Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-07 Terurut Topik bosman batubara
Saya kutip dari email Pak Bambang PI:

Mungkin kalau Medco tidak “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban 
bisa 
dibayar langsung tanpa menyicil.

 O, jadi Medco itu melepaskan diri tho Pak? dan menurut Pak Bambang, 
seharusnya mereka ikut berkontribusi? Gimana nih Medco?  


salam kompor, :)

bosman batubara





From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, June 7, 2011 8:33:16 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 
Rekan2 sekalian, saya merasa perlu mengkomentari pernyataan beberapa rekan2
 
· Pak Frank, pak Yogi, Bukan terjadi KICK, melainkan LOSS yang terjadi 
hanya berselang beberapa menit setelah gempa Jogya.  Kalau sempet lihat paper 
Sawolo et.al 2009, seismograph dan mud logger real time chart yang menunjukan 
loss tersebut dipaparkan dalam figure 12, juga dibahas oleh Davies 2008.
· Pak Frank, Lumpur tidak pernah keluar dari sumur.  Bahkan pada saat 
rate lumpur besar sekali setara dengan 1 juta barel per hari, tidak pernah 
keluar lumpur, gas maupun steam dari sumur, meskipun BOP dalam keadaan terbuka. 
Begitupun sewaktu re-entry 1 bulan kemudian, wellhead dalam keadaan utuh tidak 
mengluarkan apa2. Bukankah kalau berasal dari sumur, lubang sudah menjadi 
sangat 
besar dan kemungkinan sumur runtuh? Contohnya banyak pada sumur2 yang mengalami 
UGBO,.. di Total, Unocal dan Vico ada contoh2 yang klasik dari BO/UGBO dan 
sumur 
runtuh bahkan rig terbakar.
· BOP dalam keadaan terbuka pak Nyoto, jadi merupakan jalam tol bebas 
hambatan, harusnya lumpur paling gampang keluar dari lubang daripada memecah 
batuan. Lubang bor adalah “path of least resistance”. Silahkan baca kronologi 
pada Sawolo et.al 2009 soal BOP ini.
· Pak Danny, penjelasannya sangat bagus dan mengesankan. Saya salut dan 
sangat impressed dengan detail yang pak Danny paparkan. Selain gempa ada 
beberapa faktor lain yang disebut-sebut sebagai penyebab munculnya LUSI, yaitu 
UGBO, sudah matangnya diapir/ over pressure zone, tektonik yang menyebabkan 
piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil analisa gas 
(Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan analisa gas 
Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium kemarin 
menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan hasil 
analisa gas Wunut.
* Menarik juga konsep yang dilemparkan  oleh pak Kartiko mengenai 
LOT akan 
berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak  Cepi, yang dengan ringannya 
memberikan tanggapan (devil’s advocate)  kalau gempa yang bisa menurunkan 
LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan  korban gempa. Kembali ke pak 
Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi  baik dari Davies (2008), 
Mazzini (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?)  dan LOT. Marilah kita 
menyamakan persepsi sesuai dengan paper2  tersebut. Memang Davies maupun 
Sawolo memberikan beberapa angka LOT (bukan  FIT karena tidak pernah 
dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) pada  casing shoe 13-3/8”:
* Davies (2008) LOT antara 15.3   ppg dan 16.4 ppg
* Davies (2010) LOT adalah 15.4   ppg dan 15.8 ppg
o   Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg
o   Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT sebesar 
16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan Wunut dan 
Tanggulangin 

o   Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan? Secara 
logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua LOSSES 
sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada casing shoe 
atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa setelah gempa? 
Apakah 
ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah dilakukan LOT lagi sesudah 
gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon dapat di share agar kita bisa 
diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka analisa tekanan yang didasari oleh 
konsep penurunan LOT karena gempa akan terasa ngambang.
o   Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya 
melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya kita 
semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua aktifitas 
tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran LOT. Belum 
pernah kita dengar dimana  sumur mengalami UGBO saat dilakukan LOT maupun 
injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya UGBO karena ECD 
yang melebihi LOT
o   Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang perlu 
diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang ada 
didalam 
sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan annulus, 
selain 
LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2. 

· Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah sosial, 
tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-06 Terurut Topik Bambang P. Istadi
 menyicil.

Wassalam,
Bambang

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
Sent: Friday, June 03, 2011 9:35 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur 
itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2 
jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1.

wass,
nyoto



2011/6/3 Franciscus B Sinartio 
fbsinar...@yahoo.commailto:fbsinar...@yahoo.com
Pak Yogi,
awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
apa saya salah ya?

fbs



From: yogi.priy...@total.commailto:yogi.priy...@total.com 
yogi.priy...@total.commailto:yogi.priy...@total.com

To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
:)

kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
meminimalisasi terjadinya UGBO

rgds,
YP




Franciscus B
Sinartio
fbsinartio@yahoo  To
.com
iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
cc
06/03/2011 04:06
PMSubject
  Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Please respond to
iagi-...@iagi.ormailto:iagi-...@iagi.or
  .id






ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on
the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
flowing out from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
disputable that the other holes would not exist if the well was not
drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
menurut quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs


From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.aumailto:o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
'admission of guilt'...

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
begitu.

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan
Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.

Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang
jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara;
)




O'
Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba
mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...





--- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com wrote:

  From: kartiko samodro 
kartiko.samo...@gmail.commailto:kartiko.samo...@gmail.com
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
  To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
  Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM

  Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
  deh ...kenapa harus mencicil ?
  Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup,
  mau terus ditungguin susah...
  padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
  memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-06 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 pressure zone, tektonik yang
 menyebabkan piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil
 analisa gas (Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan
 analisa gas Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium
 kemarin menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan
 hasil analisa gas Wunut.

- Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT
akan berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan
ringannya memberikan tanggapan (devil’s advocate) kalau gempa yang bisa
menurunkan LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. 
 Kembali
ke pak Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008),
Mazzini (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita
menyamakan persepsi sesuai dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun
Sawolo memberikan beberapa angka LOT (bukan FIT karena tidak pernah
dilakukan FIT pada casing shoe tersebut) pada casing shoe 13-3/8”:
   - Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg
   - Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg

 o   Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg

 o   Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT
 sebesar 16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan
 Wunut dan Tanggulangin

 o   Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan?
 Secara logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua
 LOSSES sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada
 casing shoe atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa
 setelah gempa? Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah
 dilakukan LOT lagi sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon
 dapat di share agar kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka
 analisa tekanan yang didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan
 terasa ngambang.

 o   Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya
 melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya
 kita semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua
 aktifitas tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran
 LOT. Belum pernah kita dengar dimana  sumur mengalami UGBO saat dilakukan
 LOT maupun injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya
 UGBO karena ECD yang melebihi LOT

 o   Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang
 perlu diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang
 ada didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan
 annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2.

 · Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah
 sosial, tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan menghindar
 dan masih tetap komit menyelesaikan masalah sosial meskipun sudah ada
 ketetapan hukum. Sampai saat ini sudah dikeluarkan sebesar Rp. 7 triliun
 lebih dimana sebagian besar untuk menangani masalah2 sosial kemasyarakatan.
 Kalau ke Sidoarjo, sempatkan diri mampir ke pemukiman baru perumahan
 Kahuripan Nirwana Village. Kenapa dicicil?  Ya memang kebutuhannya sangat
 besar karena harga tanahnya sama dengan harga di Bintaro, bank sebesar
 apapun kalau di-rush oleh nasabahnya pasti ambruk. Mungkin kalau Medco tidak
 “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa
 menyicil.



 Wassalam,

 Bambang



 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, June 03, 2011 9:35 PM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar
 sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur
 cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1.



 wass,

 nyoto





 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

 Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?

 fbs


  --

 *From:* yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com


 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Cc:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM


 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)

 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO

 rgds,
 YP




 Franciscus B
 Sinartio
 fbsinartio@yahoo  To
 .comiagi-net@iagi.or.id
 cc
 06/03/2011 04:06
 PMSubject
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Please

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-06 Terurut Topik Shofiyuddin
 terbuka pak Nyoto, jadi merupakan jalam tol
 bebas hambatan, harusnya lumpur paling gampang keluar dari lubang daripada
 memecah batuan. Lubang bor adalah “path of least resistance”. Silahkan baca
 kronologi pada Sawolo et.al 2009 soal BOP ini.

 · Pak Danny, penjelasannya sangat bagus dan mengesankan. Saya
 salut dan sangat impressed dengan detail yang pak Danny paparkan. Selain
 gempa ada beberapa faktor lain yang disebut-sebut sebagai penyebab munculnya
 LUSI, yaitu UGBO, sudah matangnya diapir/ over pressure zone, tektonik yang
 menyebabkan piercement structure, dan aktifitas geothermal. Data2 hasil
 analisa gas (Deuterium) yang lakukan oleh Badan Geologi, serta sampling dan
 analisa gas Helium yang dilakukan Mazzini dan dipresentasikan di Simposium
 kemarin menunjukan hubungan magmatic (intrusive) dan berbeda karakter dengan
 hasil analisa gas Wunut.

 Menarik juga konsep yang dilemparkan oleh pak Kartiko mengenai LOT akan
 berubah apabila terjadi gempa. Begitu pula pak Cepi, yang dengan ringannya
 memberikan tanggapan (devil’s advocate) kalau gempa yang bisa menurunkan
 LOT, sehingga secara teknis sumur merupakan korban gempa. Kembali ke pak
 Kartiko, yang mebeberkan cuplikan referensi baik dari Davies (2008), Mazzini
 (2007) dan Sawolo (2010) mengenai FIT (?) dan LOT. Marilah kita menyamakan
 persepsi sesuai dengan paper2 tersebut. Memang Davies maupun Sawolo
 memberikan beberapa angka LOT (bukan FIT karena tidak pernah dilakukan FIT
 pada casing shoe tersebut) pada casing shoe 13-3/8”:

 Davies (2008) LOT antara 15.3 ppg dan 16.4 ppg
 Davies (2010) LOT adalah 15.4 ppg dan 15.8 ppg

 o   Sawolo (2009 dan 2010) LOT adalah 16.4 ppg

 o   Apakah bisa satu casing shoe memberikan empat angka LOT? Angka LOT
 sebesar 16.4 ppg EMW di support oleh data sumur2 terdekat sumur dilapangan
 Wunut dan Tanggulangin

 o   Konsep LOT turun dengan adanya gempa. Apakah ini saling berhubungan?
 Secara logika penurunan ini mungkin saja terjadi. Kita bisa argue adanya dua
 LOSSES sesudah terjadi gempa membuktikan hal ini telah terjadi, bisa pada
 casing shoe atau dimanapun pada openhole section. Penurunan LOT berapa
 setelah gempa? Apakah ada referensinya dan dimana pernah terjadi? Apakah
 dilakukan LOT lagi sesudah gempa? Kalau pak Kartiko punya referensinya mohon
 dapat di share agar kita bisa diskusikan bersama. Tanpa angka ini maka
 analisa tekanan yang didasari oleh konsep penurunan LOT karena gempa akan
 terasa ngambang.

 o   Pernyataan pak Kartiko, bisa terjadi UGBO bila mud weight serta ECDnya
 melebihi LOT. Apakah kalau ECD diatas LOT maka akan terjadi UGBO? Tentunya
 kita semua pernah melakukan LOT dan injection test. Dimana pada kedua
 aktifitas tersebut diberikan tekanan pada open hole yang melebihi besaran
 LOT. Belum pernah kita dengar dimana  sumur mengalami UGBO saat dilakukan
 LOT maupun injection test. Kecuali pak Kartiko bisa share referensi adanya
 UGBO karena ECD yang melebihi LOT

 o   Masih banyak lagi faktor lain dalam melakukan analisa tekanan yang
 perlu diketahui secara akurat, termasuk BHP dari formasi, BHA, fluida yang
 ada didalam sumur serta tekanan yang terekam pada BOP baik di drill pipe dan
 annulus, selain LOT dan MW (serta ECD) yang pak Kartiko sebut2.

 · Pak Oki, saya tidak berkompeten untuk mengkomentari masalah
 sosial, tapi 1 hal yang saya tahu, Lapindo tidak pernah lari dan menghindar
 dan masih tetap komit menyelesaikan masalah sosial meskipun sudah ada
 ketetapan hukum. Sampai saat ini sudah dikeluarkan sebesar Rp. 7 triliun
 lebih dimana sebagian besar untuk menangani masalah2 sosial kemasyarakatan.
 Kalau ke Sidoarjo, sempatkan diri mampir ke pemukiman baru perumahan
 Kahuripan Nirwana Village. Kenapa dicicil?  Ya memang kebutuhannya sangat
 besar karena harga tanahnya sama dengan harga di Bintaro, bank sebesar
 apapun kalau di-rush oleh nasabahnya pasti ambruk. Mungkin kalau Medco tidak
 “melepaskan diri” dan ikut berkontribusi, korban bisa dibayar langsung tanpa
 menyicil.



 Wassalam,

 Bambang



 From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, June 03, 2011 9:35 PM

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar
 sumur itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur
 cari2 jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1.



 wass,

 nyoto



 2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

 Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?

 fbs



 

 From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com

 To: iagi-net@iagi.or.id

 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM

 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)

 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO

 rgds,
 YP

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-06 Terurut Topik yudieiskandar
Rekans,
Sejak hari pertama subyek ini diposting oleh pak Koesoema, IAGI sudah kasak 
kusuk di bawah layar (istilah cak Sekjen).
Beberapa pihak yang kompeten sudah kami hubungi, bentuk acara yang bersifat 
internasional sudah dirancang, ancer ancer waktu sudah di set up. Dalam 
perkembangannya, kami mengamati bahwa subject Andang Protes ini lama bertahan 
di milis, malahan beranak pinak ke subyek lain a.l Gempa dan Pancasila :-). 
Beberapa rekan membalas berupa celetukan saja, lainnya sangat mencerahkan, 
diantaranya dari Kang DHN yang sersan, mas BPI, mas ADB, RDP, pak Ferdi, 
disamping tentu saja dari para sesepuh IAGI.
Subyek ini selain mempolarisasikan pendapat juga hawanya panas, sehingga ada 
yang tersinggung.
Pengurus IAGI berpendapat bahwa:
1. Tidak ada data primer baru, sehingga yang di bahas adalah pendapat si anu 
di paper yang sudah dipublish berdasarkan data lama.
2. Topik yang dibahas masih dalam lingkup ilmu kebumian yang masih bisa di 
bahas bareng bareng di milis ini.
3. Ada kekhawatiran bahwa perdebatan yang muncul nanti hanya akan mengorek luka 
lama, karena yang diperlukan oleh masyarakat itu mungkin berbeda dengan apa 
yang akan dibahas oleh para anggota IAGI.
4. Karena kendala waktu dan jarak, bisa jadi peserta workshop nantinya bukan 
mereka yang selama ini aktif dalam perdebatan nantinya, sehingga apapun 
hasilnya, nantinya ya tidak akan tuntas tuntas. Rekan yang aktif posting LUSI 
ada yang di Timteng, Malaysia, Balikpapan Aussie dll. Ada 2 event IAGI baru 
baru ini yang menguatkan fenomena ini.
5. Ada informasi bahwa dalam waktu dekat akan ada penelitian oleh 2 - 3 
universitas tentang LUSI sehingga diharapkan akan ada data baru.

Dengan mempertimbangkan masukan diatas, maka dengan sangat menyesal pengurus 
IAGI sepakat bahwa dalam waktu dekat ini tidak menyelenggarakan kegiatan apapun 
yang berkaitan dengan LUSI. Sila manfaatkan milis ini untuk berdebat, karena 
kami percaya lebih banyak anggota milis yang mendapat manfaat dari posting kita 
semua, dibanding jika jika kita mengadakan acara khusus.
Mudah mudahan akan ada data baru dari hasil penelitian dari 3 PT tadi yang bisa 
kita bahas rame rame lagi.
Kami ingin berterima kasih kepada ADB, BPI, kang Edy Sunardi (mantan ketua tim 
investigasi IAGI), RDP dan beberapa orang lagi yang tidak sempat dan tidak bisa 
kami sebutkan satu persatu atas masukannya terkait LUSI.

Wass,

Yudie ISKANDAR
Sent from my own
powered by ABC

-Original Message-
From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com
Date: Tue, 7 Jun 2011 10:30:28 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Diskusi ini gak pernah akan habis bila hanya dibahas di milis ini.
Satu pihak gak puas terhadap pihak lain, dst dst. Saya pikir IAGI atau
siapa lah dapat mengambil inisiatip untuk duduk bersama sama diskusi
dengan lebih dingin berdasarkan data data yang dipunyai. Atau mungkin
mas Bambang Istadi mau jadi penyelenggara untuk special event ini?
Segala uneg uneg, terutama yang kontra terhadap Lapindo barangkali
akan terakomodasi.

Monggo silahken ...

2011/6/7 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:
 Kalau ingin detil tehnis analitik dan menggunakan angka silahkan saja
 dihitung dengan fisika.

 Seberapa besar tekanan (psia) tambahan akibat goyangan gempa Jogja yang
 mampu menggetarkan atau mengaktifkan patahan. Atau mengurangi daya dukung
 batuan terhadap tekanan (LOT) ?

 Danny sudah memberikan angka-angka

 2006 – Mw=6.4 - Gempa Bantul (Patahan Opak) –jarak= 276km, pga di Porong =
 0.008 g

 Saya yakin ada pensetaraan 0.008 g kedalam satuan tekanan (psia) ?

 Yang perlu ditelusur lebih lanjut adalah, apakah angka tekanan ini cukup
 signifikan menggerakkan patahan (Watukosek) yang dianggap sudah mateng ?
 Ataukah malah mengurangi daya dukung batuan yang diukur sebelumnya dengan
 test (LOT-Leak Of Test) dan dibuktikan dengan adanya LOSS ?

 Artikel ilmiah tentang hubungan antara gempa Jogja dengan aktifitas
 vulkanisme G Merapi ada disini :
 http://rovicky.files.wordpress.com/2010/11/walter_etal_merapi2006gl028710.pdf
 Penjelasan versi dongengnya aku rasa juga menarik ada, disini
 http://rovicky.wordpress.com/2010/11/10/hubungan-gempa-dengan-erupsi-emang-ada-tapi-apa-artinya/

 Menurut penelitian dalam artikel ini menyimpulkan sbb

 At Mt. Merapi, stress changes and shaking may have triggered bubble
 growth and ascent, indirect effects of which can be measured by means of
 fumarole temperature (as in 2001) and increased dome extrusion and dome
 collapse (as in 2006). Although this study suggests that Mt. Merapi can be
 triggered by regional tectonic earthquakes, we note that this is apparently
 not the case for all large earthquakes such as the recent subduction
 earthquakes (Sumatra 12/2004, 5/2005, Java 7/2006).

 Pemikiran di Merapi saat itu juga mungkin sebaliknya, apakah stress di
 Merapi lah yang memicu gempa Jogja ? Dalam gambar itu menyebutkan

 The magnitude of stress changes at the NE-SW trending faults are below 1

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik o - musakti
Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission 
of guilt'...
Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 
'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya 
kewajiban membayar gantirugi apapun.
 Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu merasa 
bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu.
Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya 
berupa uang 'kerahiman' saja.

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat 
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah 
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan 
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . 
Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh 
REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah 
tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk 
meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih 
segala biaya perawatan kepadanya.
Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak 
dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan 
sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara    ; )



O'Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna 
paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...



 
--- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM

Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa 
deh ...kenapa harus mencicil ? 
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau 
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai 
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.
 
sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni 
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban 
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih 
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

 
jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa 
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap 
dibiarkan.
 




RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Agus.Setiana
Malah Justru setelah sampai di jalan merdaka utara lah..sipengendara ini
bisa lebih leluasa mengendalikan rumah sakit. Jangan kan biaya
pengobatan, perawatan kelas VVIP pun akan diberikan.  

 

Jadi harusnya si pasien ini teriak ke pasien2 lainnya, dokter atau
suster  untuk membantu atau setidaknya mendukung si pengendara ini cepat
sampai ke jalan merdeka, pinjemin motor ke..., bayarin tukang ojeg
ke...anterin ke terminal metro mini kee...atau  gendong sekalian...yang
penting cepat sampe. Itu lebih memberikan solusi!

 

Begitu kira2 pikiran kernet-nya.

 

Ags

Yang bukan kernetnya   J

 

 

From: o - musakti [mailto:o_musa...@yahoo.com.au] 
Sent: 03 June 2011 14:57
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
'admission of guilt'...

 

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

 

 Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
begitu.

 

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

 

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . 

 

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas
dan Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.

 

Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak
menuntut hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara..
yang jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka
Utara; )

 

 

 

 

O'

Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba
mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...

 

 

 

 

 
--- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM

Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
deh ...kenapa harus mencicil ? 

Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup,
mau terus ditungguin susah...

padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

 

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan
murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan
lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

 

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut
menyalahkan siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan
yang sudah megap megap dibiarkan.

 

 



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya tetapi 
kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on

the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the well 
or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing out 
from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is 
disputable 
that the other holes would not exist if the well was not drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial  menurut 
quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam 
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs





From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai 'admission 
of guilt'...

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum ada 
'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya 
kewajiban membayar gantirugi apapun.

 Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu merasa 
bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu.

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya 
berupa uang 'kerahiman' saja.


Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat 
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah 
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan 
sebagian RT  yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit . 

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh 
REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah 
tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian untuk 
meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih 
segala biaya perawatan kepadanya.

Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut hak 
dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan 
sudah 
melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; )




O'
Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna 
paper-paper dan dongeng-dongeng yang  ada...




