RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-18 Terurut Topik Hairiah
Hiks sama nich spt yg aku rasain sekrang... usia khamilan jalan 8
minggu, tp dah 2 minggu ini ga' bisa masuk susu...udah gitu kalo pagi
ga' bisa makan apa2.. perjalanan dari rmh mpe kantr 1 jam (naik motor) n
mpe kantor pasti nyetor dulu ke toilet alias uek...(sori)... kondisi
kaya gini sama persis waktu kehamilan pertama... ngejalanin hari2 jd ga'
semangat coz bawaanya mual terus... mungkin ini salah satu perjuangan
seorang ibu ya Mudah2an kita bisa ikhlas ya mbak ngejalanin semua
ini.

 

Hairiah

Marketing Services

PT. Trasformasi Televisi Indonesia 

Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170

Fax  . (021) 7918 4537

Email. [EMAIL PROTECTED]

 



From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:20 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
..

 

tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang
boleh?? sol 

 

---Original Message---

 

From: Gopina Goham mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Date: 12/18/06 11:23:39

To: balita-anda@balita-anda.com

Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
..

 

kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...

 

kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding
hamil

anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke

mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.

kalau dah sampai gitu, cape banget dh...

 

mengenai primperan, ada di bawah niy...

 

  *PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan

lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah
karena

obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum,
stenosis

pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati,
gastroduodenitis,

dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA

INDIKASI*  Keadaan

dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,

seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *
Pasien

yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi,
pasien

yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi

ekstrapiramidal.

*Interaksi obat* :

- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.

- sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.

- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi
dari

usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).

- kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan
makanan

menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa
lelah,

mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan
saluran

pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.

*DOSIS *  Dewasa

: 3 kali sehari 1 ampul.

 

 

On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:

 

 

  mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya

 donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah

  kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)

 mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya
dan

 muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke
dsogku

 belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp
denger2

 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa

 yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual
dan

 malas...

 tq

 

 

 joyce

 [image: Add FUN to your email - CLICK
HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770

 

 

 

 

 

 

Add FUN to your email - CLICK HERE!
http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 



RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-18 Terurut Topik joe
iya nih mbaksama tiap pagi udah panas dinginen uek...mau makan salah
gak makan salah.belum lgi pusing en gak bisa masuk ke dapur en toilet...
..adu...dek dek...doain mama biar kuat y
 
 
---Original Message---
 
From: Hairiah
Date: 12/19/06 13:39:33
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk..
..
 
Hiks sama nich spt yg aku rasain sekrang... usia khamilan jalan 8
minggu, tp dah 2 minggu ini ga' bisa masuk susu...udah gitu kalo pagi
ga' bisa makan apa2.. perjalanan dari rmh mpe kantr 1 jam (naik motor) n
mpe kantor pasti nyetor dulu ke toilet alias uek...(sori)... kondisi
kaya gini sama persis waktu kehamilan pertama... ngejalanin hari2 jd ga'
semangat coz bawaanya mual terus... mungkin ini salah satu perjuangan
seorang ibu ya Mudah2an kita bisa ikhlas ya mbak ngejalanin semua
ini.
 
 
 
Hairiah
 
Marketing Services
 
PT. Trasformasi Televisi Indonesia
 
Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170
 
Fax  . (021) 7918 4537
 
Email. [EMAIL PROTECTED]
 
 
 

 
From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:20 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
.
 
 
 
tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang
boleh?? sol
 
 
 
---Original Message---
 
 
 
From: Gopina Goham mailto:[EMAIL PROTECTED]
 
Date: 12/18/06 11:23:39
 
To: balita-anda@balita-anda.com
 
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
.
 
 
 
kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...
 
 
 
kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding
hamil
 
anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke
 
mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.
 
kalau dah sampai gitu, cape banget dh...
 
 
 
mengenai primperan, ada di bawah niy...
 
 
 
  *PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan
 
lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah
karena
 
obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum,
stenosis
 
pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati,
gastroduodenitis,
 
dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA
 
INDIKASI*  Keadaan
 
dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,
 
seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *
Pasien
 
yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi,
pasien
 
yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi
 
ekstrapiramidal.
 
*Interaksi obat* :
 
- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
 
- sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.
 
- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi
dari
 
usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
 
- kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan
makanan
 
menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa
lelah,
 
mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan
saluran
 
pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.
 
*DOSIS *  Dewasa
 
: 3 kali sehari 1 ampul.
 
 
 
 
 
On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:
 

 

 
  mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
 
 donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
 
  kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
 
 mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya
dan
 
 muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke
dsogku
 
 belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp
denger2
 
 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa
 
 yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual
dan
 
 malas...
 
 tq
 

 

 
 joyce
 
 [image: Add FUN to your email - CLICK
HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Add FUN to your email - CLICK HERE!
http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
 
 
 

Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik Gopina Goham

kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...

kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil
anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke
mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.
kalau dah sampai gitu, cape banget dh...

mengenai primperan, ada di bawah niy...

 *PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan
lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena
obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis
pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis,
dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA
INDIKASI*  Keadaan
dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,
seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *  Pasien
yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien
yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi
ekstrapiramidal.
*Interaksi obat* :
- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
- sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.
- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari
usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
- kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan
menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah,
mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran
pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.
*DOSIS *  Dewasa
: 3 kali sehari 1 ampul.


On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:



 mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
 kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan
muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku
belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2
bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa
yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan
malas...
tq


joyce
[image: Add FUN to your email - CLICK 
HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770



Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik Lif Rahayu

Gak usah minum obat anti mual, primperan dan lain sebagainya.
Kalau saya dulu, yang penting mulut disumpel terus dengan cemilan, biar gak
sempet berasa pahit dan lain2, termasuk juga muntah. Biar dikit-dikit yang
penting masuk terus. Kalau saya dulu, pagi2 di kantor, kalo berasa gak enak
mulutnya, tak sumpel pake jagung rebus bawa dari rumah, agak siangan saya
makan lagi mangga harum manis, dulu satu hari saya bisa menghabiskan 6
mangga harum manis, plus 3 apel. Kalau saya dulu gak tahan dengan segala
sayuran dan makanan yang ada santannya, maunya yang seger2 terus, sampai
dibela-belain beli salad pizza hut. Daging juga maunya yang seger, sop
buntut gitu deh.

Nikmati aja, dibawa seneng, pasti akan enjoy.kan ada dedek bayi di perut
mamanya

Mama Nayma

On 12/18/06, Gopina Goham [EMAIL PROTECTED] wrote:


kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...

kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil
anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke
mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.
kalau dah sampai gitu, cape banget dh...

mengenai primperan, ada di bawah niy...

  *PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan
lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena
obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum,
stenosis
pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati,
gastroduodenitis,
dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA
INDIKASI*  Keadaan
dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,
seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *  Pasien
yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi,
pasien
yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi
ekstrapiramidal.
*Interaksi obat* :
- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
- sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.
- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi
dari
usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
- kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan
menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah,
mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran
pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.
*DOSIS *  Dewasa
: 3 kali sehari 1 ampul.


On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:


  mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
 donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
  kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
 mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan
 muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku
 belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2
 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa
 yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan
 malas...
 tq


 joyce
 [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]
http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770





Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik joe
tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang
boleh?? sol 
 
---Original Message---
 
From: Gopina Goham
Date: 12/18/06 11:23:39
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk..
..
 
kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...
 
kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil
anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke
mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.
kalau dah sampai gitu, cape banget dh...
 
mengenai primperan, ada di bawah niy...
 
  *PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan
lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena
obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis
pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis,
dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA
INDIKASI*  Keadaan
dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,
seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *  Pasien
yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien
yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi
ekstrapiramidal.
*Interaksi obat* :
- efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
- sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.
- absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari
usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
- kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan
menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah,
mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran
pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.
*DOSIS *  Dewasa
: 3 kali sehari 1 ampul.
 
 
On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:


  mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
 donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
  kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
 mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan
 muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku
 belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2
 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa
 yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan
 malas...
 tq


 joyce
 [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]http://www.incredimail
com/index.asp?id=96770

 
 

Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik melisa
Betul Mbak Lif,...alhasil waktu hamil aku naek 30 kg, jadi total 88 kg
heu..he..he... soalnya demen makan kue cake dan manisan buah ;P (untung dah
balik normal lagi, fiuf!)

- Original Message -
From: Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, December 18, 2006 9:13 AM
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
..


 Gak usah minum obat anti mual, primperan dan lain sebagainya.
 Kalau saya dulu, yang penting mulut disumpel terus dengan cemilan, biar
gak
 sempet berasa pahit dan lain2, termasuk juga muntah. Biar dikit-dikit yang
 penting masuk terus. Kalau saya dulu, pagi2 di kantor, kalo berasa gak
enak
 mulutnya, tak sumpel pake jagung rebus bawa dari rumah, agak siangan saya
 makan lagi mangga harum manis, dulu satu hari saya bisa menghabiskan 6
 mangga harum manis, plus 3 apel. Kalau saya dulu gak tahan dengan segala
 sayuran dan makanan yang ada santannya, maunya yang seger2 terus, sampai
 dibela-belain beli salad pizza hut. Daging juga maunya yang seger, sop
 buntut gitu deh.

 Nikmati aja, dibawa seneng, pasti akan enjoy.kan ada dedek bayi di
perut
 mamanya

 Mama Nayma

 On 12/18/06, Gopina Goham [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke...
 
  kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding
hamil
  anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke
  mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan.
  kalau dah sampai gitu, cape banget dh...
 
  mengenai primperan, ada di bawah niy...
 
*PRIMPERAN*  *GENERIK *  Metoklopramida HCl.  *INDIKASI *  Gangguan
  lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah
karena
  obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum,
  stenosis
  pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati,
  gastroduodenitis,
  dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi.  *KONTRA
  INDIKASI*  Keadaan
  dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan,
  seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi.  *PERHATIAN *
Pasien
  yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi,
  pasien
  yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi
  ekstrapiramidal.
  *Interaksi obat* :
  - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik.
  - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat.
  - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi
  dari
  usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa).
  - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan
makanan
  menuju usus.  *EFEK SAMPING*  Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa
lelah,
  mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan
saluran
  pencernaan, hipertensi.  *KEMASAN *  Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul.
  *DOSIS *  Dewasa
  : 3 kali sehari 1 ampul.
 
 
  On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
   donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
   mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya
dan
   muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke
dsogku
   belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp
denger2
   bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa
   yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual
dan
   malas...
   tq
  
  
   joyce
   [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]
  http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
  
 
 



--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik mei diana
Waktu hamil muda dulu, aku juga mual2. tp aku selalu sediain makanan,
waktu itu aku lebih suka makan biscuit sama soup yg hangat, jadi di
kantor, selalu sedia makanan, kl agak mual, buru2 makan biar ga muntah,
krn sakit rasanya kl muntah, apalagi kl isinya keluar semua.. jadi. krn
aku sering ngemil, aku cm 2 kali muntah selama hamil muda.
Mudah2an mba mau coba..
 
Salam
mei
 
-Original Message-
From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, December 19, 2006 8:23 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda
yukkk...
..
 

 
 mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya
donk,  aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah
kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya)
mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan
muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku
belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2
bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang
tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan
malas...
tq
 
 
joyce   


 
 
 
 http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 Add FUN to your email -
CLICK HERE!


Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................

2006-12-17 Terurut Topik Ersa Herwinda
Mbak, waktu hamil muda sy juga mual2. 
DSOGnya bilang... dinikmati aja mualnya 
*enak bener ngomongnya ya*
Soalnya, obat2an anti mual malah berbahaya buat janin. 
Salah makan obat malah bisa bikin keguguran. 

Triknya sy sih porsi makan nggak terlalu banyak  
always sedia buah2an. 
Kalo lagi jalan, selalu bawa minyak kayu putih atau minyak angin.  

Semoga fase mualnya cepat berlalu ya mbak...

Salam,
-MamaAlika-

 
---Original Message---
 
From: balita-anda@balita-anda.com
Date: 12/18/06 08:20:50
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk..
..
 
 
 
 mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, 
aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah  kemarin bulan
september aku keguguran...sedih deh rasanya)
mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan
muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku
belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2
bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang
tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas...
tq
 
 
joyce   

cid:6624AA44-D4B4-46FF-AA22-FCFFB135C6C1
Description: image/unknown


Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-29 Terurut Topik COAP - M. Nazar
Thanks atas sharing nya...
itu berguna buat saya yg sedang cari BS juga

-Original Message-
From: Desi [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Date: Thu, 28 Sep 2006 01:53:44 -0700 (PDT)
Subject: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

 Dear moms and smart parents,

   Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak
 berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi
 pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya
 dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms
 and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak
 menemukan masalah seperti saya.

   Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya
 dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang
 kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya
 sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya
 pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang
 lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS.
   Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini
 baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi
 langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya
 saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya
 yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba )
 administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3
 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat
 saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak
 pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau
 semua itu ke mba adm.
   Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang
 administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya
 bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.

   Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus
 dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan
 pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara
 info dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
   Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia
 mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak
 risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia
 mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan
 celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada
 celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius
 tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ?

   Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya
 jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang
 saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak
 mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang
 menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak
 diberikan nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya
 beritau BSnya kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta
 dikembalikan, karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk
 BS pengganti. Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu
 dengan si mba administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya
 minta ketegasan dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan
 dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya
 sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta
 kebijaksanaan dari dia.
   Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang
 menjawab, tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba
 malah menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak
 betah dan kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi
 malah menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang
 dibayar dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam.
 Apa ini permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang
 administrasi tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba
 hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya.
 Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan,
 tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke
 yayasan tsb.
   Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah
 menanyakan kendaraan yang menuju Pulogadung. 
   Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun
 tidak cocok, pasti saya pulangkan baik-baik dan yayasan langganan saya
 juga baik bisa memberikan solusi, dan si pemilik yayasan langsung
 menangani.

   Alhamdulillah, anak-anak saya tidak diapa2kan. Saya yakin Allah SWT
 selalu melindungi keluarga kami, sehingga diberi petunjuk seperti ini.
 Walaupun kesal uang saya tidak kembali tapi perasaan saya lega tidak
 mempekerjakan BS itu lama dan tidak perlu lagi 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik jacq . n . jill

Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di
sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju???


Susan


On 9/28/06, Desi [EMAIL PROTECTED] wrote:


Dear moms and smart parents,

Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan
buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang
mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and
smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang
pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti
saya.

Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat
referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat
sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah
hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan
yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan
langganan tidak punya stok BS.
Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru
buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung,
karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang
kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau
menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang
dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2
sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya
pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana
saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm.
Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang
administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar
dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.

Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus
dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan
pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info
dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan
kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua
pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan
seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah
dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya
ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti
ini ?

Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya
jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya
ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja
lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon,
saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu
pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya
minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya
saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab
apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang
saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia
cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo
yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali
saya minta kebijaksanaan dari dia.
Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab,
tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh
saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur,
hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu
uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu,
uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2
kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least
50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah
diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke
yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke
yayasan tsb.
Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah menanyakan
kendaraan yang menuju Pulogadung.
Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun tidak
cocok, pasti saya pulangkan baik-baik dan yayasan langganan saya juga baik
bisa memberikan solusi, dan si pemilik yayasan langsung menangani.

Alhamdulillah, anak-anak saya tidak diapa2kan. Saya yakin Allah SWT selalu
melindungi keluarga kami, sehingga diberi petunjuk seperti ini. Walaupun
kesal uang saya tidak kembali tapi perasaan saya lega tidak mempekerjakan BS
itu lama dan tidak perlu lagi berhubungan yayasan itu, yang tadinya saya
berkesan baik dengan yayasan itu, dilihat dari nama yayasan itu.

Mohon maaf jika ini tidak berkenan.

Desi

__
Do You Yahoo!?
Tired of 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Renny
Betulll... biar gak kejebak dgn hal yg sama apalagi masa masa sulit mau 
lebaran gini...


Jadi ingat lebaran 2 thn yg lalu, BS saya cuma janji2 surga bilang baru 
kerja 2 bln gak pulang lebaran malah janjinya tuh depan pemilik yayasan 
pula. tapi pas lebaran mah teteup ajah keukeuh minta pulang.. alasannya 
ya 1001 macamlah...  yg kasihan anak nya lah...  suaminya lah...  bete 
benerrr... tapi karena kerjanya beres dan janjinya balik lagi 1 mg stlh 
lebaran, ya sudahlah


Regards,
Renny S.
http://kevinnathaniel.multiply.com


- Original Message - 
From: jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED]

To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, September 28, 2006 4:02 PM
Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS



Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di
sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju???


