[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-11 Terurut Topik Susilo Siswoutomo
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Mas Sukris. Matur nuwun. Saya tunggu draft surat dari mas Sukris, nanti 
langsung tak sediakan.. Selamat ber akhir minggu.
Wassalam
Susilo

-Original Message-
From: edy christiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue, 9 Dec 2003 21:03:26 +0700
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

 8--  
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
 --8 
   
Pak Susilo,
 
 Maaf pertama kami overlook email bapak, kedua mungkin kami salah
 tafsir,
 sejauh ini kami bertanggung jawab mengenai :
 
 1.Perijinan penerjunan  (airspace /notam)
 2.Pelaksanaan penerjunan (penyiapan penerjun, dz master  crew,
 pesawat
 terbang)
 3.Peminjaman 2 buah tenda pleton ke Lanud Suryadharma (lebih dekat
 drpd
 ke Wingdik paskhas)
 4.truk reo (kalau diperlukan)
 
 sejauh ini utk item di atas A-ok.
 
 Tentunya memang dari pihak Panitia sebaiknya menyiapkan surat
 permohonan
 ijin penggunaan lapangan kepada penguasa lingkungan/daerah  polisi
 baik utk
 kegiatan tea walk - end point maupun penerjunan okasi penerjunan.
 
 Kami weekend ini ke kalijati lagi, kami akan cek kepada siapa surat
 ijin
 diajukan untuk penggunaan tempat. Mohon nanti pak  Susilo dapat
 membantu
 penyiapan suratnya.
 
 Demikian yang kami dapat sampaikan, terimakasih atas perhatiannya.
 
 wassalam,
 
 edy chris
 - Original Message -
 From: Susilo Siswoutomo [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Sunday, December 07, 2003 7:52 AM
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi
 
 
  8--
  Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
  Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
  --8
 
 Mas Eddy Sukris, anda ditunggu pada rapat Panitia hari Selasa
 nanti
 lho.
  Ngomong ngomong mas Eddy sudah jadi kirim surat ijin pakai lapangan
 bola
  belum ya?
  Sampai nanti
  Wassalam
  Susilo
 
  -Original Message-
  From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Date: Sat, 06 Dec 2003 12:37:54 +0700
  Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi
 
   8--
   Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
   Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
   --8
  
  
  Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak
   tampak.
hehehe
   
  
   istri dipelupuk mata sih nampak.cuman gadis yang diseberang
 itu
   lhobikin gemes...
  
  
  
   --[YONSATU -
   ITB]--
   Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
   News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
   News Arsip :
   http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman
 
 
 
  --[YONSATU -
 ITB]--
  Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
  News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
  News Arsip :
 http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman
 
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--   
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net  
 News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
 News Arsip:
 http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Pemimpin dan Parpol yg cocok utk negeri ini ? [ was Fw: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi]

2003-12-11 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Hallo Gank!

Pemilu dan Pemilihan Presiden baru sudah di depan mata.
Kita di Mahawarman memang selama ini tidak ikutan politik, walaupun kita
memonitor politik agar bisa menentukan posisi di dunia kang ouw negeri
ini.
Mahawarman memang bukan organisasi Politik, akan tetapi kita (kalau mau)
bisa menjadi pressure groups dengan memberikan opini dan telaah yg baik
untuk organisasi politik, demi kemajuan bangsa.

Dari diskusi terakhir soal korupsi kita sepakat perlu adanya homogenitas
agar bangsa ini bisa maju dg cepat, setidaknya ada satu yg sama y.i.
sistem nilai yg diakui secara bersama (Panca Sila). Di Panca Sila ada
disebutkan mengenai tujuan jangka panjang kita y.i. Masyarakat Adil
Makmur, akan tetapi untuk menuju kesana diperlukan tujuan jangka antara
(jangka pendek dan menengah), serta pemimpin yg sanggup
mengimplementasikan visi dan misi negara ini.

Pertanyaannya sekarang, kriteria/pertanyaan apa yg cocok kita ajukan ke
Partai Politik dan Calon Presiden mendatang agar rakyat kita tidak salah
memilih Parpol dan Presidennya ?


Begin forwarded message:

Date: Thu, 11 Dec 2003 11:17:10 +0700
From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Thu, 11 Dec 2003 07:13:46 +0700
Chatief Kunjaya wrote:

 Benar sekali pak, kita membutuhkan sesuatu yang menjadi acuan bersama
 dalam bertindak di masyarakat. Sampai sekarang saya kira Pancasila-lah
 yang bisa menjadi acuan bersama sehingga kita bisa bersatu. Tapi
 sayang cara-cara sosialisasinya yang salah, terlalu artificial terlalu
 dipaksakan sehingga banyak pihak menjadi antipati terhadap penataran
 P4 (termasuk saya) 

Memang maksud baik akan tetapi jika cara penanganan tidak bagus hasilnya
juga tidak bagus.
 
 Mengenai homogenitas dan heterogenitas, seperti juga kita tidak dapat
 memilih untuk dilahirkan oleh siapa, kita juga tidak bisa memilih
 untuk homogen atau heterogen. Masing-masing ada keuntungannya ada
 kekurangannya. Bayangkan pak, kalau tubuh kita ini kepala semua atau
 tangan semua, nggak ada kaki nggak ada jantung, nggak ada dada.
 Oh...seram

Kalau ibarat tubuh kita, ada pemersatu/koordinatornya y.i. otak (dan
hati kalau menurut konsep Islam).

 Tapi untuk bisa bersatu memang kita membutuhkan sesuatu yang sama,
 common values. Untuk itulah para pendiri Republik Indonesia menggali
 Pancasila dan menentukan bahasa pemersatu. 
 
 Singkatnya apa yang baik dari homogenitas dan heterogenitas kita
 ambil, kita ramu dan kita nikmati, sementara yang jelek-jeleknya
 sedapat mungkin dijauhkan, bagaimana caranya ya ? 

Kalau mengambil analogi tubuh kita diatas, maka yg diperlukan adalah
seorang pemimpin yg visioner (menggunakan hati/insting dan otaknya untuk
berpikir dg baik) dan administrator (menggunakan hati/insting dan
otaknya utk melakukan koordinasi semua bagian tubuh). Visioner dan
administrator tidak usah harus di satu orang (kalau kita tidak punya
Superman macam itu), bisa dua orang yg berbeda akan tetapi mengerti satu
sama lain.


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU -
ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  



-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Rifki Muhida
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   --- Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Budaya Jepang berbeda dg budaya kita, mrk lbh individual sementara
 kita
 komunal. 
Dalam kacamata kita mereka terlihat seperti individual tetapi
kenyataanya mereka adalah orang yang sangat koperatif sesama mereka,
dan ini sudah diakui, bahwa kerja kelompok orang jepang sangat
efektif. Kekuatan kelompok itu dibangun dari SD, contohnya saat
berangkat sekolah atau pulang sekolah harus bersama-sama, kalau ada
yang tertinggal harus ditunggu, kalau terlambat dihukum semua
termasuk orang yang dituakan diantara mereka, ya seperti latihan
menwa (kebetulan rumah saya dekat SD). 
Selain itu tingkat persaingan antar individu ditekan, misalnya teman
yang pintar harus membantu teman yang bodoh, kemudian maju bersama2,
tidak boleh ada yang tinggal kelas dalam satu kelas, dan tidak ada
siswa teladan atau siswa juara, pemberian penghargaan ditujukan untuk
karya, sehingga orientasi dan paradigma masyarakat tidak dibangun
atas nilai tetapi atas karya, karena hanya mereka yang bisa berkarya
dan berbuat banyak untuk masyarakat yang dapat eksis dan layak
dihargai. 
Orang bodoh yang rajin lebih dihargai ketimbang orang pintar yag
malas. Tempo hari anak seorang teman yang sudah kelas 5 di Indoensia
karena umurnya masih 10 tahun maka dia harus duduk dikelas 4 di
jepang. Tidak ada siswa teladan apalagi penghargaan seperti cum-laude
dan sebangsanya.
Justru pola pendidikan individual sangat ketara di Indonesia, bahkan
anak2 yang pintar bisa loncat kelas, bisa menyandang gelar hebat
tanpa dituntut karyanya, begitupun anak2 yang kaya bisa memlih
sekolah dengan tingkat prestise seperti apapun. Anak-anak yang bodoh
dan miskin hanyalah sampah, justru mereka yang harusnya dikasihani.
Kita jangan membikin negara yang membedakan manusia dengan
milai-nilai semcam ini, yang hanya akan mucul adalah kecemburuan,
kekecewaan, permusuhan dan akhirnya antitesa...revolusi.
Selain itu masyarakat jepang sangat homogen semntara kita sangat
heterogen. Komunitas yang dibangun dengan tingat heterogen yang
tinggi memerlukan energi extra yang mungkin lebih besar dari energi
internal.  

Di banyak keluarga, asalkan milik keluarga maka sering
 dianggap
 dan diperlakukan sebagai milik sendiri :-))) 
 Preferensi itu sering terbawa-bawa ke masyarakat, terlihat dg
 perlakukan
 banyak orang terhadap barang-2x/asset milik publik
 (pemerintah/negara).
 Lihat saja soal pemakaian fasilitas umum (taman, telepon umum dst),
 penyerobotan tanah, bantaran kali/kereta yg digunakan utk hunian.
 Ada ide cara memberikan penyadaran yg pas kepada mereka ?

Ini mungkin masalah hukum dimana sejak awal hukum tidak diterapkan
dengan sungguh2 dan sering dilanggar. Kalau hukum tidak bisa
mengatasi ini pasti ada sesatu yang tidak beres dengan hukumnya atau
pelaksananya. 
Selain itu tingkat pendidikan rata2 yang masih rendah,... misalnya
ada kabupaten di pulau jawa yang lebih dari separuh pendudukanya
tidak tamat SD, nah kalau orang2 yang tidak tamat SD ini ke jakarta
apa yang akan terjadi?
Kalau dikatakan mereka melanggar hukum, mereka hanya akan melongo.
Apa itu hukum?
Kalau pembangunan sektor pendidikan di Indonesia masih seperti ini,
ya tetap aja repot.

 BTW. Bagaimana dg trend bunuh diri anak-2x SD/SMP/SMA di Jepang,
 apakah
 ada penurunan ? IMHO itu salah satu dampak individualism (mungkin
 yg
 ekstrim atau salah arah).

Banyak yang mepengaruhi angka bunuh diri dijepang:
1. Tidak beragama, kalau gagal atau kecewa maka yang paling mudah
adalah bunuh diri, dan nggak perlu takut masuk neraka, orang mereka
nggak percaya neraka. Di Indoensia banyak yang pengen bunuh diri
tetapi taku masuk neraka. 
2. Budaya, bunuh diri merupakan simbol keberania dan bertanggung
jawab. Sebenarnya anka bunuh diri itu cukup besar tetapi masih kecil
jika dibandingkan degan angka bunuh diri saat perang dulu, atau
zaman2 sebelum perang dunia, dimana pelakunya adalah para tentara dan
samurai. Kalau main di benteng Himeji, sebuah tempat peninggalan dari
ratusan tahun lalu, terdapat ruang khusus untuk melakukan harakiri.
Selain itu ada riwayat cerita lama yang mengisahkan pembuangan orang
tua (jompo) yang sudah tidak produktif kegunung2 atau ketempat2
tertentu. Jadi seolah-olah hidup hanya memperpanjang penderitaan.
3. Untuk anak2 SD dan SMP terkadang PR yang banyak dari sekolah bisa
menjadi malapetaka. Saya sendiri kadang kasihan kalau lihat anak
teman saya mengerjakan PR sampai larut malam, umumnya hal sepele yang
dikerjakan, misalnya menulis kanji. Ada ribuan kanji yang harus
dihapal beserta kombinasinya dan ini memrlukan energi yang luar biasa
besarnya (bandingkan dengan anak kita yang cukup mengusaia 26 hurup
udah bisa baca koran). Jadi jangan heran kalau tamat SMP disini belum
bisa baca koran jepang. Untuk anak SMA umumnya masalah koibito
(pacar) bisa pemicu bunuh diri. 
4. Fantasi film-film kartun,komik dan game yang 

[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Tue, 9 Dec 2003 23:01:27 -0800 (PST)
Rifki Muhida wrote:

  Budaya Jepang berbeda dg budaya kita, mrk lbh individual sementara
  kita  komunal. 

 Dalam kacamata kita mereka terlihat seperti individual tetapi
 kenyataanya mereka adalah orang yang sangat koperatif sesama mereka,
 dan ini sudah diakui, bahwa kerja kelompok orang jepang sangat
 efektif. Kekuatan kelompok itu dibangun dari SD, contohnya saat
 berangkat sekolah atau pulang sekolah harus bersama-sama, kalau ada
 yang tertinggal harus ditunggu, kalau terlambat dihukum semua
 termasuk orang yang dituakan diantara mereka, ya seperti latihan
 menwa (kebetulan rumah saya dekat SD). 

Bagus sekali, alangkah baiknya jika Depdiknas kita memperhatikan hal
ini, y.i. mencakup soal pengajaran bukan sekedar pendidikan formal.
Kalau Depdiknas tidak bisa, maka siswa tsb perlu mengikuti pendidikan
Resimen Mahasiswa yg pada prakteknya melakukan hal yg sama/mirip
(heran... kenapa banyak mahasiswa/orang tua yg tidak menyadari hal ini
shg Menwa sekarang ini malah jadi kurang diminati :-( ).

 Justru pola pendidikan individual sangat ketara di Indonesia, bahkan
 anak2 yang pintar bisa loncat kelas, bisa menyandang gelar hebat
 tanpa dituntut karyanya, begitupun anak2 yang kaya bisa memlih
 sekolah dengan tingkat prestise seperti apapun. 

Ini pola Amerika, mungkin dampak dari banyaknya Doktor di Depdiknas yg
lulusan Amerika.

 Selain itu masyarakat jepang sangat homogen semntara kita sangat
 heterogen. Komunitas yang dibangun dengan tingat heterogen yang
 tinggi memerlukan energi extra yang mungkin lebih besar dari energi
 internal.  

