GURU Sekolah Dasar (SD)
Rekan-Rekan Yth., Bila ada yang mempunyai teman, saudara, atau relasi yang pekerjaan-nya sebagai guru SD yang cukup berpengalaman, mohon dapat memberitahukan saya ya. Kami sedang mencari guru SD, untuk di-training dengan menggunakan metode 'Active-Learning', yang sekolahnya akan dibuka bulan July tahun ini. Bantuan teman-teman akan merupakan wujud kontribusi kita pada dunia pendidikan di-Indonesia, dan dalam membangun anak Indonesia menjaga Negeri ini dari kepungan para Profesional asing pada tahun 2020 nanti. Terima kasih atas perhatiannya. bRidWaN
Mohon Informasi
Rekan yang di US, Mungkin ada yang tahu apakah Bapak Menteri PK ada di US serta Itenary-nya ? Terima kasih atas bantuannya. Salam, bRidWaN
Re: Bertemu Jakgung, Menkumdang dan MenHAM
Undangan dan Acara yang menarik. Akan lebih menarik lagi bila Rekan-Rekan Permias@ menyiapkan apa-apa yang ingin di-klarifikasi-kan. Misal : Apakah betul terjadi KORUPSI di Indonesia, seperti yang ditulis diberbagai Media Massa Dalam dan Luar Negeri ? (Soalnya sampai saat ini belum ada yang 'diangkat' menjadi Koruptor). Salam, bRidWaN -- At 10:05 AM 1/24/00 -0500, Mahendra Siregar wrote: Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari di - Tempat Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa Duta Besar RI untuk Amerika Serikat mengundang Bapak/Ibu/Saudara/ Saudari pada : Hari/Tanggal : Selasa, 25 Januari 2000 Waktu: 19.00 s/d selesai Tempat : R. Garuda, KBRI Washington, D.C., 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington, D.C., 20036 Acara: Tatap Muka dengan Jaksa Agung, Marzuki Darusman; Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Yusril Ihza Mahendra; dan Menteri Negara Urusan HAM, Hasballah Saad. Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/Saudari kami ucapkan terima kasih. Kepala Bidang Penerangan Mahendra Siregar
Re: Caci maki di Permias@ (Re: Chechnya
. Saya pikir ini himbauan yang bijak dan patut untuk menjadi masukan bagi kita. Salam, bRidWaN --- A. Syamil [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Jeffrey yang baik, Apakah caci makinya bisa dikurangi? Bukan sekali ini saja mas Jeffey menghujat lawan bicara, orang, atau organisasi yang mas Jeffrey tidak sukai. Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH
Tanri Abeng
Rekan2 Yth., Meskipun tuduhan ini belum tentu benar, saya agak kecewa dengan Performance Pak Tanri yang dulu sangat saya kagumi akan ke-piawi-an beliau sebagai seorang Tokoh Management Indonesia, baik dibidang Marketing maupun Finance. Masa emas beliau ketika berkarier di Union Carbide dan Multi Bintang sangatlah baik dan mulus, sampai beliau berpindah ke Perusahaan swasta nasional (Bakrie Brothers). Mungkin kalau beliau tetap bertahan sebagai seorang "Profesional murni", cerita nya akan sangat berbeda. Tetapi itulah perjalanan seorang Manusia, yang garis kehidupannya dibentuk oleh titik-titik yang di-tentukannya sendiri. Agaknya tidaklah salah bila kejadian ini menjadi acuan bagi teman-teman yang masih belajar menuntut ilmu, untuk lebih berhati-hati didalam menapak karirnya kelak. Semoga yang terbaiklah yang akan diperoleh Pak Tanri Abeng yang dulu sangat giat mengurus organisasi Perhimpunan Management Indonesia bersama pak Cacuk. Salam, bRidWaN -- Kahumas Kejagung Soehandojo: Belum Cukup Alasan Cekal Tanri detikcom - Jakarta, Walau resmi jadi tersangka kasus Bank Bali, Tanri Abeng sampai saat ini belum dicekal imigrasi. Pasalnya, kejaksaan sebagai lembaga yang berhak mengajukan pencekalan menilai tak cukup alasan mencekal Tanri... .http://www.detik.com/peristiwa/21/2000122-183501.html
(Didik J Rachbini): Catatan ekonomi awal tahun 2000 13/1/2000
