Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya kutip dari email Pak Bambang PI: Mungkin kalau Medco tidak “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa menyicil. O, jadi Medco itu melepaskan diri tho Pak? dan menurut Pak Bambang, seharusnya mereka ikut berkontribusi? Gimana nih Medco? salam kompor, :) bosman batubara From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, June 7, 2011 8:33:16 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian, saya merasa perlu mengkomentari pernyataan beberapa rekan2 · Pak Frank, pak Yogi, Bukan terjadi KICK, melainkan LOSS yang terjadi hanya berselang beberapa menit setelah gempa Jogya. Kalau sempet lihat paper Sawolo et.al 2009, seismograph dan mud logger real time chart yang menunjukan loss tersebut dipaparkan dalam figure 12, juga dibahas oleh Davies 2008. · Pak Frank, Lumpur tidak pernah keluar dari sumur. Bahkan pada saat rate lumpur besar sekali setara dengan 1 juta barel per hari, tidak pernah keluar lumpur, gas maupun steam dari sumur, meskipun BOP dalam keadaan terbuka. Begitupun sewaktu re-entry 1 bulan kemudian, wellhead dalam keadaan utuh tidak mengluarkan apa2. Bukankah kalau berasal dari sumur, lubang sudah menjadi sangat besar dan kemungkinan sumur runtuh? Contohnya banyak pada sumur2 yang mengalami UGBO,.. di Total, Unocal dan Vico ada contoh2 yang klasik dari BO/UGBO dan sumur runtuh bahkan rig terbakar. · BOP dalam keadaan terbuka pak Nyoto, jadi merupakan jalam tol bebas hambatan, harusnya lumpur paling gampang keluar dari lubang daripada memecah batuan. Lubang bor adalah “path of least resistance”. Silahkan baca kronologi pada Sawolo et.al 2009 soal BOP ini. · Pak Danny, penjelasannya sangat bagus dan mengesankan. Saya salut dan sangat impressed dengan detail yang pak Danny paparkan. Selain gempa ada beberapa faktor lain yang disebut-sebut sebagai penyebab munculnya LUSI, yaitu UGBO, sudah matangnya diapir/ over pressure zone, tektonik yang menyebabkan piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil analisa gas (Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan analisa gas Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium kemarin menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan hasil analisa gas Wunut. * Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT akan berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan ringannya memberikan tanggapan (devil’s advocate) kalau gempa yang bisa menurunkan LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. Kembali ke pak Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008), Mazzini (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita menyamakan persepsi sesuai dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun Sawolo memberikan beberapa angka LOT (bukan FIT karena tidak pernah dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) pada casing shoe 13-3/8”: * Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg * Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg o Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg o Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT sebesar 16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan Wunut dan Tanggulangin o Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan? Secara logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua LOSSES sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada casing shoe atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa setelah gempa? Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah dilakukan LOT lagi sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon dapat di share agar kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka analisa tekanan yang didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan terasa ngambang. o Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya kita semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua aktifitas tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran LOT. Belum pernah kita dengar dimana sumur mengalami UGBO saat dilakukan LOT maupun injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya UGBO karena ECD yang melebihi LOT o Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang perlu diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang ada didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2. · Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah sosial, tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
menyicil. Wassalam, Bambang From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, June 03, 2011 9:35 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1. wass, nyoto 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.commailto:fbsinar...@yahoo.com Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.commailto:yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.commailto:yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .com iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.ormailto:iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.aumailto:o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
pressure zone, tektonik yang menyebabkan piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil analisa gas (Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan analisa gas Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium kemarin menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan hasil analisa gas Wunut. - Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT akan berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan ringannya memberikan tanggapan (devil’s advocate) kalau gempa yang bisa menurunkan LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. Kembali ke pak Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008), Mazzini (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita menyamakan persepsi sesuai dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun Sawolo memberikan beberapa angka LOT (bukan FIT karena tidak pernah dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) pada casing shoe 13-3/8”: - Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg - Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg o Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg o Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT sebesar 16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan Wunut dan Tanggulangin o Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan? Secara logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua LOSSES sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada casing shoe atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa setelah gempa? Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah dilakukan LOT lagi sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon dapat di share agar kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka analisa tekanan yang didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan terasa ngambang. o Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya kita semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua aktifitas tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran LOT. Belum pernah kita dengar dimana sumur mengalami UGBO saat dilakukan LOT maupun injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya UGBO karena ECD yang melebihi LOT o Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang perlu diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang ada didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2. · Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah sosial, tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan menghindar dan masih tetap komit menyelesaikan masalah sosial meskipun sudah ada ketetapan hukum. Sampai saat ini sudah dikeluarkan sebesar Rp. 7 triliun lebih dimana sebagian besar untuk menangani masalah2 sosial kemasyarakatan. Kalau ke Sidoarjo, sempatkan diri mampir ke pemukiman baru perumahan Kahuripan Nirwana Village. Kenapa dicicil? Ya memang kebutuhannya sangat besar karena harga tanahnya sama dengan harga di Bintaro, bank sebesar apapun kalau di-rush oleh nasabahnya pasti ambruk. Mungkin kalau Medco tidak “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa menyicil. Wassalam, Bambang *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, June 03, 2011 9:35 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1. wass, nyoto 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs -- *From:* yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Cc:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