Anda benar, faktor homogen ini penting.
Rasanya saya pernah posting di milis ini soal komentar teman saya dari
Jamaika yg bilang betapa beratnya tugas Presiden di negeri ini agar bisa
memajukan bangsanya karena heterogenitas ini.

Tindakan Pak Harto dulu yg mensosialisasikan Panca Sila secara merata
dan berkesinambungan adalah tindakan yg benar dan mesti diteruskan
(IMHO of course), krn Panca Silalah yg mrpkan sistem nilai yg harus jadi
acuan bersama di negeri ini, bukan adat Jawa, Sunda, Batak, Melayu atau
lainnya. 
Saya ingat betapa Astra dulu mau keluarkan uang dan waktu yg besar
hanya untuk mensosialisasikan Panca Dharma Astra demi homogenitas (mulai
karyawan terendah s/d tertinggi di training P4 dan Panca Dharma Astra,
di konsinyir di Training Center Sunter sana, tidak ngantor).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Hello rekan Syarif,
  Di kantor saya, tdk ada larangan dan batasan dalam beremail dan
  berinternet.

+ maksudnya mungkin tidak ada secara tertulis ? Atau memang tertulis ?

Membolehkan beremail dan berinternet ria secara tertulis sih memang tidak 
ada.  Tapi melarang juga tidak.  Yang ada adalah 'Ethics of Business 
Conduct' yang saya tandatangani ketika diangkat sbg. karyawan.  Didalam 
dokumen itu, yang menyangkut kepentingan karyawan disebutkan a.l. bhw 
perusahaan melindungi hak2 privacy karyawan dan karyawan berhak 
menggunakan seluruh resources perusahaan secara bebas dalam melaksanakan 
fungsinya.  Ini saya artikan sebagai boleh 'beremail dan berinternet ria', 
dengan tentu saja sejauh fungsi sebagai karyawan terpenuhi.

Benar tidaknya pengertian saya diatas dapat dilihat dari sikap perusahaan 
yang tidak mensensor situs2 'hot', tidak merecord jam pergi/pulang 
karyawan ke/dari kantor, diperbolehkannya karyawan mengambil sendiri ATK 
yang dibutuhkan tanpa harus melapor, dibebas quota-kannya kapasitas email 
karyawan dan tidak pernah ada kasus karyawan ditegur boss karena dalam jam 
kerja kedapatan sedang bermain game, beremail atau berinternet.

+  Barangkali,  ya barangkali, yang kita perlu tanya adalah
+ nurani kita, apakah kita sudah korupsi, atau berniat
+ mengorupsi  ?

Menurut saya memang pengawal kita yang paling utama adalah hati nurani 
kita sendiri, ya moral kita itu.  Dan, moral kita itu hanya bisa baik 
kalau kita tinggal didalam habitat yang baik.  Kalau habitatnya sudah 
kacau balau dan rusak berat, maka menurut saya satu2nya cara agar moral 
kita itu dapat kembali baik adalah kalau kita memperbaikinya secara 
kolektif, tidak sendiri2.

+  Kelemahan manusia juga adalah bhw kalau sudah
+terbiasa mengambil (mengorupsi) sedikit (in-signifikan)
+ - dan tak ada yang menghukum, akan mengambil lagi
+agak lebih besar - sampai akhirnya sangat besar. Jadi,
+kata pak ustadz, mendingan samasekali jangan dimulai
+dari kecil / sedikit

Saya kira ini kembali lagi tergantung pada bagaimana habitat dimana kita 
tinggal itu.  Kalau habitatnya baik sehingga 'korupsi' yang dilakukan itu 
selalu terjaga dalam batas toleransi, maka nggak perlu khawatir kalau dia 
akan menjadi besar.  Kalau toch  'korupsi' itu kebablasan, saya kira  yang 
berwenang nggak akan tinggal diam.  Mereka pasti akan mengeluarkan 
'rules'.  Maka siapa yang melanggar 'rules' itu akan kena sangsi.  Dan 
sangsi itu sendiri harus diterapkan tanpa pandang bulu.  Dengan cara ini, 
maka 'korupsi' yang terjadi dapat kembali ditekan ke batas wajar.

Di kantor saya, 'rules' untuk misalnya email, internet dan ATK tidak 
diterapkan.  Ini mungkin karena habitat kerja yang ada sekarang dipandang 
direksi cukup baik, sehingga 'korupsi' yang terjadi masih dipandang berada 
dalam batas wajar.

Kepercayaan yang diberikan Direksi kepada karyawan ini menurut saya 
berkontribusi pada 'mem-beradabkan' dan 'memanusiakan' karyawan. Moralitas 
si karyawan akan meningkat dengan sendirinya, dan akibatnya 'korupsi' yang 
terjadi akan tetap terjaga dalam batas wajar.  Oleh karena itu saya sangat 
tidak setuju dengan pengajaran moral dan keyakinan yang dilakukan dengan 
cara2 menekan, menakut-nakuti apalagi mengintimidasi.  Cara2 ini hanya 
akan membuat orang yang diajarkan itu 'bermuka seribu', seperti yang 
terjadi di republik kita tercinta ini.  Pengajaran moral dan keyakinan 
menurut saya lebih tepat dilakukan dengan cara memperlakukan manusia 
sebagai makhluk yang beradab, kecuali kalau kita hidup dijaman jahiliah.

+ Saya dulu (tahun 70-an 80-an)  suka membawa pulang
+(nyolong) sendok / pisau perak dari pesawat terbang utk
+memorabilia, juga kunci hotel atau barang kecil lain.

Untuk pesawat terbang, segala perlengkapan yang tidak boleh dibawa pulang 
penumpang biasanya dikumpulkan kembali oleh cabin-crew sebelum landing 
(blankets, head-sets), atau diberitahu untuk jangan 'digondol' 
(life-vests).  Tapi untuk sendok, garpu dan gelas, airlines pada umumnya 
sudah menghitungnya sebagai komponen biaya, jadi no problem kalau dibawa 
pulang.  Mas Koni barangkali bisa confirm ini.

Untuk hotel, amenities yang disediakan (coffe, tea, gula, creamer, 
bath-jelly, shampo, gosok gigi, dsb), juga sudah masuk dalam komponen 
biaya, jadi jangan punya perasaan bersalah kalau itu dibawa pulang.  Untuk 
hotel2 besar malah handukpun boleh 'digondol', cuma kita nggak enak aja. 
Magnetic-Card untuk masuk kamar kalau kita nggak kembalikan juga nggak 
apa2, hanya kalau kunci kamar yang konvensional memang harus dikembalikan. 
 Mungkin rekan yang berkecimpung di perhotelan bisa meng-confrim ini.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.




--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : 

[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Hello Pak Syafril,
Ah Anda pakai kata-2x yg lebih baik dari saya, ini sebenarnya inti dari
pendapat saya yg kurang menyetujui segala aturan/hukum harus
di/tertulis. Apalagi di Indonesia ini ada anekdot hukum dibuat untuk
dilanggar 

Saya belum baca email anda ketika saya menanggapi emailnya rekan Syarif. 
Pas giliran email anda saya baca, wah mirip dgn tanggapan saya itu. 
Berarti kita satu pemikiran nih.  That's great!

Salam hangat,
HS XIV.

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Made Mahardika
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 10, 2003 10:41 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi



 Kepercayaan yang diberikan Direksi kepada karyawan ini menurut saya
 berkontribusi pada 'mem-beradabkan' dan 'memanusiakan' karyawan.
 Moralitas
 si karyawan akan meningkat dengan sendirinya, dan akibatnya
 'korupsi' yang
 terjadi akan tetap terjaga dalam batas wajar.  Oleh karena itu
 saya sangat
 tidak setuju dengan pengajaran moral dan keyakinan yang dilakukan dengan
 cara2 menekan, menakut-nakuti apalagi mengintimidasi.  Cara2 ini hanya
 akan membuat orang yang diajarkan itu 'bermuka seribu', seperti yang
 terjadi di republik kita tercinta ini.  Pengajaran moral dan keyakinan
 menurut saya lebih tepat dilakukan dengan cara memperlakukan manusia
 sebagai makhluk yang beradab, kecuali kalau kita hidup dijaman jahiliah.

Saya sangat setuju dengan statement toleransi ini. Cuman ini kan sifatnya
relatif. Gimana kita bisa menilai bahwa refreshing (saya lebih setuju
menggunakan refreshing disini) yang kita lakukan masih dalam batas
toleransi. Beberapa orang melakukannya misalnya dengan merokok, berinternet
(tanpa sensor), minum kopi, jogging, ke toko, jemput anak disekolah, kalau
anda tinggal di belanda 6-kali setahun harus ikut jagain anak2 disekolah
waktu istirahat, dll. Semuanya kan harus sama2 jalan. Menurut saya, kalau
memang jenis kerjaan memungkinkan, di satu hari kita bisa produktif lebih
dari 8 jam. Maka di lain hari kita bisa menggunakan waktu kantor untuk
kepentingan pribadi. Sepanjang dalam seminggu kita bisa menunjukkan bahwa
kita produktif sebanyak 40 jam.

Untuk itu si manajemen (bersama si pekerja) mendefiniskan projek/pekerjaan
yang jelas baik dalam bentuk isi maupun time-stamp. Sehingga setiap hari
senin, kita membicarakan progress mingguan. Dari sini kita dan juga si bos
bisa menilai apakah kita berproduksi sesuai harapan dengan bereferensi pada
project description tadi. Jadi kita tidak punya perasaan bersalah jika
kadang2 sebagian jam kantor kita gunakan untuk kepentingan lain (dalam
batas2 code of conduct yang kita tanda tangani). Pengalaman saya kerja 4
tahun di industri di Indonesia, pihak manajemen tidak bisa memberikan kita
project description yang jelas. Sehingga kita tidak bisa menilai
productifitas kita, pihak manjemen juga nggak bisa. Akhirnya banyak karyawan
yang ngobrol atau ke kantin ber-jam2. Penyelesainnya dilakukan dengan
represive, misalnya nggak boleh keluar kantor dalam jam kantor, kantin hanya
dibuka waktu makan siang saja, akses internet dibatasi, dll. Padahal ini
sangat dibutuhkan baik untuk refreshing maupun sebagai kewajiban.

Sebagai tambahan yang cukup menarik. Konsep diatas sudah diterapkan di
Sekolah dasar di Belanda. Anak saya yang sekarang duduk di kelas 5, setiap
awal minggu mereka mendefiniskan pelajaran2 apa saja yang akan di perlajari
dalam minggu yang bersangkutan. Ini dilakukan oleh guru bersama degan si
murid. Hal ini tertulis dalam agenda mereka sehingga orang tua juga
mengetahuinya. Sehingga guru, anak dan orang tua bisa menilai kemajuan anak
dengan objektif. Menyuruh anak belajar juga semakin mudah, misalnya nggak
boleh nonton tv sebelum pekerjaan rumahnya selesai.

Salam,
Made Mahardika


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Wed, 10 Dec 2003 12:52:18 +0100
Made Mahardika wrote:

 Sebagai tambahan yang cukup menarik. Konsep diatas sudah diterapkan di
 Sekolah dasar di Belanda. Anak saya yang sekarang duduk di kelas 5,
 setiap awal minggu mereka mendefiniskan pelajaran2 apa saja yang akan
 di perlajari dalam minggu yang bersangkutan. Ini dilakukan oleh guru
 bersama degan si murid. 

Wow level SD sudah begitu ?

Seingat saya dosen saya dulu yg menggunakan cara ini cuma 1 orang y.i.
Pak Sulaiman Nasseri (Elektro), dan yg rada mirip-2x adalah Pak Hariadi
Supangkat (Fisika). Berat akan tetapi menarik caranya Pak Sulaiman itu,
yg membuat mudah hanyalah krn di Elektro (kala itu) kami cuma punya 1
buku pegangan (acuan) utk satu mata kuliah, shg silabusnya praktis
mengikuti buku itu saja (bisa dibilang ngikutin daftar isi).
Kalau mahasiswanya banyak baca dari buku-2x lain, pasti seru diskusi di
kelas saat itu.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Made Mahardika
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   

 -Original Message-
 From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 10, 2003 1:11 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8

On Wed, 10 Dec 2003 12:52:18 +0100
 Made Mahardika wrote:

  Sebagai tambahan yang cukup menarik. Konsep diatas sudah diterapkan di
  Sekolah dasar di Belanda. Anak saya yang sekarang duduk di kelas 5,
  setiap awal minggu mereka mendefiniskan pelajaran2 apa saja yang akan
  di perlajari dalam minggu yang bersangkutan. Ini dilakukan oleh guru
  bersama degan si murid.

 Wow level SD sudah begitu ?
Saya juga kaget. Tapi melihat kesibukan kita yang sangat ketat, dengan cara
ini kita bisa me-match antara program kerja kita dan jatah waktu untuk
membantu si anak. Hal ini sangat penting karena guru tidak bisa memberikan
sepenuhnya waktu yang dibutuhkan oleh si murid. Untungnya, sekolah sudah
memberikan program mereka untuk setahun ke depan. Jadi paling nggak hal2
pokok kita sudah bisa plan. Tetapi kadang2 ada perubahan mendadak. Disinilah
kita butuh korupsi waktu kerja dalam batas2 toleransi. Tanpa adanya
toleransi yang diceritakan rekan Hermansyah, roda kehidupan di Belanda nggak
bisa jalan.

 Seingat saya dosen saya dulu yg menggunakan cara ini cuma 1 orang y.i.
 Pak Sulaiman Nasseri (Elektro), dan yg rada mirip-2x adalah Pak Hariadi
 Supangkat (Fisika). Berat akan tetapi menarik caranya Pak Sulaiman itu,
 yg membuat mudah hanyalah krn di Elektro (kala itu) kami cuma punya 1
 buku pegangan (acuan) utk satu mata kuliah, shg silabusnya praktis
 mengikuti buku itu saja (bisa dibilang ngikutin daftar isi).
 Kalau mahasiswanya banyak baca dari buku-2x lain, pasti seru diskusi di
 kelas saat itu.


