Re: Penyidikan Distop: Hidup Suharto (?)
Ciaaa.nampaknya bakal ada kemacetan lalu-lintas karena akan banyak aksi demo. EDP -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 30 September, 1999 21:59 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Penyidikan Distop: Hidup Suharto (?) :-( Dari informasi yg saya terima barusan (dan kelihatannya valid), Pjs Jakgung Ismujoko telah menyampaikan statement resmi, menyatakan menghentikan penyidikan suharto disebabkan karena ketiadaan bukti. (Redaksinya gimana, saya lupa, pokoknya, intinya urusan suharto nggak diterusin lagi). Silakan yg punya info lebih detil melengkapi. Apa akibatnya hal ini utk dunia persilatan, silakan dianalisis... Yw.
Re: FWD tulisan dasar atas komentar saya di detik.com
Siapa yang menjamin kandidatnya hanya tiga biji? Namanya orang kemaruk mana mau mencalonkan orang lain jadi presiden. "Poros Tengah" mencalonkan Gus Dur karena sudah ketahuan suaranya keok. Padahal sebelum pemilu mereka masing-masing mengklaim dirinya yang terbesar. Yang perlu dicatat suara-suara (orang-orang) yang tak mendukung Mega bukan berarti mereka akan mendukung si Anu atau si Amat. Jadi tak relevan. Sama halnya jika saya tak mendukung Mega bukan berarti saya akan mendukung Gus Dur. Efron -Original Message- From: Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 07 October, 1999 13:40 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:FWD tulisan dasar atas komentar saya di detik.com Pro dan kontra adalah hal yg biasa. Bagi yg kontra terlebih lagi yg mempermasalahkan walau Megawati capres pemenang pemilu tapi hanya mendapatkan 35% suara rakyat pada pemilu lalu , silahkan tanyakan pada diri anda sendiri apakah anda setuju bila pemilihan presiden pada pemilu tahun 2004 dilakukan secara langsung. Kalau anda setuju untuk pemilihan secara langsung, tolong ceritakan ke saya apa jaminan anda presiden pemenang pemilu kelak bisa mendapatkan suara lebih dari 50%. Terima kasih. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Ini yang bung Irwan tidak pahami, bahwa nuansa dan situasi pemilu (memilih wakil-wakil rakyat di dewan) saat ini dengan pemilu langsung memilih presiden (bila ini nanti disetujui) akan berbeda. Bila pemilu dilakukan dengan memilih presiden, maka partai-partai yang berasas sama dan sepaham, tentu hanya akan menjagokan capres yang sama pula. Mereka tidak akan ngotot dengan capresnya sendiri-sendiri, karena bagaimanapun juga bila masing-masing pihak mengajukan capresnya sendiri-sendiri, maka kemungkinan untuk menang menjadi tipis. Jadi, meskipun taroklah nanti pemilu diadakan langsung untuk memilih presiden, maka peluang Mega-pun akan kecil, karena lawannya adalah calon presiden yang didukung oleh partai-partai yang tidak mendukung Mega. YMT catatan : bila pemilu dilakukan langsung untuk memilih presiden, maka kontestannyapun tidak akan sebanyak 48 orang, mungkin paling banyak 3 kontestan. Jadi apakah dengan angka 34% masih merasa optimis untuk menang ?
Re: Sori salah alamat (was:Re: Billiard dan Bowling)
Nggak paut antara badung dan bilyar. Kata banyak orang saya ini anak badung. Nyatanya saya nggak doyan bilyar. Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 08 October, 1999 4:46 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Sori salah alamat (was:Re: Billiard dan Bowling) Waduh, sori berat nih salah alamat. Seharusnya ngirimnya ke milis permias lokal di Cleveland. Wah, apes dah. Ketahuan suka main billiard. Biasanya khan yg suka main billiard tuh anak2 badunghehehehe. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Ikut berduka atas musibah Turangga D 7673 ND
Saya ikut prihatin atas tragedi bus Turangga D 7673 ND di Desa Ciloto, Cipanas. Musibah ini merenggut 45 nyawa dan puluhan lainnya luka berat/ringan. Musibah ini dapat menjadi kaca-diri bagi para pengguna jalan untuk tak mementingkan diri sendiri. Bagaimanapun juga musibah ini tak perlu terjadi jika pengemudi bertanggung jawab. Sesal kemudian tak ada gunanya. Wassalam, Efron
Re: Inikah senjata SS-1?
Terima kasih. Kalo saya perhatikan itu adalah senjata rakitan sendiri. Banyak macam senjata yang kita sendiri tak tahu yang digunakan oleh orang Timtim. Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 06 October, 1999 22:12 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Inikah senjata SS-1? Gambar yang ter-attach saya ambil dari Sidney Morning Herald. Bila anda perhatikan, maka: - magazinenya lurus, tidak melengkung. Hampir semua senapan serbu yg ada di pasaran bermagazine melengkung (biarpun yg isinya dikit) kecuali senapan HK Jerman. - Pegangan tangan ada di bagian belakang, sama dengan keluarga M16, NC, HK. - ada lubang-lubang angin (hiasan?) di bagian barrel-nya, sama dengan HK-G3A3 Jerman, dan SA-80 Inggris. Persoalannya, bila jumlahnya sedikit, bagaiamana dengan amunisinya? +anjas From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Maaf juga, saya nggak punya akses ke sana. Kalau ada lampiran gambarnya bisa dikirim? Saya nggak begitu banyak tahu soal senjata. Efron __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com File: 991005_tmilitia.jpg
Re: Inikah senjata SS-1?
SS-1 belumlah dikatakan kuno. Justru M-16 yang sekarang kelihatan kuno dan rumit membawanya untuk seorang TNI karena kepanjangan. Saya ingat pengalaman Pasukan Garuda XIII di Kamboja yang menggunakan SS-1. Banyak pasukan asing yang menimang-nimang senjata itu sambil ngiler (menurut cerita orang dalam TNI). SS-1 mudah ditenteng dan dicangklongkan serta jarak tembak efektifnya bisa mencapai 500 yards (koreksi saya jika salah). Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 9:04 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Inikah senjata SS-1? Bila memang betul bahwa SS-1 merupakan turunan FNC Belgia, berarti anggota Mahidi ini memegang senapan yg lebih modern dari TNI. Saya sudah cek, tidak ada kemiripan dengan FNC kok. Yang paling mirip adalah senapan HK G3 milik Jerman, dan juga merupakan standar NATO. Sayang moncongnya tidak kelihatan. (FNC kan sudah kuno betul?) Tambahan lagi, SA-80 milik Inggris (di sana disebut L85 A1), dibilang senapan terburuk. Entah kenapa Aussie pilih SA-80, padahal dulu waktu jaman Vietnam mereka membuat sendiri M16-nya. Ini kata produsen AS sih. Untuk Steyr, tipe SSP (green gun) memang merupakan senapan sniper (terbaik), tetapi mereka punya senapan serbu yg bagus juga (seri AUG atau ATR). Kalau Pindad mau, mereka saat ini punya Steyr ATR yang belum laku terjual karena ditolak AS (untuk ngegantiin M16 A2). Kali aja mau ngasih lisensi dengan harga murah. Yak, sekarang posisi terbalik. Dulu Falintil yg di gunung, sekarang PPTT yang akan nginep di gunung. Dulu Falintil disuplai senapan oleh Aussie, sekarang biar PPTT beli senjata sendiri. Nyatanya mereka bisa dapat senapan NATO kok. Bukannya saya ingin mereka terus berperang. Tetapi melihat kenyataan bahwa Aussie memandang masalah Timtim adalah masalah rakyat Timtim vs. milisi, maka orang PPTT itu sendiri yg harus mengumumkan eksistensi mereka, shg orang barat dapat memperbaiki persepsi mereka. Falintil telah menolak untuk menyerahkan senjata dan Aussie tidak sanggup melucuti persenjataan. Herannya mereka sanggup melucuti persenjataan milisi dengan cara kekerasan. Dengan demikian, berilah PPTT modal untuk melakukan tawar-menawar. Bila tidak, mereka tidak akan punya tanah untuk hidup. ' From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Inikah senjata SS-1? Date: Tue, 5 Oct 1999 07:24:02 +0700 SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek. Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan Belgia. Lalu Pindad mendapat lisensi memproduksinya sehingga dinamai SS-1 dan SS-2 untuk menggantikan M-16 yang menurut ahli TNI senjata M-16 terlalu panjang. Jadi tidak efektif dalam penyerbuan. Kelebihan SS adalah tahan banting sekalipun sudah terendam lumpur ketimbang M-16. Senapan itu pertama kali digunakan oleh Kopassandha (sekarang Kopassus). Kalo Steyr sebenarnya tak efektif digunakan untuk perang seperti yang digunakan oleh para Aussie di Timtim. Senapan ini cocok untuk sniper jarak menengah atau pasukan khusus kayak film "Soldier of Fortune Inc.". Gitu aja yang saya tahu. Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 7:09 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Inikah senjata SS-1? Ada yang tahu model senapan SS-1 kita enggak? http://www.smh.com.au/news/9910/05/pageone/pageone12.html Gambar anggota Mahidi ini memegang senapan otomatis, dan saya sudah berusaha bandingkan dengan berbagai senapan seperti Steyr AUG, SA-80, Galil, Keluarga AK, keluarga M16, dan keluarga G3, juga standar Perancis FA MAS, kok tidak ada yang cocok tuh. Kalau semua pasukan milisi punya senjata seperti ini, rasanya kalau cuman SA-80 milik Australia sih nggak terlalu jauh. Yang repot kalau malam hari. Dulu yang namanya malam hari itu milik pihak gerilya, sekarang malah kebalik karena tentara modern punya night vision devices. Alat seperti ini di pasaran mencapai $12,000. Mungkin bisa diakali dengan memakai tameng yang diolesi aspal atau tar supaya panas tubuh tidak terdeteksi. Atau drum aspal saja dipotong-potong. Mungkin juga orangnya yg diolesi tar. Kali aja.;) Salah satu homepage pabrik senjata AS menyatakan bahwa SA-80 adalah jiplakan Inggris dari AR-18 yang tidak laku dijual oleh Armalite, Inc, dan pertama kali diproduksi di Singapura. Armalite ini pula yang membuat senapan AR-15, tapi dijual kepada Colt, dan laris karena menjadi senapan standar AS, dan akhirnya diberi nama M16. +anjas __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Inikah senjata SS-1?
Maaf juga, saya nggak punya akses ke sana. Kalau ada lampiran gambarnya bisa dikirim? Saya nggak begitu banyak tahu soal senjata. Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 20:37 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Inikah senjata SS-1? Maaf, anda betul. Senapan FNC baru selesai dikembangkan tahun 1976. Sayangnya hanya Indonesia dan Swedia saja yang menggunakan senapan ini sebagai standar. Salah satu homepage yg mengomentari banyak senjata menyatakan bahwa FNC: - relatif terlalu berat untuk ukuran senapan modern. - picu terlalu berat sehingga si pengkritik harus menembak paling sedikit 6 peluru sekali picu (untuk pilihan full auto). - penempatan selector lever tidak bagus, sehingga tentara harus menggunakan dua tangan untuk memilih mode yg diinginkan. - panjang total 38.9 inch (berapa ya... 1 meter kurang dikit). - kalau dilipat 29.9 inch (75 cm). - harganya sama dengan M16. Jadi menurut saya sih masih panjang juga (bila dibandingkan dg yg lain misal dg Steyr AUG atau SG-551). Ya kalau dibandingkan dg M16 doang sih bisa bener juga. Kenyataan bahwa hanya 2 negara yg memakainya (padahal ukuran peluru sudah disamakan dengan stndard NATO 5.56mm dan magazin M16 juga bisa dipakai), menunjukkan ada sesuatu di sini. Masalah daya jangkau sih katanya sesuai kebutuhan. Pelajaran yg ditarik Jerman mengatakan perang yg efektif baru ada setelah jarak 500 meter, makanya mereka menurunkan standar jangkauan yg tadinya mencapai 2000 meter. Oya, AS juga menggunakan M4 yg bentuknya merupakan miniatur dari M16 versi A2 (yg tahan lumpur juga). Ngomong-ngomong sudah tengok senjata yg dipakai Mahidi kemarin belum? Soalnya sampai sekarang saya belum nemu. Kalau mau nengok-nengok homepage spec. lengkap senjata ada di: www.remtek.com/arms (selain kalashnikov) www.kalashnikov.com.ru (untuk AK) Lumayan daripada ngramal SU-MPR nggak bener semua, mending jadi ahli senjata kesiangan. Hehehe;) +Jeffrey Anjasmara From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Inikah senjata SS-1? Date: Tue, 5 Oct 1999 13:23:24 +0700 SS-1 belumlah dikatakan kuno. Justru M-16 yang sekarang kelihatan kuno dan rumit membawanya untuk seorang TNI karena kepanjangan. Saya ingat pengalaman Pasukan Garuda XIII di Kamboja yang menggunakan SS-1. Banyak pasukan asing yang menimang-nimang senjata itu sambil ngiler (menurut cerita orang dalam TNI). SS-1 mudah ditenteng dan dicangklongkan serta jarak tembak efektifnya bisa mencapai 500 yards (koreksi saya jika salah). Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 9:04 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Inikah senjata SS-1? Bila memang betul bahwa SS-1 merupakan turunan FNC Belgia, berarti anggota Mahidi ini memegang senapan yg lebih modern dari TNI. Saya sudah cek, tidak ada kemiripan dengan FNC kok. Yang paling mirip adalah senapan HK G3 milik Jerman, dan juga merupakan standar NATO. Sayang moncongnya tidak kelihatan. (FNC kan sudah kuno betul?) Tambahan lagi, SA-80 milik Inggris (di sana disebut L85 A1), dibilang senapan terburuk. Entah kenapa Aussie pilih SA-80, padahal dulu waktu jaman Vietnam mereka membuat sendiri M16-nya. Ini kata produsen AS sih. Untuk Steyr, tipe SSP (green gun) memang merupakan senapan sniper (terbaik), tetapi mereka punya senapan serbu yg bagus juga (seri AUG atau ATR). Kalau Pindad mau, mereka saat ini punya Steyr ATR yang belum laku terjual karena ditolak AS (untuk ngegantiin M16 A2). Kali aja mau ngasih lisensi dengan harga murah. Yak, sekarang posisi terbalik. Dulu Falintil yg di gunung, sekarang PPTT yang akan nginep di gunung. Dulu Falintil disuplai senapan oleh Aussie, sekarang biar PPTT beli senjata sendiri. Nyatanya mereka bisa dapat senapan NATO kok. Bukannya saya ingin mereka terus berperang. Tetapi melihat kenyataan bahwa Aussie memandang masalah Timtim adalah masalah rakyat Timtim vs. milisi, maka orang PPTT itu sendiri yg harus mengumumkan eksistensi mereka, shg orang barat dapat memperbaiki persepsi mereka. Falintil telah menolak untuk menyerahkan senjata dan Aussie tidak sanggup melucuti persenjataan. Herannya mereka sanggup melucuti persenjataan milisi dengan cara kekerasan. Dengan demikian, berilah PPTT modal untuk melakukan tawar-menawar. Bila tidak, mereka tidak akan punya tanah untuk hidup. '---- From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Inikah senjata SS-1? Date: Tue, 5 Oct 1999 07:24:02 +0700 SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek. Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan Belgia. Lalu Pindad mendapat l
Re: Amien Rais
Apakah "orang bersih" mesti mencaci-maki Golkar yang sekarang jatuh di pelukan Golkar? Kalau Golkas salah apakah semua tindakan AR mencaci-maki itu jadi benar? No free lunch in the world, Man! Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 6:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Amien Rais Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya". Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU. Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH. Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik) Sorry :-( Soe -Original Message- From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM Subject: Re: Amien Rais Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI. Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari. Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas. Salam, bRidWaN At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote: Rekan yth., Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja, dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi nantinya. Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR, karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho). Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang tidak disukainya. Itulah politisi. Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk penyeimbang. Salam, Budi
Re: Inikah senjata SS-1?
SS-1 itu singkatan "senapan serbu" tipe 1. Yang tipe 2 lebih pendek. Keduanya bisa dilipat popornya. Senapan ini aslinya bernama FNC buatan Belgia. Lalu Pindad mendapat lisensi memproduksinya sehingga dinamai SS-1 dan SS-2 untuk menggantikan M-16 yang menurut ahli TNI senjata M-16 terlalu panjang. Jadi tidak efektif dalam penyerbuan. Kelebihan SS adalah tahan banting sekalipun sudah terendam lumpur ketimbang M-16. Senapan itu pertama kali digunakan oleh Kopassandha (sekarang Kopassus). Kalo Steyr sebenarnya tak efektif digunakan untuk perang seperti yang digunakan oleh para Aussie di Timtim. Senapan ini cocok untuk sniper jarak menengah atau pasukan khusus kayak film "Soldier of Fortune Inc.". Gitu aja yang saya tahu. Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 05 October, 1999 7:09 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Inikah senjata SS-1? Ada yang tahu model senapan SS-1 kita enggak? http://www.smh.com.au/news/9910/05/pageone/pageone12.html Gambar anggota Mahidi ini memegang senapan otomatis, dan saya sudah berusaha bandingkan dengan berbagai senapan seperti Steyr AUG, SA-80, Galil, Keluarga AK, keluarga M16, dan keluarga G3, juga standar Perancis FA MAS, kok tidak ada yang cocok tuh. Kalau semua pasukan milisi punya senjata seperti ini, rasanya kalau cuman SA-80 milik Australia sih nggak terlalu jauh. Yang repot kalau malam hari. Dulu yang namanya malam hari itu milik pihak gerilya, sekarang malah kebalik karena tentara modern punya night vision devices. Alat seperti ini di pasaran mencapai $12,000. Mungkin bisa diakali dengan memakai tameng yang diolesi aspal atau tar supaya panas tubuh tidak terdeteksi. Atau drum aspal saja dipotong-potong. Mungkin juga orangnya yg diolesi tar. Kali aja.;) Salah satu homepage pabrik senjata AS menyatakan bahwa SA-80 adalah jiplakan Inggris dari AR-18 yang tidak laku dijual oleh Armalite, Inc, dan pertama kali diproduksi di Singapura. Armalite ini pula yang membuat senapan AR-15, tapi dijual kepada Colt, dan laris karena menjadi senapan standar AS, dan akhirnya diberi nama M16. +anjas __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
SI-MPR setiap tahun
Ada keinginan AR untuk menyelenggarakan SI setiap tahun guna mendengar pertanggungjawaban presiden. Ini memang sebuah langkah maju. Hanya saja dalam SI ini tidak perlu dibuat untuk mengadili presiden dengan "diterima" atau "tidak diterima"-nya pertanggungjawaban presiden itu. Ajang ini sebaiknya digunakan untuk mengevaluasi dan memberi masukan kepada presiden untuk perbaikan. Jadi tak perlu menunggu lima tahun lagi. MPR memang lembaga tertinggi negara. Hanya saja MPR jangan kebablasan kayak DPA. Jika nanti MPR kebablasan jangan-jangan tidak ada yang mau jadi presiden RI. Wassalam, Efron
Re: Dari CW untuk Jupri
Coba bedakan antara gaya menulis lugas dan gaya menulis yang misuh-misuh. Setiap orang punya ciri. Saya sendiri mengakui kalau gaya tulisan saya menjiplak dosen saya walau nggak plek. Jika Anda memang tak sependapat dengan CW boleh saja mengkritiknya lewat koran SP agar lebih terbuka. Belum saya temui "kata-kata tidak terhormat" dalam tulisan CW seperti yang dikatakan oleh Mas Jupri. Saya menilai CW menulis lugas sehingga pembaca tak perlu berinterpretasi ganda. Soal isinya tidak dapat diterima oleh banyak orang itu adalah hak mereka. Saya tidak sedang membela CW. Saya masih mencoba melihat masalah dengan jiwa "fairness" seperti halnya saya memandang Timtim. Wassalam, Efron -Original Message- From: Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 30 September, 1999 13:41 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Dari CW untuk Jupri Saya juga heran, kok ternyata CW tidak seintelek yang saya kira. Lho kok gitu ya? Hehehe Inikah sang intelektual ternama? Yang sering muncul di seminar-seminar? Baru saya bilang rasist sudah dibilang kata-kata tidak terhormat. Yang mana yang lebih tidak terhormat dengan mengatai semua orang yg tidak sependapat dengan sebutan nafas busuk dasamuka? Yang tidak sejalan dengan pemikiran CW lalu mewarisi doktrin Suharto? Yah, sudah lah...;) Kalau begitu sejak sekarang saya akan menentang CW ah. Ngomong-ngomong emang ada yang nyamain CW dengan Salman Rushdi? Saya nggak pernah menyinggung soal si geblek Salman Rushdi tuh? +anjas
Re: Christianto Wibisono sang rasist
Ini saya paste-kan komentar langsung dari CW. === Terima kasih kepada semua yang berpolemik dan bahkan yang "menobatkan saya jadi "Salman Rushdie". Dialog kemarin itu belum apa apa, tunggu buku saya yang akan terbit tahun 2000 itu untuk mengikuti jejak Prof Abdus Salam yang Muslim tapi hebat dan canggih. Beliau berkata bahwa Muslim sejati itu hanya ada di Barat, Demokrasi dan Keadilan sosial, HAM dan keterbukaan, itulah Muslim sejati Sedang di Timur Tengah itu diktatur setan mengaku Muslim tapi tingkah lakunya setan jahiliyah membunuhi ummat dan bangsanya sendiri. Ini yang ngomong bukan CW yang Kristen tapi Prof Abdus Salam pemenang hadiah Nobel Fisika (jadi pakai otak, bukan pakai dengkul atau politik seperti Ramos Horta). Profesor yang benar benar berotak, sekaligus tetap Muslim, tapi ogah tinggal dinegara nya sendiri yang biadab menggantung Ali Bhutto jadi dia memilih dan dipilih sebagai Direktur International Center for Theoretical Physic di Italia. Ini adalah kutipan otentik dari buku Prof Abdus Salam. jadi bagi CW tidak peduli Kristen atau Islam, kalau salah ya harus dihukum. Termasuk LB Moerdani, Sudomo semua harus bertanggung jawab terhadap pembantaian dimanapun, dan tentunya oknum jendral Islam juga harus dihukum tidak boleh berlindung dibalik agama Islam. Ini saja statemen saya terhadap polemik Malaikat Jibrail. Sekali lagi terima kasih. Kalau anda pikir ini bisa melampaui "rasio" para netters yang saya anggap tidak perlu turun pangkat jadi preman, ya boleh anda edarkan kepada yang mengritik saya. Terserah anda, thanks. CW = Wassalam, Efron
Re: Christianto Wibisono sang rasist
Halo Mas Jupri (maaf, saya nih orang Jawa yang nggak bisa basa Inggris), Kalau Anda mau melakukan wawancara imajiner kayak itu adalah hak Anda. Anda adalah bukan yang pertama. Anda juga bisa menulis surat resmi (bukan surat kaleng) kepada gereja untuk mengkritik habis gereja. Gereja akan menerima segala kritik Anda dengan tangan terbuka tanpa harus menaruh dendam seperti dengan membakar rumah Anda. Menyoal fasis memang dari sisi lain hal-hal yang Anda sebutkan juga bisa disebut fasis. George Washington? Saya kok nggak melihat itu. Malah ia memberi contoh yang baik kepada militer agar tak tamak untuk berkuasa. Brawijaya? Yang jelas Prabu Brawijaya alias Eyang Troy itu salah satu anggota milis ini. Terus terang saya lupa siapa Prabu Brawijaya yang Anda maksudkan. Yang beken zaman itu yang saya ingat Kertanegara, RW, Hayam Wuruk/Gadjah Mada, dan tentu yang paling beken adalah Arya Kamandanu :-) dengan pedang nagapuspa-nya. Saya kok nggak pernah berpikir kalau RI itu cikal-bakalnya adalah Sriwijaya-Majapahit. Setahu saya RI itu ya bekas India-Belanda (karena ada India-Inggris). Mengingat kebesaran masa lampu membuktikan bahwa kita terlena dan mabuk. Bukti terakhir saat SEAG lalu di Brunei. Memang sedikit banyak pola kehidupan kita ada kemiripan dengan Sriwijaya-Majapahit. Setidaknya cara menguasai Indonesia. Wassalam, Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 29 September, 1999 21:46 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Christianto Wibisono sang rasist From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Mas Jupri, Adalah hak orang Kristen (termasuk CW) menggunakan/mencatut nama malaikat Jibril. Kalaupun ada kesamaan nama dengan agama orang lain mengapa mesti pusing. Toh Tuhan-nya juga sama (kalo soal yang ini saya mau berdiskusi dengan Anda secara terpisah dari subjek di atas. Akan saya buktikan kalo Tuhan itu satu dan sama). Okay, sebelum kita terjebak diskusi agama di milis ini mending saya berhenti. Tapi next time saya akan meniru gaya CW dengan melakukan wawancara imajiner dengan Yesus. Toh subjeknya sendiri diakui di ajaran Islam kan? Let's see bagaimana reaksi orang-orang. Gaya menulis orang berbeda-beda. Jadi jangan salahkan CW kalau menulis seperti itu. Kalau bosan...yach jangan dibaca. Gampang 'kan? CW menganalogikan irama kehidupan sekarang dengan masa lampau bagi saya masih paut (relevant). Bagi banyak orang Raden Wijaya (RW) dkk adalah pahlawan. Namun dari satu sisi mereka (RW dkk) adalah fasis yang ingin menguasai daerah orang lain. Apakah ini salah? Bergantung pada cara pandang orang seperti halnya Timtim. Okay tapi ingat...kebebasan cara memandang bukan berarti menohok cara pandang umum. Bila para pemersatu wilayah disebut fasis, lalu bagaimana sejarah dunia ini mau dipelajari? Bagaimana Alexander The Great, bagaimana George Washington? bagaimana dengan kaisar-kaisar yg mampu menyatukan Jepang yg sebelumnya wilayah yg berdiri sendiri-sendiri? Bagaimana dengan Inggris, Perancis, dlsb yang menyebarkan kekuasaan ke seluruh dunia? Apakah mereka fasis? Hmmm, sungguh aneh kalau Inggris, perancis, portugis tidak dibilang fasis, sementara orang seperti R. Wijaya adalah fasis. Bagaimana pula dengan AS yg menanamkan pengaruh ke seluruh dunia? Bener-bener paham keblinger nih Anda juga keliru kalau nama RW/Majapahit dijadikan nama Kodam atau universitas. Saya kok belum mendengar info ini. Kalau Gadjah Mada memang iya tempat saya ngangsu kawruh. Mas-mas Kodam Brawijaya sama universitas Brawijaya diambil dari mana? Masak nama Kodam diambil dari nama raja-raja terakhir Majapahit yg nggak beken? Memang buku sejarah kita menyatakan bahwa nama tersebut merupakan raja terakhir. Sebetulnya diambil dari kata bra-wijaya. Wijaya merefer ke pendiri kerajaan Majapahit ini, sedangkan 'bra' berarti agung. Semoga menjadi jelas. Lagi pula sejak kapan RW mengukir kejayaan Indonesia? Lha wong istilah "Indonesia" saat itu belum terdengar je. Hehehe jangan suka memungkiri bahwa keberadaan RI juga diinspirasi oleh keberadaan kerajaan-kerajaan masa lalu sejak Sriwijaya, Mataram, Majapahit dlsb. Bendera Merah Putih juga diinspirasikan oleh bendera (panji-panji) kerajaan-kerajaan itu. Memang Majapahit bukan satu-satunya kerajaan yg mempunyai bendera merah-putih (gula kelapa), masih ada beberapa kerajaan besar di Indonesia yg punya bendera semacam. Tapi jangan dipungkiri bahwa arti merah=berani, dan putih=suci diambil dari kerajaan-kerajaan itu. Ingat mas, bangsa yg besar adalah bangsa yg menghargai sejarahnya sendiri. Bukan memburuk-burukan seperti CW itu. Asal tahu saja, Thailand juga ikut mengklaim bahwa Sriwijaya sebetulnya berada di wilayah mereka, bukan di Sumsel. Juga, kapan saya menentang orang yang menyoal pribadi MSP? Kalau saya lupa tolong berikan arsipnya. Ah gitu ya? Yah, sudahlah saya ngalah. Ngapain saya simpen. Bisa bengkak harddisk saya. -Original Message- From: Jef
Dari CW untuk Jupri
Dari CW untuk diforward ke permias@. Efron Sent: Thursday, 30 September, 1999 8:43 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Dari CW Saya tidak akan melayani polemik yang berbau preman pakai memaki maki pribadi dengan kata kata yang tidak terhormat. Itu adalah bagian dari nafas busuk Dasamuka yang saya tentang, dimana saja dan oleh ras siapa saja termasuk Cina Beijing yang membantai mahasiswa di Tiananmen juga berbau busuk dan harus dilawan. Konspirasi pembantai mahasiswa Tiananmen dan pembantai mahasiswa Trisakti, Semanggi I/II harus dilawan seperti orang melawan Hitler, jadi Hitler Jiang Zemin dan HItler Jakarta juga harus dilawan secara total.
