Re: [budaya_tionghua] JANGAN JANGAN OWE NYASAR

2010-03-31 Terurut Topik harry alim
Saat ini diluar maglev. Kereta super cepat yg sudah beroperasi dg kecepatan di 
atas 300 km (max 350) ada dua. Di antara Guangzhou Wuhan dan Beijing Tianjin. 
(Nomor kereta G) Sedangkan kereta dengan kecepatan sekitar 250 km sudah banyak 
trayek nya untuk disebutkan satu2 disini (nomor kereta D). Untuk kereta dengan 
kecepatan 350. Jaringan rel yang baru sama sekali dibangun. Sedangkan yang 250 
km termasuk memanfaatkan jalur kereta yg lama. Saat ini sedang dibangun jalur 
350 antara beijing shanghai.
Jalur kereta 350 di antara Beijing Tianjin lebih tidak terasa ada goyangan 
dibanding Guangzhou Wuhan. Sedang jalur rel kereta 250 terasa lebih bergoyang. 

Jalan2 dengan tas yang lebih kecil jadi gampang dan menarik. Apalagi sekarang 
mulai banyak vending machine utk beli tiket kereta di beberapa stasiun. 
Sehingga tidak takut lagi susah tiket. Dan bisa beli di depan beberapa hari. 
Perjalanan jadi mudah dan menarik. Vending machine dengan dua bahasa. (Inggris 
dan putonghua). Agaknya tidak sampai akhir tahun ini semua stasiun sdh ada 
vending machine nya. 

Ya jalan2 di Tiongkok jadi mudah sekali. Apalagi kalau dibandingkan dengan 15 
tahun lalu. 
Kebetulan penulis senang melakukan perjalanan dengan kereta di Tiongkok. Yg 
terakhir antara Guangzhou Wuhan. 

Salam, Harry Alim





Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [budaya_tionghua] TAHUN MACAN

2010-02-01 Terurut Topik Alim
Thanks FYI

 



From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dee Dhee
Sent: Senin, Februari 01, 2010 11:43 AM
To: budaya tionghua
Subject: [budaya_tionghua] TAHUN MACAN

 



RE: [budaya_tionghua] Sembayang

2010-01-11 Terurut Topik Alim
Ngomong apaan sih lu??

Bingung

 



From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of djoko santoso
Sent: Monday, January 11, 2010 1:27 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Sembayang

 

  

Ngadep keatas, kan dunia bulat jadi kalo ngadep keatas trus langsung ke
langit/angkasa luar, tapi kalo ngikuti arah barat/timur/selatan/utara
pasti balik lagi ketempat semula.

 





Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

2009-11-11 Terurut Topik harry alim
King Hian heng,
Terima kasih bantuannya. Jauh lebih cepat dari yang cayhe perkirakan. 
Mungkin tidak Mozu tidak disebut Bek Cu tetapi Bok Cu?

Kiongchioe, harry alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: King Hian king_h...@yahoo.com
Date: Wed, 11 Nov 2009 22:21:18 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

Krn tulisannya belum terbaca, saya coba dulu sebagian:

1. Mojia: 墨家 aliran Mohisme - huruf (家) di sini berarti aliran filsafat, bukan 
berarti rumah (mojia bukan berarti house of Mo). Bahasa Hokkiannya: Bek Ka

2. Motzu: 墨子 pinyin nya: Mozi. Hokkiannya: Bek Cu

3. Hanfei (Hanfeizi): 韩非 (韩非子). Hokkiannya: Han Hui Cu

4. Xunzi 荀子. Hokkiannya: Sun Cu (harap bedakan dengan Sun Cu  孙子)

5. Fajia 法家. Hokkiannya: Huat Ka

6. Gongsun Long 公孙龙. Hokkiannya: Kongsun Liong

 
yang lain (jian ai, shi, shu, dll) saya gak jelas apa huruf Hanzinya.

kiongchiu,
KH




From: harry alim hari.a...@yahoo.com
To: King Hian email king_h...@yahoo.com; Budaya_tionghua 
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, November 12, 2009 12:58:15 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

  
KingHian heng,

Waktu cayhe tulis dengan unicode 8. Tetapi kaget juga hasilnya seperti itu 
setelah di upload. 

Mungkin ada rekan lain yg bisa membantu memunculkan lagi tulisan itu

Kiongtjhioe, harry alin
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT


From:  King Hian king_h...@yahoo. com 
Date: Wed, 11 Nov 2009 20:51:39 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik
  
Alim Heng,

Hanzinya tidak terbaca, apa bisa dikirim ulang?

kiongchiu,
KH





From: hari.alim hari.a...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, November 12, 2009 11:02:57 AM
Subject: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

  
KingHian Heng,

Beberapa waktu yang lalu cayhe tulis email tentang beberapa nama Tokoh atau 
istilah yang bersangkutan dengan aliran philosophy Tiongkok Klasik yang ingin 
saya ketahui nama Hokkian nya, berikut saya coba kumpulkan tolong dibantu, yang 
bisa saya dapat hanzi nya saya tulis dg hanzi tetapi ada yang cuma pinyin saja

Aliran Mohism
Mo jia #22696;#23478; , house of Mo
Mo tzu
Jian ai #20860;#24859;
shi #26159;, right
fei #38750;, wrong
Ju zi , chisel
Han Fei #38867;#38750;
San Biao, three criteria
.. #38750;#20048; , against music
Mo Jing 
Xun zi
Fa jia  #27861; #23478; , standard
Shu #34899;
Shi #21218;
Yi, duty
Gongsun Long

sebetulnya masih banyak, tetapi sementara yang di atas dulu,

kiongtjhioe, harry alim



 


  


Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

2009-11-11 Terurut Topik harry alim
Looheng,

Cayhe pernah baca di salah satu cerita silat. Ada istilah Bhok Tjoe. Itu yang 
sebenarnya mau saya cek sama dengan Mozu atau tidak. Belum pernah ketemu yang 
Bek Cu atau Bak Cu

Kiongtjhioe, Harry Alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: King Hian king_h...@yahoo.com
Date: Wed, 11 Nov 2009 22:52:51 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

Alim Heng,
Bahasa Hokkian mengenal 2 pelafalan: wenyan dan baihua.
BEK (墨) adalah pelafalan menurut wenyan. Dalam pelafalan baihua huruf  (墨) akan 
dibaca BAK.
Di Bogor, tinta hitam disebut tinta BAK.
Dan setahu saya, huruf (墨) tidak dibaca BOK.


kiongchiu,
KH




From: harry alim hari.a...@yahoo.com
To: King Hian email king_h...@yahoo.com; Budaya_tionghua 
budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, November 12, 2009 1:36:51 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

  
King Hian heng,
Terima kasih bantuannya. Jauh lebih cepat dari yang cayhe perkirakan. 
Mungkin tidak Mozu tidak disebut Bek Cu tetapi Bok Cu?

Kiongchioe, harry alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT


From:  King Hian king_h...@yahoo. com 
Date: Wed, 11 Nov 2009 22:21:18 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik
  
Krn tulisannya belum terbaca, saya coba dulu sebagian:

1. Mojia: 墨家 aliran Mohisme - huruf (家) di sini berarti aliran filsafat, bukan 
berarti rumah (mojia bukan berarti house of Mo). Bahasa Hokkiannya: Bek Ka

2. Motzu: 墨子 pinyin nya: Mozi. Hokkiannya: Bek Cu

3. Hanfei (Hanfeizi): 韩非 (韩非子). Hokkiannya: Han Hui Cu

4. Xunzi 荀子. Hokkiannya: Sun Cu (harap bedakan dengan Sun Cu  孙子)

5. Fajia 法家. Hokkiannya: Huat Ka

6. Gongsun Long 公孙龙. Hokkiannya: Kongsun Liong

 
yang lain (jian ai, shi, shu, dll) saya gak jelas apa huruf Hanzinya.

kiongchiu,
KH




From: harry alim hari.a...@yahoo. com
To: King Hian email king_h...@yahoo. com; Budaya_tionghua budaya_tionghua@ 
yahoogroups. com
Sent: Thu, November 12, 2009 12:58:15 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

  
KingHian heng,

Waktu cayhe tulis dengan unicode 8. Tetapi kaget juga hasilnya seperti itu 
setelah di upload. 

Mungkin ada rekan lain yg bisa membantu memunculkan lagi tulisan itu

Kiongtjhioe, harry alin
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT


From:  King Hian king_h...@yahoo. com 
Date: Wed, 11 Nov 2009 20:51:39 -0800 (PST)
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik
  
Alim Heng,

Hanzinya tidak terbaca, apa bisa dikirim ulang?

kiongchiu,
KH





From: hari.alim hari.a...@yahoo. com
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Thu, November 12, 2009 11:02:57 AM
Subject: [budaya_tionghua] Tokoh Tiongkok Klassik

  
KingHian Heng,

Beberapa waktu yang lalu cayhe tulis email tentang beberapa nama Tokoh atau 
istilah yang bersangkutan dengan aliran philosophy Tiongkok Klasik yang ingin 
saya ketahui nama Hokkian nya, berikut saya coba kumpulkan tolong dibantu, yang 
bisa saya dapat hanzi nya saya tulis dg hanzi tetapi ada yang cuma pinyin saja

Aliran Mohism
Mo jia #22696;#23478; , house of Mo
Mo tzu
Jian ai #20860;#24859;
shi #26159;, right
fei #38750;, wrong
Ju zi , chisel
Han Fei #38867;#38750;
San Biao, three criteria
.. #38750;#20048; , against music
Mo Jing 
Xun zi
Fa jia  #27861; #23478; , standard
Shu #34899;
Shi #21218;
Yi, duty
Gongsun Long

sebetulnya masih banyak, tetapi sementara yang di atas dulu,

kiongtjhioe, harry alim




 


  


Re: [budaya_tionghua] Re: ronde

2009-10-21 Terurut Topik harry alim
Ya memang Ronde berkaitan dengan tangcek (dongzi). Di jawa tengah dan timur 
sembahyang tgl 22 des juga disebut sembahyang ronde. Ronde dan semua makanan 
yang diasinkan dan diawetkan jadi menu meja sembahyang. 
Ronde terbuat dari tepung ketan berbentuk bulat sperti kelereng dan diberi 
warna merah putih hijau. Ada yang diisi kacang gepuk. Dan dihidangkan dalam 
kuah jahe yg manis. 

Salam, Harry Alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 08:33:51 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: ronde

Maaf nih karena bukan berasal dari pusat kekuasaan (baca: jawa), jadi istilah 
ronde agak asing.

Ronde itu tangyuan bukan ? Yang biasanya dimakan saat dongzhi ? Kalau betul 
tangyuan, budayanya memang dari winter solstice / dongzhi. Tapi asli tidak asli 
yah tergantung definisi aslinya kali. Soalnya tangyuan juga bisa beda-beda 
tergantung dari lokasinya.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, paulina maya bebek_ce...@... wrote:

 Halo teman-teman,
 saya pengen tahu ronde itu sebetulnya makanan asli Tiongkok atau bukan?
 Lalu bahasa mandarinnya ada gak ya?
 Kalau boleh bagi informasinya ya.
 terima kasih
 
 salam
 maya






Re: [budaya_tionghua] Re: Bakso

2009-10-21 Terurut Topik harry alim
Di Jawa tengah dan Jawa timur di banyak keluarga tionghoa bahkan sebelum tahun 
60an sudah mengenal bakso dan cukup banyak yang menggunakannya sebagai menu 
masakan sehari2. Tetapi bakso yang ini adalah daging cacah yang kemudian 
dibentuk bulat2 saja. Biasanya dicampurkan ke dalam soup atau masakan yang 
lain. Sedangkan bakso seperti yang kita kenal mulai masuk ke pasar komersiel di 
akhir 50'an dan awal 60'an. Pada akhir 60'an bakso dengan cepat meraih 
popularitas di masyarakat. Bakso yg disebut pertama dan yang kedua mempunyai 
resep sedikit berbeda. Di Surabaya dan sekitarnya dari dulu mereka mnyebut 
bakso dengan bakwan. Kebetulan di daerah jateng dan jatim lainnya bakwan lebih 
digunakan utk mnyebut nama makanan lain yang sampai sekarang terkenal dengan 
sebutan bakwan jagung. Mungkin karena itu sebutan bakso lebih terkenal untuk 
membedakan dengan bakwan jagung itu. 

Salam, Harry Alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Wed, 21 Oct 2009 09:06:26 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bakso

Seharusnya yang namanya bakso itu bentuknya tidak bulat, tapi adonan daging 
yang ditaruh/dioleskan (nso) di dalam atau di atas sesuatu. Konkritnya adalah 
tahu isi daging yang biasanya turut serta dalam semangkok bakso.

Kalau yang bulat harusnya namanya bak-wan. Bakso Akiaw yang terkenal di 
mangga besar, di pusat aslinya (medan) pake nama gu-bak-wan, bukan bakso.

Tetapi satu ketika dalam sejarah interaksi budaya, nama bakso menjadi lebih 
generik dan diterima masyarakat. Orang tahunya bakso bulat seperti bola 
pingpong.



Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote:

 Nah karena ada yg nanya ronde, jadi sekalian saya tanya tentang bakso.
 Bakso ini asalnya dari mana, kok kedengaran kayak daging bulat gitu.
 Sebenarnya daging bakso yg awal-awal mulai itu dari daging apa?
 
 Salam,
 JK






Re: [budaya_tionghua] Re: Panggilan antara Besan

2009-10-16 Terurut Topik harry alim
David heng  Cek Liang U,

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, keluarga2 Tionghoa terutama yang keturunan 
Hokkian (agaknya demikian juga di keturunan yang lain, hokchia, khek, hinghua, 
tujia dll) mempunyai panggilan kekerabatan yang bervariasi antara 2 polar. Satu 
ujung 100 persen mengikuti aturan kekerabatan hokkian (atau yang lain) sedang 
ujung yang lain 100 persen tidak mengikuti lagi. Secara statistik mungkin 
mengikuti distribusi normal. Tentu saja yang paling banyak yang di antara 2 
kutub itu. 

Bagi mereka yang mengikuti ya panggilannya masih seperti yang diuraikan oleh 
David heng ataupun Cek Liang U. 

Kalau penelitian mendalam dilakukan bisa jadi alasan utama tidak mengikuti 
aturan kekerabatan adalah karena tidak tahu. Sementara tidak ada orang yang 
lebih tua yang memberi penjelasan. Atau karena gampangnya saja. Panggil oom dan 
tante itu lebih mudah. 

Kalau dua keluarga berbesanan pada umumnya (yang berada diantara 2 kutub) akan 
menggunakan panggilan yang dipakai pihak lainnya. Misalnya si isteri dari 
keluarga yang biasa panggil oomde, oomngah, oomlik ya si suami akan ikut 
isterinya panggil seperti itu. Sebaliknya si isteri di keluarga suaminya juga 
ikut panggilan suaminya, bisa jadi kude kungah dan kulik. 

Begitu juga kalau keluarga hokkian besanan keluarga hokchia atau khek, biasanya 
keluarga yang satu mengikuti keluarga yang lain dalam cara memanggil anggota 
keluarga yang itu. 

Jadi sebutannya bisa macam2 dalam satu keluarga terutama kalau campuran. Banyak 
kejadian si anak yang bingung. Karena untuk keluarga ibunya ia ikut dengan 
panggilan kekeluargaan khek sedang untuk keluarga ayahnya ikut dengan panggilan 
kekeluargaan hokkian. Atau bisa juga tidak masalah bagi si anak, dia enjoy 
saja. 

Hanya saja apa yang diuraikan David heng agak jarang terjadi bagi pasangan 
baru. Tetapi lebih sering terjadi di pasangan yang sudah punya anak. Jadi baik 
isteri maupun si suami memanggil baik keluarga si suami maupun si isteri dengan 
sebutan yang digunakan anaknya. 

Salam,

Harry Alim

Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: David Kwa david_kwa2...@yahoo.com
Date: Fri, 16 Oct 2009 04:25:54 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Panggilan antara Besan

Liang U Cek,

Di generasi orangtua owe yang Peranakan Hokkian Jabotabek masih berlaku 
ketentuan panggilan antarbesan, termasuk anak-anak dan saudara-saudaranya, yang 
diwariskan turun-temurun, sbb:
-   Terhadap besan laki-laki seseorang menyapa: chinke 親家. Istrinya 
(besan perempuan): che’m, istrinya (besan perempuan): che’m 親姆.
-   Terhadap kakak laki-laki dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
tuapeq 大伯, jipeq 二伯, dst, sama seperti anak seseorang tersebut. 
Istrinya: tua’m 大姆, ji’m 二姆, dst.
-   Terhadap kakak perempuan dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
tuakou 大å§`, jikou 二å§` dst; suaminya: tuatniou 大丈, jitniou 二丈, 
dst. 
-   Terhadap kakak laki-laki dari menantu perempuan, seseorang menyapa: 
tuaku 大舅, jiku 二舅, dst. Istrinya: tuakim 大妗, jikim 二妗, dst.
-   Terhadap kakak perempuan dari menantu perempuan, seseorang menyapa: 
tua’i 大姨, ji’i二姨, dst. Suaminya: tuatniou 大丈, jitniou 二丈, 
dst.
-   Terhadap adik laki-laki dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: 
ngcek å'‰å�, isterinya: ngcim å'‰å¬¸.
-   Terhadap adik perempuan dari menantu laki-laki, seseorang menyapa: kou 
å§`/nyonya mantu. Suaminya: koutniou å§`丈.
-   Terhadap adik laki-laki dari menantu perempuan, seseorang menyapa: ngku 
å'‰èˆ…. Istrinya: ngkim å'‰å¦—.
-   Terhadap adik perempuan dari menantu perempuan, seseorang menyapa: i 
姨. Suaminya: itniou 姨丈.

Owe belum selidik, apakah di daerah lain dan di suku-suku lain non-Hokkian/non 
Peranakan―Hakka, Hinghua, Hokchnia, Konghu, Tiociu―juga berlaku aturan 
istilah kekerabatan yang sama. 

Owe pernah tanya, kenapa begitu? Jawabnya, oleh karena orangtua mengikuti 
istilah kekerabatan yang dipakai anak sebagai menantu terhadap keluarga 
mertuanya. Jadi, misalnya, jika anak memanggil “ngku� terhadap adik 
laki-laki istrinya, orangtua pun demikian, harus memanggil “ngku�. Di sisi 
lain, kalau sang anak menyapa adik laki-laki ayah istrinya dengan panggilan 
“cekkong�―tidak boleh memanggil “cek�, sebab istrinya yang memanggil 
“cek�, dia sendiri harus “cekkong�, sebab ia adalah menantu dan bukan 
keponakan yang bersangkutan―maka ia pun harus menyapa ncek dari sang menantu 
dengan panggilan “cekkong�. Aturan ini rupanya sudah banyak yang tidak 
tahu, kecuali mungkin masih dipertahankan di kalangan Peranakan yang tidak mau 
kehilangan adat Tionghoanya di beberapa wilayah di kawasan Jabotabek.

Kiongchiu,
DK


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u lian...@... wrote:

 Maaf, sekarang jadi ingat, dalam dialek Hokkian isteri engku adalah engkim 
 tapi dalam dialek Kheq adalah 舅å

[budaya_tionghua] Panggilan antara Besan

2009-10-14 Terurut Topik harry alim
Rekan yang terhormat,

Kebetulan ada sdr yang besanan dengan orang Hokchia dan ada sdr lain yg 
besannya adalah org khek dan satu lagi besan nya orang Hokkian. Tentu saja 
semua sdh tinggal dan lahir di Indonesia. Dan sdr saya orang Hokkian yg 
menggunakan panggilan kekerabatan ala hokkian spt pada umumnya keturunan 
hokkian di jawa tengah dan jawa timur.  

Besan yang baru memperkenalkan cara panggilan kekerabatan antara besan yang 
tentu saja berbeda antara orang Hokkian pada umumnya, Hokchia dan Khek. 

Mungkin ada yang bisa membantu menjelaskan bagaimana panggilan kekerabatan yang 
baku antara besan di kalangan keturunan Hokkian, Hokchia dan Khek?

Bgmn seharusnya ibu mempelai perempuan memanggil ibu mempelai laki2? Bgmn 
saudara2 ibu mempelai perempuan memanggil ibu mempelai laki2 ? Begitu juga 
sebaliknya dan yang lainnya?

Salam,

Harry Alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum Dievakuasi

2009-10-05 Terurut Topik Alim
itu namanya kalau udah 7, hari berarti dah siap selametin harganya...:) (joke)
  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: 2009-10-05 16:14
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum 
Dievakuasi


Memang ajaib:
  Korbannya masih hidup atau sdh mati? Jika ada kemungkinan masih hidup apa 
perlu nunggu izin keluarga untuk menyelamatkan? Lantas setelah 7 hari 
dipastikan mati ngapain buru2 nyingkirkan reruntuhan sampai hrs ngabaikan izin 
keluarga?


  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: henyung heny...@yahoo.com 
  Date: Mon, 05 Oct 2009 08:47:08 -
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum 
Dievakuasi



  Beritanya aneh ? Kalau keluarganya di dalam timbunan reruntuhan minta ijin 
sama siapa ? Masa harapan batas waktu 3 hari sudah lewat, semoga Tian 
benar-benar buka mata dan hati kali ini.

  Hormat saya,

  Yongde

  
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/04/19214574/menunggu.izin.keluarga.50.warga.pecinan.belum.dievakuasi

  Menunggu Izin Keluarga, 50 Warga Pecinan Belum Dievakuasi
  KOMPAS/YURNALDI
  Ilustrasi
  /

  Minggu, 4 Oktober 2009 | 19:21 WIB
  Laporan wartawan KOMPAS Yurnaldi

  PADANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Belakang Pondok, kawasan Pecinan 
di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, yang terkubur 
reruntuhan bangunan, dilaporkan belum tersentuh evakuasi. Hal tersebut karena 
relawan yang akan melakukan evakuasi masih menunggu izin keluarga.

  Sampai hari keempat pascagempa, lebih kurang 50 orang warga Pondok yang 
terkubur reruntuhan bangunan, belum tersentuh evakuasi, kata Sekretaris PDI-P 
Sumatera Barat, Alexander Indra Lukman, dalam laporannya kepada Wakil Gubernur 
Sumatera Barat, Marlis Rahman, yang berkunjung ke Posko Baguna PDI-P Sumbar, 
Minggu (4/10). Alexander menjelaskan, evakuasi korban terkendala izin dari 
pihak keluarga. Relawan tidak berani mengevakuasi, karena kemungkinan ada 
barang-barang berharga milik korban.

  Mendapat laporan tersebut, Wakil Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman 
mengatakan, kemampuan bertahan orang antara 4 sampai 7 hari. Lewat empat hari 
kalau tidak minum, maka kemungkinan besar korban akan tewas dan atau kalau 7 
hari tidak makan, juga kemungkinan tewas.

  Jika tidak ada izin dari pihak keluarga, maka jika sudah lewat 7 sampai 10 
hari, tim evakuasi akan membersihkan lokasi reruntuhan, katanya.




  

Re: [budaya_tionghua] Re: kenapa di bulan tujuh (was : Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek)

2009-09-09 Terurut Topik harry alim
Ko Ardian, Ko Yong de,

Biarpun saya bisa menyetujui apa yang diuraikan tetapi saya merasa penjelasan 
itu tetap saja tidak menjawab pertanyaan yang diajukan kenapa di bulan tujuh. 

Bisa jadi penjelasan yang diberikan adalah penalaran yang satu waktu di jaman 
dulu yang dibuat kemudian setelah kejadian. 

Apa yang lantas dicari?

Tentu saja yang ingin diketahui oleh penulis adalah  bagaimanakah munculnya 
secara pelahan (evolving) perayaan itu dan kenapa di bulan ke tujuh. 

Maksudnya begini apakah adat sembahyangan ini sudah ada di jaman belum ada 
kalendar misalnya 5000 th seb masehi? Atau apakah adat sembahyangan ini sudah 
ada sebelum adanya tulisan?

Jika jawabannya ya apa yang menjadi dasarnya?

Karena munculnya di jaman sebelum ada tulisan, bisa jadi tidak dokumen tertulis 
yang mendokumentasi asal usulnya. 

Bisa jadi hanya kajian antropologis yang bisa menjelaskan. Barangkali satu hari 
nanti ketika semacam ban po village yang baru yang lain, antropolog bisa 
menemukan jejak2 sejarah bagaimana masyarakat tionghua melakukan 
persembahyangan ini 6000 tahun sebelum masehi. Di saat itulah asal usul nya 
akan makin terkuak. 

Salam, harry alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: kenapa di bulan tujuh (was : Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek)

2009-09-09 Terurut Topik harry alim
Lagi nganggur nih di mobil jadi bisa jawab langsung hehehe. 

Lagi2 saya bisa menerima penjelasan itu, walaupun secara sederhana bisa 
ditanyakan yang manakah yang muncul duluan? Apakah adat sembahyangan orang 
Tionghua atau konsep yin yang?

Tentu saja perdebatan bisa menjadi panjang sekali. 

Dengan tidak adanya tulisan memang baik arkeolog atau antropolog hanya akan 
merekonstruksi dari temuan2 saja. 

Walaupun demikian pertanyaan tadi mungkin bisa dijawab dari beberapa 
kemungkinan. 

Ada 3 unsur yang bisa jadi terlibat. Adat sendiri (sebut A), konsep yin yang 
(sebut B) dan kalendar (sebut C). 

Bagaimana urutan kemunculannya? Bisa ABC bisa ACB bisa BAC bisa BCA bisa CAB 
bisa CBA. 

Urutan kemunculan tentu saja membawa konsekuensi masing2. 

Misalnya katakan saja ACB
Pertama adat ada dulu dan kemudian muncul kalendar dan belakangan ada kosnep 
yin yang. Karena adat ada dulu dan belum ada kalendar baku dan belum ada konsep 
yin yang bisa jadi itu dilakukan berdasarkan misalnya panenan pertama saja 
(harap diingat panenan pertama yg tidak harus panenan besar) tanpa tanggal yang 
pasti. Kemudian penanggalan muncul, muncullah niatan utk standarisasi dan 
kemudian muncul konsep yin yang, muncullah keinginan utk membuat adat itu 
dilakukan pada saat yang tepat. 

Penalaran yang sama bisa dilakukan utk kemungkinan yang lain ABC BAC dll

Dari penalaran itu kemudian dapat di analisa manakah yang paling mungkin 
terjadi, sehingga bisa dijadikan sebagai teori. Dan satu hari nanti jika ada 
bukti2 kajian arkeologis dan antropologis yang mendukung bisa menjadi penalaran 
yang sahih. 

Saya kuatir jawaban2 yang diajukan ko Ardian lebih penalaran yang dibuat 
kemudian. 

Karena pada dasarnya yang menjadi pertanyaan inti adalah yang mana ada dulu 
adat konsep yin yang atau kalendar?

Salam, Harry Alim

Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Date: Wed, 09 Sep 2009 06:39:55 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: kenapa di bulan tujuh (was : Sembayangan di 
Bulan Tujuh Imlek)

ini menjadi lebih panjang lage huehehehehe
konsep yg berkembang jaman dinasti Shang dan Zhou (jaman dah ada tulisan 
#65289;dan kemudian dicatat dalam kitab Li Ji itu menceritakan suatu 
kepercayaan tentang alam kematian dan proses atau usaha mengembalikan si roh yg 
gentayangan kembali ke tempatnya.

Bulan 7 terjadi karena adanya konsep San Guan atau jg San Yuan yg menceritakan 
adanya 3 penguasa alam yaitu alam udara, bumi dan air.

Tanggal yg dilakukan pada masa sebelum bersinerginya kepercayaaan purba 
Tiongkok dgn Buddhisme itu dilakukan berdasarkan konsep penghitungan yg 
berbasis Yin Yang , misalnya tgl 1 bulan 1 , bulan 3 tgl 3 yg artinya mencakup 
pengertian bahwa yg mati adalah YIN dan dilaksanakan pada hari yang bersifat 
pengulangan unsur YANG.

Secara umum jaman purba lampau, pemanggilan arwah gentayangan itu dgn misalnya 
naik ke atap dan memanggil namanya.

Jadi sebenernya ritual bulan 7 ini jg mengalami perubahan dari jaman kejaman 
hingga bisa disbt pada masa dinasti SONG mencapai keseragaman.

Sepanjang yg aye inget , pra dinasti Shang itu sdh ada.

Kenapa bulan 7 ?
ada bbrp versi, terutama yg dikaitkan dengan berakhirnya masa vassa bhikku tapi 
hal ini dibantah oleh bbrp org dan yg sempat saya tanya langsung adalah 
prof.Xiao Dengfu dari Taiwan.
Ada satu pengertian yg mungkin lebih kearah pergerakan YIN YANG, dimana ada 
pengertian bahwa bulan 1 sampai bulan 6 adalah sifat YANG atau panas dan ketika 
memasuki bulan 7 maka alam cenderung bersifat dingin atau YIN maka dikatakan 
bahwa bulan 7 adalah bulan yg tepat utk ritual para setan gentayangan.
Selain itu jg ada yg mengkaitkan pertanian dan wabah, yg ini merupakan jawaban 
umum dan lebih gampang dicerna masyarakat umum tdk jelimet seperti bicara 
konsep Yin Yang, perubahan dari jaman ke jaman dsbnya.

Penalaran secara umum, bahwa roh alam org mati harus diseimbangkan agar tidak 
menjadi bencana. Keseimbangan antara alam manusia, alam kematian harus dijaga 
dgn berbagai macam ritual.
Maka timbul kepercayaan akan hal itu.

kalu bicara banpo heheheheeh sejak direndamnya aliran sungai oleh three gorges 
ada kemungkinan kesulitan menemukan banpo2 baru.
lha abis mayoritas peninggalan purba ada dispanjang aliran sungai yg direndem 
kok.
makanya arkeolog disana itu berburu dgn waktu dan dgn nafas ngos2an menggali2 
situs yg sekarang dah kerendem banyak.

seinget aye jg emang sudah lebih dari 7000 tahun yg lampau org tionghoa sudah 
exist dan mengembangkan budayanya. karena itu tulisan yg disebut paling kuno 
jiaguwen, diragukan lagi apa benar paling kuno.

ya paling mrk para arkeolog, sejarahwan, antropolog berdoa semoga ada banpi2 
baru.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, harry alim haria...@... wrote:

 Ko Ardian, Ko Yong de,
 
 Biarpun saya bisa menyetujui apa yang diuraikan tetapi saya merasa penjelasan 
 itu tetap saja tidak menjawab pertanyaan yang diajukan kenapa

Re: [budaya_tionghua] kenapa di bulan tujuh (was : Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek)

2009-09-08 Terurut Topik harry alim
Kenapa sembahyang CioKo di adakan di bulan tujuh imlek, kenapa bukan diadakan 
pada bulan delapan atau bulan sembilan atau bahkan bukannya bulan sepuluh 
misalnya?