Lucunya di Belanda ini, tidak ada buku standard. Pemerintah hanya memberikan
guidelines saja, apa2 yang harus diketahui/dipahami. Detail gimana pelajaran
diberikan diserahkan kepada sekolah masing2. Kita tahu ada banyak cara untuk
mendidik anak dari sudut psikologi anak. Karena itu dibelanda ada beberapa
type sekolah. Ditiap sekolah ada juga perwakilan murid. Kita bersama-sama
dengan guru dan pengurus sekolah, merinci secara lebih detail bagaimana
sebaiknya pelajaran itu diberikan kepada anak. Gimana kegiatan extra
kurikuler diberikan guna mendukung pendidikan. Kontribusi orang tua sangat
dominan baik uang, terutama tenaga. Tanpa bantuan tenaga orang tua, nggak
ada sekolah di belanda yang bisa jalan. Dengan demikian majoritas anak2
(paling nggak ditingkat SD, saya baru tahu ditingkat ini) dibelanda mendapat
bimbingan yang intensif baik dari lingkungan sekolah dan juga keluarga.
Dengan keikutsertaan orang tua, tingkat percaya diri anak jadi tinggi karena
mereka tidak merasa berada dilingkungan asing. Kalau saya lihat keluarga di
Indonesia, perhatian orang tua kurang aktif guna mendukung proses belaja
anak.

Salam,
Made Mahardika


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Wed, 10 Dec 2003 12:52:18 +0100
Made Mahardika wrote:

 Menurut saya, kalau
 memang jenis kerjaan memungkinkan, di satu hari kita bisa produktif
 lebih dari 8 jam. Maka di lain hari kita bisa menggunakan waktu kantor
 untuk kepentingan pribadi. Sepanjang dalam seminggu kita bisa
 menunjukkan bahwa kita produktif sebanyak 40 jam.

Saya dari dulu bermimpi untuk bisa membuat workmanship untuk setiap item
pekerjaan shg bisa mengukur jam produktif karyawan.
Saya pernah merasakannya saat kerja praktek di Garuda Maintenance Shop
dulu kala, tp nggak punya bayangan pasti utk pekerjaan di lingkungan
perkantoran secara umum.

Bagaimana sih cara mengukur jam produktif di tempat kerja Anda ?

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Chatief Kunjaya
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Wah ceritanya pak Rifki membuat saya ingat waktu masih kuliah di Jepang
Memang kesan saya juga mereka lebih komunal, bahkan saya mempunyai
kesan bahwa cita-citanya Karl Marx untuk membangun masyarakat komunal
yang sejahtera itu paling berhasil di Jepang. Betul nggak ya ? soalnya
pengetahuan saya tentang komunisme sepotong-sepotong, he...he...he
maklum dulu tabu sih. 

Saya tambahin ya pak Rifki,
Kalau dilihat dari cara mereka memakai namanya saja terasa bahwa orang
Jepang lebih mementingkan kelompok daripada individu. Kalau berkenalan
selalu yang diperkenalkan adalah nama keluarganya, bukan nama kecilnya. 

Anak-anak SD di Jepang tidak boleh memilih sekolah, sekolahnya sudah 
ditentukan oleh kantor kecamatan (yang terdekat dari rumah). Sekolah
tidak boleh diantar, harus jalan, mengikuti suatu rute yang aman
supaya cepat mandiri.
Saya kira lebih tepat kalau dikatakan orang Jepang bukan individualis
tapi mandiri. Sedapat mungkin apa urusan mereka mereka atasi sendiri,
tapi bersedia menolong orang lain.
Ada satu prinsip yang pernah saya dengar dari orang Jepang :
Jibun ni kibishiku, hito ni yasashiku.
Artinya kita harus bersikap keras, disiplin terhadap diri sendiri,
tapi harus bersikap lembut dan penolong kepada orang lain.
Coba kalau prinsip ini diajarkan dan dilatihkan kepada setiap anak
di Indonesia, wah, hasilnya bakal luar biasa. 

Ada pengalaman menarik lagi, saya punya teman seorang asociate professor
di Centre for South East Asian Studies, Kyoto University.
Suatu kali dia menemui saya Bandung dengan mobil yang penyok.
Saya tanya kenapa, dia bilang karena kebiasaan di Jepang beda dg di
Indonesia. Kalau di Jepang, kita mau belok kanan di perempatan,
memberi lampu ke pihak yang berlawanan, artinya silahkan duluan
kalau di Indonesia artinya gua duluan. Jadi waktu dia melihat lampu
mobil di seberang menyala, merasa dipersilahkan, maka... jegr aja. 

Tapi nampaknya akhir-akhir ini ada gejala, sikap komunal mereka meluntur ya 
? Karena pengaruh Barat yang individual semakin besar mungkin ? 

Salam,
Kunjaya 

Rifki Muhida writes: 

 Dalam kacamata kita mereka terlihat seperti individual tetapi
 kenyataanya mereka adalah orang yang sangat koperatif sesama mereka,
 dan ini sudah diakui, bahwa kerja kelompok orang jepang sangat
 efektif. Kekuatan kelompok itu dibangun dari SD, contohnya saat
 berangkat sekolah atau pulang sekolah harus bersama-sama, kalau ada
 yang tertinggal harus ditunggu, kalau terlambat dihukum semua
 termasuk orang yang dituakan diantara mereka, ya seperti latihan
 menwa (kebetulan rumah saya dekat SD). 
 Selain itu tingkat persaingan antar individu ditekan, misalnya teman
 yang pintar harus membantu teman yang bodoh, kemudian maju bersama2,
 tidak boleh ada yang tinggal kelas dalam satu kelas, dan tidak ada
 siswa teladan atau siswa juara, pemberian penghargaan ditujukan untuk
 karya, sehingga orientasi dan paradigma masyarakat tidak dibangun
 atas nilai tetapi atas karya, karena hanya mereka yang bisa berkarya
 dan berbuat banyak untuk masyarakat yang dapat eksis dan layak
 dihargai. 
 Orang bodoh yang rajin lebih dihargai ketimbang orang pintar yag
 malas. Tempo hari anak seorang teman yang sudah kelas 5 di Indoensia
 karena umurnya masih 10 tahun maka dia harus duduk dikelas 4 di
 jepang. Tidak ada siswa teladan apalagi penghargaan seperti cum-laude
 dan sebangsanya.
 Justru pola pendidikan individual sangat ketara di Indonesia, bahkan
 anak2 yang pintar bisa loncat kelas, bisa menyandang gelar hebat
 tanpa dituntut karyanya, begitupun anak2 yang kaya bisa memlih
 sekolah dengan tingkat prestise seperti apapun. Anak-anak yang bodoh
 dan miskin hanyalah sampah, justru mereka yang harusnya dikasihani.
 Kita jangan membikin negara yang membedakan manusia dengan
 milai-nilai semcam ini, yang hanya akan mucul adalah kecemburuan,
 kekecewaan, permusuhan dan akhirnya antitesa...revolusi.
 Selain itu masyarakat jepang sangat homogen semntara kita sangat
 heterogen. Komunitas yang dibangun dengan tingat heterogen yang
 tinggi memerlukan energi extra yang mungkin lebih besar dari energi
 internal.   
 
 Ini mungkin masalah hukum dimana sejak awal hukum tidak diterapkan
 dengan sungguh2 dan sering dilanggar. Kalau hukum tidak bisa
 mengatasi ini pasti ada sesatu yang tidak beres dengan hukumnya atau
 pelaksananya. 
 Selain itu tingkat pendidikan rata2 yang masih rendah,... misalnya
 ada kabupaten di pulau jawa yang lebih dari separuh pendudukanya
 tidak tamat SD, nah kalau orang2 yang tidak tamat SD ini ke jakarta
 apa yang akan terjadi?
 Kalau dikatakan mereka melanggar hukum, mereka hanya akan melongo.
 Apa itu hukum?
 Kalau pembangunan sektor pendidikan di Indonesia masih seperti ini,
 ya tetap aja repot. 
 
 Banyak yang mepengaruhi angka bunuh diri dijepang:
 1. Tidak beragama, kalau gagal atau kecewa maka yang paling mudah
 adalah bunuh diri, dan nggak 

[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Made Mahardika
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   

 -Original Message-
 From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 10, 2003 2:00 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8

On Wed, 10 Dec 2003 12:52:18 +0100
 Made Mahardika wrote:

  Menurut saya, kalau
  memang jenis kerjaan memungkinkan, di satu hari kita bisa produktif
  lebih dari 8 jam. Maka di lain hari kita bisa menggunakan waktu kantor
  untuk kepentingan pribadi. Sepanjang dalam seminggu kita bisa
  menunjukkan bahwa kita produktif sebanyak 40 jam.

 Saya dari dulu bermimpi untuk bisa membuat workmanship untuk setiap item
 pekerjaan shg bisa mengukur jam produktif karyawan.
 Saya pernah merasakannya saat kerja praktek di Garuda Maintenance Shop
 dulu kala, tp nggak punya bayangan pasti utk pekerjaan di lingkungan
 perkantoran secara umum.

 Bagaimana sih cara mengukur jam produktif di tempat kerja Anda ?

Semuanya didasarkan atas project description (Perusahan tempat saya berkerja
mendevelop software untuk mechanical systems). Pendefinisian project
description sangat rinci, salah satunya adalah tahapan pelaksanaanya dan
berapa lama butuh waktu. Persiapannya butuh waktu 2 a 3 minggu. Setiap
project biasanya berlangsung 3 bulan. Kemudian kita sendiri punya program
mingguan, apa2 saja yang akan dikerjakan yang mana suverpisor juga terima
kopinya. Nah kalau semua progam yang kita rencanakan dalam seminggu itu
selesai maka kita katakan bahwa kita productif (jadi kalau lebih cepat
selesai, kita punya extra waktu untuk yang lain). Bukan berarti kalau
program mingguan nggak selesai, lalu kita nggak produktif. Kalau memang ada
kesulitan, terutama karena factor teknis, dan kita langsung menjelaskan
kesulitan itu kepada supervisor maka, jika perlu, project schedule akan
diubah jika memungkinkan atau limitasi dari project diperketat. Hal ini kita
anggap juga productif. Semuanya tertulis dan terarsip. Konsep ini tentu akan
jalan jika interkasi antara supervisor dengan pelaksana relatif erat.


Salam,
Made Mahardika


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Nambahin informasi rekan Made sedikit ah,
Saya nggak tahu gimana sistem SD di Gouda, tempat rekan Made tinggal, tapi 
kalau di Delft ada 3 sistem SD:
1- Sistem Klasik
2- Sistem Dalton
3- Sistem Montessori

Sistem Klasik sama dengan SD di Indonesia -segala sesuatunya ditentukan 
oleh guru-, namun beberapa tahun terakhir ini sudah mulai mengarah ke 
sistem Dalton.  Sistem Dalton sendiri merupakan perpaduan antara sistem 
Klasik dan Sistem Montessori.  Sistem Montessori adalah sistem dimana anak 
dibimbing secara individual dan dilatih untuk mandiri dengan antara lain 
dibimbing membuat planning belajar setiap minggu.  Planning mingguan ini 
setelah diakumulatif harus dapat mencapai target bulanan  yang ditentukan 
oleh guru.  Karena planning mingguan ini sifatnya sangat individual, maka 
nggak heran kalau dalam suatu minggu seorang anak didik lebih banyak pergi 
ke ruang workshop untuk membuat prakarya, sementara anak didik yang lain 
justru ke ruang komputer untuk membuat karya tulis.  Sekalipun demikian, 
guru juga tidak melupakan pemberian tugas2 kelompok, karena ini penting 
untuk proses sosialisasi anak didik.

Dalam sistem Montessori ini anak didik belajar dengan didukung oleh 
berbagai macam alat bantu, sehingga anak tidak belajar secara menghapal 
buta, melainkan selalu ada visualisasinya.  Cara ini membuat suatu pokok 
bahasan menjadi semakin mudah dicerna.

Anak saya bersekolah di SD Montessori ini sebelum di SMP.  Barangkali 
anaknya Made bersekolah di SD yang juga menerapkan sistem Montessori ini.

Dalam setiap sekolah apapun tipenya, peran Orang Tua dalam membantu 
sekolah sangat krusial, dan semua dilakukan dengan senang hati dan saling 
bantu membantu tanpa bayaran.  Istri saya sempat bertugas selama 2 tahun 
sebagai Pengasuh Perpustakaan Sekolah bersama para orang tua murid 
lainnya.  Para orang tua murid ini seminggu sekali secara bergantian 
melayani anak2 mereka meminjam dan mengembalikan buku perpustakaan.

Keterlibatan orang tua terhadap sekolah ini juga berlanjut sampai ke 
tingkat sekolah menengah.  Anak saya tahun ini duduk di kelas 1 SMP. Buku2 
pelajarannya dipinjamkan sekolah.  Para orang tua murid yg dapat 
meluangkan waktunya diminta menyusun buku2 tsb kedalam box-box sebelum 
dibagikan kepada para murid.  Ini semua dilakukan secara suka rela tanpa 
bayaran.  Paling2 dapet kopi, teh dan kue-kue kecil dari sekolah.

Di tingkat Sekolah Menengah ini, yang baru saja diperbaiki lagi 
kurikulumnya (kalau nggak salah th. 2002) sekolah juga memberikan porsi 
individual yang semakin besar kepada anak didik.  Dalam 3 tahun pertama, 
peran guru dan mentor dalam proses belajar-mengajar masih dominan, tapi 
dalam 3 tahun kedua, sudah mendekati sistem di universitas, dimana 
kemandirian dan kesadaran anak didik yang lebih dominan.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






Made Mahardika [EMAIL PROTECTED]
12/10/2003 13:48
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


8-- 
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater 
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 
--8 
 
 

 -Original Message-
 From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, December 10, 2003 1:11 PM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8

On Wed, 10 Dec 2003 12:52:18 +0100
 Made Mahardika wrote:

  Sebagai tambahan yang cukup menarik. Konsep diatas sudah diterapkan di
  Sekolah dasar di Belanda. Anak saya yang sekarang duduk di kelas 5,
  setiap awal minggu mereka mendefiniskan pelajaran2 apa saja yang akan
  di perlajari dalam minggu yang bersangkutan. Ini dilakukan oleh guru
  bersama degan si murid.