Re: Dari CW untuk Jupri
Tul sekale! Efron -Original Message- From: Yumartono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 30 September, 1999 12:05 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Dari CW untuk Jupri Ini CW = Christianto Wibisono yang punya PDBI ? Dari CW untuk diforward ke permias@. Efron Sent: Thursday, 30 September, 1999 8:43 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Dari CW Saya tidak akan melayani polemik yang berbau preman pakai memaki maki pribadi dengan kata kata yang tidak terhormat. Itu adalah bagian dari nafas busuk Dasamuka yang saya tentang, dimana saja dan oleh ras siapa saja termasuk Cina Beijing yang membantai mahasiswa di Tiananmen juga berbau busuk dan harus dilawan. Konspirasi pembantai mahasiswa Tiananmen dan pembantai mahasiswa Trisakti, Semanggi I/II harus dilawan seperti orang melawan Hitler, jadi Hitler Jiang Zemin dan HItler Jakarta juga harus dilawan secara total.
Re: Christianto Wibisono sang rasist
Ha...ha...hakasihan Mas Jupri ini. Jemaat Kristen diperkenankan "mengadili" pendetanya bahkan memecat sang pendeta kalo si pendeta memang geblek. Orang juga bebas mengkritik dan membuat parodi soal gereja. Anda bisa lihat dalam Mr. Bean misalnya, yang ia dengan lugunya mengacaukan gereja untuk dibikin lelucon. Coba kalau itu terjadi pada agama lain? Kalau Anda rajin mengikuti "Analisis" (sebenarnya tak tepat disebut dengan analisis) CW setiap Selasa di SP, Anda akan tahu gaya tulisan CW. Saya termasuk penggemarnya. Tidak itu saja, saya juga memberikan kritikan terhadap tulisannya langsung kepadanya. Bahkan posting inipun saya bcc-kan kepada CW. Bagi saya CW masih tetap konsisten dengan keintelektualannya, walau dulu pernah saya kecam habis-habisan saat CW bergabung dengan Amien "Machiavelis" Rais dalam PAN. Wassalam, Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 28 September, 1999 19:56 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Christianto Wibisono sang rasist Dalam artikel terbaru di Suara Pembaruan Christianto Wibisono menghembuskan lagi nafas SARA, justru dengan dasar anti SARA. CW yang sejak awal saya curigai kebangsaannya menyatakan bahwa terjadi gelombang nasionalisme chauvinis picik di Indonesia dengan saling bakar bendera antara Indonesia dan Australia. Si 'Picek' Christianto Wibisono hanya menuding orang Indonesia saja tanpa melihat bahwa hal ini merupakan respon warga Indonesia yg masih punya rasa kebangsaan terhadap pembakaran bendera Merah Putih di Australia. CW telah berat sebelah dalam menuding aksi bakar membakar ini. Dalam satu bagian yaitu : Sekarang setelah Soeharto lengser dan Habibie ingin memerdekakan, malah timbul gelombang nasionalisme Kumbokarno, chauvinisme model Hitler yang tidak berperikemanusiaan untuk tetap ingin menjajah Timtim. Ini adalah penyakit kriminal dan fasis yang dipelihara rezim KKN Soeharto, yang telanjur jadi kanker genetik, penyakit turunan. Rasialis baik terhadap Cina, bule, maupun keturunan hitam Melanesia. Oknum-oknum penguasa arogan di Jakarta sudah terlalu sering mengeksploitasi soal etnis dan SARA untuk melestarikan kekuasaan biadab mereka secara keji. menunjukkan bahwa CW selalu aktif meniupkan masalah SARA untuk segala macam permasalahan dengan tujuan-tujuan tertentu. Sungguh mengherankan bila kita berbicara tentang Timtim tiba-tiba berbelok ke masalah SARA. Rupanya kapabilitas CW sebagai penulis benar-benar tersumbat sebagaimana yang dia klaim sendiri. Sebagai penganut agama Non-Islam si Christianto Wibisono juga tidak sensitif dengan para penganut Islam di Indonesia. Malaikat Jibril, sebagaimana malaikat yg lain di dalam Islam tidak boleh dimain-mainkan hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi dari gaji sebagai kolumnis. Kedurhakaan CW melebihi si Arswendo Atmowiloto yg berani-beraninya mendudukkan Nabi Muhammad SAW dengan Suharto, Ainstein, dlsb. Dalam bagian: Jadi setan itu memang bisa gentayangan. Jadi setan seperti busa napas Dasamuka menurut legenda wayang bisa masuk ke orang siapa saja di seluruh muka bumi. Dasamuka bisa muncul di tubuh Li Peng waktu memerintahkan tank menggilas mahasiswa di Tiananmen, juga bisa muncul di EGP menyedot duit Bank Bali, lalu di kalangan pribumi penuh dengan praktik KKN dan Hitler, Nero, Pol Pot, saling tikam, saling fitnah, saling jegal, saling bunuh seperti Ken Arok. CW telah keluar dari garis batas dalam membakari sentimen SARA, dan menunjuk langsung kelompok pribumi yang mempunyai sifat Hitler, Nero, Polpot, dan lain-lain. Sungguh memalukan orang yg selalu menyuarakan anti SARA akhirnya termakan sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan rasist. http://www.suarapembaruan.com/News/1999/09/280999/index.html __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Christianto Wibisono sang rasist
ah pribadi. Padahal waktu seorang peserta milis melakukan hal senada kepada Megawati anda juga ikut protes. Katanya jangan bawa urusan pribadi...Bagaimana tho mas;) Berhubung anda yg memulai men-cc, saya juga men-cc ke CW deh. +anjas ----- From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Christianto Wibisono sang rasist Date: Wed, 29 Sep 1999 07:29:47 +0700 Ha...ha...hakasihan Mas Jupri ini. Jemaat Kristen diperkenankan "mengadili" pendetanya bahkan memecat sang pendeta kalo si pendeta memang geblek. Orang juga bebas mengkritik dan membuat parodi soal gereja. Anda bisa lihat dalam Mr. Bean misalnya, yang ia dengan lugunya mengacaukan gereja untuk dibikin lelucon. Coba kalau itu terjadi pada agama lain? Kalau Anda rajin mengikuti "Analisis" (sebenarnya tak tepat disebut dengan analisis) CW setiap Selasa di SP, Anda akan tahu gaya tulisan CW. Saya termasuk penggemarnya. Tidak itu saja, saya juga memberikan kritikan terhadap tulisannya langsung kepadanya. Bahkan posting inipun saya bcc-kan kepada CW. Bagi saya CW masih tetap konsisten dengan keintelektualannya, walau dulu pernah saya kecam habis-habisan saat CW bergabung dengan Amien "Machiavelis" Rais dalam PAN. Wassalam, Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 28 September, 1999 19:56 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Christianto Wibisono sang rasist Dalam artikel terbaru di Suara Pembaruan Christianto Wibisono menghembuskan lagi nafas SARA, justru dengan dasar anti SARA. CW yang sejak awal saya curigai kebangsaannya menyatakan bahwa terjadi gelombang nasionalisme chauvinis picik di Indonesia dengan saling bakar bendera antara Indonesia dan Australia. Si 'Picek' Christianto Wibisono hanya menuding orang Indonesia saja tanpa melihat bahwa hal ini merupakan respon warga Indonesia yg masih punya rasa kebangsaan terhadap pembakaran bendera Merah Putih di Australia. CW telah berat sebelah dalam menuding aksi bakar membakar ini. Dalam satu bagian yaitu : Sekarang setelah Soeharto lengser dan Habibie ingin memerdekakan, malah timbul gelombang nasionalisme Kumbokarno, chauvinisme model Hitler yang tidak berperikemanusiaan untuk tetap ingin menjajah Timtim. Ini adalah penyakit kriminal dan fasis yang dipelihara rezim KKN Soeharto, yang telanjur jadi kanker genetik, penyakit turunan. Rasialis baik terhadap Cina, bule, maupun keturunan hitam Melanesia. Oknum-oknum penguasa arogan di Jakarta sudah terlalu sering mengeksploitasi soal etnis dan SARA untuk melestarikan kekuasaan biadab mereka secara keji. menunjukkan bahwa CW selalu aktif meniupkan masalah SARA untuk segala macam permasalahan dengan tujuan-tujuan tertentu. Sungguh mengherankan bila kita berbicara tentang Timtim tiba-tiba berbelok ke masalah SARA. Rupanya kapabilitas CW sebagai penulis benar-benar tersumbat sebagaimana yang dia klaim sendiri. Sebagai penganut agama Non-Islam si Christianto Wibisono juga tidak sensitif dengan para penganut Islam di Indonesia. Malaikat Jibril, sebagaimana malaikat yg lain di dalam Islam tidak boleh dimain-mainkan hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi dari gaji sebagai kolumnis. Kedurhakaan CW melebihi si Arswendo Atmowiloto yg berani-beraninya mendudukkan Nabi Muhammad SAW dengan Suharto, Ainstein, dlsb. Dalam bagian: Jadi setan itu memang bisa gentayangan. Jadi setan seperti busa napas Dasamuka menurut legenda wayang bisa masuk ke orang siapa saja di seluruh muka bumi. Dasamuka bisa muncul di tubuh Li Peng waktu memerintahkan tank menggilas mahasiswa di Tiananmen, juga bisa muncul di EGP menyedot duit Bank Bali, lalu di kalangan pribumi penuh dengan praktik KKN dan Hitler, Nero, Pol Pot, saling tikam, saling fitnah, saling jegal, saling bunuh seperti Ken Arok. CW telah keluar dari garis batas dalam membakari sentimen SARA, dan menunjuk langsung kelompok pribumi yang mempunyai sifat Hitler, Nero, Polpot, dan lain-lain. Sungguh memalukan orang yg selalu menyuarakan anti SARA akhirnya termakan sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan rasist. http://www.suarapembaruan.com/News/1999/09/280999/index.html __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: CAMPAIGN ETAN-UNFAIR
Bagus...apik tenan Mbak Ida. Jangan sampai nasib 200 juta orang dipertaruhkan demi 700 ribu (minus yang tewas) orang Timtim. ETAN itu bener-bener geblek. Saya sendiri dari dulu konsisten untuk mendukung pelepasan Timtim. Hanya saja saat ini orang-orang yang "menang" jangan over acting. Wassalam, Efron -Original Message- From: Notrida Mandica [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 23 September, 1999 12:00 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:CAMPAIGN ETAN-UNFAIR Dear Permias, Kemarin malam, ETAN representative mengunjungi Northern Illinois University untuk mencari dukungan bagi East Timor. Sebagai mahasiswa yang mendukung independence for East Timor, saya sangat kecewa bahwa ETAN menyiarkan video tape tentang Indonesia and menjelaskan posisi Indonesia yang beberapa faktanya tidak akurat. Pertama: Video tape yang dibuat oleh wartawan Australia itu menyebutkan bahwa Penajajahan Jepang masih lebih baik dari Militer Indonesia di East Timor. This is factually and morally wrong. Tak ada colonial yang baik apapun alasannya. Nampaknya representative ETAN, Kristen, tidak mengetahui bahwa kebiadaban colonial Jepang di Indonesia. Kelihatan sekali bahwa mereka menghalalkan jenis kebiadaban yang dilalukan oleh negara lain untuk menghantam Indonesia. Kedua: Masih di video tersebut, Ramos Horta menyatakan bahwa Portugis adalah penjajah yang baik dan tidak mengganggu orang-orang di East Timor. Pernyataan ini totally wrong sebab pada masa itu, tahun 1970an Portugis dipimpin oleh pemerintahan militer otoriter. East Timor telah diperas dan jarah oleh Bangsa Portugis selama 450 tahun. Ketiga: ETAN menyebarkan selebaran yang meminta peserta untuk mendukung Economic Sanction and Pemutusan Bantuan untuk Militer. Nampaknya ETAN tidak berfikir bahwa mereka hendak menyelamatkan 400.000 orang East Timor tapi tidak peduli jika mereka menghabiskan nyawa 180 juta bangsa Indonesia yang lebih dari setengahnya saat ini telah hidup dalam keminiskinan. Saya sangat setuju jika bantuan militer dihapuskan. Keempat: ETAN dan video presentasinya menyatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa Muslim terbesar di dunia dan mereka membunuh Chatolic di East Timor. Ini totally wrong sebab konflik East Timor bukan konflik agama. LB. Murdani adalah Chatolic dan beliau yang menyetujui pengiriman Pasukan Komando di East Timor. Penduduk Indonesia 85 % beragama Islam dan pemerintahnya membunuh Rakyat Aceh yang beragama Islam. Kelima: ETAN tidak menjelaskan bahwa kalangan universitas dan intellectual dan sebagian penduduk Indonesia mendukung kemerdekaan East Timor dan sebagian besar Rakyat East Timor sekarang mengungsi ke negara Indonesia. Kita mengutuk penindasan TNI di East Timor, tapi kita harus berdiri tegak menjelaskan situasi Indonesia kepada orang-orang yang tidak mengetahui posisi Rakyat Indonesia! salam, ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
RUU PKB disahkan (?)
Modiar ora.denger-denger RUU-PKB sudah disetujui oleh DPR. Selamat datang Junta Militer! Efron
UU PKB - RUU KKN dan Timtim (RE: Lucu)
Apa yang saya kuatirkan terjadi juga. DPR sudah menyetempel RUU PKB menjadi UU. UU PKB merupakan satu paket dengan RUU KKN yang sadis dan primitif. Salah satu pasalnya mengatakan militer bisa memberangus pers dan dalam keadaan darurat militer bersama presiden akan menetapkan keadaan darurat militer. Celah-celah inilah yang bisa digunakan militer. Kebanyakan orang yang terbiasa hidup dalam harmoni akan menyangsikan adanya kekecaubalauan negeri ini jika dipicu dari dalam negeri. Namun itu sekarang tak berlaku. Kekacauan bisa dipesan dan diskenario. Itulah sebabnya saya gemes dan gregetan bila melihat orang Indonesia misuh-misuhi Indonesia sendiri soal Timtim. Padahal sekarang Timtim sudah banyak panitianya yang multinasional. Dalam hal ini Indonesia tak salah. Yang salah adalah pemerintah dan militer yang busuk yang ngelus-ngelus pemuda Timtim menjadi mesin pembunuh. Di satu sisi sepertinya orang yang misuh-misuh itu lupa kalau perbuatan Xanana dkk tak kalah sadisnya. Analoginya waktu terjadi OPK terhadap gali-gali di Yogya awal 80-an banyak sekali gali yang tewas mengenaskan tanpa sempat ke meja hijau. Yogya langsung tenang dan aman. Kemudian muncul reaksi tentang HAM terhadap OPK itu. Memang benar ini adalah pelanggaran HAM. Namun jika ada sigi pendapat saya yakin sedikitnya 90% masyarakat Yogya menyetujui adanya OPK sekalipun masyarakat Yogya tergolong terpelajar. Orang yang gembar-gembor soal HAM itu pasti tak tahu bagaimana kelakuan para gali saat memeras dan membantai warga. Sekarang hari-hari menjelang pemerintahan Junta Militer makin nyata. Akankah kita memang menghendakinya? [Maaf pertanyaan ini hanya untuk yang tinggal di Indonesia dan peduli akan nasib 200 juta orang] Wassalam, Efron -Original Message- From: Igg Adiwijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 24 September, 1999 8:04 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Lucu Kalo menurut saya mahasiswa yang demo di Jakarta nggak perlu tahu pasti apa isi nya secara mendetail. Buat apa? Mereka tahu kok intinya UU PKB itu apa dan secara general mereka saya yakin tahu apa effect dari UU PKB tersebut. Mereka saya yakin pernah baca berita dari koran + majalah dll dimana UU nggak pernah di siarkan "literary" (ngabisin kertas), tapi di terjemahkan dan di jelaskan dampaknya. Jadi ya ... tau intinya + makna nya lebih penting. Untuk kita-kita atau anda-anda yang belajar di luar negri, yang kadang-kadang "self-claimed" punya pendidikan lebih tinggi dari yang di Indo, belum tentu tahu secara mendetail bagian+butir-butir PKB. Buat apa yang di Indo musti hapal. Orang mahasiswa di Indo, makan aja susah. Itu wartawan juga sempat untung mewancarai orang yang nggak "hapal" butir-butir UU PKB. Bayangin kalo dia wawancarai Mahasiswa yang kebetulan "hapal". Nah .. dia mau apa. Dia sendiri kemungkinan besar nggak "hapal". Care dikit lah. Udah untung nggak ikutan demo + nggak sempet dipukulin polisi, jadi sekolah bisa jalan terus. igg On Thu, 23 Sep 1999, Faransyah Jaya wrote: He he he hee.. Sedih memang melihatnya.. :( Faran -- On Fri, 24 Sep 1999 07:30:03 Suhendri wrote: Ada yang lihat wawancara Islamiyati reporter RCTI dengan salah satu pimpinan demo mahasiswa ? Sang reporter menanyakan kepada mahasiswa tersebut bagian mana dari UU PKB yang dia tidak setuju. Dijawab oleh mahasiswa tersebut bahwa banyak bagian di PKB yang tidak disetujuinya. Kembali sang reporter menanyakan bagian mana. Terlihat kepanikan dan kegugupan dari sang mahasiswa karena tidak tahu bagaimana menjawabnya. Akhirnya sang reporter menanyakan ... " Anda baca nggak sich RUU PKB itu ? ". Very funny :-) sebuah potret mahasiswa Indonesia Diktat dan buku kuliahnya pun mungkin tidak dibaca, apalagi RUU PKB yang sedemikian tebal dan njelimet penjelasannya. Pokoknya demo, begitu kali ya kata para mahasiswa, nanti baca belakangan kalo udah deket ujian. Soe DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Lebaran 1 Syawal 1420H bukan hari libur nasional
Tahun 2000 nanti lebaran bakal dua kali (Januari dan Desember 2000). Namun jangan salah lho THR-nya tetap dibayar sekali setahun. Nggak percaya, itung sendiri. Yang sangat disayangkan 1 Syawal 1420H nanti bukanlah hari libur nasional. Ini bukan soal debat SARA tapi emang bakal ditetapkan sebagai BUKAN HARI LIBUR NASIONAL. Diperkirakan 1-2 Syawal 1420H akan jatuh pada tgl 8-9 Januari 2000 yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Minggu. Nah kalo jatuhnya hari itu 'kan sama saja bohong alias emang sudah libur dari sononya :-). Efron
Re: TIMTIM : Mari melihat dari sisi lain.
Wah...yang berpendapat kayak gini bukannya sedikit...tapi buaanyyaakk sekali. Bahkan lebih banyak ketimbang yang berlainan dengan Anda. Anda mengajak melihat dari sisi lain. Sisi lain yang mana? Sisi lain artinya dari orang pro-cerai. Kalau dari situ pertanyaannya apakah mereka itu selalu benar? Yach sama saja kelakuannya dengan milisi dan TNI. Kekerasan di manapun patut dikutuki. Kalau disuruh milih saya tetap memilih nasib 200 juta orang Indonesia ketimbang orang Timtim. Yang jelas 200 juta orang itu lebih menderita ketimbang Timtim. Kok nggak ada yang koar-koar yach? Efron -Original Message- From: Muhammad Fitri Yannahar [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 17 September, 1999 9:45 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:TIMTIM : Mari melihat dari sisi lain. Saya punya pandangan berbeda dengan "kebanyakan" orang Indonesia dalam melihat masalah Timtim. Mungkin saya tidak sendiri, namun saya yakin jumlahnya pastilah sangat sedikit. Saya melihat orang Indonesia terlalu emasional dalam melihat kasus Timtim ini, dan mungkin rasa nasionalisme kitalah yang menyebabkan kita "terpaksa" berpandangan seperti ini? Kita menolak dengan "membabi buta" kedatangan pasukan asing (baca: pasukan PBB), terutama dari Aussie. Mengapa? Karena kedatangan mereka telah menyebabkan harga diri kita terasa terinjak. Tentera asing yang masuk ke Indonesia selalu kita anggap ingin memerangi kita dan ingin melanggar kedaulatan kita di tanah air kita sendiri. Tujuan apapun yang mereka katakan, keberadaan mereka tidak akan pernah kita tolerir, termasuk tujuan "kemanusiaan". Saya tidak melihat hal ini jelek. Tatapi, cobalah tengok dengan hati nurani kita. Apakah kemarahan dan penolakan kita atas kedatangan pasukan PBB (siapapun dia) membuat kita telah bersikap adil terhadap warga Timtim? Tertutupkah hati nurani kita atas pelanggaran HAM di Timtim? Selama ini terbukti bahwa "Indonesia"lah yang menyebabkan mereka datang, karena kita dengan "sukarela" telah membiarkan orang-orang kita (Militia dan TNI) membantai, membakar, memperkosa, membunuh, mengusir, menyiksa, dan berbagai pelanggaran HAM lainnya terhadap orang-orang Timtim yang menyatakan "keinginan" mereka. Anak-anak kehilangan ayah-ayahnya, istri-istri kehilangan suami-suami mereka, perempuan diperkosa sebelum akhirnya dibunuh, harta penduduk dirampas sebelum akhirnya rumah mereka dibakar dan mereka diusir ke hutan-hutan. Sekali lagi, yang melakukan itu semua adalah kita, tentera "kebanggaan" kita. Tentera yang dulu kita banggakan karena mempertahankan harkat dan martabat kita dari penjajahan asing. Sekarang, ketika semua itu sudah tidak ditolerir oleh dunia, dan dunia ingin mengembalikan harkat dan martabat warga Timtim, kita lantas menjadi marah kepada mereka. Padahal sebelumnya kita tidak pernah melarang dan tidak pernah merasa malu atas kelakuan mereka seperti itu. Kita bahkan tidak pernah peduli sama sekali atas apa yang telah terjadi. Apakah kedaulatan kita lebih tinggi nilainya dari nilai-nilai HAM? Terus terang saya tidak ingin menjadi warga dari negara yang suka melanggar HAM. Kedaulatan bukan untuk tujuan itu. Sebaliknya, kedaulatan adalah untuk memeliharanya. Menurut saya, kalaupun ada yang patut disalahkan atas kedatangan pasukan PBB tersebut ke Indonesia, maka mereka itu adalah Wiranto, Habibie, para elit politik Idonesia, dan kita sendiri. Saya membiarkan anda semua yang menilai mereka semua. On Thu, 16 Sep 1999 10:55:52 Jeffrey Anjasmara wrote: Desersi TNI warga Timtim akan perangi PBB. Mari kita lihat bagaimana kesigapan Aussie yang (sengaja) sangat merendahkan kemampuan RI dalam menangani masalah di sana. Keputusan pemerintah untuk memutuskan hubungan militer dengan Aussie (di mana mereka sudah membekukannya/suspend sebelumnya) ternyata disambut oleh kalangan politisi sipil dan kalangan militer dengan baik. Rasanya memang sangat tidak adil kalau kita hanya bersikap 'pasrah' setelah ditempelengi pulang-pergi oleh baik pemerintah Aussie maupun oleh kalangan bisnis. Yang sangat kurang ajar adalah sikap Howard Coward yang menyepelekan sinyal politis dari RI ini, dengan menyatakan tidak ada masalah karena toh peninggalan Keating (baca Kompas). Mereka tidak merasa kalau kita sedang menabok kepala mereka. ABCNews (yg raw material ya!) menyebutkan bahwa pemutusan hubungan militer membawa hubungan bilateral ke titik terbawah saat ini. Herannya mereka tidak merasa perlu untuk memandang penting masalah ini. Mereka menggampangkan bahwa nanti dapat diperbaiki, dengan pengertian-pengertian baru. Ada dua hal yg perlu kita lihat yaitu: (1) Pemerintah Aussie Howard memperlakukan Timtim sebagai subjek kampanye jangka pendek saja. Ini sangat menyedihkan. Hubungan antar negara dianggap sebagai hubungan antar anak singkong yang dapat berbaikan setelah 2 jam sebelumnya berkelahi memperebutkan sebuah kelereng. Dengan demikian, mungkin perlu dipikirkan untuk memberikan tabokan yg lain, agar mereka sadar bahwa hubungan dengan RI tidak dapat dijadikan
Re: Rumor: Wiranto Akan Diberhentikan
Iya...mau diberhentikan sebagai Ketua GABSI :-). -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, 11 September, 1999 2:49 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Rumor: Wiranto Akan Diberhentikan ;-) Mohon konfirmasi berita berikut (sumber: Afx-Asia): ... The dealer said the market has been made more nervous amid rumors that Armed Forces Commander General Wiranto may be replaced. An institutional dealer at a Singapore-based brokerage said this is only one of several factors unnerving investor confidence in the run-up to the November general assembly (MPR) session and the presidential election. "If Wiranto resigns and is replaced by his deputy Widodo A.S., it will not surprise us. What I am concerned about is if this (move) is to allow him to seek the presidential nomination," he said. ...