Apakah ada penjelasan yang masuk akal kenapa masyarakat Tionghua waktu itu 
memilih bulan ketujuh untuk sembahyang ini?

Beberapa waktu lalu, sdri Ulysee membicarakan pernak pernik sembahyang ini dan 
apa yang terhidang di meja sembahyang, kemudian penulis mengenang suasana dan 
menambah cerita sembahyang bulan tujuh di kelenteng dan kemudian  sdr David 
membetulkan beda antara sembahyang itu di rumah dan di kelenteng. 

Entah apakah sudah ada yang membahas kenapa diadakan di bulan tujuh? Atau bisa 
jadi sudah pernah dibicarakan di milis ini beberapa tahun yang lalu ?

Penulis menduga ini semua berkaitan dengan masyarakat agraris. Dan adat ini 
mungkin secara gradual sudah terbentuk sejak ribuan tahun lalu bahkan bisa jadi 
jauh sebelum adanya dinasti2 jadi sebelum dinasti xia sekalipun  juga. Dan adat 
itu mengalami evolusi dan metamorfosa karena menyerap pengaruh2 yang datang 
kemudian. 

Ya tetapi kenapa bulan tujuh? Di kalangan masyarakat agraris yang tinggal di 
daerah bermusim empat, pada bulan ke tujuh inilah dilakukan panenan pertama 
hasil bercocok tanamnya. Entah dengan justifikasi apa dan rasional bagaimana 
pada waktu itu, sembahyang rebutan agaknya adalah semacam ritual sebagai 
pengucapan syukur atas hasil panenan yang pertama kepada yang memberi 
kehidupan. Siapapun juga yang dianggap memberi kehidupan yang sebutannya sangat 
tergantung ke jaman yang mana. 

Agaknya memang ada nalar tertentu yang diikuti oleh masyarakat agraris 
berkaitan dengan kehidupan ini, yang menghubungkan yang masih hidup dan yang 
sudah meninggal, dan kegiatan kehidupan itu sendiri. 

Akan sangat menarik jika bisa dijelaskan sebenarnya secara antropologis sejak 
kapankah masyarakat Tionghua pada waktu itu memulai adat ini?

Bisa jadi sembahyang itu dengan isi/maksud untuk memberi makan kepada leluhur 
sudah ada sebelum munculnya kalendar dan awalnya penentuan kapan diadakan 
memang hanya setelah panenan yang pertama. 

Pendekatan nalar yang sama bisa dilakukan untuk menjelaskan kenapa ceng beng 
dilakukan pada bulan ke empat atau sekitar awal musim semi. 

Entah mungkin ada yang tahu apakah kajian antropologis, sebuah kajian untuk 
mempelajari asal usul terbentuknya satu adat, sudah pernah dilakukan untuk 
beberapa adat Tionghua?

Salam,

Harry alim
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:budaya_tionghua-dig...@yahoogroups.com 
mailto:budaya_tionghua-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tionghua-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek

2009-09-06 Terurut Topik harry alim
Waktu kecil dulu, sembahyang bulan 7 di daerah jawa tengah dan jawa timur 
disebut sembahyang rebutan disamping di adakan di rumah juga di kelenteng. 

Jadi yang di rumah adalah sembahyang utk leluhur sendiri dg segala hal yg sudah 
diceritakan ulysee di bawah. 

Sedang yang di kelenteng biasanya tiap keluarga akan menyumbang 'sebesek (se 
kotak) kue, sedang banyak sedikit tgt kemampuan. Kemudian kue kue ini akan 
disusun menjadi gunungan yang kenudian diperebutkan oleh mereka yang datang 
sembahyang atau masyarakat sekitar yg pergi ke kelenteng untuk maksud itu. 

Beberapa keluarga bisa jadi datang membawa 2 besek. Yg satu disumbangkan sdg yg 
satu ditaruh di altar untuk disembahyangkan dan kemudian dibawa pulang. 

Tidak aneh dulu setelah lewat pagi sembahyang di rumah akan segera pergi ke 
kelenteng untuk sembahyang sambil membawa 2 kotak kue itu. Selesai sembahyang 
akan menunggu sampai sekitar jam 3 sore saat gunungan mulai diperebutkan. Dan 
tentu saja ikut merebut gunungan. Tentu saja penulis belum ikut berebut, 
melainkan melihat saja. 

Biasanya kakak yang sdh remaja akan ikut merebut kue dan mendapat beberapa 
potong kue. 

Di atas delman pulang menuju ke rumah kue tadi di makan sambil mendengar ibu 
bercerita khasiat makan kue yang diperebutkan tadi. Membuat jadi cepat besar 
dllsb. 

Sambil menikmati kue, kakak akan berjanji kalau tahun ini cuma dapat 2 potong 
kue, tahun depan akan dapat 3 potong kue. Dia berjanji ke ibu akan makan lebih 
banyak supaya lebih cepat besar dan bisa merebut kue lebih banyak tahun depan. 


Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: ulysee_me2 ulysee_...@yahoo.com.sg
Date: Mon, 07 Sep 2009 01:28:08 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Sembayangan di Bulan Tujuh Imlek

Sorry yah, orang laen udah bahas kue bulan, gue sih masih nyangkut di urusan 
Hantu Lapar, Hungry Ghost Festival. 

Minggu lalu, keluarga gue sembayang leluhur. Enggak leluhur banget sih, lebih 
kepada kerabat-anak cucu Kongco yang sudah meninggal. Tiga belas arwah yang 
diundang, meja altar udah penuuuh sama makanan. Makanannya rata rata 
makanan peranakan, dan enggak tentu makanan cina. Makanan ala barat juga ada, 
sebab sembayangan kali ini, makanannya lebih ke apa yang disukai selama hidup. 

Jadi nggak heran kalau diantara buah-buahan di altar tuh selain nanas yang di 
pejeng bersama dengan daun mahkotanya, pisang raja, juga ada buah strawberry, 
dan kiwi segala.

Terus makanannya, selain 13 mangkok nasi, satu ekor peh cam keh, masakan kaki 
babi, ada nyempil macaroni schotel,

Diantara kue kue manis, bersanding jajanan pasar tradisional, cente manis, naga 
sari, dengan kue moho dan bakpao.  

Kali ini kita nggak pake samseng, jadi cuman ada Ayam aja yang utuh. Soalnya 
kalau pake samseng minumnya harus arak, kalau enggak samseng minumnya teh. 
Berhubung dari yang meninggal, yang doyan arak cuman Kongco doank, mendingan 
siap teh aje deh, samseng dan arak mah ntar aja kalau imlek dan cengbeng. 

Sembayang kali ini juga enggak pake bakar bakar rumah2an, mobil2an, baju, 
handphone de el el. Enggak seseru Cengbeng. Kita cuman sembayang, lalu rame 
rame bikin uang uangan, yang digulung membentuk emas emasan jaman jadul- sambil 
ngerumpi. Yang dirumpiin mulai dari gossip keluarga sampai ke urusan KDI-Anang.

Ada yang sempet tanya, Kong, nape kok sembayangnya sebelon tanggal 15 bulan 
tujuh? Tanggal 15 bulan tujuh khan masih kamis besok? Pintu neraka belon 
terbuka donk nih, nyampe nggak makanan sama duit yang kita kirim nih? 

Kong nyante aja, bilang, Justeru, kalau yang punya keluarga itu mah 
sembayangnya harus sebelon tanggal 15. Sebelon pintu neraka terbuka harus udah 
kenyang, itu bedanya leluhur yang masih punya anak cucu yang urus mereka di 
bumi, sama hantu lapar yang udah nggak ada yang urus lagi. 

Kita pun manggut manggut.  

Dan ketika hari Rabu kemaren gempa bumi melanda jakarta, gue dapet sms dari 
Kong  Kayaknya ada yang dobrak pintu neraka nih, terbuka sehari sebelum 
waktunya. Setannya pada kabur jadi gempa, noh. Ati ati di jalan 

Ada ada aje engkong, menghubung hubungkan kepercayaan tionghoa dengan fenomena 
gempa. Emangnya pintu neraka adanya di tengah laut tasikmalaya yang jadi pusat 
gempa ntu? hehehehe. 

Sorenya gue mendengar Adzan maghrib. Lalu terpikir lagi, kalau kepercayaan 
tionghoa, tanggal 15 bulan tujuh imlek, itu pintu neraka dibuka, setan dan 
hantu gentayangan cari makan, padahal sekarang lagi bulan Ramadhan, kepercayaan 
muslim khan katanya setan dan hantu di penjara nggak bisa ganggu manusia. 
Lhah itu gimana donk khan jadi kontradiktip.

Apakah setan dan hantu itu juga diperlakukan sesuai dengan agama dan 
kepercayaan  mereka masing-masing semasa hidupnya kali ya? Apakah ada dibagi 
ini setan dan hantu tionghoa, ini setan dan hantu kristen, ini setan dan hantu 
muslim, ini setan dan hantu buddhis, begitu? 

Weleh, kalau dipikirin malah jadi bingung. So Be IT aja lah... 




Re: [budaya_tionghua] Re: situs menarik

2009-06-16 Terurut Topik harry alim
Lukisan itu dibuat tahun 1000 sekian dengan nama qingming shanghe tu. Pada saat 
dinasti Sung utara. Lukisan itu menggambarkan ibukota Sung saat itu Pian Cioe 
(sekarang disebut KaiFeng KhayHong). Ya itulah gambaran ibukota Dinasti Sung, 
sebuah kota kosmopolitan dan menjadi tujuan banyak pedagang mancanegara.  
Kemudian ibukota ini diserbu tentara Jin dan berpindah ke HangCioe (Hangzhou) 
habis sudah ketenarannya.
 
Saking terkenalnya lukisan itu dicopy ribuan kali bahkan katanya ada 2 versi 
resmi yang di museum Taipei dan di museum Beijing. Entah mana yg benar. 
Kedua2nya mengaku versinya yang asli.

Saking kagumnya dua orang dari USA tahun 1920'an datang ke KaiFeng utk melihat 
kota itu. Walaupun kecewa karena menemukan kota yg berdebu dan beberapa kali 
terendam banjir setelah tidak menjadi ibukota. 

Dan sekarang seiring dengan datangnya kemakmuran di Tiongkok suasana seperti 
didalam gambar itu dicoba dihidupkan lagi di satu theme park di KaiFeng. 
Datanglah kesana utk melihat. 

Salam. Harry Alim 
Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: srustan srus...@yahoo.com

Date: Tue, 16 Jun 2009 04:18:33 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: situs menarik


Terima kasih untuk informasi ini. Saya lihat lukisan lukisan dalam situs ini 
sangat menarik untuk dilihat terutama kalau kita ada waktu menelitinya dengan 
detail. Saat melihat lukisan Along the river during the Ching-ming festival 
secara detail saya sampai bertanya-tanya apakah gambaran kehidupan yang 
digambarkan tersebut memang ada atau pernah ada di waktu yang lampau? 

Menurut saya sangat direkomendasikan untuk dilihat. Sangat menarik kalau ada 
keterangan tertulis mengenai hal-hal yang digambarkan dalam lukisan ini.

Salam, 
Bian

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Edith Koesoemawiria hiday...@... 
wrote:

 hello, mungkin ada yang tertarik sama lukisan kuno
 
 http://www.npm.gov.tw/exh96/orientation/flash_4/index.html
 
 enjoy. 
 
 salam,
 Edith






RE: [budaya_tionghua] Tough times breed nostalgia for Mao

2009-05-09 Terurut Topik harry alim
Mei yao mao mei yao guo mei yao deng mei yao ding

 

Ucapan di atas seakan menggambarkan posisi dua tokoh utama china modern,
tanpa mao tidak ada Negara, tanpa teng tidak ada uang (ding suara uang).
Secara sederhana juga menggambarkan polaritas pemikiran yang terjadi di
masyarakat tentang bagaimana mencapai tujuan.

 

Di banyak Negara polaritas ini terjadi juga, bahkan di dunia barat sekarang
diwakili dengan baik antara kelompok demokrat dan republik di USA,
conservative dan labour di inggris, liberal dan labour di Australia, dan
bentuk serupa di Negara yang lain.

 

Polaritas  dua pikiran  bagaimana mencapai cita2 suatu Negara  sebetulnya
sesuatu hal yang baik, selama polaritas itu tidak menyebabkan keresahan
social yang berujung dengan anarki. Bahkan polaritas yang dikelola dengan
baik, bisa jadi akan menjadi pengendali agar penguasa tidak terlalu ke kiri
atau terlalu ke kanan.

 

Bahwa akan terjadi polaritas bagaimana mencapai sesuatu agaknya bukan
sesuatu yang bisa dihindari. Terkadang bahkan kelompok cendikiawan pun
menggunakan popularitas tokoh untuk menyampaikan atau menonjolkan polaritas
itu. Dalam kasus Tiongkok  dengan menampilkan Mao dan Deng, untuk kasus
Indonesia, bisa jadi dengan menggunakan Sukarno dan Suharto.

 

Apakah polaritas sesuatu yang jelek? Yang manakah yang jelek apakah
polaritas atau ekses yang timbul akibat adanya polaritas ? Ada yang setuju
bahwa polaritas yang harus dikendalikan, sehingga kelompok ini tidak
menghendaki adanya polaritas, sebaliknya ada kelompok yang beranggapan
polaritas adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang harus dihindari,
kelompok ini lebih menganjurkan untuk mengendalikan ekses yang timbul dengan
adanya polaritas.

 

Mereka yang setuju bahwa polaritas yang harus dikendalikan, akan menggunakan
kekuasaan untuk menekan polaritas di masyarakat. Pemerintah dengan
menggunakan elemen2 kekuasaan tidak m,engijinkan timbulnya polaritas
pemikiran di masyarakat. 

 

Sedang mereka yang setuju bahwa polaritas adalah hal yang wajar dan bukan
sesuatu yang harus dihindari, lebih memikirkan bagaimana cara mengendalikan
ekses yang timbul.  Ada banyak pemikiran tentang bagaimana cara
mengendalikan ekses itu. Ada sistim kenegaraan, dan masyarakat yang
berperan. Tentu saja tulisan ini bisa menjadi panjang tentang bagaimana
mengendalikan ekses.

 

Secara sibgkat Negara2 seperti Amerika Serikat, Inggris dll menggunakan
pemilu untuk mengendalikan ekses itu, masih ada Negara yang secara represif
tidak menijinkan adanya polaritas, masih ada Negara yang bahkan tidak bisa
sama sekali mengendalikan polaritas dan eksesnya.

 

Paling tidak apa yang dilakukan Tiongkok sekarang, sejak jaman reformasi
Deng adalah bagaimana mengendalikan ekses yang timbul. Tetapi jalan yang
dipilih tidak sama dengan Negara2 seperti AS, Inggris dll. Apakah mereka
akan berhasil?

 

Paling tidak selama ini mereka telah menunjukkan bukti dengan berhasil
bergeser dari satu polar ke polar yang lain tidak dengan menimbulkan gejolak
yang berarti. Jika ada tuntutan dari masyarakat untuk bergeser kembali ke
polar yang lain, apakah mereka akan berhasil lagi?

 

Waktu yang akan menjawab.

 

Salam, Harry Alim

 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Akhmad Bukhari Saleh
Subject: Re: [budaya_tionghua] Tough times breed nostalgia for Mao

 






Persoalannya bukan di situ, Liang U sianseng.

 

Yang disatirkan di tulisan itu adalah bagaimana orang Cina Daratan
'melarikan diri' ke Maoisme ketika menghadapi dampak dari global economy
crisis.

 

Yang mencengangkan, setidaknya bagi saya yang mungkin kurang mengikuti
situasinya, adalah kesan, yang antara lain diperlihatkan oleh frasa tough
time dalam judul tulisan itu, bahwa rupanya krisis ekonomi dunia ini telah
berdampak jauh lebih berat di Tiongkok daripada yang kita alami di sini...

 

Logikanya, dalam waktu mendatang yang dekat akan membanjir imigran gelap
dari Cina Daratan datang ke sini.

Informasi yang ada pada saya mengatakan hal ini sebetulnya sekarang sudah
mulai terjadi. Tetapi katanya arusnya segera akan meningkat, mengalahkan
arus serupa dari Afghanistan yang sedang marak sekarang.

 

Bedanya, banjir imigran gelap Afghanistan tidak mempunyai dampak rasial.

Sedangkan kalau yang dari Cina bisa memicu letupan di Indonesia yang kita
semua tidak menginginkannya...

 

Wasalam.

 



 

 

From: liang u mailto:lian...@yahoo.com  

 


Dalam sejarah Tiongkok, tak mungkin dipungkiri bahwa Mao berhasil
mengembalikan rasa percaya diri orang Tionghoa. Meskipun melakukan banyak
kesalahan yang sangat merugikan negara dan bangsa, Mao telah menggugah
rakyat Tiongkok, sehingga rakyat merasa jadi majikan dari negaranya dan
merasa sederajat dengan bangsa lainnya di dunia. Ini suatu hal yang luar
biasa. 
Sedang Deng akan tetap dihormati, karena ialah yang telah berhasil
membangkitkan ekonomi Tiongkok, dari negara termiskin di dunia dalam waktu
30

Re: [budaya_tionghua] belajar dialect fuqing

2009-05-04 Terurut Topik harry alim
Pak Liang U yth,

Saya tertarik mempelajari lebih jauh dialek hokkian. Senang sekali mendapat 
info bahwa masih banyak buku dialek hokkian di hongkong dan di china. Lantas 
bentuknya bagaimana? apakah dengan tulisan kanji / hanzi atau dengan latin? 
Apakah kita di tuntut utk menguasai hanzi spy bisa memakai buku itu?

Salam, harry alim

Sent from my BlueBerry®
powered by Sinyal Kuat BLUESAT

-Original Message-
From: liang u lian...@yahoo.com

Date: Sat, 2 May 2009 19:21:37 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] belajar dialect fuqing


Untuk dialek Hokkian banyak bukunya, meskipun jarang terlihat di Indonesia 
ataupun Singapore, tapi di Hongkong dan China sendiri sering saya lihat. 
Sebagian yang saya punya sudah dicopy oleh sdr. King Hian, karena saya tak di 
Indonesia, barangkali lebih mudah minta bantuan King Hian untuk dapat copynya.
Buku dialek Hokkian ada dua macam, terbitan Taiwan dan terbitan Xiamen. 
Terbitan Xiamen adalah Hokkian murni per definisi, sedang yang di Taiwan, 
sering disebut bahasa Taiwan, adalah dialek Hokkian yang lebih banyak mendapat 
tambahan kata dari Jepang, maklum Taiwan diduduki Jepang selama 15 tahun 
(1895-1945), tapi prinsipnya tetap sama. 
Semoga membantu
Liang U

--- On Sat, 5/2/09, Robby Wirdja hisashi.mits...@gmail.com wrote:
From: Robby Wirdja hisashi.mits...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] belajar dialect fuqing
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, May 2, 2009, 10:24 AM
















  
  kalau untuk dialek hokkian , belajarnya dimana apek ?

2009/5/2 liang u lian...@yahoo. com























  
  
Sdr. Eko Boenandar, 

Lihat http://www.fjql. org/qxgj/ e508.htm.  Persatuan Fuqing Sedunia pernah 
menerbitkan buku pelajaran dengan CD-nya dan dibagikan secara gratis ke seluruh 
persatuan orang Fuqing sedunia. Oleh karena tujuannya memberi kesempatan  
belajar bagi orang Tionghoa di luar negeri dari kelompok dialek Fuqing untuk 
bisa bahasa ibunya, maka dibagikan gratis, tentu tak akan dilarang mengcopy. 
Sayang saya pernah mencoba menghubungi yang kenal dari kalangan Fuqing tapi tak 
pernah ada reaksi ada atau tidak? Jadi rupanya ybs juga kurang perduli. 

Coba hubungi persatuan Fuqing di kota anda, atau dimana saja, Jakarta, Bogor, 
Bandung, Solo dll. barangkali ada yang tahu.
Kalau ada tolong saya juga dibagi copynya, ongkosnya saya ganti. 
Salam
Liang U

--- On Sat, 5/2/09, Eko Boenandar
 eko_boenandar@ yahoo.com wrote:
From: Eko Boenandar eko_boenandar@ yahoo.com

Subject: [budaya_tionghua] belajar dialect fuqing
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, May 2, 2009, 12:47 AM










  
  
Para budiman yth,
saya ingin belajar dialect fuqing (hock chia) dan sudah berusaha mencari dvd 
atau kaset atau website untuk belajar dialect tsb. namun masih belum menemukan. 
saya hanya menemukan cara belajar dialect lain (cantonese, dll). lewat email 
ini mohon informasi yg saya cari tsb. terima kasih banyak sebelumnya.




  
 

  


 






  
 

  





















 

  




 

















  


RE: [budaya_tionghua] Re: Nama Kota di Fujian yang mempunyai Airport

2009-05-02 Terurut Topik harry alim
Pada umumnya pergi ke chungkuo cukup aman. Orang cenderung tidak berani
berbuat kriminal karena hukuman yang berat . Bahkan semakin kecil kotanya
orang cenderung semakin ramah.

Xiamen  juga tak berbeda, waktu beberapa tahun yg lalu kesana semua baik2
saja.  Kesana kemari dengan taksi semua ok.  Bahkan akhirnya jalan ke
quanzhou dan Changzhou naik taksi juga. Kalau sudah bertiga ya naik taksi
sebetulnya lebih berhemat dan hemat waktu juga.

Naik bus umum juga enak karena terminal teratur rapi orang harus beli tiket
di loket dan bus berangkat persis sesuai jadwal. Nomor tempat duduknya sdh
tertulis di tiket, jadi nggak perlu berebut dg orang lain. Dan busnya di
jalan tol juga tidak berani ngebut tetapi maksimal 80 km per jam saja.

 

Secara umum jalan2 di chungkuo sangat menyenangkan dan mudah.

 

Salam, harry alim

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of agoeng_...@yahoo.com


Jgn kan elo ke xiamen yg dipelosok, g di venetian makau aja disamperin ncek2
ma ncim2 yg ngaku2 keabisan duit n minta sedekah n alesannya keren pula,
sesama tenglang hrs saling bantu klo ada yg susah, tp yg paling hebat itu
yah, kok bisa2nya tuh org ngomong apa g ngerti, padahal kan g bisu n tuli
klo udah pake bahasa dewa tp kali ini jd bisa denger n bisa jawab pula.
Hehehehe

  _  

From: ardian_c 



selama owe kesana seh masih aman2 aja ya tapi JGN PERCAYA ama org yg mulut
manis apalage bilang ada kesusahan, jgn menyolok keluarin duitnya, copetnya
banyak yg sakti2.

Pokokne kalu ada org yg belagak memelas, keilangan duit, perlu duit buat RS
segala macem, rata2 378.

Owe ke Xia Men seh aman2 aja getu but ya pengalaman pait kena 378 bantu org
yg katanya keabisan ongkos hueheheheheheh

Kalu ke Xia Men jgn lupa ke Gulang Yu, ntar nyesel kalu gak kesana, jg jgn
beli teh ditempat peragaan teh kungfu segala macem.
Ke Zhongsan road aje banyak noh disana yg jualan teh en macem2.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , andy_winata andy_win...@...
wrote:

 Senior2 sekalian thanks atas informasinya..
 Jadi semakin banyak referensi untuk pembelian tiket pesawatnya.
 Tapi dengar2 di china mesti hati-hati karena banyak kriminalitas, apakah
memang masih begitu?
 mohon masukan dari sodara2 yang sudah pernah kedaerah Xiamen.
 
 Xiexie
 







[budaya_tionghua] Sembahyang cai sen

2009-01-12 Terurut Topik Alim
halo, mau tanya.
Imlek kali ini sembahyang cai sen, hadap mana ?
ada yang tau nggak?

thanks

Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung

2008-05-16 Terurut Topik harry alim
setelah lebih satu minggu mengamati apa saja yang ditulis pembaca milis 
terhadap thread di atas dan juga melihat thread yang lain yang juga menyangkut 
tentang diskriminasi, terutama terhadap orang tionghua, beberapa hal mungkin 
bisa disimpulkan dan bahkan kesimpulan yang ditulis inipun bisa jadi tidak 
selalu perlu disetujui oleh yang lain

tulisan ini berusaha mengerti sebab2 seringnya timbul salah mengerti antar 
pembicara sehingga mengakibatkan satu diskusi menjadi tak berujung, tentunya 
dibahas dengan konsep pemikiran bahwa pembicaraan tentang diskriminasi ada pada 
tiga tataran yaitu peraturan, pelaksanaan peraturan dan persepsi masyarakat 
yang menerima peraturan atau tindakan yang bisa disebut diskriminatif itu.

cukup sering pembicaraan jadi memanas hanya karena mereka sedang membicarakan 
pada tataran persepsi, sehingga sebenarnya masing masing sedang mewakili 
pandangan orang2 yang sekelompok dengan pandangan tersebut dan tidak dapat 
dibenarkan atau disalahkan, pada tataran persepsi semua pendapat adalah benar, 
karena masing masing memang sedang mewakili paling tidak satu orang itu sendiri

cukup sering pada saat pembicaraan berada di tataran persepsi orang tergelincir 
untuk membicarakan dan menuding yang lain secara personal. dan hal ini wajar2 
saja namanya juga manusia.

sesekali ada juga antara satu pembicara dan pembicara lainnya tidak sedang 
bicara pada tataran yang sama, seorang yang sedang bicara pada satu tataran 
persepsi misalnya mendapat sambutan pembicara lainnya yang bicara pada tataran 
peraturan. tentu saja tidak nyambung dan bisa berlarut larut, lebih lebih 
apabila kedua pembicara tidak segera menyadari mereka sedang bicara pada 
tataran yang berbeda dan masing2 ngotot.

bisa jadi ada satu atau dua orang yang tidak dapat membedakan bahwa pendapat 
yang diwakilinya adalah bukan pendapat yang salah, tetapi merasa terpojok dan 
merasa disalahkan. ini biasanya dimulai jika seseorang tidak dapat membedakan 
bahwa pendapat yang diwakilinya bisa jadi hanya satu saja yang diwaklilinya 
yaitu dirinya sendiri. persoalan dimulai jika seseorang pembicara mulai 
mengklaim sesuatu.

bukan tidak pernah terjadi seseorang sudah memberi tanggapan sebelum dia 
mengerti konsep yang diajukan oleh lawan bicaranya. dan begitulah mereka berdua 
kemudian terlibat dalam adu mulut.

sekali waktu ada juga yang asal nyelonong memberikan pendapat saja.

bukan hanya sekali pembicaraan mengenai diskriminasi mengaduk emosi. sehingga 
orang mudah untuk tergelincir mengeluarkan sumpah serapah, dan jika sudah 
demikian pembicaraan menjadi tidak berujung lagi, hingga kemudian terpaksa 
dileraikan.

tetapi itu semua wajar saja, dan menunjukkan betapa beragamnya pemdapat orang. 
tidak ada yang dapat dibenarkan atau disalahkan, tetapi perlu dipahami

membicarakan diskriminasi tanpa dengan data memang akan menjadi sebuah diskusi 
yang tak berujung. memang sebaiknya orang orang yang berusaha dan mempunyai 
tujuan mulia untuk menghilangkan diskriminasi melakukannya dengan sistimatis 
dengan melihat ke segala tataran, mulai dari perundangan, peraturan, kemudian 
masuk ke tataran pelaksanaan hingga kemudian masuk ke tataran persepsi.

dan itu bukan usaha yang mudah. riset dan studinya saja sudah pasti makan 
banyak biaya dan banyak waktu, apalagi kalau tidak ada yang teratrik untuk 
melihatnya secara 

bukan tidak aneh banyak orang yang berusaha meraih popularitas cenderung untuk 
melihat dan mencari dari sudut yang populer di masyarakat saja, yang tampaknya 
jadi persepsi umum masyarakat saja atau bahkan persepsi yang ditangkap oleh 
koran saja (wartawannya). sehingga dengan demikian sudah pasti ada yang merasa 
terwakili dan ada yang merasa tidak terwakili.

ya tapi itulah hidup, dan semua sudah bergulir hingga saat ini.



salam,



harry alim



  From: ALIANTONY ALI 

  Subject: RE: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung


  wakkakakaa..bu uly ini namanya sesuai dengan subject nya diatas 
.DISKRIMINASI SEBUAH DISKUSI TAK BERUJUNG



{Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung

2008-05-10 Terurut Topik harry alim
 untuk memecah diskusi tentang diskriminasi 
menjadi beberapa thread adalah agar tidak terjadi saling tubrukan karena masing 
masing mempertahankan pendapat yang berbeda dan sebenarnya berbeda sub-topik 
walaupun sama dalam satu topik diskriminasi.


salam,


harry alim




From: F.X.J. Agung Wijaya, S.T. 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung


   
  Maaf, saya jadi ingin nimbrung nih. Biasanya saya cuman ikutan baca diskusi 
aja, tapi skrg jadi ingin ikutan bicara.
  Tentang diskriminasi, mungkin perlu ditegaskan bahwa yg dimaksud adlh 
diskriminasi di Indonesia thd org Tionghoa.
  Saya dibesarkan di perkampungan di Surabaya, di mana saya sering diteriaki 
ChinaChinaChina...! saat pulang sekolah. Saat bermain, saya sering 
diancam teman2 bermain saya, Kamu China, jangan macam2, nanti kami pukuli 
ramai2, tahu rasa kamu !
  Saat SMP, saya pindah ke kampung yg lain, sebagian warganya org Jawa Kristen, 
 saya jarang mendengar kata2 China disebut2.
  Tetapi di SMP saya (SMP Katholik yg mayoritas siswanya Tionghoa) ada guru 
(kebetulan Muslim) yg pernah selama 1 jam pelajaran memaki2 Tionghoa krn salah 
satu teman saya ngobrol saat dia menerangkan pelajaran. Dia bilang : Kalian 
Singkek jangan macam2, di Indonesia kalian cuma numpang hidup, kalau tidak suka 
di Indonesia kalian bisa pulang ke negara kalian !!
  Kejadian masa kecil saya itu adalah kenangan yg menyakitkan bagi saya. Di 
Surabaya saya juga pernah dimintai uang lebih banyak saat membuat KTP, 
petugasnya terang2an bilang tarif utk Tionghoa lebih mahal (tapi itu sih, 
masalah kecil sekali, tidak ada artinya dibandingkan yg lain2 yg pernah saya 
alami).
  Sekitar thn 2000 saya bertugas di Flores, tepatnya di kota Ende. Saya 
mendengar cerita, saat kerusuhan Mei 1998, kota Ende juga hampir terbakar. Saat 
itu kaum Muslim dari pantai bergerak ke kota, tetapi dihadang oleh para pemuda 
gereja yg turun dari bukit2 sekitarnya. Akhirnya hanya beberapa toko di dekat 
pantai yg terbakar habis, sementara yg agak jauh dari pantai semuanya aman2 
saja.
  Di Flores, rasa kesukuannya masih tinggi sekali, tetapi itu bukan rasa anti 
Tionghoa. Mereka bisa aja bilang : Dasar kamu China pelit. Tetapi itu adalah 
justru makian antara sahabat. Kaum Tionghoa dilindungi di sana.
  Sekitar thn 2004 saya bertugas di kota Kupang, dan saya juga tidak merasakan 
rasa anti Tionghoa di sana, meskipun rasa kesukuan mereka tinggi (mereka 
terdiri dari banyak suku : Sabu, Rote, Sumba, Timor, Alor, Bajawa, dll).
  Sekitar thn 2005 saya bertugas di Bali. Saya menemukan fenomena yg lain lagi. 
Orang Bali jauh lebih welcome thd org Tionghoa drpd thd org Jawa, apalagi 
sesudah Bom Bali. Sahabat saya yg org Jawa Katholik dan sudah lama tinggal di 
Bali, bilang kalau dia stress thd perlakuan org Bali, krn org Bali menganggap 
kebanyakan org Jawa adalah Muslim, yg ujung2nya dianggap sbg tukang bom, 
pencuri, perampok, pelacur, dll. Fenomena lainnya, di Bali, org Tionghoa 
kebanyakan adalah Buddha  Khonghucu, beda dgn di Jawa yg kebanyakan adalah 
Kristen. Di Kuta, Kelentheng hrs mengirim group barongsai ke Pura Hindu tiap 
ada upacara Hindu, sebaliknya Pura Hindu juga hrs mengirim group gamelannya ke 
Kelentheng tiap ada perayaan Khonghucu. Di Pura Besakih ada tempat sembahyang 
leluhur Tionghoa (patungnya dgn pakaian china  mata sipit)  Hiolo (tempat 
menancapkan hiosua khas china) di mana org Bali juga ikut sembahyang di sana. 
Tiap hari raya Galungan ada arak2an Barong Landung (spt ondel-ondel di jakarta) 
di mana patung prianya hitam (personifikasi raja Bali)  patung wanitanya 
kuning bermata segaris/sipit (personifikasi putri china).
  Lalu saya bikin KTP di Bali. Ternyata ngurusnya tidak sulit, biayanya tidak 
lebih mahal, samasekali tidak dipersulit, tidak dimintai surat ini itu, cukup 
surat keterangan pindah  KTP lama aja. Alangkah senangnya, ternyata saya 
diperlakukan sama dengan org Bali lainnya, tidak ditanya ini itu, tidak 
dibebani syarat ini itu.
  Thn 2006 ayah saya meninggal dunia. Orangtua saya tinggal di perumahan di 
pinggiran Surabaya. Kebetulan pas ayah saya meninggal, ketua RT datang ke 
rumah. Begitu tahu ayah meninggal, langsung beritanya disiarkan lewat corong 
Masjid. Bayangkan !! Padahal mereka tahu kami keluarga Tionghoa  bukan Muslim. 
Dan tidak lama kemudian rumah kami penuh dgn tetangga yg datang melayat.
  Kesimpulan / pertanyaan saya :
  1. Diskriminasi thd Tionghoa hanya ada di daerah tertentu atau orang2 
tertentu saja, yg sudah terkontaminasi paham2 tertentu.
  2. Daerah tertentu tsb hanya sebagian saja yg rasis, buktinya pd Mei 1998 
banyak org Tionghoa yg dilindungi oleh penduduk.
  3. Sebagian rasis karena faktor ekonomi, merasa org Tionghoa lebih mudah 
diperas.
  4. Tiap etnis pasti mempunyai rasa kesukuan dengan kadar tertentu.
  5. Rasa kesukuan hrs dibedakan / tidak sama dgn rasis anti Tionghoa.
  6. Sejak reformasi, diskriminasi thd org Tionghoa semakin sedikit, org 
Tionghoa semakin dihargai, lebih

Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung

2008-05-09 Terurut Topik harry alim
ali heng,

membicarakan diskriminasi memang seyogyanya akan lebih pas kalau spesifik. 
apakah pembicaraan adalah pada tataran peraturan, tataran pelaksanaan peraturan 
atau tataran persepsi masyarakat. dan yang juga penting pada kurun waktu yang 
mana?

kalau mengutip apa yang dituliskan oleh ali heng, terlihat benar bahwa ali heng 
ingin bicara pada tataran persepsi

untukbicara pada tataran persepsi, jelas bahwa orang yang mempunyai pendapat 
seperti ali heng ada beberapa. tentu yang jadi pertanyaan adalah berapa 
persenkah yang mempunyai persepsi seperti itu.

tidak dapat disangkal bahwa ali heng mewakili sekelompok orang tionghua yang 
mempunyai persepsi sama.

itulah yang sebenarnya saya usulkan dalam tulisan sebelum ini, pada tataran 
persepsi seharusnya perlu dipelajari sebaran persepsi orang tionghua yang di 
indonesia tentang diskriminasi itu sendiri. apakah terdistribusi normal atau 
skewed.

pendapat yang disampaikan oleh ali heng adalah wajar2 saja dan memang 
menggambarkan salah satu persepsi orang tionghua sendiri, tentu saja untuk 
mengklaim bahwa pendapat ali heng adalah mewakili persepsi seluruh masyarakat 
tionghua yang ada di indonesia perlu didukung dengan data.

dan semuanya oke2 saja

salam,


harry alim 
   
  From: ALIANTONY ALI 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung


  ini lor kok kita orang tionghoa merasa ngak nyaman di negeri iniini yang 
mau kita tanyakan  semua orang udah tahu di negeri ini diskriminasi ama 
orang tionghoa... sejauh mana tionghoa ini berperan di negeri ini.kok harus 
korbanya orang TIONG HOA...kok orang TIONGHOA yang selalu di kambing hitamkan. 
jadi kalau lu bahas diskriminasi aja mah ... sampai bau tanah lu pun ngak 
ngerti ngerti jugajadi jangan bahas DISKRIMINASI apa itu? artinya apa? 
semua yang di sini udah ngerti lor gitu... yang ngak di mengerti adalah 
DISKRIMINASI ALA NEGERI PAMAN CAK ini.sekarang ada tionghoa yang merasa di 
diskriminasi dan ada yang tidak, di negeri paman cak ini.kan udah jadi dua 
kubuh kan antar yang pro dan kontra... so inilah yang menarik kita bahas..jadi 
jangan topik DISKRIMINASI LAGI LAH... tapi PRO dan KONTRA dikriminasi di 
indonesia ingat DISKRIMINASI INDONESIA.

  ___ 



Re: [budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung

2008-05-09 Terurut Topik harry alim
seorang rekan setelah membaca tulisan dengan thread di atas melalui japri 
bertanya, bagaimana dengan ucapan ucapan pejabat yang diskriminatif masuk 
tataran yang mana?

kebetulan seorang rekan lain memberi masukan melalui japri  tentang hal yang 
sama,  pendapatnya saya tuliskan kembali disini

pada tataran pertama yang disebut tataran peraturan, bisa juga dikatakan 
sebagai tataran konsep atau tataran kebijakan.
Pada tataran ini produknya dapat dipisahkan menjadi dua, produk resmi 
(official) dan yang non official.
produk offcial contohnya berupa undang undang atau peraturan.

sedang produk yang non official adalah ucapan atau komentar yang bersifat 
diskriminatif yang dilontarkan baik oleh pejabat publik atau tokoh publik dalam 
kapasitasnya memangku jabatan2 publik atau pribadi.
termasuk didalamnya tentu ketua dpr, anggota dpr, anggota legislatif, pejabat 
eksekutif mulai dari presiden sampai menteri dan pejabat yudikatif. Jugatokoh 
tokoh partai atau public figure lainnya yang bisa mempengaruhi opini masyarakat

terima kasih atas masukan tersebut.

benar apabila sekelompok orang berusaha menghilangkan atau meniadakan 
diskriminasi dapat dimulai dengan mempunyai target yang spesifik seperti 
menghilangkan diskriminasi pada tataran peraturan (misalnya sbg contoh) atau 
menjadi diskriminasi watch yang mengawasi produk diskriminatif, ucapan pejabat 
publik atau tokoh publik.


salam,


harry alim



harry alim [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
menarik sekali mengikuti diskusi tentang diskriminasi di milis ini, 
terutama yang menyangkut tentang tionghua.

alangkah menariknya apabila diskusi tersebut memberikan gambaran yang cukup 
jelas tentang diskriminasi itu sendiri.
walaupun demikian sebenarnya tampak bahwa masing masing peserta diskusi 
mewakili pemahaman sekelompok orang, atau paling tidak satu orang, peserta 
diskusi itu sendiri.

sungguh sayang memang masalah diskriminasi itu sendiri belum dipelajari 
dengan baik.

penulis melihat dari mengikuti diskusi tentang masalah diskriminasi selama 
ini di milis budaya tionghua ada yang bisa dilakukan lebih jauh.


agaknya diskriminasi harus dilihat dalam tiga tataran.

tataran pertama adalah tataran peraturan

sebagai langkah awal tentu perlu dibuat definisi tentang diskriminasi itu 
sendiri. dan bagaimana satu peraturan diukur apakah ada unsur diskriminasi nya 
atau tidak.

mungkin dapat diberikan indeks dari tahun ke tahun sejak indonesia merdeka, 
bagaimanakah diskriminasi terhadap orang tionghua di indonesia. bisa saja 
ditentukan bahwa angka 100 adalah tidak ada diskriminasi dan angka 0 adalah 
'diskriminasi penuh'

berapa indeksnya tahun 1948, 1958, 1968, 1978, 1988, 1998 dan 2008

tataran yang kedua adalah tataran pelaksanaan

perlu juga dibuat sebuah definisi apakah yang disebut adanya diskriminasi 
dalam pelaksanaan sebuah peraturan.

tentu saja sebuah peraturan yang sama dapat dilaksanakan secara berbeda di 
daerah yang satu dengan yang lain, hanya karena oknum pelaksana yang berbeda 
dari satu daerah ke daerah yang lain.

hal yang sama dapat dilakukan dengan memberikan indeks dari satu daerah ke 
daerah yang lain dan indeks secara nasional.

akan terjadi sebaran indeks itu sendiri pada satu tahun tertentu dari 
sample yang di ambil untuk satu daerah tertentu. tetapi ini akan lebih 
memberikan gambaran yang lebih nyata apakah satu peraturan telah dilaksanakan 
seperti yang dimaksuda atau tidak. bisa yang terdistribusi normal, bisa skewed 
kekiri atau skewed kekanan. semuanya wajar saja, dan memberikan gambaran 
tentang satu daerah atau juga secara nasional.

dan indeks itu bisa dibuat dari tahun ke tahun untuk memberikan gambaran 
yang lebih nyata.

tataran yang ketiga adalah tataran persepsi masyarakat yang terkena 
peraturan

hal yang sama perlu dilakukan, definisi persepsi masyarakat tentang ada 
tidaknya diskriminasi 

penerapan satu peraturan tidak sekaligus menyebabkan masyarakat penerima 
merasa di diskriminasi, karena ada yang menganggap itu wajar2 saja tetapi 
sebaliknya ada juga yang menganggap iti 'diskriminatif', karena disini 
berbicara tentang persepsi, sesuatu yang sangat subyektif, tergantung masing2 
orang.

dengan pendekatan yang sama perlu di ambil sample sample dari tahun ke 
tahun, bagaimana persepsi sample terhadap penerapan satu peraturan.

sehingga dalam satu daerah dapat dibuat sebaran sample berapa orangkah yang 
mempunyai persepsi ' sangat di diskriminasi kan' dan berapa yang merasa 
'biasa2' saja. apakah sebarannya normal atau skewed.

dari satu daerah ke daerah yang lain akan terlihat bahwa persepsi 
masyarakat akan berbeda, tetapi dengan demikian justru memberikan gambaran yang 
lebih nyata tentang persepsi masyarakat itu sendiri.

hal yang sama bisa dilakukan dengan membuat pengamatan dari tahun ke tahun, 
untuk melihat perubahan persepsi masyarakat.

satu indeks akan dapat memudahkan untuk mengamati perubahan itu

[budaya_tionghua] Diskriminasi, sebuah diskusi tak berujung

2008-05-08 Terurut Topik harry alim
Messagemenarik sekali mengikuti diskusi tentang diskriminasi di milis ini, 
terutama yang menyangkut tentang tionghua.

alangkah menariknya apabila diskusi tersebut memberikan gambaran yang cukup 
jelas tentang diskriminasi itu sendiri.
walaupun demikian sebenarnya tampak bahwa masing masing peserta diskusi 
mewakili pemahaman sekelompok orang, atau paling tidak satu orang, peserta 
diskusi itu sendiri.

sungguh sayang memang masalah diskriminasi itu sendiri belum dipelajari dengan 
baik.

penulis melihat dari mengikuti diskusi tentang masalah diskriminasi selama ini 
di milis budaya tionghua ada yang bisa dilakukan lebih jauh.


agaknya diskriminasi harus dilihat dalam tiga tataran.

tataran pertama adalah tataran peraturan

sebagai langkah awal tentu perlu dibuat definisi tentang diskriminasi itu 
sendiri. dan bagaimana satu peraturan diukur apakah ada unsur diskriminasi nya 
atau tidak.

mungkin dapat diberikan indeks dari tahun ke tahun sejak indonesia merdeka, 
bagaimanakah diskriminasi terhadap orang tionghua di indonesia. bisa saja 
ditentukan bahwa angka 100 adalah tidak ada diskriminasi dan angka 0 adalah 
'diskriminasi penuh'

berapa indeksnya tahun 1948, 1958, 1968, 1978, 1988, 1998 dan 2008

tataran yang kedua adalah tataran pelaksanaan

perlu juga dibuat sebuah definisi apakah yang disebut adanya diskriminasi dalam 
pelaksanaan sebuah peraturan.

tentu saja sebuah peraturan yang sama dapat dilaksanakan secara berbeda di 
daerah yang satu dengan yang lain, hanya karena oknum pelaksana yang berbeda 
dari satu daerah ke daerah yang lain.

hal yang sama dapat dilakukan dengan memberikan indeks dari satu daerah ke 
daerah yang lain dan indeks secara nasional.

akan terjadi sebaran indeks itu sendiri pada satu tahun tertentu dari sample 
yang di ambil untuk satu daerah tertentu. tetapi ini akan lebih memberikan 
gambaran yang lebih nyata apakah satu peraturan telah dilaksanakan seperti yang 
dimaksuda atau tidak. bisa yang terdistribusi normal, bisa skewed kekiri atau 
skewed kekanan. semuanya wajar saja, dan memberikan gambaran tentang satu 
daerah atau juga secara nasional.

dan indeks itu bisa dibuat dari tahun ke tahun untuk memberikan gambaran yang 
lebih nyata.

tataran yang ketiga adalah tataran persepsi masyarakat yang terkena peraturan

hal yang sama perlu dilakukan, definisi persepsi masyarakat tentang ada 
tidaknya diskriminasi 

penerapan satu peraturan tidak sekaligus menyebabkan masyarakat penerima merasa 
di diskriminasi, karena ada yang menganggap itu wajar2 saja tetapi sebaliknya 
ada juga yang menganggap iti 'diskriminatif', karena disini berbicara tentang 
persepsi, sesuatu yang sangat subyektif, tergantung masing2 orang.

dengan pendekatan yang sama perlu di ambil sample sample dari tahun ke tahun, 
bagaimana persepsi sample terhadap penerapan satu peraturan.

sehingga dalam satu daerah dapat dibuat sebaran sample berapa orangkah yang 
mempunyai persepsi ' sangat di diskriminasi kan' dan berapa yang merasa 
'biasa2' saja. apakah sebarannya normal atau skewed.

dari satu daerah ke daerah yang lain akan terlihat bahwa persepsi masyarakat 
akan berbeda, tetapi dengan demikian justru memberikan gambaran yang lebih 
nyata tentang persepsi masyarakat itu sendiri.

hal yang sama bisa dilakukan dengan membuat pengamatan dari tahun ke tahun, 
untuk melihat perubahan persepsi masyarakat.

satu indeks akan dapat memudahkan untuk mengamati perubahan itu.


masyarakat tionghua sendiri di indonesia jelas heterogen, tidak homogen. 
pengalaman sejarah dan faktor2 lain membuat persepsi mereka berbeda beda. 
sesuatu hal yang wajar wajar saja.


tentu saja pemikiran di atas hanya sebuah sumbang saran, hanya sebuah 
'framework' (kerangka kerja) untuk membahas tentang diskriminasi yang di susun 
dengan segera dan seketika yang masih jauh dari lengkap atau sempurna, masukan 
masukan yang lain tentu akan sangat berharga. 

dengan demikian sebuah diskusi yang tak berujung bisa jadi dapat menemukan 
ujungnya.


salam,


harry alim



Re: [budaya_tionghua] Re: Do u know: Orang Indonesia hampirsemuanya keturunan Taiwan ?

2008-04-24 Terurut Topik harry alim
sekian tahun yang lalu buku itu tersedia banyak di toko2 buku seperti 
kinokuniya, times atau periplus.
walaupun saat itu dibeli di luar jakarta.  juga banyak terlihat di beberapa 
toko buku di airport seperti di changi singapura

bisa jadi sekarang pun masih ada di toko2 buku tersebut, karena buku non 
fiksi seperti ini mungkin tidak banyak peminatnya, jadi stok nya masih ada

atau kalau semua sudah nggak ada bisa cari di amazon.

benar2 sangat menarik. boleh tidak usah setuju dengan teori yang diusung 
oleh stephen oppenheimer, tetapi metode dan teknik yang dipakai oleh stephen 
oppenheimer untuk mendukung teorinya sungguh berharga

banyak detail2 cerita rakyat yang juga dia sampaikan dan di analisa. tentu 
saja hal seperti itu tidak bisa diuarkan disini (walaupun ada yang minta dan 
teriak bagi donk). melulu di bagian ini saja seorang peminat ilmu2 sosial 
(termasuk antropologi dll) sudah boleh tidak meletakkan buku ini. belum lagi 
teori dna nya.

buku ini benar2 baik dilihat dari banyak sudut.


selamat memncari


salam,



harry alim

ps. yang jelas bisa jadi lebih banyak yang tertarik neng ilu dibanding buku 
ini.



From: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 24, 2008 9:27 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Do u know: Orang Indonesia hampirsemuanya 
keturunan Taiwan ?


 Quoting harry alim [EMAIL PROTECTED]:

 ada satu teori yang dipampangkan oleh stephen oppenheimer melalui 
 bukunya 'eden in the east', bahwa banyak budaya yang sekarang   tersebar 
 termasuk di indonesia, filipina, asia tenggara lainnya dan   tiongkok 
 selatan, taiwan termasuk jepang, berasal dari dari satu   daerah yang 
 sekarang terendam oleh air.

 Cak Harry,

 Teori tsb cukup menarik..bukunya bisa dibeli dimana.

 loek's
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Do u know: Orang Indonesia hampir semuanya keturunan Taiwan ?

2008-04-23 Terurut Topik harry alim
ada satu teori yang dipampangkan oleh stephen oppenheimer melalui bukunya 'eden 
in the east', bahwa banyak budaya yang sekarang tersebar termasuk di indonesia, 
filipina, asia tenggara lainnya dan tiongkok selatan, taiwan termasuk jepang, 
berasal dari dari satu daerah yang sekarang terendam oleh air.

daerah itu adalah yang disebut dataran sunda, terletak diantara pulau 
kalimantan dan vietnam. es yang meleleh dari jaman es terakhir telah menaikkan 
elevasi air laut kurang lebih 150 meter dan merendam dataran ini.

untuk mendukung teorinya , stephen oppenheimer mengajukan bukti2 melalui test 
dna sampai dengan cerita rakyat, bahasa, makanan dan lain2nya, yang digunakan 
untuk menyusun bukunya setebal 575 halaman (paperback)  tentu untuk memahami 
teorinya membaca buku ini adalah yang paling afdol.

beberapa fakta yang di amati oleh stephen oppenheimer selama dia bertugas di 
asia tenggara lah yang menyebabkan ia menulis buku ini.  kesamaan2 yang 
didapati di orang2 yang tersebar di asia tenggara , tiongkok selatan termasuk 
taiwan dan jepang lah yang digunakan menjadi dasar teorinya.

selama ini dalam pelajaran sejarah, teori yang diterima adalah bahwa orang 
datang dari afrika kemudian menyebar ke seluruh dunia. 

dan khususnya dari mana datangnya orang yang tersebar di asia tenggara? 
sementara ini teori yang di terima dan di ajarkan di sekolah, misalnya bahwa 
orang2 yang ada di indonesia misalnya dari yunnan tiongkok selatan. mereka 
datang dalam dua gelombang yang disebut melayu tua dan melayu muda.

teori stephen oppenheimer sebaliknya mengatakan bahwa orang2 itu datang dari 
dataran yang terendam, dataran terendam inilah yang disebut 'eden in the east'.

memang satu fakta bahwa orang asli taiwan (istilah ini untuk merujuk ke orang 
yang sudah mendiami taiwan lebih dari 3000 tahun lalu) yang sekiarang masih 
tersisa di pedalaman taiwan mempunyai banyak kesamaan dengan orang filipina dan 
indonesia atau orang asia tenggara lainnya.

dan persentuhan budaya dengan tiongkok, india, timur tengah dan barat lah yang 
kemudian membuat asia tenggara seperti sekarang  ditambah persentuhan budaya 
itu dalam intensitas yang berbeda beda, sehingga memberikan warna yang berbeda 
di setiap tempat yang berbeda.

memang yang selalu jadi pertanyaan adalah apakah A dari B atau B dari A? 
ataukah A dan B dari C.

memang apakah teori terdahulu yang benar atau teori stephen openheimer yang 
benar? Saat ini teori terdahulu, karena diperkenalkan terlebih dahulu yang 
masih diterima.

dengan dibukukannya teori stephen openheimer membuka kemungkinan bahwa bisa 
jadi satu waktu kemudian ditemukan bukti bukti baru yang mendukung teorinya.

tergantung generasi masa depan nanti untuk membuktikan lebih jauh teori mana 
yang benar.

untuk menambah wawasan ada baiknya dibaca 'eden in the east' karya stephen 
oppenheimer


salam,


harry alim





[budaya_tionghua] KayHong, Ibukota Song Utara, Sia Tiauw Eng Hiong dan Medali Wasiat.

2008-03-06 Terurut Topik harry alim
, kalau tak salah ikan 
emas juga. Sungguh besar, hampir 40 cm.  Di masak dengan bumbu lokal yang agak 
pedas tadi. Lezat. Ah jangan jangan inilah ikan yang sering dicari Coh LiuHiang 
di cerita Mayat Kesurupan Roh itu. Atau mau pia seperti yang ditulis di Medali 
wasiat? Lebih baik jangan.

KaiFeng masih melihat kembali tembok kotanya dibangun ulang. Dulu tembok kota 
diruntuhkan, apalagi pada pertengahan abad yang baru lalu. Tembok kota dianggap 
sebagai simbol keterbelakangan, ketidak majuan, keterkungkungan. Tembok kota 
lah yang dianggap membuat Tiongkok tidak maju, terkungkung dalam2 di falsafah 
kunonya. Lain dulu lain sekarang, belum seratus tahun tembok itu dirubuhkan, 
tembok kota dibangun lagi. Di banyak kota di Tiongkok, terutama di tempat turis 
banyak berdatangan atau di tempat yang memang bersejarah, atau yang pemerintah 
daerah nya mampu, tembok2 kota di bangun lagi. Tembok kota sekarang dianggap 
sebagai mewakili Tiongkok yang kembali menemukan jati dirinya. Berani berdiri 
sejajar dengan negara maju lainnya di dunia. Berusaha mengejar ketertinggalan. 
Tembok kota dianggap mewakili masa lalu yang gemilang, dipakai untuk 
menyongsong masa depan yang cerah. 

Oh tembok kota batumu sudah runtuh, tersebar, terserak, tergerus menjadi abu. 
Sampai berapa jauhkah angin sudah membawa debumu menghias, menjadi rabuk duka 
wilayah yang kau jaga? Sekarang terkumpul kembali dan bangkit, sedihkah engkau 
diperlakukan demikian, menangiskah engkau? Entah berapa banyak kenangan yang 
bisa terkumpul kembali dari debumu? Entah berapa banyak orang yang meratap 
melalui gerbangmu dulu. Berapa banyak prajurit yang berbaris melewati gerbangmu 
merayakan kemenangan? Berapa banyak prajurit yang berbaris hanya sekali 
melewati gerbangmu? Oh mereka prajurit2 yang terkubur di tanah perbatasan? 
Berapa banyak tangis yang kau dengar, tangis ibu dan isteri2 yang masih muda? 
Berapa jauhkah pedagang datang mengunjungi kotamu? Berapa jauhkah namamu 
disebut sebut orang? Berapa banyakkah orang yang sudah datang mengagumi kota di 
balik gerbangmu?. Berapa banyak pekerja seni yang berlindung di kotamu? Berapa 
banyak tari dan musik sudah digelar di balik gerbangmu?  Berapa banyak raja 
yang bisa bermabukan di balik gerbangmu? Dan berapa tenaga kerja yang 
dibutuhkan untuk membangun kembali kemegahanmu?

Di masa depan, masihkah orang akan melihat kota2 besar dihancurkan karena 
perang untuk kemudian dibangun lagi? Masihkah umat manusia melakukan kebodohan 
yang sama? Berapa jiwakah telah gugur untuk mempertahankan kota ini? Berapa 
jiwakah yang pantas diangkat menjadi pahlawan? Apakah sebetulnya yang mereka 
pertahankan dulu? Hanya debu yang bisa menjawab.

Yang jelas sekarang ada jalan selebar 10 jalur membentang antara KaiFeng dan 
Zhengzhou. Walaupun ini bukan jalan tol (jalan bebas hambatan), tetapi jalan 
selebar 10 jalur ini bahkan lebih lebar dari runway, dan lurus berkilo kilo 
meter, dan cukup rata, tidak bergelombang atau naik turun.. Sudah pasti 
pesawatpun bisa mendarat disini, juga pesawat Jumbo, paling tidak untuk situasi 
darurat. Dengan jalan selebar ini berapa menit yang dibutuhkan untuk menempuh 
72 km jarak ZhengZhou dan KaiFeng? Sudah jelas jalan ini dibangun untuk 
menampung banyak bus wisata dari ZhengZhou ke KaiFeng di musim puncak wisata. 
Diluar dugaan begitu banyak kamera. dipasang sepanjang jalan ini, sehingga 
sopir taksipun tidak berani ngebut di jalan selebar ini. Agaknya semua rakyat 
dimanapun hanya patuh jika di amati. Inikah gambaran masa depan itu? Rakyat 
hanya patuh kalau di awasi? Dan negara menjadi 'big brother' dengan semua 
kameranya? 


Kalau berangkat ke KaiFeng mungkin akan banyak yang bilang jangan lewat jalan 
itu, juga jangan lewat jalan tol. Karena apa yang lantas dilihat? Ya tentu 
saja, walaupun masih ada sawah, mana ada pemandangan orang menggoreng pia di 
pinggir jalan.  Mana ada pemandangan seperti yang digambarkan oleh cerita 
Medali Wasiat. Tetapi kalau pulangnya boleh lah, agar ada kenangan melewati 
jalan selebar itu dan bisa menghitung jumlah kamera. Jangan lupa makan ikan 
masak asam pedas gaya Coh LiuHiang si pendekar harum,  dan beli lukisan yang 
panjangnya sepuluh meter, qingming shanghe tu. Dan jangan menangis jika 
melewati gerbang tembok kotanya. Dulu dikatakan banyak yang menangis terharu 
biru, tercampur perasaan terkagum kagum dan bersyukur bisa melihat kotaraja 
yang disebut 'almost paradise' ini.


Salam,


Harry Alim 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: terlalu jakarta sentris (was: Baba-Nyonya)

2008-03-04 Terurut Topik harry alim
Mas Danardono,

sebenarnya teori ini bukan teori saya, tetapi saya baca di satu buku yang 
mengulas trade route dari Tiongkok ke Jawa sebelum abad ke 17.

mereka percaya bahwa jalurnya adalah Makasar, Menado dan Manila, dan 
menyusun bukti untuk mendukung pendapatnya yang diulas oleh buku itu.

Tadinya saya juga punya pemikiran jalurnya adalah melalui laut Tiongkok 
Selatan, tetapi setelah membaca buku itu jadi berubah. Karena itu juga 
memikir bahwa orang Tionghua datang dari tiongkok selatan ke vietnam dan 
merembes ke selatan.

dengan banyaknya resto manado buka di jakarta saat ini, diluar dugaan 
sebenarnya kuliner manado juga ada kemiripan dengan kuliner tionghoa 
peranakan di daerah  rembang, lasem, tuban dan bojonegoro. tentunya tidak 
semua jenis masakan, tetapi beberapa masakan. cukup significant.

kubur2 yang ada di manado (air madidi) sebetulnya perlu dipelajari lebih 
jauh. karena bisa menguak lebih jauh keberadaan jalur ini. keramik dari 
dinasti apa saja yang ada disana.

artinya mungkin kalau ada yang tertarik bisa lebih jauh dipelajari.

salam,


harry alim

ps. di dekat bojonegoro ada kuburan orang kalang. orang kalang diduga masih 
menganut tradisi jawa sebelum kedatangan agama hindu dan budha.





From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 04, 2008 1:21 PM



 Harry heng, kemungkinan besar, theori anda benar, yakni pemukiman
 awal Tionghoa bukan disekitar Batavia, namun justru didaerah.
 Sebagaimana saya lihat di Minahasa, percampuran Tionghoa dan para
 Kawanua sangat kental, menjadi satu kesatuan. Juga kebaya yang
 dipakai wanita Minahasa adalah, dari awalnya, kebaya encim.