terbuka pak Nyoto, jadi merupakan jalam tol bebas hambatan, harusnya lumpur paling gampang keluar dari lubang daripada memecah batuan. Lubang bor adalah “path of least resistance”. Silahkan baca kronologi pada Sawolo et.al 2009 soal BOP ini. · Pak Danny, penjelasannya sangat bagus dan mengesankan. Saya salut dan sangat impressed dengan detail yang pak Danny paparkan. Selain gempa ada beberapa faktor lain yang disebut-sebut sebagai penyebab munculnya LUSI, yaitu UGBO, sudah matangnya diapir/ over pressure zone, tektonik yang menyebabkan piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil analisa gas (Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan analisa gas Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium kemarin menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan hasil analisa gas Wunut. Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT akan berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan ringannya memberikan tanggapan (devil’s advocate) kalau gempa yang bisa menurunkan LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. Kembali ke pak Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008), Mazzini (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita menyamakan persepsi sesuai dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun Sawolo memberikan beberapa angka LOT (bukan FIT karena tidak pernah dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) pada casing shoe 13-3/8”: Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg o Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg o Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT sebesar 16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan Wunut dan Tanggulangin o Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan? Secara logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua LOSSES sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada casing shoe atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa setelah gempa? Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah dilakukan LOT lagi sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon dapat di share agar kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka analisa tekanan yang didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan terasa ngambang. o Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya kita semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua aktifitas tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran LOT. Belum pernah kita dengar dimana sumur mengalami UGBO saat dilakukan LOT maupun injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya UGBO karena ECD yang melebihi LOT o Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang perlu diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang ada didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2. · Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah sosial, tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan menghindar dan masih tetap komit menyelesaikan masalah sosial meskipun sudah ada ketetapan hukum. Sampai saat ini sudah dikeluarkan sebesar Rp. 7 triliun lebih dimana sebagian besar untuk menangani masalah2 sosial kemasyarakatan. Kalau ke Sidoarjo, sempatkan diri mampir ke pemukiman baru perumahan Kahuripan Nirwana Village. Kenapa dicicil? Ya memang kebutuhannya sangat besar karena harga tanahnya sama dengan harga di Bintaro, bank sebesar apapun kalau di-rush oleh nasabahnya pasti ambruk. Mungkin kalau Medco tidak “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa menyicil. Wassalam, Bambang From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, June 03, 2011 9:35 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1. wass, nyoto 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekans, Sejak hari pertama subyek ini diposting oleh pak Koesoema, IAGI sudah kasak kusuk di bawah layar (istilah cak Sekjen). Beberapa pihak yang kompeten sudah kami hubungi, bentuk acara yang bersifat internasional sudah dirancang, ancer ancer waktu sudah di set up. Dalam perkembangannya, kami mengamati bahwa subject Andang Protes ini lama bertahan di milis, malahan beranak pinak ke subyek lain a.l Gempa dan Pancasila :-). Beberapa rekan membalas berupa celetukan saja, lainnya sangat mencerahkan, diantaranya dari Kang DHN yang sersan, mas BPI, mas ADB, RDP, pak Ferdi, disamping tentu saja dari para sesepuh IAGI. Subyek ini selain mempolarisasikan pendapat juga hawanya panas, sehingga ada yang tersinggung. Pengurus IAGI berpendapat bahwa: 1. Tidak ada data primer baru, sehingga yang di bahas adalah pendapat si anu di paper yang sudah dipublish berdasarkan data lama. 2. Topik yang dibahas masih dalam lingkup ilmu kebumian yang masih bisa di bahas bareng bareng di milis ini. 3. Ada kekhawatiran bahwa perdebatan yang muncul nanti hanya akan mengorek luka lama, karena yang diperlukan oleh masyarakat itu mungkin berbeda dengan apa yang akan dibahas oleh para anggota IAGI. 4. Karena kendala waktu dan jarak, bisa jadi peserta workshop nantinya bukan mereka yang selama ini aktif dalam perdebatan nantinya, sehingga apapun hasilnya, nantinya ya tidak akan tuntas tuntas. Rekan yang aktif posting LUSI ada yang di Timteng, Malaysia, Balikpapan Aussie dll. Ada 2 event IAGI baru baru ini yang menguatkan fenomena ini. 5. Ada informasi bahwa dalam waktu dekat akan ada penelitian oleh 2 - 3 universitas tentang LUSI sehingga diharapkan akan ada data baru. Dengan mempertimbangkan masukan diatas, maka dengan sangat menyesal pengurus IAGI sepakat bahwa dalam waktu dekat ini tidak menyelenggarakan kegiatan apapun yang berkaitan dengan LUSI. Sila manfaatkan milis ini untuk berdebat, karena kami percaya lebih banyak anggota milis yang mendapat manfaat dari posting kita semua, dibanding jika jika kita mengadakan acara khusus. Mudah mudahan akan ada data baru dari hasil penelitian dari 3 PT tadi yang bisa kita bahas rame rame lagi. Kami ingin berterima kasih kepada ADB, BPI, kang Edy Sunardi (mantan ketua tim investigasi IAGI), RDP dan beberapa orang lagi yang tidak sempat dan tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas masukannya terkait LUSI. Wass, Yudie ISKANDAR Sent from my own powered by ABC -Original Message- From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Date: Tue, 7 Jun 2011 10:30:28 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Diskusi ini gak pernah akan habis bila hanya dibahas di milis ini. Satu pihak gak puas terhadap pihak lain, dst dst. Saya pikir IAGI atau siapa lah dapat mengambil inisiatip untuk duduk bersama sama diskusi dengan lebih dingin berdasarkan data data yang dipunyai. Atau mungkin mas Bambang Istadi mau jadi penyelenggara untuk special event ini? Segala uneg uneg, terutama yang kontra terhadap Lapindo barangkali akan terakomodasi. Monggo silahken ... 2011/6/7 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com: Kalau ingin detil tehnis analitik dan menggunakan angka silahkan saja dihitung dengan fisika. Seberapa besar tekanan (psia) tambahan akibat goyangan gempa Jogja yang mampu menggetarkan atau mengaktifkan patahan. Atau mengurangi daya dukung batuan terhadap tekanan (LOT) ? Danny sudah memberikan angka-angka 2006 – Mw=6.4 - Gempa Bantul (Patahan Opak) –jarak= 276km, pga di Porong = 0.008 g Saya yakin ada pensetaraan 0.008 g kedalam satuan tekanan (psia) ? Yang perlu ditelusur lebih lanjut adalah, apakah angka tekanan ini cukup signifikan menggerakkan patahan (Watukosek) yang dianggap sudah mateng ? Ataukah malah mengurangi daya dukung batuan yang diukur sebelumnya dengan test (LOT-Leak Of Test) dan dibuktikan dengan adanya LOSS ? Artikel ilmiah tentang hubungan antara gempa Jogja dengan aktifitas vulkanisme G Merapi ada disini : http://rovicky.files.wordpress.com/2010/11/walter_etal_merapi2006gl028710.pdf Penjelasan versi dongengnya aku rasa juga menarik ada, disini http://rovicky.wordpress.com/2010/11/10/hubungan-gempa-dengan-erupsi-emang-ada-tapi-apa-artinya/ Menurut penelitian dalam artikel ini menyimpulkan sbb At Mt. Merapi, stress changes and shaking may have triggered bubble growth and ascent, indirect effects of which can be measured by means of fumarole temperature (as in 2001) and increased dome extrusion and dome collapse (as in 2006). Although this study suggests that Mt. Merapi can be triggered by regional tectonic earthquakes, we note that this is apparently not the case for all large earthquakes such as the recent subduction earthquakes (Sumatra 12/2004, 5/2005, Java 7/2006). Pemikiran di Merapi saat itu juga mungkin sebaliknya, apakah stress di Merapi lah yang memicu gempa Jogja ? Dalam gambar itu menyebutkan The magnitude of stress changes at the NE-SW trending faults are below 1
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara ; ) O'Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan.
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Malah Justru setelah sampai di jalan merdaka utara lah..sipengendara ini bisa lebih leluasa mengendalikan rumah sakit. Jangan kan biaya pengobatan, perawatan kelas VVIP pun akan diberikan. Jadi harusnya si pasien ini teriak ke pasien2 lainnya, dokter atau suster untuk membantu atau setidaknya mendukung si pengendara ini cepat sampai ke jalan merdeka, pinjemin motor ke..., bayarin tukang ojeg ke...anterin ke terminal metro mini kee...atau gendong sekalian...yang penting cepat sampe. Itu lebih memberikan solusi! Begitu kira2 pikiran kernet-nya. Ags Yang bukan kernetnya J From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] Sent: 03 June 2011 14:57 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan.
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan.
