seumur hidup...Tapi jangan salah, rasa syukurku tidak pernah berbeda walaupun sampai hampir 8 tahun tidak sepatah katapun yang bisa diucapkan Aku nggak tahu apa kau bersyukur karena memiliki kemampuan bicara, menulis dan memilih kata-kata (walaupun tidak digunakan untuk memilih yang baik)...tapi kan bukan urusanku ya? Aku cuma berpikir apa yang kurang padamu waktu kecil ya Boy, tidak bisa membedakan antara tegas dengan kasar. Salam hangat IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: awww... ada yg kangen ma gue.. aku merasa tersanjung.. makaciih.. imbuhs [EMAIL PROTECTED] wrote: naah gitu, sopan dikit nape? salam kangen IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: justru dengan berkat adanya gue disini jadi rame kaaan..?, jadi seru... elo males pergi dari komputer kaaan..?, elu pulang juga otak elu pengen segera besok dan lihat jawaban atau penasaran untuk menjawab kan? buka buku2 utk mencari kebenaran kaaan..?. itu manfaat gue disini.. banyak.. elo aja pada ga sadar.. imbuhs imbuhs@ wrote: saya memilih tidak membuka ki atau tidak membuka posting yang di tanggapi dia, atau dari siapapun yang menurut saya nggak enak dibaca. Disini kita bisa lihat, mana yang kadang becanda saja, dan yang memang kosakatanya terbatas pada kata-kata yang kasar. masih banyak sumber ilmu yang tidak menambah kebisingan, toh isi tanggapan dan postingannya biasa saja tuuh.. yah kalau moderator nggak bertindak, apa boleh buat, sing waras ngalah, kalau ogah ngalah, tinggal ngalih (pergi, pindah) salam dari rakyat keciiil IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ wrote: Setelah sekian lama diperhatikan, dan sepertinya tidak ada penyelesaian berkenaan bahasa yang digunakan oleh saudara budi suci, alias pemuda suci. berharap ada etika budi pekerti selayaknya seorang pemuda yang suci, ternyata lebih dominan kegilaannya selayaknya seorang Boss sehingga seenaknya ia berbahasa kotor tidak sesuci budinya terhadap siapa saja dan mengecam orang lain dengan bahasa yang tak selayaknya seorang muslim. Mohon Moderator Perhatikan keluhan teman-teman di KI ini dan mencari keputusan jalan yang terbaik bagi KI sendiri. Adapun yang setuju atau tidak setuju dengan pendapat saya silahkan diteruskan baik di KI maupun secara japri kepada kang nCeps. wassalam anut __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
SSJ tidak bisa terlepas dari Wali Songo... kalau yg berpendapat bahwa wali songo adalah fiksi, maka otomatis SSJ juga fiksi... :)) saya pribadi, berkeyakinan bahwa SSJ itu memang ada pada jaman wali songo... saya sedang baca buku tentang ini dan belum kelar... ternyata asyik juga..:)) salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: he he he... ada 2 ato tiga kali mas Ananto menyinggung soal Syekh Siti Jenar. nah menurut pemahaman anda sendiri, apakah Siti Jenar ini benar2 ada orangnya ato hanya tokoh rekaan saja sebagai sarana pembelajaran dari para wali untuk murid dan masyarakatnya? salam :-) On 12/22/06, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya manunggaling kawula gusti-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :)) gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos, membaca dari penjelesan lu, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...?
[keluarga-islam] Re: Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Bencana Moral
Bantuan bagi siswa mabuk [0] [Siswa sekolah dasar di desa Zitapatti] Alkohol menggangu prestasi siswa di sekolah ini Hampir 40 siswa di sebuah sekolah dasar di India menjadi sasaran program khusus untuk menghentikan mereka datang ke ruang kelas dalam keadaan mabuk. Anak-anak itu yang berusia enam sampai 11 tahuhn, terbiasa meminum minuman beralkohol yang tersedia bebas di sebuah desa yang warganya biasa meminum alkohol dari sari bunga mahua. Minuman ini bahkan diberikan kepada anak-anak. Namun Sunil Tarkaswar, kepala sekolah yang baru di SD di desa Zitapatti di negara bagian Madhya Pradesh, ingin mengakhiri praktek ini. Dia khawatir dengan hasil pelajaran yang buruk dan kurangnya perhatian siswa di kelas, yang beberapa dari mereka bahkan tertidur di sekolah. Dihentikan Para siswa, termasuk beberapa siswi, mengaku mereka datang ke sekolah dalam keadaan mabuk. Minuman keras di dearah ini dibuat di rumah, kebanyakan untuk diminum sendiri oleh keluarga meski beberapa penduduk desa Zitapatti sekarang mulai menjajakannya ke para supuir truk di jalan raya, kata Sunil Tarkaswar. [0] [Papan] Anak-anak yang berhenti minum alkohol dimasukkan ke daftar dan diberi hadiah Kepala sekolah ini memulai kampanyenya untuk menghentikan kebiasaan minum siswa dengan menemui para orang tua, khususnya ibu dan nenek mereka. Dia mengatakan menggunakan semua upaya mulai dari ancaman hukuman sampai dialog panjang untuk menjauhkan anak-anak itu dari minuman alkohol. Namun dia juga perlu mendapat dukungan dari kepala desa serta dari para pekerja sosial di daerah itum Chabildas Mehta, yang menyatakan siap untuk membantu menyebarkan pesan ini. Penyuluhan dilakukan dengan sederhana, yaitu memberitahu orang tua untuk tidak meminum alkohol di hadapan anak-anak atau memberi alkohol kepada mereka. Dan siswa yang tidak meminum alkohol akan diberikan seragam baru. Kesuksesan kampanye Sekolah kini menyelenggarakan berbagai acara dan para siswa yang baik diberikan hadiah seperti buku, selama mereka menjauhi alkohol. Langkah ini membuat banyak siswa bisa berkonsentrasi pada pelajaran di kelas. Kampanye ini sukses. Nisha Johari, bocah sembilan tahun, yang tiga kali tidak lulus ujian selama bertahun-tahun, kini bisa berprestasi lebih baik dan dia berjanji tidak akan minum alkohol lagi. Nasehat bagi siswa ternyata juga didengarkan oleh para orangtua mereka. Banyak dari mereka yang berhenti mengkonsumsi alkohol dan tembakau dan bisa menabung uang mereka. Chabildas Mehta sekarang ingin membawa kampanye ini ke desa-desa lain tetapi kebanyakan misi akan dipusatkan di sekolah-sekolah.
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah-belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN) Pendapat beliau mengatakan : Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan Rosululloh menetapkan Sunnah. Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara untuk hal-hal lain yang bersifat lebih detail dan sunnahpun TIDAK MEMBERIKAN KETENTUAN KHUSUS, maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Demikian Om Arland, ysng dapat saya utarakan sependek pengetahuan saya. Mohon maaf pada saudaraku yang lain, yang suka dengan pendapat Ibnu Taimiyyah, memang ada pemahaman yang berbeda, sekali lagi, saya tidak mengutarakan selain yang dari Kitab Ar - Risalah, karena kitab ini lebih banyak yang merujuknya. Semoga Alloh SWT menolong kita untuk menetapkan di shirootol mustaqiimNYA, untuk tidak mudah mengubah ketentuanNYA dan RosulNYA jika Haram biarlah haram, dan jika halal atau Sunah, agar tetap halal atau sunnah pula, amiin. wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, saya mau bertanya. Bagaimana kaitan kaidah ini dengan masalah ibadah, sebab ada sebagian ummat yang mengatakan segala sesuatu dalam ibadah yang tidak ada perintahnya walaupun tidak terdapat larangan yang tegas, maka itu dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai perbuatan haram, walaupun inti ibadah ini ada dalilnya didalam Al-Qur'an maupun hadits. Misalnya membaca tahlil dan tahmid jelas ada
[keluarga-islam] Re: Baasyir tidak bersalah
AS Prihatin Atas Putusan MA Soal Ba'asyir New York (ANTARA News) - Pemerintah AS menyiratkan keberatan atas keputusan Mahkamah Agung Indonesia yang mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali Abu Bakar Ba`asyir, yang berujung pada pembebasan Ba'asyir dari tuduhan terlibat dalam pemboman Bali dan Hotel JW Marriott-Jakarta. Kami prihatin dengan adanya laporan hari ini dari Jakarta, bahwa hukuman terhadap Ba`asyir telah dijungkirbalikkan oleh Mahkamah Agung Indonesia, kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Janelle Hironimus, di Washington, ketika dihubungi ANTARA, Kamis. Keprihatinan Deplu AS itu, menurut Hironimus, didasarkan atas kenyataan bahwa Abu Bakar Ba`asyir, yang disebutnya sebagai pemimpin Jamaah Islamiyah, telah dihukum pada Maret tahun lalu karena dianggap bersalah terkait kasus pemboman Bali pada Oktober 2002, yang menyebabkan kematian terhadap 202 orang, termasuk warga AS, Australia, Indonesia dan yang lainnya. Kendati diajukan sejumlah pertanyaan, Hironimus tidak berkomentar lebih banyak tentang Ba`asyir. Deplu AS masih menunggu konfirmasi selanjutnya tentang masalah tersebut. Sidang pengucapan amar putusan oleh Majelis Hakim Mahkamah Agung yang diketuai German Hoediarto, Kamis, menyatakan mengabulkan permohonan PK ustadz pemimpin Ponpes Ngruki, Solo, itu yang diajukan saat menjalani hukuman penjara. Ba`asyir divonis pidana dua tahun enam bulan oleh PN Jakarta Selatan pada September 2004 karena dinyatakan terbukti terlibat pemboman di Bali pada 2002. Ba`asyir dijerat dengan pasal 187 KUHP, yaitu dengan sengaja membuat kebakaran yang bisa menimbulkan bahaya umum yang menghilangkan nyawa dan barang orang lain. Ba`asyir telah ditahan sejak 2004 dan selesai menjalani masa hukumannya di LP Cipinang pada 14 Juni 2006. (*) Copyright © 2006 ANTARA 22 Desember 2006 11:16
[keluarga-islam] Pemerintah Harus Segera Putuskan Soal Lumpur Lapindo
Pemerintah Harus Segera Putuskan Soal Lumpur Lapindo Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah harus segera mengambil keputusan politik terhadap kasus lumpur Lapindo Brantas, Sidoarjo, Jawa Timur, yang hingga sekarang belum tuntas tertangani. Pemerintah harus segera mengambil putusan politik. Kasus ini mau diapakan apakah lumpur mau dibuang ke laut atau ditambal, kata pengamat politik Indra J Piliang di Jakarta, Jumat. Menurut Indra, sampai saat ini pemerintah masih ragu bahkan seolah-olah hanya bermain-main dengan pencitraan dan pasrah menyerahkan kepada tim nasional penanggulangan lumpur Sidoarjo. Yang rakyat lihat, kok tidak ada putusan dari pemerintah. Bahkan hanya terlihat bermain di wilayah iklan, ujarnya. Ketika berbicara mengenai ganti rugi dan seluruh pembiayaan, Indra berpendapat jika pihak Lapindo Brantas tidak mampu, maka dapat saja dengan cara meminjam dana dari pemerintah. Ganti rugi merupakan bagian dari keputusan pemerintah. Jika Lapindo uangnya terbatas, lalu pinjam kepada pemerintah, itu urusan teknis. Tapi harus ada yang mengambil keputusan, katanya. Indra menegaskan pemerintah harus siap dengan segala risiko yang merupakan dampak pengambil keputusan soal lumpur Lapindo tersebut. Jika dengan keputusan yang diambil, pemerintah harus jatuh, maka itu risikonya, katanya. Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bencana lumpur panas di Sidoarjo bukan merupakan bencana nasional, namun bencana kecelakaan kerja sehingga PT Lapindo Brantas Inc harus membeli tanah, rumah dan harta benda milik warga yang terendam lumpur. Namun untuk melakukan penggantian, Wapres mengingatkan agar dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Untuk itu, tambahnya, akan ada tim kecil yang meneliti soal keabsahan kepemilikan seperti surat-surat dan sebagainya. (*) Copyright © 2006 ANTARA 22 Desember 2006 12:11
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Berkenaan dengan Kaidah ini, ada pendapat menarik dari seorang Ulil Abshar Abdalla yang dituturkannya dalam suatu seminar bertajuk Mempersoalkan Perbedaan Pendapat Dalam Islam. Dikutip dari Situs Islam Liberal, berikut penuturannya: Dalam persoalan ibadah konsep syariat didasarkan pada Al-Aslu fil al-Ibadah al-Hurma, asal muasal dari semua hal itu haram dilakukan, kecuali ibadah (dan tatacaranya) yang sudah diajarkan dan diperintahkan oleh agama. Semua ajaran agama dalam ibadah itu sudah jelas hukumnya. Artinya, ketetapan akan Hukum Allah dalam hal ini tidak bisa ditolak. Namun dalam persoalan muamalah tidak ada ketentuan yang pasti di mana Allah menentukan otoritas kebijakan yang permanen terhadap bentuk hukum yang wajib dipraktikkan umat Islam. Yang ada hanyalah nilai-nilai pokok universal dalam Islam sebagaimana juga ada dalam semua agama. Karena itu jika ingin menetapkan suatu hukum dalam soal muamalah di suatu masyarakat harus melalui jalan ijtihad tanpa perlu terikat pada sistem hukum yang baku dalam Alquran maupun Sunnah, sebab dalam hal ini tidak ada Hukum Tuhan. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN) Pendapat beliau mengatakan : Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan Rosululloh menetapkan Sunnah. Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara untuk hal-hal
[keluarga-islam] Perkenalkan. Kami Adalah Muslim !
assalaamu'alaikum wr. wb. Perkenalkan. Kami ini Muslim. Islam adalah nama agama kami. Artinya adalah selamat atau tunduk patuh. Kami telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah semata. Anda tidak tahu ilah? Ilah adalah sesuatu yang diharapkan, ditakuti, dicintai, dan dipatuhi oleh manusia. Itulah pernyataan loyalitas yang kami ulang sedikitnya sembilan kali dalam sehari semalam. Kami adalah manusia yang merdeka. Merdeka dari desakan hawa nafsu. Tidak mudah, tapi kami selalu berusaha untuk tetap loyal pada satu-satunya ilah kami. Kami bukan termasuk orang-orang yang tunduk pada keinginannya pribadi. Kami juga tidak tunduk pada godaan kesenangan badani belaka. Kami merdeka karena tunduk pada Allah semata. Bagi kami, tidak ada yang absolut kecuali Allah. Kami tidak mengutak-atik Kitab Suci kami, bahkan tidak berani sekedar untuk menambah satu kata atau huruf baru ke dalamnya. Kami tidak berani untuk berpikir bahwa kami lebih tahu urusan kami sendiri. Ada Yang Maha Tahu yang akan menyelesaikan segala urusan kami. Kami berani di hadapan manusia dan takut di hadapan Allah, lantang di hadapan diktator dan menyerah tanpa syarat di hadapan Allah. Jangan bingung. Ini hanya masalah menempatkan diri pada kedudukannya yang benar. Kami ini Muslim. Anda tahu siapa kami? Kami adalah umat yang selalu menimbulkan rasa cemas kepada mereka yang diliputi dengki. Kami menyuruh putri-putri kami berhijab, dan hal itu membuat semua orang khawatir. Padahal mereka tidak ragu melepas putri-putri mereka dengan pakaian minim hingga larut malam. Ah, mereka hanya takut, karena kaum perempuan Muslim hidupnya lebih menyenangkan. Mereka takut semua perempuan akan mengikuti jejak putri-putri kami. Agama kami memang tidak pernah menyelisihi fitrah. Semuanya sesuai dengan karakter dasar manusia. Mereka menutup aurat bukan karena terpaksa, melainkan karena memang demikianlah yang baik bagi mereka. Tanyakanlah pada putri-putrimu, bukankah hari-hari mereka dilalui dengan penuh kekhawatiran karena mata lelaki yang selalu sigap menangkap apa-apa yang sesuai dengan syahwatnya? Tanyakanlah pada kaum perempuanmu, bukankah hidup mereka penuh dengan penyesalan karena selalu disusahkan oleh para pria hidung belang? Ah, tidak perlu dijawab. Kami sudah tahu jawaban jujurnya. Jangan heran jika kami enggan menyentuh minuman beralkohol, karena Allah memang tidak menghendaki hamba-hamba-Nya melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh seperti lazimnya orang mabuk. Semua hukum yang susah payah dirumuskan oleh negara-negara Barat untuk menghindari ekses negatif dari minuman keras hanya teori usang. Cukup sebuah ayat dalam Al-Qur'an, maka kami pun menjauh darinya. Inilah bukti ketundukan kami. Mengapa kalian bingung menyaksikan kami shalat lima waktu setiap harinya? Justru kamilah yang bingung melihat kalian begitu jarang meluangkan waktu untuk Tuhan. Anda pikir shalat itu mempersulit hidup kami? Demi Allah, kami tidak membasuh kepala kami dengan wudhu dan tersungkur dalam sujud kecuali untuk mendapatkan manisnya iman. Kami paham jika Anda tidak mengerti. Rasa manis hanya dipahami oleh mereka yang memiliki lidah. Iman hanya dimengerti oleh mereka yang bersedia untuk tunduk. Kalian yang tidak memahami lezatnya iman tidak akan mengerti tujuan hidup kami. Kami hidup hanya untuk mati. Semua manusia begitu, tapi sedikit yang mau mengakuinya. Kenyataannya semua manusia akan mati. Bedanya, kami memiliki tujuan yang pasti, dan kami yakin pada petunjuk arah yang terpampang di depan mata. Kami tidak takut mati, karena mati itu keniscayaan. Tidak ada bedanya mati sekarang atau tahun depan. Yang menjadikannya beda hanyalah caranya. Kami adalah kaum yang akan maju berdesak-desakan ketika pintu menuju syahid terbuka. Anda tidak paham? Tentu saja, karena Anda tidak memiliki kerinduan kepada akhirat. Siapa pun boleh menyangkal, tapi kebenaran adalah kebenaran. Kami hanya menyuarakan kebenaran, dan kebenaran itu lincah seperti air. Jika terhalang batu, ia akan mengambil jalan lain. Jika dibendung, ia akan berkumpul hingga cukup banyak dan akhirnya melimpah dari dinding yang menghadang. Jika Anda berusaha memenjarakan kebenaran yang terus mengalir dalam suatu wadah, maka niscaya kebenaran itu akan menekan ke segala arah, dan semua dinding pun akan runtuh. Anda bisa menghina Rasul kami dengan berbagai gambar yang tak pantas, tapi semuanya hanya akan berakhir mengenaskan bagi para penghujat. Di negeri penghujat Rasulullah saw. itu, lima ribu eksemplar Al-Qur'an telah terjual dalam lima bulan saja. Anda bisa menyebarkan kabar bohong apa pun tentang kami, namun hal itu hanya akan mendorong semua orang untuk mengenal kami lebih jauh. Ini adalah kabar buruk bagi kalian, karena siapa pun yang mempelajari Islam dengan baik niscaya hatinya akan tersentuh. Teruskanlah makar ini, dan kami akan tetap menjadi pemenangnya! Anda bisa mengajak semua orang untuk memerangi kami, namun kebenaran akan sampai juga pada telinga-telinga yang tetap terbuka. Kalian bisa
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus . Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah? Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana? Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu apakah anda moeslim?). Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang ada dalam 1001 macam kitab. Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti nama yang ke arab-araban. Bagaimana menurut teman-teman lainnya. Salam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ? Yang akhirnya diwarisi dari generasi ke generasi wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar paulus_hanedsabeni@ wrote: tanggapan aye : mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss... kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah.. Paulus hamed sabeni gotholoco gotholoco@ wrote: Assalamualaikum wr.wb. Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan katolik) atau pun umat agama lainnya. Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan lurus? Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat, mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul kitab untuk memutarbalikan kitab. Bagaimana tanggapan anda-anda? Sekian Salam
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Ass.Wr.Wb. He-he-helha itu kan pendapatnya Ulil A.Abdala ( JIL), lha kalau saya lebih senang pendapatnya Imam Syafi'i udah jelah keilmuannya soal Ushul Fiqh ini. Om Wandy mau pakai kaidahnya siapa ? he-he-he wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Berkenaan dengan Kaidah ini, ada pendapat menarik dari seorang Ulil Abshar Abdalla yang dituturkannya dalam suatu seminar bertajuk Mempersoalkan Perbedaan Pendapat Dalam Islam. Dikutip dari Situs Islam Liberal, berikut penuturannya: Dalam persoalan ibadah konsep syariat didasarkan pada Al-Aslu fil al-Ibadah al-Hurma, asal muasal dari semua hal itu haram dilakukan, kecuali ibadah (dan tatacaranya) yang sudah diajarkan dan diperintahkan oleh agama. Semua ajaran agama dalam ibadah itu sudah jelas hukumnya. Artinya, ketetapan akan Hukum Allah dalam hal ini tidak bisa ditolak. Namun dalam persoalan muamalah tidak ada ketentuan yang pasti di mana Allah menentukan otoritas kebijakan yang permanen terhadap bentuk hukum yang wajib dipraktikkan umat Islam. Yang ada hanyalah nilai-nilai pokok universal dalam Islam sebagaimana juga ada dalam semua agama. Karena itu jika ingin menetapkan suatu hukum dalam soal muamalah di suatu masyarakat harus melalui jalan ijtihad tanpa perlu terikat pada sistem hukum yang baku dalam Alquran maupun Sunnah, sebab dalam hal ini tidak ada Hukum Tuhan. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Jika kalimat ini merupakan suatu kaidah dalam ibadah: Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. maka tidak ada bedanya sama sekali dengan kaidah dalam muamalah yaitu asal segala sesuatu itu boleh hingga ada dalil yang mengharamkan. Jadi saya bertanya lalu apa gunanya Imam as-Syafi'i menyusun ushul fiqh? Imam Asy-Syafi'i berkata, Selama orang mendapati Al-Qur'an dan As- Sunnah, maka tidak ada jalan lain baginya selain mengikutinya. Jika keduanya tidak ada, kita harus mengambil ucapan para sahabat atau salah satu dari mereka atau ucapan para imam seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman. Ucapannya lebih patut diambil dari yang lainnya.[Kitab Al-Umm, 5/265] Jadi yang harus kita pegang pendapatnya jika dalam al-Qur'an dan sunnah tidak ada penjelasan adalah pendapat para sahabat serta ikhtilaf di antara mereka, bukan malah membuka peluang kepada semua muslim untuk berpendapat. Karena sahabatlah yang paling tahu dengan Islam setelah wafatnya Rasulullah. demikian, salam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN) Pendapat beliau mengatakan : Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan Rosululloh menetapkan Sunnah. Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara untuk hal-hal lain yang bersifat lebih detail dan
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
lho...om Dodi kalau saya justru nangkep postingan kang Wandy ini lain lho. Bukannya kang wandy mau ambil pendapatnya si ulil..he..he.. sekali lagi mungkin lho.. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. He-he-helha itu kan pendapatnya Ulil A.Abdala ( JIL), lha kalau saya lebih senang pendapatnya Imam Syafi'i udah jelah keilmuannya soal Ushul Fiqh ini. Om Wandy mau pakai kaidahnya siapa ? he-he-he wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Berkenaan dengan Kaidah ini, ada pendapat menarik dari seorang Ulil Abshar Abdalla yang dituturkannya dalam suatu seminar bertajuk Mempersoalkan Perbedaan Pendapat Dalam Islam. Dikutip dari Situs Islam Liberal, berikut penuturannya: Dalam persoalan ibadah konsep syariat didasarkan pada Al-Aslu fil al-Ibadah al-Hurma, asal muasal dari semua hal itu haram dilakukan, kecuali ibadah (dan tatacaranya) yang sudah diajarkan dan diperintahkan oleh agama. Semua ajaran agama dalam ibadah itu sudah jelas hukumnya. Artinya, ketetapan akan Hukum Allah dalam hal ini tidak bisa ditolak. Namun dalam persoalan muamalah tidak ada ketentuan yang pasti di mana Allah menentukan otoritas kebijakan yang permanen terhadap bentuk hukum yang wajib dipraktikkan umat Islam. Yang ada hanyalah nilai-nilai pokok universal dalam Islam sebagaimana juga ada dalam semua agama. Karena itu jika ingin menetapkan suatu hukum dalam soal muamalah di suatu masyarakat harus melalui jalan ijtihad tanpa perlu terikat pada sistem hukum yang baku dalam Alquran maupun Sunnah, sebab dalam hal ini tidak ada Hukum Tuhan. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab
[keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