. Rekan Permias@, Informasi dibawah sekedar untuk penyeimbang Berita atau Analisa dari yang sudah ada. Seandainya sudah pernah membaca, tinggal di-delete saja. OK ? Salam, bRidWaN --- Catatan ekonomi awal tahun 2000 13/1/2000 Oleh Didik J Rachbini --- Didik J Rachbini adalah seorang pengamat ekonomi dan keuangan. Saat ini menjabat Direktur Utama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). --- Krisis ekonomi di kawasan Asia Timur ternyata berhenti lebih cepat setelah praktis selama tahun 1998 yang lalu hampir seluruh negara yang terantuk krisis mengelami kontraksi cukup parah. Masing-masing negara menghadapi permasalahan sendiri ketika dampak krisis tersebut tak bisa dihindari. Masyarakat Korea Selatan, misalnya, merasakan frustasi sangat berat karena ekonomi yang dibanggakannya ternyata tidak kebal dan rontok juga terimbas krisis. Tahun 1998 adalah tahun pahit bagi rakyat Korea, tetapi kepahitan itu kemudian dibayar dengan kerja keras dan hasilnya terlihat pada tahun 1999 dan awal tahun 2000 ini. Hal yang sama dialami oleh Thailand dan Malaysia, yang juga terimbas pada bidang sosial politik, tetapi tidak sampai menjerumuskannya. Sementara itu, dampak krisis di Indonesia tidak berkesudahan karena bertali-temali dengan krisis sosial-politik, yang sangat dalam. Jalan keluar dari krisis nampaknya tidak juga tuntas pada masa Habibie dan tidak juga terlihat cepat pulih pada masa Gus Dur. Tetapi tanda-tanda pulihnya ekonomi tersebut mulai terlihat pada awal tahun 2000 ini, namun masih disertai rasa khawatir yang dalam karena krisis sosial ternyata tertancap dalam di jantung kehidupan masyarakat. Buktinya, kasus Ambon, Aceh dan sebagian daerah lainnya tidak cepat tuntas diselesaikan, yang ujungnya akan berdampak pada proses pemulihan ekonomi. Selama setahun, negara-negara Asia Timur, kecuali Cina, Taiwan, dan Hongkong, mengalami masa krisis berat. Tetapi setahun kemudian krisis tersebut dibayar tuntas oleh negara-negara Asia Timur tadi dengan memacu kembali tingkat pertumbuhan ekonominya sampai pada tingkat normal seperti sedia kala. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada tahun 1999 telah mencapai tingkat yang tinggi dengan 8%. Hal yang sama dicapai Thailand, yang berhasil memacu pertumbuhan ekonominya dengan memanfaatkan kegiatan ekonomi luar negeri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 cukup mengenaskan karena dampak krisis tahun 1997 sebelumnya terlihat nyata pada tahun ini. Dampak negatif kontraksi ekonomi tersebut mengimbas pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan pekerja yang terlempar dari pekerjaan sangat besar jumlahnya dan sejauh ini tetap belum ada kebijakan yang tepat dan terfokus untuk menyelesaikan masalah itu, kecuali program JPS yang mengatasi masalah sementara dan tidak sinambung.Daya beli masyarakat juga menurun sebagai akibat dari tingkat inflasi yang tinggi sehingga tingkat kesejahteraan pun merosot tajam. Kehidupan ekonomi yang menurun drastis ini sangat mempengaruhi daya tahan sosial masyarakat sehingga dengan mudah terprovokasi, marah dan merusak. Warna itulah yang terjadi di dalam setiap kejadian dan kegiatan masyarakat sepanjang tahun 1998 dan 1999, yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan aspek ekonomi ini. Masyarakat sangat gundah secara kolektif dan mudah terkena pengaruh-pengaruh negatif sehingga berpotensi merusak. Salah satu faktornya tidak lain adalah tingkat kemampuan dan daya tahan ekonomi, yang juga merosot tajam. Perkembangan ekonomi tahun 1998 yang mengalami kontraksi berat tersebut mempengaruhi keadaan tahun 1999 dan awal tahun 2000 ini. Secara kuantitatif, keadaan ekonomi tahun 1998 terlihat pada hampir semua lapangan usaha mengalami kontraksi, kecuali pada sektor pertanian umum dan sektor LGA (listrik, gas dan air bersih). Kedua sektor ini pun bertumbuh sangat rendah sehingga tidak dapat mengkompensasi kontraksi sangat besar pada asektor-sektor lainnya. Selain itu, sektor LGA tidak banyak bermakna bagi perekonomian karena porsi kontribusinya terhadap total perekonomian sangat kecil. Namun demikian, tahun 1999 perekonomian mengalami perbaikan yang nyata dengan tingkat kontraksi sebesar 0,25% atau bahkan tumbuh 0%, yang berarti jauh lebih baik dari kontraksi sebesar 13,2% pada tahun sebelumnya. Itu berarti bahwa pertumbuhan negatif sudah berhenti pada tahun 1999 ini sehingga dampak-dampak negatif dari pengurangan tenaga kerja di berbagai sektor juga berhenti. Tetapi keadaan ekonomi yang tumbuh 0% ini tidak atau belum mengakhiri penderitaan masyarakat karena masih belum ada tambahan pekerjaan baru yang signifikan. Secara detail, tahun 1999, kontraksi masih terjadi pada sektor bangunan (minus 1,7
Re: Kepada DANIEL RAMSY SUTIKNO: Buktikan Tuduhan2 Anda!!