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .com iagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau ada kambing ketubruk bis karena kambingnya lari dijalan raya, kita memang bisa dengan mudah mengatakan supirnya salah. Tapi juga ndak mungkin memenjarakan kambing yg lari nyebrang ngga menggunakan jenbatan penyeberangan. Seandainya mobilnya baru dan seluruh surat2nya lengkap juga perilaku supir sehari2nya sopan dijalan, saya yakin ndak ada yg nyalahin supir. Namun kalau bis yg nubruk kok ndilalah kampas remnya aus. Serta surat2nya ndak kumplit dan nyupirnya ugal2an. Tentunya polisi akan menciptakan case dan mencari motif karena dimata polisi dalam sebuah kejadian yg merugikan harus ada yg diciduk. Akhire ya perusahaan bis berusaha memenuhi panggilan polisi dan membuktikan bahwa bisnya layak jalan, supirnya ngikuti prosedur. Bahkan kalau mungkin membuktikan bahwa kambbingnya ngga tertabrak tapi terpeleset !! Sewaktu lari. Jadi yg salah jalan raya yg licin ! Ya begitulah licinnya peradilan. Rdp On 03/06/2011, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote: ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan. -- Sent from my mobile device *Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !* PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Pak FBS, Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak sampe muncrat / nyembur) Rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .com iagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:23 iagi-net@iagi.or.id PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau KNKT itu untuk menentukan penyebab suatu Kecelakaan diperiksa dulu semua SOP termasuk SDM yg berkompeten untuk mengoprasikan termasuk kelaikan semua peralatan dan sistem kerjanya termasuk reute yg dilaluinya dll , apakah sudah sesuai , baru dilihat faktor alamnya { spt cuaca } apakah ada yg ektrem , jadi tidak ujug ujug faktor alamnya yg disalahkan. Mungkin perlu dibentuk KNKP kali Komite Nas Kec Pengeboran Sent by Liamsi's Mobile Phone -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Fri, 3 Jun 2011 15:46:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Kalau ada kambing ketubruk bis karena kambingnya lari dijalan raya, kita memang bisa dengan mudah mengatakan supirnya salah. Tapi juga ndak mungkin memenjarakan kambing yg lari nyebrang ngga menggunakan jenbatan penyeberangan. Seandainya mobilnya baru dan seluruh surat2nya lengkap juga perilaku supir sehari2nya sopan dijalan, saya yakin ndak ada yg nyalahin supir. Namun kalau bis yg nubruk kok ndilalah kampas remnya aus. Serta surat2nya ndak kumplit dan nyupirnya ugal2an. Tentunya polisi akan menciptakan case dan mencari motif karena dimata polisi dalam sebuah kejadian yg merugikan harus ada yg diciduk. Akhire ya perusahaan bis berusaha memenuhi panggilan polisi dan membuktikan bahwa bisnya layak jalan, supirnya ngikuti prosedur. Bahkan kalau mungkin membuktikan bahwa kambbingnya ngga tertabrak tapi terpeleset !! Sewaktu lari. Jadi yg salah jalan raya yg licin ! Ya begitulah licinnya peradilan. Rdp On 03/06/2011, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote: ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Oh begitu yah cerita nya hanya Kick saja. selama saya mengikuti milis ini saya rasanya pernah baca bahwa lumpur menyembur keluar dari sumur, untung rig nya sudah tidak ada disana jadi tidak ikut2an terangkat. sampai ada yang bisa mengukur berapa ketinggian semburan lumpur segala. ah mungkin saya yang salah ingat. fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 10:21:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Pak FBS, Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak sampe muncrat / nyembur) Rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:23 iagi-net@iagi.or.id PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan rekan LUSI itu bagaikan gadis manis cantik dan centil, akan teapi sulit didekati dan dipelajari kalau hanya sekilas. Jadi kalau boleh saya usul kita istirahat sementara , dan cak Ipul mempelajari aspirasi yang timbul dalam sepekan lebih diskusi protesnya Cak ADB sembari dia memikirkan cara yang paling effektif unuk membahas persoalannya dari sisi ilmu kita. Tentunya kita harapkan itu Pul. si Abah On Fri, June 3, 2011 6:33n pm, Franciscus B Sinardtang , semabriio wrote: Oh begitu yah cerita nya hanya Kick saja. selama saya mengikuti milis ini saya rasanya pernah baca bahwa lumpur menyembur keluar dari sumur, untung rig nya sudah tidak ada disana jadi tidak ikut2an terangkat. sampai ada yang bisa mengukur berapa ketinggian semburan lumpur segala. ah mungkin saya yang salah ingat. fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 10:21:58 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Pak FBS, Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak sampe muncrat / nyembur) Rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:23 iagi-net@iagi.or.id PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1. wass, nyoto 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs -- *From:* yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Cc:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Karena keburu BOP ditutup. 2011/6/3 yogi.priy...@total.com Pak FBS, Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak sampe muncrat / nyembur) Rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .com iagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:23 iagi-net@iagi.or.id PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Karena, memang hari sabtu kantor tutup. Senin buka lagi. Wassalamualaikum. Love. Dini Sent from my iPad On Jun 3, 2011, at 22:39, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote: Karena keburu BOP ditutup. 2011/6/3 yogi.priy...@total.com Pak FBS, Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak sampe muncrat / nyembur) Rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .com iagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:23 iagi-net@iagi.or.id PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id Pak Yogi, awalnya kan dari sumur, dan lubang yang lainnya datang belakangan. apa saya salah ya? fbs From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur :) kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya UGBO rgds, YP Franciscus B Sinartio fbsinartio@yahoo To .comiagi-net@iagi.or.id cc 06/03/2011 04:06 PMSubject Re: [iagi-net-l] Andang Protes Please respond to iagi-...@iagi.or .id ini saya cut paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum. cuma buta bisnis minyak. quote on the mud is flowing from the well out to the surface. so whoever has the well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out from the well. there is no need to prove the cause of it. there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well. The fact that more holes flow mud to surface is another story. It is disputable that the other holes would not exist if the well was not drilled. quote off kalau itu karena gempa atau karena tektonik, yah Lapindo ketiban sial menurut quotation dari teman yang diatas. mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam nyebrang dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati. nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut. peace. fbs From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission of guilt'... Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun. Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi perlu merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu. Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya berupa uang 'kerahiman' saja. Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; ) O' Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada... --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l
RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi pemicu? Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa mencapai Sidoardjo. LL From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 12:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes) Danny Hilman, Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini : Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi, mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4 Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi, sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi. Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ? Please, speak up, Dan. Salam, Sunu. 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Hehehehehe betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni, koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau berkomentar perihal pemicu Lusi mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny SEHARUSNYA mampu bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan bencana bagi masyarakat Sidoardjo atau malah bisa disantet juga nanti. wass, nyoto 2011/5/27 danny.hil...@gmail.com mailto:danny.hil...@gmail.com Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan
Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
**2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi pemicu? Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa mencapai Sidoardjo. LL Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo. Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun berbeda-beda ... hayoook ! silahkan disimak ada di dua tulisan sini :* *1. Patahan Opak Yang Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ ***2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/ * Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para ahli-nya RDP
RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
Ok, thanks. Nanti saya lihat. LL From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes) 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi pemicu? Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa mencapai Sidoardjo. LL Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo. Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun berbeda-beda ... hayoook ! silahkan disimak ada di dua tulisan sini : 1. Patahan Opak Yang Unik http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ 2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?) http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2- yang-mana-penyebab-gempa-itu/ Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para ahli-nya RDP
Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih banyak yang nyamber topik ini. Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul, erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua sirkumstansi itu. Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi pendapat umum di antara para ustad gempa di sana. Salam, Sunu. 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ok, thanks. Nanti saya lihat. LL -- *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes) 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi pemicu? Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa mencapai Sidoardjo. LL Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo. Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun berbeda-beda ... hayoook ! silahkan disimak ada di dua tulisan sini : *1. Patahan Opak Yang Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ * *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/ * Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para ahli-nya RDP