Persis...! Jadi dalam al-Quran itu ada kalimat yang bermakna kiasan, dan ada pula yang bermakna apa adanya. Khusus ayat2 yang menunjukan SIFAT Allah, maka para Imam telah bersepakat untuk memaknai APA ADANYA, tanpa ta'wil, takyiif, tamtsil, dan ta'thil. Sifat-sifat Allah tersebut misalnya hayah (hidup), qudrah (mampu), 'Ilm (mengethui), sama' (mendengar), bashar (melihat), iradah (kehendak, kalam (berfirman), Istiwa' 'Alal-'Arsy (Bersemayam Di Atas 'Arsy), dan seterusnya... Sifat2 Allah diatas (kaifiatnya) tidaklah sama dengan sifat2 mahluknya. Sebagaimana yang dijelaskan para Imam, bahwa Allah itu berbicara tapi tidak seperti bicaranya mahluk, Allah mendengar tapi tidak seperti mendengarnya mahluk, Allah melihat tapi tidak seperti melihatnya mahluk, dan seterusnya sebagaimana firman Allah SWT Laisa kamitslihi Syai un. Manusia hanya bisa mengetahui maksudnya hanya secara bahasa saja, tapi tidak ada yang mengetahui caranya kecuali Allah dan yang pasti tidak sama dengan mahluk2Nya, karena memang tidak ada sesuatu pun yang menyerupai DIA. Ada sebuah riwayat yang menunjukkan mana ayat Allah yang menunjukkan sifat Allah yang harus diterima apa adanya dan mana yang berupa makna kiasan yaitu ketika ada seorang wanita yang bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang keberadaan Allah. Beliau menjawab Allah ada DI LANGIT, tidak di bumi. Kemudian ada orang yang menyanggah hal tersebut dengan membawakan firman Allah yang menyebutkan bahwa Allah itu BERSAMAMU. Bukankah itu berarti Allah ada dimana2? Imam Abu Hanifah berkata kalau ayat itu bermakna kiasan, itu adalah seperti ungkapan seseorang yang menulis surat kepada sahabatnya Saya akan selalu bersamamu, padahal ia ada di tempat yang jauh darinya. (al- Baihaqi, al-Asma' wa ash-Shifat, II/170) Allah bersemayam diatas 'Arasy, tapi ILMU ALLAH MELIPUTI SETIAP TEMPAT dalam alam semesta ini tanpa kecuali, sebagaimana yang dikatakan Imam Malik: Allah di langit, dan ilmu Allah meliputi setiap tempat. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: eh.. akang akang yg baik hati, (kalo gue caci elu ntar gue diomelin moderator seh.. hue,.,he,,) elu jangan kepengaruh dg ucapan wahabi dong segala gala harus dg makna lahiriyahnya, ngga bisa gettooo.. kan banyak bahasa kita yg juga bermakna kiasan, kalau saya bicara hujan kelembutan Nya selalu membelai sanubari mukminin.. (ni model2 ceramah guru gue) apa maksudnya ujan badai.. ya kagak.. kalau ada orang bilang presiden diatas menteri apa bermakna presiden nginjak kepala menteri..?? jangan kepengaruh omongan wahabi doong semua mesti harus sesuai lahiriyah.. salah begitu.. Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya manunggaling kawula gusti-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :)) gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote:Bos, membaca dari penjelesan lu, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...? On 12/22/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari mereka? Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan: Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: Imam Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP TEMAPT'. (Masail al-Imam Ahmad hal.263) LANGIT bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam bahasa arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita (Mukhtarusshihhah juz 1 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga, neraka, arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah naungan Allah. dan semua itu tak menyimpan Allah, atau berisikan Allah.., mereka dipenuhi keagungan, kewibawaan, dan kekuasaan Allah swt, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. Ketika ada seorang wanita bertanya kepada Imam Abu Hanifah: Dimana Tuhan Anda yang Anda sembah itu? Beliau menjawab: Allah ada di langit, tidak di bumi. Kemudian ada seseorang bertanya: Tahukah anda bahwa Allah berfirman, `Allah itu bersamamu' (QS. al- Hadid:4). Beliau menjawab:Ungkapan itu seperti kamu menulis surat kepada seseorang,'Saya akan selalu bersamamu', padahal kamu jauh darinya. (al-Asma' ash shifat, II/170) makna langit yg belum anda fahami .
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Hehehehe... Betul apa yang dikatakan Om Fatih, bukan maksud saya hendak menyandingkan pendapat Ulil Abshar dengan pendapat Imam Syafi'i. Jelas jah sekali dan bukan pada tempatnya jika saya melakukan itu. Om Dodi di bawah menyebut-nyebut nama Ibnu Taimiyah yang pendapatnya sering menjadi rujukan orang2 salafy, dan kita tahu persis salafy merupakan salah satu musuh besar JIL. Tapi dalam masalah kaidah ibadah, JIL yang mengusung faham liberal ternyata memiliki sedikit kesamaan dengan salafy, walaupun pada prakteknya jauh berbeda... Oke, intinya begini Om... Saya jadi bertanya-tanya... Mengapa om Dodi menganggap perkataan Imam Syafi'i dibawah dipahami berbeda dengan pendapat Ibnu Taimiyah? Pendapat Ibnu Taimiyah yang mana sih yang berbeda dengan pendapat Imam Syafi'i tersebut? Mohon Penjelasannya ya om... Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. He-he-helha itu kan pendapatnya Ulil A.Abdala ( JIL), lha kalau saya lebih senang pendapatnya Imam Syafi'i udah jelah keilmuannya soal Ushul Fiqh ini. Om Wandy mau pakai kaidahnya siapa ? he-he-he wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Berkenaan dengan Kaidah ini, ada pendapat menarik dari seorang Ulil Abshar Abdalla yang dituturkannya dalam suatu seminar bertajuk Mempersoalkan Perbedaan Pendapat Dalam Islam. Dikutip dari Situs Islam Liberal, berikut penuturannya: Dalam persoalan ibadah konsep syariat didasarkan pada Al-Aslu fil al-Ibadah al-Hurma, asal muasal dari semua hal itu haram dilakukan, kecuali ibadah (dan tatacaranya) yang sudah diajarkan dan diperintahkan oleh agama. Semua ajaran agama dalam ibadah itu sudah jelas hukumnya. Artinya, ketetapan akan Hukum Allah dalam hal ini tidak bisa ditolak. Namun dalam persoalan muamalah tidak ada ketentuan yang pasti di mana Allah menentukan otoritas kebijakan yang permanen terhadap bentuk hukum yang wajib dipraktikkan umat Islam. Yang ada hanyalah nilai-nilai pokok universal dalam Islam sebagaimana juga ada dalam semua agama. Karena itu jika ingin menetapkan suatu hukum dalam soal muamalah di suatu masyarakat harus melalui jalan ijtihad tanpa perlu terikat pada sistem hukum yang baku dalam Alquran maupun Sunnah, sebab dalam hal ini tidak ada Hukum Tuhan. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message -
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Salah satu penyebab yang pokok memang benar begitu sekedar menambahi juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga sering kali termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat kabar berita hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu kita lebih cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-lain. dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan sejarah http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478 Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-besarkan sehingga peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka dan menjadi kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk memperbesar permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun jadi melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut sana-ribut sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu tidak pernah menjadi rencana strategis perjuangan ummat. Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu cerdasnya mereka bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu cantiknya mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang ada. Lalu generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga persoalan siapa yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas. Masih banyak lagi skenario yang intinya melumpuhkan kebangkitan Islam dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario saling jatuh menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat jarang ada yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri dengan perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa para Rasul dan Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna di muka bumi bukan hanya sebatas satu sisi saja. Wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus . Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah? Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana? Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu apakah anda moeslim?). Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang ada dalam 1001 macam kitab. Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti nama yang ke arab-araban. Bagaimana menurut teman-teman lainnya. Salam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ wrote: Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ? Yang akhirnya diwarisi dari generasi ke generasi wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar paulus_hanedsabeni@ wrote: tanggapan aye : mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss... kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah.. Paulus hamed sabeni gotholoco gotholoco@ wrote: Assalamualaikum wr.wb. Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan katolik) atau pun umat agama lainnya. Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan lurus? Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat, mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul kitab untuk memutarbalikan kitab. Bagaimana tanggapan anda-anda? Sekian Salam
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
yang berjalan dg alqur'an dan sunnah ya jelas jelas bukan wahabiy.. banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak peduli dengan nama aswaja ataupun wahabi ataupun nama-nama yang lain. Dan saya tidak peduli dengan jumlah yang banyak atau pun jumlah sedikit. Kecuali orang-orang yang menjunjung nilai Islam dan nilai iman, nilai persaudaraan dalam seiman dan seislam sebagaimana syahadatain yang telah dia ikrarkan, dan itu terwujud nyata dalam setiap diri orang. Saya tidak peduli apa dan bagaimana keislamannya, selama masih bersesuaian dalam mewujudkan misi risalah dan nubuwah yang Allah amanahkan kepada Nabi Muhammad dan kepada pengikutnya itulah saudara saya. Saya berpihak kepada orang-orang yang menegakkan Islam secara utuh, yang tidak memisah-misahkan keimanan dengan beriman sebagian dan ingkar sebagian. Apalagi mencampur-adukkan haq dan batil. Cukuplah Allah sebaik-baik pelindung dan kepada Allah juga semuanya kembali wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: yah kalau anda wahabi, ya ngga bisa ngaku aswaja dong.. aswaja anda?, aswaja say?, aswaja itu bukan kacang polong yg bisa dibagi sono sini canut.., aswaja itu kelompok muslimin yg terbesar dan mengikuti Alqur'an dan Alhadits dan Ijma serta qiyas para imam dan muhadditsin.. beda dengan wahabi, kesesatan wahabi itu banyak, yg terbesar adalah memusyrikkan orang orang muslim, dan itu sudah jelas jelas diingkari oleh rasul saw, wahabi melarang apa apa yg diperbolehkan oleh Allah dan rasul Nya, mereka bukan ahlussunnah waljamaah, nah,. coconut ada difihak yg mana? banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau begitu tambah ngak jelas dong aswaja yang anda maksud itu apa ? Bahkan saya bisa juga mengatakan bahwa andalah yang justru bukan aswaja itu, kalau aswaja anda sendiri tidak jelas. sekali lagi saya mohon pencerahan dari anda : Sayangnya semua yang anda tuduh, punya pemahaman seperti anda juga. Lalu apa bedanya ? yh, paling tidak kelebihan dan kekurangan masing-masing ada dimana sehingga jelas aswaja versi anda itu dimana nilai keunggulannya dari pada aswaja yang lain. Terus bukti sesatnya dimana ? dan kesesatan mereka sampai dimana ? apakah batal keislamannya ? kalau iya apa dong tolak ukur kesesatan menurut aswaja anda minimal apa saja yang membatalkan keislaman tersebut ? Mohon pencerahannya wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: ngga pake bahasan panjang lebar deh, pokoknya kami bukan wahabi dan wahabi bukan kami.. tanya kenapaa...?? banganut banganut@ wrote: Hem, begitu ya ... Sayangnya semua yang anda tuduh, punya pemahaman seperti anda juga. Lalu apa bedanya ? yh, paling tidak kelebihan dan kekurangan masing-masing ada dimana sehingga jelas aswaja versi anda itu dimana nilai keunggulannya dari pada aswaja yang lain. Terus bukti sesatnya dimana ? dan kesesatan mereka sampai dimana ? apakah batal keislamannya ? kalau iya apa dong tolak ukur kesesatan menurut aswaja anda minimal apa saja yang membatalkan keislaman tersebut ? Mohon pencerahannya wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: Ahlussunnah waljamaah adalah ummat Muhammad saw yg mengikuti Alqur'an dan sunnah dan Ijma' Ulama, lebih jelasnya kita pecah saja : Ahlussunnah : mereka yg mencintai sunnah nabi saw yg sudah pastilah kalau ia mencintai sunnah berarti mereka menjalankan yg fardhu. waljamaah : selalu dalam kelompok terbanyak, tidak memisahkan diri, maka para sahabat, lalu tabi'in. tabi' tabi;in dan salaf sampai khalaf, yg berpegang pada yg terdahulunya dalam kumpulan besar dan terbanyak, itulah ahlussunnah waljamaa bukan yg memsiahkan diri seperti khawarij, syiah, wahabi, tarekat2 sesat dll. jelas nut..? __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: Fwd: RAHASIA AIR==Cara berdo'a
kalau berobat dg air ludah itu sunnah banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Dulu waktu masih kecil pernah sakit mata, lalu kakek (almarhum) ngobatin mata saya, dengan air ludah. Ngak tahu apa yang dibacanya ... Sekarang ada yang bilang air seni bisa ngobatin penyakit juga mohon pencerahannya wasssalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Subhanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullohal'adziim, Menambahkan pemahaman,agar tidak salah mengerti, air do'a dikira syrik (air yang habis dibacain al Fatihah atau surat Yasiin), ulama terdahulu menggolongkan CARA BERDO'A , secara umum dibagi menjadi 4 Macam : 1. Addu'aa-u bikalamil Ibaroh , yakni berdoa dengan cara kalam lisan. Ini adalah yang umum kita lakukan sehari-hari, yaitu membaca do'a dengan lisan kita kapan saja. 2.Addu'aa-u bikalamil Isyaroh, yakni cara berdo'a dengan kalam ISYARAT. Contohnya adalah semua gerakan sholat, misal,mengangkat tangan ketika takbirotul ihrom, do'a kita dengan mengacungkan jari ketika membaca tahiyyat dalam sholat, atau dalam berdo'a dengan mengacungkan jari telunjuk ke atas arah langit tinggi-tinggi. 3.Addu'aa-u bikalamil maktabah, yakni berdo'a dengan kalam tulisan, alat. Contohnya adalah doa yang dilakukan dengan sarana air, rajah, tongkat Nabi Musa AS, danlain-lain, menutup aurot ketika sholat. 4.Addu'aa-u bikalamil dzihni, yakni berdo'a dengan diucapkan di dalam hati saja, tidak dengan ketiga cara tersebut di atas. Ketika berdo'a, dengan cara apapun, yang perlu diperhatikan adalah Waktu do'a selayaknya difahami, kapan yang baik atau ijabah, juga, Kiblat Do'a, juga Tujuan do'a, serta, ruhnya do'a. Demikian sedikit tambahan atas tulisan AIR DO'A (he-he-he...diganti judulnya), dan mohon maaf,ada sebagian kaum kita, mudah mengatakan/mencap syrik bagi saudaranya yang berdo'a dengan bikalamil maktabah. Padahal itu adalah cara yang dituntunkan Alloh melalui RosulNYA. Sekali lagi, mohon maaf jika ada yang berbeda pemahaman. wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kang-Nceps kangncep@ wrote: -- Forwarded message -- From: Her Budiarto qcdept@ Date: Dec 22, 2006 12:43 PM *RAHASIA AIR* Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup. (Q.S. Al Anbiya:30) Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Em oto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang) di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, Arigato. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata setan, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan peace di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah. Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa mendengar kata-kata, bisa membaca tulisan, dan bisa mengerti pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
kalo ini jelas elu sentimen aje ma gue, ini jelas dan terang, bicara urusan perayaan maulid.. dan bsorry, ukan dari buku terjemahan ye.. langsung dari buku yg mereka tulis sendiri, dan buku yg diterjemahkan sudah kemasukan paham sipenerjemah, kalau yg nerjemahin wahabi ya jadi dodol deh tu buku, dan elu udah beli buku tuntunan sholat belon?, banyak kok yg terjemahan.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: Pendapat Para Imam dan Muhaddits : Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah : Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : kita lebih berhak atas Musa as dari kalian, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur'an, maka nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA (QS Al Imran 164) Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah : Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yg kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil'aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan, bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : Husnulmaqshad fii `amalilmaulid. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) : Merupakan Bid'ah hasanah yg mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, menggunakan perhiasan2 indah dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dg kelahiran Nabi saw. kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah ini makin membingungkan menurut saya, karena seolah sudah memvonis orang lain menganggap maulidan menjadi kewajiban, yang satu menjadikan maulid sebagai cara untuk menyatukan umat dan mengingatkan kita kepada perjuangan rasululloh sementara yang lain menjadikan maulid dianggap bid'ah dan pangkal segala permasalahan , mas yang mengatakan maulid itu wajib siapa?? lalu yang mengatakan maulid menjadi ibadah itu siapa ya?? menurut saya pandangan sikap ekstrim itu tergantung dari cara kita bersikap, kalau orang - orang yang menolak sesuatu dengan cara yang ekstrim ya jelas disebut kasar alias ekstrim, tapi menolak dengan cara yang halus apa pernah disebut ekstrim ?? jelas di cap wahabi , karena sumbernya dan paling banyak bersikap ekstrim golongan wahabi,sama orang-orang yang paling mengaku salaf alias salafi yang entah darimana paling merasa berhak mencap orang lain , orang lain tiba-tiba mendapat cap musrik mendadak juga karena wahabi, orang laing jadi kafir karena dicap oleh aliran wahabi ini,,, lha kalau sekarang maulidan untuk kemaslahatan umat tujuannya kira-kira boleh enggak ?? wassalam Sori kurang enak badan,, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, al.fatih al.fatih@ wrote: hmm..pertanyaan bagus.. Begini..mas..apa yang saya kemukakan bukanlah suatu penafian terhadap ijtihad. Kita harus menghargai ijtihad ulama..sebab ijtihad tetap dibutuhkan sebagai sumber hukum ketiga setelah al-Qur'an dan as-Sunnah. Namun ijtihad pun harus
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
kalau memerangi kebatilan ya wajib hukumnya.. kalau tak dengan tangan ya dg lidah, atau dg doa, gue pake tangan gue merangin wahabi, ya ngetik ini.. banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ? Yang akhirnya diwarisi dari generasi ke generasi wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar [EMAIL PROTECTED] wrote: tanggapan aye : mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss... kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah.. Paulus hamed sabeni gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum wr.wb. Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan katolik) atau pun umat agama lainnya. Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan kelemahan yang ada itu untuk memelintirkan umat Islam dari jalan lurus? Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat, mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh ahlul kitab untuk memutarbalikan kitab. Bagaimana tanggapan anda-anda? Sekian Salam __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
e..e...e... mulai maki maki ni wahabi.. mulai marah marah.. ntar diomelin moderator lho.. jangan pake emosi doong.. gini deh, gue fair deh ma elu.. elu tanya deh tu buku apa judul bahasa arabnya?, siapa yg ngarang, imam hanafi sendiri atau orang lain yg nukil ucapan imam hanafi.. gue sih curiga ni buku karangan murid bin baz, gunting potong dari ucapan imam imam, lalu diterjemahin sama wahabi sini, jadi dodol deh tu buku.. masa iya imam hanafi bilang gitu.. ni contoh lagi : firman Allah swt dalam hadits qudsiy : Barangsiapa yg memusuhi waliku maka kuumumkan perang padanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepadaku dg sesuatu yg kucintai dg apa2 yg kuwajibkan baginya, dan tak henti hentinya hamba Ku terus mendekat pada Ku dg hal hal yg sunnah hingga aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku jadi pendengarannya yg ia gunakan untuk mendengar, dan Aku menjadi matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan Aku akan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk menghalau, dan menjadi kakinya yg ia gunakan untuk berjalan... dst sampai akhir hadits, (shahih Bukhari hadits no.6137, shahih Ibn Hibban hadits no.347) nah... gimane tuh?, ayo deh wahabi yg mau terjemahin dg lahiriyah nya.. kalau kita sih ahlussunnah waljamaah jelas maknanya bahwa Allah melimpahkan kemuliaan Nya pada panca indera mereka, kalau tafsiran elu wahabi pade, ya berarti wali wali itu jadi Tuhan deh, manunggaling jiwo...wo...wo..wo...wo.. (pake echo repeat soalnye buat ngeledek wahabi) wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pret, kan udah dibilangin kalau gue belajar itu semua dari buku terjemahannya. Nah, kalo elu udah merasa jago bahasa arab, elu baca deh kitab aslinya... Setelah elu baca, terus baru deh kita lanjutin lagi ini diskusi. Kalau ada perbedaan, berarti selama ini buku yang gue baca diterjemahinnya salah... Dan elu berarti lebih hebat bahasa arabnya dari orang yang terjemahin kitab itu. Untuk selanjutnya daripada buka warnet, mendingan elu buka agen penerjemah bahasa Arab aje Bos, hehehehe --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: lucu kalau orang tak faham bahasa arab lalu nyuruh gue baca buku bahasa arab, kayak keledai yg ga bisa naik po'on nyari burung yg bisa naik po'on, lalu keledai berkata : gue tau tuh yg diatas po'on ade ape.. na elu aje belon paham elu nyuru gue.. hua..ha..ha... wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas, dalam masalah ini tampak sekali anda belum pernah mempelajari, bahkan sekedar membaca kitab2 ulama salaf yang berkaitan dengan masalah akidah. Jadi sampai kapan pun anda hanya bisa menjawab mengenai keberadaan Allah ini hanya dengan asumsi- asumsi anda saja. Alhamdulillah kalau anda mempunyai niat untuk mempelajari masalah ini dari kitab aslinya, silakan baca Buku Al-Qari, al-Fiqh al- Akbar Ma'a Syarhihi, Dairah al-Kutub al-Ilmiah. Dibaca juga Buku Ismail as-Shabuni, Aqidah as-Salaf ash-hab al-Hadits, al-Dar as- Salafiyah. Dan satu lagi karya Imam Adz-Dzahabi, al-'Uluw, al- Maktabah as-Salafiyah. Saya pikir anda tidak akan kesulitan dalam memahami buku-buku diatas karena bahasa arab anda cukup baik, tidak seperti saya yang baru bisa membaca buku2 terjemahan... :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: wandysulastra wandysulastra@ wrote: Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari mereka? Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan: Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: Imam Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP TEMAPT'. (Masail al-Imam Ahmad hal.263) LANGIT bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam bahasa arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita (Mukhtarusshihhah juz 1 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga, neraka, arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah naungan Allah. dan semua itu tak menyimpan Allah, atau berisikan Allah.., mereka dipenuhi keagungan, kewibawaan, dan kekuasaan Allah swt, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. Ketika ada seorang wanita
[keluarga-islam] Re: Perkenalkan. Kami Adalah Muslim !
