RE: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung

2016-04-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Hehe.mas B. Istadi, kalau ngikuti berita FRSU di media masa. Ada
masalah dalam pembangunan FRSU Lampung, sedang diperiksa Kejaksaan Tinggi.
On 5 Apr 2016 09:07, "Bambang P. Istadi" 
wrote:

> Abah Yanto Yth.,
>
>
>
> Bukannya Lampung Regas tidak beroperasi? Menurut catatan sudah 4 kali
> import LNG (Jul, Okt, Nov 2014 dan Okt 2015). Namun beritanya FSRU Lampung
> ini konon tidak banyak beroperasi alias mangkrak, namun PGN tetap harus
> menanggung biaya operasional yang mencapai ratusan ribu US$/hari. Harga
> regas dari FSRU tersebut sebesar US$3.40/mmbtu tambah toll fee pipa ke
> Cilegon sebesar US$1.5/mmbtu. Harga regas tersebut konon merupakan harga
> regas yang termahal didunia, sehingga terjadi dispute antara PGN sebagai
> gas supplier dan gas offtaker (PLN).
>
>
>
> Salam,
>
> Bambang
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *Yanto
> R. Sumantri - yrs_nki@
> *Sent:* Monday, April 04, 2016 9:38 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung
>
>
>
> Cak.Phi
>
>
>
> Tks atas pencerahannya yg lebih kpmprehensif.
>
>
>
> si Abah
>
>
>
> Sent from Yahoo Mail on Android
> 
>
>
>
> On Mon, 4 Apr, 2016 at 10:37, - kangim...@yahoo.com
>
> 

Re: [iagi-net] Arti strategis FSRU Lampung

2016-04-03 Terurut Topik Achmad Luthfi
LNG Tangguh untuk Lampung, ada lagi DSLNG pengapalan pertama untuk
Regasifikasi Unit Arun adalah perubahan strategy pengelolaan energi.
Mengapa dulu hasil produksi migas export oriented?  Karena tempo doeloe
strateginya sebagai penghasil devisa untuk membiayai pembangunan.
Kebijakannya minyak kita yang berkualitas bagus dengan harga yg baik
diekspor, sementara kita import minyak dari Arab (kilang cilacap dibangun
khusus dengan konfigurasi minyak Arab) yang harganya lebih murah.
Produksi gas juga diekspor baik sebagai gas pipa maupun LNG. Gas pipa dari
Sumatera Selatan dan Sumatera Tengah ke Singapore melalui pipa PGN (walau
Sumatera Utara shortage gas). Gas dari Natuna (ada 3 blok yang dioperasikan
Conoco, Premier, Gulf) ke Singapore melalui pipa bersama yang dioperasikan
oleh Conoco (WNTS - West Natuna Transportation System).
Sedangkan gas yang diekspor sebagai LNG dari LNG Plant Arun dan LNG Plant
Bontang. Kebijakan pemerintah, sesama LNG Indonesia tak boleh bersaing di
Luar Negeri. LNG Bontang marketingnya berorientasi ke jepang, sekarang
pasar LNG Indonesia di Jepang Barat dikenal dengan pasar tradisional
western buyer. Sementara pasar LNG Arun orientasinya ke Korea Selatan dan
diextend ke Taiwan.
Mengapa gas Wiriargar, Vorwata, dsb (LNG Tangguh) tidur lama,  karena
pemerintah tak ingin memasarkan LNG Tangguh ke Jepang maupun ke Korea
Selatan karena bisa memukul LNG Bontang maupun Arun. Pemerintah sangat
intens memasarkan LNG Tangguh ke Cina agar tidak menyaingi LNG Bontang dan
Arun.
Pada awalnya, waktu Arco masih mengoperasikan blok Wiriargar, blok Babo dan
blok ONWJ, pernah dilakukan studi (kalau tak salah dgn Lemigas) untuk
membangun regasifikasi di ONWJ. LNG dari Tangguh dibawa ke ONWJ lalu diubah
menjadi gas lagi dan diinjeksikan ke reservoir sebagai tambahan cadangan di
Offshore NorthWest Java (ONWJ). Harga keekonomian gas us$ 6/mmbtu, tak ada
pembeli karena waktu itu PGN beligas dengan harga rata-rata us$ 3/mmbtu,
PLN us$ 2/mmbtu, Pupuk us$ 1.5/mmbtu, Krakatau Steel us$ 1/mmbtu.

Pengurangan Dana Subsidi Minyak Memicu Industri Beralih ke Gas.

Akibat Volume BBM yang disubsidi dikurangi secara drastis, BBM menjadi
mahal, solar yang menjadi andalan industri juga mahal, akhirnya industri
beralih ke gas, terjadi shortage gas dibanyak tempat karena konsumen baru
rebutan gas. Pemerintah menerbitkan Kebijakan Pemanfaatan Gas (tempo2 visi
pemerintah lambat), hirarki Pemanfaatan Gas Sbb:
- Gas untuk produksi minyak (gas untuk bikin steam di Duri Steam Fload).
- Gas untuk Pupuk
- Gas untuk Energi (listrik)
- Gas untuk Industri (PGN, pabrik2, dsb).
Akibat Kebijakan Pemerintah ini, perusahaan2 meredefine stratinya, misalkan
PGN melakukan vertical integration strategy, masuk ke bisnis upstream
membentuk Saka Energy sebagai perusahaan upstream oil & gas. Karena hirarki
untuk mendapatkan gas Pada urutan 4/terakhir bisa mengancam bisnis PGN.
Pertamina juga membentuk Pertagas (PT. Pertamina Gas) bersaing dengan PGN
di dalam negeri. Pertagas ini yang merubah sebagian Train LNG Arun menjadi
Regasifikasi Unit, Pertagas juga membangun pipa dari Arun ke Medan.
Pengapalan Pertama LNG Donggi Senoro adalah ke Arun, diubah lagi menjadi
gas oleh Pertagas dan ditransport ke Medan untuk mensuplay PLN dan
Industri.

Sekarang produksi minyak dan gas untuk penggerak mesin pertumbuhan ekonomi.
Menurut pandangan saya perubahan lingkungan strategis inilah yang membuat
harga gas di dalam negeri menjadi lebih cantik.

Salam,
LTH
On 4 Apr 2016 08:37, "Yanto R. Sumantri"  wrote:

>
> Kompas hari ini 4 April 2016 halaman 17  yang berjudul "Gas Tangguh segera
> diistribusikan " merupakan awal pemanfaatan gas Tangguh utk dipakai didalam
> negeri.
>
> Seingat saya Lapangan Tangguh diketemukan oleh ARCO pada awal tahun 1980
> an , dan lama tidur mengingat pada saat itu belum ada pasarnya.
> Waktu itu saya berdoa agar pengembangannya di"tangguh"kan mengingat
> produksi migas Indonesia pada saat itu cenderung menurun, saya berkeyakinan
> bahwa Indonesia akn sangat memerlukan gas dalam waktu mendatang.
> Pengembangan LNG kemudian diekspor pada saat pasaran LNG sedang jenuh
> sehingga mendapatkan harga yag relatif murah.
> Saya pernah berdiskusi dengan pak Qoyum (Mantan Dirut PGN) yang
> berpendapat bahwa harga gas DN lebih tinggi dibandingkan dengan harga LNG
> kita yang diekspor , dan  saya percaya itu benar.
>
> Kritik utk industri migas dari banyak fihak adalah bahwa Indonesia tidak
> pernah mendapatkan nilai lebih ( added value) dari migas yang
> diproduksikannya.
>
> Maka Alhamdulillah , walau agak terlambat kita sudah mulai sadar bahwa
> hasil produksi migas sudah mulai dipakai untuk mendapatkan nilai tambah ini.
>
> Semoga ini menjadi awal yang baik untuk mengatasi kelangkaan gas dalam
> negeri.
>
> si Abah
>
>
>
>
>
> 
>
> Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
> Bandung , October 10-13 2016
> for further information please visit 

RE: [iagi-net] OPINI lain mengenai Masela

2016-04-01 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sebetulnya kalau Abah Yanto mau sharing blok2 disekitar perbatasan ada
salah satu tujuan membantu pengamanan teritori. Ingat kita kalah di
Sipadan-Ligitan karena tak ada kegiatan kita disana, sementara Malaysia
aktif membangun resort di sana.
Perbatasan dengan Australia ada dua blok awalnya, blok Saborabe (offshore)
dengan operator Japex, dan blok Masela (offshore) dengan operator Inpex.
Japex gagal setelah membor 2 sumur dry hole. Inpex berhasil menemukan
lapangan Abadi, lokasi blok Masela sangat dekat dengan perbatasan Indonesia
dengan Australia.

Di perbatasan timur antara Indonesia dengan Papua New Guinea, di teritori
Indonesia dekat perbatasan ada Blok Warim (onshore) yang dioperasikan oleh
Conoco, ada discovery minyak yang cadangannya menarik, sayang Conoco
terkendala mengembangkan lapangan tsb karena dinilai Internasional berada
dalam Lorenz World Heritage.

Di utara, Perbatasan Indonesia dengan Malaysia ada blok Ambalat (offshore)
dengan operator ENI, dan blok East Ambalat (offshore) dengan operator
Chevron.

Di laut Cina Selatan dekat perbatasan yg sekarang ramai disengketakan, ada
blok Natuna D Alpha (offshore) dengan operator Esso/Exxon, sekarang blok
ini di-redefine menjadi blok East Natuna dengan operator Pertamina dan
ExxonMobil.

Penempatan blok diperbatasan punya arti penting dalam keamanan teritory
Indonesia.
Semoga Teritory Indonesia tetap utuh.
On 1 Apr 2016 16:46, "Nugrahani" <nugrah...@skkmigas.go.id> wrote:

> Bener semua yang diungkapkan pak Luthfi.
> Terima kasih ya pak Luthfi.
>
>
> Salam,
> (Cuman brani bilang "bener" ...karena dah diminta gak omong2 soal Masela -
> dan lainnya - )
>
>
>
> [cid:__storage_emulated_0__EmailTempImage_138097816493495cachecopyImage_bmp@sec.galaxytab
> ]
> Nugrahani
>
>
>
>
>
> Sent from my Samsung Galaxy smartphone.
>
>
>  Original message 
> From: Achmad Luthfi <aluthfi...@gmail.com>
> Date:04/01/2016 16:17 (GMT+07:00)
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc:
> Subject: Re: [iagi-net] OPINI lain mengenai Masela
>
>
> Sedikit melempengkan yang dibaca mas Sugeng Suhartono di tempo:
>
> - Total tak pernah ada di Masela
> -Rekomendasi POD lap. Abadi, Masela dari bpmigas ke mesdm 14 nov 2008
> -Persetujuan prinsip yg Pertama oleh mesdm 6 Des 2010
>
> So dokumen POD berada dalam evaluasi KESDM selama 2 tahun tiga minggu
> (bukan di bpmigas). Emboooh jaman sopo menterine.
>
> Studi yang ditanya Vita semuanya ada, bahkan ada studi literature ttg
> kegempaan di palung antara lap Abadi dan P. Tanimbar yg berjarak 150 km.
> Studi biota lautpun ada. Jarak ke P. Aru dari lap. Abadi sekitar 600 km.
> Sekarang yang diputuskan presiden ya dilaksanakan saja walau harus studi
> mulai dari awal lagi.
>
> On 1 Apr 2016 15:52, "Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com sugeng.harton...@yahoo.com>" 

Re: [iagi-net] OPINI lain mengenai Masela

2016-04-01 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sedikit melempengkan yang dibaca mas Sugeng Suhartono di tempo:

- Total tak pernah ada di Masela
-Rekomendasi POD lap. Abadi, Masela dari bpmigas ke mesdm 14 nov 2008
-Persetujuan prinsip yg Pertama oleh mesdm 6 Des 2010

So dokumen POD berada dalam evaluasi KESDM selama 2 tahun tiga minggu
(bukan di bpmigas). Emboooh jaman sopo menterine.

Studi yang ditanya Vita semuanya ada, bahkan ada studi literature ttg
kegempaan di palung antara lap Abadi dan P. Tanimbar yg berjarak 150 km.
Studi biota lautpun ada. Jarak ke P. Aru dari lap. Abadi sekitar 600 km.
Sekarang yang diputuskan presiden ya dilaksanakan saja walau harus studi
mulai dari awal lagi.
On 1 Apr 2016 15:52, "Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com"

Re: [iagi-net] OPINI lain mengenai Masela

2016-03-31 Terurut Topik Achmad Luthfi
Keputusan lap. Abadi, Masela sekarang ini tak bisa diukur dengan pertanyaan
Parvita. Masela sudah masuk dalam pusaran turbulensi politik, ini juga
tercermin dari tulisan pak Ong, maupun gencar-nya berita2 online yang
menuduh Kuntoro MS dibalik FLNG. Lha siapa dibelakang sutradara OLNG?
Embh.
Yang jelas dampaknya sudah diuraikan pak Ong.
Pusaran politik Masela juga terefleksi rumors yg bergaung nyaring MESDM
akan dipindah ke pos lain, kalau nanti ternyata bener MESDM dipindah ke pos
lain tak terelakkan memang Masela diterjang turbulensi tsb, dengan mudah
orang menuduh dibelakang MESDM yg sekarang adalah Kuntoro MS. Dan siapa
yang akan menduduki jabatan MESDM akan dituduh oleh lawan politiknya
sebagai bagian dari alur cerita sutradara ONLNG.
Beredar rumors salah satu kandidat MESDM dari fortuga mantan dirjen di
KESDM.

Ini sekedar untuk dibaca belon tamtu benar adanya.
On 1 Apr 2016 09:15, "Parvita Siregar"  wrote:

> Pak Yanto, terimakasih atas forward opini di atas.
>
> Saya hanya agak tergelitik saja, seingat saya, Prospek atau Calon Lapangan
> Abadi ini PODnya sudah lumayan berlangsungnya.  Setelah pemerintahan Jokowi
> ini baru ada wacana onshore-offshore. Saya hanya ada beberapa pertanyaan:
>
> 1.   Apakah dulu dalam prosesnya tidak pernah dipertimbangkan wacana
> onshore processing?  Apakah apa yang dilakukan oleh INPEX dan dikaji oleh
> SKK Migas selama bertahun2 ini salah?
>
> 2.  Dengan berubahnya keputusan yang drastis seperti ini, berarti semua
> konsep harus dirombak.  Ini memakan waktu dan uang.  Di saat banyak
> perusahaan oil and gas tutup dan seperti yang opini ini katakan, adanya
> banjir LNG dari Afrika dll, apakah keputusan ini membuktikan bahwa memang
> di Indonesia belum ada kepastian policy (di IPA berkali2 ini didengungkan
> sebagai kelemahan Indonesia yang menghambat kontraktor untuk invest di
> sini)?
>
> 3.  Kalau melihat lokasi Abadi, lalu, misalnya fasilitas onshore ada di
> Tanimbar, artinya melewati subduction zone.  Kalau konturnya punya sudut
> lumayan curam, apakah ada kemungkinan wet gas akan "mengendap" lalu membuat
> risk menjadi lebih tinggi?  Bagaimana maintenancenya?  Ada offshore
> facilities juga di offshore untuk pemisahan gas?  Kalau dilihat dari
> kacamata Inpex, pastinya Inpex perlu continuity of production selain cost
> yang murah.
>
> 4.  Apa ada yang bisa menjelaskan, kenapa kalau di darat lebih
> menguntungkan daripada di laut?  Daratnya kan ini pulau kecil di Tanimbar,
> beda dengan Bontang.  Saya belum pernah baca atau dengan diskusi apa yang
> akan dilakukan dengan gas ini, dimana akan ada pembangkit tenaga listrik,
> kira2 bagaimana deal harga per btu dll.  Apakah ada yang tahu?  Karena
> kalau saya pikir2, entah di darat atau di laut, kalau gasnya bisa
> dimanfaatkan untuk pengembangan wilayah timur, jadinya tidak terlalu
> pengaruh, ya, karena rakyat di sana menjadi maju, ekonomi berputar dll.
> Jargon yang sering saya dengar: "Lebih menguntungkan rakyat".  Rakyat Pulau
> Tanimbar itu ada berapa ya?  Rakyat yang mana?
>
> 5.  Sebagai diver, tentunya tidak heran kalau saya concern dengan dampak
> lingkungan dan kerusakan yang akan ditimbulkan kalau menjadi onshore
> facilities?  Jangan sampai terjadi seperti Pulau Bangka di Sulawesi Utara,
> dimana terjadi perusakan ekosistim terumbu karang karena penambangan pasir
> di Pulau Bangka tersebut.  Kepulauan di Timur sangat banyak terumbu2 karang
> dan penduduk di sana kebanyakan adalah nelayan.
>
> Maaf ya, pertanyaannya banyak, ini purely bertanya sebagai orang luar yang
> hanya menonton.  Saya yakin banyak juga yang punya pertanyaan seperti saya
> baik yang di luar Migas maupun yang bekerja di Migas.  Maaf bila ada salah2
> kata.
>
> Salam,
>
> Parvita
>
> (lagi merdeka jadi banyak waktu mikir)
>
>
>
> 2016-03-26 13:04 GMT+07:00 Yanto R. Sumantri <
> SRS0-NPgh=PW=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id>:
>
>>
>>
>> Dear IAGI members
>>
>> Dibawah ini opini slah seorang tokoh Pertamina.
>>
>>
>> Hari Rabu (23/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja ke
>> Entikong, Kalimantan Barat, memberikan keterangan pers di Bandara
>> Internasional Supadio, Kalbar, mengumumkan bahwa proyek Blok Masela
>> diputuskan dibangun di darat dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan
>> saran yang diberikan.
>> Lalu bagaimana menindaklanjuti keputusan ini?
>> Pertama, tentunya harus ada revisi PoD (*Plan of Development*) Lapangan
>> Abadi, Blok Masela, yang semula diusulkan dengan skema *Floating* LNG.
>> Revisi ini tidak mudah karena SoW (*scope of work*) nya sama sekali
>> berbeda. Inpex-Shell yang sekarang ini sebagai operator blok tersebut harus
>> menginvestasikan waktu, tenaga, dan dana untuk memperbaiki PoD-nya.
>> Mungkin ini butuh waktu 6-12 bulan bahkan bisa lebih karena menyangkut
>> rencana pemasangan pipa bawah laut dari lapangan Abadi ke darat, termasuk
>> harus melakukan*bathimetry survey* dan mendesain *foot-print* pabrik LNG
>> di darat yang disesuaikan dengan topografi dan 

RE: [iagi-net] Fw: Proyek Kilang LNG Masela akhirnya men"darat"juga

2016-03-29 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sebelum mengajukan POD Pertama, sebagai perusahaan kelas dunia, Inpex
sangat peduli dengan Lingkungan Hidup. Studi biota laut dilakukan disekitar
pulau Aru. Hasil Studi di daerah ini masih banyak biota laut spesifik yang
hanya terdapat di pulau Aru dan kepulauan Maluku. Dari Studi biota laut ini
Inpex dari awal keberatan membangun proyek di P. Aru, khawatir bisa merusak
citra Inpex dalam berbisnis di seluruh dunia.
Karena sudah diputuskan di darat, maka perlu dicari pulau lain untuk
membangun LNG Plant.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah gelar pipa didasar laut.
Ada pelajaran dari pipa Pagerungan ke Gersik melalui selat Madura. Seabed
selat Madura begitu dinamis akibat adanya sesar besar yang melintang
sepanjang pulau Madura, sehingga seabed dibawah pipa tergerus arus laut di
permukaan seabed mengakibatkan pipa yang sudah digelar menggatung dan
ber-gerak2 horizontal dan vertikal. Kalau tidak dirawat secara spesifik
pipa bisa patah dan sangat membahayakan selat Madura, perawatan pipa ini
menjadi sangat mahal. Bisa dibayangkan menggelar pipa di laut Arafura tentu
biaya perawatannya gak murah.

Salam,
On 30 Mar 2016 09:59, "Ong Han Ling"  wrote:

> Teman-teman IAGI,
>
>
>
> Proyek Kilang LNG Masela masih terbang, bahkan terbangnya sekarang tanpa
> arah.
>
>
>
> Tulisan Sdr. Salis Aprilian sangat comprehensive. Beliau menguasai
> tahap-tahap pengembangan suatu LNG.
>
>
>
> Menurut saya pembahasan yang cukup lama antara Menteri ESDM dan Bapak
> Rizal Ramli telah mengambil waktu dan energy semua pihak tanpa banyak
> manfaatnya.
>
>
>
> Yang saat ini berperan adalah keekonomian proyek. Harga minyak anjlok
> sampai 70%. Modal untuk migas menjadi sangat terbatas. Tidak ada gunanya
> debat darat atau laut tanpa mengikutsertakan pendana. Dengan modal yang
> "scarce" saat ini dan banjirnya proyek LNG didunia, saya perkirakan INPEX
> tidak akan memberikan prioritas untuk Masela.
>
>
>
> Hal ke-2 adalah kepercayaan. Penanam modal menjadi was-was kalau
> Pemerintah begitu saja bisa membalik. Kalau Pemerintah bisa begitu saja
> memutuskan sepihak, penanam modal pasti akan bertanya.  Apakah hal ini
> tidak akan terjadi lagi kelak kalau Pemerintahan ganti?
>
>
>
> Hal ke-3, Indonesia terkenal sangat lelet dalam pengambilan keputusan. Hal
> ini karena Indonesia tidak ikut menanamkan modalnya hingga tidak
> memikirikan cost of funds. INPEX menemukan Masela bersamaan dengan lapangan
> gas Ichthys di offshore Western /Australia sekitar tahun 2000. Besarnya
> cadangan gas similar. Pengelola sama, INPEX. Tetapi FID (Final Investment
> Decision) lapangan Ichthys telah disetujui tahun 2011/2012 dan pembangunan
> telah dimulai sejak FID disetujui.
>
>
>
> Hal ke-4, untuk proyek raksasa seperti Masela, risiko kesalahan besar
> sekali. Proyek raksasa LNG Gorgon  biayanya naik sampai 100% dari biaya
> semula. Banyak pemgeluaran tidak terduga dalam pengolahan frontier area.
> Proyeksi mana yang lebih murah tidak banyak berarti.
>
>
>
> Hal ke-5. Kewibawaan ESDM dan SKKMIGAS yang membawahi MIGAS menjadi
> pertanyaan.
>
>
>
> Menurut saya untuk Masela kita telah mundur dan kembali ke square one.
> Arah tidak menentu. Banyak studi harus dilakukan temasuk terumbu karang
> yang dikwatirkan Ibu Parvita. Hal seperti fauna dan flora yang kita anggap
> sepele bisa mengagalkan proyek raksasa seperti Masela.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> HL Ong
>
>
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *Parvita
> Siregar
> *Sent:* Tuesday, March 29, 2016 1:36 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: Proyek Kilang LNG Masela akhirnya
> men"darat"juga
>
>
>
> Selamat siang,
>
>
>
> Kalau di darat, di mana ya lokasinya?  Apakah di kepulauan Tanimbar?
> Sayang kalau di sana karena karangnya bagus.
>
>
>
> Parvita
>
> On Saturday, 26 March 2016, Yanto R. Sumantri 

Re: Bls: [iagi-net] waspada dgn surel ini; Hello

2015-09-21 Terurut Topik Achmad Luthfi
Kalau lihat angka uangnya cuma 3.2 dolar. Penipunya kurang
cermat..mosok mau nipu lewat email iagi.apa bisa disensor oleh
admin???
On 22 Sep 2015 09:49, "adi susatya"  wrote:

> Terima kasih diingatkan, saya tidak respon surel tersebut Mas Boedi.
>
> Salam,
> Ads
>
>
>
> Pada Selasa, 22 September 2015 9:10, Boedysampoerno Sampoerno <
> boedysampoe...@yahoo.co.id> menulis:
>
>
>
>
> Pada Selasa, 22 September 2015 9:05, Boedysampoerno Sampoerno <
> boedysampoe...@yahoo.co.id> menulis:
>
>
>
>
> Pada Rabu, 16 September 2015 3:42, Rachmiyati Purwanto <
> rachmiyatip...@mail.com> menulis:
>
>
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Apa khabar?
>
> Sebelumnya saya mohon maaf karena memilih media sosial ini untuk
> menghubungi anda. Saya tahu anda pasti terkejut mendapatkan dan membaca
> pesan dari saya ini, yang dikarena sebelumnya kita tidak saling mengenal
> satu sama lainnya. Tapi keadaan memaksa saya untuk memberanikan diri
> menghubungi anda.
>
> Hati saya merasa yakin anda dapat dipercaya untuk membantu masalah pribadi
> saya. saya berusaha keras mencari seseorang yang sungguh-sungguh dapat saya
> percaya untuk membantu menerima dan mengamankan dana saya untuk sementara
> waktu, sampai saya dapat pindah di Indonesia.
>
> Namaku Rachmiyati Purwanto, aku berasal dari Medan Indonesia tapi sampai
> dengan saat kita berkomunikasi ini aku tinggal di Inggris. Aku menikah
> dengan seorang pria warga negara Amerika dan tinggal di Inggris. Kami di
> karuniai seorang anak perempuan, yang kami beri nama CLARA PUTRI MURPHY.
> Tetapi sekarang suamiku sudah meninggal karena kecelakaan udara di Brazil
> pada 7 Pebruari 2009.
>
> Ayahku seorang warga negara Medan Indonesia, tapi beliau hidup di
> Singapura dan bekerja sebagai seorang Pegawai Pemerintahan. Beliau menikah
> dengan seorang wanita warga negara Amerika dan kemudian mereka mempunyai
> seorang anak perempuan yaitu aku. Aku anak tunggal dari pernikahan kedua
> orang tuaku. Tetapi kemudian orangtuaku bercerai. Ibuku berencana membawaku
> pulang kembali ke Amerika bersamanya, tetapi ayah tidak mengijinkan.
> Setelah mereka bercerai,ibuku kembali ke Amerika dan aku meneruskan hidup
> berdua dengan ayah di Singapura. Beberapa tahun kemudian,ayahku pensiun dan
> ayah memutuskan kami kembali pulang ke Indonesia. Kami tinggal di Indonesia
> sampai aku dewasa.
>
> Beberapa tahun setelah kami tinggal di Indonesia, ayah meninggal dunia
> karena sakit akibat bertengkar tentang suatu masalah harta dengan adik
> lelakinya. Dan beberapa bulan kemudian, aku mendapat kabar bahwa ibuku yang
> saat itu tinggal di Amerika, dan sudah meninggal dunia. Setelah kematian
> ayah, hidupku menjadi tidak nyaman karena pamanku menolak untuk mengurus
> hidupku, dan aku memutuskan untuk kembali ke Singapura serta mencari
> pekerjaan. Setelah beberapa tahun bekerja, aku bertemu dengan suamiku
> seorang warga negara Amerika, yang pada saat itu perusahaannya di Inggris
> mengirimkannya untuk bertugas ke Singapura. Kemudian kami menikah dan
> setelah suamiku menyelesaikan tugasnya di Singapura, dia membawaku pulang
> ke Inggris. Di sana kami benar benar merasakan hidup bahagia sampai dengan
> kecelakaan pesawat udara itu memisahkan dan membawaku jauh dari suamiku.
>
> Setelah kematian almarhum, saya mendapatkan Uang kompensasi dari
> perusahaan almarhum suamiku atas insident kecelakaan tersebut serta
> tabungan hasil kami bekerja keras aku simpan selama bertahun tahun. Tetapi
> dengan seiringnya waktu, silih berganti mereka selalu mengusik kehidupan
> saya dan anak saya. Karena tekanan itulah, aku memutuskan untuk memindahkan
> tabungan dan uang peninggalan tersebut, sejumlah ($ 3.200,000) dalam
> konversi tiga juta dua ratus dolar $ ke Negaraku di Indonesia.
>
> Jadi karena alasan seperti yang saya ceritakan itulah, secara pribadi saya
> memohon bantuan anda untuk dapat membantu saya menerima dana tersebut dan
> menyimpannya di Indonesia, setelah saya memindahkannya dari Inggris. Saya
> menawarkan 20% dari total dana yang terkirim untuk anda ambil sebagai
> kompensasi karena anda telah membantu saya, dan menyimpan 80% dana yang
> saya kirim untuk saya dan putri saya, sampai dengan saya tiba di Indonesia
> dan mengambilnya, yang dalam rencana saya, saya akan datang ke Indonesia 6
> bulan setelah proses ini berhasil. Saya menunggu jawaban anda secepatnya,
> atas permintaan saya ini. Dan apabila anda bisa dan mau membantu saya, saya
> membutuhkan data pribadi anda, antara lain:
>
> 1. Nama Lengkap.
> 2. Umur.
> 3. Jenis Kelamin.
> 4. Nomor Telepon.
> 5. Alamat Lengkap.
> 6. Pekerjaan.
> 7. Fotocopy tanda pengenal/KTP.
>
> Sekali lagi saya memohon maaf karena telah mengganggu anda dengan
> persoalan pribadi saya ini. Apabila anda merasa tidak nyaman untuk membantu
> dan bekerjasama dengan saya, tolong lupakan saja pesan dari saya ini.
> Tetapi jika anda bisa dan bersedia membantu serta menolong saya, saya mohon
> kirimkan data pribadi anda untuk 

RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan Asing

2015-06-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
Uplift itu hanya berlaku dalam JOB/Joint Operating Body (berlaku waktu UU
No. 8/1971). Di era UU no. 22/2002 tidak diperbolehkan lagi, karena bisa
kontrak di dalam kontrak. Kareba Pertamina bukan lagi sebagai the
Authorities tetapi sekarang sebagai kontraktor.
Acreage untuk JOB, original adalah WK Own Operation Pertamina/bukan open
Area. Pertamina melakukan valuation untuk acreage yg di-carve out yang akan
di JOB berdasarkan data (for matching exploration investment) dan
sumberdaya (for program commitment). Misal, pertamina menentukan program
utk firm commitment 1500 km seismik 2D dan 2 sumur eks wildcat. Total nilai
komitmen firm let say US$ 25 juta. Berdasarkan data di WK dimaksud,
pertamina menilai secara finansial usd 15 juta. Secara virtual Pertamina
telah spent di WK dimaksud sebesar usd 15 juta. Ketentuan untuk mitra
Pertamina di JOB harus melakukan matching explo. Investment. Jadi Pertamina
akan urun/ditalangi setelah mitranya melakukan invest explo usd 15 juta.
Berarti untuk firm commitment usd 25 juta, pertamina hanya akan urun
nyata/real invest yg di usd 10 juta sisanya. Bila komposisi JOB adalah 50%
: 50%, maka Pertamina akan ditalangi sebesar usd 5 juta. Bila tidak
berhasil explo-nya maka Pertamina tidak membayar apa2 ke mitra, resiko
explo ditanggung mitra. Bila berhasil ada komersial maka Pertamina
mengembalikan ke mitra sebesar usd 7,5 juta (5 jt + uplift 50%) saat blok
tsb memasiki fasa produksi.
Usd 2,5 juta ini TIDAK DIAMBIL DARI COST REC, TETAPI PERTAMINA MENGAMBIL
DARI BAGIAN/ENTITLEMENT-NYA SENDIRI (Split Pertamina dengan Pemerintah
adalah 40% : 60%). Uplift diambil dari entitle Pertamina yang 40%. Jadi
didalam uplift yg 50% itu ada menanggung explo. Risk.
Untuk fasa Produksi, secara kontraktual (JOB), Pertamina punya waktu 90
hari dari POD disetujui untuk menjawab surat mitra apakah invest di fasa
produksi ini Pertamina mau bayar cash/cashcall atau mau bayar dari
produksi/out of production. Pertamina akan melakukan evaluasi untuk
berhitung mana yang menguntungkan untuk pertamina. Bila pilihannya cashcall
tak ada uplift, bila out of production ada uplift.
UPLIFT COMPLETELY DIFFERENT DENGAN INTEREST RATE. Di dalam UPLIFT ada unsur
menanggung unsur resiko eksplorasi (bilabeksplorasi gagal, investasi
pemodal tak kembali). UPLIFT HANYA BERLAKU UNTUK PSC-JOB (KONTRAK YG
DITEKEN SEBELUM UU NO. 22/2001), UPLIFT TIDAK BERLAKU UNTUK PSC-STANDARD.
 On 15 Jun 2015 00:21, Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg wrote:

 Pak Koesoema,

 Saya ingin memberi tanggapan supaya  tidak ada yang salah paham. Wah yang
 dikemukakan oleh Pak Koesoema ttg. bunga atau uplift cost recovery sampai
 50% yang disetujui Petamina/SKKMIGAS tidak benar. Teman accounting siapa
 yang menceriterakan demikian?

 Sepanjang saya bekerja di SKKMIGAS,  tidak pernah mendengar adanya bunga
 50% diberikan kepada K3S.

 Saya ingin sedikit comment ttg. cost recovery karena di Indonesia sering
 disalah artikan. Kalau ada sesuatu yang tidak benar, yang disalahkan adalah
 Cost Recovery.

 Cost recovery dipakai di PSC dan tidak lain adalah cost biasa. Kalau di
 Royalty/Tax system namanya adalah Deduction, kalau di Service Agreement
 namanya adalah Reimbursement. Semua cost akirnya harus di recover dari
 revenue. Tidak ada sesuatu yang special dengan cost recovery

 Ibnu Sutowo, Bpk perminyakan Indonesia, introduce Cost Recovery Limit.
 Istilah ini juga dipakai oleh DPR, tetapi pengertian sangat berbeda dengan
 istilah yang dipakai diperminyakan. Menurut saya sebaiknya Cost Recovery
 Limit atau CRL inilah yang kita harus terapkan kembali. Kebanyakan
 kecerobohan dan kebocoran dapat dicegah dengan menggunakan CRL versi Ibnu
 Sutowo.

 Salam,

 HLOng



 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
 koeso...@melsa.net.id
 Sent: Friday, June 12, 2015 3:50 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
 Asing

 Ya sebetulnya hal itu juga dilakukan di Libya pada zaman Khadafi, begitu
 cadangan diketemukan maka pemerintah ikut membiayai 85% dan contractor 15%
 sesuai dg splitnya, sehingga cost reoverynya kembali ke pemerintah. Di
 Indonesia juga sejak split 85:15 dan contractor dianggap partner maka
 Pertamina/SKK Migas harus ikut stor 85% dari biaya pada waktu cash call.
 Tetapi karena Pertamina/SKK Migas tdak mau/mampu, maka biaya ini ditalangi
 oleh PSC, dengan bunga sangat tinggi yaitu sekitar 50% per tahun yang
 mereka sebutnya 'uplift', dan diperhitungkan pada 'cost recovery'. Makanya
 bagi PSC cost recovery itu dibukukan sebagai revenue, bukan sekadar
 'reimbursement' Juga banyak cerita lain bagaimana cost recovery ini
 dijadikan sumber income bagi PSC, belum lagi penyelewengan. Ini yg cerita
 seorang accountant PSC. Sebetulnya lebih baik cost-recovery dihilangkan dan
 split yg diganti dimana lifting dan development cost sudah diperhitungkan.
 Bahkan yg saya dengar yang menarik sistim PSC Indonesia itu bagi investor
 adalah cost 

Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

2015-06-05 Terurut Topik Achmad Luthfi

Secara UU Migas dan UUD45 kalau masih di dalam bumi (cadangan) dimiliki dan 
dikuasai negara 100%. Perusahaan asing maupun Pertamina busa menguasai haknya 
sesuai split kalau dilakukan lifting.


Sent from Cak Phie's iPhone
Signal Kuat MOJOSARI 

On 6 Jun 2015, at 09.12, koeso...@melsa.net.id wrote:

Bukankah yg menguasai seluruh cadangan minyak Indonesia itu SKK Migas? 
Perusahaan asing kan cuman contractor (PSC)n hanya dapat 15%, sedangkan untuk 
melakukan kegiatan, al pemboran saja harus izin/persetujuan SKK Migas. Atau ini 
hanya di atas kertas saja.?
Hehehe
Wass
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Ipong Kunwau ipongkun...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id 
Date: Sat, 6 Jun 2015 08:23:25 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing

dan ini terjadi sudah sejak tahun 70-an.

mungkin ada baiknya melihat sejarah masa lalu sejenak ketika RI dijajah Belanda 
dimana NNGPM (shell dulu kala) merajai exploration efforts di nusantara yang 
kemudian berangsur berkurang porsinya ketika menjelang dan pasca kemerdekaan 
dimana perusahaan Amerika spt Phillips, Sunoco, Vico, Amoco mengambil alih 
kegiatan eksplorasi di seluruh Nusantara yang kemudian disusul oleh banyak lagi 
perusahaan2 asing lain ambil bagian - semua tidak lepas dari kebijakan dan 
poros politik Indonesia sepanjang sejarah nasakom, demokrasi terpimpin, hingga 
sekarang berangsur bermetamorfosa menjadi demokrasi liberal di negri ini maka 
ketidakhadirannya perusahaan2 nasional lebih kepada tidak adanya peluang yang 
cukup tersedia baik itu dalam ranah kebijakan dan pemodalan investasi jangka 
panjang yang fleksibel.

lagi lagi berbeda dengan malaysia yang dulu saya ingat betul staf petronas 
banyak belajar ke Pemina kini Pertamina dan ingat betul ketika perminyakan 
Malaysia identik dengan nama besar Shell - tetapi sekarang dengan 
restrukturisasi pemerintahan dan politik yang terpadu maka Petronas muncul ke 
permukaan bahkan bukan hanya domestik tapi mendunia.

selain ini, bukankah banyak negara berkembang yang mayoritas investornya asing 
tetapi pemasukan negara nya positif untuk pembangunan.  apakah kebijakannya 
berupa PSC kah, atau royalti kah, semua hanyalah sistem yang ujung ujungnya 
tergantung kepada para pelakunya.

ulasan di atas mengajak kita agar tidak apriori melulu kepada investor asing 
tetapi harus flash back sejarah kebijakan, sudahkah pemerintah memberi peluang 
yang cukup kepada investor domestik? kalau pun kebijakannya sudah tersedia, 
sudahkah law enforcement nya diupayakan secara konsisten? atau jangan-jangan 
banyaknya hutang budi RI kepada negara donatur hutang maka RI belum (tidak) 
bisa juga mandiri?

harapan harapan senantiasa menyeruak di setiap pergantian kepemerintahan bahwa 
kelak semoga ada perbaikan yang berpihak kepada rakyat kebanyakan dan pengusaha 
nasional, tetapi harapan itu belum Alloh berikan kepada bangsa ini karena 
mungkin ketidak sungguhan semua pihak di dalam berdoa dan berkarya - termasuk 
saya sendiri :-(

selamat berakhir pekan...

2015-06-06 6:57 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:
 Kutipan dalam kapasitasnya sebagai VP semestinya akan dipercaya oleh pembaca. 
 
 Rdp
 Jumat, 05/06/2015 15:30 WIB
 90% Cadangan Minyak RI Dipegang Perusahaan Asing
 Lani Pujiastuti - detikFinance
 
 Jakarta - Cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 3,7 miliar barel 
 saja, tapi sayangnya, hampir 90% cadangan tersebut justru dikelola oleh 
 perusahaan luar negeri alias asing.
 
 Cadangan minyak Indonesia sekitar 3,7 miliar barel oil, tapi hanya 10% yang 
 dikuasai Pertamina, kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina 
 (Persero) Wianda Pusponegoro, dalam Diskusi Publik 'Mendambakan UU Migas yang 
 Konstitusional' di Auditorium PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya No. 62 
 Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2015).
 
 Dari 90% cadangan minyak milik Indonesia saat ini, memang ada yang dikelola 
 perusahaan nasional seperti PGN dan Medco Energi, namun porsinya kecil, lebih 
 banyak dikelola oleh perusahaan asing, seperti Chevron, BP, ConocoPhillips 
 dan banyak lagi.
 
 Wianda mengatakan, Pertamina menargetkan menjadi perusahaan kelas dunia pada 
 2025. Agar bisa mencapai target tersebut, Pertamina butuh bantuan dan 
 dorongan dari pemerintah.
 
 Pertamina 100% saham dari Indonesia. Pertamina ingin jadi global 
 championbisa kelola lebih besar sumber migas, ingin kelola cadangan lebih 
 besar. Di mata internasional ingin diakui dan bisa akuisisi blok-blok migas 
 besar. Saat ini bentuk dukungan pemerintah, yakni dengan keluarkan Permen 
 ESDM No. 15 Tahun 2015, blok-blok yang akan habis masa berlakunya ingin bisa 
 dominan dikelola Pertamina sebagai manajer operasi (operator), ungkapnya.
 
 Wianda menegaskan, bila Pertamina semakin besar, maka negara yang mendapatkan 
 keuntungan paling besar. Salah satu buktinya, Pertamina pada 2013 membayar 
 pajak penghasilan Rp 73 triliun dan akan terus bertambah 

Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-11 Terurut Topik Achmad Luthfi
Masalah gas natuna, terjadi stagnasi karena calon konsortium kontraktor
minta incentive dan dituangkan dalam term  condition. Incentive yang
diminta menabrak UU, kelihatannya pemerintah yang sekarang tak siap merubah
UU bersama DPRRI. Misalnya, periode kontrak minta 50 tahun, padahal dalam
UU 22/2001, periode kontrak maksimum 30 tahun, ada opsi perpanjangan 1 kali
maksimum 20 tahun. Minta keringanan pajak, dalam UU Pajak tidak ada masalah
keringanan ini, dst.
Kelihatannya pemerintah yang sekarang membiarkan masalah gas natuna
diselesaikan oleh pemerintahan baru.



2014-08-09 19:23 GMT+07:00 Ben Sapiie bsap...@geodin.net:

 Bravo Pak Ong, terima kasih... Sudah sharing hal2 yang sangat penting
 diketahui dan dimengerti oleh kita semua.

 Catatan sedikit, sepengetahuan saya gas natuna mempunyai komposisi 70% CO2
 yg lebih jelas sekali bukan hal yg prospek lagi saat ini (dipeti es-kan)

 Salam,

 BS
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg
 *Sender: *iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Fri, 8 Aug 2014 21:15:00 -0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

  Teman2 IAGI,



 Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1
 Sjawal 1435 H. Maaf lahir dan bathin.



 Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya.



 Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui
 salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk
 policy makers bidang energy dan perlu segera diperbaiki
 karena konsekwensi besar sekali.



 Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon
 Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV
 bahwa Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh
 menjadi $12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya
 di Jakarta Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun
 2016. Wah, kalau cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik
 saja mengingat PLN Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan
 harga kira-kira $11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea
 ($14-17/mmbtu).



 Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang
 tidak dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy
 policy.



 Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah impor LNG ke
 Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun.



 Demi menenangkan publik dan juga untuk boosting keberhasilannya,
 Penjabat sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah,
 sepert pernyataan bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan
 (cadangan yang mana?).



 Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan
 memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan
 associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan
 ternyata bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan policy
 makers, tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven,
 probable dan possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia
 terlihat berlimpah gas.



 Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan cadangan
 hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden
 tahun 2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga
 memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun
 dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia
 Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun
 yang lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di
 peti-eskan.



 Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela
 yang produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun
 2000 bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat.
 Itchy mulai dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment
 Decision (FID) baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan
 apakah proyek diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi
 shale gas di USA dan Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun
 membuat keekonomian Masela dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa
 menyebabkan  proyek dibatalkan dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar
 dan perlu dikejar jika Masela ingin dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG
 dari Australia, US, Canada, dan bahkan dari Rusia akan masuk Pacific basin.
 Masela berpacu dengan waktu



 Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih
 berlimpah, menyebabkan policy maker mengambil kebijakan untuk menggunakan
 Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas
 (CNG) dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk
 pembangkit listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN
 Muara Karang, Jakarta, telah  

Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

2014-08-11 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pemerintah dalam menjalankan program-program perminyakan dan pertambangan
bukan berdasarkan energy policy dan mining policy, tetapi lebih terkait
dengan political policy/political decision. DEN-pun sudah terkooptasi oleh
lingkungan politik, sehingga yang biasa merdeka ngomong menjadi kurang
merdeka dalam lingkungan itu. Tidak tahu apakah dalam pemerintahan baru
nanti akan terjadi perubahan 

2014-08-09 11:15 GMT+07:00 Ong Han Ling wim...@singnet.com.sg:

  Teman2 IAGI,



 Pertama-tama, saya ingin mengucapakan Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1
 Sjawal 1435 H. Maaf lahir dan bathin.



 Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya.



 Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui
 salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk
 policy makers bidang energy dan perlu segera diperbaiki
 karena konsekwensi besar sekali.



 Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon
 Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV
 bahwa Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh
 menjadi $12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya
 di Jakarta Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun
 2016. Wah, kalau cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik
 saja mengingat PLN Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan
 harga kira-kira $11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea
 ($14-17/mmbtu).



 Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang
 tidak dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy
 policy.



 Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah impor LNG ke
 Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun.



 Demi menenangkan publik dan juga untuk boosting keberhasilannya,
 Penjabat sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah,
 sepert pernyataan bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan
 (cadangan yang mana?).



 Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan
 memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan
 associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan
 ternyata bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan policy
 makers, tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven,
 probable dan possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia
 terlihat berlimpah gas.



 Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan cadangan
 hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden
 tahun 2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga
 memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun
 dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia
 Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun
 yang lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di
 peti-eskan.



 Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela
 yang produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun
 2000 bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat.
 Itchy mulai dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment
 Decision (FID) baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan
 apakah proyek diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi
 shale gas di USA dan Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun
 membuat keekonomian Masela dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa
 menyebabkan  proyek dibatalkan dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar
 dan perlu dikejar jika Masela ingin dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG
 dari Australia, US, Canada, dan bahkan dari Rusia akan masuk Pacific basin.
 Masela berpacu dengan waktu



 Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih
 berlimpah, menyebabkan policy maker mengambil kebijakan untuk menggunakan
 Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas
 (CNG) dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk
 pembangkit listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN
 Muara Karang, Jakarta, telah  dilaksanakan. Demikian juga nantinya import
 dari Wiryagar lewat mekanisme DMO. Ini tidak masuk akal. LNG memang bersih
 lingkungan tetapi terlalu mahal bagi Indonesia saat ini (Ong, 12/2013,
 SPE).



 Secara perhitungan kasar, membuat LNG harganya sekitar $4/mmbtu. Angkut ke
 Jawa cryogenic $1/mmbtu. Sebelum bisa dipakai PLN Muara Karang, LNG harus
 dikembalikan ke gas lagi dengan biaya $2/mmbtu. PT Regassing Nusantara yang
 terdiri dari tiga perusahaan yang melakukan regassing adalah perusahaan
 swasta yang perlu mengambil keuntungan, diasumsikan $2/mmbtu. Ditambah
 biaya operasi PLN $1/mmbtu. Jadi harga total untuk angkut gas dari
 Kalimantan ke Jawa adalah $10/mmbtu. Dengan catatan biaya tsb. belum
 termasuk harga gas.



 

Re: [iagi-net] membingungkan...

2014-02-13 Terurut Topik Achmad Luthfi

Gunung Kelud mbledos hebat.
Dentuman Gunung Kelud Terdengar Hingga Jateng - 
http://news.detik.com/read/2014/02/14/002352/2496743/10/dentuman-gunung-kelud-terdengar-hingga-jateng


Sent from Cak Phi's iPhone

 On 12 Feb 2014, at 12.49, Sigit si...@epintl.com wrote:
 
 Ini pernyataan orang stress, curiga bagian dari tangan 'mafia'. 
 
 Sementara pernyataan ini sudah dibantah oleh Wakil Ketua Komite BPH Migas 
 Fanshurullah Asa yang mengatakan:
 Kita punya stok operasional BBM nasional itu 21 hari, jadi tidak benar kalau 
 Singapura bahkan Malaysia menyetop impornya, kita dalam 5 hari tidak berdaya. 
 Pertama kita punya stok operasional BBM selama 21 hari, kedua kita bisa impor 
 dari mana saja tidak harus dari dua negara tersebut, 
 
 Jadi paling tidak meninggalnya setelah 21 hari...wkwkwk (kalo gak dapat 
 kenaikan import BBM dari Negara lain).
 
 Kasihan Negoroku..
 
 Sigit
 
 From: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id on behalf of 
 lia...@indo.net.id lia...@indo.net.id
 Sent: Wednesday, February 12, 2014 12:05 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] membingungkan...
 
 Indonesia Ketegantungan Impor Minyak dari Singapura, Ini Buktinya
 Maikel Jefriando - detikfinance
 
 Jakarta -Indonesia mengimpor 900.000 barel per hari minyak
 mentah dan BBM dari total kebutuhan 1,4 juta barel per hari.
 Sebagian besar diimpor dari Singapura. Benarkah Indonesia
 ketergantungan impor BBM dari Singapura?
 Apa yang terjadi kalau Singapura setop ekspor BBM ke
 Indonesia, apa yang terjadi kalau Malaysia juga setop ekspor
 BBM ke Indonesia? 5 hari kita bisa meninggal, ungkap Wakil
 Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo
 akhir pekan lalu.
 Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip
 detikFinance, Selasa (11/2/2014), sepanjang 2013 lalu,
 Indonesia mengimpor hasil minyak atau BBM dengan total US$
 28,56 miliar atau sekitar Rp 285 triliun, berjumlah 29,6 juta
 ton. Dari jumlah itu, nilai impor BBM dari Singapura adalah US$
 15,145 miliar atau sekitar Rp 151 triliun. Jumlah BBM yang
 diimpor Indonesia dari Singapura mencapai 29,6 juta ton.
 Selain Singapura, berikut negara-negara yang BBM-nya sering
 dibeli oleh Indonesia sepanjang 2013:
 •Malaysia, dengan nilai US$ 6,4 miliar atau Rp 64 triliun.
 Jumlahnya 6,7 juta ton
 •Korea Selatan, dengan nilai US$ 2,53 miliar atau sekitar Rp 25
 triliun. Jumlahnya 2,7 juta ton
 •Kuwait, dengan nilai US$ 906 juta atau sekitar Rp 9 triliun.
 Jumlahnya 1,07 juta ton
 •Arab Saudi, dengan nilai US$ 709 juta atau sekitar Rp 7
 triliun. Jumlahnya 735 ribu ton
 •Qatar, dengan nilai US$ 538 juta atau sekitar Rp 5 triliun.
 Jumlahnya 562 ribu ton
 •Uni Emirat Arab, dengan nilai US$ 367 juta atau sekitar Rp 3
 triliun. Jumlahnya 371 ribu ton
 •Taiwan, dengan nilai US$ 312 juta atau sekitar Rp 3 triliun.
 Jumlahnya 310 ribu ton
 •Rusia, dengan nilai US$ 261 juta atau sekitar Rp 2 triliun
 lebih. Jumlahnya 277 ribu ton
 •China, dengan nilai US$ 257 juta atau sekitar Rp 2 triliun
 lebih. Jumlahnya 245 ribu ton
 •Sisanya dari negara lain, dengan nilai US$ 1,05 miliar atau Rp
 10 triliun lebih. Jumlahnya 1,01 juta ton(dnl/ang)
 
 
 
 
 
 
 
 Sodara iagi-ers,
 Memang perencanaan yang dibuat harus disesuaikan dengan
 kemampuan real. Terutama untuk geotermal, sepertinya masih
 terbentur dengan UU kehutanan dan kata pertambangan yang
 di analog-kan oleh para penentang.  Hal ini terjadi di
 daerah WKP tangkuban perahu, belum apa-apa Walhi sudah
 protes ngg jelas, dan cenderung membabi buta.  Mereka tidak
 bisa membedakan antara WKP, P=Pertambangan dengan P =
 Pengeboran Panasbumi. dan Walhi menyebutkan bahwa panas bumi
 menghasilkan gas (?), padahal yang kita cari adalah uap
 (=steam). Begitu juga yang terjadi di Sarella, hiruk pikuk
 protes lebih di dominasi masalah kami tidak mendapat
 kesempatan kerja, alias masalah sosial-ekonomi, bukan
 masalah teknis.
 Ternyata merubah paradigma menjadi PR kita bersama untuk
 menjamin program yang dibuat akan berjalan seperti yang
 direncanakan.
 
 Go Green Energy
 Sustainable development
 
 *Rahmawan Helmi*
 GeologistNPA3541
 GeoUnpad-MIG89
 Geotermal.ITB-2011
 DisESDM.ProvJabar
 +62 853 9542 0580
 
 
 Pada 11 Februari 2014 08.43, Yanto R. Sumantri
 yrs_...@yahoo.com menulis:
 
 
 Pak HL Ong ysh dan rekan IAGI netters
 
 Salah satu tugas KEN dan juga DEN saat INI , adalah
 melakukan pengkajian mengenai seberapa target sudah dicapai
 SAAT INI , Pelajari dengan jujur secara tekno - ekonomik
 dan peraturan Apa saja yang menjadi kendala. Sebagai
 prakatisi , saya mengalami peraturan peraturan yang ada
 saat ini TIDAK memberikan atmosfoir yang memberikanudara
 segar kepada  perusahaan yang bergerak didalam ekstraksi
 sumber daya alam.
 Terus terang terlalu banyak raja raja kecil dan peraturan
 yang overlaped.
 