 Wow level SD sudah begitu ?
Saya juga kaget. Tapi melihat kesibukan kita yang sangat ketat, dengan 
cara
ini kita bisa me-match antara program kerja kita dan jatah waktu untuk
membantu si anak. Hal ini sangat penting karena guru tidak bisa memberikan
sepenuhnya waktu yang dibutuhkan oleh si murid. Untungnya, sekolah sudah
memberikan program mereka untuk setahun ke depan. Jadi paling nggak hal2
pokok kita sudah bisa plan. Tetapi kadang2 ada perubahan mendadak. 
Disinilah
kita butuh korupsi waktu kerja dalam batas2 toleransi. Tanpa adanya
toleransi yang diceritakan rekan Hermansyah, roda kehidupan di Belanda 
nggak
bisa jalan.

 Seingat saya dosen saya dulu yg menggunakan cara ini cuma 1 orang y.i.
 Pak Sulaiman Nasseri (Elektro), dan yg rada mirip-2x adalah Pak Hariadi
 Supangkat (Fisika). Berat akan tetapi menarik caranya Pak Sulaiman itu,
 yg membuat mudah hanyalah krn di Elektro (kala itu) kami cuma punya 1
 buku pegangan (acuan) utk satu mata kuliah, shg silabusnya praktis
 mengikuti buku itu saja

[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Chatief Kunjaya
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Syafril Yth.,
Ini pendapat saya :
Benar sekali pak, kita membutuhkan sesuatu yang menjadi acuan bersama
dalam bertindak di masyarakat. Sampai sekarang saya kira Pancasila-lah
yang bisa menjadi acuan bersama sehingga kita bisa bersatu. Tapi sayang
cara-cara sosialisasinya yang salah, terlalu artificial terlalu dipaksakan
sehingga banyak pihak menjadi antipati terhadap penataran P4 (termasuk saya) 

Mengenai homogenitas dan heterogenitas, seperti juga kita tidak dapat
memilih untuk dilahirkan oleh siapa, kita juga tidak bisa memilih
untuk homogen atau heterogen. Masing-masing ada keuntungannya ada
kekurangannya. Bayangkan pak, kalau tubuh kita ini kepala semua atau
tangan semua, nggak ada kaki nggak ada jantung, nggak ada dada.
Oh...seram
Di dalam heterogenitas kita bisa saling mengisi, saling menutup kekurangan,
saling mendukung, membuat hidup lebih bervariasi, lebih indah. 

Tapi untuk bisa bersatu memang kita membutuhkan sesuatu yang sama,
common values. Untuk itulah para pendiri Republik Indonesia menggali
Pancasila dan menentukan bahasa pemersatu. 

Singkatnya apa yang baik dari homogenitas dan heterogenitas kita ambil,
kita ramu dan kita nikmati, sementara yang jelek-jeleknya sedapat
mungkin dijauhkan, bagaimana caranya ya ? 

salam,
Kunjaya 

Syafril Hermansyah writes: 


 Anda benar, faktor homogen ini penting.
 Rasanya saya pernah posting di milis ini soal komentar teman saya dari
 Jamaika yg bilang betapa beratnya tugas Presiden di negeri ini agar bisa
 memajukan bangsanya karena heterogenitas ini. 
 
 Tindakan Pak Harto dulu yg mensosialisasikan Panca Sila secara merata
 dan berkesinambungan adalah tindakan yg benar dan mesti diteruskan
 (IMHO of course), krn Panca Silalah yg mrpkan sistem nilai yg harus jadi
 acuan bersama di negeri ini, bukan adat Jawa, Sunda, Batak, Melayu atau
 lainnya. 
 Saya ingat betapa Astra dulu mau keluarkan uang dan waktu yg besar
 hanya untuk mensosialisasikan Panca Dharma Astra demi homogenitas (mulai
 karyawan terendah s/d tertinggi di training P4 dan Panca Dharma Astra,
 di konsinyir di Training Center Sunter sana, tidak ngantor). 
 
 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah 
 
 


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-10 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Thu, 11 Dec 2003 07:13:46 +0700
Chatief Kunjaya wrote:

 Benar sekali pak, kita membutuhkan sesuatu yang menjadi acuan bersama
 dalam bertindak di masyarakat. Sampai sekarang saya kira Pancasila-lah
 yang bisa menjadi acuan bersama sehingga kita bisa bersatu. Tapi
 sayang cara-cara sosialisasinya yang salah, terlalu artificial terlalu
 dipaksakan sehingga banyak pihak menjadi antipati terhadap penataran
 P4 (termasuk saya) 

Memang maksud baik akan tetapi jika cara penanganan tidak bagus hasilnya
juga tidak bagus.
 
 Mengenai homogenitas dan heterogenitas, seperti juga kita tidak dapat
 memilih untuk dilahirkan oleh siapa, kita juga tidak bisa memilih
 untuk homogen atau heterogen. Masing-masing ada keuntungannya ada
 kekurangannya. Bayangkan pak, kalau tubuh kita ini kepala semua atau
 tangan semua, nggak ada kaki nggak ada jantung, nggak ada dada.
 Oh...seram

Kalau ibarat tubuh kita, ada pemersatu/koordinatornya y.i. otak (dan
hati kalau menurut konsep Islam).

 Tapi untuk bisa bersatu memang kita membutuhkan sesuatu yang sama,
 common values. Untuk itulah para pendiri Republik Indonesia menggali
 Pancasila dan menentukan bahasa pemersatu. 
 
 Singkatnya apa yang baik dari homogenitas dan heterogenitas kita
 ambil, kita ramu dan kita nikmati, sementara yang jelek-jeleknya
 sedapat mungkin dijauhkan, bagaimana caranya ya ? 

Kalau mengambil analogi tubuh kita diatas, maka yg diperlukan adalah
seorang pemimpin yg visioner (menggunakan hati/insting dan otaknya untuk
berpikir dg baik) dan administrator (menggunakan hati/insting dan
otaknya utk melakukan koordinasi semua bagian tubuh). Visioner dan
administrator tidak usah harus di satu orang (kalau kita tidak punya
Superman macam itu), bisa dua orang yg berbeda akan tetapi mengerti satu
sama lain.


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Saya kira memang kita musti sepaham dulu dengan apa yg dimaksud korupsi.
Menurut salah satu definisi di Encarta Dictionary, corruption disebutkan 
sebagai: dishonest exploitation of power for personal gain. 
Meriem Webster Dictionary bilang: inducement to wrong by improper or unlawful means 
(as bribery) 
Cambridge Dictionary bilang: illegal, immoral or dishonest behaviour, especially by 
people in 
positions of power

Jadi, ada  unsur2 'tidak mengikuti rules (unlawful)', 'tidak jujur', 
'terutama bagi orang yang memiliki kekuasaan', dan dipergunakan 'untuk 
kepentingan pribadi'.

Kalau 'rules' di kantor memperbolehkan karyawannya ber email dan 
berinternet ria dengan bebas, maka berjam2pun kita email2an dan 
berinternet2an tentu itu nggak masuk kategori korupsi.

Di kantor saya, tdk ada larangan dan batasan dalam beremail dan 
berinternet.  Sensor thd situs2 'hot'pun pun tidak dilakukan.  Bahkan 
masuk kantorpun boleh jam berapa saja, asalkan ketika musti rapat hadir 
tepat waktu.  Yang penting adalah semua tugas selesai on schedule.  Maka, 
dengan rule spt ini, saya merasa tidak ada beban ketika harus menumpahkan 
segala pikiran saya untuk milis Yon I ini selama berjam2, he he he.  Malah 
suatu waktu ketika boss saya menghampiri saya untuk suatu keperluan 
pekerjaan, pas lihat monitor komputer saya yang dipenuhi dengan bahasa 
Indonesia dari atas sampai bawah, dia cuma bilang, U, saya nggak 
ngerti apa yang kamu tulis itu.  Saya sendiri nggak pernah di 
interogasi sebagai mata2 sampai saat ini, ha ha ha.

Saya kira model kerja spt di kantor saya ini sudah mulai menjadi semacam 
'standard' di Eropa Barat ini, terutama untuk software oriented companies. 
  Di Indonesia, kalau kita lihat cerita pak Syafril, juga kelihatannya 
sudah mengarah kesana.

Jadi, korupsi yg kita singgung selama ini rasanya jelas yaitu suatu 
'dishonest acts' yang dilakukan secara 'unlawful' (melanggar rules), 
terutama oleh orang2 yang memiliki kekuasaan, yang dilakukan untuk 
kepentingan pribadi.  Sebagai karyawan yang tidak memiliki kekuasaan, 
kita dapat dianggap melakukan korupsi bisa juga tidak, tergantung rules 
yang berlaku di perusahaan kita kerja.

Tapi, ada suatu ketika dimana orang2 yang tidak memiliki kekuasaan 
melanggar rules tapi menurut saya masih dapat dikategorikan sebagai bukan 
tindakan korupsi.  Misalnya masalah ATK.  Di kantor saya setiap karyawan 
bebas mengambil keperluan ATK seberapa dia butuhkan, asal saja itu untuk 
keperluan pekerjaan.  Jadi, saya boleh saja ambil 10 ballpoint sekaligus 
misalnya, dimana 1 saya gunakan, sementara 9 sisanya saya bagi2kan ke anak 
saya dan ke ponakan2 saya di Indonesia.  Mengambil 10 ballpoint ini saya 
nggak ditegur.  Tapi moral saya bilang, kalau perusahaan saya porotin 
begini, nanti overheadnya jadi gede, lalu jadi bangkrut, padahal bukan 
disebabkan oleh kepentingan kantor, lalu sekian banyak orang termasuk saya 
musti cari kerja baru, wah repot.  Jadi, saya cukup ambil 2 ballpoint 
saja, yang satu saya pakai, yang satu lagi saya bawa pulang buat anak 
saya.  Ini menurut saya tidak masuk kategori korupsi karena kerugian yang 
ditimbulkannya terhadap perusahaan sangat tidak significant. 

Jadi, diluar unsur2 yang telah disebutkan diatas, menurut saya ada satu 
unsur lainnya yang perlu ditambahkan dalam definisi korupsi yaitu:  khusus 
untuk orang2 yang tidak memiliki kekuasaan, menimbulkan kerugian yang 
signifikan kepada pihak lain.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
12/09/2003 03:26
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


8-- 
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater 
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 
--8 
 
   On Tue, 9 Dec 2003 07:31:24 +0700
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya setuju dengan apa2 yang Bapak kemukakan.  Saya juga memakai
 fasilitas kantor untuk membuat surat ini dan beberapa kegiatan lainnya
 yang tidak untuk saya pribadi, tetapi hal tsb masih dalam batas2 yang
 sesuai dengan kebijakan kantor, sehingga saya masih bisa
 mempertanggung-jawabkannya.

Ha..ha..ha.. itu point yg bagus, bukan sufi yg hanya mengurus diri
sendiri yg diperlukan negeri ini, melainkan sufi yg mau terjun ke
masyarakat, memperbaiki akhlak masyarakat sesuai dg porsi dan
kemampuannya.

Saya lebih dari Pak Harry dalam menggunakan fasilitas kantor, listserver
inikan punyanya kantor (walaupun perusahaan ini milik saya tp saya tidak
bayar sewa bulanan dari kantong sendiri). Bisa dibilang listserver ini
hidup dari subsidi silang, biayanya mengambil dari biaya sosial dari
kantor saya.

Kembali kemasalah Sufi, karena mencari Sufi yg mau membantu masyarakat
itu sulit, maka seorang Harry Kusna pun jadilah :-)

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - 
ITB

[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Tue, 9 Dec 2003 00:21:06 -0800 (PST)
Rifki Muhida wrote:

  Saya lebih dari Pak Harry dalam menggunakan fasilitas kantor,
  listserver  inikan punyanya kantor (walaupun perusahaan ini milik  
  saya tp saya  tidak  bayar sewa bulanan dari kantong sendiri). Bisa
  dibilang listserver  ini  hidup dari subsidi silang, biayanya  
  mengambil dari biaya sosial  dari kantor saya.
 
 Kalau seandainya Pak Hari dan pak Safril diajukan kepengadilan dengan
 da'waan korupsi, menggunakan fasilitas kantor (walaupun jumlahnya
 sangat kecil), bagaimana membuat pembelaanyasementara belum ada
 perjanjian tertulis untuk itu.

Ha...ha..ha.. Anda nggak teliti dg tulisan biaya sosial yg saya tulis
diatas. 

Kami ini bisnisnya adalah internet services, bbr aplikasi yg
kami gunakan didapat secara free dari Internet (listserver ini mulai
dari O/S, ListServer, MailServer bahkan List/News Archive kitapun
menggunakan full OpenSource). Kami tidak membayar satu sen pun ke
Developer O/S dan aplikasi yg kami pakai, bahkan kami dibantu oleh ybs
melalui diskusi di Mailing List dan News Groups, atau private mail.

Saat ini kami belum mampu memberikan donasi yg cukup kepada komunitas
Internet yg telah bersusah payah membangun O/S dan aplikasi ini, yg bisa
kami berikan adalah kami berikan services free (yg mudah-2x an
berkualitas) juga kepada komunitas Internet sebagai timbal baliknya.
Services free inilah yg kami sebut dg biaya sosial, sbg rasa
terimakasih kami/perusahaan terhadap masyarakat. Jadi penggunaan
listserver ini secara free tercakup dalam kebijakan perusahaan,
kebetulan saja komunitas Resimen Mahawarman ikut menikmatinya.

Listserver ini juga hosting utk Free Mailing List utk diskusi soal
OpenSource dan aplikasi-2x nya, ftpserver kami hosting aplikasi-2x
OpenSource sehingga komunitas OpenSource di Indonesia bisa secara cepat
mendownload file-2x yg diperlukan krn lokasi server kami yg berada di
Indonesia (hemat bandwidth).