kalau setiap muslim mengambil sikap yang sama, cukup se Indonesia saja ngak usah banyak-banyak. Apa yang terjadi di dunia ini ? Semoga aku tak bermimpi ... wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: assalaamu'alaikum wr. wb. Perkenalkan. Kami ini Muslim. Islam adalah nama agama kami. Artinya adalah selamat atau tunduk patuh. Kami telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah semata. Anda tidak tahu ilah? Ilah adalah sesuatu yang diharapkan, ditakuti, dicintai, dan dipatuhi oleh manusia. Itulah pernyataan loyalitas yang kami ulang sedikitnya sembilan kali dalam sehari semalam. Kami adalah manusia yang merdeka. Merdeka dari desakan hawa nafsu. Tidak mudah, tapi kami selalu berusaha untuk tetap loyal pada satu-satunya ilah kami. Kami bukan termasuk orang-orang yang tunduk pada keinginannya pribadi. Kami juga tidak tunduk pada godaan kesenangan badani belaka. Kami merdeka karena tunduk pada Allah semata. Bagi kami, tidak ada yang absolut kecuali Allah. Kami tidak mengutak-atik Kitab Suci kami, bahkan tidak berani sekedar untuk menambah satu kata atau huruf baru ke dalamnya. Kami tidak berani untuk berpikir bahwa kami lebih tahu urusan kami sendiri. Ada Yang Maha Tahu yang akan menyelesaikan segala urusan kami. Kami berani di hadapan manusia dan takut di hadapan Allah, lantang di hadapan diktator dan menyerah tanpa syarat di hadapan Allah. Jangan bingung. Ini hanya masalah menempatkan diri pada kedudukannya yang benar. Kami ini Muslim. Anda tahu siapa kami? Kami adalah umat yang selalu menimbulkan rasa cemas kepada mereka yang diliputi dengki. Kami menyuruh putri-putri kami berhijab, dan hal itu membuat semua orang khawatir. Padahal mereka tidak ragu melepas putri-putri mereka dengan pakaian minim hingga larut malam. Ah, mereka hanya takut, karena kaum perempuan Muslim hidupnya lebih menyenangkan. Mereka takut semua perempuan akan mengikuti jejak putri-putri kami. Agama kami memang tidak pernah menyelisihi fitrah. Semuanya sesuai dengan karakter dasar manusia. Mereka menutup aurat bukan karena terpaksa, melainkan karena memang demikianlah yang baik bagi mereka. Tanyakanlah pada putri-putrimu, bukankah hari-hari mereka dilalui dengan penuh kekhawatiran karena mata lelaki yang selalu sigap menangkap apa-apa yang sesuai dengan syahwatnya? Tanyakanlah pada kaum perempuanmu, bukankah hidup mereka penuh dengan penyesalan karena selalu disusahkan oleh para pria hidung belang? Ah, tidak perlu dijawab. Kami sudah tahu jawaban jujurnya. Jangan heran jika kami enggan menyentuh minuman beralkohol, karena Allah memang tidak menghendaki hamba-hamba-Nya melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh seperti lazimnya orang mabuk. Semua hukum yang susah payah dirumuskan oleh negara-negara Barat untuk menghindari ekses negatif dari minuman keras hanya teori usang. Cukup sebuah ayat dalam Al-Qur'an, maka kami pun menjauh darinya. Inilah bukti ketundukan kami. Mengapa kalian bingung menyaksikan kami shalat lima waktu setiap harinya? Justru kamilah yang bingung melihat kalian begitu jarang meluangkan waktu untuk Tuhan. Anda pikir shalat itu mempersulit hidup kami? Demi Allah, kami tidak membasuh kepala kami dengan wudhu dan tersungkur dalam sujud kecuali untuk mendapatkan manisnya iman. Kami paham jika Anda tidak mengerti. Rasa manis hanya dipahami oleh mereka yang memiliki lidah. Iman hanya dimengerti oleh mereka yang bersedia untuk tunduk. Kalian yang tidak memahami lezatnya iman tidak akan mengerti tujuan hidup kami. Kami hidup hanya untuk mati. Semua manusia begitu, tapi sedikit yang mau mengakuinya. Kenyataannya semua manusia akan mati. Bedanya, kami memiliki tujuan yang pasti, dan kami yakin pada petunjuk arah yang terpampang di depan mata. Kami tidak takut mati, karena mati itu keniscayaan. Tidak ada bedanya mati sekarang atau tahun depan. Yang menjadikannya beda hanyalah caranya. Kami adalah kaum yang akan maju berdesak-desakan ketika pintu menuju syahid terbuka. Anda tidak paham? Tentu saja, karena Anda tidak memiliki kerinduan kepada akhirat. Siapa pun boleh menyangkal, tapi kebenaran adalah kebenaran. Kami hanya menyuarakan kebenaran, dan kebenaran itu lincah seperti air. Jika terhalang batu, ia akan mengambil jalan lain. Jika dibendung, ia akan berkumpul hingga cukup banyak dan akhirnya melimpah dari dinding yang menghadang. Jika Anda berusaha memenjarakan kebenaran yang terus mengalir dalam suatu wadah, maka niscaya kebenaran itu akan menekan ke segala arah, dan semua dinding pun akan runtuh. Anda bisa menghina Rasul kami dengan berbagai gambar yang tak pantas, tapi semuanya hanya akan berakhir mengenaskan bagi para penghujat. Di negeri penghujat Rasulullah saw. itu, lima ribu eksemplar Al-Qur'an telah terjual dalam lima bulan saja. Anda bisa menyebarkan kabar bohong apa pun tentang kami, namun hal itu hanya akan mendorong semua orang untuk mengenal kami lebih jauh. Ini adalah kabar
Re: [keluarga-islam] bulan Dzulhijjah,,,??
Sabda Rasululllah saw : Barangsiapa yg berpuasa di hari arafah (9 dzulhijjah) menghapus dosa setahun yg lalu dan setahun yg akan datang (shahih Muslim hadits no.1162) kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa yang bisa dilakuk ?? kapan dimulai ?? dasarnya apa ?? silahkan bagi yang mau mengucurkan air kendinya wassalam KnC __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: Wahabi==Karomah ?
gue?, yg jelas ga mau naek perahu wahabi Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: he he he.. soal perau, bukan kah saat ini banyak para pemimpin kelompok yang terang2an sedang membuat peraunya sendiri-sendiri untuk dimuati oleh para pengikutnya dengan tujuan berlayar ke pulau yang dihuni oleh para imamnya. malah ada yang dilengkapi juga dengan meriam2 yang sesekali ditembakkan ke perau dari kelompok lain agar perjalanan peraunya tidak terganggu. dan ada pula yang membuat perau untuk dimuati oleh siapa saja dengan tujuan pulau yang katanya dihuni oleh Rosululloh. ada pula yang naik sampan sendiri mengarungi samudra dengan harapan mudah2an sampai ke pulau yang dia denger adala tempat yang aman dan indah... dan ada kelompok (yang bisa dijuluki kelompok sesat), berlayar meninggalkan daratan menuju samudra luas, dan kemudian terjun menyelam ke dasar samudra meninggalkan perahunya untuk menemukan mutiara-mutiara terpendam... dan jaman sekarang perahu bisa dibuat dari bahan ape aje, ga perlu kayu mulu... setuju ga lu, bos? dan lu naik perau yang mana? salam :-) On 12/22/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: elu bikin perau juga doong.. buat orang wahabi, kite kumpulin, kite masukin kapal lalu luncurin deh kelaut, ude jau baru kite ledakin, kan mati syahid tu pade.. hue..he..he.., emang kampung elu banyak pu'unan juga ye? Ramdan ramdan.ramdan @gmail.com wrote: o... gitu tho..Boss...?! :-) kalo begitu bukan temen2 lu aje yang punya pendapat kayak gitu, tuh mas Dodi menulis di emailnya bahwa menurut tulisan ulama terdahulu, ada yang menyebutkan bahwa Sidarta Gautama (Budha) adalah Nabi Dzulkifli. Bahkan mas Dodi juga menulis ada nabi orang Jawa yaitu Nabi Syid. dan tentang jumleh Nabi en Rosul, gue percaye lebih dari 25, bahkan jauh lebih banyak, ade seratus dua puluh empat ribu orang dari berbagai bangse. kalo lu ga percaye, cari deh sendiri referensi haditsnya... he he he... dan sekalian cari juge referensi ato hasil2 penelitian yang mengatakan bahwa Nabi Nuh itu juge dari bangsa yang ada di Khatulistiwe, karena lingkungan nya cocok seperti yang diceritakan, banyak hutan dan kayu buat bikin perahu... salam :-) On 12/22/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: gue terus terang aja ngga tau ujung pangkalnya, cuma temen2 gue yg di Fak.kedokteran UI kabarnya punya pembuktian itu, karena memang kok ajaran ajaran samawi (yg bersumber dari Allah) bisa dibedakan dari ajaran ajaran yg dibuat buat oleh orang orang purbakala, misalnya menyembah ap dlsb, itu dibuat2 saja, namun ajaran kesucian hati, sangka baik sesama, tak mengganggu, dzikir, sujud, pakaian tanda sujud didahi, khalwat, itu semua bukanlah ajaran buatan manusia, kelihatan bahwa itu jelas jelas ajaran samawi yg diselewengkan sebagaimana nasrani, konon Budha itu adalah nabi atau shalihin dari zaman dahulu, penelitian mereka lengkap kok, dg data data yg akurat, gue diunjukin cuma gue ngga minta aja. yg 25 itu adalah nabi dan Rasul, dan masih banyak nabi dan rasul yg tak tertera pada yg 25 itu, seperti khidir, dan nabi2 lain yg disebut di alqur'an yg tak ada dalam 25 nama nabi dan rasul. gettoo.. Ramdan ramdan.ramdan@gmail.com wrote: he he he... alhamdulillah tentang barokah paham deh, insya alloh... :-) dan semoga saja penjelasan ente juga menjadi barokah untuk para member milis KI. ente nilus budha adalah nabi zaman dahulu. ini menurut ajaran islam ato nabi dari ajaran mana? jika dari ajaran islam, kira-kira siapa namanya selain nama budha yang dikenal sekarang? apa salah satu dari yang 25 itu..? sok lah, jawab yang manis... :-) salam :-) On 12/20/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: Budha itu adalah nabi zaman dahulu yg kemudian disembah, anda lihat aja deh 90% ajaran budha adalah ajaran islam.. Pakaiannya ihram, tasbih, tanda sujud di dahi, puasa, khalwat, tidak mengganggu, sangka baik, sujud, dan masih banyak lagi ajaran ilahi yg muncul pada mereka, namun yah.. sama deh ma yahudi dan nasrani.. menyembah nabinya.. Budha sudah dianggap bisa memberi berkah menurut mereka.., __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Baasyir tidak bersalah
Baasyir ini wahabi, dia kualat karena banyak mencaci habaib, dengan sombongnya dia ceramah di masjid yg dekat dg masjid Arriyadh di solo, masjid Arriyadh adalah masjid yg dipimpin Guru Agung dan Tokoh terkemuka dari para habib di indonesia, yaitu Hb Anis bin Alwi Alhabsyi, yg baru saja wafat bulan lalu, hb anis adalah sosok nabawiy yg sangat ramah, tamu yg paling ia cintai adalah fuqara, dia tak senang kalau orang datang lalu beri amplop uang, ia tersinggung, tapi kalau fuqara yg datang ia berdiri dan menyambutnya dg senyum yg cerah.. baasyir memaki maki hb anis dan masjid riyadh sebagai biang musyrikin, langsung 3 hari setelah ucapannya itu, dia ditangkap dan diseret dari rumah sakit ke polisi, padahal dia lagi bengek, dan walau lagi bengek ia tetep diseret dan dituduh macam macam.. mane tuh muridnya baasyir yg ngaku mujahidin, diem aje guru nya diseret seret gitu, kalo guru gue digituin seh.,. gue rela mati asal jangan sentuh baju guru gue.. nah di penjara si baasyir ini kabarnya udah ngga wahabi, dia malah mimpin tahlil dll.. die tobat dari wahabinya, bebas deh.. tau deh kalau dia balik wahabi lagi, pasti diseret lagi ke penjara.. banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Baasyir tidak bersalah Baasyir dibebaskan bulan Juni Mahkamah Agung membatalkan vonis ustad Abu Bakar Baasyir dalam kaitannya dengan bom Bali tahun 2002. Keputusan tersebut membebaskan ulama berumur 68 tahun itu dari keterlibatannya dalam penyerangan klab malam. Baasyir dibebaskan bulan Juni setelah dipenjara selama 26 bulan. Tetapi meskipun menyatakan diri tidak bersalah, sejumlah pengamat masalah keamanan tetap memandangnya sebagai pendiri kelompok Islam militan di kawasan, Jemaah Islamiyah. Tuduhan konspirasi Baasyir pertamakali ditahan tidak lama setelah pemboman klab malam di Bali bulan Oktober 2002, meskipun ia tidak pernah dituduh benar benar terlibat dalam penyerangan tersebut. Dua bom mengguncang daerah Kuta Bali, daerah yang banyak didatangi wisatawan, menghancurkan sebuah klab malam dan sebagian besar korban tewas adalah warga asing. Baasyir ditahan dan diajukan ke pengadilan pada dua kasus. Ia akhirnya menjalani dua hukuman yang berbeda. Pertama, pelanggaran imigrasi ringan, dan kedua, karena terlibat dalam apa yang disebut pengadilan sebagai konspirasi jahat. Dalam kedua kasus tersebut, tuduhan yang lebih serius dicabut di pengadilan atau dibatalkan saat pengajuan banding. Sekarang tuduhan persekongkolan juga dicabut, berdasarkan banding yang diajukan saat Baasyir dipenjara. Alhamdullilah Mahkamah Agung akhirnya menyingkap kebenaran, kata anak laki lakinya Abdurahmin kepada kantor berita Associated Press hari Kamis. Tetapi sejumlah badan intelijen Indonesia dan asing tetap mempercayai Baasyir baik di masa lalu maupun sekarang kemungkinan masih menjadi pemimpin spiritual jaringan radikal Jemaah Islamiyah. Sebagai seorang ulama dan guru karismatik, Baasyir dipandang mendorong terjadinya kekerasan. Sebagian pihak memandang ia memberikan dasar idiologi tindakan tersebut. Anggota Jemaah Islamiyah dituduh berada di belakang sejumlah operasi di Indonesia, termasuk serangan bunuh diri di Jakarta dan pemboman Bali tahun 2002 dan 2005. Tetapi sebagian besar serangan tersebut terjadi saat Baasyir di penjara, dan ia selalu keberadaan Jemaah Islamiyah. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
gue belajar ma guru guru gue.. guru gue banyak, ada habib ada kyai, taonan gue belajar, gue sempat ke yaman, gue ke jordan, gue ke malaysia, gue kemane mane belajar, gue kan yatim, dari SD gue udah mabur2an mulu.. nyari guru dari mulai yg maen sabet pake rotan, sampe yg kalo ga setor hafalan gue ga boleh makan.. gue ngerasa udah penuh dan cukup, lalu ketemu sama satu habib muda, sorbannye gede, pake kalung tasbih, penipu.. wah.. ngga dah.. gue ga mau berguru ma yg model gini.. ogah dah gue dibelakang die di hari kiamat, gue kapok sama habib habib.. ee.. ketemu deh.. si lembut hati, masih muda, tutur bicaranye bikin hati lebur,tauhidnya dalam, makrifah nya ampun.. awalnye abang gue narkoba mati, kojor dirumah sakit krn over dosis, tapi udah mu tobat, kaki ibu gue diciumin minta ridho.. lalu die wafat.. ga ada yg mau nyolatin, ga boleh disolatin di masjid, ga boleh dikubur di kuburan muslimin, kyai semua pada tasyakuran atas matinye abang gue.. abang gue dikubur didepan rume gue.. ni tenge malem si habib mude dateng.. langsung aja sebelum die masuk rumah gue, gue bilang maaf pak ustad, kami orang susah.., kami ngga bisa ngasi apa2.., buat bayar yg ngaji aja ngga ada.., jadi kami aja yg ngajiin, membayar tukang ngaji aja kite ga ada duit, apalagi ngamplopin kyai, apalagi ni habib lagi.. berape taripnye nih,, bawa deh sorban lu sono, gue ga ada duit.., si habib malah berubah wajahnya.., lalu masuk mobil dan balik bawa duit, gue dikepelin 500 ribu, airmatanya terus ngalir, lalu dia bilang pada anak buahnya, : kerahkan anak2 muda kita 60 orang, ngaji dan tahlil disini tiap hari 20 orang sampai 3 hari, , jangan terima uang apapun emak gue nangis dipangkuan tu habib.. kok ade ustad ,model gini baeknye.. besok malemnya die datang, tahlilan, temen2 abang gue dateng juga, yg pake anting, yg tato ampe ke lidah, yg idungnye dikasi rante, ni si habib malah senyam senyum sama mereka, lalu ceramah deh.. ngga boleh sangka buruk pada yg wafat, kenapa ngga dishalatkan di masjid?, kenapa ngga dikubur di makam muslimin, ini si wafat orang yg tobat karena sdh minta maaf pd ibunya.. terus deh tu, temen2 abang gue pade tobat, ada 12 orang, si habib tu anak muda pade dipelukin satu satu, diciumi dahinya, mereka pada nangis dipelukan tu habib, wah, disitu gue lumer.. sejak itu gue ga nyari guru laen dah.. tapi sayangnye akhlak gue tetep aje begini.. eh.. mas wandy.. umurnya berapa?, tua?, ude kakek kakek dong??, eh sorri.. gue kurang ajar nih.. eh bo'ong ah, jangan ngaku ngaku tua.. supaya gue ga berani kurang ajar ma elo. kualat lo nytar.. yg bener.., ude tua?, ampuun.. kenape ga ngomong..???, gue janji ngga ngeledek lagi.. tapi syaratnye umur berapa mas?? wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos, makanya ngaji lagi yang bener. Kalau ada undangan kajian yang membahas mengenai hal tersebut coba dateng. Jangan alergi karena beda pemahaman, elu pan pahamnya cuma lewat browsing doang di Internet... apa tuh nama situnya... Oh iye, majelis Rasulullah, ya... Insyaallah, kalo buat ngaji gue ngga pernah pilih2 sampe sekarang, mau itu dari NU kek, dari Muhammadiyah kek, dari Salafy kek, semua gue ikutin. Yang penting ngga jauh dari rumah, maklum udah tua takut encok kumat kalo jalan jauh2, hehehe.. Gimana Bos? Pasti ngga mau doong... Lah wong si bos merasa udah paling tahu dan paling mengerti aqidah para Imam (walaupun belum pernah membaca kitab2 mereka hehehehe) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: yah.. susah kalau orang pesen indomi dibawain pemilik pabrik terigu, bagaimana mau diterima kalau anda sendiri tak mengerti apa yg anda sampaikan, bahasa arab aja ngga tau, mau bicara masalah ikhtilaf para imam.., ini disebutnya adalah Qiyas himariyah.., tau ga Qiyas himariyah?, yaitu pemecahan masalah dari seorang keledai, keledai dibebani garam setiap hari oleh tuannya, dan dia harus melewati sungai, keledai mencoba kalau dia agak menenggelamkan bebannya, maka ketika diseberang sungai ternyata bebannya makin ringan, maka keledai girang banget dg QIYAS nya (rumus keledai neh..!) poko'e gue lelepin deh tiap ari ni beban.. gue naek pasti ringan.. dia pun merasa brilian dan jenius dg penemuannya.. esoknya ia dibebani kapas oleh tuannya, si brilian dan jenius dg santainya membenamkan bebannya ke air, maka ia mati tenggelam.. karena garam mencair terkena air dan kapas akan semakin berat.. nah.. wahabi yg tak ngerti bahasa arab lalu mentafsir ucapan para imam adalah digelari oleh para Fuqaha dan Muhadditsin sebagai Qiyas himariyy (Qiyas dari otak keledai). hue..he..he.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