Re: KETUA DPRD DKI
BUKAN! Mereka itu badut tengik! Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 14:41 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: KETUA DPRD DKI Apa Anda kira yang namanya Poros Tengah itu bukan rakyat juga ? Apa Anda pikir rakyat Anda lebih hebat dari rakyat poros tengah ? Soe -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, September 14, 1999 2:29 PM Subject: Re: KETUA DPRD DKI Sudahkah poros tengah menjunjung tinggi demokrasi rakyat ketimbang melakukan demokrasi kumpul2? Saya harapkan agar semua wakil yg terpilih memiliki semangat demokrasi rakyat jangan demokrasi kumpul2.
Re: KETUA DPRD DKI
Pertanyaan oratoris dan klise! Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 13:40 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: KETUA DPRD DKI Irwan: Terlalu cepat dan terlalu sederhana dalam melihat permasalahan yg ada. Pernahkah mereka mempertanyakan apa yg dilakukan oleh sebagian poros tengah yg sampai saat ini masih terus berusaha menjegal capres dari partai yg paling dipercayai oleh rakyat untuk memimpin pemerintahan mendatang? Rakyat ? Rakyat yang mana ? :-) Capres ? Capres yang mana ? :-) Soe :-)
Re: KETUA DPRD DKI
Saya tak menghina. Ini fakta. Negeri makin terpuruk sementara mereka main-main. Apa ini bukan kerjaan badut tengik. Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 14:48 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: KETUA DPRD DKI Y, si Efron balik lagi ke defaulnya. Menghina orang lain. Apa sudah hebat dari orang lain ? Jangan gitu lah !! :-( Soe -Original Message- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, September 14, 1999 2:39 PM Subject: Re: KETUA DPRD DKI BUKAN! Mereka itu badut tengik! Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 14:41 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: KETUA DPRD DKI Apa Anda kira yang namanya Poros Tengah itu bukan rakyat juga ? Apa Anda pikir rakyat Anda lebih hebat dari rakyat poros tengah ? Soe -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, September 14, 1999 2:29 PM Subject: Re: KETUA DPRD DKI Sudahkah poros tengah menjunjung tinggi demokrasi rakyat ketimbang melakukan demokrasi kumpul2? Saya harapkan agar semua wakil yg terpilih memiliki semangat demokrasi rakyat jangan demokrasi kumpul2.
Re: Foto dari timtim
Tul...betul! Kita jangan melihat dari satu sisi saja. Di manapun kekerasan sangat mengesalkan. Sama halnya di Timtim. Memangnya orang Timtim pro-cerai tidak meneror dan membunuh. Tengok saja cerita-cerita guru yang mengajar di sana. Ada yang diteror ada yang dicincang kayak daging sapi saja. Efron -Original Message- From: Roy Kartadinata [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 5:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Foto dari timtim Hmm... Dari mana tau nya itu lari karena menyelamatkan sendal jepit dia ?... Mungkin juga dia baru ngebunuh atau membakar rumah orang..siapa tau kan ? Kita ngga bisa nge judge hanya dari foto2 yang kita liat di web. Mungkin juga memang tentara2 atau polisi2 itu memang membunuh tanpa alasan kuat. Mungkin aja kan dia bawa sendal jepitnya dia begitu supaya bisa lari lebih kenceng.siapa tau ? Roy Kartadinata System Administrator Urjet Internet - Urjet Backbone
Re: What a funny statement: :-)
Bung Irwan dan Bung Jupri Anjas Asmaradhana, Saya salah satu saksi kalau Bung Irwan mengatakan yang sebenarnya. Bung Irwan mendukung partai manapun selain Golkar dkk. Mengenai Belo? Siapapun orangnya saya sependapat kalau ia mengecam pembantaian. Pembantaian di manapun sangat mengenaskan dan tidak boleh dibiarkan. Saya dukung semua orang yang menentang pembantaian siapapun orangnya termasuk Belo dan para ulama Islam. Namun jika itu digunakan sebagai dagangan politik mereka tak ubahnya bajingan tengik termasuk juga Belo dan ulama. Saya sendiri tak suka pada Belo yang bermuka dua. Namun saya mendukung segala usahanya untuk menghentikan pembantaian di Timtim. Ingatlah, yang menjadi korban itu adalah manusia bukan ayam potong. Buat Bung Jupri mari kita berdiskusi lebih terbuka lagi. Anda jangan setengah-setengah melakukannya. Wassalam, Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 14 September, 1999 12:31 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: What a funny statement: :-) In a message dated 9/12/99 6:43:04 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Dari pengamatan saya Bung Irwan tidak pernah netral juga. Yaitu selalu memusuhi orang di luar Megawati dan PDIP, walaupun selalu bilang mendukung tokoh reformasi yg lain. Sikap yg berbeda dengan Mega selalu disebutkan melenceng dari tujuan reformasi. Hehehe:) Ini bukti di lapangan lho. Irwan: Bukti lapangan?...:) Selalu memusuhi orang di luar Megawati dan PDIP? Tahukah anda sebelum pencoblosan saya termasuk barisan pendukung setia trio partai reformasi, PAN, PKB, PDIP? Dan itu saya lakukan dengan konsisten, tidak menyerang satu pun baik PAN, PKB, PDIP. Ketidaktahuan anda akan hal ini hanya membuktikan anda baru bergabung di milis permias. Sayang, saya tidak punya arsipnya, seandainya di milis ini kita bisa ambil arsip2nya, maka akan saya tunjukan hal tersebut. Yang saya serang itu partai2 Golkar cs karena sejak awal kampanye, saya sudah jelas2 menyatakan diri anti Golkar. Saya tidak netral? Oh, jelas sekali saya tidak netral karena memang dari pertama kali kampanye saya sudah menegaskan diri anti Golkar. Jangan berharap saya untuk netral di milis ini karena ada yg saya perjuangkan yaitu gerakan reformasi yg kalau mentok akan berubah menjadi gerakan revolusi rakyat. Saya tetap konsisten dengan hal ini, berdiri bersama rakyat demi rakyat. Berhubung anda tampaknya baru bergabung di milis permias, sekalian saja saya tambahkan sedikit cerita tentang sikap saya. Saya mendukung trio partai reformasi, PAN, PKB, dan PDIP. Sementara dukungan nyata berupa suara akan saya salurkan lewat PDIP, begitu dulu saya memproklamirkan diri. Kenapa saya memilih PDIP saat itu? Alasan sederhana saja, karena kebetulan saya melihat garis perjuangan PDIP yg membela rakyat kecil sama dengan garis perjuangan saya. Setiap orang bisa punya garis perjuangan yg berbeda2 dan itu buat saya sah2 saja. Karenanya partai reformasi punya alternatif2 lainnya seperti PAN dan PKB. Anjasmara: Yang perlu digaris bawahi adalah: - Belo telah menggunakan kedudukannya sebagai uskup untuk berperan aktif dalam politik. Karena Bung Irwan membela posisi Belo, maka seharusnya Bung Irwan jangan pernah lagi mempertanyakan keberadaan tokoh-tokoh keagamaan lain di Indonesia untuk berpolitik. Bila bersikap lain daripada yg ini, maka pendapatnya tidak dapat dipegang. Irwan: Ini fitnah lagi. Sejak kapan saya pernah mempertanyakan keberadaan tokoh2 keagamaan lain di Indonesia yg berpolitik? Apa pernah saya mempermasalahkan hal tersebut? Kalau anda jeli, itulah inti dari komentar saya terhadap bung Ramadhan Pohan yg bagi saya kurang jeli melihat apa yg terjadi di Indonesia. Kenapa ketika Belo berteriak untuk membela umatnya yg sedang di "bantai" di Timtim dia harus di "warning" dengan tuduhan bermain politik? Sementara bung Ramadhan Pohan sendiri lihat tokoh2 agama lainnya yg setiap harinya sarat dengan ancaman2 dan terjun langsung ke arena politik. Apakah Ramadhan Pohan disini menerapkan standar ganda? Saya pikir kemungkinan ini karena dia kurang-jeli saja dalam melihat situasi dari sudut yg lebih luas lagi. Belum lagi bila kita melihat dari sudut pandang kejadian yg baru dialami langsung oleh Belo yg bukan malaikat tapi hanyalah manusia normal, manusia biasa, sama seperti kita. Anjasmara: - Berada di lapangan langsung tidak perlu diartikan mengerti betul permasalahan dan akan menyuarakan kebenaran. Sebaliknya tidak berada di lapangan langsung tidak harus diartikan tidak akan mengerti persoalan ataupun tidak mampu menyampaikan kebenaran. Yang ini kelihatan sekali belum atau sengaja tidak dimengerti oleh Bung Irwan. Irwan: Silahkan tunjukan, dimana salahnya Belo. Silahkan bung Ramadhan Pohan jelaskan maksud tulisan dia. Apa yg dari Belo yg menurut dia tidak tepat dan sebutkan alasannya. Mari kita lihat dan bahas bersama dengan prinsip tidak ada diskriminasi perlakuan dalam hal
Re: Timtim
Saya juga lega dengan dilepasnya Timtim. Ini berarti Indonesia bakal menghemat anggaran cukup signifikan. Saya juga nggak mau nasib 200 juta penduduk Indonesia digadaikan demi 700 ribu penduduk Timtim yang geblek dan tak tau berterima kasih. Efron -Original Message- From: Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Sunday, 05 September, 1999 19:47 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Timtim AWW, Kalau saya kok antara lega dan kecewa dengan lepasnya Timtim. Leganya karena kita nggak perlu repot dengan wilayah yang nggak tahu terima kasih dengan yang sudah dikasih. Ya sudah mending disapih saja. You wanna get out...so get out right now. Masak mesti keluar $3 juta tiap tahun untuk ngurusin Timtim doang. Yang kasihan ya 100 ribu rakyat Timtim yang pro integrasi. Setelah berbagai kejadian, budaya timur kita yang katanya pemaaf perlu dipertanyakan. Termasuk rakyat Timtim yg 80% apakah mau memaafkan 20% yang lainnya itu. Saya rasa sih mending mereka diundang untuk transmigrasi saja lah. Saya selama ini 95% oppose MS, tetapi dalam kasus Timtim benar-benar mendukung ucapan MS yang prihatin dengan kondisi ini. Kita selama ini sudah kena dibombardir dengan HAM terus, sehingga nilai-nilai human right yang berstandar ganda dari orang barat ternyata termakan juga. It happened lah... Mengenai BJH, dari satu sisi banyak sekali kemajuan di bidang demokratisasi yg telah dilakukannya. Saya yang juga tidak mendukung BJH rasanya masih dapat melihat hal itu. Ya coba saja lihat keberanian BJH untuk menyelenggarakan pemilu dan penawaran opsi otonomi itu. Selama ini saya jengkel saja dengan para hooligan PDIP yang tidak mau melihat hal-hal demikian lalu memuja-muji MS tanpa juntrungan. Dengan pernyataan MS mengenai keprihatinan terhadap Timtim, saya baru menemukan satu 'juntrungan' itu, dan saya puji sebagai satu-satunya tokoh yg mampu menyuarakan aspirasi saya jehehe... Oya, tadi saya bilang BJH memang bagus dalam mengambil kebijakan. Cuma di sisi lain BJH ini mirip sekali dengan ketokohan Gorbachev. Di masa depan saya rasa BJH bakal dihujat banyak orang, persis seperti hujatan orang Rusia thd Gorbachev atau orang Turki thd Mustapha Kemal. BJH secara legal telah mencongkel sebuah batu pertama dari pondasi persatuan bangsa Indonesia. Keseluruhan bangunan persatuan Indonesia ini saat ini menjadi sangat rentan terhadap lepasnya batu pondasi yang lain. Satu buah batu lagi lepas, maka akan ambruklah semua bangunan itu. Ini persis dengan USSR dulu. Mula-mula Lithuania dan Latvia. Kedua wilayah yang kecil ini tidak punya apa-apa. Tidak ada kerugian apapun buat USSR kalau kedua negara ini di-kick out atau meng-kick-out-kan diri, kecuali kerugian politis, yaitu lepasnya satu batu pondasi tadi. Saya harap BJH tidak terpilih lagi karena ternyata dia jadi mirip dengan Gorbachev. Saya juga berharap tidak ada orang gila yg cukup kuat seperti Boris Yeltsin yang memerdekakan Rusia demi demokrasi (yg terburu-buru dan semu) yang ternyata buahnya malah petaka bagi Rusia dan bekas wilayah USSR lain. Ada enggak yang mau memerdekakan wilayah Jawa saja? Kalau ada buruan disunati aja hehe Untuk penyelesaian Aceh dan Irja, saat ini kita mesti hold dulu lah. Beri mereka kesempatan melihat apa yang bakal terjadi dengan rakyat Timtim. Silakan lihat seberapa besar bantuan Portugal (segepok escudo?). Wong mereka cuman negara miskin di Eropa saja pake belagu. Lha mereka itu yang meng-abondon...eh, salah, abandon Timtim kok belagu seperti ratu adil. Lihat saja deh. Seorang teman cerita bahwa di jaman Portugal menjajah Timtim, orang Timtim tidak boleh menginjak aspal. Yak sodara- sodara... tidak boleh nginjek aspal. Ya sudah lah wong sudah telanjur. Mengenai peranan UN, wah Mbak Yuni gimana tho kok kura-kura dalam perahu. Nyatanya memang lebih banyak condong untuk melayani kepentingan barat saja. Mengenai orang US yang katanya tenggang rasanya tinggi...ya memang tenggang rasa mereka tinggi. Tapi kalau sudah menyangkut kepentingan negeri mereka ya bakal lain cerita mbak. Sudah dulu ah.. Wassalam, Jaya
Re: MEGA amp; LIPPOGATE
Nah lho, kalo mulut nggak dijaga. Mestinya AR yang menyandang jabatan profesor nggak perlu banyak angop. Mendingan "perang tulisan" di media massa kayak Kwik Kian Gie. SOAL ISU LIPPOGATE, AMIEN RAIS KECEWA TERHADAP "REPUBLIKA" JAKARTA (SiaR, 31/8/99). Isu skandal Bank Lippo dengan PDI Perjuangan menemukan titik-terangnya. Pasalnya Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang dikonfrontir dengan Sabam Sirait, tokoh PDI Perjuangan, dalam Liputan 6 di Surya Citra Televisi (SCTV) akhir pekan lalu, mengaku bahwa dirinya merasa dikerjai oleh wartawan salah satu harian nasional, sehingga isu tersebut berkembang tidak proporsional. Meskipun Amien tak menyebutkan secara jelas, nama harian tersebut, tapi berdasarkan pantauan SiaR, bahwa satu-satunya harian yang mengutip pernyataan Amien Rais tentang isu Bank Lippo yang secara jelas menyebutkan nama partainya, yakni PDI Perjuangan, dan dijadikan headline di halaman pertama adalah harian Republika. Menurut Amien Rais, ia merasa dipojokkan dengan sejumlah pertanyaan yang bernada tendensius dari wartawan yang mewawancarainya, dan ia tak pernah merasa mengeluarkan statement yang menyebutkan secara tegas nama partainya. Ia, demikian pengakuan Amien kepada SCTV yang juga didengar langsung Sabam Sirait, merasa heran ketika keesokkan harinya di harian tersebut keluar berita yang mengkait-kaitkan, seolah-olah skandal Bank Lippo itu ada, dan melibatkan PDI Perjuangan. Kesaksian seorang wartawan yang juga berada di lokasi ketika Republika mewawancara Amien Rais, bahwa wartawan Republika mendesak Amien dengan pertanyaan: "Jadi menurut Pak Amien_skandal Bank Lippo itu ada, dan melibatkan PDI Perjuangan?" Pengakuan Amien, dalam wawancaranya dengan SCTV, ia tak menjawab pertanyaan tersebut, dan menjadi heran ketika ternyata keesokan harinya muncul berita yang menyebutkan seolah-olah pertanyaan wartawan Republika tersebut, merupakan pernyataannya. Para fungsionaris PDI Perjuangan sendiri melihat isu Lippogate tersebut sengaja dilemparkan oleh pihak-pihak yang ingin mengalihkan dari skandal Bank Bali, karena skandal tersebut melibatkan banyak pejabat tinggi dan anggota keluarga terdekat Presiden BJ Habibie. Bantahan serupa juga dilontarkan Bendahara DPP PDI Perjuangan, Laksamana Sukardi yang juga mantan pejabat di Bank Lippo. Sukardi bahkan menantang pihak-pihak yang melemparkan isu tersebut untuk membuktikannya, jika perlu hingga ke proses hukumnya sekalian. Sabam Sirait sendiri ketika dikonfrontir dengan Amien Rais mengungkapkan, tekad PDI Perjuangan adalah untuk membentuk suatu pemerintahan yang bersih, jadi tudingan tersebut sebaiknya dibuktikan saja. "Kami sudah diaudit KPU, tapi jika ada pihak-pihak yang masih ingin mengaudit kami, silahkan saja_," ujarnya.***
Re: Calon Pemimpin Indonesia?
Jeffrey Anjasmara: Salah...Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mr. Irwan sebagai pengejawantahan suara 35% pencoblos. Dia yang berhak menentukan siapa yg paling demokratis, siapa yang reformis, dlsb. Anda bilang mendukung PAN dan PKB, nyatanya anda sibuk menjelekkan Amien, AM Fatwa dlsb. karena mereka tidak mendukung PDIP. Anda angkat Hasan Basri sebagai pahlawan dari PAN yg sejati, hanya semata-mata dia mencalonkan Megawati. Kesimpulan yang dapat ditarik dari posting-posting anda kan semua yang tidak mendukung PDIP bukan reformis, mau anda tutup-tutupi bagaimana lagi sih? Kalau ngomong jangan diputar-putar ah. Setelah gerombolan anda BRidwan-Efron sibuk kasak-kusuk menjelekkan Amien, sekarang diperkuat oleh Saluling. Rupanya benar bahwa Permias@ dapat menipu peserta dengan berbagai jalinan tanya jawab yang rapi sehingga dapat menjerumuskan peserta. Penyusunan tanya-jawab ini mengingatkan pada acara dari desa ke desa. Dari dulu anda sebut-sebut rakyat terus. Sekarang bagaimana anda menjelaskan posisi anda terhadap sistem pemilu model berjenjang yang dianut Indonesia saat ini? Apakah perlu diubah atau tidak? Bila tidak (berhubung Megawati tidak menghendaki) maka selamanya sistem perwakilan (MPR) akan berlaku. Konsekuensinya tidak ada yang berhak mengklaim sebagai calon tetap presiden sebelum Sidang Umum MPR. Hal sesederhana ini harusnya anda camkan sebelum selalu menulis rakyat-rakyat-rakyat. Bosan dan geli bacanya. Anda kok nggak belajar-belajar sih. Ih, capek tahu. Sekarang begini, suara 35% apakah dapat dianggap mewakili keseluruhan suara rakyat? Bagaimana bila yang 65% kemudian mengumpulkan suaranya dengan cara menggalang persatuan pendapat dari wakil-wakil rakyat terpilih? Pertanyaan selanjutnya, suara 35% apakah bukan suara kelompok, yaitu suara kelompok pendukung Mega dan PDI-P. Bukan suara rakyat! Enak saja main klaim-nya. Sudah mengklaim tidak memakai dasar masih pakai ngotot lagi. Aneh bener deh. Nih, biar anda tidak asal njeplak bibit anti demokrasi. Justru anda yang hendak menanamkan bibit anti demokrasi. Anda kan yang hendak memaksakan kehendak agar Mega menjadi presiden. Kok melangkahi suara wakil-wakil rakyat. Bung, anda cuma 1 orang dari 100 juta pemilih. Anda tidak berhak mengklaim bahwa pendapat anda yang paling benar. Masih banyak yang juga meluangkan pikiran dan waktu untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di Indonesia. Makanya berkaca dulu sebelum mengklaim pihak lain pembawa virus demokrasi, bibit anti demokrasi. Anda ini yang justru tidak demokratis. Rakyat. Efron: Tadinya saya pikir Anda adalah orang yang cerdas dan mumpuni. Rupanya Anda lebih tolol ketimbang para politisi oportunis machiavelis. Memangnya 65% suara itu bisa bergabung lalu mengalahkan suara 35% PDIP? Berpikirlah yang realistislah! Memangnya orang-orang yang duduk di DPR dan MPR itu kambing dan keledai sehingga bisa diatur untuk bersatu melawan 35%-nya PDIP? Tengoklah "poros tengah"! Sebentar lagi mereka itu akan menjadi bangkai. Ingat, presiden RI bukan dipilih langsung oleh rakyat tapi oleh anggota MPR. Jadi kalau mau berkoar-koar untuk menjatuhkan capres lainnya sebaiknya dilakukan di hadapan anggota MPR bukan dengan jualan obat di kaki-lima. Menyoal posisi saya sudah dijelaskan sebelumnya namun Anda sungguh bebal tak menyimak. Ini saya paste-kan. -Original Message- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 30 August, 1999 8:06 AM To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE Halo Jeff, Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak hitam ya putih. Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu orba saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik. Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1 Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh. Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik Mega tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis machiavelis yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost. Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah "menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab. Menghujat adalah padanan "to blaspheme". Kata ini dipakai oleh Pemuka Agama Yahudi kepada Yesus Kristus sebagai "menghujat Allah" karena ngaku-ngaku Anak Allah. Kalau saya menghujat AR, emangnya AR itu malaikat atau Tuhan. Saya ngonek-ngoneke AR karena dari dulu saya nggak suka komentarnya yang banyak disiarkan di radio swasta di Yogya. Bikin kuping sa
Re: MEGA amp; LIPPOGATE
Halo Jeff, Anda benar! Kalau dibilang "garis keras" bisa saya terima. Yang ada dalam diri saya sendiri saya tak pernah mencari suatu yang abu-abu. Kalau nggak hitam ya putih. Saya condong kepada PDIP bukan karena Mega. Tiga kali saya ikut pemilu orba saya mencoblos PDI yang saat itu Mega tak populer (kecuali pemilu 97 saya tak ikut mendaftar). Saat itu saya menilai PDI sebagai partai wong cilik. Apalagi Suryadi adalah datang dari SMA yang sama dengan saya yaitu SMA 1 Yogya. Jadi sentimen seperguruan cukup berpengaruh. Sekarang PDI meradang dan bermigrasi ke PDIP. Sebagai partai wong cilik Mega tetap konsisten mengemban arah partai. Saya makin bersimpati karena PDIP tidak saja ditekan oleh pemerintah tapi juga oleh para oportunis machiavelis yang ingin nongkrong di atas. Gebleknya lagi mereka itu meniup angin agama untuk menekan. Emangnya saya yang Kristen ini disuruh indekost. Anda agar hati-hati dan tak perlu LATAH ikut-ikutan menggunakan istilah "menghujat". Istilah menghujat pertama kali saya kenal/tahu dari Alkitab. Menghujat adalah padanan "to blaspheme". Kata ini dipakai oleh Pemuka Agama Yahudi kepada Yesus Kristus sebagai "menghujat Allah" karena ngaku-ngaku Anak Allah. Kalau saya menghujat AR, emangnya AR itu malaikat atau Tuhan. Saya ngonek-ngoneke AR karena dari dulu saya nggak suka komentarnya yang banyak disiarkan di radio swasta di Yogya. Bikin kuping saya panas. Hanya saja saya (waktu itu) nggak berani mengecamnya karena beliau dosen. Bisa-bisa dengan sifat machiavelis-nya saya dibikin tidak lulus. Sekarang, sesama Kagama saya bisa ngomong apa saja tentangnya. Wassalam, Efron -Original Message- From: Jeffrey Anjasmara [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Sunday, 29 August, 1999 5:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: MEGA amp; LIPPOGATE Here you go again Kelompok Irwan-Efron-bRidwan ini kan kelompok garis keras pendukung PDIP. Jalan hidup mereka ditentukan oleh naik-turunnya pamor PDIP. Kalau kita lihat kan bRidwan ini rada halus cara penyampaiannya, cuma ujungnya masih tetap bisa kita pegang ke mana arahnya. Beda dengan kedua orang pertama tadi yg tanpa tedeng aling-aling memuja Megawati. Kita sudah lihat kan bagaimana bRidwan ini sejak sebulan mengarahkan dan memancing penghujatan kepada Amien? Kelihatannya dia memang satelit PDIP yg dipasang PDIP di milis ini. Tulisan bRidwan ini memang lebih perlu dicermati ke mana arahnya. From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: MEGA LIPPOGATE Date: Fri, 27 Aug 1999 09:09:06 +0700 Sekaranglah saatnya yang tepat untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan selama ini: "Siapakah Mr. Amien Rais sebenarnya dan untuk siapakah beliau berpihak ?". Mudah2-an saja kecurigaan kita terhadap Mr. Amien Rais selama setahun ini akan sirna, dan dengan demikian dukungan yang 7% itu akan bertambah...:) Salam, bRidWaN At 08:17 AM 8/27/99 +0700, Efron Dwi Poyo wrote: | Di manakah letak kesalahan sumbangan Lippo kepada PDIP | kalau memang itu ada? | Memang sudah ada aturan untuk membatasi jumlah sumbangan | perseorangan/kelompok. Kalau Lippo melampaui batas itu | berarti pelanggarannya hanya itu saja. Nggak usah dicari- | cari yang lain. | | Memang AR bukanlah malaikat tapi seorang machiavelis, | oportunis, dan primitif. | | Efron -- At 06.57 AM 8/27/99 bRidWaN wrote: .. Rekan Yth., Saya agak terkejut juga mendengar kasus ini, setelah AR "menghembuskannya" beberapa waktu yang lalu. Saran saya agar kasus ini jangan ditutupi samasekali, dan langsung dibuka secara transparan. Semoga pihak PDIP mau bergaya kali ini (tidak seperti Partai lain), untuk malah membukanya secara pro-aktif. Dan seandainya memang ada kesalahan, agar diakui secara jujur saja. Tidak ada gunanya menutupi 'bangkai'. Hanya yang saya herankan, mengapa AR mau membukanya sambil menunggu 'waktu' yang tepat. Kalau mau buka, ya buka saja dong !! Satu lagi : AR ini mau berjuang untuk kebenaran atau mau mencari popularitas politik, atau mau membalas kasus Baligate ? Salam, bRidWaN __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Humor dari AM Fatwa
AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP). Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma. Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya berhubungan sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal pernyataan AR itu adalah "B". Wassalam, Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Humor dari AM Fatwa Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari AM Fatwa...:) Silahkan baca humor lengkapnya di: http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm Di bawah judul: Alasan PAN Tolak Mega Presiden Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya Irwan: Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya, Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu. Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh dan konsekuen. Humor kedua: Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih," jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat. Irwan: Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini. Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg seperti inilah...:) Kita lihat kembali pernyataan di atas. Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya. Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan. Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%) Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin sakit perut aja bacanya saking lucunya. Coba kita lihat calon lainnya. Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati. Juga bisa diartikan Amien Rais sangat disetir oleh orang sekelilingnya dong?.:) Nyetir Pak Amien nih ye? hehehe. Habibie? Yang milih sekitar 20% saja. Karena yg dukung hanya 20% saja maka kapabilitasnya untuk jadi presiden lebih rendah dari Megawati. Selain itu dukungan yg rendah tersebut bukti nyata akibat dari terlalu disetirnya Habibie oleh orang sekitarnya. Hahahahaapa ngga edan tuh logika yg diajukan oleh AM Fatwa? Sayang sekali, koq tokoh seperti AM Fatwa sampai ngeluarin pernyataan yg sangat memalukan dan seperti tidak berpendidikan begitu ya? Apa jangan2 AM Fatwa secara ngga sadar atau sadar udah disetir sama orang tertentu? Who knows.:( Ngomong2, elit politik di Indonesia itu pada tahu ngga ya kalau Clinton (dan juga presiden dan capres2 AS sebelumnya) dikelilingi oleh orang2 hebat dan punya tim yg kompak. Clinton ngga berjuang sendirian, ngga merasa paling hebat sehingga ngga perlu bantuan orang lain, ngga perlu ada tim penasehat. Seorang pemimpin yg hebat adalah seorang yg mampu memanfaatkan potensi yg ada disekelilingnya untuk mencapai hasil yg optimum. Saya lihat Megawati memiliki hal tersebut. Kembali soal logika pernyataan AM Fatwa. Kalau kita ikutin, maka tidak seorang pun yg akan menjabat presiden periode mendatang:) Ngomong2 apa perlu saya cari lagi link yg memuat perolehan suara kandidat2 presiden AS dimana yg terpilih menjadi presiden beberapa diantaranya mendapat dukungan "hanya" 35%? Ya, susah juga memang menghadapi orang2 bertipe loser tersebut yg sering cari2 celah dan segala macam alasan untuk merebut sesuatu dari pihak yg sebenarnya berhak akan hal tersebut. Tapi saya masih punya keyakinan, suatu saat nanti orang2 seperti Amien Rais, AM Fatwa, akan menyadari kekeliruannya selama ini karena mencoba membawa sebagian masyarakat untuk tidak menghargai demokrasi dengan cara menolak konsekuensi dari demokrasi. Salut untuk PKB yg secara konsisten tetap teguh pada reformasi dan menjunjung tinggi demokrasi dengan cara menerima konsekuensi dari demokrasi itu sendiri demi kepentingan bangsa dalam jangka panjang. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: MEGA LIPPOGATE