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Tue, 9 Dec 2003 10:18:34 +0100
[EMAIL PROTECTED] wrote:

Saya kira memang kita musti sepaham dulu dengan apa yg dimaksud
korupsi.

Ah ya.. ini pandangan yg paling benar, dalam diskusi terminologinya
memang sebaiknya sepakat dulu biar tidak rancu.

 Kalau 'rules' di kantor memperbolehkan karyawannya ber email dan 
 berinternet ria dengan bebas, maka berjam2pun kita email2an dan 
 berinternet2an tentu itu nggak masuk kategori korupsi.
 
 Di kantor saya, tdk ada larangan dan batasan dalam beremail dan 
 berinternet.  Sensor thd situs2 'hot'pun pun tidak dilakukan.  Bahkan 
 masuk kantorpun boleh jam berapa saja, asalkan ketika musti rapat
 hadir tepat waktu.  Yang penting adalah semua tugas selesai on
 schedule.  Maka, dengan rule spt ini, saya merasa tidak ada beban
 ketika harus menumpahkan segala pikiran saya untuk milis Yon I ini
 selama berjam2, he he he.  Malah suatu waktu ketika boss saya
 menghampiri saya untuk suatu keperluan pekerjaan, pas lihat monitor
 komputer saya yang dipenuhi dengan bahasa Indonesia dari atas sampai
 bawah, dia cuma bilang, U, saya nggak ngerti apa yang kamu tulis
 itu.  Saya sendiri nggak pernah di interogasi sebagai mata2
 sampai saat ini, ha ha ha.

Wah cocok banget tuh dg saya, ada lowongan nggak ya disitu he..he..he..
 
 Saya kira model kerja spt di kantor saya ini sudah mulai menjadi
 semacam 'standard' di Eropa Barat ini, terutama untuk software
 oriented companies. 
   Di Indonesia, kalau kita lihat cerita pak Syafril, juga kelihatannya
 sudah mengarah kesana.

Sudah ada yg memulainya, http://www.balicamp.com dkk.
 
 Jadi, korupsi yg kita singgung selama ini rasanya jelas yaitu suatu 
 'dishonest acts' yang dilakukan secara 'unlawful' (melanggar rules), 
 terutama oleh orang2 yang memiliki kekuasaan, yang dilakukan untuk 
 kepentingan pribadi.  Sebagai karyawan yang tidak memiliki
 kekuasaan, kita dapat dianggap melakukan korupsi bisa juga tidak,
 tergantung rules yang berlaku di perusahaan kita kerja.

Tepat.
 
 Tapi, ada suatu ketika dimana orang2 yang tidak memiliki kekuasaan 
 melanggar rules tapi menurut saya masih dapat dikategorikan sebagai
 bukan tindakan korupsi.  Misalnya masalah ATK.  Di kantor saya setiap
 karyawan bebas mengambil keperluan ATK seberapa dia butuhkan, asal
 saja itu untuk keperluan pekerjaan.  Jadi, saya boleh saja ambil 10
 ballpoint sekaligus misalnya, dimana 1 saya gunakan, sementara 9
 sisanya saya bagi2kan ke anak saya dan ke ponakan2 saya di Indonesia. 
 Mengambil 10 ballpoint ini saya nggak ditegur.  Tapi moral saya
 bilang, kalau perusahaan saya porotin begini, nanti overheadnya jadi
 gede, lalu jadi bangkrut, padahal bukan disebabkan oleh kepentingan
 kantor, lalu sekian banyak orang termasuk saya musti cari kerja baru,
 wah repot.  Jadi, saya cukup ambil 2 ballpoint saja, yang satu saya
 pakai, yang satu lagi saya bawa pulang buat anak saya.  Ini menurut
 saya tidak masuk kategori korupsi karena kerugian yang ditimbulkannya
 terhadap perusahaan sangat tidak significant. 

Bagus sekali.

Di tempat saya, kami mencoba utk menerapkan unsur intrapreneurship
sejauh mungkin. Karyawan (sales) tahu persis cost setiap barang yg
dijual dan brp profitnya, mereka harus memanage  business cycle
masing-2x (mulai dari Sales Order s/d Collection), bukan hanya Sales
Cycle; demikian pula halnya dg bagian services.
Setiap bagian (lain) tahu bahwa mereka merupakan bagian dari business
cycle, jika dia kerja tidak bagus maka ya nggak usah mengharapkan gaji
tinggi malah mungkin nggak gajian  ha..ha..ha...
 
 Jadi, diluar unsur2 yang telah disebutkan diatas, menurut saya ada
 satu unsur lainnya yang perlu ditambahkan dalam definisi korupsi
 yaitu:  khusus untuk orang2 yang tidak memiliki kekuasaan,
 menimbulkan kerugian yang signifikan kepada pihak lain.

Nice words.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Syafril,
Wah cocok banget tuh dg saya, ada lowongan nggak ya disitu he..he..he..

Ada, cuma syaratnya musti bisa bahasa Urdu dan mau makan keju dan ikan 
Haring mentah, ha ha ha.

Salam hangat,
HS XIV.

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik edy christiono
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   
100% betul Pak Rastihatmaksud saya yang di seberang jalan Dago, tapi
malem minggu tea' sampai repot mau  nyebrangnya saking padatnya lalu
lintas.akhirnya cuman dapet memandangnya saja sambil makan
jagung bakar.ati2 he he he bukan apa2 istri lagi disebelah
sama-sama makan jagung bakar.. nasib tulungagung...

sukris

- Original Message -
From: Rastihat [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 06, 2003 1:58 PM
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8

Bukan diseberang lautan, tapi diseberang jalan



 - Original Message -
 From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, December 06, 2003 12:37 PM
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


  8--
  Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
  Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
  --8
 
 
 Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak tampak.
   hehehe
  
 
  istri dipelupuk mata sih nampak.cuman gadis yang diseberang itu
  lhobikin gemes...
 




--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik edy christiono
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Susilo,

Maaf pertama kami overlook email bapak, kedua mungkin kami salah tafsir,
sejauh ini kami bertanggung jawab mengenai :

1.Perijinan penerjunan  (airspace /notam)
2.Pelaksanaan penerjunan (penyiapan penerjun, dz master  crew, pesawat
terbang)
3.Peminjaman 2 buah tenda pleton ke Lanud Suryadharma (lebih dekat drpd
ke Wingdik paskhas)
4.truk reo (kalau diperlukan)

sejauh ini utk item di atas A-ok.

Tentunya memang dari pihak Panitia sebaiknya menyiapkan surat permohonan
ijin penggunaan lapangan kepada penguasa lingkungan/daerah  polisi baik utk
kegiatan tea walk - end point maupun penerjunan okasi penerjunan.

Kami weekend ini ke kalijati lagi, kami akan cek kepada siapa surat ijin
diajukan untuk penggunaan tempat. Mohon nanti pak  Susilo dapat membantu
penyiapan suratnya.

Demikian yang kami dapat sampaikan, terimakasih atas perhatiannya.

wassalam,

edy chris
- Original Message -
From: Susilo Siswoutomo [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, December 07, 2003 7:52 AM
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8

Mas Eddy Sukris, anda ditunggu pada rapat Panitia hari Selasa nanti
lho.
 Ngomong ngomong mas Eddy sudah jadi kirim surat ijin pakai lapangan bola
 belum ya?
 Sampai nanti
 Wassalam
 Susilo

 -Original Message-
 From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Date: Sat, 06 Dec 2003 12:37:54 +0700
 Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

  8--
  Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
  Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
  --8
 
 
 Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak
  tampak.
   hehehe
  
 
  istri dipelupuk mata sih nampak.cuman gadis yang diseberang itu
  lhobikin gemes...
 
 
 
  --[YONSATU -
  ITB]--
  Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
  News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
  News Arsip :
  http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman



 --[YONSATU -
ITB]--
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
 News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman




--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Rekans CORPS  sekalian ,

Penyampaian Harry , tanggapan bung Syafril , kekhawatiran Andoko , 
Hermansyah , dan kesufi an  rekan Eddy Gaffar dan komentar rekans 
lainnya  memang sangat beragam , tergantung sudut pandang dan keyakinan 
masing2 ,..
Tetapi , persoalan bangsa yang begitu besar , memerlukan tekad dan 
semangat yang jauh lebih besar lagi , ..juga pengorbanan .
Mengapa kita menyakiti diri kita sendiri dengan mengorek-ngorek dan 
mengoreksi segala kelakuan kita sendiri yang sudah pasti dilahirkan 
dengan segala kekurangan dan ketidak sempurnaan ??
Tekad dan keyakinan yang ada pada diri kita , sebenarnya sudah berfungsi 
sebagai  screen-sensor yang paling canggih untuk bisa menghindarkan 
diri kita dari tindakan tercela ,..secara otomatis , tanpa dikorek2 lagi .
Kalau kita mau maju bertempur , lengkapilah diri kita dengan segala 
keperluan perang , termasuk  menaikkan semangat tempurnya ,...
Kalau kita cuma sibuk ngurusi diri sendiri , kapan kita bisa menggempur 
musuh yang makin bersimaharajalela  ??
Siapkah kita  ??
Wassalam ,
Priyo PS

--Original Message-

From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tue, 9 Dec 2003 09:26:55 +0700
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

 8--  
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
 --8 
   
On Tue, 9 Dec 2003 07:31:24 +0700
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Saya setuju dengan apa2 yang Bapak kemukakan.  Saya juga memakai
  fasilitas kantor untuk membuat surat ini dan beberapa kegiatan
 lainnya
  yang tidak untuk saya pribadi, tetapi hal tsb masih dalam batas2 yang
  sesuai dengan kebijakan kantor, sehingga saya masih bisa
  mempertanggung-jawabkannya.
 
 Ha..ha..ha.. itu point yg bagus, bukan sufi yg hanya mengurus diri
 sendiri yg diperlukan negeri ini, melainkan sufi yg mau terjun ke
 masyarakat, memperbaiki akhlak masyarakat sesuai dg porsi dan
 kemampuannya.
 
 Saya lebih dari Pak Harry dalam menggunakan fasilitas kantor,
 listserver
 inikan punyanya kantor (walaupun perusahaan ini milik saya tp saya
 tidak
 bayar sewa bulanan dari kantong sendiri). Bisa dibilang listserver ini
 hidup dari subsidi silang, biayanya mengambil dari biaya sosial dari
 kantor saya.
 
 Kembali kemasalah Sufi, karena mencari Sufi yg mau membantu masyarakat
 itu sulit, maka seorang Harry Kusna pun jadilah :-)
 
 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--   
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net  
 News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
 News Arsip:
 http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik harry . kusna
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   
Date: Tue, 9 Dec 2003 00:21:06 -0800 (PST)
From: Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

Kalau seandainya Pak Hari dan pak Safril diajukan kepengadilan dengan
da'waan korupsi, menggunakan fasilitas kantor (walaupun jumlahnya
sangat kecil), bagaimana membuat pembelaanyasementara belum ada
perjanjian tertulis untuk itu.

Pak Rifki,

Setiap tahun saya menanda tangani perjanjian Business Standard Compliance
di tempat saya bekerja.  Sebagai pegangan, kami sebagai pekerja mempunyai
buku Standard of Business Conduct dan berdasarkan buku ini saya bisa
mengatakan bahwa apa yang saya lakukan dapat saya pertanggung-jawabkan.

Di sisi lain buku ini juga merefleksikan budaya/idealisme perusahaan tempat
saya bekerja, dimana yang saya tangkap, kejujuran, idealisme yang realistis
merupakan pegangan bagi kami2 sebagai pekerjanya.  Tempat saya bekerja
mendukung partisipasi sosial pekerja di lingkungannya, tentunya dengan
batas2 tertentu mengacu kepada buku tsb.

Mudah2an saya dan teman2 yang lain selalu bisa berada dalam batas2 tsb.
Amin.

Wassalam,
Harry Kusna


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik Hafzal Hanief
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Harry,
Kalau boleh dapat copy buku tsb. mungkin bisa bermanfaat buat kami di
Pertamina.
Terima kasih.

Salam
Hafzal

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 10 Desember 2003 16:22
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   
Date: Tue, 9 Dec 2003 00:21:06 -0800 (PST)
From: Rifki Muhida [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

Kalau seandainya Pak Hari dan pak Safril diajukan kepengadilan dengan
da'waan korupsi, menggunakan fasilitas kantor (walaupun jumlahnya
sangat kecil), bagaimana membuat pembelaanyasementara belum ada
perjanjian tertulis untuk itu.

Pak Rifki,

Setiap tahun saya menanda tangani perjanjian Business Standard Compliance
di tempat saya bekerja.  Sebagai pegangan, kami sebagai pekerja mempunyai
buku Standard of Business Conduct dan berdasarkan buku ini saya bisa
mengatakan bahwa apa yang saya lakukan dapat saya pertanggung-jawabkan.

Di sisi lain buku ini juga merefleksikan budaya/idealisme perusahaan tempat
saya bekerja, dimana yang saya tangkap, kejujuran, idealisme yang realistis
merupakan pegangan bagi kami2 sebagai pekerjanya.  Tempat saya bekerja
mendukung partisipasi sosial pekerja di lingkungannya, tentunya dengan
batas2 tertentu mengacu kepada buku tsb.

Mudah2an saya dan teman2 yang lain selalu bisa berada dalam batas2 tsb.
Amin.

Wassalam,
Harry Kusna


--[YONSATU - ITB]--

Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  :
http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-09 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Wed, 10 Dec 2003 08:21:46 +0700
Syarif Hidayat wrote:

   Kalau 'rules' di kantor memperbolehkan karyawannya ber email dan
   berinternet ria dengan bebas, maka berjam2pun kita email2an dan
   berinternet2an tentu itu nggak masuk kategori korupsi.
  
   Di kantor saya, tdk ada larangan dan batasan dalam beremail dan
   berinternet.
 
 + maksudnya mungkin tidak ada secara tertulis ? Atau memang tertulis ?