Re: [keluarga-islam] Re: Mohon Moderator Perhatikan Boss Gila
mo tau jawabannye..?, gue yatim.. imbuhs [EMAIL PROTECTED] wrote: Walahahaha...Boy, Boy. Boss Gila; aku emang sangat pengertian, Seandainyapun anakku yang ngomong begitu buruknya, aku sangat bahagia dan bersyukur sebanyak yang aku bisa seumur hidup...Tapi jangan salah, rasa syukurku tidak pernah berbeda walaupun sampai hampir 8 tahun tidak sepatah katapun yang bisa diucapkan Aku nggak tahu apa kau bersyukur karena memiliki kemampuan bicara, menulis dan memilih kata-kata (walaupun tidak digunakan untuk memilih yang baik)...tapi kan bukan urusanku ya? Aku cuma berpikir apa yang kurang padamu waktu kecil ya Boy, tidak bisa membedakan antara tegas dengan kasar. Salam hangat IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: awww... ada yg kangen ma gue.. aku merasa tersanjung.. makaciih.. imbuhs [EMAIL PROTECTED] wrote: naah gitu, sopan dikit nape? salam kangen IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: justru dengan berkat adanya gue disini jadi rame kaaan..?, jadi seru... elo males pergi dari komputer kaaan..?, elu pulang juga otak elu pengen segera besok dan lihat jawaban atau penasaran untuk menjawab kan? buka buku2 utk mencari kebenaran kaaan..?. itu manfaat gue disini.. banyak.. elo aja pada ga sadar.. imbuhs imbuhs@ wrote: saya memilih tidak membuka ki atau tidak membuka posting yang di tanggapi dia, atau dari siapapun yang menurut saya nggak enak dibaca. Disini kita bisa lihat, mana yang kadang becanda saja, dan yang memang kosakatanya terbatas pada kata-kata yang kasar. masih banyak sumber ilmu yang tidak menambah kebisingan, toh isi tanggapan dan postingannya biasa saja tuuh.. yah kalau moderator nggak bertindak, apa boleh buat, sing waras ngalah, kalau ogah ngalah, tinggal ngalih (pergi, pindah) salam dari rakyat keciiil IS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ wrote: Setelah sekian lama diperhatikan, dan sepertinya tidak ada penyelesaian berkenaan bahasa yang digunakan oleh saudara budi suci, alias pemuda suci. berharap ada etika budi pekerti selayaknya seorang pemuda yang suci, ternyata lebih dominan kegilaannya selayaknya seorang Boss sehingga seenaknya ia berbahasa kotor tidak sesuci budinya terhadap siapa saja dan mengecam orang lain dengan bahasa yang tak selayaknya seorang muslim. Mohon Moderator Perhatikan keluhan teman-teman di KI ini dan mencari keputusan jalan yang terbaik bagi KI sendiri. Adapun yang setuju atau tidak setuju dengan pendapat saya silahkan diteruskan baik di KI maupun secara japri kepada kang nCeps. wassalam anut __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
bang arland.. sebenarnya memang ngga ada yg permasalahkan, cuma si wahabi2 ini aja nyasar kesini.. ini bukan web mereka, ini web aswaja.. mereka ini tak berilmu, kalau anda tanya pada mereka apa artinya wudhu mereka tak tahu, apa artinya solat tak tahu, berapa syarat wudhu mereka ga tau, bisanya cuma nukil nukil dari buku terjemahan.. yah... mentah.. Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah-belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN) Pendapat beliau mengatakan : Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan Rosululloh menetapkan Sunnah. Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara untuk hal-hal lain yang bersifat lebih detail dan sunnahpun TIDAK MEMBERIKAN KETENTUAN KHUSUS, maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Demikian Om Arland, ysng dapat saya utarakan sependek pengetahuan saya. Mohon maaf pada saudaraku yang lain, yang suka dengan pendapat Ibnu Taimiyyah, memang ada pemahaman yang berbeda, sekali lagi, saya tidak mengutarakan selain yang dari Kitab Ar - Risalah, karena kitab ini lebih banyak yang merujuknya. Semoga Alloh SWT menolong kita untuk menetapkan di shirootol mustaqiimNYA, untuk tidak mudah mengubah ketentuanNYA dan RosulNYA
Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
lalu bagaimana dg hadits qudsiy yg mengatakan : Bila aku mencintainya, maka aku akan menjadi telinganya yg dipakainya utk mendengar, lalu aku akan jadi matanya yg ia pakai untuk melihat, lalu aku akan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk mengayun, lalu aku akan menjadi kakinya yg ia gunakan untuk berjalan (shahih Bukhari), uda deh pak.. ngalah aja, ude tua, ngga baek keras kepala gitu,, ntar kalau wafat ngga ada yg tahlilin rugi lho.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Persis...! Jadi dalam al-Quran itu ada kalimat yang bermakna kiasan, dan ada pula yang bermakna apa adanya. Khusus ayat2 yang menunjukan SIFAT Allah, maka para Imam telah bersepakat untuk memaknai APA ADANYA, tanpa ta'wil, takyiif, tamtsil, dan ta'thil. Sifat-sifat Allah tersebut misalnya hayah (hidup), qudrah (mampu), 'Ilm (mengethui), sama' (mendengar), bashar (melihat), iradah (kehendak, kalam (berfirman), Istiwa' 'Alal-'Arsy (Bersemayam Di Atas 'Arsy), dan seterusnya... Sifat2 Allah diatas (kaifiatnya) tidaklah sama dengan sifat2 mahluknya. Sebagaimana yang dijelaskan para Imam, bahwa Allah itu berbicara tapi tidak seperti bicaranya mahluk, Allah mendengar tapi tidak seperti mendengarnya mahluk, Allah melihat tapi tidak seperti melihatnya mahluk, dan seterusnya sebagaimana firman Allah SWT Laisa kamitslihi Syai un. Manusia hanya bisa mengetahui maksudnya hanya secara bahasa saja, tapi tidak ada yang mengetahui caranya kecuali Allah dan yang pasti tidak sama dengan mahluk2Nya, karena memang tidak ada sesuatu pun yang menyerupai DIA. Ada sebuah riwayat yang menunjukkan mana ayat Allah yang menunjukkan sifat Allah yang harus diterima apa adanya dan mana yang berupa makna kiasan yaitu ketika ada seorang wanita yang bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang keberadaan Allah. Beliau menjawab Allah ada DI LANGIT, tidak di bumi. Kemudian ada orang yang menyanggah hal tersebut dengan membawakan firman Allah yang menyebutkan bahwa Allah itu BERSAMAMU. Bukankah itu berarti Allah ada dimana2? Imam Abu Hanifah berkata kalau ayat itu bermakna kiasan, itu adalah seperti ungkapan seseorang yang menulis surat kepada sahabatnya Saya akan selalu bersamamu, padahal ia ada di tempat yang jauh darinya. (al- Baihaqi, al-Asma' wa ash-Shifat, II/170) Allah bersemayam diatas 'Arasy, tapi ILMU ALLAH MELIPUTI SETIAP TEMPAT dalam alam semesta ini tanpa kecuali, sebagaimana yang dikatakan Imam Malik: Allah di langit, dan ilmu Allah meliputi setiap tempat. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: eh.. akang akang yg baik hati, (kalo gue caci elu ntar gue diomelin moderator seh.. hue,.,he,,) elu jangan kepengaruh dg ucapan wahabi dong segala gala harus dg makna lahiriyahnya, ngga bisa gettooo.. kan banyak bahasa kita yg juga bermakna kiasan, kalau saya bicara hujan kelembutan Nya selalu membelai sanubari mukminin.. (ni model2 ceramah guru gue) apa maksudnya ujan badai.. ya kagak.. kalau ada orang bilang presiden diatas menteri apa bermakna presiden nginjak kepala menteri..?? jangan kepengaruh omongan wahabi doong semua mesti harus sesuai lahiriyah.. salah begitu.. Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya manunggaling kawula gusti-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :)) gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote:Bos, membaca dari penjelesan lu, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...? On 12/22/06, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari mereka? Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan: Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: Imam Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP TEMAPT'. (Masail al-Imam Ahmad hal.263) LANGIT bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam bahasa arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita (Mukhtarusshihhah juz 1 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga, neraka, arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah naungan Allah. dan semua itu tak menyimpan
Re: [keluarga-islam] Perkenalkan. Kami Adalah Muslim !
ni apaan... datang datang ngomel ngomel.. elu kira elu doang yg ngerti islam?, dateng darimane lu?, dari dalem sumur?, muslim ape maksud elu? muslim pemberontak ya?, gue ude curiga kalau pake ilah,.ilah.. ini kerjaan wahabi, jangan jangan wahabi pks neh. atau wahabi salafi.. iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: assalaamu'alaikum wr. wb. Perkenalkan. Kami ini Muslim. Islam adalah nama agama kami. Artinya adalah selamat atau tunduk patuh. Kami telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah semata. Anda tidak tahu ilah? Ilah adalah sesuatu yang diharapkan, ditakuti, dicintai, dan dipatuhi oleh manusia. Itulah pernyataan loyalitas yang kami ulang sedikitnya sembilan kali dalam sehari semalam. Kami adalah manusia yang merdeka. Merdeka dari desakan hawa nafsu. Tidak mudah, tapi kami selalu berusaha untuk tetap loyal pada satu-satunya ilah kami. Kami bukan termasuk orang-orang yang tunduk pada keinginannya pribadi. Kami juga tidak tunduk pada godaan kesenangan badani belaka. Kami merdeka karena tunduk pada Allah semata. Bagi kami, tidak ada yang absolut kecuali Allah. Kami tidak mengutak-atik Kitab Suci kami, bahkan tidak berani sekedar untuk menambah satu kata atau huruf baru ke dalamnya. Kami tidak berani untuk berpikir bahwa kami lebih tahu urusan kami sendiri. Ada Yang Maha Tahu yang akan menyelesaikan segala urusan kami. Kami berani di hadapan manusia dan takut di hadapan Allah, lantang di hadapan diktator dan menyerah tanpa syarat di hadapan Allah. Jangan bingung. Ini hanya masalah menempatkan diri pada kedudukannya yang benar. Kami ini Muslim. Anda tahu siapa kami? Kami adalah umat yang selalu menimbulkan rasa cemas kepada mereka yang diliputi dengki. Kami menyuruh putri-putri kami berhijab, dan hal itu membuat semua orang khawatir. Padahal mereka tidak ragu melepas putri-putri mereka dengan pakaian minim hingga larut malam. Ah, mereka hanya takut, karena kaum perempuan Muslim hidupnya lebih menyenangkan. Mereka takut semua perempuan akan mengikuti jejak putri-putri kami. Agama kami memang tidak pernah menyelisihi fitrah. Semuanya sesuai dengan karakter dasar manusia. Mereka menutup aurat bukan karena terpaksa, melainkan karena memang demikianlah yang baik bagi mereka. Tanyakanlah pada putri-putrimu, bukankah hari-hari mereka dilalui dengan penuh kekhawatiran karena mata lelaki yang selalu sigap menangkap apa-apa yang sesuai dengan syahwatnya? Tanyakanlah pada kaum perempuanmu, bukankah hidup mereka penuh dengan penyesalan karena selalu disusahkan oleh para pria hidung belang? Ah, tidak perlu dijawab. Kami sudah tahu jawaban jujurnya. Jangan heran jika kami enggan menyentuh minuman beralkohol, karena Allah memang tidak menghendaki hamba-hamba-Nya melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh seperti lazimnya orang mabuk. Semua hukum yang susah payah dirumuskan oleh negara-negara Barat untuk menghindari ekses negatif dari minuman keras hanya teori usang. Cukup sebuah ayat dalam Al-Qur'an, maka kami pun menjauh darinya. Inilah bukti ketundukan kami. Mengapa kalian bingung menyaksikan kami shalat lima waktu setiap harinya? Justru kamilah yang bingung melihat kalian begitu jarang meluangkan waktu untuk Tuhan. Anda pikir shalat itu mempersulit hidup kami? Demi Allah, kami tidak membasuh kepala kami dengan wudhu dan tersungkur dalam sujud kecuali untuk mendapatkan manisnya iman. Kami paham jika Anda tidak mengerti. Rasa manis hanya dipahami oleh mereka yang memiliki lidah. Iman hanya dimengerti oleh mereka yang bersedia untuk tunduk. Kalian yang tidak memahami lezatnya iman tidak akan mengerti tujuan hidup kami. Kami hidup hanya untuk mati. Semua manusia begitu, tapi sedikit yang mau mengakuinya. Kenyataannya semua manusia akan mati. Bedanya, kami memiliki tujuan yang pasti, dan kami yakin pada petunjuk arah yang terpampang di depan mata. Kami tidak takut mati, karena mati itu keniscayaan. Tidak ada bedanya mati sekarang atau tahun depan. Yang menjadikannya beda hanyalah caranya. Kami adalah kaum yang akan maju berdesak-desakan ketika pintu menuju syahid terbuka. Anda tidak paham? Tentu saja, karena Anda tidak memiliki kerinduan kepada akhirat. Siapa pun boleh menyangkal, tapi kebenaran adalah kebenaran. Kami hanya menyuarakan kebenaran, dan kebenaran itu lincah seperti air. Jika terhalang batu, ia akan mengambil jalan lain. Jika dibendung, ia akan berkumpul hingga cukup banyak dan akhirnya melimpah dari dinding yang menghadang. Jika Anda berusaha memenjarakan kebenaran yang terus mengalir dalam suatu wadah, maka niscaya kebenaran itu akan menekan ke segala arah, dan semua dinding pun akan runtuh. Anda bisa menghina Rasul kami dengan berbagai gambar yang tak pantas, tapi semuanya hanya akan berakhir mengenaskan bagi para penghujat. Di negeri penghujat Rasulullah saw. itu,
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
kalo menurut saya mah orang-orang jaman kiwari memang menikmati didadu domba,,,karena kalau tidak diadu kagak seru dan kagak bakal ada kerjaan, jadinya semakin sering diadu domba makin Afdhol jangan kan diadu domba oleh hal - hal yang kecil dari luar, oleh orang sendiri aja paling gampang ngeluarain fatwa, dikasih gambar aneh batu terbang langsung teriak girang, dikasih gambar telinga berbentuk arab langsung sujud, punya nama islam tapi kelakuan musyrik, punya nama musyrik tapi kelakuan islam cuma itu mah cuma masalah baju, bisa ganti-ganti bolak-balik, bisa bikin di KTP di mana aja mau ganti nama sebanyak mungkin juga bisa yang penting Duitujung-ujungnya fullus, kalo nama jadi masalah mendingan negara indonesia kita ganti aja supaya lebih islami menjadi Republik An-nur gitu,, jadi kalo masalah diadu domba yang jelas karena di indonesia banyak kepentingan, mulai dari luar sampe dari dalam, ada islam garis keras yang pengen jadiin negara indon. jadi negara islam, bom sana, bom sini saudara lain mati juga enggak apa-apa yang penting demi perjuangan, apalagi si amrozi sama imam samudra bin dogol, ada juga orang noni yang pengen negara indon jadi negara noni dengan project salib 2006 nya,supaya semua bangsa ini jadi masuk agama mereka pake target kayak target pemasaran , MLM kagak jauh b eda dengan ini satu lagi orang-orang liberal yang ingin indonesia hancur karena memiliki ideologi sendiri agama bukan , politik juga bukan, akhirnya revisi UUD , terakhir orang - orang yang tidak punya pendirian, kesana mau kesini ngikut yang penting hura-hura, dan memperkaya diri sendiri, enggak peduli nginjak kepala orang dan jatuhin teman yang penting menang,,, selamat diobok-obok.., wassalam jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus . Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah? Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana? Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu apakah anda moeslim?). Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang ada dalam 1001 macam kitab. Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti nama yang ke arab-araban. Bagaimana menurut teman-teman lainnya. Salam
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
yang jelas faham wahabi ngga diterima disini.. al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: lho...om Dodi kalau saya justru nangkep postingan kang Wandy ini lain lho. Bukannya kang wandy mau ambil pendapatnya si ulil..he..he.. sekali lagi mungkin lho.. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, dodindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass.Wr.Wb. He-he-helha itu kan pendapatnya Ulil A.Abdala ( JIL), lha kalau saya lebih senang pendapatnya Imam Syafi'i udah jelah keilmuannya soal Ushul Fiqh ini. Om Wandy mau pakai kaidahnya siapa ? he-he-he wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Berkenaan dengan Kaidah ini, ada pendapat menarik dari seorang Ulil Abshar Abdalla yang dituturkannya dalam suatu seminar bertajuk Mempersoalkan Perbedaan Pendapat Dalam Islam. Dikutip dari Situs Islam Liberal, berikut penuturannya: Dalam persoalan ibadah konsep syariat didasarkan pada Al-Aslu fil al-Ibadah al-Hurma, asal muasal dari semua hal itu haram dilakukan, kecuali ibadah (dan tatacaranya) yang sudah diajarkan dan diperintahkan oleh agama. Semua ajaran agama dalam ibadah itu sudah jelas hukumnya. Artinya, ketetapan akan Hukum Allah dalam hal ini tidak bisa ditolak. Namun dalam persoalan muamalah tidak ada ketentuan yang pasti di mana Allah menentukan otoritas kebijakan yang permanen terhadap bentuk hukum yang wajib dipraktikkan umat Islam. Yang ada hanyalah nilai-nilai pokok universal dalam Islam sebagaimana juga ada dalam semua agama. Karena itu jika ingin menetapkan suatu hukum dalam soal muamalah di suatu masyarakat harus melalui jalan ijtihad tanpa perlu terikat pada sistem hukum yang baku dalam Alquran maupun Sunnah, sebab dalam hal ini tidak ada Hukum Tuhan. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala,