Di manakah letak kesalahan sumbangan Lippo kepada PDIP kalau memang itu ada? Memang sudah ada aturan untuk membatasi jumlah sumbangan perseorangan/kelompok. Kalau Lippo melampaui batas itu berarti pelanggarannya hanya itu saja. Nggak usah dicari-cari yang lain. Memang AR bukanlah malaikat tapi seorang machiavelis, oportunis, dan primitif. Efron -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 27 August, 1999 6:57 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Kuli Tinta] MEGA LIPPOGATE .. Rekan Yth., Saya agak terkejut juga mendengar kasus ini, setelah AR "menghembuskannya" beberapa waktu yang lalu. Saran saya agar kasus ini jangan ditutupi samasekali, dan langsung dibuka secara transparan. Semoga pihak PDIP mau bergaya kali ini (tidak seperti Partai lain), untuk malah membukanya secara pro-aktif. Dan seandainya memang ada kesalahan, agar diakui secara jujur saja. Tidak ada gunanya menutupi 'bangkai'. Hanya yang saya herankan, mengapa AR mau membukanya sambil menunggu 'waktu' yang tepat. Kalau mau buka, ya buka saja dong !! Satu lagi : AR ini mau berjuang untuk kebenaran atau mau mencari popularitas politik, atau mau membalas kasus Baligate ? Salam, bRidWaN At 02:58 AM 8/27/99 +0700, Abdullah Hasan wrote: Bila Mega Tersangkut Lippogate Gus Dur Jadi Capres Terkuat Reporter: Hestiana Dharmastuti detikcom, Jakarta- Situasi politik dalam negeri memang sukar ditebak. Peluang Mega untuk duduk sebagai presiden yang besar, saat ini diperkirakan akan terganjal. Ini ada kaitannya dengan adanya dugaan PDI Perjuangan terlibat skandal dengan Bank Lippo, sebagaimana Golkar terlibat dalam Skandal Bank Bali. Dan bila itu terjadi, maka peluang Gus Dur sebagai presiden akan sangat besar. _Bila Mega dan Lippo terlibat skandal, maka Gus Dur adalah satu-satunya calon presiden yang memungkinkan,_ analisis pengamat politik Andi Alfian Mallarangeng dalam sebuah diskusi tentang poros tengah di Jakarta Design Center, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (26/8/1999). Tampilnya Gus Dur, selain karena terganjalnya Mega dalam Lippogate, juga bila Habibie terganjal akibat Baligate. _Akibat Baligate bisa saja Golkar tiba-tiba tidak mencalonkan Habibie atau Habibie mengundurkan diri. Ini akan membuat poros tengah yang mencapreskan Gus Dur tambah solid,_ ujar Mallarangeng. Karena itulah Mallarangeng menilai bahwa potensi poros tengah di SU MPR mendatang sangat tergantung pada situasi yang berkembang. _Sesuatu dapat terjadi sehingga poros tengah wajar muncul dalam sistem politik yang modern,_ sambung wakil pemerintah di KPU ini. Mallarangeng sendiri menilai potensi poros tengah untuk menang cukup besar. _Kalau poros tengah benar-benar solid, kursi mereka melampau kursi PDI Perjuangan dan Golkar,_ kata Mallarengeng. Dalam perhitungan, poros tengah memang mengantongi 170 kursi lebih. PDI Perjuangan ada 154 dan Golkar 120 kursi. Munculnya poros tengah pun dianggap Mallarangeng sebagai sesuatu yang wajar. _Itu harus dainggap sebagai sesuatu yang etis karena kita tidak menerapkan sistem parlementer atau presidensial murni,_ jelas Mallarangeng. _Saya melihat apa yang dilakukan oleh Amien Rais,Hamzah Haz, dan Gus Dur serta rekannya yang lain di poros tengah adalah sesuatu yang modern. Mereka selalu melihat peluang-peluang yang ada,_ tutur Mallarangeng. Meski demikian, pria berkumis itu tidak menampik adanya kerapuhan di poros tengah. _Karena mereka gabungan beberapa parpol dan punya spektrum ideologi yang berbeda,_ alasan Mallarangeng. Perpecahan Internal Parpol Menguntungkan Lebih lanjut Mallarangeng menilai bahwa indikasi perpecahan yang ada di tubuh partai politik justru menguntungkan partai itu sendiri. Dia menunjuk perpecahan PAN yang menghadirkan konflik Amien Rais dan Faisal Basri dan PKB yang terjadi antara Gus Dur dan Matori Abdul Djalil. _Saya melihat konflik itu justru menguntungkan parpol itu sendiri karena itu memberi peluang bagi parpol untuk dapat melihat ke kiri dan kanan. Dan itu wajar dalam situasi yang cair ini. Mereka masih melihat peluang yang ada,_ kata dosen Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) ini. Dia bahkan menilai bahwa dukungan Matori pada Mega adalah sesuatu yang terlalu dini. _Padahal sesuatu kan masih dapat berubah. Kalau terjadi perubahan drastis dalam konstelasi politik misalnya Habibie dengan Baligate dan Mega dengan Lippogate, ini semua bisa merubah konstelasi politik,_ ujar Mallarangeng. Mallarangeng menilai bahwa aksi dukung-mendukung akan lebih mengena kalau dilakukan pada Oktober nanti, yaitu pas SU MPR. _Pada pertengahan Oktober baru ada kristalisasi dukungan. Jadi sekarang kita nikmati dulu yang ada karena masih terlalu dini semua,_ demikian Mallarangeng. __ Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI dengan mengirim e-mail kosong ke alamat; Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Keluar: [EMAIL PROTECTED] Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
Re: Humor dari AM Fatwa
Pada SEA Games yang lalu Thailand dinobatkan sebagai Juara Umum dengan menyabet 64 medali emas. Urutan kedua dan ketiga adalah Malaysia dan Indonesia dengan 54 dan 44 medali emas. Kalau Malaysia dan Indonesia berkoalisi menggabungkan medali emasnya apakah bisa mendongkel Thailand sebagai Juara Umum? Memang ini agak berbeda dengan pemilu. Namun jiwa tak ksatria pada politisi Indonesia mencitrakan kebodohan politisi itu. Bolehlah menjadi oposisi. Oposisi bukanlah langkah destruktif untuk melakukan kudeta. Bagi saya AR sudah menjadi bangkai yang tak tahu malu dengan menciptakan "poros halang". Wassalam, Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 27 August, 1999 6:20 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Humor dari AM Fatwa Kalau menurut saya : Jawaban nya C. Yaitu salah satu pernyataan itu ada yang salah. Dan yang pasti benar adalah 65% rakyat Indonesia tidak memilih PDIP :-) Soe. -Original Message----- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, August 26, 1999 4:27 PM Subject: Re: Humor dari AM Fatwa AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP). Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma. Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya berhubungan sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal pernyataan AR itu adalah "B". Wassalam, Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Humor dari AM Fatwa Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari AM Fatwa...:) Silahkan baca humor lengkapnya di: http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm Di bawah judul: Alasan PAN Tolak Mega Presiden Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya Irwan: Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya, Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu. Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh dan konsekuen. Humor kedua: Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih," jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat. Irwan: Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini. Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg seperti inilah...:) Kita lihat kembali pernyataan di atas. Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya. Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan. Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%) Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin sakit perut aja bacanya saking lucunya. Coba kita lihat calon lainnya. Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati. Juga bisa diartikan Amien Rais sangat disetir oleh orang sekelilingnya dong?.:) Nyetir Pak Amien nih ye? hehehe. Habibie? Yang milih sekitar 20% saja. Karena yg dukung hanya 20% saja maka kapabilitasnya untuk jadi presiden lebih rendah dari Megawati. Selain itu dukungan yg rendah tersebut bukti nyata akibat dari terlalu disetirnya Habibie oleh orang sekitarnya. Hahahahaapa ngga edan tuh logika yg diajukan oleh AM Fatwa? Sayang sekali, koq tokoh seperti AM Fatwa sampai ngeluarin pernyataan yg sangat memalukan dan seperti tidak berpendidikan begitu ya? Apa jangan2 AM Fatwa secara ngga sadar atau sadar udah disetir sama orang tertentu? Who knows.:( Ngomong2, elit politik di Indonesia itu pada tahu ngga ya kalau Clinton (dan juga presiden dan capres2 AS sebelumnya) dikelilingi oleh orang2 hebat dan punya tim yg kompak. Clinton ngga berjuang sendirian, ngga merasa paling hebat sehingga ngga perlu bantuan orang lain, ngga perlu ada tim penasehat. Seorang pemimpin yg hebat adalah seorang yg mampu memanfaatkan pote
Re: Humor dari AM Fatwa
Emangnya saya bilang Thailand itu pemimpin di Astra (Asia Tenggara)? Yang jelas, negara yang kalah menganggap Thailand menjadi panutan dalam membinan olahraga. Kalo PDIP bilang begitu yach sah-sah saja. Lha wong dia pengumpul suara terbanyak dan pemenang pemilu. Seperti kayak Soekarno-Hatta apa haknya mereka bilang atas nama rakyat Indonesia saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Apakah mereka mempunyai massa mayoritas? Wassalam, Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 27 August, 1999 8:52 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Humor dari AM Fatwa Tapi kan Thailand tidak menyatakan bahwa dia adalah pemimpin di Asia Tenggara :-) Apalagi meng atas namakan. Tapi PDIP suka sekali menyatakan : Atas nama rakyat dlsb. :-) Soe -Original Message- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, August 27, 1999 8:34 AM Subject: Re: Humor dari AM Fatwa Pada SEA Games yang lalu Thailand dinobatkan sebagai Juara Umum dengan menyabet 64 medali emas. Urutan kedua dan ketiga adalah Malaysia dan Indonesia dengan 54 dan 44 medali emas. Kalau Malaysia dan Indonesia berkoalisi menggabungkan medali emasnya apakah bisa mendongkel Thailand sebagai Juara Umum? Memang ini agak berbeda dengan pemilu. Namun jiwa tak ksatria pada politisi Indonesia mencitrakan kebodohan politisi itu. Bolehlah menjadi oposisi. Oposisi bukanlah langkah destruktif untuk melakukan kudeta. Bagi saya AR sudah menjadi bangkai yang tak tahu malu dengan menciptakan "poros halang". Wassalam, Efron -Original Message- From: Suhendri [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 27 August, 1999 6:20 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Humor dari AM Fatwa Kalau menurut saya : Jawaban nya C. Yaitu salah satu pernyataan itu ada yang salah. Dan yang pasti benar adalah 65% rakyat Indonesia tidak memilih PDIP :-) Soe. -Original Message----- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, August 26, 1999 4:27 PM Subject: Re: Humor dari AM Fatwa AR juga pernah bilang kalau Mega (PDIP) memenangi pemilu tapi Mega disuruh mengingat kalau 65% rakyat Indonesia tak memilih Mega (PDIP). Mendengar pernyataan ini saya jadi ingat ulangan umum waktu smp-sma. Pilihlah "A" jika pernyataan benar dan alasan benar dan keduanya berhubungan sebab-akibat. Pilihlah "B" jika pernyataaan benar dan alasan benar tapi keduanya tak berhubungan sebab-akibat dst-nya. Maka jawaban saya soal pernyataan AR itu adalah "B". Wassalam, Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 25 August, 1999 20:25 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Humor dari AM Fatwa Mumpung masih pagi, mendingan kita baca humor dari AM Fatwa...:) Silahkan baca humor lengkapnya di: http://www.detik.com/berita/199908/19990825-1758.htm Di bawah judul: Alasan PAN Tolak Mega Presiden Fatwa: Mega Disetir Sekelilingnya Irwan: Humor pertama, omongan/pendapat pribadi dianggap sebagai kebijakan partai. Khan PAN belum pernah membuat kebijakan menolak Mega sebagai presiden. Omongan atau komentar2 masih dalam tahap pribadi. Contohnya, Faisal Basri yg sekjen PAN malah mendukung Mega dengan alasan mendukung capres pemenang pemilu. Tidak salah memang kalau kemarin2 saya memasukkan Faisal Basri ke dalam list orang hebat karena semangat reformasi murni, menegakkan demokrasi secara penuh dan konsekuen. Humor kedua: Menurut Fatwa, karena Mega disetir, maka kapabilitas Mega dipertanyakan. "Buktinya sebagian besar orag tidak memilih Mega sebagai presiden. Hanya 30 persen saja yang memilih," jelas Fatwa sesuai menjadi pembicara sebuah seminar di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat. Irwan: Saya tertawa ngakak waktu baca komentar seperti ini. Ini tipikal komentar orang yg udah panik ngga tahu lagi harus ngasih alasan apa untuk ngejegal demokrasi dengan cara ngejegal capres pemenang pemilu untuk menggolkan keinginan pribadi. Terlambat, seharusnya berjuangnya sebelum pencoblosan pemilu dan bukan setelah pemilu selesai. Sebelum pencoblosan mesra2an, pencoblosan kelar dan ternyata kalah malah ngambek dan parahnya malah mau ngejegal demokrasi. Tipikal loser yg seperti inilah...:) Kita lihat kembali pernyataan di atas. Alasan: Megawati diperkirakan disetir orang sekelilingnya. Akibat: Kapabilitasnya dipertanyakan. Bukti: Yang milih hanya 30% (irwan: koreksi pak, sekitar 35%) Coba kita lihat antara alasan vs akibat vs bukti, ini khan bikin sakit perut aja bacanya saking lucunya. Coba kita lihat calon lainnya. Amien Rais? Yang milih kurang dari 10%. Busyet dah, karena yg milih kurang dari 10%, kalau kita ngikutin cara berpikirnya AM Fatwa maka bisa diartikan kapabilitasnya Amien Rais untuk menjabat presiden jauh lebih rendah dari Megawati. Juga bisa diartikan Amien
Re: Calon Pemimpin Indonesia?
Lha yach udah...anggap saja itu komentar Bung Irwan pribadi bukan mewakili PDIP. Gampang 'kan? Kayak seorang anggota DPR berkomentar lantas dianggap komentar pribadi bukan komentar DPR. Lalu BJH membuat komentar juga tapi ia bilang itu komentar BJH bukan Presiden BJH. Ini yang mesti hati-hati. Presiden itu lembaga yang kebetulan yang menduduki lembaga itu hanya boleh satu orang dengan satu orang serep. Kecuali President Taxi yang boleh diduduki oleh satu dua atau lima orang. Kelompok madani? Madani apa (nyamain apa)? Nyamain skandal jepit 'kali? Wassalam, Efron -Original Message- From: Priyo Pujiwasono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 27 August, 1999 9:46 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Calon Pemimpin Indonesia? Komentar Priyo: Yang ini anggaplah komentar saya "pribadi" - bukan atas nama Madani, karena kelompok Madani ndak lagi merasa perlu menanggapi sentimen pribadi bung Irwan yang macam begini-an. So far, Madani setidaknya sudah mempunyai andil (sekecil apapun) meng-convinced berbagai pihak di tanah-air;-)) Heheeehhhlha ini bung Irwan lha kok malah jadi "blingsatan" sendiri, nyantai aja lah... Saya rasa (dan yakin), justru keberadaan kelompok Madani secara langsung atau tidak ikut menyuburkan demokrasi. Salah satu esensi demokrasi itu: berbeda pendapat adalah wajar dan sah-sah saja -- asal caranya halal tanpa paksaan. Betul khan? Wahhh...lha kalo semua orang yang nggak mendukung Megawati dianggap "memberaki" dan nyebarin virus anti-demokrasi, ya...apa ini namanya ndhak "$oeharto" ganti wajah tho? Cuman, kalo dulu, $oeharto pakai istilah: kalo ndak konstitusional saya gebug! Jad...kalau tidak mau mendukung saya = inkonstitusional = "memberaki" memvirusi demokrasi = PKI = harus DIGEBUG. Saya berdoa, mudah2an para elite PDI-P tidak mempunyai jalan pikiran seperti anda bung! ;-( Monggo, ~yo PS: Kalo memang Gus Dur terbukti terlibat skandal, saya rasa kelompok Madani dengan tulus akan segera mencabut kembali dukungannya. --- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] wrote: In a message dated 8/26/99 8:47:33 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bagaimana kalau komentar Andi Malarangeng ini?...;-)) http://detik.com/berita/199908/19990826-1326.htm Irwan: Komentar saya? Kalau memang Megawati terlibat skandal Lippogate, saya akan dukung Gus Dur jadi presiden seperti dukungan Kelompok Madani dimana anda adalah jubirnya.:) Nah, satu pertanyaan balik buat anda. Kalau ternyata Megawati tidak terlibat skandal Lippogate, akan kah kelompok Madani anda mencabut petisi yg lalu demi tegaknya demokrasi yg benar di negeri kita? Ingat, petisi kelompok Madani yg anda buat itu dimata saya adalah termasuk virus demokrasi yg membahayakan untuk jangka pendek dan apalagi panjang. Coba anda renungkan dan selidiki (cari tahu), kenapa koq sampai sekarang Amien Rais ngga berani ngomong blak2an, ngga berani buka2an soal data soal fakta yg menunjukkan memang ada skandal di PDIP? Kalau alasannya nunggu waktu yg tepat mah, itu buat saya omong kosong dan hanya menunjukkan bahwa memang sebenarnya dia tidak punya data yg menunjukkan hal tersebut. Saya, dan saya yakin sebagian besar pendukung reformasi, menantang Amien Rais untuk buka2an. Kalau memang nantinya tidak terbukti ada skandal Lippogate seperti Baligate nya Golkar, apakah Amien Rais akan jantan mengakui kekhilafannya dan berbalik kembali mendukung perjuangan reformasi yg murni, yaitu reformasi yg mendahulukan kepentingan bangsa dan terpenting lagi tidak hanya dibibir saja tapi lebih pada tindakan nyata? Semoga Amien Rais segera bertobat dan kembali ke jalan reformasi yg benar. Semoga Kelompok Madani menyadari kesalahannya karena menyebar virus demokrasi yg bisa sangat membahayakan masa depan demokrasi di Indonesia dan terlebih lagi nasib bangsa kita. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Do You Yahoo!? Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com
Arti mendukung-nya Gus Dur
Gus Dur kembali "berkelit" menyoal dukungannya kepada Mega untuk Capres. Kemarin Gus Dur bilang bahwa ia mendukung Mega bukan berarti proses pencalonannya sampai terpilih menjadi presiden. Padahal, kata Gus Dur, ia "mendukung" Mega dalam artian menerima keabsahan Mega sebagai Capres. Lha kalau begini cara berkelitnya kok kelihatan banget klasnya Gus Dur. Saya juga sudah pasti menerima keabsahan pencalonan Wisnu Ali Martono sebagai Capres selama ada anggota MPR yang mencalonkannya dan WAM sendiri mau dicalonkan. Apa bedanya dengan ini? Lha wong siapa saja sah menjadi capres selama ada yang mencalonkan dan yang dicalonkan bersedia (kecuali calonnya memang orang gila atau bukan WNI). Gus Dur mungkin bingung dengan istilah "setuju" dan "mendukung". Tidak jarang saya kalah voting dalam berpendapat waktu aktif di organisasi. Walau saya yakini pendapat saya benar namun ternyata saya kalah voting. Saya memang tidak setuju dengan keputusan itu, namun saya mendukungnya. "Tidak setuju tapi mendukung" jarang diucapkan (walau sekadar lips service) oleh politisi Indonesia. Umumnya mereka machiavelis, oportunis, dan primitif. Wassalam, Efron
Re: Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-)
Kalo untuk beli kerupuk bisa dapet berapa ribu container yach, Kang? Efron -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 16 August, 1999 23:33 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Sulapan Duit Rp 546 Milyar ;-) ;-) Info dari BI: duit Rp 546M yg ilang dari Bank Bali, bisa muncul lagi (dikembaliin) begitu saja dari kegelapan malam (entah dari mana asalnya). Tukang sulap Indonesia rupanya masih piawai juga. ;-) Apakah dg kembalinya uang, urusan jadi clear? Ibarat kata, ada maling, nggondol jemuran dan baju- baju anda. Pendeknya semua celana dalem digondol. Lalu ketahuan. Buru-buru deh si maling kembaliin semua colongannya. Utuh, seperti sedia kala. Nggak bertambah satu lubang pun (asumsi: celana dalam yg dicolong itu satu dua ada yg bolong, ha, ha,...). Apakah dg telah kembalinya jemuran anda, peristiwa maling mencuri jemuran itu (secara hukum) sudah otomatis gugur (nggak jadi perkara lagi)? Wah, kalo gitu caranya, ngeri amat nih negara Indonesia. Soalnya orang-orang terus akan sesumbar: mari maling rame-rame, kalo ketahuan, kembaliin aja: urusan beres. Kalo nggak ketahuan... kaya... Gawat. :-( Apakah nggak terpikir (oleh para penegak hukum) betapa isisnya si pemilik pada saat celana dalam belum dikembalikan (mungkin kembung atau masuk angin pula. ;-) Mudah-mudahan saya salah, dan hukum kali ini bener-bener berfungsi. Mudah-mudahan hukum masih ada. ;-) Yw.
Re: Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan Dirgahayu)
Yach salah dong, Kang Prabu Brawijaya! "Dirgahayu" tidak boleh diikuti angka di belakangnya. "RI ke-54" itu ada di mana? Soalnya RI 'kan cuma satu. Sama dengan US sekarang. Dulu memang ada dua US, USA dan USI (United States of Indonesia = RIS). Lalu "Dirgahayu Kemerdekaan" itu yach jelas salah. Yang menjadi subjek ucapan selamat adalah "RI" bukan "Kemerdekaan". Bisa juga dengan kalimat "Panjang umur RI", tapi akan janggal dan salah kalau dibilang "Panjang umur Kemerdekaan RI", ya tho? Kalau seperti Kang Prabu bilang "Bakeri Holan" itu sudah benar, saya setuju itu. Soalnya "Bakeri Holan" itu anaknya "Bakeri Aburizal". Wassalam, Efron -Original Message- From: FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 19 August, 1999 23:39 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Rubrik bahasa Indonesia (RE: penulisan "Dirgahayu") Heran, apanya yg salah dari dua yg ini: -- Dirgahayu RI ke-54 -- Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54 Kan sudah bener? Kalau 'dirgahayu hut' itu baru salah Kalau yg ini sih sudah berkali-kali dibilang salah sama pak anton...(eh, sopo iku). Tapi kayaknya yg dua yg di atas mah sudah di-approve sama lembaga bahasa ind. Nggak tahu juga ding... Keeneg-an mbak Purbo juga ndak perlu-perlu amat. Makan promag aja mbak. Misal "Dirgahayu Mbak Purbo ke-17" bukannya perlu dibaca sebagai selamat ultah yg ke-17 buat mbak purbo? Masak mau dibaca sebagai: "selamat ultah buat mbak Purbo yg nomor 17 (dari 19 Purbo bersaudara kembar)." Rak endak... Kalau 'pulang ke rumah' sih wajar dong. Kan bisa juga pulang ke kantor, karena tadi baru nglayap dulu misale. Atau pulang ke pasar, soalnya dia pedagang di pasar itu. Mungkin kalau contohnya 'turun ke bawah' lha itu baru cucuk. Kali aja Kalau bakeri hollan juga sudah betul. Bukannya ini berasal dari anjuran bahasa indonesinia. Tadinya namanya 'Holland Bakery'. Berhubung sudah telanjur beken dan dikenal dengan nama itu, kalau diganti menjadi 'toko kue dan roti kemanggisan' bakalan nggak laku. Caranya akhirnya pake kompromi, yg penting mengikuti hukum DM. Jadilah 'bakeri holan'. Mungkin ada yg protes bahwa 'bakeri' bukan perbendaharaan kata bhs ind., tapi ya nggak apa-apa. Nanti bakalan jadi terserap menjadi bhs indonesia. Wong namanya bahasa rak dinamis ya jadi asalkan masih ngikutin kaidah-kaidah tata bahasa mah okay-okay saja lah. Juga 'gran vila'. Kalau sudah menjadi nama, ya nggak apa-apa. Wong kalau anda buat perumahan lalu dikasih nama "??!!*$HUH" juga nggak ada yg ngelarang. Iya endak? Kalau 'real estat' sih emang sudah ada padanan kata bhs indonesianya sih Kita nggak perlu ngikutin Malaysia yg suka bikin istilah aneh seperti: keyboard = papan kekunci (key=kunci, dan board=papan.) mouse = tetikus.. secretary = penaip (dari pe-type). Hehe... '-- Saya mereka-reka (tanpa rujukan) "Dirgahayu" berasal dari kata "dirga" yang artinya "tinggi-luas-terbentang bak angkasa" dan "rahayu" yang bisa berarti "hidup/anugerah". Jadi terjemahan bebas "dirgahayu" adalah "selamat berhajatan" atau "selamat ulang tahun" atau "selamat berhidup penuh kebebasan". Jadi yang mbuat mbak Nina nyeseg itu barangkali banyak orang yang ngaku pinter tapi ngawur dalam memasang bentangan spanduk dalam rangka 17-an. Misal: "Dirgahayu RI ke-54" ini artinya di dunia ini ada 54 biji negara RI. Padahal 'kan cuma satu. Ada juga yang nulis "Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-54 atau Dirgahayu HUT RI ke-54". Ini juga suatu hiperkorek seperti halnya kita ngomong "blue jeans warna biru" atau "pulang ke rumah". Lha namanya "blue jeans" itu warnanya ya biru dan namanya "pulang" itu ya "ke rumah". Di jalanan Jakarta juga banyak dibuktikan bahwa pengusaha besar (yang ngakunya berpendidikan) sama saja klasnya dengan pedagang kakilima dalam berbahasa Inggris. Lihat saja para pedagang kakilima di Blok M yang memajang tulisan bahasa Inggris yang "ngawur". Tengok juga papan-papan reklame seperti "Bakeri Hollan" (anaknya Bakeri Aburizal), "real estat", atau juga "gran vila" yang sama sekali tidak ada artinya. Bahasa Inggris bukan, bahasa Indonesia juga apalagi. Wassalam, Efron -- Salam, Jaya -- I disapprove of what you say, but I will defend to death your right to say it. - Voltaire \\\|/// \\ - - // ( @ @ ) oOOo-(_)-oOOo--- FNU Brawijaya Dept of Civil Engineering Rensselaer Polytechnic Institute mailto:[EMAIL PROTECTED] Oooo oooO ( ) ( ) ) / \ ( (_/ \_)
Re: Golkar Putih vs Golkar Hitam ?