Kalau di tempat saya tidak tertulis.
S/d saat ini saya (masih) berpendapat bahwa manusia yg terlalu diatur
dengan hukum-2x tertulis adalah manusia yg kurang bermartabat (maaf
kalau tidak sependapat), semua aturan-2x yg sifatnya kondisional dan
situasional diberlakukan secara temporal (diberlakukan dan ditarik
melalui tulisan di Internal Mailing List saja).

Di tempat saya, hanya Company Philosophy dan Prosedur MINU (Administrasi
umum, spt cara pembuatan nomor surat dsb) saja yg tertulis secara resmi.
Semua aturan-2x yg ada merupakan interpretasi dari company philosophy.
 
   Jadi, diluar unsur2 yang telah disebutkan diatas, menurut saya ada
   satu unsur lainnya yang perlu ditambahkan dalam definisi korupsi
   yaitu:  khusus untuk orang2 yang tidak memiliki kekuasaan,
   menimbulkan kerugian yang signifikan kepada pihak lain.
 
 +  Barangkali,  ya barangkali, yang kita perlu tanya adalah
 nurani kita, apakah kita sudah korupsi, atau berniat
 mengorupsi  ?

Saya sering mendengar orang ngomong dan menulis soal nurani ini sbg
tolok ukur, menurut pandangan saya pandangan itu tidak tepat, krn nurani
sifatnya dinamis, bisa berubah-ubah dan sangat relatif/subjectif.
Sebagai contoh, orang-2x yg lama beraktitas di ruang gawat darurat rumah
sakit umum sering dikatakan nuraninya tumpul, krn korban yg sudah
terluka parah (menurut pandangan awam) kok ya ditangani dg alon-2x saja.

Yg seharusnya jadi tolok ukur adalah sistem nilai (company philosophy )
dari rumah sakit itu, yg mestinya diturunkan dari sistem nilai yg
berlaku umum di masyarakat kita (Indonesia).

 +  Kelemahan manusia juga adalah bhw kalau sudah
 terbiasa mengambil (mengorupsi) sedikit (in-signifikan)
  - dan tak ada yang menghukum, akan mengambil lagi
 agak lebih besar - sampai akhirnya sangat besar. Jadi,
 kata pak ustadz, mendingan samasekali jangan dimulai
 dari kecil / sedikit

Nah itu dia, dampaknya preferensi dia terhadap hal-2x yg baik dan buruk
menjadi berubah (dpl nurani sbg referensi diapun berubah).

 + Saya dulu (tahun 70-an 80-an)  suka membawa pulang
 (nyolong) sendok / pisau perak dari pesawat terbang utk
 memorabilia, juga kunci hotel atau barang kecil lain.
 Sekarang rasanya punya hutang yg harus dibayar.
 Gimana ya bayarnya ?  Airlines ybs sudah bangkrut dan
 Hotelnya entah masih ada entah bubar, lagipula ongkos
 kirim pos kesana mahal banget karena kunci kan berat.

Ha...ha...ha... kalau itu mah soal lain, pihak airline/hotel sudah
memperhitungkan hal itu didalam biaya marketing (kalau marketing manager
blm menghitung yg begituan wah ya ).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-08 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Mon,  8 Dec 2003 14:09:07 +0700
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mohon maaf, apakah yang membahas buku tentang korupsi telah terlepas 
 dari korupsi, apakah itu korupsi uang, waktu, fasilitas kantor untuk
 keperluan pribadi. Tentunya kalau kita masih terlibat korupsi kurang
 etis rasanya membahas penanggulangan korupsi, jadinya maling teriak
 maling.
 Jadi menurut saya sih tetap pada :
 1. mulailah dari diri sendiri
 2. mulailah dari hal yang kecil
 3. mulailah dari sekarang
 mohon maaf atas kekeliruan saya atau bila ada yang kurang berkenan.
 salam

Nah ini dia contoh alumni kita yg ditanyakan Pak Susilo muncul
kepermukaan.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-08 Terurut Topik Djanaka AD
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Kalo gurunya laki-laki, setahu saya kencingnya pasti berdiri. Jadi peribahasa itu 
menggambarkan hal yang memang sewajarnya begitu, tapi si murid kencing berlari itu 
yang engga beres, kebelet aja kali..!!
(Sorry engga nyambung dengan topik yang dibicarakan).
Djan2.


Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED] wrote:
8-- 
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater 
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 
--8 

On Sat, 6 Dec 2003 09:10:41 +0700
Andoko wrote:

 kalau menurut saya, Korupsi itu tidak bisa diberantas hanya dari
 pimpinan, tapi juga dari bawah, jadi kesimpulannya, pemberantasan 
 korupsi harus serentak, secara tegas diberlakukan dari atas sampai ke
 bawah.

Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani Direktur
nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi. 

Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati) dia
melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
pelanggaran he..he..he.).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]-- 
Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net 
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman 

-
Do you Yahoo!?
New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Sat, 6 Dec 2003 09:10:41 +0700
Andoko wrote:

  kalau menurut saya, Korupsi itu tidak bisa diberantas hanya dari
  pimpinan, tapi juga dari bawah, jadi kesimpulannya, pemberantasan   
 korupsi harus serentak, secara tegas diberlakukan dari atas sampai ke
 bawah.

Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani Direktur
nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi. 

Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati) dia
melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
pelanggaran he..he..he.).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Andoko
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
 tapi, kalau kita berantas atasnya (saja), yang dibawah-bawah ini suatu
saat toh bakal jadi penerusnya kan pak?
  Kalau pendapat saya, untuk memberantas korupsi, harus ditetapkan suatu
undang-undang yang komplit-melibas siapapun yang melakukan korupsi, baik
dari atas maupun dari bawah.

  salam,
  andoko
  9677.08.32536



  - Original Message -
  From: Syafril Hermansyah [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, December 08, 2003 11:48 AM
  Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


   8--
   Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
   Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
   --8
  
  On Sat, 6 Dec 2003 09:10:41 +0700
   Andoko wrote:
  
 kalau menurut saya, Korupsi itu tidak bisa diberantas hanya dari
 pimpinan, tapi juga dari bawah, jadi kesimpulannya, pemberantasan
korupsi harus serentak, secara tegas diberlakukan dari atas sampai ke
bawah.
  
   Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
   murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani Direktur
   nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
   kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi.
  
   Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati) dia
   melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
   pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
   pelanggaran he..he..he.).
  
   --
   syafril
   ---
   Syafril Hermansyah
  
  
   --[YONSATU -
ITB]--
   Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
   News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
   News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Chatief Kunjaya
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Syafril Yth.,
Ada route korupsi lain :
Bawahan mengeluh ke atasan, butuh uang, untuk anak sekolah, untuk
anak sakit, padahal gaji PNS kecil. Atasan tidak bisa membantu,
waktu bawahan mulai kotupsi, atasan tutup mata lantaran kasihan.
Eh jadi tuman, korupsinya makin gede. Supaya aman si bawahan
rutin kirim upeti ke atasan. Si Atasan semakin tidak enak hati
menindak bawahannya. Ini route bottom up he...he...he. 

Untuk mencegah yang seperti ini. Pertama yang harus dilakukan adalah
menaikkan gaji pegawai negri dulu, terutama yang terbawah, supaya layak.
Pada saat yang bersamaan perketat hukum, sampai penerapan hukuman mati
untuk koruptor besar, untuk memberantas yang korupsi lantaran
serakah.
Itu masih belum cukup, karena aparat hukum juga sudah bergelimangan
korupsi. Perlu social pressure dari masyarakat, terutama dari kalangan
terdidik baik, melalui media massa. 

Bersediakah Bapak dan ibu terus menerus mengritik, menghantam dan menolak
tindakan korupsi ? Kalau sendiri-sendiri, mungkin mudah diintimidasi
tapi kalau banyak sekali orang yang bicara, saya rasa bisa efektif. 

Tul nggak pak ? 

salam,
Kunjaya 

Syafril Hermansyah writes: 

 Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
 murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani Direktur
 nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
 kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi.  
 
 Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati) dia
 melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
 pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
 pelanggaran he..he..he.). 
 
 -- 
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah
 


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Mon, 8 Dec 2003 12:38:59 +0700
Andoko wrote:

  tapi, kalau kita berantas atasnya (saja), yang dibawah-bawah ini
  suatu  saat toh bakal jadi penerusnya kan pak?

Masak sih ada atasan yg sengaja membiarkan bawahannya untuk melakukan
korupsi ? Kalau tolok ukur sempai-kohai (lihat posting saya di thread
lain) diterapkan, maka ukuran keberhasilan seorang atasan adalah dg
melihat keberhasilan anak buahnya. Anak buah jelek, artinya
performance/konduite si atasan juga jelek.

Memang si bawahan (yg baik, terpilih) suatu saat  akan jadi penerus si
atasan, akan tetapi kalau sudah sekian tahun terbiasa dg tidak
berkorupsi maka saat dia jadi atasan dia tidak akan korupsi (akan ada
nyeri psikologis utk melakukannya). Diapun sudah punya pegangan
bagaimana cara melakukan tindakan terhadap bawahan yg melakukan korupsi.

   Kalau pendapat saya, untuk memberantas korupsi, harus ditetapkan
   suatu  undang-undang yang komplit-melibas siapapun yang melakukan  
 korupsi,  baik dari atas maupun dari bawah.

Kata Petugas Kebersihan kalau kita ingin menyapu atau mengepel ruangan
yg kotor harus pakai sapu/lap (plus air) yg bersih, kalau tidak malah
coreng moreng hasilnya.

Dg kekuasaan maka Hukum bisa komplit-plit ditekuk-tekuk, putar balik.
Mana berani bawahan mengkoreksi (menindak) atasan yg punya kuasa membuat
Undang-Undang ?

Dg kehebatan pleidoi Lawyer jempolan yg dibayar mahal, maka Hakim bisa
menyerah terhadap dia (atau lewat Mafia Peradilan, jika perlu). 
Coba lihat kasus BLBI, mana pemilik/pengurus Bank yg sudah dieksekusi ?
Salim group punya banyak perusahan/pabrik di China sana yg profitable,
eh rakyat kita malah disuruh membiayai/subsidi perusahaan-2xnya yg
merugi disini, demikian pula dg Modern Groups dan banyak lagi.

Bahkan ketua DPR kitapun masih enak-2x nongkrong dirumahnya yg nyaman
sekalipun sudah diputus bersalah 2 kali oleh Pengadilan (Negeri dan
Tinggi) :-(

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik susilo . siswoutomo
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   
Ikut nimbrung sedikit ah!!! Siapa ya bekas alumni Yon I Mahawarman yang
sekarang jadi pejabat yang bisa memberi contoh contoh dan mempraktekkan
semua yang ditulis ini? Barangkali kita kita bisa menyampaikan dan
menghimbau sekali lagi sekedar menghimbau agar beliau beliau yang lagi
pegang kekuasaan, termasuk anggota DPR kita yang terhormat untuk peduli
dan mulai ikut bersih bersih korupsi. Soalnya makin lama makin mengerikan
level korupsi yang sudah terjadi. Apa ya yang bisa kita lakukan atas nama
Corps untuk usaha tsb.
Wassalam
Susilo Siswoutomo
EMOI - Wisma GKBI 31st Floor
Phone: 62 21 571 5126
Fax : 62 21 571 5057
Mobile: 0811 84 25 43
E-mail  : [EMAIL PROTECTED]


   
   
  Chatief Kunjaya
   
  [EMAIL PROTECTED]  To:  [EMAIL PROTECTED]   
   
cc:   
   
 Subject: [yonsatu] Re: Buku 
Pemberantasan Korupsi
   
   
  12/08/03 12:48 PM
   
  Please respond to
   
  yonsatu  
   
   
   
   
   



8--
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
--8

   Pak Syafril Yth.,
Ada route korupsi lain :
Bawahan mengeluh ke atasan, butuh uang, untuk anak sekolah, untuk
anak sakit, padahal gaji PNS kecil. Atasan tidak bisa membantu,
waktu bawahan mulai kotupsi, atasan tutup mata lantaran kasihan.
Eh jadi tuman, korupsinya makin gede. Supaya aman si bawahan
rutin kirim upeti ke atasan. Si Atasan semakin tidak enak hati
menindak bawahannya. Ini route bottom up he...he...he.

Untuk mencegah yang seperti ini. Pertama yang harus dilakukan adalah
menaikkan gaji pegawai negri dulu, terutama yang terbawah, supaya layak.
Pada saat yang bersamaan perketat hukum, sampai penerapan hukuman mati
untuk koruptor besar, untuk memberantas yang korupsi lantaran
serakah.
Itu masih belum cukup, karena aparat hukum juga sudah bergelimangan
korupsi. Perlu social pressure dari masyarakat, terutama dari kalangan
terdidik baik, melalui media massa.

Bersediakah Bapak dan ibu terus menerus mengritik, menghantam dan menolak
tindakan korupsi ? Kalau sendiri-sendiri, mungkin mudah diintimidasi
tapi kalau banyak sekali orang yang bicara, saya rasa bisa efektif.

Tul nggak pak ?

salam,
Kunjaya

Syafril Hermansyah writes:

 Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
 murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani Direktur
 nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
 kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi.

 Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati) dia
 melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
 pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
 pelanggaran he..he..he.).