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Tenang abah, suhu, tecu tak akan mudah terpancing (emangnya ikan). Di bawah layar, sedang dimusyawarahkan kok. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Tue, 31 May 2011 16:02:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hhahahahaha Cak Ipul , jangan cepat terpancing provolasi akh. Kalau memang merencanakan sesuatu dasarnya harus kuat yaitu : 1. materi yang akan didiskusikan harus relevan (mau buatan DN atau LN terserah). 2.Data yang dipakai dalam makalah apakah valid (fakta kalau bisa dugaan , atau interpetasi atau prejudice kalau bisa dihindarkan). 3. Jangan terlalu banyak suporter , yang datang hanya karena ingin tahu doangan. Untuk data terbaru kan yang paling berkompeten BPLS , jad BPLS harus diajak secara aktif. Kalau tidak , pasti selesai diskusi masih pabaliut keneh. si Abah On Tue, May 31, 2011 3:53 pm, nyoto - ke-el wrote: Beberapa item yg dikemukakan oleh mas Sunu cukup bagus sebagai starting point bagi mas IAGI utk bisa segera memulai dengan atas nama IAGI utk membuka forum diskusi yg mungkin perlu ditambahi dengan peninjauan ke lapangan utk melihat kenyataan di lapangan apa yg sesungguhnya telah terjadi beserta dampak2nya terutama terhadap masyarakat setempat, apa yg mereka alami dan bagaimana tindak selanjutnya yg lebih kongkrit dan bermanfaat langsung bagi masyarakat setempat dll dsb ... monggo mas Lambok mas Syaiful dkk ... biar nggak dibilang IAGI mlempem mohon maaf kalau kurang berkenan. wass, nyoto 2011/5/31 Sunu Praptono sunu.prapt...@gmail.com Pak Nyoto betul. Topik ini tetap menyedot perhatian anggota. Sayangnya IAGI menurut saya agak kurang responsive menanggapi animo ini, dilihat dari tidak ada update info terkini tentang kondisi Lusi. Saya ga tau apakah Lusi masuk dalam program kerja IAGI atau tidak. Kalau tidak, sayang sekali ... Beberapa hal mendasar juga saya rasa bisa dilakukan oleh IAGI, antara lain paling gampang field trip meninjau ke Lusi. untuk memutakhirkan pengetahuan para anggota milist agar tidak ketinggalan kereta dibanding para pakar yg kumpul tempo hari, misalnya tentang: 1. Seberapa besar akumulasi lumpur, air, dan lain-lain saat ini. kalau bisa lakukan perhitungan dan keluarkan angka resmi versi IAGI, biar tambah wibawa gitu lho. Tidak sekedar berkeluh kesah. 2. Info amblesan, peta terdampak, dan peta potensial terdampak yang sekarang lagi diributkan oleh 45 RT. IAGI kalau bisa terbitkan opini valid atau tidaknya warga-warga itu mengajukan tuntutan. seberapa bahayanya daerah-daerah itu. 3. Nature of bahaya Lusi, apakah sehebat tsunami, letusan gunung berapi, banjir, atau lambat dan cenderung diabaikan oleh orang, macam gerakan tanah di daerah lain. Juga isu gas beracun yang ditiup-tiupkan oleh sebagian media perlu dicheck, valid atau lebay. Perlu meninjau MV yang lain di sekitar Sidoarjo untuk melihat dari dekat bagaimana orang hidup bersama MV. Rumah orang yang tepat di kepundan MV dan sebagainya. 4. Dengan melihat lapangan, IAGI akan bisa ikut bicara layak tidaknya dilakukan survey seismik di situ. 5. dan lain-lain, silakan ditambah sendiri. yang pasti ke sana gak perlu bawa palu geologi, malah cangkul lebih cocok. Intinya menurut saya seluruh anggota IAGI perlu diupdate dengan info terkini tentang Lusi dari team yang dipercaya anggota-anggotanya.. Monggo. Sunu. 2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com TOP SCORER !!! Hanya dalam waktu 4 hari sejak pertama diposting oleh pak Koesoemadinata 4 hari yll, email dg topic Andang Protes ini sudah menarik perhatian 80 anggota IGI utk ikut berpartisipasi dalam diskusi yg cukup hangat ini. Kelihatannya IAGI perlu sekali utk SEGERA memfasilitasi diskusi atau acara semacam itu utk topic LUSI yg ternyata walauapun sudah 5 tahun berlalu kejadiannya tetapi masih TETAP EXIST HANGAT utk didiskusikan didlm milis IAGI kita tecinta ini, monggo mas IAGI kalau mau ditindaklanjuti Dan ini ada input dari Susila Lusiaga (IATMI atau ATM, dari drilling site) mengenai keinginannya utk mengikuti Symposium Lusi di Sidoardjo 25-26 Mei 2011 kemarintetapi belum berhasil, yg saya copykan dibawah ini beserta correspondence nya dg Richards Jeffrey, Executive Director Humanitus Sidoardjo Fund, silahkan. Wass, nyoto Susila Lusiaga to me show details 12:05 PM (3 hours ago) Images are not displayed. Display images below - Always display images from lusia...@gmail.com Pak Nyoto, Mohon maaf saya nyelonong masuk minta tolong kalau boleh di pos kan ke iagi-net karena saya bukan member. Saya terpaksa response untuk klarifikasi diskusi pak Bambang Istadi: 1. Saya sudah coba berkomunikasi dgn Jeffrey Richards minta kita diundang juga ke Surabaya, tapi tak kunjung ada balasan, sudah saya
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Tapi, tampaknya sih om MJP ini bak politikus ulung lho uraiannya, suwerrr, he..he.. Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Tue, 31 May 2011 03:42:14 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Menurut hemat saya yang buta trik-trik politik, orang yang paling rugi baik finasial maupun politik dengan justifikasi yang berbelit-belit untuk menghindari tanggungjawab social ini adalah pemilik Lapindo sendiri. 1000 ilmuwan dari luar negeri untuk menjustifikasi bahwa pemicu semburan lumpur adalah gempa Jogjakarta tidak akan mampu melawan opini public. Terlalu mahal untuk 2014 :) Kalau boleh berandai-andai. Sendainya seluruh biaya yang telah dikeluarkan Lapindo dan Pemerintah sejak 5 tahun yang lalu digunakan untuk merelokasi masyarakat terdampak maka itu mungkin lebih dari cukup untuk ganti UNTUNG 100x lipat (adakah yang punya angka exact berapa dana yang sudah dihabiskan?). Seandainya itu dilakukan dari awal maka LUSI ini tidak akan dipandang sebagai bencana kemanusiaan, paling tidak hanya disebut kejadian alam sebagaimana dikehendaki Lapindo sekarang. Kejadian alam yang dipicu oleh pemboran ataupun gempa Jogjakarta tidak lagi jadi soal, masyarakat sudah senang. Dan jika semua tanahnya sudah dibebaskan Lapindo, maka Lapindo akan punya Laboratorium Mud Volcano yang bisa dijadikan pusat penelitian Mud Volcano dunia dan juga bisa dijadikan pusat parawisata serta kegiatan ekonomi lainnya. Seandainya itu yang dilakukan, Rakyat senang vs Lapindo senang. 2014 menang... ngimpi mode oon (bukan ON) :) Salam canda, MJP From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan. 2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.commailto:ssoena...@gmail.com Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali. Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil. Wass, nyoto * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
Bukan begitu, Pak Sunu. Saya mencoba memposisikan diri saya pada posisi yang netral. Studi literatur saya menunjukkan bahwa gempa Yogya Mei 2006 memang menghantam banyak tempat di Jawa Timur. Mudah2an dipahami, Pak. Terima kasih, LL From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes) Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih banyak yang nyamber topik ini. Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul, erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua sirkumstansi itu. Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi pendapat umum di antara para ustad gempa di sana. Salam, Sunu. 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ok, thanks. Nanti saya lihat. LL From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes) 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi pemicu? Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa mencapai Sidoardjo. LL Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo. Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun berbeda-beda ... hayoook ! silahkan disimak ada di dua tulisan sini : 1. Patahan Opak Yang Unik http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ 2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?) http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2- yang-mana-penyebab-gempa-itu/ Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para ahli-nya RDP
[iagi-net-l] lanjutan LUSI: 3D seismic........Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Hallo semuanya, menurut berita nya akan dilakukan akuisisi 3D-seismik. ada yang tahu berita mengenai rencananya dan status nya? fbs From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, May 30, 2011 4:08:48 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes . Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Yudie Don' t worry be happy. Ilmiah mah harus transparant Yud si Abah On Mon, May 30, 2011 10:33 am, yudieiskan...@gmail.com wrote: Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah? Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak. Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini saya sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp komunikasi lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI. Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable.. Salam Yudie Sent from my own powered by ABC -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes . Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Dear pak Nyoto, Daripada suudzon data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Tolong tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin? Atau ada yang saya tutup2i?? Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai 'Pressure Analysis' di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah 'fractured' tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.). Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,... hehehe Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan 'cherry picking'. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada 'informasi sesat' tanpa memberikan back up nya. Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan 'asbun'. Piiis pak!! Wass. Bambang Istadi Tetap menghormati yang berbeda pendapat From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang. Wass, nyoto 2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Sejauh pengetahuan saya dari awal kasus Lusi ini muncul 1. Perdebatan hanya seputar pemicu Luci Gempa vs Drilling 2. Tak ada pernah disinggung atau niatan untuk membangkrutkan perusahaan Bakrie 3. karena sudah bosan dengan tak kunjung habisnya kepastian pemicu lusi, banyak pihak lebih concern terhadap upaya penyelesaian sosial terhadap masyarakat setempat. 4. Tak ada dissharmonisasi hubungan sesama individu terkait, diskusi..diskusi, argumentasi argumentasi yg bertolak belakang tetap beterbangan, ..tapi silahturahmi, say hello tetap sama, tetap hangat 5. dst nya yang baik-baik OK Taufik 2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas, kang Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak Sukendar,… “Àšïκïη ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang simposium. Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo? Apakah karena ingin jadi pahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan bangkrut? Terus terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung diarahkan ke saya. Saya agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo tidak ada niatan macam-2, apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. Padahal saya tidak punya niatan apa-2, apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. Saya melihat bahwa hanya melalui media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 saya. Saya tidak peduli apa Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen dg penapat saya. Terus terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada sentimen thd Lapindo Àšïκïη ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science” Wass, Bambang *From:* Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id] *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:56 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Beng, ma broer, yang saya kagumi,… Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan kita semua selama ini. Salam ADB Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal Lumpur lapindo! -- *From:* Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:24 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
'Bang .. Apa ada manfaatnya dipos komen ini di iagi net?... Btw salut untuk endurancekesabarannya dan ...lanjutkan.. Sanggam Hutabarat Si penonton Lusi dr jauh On May 30, 2011, at 10:15, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas, kang Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak Sukendar,… “Àšïκïη ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang simposium. Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo? Apakah karena ingin jadi spahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan bangkrut? Terus terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung diarahkan ke saya. Saya agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo tidak ada niatan macam-2, apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. Padahal saya tidak punya niatan apa-2, apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. Saya melihat bahwa hanya melalui media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 saya. Saya tidak peduli apa Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen dg penapat saya. Terus terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada sentimen thd Lapindo Àšïκïη ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science” Wass, Bambang From: Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id] Sent: Monday, May 30, 2011 9:56 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Beng, ma broer, yang saya kagumi,… Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan kita semua selama ini. Salam ADB Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal Lumpur lapindo! From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Mas Bambang,Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com SalamO' --- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM Dear pak Nyoto, Daripada suudzon “data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin? Atau ada yang saya tutup2i?? Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah ‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.). Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,… hehehe Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya. Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’. Piiis pak!! Wass. Bambang Istadi Tetap menghormati yang berbeda pendapat From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang. Wass, nyoto 2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Mas Oki dan rekan2 lain, Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya. Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/ http://www.mudvolcano.com/ salam, 2011/5/31 o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Mas Bambang, Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com Salam O' --- On *Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com*wrote: From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM Dear pak Nyoto, Daripada suudzon “data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin? Atau ada yang saya tutup2i?? Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah ‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.). Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,… hehehe Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve yang membuat analisa tersebut valid, *TANPA* memberikan data2 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya. Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’. Piiis pak!! Wass. Bambang Istadi Tetap menghormati yang berbeda pendapat *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:58 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang. Wass, nyoto
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Setuju dengan usul bapak yang sangat konstruktif daripada terus menerus wawancara dan berulang-ulang menyiarkan. Dari awal sudah ada indikasi kearah bencana alam (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan bantuan riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial fasilitas umum. Tetapi yg menjadi masalah keluhan besar dari para korban Lusi adalah sampai saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah bangunan yg dimiliki masyarakat Lusi sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb sehingga tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi seperti sebelum terjadinya lumpur lapindo tsb. Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah bangunannya sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs, tetapi umumnya mereka mengeluh memprotes sampai saat ini ganti ruginya baru diterima mereka sebagian kecil saja. Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin) baru menerimanya 20% (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima. Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali. Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil. Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan korban yg harus diganti-rugi tanah bangunannya. Wass, nyoto 2011/5/31 mohammadsyai...@gmail.com Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -- *From: *R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id *Date: *Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Mas Amir Saya coba down load beberapa files kagak berhasil (filenya kosong waktu di buka). Apakah mas Amir berhasil down load? saya tertarik pengen baca dua pendapat yang berbeda ini yang ramai sekali di mailing list. Kalau ada yang punya soft copynya mau donk file file nomor berikut:No 3, 4, 8, 9, 11,. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Japri ajah biar kagak penuhin mailing list salam Yusak From: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, May 31, 2011 6:22:39 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Mas Oki dan rekan2 lain, Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya. Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/ http://www.mudvolcano.com/ salam, 2011/5/31 o - musakti o_musa...@yahoo.com.au Mas Bambang, Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com Salam O' --- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM Dear pak Nyoto, Daripada suudzon“data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin? Atau ada yang saya tutup2i?? Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah ‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.). Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,… hehehe Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikandata2 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya. Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’. Piiis pak!! Wass. Bambang Istadi Tetap menghormati yang berbeda pendapat From:nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Pak Syaiful, Walaupun saya juga termasuk orang awam, dari diskusi ini ada dua concerns yang menjadi dan perlu mendapat perhatian maupun penerangan bersama; *Banyak penduduk korban Lusi sangat betul2 memerlukan bantuan riil baik kebutuhan se-hari2 para korban maupun fasilitas sosial/umum dan bahkan gelapnya masa depan mereka oleh karena kehilangan harta karun mereka. **Mengutif, masyarakat awam Lusi memasang sticker yang bertuliskan sebagai berikut: Penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo: 42 ahli mengatakan karena pemboran, 3 ahli mengatakan karena gempa. - Original Message - From: nyoto - ke-el To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 31, 2011 7:18 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan bantuan riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial fasilitas umum. Tetapi yg menjadi masalah keluhan besar dari para korban Lusi adalah sampai saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah bangunan yg dimiliki masyarakat Lusi sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb sehingga tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi seperti sebelum terjadinya lumpur lapindo tsb. Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah bangunannya sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs, tetapi umumnya mereka mengeluh memprotes sampai saat ini ganti ruginya baru diterima mereka sebagian kecil saja. Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin) baru menerimanya 20% (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima. Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali. Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil. Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan korban yg harus diganti-rugi tanah bangunannya. Wass, nyoto 2011/5/31 mohammadsyai...@gmail.com Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK -- “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email. “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan. 2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali. Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil. Wass, nyoto
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Menurut hemat saya yang buta trik-trik politik, orang yang paling rugi baik finasial maupun politik dengan justifikasi yang berbelit-belit untuk menghindari tanggungjawab social ini adalah pemilik Lapindo sendiri. 1000 ilmuwan dari luar negeri untuk menjustifikasi bahwa pemicu semburan lumpur adalah gempa Jogjakarta tidak akan mampu melawan opini public. Terlalu mahal untuk 2014 :) Kalau boleh berandai-andai. Sendainya seluruh biaya yang telah dikeluarkan Lapindo dan Pemerintah sejak 5 tahun yang lalu digunakan untuk merelokasi masyarakat terdampak maka itu mungkin lebih dari cukup untuk ganti UNTUNG 100x lipat (adakah yang punya angka exact berapa dana yang sudah dihabiskan?). Seandainya itu dilakukan dari awal maka LUSI ini tidak akan dipandang sebagai bencana kemanusiaan, paling tidak hanya disebut kejadian alam sebagaimana dikehendaki Lapindo sekarang. Kejadian alam yang dipicu oleh pemboran ataupun gempa Jogjakarta tidak lagi jadi soal, masyarakat sudah senang. Dan jika semua tanahnya sudah dibebaskan Lapindo, maka Lapindo akan punya Laboratorium Mud Volcano yang bisa dijadikan pusat penelitian Mud Volcano dunia dan juga bisa dijadikan pusat parawisata serta kegiatan ekonomi lainnya. Seandainya itu yang dilakukan, Rakyat senang vs Lapindo senang. 2014 menang... ngimpi mode oon (bukan ON) :) Salam canda, MJP From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 9:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh ...kenapa harus mencicil ? Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau terus ditungguin susah... padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb. sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya. jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap dibiarkan. 2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.commailto:ssoena...@gmail.com Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali. Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil. Wass, nyoto * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan rekan Sebagai satu K3S (saya kok lebih senang dengan istilah KPS ya ) maka manajemen operasinya diawasi oleh BP MIGAS. Dalam kejadian ini , bagaimana pendapat BP Migas secara institusional ? Bukan pak Awang sebagai pribadi lho ,\ Mungkin sudah ada , tap Abah lupa . si Abah On Tue, May 31, 2011 3:03 am, o - musakti wrote: Mas Bambang,Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com SalamO' --- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes To: iagi-net@iagi.or.id Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM Dear pak Nyoto,  Daripada suudzon âeuro;oelig;data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya.âeuro; Tolong tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i?? Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading.  Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai âeuro;tilde;Pressure Analysisâeuro;trade; di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah âeuro;tilde;fracturedâeuro;trade; tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.).  Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,âeuro;¦ hehehe  Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan âeuro;trade;cherry pickingâeuro;trade;. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada âeuro;tilde;informasi sesatâeuro;trade; tanpa memberikan back up nya.  Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan âeuro;tilde;asbunâeuro;trade;.  Piiis pak!!  Wass. Bambang Istadi Tetap menghormati yang berbeda pendapat  From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes  Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya...  Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Cak Saiful, Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang. Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di Sidoarjo 2006-2011. Salam, MJP From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). Cukup dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo saja. (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Cak Saiful, Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang. Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di Sidoarjo 2006-2011. Salam, MJP From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Walaupun belum terbukti kaitannya dengan gempa Jogya, ya tentu mereka yang meyakini Lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam diharapkan akan banyak menyumbang. Untuk mereka yang berpendapat lain ya terserah saja. Sampai kini kan baru pemeritah dan keluarga Bakrie saja yang peduli, TVOne pun belum membuka Dompet Korban Bencana Alam Lumpur Sidoarjo. He he hehe! Maaf kalau 'kelakar yang agak kecut ini tidak berkenan di hati. Sekali lagi mohon maaf! Wassalam RPK - Original Message - From: asikin_suken...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, May 31, 2011 11:29 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). Cukup dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo saja. (SA) Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Cak Saiful, Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang. Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di Sidoarjo 2006-2011. Salam, MJP From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa lakukan hal yg sama utk LUSI. Terimakasih atas masukan ini. Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo. Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM dsb tidak membantu mereka secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi? Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan inisiatif pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam? Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini? Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo? Wassalam RPK * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)
Danny Hilman, Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini : Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi, mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4 Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi, sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi. Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ? Please, speak up, Dan. Salam, Sunu. 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com Hehehehehe betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni, koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau berkomentar perihal pemicu Lusi mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny SEHARUSNYA mampu bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan bencana bagi masyarakat Sidoardjo atau malah bisa disantet juga nanti. wass, nyoto 2011/5/27 danny.hil...@gmail.com Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -- *From: *Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB -- *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof
[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan hem, asyiiik kita dengan segala macam yang sangat liberal dan kapitalistis. Saya jadi ingat theorinya BK .liberalisme itu akan menumbuhkan kapitalisme dan kapitalisme akan menumbuhkan kolonialisme nah Pancasila mestinya tidak mengadopt liberalisme , Kalau dulu kolonialisme dalam bentuk pengusaan negara oleh negara lain , maka saat ini kolonialisme adalah dalam bentuk penguasaaan ekonomi. Menjelang 1 Juni yang merupakan hari lahir nya Pancasila , mari kita merenung. si Abah On Fri, May 27, 2011 4:56 pm, Andang Bachtiar wrote: Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK adb _ From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa' -anang- -anang- _ From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur. salam, agus hendratno _ From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Iya ya kok ujug ujug ada Hmanitus Foundation , yang belum terdenganr sebelumnya (atau paling tidak si Abah belum dengar). Janagn jangan si Dia yang mebiayai (heh si Abah kok prejudice mahaf) si Abah On Fri, May 27, 2011 8:19 pm, Nataniel Mangiwa wrote: Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya? Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll). Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut. Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca. Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Salam Expat! Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Terimakasih Mas Bambang. Ini baru komentar dan pencerahan yg berkualitas. Mestinya milis IAGI diisi oleh pencerahan yg seperti ini. Kemarin2 hiruk pikuk kurang .. Wass, Chairul Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Date: Mon, 30 May 2011 09:24:25 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Beng, ma broer, yang saya kagumi,. Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan kita semua selama ini. Salam ADB Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal Lumpur lapindo! _ From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,. Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang. Wass, nyoto 2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
. Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah? Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak. Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini saya sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp komunikasi lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI. Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable.. Salam Yudie Sent from my own powered by ABC -Original Message- From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes . Bang Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah sayah saja melakukan usaha kearah itu. saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa lebih tenang. Yudie Memang syah syah saja satu perusahaan melakukan usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya sayamgkan adalah para scientist-nya . Apakah yang mereka kemukakan itu murni pemikiran ilmiah mereka ataukah ada pesan pesan khusus. . Saya kira dan semoga Bamabang P Istiadi tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini. si Abah On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote: Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,.. saya jadi berfikir, mungkin orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi oleh wartawan. Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010). Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya. Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara Davies dan Sawolo sbb: 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al (2010) secara ilmiah pula. 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier. Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science. Wass.w.w Bambang Istadi From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)... pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis, ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik ya. salam, syaiful 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com: Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com: ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)... pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis, ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik ya. salam, syaiful 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com: Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam... 2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com: udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com: ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)... pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis, ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik ya. salam, syaiful 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com: Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Sing sabar dhuwur wekasane. Lho kemarin juga gak ikut acara di SUB itu ta cak? Sy juga pas repot, tapi kirim wakil kok. Pardan - Jatim (tetangga LUSI) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 27 May 2011 13:56:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam... 2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com: udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com: ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)... pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis, ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik ya. salam, syaiful 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com: Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
mboten, paklik pardan. meniko acara liyanipun, sanes ingkang dingendika'aken mbiyen niko. lam-salam, syaiful 2011/5/27 supar...@gmail.com: Sing sabar dhuwur wekasane. Lho kemarin juga gak ikut acara di SUB itu ta cak? Sy juga pas repot, tapi kirim wakil kok. Pardan - Jatim (tetangga LUSI) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com Date: Fri, 27 May 2011 13:56:27 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam... 2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com: udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com: ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)... pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis, ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik ya. salam, syaiful 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com: Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk. wass, nyoto 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada. Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini. 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Nggih, yg dibicarakan riyin niko - katanya ditunda tahun ngajeng. Mboten kangen pao telo? Salam utk teman2 di sekretariat. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Mas Pardan yang ditunda itu apa yo , boten jelas . si Abah yg keturunanan Ponorogo tp bhs jawane elek On Fri, May 27, 2011 2:57 pm, supar...@gmail.com wrote: Nggih, yg dibicarakan riyin niko - katanya ditunda tahun ngajeng. Mboten kangen pao telo? Salam utk teman2 di sekretariat. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- __ Nganyerikeun hate batur hirupna m_o bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat tambahan data yang menunjukan potensi dari area tersebut. Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja proses penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni). Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga lebih mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya juga sudah turun/murah. 2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Oki Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1. Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo , sedangkan prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah. Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang pasti siapapun kurang rela hehehe si Abah On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote: Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum tetap'. Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts'). Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah penyebab Lusi ini ? Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk... Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak. Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung dengan Lapindo. Wallahu a'lam On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote: Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Pak Kartiko Soalnya jangan jangan didaerah seperti Sidoarjo , didaerah yang bermasalah krn terjadi bencana wong didaerah yang kondisinya normal saja pembebasan tanah sulit dan bikin pusing tujuh ratus keliling. Lihat komentar Ka BP Migas bahwa sekitar empat puluhan ( ) pemboran tidak dapat terlaksana karena persoalan pembebasan tanah. Bahkan untk dilewati seismik saja sering sering ndak bisa tuh, Nah gimana hayo . si Abah On Fri, May 27, 2011 3:17 pm, kartiko samodro wrote: Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat tambahan data yang menunjukan potensi dari area tersebut. Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja proses penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni). Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga lebih mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya juga sudah turun/murah. 2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Oki Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1. Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo , sedangkan prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah. Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang pasti siapapun kurang rela hehehe si Abah On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote: Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum tetap'. Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts'). Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah penyebab Lusi ini ? Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk... Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak. Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung dengan Lapindo. Wallahu a'lam On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote: Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya ââ¬ÅHumanitus Symposiumââ¬Å¥ tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ââ¬Â¦.. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
lho justru itu Abah, kalau ada potensi hc yang besar dan sekarang daerah tsb sudah tidak layak huni (karena penyelesaian lumpur lapindo yg berlarut larut sehingga lumpur jadi makin luas penyebarannya), kan pembebasan lahan jadi mudah dan murah ( harga murah karena daerah yang menjadi tidak layak huni makin luas -- harga turun). Apalagi pemerintah juga menyumbang pembebasan lahan dengan mengganti semua bangunan umum yang rusak/ditinggalkan. Bayangkan kalau drilling banjar panji langsung sukses , tentu harga tanah akan langsung melonjak sehingga pengembangan lapangan juga akan makin sulit karena terganjal pembebasan lahan. 2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Pak Kartiko Soalnya jangan jangan didaerah seperti Sidoarjo , didaerah yang bermasalah krn terjadi bencana wong didaerah yang kondisinya normal saja pembebasan tanah sulit dan bikin pusing tujuh ratus keliling. Lihat komentar Ka BP Migas bahwa sekitar empat puluhan ( ) pemboran tidak dapat terlaksana karena persoalan pembebasan tanah. Bahkan untk dilewati seismik saja sering sering ndak bisa tuh, Nah gimana hayo . si Abah On Fri, May 27, 2011 3:17 pm, kartiko samodro wrote: Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat tambahan data yang menunjukan potensi dari area tersebut. Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja proses penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni). Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga lebih mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya juga sudah turun/murah. 2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Oki Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1. Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo , sedangkan prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah. Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang pasti siapapun kurang rela hehehe si Abah On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote: Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum tetap'. Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts'). Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah penyebab Lusi ini ? Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk... Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak. Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung dengan Lapindo. Wallahu a'lam On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote: Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur. salam, agus hendratno From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB From:R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung . Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From:Andang Bachtiar To:iagi-net@iagi.or.id Sent:Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject:RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa' -anang- -anang- -Original Message- From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur. salam, agus hendratno From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB From:R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung . Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From:Andang Bachtiar To:iagi-net@iagi.or.id Sent:Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject:RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK adb _ From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa' -anang- -anang- _ From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, gimana ya..? Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny... Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur. salam, agus hendratno _ From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI _ From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta . Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung . Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya? Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll). Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut. Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca. Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Salam Expat! Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Betul yang dikatakan Pak Hardy bahwa tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Makanya ilmuwan yang punya reputasi kalo kira-kira bakal merusak acara ya mendingan jangan dikasih kesempatan ngomong (jadi engga perlu di-setir2) ... gitu aja kok repot :-) Salam, DHN 2011/5/27 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya? Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll). Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut. Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca. Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Salam Expat! Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- Danny Hilman Natawidjaja LabEarth - Geoteknologi LIPI, Gd.70 Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Jadi Kang Danny sudah tau toch, knapa sampai tidak diminta angkat bicara :) Salam, SCH Regards, Chandra Sent from Ochan's BlackBerry® -Original Message- From: Danny Hilman danny.hil...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 02:13:19 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Betul yang dikatakan Pak Hardy bahwa tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Makanya ilmuwan yang punya reputasi kalo kira-kira bakal merusak acara ya mendingan jangan dikasih kesempatan ngomong (jadi engga perlu di-setir2) ... gitu aja kok repot :-) Salam, DHN 2011/5/27 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya? Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll). Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut. Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca. Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi. Salam Expat! Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- Danny Hilman Natawidjaja LabEarth - Geoteknologi LIPI, Gd.70 Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Karena tidak bisa berbuat banyak, maka sebagai umat manusia saya hanya bisa berdo'a semoga Tuhan YME akhirnya memberikan jalan untuk membukakkan pintu kemudahan2 bagi usaha2 yg benar2 akan memberikan kesimpulan dan kebenaran kepada Pemerintah kita kepada masyarakat korban LUSI, agar supaya bisa mendapatkan keadilan yg benar2 hakiki ...aameeen YRA. wass, nyoto 2011/5/26 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE . From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwamailto:nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE . From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm l Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Penggiringan itu nampak sekali dengan pemilihan para pembicara yg sebagian besar dari asing dan hanya sebagian kecil saja dari dalam negeri tapi hanya yg pro gempa sebagai penyebab lahirnya bayi LUSI, sedang para peneliti2 dari universitas perguruan tinggi yg lebih pro pemboran sebagai penyebab lahirnya LUSI, tidak dilibatkan / diundang sebagai pembicara. Bahkan saya merasa heran kenapa koq IAGI kita (baca pengurus IAGI in cumbent) tidak dilibatkan sama sekali, bukankah ini ajang diskusi yg banyak berhubungan dengan geologi di Indonesia, sehingga sudah selayaknya kalau IAGI dilibatkan secara aktif didalam kepanityaan symposium kemarin itu. Paling tidak seperti IAGI kepengurusan generasi sebelum ini, dibawah pimpinan pak Ahmad Ludfi yg saat itu ikut menggiring pengambilan kesimpulan bahwa LUSI dilahirkan oleh gempa? Apakah karena para pengurus IAGI saat ini yg diketuai oleh pak Lambok Hutasoit mas Syaiful, tidak berpendapat bahwa LUSI dilahirkan oleh gempa ? Sehingga mereka dinilai oleh panitya Symposium di Sidoardjo kemarin sebagai sesuatu yg tidak menguntungkan sehingga lebih baik diabaikan atau tidak diperlukan keikutsertaan IAGI dalam symposium kemarin. Salam prihatin berdo'a demi kebenaran yg hakiki. Wass, nyoto 2011/5/27 abacht...@cbn.net.id Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: *R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id *Date: *Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *[iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Selama pemerintah lebih menghargai broker expert (money oriented) daripada dedicated expert (conclusion oriented), LUSI gak bakal berujung. Yang saya pertanyakan sebenarnya satu: apa gunanya si LSM Aussy bikin kayak ginian? Proposal si LSM (semua LSM hanyalah penjual proposal) didanai siapa?