Yang jelas Marzuki Darusman masuk kelompok Golkar "hitam" karena emoh mengenakan jas kuning dan seringkali berjas hitam :-). Efron -Original Message- From: Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, 14 August, 1999 11:06 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Golkar Putih vs Golkar Hitam ? Yang bersangkutan sendiri saja tidak tahu apakah dia masuk Golkar yang 'putih' atau 'hitam'. Kalau menganggap diri sendiri 'putih' dasarnya apa? 'Putih'nya dia khan belum tentu 'putih' juga buat yang lain. Namun kalau dianggap 'hitam' jelas-jelas tidak akan mau. Jangan-jangan Tuhan-pun tidak tahu hal ini...? Maaf ya Tuhan Salam, Budi
Pencongkel Spion Mobil Tewas Ditembak Polisi
Judul di atas saya ambil dari SP hari ini (11-8-99) halaman 16. Bagaimana kalau kata "spion mobil" itu diganti dengan "Bank Bali"? Dapat diduga masyarakat bereaksi positif. Wassalam, Efron
Kasus Ghalib penyuapan?
Tidak ada bukti yang kuat tentang penyuapan dalam kasus Ghalib, kata Djasri Masrin, Danpuspom. Lha iya menurut saya memang nggak ada bukti penyuapan. Bukti-bukti yang disajikan ICW itu, menurut saya, adalah pemerasan bukan penyuapan. Waduh! Gimana ini jadinya? Wassalam, Efron
Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI
Harus diakui banyak hal tentang militer diadopsi sipil. Saya dulu pernah bertanya kepada orang teknik sipil mengapa disebut "teknik sipil". Ia menjawab singkat dan jelas "karena ini bukan teknik militer". Maksudnya semua ilmu teknik yang dipelajari orang sipil mengadopsi ilmu teknik yang dipakai oleh militer (dulu hanya militer yang praktis menguasainya). Sama halnya dengan jenderal, yang merupakan pangkat tertinggi di militer, sehingga diadopsi untuk menerangkan betapa besar dan tinggi lembaga/orang yang menggunakan istilah jenderal. Jika "general" itu diterjemahkan menjadi "umum" menjadi tak bermakna. Di lembaga/perusahaan ada banyak bagian/divisi yang khusus menangani masalah tertentu seperti misalnya bagian produksi, bagian penjualan, bagian keuangan, dll. Hal-hal yang tidak dapat dimasukkan ke dalam bagian itu dikelompokkan ke dalam "bagian umum" (general affair). Dengan alasan itu bagaimana logikanya sebuah "ditjen" diubah menjadi "ditum". Misal: Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan diganti menjadi Direktorat Umum Pertanian Tanaman Pangan. Sangat tidak lucu karena pertanian itu sangat luas sehingga ada pengelompokan untuk "pertanian tanaman pangan". Dengan demikian seorang Dirjen akan membawahkan Ditjen Pertanian Tanaman Pangan. Kata "jenderal" menunjukkan ia seorang yang tertinggi di kelompok itu. Berbeda halnya dengan Dirut (president director). Seperti halnya presiden, dirut adalah eksekutif tertinggi di sebuah perusahaan. Dalam pada itu "jenderal" adalah bukanlah yang tertinggi untuk eksekutif karena ia masih di bawah presiden. Jadi dapat dipahami bahwa kata "jenderal" untuk menjelaskan/menerangkan betapa besar dan tinggi suatu lembaga/seseorang yang dilekati jabatannya dengan kata itu. Wassalam, Efron -Original Message- From: Johnson Chandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 28 July, 1999 17:18 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI Major General = Mayor Jenderal bukan Jenderal Mayor Brigadier General = Brigadir Jenderal bukan Jenderal Brigadir Nama-nama lembaga pun selaras. Directorate General (bukan General Directorate) = Direktorat Jenderal Consulate General (bukan General Consulate) = Konsulat Jenderal yang saya masalahkan bukan maslaah DM atau MD, tetapi pemakaian kata JENDERAL. Mengapa harus Direktorat Jenderal ?? Mengapa bukan Direktorat Umum ? Istilah-istilah ini sendiri sebenarnya pengaruh dari bahasa Perancis. Contoh: FIFA yang berarti Federation International de Football Association. Jika dilihat dari struktur bahasa Inggris mestinya IFFA yakni International Federation of Football Association. Jadi di sini bukan soal salah-benar tapi waduh... FIFA memang singkatan dari bahasa perancis tuh. seperti kita tahunya PBB, kalau bhs inggrisnya kan United Nations. Johnson Chandra
Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI
Yw: Lho, bukannya sama aja? Bukannya jendral itu (pada hakikatnya) artinya sama juga dg umum? Rasanya: di militer itu ada kecabangan, ada cabang artileri, infanteri, kavaleri, dlsb. Nah, tapi sandangan kecabangan (khusus) itu mentok di tingkat kolonel. Pernah dengar kan: ada Kolonel Infanteri Xyz, Letnan Kolonel (CHB) Xyz, Kolonel Laut abc, Kolonel (PNB) dsb, dsb. Setelah orang dari kolonel dapet bintang (satu, dua, dsb), dia menjadi jendral. Karena Jendral itu artinya umum juga, ybs tidak lagi menyandang kekhususan kecabangan. Jadi nggak ada istilah Jendral Infanteri, Jendral Artileri, dsb. Yg ada juga Jendral Angkatan Darat, Jendral Polisi, Jendral Marinir. Jendral Angkatan Udara dinamai Marsekal, Jendral angkatan laut non marinir dinamai Laksamana. Padahal, Marsekal itu berasal dari kata yg tidak sama (artinya) dg jendral. Kalo jendral itu artinya umum, marsekal itu apa, ya? Berasal dari kata Marshall (spelling), yg artinya... apa, ya? Kira-kira kemungkinan salah), kalo ada hubungan (jauh) dg marching (jalan?), maka marshall itu ya artinya tukang mimpin jalan. Kalo Laksamana, diterjemahkan dari admiral. Ini beda banget lagi dari jendral/umum dan marshall/marsekal. Sedangkan arti mula-mula dari laksamana dan admiral itu sendiri udah beda. Jadi terjemahan maksa. Admiral itu kan (kayaknya) ada hubungan dg kata 'admire'. Iya nggak? Sedangkan Laksamana, itu bentukan maksa dari kata majemuk: laksa-mana. Laksa itu kan artinya banyak. Nah mana itu orang melayu jaman baheula mungkin tahu artinya. Kalo saya gak tahu. Yg saya tahu, mana itu kalimat tanya sejenis 'where'. Jadi laksa mana, adalah orang yg kebanyakan nanya-nanya... Ha, ha, ha... maksa pisan. ;-) Efron: Dasar Kang Yusuf iki :-)! Laksamana ini iyo bener nyelaraske karo admiral. Kata itu diambil dari pewayangan "Laksamana" yang konon (jangan dibalik) adalah pelaut hebat.
BUAT ADMIN PERMIAS (FW: Warning: daniar@ncicom.com - No such user !)
Setiap kali posting saya selalu mendapat pesan seperti ini. Admin tolong di-remove alamat tersebut ([EMAIL PROTECTED]) mailto:[EMAIL PROTECTED]) . Terima kasih. Efron -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 29 July, 1999 8:41 AM To: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Subject:Warning: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] - No such user! [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] - no such user here. : Message contains [1] file attachments
Re: Barisan Pembohong ?
Kalo bohong-membohong sudah saya duga sebelumnya. Yang menarik banyak korang yang memasang foto Pak Harto yang sedang gering. Melihat ini saya teringat film semasa SMA dulu "Under Fire". Seorang wartawan foto (perang) yang diperankan oleh Nick Nolte (ceweknya diperankan oleh Joanna Pacula) dipaksa oleh gerombolan gerilyawan Sandinista untuk memfoto komandannya. Anehnya komandannya ini sudah meninggal. Maksudnya untuk menyangkal klaim pemerintah yang telah menembak mati sang komandan. Dengan pengalamannya sang wartawan memfoto si almarhum dengan latar belakang anak buahnya dengan memajang koran yang memberitakan si komandan telah tewas. Wassalam, Efron -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 29 July, 1999 10:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Barisan Pembohong ? Kalau Juan sebagai kuasa hukum sih masih mending deh dg alasan 'khusus' berkelit dengan keterangannya. Yang lucu sejumlah TOKOH terkemuka itu yang berbohong, yang menjadikan kejadian ini menjadi sangat lucu. Padahal sebagai Kakek dan Nenek, mereka mengajarkan cucu-cucunya untuk tidak boleh berbohong. Orang tua yang stroke bisa berbicara, bisa shalat ? Ada-ada saja. Mereka-pun mungkin sekarang ikut tersenyum..:) Salam, bRidWaN At 08:31 AM 7/29/99 +0700, arezdaps wrote: yang pertama kali mengeluarkan statement soal kesehatan pak harto kan Juan F. Tampubolon, kuasa hukumnya, yang mengatakan pak harto hanya menjalani ceck up biasa dan butuh beberapa hari. kan itu juga lucu. dia pikir rakyat nya pak harto masih spt dulu.yang bisa dibo'ongin... lha wong... sudah jelas sakit kok. (stroke...) masih dibilang cuma ceck up. bRidWaN wrote: Rekan Permias@, Jika mengingat peristiwa padawaktu Pak Harto jatuh sakit, banyak Pejabat, mantan Pejabat dan Tokoh Nasional yang mengatakan telah bertemu dengan Pak Harto dan dalam keadaan baik-baik saja. Lucu juga...Hitung hitung hiburan akhir pekan. Salam, bRidWaN == Suara Merdeka Rabu, 28 Juli 1999 Berita Utama Belum Seorang pun Bisa Jenguk Soeharto, kecuali Putra-putrinya JAKARTA- Selama sembilan hari dirawat di RSP Pertamina karena terserang stroke, belum seorang pun tamu berhasil menjenguk Soeharto dan masuk ke ruang perawatan Super VVIP 604, selain putra-putri mantan presiden itu. Jadi sama sekali tak benar jika ada pejabat atau mantan pejabat yang menyebut telah melihat Soeharto di ruang perawatan. ''Ah ngacau itu. Yang diperkenankan menjenguk langsung hanya putra-putrinya. Lagipula masuk dari mana? Masa dari lubang tikus,'' tegas dr Ibrahim Ginting, Ketua Tim Dokter Kepresidenan, sekaligus dokter ahli jantung Soeharto. Penegasan itu dia berikan ketika wartawan meminta konfirmasi apakah benar Bustanil Arifin, mantan kabulog, baru saja bertemu langsung dengan Soeharto. Sebab, Bustanil Arifin beserta istri yang kemarin tiba di RSP Pertamina mengendarai mobil Volvo hitam B-1098-BF mengaku menjenguk Soeharto di ruang perawatan. Ibrahim menegaskan, demi penyembuhan pihaknya memperkenankan pasiennya menerima tamu, selain putra-putrinya. ''Jadi bukan Presiden BJ Habibie saja yang kami larang menemui beliau,'' katanya. Terus Dievaluasi Bagaimanapun, kata dia, Presiden selalu memantau kondisi Pak Harto setiap saat dan tim dokter selalu memperbarui informasi untuk Kepala Negara. Pada prinsipnya, lanjut Ibrahim, Presiden BJ Habibie menghendaki perawatan terbaik. Presiden juga menyatakan jika dengan tidak menjenguk lebih baik, dia tak keberatan. ''Kalau itu lebih baik, ya nggak apa-apa,'' kata Ibrahim mengutip pernyataan Habibie. Tentang kondisi pasiennya kemarin, Ibrahim mengemukakan terus dievaluasi. Namun secara umum kemajuannya sudah sangat banyak. ''Dia mulai belajar berjalan lebih banyak dibandingkan dengan hari Senin. Masih tertatih- tatih, tapi sudah lebih baik,'' katanya. Mengenai kondisi psikologis Soeharto pasca-stroke, Ibrahim mengakui peranan faktor itu amat besar. ''Namun hal ini juga tergantung pada rentan atau tidak kondisi mental seseorang,'' katanya, sambil menyatakan belum bisa memastikan jadwal kepulangan Soeharto. (tn-10g)
Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI
Saya tak melihat ini sebagai pencekokan. Penerjemahan "jenderal" adalah jika kita menyerapnya dari pola MD ke pola MD juga. Seperti halnya pangkat. Contoh: Major General = Mayor Jenderal bukan Jenderal Mayor Brigadier General = Brigadir Jenderal bukan Jenderal Brigadir Nama-nama lembaga pun selaras. Directorate General (bukan General Directorate) = Direktorat Jenderal Consulate General (bukan General Consulate) = Konsulat Jenderal Lain halnya: General Assembly yang diterjemahkan "Majelis umum" karena polanya memang dibalik. Istilah-istilah ini sendiri sebenarnya pengaruh dari bahasa Perancis. Contoh: FIFA yang berarti Federation International de Football Association. Jika dilihat dari struktur bahasa Inggris mestinya IFFA yakni International Federation of Football Association. Jadi di sini bukan soal salah-benar tapi kesepakatan yang sudah mentradisi. Jika mau mengoreksi silakan saja. Wassalam, Efron -Original Message- From: Johnson Chandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 27 July, 1999 17:28 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI pingin nimbrung nih kita tuh secara gak sadar banyak dicekokin istilah militer, (mungkin dulu dipikir supanya dwifungsi memasyarakat ??) KJRI : Konsulat Jendral Republik Indonesia (dilihat secara fakta mungkin bener sih, banyakan jendral kali di dalamnya) tapi harusnya kan Konsulat umum Republik Indonesia Kalau bhs inggrisnya : General Consulate. General di sini kan artinya umum, bukannya jendral misalnya lagi, Sekretaris Jendral, bukannya harusnya sekretaris umum ? Johnson Chandra
Hadeer (RE: Menghadapi Misionaris)
Seringkali saya berdiskusi dengan Hadeer. Kebanyakan diskusi itu nggak nyambung. Saya pun sering bingung karena sebodoh-bodohnya mahasiswa (Hadeer mengaku sudah lulus) masih dapat mencerap apa yang saya lontarkan. Namun Hadeer ini nggak pernah nyambung. Saya penasaran maka saya cari info siapa Hadeer ini sebenarnya. Sumber saya menduga kuat Hadeer ini seorang bintara (Serda) dari angkatan darat. Pantesnggak nggak nyambung. Wassalam, Efron -Original Message- From: Roosadi Enterprise [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 23 July, 1999 16:09 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Menghadapi Misionaris Assalamualaikum bung Hadeer Anda adalah salah satu orang yang punya borok ditengkuk, yang tidak bisa anda lihat sendiri !!! Wassalamualaikum.
KALO SUSAH
Suatu hari, ketika mengadakan ulangan, seorang guru SD Inpres di desa melihat kejanggalan pada seorang muridnya, si Badu. Si Badu terlihat meludahi tangannya, kemudian menggosokkan tangannya ke kepalanya berulang kali, lalu ia kembali mengerjakan soal-soal.. Dan hal ini terus menerus dilakukan apabila Badu berpikir keras... Karena penasaran, setelah ulangan Badu dipanggil oleh Ibu Guru. Guru: "Badu, kenapa selama ulangan kamu meludahi tangan kamu, kemudian kamu gosokkan ke kepala?" Badu: "Iya Bu, abis soalnya susah sih!" Guru: "Terus kalo susah, kenapa kepalamu diberi ludah..?" Badu: "Iya Bu, semalam, waktu saya sedang belajar, dari kamar tidur Paman dan Bibi, yang baru kawin minggu lalu, saya dengar Bibi bicara begini: "Mas, aduuh,.. jangan dipaksa dong,..kalo susah, kepalanya kasih ludah aja Mas.." Guru: ??? !!!
Buat Jeng Maya Sari (Bhakti)
Jeng Maya, Terima kasih Anda telah ikut meramaikan permias@ yang lagi sepi. Mungkin kebanyakan ngambil cuti musim panas. Memang gimanapun di Indonesia lebih banyak musim ketimbang di sana. Dari musim rambutan sampe KTP musiman. Dari beberapa posting Anda saya jadi teringat pada Mbak Yuni Wilcox. Itu lho istrinya Mas Larry Wilcox kawannya Erik Estrada dalam Chips. Jangan-jangan Anda ini orang yang sama dengan membuka email address di hotmail. Semoga bukan. Selamat bergabung dan semoga krasan di sini! Mas Efron (cek ile pakek Mas segala)
Re: Friend
Seperti The X Files silakan menyimpulkan sendiri! Efron -Original Message- From: Hadeer [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 22 July, 1999 8:41 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Friend Kalimat dibawah kesimpulan dari film X - Files atau motto hidup ??? :-) Hadeer -- From: Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Friend Date: 22 Juli 1999 8:20 Maka dari itu berhati-hatilah bila ada teman (atau orang yang mengaku teman) yang mau menjadi pahlawan Anda karena "Hanya teman yang berkhianat". Wassalam, Efron
Re: Friend
Berbeda pendapat kalau saya memang yakin pendapat saya benar akan saya pertahankan terus, walaupun sudah seperti berkelahi. Kalau ada pikiran yang sejalan walau itu musuh tentu akan saya dukung sepenuhnya. Saya bisa bertengkar hebat dengan teman di dalam rapat. Jika kami di luar itu sering pergi main bareng itu adalah soal lain. Tul nggak, Jeng Ira? Efron -Original Message- From: Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 22 July, 1999 9:49 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Friend Satuju ! hanya teman yang bisa berkhianat.! Apalagi kalo satu field, .. satu kelas misalnya.. kadang sohib yg paling baikpun bisa menjegal lho! pengalaman (lagi nihh) mulai SD sampe kuliah.. pelakunya tuh sobat sendiri... palagi di kampusku ini,..dimana kompetisi ketat banget pelakunya temen sekampung!! ck ck ck ck... teganya! teganya ! makanya ati2 kalo cari temen... mending punya temen palagi sohib baik jangan yang sama2 satu field kalo kita lebih unggul, nggak jarang sohib sendiri iri dan nggak suka atas keberhasilan kita... so.. watch out with your own friends, dudes! Aiih, kali ini saya bisa kompak sama Bang Efron... hihihi wassalam, Ira On Thu, 22 Jul 1999, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: Saya seringkali mengeluarkan pernyataan "Hanya teman yang berkhianat!". Ya, memang. Musuh tak pernah mengkhianati kita. Ia akan terang-terangan akan menjatuhkan kita atau bahkan membunuh kita. Semalam saya menonton The X Files di SCTV. Betapa berat dilema yang dihadapi Fox Mulder. Pada bagian akhir cerita ia mesti (dipaksa) bersaksi oleh bos besarnya dalam Panel FBI untuk menunjuk siapa sebenarnya orang FBI yang berkhianat dan bekerjasama dengan Dephan. Dana Scully yang sedang sekarat kena kanker menduga Skinner (atasan langsungnya) yang melakukan itu. Ketika Mulder dipaksa menyebutkan siapa orangnya dalam Panel FBI ia justru menunjuk bos besarnya (saya lupa namanya) dengan sedikit spekulasi. Kunci tebakannya adalah kalimat senada yang diucapkan Skinner dan bos besarnya pada waktu dan tempat yang berbeda. Mereka bilang kepada Mulder, "I will help you as a FRIEND" Kata "friend" atau "teman" inilah yang membawa tebakan Mulder ke arah bos besarnya. Tak ayal bos besarnya panik dan mau bunuh diri tapi justru dibunuh oleh seorang dari Dephan. Maka dari itu berhati-hatilah bila ada teman (atau orang yang mengaku teman) yang mau menjadi pahlawan Anda karena "Hanya teman yang berkhianat". Wassalam, Efron
Taat beribadah
Akhirnya setelah pesta pernikahan yang melelahkan sepasang pengantin baru beristirahat di kamar hotel. Si istri segera mandi. Setelah selesai, dia menjumpai suaminya sedang berlutut dan berdoa. "Apa yang sedang kau kerjakan?", tanya si istri. "Saya sedang berdoa mohon bimbingan," jawab si suami yang taat beribadah. "Oh, itu aku bisa beri", jawab si istri, "Kamu berdoa saja minta daya tahan". "!."
SiaR---SOEHARTO JATUH SAKIT, HABIBIE SENANG
Jangan-jangan Pak Harto sudah meninggal? Efron -Original Message- From: SiaR News Service [mailto:[EMAIL PROTECTED]] mailto:[mailto:[EMAIL PROTECTED]] SOEHARTO JATUH SAKIT, HABIBIE SENANG JAKARTA, SiaR (21/7/99) Soeharto dirawat serius di ruang VVIP (Very Very Important Person) Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Mantan diktator yang berkuasa selama 32 tahun itu mengalami serangan stroke yang cukup serius. Para dokter Rumah Sakit (RS) Pertamina, rumah sakit yang dipercaya Soeharto setelah ia tak mempercayai lagi dokter-dokter RS Angkatan Darat Gatot Subroto, tak mau memberi penjelasan tentang kondisi kesehatan Soeharto. Humas RS Pertamina mengatakan Soeharto hanya menjalani pemeriksaan umum (general check up)rutin. Namun, keterangan RS Pertamina ini dinilai bohong karena Soeharto ternyata menjalani rawat inap. Lagipula, kalau hanya menjalani general check up mengapa banyak karangan bunga yang berdatangan dikirim oleh para pejabat, termasuk oleh Presiden Habibie? Para wartawan yang "menjagai" sepanjang waktu di rumah sakit di kawasan Kebayoran Baru itu juga tak yakin Soeharto hanya menjalani general check up mengingat banyak mantan pejabat dan bahkan pejabat yang masih aktif menjeneguknya. "Apakah lazim pasien yang hanya menjalani general check up dijenguk?" ujar seorang wartawan. Soeharto memang masih dihormati di kalangan mantan pejabat Orde Baru. Sejak Selasa (20/7), para mantan pejabat yang hadir antara lain: Letjen (Purn) Moerdiono (mantan Mensesneg) Letjen (Purn) Soedharmono (mantan Wakil Presiden, Letjen (Purn) Umar Wirahadikusumah (mantan Wakil Presiden dan mantan Pangdam Jaya ketika Soeharto merebut kekuasaan Soekarno pada akhir 1965), Mien Sugandi (mantan Menteri Urusan Wanita), Suhardiman SE (mantan anggota DPA yang juga paranormal Soeharto), Jendral (Purn) L.B. Moerdani (mantan Pangab)dan lain-lain. Dua jendral aktif juga nampak mengunjungi Soeharto yakni Jendral TNI Soebagyo dan Kasum Letjen TNI Soegiono. Dua jendral itu adalah mantan ajudan Soeharto. Presiden Habibie dan istrinya juga hadir menjenguk gurunya itu. Selain para pejabat, sejumlah kroni seperti Yorrys Raweyai, Ketua Pemuda Pancasila yang jadi tukang pukul keluarga Cendana dan saudara Soeharto yang kini Ketua Umum PNI Front Marhaenis, Probosutedjo, juga membesuk. Sempat beredar spekulasi yang mengatakan bahwa Soeharto mengalami stroke karena tekanan yang hebat terhadap kondisi psikologis dirinya dan keluarganya akhir-akhir ini. Termasuk "pengkhianatan" yang akan dilakukan pemerintah Habibie, yang akan serius menghadirkan Soeharto menjadi terdakwa. Bahkan sempat dikabarkan, dalam keluarganya juga sedang terjadi perselihan yang hebat sehingga berakibat pada keretakan hubungan di antara mereka. Soeharto, menurut sumber SiaR di kediamannya di Jl Cendana, sering mengalami sindroma kekuasaan (post power syndrome). Beberapa kali ia lupa kalau dirinya bukan presiden lagi. Pagi-pagi sekali dengan pakaian safari memanggil-manggil para ajudan dan pengawalnya. "Ayo, cepat, saya banyak pekerjaan di Bina Graha," ujar Soeharto. Biasanya, kalau sudah begini, para ajudannya memberitahu bahwa ia bukan lagi Presiden RI. "Kalau Anda jadi Presiden selama 32 tahun, dan tiba-tiba berhenti tanpa Anda kehendaki, pasti Anda bingung akan berbuat apa suatu kali ketika Anda terbangun pagi-pagi," ujar sumber tadi. Mundurnya kesehatan Soeharto amat menguntungkan posisi politik Habibie. Ini sesuai yang diharapkan dalam pertemuan antara Habibie dengan Tim 13 ICMI di rumah Habibie beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan yang antara lain dihadiri Letjen (Purn) Achmad Tirtosudiro (Ketua Pelaksana ICMI), Adi Sasono dan Sjafei Ma'arif (Ketua PP Muhammadyah) menyepakati skenario tak akan mengadili Soeharto dengan cara mengulur-ulur pemeriksaan hukum koruptor itu hingga kesehatannya mundur dan tak layak diperiksa, apalagi diadili. Dengan mundurnya kesehatan Soeharto, Habibie terbebas dari kewajiban mengadili Soeharto, agenda politik yang amat berat baginya, yang akan mempengaruhi pencalonannya sebagai presiden mendatang.***
Re: Tolong !