 Leluhur istri saya, dimakamkan di sebuah pemakamanan waruga di
 Sawangan, Airmadidi,, yakni bentuk makam Pra Kristen, yang
 menggunakan sarkhopag (seperti di Tapanuli). Disetiap makam, ada
 bekal yang berbentuk guci, piring atau pot Tiongkok, yang menurut
 Jurukunci adalah sekitar episode Ming dynasti.
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Seluk Beluk dan Sejarah Astrologi Tiongkok

2008-03-04 Terurut Topik harry alim
Ardian heng,

memang saya termasuk yang ikut diskusi tentang masalah ini di milis sejak
th 2004 dahulu.

justru karena itulah saya masih belum menemukan jawaban yang memuaskan.

dengan pengetahuan sebatas yang saya kuasai tentang astronomi, saya menduga 
bahwa
shio ada 12 karena memang representasi dari letak yupiter di langit.

saya sendiri lebih jauh lebih berpendapat bahwa orang Tionghoa di Tiongkok 
waktu itu telah berhasil membuat sebuah sistim penanggalan yang merupakan 
sistim representasi dari benda langit.

jadi sistim yang dengan periode 60 tahun, sebenarnya adalah representasi 
dari letak yupiter, saturn, mars, venus dan mercurius

satu sistim yang sangat hebat.

sehingga dengan menyebutkan tempat, jam sekian, tgl sekian, bulan sekian, 
tahun sekian (secara imlek maupun yanglik)  tahun anu (shio), yin-yang, plus 
beberapa hal lagi sebenarnya sudah diketahui posisi semua benda langit yang 
kelihatan jelas dari bumi, yang posisinya berubah terhadap bumi. yaitu 
matahari, bulan, mercurius, venus, mars, yupiter dan saturnus.

saya sendiri tidak ingin masuk ke dalam wilayah interpretasi.  misalnya 
bagaimanakah pengaruh posisi semua benda langit itu terhadap satu bayi yang 
baru lahir, dst dst.

tetapi untuk menggampangkan bahwa  '5 unsur itu gara2 Ji zi yg bahas 5 unsur 
di kitab Shangshu en
kaitannya ama moral en perubahan' saya pikir tindakan yang terlalu gegabah, 
dan tentu saja tidak mengecilkan sistim penanggalan itu sendiri, tetapi 
lebih mengecilkan kemampuan pandang pemberi komentar.

jangan kuatir, searching gampang kok, dan memang yang saya tunggu yang mampu 
memberi penalaran.


salam,

harry alim



From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 04, 2008 11:41 AM


 ini rasanya pernah diulas panjang lebar dah tapi ya gak dirangkum.

 60 taon gara2 ngeliat garis edar jupiter

 5 unsur itu gara2 Ji zi yg bahas 5 unsur di kitab Shangshu en
 kaitannya ama moral en perubahan

 12 itu gara2 ngeliat proses bln purnama sama tumbuh en matinye rumput

 en so on

 10 itu ya berdasarkan 10 jari tangan

 bulan lun itu timbul krn sistem kalender lunisolar, so buat genapin
 itu makanye mesti ada bulan lun

 so semua itu berdasarkan pengamatan thd alam en itulah local genius.

 coba aja searching pelan2 pasti ketemu tuh

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, harry alim [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:

 Dharma-heng,

 ditunggu lanjutan tulisan ini.


 terutama tentang  bagaimanakah orang Tiongkok di jaman dulu menentukan
 batang langit (thiankan) yang berjumlah sepuluh dan cabang bumi
 (teci) yang
 berjumlah 12. Ya kenapa 10 dan 12? Kenapa tidak 9 dan 11.

 Kenapa ada 5 unsur?, apakah karena misalnya berdasar jari manusia yang
 berjumlah lima? Sama halnya dengan kenapa satu minggu berjumlah 7 hari?
 Kenapa tidak 8 hari?






Re: [budaya_tionghua] Seluk Beluk dan Sejarah Astrologi Tiongkok

2008-03-03 Terurut Topik harry alim
Dharma-heng,

ditunggu lanjutan tulisan ini.

beberapa tahun yang lalu, saya pernah ikut mendiskusikan beberapa hal 
tentang dasar sistim astrologi Tiongkok.

dalam beberapa hal saya banyak mendapat masukan, tetapi sekaligus dalam 
beberapa hal saya masih merasakan ganjalan.

terutama tentang  bagaimanakah orang Tiongkok di jaman dulu menentukan 
batang langit (thiankan) yang berjumlah sepuluh dan cabang bumi (teci) yang 
berjumlah 12. Ya kenapa 10 dan 12? Kenapa tidak 9 dan 11.

Kenapa ada 5 unsur?, apakah karena misalnya berdasar jari manusia yang 
berjumlah lima? Sama halnya dengan kenapa satu minggu berjumlah 7 hari? 
Kenapa tidak 8 hari?

Kenapa satu periode shio dan unsur menjadi 60 tahun? Apakah hanya karena 5 
kali 12 saja? Dari mana datangnya angka 5 dari mana datangnya angka 12?

Apa yang menjadi dasarnya?

Sama halnya dengan bagaimana orang Tiongkok dulu menentukan panjang satu 
tahun dan kemudian menentukan 7 lun gwe selama 19 tahun. Bagaimana 
menghitungnya. Dan kenapa setahun sama dengan 12 bulan?

Kalau makalah itu bisa merekonstruksi hal hal tersebut di atas, tentu akan 
sangat indah sekali.



salam,



harry alim




From: dh4rm4duta [EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, March 01, 2008 1:47 PM


Catatan: Tulisan ini masih belum final dan dalam taraf pengembangan.

Seluk Beluk dan Sejarah Astrologi Tiongkok

Ivan Taniputera
29 Februari 2008

Pendahuluan

Makalah ini bermaksud membahas berbagai seluk beluk astrologi
Tiongkok, yang selama ini jarang diulas, seperti perbandingannya
dengan astrologi Barat, sejarah, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, diharapkan agar kita dapat memperoleh pandangan yang utuh dan
lebih lengkap mengenai astrologi Tiongkok. Adapun pembahasan utama
astrologi Tiongkok dititik-beratkan pada Bazi dan Ziweidoushu.
Astrologi Tiongkok adalah bagian dari budaya Tionghua, yang perlu
kita lestarikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran dari
para pakar yang mendalami tema ini.
.deleted.

Meskipun demikian, penggunaan batang langit dan cabang bumi untuk
menamai tahun baru berlangsung semasa zaman Kaisar Wang Mang dari
Dinasti Xin.

Makna Batang Langit dan Cabang Bumi

BERSAMBUNG






[budaya_tionghua] terlalu jakarta sentris (was: Baba-Nyonya)

2008-03-03 Terurut Topik harry alim
David heng dan Mas Dono,

Penulisan sejarah tentang akulturisasi orang Tionghoa di Indonesia, selama 
ini agak 'jakarta sentris' sehingga memberi kesan akulturisasi itu dimulai 
di jakarta dan sekitarnya saja. Dan kemudian menyebar ke bagian indonesia 
lainnya.
Dengan pengertian demikian seakan menunjukkan bahwa akulturisasi hanya 
seumur jakarta kurang saja. Walaupun jakarta sebelum menjadi batavia sudah 
merupakan pelabuhan, bagaimanapun belum cukup besar.
Sehingga kalaupun ada komunitas Tionghoa waktu itu tentunya tidak sebanyak 
di Banten misalnya.

Saya sendiri lebih berpendapat bahwa akulturisasi itu sudah dimulai beberapa 
ratus tahun sebelumnya, dan tidak dimulai di Jakarta tetapi di kota 
pelabuhan yang terbesar di Jawa pada setiap jamannya, salah satunya pada 
periode tertentu di kota Tuban.

Saya lebih berpendapat bahwa orang Tionghoa yang datang belakangan lah yang 
terserap kepada penggunaan 'budaya campuran yang unik' itu.

Ada beberapa argumen yang saya pakai.

1. penggunaan kata 'tenglang', yang merujuk ke orang dinasti tang. Ini 
menunjukkan orang Tionghoa waktu itu lebih merujuk dirinya sebagai orang 
dinasti Tang (sekitar 600 sampai 900 masehi). Argumen ini juga menunjukkan 
paling tidak orang Tionghua sudah ada di Jawa mulai dari dinasti Tang ini.

2. kuliner yang menjadi ciri kelompok Tionghoa peranakan yang berada di Jawa 
lebih mirip dengan masakan Jepang yang disebut masakan chugoku (masakan 
tiongkok).  Orang jepang belajar kuliner ini ketika pada masa dinasti tang 
mengirim ratusan orang ke tiongkok untuk belajar segala sesuatu. Sehingga 
mereka menjadi 'salah satu tempat pelestari budaya dinasti tang'. Kuliner 
ini dalam satu hal dua hal bisa berbeda dengan kuliner Tiongkok sekarang.

3. mungkin masih ada argumen2 lain yang bisa ditambahkan disini, yang 
kebetulan penulis belum kuasai atau belum ketahui.

Disamping itu argumen bahasa hokkian yang dikatakan ikut mendukung budaya 
betawi sebenarnya juga dipakai oleh hampir semua orang Tionghua peranakan di 
jawa timur misalnya. Mulai dari istilah pangkeng, sentong, kemoceng sampai 
penyebutan angka cetun sampai cetiauw, dari boceng sampai bogang.

Waktu itu orang2 seumuran ayah saya akan saling bicara dengan temannya 
dengan membahasakan dirinya gwa dan lawan bicaranya lu atau terkadang lie. 
Mereka umumnya menggunakan bahasa melayu yang ditaburi dengan istilah 
istilah hokkian dialek Ciangcioe. Semua istilah yang disebutkan terdahulu di 
dalam tulisan yang dimuat ulang Mas danardono adalah juga istilah yang biasa 
dipakai di lingkungan keluarga tionghoa peranakan di jawa timur dan jawa 
tengah.

Pada masa sebelumnya kedatangan orang Tionghua dari manapun akan terserap 
untuk masuk kedalam kelompok peranakan ini, karena mereka tidak datang dalam 
jumlah yan sekaligus bisa mendukung satu komunitas. Tetapi keadaan memang 
berubah. Ini kemudian terlihat ketika orang Tionghua yang datang belakangan 
dari satu daerah tertentu cukup banyak untuk mendukung satu komunitas, 
mereka tidak lagi terserap ke komunitas yang sudah ada. Mereka membentuk 
komunitas sendiri, seperti Hokcia (fuqing), Khek dllsb.

Tetapi komunitas lama yang sudah ada di Jawa sebelumnya cukup besar dan 
cukup tersebar di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kenapa di Jawa Timur dan Jawa 
Tengah,  tentu saja karena orientasi komunitas Tionghua peranakan ini adalah 
Surakarta dan Yogyakarta, pusat kerajaan di Jawa. Tidaklah aneh di banyak 
keluarga Tionghoa peranakan yang mampu waktu itu mempunyai seperangkat 
gamelan dan satu set wayang yang komplit.

Orang Tionghoa peranakan di Jawa bisa jadi diluar dugaan juga jadi pelestari 
budaya dinasti Tang.  (walaupun sungguh sayang bisa jadi mati suri budaya 
selama 32 th bisa jadi ikut menghilangkan sebagian budaya itu juga).

Penulisan yang Jakarta sentris tentu saja tidak bisa disalahkan karena 
memang kemudian  Jakarta menjadi pusat Indonesia. Tetapi perlu disebutkan 
sampai dengan sebelum kemerdekaan orientasi orang Tionghoa peranakan di jawa 
bagian timur (tengah dan timur), baik dalam berdagang, pendidikan dan 
kesenian lebih berpusat ke tiga kota ini semarang, solo dan surabaya.

salam,


harry alim



From: RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 03, 2008 10:24 PM


Mas David yang baik, dalam thema akulturisasi berwujud Kebaya Encim
ini, saya temukan sebuah tulisan mengenai munculnya bentuk budaya 
Tionghoa-Betawi atau Betawi-Tionghoa. Mohon maaf, kalau tulisan
ini pernah digelar di milis ini. Selamat membaca.

Salam

Danardono

-


Pengaruh Budaya Tionghoa dalam Budaya Betawi


Orang Tionghoa sudah lama sekali berada di Jakarta. Pada waktu
Belanda pertama kali menginjakkan kaki di bumi Jayakarta di sana
sudah ada pemukiman Tionghoa di muara sungai Ciliwung. Ini
menunjukkan bahwa hubungan yang sangat baik antara etnik yang di
kemudian hari dikenal sebagai etnik Betawi dengan etnik Tionghoa
sudah berlangsung sangat lama, jauh sebelum datangnya bangsa-bangsa
Barat ke Nusantara.

Orang-orang

[budaya_tionghua] TianJin dan perubahannya

2008-03-02 Terurut Topik harry alim
Apalah yang terkenang dari kota TianJin? Belasan tahun yang lalu, waktu 
memutuskan untuk mampir ke TianJin, sedang dalam perjalanan menuju ke 
ThaySan, hanya karena tertarik berdasar beberapa lembar ungkapan yang 
ditulis oleh buku travel guide itu. Mungkin karena baca buku sejarah, 
mungkin karena teringat film '55 days in Peking' yang dilihat waktu kecil 
dulu di kota Malang?

Perjalanan  ke TianJin dengan bus waktu ini untuk sejarak kurang lebih 180 
km memakan waktu 3 jam, melalui padang padang persawahan yang kelihatan 
panas di awal musim panas. Agak membosankan memang. Dan Tianjin masih 
terlihat kumuh, walaupun buku travel mengatakan banyak pabrik industri 
tertentu berada di sekitar kota ini. Tiga obyek yang dilihat, mesjid di 
dekat stasiun Tianjin barat, drum tower dan sebuah kelenteng di tengah kota 
yang tersembunyi di perumahan yang terlihat dari jaman jauh sebelumnya. Dan
tentunya berjalan jalan di tempat yang disebut pusat kota waktu itu. Tidak 
banyak kesan yang timbul, apalagi baru datang dari kota BeiJing yang megah.

Bagaimana kota TianJin sekarang? Kenapa pemerintah membangun kereta cepat 
dari Beijing ke TianJin, sehingga nantinya jarak itu hanya akan ditempuh 30 
menit saja? Itu pertanyaan yang timbul dihati, dan jawabannya tidak ada di 
buku travel guide. Harus datang melihat sendiri.

MeiZuo, itu jawaban petugas di belakang loket penjual karcis. Nggak ada 
kursi? Padahal begitu banyak jumlah kereta yang melayani Beijing TianJin. 
Begitu ramaikah jalur ini?

Jadilah selama 1 jam 12 menit berdiri di dalam kereta yang penuh sesak, 
walaupun ini kereta type D yang termasuk tercepat saat ini Tiongkok. Agaknya 
demand tidak terlayani oleh supply. Kalau tidak ya harus berangkat sore 
nanti, apa boleh buat. Kereta meninggalkan BeiJing jam 9 tepat. Di tengah 
jalan papan raga menunjukkan kereta melaju dengan kecepatan 165 km per jam. 
Track terasa mulus, karena tidak terasa goncangan lateral, horizontal maupun 
vertikal, dan sambungan rel pun terasa hanya beberapa kali dalam perjalanan. 
Itupun kalau diperhatikan dengan sungguh2, kalau tidak ya sambungan itu akan 
benar2 tidak terasa. Sebetulnya melelahkan berdiri selama itu, tetapi 
kekaguman membuat pergi rasa lelah.

Bagaimanapun pengalaman berdiri menyesakkan, sehingga tiket kembali ke 
BeiJing langsung dibeli begitu tiba. Untung sesuai schedule, bisa 
mendapatkan tiket bertempat duduk jam 5.30 sore.

Dengan taksi menuju ke pusat kota. Taksi segera meluncur meninggalkan 
stasiun dan berada di elevated highway.  Tentu saja elevated highway ini 
tidak ada dulu pada awal tahun 90'an. Menurut supir taksi highway ini sudah 
ada kurang lebih 10 tahun, dibangun akhir 90'an. Memandang keluar mencoba 
mencari obyek yang masih dikenali. Susah sekali. Bahkan sesudah sampai di 
tempat tujuan pun, masih belum ada obyek yang bisa dikenali. Semua serba 
baru, memory yang ada di benak ternyata tidak bisa ditemukan lagi.

Akhirnya terpikir untuk pergi ke Bank of China, tempat menukar uang dulu. 
Dilihat dari depan gedungnya saja yang masih sama, sedang lingkungannya 
sudah berubah. Tentu saja interior dalamnya sudah berubah sama sekali. 
Setelah puas berjalan jalan di pusat kota lama, timbul keinginan melihat 
obyek yang dulu dilihat.

Tidak usah dikatakan sepanjang jalan susah untuk menemukan obyek yang masih 
bisa di ingat. Tepatnya sama sekali tidak ada.  TianHouGong sekarang jadi 
tertata rapi, kalau tidak masuk ke dalam kelenteng, mudah untuk terlupa. 
Sekarang berada di pertokoan, yang mengingatkan kuil Asakusa di Tokyo sana.
Begiti juga Drum Tower. Sekarang berdiri megah di pertamanan dan deretan 
toko yang dipersiapkan untuk menyambut turis dengan segudang souvenir. 
Agaknya TianJin ini masyhur dengan barang seni terbuat dari kertas yang 
digunting, yang sering menjadi hiasan waktu sincia.

Begitu banyak bangunan tinggi sekarang menghias langit TianJin, beberapa 
bangunan lama yang berarsitektur kolonial masih dipertahankan menghias 
beberapa sudut kota. Selebihnya hutong2 yang lama sebagian sudah diratakan 
dengan tanah, dan berganti dengan bangunan pencakar langit.

Dan kejutan yang terakhir adalah sejumlah apartemen yang menggantikan daerah 
yang tadinya ditempati oleh mesjid TianJin dan hutong diseitarnya. Sebuah 
mesjid baru yang mungkin tiga kali lebih besar dan sejumlah apartemen 
mencakar langit setinggi sekitar 30 lantai lebih.

Taksi menuju ke stasiun utama melewati daerah TianJin yang penuh dengan 
bangunan tinggi di kiri kanan nya. Terlihat beberapa tmpat yang dipagar 
karena ada pembangunan subway. Begitu cepat Tiongkok berubah, dalam belasan 
terakhir seperti ditunjukkan kota TianJin ini. Orang orang yang terlihat 
hilir mudik di mall mall memakai mode winter yang mungkin tidak kalah lagi 
dengan padanannya di negara maju lainnya. Lihat ke mall yang lebih upscale 
(tingkat atas) atau ke mall yang lebih rendah, tuntutan berbusana musim 
dingin disambut dengan mode yang sepadan sesuai dengan penghasilan mereka. 
Cukup modis. Apakah 

Re: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia

2008-02-26 Terurut Topik harry alim
Sunny heng,

salam kenal juga.
beberapa pengalaman berjalan jalan di beberapa lokasi cersil saya tuliskan 
dan dimuat di website cersil
berikut http://indoforums.info/tjersil/

anyway saya bisa share pengalaman disana kalau diperlukan.

salam,

harry alim

- Original Message - 
From: Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 26, 2008 11:18 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia


 Sdr Harry Alim,
 Perkenalkan nama saya Sunny Thee dan saya senang
 membaca cersil.Setelah membaca email saudara yang
 mengatakan telah pergi ke tempat tempat yang
 berhubungan dengan cersil,saya tertarik untuk
 mengetahui dan mendapatkan bimbingan dari sauadara
 pada kesempatan saya pergi ke Tiongkok lagi.
 Terima kasih saudara harry
 Salam
 Sunny Thee





Re: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia

2008-02-24 Terurut Topik harry alim
sdr siapa kenapa,

saya bukan pemburu kelenteng, tetapi karena sering pergi ke tiongkok untuk 
melihat  'tempat2' yang berhubungan dengan cerita silat,  jadi cukup banyak 
tempat di Tiongkok yang sudah dikunjungi baik di utara, selatan, timur barat 
maupun tengah. Dan juga tertarik dengan masalah budaya, sehingga banyak baca 
buku berkaitan dengan budaya dan sejarah. Perjalanan itu yang membuat banyak 
melihat kelenteng di Tiongkok.

Terima kasih tentang info website kelenteng di indonesia.

Untuk melihat satu kelenteng di Indonesia beraliran apa, lihat lagi 
paragraph  terakhir tulisan saya.

Satu kelenteng, bisa di golongkan secara mudah dengan melihat semua obyek 
ritual (baik yang di altar utama maupun yang tidak) yang ada di dalam 
kelenteng itu pada saat ini. Ini adalah klassifikasi pertama.

Bisa juga dengan menggolongkannya berdasarkan obyek ritual di altar utama. 
Ini bisa disebut klassifikasi kedua.

Lebih jauh bisa dilihat secara historis, kronologis, pernahkah obyek ritual 
di altar utama mengalami perubahan? Apakah ada catatan yang dimiliki 
kelenteng tersebut tentang hal ini?

Penggolongan yang terakhir berdasarkan sejarah kelenteng tersebut. Pada saat 
didirikan obyek ritual apa yang ditempatkan di altar utama?

Dari sejarah juga bisa dipelajari bagaimanakah satu kelenteng mencapai 
bentuk arsitektur yang terakhir seperti yang terlihat sekarang? Siapakah 
atau komunitas apakah yang mendanai penambahan satu bagian tertentu 
misalnya?

Apakah kelenteng tersebut memiliki kronologis penempatan suatu obyek ritual? 
Komunitas apakah yang mendanai dan menempatkan satu obyek ritual dan 
kapankah obyek ritual tersebut ditempatkan?

Banyak tenaga dan pikiran yang pasti akan dibutuhkan untuk menelusuri 
sejarah setiap kelenteng di Indonesia, mungkin kalau anda tertarik bisa 
memulai dengan framework seperti di atas, atau framework yang lain.

salam,

harry alim


From: siapa kenapa [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia


 p.harry,
 Keliatannya anda nih pemburu kelenteng ya ?:-)
 Berikut ada website directori kelenteng di indonesia www.kelenteng.com 
 yang mungkin bisa dibubuhkan komentarnya, kira-kira kelenteng tsb 
 beraliran apa.
 Kalau jin de yuan aliran apa pak?


 From: harry alim [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia



 Ketika tiba di Indonesia, kelenteng dibawa oleh masyarakat Tionghua dan
 terbentuk tidak dalam satu generasi saja. Sehingga kelenteng di Indonesia
 atau di Asia Tenggara lainnya agaknya merupakan bentukan dari masyarakat
 yang walaupun sama sama Tionghua, bisa jadi cukup heterogen juga. Katakan
 misalnya kelenteng X di satu tempat, karena umurnya misalnya sudah lebih 
 700
 tahun, masyarakat Tionghua pendukungnya bisa jadi sedikit berbeda pada 
 saat
 didirikan dan setelah 200 tahun kemudian misalnya dan juga dengan 
 masyarakat
 yang sekarang. Mungkin karena inilah kelenteng kelenteng di Indonesia 
 justru
 tidak menampakkan perbedaan obyek ritual separti yang jelas kelihatan di
 kelenteng Tiongkok.

 Salam,

 Harry Alim







[budaya_tionghua] Kelenteng di TiongKok, Kelenteng di Indonesia

2008-02-22 Terurut Topik harry alim
 beberapa ratus tahun sebelumnya. Lo Cu 
(Laotze) pun diduga lahir di sekitar abad abad ini juga. Baik Khong Hu Cu 
maupun Lo Tju (Laotze) lahir pada masyarakat seperti ini yang sudah 
mempunyai tatanan dan kehidupan ritual.

Ada yang mengatakan bahwa Khong Hu Cu dapat menangkap esensi tatanan 
masyarakat Tionghua waktu itu, memuliakan dan kemudian mengkodifikasikan 
menjadi ajarannya yang termashur. Sedang Lo Cu dikatakan menangkap esensi 
kejiwaan masyarakat Tionghua waktu itu, merenungkan dan menuangkan menjadi 
konsep Tao dan menuliskannya menjadi Tao Te King. Pendapat ini lebih untuk 
menunjukkan bahwa baik Khong Hu Cu maupun Lo Cu, tidak menciptakan ajarannya 
dari nol atau scratched sama sekali, tetapi memang itu adalah esensi dari 
apa yang sudah berkembang di masyarakat.

Popularitas ajaran Khong Hu Cu maupun Lo Cu seakan silih berganti, terutama 
setelah kemudian mulai masuk ke sistim pemerintahan, dimulai dengan 
penerapan banyak prinsip Khong Hu Cu di dinasti Han. Banyak juga yang 
kemudian mengatakan bahwa karena baik Khong Hu Cu maupun Lo Cu mengambil 
esensi ajarannya dari masyrakat Tionghua sendiri, dengan ajaran mereka 
adalah apa yang kemudian 'embedded' (tertanam) di 'way of life' (gaya hidup) 
masyarakat Tionghua itu sendiri

Persinggungan dengan agama lain (masuknya agama Budha) akhirnya juga membawa 
perkembangan yang lain. Agaknya perkembangan ajaran Khong Hu Cu, Lo Cu 
maupun Budha bisa jadi mempunyai kadar yang berbeda dari satu tempat ke 
tempat yang lain. Belum lagi di tambah dengan popularitas satu ajaran dari 
masa ke masa juga berubah.

Ketika tiba di Indonesia, kelenteng dibawa oleh masyarakat Tionghua dan 
terbentuk tidak dalam satu generasi saja. Sehingga kelenteng di Indonesia 
atau di Asia Tenggara lainnya agaknya merupakan bentukan dari masyarakat 
yang walaupun sama sama Tionghua, bisa jadi cukup heterogen juga. Katakan 
misalnya kelenteng X di satu tempat, karena umurnya misalnya sudah lebih 700 
tahun, masyarakat Tionghua pendukungnya bisa jadi sedikit berbeda pada saat 
didirikan dan setelah 200 tahun kemudian misalnya dan juga dengan masyarakat 
yang sekarang. Mungkin karena inilah kelenteng kelenteng di Indonesia justru 
tidak menampakkan perbedaan obyek ritual separti yang jelas kelihatan di 
kelenteng Tiongkok.


Salam,

Harry Alim






Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-10 Terurut Topik alim
ini mah cerita dongeng, justru orang kristen banyak yang kagak mau dateng 
ketempat ini, 
jangankan ketempat kwamia, datang ke vihara aja kagak berani. 

  - Original Message - 
  From: liana nilaSARI 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 11, 2008 2:26 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian 
Palsu)



  - Original Message - 
  From: Girl Power 
  Sent: Sunday, 10 February, 2008 10:16

  Bagi yg tidak setuju isi dan maknanya, segera didelete saja tulisan ini...!!!

  Membuka Rahasia KwaMia

  HATI - HATI BUAT YANG DOYAN KWAMIA (RAMAL NASIB)!Pengakuan Harun Jusuf, 
Mantan Tukang Kuamia:Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang Kwamia!Harun 
Jusuf, mantan tukang mantan tukang kwamia yang namanyapernah sangat ngetop di 
kalangan etnis Tionghoa ini,berpenampilan sederhana. Ditemani Acu, istrinya, 
Harun Yusuf menjawab serta membuka semua rahasia kwamia secara blak-blakan. 
Iapun mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan untuk diterbitkan menjadi sebuah 
buku mengenai perjalanan hidupnyadari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan 
Yesus.TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang kwamia di kalangan etnis 
Tionghoa. Apa yang Bapak lakukan setiap kali pasien datang?JAWAB: Begini. Tak 
semua
  pasien yang datang
  diterima. Tetapi,harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan 
tanggallahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu didaftar, tunggu, 
antridan jam berapa bisa diterima.TANYA: Maksud Bapak?JAWAB: Dari tanggal 
lahirnya, kita harus bikinPek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar di mana kita 
dapat menghitung dengan mengutak atik angka berdasarkan tanggal lahir sehingga 
menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan, tahun kelahiranditerjemah kan 
dalam dua huruf. Angka ini disebut Bintang (Xing).Nah, dari sinilah nasib 
manusia berjalan sesuai dengan apa yang sudahditentukan oleh Pek Jie.TANYA: 
Dan, ternyata memang tepat?JAWAB: Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah 
diuji. Jadi, saya menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut perhitungan 
berdasarkan masa lalunya, kapan menikahnya, kapan punya anaknya, sudah 90 % 
tepatbarulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang dari
  segitu tak mausaya
  jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa tanggal lahir yang diberikan 
kepada saya itu salah tanggalnya, karena orang tuanya memang salah 
mencatatnya.TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta dikwamia, rohnya 
sudahdikuasai terlebih dulu ?JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudahberada di dalam 
cengkeraman roh yang saya pelihara. Sejak itu rohpasien harus tunduk pada roh 
saya apapun yang saya perintahkan. Misalnya saya ramalkan bahwa orang itu akan 
bercerai, maka rohnyatunduk 100% dan dia pasti akan bercerai!Padahal sebenarnya 
belum tentu ia akan bercerai. Roh kamilah yangjustru menakdirkan, merencanakan 
semuanya itu. Ini, yang saya pikirpaling tepat. Makanya, tukang kwamia yang 
makin jitu, makin berbahaya, berarti yang dipeliharanya makin hebat. Bekingnya 
makinhebat.TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru dari si tukang 
kwamia kepada si pasien?JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya!
  Saya dipakai oleh
  roh yang ada dalam diri saya untuk mengutuk manusia atau pasien yang 
datang!Dengan begitu setiap pasien berada dalam cengkraman kami. Melalui mulut 
kami, tukang kwamia keluar kutukan-kutukan yang harus dijalankan secara tak 
sadar oleh si roh pasien itu. Misalnya, jikadikutuk bahwa tahun depan ia akan 
disikat orang perusahaannya, biarbagaimana hati-hatipun perusahaannya pasti 
akan disikat orang lain.Mengapa? Karena rohnya sudah sepenuhnya tunduk kepada 
roh kami situkang kwamia!TANYA: Bagaimana pandangan Bapak jika ada orang 
Kristen yang masihdatang untuk dikwamia atau diramalkan kehidupannya?JAWAB: 
Orang Kristen yang pergi ke tukang kwamia? Oh, banyak. Banyaksekali. Dulu, 
sebelum saya bertobat, sudah bukan rahasia lagi jika diantara sekian banyak 
pasien saya, banyak yang beragama Kristen. Cuma,setelah
  saya bertobat, saya
  ingin memberitahukan kepada mereka untuk menghentikan hal tersebut. Sebab, 
jika masih tetappercaya atau pergi ke tukang kwamia, nasib mereka sudah tak ada 
ditangan Tuhan lagi. Ia harus tunduk atau menuruti kepada ramalan-ramalan yang 
dia pegang. Setelah saya bertobat, saya membaca Firman Tuhan dalam Roma 6 : 16 
. Kepada siapa kita taat, kitamenjadi hambanya. Nah, jika orang Kristen masih 
pergi dan percayakepada tukang kwamia, ia menjadi hamba dari roh tukang 
kwamia.Menjadi hamba roh tukang kwamia, pasti ada imbalan atau tumbal yang 
harus dibayar. Ingin diramal baik, sudah tentu tak gratis. Jadi,harus ada 
bayarannya dan bayarannya mahal yaitu nyawa salah seorang keluarga kita. 
Seperti yang dulu pernah saya alami. Dua orang anak saya meninggal dunia.TANYA: 
Jadi, tumbal adalah suatu keharusan jika kita meminta sesuatukepada tukang 
kwamia?JAWAB: Di dunia mana ada yang gratis, kecuali ASI, air
  susu ibu yangkita
  minum. Kita pinjam uang kepada bank. Tak mungkin bank 

Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-10 Terurut Topik alim
kemaren gw kegereja, malah pendetanya bilang gini, 
sekarang orang kristen udah melek mata, udah mau ikutan imlek dan udah boleh 
pai (melakukan kiong hie). 
sekarang triknya laen lagi, mereka merangkul melalui budaya tionghoa kembali, 
tapi dulu malah di cerca abis.

dan tuh pendeta  mengakui sejak reformasi ini orang kristen melek budaya 
tionghoa.

udah nggak perlu dibahas saya udah stop sampe sini kagak mau bahas ini lagi, 
apapun tanggapan dari yang lain..:) CASE CLOSE.