 
--- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM


Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa 
deh ...kenapa harus mencicil ? 

Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau 
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai 
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.
 
sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni 
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban 
lapindo...coba 
kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih mencari 
solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.
 
jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan 
siapa 
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap 
dibiarkan.
 

 

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Yogi . PRIYADI
masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
:)

kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
meminimalisasi terjadinya UGBO

rgds,
YP



   
 Franciscus B  
 Sinartio  
 fbsinartio@yahoo  To 
 .com iagi-net@iagi.or.id 
cc 
 06/03/2011 04:06  
 PMSubject 
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes  
   
 Please respond to 
 iagi-...@iagi.or 
   .id
   
   




ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on
the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
flowing out from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
disputable that the other holes would not exist if the well was not
drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
menurut quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs


From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission of guilt'...

 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang  
 belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
 tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.   

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu   
 merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira   
 begitu.

 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi  
 hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat   
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan   
 sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai   
 sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
 least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan  
 Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau   
 memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya. 

 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut 
 hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang   
 jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Pak Yogi,
awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
apa saya salah ya?

fbs







From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
:)

kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
meminimalisasi terjadinya UGBO

rgds,
YP



  
 Franciscus B  
 Sinartio  
 fbsinartio@yahoo  To 
 .comiagi-net@iagi.or.id
cc 
 06/03/2011 04:06  
 PMSubject 
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes  
  
 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id
  
  




ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on
the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
flowing out from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
disputable that the other holes would not exist if the well was not
drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
menurut quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs


From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
'admission of guilt'...

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang  
belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.  

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu  
merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira  
begitu.

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi  
hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat  
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan  
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai  
sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan  
Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau  
memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.

Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut 
hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang  
jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau ada kambing ketubruk bis karena kambingnya lari dijalan raya,
kita memang bisa dengan mudah mengatakan supirnya salah. Tapi juga
ndak mungkin memenjarakan kambing yg lari nyebrang ngga menggunakan
jenbatan penyeberangan.
Seandainya mobilnya baru dan seluruh surat2nya lengkap juga perilaku
supir sehari2nya sopan dijalan, saya yakin ndak ada yg nyalahin supir.
Namun kalau bis yg nubruk kok ndilalah kampas remnya aus. Serta
surat2nya ndak kumplit dan nyupirnya ugal2an. Tentunya polisi akan
menciptakan case dan mencari motif karena dimata polisi dalam sebuah
kejadian yg merugikan harus ada yg diciduk.

Akhire ya perusahaan bis berusaha memenuhi panggilan polisi dan
membuktikan bahwa bisnya layak jalan, supirnya ngikuti prosedur.
Bahkan kalau mungkin membuktikan bahwa kambbingnya ngga tertabrak tapi
terpeleset !! Sewaktu lari.

Jadi yg salah jalan raya yg licin !
Ya begitulah licinnya peradilan.

Rdp

On 03/06/2011, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote:
 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi
 kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

 quote on

 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well
 or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing
 out
 from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable
 that the other holes would not exist if the well was not drilled.
  quote off

 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut
 quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


 peace.

 fbs




 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission
 of guilt'...

 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum
 ada
 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya
 kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu merasa
 bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu.

 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya
 berupa uang 'kerahiman' saja.


 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT  yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh
 REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah
 tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian
 untuk
 meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih
 segala biaya perawatan kepadanya.

 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
 hak
 dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan
 sudah
 melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; )




 O'
 Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna
 paper-paper dan dongeng-dongeng yang  ada...





 --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM


Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
deh ...kenapa harus mencicil ?

Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
 memulai
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni

karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban
 lapindo...coba
kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih jernih
 mencari
solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan
 siapa
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap
dibiarkan.




-- 
Sent from my mobile device

*Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Yogi . PRIYADI
Pak FBS,

Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan
terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama
dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi
kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak
sampe muncrat / nyembur)



Rgds,
YP



   
 Franciscus B  
 Sinartio  
 fbsinartio@yahoo  To 
 .com iagi-net@iagi.or.id 
cc 
 06/03/2011 04:23  iagi-net@iagi.or.id 
 PMSubject 
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes  
   
 Please respond to 
 iagi-...@iagi.or 
   .id
   
   




Pak Yogi,
awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
apa saya salah ya?

fbs



From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
:)

kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
meminimalisasi terjadinya UGBO

rgds,
YP




Franciscus B
Sinartio
fbsinartio@yahoo  To
.comiagi-net@iagi.or.id
cc
06/03/2011 04:06
PMSubject
  Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Please respond to
iagi-...@iagi.or
  .id






ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on
the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
flowing out from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
disputable that the other holes would not exist if the well was not
drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
menurut quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs


From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
'admission of guilt'...

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
begitu.

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan
Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.

Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang
jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara;
)




O'
Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Ismail
Kalau KNKT itu untuk menentukan penyebab suatu Kecelakaan diperiksa dulu semua 
SOP termasuk SDM yg berkompeten untuk mengoprasikan termasuk kelaikan semua 
peralatan dan sistem kerjanya termasuk reute yg dilaluinya dll , apakah sudah 
sesuai ,  baru dilihat faktor alamnya { spt cuaca } apakah ada yg ektrem , jadi 
tidak ujug ujug faktor  alamnya yg disalahkan.

Mungkin perlu dibentuk KNKP kali
Komite Nas Kec Pengeboran


Sent by Liamsi's Mobile Phone

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Fri, 3 Jun 2011 15:46:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Kalau ada kambing ketubruk bis karena kambingnya lari dijalan raya,
kita memang bisa dengan mudah mengatakan supirnya salah. Tapi juga
ndak mungkin memenjarakan kambing yg lari nyebrang ngga menggunakan
jenbatan penyeberangan.
Seandainya mobilnya baru dan seluruh surat2nya lengkap juga perilaku
supir sehari2nya sopan dijalan, saya yakin ndak ada yg nyalahin supir.
Namun kalau bis yg nubruk kok ndilalah kampas remnya aus. Serta
surat2nya ndak kumplit dan nyupirnya ugal2an. Tentunya polisi akan
menciptakan case dan mencari motif karena dimata polisi dalam sebuah
kejadian yg merugikan harus ada yg diciduk.

Akhire ya perusahaan bis berusaha memenuhi panggilan polisi dan
membuktikan bahwa bisnya layak jalan, supirnya ngikuti prosedur.
Bahkan kalau mungkin membuktikan bahwa kambbingnya ngga tertabrak tapi
terpeleset !! Sewaktu lari.

Jadi yg salah jalan raya yg licin !
Ya begitulah licinnya peradilan.

Rdp

On 03/06/2011, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote:
 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi
 kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

 quote on

 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well
 or cause the well to be drilled should be responsible for the mud flowing
 out
 from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable
 that the other holes would not exist if the well was not drilled.
  quote off

 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut
 quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


 peace.

 fbs




 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission
 of guilt'...

 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang belum
 ada
 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka tidak punya
 kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu merasa
 bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira begitu.

 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi hanya
 berupa uang 'kerahiman' saja.


 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT  yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai sembuh
 REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at least sudah
 tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan Kepolisian
 untuk
 meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau memang terbukti, menagih
 segala biaya perawatan kepadanya.

 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
 hak
 dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang jangan-jangan
 sudah
 melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara; )




 O'
 Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba mencerna
 paper-paper dan dongeng-dongeng yang  ada...





 --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:


From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM


Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
deh ...kenapa harus mencicil ?

Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
 memulai
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni

karena science tapi lebih

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Oh begitu yah cerita nya hanya Kick  saja.
selama saya mengikuti milis ini saya rasanya pernah baca bahwa lumpur menyembur 
keluar dari sumur,  untung rig nya sudah tidak ada disana jadi tidak ikut2an 
terangkat.
sampai ada yang bisa mengukur berapa ketinggian semburan lumpur segala.  
ah mungkin saya yang salah ingat.

fbs






From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 10:21:58 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Pak FBS,

Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan
terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama
dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi
kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak
sampe muncrat / nyembur)



Rgds,
YP



  
 Franciscus B  
 Sinartio  
 fbsinartio@yahoo  To 
 .comiagi-net@iagi.or.id
cc 
 06/03/2011 04:23  iagi-net@iagi.or.id
 PMSubject 
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes  
  
 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id
  
  




Pak Yogi,
awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
apa saya salah ya?

fbs



From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
:)

kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
meminimalisasi terjadinya UGBO

rgds,
YP




Franciscus B
Sinartio
fbsinartio@yahoo  To
.comiagi-net@iagi.or.id
cc
06/03/2011 04:06
PMSubject
  Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Please respond to
iagi-...@iagi.or
  .id






ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

quote on
the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
flowing out from the well.
there is no need to prove the cause of it.
there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
disputable that the other holes would not exist if the well was not
drilled.
 quote off

kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
menurut quotation dari teman yang diatas.
mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


peace.

fbs


From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
'admission of guilt'...

Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
begitu.

Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Rekan rekan

LUSI itu bagaikan gadis manis cantik dan centil, akan teapi sulit didekati
dan dipelajari kalau hanya sekilas.
Jadi kalau boleh saya usul kita istirahat sementara , dan cak Ipul
mempelajari aspirasi yang timbul dalam sepekan lebih diskusi   protesnya
Cak ADB   sembari dia  memikirkan cara yang paling effektif unuk membahas
persoalannya dari sisi ilmu kita.
Tentunya kita harapkan itu Pul.

si Abah



On Fri, June 3, 2011 6:33n pm, Franciscus B Sinardtang , semabriio wrote:
 Oh begitu yah cerita nya hanya Kick  saja.
 selama saya mengikuti milis ini saya rasanya pernah baca bahwa lumpur
 menyembur
 keluar dari sumur,  untung rig nya sudah tidak ada disana jadi tidak
 ikut2an
 terangkat.
 sampai ada yang bisa mengukur berapa ketinggian semburan lumpur segala.
 ah mungkin saya yang salah ingat.

 fbs





 
 From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 10:21:58 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Pak FBS,

 Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan
 terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama
 dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi
 kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak
 sampe muncrat / nyembur)



 Rgds,
 YP




  Franciscus B
  Sinartio
  fbsinartio@yahoo  To
  .comiagi-net@iagi.or.id
 cc
  06/03/2011 04:23  iagi-net@iagi.or.id
  PMSubject
Re: [iagi-net-l] Andang Protes

  Please respond to
  iagi-...@iagi.or
.id






 Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?

 fbs



 From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)

 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO

 rgds,
 YP




 Franciscus B
 Sinartio
 fbsinartio@yahoo  To
 .comiagi-net@iagi.or.id
 cc
 06/03/2011 04:06
 PMSubject
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id






 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

 quote on
 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
 flowing out from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable that the other holes would not exist if the well was not
 drilled.
  quote off

 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


 peace.

 fbs


 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission of guilt'...

 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
 belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
 tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

   Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
 merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
 begitu.

 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
 hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
 sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik nyoto - ke-el
Pak Frans tidak salah, malah betul sekali, lumpur2 yg keluar disekitar sumur
itu keluarnya belakangan, setelah sumurnya ditutup BOPnya, shg lumpur cari2
jalan keluar ke permukaaan melalui zona2 lemah disekitar sumur BJP-1.

wass,
nyoto



2011/6/3 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com

  Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?

 fbs



  --
 *From:* yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Cc:* iagi-net@iagi.or.id
 *Sent:* Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)

 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO

 rgds,
 YP




 Franciscus B
 Sinartio
 fbsinartio@yahoo  To
 .comiagi-net@iagi.or.id
 cc
 06/03/2011 04:06
 PMSubject
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id






 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

 quote on
 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
 flowing out from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable that the other holes would not exist if the well was not
 drilled.
  quote off

 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


 peace.

 fbs


 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission of guilt'...


 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
 belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
 tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.


   Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
 merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
 begitu.


 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
 hanya berupa uang 'kerahiman' saja.


 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .


 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
 sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
 least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan
 Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
 memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.


 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
 hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang
 jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara;
 )








 O'
 Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba
 mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...










 --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:



   From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com

   Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
   To: iagi-net@iagi.or.id

   Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM



   Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
   deh ...kenapa harus mencicil ?

   Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup,

   mau terus ditungguin susah...
   padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
   memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.



   sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan
   murni karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban
   lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan

   lebih jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.



   jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan

   siapa yang

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik nyoto - ke-el
Karena keburu BOP ditutup.




2011/6/3 yogi.priy...@total.com

 Pak FBS,

 Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan
 terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama
 dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi
 kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak
 sampe muncrat / nyembur)



 Rgds,
 YP




 Franciscus B
 Sinartio
 fbsinartio@yahoo  To
 .com iagi-net@iagi.or.id
cc
 06/03/2011 04:23  iagi-net@iagi.or.id
 PMSubject
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id






 Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?

 fbs



 From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)

 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO

 rgds,
 YP




Franciscus B
Sinartio
fbsinartio@yahoo  To
.comiagi-net@iagi.or.id
cc
06/03/2011 04:06
PMSubject
  Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Please respond to
iagi-...@iagi.or
  .id






 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.

 quote on
 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
 flowing out from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable that the other holes would not exist if the well was not
 drilled.
  quote off

 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.


 peace.

 fbs


 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission of guilt'...

 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
 belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
 tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.

  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
 merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
 begitu.

 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
 hanya berupa uang 'kerahiman' saja.

 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .

 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
 sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
 least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan
 Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
 memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.

 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
 hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang
 jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara;
 )




 O'
 Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba
 mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...





 --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

  From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Received: Tuesday, 31 May, 2011, 9:27 AM


  Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
  deh ...kenapa harus mencicil ?

  Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-06-03 Terurut Topik Dini
Karena, memang hari sabtu kantor tutup. Senin buka lagi.

Wassalamualaikum.
Love.
Dini

Sent from my iPad 

On Jun 3, 2011, at 22:39, nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com wrote:

 Karena keburu BOP ditutup.
  
 
 
  
 2011/6/3 yogi.priy...@total.com
 Pak FBS,
 
 Awalnya memang ada kick (ada formation fluid masuk ke well bore dan
 terobservasi di surface), tapi apakah itu disebut sebagai erupsi pertama
 dari sumur bjp-1? mungkin harus ada definisi yang lebih jelas lagi
 kecuali kick-nya bisa dianggap sebagai erupsi pertama (walaupun tidak
 sampe muncrat / nyembur)
 
 
 
 Rgds,
 YP
 
 
 
 
 Franciscus B
 Sinartio
 fbsinartio@yahoo  To
 .com iagi-net@iagi.or.id
cc
 06/03/2011 04:23  iagi-net@iagi.or.id
 PMSubject
   Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 Please respond to
 iagi-...@iagi.or
   .id
 
 
 
 
 
 
 Pak Yogi,
 awalnya kan dari sumur,  dan lubang yang lainnya datang belakangan.
 apa saya salah ya?
 
 fbs
 
 
 
 From: yogi.priy...@total.com yogi.priy...@total.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 9:21:26 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 masalahnya masmud-nya ga keluar dari sumurtapi dari sekitar sumur
 :)
 
 kalo nyembur dari sumur bukannya malah bagus?, setidaknya bisa
 meminimalisasi terjadinya UGBO
 
 rgds,
 YP
 
 
 
 
Franciscus B
Sinartio
fbsinartio@yahoo  To
.comiagi-net@iagi.or.id
cc
06/03/2011 04:06
PMSubject
  Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Please respond to
iagi-...@iagi.or
  .id
 
 
 
 
 
 
 ini saya cut  paste dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya
 tetapi kehidupan sehari harinya di dunia hukum.  cuma buta bisnis minyak.
 
 quote on
 the mud is flowing from the well  out to the surface.  so whoever has the
 well or cause the well to be drilled should be responsible for the mud
 flowing out from the well.
 there is no need to prove the cause of it.
 there is evidence in the surface that mud has been coming out of the well.
 The fact that more holes flow mud to surface is another story.  It is
 disputable that the other holes would not exist if the well was not
 drilled.
  quote off
 
 kalau itu karena gempa atau karena tektonik,  yah Lapindo ketiban sial
 menurut quotation dari teman yang diatas.
 mungkin analogi nya kayak kita lagi nyetir di jalan raya, terus ada ayam
 nyebrang  dan tertabrak oleh kendaraan kita lalu mati.
 nah si pengendaranya harus menangung kematian ayam tersebut.
 
 
 peace.
 
 fbs
 
 
 From: o - musakti o_musa...@yahoo.com.au
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, June 3, 2011 7:57:12 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 Jangan-jangan mereka takut kalau bayar semua, bisa dianggap sebagai
 'admission of guilt'...
 
 Mungkin mereka juga menganggap bahwa mereka tidak bersalah dan memang
 belum ada 'keputusan yang berkekuatan hukum tetap', secara legal mereka
 tidak punya kewajiban membayar gantirugi apapun.
 
  Apakah seorang pendaki yang menimpukkan batu ke kawah Merapi  perlu
 merasa bertanggung jawab atas punahnya desa Kinahrejo, mungkin kira-kira
 begitu.
 
 Apa-apa yang sudah dikeluarkan selama ini sudah dikeluarkan bisa jadi
 hanya berupa uang 'kerahiman' saja.
 
 Melanjutkan analogi kecelakaan lalulintas, bisa jadi mobil yang terlibat
 menganggap bahwa kewajiban kemanusiaannya (bukan kewajiban legal) sudah
 ditunaikan dengan melakukan pertolongan pertama (bikin dam, mengungsikan
 sebagian RT yang paling parah dll.) dan membawa korban ke rumah sakit .
 
 Kewajiban Rumah sakit (baca, pemerintah) untuk merawat korban sampai
 sembuh REGARDLESS of siapa yang bersalah. Setelah korban sembuh atau at
 least sudah tidak kritis, baru rumah sakit bekerja sama dengan LanTas dan
 Kepolisian untuk meneliti apakah pengendara mobil bersalah dan kalau
 memang terbukti, menagih segala biaya perawatan kepadanya.
 
 Jangan pasien yang masih berada di UGD yang disuruh teriak-teriak menuntut
 hak dan biaya pengobatannya langsung ke si pengendara.. yang
 jangan-jangan sudah melanjutkan perjalanannya ke Jalan Merdeka Utara;
 )
 
 
 
 
 O'
 Sedang menikmati segala diskusi teknik yang sedang terjadi dan coba
 mencerna paper-paper dan dongeng-dongeng yang ada...
 
 
 
 
 
 --- On Tue, 31/5/11, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:
 
  From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com
  Subject: Re: [iagi-net-l

RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga menjadi
pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
mencapai Sidoardjo.

 

LL

 



From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut.

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya terlalu
jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.




 

 

2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan dalam
diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa di
Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
SEHARUSNYA mampu  bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.

 

 

wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 danny.hil...@gmail.com mailto:danny.hil...@gmail.com 

 

Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI





From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id 

Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
atas kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada
presenter bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang
presentasi bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi)
untuk kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 





From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan
menambahnya pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang
diajukan jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya,
saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam
suatu diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati
dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia
perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan

Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
**2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
 menjadi pemicu?



 Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
 mencapai Sidoardjo.



 LL


Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook !
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :*
*1. Patahan Opak Yang
Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/
***2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa
itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/
*

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
ahli-nya

RDP


RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
menjadi pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
bisa mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak Yang Unik
http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ 


2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)
http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-
yang-mana-penyebab-gempa-itu/ 

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
ahli-nya

RDP



Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Sunu Praptono
Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa
Yogya terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang
dikutip Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan
kita bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih
banyak yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu.



2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ok, thanks. Nanti saya lihat.



 LL


  --

 *From:* Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 *Sent:* Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu
 Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)



 2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
 menjadi pemicu?



 Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa bisa
 mencapai Sidoardjo.



 LL



 Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
 Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
 berbeda-beda ... hayoook !
 silahkan disimak ada di dua tulisan sini :
 *1. Patahan Opak Yang 
 Unikhttp://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/
 *

 *2. Patahan Opak Yang Unik – 2 (Yang mana penyebab gempa 
 itu?)http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-yang-mana-penyebab-gempa-itu/
 *

 Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama
 para ahli-nya

 RDP



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-31 Terurut Topik nyoto - ke-el
 soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
 dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
 dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
 masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
 Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
 Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di
 drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
 (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
 data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
 ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
 Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
 berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
 misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
 mendukung hipotesanya.



 Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
 Davies dan Sawolo sbb:

 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)

 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
 (2010) secara ilmiah pula.

 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
 Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
 keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.



 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
 semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
 Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
 drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
 percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali
 mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
 Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science.



 Wass.w.w

 Bambang Istadi







 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar
 Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang
 Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
 top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
 Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
 korban Lusi ...aameeen YRA.





 Wass,

 nyoto







 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
 berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
 itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

 Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

 Wassalam

 RPK

  - Original Message -

 *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM

 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
 kadal.



 Note (lagi):



1. Kalau memang benar mau berorientasi pada

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-31 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
 pada
 symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
 sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
 pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
 pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
 selalu dikerubungi oleh wartawan.



 Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
 dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
 dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
 masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
 Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
 Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan
 Fakta
 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di
 drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
 (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
 data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed
 off'
 ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat
 paper
 Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
 berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
 misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang
 kira2
 mendukung hipotesanya.



 Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara
 Davies dan Sawolo sbb:

 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)

 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
 (2010) secara ilmiah pula.

 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
 Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
 keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.



 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish
 semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
 Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
 drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
 percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya,
 kecuali
 mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
 Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science.



 Wass.w.w

 Bambang Istadi







 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar
 Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang
 Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
 top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
 Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
 korban Lusi ...aameeen YRA.