Bung Tikno ini mempunyai motivasi apa sebenarnya, tiba-tiba di-bulan Syawal yang indah ini memberikan Informasi yang menghebohkan ? Salam, bRidWaN -- At 04:57 PM 1/15/00 PST, Notrida Mandica wrote: Saudara Sutikno, Apakah informasi yang anda ajukan ini berdasarkan: "katanya ..." atau "saya dengar..." atau "saya saksikan sendiri..." salam, ida From: DANIEL RAMSY SUTIKNO [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Kepada DANIEL RAMSY SUTIKNO: Buktikan Tuduhan2 Anda!! Date: Sat, 15 Jan 2000 19:47:01 -0500 Coba anda kontak saudara Haris(New York)putra dr Bpk Nana Sutrisna yg pernah bersekongkol dan menjerumuskan salah satu rekannya dr New York juga yg pernah NYIMENG bareng2x dg Okki S ditahun yg lalu,sehingga rekannya tsb tertangkap dan masuk penjara di Maryland ,ulah dr Okki S Cs serta yg sembrono itu. Mungkin ini ada RED TAPE dlm men-Uncover kasus ini,karena Okki s dan Haris kebetulan putra2 dr Mantan pejabat barangkali ya?. Tapi dlm hal ini,mereka hrs bertangung jawab atas keteledoranya sebagai aktvis Permias stempa d Washington DC Amin .
Re: Sdr. Okki di Washington, DC
Benar bung Okki, Memaafkan orang yang menyebar berita yang tidak benar adalah perbuatan yang mulia. Ambil saja hikmah dari kejadian ini. Salam, bRidWaN --- At 09:15 PM 1/15/00 EST, Ramadhan Pohan wrote: Hahaha nggak bisa ngebayangin Okki dituduh pengedar. Agen. Narkoba lagi. Ada-ada saja. Kayaknya Okki itu, merokok pun nggak. Jangan tanya narkoba, apalagi cimeng eng-ing-eng, sama Okki. Okki paling tahu dimana beredar bakso yang enak, otak-otak, somay, mi tek-tek, soto. Pokoknya untuk peredaran Bandung - Jakarta, dia tahu tuh. Jadi lebih baik tanyain dia soal yg gitu-gitu. Jangan nanyak narkoba, man. Tapi nggak apa-apa. Yang namanya khilaf itu kan fitrahnya manusia. Namun, jika keliru, jangan ragu bilang minal aidin wal faidzin. Biar dimaapin lahir dan batin. Sorry ye... RAP "arek pinggiran"
Re: Agama A dan B
. Menurut saya Himbauan dan Tulisan dibawah ini sangat menarik, dan terkesan bahwa si-Penulis mengerti sedikit atas apa yang sesungguhnya tengah terjadi pada saat ini di-Indonesia. Sebaliknya saya juga tidak anti dengan apa-apa yang ada dibenak Rekan2 yang lain, karena dengan cara itulah kita bisa tahu apa yang ada dalam isi hati masyarakat Indonesia. Silahkan saja terus berpolemik:) Yang paling perlu digaris bawahi dan jangan dilupakan, bahwa Gus Dur adalah PEMIMPIN Organisasi Islam terbesar di-Indonesia, dan diyakini bahwa Gus Dur tidak mungkin 'tidur' didalam mengikuti peristiwa yang terjadi di-Maluku dan didaerah lainnya. Saya beragama Islam, dan pada saat ini saya sangat yakin dengan kepemimpinan Gus Dur, baik sebagai Pemimpin BANGSA maupun sebagai Tokoh ISLAM. Yang saya khawatirkan adalah pada saat ini yang tengah berlangsung di-Maluku bukanlah perang antar Agama, melainkan perang antar kita sendiri. Bahkan ada yang mencurigai ini adalah perang antar Agama 'sendiri'. Kita lihat nanti. Saya hanya ingin menghimbau, agar kita tidak terpancing begitu saja dengan berita2 yang menyesatkan. Contoh yang baik adalah yang ditulis oleh sdr. Faran, yaitu berupa pengumpulan Dana bagi masyarakat Maluku. Bukankah ini lebih realistis ? Salam, bRidWaN -- At 09:06 AM 1/14/00 -0800, Bonar Mangunsong wrote: Ya ampun, ya gusti,ya semuanya. Inikah yang disebut mahasiswa yg notabene kaum intellectual 'in the making' bangsa Indonesia? Inikah mereka yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan rakyat? (Geleng geleng kepala)... Bukan main melihat interchange yang saya baca. Satu kubu dengan geram menyerang 'the lone ranger' yang bersusah payah memaparkan perimbangan data2 yang selama ini disodorkan. The lone ranger (TLR) ini pun mulai memijakkan pada pasir dimana ujung2 ombak menyapu datang menepi. TLR ini tergoda