  - Original Message - 
  From: raharjo irawan 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, February 11, 2008 2:14 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian 
Palsu)


  Biarlah jangan diributkan, khan ada pepatah:

  ANJING MENGGONGGONG KAFILAH TETAP BERLALU

  selain itu kita orang Tionghoa khan ada ungkapan:

  XIN BU XIN YOU NI ( percaya atau tidak percaya ada
  pada kamu sendiri )

  Ini memang siasat dari orang agama lain untuk
  menjatuhkan kepercayaan orang lain.

  Salam,
  Irawan 

  --- alim [EMAIL PROTECTED] wrote:

   ini mah cerita dongeng, justru orang kristen banyak
   yang kagak mau dateng ketempat ini, 
   jangankan ketempat kwamia, datang ke vihara aja
   kagak berani. 
   
   - Original Message - 
   From: liana nilaSARI 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, February 11, 2008 2:26 AM
   Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka
   Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)
   
   
   
   - Original Message - 
   From: Girl Power 
   Sent: Sunday, 10 February, 2008 10:16
   
   Bagi yg tidak setuju isi dan maknanya, segera
   didelete saja tulisan ini...!!!
   
   Membuka Rahasia KwaMia
   
   HATI - HATI BUAT YANG DOYAN KWAMIA (RAMAL
   NASIB)!Pengakuan Harun Jusuf, Mantan Tukang
   Kuamia:Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang
   Kwamia!Harun Jusuf, mantan tukang mantan tukang
   kwamia yang namanyapernah sangat ngetop di kalangan
   etnis Tionghoa ini,berpenampilan sederhana. Ditemani
   Acu, istrinya, Harun Yusuf menjawab serta membuka
   semua rahasia kwamia secara blak-blakan. Iapun
   mengaku sedang menyiapkan sebuah tulisan untuk
   diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan
   hidupnyadari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan
   Yesus.TANYA: Bapak sangat dikenal sebagai tukang
   kwamia di kalangan etnis Tionghoa. Apa yang Bapak
   lakukan setiap kali pasien datang?JAWAB: Begini. Tak
   semua
   pasien yang datang
   diterima. Tetapi,harus saya uji dulu. Maksudnya
   ialah saya tanyakan tanggallahirnya lengkap dengan
   jam kelahirannya. Lalu didaftar, tunggu, antridan
   jam berapa bisa diterima.TANYA: Maksud Bapak?JAWAB:
   Dari tanggal lahirnya, kita harus bikinPek Jie. Pek
   Jie ialah sebuah daftar di mana kita dapat
   menghitung dengan mengutak atik angka berdasarkan
   tanggal lahir sehingga menghasilkan sebuah angka.
   Jam, tanggal, bulan, tahun kelahiranditerjemah kan
   dalam dua huruf. Angka ini disebut Bintang
   (Xing).Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan
   sesuai dengan apa yang sudahditentukan oleh Pek
   Jie.TANYA: Dan, ternyata memang tepat?JAWAB: Saya
   jamin 90% tepat, karena memang sudah diuji. Jadi,
   saya menerima pasien tak sembarangan. Jika menurut
   perhitungan berdasarkan masa lalunya, kapan
   menikahnya, kapan punya anaknya, sudah 90 %
   tepatbarulah saya jadikan pasien. Tetapi, kalau
   kurang dari
   segitu tak mausaya
   jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa
   tanggal lahir yang diberikan kepada saya itu salah
   tanggalnya, karena orang tuanya memang salah
   mencatatnya.TANYA: Benarkah seseorang yang datang
   minta dikwamia, rohnya sudahdikuasai terlebih dulu
   ?JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudahberada di dalam
   cengkeraman roh yang saya pelihara. Sejak itu
   rohpasien harus tunduk pada roh saya apapun yang
   saya perintahkan. Misalnya saya ramalkan bahwa orang
   itu akan bercerai, maka rohnyatunduk 100% dan dia
   pasti akan bercerai!Padahal sebenarnya belum tentu
   ia akan bercerai. Roh kamilah yangjustru
   menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini, yang
   saya pikirpaling tepat. Makanya, tukang kwamia yang
   makin jitu, makin berbahaya, berarti yang
   dipeliharanya makin hebat. Bekingnya
   makinhebat.TANYA: Kalau begitu, kutukan itu
   datangnya justru dari si tukang kwamia kepada si
   pasien?JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya!
   Saya dipakai oleh
   roh yang ada dalam diri saya untuk mengutuk
   manusia atau pasien yang datang!Dengan begitu setiap
   pasien berada dalam cengkraman kami. Melalui mulut
   kami, tukang kwamia keluar kutukan-kutukan yang
   harus dijalankan secara tak sadar oleh si roh pasien
   itu. Misalnya, jikadikutuk bahwa tahun depan ia akan
   disikat orang perusahaannya, biarbagaimana
   hati-hatipun perusahaannya pasti akan disikat orang
   lain.Mengapa? Karena rohnya sudah sepenuhnya tunduk
   kepada roh kami situkang kwamia!TANYA: Bagaimana
   pandangan Bapak jika ada orang Kristen yang
   masihdatang untuk

[budaya_tionghua] subscribe

2008-01-18 Terurut Topik harry alim
subscribe [EMAIL PROTECTED]



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Lauw Lay Ho, si ahli syaraf kejepit meninggal dunia

2007-09-22 Terurut Topik harry alim
Hampir setahun yang lalu, karena membaca di milis ini tentang orang yang 
syarafnya kejepit di L4 L5, membuat saya menulis tentang Lauw Lay Ho, yang ahli 
memyembuhkan problem di L4 dan L5.

Kemarin saya menerima berita, Lauw Lay Ho, kamis malam jam 12.00 atau jumat 
pagi jam 00.00 meninggal dunia.

Terakhir saya sempat mampir ke Salatiga bulan April 2007 kemarin, waktu itu dia 
sempat cerita apa yang dia lakukan empat tahun terakhir. Dia bilang tahun 2003, 
dia menolong seorang bos pemilik perekam kaset yang pernah terkenal sekali 
akhir 80'an karena tangan dinginnya melambungkan beberapa penyanyi, untuk 
persoalan yang sama L4 L5.

Sebagai ungkapan terima kasih, orang tersebut telah membiayai kedatangannya dan 
biaya penginapannya setiap hari kamis datang ke jakarta. Karena orang ini juga 
ingin orang lain dengan persoalan sama juga bisa sembuh seperti dia. Ini 
dilakukan oleh Lauw Lay Ho selama dua tahun berturut turut, tetapi kemudian dia 
merasa fisiknya tidak kuat. Untuk dua tahun berikutnya, dia datang ke jakarta 
setiap hari kamis dua minggu sekali. Selama periode itu dia 'praktek' di 
bandengan dan hotel golden di pojokan gunung sahari.

Itu cerita terakhir pada april 2007 kemarin, dan beberapa bulan kemudian, 
mendapat kabar Lauw Lay Ho, stroke atau serangan jantung, dan menghentikan 
prakteknya di salatiga. Beberapa waktu kemudian seseorang yang bertanya melalui 
japri, terpaksa saya beritahu dia sudah menghentikan prakteknya karena sakit. 
Dan sekarang tiba berita duka ini.

Dua tiga hari lalu kebetulan melihat video baru John Chang di YouTube, yang 
dipelajari secara ilmiah di USA, kenapa dia bisa melakukan membakar kertas dan 
menembus papan dengan sumpit. Karena dia mempunyai semacam 'stroom' (arus 
listrik), yang dibuktikan di video itu diukur voltasenya. dan menurut John 
Chang ini karena 'YinChi'.

Lauw LayHo mungkin juga menggunakan lwekang, waktu terakhir April kemarin saya 
tanya kenapa sentuhan tangannya di sekian titik di tubuh kita dan terutama di 
sekat tulang kering seperti ada arus listriknya? Dia seperti tersenyum atau 
tertawa ewa dan menjawab dengan tidak jelas benar yang hanya menambah teka 
teki. Mungkin juga dia tidak bisa menjelaskan fenomena itu. Atau bisa jadi saya 
yang tidak bisa menangkap penjelasannya. Kemudian dia hanya menjawab belajar 
dari ayahnya. Mungkin juga inilah 'yinchi'. Mungkin itulah lwekang.

Sekarang beliau sudah meninggalkan kita, semoga arwah beliau mendapat tempat 
yang layak disana. Semoga satu hari nanti muncul lagi orang yang tanpa pamrih 
membantu orang yang mempunyai problem L4 dan L5 dengan cara tanpa operasi 
seperti yang dia lakukan. 


salam,



harry alim

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Ring road di Beijing

2007-09-09 Terurut Topik harry alim
 diboroskan oleh masyarakat 
secara nasional? Bisa jadi angka itu menjadi 10 triliun per tahun secara 
nasional. Berapa uang yang diboroskan masyarakat karena digunakan membeli 
kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum yang memadai? Sampai kapan 
rasa aman bisa dibangun di angkutan umum? Sampai kapan preman bisa berkurang? 
Panjang sekali pertanyaan yang bisa disusun.

Ini jauh sekali jika dibandingkan dengan kemajuan di Tiongkok, jalan bebas 
hambatan yang dibuat di Tiongkok sudah lebih 30,000 km sedang di Indonesia 
belum lewat 1000 km. Kenapa bisa demikian?

Apakah karena alasan klasik, pemerintah tidak punya uang untuk membangun jalan? 
Atau karena pemimpin yang tidak mempunyai visi ke depan? Apakah karena pejabat 
pejabat teknis di departemen yang kurang mampu? Apakah karena korupsi? Untuk 
apakah surat utang negara dibelanjakan uangnya?

Kenapa RRT bisa melakukan demikian? Apakah karena negara otoriter? Atau karena 
pemimpinnya mempunyai visi ke depan? Apakah karena pejabat pejabat teknis di 
departemen adalah dipilih dari mereka2 yang mempunyai kemampuan? Apakah tidak 
ada korupsi di Tiongkok? Darimana pemerintah mendapat anggaran belanjanya? 
Apakah dari pajak?

Apakah karena mereka negara komunis? Apakah karena mereka mengabaikan hak2 
warga negara? Apakah pertanyaan2 seperti ini bukan hanya untuk memghibur diri 
saja karena tidak mampu melakukan yang sama? Apakah karena budaya masyarakatnya?

Seorang teman lain bercerita, bagaimana tidak banyak perusahaan hengkang dari 
Indonesia karena banyak hal memang tidak efisien, contohnya soal jalan. Belum 
yang lain2.

Teman yang lain mengutarakan pendapatnya,  bukan hanya korupsi yang jadi 
masalah di negara kita, juga banyak jabatan diisi oleh orang yang tidak mampu.

Bisa panjang yang ditulis membandingkan dua negara, yang jelas sanhuan dibangun 
pada waktu masih banyak orang yang naik sepeda

Berita macetnya penyeberangan di merak bakaheuni sungguh terasa aneh dan 
fantastis. Apakah sebenarnya masih ada sekat sekat budaya yang membedakan 
pengambilan keputusan di Beijing dan Jakarta? Masih adakah sekat2 budaya? Masih 
adakah perbedaan karena mereka Tiongkok dan ini Indonesia? Atau karena orang si 
pengambil keputusan saja yang berbeda? Pengambil keputusan disana mampu sedang 
yang disini tidak? Bukankah ini semata mata hanya keputusan manajemen biasa 
saja. 


salam,


harry alim

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Suatu hari di Summer Palace, Sabtu Siang

2007-08-30 Terurut Topik harry alim
 ambil dari episode episode yang terkenal dari cerita 
jaman dulu, ada Sam Kok, ada Sie Djien Koei, ada See You, ada 108 pendekar 
Liang Shan.

Entah berapa puteri sudah pernah berdiri disini mengagumi cerita cerita itu.

Kalau pengunjung sudah mencapai 33607, tentu paling tidak ada 1 orang 
berada di summer palace pada saat bersamaan ini. Dengan jumlah orang yang 
sebanyak itu, agak susah jadinya mencari tempat duduk di langkan koridor ini. 
Hampir semua pojok terasa penuh terisi oleh orang. Apakah Summer Palace mampu 
bertahan jika dikunjungi terus oleh orang sebanyak ini?

Akhirnya bisa juga duduk di langkan menunggu keponakan menaiki bukit melihat 
pavilion di atas sana. Beberapa anak terlihat bermain gembira dengan sepupu 
atau dengan tetangga sebayanya. Beberapa orang membuka bekal, menikmati hasil 
kerja seminggu sebelumnya dengan anak isteri. Beberapa yang baru datang begitu 
bersemangat bercerita ke temannya atau juga ada pemimpin tour lokal dengan 
bendera khasnya bercerita bahwa lukisan ini diambil dari cerita ini dan itu. 
Kebetulan duduk di bawah atau cukup dekat  gambar Kwan Kong dibedah tangannya 
dan bermain catur. Hampir setiap rombongan selalu berhenti disini, dan kepala 
rombongan dengan bendera selalu becerita tentang gambar yang ini. Apakah di 
masa depan negeri ini akan menghasilkan lagi pahlawan yang akan selalu dikenang 
sepanjang masa?  

Sambil merenung tanpa terasa melihat ada yang berubah. Entah dari mana selalu 
saja ada pegawai kebersihan yang muncul setiap kali ada orang membuang botol 
plastik ke tong sampah. Bahkan bisa dibilang tong sampah pun terasa kosong tak 
berisi, karena sepertinya sampah tak pernah dibiarkan menumpuk disitu. Setiap 
beberapa menit selalu muncul pegawai kebersihan membuka tong sampah mengangkut 
isinya dan menghilang.  Dan kalau dilihat ke sekitar, pegawai kebersihan tidak 
kelihatan menunggu. Mereka entah menghilang kemana. Dan di koridor ini walau 
banyak orang duduk di langkan membuka bekal dan makan, di halamannya tidak 
terasa ada sampah tergeletak. Bahkan daun gugurpun dijumput. Sungguh ajaib. 
Ternyata yang kemarin dilihat di tempat wisata yang lain agaknya sudah menjadi 
standard di semua tempat wisata. tidak ada sampah berserakan, selalu akan 
muncul pegawai kebersihan entah dari mana mengambil sampah dan kemudian 
menghilang. 

Yang kedua berubah, memang tidak terlihat orang merokok walaupun di tempat 
terbuka, mereka hanya merokok di tempat tertentu saja, sehingga puntung rokok 
pun tidak terlihat berserakan. Yang ketiga di taman ini tidak terlihat lagi ada 
yang meludah. Satu kebiasaan yang sebenarnya muncul karena banyak orang terkena 
infeksi saluran pernafasan atas (ispa), akibat udara yang terpolusi. Agaknya 
kampanye gambar orang yang meludah dan mengeluarkan bom mulai menunjukkan hasil.

Apa yang terlihat di negeri orang terasa susah untuk tak membandingkan dengan 
apa yang terjadi di kampung halaman. Di jakarta atau di tempat wisata terkadang 
masih terasa sampah berserakan dimana mana. Walaupun mungkin yang berbeda hanya 
standard operating procedure (sop) nya saja, bahwa sampah tidak dibiarkan 
menumpuk. Lantas apakah yang salah? Hanya masalah manajemenkah?

Apakah ini semua karena akan ada Olympiade di tahun 2008 di Beijing? Atau akan 
menjadi habit yang baru?

Waktu meninggalkan gerbang, jam 4.10, terlihat angka di papan tulis jumlah 
pengunjung mencapai 40300, dan masih ada orang yang masuk. Kan ini musim panas 
dan matahari baru tenggelam jam 7.30 malam. 


Salam,


harry alim 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Kereta Cepat Beijing Shanghai

2007-08-03 Terurut Topik harry alim
Apa yang terpikir waktu naik kereta cepat Beijing Shanghai?

Untung keputusan yang di ambil benar, segera setelah mendarat di beijing pukul 
8 malam, dan kemudian cek in di hotel, jam 10.30 malam sudah berada di halaman 
stasiun utama Beijing.

Di bulan Juli ini, walau jam 10.30 malam tidak terasa dingin, bahkan hangat 
sinar mentari siang belum terusir sepenuhnya, banyak orang duduk di pelataran 
stasiun. Entah mereka menunggu kereta berangkat esoknya atau apa. Tetapi 
pemandangan ini sungguh membuat shock waktu pertama kali dilihat, beberapa 
tahun yang lalu. Waktu itu bahkan banyak orang yang membawa buntalan, yang 
memberi kesan mereka bukan datang dari kalangan yang berada, dan mungkin bisa 
jadi banyak yang lebih setuju menyebut seperti gelandangan. Tetapi sekali ini 
tidak shock lagi, mungkin karena sudah biasa.

Beberapa loket karcis buka,dan memang 24 jam. Sungguh mengagetkan untuk kereta 
cepat jenis Z yang sebanyak 5 kali seharinya, dengan masing masing tidak kurang 
16 gerbong x 36 tempat tidur atau 2500 tempat tidur hampir habis tiketnya, 24 
jam sebelum kereta berangkat. Tiket kereta seharga kurang lebih 500 yuan, untuk 
sejarak 1500 km Beijing Shanghai.

Kereta Z diperkenalkan adalah rangkaian kereta kelas satu semua, ruanwo (soft 
sleeper). Beijing Shanghai ditempuh 11 jam 30 menit.. Lima kereta itu berangkat 
dari Beijing antara pukul 7 sampai 8 malam, untuk tiba sekitar jam 7 pagi di 
Shanghai. Kereta ini agaknya menjadi pilihan, karena cepatnya dan tiketnya 
separo tiket pesawat yang kurang lebih 1000 yuan.  Kereta ini menjadi pilihan 
bagi mereka yang punya waktu lebih banyak sedikit dan tidak harus kembali ke 
Beijing hari itu juga. 

Kereta sama sekali tidak berhenti di perjalanan, dan kecepatan tertinggi 157 km 
per jam, melalui track yang dibangun khusus untuk ini antara Beijing Shanghai.

Karena hampir habis, tiket yang masih tersisa adalah tiket dengan tempat tidur 
di atas. Bagaimanapun senang juga, karena artinya perjalanan akan masih tetap 
berjalan sesuai rencana yang dibuat di Jakarta.  Segera kembali ke hotel karena 
besok ada empat tempat yang akan dikunjungi, Istana terlarang, wang fu jing, 
summer palace, dan pusat perbelanjaan komputer dan elektronik.

Lelah setelah seharian terbang dari Jakarta,  untung paginya tetap terbangun 
seperti rencana. Dan hari itu, semua tempat bisa dikunjungi sesuai rencana.

Tiba di stasiun pukul 19.00, dan kereta akan berangkat 19.48, sehingga tidak 
lagi menunggu di ruang tunggu melainkan langsung ke kereta. Tepat pukul 19.48, 
tidak terasa ada hentakan, kereta perlahan bergerak, dan tanpa sadar sudah 
berangkat meninggalkan stasiun Beijing. Di perjalanan kereta ini benar benar 
tidak berhenti, hanya di beberapa tempat pernah turun kecepatannya hingga 56 km 
per jam, entah kenapa. Di tengah hujan yang lagi kencang turun, kereta tetap 
melaju dengan kecepatan 150 km perjam, terkadang membuat terasa takut. tetapi 
lelah juga yang menjadi jawaban, karena tertidur bagaimana bisa takut lagi.

Setelah makan di gerbong restorasi, duduk mencangkung di koridor depan kamar 
memandang keluar jendela. Agak susah memang, lampu terang koridor membuat 
pemandangan luar jadi susah dilihat karena pantulan ruang dalam kerata.  Hanya 
kelap kelip lampu luar yang kadang bisa mengalahkan atau mengintip dengan 
mendekatkan wajah ke jendela.

Entah sudah berapa kali naik kereta di negeri Tiongkok ini sejak 15 tahun lalu. 
Pengalaman pertama naik kereta dari Shanghai ke Tunxi membuat jadi berani naik 
kereta api dan pengalaman berikutnya bahkan membuat jadi senang naik kereta 
kemudian. Boleh dibilang selama ini kereta selalu tepat waktu. Boleh dibilang 
kereta kereta utama selalu tepat waktu, hanya kereta yang lebih lambat yang 
bisa terlambat, tetapi tahun 2 terakhir ini setiap kali naik kereta selalu 
tepat.

Setiap kali naik kereta, haruslah naik di gerbong yang tepat. Kalau duduk di 
gerbong no 9 ya harus naik di pintu gerbong 9, tidak bisa naik dari gerbong 5 
dan kemudian jalan di dalam gerbong menuju ke gerbong 9 Setiap kali berhenti di 
stasiun pintu antar gerbong dikunci untuk keamanan. Dan begitu naik kereta 
karcis selalu diambil dan diganti dengan tanda pengganti, karcis hanya 
dikembalikan jika sudah dekat dengan kota tujuan. Ini satu cara pengamanan yang 
lain. Tentu saja ini tidak berlaku di kelas yang lain. Di kereta dengan kelas 
yang lebih rendah dan jenis kereta yang lebih lambat terkadang di jual tiket 
tidak dengan tempat duduk. Tentu saja kereta yang jenis ini lebih semrawut. Ini 
terutama terjadi kalau naik distasiun kecil. Dan kalau di stasiun kecil tentu 
saja hanya kereta lambat yang berhenti dan yang tidak dengan nomor tempat 
duduk.  Kereta utama biasanya melayani dari kota besar ke kota besar, dan 
berhenti hanya di bebarapa stasiun tertentu saja. Bahkan Beijing Shanghai tidak 
berhenti sama sekali. Kereta lambat berhenti di semua stasiun antara.

Cara mengoperasikan kereta demikian agaknya di anut semua jawatan kerata api di 

[budaya_tionghua] Etnisitas, sebuah renungan.

2007-07-30 Terurut Topik harry alim
Etnisitas, sebuah renungan

Nenek lahir di tahun 1888, diberi nama oleh ayahnya, 'sudah', nama yang di 
ambil dari bahasa melayu. Karena bahasa Indonesia belum ada waktu itu. Sebagai 
anak terkecil mungkin maksud ayahnya supaya tidak mempunyai adik lagi.  Di 
kalangan Tionghoa waktu itu memang ada semacam trend memberi nama anak 
perempuan dengan bahasa melayu. Sebab salah satu sepupu nenek ada juga bernama 
'rendah'. Pernah ditanyakan ke ibu kenapa nenek diberi nama 'sudah', jawabnya 
supaya tidak mempunyai adik lagi. Kenapa pakai nama melayu? Ya itu biasa banyak 
orang lain pakai juga. Itu terjadi di jawa timur dan jawa tengah  Apakah ayah 
mereka sudah terpengaruh oleh konsep yang disebut 'Indonesia'? Tentu saja tidak.

Saudara ibu diberi nama 'ragum' dan 'garpu', mereka lahir awal tahun 1900'an. 
Apakah ayah mereka sudah terpengaruh oleh konsep yang disebut Indonesia? Tentu 
saja tidak

Ada teman teman saudara perempuan yang lahir sekitar tahun 30'an dan juga 
sebelum tahun 1945, banyak yang memakai nama melayu, seperti 'terima', 'kasih' 
atau bahkan jawa seperti 'bati', tetapi banyak juga yang memakai nama sedikit 
barat seperti 'emmy, erna, elly atau anna'. Apakah ayah mereka sudah 
terpengaruh oleh konsep yang disebut 'Indonesia'?

Kakek sepertinya mempunyai kebiasaan memberi nama 'jawa' ke cucu-cucu nya, baik 
yang lahir sebelum 1945 maupun yang lahir setelah 1945. Ada semacam kebiasaan 
memang, nama jawa dipakai di lingkungan rumah dan keluarga dekat, sedang nama 
Tionghoa dipakai di sekolah atau di tempat resmi lainnya. Walaupun demikian 
memang saudara ayah ada yang memilih nama barat untuk anaknya seperti betty 
atau benny. 

Pada waktu kakak perempuan kawin, hiburan yang dipilih orang tua adalah 
gamelan. Juga tetangga yang mantu di akhir 50'an dan awal 60'an ada yang 
memakai wayang kulit untuk hiburan.  Di awal tahun 60'an dan di akhir 50'an 
tidak aneh remaja remaja Tionghoa berlatih gamelan.

Bahkan bukan hal yang aneh di banyak kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah, 
keluarga Tionghoa yang cukup berada, yang mampu; mempunyai seperangkat gamelan 
dan bahkan sepeti wayang kulit. Dan tentu saja keris dan pusaka yang lain. 
Seorang tetangga, tentu saja juga orang Tionghua,  teman ayah, cukup sering 
main gambang di rumahnya yang asri, pada waktu sore atau juga selepas jam 
sepuluh pagi, sebelum makan siang. Bahkan tetangga yang lain, juga seorang 
Tionghua,  kegemarannya membuat wayang kulit, benar benar menggambar, menatah 
kulit dan melukisnya.

Setiap kali datang musim kemarau, sekitar Agustus, pasar malam selalu datang, 
dan datang juga rombongan wayang-wong nya, dan ini adalah hari hari menonton 
wayang wong di malam, bisa seminggu tiga kali bahkan bisa lebih, tergantung 
lakon yang dimainkan. 

Pergi ke Solo pasti tidak melewatkan wayang wong Sriwedari, kalau ke Semarang 
barulah pas kalau ke Ngesti Pandowo.

Waktu setahun berjalan, kehidupan berputar. Datang awal tahun, datang SinCia. 
Ke rumah kakek, sembahyang sehari sebelumnya dan memberi selamat tahun baru 
besoknya. Datang Ceng Beng, naik delman pergi ke kuburan, sepupu jauh 
berdatangan, dan tentu saja banyak kue. Datang peh-cun datang bak cang dan 
kue-cang. Datang bulan tujuh, pergi kelenteng sembahyang rebutan. Datang bulan 
sembilan, ada bapak bapak yang selalu datang setiap tahun menjual kue Tiong 
Tjioe Pia. Dan kemudian datang bulan dua belas, datang sembahyang ronde. 
Ditambah lagi pada bualn ketiga atau bulan tertentu adalah she-jit nya makco 
atau kong-co tertentu, dan bisa jadi melancong keluar kota untuk datang ke 
kelenteng tertentu. Ah waktu Natalpun juga datang ikut ke gereja.

Ini gambaran kehidupan sebelum tahun 1965.

Kehidupan berubah setelah tahun 1966, pertama muncul keharusan ganti nama. 
(Mungkin bukan keharusan, tetapi terasa sebagai keharusan bagi banyak orang 
Tionghua). Dan tiba tiba semua terasa lebih sempit untuk orang Tionghua. Tiba 
tiba semua orang berbagi cerita, pengalaman susah mencari bangku universitas. 
Dan itu menjadi cerita di hampir semua orang Tionghoa, kesulitan tidak bisa 
menjadi pegawai negeri, kesulitan tidak bisa menjadi polisi atau tentara, 
kesulitan ini dan itu.

Waktu bergulir, muncul generasi baru yang lahir setelah tahun 1965, generasi 
yang lahir dengan identitas ke Tionghoa an yang di tanggalkan, paling tidak 
nama Tionghoa yang tidak dipakai lagi. Seorang keponakan pada waktu berusia 
11-12 tahun satu hari pernah bertanya, apakah kita orang cina?

Beberapa keponakan yang dilahirkan di Australia setelah tahun 1965 dan 
dibesarkan disana juga, mereka menyebut dirinya orang Australia. Tetapi mereka 
lebih senang dikelompokkan sebagai berasal dari Indonesia, terutama untuk 
membedakan dengan kelompok yang dari 'mainland' china. Karena satu hal dua hal 
mereka merasa lebih dekat dengan kelompok yang datang dari Singapura atau 
Malaysia.

Ketika berjalan jalan di Tiongkok, tentu saja kalau memperkenalkan diri adalah 
orang dari Indonesia. Di dalam satu kereta, jika berdiam saja, 

Re: [budaya_tionghua] Salahkah menjadi Bangsa Takhyul?

2007-07-12 Terurut Topik harry alim
Bung others,

tanggapan anda dan tanggapan saya tentang tulisan mang ucup, sebenarnya 
lebih membuktikan betapa tidak bijaksananya mang ucup. dia menyulut 
pertentangan pendapat yang bisa jadi tidak perlu.
yang mungkin bisa jadi ada yang setuju atau tak setuju.

apa yang anda tulis, apa yang anda yakini tidak bisa saya komentari karena 
itu hak anda, sama halnya dengan apa yang saya tulis. dan memang tidak 
perlu, karena persoalannya bukan di anda atau saya. tetapi ada di mang ucup.

persoalannya bukan apakah anda membela mang ucup atau saya menyerang mang 
ucup. persoalannya bukan apa yang anda tulis atau apa yang saya tulis.
persoalannya adalah mang ucup yang seharusnya bijaksana ternyata tidak 
bijaksana dan memulai satu thread yang tidak baik. kalau itu ditaruh di 
lingkungannya sendiri ya monggo2 saja, tetapi kalau ditaruh di lingkungan 
umum ya lain

bagaimanapun mang ucup sebagai sumber persoalan sudah minta maaf, walaupun 
agak membelokkan persoalan dengan mengatakan bahwa masalahnya ada di kata 
kata takhyul.

bagaimanapun buat saya tulisan itu provokatif, yang menurut saya tidak 
sepantasnya ditulis oleh seorang seperti mang ucup, yang awalnya saya kagumi 
karena agak lucu, dan sedikit ngebodor, tulisan2 yang cergas dan cerdas.

bisa jadi mang ucup menganggap itu sesuatu yang pantas. buat saya itu 
tulisan seseorang yang sok suci, sok benar. itu saja, seperti orang saduki 
atau orang parisi ya?

kalau bung others menganggap itu pantas, ya silahkan. itu menunjukkan kita 
berseberangan pendapat saja.

salam,


harry alim


- Original Message - 
From: Others
Subject: RE: [budaya_tionghua] Salahkah menjadi Bangsa Takhyul?

Sungguh sulit untuk tidak tergoda menanggapi tulisan Harry Alim yang ini.
Saya akan berusaha merespon tulisan anda sehalus mungkin (jadi saya
ngga ada niat memulai sebuah flame email).


Just another my two cents...

===
Sungguh sulit untuk tidak tergoda menanggapi tulisan Mang Ucup yang ini.


Tidak cukupkah contoh yang diberikan 'siapa yang merasa tidak mempunyai dosa
silahkan merajam yang pertama?' Tidak cukupkah contoh contoh yang diajarkan
dengan dasar kasih itu?

salam,

harry alim




Re: [budaya_tionghua] Salahkah menjadi Bangsa Takhyul?

2007-07-11 Terurut Topik harry alim
Sungguh sulit untuk tidak tergoda menanggapi tulisan Mang Ucup yang ini.

Mang Ucup menulis berangkat dengan premis bahwa takhyul sebagai sesuatu yang
irrasionil dan salah.  Tentu saja sikap demikian adalah sikap yang
memojokkan, karena menganggap wilayah keyakinan sendiri sebagai yang benar.
Dan menganggap wilayah keyakinan orang lain yang tidak sama dengan keyakinan
dirinya adalah sesuatu yang salah. Sikap yang demikian inilah sebenarnya
yang melahirkan fundamentalisme. Sungguh sangat disayangkan untuk orang
sekaliber Mang Ucup.

Atau memang hanya demikian kaliber Mang Ucup. Tentu saja tulisan ini tidak
dimaksudkan untuk menyerang Mang Ucup pribadi, tetapi menyerang sikap Mang
Ucup yang demikian, tentu saja pilihan Mang Ucup yang demikian bukan sesuatu
yang salah, tetapi jika diuwarkan mengundang pengerasan pihak yang lain.

Susah untuk tidak teringat sikap orang saduki dan parisi yang menganggap
dirinya lebih bersih, lebih suci dari yang lain.
Salahkah mereka yang memilih untuk memiliki keyakinan yang lain itu? Kenapa
mereka harus dihakimi oleh seseorang.

Salahkah mereka yang memilih hari baik untuk pernikahan? Kenapa mereka harus
dianggap tidak rasional? Dan kalaupun itu benar irrasional kenapa yang
irrasional harus dianggap salah? Pertanyaan ini bisa disusun sepanjang
tulisan Mang Ucup.

Seandainya saya seoarng katolik, berhakkah saya menghakimi orang dengan
keyakinan lain? Seandainya saya seorang pendeta/pastor, berhakkah saya
menghakimi orang dengan keyakinan lain? Siapakah yang paling benar didunia
ini?

Tidak cukupkah contoh yang diberikan 'siapa yang merasa tidak mempunyai dosa
silahkan merajam yang pertama?' Tidak cukupkah contoh contoh yang diajarkan
dengan dasar kasih itu?

salam,


harry alim


- Original Message - 
From: mangucup88
Subject: [budaya_tionghua] Bangsa Takhyul


Tidak bisa dipungkiri, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
percaya takhyul. Mulai dari Presiden s/d abang Becak semuanya
percaya takhyul, begitu juga dengan para pembimbing agamanya.
Takhyul adalah sejenis kepercayaan yang menganggap serangkaian
kegiatan tertentu yang dapat menyebabkan akibat sial ataupun hokie.
Takhyul sudah merupakan tradisi dan budaya dari bangsa Indonesia.
Budaya ruwatan dan budaya pamali adalah budaya bangsa kita. Oleh
sebab itulah juga majalah maupun film yang paling digandrungi adalah
film-film yang bersifat misteri ataupun mistik.

Hampir setiap pernikahan selalu dicarikan hari baiknya terlebih
dahulu. Setiap rumah yang dibangun/dibeli selalu dibutuhkan ahli
Fengshui. Setiap orang meninggal selalu ada upacara 40 hari maupun
1000 hari. Belum lagi berbagai macam jenis upacara ruwatan maupun
hal-hal yang bersifat pamali - bahasa Sunda = Pantangan.

Upacara Ruwatan hingga sekarang ini sudah melestari dan jadi
tradisi, bukan hanya sekedar di Jawa Tengah saja. Upacara sakral ini
dimaksud untuk menolak bala, bahaya maupun malapateka yang
digolongkan rentan bahaya disebut sebagai sukerta. Upacara ini
dilakukan hampir oleh semua penganut agama termasuk umat Kristen.
Misalnya upacara kebaktian/misa ruwatan pemberkatan rumah baru.
Bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan ruwatan dimana harus menaroh
cabek yang ditusuk oleh tusuk sate sebagai penangkal hujan.

Pamali atau pantangan bagi sesuatu yang bisa mendatangkan sial
misalnya tukaran tas, jalan dibawah tangga, memberikan kado sebelum
anak dilahirkan. Bagi orang Tionghoa maupun Jepang tidak boleh
menyuguhkan makanan dalam jumlah empat (4) buah, sebab angka 4
melambangkan kematian. Tidak boleh menancapkan sumpit makan di
tengah nasi, sebab ini sama seperti juga menusuk masuknya rejeki
makanan sehari-hari.

Sedangkan yang bisa mendatangkan hokie, misalnya di Eropa mengetuk
tiga kali diatas kayu yang belum dicat, sebab kayu tersebut
melambangkan salib Yesus. Di Jerman pada saat mengetuk mengucapkan
perkataan: Toi tiga kali. Hanya banyak orang Jerman sendiri tidak
tahu, bahwa makna dari kata Toi itu adalah Teufel (setan), jadi
secara tidak langsung mereka memanggil si setan tiga kali. Sepatu
kuda apabila dipasang seperti huruf U akan membawa hokie, maka dari
itulah Lord Nelson dari England khusus memasang sepatu kuda di
kapalnya.

Bedasarkan Edmund Burke - Pujangga dari Irland: Takhyul itu adalah
agamanya wong gendheng !' Hanya perlu dikeketahui, bahwa kepercayaan
akan takhyul ini dianut oleh hampir seluruh umat manusia di dunia
ini. Di Jepang maupun di Inggris. Berdasarkan jajak pendapat disana
80% penduduk Inggris percaya akan takyul misalnya kaca pecah bisa
mendatangkan sial selama 7 tahun. Di Indonesia orang percaya bahwa
kucing hitam bisa membawa sial, sebab warna hitam adalah warna kuasa
gelap dan kucing memiliki mata seperti mata setan. Hanya perlu
diketahui di England Kucing Hitam adalah pembawa hokie sedangkan
kucing putih adalah pembawa sial.

deleted---

Tanggal maupun angka bisa membawa sial oleh sebab itulah timbul
gejala penyakit jiwa Tetraphobia atau takut dengan angka Empat sebab
di Jepang, China

[budaya_tionghua] Sejak jaman Mataram Solo daerah 'sumbu pendek' ??? (was : mohon info tentang pms)

2007-07-10 Terurut Topik harry alim

Menarik untuk membahas pendapat [EMAIL PROTECTED], seperti tertulis
di bawah.

1. pertama prolog
Kecuali studi yang dilakukan oleh MC Ricklefs dan ditulis dibukunya Seen and
Unseen World adalah salah dan tidak tepat, yang terjadi justru sebaliknya.
Pada jaman Mataram sekitar tahun 1740'an tidak aneh menemukan seorang
Tionghoa menjadi bupati dan menjadi jawa dan kemudian menggunakan gelar
semacam Tondonegoro dsb. Di buku itu disebutkan bahkan bupati pesisir
seperti di tegal, pemalang dan pekalongan adalah orang Tionghoa yang menjadi
jawa dan merubah nama sesuai dengan gelaran yang berlaku di pusat mataram.
Dan banyak penduduk petani ketiga kabupaten ini dari golongan keturunan
Tionghoa.

Kemudian pecah pembantaian orang Tionghoa di Jakarta di tahun 1740, dan
banyak orang Tionghoa mengungsi ke Jawa tengah, dan mereka berkumpul di
welahan dan kemudian merebut kota semarang. Sukses merebut semarang, tentara
Tionghoa ini disambut oleh sunan Pakubuwono di Kartasura dan pecah perang
jawa hingga baru benar benar selesai di tahun 1750'an

Perang yang cukup lama dan cukup menguras pundi2 VOC

Keadaan Mataram berubah, dengan munculnya pusat kekuasaan di Surakarta, dan
Yogyakarta. Bahkan baik di Solo maupun Yogya pun ada tambahan pusat
kekuasaan seperti Mangkunegaran dan Pakualaman.
Administrasi beberapa kabupaten pesisir Jawa diserahkan ke VOC untuk
membayar biaya perang.

Belajar dari pengalaman perang jawa ini, VOC menerapkan peraturan baru bahwa
orang Tionghoa harus tinggal di daerah pecinan dan harus meminta surat jalan
jika meninggalkan daerah pecinan.

2. kedua kisah perjalanan seorang Inggris.

seorang opsir inggris sekitar tahun 1810'an melakukan perjalanan dari
Singaraja, Bali menuju ke surabaya, selama beberapa minggu dan menuliskan
memoirnya.
jika yang ditulisnya benar, banyak ditemuinya beberapa pemimpin agama di
daerah situbondo, asem reges, probolinggo, pasuruan dst yang adalah orang
Tionghoa

3. ketiga setelah lima puluh tahun

jika sumber yang dikutip oleh Benny G Setiono dalam bukunya orang Tionghoa
dalam pusaran politik adalah benar, maka sekitar tahun 1826 terjadi
pembantaian orang orang Tionghoa di kota Ngawi (jawa timur sekarang) oleh
pasukan yang memihak pangeran diponegoro, ini terjadi dalam kemelut perang
diponegoro  Dikatakan mulai timbul sentimen kepada orang Tionghoa karena ada
orang orang Tionghoa yang mendapat pekerjaan dari pemerintah kolonial
belanda atau VOC sebelumnya seperti memungut cukai, pajak dsb.

4. ke empat kebangkitan kesadaran orang tionghoa

jika yang ditulis Leo Suryadinata benar, sekitar tahun 1860'an seorang
Tionghoa dari Sukabumi yang mendapat pendidikan barat (dari zending atau
misi) timbul kesadarannya, dan selanjutnya kemudian lahirlah TiongHoa
HweKoan dengan segala macam tujuannya.. Digambarkan bahwa waktu itu di jawa
timur dan jawa tengah, banyak orang tionghoa yang sedemikian rupa
berasimilasi dengan penduduk setempat, sehingga menggunakan cara panggilan
dalam keluarga yang sebagian dari bahasa melayu tionghoa. Bahkan tidak aneh
banyak keluarga kalangan tionghoa yang menamakan anak perempuannya dengan
nama melayu tionghoa, seperti 'terima', 'kasih', 'sudah', 'rendah', 'garpu'
dllsb. Untuk membuktikan ini bisa dilakukan studi dengan membaca 'batu muka'
kubur orang Tionghoa yang lahir di sekitar tahun 1800'an. Sampai dengan
tahun 1950'an banyak keluarga Tionghoa di jawa tengah dan jawa timur yang
berorientasi ke solo atau jogya, dan dengan demikian menyukai gamelan.
Bahkan menggunakan gamelan dan wayang untuk pengisi hiburan pada acara
pengantin.

4. keempat periode rumah kaca.

jika yang ditulis oleh  pramudya ananta tur di bukunya 'rumah kaca' adalah
berdasar studi yang benar dan fakta yang benar, pada awal tahun 1900'an
terjadi kerusuhan rasial pertama yang pecah di cicurug, cibadak sukabumi dan
kemudian di kudus. Melalui bukunya 'rumah kaca', pramudya mengatakan bahwa
situasi itu adalah setting yang dibuat sedemikian rupa oleh pemerintah
belanda, dengan menimbulkan konflik horizontal.


Akhirnya semua ini adalah sejarah, memang perlu utnuk merekonstruksi kembali
sejarah dan meletakkannya kembali dengan benar, dan agaknya tidak tepat jika
dikatakan sejak jaman mataram, solo termasuk daerah dengan sumbu pendek.

salam,


harry alim.


From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: mohon info tentang pms

Quoting nurul aini [EMAIL PROTECTED]:

 Yth. Bpk Loek,

 Saya mengambil studi social antropologi, dengan spesialisasi
 anthropology of development. Saya hendak meneliti tentang Pluralisme
 di Indonesia, dengan mengambil kasus Tionghoa di kota Solo.

Mbak Aini,

Untuk habitatnya Solo cukup menarik sebagai pemilihan lokasi sebab termasuk
kota
yang punya riwayat panjang dalam peristiwa rasialis.SEjak jaman Mataram.
Solo termasuk daerah dengan sumbu pendek
Silahkan dilanjut.

salam

loek's




[budaya_tionghua] Hang Tjioe, Tjin Tiong Po Kok

2007-06-19 Terurut Topik harry alim
 
bercerita, sambil mengunyah kue 'ku' (kue favorit)berwarna merah dengan isi 
kacang hijau yang sudah diolah, duduk manis di sekitar meja sembahyang 
mendengar cerita mengalir. Tahun ini tentang Gak Hoei, tahun lalu tentang Sie 
Djien Koei, tahun yang lalu lagi tentang Sie Teng san. Waktu Sincia tahun 
kemarin Sie Djin Koei yang kuat mengangkat balok2 besar dan makannya banyak 
sekali, waktu ceng bengnya diulang lagi, toh tidak bosan mendengarnya. Beberapa 
keponakan ternganga, entah berapa kue yang tertelan, pindah ke perut perut 
kecil. Ketika sadar kue 'ku' di tangan sudah tertelan semua, larilah secepat 
kilat ke dapur mengambil lagi, sambil teriak, eh tunggu tunggu, ceritanya 
jangan dilanjut dulu.  Waktu kembali, dengan kue di tangan, dan mulut masih 
penuh gigitan, ceritanya ceritanya sampai dimana?

Nanti setelah lewat berapa bulan lagi, pada waktu sore setelah makan malam, dan 
duduk di beranda, tanyalah lagi ke ibu cerita yang sama.  Atau waktu di tempat 
tidur, disuruh memilih cerita, pilih episode yang paling senang. Gak Hoei cukup 
sering diceritakan, terutama episode Gak Hoei yang tidak mau pergi berperang 
karena merasa ibunya sudah tua dan di rumah sendirian. Tetapi sang ibu kemudian 
menyuruh Gak Hoei yang sedang berlutut membalik badan dan menulis di 
punggungnya 'Tjin Tiong Po Kok'.

Sungguh menyenangkan kemudian tahu Gak Hoei berhasil menang, menjadi jendral 
dan menang perang terus. Sungguh menyedihkan tahu Gak Hoei ditarik mundur dari 
medan perang dan akhirnya harus meninggal. Episode menyedihkan ini hampir tidak 
pernah atau jarang diceritakan. 

Berdiri di memorial hall ini, orang sekarang pun masih meludah melihat patung 
Cin-kwe, itu perdana menteri yang mencelakakan Gak Hoei.

Kemana lagi kaki harus diayunkan? Ke kuil2 sebelah atau ke sumur naga 
(lung-ching)? Perbukitan sebelah sana yang ditutupi pohon pohon teh yang 
menghasilkan teh lung-ching yang termashur? Atau ke sungai Qian-tang yang 
terkenal dengan gemuruh suara ombak pasangnya?

Ketika berjalan di kebun teh, susah untuk lupa kebun teh di gunung mas, susah 
juga untuk untuk segera lupa nasib Gak Hoei. Mengenang pahlawan yang cinta 
negara, kenapa banyak orang memilih mengkhianati negara? Banyak Cin-kwe lahir 
di negara mana saja.


salam,


harry alim


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Purnama Di Bukit Langit, Sedikit Kritik

2007-06-05 Terurut Topik harry alim
Uly mei, zhou xiong,

seperti yang ditulis sebelumnya, mungkin hanya 5 % saja sanjak yang perlu 
penjelasan lebih lanjut atau perlu dicarikan satu dua kata yang pas, hanya 
kalau setuju dengan pendapat ini. 
tentu saja belum semua puisi sudah dibaca, lantas dari mana bisa dapat angka 
itu. ini dilakukan secara statistik misalnya dengan random membuka 20 halaman, 
dan membaca syair disitu apakah ada yang membuat bertanya tanya? Jawabnya 
kurang lebih 5 % saja.

ini prestasi hebat. sungguh.

mengadakan satu pertemuan membahas puisi dan dengan dibatasi 10 puisi pertama 
tentu saja tidak banyak manfaatnya dan untuk apa? mungkin banyak puisi perlu 
dikunyah pelan dan dinikmati atau bisa jadi rombongan yang ini jadi kurang kena 
dihati.

kembali ke masalah kritik, sebenarnya yang disesali adalah tidak adanya index, 
penerjemahan nama tempat dan footnote (bisa berdebat nggak tidur dua hari dua 
malam) dan puisi yang 5%. itu saja. 

dan ini sudah dijawab zhou xiong. ya semoga edisi satu cepat habis dan muncul 
edisi kedua yang direvisi, bahkan berani dari sekarang pesan edisi yang kedua, 
jika memang perihal di atas dimasukkan.

agaknya lebih menarik membahas impian pulang.
bie lai chun ban, sejak berpisah setengah musim semi? chun ban apakah maksudnya 
adalah satu setengah bulan sebelum sin cia? jadi bukan tengah musim semi yang 
nota bene adalah satu setengah bulan setelah sin cia. dan waktu itu bunga mei 
juga sudah berguguran seperti salju yang rontok, maksudnya sudah ada jarak 
beberapa bulan sejak berpisahan

bahkan belibis pun datang sudah, karena belibis pergi ke selatan waktu masuk 
musim dingin dan kembali ke utara setelah musim dingin lewat. apakah ini impian 
pulang seseorang yang ditugaskan ke utara, atau bisa jadi di yen men guan? 
(gerbang pintu belibis)
di sebelah utara yen men guan mulai ada padang rumput, yang digunakan penulis 
untuk metafor impian pulangnya.

entah kenapa kok kebetulan puisi kedua di halaman 174, juga menimbulkan tanda 
tanya
bi yun tien, huang ye di
langit berawan membiru, bumi rimbun menguning. apakah pemilihan langit 
dibirukan awan supaya seimbang dengan bumi dikuningkan dedaunan? tapi apakah 
langit bisa dibirukan awan?
pilihan dua kalimat pertama saja yang menimbulkan tanda tanya. selebihnya 
meluncur dengan enak.
terlebih tiga kalimat penutup, sungguh mendukakan.

salam,


harry alim



[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Li Bai dan Purnama Di Bukit Langit

2007-06-05 Terurut Topik harry alim
, paling tidak dibutuhkan 25 hari nonstop 
untuk menempuh jarak itu. Mungkin bisa jadi waktu tempuhnya 2 bulan atau lebih 
tergantung banyak tidaknya berhenti di satu tempat. Dan 80 % perjalanan melalui 
gurun dan gurun. Di beberapa tempat memang melalui oase dan kebun melon di Hami 
atau kebun anggur di Turfan.

Atau di beberapa spot di utara kota Hami, melihat ke timur bulan juga akan 
tampak muncul dari pegunungan Thian San, tentu saja tidak seindah pemandangan 
di Urumqi karena pegunungan disini tidak setinggi yang kelihatan di Urumqi

Sungguh ini satu perjalanan penuh petualangan Li Bai.  

Kemanakah Li Bai sebenarnya melihat purnama bangkit di Thian San? Di utara Hami 
ataukah di Urumqi? Pernahkah dia melintas di kota Gaochang? Satu reruntuhan 
kota dekat Turfan sekarang, dan kota yang ramai di zaman dinasti Tang. Atau 
pernahkah dia melihat ke reruntuhan kota JiaHe dari jaman Dinasti Han di dekat 
Turfan?  Dari manakah kata2nya muncul 'semenjak dulu dari medan pertempuran, 
tak nampak manusia yang dipulangkan'.

Kalau ke Urumqi, Li Bai melintas di Gaochang dan bisa jadi melihat reruntuhan 
Jiahe.

Jawabnya mungkin tertulis di puisi Li Bai yang lain, atau tertiup angin. Angin 
yang tetap setia  'Ribuan kilo angin memanjang bangkit, terus bertiup melintasi 
Gerbang Kumala'. Hari ini Giok Boen Koan tinggal reruntuhan, tetapi angin yang 
sama yang dulu dilihat Li Bai masih bertiup sekarang. Masihkah angin yang sama 
akan bertiup seribu tahun lagi?


salam,


harry alim

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Purnama Di Bukit Langit, Sedikit Kritik

2007-06-02 Terurut Topik harry alim
Zhou xiong,

ada tiga kritik yang saya sampaikan kemarin

1, sayang tidak ada index, ini masalah teknis saja
2, penerjemahan nama tempat dan footnote, tentu saja masalah pilihan, tetapi 
kalau bisa dibikin sempurna kenapa tidak? meemang paling tidak ada tiga maksud 
disini, maksud pengarang sanjak aslinya, maksud penerjemah dan maksud pembaca 
terjemahan. tetapi benarkah maksud pengarang aslinya tienshan adalah bukit 
langit? memang ini masalah pilihan. karena pilihan susah diperdebatkan, memang 
ada yang senang membatasi pilihannya sendiri. apa bisa dikata?
3. masalah penerjemahan. dengan contoh terawang musim semi, agaknya saya salah 
menangkap konteks syair terjemahannya. justru karena saya tidak memahami bahasa 
aslinya, bahkan memahami bahasa aslipun pun bisa salah juga. pemilihan kata 
sangat penting agar sang pembaca tidak salah menangkap makna. dengan tambahan 
info dari zhou xiong, saya mungkin lebih memilih seperti berikut

negeri runtuh (karena perang, yang tersisa) tinggal sungai (dan) gunung
(baru) musim semi, semak (sudah) setinggi benteng
bunga meratap meresahkan jaman susah
burung memekik menghentak hati resah.

asap peperangan (masih membubung, sudah) melampaui tiga bulan
kabar  (dari) rumah (nilainya) mengungguli emas berjutaan
menggaruk kepala (dengan) uban semakin jarang
tak sanggup ditusuk membentuk gulungan

agaknya lebih cocok kabar rumah dibanding dengan surat rumah? Kalau surat 
sepertinya condong ke ... sedang kalau kabar condong dari ...

(well saya harap ully xiong, bisa memahami bahwa kata yang ditulis dalam kurung 
bukan untuk ditulis dalam buku tetapi untuk bahan berdiskusi memudahkan 
pengertian)

lepas dari ini semua, sebenarnya maksud kritik yang terpenting, agaknya kurang 
ditangkap dan bahkan salah dimengerti. 

Penerjemahan puisi bukan sesuatu yang sekaligus sudah benar, dan hanya bisa 
diterbitkan jika sudah tanpa salah. Sebagai pembaca kita bisa mengerti jika ada 
kekurangan,  Bahkan saya menganggap karya ini hebat, secara pribadi membantu 
kegemaran. terutama saya sendiri senang mengumpulkan beberapa buku puisi 
tersebut, tentu saja yang versi inggris, karena jumlah aksara yang saya kuasai 
tak mampu untuk digunakan menikmati puisi itu dalam bahasa aslinya.

Justru saya menyemangati untuk satu waktu nanti menerbitkan edisi revisinya, 
karena menganggap karya penerjemahan bukan sesuatu yang sekali dikerjakan dan 
selesai. Dan menerbitkan edisi revisi, juga bukan sesuatu dosa atau sesuatu 
yang patut dimalukan. Karena sebenarnya toh orang lain menerjemahkan seperti 
ini saja juga nggak bisa.

Ataupun paling tidak buku ini bisa jadi dokumentasi, sehingga pada jaman 
berikutnya kalau tidak pernah direvisi penerjemah yang sekarang, nantinya 
muncul yang bisa lebih melengkapi.

Saya sendiri heran kalau ully heng berpikiran sempit kenapa harus mengajak zhou 
xiong ikut2an berpikiran sempit. benarkah orang sekaliber zhou xiong harus 
berpikiran sempit juga? Kenapa harus menganggap kritik itu menjatuhkan? Apakah 
ully xiong ingin zhou xiong seperti sing siok lo koay, salah satu karakter di 
thian liong pat poh? saya sendiri merasa gegabah dan agak congkak (seperti yang 
saya tuliskan di email itu), tetapi bukankah lebih congkak untuk merasa sekali 
menerjemahkan sudah benar dan tak bisa menerima kritik?

saat ini saya sedang mencoba mengerti dua syair di halaman 174

impian pulang

sejak berpisah musim semi ditengah (bie lai chun ban)
yang menerpa mata membuat hati patah
bunga mei sekacau salju telah digugur jatuh
meski dikebut kembali memenuhi tubuh

bie lai chun ban, kapankah yang dimaksud chun ban? benarkah maksud pengarang 
sudah diterjemahkan dengan baik oleh penerjemah? chun ban apakah sama dengan 
hari ke 45 setelah musim semi dimulai atau hari minus ke 45 sebelum musim semi 
dimulai?
dan kemudian kalimat 'bunga mei sekacau salju telah digugur jatuh' sungguh 
susah dipahami.

kabut musim gugur

langit dibirukan awan ( bi yun tien - biru awan langit)
bumi dikuningkan dedaunan (huang ye di - kuning daun bumi)
musim gugur merangkai gelombang (qiu se lian bo - msmgugur warna rangkaian 
gelombang)

bi yun tien? benarkah sang pengarang bermaksud menggambarkan langit yang 
dibirukan oleh awan?

salam,


harry alim


.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Purnama Di Bukit Langit, Sedikit Kritik

2007-05-27 Terurut Topik harry alim
Sudah lewat satu minggu, segala puja puji sudah dilontarkan. Dan memang itu 
pantas. Waktu 'lah tiba untuk sedikit kritik. Walaupun agak gegabah dan congkak 
memberi kritik hanya jeda sebentar setelah buku diterbitkan.

Antologi ini benar benar tebal dan membuka wawasan, dan membawa kenikmatan baca 
puisi cukup lama. Bukan tidak mungkin buku seperti ini menjadi bahan kuliah, 
atau masuk ruang kelas smu. Cetakan bagus, berat cukup. Tetapi memang segera 
terasa ada yang kurang.

1 Tidak ada index. Untuk buku sepenting ini tidak ada index memang seperti 
lukisan kehilangan pigura. Sungguh akan terasa nikmat kalau saja ada index 
judul puisi. Apalagi jika ditambah dengan index penulis puisi, index jaman 
puisi ditulis dan terakhir yang penting index subyek puisi. 
Tentu saja kekurangan demikian bisa dimunculkan di edisi revisi. Mungkin banyak 
yang mengharapkan bahwa penulis tidak begitu saja menganggap tugasnya selesai 
setelah buku diterbitkan pertama.  Buku sama saja dengan program windows, 
selalu bisa diterbitkan edisi revisi di tahun tahun berikutnya, sehingga jadi 
lebih sempurna.

2. Ada yang tidak konsisten dalam penerjemahan nama tempat. Di beberapa puisi 
ditulis bukit langit, oh ternyata maksudnya thian san,  atau selatan sungai 
maksudnya jiang-nan. Sebetulnya tentu diharapkan jika ditulis bukit langit, 
selalu ada catatan tambahan untuk menjelaskan apa itu bukit langit. Sebaliknya 
juga demikian jika ditulis thian san atau jiang nan, sebaiknya selalu ada foot 
note untuk menjelaskan konteksnya.  Bukit Eyang langit dimanakah itu. Walaupun 
ada catatan kaki, tetap saja susah untuk mencari di map atau juga di travel 
guide book. Gerbang kemala? Samakah dengan gerbang pualam? Inikah Giokboenkoan 
(yumenguan)? Dimanakah 'tanah liat hijau'? Bukit pedang? Bumi tengah, tionggoan 
kah maksudnya? Cukup panjang daftar istilah bisa dibuat yang tidak dimengerti 
atau susah ditebak maknanya. Dan tentu saja tidak perlu diletakkan dalam 
dikotomi pembaca cersil dan pembaca non cersil. Tetapi lebih dengan tujuan agar 
pembaca puisi dapat menikmati dengan utuh dan penuh. Ya tidak semua puisi 
dibuku ini yang butuh footnote mempunyai footnote.
Tentu saja semua tambahan footnote ini bisa ditambahkan di edisi revisi 
nantinya. Dan tidak mengurangi manfaat edisi pertama ini.