Susan







--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik na70sfam
jadi inget setahun yang lalu persis kisahnya kayak punya mbak desi, BSnya mo 
udahan ngasuh nathan (anak sulungku) mana waktu puasa tahun lalu shanna baru 
lahir pusiiingg banget, telp ke yysan BS langganan lagi kosong terus awalnya 
ragu2 juga mo ambil di yysan lain tp berhub aku ambilnya gara2 liat iklannya 
di majalah Ay-bun jadi ambilnya ke yysan itu eh.ngga taunya yysannya ancurr 
bener, akhirnya setelah ganti 2 BS diyysan itu aku putuskan untuk beralih ke 
yysan BS langganan.

mendingan nunggu stok dr yysan langganan mbak drpd2 

note. yysan yang iklan di ay-bun itu aku lupa cuma lokasinya di bintaro.

rgds,
tanti, ShanNathan's Mom

- Original Message - 
From: Desi [EMAIL PROTECTED]

To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, September 28, 2006 3:53 PM
Subject: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS



Dear moms and smart parents,

 Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan 
buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang 
mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and 
smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang 
pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti 
saya.


 Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat 
referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung 
cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa 
saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon 
kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena 
yayasan langganan tidak punya stok BS.
 Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru 
buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, 
karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang 
kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak 
tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS 
yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol 
tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah 
saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau 
sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm.
 Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang 
administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar 
dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.


 Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus 
dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan 
pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info 
dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
 Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan 
kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua 
pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini 
stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang 
dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. 
Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya 
seperti ini ?


 Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya 
jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya 
ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau 
kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab 
telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan 
nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya 
kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, 
karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. 
Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba 
administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan 
dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya 
yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya sendiri yang 
notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta kebijaksanaan dari dia.
 Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab, 
tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah 
menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan 
kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah 
menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar 
dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini 
permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi 
tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si 
bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg 
dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan, tapi saya bersikukuh 
untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke yayasan tsb.
 Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Desi
Bottom all, sebenarnya hikmah dari ini adalah kita sebagai ibu, pasti punya 
feeling atau suara hati untuk kebutuhan anak-anaknya dan kita harus yakin akan 
itu. Karena kemarin itu sebenarnya saya ada feeling kurang enak sewaktu 
berkenalan dengan yayasan itu dan saya tidak yakin akan hal itu. Apalagi saya 
langsung melihat kesana.
  Sepertinya sih lumayan ada beberapa moms yang cocok dengan yayasan ini. 
Mungkin tidak jodoh aja sama saya, 
  Jadi saya tidak enak jika menyebutkan nama yayasan tersebut. Kalau lokasi ada 
di daerah Bekasi.

jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di
sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju???


Susan


On 9/28/06, Desi wrote:

 Dear moms and smart parents,

 Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan
 buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang
 mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and
 smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang
 pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti
 saya.

 Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat
 referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat
 sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah
 hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan
 yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan
 langganan tidak punya stok BS.
 Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru
 buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung,
 karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang
 kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau
 menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang
 dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2
 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya
 pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana
 saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm.
 Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang
 administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar
 dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.

 Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus
 dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan
 pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info
 dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
 Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan
 kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua
 pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan
 seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah
 dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya
 ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti
 ini ?

 Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya
 jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya
 ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja
 lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon,
 saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu
 pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya
 minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya
 saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab
 apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang
 saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia
 cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo
 yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali
 saya minta kebijaksanaan dari dia.
 Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab,
 tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh
 saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur,
 hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu
 uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu,
 uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2
 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least
 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah
 diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke
 yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke
 yayasan tsb.
 Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah menanyakan
 kendaraan yang menuju Pulogadung.
 Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Melanie Agustianie
Dear All,

Saya mau ikutan sharing juga yah... tp ini yayasan untuk PRT, ceritanya 
awal agustus lalu saya cari PRT dan atas reff dari teman di milis saya 
dapatkan no telp, stelah bincang2 dengan si ibu pemilik yayasan saya 
putuskan utk datang dan melihat orangnya. Diperjalanan saya sempat curiga 
karena sewaktu tanya lokasi suaranya putus2 ternyata no telp yayasan ini 
pakai no esia (021-9xx) dan lokasinya yayasan tsb di pinggir kota dan 
lingkungan yg kumuh, waktu itu saya pikir gpp deh yg penting saya bisa 
dapet PRT utk bantu mama mertua dirumah (dirumah saya punya BS utk anak 
dan PRT utk saya, suami dan mama mertua, jadi yg supervise sewaktu saya 
dan suami di kantor itu mama mertua). 
Setelah saya lihat orang nya dan suami setuju akhirnya saya bawa pulang, 
di rumah dia tidak menunjukan hal yang aneh2, kerjanya rajin, sopan, hanya 
saja dia bangun agak siang (5.30) sedangkan saya dan mama mertua jam 4.30 
sudah bangun dan siang dia suka tidur siang, ya.. tidak apa2 deh yang 
penting ada yg bantu2 mertua...

Tgl. 23.8.06 sore hari pulang kantor saya, suami, anak, mama mertua dan BS 
pergi ke dokter utk cek karena kulit anak saya bentol2 merah, PRT saya 
tinggal dirumah sendirian karena waktu itu ada tukang lagi kerja benerin 
saluran air di belakang rumah.
Sepulang kami dirumah ternyata si PRT ini tidak ada berikut uang tunai, 
perhiasan dan HP mama mertua... ya.. PRT ini melakukan pencurian, saya 
langsung lapor ke yayasan ini dan yayasan ini tidak bertanggung jawab 
apa2... Saya pun langsung lapor polisi, setelah kejadian ini banyak orang 
asing yg mengamati rumah saya (satu hari pernah ada mobil dan mesin nyala 
tp orang nya tidak turun) hal ini berlangsung terus-menerus jadi saya 
takut tinggal dirumah apalagi meninggalkan si kecil dengan omanya yg sudah 
tua jadi saat ini saya numpang di rumah mertua, mohon maaf saya tidak bisa 
memberitahu yayasan ini karena takut semakin banyak orang asing yg 
mondar-mandir di sekitar rumah saya. Satpam di kompleks kami tidak bisa 
saya andalkan... yah jadinya saya harus berpisah sementara dengan suami 
karena suami tinggal di rumah dan saya di rumah mertua...

Hati-hati untuk parents menggunakan jasa yayasan. Maaf jadi curhat

Best Regards,
Melanie




Desi [EMAIL PROTECTED] 
28/09/2006 03:53 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
[balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS






Dear moms and smart parents,
 
  Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan 
buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang 
mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and 
smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang 
pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti 
saya.
 
  Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat 
referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung 
cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa 
saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon 
kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena 
yayasan langganan tidak punya stok BS.
  Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru 
buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, 
karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang 
kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak 
tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS 
yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol 
tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah 
saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau 
sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm.
  Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang 
administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar 
dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.
 
  Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus 
dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan 
pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info 
dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
  Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan 
kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua 
pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini 
stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang 
dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. 
Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya 
seperti ini ?
 
  Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya 
jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya 
ditelpon oleh BS saya 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik jacq . n . jill

Nimbrung lagi,
Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa
(maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih
terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya
orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita
puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya
sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita
temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang
administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia.


Susan


Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Haryanti Arif

di yayasan mana  daerah mana mbak ambilnya?  dan berapa biaya adminnya?
thx,
haryanti


On 9/28/06, jacq. n. jill [EMAIL PROTECTED] wrote:


Nimbrung lagi,
Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa
(maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih
terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya
orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita
puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu
kerjanya
sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka
kita
temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang
administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia.


Susan




Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Aimee Lubis
Mbak Susan apa saya boleh minta nomor kontak yayasan yang biasa dipake ibu 
Mbak...? Bisa japri kali ya.. Thanks banget lho Mbak, sebelumnya. Saya lagi 
pusing udah beberapa bulan belakangan gonta ganti PRT terus...
   
  Aimee

jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nimbrung lagi,
Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa
(maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih
terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya
orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita
puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya
sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita
temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang
administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia.


Susan



-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Yenny . Chandra




Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa.  Saya
juga baru mengalami cuma sedikit beda.  Yayasannya masih ada tanggung jawab
tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan
diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan
kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada niat
buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja).  Jadi ya...gitu deh, yang
paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya
dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi
langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan.

Nama Yayasan Sugesti.  Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati
Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang.
Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah.
Orangnya kurus, tinggi (tampang alim)

Elisabeth Yenny Chandra
Product Development
PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division
Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara
telp. 43920061-2 ext.118



   
  Desi  
   
  [EMAIL PROTECTED] To:  
balita-anda@balita-anda.com
  oo.com  cc:  
   
   Subject: [balita-anda] [sharing] 
pengalaman yayasan BS  
  09/28/2006 03:53  
   
  PM
   
  Please respond
   
  to balita-anda
   

   

   




Dear moms and smart parents,

  Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan
  buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang
  mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms
  and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents
  yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah
  seperti saya.

  Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat
  referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung
  cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa
  saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon
  kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena
  yayasan langganan tidak punya stok BS.
  Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru
  buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung,
  karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang
  kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak
  tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS
  yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol
  tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah
  saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau
  sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm.
  Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang
  administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar
  dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang.

  Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus
  dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan
  pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info
  dari mba administrasi dengan info dari BS itu.
  Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan
  kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua
  pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini
  stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang
  dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor.
  Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya
  seperti ini ?

  Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya
  jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya
  ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau
  kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab
  telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan
  nomor si ibu 

Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Renny
Hmmm... sebenarnya sih gak apa ya diberitahukan.. maksudnya bukan untuk 
menjelekkan yayasan tsb... tapi untuk moms  dads berhati-hati...  kalo mau 
ambil di yayasan tsb, gak ada ganti, uang adm raib... Kalo gak ada gantinya, 
seharusnya pihak yayasan bertanggung-jawab untuk mengembalikannya. Toh pihak 
yayasan yg tidak bisa menyediakan stok penggantinya.


Pengalaman saya kemarin dulu ambil PRT di Yayasan Fransiscus, CemPut, uang 
adm nya 600rb lho (mahal tenuannn) ... pikiran biar mahal yg penting PRT 
oke..  Secara peraturan yayasan menyediakan garansi 3 bln untuk tukar PRT 
max 3x. Tapi alhasil baru bbrp hari di rumah saya, tuh PRT kerjanya cuma 
tidur dari pagi sampe sore. Mana ada majikan yg tahannn kalo kerjanya 
begitu...   Ketika kami kembalikan ke yayasan dan berikan alasannya bahwa si 
PRT yg minta pulang, dan pihak yayasan jg menanyakan si PRT memang benar 
begitu, uang kami dikembalikan full. Berarti kan niat yayasan memang baik, 
bukannya malah cari duit menipu orang dgn mempekerjakan orang yg gak niat 
kerja. Kalo begitu, kita jg enak ya terimanya dan gak mem-black list 
yayasannya.


Sorry, malah curhat..



- Original Message - 
From: Desi [EMAIL PROTECTED]

To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, September 28, 2006 4:46 PM
Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS


Bottom all, sebenarnya hikmah dari ini adalah kita sebagai ibu, pasti 
punya feeling atau suara hati untuk kebutuhan anak-anaknya dan kita harus 
yakin akan itu. Karena kemarin itu sebenarnya saya ada feeling kurang enak 
sewaktu berkenalan dengan yayasan itu dan saya tidak yakin akan hal itu. 
Apalagi saya langsung melihat kesana.
 Sepertinya sih lumayan ada beberapa moms yang cocok dengan yayasan ini. 
Mungkin tidak jodoh aja sama saya, 
 Jadi saya tidak enak jika menyebutkan nama yayasan tersebut. Kalau lokasi 
ada di daerah Bekasi.


jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di
sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju???


Susan






--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Anisah Kurniawati
mbak yeni,

kebetulan BSku juga dari yayasan sugesti lho, tp alamatnya ko beda yah,kalo
aku di ciledug..alamat tepatnya lupa sih. yg pasti bukan di pondok aren.
alhamdulillah sih orgnya baek banget en mau ngerjain kerjaan rumah, masak,
dll, aku udah make 2th , semuanya tergantung orgnya kali yah, mo niat kerja
apa gak

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, September 29, 2006 8:34 AM
Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS






 Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa.  Saya
 juga baru mengalami cuma sedikit beda.  Yayasannya masih ada tanggung
jawab
 tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan
 diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan
 kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada
niat
 buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja).  Jadi ya...gitu deh,
yang
 paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya
 dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi
 langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan.

 Nama Yayasan Sugesti.  Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati
 Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang.
 Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah.
 Orangnya kurus, tinggi (tampang alim)

 Elisabeth Yenny Chandra
 Product Development
 PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division
 Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara
 telp. 43920061-2 ext.118








--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Icho


Mbak Anisah...
mau dong info yayasan yang di ciledug itu ..
aku berniat ganti pembantu nch after lebaran ini
soalnya ama yang tinggal 1 ini ( tadinya 2 , tapi yang 1 keluar krn berantem 
sama yg sekarang) gak sreg.
waktu berantem kemaren aja aku berharap yang keluar yg ini.. eh.. koq yg 
satunya.

jadi rencananya dengan terpaksa aku mau terminate nich

Thx
=Icho=


- Original Message - 
From: Anisah Kurniawati [EMAIL PROTECTED]

To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, September 29, 2006 9:19 AM
Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS



mbak yeni,

kebetulan BSku juga dari yayasan sugesti lho, tp alamatnya ko beda 
yah,kalo

aku di ciledug..alamat tepatnya lupa sih. yg pasti bukan di pondok aren.
alhamdulillah sih orgnya baek banget en mau ngerjain kerjaan rumah, masak,
dll, aku udah make 2th , semuanya tergantung orgnya kali yah, mo niat 
kerja

apa gak

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, September 29, 2006 8:34 AM
Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS







Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa. 
Saya

juga baru mengalami cuma sedikit beda.  Yayasannya masih ada tanggung

jawab

tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan
diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan
kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada

niat

buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja).  Jadi ya...gitu deh,

yang

paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya
dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi
langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan.

Nama Yayasan Sugesti.  Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati
Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang.
Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah.
Orangnya kurus, tinggi (tampang alim)

Elisabeth Yenny Chandra
Product Development
PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division
Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara
telp. 43920061-2 ext.118









--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]








The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik santi
Mba Susan, 
Mo dong dishare contact no yayasannya.

Tks
Santi
Christo's mom



jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nimbrung lagi,
Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa
(maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih
terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya
orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita
puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya
sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita
temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang
administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia.


Susan



-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 



--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS

2006-09-28 Terurut Topik Renny

mau juga donk, mbak..

- Original Message - 
From: santi [EMAIL PROTECTED]

To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, September 29, 2006 8:59 AM
Subject: RE: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS



Mba Susan,
Mo dong dishare contact no yayasannya.

Tks
Santi
Christo's mom



jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Nimbrung lagi,
Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa
(maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih
terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya
orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita
puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu 
kerjanya
sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka 
kita

temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang
administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia.


Susan



-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out.



--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]







--
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-07 Terurut Topik Dhinok
sharing juga ach
Nadhif-ku MMR waktu umur 22 bulan (rada telat siy) lebih baik telat
daripada tidak sama sekali pembelaan diri he...he...
mulai masuk ruang dokter udah nangis kejer n' sampai selesai disuntik masih
nangis juga dan akhirnya diam setelah disogok dengan sate padang (habis 1
porsi, lapar euy habis nangis...) dan alhamdulillah habis divaksin nggak
pake acara demam dan sampai hari  ini kosakatanya makin banyak aja.

ummi Nadhif
www.babiesonline.com/babies/n/nadhif

- Original Message -
From: Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, February 06, 2006 12:55 PM
Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


Mbak Uci,

Makasih atas perhatiannya...

Iya ya?? mungkin krn efek vaksinnya or krn emang pethakilan aja, malam abis
divaksin jam 22.30 masih keliling rumah, pencet ini-itu...sambil
nyengirrr...(tetepp kalo nyengirnya mah ga berubah)

Sementara ibunya dah 5 watt, eh dia malah msh pgn mainkata
yangti-nya jgn2 krn vaksinnya nihh sampe ga bisa tidurr..setelah dikasih
susu sebotol, baru jatuh pulesss...

-Original Message-
From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: Ira Rahmawati
Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


Mbak Ira
Congrats ya Buat Bam2...

Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga
yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih
vaksin MMR di SMG.

But, begitu udah dpt wuahh legaa  bgt.. ga
panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya
Kavinnya...

Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren
pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji
Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg
serius Campak ringan2 aja sih thx MMR.

Uci mamaKavin


--- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Dear Parents,

 Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin
 setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati
 memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di
 Permata Cibubur

 Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira
 saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya
 dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya
 ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher
 papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi
 teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr
 bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...

 Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan
 berdiri dan pelukan erat dgn papanya...
 Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd
 kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya
 MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
 sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake
 nanya segala ya???)..

 Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga
 nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss
 bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
 dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji
 Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas,
 malah tambah aktif aja gerakannya..

 Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa
 bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga,
 walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan
 antara anak autis  MMR...
 Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin
 MMR ke anaknya...

 SaLam,
 Ira
 Ibune Abraham


 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
 ke: [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke:
 [EMAIL PROTECTED]




Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-06 Terurut Topik Chris Bianco
Kalau boleh tahu sebaiknya umur berapa anak kita imunisasikan MMR.
Karena sabtu kemarin DSA anak saya Rara schedule bulan Februari untuk
imunisasi MMR.
Oya usia Rara sudah 33 bulan dan sudah banyak bicaranya, kalau menurut saya
cenderung cerewet hehehe

salam
Papanya Rara

- Original Message -
From: Desy Alifianti (Sec. of Marcus Koesbyanto, AGS-HO) [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Monday, February 06, 2006 1:07 PM
Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


 Mba Uci,

 he..he..alhamdulillah Vanya juga sudah MMR pas tgl.28 Januari kemarin...

 gara2 terinspirasi cerita Mbak Uci  Mbak Intan...

 alhamdulillah setelahnya nggak demam  sehat2 aja..

 so, tunggu apa lagi?? MMR ? nggak takut lag;-)

 -Original Message-
 From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


 Mbak Ira
 Congrats ya Buat Bam2...

 Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga
 yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih
 vaksin MMR di SMG.

 But, begitu udah dpt wuahh legaa  bgt.. ga
 panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya
 Kavinnya...

 Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren
 pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji
 Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg
 serius Campak ringan2 aja sih thx MMR.

 Uci mamaKavin


 --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
  Dear Parents,
 
  Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin
  setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati
  memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di
  Permata Cibubur
 
  Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira
  saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya
  dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya
  ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher
  papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi
  teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr
  bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...
 
  Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan
  berdiri dan pelukan erat dgn papanya...
  Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd
  kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya
  MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
  sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake
  nanya segala ya???)..
 
  Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga
  nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss
  bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
  dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji
  Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas,
  malah tambah aktif aja gerakannya..
 
  Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa
  bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga,
  walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan
  antara anak autis  MMR...
  Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin
  MMR ke anaknya...
 
  SaLam,
  Ira
  Ibune Abraham
 
 
  
  Kirim bunga, http://www.indokado.com
  Info balita: http://www.balita-anda.com
  Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
  ke: [EMAIL PROTECTED]
  Peraturan milis, email ke:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 


 Send instant messages to your online friends
 http://uk.messenger.yahoo.com

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com


 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]






Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik wanda
Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak ada,
akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin
tambah cerewet.
tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata
dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya..

thx,





-Original Message-
From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR



Dear Parents,

Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan
masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr.
Syarief di Permata Cibubur

Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini,
teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs
nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal
saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis
kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...

Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat
dgn papanya...
Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih
bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???)..

Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak
toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi
bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya..

Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi
MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg
kaitan antara anak autis  MMR...
Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya...

SaLam,
Ira
Ibune Abraham



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik Mustika Wahyuningdyah
Waktu Asa (15 bl) di-MMR juga gak apa2
Gak panas or rewel
Cuma pas hbs suntik aja, kyk org kaget
It's okey kok
Sekarang tambah aktif aja ...
Udah mulai bisa 2-3 kata...
Udah mulai bisa lari2 .
Jadi, jangan khawatir kalau mau MMR ...

Regards
~ Ika ~


-Original Message-
From: wanda [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 06, 2006 10:14 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Importance: High

Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak
ada,
akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin
tambah cerewet.
tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata
dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya..

thx,





-Original Message-
From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR



Dear Parents,

Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan
masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr.
Syarief di Permata Cibubur

Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini,
teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr.
lgs
nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya,
padahal
saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis
kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...

Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan
erat
dgn papanya...
Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin
nih
bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala
ya???)..

Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis
lagi..diajak
toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah
imunisasi
bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya..

Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi
MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah
ttg
kaitan antara anak autis  MMR...
Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke
anaknya...

SaLam,
Ira
Ibune Abraham



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]






Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik Mama Kavindra
Mbak IraÂ….
Congrats yaÂ…. Buat Bam2Â…

Jd inget wkt kavin di-MMr duluÂ… sempet sharing juga
yah ke BAÂ…. Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih
vaksin MMR di SMG.

But, begitu udah dpt wuahh legaa  bgt.. ga
panas juga sih stlnyaÂ… tambah pethakilan ya iya
KavinnyaÂ…

Eh, ya manfaatnya gede bgt lhoÂ… di kala bln kmaren
pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji
Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg
seriusÂ…. Campak ringan2 aja sih thx MMRÂ…..

Uci mamaKavin


--- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Dear Parents,
 
 Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin
 setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati
 memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di
 Permata Cibubur
 
 Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira
 saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya
 dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya
 ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher
 papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi
 teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr
 bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...
 
 Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan
 berdiri dan pelukan erat dgn papanya...
 Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd
 kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya
 MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
 sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake
 nanya segala ya???)..
 
 Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga
 nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss
 bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
 dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji
 Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas,
 malah tambah aktif aja gerakannya..
 
 Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa
 bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga,
 walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan
 antara anak autis  MMR...
 Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin
 MMR ke anaknya...
 
 SaLam,
 Ira
 Ibune Abraham
 
 
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
 ke: [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 


Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik Ira Rahmawati
Kemarin pas abis disuntik, dr.nya sempat tanya juga sih...bram dah bisa 
ngomong apa aja??..kalo dipanggil namanya nengok ga??.
Kosa kata bram ya ga jauh2 dari panggilan org2 disekelilingnya: mama, papa, 
bibik, bebek, tadu (tokek maksudnya), mbek, meong, bil(mobil)...

Komunikasi 2 arah blm begitu lancar, tp kl ditanya sesuatu dia bisa nunjukin yg 
kita maksud.kalo disuruh2 ambil/antar barang dari Ibu ke yangti dah 
bisa(he lumayan ada messenger gratisan dirumah skrg)

Utk melatih anak bawel ngomong, emang kitanya/lingkungan harus byk 
ngomong.dan banyak menanyakan sesuatu ke anak.
Mudah2an setelah diMMR malah tambah bawel bramnya

-Original Message-
From: Mustika Wahyuningdyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 06, 2006 10:54 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


Waktu Asa (15 bl) di-MMR juga gak apa2
Gak panas or rewel
Cuma pas hbs suntik aja, kyk org kaget
It's okey kok
Sekarang tambah aktif aja ...
Udah mulai bisa 2-3 kata...
Udah mulai bisa lari2 .
Jadi, jangan khawatir kalau mau MMR ...

Regards
~ Ika ~


-Original Message-
From: wanda [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 06, 2006 10:14 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Importance: High

Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak
ada,
akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin
tambah cerewet.
tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata
dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya..

thx,





-Original Message-
From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR



Dear Parents,

Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan
masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr.
Syarief di Permata Cibubur

Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini,
teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr.
lgs
nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya,
padahal
saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis
kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...

Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan
erat
dgn papanya...
Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin
nih
bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala
ya???)..

Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis
lagi..diajak
toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah
imunisasi
bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya..

Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi
MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah
ttg
kaitan antara anak autis  MMR...
Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke
anaknya...

SaLam,
Ira
Ibune Abraham



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]






Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik Ira Rahmawati
Mbak Uci,

Makasih atas perhatiannya...

Iya ya?? mungkin krn efek vaksinnya or krn emang pethakilan aja, malam abis 
divaksin jam 22.30 masih keliling rumah, pencet ini-itu...sambil 
nyengirrr...(tetepp kalo nyengirnya mah ga berubah)

Sementara ibunya dah 5 watt, eh dia malah msh pgn mainkata yangti-nya 
jgn2 krn vaksinnya nihh sampe ga bisa tidurr..setelah dikasih susu sebotol, 
baru jatuh pulesss...

-Original Message-
From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: Ira Rahmawati
Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


Mbak Ira
Congrats ya Buat Bam2...

Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga
yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih
vaksin MMR di SMG.

But, begitu udah dpt wuahh legaa  bgt.. ga
panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya
Kavinnya...

Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren
pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji
Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg
serius Campak ringan2 aja sih thx MMR.

Uci mamaKavin


--- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Dear Parents,
 
 Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin
 setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati
 memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di
 Permata Cibubur
 
 Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira
 saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya
 dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya
 ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher
 papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi
 teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr
 bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...
 
 Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan
 berdiri dan pelukan erat dgn papanya...
 Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd
 kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya
 MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
 sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake
 nanya segala ya???)..
 
 Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga
 nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss
 bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
 dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji
 Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas,
 malah tambah aktif aja gerakannya..
 
 Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa
 bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga,
 walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan
 antara anak autis  MMR...
 Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin
 MMR ke anaknya...
 
 SaLam,
 Ira
 Ibune Abraham
 
 
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
 ke: [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 


Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR

2006-02-05 Terurut Topik Desy Alifianti (Sec. of Marcus Koesbyanto, AGS-HO)
Mba Uci,

he..he..alhamdulillah Vanya juga sudah MMR pas tgl.28 Januari kemarin...

gara2 terinspirasi cerita Mbak Uci  Mbak Intan...

alhamdulillah setelahnya nggak demam  sehat2 aja..

so, tunggu apa lagi?? MMR ? nggak takut lag;-)

-Original Message-
From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR


Mbak Ira
Congrats ya Buat Bam2...

Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga
yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih
vaksin MMR di SMG.

But, begitu udah dpt wuahh legaa  bgt.. ga
panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya
Kavinnya...

Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren
pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji
Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg
serius Campak ringan2 aja sih thx MMR.

Uci mamaKavin


--- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Dear Parents,
 
 Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin
 setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati
 memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di
 Permata Cibubur
 
 Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira
 saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya
 dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya
 ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher
 papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi
 teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr
 bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)...
 
 Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan
 berdiri dan pelukan erat dgn papanya...
 Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd
 kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya
 MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp
 sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake
 nanya segala ya???)..
 
 Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga
 nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss
 bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas
 dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji
 Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas,
 malah tambah aktif aja gerakannya..
 
 Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa
 bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga,
 walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan
 antara anak autis  MMR...
 Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin
 MMR ke anaknya...
 
 SaLam,
 Ira
 Ibune Abraham
 
 
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail
 ke: [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 
 


Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-06 Terurut Topik vinty novitasari



kalau anakku ada papa mamanya, segala pembantu, BS, mertua, orangtua, putu 
gak laku dech, malah kalau lagi main ke rumah mertua, BS/pembantuku langsung 
dibajak ama mertuaku ke dapur, katanya percuma mbak,ngebujukin bimo mendingan 
bantuin saya motong bawang, gak bakal laku dech kita, udah ada papa mamanya. 

alhamdullilah buah dari lelah pulang kantor langsung main sama anak.

 

rgds

mama (juga papanya) bimo yang pulang kantor kadang gak sempat mandi dan makan 
karena diajak main dan ngobrol panjang kali lebar sama bimo :-P



-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-06 Terurut Topik Elly Mahesa Jenar
Sama mbak,
anak-anakku juga kalo udah ada ayah-bundanya, udah ga bakal nengok lagi tuh, 
sama BS - pembantu - ortu or mertuaku,...
 
ng'gelendot aja dua-duanya juga,
yaaa gitu deh,...pulang kerja aku sama suamiku tuh udah total langsung ngurus 
anak-anak,...
bahkan setelah makan malem,...kita berempat masuk ke kamarku,...
disitu deh, puas-puasin maen sama anak2, sampe mereka cape dan tidur!!!
anak pertama malah masih tidur bareng,...
tp anak keduaku udah dipisah,...soale pernah tidur berempat di kamar, anakku yg 
pertama NINDIHIN adeknya,hehehehe,jadi dipisah deh,
 
 


ELLY MAHESA JENAR, S.Ip
Reporter
PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV)
Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D
Kedoya Selatan, Kebon Jeruk
Jakarta-Barat 11015
Telp: 021-58300077 Ext. 11150 - 11152
Hp: 0815-1030-2145

-
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-06 Terurut Topik Cindar Miranti
jadi pengen ikutan sharing...
iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga kalo disuruh milih mau
kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama saya dikantor anakku
sama BS aja berduaan, nanti begitu aku pulang aku jadi FTM deh..ya nyiapin
makan malem, ya ngajak main fasya, abis itu ngelonin dia tidur, dan BS nya
pengertian, begitu aku dateng dia masuk kamar atau ga beres2 . Gitu juga
sabtu minggu, biasanya sabtu minggu BSnya pergi kerumah kakaknya jadi aku
bener2 FTM deh berduaan aja sama fasya. dan alhamdullilah fasya kalo liat
ayah mamahnya pasti langsung mau ikut or minta gendong. emang sih sebagai
ortu yg kerja dua2nya kadang kita harus ikhlas kalo liat anak kita lengket
sama BS or sama mertua, aku paling kesel kalo fasya nambah pinternya dan
BSnya yg pertama kali tau:( trus aku pulang kerja dia cerita, tadi fasya
bisa gini-gitu..etc..
 gitu aja deh sharingnya.. pokoknya apapun pilihan kita Insyaallah itu yang
terbaik buat keluarga:)
 cindar


 On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Ok bgt tuh sharingnya, Wi….

 Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihan…
 n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat
 jalaninnya..
 Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga
 gitu…he..he..he..

 Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa
 nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma
 oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan
 mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia
 butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan)

 Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah
 (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyari… spt
 td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejer…
 aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang..,
 Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong.. maksudnya
 Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolong…
 he..he..he..he… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku
 kan Kavin minta tolong ma Mbak Iyahnya…

 But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti
 jawabnya iya… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa?
 Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..he…

 Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM aja… but
 kayanya Tuhan blum mengijinkan deh… so, dinikmatin aja
 nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg
 penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n
 Kavin aku… puji Tuhan bgt deh…

 Uci mamaKavin
 http://oetjipop.multiply.com
 --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote:

  hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia
  pasti jawab:
 
  Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang
  semuaaa!!!
 
  Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^
 
  Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah
  kwalitas bukan
  kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih
  sedikit
  dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina,
  tapi Angina
  tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu
  juga yg
  membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena
  klo ada saya
  dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak
  ada saya dan
  misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang
  kampung
  aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut
  oma.
  Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya
  deh,
  oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu...
 
  Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik
  menjadi ibu bekerja
  maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya.
  jadi ibu bekerja,
  dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus
  dipergunakan semaksimal
  mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak
  ada hari libur,
  karena hari libur, full saya pakai buat handle
  Angina. Dan omanya,
  full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi
  FTM? Kesempatan yg
  sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak.
  Harus bisa
  menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan
  asik sendiri. :-)
 
  So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg
  penting jalani
  keduanya dengan baik.
 
  --
  Best regards,
  Angina's Mom
  http://www.tristania-angina.com/blog
 
  Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote:
 
  BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata
  sangat2 berat melepas balita
  BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus
  untuk membantu suami. Saya
  BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah
  membaca posting dari saya,
  BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf
  sebesar2nya..).
 
 
 
  BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut
  hanya sekedar info atau
  BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan
  sedikit saring tentang
  BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja.
 
 
 
  BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja
  dan saya tinggal bersama
  BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya).
  Istri saya bekerja sampai
  BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak
  salah...) dan waktu itu anak
  BY di asuh sama mbah utinya...
 
 
 
  BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya..
  rizky... sayang mana... papa
  BY atau mama ?
 
  BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini
  jadinya. 

Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-06 Terurut Topik Mama Kavindra
--- Cindar Miranti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 jadi pengen ikutan sharing...
 iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga
 kalo disuruh milih mau
 kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama
 saya dikantor anakku
 sama BS aja berduaan, nanti begitu aku pulang aku
 jadi FTM deh..ya nyiapin
 makan malem, ya ngajak main fasya, abis itu ngelonin
 dia tidur, dan BS nya
 pengertian, begitu aku dateng dia masuk kamar atau
 ga beres2 . Gitu juga
 sabtu minggu, biasanya sabtu minggu BSnya pergi
 kerumah kakaknya jadi aku
 bener2 FTM deh berduaan aja sama fasya. dan
 alhamdullilah fasya kalo liat
 ayah mamahnya pasti langsung mau ikut or minta
 gendong. emang sih sebagai
 ortu yg kerja dua2nya kadang kita harus ikhlas kalo
 liat anak kita lengket
 sama BS or sama mertua, aku paling kesel kalo fasya
 nambah pinternya dan
 BSnya yg pertama kali tau:( trus aku pulang kerja
 dia cerita, tadi fasya
 bisa gini-gitu..etc..
  gitu aja deh sharingnya.. pokoknya apapun pilihan
 kita Insyaallah itu yang
 terbaik buat keluarga:)
  cindar
 
 
  On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
 
  Ok bgt tuh sharingnya, WiÂ….
 
  Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu
 pilihanÂ…
  n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat
  jalaninnya..
  Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga
  gituÂ…he..he..he..
 
  Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs
 bisa
  nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma
  oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2
 kan
  mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg
 dia
  butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan)
 
  Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah
  (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyariÂ…
 spt
  td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis
 kejerÂ…
  aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah
 bilang..,
  Mbak Iyah mau mium tutu mamaÂ… towong.. maksudnya
  Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolongÂ…
  he..he..he..heÂ… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada
 aku
  kan Kavin minta tolong ma Mbak IyahnyaÂ…
 
  But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak
 pasti
  jawabnya iyaÂ… kalo ditanya Kavin sayangnya ma
 sapa?
  Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..heÂ…
 
  Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM ajaÂ…
 but
  kayanya Tuhan blum mengijinkan dehÂ… so, dinikmatin
 aja
  nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang..
 yg
  penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n
  Kavin akuÂ… puji Tuhan bgt dehÂ…
 
  Uci mamaKavin
  http://oetjipop.multiply.com
  --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
   hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa?
 Dia
   pasti jawab:
  
   Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang
   semuaaa!!!
  
   Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih.
 ^_^
  
   Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah
   kwalitas bukan
   kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya
 lebih
   sedikit
   dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina,
   tapi Angina
   tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah.
 Itu
   juga yg
   membuat oma Angina sirik dan suka sebel,
 karena
   klo ada saya
   dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya,
 gak
   ada saya dan
   misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo
 pulang
   kampung
   aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku
 ikut
   oma.
   Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini
 iya
   deh,
   oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma!
 huhuhu...
  
   Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik
   menjadi ibu bekerja
   maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan
 semuanya.
   jadi ibu bekerja,
   dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus
   dipergunakan semaksimal
   mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya
 gak
   ada hari libur,
   karena hari libur, full saya pakai buat handle
   Angina. Dan omanya,
   full istirahat dan gak utak atik Angina lagi.
 Jadi
   FTM? Kesempatan yg
   sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan
 anak.
   Harus bisa
   menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak
 dan
   asik sendiri. :-)
  
   So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh,
 yg
   penting jalani
   keduanya dengan baik.
  
   --
   Best regards,
   Angina's Mom
   http://www.tristania-angina.com/blog
  
   Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you
 wrote:
  
   BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2,
 ternyata
   sangat2 berat melepas balita
   BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat
 tulus
   untuk membantu suami. Saya
   BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih
 setelah
   membaca posting dari saya,
   BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf
   sebesar2nya..).
  
  
  
   BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting
 tersebut
   hanya sekedar info atau
   BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya
 akan
   sedikit saring tentang
   BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja.
  
  
  
   BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah
 bekerja
   dan saya tinggal bersama
   BY mertua (karena istri anak perempuan
 satu2nya).
   Istri saya bekerja sampai
   BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau
 

RE: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-06 Terurut Topik Yandi Dwiputra F
Kerja or FTM memang suatu pilihan.
dan salah satu alasan para ibu tetap memilih kerja, karena masih banyak cicilan 
yang harus dibayar:

-Original Message-
From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 07, 2005 8:32 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Sharing pengalaman


--- Cindar Miranti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 jadi pengen ikutan sharing...
 iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga
 kalo disuruh milih mau
 kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-05 Terurut Topik Angina's Mom
hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab:

Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!!

Mentang² disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^

Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan
kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit
dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina
tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg
membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya
dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan
misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung
aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma.
Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh,
oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu...

Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja
maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja,
dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal
mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur,
karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya,
full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg
sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa
menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-)

So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani
keduanya dengan baik.

-- 
Best regards,
Angina's Mom
http://www.tristania-angina.com/blog

Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote:

BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita
BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya
BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya,
BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..).



BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau
BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang
BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja.



BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama
BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai
BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak
BY di asuh sama mbah utinya...



BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa
BY atau mama ?

BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini jadinya. Saya tanya lagi...
BY sayang papa mama apa mbah uti... di jawab lagi... mbah uti



BY Kemudian malamya saya diskusikan sama istri untuk memintanya berhenti
BY bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya sampaikan kekawatiran saya ( bukan
BY hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya lagi, kekhawatiran saya
BY sebagai suami.



BY Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan istri waktu beliau berangkat
BY bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur sampai malam...) rasa was2
BY menunggu istri pulang (biar pun sering saya jemput). Kedua, kawatir dia
BY kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga masalah anak yang lebih memilih
BY mbah utinya daripada papa dan mamanya



BY Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi ada saratnya...
BY syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu saya berfikir untuk beli
BY rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya mengontak rumah dan kami
BY tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir kalau penghasilan saya ngak
BY cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah maha sempurna lagi maha
BY pengasih

BY Dia limpahkan rizky untuk hambanya ini dan alhamdullilah sekarang kami
BY sudah menempati rumah sendiri. 



BY Sekarang anak kami yang kedua (Adara) umurnya baru 5 bulan dan semoga jika
BY dia nanti di tanya... sayang mana... papa dan mama apa mbah utinya..dia
BY akan menjawab papa dan mamanya. amin ya. robil alamin...



BY Maaf kepanjangan ceritanya...  Mohon maaf buat yang kurang bekenan...



BY Terima kasih,




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-05 Terurut Topik Mama Kavindra

Ok bgt tuh sharingnya, WiÂ….

Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihanÂ…
n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat
jalaninnya..
Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga
gituÂ…he..he..he..

Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa
nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma
oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan
mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia
butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan)

Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah
(pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyariÂ… spt
td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejerÂ…
aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang..,
“Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong..” maksudnya
Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolongÂ…
he..he..he..heÂ… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku
kan Kavin minta tolong ma Mbak IyahnyaÂ…

But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti
jawabnya iyaÂ… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa?
Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..heÂ… 

Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM ajaÂ… but
kayanya Tuhan blum mengijinkan dehÂ… so, dinikmatin aja
nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg
penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n
Kavin akuÂ… puji Tuhan bgt dehÂ…

Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com
--- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote:

 hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia
 pasti jawab:
 
 Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang
 semuaaa!!!
 
 Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^
 
 Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah
 kwalitas bukan
 kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih
 sedikit
 dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina,
 tapi Angina
 tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu
 juga yg
 membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena
 klo ada saya
 dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak
 ada saya dan
 misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang
 kampung
 aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut
 oma.
 Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya
 deh,
 oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu...
 
 Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik
 menjadi ibu bekerja
 maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya.
 jadi ibu bekerja,
 dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus
 dipergunakan semaksimal
 mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak
 ada hari libur,
 karena hari libur, full saya pakai buat handle
 Angina. Dan omanya,
 full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi
 FTM? Kesempatan yg
 sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak.
 Harus bisa
 menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan
 asik sendiri. :-)
 
 So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg
 penting jalani
 keduanya dengan baik.
 
 -- 
 Best regards,
 Angina's Mom
 http://www.tristania-angina.com/blog
 
 Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote:
 
 BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata
 sangat2 berat melepas balita
 BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus
 untuk membantu suami. Saya
 BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah
 membaca posting dari saya,
 BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf
 sebesar2nya..).
 
 
 
 BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut
 hanya sekedar info atau
 BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan
 sedikit saring tentang
 BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja.
 
 
 
 BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja
 dan saya tinggal bersama
 BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya).
 Istri saya bekerja sampai
 BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak
 salah...) dan waktu itu anak
 BY di asuh sama mbah utinya...
 
 
 
 BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya..
 rizky... sayang mana... papa
 BY atau mama ?
 
 BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini
 jadinya. Saya tanya lagi...
 BY sayang papa mama apa mbah uti... di jawab
 lagi... mbah uti
 
 
 
 BY Kemudian malamya saya diskusikan sama istri
 untuk memintanya berhenti
 BY bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya
 sampaikan kekawatiran saya ( bukan
 BY hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya
 lagi, kekhawatiran saya
 BY sebagai suami.
 
 
 
 BY Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan
 istri waktu beliau berangkat
 BY bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur
 sampai malam...) rasa was2
 BY menunggu istri pulang (biar pun sering saya
 jemput). Kedua, kawatir dia
 BY kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga
 masalah anak yang lebih memilih
 BY mbah utinya daripada papa dan mamanya
 
 
 
 BY Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi
 ada saratnya...
 BY syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu
 saya berfikir untuk beli
 BY rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya
 mengontak rumah dan kami
 BY tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir
 kalau penghasilan saya ngak
 BY cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah
 maha sempurna lagi maha
 BY pengasih
 

Re: [balita-anda] Sharing pengalaman

2005-10-05 Terurut Topik Lily Christiani
Menyambung sharingnya rekan2,
Saya jadi inget sama kedua anak saya yg dirumah, Tiffany (4th)  Vincent
(2th)...Dari sejak sebelum married, saya dah kerja, bahkan sampe skrg. Kedua
anak saya diasuh oleh bs dan pmbt sejak dari mereka kecil, tapi herannya, ga
ada tuh, 1 pun dari anak2ku yg lengket dengan pengasuh2nya. Kalo pas pulang
kerja, hari sabtu/minggu atau libur, pasti mereka maunya sama ortunya. Kalo
ditanyain sayang siapa..jawabnya pasti sayang mama  papa. Kalau ada pmbt/
bs pulang kampung, mereka jg ga pernah nangis2, apalagi sampai sakit. Wah
semoga sampai kapanpun hal ini tidak terjadi pada keluarga saya. Saya juga
punya teman, yg ibu bekerja, tapi anaknya lengket banget sama bs-nya. Terus
terang saya heran, tapi setelah saya cermati, ternyata pas dia dirumah, si
mama, memang jarang ngajak main / komunikasi dengan anaknya. Apa-apa sama bs
terus...ya nggak heran kalo ditanya..pasti jawabnya sayang bs/ pmbt..hihiih
Sekian sharing saya, mohon maaf jika tidak berkenan
 Regards
Lily
Mamatiffvincent
ygherankaloadaanaklebihlengketdgnoranglainselainortunyasendiri
  On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Ok bgt tuh sharingnya, Wi….

 Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihan…
 n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat
 jalaninnya..
 Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga
 gitu…he..he..he..

 Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa
 nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma
 oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan
 mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia
 butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan)

 Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah
 (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyari… spt
 td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejer…
 aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang..,
 Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong.. maksudnya
 Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolong…
 he..he..he..he… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku
 kan Kavin minta tolong ma Mbak Iyahnya…

 But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti
 jawabnya iya… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa?
 Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..he…

 Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM aja… but
 kayanya Tuhan blum mengijinkan deh… so, dinikmatin aja
 nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg
 penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n
 Kavin aku… puji Tuhan bgt deh…

 Uci mamaKavin
 http://oetjipop.multiply.com
 --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote:

  hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia
  pasti jawab:
 
  Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang
  semuaaa!!!
 
  Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^
 
  Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah
  kwalitas bukan
  kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih
  sedikit
  dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina,
  tapi Angina
  tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu
  juga yg
  membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena
  klo ada saya
  dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak
  ada saya dan
  misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang
  kampung
  aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut
  oma.
  Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya
  deh,
  oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu...
 
  Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik
  menjadi ibu bekerja
  maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya.
  jadi ibu bekerja,
  dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus
  dipergunakan semaksimal
  mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak
  ada hari libur,
  karena hari libur, full saya pakai buat handle
  Angina. Dan omanya,
  full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi
  FTM? Kesempatan yg
  sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak.
  Harus bisa
  menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan
  asik sendiri. :-)
 
  So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg
  penting jalani
  keduanya dengan baik.
 
  --
  Best regards,
  Angina's Mom
  http://www.tristania-angina.com/blog
 
  Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote:
 
  BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata
  sangat2 berat melepas balita
  BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus
  untuk membantu suami. Saya
  BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah
  membaca posting dari saya,
  BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf
  sebesar2nya..).
 
 
 
  BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut
  hanya sekedar info atau
  BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan
  sedikit saring tentang
  BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja.
 
 
 
  BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja
  dan saya tinggal bersama
  BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya).
  Istri saya bekerja sampai
  BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak
  salah...) dan waktu itu anak
  BY di asuh sama mbah utinya...
 
 
 
  BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya..
  

RE: [balita-anda] Sharing/Pengalaman Alyssa her weaning story

2005-08-21 Terurut Topik Aseani Setiyadi
Mbak Luluk, apa weaning treatment seperti ini juga bisa diterapkan untuk botol 
dot? Zalwaku [16 bulan] masih ngedot, walo cuma maksimal 3x sehari...ngelepasin 
kempeng sih dah berhasil...tinggal dotnya aja...minum dr gelas/pake sedotan 
juga dah pinter
thanks atas sharingnya...
selamet punya Alyssa yang mandiri dan pintar mengambil keputusan [jadi inget 
alyssa milano, apa hubungannya yah :)]

- Original Message -
From: Reni [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Pengalaman Alyssa  her weaning story
Date: Mon, 22 Aug 2005 11:32:15 +0700

 
 Mba' luluk selamat yah dan bangganya memiliki anak seperti alyssa,
 semoga alyssa dewasa nanti ikut bijak seperti mamanya, makasih juga
 ceritanya, jadi semangat nih buat aku yg sedang menyusui daffa duh jadi
 maunya makan yg sehat dan bergizi ah, kan 2tahun ASI masih ok toh.
 Thanks yah
 
 
 
 -Original Message-
 From: Dina Puspitasari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, August 22, 2005 11:19 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] Pengalaman Alyssa  her weaning story
 
 
 Aduh terharu bacanya nih ikut bangga sama Alyssa yg sudah bisa ambil
 keputusan sendiri diusianya yg masih kecil.. selamat ya Mbk Lulu, bahagianya
 Alyssa punya mommy yg bijaksana
 
 
 
 -Original Message-
 From: Luluk Lely Soraya I [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, August 22, 2005 11:02 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Pengalaman Alyssa  her weaning story
 
 Dear Moms  Dads,
 
 Boleh ya sharing ?! Maaf jika email ini akan panjang sekali dibaca.
 
 Tepat hari ini, 2 minggu sudah Alyssa memutuskan utk tidak menyusu lagi.
 Ya betul2 mg sudah putri cantikku ini masuk usia 3 th.
 Hingga hari ini say amasih gak percaya bahwa masa itu datang juga.
 Saat alyssa memutuskan sendiri kapan ia berhenti menyusu.
 Now she's a big girl, not a baby anymore.
 Paling gak itu yg selalu dia katakan kalau ada yg tanya kenapa gak minum
 mama (istilah alyssa utk menyusu) lagi.
 Tidak ada perseteruan antara aku  alyssa.
 Tidak ada rasa sakit hati karena diberikan pahit2.
 Tidak ada kata2 larangan gak boleh lagi nyusu dsbnya.
 Semua berakhir dg indah, perlahan dan nyaman.
 Satu hal yg pasti, bonding kuat yg terbentuk selama masa menyusui 3 th
 terakhir tetap terjaga dg indah  manis.
 
 Setahun yg lalu, menjelang ultah alyssa yg ke-2, aku  suami sama2 bingung
 gimana cara terbaik utk menyapih alyssa.
 Apalagi saat itu banyak sekali anggapan  pendapat keluarga juga teman yg
 berpikir  kalo dah 2th harus disapih.
 Apalagi byk anggapan kalo gak disapih, nanti jadi manja  gak mandiri.
 Takut juga sih pas denger spt itu. Meski secara common sense sempat mikir,
 masa iya sih.
 
 Ada yg menyarankan utk diberikan jamu pahit di sekitar payudara, agar gak
 mau nyusu lagi.
 Atau diberikan lipstik.
 Ada juga saran utk berpisah sementara dg anak.
 Yg lucu lagi ada yg nyaranin ke orang pinter.
 Atau ya dipaksa gak supaya gak nyusu. Kalo rewel ya biar aja.
 Saat itu saya hanya mikir Kok ya kenapa semua pilihan terasa menyeramkan
 dan menyedihkan?! gak ada yg enak di hati.
 Duh kalo saya saja merasa gak nyaman dg pilihan itu, apalagi alyssa.
 Gimana saya harus menjelaskan ke alyssa kenapa di harus berhenti menyusu
 pada ibunya.
 Kata harus itu yg membebani saya  suami.
 
 Hingga saat alyssa berulang tahun yg ke-2, kami masih belum memutuskan
 gimana cara terbaik utk menyapih alyssa.
 Sehari setelah ultah alyssa yg ke-2, kami pernah coba utk menyapih alyssa
 dg mengatakan bahwa ia gak boleh menyusu lagi. Tapi spt yg aku  suami
 perkirakan, alyssa gak mau dan gak mengerti kenapa dia harus berhenti
 sekrg.
 Tergambar jelas di mukanya bahwa Kenapa aku gak boleh , ma ?!
 Dan akhirnya kami memilih utk berhenti melakukan usaha pemaksaan spt itu.
 Buat saya, entah kenapa kata harus berhenti krn sudah 2 th itu sangat
 mengganggu pikiran.
 Banyak pertanyaan di kepalaku apa ya harus 2 th ?!, apa gak ada saran
 terbaik utk menyapih anak?, dsbnya.
 Hmmm..ini waktunya utk mencari jawabannya.
 Mulai browsing jauh ke WHO, Lalecheleague (LLL), IBCLC, dsbnya.
 Dan makin hari mencari tahu, makin membukakan pikiran.
 Bahwa ternyata gak ada klausul jelas bahwa 2 th anak harus disapih.
 Gak pernah angka (usia) jelas kapan anak harus disapih.
 Dan cara menyapih yg berulangkali aku temukan dari hasil2 bacaan itu adalah
 SLOW WEANING.
 Dan cara ini lah yg saya  suami sepakati utk kami jalankan.
 Paling gak saya yakin betul tidak ada yg merasa sakit hati atau disakiti.
 