 Kembali ke laptop , hanya dengan cara yang jujur dan
 evaluasi teknis yang benar benar didasarkan atas
 pengetahuan ( termasuk pengetahuan dasar mengenai
 keberadaan sumber energi 

[iagi-net] Kelud Membara

2014-02-13 Terurut Topik Achmad Luthfi

G. Kelud makin Membara / membakar udara



Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention  Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
inline: photo.JPG


Sent from Cak Phi's iPhone

[iagi-net] Penjualan Hess Ind Ltd

2014-01-14 Terurut Topik Achmad Luthfi

Kabar kabare;
Issue agar transaksi pangkah dibatalkan atas usul pemerintah. Operator pangkah 
masih blm jelas. Kabarnya saka energi akan masuk sbg operator...hehhe..roger 
machmud

Sent from Cak Phi's iPhone

 On 14 Jan 2014, at 20.46, hadiyanto.sapa...@vale.co.id wrote:
 
 Atur2 saja cak bisa satu camp. Keep in touch.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 13:37:43 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Jadi inget dulu kita di WGC 2005 di Turky satu pondokan dan atas kerjasama 
 dan bantuan pak Hadiyanto tiap tahun bisa ngadain seminar menuju WGC 2010 
 Bali 
 Yg sampai dihadiri dua Presiden sekaligus dan merupakan WGC terbesar ,
 Siapa tahu nanti satu pondokan lagi di Melbuorne
 
 Salam
 
 Ism
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: hadiyanto.sapa...@vale.co.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 13:07:40 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Cak Liam, tq kiriman info WGC di Melbourne thn dpn. Insyaallah hadir. Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 12:51:44 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Cak Luth nek Pakde Hadiyanto iku percaturannya sdh bukan Kepala BG lagi tapi 
 sdh Kepalane Kepala BG 
 
 Salam
 
 Ism
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: aluthfi...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 12:47:08 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 
 Mas Hadiyanto apa kabar? Sehat2 saja kaan ? Tak pikir mas Hadiyanto ikut 
 percaturan sebagai kandidat Kepala Badan Geologi. 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 From: hadiyanto.sapa...@vale.co.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 12:43:05 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Cak Lut. IAGI lbh demen bicara G.Padang sing ora njeblug! Hiks..hiks..
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 From: aluthfi...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 11:58:39 +
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 
 Kabar tipi, G. Sinabung hari ini terjadi erupsi/ menyemburkan awan panas 
 (wedhus gembel) tercampur debu volkanik. Belum ada tanda2 penurunan aktivitas 
 G. Sinabung
 Koq suara IAGI nyaris tak terdengar penjelasan ttg aktivitas G. Sinabung akan 
 terjadi letusan besar atau akan menurun sampai tidur lagi. 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 From: seno aji ajis...@ymail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 07:35:45 +
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Judul yang sangat mengena. 
 Tepat sekali, dimana orang2 sudah tidak peduli tentang sampah yang 
 dibuangnuya disungai, sekaranglah saat yang tepat orang2 yang sama, dan juga 
 yang tidak buang sampah sembarangan ikut kena getahnya. 
 Tiap hari apabila di mobil anak saya membuang plastik kecil bungkus permen 
 keluar jendela mobil saya selalu marah dan menasehati dia, sementara saat 
 yang sama mobil didepan saya membuang kertas coklat bungkus gado2 ke jalanan. 
 Itu yang membuat anak saya komplain, walaupun akhirnya sadar bahwa semua 
 harus dimulai dari kita, kalau tidak siapa lagi.
 Selamat menikmati sampah yang sudah dibuang ya.
 
 Salam
 Sent from my @smartmail
 From: setiabudi.djael...@energi-mp.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 14 Jan 2014 05:26:39 +
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Banjir saatnya sungai kembalikan sampah warga !
 
 Menonton banjir di TV, sampah yang sering dibuang warga ke sungai, maka saat 
 banjir sampah tersebut dikembalikan oleh sungai kerumah warga tanpa pilih 
 bulu !
 Mudah2an mereka menyadari untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai !
 Powered by Telkomsel BlackBerry®



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 

Re: [iagi-net] Selamat dan sukses

2013-11-21 Terurut Topik Achmad Luthfi

Selamat Ibu Sari semoga sukses memajukan UPN.


Salam,


Sent from Cak Phi's iPhone

 On 21 Nov 2013, at 18.51, abdoerrias abdoerr...@gmail.com wrote:
 
 Mengucapkan selamat dan 
 Sukses untuk Ibu Sari atas dilantiknya sebagai rektor UPN. Barakallah.
 
 Salam,
 Abdoerrias
 
 Sent from Samsung Mobile
 
 
  Original message 
 From: Rovicky Dwi Putrohari 
 Date:22/11/2013 01:58 (GMT+03:00) 
 To: seno aji ,iagi-net@iagi.or.id 
 Subject: RE: [iagi-net] Selamat dan sukses 
 
 Selamat mengemban tugas dan amanah baru, semoga semakin mensukseskan
 prestasi UPN
 
 Salam
 Rdp
 
 Sent from my Windows Phone From: seno aji
 Sent: 11/21/2013 7:44 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Selamat dan sukses
 Selamat dan sukses atas dilantiknya Ibu Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti
 M.Sc (anggota dewan kehormatan IAGI) sebagai rektor UPN Veteran
 Yogyakarta. Semoga membawa UPN menjadi lebih besar dan sukses.
 
 Atas nama pribadi dan IAGI
 
 Seno Aji
 Sekjend IAGI
 
 Sent from my @smartmail
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but
 not limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection
 with the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, 

Re: [iagi-net] Apakah MER diberlakukan dalam PSC di Indonesia ?

2013-11-14 Terurut Topik Achmad Luthfi

Bung Rovicky kalau bicara POD itu ada guide line-nya yg dulu terus 
disempurnakan sejak era bppka ke mps kemudian era bpmigas (era skk migas saya 
gak tahu). Tentu guide line itu mengacu pada best practice . Namun di era UU 
Migas 22/2001 eskalasi pengaruh politik magnitude meningkat. Sebagai contoh gas 
Donggi-Senoro, awalnya dalam POD committed untuk pabrik pupuk dan pabrik 
Amoniak. Belakangan pabrik pupuk batal, pabrik Amoniak lanjut, muncul usulan 
untuk LNG. Dari sertifikasi cadangan dan gas deliveribelity (MER) tak cukup gas 
utk Amoniak dan LNG. Kalau disampaikan gak cukup gasnya pasti ada yg dipecat. 
Ya upayanya mempercepat pemboran eksplorasi di Matindok dan Sumberdaya gasnya 
dihitung gasdel-nya/MER (tentu ini gak bener menurut best practice), gas makin 
gak cukup kalau mengukuti guide line karena utk LNG hanya dihitung 90% P1 
sedang untuk gas pipa (Amoniak) gas yg dihitung 90% P1 + 50% P2. Untungnya 
pemboran eksplorasi di Matindok berhasil menemukan cadangan baru gas sehingga 
pabrik Amoniak dan LNG plant bisa dibangun
Sebagai professional tentu harus berpedoman pada best practice dan guide lines, 
bila bersinggungan pilihannya take it or leave it (orangnya digrounded). Masih 
ada beberapa contoh pengembangan lapangan gas yg bersinggungan dengan politik, 
apa lagi sekarang ada 36 trader gas.

Sent from Cak Phi's iPhone

 On 14 Nov 2013, at 02.48, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com wrote:
 
 Maximum Efficient Rate (MER) means the maximum sustainable daily oil or gas 
 withdrawal rate from a reservoir which will permit economic.
 Di Malaysia ada pembatasan Withdrawl rate, sehingga tidak semua cadangan akan 
 dihabiskan pada saat kontrak habis. 
 
 Bagaimana dalam penyusunan POD di Indonesia?
 Apakah hal ini dibicarakan juga ? 
 
 Background.
 Setiap lapangan memiliki kapasitas tertentu sehingga dapat diproduksikan. 
 Lapangan bisa saja digenjot disedot dengan kapasitas maksimumnya dengan 
 segera. Secara ekonomis tentunya akan mendapatkan NPV (Net Present Value) 
 yang lebih baik. Namun konsenkuensinya kondisi reservoir terkorbankan. 
 Itulah sebabnya ada teori withdrawal rate  (laju pengurasan), dimana ada 
 pembatasan karena secara ilmiah diperlukan untuk menjaga supaya reservoir 
 tidak rusak, selain itu, dalam sistem kontrak dalam jangka waktu tertentu 
 akan membatasi jumlah minyak yang dapat diambil selama masa kontrak. Ini akan 
 melindungi negara tuan rumah pemilik lapangan nantinya apabila kontrak 
 pengelolaan sudah habis masanya.
 
 Salah satu tambahan  dan perkembangan dari teori ini adalah MER, dimana ada 
 tolok ukur lain yaitu keekonomian. DImana ini akan melindungi kontraktor 
 pengelola lapangan supaya tetap dapat mengelola lapangan sesuai dengan 
 keekonomiannya. 
 
 Salam
 
 
 Rdp
 --
 Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti 
 ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya.
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 
 =



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

Re: [iagi-net] Berita keluarga : Menjenguk Mas Bintaldjemur Usai Operasi

2013-11-13 Terurut Topik Achmad Luthfi

Semoga Pak Bintal Djemur segera kembali bugar. Beliau rajin datang di 
acara-acara IAGI di Jakarta.
Terima kasih info lengkap dari Mang Okim



Sent from Cak Phi's iPhone

 On 13 Nov 2013, at 09.32, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:
 
 Rekan-rekan IAGI yang budiman, 
 
 
 
 Puji syukur ke hadlirat Tuhan YMK bahwa Ir. Bintaldjemur Danuhadiningrat ,
 Alumnus Teknik Geologi ITB Angkatan 1955, telah berhasil menjalani operasi
 kandung kemih  pada 29 Oktober 2013. Hal itu terungkap ketika mang Okim dan
 neng Ai menjenguk beliau pada 7 November 2013 di  Gondangdia Lama 11
 Jakarta. Walaupun kondisi beliau tampak masih lemah, didampingi isteri
 tercinta Ir. Corry yang juga Alumnus Teknik Geologi ITB, kami ditemui dengan
 penuh keramahan. Selama lebih dari satu jam kami berbincang  tentang banyak
 hal antara lain seputar operasi kandung kemih. 
 
 
 
 Batu yang berhasil dikeluarkan dari saluran kemih beliau ( kalkulus uriner )
 ternyata bukan sembarang batu melainkan sebuah  kristal yang diameternya
 mencapai  3,5 cm. Tampilan kristal tersebut  mirip dengan kristal salju atau
 buah kayu yang sering kita jumpai di hutan ( lihat gambar ). Warnanya
 hitam-coklat tua dengan beberapa  ujung coklat muda. Mengingat komposisi
 kristal tersebut secara umum terdiri dari 80 % kalsium dan 20 % campuran
 asam urat, sistin, dan mineral struvit (magnesium, amonium, fosfat ) , maka
 kekerasannya bisa ditebak sama dengan mineral kalsit yaitu 3 skala Mohs.
 Bisa dibayangkan betapa terganggunya beliau sebelum dioperasi khususnya
 ketika berhasrat buang air kecil ( tadinya dikira gangguan prostat ).
 
 
 
 Kami sangat bersyukur bahwa  mas Bintaldjemur telah terbebas dari  gangguan
 kristal saluran kemih. Kami do'akan semoga beliau dan mbak Corry serta
 keluarga besar beliau akan lebih berbahagia lagi di masa mendatang. Sekedar
 informasi,  dari 14 orang Angkatan 1955  Geologi ITB ( termasuk Pak Benny
 Wahyu Alm.), kini tinggal 4 orang yang masih berjaya yaitu mas Bintaldjemur,
 mas Djumhani, mas R.Sukamto, dan Prof.Dr.R.P.Koesoemadinata ( mohon Prof.
 Koesoema berkenan membetulkan kalau keliru ). Semoga ke 4 beliau tersebut
 dipanjangkan umur dan selalu dalam limpahan rahmat, berkah, dan
 kebahagiaan. Amiin. Sebagai tambahan, mang Okim terjun ke dunia batumulia
 berkat dukungan dan dorongan dari mbak Corry yang sebelumnya telah banyak
 membina pengrajin  batumulia di seluruh Indonesia dalam kapasitas beliau
 sebagai konsultan Depperindag ketika itu ( thanks ya mbak Corry ). 
 
 
 
 Salam IAGI,
 
 
 
 Mang Okim
 
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 

Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 

Re: [iagi-net] RE: Resource Classification di Indonesia

2013-11-06 Terurut Topik Achmad Luthfi

Dulu BPMIGAS menggunaka SPE Audit Reserve 2007, ndak tahu 2010 and beyond. 

Sent from Cak Phi's iPhone

 On 7 Nov 2013, at 08.18, Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com 
 wrote:
 
 Herman,
  
 Ini yang saya dapat dari SKKMIGAS.  Saya kurang tahu versi yang mana tapi ini 
 yang dipakai.
  
  
  
 PARVITA SIREGAR | SENIOR GEOLOGIST | AWE (NORTHWEST NATUNA) PTE LTD | AWE 
 LIMITED
 P +62 21 2934 2934  |  D EXT 107  |  F +62 21 780 3566  |  M +62  811 996 616 
  |  E parvita.sire...@awexplore.com 
 
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
 herman.dar...@shell.com
 Sent: Wednesday, November 06, 2013 11:15 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Resource Classification di Indonesia
  
 Rekan-rekan,
  
 Ada pertanyaan mengenai ‘resource classification’ di Indonesia yang saya 
 tidak bisa jawab. Apakah pemerintah Indonesia memakai SPE 1997 atau SPE 2007?
 Mungkin ada teman2 yang bisa bantu.
 Salam,
  
 Herman Darman
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 
 
 
 Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
 The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
 Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
 use of 
 any information posted on IAGI mailing list.
 
 



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)

The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition

Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in 

Re: [iagi-net] GEM-LOVERS : OBSIDIAN DARI KOMPLEK CIATER - SUBANG

2013-05-18 Terurut Topik Achmad Luthfi

Pak Miko, foto2 obsidiannya tak muncul, tak acan pisan

Sent from Cak Phi's iPhone

On 18 Mei 2013, at 04:54, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman, 
 
 
 
 Beberapa hari yang lalu ada customer mang Okim yang membawa 4 butir batuan
 obsidian berwarna hitam untuk diperiksa. Mang Okim cukup familiar dengan
 batuan tersebut sehingga tidak kesulitan untuk mendeskripsinya. Hanya,
 setelah memperhatikan kenampakan fisiknya yang terkupas di beberapa bagian,
 mang Okim jadi curiga bahwa bagian terkupas tersebut bukan alamiah melainkan
 hasil kerjaan manusia ( gambar 1 ). Ketika mang Okim tanya dari mana
 asalnya, customer mang Okim menjelaskan bahwa batuan tersebut merupakan
 hadiah dari kakeknya yang telah meninggal dunia. Ketika itu , kakeknya
 tinggal di  kawasan Ciater Subang. Karena masih ada beberapa butir yang
 ditinggal di rumah, maka mang Okim minta agar sisanya dibawa ke kantor mang
 Okim.
 
 
 
 Keesokan harinya,  customer mang Okim datang lagi dengan satu kotak plastik
 berisi batuan sejenis. Betul saja, sesuai dengan naluri mang Okim, di antara
 batuan tersebut ada beberapa yang berukuran serpihan kecil  dengan
 retus-retus di pinggirnya yang menandakan pernah dipakai oleh manusia (
 gambar 2 ). Alat serpih semacam itu   banyak ditemukan di Dago Pakar Bandung
 dan di Situs Gua Pawon ( sekitar 5.000 sampai 10.000 tahun yang lalu ) .
 Yang cukup surprise adalah adanya obsidian berukuran relatif besar dengan
 panjang sekitar 10 cm  ( gambar 3 ). Bentuk atau tipologinya sangat mirip
 dengan alat penetak  Paleolitik yang banyak mang Okim temukan di Ponorogo
 dan  Purbalingga . Hasil pengamatan ini alhamdulilah telah memberikan
 kebahagiaan tersendiri kepada pemiliknya yang memanfaatkan obsidiannya untuk
 kalung etnis tanpa digosok. Sayang sekali bahwa lokasi temuan obsidian
 tersebut tidak diketahui dengan pasti ( kakeknya banyak mengembara ).
 
 
 
 Mengenai obsidiannya sendiri, mang Okim perkirakan berasal dari wilayah
 Garut, mungkin dari Desa Kendan , Desa Nagreg, atau  Desa Pasirwangi ( G.
 Kiamis  ).  Warnanya hitam legam, translusen, kilap menggelas, kekerasan
 6-6,5 skala Mohs, pecahan conchoidal, dan berat jenis 2,38. Pemanfaatannya
 di Garut baru terbatas pada bahan teraso di Nagreg atau sebagai batuan
 penghias taman di halaman rumah ( yang bentuknya bundar, diambil dari
 endapan S. Cimanuk ). Ketika kami sempat tamasya ke Napoli  Italia tahun
 1978 ( 35 tahun yang lalu ), neng Ai sempat membeli satu set perhiasan dari
 batu obsidian yang telah difaset ( mungkin dari G. Vesuvius ? ). Sekedar
 pelengkap, pada 04 Januari 2012, mang Okim pernah mosting tulisan dengan
 gambar di milis IAGI berjudul : Artefak Obsidian, Petunjuk Adanya Manusia
 Paleolitik di Garut. Semoga bermanfaat, Selamat berakhir minggu dalam
 kebahagiaan dan kedamaian.
 
 
 
 Salam Gem-Lovers,
 
 
 
 Mang Okim
 
 
 
 CATATAN : 
 
 Sesuai dengan petunjuk moderator, gambar-gambar di bawah ini setelah
 dikompres ( 53 kb saja ), mang Okim lampirkan di attachment. Dengan demikian
 maka kalau gambar di bawah ini tidak nongol, semoga dapat dilihat di
 attachment.
 
 
 
 LAMPIRAN  GAMBAR
 
 
 
 P1100231-20.jpg
 
 Gambar 1 : Empat contoh batuan volcanic obsidian yang diperiksa.
 
 
 
 P1100243-20.jpg
 
 Gambar 2 : Batuan obsidian yang disusulkan, di antaranya ada beberapa 
 
 yang serpihan bekas dipakai dan ada satu yang besar berbentuk alat penetak .
 
 
 
 P1100252-20.jpg
 
 Gambar 3 : Alat penetak dengan retus-retus di pinggirnya pertanda bekas
 dipakai
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Re: [iagi-net] Fwd: Tulisan pendek untuk teman-teman pelestari cagar budaya -- Gantian Belajar Arkeologi.

2013-05-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Berita Pyramid G. Padang makin ramai setelah diekspose di forum IPA 2013 di
booth IAGI. Melihat tulisan arkeolog yang diposting Bung Rovicky terdahulu
tentang KONTEKS. Terkait tentang konteks ini, saya sharing apa yang saya
lihat di Channel TV Asing (eqhd) yang menayangkan bangunan ANGKOR WAT dan
ANGKOR TOM beserta KONTEKSnya. Konteks dalam hal ini adalah hubungan
ANGKOR WAT dan ANGKOR TOM dengan KERAJAAN KMER dan BAGAIMANA RAJA
SURYAVARMAN II MEMBANGUN ANGKOR WAT, dan BAGAIMANA RAJA JAYAVARMAN VIII
MEMBANGUN ANGKOR TOM. Tayangan ini diperagakan dalam film layaknya film
sejarah yang sekuen sejarahnya direkonstruksi berdasarkan dokumen dan
bangunan ANGKOR WAT dan ANGKOR TOM berdasarkan hasil penelitian para ahli
dari Universitas di Jepang, Universitas di Korsel, Universitas di England,
Universitas di Perancis, dan Universitas di Kanada (maaf saya lupa nama
universitasnya). Dalam setiap episode tayangan ditampilkan penjelasan oleh
nara sumber dari masing2 universitas sesuai bidang keahlian masing2.

Angkor Wat sampai saat ini diakui sebagai masterpiece di bidang arsitektur
dan the bigest ancient building. Pembangunannya mulai dari perencanaan
sampai pelaksanaannya dikomando langsung oleh Raja Suryavarman II, ini
berarti yang membangun adalah Negara dengan sistim manajemen terintegrasi
sampai tingkat puncak dengan satu komando langsung dipegang Raja. Rasanya
tak mungkin merancang dan membangun suatu karya bangunan yang MASTERPIECE
kalau ditangani secara parsial manajemennya. Pemilihan lanskap dan jaringan
tata air (drainage-nya) dinilai oleh ahli perancis sistemnya modern walau
dibangun ribuan tahun sebelum Masehi, begitu juga pemilihan quari-nya
sebagai sumber bahan bangunan berupa batu pasir berkualitas prima kata ahli
dari universitas di Kanada. Quarinya terletak di bukit Kuein yang berjarak
25 Mil dari lokasi Angkor Wat, cara memotong quari menggunakan perkakas
besi yang sederhana (Jawa : berbentuk seperti linggis), quari dipotong
berbentuk kubus lalu ditarik gajah ke tepi sungai Mekong selanjutnya
diangkut dengan rakit bambu. Begitu juga alat pahat untuk mengukir relief
dari besi berbentuk sederhana (Jawa: tatah) dan perkakas terbuat dari kayu.
Setiap suatu tahapan selesai Raja memeriksa dan konsultasi dengan para
ahlinya sebelum Raja memutuskan untuk melanjutkan tahap berikutnya. Dalam
film tak terlihat penggunaan semen dalam pembangunan Angkor Wat, penggalian
pondasi dilakukan secara sederhana dengan linggis dan batang kayu yang
diruncingkan salah satu ujungnya, kemudian balok batu pasir dimasukkan
kedalam lubang dipasang interlocking satu balok dengan balok lainnya,
mungkin jaman itu belum ditemukan semen. Begitulah sampai bangunan Angkor
Wat selesai tak terlihat penggunaan semen. KONTEKS yang sangat jelas adalah
pembangunan Angkor Wat dilakukan dengan organisasi yang besar dengan sistim
manajemen terintegrasi langsung dipimpin oleh Raja.

Raja Suryavarman II dibunuh oleh pemberontakan salah satu wilayahnya
dipimpin oleh Jayavarman, lalu Jayavarman naik tahta bergelar Raja
Jayavarman I, wilayah kekuasaan Kmer menciut karena ekspansi kerajaan
tetangga. Kerajaan Kmer berjaya lagi ketika dipimpin oleh Raja Jayavarman
VIII, wilayah kekuasaannya meliputi Kamboja, Laos, Myanmar dan Daivet
(Vietnam). Karena gengsinya Angkor Wat dibangun oleh Dinasti Suryavarman
maka Dinasti Jayavarman membangun Angkor Tom yang dibangun bersamaan dengan
istana baru Jayavarman VIII yang lokasi istana dan Angkor Tom bersebelahan.
Bahan bangunannya juga dari quari di bukit Kuein, lokasi Ankor Tom berjarak
sekitar 3 km dari Angkor Wat. Begitulah gengsi Dinasti, mirip juga di
Istambul ada Masjid Haiya Sofia (sekarang sebagai museum) yang dulunya
Gereja dibangun jaman Romawi dikala Istambul bernama Bizantium, ketika
Kekaisaran Othoman nama Bizantium diganti Istambul dan di Haiya Sofia
dibangun masjid besar Blue Mosque.
Kembali ke Angkor Tom, quari kualitas prima dan utama sudah habis dipakai
membangun Angkor Wat, maka tinggal quari KW dua yang dipakai membangun
Angkor Tom kata ahli dari Universitas di Kanada, makanya Angkor Tom yang
dibangun belakangan cepat rusak dibanding Angkor Wat. Kerusakan Angkor Tom
sekarang mencapai hampir 70%, sedangkan kerusakan Angkor Wat hampir 20%.
Teknik pembangunan Ankor Tom dan pengorganisasian pembangunannya tak
berbeda dengan Angkor Wat, mungkin karena ini yang masuk 7 keajaiban dunia
adalah Angkor Wat dan oleh Unesco sebagai bangunan warisan dunia, sekarang
ada bagian yang direstorasi dengan dana dari Unesco. Konteks pembangunan
Angkor Tom juga erat dengan tata kelola kerajaan baik pengorganisasian,
teknik manajemen maupun pendanaan.

Kembali ke situs Pyramid G. Padang yang konon kabarnya lebih besar dari
Borobudur, Borobudur yang besar dan megah dibangun oleh Raja Syailendra
kalau tak salah 7 tahun sebelum masehi, kira2 pengorganisasian dan teknik
manajemen pembangunannya tak berbeda dengan Angkor Wat, begitu juga teknik
penggalian pondasi, teknik memotong batu maupun teknik membuat relief. 

Re: [iagi-net] Training Centre Collapsed Inside - QMS UG Big Gossan FI

2013-05-16 Terurut Topik Achmad Luthfi
Innalillahi Roji'un wa innaillaihi Roji'un.
Semoga 26 orang yang belum bisa dievakuasi ada keajaiban masih bertahan hidup. 
Bagi yang meninggal semoga diterima amal perbuatannya.



Sent from Cak Phi's iPhone

On 16 Mei 2013, at 00:14, Arif Zardi Dahlius za...@bdg.centrin.net.id wrote:

 Ibu Nuning dan rekan2 semua,
 
 Sampai tadi pagi (jam 10 WIB), berhasil di evakuasi 1 orang lagi, tapi
 dalam keadaan meninggal..:(
 
 Jadi, yang masih terjebak di dalam runtuhan sekarang tinggal 26 orang.
 Semoga masih ada keajaiban untuk mereka. Amin.
 
 Salam,
 
 aZd
 
 
 
 Turut bersedih dan prihatin.
 Semoga banyak yang selamat.
 
 Ada yg bisa info berita terakhir ?
 
 
 Salam,
 Nuning
 
 
 
 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Mufarazi mufar...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wed, 15 May 2013 22:52:05
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id;
 economicgeol...@yahoogroups.comeconomicgeol...@yahoogroups.com
 Subject: Re: [iagi-net] Training Centre Collapsed Inside - QMS UG Big
 Gossan FI
 
 Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita atas musibah ini,
 semoga yg terjebak bisa diselamatkan, amin
 
 Salam,
 Razi
 
 On 15 May 2013, at 10:13 PM, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 wrote:
 
 Atas nama PP IAGI dan pribadi kami sangat turut prihatin atas kejadian
 ini,
 
 Semoga kawan-kawan geosaintistis/engineer serta karyawan yang menjadi
 korban dalam musibah ini mendapatkan kesabaran. Semoga proses evakuasi
 ini akan berjalan dengan baik dan yang lainnya dapat diketemukan dengan
 selamat.
 
 Kepada korban yang meninggal semoga mendapatkan khusnul khatimah dan
 mendapatkan tempat yang terbaik,  amien. Dan keluarga yang ditinggalkan
 mendapat kesabaran.
 
 Kami selalu mengingatkan kepada semua rekan-rekan IAGI-MGEI yang bekerja
 di lingkungan yang berbahaya mohon selalu mengingat pentingnya
 keselamatan, dan mengambil hikmah dan pelajaran atas musibah ini,
 sehingga tidak terulang lagi.
 
 Salam
 
 Rovicky Dwi Putrohari
 Ketua Umum IAGI
 --
 Nasionalisme itu ekspresi perasaan ketika negaramu terpuruk
 
 
 2013/5/15 Arif Zardi Dahlius za...@bdg.centrin.net.id
 Rekan-Rekan Geologist..(MGEI dan IAGI),
 
 Baru saja saya komunikasi dengan VP Geoservices Freeport Indonesia,
 Pak
 Wahyu Sunyoto tentang runtuh nya penyangga QMS Under Ground Big Gossam
 PT
 Freeport Indonesia. Tempat runtuhnya ini adalah tempat training-nya
 refresher underground, jadi semacam ruangan kelas (seminar)dalam
 underground.
 
 Ada 3 kelas dalam ruangan ini, A-B-C dan kelas C adalah kelas yang
 paling
 ujung dan sempit. Pada saat terjadi runtuhan, yang berada di kelas A
 dan B
 bisa langsung segera di evakuasi, sementara di ruang C (ada sekitar 41
 orang), sampai sore ini (jam 15.30 WIB) setelah lebih dari 40 jam
 terjebak
 dalam runtuhan yang baru bisa dievakuasi sebanyak 14 orang (10 cidera +
 4
 wafat) dan 27 orang masih terjebak di dalam runtuhan (diantaranya
 Ahmad
 Muhtadin, Geologi UPN 84 ?).
 
 Kegiatan evakuasi masih akan terus dilakukan.
 
 Atas nama MGEI, Ikut prihatin atas musibah ini, semoga segera
 tertangani
 dengan baik. Support buat kawan2 di Tembaga Pura.
 
 Salam,
 
 aZd
 
 
 


Re: [iagi-net] Geologi dan Geofisika Shale Lanjutan (15)

2013-05-12 Terurut Topik Achmad Luthfi

Mas DR. Eddy AS yth,

Bagaimana dengan Shale Gas, begitu dilakukan fracking shale gasnya mengalir 
ke lubang bor dan bisa diproduksikan.

Salam,
LTH

Sent from my iPhone

On 13 Mei 2013, at 00:37, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id wrote:

 Mas Anggoro yang terhormat,
 
 Apa kabar Mas? Semoga Anda selalu sehat-walafiat.
 
 Benar Mas, kerogen itu berupa padatan, bukan cairan, dan tidak larut di
 dalam pelarut biasa. Seperti yang Anda tulis, setelah mengalami
 kematangan, maka kerogen akan berubah menjadi bitumen. Nah bitumen ini
 sebenarnya adalah minyak bumi yang masih ada di dalam batuan induk
 (source rock), yang kemudian diharapkan akan mengalami ekspulsi dan
 bermigrasi.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 Dear Pak Bandono,
 
 Jika saya tidak salah,
 Minyak bumi berbahan dasar kerogen dan terbentuk jika temperature didalam
 bumi mencukupi untuk mematangkannya.
 Kerogen atau  source rock  berasal dari organisme hidup yang berasal dari
 daratan dan perairan melalui proses kimia membentuk insoluble molecule
 (tidak terlarutkan didalam air), kerogen bukanlah zat cair (?).
 Jika petroleum terbentuk maka barulah ia akan bergerak, sedangkan kerogen
 berada pada posisi dimana ia diendapkan (?)
 
 Salam
 Anggoro Dradjat
 
 
 
 
 
 2013/5/10 bandon...@gmail.com
 
 **
 Tanya sedikit, mas kalau minyak'/kerogen itu fluida kan? Apa dapat
 dilalui
 gelombang S?
 Berapa % kandungan kerogen pada serpih sehingga geombang S masih dapt
 terdeteksi?
 Maaf aku bener2 blm faham.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Fri, 10 May 2013 14:31:46 +0700
 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net] Geologi dan Geofisika Shale Lanjutan (15)
 
 Dear All,
 
 Pada pemodelan sifat mekanika dari porous gas sand reservoir biasanya
 sifat petrofisikanya diasumsikan sebagai material isotropic dimana
 distribusi mineral, kandungan fluida, porositas, matrix, frame batuan
 dan
 butirnya tersebar merata sehingga siafat fisik dan mekaniknya sama
 secara
 horizontal dan vertikal.
 
 Berbeda dengan sand reservoir maka pada batuan shale reservoir bersifat
 anisotropi karena sifat mekanikanya yang berbeda secara vertikal dan
 horizontal, perbedaan-perbedaan pada layering shale memberikan sifat
 fisika
 dan mekanika yang berbeda disebabkan perubahan vertikal oleh:
 1. komposisi fraksi mineralogi:  clay, kwarsa, carbonate, mineral stiff,
 mineral soft
 2. porositas dari shale 3. fraksi dari kerogen.
 
 Untuk mengetahuai sifat mekanika karena adanya sifat anisotropi maka
 hanya
 bisa dilakukan dengan pengukuran dari core data.
 Untuk data core yang diambil dipermukaan suatu outcrop misalnya maka
 data
 diambil secara tegak lurus lapisan, sejajar lapisan dan satu lagi yang
 membentuk sudut 45 derajat terhadap perlapisan shale (gambar terlampir).
 coring perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sampel data fresh dari
 pelapukan.
 
 Shale core data kemudian dibawa kelaboratorium untuk dilakukan studi
 geokimia dan geomekanika. untuk studi mekanikanya maka yang dilakukan
 adalah melakukan pengukuran VP dan VS pada masing-masing dari ketiga
 core,
 kemudian dihitung parameter anisotropinya dengan perumusan (gambar
 terlampir)
 c11 adalah stiffness untuk VP tegak lurus lapisan, c33 adalah stifness
 dari VP sejajar perlapisan dan c13 adalah VP yang membentuk sudut 45
 derajat terhadap perlapisan.
 Sementara itu c66 adalah VS tegak lurus perlapisan dan c44 adalah VS
 sejajar perlapisan.
 Hasil pengukuran dari laboratorium ini kemudian akan digunakan untuk
 menghitung parameter anisotropi dari shale.
 
 Hasil dari parameter anisotropi ini (Thomsen parameter) akan dapat
 dipergunakan untuk pemodelan response perubahan amplitude seismic yang
 akan
 dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fraksi kerogen
 terhadap
 offset data seismik
 
 Data anisotropi ini juga dipergunakan dalam pertimbangan fracturing.
 
 Padagambar dibawah menunjukan bahwa semakain besar fraksi kerogen maka
 respon seismik pada gather data menunjukan semakin besar negative
 amplituenya dan amplitude semakin melemah terhadap offset.
 
 
 Salam
 Anggoro Dradjat
 .
 
 


Re: [iagi-net] Geologi dan Geofisika Shale Lanjutan (15)

2013-05-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Terima kasih penjelasan Mas EAS.

Sent from my iPhone

On 13 Mei 2013, at 01:07, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id wrote:

 He he Mas Luthfi, benar Mas, itu kan proses percepatan ekspulsi. Di zaman
 sekarang yang serba instan, maka ekspulsi gas pun dapat dipercepat dengan
 direkah itu, asalkan SKB (meminjam ketentuan dagang: syarat dan ketentuan
 berlaku).
 
 Tambahan keterangan, Mas Anggoro telah menulis dengan runtun dan gamblang.
 Kalau sesuai dengan nomor di atas, Mas Anggoro telah menulis sampai ke
 seri kelimabelas lho.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 
 Mas DR. Eddy AS yth,
 
 Bagaimana dengan Shale Gas, begitu dilakukan fracking shale gasnya
 mengalir ke lubang bor dan bisa diproduksikan.
 
 Salam,
 LTH
 
 Sent from my iPhone
 
 On 13 Mei 2013, at 00:37, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id wrote:
 
 Mas Anggoro yang terhormat,
 
 Apa kabar Mas? Semoga Anda selalu sehat-walafiat.
 
 Benar Mas, kerogen itu berupa padatan, bukan cairan, dan tidak larut di
 dalam pelarut biasa. Seperti yang Anda tulis, setelah mengalami
 kematangan, maka kerogen akan berubah menjadi bitumen. Nah bitumen ini
 sebenarnya adalah minyak bumi yang masih ada di dalam batuan induk
 (source rock), yang kemudian diharapkan akan mengalami ekspulsi dan
 bermigrasi.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 Dear Pak Bandono,
 
 Jika saya tidak salah,
 Minyak bumi berbahan dasar kerogen dan terbentuk jika temperature
 didalam
 bumi mencukupi untuk mematangkannya.
 Kerogen atau  source rock  berasal dari organisme hidup yang berasal
 dari
 daratan dan perairan melalui proses kimia membentuk insoluble molecule
 (tidak terlarutkan didalam air), kerogen bukanlah zat cair (?).
 Jika petroleum terbentuk maka barulah ia akan bergerak, sedangkan
 kerogen
 berada pada posisi dimana ia diendapkan (?)
 
 Salam
 Anggoro Dradjat
 
 
 
 
 
 2013/5/10 bandon...@gmail.com
 
 **
 Tanya sedikit, mas kalau minyak'/kerogen itu fluida kan? Apa dapat
 dilalui
 gelombang S?
 Berapa % kandungan kerogen pada serpih sehingga geombang S masih dapt
 terdeteksi?
 Maaf aku bener2 blm faham.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Anggoro Dradjat adradjat@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Fri, 10 May 2013 14:31:46 +0700
 *To: *iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net] Geologi dan Geofisika Shale Lanjutan (15)
 
 Dear All,
 
 Pada pemodelan sifat mekanika dari porous gas sand reservoir biasanya
 sifat petrofisikanya diasumsikan sebagai material isotropic dimana
 distribusi mineral, kandungan fluida, porositas, matrix, frame batuan
 dan
 butirnya tersebar merata sehingga siafat fisik dan mekaniknya sama
 secara
 horizontal dan vertikal.
 
 Berbeda dengan sand reservoir maka pada batuan shale reservoir
 bersifat
 anisotropi karena sifat mekanikanya yang berbeda secara vertikal dan
 horizontal, perbedaan-perbedaan pada layering shale memberikan sifat
 fisika
 dan mekanika yang berbeda disebabkan perubahan vertikal oleh:
 1. komposisi fraksi mineralogi:  clay, kwarsa, carbonate, mineral
 stiff,
 mineral soft
 2. porositas dari shale 3. fraksi dari kerogen.
 
 Untuk mengetahuai sifat mekanika karena adanya sifat anisotropi maka
 hanya
 bisa dilakukan dengan pengukuran dari core data.
 Untuk data core yang diambil dipermukaan suatu outcrop misalnya maka
 data
 diambil secara tegak lurus lapisan, sejajar lapisan dan satu lagi yang
 membentuk sudut 45 derajat terhadap perlapisan shale (gambar
 terlampir).
 coring perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sampel data fresh dari
 pelapukan.
 
 Shale core data kemudian dibawa kelaboratorium untuk dilakukan studi
 geokimia dan geomekanika. untuk studi mekanikanya maka yang dilakukan
 adalah melakukan pengukuran VP dan VS pada masing-masing dari ketiga
 core,
 kemudian dihitung parameter anisotropinya dengan perumusan (gambar
 terlampir)
 c11 adalah stiffness untuk VP tegak lurus lapisan, c33 adalah stifness
 dari VP sejajar perlapisan dan c13 adalah VP yang membentuk sudut 45
 derajat terhadap perlapisan.
 Sementara itu c66 adalah VS tegak lurus perlapisan dan c44 adalah VS
 sejajar perlapisan.
 Hasil pengukuran dari laboratorium ini kemudian akan digunakan untuk
 menghitung parameter anisotropi dari shale.
 
 Hasil dari parameter anisotropi ini (Thomsen parameter) akan dapat
 dipergunakan untuk pemodelan response perubahan amplitude seismic yang
 akan
 dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fraksi kerogen
 terhadap
 offset data seismik
 
 Data anisotropi ini juga dipergunakan dalam pertimbangan fracturing.
 
 Padagambar dibawah menunjukan bahwa semakain besar fraksi kerogen maka
 respon seismik pada gather data menunjukan semakin besar negative
 amplituenya dan amplitude semakin melemah terhadap offset.
 
 
 Salam
 Anggoro Dradjat
 .
 
 


[iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG

2013-05-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Wah terus berlanjut keramaian diskusi Situs G. Padang dari dua kubu.
Kalau dilihat dari korelasi nama Piramid dengan kebiasaan nama orang. Di G.
Padang konon ada yang berpendapat di G. Padang ada situs Piramid, dimana
terminologi Piramid yang merupakan situs purbakala lebih populer di Mesir,
misalnya Piramid Giza. Mungkin saja Piramid bangunan kuno ala Mesir ini
hadir di Jawa Barat G. Padang), karena kalau kita lihat model penamaan
orang di Sunda khususnya sering terjadi perulangan seperti Erly Tjarlia,
Ajat Sudrajat. Di Mesir juga kita jumpai mungkin leluhurnya dari Tanah
Sunda, misalnya mantan Sekjen PBB, Butros Butros Gali.
Ini sekedar intermezo untuk meredakan ketegangan soal situs G. Padang.


Lam Salam,


On Sunday, May 5, 2013, wrote:

 Nampaknya lupa ya pada historical geologi? Manusia modern (homo sapiens)
 itu munculnya kapan? Nurut buku historical geology pada waktu wurm glacial

 There is evidence of the metals in Chaldea and Egypt about 5000 B.C. Ini
 tertulis di hal 647 buku historical geology 1933 karangan Moore.R.C.
 (Hihihi buku kuno ada dirumaku)
 Aku tidak punya buku baru tentang sejarah geologi, Bisa jadi akan terbit
 buku baru yang mengubah dunia., dengan kemampuan manusia Sunda yang bikin
 cement bercampur besi pada 23000 S.M

 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Sat, 4 May 2013 23:24:52
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG
 Boleh-boleh saja orang berinterpretasi bahwa 'kerak lempung' yang
 membungkus
 atau diantara kolom andesit itu adalah hasil pelapukan tapi harus didukung
 oleh analisa yang lebih detil lagi tidak asal kesimpulan saja.  Mungkin Pak
 Tikno dan Mas Pujo harus lihat yang masih segar yang ada di bawah permukaan
 supaya lebih baik lagi analisisnya, terus dilanjutkan dengan analisa
 petrografi dan kimianya atau pake XRD.
 Yang lebih gamblang adalah posisi susunan batu kolom yang sangat rapih
 (yang
 ada semen/kerak lempungnya) di bawah situs yang dianggap sebagai batuan
 sumber oleh Arkenas/BALAR.  Posisi kolomnya horisontal padahal lapisan
 batuan di bawah situs ini horisontal juga (dari image georadar dan
 geolistrik).  Tidak ada intrusi (dyke) vertikal.  Artinya susunan kolom itu
 bukan batuan sumber columnar joints alamiah, karena di alam kolom-kolom itu
 harus tegak lurus dengan arah perlapisan (permukaan pendinginan).  Kalau
 tidak percaya silahkan cek di textbook, atau browsing internet, atau tanya
 ke Pa Sutikno atau ke Pak Yatno.

 Perihal karbon dating ini adalah pekerjaan saya sehari-hari, dan saya tahu
 persis bukan hal yang mudah.  Kita dating semen karena material itu ada
 diantara kolom-kolom andesit yang disusun manusia bukan alamiah.
 Homo erectus sudah punah sekitar 150.000-an tahun lalu.  23.000-an tahun
 mah
 sudah tidak ada atuh.  Kalo manusia Neanderthal masih ada sampai 30.000-an.

 Semoga dibukakan hati supaya tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa
 Mahakarya Gunung Padang adalah mis-interpretasi.


 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
 Sujatmiko
 Sent: 04 Mei 2013 10:11
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: MGEI
 Subject: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG

 Rekan-rekan IAGI yang budiman,



 Situs Gunung Padang rupanya memiliki misteri dan pancaran energi yang luar
 biasa sehingga mengundang perdebatan dan diskusi multi disiplin yang tak
 berkesudahan. Ketika mang Okim berkeliaran di kawasan ini tahun 1970-an
 dalam rangka penerbitan Peta Geologi Lembar Cianjur ( 1972 ), tak terlintas
 di pikiran mang Okim bahwa batu andesit berserakan di Gunung Padang itu
 berkaitan dengan bangunan punden berundak. Di peta geologipun tak muncul
 karena dianggap unmapable alias tak terpetakan di peta skala 1:100.000,- .
 Nah, 40 tahun kemudian, ketika mang Okim sudah menjadi geolog gaek yang
 over
 petung puluh, muncullah kontroversi Gunung Padang. Sebetulnya kalau mau
 jujur, hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari hipotesis tentang
 tersembunyinya bangunan budaya di perut Gunung Padang tersebut  dan juga di
 Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip ada di tangan Yayasan Turangga Seta
 yang
 Direkturnya mengaku jebolan MIT ( Menyan Institute of Technology ) .



 Puji syukur kepada Tuhan YMK bahwa berkat ketiga gunung piramida tersebut
 maka mang Okim dapat berkenalan dengan beberapa arkeolog yang jam
 terbangnya
 puluhan tahun, di antaranya ada yang  doktor dan bahkan profesor. Berkat
 para arkeolog tersebutlah maka mang Okim menjadi tertarik dengan
 geo-arkeologi sehingga tergerak untuk mengumpulkan  stone tools alias
 artefak . Semangat mang Okim dipacu lagi oleh  Bagawan Atlantis Oppenheimer
 yang ketika berkunjung ke Pak SBY tahun lalu atas undangan Stafsus Presiden
 Bidang Bantuan Sosial dan Bencana  berpesan : Untuk mengetahui kejayaan
 manusia pra-sejarah di 

Re: [iagi-net] Sikap lintas asosiasi thd industri minerba

2013-04-15 Terurut Topik Achmad Luthfi
Bung RDP, di Harian Bisnis Indonesia kemarin (15 April 12013), FX. Simon
Sembiring (Praktisi dan Mantan Dirjen Minerba) menulis di rubrik opini
tentang Pembangunan Smelter suatu keharusan, Pengolahan Bahan Tambang di
Dalam Negeri tak boleh ditunda lagi.
KESDM juga meminta Freeport mengurangi produksinya agar tidak terjadi
penumpukan bahan tambang karena keterbatasan satu-satunya Smelter yang ada
di Gersik.
Kelihatannya yang ditulis Simon Sembiring in line dengan hasil diskusi yang
anda posting.


2013/4/16 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

 Tujuh organisasi yang berhubungan dengan dunia pertambangan berkumpul
 membuat surat pernyataan bersama. bertempat di ASEAN Room 1-3, Hotel
 Sultan Jakarta. Asosiasi itu adalah IAGI-MGEI, PERHAPI, API, APBI, Forum
 Reklamasi Hutan Pada Lahan Bekas Tambang (FRLBT), Asosiasi Pengusaha
 Mineral Indonesia (Apemindo), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia
 (Aspindo)

 Diskusi antar lintas organisasi ini sudah berlangsung 2-3 bulan
 sebelumnya. Memang tidak mudah menyatukan visi serta langkah yang
 diinginkan ketujuh organisasi ini. IAGI-MGEI dan PERHAPI yang merupakan
 organisasi profesi tentunya sangat berbeda tujuan dan cara pandangnya
 dengan asosiasi perusahaan pertambangan. Keduanya ingin industri
 pertambangan berjalan dengan baik. Namun visi organisasi profesi tentunya
 jangkanya lebih panjang, tidak hanya tentang produksi saja. IAGI sangat
 konsen dengan 'sustainability' industri ini, sehingga aspek data,
 eksplorasi, serta proyeksi kebutuhan dimasa mendatang menjadi hal utama.

 Issue smelter, eksport, DMO serta lahan pertambangan yang intinya ada pada
 UU Minerba no4/2009 sepertinya menjadi awal pemicu berkumpulnya ketujuh
 organisasi ini. Larangan export bijih mentah tahun 2014 adalah salah satu
 desakan Pemerintah (sesuai amanat UU Minerba 4/2009). Namun kurangnya
 smelter yang sudah ada di Indonesia menjadikan potensi penumpukan bijih
 mentah. Sebelumnya bijih mentah ini di proses di negara lain termasuk
 Jepang dan Spanyol. Kedua negara ini mengimpor bijih dan memprosesnya.
 Mirip kegiatan refinery dalam migas.

 Tujuan UU Minerba ini sebenernya bagus, IAGI juga sangat setuju dan
 mendukung diundangkannya UU ini. Namun pelaksanaan sejak 2009 hingga kini
 kurang dalam menunjang pembangunan infrastruktur pertambangan, sehingga
 berpotensi menurunnya produksi (baca export) karena minimnya fasilitas
 smelter.

 Disisi lain DMO untuk batubara yang dipatok 20% untuk semua jenis coal
 rank, juga membingungkan karena pasaran jenis coal di dalam negeri tidak
 untuk semua kualitas batubara. Fasilitas Coal Blending juga belum
 mencukupi sehingga pengusaha batubara akan terancam melanggar UU bila nekad
 mengeksport batubara yang tidak ada pasarannya di dalam negeri.

 IAGI-MGEI, disisi lain juga menginginkan data (eksplorasi) pertambangan
 dikumpulkan dan dikelola dengan baik sehingga dapat diketahui potensi
 cadangannya dengan benar, termasuk didalamnya juga perlunya Assesor penilai
 harus tersertifikasi sebagai Competent Person. Bahkan MGEI-IAGI bersama
 Perhapi telah menyusun standar KCMI sebagai salah stau standart pelaporan
 yang setara dengan JORC.Data dan perkiraan proyeksi kebutuhan masa depan
 (hingga 2030/2040) untuk mineral bijih serta batubara perlu dibuat oleh
 Pemerintah. Sehingga dengan mengetahui proyeksi kebutuhan dimasa mendatang
 maka pengaturan export bahan tambang akan lebih tertata dengan lebih
 baik.

 Dalam hal pengaturan export inilah IAGI sering berbeda pendapat dengan
 asosiasi lain.

 Selain melalui kegiatan lintas asosiasi, IAGI juga akan bertemu Wamen ESDM
 supaya input dari IAGI lebih mengena ke pengambil kebijakan.

 Salam,


 Rovicky Dwi Putrohari
 Ketua IAGI.

 Liputan media cukup banyak diantaranya :

-

 http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1978391/inilah-cara-tentukan-dmo-hasil-tambang#.UWyzyVf7CGI
-

 http://economy.okezone.com/read/2013/04/15/19/791558/pengusaha-pertambangan-keluhkan-harmonisasi-aturan
-

 http://economy.okezone.com/read/2013/04/15/19/791648/duh-ri-tak-punya-data-eksplorasi-batu-bara





Re: [iagi-net] IAGI WORKSHOP HYDROGEOLOGY: MANAGING ENVIRONMENTAL DISASTER IN MINING, OIL GAS INDUSTRY

2013-04-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Apakah acara Ultah IAGI di Bidakara sudah berlangsung ? Kalau sudah maaf
lupa jadi gak hadir, kalau belum kapan ?

On Thursday, April 11, 2013, Biro Kursus IAGI wrote:


 Dear IAGI Members,


 Biro Kursus IAGI (Indonesian Association of Geologists) has arranged a
 workshop in April 2013.  Workshop will be held at The Trans Luxury 
 Hotel,Bandung, Indonesia.


 *HYDROGEOLOGY: MANAGING ENVIRONMENTAL DISASTER IN MINING, OIL  GAS
 INDUSTRY *

 April 25th - 26th, 2013

 The Trans Luxury  HOTEL

 BANDUNG- INDONESIA

 Instructor:

 *Prof. Ir. LAMBOK HUTASOIT,  Ph.D.*

 *Prof. Dr. Ir. Sudarto Notosiswoyo M.Eng, Ph.D*

 Duration  : 2 Days Workshop

 Workshop Level:  Intermediate



 *About The Workshop :*

 The management of hydrogeology may be defined as the application of
 hydrogeological principles to environmental protection, mainly to
 groundwater and soil contaminations, and community water supply protection.
 The mining and petroleum industries have potential to contaminate
 groundwater and soil through their activities such as waste processing,
 produced water discharging, and dewatering. This course is aimed at
 understanding of hydrogeological principles that can be used to prevent the
 environment and will cover the essential of hydrogeological principles such
 as Darcy's law, exploration hydrogeological methods, groundwater flow
 direction, groundwater chemistry and contamination, groundwater monitoring
 programs, and introduction to groundwater modeling. The Government of
 Indonesia's (GoI) regulation related to groundwater protection will also be
 discussed in this course, together with some case studies in mining and
 petroleum industries related to groundwater contamination. The participants
 will actively be involved by doing some exercises.

 * *

 *You Will Learn :*

 Day 1:

 Hydrogeological principles

 Exploration hydrogeological methods

 Groundwater chemistry and contamination,

 Groundwater flow direction,

 Regulation of Government of Indonesia  related to groundwater protection


 Day 2:

 Groundwater protection program

 Introduction to groundwater modeling

 Application of groundwater protection and monitoring programs

 Case studies in mining and petroleum industries related to groundwater
 contamination

 Exercises.


  *Who Should Attend :*

 Geologist, Geophysicist, Mining Engineer, HSE Manager, Exploration Manager
 and Production Manager and other personnel who work in mining, oil and gas
 industry



 *Investment Fee:*

 Before Course : IDR. 13.250.000 / participant, After Course : IDR.
 13.750.000 / participant (Excluded accommodation and tax)

 The workshop fee includes meals (2x coffee break and lunch), training
 kits, training materials, group photograph, and certificate. In order to
 allow sufficient time for arranging travel and processing document,
 participants are recommended to make an early enrollment.

 *About Instructor :*
 *Prof. Ir. Lambok Hutasoit, Ph.D*. holds degree from the University of
 Illinois, USA. He is a professor of hydrogeology at the Department of
 Geology, ITB. He has a long experience  in dealing with groundwater
 protection program in mining and petroleum industries such as at Caltex,
 Santos, ConocoPhillips, Adaro, and Newmont. He is a member of board of
 expert of the Ministry of Environment of GoI (KLH).

 *Prof. Dr. Ir. Sudarto Notosiswoyo M.Eng, Ph.D.* holds degree from the
 Aachen University, Germany. He is a professor of hydrogeology at the
 Department of Mining Engineering, ITB. He is an AMDAL evaluator, and also a
 member of board of expert of the KLH.


 *Register now.*

 *Registration will be closed on 22  th April , 2013. Late enrollment may
 result in workshop cancellation*



 For further information regarding IAGI Workshop 2013 :
 Please do not hesitate to contact :
 Biro Kursus IAGI :   +62 8156 200 197 (email 
 :birokursus.i...@gmail.comjavascript:_e({}, 'cvml', 
 'birokursus.i...@gmail.com');
 )



 Best Regards,

 Hari Utomo

 Ketua Biro Kursus IAGI













[iagi-net] CPP_WMO_MAHAKAM Renungan di Milad IAGI ke 53

2013-04-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Dengan dalih terus dicurigai, Rabu lalu MESDM menyampaikan bahwa keputusan
pengelolaan Blok Mahakam ditunda sampai ada Presiden baru (Presiden RI)
begitu berita di koran. Berita lain sementara Kontrak PSC East Natuna
(ex-Natuna D_Alpha) masih terganjal insentif Permintaan Pertamina terutama
menyangkut Tax Holiday selama 5 Tahun kurang lebih begitu kata penjelasan
Direktkur Pembinaan Hulu Migas, Ditjen Migas Nariyanto yang diberitakan
koran. Lho kenapa Pertamina yang minta insentif ?? Blok East Natuna oleh
Pemerintah diputuskan dikelola Pertamina tetapi Pertamina harus mencari
partners/mitra2, melalui tender Pertamina mencari partner, ada 12 kandidat
tetapi yang terpilih Exxon, Total, dan PTT (Thailand). Karena itulah yang
meminta insentif ke Pemerintah adalah Pertamina.

Meneg BUMN DIS sebelumnya menyatakan bahwa Pertamina sanggup mengelola Blok
Mahakam, sementara Wamen ESDM yang kala itu dijabat Prof RRR menyatakan
bahwa pengelolaan Blok Mahakam sedang dikaji untuk diberikan ke Pertamina
dengan PArticipating Interest berkisar 70 - 51%. Keputusan pengelolaan Blok
Mahakam kedepan ditunda sampai terpilih Presiden baru bisa menghilangkan
kecurigaan, tetapi bisa juga kecurigaan semakin kental. Mengapa pengelolaan
blok Mahakam tidak dilakukan seperti Blok East Natuna secara Konsortium
yang di-lead oleh Pertamina, toh model Konsortium telah dikaji oleh timnya
Wamen, mengapa harus ditunda. Pengembangan lapangan Gas di East Natuna
kompleksitasnya lebih besar dibanding blok Mahakam, terutama CO2 disposal
yang huge volumenya.

Akankah pengalaman Blok WMO (West Madura Offshore) terulang di Blok Mahakam
yang keputusan pengelolaan kedepan ditunda, walaupun kontrak Blok Mahakam
berakhir 2017. Blok WMO semula diminta oleh Pertamina pengelolaannya
kedepan dengan PI 100%. Turbulensi kepentingan politik saat itu makin
kencang terkait keputusan Blok WMO, MESDM saat itu Darwin Zahedi Saleh dari
partai berkuasa berada dalam turbulensi itu, akibatnya keputusan
pengelolaan Blok WMO tertunda terus berakibat terjadi penurunan produksi
saat itu 23.000 BOPD menjadi 7.000 BOPD pada saat sehari sebelum diserahkan
ke Pertamina, akhirnya Pertamina dipercaya mengoperasikan Blok WMO dengan
PI 80% dan yang 20% Kodeco beserta mitranya. Saat ini produksi minyak WMO
suda mencapai 20.000an BOPD dan ditargetkan untuk naik ke level 30.000 BOPD.
Akankah produksi Blok Mahakam menurun akibat penundaan keputusan MESDM
tersebut? Harapannya tentu tidak karena dari Blok Mahakam punya kontrak
memasok LNG ke Jepang sampai tahun 2021.

Tengok keputusan Blok CPP (Coastal Plain Pakanbaru), saat itu Blok CPP
diputuskan secara Politik (ada desakan Parlemen melalui berbagai
RDP/Rapat Dengar Pendapat) untuk dioperasikan bersama melalui Badan Operasi
Bersama (BOB) Pertamina - BSP (Bumi Siak Pusako/BUMD Riau). Pemerintah
memutuskan PT CPI (Caltex waktu itu) diterminasi dalam mengoperasikan Blok
CPP walaupun Caltex masih berminat untuk diperpanjang.

Dari keempat blok tersebut saya ingin mengekspose bagaimana karakter
keputusan tindak lanjut pengoperasian keempat blok tersebut. Blok CPP dan
Blok East Natuna (Ex_Natuna D-Alpha) tak kalah besarnya turbulensi
politiknya dibanding Blok Mahakam karena berhadapan dengan raksasa CPI dan
Exxon. Pemerintah berani menterminasi blok CPP maupun blok Natuna D-Alpha,
pada saat itu MESDM dijabat oleh Purnomo Yusgiantoro didalam era tiga orang
Presiden yang berbeda. CPP diputuskan era Gus Dur eksekusinya era Bu Mega.
Terminasi Natuna D-Alpha dan re-define sebagai Blok East Natuna di era Pak
SBY. Sementara keputusan WMO mundur-mundur terus oleh MESDM Darwin Zahedi
Saleh, dan Blok Mahakam oleh MESDM Jero Wacik ditunda sampai ada Presiden
baru terpilih, kedua menteri ini bukan dari Profesional yang Relevan dan
masih di era Pak SBY.
Dari kasus ini jelas terlihat bahwa seyogyanya Kementrian yang membidangi
Sumberdaya Alam dijabat oleh orang profesional yang latar belakangnya
Relevan. Purnomo Yusgiantoro berlatar belakang pendidikan Teknik
Perminyakan dan Energy Economic, sangat berpengalaman di Industri
Perminyakan maupun Energi. Bandingkan dengan Darwin Zahedi Salah yang
berpendidikan ekonomi tanpa pengalaman di Industri Perminyakan maupun
Energi, begitu juga Jero Wacik yang Insinyur mesin sarat pengalaman di
Industri Pariwisata tanpa pengalaman di Industri Perminyakan dan Energi.
Purnomo dengan pengetahuan dan pengalamannya bisa meyakinkan Kabinet dan
Parlemen dalam turbulensi politik yang tinggi sehingga jelas keputusannya
tentang blok CPP dan Blok Natuna D-Alpha, PD menghadapi CPI dan Exxon,
sementara Darwin ZS dan Jero Wacik kurang PD berada dalam turbulensi
politik terkait Blok tsb begitu juga dalam menghadapi Total dan Inpex

Sabda Rasullulah Apabila sesuatu diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggu
kehancurannya.. Nger top pisan.


Salam,



On Saturday, April 13, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote:

 Kepada Yth. :
 Bapak / Ibu / Sdr/I Anggota IAGI
 di tempat.

 Sehubungan dengan akan dilaksanakannya 

Re: [iagi-net] Siap-siap Net Import --: [iagi-net] New Discovery - Malaysia

2013-04-08 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ini berita di Koran Bisnis Indonesia edisi hari ini (Senin, 8-4-2013):

Gas Industri: HARGA NAIK SUPLAI MASIH MINIM
RINGKASAN BERITA;

Kebutuhan Gas Industri di Sejumlah Daerah 2013 (MMscfd)
Jawa Barat = 801,4
Kalimantan Timur = 522,3
Banten = 466,6
Jawa Timur = 464
Sumatra Selatan = 317
Aceh = 130
Jakarta = 94,6
Sumatra Utara = 70,2
Riau = 55,8
Jambi = 30
Jawa Tengah = 20

JAKARTA- Pemerintah hingga saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan gas untuk
Industri Dalam Negeri, meskipun harga energi itu sudah dinaikkan dua kali,
yaitu pada September 2012 sebesar 35% dan April 2013 sebesar 15%.

Forum Industri Pengguna Gas Bumi pesimistis pasokan Meningkat setelah
penaikan harga. Penaikan harga diharapkan meningkatkan pasokan gas.
Penambahan pasokan energi untuk Industri idealnya 2 kali lipat dibandingkan
dengan pertumbuhan ekonomi.

Komentar saya:
Apakah kita akan mengelola gas kita semata berdasarkan
keekonomian/komersial semata? Yang sangat di-drive oleh harga gas ?

Coba kita lihat kembali SILA KETIGA DAN SILA KELIMA DARI PANCASILA. Sila
ketiga adalah  PERSATUAN INDONESIA, dan Sila kelima adalah KEADILAN
SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Seharusnya pengelolaan sumberdaya
alam termasuk minyak dan gas yang diatur oleh pasal 33 UUD 45
pengelolaannya lebih mendasarkan pada Sila Ketiga dan Kelima baru diikuti
oleh aspek ekonomi/komersial. Menurut hemat saya petinggi di Negeri kita
paham betul akan hal ini karena itu Pemerintah terlihat mengelola Trade
Off antara aspek yang termaktub di Sila Ketiga dan Sila Kelima dari
PANCASILA . Kita punya pelajaran yang sangat berharga walau sangat pahit.
PELAJARAN APA ITU ? ACEH !!!
Qonun/Perda terkait bendera Aceh yang mirip dengan bendera GAM memusingkan
Pemerintah, masa lalu Aceh terus bergolak berindikasi separatisme (Sila
PERSATUAN INDONESIA TERANCAM). Dengan perundingan marathon yang
difasilitasi oleh negara lain akhirnya tercapai kesepakatan ACEH MENJADI
DAERAH OTONOMI KHUSUS, salah satu syarat kesepakatan adalah PKPD
(Perimbangan Keuangan Pusat Daerah) dari hasil SDA Aceh menjadi 70% untuk
Aceh dan 30% untuk Pusat, sebelumnya sebaliknya. Gas/LNG ARUN dahulu
Primadona, masyarakat Aceh menilai tidak mendapat Keadilan Sosial dari
pendapatan LNG ARUN (Sila Kelima terancam). Saat ini dari 8 train ARUN
hanya satu yang beroperasi karena cadangan gas menipis. Ada tiga Pabrik
Pupuk di Aceh, Pabrik Pupuk Aceh Asean Fertilizer (sudah sekarat tak ada
pasokan gas, kedua dan ketiga adalah Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) I 
II. Pemerintah strong effort untuk mempertahankan PIM dapat pasokan gas
agar tetap bisa beroperasi kalau sampai PIM mati gejolak politik di Aceh
bisa terjadi, solusinya adalah SWAP LNG ARUN-BONTANG. Gas ARUN tidak
diproses untuk LNG tetapi untuk memasok PIM I DAN PIM II, sementara itu LNG
yang harus dipasok ARUN ke Korea Selatan digantikan dipasok oleh BONTANG.
Untuk merealisasikan SWAP LNG/GAS ini perundingannya memakan waktu lebih
dari setahun karena melibatkan raksasa EXXON dan TOTAL. Seandainya saja
ARUN dan MAHAKAM dioperasikan oleh PERTAMINA perundingan Swap LNG/Gas
tersebut makan waktu dalam hitungan HARI BUKAN TAHUN. Karena kalau
Pertamina diperintah oleh Indonesia untuk Negara ya Sami'na wa ato'na
(kami dengar kami laksanakan). Lha kalau EXXON dan TOTAL diperintah
Indonesia untuk kepentingan keutuhan Negara, ya nanti dulu banyak bak bik
buk-nya karena EXXON dan TOTAL punya negara sendiri. Semoga Pemerintah
dalam memutuskan pengelolaan Gas yang primadonanya dari Blok Mahakam dapat
memetik pelajaran berharga dari Aceh dan LNG Arun.


Salam,


On Monday, April 8, 2013, noor syarifuddin wrote:

 Rekans,

 Saya kira import gas akan menjadi solusi pragmatis yang paling mudah
 dan sederhana (tinggal beli aja kok... :-)

 Tapi dengan mulai ditandatanganinya kontrak LNG ke Jepang oleh
 produsen shale gas untuk delivery tahun 2015/2016 dengan harga yang
 cukup tinggi dibanding harga HH (16$/mmbtu), maka sebaiknya kita mawas
 diri

 kalau pasar internasional nantinya jenuh karena ekspor shale gas ini,
 maka berkahnya adalah gas Indonesia harus masuk pasar
 lokal/domestik tapi kalau harganya masih di bawah 7-8 $/mmbtu
 apakah akan menjadi ekonomis untuk proyek-proyek di daerah
 forntier?... kalau tidak, maka sudah pasti proyeknya akan tertunda
 atau terhenti

 ibarat sakit jantung, ini adalah pembunuh senyap eksplorasi dan
 eksploitasi migas kita. silakan diterka akan berapa banyak
 aktifitas eksplorasi dan pengembangan yang akan tertunda atau ditunda
 karenanya...


 salam,


 On 4/8/13, H Herwin henricus.her...@gmail.com javascript:; wrote:
  Hallo Pak Rovicky,
  Saya rasa fokus ke shale business di Amerika lebih di dorong oleh
  kepentingan bisnis dibanding dengan sekadar nasionalisme. Keberhasilan
  shale gas memang membuat harga gas di sana (Henry Hub) menjadi sangat
  rendah, ini yang membuat industri di sana berpindah ke shale wet gas
 dan
  shale oil. Produksi liquid yang membuat shale industry di Amerika masih
  menarik walaupun harga gasnya 

Re: [iagi-net] Pointer Diskusi Block Mahakam

2013-03-16 Terurut Topik Achmad Luthfi
Cak Noor tergelitik juga saya untuk sharing my experiences baik soal IAGI
maupun 3 pilar (Lifting/production; Reserves Replacement; Peningkatan
Kemampuan Nasional).
Saya mulai Dari yang kedua Reserves Replacement yang terkait dengan hal
yang ketiga Peningkatan Kemampuan Nasional. 2007 BPMIGAS melakukan Studi
Cekungan Seluruh Indonesia (Jauh melebihi academic exercise
tingkatannya), pelaksananya adalah IAGI bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
antara lain Geologi ITB, Geologi Trisakti, dsb. Mengapa Cekungan yang
dipilih sebagai obyek studi? Dengan mendefinisikan type Cekungan, genetik
Cekungan. Bisa dipakai sebagai dasar merumuskan Strategi Eksplorasi lebih
terarah, dengan melihat data statistik misalnya sejak 2000 sampai sekarang
(seperti discovery yang diposting sama mas Noor seminggu yang lalu). Dari
Studi IHS Cera, big/giant discovery 2000-2005 terjadi di offshore west
Africa, dan 2006-2012 banyak big/giant terjadi di Amerika Latin seperti di
Campo Basin (Meksiko), Santos Basin (Brasilia),  bisa dipelajari type dan
genetic Cekungannya, apakah dijumpai di Indonesia type dan cekungan
dimaksud. Kesinilah arah Strategi Eksplorasi dikemudikan. Hasil Studi
Cekungan Indonesia telah diselesaikan, laporannya lengkap, tentu IAGI tidak
bisa mendisclose hasil Studi Cekungan terkendala oleh Undang2 tentang pasal
kerahasiaan data. Dengan Studi Cekungan sekaligus terjadi Peningkatan
Knowledge para geoscientists Nasional. Setelah terjadi pergantian Pimpinan
BPMIGAS, studi Cekungan yang semula akan dilanjutkan dengan Studi Petroleum
System (Proven Play Type) namun studi subsurface seperti ini terhenti.
Makanya terjadi seperti yang diposting mas Noor, dimana-mana terjadi big
discovery tetapi tidak di Indonesia. Ya itu akibat tak ada studi subsurface
yang serius baik regional maupun detil.
Setelah BPMIGAS dibubarkan MK dan sekarang ada penggantinya sementara SKK
Migas, Pemerintah (KESDM) membentuk Tim Percepatan Penemuan Cadangan. Tim
ini diketuai oleh DR. Haposan N (SKK Migas) dan Wakil Ketua Tim DR. Andang
Bachtiar (Mewakili IAGI), Studi Teknis Subsurface yang Akan dilakukan
dikomandani DR. Andang Bachtiar. Jadi IAGI tidak tinggal diam menyangkut
kelankaan big discovery Nasional. Ini adalah persoalan Nasional yang sangat
serius dalam reserves replacement. IAGI tak bisa melakukan Studi sendiri
karena terutama terkendala oleh 2 hal, pertama akses data, dan kedua adalah
keterbatasan Dana. Misalnya terkait data, IAGI ingin sekali ikut memberikan
pertimbangan terkait Blok Mahakam yang sedang diramaikan. Apakah mas Noor
dengan senang hati membuka akses IAGI untuk mereview data subsurface Blok
Mahakam. Sedikitpun tak yakin mas Noor bisa melakukan itu. Terkait Dana dan
peningkatan kapasitas nasional mbok iyao, TSA (Technical Services from
Abroad) berupa studies yang dilakukan di Pau dan Paris yang bernilai jutaan
dollars Amrik itu adalah sebagian kecil yang melibatkan IAGI. Saya
sedikitpun tak yakin mas Noor bisa membuka pintu buat IAGI terlibat dalam
TSA walau porsi yang sangat kecil.
Dalam peningkatan Nasional, saya ilustrasikan bagaimana kita bisa
melibatkan para expert kita yang handal. Misalnya Chevron (CPI) dalam TSA
EOR Minas, di Amrik Chevron bekerjasama dengan 3 universities, Austin
University ( DR. Gary Pope), Rice University (DR. Hirasaki), dan New Mexico
Technology University (DR. Randy Sirait). Kami melibatkan para ahli dari
Teknik Perminyakan ITB ( Prof DR. Septo Ratno Siregar Dan DR. Leksono
Muharam), Dan dari LEMIGAS (DR. Ego Syahrial/sekarang membantu Wamen ESDM).
Baik para ahli dari Amrik maupun dari Indonesia bekerja dalam satu Tim di
Amrik . Tentu sekarang terjadi Peningkatan practical knowledge di LEMIGAS
maupun ITB yang terus dikembangkan oleh para Doktor tsb. Dalam Studi IDD
Project (pengembangan lapangan laut dalam di lepas pantai Kaltim/Selat
Makasar) tenaga ahli dari perguruan tinggi juga dilibatkan. Semoga kedepan
dalam studies maupun proyek2 membuka pintu terhadap perguruan Tinggi,
bahkan IAGI. Itulah partial story dari Reserves Replacement dan Peningkatan
Kapasitas Nasional.
Berikut cerita tentang pilar Lifting/Production. Saya mulai saja dari
2005, di 2005 ini terjadi perubahan kontrak TAC Cepu menjadi PSC Blok Cepu.
Pemerintah melakukan percepatan/fast track pengembangan lapangan Banyu Urip
agar di 2010/2011 produksi Nasional bisa diatas 1 juta bopd, Banyu Urip
berpotensi berproduksi 180.000 bopd (produksi Nasional 2010 masih sekitar
900.000an bopd). 2006 Pemerintah menyetujui POD Lapangan Banyu Urip (Review
POD yg diusulkan MCL dilakukan oleh BPMIGAs bersama ITB Dan LEMIGAS).  MCL
(Exxon menyatakan kesanggupannya untuk bisa full phase on stream 36 bulan
Setelah penunjukan pemenang kontraktor EPC), itulah harapan makin besar
ketika 2007 mulai dilakukan tender yang terkait EPC. 2008 terjadi
pergantian Pimpinan BPMIGAS, seperti ada ungkapan ganti Bupati ganti
Alun-Alun. POD Cepu dirombak pelaksananya . Akibatnya penunjukan pemenang
Kontraktor EPC baru bisa dilakukan awal 2012, kalau MCL sanggup on 

Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-10-24 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ha ha kirain bukan PTT EP Thailand tapi PT. Total EP... Ya kalau gitu
Total 15% saja. PTT EP 15%.

On Wednesday, October 24, 2012, wrote:

 PTTEP karena calon buyer di offshore kalau di jual beach price (baca Jkt)
 Economicnya lemot

 PTTEP critanya minta jatah sbg calon main buyer

 Avi

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: yudie iskandar yudieiskan...@gmail.com javascript:;
 Date: Wed, 24 Oct 2012 14:20:09
 To: iagi-net@iagi.or.id javascript:;
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id javascript:;
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
 Saya baca PTTEP masuk juga pak Luth..mestine komposisinya jadi gak
 begitu lagi tuh.
 Tanya balik ah.. jadi siapa operatornya pak? :-)

 Salam,

 yudie

 On 10/24/12, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com javascript:;
 wrote:
  oh jadi sudah ada keputusannya  sejak dulu ya?
  jadi ngak usah dipikirkan lagi.
 
  fbs
 
 
 
  
   From: aluthfi...@gmail.com javascript:; 
  aluthfi...@gmail.comjavascript:;
 
  To: iagi-net@iagi.or.id javascript:;
  Sent: Wednesday, October 24, 2012 7:32 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
 
 
  Update East Natuna ada di Harian Bisnis Indonesia hal 7, hari ini 24/10:
  Konsortium;
  Pertamina 35%
  ExxonMobil 35%
  Total EP 30%
 
  Nah siapa operatornya ???
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


 --
 Regards,


 Y. Iskandar


 
 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

 
 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com javascript:;
 Phone : +62 82223 222341 (lisa)

 
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
 email to: o...@iagi.or.id javascript:;
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
 shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
 direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
 use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-10-22 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Avi, Natuna D Alpha itu dulu dihuni Janggo Exxon, Janggo lebih serem.
Sedangkan Blok Mahakam dihuni Total gayanya mirip James Bond yang flamboyan
dikerubungi cewek. Ya gak salah Wamen milih ngerjain PR yang serem
Janggonya kalau melotot. Kan dulu Janggo juragannya Cak Avi


On Sunday, October 21, 2012, rakhmadi avianto wrote:

 Dear all SEMANGAT PAGI

 Saya kira mana yg LEBIH Penting antara Blok Mahakam dan Natuna D-Alpha,
 jawabannya simple, Natuna kurang penting. yg urgent justru Blok
 Mahakam. Itu saja kelihatan bahwa statement pak Wamen udah SALAH .
 sekali lagi SALAH.

  Kalau di lihat back ground pak Wamen ini setahu saya, blio ini adalah
 ahli di bidang drilling operation, jadi bagaimana sbg drilling engineer
 bisa tahu mengenai blok Mahakam as a whole, mungkin IAGI perlu menerangkan
 kepada beliau tentang blok Mahakam ini. Secara praktisi di Oil and Gas blio
 memang telah berhasil dalam memadamkan Blow-out di JOB Petrochina dg
 membuat Relieve well, demikian juga yg blio usulkan untuk BP-1 nya Lapindo.
 Padahal dalam akuisisi blok yg maju duluan kan GG, kalau GGnya udah OK
 baru Drilling dan Facilitis diperlukan untuk scoping potential Capex yg di
 butuhkan untuk menghitung ke-ekonomiannya. Seingatku di Migas itu sangat
 jarang pakar GG migas (apa aku salah ya? mohon maaf sebelumnya), pakar ini
 dalam artian orang yg betul2 pernah berkecimpung di OG bukan yg cuman
 baca, shg karena blio tidak punya penasehat ahli di biadng GG maka pak
 Wamen mereka-reka sendiri shg menimbulkan statement yg ANEH.

 *Menambahin masukan dari pak Luthfi dan mungkin masukan buat pak Ong *mengenai
 financial di TEPI, mestinya jauh lebih bagus dari di Arun, bbrp bulan yg
 lalu saya ikut evaluasi blok Arun-NSO...yg kebetulan mau di *spin off*punya 
 ExxonMobil yg mau expire di 2019, projected cash flownya di 2012
 sekitar USD250jt-an turun turun as production declined krn dipakai*mode do 
 nothing
 *sampai sekitar USD80jt di ahir kontrak, dg total NPV @12% DCF maka dapat
 USD830jt net (2012-2019), memang di 2019 cash flow tinggal USD 80jt (hampir
 1T), kalau blok ini di lepas jadi kan yg ambil bisa dapat sekitar 1T di
 tahun 2020 (harap di ingat net 1T itu buat ExxonMobil loh). Nah up-side
 potentialnya juga ada, lah ini kan artinya dapat tambahan P1+P2 gratis, krn
 lokasi Prospectnya sudah di bor, ada oil ada gas ada lognya ada DST data
 apa lagi. Untuk hal yg sama tentunya berlaku buat blok Mahakam. Dengan
 demikian Negara banyakan untungnya, karena kalaupun Pertamina dapat split
 60:40 (in favor for GOI), tapi yg 40% itu kan larinya ke pemerintah juga,
 artinya kalau perlu sewaktu-waktu Negara bisa aja menjualnya aset Pertamina
 ke Lokal or ASING shg Negara tetap dapat 100%. Kalau di split 85:15, yg 15%
 kan semuanya lari dari GOI dan GOI harus menanggung burden CR yg cukup
 besar krn per Bule itu budgetin/th sekitar USD400K itu yg paling bawah,
 kalau yg boz boz bisa sampe USD700K/th. Kalau Senior VP Nasional paling
 USD100K-150K, jadi secara ekonomi dg memberdayakan Pertamina maka:

 1. Untung Pemerintah 100% tidak 85% spt kalau yg mengerjakan orang luar.
 2. Beban CR akan lebih kecil
 3. Bottom line Pendapatan pemerintah pasti lebih BESAR

 Ayo apa lagi.. Mohon pak Ong mempelajari ini.

 I used to respect pak Wamen when he was proposing Lapindo but now he is
 totally different person.

 Aku memerlukan menonton life X-fire antara pak Wamen, Kurtubi dan Marwan
 Batubara di TV, aku dulunya juga agak minor sama Kurtubi tapi setealah
 melihat di TV ternyata Kurtubi memang lebih make sense pola pikirnya,
 jelas2 pak Wamen di X-fire tersebut menyatakan Pertamina punya luas
 wilayah 47% tapi produksinya no.3 ini jelas jelas pembodohan publik,
 begitu blio ngomong itu maka pak marwan langsung membantahnya, bahwa pak
 Wamen telah melakukan pembodohan publik dg mengeluarkan statement itu. Kita
 semua tahu yg aktif di perminyakan bahwa luas wilayah tidak selalu sama dg
 jumlah reserves di subsurface, tapi reserves itu memang terletak di
 kedalaman dan lapisan tertentu di daerah tertentu, tidak di semua lokasi.

 Aku yakin se yakin yakinnya pak Wamen ini sekarang lagi maen mumpet show
 atau si cepot


 Salam
 Avi
 Tiadk pernah kerja di Pertamina tapi betul2 PRIHATIN dg statement Wamen
 lately.

 2012/10/22 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com javascript:_e({},
 'cvml', 'rovi...@gmail.com');

 Ada satu alinea menarik dari tulisan Pak Wamen yg menurut saya akan
 memperlihatkan strategi Pak Wamen. Atau mungkin strategi pemerintah, karena
 bagaimanapun Wamen ESDM ini posisinya tertinggi dalam kompetensi
 perminyakan. Ya, karena Pak Jero bukan ahli migas (energi).

 Quote Jadi, biarkanlah saya tidak TERKECOH oleh isue BLOK MAHAKAM,
 karena BLOK EAST NATUNA bagi saya lebih urgent karena POA nya akan berakhir
 di akhir november 2012, sehingga harus segera diputuskan, apakah permintaan
 insentif tersebut diterima atau tidak oleh pemerintah.

 Saya rasa mendiskusikan hal ini, mungkin dapat kita lihat sejauh mana
 sense 

Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-22 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Tamsil apa kabar ?

Soal investasi Pertamina baik di dalam negeri maupun di luar negeri itu
keputusannya ditangan pemilik Pertsmina dalam hal ini Cq. Meneg BUMN.
Begitu juga untuk Divestasi. Untuk investasi lahan baru baik di dalam
negeri seperti farm in di Semainya Murphi maupun membeli saham Petrodelta,
diawali evaluasi teknis dibawah Dit Hulu, dilengkapi anslisis resiko
investasi dibawah Dit PIMR (Portofolio Investasi dan Manajemen Resiko).
Dokumen Rencana Investasi dibahas di BOD, kalau keputusannya lanjut maka
BOD mengusulkan ke BOC, Komite Hulu di Komisaris dibantu staf BOC
mengevaluasi kemudian melakukan Komisaris membahas dengan BOD. Kalau
kesimpulannya Recomended/Lanjut maka Komisaris merekomendasikan ke Meneg
BUMN yang mewakili Pemerintah (Pertamina 100% milik negara). Dokumen
Rencana Investasi dibahas antara BUMN dengan BOC dan BOD Pertamina, hasil
pembahasan diajukan ke Meneg BUMN, biasanya Meneg BUMN memanggil BOD
terbatas dan BOC terbatas untuk rapat terbatas menentukan FID ( Final
Investment Decision). Kalau keputusan Meneg BUMN go ya Pertamina melakukan
investasi, kalau Meneg BUMN menolak usulan Pertamina ya Rencana Investasi
dibatalkan. Karena dana investasi perminyakan secara UU tidak boleh
menggunakan APBN maka tak perlu ke Menkeu dan DPRRI, dan dana untuk
investasi mendapatkan lahan/lapangan baru tidak masuk dalam cost revovery
scheme maka tidak melibatkan Bpmigas. Namun semua keputusan tetap di
Pemerintah, bukan Pertamina nyelonong sendirian. Jadi analoginya Pak Ong,
antara anak dan bapak tempo hari gak pas, karena keputusan investasi
Pertamina ditentukan oleh Pemerintah Cq. Meneg BUMN (bapaknya Pertamina).
Pak Tamsil, lama2 bosen juga menanggapi komentar2 beliau2 yang kurang paham
substansi yang dikomentarinya. Misalnya keuntungan Pertamina Hulu itu
sekitar 25% tergerus kegiatan Hilir demi NKRI. Pertamina menalangi subsidi
yang dibayar 2 tahun kemudian tanpa bunga, kapal-kapal patroli pertahanan
baik diperbatasan maupun dalam teritori, kapal2 patroli keamanan laut yang
menyediakan BBM ya Pertamina, Departen maupun. Angkatan bayarnya ngutang
setahun bahkan lebih tanpa bunga, PLN, Krakau Steel, pabrik pupuk juga
utang BBM dan/atau gas ke Pertamina. Pak Martiono selaku Dirut pernah
menyampaikan bahwa Pertamina adalah kreditor terbesar kepada Pemerintah,
ini Pertamina lakukan demi NKRI. Kekuatan Finansial Pertamina ada di
Upstream.
Kalau kita lihat blok Cepu, degan split 15% untuk kontraktor. Darii 15% ini
1,5% untuk BUMD, sisanya dibagi dua Pertamina dan MCL. 6,75% yang diperoleh
MCL langsung dibawa pulang ke negaranya. Sedangkan 6,75% yang diperoleh
Pertamina sekitar 25% untuk mensuport downstream demi NKRI. Begitu juga
Total di Mahakam th splitnya 30% untuk kontraktor. Maka 30% split ini
dibagi dua bersama Inpex, masing2 langsung bawa pulang ke negaranya.
Kalau saja Blok Mahakam diberikan ke Pertamina dengan split 30% untuk
Pertamina, maka 8% dari 30% ini akan digunakan untuk mendukung downstream
ke seluruh penjuru tanah air untuk kepentingan NKRI,. Apa lagi
shh... Capek deh.



On Friday, October 19, 2012, wrote:

 Pak Udin, kok kosong ngga ada komentarnya ...

 Rekan2 anggota IAGI, walau pun terlambat mbat bat ... saya juga ingin
 berkomentar yah ...

 Betul pak Ong ysh, saya sependapat  Buat apa kita bangga kpd
 pertamina kalau nantinya rugi   Walau pun ada dewan komisaris sbg
 pengawas, namun bapak yakin betul bahwa kelak pertamina akan merugi membeli
 Prodelta SA Jika demikian halnya, selaku staf ahli di BPMigas
 seyogianya pak Ong bisa menyampaikan protes dan keyakinan tsb kpd Dewan
 Komisaris Pertamina melalui Ka BPMigas.

 Selanjutnya dan saya pikir untuk masa mendatang kita tdk perlu lagi
 berbicara dalam skala perusahaan 

 Terus terang apalagi sih yg menjadi kebanggan kita sbg anak negri?
 bukankah dari sisi poleksosbud bangsa ini terkesan kurang mandiri dan
 semi berdaulat?? ...apakah hutang negri ini yg hampir mencapai 2000 trilun
 bisa menjadi kebangaan kita? kapan akan dapat dilunasi ? Bgmn kalo suatu
 saat gagal bayar... dan kemudian dinyatakan sebagai negara pailit dan gagal
 ... ???

 Sudah semestinya pemerintah mulai menghimpun segala kekuatan anak negri,
 utk segera membentuk perusahaan minyak nasional yg kuat, mandiri,
 dioperasikan oleh bangsa sendiri dan dapat menjadi kebanggan pada masa
 mendatang.

 Hampir setengah abad industri perminyakan beroperasi di Indonesia, kemana
 sumberdaya manusia hasil alih teknologi dan indonesiasi di KPS ...?
 apakah sebagian mereka masih membaktikan diri bagi sebesar2nya kemakmuran
 negara lain?

 Kita sangat mengetahui, bahwa sumberdaya manusia indonesia tdk kalah hebat
 dari bangsa lain  ataukah negri ini sudah salah kelola terhadap anak
 bangsa sendiri ...? kemudian membiarkan para ahlinya berbakti untuk negara
 asing lain ??? Untuk jawabnya ...silahkan bertanya pd rumput yg sdh enggan
 bergoyang .. he hehe

 Mohon maaf bila berlebihan semoga tuhan YMK segera melepaskan 

Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

2012-10-21 Terurut Topik Achmad Luthfi
Wah dari Blok Mahakam di Kaltim langsung nyebrang ke Blok East Natuna di
Laut Natuna/South China Sea. The issues is completly different dengan Block
Mahakam.
Untuk East Natuna, Pertamina diminta mencari mitra untuk mengelola Block
East Natuna, Pertamina telah melakukan tender mencari mitra, calon mitra
sudah didapat dan sudah dilaporkan ke pemerintah. Memang ada insentif yang
diminta seperti yang disampaikan oleh Wamen. Insentif ini tidak semata
menjadi domain KESDM, tetapi menyangkut multi Kementrian terutama
Kementrian Keuangan yang lebih dominan. Tampaknya penyelesaian insentif
blok East Natuna di Level Menko Ekoin karena menyangkut beberapa
kementrian, koordinasi teknis memang ada di KESDM tetapi karena insentif
yang diminta diminan fiskal, kelihatannya koordinator masukan ke Menkeu dan
Menko Ekoin ditangani Kepala Badan Fiskal pak Bambang Brojo. Progress kerja
masalah insentif ini diawasi UKP4 pak Kuntoro. Lha apa hubungannya kecoh
mengecoh dari Mahakam loncat ke Easton Natuna? Rasanya kita tambah bingung
statement Wamen. Walau disebut Bung Rovicky bahwa Wamen Jabatan tertinggi
yg paham teknis, tetapi urusan insentif Fiskal th diminta untuk East
Natuna, Chef utamanya di Badan Fiskal. Kalau yg di KESDM sudah jelas,
insentif yg diminta rambu Undang2 sudah jelas ada, siapapun di negeri ini
tidak boleh melanggar Undang2.


On Sunday, October 21, 2012, Eko Prasetyo wrote:

 Dan setahu saya kementrian juga punya staf ahli? Itu bisa didayagunakan
 juga kan?

 2012/10/22 Bandono Salim bandon...@gmail.com javascript:_e({}, 'cvml',
 'bandon...@gmail.com');

 **
 Kalo urusan negara malah multi tasking,meki sudah dibagi dlm beberapa
 kementrian. Kalao lab atawa pemboran nyaa bisa satu2.
 Menurut saya yang b*d*h ; Pemilihan urgensi dan kepentingan negara (bukan
 hanya leg, ekse dan judi, terutama rakyatnya) harus didahulukan, baik
 mikirnya maupun pelaksanaannya. Kalau pusing kan ada ditjen, hehe kalo
 perlu bikin wamen 2, supaya banyak think tanknya.
 Salam.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Eko Prasetyo strivea...@gmail.com javascript:_e({}, 'cvml',
 'strivea...@gmail.com');
 *Date: *Mon, 22 Oct 2012 06:46:48 +0800
 *To: *iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml',
 'iagi-net@iagi.or.id');
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id javascript:_e({}, 'cvml',
 'iagi-net@iagi.or.id');
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

 Kok Pake kecoh2an, kesannya yang satu tidak riil yang satu riil.
 Dua2nya riil Pak Wamen: satu mendesak, satunya juga mendesak.
 Gak bisa multitasking kok mau jadi pengurus negara

 2012/10/22 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com javascript:_e({},
 'cvml', 'rovi...@gmail.com');



 Quote Jadi, biarkanlah saya tidak TERKECOH oleh isue BLOK MAHAKAM,
 karena BLOK EAST NATUNA bagi saya lebih urgent karena POA nya akan berakhir
 di akhir november 2012, sehingga harus segera diputuskan, apakah permintaan
 insentif tersebut diterima atau tidak oleh pemerintah.




 --
 Visit http://www.strivearth.com and be entertained



Re: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt

2012-10-20 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ya memang seni itu merupakan ekspresi Jiwa, dan Jiwa itu punya karakter,
karakter itu bagian dari budaya, budaya itu tumbuh terutama dipengaruhi
oleh lingkungan dimana ia tumbuh dan bergaul. Dalam tatanan sosial
berdasarkan karakter/budaya terbentuk suatu strata menurut sociologist, dan
Manusia berkelompok sesuai stratanya. Dalam strata seni musik ada strata
rock, strata blues, strata jazz, atau kombinasi. Ada strata dangdut, strata
keroncong, strata pop, Dan strata music daerah. Ini adalah bagian dari
selera yang merefleksikan budaya individu atau kelompok. Dan selera tak
bisa diperdebatkan, seperti halnya makan ada yang amat menyukai soto
sulung, nasi rawon, dan sate-gule seperti Cak Avi, Ada juga yang tidak
menyukai makanan ini tetapi sangat menyukai nasi gudeg, nasi pecel, atau
nasi padang. Atau bahkan menyukai sushi, tepanyaki, tempura, bahkan steak.
Mengapa terjadi perbedaan selera tak berujung kalau diperdebatkan. Banyak
juga yang awalnya menyukai music a sing/Barat biar kelihatan modern dalam
bergaul, namun lama kelamaan bisa menjiwai, barang kali Cak Avi
contohnyahe he he.guyon  Cak. Ya karena selera music juga tak
bisa diperdebatkan monggo wae silahkan mendengarkan music atau menonton
music sesuai seleranya. Saya sendiri menyukai music ala Jaduk Ferianto
dalam Orkes Sinten Remen, atau jaman Mahasiswa dulu ada Orkes Pancaran
Sinar Petromak, lucu saja seperti lagu Mahasiswa mbolos, potongan sairnya:
datang ke kampus tak juga kulie, kerjaanye nyetanin temennye ngajakin
mbolos, giliran ujian sudah 2 jem kertasnye belon diisi, hasil ujian
nilainye jeblok semue, kalau ditanya jawabnye dosennya sentimen ame gue.
Menurut hemat saya PSP bercerita dalam syair lagunya adalah budaya mbolos
(mungkin juga nyontek yang sulit dihilangkan). Mau G  R hayoo atuh Cak
Avi.



On Saturday, October 20, 2012, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
wrote:
 Mr Agus

 Seni itu pilihan bukan paksaan, saya punya temen senengnya melukis, kalau
deket dia critanya mesti yg berhubungan dg lukis, pemandangan, abtrak dsb.
Ada juga temen yg seneng nari, yg bisa segala tari dari bali jawa jaipong,
salsa rumba, jive dsb, kalau deket dia ya mesti ngajak latihan salsa
gitu.

 Nah yg seneng music juga begitu ngomongnya nge-jam yok dsb. Jaman papaku
dulu musik di rumah kroncong mulu, kalau ngga gending jawa dsb ya OK tapi
bersamaan masa remaja (baca SD) mulai tuh kita suka mendengarkan yg beda dg
ortu, kenapa ya itu jiwa muda gitu, yg penting beda, lah kok ketrusan,
inilah jadinya, saat itu aku mulai dari yg sederhana spt Koes Plus (kolam
susu, bus sekolah) dan Pambers yg melo dan pelan sekali, ada sedikit rock
and roll tapi masih ringanlah, selanjutnya SMP mulai senang music bule,
Rolling Stone the Beatles . nah pas masuk SMA rupanya udah ngga mempan
lagi dg Rolling Stone dan Beatles, mulai Deep Purle waktu itu High Way Star
dan Smoke on the Water udah seru banget, lanjut ada Led Zeplin dg Black Dog
yg termashur Stair away to heaven, Mahasiswa mulai Genesis, ELP (Emerson
Lake and Palmer), Yes . baru lulus the Police lanjut dg Metalica, GNR
dan saat itu Trash Metal mulai marak  ada Magadeth, Slayer, Antrax 
lanjut mulai seneng dengerin dg Selfish Guitaris spt Yangwie M, Joe
Satriani dan Steve Vi .. jaman anak Gue ... suka setel Larc enCiel di
Mobil lah kok enak ya suruh tinggal aja biar papanya bisa dengerin juga,
lanjut anak cewe sukanya Maroon 5 lah kok enak ya udah pinjem lagi .

 Seni itu adalah sesuatu yg bisa menggugah JIWA, senang, sedih, jatuh
cinta, iba dsb, semua perasaan ini kalau di aduk jadi satu ya jadinya seni.
Kalau musik tuh kadang bisa menimbulkan rasa PD pada saat kita down, nah
itu penting kalau tidak bisa bahaya kalau downnya terlalu lama.

 Sebenernya yg seneng kroncong ya monggo yg melo spt Ari lasso atau Buncit
atau Adele ya monggo yg nyadas nah dia temen gue  kalau di desa, waktu
pemetaan dulu maka Haji Oma Irama di mana2, mulai dari Begadang sampai
250jt penduduk Indonesia, mereka ya enjoy.

 Kalau gue menilai musisi dan group band terutama yg aku suka Guitarisnya,
kedua drummer baru bassis penyanyi dsb ... nah sekali lagi ini masalah rasa
jadi bukan keterpaksaan, maka biarkanlah orang memilih, kalau anda
bersebrangan itu biasa karena Tuhan YME menciptakan manusia memang dg warna
dan kemampuan yg berbeda beda, ingat senang music Rock Luar bukan berarti
luntur loh merah putih di dada ini.

 Kembali ke GNR ini banyak hal yg di contek misalnya dulu awal tahun 90an,
pada pasang bandanya koboy yg di gantung di saku belakang dg sabuk yg
banyak pinnya, sepatu boot top dah, sekali lagi itu selera  yg penting
merah putih jangan sampe luntur dari dadamu

 Selamat Week End
 Coba lihat You tube setel Paradise City ... enak kok ngga terlalu keras,
agak lembek dikit

 Salam
 Avi

 2012/10/20 Agus Irianto agiria...@yahoo.com

 Latah...latah...lataaah..!!!saya heran liat temen2 koq lebih
bangga dgn musik2 LN dp musiknya sendiri!!! K-Poprame...apa2 yg

Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-19 Terurut Topik Achmad Luthfi
 hal-hal yang tidak bisa diukur,
seperti nasionalism dan Indonesian content. Atau kalau merasa kurang,
preference bisa dinaikkan menjadi 20%. Tapi jangan “Pokoknya Pertamina”,
nanti kalau bid Pertamina cuma 10% dari bid Total bagaimana?



 Prinisip business jangan diabaikan. Jangan diberikan ke Pertamina sebagai
hadiah. Harus ada kompetisi. Karena ada kompetisi, kemungkinan Pertamina
memasukkan tender dengan NPV 150 bagi Negara mengalahkan Total (100) dengan
telak. Dengan sistim tender, Pertamina committed untuk memberikan ke
Pemerintah 150. Demikian juga bagi Total. Karena tender, Total akan
memasukan the best price kalau ingin tetap di Indonesia. Alhasil,
Pemerintah yang diuntungkan.



 Salam sejahtera Pak Luthfi.



 HL Ong



 From: Achmad Luthfi [mailto:aluthfi...@gmail.com]
 Sent: Thursday, October 18, 2012 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725
Million



 Pak Ong dan teman-teman IAGi,

 Memang sebaiknya kita suspend dulu Bravo untuk Pertamina. Seperti telah
dipaparkan Pak Ong, bahwa Pertamina telah bermain di arena high risk dalam
ekspansi upstream (unorganic strategy/Pertamina term), dan berbagai
kegagalan-kegagalan telah dipaparkan Pak Ong juga. Kalau kita solid sebagai
bangsa dalam bernegara tentu tidak menginginkan BUMN seperti Pertamina
mengalami kegagalan beruntun dimasa datang, karena itu minta Blok Mahakam
bagi Pertamina adalah suatu yang mutlak perlu didukung oleh semua komponen
anak Bangsa. Mengapa ada komponen anak Bangsa lebih pro TOTAL mendapat
perpanjangan di Blok Mahakam ? Kurang peduli terhadap keinginan Pertamina
untuk mengelola Blok Mahakam, ini sama dengan membiarkan kekayaan alam kita
dirampok oleh Perusahaan Asing, sementara Kita membiarkan Pertamina
berkelana ke penjuru Buana menanam investasinya di High Risk Arena,
kemungkinan gagal lebih besar. Bisa dibayangkan bagaimana bodohnya kita
sebagai Bangsa dalam bernegara; Uang jutaan dollar Amrik milik Bangsa
sendiri kita lempar ke luar negeri yang kemungkinan total lost cukup besar,
sementara keuntungan yang besar mungkin milyaran dollar Amrik kita biarkan
dikeruk Perusahaan Asing seperti TOTAL, kita mengalami dua kali kerugian
yang significant bahkan lebih.
 Pertamina punya dana besar, setelah minta Blok Mahakam sejak 2008 belum
dapat kepastian maka dana yang ada di Pertamina sebagai perusahaan dinilai
perlu diinvestasikan, akhirnya investasi jatuh ke Venezuela sementara
Pertamina juga hunting ke Kazastan sambil tetap berharap mendapat Mahakam.
Disadari dengan harga minyak yang tinggi tidak mudah untuk dapat membeli
lapangan dengan cadangan dan produksi yang besar.
 Memang susah dimengerti apa maunya sebagian kalangan bangsa kita, Blok
Mahakam dengan keuntungan dipelupuk mata tak tampak tetapi kerugian
investasi d lautan dibiarkan.
 HAY BANGUN BANGSAKU, WUJUDKAN LAGU CIPTAAN KOESBINI... BAGIMU
NEGERI JIWA RAGA KAMI


 2012/10/17 Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id

 Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”,



 Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo”
kepada Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan
EP, Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau
(3) mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini?



 Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah
keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV,
adalah perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang
tertinggi, mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena
dia anggap ini menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga
punya alasan kuat kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau
mungkin dia jenuh menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan
perusahaan yang dipilih atau menang adalah Pertamina karena memberikan
harga tertinggi. Mungkin juga HNR Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda
dan menjual di pasar stock exchange hingga semua orang bisa saja beli
sahamnya; atau beli saham dari induknya, Harvest International Inc. Artinya
beli saham bukan suatu “big deal”. Semua orang bisa. Yang pernah beli saham
mengetahui bahwa harga saham seperti yo-yo, bisa naik dan bisa turun.



 Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina
memberanikan diri bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut
konsortium pemboran. Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu
gilirannya setelah dua tahun, biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal
pemboran sekitarnya oleh perusahaan IOC semuanya gagal, tetapi Pertamina
somehow tidak bisa mundur. Hasilnya negatif. Contoh  lain, tender di Papua,
Pertamina berpartner dengan Shell dikalahkan. Protes ke ESDM, ditolak.
Pemenang tender telah mengebor 10 well dan menghabiskan sekitar $70 juta.
Hasil negatif. Pertamina lucky, padahal tadinya ngotot.  Memang eksplorasi
jauh lebih tinggi risikonya dibandingkan Petrodelta yang melakukan
explorasi dan produksi. Namun

Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-19 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Avi,

Siiip Pak Avi, cara yang Pak Avi usulkan lebih lazim dalam
mengimplementasikan Indonesia First.

Hay atuuh  nobar GR, nanti aku ikut beli tiketnya kalau sudah kembali
ke Jakarta. Aku masih berada di Canada.


Salam,


On Friday, October 19, 2012, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
wrote:
 Pak Lutfi

 Untuk kali ini saya ga sependapat dg anda.

 Kalo kontraknya habis di 2017 kenapa Pertamina harus right to match yg
lain CRL sound hanya cara pembenaran harus dg cara tender.Padahal udah
kasat mata Blok Mahakam pasti bagus secara GG dan Bisnis.
 Yg model Blok Mahakam kalo di Petronas, Norway dan Angola pasti diambil
oleh Government Oil Company.

 Case yg diberikan pak Luthfi adalah kontrak yg masih jalan jadi prosesnya
memang through TENDER karena operator mau memaksimalkan monetizing proses.
Tapi kalo kontraknya habis ya up to Gov.yg bersangkutan untuk memberikan
pengelolaannya. Dalam hal ini kalo blok Mahakam di serahkan ke non
Pertamina berarti GOI ga tau kemampuan anaknya sendiri.

 Saya bilang di email saya terdahulu PT.Suma Sarana aja bisa mengelola
kalo di berikan apalagi Pertamina, PASTI BISA ituloh maksud saya

 Ya udah aku mau beli tiket Gun and Roses (GNR) dulu via online

 Avi
 Bendahara IAGI
 Merangkap Director PT SS

 On Oct 19, 2012 4:38 PM, Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com wrote:

 Pak Ong Yth,

 Terima kasih atas pencerahannya, teoritis sangat bagus apa yang
dikemukakan Pak Ong, kalau kita berpikir Indonesia First, bukan hanya
Pendapatan Negara saja, tetapi termasuk melindungi Bangsanya, melindungi
Sumberdaya alamnya (Tanah Airnya), mencerdaskan Bangsanya (Termasuk dalam
mengelola lapangan Migas raksasa). Kalau konsep yang dipaparkan Pak Ong itu
diterapkan di Blok Mahakam, maka kita kalah jauh dengan Negara seperti
Angola dalam melindungi Sonangol untuk mendidik mencerdaskan Bangsa Angola
berkiprah dalam Industri Perminyakan. Pengalaman Pertamina mengikuti tender
(farm in) salah satu lapangan offshore di Angola yang dioperasikan oleh BP,
lapangan ini dalam development phase dengan cadangan yang menarik, partner
BP berniat dispose  sebagian interest share-nya, proses farm-out ini
dilaksanakan melalui tender. Pertamina mengikuti tender ini, ternyata
penawaran Pertamina paling menarik (paling tinggi dibanding competitornya).
Apa yang terjadi setelah operator (BP) menyampaikan rekomendasi mitranya
kepada Pemerintah Angola untuk memenangkan Pertamina, ternyata Pemerintah
Angola memberikan Right to Match kepada Sonangol, dan Sonangol
mengeksekusi dengan me-match tawaran Pertamina dalam bidding tersebut,
finally Sonangol yang diputuskan farm-in di lapangan tersebut. Padahal
Pertamina sudah menyiapkan dana untuk keperluan tersebut. Alangkah indahnya
keputusan tersebut bagi Bangsa Angola, karena jelas sudah ada huge
discovery dan sedang dikembangkan. Apa kita tidak bisa melakukan seperti
Angola yang konon sosial-ekonominya lebih dibelakang Indonesia posisinya.
Apa yang dilakukan oleh Angola dalam memproteksi sumberdaya alamnya juga
dilakukan oleh negara maju seperti Norwegia. Kebetulan saya pernah belajar
Petroleum Policy and Administration di Stavanger, Norwegia. Norwegia
adalah Negara berfaham Sosialis dengan Sistem Kerajaan, maka prinsip
liberal penerapannya paling buntut. MAAF KONSEP YANG DISAMPAIKAN PAK ONG
TERSEBUT CONDONG KE NEOLIBERAL PADAHAL DASAR NEGARA KITA BUKAN NEGARA
LIBERAL. Dalam sistim perminyakan Norwegia menggunakan Tax and Royalty,
operatorshipnya menggunakan sistim join operatorship dan ada periode
transfer of operatorship. Norwegia tidak ingin hanya memetik Tax and
Royalty saja tetapi ingin menguasai Dan mendapatkan keuntungan yang besar
dari cadangan minyaknya. Caranya ? Disamping MEMPERKUAT STATOIL, NEGARA
MELALUI ANGGARANNYA JUGA MELAKUKAN INVESTASI YANG DISEBUT SDFI (STATE
DIRECT FINANCIAL INVESTMENT). MENTERI KEUANGAN NORWAY YANG MEMBERIKAN
KULIAH WAKTU ITU MENGATAKAN PRINSIPNYA KEUNTUNGAN KEKAYAAN ALAM NORWAY
TERMASUK MINYAK BUMI TIDAK BOLEH DIBAWA LARI PIHAK ASING KE LUAR NORWAY,
KARENA ITU PERUSAHAAN NORWAY DAN INVESTASI NEGARA HARUS MENGUASAI SEBAGAIAN
BESAR LAPANGAN-LAPANGAN MINYAK YANG CADANGANNYA BAGUS. Sebagai Contoh
Lapangan Troll yang konon kabarnya produksi gas-nya bisa memenuhi separuh
kebutuhan Eropa Barat dan Utara selama 50 tahun, 76% dari kepemilikan
lapangan oleh Pemerintah Norway diberikan kepada Statoil dan SDFI, sisanya
yang 24% dimenangkan oleh Shell melalui tender.
 Kembali ke Blok Mahakam, cara Angola dalam memproteksi sumberdaya
migasnya Dan membesarkan Sonangol bisa diakomodasi. Untuk Blok Mahakam
setelah 2017 sepenuhnya menjadi hak Pemerintah, tenderkan saja Blok Mahakam
dengan Pertamina diberikan Right to Match, saya koq punya keyakinan
Pertamina mampu melakukan MATCHING terhadap penawar tertinggi. Masak kita
kalah Sama Angola dalam berprinsip Angola First, begitu juga Norwy dalam
mengimplementasikan Norway First. Apakah kita mau berbeda dalam
menerapkan prinsip INDONESIA FIRST.?
 Maaf Pak Ong, kalau saya punya pendapat

Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Iya coba kalau dana lebih dari us$ 500 juta diinvestasikan di Blok Mahakam,
maka leverage Indonesia lebih banyak, misal dari pajak, lapangan kerja,
produksi, dsb. Sayang kemampuan Pertamina diragukan oleh Wamen ESDM, barang
kali benar apa yang dikatakan Bung Karno kepada Bangsanya Perjuanganmu
lebih berat dari apa yang aku (BK) lakukan, karena musuhmu adalah bangsamu
sendiri.


On Tuesday, October 16, 2012, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
 Lebih baik ngembangin di luar, dari pada direcokin di dalam negri.
(Hehehe wani piro ) Selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 17 Oct 2012 10:11:42 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725
Million
 Bravo ... good news selamat buat temen2 Pertamina New Venture

 Avi

 On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg imel_r...@yahoo.com wrote:

 Hebat PERTAMINA ya?

 HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources
Inc., has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela
to state-owned PT Pertamina (Persero) of Indonesia for $725 million (OGJ
Online, Mar. 6, 2012).
 After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about
$525 million.
 Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying
HNR Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV.
 The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and
Indonesia and Harvest shareholders.
 Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months
of 2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90%
undeveloped, on which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El
Inseno, and Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at
486 million boe.
 Salam,
 Rori




Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Mas Fajar, terima kasih pelurusannya.


On Wednesday, October 17, 2012, Fajar Alam fa...@ptscs.com wrote:
 Kulonuwun pak Luthfi,



 Lebih tepatnya yang dikatakan Bung Karno waktu itu adalah: ““Perjuanganku
lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit
karena melawan bangsamu sendiri.”



 Salam,



 FA



 From: Achmad Luthfi [mailto:aluthfi...@gmail.com]
 Sent: Wednesday, October 17, 2012 2:28 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725
Million



 Iya coba kalau dana lebih dari us$ 500 juta diinvestasikan di Blok
Mahakam, maka leverage Indonesia lebih banyak, misal dari pajak, lapangan
kerja, produksi, dsb. Sayang kemampuan Pertamina diragukan oleh Wamen ESDM,
barang kali benar apa yang dikatakan Bung Karno kepada Bangsanya
Perjuanganmu lebih berat dari apa yang aku (BK) lakukan, karena musuhmu
adalah bangsamu sendiri.


 On Tuesday, October 16, 2012, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
 Lebih baik ngembangin di luar, dari pada direcokin di dalam negri.
(Hehehe wani piro ) Selamat.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 17 Oct 2012 10:11:42 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725
Million
 Bravo ... good news selamat buat temen2 Pertamina New Venture

 Avi

 On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg imel_r...@yahoo.com wrote:

 Hebat PERTAMINA ya?

 HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources
Inc., has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela
to state-owned PT Pertamina (Persero) of Indonesia for $725 million (OGJ
Online, Mar. 6, 2012).
 After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be
about $525 million.
 Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by
buying HNR Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV.
 The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and
Indonesia and Harvest shareholders.
 Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months
of 2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90%
undeveloped, on which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El
Inseno, and Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at
486 million boe.
 Salam,
 Rori



 
 Scanned by MailMarshal - Marshal's comprehensive email content security
solution. Download a free evaluation of MailMarshal at www.marshal.com

 


Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Abah YRS,

Untuk Blok Mahakam belum conclude, ya layaknya membor sumur Eksplorasi
kalau dalam cutting bahkan full hole core maupun SWC ada minyak, maka ini
indikasi langsung bahwa kita menembus lapisan reservoir minyak. Begitu juga
soal hiruk-pikuk Blok Mahakam tampaknya juga merupakan indikasi bahwa
tendensinya Total bisa mendapatkan perpanjangan, namun perlawanan rakyat
yang lebih pro Bangsa sendiri mungkin bisa merubah tendensi tersebut. Tentu
statement-nya Wamen tsb punya maksud, indikasinya maksud statement tsb
mirip dengan blok Cepu 7 tahun yang lalu.
Kira-kira begitu Abah, kalau tidak salah analogi saya tsb.

Salam,


On Wednesday, October 17, 2012, Yanto R. Sumantri yrs_...@yahoo.com wrote:
 GOD  GOOOD , SELAMAT BERJUANG  PERTAMINA.
 si Abah

 
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, October 17, 2012 10:11 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725
Million

 Bravo ... good news selamat buat temen2 Pertamina New Venture

 Avi

 On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg imel_r...@yahoo.com wrote:

 Hebat PERTAMINA ya?

 HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources
Inc., has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela
to state-owned PT Pertamina (Persero) of Indonesia for $725 million (OGJ
Online, Mar. 6, 2012).
 After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about
$525 million.
 Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying
HNR Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV.
 The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and
Indonesia and Harvest shareholders.
 Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months of
2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90% undeveloped,
on which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, and
Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at 486 million
boe.
 Salam,
 Rori






Re: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Weleh Weleh. Koq masih penggemar Gun and Roses, wis kewut Cak,
lanang pisan. Nanti tunggu tanggal mainnya Some one like you manggung
Adelle, begitu juga Katty Perryhundred years a go atau apalah
judul lagunya yang lengkap.
.


On Wednesday, October 17, 2012, rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
wrote:
 Ambil klas festifal B cuman 700rb doang bisa dong, tiket belum di jual
loh aku juga masih menunggu dan siap2 beli

 Avi

 On Wed, Oct 17, 2012 at 2:52 PM, koko_krunc...@yahoo.co.id wrote:

 Ada promo kah untuk anggota IAGI??

 Heheheh

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 17 Oct 2012 14:18:31 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt

http://music.okezone.com/read/2012/10/17/391/705156/guns-n-roses-konser-di-jakarta-15-desember

 Biar ngga tegang mikirin blok Mahakam yg memang ciamik, ini ada berita
gembira buat penggemar Gun and Roses yg katanya akan manggung di Jakarta.
 Kata Axl Rose “Do you know where we'll be on 12/15/12? We'll be in
Jakarta BABY! http://gunsnroses.com/news/#104671  #aGNR1st, tulis akun
resmi Axl.

 Salam
 Avi
 Bendahara IAGI




RE: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Ong dan teman-teman IAGi,

Memang sebaiknya kita suspend dulu Bravo untuk Pertamina. Seperti telah
dipaparkan Pak Ong, bahwa Pertamina telah bermain di arena high risk dalam
ekspansi upstream (unorganic strategy/Pertamina term), dan berbagai
kegagalan-kegagalan telah dipaparkan Pak Ong juga. Kalau kita solid sebagai
bangsa dalam bernegara tentu tidak menginginkan BUMN seperti Pertamina
mengalami kegagalan beruntun dimasa datang, karena itu minta Blok Mahakam
bagi Pertamina adalah suatu yang mutlak perlu didukung oleh semua komponen
anak Bangsa. Mengapa ada komponen anak Bangsa lebih pro TOTAL mendapat
perpanjangan di Blok Mahakam ? Kurang peduli terhadap keinginan Pertamina
untuk mengelola Blok Mahakam, ini sama dengan membiarkan kekayaan alam kita
dirampok oleh Perusahaan Asing, sementara Kita membiarkan Pertamina
berkelana ke penjuru Buana menanam investasinya di High Risk Arena,
kemungkinan gagal lebih besar. Bisa dibayangkan bagaimana bodohnya kita
sebagai Bangsa dalam bernegara; Uang jutaan dollar Amrik milik Bangsa
sendiri kita lempar ke luar negeri yang kemungkinan total lost cukup besar,
sementara keuntungan yang besar mungkin milyaran dollar Amrik kita biarkan
dikeruk Perusahaan Asing seperti TOTAL, kita mengalami dua kali kerugian
yang significant bahkan lebih.
Pertamina punya dana besar, setelah minta Blok Mahakam sejak 2008 belum
dapat kepastian maka dana yang ada di Pertamina sebagai perusahaan dinilai
perlu diinvestasikan, akhirnya investasi jatuh ke Venezuela sementara
Pertamina juga hunting ke Kazastan sambil tetap berharap mendapat Mahakam.
Disadari dengan harga minyak yang tinggi tidak mudah untuk dapat membeli
lapangan dengan cadangan dan produksi yang besar.
Memang susah dimengerti apa maunya sebagian kalangan bangsa kita, Blok
Mahakam dengan keuntungan dipelupuk mata tak tampak tetapi kerugian
investasi d lautan dibiarkan.
HAY BANGUN BANGSAKU, WUJUDKAN LAGU CIPTAAN KOESBINI... BAGIMU
NEGERI JIWA RAGA KAMI


 2012/10/17 Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id

 Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”,



 Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo”
kepada Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan
EP, Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau
(3) mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini?



 Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah
keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV,
adalah perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang
tertinggi, mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena
dia anggap ini menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga
punya alasan kuat kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau
mungkin dia jenuh menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan
perusahaan yang dipilih atau menang adalah Pertamina karena memberikan
harga tertinggi. Mungkin juga HNR Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda
dan menjual di pasar stock exchange hingga semua orang bisa saja beli
sahamnya; atau beli saham dari induknya, Harvest International Inc. Artinya
beli saham bukan suatu “big deal”. Semua orang bisa. Yang pernah beli saham
mengetahui bahwa harga saham seperti yo-yo, bisa naik dan bisa turun.



 Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina memberanikan
diri bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut konsortium
pemboran. Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu gilirannya
setelah dua tahun, biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal pemboran
sekitarnya oleh perusahaan IOC semuanya gagal, tetapi Pertamina somehow
tidak bisa mundur. Hasilnya negatif. Contoh  lain, tender di Papua,
Pertamina berpartner dengan Shell dikalahkan. Protes ke ESDM, ditolak.
Pemenang tender telah mengebor 10 well dan menghabiskan sekitar $70 juta.
Hasil negatif. Pertamina lucky, padahal tadinya ngotot.  Memang eksplorasi
jauh lebih tinggi risikonya dibandingkan Petrodelta yang melakukan
explorasi dan produksi. Namun prinsipnya sama, pemenang tender blok migas
belum bisa kita banggakan, belum tentu untung, kemungkinan untuk rugi
besar. Memang kalau untung besar sekali.



 Jadi belum waktunya kita bilang “Bravo” kepada Pertamina. Hanya “waktu”
bisa ceritera apakah pembelian ini  menguntungkan atau merugikan. Kalau
sekarang ingin memberikan “bravo” kepada Pertamina, sebaiknya dibatasi
karena keberanianya dan karena punya cash; bukan karena keberhasilannya
untuk mendapatkan keuntungan bagi Negara.



 Maaf kalau pendapat saya berlainan dengan kebanyakan anggota IAGI.



 Salam,




Re: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt

2012-10-17 Terurut Topik Achmad Luthfi
Siiip Nuning penggemar Gun  Roses. Kalau aku prefer roses-nya
(bukan Vietnam lhoh), kalau Nuning prefer?
Embuh lah

On Wednesday, October 17, 2012, Nugrahani nugrah...@bpmigas.go.id wrote:


 Hahhahaha...! Juga Jessie J. yg lagunya money... Money ... Money (Price
Tag) ya. Klo kumpulan cowok keren menurutku
 One Direction yg paling oke (What Makes Beautiful).

 Tapi, pak Luthfi, kan boleh juga kita nostalgia Mengenang masa muda
dengan menonton Gun and Roses. Masih ingat lagu2 topnya : sweet child of
mine, don't cry, knock on heaven door, apa lagi ya... ?

 Nobar, yuk !


 Salam,
 Nuning



 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 From: Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com
 Date: Wed, 17 Oct 2012 15:15:57 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt


 Weleh Weleh. Koq masih penggemar Gun and Roses, wis kewut Cak,
lanang pisan. Nanti tunggu tanggal mainnya Some one like you manggung
Adelle, begitu juga Katty Perryhundred years a go atau apalah
judul lagunya yang lengkap.
 .


 On Wednesday, October 17, 2012, rakhmadi avianto 
rakhmadi.avia...@gmail.commailto:rakhmadi.avia...@gmail.com wrote:
 Ambil klas festifal B cuman 700rb doang bisa dong, tiket belum di jual
loh aku juga masih menunggu dan siap2 beli

 Avi

 On Wed, Oct 17, 2012 at 2:52 PM, koko_krunc...@yahoo.co.idmailto:
koko_krunc...@yahoo.co.id wrote:

 Ada promo kah untuk anggota IAGI??

 Heheheh

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.commailto:
rakhmadi.avia...@gmail.com
 Date: Wed, 17 Oct 2012 14:18:31 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Penggemar musik Rock GunRoses 15 Dec di Jkt

http://music.okezone.com/read/2012/10/17/391/705156/guns-n-roses-konser-di-jakarta-15-desember

 Biar ngga tegang mikirin blok Mahakam yg memang ciamik, ini ada berita
gembira buat penggemar Gun and Roses yg katanya akan manggung di Jakarta.
 Kata Axl Rose “Do you know where we'll be on 12/15/12? We'll be in
Jakarta BABY! http://gunsnroses.com/news/#104671  #aGNR1st, tulis akun
resmi Axl.

 Salam
 Avi
 Bendahara IAGI





 PP-IAGI 2011-2014:
 Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
 Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com


 Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
 REGISTER NOW !
 Contact Person:
 Email : pit.iagi.2...@gmail.com
 Phone : +62 82223 222341 (lisa)


 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
 -




Re: [iagi-net-l] Government entitlement apakah minimal harus 35 %

2012-10-07 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sekedar tambahan/klarifikasi CRL terkait POD

Sebetulnya CRL ini secara umum sudah diterapkan melalui FTP (First Tranch
Petroleum) sebesar 20% dan depresiasi untuk asset/investasi dengan metode
double decline balance. Dengan adanya FTP maka ceiling cost recovery atau
CRL adalah 80%, bila ditambah cost recovery untuk barang modal/asset maka
ceiling cost recovery/CRL menjadi kurang dari 80%. inilah metode yang
dipakai untuk menjamin pendapatan Negara dari pengembangan lapangan
minyak/gas dari sistim PSC generasi terkini. Memang ada history-nya, pada
PSC generasi I ceiling cost recovery 40%, waktu itu belum banyak ahli-ahli
kita dalam pengawasan PSC, sehingga untuk amannya pendapatan Negara
diberlakukan 60% dari gross revenu langsung dibagi antara Pemerintah dengan
Kontraktor, yang 40% merupakan ceiling cost recovery dengan yang
unrecovered cost di carry forward. Dengan persaingan investasi perminyakan
antar negara dan makin bertambahnya ahli-ahli kita dalam pengawasan dan
pengendaliaan PSC maka ceiling cost recovery dibuka agar investasi
perminyakan di Indonesia menjadi menarik (kalau tidak salah terjadi pada
1978). Untuk mengamankan pendapatan Negara mulai diterapkan depresiasi
untuk barang modal/assets yang dibeli, karena investasi asing maka
dibolehkan depresiasi menggunakan metode double decline balance. Instrument
untuk mengontrol mana cost recovery yang akan didepresiasi (dikenal dengan
biaya investasi) dan mana yang tidak (dikenal dengan biaya operas)
 digunakan/diterapkan AFE (Authorization For Expenditure). Trade off antara
biaya investasi (depreciated) dan biaya operasi (undepreciated), biaya
investasi mendapat credit/tambahan berupa investment credit tetapi
pengembaliannya/recovery-nya didepresiasi, sedangkan biaya operasi tidak
mendapat credit tetapi pengembaliaannya bisa diambil langsung/tanpa
depresiasi. Misalnya pengembangan lapangan di offshore memerlukan floating
storage, apabila floating storage ini dibeli maka Kontraktor mendapat
investment credit tetapi recovery biayanya didepresiasi, bila storage ini
disewa maka Kontraktor tidak mendapat investment credit tetapi cost
recovery-nya tidak didepresiasi. Disinilah evaluator AFE dari BPMIGAS harus
jeli apakah storage ini dibeli atau disewa dengan pertimbangan mana yang
paling menguntungkan negara. PSC dengan AFE ini dikenal dengan PSC Generasi
II. Dalam perjalanan PSC Generasi II, waktu pengembangan lapangan Kakap
(Natuna) sampai berproduksi dengan operator Marathon, ternyata pendapatan
Negara kurang terjamin, kalau tak salah ini terjadi pada awal dekade 80-an.
Maka dicarilah methode untuk lebih menjamin pendapatan Negara, dan
ditemukan metode FTP yang besarnya 20%, berarti CRL (Cost Rec Limit) adalah
80% dikurangi depresiasi. PSC dengan AFE + FTP ini kalau tak salah dikenal
dengan PSC Generasi III.

Sekitar tahun 2005, dari IPA ribut memasalahkan AFE yang bertele-tele. IPA
diwakili oleh mereka yang menamakan kelompok delapan terdiri dari delapan
orang, kalau boleh saya sebut namanya: Sami Hamzah (Unocal), Wahyudin
Yudiana (CPI), Dudung (Conoco), Cecep (Total), Budiman Parhusip (Arco/bp),
Maman (Exxon), kalau tidak salah Sugiarto (Maxus/CNOOC), dan Lukman
Machfoudz (Medco). Saya presantasikan mewakili BPMIGAS dihadapan kelompok
delapan di Hotel Sheraton Bandara tentang milestone PSC Indonesia. Yang
kami tawarkan tetap menggunakan AFE atau AFE ditiadakan tetapi kembali ke
PSC Generasi I dengan Cost Recovery Limit 40%. kalau pilih yang kedua, kami
akan ajukan ke Pemerintah untuk kembali menerapkan PSC Generasi I. Ternyata
mereka kelompok delapan yang mewakili IPA masih memilih PSC Generasi III.

Terima kasih Pak Ong atas sharingnya. Salam hormat saya dari San Antonio,
sedang mengikuti SPE Annual Conference 2012.



On Sunday, October 7, 2012,  aloysuna...@yahoo.com wrote:
 Pendapat pak Ong benar,perlu dilengkapi pengertian bahwa sesungguhnya
besaran cost recovery tercontrol dg approval WPB yearly and multy year dan
dipotongkan dari produksi oil/gas (inkind) bukan brp uang APBN. Terkait dg
reserve/recoverable oil/gas juga depend on technical production yg otomatis
berpengaruh thd cost. Maaf kalo nambah bingung .Aloy
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 From: Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id
 Date: Sun, 7 Oct 2012 08:51:38 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Government entitlement apakah minimal harus 35 %

 Saya ikut nimbrung perihal POD dan solutionnya supaya kita tidak diakali
terus.



 Umumnya  K3S mengajukan POD pertama dengan minimum  3 wells. Sebetulnya
untuk menentukan “proven reserve” jumlah well yang harus dibor lebih dari
3. Namun, sistim PSC Indonesia dimana cost recovery tidak dibatasi,
menyebabkan K3S ingin produksi secepatnya supaya uangnya cepat kembali
(NPV). Adanya sunk cost juga merupakan penyebab percepatan produksi oleh
K3S. Hal ini sejalan dengan kepentingan Pemerintah untuk meningkatkan
produksi minyak bumi 

RE: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

2008-02-05 Terurut Topik Achmad Luthfi
Saya membeli NGM yg berbhs inggris dulu IAGI berniat membuat buku gunung api 
Indonesia bekerjasama dg National Geographic, serangkaian diskusi baik teknis 
maupun non-teknis telah banyak dilakukan dan salah satunya dilakukan di rumah 
makan menado di depan univ moestopo kebetulan ada Pak Katili sdang makan disitu 
akhirnya gabung berdiskusi ttg berbagai karakter gunung api Indonesia, beliau 
juga memberikan referensi nama para ahli gunung api Indonesia baik yg did lm 
negeri maupun yg di luar negeri sebagai nara sumber. Tapi sayang pembuatan buku 
ini tdk bisa dilanjutkan karena terbentur masalah dana, National Geographic 
minta IAGI menyediakan dana Rp 1,7 milyar. Tentu rangkaian diskusi teknis tsb 
terutama penjelasan teknis ttg gunung api dari Pak Katili sedikit atau banyak 
ikut mengilhami penulisan artikel tsb.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 16 Januari 2008 12:13
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine

Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai 
Indonesia:
1. Living with Volcanoes
2. The Unstoppable Mud
Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang 
menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo
Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama 
sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang 
presis sama.

Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang?
R.P.Koesoemadinata
Jl. Sangkuriang G-1
Bandung 40135
Telp: 022-250-3995
Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
e-mail: [EMAIL PROTECTED]
This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.

-



RE: [iagi-net-l] Undangan Buka Puasa Bersama Diskusi Antisipasi Gempa

2007-10-03 Terurut Topik Achmad Luthfi
Mas Sekjen, saya akan dating terlambat, gak ikut acara buka dan
presentasinya Dr. Danny H. tapi saya akan ikut rapat PP IAGI karena
masih ada acara kantor.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 03 Oktober 2007 7:37
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Undangan Buka Puasa Bersama  Diskusi Antisipasi
Gempa 

Rekan-rekan IAGI dan pengurus IAGI,

Mengingatkan acara Buka Puasa Bersama IAGI tgl. 4 Oktober 
2007 di Hotel Bumikarsa [Ruang Subadra, lantai 2], mulai 
jam 16. Acara ini dirancang untuk silarutahim anggota, 
mendapatkan informasu terakhir tentang gempa di barat 
Sumatra, dan rapat pengurus untuk persiapan JCB.

Susunan Acara:
16:00 - 17:45 Potensi dan antisipasi gempa. Pembicara: Dr. 
Danny Hilman dan Dr. Engkon Kertapati.

17:45 - 18:30 Buka Puasa

18:30 - 20:00 Rapat PP IAGI

Sekali lagi kami mengundang kehadiran anggota dan PP IAGI 
dalam acara ini. Untuk persiapan logistik, mohon 
konfirmasi melalui milis, atau ke [EMAIL PROTECTED]

Tenkyu,

Ridwan Djamaluddin
Sekretaris Jenderal



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007


To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
-



JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

2007-06-06 Terurut Topik Achmad Luthfi
P' Koesoema yang terhormat, saya turut prihatin atas kejadian ini...yha
itulah realita dunia...think unthinkable..and...expect
unexpected..

 

Salam: LTH

 

From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 26 Juni 2007 10:08
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS
PARAHYANGAN.

 

PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

 

Saya telah menjadi korban pencurian laptop (notebook Toshiba) di KA
Express Parahyangan yang sangat canggih seperti dalam cerita buku Agatha
Christie atau  seperti film-film spy seperti Mission Impossible , James
Bond.

Hari Selasa tgl. 5 Juni 2007 saya berangkat dari Bandung jam 6.00 dengan
KA Parahyangan ke Jakarta di kelas Eksekutif, dan mendapatkan tempat
duduk no 2 dari belakang pada gerbong paling buntut. Pada pagi naas itu
saya melanggar aturan saya sendiri dengan menyimpan tas lap top di
tempat barang bawaan di atas (overhead  compartment), padahal biasanya
saya selalu menempatkan laptop di bawah kaki. Tetapi pemikiran waktu itu
adalah bahwa  pencurian biasanya terjadi pada waktu KA berangkat atau
begitu KA berhenti waktu mana ramai kuli angkat masuk. Jadi saya
perhatikan hal ini, dan selama KA sedang jalan saya pikir tidak mungkin
ada berani yang mencuri. Juga shoulder-strap tas laptop yang sengaja
untaikan ke bawah supaya dapat diawasi.

Saya duduk dekat jendela dan kebetulan bertemu dengan Pak Fred Hehuwat,
dan beliau pindah duduk sebelah saya,. Kami pun ngobrol sampai lewat
Purwakarta, setelah mana saya mulai ngantuk, tetapi Pak Fred tidak dan
membaca, tetapi dia sekali-kali ke bordes belakang untuk ke toilet atau
merokok.

Sampai di Gambir semuanya kelihatan beres, dan tas laptop saya ambil dan
tidak terasa ada perubahan apa-apa. Waktu naik taksi baru saya
perhatikan bahwa kantung luar tas laptop ini agak kempis, saya cek
ternyata charger tidak ada walaupun kabel colokan listriknya ada. Saya
pikir mungkin ketinggalan di rumah, walaupun aneh juga karena kabel  ini
tidak pernah saya cabut karena agak seret.

Di kantor yang pertama saya kunjungi saya membuka tas laptop untuk
mengambil dokumen dari atas laptop serta flash-disk, tetapi karena
banyaknya kertas yang menutupi belum melihat adanya kehilangan apa-apa.
Sesudah makan siang saya mengunjungi kantor di Menara Gracia, Kuningan.
Setelah ngobrol-ngobrol dengan Pak Soulisa dan rekan-rekan saya membuka
tas laptop kembali untuk mengambil dokumen, terlihat adanya majalah
dengan cover yang sexy; sehingga Pak Soulisa menyeletuk wah Pak Kusuma
sekarang suka bawa-bawa majalah Playboy yah. Saya merasa aneh siapa
yang jail naruh majalah ini, yang ternyata diikat dengan strap yang
biasanya mengikat laptop. Setelah saya buka ternyata laptop (notebook
Toshiba Satellite) sudah hilang, dan telah digantikan dengan 2 eksemplar
dari Majalah Dewi  terbitan bulan Maret 2007 yang masih tertutup
plastic, yang ukurannya pas ukuran notebook saya, juga berat kedua
eksemplar majalah hanya sedikit lebih ringan dari laptop saya. Saya cek
aksesories yang lainnya seperti flash-disk, protable scanner, laser
pointer dsb, ternyata tidak ada yang hilang. Saya kebetulan tidak
membawa external  harddisk, karena seminggu sebelumnya tertinggal di
kantor Jakarta.

Saya beritahukan Pak Fred Hehuwat yang ada di kantor itu juga, beliau
pun  hampir tidak percaya, bingung kapan pencurian ini bisa terjadi..
Satu-satunya kesimpulan adalah bahwa pencuri ini sangat pandai dan
terlatih, mungkin bekas CIA, BIN atau yang suka nonton film spy. Pertama
dia telah mempersiapkan majalah Dewi yang berat dan ukurannya sama
dengan laptop dalam melakukan aksinya. Saya curiga atas 2 orang yang
duduk di belakang kita. Celah waktu untuk melakukan aksinya sangat
sempit, yaitu kalau saya sedang  tertidur (saya tidak tidur
terus-terusan) berbarengan dengan perginya Pak Fred ke bordes belakang.
Mungkin dia perhatikan bahwa Pak Fred ke belakang untuk merokok,
sehingga waktunya diperhitungkan sampai 5 menit. Posisi tempat duduk
saya, no 2 dari belakang juga menguntungkan bagi si pencuri (mungkin dia
sudah atur untuk duduk di paling belakang ), dia dapat mengambil tas
laptop di atas saya tanpa adanya perhatian dari penumpang lain, karena
semua ada di depan saya dan menghadap ke arah depan. Seingat saya tidak
ada penumpang lain di seberang gang atau di belakangnya. Pada celah
waktu inilah si pencuri ini berhasil mengambil tas lap top saya, kembali
ke tempat duduk menggantikannya dengan lap top dengan 2 copy majalah,
mengikatnya dengan rapi, menutupnya kembali, mengambil charger,
melepaskan kabelnya (entah mengapa) dan memasukkan kembali ke kantong
tas, kemudian mengembalikan tas laptop ke tempat bagasi di atas kepala
saya. Dengan demikian saya tidak sadar bahwa laptop sudah hilang dan
baru tahu 4 jam kemudian. Seandaikan dia curi seluruh tas lap top, tentu
akan saya segera tahu begitu terbangun, dan saya akan ribut, sedangkan
dia tidak akan bisa lari kalau kereta masih berjalan.

 

Sungguh luar biasa 

RE: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

2007-06-06 Terurut Topik Achmad Luthfi
pre-cautions yang kita lakukan berdasarkan pengalaman
Itu kata P' Kusuma, ini sejalan dengan teori-3 dari Arie de Gues; we
can see only what we have already experienced, memang dalam hal teknik
pencurian orang berbudi akan ketinggalan. Dalam hal ini kita kalah
dengan pencuri, bagi saya-pun apa yang dilakukan pencuri laptop tsb
sulit di-nalar seperti apa yang dikatakan dalam teori-4 Arie de Gues,
teori-4: We cannot see what is emotionally difficult to see.

Salam: LTH

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 26 Juni 2007 22:47
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS
PARAHYANGAN.

Terima kasih atas komentar mengenai pencurian laptop. Saya baru sadar 
sekarang bahwa pencurian sekarang di Indonesia ini makin canggih saja 
seperti dalam film2 saja. Kendaraan umum sekarang sangat tidak aman.
Juga 
tempat umum seperti di convention hall juga tidak aman. Luar biasa,
terpaksa 
jadi paranoid.
Saya kira ada baiknya para anggota mailing list ini berbagi pengalaman 
mengenai hal ini, walaupun ternyata para pencuri selalu one step ahead

dengan pre-cautions yang kita lakukan berdasarkan pengalaman.
Wassalam
- Original Message - 
From: miko [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, June 06, 2007 6:21 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
PARAHYANGAN.


 Yth Pak Koesoema,

 Ceritanya sangat menarik dan saya ikut prihatin atas musibah yang
menimpa 
 Bapak  ( walau ada hikmahnya juga,  karena  Bapak jadi punya laptop
baru ) 
 . Dan untungnya yang lain karena Bapak  duluan yang buka tas laptopnya
, 
 coba  kalau Ibu yang duluan , bisa runyem deh ( bisa-bisa seperti
cerita 
 detektif romantika  barangkali ).

 PERISTIWA COPET DI BUS BANDUNG EXPRESS

 Peristiwa sejenis terjadi juga di bus Bandung Express  jurusan Bandung
- 
 Surabaya 3 hari  yang lalu. Saya kebetulan naik bus ini karena pesawat
dan 
 kereta api fully booked (week-end panjang). Jam 4 pagi , seorang
penumpang 
 yang naik dari Sumedang dan duduk di samping belakang  saya tiba-tiba 
 minta sopir bus untuk berhenti di kantor polisi terdekat. Katanya
amplop 
 yang ada dalam traveling bag nya ada yang nyobek dan cincin safir,
arloji 
 antik, dan kaca mata yang ada di dalam amplop tersebut raib. Teman
duduk 
 sebelahnya ternyata kehilangan juga uang tunai 2 juta yang ditaruh
dalam 
 traveling bag  kecil miliknya (amplop yang tadinya berisi uang
tersebut 
 ditinggalkan kosong).

 Di kantor polisi Lamongan bus berhenti untuk melaporkan kejadian di
atas. 
 Menurut perkiraan, pelakunya mungkin 2 orang yang juga naik dari
Sumedang 
 ( turun duluan padahal tujuannya ke Surabaya ). Kejadiannya mungkin
ketika 
 penumpang turun untuk makan malam di kawasan Cirebon.

 Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 Alhamdulilah saya masih dilindumgi Tuhan YMK. Tas laptop yang berisi 
 digital camera dll.
 yang diletakkan di tempat nyimpan barang  di atas tempat duduk tak 
 disentuh. Yang kasihan Bapak yang kehilangan uang 2 juta tadi karena 
 bekalnya ludes dan tak mungkin untuk meneruskan perjalananmya dengan 
 pesawat ke Mataram Lombok ( baru selesai mengikuti workshop PGRI di 
 Bandung ). Beruntunglah Bapak tersebut karena saya masih punya
simpanan 
 uang di ATM sehingga kebutuhannya bisa dibantu. Sedangkan yang
kehilangan 
 cincin dan arloji tampaknya tak ada masalah apalagi menurut ceritanya
dia 
 baru pindah ke kantor  Bea Cukai Pasuruan yang dari cukai rokok dan 
 tembakau saja konon kantornya bisa  mengumpulkan sampai 7 triliun
rupiah 
 ( apa benar ya, kalau benar kok negeri kita masih gini gini saja ).

 Semoga cerita tambahan di atas bisa meningkatkan kewaspadaan kita
semua.

 Salam, miko
 Sent from my BlackBerry(r) wireless device

 -Original Message-
 From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]

 Date: Tue, 26 Jun 2007 10:07:56
 To:iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS 
 PARAHYANGAN.


 PENCURIAN LAP TOP YANG CANGGIH DI KA EXPRESS PARAHYANGAN.

 Saya telah menjadi korban pencurian laptop (notebook Toshiba) di KA 
 Express Parahyangan yang sangat canggih seperti dalam cerita buku
Agatha 
 Christie atau seperti film-film spy seperti Mission Impossible , James

 Bond.
 Hari Selasa tgl. 5 Juni 2007 saya berangkat dari Bandung jam 6.00
dengan 
 KA Parahyangan ke Jakarta di kelas Eksekutif, dan mendapatkan tempat
duduk 
 no 2 dari belakang pada gerbong paling buntut. Pada pagi naas itu saya

 melanggar aturan saya sendiri dengan menyimpan tas lap top di tempat 
 barang bawaan di atas (overhead compartment), padahal biasanya saya
selalu 
 menempatkan laptop di bawah kaki. Tetapi pemikiran waktu itu adalah
bahwa 
 pencurian biasanya terjadi pada waktu KA berangkat atau begitu KA
berhenti 
 waktu mana ramai kuli angkat masuk. Jadi saya perhatikan hal ini, dan 
 selama KA sedang jalan saya pikir tidak mungkin ada berani yang
mencuri. 
 Juga 

RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-04-02 Terurut Topik Achmad Luthfi
Fungsi mata digantikan oleh iptek, yang saya alami pertanyaan, mengapa
koq di lokasi itu yang dibor, jawabannya adalah berdasarkan kajian
geologi dan geofisika dalam kerangka petroleum system, jelas njelasin
satu per-satu parameter petroleum system termasuk migrasi dari source ke
reservoir. Ini saya bias jelaskan karena saya mempelajari ilmunya, tapi
kalau pertanyaannya tentang casing design tentu saya gak berkompeten,
bisa saya jawab gak tahu karena by training bukan ilmu saya. Jangan
sampai geologist sangat antusias bicara casing design dan Ir.
Perminyakan antusias bicara fault, akhirnya bingung semua.

 

Salam: LTH

 

  _  

From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 30 Maret 2007 6:46
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

 

Maaf email lama, tapi cukup menggelitik. 

Semoga pak Luthfi tidak bertanya kepada ahli geologi bagaimana caranya
melihat migrasi minyak dari source ke batuan reservoar. Beberapa
pendekatan diperlukan untuk menggantikan fungsi mata untuk melihat.
Menurut saya, yang perlu diperhatikan seberapa besar validitas dan
tingkat kemasukakalan dari pendekatan pendekatan tersebut berdasarkan
kajian ilmu yang ada. 

 

Sekedar tergelitik saja ...

selamat pagi semuanya 



 

On 3/28/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: 

Tanya ahli bahasa/ahli hukum, menjadi saksi adalah mengatakan apa yang
kita saksikan dengan mata atau dengan pengalaman dan dengan ilmu. Kalo
kita tidak melihat/mengalami dan ilmu kita gak nyampe yha lebih baik
bilang tidak tahu. Contoh kalo melihat dengan ilmu, kalo ditanya apakah
betul perang diponegoro berlangsung tahun 1825-1830 ? kita jawab yha
betul, pertanyaan berikut apakah saudara menyaksikan ? dijawab tidak
(belum lahir), pertanyaan berikut saudara menjawab betul tapi saudara
tidak pernah menyaksikan, apakah jawaban saudara karangan belaka?
dijawab, jawaban saya betul dan tidak dikarang. Pertanyaan berikut kalo
saudara yakin jawaban saudara benar sedangkan saudara tidak menyaksikan
bagaimana saudara tahu dijawab dari ilmu sejarah. Ini kelihatan
sederhana kira2 begitulah ber-liku2nya pertanyaan yang diajukan kepada
saksi. Sebaiknya kalo ragu2 dan tidak menyaksikan/mengalami dan ilmunya
gak nyampe lebih baik dijawab tidak tahu. Ini ilustrasi dari pengalaman
real 

 

Salam, 

  



RE: [iagi-net-l] Respon-6 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-04-02 Terurut Topik Achmad Luthfi

HARAPAN BERBUAH PETAKA

Pada awal tim IAGI mengadakan studi literature/kepustakaan, dugaan
fenomena mud volcano utk LULA sudah muncul hal ini terutama didasarkan
analisis tulisan Duyfjes (maaf kalo salah sebut nama) decade 30-an dan
data dari Buku GRAVITY (BUKU YG DISEBUT p' Untung dlm milis ini)
GRAVITY and GEOLOGICAL STUDIES IN JAWA, INDONESIA, kemudian dilakukan
pengamatan lapangan dari mulai sangiran, purwodadi, sidoarjo, Surabaya
sampai ke pulau madura. Hasil pengeplotan pengamatan lapangan dan data
gravity menghasilkan bentuk penyebaran seperti kaca mata, Kang Edy S
menyebut kaca mata badman. Bentuk inilah yang diyakini sebagai area
penyebaran mud volcano, LULA termasuk didalamnya. Sehingga pada waktu
tim-nya Kang Rudy R mengatakan LULA sebagai underground blowout dan bias
diatasi dengan relief well, kami pesimis. Awalnya diperkirakan dengan
relif well LULA akan mati pada Agustus, 2006, kemudian mundur
September'06 Desmber'06...dst. Harapan berbagai pihak meyakini bahwa
relief well akan berhasil mematikan LULA, sehingga KLH-pun memandang hal
ini belum kritis maka LULA tidak diperbolehkan dibuang melalui laut.
Saya tidak heran kenapa KLH bersikap demikian karena harapan yang
ditimbulkan dari relief well sehingga tidak pernah mereka (tidak hanya
KLH) membuat scenario bagaimana kalo LULA tidak bias mati dengan relief
well kecuali IAGI. Melihat munculnya berbagai pendapat dalam menangani
LULA, saya teringat buku THE LIVING COMPANY: Habits for Survival in
turbulent business environment/hal. 26-37 (Harvard business School
Press, 1996), buku ini ditulis oleh ARIE DE GUES (Worked for Royal
Dutch/Shell for 38 years, before retiring he was coordinator of
corporate planning, widely credited with originating the concept of
learning organization, he is visiting fellow at the London Business
School and Board of the MIT for Organizational Learning). Arie De Gues
membuat 5 teori dalam merespon kejadian yang ada maupun utntuk masa
depan. Pada saat itu KLH masuk dalam kategori teori-1 (the problem
managers -KLH- face is not acting intelligently), memang tidak enak
sebutannya teori-1: Manager are stupid. Setelah relief well belum bias
mematikan LULA maka luapan LULA menjadikan daerah porong/sidoarjo
menjadi kritis terutama penduduk yang terkena dampak LULA, KLH
membolehkan membuang lumpur ke laut. Maka KLH bergerak ke teori-2 (WE
CAN SEE ONLY WHEN CRISIS OPENS OUR EYES. Jadi jelas kita terbelalak
setelah LULA meluber kemana-mana, rel kereta berkelok, pipa gas meledak.
Karena harapan yang ditimbulkan relief well, sebagian pihak percaya
relief well akan berhasil, sehingga tidak ada relokasi infrastruktur dan
hanya dibuat tanggul2 utk menahan luapan LULA ke daerah yang lebih luas,
tidak pernah terpikir scenario kalo LULA gak bias dimatikan, setelah
pipa gas meledak terjadi korban jiwa. Akhirnya inilah HARAPAN BERBUAH
PETAKA. Sementara itu ahli perminyakan, ahli pemboran dan ahli geologi
terjebak pada TEORI-3 (WE CAN SEE ONLY WHAT WE HAVE ALREADY EXPERIENCED;
some psychologist began to claim that people can only experienced
before). Jelas para ahli perminyakan, ahli pemboran, dan ahli geologi
yang punya/banyak pengalaman di pemboran perminyakan berpendapat bahwa
LULA terjadi karena underground blowout. Para Ahli perminyakan dan ahli
pemboran sejak dibangku kuliah sudah mempelajari blowout. Bahkan salah
seorang yang sangat senior di tim-nya Kang Rudy R mengatakan, ini adalah
underground blowout dan dalam sejarah tidak ada blowout yang tidak bisa
dimatikan, karena itu kami (tim investigasi) sangat yakin luapan lumpur
ini bias dimatikan (statemen ini termasuk dikemukakan dalam rapat dengan
komisi VII DPRRI). Kadang2 kami bingung para ahli mengatakan underground
blowout kami tidak berkomentar tapi begitu kami menyatakan mud volcano
bencana alam langsung kami dituduh macem2 bahkan cenderung negative,
akhirnya kami menyadari mungkin masyarakat geologi juga terjebak dalam
teori-3 nya Arie De Gues, karena maraknya dunia politik IAGI pun dituduh
dipolitisir. Saya juga ingat dalam salah satu kuliah stadium general di
aula barat tahun '74 yang di sampaikan Bang Ali (Ali Sadikin), beliau
mengatakan bahwa SESEORANG MENILAI ORANG LAIN DISAMAKAN DENGAN DIRINYA,
KALAU DIRINYA BAGUS DIA MENILAI ORANG LAIN BAGUS DAN SEBALIKNYA,
pendapat Bang Ali ini saya modifikasi sedikit orang menilai orang lain
berdasarkan apa yang berkembang dimasyarakat, dimasyarakat kita telah
berkembang budaya bias diatur dan dipolitisasi, bila pendapat orang lain
berbeda dengan pendapat pribadinya maka dengan mudah orang ini menuduh
orang lain dipolitisir atau ditunggangi kepentingan orang lain. DALAM
SEMUA KEGIATAN EVENT YANG DISELENGGARAKAN IAGI, SAYA JAMIN APA YANG
DITUDUHKAN KEPADA KAMI TIDAK TERJADI. BAGI KAMI ORGANISASI ADALAH TEMPAT
BELAJAR, SALING BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN, SALING MEMBANTU DALAM
MENGATASI KESULITAN DST. 
Lha sebagian ahli geologi yang banyak pengalaman di regional, tektonik,
dsb biarlah kalau mereka berpendapat ini bukan 

RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-28 Terurut Topik Achmad Luthfi
Kalo menafsirkan waktu antara Ahli Bahasa dan Ahli Geologi juga bisa
terjadi perbedaan pendapat yang berarti. Beda waktu 2 hari antara
terjadi gempa dan semburan menurut Ahli Bahasa itu jelas selang waktu
yang berarti karena diukur dari waktu hidup manusia, tetapi bila dilihat
dari waktu geologi tidak ada artinya (2 hari yang lalu dan hari ini
adalah sama dari kacamata waktu geologi).

 

  _  

From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 28 Maret 2007 11:28
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

 

Para saksi ahli ini nantinya akan digiring kearah jawaban YA dan TIDAK,
singkat jelas dan tegasbukan abu-abu atau plin-plan! Jaksa dan
Pengacara yang akan adu argument bahwa siapa yang benar dengan cara
bertanya ke saksi ahli yang menggiring ke jawaban tadi. Hampir semua
para saksi yang terlibat dipengeboran yang diperiksa BAP menjurus bahwa
ada kesalahan prosedur, makanya polisi bisa menggiring para tersangka ke
pengadilan.

Jaksa punya saksi ahli, pengacara Lapindo juga punya saksi ahli...nah
nantinya mereka saksi ahli ini bisa memihak mana ? Profesi ilmiah,
netral, atau sudah terbeli ?

Makanya dari segi ilmu geologi hal ini jadi njlimet, karena ini ilmu
interpretasi belaka. Tapi Drilling Engineering itu eksak nyata dan
sangat bisa diperhitungkan, ngebor di bumi tidak serumit mendaratkan
pesawat di planet Mars.

Dengar-dengar ada yang sedang hunting konsultan ahli yang
meringankanNah loe !

 

 

Wallahu'alam

- Original Message - 

From: Agus Hendratno mailto:[EMAIL PROTECTED]  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:00 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

 

Wah, ini kuat-kuat an, antara pengacara Lapindo dengan Jaksa
penuntut umum, kalau lihat pemberitaan tentang kasus Lusi yang berkasnya
sudah masuk di Kejati, tapi dikembalikan ke Penyidik Polda. Siapa pun
Saksi Ahli dalam persidangan nanti, baik yang diajukan penyidik polda
jatim maupun pengacara lapindo, seperti Ujian Pendadaran Thesis saja.
Karena memang Saksi Ahli kalau di hadapan Meja Hijau, kayak ujian
thesis; sering terjadi (pengacara, hakim anggota, atau jaksa) kesulitan
mempertanyakan hal-hal yang teknis; namun  tim penguji di pengadilan
itu biasanya akan bertanya sebagaimana yang ada dalam berita acara
penyidikan dan improvisasi dari hasil pemeriksaan berita acara dari
penyidik polda. Disini, sering Saksi Ahli harus mengulang berbagai
penjelasan ilmiah untuk meyakinkan si penguji. Nah, penguji yang
berseberangan (pengacara dan jaksa penuntut umum) akan sering bersilat
argumen, bahwa keterangan saksi ahli tidak relevan; keberatan dengan
pernyataan saksi ahli dan seterusnya. Hal ini biasanya akan mudah ricuh
dan emosional, jika ada pengunjung yang fanatis atau korban dari suatu
yang sedang dikasuskan. 

Saya membayangkan, bahwa persidangan Lusi  di Pengadilan akan
berlangsung sangat lama dan bertele-tele; seakan-akan mudah dilupakan
jika sudah termakan waktu lebih dari 1 tahun lama persidangan.
whalh...

biarkan saja
agus hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 12:31:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir
hotmudflow.wordpress.com
Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya
Media Center.

www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg
disitir
oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php
Memang Lusi ini tobmarkotob  saingan Thukul tenin !

rdp

Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi

MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29

Surabaya-Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai
prinsip-prinsip hukum pidana.  Karena itu, kesimpulan apapun
yang
telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus
dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu
dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP
Aji
Wijaya Senin (26/3) di Surabaya.

Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim
Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa
pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik  Lapindo Brantas
Inc.
merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo.

Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada proses
penyidikan yang
telah dilakukan Polda Jatim selama ini.  Di antaranya adalah
keterangan ahli-ahli yang terdiri dari ahli geologi, pengeboran
dan
ahli bahasa. Menurut Aji, mestinya asas praduga tak bersalah
harus
ditegakkan.  Karena masih harus dibuktikan di muka pengadilan.
Dengan

RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa Ahli Geologi

2007-03-28 Terurut Topik Achmad Luthfi
Tanya ahli bahasa/ahli hukum, menjadi saksi adalah mengatakan apa yang
kita saksikan dengan mata atau dengan pengalaman dan dengan ilmu. Kalo
kita tidak melihat/mengalami dan ilmu kita gak nyampe yha lebih baik
bilang tidak tahu. Contoh kalo melihat dengan ilmu, kalo ditanya apakah
betul perang diponegoro berlangsung tahun 1825-1830 ? kita jawab yha
betul, pertanyaan berikut apakah saudara menyaksikan ? dijawab tidak
(belum lahir), pertanyaan berikut saudara menjawab betul tapi saudara
tidak pernah menyaksikan, apakah jawaban saudara karangan belaka?
dijawab, jawaban saya betul dan tidak dikarang. Pertanyaan berikut kalo
saudara yakin jawaban saudara benar sedangkan saudara tidak menyaksikan
bagaimana saudara tahu dijawab dari ilmu sejarah. Ini kelihatan
sederhana kira2 begitulah ber-liku2nya pertanyaan yang diajukan kepada
saksi. Sebaiknya kalo ragu2 dan tidak menyaksikan/mengalami dan ilmunya
gak nyampe lebih baik dijawab tidak tahu. Ini ilustrasi dari pengalaman
real

 

Salam, 

 

  _  

From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 28 Maret 2007 10:28
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

 

anggota iagi saksi ahli yg bakalan duduk di kursi saksi sebaiknya
bersiap dan berlatih menghadapi / mengalami serangan pengujian di
sidang pengadilan di indonesia yang akan sangat berbeda dengan sidang
tesis di perguruan tinggi utk s1 s2 atau s3 sangat berbeda gempuran
pertanyaan di pit iagi atau ipa atau aapg atau seminar manapun.

kita juga akan sering digiring ke suasana emosi negativ lalu disudutkan
utk memilih salah satu jawaban ya atau tidak padahal bukan itu
jawaban yg seharusnya kita katakan.

kita ini cuma ahli geologi, dan mereka itu ahli beracara, ahli bersidang
pengadilan.

semoga kita mahir dan terlatih melayani serangan / pengujian itu.

 

wassalam

(sonny)

 


  _  


From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 28 Maret 2007 10:01
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

Wah, ini kuat-kuat an, antara pengacara Lapindo dengan Jaksa
penuntut umum, kalau lihat pemberitaan tentang kasus Lusi yang berkasnya
sudah masuk di Kejati, tapi dikembalikan ke Penyidik Polda. Siapa pun
Saksi Ahli dalam persidangan nanti, baik yang diajukan penyidik polda
jatim maupun pengacara lapindo, seperti Ujian Pendadaran Thesis saja.
Karena memang Saksi Ahli kalau di hadapan Meja Hijau, kayak ujian
thesis; sering terjadi (pengacara, hakim anggota, atau jaksa) kesulitan
mempertanyakan hal-hal yang teknis; namun  tim penguji di pengadilan
itu biasanya akan bertanya sebagaimana yang ada dalam berita acara
penyidikan dan improvisasi dari hasil pemeriksaan berita acara dari
penyidik polda. Disini, sering Saksi Ahli harus mengulang berbagai
penjelasan ilmiah untuk meyakinkan si penguji. Nah, penguji yang
berseberangan (pengacara dan jaksa penuntut umum) akan sering bersilat
argumen, bahwa keterangan saksi ahli tidak relevan; keberatan dengan
pernyataan saksi ahli dan seterusnya. Hal ini biasanya akan mudah ricuh
dan emosional, jika ada pengunjung yang fanatis atau korban dari suatu
yang sedang dikasuskan. 

Saya membayangkan, bahwa persidangan Lusi  di Pengadilan akan
berlangsung sangat lama dan bertele-tele; seakan-akan mudah dilupakan
jika sudah termakan waktu lebih dari 1 tahun lama persidangan.
whalh...

biarkan saja
agus hend

- Original Message 
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, March 27, 2007 12:31:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ahli Bahasa  Ahli Geologi

Ada yang lucu lagi berita hari ini yg disitir
hotmudflow.wordpress.com
Aku juga baru ngeh ternyata ada beberapa yg menamakan dirinya
Media Center.

www.mediacenterlusi.com ini berbeda dengan Media Center yg
disitir
oleh http://www.d-infokom-jatim.go.id/index.php
Memang Lusi ini tobmarkotob  saingan Thukul tenin !

rdp

Asas Praduga Tak Bersalah Mesti Dijunjung Tinggi

MediaCenterLusi, Senin, 26 Maret 2007 23:29

Surabaya-Asas praduga tak bersalah mesti dijunjung tinggi sesuai
prinsip-prinsip hukum pidana.  Karena itu, kesimpulan apapun
yang
telah diambil oleh penyidik selaku penegak hukum, masih harus
dibuktikan terlebih dahulu di muka pengadilan. Demikian hal itu
dikemukakan Koordinator Tim Kuasa Hukum Lapindo Brantas Inc. GP
Aji
Wijaya Senin (26/3) di Surabaya.

Sebelumnya di sebuah harian nasional Sabtu (24/3) Kapolda Jatim
Inspektur Jenderal Herman Suryadi Sumawiredja mengatakan bahwa
pengeboran sumur eksplorasi Banjarpanji-1 milik  Lapindo Brantas
Inc.
merupakan pemicu semburan Lumpur panas Sidoarjo.

Pernyataannya itu, kata Herman, didasarkan pada 

RE: [iagi-net-l] kirim lampiran file (Re: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI)

2007-03-28 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ok Bung Syaiful 
Trims

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 28 Maret 2007 9:54
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Paulus Tangke Allo; Rovicky Dwi Putrohari
Subject: [iagi-net-l] kirim lampiran file (Re: [iagi-net-l] Respon-5
Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI)

pak luthfi,

harus kontak dulu bang allo atau kang rovicky utk mengirimkan lampiran
(default iagi-net, setiap anggota milis tidak diperkenankan utk
mengirimkan lampiran file).

kirim saja file bahan presentasi dan makalah tsb ke mereka berdua.

terimakasih dan salam,
syaiful

On 3/28/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya belum berhasil kirim 2 bahan presentasi + 1 makalah sebagai
 lampiran respon-5 atas surat terbuka kepada ketua IAGI. Saya minta
 tolong Dr. Edy Sunardi utk kirim materi tersebut setelah file
 dimodifikasi ke jpeg.

 Salam: LTH

 -Original Message-
 From: Achmad Luthfi
 Sent: 27 Maret 2007 20:35
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum
IAGI




 Pak Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan banggakan,

 Dalam akhir respon-4 yang lalu saya sampaikan bahwa kami mengundang Ir
 Sayogi Sudarman MSC(ahli geothermal) untuk menyampaikan pendapatnya
 tentang LULA ditinjau dari fenomena geothermal dalam seminar kedua
yang
 diselenggarakan di gedung BPPT pada minggu ketiga/keempat Februari
2007.
 Dalam presentasinya (bahan terlampir, Mas Sayogi menyampaikan
 comparative model, yaitu model Tentative  Hidrogeologi Sistem
Panasbumi
 Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat dan model Tentatif Porong -
 Arjuno~Welirang~Anjasmoro (AWA), Jawa Timur. Dengan model ini
 diinterpretasikan bahwa LULA yang bertemperatur tinggi merupakan
 fenomena geothermal. Kalo menggunakan pendapat Dr. Ir. Lambok dalam
 seminar ketiga, bila terjadi re-charge yang berkelanjutan di kompleks
 AWA maka semburan LULA makin tdk terprediksi kapan berhentinya (bias
 forever), dalam kesimpulannya untuk mematikan Mas Sayogi perlu 3
relief
 wells yang difungsikan ganda (untuk mematikan dan re-injeksi air tapis
 lumpur) tetapi untuk mengerjakan ini menurut Mas Sayogi harus
diketahui
 detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan, lha kalo ini
merupakan
 fenomena alam bagaimana mematikan LULA. Kalo ini fenomena alam, Pak
 Untung S dari BPPT dalam seminar kedua ini mengatakan (paper
terlampir)
 Selanjutnya bila kemudian terbukti bahwa yang terjadi sesungguhnya
 adalah gejala pembentukan mud volcano yakni asumsi fenomena kedua,
maka
 satu-satunya jalan adalah membiarkan lumpur tetap mengalir, meskipun
 hingga puluhan bahkan bisa dalam kurun ratusan tahun. Yang perlu
 dilakukan adalah bagaimana mengendalikan, mengarahkan, ataupun
 melokalisir aliran lumpur di permukaan agar tidak membahayakan
kehidupan
 manusia dan lingkungan hidup secara umum. Sekalipun fenomena mud
volcano
 semakin memberikan fakta nyata, namun hipotesa ini perlu pula didukung
 dengan fakta yang penting yakni bahwa mud volcano pada umumnya
terbentuk
 dan berasosiasi dengan pembentukan gelembung lempung (shale diapir).
Di
 berbagai tempat yang memperlihatkan adanya mud volcano selalu
didahului
 oleh gejala diapirism material plastis di bawah permukaan yang
menyembul
 ke permukaan akibat tekanan dan perasan lapisan batuan di
sekelilingnya,
 melalui bidang-bidang retakan dan sesar. Material plastis bertekanan
 tinggi itu umunya dibentuk oleh lempung bercampur air dari dalam
lapisan
 lempung yang terkurung dan terperas misalnya oleh gaya-gaya tektonik
 aktif di sekitarnya. Sedangkan menurut presentasikan Dr. Ir. Syamsu
 Alam dari data seismic tidak terlihat ada gejala diapirism, penjelasan
 Bung Alam inilah yang disampaikan Pak Koesoemadinata dalam salah
 suratnya melemahkan pendapat bahwa LULA merupakan mudvolcano terjadi
 akibat proses alamiah, dan ini terus menjadi perdebatan yang belum
 berujung karena belum tahu siapa yang benar. Apakah kita hanya berpuas
 dengan berbagai argumentasi ilmiah untuk mengetahui detil dan
kejelasan
 model dan mekanisme semburan LULA beserta penyebabnya. Bolehlah ini
 untuk khasanah ilmiah, tetapi saya sebagai presiden IAGI tidak
 memprioritaskan hal ini, saya ingin membawa IAGI agar menyuarakan
 pembuangan LULA ke laut secara aman dari berbagai aspek. Kebetulan
waktu
 itu G. Merapi yang terletak tak jauh dari Jogja menarik perhatian kita
 semua karena sedang aktif plus mbah Maridjannya. Saya terpikir siapa
sih
 yang sanggup menyetop semburan G. Merapi, tidak adalah kecuali Yang
Maha
 Kuasa, karena itu para ahli hanya bisa bagaimana mengendalikan erupsi
 merapi terutama yang berupa lahar melalui kali Gendol dan kali Krasak
 yang kebetulan berlokasi disekitar G. Merapi, para ahli teknik sipil
 membangun berbagai check-dam di kali tsb agar aliran lahar terkendali.
 Lha bagaimana mengendalikan aliran LULA ? Dalam seminar kedua tersebut
 Dr. Ir. Agus Kristijono, MSc dari BPPT menyampaikan presentasi
 Pemanfaatan Lumpur untuk Reklamasi Mangrove Belt (bahan terlampir),
 Mas Agus K

[iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-27 Terurut Topik Achmad Luthfi



Pak Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan banggakan,

Dalam akhir respon-4 yang lalu saya sampaikan bahwa kami mengundang Ir
Sayogi Sudarman MSC(ahli geothermal) untuk menyampaikan pendapatnya
tentang LULA ditinjau dari fenomena geothermal dalam seminar kedua yang
diselenggarakan di gedung BPPT pada minggu ketiga/keempat Februari 2007.
Dalam presentasinya (bahan terlampir, Mas Sayogi menyampaikan
comparative model, yaitu model Tentative  Hidrogeologi Sistem Panasbumi
Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat dan model Tentatif Porong -
Arjuno~Welirang~Anjasmoro (AWA), Jawa Timur. Dengan model ini
diinterpretasikan bahwa LULA yang bertemperatur tinggi merupakan
fenomena geothermal. Kalo menggunakan pendapat Dr. Ir. Lambok dalam
seminar ketiga, bila terjadi re-charge yang berkelanjutan di kompleks
AWA maka semburan LULA makin tdk terprediksi kapan berhentinya (bias
forever), dalam kesimpulannya untuk mematikan Mas Sayogi perlu 3 relief
wells yang difungsikan ganda (untuk mematikan dan re-injeksi air tapis
lumpur) tetapi untuk mengerjakan ini menurut Mas Sayogi harus diketahui
detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan, lha kalo ini merupakan
fenomena alam bagaimana mematikan LULA. Kalo ini fenomena alam, Pak
Untung S dari BPPT dalam seminar kedua ini mengatakan (paper terlampir)
Selanjutnya bila kemudian terbukti bahwa yang terjadi sesungguhnya
adalah gejala pembentukan mud volcano yakni asumsi fenomena kedua, maka
satu-satunya jalan adalah membiarkan lumpur tetap mengalir, meskipun
hingga puluhan bahkan bisa dalam kurun ratusan tahun. Yang perlu
dilakukan adalah bagaimana mengendalikan, mengarahkan, ataupun
melokalisir aliran lumpur di permukaan agar tidak membahayakan kehidupan
manusia dan lingkungan hidup secara umum. Sekalipun fenomena mud volcano
semakin memberikan fakta nyata, namun hipotesa ini perlu pula didukung
dengan fakta yang penting yakni bahwa mud volcano pada umumnya terbentuk
dan berasosiasi dengan pembentukan gelembung lempung (shale diapir). Di
berbagai tempat yang memperlihatkan adanya mud volcano selalu didahului
oleh gejala diapirism material plastis di bawah permukaan yang menyembul
ke permukaan akibat tekanan dan perasan lapisan batuan di sekelilingnya,
melalui bidang-bidang retakan dan sesar. Material plastis bertekanan
tinggi itu umunya dibentuk oleh lempung bercampur air dari dalam lapisan
lempung yang terkurung dan terperas misalnya oleh gaya-gaya tektonik
aktif di sekitarnya. Sedangkan menurut presentasikan Dr. Ir. Syamsu
Alam dari data seismic tidak terlihat ada gejala diapirism, penjelasan
Bung Alam inilah yang disampaikan Pak Koesoemadinata dalam salah
suratnya melemahkan pendapat bahwa LULA merupakan mudvolcano terjadi
akibat proses alamiah, dan ini terus menjadi perdebatan yang belum
berujung karena belum tahu siapa yang benar. Apakah kita hanya berpuas
dengan berbagai argumentasi ilmiah untuk mengetahui detil dan kejelasan
model dan mekanisme semburan LULA beserta penyebabnya. Bolehlah ini
untuk khasanah ilmiah, tetapi saya sebagai presiden IAGI tidak
memprioritaskan hal ini, saya ingin membawa IAGI agar menyuarakan
pembuangan LULA ke laut secara aman dari berbagai aspek. Kebetulan waktu
itu G. Merapi yang terletak tak jauh dari Jogja menarik perhatian kita
semua karena sedang aktif plus mbah Maridjannya. Saya terpikir siapa sih
yang sanggup menyetop semburan G. Merapi, tidak adalah kecuali Yang Maha
Kuasa, karena itu para ahli hanya bisa bagaimana mengendalikan erupsi
merapi terutama yang berupa lahar melalui kali Gendol dan kali Krasak
yang kebetulan berlokasi disekitar G. Merapi, para ahli teknik sipil
membangun berbagai check-dam di kali tsb agar aliran lahar terkendali.
Lha bagaimana mengendalikan aliran LULA ? Dalam seminar kedua tersebut
Dr. Ir. Agus Kristijono, MSc dari BPPT menyampaikan presentasi
Pemanfaatan Lumpur untuk Reklamasi Mangrove Belt (bahan terlampir),
Mas Agus K menawarkan teknik pembuangan lumpur dengan sistim SLUFTER
(pernah dimuat di Buletin LULA), sistim ini diadopsi dari sistim
pembuangan lumpur industri di Rotterdam, Belanda yang mampu menampung
lumpur 30 juta ton dengan luas slufter 165 hektar. Lha mestinya membuang
LULA harus dengan teknologi tidak secara konvensional yang telah
dilakukan selama ini di porong. Sebetulnya inilah yang ingin kami
amplifier-kan agar didengar oleh tim yang menangani LULA. Dalam press
conference setelah seminar ketiga yang lalu di BPPT, Ketua BPPT Prof Dr.
Ir. Said Djeni menjawab salah satu pertanyaan wartawan, beliau
mengatakan dari awal BPPT merekeomendasikan untuk membuang lumpur
melalui kanal2 terbuka (tentunya dengan teknologi). Apa yang dikemukakan
oleh ketua BPPT ini sejalan dengan pernyataan terdahulu yang dikemukakan
oleh IAGI agar LULA dibuang ke laut. Namun apa dikata pendapat ini kalah
kuat dengan harapan yang dilambungkan oleh para ahli perminyakan bahwa
dengan relief well LULA akan berhasil dimatikan. Akhirnya harapan ini
membuahkan petaka. Dalam respon-6 surat terbuka tsb, saya akan membahas

RE: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-27 Terurut Topik Achmad Luthfi
Saya belum berhasil kirim 2 bahan presentasi + 1 makalah sebagai
lampiran respon-5 atas surat terbuka kepada ketua IAGI. Saya minta
tolong Dr. Edy Sunardi utk kirim materi tersebut setelah file
dimodifikasi ke jpeg.

Salam: LTH

-Original Message-
From: Achmad Luthfi 
Sent: 27 Maret 2007 20:35
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Respon-5 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI




Pak Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan banggakan,

Dalam akhir respon-4 yang lalu saya sampaikan bahwa kami mengundang Ir
Sayogi Sudarman MSC(ahli geothermal) untuk menyampaikan pendapatnya
tentang LULA ditinjau dari fenomena geothermal dalam seminar kedua yang
diselenggarakan di gedung BPPT pada minggu ketiga/keempat Februari 2007.
Dalam presentasinya (bahan terlampir, Mas Sayogi menyampaikan
comparative model, yaitu model Tentative  Hidrogeologi Sistem Panasbumi
Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat dan model Tentatif Porong -
Arjuno~Welirang~Anjasmoro (AWA), Jawa Timur. Dengan model ini
diinterpretasikan bahwa LULA yang bertemperatur tinggi merupakan
fenomena geothermal. Kalo menggunakan pendapat Dr. Ir. Lambok dalam
seminar ketiga, bila terjadi re-charge yang berkelanjutan di kompleks
AWA maka semburan LULA makin tdk terprediksi kapan berhentinya (bias
forever), dalam kesimpulannya untuk mematikan Mas Sayogi perlu 3 relief
wells yang difungsikan ganda (untuk mematikan dan re-injeksi air tapis
lumpur) tetapi untuk mengerjakan ini menurut Mas Sayogi harus diketahui
detil dan kejelasan model dan mekanisme semburan, lha kalo ini merupakan
fenomena alam bagaimana mematikan LULA. Kalo ini fenomena alam, Pak
Untung S dari BPPT dalam seminar kedua ini mengatakan (paper terlampir)
Selanjutnya bila kemudian terbukti bahwa yang terjadi sesungguhnya
adalah gejala pembentukan mud volcano yakni asumsi fenomena kedua, maka
satu-satunya jalan adalah membiarkan lumpur tetap mengalir, meskipun
hingga puluhan bahkan bisa dalam kurun ratusan tahun. Yang perlu
dilakukan adalah bagaimana mengendalikan, mengarahkan, ataupun
melokalisir aliran lumpur di permukaan agar tidak membahayakan kehidupan
manusia dan lingkungan hidup secara umum. Sekalipun fenomena mud volcano
semakin memberikan fakta nyata, namun hipotesa ini perlu pula didukung
dengan fakta yang penting yakni bahwa mud volcano pada umumnya terbentuk
dan berasosiasi dengan pembentukan gelembung lempung (shale diapir). Di
berbagai tempat yang memperlihatkan adanya mud volcano selalu didahului
oleh gejala diapirism material plastis di bawah permukaan yang menyembul
ke permukaan akibat tekanan dan perasan lapisan batuan di sekelilingnya,
melalui bidang-bidang retakan dan sesar. Material plastis bertekanan
tinggi itu umunya dibentuk oleh lempung bercampur air dari dalam lapisan
lempung yang terkurung dan terperas misalnya oleh gaya-gaya tektonik
aktif di sekitarnya. Sedangkan menurut presentasikan Dr. Ir. Syamsu
Alam dari data seismic tidak terlihat ada gejala diapirism, penjelasan
Bung Alam inilah yang disampaikan Pak Koesoemadinata dalam salah
suratnya melemahkan pendapat bahwa LULA merupakan mudvolcano terjadi
akibat proses alamiah, dan ini terus menjadi perdebatan yang belum
berujung karena belum tahu siapa yang benar. Apakah kita hanya berpuas
dengan berbagai argumentasi ilmiah untuk mengetahui detil dan kejelasan
model dan mekanisme semburan LULA beserta penyebabnya. Bolehlah ini
untuk khasanah ilmiah, tetapi saya sebagai presiden IAGI tidak
memprioritaskan hal ini, saya ingin membawa IAGI agar menyuarakan
pembuangan LULA ke laut secara aman dari berbagai aspek. Kebetulan waktu
itu G. Merapi yang terletak tak jauh dari Jogja menarik perhatian kita
semua karena sedang aktif plus mbah Maridjannya. Saya terpikir siapa sih
yang sanggup menyetop semburan G. Merapi, tidak adalah kecuali Yang Maha
Kuasa, karena itu para ahli hanya bisa bagaimana mengendalikan erupsi
merapi terutama yang berupa lahar melalui kali Gendol dan kali Krasak
yang kebetulan berlokasi disekitar G. Merapi, para ahli teknik sipil
membangun berbagai check-dam di kali tsb agar aliran lahar terkendali.
Lha bagaimana mengendalikan aliran LULA ? Dalam seminar kedua tersebut
Dr. Ir. Agus Kristijono, MSc dari BPPT menyampaikan presentasi
Pemanfaatan Lumpur untuk Reklamasi Mangrove Belt (bahan terlampir),
Mas Agus K menawarkan teknik pembuangan lumpur dengan sistim SLUFTER
(pernah dimuat di Buletin LULA), sistim ini diadopsi dari sistim
pembuangan lumpur industri di Rotterdam, Belanda yang mampu menampung
lumpur 30 juta ton dengan luas slufter 165 hektar. Lha mestinya membuang
LULA harus dengan teknologi tidak secara konvensional yang telah
dilakukan selama ini di porong. Sebetulnya inilah yang ingin kami
amplifier-kan agar didengar oleh tim yang menangani LULA. Dalam press
conference setelah seminar ketiga yang lalu di BPPT, Ketua BPPT Prof Dr.
Ir. Said Djeni menjawab salah satu pertanyaan wartawan, beliau
mengatakan dari awal BPPT merekeomendasikan untuk membuang lumpur
melalui kanal2 terbuka (tentunya

RE: [iagi-net-l] Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-21 Terurut Topik Achmad Luthfi

Respon-4 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI:

Setelah libur panjang akhir pekan lalu saya melanjutkan untuk merespon
surat  Pak Koesoemadinata yang terhormat. Lokasi pertama untuk relief
well tenggelam sebelum dimanfaatkan karena para insinyur kurang cermat
menghitung kecepatan naiknya permukaan lumpur panas, bahkan mungkin ada
kontribusi subsidence. Keesokan hari sdr Abel (konsultan drilling dari
Kanada untuk killing LULA) mengatakan kepada para wartawan/wait bahwa
terjadi penurunan 26 cm di lokasi tanpa meng-quote bahwa ini hasil kerja
tim IAGI. Dari berbagai data yang kami peroleh baik langsung maupun
tidak langsung, pada bulan Juni/Juli IAGI membuat pernyataan seperti
yang telah saya sebut dalam respon surat terdahulu. IAGI juga membuat
simulasi dengan berbagai scenario bila LULA tidak berhasil dimatikan,
baik hasil simulasi maupun pernyataan tersebut kami sampaikan kepada
gubernur jatim, seminar di ITS, kepada tim-nya Kang Rudy dan kepada
Bupati Sidoarjo.  Mereka memang tidak berpikir sejauh apa yang
dipikirkan oleh teman2 IAGI karena mereka menaruhkan harapannya kepada
keberhasilan relief well. Atas dasar kontribusi IAGI tersebut dan rapat
gabungan Bupati Sidoarjo menulis surat kepadamenteri KLH agar diijinkan
membuang lumpur panas ke laut melalui kali porong tetapi ditolak oleh
menteri KLH. Atas masukan dari IAGI, Wakil Kepala BPMIGAS (terlibat
aktif baik dalam tim kang Rudy maupun timnas) menyampaikan presentasi
dihadapan presiden SBY sewaktu SBY berkunjung ke LULA, salah satu pesan
dalam presentasi tersebut adalah pipa pertamina bisa bermasalah dengan
perkembangan LULA (akhirnya pipa Pertamina meledak setelah seminggu
sebelumnya rel KA berkelok seperti ular kalo sedang bergerak
maju/berjalan). Semua apa yang telah disampaikan oleh IAGI tersebut juga
kami sampaikan kepada BPMIGAS. Deputi Opersai BPMIGAS akhirnya menulis
surat kepada Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungkungan MENKLH, untuk
minta ijin membuang lumpur ke laut melalui kali porong tetapi ditolak
oleh Deputi dari MENKLH tsb. Upaya untuk memperoleh ijin membuang lumpur
panas ke laut juga disampaikan oleh Ka. BPMIGAS atas hasil kerja IAGI
dalam suatu rapat gabungan yang dipimpin oleh wapres RI, tetapi tidak
diiyakan oleh men KLH. Memang sangat kami sadari tanpa ada solusi
pembuangan lumpur panas, tidak hanya penduduk setempat yang terancam
bahaya tetapi juga tim yang melakukan pemboran relief well untuk
mematikan LULA, akhirnya para pelaku pemboran relief well sempat
terjebak LULA dan menyatakan SOS sehingga personel dan rig direlease
moving ketempat yang aman.

Itulah hasil kerja (dgn pendekatan keilmuan) tim IAGI yang disampaikan
ke berbagai pihak melalui berbagai saluran. Akhirnya IAGI memutuskan
untuk mengajak BPPT mengadakan seminar, dan dilakukan seminar tahun lalu
merupakan seminar kedua dalam sekala nasional (bukan seminar tiga yang
bersekala internasional yang dihebohkan). IAGI sangat peduli kepada
korban LULA sehingga teman2 di PP IAGI bersama IAGI Pengda Jatim terus
berteriak agar dilakukan pembuangan lumpur ke laut dan evakuasi total.
Dalam melaksanakan seminar-2 di BPPT juga kami sudah berpikir bahwa LULA
tidak terlepas dari fenomena geothermal karena itu dalam seminar kedua
kami mengundang ahli geothermal kawan baik saya Mas Sayogi Sudarman MSC
(pensiunan Divisi Geothermal Pertamina/waktu itu). 



.TOETOEGE (BERSAMBUNG/respon surat ini ada beberapa
seri, saya sengaja menyampaikan milestone sampai terlaksananya seminar-3
di BPPT yang lalu agar khalayak geologi tahu bahwa itu merupakan suatu
proses berkelanjutan dari tahun lalu. Seminar satu hanya membahas
tentang bencana alam gempa/tsunami dan berbagai dampaknya. Setelah saya
pikir lebih mendalam mungkin seminar ketiga yang mengundang pembicara
dari manca Negara itu klimaks dari kerja tim IAGI).  



-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 25 Februari 2007 13:41
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (2)



Di lain pihak yang sangat menarik adalah  telah terungkapnya pula data
pemboran yang pada waktu sebelumnya (terutama pada permulaan erupsi
Lusi)
tidak pernah muncul pada laporan pemboran, yaitu yaitu bahwa 10 menit
setelah terjadinya gempa di Jogya, terjadi 'partial loss' dari lumpur
pemboran yang teramati pada mud pit. Hal yang sama diungkapkan pula oleh
Dr.
Doddy Nawangsidi, tetapi waktunya adalah 70 menit sesudah gempa (mungkin
Pak
Doddy ini keliru membaca 1 sebagai 7). Ini data yang sangat menarik
karena
sebelum data ini belum pernah dilaporkan dan menunggu 7 bulan untuk
terungkap. Di lain pihak Dr. Nawangsidi ini menunjukkan secara
kwantitafi
dengan menggunakan rumus reservoir (Darcy) dengan parameter2 yang
diasumsikan bagaimana tidak mungkinnya  laju (rate of production) jumlah
air
sebegitu besar (100 sampai 160 juta meter kubik per hari?) dari satu
lubang
sumur yang menembus Kujung hanya 15 kaki saja.. Analisa ini 

RE: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-15 Terurut Topik Achmad Luthfi
 Umum
IAGI




 Justru saya sejak awal kurang sependapat dengan interpretasinya mas
Nana
 didalam Mimbar Jum'at-nya (tiap Jum'at saya terima via email) mas
Nana
 Djumhana tentang awal terjadinya LUSI/LULA tsb.  Tetapi karena itu
berupa
 Mimbar Jum'at ya saya kira kurang pas untuk meng-counter-nya.





 Kalau sebagai triggernya adalah gempa, mengapa LUSI justru timbulnya
di
 Sidoardjo, bukan di-dekat2 daerah Yogyakarta ?  Dan kenapa baru 2
hari
 kemudian munculnya ?  Itu bisa mungkin terjadi kalau misalnya memang
ada
 sesar/patahan regional yang besar sekali dengan trend dari Yogya ke
 Sidoardjo, seperti sesar Semangko di sepanjang P.Sumatra yang
mempunyai
 panjang sampai berratus kilometer.





 Perlu diketahui bahwa awal mula terjadinya LUSI adalah setelah
terjadinya
 problem drilling di sumur BJP-1, dan terjadinya juga hanya beberapa
meter
 dari lokasi sumur (tidak sampai ber-kilo2 meter, sedang jarak LUSI
dengan
 gempa Yogya adalah ber-ratus2 km) dan terjadinya 2 hari kemudian.
Jadi
 menurut logika akal sehat, apakah masuk akal kalau trigger-nya LUSI 
 adalah
 gempa Yogya  bukan sumur BJP-1 yang sedanag mengalami problem
drilling 
 saat
 itu ?





 Terbukti sudah 2 ahli bumi international (kalau tidak salah dari 
 Inggris/USA
 ?  dari Jepang) yang meng-interpretasikan bahwa kejadian LUSI adalah

 dipicu
 oleh problem drilling di sumur BJP-1  bukan oleh gempa Yogya.



 Interpretasi boleh berbeda, tetapi data/fakta yang ada seyogyanya
jangan
 diabaikan ataupun dirubah.  Sebagai geologist memang kita bisa selalu
 berbeda pendapat  interpretasi, itu sah2 saja, jadi ya silahkan saja

 kalau
 mas Nana masih tetap mempercayai interpretasinya, sedang saya lebih
ke
 data/faktanya.





 Wass,








 ps: terima kasih tanggapannya mas Nana.















 On 3/14/07, Nana Djumhana [EMAIL PROTECTED] wrote:



 Ingin juga saya urun rembug dalam masalah ini.





 Soal nama semburan lumpur, apakah LULA, LUSI atau apa saja, tidak
perlu
 dipermasalahkan. Saya sendiri sejak awal kejadian menamakannya dengan
 Bledug Porong yang identik dengan Bledug Kuwu di Wirosari,
Purwodadi,
 Jawa Tengah. Karena dari awal pula (Juni 2006) saya mengatakan bahwa
 berdasarkan data yang ada kejadian tersebut merupakan mud vulcano,
yang
 merupakan kejadian alam dan kemungkinan tidak berkaitan dengan adanya
 pemboran sumur BJP-1. Hal ini saya sampaikan selesai meeting di BP
Migas
 tgl. 15 Juni 2006, ketika itu Awang tanya pada saya tentang hal
tersebut,
 yang ternyata sama dengan dugaan dia. Bahkan Awang menambahkan data 
 lainnya
 dan efek/akibat yang akan mengikutinya. Masalah ini juga saya
sampaikan
 melalui Mimbar Jum'at mulai dari edisi No. 258 tgl.23 Juni 2006,
yang
 berjudul Bencana Porong. Berbagai reaksi, baik kritik yang bernada
 memperingatkan sampai yang menakut-nakuti ditujukan kepada saya,
karena
 dianggap melawan arus.





 Kejadiannya memang 2 hari setelah gempa yang mengguncang Jogja dan
 sekitarnya. Oleh karena itu dalam beberapa Mimbar Jum'at, saya 
 mengatakan
 bahwa gempa Jogja, kemungkinan hanya merupakan pemicu aktivitas mud 
 vulcano
 tsb., tetapi penyebab sebenarnya kemungkinan adalah : adanya getaran 
 terus
 menerus dari mobil-mobil besar yang melintas di jalan toll di atas
area
 shale diapir, dan beratnya beban bangunan di atas area tersebut. 
 Sedangkan
 adanya pemboran sumur BJP-1, kalaupun ikut andil sebagai penyebab,
kecil
 peranannya. Saya sampaikan juga melalui Mimbar Jum'at sejak awal 
 (karena
 saya belum bergabung dengan iagi-net) bagaimana mengatasinya, yaitu
agar
 segera melokalisir area luapan lumpur dan segera dibuatkan salurannya
ke
 laut, karena lumpur akan terus mengalir sampai waktu yang tidak 
 diketahui,
 bisa setahun, puluhan tahun atau mungkin ratusan tahun. Dan jika
tidak
 segera diatasi, akan menjadi bencana yang lebih besar dan lebih parah
 akibatnya. Tetapi sebagaimana kita ketahui di negri ini, seringkali 
 mencari
 kambing hitamnya dulu yang menjadi penyebab kejadian, kemudian 
 berdasarkan
 asumsi itu baru dicari solusinya. Karena dari awal (dan sampai
sekarang)
 yang menjadi kambing hitam adalah 100% Lapindo dengan pemboran sumur 
 BJP-1,
 maka penanganan awal tertumpu kepada penanggulangan drilling
hazzard,
 bukan penanggulangan mud vulcano. Dan kita bisa lihat kenyataannya 
 sekarang.





 Barangkali itu saja yang ingin disampaikan, dan bagi rekan yang
 berlangganan mimbar jum'at, semuanya sudah tahu.



 - Original Message -


 From: nyoto - ke-el


 To: iagi-net@iagi.or.id



 Sent: Tuesday, March 13, 2007 7:42 PM


 Subject: Re: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum
IAGI






 Pak Achmad Luthfi ternyata sebagai seorang Ketua IAGI (Ikatan Ahli 
 Geologi
 Indonesia) kurang teliti didalam menulis Respon-2 ini. Perhatikan
didalam
 kalimat seperti tsb dibawah ini :


 Kita semua tahu bahwa semburan lumpur tersebut terjadi disekitar
sumur
 BJP-1 pada tanggal 29 Mei 2006 pagi beberapa menit setelah terjadi
gempa
 Jogja.





 Memang betul semburan lumpur

RE: [iagi-net-l] Respon-3 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-15 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Koesoema yg sangat saya hormati, maaf kalau saya merespon surat
Bapak sepotong-sepotong, saat ini pk. 20.50 menjelang pulang kantor baru
sempat tulis imil.

Contoh lumpur yang diambil oleh tim IAGI dianalisa di lab. Universitas
di Jepang tanpa biaya, hal ini atas dasar hubungan baik DR. Edy Sunardi
dengan guru besarnya di Jepang (Kang Edy memperoleh PHD di Jepang),
disamping itu para ahli dari jepang sangat sering mengunjungi Indonesia.
Prof James Mori, DR. Yasuyuki Kano, DR. Wataru Tanikawa dan Prof
Toshihiko Shimamoto datang ke Indonesia bekerjasama dengan ITB (geologi)
akhir Desember 2006 selama 2 minggu antara lain melakukan beberapa
penelitian antara lain microseismic, GPS monitoring, dan juga sampling
mud serta air untuk lab analisis dan modeling, selain ke LULA, mereka
juga melakukan regional reconnaissance termasuk ke Kujung, Mojokerto dan
Tuban. Sedangkan rombongan lainnya (Prof Hisao Kumai dan Hiroyuki
Yamamoto) merupakan bagian join research antara jepang dan P3G dating ke
Indonesia setiap tahun sejak 1976 meneliti stratigrafi kwarter dari
lembah bengawan solo sampai mojokerto.
Untuk pembicara dari Oslo University, DR. Adriano Mazzini dating ke LULA
selama 2 minggu bulan Agustus 2006 melakukan observasi LULA dan
sampling, hasil sampling ini dianalisa di Oslo dan Moskow State
University. Karena itu para ahli dari luar negeri yang diundang mereka
yang pernah dating meneliti langsung ke LULA. Sedangkan Richard Davis
dari Inggris belum pernah dating ke LULA dan belum pernah berkomunikasi
dengan IAGI, karena itu panitia seminar hanya mendiskusikan saja
akhirnya diputuskan untuk tidak mengundang Richard Davis dengan alas an
tersebut.

Dari interpretasi hasil survey seismic dan VLF, kami menjumpai berbagai
patahan yang punya patern seperti mangkok, atas dasar ini kami menilai
potensi terjadinya subsidence sangat besar. Kami putuskan untuk minta
bantuan teman2 geodesi itb untuk melakukan pengukuran didaerah sebaran
LULA dan sekitarnya untuk mengetahui terjadi subsidence atau
tidak/belum. Dari hasil pengukuran GPS diketahui terjadi penurunan 3-26
cm dalam 26 hari sejak semburan LULA. Hal ini kami sampaikan ke tim-nya
Kang Rudy dalam diskusi malam hari di Shangrila Surabaya pada waktu
menentukan lokasi pertama untuk relief well. Perdebatan penentuan lokasi
relief well ini cukup seru, walaupun hasilnya setelah lokasi yang
disiapkan dengan biaya jutaan dolar AS tenggelam oleh LULA sembelum
sempat dimanfaatkan.


...TOETOEGE (Bersambung)..

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 25 Februari 2007 13:41
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-(2)

SURAT TERBUKA KEPADA KETUA UMUM IAGI (2)



Di lain pihak yang sangat menarik adalah  telah terungkapnya pula data
pemboran yang pada waktu sebelumnya (terutama pada permulaan erupsi
Lusi)
tidak pernah muncul pada laporan pemboran, yaitu yaitu bahwa 10 menit
setelah terjadinya gempa di Jogya, terjadi 'partial loss' dari lumpur
pemboran yang teramati pada mud pit. Hal yang sama diungkapkan pula oleh
Dr.
Doddy Nawangsidi, tetapi waktunya adalah 70 menit sesudah gempa (mungkin
Pak
Doddy ini keliru membaca 1 sebagai 7). Ini data yang sangat menarik
karena
sebelum data ini belum pernah dilaporkan dan menunggu 7 bulan untuk
terungkap. Di lain pihak Dr. Nawangsidi ini menunjukkan secara
kwantitafi
dengan menggunakan rumus reservoir (Darcy) dengan parameter2 yang
diasumsikan bagaimana tidak mungkinnya  laju (rate of production) jumlah
air
sebegitu besar (100 sampai 160 juta meter kubik per hari?) dari satu
lubang
sumur yang menembus Kujung hanya 15 kaki saja.. Analisa ini tentu
merupakan
pukulan, paling tidak renungan, bagi mereka yang  berpendapat  bahwa
gunung
api lumpur ini bersumber dari air bertekanan tinggi dari reservoir
terumbu
Kujung yang telah ditembus sumur BP-1, walaupun tentu orang dapat
mempertanyakan data serta parameter yang diasumsikannya, serta adanya
tambahan sumber air panas lainnya yang ikut terpicu dengan underground
blow-out dari Kujung ini.

Mengenai stratigrafi lubang bor Dr. Adi Kadar dkk mengakui telah
mereview
serta menganalisa ulang data biostratigrafi dan disimpulkan bahwa
seluruh
lapisan batuan yang ditembus Banjar Panji hanyalah berumur Pleistocene
yang
menimbulkan kesan bahwa Formasi Kujung tidak tersentuh oleh sumur bor
ini.
Juga telah ditekankan keberadaan diapirism dalam selang overpressured
shale,
yang banyak menganggap sebagai sumber lumpur.

Mengenai sumber air ini masih juga ada yang berpendapat bahwa lumpur ini
berasal dari overpressured shale yang diyakini semua orang keberadaannya
jauh di atas formasi Kujung, namun berdasarkan analisa penampang seismic
dibantah oleh Dr. Alam sebagai mud diapir. Dr. Adriano Mazzini  dari
Oslo
University masih berpandangan bahwa sumber lumpur ini adalah dari
overpressured shale ini, tetapi ketika ditanyakan oleh Richard Davies
bagaimana begitu banyak air dapat 

RE: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
Betul Anda Mas Nyoto, maaf terjadi mistype, bukan kesengajaan.

Terima kasih atas koreksi Anda.

 

Salam, 

 

  _  

From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 13 Maret 2007 19:42
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

 

Pak Achmad Luthfi ternyata sebagai seorang Ketua IAGI (Ikatan Ahli
Geologi Indonesia) kurang teliti didalam menulis Respon-2 ini.
Perhatikan didalam kalimat seperti tsb dibawah ini : 

Kita semua tahu bahwa semburan lumpur tersebut terjadi disekitar sumur
BJP-1 pada tanggal 29 Mei 2006 pagi beberapa menit setelah terjadi gempa
Jogja. 

 

Memang betul semburan lumpur panas tsb terjadi disekitar sumur BJP-1
pada hari Senin 29 Mei 2006 pagi, tetapi gempa Yogya terjadinya bukan
hari Senin itu tetapi terjadinya 2 hari sebelumnya, yaitu hari Sabtu
pagi2 sekali tanggal 27 Mei 2006, bisa ditanyakan kepada orang2 di
Yogyakarta yang mengalami sendiri gempa itu atau data2 gempa Yogya,
dimana jelas terjadinya bukan hari Senin 29 Mei melainkan hari Sabtu
pagi2 tanggal 27 Mei 2006. 

 

Apakah penyebutan terjadinya gempa Yogya tanggal 29 Mei 2006, sengaja
akan dihubungkan dengan awal terjadinya semburan pertama lumpur panas
Sidoardjo, supaya klop dengan teori pak Luthfi, yaitu penyebab
terjadinya lumpur panas adalah akibat gempa Yogya ?  Tetapi sayang
sekali teori itu banyak sekali kelemahannya pak (tidak didukung data
yang benar). 

 

Sekian dari saya, semoga pak Luthfi maklum.

 

 

Wassalam,

nyoto - TG'74

 

 

 

 

On 3/13/07, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: 

RESPON-2 SURAT TERBUKA KEPADA KETUM IAGI

LULA adalah sebutan lain dari LUSI yang sudah lebih dulu popular, tdk 
ada makna lain dibalik itu, bahkan ada yang menyebutnya LULUK (Luapan
Lumpur tanpa Kendali). Melihat skala luapan LULA yang begitu dahsya
tentu tidak seorangpun diantara kita ada yang pernah memperkirakan ada
semburan lumpur panas yang begitu dahsyat di cekungan jawa timur laut
walaupun di cekungan ini banyak tersebar mud volcano. Kita semua tahu
bahwa semburan lumpur tersebut terjadi disekitar sumur BJP-1 pada
tanggal 29 Mei 2006 pagi beberapa menit setelah terjadi gempa Jogja. 
Spontan muncul berbagai komentar yang berbuah opini dari yang berdasar
scientific sampai yang non-scientific, makin hari makin kearah teknis,
terbentuk opini penyebabnya adalah tidak set casing dalam selang yang 
panjang di BJP-1. Kalo tidak salah seminggu kemudian Menteri ESDM
membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Dr. Ir. Rudy Rubiandini
(Kang Rudy). Saya sering mengikuti diskusi teknis tim-nya Kang Rudy,
setelah diputuskan melakukan serangkaian pekerjaan dari mulai snubbing 
unit sampai relief well dan belum menampakkan hasilnya, IAGI mengundang
Kang Rudy untuk jadi pembicara dalam buka puasa bersama tahun lalu di
hotel Sahid, topiknya adalah hasil kerja Kang Rudy dalam upaya mematikan

LULA. Kang Rudy berpendapat bahwa air (panas) bertekanan tinggi berasal
dari lubang bor kedalam 9000-an kaki, air mengalir keatas melalui lubang
bor menggerus shale diatasnya sehingga terjadi perlumpuran yang terus 
bergerak ke atas melalui zona lemah dan terus ke permukaan. Dalam
kesempatan itu bagaimana kami bisa melakukan relief well sementara
pantat kami (maaf ini asli ucapan Kang Rudy) dikejar lumpur panas
(pemboran relief well spi kadalam 3600-an kaki gak maju2 sementara 
permukaan lumpur panas naik begitu cepat). Salah seorang peserta buka
puasa bernama Hari (PT. Saripari) bertanya: kalau melihat volume lumpur
yang keluar mencapai seratusan meter kubik, diperlukan berapa banyak
pompa duplex untuk mematikan semburan mengingat kapasitas pompa jauh
lebih kecil dari volume lumpur yang keluar, mungkin diperlukan puluhan
pompa sekaligus. Waktu itu saya gak jelas apa jawaban Kang Rudy. Bagi
yang mengikuti seminar di BPPT yang lalu, pendapat Kang Rudy tersebut 
mirip dengan teori satu (teori aliran) yang disampaikan/dipresentasikan
oleh DR. Ir. Doddy Nawangsidi (itb) yang menyampaikan empat macam teori
aliran, dengan fakta volume semburan lumpur Beliau mengemukakan bahwa 
teori-1, teori-2, teori-3 tidak mungkin diterapkan untuk LULA, jadi yang
paling mungkin adalah teori empat, yakni lumpur panas sampai ke
permukaan tidak melalui lubang bor tapi melalui rekahan yang sangat
besar, saya (DR. Doddy) tidak tahu bagaimana rekahan itu terjadi apakah 
akibat tektonik atau bukan karena saya (DR. Doddy) bukan ahli geologi.
Karena Kang Rudy sudah pernah berbicara di IAGI, teman2 panitia tidak
mengundang Kang Rudy sahabat saya sebagai pembicara dalam seminar di
BPPT yang lalu. Saya sangat menghargai DR. IR. Rudy Rubiandini, walaupun
masih muda Kang Rudy seorang guru yang punya kompetensi tinggi
dibidangnya (drilling engineering). Masih segar dalam ingatan saya dalam
milis IAGI pernah heboh atas wawancara Kang Rudy dengan radio Elshinta. 
Bagi saya persahabatan dan kerukunan adalah nomor satu baik seprofesi
maupun antar profesi, kita harus kompak begitu kata Abah Yanto melalui
SMS. Untuk itu

RE: [iagi-net-l] Respon-2 Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI

2007-03-13 Terurut Topik Achmad Luthfi
RESPON-2 SURAT TERBUKA KEPADA KETUM IAGI

LULA adalah sebutan lain dari LUSI yang sudah lebih dulu popular, tdk
ada makna lain dibalik itu, bahkan ada yang menyebutnya LULUK (Luapan
Lumpur tanpa Kendali). Melihat skala luapan LULA yang begitu dahsya
tentu tidak seorangpun diantara kita ada yang pernah memperkirakan ada
semburan lumpur panas yang begitu dahsyat di cekungan jawa timur laut
walaupun di cekungan ini banyak tersebar mud volcano. Kita semua tahu
bahwa semburan lumpur tersebut terjadi disekitar sumur BJP-1 pada
tanggal 29 Mei 2006 pagi beberapa menit setelah terjadi gempa Jogja.
Spontan muncul berbagai komentar yang berbuah opini dari yang berdasar
scientific sampai yang non-scientific, makin hari makin kearah teknis,
terbentuk opini penyebabnya adalah tidak set casing dalam selang yang
panjang di BJP-1. Kalo tidak salah seminggu kemudian Menteri ESDM
membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Dr. Ir. Rudy Rubiandini
(Kang Rudy). Saya sering mengikuti diskusi teknis tim-nya Kang Rudy,
setelah diputuskan melakukan serangkaian pekerjaan dari mulai snubbing
unit sampai relief well dan belum menampakkan hasilnya, IAGI mengundang
Kang Rudy untuk jadi pembicara dalam buka puasa bersama tahun lalu di
hotel Sahid, topiknya adalah hasil kerja Kang Rudy dalam upaya mematikan
LULA. Kang Rudy berpendapat bahwa air (panas) bertekanan tinggi berasal
dari lubang bor kedalam 9000-an kaki, air mengalir keatas melalui lubang
bor menggerus shale diatasnya sehingga terjadi perlumpuran yang terus
bergerak ke atas melalui zona lemah dan terus ke permukaan. Dalam
kesempatan itu bagaimana kami bisa melakukan relief well sementara
pantat kami (maaf ini asli ucapan Kang Rudy) dikejar lumpur panas
(pemboran relief well spi kadalam 3600-an kaki gak maju2 sementara
permukaan lumpur panas naik begitu cepat). Salah seorang peserta buka
puasa bernama Hari (PT. Saripari) bertanya: kalau melihat volume lumpur
yang keluar mencapai seratusan meter kubik, diperlukan berapa banyak
pompa duplex untuk mematikan semburan mengingat kapasitas pompa jauh
lebih kecil dari volume lumpur yang keluar, mungkin diperlukan puluhan
pompa sekaligus. Waktu itu saya gak jelas apa jawaban Kang Rudy. Bagi
yang mengikuti seminar di BPPT yang lalu, pendapat Kang Rudy tersebut
mirip dengan teori satu (teori aliran) yang disampaikan/dipresentasikan
oleh DR. Ir. Doddy Nawangsidi (itb) yang menyampaikan empat macam teori
aliran, dengan fakta volume semburan lumpur Beliau mengemukakan bahwa
teori-1, teori-2, teori-3 tidak mungkin diterapkan untuk LULA, jadi yang
paling mungkin adalah teori empat, yakni lumpur panas sampai ke
permukaan tidak melalui lubang bor tapi melalui rekahan yang sangat
besar, saya (DR. Doddy) tidak tahu bagaimana rekahan itu terjadi apakah
akibat tektonik atau bukan karena saya (DR. Doddy) bukan ahli geologi.
Karena Kang Rudy sudah pernah berbicara di IAGI, teman2 panitia tidak
mengundang Kang Rudy sahabat saya sebagai pembicara dalam seminar di
BPPT yang lalu. Saya sangat menghargai DR. IR. Rudy Rubiandini, walaupun
masih muda Kang Rudy seorang guru yang punya kompetensi tinggi
dibidangnya (drilling engineering). Masih segar dalam ingatan saya dalam
milis IAGI pernah heboh atas wawancara Kang Rudy dengan radio Elshinta.
Bagi saya persahabatan dan kerukunan adalah nomor satu baik seprofesi
maupun antar profesi, kita harus kompak begitu kata Abah Yanto melalui
SMS. Untuk itu saya minta sekjen IAGI utk melakukan klarifikasi kepada
Kang Rudy dan hasilnya dimuat di milis ini.  Saya percaya sebagai
seorang guru, Kang Rudy tidak sedikitpun berniat/bermaksud menuduh atau
menjelekkan rekan lain profesi. Sayang Kang Rudy mengajukan surat
pengunduran diri (surat ditembuskan ke saya, tapi saya tidak tahu apakah
sudah disetujui oleh MESDM). Itulah ilustrasi pertemanan saya dengan
Kang Rudy, kalau dalam seminar tersebut tidak mengundang Kang Rudy
sebagai pembicara tidak ada maksud lain yang tersembunyi.

DIMANA IAGI BERADA WAKTU TIM INVESTIGASI DIBENTUK?

Pada waktu rapat pembentukan tim investigasi, IAGI menugaskan DR. Edy
Sunardi (Ketua Departemen Pengembangan Keilmuan). Kang Edy diminta untuk
menjadi anggota tim investigasi, tapi Kang Edy tidak bersedia karena
sudah menjadi ketua tim IAGI untuk LULA. Apa yang dilakukan oleh tim
IAGI? Tim yang dipimpin Kang Rudy bekerja di lapangan lebih dulu
berfokus pada drilling engineering untuk mematikan LULA. Baru Kemudian
tim IAGI melakukan observasi lapangan dan sampling lumpur. Pada saat
yang sama ada tim subsurface ITS yang dipimpin oleh DR. Ir. Maki
melakukan survey VFL (Very Low Frequnce) dan tim dari geofisika itb yang
melakukan survey mikro seismic dan pemetaan penyebaran lumpur dengan
menggunakan foto udara yang dilakukan dgn cara sederhana (pesawat mainan
berkamera dikendalikan dengan remote control) semua tim bekerja 24 jam
bergantian. Area survey meliputi daerah Banjarpanji dan sekitarnya. Tim
IAGI, tim ITS, tim ITB melakukan diskusi secara intens di kampus ITS
maupun di hotel Shangrila 

RE: [iagi-net-l] Respon-1 Atas Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

2007-03-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
RESPON-1 ATAS SURAT TERBUKA KEPADA KETUM IAGI-1

Bapak Dr. R.P. Koesoemadinata yang sangat saya hormati dan sangat saya
banggakan. Seperti pernah saya katakan dalam milis ini bahwa sangat
nikmat membaca surat Bapak kepada saya sebagai Ketum IAGI, nikmat karena
saya membaca surat tersebut bukan sebagai kritik tetapi sebagai nasehat
sang begawan geologi perminyakan kepada muridnya yang telah terjun ke
hutan belantara yang penuh bahaya baik yang kasat mata maupun yg tak
Nampak (un-foreseeable). Dalam surat saya ini, ijinkanlah saya
menyampaikan berbagai ilustrasi yang tidak langsung terkait dengan LULA
(LUMPUR LAPINDO)tapi mendasari sikap saya dan cara saya berpikir,
sehingga surat ini menjadi panjang, mudah2-an tdk mengganggu waktu bagi
mereka yang membaca.

Saya sangat menghargai kepada semua guru walaupun diantara mereka belum
pernah mendidik saya, apaLAGI Guru Besar (emeritus) seperti P'
Koesoemadinata yang banyak memberikan bekal kepada saya terutama sewaktu
saya belajar geologi di ITB. Saya sangat menjunjung tinggi petuah2 semua
guru yang pernah mendidik saya baik di bangku sekolah dasar, sekolah
menengah maupun perguruan tinggi. Misalnya apa yang dikatakan P' Purbo
Hadiwidjojo Ular tidak akan pernah menjadi naga kalau tidak pernah
makan ular (menurut beliau seseorang tidak akan pernah menjadi besar
kalau tidak pernah mengakomodasi/mencontoh karya orang lain -ini berarti
kita wajib banyak membaca dan mengamalkan kalau mau maju-). Sehubungan
dengan itu dalam merespon surat P' Koesoemadinata akan banyak kutipan
dari para pakar walaupun saya ambil dari buku non-geologi. Hormat saya
kepada guru makin jadi ketika syukuran wisuda di gedung Dept Teknik
Geologi ruang 7101, dalam ruangan ini ada spanduk bertuliskan selamat
jalan putra-putra terbaik bangsa. Waktu itu P' Rubini Soerjaatmadja
(Almhm) diminta memberikan sambutan, beliau maju kedepan sambil melihat
tulisan di spanduk dan langsung berkomentar, kalau para lulusan ini
putra2 terbaik lha kita2 ini apaan. P' Rubini (Almhm) lanjut
bertuturkalau ada seseorang berhasil dlm pendidikan, maka yang
pertama-tama berhasil adalah orang tua dan gurunya. Menurut hemat saya
banyak para alumni geologi itb yang berhasil dan salah satu professor
yang memberikan bekal ilmu adalah P' Koesoemadinata.

Dalam seminar geologi minggu ketiga Februari yang lalu tentu saya punya
tujuan terlepas tujuan itu sejalan dengan pihak lain atau tidak. Dalam
setiap tindakan saya selalu men-set up tujuan karena saya teringat
pernah ditegor oleh P' Sampurno sewaktu mengikuti kuliah geologi teknik,
karena keisengan saya maka P' Sampurno bertanya apa tujuan saudara
berbuat itu? saya jawab hanya iseng saja Pak, langsung beliau bertutur
HANYA ORANG GILA DI DUNIA INI YANG BERBUAT SESUATU TIDAK PUNYA TUJUAN.
Apa tujuan diadakan seminar tsb akan saya sampaikan dalam epilog bukan
dalam prolog sedang dibaca sekarang ini. Dalam menyampaikan pesan perlu
memperhatikan momentum agar tidak kehilangan kesempatan/peluang. Kata
mentor saya pada waktu matrikulasi Mas Adi Dharma (EL'71) bertutur ada
sesuatu yang kita tunggu2 tapi tak kunjung datang, begitu sedikit kita
lengah maka dia akan lewat begitu saja tanpa mafaat, siapakah dia? Dia
adalah kesempatan. Sebelum pertengahan tahun lalu IAGI pernah
mengeluarkan statement atas LULA bahwa: Semburan lumpur panas (LULA)
tidak bisa dimatikan dalam waktu dekat, kalau berhasil dimatikan
disemburan ini akan muncul ditempat lain; Berdasarkan peneletian lab
atas contoh lumpur dari berbagai mudvolcano termasuk LULA tidak
ditemukan unsur yang membahayakan kehidupan, disarankan lumpur dibuang
ke laut; Perlu dilakukan evakuasi total karena potensi terjadi
subsidence sangat besar. Mungkin momentum-nya waktu itu kurang tepat
sehingga tidak ada yang mau mendengar, karena waktu itu semua pihak
sangat menaruh harapan akan keberhasilan relief well yang dijanjikan
akan bias mematikan LULA pada Agustus 2006. Karena itu IAGI ingin
berseru lagi dalam momentum yang pas, karena waktu itu kerja timnas akan
berakhir tanggal 8 Maret 2007, maka minggu ketiga Februari 2007 dinilai
waktu yang paling strategis untuk IAGI melakukan seruan tentang LULA
melalui suatu seminar, dan kebetulan menurut teman2 minggu ketiga ini
merupakan jadwal para ahli kebumian dari Jepang berkunjung ke Indonesia,
kenapa tidak kita synergikan saja. 

Mengapa IAGI mengajak LIPI, BPPT, dan BG (Badan Gelogi), mestinya
lembaga2 inilah yang seharusnya melakukan kajian dan berpendapat tentang
LULA karena lembaga2 ini hidupnya dibiayai lewat APBN dan pendapatan
Negara diantaranya dari pajak. Memang BG agak berat merespon ajakan
IAGI, mungkin punya pertimbangan lain. Lha kalau semua diam atau tidak
berpendapat terhadap LULA yang masalahnya sudah meluas mungkin sudah
menjadi masalah nasional, RASANYA KITA BAGAIKAN HIDUP DALAM REPUBLIK
TOGOG SEPERTI LAKON YANG DIBAWAKAN OLEH THEATER KOMA. Saya mengerti
kalau Pak Koesoema yang terhormat menyarankan agar IAGI tidak melibatkan
diri dalam suatu geological controversy kalau hal 

RE: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

2007-02-27 Terurut Topik Achmad Luthfi
Nikmat sekali membaca surat terbuka dari Pak RP. Kusuma Guru Besar kita
tercinta, saya ingin sekali segera merespon namun karena kesibukan
pekerjaan InsyaAllah minggu depan giliran utk merespon surat terbuka
tersebut. Kamis lusa saya akan berbicara di forum Luncheon Talk IPA ttg
pencapaian 2006 dan outlook 2007 dibidang perminyakan hulu mestinya juga
ada Lusi, tapi saya akan batasi khawatir para sejawat sulit memisahkan
saya sebagai deputi perencanaan bpmigas dan saya sebagai presiden IAGI.
Salam hormat untuk P' Kusuma.

Salam: LTH 

-Original Message-
From: Agus Hendratno [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 26 Februari 2007 13:49
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Surat Terbuka Kepada Ketua Umum IAGI-1

wah-wah, kalau membaca surat terbukanya pak Koesoema kepada Ketua Umum
IAGI, sepertinya satu perenungan yang medalam bagi kita generasi penerus
IAGI saat sekarang ini dengan berbagai ujian permasalahan geologi di
indonesia yang langsung bersentuhan dengan hajat hidup rakyat kecil.
(memang sebagian besar korban peristiwa geologi yang kemudian jadi
musibah adalah rakyat kecil yang rentan bahkan terancam: jiwa, asetnya,
budidaya,  sosial budayanya.)
saya kebetulan tidak bisa hadir dalam workshop LUSI di BPPT itu,
sekalipun kami mendapat undangan melalui institusi jurusan teknik
geologi ugm / dekan ftugm. Kebetulan pada saat yang sama 2-3 hari
sebelumnya dan saat itu, saya mendapat tugas dari Pemprop. Jawa Tengah
untuk memberikan sosialisasi kerentanan bencana geologi di 9 kecamatan
di Jawa Tengah dan kepada 35 institusi Satlak Penanggulangan Bencana
se-Jawa Tengah. hari-hari yang maraton dari kecamatan 1 ke kecamatan
lainnya di wilayah Kebumen, Banjarnegara, Kedal, dan Purworejo (dengan
eleman masyarakat, polsek, kades, koramil, dll tokoh masyarakat), dengan
hujan deras dimana-mana, bahkan nyaris terhadang longsor. 
Tapi dari setiap diskusi dalam setiap sosialisasi bencana, yang
ditanyakan  peserta BUKAN masalah tanah longsor, banjir bandang, banjir
lumpur, gempa atau tsunami, tetapi apa itu LUMPUR LAPINDO ? apakah
Letusan LUMPUR itu bisa terjadi di daerah mereka? ada yang tanya :
Letusan LUMPUR di PORONG itu apa penyebabnya? apa bisa dihentikan? jika
Tidak, sampai KAPAN? Bagaimana sikap Pemerintah dan nasib
sedulur-sedulur korban LUMPUR tersebut ditangani ? adakah Teknologi
untuk mengatasi itu??
Dalam semua event sosialisasi yang berbeda-beda kecamatan dan orang yang
hadir, pertanyaannya hampir sama dengan bahasa-bahasa yang njawani,
banyumasan, tentang LUMPUR di PORONG itu.
Bahkan, kumpul-kumpul dengan Pecinta Alam dari arek-arek Jatim kemarin
di Lereng G.Lawu, saya mendapat kesempatan dengan Pak Rasyid (staf ahli
Kantor Menristek), pada sesi itu menjelaskan berbagai fenomena kebumian
yang dapat menjadi bencana dan bagaimana peran LSM, Pemda, dan Pecinta
Alam (PA) berkiprah. E..e.., sampai jam 23.00 yang ditanya arek-arek
penggiat PA  , malah LUMPUR di PORONG itu? bagaimana sikap Industri,
Pemerintah, para Pakar, juga apa yang terjadi sesungguhnya itu. 
Koq bisa, semua malah bertanya masalah LUMPUR di PORONG, tidak bertanya
tanah longsor, gempa atau banjir bandang dll. Barangkali ini merupakan
sekelumit respon berbagai elemen masyarakat nun jauh dari Porong tentang
musibah lumpur itu. EMPATI, kata yang saya tangkap dari beberapa event
sosialisasi bencana tersebut. Empati terhadap siapa? Lapindo?
Pemerintah? atau masyarakat korban LUMPUR? Yachh., mereka semua Empati
terhadap masyarakat korban luberan LUMPUR di Porong?
Mereka bertanya, apa yang bisa kita lakukan? Saya jawab : sudahlah..mari
kita semua BERDOA..., teknologi penanganan lumpur dan permasalahan yang
menyertai sudah ada yang nangani. 
Lesson learned apa yang dapat kita ambil. Banyak sekali
Turun dari G. Lawu habis kumpul dengan arek-arek PA se-jatim dan AMC,
saya langsung ke Jakarta, dan bertemu dengan beberapa pihak yang banyak
bersentuhan dengan eksplorasi migas di Indonesia. Dari berbagai
pembicaraan dan juga cerita sana-sini yang saya bawa dari Jateng dan
Jatim,  ketika ketemu an itu, terungkap WACANA , untuk mencoba Membedah
Lumpur Porong secara Multidisiplin dan Multiplier Effect-nya bagi Jatim
dan Indonesia pada umumnya, melalui Worshop Nasional di Jogjakarta.
Mencoba mencari sisi lain dari penanganan lumpur, dari sisi : ekonomi,
infrastruktur, perbankan dan moneter, hukum, sosial budaya, pariwisata,
pencemaran, lingkungan, ekologi perairan, konflik horisontal,
persungaian, class action, dan tata ruang selama lumpur belum teratasi. 
Saya buka wacana ini dengan bapak-bapak (kebetulan punya otorasi di
bidang eksplorasi migas) di industri migas; e.. di respon positip dan
sangat bagus kita mencari format lain dalam melihat LUSI saat ini. 
Saya ditanya : gus, kamu mau dan bisa men-organize acara ini di Jogja? 
Eidaaan po..., embuh lah..., siapa tertarik memgembangkan wacara
ini, biarlah GGPE terjadi perbedaan pendapat secara saintifik
untuk melihat bawah permukaan.., toh lumpur terus
keluar 

RE: [iagi-net-l] Banjir Lagi

2007-02-06 Terurut Topik Achmad Luthfi
Menurut teman2 di Pemda DKI, rancangan sodetan ini sudah dibikin rapi
tapi tidak bias dilaksanakan karena harga tanah yg melangit, begitu juga
untuk penambahan jalan, akhirnyjalan yang dipilih mengembangkan jalan
tol melalui Jasa Marga (mungkin kalo yg ini ada pengembalian investasi
walaupun harga tanah dan konstruksinya sangat mahal). Kalo dilihat
pertambahan penduduk Jabotabek sangat tidak seimbang dengan pertambahan
infrastruktur maupun fasumnya karena harga tanah yg sangat mahal, kalo
untuk mall, apartemen, etc bisa dilakukan karena adapengembalian
investasi dan profit, tetapi hal ini melukai kota itu sendiri dan
penghuninya untuk jangka panjang (Jakarta menjadi Wounded City)seperti
yg ditulis Prof. Tjahjono (Arch. Pengajar di UDIP) di kompas kemarin.
Sedangkan pelajaran banjir di Jkt ada tulisan yg bagus di Republika hari
ini, penulisnya Dwi Korita dari jurusan Geologi UGM (PP IAGI).

Salam: LTH 

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 07 Februari 2007 10:13
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi

Bagaimanapun Jakarta berada di atas flood plain, jadi secara alami
banjir 
pasti datang.
Satu-satunya jalan: alihkan (sodet?) Ciliwung dan sungai-2 lainnya ke
arah 
lain mem-by-pass DKI, dan bikin polder seperti di Belanda dengan 
tanggunl2nya
Belanda juga sudah pusing dengan Batavia, makanya mereka sudah mau
sebelum 
Perang Dunia sudah ancang2 pindah ke Bandung.
RPK
- Original Message - 
From: Bowo Kusnanto [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, February 06, 2007 3:03 PM
Subject: Hal: [iagi-net-l] Banjir Lagi


Setuju dengan pendapat mang Okim untuk lebih nyata dalam membantu
mencari 
jalan keluar mengatasi banjir.

Seperti telah diutarakan oleh Pak Budi Santoso bahwa perlu ada sudut
pandang 
dari ahli geotech dan hydrology disamping mungkin geologist dan para
ahli 
planologi.

Yang pasti saat ini kondisi jakarta suka atau tidak sudah seperti itu,
dan 
masalah banjir harus dipecahkan dalam kondisi yang ada seperti sekarang.

Seandainya IAGI sebagai organisasi ahli geologi bisa menggandeng
organisasi 
sejenis dibidang geotech/hydrologi/planologi atau pakar di bidang tsb 
memberi masukan kepada pemda tentang solusi dan pemecahannya. Entah itu 
harus membangun kanal-kanal, bikin danau penampung dengan pompanya atau 
bahkan memindahkan pusat keramaian ke arah selatan, atau bahkan
memindahkan 
ibukota dsb..dsb.. seperti yang sudah tertulis dalam diskusi disini.

Sehingga paling tidak IAGI sudah memberikan bentuk sumbangsih secara
nyata 
terhadap kepentingan umum seperti yang sebelumnya sudah dilakukan
seperti 
mensosialisasikan geologi ke sekolah2, pembelajaran tentang gempa, tanah

longsor dsb...

salam,
bk



- Pesan Asli 
Dari: Bronto Sutopo [EMAIL PROTECTED]
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Terkirim: Rabu, 7 Febuari, 2007 8:46:39
Topik: Re: [iagi-net-l] Banjir Lagi


Pak,
Memang sudah jadi resiko menempati kota tinggalan si-Kolonial yang suka
bikin kota di daerah rendah... :)
Coba kalo kolonialnya orang Irish atau Scotish mungkin kota2 besar di
Ina ada di dataran tinggi he...he...
Kalo boleh milih siapa yang jadi kolonial kita waktu itu...mungkin saya
milih mereka. :), biar tinggal di daerah gunung dengan angin nan
sepoi-sepoi. Sejuk.

BS

OK Taufik wrote:
 Jakarta itu 40% daerahnya dibahwah sealevel, mungkin karena dibangun
oleh
 kolonial Belanda..jadi sukanya bangun kota yang ada kanalnyalah, ada
 beberapa kota dan daerah di dunia berada di bawah permukaan air laut ,
 belanda tentunya, kemudia florida dan venecia. semuanya sekarang dalam
 menghadap masalah besar dengan naiknya tide level, di Belanda mereka
buat
 dam yang sangat besar untuk membendung laut, di Venecia juga sedang
 berlangsung penahan gelombang agar toko-toko dan boutique mereka tak
 diserang air pasang. Florida juga sudah mengalami hal yang teruk dua
 tahun
 yang lalu akibat storm, hujan dan tide level. Bulan lalu johor juga
 mengalami banjir yang teruk, tapi singapore tak begitu parah karena
 mereka
 berhasil mengembangkan daerah mereka dan juga mereklamasi daerah
 pantainya
 lebih tinggi dari permukaan laut. Inilah resikonya kota yang di bangun
di
 daerak low land, untuk kedepannya dibutuhkan sebuah rekayasa
engginering
 dalam ukuran mega construction untuk mengantisipasi perubahan alam.
 Tentunya jakarta juga membutuhkan langkah-langkah tersebut, membangung
 sebuah construction barrier di depan shore linenya atau juga
memperbanyak
 dam control dibeberapa titik, tapi ..come on...itu pasti mega proyek,
 pasti
 danyanya besar sekali..dan Indonesiakan bukan belanda atau
 singaporelah..mereka arealnya terbatas tak punya pilihan untuk
 kemana??..kalau kita Indonesia luas sekali.


 On 2/6/07, Parvita Siregar [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Pak,

 Saya juga bertanya2 lulusan2 planologi pada kerja di mana ya, bukan
 hanya perencanaan di Jakarta saja yang tidak keruan tetapi juga di
 wilayah puncak, dan kalau mau lebih curhat lagi, kota Bandung
sekarang

RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

2007-02-06 Terurut Topik Achmad Luthfi
Wah Bung Turidho kalo begitu dalam membahas RUU agar DPR dalam membahas
RUU mengundang Bung Remy Silado yang punya sajak mbeling yg intinya:
 Banyak ruang AC karena banyak ACC, akibatnya rakyat kebanjiran air dan
rongsokan, dan pejabat kebanjiran duit dari sogokan

Salam: LTH

-Original Message-
From: Turidho (TURIDHO) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 07 Februari 2007 8:54
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

Satu hal lagi yang patut menjadi harapan bahwa RUU mengenai tata ruang
menyebutkan adanya sangsi bagi pejabat pemberi ijin mendirikan bangunan
yang ternyata menyalahi RUTR. Semoga sangsi ini benar2 akan ditegakkan
secara adil sehingga tidak sembarang ijin bisa diberikan.   

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) 
Sent: Wednesday, February 07, 2007 8:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

Sebuah diskusi di RCTI tadi malam mengenai banjir antara lain Pak Sekda
DKI, seorang Pak Marco (Ahli Tata Kota), dan seorang bapak anggota
Komisi DPRD

Hal yang menjadi kesimpulan, Jakarta tidak akan bisa sendirian dalam
mengatasi banjir. Karena seperti Pak Ismail sebutkan di bawah, tata
ruangnya sudah terlanjur campur aduk. Kepentingan ekonomi lebih
berbicara (peralihan lahan untuk perumahan dan bisnis). Kalau mau dibuat
tambahan situ-situ penampungan di dalam kota, sudah tidak ada tempat
lagi dan harga tanahnya terlalu mahal. Ekspektasi terhadap Banjir Kanal
Timur dinilai terlalu besar, padahal ini menjadi andalan untuk mengatasi
banjir. Dengan kata lain Pemda DKI menyerah soal banjir ini.

Adapun rencana ke depan (nggak tahu berapa tahun lagi) mengenai
penyelesaian banjir meliputi :

- Penyelesaian banjir kanal timur (2010 ?)- diestimasi hanya dapat
mengurangi banjir sebesar 20-25%. Sebagai catatan kanal ini bukan
sodetan bagi Kali Ciliwung, tapi bagi jaringan kali-kali yang lain di
sebelah timur Jakarta/Ciliwung. Persoalan penyelesaian lebih bersifat
budget (dana yang tidak tuntas) dan sosial (pembebasan tanah).

- Penataan terpadu konsep Megapolitan Jabodetabek plus Bopunjur : konsep
ini akan menyangkut hilir (Jadetabek) dan hulu (Bopunjur). Akhirnya kota
Jakarta akan bergantung kepada daerah sekitarnya untuk menampung
kelebihan air dan juga mengurangi jumlah aliran air ke kota. Beberapa
masalah adalah
1) Draft Tata Ruang Jakarta yang sudah dibuat sejak tahun 2003 (komitmen
Pak Sutiyoso setelah banjir 2002) ternyata belum selesai sampai
sekarang, apalagi kalau diperluas hingga konsep Megapolitan/Bopunjur. 
2) Terdapat kondisi negosiasi yang lemah antar pemda termasuk dprd saya
kira, sehingga sulit sekali menyatukan visi konsep tersebut (contoh
kasus soal TPA sampah). Pak Sekda ingin menawarkan sharing budget kepada
pemda Jabar (Puncak/Cianjur) sebagai kompensasi, atau alternatifnya
adalah ada badan yang lebih besar (entah dibentuk oleh presiden atau
konsorsium pemda sendiri) yang punya kewenangan budget, politik, dan
eksekusi. PR yang sangat berat tentunya.

Dalam tataran teknis, tentunya konsep kawasan Megapolitan plus Bopunjur
harus meliputi aspek kebumian sebagai dasar perencanaan tata ruang, agar
tidak melulu kepentingan ekonomi. Nah lembaga mana yang bisa bersatu dan
memberikan wawasan/referensi agar proses negosiasi dan penyamaan visi
antar pemda bisa terwujud ? IAGI, PT, BPPT/LIPI ? Semoga demikian, saya
hanya bisa berharap.

Salam,
WW

-Original Message-
From: ismail zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 06, 2007 8:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?

Sebetulnya setelah pengalaman Banjir 2002 ada Proyek Banjir kanal Timur
( pada waktu banjir 96 belum kepikiran karena Istana belum klelep ) yang
mulai dibangun 2003 dg Panjang 23 Km dan akan selesai seharusnya 2007
ini , namun karena terkendala masalah tanah maka baru selesai
pembebasannnya 7 an Km , makanya kemrin menteri PU sudah akan
menggunakan Penpres 36/2005 ttg pembebasan tanah untuk kepentingan umum
( setelah ada Banjir kemarin ). 
Tentunya kepurtusan untuk membuat Banjir Kanal Timur ini ( Oleh PU )
sudah melalui kajian dari berbagai bidang dan termasuk Geologi , lha
wong waktu itu Dirjen Pengairannya nya PU adalah anggota IAGI yang
sekarang Ketua Timnas LUSI ( kalau tdk salah lho ). Problem utamanya
adalah penggunaan lahan yang tdk terkontrol..  jadi masalah penegaan
hukumnya , dimana yang boleh untuk resapan , untuk tinggal , untuk taman
, untuk pertokoan , dst sudah campur aduk gak karuan , sekarang ini
lahan kosong tinngal 9 % , yang seharusnya minimal 30 persen, demikian
diskusi pakar kemarin di Elsinta.
Kalau bajir kanal Timur ini jadi maka misalnya kalau lebarnya 50 m dan
dalamnya 4 m , maka akan ada tempat air baru 4,6 juta meter kubik, kalau
misalnya kemarin ketinggian genangan banjir rata rata 1 m maka ada 460
Ha yang bisa diselamatkan._Paling tidak ini bisa mengurangi genangan
banjir. 
tidak 

RE: [iagi-net-l] Rel bengkok karena Tektonik ?

2006-11-29 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ketua timnas adalah geologist yg sangat senior dan se-hari2 bekerja di
departemen pekerjaan umum.

LTH

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, November 29, 2006 7:31 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net
Subject: [iagi-net-l] Rel bengkok karena Tektonik ?

Saya pekan kemarin sempat memperoleh bulletin dari Boothnya Lusi
Center di PIT IAGI, Pekanbaru. Ada satu artikel menarik yang menyoroti
soal bengkoknya rel kereta api. Disitu dijelaskan bahwa bengkoknya rel
kereta api akibat dari tektonik. Apakah benar ini sudah dikaji oleh
Geologist2 di TimNas ataupun konsultannya ?

Saya berpendapat bawah bengkoknya rel ini diakibatkan oleh pemuaian yg
kurang diakomodir oleh selang antar rel yang sengaja dibuat pada
setiap sambungan rel. Justru bengkoknya rel ini bukan didominasi
akibat tektonik. Kalau toh ada menurutku sangat kecil kemungkinannya.
Boosting tentang hal ini (ditulis dihalaman paling depan) menurut saya
justru malah terkesan membodohi masyarakat dengan menyatakan
bengkoknya rel akibat tektonik.

ketika terjadi gempa di jogja memang ada rel bengkok di Prambanan.
Tetapi jelas dengan sebuah kekuatan besar maka rel itu akan bengkok.

Any other idea / opinion ?

RDP
-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006
-  detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

2006-09-28 Terurut Topik Achmad Luthfi
Akhirnya Presiden SBY memutuskan LuSi boleh dibuang ke laut..kayak
lagu Bengawan Solo sajacoba didendangkan spt lagu bengawan solo
baris kalimat berikut;
LUMPUR TAK BOLEH MENGALIR JAUUUHAKHIRNYA KE LAUT.

-Original Message-
From: PRAKOSO, Anton [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 20, 2006 2:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

 ini maju kena mundur kena... memang harus ada yang berani ambil
keputusan, dalam hal ini pemerintah (presiden mungkin), saya sependapat
dengan diskusi tadi malam bahwa lumpur itu bukan limbah sehingga jikalau
seperti itu tidak apa-apa jikalau dialirkan ke laut... mungkin kata-kata
'dibuang' ini yang seakan-akan menunjukkan ini limbah berbahaya



nantinya pasti banyak LSM yang akan menuntut tetapi saya pikir banyak
ahli
yang berkompeten dalam menunjukkan bukti-bukti ilmiah bahwa ini bukan
limbah
(limbah industri), lha daripada melakukan seminar, diskusi panel,
musyawaroh, sedangkan inti permasalahannya belum juga kelar dimana
lumpur
terus keluar kan repot...


BPMIGAS mungkin telah berulangkali mendiskusikan dialirkannya lumpur ke
laut
kepada pemerintah... cuman dari pihak pemerintahnya saja yang belum
berani
mengambil keputusan..

AP




On 9/20/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kayaknya yang bakal tetap dimarahi adalah Lapindo soalnya orang-orang
 hanya tahu ini lumpur Lapindo di media2 kan selalu disebut begitu.
Atau
 kalau KLH dan Pemerintah dimarahi, ya gampang saja mereka kemudian
akan
 memarahi Lapindo. Tutup Lapindo, begitu kata Rachmat Witoelar di
awal
 kejadian musibah ini.

 Maka, Lapindo lagi Lapindo lagi ...(BPMIGAS juga dimarahi, kenapa sih
 sumur itu disetujui ?). Lo, kalau ada satu perusahaan minyak yang
ingin
 mengeksplorasi migas lebih dalam, daripada main di dangkal saja, lalu
secara
 teknis dan anggaran memenuhi syarat, apa alasannya tidak disetujui ?

 salam,
 awang


 Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalo lumpur diijinkan dibuang kelaut yg dimarahi oleh LSM sama
masyarakat
 pesisir pantai adalah pemerintah alias KLH alias Rahmat Witoelar
 Kalo lumpur menggenangi warga yg jadi sasaran kemarahan adalah Lapindo

 pilih mana coba?

 wassalam,
 pr

 At 06:18 AM 9/20/2006 +0700, you wrote:
 Rahmat Witular memang berani menganggung kemarahan rakyat dan dosa
 dengan menjalani resiko kalau sudah bahaya baru boleh dibuang kelaut.
 Beliau sama saja berpendapat bahwa lingkungan biota laut masih lebih
 tinggi tingkatnya dibandingkan lingkungan, kehidupan Manusia.
 Mudah-mudahan dia mendapat pencerahan.
 
 Yanto Salim
 
 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV
 
 Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono
Kusumaatmadja
 (DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida
 Lidwina terlibat dalam dialog tersebut.
 
  Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO
(banyak
 diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak
 diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3
 relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan
 relief well, alamiah saja berhentinya.
 
  Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh
 bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut
di
 Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas
 bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak
baru
 diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang
 normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau
tak
 ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor
 tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2
ngebornya.
 
  Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang
 ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh.
 Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan
hektar
 wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ?
 
  Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia,
 lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam
 (metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama
 terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya.
 
  Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief
 wells bisa membendung Lusi ?
 
  salam,
  awang
 
 iagisek wrote:
  INFORMASI :
 
 Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan
 ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua
PAH2
 DPD-RI, wakil IAGI  ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo.
 
 
 Salam,
 Sekretariat Pusat IAGI
 
 
 
 -
 Do you Yahoo!?
  Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.
 
 

RE: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

2006-09-19 Terurut Topik Achmad Luthfi
Penanganan LuSi oleh para menteri atau pejabat tinggi Negara merupakan
miniatur atau layer perak atau panggung dari pemerintah dalam
menangani/mengatur Negara ini, kalo menangani LuSi aja semrawut maka gak
heran kalo Negara kita carut-marut. Ini akibat yang mengerti tidak
berwenang dan yang berwenang tidak mengerti akar permasalahannya.

Salam: LTH


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 19, 2006 10:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dialog Special Metro TV

Pak Kardaya (BPMIGAS), Pak Edy Sunardi (IAGI), Pak Sarwono Kusumaatmadja
(DPD RI) dan Pak Rudy Rubiandini (ITB, via telpon) dipandu oleh Frida
Lidwina terlibat dalam dialog tersebut.
   
  Ada dua pendapat asal semburan ini : underground blow out-UBO (banyak
diikuti para petroleum engineers) dan mud volcano eruption (banyak
diikuti para geologists). Kalau UBO harapannya bisa diatasi oleh 3
relief well, kalau mud volcano eruption tak akan bisa diatasi dengan
relief well, alamiah saja berhentinya.
   
  Ketiga narasumber terkesan setuju lumpur dibuang ke laut saja, tokh
bukan limbah, bukan B3, dan lumpur itu masih satu habitat dengan laut di
Selat Madura, hanya beda umur. Pak Sarwono seperti biasa dengan tegas
bilang selamatkan dulu penduduk, baru lingkungan, kalau ada dampak baru
diatasi. Ini keadaan darurat, tak bisa diberlakukan prosedur KLH yang
normal.Kata Pak Kardaya, relief well akan bekerja dengan baik kalau tak
ada serangan lumpur lagi ke titik2 bor relief well. Kalau lagi ngebor
tiba2 lokasinya dibanjiri lumpur, ya tentu gak akan selesai2 ngebornya.
   
  Tapi, Pak Rachmat Witoelar, menteri KLH, bilang lumpur boleh dibuang
ke laut kalau statusnya sudah bahaya. Selama masih darurat tak boleh.
Dan, Pemerintah mau bikin tanggul permanen mengelilingi ratusan hektar
wilayah Banjar Panji, wah berapa lama tuh ngebangunnya ?
   
  Di Azerbaijan sana, tempat paling banyak gunung lumpurnya di dunia,
lumpur panas ini dijadikan tempat2 spa, sumber air panas, gas alam
(metan biogenik), dan lumpurnya dijadikan batu-bata. Itu sudah lama
terjadi, berarti lumpur itu aman-aman saja kelihatannya.
   
  Dua bulan dari sekarang, kalau lancar, kita akan lihat apakah relief
wells bisa membendung Lusi ? 
   
  salam,
  awang
  
iagisek [EMAIL PROTECTED] wrote:
  INFORMASI :

Pada Hari ini , tanggal 19 September 2006, Jam 20.30 di Metro TV akan
ditayangkan acara DIALOG SPECIAL METRO TV antara Ka BPMIGAS, Ketua PAH2
DPD-RI, wakil IAGI  ITB, Topik Penanganan Semburan Lumpur Sidoarjo.


Salam,
Sekretariat Pusat IAGI



-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Antri minyak tanah

2006-09-13 Terurut Topik Achmad Luthfi
Antrian minyak tanah ternyata berlaku nasional. Dalam RDP (Rapat Dengar
Pendapat) Menteri ESDM dan Komisi-VII DPRRI membahas masalah BBM
bersubsidi PKS= Premium, Solar, Kerosen) terungkap hasil pengamatan
DPRRI bahwa terjadi kelangkaan minyak tanah di 20 daerah. Disisi lain
BBM bersubsidi utk APBN '07 yang diajukan oleh pemerintah tdk realistis
(terkait dengan kelangkaan minyak tanah) dan peruntukannya bertentangan
dgn PerPres subsidi BBM, sontak rapat diakhiri oleh DPR utk dilakukan
perbaikan ususlan dulu. Yha prihatin juga koq kayaknya Lain yang gatal
(kelangkaan kerosen) lain yang digaruk (peruntukan usulan BBM
bersubsidi)

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Nataniel Mangiwa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, September 12, 2006 3:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Antri minyak tanah

Kayaknya sekarang lagi musim antrian Super Panjang untuk beli minyak
tanah. Tadi juga ke kantor lewat Kr Jawa yang dekat dengan kantor
Total dan kilang Pertamina..yang katanya perusahaan oil n gas tapi,
kok di daerah yang letaknya cuma 1 menit dari kantor Total n Pertamina
ada antrian minyak tanah panjang banget ya?

Mudahan ini cuma di Balikpapan saja, tidak berlaku nasional. Miris aja
tapi ga bisa berbuat apa-apa ;(

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Berita Republika

2006-09-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yah memang prihatin ada sebutan oknum IAGI seperti kutipan dibawah ini
yg sedang diklarifikasi oleh PP IAGI:
Pasalnya, data kandungan Migas yang digunakan sebagai acuan pembagian
PI, 
ialah data dari oknum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang
kenyataan 
di lapangannya berlainan.
Memang kepengurusan sebelumnya (PP IAGI) memberikan rekomendasi kepada
BUMD/Pemda yang punya hak IP (Indonesian Participation) 10% sesuai yang
diatur dlm PP 35/2004. Pada waktu PP IAGI periode sebelumnya mungkin
menggunakan peta WKP TAC blok Cepu (1 blok utuh) sebagai dasar kerja
evaluasi/analisis, sedangkan pada waktu PSC Blok Cepu ditanda tangani
bulan September 2005, peta WKP PSC Blok Cepu berbeda dengan peta WKP TAC
Cepu, peta WKP PSC Cepu terdiri dari beberapa sub-blok (A,B,C,...) yang
jauh lebih kecil dari WKP TAC Cepu (yang utuh 1 blok), beberapa
discoveries yg ada di blok TAC Cepu spt Kedung Tuban, Sukowati sudah
dikembalikan ke PT. Pertamina (Persero) oleh operator TAC (MCL-Mobil
Cepu Limited). Karena itu sudah jelas data Kandungan Migas yang dipakai
sebagai pembagian PI berlainan dengan yg ada sekarang (ref kutipan
diatas). Rekomendasi PP IAGI periode sebelumnya dipakai acuhan dalam
membagi 10 % IP diantara BUMD Jatim, BUMD Bojonegoro, BUMD Blora, dan
BUMD Jateng dengan komposisi sbb:
- Bojonegoro: 4,4..%
- Jatim : 2,7..% 
- Blora : 2,1..%
- Jateng: 1,7..%
TOTAL   : 10,00%
Para BUMD bersepakat dengan pembagian tsb Desmber tahun lalu dihadapan
Presiden SBY dan Menteri ESDM di Hotel Shangrila Surabaya, hadir dalam
acara ini DR. Andang Bachtiar dari IAGI, saat itu saya juga ada di
Shangrila untuk suatu urusan dgn ITS, walapun saya terpilih sebagai
presiden IAGI bulan November namun serah terima kepengurusan saat itu
belum terjadi dan baru kepengurusan IAGI diserahkan ke saya tgl 13 Jan
'06. Jadi kehadiran Andang mewakili IAGI pada saat itu masih valid
sebagai Ketua demisioner.
Sekarang muncul masalah, Pemda Bojonegoro keberatan dengan kesepakatan
tersebut karena ternyata lapangan Banyu Urip terletak di salah satu
sub-blok(kalo tdk salah sub-blok D) berada sepenuhnya di wilayah
kabupaten Bojonegoro, dan lapangan Banyu Urip inilah yang POD-nya
disetujui oleh pemerintah sehingga PSC Blok Cepu menjadi komersial. Ini
adalah salah satu argumentasi BUMD Bojonegoro sehingga mereka menuntut
IP 10% seluruhnya untuk Bojonegoro. Jelas saja ketiga pemda lainnya
memberi reaksi keras bahkan menyatakan siap perang dengan Bojonegoro
bila IP 10% seluruhnya menjadi milik Bojonegoro. Hal ini sangat serius
dan ditangani oleh Departemen Dalam Negeri, Senin 11/9/'06 telah
diadakan rapat di kantor Departemen Dalam Negeri yang dipimpin oleh
seorang Dirjen untuk membahas masalah ini. Sayang saya tidak bisa hadir
dalam rapat ini karena harus mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan
Komisi VII DPRRI membahas target produksi nasional dan patokan ICP untuk
APBN 2007. Kepada yang mewakili saya dlm rapat di Depdagri tersebut saya
katakana agar disampaikan dalam rapat bahwa prinsip PSC menganut
undivided interest begitu juga IP berlaku untuk seluruh blok bukan
partial (untuk sub-blok), jadi tdk pada tempatnya kalo Bojonegoro klaim
IP 10% seluruhnya hanya krn struktur Banyu Urip terletak di wilayah kab
Bojonegoro!!!
Saya tidak tahu persis apakah munculnya berita yg menyebut oknum IAGI
terkait dengan ricuhnya pembagian IP 10% PSC Blok Cepu. Atau ada yang
sengaja menghembuskan issue itu utk memancing di air keruh dengan
menggunakan vehicle IAGI. SEBAGAI PRESIDEN IAGI TERPILIH, SAYA
MENGHIMBAI KEPADA SELURUH WARGA IAGI AGAR TIDAK TERPANCING DENGAN BERITA
TERSEBUT, MARILAH KITA JAGA KEHORMATAN DAN TEGAKNYA IAGI YANG KITA
CINTAI.
Besok pagi PP IAGI periode sekarang akan ketemu PP IAGI periode
sebelumnya utk mengklarifikasi masalah ini. SMOGA IAGI TETAP JAYA.

Terima kasih,

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, September 08, 2006 7:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika

From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika
  Pak Is,
  Tolong dong diposting beritanya.
  Si-Abah
===
Maaf Abah, terlambat responnya , karena belum ada yg respon ini saya 
kutipkan :

Ism
---

Bisakah Blok Cepu Berproduksi 2008?
Eksploitasi sumber Migas di Blok Cepu yang wilayahnya sebagian besar
berada 
di Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan sebagian kecil di Blora, Jateng,
hingga 
kini masih belum dilaksanakan.
Berbagai kendala masih menyertai, mulai Plant of Development (PoD)
hingga 
pembebasan lahan. Sementara Pemkab Bojonegoro sendiri masih
mempermasalahkan 
porsi 10 Participating Interest (PI) yang dinilainya tidak fair.

Kepala BP Migas Kardaya Warnika saat menyaksikan penyerahan ganti rugi 
korban gas kick (tendangan gas) sumber minyak Sukowati di Bojonegoro, 
Senin (28/8) menegaskan, pada prinsipnya PoD Blok Cepu sudah 

RE: [iagi-net-l] Bantuan hukum bagi anggota IAGI

2006-07-18 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yha upaya yang paling ringan adalah menyediakan saksi ahli yang
meringankan terdakwa (bila ada anggota iagi, tapi jangan sampai ada
lho...)

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 14, 2006 10:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bantuan hukum bagi anggota IAGI


  Vicky

  Justru untuk membuktikan tidak ada aturan yang dilanggar dan tidak
  mengganggu ketertiban umum itulah diperlukan pembuktian hukum.

  Boleh saja kitl dia  menganggap tidak melakukan pelanggaran , atau
tidak
  takut (???), tetap ada kemungkinan bahwa seorang profesional dianggap
  telah melanggar karena dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi sesuatu
  (ambil contoh BP-1 ).Tidak akan ada maksud`seorang pelaksana pemboran
  (well site geologist, srilling enggineer, sampai kemanajemen
puncak-pun)
  yang punya niatan agar terjadi banjir lumpur ???

  Tetapi kan sudah ada tersangka 

  Konsekwensi dari pasal tadi adalah paling tidak IAGI concern.

  Kasus ini bisa saja anggota IAGI sebagai terdakwa (dalam hal dianggap
  pidana) , Penggugat (dalam hal merasa dirugikan) atau yang digugat
  (dalam hal ada `yang merasa dirugikan akibat pelaksanaan kerja-nya).

  Kalau jadi hakim , mungkin ndak bisa ya , kalau pembela mungkin saja
  , kalau rekan rekan spt Pak Yitno , Zanial sudah mengantongi ijin
  advokat

  Wassalam

  Si-Abah


__

  Saya kok lebih menekankan frase kalimat tersebut yang ini ... dengan
 tidak melanggar undang - undang negara dan/atau mengganggu ketertiban
 umum  
 Nah, kalau memang tidak ada aturan yg dilanggar ya knapa khawatir.

 Didalam proses peradilan ada yg disebut
 - Hakim
 - Jaksa/penuntut/penggugat
 - Terdakwa
 - Saksi
 - Pembela

 Seterusnya di sisi mana IAGI akan bersifat membantu (melindungi) ?
 Membantu dari aspek hukum anggotanya yang dijadikan saksi,  atau
 anggota yg dijadikan terdakwa, atau anggotanya yg sedang
 menuntut/menggugat ?
 Namun, jelas sulit ditemui kalau anggota iagi menjadi Hakim atau
 Pembela dalam sebuah proses peradilan.

 RDP

 On 7/13/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:





 Apakah perlu IAGI membantu anggota-nya yang berada dalam proses
 pengadilan ?

 Suatu pertanyaan yang sangat wajar muncul , terutama dipacu oleh
 terjadinya bencana
 Di sumur eksplorasi Banjar Panji-1.
 Sebelum menjawab pertanyaan itu ,saya kira kita wajib melihat atuarn
 dasar
 yang ada didalam organisasi yaitu AD?ART dan Kode Etik. Disamping
kasus
 spesifik  yang
 menimpa  anggota kita.
 Mari kita tinjau dari salah satu  pasal dalam AD/ART - IAGI.

 Salah satu tugas pokok IAGI tertuang dalam Pasal 6 ayat d  Anggaran
 Dasar
 yang berbunyi :

 d. Memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti
 yang
 seluas-luasnya dengan tidak melanggar undang - undang negara dan/atau
 mengganggu ketertiban umum demi peningkatan keterlibatannya dalam
 pembanguan nasional.

 Tiga baris kata kata diatas ini dapat memberikan implikasi yang
sangat
 luas bagi hubungan tugas dan kewajiban IAGI terhadap anggotanya.

 Memperjuangkan kepentingan anggota-nya..
 Pertanyaan-nya : Sampai taraf apa perjuangan yang harus dilakukann
oleh
 IAGI ,
 c.q Puengurus Pusat dan Daerah ?
 Apakah memberikan bantuan hukum termasuk kedalamnya , dan dalam kasus
 seperti apa ?
 Seluas-luasnya ?
 Yang juga menjadi penting adalah keterangan diakhir kalimat yaitu 
 demi peningkatan kewterlibatannya dalam pembangunan nasional.

 Dus , perjuangan IAGI sperti tersebut diatas diatas harus  dan akan
 dilakukan apabila
 Ada hubungannya dengan akan terganggunya  peningkatan keterlibatan
 anggota IAGI (baca scientist) dalam pembangunan nasional.

 Debatable kan 

 Apabila kita membaca terus AD/ART serta Kode Etik , sebenarnya posisi
 IAGI
 sebagai suatu organisasi profesi cukup jelas walaupun tentunya dapat
 diperdebatkan.

 Nah, Si-Abah sangat menganjurkan agar rekan rekan yang akan
memberikan
 pendapat dan saran sehubungan dengan IAGI sebagai wadah profesi MBOK
 lihat
 lihat AD/ART , Kode Etik serta perangkat yang ada dalam IAGI.

 Pada saat Si-Abah menjadi Ketum , ada yang namanya Komisi Penghargaan
 dan
 Kehormatan IAGI yang bertugas untuk memberikan penghargaan profesi
dan
 menilai suatu kasus penyelewengan profesional.Antara lain di
 Pengadilan.
 Sayang sekali bahwa komisi ini SAMPAI saat ini belum dapat berdiri
dan
 melaksanakan misi-nya ddengan baik.
 Jadi , secara profesional Komisi ini  dapat menjadi semacam saksi
ahli
 yang secara legal formal mewakili IAGI, walaupun tidak tertutup Jaksa
 ataupun Hakim menghadirkan saksi ahli dari organisasi ataupun
institusi
 lainnya.
 Dalam hal kasus Banjar Panji , Komisi dapat memberikan pendapat
secara
 profesional apakah anggota IAGI telah melakukan pekerjaanya sesuai
 dengan
 kaidah umum yang dipakai sebagai standar industri ?


 Mangga , silahkan berpendapat.

 Si- Abah.


 

RE: [iagi-net-l] Bantuan hukum bagi anggota IAGI

2006-07-13 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sederhana saja Abah dengan melihat AD/ART - IAGI:

d. Memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti
yang
seluas-luasnya dengan tidak melanggar undang - undang negara dan/atau
mengganggu ketertiban umum demi peningkatan keterlibatannya dalam
pembanguan nasional.

Selama pengadilan belum menyatakan ada anggota IAGI yang melanggar UU,
maka tetap berlaku azaz praduga tak bersalah karena ybs kiranya berhak
mendapat perlindungan hokum termasuk ada penasehat. Polda Jatim pernah
berkata kepada saya, bila seorang dimintai keterangan sebagai saksi maka
dalam ketentuan tidak diatur bahwa polisi harus menyediakan penasehat
hukum, tetapi bila seseorang sudah menjadi tersangka dan tidak mampu
membayar penasehat hukum, maka dalam ketentuan diatur bahwa polisi harus
menyediakan penasehat hukum bagi tersangka tsb kecuali ybs menolak. 
Nah bagaimana kita menjabarkan butir (d) tsb bila ada anggota IAGI
sampai jadi tersangka? Apa IAGI mau tutup mata tak mau tahu


Salam,

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 13, 2006 3:32 PM
To: iagi-net
Subject: [iagi-net-l] Bantuan hukum bagi anggota IAGI




Apakah perlu IAGI membantu anggota-nya yang berada dalam proses
pengadilan ?

Suatu pertanyaan yang sangat wajar muncul , terutama dipacu oleh
terjadinya bencana
Di sumur eksplorasi Banjar Panji-1.
Sebelum menjawab pertanyaan itu ,saya kira kita wajib melihat atuarn
dasar
yang ada didalam organisasi yaitu AD?ART dan Kode Etik. Disamping kasus
spesifik  yang
menimpa  anggota kita.
Mari kita tinjau dari salah satu  pasal dalam AD/ART - IAGI.

Salah satu tugas pokok IAGI tertuang dalam Pasal 6 ayat d  Anggaran
Dasar
yang berbunyi :

d. Memperjuangkan kepentingan dan kemajuan para anggotanya dalam arti
yang
seluas-luasnya dengan tidak melanggar undang - undang negara dan/atau
mengganggu ketertiban umum demi peningkatan keterlibatannya dalam
pembanguan nasional.

Tiga baris kata kata diatas ini dapat memberikan implikasi yang sangat
luas bagi hubungan tugas dan kewajiban IAGI terhadap anggotanya.

Memperjuangkan kepentingan anggota-nya..
Pertanyaan-nya : Sampai taraf apa perjuangan yang harus dilakukann oleh
IAGI ,
c.q Puengurus Pusat dan Daerah ?
Apakah memberikan bantuan hukum termasuk kedalamnya , dan dalam kasus
seperti apa ?
Seluas-luasnya ?
Yang juga menjadi penting adalah keterangan diakhir kalimat yaitu 
demi peningkatan kewterlibatannya dalam pembangunan nasional.

Dus , perjuangan IAGI sperti tersebut diatas diatas harus  dan akan
dilakukan apabila
Ada hubungannya dengan akan terganggunya  peningkatan keterlibatan
anggota IAGI (baca scientist) dalam pembangunan nasional.

Debatable kan 

Apabila kita membaca terus AD/ART serta Kode Etik , sebenarnya posisi
IAGI
sebagai suatu organisasi profesi cukup jelas walaupun tentunya dapat
diperdebatkan.

Nah, Si-Abah sangat menganjurkan agar rekan rekan yang akan memberikan
pendapat dan saran sehubungan dengan IAGI sebagai wadah profesi MBOK
lihat
lihat AD/ART , Kode Etik serta perangkat yang ada dalam IAGI.

Pada saat Si-Abah menjadi Ketum , ada yang namanya Komisi Penghargaan
dan
Kehormatan IAGI yang bertugas untuk memberikan penghargaan profesi dan
menilai suatu kasus penyelewengan profesional.Antara lain di
Pengadilan.
Sayang sekali bahwa komisi ini SAMPAI saat ini belum dapat berdiri dan
melaksanakan misi-nya ddengan baik.
Jadi , secara profesional Komisi ini  dapat menjadi semacam saksi ahli
yang secara legal formal mewakili IAGI, walaupun tidak tertutup Jaksa
ataupun Hakim menghadirkan saksi ahli dari organisasi ataupun institusi
lainnya.
Dalam hal kasus Banjar Panji , Komisi dapat memberikan pendapat secara
profesional apakah anggota IAGI telah melakukan pekerjaanya sesuai
dengan
kaidah umum yang dipakai sebagai standar industri ?


Mangga , silahkan berpendapat.

Si- Abah.









-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send 

RE: [iagi-net-l] MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

2006-07-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
IAGI tetap melakukan best effort utk melindungi anggotanya, keterangan wakil 
IAGI kepada Polda Jatim tetap berpihak pada dunia kegeologian, sementara itu 
kita lihat perkembangan, dlm organisasi IAGI ada tim adhoc yg terkait dengan 
berbagai aspek Hukum, ...tapi ngomong2...jangan lupa bayar iuran lho yg merasa 
memiliki IAGI

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 12, 2006 10:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

Sharing idea,
  Terlepas dari siapapun yang menjadi tersangka dalam kasus lumpur porong, 
apakah orang-orang yang menangani surface atau pun orang2 sub-surface, tak 
adakah tim pembelaan hukum dari IAGI. mengingat masalah lumpur porong 
adalah problema bawah permukaan yang menjadi domain para ahli kebumian, 
IAGI...  
   
  Rasa2nya kok sudah perlu bagi IAGI (+HAGI+IATMI barangkali) untuk memberikan 
perlindungan hukum anggotanya atau pun geologists dan para ahli kebumian 
Indonesia pada umumnya. Pembicaraan SALAH atau BENAR adalah produk hukum 
nantinya, yang penting proses pembelaan hukum penting diberikan oleh asosiasi 
ini bagi para ahli kebumian. inilah wadah, inilah organisasi, inilah 
asosiasi yang mengayomi warga/anggotanya...
   
   
  lam-salam,
  ar-
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Ada yang punya press release Lapindo 15/06/06 ?
Kalau boleh saya minta ke Japri saja .

Si-Abah



MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)
*andang bachtiar - arema*

  Istilah mengebor tanpa casing atau lalai memasang casing - sehingga 
mengakibatkan kejadian munculnya lumpur dalam skala massif ke permukaan - yang 
dijadikan argumen dari tuduhan banyak pihak (termasuk kepolisian) terhadap 
Lapindo merupakan istilah yang membingungkan. Karena sebenarnya yang terjadi 
adalah: dalam mengebor sumur Banjar-Panji-1 Lapindo sudah memasang casing 30 
inchi pada kedalaman 150 feet, casing 20 inchi pada 1195 feet, casing (liner) 
16 inchi pada 2385 feet dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 feet (Bahan 
presentasi Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006).
   
  Nah, ketika mereka mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 feet sampai ke 
9297 feet, mereka belum memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya akan 
dipasang précis di kedalaman batas antara Formasi Kalibeng Bawah dengan Formasi 
Kujung, yang dalam hal ini ternyata ketemunya di kedalaman 9297 feet tersebut. 
Dalam teknik pengeboran lapisan bumi, tentunya kita tidak mengebor lapisan baru 
dengan memasang casing menembus lapisan terlebih dulu, tapi setelah 
menembus/membuka lapisan baru tersebut menjadi lubang - barulah kita turunkan 
casing untuk menahan lubang supaya tidak runtuh, dan supaya dapat digunakan 
dalam proses eksplorasi selanjutnya (testing, produksi dsb).

  Ada juga argumen yang dipicu oleh bocornya surat internal partner (Medco) ke 
media massa (Kompas, 14 Juni 2006) yang menyebutkan bahwa pada 18 Mei 2006, 
Medco sudah mengingatkan Lapindo sebagai operator untuk konsisten pada program, 
yaitu memasang casing 9-5/8 inchi di kedalaman 8500 feet. Maksudnya mungkin 
setelah memasang casing untuk melindungi lubang dari 3580 s/d 8500 feet itu, 
maka diperkirakan operasi pemboran akan aman di kedalaman-kedalaman berikutnya. 
Belum tentu juga! Pada saat itu mereka belum mengetahui sampai berapa dalam 
lagi mereka harus mengebor dalam kondisi tekanan tinggi (over-pressure) sehinga 
mencapai puncak Formasi Kujung yang relatif tekanannya lebih rendah dari 
Formasi Kalibeng yang sedang mereka tembus di kedalaman 8000-9000an feet 
tersebut. Yang menarik lagi dari argumen-argumen yang mendasari surat yang 
bocor tersebut adalah:

  1.. Sebenarnya bagaimana bunyi program casing 9-5/8 yang tertulis dalam
 buku program pemboran Banjar-Panji-1?
 1.. Kalau bunyinya: Pasang casing di kedalaman +/- 8500 feet atau
 apabila telah menembus puncak dari Formasi Kujung; tergantung dari mana
 yang
 dicapai terlebih dulu maka dalam hal kedalaman 8500 feet telah dicapai
 tapi
 belum menyentuh puncak dari Formasi Kujung, seharusnyalah pemboran
 dihentikan untuk evaluasi dalam rangka memasang casing.
 2.. Tetapi kalau bunyinya: Pasang casing di puncak Formasi Kujung
 yang
 diperkirakan pada kedalaman +/-8500 feet, maka pemasangan casing pada
 kedalaman 8500 feet bukan sesuatu yang mandatory (harus dilakukan) tetapi
 hanya perkiraan saja; sementara tujuan utamanya adalah memasang casing di
 puncak Formasi Kujung yang dalam hal ini ditembus pada kedalaman 9297 feet
 (pada saat terjadi loss-circulation atau terhisapnya lumpur ke dalam
 lubang
 pemboran karena diasumsikan sudah memasuki Formasi Kujung yang sangat
 berongga).
 2.. Menurut informasi internal dari Lapindo bahwa sebenarnyalah mereka
 berhenti mengebor pada kedalaman +/- 8700 feet, yaitu setelah menembus
 8500
 feet tapi belum juga mendapatkan puncak Formasi Kujung (informasi ini
 harus
 

RE: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

2006-07-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Lha susahnya ilmiah kegeologian sangat sulit dicerna oleh logika awam, coba 
sebelum terjadi tsunami di Aceh, kalo kita bicara pergerakan lempeng samudera 
yang bertumbukan dengan lempeng benua akan terjadi gempa dahsya dibawah laut 
yang mengakibatkan terjadi tsunami pasti masyarakat awam akan bilang opo iku 
geologi wong edan. Tapi setelah terjadi tsunami aceh perbincangan masyarakat 
tentang tsunami begitu intens bahkan mereke bercerita fenomena tektonik lempeng 
seolah2 melebihi geologist pengetahuannya. Korelasi dengan ini kemarin juga 
begitu wakil IAGI menjelaskan fenomena mud volcano dan diapiric shale kepada 
Polda Jatim, yha harus menggunakan bahas ilmiah popular yang terkait dengan 
tingkat pemahaman para Serse. Bahkan dicontohkan begini, kalo dalam dunia 
kedokteran seorang dokter mengatakan bahwa sang pasien yg dia tangani 
dinyatakan menderita usus buntu, kemudian dioperasi dan ternyata bukan usus 
buntu kemudian pasien meninggal, ternyata dokter tdk bias dituntut krn sebelum 
operasi dijalankan ada surat pernyataan yg hrs ditandatangani keluarga pasien 
apapun yg terjadi tdk akan menuntut dokter. Apakah dalam pemboran 
eksplorasi/pengembangan bias dilakukan seperti dokter tadi? lha kalo prognosis 
berdasarkan interpretasi geologi/geofisika berbeda dengan kenyataan kemudia yg 
melakukan interpretasi didakwa melkukan kesalahan, maka kata kawan kita tsb 
bahwa yang salah adalah kurikulum yg dijarakan di PT yang disetujui oleh 
Menteri Pendidikan...lha mestinya Menteri Pendidikan juga harus ikut 
bertanggung jawab dan bias dituntut..yha itulah sekelumit yg bias diceritakan. 
Memang IAGI tdk punya budget khusus utk pembelaan hokum, tapi saya yakin dari 
kawan2 IKADIN ataupun LBH bila IAGI secara resmi minta bantuan mereka juga tdk 
menutup mata.

Salam,


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 12, 2006 1:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

Aku kok lebih sreg kalao IAGI memihak ilmiahnya. Atau ikutan judge
dalam kajian scientificnya. Bs saja kajiannya akan memberatkan publik
atau memberatkan bisa saja memberatkan perusahaan. Dalam kasus Buyat
IAGI memberikan kajian ilmiah yg kebetulan meringankan pengusaha.
Tapi mungin juga spt kasus tambang liar spertinya IAGI lebih condong
ke penataan pemerintah yg lemah. Suatu saat mungkin pihak investor yg
terbuktu tidak tepat dalam operasi. Itu semua konsekuensi logis dari
kajian sains ilmiahnya IAGI.

Aku pikir tdk mudah bagi iagi sebagai pembela tapi mungkin IAGI
lebih mudah menjeadi pencerah dalam sisi ilmiah ketimbang membela
salah satu sisi.

Just my 2cents

Rdp

On 7/12/06, Muhammadi Darissalam [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Setuju mas Subandrio, asosiasi harus memberikan perlindungan kepada
 anggotanya.

   Lumpur Porong adalah musibah, pelajaran mahal bagi kita semua dalam
 perencanaan dan pelaksanaan
   Bisa dikatakan musibah semi nasional.
   Harus cepat ditangani, kalau perlu 2orang penting (dan punya sense of
 cricis) yang bisa mengambil keputusan soal biaya dan teknik harus dilokasi.
   Atau pemerintah ambil alih penanganannya, sehingga bisa semua sektor
 bergerak.
   Data harus terbuka, jadi semua bisa tahu masalahnya, sehingga
 orang/company di sekitarnya yang punya data lainnya bisa support dan bisa
 belajar (mungkin orang yang sedang mengamati gunung api, survey geofisika
 dll).
   Bukannya malahan cari siapa yang salah, debat cost recovery apa bukan,
 pidana apa perdata, itu nanti.

   Mereka (orang2 yang terlibat dlm pekerjaan) cari cadangan energi
 (kebutuhan vital semua warga negara), kerja dengan prosedur yang panjang,
 dari mendapatkan daerah, prospect generation, drilling program sampai
 eksekusinya. Banyak ahli dan birokrat terlibat.

   Jangan cari kambing hitam orang bawahan, mereka semua kerja dengan
 prosedur dan perintah. Kalau ada penyimpangan program mesti panjang
 ceritanya sebelum di eksekusi.
   Orang yang paling konservativ, kaku, sabar tapi dapat ambil keputusan
 dengan cepat dalam bekerja biasanya orang drilling.  Kadang2 mereka
 mementingkan keselamatan, juga asal sumurnya slamet (meskipun tidak bisa
 diproduksikan karena sesuatu salah handling di lumpur atau apa).

   Monggo, assosiasi lebih aktif membela yang lemah.
   Mungkin juga musibah ini tidak hanya karena sumur, mungkin dipercepat oleh
 gempa, mungkin memang sudah waktunya (melampai titik kritis dlm mencari
 kesetimbangan baru, apanya? ya), mungkin Walhu alam wong di
 dalam tanah.

   Wassalam,
   md


 Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Sharing idea,
 Terlepas dari siapapun yang menjadi tersangka dalam kasus lumpur porong,
 apakah orang-orang yang menangani surface atau pun orang2 sub-surface, tak
 adakah tim pembelaan hukum dari IAGI. mengingat masalah lumpur porong
 adalah problema bawah permukaan yang menjadi domain para ahli kebumian,
 IAGI...

 Rasa2nya kok sudah perlu bagi IAGI (+HAGI+IATMI 

RE: [iagi-net-l] Aku mumet !

2006-07-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Kalo gempa jogja jelas bencana alam, para ahli geologi banyak bicara
masalah ini yg akhirnya memusingka Bu Dwikorita dari UGM. Ibu kita ini
menghimbau agar para ahli geologi tdk bicara soal gempa Jogja krn
membuat masyarakat jogja makin panic dan seluruh kepanikan diarahkan ke
UGM/Bu Korita minta penjelasan. Secara sistimatik sosialisasi baru kita
laksanakan lewat TVRI padang dan ini memerlukan biaya, semuala biaya
ditanggung 50 : 50% IAGI dengan BPPT belakangan BPPT minta IAGI
menanggung lebih besar, dalam mencari dana untuk ini juga hrs pake
taktik krn nanti kita perlu dana untk PIT di Pekanbaru. Sedangkan
mengenai mudvolcano di sidoarjo masih jadi berdebatan apakah terpicu
pemboran BJP-1 krn ada kelalaian atau karena murni bencana alam. Dalam
perdebatan ini sdh masuk turbulensi poolitik maka saya lebih berhati2
jangan sampai IAGI terseret dalam kancah politik dari sumur BJP-1.
Pemerintah punya Badan Geologi di Dept ESDM mestinya Badan ini yg punya
tanggung jawab dalam sosialisasi masalah kegeologian karena dibiayai
dengan APBN hasil pajak dari kita atau kontribusi lainnya. IAGI ngambil
porsi sisi lain yang bersinergi dgn instansi pemerintah maupun
organisasi profesi lainnya.


Salam,

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 12, 2006 5:06 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Aku mumet !

I need your help !

Semalam ada rekan saya yg kebetulan bekerja di PU Semarang bertanya
seputar Gempa hingga soal Lumpur Banjarpanji.

Selama ini yg banyak diulas oleh geologist masih seputar bagaimana
genesa terjadinya. Kalau memang bener-bener insinyur mestinya ada
engineering advicenya juga... Blaik !
Lah aku ya menjawab lah njenengan lah ya kudu ngasih, bukan aku yg
jauuuh dari engiineering dan kegempaan. Maksudku kanca-kanca itu,
aku kan di pelaksanaan., jawabnya.

Btw, akhir-akhir ini memang IAGI secara organisatoris mungkin belum
dirasakan kiprahnya dalam dua bencana geologi yg terjadi. Mungkin
hanya belum ada pernyataan khusus yg 'gegap gempita' diliput media ya.

Kemudian beliau ini melanjutkan beberapa pertanyaan lewat imil karena
semalam aku sudah mengantuk :(

= start quote ==

Ada fakta yg barusan terjadi :

Menjelang gempa, Merapi aktif, geolog menarik sesar, kalo diterusin
sampai bledhug
kuwu, (apakah disekitar Toba, Liwa, Krakatao juga ada bledhug semacam
itu ???, aku
nggak punya data)
Bersamaan Merapi aktif sebenarnya Earth Observation justru melaporkan
Semeru
yang aktif lebih dulu dan Ingat, data gempa diselatan Malang juga
tinggi frekuensinya,
kalo dilihat di Samudera Hindia, secara analog boleh kita tarik sesar
sampai ke  artificial
bledhug banjar panji,
Kalo aku ndongeng seperti itu, adakah yang tidak nalar ? Atawa keluar
dari keblat 

Ada pertanyaan terakhir yang segera harus dijawab, pertanyaan ini
sangat umum ditanyakan publik dari semua lapisan :
Bledhug banjar panji yang sudah mengekstrusikan lumpur sebanyak itu
akankah menyebabkan subsidence ?
Sampai dimana perhatian orang orang Geolog terhadap ancaman (teror)
subsiden itu jika memang ada, kok IAGI... dan AGI-AGI lainnya
kelihatannya ayem ayem saja ???,
Sakjane jawabane yen kanggone awake dhewe cukup : ah..., itu kan
peristiwa kecil dan diasa biasa aja lagi pula itu kan alami.

 end quote ===

Aku nanti malam akan coba juga posting gambar2 yg dia tanyakan di
Weblog http://rovicky.wordpress.com/

Thanks

RDP

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: 

RE: [iagi-net-l] Fwd: [IATMI-KL] Keuntungan Petronas (pre-tax): U$ 18 billion

2006-07-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ada perbedaan prinsip filosfi pengelolaan industri Migas di Indonesia
dan di Malaysia. Di Indonesia migas sebagai penghasil devisa, tetapi di
Malaysia migas sebagai penggerak ekonomi. Jadi di Negara kita orientasi
ekspor migas masih kuat, walau belakangan prioritas untuk domestic, dan
produsennya mulai gerah dengan kebijakan ini, seyogyanya kalo untuk
domestic pemerintah harus ikut investasi langsung (State Direct
Investment), ternyata pemerintah belum melakukan investasi langsung tapi
membuat kebijakan untuk memprioritaskan domestic, ini akan berdampak
investasi migas dimasa datang. Di Malaysia migas untuk penggerak
ekonomi, cadangan yg dipunyai petronas-pun diprioritaskan utk domestic
security of supply. Pemerintah Malaysia melakukan investasi lewat
Petronas. Lha kita sekarang gimana? PERTAMINA bukan seperti dulu
lagi...Petronas berkata...Aku masih seperti yang dulu (seperti Perlakuan
Pertamina sesuai UU 8/1971).

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 12, 2006 7:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Fwd: [IATMI-KL] Keuntungan Petronas (pre-tax): U$
18 billion

FYI

-- Forwarded message --
From: iwanhignasto
Date: Jul 12, 2006 6:30 PM
Subject: [IATMI-KL] Keuntungan Petronas (pre-tax): U$ 18 billion
To: [EMAIL PROTECTED]



Ingin menggaris bawahi prestasi industri migas tetangga ini dari tiga
sudut: cadangan, keuntungan dan reserve replacement. Cadangan nambah
terus.
Saat ini cadangan domestiknya 5,25 billion barrel dan 88TCF. Dari
operasi
internasional cadangannya 5,94 boe. Total cadangan domestik dan
internasional jadi mendekati 26 billion boe. Produksi domestiknya 1,164
juta boepd (dari total produksi Malaysia 1,656 juta boepd). Petronas
berhasil mengelola 70% dari total produksi seluruh industri migas di
negaranya. Produksi dari operasi internasional 0,43 juta boepd.

Keuntungan juga meningkat pesat. Tahun anggaran 2005/2006 Pre-tax
profitnya
naik 21% menjadi RM70.2bil (lebih dari U$18 miliar). Sebagai bandingan
keuntungan bersih Exxon tahun lalu itu U$25 miliar. Dari sudut pandang
bangsa Malaysia, keuntungan kotor itulah keuntungan bangsanya dari
industri
migasnya karena pajak Petronas untuk negara mereka juga.

Total produksi tahun anggaran lalu itu 604.5 juta boe. Dengan
keberhasilan
eksplorasinya Petronas berhasil mengganti 1,8 kali dari cadangan yang
dihabiskan. Cadangannya bukan habis tetapi justru nambah. Menurut
laporan
Platts ini, The group's continuous effort to replenish the nation's
hydrocarbon resources have resulted in a fairly constant reserve life
for
Malaysia -- an average of 20 years for crude oil and condensates and 34
years for natural gas reserves, at current rates of production.  Salam,
IH

+


PETRONAS lifts oil, gas reserves to 25.85 billion boe

Source : Platts 29 Jun 2006

Petronas lifted its total hydrocarbon reserves by 2.2% to 25.85 billion
barrels of oil equivalent as of January 1, 2006, from 25.29 billion boe
the
previous year, the company said on Thursday. Domestically, reserves rose
to
19.91 billion boe from 19.36 billion boe, the company said. Petronas
achieved a reserve replacement ratio of 1.8 times.

Crude oil and condensate reserves rose from 5.16 billion barrels to 5.25
billion barrels while natural gas reserves increased from 85.20 trillion
cubic feet to 87.95 Tcf, equivalent to 73.6% of Malaysia's total
reserves,
the company said, while announcing its 2005-2006 financial results. The
group's continuous effort to replenish the nation's hydrocarbon
resources
have resulted in a fairly constant reserve life for Malaysia -- an
average
of 20 years for crude oil and condensates and 34 years for natural gas
reserves, at current rates of production, the company said.

A total of 604.5 million boe of crude oil and natural gas, or an average
of
1.66 million boe/day, was produced in Malaysia during the year from
April
2005 to March 2006, slightly lower than the 617.1 million boe recorded
in
the previous period. Petronas attributed the drop in output to shutdowns
for maintenance and repair work at several fields operated by production
sharing contractors. Two new projects, the South Angsi oil field
offshore
Peninsular Malaysia and the Shallow Clastics gas field offshore Sarawak,
started production, bringing the number of producing fields in Malaysia
to
77, Petronas said.

INTERNATIONAL RESERVES UP MARGINALLY AT 5.94 BILLION BOE

Meanwhile, Petronas' international reserves rose slightly to 5.94
billion
boe as of January 1, 2006, compared with 5.93 billion boe the previous
year. The group's international reserves replacement ratio stood at 1.1
times, driven by an aggressive exploration campaign that yielded
international oil and gas discoveries of 109 million boe. Petronas'
international production rose from 140.5 million boe or 385,000 boe/day,
to
157.8 million boe or 432,300 

RE: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING (?)

2006-07-12 Terurut Topik Achmad Luthfi
Lha kalo proses pengeborannya yang menjadi pangkal persoalan maka itu urusan 
petroleum engineer atau drilling engineer, mereka bukan geologist jadi mereka 
juga bukan anggota IAGI, karena itu IAGI yha gak usah ikut2 best effort 
melindunginya.

-Original Message-
From: liamsi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 12, 2006 7:16 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING 
(?)

Di Liputan Enam sore tadi ada wawancara Panglima ABRI ttg Senjata simpanan,
setelah dengar wawancara tadi kayaknya Kasus Lumpur ini ada persamaannya dg
Kasus senjata. Kalu Lumpur ini disimpulkan karena Akibat alam/Gempa maka
semua persolalan hukum Batal , yang salah ya Alam. Begitu juga dg senjata
simpanan , dikatakan kalau ini disimpulkan kesalahan yang menyimpan , maka
persoalan hukumnya batal , kasus ditutup  lha yang menyimpan sudah mati.
Apa juga gitu nanti ending dua duanya ?
Kalau geolog dianalogikan dg dokter yang memeriksa pasien tadi  , mestinya
disamping tidak dituntut juga menerima ucapan terima kasih ( lha kok enek
tenan ), lihat saja kasus dokter tadi kalau pasiennya meninggal kan biasanya
keluarganya pasang iklan ucapan terima kasih termasuk kpd dokter yang
merawatnya.
Nanti jangan jangan setiap ada kesalahan profesi semua ber analogi kepada
Dokter tadi
Keterangan panjang lebar  apapun  tentang genesa/proses/kejadian lumpur
akhirnya harus diambil  kesimpulan dg tegas  bahwa ini karena alam atau
kesalahan manusianya/ proses pengeborannya. disinilah kadang kadang geolog
itu berputar putar dg segala teori dan data.sehingga dalam keraguan terus
kalau  menyimpulkan, padahal ini sebagai dasar untuk penyidikan selanjutnya,
makanya polisi menyimpulkan sendiri bahwa ini kesalahan manusia dan
berakibat adanya pasal pasal pidana yang dilanggar,  keterkaitan institusi
yang terlibat baik ditingkat operator/pelaksana , management maupun pemberi
kuasa.
( memang bener geologi itu bukan ilmu eksak , makanya susah untuk
menyimpulkan sesuatu dg tegas / debateble terus.)

ISM

- Original Message - 
From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, July 12, 2006 5:28 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG
CASING (?)


Lha susahnya ilmiah kegeologian sangat sulit dicerna oleh logika awam, coba
sebelum terjadi tsunami di Aceh, kalo kita bicara pergerakan lempeng
samudera yang bertumbukan dengan lempeng benua akan terjadi gempa dahsya
dibawah laut yang mengakibatkan terjadi tsunami pasti masyarakat awam akan
bilang opo iku geologi wong edan. Tapi setelah terjadi tsunami aceh
perbincangan masyarakat tentang tsunami begitu intens bahkan mereke
bercerita fenomena tektonik lempeng seolah2 melebihi geologist
pengetahuannya. Korelasi dengan ini kemarin juga begitu wakil IAGI
menjelaskan fenomena mud volcano dan diapiric shale kepada Polda Jatim,
yha harus menggunakan bahas ilmiah popular yang terkait dengan tingkat
pemahaman para Serse. Bahkan dicontohkan begini, kalo dalam dunia kedokteran
seorang dokter mengatakan bahwa sang pasien yg dia tangani dinyatakan
menderita usus buntu, kemudian dioperasi dan ternyata bukan usus buntu
kemudian pasien meninggal, ternyata dokter tdk bias dituntut krn sebelum
operasi dijalankan ada surat pernyataan yg hrs ditandatangani keluarga
pasien apapun yg terjadi tdk akan menuntut dokter. Apakah dalam pemboran
eksplorasi/pengembangan bias dilakukan seperti dokter tadi? lha kalo
prognosis berdasarkan interpretasi geologi/geofisika berbeda dengan
kenyataan kemudia yg melakukan interpretasi didakwa melkukan kesalahan, maka
kata kawan kita tsb bahwa yang salah adalah kurikulum yg dijarakan di PT
yang disetujui oleh Menteri Pendidikan...lha mestinya Menteri Pendidikan
juga harus ikut bertanggung jawab dan bias dituntut..yha itulah sekelumit yg
bias diceritakan. Memang IAGI tdk punya budget khusus utk pembelaan hokum,
tapi saya yakin dari kawan2 IKADIN ataupun LBH bila IAGI secara resmi minta
bantuan mereka juga tdk menutup mata.

Salam,


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 12, 2006 1:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Re: MENGEBOR TANPA CASING (?) / LALAI MEMASANG CASING
(?)

Aku kok lebih sreg kalao IAGI memihak ilmiahnya. Atau ikutan judge
dalam kajian scientificnya. Bs saja kajiannya akan memberatkan publik
atau memberatkan bisa saja memberatkan perusahaan. Dalam kasus Buyat
IAGI memberikan kajian ilmiah yg kebetulan meringankan pengusaha.
Tapi mungin juga spt kasus tambang liar spertinya IAGI lebih condong
ke penataan pemerintah yg lemah. Suatu saat mungkin pihak investor yg
terbuktu tidak tepat dalam operasi. Itu semua konsekuensi logis dari
kajian sains ilmiahnya IAGI.

Aku pikir tdk mudah bagi iagi sebagai pembela tapi mungkin IAGI
lebih mudah menjeadi pencerah dalam sisi ilmiah ketimbang membela
salah satu sisi.

Just my 2cents

Rdp

On 7/12/06, Muhammadi Darissalam [EMAIL

RE: [iagi-net-l] Saksi Ahli /Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-06 Terurut Topik Achmad Luthfi
Waktu itu baru 1 orang saksi ahli DR. Rudy Rubiandini ( TM-ITB),
sedangkan saksi ahli darai IAGI baru dimintain keterangan besok/7-7-'06.
IAGI menunjuk DR. Edy Sunardi (Geol-UNPAD) yg dalam IAGI menjabat
sebagai ketua departemen pengembangan ilmu.


Salam,

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, July 05, 2006 10:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Saksi Ahli /Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana
?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?


Keputusan itu dilakukan polisi setelah memintai keterangan 21
saksi dari kalangan warga korban luberan semburan lumpur panas
dan 9 orang dari manajemen PT Lapindo. Di samping itu, juga 5
orang dari Medici Citra Nusa, 6 orang dari BP Migas, 2 orang PT
Tiga Musim Mas Jaya, dan 2 saksi ahli.( Suara Merdeka,5 Juli
)==
Apa saksi ahli yang dimaksud dari IAGI ? Terus PT.Tiga Musim
Mas Jaya itu kontraktor apanya ya ?semoga status saksi tidak
ditingkatkan menjadi status
tersangka, ( yang jelas kalau saksi Ahli dan warga kan tidak
mungkin ditingkatkan statusnya)Kadang kadang penyidik itu punya asumsi
sendiri untuk
meningkatkan statusnya , yang mungkin diluar pertimbangan kita,
disinilah saksi Ahli diperlukan nantinya di persidangan
ISM








 bagaimana kalau turn-key contract ?
 Saya sendiri ndak tahu apa bunyi kontraknya, namun dalam
 turnkey-contract, kumpeni tahunya dapet lubang dan data
 gitu
 aja.
 Walopun saya sendiri ragu apakah kemaren di BPJ-1 ini
 drillingnya
 dengan turn-key contract.

 RDP

 On 7/4/06, heri ferius [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jangan-jangan wellsite geologist dan company man Lapindo
 dari
 sub-kontraktor pula... Biar bagaimanapun biasanya segala
 sesuatu merupakan keputusan office...
 So, yang bertanggung jawab, ya office...
 Office yang menanggung, diwellsite hanya menjawab.

 --
 http://rovicky.wordpress.com/


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru -  Call For Papers
 until 26 May 2006
 -  Submit to: [EMAIL PROTECTED]


-
To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
 iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
 http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
 Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-

 ___
 indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



___
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yang dituduhkan terkait dengan UU Lingkungan Hidup dan UU ttg Sumberdaya Air. 
Semburan Lumpur tersebut mengakibatkan  lingkungan hidup dan sumberdaya air 
rusak, jadi terkait dengan dua UU. Utk itu perlu bukti scientific apakah 
pemboran BJP-1 ada hubungannya dgn semburan Lumpur yang berjarak 150 m s/d 300 
m dari lokasi sumur, sedangkan di sumur BJP-1 spi saat ini aman tdk ada 
semburan. Kalo tdk terbukti ada hubungan maka ini barangkali bencana alam, jadi 
siapa yang jadi tersangka...lha wong bencana datangnya dari Tuhan. 

Salam, 

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 04, 2006 9:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu 
Banjir Lumpur Porong?

masih kurang tepat pak.. 
  pidana itu jika melanggar aturan umum (uu/pp dll), jadi mencuri,  membunuh, 
merusak, korupsi, kekerasan (termasuk dlm rumah tangga),  pelecehan seksual dan 
tindak kriminal lainnya masuk dalam perkara  pidana..
  
  sedangkan perdata adalah perkara yang diajukan perorangan/institusi  terhadap 
perorangan/institusi lain.. bisa jadi karena ada kontrak  antara kedua belah 
pihak yang dilanggar, atau bisa juga karena ada  pihak yang merasa dirugikan 
oleh pihak yang lain... contoh lain kasus  perdata adalah sengketa tanah, 
hutang-piutang, sengketa jual-beli, dan  perceraian...
  
  ada e-book (format .pdf) yang menarik lengkap dengan gambar komik  mengenai 
hukum yang di jabarkan dengan sederhana namun lengkap,  judulnya:
  Buku Panduan Paralegal: Proses Hukum Pidana - Perdata  Pengorganisasian 
Rakyat untuk Advokasi
  yang berminat silahkan ikuti link berikut untuk mendownload (1,69 MB):
  
http://www.justiceforthepoor.or.id/?act=downloadPublicationid=810b632dd938db97eb935b46b506516d
  atau ini:
  
http://www.justiceforthepoor.or.id/?lang=idact=showDetailPublicationid=40945361b8f07935f1516cf8e210947e
  
  
  salam,
  .heru.
  
Franciscus B Sinartio [EMAIL PROTECTED] wrote:  apakah perdata itu mengenai 
harta benda saja sedangkan pidana itu mengenai nyawa?  atau saya salah definisi 
nya?
 
fbs


- Original Message 
From: Parvita Siregar 

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, July 3, 2006 8:21:31 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu 
Banjir Lumpur Porong?


Bisa  kena pidana karena kelalaian. Mobil nabrak orang kan accident tapi  tetap 
pidana juga. Ini udah ngorbanin banyak orang dan membuat kerugian  yang besar 
sampai aktivitas2 terganggu. Miris sih, I sympathize to  Lapindo 
Brantas...masa2 sulit.

-Original Message-
From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, July 01, 2006 2:46 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu 
Banjir Lumpur Porong?

setahu  saya, pidana itu kasus2 yang tidak perlu ada yang menuntut (kalau di US 
 seperti The State of Nevada against Jhon Doe), sedangkan perdata itu  kasus 
pribadi, misalnya si a tidak memenuhi target sesuai kontrak..  CMIIW..
  
 jadi tergantung UU yang ada, kalau ada pasal yang  menyatakan bahwa kelalaian 
yang mambahayakan masyarakat umum adalah  tindakan yang dapat dihukum pidana,ya 
berarti itu adalah kasus pidana...
  kalau tidak masuk pidana, penduduk yang merasa dirugikan bisa mengajukan 
gugatan perdata ke pengadilan...
  
  salam,
  .heru.

Franciscus B Sinartio  wrote:  Numpang tanya...
apakah bedanya pidana dan perdata?
apakah kasus BanjarPanji ini bukan perdata?
kalau memang ada yang sengaja lakukan sabotase maka bisa dikatakan pidana
tetapi kalau kecelakaan (okelah mungkin keteledoran), apakah ini masuk pidana?
Kalau  pidana apakah berarti well site geologist nya, operation geologist,  
drilling engineer, exploration manager bisa dijadikan tersangka?
bagaimana juga dengan jajaran decision maker yang lebih tinggi nya?

okelah kelihatannya Lapindo dkk harus bayar ganti rugi, tetapi gimana 
pegawainya yang cuma menjalankan tugas?

apa yang IAGI bisa bantu ?

fbs
sangat  prihatin, bukan hanya karena kenal secara pribadi kawan2 yang di  
Lapindo; tetapi juga prihatin kalau ini dijadikan preseden utk  kecelakaan2 
di industri migas.


- Original Message 
From: liamsi 

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 30, 2006 10:20:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?


Di Radio Elsinta tadi diberitakan Polisi sudah menyimpulkan kasus Lumpur ini
adalah sudah kasus Pidana ( artinya bukan lagi karena alam / gempa) dan juga
disebutkan pasal pasalnya yang dilanggar serta siapa saja yang diduga
terlibat , bahkan dinyatakan ancaman hukumannya  bisa 20 thn,
Rasanya ini merupakan Keprihatinan kita semua khususnya komunitas geologi ,
semoga cepat selesai dan tidak merambat kemana mana
Mungkin Tahun 2006 bisa dijadikan Tahun Keprihatinan Geologi ,dilihat dari
peristiwa peristiwa ditahun ini.

ISM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?


Seandainya memang 

RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Karena tuduhannya melanggar UU Lingkungan Hidup dan UU sumberdaya air
yha kasus pidana-lah.

Salam,


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 04, 2006 10:41 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa,
Pemicu Banjir Lumpur Porong?

bagaimana kalau turn-key contract ?
Saya sendiri ndak tahu apa bunyi kontraknya, namun dalam
turnkey-contract, kumpeni tahunya dapet lubang dan data gitu aja.
Walopun saya sendiri ragu apakah kemaren di BPJ-1 ini drillingnya
dengan turn-key contract.

RDP

On 7/4/06, heri ferius [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Jangan-jangan wellsite geologist dan company man Lapindo dari
 sub-kontraktor pula... Biar bagaimanapun biasanya segala sesuatu
 merupakan keputusan office...
 So, yang bertanggung jawab, ya office...
 Office yang menanggung, diwellsite hanya menjawab.

-- 
http://rovicky.wordpress.com/

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?

2006-07-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Tidak usah tunggu nanti, sekarang IAGI sudah dapat undangan dari Polda Jatim 
untuk memberi keterangan yang terkait dengan keahlian Geologi dalam kasus 
semburan Lumpur di porong/sidoarjo. PP IAGI segera membahas hal ini utk 
mengirimkan wakilnya. Kalo nanti jadi dibawa ke pengadilan mungkin IAGI juga 
akan diminta sebagai saksi ahli. 

Salam,

-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, July 04, 2006 11:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu 
Banjir Lumpur Porong?

Wah kalo nanti sampai ke pengadilan bakalan seru nih...
  Bayangkan akan saksi ahli (geologist tentunya) yang diajukan pembela bilang 
bahwa bledug-an Porong ini sebagai fenomena alam biasa sedangkan saksi  yang 
diajukan jaksa (geologist juga dong) menyatakan kalau bencana ini akibat 
kecerobohan terdakwa.
   
  Terus bagaimana hakim yang saya yakin bukan geologist bisa memilih dan 
memilah pendapat mana yang benar, lha wong diantara kita saja masih belum 
sepakat.
   
   
  

 
  --- Ariadi Subandrio 
wrote:

 Disampaikan oleh kepolisian daerah Jawa Timur
 (Sidoarjo) telah melanggar pasal 187/188 KUHP
 tentang kejahatan membahayakan keamanan umum dan
 ..., dengan ancaman hukuman kurung 20 tahun.
 namun belum ditentukan person penanggung jawabnya.
 Whuik ngeri euy Duh, berate resiko  ati2
 rek
 
 ar-
 
 
 
 liamsi 
wrote:
 Di Radio Elsinta tadi diberitakan Polisi sudah
 menyimpulkan kasus Lumpur ini adalah sudah kasus
 Pidana ( artinya bukan lagi karena alam / gempa) dan
 juga disebutkan pasal pasalnya yang dilanggar serta
 siapa saja yang diduga terlibat , bahkan dinyatakan
 ancaman hukumannya bisa 20 thn,
 Rasanya ini merupakan Keprihatinan kita semua
 khususnya komunitas geologi , semoga cepat selesai
 dan tidak merambat kemana mana
 Mungkin Tahun 2006 bisa dijadikan Tahun
 Keprihatinan Geologi ,dilihat dari
 peristiwa peristiwa ditahun ini.
 
 ISM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir
 Lumpur Porong?
 
 
 Seandainya memang gempa adalah pemicunya, seharusnya
 tidak hanya Lapindo dan Porongnya saja yang
 mengalami kejadian ini.
 
 Salam
 -SS-
 
 
 On 6/29/06, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kalo mau dihubung-hubungkan dengan gempa..saya kok
 tetep kurang percaya, tapi kalo penjelasannya
 kembali ke underground blow out yang men-trigger
 terjadinya bencana..saya lebih percaya ke kesimpulan
 tersebut...
 
 
  Regards,
  YP
 
 
 -
 Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls
 to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less.


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

-
- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
- Call For Papers until 26 May 2006 
- Submit to: [EMAIL PROTECTED] 
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
Sneak preview the  all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just 
radically better. 

-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

2006-05-30 Terurut Topik Achmad Luthfi
Penawaran PI 10% hanya berlaku utk komersial lapangan pertama (dari blok
eksplorasi berubah status menjadi blok produksi), karena WKP Pertamina
ini 1 blok dan sdh berproduksi maka PI 10% tidak berlaku lagi.

Salam,

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Sunday, May 21, 2006 10:00 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

Pak Luthfi:
Jika prinsip undivided interest berlaku untuk Pertamina, bagaimana
apakah 
Pertamina berkewajiban untuk menawarkan 10% interest-nya pada BUMD
(daerah) 
sebagaimana dalam UU Migas pasal 22 yang berlaku untuk PSC? Karena tentu

Wilayah Kerja Pertamina meliputi banyak propinsi dan kabupaten!.
RPK
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, May 22, 2006 9:50 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM


 
  Pak Koesoema

  Memang kalau kita lihat dari kacamata pwerusahaan minyak / PSC yang
  normal , adalah aneh bahwa PTM tidak boleh farm -out.

  Hal ini terjadi sebagai akibat sifat PTM (berdasarkan PP - nya 
 berangkali)
  yang dianggap samadengan PSC kecuali split-nya.
  Sampai sini dulu saya bertanya : Apakah memang harus disamakan ?
  Apakah akan ada yang protes kalau diberikan sedikit dispensasi (lha
wong
  PTM punya negara , artinya mau untung seberapa banyak ya untung-nya
buat
  negara dan dimanfaatkan untuk rakyat.

  Karena disamakan maka WKP-nya akan dan hanya SATU.
  Akibat-nya  ?
  Ya , seperti kata Pak Lufthi itu , kalau fatm - out ya harus seluruh
WKP.
  Praktek-nya bagaimana ya ? Wong daerah-nya begitu besar , dibeberapa
  cekungan , dengan berbagai tingkat risiko, tingkat operasi (ada
lapangan
  yang baru diketemukan , ada yang sudah jadi brown - field).
  Jadi kalau mau farm - in / farm -out , bagaimana menghitung
perjanjian
  bisnis-nya ya ?

  Jadi akhirnya PTM milih saja sitim KSO, tentunya akan sedikit sulit
bagi
  para calon mitra , karena seperti kata Pak Kusuma  namanya ya tetap
sajal
  PTM. Padahal untuk public company nama-nya tercantum merupakan hal
yang
  penting.

  Menurut saya Pemerintah pake saja saerian A mild yaitu  Kalau bisa
  dibikin mudah mengapa dibukin susah and`Tanya kenapa ?.

  Jadi Pemerintah harus berani memberikan perlakuan khusus kpd PTM
  al. boleh memisahkan sebagian daerah-nya untuk melakukan
deal-bisnis,
  apapun bentuknya , sepanjang itu akan memberikan kontribusi positip
bagi
  PTM.

  Dalam hal sudah terjadi kerja-sama dengan fihak ketiga , maka
daerah
  diperlakukan sebagai satu blok tersendiri , dan melaporkan
aktifitas-nya
  sebagai KKKS`kepada BP-Migas .TETAPI MASIH TETAP MENJADI DAERAH WKP 
 PERTA-
  MINA.

  Perlakuan/aturan akuntansi migas-nya tentu harus dseselaraskan , akan
  tetapi menurut pendapat saya Pemerintah akan  dapat bagian sesuai
  dengan aturan yg berlaku saat ini.

  Pendapatan Pertamina dari kerja sama , dimasukan kembali ke PTM
tetapi
  harus suda bebas pajak.

  Jadi pada dasar-nya kak boleh memecah interest-nya , maka akan sulit
  bagi - PTM untuk mengembangkan diri.
  Dus , yang jadi kunci adalah mau apa tidak Pemerintah memberikan
  hak kepada PTM untuk memecah-mecah porto folio berdasarkan
kepentingan
  bisnis-nya ?

  Si - Abah



___












  Ini sekedar wacana (provokasi) saja mengenai KSO. Saya harap
tulisan 
 ini
 dapat menuai diskusi



 Jika Pemerintah ingin membesarkan Pertamina dan tidak
meng-anak-tirikan
  anak
 kandungnya sendiri walaupun pernah nakal, maka Pertamina harus
 diperlakukan
 sebagai PSC lainnya sehingga dapat bersaing dengan sehat.

 Pertama-tama prinsip 'undivided interest tidak diberlakukan untuk
 Pertamina. Yang jadi masalah utama bagi Pertamina adalah mendapatkan
dana
 untuk mengembangkan lapangan-lapangannya, membor prospek2-nya bahkan
 mengexplorasi sebahagian daerah-daerahnya, untuk mana tidak mungkin
untuk
 dibiayai bank. Pertamina harus diperbolehkan untuk mem-farm-out-kan
 sebahagian ladang2 minyaknya, prospek demi prospek, bahkan bahagian
 tertentu
 daerahnya, kepada perusahaan minyak nasional maupun internasional
dengan
 memberikan participating/ working interest (termasuk reserves
 entitlement?)
 dan dibayar dengan hasil produksinya (in kind) sesuai dengan 
 participating
 interestnya. Hal ini dilakukan oleh PSC lainnya, mengapa Pertamina
tidak?
 Perusahaan minyak tidak akan berminat kalau sekedar jadi kontraktor
 dibayar
 dengan cost and fee saja. Supaya Pertamina tidak jadi perusahaan
 portfeuille
 saja, maka Pertamina harus tetap jadi operator tetapi dengan
partisipasi
 aktif dari fihak investor. Untuk ini tidak perlu dibentuk perusahaan
baru
 seperti PT Pertamina Cepu, tetapi Pertamina cukup membentuk
management
 units
 seperti Strategic Business Units (yang mengelola keuangannya sendiri)

 yang
 langsung berada di bawah management Pertamina dan merupakan bagian
 integral
 dari Pertamina. Namun supaya bentuk KSO ini menarik bagi perusahaan 
 minyak
 yang melakukan 

RE: [iagi-net-l] iagi-nationalgeography-merapi

2006-05-30 Terurut Topik Achmad Luthfi
Kang Andang,

Spt yang saya sampaikan dlm pertemuan di Bidakara dulu bahwa IAGI akan
membuat buku ttg gunung api Indonesia (berbahasa Inggris)yang
berkualitas internasional, kita pilih topic gunung api karena gunung api
adalah salah satu icon Indonesia. Untuk merealisasikan program tersebut
IAGI menghubungi National Geographic Indonesia (NGI) dan mereka
menyambut baik serta anthusias utk program tsb. Setelah beberapa kali
pertemuan dan pelaksanaan program sdh konkrit, oleh NGI dilaporkan ke
National Geographic International (NGInt), ternyata NGInt menyatakan
minat ikut aktif dalam penyusunan buku tersebut. Jadi pendanaan
penyusunan buku Gunung Api Indonesia tsb di-sharing antara National
Geographic (International  Indo) dan IAGI, pada buku tersebut akan
dipampang logo IAGI dan National Geographic, buku ini akan dipasarkan
secara internasional. Nat Geo akan menangani narasi dan fotografi-nya
sedangkan IAGI yang memilih gunung api mana yang diekspos beserta
menyediakan narasumbernya serta menyiapkan materi ilmiahnya. Personel
NGI yang terbang diatas Merapi adalah TANTIO BANGUN. Awalnya tim
pemotret Merapi hampir frustasi karena pemerintah mengeluarkan larangan
keras untuk terbang diatas Merapi karena sangat berbahaya, namun berkat
networking IAGI kami bisa membantu tim tsb untuk mendapatkan ijin
terbang dari yang berwenang, maka legalah tim yang akhirnya bisa
mendapatkan foto spektakuler dari Merapi, dan wawancara dgn radiopun
bisa berlangsung.

Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, May 23, 2006 11:04 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] iagi-nationalgeography-merapi

Bangga juga saya tadi ketika mendengarkan wawancara radio FM97.5 jam
9:30-an dengan seorang penggiat layang-gantung / pendaki gunung /
geologist(?) yang menceritakan bahwa hari minggu yang lalu dia sempat
terbang di atas merapi dg gantole untuk merekam semua kegiatan merapi
atas kerjasama National Geography dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia.
Program tersebut akan berlangsung selama satu tahun, dan hasilnya
insyaallah akan dipublish tahun 2007(?). Saya tidak menyimak nama ybs,
dan saya juga tidak mendengarkan wawancara sampai akhir karena harus
segera keluar dari mobil untuk urusan tertentu. Kepada Bpk-Ibu Pengurus
IAGI, bolehkan kami anggota IAGI mengetahui perkembangan program
tersebut?? (Biar kalo ditanya-tanya orang jadi agak bisa menjelaskan,...
gitchu lho...)

adb
iagi-0800


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

2006-05-30 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pak Koesoemadinata,

Saya gak ingat persis ketentuan undivided interest (UI) itu dalam
bentuk apa, namun prinsip UI ini dulu dimaksudkan agar WKP itu
kegiatannya aktif dan tdk menjadi barang dagangan, kalo prinsip UI
dibolehkan maka operator PSC akan meng-kavling2 lagi WKP yang diperoleh
dari pemerintah menjadi beberapa sub-WKP dan si operator ini farm-out
per sub-WKP dari kegiatan farm-out ini saja si operator mendapat
keuntungan bahkan bias melebihi bonus yang harus dibayar oleh si
operator ke pemerintah, bias jadi si operator lebih sibuk dagang sub-WKP
katimbang melakukan kegiatan operasi perminyakan.
Lha kalo Pertamina bagaimana? Jelas Pertamina adalah perusahaan 100%
milik Pemerintah, karena itu syarat dengan privileges, misalnya split
60:40, relinquishment ada tapi tdk ditentukan prosentase luasnya dan
kapan dilakukan, pelaksanaannya diserahkan ke Pertamina. LHA PREVILEGES
INILAH YANG HARUS DIPROTEK JANGAN SAMPAI DINIKMATI OLEH NON-PERTAMINA.
Proteksi ini harus dilakukan melalui 2 jalur, yaitu jalur farmout, dan
jalur penjualan stock di stock exchange. Kalo boleh Divided Interest,
Pertamina meng-carve out bloknya kemudian ditawarkan ke perusahaan lain
dengan terlebih dahulu dicabut privileges-nya, ini bisa membahayakan
Pertamina, karena Pertamina akan menghadapi berbagai tekanan, bisa2
daerah yang bagus yg harus di farm-out (ingat kasus Ustraindo dan Humpus
Patra Gas/ sekarangpun blok Cepu masih heboh), karena itu perlu
Pertamina diproteksi dari jalur farm-out. Sedangkan dari jalur stock
exchage sampai saat ini masih terprotek karena Pertamina dibentuk tidak
berdasarkan atas saham-saham, tdk tahu nanti kalo Pertamina
diprivatisasi, harus dirumuskan dengan jelas proteksinya, ingat kasus
PT. Indosat mayoritas kepemilikannya dikuasai asing. Memang tidak mudah
memproteksi privileges, makin besar privileges makin rigid. Kita tinggal
pilih menganut negara spt Norway yang membolehkan STATOIL (Pertaminanya)
privatisasi maks 30%, saat ini saham STATOIL yg dimiliki public 21%,
atau menganut negara spt Italy dimana ENI (dulu AGIP) saham yang
dipegang pemerintah Italy hanya 30%.

Salam,
LTH   

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 22, 2006 1:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM

Pak Luthfi:
Sebetulnya prinsip undivided interest yang diberlakukan Pertamina itu
apakah 
berbentuk UU, Keputusan Menteri atau dalam bentuk apa?
SEbetulnya prinsip ini merugikan daerah yang seluruh arealnya hanya ada 
lapangan2 minyak Pertamina, seperti contohnya Jabar. BUMD tidak bisa
ikut 
participating interest 10% yang tercantum dalam UU Migas.
Masalah keuangan saya kira bisa diatur untuk bagian yang difarm-outkan
itu. 
Aturan itu kan dibikin manusia.
Wassalam


- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 23, 2006 9:56 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM


 Pak Koesoema

  Gini lho , pan PSC itu diilhami oleh sistim paro-nya pengelolaan
sawah,
  jadi tergantung sawahnya milik siapa , juga kalau panen-nya gagal ya
  yang punya sawah ndak dapat apa apa.
  Dalam case OTODA peilik sawah ada dua yaitu NKRI dan Pem Kab.
  Jadi 10 % participating interest itu kan hanya berlaku pada tahapan
  produksi, untuk PemKab.
  Jadi tergantung dikabupaten mana lapangan minyak itu berada , kalau
adai
  nya di kabupaten A , ya yang berhak 10 % adalah Kabupaten A.
  Nah memang menghitung-nya menjadi sangat sulit , karena yang
dibagikan
  net revenue.
  Untuk KPS yang daerah-nya relatif kecil saja tetapi dengan lapangan
  yang berada dibeberapa kabupaten sudah sulit.
  Dapat dibayangkan bagaimana sulit-nya PTM yang blok-nya berada
  dibeberapa   propinsi , dan laporan keuangan-nya
  harus dikonsolidasikan dulu di - PTM - EP -JKT, baru kemudian
dibebankan
  ke-masing2 Unit Bisnis.
  Padahal PemKab tentunya ingin cepat cepat mendapatkan uangnya agar
dapat
  dipakai membangun Daerah.

  Saya bukan orang KEU , tetapi kebayang lieur-nya ya ?

  Si-Abah.



_



  Pak Luthfi:
 Jika prinsip undivided interest berlaku untuk Pertamina, bagaimana
 apakah
 Pertamina berkewajiban untuk menawarkan 10% interest-nya pada BUMD
 (daerah)
 sebagaimana dalam UU Migas pasal 22 yang berlaku untuk PSC? Karena
tentu
 Wilayah Kerja Pertamina meliputi banyak propinsi dan kabupaten!.
 RPK
 - Original Message -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, May 22, 2006 9:50 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM


 
  Pak Koesoema

  Memang kalau kita lihat dari kacamata pwerusahaan minyak / PSC yang
  normal , adalah aneh bahwa PTM tidak boleh farm -out.

  Hal ini terjadi sebagai akibat sifat PTM (berdasarkan PP - nya
 berangkali)
  yang dianggap samadengan PSC kecuali split-nya.
  Sampai sini dulu saya bertanya : Apakah memang harus disamakan ?
  Apakah akan ada yang protes kalau diberikan sedikit dispensasi (lha
 wong
  PTM punya 

RE: [iagi-net-l] Who is in charge ? (Farm-out)

2006-05-19 Terurut Topik Achmad Luthfi
Pertamina tdk dilarang farm-out asal tdh divided interest, artinya kalo
farm-out yha seluruh blok tapi tdk boleh partial blok.

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 18, 2006 10:01 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ? (Farm-out)

Saya heran bahwa di satu pihak Pertamina itu sekarang dianggap sebagai
salah 
satu perusahaan PSC yang harus bersaing dengan perusahaan PSC lainnya di

Indonesia, di lain fihak Pertamina tidak boleh melakukan farm-out kepada

perusahaan lain, sedangkan untuk perusahaan PSC lainnya melakukan
farm-out 
dan farm-in itu adalah hal yang biasa. Ini sama saja dengan
menganak-tirikan 
anak kandung sendiri.



Mungkin ada perbedaan persepsi mengenai farm-in/farm-out ini. Pengertian

saya melakukan farm-out itu tidak perlu harus untuk seluruh block,
tetapi 
untuk satu prospect pun bisa, bahkan untuk satu well saja bisa.
Contohnya 
kalau walaupun  sudah ada perjanjian farm-out untuk seluruh block, suatu

perusahaan yang melakukan farm-in bisa saja tidak ikut dalam pemboran 
explorasi salah satu prospect, tetapi ikut  untuk prospect yang lainnya.

Saya yakin ini yang terjadi juga di Indonesia. Farm-in/farm-out adalah 
business deal antar perusahaan dan  tidak usah melibatkan pemerintah. Di

zaman BPPKA suatu PSC yang akan melakukan farm-out tidak perlu izin,
cukup 
dengan memberi tahukan saja. Farm-out biasanya dilakukan untuk
membagi-bagi 
risiko. Perusahaan sebesar Exxon-Mobil atau Shell pun sering melakukan 
farm-in/farm-out, bahkan perusahaan seperti Inpex tidak pernah bertindak

sebagai operator, cuma farm-in melulu di mana-mana di Indonesia, tetapi
bisa 
menjadi perusahaan besar dan bisa merambah ke luar Indonesia.



Yang saya ingat dulu H.Patragas dulu pernah menawarkan participating 
interest  hanya untuk lapangan Kemuning/Nglobo Utara saja pada
perusahaan 
selain Ampolex (Amerada Hess, Penzoil dsb), sedangkan untuk prospek
lainnya 
pada Ampolex, walaupun pada akhirnya participating interest untuk
seluruh 
blok diambil Ampolex (yang kemudian seluruh saham/kepemilikan Ampolex
dibeli 
oleh Exxon-Mobil, sehingga seluruh participating interest atas blok Cepu

dipegang Exxon-Mobil).



Jadi mengapa diberlakukan prinsip undivided interest bagi Pertamina? 
Mengapa Pertamina di-anak-tirikan oleh orang tuanya sendiri?

RPK

- Original Message - 
From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 16, 2006 9:01 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?


 KKS Pertamina EP itu satu kontrak utk seluruh wkp di Indonesia, kalo
KKS
 Pertamina EP itu dinilai masih identik dengan bentuk PSC maka berlaku
 prinsip undivided interest, maksudnya kalo Pertamina EP farm-out
 sekian % dari interest share-nya yha hrs berlaku seluruh blok, tidak
 bias partial (divided) misalnya di Jawa Barat saja. Lha kalo setelah
 farm-out kemudian operatorship-nya dialihkan maka seluruh blok
Pertamina
 EP dioperasikan oleh Partner-nyayha.. kalo ini dilakukan maka
 Pertamina EP akan menjadi perusahaan portfolio saja...tentunya
 menyedikan kita semua.

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 15, 2006 12:59 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

 Pak Lutfi,
 Kalau PSC boleh dipindah tangankan operatorshipnya, sesuai aturan
 kalau ngga salah setelah 3-5 tahun awarded. Nah apakah KKS dengan
 Pertamina itu juga boleh dipindah tangankan juga operatorship-nya ?
 Nantinya yang in-charge siapa ?

 Suwun, sharing infonya.

 RDP

 On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 PSC Indonesia menganut prinsip single operatorship, maksudnya bila
 di
 dalam parties itu ada lebih dari 1 perusahaan maka operatornya
 diserahkan pada kesepakatan di dalam parties itu sendiri, sehingga
 pemerintah tidak ikut campur tangan dalam joint operating
 agreement/joa diatara para pihak dalam parties itu. Pemerintah hanya
 terlibat satu agreement yaitu PSC atau Kontrak Kerjasama (KKS). Bila
 para pihak dalam parties itu sudah bersepakat maka kesepakatan itu
 disampaikan ke pemerintah melalui BPMIGAS dan kemudian pemerintah
 mengakui bahwa perusahaan yang disepakati oleh para pihak tersebut
 sebagai operator.

 Salam: LTH

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 15, 2006 11:16 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

  Rasanya sudah ada tuh...
  - 3 tahun masa eksplorasi operatorship tidak boleh dipindah
 tangankan
  - setelah itu terserah pemain.. partner puas ya operatorship
 diteruskan,
  tidak puas ya tinggal tergantung mayoritas sahamnya bisa ambil
 alih
  operatorship.. bisa juga ada pemain baruyang masuk via farm in
 dan
  syaratnya minta jadi operator
  Menjadi operator dan tidak menjadi operator itu urusan masing2
 perusahaan
  sesuai dengan taktik dan strategi bisnis mereka.
 
  Salah satu KPS

RE: [iagi-net-l] [smp2bdg75] [Fwd: [angkatan80itb] Sukses ITB di Belanda]

2006-05-19 Terurut Topik Achmad Luthfi
Hebat eui kang yogi ahmad.selamat

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 19, 2006 10:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] [smp2bdg75] [Fwd: [angkatan80itb] Sukses ITB di
Belanda]

-FYI



 Original Message

Subject: [angkatan80itb] Sukses ITB di Belanda
From:Sigit Indriyono [EMAIL PROTECTED]
Date:Sat, May 20, 2006 6:57 am
To:  [EMAIL PROTECTED]

--


Persamaan Helmholtz Pecah di Tangan Dosen ITB
* *
Persamaan matematika Helmholtz sering dipakai untuk mencari titik lokasi
minyak bumi.

Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi
perambatan retak. Banyak lembaga di berbagai negara memakai rumus ini,
termasuk NASA di Amerika.

Kini, Yogi Ahmad Erlangga mengulang kesuksesan Habibie. Melalui riset
PhD-nya, Yogi berhasil memecahkan rumus persamaan Helmholtz, Desember
2005
lalu. Selama 30 tahun terakhir, tak ada yang berhasil memecahkan
persamaan
matematika Helmholtz yang sering dipakai untuk mencari titik lokasi
minyak
bumi itu. Persamaan matematika itu sendiri dikenal sejak satu abad
silam.

Media Barat menyebut Yogi sebagai matematikawan Belanda. Padahal, ia
adalah pria kelahiran Tasikmalaya, dosen Institut Teknologi Bandung
(ITB),
dan saat itu sedang menempuh program PhD di Delft University of
Technology
(DUT).

Keberhasilan itu memuluskan jalan bagi perusahaan perminyakan untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan biaya lebih rendah. Selama
ini, industri perminyakan sangat membutuhkan pemecahan rumus Helmholtz
itu
agar bisa lebih cepat dan efisien dalam melakukan pencarian minyak bumi.
Setelah Yogi memecahkan persamaan Helmholtz yang selama ini justru
banyak
dihindari oleh para ilmuwan, perusahaan minyak bisa 100 kali lebih cepat
dalam melakukan pencarian minyak -- bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Tak cuma itu, dari kebutuhan *hardware* pun, industri minyak bisa
mereduksi sekitar 60 persen dari *hardware* yang biasanya. Sebagai
contoh,
program tiga dimensi yang sebelumnya diselesaikan dengan 1.000 komputer,
dengan dipecahkannya rumus Helmholtz oleh Yogi, bisa diselesaikan hanya
dengan 300 komputer.

Yogi mengungkapkan, penelitian mengenai persamaan Helmholtz ini dimulai
pada Desember 2001 silam dengan mengajukan diri untuk melakukan riset di
DUT.
Waktu itu, perusahaan minyak raksasa Shell datang ke DUT untuk meminta
penyelesaian persamaan Helmholtz secara matematika numerik yang cepat
atau
disebut *robust* (bisa dipakai di semua masalah).

Selama ini, ungkap Yogi, Shell selalu memiliki masalah dengan rumus
Helmholtz dalam menemukan sumber minyak di bumi. Persamaan Helmholtz
yang
digunakan oleh perusahaan minyak Belanda itu membutuhkan biaya tinggi,
tak
cuma dari perhitungan waktu tetapi juga penggunaan komputer serta
memori.

''Shell selama ini harus menggunakan rumus Helmholtz berkali-kali.
Bahkan,
kadang-kadang harus ribuan kali untuk survei hanya di satu daerah saja.
Itu sangat mahal dari sisi biaya, waktu dan *hardware*,'' ungkap Yogi
kepada *Republika*.

Karena itu, sambung pria yang lulus dengan nilai *cum laude* saat
menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 itu, Shell meminta DUT melakukan
penelitian yang mengarah pada persamaan Helmholtz agar bisa lebih
efisien,
cepat, dan kebutuhan *hardware* yang cukup kecil. Untuk proyek
penelitian
tersebut, Pemerintah Belanda membiayainya karena proyek ini dianggap
sebagai bagian dari kegiatan untuk meningkatkan perekonomian Belanda.

Yogi yang memiliki hobi memasak, melukis, dan olah raga itu, memecahkan
rumus Helmholtz setelah berkutat selama empat tahun. Yang membuat
penelitian itu lama, ungkap dia, karena persamaan Helmholtz dalam
matematika numerik yaitu matematika yang bisa diolah dengan menggunakan
komputer.

Karena itu, dalam melakukan penelitian, diperlukan beberapa tahapan yang
masing-masing tak sebentar. Apalagi, sambung dia, persamaan ini memang
sangat sulit. Ada dua cara untuk menguraikan matematika numerik yaitu
secara langsung (*direct*) dan literasi. ''Banyak pakar yang menghindari
penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz karena memang sulit,'' kata
pria kelahiran Tasikmalaya 32 tahun silam ini.

Pakar terakhir yang memecahkan teori Helmholtz adalah Mike Giles dan
Prof
Turkel, berasal dari Swiss dan Israel, masing-masing dengan caranya
sendiri.
Teori dari kedua pakar itulah yang kemudian dianalisisnya beberapa waktu
sehingga kemudian bisa dioptimalkan dan dijadikan metode yang cukup
cepat.

''Saya punya persamaan matematika dalam bentuk diferensial. Yang saya
lakukan untuk memecahkan rumus Helmholtz itu adalah mengubah persamaan
ini
menjadi persamaan linear aljabar biasa. Begitu saya dapatkan, saya
pecahkan dengan metode *direct* atau literasi,'' ujarnya.

metode langsung, papar Yogi, bila dalam perjalanannya kemudian menemukan
masalah yang 

RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?

2006-05-15 Terurut Topik Achmad Luthfi
KKS Pertamina EP itu satu kontrak utk seluruh wkp di Indonesia, kalo KKS
Pertamina EP itu dinilai masih identik dengan bentuk PSC maka berlaku
prinsip undivided interest, maksudnya kalo Pertamina EP farm-out
sekian % dari interest share-nya yha hrs berlaku seluruh blok, tidak
bias partial (divided) misalnya di Jawa Barat saja. Lha kalo setelah
farm-out kemudian operatorship-nya dialihkan maka seluruh blok Pertamina
EP dioperasikan oleh Partner-nyayha.. kalo ini dilakukan maka
Pertamina EP akan menjadi perusahaan portfolio saja...tentunya
menyedikan kita semua.  

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 15, 2006 12:59 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

Pak Lutfi,
Kalau PSC boleh dipindah tangankan operatorshipnya, sesuai aturan
kalau ngga salah setelah 3-5 tahun awarded. Nah apakah KKS dengan
Pertamina itu juga boleh dipindah tangankan juga operatorship-nya ?
Nantinya yang in-charge siapa ?

Suwun, sharing infonya.

RDP

On 5/15/06, Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 PSC Indonesia menganut prinsip single operatorship, maksudnya bila
di
 dalam parties itu ada lebih dari 1 perusahaan maka operatornya
 diserahkan pada kesepakatan di dalam parties itu sendiri, sehingga
 pemerintah tidak ikut campur tangan dalam joint operating
 agreement/joa diatara para pihak dalam parties itu. Pemerintah hanya
 terlibat satu agreement yaitu PSC atau Kontrak Kerjasama (KKS). Bila
 para pihak dalam parties itu sudah bersepakat maka kesepakatan itu
 disampaikan ke pemerintah melalui BPMIGAS dan kemudian pemerintah
 mengakui bahwa perusahaan yang disepakati oleh para pihak tersebut
 sebagai operator.

 Salam: LTH

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, May 15, 2006 11:16 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

  Rasanya sudah ada tuh...
  - 3 tahun masa eksplorasi operatorship tidak boleh dipindah
tangankan
  - setelah itu terserah pemain.. partner puas ya operatorship
 diteruskan,
  tidak puas ya tinggal tergantung mayoritas sahamnya bisa ambil
 alih
  operatorship.. bisa juga ada pemain baruyang masuk via farm in
dan
  syaratnya minta jadi operator
  Menjadi operator dan tidak menjadi operator itu urusan masing2
 perusahaan
  sesuai dengan taktik dan strategi bisnis mereka.
 
  Salah satu KPS merupakan pemain utama di Indonesia dengan banyak
share
 di
  sebagian besar lapangan di Indonesia... tapi sampai sekarang masih
 suka
  untuk tidak menjadi operator..

   SEBUT LAH ITU   -  I   N   P  E   X

  Low profile tapi banyak untung, gak salah khan.?
 
 
 
  salam,
 
 
  - Original Message -
  From: Surya, Sudana (TPC) [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Friday, May 12, 2006 5:24 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?
 
 
  Memang sangat membingungkan masyarakat. Di Cepu terjadi perebutan
 tahta
  sbg operator, sementara di beberapa KPS justru enggan menjadi
 operator.
  Apakah pemerintah kita tidak punya undang-undang / peraturan yg
 mengatur
  ttg operatorship. Jangan peraturan yg menyesuaikan kemauan
  perusahaan...Tetapi perusahaan yg harus mengikuti peratutan
pemerintah
  RI. Kalo pemerintah nya teges, misalnya 'pemegang share terbesar yg
  berhak menjadi operator'..harga mati dan tdk bisa ditawar. Sehingga
 tdk
  ada share 50:50.hrs 51:49.etc.
 
  Abah, ini sptnya dampak dari iklan rokok : Kalo bisa
 dipersulit...kenapa
  harus dibikin gampang.nise wik n lah.
 
  Salam,
  Ss
 
 
 
  -Original Message-
  From: sanggam hutabarat [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Friday, May 12, 2006 9:14 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?
 
 
tapi ada juga yang nggak mau jadi operator walaupun sharenya
paling
  besar..apakah semata-mata motifnya karena  tidak menguasai
  teknikal..atau ada udang yang lain Abah?
 
salam,
sgm
--
 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Rekans
 
  Jadi jangan heran kalau dalam berbagai kerjasama antar Perusahaan
 Minyak
  selalu terjadi perebutan untuk menjadi operator.
  Sebagian besar pertempuran terjadi secara diam diam artinya tidak
  masuk ruang publik .Terkecuali masuk kasus Cepu.
 
  Bukan hanya tetapi juga keuntungan finansial , dengan berbagai cara
  dapat dicapai.
  Ini 6tentu saja normal wong namanya bisnis, ya pinter pinter kita
 saja,
  tapi kalau sudah menyangkut kepentingan bagi fulus Pemerintah dan
  Rakyat , tentunya UU dan PP serta perangkat admin Negara -lah yang
 harus
  berperan lebih dominan.
 
  Si - Abah
 
 


  __
 
 
  Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal
ini.
  Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk.
 
  BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara
  mewakili rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat
  itu

RE: [iagi-net-l] mohon info lapangan Tangguh, Papua

2006-05-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yha kelihatannya Tangguh itu konotasinya lebih ke tangguh/mundur
(ditangguhkan) yg baru beres negosiasi harga ke fujuian menjadi naik,
sedangkan negosiasi project financing-nya belum tuntas...yha..kumaha
atuh..

-Original Message-
From: Edward, Syafron [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 10, 2006 5:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] mohon info lapangan Tangguh, Papua

Benar mas Andang, Maksud saya A head of Schedule baru after sanction...

Salam
edo 

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 10, 2006 5:07 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] mohon info lapangan Tangguh, Papua

Pak Edo,...
Setahu saya seharusnya LNG Tangguh itu sudah harus mulai produksi -
ekspor
2006 ini (sesuai dengan skedul awalnya, waktu jamannya Megawati).
Jadi kalau sekarang baru 25% completion, nampaknya memang sudah agak
ter-tangguh-kan progressnya.
Mungkin Pak Edo memakai kriteria skedul baru yang telah direvisi ...

sehingga seakan-akan menjadi ahead-of-schedule.
In any case, Go! Go! Tangguh!!

Salam

Andang Bachtiar
Exploration Think Tank Indonesia

- Original Message -
From: Edward, Syafron [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, May 10, 2006 4:42 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] mohon info lapangan Tangguh, Papua


Amiin..!!, semoga doa pak Awang menjadi kenyataan...
Sampai saat ini Tangguh cukup memperlihatkan Ketangguhannya, Pembangunan
LNGnya saat ini sudah lebih dari 25% dan itu a head of schedule

Salam
edo

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 10, 2006 3:34 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] mohon info lapangan Tangguh, Papua

Yangkung,

Ke japri saya kirimkan satu paper published tentang proyek Tangguh :
penemuan lapangan-lapangan pendukungnya, appraisal, dan sertifikasinya.
Setiap bulan di BPMIGAS kami rapat soal Tangguh ini, kemajuan proyeknya
(semoga Tangguh benar-benar tangguh, bukannya tertangguhkan lagi he2..)

Salam,
awang


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna (bppt-iagi)

2006-05-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ok lah tertunda...tapi jangan nanti keseringan...bisa2...nanti
BPPT...disebut..Badan Pembertahu Perkuliahan Tertundawong kawan2 sdh
semangat ikut koq..

-Original Message-
From: Ridwan Djamaluddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 12, 2006 1:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Cc: Hendra Baskara; Ariadi Subandrio; Ridwan Djamaluddin; Elan Biantoro
Subject: Re: [iagi-net-l] penundaan jadwal: jalan2 bersama baruna
(bppt-iagi)

Melanjutkan informasi dari Ustadz Syaiful, saya sampaikan 
juga penyesalan yang mendalam atas tertundanya rencana 
ini. Kapal-kapal, personil, dan peralatan BPPT sedang dan 
akan melaksanakan kegiatan dengan beberapa mitra. 

Tidak berarti acara BATAL, namun kita tunda dengan jadwal 
tentatif Agustus 2006. Mudah2an persiapan bisa lebih 
matang. Mohon dukungan rekan-rekan IAGI untuk rencana 
tersebut.

Tenkyu, R i d w a n
[Sekjen IAGI merangkap Kepala Baruna Jaya...]


On Thu, 11 May 2006 18:36:17 -0700
  mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
dengan sangat menyesal, kami mohon maaf, acara 'jalan2 
bersama kapal baruna'
yg direncanakan oleh iagi dan bppt, dengan terpaksa 
ditunda, disebabkan
kapal baruna tsb pada waktu yg telah dijadwalkan (22-26 
mei 2006) harus
berlayar ke rute lainnya untuk alasan yg lebih penting. 
dengan ini, kami
mohon maaf, terutama kepada rekan2 mahasiswa yg telah 
banyak mengirimkan
lamarannya. lamaran2 tsb tetap kami simpan dan apabila 
jadwal tertunda sudah
ada, seleksi akan segera dilaksanakan.

demikian pula kepada rekan2 profesional yg telah bersedia 
untuk menjadi
instruktur berbagai mata-acara kursus, terimakasih atas 
persiapan waktunya;
mudah2an pada jadwal tertunda nanti masih bisa meluangkan 
waktu pula.

mohon info ini disebarkan kepada rekan2 yg memerlukannya.

terimakasih dan salam,
syaiful
*pp-iagi

-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

rencana rute layar yg tertunda:
senin, 22 mei: 9:00 meninggalkan tpriok;
selasa, 23 mei: 18:00 tiba di tperak;
rabu, 24 mei: seminar di sby; 18:00 meninggalkan tperak;
jum'at, 26 mei: 9:00 tiba kembali di tpriok.
--


-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006 
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-




-
-  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-  Call For Papers until 26 May 2006
-  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-



RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?

2006-05-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
PSC Indonesia menganut prinsip single operatorship, maksudnya bila di
dalam parties itu ada lebih dari 1 perusahaan maka operatornya
diserahkan pada kesepakatan di dalam parties itu sendiri, sehingga
pemerintah tidak ikut campur tangan dalam joint operating
agreement/joa diatara para pihak dalam parties itu. Pemerintah hanya
terlibat satu agreement yaitu PSC atau Kontrak Kerjasama (KKS). Bila
para pihak dalam parties itu sudah bersepakat maka kesepakatan itu
disampaikan ke pemerintah melalui BPMIGAS dan kemudian pemerintah
mengakui bahwa perusahaan yang disepakati oleh para pihak tersebut
sebagai operator. 

Salam: LTH

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, May 15, 2006 11:16 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Who is in charge ?

 Rasanya sudah ada tuh...
 - 3 tahun masa eksplorasi operatorship tidak boleh dipindah tangankan
 - setelah itu terserah pemain.. partner puas ya operatorship
diteruskan,
 tidak puas ya tinggal tergantung mayoritas sahamnya bisa ambil
alih
 operatorship.. bisa juga ada pemain baruyang masuk via farm in dan
 syaratnya minta jadi operator
 Menjadi operator dan tidak menjadi operator itu urusan masing2
perusahaan
 sesuai dengan taktik dan strategi bisnis mereka.

 Salah satu KPS merupakan pemain utama di Indonesia dengan banyak share
di
 sebagian besar lapangan di Indonesia... tapi sampai sekarang masih
suka
 untuk tidak menjadi operator..

  SEBUT LAH ITU   -  I   N   P  E   X

 Low profile tapi banyak untung, gak salah khan.?



 salam,


 - Original Message -
 From: Surya, Sudana (TPC) [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, May 12, 2006 5:24 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?


 Memang sangat membingungkan masyarakat. Di Cepu terjadi perebutan
tahta
 sbg operator, sementara di beberapa KPS justru enggan menjadi
operator.
 Apakah pemerintah kita tidak punya undang-undang / peraturan yg
mengatur
 ttg operatorship. Jangan peraturan yg menyesuaikan kemauan
 perusahaan...Tetapi perusahaan yg harus mengikuti peratutan pemerintah
 RI. Kalo pemerintah nya teges, misalnya 'pemegang share terbesar yg
 berhak menjadi operator'..harga mati dan tdk bisa ditawar. Sehingga
tdk
 ada share 50:50.hrs 51:49.etc.

 Abah, ini sptnya dampak dari iklan rokok : Kalo bisa
dipersulit...kenapa
 harus dibikin gampang.nise wik n lah.

 Salam,
 Ss



 -Original Message-
 From: sanggam hutabarat [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, May 12, 2006 9:14 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Who is in charge ?


   tapi ada juga yang nggak mau jadi operator walaupun sharenya paling
 besar..apakah semata-mata motifnya karena  tidak menguasai
 teknikal..atau ada udang yang lain Abah?

   salam,
   sgm
   --

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Rekans

 Jadi jangan heran kalau dalam berbagai kerjasama antar Perusahaan
Minyak
 selalu terjadi perebutan untuk menjadi operator.
 Sebagian besar pertempuran terjadi secara diam diam artinya tidak
 masuk ruang publik .Terkecuali masuk kasus Cepu.

 Bukan hanya tetapi juga keuntungan finansial , dengan berbagai cara
 dapat dicapai.
 Ini 6tentu saja normal wong namanya bisnis, ya pinter pinter kita
saja,
 tapi kalau sudah menyangkut kepentingan bagi fulus Pemerintah dan
 Rakyat , tentunya UU dan PP serta perangkat admin Negara -lah yang
harus
 berperan lebih dominan.

 Si - Abah



 __


 Cilaka memang, kirain cuma rakyat awam yg tidak tahu tentang hal ini.
 Kalau ketidaktahuan ini sampai ke level departemen ya parah donk.

 BP Migas perlu kasih informasi ini ke DPR agar ketika berbicara
 mewakili rakyat faham siapa sebenarnya malaikat yg membantu rakyat
 itu. dan juga ke Presiden, agar dalam rapat kabinet dijelaskan lagi
ke

 semua mentri, karena urusan migas ini pasti menyangkut multi
 departemen.

 Jangan sampai terjadi : asal bule pasti bagus, asal bule pasti baik



 A R I E F   B U D I M A N
 Pertamina - Eksplorasi Sumatra
 Phone : (021) 350 2150 ext.1782
 Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, May 10, 2006 7:38 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia
 Subject: [iagi-net-l] Who is in charge ?

 Ternyata siapa yg lebih berperan (in charge) didalam operasi migas
 suatu daerah ditentukan siapa kontraktornya. Dalam hal setiap
kegiatan

 walaupun logo BPMIGAS ada disebelahnya tetap saja nama kontraktor
 tetep lebih diakui. Padahal kita tahu bahwa biayanya juga nantinya
 masuk cost recovery. Namun itulah keuntungan operator di
Indonesia

 ini. Lah Departemen sosial saja memberikan penghargaannya ke
 kontraktor bukan ke BPMIGAS. Soalnya kalau BPMIGAS juga yg mendapat
 penghargaan nanti dibilang jeruk minum jeruk. Namun  Itulah yg
 menyebabkan rakyat didaerah akan sangat mungkin saja beranggapan
 program 

RE: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam 17:00-18:00 di tvri padang]]

2006-02-21 Terurut Topik Achmad Luthfi
Kang Abah memang rencana program Lapau Mak Katik akan kita adopsi utk
tv2 daerah. Dalam hal ini bertanggung jawab penuh utk menyiapkan materi
acara utk setahun (12 episode), sekarang materi tsb sebagian besar belum
siap...hayooo... siapa puny aide materi...nanti akan digarap oleh tim pp
IAGI.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, February 16, 2006 3:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam
17:00-18:00 di tvri padang]]



  SES ,SUKSES , SELAMAT AYO DITEMPAT LAINNYA NYUSUL

  WARUNG POJOK - BANDUNG
  WARUNG JAMU  - SEMARANG
  BAKUL GUDEG  - DIY
  LAPO TUAK - MEDAN
  WARUNG COTO - MAKASAR DST ...

  SELAMAT


  SI - ABAH



  acara sukses, semua fihak senang. Mak Katik [pembawa
 acara] cukup pandai membawakan nuansa Minang, Pak Gubernur
 faham konteks pembicaraan, Deputi Menristek lincah juga
 menjelaskan. sekjen IAGI [atas nama Presiden], nggak
 malu-maluin lah... Elan mendukung penuh, termasuk foto2.
 mohon dikirim ke milis.

 Eposide berikutnya akan diisi oleh Anggota IAGI yang
 relevan dengan topik yang dibicarakan.



 R i d w a n


 On Wed, 15 Feb 2006 14:07:29 +0700
   mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada yg sedang keluyuran di Padang dan sekitarnya?



Sore nanti jam 17:00-18:00 akan ada siaran langsung di
TVRI Padang, Sumatra
Barat. Acaranya adalah 'Lapau Mak Katik' dengan topik
'Berguru kepada alam'.




Acara tsb adalah kerjasama antara Pemda Sumbar,
Kementerian Ristek, dan
IAGI. Narasumbernya adalah Gubernur Sumbar, Deputi
Menristek, dan Sekjen
IAGI (rekan Ridwan Djamaluddin). Ini merupakan pembukaan
program 'Lapau Mak
Katik' yang akan ditayangkan setiap bulan (sekali dalam
sebulan) selama satu
tahun (2006).



Tentu saja, komunikasinya adalah berbau urang awak karena
memang ditujukan
sbg sosialisasi geologi (baca: gempa, tsunami, dkk)
kepada masyarakat
minang, yg khas tontonan lokal. Angan2 jangka panjang,
kalau acara ini
nantinya dianggap berhasil, membuka kemungkinan utk
menerapkan acara sejenis
dg ramuan berbeda di tempat2/kota2 lainnya. Mungkin di
Jabar akan ada 'kang
ibing' dg ngeriungnya, di Jatim ada cak siapa dg
ludruknya, dst.



salam,
syaiful
*pp-iagi


 -
To
unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To
subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-













-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam 17:00-18:00 di tvri padang

2006-02-21 Terurut Topik Achmad Luthfi
Boleh lah Bang Iful (Syaiful), kita tonton rame2 di jkt sore2. Hari ini
ada konfirmasi dari Ka. Badan Geologi bahwa IAGI dapat satu ruangan di
kantor Badan Geologi, ruangan ini segera kita rapikan utk ruang
baca/pustaka yang sekaligus ruang diskusi. Semoga ruang ini bisa segera
kita buka dengan acara nonton rekaman Lapau Mak Katik.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, February 16, 2006 2:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam
17:00-18:00 di tvri padang

bravo, kang sekjen! semoga sukses selalu ya.
utk episode berikutnya, tentu saja siapa saja anggota iagi boleh ikutan
tampil, tentu saja dg syarat mutlak: fasih bercakap ato berkato
minang-lah.
kareno mestinyo bacakop gayo urang awak, tak iyo...

mungkin juga ya, rekaman acara kemarin juga dapat ditayangkan di
jakarta?
nonton bareng gitu di video? sambil ngumpul sore2

salam,
syaiful


On 2/16/06, Ridwan Djamaluddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 acara sukses, semua fihak senang. Mak Katik [pembawa
 acara] cukup pandai membawakan nuansa Minang, Pak Gubernur
 faham konteks pembicaraan, Deputi Menristek lincah juga
 menjelaskan. sekjen IAGI [atas nama Presiden], nggak
 malu-maluin lah... Elan mendukung penuh, termasuk foto2.
 mohon dikirim ke milis.

 Eposide berikutnya akan diisi oleh Anggota IAGI yang
 relevan dengan topik yang dibicarakan.



 R i d w a n


 On Wed, 15 Feb 2006 14:07:29 +0700
 mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ada yg sedang keluyuran di Padang dan sekitarnya?
 
 
 
 Sore nanti jam 17:00-18:00 akan ada siaran langsung di
 TVRI Padang, Sumatra
 Barat. Acaranya adalah 'Lapau Mak Katik' dengan topik
 'Berguru kepada alam'.
 
 
 
 
 Acara tsb adalah kerjasama antara Pemda Sumbar,
 Kementerian Ristek, dan
 IAGI. Narasumbernya adalah Gubernur Sumbar, Deputi
 Menristek, dan Sekjen
 IAGI (rekan Ridwan Djamaluddin). Ini merupakan pembukaan
 program 'Lapau Mak
 Katik' yang akan ditayangkan setiap bulan (sekali dalam
 sebulan) selama satu
 tahun (2006).
 
 
 
 Tentu saja, komunikasinya adalah berbau urang awak karena
 memang ditujukan
 sbg sosialisasi geologi (baca: gempa, tsunami, dkk)
 kepada masyarakat
 minang, yg khas tontonan lokal. Angan2 jangka panjang,
 kalau acara ini
 nantinya dianggap berhasil, membuka kemungkinan utk
 menerapkan acara sejenis
 dg ramuan berbeda di tempat2/kota2 lainnya. Mungkin di
 Jabar akan ada 'kang
 ibing' dg ngeriungnya, di Jatim ada cak siapa dg
 ludruknya, dst.
 
 salam,
 syaiful
 *pp-iagi

 -



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam 17:00-18:00 di tvri padang

2006-02-21 Terurut Topik Achmad Luthfi
Waduh kalo kit abaca-baca buku ttg selfhelp, salah satu kunci bathin
sehat insyaAllah panjang umur adalah flocking, yha kalo pinjam istilah
burung yha bersekawanan, kita tidak hidup soliter tapi bersosialisasi
utk shring ide, opini, pengalaman...etc maka syaraf2 kita bisa lebih
rileks. Melalui kegiatan IAGI maka kegiatan flocking terfasilitasi, krn
IAGI ini organisasi profesi maka flocking-nya tdk berorientasi ngrumpi
tapi berdiskusi sebagai internalisasi team work yang merupakan basis
dari Knowledge Society. Coba bayangkan kalo hari jum'at kita tdk bisa
tersenyum karena hanya mikirin cari hepeng, kalo hepeng gak dapat muka
jadi cemberut pikiran ribet, sampai rumah uring2an sama anak istri,
celakalah weekend yg harusnya jadi hari rileks bersama keluarga jadi
hari penuh emosi yg bisa bikin stress. Sebaliknya kalo jum'at kita bisa
senyum dan berpantun ala Mak Katik, setiba di rumah bisa berbagi senyum
bersama keluarga, weekend rileks dengan pikiran dan hati senang,
alangkah indahnya hidup ini...insyaAllah tdk stress dan panjang umur.
Hee..he marilah kita hidup ber-flocking...dengan penuh keramahan dan
senyuman.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 21, 2006 2:06 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] 'lapau mak katik': rabu, 15 peb 2006, jam
17:00-18:00 di tvri padang





  Pul,

  Aaaakh , masa sebegitunya ?

  Si- Abah
  
  buah manggis buah bengkuang
 lebah mati dimakan jangkrik
 jadi geologist 'tuk cari uang
 sebab iagi tidaklah menarik

 emangnya tidak menarik, ya? he..he..

 On 2/21/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 S
 Si- Abah nambah :

 Paling enak sibuah manggis
 Lebih manis si manalagi
 Buat apa jadi geologist
 kalau ndak mau kerja buat iagi .

 hayooo.

 Si - Abah

 ___

   wah, nantang nih ye:
 
  buat apa beli kayu?
  kalau tidak punya pahat
  buat apa wajah ayu?
  kalau tidak pernah shalat
 
 
  njukuk banyu kok kececeran
  rupane ayu kok di dol eceran 
 
 
 
 
-
  To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
  To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
  (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
  Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
  [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
  Komisi Database Geologi : Aria A.
 Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 
-
 
 



 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina
 [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -






-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To 

RE: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana ke Reformasi Agraria

2006-01-24 Terurut Topik Achmad Luthfi
Di kota Padang ada tulisan pada papan nama berukuran besar GEMPA
DILAWAN

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, January 11, 2006 9:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana ke
Reformasi Agraria

Dengan lain kata:
Hazard = bahaya (hazardeous=berbahaya)
Disaster = bencana

- Original Message - 
From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, January 11, 2006 5:59 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana ke 
Reformasi Agraria


 Kalau pengertian saya sih hazard adalah keadaan yang dapat
menimbulkan 
 disaster atau sama dengan potential disaster, jadi disasternya belum

 terjadi, sedangkan potential hazard suatu keadaan yang dapat 
 sewaktu-waktu berubah menjadi menjadi hazard

 - Original Message - 
 From: Wayan Ismara Heru Young [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, January 11, 2006 1:50 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana
ke 
 Reformasi Agraria


 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
-deleted-

 Memang istilah di US bukan disaster. memang Hazard bukanlah
 disaster. Ada yg tahu perbedaan makna istilah ini ?
 Walaupun banyak juga juga yg menyebutkan : A geological disaster
 occurs when natural geological processes impact on our activities,
 either through loss of life, injury, or economic loss.

 -deleted-

 Salam

 RDP
  Dari Kuliah pilihan Mitigasi Bencana Alam(MBA) dulu, istilah
bencana 
 dalam bahasa inggris memang ada dua: Hazard dan Disaster...
  Hazard sendiri ada macam2, dari geo hazard, biohazard, dll.
sedangkan 
 pengertiannya sendiri kuranglebih adalah bencana yang memang
ditakdirkan 
 ada dalam bumi yang serba dinamis ini.
  Sedangkan disaster itu adalah bencana yang terjadi yang merusak 
 kehidupan, baik dari segi jiwa maupun materi.. disaster menyangkut
jumlah 
 korban jiwa dan materi.

  jadi misalnya gempa besar pada daerah yang tidak dihuni masuk pada 
 hazard, sedangkan gempa besar di tengah2 Jakarta, tentu akan masuk
pada 
 disaster.

  We can't stop hazard, but we can stop disaster

  Pengajar MBA, Pa Pri, mungkin ada di milis dan bisa lebih jelas Pak?


  salam,
  .heru.




 -
 Yahoo! Photos
 Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your
hands 
 ASAP.


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -
 


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi 

RE: [iagi-net-l] PERGANTIAN PIMPINAN DI BPMIGAS

2006-01-24 Terurut Topik Achmad Luthfi
Terima kasih atas segala dukungan teman2.

Salam,


-Original Message-
From: Prasiddha Hestu Narendra [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 20, 2006 8:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PERGANTIAN PIMPINAN DI BPMIGAS

Di bulan Januari ini Pak Luthfi dilantik dua kali, Jadi Ketua IAGI dan 
Deputi Perencanaan BPMIGAS.
semoga kedua jabatan tersebut bisa diemban sebagai amanah dengan baik.
Bravo.

-pr

At 10:34 PM 1/19/2006 +0800, you wrote:
1/18/2006 3:54:27 PM
PERGANTIAN PIMPINAN DI BPMIGAS

JAKARTA - Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BPMIGAS), Kardaya Warnika tgl.18 Januari 2006 telah melantik
Wakil Kepala Badan dan dua deputi, yakni Perencanaan dan Operasi.
Pergantian pejabat merupakan tuntutan regenerasi organisasi yang biasa
dilakukan.

Adapun pejabat yang dilantik adalah Rudjuk Sinung Trijana
Kartoatmodjo, Dodi Hidayat dan Achmad Luthfi. Trijana menjabat sebagai
Wakil Kepala BPMIGAS. Sejak 18 April 2005, Jabatan wakil kepala
BPMIGAS kosong, karena Kardaya Warnika yang sebelumnya menduduki
jabatan tersebut, dilantik menjadi Kepala BPMIGAS.

R.S.Trijana sebelumnya menjabat sebagai Deputi Operasi. Jabatan
tersebut kemudian digantikan oleh Dodi Hidayat yang sebelumnya
menjabat sebagai Kadiv Kajian dan Pengembangan.

Pada saat yang sama juga dilantik Achmad Luthfi, untuk menduduki
jabatan Deputi Perencanaan. Luthfi menggantikan Zanial Achmad yang
memasuki masa purna karya.

Acara pelantikan dilakukan di Gedung BPMIGAS, dihadiri oleh pejabat
pemerintah, perwakilan DPR dan pimpinan KKKS.

Dalam sambutannya, Kardaya berharap pejabat baru yang dilantik mau
menyingsingkan lengan baju untuk bahu membahu meningkatkan produksi
migas Indonesia yang tantangannya semakin berat. (***)
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

2006-01-08 Terurut Topik Achmad Luthfi
Terima kasih Mas, ternyata keduanya suka kirim sms ke saya. Apresiasi
saya utk mereka berdua.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 06, 2006 2:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


pak luthfi, yg benar adalah pak soffian (soffian hadi). kalo pak shofuan
(atau yg senada), beliau adalah salah satu komandan di departemen
geologi
unpak bogor.

salam,
syaiful



 

Achmad

Luthfi  To: iagi-net@iagi.or.id

[EMAIL PROTECTED]   cc:

as.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam  
 

01/05/2006

08:08 AM

Please respond

to iagi-net

 

 





Baru saja saya terima sms dari Soffyan/shofuan?, dia baru seleseai
membrief para menteri. Sukses, kalo RI-1 perlu info, Soffyan stby utk
membrief RI-1 siang ini.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Agak telat ngasih pe-er-nya brur,...

karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah
bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan
dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut
membantu
masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba
mengumpulkan
data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman,
dan
ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait
sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur
Jatim
dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara
dg
wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg
kawan2
disana, sementara ini info awalnya adalah:
- hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus
- sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak
SETELAH
bencana (karena dilanda luapan banjir bandang)
- curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment
4130HA
lewat sungai dangkal sehingga mengakibatkan destruction
- pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir
bandang pada periode-periode sebelumnya
- siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi
jam 7
tentang masalah Banjir Bandang Jember
- besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan
MenKes
di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember.
Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara
dengan
korban sudah mencapai 6 orang

Note:
Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana
lingkungan
yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama
dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke
masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG
TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk
mitigasi
gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil
rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan
bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya
bencana-bencana
geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap
usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah
sebagai
pelindung pengayom rakyatnya.

Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang
anda
punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED]

Salam

adb

- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, January 04, 2006 4:17 PM
Subject: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam


Kerjaan IAGI belum selesei, aku kasih PeeR baru ya.
Gimana ?
rdp


-
HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 4 Januari 2006

Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam

Surabaya, (Analisa) Pakar hukum lingkungan Dr Suparto Wijoyo menilai
banjir
bandang di Jember yang menewaskan 57 orang , 800-an orang mengungsi, dan
500-an
orang terisolir bukanlah bencana alam, melainkan bencana ekologi.

Itu bukan bencana alam, karena kalau bencana alam berarti kesalahan
Tuhan,
apa
mungkin Tuhan di-mejahijau-kan? Menurut saya, banjir bandang di Jember
itu
bencana ekologi dan karenanya Bupati Jember harus dimintai
pertanggungjawaban,
katanya kepada Antara di Surabaya, Selasa pagi.

Menurut dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
itu,
bupati atau walikota yang wilayahnya rawan bencana banjir, longsor, dan
bencana
lingkungan lainnya harus dimintai pertanggungjawaban.

Karena itu, saya minta Kapolwil dan Kapolda Jatim menindak secara hukum
terhadap bupati dan

RE: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana ke Reformasi Agraria

2006-01-08 Terurut Topik Achmad Luthfi
Terima kasih Kang Andang, masalah kebencanaan geologi (saya tdk
menggunakan terminology bencana geologi karena bisa dikonotasikan
geologi pembawa bencana) juga merupakan focus kepengurusan IAGI yang
sekarang, namun karena IAGI adalah organisasi profesi maka IAGI
mendekatinya dari sisi geological scientific information (bisa
dipahami oleh orang awam)yang disajikan kepada masyarakat maupun aparat
pemerintah. IAGI tidak akan melibatkan diri dalam hal non-teknisnya,
biar yang ini ditangani oleh organisasi social kemasarakatan disamping
oleh pemerintah, IAGI yang menyediakan informasi teknis.

Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Andang Bachtiar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, January 06, 2006 1:43 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Outcome yang tidak seimbang: Dari Bencana ke
Reformasi Agraria

Setelah bicara di radio Ramako kemarin jam 8 pagi (atas nama geologist
merdeka, tentunya -- walaupun mbak Mega dari Ramako sering kepleset
memanggit saya sebagai Ketua Umum IAGI -- dan langsung saya
koreksi:MANTAN, mbak!), saya diundang oleh kawan-kawan WALHI untuk
datang di markas mereka di Tegal Parang Utara 14 jam 5 sore, ikut urun
rembug dalam rapat koordinasi LSM-NGO lingkungan dan sejenisnya untuk
merespon permasalahan bencana banjir-longsor terutama di Pulau Jawa.
Lebih kurang 23 orang hadir dari berbagai LSM-NGO, diantaranya KPA, KAU
(Koalisi Anti Utang), beberapa Serikat Tani, YLBHI, PBHI, Jatam, dan
yang lain-lain yang saya juga agak lupa namanya. Kawan-kawan LSM-NGO
memasukkan saya dan Pak Gatot (dari DepTan - ahli hidrologi) sebagai
kelompok expert. Saya sendiri dalam pengantar perkenalan menyebutkan
bahwa saya bukan expert bencana-geologi, tapi karena pengalaman 
aktivitas di IAGI 5 tahun, paling tidak, jadi lebih tahu sedikit dari
kawan-kawan yang ada di forum tersebut mengenai geologi dan kaitannya dg
bencana.

Saya datang terlambat (jam 6) pada saat pembicaraan sudah setengah jalan
untuk merumuskan poin-poin utama yang perlu dilakukan oleh kalangan
LSM-NGO dalam kaitannya dengan bencana tersebut. Yang menarik,
kawan-kawan tersebut menyadari bahwa permasalahan bencana banjir-longsor
di Jawa adalah multi-sektor dan multi-kausal, tapi mereka belum bisa
memetakan -apalagi secara kwantitatif- kontribusi masing-masing
sektor/kausal pada bencana tersebut. Dalam perumusan permasalahan dan
solusi-antaranya disebutkan bahwa:
- kondisi bencana banjir-longsor di Jawa yang berulang setiap tahun ini
sudah merupakan kategori extra-ordinary, jadi pemerintah dan masyarakat
tidak bisa menganggapnya sebagai business as usual belaka.
- perubahan tata-guna lahan untuk kepentingan industri, perubahan hutan
primer menjadi hutan sekunder, dan pembiaran lahan-lahan kritis semuanya
berkontribusi pada bencana banjir-longsor yang terjadi di Pulau Jawa
- dalam kaitan dg hal nomer 2 diatas, maka re-distribusi kepemilikan
lahan untuk bisa dikerjakan secara produktif (sekaligus ecologically
setimbang) oleh para petani menjadi sangat penting
- karena sebagian besar lahan-lahan hutan di Jawa dikuasai oleh
Perhutani, maka perlu dipertimbangkan moratorium Perhutani untuk
menata kembali kebijakan kehutanan di Jawa
- bencana-bencana tersebut di Jawa pada umumnya juga dikarenakan
tata-ruang yang tidak layak, terutama dalam pengaturan tata-guna lahan
untuk pertanian/kehutanan; oleh karenanya perlu didesakkan untuk
meninjau ulang keseluruhan tata-ruang daerah-daerah yang punya potensi
bencana di Jawa 
- pemerintah (pusat, provinsi, kota/kabupaten) bertanggung-jawab
sepenuhnya atas keselamatan dan penghidupan rakyatnya, sehingga
usaha-usaha yang tidak serius dari pemerintahan dalam mitigasi dan
penanganan bencana harus dituntut-digugat, baik secara kelembagaan
maupun class-action
- kapitalisasi penanganan bencana dengan menggunakan utang (IMF/ADB etc)
telah menambah carut-marut perbencanaan nasional, dimana hal tersebut
telah membuka peluang kontrol/bargaining pihak asing terhadap Indonesia
dan bisnis-bisnis multinasional yang mengatasnamakan bencana; untuk itu
maka transparansi dana penanganan bencana didesak untuk segera dilakukan
dengan melibatkan grass-root dan LSM-NGO
- beberapa statement yang akan diusung sebagai jargon kampanye adalah
(diantaranya):
*Dari Bencana ke Reformasi Agraria
*Jangan Gunakan Bencana untuk Cari Utang Baru*
*Bisnis Bencana diatas Penderitaan Petani* dsb

Kedatangan saya menambahkan wawasan baru kepada kawan-kawan LSM-NGO
tersebut yaitu dengan memasukkan hal-hal sebagai berikut dalam perumusan
masalahanya:
- Kwantifikasi multi sektoral / multi kausal untuk kebencanaan mutlak
diperlukan sebelum kawan2 tsb bergerak lebih jauh, sehingga
positioningnya lengkap, seimbang dan tidak hanya ke satu sektor saja.
Multi kausal bencana banjir-longsor bisa diuraikan mulai dari penyebab
alam (geologi, meteorologi, hidrologi), penyebab teknis-budaya
(kehutanan, pertanian, pemukiman, tata-ruang, agraria), sampai ke
penyebab sosial-politik (keterpinggiran petani, kelalaian
negara/pemerintahan atas 

RE: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas search

2006-01-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Ya memang kalo bicara masalah bisnis itu tidak hanya masalah teknis dan
hukum semata, sisi lain adalah politis. Waktu Exxon merger dengan Mobil
Oil dimuat analisis dan wawancara oleh majalah FORTUNE kalo gak salah
terbitan Oktober 2001, dalam wawancara dg Raymon Rene (president Exxon
kemudian menjadi presiden ExxonMobile) dan Lucionoto (presiden MobilOil
yg kemudian menjadi wakilnya Rene di ExxonMobil) mengatakan bahwa
ExxonMobil adalah super giant kemana kita mau pergi tak satupun ada
kekuatan yang bisa menghalangi termasuk pemerintah...Lha ini
kelihatannya yg terjadi Cak Rene dan Mas Noto mau pergi ke Cepu jadi
tampaknya bener siapa yang bisa menghalangiwong kata Cak Ariadi
semua bungkam...

Salam,
LTH 

-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 29, 2005 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Incentives needed in Indonesia oil and gas
search

Abah,
  yang pertama2 mengeluarkan statement (opini) adalah pers asing
(REUTERs, Bloomberg, dsb). nah pers kita kan lebih merasa percaya diri
kalau mengambil source-nya dari asing (pokok e bau asing adalah benar).
Jadilah opini-nya tergoreng seperti yang Abah resahkan itu, dimana fakta
yang terbalik itu menjadi kebenaran, bahkan kebenarannya itu dipercaya
oleh para pemegang otoritas dan lebih sedihnya kebenaran terbalik itu
juga menjadi pegangan-e Pertamina, ini yang lebih amburadul. Sayangnya
masalah Information Route seperti ini tak masuk dalam RUU Penyiaran,
kita disibukkan dengan udel nya Sarah Azhari saja.
   
  Bicara Cepu di Pertamina rasanya sama dengan bicara G-30S jaman
Soeharto. Walau haknya blok Cepu adalah hak Pertamina, tapi semua
bungkam, semua gak ada yang bicara pada proporsi yang sepantasnya,
sesuai haknya, semua nurut pada Tim Pemerintah yang suaranya dianggap
seperti Dewa yang gak pernah punya salah, Tim yang tak pernah tau dunia
bisnis minyak itu. Tak ada yang mengkritisi rencana2 yang
digembargemborkan ExxonMobil. Tak ada yang bicara review biaya POD
hingga 2 Milyar Dolar lebih didaerah onshore yang secara infrastruktur
sangat matang itu. Tak ada yang mempersoalkan foreigners EM kudu naik
chopper dari Juanda ke Bojonegoro. Tak ada yang memberikan pendapat atas
biaya H2S mengakibatkan cost operation sampai 2 kali lipat, dsb, dsb.
   
  Haruskah nungggu Hugo Chavez? atau Ahmadinejad?
   
   
  lam-salam,
  ar-.
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
Incentives needed in Indonesia oil and gas search
 Date: 19/12/2005



--
 --

 Indonesia must find new ways to attract foreign investors to search
for
 Warnika said he hoped for a breakthrough soon in the dispute over who
 will operate the Cepu field, Warnika said.

 The field on Java island, which has the potential to raise
Indonesia's
 output by 20 percent, is one of Exxon's biggest undeveloped fields
with
 estimated recoverable reserves of 600 million barrels of oil

Rekans

Coba baca kalimat diatas , betapa jahatnya pers yang menjadikan
masyarakat (termasuk masyarakat awam di Indonesia) , jadi beranggapan
bahwa lapangan itu adalah miliknya ExxonMobil dan bukannya milik
Pertamina.
Ya , jelas investor lainnya menganggap ini suatu hal yang negatip,
dan ini bahkan digembar gemborkan seolah olah Pertamina meminta sesuatu
yang bukan haknya.

Kita sih tahu bagaimana a real story -nya , akan tetapi setelah dimasak
oleh pers , dan dimatangkan oleh oknum oknum (termasuk dari pemerintah)
sehingga seolah-olah justru Pertamina yang menghalangi proses ini.

Kan lucu , Pertamina diobok obok oleh kawan sekampungnya ,dengan alasan
alasan macam macam sedangkan Exxon Mobil dengan bantuan pemerintahnya
secara leluasa melakukan kampanye company imagena dikoran koran.

Andaikan Bung Karno masih bisa mendengar dialam baka sana 
 mungkin beliau akan menyesal wafat terlau dini , Wallahualam

Si Abah.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

  



-
Yahoo! Shopping
 Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping 


RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 -- Malam ini di discovery channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB -- Unstoppable Wave

2006-01-04 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yah tentunya ini usul yang bagus, program 2006 sedang disusun dan akan
dibahas dalam rapat IAGI mendatang. Rasanya saya pernah nonton program
ini di Trans TV tapi memang tdk full seperti yang pernah saya tonton
dari VCD National Geographic.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: Nur Darodjat [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 27, 2005 3:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 -- Malam ini di discovery
channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB -- Unstoppable Wave

Usul buat Cak Lutfi,

Bagaimana kalau ini dijadikan program IAGI 2006?

Memutar ulang acara ini di semua TV terutama yang local, supaya semua
tahu
bahwa hidup di Indonesia itu disamping tanah yang SUBUR, pemandangan
bagus,
alam yang indah, pantai yang bersih, gunung yang membiru dan yang
baik-baik
lainnya juga penuh BAHAYA ALAM ( disamping manusianya )

Nur

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 27, 2005 2:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI
Subject: RE: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 -- Malam ini di discovery
channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB -- Unstoppable Wave

Benar Pak Agus Suhirmanto,

Saya pernah melihat VCD Tsunami, Earthquake, Eruption,
dll baik produksi National Geographic maupun Discovery
Channel dengan harga antara Rp 25.000,- sd. Rp
50.000,- per VCD nya. Murah namun sarat dengan
informasi. Teather IMAQ Keong Mas TMII pernah memutar
film The Power of Nature tentang Kekuatan Alam yang
berdampak pada kehidupan manusia di bumi (biaya per
orang sekitar Rp 50.000,-) dengan durasi sekitar 1
(satu) jam.

Mungkin ada baiknya ada suatu lembaga donatur
(swasta/LSM/pemerintah) yang bekerja sama dengan
institusi di atas untuk mensosialisasikannya langsung
kepada masyarakat miskin yang butuh informasi seperti
ini. Semoga ini didengar oleh mereka dan
dilaksanakannya (jangan hanya bisa jalan-jalan ke luar
negri saja). Bayangkan bila dana mereka ini dibelikan
VCD ini, berapa banyak copy yang didapat (silakan
menghitung sendiri).

Setahu saya setiap acara di TV terutama TV swasta kita
tergantung kebutuhan para produsen dan sponsornya.
Maklum mereka memperhitungan rating acaranya dan
profit oriented. 

Mungkin kita perlu political will dari pemerintah
untuk menekan para pemilik TV, produsen dan
sponsornya untuk turut bertanggung jawab meningkatkan
tingkat pengetahuan informasi yang bermanfaat bagi
rakyat Indonesia. Untuk awalnya tidak terlalu banyak,
10-20% saja sudah bagus daripada tidak sama sekali
atau dihamburkan untuk acara yang kurang makna
pendidikan dan informasi teknologi yang bermanfaat
(maaf bila ada yang kurang berkenan). Di sinilah peran
asosiasi kebumian (IAGI, HAGI, dll) dapat membantu
pemerintah menjembatani dengan pihak terkait (para
pemilik TV, produsen dan sponsornya )untuk fasilitator
dan sosialisasinya, meski saya percaya peran IAGI,
HAGI dll sudah sangat besar terhadap kepedulian bagi
yang membutuhkannya.

Salam

TAM

--- Suhirmanto, Agus (asmanto) [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Untuk acara-acara khusus semacam itu, biasanya
 Discovery Channel tidak
 saja menayangkan di dalam program acara TV-nya untuk
 konsumsi Cable TV,
 tetapi juga me-release-nya dalam bentuk VCD/DVD yang
 bisa dibeli di
 Gramedia atau toko-toko CD/VCD/DVD semacam DiscTara
 dll. Kalau tidak
 salah, tayangan khusus Tsunami, EarthQuake dll juga
 sudah ada versi
 VCD-nya. Harganya juga tidak terlalu mahal. 
 
 Mungkin perlu juga ya...TV-TV swasta di Indonesia
 minta hak siar dari
 Discovery Channel dan menayangkannya, daripada hanya
 menyiarkan
 Infotainment ataupun sinetron yang isinya kekerasan,
 gosip seputar
 selebritis dll, dan kadang sangat tidak mendidik.
 Tapi itu semua
 tergantung pada para pengelola TV Swasta di
 Indonesia...mau atau tidak
 mereka turut ambil bagian dalam mencerdaskan
 kehidupan bangsa dalam arti
 sebenarnya dan tidak hanya mencari profit saja. TVRI
 seharusnya bisa
 menjadi teladan nih buat TV swasta.
 
 Rgds,
 ASM

_
 
 -Original Message-
 From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Tuesday, December 27, 2005 1:11 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id; Milis HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Diulang 1 Jan 2006 --
 Malam ini di discovery
 channel pk 9 (HKtime) 8 malam WIB -- Unstoppable
 Wave
 
 Kalau tidak punya saluran TV kabel / satelit
 Discovery Channel, maklum
 sebagian besar rakyat Indonesia di bawah garis
 miskin.
 
 Apa masih bisa menikmati info seperti ini ?
 Bagaimana juga mensosialisasikan via TV nasional
 kita
 (TVRI) ?
 
 Kita yang masih diberi nikmat rezeki tentu bisa
 menontonnya.
 Oleh sebab itu, yang menonton punya kewajiban
 menyampaikan terutama
 kepada masyarakat yang membutuhkan informasi.
 
 Salam
 
 TAM
 
 --- [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  
  sekedar info, saya tidak sempat nonton yg malam
 (jam 8). tapi justru 
  sempat melihat sebagian pas terbangun dini hari
 tadi (sekira jam 3:00 
  hingga waktu subuh). artinya mungkin tidak hanya
 satu kali 

RE: [iagi-net-l] Mengenang Satu Tahun Tsunami

2005-12-23 Terurut Topik Achmad Luthfi
Dalam rangka peringatan 1 tahun tsunami, IAGI memfokuskan berpartisipasi
di Padang dan ikut exhibibition di Jakarta (tepatnya di Museum
Gajah/Museum Nasional). Bentuk partisipasi di Padang menseponsori
pembuatan peta bencana kegeologian yang akan digunakan dalam tsunami
drill di Padang, sekaligus juga utk sosialisasi kebencanaan geologi di
pantai barat sumatera. Sedangkan panitia pameran yang di Jakarta target
marketnya adalah siswa2 dan mahasiswa/fresh student. Saya dan Ridwan Dj.
(sekjen) akan hadir di Padang. Kalo acara di Aceh sifatnya lebih ke
emosional korban bencana setahun yang lalu dan ini di hadiri oleh para
menteri. Sedangkan yang di Padang akan dihadiri oleh menteri ristek dan
bobotnya lebih ke sosialisasi ttg tip-tip menghadapi bencana dan
sosialisasi ini dilakukan secara ilmiah popular agar mudah dipahami oleh
masyarakat awam, karena itu IAGI lebih focus ke partisipasi di Padang.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: johnson achmad paju [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 23, 2005 2:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Mengenang Satu Tahun Tsunami


denger2 katanya IAGI mau diadakan semacam sosialisasi mengenai bencana
alam
dan tsunami  nasional di 20 kota (terutama di kota2 yang rawan terkena
bencana tsb) serentak di seluruh indonesia pada tanggal 26 desember ?

wah mantep betul itusalut salut !

JAP

- Original Message -
From: Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, December 21, 2005 7:51 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Mengenang Satu Tahun Tsunami


Berbagai persiapan telah dilakukan dalam hal ini dimotori oleh sahabat
kita Ridwan Djamaludin dan Edi Purnomo. Besok akan dibahas dalam rapat
pengurus baru (walau belum lengkap)utk memfinalisasi kegiatan mana yang
akan diikuti oleh IAGI dalam mengenang 1 tahun tsunami. Pameran
Nasional Siaga Bencana termasuk dalam priortias IAGI.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 21, 2005 3:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Mengenang Satu Tahun Tsunami

IAGI koq nggak kelihatan ya?
  Padahal mas Danny Hilman kalau nggak salah juga aktif di Coremap (?).

  Apa ini termasuk salah satu 'kegiatan rahasia' yang akan 'dibocorkan'
oleh mas Syaiful?

  Salam
  Oki

  ---
  Pameran Nasional Siaga Bencana dalam Rangka Mengenang Satu Tahun
Tsunami
yang diadakan pada tanggal 26 dan 27 Desember 2005 di Museum Nasional
Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat No.12 Jakarta Pusat.

Acara pameran ini dimotori oleh 10 lembaga di bawah koordinasi Coremap
LIPI,
dan diikuti oleh lebih dari 29 lembaga nasional dan internasional yang
selama ini berkiprah dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah di
Indonesia, khususnya di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yaitu:
- PMI
- Ristek
- LIPI
- Bakosurtanal
- BMG
- BPPT
- Geotek
- Lapan
- DKP
- Bakornas
- HSAR
- Mapala UI
- ITB
- UGM
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
- UPLINK
- Global Rescue
- UNIDO
- UNDP
- UNICEF
- UNESCO
- WWF
- JICA
- Dompet Dhuafa
- Lions Club
- Kalyanamitra
- MPBI
- Walhi
- GNOTA, dll


Acara ini bertema Indonesia Rawan Bencana, Mari Kita Siaga dan berisi
kegiatan-kegiatan yang terbuka dan gratis untuk umum, antara lain:
- Sosialisasi Tsunami Early Warning System (TEWS)
- Pemutaran film dokumenter
- Pameran foto
- Simulasi gempa dan evakuasi (siaran live/relay dari Padang Sumbar)
- Talkshow
- Testimony survivor dan relawan
- Dongeng bersama PM TOH
- Teater dan Tari Saman
- Reuni Posko Relawan
- Musik hiburan
- Pojok edukasi / studio mini, dll.



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http

RE: [iagi-net-l] Geologist di BPMIGAS -- Fwd: sharing.....

2005-12-23 Terurut Topik Achmad Luthfi
Sebetulnya saya ingin jawab tapi baru jam 20 lebih saya balik ke kantor,
besok ke Padang. Yha mudah2an ada kawan2 bpmigas yg jawab, kalo tidak
nanti saya kembali Selkasa nxtweek.

Salam,
LTH

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 22, 2005 10:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Geologist di BPMIGAS -- Fwd: sharing.

Pak Awang, Pak Lutfi dll
Pertanyaannya sih unik tapi ini mestinya ditanyakan ke Pak Awang atau
Pak Lutfi nih 
Help ya ... spy tidak bias.
Trims

RDP

-- Forwarded message --
From: L
Date: Dec 22, 2005 2:17 PM
Subject: sharing.
To: Rovicky Dwi Putrohari rovicky [EMAIL PROTECTED]

mas eh pak..waduh enaknya aku manggilnya apa ya.

pak ajalahpak rovicky, aku mau tanya nih

1. gimanasih kerjaan geologist(geoscientist) yang kerja di BPMIGAS?
apakah mereka juga mengerjakan interpretasi,korelasi  etc ato cuman
ngurusi kontrak2 dan inspeksi KPS?
2. apa status pegawai BPMIGAS? apakah pegawai negeri, bumn?
3. gmn dengan gaji orang2 BPMIGAS? aku denger gaji mereka selevel
dengan karyawan KPS, benarkah begitu?

hehe..sorry pak rovicky, pertanyaannya aneh banget ya..

terima kasih
L
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Parsitisapi IAGI dlm 1 th bencana

2005-12-23 Terurut Topik Achmad Luthfi
Tanggal 26/12/06 Kang Abah...

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 23, 2005 5:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Parsitisapi IAGI dlm 1 th bencana


   Rid,

   Yang di Padang kapan ?

   Si Abah




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



  1   2   >