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
ah.. wahabi.. cuma bisa gunting tambal, ngerti kitab juga ngga, anda udah beli buku tuntunan sholat belon?, ada kok yg terjemahnya.. hue...he,,he.. lalu kepala wahabi akan terus dipenuhi kepicikan dan terjebak dalam tempurung kebodohan.. kita pakai mikrofon di masjid masjid.. bid'ah tu..!, tapi boleh, karena tak melanggar syariah.. Alqur'an dicetak, bid'ah itu..!, sahabat hanya menulisnya, kok kita mencetaknya.. pakai mesin buatan kafir lagi.. Alqur'an dimasukkan ke komputer, bid'ah itu.. kok bisa bisanya alqur'an dicampur aduk dg program lain, words, yahoo, google, Alqur'an, dll, bid;ah itu..! komputer kan buatan kuffar, kok bisa2nya Alqur'an dipakai dimasukkan kesitu?? lalu dimasukkan ke kaset lagi, disetel semaunya kapan saja, bid'ah itu..! kalau kita aswaja sih, berluas dada menerima kemajuan zaman... cuma wahabi aja yg tetep dalam batok tempurung, dan mengakui bahwa bumi itu datar... kelompok baru yg terbelakang.., jumud.. anda kan wahabi pks, itu partai dan kampanye bid'ah munkarah.. nabi saw dan para sahabat tak pernah kampanye, tak pernah berpartai.. ah.. susah kalau ngomong sama keledai, kalau di alqur'an disebut KAL HIMAAR YAHMILU ASFAARO' : bagaikan keledai yg memanggul alkitab, ratusan kitab juga dibawa ma die, paham si kagak maknanye ape.. gitu deh.. cuma maunya keluarkan fatwa, wudu aja belon bener.. al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika kalimat ini merupakan suatu kaidah dalam ibadah: Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. maka tidak ada bedanya sama sekali dengan kaidah dalam muamalah yaitu asal segala sesuatu itu boleh hingga ada dalil yang mengharamkan. Jadi saya bertanya lalu apa gunanya Imam as-Syafi'i menyusun ushul fiqh? Imam Asy-Syafi'i berkata, Selama orang mendapati Al-Qur'an dan As- Sunnah, maka tidak ada jalan lain baginya selain mengikutinya. Jika keduanya tidak ada, kita harus mengambil ucapan para sahabat atau salah satu dari mereka atau ucapan para imam seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman. Ucapannya lebih patut diambil dari yang lainnya.[Kitab Al-Umm, 5/265] Jadi yang harus kita pegang pendapatnya jika dalam al-Qur'an dan sunnah tidak ada penjelasan adalah pendapat para sahabat serta ikhtilaf di antara mereka, bukan malah membuka peluang kepada semua muslim untuk berpendapat. Karena sahabatlah yang paling tahu dengan Islam setelah wafatnya Rasulullah. demikian, salam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah- belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena
[keluarga-islam] Re: Baasyir tidak bersalah
itukan asumsi negatif anda ... Bagaimana jika ada orang berasumsi negatif yang terbalik seperti anda. Misalnya begini sesuai dengan gaya anda nih saya ambil dikit saja kalimat dari anda ... Hb Anis bin Alwi Alhabsyi ini aswaja, dia kualat karena banyak mencaci Baasyir, hb anis memaki maki baasyir dan MMI sebagai wahabi dan biang musyrikin, langsung wafat bulan lalu setelah terbukti Baasyir tidak bersalah ... Menurut anda jika terjadi asumsi seperti itu melawan asumsi negatif anda. kira-kira apakah itu namanya memancing emosi ummat yang berakibat antar immat saling hantam gara-gara fitnah keji seperti ini ? Sebaiknya berpikir ulang, sebelum berbicara yang tak ada gunanya dan asal tuduh. Aku berlindung kepada Allah dari golongan yang suka mencaci dan memfitnah wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: Baasyir ini wahabi, dia kualat karena banyak mencaci habaib, dengan sombongnya dia ceramah di masjid yg dekat dg masjid Arriyadh di solo, masjid Arriyadh adalah masjid yg dipimpin Guru Agung dan Tokoh terkemuka dari para habib di indonesia, yaitu Hb Anis bin Alwi Alhabsyi, yg baru saja wafat bulan lalu, hb anis adalah sosok nabawiy yg sangat ramah, tamu yg paling ia cintai adalah fuqara, dia tak senang kalau orang datang lalu beri amplop uang, ia tersinggung, tapi kalau fuqara yg datang ia berdiri dan menyambutnya dg senyum yg cerah.. baasyir memaki maki hb anis dan masjid riyadh sebagai biang musyrikin, langsung 3 hari setelah ucapannya itu, dia ditangkap dan diseret dari rumah sakit ke polisi, padahal dia lagi bengek, dan walau lagi bengek ia tetep diseret dan dituduh macam macam.. mane tuh muridnya baasyir yg ngaku mujahidin, diem aje guru nya diseret seret gitu, kalo guru gue digituin seh.,. gue rela mati asal jangan sentuh baju guru gue.. nah di penjara si baasyir ini kabarnya udah ngga wahabi, dia malah mimpin tahlil dll.. die tobat dari wahabinya, bebas deh.. tau deh kalau dia balik wahabi lagi, pasti diseret lagi ke penjara.. banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Baasyir tidak bersalah Baasyir dibebaskan bulan Juni Mahkamah Agung membatalkan vonis ustad Abu Bakar Baasyir dalam kaitannya dengan bom Bali tahun 2002. Keputusan tersebut membebaskan ulama berumur 68 tahun itu dari keterlibatannya dalam penyerangan klab malam. Baasyir dibebaskan bulan Juni setelah dipenjara selama 26 bulan. Tetapi meskipun menyatakan diri tidak bersalah, sejumlah pengamat masalah keamanan tetap memandangnya sebagai pendiri kelompok Islam militan di kawasan, Jemaah Islamiyah. Tuduhan konspirasi Baasyir pertamakali ditahan tidak lama setelah pemboman klab malam di Bali bulan Oktober 2002, meskipun ia tidak pernah dituduh benar benar terlibat dalam penyerangan tersebut. Dua bom mengguncang daerah Kuta Bali, daerah yang banyak didatangi wisatawan, menghancurkan sebuah klab malam dan sebagian besar korban tewas adalah warga asing. Baasyir ditahan dan diajukan ke pengadilan pada dua kasus. Ia akhirnya menjalani dua hukuman yang berbeda. Pertama, pelanggaran imigrasi ringan, dan kedua, karena terlibat dalam apa yang disebut pengadilan sebagai konspirasi jahat. Dalam kedua kasus tersebut, tuduhan yang lebih serius dicabut di pengadilan atau dibatalkan saat pengajuan banding. Sekarang tuduhan persekongkolan juga dicabut, berdasarkan banding yang diajukan saat Baasyir dipenjara. Alhamdullilah Mahkamah Agung akhirnya menyingkap kebenaran, kata anak laki lakinya Abdurahmin kepada kantor berita Associated Press hari Kamis. Tetapi sejumlah badan intelijen Indonesia dan asing tetap mempercayai Baasyir baik di masa lalu maupun sekarang kemungkinan masih menjadi pemimpin spiritual jaringan radikal Jemaah Islamiyah. Sebagai seorang ulama dan guru karismatik, Baasyir dipandang mendorong terjadinya kekerasan. Sebagian pihak memandang ia memberikan dasar idiologi tindakan tersebut. Anggota Jemaah Islamiyah dituduh berada di belakang sejumlah operasi di Indonesia, termasuk serangan bunuh diri di Jakarta dan pemboman Bali tahun 2002 dan 2005. Tetapi sebagian besar serangan tersebut terjadi saat Baasyir di penjara, dan ia selalu keberadaan Jemaah Islamiyah. __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[keluarga-islam] Syahidnya Abdullah Azzam
Peringatan 18 Tahun Syahidnya Abdullah Azzam: Teroriskah Simbol Jihad Afghanistan itu? 24 November, 18 tahun Islam. Seorang tokoh pejuang Islam menghadap Allah swt dengan begitu indahnya. Syaikh Abdullah Azzam, siapa yang tidak pernah mendengar nama itu? Hampir setiap Muslim yang memperhatikan kondisi dunia Islam di tahun 80-an pasti mengenal nama dan sosok Abdullah Azzam dengan baik. Dia adalah simbol jihad Afganistan saat mengusir pasukan beruang merah Rusia. Dan kini, hampir 18 tahun berlalu, namanya masih lekat dikenang dalam hati para pejuang Islam di dunia. Meski, label gembong teroris juga dikaitkan dengan namanya, namun siapapun yang mengetahui kondisi perjuangan jihad Afganistan ketika itu, tak pernah terbetik sedikitpun bahwa Abdullah Azzam adalah seorang teroris. Bahkan sebaliknya, ia adalah pejuang sejati yang begitu tinggi kasih sayangnya kepada kaum Muslimin. Beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh mengingatkan tentang peringatan syahidnya tokoh jihad Afganistan itu. Salah seorang muridnya yang kini tinggal di Mesir, bercerita tentang Abdullah Azzam, saat beliau sedang melakukan perkemahan. Pada suatu acara semua yang mengikuti mukhayyam itu di perintahkan oleh komandan lapangan. Kalian berlarilah mengelilingi lapangan ini sebanyak yang kalian bisa, ujar komandan lapangan. Semua peserta perkemahan berlari. Namun setelah beberapa putaran, sudah ada yang menyerah, dan mereka yang menyerah beralasan bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (2: 286), inilah yang saya mampu, Begitu pula orang-orang yang menyerah selanjutnya, mereka selalu beralasan dengan ayat ke 286 di surat Al-Baqarah tersebut, dan yang sisa pun semakin banyak yang menyerah, sampai tinggal Abdullah Azzam sendiri, beliau terus berlari mengelilingi lapangan tersebut, sampai akhirnya beliau pingsan. Dan setelah sadar beliau ditanya oleh komandan lapangan Mengapa anda berlari sampai pingsan begini, kan sudah saya bilang bahwa anda berlari semampu anda, lalu Abdullah Azzam menjawab inilah yang saya mampu, sesuai yang anda perintahkan Yang dimaksud oleh Abdullah Azzam adalah makna sebenarnya dari Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, bahwa perintah harus dijalankan sesuai isinya. Di sisi lain, upaya apapun harus dilakukan dengan upaya yang optimal di batas kemampuan seseorang. Itulah salah satu pelajaran yang diberikan Abdullah Azzam. Komitmen Kuat Berjihad Abdullah Azzam dilahirkan di sebuah kampung di Utara Palestina yang dikenal sebagai Selat al-Harithia di daerah Genine pada tahun 1941. Ayahnya bernama Mustaffa yang meninggal dunia setahun selepas pembunuhan anaknya. Ibunya bernama Zakia Saleh yang meninggal dunia setahun sebelum Sheikh Abdullah Azzam dibunuh. Abdullah Azzam berasal dari keluarga yang baik latar-belakang keagamaannya. Keluarganya gembira mempunyai anak lelaki, Abdullah Yusuf Azzam, yang sudah terlihat istimewa di kalangan kanak-kanak lain dan telah aktif berdakwah pada usia yang muda. Rekan-rekannya mengenali Azzam sebagai seorang yang wara dan sangat hati hati dengan dosa. Ia menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan pada usia muda. Guru-gurunya melihat keistimewaan ini sejak Azzam masih duduk di bangku sekolah. Abdullah Azzam masuk dalam organisasi al-Ikhwan-ul-Muslimin sebelum mencapai usia baligh. Sheikh Abdullah Azzam telah dikenal karena ketabahan dan sifatnya yang sungguh sungguh sejak kecil. Ia menerima pendidikan awal peringkat sekolah dasar dan menengah di kampung sebelum meneruskan pendidikan di College Pertanian Khadorri sampai tingkat Diploma. Walau merupakan pelajar termuda di kalangan teman-temannya, Abdullah Azzam adalah murid yang paling cerdas. Setelah menamatkan pendidikan di College Khadorri ia bekerja sebagai seorang guru di sebuah kampung bernama Adder di Selatan Jordan. Kemudian beliau meneruskan pendidikan di college Shariah di universitas Damaskus sehingga memperoleh Ijazah B.A. dalam Shariah pada 1966. Setelah pihak Yahudi mendudduki Tepi Barat pada tahun 1967, Abdullah Azzam muda hijrah ke Jordan, karena ia tidak mau tinggal di bawah penjajahan Yahudi di Palestina. Pengalaman melihat tank-tank Israel bergerak masuk ke Tepi Barat tanpa ada hambatan meningkatkan tekadnya untuk hijrah dan belajar mendapatkan kemampuan untuk perang. Tahun 1960-an ia ikut dalam Jihad menentang penjajahan Israel di Palestina dari Jordan. Ketika itu juga ia menerima Ijazah Master di dalam bidang Shariah dari Unversitas al-Azhar. Pada tahun 1970 sesudah Jihad terhenti karena kekuatan PLO dipaksa keluar dari Jordan, Abdullah Azzam menjadi seorang pensyarah di universitas Jordanian di Amman. Pada tahun 1971 ia dianugerahkan biasiswa ke Universitas al-Azhar di Kairo sampai ia memperoleh Ijazah doktor di dalam bidang Ushul al-Fiqh pada 1973. Ketika di Mesir itulah, ia telah berkenalan dengan keluarga Sayid Quthb, keluarga tokoh perjuangan Islam di Mesir. Pada tahun 1979 ia meniggalkan universitas berpindah ke Pakistan untuk ikut
[keluarga-islam] Sembilan Pelajaran Ibadah Haji
Sembilan Pelajaran Ibadah Haji 22 Des 06 10:07 WIB Oleh Mochamad Ilyas Berbagai ibadah yang Allah perintahkan kepada hamba-Nya sudah barang tentu mengandung hikmah besar di dalamnya, tanpa terkecuali ibadah haji. Ibadah yang kerap disebut sebagai napak tilas spiritual Nabi Ibrahim ini mengajarkan banyak hal kepada kita. Setidaknya ada 9 mutiara hikmah yang dapat digali dari ibadah haji ini. Pertama, Imam Bukhari dan yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu `Abbas, dikatakan bahwa penduduk Yaman ketika itu hendak menunaikan ibadah haji. Sementara itu mereka sama sekali tidak membawa perbekalan. Dengan entengnya mereka mengatakan, Kami orang-orang yang bertawakkal. Sikap orang Yaman itu mendapat teguran dari Allah. Sehingga turunlah firman Allah, Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa , (2:197). Lantas para ahli tafsir mengatakan, maksud bekal di sini adalah perbekalan maaliyyah (finansial) sehingga para jamaah tidak melakukan perbuatan hina dengan minta-minta dan mengemis selama perjalanan ibadah haji. Jadi jelas sekali di sini Allah secara implisit mengaitkan tindakan untuk tidak minta-minta dan mengemis dengan ketakwaan. Artinya, salah satu wujud ketakwaan itu adalah memelihara diri dari perbuatan minta-minta dan mengemis. Tampaknya, Allah ingin agar dalam ibadah itu tidak dikotori perbuatan hina. Karena itu, kita sangat prihatin maraknya perbuatan 'minta-minta massal' yang dipertontonkan oleh sebagain kalangan umat Islam di jalanan dengan dalih untuk pembangunan masjid, terlebih lagi dengan sedikit memaksa. Di samping tindakan seperti itu mengganggu ketertiban umum, juga akan mengesankan bahwa Islam melegalkan perbuatan minta-minta dan mengemis. Bukankah Islam mengatakan `tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah'. Kedua, adalah sudah menjadi kebiasaan orang-orang Arab jahiliyyah setelah menunaikan ibadah haji mereka menyebut-nyebut kemegahan nenek moyang mereka. Kemudian Allah meluruskan kebiasaan tersebut. Firman-Nya, Apabila kalian telah menuntaskan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah sebagaimana kalian menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu atau bahkan berdzikir lebih banyak dari itu , (2:200). Dengan demikian, attajarrud lidzikrillaah (totalitas dalam berdzikir) dalam rangkaian ibadah haji tidak lantas hilang dalam kehidupan keseharian kita. Manakala seseorang berdzikir (mengingat) Allah dalam perilaku sehari-harinya, maka dirinya akan merasa diawasi, sehingga diharapkan akan timbul rasa takut kepada Allah jika hendak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat. Untuk memupuk dzikrullaah ini, Rasulullaah telah memberikan panduan kepada kita, yaitu amalan dzikir beliau setiap pagi dan petang hari. Ketiga, ibadah haji merupakan napak tilas ajaran Nabi Ibrahim, Bapak Para Nabi (Abu al-Anbiyaa). Nilai terpenting dari napak tilas itu adalah pengorbanan (at-Tadhhiyyah). Dengan pengorbanan ini kita diajak untuk mengenyahkan ego kita yang cenderung kepada hawa nafsu. Pengorbanan yang disimbolkan dengan penyembelihan Nabi Ismail menunjukkan betapa Ibrahim telah berhasil mengenyahkan ego kepemilikan mutlak Ismail di tangannya. Tentu untuk sampai ke sana Ibrahim bukan tanpa godaan dan hambatan. Setan terus menggodanya sehingga Ibrahim melempar setan itu untuk tidak menggodanya lagi. Pergumulan antara setan dengan Ibrahim itu kemudian diabadikan dengan melontar jumrah. Artinya, kita dituntut untuk melemparkan ego kita yang cenderung kepada hawa nafsu, keserakahan, dan kerakusan. Kita dituntut belajar berkorban untuk orang lain, berjiwa sosial, dan berlapang dada. Nilai-nilai seperti itu kini makin terkikis pada masyarakat kita yang individualis. Padahal Rasulullah melukiskan masyarakat Muslim itu seperti satu raga, yang apabila salah satu anggota raga itu sakit maka raga yang lainnya pun ikut merasa sakit. Keempat, pada saat ibadah haji sekitar 3 juta Muslim dari seluruh dunia berkumpul. Mereka berasal dari berbagai negara, suku bangsa, budaya, profesi, status sosial, warna kulit dan sekat-sekat duniawi lainnya. Mereka bergerak kompak dari Mina, Arafah, Muzadlifah dan Makkah. Takbir, tahlil dan tahmid bergema dari lisan-lisan mereka. Tak ada huru-hara dan pertikaiaan. Maka wajar saja, seperti diriwayatkan Ibnu Hisyam, Rasulullah berpesan dalam haji wada'nya, Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian satu, kalian semua berasal dari Adam, dan Adam itu dari tanah, yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian, tidaklah orang Arab atas non Arab dan tidak pula non Arab atas orang Arab, tidak pula orang berkulit merah atas orang yang berkulit putih, tidak pula orang yang berkulit putih atas orang yang berkulit merah itu ada kelebihan kecuali dengan takwa. Seolah-olah Al-Mushtafa mengisyaratkan ibadah haji ini mengajarkan akan pentingnya nilai-nilai al-Musawaah (egaliter), yang pada gilirannya akan membangun rasa persatuan dan perdamaian. Dengan berkumpulnya jutaan Muslim dalam ibadah
[keluarga-islam] Hari Ibu ?