Bagaimana kalau Anda mengawalinya? Saya akan senang berdiskusi dengan Anda. Efron -Original Message- From: Anna F. Poerbonegoro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 22 July, 1999 12:40 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Tolong ! Rekan2 permias@ sekalian, Tolong dong kalau posting di milis ini, jangan cuma satu atau dua kata saja. Orang2 yang nggak banyak waktu luang seperti saya ini, mengharapkan diskusi dan informasi yang padat berisi dari milis ini, bukan hanya pesan2 pribadi yang cuman sepotong-sepotong. Pesan2 pribadi harap disampaikan lewat japri saja, lah ya ;-) nuhun, Nina Poerbonegoro
Harian Glodok Standard
Para netters yang budiman, Jika suka dengan info bisnis di Glodok secara lebih "zoom" silakan berlangganan harian "GLODOK STANDARD". Harian ini juga meliput berita umum lainnya. Kadang ada juga gosip kocak. Harganya murah lho untuk ukuran orang yang punya akses internet. Yang berminat silakan hubungi GLODOK STANDARD, Jln. Pinangsia Raya GLODOK PLAZA Blok B No. 1 Jakarta 11000 Tel. 021-600 7434/5 Faks. 021-600 7439 Email: [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Saya sama sekali tak mendapat fee dari woro-woro ini. Saya cuma mau bagi-bagi info. Salam, Efron
Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI
Maksudnya 16 setengah tahun pengalamannya, yah? Efron -Original Message- From: Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 21 July, 1999 3:48 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI Saya nggak masuk ke kriteria dia, lha wong saya baru 16 setengah tahun lho. Makanya saya bantuin dia nyariin idola. Arya boleh langsung kirim e-mail ke do'i lho. Salam, Budi At 12:29 PM 7/20/99 -0400, you wrote: Bhuehehehe..top banget dah... Mas Budi aja deketin MasErika tinggalnya di Pondok Indah lhoh... Pasti Si Erika kesengsem...wong Mas Budi arek UCLA toh.. Arya =)
Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI
Rumah saya sih hanya 8 menit dari Pondok Indah. Kalo nggak macet kurang dari itu. Sebenernya Erika ini pernah datang secara pribadi kepada saya sebelum Mas Budi menggombalkan eh mengglobalkannya. Makanya saya nggak begitu ketarik karena ada yang lebih cantik en seki ketimbang mbak Erika. Efron -Original Message- From: Budi Haryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 21 July, 1999 9:05 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: JANDA KEMBANG CARI SUAMI Sebenernya (kalau mau lebih didramatisir nih...), si Erika ini maunya yang deket-deket aja domisilinya. Ya... Jakarta and sekitarnya gitulah kira-kira, supaya masa penjajagannya bisa lebih intens, katanya. Cuman karena wajahnya berbau 'global', ya saya fwd-in ke milis ini. Jadi, yang saat ini lagi berada jauh dari Pondok Indah ya jangan kecil hati dulu, nanti deh kalau ada yang mau cari pasangan jarak jauh saya forward-in lagi (lho... lho... lho..., kok saya ngiklanin jadi 'mat' jomblang...). Jangan-jangan, saat ini temen-temen yang di Indonesia sudah pada 'menyatronin' Erika punya rumah nih. Kayak mas Efron, and terutama 'bujang-bujang' ITB kayak Frarev and konco-konconya. Selamat deh... Salam, Budi
FW: LOMBA SEPEDA
Dari seorang kawan...wah edian tenan! == Pada suatu hari Minggu, ibu-ibu suatu perkumpulan senam di komplek elit mengadakan acara lomba sepeda . Lomba diadakan dilapangan sepak bola dikomplek itu juga. Lomba tersebut adalah ketahanan naik sepeda mengitari lapangan. Ibu yang mendapat giliran pertama memulai dengan gayanya sendiri tapi hanya kuat satu putaran saja. Demikian juga ibu yang kedua dan selanjutnya dengan gaya masing-masing namun sudah ngos-ngosan diputaran pertama. Setelah giliran ibu yang kelima dengan tenangnya serta dengan gaya yang lain dari pada yang lain pada putaran kelima masih terlihat ceria, bahkan sampai putaran kesepuluh belum mau berhenti kalau tidak distop oleh ibu yang lain. Jelas ini yang jadi juara. Ibu yang pertama tanya pada ibu juara tersebut, : "Apa sih Bu resepnya kok kuat sampai sepuluh kali?" Dengan tenangnya Ibu juara tersebut menjawab : "Sepeda saya tanpa sadel."
Pacaran melulu
Sepasang duda dan janda yang sudah tua sudah berpacaran selama 5 tahun. Akhirnya si duda memutuskan untuk meminta si janda menikah. Segera si janda menjawab, "Ya!". Keesokan harinya saat bangun pagi, si duda tidak dapat mengingat apa jawaban si janda. Setelah sejam berusaha mengingat-ingat dan tanpa hasil, akhirnya dia menelpon si janda. Dengan perasaan malu, dia mengakui bahwa dia lupa apa jawaban si janda untuk tawaran menikah. Si Janda menjawab, "Aku senang kamu menelpon. Saya ingat saya menjawab ya kepada seseorang, tetapi saya lupa siapa orang itu". "!."
Re: Detikcom: Perolehan Kursi DPR (Final)
-Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 14 July, 1999 23:29 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Detikcom: Perolehan Kursi DPR (Final) ==disetip== Note: Yg lain-lainnya gelar tiker ;-) (Nggak dapet kursi). Rada 'mengganggu' juga fakta di atas itu: yg cuma dicoblos kurang dari 1000 orang bisa dapet satu kursi... Efron: Salah ketik 'kali, Kang?
Re: [Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau]]
Sebenarnya Mbak Yuni nggak perlu cengengesan kayak gitu. Saya sebenarnya tak mau melebarkan masalah lagi. Pernyataan Anda yang menyamakan penginjilan dengan pornografi tidak saya anggap a big deal. Coba kalau saya yang bilang tentang agama Anda? Saya bisa diseret ke pengadilan karena menghina agama orang lain. Wassalam, Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 14 July, 1999 23:20 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau]] Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Ma kasih Mbak Yuni... You helped me a lot... saya udah nggak tau lagi mo ngomong apa di debat kusir ini. Yang saya pahami cuma satu : Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Dan itu tidak bisa diganggu gugat! Dan saya kira saudara2 ku seiman pun setuju dengan statemen saya. Satu lagi mesti kamu tulis rumah tanggaku rumah tanggamu...he..he..he.. wassalam Ira On Tue, 13 Jul 1999, Yuni Wilcox wrote: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Jeng Ira: Assalam... Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus.. sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis dikhotbahi dan diceramahi. Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi " Pada saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan dengerin cerita2 nasrani. Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla bla... Efron: Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang "mengancam". Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda? Nah ini yang bung Efron Lupa. kelas 2 SD saya "kira" masih termasuk di bawah umur.Mereka belum mengerti haju merahnya, manis asamnya kehidupan. Memang bagus kalau kabar kebaikan itu kita berikan kepada anak nak kita sendiri tetapi kalau sudah menyangkut anak orang lain, meskipun saudara, kita kita nggak punya hak sama sekali, harus seijin orang tuanya. APalagi kalau mereka sudah punya agama sendiri. Yang kehilangan dalam diri mereka, tentu saja secara fisik tidak ada tetapi sang penginjil itu telah "meracuni" pola pikir mereka secara langsung. Seperti halnya pornografi, anak anak dibawah umur nggak akan kehilangan apa apa jika mereka menikmati pornografi sejak usia dini, tetapi yang hilang pada mereka adalah sifat innocent mereka, sifat kekanak kanakan mereka yang telah diambil alih oleh pornografi. Dan mungkin akan membahayakan masa depan mereka. Begitu pula pengabaran injil bagi anak dibawah umur yang sudah mempunyai agama lain, ini sama sekali tidak etis, kecuali sang ortu mengijinkan. Karena pada masa masa seperti itu anak anak adalah hak orang tuanya dan sekaligus tanggung jawab orang tuanya. yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau
Yuni: Ha..ha...(LOL) seret aja ke pengadilan. Saya tidak cengengesan kok sebelumnya, hanya ngasih senyum kepada Ira yang ngucapin terima kasih. Siapa sih yang menghina agama anda . Memangnya saya menyamakan penginjilan dengan pornografi. Anda ini benar benar berpikiran kekanak kanakan (maaf)anda terlalu dangkal menilai dangkal dalam menilai sesuatu, dan anda seringkali menilai sesuatu dari secara harfiahnya saja. apakah waktu di bangku sekolah anda tidak belajar kalimat pengandaian, seperti halnya bagai pungguk merindukan bulan, atau yang pernah anda lontarkan seperti kere munggah bale dsb. Jika anda sebutkan diatas apakah yang anda maksudkan waktu itu saya seperti kere ? Efron: Pengandaian? Ingat kasus Eyang Permadi? Beliau juga berandai-andai (saya mendengar sendiri rekaman kasetnya). Nyatanya? Beliau juga akhirnya meringkuk di Wirogunan. Saya juga pernah mengatakan Anda itu "kere munggah bale". "Bale" atau "Balai" atau juga disebut "Balairung" adalah ruang untuk petinggi. Mengenai arti sepenuhnya silakan Anda cerap sendiri secara tersurat atau tersirat. Menyoal pikir-memikir saya tetap berpendapat Anda masih dirajai perasaan ketimbang benak Anda. Seperti yang pernah saya bilang "Pria punya selera" dan "Wanita punya rasa". Yuni: Saya hanya ingin memberikan suatu pengandaian, suatu tindakan yang sebab akibatnya mempunyai persamaan. Jika saya andaikan pornografi, dikarenakan keduanya mempunyai persamaan, yaitu mempunyai dampak dalam pola pikir serta hati kita, hanya bedanya jika dampak yang diakibatkan oleh pornografi itu adalah keburukan maka dampak yang dibawa oleh penginjilan yaitu kebaikan. Efron: Sekali lagi Anda pink-floyd eh plin-plan. Nah, Anda sendiri bilang dampak penginjilan adalah kebaikan. Lalu, apanya yang salah? Makanya jangan menggunakan perasaan agar pendapat Anda tidak mencla-mencle. Apalagi tinggal dengan bule yang mestinya ambil nilai positifnya. Mereka selalu bilang "I think" bukan "Saya rasa" Yuni: Saya kira sebelumnya anda adalah seorang pendeta atau paling tidak seorang yang aktif dalam gereja. Biasanya orang seperti mereka baik baik, dan wawasan luas, serta nggak gampang tersinggung. Efron: Betul dan tidak salah. Namun anehnya di milis Kristen saya sering "bentrok" dengan mereka yang Anda sebut khususnya pendeta. Saya gampang tersinggung? Kalau saya gampang tersinggung sudah saya caci-maki Anda karena menyamakan dan berandai-andai penginjilan itu seperti pornografi.
Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemu rtadan itu Ada di Minangkabau]
Yuni: Efron ...Efron anda ini masih SMP atau sudah memang sudah pikun, mengapa sih anda kok nggak ngerti ngerti juga. Memang injil itu membawa kebaikan, saya tidak mepermasalahkan kebaikannya atau keburukannya isi ajarannya. Dan sebenarnya ini berlaku secara umum, nggak hanya penginjilan aja, tetapi juga penyebaran agama lain termasuk Islam. Pada waktu itu seingat saya, saya hanya menyinggung "kalau penyebarannya kepada anak anak dibawah umur, harus seijin dan sepengetahuan orang tuanya, karena anak anak itu adalah menjadi hak dan kewajiban orang tuanya, apalagi jika mereka berlainan agama". Efron: Yah jelas saya nggak ngerti omongan Anda. Anda ngeributin sepotong coklat. Apa bedanya saya kalo suka pada anak-anak lalu mengasuh mereka, mendongengkan mereka sambil memberi coklat biar bisa duduk manis. Lah wong namanya anak-anak. Kalau disebut itu kewajiban orang tuanya apakah mereka mencak-mencak anak-anaknya diperlakukan begitu? Tidak konfirmasi mengenai itu. Yuni: Dan sebenarnya yang paling saya tidak setujui yaitu jika ada yang mencoba membujuk mereka dengan coklat dan sebagainya, meskipun penyebaran agama punya niat baik tapi tetap aja salah karena anak anak itu nggak ngerti, itu sama aja memanupulasi mereka. Kalau memang berniat baik untuk mengajak mereka, tanya lebih dahulu, apakah mereka mau mendengarkan ajaran agama kristen yang membawa kebaikan, kalau mereka tidak mau ya sudah, tinggalkan mereka dan kalau penginjil itu berkeinginan keras, maka bisa ditanyakan kembali lain kali, dan jangan putus asa, ikuti petunjuk agama. Akan tetapi jangan sekali kali dengan memberikan hadiah hadiah dengan maksud lain. Kecuali kalau terhadap anaknya sendiri ya tidak apa apa. Misalnya anak anda nggak mau belajar agama, maka anda bujuk dia beri dia coklat sehingga mau ke sekolah minggu dsb, tidak ada masalah. Efron: Sekali lagi ini namanya dunia anak-anak. Kalo bukan anak-anak tidak perlu dibujuk. Malah mereka yang akan memeras seperti Andi Ghalib.
Re: Tentang Riggs
Kalo Ryan Giggs sih bukan sosiolog, tapi pemain MU asal Wales. Efron -Original Message- From: Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 15 July, 1999 13:16 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Tentang Riggs Apakah yang dimaksud adalah RGiggs alias Ryan Giggs Sosial yang dimaksud itu sosial apa dulu yang jelas dong. Agar kita dapat mendefinisikan berdasarkan teori dasarnya dulu bagian sosial apa yang anda maksud. Salam Hormat, Saut A H S [EMAIL PROTECTED] Urban Regional Planning Bandung Institute of Technology On Wed, 14 Jul 1999, Arikrisna M Tarigan wrote: Buat teman2 terutama yg kuliah atau pernah kuliah tentang sosial, tau ngga tentang teori PRISMA SOSIAL-nya Fred R Giggs Tolong donk jelasin ke saya di tunggu lho. NUHUN PISANG Viva Liverpool Arikrisna M. Tarigan
Re: Kriteria Pornografi itu Apa ?
Terlepas dari itu semua bagi saya pornografi itu seni yaitu "SENI PORNOGRAFI" :-). Efron -Original Message- From: Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 13 July, 1999 10:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Kriteria Pornografi itu Apa ? Beberapa pihak mengatakan bahwa gambar bisa dikatakan "pornograf" bila menimbulkan selera birahi bagi yang melihatnya. Kalau begitu timbul pertanyaan, apakah berikut ini bisa dikatakan pornografi : 1. Gambar wanita yang memperlihatkan payudaranya pada buku kebidanan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran ? 2. Gambar wanita bugil bagi kaum homoseks 3. Gambar pria tanpa baju, sebagaimana petinju, tetapi bisa menimbulkan selera birahi bagi sebagian wanita? 4. Gambar pria dengan pakaian tertutup sekujur tubuh, tetapi bibirnya bisa menimbulkan selera birahi bagi sebagian wanita? Salam, Nasrullah Idris
Re: [Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu]
Jawaban saya: YA. Namun apakah itu salah atau benar sangatlah nisbi. Efron -Original Message- From: Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 13 July, 1999 10:56 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Pemakaian Agama untuk Tujuan Politik Tertentu] Tetapi apakah bisa dikatakan bahwa saya mengajukan email ini pun mempunyai tujuan politik tertentu? Kalau ya, apakah itu salah atau benar? Kalau tidak, apakah itu salah atau benar? Salam, Nasrullah Idris
Re: Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemur tadan itu Ada di Minangka bau]
Itu salah Anda sendiri, Jeng! Mengapa Anda merasa diri sebagai KUSIR? Efron -Original Message- From: Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 14 July, 1999 10:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Ma kasih Mbak Yuni [Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau] Ma kasih Mbak Yuni... You helped me a lot... saya udah nggak tau lagi mo ngomong apa di debat kusir ini. Yang saya pahami cuma satu : Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Dan itu tidak bisa diganggu gugat! Dan saya kira saudara2 ku seiman pun setuju dengan statemen saya. wassalam Ira On Tue, 13 Jul 1999, Yuni Wilcox wrote: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Jeng Ira: Assalam... Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus.. sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis dikhotbahi dan diceramahi. Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi " Pada saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan dengerin cerita2 nasrani. Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla bla... Efron: Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang "mengancam". Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda? Nah ini yang bung Efron Lupa. kelas 2 SD saya "kira" masih termasuk di bawah umur.Mereka belum mengerti haju merahnya, manis asamnya kehidupan. Memang bagus kalau kabar kebaikan itu kita berikan kepada anak nak kita sendiri tetapi kalau sudah menyangkut anak orang lain, meskipun saudara, kita kita nggak punya hak sama sekali, harus seijin orang tuanya. APalagi kalau mereka sudah punya agama sendiri. Yang kehilangan dalam diri mereka, tentu saja secara fisik tidak ada tetapi sang penginjil itu telah "meracuni" pola pikir mereka secara langsung. Seperti halnya pornografi, anak anak dibawah umur nggak akan kehilangan apa apa jika mereka menikmati pornografi sejak usia dini, tetapi yang hilang pada mereka adalah sifat innocent mereka, sifat kekanak kanakan mereka yang telah diambil alih oleh pornografi. Dan mungkin akan membahayakan masa depan mereka. Begitu pula pengabaran injil bagi anak dibawah umur yang sudah mempunyai agama lain, ini sama sekali tidak etis, kecuali sang ortu mengijinkan. Karena pada masa masa seperti itu anak anak adalah hak orang tuanya dan sekaligus tanggung jawab orang tuanya. yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Kisah di Minangkabau
Aneh? Silakan Anda bertanya lewat japri ntar Anda akan tahu ada keanehan atau tidak. Saya juga sudah bilang tidak akan pernah mengutak-atik Al Quran dengan ambisi untuk mencari-cari kesalahan. Ini bakal menimbulkan kedengkian. Efron -Original Message- From: meydi rianto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 14 July, 1999 2:55 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Kisah di Minangkabau Saudara Efron well.. terlepas maupun tidak apa yang anda sebutkan dalam email anda semuanya hanya tanggapan anda yang belum mempunyai landasan theory yang kuat. Untuk masalah "tendensius" itu terserah anda sajalah, saya melihat justru anda yang melakukan offense, kalau anda benar2 tidak melukai hati orang yang berlainan agama, mengapa anda sebutkan banyak orang yang menghujat agama anda? dan satu lagi yang membuat anda terlihat tidak menggunakan otak jernih dalam berpikir terutama yang berhubungan tentang agama anda sendiri.masak iya menjelaskan agama orang lain dengan kitab suci yg anda yakini?...hmm aneh juga!.. yah kalau belon benar2 mendalami masalah agama anda sendiri yah mbok tanya dulu kepada org yang ahlinya, jadi tidak adanya kekeliruan yang fatal akibatnya...
Kasus pornografi
Selain soal KPU, Ghalib, dan isu politik lainnya, saat ini sedang marak perdebatan soal pornografi di media. Herannya di sini orang-orang menyerang "pornografi" dengan alasan ini-itu seperti misalnya agama, etika, budaya Timur (Indonesia), moral, dll. Bahkan Gubernur DKI bisa "belekan" kalau melihat pose-pose itu (yang bener aja Bang Yos). Mungkin maksud Bang Yos bisa belekan kalau memandang tanpa terus-menerus tanpa mengedipkan mata. Para tokoh agama pun tak ketinggalan mengomentari (baca: membeli) media "porno" itu sambil berkomentar macam-macam. Anehnya, mereka yang lantang menentang pornografi tidak menitik-beratkan ketidaksetujuan mereka terhadap bahaya kepada anak-anak di bawah umur. Alasan klise (moral, etika, dll.) sangat tak paut bila yang dinasehati adalah orang dewasa. Yang namanya orang dewasa tentu sudah tahu baik-buruknya sebuah pose seronok di media. Mengapa orang-orang itu tak menuntut/mengkritik media itu akan merusak anak-anak di bawah umur? Justru anak-anaklah yang mestinya kita lindungi dari bahaya "pornografi" bukan budaya Timur kita atau yang sejenisnya. Bagaimana kawan-kawan? Wassalam, Efron
Re: Kisah di Minangkabau
-Original Message- From: Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 09 July, 1999 10:43 AM ===dihapus=== Mengapa resiko ini mau ditanggung oleh para misionaris bahkan dengan meninggalkan keluarganya. Hal itu hanya bisa dijawab oleh pekerjaan Tuhan (Roh Kudus). Nah tugas penginjilan ini menjadi tanggungjawab dari setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin saya sendiri belum berani mengambil langkah tersebut karena banyak kekuatiran-kekuatiran yang masih saya hadapi sebagai manusia. Apakah Bung Effron atau teman-teman yang Kristen berani mengambil iman seperti di atas?? ===dihapus=== Efron (dengan satu "f"): Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh: katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya berdosa. Menyoal berani tidak berani mengambil iman seperti di atas saya akan bertanya apakah itu yang diperintahkan Tuhan Yesus Kristus. Mengikut Kristus berarti rela memanggul salib-Nya. Artinya kita wajib meninggalkan hal-hal duniawi yang buruk di depan Tuhan. Apakah itu? Dosa. Yang lebih penting lagi menjadi Kristen mesti menjadi berkat bagi semua orang. Membagi berkat bisa dalam bentuk langsung seperti yang dilakukan oleh para misionaris. Bisa juga seperti kita-kita ini yang bekerja di berbagai bidang dengan selalu membawa terang bagi sesama kita. Lebih gamblangnya lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya siap menghadapi segala risiko sebagai pengikut Kristus.
Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.)
Irwan: Kesentuh apanya nih, hehehehe. Makanya kalau nonton jangan sambil makan bakso, ya bisa kesentuh lah:) Ngomong2, gue punya teks dan terjemahan bebas (banget) dari soundtrack tersebut, "You'll be in my heart". Ntar gue postingin deh kalau lagi ngga males ngetik. Efron: Kesentuh anunya:-) Irwan: Jangan ketipu dengan versi lama. Soalnya yg ini versi modern. Kalau loe ngga suka film sejenis Man In Black, ya loe bakalan ngga suka juga dengan film ini. Efron: Kalo MIB atau kayak Independence Day saya suka. Yang nggak suka itu yah film futuristik yang menceritakan puluhan atau ratusan tahun y.a.d. Lain halnya kalo kayak time-trax, karena berkutat pada zaman sekarang. Dengan kata lain saya nggak suka ama film yang setting-nya masa depan (dengan kostum yang aneh-aneh dll.) Irwan: 5.Puteri Seorang Jenderal (The General's Daughter) - bagus tapi perlu mikir dan nebak2hehehe. Pemainnya: John Travolta Efron: Sekali lagi John Tralala membuktikan diri bahwa ia bukan saja jago disko kayak "Saturday Night Fever". Ini juga perlu ditonton oleh para jenderal TNI yang kaku agar tak egois. Bahkan anak ceweknya sendiri dikorbankan demi kehormatan korps. Sayang sekali James Woods main cuma sebentar karena keburu mati. Irwan: Gue waktu nonton lain lagi pikirannya. Gue ngebayangin suatu saat nanti sistem militer atau penegakan hukum di militer bisa seperti di film itu dimana dibentuk atau diangkat pihak yg sifatnya independen untuk memeriksa suatu kasus. Integritas pemeriksa terhadap kebenaran dan keadilan, ini yg membuat gue berpikir "akankah Indonesia bisa seperti itu kelak?" Soale, ngelihat kasus Andi Ghalib aja bikin gue berpikir tampaknya perlu waktu panjang untuk bisa melihat pemeriksaan kasus atas oknum militer Indonesia bisa seperti itu. Efron: Kalo dipikir kita juga punya yang mirip-mirip kayak gitu. Masalahnya 'kan orang dan sistem pendukungnya tak memadai.
Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau
Jeng Ira: Assalam... Well, sayangnya iya, mereka membacakan ayat2 itu dengan ancaman2 halus.. sehingga kami, saya dan adik saya, mau tidak mau harus duduk diam manis dikhotbahi dan diceramahi. Walau bukan ancaman fisik tetapi lebih bersifat psikologis," Nanti masuk neraka " "Nanti Tuhan marah sama kamu kamu tidak disayang Tuhan lagi " Pada saat saya kelas 2 SD, mana saya bisa berpikir panjang. Apalagi saya dioleh-olehi coklat Silver Queen.Imbalannya saya harus duduk manis dan dengerin cerita2 nasrani. Jika saya seumur sekarang, yah mungkin saya bisa bilang,"Maaf" bla bla bla... Efron: Lha wong namanya mau bercerita tentang Kabar Baik kok dibilang "mengancam". Kenyataannya apakah ada rasa kehilangan dalam diri Anda? Jeng Ira: Oh, mengenai salam, saya rasa janggal ketika keluarga besar kami merayakan Hari Raya Idul Fitri lalu mereka mengucap salam2 pujian nasrani ( dan sekali lagi agak2 berkhotbah ) ketika kami sedang merayakan dan laksanakan ritual2 Islam... Apakah ia mengatakan salam secara Islami ketika Anda sedang mengadakan kebaktian atau ketika anda merayakan natal ? Efron: Selalu yang timbul adalah salah-menyalahkan. Saya juga disalahkan (baik oleh orang Islam maupun Kristen) menggunakan salam "wassalam". Padahal dalam Alkitab bahasa Arab kata-kata seperti "Bismillah", "Insya Allah" ada di dalamnya. Kata "Haleluya" dan "Alhamdulilah" hanya dibedakan dengan bahasa saja. Jeng Ira: Saya tidak mengatakan bahwa adalah hal yang salah bahwa kita saling membantu satu sama lain, terlepas apapun agamanya. Dalam statemen Anda apakah saya "negotiable" atau tidak, saya kira Anda salah persepsi mengenai tolong saling tolong menolong dengan agama lain. Dalam Islam kami pun tidak mengasingkan diri dan malah dianjurkan untuk bersosialisasi satu sama lain sesama manusia ( Habluminanaas = hubungan antara sesama manusia ).Bahkan kami malah dilarang keras untuk mengganggu orang2 non muslim jika mereka pun mau hidup berdampingan dengan kami secara damai. Tolong menolong dan saling membantu. Tapi harap dipisahkan antara hubungan sesama manusia dengan hubungan dengan Tuhan. Dalam Islam ayat pun ada yg berbunyi,"Lakum dinukum waliyadiin" Agamamu agamamu, Agamaku agamaku.Ketika saling menolong tersebut janganlah disertai dengan tendensi ajakan masuk agama lain serta bujukan2 dan ancaman2 secara implisit itu tadi. Dan hal itu yang dialami oleh kami, oleh pembantu kami di desa,.. Walaupun sekali lagi bukan ancaman2 fisik yg dapat melanggar hukum, tetapi lebih kepada ancaman2 psikologis. Efron: Nah, kalau Anda bilang begitu berarti apa yang jadi masalah. Tanda salib juga menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal, so what's the problem? Dalam Alkitab disebutkan Ismael dan keturunannya adalah pemegang "tanda perjanjian Allah". Orang Kristen yang telah menerima "perjanjian Allah" wajib memberitakan Kabar ini bahwa Allah memang sudah menggenapi janji-Nya. Jeng Ira: Apakah ketika Anda menolong tetangga Anda disertai penyebaran agama juga ? Dengan kalimat ,"OK, kalian saya bantu tapi kalian harus mengikuti ajaran agama saya" Enggak kan ? Nah, kalimat2 semacam itulah ( kurang lebih ) yg kami terima. Bagi orang awam, anak kecil, manalah mereka bisa melawan ? Efron: Orang Kristen mesti menjadi terang dan berkat bagi orang lain berdasarkan kasih. Jeng Ira: Apakah tetangga Anda yang muslim itu ketika datang ke rumah anda mengucapkan salam lalu berkhotbah dihadapan Anda ? "Pak saya tahu Anda kesusahan , makanya ikutlah agama kami, nanti kami tolong Anda. Kalau tidak Anda nanti bisa masuk neraka lho!" Apakah Anda dibegitukan ? Anda mau dibegitukan ? Coba kalau Anda dalam posisi terjepit lalu dibegitukan orang ? Efron: Memang tidak. Saya juga siap jika ada orang mencoba memasuki "area" saya dengan pikiran terbuka. Jeng Ira: Saya hanya menekankan bahwa ketika kita saling membantu, saling menolong, sebagai makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat, apabila kita menolong hendaknya yang ikhlas tanpa pamrih.Jangan diembel-embeli tendensi macam2.. Dengan ajakan2 tertentu. Apalagi ajakan kepada orang yang sudah jelas2 beragama. Efron: Ya memang itulah adanya. Orang atheis pun bisa berbaik lebih baik ketimbang orang yang mengaku beragama.
Yuni Larry Wilcox (RE: [Efron)
Baru tahu tho kalo saya ini orangnya aneh-aneh? Semakin Anda mbudet, maka semakin aneh-aneh saya ha...ha...ha Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 13 July, 1999 0:21 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Efron anda ini aneh sekali, kritikan anda yang satu itu (berkaitan dengan pertanyaan saya), tidak ada kaitan dengan tulisan saya yang bernada emosi atau pun asal njeplak. Sayang sekali saya nggak punya email terdahulu, tapi seingat saya tentang peranan nyata untuk membantu rakyat. Setelah ngasih jawaban, "tanya pada diri sendiri" sekarang malah "nyangkut nyangkutin masalah emosi",...Efron...Efron
Re: Kasus pornografi
Itulah kebanyakan tokoh di sini asbun dan carmuk sehingga omongannya kebat-kliwat. Hal yang mendasar dan yang nyata menjadi terlupakan. Lha wong namanya agama itu 'kan biar dibagaimanapun juga tak mempan dengan pornografi. Yang terkena efek buruknya 'kan bukan agama atau budaya, tapi anak-anak di bawah umur. Cara mengatasinya? Yang pertama adalah peran orangtua yang punya anak (di bawah umur) agar memberi penerangan yang benar soal seks dan pornografi. Pemerintah atau lembaga tinggal mengatur prosedur peredarannya. Barangkali mbak Yuni punya tips lain dengan pengalaman di sono? Wassalam, Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 12 July, 1999 22:26 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Kasus pornografi] Setuju bung Efron. Lagian budaya timur sendiri juga nggak begitu nggak berarti murni nggak buka bukaan. Buktinya wanita jaman dulu di Bali khan dianggap wajar tanpa memakai baju atasan, dan saya kira juga beberapa tempat lainnya. Nah ini khan salah satu budaya Timur. Begitu pula dengan orang dewasa, mau dikasih nasehat entek ngamek kurang nggolek kalau dasarnya memang seperti itu ya nggak bakalan berhenti. Nah memang tanggung jawab kita pada generasi muda. Kalau generasi tua dan setengah tuanya sudah teler dan setengah teler, ya paling tidak generasi mudanya dijaga agar tidak terlalu teler dimasa mendatang. Tapi ini semua nggak akan gampang, karena ada lembaga kebebasan bicara yang menentang adanya berbabagai macam sensor terutama di Internet.dan kalau pemerintah sampai turun tangan memberikan larangan resmi untuk pornografi, maka lembaga ini akan cari cari alasan untuk menentangnya. Selama ini mereka sudah berusaha menitik beratkan ke beberapa negara Asia termasuk Indonesia. Saya dukung deh "bebas pornografi" demi anak anak. yuni "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Selain soal KPU, Ghalib, dan isu politik lainnya, saat ini sedang marak perdebatan soal pornografi di media. Herannya di sini orang-orang menyerang "pornografi" dengan alasan ini-itu seperti misalnya agama, etika, budaya Timur (Indonesia), moral, dll. Bahkan Gubernur DKI bisa "belekan" kalau melihat pose-pose itu (yang bener aja Bang Yos). Mungkin maksud Bang Yos bisa belekan kalau memandang tanpa terus-menerus tanpa mengedipkan mata. Para tokoh agama pun tak ketinggalan mengomentari (baca: membeli) media "porno" itu sambil berkomentar macam-macam. Anehnya, mereka yang lantang menentang pornografi tidak menitik-beratkan ketidaksetujuan mereka terhadap bahaya kepada anak-anak di bawah umur. Alasan klise (moral, etika, dll.) sangat tak paut bila yang dinasehati adalah orang dewasa. Yang namanya orang dewasa tentu sudah tahu baik-buruknya sebuah pose seronok di media. Mengapa orang-orang itu tak menuntut/mengkritik media itu akan merusak anak-anak di bawah umur? Justru anak-anaklah yang mestinya kita lindungi dari bahaya "pornografi" bukan budaya Timur kita atau yang sejenisnya. Bagaimana kawan-kawan? Wassalam, Efron Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.)
Tegang, Lae? Apanya yang tegang? Makanya jangan suka menyentuh bakso...:-)ntar kena boraks. Efron -Original Message- From: Irwan Ariston Napitupulu [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 13 July, 1999 8:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Film dan Film (was: Re: Bahaya Y2K.) In a message dated 7/12/99 10:19:07 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: 2.Arlinton Road. jenisnya rada2 thriller gitu... ttg tetangga.. lumayan bagus lha... Irwan: Gue jadi inget sekarang, ini khan soal tetangga yg diduga akan meledakkan gedung khan? Wah, waktu nonton ekstranya aja gue udah tertarik nonton nih film soale naga2nya sih bakalan cukup tegang..:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Kisah di Minangkabau
Sdr. Meydi Rianto, Busyet dah saya dibilang begitu. Coba dipikir berapa perbandingannya tulisan-tulisan yang menyudutkan bahkan menghina Kristen di milis ini. Memangnya agama apa yang saya tendensikan? Apakah Anda kira dalam Alkitab tidak menyebutkan makan babi, darah, ular, dll adalah haram? Sekali lagi saya tegaskan saya TIDAK PERNAH membicarakan Islam dan Al Quran sebagai subjek. Saya selalu menjawabnya dengan Alkitab yang memang arena bermain saya. Termasuk di sini kalau ada yang menanyakan tentang Islam saya akan menjawabnya dengan Alkitab. Misal, mengapa orang Islam kalau beribadah begitu khusuk dan tampak serius? Lalu mengapa perlu dikumandangkan adzan? Alkitab menjawabnya tuntas yang justru orang Islam sendiri banyak yang tidak tahu mengapa demikian. Demikian juga mengapa dalam kebaktian/ibadah orang Kristen tampak tertawa dan gembira? Ini juga belum tentu semua orang Kristen tahu latar belakangnya. Wassalam, Efron -Original Message- From: meydi rianto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 13 July, 1999 8:38 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Kisah di Minangkabau wah tanggapan anda sungguh naif dan terlalu tendesius terhadap salah satu agamaseperti yg anda tulis dibawah ini: = Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh: katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya tersesat di hutan. Makanan yang tersedia hanyalah babi hutan. Apapun alasannya saya tetap tidak boleh makan itu, dan jika saya makan maka saya berdosa. = Boeat Bung Efron: coba lah berpikir jernih dan menggunakan akal sehat?apakah itu merupakan jawaban seorang intelektual seperti anda? apakah agama lain selalu salah? dan agama anda yang selalu benar?..masing2 agama punya persepsi masing2 yang tidak diketahui oleh lain pemeluk...contoh yang anda berikan sangatlah lemah karena anda memberikan contoh tanpa mencerna lagijika babi diharamkan di agama anda berarti absolutly haram?coba anda cerna baik2 pernyataan anda yang bisa dikatakan sbb: misalnya babi haram hukumnya dan absolutly haram atau bisa dikatakan tidak bisa di tawar2 lagi even dalam keadaan darurat dan anda ikuti sepenuhnya tanpa pikir panjang terlebih dahulu yang ada anda bisa mati konyol gara2 kelaparanapakah ajaran agama menyuruh org mati konyol?...dimana letak keuntungan utk manusia jika Tuhan menyuruh ummatnya mati konyol hanya gara2 mengikuti firman Tuhan tanpa mencerna terlebih dahulu... Agama adalah suatu arahan bagi ummatnya agar tidak tersesat didalam kehidupan dunia dan akhiratagama perlu di telaah lebih mendalam bukan menelannya secara bulat2saya yakin masing2 kitab suci selalu mempunyai tafsiran yang diberikan oleh para pemuka agamanya spt Kiai, Pendeta dlsbg-nya. agama tidak pernah membuat sesat umatnya jika percaya dan berpegang teguh atas keimanannya...seperti mati konyol seperti tersebut diatas.. semoga ini semua jadi pelajaran buat kita .... salam reformasi, Meydi From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Kisah di Minangkabau Date: Mon, 12 Jul 1999 13:23:35 +0700 -Original Message- From: Saut Aritua H Sagala [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 09 July, 1999 10:43 AM ===dihapus=== Mengapa resiko ini mau ditanggung oleh para misionaris bahkan dengan meninggalkan keluarganya. Hal itu hanya bisa dijawab oleh pekerjaan Tuhan (Roh Kudus). Nah tugas penginjilan ini menjadi tanggungjawab dari setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mungkin saya sendiri belum berani mengambil langkah tersebut karena banyak kekuatiran-kekuatiran yang masih saya hadapi sebagai manusia. Apakah Bung Effron atau teman-teman yang Kristen berani mengambil iman seperti di atas?? ===dihapus=== Efron (dengan satu "f"): Di dalam iman Kristen tidak ada tawar-menawar. Maksudnya, Firman Allah adalah kebenaran mutlak yang tak terkoreksikan. Allah tak pernah berbuat salah dan tak pernah melakukan koreksi atas Firman-Nya sendiri. Dengan kata lain apa yang dikatakan oleh Allah "A" adalah "A" bukan "A plus" atau "A minus". Manusia saja yang suka berkelit. Jadi apa yang dikatakan Allah adalah "haram hukumnya" tetap "haram hukumnya" tak ada perkecualian. Contoh: katakanlah Alkitab melarang orang Kristen makan daging babi. Lalu saya tersesat di hutan.
Re: [Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?]
Manfaatnya? Setidaknya Anda tidak asal njeplak. Njeplak boleh saja, asal dapat mempertanggungjawabkan (menjelaskan) tanpa embel-embel emosi. Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 08 July, 1999 23:54 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?] Efron: Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri karena Andalah yang tahu persis tentang diri Anda. === aneh sekali anda ini ngasih kritikan tapi nggak punya secuilpun jawaban ketika ditanya Memang yang tahu persis mengenai diri saya adalah saya sendiri, lha ngapain anda menilai saya, apa manfaatnya? Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com http://webmail.netscape.com .
Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangka bau
Jeng Ira Damayanti, Apakah orang-orang yang Anda ceritakan itu dalam menginjil disertai dengan paksaan dan ancaman? Saya kok tidak/belum menemukan dalam penjelasan Anda. Apakah orang-orang yang diberi bahan bacaan itu kalau ada yang menolak lalu diancam? Tidak 'kan. Mengapa pendeta dilarang berpraktek pengobatan kalau ia diberi kuasa Roh Kudus? Aneh sekali pemaparan Anda itu dianggap suatu yang salah. Saya tinggal di lingkungan yang dulu dikenal sebagai basis PPP. Tidak jarang orang bertamu ke rumah saya dengan mengucapkan "assalammualaikum". Padahal tamu ini sangat mengerti bahwa saya adalah penganut Kristen. Tanpa basa-basi saya menjawab "mualaikum salam" (koreksi saya bagaimana menulis yang benar). Tidak jarang juga orang-orang ini meminta bantuan saya (baik tenaga, duit, atau beras). Salahkah saya membantu mereka dengan kasih? Salahkah juga mereka meminta bantuan kepada saya yang Kristen? Jika jawaban Anda "tidak bersalah" artinya Anda "negotiable". Artinya lagi apa yang Anda paparkan di bawah sangatlah mengada-ada jika dikatakan "salah" (atau tidak baik). Wassalam, Efron -Original Message- From: Ira Damayanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, 08 July, 1999 10:50 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau Assalam Maaf kalau saya ikutan.. Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya terlebih dahulu.. Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim. Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di desanya yang mayoritas beragama Islam. Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri. Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil.. yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2 yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya. Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang mengalami guncangan hebat, saudara kami tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani. Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab. Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja. lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta. Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ? Mereka tahu kalau keluarga kami muslim. Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus percaya akan ajaran nasrani ? Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat, saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 ) Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir. Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran agama lain ? Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami. Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut. Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke kebaktian2... Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka masih saja secara halus mempersuasif kami. Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan mengucapkan "Shalom" serta "Haleluyah" di depan pintu. Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami. Bahkan kepada orang tua ( nenek dan kakek saya almarhum ), ketika beliau2 masih hidup, tak jarang mereka memberi hadiah hiasan dinding dengan kata2 mutiara bersumber dari Injil..Lalu ketika nenek saya sakit mereka bacakan ayat2 Alkitab di samping tempat tidur nenek saya dan mempersuasif nenek supaya memeluk nasrani sebelum akhir hayatnya. Tapi nenek saya pun teguh dengan imannya dan akhirnya wafat dalam keadaan Islam.Begitu pula kakek saya. Apakah ini dibenarkan di agama nasrani ??? Saya rasa tidak ada agama apapun yang meyuruh untuk memaksakan agamanya kepada
Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?
Yuni: Bung Efron, Saya tertarik dengan tulisan anda diatas. Kapasitas saya sebagai individu, yang tidak punya peran penting sebagai pengambil keputusan dalam suatu keluarga besar, yakni negara. yang saya miliki hanya sebuah keluarga dalam arti sebenarnya, apalagi jauh dari negara yang dituju, apa yang seharusnya saya lakukan sebagai praktek sebagai wujud dari kerihatinan saya???. Efron: Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri karena Andalah yang tahu persis tentang diri Anda. Yuni: Ini bukannya saya merasa sakit hati anda bilang Ndobos atau ngedebus, itu wajar. membaca tulisan anda selama ini saya menyadari, anda memang suka mengolok olok orang lain. Yang saya herankan bagaimana anda sebagai pendukung MS (ditanah air lagi) diam saja melihat rakyat terlibat klenik hanya untuk menggolkan MS. Paling tidak bilang kek pada MS bahwa rakyat itu perlu diluruskan pengertiannya atas system politik , jangan malah ditunggangi dengan kediamannya. Efron: Terserah Anda mau mengatakan saya suka mengolok-olok orang lain (Orang lain itu siapa? Anda sendiri, bukan?). Anda sendiri mengatakan Anda emosi. Emosi menghasilkan ndobos dan ngedebus. Klenik? Klenik tak akan mengalahkan kuasa Tuhan Allah. Kalau MS itu tante saya maka langsung saya datangi MS dan bilang ini-itu. Saya makin tertarik atas "kediaman" MS karena menjadi misteri. Hidup itu judi, cuma satu yang pastimati. Yuni: Memang hak anda menilai citra saya yang tidak prihatin dengan rakyat kecil. Kalau menurut anda bagaimana saya harus menulis yang benar yang konteksnya tentang MS, supaya bisa mencerminkan bahwa saya peduli akan rakyat Indonesia?? Efron: Sudah saya tulis di atas. Yuni: Saya bersyukur anda bisa berpraktek secara langsung, bagaimanapun kecilnya peran anda tetantunya bermanfaat bagi orang lain. Selamat Efron: Terima kasih!
Re: Bahaya Y2K.
Kalo komputer sudah muncul abad ke-19, tentu pada tahun 1900 terjadi "century bug". Efron -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 07 July, 1999 9:39 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Bahaya Y2K.] ... Sebetulnya ada bug yg lebih 'besar' lagi dari Y2K, tapi orang belom banyak yg mengambil tindakan. (sistim tangalan unix yg 32 bit) salam, Alex Yw: Yg lebih besar lagi dari Y2K adalah Y4K (bug tahun 4000), tapi ya tentu saja tidak perlu siap-siap dari sekarang, karena datangnya masih 2000 tahun lagi. Ha, ha... ;-)
Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul t erjadi?)
YMT : Komentar saya singkat saja, berita ini bukan penyeimbang, tapi hanya pembelaan belaka ! Efron: Apapun kata Anda pembelaan sangat diperlukan untuk masyarakat yang mengenal hukum. YMT : Ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana proses sdri. Khariyah menjadi Kristen ? Kok tidak dibahas prosesnya, padahal inilah yang menjadi masalah utama. Kalau dibaca lagi pemberitaan dari Republika jelas sekali bagaimana proses yang dialami oleh sdri. Khairiyah. Jadi untuk saat ini saya masih mempercayai berita yang dimuat oleh Republika. Efron: Proses? Untuk menjadi Kristen tidak cukup mengucapkan kalimat syahadat seperti "Aku Percaya". Prosesnya cukup panjang, bahkan ia dapat ditolak oleh majelis atau jemaat gereja. Apalagi orang yang telah memilih menjadi Kristen mesti berani ikut menanggung beban Salib Kristus dan apapun risikonya. Saya juga sangat tidak percaya kalau proses pengkristenan dengan cara paksaan, apalagi di daerah basis Islam. Benar-benar bohong dan didramatisasi berita Republika itu. Berdasarkan info sumber saya di Sumbar meminta orang Kristen agar tenang dan tetap "low profile".
Re: Forum Keadilan Majalah Rasis?
==dibusek=== Maaf saya akui kali ini saya benar benar emosi melihat nasib rakyat bawah yang diombang ambingkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa. Yuni Ndobos. Ngedebus. Dari banyak tulisan Anda sangat tidak mencitrakan Anda itu prihatin akan nasib rakyat kecil. Efron (bukan hanya prihatin dan berdoa, tapi juga berpraktek).
Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau
YMT : Hukum yang mana ? Kalau mau berbicara masalah hukum, harusnya yang salah itu mengaku salah saja lah. Efron: Lha kok nanya hukum yang mana? Makanya pihak "Kristen" siap menghadapi gugatan asal tidak diembel-embeli intimidasi. YMT : Saya justru berpikir, kok Anda bisa langsung mudah percaya pada surat dari "1 orang" yang kebenaran dan pertanggungjawabannya tidak bisa dipegang, dibanding dengan berita dari sebuah institusi surat kabar yang kebenarannya dijamin dan ditanggung oleh kode etik. Be realistic. Efron: Bukannya saya mudah percaya, tapi saya memang percaya padanya. Saya sudah mengenal sumber saya. Belum pernah saya jumpai kegiatan penginjilan di Indonesia dengan paksaan, apalagi di daerah basis Islam. Belum pernah! Bahkan ajaran sesat saja yang memanfaatkan ayat-ayat Alkitab tak memaksa orang untuk mengikutinya. Be realistic? Ya, saya memang realistis. Mau bukti? Saya belum pernah melihat orang Islam didakwa di pengadilan dan dijatuhi hukuman (penjara) karena dianggap menghujat/menghina agama Kristen. Kalau sebaliknya banyak contoh. Kalau "Republika" memberitakan itu, tanpa kode etik pun mereka berani memaparkannya sekalipun itu bohong dengan alasan saya tadi itu. Gampangnya tengok saja kasus "Monitor". Jadi saya sangat realistis.
Re: Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM (BAG ...
Nasrullah Idris: = Setuju ...;) Dengan fordwar ini pun akan kita ketahui, siapa yang menanggapinya secara "preman" atau "cendekia"? Efron: Lepas setuju nggak setuju, forward Anda sudah membawa angin permusuhan. Memang keledai nggak mau masuk ke lubang yang sama, namun masalahnya manusia bukanlah keledai.
Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau
YMT : OK lah, saya nggak mau berdebat masalah hukum, karena platform kita tentang hukum sangat berbeda. Kita lihat saja hasil persidangan yang akan berlangsung disana. Tapi sekali lagi Anda jangan membuat pernyataan yang "kondisional". Apakah memang kalau pihak penggugat (keluarga Sdri. Khairiyah) menang, itu dikarenakan pihak tergugat (Salmon cs) diintimidasi ? Belum apa-apa Anda sudah tidak mempercayai hukum dan belum siap untuk mengakui kekalahan. Efron: OK, deal. Mengapa saya mesti takut kalah? Saya seringkali kalah atau dikalahkan dan saya tak mempersoalkan itu. Hidup itu JUDI. Hanya satu yang pasti..MATI. YMT : Sebenarnya saya tidak berniat untuk mengungkapkan hal ini disini, tapi karena Anda begitu yakin dan percaya bahwa tidak ada gerakan "pemurtadan" di Indonesia, saya akan memberikan bukti yang nyata yang terjadi di daerah saya (Jawa Barat). Anda tahu program Jericho 2000 di Jawa Barat dan Brosur Dakwah Ukhuwah ? Nah itu adalah sebagian dari gerakan yang saya maksud diatas. Naif sekali bila Anda mempercayai suatu surat kabar karena berdasarkan Anda suka terhadap berita yang dimuatnya tersebut, bukan berdasarkan kebenaran berita yang dimuatnya. Efron: Saya juga tinggal di Jabar (Ciputat 'kan Jabar) dan sama sekali tidak tahu soal itu. Kalau Anda punya beritanya saya sangat berharap mendapatkannya lewat japri. Naif? Ya, bisa dibilang begitu. Herannya saya tetap membaca BOLA yang beritanya didominasi oleh Liga Italia yang sangat tidak saya sukai, karena saya penggemar Bundesliga.