3. Beberapa syair atau puisi boleh jadi bisa ditulis ulang, dimunculkan di 
edisi revisi. Sudah jelas tidak semua. Mungkin hanya lima persen. Seperti misal 
terawang musim semi.

  
negeri runtuh (karena perang, yang tersisa) tinggal sungai (dan) gunung
(baru) musim semi, semak (sudah) setinggi benteng
bunga meratap meresahkan jaman susah
burung memekik menghentak hati resah.

asap peperangan (masih membubung, sudah) melampaui tiga bulan
surat (dikirim) kerumah (ongkosnya) mengungguli emas berjutaan
menggaruk kepala (dengan) uban semakin jarang
tak sanggup ditusuk membentuk gulungan

Tentu harapan selalu tinggi agar penulis nantinya menyempurnakan terus hasil 
karyanya ini, dan khalayak menyiapkan uang untuk membeli edisi revisinya. Yah 
kalau windows dibeli sekian tahun sekali, kalau buku antologi ini kenapa tidak?

salam,


harry alim





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari Jawa ke Tiongkok sebelum abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang Tionghoa dari Dinasty Han)

2007-05-08 Terurut Topik harry alim
Bung Peter,

ada beberapa buku yang saya pakai untuk menulis karangan itu mulai dari
sea trade route between china and south east asia before 18th century 
(tentang pelayaran)
indonesia (tentang tuban kota pelabuhan terbesar jawa dan pangeran majapahit 
yang ke tiongkok)
dan beberapa buku sejarah yang saya baca dan banyak yang lupa judulnya,
kebetulan saya senang sejarah, dan sering membeli buku sejarah terutama yang 
berkaitan dengan indonesia, asia tenggara, dan asia timur juga india, ada 
beberapa buku tentang subyek ini. baik dari dalam negeri maupun luar.
kadang kadang keterangan itu cuma sebaris atau beberapa baris di buku 
tertentu, seperti misalnya yang ditulis tommi pirez, pelaut portugis yang 
pernah mampir di tuban dan melakukan perjalanan ke kota majapahit. buku 
harian tommi pirez ini sering dikutip di banyak buku sejarah karena memberi 
gambaran yang cukup baik tentang keadaan waktu itu, walau tetap dari 
kacamata pelaut portugis

sebenarnya saya berusaha mencari judul buku2 sejarah itu dan melihat 
pengarang, tahun terbit dan penerbitnya.
tetapi setelah berusaha beberapa hari ini saya menyerah, karena buku saya 
cukup banyak dan harus menyortirnya. karena tempat simpan sempit jadi banyak 
yang ditumpuk dan agak susah mencarinya
maaf saya tidak bisa membantu banyak, jadi kata2 budiman harap dicabut lagi 
karena berat menyandangnya

salam,

harry alim

From: peter liem
Subject: Re: [budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari Jawa ke Tiongkok sebelum 
abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang Tionghoa dari Dinasty Han)


Bung Harry yang budiman:
Sudilah kiranya anda sebut buku buku yang memberikan
bahan untuk menulis katangan ini. Terima kasih.
Peter Liem



[budaya_tionghua] Jalur pelayaran dari Jawa ke Tiongkok sebelum abad 18 (was Leluhur Orang Minahasa adalah Orang Tionghoa dari Dinasty Han)

2007-05-03 Terurut Topik harry alim
ini sebuah masukan, ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu


dari buku yang saya baca mengulas tentang pelayaran di asia timur dan tenggara 
sebelum abad 18 ada beberapa hal yang menarik. secara tradisionil ternyata 
jalur pelayaran dari negeri tiongkok ke jawa pada waktu itu adalah pelabuhan 
quanzhou (tjoantjioe) di fujian (hokkian) menyeberang ke arah pulau taiwan, 
kemudian menyeberang ke gugusan kepulauan philipine, kemudian ke selatan ke 
menado, dan menyusuri selat makassar ke ujung pandang dan kemudian ke barat 
menyusuri laut jawa ke tuban.

disebutkan pada jaman majapahit, sekitar tahun 1400'an pelabuhan terbesar di 
pulau jawa adalah tuban. jalur jalan yang teramai di jawa adalah yang 
menghubungkan ibukota majapahit (sekitar mojokerto sekarang) dengan kota tuban. 
disebutkan pula pada awal tahun 1400'an (1405 1407) seoarng pangeran dari 
majapahit dengan rombongannya pergi ke tiongkok dan tinggal di tiongkok lebih 
dari satu tahun.

disebutkan pula beberapa saudagar dari tiongkok sudah mengarungi jalur ini 
sejak ratusan tahun, bahkan mereka mempunyai kebiasaan mempunyai dua keluarga, 
keluarga di pelabuhan tujuan dan pelabuhan keberangkatan. cara seperti ini juga 
praktis dan bermanfaat. masing2 keluarga mengumpulkan barang dagangan untuk 
pelayaran berikutnya. asimilasi dengan penduduk setempat tidak terhindarkan. 
dan bahkan terbentuk sebuah 'network' sehingga barang keramik dari Tiongkok 
bisa secara berantai tiba ke pulau jawa. dan produk seperti rempah dan hasil 
laut seperti teripang dll sampai ke negeri tiongkok. barang dari Tiongkok 
deengan cara dari pelabuhan quanzhou ke manila, diangkut oleh pedagang A, 
kemudian dibeli oleh pedagang B yang membawanya ke manado, kemudian dibeli 
pedagang C yang membawanya ke ujungpandang, kemudian dibeli oleh pedagang D 
untuk dibawa ke pulau jawa (tuban pada jaman majapahit). sedang sebaliknya 
untuk barang dari selatan.

kenapa dipilih jalur demikian? jalur itu menghindarkan mereka untuk mengarungi 
laut terbuka seperti di laut cina selatan, yang lebih mengundang badai. 
kepulauan2 nusantara biasanya pada bulan bulan desember hingga februari meniup 
angin moonson dari barat yang cukup keras sehingga laut cukup bergolak  jalur 
melalui filipina adalah jalur laut yang terlindung oleh pulau pulau, sehingga 
ombaknya lebih kecil. di jalur ini sekitar bulan juli hingga september, 
terutama di daerah filipina sering terganggu juga oleh angin topan. tetapi 
dengan sistim berantai hal tersebut teratasi.

bagaimana dengan jalur pelayaran barat? memang terbentuk juga jalur pelayaran 
barat dimulai dari pelabuhan di fujian menyusuri pantai vietnam hingga pusat 
peradaban di kamboja waktu itu dan ke selatan menyusuri pantai timur malaysia. 
hingga ke selatan akhirnya tiba di wilayah riau untuk seterusnya ke pulau jawa. 
dan di jalur barat inipun terbentuk satu 'network'

baik jalur timur maupun jalur barat semuanya sangat tergantung dengan cuaca.  
awal musim hujan biasanya mendatangkan badai. wilayah laut jawa bergolak di 
sekitar desember hingga februari. sebaliknya wilayah laut pesisir timur 
malaysia, kamboja dan vietnam hingga guangzhou dan fujian lebih bergolak pada 
waktu bulan juli hingga september. saudagar pada waktu itu harus menyesuaikan 
jadwal pelayaran yang baik dengan memanfaatkan cuaca dan angin untuk mendorong 
layar. dengan memecah jalur perdagangan ini menjadi beberapa bagian seperti 
yang dilakukan banyak saudagar tionghoa waktu itu banyak menyelesaikan 
persoalan ini.

jalur barat kemudian makin populer dan ramai sejak munculnya jakarta semakin 
menjadii pelabuhan terpenting di jawa pada abad 18 dan datangnya kapal uap di 
abad 19. tetapi dengan melihat sebaran kebudayaan dongson di wilayah kepulauan 
nusantara juga menunjukkan hubungan perdagangan yang sudah cukup intens.

jalur pelayaran ini menunjukkan hubungan intens yang sudah terjadi antara 
wilayah minahasa dan tiongkok sejak beratus tahun lalu.

salam,

harry alim

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Lwekang sesuatu yang nyata atau hanya khayalan belaka ? (bag 1)

2007-04-12 Terurut Topik harry alim

Lwekang sesuatu yang nyata dan ada atau hanya khayalan belaka ? (bag 1)

Sejak membaca cerita silat beberapa tahun yang lalu, pertanyaan di atas selalu 
berada di benak. Kalau pertanyaan di atas diajukan dalam kuesioner, mungkin 
beberapa menjawab nyata dan beberapa menjawab khayal. Mungkin ada beberapa 
sebelum menjawab yang bertanya lwekang yang seperti apa?

Defiinisi lwekang.

Secara umum, lwekang diterjemahkan sebagai tenaga dalam. Beberapa pengarang 
memberikan gambaran yang berbeda tentang tenaga dalam ini. Chin Yung misalnya 
dalam hampir semua cerita silatnya menggambarkan lwekang sebagai tenaga dalam 
yang sangat hebat. Puncaknya bisa dikatakan di cerita Thian Liong Pat Poh, 
Lwekang digambarkan sebagai tenaga tanpa wujud yang bisa dikerahkan dan bahkan 
sebagai senjata pula. Sedangkan Liang Ie Shen, menggambarkan Lwekang sebagai 
tenaga dalam, yang kalau orang memilikinya akan lebih memiliki 'ausdauer' 
(stamina) sehingga lebih tidak cepat lelah. Khu Lung dapat dikatakan mengikuti 
gambaran Chin Yung. sedang pengarang seperti Wang Du Lu lebih melihat lwekang 
sama seperti Liang Ie Shen atau bahkan kurang. Pengarang yang lain kalau tidak 
mengikuti gambaran Chin Yung akan mengikuti gambaran Liang Ie Shen atau lebih 
konservatif dengan gambaran yang seperti Wang Du Lu. Bagaimanapun gambaran 
Lwekang seperti Chin Yung membebaskan pengarangnya untuk bisa berimajinasi 
lebih. Di dalam dunia Liang Ie Shen, lwekang bisa dilipatgandakan dengan ilmu 
iblis 'menggigit lidah, tetapi biasanya berakibat fatal bagi si pelaku. 
Meninggal.

Walaupun demikian ada beberapa kesamaan yang disampaikan oleh hampir semua 
pengarang. lwekang ini bisa dilatih dengan cepat jika mendapatkan semacam 
gambar dari 'india' (i kin keng). Dari deskripsi yang diberikan oleh beberapa 
pengarang, gambar semacam itu merujuk ke 'posisi asana asana yoga'.

Lwekang semacam apakah yang kita bicarakan disini ?

Lwekang yang dibicarakan disini adalah lwekang yang seperti digambarkan oleh 
Liang Ie Shen atau paling tidak seperti Wang Du Lu. Lwekang yang menambah 
stamina pemilik lwekang.

Benarkah tehnik yang digambarkan oleh I Kin Keng bisa melatih lwekang yang 
dengan definisi demikian lebih cepat?

Apakah lwekang yang demikian adalah sesuatu yang nyata dan bukan khayal?

Ikuti bagian kedua yang akan membahas tentang yoga dan tentang stamina.

Sambil menunggu bagian kedua dipersiapkan silahkan rekan rekan memberi komentar

salam.

harry alim


Recent Activity
  a..  10New Members
  b..  1New Photos
Visit Your Group 
SPONSORED LINKS
  a.. Liang yu 
Yahoo! Avatars
Share Your Style

Show your face in

Messenger  more.

New web site?
Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Yahoo! Mail
Get on board

You're invited to try

the all-new Mail Beta.
. 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?

2007-03-27 Terurut Topik harry alim
Beberapa kali memang dibahas tentang hal tersebut di atas, dan beberapa waktu 
lalu sdr Andreas Mihardja menjelaskan tentang bagaimana menentukan tangche .

dari buku yang saya baca (tidak ingat judulnya) dijelaskan dahulu ada satu 
keluarga yang tinggal di shanxi , mungkin di tai yuan (lupa) yang secara turun 
temurun adalah ahli astronomi kerajaan. walaupun dinasti berganti tetapi salah 
satu dari keluarga ini selalu menjadi ahli astronomi buat kerajaan. sehingga 
rumahnya pun tidak pernah terhancurkan oleh perang yang sering melanda provinsi 
shanxi.

berlainan dengan cara yang dikatakan oleh andreas mihardja, keluarga ini telah 
mendapatkan cara untuk menentukan tangche dan hari hari penting matahari yang 
lain.

karena pada waktu itu di tiongkok tidak mengenal penanggalan masehi. keluarga 
ini menentukan  demikian.

mereka mendirikan tiang yang tegak lurus dari tanah, dan menarik garis dari 
dasar tiang. di garis inilah setiap hari mereka memberi tanda panjang bayangan 
tiang yang berhimpit dengan garis itu. sehingga mereka mendapatkan tanggal 
dimana panjang bayangan adalah yang terpanjang. dan tanggal dimana panjang 
bayangan tiang yang terpendek.

karena mereka berada di belahan bumi utara ( tentu saja mereka belum sadar hal 
itu waktu itu) pada waktu panjang bayangan tiang terpanjang adalah waktu 
matahari berada di titik paling selatan, sedang pada waktu bayangan terpendek 
adalah waktu matahari berada di titik paling utara  dan mereka bisa menghitung 
jumlah hari yang dibutuhkan untuk mendapatkan bayangan tiang terpanjang hingga 
kembali bayangan tiang terpanjang (sama dengan satu tahun). mereka bisa 
menemukan bahwa bahwa satu tahun adalah 365 seperempat hari.

setiap tahun keluarga ini atas perintah kerajaan membuat kalendar, emenentukan 
kapan ceng beng dan kapan tang che.

bahkan karena tradisi yang turun temurun mereka miliki akhirnya mereka juga 
jadi sadar bahwa satu tahun lebih dari 365 seperempat hari, (kalendar masehi 
mengoreksi dengan kalendar kabisat setiap empat tahun sekali dan menambah 1 
hari setiap seratus tahun.)

keluarga ini juga mencatat bahwa panjang bayangan tiang terpanjang di daerah 
utara (seperti misal beijing) dan di daerah agak selatan berbeda (misal 
shanghai), semakin mereka ke selatan semakin pendek dan semakin ke utara 
semakin panjang.

walaupun pada waktu itu mereka belum menyarankan bahwa bumi ini bulat, mereka 
mulai menyadari bahwa jawaban yang paling tepat untuk fenomena ini adalah jika 
bumi bulat. Ini pendapat mereka beberapa ratus tahun sebelum barat menyatakan 
bumi ini bulat.

tangche mereka tentukan sebagai hari dimana bayangan tiang terpanjang dan 
cengbeng adalah 15 hari setelah hari tengah tengah antara bayangan tiang 
terpanjang dan terpendek.

sudah lama umat manusia mengamati matahari dan mencoba cari jawab kenapa 
demikian. bukan tidak mungkin satu hal baru yang ditemukan di satu tempat 
merembet ke tempat lain dan disempurnakan dan kemudian merembet ke tempat asal 
lagi untuk disempurnakan lagi

jaman dahulu membutuhkan waktu bertahun agar satu pengetahuan merembet dari 
satu tempat ke tempat yang lain. dan umat manusia juga sudah beribu tahun 
mengamati matahari. seperti yang dibuktikan oleh stonehenge di inggris.

cara yang dikatakan oleh andrias miharja adalah seperti stonehenge itu.

bukan tidak mungkin di tiongkok pun sebelum ditemukan cara menggunakan bayangan 
tiang juga digunakan cara seperti stonehenge itu.



salam,


harry alim


  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan 
tanggal Masehi ?


  Rinto-heng,
  Ban-ban kam sia atas informasinya.

  Kiong-chiu,
  Gunawan Kurnia

  From: Rinto Jiang
  Sent: Monday, March 26, 2007 9:01 PM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan 
tanggal Masehi ?

  Mohon dirujuk ke:

  http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/18197 

  Mengapa Ceng Beng selalu jatuh pada tanggal 5 April setiap tahunnya.

  Rinto Jiang

  Gunawan Kurnia wrote: 

  Lau-heng,
  Mengapa Ceng Beng  Onde dirayakan dengan tanggal Masehi ?
  Ceng Beng 05 April  Onde 22 Desember.
  Tanya kenapa ?


  Recent Activity
a..  24New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Indonesian languages 
b.. Dan 
c.. Indonesian 
d.. Indonesian language course 
e.. Indonesian language learn 
  Got Yodel?
  Best Yahoo! Yodel

  Give us your best

  yodel and win!

  Search Ads
  Get new customers.

  List your web site

  in Yahoo! Search.

  Yahoo! Mail
  Get on board

  You're invited to try

  the all-new Mail Beta.
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Mang Ucup Oh Mang Ucup (was : Ceng Beng - Besuk orang Mati)

2007-03-22 Terurut Topik harry alim
Membaca tulisan mang ucup kadang kita bisa ketawa, walaupun ini bukan
pujian, karena cukup sering mang ucup tidak sensitif atau peka perasaan.
Seperti misal pemilihan judul tulisannya.

Bisa jadi mang ucup, seperti dalam pernyataannya, bahwa dia By Race I am
Chinese and By Grace I am Christian
merasa mempunyai hak untuk memberi komentar terhadap tradisi orang tionghoa.
Bisa jadi mang ucup merasa berhak memberi komentar tentang tradisi, walaupun
ngawur dan tanpa dasar, misalnya bahwa tradisi cengbeng dimulai oleh kaisar
chu goan ciang.

Mungkin yang paling tidak enak, mang ucup merasa berhak mengajukan
pertanyaan seperti ini:

Yang menjadi pertanyaan apakah haram kalau kita besuk orang mati ke kuburan
di hari Ceng Beng? Apakah haram kalau kita berdoa mohon berkat dihadapan
kuburan? Apakah kalau kita berdoa di tempat ziarah akan lebih di dengar oleh
Sang Pencipta daripada kalau kita berdoa dirumah pribadi ?

yang menjadi pertanyaan tentunya adalah kenapa bertanya? apakah mang ucup
merasa mempunyai hak mempertanyakan hal tersebut di atas?

Dan kenapa memojokkan dengan pilihan judul yang demikian? kenapa dipilih
kata kata besuk? Apakah hanya untuk mencari perhatian atau mencuri
perhatian?
kenapa besuk orang mati?
Apakah mang ucup merasa mempunyai hak untuk mencemooh adat tradisi orang
lain?

dan dua pertanyaan terakhir apa saya berhak bertanya ke mang ucup
demikian? dan apa saya berhak membela sesuatu 'ritual' atau tepatnya
perlukah satu 'ritual' dibela?

mungkin tepatnya apakah pilihan seseorang atau sekelompok orang atas
kepercayaannya perlu atau boleh dicemooh atau dihakimi atau dinilai berdasar
kepercayaan atau pilihan orang lain atau sekelompok orang lain?

salam,

harry alim



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[budaya_tionghua] mohon bantuan

2007-02-27 Terurut Topik alim sudio
dear teman-teman tionghua 
saya sedang menulis sebuah cerita fiksi dengan latar
belakang kehidupan pemain opera cina (tio ciu pan) di
masa lalu, di Indonesia (lebih baik lagi kalau di
Kalimantan barat), saya membutuhkan sejumlah data
tambahan, adakah yang bisa membantu saya?
saya ke gramedia, untuk mencari sejumlah literatur
tentang kota singkawang dan Pontianak, namun disana
juga tidak ada sama sekali, ada yang bisa memberi
informasi dimana saya bisa mendapatkan data literatur
yang lengkap tentang hal ini

salam
aphang   


 

Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/


[budaya_tionghua] syaraf kejepit

2006-11-26 Terurut Topik harry alim
 hanya dengan kelingking 
kanan. seperti tidak bertenaga atau mengeluarkan tenaga dan orang kesakitan. 
dan meraba titik di dekat tulang kering.

terlepas dari tehnik apa yang digunakan, ada beberapa orang dengan kasus yang 
sama terbukti bisa baik lagi. untuk kasus mrs xx ada mri sebelum dan sesudahnya.

semoga bermanfaat bagi saudara anda


salam,


harry alim


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Sembayang rebutan dan tradisi purba

2006-09-03 Terurut Topik harry alim
yth sdr xuantong,

sungguh menarik penjelasan sdr tentang tradisi sembahyang rebutan.

walaupun demikian ada beberapa pertanyaan yang saya harap saudara bisa 
menjawabnya juga:

1. apakah ada penyelidikan yang menjelaskan sejak kapankah tradisi sembahyang 
rebutan dilakukan, tentu saja tidak perlu dalam bentuk yang tepat seperti 
sekarang.
maksud saya apakah sembahyang rebutan sudah dilakukan 1000 SM atau 2000 SM atau 
3000 SM atau katakan apakah masyarakat tionghoa dulu sudahkah mengadakan 
sembahyang rebutan sebelum mengenal logam misalnya?

2. sejak kapankah penjelasan mengenai sembahyang rebutan adalah seperti yang 
diulaskan oleh sdr, apakah setelah 500 SM atau sebelum 1000 SM?

3. apakah penjelasan tentang sembahyang rebutan memang selalu demikian sejak 
dari awalnya atau menjadi demikian setelah tahun sekian? apakah penjelasannya 
sudah demikian pada jaman khong hu cu dan juga sudah demikian pada dinasti 
shang, xia dan chou?

4. apakah ada penyelidikan sejak kapankah sembahyang rebutan dilakukan pada 
bulan ketujuh? maksudnya apakah dulu pernah kejadian misalnya sembahyang 
rebutan dilakukan pada bulan ke empat (waktu ching ming misalnya) sedang 
mengunjungi kuburan dilakukan pada bulan ketujuh?

5  jika kita melihat unsur sembahyang rebutan terdiri dari tiga yaitu 

a. kegiatan sembahyang pada bulan ketujuh
b. kegiatan sembahyang mengenai arwah dan roh2
c. kegiatan sembahyang dengan membawa persembahan hasil cocok tanam (dalam 
bentuk kue, makanan dan buah),

apakah ada penyelidikan yang manakah dari ketiga unsur tersebut di atas yang 
dilakukan terlebih dahulu? apakah sejak awalnya tiga unsur tersebut sudah 
melekat menjadi satu atau satu satu misalnya bisa a dulu kemudian c kemudian b, 
atau c dulu baru a kemudian b atau b dulu baru c kemudian a? atau urutan 
kombinasi yang lain? (paling tidak ada 6 kombinasi)

pertanyaan pertanyaan ini saya ajukan untuk mencari tahu apakah sudah ada usaha 
usaha untuk merekonstruksi cara berpikir bangsa tionghoa masa dulu?

ini mumpung lagi ada ahlinya, jadi pertanyaan tanpa sungkan sungkan 
diberondongkan keluar saja.

terimakasih,



salam,


harry alim

From: perfect_harmony2000 

Subject: [budaya_tionghua] Sembayang rebutan dan tradisi purba


Artikel ini saya buat untuk pertanyaan yang diajukan oleh sahabat 
saya. 

Orang sering menyamakan antara sembahyang qiyue ban ¤C¤ë¥b yang 
berkaitan 
dengan GuiJie°­¸` ( cat:festival hantu )atau sembahyang rebutan yang 
merupakan 
tradisi kelenteng dengan sembahyang ulambana versi Buddha. 
Hal ini ada benar dan ada salahnya, tergantung darimana kita 
menilainya. Tapi sepanjang yang saya tahu, tradisi penyebrangan roh 
itu tidak terjadi begitu saja, adanya pengaruh Buddhism ( 
cat :disamping Taoism )yang kemudian berkembang menjadi Buddhism 
Mahayana Tiongkok yang menyerap budaya setempat juga yang nantinya 
akan memberikan pula warna bagi tradisi sembayang rebutan di 
kelenteng.

Sembahyang pada bulan tujuh ini adalah untuk memberi kesempatan 
bagi para arwah dan roh-roh 
di neraka dilepaskan ke dunia untuk mendapatkan 'liburan' dan bebas 
dari 
alam sengsara atau kita katakan saja kembali ke tempat yang layak. 
Oleh 
karena itu pada momen tersebut, orang kelenteng mengadakan upacara 
untuk 
memberi makan mereka dan upacara ritual penyebrangan arwah. Hal ini 
ditujukan 
untuk mengembangkan welas asih tidak hanya kepada sesame manusia 
atau binatang 
tetapi juga kepada mahluk2 yang tak terlihat. 

Tradisi ini sebetulnya sudah dikenal semenjak jaman sejarah purba 
Tiongkok tapi waktu perayaan tidak selalu sama, tergantung keinginan 
penguasa atau orang yang ingin mengadakan upacara itu. 
Dalam kitab Liji §°O disebutkan bahwa upacara ini disebut Fuli ´_
§¡M 
sedangkan maksud Fu disini adalah memanggil roh orang yang meninggal 
atau 
disebut pula Zhao Hun ©Û»î . Pada upacara ini, arwah orang yang 
sudah meninggal,
biasanya leluhur kita, diundang untuk kembali dan dihantar menuju 
ke tempat 
asal muasal leluhur tersebut berasal. Kitab Li Ji mengatakan bahwa 
tindakan 
ini adalah suatu perwujudan untuk menunjukkan rasa cinta kasih dan 
bakti.

Upacara ini berkembang dimasa dinasti Shang , dimana ritual ini 
nantinya 
akan dikaitkan dengan San Guan Da Di ¤T©x¤j«Ò (penguasa tiga alam) : 
Penguasa 
langit yang dianggap memberi rejeki, penguasa bumi yang dianggap 
menebus 
dosa, dan penguasa air yang bertindak untuk mengatasi bencana. 

Filosofi Tionghua yang berbasiskan YinYang percaya bahwa manusia 
hidup adalah bersifat Yang dan arwah2 adalah bersifat Yin. Akan 
tetapi arwah gentayangan atau 
roh2 yang tidak memiliki keturunan untuk menyembahyanginya tidak 
akan kembali 
ke Yin murni, akan tetapi menderita di alam arwah dan bersifat Yin 
palsu. 

Oleh karena itulah maka diadakan upacara ini, dimana pada 
pertengahan tahun 
dimana terjadi peralihan antara Yin dan Yang maka adalah suatu tempo 
dimana 
ada kesempatan agar roh-roh tersebut kembali dari dunia Yin masuk 
kembali 
ke dunia Yang untuk disembahyangi dan

[budaya_tionghua] darimana asal usul terasi?

2006-06-20 Terurut Topik harry alim
beberapa waktu lalu dalam perjalanan ke tuban di tambakboyo, kurang lebih 15 km 
sebelah barat tuban, saya lihat penduduk banyak menjemur sesuatu. dan akhirnya 
saya tahu setelah bertanya, dan ..oh itu terasi. satu keluarga tionghoa di 
desa itu mengatakan keluarganya sudah bikin terasi dari sejak engkongnya, dan 
engkong dari engkongnya dan mungkin dari engkongnya lagi. dia bilang udah 
tradisi keluarganya.

terasi ada dan dipakai luas di malaysia dan di thailand, juga di vietnam.

sehingga terpetik pertanyaan di benak saya, darimanakah asal usul terasi?

apakah ini bagian dari kebudayaan melayu muda (austronesia) yang tersebar dari 
muangthai vietnam termasuk tiongkok selatan (inlam, hokkian dan kwangtong) 
sampai sulawesi dan nusa tenggara atau kebudayaan melayu tua jadi ada di 
kebudayaan batak dan toraja atau kebudayaan dari tiongkok bagian utara?

dugaan saya berasal dari budaya austronesia. bahkan tiongkok selatan sebelum 
dinasti tong, penduduknya masih banyak yang berbudaya seperti austronesia.

apakah dari sidang pembaca ada yang tahu lebih jauh? 


salam,

harry alim

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/B6DZeC/bOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Tanya: Menyembah Tie Pa Kay ? (penutup)

2006-06-19 Terurut Topik harry alim
 pribadi saya sendiri untuk menganalisa tulisan mang ucup, mencoba cari
tahu apa tendensinya.

5. karena tulisan itu ditulis oleh mang ucup, yang nota bene dipuji oleh
banyak pihak telah menulis dengan baik.

6. mungkin saya tak akan bertanya tanya kalau pertanyaan mang ucup hanyalah
' apakah tie pa kay tokoh benar atau hanya khayalan penulis?' tanpa diembel
embeli cerita penjaja sex (pelacur) di singapura dan hong kong menyembah tie
pa kay.

lepas dari ini semua, tulisan ini saya tulis karena pertanyaan yang mang
ucup ajukan,
Pertanyaan saya kepada sdr Harry, kesalahannya mang Ucup dimana dalam hal
ini ? Kenapa sdr Harry berpraduga buruk kepada mang Ucup mengenai pelacur.

juga karena mang ucup ingin menyudahi thread ini sampai disini, ya cukuplah
sampai disini, dan memang saya tak menyalahkan mang ucup atau punya praduga
tertentu, ini semua harusnya cuma ada dalam pikiran saya tak perlu saya
uarkan.

salam,

harry alim



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/N6DZeC/fOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] mengenai Shio...

2006-02-05 Terurut Topik harry alim
memang kadang2 kita sebagai yang penerima warisan budaya shio, malah mereduksi 
warisan itu sehingga seakan kan hanya alat ramal meramal saja, padahal mungkin 
orang dahulu (leluhur) telah menciptakan itu dengan nalar yang jelas, dasar dan 
tujuan yang pasti. hanya saja karena sistim pewarisan (sistim dokumentasi) yang 
tidak baik sehingga saat ini kita tidak bisa tahu lagi darimana shio itu 
dinalarkan.

jadi kita malah mengecilkan arti warisan budaya itu.

saya berusaha dengan pengetahuan terbatas tentang astronomi mencoba mencari 
nalar shio dengan harapan teman di milis ini ada yang bisa diajak mencari nalar 
itu, terlebih kalau bisa mencari sumber tertulis untuk hal tersebut.

kembali ke soal shio, unsur pendukung shio adalah periode 12, periode 5 unsur, 
periode 2 (yin dan yang) dan periode 60.

periode 12 didasarkan pada pengamatan orang dahulu pada periode revolusi lanet 
yupiter.

periode 5 saya duga didasarkan pada pengamatan planet venus, hanya saja mungkin 
orang dahulu belum tentu sudah menganggap bintang fajar dan bintang senja 
adalah sama, mungkin mereka menganggap bintang yang lain.

bagaimana periode itu muncul ?, venus karena planet dalam dan waktu revolusi 
sekitar 240 hari akan terlihat dari bumi sebagai bintang fajar selama 10 bulan 
dan bintang senja selama 10 bulan. oleh karena seorang pengamat langit dia akan 
melihat periode yang berulang setiap 5 tahun. penjelasannya demikian.
 
tahun pertama orang melihat bintang fajar dari bulan 1 sd ke 10,  kemudian 
hilang selama 10 bulan, dan pada tahun kedua orang melihat bintang fajar dari 
bulan ke 9 sd ke 12, hilang lagi 10 bulan, dan tahun ketiga orang melihat 
bintang fajar dari bulan ke 1 sd ke 6, hilang lagi selama 10 bulan dan tahun ke 
4 bintang fajar akan kelihatan lagi dari bulan 5 sd 12 dan pada tahun ke 5 
bintang fajar kelihatan pada bulan ke 1 sd ke 2 baru pada tahun ke 6 bintang 
fajar akan kelihatan pada bulan ke 1 sd ke 10 lagi dan demikian berulang.

demikian juga dengan bintang senja, dengan urutan dan periode yang sama, tahun 
pertama kelihatan di bulan ke 11 sd 12 dst.

karena itu sangat mungkin orang dahulu berdasar planet venus ini memberi lima 
unsur penanda tahun, kayu, api tanah logam air.

periode 2 tahun yin dan yang. saya duga didasarkan pergerakan planet mars. 
karena revolusi mars yang 2 tahun. misalnya pada tahun pertama bulan pertama 
pada jam enam sore orang akan melihat mars terbit di timur dan pada bulan ke 12 
pada jam enam sore orang melihat mars diatas kepala, ini bisa disebut tahun 
yang, sedang pada tahun kedua orang pada bulan pertama jam enam sore melihat 
mars di atas kepala sedang pada bulan keduabelas orang melihat mars di langit 
barat ini bisa disebut tahun yin dan tahun ketiga berulang lagi

dengan kombinasi revolusi saturnus yang 30 tahun, didapatkan periode yang 60 
tahun.

melihat nalar di atas saya cenderung bahwa lima unsur tidak disusun kayu, kayu, 
api, api, tanah, tanah, logam, logam dan air, air tetapi ya kayu, api, tanah, 
logam dan air, kemudian kembali kayu, api, tanah, logam dan air lagi

apakah rinto heng atau yang lain bisa mencari rujukan tentang hal ini.

sebetulnya pekji (bazhi) dan shio adalah menggambarkan posisi lima planet itu 
ditambah posisi matahari dan bulan, cara ini sebetulnya satu cara yang sangat 
bagus sekali dan memudahkan. 

tentu saja terpulang kepada kita apakah warisan budaya ini kita nalarkan 
kembali atau tidak.


salam,


harry alim


  - Original Message - 
  From: Rinto Jiang 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 05, 2006 3:32 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] mengenai Shio...


  Shio jangan dikaitkan dengan ramal-meramal. Salah besar kalau seseorang 
melihat shio langsung dikaitkan dengan ramal-meramal. Kita harus bisa 
memisahkan asal-usul shio dengan ilmu meramal yang dilekatkan pada shio. 
Astronomi sendiri juga bukan ilmu ramal-meramal, ilmu ramal-meramal istilah 
kerennya adalah astrologi. Ini harus dibedakan.

  Shio pada mulanya cuma sebuah alat untuk memudahkan ingatan tahun. Karena di 
zaman dulu, di Tiongkok sama sekali tidak ada tahun akumulasi. Artinya, 
bilangan tahun tergantung pada era pemerintahan. Berapa lama pemerintahan 
seorang kaisar, maka berapa lama pula era tahun itu akan berakumulasi, setelah 
digantikan oleh kaisar berikutnya, bilangan tahun akan di-nol-kan kembali.




[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: tanya asal mula shio...