 --
 syafril
 ---
 Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--

Arsip  : http://yonsatu.mahawarman.net
News Groups: gmane.org.region.indonesia.mahawarman
News Arsip :
http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman





--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Andoko
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
 tapi lucu lho... dulu ada cerita (saya ga ingat betul tokohnya siapa, jadi
lebih baik ga saya tulis namanya), dia diwawancara sewaktu akan menduduki
jabatan tinggi di Indonesia, langsung disiarkan di TV, terus, ada peserta
yang nanya, Bapak dulu waktu dari bawah sampai sekarang pernah korupsi ndak?
langsung deh jawabannya melintir kesana kesini, padahal kalau kalau memang
ngga pernah korupsi, jawabannya kan gampang, cukup satu kata tidak :-D

  Andoko
  9677.08.32536


  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Cc: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, December 08, 2003 1:00 PM
  Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


   8--
   Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
   Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
   --8
  
  
   Ikut nimbrung sedikit ah!!! Siapa ya bekas alumni Yon I Mahawarman yang
   sekarang jadi pejabat yang bisa memberi contoh contoh dan mempraktekkan
   semua yang ditulis ini? Barangkali kita kita bisa menyampaikan dan
   menghimbau sekali lagi sekedar menghimbau agar beliau beliau yang
lagi
   pegang kekuasaan, termasuk anggota DPR kita yang terhormat untuk
peduli
   dan mulai ikut bersih bersih korupsi. Soalnya makin lama makin
mengerikan
   level korupsi yang sudah terjadi. Apa ya yang bisa kita lakukan atas
nama
   Corps untuk usaha tsb.
   Wassalam
   Susilo Siswoutomo
   EMOI - Wisma GKBI 31st Floor
   Phone: 62 21 571 5126
   Fax : 62 21 571 5057
   Mobile: 0811 84 25 43
   E-mail  : [EMAIL PROTECTED]
  
  
  
 Chatief Kunjaya
 [EMAIL PROTECTED]  To:
[EMAIL PROTECTED]
   cc:
Subject: [yonsatu]
Re: Buku Pemberantasan Korupsi
  
 12/08/03 12:48 PM
 Please respond to
 yonsatu
  
  
  
  
  
   8--
   Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
   Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
   --8
  
  Pak Syafril Yth.,
   Ada route korupsi lain :
   Bawahan mengeluh ke atasan, butuh uang, untuk anak sekolah, untuk
   anak sakit, padahal gaji PNS kecil. Atasan tidak bisa membantu,
   waktu bawahan mulai kotupsi, atasan tutup mata lantaran kasihan.
   Eh jadi tuman, korupsinya makin gede. Supaya aman si bawahan
   rutin kirim upeti ke atasan. Si Atasan semakin tidak enak hati
   menindak bawahannya. Ini route bottom up he...he...he.
  
   Untuk mencegah yang seperti ini. Pertama yang harus dilakukan adalah
   menaikkan gaji pegawai negri dulu, terutama yang terbawah, supaya layak.
   Pada saat yang bersamaan perketat hukum, sampai penerapan hukuman mati
   untuk koruptor besar, untuk memberantas yang korupsi lantaran
   serakah.
   Itu masih belum cukup, karena aparat hukum juga sudah bergelimangan
   korupsi. Perlu social pressure dari masyarakat, terutama dari kalangan
   terdidik baik, melalui media massa.
  
   Bersediakah Bapak dan ibu terus menerus mengritik, menghantam dan
menolak
   tindakan korupsi ? Kalau sendiri-sendiri, mungkin mudah diintimidasi
   tapi kalau banyak sekali orang yang bicara, saya rasa bisa efektif.
  
   Tul nggak pak ?
  
   salam,
   Kunjaya
  
   Syafril Hermansyah writes:
  
Wah sampeyan lupa peribahasa nenek moyang kita guru kencing berdiri,
murid kencing berlari. Kalau Dirut tidak korupsi, mana berani
Direktur
nyoba-2x, kalau Direktur tidak korupsi mana berani Manager korupsi,
kalau manager tidak korupsi mana berani supervisor korupsi.
   
Kalau yg diatas tidak korupsi, maka dengan sangat enak (ringan hati)
dia
melakukan tindakan tegas terhadap bawahannya, tidak sebaliknya (belum
pernah kejadian bahwa bawahan menindak tegas atasan yg melakukan
pelanggaran he..he..he.).
   
--
syafril
---
Syafril Hermansyah
  
  
  
   --[YONSATU -
ITB]--
  
   Arsip  : http://yonsatu.mahawarman.net
   News Groups: gmane.org.region.indonesia.mahawarman
   News Arsip :
   http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman
  
  
  
  
  
   --[YONSATU -
ITB]--
   Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
   News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
   News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-07 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Mon, 08 Dec 2003 12:48:19 +0700
Chatief Kunjaya wrote:

 Ada route korupsi lain :
 Bawahan mengeluh ke atasan, butuh uang, untuk anak sekolah, untuk
 anak sakit, padahal gaji PNS kecil. Atasan tidak bisa membantu,
 waktu bawahan mulai kotupsi, atasan tutup mata lantaran kasihan.
 Eh jadi tuman, korupsinya makin gede. Supaya aman si bawahan
 rutin kirim upeti ke atasan. Si Atasan semakin tidak enak hati
 menindak bawahannya. Ini route bottom up he...he...he. 

Wah ya ini salah satu contoh penerapan HAM yg salah kaprah spt yg
dibilang Mas Priyo he...he...he...
Ini ada cerita (faktual) lain, bagian purchasing minta kickback dari
supplier tp hasil kickbacknya minta disetorkan/kirim ke rekening Panitia
Pembangunan Mesjid tertentu... sungguh rumit hitungan amal dan dosanya
;-(
 
 Untuk mencegah yang seperti ini. Pertama yang harus dilakukan adalah
 menaikkan gaji pegawai negri dulu, terutama yang terbawah, supaya
 layak. 

Ini soal yg rumit, krn yg namanya manusia tidak pernah kenal puas,
pengertian layak satu dg orang yg lain bisa berbeda.
Tindakan menaikkan gaji utk pegawai negeri ini sudah dilakukan
dikalangan terbatas, pejabat-2x di lingkungan BUMN (termasuk Bank Pelat
Merah dan BI) itu gajinya gede lho, Dirut BRI/BNI itu gaji dan
fasilitasnya melebihi presiden/menteri kita... tp Anda dengar sendiri
ada kasus pembobolan (perhatikan kata _ke/di_bobol bukan _ke_bobolan) di
Bank BNI/BRI dan kalau melihat tulisan Mas Priyo (lihat thread
Keteladanan, Kepemimpinan ...)

Menurut saya yg bodoh, seorang atasan mirip seorang guru atau pelatih
bagi bawahannya; dia harus mampu memotivasi bawahannya, mampu memberi
pengertian bahwa hidup yg nyaman adalah hidup yg menyadari batas-2x
dirinya sendiri dan berusaha meningkatkan batasan/limit yg dimiliki dg
melakukan latihan secara berkesinambungan.
Belanjakan uang sesuai dg pemasukan (nenek moyang bilang jangan besar
pasak daripada tiang), makin tinggi jabatan tentunya pemasukan akan
makin besar. Kalau lingkungan kita tidak mendukung perkebangan diri
kita, ya pindah lingkunganlah.

 Pada saat yang bersamaan perketat hukum, sampai penerapan
 hukuman mati untuk koruptor besar, untuk memberantas yang korupsi
 lantaran serakah.
 Itu masih belum cukup, karena aparat hukum juga sudah bergelimangan
 korupsi. 

Yg berhak membuat hukum dan melakukan penyidikan pelanggaran hukum mesti
bersih juga, saya setuju,

 Perlu social pressure dari masyarakat, terutama dari kalangan
 terdidik baik, melalui media massa. 

Di negeri ini, media massa kalah melawan preman (ingat kasus Tempo ?),
jadi bagaimana ya enaknya ?


-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-06 Terurut Topik Rastihat
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Bukan diseberang lautan, tapi diseberang jalan



- Original Message -
From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, December 06, 2003 12:37 PM
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


 8--
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
 --8


Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak tampak.
  hehehe
 

 istri dipelupuk mata sih nampak.cuman gadis yang diseberang itu
 lhobikin gemes...



 --[YONSATU -
ITB]--
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
 News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
 News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-06 Terurut Topik kuman sangkuriang
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Hallo Senior, rekan2 yang banyak ketemu di Mako dan yunior2,
WCDS,
Kenalan dulu ya
Saya Ahya Rusdi, mantan Danyon XII, angkatan XVIII, Jurusan Kimia 1983.
Saya selalu baca kiriman di milis yonsatu, hanya belum sempat nulis2. Kemana ekek2 
yang lain ya ? Sebab menurut sensus ekek Yon I sampai saya lulus saja sudah 450 orang.
Saya masih mengenal Bu Nungki, Pak Agus Sulistyo, Pak Kennedy, Pak Koni, Pak Priyo ex 
Danyon. Pak Arifin Panigoro (pernah minta donasi), Pak Haryanto Danutirto.
Tentang KKN saya sedih mendengarnya dan can do nothing lah sekarang ini, tapi saya ada 
concern sedikit (dan minta tanggapan ) :
Bagaimana caranya kita bisa mengumpulkan potensi terpendam dalam jiwa ekek2 ex YON I 
yang terkesan selama ini tidak terkelola dengan baik ? Mungkin dari sini kita bisa 
memulai sesuatu.
 
Kerjakan dengan teriakaannn... YON I
 
Rusdi
 
 
 
 
 
 
 

Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
8-- 
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater 
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697 
--8 

Assalamu'alaikum Rekans CORPS sekalian ,

On Fri, 5 Dec 2003 09:51:19 +0100 Hermansyah wrote : 

 Bukannya banyak sekali orang2 pinter dari Univ. Negeri yg direkrut sbg 
 pejabat pemerintah? Ketika masih bertugas di Universitasnya saya kira 
 mereka itu pada bersih kan? Lalu, kenapa pas jadi pejabat pemerintah 
 (atau pejabat BUMN) jadi berubah ya? Banyak syeeitaaan kali ya di 
 instansi2 pemerintah dan BUMN kita itu. 
 
(PPS)
Dimas Hermansyah , korupsi hanya bisa diberantas dengan keteladanan 
pimpinan dan penegakan hukum tanpa pandang bulu . Melihat pada sosok 
pemimpin saat ini dan cara mereka berdalih macam2 dalam berbagai 
persoalan korupsi , menunjukkan bahwa mereka masih dahaga dan 
kelaparan ,.. Kaum intelektual dari Perguruan Tinggi , adalah sosok lemah 
yang terlanjur ada didalam sistim yang bobrok . Jadi , bisa kebawa-bawa 
dengan arus korupsi yang diteladani dari para pemimpin korup tersebut .

 Di jaman Reformasi ini, apakah orang2 pinter dan bersih nggak bisa
 berbuat apa2?

(PPS)
Kira2 apa yang dilakukan oleh Hatta Rajasa (aktivis SALMAN) , Heri 
Akhmadi (DM ITB) , Daryatmo (DM ITB) , Al Hilal Hamdi (DM ITB) , dll. 
segudang alumni2 ITB yang notabene teman2 kita juga disana ???
Dimas , untuk mengatasi korupsi perlu perjuangan dan konsistensi kuat .
Kuatkah kita ??? 

Dimas Hermansyah , kita selalu berharap , bahwa kelompok CORPS Ekek akan 
tetap ingat pada janji kita PANCA DHARMA SATYA dan terhindar dari 
tindakan yang tercela tersebut .

Selamat belajar dan berjuang di negeri Kincir angin ,.. terimakasih atas 
kiriman ucapan selamatnya .

Wassalam ,
Priyo PS
---



--[YONSATU - ITB]-- 
Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net 
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman 
News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman 

-
Do you Yahoo!?
Protect your identity with Yahoo! Mail AddressGuard

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-06 Terurut Topik Susilo Siswoutomo
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Mas Eddy Sukris, anda ditunggu pada rapat Panitia hari Selasa nanti lho. 
Ngomong ngomong mas Eddy sudah jadi kirim surat ijin pakai lapangan bola 
belum ya?
Sampai nanti
Wassalam
Susilo

-Original Message-
From: Edy Christiono [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat, 06 Dec 2003 12:37:54 +0700
Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

 8--  
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
 --8 
   

Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak
 tampak.
  hehehe
  
 
 istri dipelupuk mata sih nampak.cuman gadis yang diseberang itu
 lhobikin gemes...
 
 
 
 --[YONSATU -
 ITB]--   
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net  
 News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
 News Arsip:
 http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-05 Terurut Topik hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Hello Pak Kun,
Bukannya banyak sekali orang2 pinter dari Univ. Negeri yg direkrut sbg 
pejabat pemerintah?  Ketika masih bertugas di Universitasnya saya kira 
mereka itu pada bersih kan?  Lalu, kenapa pas jadi pejabat pemerintah 
(atau pejabat BUMN) jadi berubah ya?  Banyak syeeitaaan kali ya di 
instansi2 pemerintah dan BUMN kita itu. 

Kemungkinan lain adalah, para orang Univ. yg direkrut itu memang waktu di 
Universitasnya sdh nggak bersih juga, makanya mereka diangkat jadi pejabat 
pemerintah/BUMN karena dianggap pasti tidak akan mengacak-ngacak sistem 
pemerintahan 'kotor' yang sudah mapan itu.

Di jaman Reformasi ini, apakah orang2 pinter dan bersih nggak bisa berbuat 
apa2?

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






Chatief Kunjaya [EMAIL PROTECTED]
12/04/2003 12:26
Please respond to yonsatu

 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

 
   Pak Hermansyah Yth.,
Orang-orang yang pinter dan bersih kebanyakan maunya ngerem di
universitas negri sih. Coba kalau yang bersih dan pintar itu mau
terjun ke pemerintahan, mungkin bisa lain ceritanya.
Atau sebenarnya mau, cuma... banyak pelaku-pelaku KKN di
pemerintahan yang menghalangi-halangi ? 

Salam,
Kunjaya 



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-05 Terurut Topik Priyo Pribadi Soemarno
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Assalamu'alaikum Rekans CORPS sekalian ,

On  Fri, 5 Dec 2003 09:51:19 +0100  Hermansyah  wrote : 

 Bukannya banyak sekali orang2 pinter dari Univ. Negeri yg direkrut sbg 
 pejabat pemerintah?  Ketika masih bertugas di Universitasnya saya kira 
 mereka itu pada bersih kan?  Lalu, kenapa pas jadi pejabat pemerintah 
 (atau pejabat BUMN) jadi berubah ya?  Banyak syeeitaaan kali ya di 
 instansi2 pemerintah dan BUMN kita itu. 
 