Re: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA )
Mengikuti Yesus Kristus berarti berani menanggung beban salib-Nya. Artinya seorang Kristen mesti berani menghadapi segala penderitaan, kehilangan segala yang dicintai, penganiayaan termasuk segala macam bentuk fitnah. Anehnya bagian terbesar rakyat Indonesia tak berpengaruh oleh cerita rekaan untuk menyudutkan orang Kristen. Wassalam, Efron -Original Message- From: Nasrullah Idris [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 06 July, 1999 7:31 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Fw: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA ) -Original Message- From: zUlFaN K [EMAIL PROTECTED] To: _ ACI/SCI [EMAIL PROTECTED] .edu Date: Sunday, July 04, 1999 10:55 PM Subject: [Sabil] MEMBONGKAR PRAKTEK PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM ( BAGIAN KEDUA ) PEMURTADAN BERKEDOK ISLAM Membongkar Praktek Kristenisasi BAGIAN KEDUA Kristenisasi berawal dengan modus Penyerangan secara Ghozwul Fikri Pemikiran ) Umat wajib waspada atas kemungkinan Penyerangan secara Phisik Sebagaimana halnya terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon dll Walau setumpuk fakta dan data sudah ada didepan mata, namun tanggapan para tokoh umat Islam, ternyata dingin dingin saja. Mereka sudah saya beritahu, tapi sepertinya belum ada suatu tindakan atau tanggapan yang berarti, padahal ini cukup berbahaya, ujar Abu Deedad Shihab prihatin. KH Abdullah Wasi'an juga menyayangkan sikap sebagian besar tokoh umat Islam, "Kita sudah kasih peringatan pada mereka. Kita sudah beritahu mereka akan bahayanya serangan ini. Tapi sayangnya mereka semua seakan tidak mau peduli. Agaknya, kalau bahaya yang tidak kelihatan mereka tak mau ambil pusing. Tanggapan serta perhatian dari tokoh tokoh umat sangat minim. Mungkin mereka menganggap kita mengada ada, atau mungkin dalam penglihatan mereka hal ini belum dirasa membahayakan umat. Jika nyata nyata diserang barulah mata mereka terbuka, dan itu biasanya sudah terlambat, tuturnya sedih. Peringatan yang disampaikan KH Abdullah Wasi'an tersebut mengingatkan kita tentang apa yang telah terjadi di Ambon beberapa waktu yang lalu. Dinegara yang konon jumlah moslemnya terbesar didunia ini, orang orang Kafir di Ambon dengan biadab dan keji berani-beraninya menyerang, membantai, memperkosa dan mengusir orang orang Islam dari tanah Ambon. Sangat mirip dengan apa yang terjadi di Bosnia maupun di Kosovo. Pola pola yang terjadi di Bosnia, Kosovo maupun di Ambon ternyata memiliki kemiripan. Sebelum pihak Kafirin menyerang secara terbuka, mereka menggelar dulu apa yang disebut sebagai Serangan Pemikiran atau Ghoswul Fikri. Tujuannya, menjauhkan pemahaman umat Islam dari nilai nilai Islam itu sendiri. Pengalaman Yuniar Nazir SE, patut dijadikan bahan renungan bagi kita bersama. Ibu beranak empat yang pernah tinggal di daerah Batu Gong, Ambon, sejak tahun 1991 hingga 1995, menuturkan sebagian pengalamannya, "Saat pertama tiba di Ambon, tampak sekali Ghozwul Fikri sudah sedemikian hebat mencengkeram umat Islam disana. Menjawab salam saja mereka tak bisa. Jangankan menemui wanita yang menutup rapat auratnya, minuman keras dan pergaulan bebas sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Namun ketika umat Islam disana diserang oleh orang orang Kafir yang selama ini disangkanya baik baik saja, mata dan kesadaran mereka akan indentitas Islam baru terbuka. Bagaimanapun pedih dan perihnya, tragedi kemanusiaan yang menimpa umat Islam di Ambon baru baru ini memiliki Hikmah tersendiri, suatu pelajaran berharga yang amat mahal harganya. ( Lihat situs tragedi Ambon ) Sama sekali tidak tertutup kemungkinan apa yang terjadi di Bosnia, Kosovo, Ambon, akan terjadi juga pula di tempat tempat lainnya. Jika saat ini baru berupa Serangan Pemikiran lewat penerbitan brosur, buletin, pamflet, media masa dan bahkan media Internet baik secara terang terangan ataupun dengan berkedok HAM KEMANUSIAAN, khususnya dikenal Yellow Ribbon Campaign yang dipropagandakan oleh Hueren int'l yang berpusat di Hongkong, Indo Chaos, Muzi dll dari situs yang menginsult / menghasut Indonesia sekaligus Islam sampai penyebaran foto foto dan Cerita Vivian fake/palsu yang diambil dari gambar gambar situs porno Asiandragons, ( lihat sitenya 123456789) dan masih banyak lainnya. Oleh karenanya sama sekali tidak tertutup, jika dirasa sudah cukup kuat maka mereka akan menyerang kita secara Phisik. "Sejarah Kristenisasi memang tidak terlepas dari bau darah". ungkap Theo Sjafei dalam pidatonya yang menghebohkan itu (lihat sitenya) Semuga umat Islam tetap menjaga kewaspadaannya. Musuh musuh dakwah senantiasa mencari kesempatan guna menjauhkan umat Tauhid ini dari ajaran NYA. Mari Rapatkan Barisan Sumber majalah Sabili ( Bersambung ke bagian Ketiga ) Click Here! Jika ingin berjual-beli sesuai syariah Islam, silahkan bergabung ke www.egroups.com/group/pasar-muslim. Kirim email ke: [EMAIL
Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)
Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya, Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang. Efron -Original Message- From: Victor Rembeth [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 30 June, 1999 8:16 AM To: Multiple recipients of list Subject:Doakan Sumatra Barat Salam, Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk menolong beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah dalam sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka. Kisahnya begini : Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut kepada ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan di keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang bernama Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon. namun paman dari Khairiyah yang dosen STAIN (Sekolah Tinggi Agama), mempersoalkan, dan jadinya Salmon dituduh melarikan anak dibawah umur dan memperkosanya. Setelah kejadian ini disidik selama setahun, akhirnya perkara ini diajukan ke pengadilan awal bulan Juni ini. Saat ini Salmon telah ditahan selama lebih dari 3 minggu di penjara, dan pekerjaannya di PDAM dihentikan tanpa pemberitahuan yang sejelasnya. lebih parahnya ditambah lagi dengan tuduhan umat Kristen memakai "MODUS OPERANDI" seperti ini untuk memaksakan agama kepada orang Minang, sehingga Hari Kamis minggu lalu MUI, Muhamadiyah, dan DDII SUmatra Barat melapor ke POLDA SUMBAR untuk menuntaskan kasus pemaksaan agama ini. Akibatnya koran setempat dan Tabloid di daerah itu memberitakan pemberitaan yang semakin berpihak menyudutkan umat Kristen di SUMBAR. ADA banyak hamba Tuhan yang akan diseret dengan adanya pengadilan ini. ANtara Lain Sdr Yanuardi Koto, ketua PKSB (Persekutuan Kristen SUmatra Barat) dan bapak Willy Amrullah (Adik dari Hamka yang menjadi Kristen, saat ini berdomisili di USA), juga beberpa hamba Tuhan lainnya. Suasana di Padang pada saat saya disana sangat memperihatinkan, dan ada beberpa gereja atau tempat pertemuan yang akan disidik karena mengKristenkan orang Minang. Menurut mereka orang Minang memegang teguh keIslaman karena falsafah " Adat Barzanji Syarak, Syarak Barzanji Kitabullah", Artinya menjadi non Muslim adalah menjadi non Minang. Tolong sebarkan ini ke MILIS Kristen lainnya, dan doakan Kel BP Salmon, Kel Yanuardi Koto, Kel Willy Amrullah, gereja-gereja di Padang dan seluruh umat Kristen di SUMATRA BARAT. Salam sedih dalam doa, Victor Rembeth -Original Message- From: FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 06 July, 1999 8:40 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Apa ini betul terjadi? Ada yang bisa men-check masalah ini? - Apa yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani masalah ini? - Bagaimana pula dengan sikap pemerintah dalam menangani masalah ini? Yang saya maksud adalah sikap pemerintah dalam mensikapi MASALAH ini, bukan seperti yang biasa dilakukan oleh pemerintah yaitu memberangus media yang menyiarkannya dengan alasan SARA. - Bila kejadian ini memang kejadian nyata, bagaimana institusi Islam dalam mensikapi masalah ini? - Apakah ini bagian dari rencana besar? Sebesar apa? Kalau ini hanyalah bagian dari rencana kecil, lalu sekecil apa pula? '-- republika - Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau Di Minangkabau ada postulat, Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah yang menunjukkan betapa Islam menjadi hal yang menyatu dalam kehidupan adat orang Awak. Karena itu, hampir tak terdengar bila orang Awak memeluk agama lain. Namun, postulat itu tak lagi jadi jaminan. Pasalnya, lewat misi yang tergolong rahasia, tercatat 500 orang Minang dipindahkan ke agama lain, Kristen. Salah satu di antaranya adalah Wawah, panggilan akrab Khairiah Enniswati (17). Gadis manis yang berjilbab ini diculik, diperkosa, dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang dari kalangan Kristen. Saat peristiwa yang kemudian mengguncang masyarakat Minang itu terjadi, Wawah tercatat sebagai pelajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun, Padang. Setelah setahun mengendap, tanpa proses hukum, Mei 1999 lalu kasus ini mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Padang. Umat Islam, khususnya pelajar dan mahasiswa Muslim di kota ini pun turun ke jalan. Gelombang unjuk rasa kemudian mengiringi persidangan kasus ini, hingga kini. Awal Malapetaka Peristiwa mengenaskan itu berawal pada Maret 1998. Wawah yang asal Sumatera Utara itu, kost bersama kakaknya, Wardah, mahasiswi IAIN Imam Bonjol, Padang. Kedua orangtua mereka, tinggal dan bekerja di Bengkulu
Re: [Re: Berduka kembali]
Mbak Yuni yang merasa serba-tahu, Yang namanya peluru entah namanya peluru plastik entah peluru karet, kalau ditembakkan dengan jarak dekat, apalagi kalau kena leher, ya bisa mati. Waktu yang di Semanggi dulu para serdadu menggunakan peluru karet. Nyatanya banyak yang tewas. Kecuali peluru yang digunakan adalah peluru dari pistol-pitolan mainan anak-anak. Pernah mendengar istilah bom plastik (dikenal dengan nama C4). Apakah itu memang plastik? Bahasa Inggrisnya "plastic bomb" yang artinya bukan bom dari plastik, tapi bom yang liat/alot. Bom ini bisa dicual-cuil dan dibentuk sesuka pengguna. Kalau meledak ya sama saja, satu gedung bisa runtuh kalau dipasang 10 kg. Mbok ya banyak baca, gitu, biar nggak asal ngomentar. Wassalam, Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, 02 July, 1999 22:18 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: Berduka kembali] Saya nggak habis pikir, hanya segitu tingkat kemanusiaan sebagian orang Indonesia. ada aja yang lebih memntingkan harta dibanding nyawa seseorang. (mengenai orang KPU yang nggak mau minjamin mobil untuk angkut korban ke RS). Satu hal lagi, suruh tuh polisi beli gas air mata dan peluru karet jangan peluru beneran digunakan terus menerus. Kayaknya nyawa orang murah amat, mentang mentang Indonesia penduduknya berjubel. Yuni
Re: Pernyataan bung Harto di SCTV
He...he...he -Original Message- From: FRAREV SITORUS [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 06 July, 1999 2:27 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Pernyataan bung Harto di SCTV Pak Harto dengan tim penasehat hukumnya sudah menyerahkan gugatannya kepada pengadilan tinggi negeri Jakarta, terhadap majalah TIME. Dari liputan SCTV di kediaman beliau, beliau meminta doa restu dari rakyat Indonesia untuk mengembalikan nama baiknya dan bangsa INA atas berita TIME dan jika gugatannya menang...beliau akan menyerahkan uang gugatannya tersebut kepada pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. ( Sungguh mulia perbuatannya ) salam
Re: Krisis Ekonomi Sudah Selesai (Per Bunga SBI)
Belumlah, Mas. Ingat, sampai saat ini bank masih menanggung beban bunga deposito yang jatuh temponya 3, 6, 12 bulan dengan suku bunga lama. Jadi bank dapat menikmati "positive spread" paling cepat enam bulan lagi. Jika kebijakan atas suku bunga ini konsisten (dalam artian BI tak menaikkan lagi) maka "booming" ekonomi terjadi pada awal Millenium III. Efron -Original Message- From: Yusuf-Wibisono [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 29 June, 1999 0:50 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Krisis Ekonomi Sudah Selesai (Per Bunga SBI) ;-) Bunga SBI rabu kemarin, turun dari sekitar 20%+ jadi 18.84%. Ini sudah sama dg dulu-dulu sebelum krisis. Jadi kalo dilihat dari bunga SBI (doang), krisis ekonomi sudah selesai. Kalo dilihat dari indikator lain,... misalnya penyelesaian hutang, ya belum. Yw.
Re: minta rokok
Ini bukan iklan, mbakyu. Ini cuma karangan saya sendiri untuk menjawab iklan "pria punya selera". Efron -Original Message- From: Yuni Wilcox [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 30 June, 1999 9:44 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: minta rokok] hm.(smile) rupanya ada rokok baru iklannya wanita punya rasa rokok apaan itu yuni "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya mbak Yuni, jangan kebanyakan rokok "made in bule". Gimanapun rokok kretek lebih muantap. Rokok bule rasanya "sepo" (hambar). Ini kata yang udah ngrasain rokok bule lho. Saya sendiri tetep menghisap "Pria Punya Selera"..dan "wanita punya rasa" :-) Efron Yuni Wilcox wrote: Kalau saya minta informasi dimana saya bisa beli rokok dari Indonesia lewat milis ini bolehkan tolong dong kalau ada jual rokok Indonesia apa aja, kalau ada Djie Sam Soe, saya mau beli satu slof. Yuni Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan pr esiden wanita)
Apanya yang salah, Mas? Memang PPP (baca: Hamzah Haz) itu banci dan minderan. Banci karena tidak berani mencalonkan diri menjadi presiden. Minderan karena merasa bakal kalah dari PDIP sehingga menghasut umat Islam agar tak mencoblos PDIP. Sekarang Haz membuat "fatwa" bahwa PPP hanya mencalonkan "putra terbaik bangsa yang beragama Islam". Ini bukti lagi betapa bodohnya Haz itu. Lha wong "putra" itu bisa pria bisa wanita. Walau saya mendukung MS, saya masih belum begitu yakin MS menjadi presiden meskipun lewat voting. Jumlah suara PDIP dan PKB masih belum mencapai setengah total anggota MPR. Lawan terberatnya tentu saja BJH. Namun BJH dapat saja terguling jika setengah dari kubunya memberi suara blanko alias abstain. -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 30 June, 1999 21:44 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita) lah? kalau konsisten bukannya BJH hanya dicalonkan oleh Golkar ? salah ya saya...??? At 10:46 AM 6/30/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: Bung Ridwan, Kalau dikatakan MS sudah tentu mendapat suara terbanyak pada SUMPR masih terlalu dini. Memang PDIP meraih kursi terbanyak namun bukan suara terbanyak dan mayoritas (351). Dapat saja MS terhadang oleh koalisi PGK dan sempalannya. Yang masalah mengapa mesti meributkan pencalonan MS. Sekalipun PDIP mencalonkan MS (ini sah-sah saja, lha wong MS itu big boss-nya PDIP) belum tentu dapat menyaingi suara untuk BJH. Setiap partai berhak mencalonkan siapa saja termasuk saya. Kemudian tinggal diadu saja lewat voting. Sederhana bukan? Tidak bakal terjadi "deadlock" yang saya anggap sangat mengada-ada. Lagipula untuk apa mencalonkan orang lain yang tak memeras keringat dalam hingar-bingar kampanye. Wassalam, Efron -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 29 June, 1999 23:14 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita) Kalau setiap Partai 'konsisten' menjagokan Capresnya, ya sudah tentu MS yang akan mendapat suara terbanyak. Cuma belum apa-apa Capres dari PPP sudah menjilat ludahnya sendiri:) Salam, bRidWaN At 09:02 AM 6/29/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: Akur deh Bung Blucer. Banyak orang sudah ketakutan pada hantu deadlock. Padahal pemilihan presiden adalah barang yang SANGAT-SANGAT SEDERHANA. Belum-belum sudah takut kalau buntu. Di UUD (1945) jelas disebutkan "presiden dipilih dengan suara terbanyak". Voting-lah jawabannya. Terserah si badut Hamzah Haz kalau mau menolak MS. Lha kalau PDIP mencalonkannya, mengapa tidak? Ya diadu saja dengan calon lainnya lewat voting. Sangat sederhana. Lagi pula peluang MS masih 50-50. Wassalam, Efron -Original Message- From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 29 June, 1999 8:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita Jalan terakhir adalah voting. Yang terpenting yang kalah voting harus bisa menerima yang menang, bukan malah marah. Kalau tidak, mending tidak usah pemilu, tidak usah ada wakil rakyat. Fatwa MUI ini sudah jelas inkonstitusional dan tidak menghargai kesepakatan nasional. Hamzah Haz selaku ketua PPP juga jelas tidak mengerti UUD 1945. Kesian itu lembaga non-muslim, meringkuk pucat ketakutan tidak berani bersuara. Nasrullah Idris wrote: Semakin jelas bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang"boleh tidaknya" wanita jadi presiden. Apakah bisa sampai menjelang SU-MPR mereka memperoleh kesepakatan pendapat dalam hal ini ? Kalau tidak ya bagaimana jalan keluarnya ? Apakah diabaikan saja salah satu kelompoknya ? Salam, Nasrullah Idris
Hari Bhayangkara
Hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan POLRI. Mana ada sih orang yang sedang berulang tahun yang tidak merasa bahagia? Selamat buat POLRI. Masih banyak PR untuk Anda. Kado ulang tahun ini berupa seragam baru. Baju berwarna coklat muda kehijauan. Tanda pangkat diubah menjadi di pundak untuk setiap pangkat. Jadi jangan terkecoh kalau melihat polisi itu berpangkat letda atau serda. Sayangnya, PDH-nya tidak dilengkapi dengan dasi. Menurut saya dengan penambahan dasi polisi akan jauh dari kesan preman (setidaknya ada kesannya, walau nggak menjamin polisi jadi preman). Wassalam, Efron
Re: Hari Bhayangkara (Soal Seragam)
Yw: Wah, dasi nggak setuju, Mas. Apalagi utk daerah pesisir (Jkt, Sby, Medan, etc). Harus diakui utk outdoor activities di Indonesia, dasi itu kurang ergonomis. Juga baju lengan panjang, nggak ergonomis. Jadi nggak pake dasi itu udah tepat secara ergonomis. Kalo secara budaya berpakaian dan estetika, ya nggak tahu juga. ;-) Efron: Saya justru kalo untuk outdoor activities pakek lengan panjang dengan bahan drill. Tidak sumuk kok, malah melindungi tangan dari sengatan matahari. Ini kalo dipandang dari sudut agronomis.:-) Kalo pakek dasi cuma ngilangin kesan "preman" aja. Biar tampil wibawa gitu.:-) Soal wagu nggak wagu, sekarang aja banyak serdadu, yang jelas-jelas terik dan panas pakek ponco (jas hujan) segala. Apa ini nggak gila jika dipandang dari sudut meteorologis. :-)
Kenyal (RE: [Re: Tumpeng eh Sara-T for Irwan and everybody else]
He he hejelas ada dong pria yang suka bakso. Tapi eh s jangan nyindir pria yang suka bakso. Entar ada yang tersungging nih. Gue aja waktu itu dicubir gara-gara ngomongin Mas Prihandoko. Efron -Original Message- From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, 30 June, 1999 7:57 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: Tumpeng eh Sara-T for Irwan and everybody else] Soal bakso yang terbuat dari daging dan bentuknya bundar dan kenyal memang umumnya disukai gadis-gadis yang secara alamiah suka dengan yang kenyal-kenyal. Tapi bukan artinya tidak ada pria yang suka dengan yang kenyal. Bukan begitu kawan?? Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 6/29/99 3:09:16 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: rupanya cowok doyan bakso juga ya kiraan cuma cewek cewek doang yang suka. gue ingat waktu kecil kebanyakan teman cewek nulis dibuku kenang kenangan hobinya ...makan bakso Irwan: Wah, gue bukan suka bakso tapi bakso. Sapa bilang gue suka bakso, gue cuma bilang gue suka bakso. Jadi bukan bakso, tapi bakso. Moga2 bisa dibedaan antara bakso dan bakso. Tapi ya ngga apa2lah gue ngerti koq, selera orang khan bisa beda2 toh. Yang satu suka bakso, yang lainnya suka bakso. Jadi, namanya selera toh bisa saja ngga sama. Tapi ngomong2, koq bisa ya cewek2 suka banget ama bakso. Bukannya curiga, cuma.ah sudahlah toh yg penting gue suka bakso ngga seperti cewek2 yg suka bakso. Mungkin bung Nasrullah mau cari jawabannya atau mau mendiskusikannya dengan pakar bakso? Asal inget saja lho bukan bakso, tapi bakso, biar nanti pakar bakso itu ngga ketuker antara bakso dengan bakso.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: minta rokok
Makanya mbak Yuni, jangan kebanyakan rokok "made in bule". Gimanapun rokok kretek lebih muantap. Rokok bule rasanya "sepo" (hambar). Ini kata yang udah ngrasain rokok bule lho. Saya sendiri tetep menghisap "Pria Punya Selera"..dan "wanita punya rasa" :-) Efron Yuni Wilcox wrote: Kalau saya minta informasi dimana saya bisa beli rokok dari Indonesia lewat milis ini bolehkan tolong dong kalau ada jual rokok Indonesia apa aja, kalau ada Djie Sam Soe, saya mau beli satu slof. Yuni
Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan pr esiden wanita)
Bung Ridwan, Kalau dikatakan MS sudah tentu mendapat suara terbanyak pada SUMPR masih terlalu dini. Memang PDIP meraih kursi terbanyak namun bukan suara terbanyak dan mayoritas (351). Dapat saja MS terhadang oleh koalisi PGK dan sempalannya. Yang masalah mengapa mesti meributkan pencalonan MS. Sekalipun PDIP mencalonkan MS (ini sah-sah saja, lha wong MS itu big boss-nya PDIP) belum tentu dapat menyaingi suara untuk BJH. Setiap partai berhak mencalonkan siapa saja termasuk saya. Kemudian tinggal diadu saja lewat voting. Sederhana bukan? Tidak bakal terjadi "deadlock" yang saya anggap sangat mengada-ada. Lagipula untuk apa mencalonkan orang lain yang tak memeras keringat dalam hingar-bingar kampanye. Wassalam, Efron -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 29 June, 1999 23:14 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Hantu Deadlock (RE: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita) Kalau setiap Partai 'konsisten' menjagokan Capresnya, ya sudah tentu MS yang akan mendapat suara terbanyak. Cuma belum apa-apa Capres dari PPP sudah menjilat ludahnya sendiri:) Salam, bRidWaN At 09:02 AM 6/29/99 +0700, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: Akur deh Bung Blucer. Banyak orang sudah ketakutan pada hantu deadlock. Padahal pemilihan presiden adalah barang yang SANGAT-SANGAT SEDERHANA. Belum-belum sudah takut kalau buntu. Di UUD (1945) jelas disebutkan "presiden dipilih dengan suara terbanyak". Voting-lah jawabannya. Terserah si badut Hamzah Haz kalau mau menolak MS. Lha kalau PDIP mencalonkannya, mengapa tidak? Ya diadu saja dengan calon lainnya lewat voting. Sangat sederhana. Lagi pula peluang MS masih 50-50. Wassalam, Efron -Original Message- From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, 29 June, 1999 8:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: Ulama NU menegaskan kesetujuannya akan presiden wanita Jalan terakhir adalah voting. Yang terpenting yang kalah voting harus bisa menerima yang menang, bukan malah marah. Kalau tidak, mending tidak usah pemilu, tidak usah ada wakil rakyat. Fatwa MUI ini sudah jelas inkonstitusional dan tidak menghargai kesepakatan nasional. Hamzah Haz selaku ketua PPP juga jelas tidak mengerti UUD 1945. Kesian itu lembaga non-muslim, meringkuk pucat ketakutan tidak berani bersuara. Nasrullah Idris wrote: Semakin jelas bahwa di kalangan ulama terjadi perbedaan pendapat tentang"boleh tidaknya" wanita jadi presiden. Apakah bisa sampai menjelang SU-MPR mereka memperoleh kesepakatan pendapat dalam hal ini ? Kalau tidak ya bagaimana jalan keluarnya ? Apakah diabaikan saja salah satu kelompoknya ? Salam, Nasrullah Idris
Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]]
Numpang menumpang nggak ada hubungannya dengan judul di atas. Saya juga numpang bus kota untuk pergi ke kantor. So, what's the problem? Efron -Original Message- From: Herry D Toyo [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 28 June, 1999 9:12 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]] Bung efron ini kalau hari sabtu dan minggu tidak kelihatan ujung hidungnya, kemana yaaa.. atau komputernya numpang y.. "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" [EMAIL PROTECTED] on 06/28/99 03:01:26 AM Please respond to Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Herry S. S PIM2/Toyo_Eng_Global) Subject: Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]] Boleh juga sih, Bung Pandir. Mengapa saya bergeming ketika Dr. Dede Oetomo memberikan pendapatnya tentang MS dan BJH? Sebagai sosiolog (doktor lagi) bagi saya pendapatnya adalah biasa-biasa saja dan umum seperti yang ada di koran-koran. Tidak ada yang istimewa (pakek telor) pada komentarnya. Kalo orang ini sudah terang-terangan bilang dirinya hombreng tentu ia punya banyak kelebihan, setidaknya kepercayaan diri dan kepintaran untuk menutupi kehombrengannya. Nyatanya? Wassalam, Efron -Original Message- From: Pandir Ontohod [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Saturday, 26 June, 1999 0:36 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [Re: [Berita ttg ulama tolak Megawati, apa ini Islam?]] Aduuuh, kok jadi begini Kalau saya sih melihatnya sebagai kebebasan mengeluarkan pendapat.. dan itung-itung ujian buat Megawati... 'tul nggak? Kalau perlu gaya nusantara juga bikin pernyataan menolak megawati ya nggak bang efron... Yang lainnya boleh ikut-ikutan, ya namanya juga baru belajar berdemokrasi.. Dari pada kayak dulu lagi waktu musim kebulatan tekad, dengernya aja udah pusing.ya mendingan kayak sekarang ini... bebas tapi bertanggung jawab... Soal mengatas namakan islam, toh itu juga hak seseorang sebagai muslim, yang non-islam tentu juga boleh bikin pernyataan. Yang ndak boleh kalau sudah menjurus ke kekerasan atau yang negatif.. Setuju? Pandir CP [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam, Kalau banyak orang yang mengatasnamakan Islam menolak Megawati (hanya krn alasan yang juga khas Islam) apa gunanya PEMILU? Pamer mahal dan merepotkan saja. Minta maaf, saya pikir, jika tidak setuju orang non muslim / wanita jadi pemimpin, ketua RT, misalnya, harap aturannya dibakukan, agar semua yang non muslim menjauh dari negeri ini. Paling nggak aturan itu terbit sebelum orang bikin partai, kampanye, dan PEMILU. Kasus; Di Jakarta, sewaktu musim penjarahan, banyak yang menulis 'MILIK MUSLIM PRIBUMI' agar aman. Punya toko/supermarket yang laris, perusahaan yang maju tidak boleh, jadi ketua RT diprotes, jadi presiden harus yang sesuai keinginan, dll. Lalu orang2 tsb harus jadi apa? Aturan yang baku bisa diwujudkan mengingat sebagian besar penduduk negeri ini termasuk anggota DPR, para hakim dan jaksa, profesor mahaguru, caleg-caleg adalah Muslim. Aturan yang baku tsb juga menjadi semacam pengumuman untuk kaum non muslim untuk tidak membuka usaha di negeri ini. Tapi lucu ya? Ini contoh sangat ekstrim dan spekulatif, tidak hanya di bid. pemerintahan; Jika planet Earth seluas ini, kemudian, mayoritasnya, jika Tuhan ijinkan, beragama Islam, lha yang tidak memilih untuk menjadi Islam harus jadi apa? Saya pernah membaca majalah dgn nama yang, hampir mirip dgn e-list tsb yaitu 'Sabili', hmm isinya seram krn menyinggung2 agama lain atau tokoh2 yang kebetulan beragama lain tsb. Hampir di setiap edisinya memuat singgungan ini. Saya heran, kalau memang (majalah) untuk ummat Muslim, kenapa isu utamanya selalu ttg agama lain? salam, maaf saya hanya ingin diskusi. CP. Subject: [Sabil] HAMPIR DIPASTIKAN ULAMA NU SEJAWA AKAN MENOLAK MEGAWATI 25 Jun 1999 Ulama NU Soal Capres Wanita SURABAYA -- Sejumlah ulama di kalangan NU (Nahdlatul Ulama) di seluruh Jawa akan membuat kesepakatan bersama untuk menolak Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati menjadi Presiden RI keempat. Penolakan tersebut, menurut Ketua Syuriah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim, KH Imron Hamzah bukan masalah gender tapi soal kapabilitas figur kandidat presiden. Hingga kini masalah presiden wanita memang masih dibahas oleh sejumlah ulama NU. Namun, para ulama cenderung menyikapi pembahasan kandidat presiden bukan hanya soal gender saja. ''Jadi, masalah kualitas dan kapabilitas dari para calon presiden juga menjadi pertimbangan yang sangat penting,'' tandas Kiai Imron kepada Republika di Surabaya, kemarin (22/6). Kiai Imron mengungkapkan bahwa adanya pro-kontra tentang boleh-tidaknya wanita menjadi presiden memang tidak bisa selesai, jika tidak segera dituntaskan melalui perspektif hukum agama serta kajian para ulama. ''Berdasarkan empat Madzhab, yakni Imam Suafi'i, Hambali, Maliki, dan Hanafi, jelas melarang seorang wanita menjad