Yeni dan Warsi Simpan Kekerasan Suami sebagai Rahasia Keluarga Oleh Heppy Ratna Sari Sudah 17 tahun Yeni berumah tangga, asam garam pernikahan telah ia rasakan. Namun di penghujung tahun 2006 ini ia tidak bisa lagi hidup berdampingan bersama keluarganya. Tahun ini adalah tahun terberat dalam pernikahannya, ibu empat anak ini harus menelan pahit karena berulang kali dianiaya dan dihina oleh suaminya. Sambil menujukkan bekas luka di bagian mata kirinya akibat dilempar benda keras, Yeni mengatakan tidak tahu menahu penyebab hingga suaminya sering memukulnya. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan suami saya, tiba-tiba saja dia sering memukul dan menghina saya, memecahkan barang-barang dan melampiaskan kemarahannya pada anak-anak. Entah ada apa, kondisi ekonomi kami baik-baik saja, katanya dengan ekspresi bingung. Yeni mengaku telah cukup bersabar dan bertahan menghadapi ulah suaminya tersebut. Setiap malam ia hanya bisa berdoa semoga suaminya hari ini tidak memukulnya atau paling tidak ada keajaiban sehingga pukulan itu tidak terlalu menyakitkan dan membuatnya mati. Setiap kejadian menyakitkan yang ia terima ia abadikan dalam tulisan. Ia gambarkan semua tindakan kejam suaminya dalam catatan harian. Meski demikian ia tetap bersyukur karena luka itu hanya dideritanya dan bukan anak-anaknya. Bukan harta yang membuatnya bertahan hingga hari ini, tetapi pengabdiannya kepada keluarga. Ia mengatakan kebahagiaan seorang ibu adalah melihat anak-anak mereka tumbuh sehat, ceria dan mampu meraih cita-cita mereka. Saya sudah meminta izin pada anak-anak dan mereka menyetujui jika saya bercerai. Saya tahu mereka juga terluka untuk itu saya minta maaf, kata Yeni, yang proses perceraiannya kini sedang berjalan. Hal yang sama juga menimpa Warsi, wanita paruh baya yang selalu ramah kepada semua orang ini ternyata juga menyimpan trauma terhadap pasangannya. Selama kurang lebih 20 tahun ia hidup bersama pria yang tak segan memukulnya. Sebagai ibu yang tidak bekerja, Warsi menggantungkan hidup pada suami yang juga berpenghasilan pas-pasan. Saat tidur, saya selalu menyembunyikan botol di bawah bantal, kalau-kalau dia membekap saya maka saya bisa langsung memukulnya. Dia selalu memukul terang-terangan di depan anak-anak dalam keadaan mabuk. Bahkan tak jarang, jika anak-anak di rumah mereka membantu memukul suami saya dan menolong saya. Mereka adalah anak-anak yang berani, kata Warsi dengan senyum yang dipaksakan. Kini ia hanya bisa menyimpan traumanya sendiri, tetap tersenyum dan ceria meski masih menyimpan kekecewaan. Enggan Melapor Meski telah menerima tindak kekerasan dari orang terdekat mereka, kedua ibu ini enggan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Berbagai alasan menghambat mereka untuk bertindak tegas salah satunya adalah tidak ingin memperpanjang masalah. Bagi mereka, memperpanjang masalah sama dengan lebih menyakiti anak-anak dan menyebarluaskan aib mereka pada masyarakat. Saya tidak ingin masalah ini menjadi besar dengan melaporkannya ke polisi atau dengan visum. Kalau suami dipanggil maka masalahnya akan semakin panjang dan saya tidak mau itu. Lebih baik meminta cerai langsung tanpa harus bertemu lagi dengan dia, kata Yeni. Meski ia mengaku telah mendapatkan dukungan dari warga sekitar tempat ia tinggal untuk melapor, namun Yeni tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Menurutnya, akan lebih menyakitakn jika ayah anak-anak dipenjara, maka demi menjaga perasaan putra-putrinya ia memilih untuk menyimpannya sendiri dan bertahan. Begitu pula dengan Warsi, ia tidak bisa melaporkan suaminya karena jika si suami dipenjara maka masa depan anak-anaknya akan tidak memiliki kepastian. Anak-anak, katanya masih membutuhkan ayah mereka karena sebagian besar kebutuhan keluarga dipenuhi oleh suami. Jika dia ditangkap lalu bagaimana dengan anak-anak, siapa yang akan membiayai hidup mereka. Maka saya harus bertahan hingga anak-anak cukup besar dan mampu membiayai hidup mereka sendiri. Setelah itu saya bercerai, katanya. Mereka juga tak mampu melaporkan kasus mereka pada lembaga-lembaga non pemerintah yang ada karena pertimbangan-pertimbangan tersebut. Meski mereka sadar yang dilakukan suami mereka adalah tindak kejahatan dan dapat dikenai sanksi hukum, kedua ibu itu memilih diam dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia mengatakan setiap wanita memiliki hak pembelaan terhadap dirinya. Kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat dicegah begitu saja karena terkait dengan pemahaman setiap orang terhadap penghargaan terhadap sesama. Seharusnya kaum pria harus bisa menghargai wanita terlebih lagi setelah berumah tangga. Tetapi buktinya `penghargaan` itu masih belum sepenuhnya ada. Wanita telah diidentikkan sebagai kaum lemah, katanya. Jika penghargaan itu ada dan terpelihara maka kejadian kekerasan dalam rumah tangga dapat dihindari. Bantuan Hukum Sebagai seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan utama dan menggantungkan hidup pada suami, mereka tidak memiliki keberanian untuk dengan cepat
[keluarga-islam] Re: Pemerintah Harus Segera Putuskan Soal Lumpur Lapindo
Lusi, Fenomena Alam Yang Sulit Dicegah Oleh Faisal Yunianto Jakarta (ANTARA News) - Semburan lumpur Sidoarjo (Lusi) yang terjadi sejak 29 Mei 2006, kian membesar menjelang akhir tahun. Akibatnya, pengeboran sumur penyumbat (relief well) di Desa Jatirejo dan Renokenongo, Kecamatan Porong, terhenti menyusul belum selesainya penyemenan pipa selubung (casing) dan luberan lumpur yang mengancam sumur. Kondisi demikian membuat para ahli geologi dan geofisika cenderung ragu bahwa upaya rekayasa teknik dengan metode penyumbatan lumpur bisa berhasil. Hal itu setidaknya tercermin dalam temu ilmiah mengkaji Semburan Lumpur Panas Sidoarjo, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dari perspektif geologi, ini murni bencana alam. Semburan hanya akan berhenti atau berkurang ketika tekanan hidrostatis tercapai. Dan, itu membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun, kata anggota tim riset Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Dr.Ir.Syamsu Alam, yang menjadi nara sumber dalam temu ilmiah tersebut. Mengutip hasil riset lapangan tim IAGI, dalam pemahaman geologi semburan Lusi sebenarnya murni fenomena alam yang bersumber dari lapisan tebal di bawah tanah yang berisi lumpur. Lumpur tersebut menyembur ke permukaan karena ada tekanan yang sangat tinggi, sehingga lapisan ini labil dan sangat mudah bergerak. Syamsu Alam menduga bahwa semburan Lusi mempunyai korelasi dengan aktivitas tektonik gempa di Yogyakarta, yang hanya berselang dua hari sebelum Lusi muncul. Aktivitas tektonik itu telah menimbulkan rekahan baru, yang mendorong terjadinya pergerakan lumpur dari bawah permukaan, naik ke permukaan. Dalam ilmu geologi, fenomena alam ini disebut gunung lumpur atau mud volcano. Menurut Syamsu, fenomena alam mud volcano ini faktanya memang sulit dihentikan. Keyakinan tentang kecilnya kemungkinan metode relief well bisa diterapkan untuk menghentikan semburan, juga didasarkan pada data volume lumpur. Berdasarkan perhitungan kombinasi data seismik dan gravitasi, volume lumpur yang berpotensi menyembur ke permukaan mencapai 1,155 milyar meter kubik. Selama empat bulan terakhir, debit yang keluar berkisar 50 ribu hingga 120 ribu m3 per hari. Jika diasumsikan debit rata-ratanya 100.000 m3 per hari, maka semburan lumpur baru akan berhenti setelah 31 tahun, ujar Syamsu Alam. Prediksi yang sama dikemukakan dosen Jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti Jakarta Dr.Ir.Agus Guntoro. Kalau kita sepakat tentang asal-usul semburan lumpur itu, maka kecil kemungkinan relief well bisa diterapkan untuk menghentikan semburan, ujarnya. Asisten Pembantu Rektor I Usakti itu bahkan secara tegas menyarankan agar upaya rekayasa untuk menyumbat atau menghentikan lumpur sebaiknya dihentikan. Menurut dia, selain biayanya besar, upaya penyumbatan justru akan memperburuk kondisi di bawah permukaan. Berdasarkan penelitian kami, materi yang keluar dari semburan lumpur Sidoarjo berasal jauh di dalam perut bumi, dan bukan merupakan proses pemboran. Sehingga, sangat mustahil dihentikan dengan relief well, katanya. Bicara logika keilmuan, lanjut Agus, yang terjadi di bawah permukaan sebenarnya bisa dideteksi dengan melihat gejala-gejala di atas permukaan. Mulai dari material yang dihasilkan (lumpur bertemperatur tinggi, 120 derajat Celcius), kandungan kimia yang terdapat dalam lumpur, hingga terus bertambahnya jumlah lumpur yang keluar yang kini mencapai 126.000 m3 per hari atau ekuivalen satu juta barel per hari. Bagaimana mungkin menghentikan lobang sedemikian besar hanya dengan satu sumur relief well, katanya. Analisis yang menyatakan semburan Lusi merupakan fenomena alam, juga terkait dengan fakta bahwa Jawa Timur terletak di wilayah tektonik aktif. Ini tercermin dari beberapa struktur patahan (sesar) yang memotong wilayah itu, berdekatan dengan daerah terjadinya semburan Lusi. Dalam pandangan staf pengajar Jurusan Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Ir. Prihadi Sumintadireja, wilayah Jawa Timur memang mengandung lapisan batuan lempung dengan kondisi bertekanan sangat kuat (over pressure). Tekanan kuat itu berisiko muncul ke permukaan apabila keseimbangan terganggu, akibat kondisi geologi atau tektonik, melalui rekahan atau jalur patahan, maupun jalur lemah yang memungkinkan lumpur tersebut naik. Di Jawa Timur dan Jawa Tengah, fenomena gunung lumpur sebenarnya sudah lama diketahui karena bukti-buktinya dapat dilihat di beberapa tempat. Mulai dari Bleduk Kuwu di Purwodadi Jawa Tengah, Sangiran hingga utara Probolinggo dan Madura. Mud volcano di Porong-Sidoarjo adalah fenomena ketujuh, dimana enam fenomena sebelumnya sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas pemboran, ungkap Prihadi. Kondisi bawah permukaan yang tidak mendukung inilah yang membuat kalangan ahli geologi sulit membayangkan upaya menghentikan semburan Lusi dengan metode relief well dapat berhasil. Dengan debit yang demikian besar, relief well akan bermasalah setelah mencapai kedalaman 2.800 feet, kata Prihadi. Upaya paling penting dan harus dikedepankan saat ini, menurut
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Salah kang kalau cari duit ? . Karena bekerja adalah selingan dari shalat ke shalat lagi dan bekerja juga bagian dari ibadah . sedang duit adalah hanya salah satu dari banyaknya rizki yang kita dapat dari Alloh SWT. Bekerjalah karena ibadah terhadapNya , niscaya Alloh akan memberikan rizki yang bemanfaat . salam yang sama sama sdg kerja juga Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 3:43 PM Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya Recent Activity a.. 9New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Y! Messenger Files to share? Send up to 1GB of files in an IM. Yahoo! Photos Upload Order Same-day pickup at Target Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. .
[keluarga-islam] Re: Hari Ibu ?
Bukan perempuan biasa Mereka yang berani meruntuhkan tembok stereotip. Tak segan melintas batas. Inilah kado untuk perempuan Indonesia. SOSOKNYA pipih. Bobotnya tak sampai 40 kilogram. Tinggi satu setengah meter. Tapi nyalinya, jangan tanya. Ombak jalang di perairan Kepulauan Pangkep, Sulawesi Se-latan, ditempuhnya tenang. Hampir tiga dekade hidupnya habis menerabas dua lusin lebih pulau di wilayah ini. Pelayaran demi pelayaran ditempuh perempuan bertubuh ringkih ini untuk mengantarkan pelayanan sebagai perawat. Pekat malam, karang tajam, amuk gelombang, atau apalah, tak membikin dia gentar. Mungkin urat takut saya sudah putus, katanya bergurau. Dialah suster Rabi'ah, 49 tahun. Di tengah hari terik penuh silang-sengkarut korupsi dan skandal, ternyata negeri ini masih memiliki orang-orang yang bekerja dengan sepenuh hati bagi kemanusiaan. Sebuah film dokumenter berjudul Suster Apung telah dibuat untuk mengabadikan perjuangannya. Rabi'ah adalah jendela kecil yang indah, sekaligus perkasa, di tengah hiruk dunia yang maskulin. Dia satu dari ribuan contoh yang menunjukkan betapa perempuan mampu melakukan tugas-tugas musykil, yang bukan mustahil bisa membikin jeri lelaki dengan otot gempal. Mereka inilah yang mengilhami Tempo untuk menurunkan edisi khusus kali ini. Edisi yang dipersembahkan pada Hari Perempuan, 22 Desember, yang juga kita kenal sebagai Hari Ibu. Kado ini bukan tanpa tujuan. Telah lewat setengah abad negeri ini merdeka, posisi kaum hawa masih jauh dari menggembirakan. Sebuah fenomena yang wajib kita garisbawahi dengan semangat konstruktif, kata Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta. Benar. Perjalanan Nusantara diwarnai begitu banyak perempuan (baca: Para Perempuan di Puncak Zaman). Sejarah modern kita juga mencatat Megawati Soekarnoputri, yang pernah menjadi orang nomor satu di negeri ini. Tersebut pula Rini Soewandi dan Mari Elka Pangestu, yang duduk di kursi kabinet untuk posisi kementerian yang hampir selalu dipegang laki-laki. Jangan pula lupakan Sri Mulyani Indrawati, yang terpilih sebagai menteri keuangan terbaik se-Asia versi Emerging Market Forum. Perkembangan terbaru, dua pekan lalu, Ratu Atut Chosiyah terpilih sebagai Gubernur Provinsi Banten. Tapi, benarkah posisi perempuan kita sudah cerlang-cemerlang? Badan Pusat Statistik, pada 2002, menyebutkan rata-rata pria Indonesia bersekolah 7,6 tahun sedangkan perempuan bersekolah 6,5 tahun. Data terbaru juga menyebutkan, 2 juta penduduk laki-laki memegang ijazah sarjana dari berbagai strata, minimal diploma IV. Perempuan hanya 1,2 juta orang. Inilah cermin kesenjangan pendidikan selama berbilang generasi. Kesen-jangan yang telah diprotes keras oleh Raden Ajeng Kartinilebih dari seabad silam. Efek kesenjangan pendidikan berabad-abad ini cukup serius. Ekspresi dan keterwakilan perempuan dalam berbagai hal masih jauh dari mencukupi. Polisi wanita, umpamanya, cuma 3,2 persen dari keseluruhan korps polisi. Komposisi perempuan di parlemen pun masih jauh panggang dari api, hanya 11,3 persen, jauh dari target 30 persen. Maka tak berlebihan jika Nursjahbani Katjasungkana, aktivis yang juga anggota DPR RI, berharap datangnya dunia yang lebih ramah terhadap perempuan. Andai ada lebih banyak perempuan di parlemen, di bidang hukum, dan di semua sektor pengambilan keputusan, tentu dunia kita akan lebih baik, katanya. Berbekal semangat mendorong lebih banyak keterlibatan perempuan, Tempo menampilkan belasan srikandi dari berbagai arena. Bagi kami, edisi ini penting. Sebab, kemajuan perempuan bukan hanya bermakna bagi perempuan itu sendiri, melainkan juga bagi kemajuan kemanusiaan secara keseluruhan. Panjang debat kami menentukan kriteria para srikandi pilihan. Melalui surat elektronik, kami meminta berbagai pihak mengusulkan kandidat. Aneka komunitas, nyata maupun virtual, menjadi tempat bertanya dan melakukan verifikasi kualitas kandidat. Kami juga mengundang berbagai tokoh untuk berdiskusi. Mereka adalah Menteri Meutia Hatta, Nursjahbani Katjasungkana, Nur Imam Subono (aktivis Demos), Mariana (editor Jurnal Perempuan), Fira Basuki (penulis), dan Monica Tanuhandaru (aktivis hak asasi di International Organization of Migration). Mereka bukanlah penentu kata akhir tentang tokoh yang tampil dalam edisi khusus ini. Para panelis itu berperan memberikan bingkai pemahaman tentang dunia perempuan Indonesia masa kini. Bekal yang sangat berarti buat kami untuk menentukan pilihan. Akhirnya, dengan segenap lika-liku dan pertimbangan, kami memilih belasan perempuan yang bergelut di bidang yang membutuhkan urat lelaki. Mereka perempuan yang berani melintas batas, menjadi segagah Srikandi. Sebagian panelis sempat mempertanyakan pilihan tema ini. Nur Imam Subono: Bukankah itu justru mengukuhkan stereotip yang berlaku? Komentar senada muncul dari Fira Basuki, Tema ini kan makin menguatkan anggapan masyarakat bahwa bidang ini punya laki-laki dan bidang yang lain milik perempuan. Tentu saja bukan itu maksud kami. Dengan
[keluarga-islam] Dibalik SUKSES Irwandi : Para Panglima Sagoe
Buah Gerilya Panglima Sagoe Bergerilya ke desa-desa menjaring suara, panglima Sagoe dan aktivis Sira adalah mesin kemenangan Irwandi dan Nazar dalam pilkada Aceh pada awal pekan lalu. Rapat itu berlangsung di sebuah rumah kecil di Muara Dua, Lhokseumawe, beberapa saat sebelum kampanye pemilihan gubernur Aceh digelar pada awal Desember. Dua puluh anak muda meriung di lantai. Mereka adalah mantan gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan aktivis Sidang Istimewa Rakyat Aceh (SIRA). Agenda pertemuan malam itu membahas siasat merebut kursi gubernur dan walikota Lhokseumawe. Jelang pagi kesepakatan diketuk. Semua kader diwajibkan bergerilya ke ke desa-desa untuk menjual sang calon mereka. Sejak saat itu anak-anak muda ini naik- turun naik gunung membina kader sekaligus merebut simpati untuk Irwandi. Taktik ini mereka terapkan di seluruh Aceh. Hasilnya? Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar yang dijual para panglima Sagoe unggul dalam pemilihan kepala daerah Nangroe Aceh Darusslam. Panglima Sagoe adalah suatu struktur militer GAMsetingkat Komando Rayon Militer (Koramil) dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia. Hingga Jumat pekan lalu, Irwandi dan Nazar meraup 27 persen dari satu juta suara yang sudah masuk ke panitia pemilihan. Jumlah itu jauh di atas pasangan Humam Hamid yang duduk di posisi kedua dengan perolehan sekitar 18 persen suara. Irwandi menang di 15 dari 21 kabupaten di Aceh. Walau jumlah suara yang belum masuk sekitar satu setengah juta, sejumlah pihak meramalkan pasangan Irwandi dan Nazar bakal keluar sebagai pemenang. Di Lhoksumawe, Munir Usman dan Suadi Yahya yang di usung GAM juga dipastikan bakal menjadi walikota. Calon GAM juga dipastikan merebut kursi bupati di tujuh kabupaten. Jakarta seperti meriang mendengar hasil dari Naggroe. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menggelar rapat kabinet bidang politik dan kemanan. Beberapa saat sebelumnya, sejumlah lembaga yang menggelar perhitungan cepat mengumumkan keunggulan Irwandi dan Nazar. Sumber Tempo yang dekat dengan Istana menuturkan, Presiden gusar dengan kemenangan kandidat GAM. Presiden kabarnya sempat marah karena para bawahannya selama ini selalu melaporkan bahwa kekuatan Irwandi itu kecil. Selama ini Presiden selalu terima laporan yang asal bapak senang, kata sumber tersebut. Andi Maranggeng, juru bicara Presiden, membantah hal ini. Tidak benar Presiden marah dengan kemenangan Irwandi, katanya Presiden Susilo, sambungnya, senang karena pilkada di Aceh berlangsung aman. Tapi kecemasan tetap saja merebak sebab hingga kini GAM masih berdiri tegak. Karena itu mereka mendesak jika sudah jadi gubernur, Irwandi harus membubarkan GAM, yang selama ini bercita-cita memerdekakan Aceh. Irwandi, kata MuladiGubernur Lemba-ga Ketahanan Nasional (Lemhanas) harus membubarkan GAM jika sudah jadi gubernur. Kalau tidak mau, dia menambahkan, Komitmen Irwandi terhadap negara kesatuan Republik Indonesia diragukan. Membubarkan GAM tampaknya bukan urusan gampang bagi Irwandi. Sebab jaringan gerakan inilah yang menjadi mesin utama kemenangannya. Hampir seluruh anggota tim sukses Irwandi ditingkat propinsi juga petinggi GAM. Sofyan Dawood, juru bicara GAM, yang dulu kerap memimpin pertempuran melawan militer Indonesia, adalah penasehat dan juru kampanye Irwandi Saya pilihkan kandidat yang paling pantas memimpin Aceh, pekiknya dengan lantang. Sofjan Dawood juga amat berjasa memotong dukungan tetua GAM di Swedia untuk pasangan Humam Hamid dan Hasbi Abdullah. Sehari setelah kampanye pemilihan gubernur dimulai, Muzakir Manaf-Panglima militer GAM- menggelar siaran pers. Isinya, membatalkan dukungan untuk Humam. Dalam siaran pers itu Muzakir memang hanya mengatakan bahwa pimpinan GAM menyerahkan pilihan kepada rakyat. Toh, sejak saat itu warga lapisan bawah kian leluasa menyokong Irwandi. Di tingkat kabupaten dan kecamatan, mesin utama Irwandi adalah para panglima Sagoe. Mereka bergerilya hingga pegunungan untuk menjelaskan pentingnya memilih Irwandi dan Nazar sebagai pemimpin Aceh. Kesuksesan gerilya para panglima itu berkat sokongan penuh dari aktifis SIRA yang juga memiliki stuktur yang kuat hingga ke tingkat kecamatan. Kami mengumpulkan seluruh komisariat SIRA kecamatan mendukung pasangan ini, ujar Abu Zar Marzuki ketua Konsulat Sira Wilayah Pasee, Aceh Utara. Sidang Istimewa Rakyat Aceh (SIRA) memang amat populer di kalangan anak muda. Terutama, mahasiswa di seantero Aceh. Organisasi ini lahir dari kampus. Bermula dari Kesatuan Mahasiswa Aceh tahun 1998 yang menuntut 80 persen dari hasil bumi provinsi itu digunakan untuk daerah. Beberapa bulan kemudian para mahasiswa mengubah nama gerakannya menjadi Koalisi Aksi Reformasi Mahasiswa Aceh (Karma). Organisasi ini adalah gabungan 42 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di seluruh Aceh. Tuntutan mereka sama saja. Delapan puluh persen hasil bumi Aceh kembalikan ke Tanah Rencong. Merasa tuntutan itu tidak dipenuhi juga mereka mengancam menggelar referendum. Sejak itu, gerakan kaum muda ini
[keluarga-islam] Info buat yang suka debat
Bagi yang hobby debat silahkan mengunjungi situs ini untuk meningkatkan potensi debat, semoga bermanfaat http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/ wassalam anut
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama 250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh konkrit hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari warisan Belanda. Wallahu a'lam Islam pada Masa Kolonialisme Belanda Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang karena banyak para pedagang Belanda yang menyiarkan agama Masehi melalui kaum misionaris yang datang bersama mereka. Hal ini telah melahirkan semangat kolaborasi dari perusahaan-perusahaan dagang disana untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di Nusantara. Keuntungan yang berlipat ganda ini membuat para pedagang Belanda memegang kekuasaan ekonomi di Nusantara. Dan untuk melancarkan upaya ini, pemerintah Belanda mulai memegang kekuasaan politik agar kolonialisme Nusantara bisa dilanjutkan. Belanda mendirikan Zending (pusat misi Kristen) di Tapanuli pada tahun 1897 M. Namun dalam misi Kristen tersebut tidak mendapatkan simpati penduduk pribumi. Para dai dari kalangan Islam yang mendakwahkan agama Islam disana mendapatkan simpati dari penduduk pribumi. Seperti yang ada di daerah Sipirok dalam jangka 25 tahun hampir seluruh penduduknya menjadi pemeluk Islam. Kedatangan bangsa Barat disatu pihak memang telah membawa kemajuan teknologi, tetapi bukan dinikmati oleh masyarakat pribumi melainkan untuk meningkatkan hasil penjajahan. Begitu juga dengan pendidikan. Kebijakan Politik terhadap Pendidikan Islam Kebijaksaan Belanda dalam mengatur jalannya pendidikan untuk kepentingan mereka sendiri terutama untuk kepentingan agama Kristen. Misalnya ketika Van Den Boss menjadi Gubernut Jenderal di Jakarta tahun 1831 M mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah-sekolah gereja dianggap dan diperlukan sekolah pemerintah dan departemen yang mengurus pendidikan dan keagamaan dijadikan satu. Sementara di setiap daerah Keresidenan didirikan satu sekolah agama Kristen. Berbagai peraturan dan kebijakan : 1. Bahwa orang yang memberikan pengajian agama Islam harus terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda. 2. Tidak semua orang dan kyai boleh memberikan pengajian agama Islam kecuali telah mendapat semacam rekomendasi pemerintah Belanda 3. Memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh pemerintah Belanda (Hasbullah,2000 : 32) Wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah satu penyebab yang pokok memang benar begitu sekedar menambahi juga, karena kurangnya pemahaman terhadap nilai sehingga sering kali termakan isu. Sebagaimana dalam Qur'an kalau kita mendapat kabar berita hendaklah selidiki terlebih dahulu. Terkadang karena isu kita lebih cepat ikut memvonis, atau menghidari, atau mengecam dan lain-lain. dan sekedar mendukung pandangan Kang gotholoco berkenaan sejarah http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/message/16478 Dan perbedaan yang tidak prinsip yang sering dibesar-besarkan sehingga peluang antar ummat untuk saling bermusuhan selalu terbuka dan menjadi kesenangan bagi orang yang punya kepentingan untuk memperbesar permusuhan antar ummat. Lalu inti perjuangan ummat Islam pun jadi melenceng mereka sibuk ngurusin peroalan iktilaf dan ribut sana-ribut sini. Sedangkan kapan al-Qur'an itu tegak 100% minded itu tidak pernah menjadi rencana strategis perjuangan ummat. Belum lagi kita menghadapi kelompok munafiq yang begitu cerdasnya mereka bisa mempolitisir ayat untuk kepentingan rezim dan begitu cantiknya mereka menutup ayat yang sekiranya bakal menjegal rezim yang ada. Lalu generasi selanjutnya menganggap biasa saja. Sehingga persoalan siapa yang dimaksud orang Munafiq itu sendiri sudah tidak jelas. Masih banyak lagi skenario yang intinya melumpuhkan kebangkitan Islam dengan cara sesama ummat Islam saling membuat skenario saling jatuh menjatuhkan satu sama yang lain. Dan anehnya hal ini sangat jarang ada yang menyadari hal ini. Begitu terlenanya bersibuk diri dengan perbedaan. Dan begitu teganya kita seperti lupa untuk apa para Rasul dan Nabi itu di utus kalau bukan menjadikan Islam ini paripurna di muka bumi bukan hanya sebatas satu sisi saja. Wassalam anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, gotholoco gotholoco@ wrote: Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus . Menurut BangAnut apakah sering diadu domba itu apa penyebabnya yah? Kalau menurut saya karena kuatnya pengaruh dari kelompok kepentingan yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana? Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu apakah anda moeslim?). Jika benar demikian, sepertinya
[keluarga-islam] Tanganmu.... Ibu.........( I LOVE U SO MUCH.....)......Selamat hari ibu..untuk para Ibu dan juga calon ibu..