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Mengutip pendapat pemimpin kita bahwa, kita prihatin. Namun mungkin sudah merupakan paradigma di negri ini bahwa penyebab / siapa yang membawa masalah hampir selalu menjadi perhatian utama. Ada baiknya seperti saran beberapa sahabat kita yang peduli bahwa tindak lanjut atau alternatif solusi keluar dari masalah, harus lebih diutamakan. Ini demi sumbangsih kita pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Semoga bagi kita masih ada nurani yang bersih dan lebih peduli serta tindak nyata bagi perbaikan nasib lingkungan kita. Sehingga sedikit yang dapat kita berikan akan berguna banyak bagi mereka. Sekedar urun rembug saja dan maaf bila saya khilaf. Salam TAM Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Date: Fri, 27 May 2011 01:53:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE . From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm l Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht ml Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Saya setuju dengan komentar Pak Leonard, kenapa mereka masih membicarakan penyebab munculnya LUSI. Aneh memang aneh ...neh. Dua tahun silam, di milis IAGI ini, saya pernah nimbrung bicara soal LUSI ini. Satu hal penting yang saya tekankan pada waktu itu adalah: kenapa ESDM dan BPMigas serta perusahaan terlambat menanggulangi LUSI sehingga menunggu beberapa desa tenggelam dulu di dalam lumpur. Hal inilah yang seharusnya dipelajari dan didiskusikan agar keterlambatan serupa tidak terulang kembali bila muncul Lusi-lusi di tempat lain. Diskusi penyebab dengan segala macam teorinya, yang saat ini masih dalam perdebatan, cukuplah menjadi diskusi di ranah ilmiah dan akademis, dan tidak perlulah menjadi konsumsi publik. Wass, Chairul Nas Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Date: Fri, 27 May 2011 01:53:24 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE . From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm l Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1.. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2.. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3.. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB -- From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB -- *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:17 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - *From:* abacht...@cbn.net.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, May 27, 2011 5:53 AM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur. CN --- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis: Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Penanganan dampak dan penentuan penyebab bisa jalan paralel toh? visit strivearth.com and be entertained -Original Message- From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id Date: Fri, 27 May 2011 10:44:16 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur. CN --- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis: Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -Original Message- From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Secara pribadi, saya setuju pemicu-nya bisa diusut paralel karena terkait masalah siapa yang harus membayar ganti rugi, tetapi dengan langkah2 yang jelas dan terpadu, data2 yang sahih, komitmen penuh (!), keberanian (?), dsb. Kalau sudah jelas, tinggal kita menentukan langkah berikutnya, mau diapakan? Siapa yang bisa diajak membantu menyuarakan? Jangan lupa bahwa akhirnya mungkin kita akan terbentur permainan politik (2014 sudah mendekat, satu pihak bisa memanfaatkan untuk menghantam pihak lain atau sebaliknya untuk membersihkan citra). Di milis oilgasprof-pun sempat ada diskusi dan beberapa orang memutuskan untuk temu darat dengan difasilitasi salah satu hotel di Bogor, tapi kayaknya sekarang gak ada beritanya. Apakah diskusi di IAGI juga akan bernasib sama? Kalau IAGI (dan organisasi profesi lainnya) bisa menyuarakan kebenaran, didengar, dan ditindak-lanjuti bravo! LL From: strivea...@gmail.com [mailto:strivea...@gmail.com] Sent: Friday, May 27, 2011 9:51 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Penanganan dampak dan penentuan penyebab bisa jalan paralel toh? visit strivearth.com and be entertained From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id Date: Fri, 27 May 2011 10:44:16 +0800 (SGT) To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur. CN --- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis: Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE . From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat
[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan Sypmosium lumpur Lapindo lima tahun...hem hem judulnya sangat bagus sebagai jualan. Ngomomng ngomomg dlm flyernya tujuan Symposium apa sih ? si Abah On Fri, May 27, 2011 8:50 am, Andang Bachtiar wrote: Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1.Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2.Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang sekarang sedang dalam proses tender dsb. 3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke depan. Salam ADB _ From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo ini Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga Hehe Wassalam RPK - Original Message - From: abacht...@cbn.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara. Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo). Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb. Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa. Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan. Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan. Salam ADB Powered by Telkomsel BlackBerryR _ From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Andang Protes Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht ml Wassalam RPK -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Setuju pisan Prof. Yatno - Original Message - From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 12:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - From: Nataniel Mangiwa To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum tetap'. Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts'). Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah penyebab Lusi ini ? Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk... Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak. Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung dengan Lapindo. Wallahu a'lam On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote: Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah Joint
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Hehehehehe betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni, koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau berkomentar perihal pemicu Lusi mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny SEHARUSNYA mampu bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan bencana bagi masyarakat Sidoardjo atau malah bisa disantet juga nanti. wass, nyoto 2011/5/27 danny.hil...@gmail.com Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-) Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL Salam Danny Danny Hilman Natawidjaja LabEarth (Laboratory for Earth Hazards) Geoteknologi - LIPI -- *From: *Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700 *To: *iagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas kesediaannya. Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi. Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga. Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut. Salam ADB -- *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
ini masalah haketat..man...kebenaran harus di tegakan...go ahead for Indonesia Mandiri. are you part problem or solution ? salam ambil suara... 2011/5/27 Sasongko, Yogi yogi_sason...@fmi.com Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE ….. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK -- Aji Suhadi Mineral Exploration Geologist West Papua, Indonesia +62 81257179737
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Oki Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1. Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo , sedangkan prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah. Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang pasti siapapun kurang rela hehehe si Abah On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote: Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum tetap'. Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts'). Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah penyebab Lusi ini ? Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk... Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak. Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung dengan Lapindo. Wallahu a'lam On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote: Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang bertanggung-jawab. Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini. Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie. 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com Kalau judul simposiumnya âeuro;oelig;Humanitus Symposiumâeuro; tapi masih membahas penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih. Mari kita garis bawahi quote di bawah ini: Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards. LL -- *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS NGALAH WAE âeuro;¦.. *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM *To:* iagi-net@iagi.or.id *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan mengapa harus ngotot soal pendapatnya? Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk melindungi kepentingannya. Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam. Wassalam RPK - Original Message - *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com *To:* iagi-net@iagi.or.id *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah. Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar. Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll. Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin. Salam, Natan 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html Wassalam RPK
RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Bbrp bulan yll ketika saya dan bbrp teman kantor sedang menunggu kereta api jurusan Serpong di stasiun Sudirman (Dukuh Atas)tiba-2 mata saya tertarik dengan sticker dng ukuran kira-2 20 Cm x 30 Cm yang ditempel pada salah satu tiang stasiun. Kenapa tertarik karena sticker ini mengungkapkan hasil (voting) pertemuan ilmiah para ahli (dunia) di Cape Town, Afrika Selatan bbrp waktu yll. Bunyi sticker kira-2 sbb: Penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo: 42 ahli mengatakan karena pemeboran, 3 ahli mengatakan karena gempa, ... (lainnya lupa). Sticker ini nampaknya dibuat dan ditempel oleh sebuah LSM yang peduli (mereka kok yha tahu kalau ada pertemuan ilmiah di Afsel). Sekitar 10 hari yll, sebelum berangkat ke rig, saat jam makan siang saya bela-belain naik ojek dari kantor ke stasiun Sudirman hanya sekedar untuk memotret sticker tersebut. Inilah peristiwa yang cukup banyak menyita perhatian para akhli dan pemerhati yang seolah-olah terus berlanjut menimbulkan pro dan kontra. Terkadang timbul pertanyaan saya di dalam hati: Sebenarnya siapakah yang berhak untuk menentukan penyebab peristiwa ini (semburan lumpur), praktisi/akhli pengeboran atau akhli geologi? Jujur saja saya juga tidak tahu jawabnya. Salam hangat dari Tanjung Jabung, Jambi. Sugeng -Original Message- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: Fri 5/27/2011 11:04 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Kalo dah masuk ranah politik, moto yang berlaku adalah: Yang menang adalah yang benar. Salam, Yatno - Original Message - From: nyoto - ke-el To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik Geologi ITB juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA. Wass, nyoto 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana arahnya. Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta. Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan. Mereka sih senyum-senyum saja. Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi. Wassalam RPK - Original Message - From: Andang Bachtiar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal. Note (lagi): 1.. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 2.. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga geologi resmi pemerintah juga diundang 2-3 orang untuk