 Menurut artikel dari yg di WHO  LLL, slow weaning artinya gak menolak saat
 anak ingin menyusu  gak menawarkan kpd anak utk menyusu. Inilah cara
 terbaik utk menyapih anak, menurut banyak para ahli laktasi.
 Belum lagi banyak juga artikel dari sumber terpercaya menjelaskan bahwa
 kandungan ASI  2 th tetap kaya akan gizi.
 Dan tetap memiliki manfaat ganda utk anak  ibu.
 Jadilah saya, suami  alyssa bertekad bulat utk tetap memberikan manfaat
 lebih dan melakukan proses penyapihan secara 

Re: [balita-anda] Sharing pengalaman dong ...

2005-07-19 Terurut Topik Wenny

Lagian anak kecil kok diajak nonton buser...






AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN 
SUMATERA UTARA !!!


Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]

Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik intan dima
yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational 
dan bersikap lebih bijak.
mohon hati hati
setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak 
meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!

pliz deh ah!! harre genneee!!!

Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis,
sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama
Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak
saya) sbb:
1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik
imunisasi.
- Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai
dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah
ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi
Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya
positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter.
- Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena
campak.
- Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun
fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama
sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit
(kalaupun sakit cepat sembuh/ringan)
- Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10
bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit
(kalaupun sakit hanya ringan saja).
- dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu
persatu.
2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa
pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang
aneh-aneh) alasannya :
- Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan
dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit
(walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya.
- Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau
tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum
bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan
pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit).
- Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga
harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb),
- Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak
kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata
yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB
( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang
imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak
saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak.
- Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis,
justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus
berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel
Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu
merupakan pelopor industri, imunisasi.
- Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi
semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan
Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya
disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar
dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama
menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis).
3. Jika tidak urgent sekali, hindari rawat inap di RS, karena banyak
prosedur/step-step pengobatan yang akhirnya akan melemahkan tubuh
pasiennya. (Contoh: keharusan berpuasa, pemasangan infus, pengambilan
darah yang terus menerus, foto Rontgen, operasi, kemoteraphy, dsb).
Jikalau perlu coba dulu dengan cara pengobatan alternatif/tradisional.
4. Jika perlu dengan tegas untuk menolak suatu tindakan medis yang akan
dilakukan RS, jika kita yakini manfaatnya tidak benar-benar berpengaruh
terhadap kesembuhan pasien.
5. Jika perlu lakukan 2nd opinion pada RS/dokter lain yang setara/lebih
baik.
6. Banyak tanya, biarlah kita dibilang bawel, tanyalah setiap tindakan
medis yang akan dilakukan, mengapa akan di lakukan, akibat-akibatnya, ada
tidak cara-cara lain/alternatif lain yang lebih baik/tidak terlalu
menyakiti pasien.
7. Terus temani pasien (bisa bergantian dengan keluarga yang lain), karena
setiap saat bisa ada tindakan medis yang memerlukan persetujuan, dan
cermati semua pekerjaan perawatannya, jika ada yang habis/kurang jangan
sungkan melaporkan ke tenaga medis yang ada segera.
8. Terus berdoa, karena segala sesuatunya telah ditetapkan oleh Yang Maha
Kuasa, manusia hanya bisa ikhtiar dan berusaha.

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop 

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik [ Mom Tian ]
Saya turut berduka cita.
Yang tabah yah Pak.
 
 
Dari pengalaman ini,kok jd takut yah mau imunisasi.
Ntar sabtu Tian 18 bulan, mau imun typus.. hmm... mikir2 lagi nichh/


Best Regards:
 
Mom Tian
http://christian-audy.com
 









































 Yahoo! Mobile
- Download the latest ringtones, games, and more!

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik nyoman . rahayu

sedih sekali walau panjang ceritanya, saya baca sampai 
habismudah2an hikmahnya bisa diambil kita semua untuk lebih berhati2 
dan selektif dalam penanganan medis ke putra/i kita semua. Jangan biarkan nyawa 
anak kita ditentukan oleh orang2 yg
tidak bertanggungjawab.





  [EMAIL PROTECTED] 
   
  motor.co.id   To:   
balita-anda@balita-anda.com   
cc:   (bcc: Nyoman 
RAHAYU/IDJKT04/TDE/AREVA-TD) 
  04/28/05 01:14 PM Subject:  [balita-anda] SHARING 
PENGALAMAN/KISAH NYATA  
  Please respond to 

  balita-anda   









dari millis sebelah
Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi
ini..
hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi...

Turut Berduka,
Ummi Nayla
www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa

Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM

Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi
Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya
alami.

Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah
pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga
adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk
mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama
Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan.

Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran,
yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat
di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan.

Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta ,
karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain
setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter
memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit
yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang
penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu
saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam
merawatnya.

Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat
bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali
dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu
saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala
saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin,
vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan
bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk
menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela
kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B)
dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak.

Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau
dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun,
beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia
atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof.
R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu
ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan
bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin
melakukan Imunisasi.

Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi
kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk
imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A ,
namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter
pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa
namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut
langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi
HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya
untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok,
seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter
pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak
ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan
lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami,
sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik tere
Saya pribadi turut bersedih atas kejadian yg menimpa anak bapak yg
diceritakan dibawah ini, inailahi, tapi berdasarkan akal sehat, kejadian
beruntut2 seperti itu jangan langsung menjudge karena imunisasi yg salah.
Kayaknya semuanya ini hanya karena sudah ditakdirkan. Inailahi.
Saya sependapat dgn mbak intan, saya kurang setuju kalau masalah kematian
ini disebabkan oleh imunisasi.

Mohon maaf bagi yg kurang berkenan,
Tere-kevin's mom






On 28/4/05 12:07 AM, intan dima [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational
 dan bersikap lebih bijak.
 mohon hati hati
 setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak
 meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!
 
 pliz deh ah!! harre genneee!!!
 
 
 
 Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis,
 sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
 kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama
 Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
 mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak
 saya) sbb:
 
 1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik
 imunisasi.
 
 - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai
 dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah
 ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi
 Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya
 positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter.
 
 - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena
 campak.
 
 - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun
 fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama
 sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit
 (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan)
 
 - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10
 bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit
 (kalaupun sakit hanya ringan saja).
 
 - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu
 persatu.
 
 2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa
 pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang
 aneh-aneh) alasannya :
 
 - Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan
 dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit
 (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya.
 
 - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau
 tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum
 bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan
 pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit).
 
 - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga
 harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb),
 
 - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak
 kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata
 yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB
 ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang
 imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak
 saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak.
 
 - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis,
 justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus
 berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel
 Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu
 merupakan pelopor industri, imunisasi.
 
 - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi
 semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan
 Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya
 disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar
 dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama
 menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis).
 
 3. Jika tidak urgent sekali, hindari rawat inap di RS, karena banyak
 prosedur/step-step pengobatan yang akhirnya akan melemahkan tubuh
 pasiennya. (Contoh: keharusan berpuasa, pemasangan infus, pengambilan
 darah yang terus menerus, foto Rontgen, operasi, kemoteraphy, dsb).
 Jikalau perlu coba dulu dengan cara pengobatan alternatif/tradisional.
 
 4. Jika perlu dengan tegas untuk menolak suatu tindakan medis yang akan
 dilakukan RS, jika kita yakini manfaatnya tidak benar-benar berpengaruh
 terhadap kesembuhan pasien.
 
 5. Jika perlu lakukan 2nd opinion pada RS/dokter lain yang setara/lebih
 baik.
 
 6. Banyak tanya, biarlah kita dibilang bawel, tanyalah setiap tindakan
 medis yang akan dilakukan, mengapa akan di lakukan, akibat-akibatnya, ada
 tidak cara-cara lain/alternatif lain yang lebih 

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Ari PE
Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Wass,
_AP_
intan dima wrote:
yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir 
rational dan bersikap lebih bijak.
mohon hati hati
setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak 
meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!

pliz deh ah!! harre genneee!!!

Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis,
sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari 
sesama
Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya 
anak
saya) sbb:


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik melisa
Mom Tian,

Kalo saya mikirnya, kenapa usia 18 bulan imunisasi Thypus. Jadwal dari IDAI
kan usia 2 tahun keatas ;-)

Selain itu,cerita2 seperti ini banyak banget beredar di internet. Dari
komunitas anti imunisasi seluruh dunia. Tapi,...anjing menggonggong, kafilah
berlalu.

Bukannya kurang peka terhadap penderitaan orang lain ya. Tapi mari kita
berpikir secara rasional, berapa juta jiwa yang terselamatkan oleh
imunisasi?

Kenapa keberhasilan imunisasi enggak pernah digembor-gemborkan. Tapi begitu
ada kejadian naas seperti ini, imunisasi yg disalahkan?

Maaf jika tidak berkenan.

Melisa



- Original Message -
From: [ Mom Tian ] [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 3:31 PM
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


 Saya turut berduka cita.
 Yang tabah yah Pak.


 Dari pengalaman ini,kok jd takut yah mau imunisasi.
 Ntar sabtu Tian 18 bulan, mau imun typus.. hmm... mikir2 lagi nichh/


 Best Regards:

 Mom Tian
 http://christian-audy.com




AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Hairiah
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un.. Semoga Bapak dan keluarga diberikan 
ketabahan dan keikhlasan... Amin

Hairiah
Marketing Services
PT. Trasformasi Televisi Indonesia 
Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170
Fax  . (021) 7918 4537
Email. [EMAIL PROTECTED]
 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 28, 2005 2:33 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


ikutan sedih deh baca ceritanya...mudah2an keluarganya tabah ya...
  Anehnya kog katanya anaknya dilahirkan pertengahan Juni 2005, sedangkan
sekarang masih April???Apa salah tulis ya???

Ami




[EMAIL PROTECTED] on 2005/04/28 01:14:57 PM

Please respond to balita-anda@balita-anda.com

To:balita-anda@balita-anda.com
cc:

Subject:[balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


dari millis sebelah
Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi
ini..
hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi...

Turut Berduka,
Ummi Nayla
www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa

Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM

Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi
Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya
alami.

Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah
pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga
adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk
mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama
Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan.

Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran,
yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat
di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan.

Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta ,
karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain
setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter
memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit
yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang
penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu
saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam
merawatnya.

Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat
bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali
dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu
saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala
saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin,
vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan
bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk
menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela
kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B)
dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak.

Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau
dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun,
beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia
atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof.
R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu
ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan
bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin
melakukan Imunisasi.

Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi
kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk
imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A ,
namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter
pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa
namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut
langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi
HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya
untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok,
seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter
pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak
ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan
lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami,
sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu
berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter
yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa
memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan
perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya
(karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah
diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Rifa
great idea...
makanya itu ada imunisasi. khan tujuannya pencegahan

rgrd
rifa
- Original Message - 
From: Ari PE [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 3:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


 Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.
 
 Wass,
 
 _AP_
 
 intan dima wrote:
 
 
  yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir 
  rational dan bersikap lebih bijak.
  mohon hati hati
  setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak 
  meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!
 
  pliz deh ah!! harre genneee!!!
 


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Marina Siahaan
saya pernah baca pros and cons soal imunisasi di internet (lupa dimana, 
kalo ngga salah parents.com,
 CMIIW ya moms soalnya dah ngga dapet akses internet lagi nih hikhik) kalo 
imunisasi dianjurkan bukan saja buat si anak
yang di-imunisasi, tapi karena juga kita bertanggungjawab untuk menjaga 
kesehatan komunitas, misalnya anak2 yang karena
usianya belum saatnya diimunisasi A, bisa aja tertular suatu penyakit B 
dari si C, karena si C belum di-imunisasi
jadi saya setuju dengan mom Ari,

sori kalo ngga berkenan



Ari PE [EMAIL PROTECTED] 
04/28/2005 03:11 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA






Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Wass,

_AP_

intan dima wrote:


 yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir 
 rational dan bersikap lebih bijak.
 mohon hati hati
 setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak 
 meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!

 pliz deh ah!! harre genneee!!!



 Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga 
medis,
 sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
 kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari 
 sesama
 Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
 mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya 
 anak
 saya) sbb:



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN 
SUMATERA UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik intan dima
setuju pak...
lebih baik mencegah anak kita terjangkit penyakit yg mematikan.caranya?? 
dengan imunisasi tentunya!!!

- Original Message - 
From: Ari PE [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 3:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Wass,
_AP_
intan dima wrote:

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik sefty_YMKI
maksudnya mencegah
1. lebih baik di imunisasi menghindari penyakit
atau
2. lebih baik tdk di imunisasi u/ menghindari kasus ini?




Ari PE [EMAIL PROTECTED] 
04/28/2005 03:11 PM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA






Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Wass,

_AP_

intan dima wrote:


 yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir 
 rational dan bersikap lebih bijak.
 mohon hati hati
 setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak 
 meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!

 pliz deh ah!! harre genneee!!!



 Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga 
medis,
 sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
 kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari 
 sesama
 Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
 mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya 
 anak
 saya) sbb:



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN 
SUMATERA UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Magdalena . Biyang

Saya turut berduka atas kepergian anak Bapak, terharu banget 
bacanya..
Saya juga saat ini khawatir karena anak saya baru berumur 2,5 bulan tetapi 
sudah diimunisasi Hepatitis B lengkap (1-3), semoga nggak berpengaruh 
apa-apa ke Audy. Karena sampai saat ini Audy masih normal aja 
perkembangannya.


Salam,

mamanya Audy

 




[EMAIL PROTECTED]
04/28/2005 01:14 PM
Please respond to balita-anda

 
To: balita-anda@balita-anda.com
cc: 
Subject:[balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


dari millis sebelah
Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi 
ini..
hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi...

Turut Berduka,
Ummi Nayla
www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa

Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM

Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi 
Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya 
alami.

Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah 
pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga 
adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk 
mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama 
Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. 

Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, 
yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat 
di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan.

Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , 
karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain 
setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter 
memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit 

yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang 
penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu 
saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam 

merawatnya.

Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat 
bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali 
dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu 
saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala 
saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, 
vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan 
bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk 
menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela 
kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) 

dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak.

Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau 

dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, 
beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia 
atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. 
R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu 
ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan 
bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin 
melakukan Imunisasi.

Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi 
kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk 
imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , 

namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter 
pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa 
namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut 
langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi 
HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya 
untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, 
seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter 
pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak 
ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan 

lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, 

sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu 

berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter 
yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa 
memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan 
perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya 
(karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah 
diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan 
suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya.

Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami 
mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali 
pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan 

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik melisa
SETUJU!

Lebih baik mengimunisasi anak daripada meresikokan anak terkena penyakit yg
mematikan!

- Original Message -
From: Ari PE [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 4:11 PM
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


 Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati.

 Wass,

 _AP_

 intan dima wrote:

 
  yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir
  rational dan bersikap lebih bijak.
  mohon hati hati
  setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak
  meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?!
 
  pliz deh ah!! harre genneee!!!
 
 
 
  Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga
medis,
  sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka
  kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari
  sesama
  Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan
  mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya
  anak
  saya) sbb:
 


 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Novi
setuju mbak,

Biar bagaimanapun kita yang paling tau keadaan anak kita, walaupun hanya by
feeling.

Sedangkan, dokter, biar bagaimanapun juga manusia biasa yang bisa juga
salah, yang pernah tidak masuk dalam pelajaran tertentu waktu masih kuliah,
yang pernah mencontek pada saat ujian...

Maafkan, kalau kata-kata saya salah.

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 2:37 PM
Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA



 sedih sekali walau panjang ceritanya, saya baca sampai
habismudah2an hikmahnya bisa diambil kita semua untuk lebih berhati2
dan selektif dalam penanganan medis ke putra/i kita semua. Jangan biarkan
nyawa anak kita ditentukan oleh orang2 yg
 tidak bertanggungjawab.




   [EMAIL PROTECTED]
   motor.co.id   To:
balita-anda@balita-anda.com
 cc:   (bcc: Nyoman
RAHAYU/IDJKT04/TDE/AREVA-TD)
   04/28/05 01:14 PM Subject:  [balita-anda]
SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
   Please respond to
   balita-anda






 dari millis sebelah
 Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi
 ini..
 hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi...