 Wass,

 nyoto







 2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
 oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel
 di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian
 itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing
 berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo)
 yang
 berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton
 acara
 itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

 Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-31 Terurut Topik nyoto - ke-el
 berfikir, mungkin  orang
  asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org
  Indonesia
  sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
  sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat
  lain
  dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium
  yang
  heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan
 pada
  symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
  sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
  pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
  pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
  selalu dikerubungi oleh wartawan.
 
 
 
  Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan
  dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
  dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
  masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
  Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies
 menghadirkan
  Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan
  Fakta
  'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2
 di
  drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
  (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
  data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed
  off'
  ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat
  paper
  Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
  berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
  misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang
  kira2
  mendukung hipotesanya.
 
 
 
  Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
  professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
  antara
  Davies dan Sawolo sbb:
 
  1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)
 
  2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al
  (2010) secara ilmiah pula.
 
  3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
 analisanya.
  Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
  keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.
 
 
 
  Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
  dipublish
  semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
  Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
  drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
  percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya,
  kecuali
  mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
  Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science.
 
 
 
  Wass.w.w
 
  Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 
  *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
  *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM
 
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
  tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
 besar
  Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak
 Andang
  Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg
 paling
  top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
  Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya
 masyarakat
  korban Lusi ...aameeen YRA.
 
 
 
 
 
  Wass,
 
  nyoto
 
 
 
 
 
 
 
  2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 
  Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
  pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
  jelas kemana arahnya.
 
  Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
  simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
  flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
  menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
  presentasi/rapat di Jakarta.
 
  Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
  diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
  oleh
  Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati
 dari
  TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia
 perminyakan
  Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel
  di
  Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga
 muncul
  pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian
  itu
  bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya
 mengenai
  masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
  kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing
  berat,
  bahkan mungkin juga tidak

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-31 Terurut Topik mohammadsyaiful
Tenang abah, suhu, tecu tak akan mudah terpancing (emangnya ikan). Di bawah 
layar, sedang dimusyawarahkan kok.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Tue, 31 May 2011 16:02:36 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Hhahahahaha
Cak Ipul , jangan cepat terpancing provolasi akh.
Kalau memang merencanakan sesuatu dasarnya harus kuat yaitu :
1. materi yang akan didiskusikan harus relevan (mau buatan DN atau LN
terserah).
2.Data yang dipakai dalam makalah apakah valid (fakta kalau bisa  dugaan ,
atau interpetasi atau prejudice kalau bisa dihindarkan).
3. Jangan terlalu banyak suporter , yang datang hanya karena ingin tahu
doangan.

Untuk data terbaru kan yang paling berkompeten BPLS , jad BPLS harus
diajak secara aktif.
Kalau tidak , pasti selesai diskusi masih pabaliut keneh.

si Abah



On Tue, May 31, 2011 3:53 pm, nyoto - ke-el wrote:
 Beberapa item yg dikemukakan oleh mas Sunu cukup bagus sebagai starting
 point bagi mas IAGI utk bisa segera memulai dengan atas nama IAGI utk
 membuka forum diskusi yg mungkin perlu ditambahi dengan peninjauan ke
 lapangan utk melihat kenyataan di lapangan apa yg sesungguhnya telah
 terjadi beserta dampak2nya terutama terhadap masyarakat setempat, apa yg
 mereka alami dan bagaimana tindak selanjutnya yg lebih kongkrit dan
 bermanfaat langsung bagi masyarakat setempat dll dsb ... monggo mas Lambok
 
 mas Syaiful dkk ... biar nggak dibilang IAGI mlempem  mohon maaf
 kalau
 kurang berkenan.


 wass,
 nyoto




 2011/5/31 Sunu Praptono sunu.prapt...@gmail.com

 Pak Nyoto betul. Topik ini tetap menyedot perhatian anggota. Sayangnya
 IAGI
 menurut saya agak kurang responsive menanggapi animo ini, dilihat dari
 tidak
 ada update info terkini tentang kondisi Lusi. Saya ga tau apakah Lusi
 masuk
 dalam program kerja IAGI atau tidak. Kalau tidak, sayang sekali ...

 Beberapa hal mendasar juga saya rasa bisa dilakukan oleh IAGI, antara
 lain
 paling gampang field trip meninjau ke Lusi. untuk memutakhirkan
 pengetahuan
 para anggota milist agar tidak ketinggalan kereta dibanding para pakar
 yg
 kumpul tempo hari, misalnya tentang:

1. Seberapa besar akumulasi lumpur, air, dan lain-lain saat ini.
 kalau
bisa lakukan perhitungan dan keluarkan angka resmi versi IAGI, biar
 tambah
wibawa gitu lho. Tidak sekedar berkeluh kesah.
2. Info amblesan, peta terdampak, dan peta potensial terdampak yang
sekarang lagi diributkan oleh 45 RT. IAGI kalau bisa terbitkan opini
 valid
atau tidaknya warga-warga itu mengajukan tuntutan. seberapa bahayanya
daerah-daerah itu.
3. Nature of bahaya Lusi, apakah sehebat tsunami, letusan gunung
berapi, banjir, atau lambat dan cenderung diabaikan oleh orang, macam
gerakan tanah di daerah lain. Juga isu gas beracun yang
 ditiup-tiupkan oleh
sebagian media perlu dicheck, valid atau lebay. Perlu meninjau MV
 yang lain
di sekitar Sidoarjo untuk melihat dari dekat bagaimana orang hidup
 bersama
MV.  Rumah orang yang tepat di kepundan MV dan sebagainya.
4. Dengan melihat lapangan, IAGI akan bisa ikut bicara layak tidaknya
dilakukan survey seismik di situ.
5. dan lain-lain, silakan ditambah sendiri. yang pasti ke sana gak
perlu bawa palu geologi, malah cangkul lebih cocok.

 Intinya menurut saya seluruh anggota IAGI perlu diupdate dengan info
 terkini tentang Lusi dari team yang dipercaya anggota-anggotanya..

 Monggo.

 Sunu.



 2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

 TOP SCORER !!!  Hanya dalam waktu 4 hari sejak pertama diposting oleh
 pak
 Koesoemadinata 4 hari yll, email dg topic Andang Protes ini sudah
 menarik
 perhatian 80 anggota IGI utk ikut berpartisipasi dalam diskusi yg cukup
 hangat ini.  Kelihatannya IAGI perlu sekali utk SEGERA memfasilitasi
 diskusi
 atau acara semacam itu utk topic LUSI yg ternyata walauapun sudah 5
 tahun
 berlalu kejadiannya tetapi masih TETAP EXIST  HANGAT utk didiskusikan
 didlm
 milis IAGI kita tecinta ini, monggo mas IAGI kalau mau ditindaklanjuti
 


 Dan ini ada input dari Susila Lusiaga (IATMI atau ATM, dari drilling
 site)
 mengenai keinginannya utk mengikuti Symposium Lusi di Sidoardjo 25-26
 Mei
 2011 kemarintetapi belum berhasil, yg saya copykan dibawah ini beserta
 correspondence nya dg Richards Jeffrey, Executive Director Humanitus
 Sidoardjo Fund, silahkan.


 Wass,
 nyoto




 Susila Lusiaga to me
 show details 12:05 PM (3 hours ago)
 Images are not displayed.
 Display images below - Always display images from lusia...@gmail.com





 Pak Nyoto,
 Mohon maaf saya nyelonong masuk minta tolong kalau boleh di pos kan ke
 iagi-net karena saya bukan member.
 Saya terpaksa response untuk klarifikasi diskusi pak Bambang Istadi:

 1. Saya sudah coba berkomunikasi dgn Jeffrey Richards minta kita
 diundang
 juga ke Surabaya, tapi tak kunjung ada balasan, sudah saya

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-31 Terurut Topik mohammadsyaiful
Tapi, tampaknya sih om MJP ini bak politikus ulung lho uraiannya, suwerrr, 
he..he..

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 31 May 2011 03:42:14 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Menurut hemat saya yang buta trik-trik politik, orang yang paling rugi baik 
finasial maupun politik dengan justifikasi yang berbelit-belit untuk 
menghindari tanggungjawab social ini adalah pemilik Lapindo sendiri. 1000 
ilmuwan dari luar negeri untuk menjustifikasi bahwa pemicu semburan lumpur 
adalah gempa Jogjakarta tidak akan mampu melawan opini public. Terlalu mahal 
untuk 2014 :)

Kalau boleh berandai-andai. Sendainya seluruh biaya yang telah dikeluarkan 
Lapindo dan Pemerintah sejak 5 tahun yang lalu digunakan untuk merelokasi 
masyarakat terdampak maka itu mungkin lebih dari cukup untuk ganti UNTUNG 
100x lipat (adakah yang punya angka exact berapa dana yang sudah dihabiskan?).
Seandainya itu dilakukan dari awal maka LUSI ini tidak akan dipandang sebagai 
bencana kemanusiaan, paling tidak hanya disebut kejadian alam sebagaimana 
dikehendaki Lapindo sekarang. Kejadian alam yang dipicu oleh pemboran ataupun 
gempa Jogjakarta tidak lagi jadi soal, masyarakat sudah senang. Dan jika semua 
tanahnya sudah dibebaskan Lapindo, maka Lapindo akan punya Laboratorium Mud 
Volcano yang bisa dijadikan pusat penelitian Mud Volcano dunia dan juga bisa 
dijadikan pusat parawisata serta kegiatan ekonomi lainnya. Seandainya itu yang 
dilakukan, Rakyat senang vs Lapindo senang. 2014 menang...
ngimpi mode oon (bukan ON) :)

Salam canda,
MJP

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh 
...kenapa harus mencicil ?
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau 
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai 
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni 
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban 
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih 
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa 
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap 
dibiarkan.

2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.commailto:ssoena...@gmail.com

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.  
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan 
para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan 
dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.


Wass,
nyoto



* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



RE: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-31 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Bukan begitu, Pak Sunu. Saya mencoba memposisikan diri saya pada posisi yang
netral.

 

Studi literatur saya menunjukkan bahwa gempa Yogya Mei 2006 memang
menghantam banyak tempat di Jawa Timur.

 

Mudah2an dipahami, Pak.

 

Terima kasih,
LL

 



From: Sunu Praptono [mailto:sunu.prapt...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

Kayaknya pendekatan Pak LL ini yang menghasilkan kesimpulan bahwa gempa Yogya
terlalu kecil untuk mengetarkan Lusi pada peneliti terdahulu yang dikutip
Tingay. Tapi ga pa-pa dibahas di sini untuk penambahan pengetahuan kita
bersama. Maaf mungkin forumnya juga lebih cocok di HAGI ya, akan lebih banyak
yang nyamber topik ini.

Dalam presentasinya Amanda membandingkan sederetan kejadian gempa dan
aktivasi venting system di Amrik sana yang dirangkum oleh Pak AHS, yang
diinduksi oleh gempa relatif besar pada jarak yang lebih jauh dari pada
Lusi-Bantul. Juga dia menyoroti deretan waktu kejadian antara gempa Bantul,
erupsi merapi, Lusi dan erupsi Semeru dan menyoroti kemiripan kedua
sirkumstansi itu.

Sebenarnya yang saya ingin dari Pak DHN adalah komentar seberapa benar
analisa Clarke dan data yang dia ungkapkan apakah valid atau tidak, dan
apakah pendapat itu hanya milik Clarke seorang atau memang sudah menjadi
pendapat umum di antara para ustad gempa di sana.

Salam,

Sunu. 




2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

Ok, thanks. Nanti saya lihat.

 

LL

 



From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, May 31, 2011 1:23 PM


To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi
?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

 

2011/5/31 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

Ada yang punya fault plane solution-nya gempa di Yogya yang diduga
menjadi pemicu?

 

Saya bisa run quick ray tracing untuk memodelkan bahwa pengaruh gempa
bisa mencapai Sidoardjo.

 

LL

 

Fault planenya ada bermacam-macam Pak Leo.
Sudah saya dokumentasikan paling tidak ada 8 jenis fault yang mirip maupun
berbeda-beda ... hayoook ! 
silahkan disimak ada di dua tulisan sini :


1. Patahan Opak Yang Unik
http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/patahan-opak-yang-unik/ 


2. Patahan Opak Yang Unik - 2 (Yang mana penyebab gempa itu?)
http://rovicky.wordpress.com/2010/08/22/2010/08/25/patahan-opak-yang-unik-2-
yang-mana-penyebab-gempa-itu/ 

Tapi jelas bukan saya yang mesti nganalisa, lah aku ntar didamprat sama para
ahli-nya

RDP

 



[iagi-net-l] lanjutan LUSI: 3D seismic........Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
Hallo semuanya,

menurut berita nya akan dilakukan akuisisi  3D-seismik.

ada yang tahu berita mengenai rencananya dan status nya?

fbs






From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, May 30, 2011 4:08:48 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan pendapat yang berbeda itu , kita 
harus dan saya kira masih berada dalam ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti 
bahwa korporasi  sebesar Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga 
syah sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
pesan khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah





On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P. Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
 
 
 
 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
 kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh wartawan.
 
 
 
 Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
 diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
 terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
 berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.
 
 
 
 Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo sbb:
 
 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)
 
 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah pula.
 
 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.
 
 
 
 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada science.
 
 
 
 Wass.w.w
 
 Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
 Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
 besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
 pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
 Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
 Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
 khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.
 
 
 
 
 
 Wass,
 
 nyoto
 
 
 
 
 
 
 
 2011/5/27

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Yudie

Don' t worry be happy.
Ilmiah mah harus transparant Yud

si Abah

On Mon, May 30, 2011 10:33 am, yudieiskan...@gmail.com wrote:
 Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah?
 Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan
 komunikasi offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk
 menjaring pendapat yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap
 dan bertindak.
 Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini
 saya sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp
 komunikasi lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI.
 Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable..
 Salam

 Yudie
 Sent from my own
 powered by ABC

 -Original Message-
 From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 . Bang

 Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
 pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
 ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
 Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
 sayah saja melakukan usaha kearah itu.
 saya sampaikan kepada Yudie
 e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


 Yudie

 Memang syah syah saja satu perusahaan
 melakukan
 usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
 sayamgkan
 adalah para scientist-nya .
 Apakah yang mereka kemukakan
 itu
 murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
 pesan khusus. .

 Saya kira dan semoga Bamabang P
 Istiadi
 tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

 si
 Abah






 On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
 Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..



 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
 wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard
 Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja
 dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,..
 begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin
  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain

 kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
 akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
 symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini
 diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling
 blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap
 jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya
 dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh
 wartawan.



 Pada pertanyaan
 wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam
 paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,

 diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
 pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
 Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
 pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
 adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara
 tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan
 breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi
 tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report

 terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi

 berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
 berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
 interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan
 tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.




 Saya pikir perdebatan soal drilling
 blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara
 ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo
 sbb:

 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
 Sawolo (2009)

 2. Davies et al (2010) melakukan
 diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah
 pula.

 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
 diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas
 dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb
 bisa di download dari Elsevier.




 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
 pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
 Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
 kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
 tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab
 rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan
 Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada
 science.



 Wass.w.w

 Bambang Istadi

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Dear pak Nyoto, 

 

Daripada suudzon data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data
tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Tolong tunjukkan data
yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang
diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap
kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data
dan mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau
data yang ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai
maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan
alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam
Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang
buntutnya,.. pasti misleading.

 

Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai 'Pressure
Analysis' di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
'fractured' tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa
tekanan didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam
drill string terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis
antara drill string dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam
drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan harus dilakukan
pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo
et al.). 

 

Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari
drill string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data
yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari
Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk
melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa
dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin
mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan.
Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak
mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak
dipakai juga,... hehehe

 

Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi
float valve yang membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikan data2
penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan
informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti
lain. Dari sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan
mulai melakukan 'cherry picking'. Disisi lain paper Sawolo et al.
(2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, menunjukkan dimana
kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh pada 'informasi
sesat' tanpa memberikan back up nya.

 

Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara
tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati
dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika
penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar
kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan
'asbun'. 

 

Piiis pak!!

 

Wass.

Bambang Istadi

Tetap menghormati yang berbeda pendapat

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya... 

 

Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau
misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir
tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk
melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb
kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
(bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak
melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town
Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun
yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur
sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di Sidoardjo
minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg diundang.

 

 

Wass,

nyoto

 

 

 



 

2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik OK Taufik
Sejauh pengetahuan saya dari awal kasus Lusi ini muncul
1. Perdebatan hanya seputar pemicu Luci Gempa vs Drilling
2. Tak ada pernah disinggung atau niatan untuk membangkrutkan perusahaan
Bakrie
3. karena sudah bosan dengan tak kunjung habisnya kepastian pemicu lusi,
banyak pihak lebih concern terhadap upaya penyelesaian sosial terhadap
masyarakat setempat.
4. Tak ada dissharmonisasi hubungan sesama individu terkait,
diskusi..diskusi, argumentasi argumentasi yg bertolak belakang tetap
beterbangan, ..tapi silahturahmi, say hello tetap sama, tetap hangat
5. dst nya yang baik-baik

OK Taufik

2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

  Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas,
 kang Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak
 Sukendar,…



 “Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang
 simposium. Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo?
 Apakah karena ingin jadi pahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan
 bangkrut? Terus terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung
 diarahkan ke saya. Saya agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo
 tidak ada niatan macam-2, apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan
 dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. Padahal saya tidak punya niatan apa-2,
 apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. Saya melihat bahwa hanya melalui
 media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 saya. Saya tidak peduli apa
 Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen dg penapat saya. Terus
 terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada sentimen thd Lapindo

 Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri
 Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science”





 Wass,

 Bambang





 *From:* Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id]
 *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:56 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Beng, ma broer, yang saya kagumi,…



 Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
 dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
 Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
 mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan
 pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah
 kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan
 berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan
 dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka
 keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya
 aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak
 yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi
 apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan
 informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
 membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan
 sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia
 pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya
 menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali
 tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak
 menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang
 tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media
 dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan
 memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk
 kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan
 istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke
 saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes
 bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi
 perkawanan kita semua selama ini.



 Salam

 ADB



 Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal
 Lumpur lapindo!


  --

 *From:* Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com]
 *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:24 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..



 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
 biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
 begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
 asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
 sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
 sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
 dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
 heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
'Bang .. Apa ada manfaatnya dipos komen ini di iagi net?...

Btw salut untuk endurancekesabarannya dan ...lanjutkan.. 

Sanggam Hutabarat
Si penonton Lusi dr jauh 

On May 30, 2011, at 10:15, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com 
wrote:

Cak Yayang yang juga saya kagumi dan hormati serta Abah, pak Chairul Nas, kang 
Yudi dan rekan2 sekalian,… saya terima pesan melalui bbm dari pak Sukendar,…

 

“Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Ass Beng, saya heran membaca komentar-2 tentang simposium. 
Intinya saya ingin tahu kenapa mereka tidak menyenangi Lapindo? Apakah karena 
ingin jadi spahlawan, iri atau seneng kalau Lapindo dihukum dan bangkrut? Terus 
terang ada beberapa komentar yg secara tidak langsung diarahkan ke saya. Saya 
agak tersinggung karena keterlibatan saya dg Lapindo tidak ada niatan macam-2, 
apalagi komersial. Kemudian saya seakan-akan dikadalin/dimanfaatkan oleh TVONE. 
Padahal saya tidak punya niatan apa-2, apalagi pingin beken atau jadi pahlawan. 
Saya melihat bahwa hanya melalui media mungkin saya bisa menyampaikan pikiran-2 
saya. Saya tidak peduli apa Antv, Tvri atau Metro dsb saya pasti akan konsekuen 
dg penapat saya. Terus terang komentar-2 itu tidak fair dan didasari pada 
sentimen thd Lapindo

Àšïκïη  ŞυκëηϑαЯ: Saya bukan orang Lapindo, saya tidak menerima gaji dri 
Lapindo. Kenapa harus saya bela. Saya membela Science”

 

 

Wass,

Bambang

 

 

From: Andang Bachtiar [mailto:abacht...@cbn.net.id] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Beng, ma broer, yang saya kagumi,…

 

Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu 
dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas 
Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu mencoba 
memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan pendapat 
dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah kita-kita 
yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan berdiskusi dengan 
ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan suasana 
sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka keluar kata2 tidak 
pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya aku, dirimu, Soffian, 
Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak yang berseberangan 
pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi apapun juga. Ingat: 
ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan informal membahas Lumpur 
Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
 membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan 
sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia 
pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya 
menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali 
tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak 
menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang 
tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media dan 
korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan memotong-motong 
komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk kepentingan kampanye 
media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan istilah kadal-mengkadal-I 
oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke saintis yang bersama2 kita masih 
bisa minum kopi dan sarapan dan gowes bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan 
malah dianggap bagian dari aleniasi perkawanan
 kita semua selama ini.

 

Salam

ADB

 

Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal 
Lumpur lapindo!

 

From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Rekan2 sekalian yang saya hormati,..

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab 
symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan biasa2 
aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,.. begitu 
kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang asing lebih 
dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia sekalipun yg 
kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, 
yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai 
kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin 
akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang 
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai “suhu” mewakili 
kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak datang, tapi tetap 
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama, sama halnya dengan keynote 
speaker, yang pertama dan selalu
 dikerubungi oleh wartawan.

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan 
dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik o - musakti
Mas Bambang,Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis 
?...irit.com
SalamO'
--- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:

From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM




 
 







 



Dear pak Nyoto,  

   

Daripada suudzon “data2 tsb tidak
dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan
bertentangan dengan tulisannya.” Tolong
tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang
diumpetin?  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap
kita semua sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan
mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada
dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan
mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis
secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi
gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading. 

   

Dalam contoh yang saya angkat di
AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure Analysis’ di casing shoe
yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah ‘fractured’ tetapi
dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill string
tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string terdapat float valve yang
memutus hubungan hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga
analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid dan
harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. Rubiandini maupun
Sawolo et al.).  

   

Pada paper Sawolo et al. 2009
tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta data2 pengeboran lain
termasuk semua pressure data yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off
Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan oleh
setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja
dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan ataupun driller yang serius
ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab semburan.
Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai
data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,…
hehehe 

   

Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float
valve yang membuat analisa tersebut valid,
TANPA memberikan data2 penunjang
atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini
adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh
peneliti lain. Dari sinilah Davies et
al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry
picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data
beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies
tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up
nya. 

   

Saya sarankan kalau pak
Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut secara ilmiah, sempatkan
baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah yang
lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan memakai data yang lengkap dan 
benar.
Ini perlu agar kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan
‘asbun’.  

   

Piiis pak!! 

   

Wass. 

Bambang Istadi 

Tetap menghormati yang
berbeda pendapat 

   



From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com] 

Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes 



   



Terlihat
disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry picked' data
sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang ada
dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya...  





  





Sudah
menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, bahwa
akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak
akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk
melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb
kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
(bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal 
yg sama, terutama terlihat
waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam
pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg
kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam
Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau
pembicara yg diundang. 





  





  





Wass, 





nyoto 





  





  





  









  





2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com 





Rekan2 sekalian yang saya hormati,..  

  

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi
tanya jawab symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Amir Al Amin
Mas Oki dan rekan2 lain,

Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya.
Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini

https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/

http://www.mudvolcano.com/

salam,

2011/5/31 o - musakti o_musa...@yahoo.com.au

   Mas Bambang,
 Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com

 Salam
 O'
 --- On *Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com*wrote:


 From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

 Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM


  Dear pak Nyoto,



 Daripada suudzon “data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data
 tsb kebetulan bertentangan dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data
 yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin?
  Atau ada yang saya tutup2i??  Justru disini saya berharap kita semua
 sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data dan
 mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang
 ada dipakai. Begitu pula kalau data tersebut tidak dipakai maka harus
 dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah
 etika menulis secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau
 men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang buntutnya,.. pasti misleading.



 Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure
 Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
 ‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan
 didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string
 terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string
 dan open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies
 et al.) tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang
 dilakukan Dr. Rubiandini maupun Sawolo et al.).



 Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill
 string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada
 seperti Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger
 Real Time Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan
 analisa. Data2 pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam
 analisa ilmuwan ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara
 sumur yang diduga sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali
 Davies et al. benar2 tidak tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap.
 Tetapi rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai juga,… hehehe



 Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
 karena menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float
 valve yang membuat analisa tersebut valid, *TANPA* memberikan data2
 penunjang atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan
 informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari
 sinilah Davies et al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan
 ’cherry picking’. Disisi lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua
 data beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr.
 Davies tetap bersiteguh pada ‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya.



 Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara
 tersebut secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan
 ambil kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan
 ilmiah dan memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua
 tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’.



 Piiis pak!!



 Wass.

 Bambang Istadi

 Tetap menghormati yang berbeda pendapat



 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Monday, May 30, 2011 9:58 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry
 picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua
 data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... 



 Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi,
 thesis, bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau
 misalnya ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir
 tidak akan mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk
 melakukan data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb
 kebetulan bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan
 Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg
 sama, terutama terlihat waktu di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala
 besar terlihat juga dalam pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan
 pak Ludfi yg kesimpulannya sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan
 dalam Symposium Lusi di Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari
 undangan atau pembicara yg diundang.





 Wass,

 nyoto

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik asikin_sukendar
Setuju dengan usul bapak yang sangat konstruktif daripada terus menerus 
wawancara dan berulang-ulang menyiarkan. Dari awal sudah ada indikasi kearah 
bencana alam (SA) 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik mohammadsyaiful
Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik nyoto - ke-el
Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin
daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan
bantuan riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial 
fasilitas umum.

Tetapi yg menjadi masalah  keluhan besar dari para korban Lusi adalah
sampai saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah  bangunan yg
dimiliki masyarakat Lusi  sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb
sehingga tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi
seperti sebelum terjadinya lumpur lapindo tsb.

Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah 
bangunannya  sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs,
tetapi umumnya mereka mengeluh  memprotes sampai saat ini ganti ruginya
baru diterima mereka sebagian kecil saja.

Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin
malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin)
baru menerimanya 20%  (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima.

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul
(dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi
bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.

Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg
besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan
korban yg harus diganti-rugi tanah  bangunannya.


Wass,
nyoto




2011/5/31 mohammadsyai...@gmail.com

 Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka
 dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita
 bisa lakukan hal yg sama utk LUSI.

 Terimakasih atas masukan ini.

 Salam,
 Syaiful

 Mohammad Syaiful
 * handphone: +62-812-9372808
 * business: msyai...@etti.co.id
  --
 *From: *R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 *Date: *Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net-l] Andang Protes

   Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak
 lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
 Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka
 secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk
 Korban Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan
 Tsunami Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
 Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan
 inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah
 bencana alam?
 Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium
 sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
 Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung
 sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
 Wassalam
 RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik batu gamping
Mas Amir
Saya coba down load beberapa files kagak berhasil (filenya kosong waktu di 
buka). Apakah mas Amir berhasil down load?
saya tertarik pengen baca dua pendapat yang berbeda ini yang ramai sekali di 
mailing list. Kalau ada yang punya soft copynya mau donk file file nomor 
berikut:No 3, 4, 8, 9, 11,. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Japri ajah 
biar 
kagak penuhin mailing list

salam

Yusak





From: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, May 31, 2011 6:22:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Mas Oki dan rekan2 lain,

Website yang berkaitan dengan LUSI beserta paper2nya.
Termasuk drilling analysis yang dikontroversikan, bisa disimak disini

https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/

http://www.mudvolcano.com/


salam,

2011/5/31 o - musakti o_musa...@yahoo.com.au

Mas Bambang, 
Apakah keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis ?...irit.com


Salam
O'
--- On Mon, 30/5/11, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:


From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com 

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM 



Dear pak Nyoto, 
 
Daripada suudzon“data2 tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb 
kebetulan bertentangan dengan tulisannya.” Tolong tunjukkan data yang mana 
yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada data yang diumpetin?  Atau ada 
yang 
saya tutup2i??  Justru disini saya berharap kita semua sebagai geologist 
professional musti mengungkapkan semua data dan mengintegrasinya, jangan 
sepotong-sepotong. Semua informasi atau data yang ada dipakai. Begitu pula 
kalau 
data tersebut tidak dipakai maka harus dijelaskan mengapa tidak bisa dipakai 
dengan menujukkan alasannya. Inilah etika menulis secara ilmiah yang kami 
terapkan dalam Lusi. Ibaratnya kalau men-deskripsi gajah, jangan hanya pegang 
buntutnya,.. pasti misleading.
 
Dalam contoh yang saya angkat di AAPG Cape Town tadi mengenai ‘Pressure 
Analysis’ di casing shoe yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah 
‘fractured’ tetapi dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan 
didalam drill string tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill string 
terdapat float valve yang memutus hubungan hydrostatis antara drill string 
dan 
open hole, sehingga analisa tekanan didalam drill string (analisa Davies et 
al.) 
tidak valid dan harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan Dr. 
Rubiandini maupun Sawolo et al.). 

 
Pada paper Sawolo et al. 2009 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill 
string serta data2 pengeboran lain termasuk semua pressure data yang ada 
seperti 
Bottom Hole Pressure, Leak Off Test, Pressure data dari Mud Logger Real Time 
Data, dll yang diperlukan oleh setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2 
pemboran tersebut sengaja dipublish agar bisa dipakai dalam analisa ilmuwan 
ataupun driller yang serius ingin mengetahui duduk perkara sumur yang diduga 
sebagai penyebab semburan. Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 
tidak 
tahu atau tidak mempunyai data yang lengkap. Tetapi rupanya data2 tersebut 
tetap 
tidak dipakai juga,… hehehe
 
Davies et al. (2010) tidak setuju dengan bantahan Sawolo et al. (2009) karena 
menurutnya dilakukan pemompaan slow circulation dan spesifikasi float valve 
yang 
membuat analisa tersebut valid, TANPA memberikandata2 penunjang atau sumber2 
yang bisa di trace back. Ini adalah statement dan informasi menyesatkan 
karena 
tidak bisa dilacak balik oleh peneliti lain. Dari sinilah Davies et al. mulai 
tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan ’cherry picking’. Disisi lain 
paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua data beserta back up nya, 
menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi Dr. Davies tetap bersiteguh 
pada 
‘informasi sesat’ tanpa memberikan back up nya.
 
Saya sarankan kalau pak Nyoto memang ingin mengetahui duduk perkara tersebut 
secara ilmiah, sempatkan baca keempat paper tersebut. Cermati dan ambil 
kesimpulan sendiri manakah yang lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan 
memakai data yang lengkap dan benar. Ini perlu agar kita semua tahu duduk 
perkaranya secara jelas dan tidak terkesan ‘asbun’. 

 
Piiis pak!!
 
Wass.
Bambang Istadi
Tetap menghormati yang berbeda pendapat
 
From:nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:58 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry 
picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua 
data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... 
 
Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis, 
bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya ada 
data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan 
mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Made Sulitra
Pak Syaiful,
Walaupun saya juga termasuk orang awam, dari diskusi ini ada dua concerns yang 
menjadi dan perlu mendapat perhatian maupun penerangan bersama;

*Banyak penduduk korban Lusi sangat betul2 memerlukan bantuan riil baik 
kebutuhan se-hari2 para korban maupun fasilitas sosial/umum dan bahkan gelapnya 
masa depan mereka oleh karena kehilangan harta karun mereka.

**Mengutif, masyarakat awam Lusi memasang sticker yang bertuliskan sebagai 
berikut: 
Penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo:
42 ahli mengatakan karena pemboran,
3 ahli mengatakan karena gempa.

- Original Message - 
  From: nyoto - ke-el 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 7:18 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Bisa dimulai dengan mendata berapa jumlah penduduk yg terlantar (mungkin 
daftar ini sudah ada di BPLS ya?), terutama yg memang betul2 memerlukan bantuan 
riil utk kebutuhan se-hari2 para korban, fasilitas sosial  fasilitas umum. 

  Tetapi yg menjadi masalah  keluhan besar dari para korban Lusi adalah sampai 
saat ini dengan tidak tuntasnya urusan ganti-rugi tanah  bangunan yg dimiliki 
masyarakat Lusi  sekitarnya yg terkena dampak lumpur panas tsb sehingga 
tanah/bangunannya tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi seperti sebelum 
terjadinya lumpur lapindo tsb. 

  Para korban ini umumnya sudah terdaftar lengkap dengan luas tanah  
bangunannya  sudah mempunyai nilai ganti rugi yg harus dibayarkan ke ybs, 
tetapi umumnya mereka mengeluh  memprotes sampai saat ini ganti ruginya baru 
diterima mereka sebagian kecil saja.  

  Seperti pak Zainul salah satu korban lumpur Lapindo, di MetroTV kemarin 
malam, katanya dia sudah menerima ganti rugi tapi sampai saat ini (kemarin) 
baru menerimanya 20%  (50 juta rph) saja, yg 80% belum diterima.  

  Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.  
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan 
para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan 
dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.

  Nah saya kira IAGI tidak akan membantu dalam soal ganti rugi ini kan ? Yg 
besarnya saya kira bisa mencapai milyardan rupiah, karena meliputi ribuan 
korban yg harus diganti-rugi tanah  bangunannya.


  Wass,
  nyoto

  2011/5/31 mohammadsyai...@gmail.com

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka 
dompet sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita 
bisa lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful
Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id




From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak 
lumpur Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka 
secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban 
Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami 
Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK


--

  “Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.



“Save a Tree” – Please consider the environment before printing this email.


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik kartiko samodro
Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa
deh ...kenapa harus mencicil ?
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru,
memulai kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan
siapa yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap
megap dibiarkan.

2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com


 Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak
 sekali.  Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak
 Zainul (dan para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie
 katanya, jadi bukan dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.


 Wass,
 nyoto






RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Menurut hemat saya yang buta trik-trik politik, orang yang paling rugi baik 
finasial maupun politik dengan justifikasi yang berbelit-belit untuk 
menghindari tanggungjawab social ini adalah pemilik Lapindo sendiri. 1000 
ilmuwan dari luar negeri untuk menjustifikasi bahwa pemicu semburan lumpur 
adalah gempa Jogjakarta tidak akan mampu melawan opini public. Terlalu mahal 
untuk 2014 :)

Kalau boleh berandai-andai. Sendainya seluruh biaya yang telah dikeluarkan 
Lapindo dan Pemerintah sejak 5 tahun yang lalu digunakan untuk merelokasi 
masyarakat terdampak maka itu mungkin lebih dari cukup untuk ganti UNTUNG 
100x lipat (adakah yang punya angka exact berapa dana yang sudah dihabiskan?).
Seandainya itu dilakukan dari awal maka LUSI ini tidak akan dipandang sebagai 
bencana kemanusiaan, paling tidak hanya disebut kejadian alam sebagaimana 
dikehendaki Lapindo sekarang. Kejadian alam yang dipicu oleh pemboran ataupun 
gempa Jogjakarta tidak lagi jadi soal, masyarakat sudah senang. Dan jika semua 
tanahnya sudah dibebaskan Lapindo, maka Lapindo akan punya Laboratorium Mud 
Volcano yang bisa dijadikan pusat penelitian Mud Volcano dunia dan juga bisa 
dijadikan pusat parawisata serta kegiatan ekonomi lainnya. Seandainya itu yang 
dilakukan, Rakyat senang vs Lapindo senang. 2014 menang...
ngimpi mode oon (bukan ON) :)

Salam canda,
MJP

From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 9:27 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Sepertinya kalau memang tulus hendak membayar lunas sekaligus juga bisa deh 
...kenapa harus mencicil ?
Kasihan kan kalau dicicil, mau pindah ke tempat yang baru tidak cukup, mau 
terus ditungguin susah...
padahal kalau sudah lunas , mereka kan bisa cari tempat tinggal baru, memulai 
kehidupan yang baru, sekolah lagi dsb.

sebenarnya bottomline dari perdebatan rekan rekan geologist kan bukan murni 
karena science tapi lebih karena keprihatinan akan kondisi korban 
lapindo...coba kalau masalah korban lapindo ini sudah beres, kita akan lebih 
jernih mencari solusi untuk penanganan lumpur ini selanjutnya.

jangan sampai seperti kecelakaan di jalan, orang saling ribut menyalahkan siapa 
yang menubruk duluan , sementara korban kecelakaan yang sudah megap megap 
dibiarkan.

2011/5/31 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.commailto:ssoena...@gmail.com

Dan para korban Lapindo yg seperti pak Zainul ini jumlahnya buanyak sekali.  
Pihak dari Lapindo menerangkan bahwa yg membayar ganti rugi ke pak Zainul (dan 
para korban lainnya) adalah dari keuangan keluarga Bakrie katanya, jadi bukan 
dari Lapindo, makanya dibayarnya secara dicicil.


Wass,
nyoto



* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Rekan rekan

Sebagai satu K3S (saya kok lebih senang
dengan istilah KPS ya ) maka manajemen operasinya diawasi oleh BP
MIGAS.
Dalam kejadian ini , bagaimana pendapat  BP Migas secara
institusional ?
Bukan pak Awang sebagai pribadi lho ,\
Mungkin
sudah ada , tap Abah lupa .

si Abah



On
Tue, May 31, 2011 3:03 am, o - musakti wrote:
 Mas Bambang,Apakah
keempat paper tersebut bisa diunduh secara gratis

?...irit.com
 SalamO'
 --- On Mon, 30/5/11, Bambang P.
Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
 wrote:
 

From: Bambang P. Istadi
bambang.ist...@energi-mp.com
 Subject: RE: [iagi-net-l]
Andang Protes
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Received:
Monday, 30 May, 2011, 5:45 PM
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 Dear pak Nyoto,
 
   


 Daripada suudzon âeuro;oelig;data2 tsb tidak
 dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan

bertentangan dengan tulisannya.âeuro; Tolong

tunjukkan data yang mana yang saya pilih2 dan tidak dipakai? Atau ada
data
 yang
 diumpetin?  Atau ada yang saya
tutup2i??  Justru disini saya berharap
 kita semua
sebagai geologist professional musti mengungkapkan semua data

dan
 mengintegrasinya, jangan sepotong-sepotong. Semua informasi
atau data yang
 ada
 dipakai. Begitu pula kalau data
tersebut tidak dipakai maka harus
 dijelaskan
 mengapa
tidak bisa dipakai dengan menujukkan alasannya. Inilah etika

menulis
 secara ilmiah yang kami terapkan dalam Lusi. Ibaratnya
kalau men-deskripsi
 gajah, jangan hanya pegang buntutnya,..
pasti misleading.
 
   
 

Dalam contoh yang saya angkat di
 AAPG Cape Town tadi mengenai
âeuro;tilde;Pressure Analysisâeuro;trade; di casing
shoe
 yang oleh Davies et al. (2008) dinyatakan telah
âeuro;tilde;fracturedâeuro;trade; tetapi

dibantah oleh Sawolo et al. (2009) karena analisa tekanan didalam drill
 string
 tidak valid. Ditunjukkan bahwa didalam drill
string terdapat float valve
 yang
 memutus hubungan
hydrostatis antara drill string dan open hole, sehingga
 analisa
tekanan didalam drill string (analisa Davies et al.) tidak valid

dan
 harus dilakukan pada sisi annulus (seperti yang dilakukan
Dr. Rubiandini
 maupun
 Sawolo et al.).
 
   
 
 Pada paper Sawolo et al.
2009
 tersebut dibeberkan pula skematik dari drill string serta
data2 pengeboran
 lain
 termasuk semua pressure data
yang ada seperti Bottom Hole Pressure, Leak
 Off
 Test,
Pressure data dari Mud Logger Real Time Data, dll yang diperlukan
 oleh
 setiap ilmuwan untuk melakukan analisa. Data2
pemboran tersebut sengaja
 dipublish agar bisa dipakai dalam
analisa ilmuwan ataupun driller yang
 serius
 ingin
mengetahui duduk perkara sumur yang diduga sebagai penyebab

semburan.
 Selain itu mungkin sekali Davies et al. benar2 tidak
tahu atau tidak
 mempunyai
 data yang lengkap. Tetapi
rupanya data2 tersebut tetap tidak dipakai

juga,âeuro;¦
 hehehe
 
 
 
 
 Davies et al. (2010) tidak setuju
dengan bantahan Sawolo et al. (2009)
 karena menurutnya dilakukan
pemompaan slow circulation dan spesifikasi
 float
 valve
yang membuat analisa tersebut valid,
 TANPA memberikan data2
penunjang
 atau sumber2 yang bisa di trace back. Ini

adalah statement dan informasi menyesatkan karena tidak bisa dilacak
balik
 oleh
 peneliti lain. Dari sinilah Davies et
 al. mulai tidak menulis secara ilmiah dan mulai melakukan
âeuro;trade;cherry
 pickingâeuro;trade;. Disisi
lain paper Sawolo et al. (2010), sudah memuat semua
 data
 beserta back up nya, menunjukkan dimana kesalahan dilakukan tetapi
Dr.
 Davies
 tetap bersiteguh pada
âeuro;tilde;informasi sesatâeuro;trade; tanpa memberikan
back up
 nya.
 
   
 
 Saya sarankan kalau pak
 Nyoto memang ingin mengetahui
duduk perkara tersebut secara ilmiah,
 sempatkan
 baca
keempat paper tersebut. Cermati dan ambil kesimpulan sendiri manakah
 yang
 lebih mengutamakan etika penulisan ilmiah dan
memakai data yang lengkap
 dan benar.
 Ini perlu agar
kita semua tahu duduk perkaranya secara jelas dan tidak

terkesan
 âeuro;tilde;asbunâeuro;trade;.
 
   
 
 Piiis pak!!
 
   
 
 Wass.
 
 Bambang Istadi
 
 Tetap menghormati yang
 berbeda pendapat
 
   
 
 
 

From: nyoto - ke-el

[mailto:ssoena...@gmail.com]
 
 Sent: Monday, May 30,
2011 9:58 AM
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
   
 
 
 
 Terlihat
 disini Davies dan Lusiaga membuat
hypothesa berdasarkan 'cherry picked'
 data
 sangat
berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua data yang
 ada
 dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya... 
 
 
 
 
 
  
 
 
 


 
 Sudah
 menjadi kecenderungan setiap penulis
(paper) termasuk skirpsi, thesis,
 bahwa
 akan selalu
mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
 ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin
dipikir tidak
 akan mendukung tulisannya, maka
kecenderungan si penulis utk
 melakukan data2 tsb tidak
dipakai apalagi kalau misalnya data tsb
 kebetulan
bertentangan dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi
 (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari atau tidak, kedua belah pihak
melakukan
 hal yg sama, terutama

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Cak Saiful,

Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.

Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di 
Sidoarjo 2006-2011.

Salam,
MJP

From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id


From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik asikin_sukendar
Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). Cukup 
 dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo saja. (SA) 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com
Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli  Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Cak Saiful,

Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.

Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja di 
Sidoarjo 2006-2011.

Salam,
MJP

From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com]
Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

Terimakasih atas masukan ini.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.idmailto:msyai...@etti.co.id


From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.
Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka secara 
nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban Lumpur 
Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami Aceh dan 
waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?
Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?
Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?
Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?
Wassalam
RPK
* This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. *



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-30 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Walaupun belum terbukti kaitannya dengan gempa Jogya, ya tentu mereka yang 
meyakini Lumpur Sidoarjo ini adalah bencana alam diharapkan akan banyak 
menyumbang. Untuk mereka yang berpendapat lain ya terserah saja.
Sampai kini kan baru pemeritah dan keluarga Bakrie saja yang peduli, TVOne pun 
belum membuka Dompet Korban Bencana Alam Lumpur Sidoarjo. He he hehe!
Maaf kalau 'kelakar yang agak kecut ini tidak berkenan di hati. Sekali lagi 
mohon maaf!
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: asikin_suken...@yahoo.com 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 11:29 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Saya usul jangan dikaitkan dulu dg gempa Jogya (karena belum dibuktikan). 
Cukup  dompet Peduli Korban Musibah Lumpur Sidoarjo saja. (SA) 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!


--

  From: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina.com 
  Date: Tue, 31 May 2011 04:16:39 +
  To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika 
Indonesia (fo...@hagi.or.id)fo...@hagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


  Cak Saiful,



  Bagaimana kalau IAGI dan HAGI cukup membantu memikirkan persoalan teknisnya 
saja sesuai dengan kompetensinya dengan syarat semua data teknis diberikan, 
sedangkan dompet Peduli Gempa Jogja di Sidoarjo diurus TVOne dan ANTV saja, 
sebagaimana yang telah sangat sukses mereka organizer pada saat Gempa Padang.



  Sekedar usul untuk TVOne, judulnya mungkin Dompet Peduli Korban Gempa Jogja 
di Sidoarjo 2006-2011.



  Salam,

  MJP



  From: mohammadsyai...@gmail.com [mailto:mohammadsyai...@gmail.com] 
  Sent: Tuesday, May 31, 2011 6:55 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



  Ide yg bagus, pak Koesoema. Yg lalu, IAGI bersama HAGI pernah membuka dompet 
sejenis utk bencana letusan Gunungapi Merapi. Tak ada salahnya, kita bisa 
lakukan hal yg sama utk LUSI.

  Terimakasih atas masukan ini.

  Salam,
  Syaiful

  Mohammad Syaiful
  * handphone: +62-812-9372808
  * business: msyai...@etti.co.id


--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 

  Date: Tue, 31 May 2011 05:50:27 +0700

  To: iagi-net@iagi.or.id

  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



  Semua pihak berbicara mengenai penderitaan rakyat yang terkena dampak lumpur 
Sidoarjo atau Lumpur Lapindo.

  Mengapa masyarakat, seperti Stasium TV, LSM  dsb  tidak membantu mereka 
secara nyata (bukan ngomong saja) dengan membuka Dompet sumbangan untuk Korban 
Lumpur Sidoarjo, seperti hal-nya dengan waktu terjadinya Gempa dan Tsunami 
Aceh dan waktu terjadi Gempa Jogya, dan meletusnya Merapi?

  Apakah tidak dapat dimulai sekarang, walaupun terlambat, terutama dengan 
inisiatif  pihak-pihak yang yakin bahwa semburan lumpur Sidoarjo ini adalah 
bencana alam?

  Rasanya aneh, karena Pemerintah dan DPR dan instansi, bahkan juga symposium 
sudah menyatakannya demikian, tetapi tidak ada action ke arah ini?

  Barangkali IAGI dapat mulai membuka Dompet Lumpur Sidoarjo untuk menampung 
sumbangan bagi korban lumpur sidoarjo?

  Wassalam

  RPK

  * This message may contain confidential and/or privileged information. If 
you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you 
must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any 
information herein. If you have received this communication in error, please 
notify us immediately by responding to this email and then delete it from your 
system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete 
transmission of the information contained in this communication nor for any 
delay in its receipt. * 

[iagi-net-l] To Danny Hilman : Mampukah gempa Yogya memicu Lusi ?(was Re: [iagi-net-l] Andang Protes)

2011-05-30 Terurut Topik Sunu Praptono
Danny Hilman,

Dalam rangkuman yang dituturkan oleh Awang HS, Amanda Clarke mengaitkan ada
kegempaan dengan aktivasi seismisitas dan pembukaan venting system di
sekitarnya, seperti yang saya kutip lagi berikut ini :

  Amanda Clarke (Arizona State University) mendiskusikan bagaimana gempa
dapat memicu gempa-gempa lain juga semua venting system seperti gunungapi,
mud volcano, geyser dll. Dibahas kasus gempa-gempa di Alaska dan US yang
walapun relatif kecil dan jauh jaraknya ternyata dapat mempengaruhi venting
system lain. Contoh yang ekstrim adalah gempa di Oaxaca (Mexico) dengan 6,4
Mw dan berjarak 3200 km, ternyata banyak mempengaruhi gempa dan venting
system lain di US bagian barat. Untuk kasus gempa Yogya dan Lusi, Amanda tak
membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut.

Menurut saya ini secara tidak langsung pendapat itu mendukung hipotesa atau
teori bahwa gempa Yogya mampu sebagai trigger munculnya MV semacam Lusi,
sekaligus membantah perhitungan yang dikutip Tingay bahwa gempa Yogya
terlalu jauh dan kecil intensitasnya untuk memicu kelahiran Lusi.

Aku mau nanya: Sebagai pakar gempa yang saya yakin anda juga punya akses ke
data yang sama di Amrik sana, apa komentar anda ?

Please, speak up, Dan.

Salam,

Sunu.






2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

 Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
 sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
 koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
 berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan
 dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa
 di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
 SEHARUSNYA mampu  bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
 bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.


 wass,
 nyoto




 2011/5/27 danny.hil...@gmail.com

  Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal
 pemicuan gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
 Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

 Salam
 Danny

 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 --
 *From: *Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
 *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
  *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
   *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes

  Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih
 atas kesediaannya.



 Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.



 Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
 bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
 bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
 kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
 memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
 LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
 Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
 keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.



 Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.



 Salam



 ADB


  --

 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof

[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Rekan

 hem, asyiiik kita dengan segala macam yang sangat
liberal dan kapitalistis.
Saya jadi ingat theorinya BK .liberalisme itu akan menumbuhkan kapitalisme
dan kapitalisme akan menumbuhkan kolonialisme nah Pancasila mestinya tidak
mengadopt liberalisme ,

Kalau dulu kolonialisme dalam bentuk pengusaan negara oleh negara lain ,
maka saat ini kolonialisme adalah dalam bentuk penguasaaan ekonomi.

Menjelang 1 Juni yang merupakan hari lahir nya Pancasila , mari kita
merenung.

si Abah


On Fri, May 27, 2011 4:56 pm, Andang Bachtiar wrote:
 Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK



 adb



   _

 From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa'

 -anang-

 -anang-

   _

 From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com

 Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT)

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli
 gempa,
 gimana ya..?
 Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau
 disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
 Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS,
 karena
 saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena
 kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin
 itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa
 komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap
 perang
 media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus
 bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan
 lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid,
 adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur.

 salam, agus hendratno



   _

 From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan
 gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
 Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

 Salam
 Danny

 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI

   _

 From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

 To: iagi-net@iagi.or.id

 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id

 Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
 kesediaannya.



 Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.



 Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
 bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
 bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
 kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
 memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset
 tentang
 LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
 Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
 keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.



 Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.



 Salam



 ADB



   _

 From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium,
 bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
 lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
 hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta .

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
 oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel
 di
 Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga
 muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian
 itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing
 berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Iya ya kok ujug ujug ada Hmanitus Foundation , yang belum terdenganr
sebelumnya (atau paling tidak si Abah belum dengar).
Janagn jangan si Dia yang mebiayai (heh si Abah kok prejudice mahaf)

si Abah


On Fri, May 27, 2011 8:19 pm, Nataniel Mangiwa wrote:
 Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus
 jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan
 Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya?
 Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira
 dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin
 mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya
 tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll).

 Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga
 mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang
 dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri
 yang
 sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut
 banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut.

 Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara
 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah
 mereka
 semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca.
 Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk
 Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat
 objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa
 menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

 Salam Expat!
 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
 on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK




-- 
___
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
antara Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
al (2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang
wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai
dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara
berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin
lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo.
Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya tahu siapa
yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas saya
utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik chairul_nas
Terimakasih Mas Bambang. Ini baru komentar dan pencerahan yg berkualitas. 
Mestinya milis IAGI diisi oleh pencerahan yg seperti ini. Kemarin2 hiruk pikuk 
kurang ..
Wass,
Chairul Nas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com
Date: Mon, 30 May 2011 09:24:25 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
dan biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
bersebrangan,.. begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
mungkin  orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain
kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin akan
berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada symposium tsb, yang
saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap sebagai suhu
mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para pendukungnya tidak
datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
dipaparkan dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,
diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama
yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana
Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan
antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru' adanya sudden pressure drop
penurunan tekanan secara tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
bocornya sumur dan breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
Namun asumsi tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report
terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi
berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan
'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak
pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung
hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
antara Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
al (2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta
analisanya. Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu
diketahui bahwa keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada
teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada
kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat
Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan
analisa kebenarannya, kecuali mazhab rekan2 iaginet sudah berubah
menjadi tendensius dan memojokkan Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
berbasis pada science.

 

Wass.w.w

Bambang Istadi 

 

 

 

From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru
besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata 
pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi
Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya
Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia,
khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.

 

 

Wass,

nyoto

 



 

2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan
oleh Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang
wartawati dari TVOne, katanya dia ditugaskan

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Andang Bachtiar
Beng, ma broer, yang saya kagumi,.

 

Saya juga tergelitik atas persepsi bahwa tidak bisa hadir dan memprotes itu
dianggap tidak akrab dan tidak biasa2 saja. Minimal, Awang, dirimu, dan mas
Pras BPLS yang dalam mengomentari berita2 seputar perbedaan konsep itu
mencoba memberikan ilustrasi betapa rukunnya pihak2 bule yang berseberangan
pendapat dalam sarapan pagi minum kopi dan situasi sehari-hari, seolah-olah
kita-kita yang orang Indonesia ini tidak bisa minum2 kopi sama2 dan
berdiskusi dengan ramah tamah. Memang akan sangat berbeda kalau dibandingkan
dengan suasana sidang PSSI atau (mungkin) di DPR yang dari mulut2 mereka
keluar kata2 tidak pantas dsb, tapi sejauh perasaan dan pengetahuan saya
aku, dirimu, Soffian, Agus Guntoro, Edy Sunardi, Prof Sukendar, dll pihak
yang berseberangan pendapat: kita semua tidak pernah punya masalah pribadi
apapun juga. Ingat: ditahun 2006-2007 kita selalu mengadakan pertemuan
informal membahas Lumpur Lapindo ini berkalikali dalam suasana yang saling
membangun. Bahkan sampai sekarang. Ungkapan protes itu bukan ke pribdai dan
sama sekali tidak menyinggung integritas keilmuan masing2, tapi ke panitia
pelaksana. Jangan salah tangkap, broer. Juga isitilah kadal mengkadali (saya
menyambut celetukan Prof RPK soal kadal mengkadal-i),..itu semua sama sekali
tidak terkait dengan pribadi-pribadi saintis yang menghadiri atau tidak
menghadiri symposium. Itu merujuk pada strategi media dan korporasi yang
tingkatannya sudah diatas tingkatan pembahasan saintifik. Bagaimana media
dan korporasi tertentu mencoba untuk mengkooptasi pemikiran dan
memotong-motong komentar pihak2 saintis yang saling berbeda pendapat untuk
kepentingan kampanye media dan korporasi tsb: itulah yang dimaksud dengan
istilah kadal-mengkadal-I oleh Prof RPK. Istilah itu tidak ditujukan ke
saintis yang bersama2 kita masih bisa minum kopi dan sarapan dan gowes
bersama. Mudah2an klarifikasi ini bukan malah dianggap bagian dari aleniasi
perkawanan kita semua selama ini.

 

Salam

ADB

 

Arema, geologist juga! temennya bambang bpi, tapi sebrangan pendapat soal
Lumpur lapindo! 

 

  _  

From: Bambang P. Istadi [mailto:bambang.ist...@energi-mp.com] 
Sent: Monday, May 30, 2011 9:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Rekan2 sekalian yang saya hormati,.. 

 

Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
symposium kepada Richard Davies,. Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
sebagai suhu mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
selalu dikerubungi oleh wartawan. 

 

Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
'terbaru' adanya sudden pressure drop penurunan tekanan secara tiba2 di
drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
(lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
mendukung hipotesanya.

 

Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
Davies dan Sawolo sbb:

1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009) 

2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
(2010) secara ilmiah pula.

3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.

 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
semua, atau datang ke

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik nyoto - ke-el
Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa berdasarkan 'cherry
picked' data sangat berbahaya dan interpretasi misleading, tidak pakai semua
data yang ada dan tebang pilih data yang kira2 mendukung hipotesanya... 

Sudah menjadi kecenderungan setiap penulis (paper) termasuk skirpsi, thesis,
bahwa akan selalu mencari data2 yg mendukung tulisannya, kalau misalnya
ada data yg kurang pas dengan tulisannya atau mungkin dipikir tidak akan
mendukung tulisannya, maka kecenderungan si penulis utk melakukan data2
tsb tidak dipakai apalagi kalau misalnya data tsb kebetulan bertentangan
dengan tulisannya. Dalam kasus trigger Lusi (bukan Lumpur Lapindo ?), disadari
atau tidak, kedua belah pihak melakukan hal yg sama, terutama terlihat waktu
di acara AAPG Cape Town Afsel, dalam skala besar terlihat juga dalam
pertemuan IAGI dua tahun yll dibawah kepemimpinan pak Ludfi yg kesimpulannya
sudah diatur sebelumnya dg penggiringan, dan dalam Symposium Lusi di
Sidoardjo minggu lalu juga bisa dilihat dari undangan atau pembicara yg
diundang.


Wass,
nyoto






2011/5/30 Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com

  Rekan2 sekalian yang saya hormati,..



 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard Davies,… Kenapa anda terlihat begitu akrab dan
 biasa2 aja dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian bersebrangan,..
 begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir, mungkin  orang
 asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain kita org Indonesia
 sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa menyikapi perbedaan
 sebagai Anugerah, yang tidak sependapat, berseberangan dan berpendapat lain
 dianggap sebagai kadal dan mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang
 heboh itu mungkin akan berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
 symposium tsb, yang saya lihat Richard Davies yang selama ini diangap
 sebagai “suhu” mewakili kelompok Drilling blowout, walaupun para
 pendukungnya tidak datang, tapi tetap jadi bintang tamu symposium, jadi
 pembicara pertama, sama halnya dengan keynote speaker, yang pertama dan
 selalu dikerubungi oleh wartawan.



 Pada pertanyaan wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah dipaparkan
 dalam paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah, diperbaiki
 dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin motto-nya Gak
 masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang pertama yang publish soal
 Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape Town Afsel, dimana Davies menghadirkan
 Lusiaga salah seorang pendukungnya yang dengan antusias mengungkapkan Fakta
 'terbaru' adanya “sudden pressure drop” penurunan tekanan secara tiba2 di
 drill pipe dan diartikan terjadi bocornya sumur dan breach kepermukaan
 (lihat paper Davies et al 2010).  Namun asumsi tsb tidak di support oleh
 data lain. Dari drilling report terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off'
 ini karena operasi berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper
 Sawolo et al 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
 berdasarkan 'cherry picked' data sangat berbahaya dan interpretasi
 misleading, tidak pakai semua data yang ada dan tebang pilih data yang kira2
 mendukung hipotesanya.



 Saya pikir perdebatan soal drilling blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah antara
 Davies dan Sawolo sbb:

 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh Sawolo (2009)

 2. Davies et al (2010) melakukan diskusi dan dijawab didalam Sawolo et al
 (2010) secara ilmiah pula.

 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang diperdebatkan, data serta analisanya.
 Sumber datanya pun jelas dan bisa di trace back Perlu diketahui bahwa
 keempat paper tsb bisa di download dari Elsevier.



 Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah dipublish
 semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta pada teman2 di
 Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas. Kalau ada kesalahan dalam
 drilling disilahkan tunjuk kesalahannya dan gugat Lapindo. Jadi jangan
 percaya begitu saja, tapi periksa datanya dan analisa kebenarannya, kecuali
 mazhab rekan2 iaginet sudah berubah menjadi tendensius dan memojokkan
 Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak berbasis pada science.



 Wass.w.w

 Bambang Istadi







 *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:36 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar
 Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang
 Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
 top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
 Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
 korban Lusi ...aameeen YRA.





 Wass,

 nyoto







 2011/5/27

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie
e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
pesan khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah






On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
 
 
 
 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard
Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja
dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin
 orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain

kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini
diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling
blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya
dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh
wartawan.
 
 
 
 Pada pertanyaan
wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam
paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,

diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara
tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan
breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi
tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report

terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi

berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan
tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.


 
 
 Saya pikir perdebatan soal drilling
blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara
ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo
sbb:
 
 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
Sawolo (2009)
 
 2. Davies et al (2010) melakukan
diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah
pula.
 
 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas
dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb
bisa di download dari Elsevier.
 
 
 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab
rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan
Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada
science.
 
 
 
 Wass.w.w
 
 Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 

From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:36
AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Andang Protes
 
 
 
 Hebat sekali,
sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling
 tidak
itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru

besar Teknik Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata

 pak Andang Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot
geologi
 Indonesia yg paling top sampai saat ini), sangat2
memprihatinkan, ya
 Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU
kepada kita bangsa Indonesia,
 khususnya masyarakat korban Lusi
...aameeen YRA.
 
 
 
 
 
 Wass,
 
 nyoto
 
 


 
 
 
 
 2011/5/27
R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 
 Ya
maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan
menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di
Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.


 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang
menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun
setelah

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-29 Terurut Topik yudieiskandar
Waduh, nama saya kesenggol.. Tapi pesan spt itu kok buat saya sih abah?
Saya harus sampaikan ke rekans sekalian bahwa saya banyak melakukan komunikasi 
offline terkait masalah LUSI ini, tujuannya adalah untuk menjaring pendapat 
yang benar dan pas ttg bagaimana IAGI harus bersikap dan bertindak.
Jika rekans punya ide, sila sampaikan secara terbuka disini. Sementara ini saya 
sudah dapat masukan dari cak Andang lewat sms terbuka dan bbrp komunikasi 
lainnya disamping dari bro Bambang PI dan internal IAGI.
Kalo memungkinkan, langsung saja ide yang membumi, yang aplicable..
Salam

Yudie
Sent from my own
powered by ABC

-Original Message-
From: Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Date: Mon, 30 May 2011 10:08:48 
To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes



. Bang

Saya kira And agak berburuk sanmgka dengan
pendapat yang berbeda itu , kita harus dan saya kira masih berada dalam
ranah pembahasan ilmiah. Saya mengerti bahwa korporasi  sebesar
Bakrie memerlukan perbaikan company image , sehingga syah
sayah saja melakukan usaha kearah itu.
saya sampaikan kepada Yudie
e-mail berikut , semoga Anda bisa  lebih tenang.


Yudie

Memang syah syah saja satu perusahaan
melakukan
usaha untuk memperbaiki image nya. Yag saya
sayamgkan
adalah para scientist-nya .
Apakah yang mereka kemukakan
itu
murni  pemikiran ilmiah mereka  ataukah ada pesan
pesan khusus. .

Saya kira dan semoga Bamabang P
Istiadi
tidak berperan dalam usaha Bakrie yang ini.

si
Abah






On Mon, May 30, 2011 9:24 am, Bambang P.
Istadi wrote:
 Rekan2 sekalian yang saya hormati,..
 
 
 
 Ada pertanyaan mengelitik dari salah satu
wartawan pada sesi tanya jawab
 symposium kepada Richard
Davies,... Kenapa anda terlihat begitu akrab
 dan biasa2 aja
dengan Adriano Mazzini, padahal pendapat kalian
 bersebrangan,..
begitu kira2 pertanyaan wartawan,..  saya jadi berfikir,
 mungkin
 orang asing lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan. Disisi lain

kita org Indonesia sekalipun yg kita anggap kaum intelektual belum bisa
 menyikapi perbedaan sebagai Anugerah, yang tidak sependapat,
 berseberangan dan berpendapat lain dianggap sebagai kadal dan
 mengkadali. Kalau saja datang pada simposium yang heboh itu mungkin
akan
 berpandangan lain. Dengan berbagai kekurangan pada
symposium tsb, yang
 saya lihat Richard Davies yang selama ini
diangap sebagai suhu
 mewakili kelompok Drilling
blowout, walaupun para pendukungnya tidak
 datang, tapi tetap
jadi bintang tamu symposium, jadi pembicara pertama,
 sama halnya
dengan keynote speaker, yang pertama dan selalu dikerubungi
 oleh
wartawan.
 
 
 
 Pada pertanyaan
wartawan lain soal penyebab, dia menjawab sudah
 dipaparkan dalam
paper pertamanya, lalu karena dikritik ada yang salah,

diperbaiki dengan data2 drilling dan dipublish dipaper kedua. Mungkin
 motto-nya Gak masalah ada kesalahan, yang penting jadi orang
pertama
 yang publish soal Lusi. Saya jadi teringat AAPG Cape
Town Afsel, dimana
 Davies menghadirkan Lusiaga salah seorang
pendukungnya yang dengan
 antusias mengungkapkan Fakta 'terbaru'
adanya sudden pressure drop
 penurunan tekanan secara
tiba2 di drill pipe dan diartikan terjadi
 bocornya sumur dan
breach kepermukaan (lihat paper Davies et al 2010).
 Namun asumsi
tsb tidak di support oleh data lain. Dari drilling report

terlihat bahwa sengaja dilakukan 'bleed off' ini karena operasi

berikutnya adalah pemompaan 'soaking fluid' (lihat paper Sawolo et al
 2010). Terlihat disini Davies dan Lusiaga membuat hypothesa
berdasarkan
 'cherry picked' data sangat berbahaya dan
interpretasi misleading, tidak
 pakai semua data yang ada dan
tebang pilih data yang kira2 mendukung
 hipotesanya.


 
 
 Saya pikir perdebatan soal drilling
blowout sebagai pemicu Lusi sangat
 professional, berdebat secara
ilmiah pula. Simak cara diskusi ilmiah
 antara Davies dan Sawolo
sbb:
 
 1. Paper Davies et al (2008) disangkal oleh
Sawolo (2009)
 
 2. Davies et al (2010) melakukan
diskusi dan dijawab didalam Sawolo et
 al (2010) secara ilmiah
pula.
 
 3. Didalam paper2 tsb jelas apa yang
diperdebatkan, data serta
 analisanya. Sumber datanya pun jelas
dan bisa di trace back Perlu
 diketahui bahwa keempat paper tsb
bisa di download dari Elsevier.
 
 
 

Saya persilahkan rekan2 untuk menganalisa data2 drilling yg sudah
 dipublish semua, atau datang ke Lapindo, akan saya coba bantu minta
pada
 teman2 di Lapindo supaya bisa analisa data sampai puas.
Kalau ada
 kesalahan dalam drilling disilahkan tunjuk
kesalahannya dan gugat
 Lapindo. Jadi jangan percaya begitu saja,
tapi periksa datanya dan
 analisa kebenarannya, kecuali mazhab
rekan2 iaginet sudah berubah
 menjadi tendensius dan memojokkan
Pokok-e Lapindo bersalah sudah tidak
 berbasis pada
science.
 
 
 
 Wass.w.w
 
 Bambang Istadi
 
 
 
 
 
 
 

From: nyoto - ke-el
[mailto:ssoena...@gmail.com]
 Sent: Friday, May 27, 2011 9:36
AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l]
Andang Protes
 
 
 
 Hebat sekali,
sampai 2 top

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik nyoto - ke-el
Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan
yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

wass,
nyoto



2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
   Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput
 dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
 lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
 3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
 pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
 geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
 struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
 sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
  
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
 lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
 ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
 dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
 (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
 (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
 (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
 itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi
 yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
  tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
  mengkampanyekan penyebab gempa.
 
  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun
  sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
  Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
  Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit
 untuk
  ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
  sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke
 depan.
 
  Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
  harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan.
 Kami
  dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm
 rangka
  akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan
 dalam
  evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.
 
  Salam
  ADB
 
  Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
  
 
  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 
  Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  ReplyTo: iagi-net

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik mohammad syaiful
ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)...

pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum
sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak
pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis,
ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik
ya.

salam,
syaiful

2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com:
 Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan
 yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
 catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
 laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

 wass,
 nyoto


 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
  lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
  3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
  pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
  geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
  berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
  struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
  sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit
  ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
  
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
  lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
  ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
  dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
  (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
  (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
  (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
  itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama
  Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan
  Geologi yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya
  panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
  tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
  mengkampanyekan penyebab gempa.
 
  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan
  meskipun
  sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
  Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
  Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit
  untuk
  ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
  sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke
  depan.
 
  Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian
  teknis
  harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan.
  Kami
  dr IAGI dan HAGI masih

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Iwan B
udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful


2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)...

 pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum
 sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak
 pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis,
 ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik
 ya.

 salam,
 syaiful

 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com:
 Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan
 yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
 catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
 laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

 wass,
 nyoto


 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
  lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
  3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
  pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
  geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
  berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
  struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
  sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit
  ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
  
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
  lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
  ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
  dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
  (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
  (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
  (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
  itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama
  Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan
  Geologi yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya
  panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
  tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
  mengkampanyekan penyebab gempa.
 
  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan
  meskipun
  sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
  Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
  Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit
  untuk
  ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
  sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke
  depan.
 
  Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian
  teknis

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik mohammad syaiful
tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam...

2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com:
 udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful


 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)...

 pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum
 sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak
 pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis,
 ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik
 ya.

 salam,
 syaiful

 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com:
 Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan
 yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
 catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
 laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

 wass,
 nyoto


 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
  lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
  3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
  pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
  geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
  berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
  struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
  sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit
  ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
  
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
  lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
  ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
  dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
  (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
  (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
  (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
  itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama
  Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan
  Geologi yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya
  panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
  tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
  mengkampanyekan penyebab gempa.
 
  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan
  meskipun
  sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
  Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
  Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit
  untuk
  ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
  sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik supardan
Sing sabar dhuwur wekasane. Lho kemarin juga gak ikut acara di SUB itu ta cak? 
Sy juga pas repot, tapi kirim wakil kok.

Pardan - Jatim (tetangga LUSI) 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Date: Fri, 27 May 2011 13:56:27 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam...

2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com:
 udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful


 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)...

 pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum
 sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak
 pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis,
 ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik
 ya.

 salam,
 syaiful

 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com:
 Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah badan
 yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
 catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
 laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

 wass,
 nyoto


 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
  lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
  3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
  pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
  geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
  berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
  struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
  sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit
  ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
 
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
  lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
  ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
  dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
  (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
  (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
  (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
  itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama
  Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan
  Geologi yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya
  panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
  tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
  mengkampanyekan penyebab gempa.
 
  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik mohammad syaiful
mboten, paklik pardan. meniko acara liyanipun, sanes ingkang
dingendika'aken mbiyen niko.

lam-salam,
syaiful

2011/5/27  supar...@gmail.com:
 Sing sabar dhuwur wekasane. Lho kemarin juga gak ikut acara di SUB itu ta 
 cak? Sy juga pas repot, tapi kirim wakil kok.

 Pardan - Jatim (tetangga LUSI)
 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
 Date: Fri, 27 May 2011 13:56:27
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 tahan kok, wan. biar nggak malah tambah rumit binti runyam...

 2011/5/27 Iwan B pak.i...@gmail.com:
 udah nggak tahan pengen ngomong yo Ful


 2011/5/27 mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com:
 ah, terpaksa bersuara (wis 2x disebut sih)...

 pendeknya gini aja, IAGI saya kira (saya kira lho, soalnya belum
 sempat ngobrol sama presiden nih) jadi pelaksana jika dimaui banyak
 pihak. tentunya murni diusahakan utk dibatasi di tingkatan teknis,
 ilmiah gitu. meskipun tampaknya susah melepaskan diri dari bau politik
 ya.

 salam,
 syaiful

 2011/5/27 nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com:
 Setuju sekali dengan ide2 brilian pak ADB dan usulan Sofi, IAGI adalah 
 badan
 yg paling tepat utk melaksanakn ide2 cemerlang pak ADB tsb, tetapi dg
 catatan tetap HARUS FAIR TANPA memihak ke golongan manapun, monggo mas IAGI
 laksakan TUGASMU, pak Lambok, mas Syaiful dkk.

 wass,
 nyoto


 2011/5/27 Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Usulan yang sangat baik dan konstruktif. Sesuatu yang gampang dan bisa
 dilakukan karena materi dan ahlinya sudah ada.

 Kalo tidak ada yang berminat jadi sponshor, saya pikir IAGI menjadi
 badan yang tepat untuk jadi organizer event penting ini.

 2011/5/27 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id:
  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
  kadal.
 
 
 
  Note (lagi):
 
 
 
  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
  lebih
  logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
  3D/4D
  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
  modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan
  pengaruhnya
  pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
  jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
  geologi
  resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
  berbagai
  hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
  struktur
  dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
  sekarang
  sedang dalam proses tender dsb.
  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit
  ke
  depan.
 
 
 
  Salam
 
 
 
  ADB
 
 
 
 
 
  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
  Lapindo ini
 
  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
  Hehe
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  From: abacht...@cbn.net.id
 
  To: iagi-net@iagi.or.id
 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
  lalu,
  bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
  cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.
 
  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya
  ttg
  TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan
  dominannya
  periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
  Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
  foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP
  (Lapindo).
 
  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
  (a-nasionalis
  dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
  diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
  menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
  pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
  argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
  (internasional)
  ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
  Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain
  itu
  saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama
  Davies
  (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
  tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan
  Geologi yg
  sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya
  panitia
  lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik supardan
Nggih, yg dibicarakan riyin niko - katanya ditunda tahun ngajeng. Mboten kangen 
pao telo? Salam utk teman2 di sekretariat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Mas Pardan

yang ditunda itu apa yo , boten jelas .

si Abah
yg keturunanan Ponorogo tp bhs jawane elek

On Fri, May 27, 2011 2:57 pm, supar...@gmail.com wrote:
 Nggih, yg dibicarakan riyin niko - katanya ditunda tahun ngajeng. Mboten
 kangen pao telo? Salam utk teman2 di sekretariat.
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


-- 
__
Nganyerikeun hate batur hirupna m_o bisa campur, ngangeunahkeun
hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu
lakonan.



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik kartiko samodro
Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat tambahan
data yang menunjukan potensi dari area tersebut.
Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja proses
penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses
pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan
harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni).
Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga lebih
mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya juga
sudah turun/murah.

2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id


 Oki

 Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada
 prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1.
 Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo , sedangkan
 prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah.
 Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan
 terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang  pasti
 siapapun kurang rela hehehe

 si Abah



 On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote:
  Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus
  bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum
  tetap'.
  Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan
  tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts').
 
  Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk
  masalah penyebab Lusi ini ?
 
  Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut
  masuk...
 
  Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan dengan
  tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan
 melakukan
  segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak.
 
  Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo
 ke
  pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan
  berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan
  semua.
  Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan
  langsung dengan Lapindo.
 
  Wallahu a'lam
 
  On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote:
 
 Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu
 
 Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
 bertanggung-jawab.
 Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
 Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti
  rugi.
 
 Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.
 
 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com
 
  Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas

  penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.
 
 
 
  Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
 
 
  Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para
  korban,
  kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.
 
  LL
 
 
 
 
  --
 
  *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
  *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM
 
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS
  NGALAH
  WAE …..

 
 
 
  *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
  masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan
  mengapa
  harus ngotot soal pendapatnya?
 
 
 
  Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang untuk
  melindungi kepentingannya.
 
  Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada
  pihak
  yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih
  merasa
  terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan
  mencari
  data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya
  sampai
  yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.
 
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
 
  *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM
 
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan
  oleh
  kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
  Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
  artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.
 
 
 
  Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
  keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
  bisa
  netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
  revisi
  pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
  bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.
 
 
 
  Pandangan wartawan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Yanto R.Sumantri

Pak Kartiko

Soalnya jangan jangan didaerah seperti Sidoarjo , didaerah yang bermasalah
krn terjadi bencana wong didaerah  yang kondisinya normal saja
pembebasan tanah sulit dan bikin pusing tujuh ratus keliling.
Lihat komentar Ka BP Migas bahwa sekitar empat puluhan ( ) pemboran
tidak dapat terlaksana karena persoalan pembebasan tanah.

Bahkan untk dilewati seismik saja sering sering ndak bisa tuh,

Nah gimana hayo .

si Abah


On Fri, May 27, 2011 3:17 pm, kartiko samodro wrote:
 Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat
 tambahan
 data yang menunjukan potensi dari area tersebut.
 Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja proses
 penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses
 pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan
 harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni).
 Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga
 lebih
 mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya juga
 sudah turun/murah.

 2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id


 Oki

 Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada
 prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1.
 Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo ,
 sedangkan
 prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah.
 Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa
 dilapangan
 terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang  pasti
 siapapun kurang rela hehehe

 si Abah



 On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote:
  Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan
 harus
  bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan
 hukum
  tetap'.
  Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan
 dan
  tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts').
 
  Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk
  masalah penyebab Lusi ini ?
 
  Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut
  masuk...
 
  Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan
 dengan
  tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan
 melakukan
  segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak.
 
  Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa
 Lapindo
 ke
  pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan
  berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan
  semua.
  Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan
  langsung dengan Lapindo.
 
  Wallahu a'lam
 
  On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote:
 
 Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu
 
 Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
 bertanggung-jawab.
 Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
 Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti
  rugi.
 
 Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.
 
 2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com
 
  Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi
 masih membahas

  penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.
 
 
 
  Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
 
 
  Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para
  korban,
  kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.
 
  LL
 
 
 
 
  --
 
  *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
  *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM
 
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS
  NGALAH
  WAE …..

 
 
 
  *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
  *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
  masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan
  mengapa
  harus ngotot soal pendapatnya?
 
 
 
  Biarkan lah pihak yang mempunyai vested interest untuk berjuang
 untuk
  melindungi kepentingannya.
 
  Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada
  pihak
  yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih
  merasa
  terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan
  mencari
  data baru, menyelenggarakan seminar untuk menunjang pendapatnya
  sampai
  yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.
 
  Wassalam
 
  RPK
 
  - Original Message -
 
  *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com
 
  *To:* iagi-net@iagi.or.id
 
  *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM
 
  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
  Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
 dilakukan
  oleh
  kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik kartiko samodro
lho justru itu Abah,

kalau ada potensi hc yang besar dan sekarang daerah tsb sudah tidak layak
huni (karena penyelesaian  lumpur lapindo yg berlarut larut sehingga lumpur
jadi makin luas penyebarannya),  kan pembebasan lahan jadi mudah dan murah (
harga murah karena daerah yang menjadi tidak layak huni makin luas -- harga
turun).
Apalagi pemerintah juga menyumbang pembebasan lahan dengan mengganti semua
bangunan umum yang rusak/ditinggalkan.
Bayangkan kalau drilling banjar panji langsung sukses , tentu harga tanah
akan langsung melonjak sehingga pengembangan lapangan juga akan makin sulit
karena terganjal pembebasan lahan.


2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id


 Pak Kartiko

 Soalnya jangan jangan didaerah seperti Sidoarjo , didaerah yang bermasalah
 krn terjadi bencana wong didaerah  yang kondisinya normal saja
 pembebasan tanah sulit dan bikin pusing tujuh ratus keliling.
 Lihat komentar Ka BP Migas bahwa sekitar empat puluhan ( ) pemboran
 tidak dapat terlaksana karena persoalan pembebasan tanah.

 Bahkan untk dilewati seismik saja sering sering ndak bisa tuh,

 Nah gimana hayo .

 si Abah


 On Fri, May 27, 2011 3:17 pm, kartiko samodro wrote:
  Sebenarnya dari data sumur Banjar Panji tsb, bisa tidak kita dapat
  tambahan
  data yang menunjukan potensi dari area tersebut.
  Kalau ternyata memang ada potensi hc ( dan cukup besar) , bisa saja
 proses
  penanganan lusi yang berlanjut lanjut merupakan bagian dari proses
  pembebasan lahan (apalagi kalau sebagian bisa ditanggung pemerintah dan
  harga bisa ditekan karena daerah tersebut menjadi tidak layak huni).
  Tentu kalau memang ada potensi hc yang besar , ngeluarin uangnya juga
  lebih
  mudah apalagi sebagian sudah ditanggung pemerintah dan harga tanahnya
 juga
  sudah turun/murah.
 
  2011/5/27 Yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
 
 
  Oki
 
  Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya lupa) , yang pada
  prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang terjadi yi : 1.
  Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh Lapindo ,
  sedangkan
  prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah.
  Secara teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa
  dilapangan
  terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang  pasti
  siapapun kurang rela hehehe
 
  si Abah
 
 
 
  On Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote:
   Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan
  harus
   bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan
  hukum
   tetap'.
   Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan
  dan
   tidak ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts').
  
   Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk
   masalah penyebab Lusi ini ?
  
   Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut
   masuk...
  
   Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah (sudah?) Dan
  dengan
   tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan
  melakukan
   segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak.
  
   Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa
  Lapindo
  ke
   pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan
   berliku. At least saat itu mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan
   semua.
   Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan
   langsung dengan Lapindo.
  
   Wallahu a'lam
  
   On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote:
  
  Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu
  
  Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
  bertanggung-jawab.
  Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
  
  Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti
   rugi.
  
  Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.
  
  2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com
  
   Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi
  masih membahas
 
   penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.
  
  
  
   Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
  
  
  
   Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para
   korban,
   kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.
  
   LL
  
  
  
  
   --
  
   *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
   *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM
  
   *To:* iagi-net@iagi.or.id
   *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes
  
  
  
   Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI : WES, SENG WARAS
   NGALAH
   WAE …..
 
  
  
  
   *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
   *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM
   *To:* iagi-net@iagi.or.id
   *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes
  
  
  
   Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
   masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan
   mengapa
   harus ngotot soal pendapatnya?
  
  
  
   Biarkan lah pihak yang

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Hendratno Agus
Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, 
gimana ya..?
Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau 
disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena 
saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena 
kebetulan 
menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait 
dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari 
ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud 
md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat 
mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, 
sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran 
dengan topik berbingkai lumpur.

salam, agus hendratno





From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan 
gempa (kalo mau dihubung-hubungkan)  :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id 
Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas 
kesediaannya.
 
Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.
 
Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: 
Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana 
gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja 
dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. 
Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan 
pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia 
kelihatannya 
cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini 
dikasi slot bicara juga.
 
Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.
 
Salam
 
ADB
 


 
From:R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya 
pembicara 
dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana 
arahnya.
Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, 
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat 
jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir 
karena 
saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di  Jakarta .
Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi 
mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang 
juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya 
dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . 
Akhirnya 
saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di  Jakarta . Wawancara 
berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai 
Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana,  kan saya 
tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan  jelas 
saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, 
hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan 
ditayangkan.
Mereka sih senyum-senyum saja.
Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul 
beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil 
dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul 
lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi 
cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam 
perjalanan dari Jakarta  ke Bandung .
Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From:Andang Bachtiar 
To:iagi-net@iagi.or.id 
Sent:Friday, May 27, 2011 8:50 AM
Subject:RE: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal.
 
Note (lagi):
 
   1. Kalau  memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, 
 akan 
lebih logis,  elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana 
disain 
3D/4D  seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan 
dengan  
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya 
 
pada infrastruktur yang ada maupun yg

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik anangsk
Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa'

-anang-
-anang-

-Original Message-
From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com
Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa, 
gimana ya..?
Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau 
disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena 
saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena 
kebetulan 
menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin itu.., terkait 
dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa komunitas hukum dari 
ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang media antara Pak Mahfud 
md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus bawah ini sangat 
mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan lumpur di porong itu, 
sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid, adiknya Gus Dur) bikin pameran 
dengan topik berbingkai lumpur.

salam, agus hendratno





From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan 
gempa (kalo mau dihubung-hubungkan)  :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI


From:  Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id 
Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas 
kesediaannya.
 
Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.
 
Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter bule: 
Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi bagaimana 
gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk kasus gempa Yogja 
dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab memerlukan data lebih lanjut. 
Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang LuSi, hanya berdasarkan 
pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi. Meskipun panitia 
kelihatannya 
cenderung senang dengan bule/expat tapi ini keterlaluan, masak yang kayak gini 
dikasi slot bicara juga.
 
Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.
 
Salam
 
ADB
 


 
From:R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya 
pembicara 
dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas kemana 
arahnya.
Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, 
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat 
jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir 
karena 
saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di  Jakarta .
Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi 
mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang 
juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya 
dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia . 
Akhirnya 
saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di  Jakarta . Wawancara 
berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai 
Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana,  kan saya 
tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan  jelas 
saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, 
hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan 
ditayangkan.
Mereka sih senyum-senyum saja.
Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul 
beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil 
dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul 
lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi 
cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam 
perjalanan dari Jakarta  ke Bandung .
Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
Wassalam
RPK
- Original Message - 
From:Andang Bachtiar 
To:iagi-net@iagi.or.id 
Sent:Friday, May 27, 2011 8:50 AM
Subject:RE: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan kadal.
 
Note (lagi):
 
   1. Kalau  memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, 
 akan 
lebih logis,  elegan, dan

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Andang Bachtiar
Aduuuh,.TV-ONE lagi,.. Note: lihat catatan Prof RPK

 

adb

 

  _  

From: anangsk [mailto:akusuward...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 4:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Tvone sdg 'mud volcano' Lusi versi 'pro-gempa'

-anang-

-anang-

  _  

From: Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com 

Date: Fri, 27 May 2011 17:29:17 +0800 (SGT)

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Aku setuju komentnya mas Danny, andai yang bicara itu adalah ahli gempa,
gimana ya..?
Ayo mas, bikin analisis dan pendapat dari sisi ahli gempa..., ntar kalau
disantet..,saya siap jadi bumper-nya mas Danny...
Saya juga minta maaf kepada panitia Humanities dan Kang Soffian BPLS, karena
saya tidak bisa hadir (walau ditelp berkali-kali oleh panitia), karena
kebetulan menemani KH D. Zawawi Imron diskusi dengan Bu Mahfud MD kemarin
itu.., terkait dengan meredam balas dendam tuntutan hukum dari beberapa
komunitas hukum dari ugm, uii, dan beberapa ponpes di jatim terhadap perang
media antara Pak Mahfud md dengan Pak Rohut.., hehehe, ternyata arus
bawah ini sangat mengerikan..., seperti situasi bawah permukaan kawasan
lumpur di porong itu, sampai kemudian Gus Solah (KH Salahuddin Wahid,
adiknya Gus Dur) bikin pameran dengan topik berbingkai lumpur.

salam, agus hendratno

 

  _  

From: danny.hil...@gmail.com danny.hil...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, May 27, 2011 10:26:22 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan
gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny

Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

  _  

From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id 

Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta .

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia . Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta . Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung .

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus
jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya?
Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira
dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin
mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya
tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll).

Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga
mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang
dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang
sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut
banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut.

Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara
1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka
semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca.
Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk
Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat
objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa
menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

Salam Expat!
Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik Danny Hilman
Betul yang dikatakan Pak Hardy bahwa  tidak bisa menyetir pendapat para
ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.
Makanya ilmuwan yang punya reputasi kalo kira-kira bakal merusak acara ya
mendingan jangan dikasih kesempatan ngomong (jadi engga perlu di-setir2) ...
gitu aja kok repot  :-)

Salam,
DHN

2011/5/27 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus
 jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan
 Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya?
 Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira
 dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin
 mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya
 tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll).

 Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga
 mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang
 dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang
 sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut
 banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut.

 Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara
 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka
 semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca.
 Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk
 Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat
 objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa
 menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

 Salam Expat!
 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK





-- 
Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth - Geoteknologi  LIPI, Gd.70
Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-27 Terurut Topik schayat
Jadi Kang Danny sudah tau toch, knapa sampai tidak diminta angkat bicara :)

Salam,
SCH

Regards,
Chandra

Sent from Ochan's BlackBerry® 

-Original Message-
From: Danny Hilman danny.hil...@gmail.com
Date: Sat, 28 May 2011 02:13:19 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Betul yang dikatakan Pak Hardy bahwa  tidak bisa menyetir pendapat para
ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.
Makanya ilmuwan yang punya reputasi kalo kira-kira bakal merusak acara ya
mendingan jangan dikasih kesempatan ngomong (jadi engga perlu di-setir2) ...
gitu aja kok repot  :-)

Salam,
DHN

2011/5/27 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Perasaan saya jaman sekarang itu segala hal yang menyangkut uang itu harus
 jelas asal-usulnya. Yang namanya Humanitus Foundation dan Badan
 Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) itu kira2 siapa yang mendanai ya?
 Mungkin negara kalau BPLS tapi kalau Humanitus Foundation (HF) kira-kira
 dari mana dananya? Pembicara expat2 itu datang ke Indonesia apa mungkin
 mereka bayar dengan uang masing2, lalu semuanya akomodasi dll sepertinya
 tidak sedikit tuh biayanya (Rusia, Amerika dll).

 Kalau gedung DPR baru diprotes karena buang2 uang, sepertinya ini juga
 mungkin bisa diprotes karena terlalu buang2 uang bayar expat untuk datang
 dan bicara (demi sains?). Atau memang sudah tidak ada SDM dalam negeri yang
 sehebat mereka2 expat2 ini. Menurut tingkat ekonomi saya uang tersebut
 banyak, tapi mungkin menurut HF dan BPLS peanut.

 Lebih bagus lagi kalau lain kali simposium model begini panggil pembicara
 1expat per negara asing, Amerika, Rusia, Brazil, Jepang dll. Setelah mereka
 semua datang, hasilnya di publish lalu kita tuan rumah selamat membaca.
 Semoga expat2 tersebut benar2 tulus ingin membantu memberikan solusi untuk
 Lusi dan rakyat yang terkena imbas Lusi. Konon kabarnya expat sangat
 objektif kata Hardi, guru besar ilmu geologi. Kami, katanya, tidak bisa
 menyetir pendapat para ilmuwan mancanegara yang telah memiliki reputasi.

 Salam Expat!
 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK





-- 
Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth - Geoteknologi  LIPI, Gd.70
Komplek LIPI - Gd.70, Jl. Sangkuriang, Bandung 40135, Indonesia



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI
lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi
karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

Salam,
Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Karena tidak bisa berbuat banyak, maka sebagai umat manusia saya hanya bisa
berdo'a semoga Tuhan YME akhirnya memberikan jalan untuk membukakkan pintu
kemudahan2 bagi usaha2 yg benar2 akan memberikan kesimpulan dan kebenaran
kepada Pemerintah kita  kepada masyarakat korban LUSI, agar supaya bisa
mendapatkan keadilan yg benar2 hakiki ...aameeen YRA.

wass,
nyoto





2011/5/26 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh
 kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
 Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
 artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

 Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
 keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa
 netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi
 pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
 bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

 Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu
 adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI
 lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi
 karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

 Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
 prihatin.

 Salam,
 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK





Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 
Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru,  
menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Nataniel Mangiwa 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.

  Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

  Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.

  Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

  Salam,
  Natan


  2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

Wassalam
RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik abachtiar
Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, 
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya 
memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg 
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya 
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus 
sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara 
dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis 
dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya 
diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan 
menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar 
pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan 
argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) 
ttg Lumpur Lapindo tsb.

Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg Sidoarjo 
yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu saya 
menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg 
kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin 
untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif 
riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih 
mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, 
geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa.

Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun sulit 
untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya sendiri 
tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya ada 
komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, 
terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka 
brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.

Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis harus 
jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr IAGI 
dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka akuisisi 
data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam evaluasi 
perencanaan teknis - sosial kedepan.

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Andang Protes
Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

Wassalam
RPK


RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Sasongko, Yogi
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE 
.

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya?

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya.
Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru,  
menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.
Wassalam
RPK
- Original Message -
From: Nataniel Mangiwamailto:nataniel.mang...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

Salam,
Natan
2011/5/26 R.P.Koesoemadinata 
koeso...@melsa.net.idmailto:koeso...@melsa.net.id
Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

Wassalam
RPK



RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 

Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:

 

Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.



LL

 

 



From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE
.

 

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot
soal pendapatnya? 

 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
melindungi kepentingannya. 

Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro
gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang
juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak
sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang
kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat
IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung
Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm
l

 

Wassalam

RPK

 



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Penggiringan itu nampak sekali dengan pemilihan para pembicara yg sebagian
besar dari asing dan hanya sebagian kecil saja dari dalam negeri tapi hanya
yg pro gempa sebagai penyebab lahirnya bayi LUSI, sedang para peneliti2
dari universitas  perguruan tinggi yg lebih pro pemboran sebagai penyebab
lahirnya LUSI, tidak dilibatkan / diundang sebagai pembicara.

Bahkan saya merasa heran kenapa koq IAGI kita (baca pengurus IAGI in
cumbent) tidak dilibatkan sama sekali, bukankah ini ajang diskusi yg banyak
berhubungan dengan geologi di Indonesia, sehingga sudah selayaknya kalau
IAGI dilibatkan secara aktif didalam kepanityaan symposium kemarin itu.
Paling tidak seperti IAGI kepengurusan generasi sebelum ini,
dibawah pimpinan pak Ahmad Ludfi yg saat itu ikut menggiring pengambilan
kesimpulan bahwa LUSI dilahirkan oleh gempa?  Apakah karena para pengurus
IAGI saat ini yg diketuai oleh pak Lambok Hutasoit  mas Syaiful, tidak
berpendapat bahwa LUSI dilahirkan oleh gempa ?  Sehingga mereka dinilai oleh
panitya Symposium di Sidoardjo kemarin sebagai sesuatu yg
tidak menguntungkan sehingga lebih baik diabaikan atau tidak diperlukan
keikutsertaan IAGI dalam symposium kemarin.

Salam prihatin  berdo'a demi kebenaran yg hakiki.


Wass,
nyoto





2011/5/27 abacht...@cbn.net.id

 Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
 lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
 cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

 Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
 TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
 periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
 Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
 foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

 Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
 (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara
 sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr
 daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm
 daftar pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi
 tambahan argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
 (internasional) ttg Lumpur Lapindo tsb.

 Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
 Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu
 saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies
 (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
 tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg
 sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia
 lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
 tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
 mengkampanyekan penyebab gempa.

 Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun
 sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
 Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
 Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk
 ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
 sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.

 Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
 harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami
 dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka
 akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam
 evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.

 Salam
 ADB

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: *R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 *Date: *Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700
  *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *[iagi-net-l] Andang Protes

 Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

 Wassalam
 RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Eko Prasetyo
Selama pemerintah lebih menghargai broker expert (money oriented) daripada
dedicated expert (conclusion oriented), LUSI gak bakal berujung.

Yang saya pertanyakan sebenarnya satu: apa gunanya si LSM Aussy bikin kayak
ginian? Proposal si LSM (semua LSM hanyalah penjual proposal) didanai siapa?


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik taufik . manan
Mengutip pendapat pemimpin kita bahwa, kita prihatin.
   
Namun mungkin sudah merupakan paradigma di negri ini bahwa penyebab / siapa 
yang membawa masalah hampir selalu menjadi perhatian utama.

Ada baiknya seperti saran beberapa sahabat kita yang peduli bahwa tindak 
lanjut atau alternatif solusi keluar dari masalah, harus lebih diutamakan. Ini 
demi sumbangsih kita pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Semoga bagi kita masih ada nurani yang bersih dan lebih peduli serta tindak 
nyata bagi perbaikan nasib lingkungan kita. Sehingga sedikit yang dapat kita 
berikan akan berguna banyak bagi mereka.

Sekedar urun rembug saja dan maaf bila saya khilaf.

Salam

TAM


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com
Date: Fri, 27 May 2011 01:53:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 

Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:

 

Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.



LL

 

 



From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE
.

 

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot
soal pendapatnya? 

 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
melindungi kepentingannya. 

Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro
gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang
juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak
sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang
kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat
IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung
Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm
l

 

Wassalam

RPK

 




Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur Lapindo 
ini
Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga
Hehe
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: abacht...@cbn.net.id 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu, 
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih cocoknya 
memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

  Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg 
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya 
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus 
sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara 
dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

  Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis 
dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya 
diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan 
menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar 
pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan 
argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) 
ttg Lumpur Lapindo tsb.

  Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg 
Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu 
saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg 
kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin 
untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg sangat aktif 
riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia lebih suka memilih 
mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di tektonik regional, 
geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo mengkampanyekan penyebab gempa.

  Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun 
sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang. Saya 
sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi. Karena saya 
ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk ikutan hadir, 
terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan sessi trbuka 
brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.

  Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis 
harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami dr 
IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka 
akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam 
evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.

  Salam
  ADB
  Powered by Telkomsel BlackBerry®


--

  From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 
  Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700
  To: iagi-net@iagi.or.id
  ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 
  Subject: [iagi-net-l] Andang Protes


  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

  Wassalam
  RPK

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb.
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu,
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb (a-nasionalis
dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara sebenarnya
diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar dan
menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional)
ttg Lumpur Lapindo tsb.

Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu
saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies
(yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo
tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg Davies), juga kawan2 Badan Geologi yg
sangat aktif riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia
lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama Lapindo
mengkampanyekan penyebab gempa.

Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan meskipun
sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40 ahli yg diundang.
Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk meramaikan acara diskusi.
Karena saya ada komitmen full 3 hari kmrn di Jakarta, maka agak sulit untuk
ikutan hadir, terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
sessi trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.

Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua penyelesaian teknis
harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah sosial, tdk bisa dipisahkan. Kami
dr IAGI dan HAGI masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm rangka
akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk digunakan dalam
evaluasi perencanaan teknis - sosial kedepan.

Salam
ADB 

Powered by Telkomsel BlackBerryR


  _  


From: R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id 

Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht
ml

 

Wassalam

RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Amir Al Amin
Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu

Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.

Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi.

Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.

2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas
 penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.



 Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:



 Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
 kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.

  LL




  --

 *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH
 WAE …..



 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
  masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa
 harus ngotot soal pendapatnya?



 Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
 melindungi kepentingannya.

 Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak
 yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
 terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
 data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
 yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

 Wassalam

 RPK

  - Original Message -

 *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh
 kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
 Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
 artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.



 Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
 keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa
 netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi
 pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
 bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.



 Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu
 adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI
 lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi
 karena gempa/sesar/reaktivasi dll.



 Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
 prihatin.



 Salam,

 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html



 Wassalam

 RPK






-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik chairul_nas
Saya setuju dengan komentar Pak Leonard, kenapa mereka masih membicarakan 
penyebab munculnya LUSI. Aneh memang aneh ...neh.
Dua tahun silam, di milis IAGI ini, saya pernah nimbrung bicara soal LUSI ini. 
Satu hal penting yang saya tekankan pada waktu itu adalah: kenapa ESDM dan 
BPMigas serta perusahaan terlambat menanggulangi LUSI sehingga menunggu 
beberapa desa tenggelam dulu di dalam lumpur. Hal inilah yang seharusnya 
dipelajari dan didiskusikan agar keterlambatan serupa tidak terulang kembali 
bila muncul Lusi-lusi di tempat lain.
Diskusi penyebab dengan segala macam teorinya, yang saat ini masih dalam 
perdebatan, cukuplah menjadi diskusi di ranah ilmiah dan akademis, dan tidak 
perlulah menjadi konsumsi publik.
Wass,
Chairul Nas
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com
Date: Fri, 27 May 2011 01:53:24 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 

Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:

 

Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.



LL

 

 



From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE
.

 

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot
soal pendapatnya? 

 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
melindungi kepentingannya. 

Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa mailto:nataniel.mang...@gmail.com  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro
gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang
juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak
sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang
kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat
IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung
Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
on Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.htm
l

 

Wassalam

RPK

 




Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya 
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas 
kemana arahnya.
Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium, 
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya lihat 
jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa hadlir 
karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.
Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu diskusi 
mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak Andang 
juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, katanya 
dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. Akhirnya 
saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. Wawancara 
berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan mengenai 
Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, kan saya 
tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan jelas 
saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di editor, 
hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak akan 
ditayangkan.
Mereka sih senyum-senyum saja.
Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya muncul 
beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai net-importer oil 
dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), sedangkan yang muncul 
lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang berbicara mengenai Lusi 
cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara itu karena masih dalam 
perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan 
kadal.

   

  Note (lagi):

   

1.. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan 
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan 
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada 
infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan 
kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga 
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan 
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan, 
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang 
sekarang sedang dalam proses tender dsb. 
3.. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya kongkrit 
ke depan. 
   

  Salam

   

  ADB

   


--

  From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

   

  Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur 
Lapindo ini

  Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

  Hehe
  Wassalam

  RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg 
lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih 
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg 
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya 
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website Humanitus 
sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan foto 2 pembicara 
dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb 
(a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara 
sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr daftar 
dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar 
pembicara. Suatu move yg pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan 
argumen bhw: yg diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2 (internasional) 
ttg Lumpur Lapindo tsb.

Usulan saya untuk memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg 
Sidoarjo yg banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain itu 
saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis bersama Davies (yg 
kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn menggunakan data Lapindo tanpa ijin 
untuk ikut

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak
itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik
Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang
Bachtiar, bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling
top sampai saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah
Kebesaran  KeadilanMU kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
korban Lusi ...aameeen YRA.


Wass,
nyoto




2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.
 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.
 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.
 Mereka sih senyum-senyum saja.
 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
 berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
 itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
 Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
 Wassalam
 RPK

  - Original Message -
 *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
   *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes

  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
 kadal.



 Note (lagi):



1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D 
 yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb.
3. Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan.



 Salam



 ADB


  --

 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:17 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
 Lapindo ini

 Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

 Hehe
 Wassalam

 RPK

  - Original Message -

 *From:* abacht...@cbn.net.id

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Friday, May 27, 2011 5:53 AM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
 lalu, bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
 cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

 Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
 TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
 periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
 Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
 foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan Sawolo EMP (Lapindo).

 Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb
 (a-nasionalis dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd acara
 sebenarnya diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo EMP/Lapindo dr
 daftar dan menambahkan Prof Sukendar, Agus Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm
 daftar

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Chairul Nas
Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan 
waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak 
ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur.
CN

--- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis:

Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM

Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu
 
Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang 
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. 
Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.


2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com




Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab 
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 
Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, 
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.




LL
 
 




From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 

Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM 

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes 




 
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE 
…..

 


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 

Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 


 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 


Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data 
baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.


Wassalam

RPK



- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa 


To: iagi-net@iagi.or.id 


Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM


Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.


 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.


 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.


 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id



Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html


 

Wassalam

RPK
 


-- 
***

Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com




Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik strivearth
Penanganan dampak dan penentuan penyebab bisa jalan paralel toh? 
visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id
Date: Fri, 27 May 2011 10:44:16 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan 
waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak 
ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur.
CN

--- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis:

Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM

Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu
 
Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang 
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. 
Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.


2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com




Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab 
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 
Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban, 
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.




LL
 
 




From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 

Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM 

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes 




 
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE 
…..

 


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 

Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 


 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 


Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data 
baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.


Wassalam

RPK



- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa 


To: iagi-net@iagi.or.id 


Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM


Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.


 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.


 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.


 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id



Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html


 

Wassalam

RPK
 


-- 
***

Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com





RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Andang Bachtiar
Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb. 
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan. 

 

Salam

 

ADB

 


  _  


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu,
bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya berita wartawan lebih
cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan acara.

Note fb itu saya tulis setelah saya komunikasikan concern ke panitianya ttg
TIDAK ADANYA PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan dominannya
periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya maupun dlm website
Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di website masih dipampangkan
foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu Awang BPMigas dan

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik danny . hilman
Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan 
gempa (kalo mau dihubung-hubungkan)  :-)
Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

Salam
Danny


Danny Hilman Natawidjaja
LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
Geoteknologi - LIPI

-Original Message-
From: Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
Date: Fri, 27 May 2011 10:15:59 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes
Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
kesediaannya.

 

Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.

 

Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.

 

Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.

 

Salam

 

ADB

 

  _  

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:22 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
jelas kemana arahnya.

Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri simposium,
bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, saya
lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.

Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

Mereka sih senyum-senyum saja.

Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Andang Bachtiar mailto:abacht...@cbn.net.id  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
kadal.

 

Note (lagi):

 

1.  Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.  Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D yang
sekarang sedang dalam proses tender dsb. 
3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya
kongkrit ke depan. 

 

Salam

 

ADB

 


  _  


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 8:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
Lapindo ini

Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda kelihatannya akhirnya dikadalin juga

Hehe
Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: abacht...@cbn.net.id 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Friday, May 27, 2011 5:53 AM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg lalu

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Leonard Lisapaly
Secara pribadi, saya setuju pemicu-nya bisa diusut paralel karena terkait
masalah siapa yang harus membayar ganti rugi, tetapi dengan langkah2 yang
jelas dan terpadu, data2 yang sahih, komitmen penuh (!), keberanian (?), dsb.

 

Kalau sudah jelas, tinggal kita menentukan langkah berikutnya, mau diapakan?
Siapa yang bisa diajak membantu menyuarakan?

 

Jangan lupa bahwa akhirnya mungkin kita akan terbentur permainan politik
(2014 sudah mendekat, satu pihak bisa memanfaatkan untuk menghantam pihak
lain atau sebaliknya untuk membersihkan citra).

 

Di milis oilgasprof-pun sempat ada diskusi dan beberapa orang memutuskan
untuk temu darat dengan difasilitasi salah satu hotel di Bogor, tapi
kayaknya sekarang gak ada beritanya. Apakah diskusi di IAGI juga akan
bernasib sama? 

 

Kalau IAGI (dan organisasi profesi lainnya) bisa menyuarakan kebenaran,
didengar, dan ditindak-lanjuti bravo! 

 

LL

 

 

 

 



From: strivea...@gmail.com [mailto:strivea...@gmail.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 9:51 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Penanganan dampak dan penentuan penyebab bisa jalan paralel toh? 

visit strivearth.com and be entertained



From: Chairul Nas chairul_...@yahoo.co.id 

Date: Fri, 27 May 2011 10:44:16 +0800 (SGT)

To: iagi-net@iagi.or.id

ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id 

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan
waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika
tak ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur.
CN

--- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis:


Dari: Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com
Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM

Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu

 

Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
bertanggung-jawab.

Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.

 

Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. 

Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.

2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

Kalau judul simposiumnya Humanitus Symposium tapi masih membahas penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 

Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:

 

Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.

LL

 

 



From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 
Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM 


To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes 

 

Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE
.

 

From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 
Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot
soal pendapatnya? 

 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
melindungi kepentingannya. 

Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

Wassalam

RPK

- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa 

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa
dilakukan oleh kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro
gempa/sesar'. Pak Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang
juga sudah di artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.

 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak
sekali keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
bisa netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
revisi pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang
kalau bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat
IAGI itu adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
IAGI lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung
Lusi karena gempa/sesar/reaktivasi dll.

 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Apakah betul mengirimkan surat

[iagi-net-l] Re: [RadNET-BULK] RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Rekan 

Sypmosium lumpur Lapindo lima
tahun...hem hem judulnya sangat bagus sebagai
jualan.
Ngomomng ngomomg dlm flyernya  tujuan
Symposium apa sih ?

si Abah

On Fri, May 27, 2011
8:50 am, Andang Bachtiar wrote:
 Koreksi Prof, saya tidak ikut
datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
 kadal.
 
 
 
 Note (lagi):
 
 


 1.Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke
depan, akan
 lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya
membahas bagaimana disain
 3D/4D seismic, disain MT, disain
subsidence GPS survey-nya dikaitkan
 dengan
 modeling
subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
 pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan
tol,
 jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa,
dsb)
 2.Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi
sebagai lembaga
 geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3
orang untuk mempresentasikan
 berbagai hasil riset mereka dalam 3
tahun terakhir ini (geokimia,
 amblesan,
 struktur
dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi seismic 3D

yang
 sekarang sedang dalam proses tender dsb.

3.  Format workshop lebih cocok dari pada symposium: spy hasilnya

kongkrit ke depan.
 
 
 
 Salam
 
 
 
 ADB
 
 
 
   _
 

From:
R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 Sent: Friday,
May 27, 2011 8:17 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject:
Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 

Wah sebetulnya saya sudah tidak ingin berkomentar lagi mengenai Lumpur
 Lapindo ini
 
 Tapi, maaf saja, Pak Andang. Anda
kelihatannya akhirnya dikadalin juga
 
 Hehe

Wassalam
 
 RPK
 
 - Original
Message -
 

From: abacht...@cbn.net.id
 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 
 Sent:
Friday, May 27, 2011 5:53 AM
 
 Subject: Re:
[iagi-net-l] Andang Protes
 
 
 
 Saya
menuliskannya sebagai catatan (note) di facebook saya SEMINGGU yg
 lalu,
 bukan tiba2 kemarin. Mungkin untuk menjadikannya
berita wartawan lebih
 cocoknya memuatnya pas kemarin pelaksanaan
acara.
 
 Note fb itu saya tulis setelah saya
komunikasikan concern ke panitianya
 ttg
 TIDAK ADANYA
PEMBICARA DR PERISET PERGURUAN TINGGI INDONESIA dan

dominannya
 periset asing (10 orang) dlm info undangan ke saya
maupun dlm website
 Humanitus sampai 2 hari yg lalu. Waktu itu di
website masih dipampangkan
 foto 2 pembicara dr Indonesia yaitu
Awang BPMigas dan Sawolo EMP
 (Lapindo).
 

Alhamdulillah, rupanya panitia sadar akan pincangnya acara tsb

(a-nasionalis
 dan berat ke satu sisi pendapat), maka kemudian pd
acara sebenarnya
 diseimbangkanlah kesan itu dg mencoret Sawolo
EMP/Lapindo dr daftar dan
 menambahkan Prof Sukendar, Agus
Guntoro, dan Sayogi Sudarman dlm daftar
 pembicara. Suatu move yg
pintar, tp agak kedodoran kalau diberi tambahan
 argumen bhw: yg
diundang adalah yg gencar menulis di jurnal2
 (internasional)
 ttg Lumpur Lapindo tsb.
 
 Usulan saya untuk
memasukkan pembicara dr Perg Tinggi paling dekat dg
 Sidoarjo yg
banyak menulispun (Dr Amin Widodo) tidak dikabulkan. Selain

itu
 saya menyinggung nama Prof Hasanudin ITB yg pernah menulis
bersama Davies
 (yg kemudian diancam dituntut oleh Lapindo krn
menggunakan data Lapindo
 tanpa ijin untuk ikut menulis paper dg
Davies), juga kawan2 Badan Geologi
 yg
 sangat aktif
riset dan menulis ttg Lumpur Lapindo. Tapi nampaknya panitia

lebih suka memilih mrk dr Indonesia yg punya kecenderungan expertise di
 tektonik regional, geotermal, dan yg mrk kenal ikut bersama
Lapindo
 mengkampanyekan penyebab gempa.
 

Waktu itu surat saya dijawab panitia dg : akan dipertimbangkan
meskipun
 sulit untuk mengubah acara krn hrs memilih diantara 40
ahli yg diundang.
 Saya sendiri tetap mrk harapkan datang untuk
meramaikan acara diskusi.
 Karena saya ada komitmen full 3 hari
kmrn di Jakarta, maka agak sulit
 untuk
 ikutan hadir,
terutama kalau hanya untuk tanya jawab 2-5 menit dan bukan
 sessi
trbuka brainstorming smua pihak membeberkan usulan rencana ke depan.
 
 Sampai saat ini, saya masih juga pada pendapat: semua
penyelesaian teknis
 harus jadi 1 paket dg penyelesaian masalah
sosial, tdk bisa dipisahkan.
 Kami
 dr IAGI dan HAGI
masih dalam posisi terus membantu Badan Geologi dlm
 rangka
 akuisisi data 3D seismik di area lumpur dan sekitarnya untuk
digunakan
 dalam
 evaluasi perencanaan teknis - sosial
kedepan.
 
 Salam
 ADB
 

Powered by Telkomsel BlackBerryR
 
 
  
_
 
 

From:
R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
 
 Date: Thu, 26 May 2011 20:55:29 +0700
 
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 
 ReplyTo:
iagi-net@iagi.or.id
 
 Subject: [iagi-net-l]
Andang Protes
 
 
 
 Apakah betul
mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on

Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di
Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online
hari ini?

http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.ht
 ml
 
 
 
 Wassalam


 RPK
 
 


-- 
___
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Yustinus Suyatno Yuwono
Setuju pisan Prof.
Yatno
  - Original Message - 
  From: R.P.Koesoemadinata 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 27, 2011 12:19 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 

  Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 
  Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data baru,  
menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.
  Wassalam
  RPK
- Original Message - 
From: Nataniel Mangiwa 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam 
prihatin.

Salam,
Natan


2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

  Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html

  Wassalam
  RPK



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik o - musakti
Setahu saya di Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus 
bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan hukum 
tetap'.
Vonis pengadilan harus berdasar fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan tidak 
ada keraguan (bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts').

Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk masalah 
penyebab Lusi ini ? 

Itu baru soal hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut masuk...

Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah  (sudah?) Dan dengan 
tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi sebagai BENCANA ALAM dan melakukan 
segala usaha mitigasi tanpa harus mempedulikan Lapindo atau Minarak.

Silahkan kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke 
pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang nan berliku. At 
least saat itu  mereka yang dipermukaan sudah terselamatkan semua. 
Jangan seperti sekarang, kesannya masyarakat yang harus berhadapan langsung 
dengan Lapindo.

Wallahu a'lam

On Fri, 27 May 2011 09:12 ICT Amir Al Amin wrote:

Saya kurang setuju pendapat Lupakan soal pemicu

Justru apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.

Kalau karena murni kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti rugi.

Kalau karena gempa --Pemerintah+Bakrie.

2011/5/27 Leonard Lisapaly llisap...@fugro-jason.com

  Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas
 penyebab terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.



 Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:



 Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban,
 kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.

  LL




  --

 *From:* Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 6:47 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH
 WAE …..



 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
  masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa
 harus ngotot soal pendapatnya?



 Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
 melindungi kepentingannya.

 Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak
 yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
 terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
 data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
 yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

 Wassalam

 RPK

  - Original Message -

 *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh
 kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
 Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
 artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.



 Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
 keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa
 netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi
 pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
 bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.



 Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu
 adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI
 lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi
 karena gempa/sesar/reaktivasi dll.



 Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
 prihatin.



 Salam,

 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html



 Wassalam

 RPK






-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Hehehehehe  betul, memang lucu sekali, pak Danny Hilman yg selama ini
sudah dikenal sebagai salah satu ahli gempa di Indonesia yg sudah mumpuni,
koq malah nggak pernah diundang atau diberi kesempatan ngomong atau
berkomentar perihal pemicu Lusi  mungkin kalau Danny diikutsertakan
dalam diskusi Lusi nanti malah akan DISALAHKAN, karena sebagai ahli gempa
di Indonesia, sedang LUSI pemicunya adalah gempa juga, jadi pak Danny
SEHARUSNYA mampu  bisa mengatur supaya gempa tidak akan menimbulkan
bencana bagi masyarakat Sidoardjo  atau malah bisa disantet juga nanti.


wass,
nyoto




2011/5/27 danny.hil...@gmail.com

 Lucunya saya malah engga pernah diberi kesempatan ngomong perihal pemicuan
 gempa (kalo mau dihubung-hubungkan) :-)
 Tapi ngeri juga kalo ikut ngomong...takut disantet. LOL

 Salam
 Danny

 Danny Hilman Natawidjaja
 LabEarth (Laboratory for Earth Hazards)
 Geoteknologi - LIPI
 --
 *From: *Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id
 *Date: *Fri, 27 May 2011 10:15:59 +0700
  *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id
   *Subject: *RE: [iagi-net-l] Andang Protes

  Iya, Prof, yang di Jambi itu saya yang merekomendasikan. Terimakasih atas
 kesediaannya.



 Kembali ke Simposium: ada tambahan ganjelan lagi.



 Seperti diceritakan oleh Awang di laporan pandangan mata, ada presenter
 bule: Amanda Clarke dari ASU (Arizona State University) yang presentasi
 bagaimana gempa memicu mudvolcano, geyser, gunung api dsb. (Tapi) untuk
 kasus gempa Yogja dan Lusi, Amanda tak membahas secara khusus sebab
 memerlukan data lebih lanjut. Lha, ini bule cewek belum bikin riset tentang
 LuSi, hanya berdasarkan pengalaman2 dia di luaran, malah boleh presentasi.
 Meskipun panitia kelihatannya cenderung senang dengan bule/expat tapi ini
 keterlaluan, masak yang kayak gini dikasi slot bicara juga.



 Hehehehe,..sudah ah. Nanti malah berlarut-larut.



 Salam



 ADB


  --

 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 9:22 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya
 pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan
 jelas kemana arahnya.

 Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri
 simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca
 flyer-nya, saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun
 menyatakan tidak bisa hadlir karena saya kebetulan ada acara
 presentasi/rapat di Jakarta.

 Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu
 diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh
 Pak Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari
 TVOne, katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan
 Indonesia. Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di
 Jakarta. Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul
 pertanyaan mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu
 bagaimana, kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai
 masalah itu kan jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti
 kalau sudah sampai di editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat,
 bahkan mungkin juga tidak akan ditayangkan.

 Mereka sih senyum-senyum saja.

 Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya
 muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai
 net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant),
 sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang
 berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara
 itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.

 Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.

 Wassalam

 RPK

  - Original Message -

 *From:* Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Friday, May 27, 2011 8:50 AM

 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang Protes



 Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan
 kadal.



 Note (lagi):



1. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, akan
lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya
pada infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol,
jalan kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb)
2. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk mempresentasikan
berbagai hasil riset mereka dalam 3 tahun terakhir ini (geokimia, amblesan,
struktur dangkal, air tanah, dsb), termasuk rencana akuisisi

Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik aji suhadi
ini masalah haketat..man...kebenaran harus di tegakan...go ahead for
Indonesia Mandiri. are you part problem or solution ? salam ambil suara...

2011/5/27 Sasongko, Yogi yogi_sason...@fmi.com

 Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH
 WAE …..



 *From:* R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27, 2011 2:20 AM

 *To:* iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
  masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa
 harus ngotot soal pendapatnya?



 Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
 melindungi kepentingannya.

 Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak
 yang belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa
 terancam kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari
 data baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai
 yakin bahwa kepentingannya tidak lagi terancam.

 Wassalam

 RPK

 - Original Message -

 *From:* Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh
 kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
 Koesoema sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di
 artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.



 Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali
 keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa
 netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi
 pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau
 bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.



 Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu
 adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI
 lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi
 karena gempa/sesar/reaktivasi dll.



 Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam
 prihatin.



 Salam,

 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

 Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on
 Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini?
 http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html



 Wassalam

 RPK






-- 
Aji Suhadi
Mineral Exploration Geologist
West Papua, Indonesia
+62 81257179737


Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Oki 

Pemerintah SUDAH mengeluarkan (PP atau apa saya
lupa) , yang pada prinsipnya membagi dua tanggung jawab thd kerusakan yang
terjadi yi : 1. Untuk perumahan dan parasarana penduduk dianggung oleh
Lapindo , sedangkan prasarana umum ditanggung oleh Pemerintah.
Secara
teoritis , penyelesaian sudah ada payung hukumnya , bahwa dilapangan
terjadi hal yang sebaliknya , yaaa namanya juga ngeluarinl uang 
pasti siapapun kurang rela hehehe

si Abah


On
Fri, May 27, 2011 11:37 am, o - musakti wrote:
 Setahu saya di
Indonesia yang bisa menentukan siapa yang salah (dan harus

bayar) itu hanya pengadilan. Itupun dengan embel-embel 'berkekuatan
hukum
 tetap'.
 Vonis pengadilan harus berdasar
fakta-fakta yang tidak terbantahkan dan
 tidak ada keraguan
(bahasa LA Law nya 'beyond reasonable doubts').
 

Apakah kita sudah sampai pada tahap 'beyond reasonable doubts' untuk
 masalah penyebab Lusi ini ?
 
 Itu baru soal
hukumnya, belum kalau soal politik, ekonomi dll ikut
 masuk...
 
 Buat saya, harusnya pemerintah mengambil alih masalah 
(sudah?) Dan dengan
 tegas menyatakan dan memperlakukan Lusi
sebagai BENCANA ALAM dan melakukan
 segala usaha mitigasi tanpa
harus mempedulikan Lapindo atau Minarak.
 
 Silahkan
kalau dikemudian hari Pemerintah ingin (harus) membawa Lapindo ke
 pengadilan dan menjalani proses yang diperkirakan bakal panjang
nan
 berliku. At least saat itu  mereka yang dipermukaan sudah
terselamatkan
 semua.
 Jangan seperti sekarang, kesannya
masyarakat yang harus berhadapan
 langsung dengan Lapindo.
 
 Wallahu a'lam
 
 On Fri, 27 May 2011
09:12 ICT Amir Al Amin wrote:
 
Saya kurang setuju
pendapat Lupakan soal pemicu

Justru
apa yang memicu itu yang bisa menjustifikasi, siapa yang
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar
dampak bencana ini.

Kalau karena murni
kesalahan pemboran--Bakrie grup, bayar semua ganti

rugi.

Kalau karena gempa
--Pemerintah+Bakrie.

2011/5/27 Leonard
Lisapaly llisap...@fugro-jason.com


 Kalau judul simposiumnya âeuro;oelig;Humanitus
Symposiumâeuro; tapi masih membahas
 penyebab
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.



 Mari kita garis bawahi
quote di bawah ini:



 Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih
penting saat ini menangani para
 korban,
 kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.

  LL




 
--

 *From:*
Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com]
 *Sent:*
Friday, May 27, 2011 6:47 AM

 *To:*
iagi-net@iagi.or.id
 *Subject:* RE: [iagi-net-l] Andang
Protes



 Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES,
SENG WARAS
 NGALAH
 WAE
âeuro;¦..



 *From:* R.P.Koesoemadinata
[mailto:koeso...@melsa.net.id]
 *Sent:* Friday, May 27,
2011 2:20 AM
 *To:* iagi-net@iagi.or.id

*Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Yang 'pro-kesalahan
pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam
 
masalah Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan 
 mengapa
 harus ngotot soal pendapatnya?




Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk
 melindungi kepentingannya.

 Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika
masih ada
 pihak
 yang belum merasa
berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih

merasa
 terancam kepentingannya ya silahkan saja ,
melakukan research dan
 mencari
 data
baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya
 sampai
 yakin bahwa kepentingannya tidak
lagi terancam.

 Wassalam

 RPK

 
- Original Message -

 *From:*
Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 *To:* iagi-net@iagi.or.id

 *Sent:* Thursday, May 26, 2011 9:47 PM

 *Subject:* Re: [iagi-net-l] Andang Protes



 Saya
sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan
 oleh
 kaum 'pro pemboran' untuk melawan
pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak
 Koesoema sudah
pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di

artikel ini, tapi tidak ada yang berubah.



 Pada titik seperti ini
mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali

keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI
 bisa
 netral. Karena yang paling
menyedihkan adalah IAGI belum melakukan
 revisi
 pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad
Lutfi, yang kalau
 bahasa kasarnya IAGI pendapatnya lebih
pro gempa/sesar.



 Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi
pendapat IAGI
 itu
 adalah bottom line
dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke
 IAGI
 lebih baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada
mendukung
 Lusi
 karena
gempa/sesar/reaktivasi dll.



 Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa
merasakan dan menyampaikan salam
 prihatin.




Salam,

 Natan

 2011/5/26 R.P.Koesoemadinata
koeso...@melsa.net.id

 Apakah
betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium
 on
 Indonesia's mud volcano yang
berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di
 Sidoarjo
 sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari
ini?

http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html




Wassalam

 RPK

RE: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Terurut Topik Sugeng Hartono
Bbrp bulan yll ketika saya dan bbrp teman kantor sedang menunggu kereta api 
jurusan Serpong di stasiun Sudirman (Dukuh Atas)tiba-2 mata saya tertarik 
dengan sticker dng ukuran kira-2 20 Cm x 30 Cm yang ditempel pada salah satu 
tiang stasiun. Kenapa tertarik karena sticker ini mengungkapkan hasil (voting) 
pertemuan ilmiah para ahli (dunia) di Cape Town, Afrika Selatan bbrp waktu yll. 
Bunyi sticker kira-2 sbb:

Penyebab semburan lumpur panas di Sidoarjo:
42 ahli mengatakan karena pemeboran,
3 ahli mengatakan karena gempa,
... (lainnya lupa).

Sticker ini nampaknya dibuat dan ditempel oleh sebuah LSM yang peduli (mereka 
kok yha tahu kalau ada pertemuan ilmiah di Afsel).
Sekitar 10 hari yll, sebelum berangkat ke rig, saat jam makan siang saya 
bela-belain naik ojek dari kantor ke stasiun Sudirman hanya sekedar untuk 
memotret sticker tersebut. 
Inilah peristiwa yang cukup banyak menyita perhatian para akhli dan pemerhati 
yang seolah-olah terus berlanjut menimbulkan pro dan kontra. Terkadang timbul 
pertanyaan saya di dalam hati: Sebenarnya siapakah yang berhak untuk menentukan 
penyebab peristiwa ini (semburan lumpur), praktisi/akhli pengeboran atau akhli 
geologi? Jujur saja saya juga tidak tahu jawabnya.

Salam hangat dari Tanjung Jabung, Jambi.
Sugeng






-Original Message-
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]
Sent: Fri 5/27/2011 11:04 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
 
Kalo dah masuk ranah politik, moto yang berlaku adalah: Yang menang adalah yang 
benar.
Salam,
Yatno
  - Original Message - 
  From: nyoto - ke-el 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 27, 2011 9:36 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


  Hebat sekali, sampai 2 top geologists Indonesia bisa dikadalin (paling tidak 
itu menurut pengakuan langsung dari mereka sendiri, yaitu guru besar Teknik 
Geologi ITB  juga bekas ketua IAGI pak Koesoemadinata  pak Andang Bachtiar, 
bekas ketua IAGI, keduanya dedengkot geologi Indonesia yg paling top sampai 
saat ini), sangat2 memprihatinkan, ya Allah tunjukkanlah Kebesaran  KeadilanMU 
kepada kita bangsa Indonesia, khususnya masyarakat korban Lusi ...aameeen YRA.


  Wass,
  nyoto



   
  2011/5/27 R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id

Ya maksud saya seolah-olah usulannya diperhatikan dengan menambahnya 
pembicara dari dalam negeri/universitas di Indonesia. Tapi yang diajukan jelas 
kemana arahnya.
Saya pun juga dikadalin. Saya sebenarnya juga diundang menghadiri 
simposium, bahkan ditelepon beberapa kali. Namun setelah saya baca flyer-nya, 
saya lihat jelas ke mana arahnya dan maksudnya. Sayapun menyatakan tidak bisa 
hadlir karena saya kebetulan ada acara presentasi/rapat di Jakarta.
Waktu saya di Jambi minggu yang lalu untuk menjadi panelist dalam suatu 
diskusi mengenai bagihasil minyak bagi Jambi (katanya direkomendasikan oleh Pak 
Andang juga) saya terus menerus ditelepon oleh seorang wartawati dari TVOne, 
katanya dia ditugaskan mewawancara saya, mengenai dunia perminyakan Indonesia. 
Akhirnya saya setuju dan wawancara berlangsung di kamar hotel di Jakarta. 
Wawancara berlangsung mungkin lebih dari 30 menit dan juga muncul pertanyaan 
mengenai Lumpur Lapindo. Off the record saya katakan, kalian itu bagaimana, 
kan saya tahu siapa yang punya TVOne dan pendapat saya mengenai masalah itu kan 
jelas saya utarakan pada wawancara. Saya katakan pasti kalau sudah sampai di 
editor, hasil wawancara ini bakal kena editing berat, bahkan mungkin juga tidak 
akan ditayangkan.
Mereka sih senyum-senyum saja.
Ternyata benar sekali, pada acara Tahukah Anda kemarin sore saya hanya 
muncul beberapa detik saja membicarakan mengenai 'Indonesia sebagai 
net-importer oil dan sudah keluar dari OPEC' (hal yang kurang relevant), 
sedangkan yang muncul lainnya Prof Sukendar dan Ir Sunu (dari Lapindo) yang 
berbicara mengenai Lusi cukup panjang lebar. Saya sendiri tidak nonton acara 
itu karena masih dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
Wah jadi dikadalin juga, walaupun sudah tahu apa yang akan terjadi.
Wassalam
RPK
  - Original Message - 
  From: Andang Bachtiar 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, May 27, 2011 8:50 AM
  Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes


  Koreksi Prof, saya tidak ikut datang di Symposium. Jadi, luput dijadikan 
kadal.



  Note (lagi):



1.. Kalau memang benar mau berorientasi pada penyelesaian ke depan, 
akan lebih logis, elegan, dan bermanfaat simposiumnya membahas bagaimana disain 
3D/4D seismic, disain MT, disain subsidence GPS survey-nya dikaitkan dengan 
modeling subsidence, perluasan area terdampak, dan kemungkinan pengaruhnya pada 
infrastruktur yang ada maupun yg direncanakan dibangun (jalan tol, jalan 
kereta, jalan biasa, lapangan2 migas, jalur2 pipa, dsb) 
2.. Dan akan lebih klop kalau kawan2 dari Badan Geologi sebagai lembaga 
geologi resmi pemerintah juga diundang  2-3 orang untuk

  1   2   >