RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
Hiks sama nich spt yg aku rasain sekrang... usia khamilan jalan 8 minggu, tp dah 2 minggu ini ga' bisa masuk susu...udah gitu kalo pagi ga' bisa makan apa2.. perjalanan dari rmh mpe kantr 1 jam (naik motor) n mpe kantor pasti nyetor dulu ke toilet alias uek...(sori)... kondisi kaya gini sama persis waktu kehamilan pertama... ngejalanin hari2 jd ga' semangat coz bawaanya mual terus... mungkin ini salah satu perjuangan seorang ibu ya Mudah2an kita bisa ikhlas ya mbak ngejalanin semua ini. Hairiah Marketing Services PT. Trasformasi Televisi Indonesia Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170 Fax . (021) 7918 4537 Email. [EMAIL PROTECTED] From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:20 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... .. tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang boleh?? sol ---Original Message--- From: Gopina Goham mailto:[EMAIL PROTECTED] Date: 12/18/06 11:23:39 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... .. kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 Add FUN to your email - CLICK HERE! http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
iya nih mbaksama tiap pagi udah panas dinginen uek...mau makan salah gak makan salah.belum lgi pusing en gak bisa masuk ke dapur en toilet... ..adu...dek dek...doain mama biar kuat y ---Original Message--- From: Hairiah Date: 12/19/06 13:39:33 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.. .. Hiks sama nich spt yg aku rasain sekrang... usia khamilan jalan 8 minggu, tp dah 2 minggu ini ga' bisa masuk susu...udah gitu kalo pagi ga' bisa makan apa2.. perjalanan dari rmh mpe kantr 1 jam (naik motor) n mpe kantor pasti nyetor dulu ke toilet alias uek...(sori)... kondisi kaya gini sama persis waktu kehamilan pertama... ngejalanin hari2 jd ga' semangat coz bawaanya mual terus... mungkin ini salah satu perjuangan seorang ibu ya Mudah2an kita bisa ikhlas ya mbak ngejalanin semua ini. Hairiah Marketing Services PT. Trasformasi Televisi Indonesia Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170 Fax . (021) 7918 4537 Email. [EMAIL PROTECTED] From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:20 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... . tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang boleh?? sol ---Original Message--- From: Gopina Goham mailto:[EMAIL PROTECTED] Date: 12/18/06 11:23:39 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... . kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 Add FUN to your email - CLICK HERE! http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
Gak usah minum obat anti mual, primperan dan lain sebagainya. Kalau saya dulu, yang penting mulut disumpel terus dengan cemilan, biar gak sempet berasa pahit dan lain2, termasuk juga muntah. Biar dikit-dikit yang penting masuk terus. Kalau saya dulu, pagi2 di kantor, kalo berasa gak enak mulutnya, tak sumpel pake jagung rebus bawa dari rumah, agak siangan saya makan lagi mangga harum manis, dulu satu hari saya bisa menghabiskan 6 mangga harum manis, plus 3 apel. Kalau saya dulu gak tahan dengan segala sayuran dan makanan yang ada santannya, maunya yang seger2 terus, sampai dibela-belain beli salad pizza hut. Daging juga maunya yang seger, sop buntut gitu deh. Nikmati aja, dibawa seneng, pasti akan enjoy.kan ada dedek bayi di perut mamanya Mama Nayma On 12/18/06, Gopina Goham [EMAIL PROTECTED] wrote: kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!] http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770
Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
tuh kan primperan gak boleh buat ibu hamil donkterus apa donk yang boleh?? sol ---Original Message--- From: Gopina Goham Date: 12/18/06 11:23:39 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.. .. kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!]http://www.incredimail com/index.asp?id=96770
Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
Betul Mbak Lif,...alhasil waktu hamil aku naek 30 kg, jadi total 88 kg heu..he..he... soalnya demen makan kue cake dan manisan buah ;P (untung dah balik normal lagi, fiuf!) - Original Message - From: Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, December 18, 2006 9:13 AM Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... .. Gak usah minum obat anti mual, primperan dan lain sebagainya. Kalau saya dulu, yang penting mulut disumpel terus dengan cemilan, biar gak sempet berasa pahit dan lain2, termasuk juga muntah. Biar dikit-dikit yang penting masuk terus. Kalau saya dulu, pagi2 di kantor, kalo berasa gak enak mulutnya, tak sumpel pake jagung rebus bawa dari rumah, agak siangan saya makan lagi mangga harum manis, dulu satu hari saya bisa menghabiskan 6 mangga harum manis, plus 3 apel. Kalau saya dulu gak tahan dengan segala sayuran dan makanan yang ada santannya, maunya yang seger2 terus, sampai dibela-belain beli salad pizza hut. Daging juga maunya yang seger, sop buntut gitu deh. Nikmati aja, dibawa seneng, pasti akan enjoy.kan ada dedek bayi di perut mamanya Mama Nayma On 12/18/06, Gopina Goham [EMAIL PROTECTED] wrote: kirain hamil saat usia muda...pengantin remaja dunk...kekeke... kalau masalah mual, pas hamil anak kedua lebih hebat/heboh dibanding hamil anak kesatu. mulut kenapa jadi pahit? karena asam lambung sudah naik ke mulut, karena tidak ada lagi ampas/bahan makanan yang bisa dimuntahkan. kalau dah sampai gitu, cape banget dh... mengenai primperan, ada di bawah niy... *PRIMPERAN* *GENERIK * Metoklopramida HCl. *INDIKASI * Gangguan lambung-usus, mabuk perjalanan, mual di pagi hari, mual dan muntah karena obat, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kembung, ulkus peptikum, stenosis pilorik (bersifat ringan), dispepsia, nyeri pada ulu hati, gastroduodenitis, dispepsia sesudah gastrektomi, endoskopi, dan intubasi. *KONTRA INDIKASI* Keadaan dimana jika terjadi perangsangan saluran pencernaan bisa membahayakan, seperti penyumbatan usus, feokromositoma, epilepsi. *PERHATIAN * Pasien yang masih anak-anak dan remaja, hamil, menyusui, diabetes, depresi, pasien yang mengkonsumsi obat-obat lain yang juga dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal. *Interaksi obat* : - efek diantagonis oleh antikolinergik dan analgetik narkotik. - sedasi ditingkatkan oleh depresan susunan saraf pusat. - absorpsi obat-obat (Digoksin, Simetidin) bisa terganggu dan absorpsi dari usus kecil meningkat (Parasetamol, Tetrasiklin, Levodopa). - kebutuhan Insulin bisa berubah akibat perubahan waktu perjalanan makanan menuju usus. *EFEK SAMPING* Reaksi ekstrapiramidal, pusing, rasa lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, keresahan/kegelisahan, gangguan saluran pencernaan, hipertensi. *KEMASAN * Ampul 10 mg x 2 ml x 6 ampul. *DOSIS * Dewasa : 3 kali sehari 1 ampul. On 12/19/06, joe [EMAIL PROTECTED] wrote: mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce [image: Add FUN to your email - CLICK HERE!] http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
Waktu hamil muda dulu, aku juga mual2. tp aku selalu sediain makanan, waktu itu aku lebih suka makan biscuit sama soup yg hangat, jadi di kantor, selalu sedia makanan, kl agak mual, buru2 makan biar ga muntah, krn sakit rasanya kl muntah, apalagi kl isinya keluar semua.. jadi. krn aku sering ngemil, aku cm 2 kali muntah selama hamil muda. Mudah2an mba mau coba.. Salam mei -Original Message- From: joe [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, December 19, 2006 8:23 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk... .. mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce http://www.incredimail.com/index.asp?id=96770 Add FUN to your email - CLICK HERE!
Re: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.........................................................................................
Mbak, waktu hamil muda sy juga mual2. DSOGnya bilang... dinikmati aja mualnya *enak bener ngomongnya ya* Soalnya, obat2an anti mual malah berbahaya buat janin. Salah makan obat malah bisa bikin keguguran. Triknya sy sih porsi makan nggak terlalu banyak always sedia buah2an. Kalo lagi jalan, selalu bawa minyak kayu putih atau minyak angin. Semoga fase mualnya cepat berlalu ya mbak... Salam, -MamaAlika- ---Original Message--- From: balita-anda@balita-anda.com Date: 12/18/06 08:20:50 To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] sharing pengalaman hamil muda yukkk.. .. mom sharing pengalaman hamil muda yuk (1-4 bulan), sekalian tips2nya donk, aku lg hamil 1.5 bulan nih (alhamdullilah jadi juga setelah kemarin bulan september aku keguguran...sedih deh rasanya) mom mo tanya utk kehamilan yang ini kenapa lidahku rasanya pahit ya dan muntahnya(maaf) sehari bisa 8x an, waktu minggu kemarin konsul ke dsogku belum dikasih obat mual.jadi deh aku kasih primperan aja tp denger2 bener gak sih primperan berbahaya buat bumilkira2 obat mual apa yang tidak berahaya ya? dan tips apa yang bisa mengurangi rasa mual dan malas... tq joyce cid:6624AA44-D4B4-46FF-AA22-FCFFB135C6C1 Description: image/unknown
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Thanks atas sharing nya... itu berguna buat saya yg sedang cari BS juga -Original Message- From: Desi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Date: Thu, 28 Sep 2006 01:53:44 -0700 (PDT) Subject: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta kebijaksanaan dari dia. Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab, tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke yayasan tsb. Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah menanyakan kendaraan yang menuju Pulogadung. Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun tidak cocok, pasti saya pulangkan baik-baik dan yayasan langganan saya juga baik bisa memberikan solusi, dan si pemilik yayasan langsung menangani. Alhamdulillah, anak-anak saya tidak diapa2kan. Saya yakin Allah SWT selalu melindungi keluarga kami, sehingga diberi petunjuk seperti ini. Walaupun kesal uang saya tidak kembali tapi perasaan saya lega tidak mempekerjakan BS itu lama dan tidak perlu lagi
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju??? Susan On 9/28/06, Desi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta kebijaksanaan dari dia. Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab, tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke yayasan tsb. Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah menanyakan kendaraan yang menuju Pulogadung. Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun tidak cocok, pasti saya pulangkan baik-baik dan yayasan langganan saya juga baik bisa memberikan solusi, dan si pemilik yayasan langsung menangani. Alhamdulillah, anak-anak saya tidak diapa2kan. Saya yakin Allah SWT selalu melindungi keluarga kami, sehingga diberi petunjuk seperti ini. Walaupun kesal uang saya tidak kembali tapi perasaan saya lega tidak mempekerjakan BS itu lama dan tidak perlu lagi berhubungan yayasan itu, yang tadinya saya berkesan baik dengan yayasan itu, dilihat dari nama yayasan itu. Mohon maaf jika ini tidak berkenan. Desi __ Do You Yahoo!? Tired of
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Betulll... biar gak kejebak dgn hal yg sama apalagi masa masa sulit mau lebaran gini... Jadi ingat lebaran 2 thn yg lalu, BS saya cuma janji2 surga bilang baru kerja 2 bln gak pulang lebaran malah janjinya tuh depan pemilik yayasan pula. tapi pas lebaran mah teteup ajah keukeuh minta pulang.. alasannya ya 1001 macamlah... yg kasihan anak nya lah... suaminya lah... bete benerrr... tapi karena kerjanya beres dan janjinya balik lagi 1 mg stlh lebaran, ya sudahlah Regards, Renny S. http://kevinnathaniel.multiply.com - Original Message - From: jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, September 28, 2006 4:02 PM Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju??? Susan -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
jadi inget setahun yang lalu persis kisahnya kayak punya mbak desi, BSnya mo udahan ngasuh nathan (anak sulungku) mana waktu puasa tahun lalu shanna baru lahir pusiiingg banget, telp ke yysan BS langganan lagi kosong terus awalnya ragu2 juga mo ambil di yysan lain tp berhub aku ambilnya gara2 liat iklannya di majalah Ay-bun jadi ambilnya ke yysan itu eh.ngga taunya yysannya ancurr bener, akhirnya setelah ganti 2 BS diyysan itu aku putuskan untuk beralih ke yysan BS langganan. mendingan nunggu stok dr yysan langganan mbak drpd2 note. yysan yang iklan di ay-bun itu aku lupa cuma lokasinya di bintaro. rgds, tanti, ShanNathan's Mom - Original Message - From: Desi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, September 28, 2006 3:53 PM Subject: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta kebijaksanaan dari dia. Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab, tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke yayasan tsb. Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Bottom all, sebenarnya hikmah dari ini adalah kita sebagai ibu, pasti punya feeling atau suara hati untuk kebutuhan anak-anaknya dan kita harus yakin akan itu. Karena kemarin itu sebenarnya saya ada feeling kurang enak sewaktu berkenalan dengan yayasan itu dan saya tidak yakin akan hal itu. Apalagi saya langsung melihat kesana. Sepertinya sih lumayan ada beberapa moms yang cocok dengan yayasan ini. Mungkin tidak jodoh aja sama saya, Jadi saya tidak enak jika menyebutkan nama yayasan tersebut. Kalau lokasi ada di daerah Bekasi. jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju??? Susan On 9/28/06, Desi wrote: Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu pemilik yayasan). si bapak pemilik yayasan saya beritau BSnya kabur, saya minta tanggungjawab, semua uang 100% minta dikembalikan, karena sebelumnya saya diberitau tidak ada stok lagi utk BS pengganti. Blio tdk bisa jawab apa2, hanya bilang akan tanya dulu dengan si mba administrasi, ini dia yang saya takut kan terjadi. Saya minta ketegasan dari dia, sepertinya dia cuci-tangan mengatakan bukan dia yang punya yayasan, lalu saya ingatkan kalo yang punya kan istrinya sendiri yang notabene tidak bisa saya hubung kecuali saya minta kebijaksanaan dari dia. Saya telpon lagi ke yayasan beberapa saat, si bapak itu yang menjawab, tapi telpon langsung diberikan ke si mba administrasi. si mba malah menuduh saya macam-macam, ktnya saya menekan si BS hingga tidak betah dan kabur, hah? apa maksudnya ? bukan solusi yang diberikan tapi malah menuduh. Lalu uang yang dikembalikan hanya uang yayasan yang dibayar dimuka kemarin itu, uang administrasi melayang hanya 2 malam. Apa ini permainan ? saya benar2 kesal. Masak hanya 2 malam, uang administrasi tidak dikembalikan, at least 50% pun tidak. Saya coba hubungi nomor si bapak pemilik yayasan tidak pernah diangkat hpnya. Tadinya pun uang yg dikembalikan diminta saya yang ambil ke yayasan, tapi saya bersikukuh untuk ditransfer, pokoknya saya sudah males ke yayasan tsb. Oleh PRT saya, waktu pertama kali kenalan saja si BS juga sudah menanyakan kendaraan yang menuju Pulogadung. Selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian BS kabur, kalo pun
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Dear All, Saya mau ikutan sharing juga yah... tp ini yayasan untuk PRT, ceritanya awal agustus lalu saya cari PRT dan atas reff dari teman di milis saya dapatkan no telp, stelah bincang2 dengan si ibu pemilik yayasan saya putuskan utk datang dan melihat orangnya. Diperjalanan saya sempat curiga karena sewaktu tanya lokasi suaranya putus2 ternyata no telp yayasan ini pakai no esia (021-9xx) dan lokasinya yayasan tsb di pinggir kota dan lingkungan yg kumuh, waktu itu saya pikir gpp deh yg penting saya bisa dapet PRT utk bantu mama mertua dirumah (dirumah saya punya BS utk anak dan PRT utk saya, suami dan mama mertua, jadi yg supervise sewaktu saya dan suami di kantor itu mama mertua). Setelah saya lihat orang nya dan suami setuju akhirnya saya bawa pulang, di rumah dia tidak menunjukan hal yang aneh2, kerjanya rajin, sopan, hanya saja dia bangun agak siang (5.30) sedangkan saya dan mama mertua jam 4.30 sudah bangun dan siang dia suka tidur siang, ya.. tidak apa2 deh yang penting ada yg bantu2 mertua... Tgl. 23.8.06 sore hari pulang kantor saya, suami, anak, mama mertua dan BS pergi ke dokter utk cek karena kulit anak saya bentol2 merah, PRT saya tinggal dirumah sendirian karena waktu itu ada tukang lagi kerja benerin saluran air di belakang rumah. Sepulang kami dirumah ternyata si PRT ini tidak ada berikut uang tunai, perhiasan dan HP mama mertua... ya.. PRT ini melakukan pencurian, saya langsung lapor ke yayasan ini dan yayasan ini tidak bertanggung jawab apa2... Saya pun langsung lapor polisi, setelah kejadian ini banyak orang asing yg mengamati rumah saya (satu hari pernah ada mobil dan mesin nyala tp orang nya tidak turun) hal ini berlangsung terus-menerus jadi saya takut tinggal dirumah apalagi meninggalkan si kecil dengan omanya yg sudah tua jadi saat ini saya numpang di rumah mertua, mohon maaf saya tidak bisa memberitahu yayasan ini karena takut semakin banyak orang asing yg mondar-mandir di sekitar rumah saya. Satpam di kompleks kami tidak bisa saya andalkan... yah jadinya saya harus berpisah sementara dengan suami karena suami tinggal di rumah dan saya di rumah mertua... Hati-hati untuk parents menggunakan jasa yayasan. Maaf jadi curhat Best Regards, Melanie Desi [EMAIL PROTECTED] 28/09/2006 03:53 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Nimbrung lagi, Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa (maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia. Susan
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
di yayasan mana daerah mana mbak ambilnya? dan berapa biaya adminnya? thx, haryanti On 9/28/06, jacq. n. jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung lagi, Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa (maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia. Susan
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Mbak Susan apa saya boleh minta nomor kontak yayasan yang biasa dipake ibu Mbak...? Bisa japri kali ya.. Thanks banget lho Mbak, sebelumnya. Saya lagi pusing udah beberapa bulan belakangan gonta ganti PRT terus... Aimee jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung lagi, Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa (maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia. Susan - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out.
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa. Saya juga baru mengalami cuma sedikit beda. Yayasannya masih ada tanggung jawab tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada niat buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja). Jadi ya...gitu deh, yang paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan. Nama Yayasan Sugesti. Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang. Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah. Orangnya kurus, tinggi (tampang alim) Elisabeth Yenny Chandra Product Development PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara telp. 43920061-2 ext.118 Desi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com oo.com cc: Subject: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS 09/28/2006 03:53 PM Please respond to balita-anda Dear moms and smart parents, Sebelumnya saya mohon maaf jika sharing-curhat saya ini tidak berkenan buat semuanya di milis ini. Saya hanya ingin membagi pengalaman ini yang mudah2an menjadi pelajaran baru buat saya khususnya dan juga buat moms and smart parents. Bersyukur jika kebetulan ada moms and smart parents yang pernah atau sedang menggunakan yayasan ini tidak menemukan masalah seperti saya. Belum lama ini saya mengambil BS pada yayasan xxx, yang mana saya dapat referensi dari milis. Kebetulan BS saya yang satu ingin pulang kampung cepat sebelum lebaran ( saya menggunakan 2 BS ). Tentunya sebelum puasa saya sudah hunting BS yang kerja lebaran ini. Akhirnya pas saya telpon kebetulan yayasan BS ini ada BS yang tidak pulang lebaran ini, karena yayasan langganan tidak punya stok BS. Akhirnya saya datang kesana, melihat langsung, apalagi yayasan ini baru buat saya. Ada keraguan karena si punya yayasan tidak mengawasi langsung, karena dia katanya bertugas sebagai dokter, hanya suaminya saja yang kontrol. Saya khawatir jika ada masalah, pasti yang punya yayasan tidak tau menahu. Saya hanya bertemu dengan seorang ( mba ) administrasi. BS yang dipilihkan saya keluar ( ktnya waktu itu ada 3 BS). Saya ada ngobrol tanya2 sama BS tsb, saya terangkan kerja ditempat saya dan keadaan rumah saya, saya pastikan berkali2 kalo dia tidak pulang nanti lebaran.walau sebelum kesana saya telpon juga kasihtau semua itu ke mba adm. Sistem kontrak adalah baru buat saya, disini saya harus bayar uang administrasi dan uang yayasan (ktnya dari gaji BS) yang harus saya bayar dimuka utk 6bulan kontrak. Akhirnya saya bawa si BS pulang. Selama diperjalanan pulang saya komunikasikan lagi apa2 yang harus dilakukan dirumah dan saya banyak menanyakan seputar keluarganya dan pengalaman kerjanya. Ada beberapa keterangan yang tidak cocok antara info dari mba administrasi dengan info dari BS itu. Hari pertama saya liat biasa saja, hanya saja sore hari dia mengenakan kaos dan celana diatas dengkul, yang membuat saya agak risih. Hari kedua pagi hari saat saya mau berangkat kerja lagi2 dia mengenakan rok mini stelan seragam BS, saya tanya apa dia punya stelan celana kulot atau yang dibawah dengkul, dia hanya menjawab tidak ada celana panjang satu kotor. Saya ngebatin kok nama yayasannya religius tapi cara berpakaian BS nya seperti ini ? Sampai kantor, saya coba tanyakan hal ini dengan yayasannya, tentunya jawaban mereka tidak ada seragam rok mini dari mereka. Tengah siang saya ditelpon oleh BS saya yang lama, kalo si BS yang baru pulang tidak mau kerja lagi sama saya. Lekas saya telpon yayasan tidak ada yang menjawab telpon, saya telpon si bapak pemilik yayasan, (krn saya tidak diberikan nomor si ibu
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Hmmm... sebenarnya sih gak apa ya diberitahukan.. maksudnya bukan untuk menjelekkan yayasan tsb... tapi untuk moms dads berhati-hati... kalo mau ambil di yayasan tsb, gak ada ganti, uang adm raib... Kalo gak ada gantinya, seharusnya pihak yayasan bertanggung-jawab untuk mengembalikannya. Toh pihak yayasan yg tidak bisa menyediakan stok penggantinya. Pengalaman saya kemarin dulu ambil PRT di Yayasan Fransiscus, CemPut, uang adm nya 600rb lho (mahal tenuannn) ... pikiran biar mahal yg penting PRT oke.. Secara peraturan yayasan menyediakan garansi 3 bln untuk tukar PRT max 3x. Tapi alhasil baru bbrp hari di rumah saya, tuh PRT kerjanya cuma tidur dari pagi sampe sore. Mana ada majikan yg tahannn kalo kerjanya begitu... Ketika kami kembalikan ke yayasan dan berikan alasannya bahwa si PRT yg minta pulang, dan pihak yayasan jg menanyakan si PRT memang benar begitu, uang kami dikembalikan full. Berarti kan niat yayasan memang baik, bukannya malah cari duit menipu orang dgn mempekerjakan orang yg gak niat kerja. Kalo begitu, kita jg enak ya terimanya dan gak mem-black list yayasannya. Sorry, malah curhat.. - Original Message - From: Desi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, September 28, 2006 4:46 PM Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Bottom all, sebenarnya hikmah dari ini adalah kita sebagai ibu, pasti punya feeling atau suara hati untuk kebutuhan anak-anaknya dan kita harus yakin akan itu. Karena kemarin itu sebenarnya saya ada feeling kurang enak sewaktu berkenalan dengan yayasan itu dan saya tidak yakin akan hal itu. Apalagi saya langsung melihat kesana. Sepertinya sih lumayan ada beberapa moms yang cocok dengan yayasan ini. Mungkin tidak jodoh aja sama saya, Jadi saya tidak enak jika menyebutkan nama yayasan tersebut. Kalau lokasi ada di daerah Bekasi. jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Yayasan apa tuhkasih tau donk biar kita ga terjebak ambil di sana.Gimanaibu2 yang lain??? Setuju??? Susan -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
mbak yeni, kebetulan BSku juga dari yayasan sugesti lho, tp alamatnya ko beda yah,kalo aku di ciledug..alamat tepatnya lupa sih. yg pasti bukan di pondok aren. alhamdulillah sih orgnya baek banget en mau ngerjain kerjaan rumah, masak, dll, aku udah make 2th , semuanya tergantung orgnya kali yah, mo niat kerja apa gak - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, September 29, 2006 8:34 AM Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa. Saya juga baru mengalami cuma sedikit beda. Yayasannya masih ada tanggung jawab tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada niat buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja). Jadi ya...gitu deh, yang paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan. Nama Yayasan Sugesti. Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang. Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah. Orangnya kurus, tinggi (tampang alim) Elisabeth Yenny Chandra Product Development PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara telp. 43920061-2 ext.118 -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Mbak Anisah... mau dong info yayasan yang di ciledug itu .. aku berniat ganti pembantu nch after lebaran ini soalnya ama yang tinggal 1 ini ( tadinya 2 , tapi yang 1 keluar krn berantem sama yg sekarang) gak sreg. waktu berantem kemaren aja aku berharap yang keluar yg ini.. eh.. koq yg satunya. jadi rencananya dengan terpaksa aku mau terminate nich Thx =Icho= - Original Message - From: Anisah Kurniawati [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, September 29, 2006 9:19 AM Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS mbak yeni, kebetulan BSku juga dari yayasan sugesti lho, tp alamatnya ko beda yah,kalo aku di ciledug..alamat tepatnya lupa sih. yg pasti bukan di pondok aren. alhamdulillah sih orgnya baek banget en mau ngerjain kerjaan rumah, masak, dll, aku udah make 2th , semuanya tergantung orgnya kali yah, mo niat kerja apa gak - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, September 29, 2006 8:34 AM Subject: Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Mbak bisa diinfo yayasannya apa, alamat dimana, BSnya namanya siapa. Saya juga baru mengalami cuma sedikit beda. Yayasannya masih ada tanggung jawab tapi punya stok BS yang mereka dapat dari paling lama 2 hari dari iklan diposkota yang mereka pasang (jadi ada orang iseng2 liat iklan lowongan kerja ngeliat iklan mereka trus niat pengen jadi BS, padahal nggak ada niat buat jagain anak, tergiur gaji yang lumayan aja). Jadi ya...gitu deh, yang paling parah ada yang niat pengen nyuri juga...(seperti yang saya dapat)...tapi Tuhan masih melindungi...Puji Tuhan...keburu ketauan..jadi langsung bisa dikembalikan...ga terjadi hal2 yang menakutkan. Nama Yayasan Sugesti. Alamat : Jl. Sadar Rt.01 Rw.03 no. 4 Pondok Jati Utara Jurang mangu Barat-Pondok Aren - Kota tangerang. Nama BS-nya : KHOTIROH BT TORIKIN (usia 20 th) asal Brebes Jawa tengah. Orangnya kurus, tinggi (tampang alim) Elisabeth Yenny Chandra Product Development PT. Bogasari Flour Mills-Pasta Division Jl. Raya Cilincing no. 1 Jakarta Utara telp. 43920061-2 ext.118 -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk. -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
Mba Susan, Mo dong dishare contact no yayasannya. Tks Santi Christo's mom jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung lagi, Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa (maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia. Susan - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS
mau juga donk, mbak.. - Original Message - From: santi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, September 29, 2006 8:59 AM Subject: RE: [balita-anda] [sharing] pengalaman yayasan BS Mba Susan, Mo dong dishare contact no yayasannya. Tks Santi Christo's mom jacq.n.jill [EMAIL PROTECTED] wrote: Nimbrung lagi, Kalo yayasan PRT sebaiknya ambil yang mahal administrasinya dan kalo bisa (maaf) yang dikelola oleh orang cina.Karena biasanya lebih bagus dan lebih terjamin.Ibu saya selalu mengambil PRT di salah satu yayasan yang punya orang cina.Garansinya sih cuma 3 bulan tapi perjanjiannya yang bikin kita puas.Kita boleh ganti pembantu sampai kita suka dan apabila PRT itu kerjanya sudah lbh dari 3 bulan baru menyatakan tidak betah ( biasanya ini suka kita temui ), maka kita berhak memotong gajinya untuk mengganti uang administrasinya yg jumlahnya bisa 3 kali gaji dia. Susan - Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] -- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
sharing juga ach Nadhif-ku MMR waktu umur 22 bulan (rada telat siy) lebih baik telat daripada tidak sama sekali pembelaan diri he...he... mulai masuk ruang dokter udah nangis kejer n' sampai selesai disuntik masih nangis juga dan akhirnya diam setelah disogok dengan sate padang (habis 1 porsi, lapar euy habis nangis...) dan alhamdulillah habis divaksin nggak pake acara demam dan sampai hari ini kosakatanya makin banyak aja. ummi Nadhif www.babiesonline.com/babies/n/nadhif - Original Message - From: Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, February 06, 2006 12:55 PM Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mbak Uci, Makasih atas perhatiannya... Iya ya?? mungkin krn efek vaksinnya or krn emang pethakilan aja, malam abis divaksin jam 22.30 masih keliling rumah, pencet ini-itu...sambil nyengirrr...(tetepp kalo nyengirnya mah ga berubah) Sementara ibunya dah 5 watt, eh dia malah msh pgn mainkata yangti-nya jgn2 krn vaksinnya nihh sampe ga bisa tidurr..setelah dikasih susu sebotol, baru jatuh pulesss... -Original Message- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM To: balita-anda@balita-anda.com Cc: Ira Rahmawati Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mbak Ira Congrats ya Buat Bam2... Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih vaksin MMR di SMG. But, begitu udah dpt wuahh legaa bgt.. ga panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya Kavinnya... Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg serius Campak ringan2 aja sih thx MMR. Uci mamaKavin --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Kalau boleh tahu sebaiknya umur berapa anak kita imunisasikan MMR. Karena sabtu kemarin DSA anak saya Rara schedule bulan Februari untuk imunisasi MMR. Oya usia Rara sudah 33 bulan dan sudah banyak bicaranya, kalau menurut saya cenderung cerewet hehehe salam Papanya Rara - Original Message - From: Desy Alifianti (Sec. of Marcus Koesbyanto, AGS-HO) [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, February 06, 2006 1:07 PM Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mba Uci, he..he..alhamdulillah Vanya juga sudah MMR pas tgl.28 Januari kemarin... gara2 terinspirasi cerita Mbak Uci Mbak Intan... alhamdulillah setelahnya nggak demam sehat2 aja.. so, tunggu apa lagi?? MMR ? nggak takut lag;-) -Original Message- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM To: balita-anda@balita-anda.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mbak Ira Congrats ya Buat Bam2... Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih vaksin MMR di SMG. But, begitu udah dpt wuahh legaa bgt.. ga panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya Kavinnya... Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg serius Campak ringan2 aja sih thx MMR. Uci mamaKavin --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak ada, akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin tambah cerewet. tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya.. thx, -Original Message- From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Waktu Asa (15 bl) di-MMR juga gak apa2 Gak panas or rewel Cuma pas hbs suntik aja, kyk org kaget It's okey kok Sekarang tambah aktif aja ... Udah mulai bisa 2-3 kata... Udah mulai bisa lari2 . Jadi, jangan khawatir kalau mau MMR ... Regards ~ Ika ~ -Original Message- From: wanda [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:14 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Importance: High Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak ada, akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin tambah cerewet. tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya.. thx, -Original Message- From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Mbak IraÂ…. Congrats yaÂ…. Buat Bam2Â… Jd inget wkt kavin di-MMr duluÂ… sempet sharing juga yah ke BAÂ…. Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih vaksin MMR di SMG. But, begitu udah dpt wuahh legaa bgt.. ga panas juga sih stlnyaÂ… tambah pethakilan ya iya KavinnyaÂ… Eh, ya manfaatnya gede bgt lhoÂ… di kala bln kmaren pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg seriusÂ…. Campak ringan2 aja sih thx MMRÂ….. Uci mamaKavin --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Kemarin pas abis disuntik, dr.nya sempat tanya juga sih...bram dah bisa ngomong apa aja??..kalo dipanggil namanya nengok ga??. Kosa kata bram ya ga jauh2 dari panggilan org2 disekelilingnya: mama, papa, bibik, bebek, tadu (tokek maksudnya), mbek, meong, bil(mobil)... Komunikasi 2 arah blm begitu lancar, tp kl ditanya sesuatu dia bisa nunjukin yg kita maksud.kalo disuruh2 ambil/antar barang dari Ibu ke yangti dah bisa(he lumayan ada messenger gratisan dirumah skrg) Utk melatih anak bawel ngomong, emang kitanya/lingkungan harus byk ngomong.dan banyak menanyakan sesuatu ke anak. Mudah2an setelah diMMR malah tambah bawel bramnya -Original Message- From: Mustika Wahyuningdyah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:54 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Waktu Asa (15 bl) di-MMR juga gak apa2 Gak panas or rewel Cuma pas hbs suntik aja, kyk org kaget It's okey kok Sekarang tambah aktif aja ... Udah mulai bisa 2-3 kata... Udah mulai bisa lari2 . Jadi, jangan khawatir kalau mau MMR ... Regards ~ Ika ~ -Original Message- From: wanda [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:14 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Importance: High Mba, Salma waktu MMR juga di Permata Cibubur, karena dr. Handarmi gak ada, akhirnya dg DSA pengganti , tp alhamdulillah setelah MMRSalma makin tambah cerewet. tp u/ aku pribadi, tetap nunggu si anak mampu beberapa kosakata dulu...sesuai juga dg anjuran DSA nya.. thx, -Original Message- From: Ira Rahmawati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 06 February, 2006 9:15 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Mbak Uci, Makasih atas perhatiannya... Iya ya?? mungkin krn efek vaksinnya or krn emang pethakilan aja, malam abis divaksin jam 22.30 masih keliling rumah, pencet ini-itu...sambil nyengirrr...(tetepp kalo nyengirnya mah ga berubah) Sementara ibunya dah 5 watt, eh dia malah msh pgn mainkata yangti-nya jgn2 krn vaksinnya nihh sampe ga bisa tidurr..setelah dikasih susu sebotol, baru jatuh pulesss... -Original Message- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM To: balita-anda@balita-anda.com Cc: Ira Rahmawati Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mbak Ira Congrats ya Buat Bam2... Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih vaksin MMR di SMG. But, begitu udah dpt wuahh legaa bgt.. ga panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya Kavinnya... Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg serius Campak ringan2 aja sih thx MMR. Uci mamaKavin --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR
Mba Uci, he..he..alhamdulillah Vanya juga sudah MMR pas tgl.28 Januari kemarin... gara2 terinspirasi cerita Mbak Uci Mbak Intan... alhamdulillah setelahnya nggak demam sehat2 aja.. so, tunggu apa lagi?? MMR ? nggak takut lag;-) -Original Message- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 10:58 AM To: balita-anda@balita-anda.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Sharing Pengalaman Bram di-MMR Mbak Ira Congrats ya Buat Bam2... Jd inget wkt kavin di-MMr dulu... sempet sharing juga yah ke BA Betapa susahnya nyari DSA yg mau ngasih vaksin MMR di SMG. But, begitu udah dpt wuahh legaa bgt.. ga panas juga sih stlnya... tambah pethakilan ya iya Kavinnya... Eh, ya manfaatnya gede bgt lho... di kala bln kmaren pengasuh Kavin kena campak trus Kavin ketularan..puji Tuhan 3 hr rashnya lsg ilang n ga ada komplikasi yg serius Campak ringan2 aja sih thx MMR. Uci mamaKavin --- Ira Rahmawati [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Mo cerita pengalaman Abraham (16 bln), Sabtu kemarin setelah memutuskan masak2 utk memantapkan hati memberikan vaksin MMR ke bram saya ke dr. Syarief di Permata Cibubur Pada saat nunggu giliran sih Bram riang gembira saja, lari sana-sini, teriak2 krn byk teman2 sebaya dia...tapi begitu masuk keruang dr. lgs nyalinya ciutdipangku ga mau, pegangan erat dileher papanya, padahal saya msh konsultasi dgn dr. tapi teteppp tanpa dikomando dah nangis kejerrr bgt(blm diapa2in loh ma si dr.)... Sampe saking susahnya, bram disuntik dlm keadaan berdiri dan pelukan erat dgn papanya... Sesaat sebelum memberikan vaksin si dr. bertanya kpd kami: dah yakin nih bu?? mo ngasih anaknya MMR?...Saya dgn mantap jawab Iya.(tp sempet timbul keraguan lg sihhh kok dr.nya pake nanya segala ya???).. Setelah disuntik, langsung ceppp, bram diam dan ga nangis lagi..diajak toss ma dr. salaman, kiss bye jg udah mau.Kata dr. nanti kalo panas dikasih sanmol atau tempra ya bu...tapi Puji Tuhan, setelah imunisasi bram sama sekali ga panas, malah tambah aktif aja gerakannya.. Demikian sharing saya ttg pengalaman kmrn membawa bram utk imunisasi MMR..yg sempat dilema juga, walau sudah byk artikel2 yg membantah ttg kaitan antara anak autis MMR... Mudah2an meyakinkan Ibu2 yg belum memberikan vaksin MMR ke anaknya... SaLam, Ira Ibune Abraham Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
kalau anakku ada papa mamanya, segala pembantu, BS, mertua, orangtua, putu gak laku dech, malah kalau lagi main ke rumah mertua, BS/pembantuku langsung dibajak ama mertuaku ke dapur, katanya percuma mbak,ngebujukin bimo mendingan bantuin saya motong bawang, gak bakal laku dech kita, udah ada papa mamanya. alhamdullilah buah dari lelah pulang kantor langsung main sama anak. rgds mama (juga papanya) bimo yang pulang kantor kadang gak sempat mandi dan makan karena diajak main dan ngobrol panjang kali lebar sama bimo :-P - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
Sama mbak, anak-anakku juga kalo udah ada ayah-bundanya, udah ga bakal nengok lagi tuh, sama BS - pembantu - ortu or mertuaku,... ng'gelendot aja dua-duanya juga, yaaa gitu deh,...pulang kerja aku sama suamiku tuh udah total langsung ngurus anak-anak,... bahkan setelah makan malem,...kita berempat masuk ke kamarku,... disitu deh, puas-puasin maen sama anak2, sampe mereka cape dan tidur!!! anak pertama malah masih tidur bareng,... tp anak keduaku udah dipisah,...soale pernah tidur berempat di kamar, anakku yg pertama NINDIHIN adeknya,hehehehe,jadi dipisah deh, ELLY MAHESA JENAR, S.Ip Reporter PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV) Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya Selatan, Kebon Jeruk Jakarta-Barat 11015 Telp: 021-58300077 Ext. 11150 - 11152 Hp: 0815-1030-2145 - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
jadi pengen ikutan sharing... iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga kalo disuruh milih mau kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama saya dikantor anakku sama BS aja berduaan, nanti begitu aku pulang aku jadi FTM deh..ya nyiapin makan malem, ya ngajak main fasya, abis itu ngelonin dia tidur, dan BS nya pengertian, begitu aku dateng dia masuk kamar atau ga beres2 . Gitu juga sabtu minggu, biasanya sabtu minggu BSnya pergi kerumah kakaknya jadi aku bener2 FTM deh berduaan aja sama fasya. dan alhamdullilah fasya kalo liat ayah mamahnya pasti langsung mau ikut or minta gendong. emang sih sebagai ortu yg kerja dua2nya kadang kita harus ikhlas kalo liat anak kita lengket sama BS or sama mertua, aku paling kesel kalo fasya nambah pinternya dan BSnya yg pertama kali tau:( trus aku pulang kerja dia cerita, tadi fasya bisa gini-gitu..etc.. gitu aja deh sharingnya.. pokoknya apapun pilihan kita Insyaallah itu yang terbaik buat keluarga:) cindar On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ok bgt tuh sharingnya, Wi…. Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihan… n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat jalaninnya.. Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga gitu…he..he..he.. Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan) Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyari… spt td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejer… aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang.., Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong.. maksudnya Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolong… he..he..he..he… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku kan Kavin minta tolong ma Mbak Iyahnya… But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti jawabnya iya… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa? Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..he… Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM aja… but kayanya Tuhan blum mengijinkan deh… so, dinikmatin aja nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n Kavin aku… puji Tuhan bgt deh… Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!! Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak BY di asuh sama mbah utinya... BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa BY atau mama ? BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini jadinya.
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
--- Cindar Miranti [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi pengen ikutan sharing... iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga kalo disuruh milih mau kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama saya dikantor anakku sama BS aja berduaan, nanti begitu aku pulang aku jadi FTM deh..ya nyiapin makan malem, ya ngajak main fasya, abis itu ngelonin dia tidur, dan BS nya pengertian, begitu aku dateng dia masuk kamar atau ga beres2 . Gitu juga sabtu minggu, biasanya sabtu minggu BSnya pergi kerumah kakaknya jadi aku bener2 FTM deh berduaan aja sama fasya. dan alhamdullilah fasya kalo liat ayah mamahnya pasti langsung mau ikut or minta gendong. emang sih sebagai ortu yg kerja dua2nya kadang kita harus ikhlas kalo liat anak kita lengket sama BS or sama mertua, aku paling kesel kalo fasya nambah pinternya dan BSnya yg pertama kali tau:( trus aku pulang kerja dia cerita, tadi fasya bisa gini-gitu..etc.. gitu aja deh sharingnya.. pokoknya apapun pilihan kita Insyaallah itu yang terbaik buat keluarga:) cindar On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ok bgt tuh sharingnya, WiÂ…. Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihanÂ… n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat jalaninnya.. Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga gituÂ…he..he..he.. Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan) Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyariÂ… spt td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejerÂ… aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang.., Mbak Iyah mau mium tutu mamaÂ… towong.. maksudnya Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolongÂ… he..he..he..heÂ… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku kan Kavin minta tolong ma Mbak IyahnyaÂ… But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti jawabnya iyaÂ… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa? Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..heÂ… Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM ajaÂ… but kayanya Tuhan blum mengijinkan dehÂ… so, dinikmatin aja nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n Kavin akuÂ… puji Tuhan bgt dehÂ… Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!! Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau
RE: [balita-anda] Sharing pengalaman
Kerja or FTM memang suatu pilihan. dan salah satu alasan para ibu tetap memilih kerja, karena masih banyak cicilan yang harus dibayar: -Original Message- From: Mama Kavindra [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 07, 2005 8:32 AM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Sharing pengalaman --- Cindar Miranti [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi pengen ikutan sharing... iya mba,kerja or FTM itu memang pilihan, saya juga kalo disuruh milih mau kerja atau FTM, pilih FTM :) dan sekarang ini selama Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!! Mentang² disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak BY di asuh sama mbah utinya... BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa BY atau mama ? BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini jadinya. Saya tanya lagi... BY sayang papa mama apa mbah uti... di jawab lagi... mbah uti BY Kemudian malamya saya diskusikan sama istri untuk memintanya berhenti BY bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya sampaikan kekawatiran saya ( bukan BY hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya lagi, kekhawatiran saya BY sebagai suami. BY Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan istri waktu beliau berangkat BY bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur sampai malam...) rasa was2 BY menunggu istri pulang (biar pun sering saya jemput). Kedua, kawatir dia BY kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga masalah anak yang lebih memilih BY mbah utinya daripada papa dan mamanya BY Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi ada saratnya... BY syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu saya berfikir untuk beli BY rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya mengontak rumah dan kami BY tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir kalau penghasilan saya ngak BY cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah maha sempurna lagi maha BY pengasih BY Dia limpahkan rizky untuk hambanya ini dan alhamdullilah sekarang kami BY sudah menempati rumah sendiri. BY Sekarang anak kami yang kedua (Adara) umurnya baru 5 bulan dan semoga jika BY dia nanti di tanya... sayang mana... papa dan mama apa mbah utinya..dia BY akan menjawab papa dan mamanya. amin ya. robil alamin... BY Maaf kepanjangan ceritanya... Mohon maaf buat yang kurang bekenan... BY Terima kasih, Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
Ok bgt tuh sharingnya, Wi…. Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihan… n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat jalaninnya.. Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga gitu…he..he..he.. Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan) Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyari… spt td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejer… aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang.., “Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong..” maksudnya Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolong… he..he..he..he… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku kan Kavin minta tolong ma Mbak Iyahnya… But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti jawabnya iya… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa? Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..he… Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM aja… but kayanya Tuhan blum mengijinkan deh… so, dinikmatin aja nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n Kavin aku… puji Tuhan bgt deh… Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!! Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak BY di asuh sama mbah utinya... BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya.. rizky... sayang mana... papa BY atau mama ? BY kemudian dia jawab mbah uti sedih hati ini jadinya. Saya tanya lagi... BY sayang papa mama apa mbah uti... di jawab lagi... mbah uti BY Kemudian malamya saya diskusikan sama istri untuk memintanya berhenti BY bekerja dan mengurus anak di rumah. Saya sampaikan kekawatiran saya ( bukan BY hanya kasus diatas aja) tetapi ada tambahannya lagi, kekhawatiran saya BY sebagai suami. BY Pertama, saya sangat kuatir akan keselamatan istri waktu beliau berangkat BY bekerja dan pulang bekerja (apalagi lembur sampai malam...) rasa was2 BY menunggu istri pulang (biar pun sering saya jemput). Kedua, kawatir dia BY kecapaian bekerja dan jatuh sakit dan ketiga masalah anak yang lebih memilih BY mbah utinya daripada papa dan mamanya BY Akhirnya istri bersedia berhenti bekerja tetapi ada saratnya... BY syaratnya harus pisah dari mertua. Waktu itu saya berfikir untuk beli BY rumah uang tabungan belum cukup, akhirnya saya mengontak rumah dan kami BY tinggal bertiga. Waktu itu kami sempat kawatir kalau penghasilan saya ngak BY cukup untuk ngontak + biaya sehari2, tapi allah maha sempurna lagi maha BY pengasih
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman
Menyambung sharingnya rekan2, Saya jadi inget sama kedua anak saya yg dirumah, Tiffany (4th) Vincent (2th)...Dari sejak sebelum married, saya dah kerja, bahkan sampe skrg. Kedua anak saya diasuh oleh bs dan pmbt sejak dari mereka kecil, tapi herannya, ga ada tuh, 1 pun dari anak2ku yg lengket dengan pengasuh2nya. Kalo pas pulang kerja, hari sabtu/minggu atau libur, pasti mereka maunya sama ortunya. Kalo ditanyain sayang siapa..jawabnya pasti sayang mama papa. Kalau ada pmbt/ bs pulang kampung, mereka jg ga pernah nangis2, apalagi sampai sakit. Wah semoga sampai kapanpun hal ini tidak terjadi pada keluarga saya. Saya juga punya teman, yg ibu bekerja, tapi anaknya lengket banget sama bs-nya. Terus terang saya heran, tapi setelah saya cermati, ternyata pas dia dirumah, si mama, memang jarang ngajak main / komunikasi dengan anaknya. Apa-apa sama bs terus...ya nggak heran kalo ditanya..pasti jawabnya sayang bs/ pmbt..hihiih Sekian sharing saya, mohon maaf jika tidak berkenan Regards Lily Mamatiffvincent ygherankaloadaanaklebihlengketdgnoranglainselainortunyasendiri On 10/6/05, Mama Kavindra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ok bgt tuh sharingnya, Wi…. Emang ibu bekerja di kantor or mo jd FTM itu pilihan… n yg kudu dipegang tu komitmen masing2 buat jalaninnya.. Kalo aku istilahnya ya hrs brani bayar harga gitu…he..he..he.. Maksudku kita sbg ortu yg bekerja ya mestinya hrs bisa nrima nih kalo rada nyuekin or anak lebih deket ma oma. Eyang or pengasuhnya nih. menurutku anak2 kan mikirnya masih simple yg sering ma dia itulah yg dia butuhin... (sori yah kalo ada yg gak bekenan) Spt Kavin nih akhir2 ini juga kalo Mbak Iyah (pengasuhnya) gak keliatan dikit aja pasti nyari… spt td malem tuh Mbak Iyahnya Tarawih Kavin nangis kejer… aku bujuk2in buat diem n nenenin Kavin malah bilang.., Mbak Iyah mau mium tutu mama… towong.. maksudnya Mbak Iyah Kavin mau minum susu mama tolong… he..he..he..he… kebiasaan kali ye.. kalo gak ada aku kan Kavin minta tolong ma Mbak Iyahnya… But, idem ma Angina kalo ditanya sayang mama gak pasti jawabnya iya… kalo ditanya Kavin sayangnya ma sapa? Pasti pertama kali nyebutnya Mama..he..he… Btw, kalo disuruh milih sih aku pilih jd FTM aja… but kayanya Tuhan blum mengijinkan deh… so, dinikmatin aja nih n bersyukur dg apa yg aku jalanin sekarang.. yg penting sih aku masih bisa bagi wkt anta kerjaan n Kavin aku… puji Tuhan bgt deh… Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com --- Angina's Mom [EMAIL PROTECTED] wrote: hehe.. klo Angina ditanya, sayang mama or papa? Dia pasti jawab: Sayang mama. Sayang papa. Sayang oma. Sayang semuaaa!!! Mentang2 disekolah minggu sering dinyanyiin nih. ^_^ Btw, bang Yos...menurut saya yg penting adalah kwalitas bukan kwantitas. Just sharing, Walaupun waktu saya lebih sedikit dibandingkan dengan waktu omanya bersama Angina, tapi Angina tetap lebih memilih saya jika saya ada di rumah. Itu juga yg membuat oma Angina sirik dan suka sebel, karena klo ada saya dan misua, otomatis omanya dicuekin. Misalnya, gak ada saya dan misua, klo angina nakal suka diancam, oma mo pulang kampung aja deh. trus Angina merajuk jangan oma, aku ikut oma. Tapi klo ada saya dan misua, Angina bilang gini iya deh, oma pulang kampung aja. Hati-hati yah oma! huhuhu... Setiap pilihan itu, pasti ada resikonya. Baik menjadi ibu bekerja maupun FTM. Yg penting bisa menyeimbangkan semuanya. jadi ibu bekerja, dgn waktu yg minimalis bersama anak, maka harus dipergunakan semaksimal mungkin utk meghandle anak. Makanya buat saya gak ada hari libur, karena hari libur, full saya pakai buat handle Angina. Dan omanya, full istirahat dan gak utak atik Angina lagi. Jadi FTM? Kesempatan yg sangat baik untuk memaksimalkan perkembangan anak. Harus bisa menyeimbangkan juga. Jangan sampe nyuekin anak dan asik sendiri. :-) So? mo pilih yg mana? Pilih yg mana aja boleh, yg penting jalani keduanya dengan baik. -- Best regards, Angina's Mom http://www.tristania-angina.com/blog Thursday, October 6, 2005, 10:00:54 AM, you wrote: BY Setelah saya amati dari pendapat ibu2, ternyata sangat2 berat melepas balita BY di rumah untuk bekerja yang dengan niat tulus untuk membantu suami. Saya BY berfikir, pasti bayak ibu2 yang sedih setelah membaca posting dari saya, BY Ingat akan anak dan suami (saya mohon maaf sebesar2nya..). BY Maksud dan tujuan saya mengirim posting tersebut hanya sekedar info atau BY bacaan untuk ibu2 dan bpk2 sekalian. Saya akan sedikit saring tentang BY pengalaman saya waktu istri saya bekerja. BY Waktu kami menikah, saya dan istri sudah bekerja dan saya tinggal bersama BY mertua (karena istri anak perempuan satu2nya). Istri saya bekerja sampai BY anak pertama saya berusia 3 tahun (kalau ngak salah...) dan waktu itu anak BY di asuh sama mbah utinya... BY Waktu sedang bermain, saya tanya anak saya..
RE: [balita-anda] Sharing/Pengalaman Alyssa her weaning story
Mbak Luluk, apa weaning treatment seperti ini juga bisa diterapkan untuk botol dot? Zalwaku [16 bulan] masih ngedot, walo cuma maksimal 3x sehari...ngelepasin kempeng sih dah berhasil...tinggal dotnya aja...minum dr gelas/pake sedotan juga dah pinter thanks atas sharingnya... selamet punya Alyssa yang mandiri dan pintar mengambil keputusan [jadi inget alyssa milano, apa hubungannya yah :)] - Original Message - From: Reni [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Pengalaman Alyssa her weaning story Date: Mon, 22 Aug 2005 11:32:15 +0700 Mba' luluk selamat yah dan bangganya memiliki anak seperti alyssa, semoga alyssa dewasa nanti ikut bijak seperti mamanya, makasih juga ceritanya, jadi semangat nih buat aku yg sedang menyusui daffa duh jadi maunya makan yg sehat dan bergizi ah, kan 2tahun ASI masih ok toh. Thanks yah -Original Message- From: Dina Puspitasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 22, 2005 11:19 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Pengalaman Alyssa her weaning story Aduh terharu bacanya nih ikut bangga sama Alyssa yg sudah bisa ambil keputusan sendiri diusianya yg masih kecil.. selamat ya Mbk Lulu, bahagianya Alyssa punya mommy yg bijaksana -Original Message- From: Luluk Lely Soraya I [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 22, 2005 11:02 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Pengalaman Alyssa her weaning story Dear Moms Dads, Boleh ya sharing ?! Maaf jika email ini akan panjang sekali dibaca. Tepat hari ini, 2 minggu sudah Alyssa memutuskan utk tidak menyusu lagi. Ya betul2 mg sudah putri cantikku ini masuk usia 3 th. Hingga hari ini say amasih gak percaya bahwa masa itu datang juga. Saat alyssa memutuskan sendiri kapan ia berhenti menyusu. Now she's a big girl, not a baby anymore. Paling gak itu yg selalu dia katakan kalau ada yg tanya kenapa gak minum mama (istilah alyssa utk menyusu) lagi. Tidak ada perseteruan antara aku alyssa. Tidak ada rasa sakit hati karena diberikan pahit2. Tidak ada kata2 larangan gak boleh lagi nyusu dsbnya. Semua berakhir dg indah, perlahan dan nyaman. Satu hal yg pasti, bonding kuat yg terbentuk selama masa menyusui 3 th terakhir tetap terjaga dg indah manis. Setahun yg lalu, menjelang ultah alyssa yg ke-2, aku suami sama2 bingung gimana cara terbaik utk menyapih alyssa. Apalagi saat itu banyak sekali anggapan pendapat keluarga juga teman yg berpikir kalo dah 2th harus disapih. Apalagi byk anggapan kalo gak disapih, nanti jadi manja gak mandiri. Takut juga sih pas denger spt itu. Meski secara common sense sempat mikir, masa iya sih. Ada yg menyarankan utk diberikan jamu pahit di sekitar payudara, agar gak mau nyusu lagi. Atau diberikan lipstik. Ada juga saran utk berpisah sementara dg anak. Yg lucu lagi ada yg nyaranin ke orang pinter. Atau ya dipaksa gak supaya gak nyusu. Kalo rewel ya biar aja. Saat itu saya hanya mikir Kok ya kenapa semua pilihan terasa menyeramkan dan menyedihkan?! gak ada yg enak di hati. Duh kalo saya saja merasa gak nyaman dg pilihan itu, apalagi alyssa. Gimana saya harus menjelaskan ke alyssa kenapa di harus berhenti menyusu pada ibunya. Kata harus itu yg membebani saya suami. Hingga saat alyssa berulang tahun yg ke-2, kami masih belum memutuskan gimana cara terbaik utk menyapih alyssa. Sehari setelah ultah alyssa yg ke-2, kami pernah coba utk menyapih alyssa dg mengatakan bahwa ia gak boleh menyusu lagi. Tapi spt yg aku suami perkirakan, alyssa gak mau dan gak mengerti kenapa dia harus berhenti sekrg. Tergambar jelas di mukanya bahwa Kenapa aku gak boleh , ma ?! Dan akhirnya kami memilih utk berhenti melakukan usaha pemaksaan spt itu. Buat saya, entah kenapa kata harus berhenti krn sudah 2 th itu sangat mengganggu pikiran. Banyak pertanyaan di kepalaku apa ya harus 2 th ?!, apa gak ada saran terbaik utk menyapih anak?, dsbnya. Hmmm..ini waktunya utk mencari jawabannya. Mulai browsing jauh ke WHO, Lalecheleague (LLL), IBCLC, dsbnya. Dan makin hari mencari tahu, makin membukakan pikiran. Bahwa ternyata gak ada klausul jelas bahwa 2 th anak harus disapih. Gak pernah angka (usia) jelas kapan anak harus disapih. Dan cara menyapih yg berulangkali aku temukan dari hasil2 bacaan itu adalah SLOW WEANING. Dan cara ini lah yg saya suami sepakati utk kami jalankan. Paling gak saya yakin betul tidak ada yg merasa sakit hati atau disakiti. Menurut artikel dari yg di WHO LLL, slow weaning artinya gak menolak saat anak ingin menyusu gak menawarkan kpd anak utk menyusu. Inilah cara terbaik utk menyapih anak, menurut banyak para ahli laktasi. Belum lagi banyak juga artikel dari sumber terpercaya menjelaskan bahwa kandungan ASI 2 th tetap kaya akan gizi. Dan tetap memiliki manfaat ganda utk anak ibu. Jadilah saya, suami alyssa bertekad bulat utk tetap memberikan manfaat lebih dan melakukan proses penyapihan secara
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman dong ...
Lagian anak kecil kok diajak nonton buser... AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: 1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik imunisasi. - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter. - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena campak. - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan) - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10 bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit (kalaupun sakit hanya ringan saja). - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu persatu. 2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang aneh-aneh) alasannya : - Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya. - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit). - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb), - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak. - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis, justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu merupakan pelopor industri, imunisasi. - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis). 3. Jika tidak urgent sekali, hindari rawat inap di RS, karena banyak prosedur/step-step pengobatan yang akhirnya akan melemahkan tubuh pasiennya. (Contoh: keharusan berpuasa, pemasangan infus, pengambilan darah yang terus menerus, foto Rontgen, operasi, kemoteraphy, dsb). Jikalau perlu coba dulu dengan cara pengobatan alternatif/tradisional. 4. Jika perlu dengan tegas untuk menolak suatu tindakan medis yang akan dilakukan RS, jika kita yakini manfaatnya tidak benar-benar berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. 5. Jika perlu lakukan 2nd opinion pada RS/dokter lain yang setara/lebih baik. 6. Banyak tanya, biarlah kita dibilang bawel, tanyalah setiap tindakan medis yang akan dilakukan, mengapa akan di lakukan, akibat-akibatnya, ada tidak cara-cara lain/alternatif lain yang lebih baik/tidak terlalu menyakiti pasien. 7. Terus temani pasien (bisa bergantian dengan keluarga yang lain), karena setiap saat bisa ada tindakan medis yang memerlukan persetujuan, dan cermati semua pekerjaan perawatannya, jika ada yang habis/kurang jangan sungkan melaporkan ke tenaga medis yang ada segera. 8. Terus berdoa, karena segala sesuatunya telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa, manusia hanya bisa ikhtiar dan berusaha. AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Saya turut berduka cita. Yang tabah yah Pak. Dari pengalaman ini,kok jd takut yah mau imunisasi. Ntar sabtu Tian 18 bulan, mau imun typus.. hmm... mikir2 lagi nichh/ Best Regards: Mom Tian http://christian-audy.com Yahoo! Mobile - Download the latest ringtones, games, and more!
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
sedih sekali walau panjang ceritanya, saya baca sampai habismudah2an hikmahnya bisa diambil kita semua untuk lebih berhati2 dan selektif dalam penanganan medis ke putra/i kita semua. Jangan biarkan nyawa anak kita ditentukan oleh orang2 yg tidak bertanggungjawab. [EMAIL PROTECTED] motor.co.id To: balita-anda@balita-anda.com cc: (bcc: Nyoman RAHAYU/IDJKT04/TDE/AREVA-TD) 04/28/05 01:14 PM Subject: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Please respond to balita-anda dari millis sebelah Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi ini.. hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi... Turut Berduka, Ummi Nayla www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Saya pribadi turut bersedih atas kejadian yg menimpa anak bapak yg diceritakan dibawah ini, inailahi, tapi berdasarkan akal sehat, kejadian beruntut2 seperti itu jangan langsung menjudge karena imunisasi yg salah. Kayaknya semuanya ini hanya karena sudah ditakdirkan. Inailahi. Saya sependapat dgn mbak intan, saya kurang setuju kalau masalah kematian ini disebabkan oleh imunisasi. Mohon maaf bagi yg kurang berkenan, Tere-kevin's mom On 28/4/05 12:07 AM, intan dima [EMAIL PROTECTED] wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: 1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik imunisasi. - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter. - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena campak. - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan) - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10 bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit (kalaupun sakit hanya ringan saja). - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu persatu. 2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang aneh-aneh) alasannya : - Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya. - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit). - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb), - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak. - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis, justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu merupakan pelopor industri, imunisasi. - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis). 3. Jika tidak urgent sekali, hindari rawat inap di RS, karena banyak prosedur/step-step pengobatan yang akhirnya akan melemahkan tubuh pasiennya. (Contoh: keharusan berpuasa, pemasangan infus, pengambilan darah yang terus menerus, foto Rontgen, operasi, kemoteraphy, dsb). Jikalau perlu coba dulu dengan cara pengobatan alternatif/tradisional. 4. Jika perlu dengan tegas untuk menolak suatu tindakan medis yang akan dilakukan RS, jika kita yakini manfaatnya tidak benar-benar berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. 5. Jika perlu lakukan 2nd opinion pada RS/dokter lain yang setara/lebih baik. 6. Banyak tanya, biarlah kita dibilang bawel, tanyalah setiap tindakan medis yang akan dilakukan, mengapa akan di lakukan, akibat-akibatnya, ada tidak cara-cara lain/alternatif lain yang lebih
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Mom Tian, Kalo saya mikirnya, kenapa usia 18 bulan imunisasi Thypus. Jadwal dari IDAI kan usia 2 tahun keatas ;-) Selain itu,cerita2 seperti ini banyak banget beredar di internet. Dari komunitas anti imunisasi seluruh dunia. Tapi,...anjing menggonggong, kafilah berlalu. Bukannya kurang peka terhadap penderitaan orang lain ya. Tapi mari kita berpikir secara rasional, berapa juta jiwa yang terselamatkan oleh imunisasi? Kenapa keberhasilan imunisasi enggak pernah digembor-gemborkan. Tapi begitu ada kejadian naas seperti ini, imunisasi yg disalahkan? Maaf jika tidak berkenan. Melisa - Original Message - From: [ Mom Tian ] [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 3:31 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya turut berduka cita. Yang tabah yah Pak. Dari pengalaman ini,kok jd takut yah mau imunisasi. Ntar sabtu Tian 18 bulan, mau imun typus.. hmm... mikir2 lagi nichh/ Best Regards: Mom Tian http://christian-audy.com AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un.. Semoga Bapak dan keluarga diberikan ketabahan dan keikhlasan... Amin Hairiah Marketing Services PT. Trasformasi Televisi Indonesia Phone. (021) 7917 7000 ext. 5170 Fax . (021) 7918 4537 Email. [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 28, 2005 2:33 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA ikutan sedih deh baca ceritanya...mudah2an keluarganya tabah ya... Anehnya kog katanya anaknya dilahirkan pertengahan Juni 2005, sedangkan sekarang masih April???Apa salah tulis ya??? Ami [EMAIL PROTECTED] on 2005/04/28 01:14:57 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To:balita-anda@balita-anda.com cc: Subject:[balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA dari millis sebelah Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi ini.. hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi... Turut Berduka, Ummi Nayla www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya (karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
great idea... makanya itu ada imunisasi. khan tujuannya pencegahan rgrd rifa - Original Message - From: Ari PE [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 3:11 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
saya pernah baca pros and cons soal imunisasi di internet (lupa dimana, kalo ngga salah parents.com, CMIIW ya moms soalnya dah ngga dapet akses internet lagi nih hikhik) kalo imunisasi dianjurkan bukan saja buat si anak yang di-imunisasi, tapi karena juga kita bertanggungjawab untuk menjaga kesehatan komunitas, misalnya anak2 yang karena usianya belum saatnya diimunisasi A, bisa aja tertular suatu penyakit B dari si C, karena si C belum di-imunisasi jadi saya setuju dengan mom Ari, sori kalo ngga berkenan Ari PE [EMAIL PROTECTED] 04/28/2005 03:11 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
setuju pak... lebih baik mencegah anak kita terjangkit penyakit yg mematikan.caranya?? dengan imunisasi tentunya!!! - Original Message - From: Ari PE [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 3:11 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
maksudnya mencegah 1. lebih baik di imunisasi menghindari penyakit atau 2. lebih baik tdk di imunisasi u/ menghindari kasus ini? Ari PE [EMAIL PROTECTED] 04/28/2005 03:11 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Saya turut berduka atas kepergian anak Bapak, terharu banget bacanya.. Saya juga saat ini khawatir karena anak saya baru berumur 2,5 bulan tetapi sudah diimunisasi Hepatitis B lengkap (1-3), semoga nggak berpengaruh apa-apa ke Audy. Karena sampai saat ini Audy masih normal aja perkembangannya. Salam, mamanya Audy [EMAIL PROTECTED] 04/28/2005 01:14 PM Please respond to balita-anda To: balita-anda@balita-anda.com cc: Subject:[balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA dari millis sebelah Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi ini.. hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi... Turut Berduka, Ummi Nayla www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya (karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya. Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
SETUJU! Lebih baik mengimunisasi anak daripada meresikokan anak terkena penyakit yg mematikan! - Original Message - From: Ari PE [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 4:11 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya lebih berpikir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Wass, _AP_ intan dima wrote: yg begini ini nih yg bisa ngendorin semangat para ortu utk berpikir rational dan bersikap lebih bijak. mohon hati hati setelah baca email ini, adakah rekan kita yg sama sekali gak meng-imunisasi-kan anaknya??!?!?! pliz deh ah!! harre genneee!!! Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada Ilmu Kedokteran dan tenaga medis, sesuai dengan pengalaman berharga dan mahal yang telah saya alami, maka kami mencoba mengambil kesimpulan (Setelah kami juga mendengar dari sesama Pasien RS, rekan/sahabat, tetangga, saudara yang sempat bezuk dan mengatakan pada saya, selama dalam perawatan sampai saat Meninggalnya anak saya) sbb: AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
setuju mbak, Biar bagaimanapun kita yang paling tau keadaan anak kita, walaupun hanya by feeling. Sedangkan, dokter, biar bagaimanapun juga manusia biasa yang bisa juga salah, yang pernah tidak masuk dalam pelajaran tertentu waktu masih kuliah, yang pernah mencontek pada saat ujian... Maafkan, kalau kata-kata saya salah. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Cc: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 2:37 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA sedih sekali walau panjang ceritanya, saya baca sampai habismudah2an hikmahnya bisa diambil kita semua untuk lebih berhati2 dan selektif dalam penanganan medis ke putra/i kita semua. Jangan biarkan nyawa anak kita ditentukan oleh orang2 yg tidak bertanggungjawab. [EMAIL PROTECTED] motor.co.id To: balita-anda@balita-anda.com cc: (bcc: Nyoman RAHAYU/IDJKT04/TDE/AREVA-TD) 04/28/05 01:14 PM Subject: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Please respond to balita-anda dari millis sebelah Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi ini.. hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi... Turut Berduka, Ummi Nayla www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
Kalo menurut aku sih ya..kembali lagi ke kitanya. Kan kita yang tahu kondisi anak kita pada saat mo immunisasi, kalo kita rasa kondisi anaknya sehat ya kita jalanin aja, tapi kalo ngga ya jangan. Bukan dokter kok yang nentuin, kalo kita bilang jangan immunisasi sekarang, dokternya ngotot ya...pulang aja..ngga usah bayar, ganti dokter, kitakan konsumennya dia. Kalo soal MMR, ponakanku pas 2 tahun di vaksin, samapi sekarang ya sehat-sehat aja...karena emang kondisinya bagus, aku pribadi buat anakku (sekarang 3 tahun) belum berani, karena 1. dia agak telat ngomongnya (2thn), trus 2. berhubung tidak mengenal ASI bolak-balik batuk-pilek, jadi kondisi fisiknya belom siap (menurut aku loh), wong hepatitis A yg mustinya dari 2 th aja belon beres baru 1 kali. Sorry kalo kepanjangan. - Original Message - From: Bunda Oi' [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 15:38 Subject: Fw: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Saya juga turut berduka cita semoga Bp sekeluarga diberi ketabahan oleh YME Amien. Dhaeyu 2.8 th waktu usianya 2 th mo imunisasi MMR tp aku dpt info n denger2 ttg dampak dr MMR itu...sampe skrg Dhaeyu blm aku imunisasi, ada yg punya pengalaman gak ya ttg imunisasi MMR? tolong sharingnya ya thxs Yahoo! Mobile - Download the latest ringtones, games, and more! AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
aku jadi takut nih nerusin HIBnya, padahal anakku baru HIB 1 bulan lalu, kalo aku gak mau nerusin boleh gak ya...terus ada efeknya gak ya mau dong sharing pendapatnya tetep semangat bunda elang - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 1:14 PM Subject: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA dari millis sebelah Netter's...terharu sekali saat aku membaca ceritanya, kasian sekali bayi ini.. hik..hik...jadi ngga bisa nulis kata2 lagi... Turut Berduka, Ummi Nayla www.babiesonline.com/babies/n/naylaauraalshafa Sent: Tuesday, April 26, 2005 4:29 PM Subject: SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA Ini kisah nyata yang saya alami, sebagai informasi / pelajaran bagi Rekan-rekan jika suatu saat ada yang menghadapi cobaan seperti yang saya alami. Saya salah satu karyawan Kantor Pusat di Perusahaan kita, saya menikah pada pertengahan tahun 2001, saya mempunyai Istri I yang dulunya juga adalah karyawan di Perusahaan kita (Cab. Fatmawati), dan karena untuk mematuhi peraturan di perusahaan (tidak boleh menikah antar sesama Karyawan), Istri saya mengundurkan diri dari Perusahaan. Sejak Menikah (th.2001), Istri saya telah mengalami dua kali keguguran, yang pertama +/- pada kehamilan berumur 2,5 bulan, dan yang kedua sempat di Operasi Kuretase karena usia kehamilannya telah berumur 3,5 bulan. Penyebab keguguran, menurut dokter K di RS A Panglima Polim/Jakarta , karena Istri saya kecapaian (Istri saya bekerja di Perusahaan lain setelah pengunduran dirinya) dan kandungannya agak lemah. Dokter memeriksa hasil Lab. komplit hasilnya negatif , tidak terdapat penyakit yang menyebabkan Istri saya keguguran. Jadi secara medis memang penyebabnya hanya Kecapaian dan Kandungannya lemah. Jadi jika suatu saat Istri saya hamil lagi, dokter menyarankan harus extra hati-hati dalam merawatnya. Bulan Sept 2004, Pada saat Istri saya periksa (karena sudah terlambat bulan) ke dokter kandungan dr. K di RS A, istri saya kembali dinyatakan Hamil, keluarga kami begitu bahagia mendengar berita ini. Lalu saya dan Istri dengan sangat hati-hati merawat kehamilan ini. Segala saran-saran dokter kami laksanakan dengan baik, minum penguat janin, vitamin-vitamin, susu ibu hamil, menjaga kesehatan makanan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan ketika Hamil, dan bahkan untuk menjaga kehamilannya (pada saat itu berumur 5 bulan), Istri saya rela kembali keluar dari tempat kerjanya (saat itu masih bekerja pada Bank B) dengan tujuan ingin benar-benar konsentrasi dalam merawat/menyusui anak. Pada pertengahan bulan Juni 2005, Istri saya melahirkan dengan baik (walau dengan operasi caesar), bayi kami sehat tidak kurang suatu apapun, beratnya 3.150 Kg dengan panjang 49 Cm. Sekali lagi Kami sangat bahagia atas peristiwa ini. Kembali Segala saran-saran dokter (Dokter Anak: Prof. R di RS A) kami laksanakan dengan baik, minum vitamin-vitamin, susu ibu menyusui, menjaga kesehatan makanan/perlengkapan makan, makan makanan bergizi, menjaga pantangan-pantangan dalam merawat bayi. dan rutin melakukan Imunisasi. Disinilah mulai timbul bencana pada keluarga kami, pada saat anak/bayi kami berusia +/- 7 bulan, untuk kesekian kalinya kami datang untuk imunisasi, pada saat itu kami datang ke dr Anak kami Prof. R di RS A , namun pada saat itu beliau tidak masuk, diganti oleh dokter pengganti/wanita yang masih muda/mungkin dokter baru (namun saya lupa namanya). Begitu melihat jadwal pada buku RS anak saya, dokter tersebut langsung siap melakukan imunisasi terhadap anak saya, hari ini imunisasi HIB ya ?! , saya istri tahu bahwa imunisasi HIB tersebut salah satunya untuk mencegah radang Otak, makanya Istri saya sempat bertanya, dok, seandainya imunisasi ini tidak dilakukan bagaimana ya ?!, lalu dokter pengganti tersebut menjawab dengan nada agak ketus, apakah ibu mau, anak ibu jadi Idiot?! (sambil memperagakan tampang muka orang yang idiot dengan lidah dijulurkan keluar) . Karena begitu sayangnya kami dengan anak kami, sudah barang tentu kami tidak mau anak kami idiot, lagi pula saya saat itu berfikir demi kesehatan anak kami tentulah kami menuruti apa kata dokter yang lebih tahu/berpengalaman dengan imunisasi tersebut. Lalu tanpa memeriksa dengan seksama kondisi anak kami dalam keadaan fit/tidak, dan perlu tidaknya imunisasi tersebut kembali diberikan kepada anak saya (karena sebelumnya pada saat berumur +/- 5 bulan anak kami telah pernah diberikan imunisasi HIB I) dokter pengganti tersebut langsung memberikan suntikan imunisasi HIB II kepada anak saya. Dua hari setelah pemberian imunisasi HIB yang kedua tersebut anak kami mengalami panas, lalu turun, panas lagi lalu turun ( 2 atau 3 hari sekali pasti mengalami panas ) dan anehnya panasnya hanya dikepala dan di pundak/leher serta di ketiak saja, badan/tangan dan kakinya tidak. Hal ini berlangsung +/- selama dua minggu, jika sedang panas, panasnya
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa
Mbak, Tian pas 2 minggu lalu kedokter gara2 sakit batuk, trus kata dokter kalo sakitnya udah sembuh, udah engak batuk disuruh balik lagi buat imun typus. Nah loh,pigimana ini jadi tambah bingung... Tian sejak umur 10 bln belum imun lagi. Terakhir campak. Jadi bener2 binunnn ... hjuhuhu Best Regards: Mom Tian http://christian-audy.com Yahoo! Mobile - Download the latest ringtones, games, and more!
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa
Dear Mom Tian kalau saya pribadi...saya akan tetap mengikuti jadwal imunisasi... melihat banyak contoh dari sepupu-sepupunya Matt yang lebih besar dan sudah lebih dahulu menerima imunisasi ..dan sampai dengan saat ini sehat wal afiat saja jadi intinya banyak juga contoh anak-anak yang sudah diberikan imunisasi...tapi tetap sehat wal afiat saja jgn bingung lagi yachhh Matt's Mom [ Mom Tian ] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak, Tian pas 2 minggu lalu kedokter gara2 sakit batuk, trus kata dokter kalo sakitnya udah sembuh, udah engak batuk disuruh balik lagi buat imun typus. Nah loh,pigimana ini jadi tambah bingung... Tian sejak umur 10 bln belum imun lagi. Terakhir campak. Jadi bener2 binunnn ... hjuhuhu Best Regards: Mom Tian http://christian-audy.com Yahoo! Mobile - Download the latest ringtones, games, and more! __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA -To Mellisa
Saya ikut belasungkawa atas meninggalnya anak dari Bapak tsb. Yang saya liat banyak sekali pelajaran dari cerita ini. Pesan yg betul2 terasa dari kisah tsb adalah bagaimana sikap para medis yg gak profesional dan konsumen medis yg betul2 harus jadi partner yg baik termasuk dalam hal kekritisan. Sayangnya data yg disebut sang bapak sangat minim. Kita pake common sense aja ya. Jika memang diyakini betul bahwa penyebab anak tsb meninggal krn vaksin HiB, maka kalo saya jadi ortunay saya akan langsung mengumpulkan semua data tsb (termasuk surat diganose dokter bahwa penyebab anak meninggal adalah meningits akibat vaksin HiB) dan memabwanya ke WHO. Kalau perlu langsung ajukan tuntutan resmi ke WHO. Sayangnya. None of the doctors yg menangani si buah hati bapak tsb mendiagnosa dg tepat dan jelas. Semuanya hanya menduga meski serentetan tes telah dilakukan. Yg lebih disesalkan lagi, oabt2an yg terus diberikan (meski masalah atau penyebab sakit anak belum jelas). Saya gak berani bilang apa2. Karena saya takut salah. Hanya kita gak pernah tau persis bahwa penyebab anak tsb meninggal adalah VAKSIN HIB. Kita gak pernah tau. Kita gak pernah tau bahwa bisa jadi salah satu obat2an yg diberikan ke anak tsb menyebabkan komplikasi dan reaksi tersendiri. Kita gak pernah tau. Jadi rasanya kit aharu betul2 bijak dalam mengambil himah dari cerita ini. Please jangan mengambil kesmpulan based on something yg kita gak tau pasti. Sudah more than billions anak di dunai ini terselamatkan oleh vaksin HiB. Termasuk anak saya. Dan cerita berhasilnay tsb amat sangat terhapuskan dg kisah yg kadang belum jelas penyebabnya adalah vaksin tsb. Please be wise. Meski keputusan terakhir adalah di tangan2 kita, para orang tua. Kalau ada ilustrasi spt ini : Seseorang menyeberang jalan raya. Tiba2 saat ia menyeberang ia terkena serangan jantung. Dan ketika itu ia ditabrak oleh sebuah mobil. HIngga ia meninggal dunia. Tiap orang yg melihat pasti akan menebak bahwa orang tsb meninggal krn ditabrak mobil. Padahal no one knows penyebab sesungguhnya. Ilustrasi itu gak bsia menggantikan kisah buah hati dari bapak yg kini kehilangan putri kesayangannya. Dan juga bukan utk meniadakan rasa sedih kisah tsb. Hanya rasanya kita harus mengambil hikmah dg tepat dari tiap cerita dg mencari tahu tiap masalah. Sehingga kita tidak salah dalam memutuskan segala sesuatunya. Tidak salah dalam mengambil keputusan yg justru mencelakakan kita sendiri. Please be wise. Luluk AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA
maaf ya mbak sulis. baca samapi habis khan email tsb. tentu jg baca point yg saya copy paste ini khan. apa artinya? rgrd rifa 1. Banyak kasus penyakit bayi/balita yang timbul setelah mereka disuntik imunisasi. - Pasien lain di RS yang sama mengatakan pada saya, anak saudaranya sampai dengan usia 2 tahun belum pernah suntik Imunisasi Hepatitis namun, setelah ada dokter (spesialis anak) yang tahu, lalu disarankan di imunisasi Hepatitis, kemudian tidak lama setelah itu akhirnya anak saudaranya positif terkena Hepatitis akut, dan harus bolak-balik berobat ke dokter. - Tetangga saya, sehabis Imunisasi campak, dua hari kemudian malah terkena campak. - Tetangga kami yang lain, anak pertamanya rutin diimunisasi, namun fhisiknya malah lemah sering sakit-sakitan, sedangkan anak keduanya sama sekali tidak pernah imunisasi namun malah sehat, hampir tidak pernah sakit (kalaupun sakit cepat sembuh/ringan) - Teman sekolah saya anaknya tidak pernah Imunisasi malah sehat, umur 10 bulan sudah lincah berjalan, dan juga boleh dibilang tidak pernah sakit (kalaupun sakit hanya ringan saja). - dan banyak lagi kasus-kasus serupa yang tidak mungkin saya tulis satu persatu. 2. Menurut saya, Jika bisa Hindari Imunisasi, kalaupun perlu/terpaksa pilihlah imunisasi yang pokok saja (bukan imunisasi lanjutan/yang aneh-aneh) alasannya : - Kita Mendzolimi, anak kita sendiri yang memang sedang masa pertumbuhan dan pertahanan tubuhnya masih lemah, malah kita suntikan penyakit (walaupun sudah dilemahkan) ke tubuhnya. - Kita tidak pernah tahu kondisi anak kita sedang benar-benar sehat atau tidak, karena terutama anak yang masih di bawah 1 tahun biasanya belum bisa bicara mengenai kondisi badannya, sedangkan imunisasi harus dilakukan pada bayi/balita yang sehat (tidak sedang lemah fisiknya/sakit). - Sesudah kita memasukan penyakit ke tubuh anak kita, biasanya kita juga harus mengeluarkan banyak biaya. (Jasa dokter/RS, harga imunisasi, dsb), - Tidak ada jaminan (Dokter/RS/puskesmas) apabila setelah imunisasi anak kita bebas dari penyakit yang telah dimasukan ketubuhnya. Contoh nyata yang terjadi pada anak saya, padahal anak saya sudah 2 kali imunisasi HIB ( ketika berusia +/- 5 dan 7 bulan ), padahal sebelumnya dokter bilang imunisasi HIB untuk menghindari penyakit Radang Otak, namun nyatanya anak saya malah meninggal akibat penyakit Radang Otak. - Menurut seorang rekan yang pernah membaca Literatur terbitan Prancis, justru Imunisasi sudah tidak populer di Amerika Serikat, dan terus berusaha dihilangkan dan tidak dipergunakan lagi, bahkan di Israel Imunisasi telah di STOP samasekali, padahal kita tahu negara-negara itu merupakan pelopor industri, imunisasi. - Menurut pengalaman saya jumlah kadar/isi setiap pipet/tabung imunisasi semua sama, jadi imunisasi tidak melihat berdasarkan berat tubuh/perbedaan Ras/warna kulit, padahal kalau Obat/Imunisasi itu Impor, tentulah kadarnya disesuaikan dengan berat/fisik orang Luar (Barat) yang jelas lebih basar dan kuat fisiknya dibanding orang Asia, namun kita malah sama-sama menggunakan dengan takaran yang sama. (akibatnya overdosis). - Original Message - From: Sulis [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, April 29, 2005 8:38 AM Subject: Fw: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA terlepas dari bohong enggaknya cerita ini. nggak perlu lah kita langsung 'menjudge' bahwa yg punya cerita punya maksud jelek terhadap imunisasi... di satu sisi banyak sekali masukan yg perlu buat wawasan kita sebagai ortu yg memiliki balita. banyak juga benernya kok. mungkin kesalahan bapak itu, tetap memberikan imunisasi padahal kondisi anaknya kurang fit. mungkin aja bapak tsb punya pengalaman yg mungkin moms dads ngga mengalami cerita ini bisa memetik inti dari cerita orang tua yg kehilangan anaknya. saya sendiri, ditinggal anak kedua saya 6 bulan yang lalu. anak saya (usia 1 th 10 bln) meninggal setelah dirawat selama 4 hari di NICU. kalo membaca email bapak td saya sampe nangis. jadi teringat kejadian 6 bulan yg lalu...hampir mirip. wah jadi curhat yaa... kembali ke masalah email tadi,bisa ngga-nya saran tsb kita pakai kan kembali kepada moms dads yg pasti pinter-pinter dan akan memberikan yg terbaik untuk putra-putrinya kan? beribu maaf bila tidak berkenan. Sulis mamanya Alya Azka (alm) - Original Message - From: intan dima [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 3:32 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA makanya curiga khan?!??! ;) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, April 28, 2005 2:33 PM Subject: Re: [balita-anda] SHARING PENGALAMAN/KISAH NYATA ikutan sedih deh baca ceritanya...mudah2an keluarganya tabah ya... Anehnya kog katanya anaknya
Re: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus
turut berduka ya mbak... semoga mama papanya tabah dan kuat menerimanya... dan buat Raihan, Allah pasti akan menjaga dan menyayanginya selalu disana. - Original Message - From: Dewi Amalia [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, March 04, 2005 9:06 AM Subject: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus Dear Moms, Mungkin ini bisa jadi pengalaman kita, Semalam, sekitar jam 18:00 anaknya tetanggaku yg juga teman main anakku meninggal dunia. Umurnya 2 tahun pas tgl 19 februari kemarin. Namaya Raihan. Anaknya lucu, terlihat sehat dan montok. Awalnya, sekitar 2 minggu yang lalu badannya panas dingin selama 1 minggu, kemudian oleh mama/papanya di bawa ke Rumah Sakit Cinere untuk diopname. Diagnosis dokter sih Typus (bukan demam berdarah) sudah cek darah segala. Selama 4 hari di opname, keadaan sudah membaik terus dibawa pulang pada hari Sabtu kemarin. Dirumah sudah main main sama ankku sudah seperti biasa, cuman badannya masih kadang hangat, kadang normal. Kamis kemarin waktu ditinggal mama/papa-nya kerja, masih tertawa tawa. Dirumah hanya dengan mbak pengasuhnya + Budenya, Nah pada sore harinya sekitar jam 5 sore, mendadak sehabis minum susu, si Raihan menangis terus kejang (kejangnya bukan stuip). Si mbaknya buru buru telpon tetangga, ada 4 ibu rumah tangga kebetulan ada satu yg bisa membawa mobil, langsung dibawa ke rumah sakit Puri Cinere, pada saat itu kata ibu ibu yg nganter ke RS, anaknya sudah membiru :(, dan sudah kaku. kemungkinan Raihan meninggal setelah kejang :(. Innalillahi. Sampai saat ini masih simpang siur, penyebab meninggalnya Raihan, apa karena typus atau tersedak susu atau kenapa. Ya Allah sedih banget saya ngelihat mama/papanya. Palagi Raihan temen main anakku sehari hari :(. Siapa lagi teman mainnya yg seumuran. :( Semoga Allah menjadikannya salah satu ahli surga, amienn. -Ibunya Athar- - Original Message - From: yuliana [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, March 04, 2005 8:38 AM Subject: RE: [balita-anda] Typus Saya juga mau tanya nih tentang Typus. Penyakit ini kayaknya sering banget kan menyerang orang gede maupun anak kecil apalagi saat tubuh staminanya turun. Sebenarnya diakibatkan virus or baktery? Sebab pengobatan selalu dengan antibiotic Tapi dari pengalaman, typus itu menular ya..katanya sih gitu Sebab saya beberapa kali kena typus, saat kecil maupun gede. Recoverynya lama banget, sebab bener2 harus istrirahat total. -Original Message- From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 03, 2005 4:50 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Typus pemeriksaan labnya apa pak? widal? sebenarnya untuk pemeriksaan typus itu namanya gal culture bukan widal. - Original Message - From: Harnofen [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, March 03, 2005 5:07 PM Subject: [balita-anda] Typus Dear all, Mohon info nya dong , Hazman ( 4th - 2 bln ) setelah 3 hari badannya panas , tadi keluar hasil lab dinyatakan typus, selain obat dokter ada traement lainnya ga, karena Hazman termasuk anak yang agresif. Ada kemungkinan ga bisa mengimbas ke adiknya Muhandis. Papa Hazman Muhandis AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL
Re: [balita-anda] sharing pengalaman was : Typus
Waduh bu...miris banget sih ceritanya, turut berduka yah bu utk teman mainnya athar, Raihan. Smoga diterima disisi-Nya. Sorry agak melenceng nih ceritanya, agak2 percaya atau nga, soal nama Raihan, nga tau kebetulan apa engga, banyak tuh temenku yg cerita, n kebetulan anaknya juga namanya Raihan (sakit2an, sekarang juga sdh meninggal). Percaya nga percaya sih...bukan me'maten'kan tapi banyak 'sharing pengalaman' dari teman, n soal hari sabtu, sepertinya dulu jg uda pernah dibahas di milis ini, jangan keluar RS hari sabtu, pasti balik lagi, percaya nga percaya sih... Amit2 jabang bayi, Tere-kevin's mom On 3/3/05 6:06 PM, Dewi Amalia [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Moms, Mungkin ini bisa jadi pengalaman kita, Semalam, sekitar jam 18:00 anaknya tetanggaku yg juga teman main anakku meninggal dunia. Umurnya 2 tahun pas tgl 19 februari kemarin. Namaya Raihan. Anaknya lucu, terlihat sehat dan montok. Awalnya, sekitar 2 minggu yang lalu badannya panas dingin selama 1 minggu, kemudian oleh mama/papanya di bawa ke Rumah Sakit Cinere untuk diopname. Diagnosis dokter sih Typus (bukan demam berdarah) sudah cek darah segala. Selama 4 hari di opname, keadaan sudah membaik terus dibawa pulang pada hari Sabtu kemarin. Dirumah sudah main main sama ankku sudah seperti biasa, cuman badannya masih kadang hangat, kadang normal. Kamis kemarin waktu ditinggal mama/papa-nya kerja, masih tertawa tawa. Dirumah hanya dengan mbak pengasuhnya + Budenya, Nah pada sore harinya sekitar jam 5 sore, mendadak sehabis minum susu, si Raihan menangis terus kejang (kejangnya bukan stuip). Si mbaknya buru buru telpon tetangga, ada 4 ibu rumah tangga kebetulan ada satu yg bisa membawa mobil, langsung dibawa ke rumah sakit Puri Cinere, pada saat itu kata ibu ibu yg nganter ke RS, anaknya sudah membiru :(, dan sudah kaku. kemungkinan Raihan meninggal setelah kejang :(. Innalillahi. Sampai saat ini masih simpang siur, penyebab meninggalnya Raihan, apa karena typus atau tersedak susu atau kenapa. Ya Allah sedih banget saya ngelihat mama/papanya. Palagi Raihan temen main anakku sehari hari :(. Siapa lagi teman mainnya yg seumuran. :( Semoga Allah menjadikannya salah satu ahli surga, amienn. -Ibunya Athar- - Original Message - From: yuliana [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Friday, March 04, 2005 8:38 AM Subject: RE: [balita-anda] Typus Saya juga mau tanya nih tentang Typus. Penyakit ini kayaknya sering banget kan menyerang orang gede maupun anak kecil apalagi saat tubuh staminanya turun. Sebenarnya diakibatkan virus or baktery? Sebab pengobatan selalu dengan antibiotic Tapi dari pengalaman, typus itu menular ya..katanya sih gitu Sebab saya beberapa kali kena typus, saat kecil maupun gede. Recoverynya lama banget, sebab bener2 harus istrirahat total. -Original Message- From: Rifa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 03, 2005 4:50 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Typus pemeriksaan labnya apa pak? widal? sebenarnya untuk pemeriksaan typus itu namanya gal culture bukan widal. - Original Message - From: Harnofen [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Thursday, March 03, 2005 5:07 PM Subject: [balita-anda] Typus Dear all, Mohon info nya dong , Hazman ( 4th - 2 bln ) setelah 3 hari badannya panas , tadi keluar hasil lab dinyatakan typus, selain obat dokter ada traement lainnya ga, karena Hazman termasuk anak yang agresif. Ada kemungkinan ga bisa mengimbas ke adiknya Muhandis. Papa Hazman Muhandis AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH DAN SUMATERA UTARA !!! Kirim bunga,
RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT
Mba, thx info nya juga... tp kalo' aku..dari sejak anak-anak lahir, DSA mereka selalu bilang jangan bersihkan anak terlalu dalam, cukup luarnyanya dg cotton bud + baby oilen so far si kakak ama adeknya aku lakukan spt itu kebetulan di rumah hanya aku yg bersihin telinga ama kukunya mereka..:) cuma anehnya, kok si adek malah lebih sering keluar kotoran telinganya yah di kupingnya.padahal lebih rutin dibersihinnya di bandin si kakak...:) sorry mba malah nambah curhat:) - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT
Mungkin sering pilek mbak...biasanya kalau suka pilek .. kotoran telinganya lebih banyak ... jadi harus lebih sering dibersihin. ---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] Date: 16 Juli 2004 10:01:05 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT Mba, thx info nya juga... tp kalo' aku..dari sejak anak-anak lahir, DSA mereka selalu bilang jangan bersihkan anak terlalu dalam, cukup luarnyanya dg cotton bud + baby oilen so far si kakak ama adeknya aku lakukan spt itu kebetulan di rumah hanya aku yg bersihin telinga ama kukunya mereka..:) cuma anehnya, kok si adek malah lebih sering keluar kotoran telinganya yah di kupingnya.padahal lebih rutin dibersihinnya di bandin si kakak...:) sorry mba malah nambah curhat:) - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] . IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here
RE: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT
Mbak, Anak saya, Akbar-18 bln, juga pernah kena infeksi telinga waktu umur 11 bulan (karena pilek), waktu itu berobatnya ke dr. Entjep Hadjar di RS Mitra Jatinegara (beliau dr. RS THT Proklamasi dan RSCM). Proses ngebersihin telinganya juga sama, pake tangkai panjang yang diujungnya ada kapas + cairan kuning. Antibiotik yang diberikan juga ABBOTIC 2 x 5 ml sehari (tp saya gak hapal kandungan aktifnya apa) plus obat tetes telinga. ABBOTIC ini ada 2 ukuran. Saya beli yang botol kecil (60 ml), untuk 6 hari, karena dokternya hanya bilang harus dihabiskan tapi dari dokternya gak ada keterangan pake ukuran yang besar atau kecil. Saya pikir kalo beli yang besar, minum antibiotiknya tambah lama, khan? Akbar cek kuping lagi 3 hari kemudian dan saya bilang kalo saya Cuma beli botol yang 60 ml. Kata dokter gak apa-apa. Dan alhamdulillah Akbar sembuh. Menurut apoteker, ABBOTIC ini antibiotic terbaru. Mungkin sebaiknya Mbak pastikan dosis antibiotiknya di pertemuan berikutnya (Senin). O ya, ABBOTIC ini setelah dibuka hanya boleh dipake dalam waktu kurang dari 1 bulan (cek lagi deh di kemasannya). Sori kepanjangan. Semoga membantu. Susie -Original Message- From: Desi Mirdasari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 16, 2004 9:41 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] [sharing] Pengalaman ke dr.THT Dear moms and dads, Saya mau sharing pengalaman. Anak saya, Ziva-13bln, sering terlihat korek2 telinganya kanan-kiri, even regulary dibersihkan. 2bln yg lalu diberikan SOFRADEX-8ml ( obat tetes telinga ) oleh dsa untuk kemudian dibersihkan dgn cuttonbud. Tapi saya tidak teteskan setiap hari, max 2x seminggu. Belakangan Ziva korek2 telinganya yg kanan, pas diperiksa dgn dsa ternyata yg kanan kotor Sedangkan yg kiri bersih. Kemudian diteteskan lagi lalu dibersihkan dgn cuttonbud. Tapi kok tdk mengurangi dgn kebiasaannya mengorek-ngorek telinganya, Sptnya ada yang mengganjal. Stlh bbrp kali buat appointment ke THT, akhirnya ketemu juga dgn dr.THT kemarin Kamis di Rs. Medistra. Krn saya dan suami sudah menjadi pasien Prof. dr. H.M. Hartono Abdurrachman, Ph.D. ( beliau praktek di Rs.Perhati-Proklamasi dan Rs.Medistra-Gatsu ), maka saya bawa Ziva ke beliau. Wah, disana beliau 'ngomelin' kami, klo gak boleh bersihin lubang telinga apalagi dgn cuttonbud. Ternyata di lubang telinga kanan Ziva ada kotoran, kt beliau hampir dekat dgn gendang telinga. Dgn dipangku oleh ayahnya, kakinya dipegang oleh saya dan mukanya dipegang oleh suster, Beliau mengorek kotorannya yang berupa gumpalan keras warnanya kuning kehitaman Tapi tidak berisi tp seperti serpihan kapas dan kotoran yang lama2 tergulung karena mungkin Oleh BS dibersihkan dan terdorong kedalam. Sudah pasti Ziva menangis, saya juga gak tega tapi lega karena kotorannya sdh keluar. Dokter memasukkan lagi kain kasa yang digulung agak panjang yang sudah dicelupkan Cairan warna kuning ke dlm telinga ziva. Ktnya itu kompres dan adem. Ktnya beliau, didalam telinganya juga agak sedikit infeksi. Makanya beliau memberikan sirup-antibotik ABBOTIC-GRANULES 125ML / 5ML mengandung CLARITHROMYCIN keluaran PT.ABBOTT INDONESIA. Dan next Senin, beliau mau cek lagi telinganya ziva. Kira-kiranya ada gak moms and dads, punya pengalaman serupa. Sharing dong. Thx -Bunda Ziva - Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Sharing pengalaman hamil dengan ACA
Dear Netter, Ikutan nanya juga dong.. Saya juga lagi hamil 10 minggu. Pernah keguguran awal tahun 2003. Terakhir periksa ACA (+/_ 2 minggu yl) hasilnya lebih tinggi lagi : IgG = 17,... dan IgM = 31, Waktu saya bawa hasil lab-nya ke Dr. Djumhana, beliau cuma nyuruh saya lanjutin saja minum TICLID-nya dengan dosis yang sama dengan sebelumnya. Saya sempat tanya, apa nggak perlu ditambah dosisnya atau ganti obatnya mengingat ACA saya yang cukup tinggi. Dia bilang belum perlu. Aduh saya jadi bingung nih, yang ACA-nya lebih rendah dari saya dan usia kehamilannya lebih muda saja sudah disuruh suntik, kok saya tidak ya (bukannya berharap supaya disuntik lho!) Menurut mom's and dad's gimana nih, apa saya perlu cari second opinion?? Please, kasih masukan dong... regards Ridha Daniel Danyanto [EMAIL PROTECTED] 10/27/03 02:31 PM Please respond to balita-anda To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[balita-anda] Sharing pengalaman hamil dengan ACA Salam, Pada usia kehamilan 3 minggu istri saya sempat mengalami perdarahan, setelah istirahat total selama 2 minggu hasil USG baik. Saat ini usia kehamilan 5 minggu dengan tingkat ACA IgG:12.5 GPL, IgM:26.1 MPL. Oleh Prof. Karmel dianjurkan untuk dilakukan suntik tiap hari. Hal ini cukup membuat saya stress karena saya paling anti sama jarum suntik, sekarang saya harus menyuntik istri tiap hari!. Saat ini saya butuh cerita/pengalaman rekan2 yang pernah mengalami hal ini sebagai masukan dan sekaligus juga agar dapat menguatkan hati saya dan istri. Sebagai catatan, ini adalah kehamilan yang keempat. Yang pertama berjalan lancar, sekarang anak kami Michelle sudah berumur 4 tahun. Yang kedua dan ketiga terjadi tahun lalu, gugur dalam usia kehamilan 10-11 minggu. Belakangan baru ketahuan bahwa istri saya mengidap ACA. Saat ini kami berkonsultasi dengan dr. Endy Moegni dan Prof. Karmel. Terima kasih sebelumnya.
Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Ass. Wr. Wb Mama Reva, InsyaAllah Reva semakin sehat dan baik ya...peluk cium sayang saya u nya... Jujur bu, saya sendiri kadang suka kesel kalau denger atau lihat sendiri DSA atau dokter spesialis apapun yang sembrono ma pasiennya. Entah pelayanannya entah obatnya. Apalagi DSA bu, duh apa mereka itu nggak berfikir mrk pun punya buah hati juga. Mrk sebenarnya tahu kan bu u tes lab apalagi rongent itu tidak boleh terlalu sering... Efeknya kedepan itu lho bu, kita aja yg dewasa nggak boleh sering2 rongent kok, min kata dokter keluarga kami 3 th sekali, kalaupun setahun sekali ada pengeculiannya... U ayah dan ibu lainnya, jika memang kurang puas dengan DSAnya selama ini, nggak ada salahnya pergi ke DSA lain, sebagai pembanding. Memang pelayanan msg2 DSA berbeda, diagnosanya pun berbeda, tp InsyaAllah ada salah satu yg paling berkenan dihati ayah - ibu sekalian, ttg pelayanan dan sistem pemberian obatnya. Alhamdulillah, DSA Aulia yg sekarang ini, orgnya baik dan komunikatif, dan yang terpenting, nggak asal2an juga care sekali ke Aulia dan InsyaAllah ke yg lain (krn saya cerewet takutnya dia carenya krn itu, terus yg lain nggak. Semoga tidak seperti itu) Wass. Wr. Wb - Original Message - From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat dear parents, aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan mohon maaf. reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah. panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka perlu dirawat. tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk. setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru. karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja. belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal dan ada juga gal culture, dan beliau bilang hasilnya positif tifus dan radang paru aku percaya aja karena aku udah minta dia untuk test dgn metode gal culture. waktu dirawat aku juga meminta dsanya untuk nggak masukin dosis antibiotik yang terlalu keras (karena akhir akhir ini aku sering ketemu dgn bbrp orang tua yang bilang kalau dsa anakku terkenal sering memberikan antibiotik keras) dsanya bilang nggak bu karena dia hanya masukin anti kuman dan penambah daya tahan tubuh (lewat injeksi) dan tempra sirup 3 kali sehari yang diberikan pada saat anak saya panas diatas 39,5. ketika akan pulang setelah 4 hari dirawat saya meminta fotokopi hasil lab dan rontgen karena saya ingin cari second opinion kenapa anakku sering sekali tifus padahal aku sudah over protektif terhadap anakku. dan juga mencari tahu apa benar anakku perlu segera vaksinasi tifus. untuk opinion pertama aku ke kepala bagian anaknya disitu opininya begini, dia malah akan menambah test darah anakku yang mengarah ke TBC. dan pengobatan tifus mestinya sampai tuntas dan bisa memakan jangka waktu yang lama dan beberapa kali test darah per 2 minggu bukan per 3 hari. hasil test lab yang menunjukkan tifus anakku meningkat karena sedang dalam proses penyembuahan makanya angkanya meningkat. mengenai obat obatan yang dikasih antara lain thiamysin, cefspan, imboost, mycostatin disuruh teruskan. untuk opinion kedua aku ke dsa disitu juga yang punya sub spesialisasi penyakit tropis, opini beliau
Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Dear Bundanya Reva, Saya sangat tersentuh dengan curhat anda yang menggambarkan kegelisahan seorang Ibu, yang saya rasa pasti banyak diantara member list ini -pun merasakan hal yang sama. Pengalaman saya sharing dengan teman teman dikantor, saya lihat, semakin si Ibu cemas tentang kesehatan anaknya, semakin penyakit datang merongrongentah jatuh kejeduklah, kesiram airpanas, batuk pilek datang dan pergi de es te. Dilain pihak, saya lihat teman teman yang agak cuek (ukuran saya lho !) sama anaknya, ehmalah anaknya sehat walafiat nggak kurang suatu apa..sungguh suatu fenomena yang saya sendiripun nggak ngerti kenapa bisa demikian. Jadi Mbak Ade, belajar dari pengalaman, biarlah ini jadi pengalaman yang berharga buat kita semua supaya tidak terlalu percaya dan menyerahkan segala sesuatunya pada DSA. Salam, Mama Ruru - Original Message - From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat dear parents, aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan mohon maaf. dst. - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Memang dokter sekarang sangat mudah memberikan antibiotik. Terkesan mereka menjadikan antibiotik sebagai senjata untuk memberi efek 'cespleng' dalam mengobati penyakit apa saja walaupun jelas-jelas penyakitnya disebabkan virus. Penyakit radang tenggorokan yang sebagian besar penyebabnya adalah virus tapi langsung dihajar antibiotik sehingga sistem kekebalan tubuh kita tidak berfungsi optimal sehingga lain kali ada infeksi maka tubuh langsung sakit tanpa perlawanan sistem kekebalan tubuh lagi. Contoh lain adalah cacar air yang juga disebabkan virus tapi kelihatannya banyak dokter yang akan memberikan antibiotik pada kesempatan pertama. Regards, Edy www.yahoogroups.com/group/konsumen-l www.yahoogroups.com/group/taruna_owners -Original Message- From: Bunda Nisa [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 2:23 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saat ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kita sangat mempercayai omongan para dokter, yang pada kenyataannya, ada yang menyesatkan bikin menyesal dikemudian hari. Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr. purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap kasih resep ke pasiennya selalu ada tindasannya tindasannya ini yang menjadi pertinggal untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter ini akan sangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik. Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk memberikan obat-obatan yang tidak menyesatkan. Meskipun pastinya para dokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah baik (menurut dia) dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tau obat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udah coba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolong antibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya. Kita juga bisa bersatu untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudah saatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit. Gimana ? Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehingga jelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan anti terhadap dokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka rajin kasih antibiotik. Dan kita orang tua anti antibiotik akan waspada. Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter favoritenya tiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kan punya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap bahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangan tersinggung. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. Bundanya Annisa Kevin - Additional information is available upon request Copyright (c) 2002 CLSA Emerging Markets. The information and statistical data herein have been obtained from sources we believe to be reliable but in no way are warranted by us as to accuracy or completeness. We do not undertake to advise you as to any change of our views. This is not a solicitation or any offer to buy or sell. CLSA Emerging Markets has produced this information for private circulation only. All information and advice is given in good faith but without any warranty. CLSA Emerging Markets, its affiliates or companies or individuals connected with CLSA Emerging Markets may have used the information set forth herein before publication and may have positions in, may from time to time purchase or sell or may be materially interested in any of the securities mentioned or related securities. This information is subject to the terms and conditions of use set forth on the www.clsa.com website. MITA (P) 405/07/2001. V.020402. This email is only for the use of the addressee and may contain information which is confidential, privileged or subject to copyright. If you receive this and are not the addressee, please contact the sender or [EMAIL PROTECTED] immediately. Thank you. CLSA EMERGING MARKETS http://www.clsa.com
Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Saya sependapat banget sama bundaAnnisa Kevin. Alhamdulillah, dsa-nya Jemima gak gampang ngasih antibiotiok. Kalo pun terpaksa, dosisnya gak terlalu besar. Karena beliau takut, kalo kebiasaan, ntar pada saat diperlukan bener, badannya udah kebal antibiotiknya malah gak mempan. salam, bunda Jemima ---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, May 28, 2003 03:03:08 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saat ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kita sangat mempercayai "omongan" para dokter, yang pada kenyataannya, ada yang menyesatkan bikin menyesal dikemudian hari.Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr. purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap kasih resep ke pasiennya selalu ada tindasannya tindasannya ini yang menjadi pertinggal untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter ini akan sangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik.Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk memberikan obat-obatan yang tidak "menyesatkan". Meskipun pastinya para dokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah "baik" (menurut dia) dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tau obat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udah coba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolong antibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya.Kita juga bisa "bersatu" untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudah saatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit.Gimana ?Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehingga jelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan "anti" terhadap dokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka rajin kasih antibiotik. Dan kita orang tua "anti antibiotik" akan waspada.Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter "favorite"nya tiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kan punya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap bahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangan tersinggung. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.Bundanya Annisa KevinAde Novita [EMAIL PROTECTED] wrote:dear parents,aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan mohon maaf. reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah. panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka perlu dirawat. tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk.setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru. karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja. belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal dan ada juga gal culture, dan beliau bilang
Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Anak saya pernah pilek selama 1 1/2 bulan... rewel karna susah bernafas... Dari satu DSA ke DSA lain... akhirnya sembuh di DSA ke-5. Sejak itu.. saya pake' DSA ini. Karna pernah pindah2 dan dapet berbagai macam obat... riwayat obat anak saya, saya simpan. Kalo sudah ambil obat... saya selalu minta 2 salinan resep. Satu untuk kantor (klaim), sedangkan satu lagi untuk arsip saya. Jadi saya bisa memberi keterangan riwayat anak saya kalo terpaksa pindah DSA (mudah2an enggak lagi deh) :D Mungkin Mbak mau coba DSA saya... Konsultan Pulmonologi Anak dr. Noenoeng Rahajoe Sp.A Jln. Mendawai III / 21 - B Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. 7244970 Dokter ini tidak pernah kasih obat keras... kecuali dibutuhkan Tapi antriannya panjang Mbak... bisa sampai malam banget, kecuali anak yang sedang sakit...kita boleh masuk langsung (tanpa daftar). OK segini dulu sharing saya. - Original Message - From: Ade Novita [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 11:26 AM Subject: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat dear parents, aku mau sharing pengalamanku dan terus terang aku bingung mau kasih judul apa. tapi aku pikir aku harus sharing dan kalau ada yang tidak berkenan mohon maaf. reva anakku sering sekali dirawat, mulai dari usia 8 bulan sampai sekarang usia 16 bulan sudah 5 kali dirawat. semuanya dikarenakan panas tinggi. reva kalau sudah panas susah sekali masuk obat atau apapun ke dalam mulutnya sehingga panasnya sulit untuk turun karena aku cuma bergantung dengan kompres. kalau aku paksa masukin tempra atau panadol drop dia akan muntah. panas reva bahkan bisa sampai 41 an (dgn termometer digital). beberapa kali dirawat ternyata anakku sudah hapal rasa obat penurun panas sehingga ada penolakan dari dia dan membuat dia muntah. jadi anakku diselang seling tempra dengan panadol dan pernah proris. terakhir dia cocok dengan tempra syirup (kalau dikasih panadol akan muntah). tapi tetep anakku sulit turun panasnya dan prosedurnya kalau sudah 3 hari panas nggak turun turun maka perlu dirawat. tapi dari pengalaman 3 kali dirawat dimana reva baru dirawat setelah panasnya 3 hari nggak turun turun (berkisar 39 - 41) ketika akan dirawat anakku sulit untuk diinfus karena dehidrasi katanya, oleh karena itu begitu anakku dua hari panasnya nggak turun aku langsung setuju untuk dirawat karena dengan diinfus anakku ada cairan masuk. setiap dirawat anakku selalu dianjurkan untuk foto rontgen, karena menurut dsanya ada banyak lendir. dan setiap dirawat anakku juga selalu di ambil darahnya untuk ditest. dsa nya selalu menjelaskan ke aku angka dan kalimat yang tertera pada hasil lab yang diagnosanya selalu tifus dan radang paru. karena aku nggak ngerti istilah kedokteran tersebut ya aku pasrah aja. belakangan aku baru tahu dari hasil seminar dengan dsa spesialisasi hati dan korespondensi email dgn dsa spesialisasi hati juga, kalau test untuk tifus hanya benar apabila menggunakan test yang namanya gal culture dan bukan widal. oleh karena itu ketika anakku untuk kelima kalinya dirawat aku meminta dsanya untuk tidak test widal tapi gal culture atau sekaligus saja keduanya. maka begitu diagnosa dijelaskan aku lihat disitu tetap ada widal dan ada juga gal culture, dan beliau bilang hasilnya positif tifus dan radang paru aku percaya aja karena aku udah minta dia untuk test dgn metode gal culture. waktu dirawat aku juga meminta dsanya untuk nggak masukin dosis antibiotik yang terlalu keras (karena akhir akhir ini aku sering ketemu dgn bbrp orang tua yang bilang kalau dsa anakku terkenal sering memberikan antibiotik keras) dsanya bilang nggak bu karena dia hanya masukin anti kuman dan penambah daya tahan tubuh (lewat injeksi) dan tempra sirup 3 kali sehari yang diberikan pada saat anak saya panas diatas 39,5. ketika akan pulang setelah 4 hari dirawat saya meminta fotokopi hasil lab dan rontgen karena saya ingin cari second opinion kenapa anakku sering sekali tifus padahal aku sudah over protektif terhadap anakku. dan juga mencari tahu apa benar anakku perlu segera vaksinasi tifus. untuk opinion pertama aku ke kepala bagian anaknya disitu opininya begini, dia malah akan menambah test darah anakku yang mengarah ke TBC. dan pengobatan tifus mestinya sampai tuntas dan bisa memakan jangka waktu yang lama dan beberapa kali test darah per 2 minggu bukan per 3 hari. hasil test lab yang menunjukkan tifus anakku meningkat karena sedang dalam proses penyembuahan makanya angkanya meningkat. mengenai obat obatan yang dikasih antara lain thiamysin, cefspan, imboost, mycostatin disuruh teruskan. untuk opinion kedua aku ke dsa disitu juga yang punya sub spesialisasi penyakit tropis, opini beliau anakku sebenarnya belum tentu tifus hanya gangguan pencernaan saja (anakku waktu sakit dari pubnya bisa terlihat kalau dia makan wortel atau apa), dan hampir sama dengan dr tadi kalau angka tifus yang meningkat karena adanya pengobatan yang menandakan tercatatnya bakteri yang dimatikan justru kalau sedang
RE: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Bicara mengenai antibiotik memang sering bikin pusing Karena banyak pendapat berbeda-beda. Saya sendiri selama ini nurut aja kalau dsa saya bilang bhw ketika si anak sakit karena infeksi (mis. Radang tenggorokan) maka antibiotik pastilah diperlukan karena apabila tidak, maka radang tersebut akan semakin parah . Gimana ya netters, bingung kaan kalau ntar bener2 jadi tambah parah pasti obatnya harus antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi lagi Mohon info-nya yaa Salam, Novie -Original Message- From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 4:40 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat aku kira selama ini sudah ada audit tersendiri untuk dokter. tapi begitu melihat dokter dalam satu rumah sakit aja bisa beda pendapat wah aku jadi berfikir jangan jangan tidak ada standarisasi dalam satu rumah sakit. FYi semua dokter yang aku tanyain berlatar belakang lulusan UI tapi nggak semuanya pengajar. dulu aku pikir kalau sama sama lulusan UI apalagi satu rumah sakit pasti saling mengingatkan atau tuker pendapat. kadang opininya sama kadang beda. tapi untuk urusan antibotik sepertinya kelas beda. aku setuju sekali kalau kita para ortu yang peduli dengan kesehatan anak maju ke YLKI dan mungkin bisa dimulai dengan menyatukan pendapat di anggota milis dulu. setelah itu bisa ke milis yang anggotanya banyak dokter yang ikut. kita adalah konsumen loh dan kita berhak mendapat pelayanan terbaik. mengenai nama dokter disebut... saat ini saya belum bisa..tapi untuk audit resmi pasti aku siap memberikan informasi sejelasnya. saat ini dokter yang sering memberikan antibiotik sepertinya sudah menjamur, aku bahkan pernah baca artikel di nakita dimana sang dsa memberikan komentar saat ini sudah banyak antibiotik canggih untuk radang tengorokan, gile kan? temen-temenku juga waktu aku cerita tentang antibiotik tanggapannya beda beda ah anakku sama professor ini selalu dikasih antibiotik. ada juga temenku yang menyalahkan dokter pengganti dokter anaknya karena kurang memberikan dosis antibiotiknya sehingga anaknya jadi lama sembuhnya. nah kalau ketemu yang model gini gimana? mereka sangat yakin antibiotik is a must. mungkin selain issue dokter mesti diaudit perlu juga issu penggunaan antibotik disampaikan ke YLKI regard bunda reva - Original Message - From: Bunda Nisa [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, May 28, 2003 2:23 PM Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saat ini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kita sangat mempercayai omongan para dokter, yang pada kenyataannya, ada yang menyesatkan bikin menyesal dikemudian hari. Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr. purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap kasih resep ke pasiennya selalu ada tindasannya tindasannya ini yang menjadi pertinggal untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter ini akan sangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Dan apabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu ke Rational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak) diberikan antibiotik. Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untuk memberikan obat-obatan yang tidak menyesatkan. Meskipun pastinya para dokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah baik (menurut dia) dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tau obat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udah coba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolong antibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya. Kita juga bisa bersatu untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudah saatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yang kerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit. Gimana ? Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehingga jelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan anti terhadap dokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka rajin kasih antibiotik. Dan kita orang tua anti antibiotik akan waspada. Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter favoritenya tiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kan punya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggap bahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangan tersinggung. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. Bundanya Annisa Kevin - Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED
Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat
Saya setuju banget dengan pendapat bunda reva kalau dokter2 harus diaudit dan juga YLKI harus memasukkan daftar obat-2an antibiotik yang keras/teramat keras supaya tidak lagi dikonsumsi oleh kita sebagai konsumen. Salam, Bunda Rafli ---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] Date: 28 Mei 2003 17:31:58 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat aku kira selama ini sudah ada audit tersendiri untuk dokter. tapi begitumelihat dokter dalam satu rumah sakit aja bisa beda pendapat wah aku jadiberfikir jangan jangan tidak ada standarisasi dalam satu rumah sakit. FYisemua dokter yang aku tanyain berlatar belakang lulusan UI tapi nggaksemuanya pengajar. dulu aku pikir kalau sama sama lulusan UI apalagi saturumah sakit pasti saling mengingatkan atau tuker pendapat. kadang opininyasama kadang beda. tapi untuk urusan antibotik sepertinya kelas beda.aku setuju sekali kalau kita para ortu yang peduli dengan kesehatan anakmaju ke YLKI dan mungkin bisa dimulai dengan menyatukan pendapat di anggotamilis dulu. setelah itu bisa ke milis yang anggotanya banyak dokter yangikut.kita adalah konsumen loh dan kita berhak mendapat pelayanan terbaik.mengenai nama dokter disebut... saat ini saya belum bisa..tapi untuk auditresmi pasti aku siap memberikan informasi sejelasnya.saat ini dokter yang sering memberikan antibiotik sepertinya sudah menjamur,aku bahkan pernah baca artikel di nakita dimana sang dsa memberikan komentarsaat ini sudah banyak antibiotik canggih untuk radang tengorokan, gile kan?temen-temenku juga waktu aku cerita tentang antibiotik tanggapannya bedabeda ah anakku sama professor ini selalu dikasih antibiotik. ada jugatemenku yang menyalahkan dokter pengganti dokter anaknya karena kurangmemberikan dosis antibiotiknya sehingga anaknya jadi lama sembuhnya.nah kalau ketemu yang model gini gimana? mereka sangat yakin antibiotik is amust.mungkin selain issue dokter mesti diaudit perlu juga issu penggunaanantibotik disampaikan ke YLKIregardbunda reva- Original Message -From: "Bunda Nisa" [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, May 28, 2003 2:23 PMSubject: Re: [balita-anda] sharing pengalaman anak yang sering dirawat Terus terang saya jadi concern banget ya dengan kondisi para dokter saatini. Kita sebagai orang tua kan inginnya yang terbaik buat anaks. Dan kitasangat mempercayai "omongan" para dokter, yang pada kenyataannya, ada yangmenyesatkan bikin menyesal dikemudian hari. Saya pernah bercerita panjang lebar dengan dsa nya anak saya (dr.purnamawati), beliau cerita kalo di Luar Negeri para dokter ini setiap kasihresep ke pasiennya selalu ada tindasannya tindasannya ini yang menjadipertinggal untuk diaudit dikemudian hari. So pasti para dokter ini akansangat berhati-hati dalam pemberian obat-obatan kepada pasiennya. Danapabila para dokter ini mau memberikan antibiotik selalu dikonsulkan dulu keRational Use of Drugs Comittee, apakah memang sudah saatnya (sudah mendesak)diberikan antibiotik. Sebenarnya kita sebagai pasien punya hak kepada para dokter untukmemberikan obat-obatan yang tidak "menyesatkan". Meskipun pastinya paradokter ini akan bersikeras bahwa yang dikasih itu udah "baik" (menurut dia)dan sudah sesuai dosisnya. Memang udah saatnya kita para orang tua tauobat-obatan yang dikasih sama dokter. Kita bisa search di Yahoo (aku udahcoba), nama obat yang diberikan oleh dokter. Kalo memang obat itu tergolongantibiotik, akan ada penjelasannya. Dan kita bisa liat apa efek sampingnya. Kita juga bisa "bersatu" untuk minta kepada YLKI tuk mengingatkan sudahsaatnya di Indonesia tercinta ini para dokternya di AUDIT. Kerjaan kita aja dikantor kan di audit, mosok mereka para dokter yangkerjaannya menyangkut nyawa manusia gak diaudit. Gimana ? Sebenarnya mbak Ade gak ada salahnya menyebutkan nama dokternya, sehinggajelas bagi kita para orang tua yang termasuk golongan "anti" terhadapdokter-2 antibiotik, siapa-siapa aja mereka dokter-2 yang suka rajin kasihantibiotik. Dan kita orang tua "anti antibiotik" akan waspada. Memang bakal muncul protes dari pasien-2 yang dokter "favorite"nyatiba-tiba disebutkan sebagai dokter antibiotik. Tapi setiap manusia kanpunya hak memilih siapa dokter favoritenya. Ya kalo dia tetep menganggapbahwa dokternya ini dokter favoritenya, ya monggo aja dan jangantersinggung.