 Turut Berduka,
 Ummi Nayla
 www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa

 Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM

 Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

 Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi
 Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya
 alami.

 Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah
 pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga
 adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk
 mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama
 Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan.

 Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran,
 yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat
 di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan.

 Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta ,
 karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain
 setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter
 memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit
 yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang
 penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu
 saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam
 merawatnya.

 Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat
 bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali
 dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu
 saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala
 saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin,
 vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan
 bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk
 menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela
 kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B)
 dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak.

 Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau
 dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun,
 beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia
 atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof.
 R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu
 ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan
 bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin
 melakukan Imunisasi.

 Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi
 kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk
 imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A ,
 namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter
 pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa
 namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut
 langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi
 HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya
 untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok,
 seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter
 pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak
 ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan
 lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami,
 sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Wenny
Kalo menurut aku sih ya..kembali lagi ke kitanya. Kan kita yang tahu kondisi 
anak kita pada saat mo immunisasi, kalo kita rasa kondisi anaknya sehat ya 
kita jalanin aja, tapi kalo ngga ya jangan. Bukan dokter kok yang nentuin, 
kalo kita bilang jangan immunisasi sekarang, dokternya ngotot ya...pulang 
aja..ngga usah bayar, ganti dokter, kitakan konsumennya dia.
Kalo soal MMR, ponakanku pas 2 tahun di vaksin, samapi sekarang ya 
sehat-sehat aja...karena emang kondisinya bagus, aku pribadi buat anakku 
(sekarang 3 tahun) belum berani, karena 1. dia agak telat ngomongnya (2thn), 
trus 2. berhubung tidak mengenal ASI bolak-balik batuk-pilek, jadi kondisi 
fisiknya belom siap (menurut aku loh), wong hepatitis A yg mustinya dari 2 
th aja belon beres baru 1 kali.

Sorry kalo kepanjangan.
- Original Message - 
From: Bunda Oi' [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 15:38
Subject: Fw: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


Saya juga turut berduka cita
semoga Bp sekeluarga diberi ketabahan oleh YME
Amien.
Dhaeyu 2.8 th waktu usianya 2 th mo imunisasi MMR tp aku dpt info n 
denger2 ttg dampak dr MMR itu...sampe skrg Dhaeyu blm aku imunisasi, ada 
yg punya pengalaman gak ya ttg imunisasi MMR?
tolong sharingnya ya

thxs



Yahoo! Mobile
- Download the latest ringtones, games, and more!

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN 
SUMATERA UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: 
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Lekom Maras
aku jadi takut nih nerusin HIBnya, padahal anakku baru HIB 1 bulan lalu,
kalo aku gak mau nerusin boleh gak ya...terus ada efeknya gak ya
mau dong sharing pendapatnya

tetep semangat
bunda elang

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, April 28, 2005 1:14 PM
Subject: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


 dari millis sebelah
 Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi
 ini..
 hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi...

 Turut Berduka,
 Ummi Nayla
 www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa

 Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM

 Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

 Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi
 Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya
 alami.

 Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah
 pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga
 adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk
 mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama
 Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan.

 Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran,
 yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat
 di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan.

 Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta ,
 karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain
 setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter
 memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya  negatif , tidak terdapat penyakit
 yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang
 penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu
 saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam
 merawatnya.

 Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat
 bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali
 dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu
 saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala
 saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin,
 vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan
 bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk
 menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela
 kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B)
 dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak.

 Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau
 dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun,
 beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia
 atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof.
 R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu
 ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan
 bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin
 melakukan Imunisasi.

 Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi
 kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk
 imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A ,
 namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter
 pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa
 namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut
 langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi
 HIB ya ?! , saya  istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya
 untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok,
 seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter
 pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak
 ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan
 lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami,
 sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu
 berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter
 yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa
 memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan
 perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya
 (karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah
 diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan
 suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya.

 Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami
 mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali
 pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan di
 pundak/leher serta di ketiak saja, badan/tangan dan kakinya tidak. Hal ini
 berlangsung +/- selama dua minggu, jika sedang panas, panasnya 

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa

2005-04-28 Terurut Topik [ Mom Tian ]
Mbak,
 
Tian pas 2 minggu lalu kedokter gara2 sakit batuk, trus kata dokter kalo 
sakitnya udah sembuh, udah engak batuk disuruh balik lagi buat imun typus.
 
Nah loh,pigimana ini jadi tambah bingung...
 
Tian sejak umur 10 bln belum imun lagi. Terakhir campak.
 
Jadi bener2 binunnn ... hjuhuhu


Best Regards:
 
Mom Tian
http://christian-audy.com
 









































 Yahoo! Mobile
- Download the latest ringtones, games, and more!

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa

2005-04-28 Terurut Topik Matthew Sebastian
Dear Mom Tian
 
kalau saya pribadi...saya akan tetap mengikuti jadwal imunisasi...
 
melihat banyak contoh dari sepupu-sepupunya Matt yang lebih besar dan sudah 
lebih dahulu menerima imunisasi ..dan sampai dengan saat ini sehat wal afiat 
saja
 
jadi intinya banyak juga contoh anak-anak yang sudah diberikan imunisasi...tapi 
tetap sehat wal afiat saja 
 
jgn bingung lagi yachhh
 
Matt's Mom
 


[ Mom Tian ] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mbak,

Tian pas 2 minggu lalu kedokter gara2 sakit batuk, trus kata dokter kalo 
sakitnya udah sembuh, udah engak batuk disuruh balik lagi buat imun typus.

Nah loh,pigimana ini jadi tambah bingung...

Tian sejak umur 10 bln belum imun lagi. Terakhir campak.

Jadi bener2 binunnn ... hjuhuhu


Best Regards:

Mom Tian
http://christian-audy.com










































Yahoo! Mobile
- Download the latest ringtones, games, and more!
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa

2005-04-28 Terurut Topik Luluk Lely Soraya I
Saya ikut belasungkawa atas meninggalnya anak dari Bapak tsb.
Yang saya liat banyak sekali pelajaran dari cerita ini.
Pesan yg betul2 terasa dari kisah tsb adalah
bagaimana sikap para medis yg gak profesional dan konsumen medis yg betul2
harus jadi partner yg baik termasuk dalam hal kekritisan.

Sayangnya data yg disebut sang bapak sangat minim.
Kita pake common sense aja ya.
Jika memang diyakini betul bahwa penyebab anak tsb meninggal krn vaksin
HiB, maka kalo saya jadi ortunay saya akan langsung mengumpulkan semua
data tsb (termasuk surat diganose dokter bahwa penyebab anak meninggal
adalah meningits akibat vaksin HiB) dan memabwanya ke WHO.
Kalau perlu langsung ajukan tuntutan resmi ke WHO.

Sayangnya.
None of the doctors yg menangani si buah hati bapak tsb mendiagnosa dg
tepat dan jelas.
Semuanya hanya menduga meski serentetan tes telah dilakukan.
Yg lebih disesalkan lagi, oabt2an yg terus diberikan (meski masalah atau
penyebab sakit anak belum jelas).

Saya gak berani bilang apa2. Karena saya takut salah.
Hanya kita gak pernah tau persis bahwa penyebab anak tsb meninggal adalah
VAKSIN HIB.
Kita gak pernah tau. Kita gak pernah tau bahwa bisa jadi salah satu
obat2an yg diberikan ke anak tsb menyebabkan komplikasi dan reaksi
tersendiri.
Kita gak pernah tau.

Jadi rasanya kit aharu betul2 bijak dalam mengambil himah dari cerita ini.
Please jangan mengambil kesmpulan based on something yg kita gak tau pasti.
Sudah more than billions anak di dunai ini terselamatkan oleh vaksin HiB.
Termasuk anak saya. Dan cerita berhasilnay tsb amat sangat terhapuskan dg
kisah yg kadang belum jelas penyebabnya adalah vaksin tsb.
Please be wise. Meski keputusan terakhir adalah di tangan2 kita, para
orang tua.

Kalau ada ilustrasi spt ini :
Seseorang menyeberang jalan raya. Tiba2 saat ia menyeberang ia terkena
serangan jantung.
Dan ketika itu ia ditabrak oleh sebuah mobil. HIngga ia meninggal dunia.
Tiap orang yg melihat pasti akan menebak bahwa orang tsb meninggal krn
ditabrak mobil.
Padahal no one knows penyebab sesungguhnya.

Ilustrasi itu gak bsia menggantikan kisah buah hati dari bapak yg kini
kehilangan putri kesayangannya.
Dan juga bukan utk meniadakan rasa sedih kisah tsb.

Hanya rasanya kita harus mengambil hikmah dg tepat dari tiap cerita dg
mencari tahu tiap masalah.
Sehingga kita tidak salah dalam memutuskan segala sesuatunya.
Tidak salah dalam mengambil keputusan yg justru mencelakakan kita sendiri.
Please be wise.

Luluk



AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA

2005-04-28 Terurut Topik Rifa
maaf ya mbak sulis. baca samapi habis khan email tsb. tentu jg baca point yg
saya copy paste ini khan. apa artinya?

rgrd
rifa

1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka
disuntik
  imunisasi.
 
  - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya
sampai
  dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun,
setelah
  ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi
  Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya
  positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke
dokter.
 
  - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah
terkena
  campak.
 
  - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun
  fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya
sama
  sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah
sakit
  (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan)
 
  - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur
10
  bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit
  (kalaupun sakit hanya ringan saja).
 
  - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu
  persatu.
 
  2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa
  pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang
  aneh-aneh) alasannya :
 
  - Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa
pertumbuhan
  dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit
  (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya.
 
  - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat
atau
  tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum
  bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus
dilakukan
  pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit).
 
  - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita
juga
  harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi,
dsb),
 
  - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi
anak
  kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata
  yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi
HIB
  ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang
  imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya
anak
  saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak.
 
  - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis,
  justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus
  berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel
  Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu
  merupakan pelopor industri, imunisasi.
 
  - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung
imunisasi
  semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat
tubuh/perbedaan
  Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah
kadarnya
  disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih
basar
  dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama
  menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis).

- Original Message -
From: Sulis [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, April 29, 2005 8:38 AM
Subject: Fw: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


 terlepas  dari  bohong enggaknya cerita ini.
 nggak perlu lah kita langsung 'menjudge' bahwa
 yg punya cerita punya maksud jelek terhadap
 imunisasi... di satu sisi banyak sekali masukan
 yg perlu buat wawasan kita sebagai ortu yg
 memiliki balita. banyak juga benernya kok.
 mungkin kesalahan bapak itu, tetap
 memberikan  imunisasi padahal  kondisi
 anaknya kurang fit.

 mungkin aja bapak tsb punya pengalaman
 yg mungkin moms  dads ngga mengalami
 cerita ini bisa memetik inti dari cerita orang tua
 yg kehilangan anaknya.

 saya sendiri, ditinggal anak kedua saya 6 bulan
 yang lalu. anak saya (usia 1 th 10 bln) meninggal
 setelah dirawat selama 4 hari di NICU.
 kalo membaca email bapak td saya sampe nangis.
 jadi teringat kejadian 6 bulan yg lalu...hampir mirip.
 wah jadi curhat yaa...

 kembali ke masalah email tadi,bisa ngga-nya
 saran tsb kita pakai kan kembali kepada moms 
 dads yg pasti pinter-pinter dan akan memberikan
 yg terbaik untuk putra-putrinya kan?

 beribu maaf bila tidak berkenan.

 Sulis
 mamanya  Alya  Azka (alm)

 - Original Message -
 From: intan dima [EMAIL PROTECTED]
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Thursday, April 28, 2005 3:32 PM
 Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA


  makanya
  curiga khan?!??!  ;)
 
  - Original Message -
  From: [EMAIL PROTECTED]
  To: balita-anda@balita-anda.com
  Sent: Thursday, April 28, 2005 2:33 PM
  Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
 
 
  
   ikutan sedih deh baca ceritanya...mudah2an keluarganya tabah ya...
Anehnya kog katanya anaknya

Re: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus

2005-03-03 Terurut Topik Santy
turut berduka ya mbak...
semoga mama papanya tabah dan kuat menerimanya...
dan buat Raihan, Allah pasti akan menjaga dan menyayanginya selalu
disana.

- Original Message -
From: Dewi Amalia [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Friday, March 04, 2005 9:06 AM
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus


   Dear Moms,

   Mungkin ini bisa jadi pengalaman kita,
   Semalam, sekitar jam 18:00 anaknya tetanggaku yg juga teman main anakku
 meninggal dunia. Umurnya 2 tahun pas tgl 19 februari kemarin. Namaya
Raihan.
 Anaknya lucu, terlihat sehat dan montok. Awalnya, sekitar 2 minggu yang
lalu
 badannya panas dingin selama 1 minggu, kemudian oleh mama/papanya di bawa
ke
 Rumah Sakit Cinere untuk diopname. Diagnosis dokter sih Typus (bukan demam
 berdarah) sudah cek darah segala. Selama 4 hari di opname, keadaan sudah
 membaik terus dibawa pulang pada hari Sabtu kemarin.

   Dirumah sudah main main sama ankku sudah seperti biasa, cuman badannya
 masih kadang hangat, kadang normal. Kamis kemarin waktu ditinggal
 mama/papa-nya kerja, masih tertawa tawa. Dirumah hanya dengan mbak
 pengasuhnya + Budenya, Nah pada sore harinya sekitar jam 5 sore, mendadak
 sehabis minum susu, si Raihan menangis terus kejang (kejangnya bukan
stuip).
 Si mbaknya buru buru telpon tetangga, ada 4 ibu rumah tangga kebetulan ada
 satu yg bisa membawa mobil, langsung dibawa ke rumah sakit Puri Cinere,
pada
 saat itu kata ibu ibu yg nganter ke RS, anaknya sudah membiru :(, dan
sudah
 kaku. kemungkinan Raihan meninggal setelah kejang :(. Innalillahi. Sampai
 saat ini masih simpang siur, penyebab meninggalnya Raihan, apa karena
typus
 atau tersedak susu atau kenapa. Ya Allah sedih banget saya ngelihat
 mama/papanya. Palagi Raihan temen main anakku sehari hari :(. Siapa lagi
 teman mainnya yg seumuran. :(
Semoga Allah menjadikannya salah satu ahli surga, amienn.

   -Ibunya Athar-



   - Original Message -
   From: yuliana [EMAIL PROTECTED]
   To: balita-anda@balita-anda.com
   Sent: Friday, March 04, 2005 8:38 AM
   Subject: RE: [balita-anda] Typus


Saya juga mau tanya nih tentang Typus.
Penyakit ini kayaknya sering banget kan menyerang orang gede maupun
anak
kecil apalagi saat tubuh staminanya turun. Sebenarnya diakibatkan
virus
or baktery? Sebab pengobatan selalu dengan antibiotic
   
Tapi dari pengalaman, typus itu menular ya..katanya sih gitu
Sebab saya beberapa kali kena typus, saat kecil maupun gede.
Recoverynya lama banget, sebab bener2 harus istrirahat total.
   
   
-Original Message-
From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 03, 2005 4:50 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Typus
   
pemeriksaan labnya apa pak? widal?
sebenarnya untuk pemeriksaan typus itu namanya gal culture bukan
widal.
   
- Original Message -
From: Harnofen [EMAIL PROTECTED]
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Thursday, March 03, 2005 5:07 PM
Subject: [balita-anda] Typus
   
   
 Dear all,

 Mohon info nya dong , Hazman ( 4th - 2 bln ) setelah 3 hari badannya
 panas , tadi keluar hasil lab dinyatakan typus,  selain obat dokter
ada
 traement lainnya ga,  karena Hazman termasuk anak yang agresif. Ada
 kemungkinan ga bisa  mengimbas ke adiknya Muhandis.


 Papa Hazman Muhandis


 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
   
   
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
SUMATERA UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
   
   
   
   
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
 SUMATERA UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
   



 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL 

Re: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus

2005-03-03 Terurut Topik tere
Waduh bu...miris banget sih ceritanya, turut berduka yah bu utk teman
mainnya athar, Raihan. Smoga diterima disisi-Nya.
Sorry agak melenceng nih ceritanya, agak2 percaya atau nga, soal nama
Raihan, nga tau kebetulan apa engga, banyak tuh temenku yg cerita, n
kebetulan anaknya juga namanya Raihan (sakit2an, sekarang juga sdh
meninggal). Percaya nga percaya sih...bukan me'maten'kan tapi banyak
'sharing pengalaman' dari teman, n soal hari sabtu, sepertinya dulu jg uda
pernah dibahas di milis ini, jangan keluar RS hari sabtu, pasti balik lagi,
percaya nga percaya sih...