(PPS)
Dimas Hermansyah ,  korupsi hanya bisa diberantas dengan keteladanan 
pimpinan dan penegakan hukum tanpa pandang bulu . Melihat pada sosok 
pemimpin saat ini dan cara mereka berdalih macam2 dalam berbagai 
persoalan korupsi , menunjukkan bahwa mereka masih dahaga dan 
kelaparan ,.. Kaum intelektual dari Perguruan Tinggi , adalah sosok lemah 
yang terlanjur ada didalam sistim yang bobrok . Jadi , bisa kebawa-bawa 
dengan arus korupsi yang diteladani dari para pemimpin korup tersebut .

 Di jaman Reformasi ini, apakah orang2 pinter dan bersih nggak bisa
 berbuat  apa2?

(PPS)
Kira2 apa yang dilakukan oleh Hatta Rajasa (aktivis SALMAN) , Heri 
Akhmadi (DM ITB) , Daryatmo (DM ITB) , Al Hilal Hamdi (DM ITB) , dll. 
segudang alumni2 ITB yang notabene teman2 kita juga disana ???
Dimas , untuk mengatasi korupsi perlu perjuangan dan konsistensi kuat .
Kuatkah kita ??? 

Dimas Hermansyah , kita selalu berharap , bahwa kelompok CORPS Ekek akan 
tetap ingat pada  janji kita  PANCA DHARMA SATYA dan terhindar dari 
tindakan yang tercela tersebut .

Selamat belajar dan berjuang di negeri Kincir angin ,.. terimakasih atas 
kiriman ucapan selamatnya .

Wassalam ,
Priyo PS
---



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-05 Terurut Topik Andoko
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
 WCDS,
  kalau menurut saya, Korupsi itu tidak bisa diberantas hanya dari pimpinan,
tapi juga dari bawah, jadi kesimpulannya, pemberantasan korupsi harus
serentak, secara tegas diberlakukan dari atas sampai ke bawah.

  Kadang kita menyalahkan para pemimpin di negeri ini, sedangkan kalau saya
lihat, kita pribadi sendiri masih banyak yang perlu diperbaiki, Seperti kata
pepatah :
  Gadis di seberang lautan tampak, istri di pelupuk mata tidak tampak.
hehehe

  Contoh kasus yang simpel, misalnya :
  1. Berapa orang di milist ini yang bikin SIM dengan cara nembak ? itukan
memupuk para sersan-sersan polisi untuk korupsi, sehingga dia nanti kalau
jadi pimpinan, kebiasaan itu akan terbawa terus.
  2. Berapa orang yang menyogok polisi kalau kena tilang?
  3. Beberapa hari yang lalu di milist kuadran-empat, ada yang bertanya,
bagaimana cara kita menghindari pungli/pungutan tidak resmi kalau kita
membuka badan usaha.
  Yang terlintas di pikiran saya, apakah kita dengan menghindari pungutan
liar, secara otomatis dia akan menaati pungutan yang resmi?

  Jadi, saya rasa, korupsi (seperti kata Bang Napi di SCTV) terjadi karena
ada kesempatan :D, pelakunya memang para pimpinan diatas, tapi kesempatannya
datang dari kalangan kita-kita sendiri.

  Salam,

  Andoko
  9677.08.32536




  - Original Message -
  From: Priyo Pribadi Soemarno [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Saturday, December 06, 2003 5:43 AM
  Subject: [yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi


   8--
   Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater
   Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697
   --8
  
  Assalamu'alaikum Rekans CORPS sekalian ,
  
   On  Fri, 5 Dec 2003 09:51:19 +0100  Hermansyah  wrote :
  
Bukannya banyak sekali orang2 pinter dari Univ. Negeri yg direkrut sbg
pejabat pemerintah?  Ketika masih bertugas di Universitasnya saya kira
mereka itu pada bersih kan?  Lalu, kenapa pas jadi pejabat pemerintah
(atau pejabat BUMN) jadi berubah ya?  Banyak syeeitaaan kali ya di
instansi2 pemerintah dan BUMN kita itu.
   
   (PPS)
   Dimas Hermansyah ,  korupsi hanya bisa diberantas dengan keteladanan
   pimpinan dan penegakan hukum tanpa pandang bulu . Melihat pada sosok
   pemimpin saat ini dan cara mereka berdalih macam2 dalam berbagai
   persoalan korupsi , menunjukkan bahwa mereka masih dahaga dan
   kelaparan ,.. Kaum intelektual dari Perguruan Tinggi , adalah sosok
lemah
   yang terlanjur ada didalam sistim yang bobrok . Jadi , bisa kebawa-bawa
   dengan arus korupsi yang diteladani dari para pemimpin korup tersebut .
  
Di jaman Reformasi ini, apakah orang2 pinter dan bersih nggak bisa
berbuat  apa2?
  
   (PPS)
   Kira2 apa yang dilakukan oleh Hatta Rajasa (aktivis SALMAN) , Heri
   Akhmadi (DM ITB) , Daryatmo (DM ITB) , Al Hilal Hamdi (DM ITB) , dll.
   segudang alumni2 ITB yang notabene teman2 kita juga disana ???
   Dimas , untuk mengatasi korupsi perlu perjuangan dan konsistensi kuat .
   Kuatkah kita ???
  
   Dimas Hermansyah , kita selalu berharap , bahwa kelompok CORPS Ekek akan
   tetap ingat pada  janji kita  PANCA DHARMA SATYA dan terhindar dari
   tindakan yang tercela tersebut .
  
   Selamat belajar dan berjuang di negeri Kincir angin ,.. terimakasih atas
   kiriman ucapan selamatnya .
  
   Wassalam ,
   Priyo PS
   ---
  
  
  
   --[YONSATU -
ITB]--
   Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net
   News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman
   News Arsip : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-05 Terurut Topik Syafril Hermansyah
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   On Sat, 6 Dec 2003 09:10:41 +0700 Andoko (A) wrote:

   1. Berapa orang di milist ini yang bikin SIM dengan cara nembak ?
   itukan
 memupuk para sersan-sersan polisi untuk korupsi, sehingga dia nanti
 kalau jadi pimpinan, kebiasaan itu akan terbawa terus.

Perpanjang SIM/STNK kurang dari 1 jam di Jakarta.

   2. Berapa orang yang menyogok polisi kalau kena tilang?

Ikutan sidang Tilang di Pengadilan Negeri cuma 15 menit paling lama 1
jam (lebih singkat dpd nunggu di Bandara/Stasiun saat mau keluar kota),
bayar denda langsung beres.
Kalau males ikutan formal sidangnya juga bisa, tunggu s/d sidang selesai
lalu hubungi panitera dan bayar denda resmi; yg terakhir ini tidak
sengaja saya lakukan krn saat itu sidang dimajukan jamnya akibat ada
sidang kasusnya Tommy Suharto di PN Jakarta Pusat bbr waktu ybl.

   3. Beberapa hari yang lalu di milist kuadran-empat, ada yang
   bertanya,
 bagaimana cara kita menghindari pungli/pungutan tidak resmi kalau kita
 membuka badan usaha.

Bikin PT nggak susah, paling 3 - 7 hari kalau dilakukan sendiri.

Untuk semua diatas yg penting sabar nunggu antrian dan ...keringetan krn
hawa yg panas dikerumunan dan tahan bau yg macem-2x he..he..he...

BTW. Yg paling lama dan menyebalkan memang kalau berurusan dengan orang
Pajak/Keuangan (mis. Dispenda utk urusan denda STNK, Kantor Pajak utk
urusan NPWP atau bayar PPN/PPH), terkadang bisa berhari-hari untuk
urusan yg sepele (hanya terjadi jika ada kondisi tidak normal, mis.
surat kurang, komputer down).

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah[EMAIL PROTECTED]

List Administrator/Moderators yonsatu/[EMAIL PROTECTED]

--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-05 Terurut Topik Andoko
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
 wah, kalau di Bandung, pak,

  aku terakhir iseng buat SIM motor sendiri, kronologisnya jadi kayak gini:
  - hari pertama, datang jam 12 siang, disuruh pulang, katanya ga bakal
keburu
  - hari kedua, ikut tes kesehatan+tes tertulis+foto, dari jam 9 sampai jam
3 sore
  - hari ketiga,  baru SIMnya jadi

  Sidang tilang, aku pernah ikutan sekali. sidangnya memang 10-15 menit Pak,
cuma nunggu antriannya memang cukup (sangat)lama + tatapan sinis dan
sindiran dari petugas sana kenapa ga titip tilang saja sih?  kesannya
kayak saya orang sok jujur :D

  Sekedar intermezzo, ada rekan saya suatu hari kena tilang, kena 10 ribu,
dia cerita ke rekannya (seorang polisi, pangkatnya lumayan lah buat tingkat
polres), kata temannya lain kali ke gua aja, tilang-tilang aja, ga usah
takut, nanti SIM-nya tak ambilin

  alhasil, suatu saat dia kena tilang lagi, harga tilangnya 25 ribu, dia
semangat minta ditilang, polisinya sudah banting harga sampai 10 ribu, dia
bilang tilang aja Pak, saya sempat koq ikut sidang

  sorenya, dia hubungi temannya, dan seperti janji temannya, besok paginya
temannya datang, membawa SIM dia.

  Sampai situ teman saya bilang kesaya goblok juga gua ya, polisi udah
banting harga sampai 10 ribu, gua masih nolak, sekarang temen gua sendiri
yang dateng, masak gua kasih 10 ribu? jadinya malah gua kasih 50rb.


  Salam

  Andoko
  9677.08.32536



--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  


[yonsatu] Re: Buku Pemberantasan Korupsi

2003-12-04 Terurut Topik Chatief Kunjaya
8--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
--8 
  
   Pak Hermansyah Yth.,
Orang-orang yang pinter dan bersih kebanyakan maunya ngerem di
universitas negri sih. Coba kalau yang bersih dan pintar itu mau
terjun ke pemerintahan, mungkin bisa lain ceritanya.
Atau sebenarnya mau, cuma... banyak pelaku-pelaku KKN di
pemerintahan yang menghalangi-halangi ? 

Salam,
Kunjaya 

[EMAIL PROTECTED] writes: 

 8--  
 Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater  
 Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
 --8 
   
Buku kecil yg sangat menarik.  Thanks rekan Purnomo.
 Raibnya uang negara sekitar 300 trilyun rupiah setiap tahun karena KKN, 
 wow...menyedihkan sekali! 
 
 Kacaunya mindset seluruh bangsa Indonesia, terutama para pemimpin dan para 
 pengusaha, yang menilai KKN sebagai suatu hal yang wajar, 
 aduh...menyebalkan sekali! 
 
 Hilangnya kepercayaan terhadap diri sendiri sehingga tidak berani 
 mengelola negeri sendiri tanpa komando dari bangsa lain, manggut2 dan 
 manut2 sama bangsa lain, busyet...memalukan sekali! 
 
 Sedemikian takut munculnya gejolak sosial, dan takut hidup sengsara 
 sehingga selalu berusaha cari hutang kemana-mana sekalipun harus 
 mempertuan si pemberi hutang, edhuaan...sontoloyo sekali! 
 
 Semakin banyaknya orang pinter dalam 58 tahun merdeka tapi berbanding 
 terbalik dengan kesempurnaan falsafah hidupnya, alamaak...barbar sekali! 
 
 Betapa rusak berat mental bangsa kita ini.  Betapa bejat moral yang 
 dimilikinya.
 Jika demikian adanya, seorang Kwik Kian Gie tidak akan mampu menjadi 
 'Mesiah' untuk menyelamatkan negeri ini dari 'kehancurannya'. 
 
 Menurut saya, pandangan KKG ini harus segera diikuti oleh gerakan massa. 
 Revolusi moral harus segera terjadi.  Kalau tidak percuma saja Bung Karno 
 menolak pengunduran kemerdekaan Indonesia selama 10-15 tahun, dan percuma 
 juga Bung Hatta memilih Indonesia tenggelam daripada dijajah terus 
 menerus, percuma pula berjatuhannya korban2 mahasiswa di tahun2 78 dan 97. 
 
 Sebagai organisasi yang berdiri diatas semua golongan dan yang cinta tanah 
 air, barangkali Corps (dan dalam batas tertentu didukung oleh Yon I dengan 
 paradigma baru) dapat turut serta menjadi gaung pandangan KKG tsb., dan 
 jika mungkin turut menjadi salah satu motor masyarakat dalam gerakan moral 
 yang mungkin diberi nama Gerakan Moral Penghancuran KKN atau GeMPur 
 KKN!. 
 
 Selamat Idul Fitri 2003, Mohon maaf lahir bathin, buat rekan2 yang sudah 
 kembali dari cuti.
 Salam hangat,
 HermanSyah XIV. 
 
  
 
  
 
 
 [EMAIL PROTECTED]
 12/04/2003 02:03
 Please respond to anggota 
 
  
 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc: 
 Subject:[anggota] [LulusanTFITB] Buku Pemberantasan Korupsi 
 
 
 Dari milist tetangga.. 
 
 Purnomo Rusdiono 
 
 - Forwarded by Purnomo RUSDIONO/ID/CEGELEC on 12/04/03 08:36 AM -
   
   Iman Enoch  
   [EMAIL PROTECTED]To: 
 [EMAIL PROTECTED] 
   stra.co.idcc: [EMAIL PROTECTED], 
 Alan Witarlan 
   [EMAIL PROTECTED] 
  
   12/04/03 08:07 AM  Subject:  [LulusanTFITB] 
 Buku Pemberantasan Korupsi 
   Please respond to  
   lulusantfitb  
   

 
  
 
 
 Dear all,
 Mungkin ada yang berminat membaca tulisan ini setalah kembali dari liburan
 yang cukup panjang, sekadar untuk pencerahan diri.
 Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
 bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin.
 Wassalam,
 Iman Enoch 
 
 
 (See attached file: 2003-12-01 Buku Pemberantasan Korupsi oleh KKG.zip) 
 
  
 
  
 
 --[YONSATU - ITB]--   
 Arsip : http://yonsatu.mahawarman.net  
 News Groups   : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
 News Arsip: http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
 


--[YONSATU - ITB]--   
Arsip   : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip  : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman