Re: [Keuangan] Risiko Besar dalam Redenominasi Rupiah

2010-08-09 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
*Mata Uang yang Paling Tak Bernilai**  Vietnam dong 19.095  Sao Tome
dobra 18.655
 Turkmenistan manat 14.250  Iran riyal 10.000  Indonesia rupiah 8.957  Laos
kip 8.243  Guinea franc 5.150  Paraguay guarani 4.770  Zambia kwacha
4.870  Kamboja
riel 4.233

**) per dolar AS Sumber: yahoo.com*
Redenominasi tidak mempengaruhi daya beli uang, sangat beda jauh dengan
sanering yang memotong daya beli uang tsb. Saya sangat setuju dengan
redenominasi, tentu pelaksanaannya harus diawali dengan sosialisasi yang
masif dahulu agar masyarakat tidak salah paham  mengerti perbedaan antara
redenominasi  sanering.

Mengenai fungsi intermediasi bank dalam meningkatkan sektor riil, dengan
atau tanpa adanya redenominasi, tentu harus terus ditingkatkan.

Salam,

Falah



Pada 9 Agustus 2010 20.21, Habibie Nugroho Wicaksono 
habibie.nugroho.wicaks...@gmail.com menulis:



 Artikel ini juga dapat dibaca di : untaianmakna.wordpress.com

 Saat saya tengah asik-asiknya membaca milis yang masuk dalam email saya,
 saya kaget dengan adanya informasi dari salah satu rekan saya bahwa BI
 berencana melakukan redenominasi rupiah. Seakan tak percaya, saya segera
 menyalakan televisi saya dan saya dapati pemberitaan di salah satu televisi
 berita mengenai hal ini.

 Jujur saja, saya kaget dengan wacana ini. Di tengah kondisi moneter yang
 relatif tidak berbahaya kok mendadak ada rencana seperti ini. Indonesia saat
 ini bisa dibilang cukup stabil dalam hal moneter, meskipun memiliki potensi
 besar untuk digoyang bila sewaktu-waktu bila hot money dalam pasar modal
 kita berpindah.

 Melihat bagaimana wacana ini dilontarkan oleh seorang Gubernur Bank
 Indonesia, saya jadi teringat banyak kisah rontoknya perusahaan
 multinasional raksasa ketika akhirnya ada fraud yang tidak bisa
 disembunyikan lagi dan mulai bocor katup pengamanannya yang ditandai dengan
 pemberitaan kecil yang aneh seperti ini. Seringkali, wacana nyeleneh seperti
 ini menunjukkan adanya ketidakberesan. Tetapi sudahlah, saya tidak akan
 berspekulasi apa-apa tentang hal ini karena saya sendiri juga tidak mengerti
 dapur BI dan saya pun berharap bahwa tulisan saya di atas tadi hanyalah
 sebuah keparanoidan saya dalam melihat sebuah wacana digulirkan.

 Risiko Redenominasi

 Yang perlu saya soroti adalah potensi besar bila redenominasi dilakukan.
 Saya sangat khawatir akan terjadi rush besar-besaran di perbankan dan di
 pasar modal. Perlu diingat komposisi 5%:95%, yakni 5% penduduk menguasai 95%
 uang di suatu negara. Kita harus sadar bahwa si 5% ini memiliki kemampuan
 untuk memindahkan uangnya dari Indonesia (tentu saja setelah mengkonversinya
 terlebih dahulu ke dalam mata uang lain atau dalam bentuk emas dan aset riil
 lainnya). Begitu juga dengan hot money yang saat ini ada di pasar modal
 kita. Nasabah dan investor kelas kakap ini saya prediksi memilih langkah
 aman ini untuk menghindari seandainya redenominasi tidak berjalan mulus,
 yakni ketika jumlah nilai rupiah yang dipotong tidak singkron dengan
 turunnya harga.

 Dan saya rasa, sudah banyak yang tahu apa yang akan terjadi bila rush ini
 menjadi kenyataan. Sektor perbankan mengalami krisis likuiditas sehingga
 mengakibatkan tersendatnya sektor riil. Tersendatnya sektor riil akan
 meningkatkan jumlah pengangguran yang akan menurunkan daya beli masyarakat.
 Turunnya daya beli masyarakat akan menurunkan konsumsi yang ujung-ujungnya
 menurunkan penjualan dan memaksa semakin banyak sektor riil gulung tikar.

 Apakah Redenominasi Dapat Dilakukan?

 Melihat penjelasan Anggito Abimanyu dalam sebuah acara di televisi swasta,
 saya memang sependapat dengan beliau bahwa bila redenominasi memang akan
 dilakukan maka sekaranglah saatnya. Melakukan redenominasi di kala kondisi
 perekonomian sedang tidak dalam krisis memang opsi terbaik karena di saat
 seperti ini kepercayaan terhadap rupiah bukan sebuah masalah. Sehingga,
 kunci pentingnya ada di sosialisasi.

 Tapi, kembali saya akan bertanya, sejauh apakah manfaat dari redenominasi.
 Apakah penyederhanaan dalam pembayaran (sebagaimana pendapat beberapa ahli)
 sepadan dengan risiko yang saya paparkan. Memang, risiko di atas adalah
 kondisi ekstrim, yaitu bila redenominasi gagal total. Dan yang namanya
 risiko tentu saja belum tentu akan terjadi. Namun, risiko tetaplah risiko,
 yang memiliki peluang untuk terjadi.

 Solusi untuk Membuat Rp 1,00 Berarti

 Menurut saya, tindakan terbaik yang dapat dilakukan oleh BI beserta
 pemerintah bukanlah melakukan redenominasi secara langsung, tapi buatlah
 kebijakan untuk meredenominasi rupiah secara alamiah, yakni kebijakan yang
 bisa menekan inflasi tanpa membuat likuiditas moneter yang dibutuhkan untuk
 pertumbuhan ekonomi terganggu. Memang, kebijakan seperti ini tidak akan
 membuat rupiah berkurang nominalnya secara instan, tapi kebijakan seperti
 ini akan membuat struktur perekonomian kita lebih stabil dan kuat.

 BI perlu belajar dari sejarah mengapa rupiah bisa menjadi selemah ini dan
 segera merevisi kebijakannya dalam pencetakan uang. 

[Keuangan] Sri Mulyani dan 2 Jabatan Internasional Penting

2010-05-05 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Menkeu mendapat jabatan baru sebagai direktur pelaksana World Bank per 01
Juni 2010.  Ia akan menjadi direktur Bank Dunia untuk 3 wilayah yakni ;
 Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Timur dan
Pasifik.
Sebuah jabatan prestisius yang sukar untuk ditolak. ... Bila diambil maka
kemungkinan ia harus melepas jabatannya sebagai Menkeu.

Good luck buat Ibu Ani, seorang wanita cerdas, tegas  berani mengambil
keputusan ..:-)

Rabu, 05/05/2010 11:52 WIB
Sri Mulyani dan 2 Jabatan Internasional Penting
*Nurul Qomariyah* - detikFinance

 *Jakarta* - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan segera menjadi
Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai 1 Juni 2010. Ini adalah jabatan
internasional penting kedua bagi Sri Mulyani.

Seperti diketahui, sebelum ditunjuk sebagai Menneg Perencanaan Pembangunan
Nasional (PPN)/Kepala Bappenas pada tahun 2002, Sri Mulyani pernah ditunjuk
sebagai Direktur IMF.

Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia
Tenggara selama tahun 2002-2004.

Tuntas menjadi Direktur IMF, Sri Mulyani selanjutnya menjadi Menneg
PPN/Kepala Bappenas. Namun jabatan itu tidak dipegangnya terlalu lama karena
pada tahun 2005, Presiden SBY menunjuknya sebagai Menteri Keuangan
menggantikan Jusuf Anwar.

Kepercayaan yang diberikan Presiden SBY kepada Sri Mulyani terus bertambah
karena pada Juni 2008 hingga 2009, tugas Sri Mulyani bertambah dengan
menjadi Plt Menko Perekonomian. Jabatan Menko Perekonomian kosong setelah
Boediono ditunjuk sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Jabatan Menteri Keuangan untuk Sri Mulyani dilanjutkan ketika pemerintahan
SBY berlanjut untuk periode tahun 2009-2014. Namun jabatan itu tampaknya
akan berakhir pada 1 Juni 2010, ketika Sri Mulyani akan menduduki sebuah
jabatan penting di Bank Dunia.

Bank Dunia pada Rabu (5/5/2010) telah mengumumkan penunjukannya sebagai
Direktur Pelaksananya. Sri Mulyani akan menjadi direktur Bank Dunia untuk 3
wilayah yakni Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia
Timur dan Pasifik. Sri Mulyani juga akan mengurusi masalah Information
System Group.

Wanita kelahiran Tanjung Karang, 26 Agustus 1962 ini merupakan jebolan FE UI
dan mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi dari University of Illinois, AS.
Sri Mulyani berkali-kali juga masuk dalam daftar 100 Wanita Berpengaruh
versi Majalah Forbes karena kemampuan dan pengaruhnya dalam menggawangi
perekonomian Indonesia melewati krisis.

Atas perannya itu juga, Bank Dunia akhirnya menawari Sri Mulyani sebuah
jabatan yang penting di institusinya. Pemilihan Sri Mulyani itu dilakukan
setelah Bank Dunia melakukan proses pencarian secara internasional. *
(qom/qom)*


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-08 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Om Daniel, dari hasil investigasi saya di kitab google (bukan kitab kuning,
he..he..) investasi saham itu diperbolehkan, khususnya pada saham yang
tercantum pada Jakarta Islamic Index (JII). Karena saham-saham tersebut
sudah dikaji oleh Dewan Pengawas Syariah  Danareksa Invesment Management.
Tapi ada jenis transaksi saham yang tidak diperkenankan karena bisa
digolongkan sebagai judi  riba, misalnya option, short selling  margin
trading.

Untuk jelasnya bisa dilihat di link bawah ini atau monggo browsing lebih
jauh lagi di kitab google ..:

http://anggiawan23.blogspot.com/2009/03/bermain-di-bursa-haram.html

http://www.alhikmah.ac.id/soft/Artikel/Ekonomi%20Islam/Ekonis-Seri2.pdf

Tapi sekali lagi saya bukan praktisi atau pengamat ekonomi syariah, mungkin
ada teman lain yang memang benar-benar menguasai bidang ini


Pada 8 April 2010 12:03, daniel marsan denici...@yahoo.com menulis:



 quote :

 bisa putus kongsi ndak kalau yang didanai pakai sukuk itu
 ternyata
 tidak menjalankan bisnisnya secara benar dan transparan. kan ada
 underlying assetnya, jadi bisa donk, diambil bagian underlying assetnya,
 terus
 di jual 

 Pertanyaan yg menarik...
 Kebetulan pernah belajar dikit tentang syariah, secara konsep ekonomi
 syariah menarik walaupun itu bagi yang bukan muslim. Intinya sih seperti yg
 sudah disebut di tanggapan2 sebelumnya.
 Mungkin sy mau bertanya tambahan ( konsep ekonomi syariah ). klo
 investasi di saham hitungannya haram ato halal dan mohon penjelasannya.
 Sy pernah menawarkan invest di saham ke teman yg muslim tapi ditolak
 mentah2 karena katanya itu sama dengan judi walau sudah sy jelaskan sesuai
 dengan pengetahuan saya tentang ekonomi syariah.

 Salam
 Daniel

 


 

 =
 Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
 =
 Alamat penting terkait millis AKI
 Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
 Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 Arsip Milis AKI online:
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
 - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahooahlikeuangan-indonesia-owner%40yahoogroups.comYahoo!
 Groups Links

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Saya yakin dasar Muhammadiyah menetapkan haramnya bunga bank, sebagaimana
juga merokok, bukan karena motif ekonomi, tapi semata karena dalil yang
mereka yakini menunjukkan bahwa hal tersebut hukumnya haram. Kalau motifnya
ekonomi tentu lebih menguntungkan untuk merapat ke kubu yang menghalalkan
rokok. Karena perusahaan rokok mempunyai dana yang sangat besar untuk urusan
promosi. Bahkan iklan di media massa juga banyak didominasi oleh mereka,
meskipun iklan rokok sudah dibatasi sedemikian rupa.

Masalah kesiapan industri perbankan syariah tentu menjadi PR mereka agar
bisa bersaing dengan yang konvensional, apalagi mereka sudah diuntungkan
dengan fatwa tersebut.  PR tersebut misalnya prosedur yang lebih njelimet,
penamaan produk yang terkesan tidak familiar, bahkan bagi seorang muslim,
inovasi serta agresivitas, dll.

Saya setuju dengan pendapat bahwa perbankan syariah hendaknya tumbuh bukan
semata karena alasan ideologis tapi juga harus dibarengi dengan kualitas
produk  pelayanan. Karena bila ternyata kualitas produk  pelayanannya
jelek maka akan menjadi bumerang  mencemarkan  setiap yang berembel-embel
syariah lainnya.

Falah



Pada 7 April 2010 14:26, oka oka.wid...@indosat.net.id menulis:



 Saya mengamati industri perbankan syariah di Indonesia, mungkin sudah 10
 tahun terakhir ini. Bukan merupakan kebetulan, jika saya kenal secara
 pribadi dengan beberapa penggiat dan manajemen perbankan syariah di
 Indonesia.

 Bottom line, saya skeptis dengan fatwa Muhammadyah ini, sebagaimana saya
 skeptis dengan fatwa MUI sebelumnya, perihal pengharaman bunga bank.

 Nasabah dan bisnis bank secara general terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
 deposan (nasabah yang menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan,
 Deposito, Giro maupun produk sejenis lainnya) dan debitur (nasabah yang
 mendapatkan fasilitas kredit komersial, corporate, personal, kartu kredit
 dll).

 Saya merasa bahwa dasar pengambilan keputusan fatwa ini, lebih banyak dari
 kacamata deposan. Sehingga memang, implementasi fatwa ini serta merta dapat
 dilakukan untuk nasabah deposan, toh return dari produk simpanan bank
 (konvensional maupun syariah) terlalu kecil. Banyak media investasi lain
 yang sudah ditawarkan lembaga keuangan non bank yang returnnya lebih tinggi.
 Hanya menurut saya, Muhammadyah baru membatasi fatwanya pada bunga bank,
 bagaimana dengan produk2 investasi dari lembaga keuangan non bank ini?

 Ketika MUI beberapa tahun lalu juga mengeluarkan fatwa yang sama, lagi2
 sudut pandang deposan lebih menjadi pertimbangan dari pada sudut pandang
 debitur. Padahal keduanya sama-sama menggunakan produk bank (nasabah).

 Jika memandang dari sudut debitur, implementasi fatwa ini pastilah jauh
 lebih sukar. Debitur adalah orang yang membutuhkan kredit atau pembiayaan.
 Produk-produk kredit bank syariah, menurut saya, lebih kompleks daripada
 bank konvensional. Terutama, dalam hal persyaratan dokumentasi pada saat
 penarikan kredit. Persyaratan yang lebih njelimet ini, sayangnya, tidak
 diimbangi dengan biaya bank (bunga) yang lebih murah. Bahkan dalam hal
 jaminan (collateral), sami mawon, dengan bank konvensional.

 Nasabah debitur, lebih rasional dan lebih pragmatis daripada nasabah
 deposan. Itulah, saya kira kunci jawaban, kenapa bank syariah di Indonesia
 belum bisa berkembang sebagaimana diharapkan. Sudah benar jargon dan iklan
 bank syariah, yang memberikan image, walau namanya bank syariah, tapi bank
 ini untuk semua kalangan. Sebagai contoh, dipakainya Susi Suusanti sebagai
 ikon iklan bank syariah. Akan tetapi bahwa produk kredit (pembiayaan) bank
 syariah masih tidak debtor friendly harus diakui.

 Pengalaman sebelumnya ketika MUI mengeluarkan fatwa haram, pengaruh
 terhadap perkembangan bank syariah tidaklah significan. Apakah dengan adanya
 fatwa Muhammadyah ini hasilnya akan berbeda? saya yakin jawabannya TIDAK.

 Oka

 Catatan :
 - Ketika Muhammadyah mengeluarkan fatwa haram merokok, sebagai moderator
 saya langsung merubah tag millis ini menjadi Millis AKI-stop smoking.
 Sayangnya ketika, organisasi ini mengeluarkan fatwa haram bunga perbankan,
 saya tak bisa mengubah tag millis ini menjadi Millis AKI-No to bank's
 interest, tidak juga menjadi Millis AKI-Yes to bank's interest.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Ekonomi Syariah itu berupa sistem, sedangkan pelaksanaanya tergantung
orangnya. Contoh kasus Dubai World, meskipun mereka memakai sistem syariah
(itupun belum tentu secara full, bisa jadi campuran), berhasil tidaknya
tergantung si pengelola. Bisa jadi mereka buruk dalam manajemen cash
flownya, sehingga saat jatuh tempo tidak mampu membayar atau hutang yang
terlalu besar karena nafsu hedonisme ingin membangun bangunan super mewah
tanpa memperhitungkan tingkat pengembalian investasi, dsb. Berarti bank
syariah pun bukan tidak mungkin bisa bangkrut juga jika tidak dikelola
dengan baik.

Dalam bertransaksi, selain masalah rasional terkadang ideologi saya juga
bermain, sebelum rokok diharamkan saya sudah mengharamkan diri saya untuk
merokok karena secara rasional rokok membahayakan diri saya  juga orang di
sekitar saya. Sementara untuk bunga bank, sebelumnya saya memakai bank
konvensional, tapi begitu keluar fatwa haram bunga bank, maka saya pindah ke
yang syariah.

Mudah-mudahan rekan-rekan yg bekerja di perbankan syariah bisa terus
memperbaiki diri


Falah



Pada 7 April 2010 16:15, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:

 lha, dubai world kemarin bankrut, dan sukuknya kena default lho.

 mas prastowo bukannya ikutan pas diskusi rame rame kemarin.  sekarang pun
 kalau kredit rumah dan kendaraan bermotor pakai akad syariah, jatuhnya
 lebih
 mahal.  lha piye ...

 kalau muhammadiyah memang ekonominya main di kota kecil, dan kuat karena
 basis pendukungnya di kota kecil, seperti ponorogo misalnya, lumayan
 fanatik, begitu buka supermarket surya, misalnya, jamaah muhammaidyah di
 ponorogo belanjanya hanya ke sana.

 salam,
 Ari


 2010/4/7 prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com

 
 
  Pendapat berbeda dikemukakan ekonom Danareksa, Purbaya Yudhi Sadewa dan
  ekonom BNI Tony Prasetyantono. Menurut kedua beliau ini, meski akan ada
  pertumbuhan, tapi tidak akan pesat. Dan eksodus nasabah dari bank
  konvensional ke bank syariah dalam waktu dekat tidak akan banyak. Memang
  semua masih harus ditunggu. Yang menarik adalah argumennya, bahwa bank
  konvensional lebih menarik. Bank syariah tumbuh pesat juga tidak menjadi
  masalah menurut saya, sejauh pertumbuhannya juga tidak sekedar
 mengandalkan
  fatwa tetapi kinerja yang memang meyakinkan dan menarik bagi calon
 nasabah.
  Seperti pertumbuhan sukuk di berbagai belahan dunia yang tidak sekedar
  dilambari doktrin atau hukum tertentu melainkan kinerjanya memang bagus.
  Tapi saya sendiri punya keyakinan, masa depan islamic finance akan cerah,
  karena dalam sistem ini kepercayaan ( trust ) mendapat tempat yang baik,
  pengaturan yang jelas, dan harus diakui asumsi akhlak juga memengaruhi.
 
  Amatan saya yang awam, tugas intelektual dan ekonom muslim mungkin
  mempromosikan bank syariah ini dengan cerdas dan bijak, karena bagaimana
 pun
  masih ada bayang-bayang seram jika kita bicara syariah, akibat
 pemahaman
  sempit kelompok tertentu yang belum-belum secara mudah mengasalkan apa
 pun
  pada syariah sebagai solusinya. Padahal syariah jauh lebih luas dan
 kompleks
  dari sekedar nostalgia2 itu.
 
  salam,
 
  pras
 
  
  Dari: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sgherisetiono004%
 40yahoo.com.sg
  
  Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com
   Terkirim: Sel, 6 April, 2010 06:47:56
  Judul: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank
  Syariah
 
 
  Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah
 
  Herdaru Purnomo - detikFinance
 
  Jakarta - Fatwa haram bunga bank yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah
  diharapkan bisa membuat industri perbankan syariah Indonesia tumbuh
 subur.
  Industri ini pun menanggapi positif fatwa yang dikeluarkan oleh
  Muhammadiyah.
 
  Industri keuangan dan perbankan syariah di Indonesia akan semakin
  berkembang, ujar Vice President Sharia Banking Head PT Bank Danamon
  Indonesia,Tbk Prayudha Moeljo kepada detikFinance di Jakarta, Senin
  (05/04/2010) .
 
  Menurut Prayudha, bunga bank konvensional memang bisa dikategorikan riba,
  yang haram hukumnya.
 
  Riba itu Haram juga bukan karena ada atau tidaknya fatwa tersebut,
 tetapi
  di dalam Al Quran dan Hadist sudah sangat tegas sekali dinyatakan Riba
  adalah Haram bahkan dalam Injil pun dinyatakan serupa, ungkap Prayudha.
 
  Seperti diketahui, Muhammadiyah baru saja secara resmi mengeluarkan fatwa
  haram bunga bank pada Sabtu 3 April 2010. Fatwa haram terhadap bunga bank
  tersebut sebenarnya sudah diputuskan pada Musyawaran Nasional
 Muhammadiyah
  pada tahun 2006 lalu. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah
  mengeluarkan hukum haram bunga bank pada tahun 2003.
 
  Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhamamdiyah Fatah Wibisono
  sebelumnya mengatakan, bunga bank hukumnya haram karena adanya imbalan
 atas
  jasa yang diberikan oleh pemilik modal atas pokok modal yang dipinjamkan.
  Tambahan imbal jasa itu bersifat mengikat dan diperjanjikan sebelumnya.
 
  Selain 

Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Saya pernah jalan-jalan ke suatu pantai di Manado. Saat waktu makan saya
menemukan kesulitan mencari tempat makan yang halal karena sebagian besar
warung makan di sana menjual makanan yang diharamkan (maaf, babi atau
anjing), karena meskipun saya hanya memakan bubur manado tapi bila wajan
atau alat dapur yang dipergunakan untuk memproses makanan tersebut dipakai
bersama-sama maka makanan halal tersebut menjadi tercemar kehalalannya.
Akhirnya saya berhasil menemukan tempat makan yang halal karena di situ
khusus menjual sea food. Meskipun yang punya adalah orang Nasrani (ada
simbol keagamaan di dindingnya). Tapi sebelumnya saya tanyakan dulu ke
pemilik warung apakah makanannya dicampur ang ciu atau tidak, dia bilang
tidak, yah udah bismillah saya makan. Tentu akan lebih aman  afdhal
lagi bila saya membeli makanan pada pemilik warung yang memakai kopiah haji
..:-) karena pasti halal semuanya.

Sistem perbankan syariah yang didirikan oleh perbankan konvensional bisa
dilakukan bila ada pemisahan pengelolaan prosesnya (wajan atau alat dapurnya
harus terpisah). Bila bercampur maka menjadi ikutan haram. Makanya unit
syariah juga membuat laporan keuangan tersendiri yang menunjukkan kinerjanya
secara terpisah (tidak bercampur). Baru setelah itu dibuatkan
konsolidasinya.  Unit syariah atau bank syariah bisa saja didirikan oleh
yang non muslim tapi dalam prosesnya harus diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah, DPS inilah yang akan mengawasi sistem  prosesnya apakah sesuai dg
syariah atau tidak.  Tentu lebih aman  afdhal lagi bila bank syariah nya
didirikan oleh lembaga Islam (misal Muhammadiyah or NU) tapi di sana tetap
harus ada DPS nya. [?]

Saat ini saya sedang belajar untuk menerima segala ketentuan (syariah) dari
Nya dengan sikap langsung taat. Tentu saja saya boleh memelihara sikap
kritis saya, tapi sikap kritis tersebut bukan berupa pertanyaan  nih
syariah kok gitu banget, nggak cocok dengan kondisi sekarang.  Tapi
pertanyaan yang akan saya keluarkan adalah  Ya Tuhan, apa hikmah di balik
aturan Engkau, ilmu hamba masih terlalu cetek untuk memahami semua ini,
berilah hamba kemampuan untuk menangkap kebaikan dari aturan yang telah
Engkau turunkan.[?]

Kalau topi yang saya miliki kekecilan atau kebesaran dibanding kepala saya
maka saya akan menyesuaikan topi tersebut dengan kepala saya, atau bisa jadi
saya akan mengganti dengan topi baru  bukan kepala saya yang saya sesuaikan
dengan topi yang saya punya. Topi di sini adalah kemampuan ilmu saya yang
masih cetek sementara kepala adalah segala ketentuan dariNya.

 Wah jadi berpanjang lebar. Tapi nggak apa-apa khan [?]

Rgds,

Falah


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: [Millis AKI- stop smoking] Fatwa Bunga Bank Haram 'Suburkan' Bank Syariah

2010-04-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Om Ari, saya nggak kerja di bank atau lembaga keuangan apa pun. Pengetahuan
syariah saya  masih cetek banget (itu pun cuma lewat browsing sekali-sekali)
..:-)

Setahu saya dalam syariah itu diharuskan menyerahkan suatu urusan itu pada
ahlinya, kalau sesuatu diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat
kehancurannya (hadits Nabi).  Selain itu harus punya sifat amanah (dapat
dipercaya)  bukan khianat (curang). Termasuk dalam sifat amanah adalah
mematuhi akad yang sudah ditandatangani  bersifat transparan.

Mungkin saja instrumen yang dipakai adalah instrumen syariah tapi kalau
pengelola instrumen tersebut bukan ahlinya  tidak amanah bisa kejadian kaya
Dubai World.  Mungkin si Dubai World ini salah dalam manajemen cash flownya
sehingga tidak mampu membayar hutang secara on time, hutangnya kegedean
karena sifat hedonisme ingin mendirikan bangunan super megah tanpa
mempertimbangkan return on invesmentnya dengan tepat, dll. Terus gimana
underlying assetnya ? Yah kalo si Dubai  investornya nggak menemukan kata
sepakat (misalnya reschedul hutang, dll) mau nggak mau tuh asset harus
dilepas sesuai akad.

Terus gimana kalo ada lembaga syariah baru yang masih apa adanya (misalnya
spt kata Om Ari, internet masih lewat listrik). Saya melihat ini sebagai
usaha untuk merintis suatu kebaikan, meskipun dengan kondisi yang serba
terbatas.

Tentu tidak akan seimbang bila melihat pertandingan bola antara Barcelona
yang super kaya dengan klub anak-anak muda yang baru belajar sepakbola,
meskipun mungkin klub itu mempunyai sistem pelatihan yang bagus. Dibutuhkan
waktu agar anak-anak itu bisa benar-benar menerapkan sistem tersebut dengan
baik sehingga mereka bisa mahir.

Btw, ente udah nggak ikhwan lagi ? akhwat kah ? he..he..

Pada 8 April 2010 11:51, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:

 konsepnya bagus, inget waktu masih ikhwan :)

 btw, kang. kerja di bank kan diminta untuk prudent, meskipun itu bank
 syariah.  nah, bisa kejadian bobol seperti dubai world atau icon plus yang
 belum kelihatan hasil kerjanya (internet liwat listrik) sekarang ini
 bagaimana yah ?  bisa putus kongsi ndak kalau yang didanai pakai sukuk itu
 ternyata tidak menjalankan bisnisnya secara benar dan transparan.  kan ada
 underlying assetnya, jadi bisa donk, diambil bagian underlying assetnya,
 terus di jual 

 misalnya lho, yah ...

 2010/4/8 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com

 
 
  Saya pernah jalan-jalan ke suatu pantai di Manado. Saat waktu makan saya
  menemukan kesulitan mencari tempat makan yang halal karena sebagian besar
  warung makan di sana menjual makanan yang diharamkan (maaf, babi atau
  anjing), karena meskipun saya hanya memakan bubur manado tapi bila wajan
  atau alat dapur yang dipergunakan untuk memproses makanan tersebut
 dipakai
  bersama-sama maka makanan halal tersebut menjadi tercemar kehalalannya.
  Akhirnya saya berhasil menemukan tempat makan yang halal karena di situ
  khusus menjual sea food. Meskipun yang punya adalah orang Nasrani (ada
  simbol keagamaan di dindingnya). Tapi sebelumnya saya tanyakan dulu ke
  pemilik warung apakah makanannya dicampur ang ciu atau tidak, dia bilang
  tidak, yah udah bismillah saya makan. Tentu akan lebih aman  afdhal
  lagi bila saya membeli makanan pada pemilik warung yang memakai kopiah
 haji
  ..:-) karena pasti halal semuanya.
 
  Sistem perbankan syariah yang didirikan oleh perbankan konvensional bisa
  dilakukan bila ada pemisahan pengelolaan prosesnya (wajan atau alat
  dapurnya
  harus terpisah). Bila bercampur maka menjadi ikutan haram. Makanya unit
  syariah juga membuat laporan keuangan tersendiri yang menunjukkan
  kinerjanya
  secara terpisah (tidak bercampur). Baru setelah itu dibuatkan
  konsolidasinya. Unit syariah atau bank syariah bisa saja didirikan oleh
  yang non muslim tapi dalam prosesnya harus diawasi oleh Dewan Pengawas
  Syariah, DPS inilah yang akan mengawasi sistem  prosesnya apakah sesuai
 dg
  syariah atau tidak. Tentu lebih aman  afdhal lagi bila bank syariah nya
  didirikan oleh lembaga Islam (misal Muhammadiyah or NU) tapi di sana
 tetap
  harus ada DPS nya. [?]
 
  Saat ini saya sedang belajar untuk menerima segala ketentuan (syariah)
 dari
  Nya dengan sikap langsung taat. Tentu saja saya boleh memelihara sikap
  kritis saya, tapi sikap kritis tersebut bukan berupa pertanyaan  nih
  syariah kok gitu banget, nggak cocok dengan kondisi sekarang. Tapi
  pertanyaan yang akan saya keluarkan adalah  Ya Tuhan, apa hikmah di
 balik
  aturan Engkau, ilmu hamba masih terlalu cetek untuk memahami semua ini,
  berilah hamba kemampuan untuk menangkap kebaikan dari aturan yang telah
  Engkau turunkan.[?]
 
  Kalau topi yang saya miliki kekecilan atau kebesaran dibanding kepala
 saya
  maka saya akan menyesuaikan topi tersebut dengan kepala saya, atau bisa
  jadi
  saya akan mengganti dengan topi baru  bukan kepala saya yang saya
  sesuaikan
  dengan topi yang saya punya. Topi di sini adalah kemampuan ilmu saya yang
  masih cetek sementara kepala adalah

Re: [Millis AKI- stop smoking] Re: AMERIKA SERIKAT EMAS PAPUA

2010-03-17 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Saya ingat saat Pak Harto masih berkuasa, Amin Rais pernah menulis di kolom
resonansi Republika, yang isinya mempertanyakan sumbangan Freeport bagi
Indonesia, karena tambang raksaksa tersebut ternyata tidak muncul sebagai
pembayar pajak terbesar dan tulisan ini sempat menjadi bahasan di kala
itu. beberapa waktu kemudian barulah freeport muncul sebagai pembayar pajak
terbesar.

Kalau pemerintah benar-benar mempunyai nasionalisme yang tinggi, mereka
seharusnya melakukan audit menyeluruh (termasuk potensi yang sebenarnya dari
tambang tersebut) dengan memakai auditor internasional yg kredibel (kalau
perlu *dengan meng-hire professional dari beberapa pesaing freeport*).
Setelah itu lakukan lelang / tender bagi siapa saja yang ingin mengelola
freeport (termasuk BUMN)  minta mereka membangun industri pengolahannya
juga di Indonesia. Kalau freeport complain soal kontrak, tinggal tunjukkan
saja hasil auditnya, laporkan ke penegak hukum di Indonesia  negara asal
freeport bahwa mereka sudah melakukan penipuan.

Di Indonesia sudah banyak orang pintar, sayang kepintaran tersebut kurang
dilengkapi dengan rasa nasionalisme  keberanian yang tinggi. :-)



Pada 13 Maret 2010 21:38, oka oka.wid...@indosat.net.id menulis:



 Saya sih simple saja, apakah operasional Freeport tunduk pada UU
 Pertambangan yang berlaku, sebagaimana umumnya KP lain? ayau dia memiliki
 keistimewaan, sehingga ada UU khusus Freeport atau KepMen atau apapun
 namanya? apakah Freeport membayar pajaka sesuai ketentuan yang berlaku? dst
 dst...

 Mineral yang ada di papua itu milik NKRI...kalo kita merasa Freeport bayar
 royalty kekcilan ya ubah UU nya... atau Freeport bisa nyuri
 emas/berlian/uranium atau apapaun tanpa kita tahu...bmosok kita sebodoh
 itu...atau aparat disuap?

 Kalo ada penjagaan militer di Freeport, ya sama saja lah...dimana22...even
 di Kaltim ditambang batubara milik rakyat, kalo ada gerombolan bersenjata ya
 pasti dijagain tentara

 Lagian laporan Keuangan Freeport bisa diakses kok via internet...tinggal
 dilihat saja, emang berapa besar sih keuntungannya sampai bisa dibilang
 Amerika dibangun dari emas di Papua?

 Oka Widana


 --- In 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com,
 Muh. Nurul Falah matfa...@... wrote:
 
  dari salah satu milis ...
 
 
  *NEGARA AMERIKA SERIKAT DIBANGUN DARI EMAS
  PAPUA*
 http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/
 
 
 
 http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/
 
  [image: pp]
 http://mail.google.com/mail/?ui=2ik=732da97774view=attth=12746ad7e2a08e28attid=0.1disp=embzw


 
  Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam
  biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang
 ini
  adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut.
  Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal
  dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan
 bergelimang
  harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada
  seekor lintah!
 
  Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam
  majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di
  Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and
  Freeport.â€
 
  Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun
 1967,
  namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.
 Dalam
  tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian
  nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika
 terjadi
  pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.
 
  Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh
  Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan.
 Freeport
  Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi
 perdananya
  terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali
 CEO
  Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun
  berkali-kali pula menemui kegagalan.
 
  Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes
 Wilson
  yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan
 dengan

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[Millis AKI- stop smoking] AMERIKA SERIKAT EMAS PAPUA

2010-03-12 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
dari salah satu milis ...


*NEGARA AMERIKA SERIKAT DIBANGUN DARI EMAS
PAPUA*http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/

http://mediakata.blogdetik.com/2010/03/10/negara-amerika-serikat-dibangun-dari-emas-papua/

[image: 
pp]http://mail.google.com/mail/?ui=2ik=732da97774view=attth=12746ad7e2a08e28attid=0.1disp=embzw

Freeport adalah pertambangan emas terbesar di dunia! Namun termurah dalam
biaya operasionalnya. Sebagian kebesaran dan kemegahan Amerika sekarang ini
adalah hasil perampokan resmi mereka atas gunung emas di Papua tersebut.
Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal
dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang
harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada
seekor lintah!

Akhir tahun 1996, sebuah tulisan bagus oleh Lisa Pease yang dimuat dalam
majalah Probe. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di
Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and
Freeport.”

Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai sejak tahun 1967,
namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam
tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian
nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangrut berkeping-keping ketika terjadi
pergantian kekuasaan di Kuba tahun 1959.

Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh
Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport
Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya
terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO
Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun
berkali-kali pula menemui kegagalan.

Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson
yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan
Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu
Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas
Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy
di tahun 1936. Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna
dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Van
Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan
membacanya.

Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur
itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga
menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah
lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yang ada disekujur
tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak
tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan
segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita
itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya
akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan
mata.



[image: 
bb]http://mail.google.com/mail/?ui=2ik=732da97774view=attth=12746ad7e2a08e28attid=0.2disp=embzw

Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas
Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak
ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain.
Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk
memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah
terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut
berkilauan ditimpa sinar matahari.

Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain
dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas
dan perak!! Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD
MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga. Sebagai seorang pakar pertambangan, Wilson
memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu tiga tahun sudah
kembali modal. Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada
1 Februari 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo
Company untuk mengeksplorasi gunung tersebut.

Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan
yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian
Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan
Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald
Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah spertinya
mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan
Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu
memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari
puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II terpaksa mengalah dan mundur
dari Irian Barat.

Ketika itu 

Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

2010-02-09 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Mengutip ucapan Purdi Chandra di salah satu seminarnya : Kalau kuliah jangan
sampai dapat IPK yg gede, tapi bergaullah dengan mereka yang ber IPK gede.
Setelah lulus, rekrut mereka menjadi karyawan Anda. Karena kalau Anda ber
IPK gede, maka bawaannya ingin menjadi karyawan perusahaan saja. [?]

Seorang kawan sempat berpikir untuk membakar seluruh ijasahnya (mulai SD s/d
master) dengan harapan dia tidak lagi mengandalkan ijasah tersebut 
benar-benar full  all out dalam berwiraswasta... entahlah apakah ini jadi
dilaksanakan olehnya atau tidak [?]

Pada 10 Februari 2010 13:11, Ical Moci ical.m...@gmail.com menulis:



 Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan
 hidup.
 Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-(

 ===
 Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB
 *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
 * *Suhendra* - detikFinance
 **
 *
 Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan
 lapangan
 kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan
 perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru
 diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja
 bagi orang lain.

 Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal
 dalam
 acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel
 Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

 Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang
 lain, katanya.

 Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang
 seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk
 bekerja.

 Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan
 karyawan, katanya.

 Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25
 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan
 sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih
 fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur
 dengan bekerja di sektor informal.

 Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun,
 kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan
 tinggi, ucapnya.

 Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan
 pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan
 demikian
 rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk
 bisa terus meningkat.

 Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga
 menjadi 5%, katanya.

 *(hen/dnl)*

 Source:

 http://www.detikfinance.com/read/2010/02/10/115311/1296581/4/tamatan-sd-lebih-bisa-jadi-wirausaha-dibanding-sarjana

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] OOT : JPK Gakin akan dicabut bagi perokok

2010-02-08 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Ada terobosan bagi nich dari PEMDA DKI. Para perokok tidak akan menerima
lagi JPK Gakin, secara 22 % budget para perokok dihabiskan untuk membeli
rokok. Mudah-mudahan bener terlaksana.

Rgds,

Falah


Selasa, 09/02/2010 13:49 WIB
Jaminan Kesehatan Keluarga Miskin Perokok Akan Dicabut
*Hery Winarno* - detikNews

**
 *Jakarta* - Merokok merusak kesehatan. Karena itulah pecandu rokok dari
kalangan miskin di Jakarta harus segera menghentikan hobi buruk itu.
Lebih-lebih Pemprov DKI mempertimbangkan untuk mencabut Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Keluarga Miskin (JPK GAKIN) dari mereka yang merokok.

“Kami akan rumuskan langkah ketidakberpihakan terhadap para perokok
tersebut. Percuma saja Pemprov menyediakan biaya yang tidak sedikit untuk
para perokok itu melalui program Gakin,” tegas Gubernur DKI Fauzi Bowo di
Balaikota, Selasa (9/2/2010).

Menurut Fauzi kebijakan tersebut terpaksa dilakukan karena tingginya jumlah
pengeluaran keluarga miskin untuk membeli rokok.

Sebanyak 22 persen dari total pengeluaran sebulan keluarga miskin
dihabiskan untuk rokok, tambah pria yang akrab disapa Foke ini.

Untuk bisa memuluskan niatnya tersebut, Foke berencana akan menggandeng
beberapa pihak terkait agar sosialisasi anti rokok kepada masyarakat DKI
bisa massif.

“Mereka akan menyosialisasikan larangan merokok di sekolah dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM), komite sekolah, dan rohis,” pungkasnya.
*(her/nrl)*


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN)

2010-01-24 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
weleh ..weleh, udah bagus ada TKI kita yang laku di luar negeri,
menghasilkan devisa  mengurangi kewajiban pemerintah menyediakan lapangan
kerja, Kok malah diribetin prosesnya. pake diancem penjara lagi ..:(-

Ibarat ekspor import, Seharusnya proses ekspor TKI ini dipermudah
semudah-mudahnya. Kalo impor tenaga kerja asing kudu diperketat  tegas
aturannya. Sekarang ini ada nggak tenaga kerja asing illegal yang dipenjara
5 tahun or denda 5 M ?  [?]

Tapi barangkali maksud pemerintah buat mendata jumlah  keberadaan TKI di
luar negeri sehingga bisa memberikan perlindungan yg optimal (mudah2 an).
Mungkin juga nantinya di-link khan dg  dirjen pajak krn TKI bisa jadi obyek
pajak yg potensial. [?]



Pada 24 Januari 2010 19:21, Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.commenulis:

 Ini contoh kebijakan yg menurut saya, dikeluarkan seseorang atau suatu
 institusi, supaya bisa dianggap sebagai Pemerintah.

 Oka

 Penjara 5 Tahun Bagi TKI Tak Miliki KTKLN
 Kamis, 7 Januari 2010 - 06:05 wib

 JAKARTA – Tenaga Kerja Indonesia diwajibkan memegang Kartu Tenaga Kerja
 Luar Negeri (KTKLN) atau akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara dan denda Rp5
 miliar.

 Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
 Djumhur Hidayat mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran
 mengenai kewajiban kepemilikan KTKLN oleh TKI.

 Kewajiban tersebut bersifat mengikat karena dalam UU No 39 Tahun 2004
 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri dalam pasal
 51 disebutkan untuk dapat ditempatkan di luar negeri, calon TKI harus
 memiliki dokumen yang diantaranya KTKLN.

 Sementara pada pasal 103, lanjutnya, setiap TKI yang melanggar pasal 51
 atau tidak memiliki KTKLN dapat dipidana dengan ancaman minimal satu tahun
 dan maksimal lima tahun dan atau denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling
 banyak Rp5 miliar.

 “Mengapa wajib, karena KTKLN adalah kartu identitas bagi TKI yang memenuhi
 persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri,” jelas Jumhur di
 Jakarta kemarin..

 Djumhur menegaskan, kewajiban ini juga dikenakan kepada Pelaksana
 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). PPTKIS, tandasnya, tidak
 boleh menempatkan calon TKI di negara manapun jiika belum ada KTKLN. Item
 mengenai larangan itu sendiri tertulis di pasal 64 UU 39/2004.

 Bagi PPTKIS yang melakukan pelanggaran maka sesuai dengan pasal 104 dapat
 dikenakan sanksi kurungan badan antara satu bulan hingga satu tahun.
 Sementara denda yang wajib dibayar mencapai Rp100 juta hingga paling banyak
 Rp1 miliar. “Penerapan dari surat edaran kewajiban kepemilikan KTKLN ini
 akan mulai diterapkan pada 11 Januari mendatang,” tegasnya.

 Penerbitan kartu tersebut akan dilakukan diseluruh kantor Balai Pelayanan
 Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di seluruh
 Indonesia. Djumhur mengklaim, proses penerbitan tidak memakan waktu lama,
 cukup satu hari saja. Dirinya juga menjamin, setiap TKI yang memegang KTKLN
 akan bebas fiscal. KTKLN sendiri dianggap Djumhur dapat mencegah human
 trafficking dan buruh migrant illegal.(Neneng Zubaidah/Koran SI/ram)
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 

 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Made in China...most welcome

2010-01-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Indonesia seperti murid yang tidak mengerjakan PR nya. Begitu tiba waktunya
untuk dikumpulkan, jadi kelabakan sendiri.[?]

Bakalan nambah banyak pengangguran nich. haiyya ...[?]

Pada 6 Januari 2010 16:38, Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id menulis:



 FTA mulai 01 Januari 2009, tapi gaungnya hilang ditelan issue Century, buku
 Gurita Cikeas dan gelar pahlawan bagi alm Gus Dur. Biasalah orang
 Indonesia, selalu salah fokus, terlambat bereaksi dan pandai menyalahkan
 orang lain. Issue FTA, kan mestinya sudah menjadi perhatian 10 tahun lalu
 (diawali kunjungan Gus Dur ke China dan aktanya ditanda-tangani ketika
 jaman
 ibu Mega)

 Sudah ada 8 sektor industri yang minta perlindungan antara lian Besi Baja,
 Makanan Minuman, Kimia karbon, Textile dan produk textile, alas kaki dll.
 Rata-rata memang industri padat karya yang bernilai sedikit added value,
 pasti akan langsung terbantai dengan produk2 China ini, artinya dalam
 jangka
 pendek kemungkinan akan ada gelombang PHK.

 Topik yang menarik, bukan dari kacamata konsumen, saya kira. Tetapi dari
 pembinaan industri dalam negeri dan pada akhirnya pengaruh terhadap
 pertumbuhan ekonomi.

 Oka Widana

 Pedagang Pasar: FTA ASEAN China Untungkan Ritel Moderen

 Suhendra - detikFinance

 Foto: dok.detikFinance

 Jakarta - Para pedagang pasar tradisional yang tergabung dalam Asosiasi
 Pedagagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) merasa para ritel moderen sangat
 diuntungkan dengan diberlakukannya perdagangan bebas atau Free Trade
 Agreement (FTA) ASEAN-China.

 Peritel-peritel asing seperti Giant dan Carrefour dituding lebih memilih
 melakukan impor langsung untuk produk-produk seperti alas kaki, pakaian,
 makanan dan minuman dari China karena dianggap lebih murah.

 Walhasil, langkah ini membuat pedagang pasar resah karena dipastikan
 barang-barang impor itu lebih murah dan mengancam persaingan usaha pelaku
 pasar tradisional.

 Di sisi lain para pedagang pasar untuk melakukan impor secara langsung
 tidak
 memungkinkan, paling-paling hanya mengandalkan jalur rantai distribusi yang
 panjang dari importir sehingga harganya kompetitif.

 Sekretaris Jenderal APPSI Ngadiran mengatakan impor langsung oleh peritel
 moderen itu berdampak pada harga yang lebih miring hingga 20% dari produk
 lokal. Maklum saja para pedagang pasar mengklaim justru lebih banyak
 menjual
 barang-barang lokal yang dianggap kurang kompetitif.

 Adanya FTA ini toko ritel moderen diuntungkan, karena bisa impor langsung
 pastinya harganya lebih murah dari kita, kata Ngadiran saat dihubungi
 detikFinance , Rabu (6/1/2009).

 Ia mengatakan berdasarkan laporan dari anggotanya di tingkat grosir di
 beberapa Pasar Tanah Abang,Pasar senen, Pasar Jatinegara barang-barang
 impor
 eks China

 seperti alas kaki, pakaian jadi, makanan dan minuman sudah sangat cepat
 masuk ke pasar dalam negeri per tanggal 5 Januari lalu.

 Padahal kata dia, berlakunya FTA baru berlangsung per tanggal 1 Januari
 2010, itu pun diselingi oleh libur panjang. Makanya saya kaget kok bisa
 secepat itu, katanya.

 Sementara itu salah satu pelaku ritel moderen seperti Carrefour melalui
 Director Corporate Affairs PT Carrefour Irawan D Kadarman mengakui selama
 ini pihaknya

 malakukan langkah impor langsung terhadap beberapa jenis produk yang dijual
 Carrefour.

 Namun impor langsung tersebut relatif sangat sedikit dari total porsi
 barang
 impor. Itu pun hanya produk-produk yang hanya dibuat diluar negeri. Selain
 itu, impor langsung lebih efektif jika barang-barang itu berasal dari
 negara
 jaringan Carrefour dalam hal ini barang-barang impor dari Perancis.

 Yang kita jual itu 95% adalah barang-barang produksi lokal,sisanya
 barang-barang impor karena memenuhi permintaan konsumen, kata Irawan.

 Ia menjelaskan barang-barang impor yang ada di Carrefour selain diimpor
 langsung oleh pihak Carrefour, namun mayoritas lebih banyak diperoleh
 pemasok dari importir lain. Barang-barang yang diimpor langsung oleh
 Carrefour lebih banyak pada produk yogurt, produk-produk pangan dan
 lain-lain.

 Ritel boleh melakukan impor langsung, asalkan ada izinnya, jelasnya.

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Made in China...most welcome

2010-01-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Yang pasti pemerintahnya. Infrastruktur masih lambat (jalan, PLN,
pelabuhan,dll), pemerintahan masih korup sehingga perijinan jadi lambat 
biaya tinggi, kepastian hukum yg lemah, koordinasi antar departemen, dll,
dll.

Tentu produsen juga punya PR tersendiri (harus lebih kreatif, inovatif 
efisien).  Tapi PR mereka hanya sebatas yg bisa mereka kendalikan, diluar
itu faktor pemerintah sangat dominan (penciptaan iklim berusahan yg
kondusif, pengendalian makro, kepastian hukum yg adil, aparat yg bersih 
cekatan, dll).

Kalo konsumen sih asyik-asyik aja. Dapet lebih banyak pilihan dg harga 
kualitas yg bersaing. Padahal sebenarnya mata pencarian konsumen juga sedang
terancam dg semakin banyaknya barang impor.

Kira-kira bidang pekerjaan apa yah yg masih tetep eksis (or bahkan semakin
dibutuhkan) di era free trade skrg ?


Pada 6 Januari 2010 17:38, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 Yg dimaksud Indonesia ini siapanya? Konsumennya? Produsennya? Pemerintah?
 Distributornya? Dan kira kira bagaimana PR ini seharusnya dikerjakan?
 Ditengah segala isu bank ambruk, amerika ambruk, cadangan dolar melorot,
 rekapitalisasi perbankan 10 tahun lalu, demo-demo gak karuan, listrik yang
 byar-pet... dll dan dll lainnya?

 2010/1/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com


  Indonesia seperti murid yang tidak mengerjakan PR nya. Begitu tiba
 waktunya
  untuk dikumpulkan, jadi kelabakan sendiri.[?]
 
  Bakalan nambah banyak pengangguran nich. haiyya ...[?]

 
  P

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menurut Menpan Prioritasnya adalah Reformasi Birokrasi , budgetnya ?

2009-10-26 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Kalau gaji menteri lebih kecil dari direktur BUMN memang kurang sehat,
bisa-bisa tiap BUMN diwajibkannyetor ke menteri tersebut.

Sebaiknya kenaikan gaji dikaitkan dengan KPI (kinerja) tiap menteri. Kalo
nggak salah SBY udah mewajibkan menandatangani kontrak kinerja untuk tiap
menterinya. Tinggal dibuat lagi aja lebih detil  target tiap tahunnya.
Misalnya untuk Menteri Perdagangan : ekspor untuk komoditi x harus meningkat
10 %, kebocoran anggaran maksimum 5 %, dsb. Nanti tinggal menteri
membreakdown kan ke masing-masing pejabat di bawahnya.

Yang lebih menyakitkan adalah bila ada BUMN yang merugi terus, sering ada
kebocoran (mungkin tidak diungkapkan secara resmi tapi tampak kasat mata
oleh masyarakat) tapi pejabat  pegawainya bergaji besar dengan fasilitas
berlimpah (rumah, kendaraan, kesempatan melanjutkan pendidikan, dll).

Harus ada KPI yang jelas untuk seluruh aparat pemerintah (bukan hanya
menteri). Dan ada direktorat khusus di tiap kementerian yg memantau KPI
tersebut (syukur-syukur melibatkan pihak external yang profesional). Di
samping itu juga harus ada ditingkat MENPAN.

Saya sangat ingin melihat aparat kita bergaji besar, bisa makmur dengan
penghasilan resminya dari negara. Sehingga mampu menarik para lulusan
terbaik dari perguruan tinggi di dalam negeri  luar negeri. Karena bila
aparat makmur maka semestinya masyarakat sebagai yang menggaji mereka bisa
lebih makmur lagi.


Pada 26 Oktober 2009 23:17, devry bonte devryiskan...@yahoo.com menulis:




 Menaikkan gaji kan perlu anggaran yang besar, darimana uangnya ?
 Utang lagi ?
 atau genjot pajak ?

 --- On Mon, 10/26/09, Muluk Wijaya 
 muluk_wij...@yahoo.co.idmuluk_wijaya%40yahoo.co.id
 wrote:

 From: Muluk Wijaya muluk_wij...@yahoo.co.id muluk_wijaya%40yahoo.co.id
 Subject: Bls: [Keuangan] Menpan: Prioritasnya adalah Reformasi Birokrasi,
 Bukan Naik Gaji
 To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Date: Monday, October 26, 2009, 9:30 PM



 Dear Pak Anton  rekan Milis Akue Indo,

 Sebenarnya jika berbicara masalah gaji yang diterima oleh pekerja baik
 sebagai karyawan swasta atau pegawai negeri, buruh, dan lainnya, apakah
 mengalami kenaikan atau penurunan akan timbul pro dan kontra. Siapa sih yang
 tidak mau mengalami kenaikan gaji ? pastinya semua orang normal akan mau
 terlepas dari berprestasi atau tidak berprestasi atas kinerja yang
 telah mereka lakukan, berdedikasi tinggi-kah mereka atas tugas dan tanggung
 jawab yang harus diemban. Siapa juga sih orang yang mau mengalami
 pengurangan gaji ? tentunya semua orang normal tidak ada yang mau
 karena seiring dengan adanya kenaikan gaji tentunya menyesuaikan
 dengan semakin bertambahnya kebutuhan hidup atau gaya hidup yang harus
 dipenuhi atau diinginkan oleh ybs. Malah mungkin saja ada yang
 pengeluarannya lebih besar dari penerimaan yang mereka peroleh setiap
 bulannya.

 Dan jika berbicara reformasi birokrasi tentunya mencakup keseluruhan bukan
 hanya dilihat dari sisi tugas dan tanggung jawabnya saja, tapi bidang
 lainnya juga perlu direformasi dari sisi sumber daya manusia yang ada ditiap
 departmen, karena secara tidak langsung jika gaji menteri saja mengalami
 kenaikan tentu gaji pejabat dan staf ahli didalam setiap departemen yang
 mereka pimpin akan mengalami kenaikan juga. Sehingga berpengaruh kepada
 kebijakan anggaran negara atas gaji pegawai yang ada.

 Bagi 36 orang yang sudah terpilih untuk duduk dijajaran kabinet SBY sebagai
 menteri tentunya bisa berbangga dan berbesar hati karena mereka adalah
 termasuk kedalam sekian orang terbaik yang terpilih dari sekian ratus juta
 penduduk Indonesia. Mungkin saja bukan hanya sekedar mengharapkan gaji yang
 besar dengan segala tunjangan plus fasilitas akomodasi yang serba mewah
 untuk ukuran umumnya masyarakat Indonesia. Tapi ada hal lainnya, bisa saja
 sebagai ajang aktualisasi diri, rasa ingin dihormati dan dihargai oleh orang
 lain dan mudah-mudahan bukan bertujuan untuk memperkaya diri sendiri ataupun
 mencari nilai-nilai plus lainnya dibalik jabatan sebagai menteri, karena toh
 sebelumnya semua orang pilihan tersebut adalah kumpulan orang-orang yang
 sukses dibidangnya masing-masing, dari sisi materi lebih dari cukup bahkan
 sangat berlebih.

 Mengingat jutaan orang menggantungkan harapan yang tinggi akan kinerja yang
 lebih baik kepada tim kabinet pemerintahan baru untuk program kerja lima
 tahun kedepan. Tentu sudah sepatutnya mereka semua mampu dan wajib
 memberikan yang terbaik bukan hanya sekedar  cukup , karena toh isu
 kebijakan kenaikan gaji para menteri bagaikan bola salju yang menggelinding
 kebawah semakin lama semakin membesar hingga membentur bebatuan terjal
 dipegunungan dan pecah berantakan atau jatuh kedalam jurang yang dalam
 hingga menyentuh dasar yang berimbas dengan pecahan salju besar keras,
 serpihan salju kecil nan tajam menimpa lingkungan sekitarnya. Kini tinggal
 masalah waktu yang berjalan untuk membuktikan prestasi kerja mereka semua.
 Semoga saja.

 Salam,

 

Re: [Keuangan] OOT

2009-10-19 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Kalau suatu institusi tidak bisa dikontrol oleh pihak luar maka akan
cenderung menjadi kerajaan kecil atau bisa dibilang negara dalam negara.


Semoga kabinet nanti terpilih orang yang bersih,  berani  cerdas, khususnya
di lembaga penegak hukum (Kejaksaan, Kepolisian  MA).


Pada 19 Oktober 2009 15:52, oka.widana o...@ahlikeuangan-indonesia.commenulis:



 Ini mungkin katagori OOT saja ya. Tapi kok saya gemas dengan statement pak
 Polisi berbintang satu ini. Eksplisit bahwa tak ada koordinasi antar
 lembaga
 penegak hukum. Masing2 mengibarkan ego institusi masing2. Bagaimana mau
 maju, pembrantasan korupsi di negara ini.

 Belum lagi komentarnya mengnai Singapurabener ngak sih? Mosok Brigjen
 Polisi komentarnya sperti itu, secara terbuka dimedia massa..

 Saya bisanya cuma geleng-geleng kepala...

 Oka

 =

 Senin, 19/10/2009 15:19 WIB

 Anggoro Tak Ditangkap

 Polri: Anggoro Bukan Tersangka Kita, Dia Tersangka di KPK

 Didit Tri Kertapati - detikNews

 foto: Anggoro Widjojo

 Jakarta - Isyarat perseteruan antara KPK dan Polri mulai kentara. Hal ini
 bisa dilihat dari pernyataan pihak kepolisian terkait buron KPK Anggoro
 Widjojo.

 Pihak Mabes Polri sudah menemui Anggoro di Singapura, tapi tidak melakukan
 penangkapan. Apa Alasannya?

 Karena dia bukan tersangka kita, kan waktu itu dia tersangka KPK. Tidak
 tersangka dalam kasus yang sedang kita usut, kata Kadiv Binkum Mabes Polri
 Irjen Pol Ariyanto Sutadi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin
 (19/10/2009).

 Karena itu dia membantah bila pertemuan yang dilakukan Kabareskrim Mabes
 Polri Komjen Pol Susno Duadji dengan Anggoro pada 10 Juli itu, sebagai
 sebuah pelanggaran, meski pada 7 Juli KPK sudah resmi menyatakan Anggoro
 buron.

 Ngggak ada pelanggaran. Masalahnya kalau Anggoro ketemunya di luar negeri,
 kita tidak punya kewenangan apa-apa. Kalau ketemu di Indonesia pasti
 ditangkap kalau DPO. Kalau kita di luar negeri ya kita seperti rakyat
 biasa, jelas Ariyanto.

 Belum lagi, dengan Singapura, Indonesia tidak punya perjanjian apa-apa
 sehingga tidak bisa meminta bantuan. Ketemuan di sana tidak ada pelanggaran
 yang dilakukan, ketemuan di sana kita tidak bisa nangkap, kilahnya.

 Apalagi, Singapura tidak akan mau bila diminta bantuan untuk melakukan
 penangkapan. Ditangkap satu saja, Singapura tidak punya income. Singapura
 kalau mau menangkap rugi negaranya, di sana tempat pelarian semua.
 Singapura
 kan surganya pelarian bagi orang-orang itu, tutupnya.

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kredit Tanpa Agunan

2009-10-12 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Rekans, ada yang bisa bantu kasih pencerahan atas pertanyaan di bawah ini ?
Biar nggak penasaran aja nich ..

Pada 9 Oktober 2009 16:14, Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com menulis:

 Saya sering lihat iklan di koran yang berbunyi : Bila Anda punya masalah
 dengan pembayaran  Kartu kredit /  KTA silakan menghubungi kami, legal

 Barangkali ada diantara teman yang punya pengalaman or mungkin ada  orang
 dalam :

1. Apakah maksud iklan tersebut mereka menawarkan penghausan hutang
atau kita boleh membayar sejumlah persentase tertentu ke bank atau
bagaimana.
2. Kemudian sisanya apakah berarti hutang kita di-write off ?
3. Kenapa mereka bilang legal ?
4. Bagaimana dengan nama kita didatabase BI, apakah dianggap lunas atau
dianggap macet ?
5. Mungkinkah ada permasalahan dikemudian hari, misalnya hutang yang
semula kita duga dianggap lunas ternyata beberapa waktu kemudian ditagih
lagi, siapa tahu kredit yg semula macet dijual kembali ke debt collector 
 :-(

 Mohon pencerahan rekan-rekan.

 PS : Saya tidak bermaksud pengen melakukannya lho .. bagi saya, hutang
 adalah hutang yang harus dibayar, kecuali kalo mereka ikhlas, he..he..

 Thanks,

 Pada 9 Oktober 2009 16:01, Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id menulis:




 Yah ini memang harus ditertibkan. Saya sendiri ngak terlalu ngerti
 bagaimana cara kawan2 dari consumer banking berjualan. Tapi bocornya data
 (nama dan
 nomor telpon) bisa datang dari mana saja. Kalo tka salah ingat, dari dulu,
 sales kartu kredit sudha di outsource. Mungkin saja, data bisa bocor
 disini,
 mengingat perusahaan outsource juga memegang data kan?

 Kemudian ketika teleselling mulai marak, data-data ini diberjual belikan
 diantara para outsourcing coy ini. Banking pada dasarnya hanya menerima
 aplikasi kredit (Kartu kredit atau KTA saja), sedangkan data tidak
 disediakan pihak banking.

 Mengani resiko, ya emang resikonya besar sekali. Makanya bank juga
 mengenakan risk premium yg tinggi banget. bayangkan bunga commercial
 barangkali sekarang sudah 12-13%? Sedangkan bunga KTA masih dilevel
 30-36%..mitigasinya? selain mengenakan risk premium yang tinggi..
 Sekarang BI telah membuat sistem informasi, dimana semua data nama, jenis
 facility, collectability kredit, termasuk KK dan KTA. Seluruh bank punya
 akses kesini. Jadi kalo ada nasabah yang macet disuatu tempat, selama dia
 masih menggunakan nama atau NPWP, atau tanggal lahir atau alamat yang
 sama,
 maka dia ngak akan bisa mengambil kredit di bank lain. Bank akan mengecek
 ke
 sistem ini sebelum dia menyetujui kredit yg diajukan.

 Bahkan beberapa bank menggunakan data yang sama untuk menilai kredibilitas
 pengurus nasabah perusahaan. Jadi kalo Anda pengurus perusahaan, yang
 kemungkin akan atau sudah mengajukan kredit, hati2 dengan KK atau KTA yang
 barangkali Anda punya.

 Jadi dengan berjalannya waktu, yes akan timbul NPL dibank, yang dicover
 dengan risk premium. Namun arahnya jelas, bahwa yg bisa mengajukan kredit
 KK
 atau KTA, bahkan jenis kredit lainnya, hanya orang2 yang baik2 saja.

 Oka


   Recent Activity

-  1
New 
 Membershttp://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/members;_ylc=X3oDMTJmY2ZpdnEzBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyNTUwNzg5MjU-

 Visit Your Group
 http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia;_ylc=X3oDMTJlazU3cW1zBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTI1NTA3ODkyNQ--
   Ads on Yahoo!

 Learn more 
 now.http://us.ard.yahoo.com/SIG=14hgc6qgm/M=493064.12016308.12445700.8674578/D=groups/S=1705043695:NC/Y=YAHOO/EXP=1255086125/L=/B=sEGHFEPDhFA-/J=1255078925988357/K=aRmW5i8PxAM0KUMMfFbD2w/A=3848643/R=0/SIG=131q47hek/*http://searchmarketing.yahoo.com/arp/srchv2.php?o=US2005cmp=Yahooctv=Groups4s=Ys2=s3=b=50

 Reach customers

 searching for you.
  Y! Messenger

 Want a quick 
 chat?http://us.ard.yahoo.com/SIG=14hou7lso/M=493064.12016274.12445679.8674578/D=groups/S=1705043695:NC/Y=YAHOO/EXP=1255086125/L=/B=sUGHFEPDhFA-/J=1255078925988357/K=aRmW5i8PxAM0KUMMfFbD2w/A=3848583/R=0/SIG=11umg3fun/*http://us.rd.yahoo.com/evt=42403/*http://messenger.yahoo.com

 Chat over IM with

 group members.
  Weight Management Group

 on Yahoo! 
 Groupshttp://us.ard.yahoo.com/SIG=14i7i2fdo/M=493064.12016300.12445692.11323196/D=groups/S=1705043695:NC/Y=YAHOO/EXP=1255086125/L=/B=skGHFEPDhFA-/J=1255078925988357/K=aRmW5i8PxAM0KUMMfFbD2w/A=5170420/R=0/SIG=11b5gu1oe/*http://new.groups.yahoo.com/specialKgroup

 Join the challenge

 and lose weight.
 .

 





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kredit Tanpa Agunan

2009-10-12 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Thanks atas pencerahannya Pak. Saya sendiri Alhamdulillah tidak punya hutang
yang bermasalah. Tapi memang saya penasaran pengen tahu,  apakah bank mau
menerima mereka mewakili nasabahnya apa lagi dalam hal penghapusan /
pengurangan hutang ? Atau jangan-jangan mereka hanya bermaksud menipu
debitur yg sedang pusing tujuh keliling dibelit hutang.


1. Apakah maksud iklan tersebut mereka menawarkan penghapusan hutang atau
kita boleh membayar sejumlah persentase tertentu ke bank atau bagaimana.
2. Kemudian sisanya apakah berarti hutang kita di-write off ?
3. Kenapa mereka bilang legal ?
4. Bagaimana dengan nama kita didatabase BI, apakah dianggap lunas atau
dianggap macet ?
5. Mungkinkah ada permasalahan dikemudian hari, misalnya hutang yang semula
kita duga dianggap lunas ternyata beberapa waktu kemudian ditagih lagi,
siapa tahu kredit yg semula macet dijual kembali ke debt collector :-(
Pada 12 Oktober 2009 22:03, Jemitra Tjahjono jemi...@yahoo.com menulis:




 Jemitra

  Saya sering lihat iklan di koran yang berbunyi : Bila Anda punya masalah
  dengan pembayaran Kartu kredit / KTA silakan menghubungi kami, legal

 Saya pikir, daripada penasaran coba telepon langsung saja.
 Yang saya tahu :
 Bank hanya akan menjual kepada pihak ketiga (debt collector), apabila
 kredit yang macat tersebut sudah dapat penggantian dari asuransi.
 Penggantian dari Asuransi hanya sebesar pokok yang tertunggak. Kemudian
 Asuransi akan menjual kredit tersebut ke Debt Kolektor sebagai bagian dari
 recovery menurunkan claim ratio.
 Apabila tidak ada, maka Bank hanya akan membayar komisi ke debt collector
 untuk menagih dan sita jaminan.
 Kalau memang bapak punya hutang dan bermasalah, ya sudah minta saja
 restrukturisasi hutangnya. Tinggal pinter-pinter nego deh.
 Bank sendiri juga repot kok kalau pinjamannyaada yang macet, karena bank
 harus membentuk provisi atas pinjaman yang macet tersebut.

 Data SID di Bank Indonesia hanya akan dihapus apabila sudah ada
 penyelesaian pembayaran, entah dari Asuransi atau lego jaminan.
 Bank mengenal penghapusan : Hapus Buku dan Hapus Tagih. Selama cuma hapus
 buku, pasti masih akan ditagih.

 Connect with others.
 Dalam .

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kredit Tanpa Agunan

2009-10-08 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Kawan saya bekerja dioutsource bank asing yg jual KTA di Tangerang. Dia
biasa merekayasa slip gaji  usaha. Dia pernah menggolkan beberapa client yg
seharusnya tidak layak, misalnya tukang jualan bubur ayam, dll. Bank
tersebut memasang target peningkatan KTA di tiap kantornya. Kantor kawan
saya ini pernah jadi the best di Tangerang  mereka semua piknik ke luar
negeri.

Sekarang kantor tersebut tidak lagi menyalurkan KTA, Sales forcenya di-cut.
Aktivitas kantor bank asing  tersebut sekarang adalah khusus menagih kredit.

Pada 9 Oktober 2009 08:59, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:



 kalau menurut saya sih kartu kredit, KTA dan KPR bisa menjadi jalan menuju
 krisis di indonesia.

 1. problemnya dimulai dari tenaga pemasaran (baik outsourcing maupun
 permanent) yang gayanya sekarang ini bisa upgrade slip gaji (bikin slip
 aspal). gaji suami istri 5 juta bisa di upgrade ke 8-10 juta, dan
 seterusnya

 2. baik kartu kredit, KTA dan KPR, merata semua, gaya seperti di atas
 dipakai. tinggal nunggu ada goncangan perekonomian saja, dan semua data
 tidak valid itu akan menampakkan wajah aslinya

 2009/10/8 Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com gajahpelanduk%40gmail.com


 
 
  kalau begitu resiko gagal bayar-nya ditanggung siapa? Bank atau outsource
  nya?
 
  2009/10/8 Jemitra Tjahjono jemi...@yahoo.com jemitra%40yahoo.comjemitra%
 40yahoo.com
 
   KTA itu dijual melalui outsourcing Bank termasuk pula proses verifikasi
   data sampai dengan usulan persetujuan kredit.
  
   Prinsipnya Bank hanya memberikan persetujuan apabila syarat dipenuhi,
   menyiapkan dana, dan melakukan analisa risiko kredit (portofolio
 kredit).
   Jemitra
  
  
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 

 --
 salam,
 Ari

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Mr Wong, sebenarnya hal ini sudah dilaksanakan pemerintah namun dengan cara
yang lebih halus. Dibawah ini ada artikel mengenai pulau Bintan yang
sebagiannya dikelola oleh Singapura. Untuk mengelola wilayah seluas itu
tentu bukan hanya B2B  tapi juga G2G, untuk memberikan kepastian bagi kedua
belah pihak.

kalau wacana nyelenehini memang lebih luas lagi  terpadu dari yg ada di
artikel bawah,  artinya si outsourcer akan memaksimalkan segala potensi yg
ada di wilayah tersebut.

Tujuan saya melempar wacana ini adalah agar diperdebatkan, siapa tahu nanti
akan muncul hasil yang lebih brilian, bisa jadi hasilnya malah sangat
berbeda dari wacana awalnya (modifikasi / koreksi dari wacana nyeleneh' ini
'setelah melalui proses perdebatan).

Karena saya juga tidak mengerti banyak tentang hukum  khawatir kena tuduhan
makar (lebih berat dari korupsi  teroris Bro ..), maka saya permisi
juga...



Singapura Jual Pariwisata Bintan di Australia
By Republika Newsroom
Selasa, 08 September 2009 pukul 13:52:00


BRISBANE--Pariwisata Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dipasarkan
Majalah Infinity Holidays sebagai bagian dari daerah tujuan wisata
Singapura lewat berbagai biro perjalanan utama Australia.

Koresponden ANTARA di Brisbane, Selasa, mendapati majalah Infinity Holidays
2009:10 Asia itu menjadi bagian dari sumber informasi wisata andalan
biro-biro perjalanan seperti Flight Center dan Student Flights.

Pulau Bintan yang terletak sekitar 40 kilometer dari Singapura itu
dipasarkan sebagai daerah tujuan tambahan bagi para wisatawan mancanegara
yang berlibur di negara kota tersebut.

Pariwisata bahari dan sejarah di pulau terbesar di gugusan pulau yang ada di
Provinsi kepulauan Riau itu bahkan dimasukkan sebagai satu dari 10 tempat
atraktif bagi para wisatawan asing yang mengunjungi Singapura.

Di Bintan, para wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan pantai pasir putih
eksotis, air laut yang jernih, aneka warna batu karang laut, dan berbagai
olahraga bahari tetapi juga resor istirahat yang menawan.

Bahkan operator pariwisata Singapura menjual Bintan sebagai tempat
berlibur yang tepat bagi para wisatawan yang mengunjungi berbagai daerah
wisata Asia denga kapal pesiar SuperStar.

Di areal resor wisata Pulau Bintan seluas 23 ribu hektar, setidaknya ada
lima resor yang ditawarkan Singapura, yakni Mayang Sari, Nirwana Gardens,
Bintan Lagoon, Angsana, dan Banyan Tree dengan tawaran harga menginap per
malam mulai dari 101 dolar Australia hingga 325 dolar Australia.

Sepanjang 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan 380 ribu
wisatawan Australia yang datang ke Indonesia atau meningkat dibandingkan
tahun 2007 yang tercatat 314.432 orang.

Pada 7 Oktober 2009 13:28, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 Sebaiknya anda perhatikan masalah hukumnya dulu. Yang satu hukum tata
 negara, yang kedua hukum internasional, dan ketiga bincang-bincang dulu
 dengan ABRI yang umumnya adalah barisan paling depan dalam hal kedaulatan
 negara.

 Takutnya semakin jauh dibahas, penyerahan daerah/penduduk pada negara lain
 bisa termasuk diskusi makar. Mudah-mudahan tidak. Untuk sementara jangan
 diperpanjang dulu lah, cari tau bagaimana hubungan ilmu-ilmu tersebut dan
 pandangannya tentang negara dalam negara. Saya hampir yakin tentang negara
 dalam negara ini adalah salah satu penunjuk goyangnya pemerintahan yang
 semakin lama akan semakin merongrong kedaulatan negara asal. Akibatnya
 tambah lama semakin banyak daerah yang minta diatur oleh negara lain yang
 akibat akhirnya seluruh daerah terpecah-pecah jatuh ke segala macam negara.

 Jadi walaupun anda ingin membahas secara ilmu finansial atau apalah, yang
 mendasarnya perlu diperjelas lebih dulu. Kelihatannya sih ini cuma pikiran
 awal anda yang belum anda pikirkan matang-matang. Yang paling penting
 adalah
 tentang kedaulatan negara indonesianya itu, bukan masalah ekonominya atau
 perasaan bangsa.

 Saya mundur diri dari membahas masalah ini. saya tidak tertarik.
Recent Activity

-  5
New 
 Membershttp://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/members;_ylc=X3oDMTJmaDlqcThlBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyNTQ4OTY5MjQ-

 Visit Your Group
 http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia;_ylc=X3oDMTJlam92cXV0BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTI1NDg5NjkyNA--
   Give Back

 Yahoo! for 
 Goodhttp://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJtNXVidDlmBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDMjI3NDY0MQRncnBzcElkAzE3MDUwNDM2OTUEc2VjA25jbW9kBHNsawNicmFuZARzdGltZQMxMjU0ODk2OTI0;_ylg=1/SIG=11314uv3k/**http%3A//brand.yahoo.com/forgood

 Get inspired

 by a good cause.
  Y! Toolbar

 Get it 
 Free!http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJva2ljZjNyBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDMjI3NDY0MQRncnBzcElkAzE3MDUwNDM2OTUEc2VjA25jbW9kBHNsawN0b29sYmFyBHN0aW1lAzEyNTQ4OTY5MjQ-;_ylg=1/SIG=11c6dvmk9/**http%3A//toolbar.yahoo.com/%3F.cpdl=ygrps

 easy 1-click access

 to your 

Re: [Keuangan] Ekonomi Syariah dalam tataran Makro

2009-10-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Kalo menurut saya, selama sistem ekonomi syariah tersebut diterapkan dengan
konsekuen maka siapa pun pemimpin nya, akan berhasil.  Maaf kalau agak
dogmatis, orang Islam akan maju selama berpegang teguh pada aturan-Nya di
berbagai bidang. Dalam konsep syariah juga dikenal bahwa pemimpin itu harus
amanah, memberikan tauladan, bersifat melayani bukan menguasai (Sayyidul
qaumi khadimuhum : pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka), dll

Dalam konteks negara majemuk seperti Indonesia, tentunya aturan yang
bersifat universal lah yang harus diperjuangkan menjadi pedoman bersama
sebagai bangsa. Misalnya berantas KKN, membela yang lemah, kesempatan
berusaha yang adil, dll.

Saya sendiri hanya sedikit tahu tahu tentang ekonomi syariah, tapi saya
yakin bila aturan dari-Nya diterapkan, akan tercipta suasana yang kondusif.

Rgds,

Falah



Pada 8 Oktober 2009 09:01, Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id menulis:



 Kalo keberhasilan sistem ekonomi tergantung pemimpinnya, susah dong
 mas..kalo pendapat Anda ini benar maka ekonomi syariah = ekonomi
 sentralistik, model Soviet jaman dulu atau China jaman dulu.

 Tauladan pemimpin tidak berhubungan dengan keberhasilan ekonomi. Saya
 bilang
 bahwa pemimpin yang bisa jadi tauladan karena kesederhanaannya mungkin
 Ahamadinejaad, tapi apakah Iran menunjukkan keberhasilan ekonomi yang patut
 ditauladani? atau mungkin pendapat Anda berdasarkan sesuatu yg belum exist
 juga, karena tak ada Negara diera sekarang ini yang menerapkan ekonomi
 syariah secara murni dan konsewen...

 From: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 [mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Jemitra
 Tjahjono
 Sent: Wednesday, October 07, 2009 5:28 PM
 To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Ekonomi Syariah dalam tataran Makro

 Namun, pendapat saya : keberhasilan ekonomi syariah sangat tergantung pada
 siapa pemimpinnya, dan bagaimana pemimpin tersebut mampu menjadi tauladan.

 Jemitra

 .

 Image removed by sender.

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Ekonomi Syariah dalam tataran Makro

2009-10-07 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Setuju pak Oka, ekonomi syariah memang bukan hanya untuk muslim saja. Karena
intinya adalah berlaku adil, tidak memeras, dll yang kesemuanya itu
diperlukan oleh kita.

Saya sendiri cenderung kurang sepakat bila penamaan produk perbankan syariah
berbau arab, misalnya tabungan mudharabah, dll. Untuk tahap awal mungkin
bisa dipakai guna merebut market share utama mereka yg Islam (padahal tdk
semua org Islam tahu apa itu artinya). Mbo ya dipakai nama produk yg umum or
lebih trendi, misalnya tabungan profit sharing, sama-sama untung, dll. Agar
yg non muslim ( juga sebagian muslim) tidak menjadi segan untuk bertanya 
menjadi nasabah.

Sedangkan untuk yg teknis sudah ada beberapa yg diterapkan oleh negara,
misalnya obligasi syariah (harus ada under lying assetnya), dll. Sekali lagi
saya hanya tahu sedikit tentang ini (mudah-mudahan menjadi pemicu saya untuk
mempelajarinya).
Pada 8 Oktober 2009 10:01, Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id menulis:



 Dogmatis boleh, siapa yang berhak melarang? Tapi suatu sistem ekonomi kan
 seharusnya bukan hanya untuk pemeluk agama tertentu. Kalo benar bahwa cikal
 bakal ilmu ekonomi modern, berasal dari pemikiran para ahli dimasa Islam
 permulaan, maka saya yakin merekapun menyusunnya bukan hanya untuk pemeluk
 Islam saja.

 Anda bilang bahwa Tuhan membuat aturan2. Benar tapi itu dalam Kitab Suci,
 namun kan belum bersifat teknis, tetapi berupa pokok2 atau prinsip-prinsip.
 Manusialah yang membuat intepretasi (istilahnya ijtihad, kan?) membuat
 rumusan lebih rinci yang lebih teknis. Nah pertanyaannya, apakah ini sudah
 ada dalam ekonomi syariah?

 Atau kalo kita kembali ke tulisan rekan Andi sebelumnya bahwa ilmu ekonomi
 modern berasal dari ilmuan Islam, artinya ekonomi modern yg kita kenal saat
 ini sebenarnya ekonomi syariah? Kalopun tidak tepat benar atau melenceng,
 kan gampangnya tinggal dibuat teori ekonomi atau apalah namanya sebagai
 koreksi paham atau mazhab atau teori ekonomi yang sekarang ada? Artinya
 sebenarnya penamaan ekonomi syariah itu tak perlu..toh kalo diberi nama
 syariah seolah2 itu hanya ilmu ekonomi untuk umat islam, padahal yang
 namanya ilmu ya untuk seluruh umat manusia. Toh, pemikir2 Islam pertama
 kalipun mengembangkan pemikirian berdasar Kitab Suci dan...filsafat Yunani,
 yang buku2nya banyak diterjemahkan pada saat itu.

 Intinya manfaat penerapan ilmu haruslah untuk kemaslahatan umat manusia.
 Termasuk, aplikasinya dalam perbankan syariah. Selama masih dikonotasikan,
 bahwa bank syariah hanya untuk umat Islam, makan perbankan syariah tak akan
 pernah maju, gini-gini aja. Walau sudah ada satu dua nasabahnya yg non
 muslim, ah itu baru satu dua..

 Oka

Recent Activity

-  3
New 
 Membershttp://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/members;_ylc=X3oDMTJmZ3NxdGY4BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzEyNTQ5NzA5MTM-

 Visit Your Group
 http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia;_ylc=X3oDMTJlanZzNTBnBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTI1NDk3MDkxMw--
   Give Back

 Yahoo! for 
 Goodhttp://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJtNmUxaXFqBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDMjI3NDY0MQRncnBzcElkAzE3MDUwNDM2OTUEc2VjA25jbW9kBHNsawNicmFuZARzdGltZQMxMjU0OTcwOTEz;_ylg=1/SIG=11314uv3k/**http%3A//brand.yahoo.com/forgood

 Get inspired

 by a good cause.
  Y! Toolbar

 Get it 
 Free!http://us.lrd.yahoo.com/_ylc=X3oDMTJvOXJncGJuBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDMjI3NDY0MQRncnBzcElkAzE3MDUwNDM2OTUEc2VjA25jbW9kBHNsawN0b29sYmFyBHN0aW1lAzEyNTQ5NzA5MTM-;_ylg=1/SIG=11c6dvmk9/**http%3A//toolbar.yahoo.com/%3F.cpdl=ygrps

 easy 1-click access

 to your groups.
  Yahoo! Groups

 Start a 
 grouphttp://groups.yahoo.com/start;_ylc=X3oDMTJvZWhtdnI1BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzMEZ3JwSWQDMjI3NDY0MQRncnBzcElkAzE3MDUwNDM2OTUEc2VjA25jbW9kBHNsawNncm91cHMyBHN0aW1lAzEyNTQ5NzA5MTM-

 in 3 easy steps.

 Connect with others.
 .

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Maaf saya kurang tertarik membicarakan hal-hal yang berbau teori, baik itu
ekonomi kapitalis, ekonomi komunis, ekonomi pancasila, dll. Dalam pandangan
saya Teori apa pun yang bisa mewujudkan tujuan negara (di pembukaan UUD)
maka bisa diterapkan sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila sbg dasar
negara. Jadi kita bisa mengambil the best practises dari berbagai sistem
ekonomi tersebut  dimodifikasi sesuai dengan kondisi kita.

Saya ingin mengemukakan wacana yang mungkin dianggap ''nyeleneh' oleh
sebagian kalangan. Tapi paling tidak mudah-mudahan dari wacana nyeleneh ini
bisa diperdebatkan  ketemu hasil yang lebih elegan.

Bagaimana bila beberapa wilayah di negeri kita yang teramat luas ini
pengelolaannya dioutsourse khan saja ke negara lain ? Ini terinspirasi dari
majunya Hongkong setelah dikelola Inggris (kalau tidak salah 99 tahun) 
sekarang sudah kembali ke China. Bila kita mengikuti cara tersebut (tentu
dengan berbagai modifikasi yang elegan) maka dalam jangka waktu 50 - 100
tahun ke depan Indonesia akan memiliki puluhan wilayah seperti Hongkong.

Contoh wilayah yang mungkin dioutsource Sabang, Bintan, Batam, Bitung
(Sulut), Merauke, Bangka Belitung, dll. Atau bisa juga daerah yang
penduduknya sangat jarang  kebutuhan akan tenaga kerja di daerah yang akan
dikelola asing tersebut harus di ïmpor dari daerah lain Indonesia (misal
Jawa yang padat)  bukan dari negara lain.

Wilayah tersebut kita serahkan pengelolaannya ke negara lain dengan
perjanjian yang saling menguntungkan.  Bisa saja misalnya Sabang ke Inggris,
Batam ke Jepang, Merauke ke Singapura, dll. Tujuannya agar kita punya
perbandingan di antara negara tersebut. Kalau mau simple, serahkan saja ke
penjajah baik hati yaitu Inggris, yang terbukti sudah bisa memajukan
Hongkong  proses pengalihan yang mulus.

Dalam teknis pelaksanaanya kita harus menetapkan target tertentu ke pada
negara tersebut, misalnya :

   1. Dalam jangka waktu tertentu pendapatan per kapita minimal USD 30.000,
   jumlah jalan yg dibangun  10.000 km, pengangguran 5 %, biaya pendidikan 
   kesehatan gratis, dll.
   2. Maksimal tenaga kerja asing 5 % (misalnya), sehingga mereka harus
   memaksimalkan tenga kerja dari wilayah Indonesia lainnya.
   3. Angka buta hurup maksimal 5 %
   4. Budaya lokal tetap dipertahankan  bisnis yang ada tidak boleh
   bertentangan dengan Pancasila, misalnya Casino dilarang.
   5. Ada penerimaan yang diterima Indonesia saat pertama kali perjanjian
   disepakati  ada juga penerimaan yang diterima setiap periode tertentu.
   6. Bila di daerah tersebut ada sumber daya alam (misal tambang) maka
   aturan mainnya beda lagi. Ditetapkan persentase bagi hasil tertentu.
   7. dll.

Apakah ini sama dengan menggadaikan kedaulatan kita ke negara lain ? Menurut
saya tidak juga, karena negara tersebut tetap dalam wilayah NKRI. Kalau pun
pengelolaannya diserahkan ke negara lain, tapi sudah berdasarkan analisis 
perjanjian yang bisa membawa manfaat baik bagi penduduk daerah tersebut
maupun Indonesia keseluruhan.

Sebagai perbandingan ekstrim dengan kondisi sekarang, misalnya daerah Papua
yang kaya tambang, pemerintah pusat  daerah menerima banyak pendapatan tapi
hasilnya, penduduk Papua masih terbelakang.

Ini cara simple kita untuk mengembangkan wilayah Indonesia yang luas  masih
banyak yang penduduknya sangat jarang.

Khawatir terlalu panjang, sampai disini dulu pendahuluannya. Any comment ?

Rgds,

Falah


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Sangat banyak sumber pendapatan yang bisa digali dari negeri yang kaya 
letaknya strategis ini. Contohnya Batam  Bintan bisa dijadikan pelabuhan
transit terbesar di Asia  menjadi hub berbagai transaksi. kalau Singapore
yang secuil saja bisa masa Batam  Bintan yang lebih luas tidak bisa ?
Serahkan pengelolannya pada negara yang mempunyai ambisi menyaingi
Singapore, misalnya UEA, Jepang, dll.

Itu baru bisnis pelabuhan yang menggiurkan belum jasa lainnya. Untuk daerah
yang agak di dalam (bukan di persimpangan lalu lintas internasional) bisa
saja menjadi daerah wisata (Bangka Belitung), Industri, dll. Segala potensi
di daerah tersebut akan dimaksimalkan oleh mereka (  dengan sumberdaya dari
mereka ! ). Beda dengan sekarang, kalau kita ingin membangun jalan raya yang
mulus di suatu daerah sementara penduduk daerah tersebut hanya 300 orang,
apakah efisien ? Kalau dioutsource khan maka si outsoucer akan
memaksimalkannya. Kurang SDM / penduduk ? tinggal buka lowongan bagi
penduduk daerah lain.

Pada 6 Oktober 2009 15:00, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 buat negara yang outsource dikasih apa pak?

 2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com


  Maaf saya kurang tertarik membicarakan hal-hal yang berbau teori, baik
 itu
  ekonomi kapitalis, ekonomi komunis, ekonomi pancasila, dll. Dalam
 pandangan
  saya Teori apa pun yang bisa mewujudkan tujuan negara (di pembukaan UUD)
  maka bisa diterapkan sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila sbg
  dasar
  negara. Jadi kita bisa mengambil the best practises dari berbagai sistem
  ekonomi tersebut  dimodifikasi sesuai dengan kondisi kita.
 
  Saya ingin mengemukakan wacana yang mungkin dianggap ''nyeleneh' oleh
  sebagian kalangan. Tapi paling tidak mudah-mudahan dari wacana nyeleneh
 ini
  bisa diperdebatkan  ketemu hasil yang lebih elegan.
 
  Bagaimana bila beberapa wilayah di negeri kita yang teramat luas ini
  pengelolaannya dioutsourse khan saja ke negara lain ? Ini terinspirasi
 dari
  majunya Hongkong setelah dikelola Inggris (kalau tidak salah 99 tahun) 
  sekarang sudah kembali ke China. Bila kita mengikuti cara tersebut (tentu
  dengan berbagai modifikasi yang elegan) maka dalam jangka waktu 50 - 100
  tahun ke depan Indonesia akan memiliki puluhan wilayah seperti Hongkong.
 
  Contoh wilayah yang mungkin dioutsource Sabang, Bintan, Batam, Bitung
  (Sulut), Merauke, Bangka Belitung, dll. Atau bisa juga daerah yang
  penduduknya sangat jarang  kebutuhan akan tenaga kerja di daerah yang
 akan
  dikelola asing tersebut harus di ïmpor dari daerah lain Indonesia (misal
  Jawa yang padat)  bukan dari negara lain.
 
  Wilayah tersebut kita serahkan pengelolaannya ke negara lain dengan
  perjanjian yang saling menguntungkan. Bisa saja misalnya Sabang ke
  Inggris,
  Batam ke Jepang, Merauke ke Singapura, dll. Tujuannya agar kita punya
  perbandingan di antara negara tersebut. Kalau mau simple, serahkan saja
 ke
  penjajah baik hati yaitu Inggris, yang terbukti sudah bisa memajukan
  Hongkong  proses pengalihan yang mulus.
 
  Dalam teknis pelaksanaanya kita harus menetapkan target tertentu ke pada
  negara tersebut, misalnya :
 
  1. Dalam jangka waktu tertentu pendapatan per kapita minimal USD 30.000,
  jumlah jalan yg dibangun 10.000 km, pengangguran 5 %, biaya pendidikan 
  kesehatan gratis, dll.
  2. Maksimal tenaga kerja asing 5 % (misalnya), sehingga mereka harus
  memaksimalkan tenga kerja dari wilayah Indonesia lainnya.
  3. Angka buta hurup maksimal 5 %
  4. Budaya lokal tetap dipertahankan  bisnis yang ada tidak boleh
  bertentangan dengan Pancasila, misalnya Casino dilarang.
  5. Ada penerimaan yang diterima Indonesia saat pertama kali perjanjian
  disepakati  ada juga penerimaan yang diterima setiap periode tertentu.
  6. Bila di daerah tersebut ada sumber daya alam (misal tambang) maka
  aturan mainnya beda lagi. Ditetapkan persentase bagi hasil tertentu.
  7. dll.
 
  Apakah ini sama dengan menggadaikan kedaulatan kita ke negara lain ?
  Menurut
  saya tidak juga, karena negara tersebut tetap dalam wilayah NKRI. Kalau
 pun
  pengelolaannya diserahkan ke negara lain, tapi sudah berdasarkan analisis
 
  perjanjian yang bisa membawa manfaat baik bagi penduduk daerah tersebut
  maupun Indonesia keseluruhan.
 
  Sebagai perbandingan ekstrim dengan kondisi sekarang, misalnya daerah
 Papua
  yang kaya tambang, pemerintah pusat  daerah menerima banyak pendapatan
  tapi
  hasilnya, penduduk Papua masih terbelakang.
 
  Ini cara simple kita untuk mengembangkan wilayah Indonesia yang luas 
  masih
  banyak yang penduduknya sangat jarang.
 
  Khawatir terlalu panjang, sampai disini dulu pendahuluannya. Any comment
 ?
 
  Rgds,
 
  Falah
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
  =
  Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
  -
  Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan

[Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
 Swasta sepertinya lebih profit oriented dibandingkan negara.  Disamping itu
negara mempunyai lebih banyak sumber daya (uang, SDM, dll)  pengalaman.
Karena target yang ditetapkan tidak hanya berupa kewajiban setoran ke
pemerintah pusat tapi juga target  pengembangan  peningkatan kesejahteraan
di wilayah tersebut (penurunan angka pengangguran, income per kapita, dll).
Jadi bersifat multisektor, mikro  makro.

Pada 6 Oktober 2009 14:39, heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com menulis:


 Pertanyaan saya adalah kenapa harus negara? Tidak bisakah diberikan ke
 badan swasta?

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Mr. Wong, jaman sekarang tidak mudah suatu negara mencaplok (aneksasi)
negara lain, karena akan ditentang negara lain (PBB, ASEAN, dll) kecuali
bila penguasanya berwatak Hitler (contoh George W Bush di Irak 
Afghanistan), itupun dengan penentangan dari banyak negara di dunia. Untuk
kasus seperti ini, tidak perlu mereka harus meng-outsorce kita dulu, kalau
mereka ingin aneksasi bisa langsung dilakukan (seperti Irak).

Kalau dibilang nanti daerah tersebut akan menjadi seperti koloni negara
lain, sekarang saja negeri kita sudah menjadi koloni bagi produk Jepang,
Eropa  Amerika.  Bila cara ini terwujud maka  akan banyak produk di
Indonesia yang buatan Batam, Merauke, dll.

Ini bukan masalah kepercayaan diri tapi masalah bagaimana kita memanfaatkan
kemampuan negara lain untuk diri kita (yang mempunyai banyak keterbatasan,
baik dana, ilmu, pengalaman, sikap mental aparat, dll).  Semua tertuang
dalam perjanjian yang saling menguntungkan. Kalau perlu kita tender diantara
beberapa peminat yang berkualitas.. ;-)

Semua bisa dikemas agar terlihat elegan  tidak mencederai kehormatan
sebagai bangsa.

Hayo siapa lagi ? saya lebih senang ke arah praktis seperti ini dari pada
berdebat soal teori yang dalam penerapannya akan banyak bias.: :-)


Pada 6 Oktober 2009 16:38, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 Apa yang membuat anda yakin mereka tidak akan me-makan Indonesia? Setelah
 dijadikan daerah kekuasaannya mereka, mereka kan bisa bikin apa saja.

 Apa sejarah penjajahan dulu belum cukup buat mengajar bangsa agar lebih
 bersifat percaya diri. Masih saja selalu merasa bangsa lain lebih hijau
 dari
 rumput bangsa sendiri?

 2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com

  Sangat banyak sumber pendapatan yang bisa digali dari negeri yang kaya 
  letaknya strategis ini. Contohnya Batam  Bintan bisa dijadikan pelabuhan
  transit terbesar di Asia  menjadi hub berbagai transaksi. kalau
 Singapore
  yang secuil saja bisa masa Batam  Bintan yang lebih luas tidak bisa ?
  Serahkan pengelolannya pada negara yang mempunyai ambisi menyaingi
  Singapore, misalnya UEA, Jepang, dll.
 
  Itu baru bisnis pelabuhan yang menggiurkan belum jasa lainnya. Untuk
 daerah
  yang agak di dalam (bukan di persimpangan lalu lintas internasional) bisa
  saja menjadi daerah wisata (Bangka Belitung), Industri, dll. Segala
 potensi
  di daerah tersebut akan dimaksimalkan oleh mereka (  dengan sumberdaya
  dari
  mereka ! ). Beda dengan sekarang, kalau kita ingin membangun jalan raya
  yang
  mulus di suatu daerah sementara penduduk daerah tersebut hanya 300 orang,
  apakah efisien ? Kalau dioutsource khan maka si outsoucer akan
  memaksimalkannya. Kurang SDM / penduduk ? tinggal buka lowongan bagi
  penduduk daerah lain.
 
  Pada 6 Oktober 2009 15:00, Wong Cilik 
  gajahpelan...@gmail.comgajahpelanduk%40gmail.com
 menulis:
 
  
  
   buat negara yang outsource dikasih apa pak?
  
   2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com 
   matfaleh%40gmail.commatfaleh%
 40gmail.com

  
  
Maaf saya kurang tertarik membicarakan hal-hal yang berbau teori,
 baik
   itu
ekonomi kapitalis, ekonomi komunis, ekonomi pancasila, dll. Dalam
   pandangan
saya Teori apa pun yang bisa mewujudkan tujuan negara (di pembukaan
  UUD)
maka bisa diterapkan sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila
 sbg
dasar
negara. Jadi kita bisa mengambil the best practises dari berbagai
  sistem
ekonomi tersebut  dimodifikasi sesuai dengan kondisi kita.
   
Saya ingin mengemukakan wacana yang mungkin dianggap ''nyeleneh' oleh
sebagian kalangan. Tapi paling tidak mudah-mudahan dari wacana
 nyeleneh
   ini
bisa diperdebatkan  ketemu hasil yang lebih elegan.
   
Bagaimana bila beberapa wilayah di negeri kita yang teramat luas ini
pengelolaannya dioutsourse khan saja ke negara lain ? Ini
 terinspirasi
   dari
majunya Hongkong setelah dikelola Inggris (kalau tidak salah 99
 tahun)
  
sekarang sudah kembali ke China. Bila kita mengikuti cara tersebut
  (tentu
dengan berbagai modifikasi yang elegan) maka dalam jangka waktu 50 -
  100
tahun ke depan Indonesia akan memiliki puluhan wilayah seperti
  Hongkong.
   
Contoh wilayah yang mungkin dioutsource Sabang, Bintan, Batam, Bitung
(Sulut), Merauke, Bangka Belitung, dll. Atau bisa juga daerah yang
penduduknya sangat jarang  kebutuhan akan tenaga kerja di daerah
 yang
   akan
dikelola asing tersebut harus di ïmpor dari daerah lain Indonesia
  (misal
Jawa yang padat)  bukan dari negara lain.
   
Wilayah tersebut kita serahkan pengelolaannya ke negara lain dengan
perjanjian yang saling menguntungkan. Bisa saja misalnya Sabang ke
Inggris,
Batam ke Jepang, Merauke ke Singapura, dll. Tujuannya agar kita punya
perbandingan di antara negara tersebut. Kalau mau simple, serahkan
 saja
   ke
penjajah baik hati yaitu Inggris, yang terbukti sudah bisa
 memajukan
Hongkong  proses pengalihan yang mulus.
   
Dalam

Re: [Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Mr. Wong, kalau rasa nasionalisme Anda merasai tercederai dalam membahas
wacana ini, it's good !

Tetapi tercederai pulakah nasionalisme Anda saat mengetahui hal di bawah ini
:

   1. Banyak pesawat asing yang melintasi RI tapi kita tak kuasa
   menghalaunya atau bahkan tak mengetahui bahwa mereka sudah melintasinya.
   2.  Dari 10 bank swasta terbesar, berapa yang masih dikuasai Indonesia ?
   3. Banyak kapal nelayan asing yang mengeruk ikan diperairan Indonesia
   sementara jutaan nelayan kita bahkan tak bisa melaut ketika cuaca buruk
   karena kapalnya yang masih tradisional.
   4. Koruptor yang dibawa ke KPK tapi mereka melambaikan tangan ke pemirsa
   TV seolah seorang selebritis melambaikan tangan ke para fansnya.
   5. dan lain - lain yang seharusnya juga menggugah nasionalisme kita ..:-)

Negeri kita KATANYA luas, panjangnya dari Turki ke Inggris, penduduknya juga
terbesar ke 4 di dunia. Tapi tahukan Anda bahwa dari ratusan juta penduduk
pulau Jawa, berapa orang yang sudah pernah menginjakkan kakinya untuk *
jalan-jalan* ke tanah Papua, Manado or Aceh ? Bagaimana mereka mengetahui
bahwa negeri ini luas bila tidak pernah merasakan perjalanan naik pesawat 4
jam dari Jakarta ke Manado ? Keluasan negeri ini menjadi tidak bermakna bagi
sebagian besar rakyat karena bahkan hidup mereka sejak lahir sampai
meninggal hanya berkutat di radius beberapa ratus km dari tempat mereka
lahir :(-  Kalau pun ada yang pernah menginjak tanah tersebut maka sebagian
di antaranya karena urusan dinas bukan untuk jalan-jalan.

Mungkin ada yang mencap saya tidak nasionalis. Absolutely wrong bro ! Saya
bisa membuktikan bahwa darah saya berwarna merah  tulang saya berwarna
putih, he..he..

Anggap saja wacana nyeleneh ini sebagai pemikiran yang ''out of the box.

Tentu saja outsourcing nanti tidak dikemas dengan kata-kata karena
ketidakmampuan kita maka wilayah tersebut diserahkan ke negara lain tapi
bisa dikemas misalnya dengan bahasa kerjasama pengelolaan wilayah.
Sebenarnya bisa juga dibentuk semacam suatu badan otorita yang dipimpin oleh
expatriat yang capable, misalnya Mahathir Muhammad (menyinggung lagi nggak
yah ..?) Tapi kalau modus seperti ini maka sumber daya lainnya adalah kita
yang menyediakan (dana, dll) selain itu kemampuan si expat tersebut tentu
lebih kecil dibandingkan kemampuan negara outsourcer (misal pengalaman,
network, dll).

Biar merata, di tiap 5 pulau besar harus ada beberapa yang dioutsource.
Nanti akan muncul beberapa daerah unggulan dunia di Indonesia, misalnya
Industri keuangan di Banjarmasin, Pelabuhan transit di Batam, Industri Mobil
Cendrawasih di Merauke, dll. Walah, semakin jauh nich mimpinya ... but it's
ok kadang kita harus bermimpi siapa tahu bisa terwujud or mungkin dari mimpi
tersebut bisa muncul ide lain yang lebih brilian...

Sekedar sharing, curhat seorang nasionalis, syukur-syukur kalau ada yang
benar, kalo salah maapin yah, mumpung masih di bulan syawal .:-)


Pada 6 Oktober 2009 17:16, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis:



 Contoh elegan dan tidak mencederainya bagaimana ya...
 Sekarang membahas ini saja saya sudah agak cedera tuh...

 2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com matfaleh%40gmail.com

  Mr. Wong, jaman sekarang tidak mudah suatu negara mencaplok (aneksasi)
  negara lain, karena akan ditentang negara lain (PBB, ASEAN, dll) kecuali
  bila penguasanya berwatak Hitler (contoh George W Bush di Irak 
  Afghanistan), itupun dengan penentangan dari banyak negara di dunia.
 Untuk
  kasus seperti ini, tidak perlu mereka harus meng-outsorce kita dulu,
 kalau
  mereka ingin aneksasi bisa langsung dilakukan (seperti Irak).
 
  Kalau dibilang nanti daerah tersebut akan menjadi seperti koloni negara
  lain, sekarang saja negeri kita sudah menjadi koloni bagi produk Jepang,
  Eropa  Amerika. Bila cara ini terwujud maka akan banyak produk di
  Indonesia yang buatan Batam, Merauke, dll.
 
  Ini bukan masalah kepercayaan diri tapi masalah bagaimana kita
 memanfaatkan
  kemampuan negara lain untuk diri kita (yang mempunyai banyak
 keterbatasan,
  baik dana, ilmu, pengalaman, sikap mental aparat, dll). Semua tertuang
  dalam perjanjian yang saling menguntungkan. Kalau perlu kita tender
  diantara
  beberapa peminat yang berkualitas.. ;-)
 
  Semua bisa dikemas agar terlihat elegan  tidak mencederai kehormatan
  sebagai bangsa.
 
  Hayo siapa lagi ? saya lebih senang ke arah praktis seperti ini dari pada
  berdebat soal teori yang dalam penerapannya akan banyak bias.: :-)
 
 
  Pada 6 Oktober 2009 16:38, Wong Cilik 
  gajahpelan...@gmail.comgajahpelanduk%40gmail.com
 menulis:
 
  
  
   Apa yang membuat anda yakin mereka tidak akan me-makan Indonesia?
  Setelah
   dijadikan daerah kekuasaannya mereka, mereka kan bisa bikin apa saja.
  
   Apa sejarah penjajahan dulu belum cukup buat mengajar bangsa agar lebih
   bersifat percaya diri. Masih saja selalu merasa bangsa lain lebih hijau
   dari
   rumput bangsa sendiri?
  

   2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com

Re: [Keuangan] Pengelolaan wilayah tertentu secara outsource oleh negara lain, mungkinkah ?

2009-10-06 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Pendapatan di Papua memang tinggi tapi harga-harga juga tinggi karena
sebagian besar dibuat diluar Papua atau karena ongkos transpot yang besar
disana. Di sinilah perlunya untuk menciptakan sentra kemajuan baru di sana
di berbagai bidang, sehingga nantinya semen tidak harus dibawa dari
Makassar, gula pasir dari Jawa, dll. Perjalanan dalam satu kabupaten juga
tidak perlu harus naik pesawat tapi cukup bis or kereta api.

Bila misalnya daerah Merauke, Biak, Kepala Burung,  dikelola secara outsouce
maka disana bisa dibuat berbagai Industri yang mensupport sebagian kebutuhan
rakyat Papua ( Australia), kalau kurang SDM tinggal panggil rakyat
Tangerang, Bekasi, dll

Saya pernah baca di Kompas bahwa untuk membedakan orang asli Papua yang
punya uang atau tidak adalah bila mereka tergeletak tidur di pinggir jalan
berarti mereka kemungkinan sedang punya uang, tertidur karena habis mabuk.
Sedangkan bila jalan-jalan saja berarti kemungkinan tidak punya uang. Saya
tidak tahu apakah benar demikian.

Memang tidak mudah untuk mengubah kultur seseorang, perlu pendekatan khusus
agar mereka bisa bangkit tanpa menyinggung kehormatannya.

Sekedar sharing tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun.
Pada 6 Oktober 2009 21:07, winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.commenulis:



 BOT diaktifkan kembali dengan batasan pada wilayah terbelakang di
 Indonesia.
 Rencana Outsourcingnya pasti sukses.

 Kalau kita berbicara di Papua, saya tanya siapa yang pernah ke Papua / camp
 freeport? Berapa harga 1 potong ayam dan sapi disana? Berapa harga gudang
 garam 1 filter satu bungkus disana? Siapa yang bilang disana ngga bisa
 maju,
 cuman keenakan ongkang-ongkang kaki dapat uang jadinya malas. Capek
 dikitlah, pasti lebih maju daripada Jakarta.

 Sekedar pendapat.

 Salam,

 Winarto Sugondo

 2009/10/6 Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com gajahpelanduk%40gmail.com


 
 
  Contoh elegan dan tidak mencederainya bagaimana ya...
 
  Sekarang membahas ini saja saya sudah agak cedera tuh...
 
 
  2009/10/6 Muh. Nurul Falah matfa...@gmail.com 
  matfaleh%40gmail.commatfaleh%
 40gmail.com
 
   Mr. Wong, jaman sekarang tidak mudah suatu negara mencaplok (aneksasi)
   negara lain, karena akan ditentang negara lain (PBB, ASEAN, dll)
 kecuali
   bila penguasanya berwatak Hitler (contoh George W Bush di Irak 
   Afghanistan), itupun dengan penentangan dari banyak negara di dunia.
  Untuk
   kasus seperti ini, tidak perlu mereka harus meng-outsorce kita dulu,
  kalau
   mereka ingin aneksasi bisa langsung dilakukan (seperti Irak).
  
   Kalau dibilang nanti daerah tersebut akan menjadi seperti koloni negara
   lain, sekarang saja negeri kita sudah menjadi koloni bagi produk
 Jepang,
   Eropa  Amerika. Bila cara ini terwujud maka akan banyak produk di
   Indonesia yang buatan Batam, Merauke, dll.
  
   Ini bukan masalah kepercayaan diri tapi masalah bagaimana kita
  memanfaatkan
   kemampuan negara lain untuk diri kita (yang mempunyai banyak
  keterbatasan,
   baik dana, ilmu, pengalaman, sikap mental aparat, dll). Semua tertuang
   dalam perjanjian yang saling menguntungkan. Kalau perlu kita tender
   diantara
   beberapa peminat yang berkualitas.. ;-)
  
   Semua bisa dikemas agar terlihat elegan  tidak mencederai kehormatan
   sebagai bangsa.
  
   Hayo siapa lagi ? saya lebih senang ke arah praktis seperti ini dari
 pada
   berdebat soal teori yang dalam penerapannya akan banyak bias.: :-)
  
  
   Pada 6 Oktober 2009 16:38, Wong Cilik 
   gajahpelan...@gmail.comgajahpelanduk%40gmail.com
 gajahpelanduk%40gmail.com
  menulis:
  
   
   
Apa yang membuat anda yakin mereka tidak akan me-makan Indonesia?
   Setelah
dijadikan daerah kekuasaannya mereka, mereka kan bisa bikin apa saja.
   
Apa sejarah penjajahan dulu belum cukup buat mengajar bangsa agar
 lebih
bersifat percaya diri. Masih saja selalu merasa bangsa lain lebih
 hijau
dari
rumput bangsa sendiri?
   
2009/10/6 Muh. Nurul Falah 
matfa...@gmail.commatfaleh%40gmail.commatfaleh%
 40gmail.commatfaleh%

  40gmail.com
   
 Sangat banyak sumber pendapatan yang bisa digali dari negeri yang
  kaya
   
 letaknya strategis ini. Contohnya Batam  Bintan bisa dijadikan
   pelabuhan
 transit terbesar di Asia  menjadi hub berbagai transaksi. kalau
Singapore
 yang secuil saja bisa masa Batam  Bintan yang lebih luas tidak
 bisa
  ?
 Serahkan pengelolannya pada negara yang mempunyai ambisi menyaingi
 Singapore, misalnya UEA, Jepang, dll.

 Itu baru bisnis pelabuhan yang menggiurkan belum jasa lainnya.
 Untuk
daerah
 yang agak di dalam (bukan di persimpangan lalu lintas
 internasional)
   bisa
 saja menjadi daerah wisata (Bangka Belitung), Industri, dll. Segala
potensi
 di daerah tersebut akan dimaksimalkan oleh mereka (  dengan
  sumberdaya
 dari
 mereka ! ). Beda dengan sekarang, kalau kita ingin membangun jalan
  raya
 yang
 mulus di suatu daerah sementara penduduk daerah tersebut hanya 300
   orang,
 apakah

Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
 Janganlah kita memadamkan harapan di dalam hati kita. Karena harapan itulah
yang membuat kita tetap punya daya juang. Menghilangkan korupsi 100 % dari
negeri ini memang mustahil, tapi paling tidak indeks korupsinya bisa
dikecilkan seminimal mungkin (harus significant). Komando pemberantasan
korupsi tentu ada pada penguasa karena mereka yang mempunyai sumber daya
terbesar (aparat, dana, pembuatan aturan, dll).

Pada kondisi yang sudah sangat parah seperti saat ini diperlukan cara yang
extraordinary, diantaranya :

   1. Penggantian aparat yang bobrok secara massal (contoh yg sudah berjalan
   adalah rekrutmen pegawai KPK yang benar-benar fresh. Sehingga karyawan baru
   tidak terkontaminasi oknum karyawan lama yang korup. Kalau pun
   ada penyelewengan tapi sangat kecil dibandingkan institusi lainnya).  =
   Kalau yang dipilih hanya menteri yang bersih maka akan sukar untuk merubah
   departementnya yang rusak parah. Karena ia hanya seorang diri. Seperti kata
   mantan Jaksa Agung Abdurrahman Saleh yang mengatakan bahwa ia seperti ustadz
   di sarang penyamun. Menteri terpilih bisa membawa gerbong pasukan elit anti
   korupsi yang ditempatkan diberbagai pos strategis  rawan korupsi.
   2. Hukuman tegas  berlipat bagi aparat. Terapkan hukuman mati  umumkan
   setiap koruptor di media massa. = kalau di TV suka ada acara infotainment,
   kenapa tidak ada acara khusus yang menyorot perilaku pejabat publik yang
   korup, misalnya kemewahan rumah, mobil, kehidupan malam, dll. Kalau perlu
   pakai cara investigatif  kamera tersembunyi. Setahu saya Cina yang komunis
   itu belakangan ini menerapkan hukuman mati bagi para koruptor  hasilnya
   lumayan efektif menurunkan korupsi disana.
   3. Perlu berbagai terobosan dalam mengkampayekan anti korupsi. Misalnya,
   memberi insentif khusus (misalnya keringanan pajak atau hadiah tertentu)
   bagi masyarakat yang bisa melaporkan aparat yang korup. Hal ini akan membuat
   masyarakat akan berlomba untuk menangkap koruptor seperti perlombaan petani
   menangkap tikus di sawah (saya pernah melihat di daerah tertentu ada
   perlombaan seperti itu). Hal ini juga akan membuat oknum aparat yang
   nyeleneh menjadi tidak berani neko-neko.
   4. Pembuktian terbalik. Aturan ini sangat ditentang oleh oknum yang tidak
   bersih. Tapi bagi yang  bersih tentunya dengan santai akan mengatakan :
   Monggo Mas ... 
   5. Korupsi di swasta juga harus diberantas. Tapi fokus tetap di
   pemerintahan. Karena di swasta ownernya akan berjuang sangat kuat agar
   assetnya tidak dikorupsi. Sementara di pemerintahan, tidak jelas siapa yang
   dianggap owner sehingga harus menjaga asset mati-matian agar tidak
   dikorupsi. Atau malah sense of belonging nya sangat tinggi sehingga merasa
   bisa` mengambil seenaknya, he..he.. kidding ...
   6. Dan lain - lain  Harapan itu masih ada Saudaraku ... :-)

Mengenai sistem ekonomi yang tidak bisa dicampur dalam penerapannya, saya
kurang sependapat. Cina sudah mulai menerapkan ekonomi bebas di sektor
tertentu, Amerika yang kapitalis mempunyai sistem jaminan sosial yang baik,
dll.

Mulailah dari tujuan negeri ini apa ? (tercantum dalam mukaddimah UUD).
Ambil the best practises dari berbagai sistem yang ada yang bisa mewujudkan
tujuan tersebut. Kalau perlu kita modifikasi sesuai dengan kondisi disini.
Sistem atau teori apa pun yang bisa mewujudkan tujuan negeri kita bisa kita
pakai.

Ini hanya pendapat pribadi. Salam hormat saya untuk para anggota milist yang
berkarya di pemerintahan (juga swasta) yang tetap menjaga
integritasnya sehingga hanya memberi nafkah keluarga dari yang halal.
Insya Allah ini akan membawa keberkahan. Harapan itu masih ada Saudaraku ...

Rgds,

Falah





Pada 4 Oktober 2009 10:54, Rinaldi rina...@polychemindo.com menulis:



 Saya setuju sekali dengan pendapat Pak Reksa, mana mungkin negara yang kita
 cintai ini bebas dari korupsi, sementara sebagian besar rakyatnya lebih
 menginginkan hal itu terjadi.
   .

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Menurut saya suatu  kondisi dianggap parah bila korupsi dianggap sebagai hal
yang biasa. Bila ingin lancar, cepat, dapat proyek, menang perkara maka
lakukanlah korupsi.  Kurang lebih seperti itu persepsi yang ada di
masyarakat saat ini.

KPK sangat penting  membawa pengaruh dalam pencegahan korupsi. Bila aparat
hendak korupsi maka rasanya mereka akan bilang ke rekannya awas ketahuan
KPK, bukan awas ketahuan polisi atau jaksa. Tapi negeri ini membutuhkan
sesuatu yang lebih besar dari KPK. Karena setahu saya jumlah staff di KPK
sangat terbatas dibandingkan dengan aparat yang diawasi  luasnya negeri
ini. Sehingga korupsi yang ditangani KPK pun hanya terbatas untuk jumlah
tertentu  banyak pengaduan ke KPK yang dilimpahkan ke kepolisian 
kejaksaan setempat.

Kita butuh tim elit anti korupsi seperti KPK. Tapi dalam jumlah yang lebih
besar  ditempatkan di tiap departement (juga di TNI  Polri)  kantor
gubernur (syukur-syukur juga di kabupaten). Tim ini harus rekrutmen baru
yang bisa bertindak keras tapi tanpa khawatir dibongkar aibnya (karena kartu
As nya sudah diketahui koruptor). Tempatkan tim ini di posisi strategis 
rawan terhadap korupsi.

Hanya pendapat pribadi, untuk sharing  tanpa bermaksud menyinggung pihak
manapun.

Rgds,

Falah

Pada 4 Oktober 2009 15:30, Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com menulis:

 Saya setuju bahwa untuk menghilangkan korupsi di negara kita adalah
 mustahil, sehingga yang perlu dilakukan adalah menurunkan tingkat korupsi
 sampai seminimal mungkin.
 Dibawah ini disebutkan bahwa:
 Pada kondisi yang sudah sangat parah seperti saat ini., bisa tolong
 dijelaskan kondisi yang sudah sangat parah itu seperti apa, apa ukurannya,
 dan kalau kondisi saat ini sudah sangat parah, bagaimana kondisi sebelumnya
 pada waktu belum ada KPK? Ataukah yang dimaksud adakah kondisi saat ini
 lebih buruk dari kondisi sebelumnya? Mohon pencerahan.

 BR,

 Gianto
 Powered by Telkomsel BlackBerryŽ

 

 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
  - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Budaya Korupsi Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-04 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Salah satu PMA asal Eropa yang beroperasi di Indonesia menerapkan zero
tolerarance untuk korupsi, baik berhubungan dengan internal  external.
Hasilnya ? Order PMA tersebut dari customer di Indonesia turun drastis !
Karena direbut oleh PMA lainnya (terutama asal China). Tapi PMA tersebut
tetap pada prinsipnya semula zero tolerance untuk corruption 
lebih menekankan pada kredibilitas jangka panjang.

Seperti sy kemukakan di email terdahulu, pemberantasan korupsi harus
dikomandoi oleh penguasa (tentu yang bersih  berani). Karena masyarakat
bisa saja kompak mogok untuk tidak menyogok, tapi kalau oknum aparat juga
kompak untuk memperlambat pelayanan maka lama-lama masyarakat terpaksa juga
meyogok (pastinya dengan menggerutu). Beda bila aparat yang kompak : untuk
tidak menerima sogokan, maka masyarakat mau tidak mau harus ikut aturan. Ini
menunjukkan peran aparat yang sangat besar.

Negara yang korup, meskipun kelihatannya maju, tinggal tunggu saja
kebangkrutannya.  Karena lama kelamaan kesabaran masyarakat akan habis 
ekonomi negara tersebut akan keropos !

Tapi memang pemimpin suatu kaum / bangsa adalah cermin dari keadaan
masyarakatnya. Bila pemimpinnya korup maka berarti sebagian besar
masyaraktnya juga korup. Apalagi di sistem demokrasi langsung seperti
sekarang.
Kita tidak boleh berkecil hati untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Kalau kita kompak melakukan gerakan anti korupsi (minimal di lingkungan
kita), maka Insya Allah di jaman anak kita korupsi akan sangat minimal 
kita bisa mewariskan Indonesia yang lebih baik pada mereka. Harapan itu
masih ada Saudaraku ..:-)

Rgds,

Falah

Pada 4 Oktober 2009 18:58, Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com menulis:

 Bagaimana seandainya hukuman koruptor dibuat cacat fisik aja misalnya
 dipotong jarinya? Tiap terbukti korupsi minimal 5 juta jarinya dipotong satu
 mulai dari kelingking tangan kiri.

 Dibanding hukuman mati, saya pikir ini lebih efektif karena ada saksi hidup
 yaitu bukti hukuman melekat di tangan. Akan ada rasa malu buat pelaku dan
 rasa takut buat calon koruptor. Bayangkan kalo korupsinya sepuluh kali!
 Habis semua jarinya.
 Kesannya sadis tapi hanya itu cara paling rasional. Selama ini kan eks napi
 koruptor bebas lenggang kangkung bahkan calonin diri jadi ketua umum partai
 pula.


 Andi MF Avandy
 Sent from my BlackBerry® smartphone



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Sistem Ekonomi Boleh Apa Saja

2009-10-03 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Numpang nimbrung dikit. Apapun sistem ekonomi di indonesia, selama korupsi
masih merajalela, maka yang terjadi adalah sistem ekonomi yang diterapkan
tersebut akan menjadi rusak namanya. Kalau sekarang maka orang luar negeri
( juga kita) bisa bilang, ekonomi Pancasila payah karena gagal memakmurkan
rakyat. Padahal intinya karena korupsi yang merajalela, biaya ekonomi jadi
tinggi, penguasaan sumber ekonomi oleh mereka yang bisa menyogok penguasa,
tidak ada kepastian hukum (karena hukum bisa dibeli),  dll. Jadi yang juga
harus didahulukan adalah seleksi  pengawasan penyelenggara negara yang
kompeten  berintegritas serta sanksi yang tegas  berlipat bila aparat
melanggar hukum

Sistem ekonomi bisa kita comot dari sana sini. Ambil kelebihan dari sistem
komunis / sosialis (penguasaan aset / BUMN penting oleh negara), Kapitalis
(kesempatan berusaha yang adil tapi tetap ada keberpihakan pada yang lemah)
 sistem lainnya  Sistem bisa kita ubah bila kondisi ternyata juga berubah
(setahu saya semua sistem juga berevolusi). Tapi satu hal yang harus tetap
diterapkan : Say No to Corruption !

Ini ada joke tentang Korupsi di negeri tercinta ini.
**
*DI INDONESIA NGGAK ADA KORUPSI..!!*

Di depan gerbang surga, banyak manusia yg mengantri untuk diadili oleh
Tuhan, sambil mengantri, manusia yg baru pertama kali ke depan gerbang surga
itu pun takjub.. melihat di tembok gerbang surga terdapat JAM dan label
negara-negara di dunia tapi ada yg aneh dari jam tersebut, setiap negara
mempunyai kecepatan putaran yg berbeda dengan jam negara lainnya melihat hal
yg unik itu, salah seorang dari mereka bertanya,

Orang Filipina : Malaikat, knapa tuh kok jamnya beda-beda muternya?

Malaikat : Oh kecepatan putaran itu bedasarkan tingkat korupsi negara
anda, semakin cepat berarti semakin besar tingkat korupsi di negara anda.

Orang Filipina : Ooohhh begitu... (sambil berbisik ke yg lain) emang bener
kata orang si Estrada korupnya gila gilaan.. tuh jam jadi bukti..

Orang Thailand : wah brengsek! ternyata Somchai Wongsawat juga korupsi!
pantes negara gue miskin!

Orang Singapore : Hahahah jam negara gw slow bgt... kebukti negara gw
bersih dari yg namanya korupsi... Buahahaha

Orang Indonesia : (melihat sekeliling)Orang Indonesia : (nga menemukan jam
negaranya) lalu dia pun bertanya, Malaikat, kenapa jam negara saya nga
ada

Malaikat : Maaf, anda dari negara mana?

Orang Indonesia : Indonesia

Malaikat : sebelumnya saya minta maaf atas ketidaksopanan ini, tapi Jam
negara anda, kami pakai di dapur sebagai KIPAS ANGIN...


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
 Apapun sistem ekonomi di indonesia, selama korupsi masih merajalela, maka
yang terjadi adalah sistem ekonomi yang diterapkan tersebut akan menjadi
rusak namanya. Kalau sekarang maka orang luar negeri ( juga kita) bisa
bilang, ekonomi Pancasila payah karena gagal memakmurkan rakyat. Padahal
intinya karena korupsi yang merajalela, biaya ekonomi jadi tinggi,
penguasaan sumber ekonomi oleh mereka yang bisa menyogok penguasa, tidak ada
kepastian hukum (karena hukum bisa dibeli),  dll. Jadi yang juga harus
didahulukan adalah seleksi  pengawasan penyelenggara negara yang kompeten 
berintegritas serta sanksi yang tegas  berlipat bila aparat melanggar
hukum.

Sistem ekonomi apapun hanya akan menjadi macan kertas selama tidak diberangi
dengan perang terhadap korupsi secara masif.

Sistem ekonomi bisa kita comot dari sana sini. Ambil kelebihan dari sistem
komunis / sosialis (penguasaan aset / BUMN penting oleh negara), Kapitalis
(kesempatan berusaha yang adil tapi tetap ada keberpihakan pada yang lemah)
 sistem lainnya  Ambil the best practises dari berbagai sistem ekonomi
untuk dimodifikasi sesuai dengan cita-cita negara kita. Sistem bisa kita
ubah bila kondisi ternyata juga berubah (setahu saya semua sistem juga
berevolusi). *Tapi satu hal yang harus tetap diterapkan : Say No to
Corruption !
*


 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Inti Sari Diskusi...

2009-10-03 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Makanya harus tegas  konsisten dalam pemberantasan korupsi. Aparat yang
melanggar harus diberi *sanksi tegas  berlipat.* Apalagi aparat penegak
hukum (Polisi, Jaksa, Hakim, KPK), kalau perlu dihukum mati  di depan umum
agar menimbulkan efek jera. Kalau ini dilakukan, apa pun permintaan negara,
rakyat tidak akan sungkan untuk berkorban.  Kalau sekarang khan prinsipnya,
kalau bisa bayar pajak sekecil mungkin. Tujuan Tax Planning itu khan
meminimalkan pajak tanpa melanggar aturan yang ada.

Yang diperlukan adalah revolusi dalam hal pemberantasan korupsi. Kalau
sistem ekonomi sudah terlalu banyak modelnya. Orang pinter di negeri ini
juga tidak terhitung, baik lulusan kapitalis, komunis, syariah, dll.  Perlu
kekompakan semua lapisan masyarakat untuk melakukannya. Menangkap koruptor
di negeri tercinta ini seperti menangkap tikus di sarang tikus, sangat mudah
ditemukan !

Kalau perlu dikeluarkan aturan, barangsiapa yang bisa melaporkan aparat yang
korupsi maka akan mendapatkan insentif tertentu (misalnya keringan pajak,
hadiah, dll). Aparat yang ketangkep diproses secara tegas  di liput media
secara nasional. Biar masyarakat tahu bahwa kita sedang berperang terhadap
korupsi. Kalau perlu siaran langsung seperti siaran langsung penggerabekan
teroris di temanggung.

Maaf kalau saya agak sewot dengan Musuh Besar Indonesia ini.

Rgds,

Falah

Pada 4 Oktober 2009 04:57, Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com menulis:

 Semua sistem berevolusi sebagaimana juga korupsi berevolusi baik kualitas
 maupun kuantitasnya.
 Andi MF Avandy
 Sent from my BlackBerryŽ smartphone



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Vacancy - Finance Accounting Manager

2009-09-30 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Dear Moderators,

Mohon ijin untuk menginformasikan lowongan sebagai Finance  Accounting
Manager berikut :

Rgds,

Falah


We are a growing holding company, as a result of our robust growth and
expansion, we seek a self-motivated individual to fill the following
position:
*Finance  Accounting Manager*
**

Requirements :

   - Male / Female max. 42  years old
   - S1 degree of Accounting or Finance from Reputable University, GPA  3 
   preferably a CPA.
   - Excellent written and oral communication skill in both Bahasa Indonesia
   and English
   - Experience at least  3  years in similar position
   - Having comprehensive knowledge of Indonesian Tax regulation and general
   accepted accounting principles and Audit Procedures
   - Capable to prepare financial reports to board of directors : Balance
   Sheet, Cash Flow Statement, preparing  evaluating annual budget and
   conducting financial analysis and performance
   - Good time management, honest, excellent interpersonal skill, strong
   sense of urgency, problem solving, self motivation  leadership skills.
   - Strong computer skill in MS Word, Excel, Power Point and  understand
   other finance or accounting programs
   - Responsible for the review of existing internal control procedures and
   participation in internal audits to ensure compliance of Group policies

Please send your comprehensive resume  recent photograph *with* *current 
expected salary* not longer than 2 weeks to:
*   Edward Liu (recruitment.kantorpu...@gmail.com)*


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Info Buku Baru

2009-09-27 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Wah selamat yah Pak .. Btw, buku ini sudah ada di Gramedia belum ?

Rgds,

Falah

Pada 28 September 2009 09:30, prastowo prastowo sesaw...@yahoo.commenulis:



 Mohon maaf numpang promosi dan pemberitahuan.

 Telah terbit buku berjudul Panduan Lengkap Pajak

 penerbit : Penebar Swadaya Group
 Penulis  : Yustinus Prastowo
 Harga: Rp 65.000,- ( lk. 265 hlm + CD )
 Terbit: September 2009

 Buku ini ditulis dengan pendekatan populer, memposisikan diri sebagai wajib
 pajak, terutama wajib pajak baru yang masih awam bersentuhan dengan ikhwal
 perpajakan. Berurusan dengan institusi pajak tidak mudah, terlebih banyaknya
 aturan yang diandaikan harus dimengerti dan kompleksnya sistem administrasi
 yang ada. Untuk menghindari berbagai kesalahan dan kekeliruan yang berujung
 pada kerugian adalah tujuan utama buku ini.

 Di dalamnya dikupas soal apa itu pajak, dasar hukum dan sejarahnya,
 pengertian subjek pajak, objek pajak, dan wajib pajak, hingga pengusaha kena
 pajak. Juga dibahas tentang pembukuan dan pencatatan, pemahaman penghasilan
 sebagai objek pajak dan biaya sebagai pengurang, konsep dasar SPT. Juga
 diulas dengan sistematis pemeriksaan pajak, termasuk proses keberatan,
 banding, dan peninjauan kembali. Juga secara detail dicermati penagihan
 pajak. Hal yang paling rumit seperti Withholding Tax dibahas secara terpisah
 dan menyeluruh. Tidak lupa materi yang juga menjadi bagian keseharian kita
 seperti PBB dan BPHTB juga dikupas. Dan di bagian akhir dilengkapi dengan
 bab tentang Perencanaan Pajak, yaitu bagaimana kita membuat sebuah
 perencanaan yang baik, untuk menghemat beban pajak secara legal.

 Yang membedakan buku ini dengan berbagai buku panduan sejenis yang telah
 ditulis adalah strategi menyiangi gagasan yang rumit dengan meminimalisasi
 rujukan aturan yang terlampau teknis. Di tiap akhir bab juga disajikan
 semacam 'tip dan trik' dalam berurusan dengan petugas pajak maupun ranah
 permasalahan yang sedang dihadapi agar hak dan kewajiban perpajakan dapat
 dijalankan dengan baik dan benar.

 Tidak lupa disertakan sebuah CD berisi installer e-SPT PPh Pasal 21 dan
 PPN, beberapa aturan terbaru, daftar penyusutan, Tabel Norma, Kode MAP,
 Klasifikasi Lapangan Usaha, Formulir2 SPT Masa dan Tahunan, Daftar Alamat
 KPP se-Indonesia, dan Pedoman Teknis Penghitungan PPh Pasal 21.

 Demikian disampaikan dan terima kasih atas perhatiannya.

 salam,

 pras

 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke
 Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Fwd: Informasi Ujian CPMA

2009-09-27 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Selamat Pagi Temans,

FYI, barangkali ada yang ingin mengikuti ujian CPMA (Certified Professional
Management Accountant) yang diadakan oleh Institut Akuntan Manajemen
Indonesia (d/h IAI Kompartemen Akuntan Manajemen).

Untuk lebih jelasnya bisa menghubungi sekretariat IAMI (karena brosur tidak
bisa dilampirkan di milis ini)  :

Hub. Sekretariat IAMI : Graha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng,
Jakarta Pusat

Telp. 021-31904232 eks. 311 Flexy. 021- 68980114 Fax. 021- 7245078 Attn.
Titi
Rgds,

Falah
-- Pesan terusan --
Dari: cpma.kam cpma@iaiglobal.or.id
Tanggal: 11 Agustus 2009 13:55
Subjek: Informasi Ujian CPMA
Ke: hka...@plasa.com




Berikut kami lampirkan informasi mengenai ujian CPMA



Pembayaran biaya ujian yang dilakukan pada tanggal 29 September 2009 – 09
Oktober 2009, akan mendapat *potongan 15%.*

Tabel untuk waktu ujian, pendaftaran dan pembatalan ujian :

Waktu Ujian

*18 - 19 November  2009*

Periode Pendaftaran

29 September  – 06 November 2009

Batas Akhir Pendaftaran Langsung

06 November 2009

Batas Akhir Pendaftaran via Pos

30 Oktober 2009

Masa Potongan Harga 15%

29 September  –  09 Oktober 2009

Pembatalan dikenakan Denda:

-  25% dari biaya ujian

-  50% dari biaya ujian

-  100% dari biaya ujian



s.d. 21 Oktober 2009

22 Oktober  – 11 November 2009

Setelah 11 November 2009

Pengambilan Kartu Ujian

09 – 13 November 2009





Harga Buku Panduan : Rp. 50.000,-

Biaya Pendaftaran : Rp. 250.000,-

Biaya Ujian : Rp. 2.000.000


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Pengawasan BI Lemah (KOMPAS tgl1)Mohon Pencerahan

2009-09-02 Terurut Topik Muh. Nurul Falah
Menurut saya,  disinilah letaknya perbedaan kepemimpinan seseorang. Pemimpin
harus melihat berdasarkan rasa keadilan masyarakat, kalau keadilan terusik
(ada penipuan besar-besaran di bank  pemimpin tertinggi harus bertanggung
jawab)  khawatir mereka kabur ke negeri Jiran yang biasa menampung kriminal
koruptor, maka langkah cepat harus diambil.
Hukum mungkin masih ada kelemahannya atau karena eksekutornya tidak berani
memutuskan tapi rasa keadilan bersifat universal.

Pada 2 September 2009 10:45, madjmudin m maj_mu...@yahoo.co.uk menulis:



 Apakah pernyataan BI dalam menjawab JK, penangkapan RT (owner Bank Century)
 tidak memilik dasar hukum mengapa tidak memiliki dasar hukum ya?
 Alasannya apa?

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/01/0320330/pengawasan.bi.lemah

 Selasa, 1 September 2009 | 03:20 WIB

 Jakarta, Kompas - Wakil
 Presiden Muhammad Jusuf Kalla menegaskan, masalah yang terjadi di Bank
 Century merupakan tindakan kriminal murni, yaitu berupa perampokan bank
 oleh pemiliknya sendiri akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh
 Bank Indonesia.
 dst.

 Wapres mengatakan, saat Sri Mulyani dan
 Gubernur BI Boediono melapor ke Istana Wapres, ia telah meminta
 Boediono melaporkan kasus Bank Century ke Kepolisian Negara RI
 (Polri).”Saya
 minta Gubernur BI melaporkan ke Polri untuk menangkap Robert Tantular
 (pemegang saham) dan anggota direksi lainnya, tetapi BI tidak berani
 karena mengaku tidak ada dasar hukumnya. Saya ambil alih dan saya
 instruksikan langsung Kepala Kepolisian Negara RI untuk menangkap
 Robert Tantular dalam waktu tiga jam. Dalam waktu tiga jam itu Robert
 akhirnya ditahan Polri,” papar Wapres.

 [Non-text portions of this message have been removed]

 



[Non-text portions of this message have been removed]