Amit2 jabang bayi,
Tere-kevin's mom


On 3/3/05 6:06 PM, Dewi Amalia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Moms,
 
 Mungkin ini bisa jadi pengalaman kita,
 Semalam, sekitar jam 18:00 anaknya tetanggaku yg juga teman main anakku
 meninggal dunia. Umurnya 2 tahun pas tgl 19 februari kemarin. Namaya Raihan.
 Anaknya lucu, terlihat sehat dan montok. Awalnya, sekitar 2 minggu yang lalu
 badannya panas dingin selama 1 minggu, kemudian oleh mama/papanya di bawa ke
 Rumah Sakit Cinere untuk diopname. Diagnosis dokter sih Typus (bukan demam
 berdarah) sudah cek darah segala. Selama 4 hari di opname, keadaan sudah
 membaik terus dibawa pulang pada hari Sabtu kemarin.
 
 Dirumah sudah main main sama ankku sudah seperti biasa, cuman badannya
 masih kadang hangat, kadang normal. Kamis kemarin waktu ditinggal
 mama/papa-nya kerja, masih tertawa tawa. Dirumah hanya dengan mbak
 pengasuhnya + Budenya, Nah pada sore harinya sekitar jam 5 sore, mendadak
 sehabis minum susu, si Raihan menangis terus kejang (kejangnya bukan stuip).
 Si mbaknya buru buru telpon tetangga, ada 4 ibu rumah tangga kebetulan ada
 satu yg bisa membawa mobil, langsung dibawa ke rumah sakit Puri Cinere, pada
 saat itu kata ibu ibu yg nganter ke RS, anaknya sudah membiru :(, dan sudah
 kaku. kemungkinan Raihan meninggal setelah kejang :(. Innalillahi. Sampai
 saat ini masih simpang siur, penyebab meninggalnya Raihan, apa karena typus
 atau tersedak susu atau kenapa. Ya Allah sedih banget saya ngelihat
 mama/papanya. Palagi Raihan temen main anakku sehari hari :(. Siapa lagi
 teman mainnya yg seumuran. :(
  Semoga Allah menjadikannya salah satu ahli surga, amienn.
 
 -Ibunya Athar-
 
 
 
 - Original Message -
 From: yuliana [EMAIL PROTECTED]
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Friday, March 04, 2005 8:38 AM
 Subject: RE: [balita-anda] Typus
 
 
 Saya juga mau tanya nih tentang Typus.
 Penyakit ini kayaknya sering banget kan menyerang orang gede maupun anak
 kecil apalagi saat tubuh staminanya turun. Sebenarnya diakibatkan virus
 or baktery? Sebab pengobatan selalu dengan antibiotic
 
 Tapi dari pengalaman, typus itu menular ya..katanya sih gitu
 Sebab saya beberapa kali kena typus, saat kecil maupun gede.
 Recoverynya lama banget, sebab bener2 harus istrirahat total.
 
 
 -Original Message-
 From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, March 03, 2005 4:50 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Subject: Re: [balita-anda] Typus
 
 pemeriksaan labnya apa pak? widal?
 sebenarnya untuk pemeriksaan typus itu namanya gal culture bukan widal.
 
 - Original Message -
 From: Harnofen [EMAIL PROTECTED]
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Sent: Thursday, March 03, 2005 5:07 PM
 Subject: [balita-anda] Typus
 
 
 Dear all,
 
 Mohon info nya dong , Hazman ( 4th - 2 bln ) setelah 3 hari badannya
 panas , tadi keluar hasil lab dinyatakan typus,  selain obat dokter
 ada
 traement lainnya ga,  karena Hazman termasuk anak yang agresif. Ada
 kemungkinan ga bisa  mengimbas ke adiknya Muhandis.
 
 
 Papa Hazman Muhandis
 
 
 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
 SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
 SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN
 SUMATERA UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA
 UTARA !!!
 
 Kirim bunga, http://www.indokado.com
 Info balita: http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]
 Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
 
 
 


AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH  DAN SUMATERA 
UTARA !!!

Kirim bunga, 

RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT

2004-07-15 Terurut Topik Wanda Manoppo (HRD, AGS-HO)
Mba, thx info nya juga...

tp kalo' aku..dari sejak anak-anak lahir, DSA mereka selalu bilang
jangan bersihkan anak terlalu dalam, cukup luarnyanya dg cotton bud + baby
oilen so far si kakak ama adeknya aku lakukan spt itu
kebetulan di rumah hanya aku yg bersihin telinga ama kukunya mereka..:)

cuma anehnya, kok si adek malah lebih sering keluar kotoran telinganya yah
di kupingnya.padahal lebih rutin  dibersihinnya di bandin si kakak...:)

sorry mba malah nambah curhat:)

-
 Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT

2004-07-15 Terurut Topik fenty








  Mungkin sering pilek mbak...biasanya kalau suka pilek .. kotoran 
  telinganya lebih banyak ... jadi harus lebih sering dibersihin.
  
  
  ---Original Message---
  
  
  From: [EMAIL PROTECTED]
  Date: 16 Juli 2004 
  10:01:05
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: RE: 
  [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT
  
  Mba, thx info nya juga...
  
  tp kalo' aku..dari sejak anak-anak lahir, DSA mereka selalu 
  bilang
  jangan bersihkan anak terlalu dalam, cukup luarnyanya dg cotton bud + 
  baby
  oilen so far si kakak ama adeknya aku lakukan spt 
  itu
  kebetulan di rumah hanya aku yg bersihin telinga ama kukunya 
  mereka..:)
  
  cuma anehnya, kok si adek malah lebih sering keluar kotoran 
  telinganya yah
  di kupingnya.padahal lebih rutin dibersihinnya di bandin si 
  kakak...:)
  
  sorry mba malah nambah curhat:)
  
  -
   Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
   Info balita, http://www.balita-anda.com
   Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
  
  .





	
	
	
	
	
	
	




 IncrediMail - 
Email has finally evolved - Click 
Here



RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT

2004-07-15 Terurut Topik Susi
Mbak,
Anak saya, Akbar-18 bln, juga pernah kena infeksi telinga waktu umur 11
bulan (karena pilek), waktu itu berobatnya ke dr. Entjep Hadjar di RS
Mitra Jatinegara (beliau dr. RS THT Proklamasi dan RSCM).  

Proses ngebersihin telinganya juga sama, pake tangkai panjang yang
diujungnya ada kapas + cairan kuning.  Antibiotik yang diberikan juga
ABBOTIC 2 x 5 ml sehari (tp saya gak hapal kandungan aktifnya apa) plus
obat tetes telinga.  

ABBOTIC ini ada 2 ukuran. Saya beli yang botol kecil (60 ml), untuk 6
hari, karena dokternya hanya bilang harus dihabiskan tapi dari dokternya
gak ada keterangan pake ukuran yang besar atau kecil.  Saya pikir kalo
beli yang besar, minum antibiotiknya tambah lama, khan? 

Akbar cek kuping lagi 3 hari kemudian dan saya bilang kalo saya Cuma
beli botol yang 60 ml. Kata dokter gak apa-apa.  Dan alhamdulillah Akbar
sembuh.  Menurut apoteker, ABBOTIC ini antibiotic terbaru.

Mungkin sebaiknya Mbak pastikan dosis antibiotiknya di pertemuan
berikutnya (Senin).  O ya, ABBOTIC ini setelah dibuka hanya boleh dipake
dalam waktu kurang dari 1 bulan (cek lagi deh di kemasannya).

Sori kepanjangan.  Semoga membantu.

Susie

-Original Message-
From: Desi Mirdasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 16, 2004 9:41 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT

Dear moms and dads,
Saya mau sharing pengalaman.
Anak saya, Ziva-13bln, sering terlihat korek2 telinganya kanan-kiri,
even
regulary dibersihkan.
2bln yg lalu diberikan SOFRADEX-8ml ( obat tetes telinga ) oleh dsa
untuk
kemudian dibersihkan dgn cuttonbud.
Tapi saya tidak teteskan setiap hari, max 2x seminggu.
 
Belakangan Ziva korek2 telinganya yg kanan, pas diperiksa dgn dsa
ternyata
yg kanan kotor
Sedangkan yg kiri bersih. Kemudian diteteskan lagi lalu dibersihkan dgn
cuttonbud.
Tapi kok tdk mengurangi dgn kebiasaannya mengorek-ngorek telinganya, 
Sptnya ada yang mengganjal.
 
Stlh bbrp kali buat appointment ke THT, akhirnya ketemu juga dgn dr.THT
kemarin Kamis di Rs. Medistra.
Krn saya dan suami sudah menjadi pasien Prof. dr. H.M. Hartono
Abdurrachman,
Ph.D.
( beliau praktek di Rs.Perhati-Proklamasi dan Rs.Medistra-Gatsu ), maka
saya
bawa Ziva ke beliau.
 
Wah, disana beliau 'ngomelin' kami, klo gak boleh bersihin lubang
telinga
apalagi dgn cuttonbud.
Ternyata di lubang telinga kanan Ziva ada kotoran, kt beliau hampir
dekat
dgn gendang telinga.
Dgn dipangku oleh ayahnya, kakinya dipegang oleh saya dan mukanya
dipegang
oleh suster, 
Beliau mengorek kotorannya yang berupa gumpalan keras warnanya kuning
kehitaman
Tapi tidak berisi tp seperti serpihan kapas dan kotoran yang lama2
tergulung
karena mungkin
Oleh BS dibersihkan dan terdorong kedalam.
Sudah pasti Ziva menangis, saya juga gak tega tapi lega karena
kotorannya
sdh keluar.
Dokter memasukkan lagi kain kasa yang digulung agak panjang yang sudah
dicelupkan
Cairan warna kuning ke dlm telinga ziva. Ktnya itu kompres dan adem.
Ktnya beliau, didalam telinganya juga agak sedikit infeksi.
Makanya beliau memberikan sirup-antibotik ABBOTIC-GRANULES 125ML / 5ML
mengandung CLARITHROMYCIN keluaran PT.ABBOTT INDONESIA.
Dan next Senin, beliau mau cek lagi telinganya ziva.
 
Kira-kiranya ada gak moms and dads, punya pengalaman serupa. Sharing
dong.
 
Thx
-Bunda Ziva


-
 Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Sharing pengalaman hamil dengan ACA

2003-10-27 Terurut Topik Ridhania . Hutagalung
Dear Netter,

Ikutan nanya juga dong..
Saya juga lagi hamil 10 minggu. Pernah keguguran awal tahun 2003. Terakhir 
periksa ACA (+/_ 2 minggu yl) hasilnya lebih tinggi lagi : IgG = 17,... 
dan IgM = 31,
Waktu saya bawa hasil lab-nya ke Dr. Djumhana, beliau cuma nyuruh saya 
lanjutin saja minum TICLID-nya dengan dosis yang sama dengan sebelumnya. 
Saya sempat tanya, apa nggak perlu ditambah dosisnya atau ganti obatnya 
mengingat ACA saya yang cukup tinggi. Dia bilang belum perlu.
Aduh saya jadi bingung nih, yang ACA-nya lebih rendah dari saya dan usia 
kehamilannya lebih muda saja sudah disuruh suntik, kok saya tidak ya 
(bukannya berharap supaya disuntik lho!)
Menurut mom's and dad's gimana nih, apa saya perlu cari second opinion??
Please, kasih masukan dong...

regards
Ridha







Daniel Danyanto [EMAIL PROTECTED]
10/27/03 02:31 PM
Please respond to balita-anda

 
To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[balita-anda] Sharing pengalaman hamil dengan ACA


Salam,
 
Pada usia kehamilan 3 minggu istri saya sempat mengalami perdarahan, 
setelah
istirahat total selama 2 minggu hasil USG baik. Saat ini usia kehamilan 5
minggu dengan tingkat ACA IgG:12.5 GPL, IgM:26.1 MPL. Oleh Prof. Karmel
dianjurkan untuk dilakukan suntik tiap hari. Hal ini cukup membuat saya
stress karena saya paling anti sama jarum suntik, sekarang saya harus
menyuntik istri tiap hari!.
Saat ini saya butuh cerita/pengalaman rekan2 yang pernah mengalami hal ini
sebagai masukan dan sekaligus juga agar dapat menguatkan hati saya dan
istri.
Sebagai catatan, ini adalah kehamilan yang keempat. Yang pertama berjalan
lancar, sekarang anak kami Michelle sudah berumur 4 tahun. Yang kedua dan
ketiga terjadi tahun lalu, gugur dalam usia kehamilan 10-11 minggu.
Belakangan baru ketahuan bahwa istri saya mengidap ACA. Saat ini kami
berkonsultasi dengan dr. Endy Moegni dan Prof. Karmel.
 
Terima kasih sebelumnya.




Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Ayu Wulandari
Ass. Wr. Wb

Mama Reva, InsyaAllah Reva semakin sehat dan baik ya...peluk cium sayang
saya u nya...
Jujur bu, saya sendiri kadang suka kesel kalau denger atau lihat sendiri DSA
atau dokter spesialis apapun yang sembrono ma pasiennya. Entah pelayanannya
entah obatnya. Apalagi DSA bu, duh apa mereka itu nggak berfikir mrk pun
punya buah hati juga. Mrk sebenarnya tahu kan bu u tes lab apalagi rongent
itu tidak boleh terlalu sering...
Efeknya kedepan itu lho bu, kita aja yg dewasa nggak boleh sering2 rongent
kok, min kata dokter keluarga kami 3 th sekali, kalaupun setahun sekali ada
pengeculiannya...

U ayah dan ibu lainnya, jika memang kurang puas dengan DSAnya selama ini,
nggak ada salahnya pergi ke DSA lain, sebagai pembanding. Memang pelayanan
msg2 DSA berbeda, diagnosanya pun berbeda, tp InsyaAllah ada salah satu yg
paling berkenan dihati ayah - ibu sekalian, ttg pelayanan dan sistem
pemberian obatnya. Alhamdulillah, DSA Aulia yg sekarang ini, orgnya baik dan
komunikatif, dan yang terpenting, nggak asal2an juga care sekali ke Aulia
dan InsyaAllah ke yg lain (krn saya cerewet takutnya dia carenya krn itu,
terus yg lain nggak. Semoga tidak seperti itu)

Wass. Wr. Wb
- Original Message -
From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat



dear parents,

aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul
apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan
mohon maaf.
reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang
usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva
kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya
sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan
kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah.
panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali
dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada
penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling
tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra
syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun
panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka
perlu dirawat.
tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah
panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat
anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu
anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat
karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk.
setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut
dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil
darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat
yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru.
karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja.
belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan
korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus
hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan
widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku
meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja
keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal
dan ada juga gal culture, dan beliau bilang hasilnya positif tifus dan
radang paru aku percaya aja karena aku udah minta dia untuk test dgn metode
gal culture.
waktu dirawat aku juga meminta dsanya untuk nggak masukin dosis antibiotik
yang terlalu keras (karena akhir akhir ini aku sering ketemu dgn bbrp orang
tua yang bilang kalau dsa anakku terkenal sering memberikan antibiotik
keras) dsanya bilang nggak bu karena dia hanya masukin anti kuman dan
penambah daya tahan tubuh (lewat injeksi) dan tempra sirup 3 kali sehari
yang diberikan pada saat anak saya panas diatas 39,5.
ketika akan pulang setelah 4 hari dirawat saya meminta fotokopi hasil lab
dan rontgen karena saya ingin cari second opinion kenapa anakku sering
sekali tifus padahal aku sudah over protektif terhadap anakku. dan juga
mencari tahu apa benar anakku perlu segera vaksinasi tifus.

untuk opinion pertama aku ke kepala bagian anaknya disitu opininya begini,
dia malah akan menambah test darah anakku yang mengarah ke TBC. dan
pengobatan tifus mestinya sampai tuntas dan bisa memakan jangka waktu yang
lama dan beberapa kali test darah per  2 minggu bukan per 3 hari. hasil test
lab yang menunjukkan tifus anakku meningkat karena sedang dalam proses
penyembuahan makanya angkanya meningkat. mengenai obat obatan yang dikasih
antara lain thiamysin, cefspan, imboost, mycostatin disuruh teruskan.

untuk opinion kedua aku ke dsa disitu juga yang punya sub spesialisasi
penyakit tropis, opini beliau 

Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Yunita
Dear Bundanya Reva,

Saya sangat tersentuh dengan curhat anda yang menggambarkan kegelisahan
seorang Ibu, yang saya rasa pasti banyak diantara member list ini -pun
merasakan hal yang sama.
Pengalaman saya sharing dengan teman teman dikantor, saya lihat, semakin si
Ibu cemas tentang kesehatan anaknya, semakin penyakit datang
merongrongentah jatuh kejeduklah, kesiram airpanas, batuk pilek datang
dan pergi de es te. Dilain pihak, saya lihat teman teman yang agak cuek
(ukuran saya lho !) sama anaknya, ehmalah anaknya sehat walafiat nggak
kurang suatu apa..sungguh suatu fenomena yang saya sendiripun nggak
ngerti kenapa bisa demikian.
Jadi Mbak Ade, belajar dari pengalaman, biarlah ini jadi pengalaman yang
berharga buat kita semua supaya tidak terlalu percaya dan menyerahkan
segala sesuatunya pada DSA.

Salam,
Mama Ruru


- Original Message -
From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat



dear parents,

aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul
apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan
mohon maaf.
dst.


-
 Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Edy Subrata
Memang dokter sekarang sangat mudah memberikan antibiotik. Terkesan mereka
menjadikan antibiotik sebagai senjata untuk memberi efek 'cespleng' dalam
mengobati penyakit apa saja walaupun jelas-jelas penyakitnya disebabkan
virus.
Penyakit radang tenggorokan yang sebagian besar penyebabnya adalah virus
tapi langsung dihajar antibiotik sehingga sistem kekebalan tubuh kita tidak
berfungsi optimal sehingga lain kali ada infeksi maka tubuh langsung sakit
tanpa perlawanan sistem kekebalan tubuh lagi.
Contoh lain adalah cacar air yang juga disebabkan virus tapi kelihatannya
banyak dokter yang akan memberikan antibiotik pada kesempatan pertama.

Regards,
Edy
www.yahoogroups.com/group/konsumen-l
www.yahoogroups.com/group/taruna_owners

-Original Message-
From: Bunda Nisa [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 28, 2003 2:23 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat


Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saat
ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan  kita
sangat mempercayai omongan para dokter, yang pada kenyataannya, ada yang
menyesatkan  bikin menyesal dikemudian hari. Saya pernah bercerita panjang
lebar dengan dsa nya anak saya (dr. purnamawati), beliau cerita kalo di Luar
Negeri para dokter ini setiap kasih resep ke pasiennya selalu ada
tindasannya  tindasannya ini yang menjadi pertinggal  untuk diaudit
dikemudian hari. So pasti para dokter ini akan sangat berhati-hati dalam
pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau
memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs
Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik.
Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk memberikan
obat-obatan yang tidak menyesatkan. Meskipun pastinya para dokter ini akan
bersikeras bahwa yang dikasih itu udah baik (menurut dia) dan sudah sesuai
dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tau obat-obatan yang
dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udah coba), nama obat
yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolong antibiotik, akan
ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya. Kita juga bisa
bersatu untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudah saatnya di
Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. 
Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang
kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit. Gimana ? Sebenarnya mbak
Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehingga jelas bagi kita
para orang tua yang termasuk golongan anti terhadap dokter-2 antibiotik,
siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka  rajin kasih antibiotik. Dan kita
orang tua anti antibiotik akan waspada. Memang bakal muncul protes dari
pasien-2 yang dokter favoritenya tiba-tiba disebutkan sebagai dokter
antibiotik. Tapi setiap manusia kan punya hak memilih siapa dokter
favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap bahwa dokternya ini dokter
favoritenya, ya monggo aja dan jangan tersinggung. 
Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.
 
Bundanya Annisa  Kevin


-
Additional information is available upon request
Copyright (c) 2002 CLSA Emerging Markets. The information and statistical data herein 
have been obtained from sources we believe to be reliable but in no way are warranted 
by us as to accuracy or completeness. We do not undertake to advise you as to any 
change of our views. This is not a solicitation or any offer to buy or sell. CLSA 
Emerging Markets has produced this information for private circulation only. All 
information and advice is given in good faith but without any warranty. CLSA Emerging 
Markets, its affiliates or companies or individuals connected with CLSA Emerging 
Markets may have used the information set forth herein before publication and may have 
positions in, may from time to time purchase or sell or may be materially interested 
in any of the securities mentioned or related securities. This information is subject 
to the terms and conditions of use set forth on the www.clsa.com website. MITA (P) 
405/07/2001. V.020402. 

This email is only for the use of the addressee and may contain information which is 
confidential, privileged or subject to copyright. If you receive this and are not the 
addressee, please contact the sender or [EMAIL PROTECTED] immediately. Thank you. 

CLSA EMERGING MARKETS http://www.clsa.com 



Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Rukmi Indrati






Saya sependapat banget sama bundaAnnisa  Kevin. Alhamdulillah, dsa-nya Jemima gak gampang ngasih antibiotiok. Kalo pun terpaksa, dosisnya gak terlalu besar. Karena beliau takut, kalo kebiasaan, ntar pada saat diperlukan bener, badannya udah kebal  antibiotiknya malah gak mempan.

salam,
bunda Jemima



---Original Message---


From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, May 28, 2003 03:03:08 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saat ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kita sangat mempercayai "omongan" para dokter, yang pada kenyataannya, ada yang menyesatkan  bikin menyesal dikemudian hari.Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr. purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap kasih resep ke pasiennya selalu ada tindasannya  tindasannya ini yang menjadi pertinggal  untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter ini akan sangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik.Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk memberikan obat-obatan yang tidak "menyesatkan". Meskipun pastinya para dokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah "baik" (menurut dia) dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tau obat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udah coba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolong antibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya.Kita juga bisa "bersatu" untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudah saatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit.Gimana ?Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehingga jelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan "anti" terhadap dokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka  rajin kasih antibiotik. Dan kita orang tua "anti antibiotik" akan waspada.Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter "favorite"nya tiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kan punya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap bahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangan tersinggung. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.Bundanya Annisa  KevinAde Novita [EMAIL PROTECTED] wrote:dear parents,aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan mohon maaf. reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah. panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka perlu dirawat. tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk.setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru. karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja. belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal dan ada juga gal culture, dan beliau bilang 

Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Ilona
Anak saya pernah pilek selama 1 1/2 bulan... rewel karna susah bernafas...
Dari satu DSA ke DSA lain... akhirnya sembuh di DSA ke-5.  Sejak itu.. saya
pake' DSA ini.
Karna pernah pindah2 dan dapet berbagai macam obat... riwayat obat anak
saya, saya simpan.
Kalo sudah ambil obat... saya selalu minta 2 salinan resep. Satu untuk
kantor (klaim),
sedangkan satu lagi untuk arsip saya. Jadi saya bisa memberi keterangan
riwayat anak saya
kalo terpaksa pindah DSA (mudah2an enggak lagi deh) :D

Mungkin Mbak mau coba DSA saya...
Konsultan Pulmonologi Anak
dr. Noenoeng Rahajoe Sp.A
Jln. Mendawai III / 21 - B
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Telp. 7244970

Dokter ini tidak pernah kasih obat keras... kecuali dibutuhkan
Tapi antriannya panjang Mbak... bisa sampai malam banget,
kecuali anak yang sedang sakit...kita boleh masuk langsung (tanpa daftar).

OK segini dulu sharing saya.


- Original Message -
From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM
Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat



dear parents,

aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul
apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan
mohon maaf.
reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang
usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva
kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya
sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan
kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah.
panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali
dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada
penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling
tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra
syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun
panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka
perlu dirawat.
tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah
panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat
anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu
anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat
karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk.
setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut
dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil
darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat
yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru.
karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja.
belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan
korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus
hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan
widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku
meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja
keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal
dan ada juga gal culture, dan beliau bilang hasilnya positif tifus dan
radang paru aku percaya aja karena aku udah minta dia untuk test dgn metode
gal culture.
waktu dirawat aku juga meminta dsanya untuk nggak masukin dosis antibiotik
yang terlalu keras (karena akhir akhir ini aku sering ketemu dgn bbrp orang
tua yang bilang kalau dsa anakku terkenal sering memberikan antibiotik
keras) dsanya bilang nggak bu karena dia hanya masukin anti kuman dan
penambah daya tahan tubuh (lewat injeksi) dan tempra sirup 3 kali sehari
yang diberikan pada saat anak saya panas diatas 39,5.
ketika akan pulang setelah 4 hari dirawat saya meminta fotokopi hasil lab
dan rontgen karena saya ingin cari second opinion kenapa anakku sering
sekali tifus padahal aku sudah over protektif terhadap anakku. dan juga
mencari tahu apa benar anakku perlu segera vaksinasi tifus.

untuk opinion pertama aku ke kepala bagian anaknya disitu opininya begini,
dia malah akan menambah test darah anakku yang mengarah ke TBC. dan
pengobatan tifus mestinya sampai tuntas dan bisa memakan jangka waktu yang
lama dan beberapa kali test darah per  2 minggu bukan per 3 hari. hasil test
lab yang menunjukkan tifus anakku meningkat karena sedang dalam proses
penyembuahan makanya angkanya meningkat. mengenai obat obatan yang dikasih
antara lain thiamysin, cefspan, imboost, mycostatin disuruh teruskan.

untuk opinion kedua aku ke dsa disitu juga yang punya sub spesialisasi
penyakit tropis, opini beliau anakku sebenarnya belum tentu tifus hanya
gangguan pencernaan saja (anakku waktu sakit dari pubnya bisa terlihat kalau
dia makan wortel atau apa), dan hampir sama dengan dr tadi kalau angka tifus
yang meningkat karena adanya pengobatan yang menandakan tercatatnya bakteri
yang dimatikan justru kalau sedang 

RE: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik Novie Triandayani
Bicara mengenai antibiotik memang sering bikin pusing  Karena banyak
pendapat berbeda-beda.  Saya sendiri selama ini nurut aja kalau dsa saya
bilang bhw ketika si anak sakit karena infeksi (mis. Radang tenggorokan)
maka antibiotik pastilah diperlukan karena apabila tidak, maka radang
tersebut akan semakin parah . Gimana ya netters, bingung kaan kalau
ntar bener2 jadi tambah parah pasti obatnya harus antibiotik dengan
dosis yang lebih tinggi lagi   Mohon info-nya yaa

Salam,
Novie

-Original Message-
From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, May 28, 2003 4:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat


aku kira selama ini sudah ada audit tersendiri untuk dokter. tapi begitu
melihat dokter dalam satu rumah sakit aja bisa beda pendapat wah aku
jadi berfikir jangan jangan tidak ada standarisasi dalam satu rumah
sakit. FYi semua dokter yang aku tanyain berlatar belakang lulusan UI
tapi nggak semuanya pengajar. dulu aku pikir kalau sama sama lulusan UI
apalagi satu rumah sakit pasti saling mengingatkan atau tuker pendapat.
kadang opininya sama kadang beda. tapi untuk urusan antibotik sepertinya
kelas beda. aku setuju sekali kalau kita para ortu yang peduli dengan
kesehatan anak maju ke YLKI dan mungkin bisa dimulai dengan menyatukan
pendapat di anggota milis dulu. setelah itu bisa ke milis yang
anggotanya banyak dokter yang ikut. kita adalah konsumen loh dan kita
berhak mendapat pelayanan terbaik. mengenai nama dokter disebut... saat
ini saya belum bisa..tapi untuk audit resmi pasti aku siap memberikan
informasi sejelasnya. saat ini dokter yang sering memberikan antibiotik
sepertinya sudah menjamur, aku bahkan pernah baca artikel di nakita
dimana sang dsa memberikan komentar saat ini sudah banyak antibiotik
canggih untuk radang tengorokan, gile kan? temen-temenku juga waktu aku
cerita tentang antibiotik tanggapannya beda beda ah anakku sama
professor ini selalu dikasih antibiotik. ada juga temenku yang
menyalahkan dokter pengganti dokter anaknya karena kurang memberikan
dosis antibiotiknya sehingga anaknya jadi lama sembuhnya. nah kalau
ketemu yang model gini gimana? mereka sangat yakin antibiotik is a must.
mungkin selain issue dokter mesti diaudit perlu juga issu penggunaan
antibotik disampaikan ke YLKI

regard

bunda reva
- Original Message -
From: Bunda Nisa [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 28, 2003 2:23 PM
Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat


 Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter 
 saat
ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan
kita sangat mempercayai omongan para dokter, yang pada kenyataannya,
ada yang menyesatkan  bikin menyesal dikemudian hari.
 Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr.
purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap
kasih resep ke pasiennya selalu ada tindasannya  tindasannya ini yang
menjadi pertinggal  untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter
ini akan sangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada
pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu
dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah
saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik.
 Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk
memberikan obat-obatan yang tidak menyesatkan. Meskipun pastinya para
dokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah baik (menurut
dia) dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua
tau obat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku
udah coba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu
tergolong antibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa
efek sampingnya.
 Kita juga bisa bersatu untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan 
 sudah
saatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT.
 Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang
kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit.
 Gimana ?
 Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, 
 sehingga
jelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan anti terhadap
dokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka  rajin
kasih antibiotik. Dan kita orang tua anti antibiotik akan waspada.
 Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter favoritenya
tiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kan
punya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap
bahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangan
tersinggung.
 Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.

 Bundanya Annisa  Kevin




-

 Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/

 Info balita, http://www.balita-anda.com

 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED

Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat

2003-05-28 Terurut Topik anita








  Saya setuju banget dengan pendapat bunda reva kalau dokter2 harus 
  diaudit dan juga YLKI harus memasukkan daftar obat-2an antibiotik 
  yang keras/teramat keras supaya tidak lagi dikonsumsi oleh kita sebagai 
  konsumen.
  Salam,
  Bunda Rafli
  
  ---Original Message---
  
  
  From: [EMAIL PROTECTED]
  Date: 28 Mei 2003 
  17:31:58
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: 
  [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
  aku kira selama ini sudah ada audit tersendiri untuk 
  dokter. tapi begitumelihat dokter dalam satu rumah sakit aja bisa beda 
  pendapat wah aku jadiberfikir jangan jangan tidak ada standarisasi 
  dalam satu rumah sakit. FYisemua dokter yang aku tanyain berlatar 
  belakang lulusan UI tapi nggaksemuanya pengajar. dulu aku pikir kalau 
  sama sama lulusan UI apalagi saturumah sakit pasti saling mengingatkan 
  atau tuker pendapat. kadang opininyasama kadang beda. tapi untuk 
  urusan antibotik sepertinya kelas beda.aku setuju sekali kalau kita 
  para ortu yang peduli dengan kesehatan anakmaju ke YLKI dan mungkin 
  bisa dimulai dengan menyatukan pendapat di anggotamilis dulu. setelah 
  itu bisa ke milis yang anggotanya banyak dokter yangikut.kita 
  adalah konsumen loh dan kita berhak mendapat pelayanan 
  terbaik.mengenai nama dokter disebut... saat ini saya belum bisa..tapi 
  untuk auditresmi pasti aku siap memberikan informasi 
  sejelasnya.saat ini dokter yang sering memberikan antibiotik 
  sepertinya sudah menjamur,aku bahkan pernah baca artikel di nakita 
  dimana sang dsa memberikan komentarsaat ini sudah banyak antibiotik 
  canggih untuk radang tengorokan, gile kan?temen-temenku juga waktu aku 
  cerita tentang antibiotik tanggapannya bedabeda ah anakku sama 
  professor ini selalu dikasih antibiotik. ada jugatemenku yang 
  menyalahkan dokter pengganti dokter anaknya karena kurangmemberikan 
  dosis antibiotiknya sehingga anaknya jadi lama sembuhnya.nah kalau 
  ketemu yang model gini gimana? mereka sangat yakin antibiotik is 
  amust.mungkin selain issue dokter mesti diaudit perlu juga issu 
  penggunaanantibotik disampaikan ke YLKIregardbunda 
  reva- Original Message -From: "Bunda Nisa" [EMAIL PROTECTED]To: 
  [EMAIL PROTECTED]Sent: 
  Wednesday, May 28, 2003 2:23 PMSubject: Re: [balita-anda] sharing 
  pengalaman anak yang sering dirawat Terus terang saya jadi 
  concern banget ya dengan kondisi para dokter saatini. Kita sebagai 
  orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kitasangat 
  mempercayai "omongan" para dokter, yang pada kenyataannya, ada 
  yangmenyesatkan  bikin menyesal dikemudian hari. Saya 
  pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya 
  (dr.purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini 
  setiap kasihresep ke pasiennya selalu ada tindasannya  
  tindasannya ini yang menjadipertinggal  untuk diaudit dikemudian 
  hari. So pasti para dokter ini akansangat berhati-hati dalam pemberian 
  obat-obatan kepada pasiennya. Danapabila para dokter ini mau 
  memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu keRational Use of Drugs 
  Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak)diberikan 
  antibiotik. Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para 
  dokter untukmemberikan obat-obatan yang tidak "menyesatkan". Meskipun 
  pastinya paradokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah 
  "baik" (menurut dia)dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya 
  kita para orang tua tauobat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa 
  search di Yahoo (aku udahcoba), nama obat yang diberikan oleh dokter. 
  Kalo memang obat itu tergolongantibiotik, akan ada penjelasannya. Dan 
  kita bisa liat apa efek sampingnya. Kita juga bisa "bersatu" untuk 
  minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudahsaatnya di Indonesia tercinta 
  ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di 
  audit, mosok mereka para dokter yangkerjaannya menyangkut nyawa 
  manusia gak diaudit. Gimana ? Sebenarnya mbak Ade gak ada 
  salahnya menyebutkan nama dokternya, sehinggajelas bagi kita para 
  orang tua yang termasuk golongan "anti" terhadapdokter-2 antibiotik, 
  siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka  rajin kasihantibiotik. 
  Dan kita orang tua "anti antibiotik" akan waspada. Memang bakal 
  muncul protes dari pasien-2 yang dokter "favorite"nyatiba-tiba 
  disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kanpunya hak 
  memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggapbahwa 
  dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan 
  jangantersinggung.