2006-01-04 Terurut Topik harry alim
shio memang bisa dilihat dari sisi mitos atau yang lain.

ada beberapa hal yang bisa dibicarakan mengenai shio

1. kenapa shio periodenya 12?
2. kenapa disamping shio yang 12 juga ada 5 unsur sehingga kalau digabung
jadi periode 60?
3. kenapa shio dinamakan dengan nama2 binatang tikus sd babi?

tentu saja jawaban ini spekulasi saya, setelah mempelajari sedikit tentang
astronomi.

pertanyaan pertama

kenapa shio periodenya 12,

ini karena perjalanan planet jupiter yang mengelilingi matahari 11.83 tahun
periodenya. langit malam dihiasi bintang yang kalau kita lihat sebenarnya
tidak berubah (berubah tetapi dengan periode yang lama sekali sehingga kesan
kita dalam pengamatan yang cuma seumur manusia seperti tidak berubah)
kecuali lima planet yang kelihatan berubah posisinya, yaitu mercury, venus,
mars, jupiter dan saturn. lima planet ini bisa dilihat dengan mata
telanjang.

agaknya orang dulu melihat bahwa planet jupiter sebagai benda langit ketiga
yang paling terang setelah matahari dan bulan, selalu berubah posisinya dari
tahun ke tahun. dan setelah kurang lebih dua belas tahun kembali pada posisi
yang sama.

karena itu agaknya manusia dulu telah membagi bintang2 pada jalur lintasan
planet jupiter menjadi 12 susunan (rasi) dan mengamati dari tahun ke tahun
bahwa planet jupiter bergerak dari satu rasi ke rasi yang lain.

pertanyaan kedua

kenapa ada periode 60 tahun.

ini karena susunan lima planet akan kembali pada posisi yang sama setiap 60
tahun. karena tiga planet luar jupiter mengelilingi matahari 12 tahun sedang
saturn 30 tahun mars 2 tahun sedang  planet dalam venus terlihat sebagai
bintang pagi selama 10 bulan dan bintang sore selama 10 bulan dan mercury
terlihat dari bumi sebagai bintang pagi selama 2 bulan dan bintang sore 2
bulan. kenapa mercury dan venus terlihat sebagai bintang pagi dan bintang
sore karena lintasannya sebagai planet dalam.

sehingga angka yang menjadi faktor bersama adalah 60 tahun..

artinya kalau kita melihat malam ini misalnya jupiter di rasi a, sedang
saturn dirasi b, mars di rasi c dan venus sebagai bintang sore di rasi d dan
mercury jadi bintang pagi di rasi e, maka situasi yang sama seperti ini akan
kembali lagi setelah 60 tahun.

memang akhirnya harus ada koreksi karena ternyata jupiter tidak pas 12 tahun
juga saturn tidak pas 30 tahun.

pertanyaan ketiga

kenapa shio menggunakan nama2 binatang?

sampai sekarang saya belum menemukan nalar dibelakang itu, mungkin karena
itu nama binatang binatang yang dekat dengan manusia (tetapi ini spekulasi
yang masih sangat jauh).

jika dilanjutkan mungkin pertanyaannya adalah kenapa manusia melihat benda2
langit?

lagi lagi ini spekulasi.

pada awalnya saya rasa manusia melihat matahari, sehingga mereka tahu ada
siang dan ada malam, dan mereka menentukan satu hari adalah satu siang dan
satu malam.

kemudian manusia melihat bulan yang menjadi penuh menghilang dan menjadi
penuh lagi, ini yang mereka namakan satu bulan.

dibantu dengan musim yang berubah (4 musim) mungkin manusia mulai memahami
arti setahun.

lalu manusia yang tidak tinggal dikatulistiwa, terutama dibelahan yang jauh
dari katulistiwa, melihat bahwa bayangan tiang pada waktu yang sama dari
hari ke hari menjadi pendek dan terpendek kemudian memanjang lagi sehingga
jadi terpanjang dan kembali menjadi yang terpendek. periode bayangan yang
terpendek sehingga kembali jadi terpendek ini adalah periode satu tahun.atau
mereka juga melihat bahwa matahari pada hari tertentu terlihat tinggi dan
pada waktu yang lain terlihat rendah.

manusia juga mengamati dimana titik terbit matahari pada musim tertentu
(stonehenge)

saya rasa setelah periode yang cukup lama, (beberapa ratus tahun) manusia
puas dengan hari, bulan dan tahun (mengamati matahari dan bulan) sampai
kemudian mereka mulai mengamati langit malam dan mulai bahwa bintang bintang
tidak tetap posisinya ada lima planet yang berubah.

mungkin yang pertama mereka amati setelah matahari dan bulan adalah fenomena
bintang sore yang terang sekali dan bintang fajar yang terang sekali (planet
venus) dan pada awalnya tentu mereka tidak tahu bahwa itu adalah sama
(planet venus). baru kemudian sadar adanya jupiter yang juga terang sekali,
kemudian saturn dan mars. sedang mercury cukup kecil, walaupun juga
kelihatan oleh mata telanjang.

salam,

harry alim





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email

[budaya_tionghua] apa nama hokkian buku2 kong hu cu

2005-12-28 Terurut Topik harry alim
sangat menarik mengkuti diskusi tentang lun yu dan kong hu cu akhir2 ini di
milis.

agar bisa nyambung dengan memory waktu dulu, mungkin ada yang bisa membantu
memberi nama hokkian ke buku buku yang ditinggalkan dan dikumpulkan kong hu
cu.

seingat saya dulu matakin solo (khong kauw) dith 60'an pernah menerbitkan
kumpulan buku2 tersebut yang saya ingat ada 4 buku ajaran khong hu cu  (su
seng) dan 5 kitab classic (go keng)

yang empat buku (su seng) adalah seingat saya (tolong dikoreksi kalo salah)
lun gi, thay hak, tiong yong dan beng cu(?)

dan yang lima buku (go keng) adalah seingat saya si keng, ya keng dan yg
lain sudah lupa (maklum waktu itu masih kecil)

mungkin ada yg bisa membantu dengan memberi nama mandarin (pin yin) dan nama
hokkian empat buku dan lima classic ini

salam,


harry alim



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/SBefZD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] mohon bantuan info tentang belajar putonghua

2005-12-23 Terurut Topik harry alim
yg terhormat para netters

mohon bantuan info tentang belajar putonghua.

berapa kira2 biaya yang dibutuhkan untuk belajar putonghua di beijing?

apakah 1 tahun cukup untuk belajar putonghua, secara oral baca dan tulis?
berapa kira kira biaya untuk itu ? biaya sekolah dan berapa biaya akomodasi?
apakah selama sekolah bahasa bisa bekerja sambilan untuk membantu menutup
biaya?

memang saya sudah browsing dan mendapatkan data biaya sekolah setahun
berkisar USD 2600 sampai USD 8000 tergantung tipe kursus yang dipilih dan
biaya akomodasi selama setahun kurang lebih USD 12000.

sehingga biaya setahun kurang lebih USD 2

apakah ada netters yang bisa membantu memberi informasi apakah memang
demikian biaya studi
bahasa di beijing atau ada pilihan yang lain?

atau mungkin ada suggestion belajar bahasanya tidak perlu di beijing supaya
biaya lebih murah.

terimakasih sebelumnya

salam,

harry alim




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] panggilan keluarga lingkar kedua

2005-08-01 Terurut Topik harry alim





heng te sekalian,

beberapa waktu lalu kita membicarakn di milis cara 
panggilan keluarga, terutama keluarga dalam lingkar pertama

yang saya sebut dengan lingkar pertama adalah ayah, 
ibu, kakek, nenek, kakak, adik, paman, bibi dan isteri atau 
suaminya

semuanya jadi jelas dan telah dibahas panjang 
lebar

tetapi masih jadi pertanyaan bagaimana dengan 
panggilan di lingkungan keluarga lingkar kedua

yangdimaksud dengan lingkar kedua adalah 
bagaimana misalnya cucu kita panggil dengan anak anak dari sepupu kita 
misalnya

contohnya begini ini di lingkungan keluarga 
komunitas hokkian (ciang cioe)

seseorang sebut Apanggil pamannya sebut B 
misalnya toa pek (kakak ayahnya) atau kepada sebut C sa cek (adik 
papahnya)

kemudian anak orang ini (anak A sebut D), jadi D 
panggilnya ke B jadi pek kong atau ke C cek kong 

jika B punya anak laki sebut misalnya E dan anak 
perempuan F

bagaimana cara panggil D ke E dan cara panggil D ke 
F dst

demikian juga dengan keluarga dari ibu 
dst.

apakah ada yang bisa memberi 
pencerahan?

kebetulan di lingkungan keluarga cara panggil 
lingkar pertama masih kita pakai dengan seksama tetapi kita mulai bingung waktu 
memperkenalkan anak kita dengan keluarga dari lingkar kedua cara panggilnya 
harus bagaimana

untuk praktisnya kita cuma pakai oom dan tante 
saja, sedang untuk yang lebih tua tetapi setingkatan ya cuma koh atau enci, 
sedang yang lebih muda panggil nama saja


salam,

harry alim







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] Xiang Yang (Dinasti Song (960 � 1268))

2005-08-01 Terurut Topik harry alim





hengte sekalian,

kota xiang yang ini kebetulan siauw te pernah pergi 
ke kota ini 

kota ini terletak kurang lebih tengah 
tengahjalur kereta dari yichang di tepi yang tse dan kota loyang, kota ini 
terbelah oleh sebuah sungai (namanya lupa sungai han kalau tak salah), yang 
sebelah utara disebut  dan yang selatan  karena itu digabung disebut 
xiang yang
kota tua terletak disebelah selatan sungai, saat 
ini masih lengkap tembok kota nya mengelilingi kota tua, dan termasuk 
dilestarikan pemerintah didalam kota tua juga dilestarikan beberapa bagian kota 
tua, sedang stasiun kereta di sebelah utara sungai.

yang menarik memang kota tuanya, sedang kurang 
lebih 10 km sebelah barat kota ini terletak lung chung, desa tempat tinggal kung 
ming (cukat liang) salah satu tokoh terpenting sam kok pernah tinggal. di desa 
ini dulu lauw pie telah datang berkunjung selama tiga kali mengundang cukat 
liang agar mau membantu dia.

dari kota xiang yang ini juga ada jalan menuju ke 
butong san (wudang shan) yang terletak kurang lebih 70 km di sebelah barat kota 
ini. untuk menuju ke wudang shan dulu saya naik bis umum dari kota ini ke satu 
kota di kaki gunung wudang shan dan besoknya naik bis dari kaki gunung ke wudang 
shan. walaupun sama sama ke arah barat tetapi jalur jalan ke wudang shan dan 
lung chung berbeda yang pertama ke wudang shan disebelah utara sungai dan yang 
satunya terletak di sebelah selatan.

menurut catatan sejarah yang ada tembok yang ada 
adalah peninggalan dari dinasti ming.


salam,

harry alim

, 

  - Original Message - 
  From: 
  Rinto 
  Jiang 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Monday, August 01, 2005 2:28 
  PM
  Subject: [budaya_tionghua] Xiang Yang 
  (Dinasti Song (960 – 1268))Rinto Jiang :Xiang Yang itu di zaman 
  Tiga Negara sudah terkenal. Letaknya di Prefektur Jingzhou. Lokasinya 
  strategis, menyebabkan Liu Bei tak mau mengembalikannya kepada Sun Qian 
  setelah dipinjam.Rinto Jiang





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









Re: [budaya_tionghua] kelenteng welahan

2005-07-26 Terurut Topik harry alim





Ferry xiong,

terima kasih atas informasi tentang kelenteng 
welahan,

tambahan informasi ini malah menunjukkan bahwa 
kelenteng ini memang menduduki tempat tertentu di komunitas tionghoa di jawa 
tengah bagian timur dan jawa timur bagian barat.

tentunya kalau tidak karena terkenal tidak akan 
menyebabkan kartini pun di ajak kesana, walaupun pada saat kartini di ajak 
kesana belum terkenal tersohor seperti sekarang, paling tidak dia anak bupati 
dari daerah yang membawahi kelenteng welahan ini.

hal ini semakin menambah rasa ingin tahu tentang 
kelenteng ini, sungguh sayang agaknya tidak banyak yang mendalami tentang 
kelenteng, atau mungkin bahkan belum ada ahli yang mempelajari kelenteng 
kelenteng di indonesiadi milis ini, sehingga gayung tidak 
bersambut

apa yang menyebabkan kelenteng ini jadi terkenal, 
apa sejarah dibalik kelenteng ini, kapan dibangunnya? oleh siapa? apa tujuan 
membangunnya? apakah hanya untuk pelayanan terhadap komunitas tionghoa 
sekitarnya? atau adakah tujuan tertentu misalnya peringatan terhadap sesuatu? 
dsb


semoga ada cianpwe yang mau turun gunung memberi 
pencerahan

salam,

harry alim



  - Original Message - 
  From: 
  fery xie 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  
  Sent: Tuesday, July 26, 2005 11:44 
  AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] kelenteng 
  welahan
  
  Dear Bung Harry,
  
  Kalo Tidak salah Klenteng Welahan tersebut adalah dulu tempat Ibu Kita 
  Kartini Di Kwepang.
  
  Untuk Lebih jelasnya, lihat di Gramedia, Buku : "Kartini Anak 
  Buddha"
  Karangan : Jo Priastana, Gan K.H
  Atau bukunya dapat dibelidi saya.
  
  Mengenai penyebaran agama Buddha di Jawa sudah ada sejak 1000 tahun lalu, 
  anda bisa membaca buku "Dharmo Gandul", yang dapat anda jumpai di toko 
  tokobuku di daerahJawa.
  
  Regards,
  
  Fery
  
  On 7/11/05, harry 
  alim [EMAIL PROTECTED] wrote: 
  
rekan rekan terhormat,


di jawa tengah ada satu desa kecil dekat demak 
namanya welahan, terletak diantara jalan tembus dari demak ke 
jepara.

di desa ini ada dua kelenteng yang biasa 
disebut kelenteng mak co dan kelenteng kong co.

waktu kita kecil dulu sering pergi ke kelenteng 
tersebut, terutama kelenteng mak co yang berada di pinggir jalan lebih besar 
sedang kelenteng kong co masuk ke gang.

apakah ada yang tahu tentang sejarah kelenteng 
ini?

agaknya kelenteng ini mendapat tempat tertentu 
di kalangan komunitas tionghoa (mungkin karena sejarahnya) sehingga 
sepertinya menduduki tempat yang lebih penting dibanding kelenteng lain bagi 
komunitas tionghoa, terutama jawa tengah dan jawa timur. 

setahu saya terutama untuk komunitas tionghoa 
di jawa tengah dan jawa timur ada beberapa kelenteng yang menduduki tempat 
lebih utama misalnya kelenteng welahan, kelenteng rembang dan kelenteng 
tuban (yang menghadap ke laut) 

apakah ada yang tahu kenapa 
demikian?

salam,

harry alim


.: Forum Diskusi 
Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :..: Kunjungi website global : 
http://www.budaya-tionghoa.org :..: Untuk 
bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :..: 
Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 


YAHOO! GROUPS LINKS 

  Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
  To unsubscribe from this group, send an email 
  to: 
  [EMAIL PROTECTED] 
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
  Service. 








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesian languages
  
  
Indonesian language learn
  
  
Indonesian
  
  


Dari
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] sembahyang rebutan, garebeg, seren taun, galungan dan kuningan

2005-07-21 Terurut Topik harry alim





Jit gwe sebentar lagi tiba, jit gwe cap go (bl 7 tg 
15) adalah hari sembahyang yang biasa disebut sebagai sembahyang rebutan 
oleh komunitas tionghoa di daerah jawa tengah dan jawa timur

sembahyang rebutan pada dasarnya adalah ungkapan 
syukurke sang pencipta dihubungkan dengan hasil panenan pertama (karena 
itu diadakan pada bulan ke tujuh) tentunya di tionggoan sana pada bulan ketujuh 
ini panenan dimulai (cmiiw). dan adat ini agaknya dibawa ke jawa oleh para 
leluhur.

dulu hari pada saat sembahyang rebutan banyak 
keluarga akan menyumbang ke kelenteng makanan atau kue yang kemudian disusun 
menjadi gunungan untuk kemudian dipersembahkan ke sang pencipta melalui satu 
ritual tertentu di kelenteng. setelah selesai ritual gunungan ini akan 
diperebutkan oleh yang hadir di kelenteng, karena itu di sebut sembahyang 
rebutan.

di jawa tengah khususnya solo dan jogja ada juga 
satu adat yang disebut garebeg mulud, diselenggarakan oleh penguasa kerajaan dan 
diselenggarakan pada bulan mulud saat ini dipakai untuk memperingati acara 
maulud nabi

tetapi adat ini bukan dari khasanah adat islam 
tetapi satu adat yang sudah terlebih dahulu ada di jawa bahkan sebelum agama 
islam masuk.

pada upacara garebeg mulud penguasa kerajaan akan 
membuat beberapa gunungan yang dibawa ke mesjid untuk mendapat pemberkatan 
melewati acara ritual, setelah selesai gunungan ini akan diperebutkan oleh 
yang hadir mengikuti acara tersebut.

di daerah klaten ada juga acara serupa 


di jawa barat ada dua daerah yang tetap melakukan 
acara ini di cigugur dekat kuningan cirebon dan di daerah banten selatan di 
sirna rasa (beberapa kali di ekspose di kompas)
pada prinsipnya sama, di adakan sekitar bulan 
agustus dengan membuat gunungan yang terbuat dari makanan atau kue hasil 
panenan, dan dipersembahkan ke sang pencipta sebagai ungkapan syukur hasil 
panenan pertama

di bali galungan dan kuningan dilakukan dengan 
prinsip yang sama, dan bali juga menunjukkan bahwa acara ini bukan datang dari 
budaya india/hindu tetapi sesuatu yang sudah ada sebelum datangnya pengaruh 
hindu

agaknya bisa disimpulkan bahwa acara tersebut pada 
dasarnya adalah sama yang timbul di lingkungan komunitas agraris dan muncul di 
komunitas agraris jauh sebelum munculnya pengaruh agama yang kita kenal 
sekarang.

tentunya di komunitas tiong hoa acara sembahyang 
rebutan sudah ada bahkan sebelum adanya khong hu cu sendiri

ada komentar dari kawan kawan disini untuk 
mempercerah tentang sembahyang rebutan?

salam,

harry alim
di jawa barat ada satu adat yang disebut seren 
taun





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] sebutan kong co, mak co, kong cau dan mak cau

2005-07-11 Terurut Topik harry alim






rekan rekan terhormat,

mungkin masalah ini pernah dibahas sebelumnya, 
mohon maaf kalau saya tanya ulang.

dari dulu saya bertanya tanya apa bedanya dan 
kenapa demikian?

sebutan untuk kakek dan nenek adalah mak dan 
engkong sedang untuk orang tua kakek dan nenek kita adalah kong co (lafalnya ou) 
dan mak co (ou) 

tetapi kalau ke kelenteng kita memanggilnya dengan 
kong co (lafalnya au) dan mak co (lafalnya au) 

dan apa hubungannya dengan mazu yang di puja di 
hokkian dan banyak komunitas tiong hoa di asia tenggara

salam,

harry alim


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.



  
  





  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] kelenteng welahan

2005-07-11 Terurut Topik harry alim





rekan rekan terhormat,


di jawa tengah ada satu desa kecil dekat demak 
namanya welahan, terletak diantara jalan tembus dari demak ke 
jepara.

di desa ini ada dua kelenteng yang biasa disebut 
kelenteng mak co dan kelenteng kong co.

waktu kita kecil dulu sering pergi ke kelenteng 
tersebut, terutama kelenteng mak co yang berada di pinggir jalan lebih besar 
sedang kelenteng kong co masuk ke gang.

apakah ada yang tahu tentang sejarah kelenteng 
ini?

agaknya kelenteng ini mendapat tempat tertentu di 
kalangan komunitas tionghoa (mungkin karena sejarahnya) sehingga sepertinya 
menduduki tempat yang lebih penting dibanding kelenteng lain bagi komunitas 
tionghoa, terutama jawa tengah dan jawa timur.

setahu saya terutama untuk komunitas tionghoa di 
jawa tengah dan jawa timur ada beberapa kelenteng yang menduduki tempat lebih 
utama misalnya kelenteng welahan, kelenteng rembang dan kelenteng tuban (yang 
menghadap ke laut)

apakah ada yang tahu kenapa demikian?

salam,

harry alim





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.



  
  





  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[budaya_tionghua] fenomena alam dan shio : inikah dasarnya

2005-05-08 Terurut Topik harry alim





fenomena alam dan shio, 

di mailist ini sekitar january 2005 kemarin penah 
dibahas tentang fenomena alam dan shio


pada saat itu dikonfirm oleh beberapa penulis bahwa 
dasar shio adalah posisi planet jupiter.
tetapi untuk pertanyaan apa yang menjadi dasar 
siklus 60 tahunan, tidak ada jawaban ilmiah yang menjadi dasar, kecuali 
penjelasan tentang dasar yang bukan fenomena alam.

penulis tertarik dengan masalah ini dan mencoba 
menganalisa fenomena alam yang menjadi dasar siklus 60 tahunan

ahli ahli astronomi agaknya sudah lama mengamati 
benda benda langit dan membuat catatan dan menyusun satu cara yang mudah untuk 
memahami benda langit tersebut. dan agaknya hasilnya adalahshio 
maupun siklus enam puluh tahunan tersebut

adatujuhbenda langit danyang 
kedelapan adalah bintang secara keseluruhan, yang mereka amati 
yaitu

matahari, bulan, planet mercurius, planet venus, 
planet mars, planet jupiter dan planet saturnus, danyang kedelapan 
adalah bintang bintang yang lain.

matahari, bulan dan semua tujuh benda langit ini 
adalah benda yang bergerak posisinya relatif terhadap bintang bintang yang 
lain

dari matahari, timbullah satuan harian, siang dan 
malam, dari bayanganbendakenasinar matahari (terpanjang jadi 
terpendek kembali terpanjang) timbul satuan satu tahun

dari bulan timbul satuan bulan dan dari perjalanan 
planet jupiter di angkasa timbul shio yang dua belas itu.

planet mercurius mengelilingi matahari 88 hari, 
dari pengamatan dibumi, karena planet dalam, planet ini akan kelihatan seperti 
bintang sore selama dua bulan dan bintang pagi dua bulan

planet venus mengelilingi matahari sekitar 225 
hari, dilihat dari bumi, juga karena planet dalam, planet inikelihatan sebagai 
bintang sore selama sepuluh bulan dan bintang pagi selama sepuluh 
bulan

planet mars, jupiter dan saturnus adalah planet 
luar.

planet mars mengelilingi matahari hampir 2 tahun, 
planet ini akan kelihatan bergerak di konstelasi bintang setiap dua tahun 
kembali ke posisi semula

planet jupiter mengelilingi matahari hampir 12 
tahun, planet ini akan bergerak dikonstelasi bintang dan kembali ke posisi 
semula setelah dua belas tahun, shio tikus misalnya adalah pada waktu planet 
jupiter berada pada rasi capricorn (karena itu juga disebut shio yang 
pertama)

planet saturnus menegelilingi matahari hampir 30 
tahun, seperti palnet yang lain kembali ke posisi semula setelah 30 
tahun

lima planet tersebut mercurius, venus, mars, 
jupiter dan saturnus akan kembali dalam posisi yang sama setiap 60 
tahun

maksudnya jika pada satu hari tujuh benda langit 
ini terletak dalam satu garis, maka 60 tahun kemudian tujuh benda langit itu 
akan terletak dalam satu garis lagi


shio dengan siklus enam puluh tahunan jadi 
memudahkan untuk mengamati benda langit.


tentu saja siklus tersebut akan benar benar tepat 
jika mercuri keliling matahari 90 hari, venus 225 hari, bumi 360 hari, bulan 
keliling bumi 30 hari, mars 2 tahun, jupiter 12 tahun dan saturnus tepat 30 
tahun, kenyataannya tidak karena itu setiap beberapa tahun harus dilakukan 
penyesuaian


bagaimanapun juga ahli ahli astronomi tiongkok pada 
jaman dahulu telah melakukan pengamatan dan menyusun satu cara yang "ingenious" 
(sungguh cerdik) dengan shio tersebut, sehingga sebenarnya dengan tahu shio dan 
siklusnya kita bisa dengan gampang mengetahui posisi tujuh benda langit 
tersebut.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.










Re: [budaya_tionghua] Re : Apa yang mereka pikirkan dahulu?

2005-05-06 Terurut Topik harry alim





dari jawaban pak king hian dan pak rinto 
jiang

ada dua hal yang saya catat:

1. mereka adalah tionghoa peranakan
2. mereka (mungkin) secara tidak sadar 
mengembangkan satu budaya yang diadopsi dari lokal dan budaya leluhur 
mereka

tetapi apa yang menyebabkan mereka memilih nama 
anaknya demikian? apakah ada satu gerakan atau anjuran di antara mereka sehingga 
membuat kalangan keluarga muda tionghoa yang banyak dijawa timur dan di jawa 
tengah untuk memilih nama itu? tentunya bukan karena konsep kebangsaan atau 
konsep indonesia sendiri, karena mungkin pada waktu itu konsep indonesia sendiri 
belum muncul.

untuk hanya mengatakan bahwa pemilihan 
namaadalah pembagian tugas ibu dan ayah (maaf apakah ada studi yang 
mendukung?) karena kurang berbahasa tiong hoa rasanya tidak tepat? mungkin saja 
di komunitas tiong hoa di jawa tengah dan jawa timur mereka berbicara dengan 
dialek hokkian tertentu, karena pada jaman itu mungkin belum ada penggunaan 
dialek beijing sebagai standar untuk orang tionghoa (pada akhir abad 
19)

mungkin juga budaya yang dipertahankan mereka 
adalah budaya yang ditinggalkan sejak dari jaman dinasti tang, karena cenderung 
menyebut diri sebagai tenglang (orang teng)

juga untuk menyebut mereka sebagai tionghoa 
peranakan mungkin bisa jadi tidak tepat juga? dari catatan sejarah yang saya 
baca banyak orang hokcia yang datang ke indonesia pada akhir abad 19 dan awal 
abad 20 yang kawin dengan wanita jawa. studi ini sebetulnya bisa dilakukan 
secara statistik dengan mendatangi ke kompleks kuburan orang hokcia dimana 
banyak nama jawa yang menjadi isteri dari orang orang hok cia.(sebenarnya kuburan tionghoa bisa 
menjadi sumber penelitian sejarah) juga. 

karena itu untuk mengatakan komunitas tionghoa ini 
peranakan seperti tidak tepat, karena yang datang belakangan pun juga peranakan, 
(seperti digambarkan di atas di komunitas hok cia, begitu juga di komunitas 
hakka di bangka ataupun di pulau lainnya, bahwa banyak yang persentasinya adalah peranakan. ini terjadi terutama jika mereka 
merantau ke selatan ini dengan tidak membawa isteri, begitu mereka mengawini 
perempuan yang dilahirkan di jawa atau pulau pulau lainnya ada kemungkinan besar 
bahwa mereka mengawini wanita peranakan)

mungkin komunitas tionghoa di jawa timur dan jawa 
tengah, mengingat bahwa waktu itu pusat kekuasaan di jawa berada di jawa tengah 
(solo dan jogja) mempunyai orientasi budaya yang tidak langsung "melihat" ke 
pusat kekuasaan.

sampai pada akhir tahun 1960'an banyak keluarga 
tionghoa yang mampu dan berada di jawa tengah dan jawa timur (pesisir 
sepertitegal pekalongan rembang lasem tuban dan solo jogja)yang 
mempunyai gamelan jawa dan mereka menggunakan gamelan itu untuk pesta perkawinan 
dan juga acara lainnya (termasuk wayang kulit)

hal ini agak berbeda dengan komunitas tionghoa di 
jawa barat misalnya seperti jakarta, tangerang, sukabumi dan bandung, orientasi 
mereka agaknya ke batavia (bagaimanapun juga mungkinbatavia masih kalah ramai 
dibanding dengan kota solo dan jogja)

karena itu saya lebih melihat ini lebih sebagai 
orientasi budaya (tentunya perlu didukung dengan studi) apakah misalnya 
komunitas tionghoa di jawa barat melakukan hal yang sama atau 
tidak?
atau mungkin saja ada anjuran dari orang yang 
berpengaruh waktu itu untuk memakai nama melayu, tetapi kenapa hanya ke anak 
perempuan?

salam hormat,


harry alim


  
  
  
  ..deleted
  
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re : Apa 
  yang mereka pikirkan dahulu?
  
  Sebagian besar Tionghoa peranakan berbicara dalam bahasa Melayu (Melayu 
  Tionghoa, yang sering juga disebut Melayu Rendah) yang tercampur kata2 bhs. 
  Hokkian.
  Ada sebagian yang masih bisa berbicara dalam bhs. Hokkian yang dipelajari 
  dari para Ayah. Para ayah ini adalah para pendatang yang lebih baru, yang 
  dinikahkan dengan gadis2 Tionghoa peranakan yang sebagian besar sudah tidak 
  bisa berbahasa Tionghoa. Pada waktu itu orang tua Tionghoa Peranakan yang 
  mempunyai anak gadis, mencari menantu denganmendatangi ke tempat2 di 
  mana banyak perantau baru dari Tiongkok.
  Pada perkawinan antar lelaki totok dan wanita peranakan, biasanya nama 
  anak lelakiditentukan oleh ayah, sehingga menggunakan bhs. Tionghoa. 
  Sedangkan anak perempuan diberi nama oleh ibu. Karena kebanyakan tidak bisa 
  berbahasa Tionghoa, banyak anak2 perempuan yang diberi nama dengan kata2 
  melayu. Sedangkan nama akhir untuk anak wanita yang paling banyak dipakai pada 
  saat itu adalah Nio (dari Kou Nio yang berarti nona, Mandarin: Guniang). Hal 
  yang sama juga terjadi pada anak2 dari ayah dan ibu peranakan.
  
  salam,
  KHRinto Jiang [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  Harry Alim menulis :deleted
mengingat bahwa waktu itu di akhir abad 19 (1800'an) dan awal abad 
20 (1900'an) konsep tentang indonesia sendiri mungkin juga belum 
menggumpal, tentunya ada alasan ayng cukup kuat di pikiran mereka 
sehingga mereka menggunakan atau memilih nam

[budaya_tionghua] Apa yang mereka pikirkan dahulu?

2005-05-02 Terurut Topik harry alim





Rekan rekan sekalian,

pada waktu ceng beng kemarin, pergi ke 
beberapa makam orang tiong hoa terutama di jawa tengah dan jawa 
timur

dari beberapa nama yang saya baca di bongpay, ada 
beberapa hal menarik yang saya catat, al:

banyak nama tionghoa yang lahir di sekitar akhir 
tahun 1800'an dan awal tahun 1900'an yang menggunakan nama melayu terutama nama 
anak perempuan, kebanyakan nama tengah, sedang nama ketiga kebanyakan 
menggunakan nama nio

nama melayu yang dipakai misalnya trima, kasih, 
sudah, garpu, bertien, berlioe, rendah dll sehingga contoh namanya bisa seperti 
tan trima nio

agaknya ada semacam pemikiran yang tersebar di 
antara keluarga muda orang tiong hoa (sekitar 25 tahun sampai 40 tahun) waktu 
itu sehingga mereka menggunakan nama tersebut.

mengingat bahwa waktu itu di akhir abad 19 
(1800'an) dan awal abad 20 (1900'an) konsep tentang indonesia sendiri mungkin 
juga belum menggumpal, tentunya ada alasan ayng cukup kuat di pikiran mereka 
sehingga mereka menggunakan atau memilih nama tersebut.

apakah ada yang tahu dan dapat menjelaskan fenomena 
ini?


salam,

harry alim




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.