Emha : Tanganmu Ibu.( I LOVE U SO MUCH.).. Untuk semua Ibu...yang memiliki Ibu... SELAMAT HARI IBU... Cinta dan kasihnya tidak akan pernah terbalas dengan apapun... Ibumu adalah Ibunda darah dagingmu Tundukkan mukamu Bungkukkan badanmu Raih punggung tangan beliau Ciumlah dalam-dalam Hiruplah wewangian cintanya Dan rasukkan ke dalam kalbumu Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan (Emha Ainun Najib) Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan pintu. Gegas saya rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rindu padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan sayang di ubun-ubun ini, lama. Alhamdulillah, kamu sudah pulang itu ucapannya kemudian. Begitu masuk ke dalam rumah, saya mendapati ruangan yang sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang. Ba'da Ashar, Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih. Gegas saya angkat pancinya dan dahipun berkerut, panci kecil itu diisi setengahnya. Ah mungkin hanya untuk membuat beberapa gelas teh saja pikir saya Eh, tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu mau menyiram. Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Saya memindahkannya ke halaman depan dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat. Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga. Nak, Ibu baru saja mencuci sarung, peras dulu, abis itu jemur di pagar yah pinta Ibu. Eh, bantuin Ibu potongin daging ayam sekilas saya memandang Ibu yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal. Sesosok wanita muda, sedang menyapu ketika saya masuk rumah sepulang dari ziarah. Neng.. itu sapanya, kepalanya mengangguk ke arah saya. Bu, siapa itu.? tanya saya. Oh itu yang bantu-bantu Ibu sekarang pendeknya. Dan saya semakin termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka mengeluarkan uang untuk mengupah orang lain dalam pekerjaan rumah tangga. Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari biasanya. Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab ketika saya menemaninya tilawah selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk yang terbuat dari kertas koran yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-qur'an. Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Keriput, urat-uratnya menonjol jelas, bukan itu yang membuat saya tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata. Mungkinkah segala bantuan yang ia minta sejak saya pulang, karena tangannya tak lagi paripurna melakukan banyak hal? Dingin bisik saya, sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuannya. Ibu masih terus tilawah, sedang tangan kirinya membelai kepala saya. Saya memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga. Adzan isya berkumandang, Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Seperti biasa surat cinta yang dibacanya selalu itu, Ad-Dhuha dan At-Thariq. Usai shalat, saya menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi tangannya yang terus bergetar. Duh Allah, sayangi Mamah spontan saya memohon. Neng. suara ibu membuyarkan lamunan itu, kini tangannya terangsur di depan saya, kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh tangan berkah itu dan menciumnya. Tangan ibu kenapa? tanya saya pelan. Sebelum menjawab, ibu tersenyum maniss sekali. Penyakit orang tua Sekarang tangan ibu hanya mampu melakukan yang ringan-ringan saja, irit tenaga tambahnya. Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Saya memandangnya dari teras depan rumah. Ada bulan yang sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan beranjak jauh. Dalam hening itu, saya membayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi. Apa maksudnya? Dan mengapakah, saya seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangannya untuk saya. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalan saya. Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan letak jilbab ketika saya tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika saya mencari kekuatan di pangkuannya saat hati saya bergemuruh. Tangan yang menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan yang pernah membuat bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajar saya ketika saya masih kecil yang katanya biar saya lebih semangat belajar. Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah dan harus tinggal jauh darinya, suratnya selalu saja datang. Tulisan tangannya kadang membuat saya mengerutkan dahi, pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf n dan m nya mirip sekali. Ibu paling suka menulis surat dengan tulisan sambung. Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan puisi yang diciptakannya sendiri. Ada sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu memang suka menyanjung : Kau adalah gemerlap bintang di langit malam Bukan!, kau lebih dari itu
[keluarga-islam] Dhul-Hijjah
Imam Ahmad narrated from Ibn 'Umar (radhiAllaahu 'anhumaa) that the Messenger of Allah Muhammad (sallallaahu 'alaihi wa sallam) said, There aren't any days greater, nor any days in which deeds done in them are more beloved to Allah Most High, than these ten days (of Dhul-Hijjah). So, increase saying Tahlil (Laailaaha illallaah), and Takbir (Allahuakkbar) and Tahmid (alhumdulillaah) in them.
RE: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Assalamualaikum Wr.wb Saudaraku,.barangkali kita sering membaca hadis ataupun riwayat bahwa Nabi memberikan salam pada saat masuk kubur, bahkan Nabi mendo'akan bahkan memberi / menaruh plupah kurma diatas makam seseorang yang sedang menjalani siksa kubur, kemudian Nabi mengajarkan agar kita berdiri apabila ada jenazah yang lewat, Kita tahu itu hadis, itu riwayat, tapi yang selama ini tidak habis pikir buat saya mengapa meski ada salam, penghormatan yang dilakukan Nabi meski pada orang lain yang sudah meninggal ? dan ada apa dibalik itu ? apa sih dunia ? apa sih alam kubur apasih alam barzah dan apasih alam akhirat? barang kali ada yang bisa menjelaskan ,..silahkan biar agak kendor Wassalam Bambang Kartika -Original Message- From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of bos gila Sent: Tuesday, December 19, 2006 1:54 AM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, lagian.. aku mau bahas malah mereka pada membelot.. kita mau bahas satu persatu, ngga penting membahas siapa ibn abdulwahhab, kita bicara ajaran wahabi yg melarang tahlil, memusyrikkan orng yg tabarruk padahal Rasul saw membolehkannya, Rasul saw bertawassul, Rasul saw berziarah kubur, maulid dilakukan oleh para Imam, ini yg perlu kita bahas, bukan ibn abduwalahb yg sudah mati, mo diapain wong dah kojor, mudah2an dia husnulkhatimah, tapi ajaran wahabi ini lho yg serabutan dikepala muslimin.. menyebabkan anak memusyrikkan bapaknya, anak anak muda kurangajar pasa kyai di masjid masjid, ini lho.. anak anak kecil dididik ngapalin qur'an sekaligus memusyrikkan orng yg tawassulan, maka muncullah para hafidh alqur'an yg memusrikkan muslimin siang dan malam.. ini lho sebab gue kemari.. kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: kita belum sampai pada kesimpulan sama sekali , karena sampai sekarang baik Wahabi masih berada di area sama dengan Aswaja KI secara umum, masih tahap wacana,,, belum sampai ke titik permasalahan , jadi jalan masih panjang mungkin sampai satu atau 2 tahun ke depan masih diskusi kayak gini he,,,he,, wassalam KnC --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Aswaja nya Boss Gila ? Mau jadi apa nih KI ? ayo dong kasih gambaran model aswaja Boss Gila kayak gimana sih, get ? wassalam anut __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately.
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
lha kang ade saya mah tidak pernah menunggu waktu sholat, karena sholat itu sudah pasti dateng enggak usah ditunggu-tunggu, sama seperti waktu yang enggak usah diitung-itung, saya mah justru mencari sesuatu kesempatan lebih yang bisa dilakukan diantara waktu sholat,uang representasi dari rizki tapi uang bukan segalanya ( cieee,,) wassalam Knc,sok ayeuna balik moal ka Indonesia , lebaran haji ?? --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah kang kalau cari duit ? . Karena bekerja adalah selingan dari shalat ke shalat lagi dan bekerja juga bagian dari ibadah . sedang duit adalah hanya salah satu dari banyaknya rizki yang kita dapat dari Alloh SWT. Bekerjalah karena ibadah terhadapNya , niscaya Alloh akan memberikan rizki yang bemanfaat . salam yang sama sama sdg kerja juga Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 3:43 PM Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya Recent Activity a.. 9New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Y! Messenger Files to share? Send up to 1GB of files in an IM. Yahoo! Photos Upload Order Same-day pickup at Target Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. .
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang lebar dan ilmiah itu. Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan sekarang tinggal di Bandung Timur. Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK. Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara. Namun tak bisa. Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan, persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana menghindari dukha atau shamsara. KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian. Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun. Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah. Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen, Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..). Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran, kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih diperbudak duit?. Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak berhasil? Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk, Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam arti seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang telah diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami Islam sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam ayat Alquran Al Ankabuut 69 (Laba-laba, atau jaringan atau network) disebutkan bahwa, Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh pada jalan Kami, sesungguhnya akan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama-sama orang-orang yang berbuat kebaikan. Ayo kita buat Network dalam berbuat kebaikan, bukan ribut aku ini ASWAJA itu AHLUL BAIT, ini AHLUL SUNAH WAL JAMAAH, aku WAHABI etc. Eloe Ingkarus Sunah ...pusing saya he..he..he. Maaf kepanjangan. Salam -- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar menambahkan lagi, bagaimana pengaruh penjajahan belanda selama 250 tahun dan bisa kita bayangkan berapa generasi terputus akan pemahaman Islam secara utuh. Dan Adakah dampk sejarah tersebut berpengaruh pada pendidikan kita di zaman sekarang ? Contoh konkrit hukum saja ternyata negara Indonesia masuh merujuk dari warisan Belanda. Wallahu a'lam Islam pada Masa Kolonialisme Belanda Pada masa kolonialisme Belanda pengembangan Islam mulai agak tersendat,meskipun awalnya Belanda datang sebagai pedagang karena banyak para pedagang Belanda yang menyiarkan
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Kang, sinarieun yeuh nulisna meni panjang... :-) he he he... ide ato wacana tentang Skenario ini sebenarnya bisa dikatakan ada dan tidak. dikatakan ada, karena memang dirasakan kok begitu, dikatakan tidak ada karena kok ga ada bukti yang nyata, artinya bukti 'tertulis' ga ada.. :-) tetapi jika kita perhatikan, sejak dari dahulu sebenarnya ada hal yang seperti ini, entah disengaja ato tidak oleh para penulisnya, yang bisa diliat dari kumpulan/kelompok hadits 'Israiliyat'. lalu ada juga pemahaman yang sudah terlanjur mengakar di benak para muslimin, tetapi jika diteliti lebih jauh kok tidak disebutkan dalam Qur'an, contohnya nama istri nabi Adam. siapa saja jika ditanya siapa nama istri Nabi Adam alaihisallam, pasti jawabnya 'Siti Hawa'.. :-) yang lain mungkin pemahaman Isro Mi'roj, yang banyak mengambil kisahnya dari Hadits yang sangat panjang, sedangkan di Qur'an tidak dijelaskan seperti itu. ato, puji2an dalam bahasa Arab yang dilagukan, dan banyak diajarkan di pesantren2, jika diteliti kandungannya ada yang melenceng dari Islam... :-( dan untuk hal-hal diatas, jawaban atas pertanyaan kenapa bisa seperti itu, saya setuju dengan Akang, yaitu: mungkin karena jarang ato sedikit mengkaji isi Qur'an. sakitu lah urunan nana... salam, :-) On 12/23/06, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang lebar dan ilmiah itu. Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan sekarang tinggal di Bandung Timur. Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK. Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara. Namun tak bisa. Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan, persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana menghindari dukha atau shamsara. KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian. Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun. Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah. Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen, Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..). Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran-heran, kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih diperbudak duit?. Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak berhasil? Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk, Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam arti seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau menyerah atau
[keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
Kalo elu punya prinsip boleh maki2 wahabi, apa gue ga boleh punya prinsip boleh maki2 manusia macem lu...? Bagi gue elu lebih bejat dari wahabi... Dimana-mana elu menebarkan kebencian terhadap orang- orang yang elu anggap wahabi. Asal beda sama pemahaman lu, lu anggap wahabi, trus lu anggap halal buat lu maki2... Syet dah, belajar ngaji dimana Tong? Gue jadi curiga ama lu, jangan2 elu punya misi sama seperti misinya orang2 yang menebarkan isu wahabi... Yaitu untuk memecah belah persatuan umat Islam. Sorry ya kalo gue punya pemikiran seperti itu... :) Terus gue juga heran ama elu... Elu itu gila, apa bego sih? Masa elu ngga bisa ngebedain mana makna kiasan dan mana yang bukan? Jelas2 yang Allah sebutkan dalam hadits qudsiy di bawah itu makna kiasan. Hadits yang elu sebutin di bawah itu merupakan salah satu dari hadits Arba'in-nya Imam Nawawi yang terkenal. Di dalam Syarah- nya pada Bab Melakukan Amal Sunnah Menjadikan Kita Wali Allah, dijelaskan bahwa Bila seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunnah, maka hal itu akan menjadikannya orang yang dicintai Allah. Kemudian kalimat bila Aku mencintainya maka aku jadi pendengarannya yg ia gunakan untuk mendengar, dan Aku menjadi matanya yg ia gunakan untuk melihat...dst ini adalah tanda kecintaan Allah kepada orang yang dicintainya, maksudnya orang itu tidak akan mau mendengar hal2 yang dilarang oleh syariat, tidak mau melihat hal2 yang dilarang syariat, dst... Sedangkan yang menyangkut Sifat2 Allah, dari buku 'terjemahan' yang gue baca Imam yang empat telah bersepakat untuk memahami ayat tersebut apa adanya. Ngarti kaga sih lu? Jadi kalau dalam al-Quran disebutkan Allah mengetahui, ya itu artinya Allah mengetahui... Allah melihat, ya artinya Allah itu melihat... Allah mendengar, ya itu artinya Allah mendengar...dst.. Tapi mengetahui, melihat dan mendengarnya Allah tentu berbeda dengan mahluknya, dan manusia tidak bisa tahu bagaimana cara allah melihat, mendengar dan mengetahui. Karena hal itu tidak akan bisa di bayangkan, dipikirkan, maupun dicerna oleh seorang Mahluk. Begonya elu keliatan lagi tuh, Buku2 yang gue sebutin judulnya kan udah pake bahasa arab, eh elu pake nanya lagi judul bahasa arabnya. Elu tau bahasa arab kaga sih? Nah, kalimat ini makin menambah bukti kalo elu tuh bego, bukan gila, tafsiran elu wahabi pade, ya berarti wali wali itu jadi Tuhan deh, manunggaling jiwo...wo...wo..wo...wo.. Jelas2 yang punya paham begitu kan dari golongan sufi yang sesat, bukan orang2 yang elu anggap wahabi. Justru orang2 yang elu anggap wahabi ingin membersihkan pemahaman2 sesat macem itu, termasuk kepercayaan elu yang menganggap kuburan orang soleh bisa melindungi orang2 yang masih hidup. Sorry kalo omongan gue jadi kasar kaya elu, buat ngimbangin aja... Ibarat kata, kalo kita ngomong sama orang2 berpendidikan, tentu bahasa yang kita pake bahasa yang penuh santun dan etika. Tapi kalo ngomong sama macem orang terminal kaya gene, ya bahasa yang kita pake juga bahasa model gini, biar nyambung gitu lho, hehehehe BTW, suka nongkrong di terminal mana Bos...? Atau jangan2 warnet lu deket terminal ya..? --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: e..e...e... mulai maki maki ni wahabi.. mulai marah marah.. ntar diomelin moderator lho.. jangan pake emosi doong.. gini deh, gue fair deh ma elu.. elu tanya deh tu buku apa judul bahasa arabnya?, siapa yg ngarang, imam hanafi sendiri atau orang lain yg nukil ucapan imam hanafi.. gue sih curiga ni buku karangan murid bin baz, gunting potong dari ucapan imam imam, lalu diterjemahin sama wahabi sini, jadi dodol deh tu buku.. masa iya imam hanafi bilang gitu.. ni contoh lagi : firman Allah swt dalam hadits qudsiy : Barangsiapa yg memusuhi waliku maka kuumumkan perang padanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepadaku dg sesuatu yg kucintai dg apa2 yg kuwajibkan baginya, dan tak henti hentinya hamba Ku terus mendekat pada Ku dg hal hal yg sunnah hingga aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku jadi pendengarannya yg ia gunakan untuk mendengar, dan Aku menjadi matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan Aku akan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk menghalau, dan menjadi kakinya yg ia gunakan untuk berjalan... dst sampai akhir hadits, (shahih Bukhari hadits no.6137, shahih Ibn Hibban hadits no.347) nah... gimane tuh?, ayo deh wahabi yg mau terjemahin dg lahiriyah nya.. kalau kita sih ahlussunnah waljamaah jelas maknanya bahwa Allah melimpahkan kemuliaan Nya pada panca indera mereka, kalau tafsiran elu wahabi pade, ya berarti wali wali itu jadi Tuhan deh, manunggaling jiwo...wo...wo..wo...wo.. (pake echo repeat soalnye buat ngeledek wahabi) wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pret, kan udah dibilangin kalau gue belajar itu semua dari buku terjemahannya. Nah,
[keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Duh duh sombongnya yang ngerasa bisa bahasa Arab... emang dulu belajar dimana neng? :) Gue sih ngga nyombong, sedikit2 gue juga pernah belajar bahasa Arab.. Tapi gue pikir daripada gue baca kitab asli dengan kemampuan bahasa arab gue yang masih pas-pasan, mendingan gue beli buku terjemahan dari penerbit yang bisa dipercaya. Salah-salah gue bisa punya pemahaman ngaco kaya elu... hehehehe.. Eh, Boss... emang elu belajar tuntuan sholat dari buku asli yang mana, judulnya apa? Coba gue tanya, do'a Tahiyyaat dan Sholawaat yang ada di buku itu kayak gimana, referensinya dari mana? Terus bunyi penjelasannya dalam bahasa arab kayak apa? Gue tunggu... Jangan elu bilang kalo buku lu udah hilang ya.. Atau jangan2 elu belajar sholat dari buku2 tuntunan sholat yang biasa dijual di pinggir jalan, hehehe. Sorry Boss, canda --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo ini jelas elu sentimen aje ma gue, ini jelas dan terang, bicara urusan perayaan maulid.. dan bsorry, ukan dari buku terjemahan ye.. langsung dari buku yg mereka tulis sendiri, dan buku yg diterjemahkan sudah kemasukan paham sipenerjemah, kalau yg nerjemahin wahabi ya jadi dodol deh tu buku, dan elu udah beli buku tuntunan sholat belon?, banyak kok yg terjemahan.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: Pendapat Para Imam dan Muhaddits : Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah : Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : kita lebih berhak atas Musa as dari kalian, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur'an, maka nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA (QS Al Imran 164) Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah : Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yg kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil'aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan, bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : Husnulmaqshad fii `amalilmaulid. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) : Merupakan Bid'ah hasanah yg mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, menggunakan perhiasan2 indah dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dg kelahiran Nabi saw. kang nceps kangncep@ wrote: Wah ini makin membingungkan menurut saya, karena seolah sudah memvonis orang lain menganggap maulidan menjadi kewajiban, yang satu menjadikan maulid sebagai cara untuk menyatukan umat dan mengingatkan kita kepada perjuangan rasululloh sementara yang lain menjadikan maulid dianggap bid'ah dan pangkal segala permasalahan , mas yang mengatakan maulid itu wajib siapa?? lalu yang mengatakan maulid menjadi ibadah itu siapa ya?? menurut saya pandangan sikap ekstrim itu tergantung dari cara kita bersikap, kalau orang - orang yang menolak sesuatu dengan cara yang ekstrim ya jelas disebut kasar alias
Re: [keluarga-islam] Re: Pertanyaan dari seorang - Dave
he he he... ga bisa begitu dong, mas... ada juga yang berpendapat kalo Wali Songo itu benar adanya, tetapi SSJ itu hanya fiksi. masa ada manusia yang berasala dari cacing..? he he he... dari buku yang mas Ananto baca itu, dari mana asal usulnya SSJ ini? salam :-) On 12/22/06, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: SSJ tidak bisa terlepas dari Wali Songo... kalau yg berpendapat bahwa wali songo adalah fiksi, maka otomatis SSJ juga fiksi... :)) saya pribadi, berkeyakinan bahwa SSJ itu memang ada pada jaman wali songo... saya sedang baca buku tentang ini dan belum kelar... ternyata asyik juga..:)) salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: he he he... ada 2 ato tiga kali mas Ananto menyinggung soal Syekh Siti Jenar. nah menurut pemahaman anda sendiri, apakah Siti Jenar ini benar2 ada orangnya ato hanya tokoh rekaan saja sebagai sarana pembelajaran dari para wali untuk murid dan masyarakatnya? salam :-) On 12/22/06, Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: secara tidak langsung, ini mengakui yg namanya manunggaling kawula gusti-nya Shekh Lemah Abang alias Shekh Siti Jenar :)) gusti allah serasa menyatu dengan diri kita... salam, ananto On 12/22/06, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bos, membaca dari penjelesan lu, seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad raya ini yg nafi dari Allah swt. jadi kita dan alam semesta ini bagian dari Alloh, githu...?
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Emang elu udah ngerti kitab apa aja pret? Jangankan aqidah yang bener, pengertian bid'ah aja elu blom ngerti, tapi udah sok-sok an ngatain orang lain kaga ngerti apa2. Coba gue tanya lagi, elu pernah belajar masalah sunnah dan Bid'ah ngga? kalo pernah, elu belajar itu dari Kitab Asli Apa? Ah, paling2 elu sama kaya gue.. Cuma belajar kitab asli lewat ngaji nguping yang biasa diadain di mesjid2... hehehehe Ngga usah masalah sunnah dan bid'ah deh... Seperti yang elu bilang di bawah, cara wudu yang bener aja dulu.. Coba ajarin dong cara wudhu yang benar berdasarkan dalil2 yang shohih dari buku2 yang lu punya. Elu belajar dari kitab asli yang bukan terjemahan kan? Jadi biar kita bisa belajar bahasa arab juga, elu tulis lengkap dengan penjelasannya dalam bahasa arab... Jangan bilang buku tuntunan wudhu lu udah ngga ada juga ya... Jujur kalo gue sih dulu belajar wudhu sama sholat lewat ustad yang ada di kampung gue, maklum orang bodo ngga bisa baca langsung dari kitab aslinya... :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: ah.. wahabi.. cuma bisa gunting tambal, ngerti kitab juga ngga, anda udah beli buku tuntunan sholat belon?, ada kok yg terjemahnya.. hue...he,,he.. lalu kepala wahabi akan terus dipenuhi kepicikan dan terjebak dalam tempurung kebodohan.. kita pakai mikrofon di masjid masjid.. bid'ah tu..!, tapi boleh, karena tak melanggar syariah.. Alqur'an dicetak, bid'ah itu..!, sahabat hanya menulisnya, kok kita mencetaknya.. pakai mesin buatan kafir lagi.. Alqur'an dimasukkan ke komputer, bid'ah itu.. kok bisa bisanya alqur'an dicampur aduk dg program lain, words, yahoo, google, Alqur'an, dll, bid;ah itu..! komputer kan buatan kuffar, kok bisa2nya Alqur'an dipakai dimasukkan kesitu?? lalu dimasukkan ke kaset lagi, disetel semaunya kapan saja, bid'ah itu..! kalau kita aswaja sih, berluas dada menerima kemajuan zaman... cuma wahabi aja yg tetep dalam batok tempurung, dan mengakui bahwa bumi itu datar... kelompok baru yg terbelakang.., jumud.. anda kan wahabi pks, itu partai dan kampanye bid'ah munkarah.. nabi saw dan para sahabat tak pernah kampanye, tak pernah berpartai.. ah.. susah kalau ngomong sama keledai, kalau di alqur'an disebut KAL HIMAAR YAHMILU ASFAARO' : bagaikan keledai yg memanggul alkitab, ratusan kitab juga dibawa ma die, paham si kagak maknanye ape.. gitu deh.. cuma maunya keluarkan fatwa, wudu aja belon bener.. al.fatih [EMAIL PROTECTED] wrote: Jika kalimat ini merupakan suatu kaidah dalam ibadah: Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. maka tidak ada bedanya sama sekali dengan kaidah dalam muamalah yaitu asal segala sesuatu itu boleh hingga ada dalil yang mengharamkan. Jadi saya bertanya lalu apa gunanya Imam as- Syafi'i menyusun ushul fiqh? Imam Asy-Syafi'i berkata, Selama orang mendapati Al-Qur'an dan As- Sunnah, maka tidak ada jalan lain baginya selain mengikutinya. Jika keduanya tidak ada, kita harus mengambil ucapan para sahabat atau salah satu dari mereka atau ucapan para imam seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman. Ucapannya lebih patut diambil dari yang lainnya. [Kitab Al-Umm, 5/265] Jadi yang harus kita pegang pendapatnya jika dalam al-Qur'an dan sunnah tidak ada penjelasan adalah pendapat para sahabat serta ikhtilaf di antara mereka, bukan malah membuka peluang kepada semua muslim untuk berpendapat. Karena sahabatlah yang paling tahu dengan Islam setelah wafatnya Rasulullah. demikian, salam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain.
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Assalamualaikum wrwb Mang Wandy kok jadi saruana sedeng jeung si kang gila ? Mana mang wandy anu kalem ...anu berbobot tulisana Sok ah anu cageur ngelehan ! moal aya untungna ngomong jeung nu gelomah ? Lantaran anu gelomah geus dicaram ku kang mode oge ..angger wae da gelo tea apal meureun ! salam ti qatar. kumaha di lembur hujan kacaahan teu. salam Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 23, 2006 8:15 AM Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, Duh duh sombongnya yang ngerasa bisa bahasa Arab... emang dulu belajar dimana neng? :) Gue sih ngga nyombong, sedikit2 gue juga pernah belajar bahasa Arab.. Tapi gue pikir daripada gue baca kitab asli dengan kemampuan bahasa arab gue yang masih pas-pasan, mendingan gue beli buku terjemahan dari penerbit yang bisa dipercaya. Salah-salah gue bisa punya pemahaman ngaco kaya elu... hehehehe.. Eh, Boss... emang elu belajar tuntuan sholat dari buku asli yang mana, judulnya apa? Coba gue tanya, do'a Tahiyyaat dan Sholawaat yang ada di buku itu kayak gimana, referensinya dari mana? Terus bunyi penjelasannya dalam bahasa arab kayak apa? Gue tunggu... Jangan elu bilang kalo buku lu udah hilang ya.. Atau jangan2 elu belajar sholat dari buku2 tuntunan sholat yang biasa dijual di pinggir jalan, hehehe. Sorry Boss, canda --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo ini jelas elu sentimen aje ma gue, ini jelas dan terang, bicara urusan perayaan maulid.. dan bsorry, ukan dari buku terjemahan ye.. langsung dari buku yg mereka tulis sendiri, dan buku yg diterjemahkan sudah kemasukan paham sipenerjemah, kalau yg nerjemahin wahabi ya jadi dodol deh tu buku, dan elu udah beli buku tuntunan sholat belon?, banyak kok yg terjemahan.. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: Pendapat Para Imam dan Muhaddits : Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah : Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : kita lebih berhak atas Musa as dari kalian, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur'an, maka nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA (QS Al Imran 164) Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah : Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yg kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil'aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan, bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : Husnulmaqshad fii `amalilmaulid. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) : Merupakan Bid'ah hasanah yg mulia dizaman kita ini adalah perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari kelahiran Rasul saw dengan banyak bersedekah, menggunakan perhiasan2 indah dan kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu memuliakan Rasul saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, dan bersyukur kepada Allah dg kelahiran Nabi saw. kang nceps kangncep@ wrote: Wah ini makin membingungkan menurut saya, karena seolah sudah memvonis orang lain
Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab
Kebetulan minggu yang lalu ada seorang mua'alaf yang datang bersilaturrahim ke jama'ah masjid di tempat saya. Beliau adalah mantan Rektor sekaligus pendiri Universitas Kristen Papua yang kini menetap di Sulawesi Utara. Nama Islamnya DR. Muhammad Yahya, seorang Doktor dalam bidang teologi kristem yang baru 2,5 bulan masuk Islam. Beliau menceritakan informasi yang hampir sama dengan cerita Kang Gotholoco. Saat ini beliau masih berada di Jakarta untuk bersilaturrahim dengan saudara2 muslim lainnya. Beliau memohon doa dari saudara2 muslim semua agar beliau diberi kekuatan dalam usahanya menegakkan kalimat tauhid di bumi Sulawesi... Memang benar kang, kalau mendengar cerita2 beliau dalam usahanya membela Islam di Sulawesi, sungguh memalukan jika kita yang sudah lama menjadi muslim masih saja disibukkan dengan menuduh-nuduh saudara yang lain ASWAJA, BUKAN ASWAJA, atau WAHABI Salam :) WnS On 12/23/06, gotholoco [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima Kasih kepada Bang Anut atas masukan informasi yang panjang lebar dan ilmiah itu. Ada suatu info dari sumber yang dapat dipercaya namun tidak dapat saya sebutkan sumbernya, yaitu kisah seorang mualaf yang tadinya ia beragama Budha, setelah dia menekuni dan mendalami Islam ternyata memang agama Islam sesungguhnya membawa pesan damai, tidak seperti apa yang dikesankan oleh berita-berita di media massa ataupun oleh Oknum-okun operator tangan-tangan jahil. Demikian pula selanjutnya ia mengatakan bahwa agama Islam adalah agama yang paling realistis dan rasional. Kemudian ia masuk Islam dan menjadi Dai yang bagus dan sekarang tinggal di Bandung Timur. Ada pula sumber pengakuan jujur seorang nasrani (entah katolik atau protestan) dan kebetulan namanya juga Paulus, dalam suatu dialog antar agama secara tertutup, mengatakan bahwa satu-satunya KELEBIHAN dari agama Islam dengan agama-agama lainnya adalah HANYA Islam lah satu-satunya agama yang mempunyai KITAB SUCI yang OUTENTIK. Kitab-kitab lain dari agama-agama yang ada sudah campur baur amburadul. Secara gentleman juga ia mengatakan ia (tentunya dan kawan-kawannya) ingin mebelok-belokan Al-Quran dengan segala cara. Namun tak bisa. Dari kisah di atas, ada hal yang sama yang ingin dituju oleh pihak-pihak yang bersangkutan yaitu mengenai pencarian figur Tuhan, persoalan klasik sejak manusia mempunyai kesadaran. Alih-alih agama Nashrani memfigurkan N. Isa A.s sebagai tuhan, dan demikian pula kurang lebihnya Budha Sidharta Goutama mencari jalan menuju nirvana menghindari dukha atau shamsara. KELEBIHAN yang dipunyai oleh agama Islam yaitu Al-quran, sepertinya sedikit disadari oleh umat Islam itu sendiri. Kelebihan ini ditambahkan pula oleh melimpah ruahnya tafsir-tafsir dan Hadits-hadits, saking banyaknya malah lupa, jadi kebanyakan dan akhirnya kebablasan. Sehingga terlena dalam kajian kitab saja, kurang menggali nilai-nilai luhur dari Al-quran kedalam kehidupan keseharian. Tidak heran kalau ada yang hafidz al qur'an, namun kelakuan masih jauh dari norma-norma dan kaidah-kaidah moral yang paling sederhana sekalipun. Sedangkan kalau dari omongan atau tulisan bila tidak mencantumkan hadits dengan mudahnya mengatakan ingkrus sunnah bin tidak ilmiah. Dan saya sendiri dari kalangan Islam keturunan jujur mengaku, kurang atau belum banyak menyentuh kitab-2 seperti An Nasai, Jallalaen, Buchori Muslim, Ibnu Majah dll. (Bagaimana dengan anda? he..he..he..). Kondisi seperti saya, membaca dan menyimak tulisan-tulisan dari temen-teman yang mengaku muslim yang tentunya sudah saya anggap mereka ahli atau pandai dalam Al Quran dan Hadits, menjadi terheran- heran, kok sepertinya nggak menyentuh ke qolbu dan akal pikiran. Entah saya nya yang budeg, atau bahasa latinnya sumun umyun bukmun la tarjiun. Atau seperti yang Kang Encep sebutkan apakah saya ini masih diperbudak duit?. Soal penjajahan oleh Belanda kaitannya dengan kristenisasi negara kolinial selama 300 tahun lebih kalau dilihat dari kuantitas/jumlah umat kristen dibandingkan dengan jumlah Islam mengapa sepertinya tidak berhasil? Bayangkan 3(tiga) abad bo, kita dijajah Belanda, secara logika sederhana seharusnya kuantitas nasrani meningkat! Menurut saya ini terjadi karena ada resistensi yang kuat dari penduduk (terutama jawa dan sumatera) dalam hal segi religiositas. Hindu sudah pernah masuk, Budha demikian juga, pun Kristen serta Komunis. Artinya secara sederhananya, IMHO bahwa agama Islam yang masuk ke Indonesia yang pas adalah Islam (GR neh). Atau kalau definisi dijajah dalam arti seluas-luasnya, meskipun sampai saat sekarang pun negara Indonesia masih dijajah negara asing, tapi kalau soal Aqidah wah nggak mau menyerah atau dijajah deh. Tinggal kita-kitanya sekarang yang telah diberi Rahmat dan Anugrah dari Allah SWT untuk lebih mendalami Islam sebagai agama secara sungguh-sungguh. Bukankah dalam
[keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Hehehe... Muhun Kang, kuring jadi sarua gelona nya... Astaghfirulloh... Nuhun ah, tos di ingetan Alhamdulillah berita ti ema di lembur, si abah ayeuna mah teu kudu nungguan cai deui unggal wengi... Mudah2an we teu dugi kacaahan.. Kumaha di Qatar... Nuju usum naon? Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum wrwb Mang Wandy kok jadi saruana sedeng jeung si kang gila ? Mana mang wandy anu kalem ...anu berbobot tulisana Sok ah anu cageur ngelehan ! moal aya untungna ngomong jeung nu gelomah ? Lantaran anu gelomah geus dicaram ku kang mode oge ..angger wae da gelo tea apal meureun ! salam ti qatar. kumaha di lembur hujan kacaahan teu. salam Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 23, 2006 8:15 AM Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, Duh duh sombongnya yang ngerasa bisa bahasa Arab... emang dulu belajar dimana neng? :) Gue sih ngga nyombong, sedikit2 gue juga pernah belajar bahasa Arab.. Tapi gue pikir daripada gue baca kitab asli dengan kemampuan bahasa arab gue yang masih pas-pasan, mendingan gue beli buku terjemahan dari penerbit yang bisa dipercaya. Salah-salah gue bisa punya pemahaman ngaco kaya elu... hehehehe.. Eh, Boss... emang elu belajar tuntuan sholat dari buku asli yang mana, judulnya apa? Coba gue tanya, do'a Tahiyyaat dan Sholawaat yang ada di buku itu kayak gimana, referensinya dari mana? Terus bunyi penjelasannya dalam bahasa arab kayak apa? Gue tunggu... Jangan elu bilang kalo buku lu udah hilang ya.. Atau jangan2 elu belajar sholat dari buku2 tuntunan sholat yang biasa dijual di pinggir jalan, hehehe. Sorry Boss, canda --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: kalo ini jelas elu sentimen aje ma gue, ini jelas dan terang, bicara urusan perayaan maulid.. dan bsorry, ukan dari buku terjemahan ye.. langsung dari buku yg mereka tulis sendiri, dan buku yg diterjemahkan sudah kemasukan paham sipenerjemah, kalau yg nerjemahin wahabi ya jadi dodol deh tu buku, dan elu udah beli buku tuntunan sholat belon?, banyak kok yg terjemahan.. wandysulastra wandysulastra@ wrote: Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila pemudasuci@ wrote: Pendapat Para Imam dan Muhaddits : Berkata Imam Al Hafidh Ibn Hajar Al Asqalaniy rahimahullah : Telah jelas dan kuat riwayat yg sampai padaku dari shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu dengan Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw bertanya maka mereka berkata : hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt, maka bersabda Rasul saw : kita lebih berhak atas Musa as dari kalian, maka diambillah darinya perbuatan bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu hari tertentu setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca Alqur'an, maka nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, telah berfirman Allah swt SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA (QS Al Imran 164) Pendapat Imam Al Hafidh Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah : Telah jelas padaku bahwa telah muncul riwayat Baihaqi bahwa Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau saw menjadi Nabi (Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan Imam Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah ber Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 tahun, dan akikah tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah bahwa akikah beliau saw yg kedua atas dirinya adalah sebagai tanda syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah membangkitkan beliau saw sebagai Rahmatan lil'aalamiin dan membawa Syariah utk ummatnya, maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara saudara, menjamu dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kebahagiaan, bahkan Imam Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai perayaan maulid dengan nama : Husnulmaqshad fii `amalilmaulid. Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah rahimahullah (Guru imam Nawawi) : Merupakan Bid'ah hasanah yg mulia
[keluarga-islam] Pro kang ncep ....idul adha ...hajj
Setadinya saya juga begitu kang .. karena sejak jaman si apa jeung si wa ustadz nyarekan wae ka si bedegul ade leutik , waktu sholat mah moal kamana mana da geus tetep . Malah dulu saya suka ngomong ka si apa isukan oge aya deui . Tapi sekarang agak lain setelah punya pengalaman , berlari larian dari hotel ke haram hanya untuk mengejar takbiratul dgn imam, atau berebut tempat dgn jamaah lain pengen di shaft depan biar sholat langsung menghadap kabah sekarang ini menunggu waktu sholat dari satu sholat ke sholat lainya ternyata memberikan perasaan yang laing ? .. amat indah dan ngangeni. semoga Alloh masih memperkenankan kami untuk singgah lagi ke tanah Haram. Kang Lebaran hajj ... anna biasana teu bisa pulang , da di pabrik loba anu cuti hajj . salam Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 23, 2006 6:51 AM Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab lha kang ade saya mah tidak pernah menunggu waktu sholat, karena sholat itu sudah pasti dateng enggak usah ditunggu-tunggu, sama seperti waktu yang enggak usah diitung-itung, saya mah justru mencari sesuatu kesempatan lebih yang bisa dilakukan diantara waktu sholat,uang representasi dari rizki tapi uang bukan segalanya ( cieee,,) wassalam Knc,sok ayeuna balik moal ka Indonesia , lebaran haji ?? --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Salah kang kalau cari duit ? . Karena bekerja adalah selingan dari shalat ke shalat lagi dan bekerja juga bagian dari ibadah . sedang duit adalah hanya salah satu dari banyaknya rizki yang kita dapat dari Alloh SWT. Bekerjalah karena ibadah terhadapNya , niscaya Alloh akan memberikan rizki yang bemanfaat . salam yang sama sama sdg kerja juga Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 3:43 PM Subject: Re: Balasan: [keluarga-islam] Skenario Ahlul Kitab jam segin masih di kantooorbeu,,beu,,,cari duit koq susah ya Recent Activity a.. 9New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Y! Messenger Files to share? Send up to 1GB of files in an IM. Yahoo! Photos Upload Order Same-day pickup at Target Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. .
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
he he he... syukur atuh ari geus sadar mah. lagi pula, ini sudah masuk bulan Dzulhijjah, salah satu bulan Harom, salah satu bulan yang mulia. masa masih menuruti nafsu amarah gara-gara berselisih pendapat, eh salah, bukan pendapat, tapi pemahaman. ngomong2 bulan harom, kenapa bulan Dzulhijjah dan ketiga bulan lainnya disebut bulan harom, ya..? ada yang mau share pemahamannya? salam :-) kang, naha di lembur sok caah kitu? On 12/23/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe... Muhun Kang, kuring jadi sarua gelona nya... Astaghfirulloh... Nuhun ah, tos di ingetan Alhamdulillah berita ti ema di lembur, si abah ayeuna mah teu kudu nungguan cai deui unggal wengi... Mudah2an we teu dugi kacaahan.. Kumaha di Qatar... Nuju usum naon? Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com, Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum wrwb Mang Wandy kok jadi saruana sedeng jeung si kang gila ? Mana mang wandy anu kalem ...anu berbobot tulisana Sok ah anu cageur ngelehan ! moal aya untungna ngomong jeung nu gelomah ? Lantaran anu gelomah geus dicaram ku kang mode oge ..angger wae da gelo tea apal meureun ! salam ti qatar. kumaha di lembur hujan kacaahan teu. salam Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 javascript:void(0) Mobile ; +974 5865068 javascript:void(0) - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com keluarga-islam%40yahoogroups.com Sent: Saturday, December 23, 2006 8:15 AM Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, Duh duh sombongnya yang ngerasa bisa bahasa Arab... emang dulu belajar dimana neng? :)