akan buaian ombak, dan semoga ia ingat akan bahaya lautan yang bergejolak... dapat menenggelamkan. Gus Dur (GD), seorang muslim piawai, (atau seorang karpov, kasparov dalam catur), mengerti akan ganasnya lautan itu. Ia mengerti untuk tidak bermain2, walaupun hanya ditepi pantai. Apalagi membawa bangsa Indonesia ini kelautan, jauh sekali dari pikiran GD. GD bijak? Coba anda pikirakan, resapkan segala ucapannya, tanpa menghiraukan ucapan Ahmad Sumargono, Hamzah, Amien, dll. Coba cerna, apakah GD termasuk teledor dalam memimpin? GD adalah seorang kiayi. dapatkah ia menyengsarakan umatnya? Adakah dia tidak memikirkan masa depan umatnya. (dalam hal ini saya minta umatnya, tanpa perlu mengikutsertakan pengikut agama lain). Ambon perang agama? Tyasno Sudarto (detik.com) mengiyakan ada oknum TNI yang mengadu domba antar umat. GD seorang kiayi (NU organisasi Islam terbesar di Indonesia) menyerukan agar jangan orang muslim mengorbankan sesama muslim demi kepentingan politik. Juga mengatakan aksi sejuta umat adalah usaha partai2 minoritas mendikte mayoritas. (Untuk kata2 yg lebih jelas baca detik/kompas.com). Pertanyaan sekarang ialah bukan bagaimana menghindari bangsa Indonesia dari perpecahan, tetapi bagaimana menghindari bangsa Indonesia dari kehancuran total. Karena pertentangan yang ada bukan dilihat dari konteks bangsa Indonesia lagi, melainkan dari konteks kepentingan kelompok dimana masing2 kita berada. Jika kita beragama A, selalu yang dipikirkan keselamatan A, lebih parah lagi yang dipikirkan ialah kehancuran agama B, supaya A dapat hidup undisturbed dengan tidak adanya agama B. Ego ingin menang sendiri ini membuat premature hipotesa tersendiri yaitu kelangsungan kehidupan agama A dapat berjalan dengan hancurnya agama B. Sungguh. Jaman kegelapan terulang kembali di Indonesia. Agama A dan B sekarang bertikai. Padahal agama A dan B sudah puluhan tahun hidup berdampingan dan mempunyai hubungan erat dalam Pela dan Gandongnya. Haruskah kerukunan ini sirna sekarang? Posisi apa yang kita harus ambil? Ikut menyerukan aksi menghancurkan B atau A? Haruskah kita mengambil clurit, golok, pisau, pistol, granat untuk memutuskan masa depan kita? Lalu apa yang harus kita katakan kepada korban2/penderita Orba/militeris? Sabar? hahahaha.. Bangsa kita tak punya hutang moral kepada mereka. Penderita adalah warganegara kelas dua. Kelas pertama adalah mereka yang masih hidup, yaitu opportunist, yang sedang merebut kekayaan, kekuasaan, kehormatan, yang sekarang bisa dikerjakan. Hai mahasiswa Indonesia. Ingat, jika kita pulang ke tanah tercinta kita hanya akan menjadi jongos2 pihak asing. BUMN2 sekarang dalam proses di gadaikan pemiliknya adalah orang2 asing. Redistribusi aset program telah merampas kepemilikan perusahan2 yang telah lama berusaha. Paling tingi kita hanya akan menjabat managerial position. Toh memang mental kita (baca: bangsa Indonesia) masih belum profesional. (Untuk pemilik/pengusaha2 freeport, caltex, mobil oil, dll yang mengisap darah dari nadi bumi pertiwi saya mengucapkan semoga makmur
Re: Pinokio (was :Surat TIM PENGACARA GEREJA kepada Presiden(Tentang Pembakaran Gereja Silo))
At 10:12 AM 1/14/00 EST, Jeffrey Anjasmara wrote: Berantas habis dewan gereja beserta antek-anteknya! Saya berharap Pak Jeffrey ini beragama Kristen, sama seperti saya yang beragama Islam yang tahun lalu minta agar MUI di-reformasi. Salam, bRidWaN
Kuntoro Dir-Ut PLN
Akhirnya jadi juga Pak Kuntoro menjadi DirUt PLN. Selamat bekerja kepada beliau dan SALUT atas kebesaran jiwa beliau mau untuk 'turun' dari posisi Menteri menjadi Direksi BUMN ini, secara profesional. Semoga jiwa leadership, manajer dan business dari beliau dapat menjadikan PLN keluar dari permasalahan (hasil jaman dulu) yang sudah 'belit' ini. - Yudhoyono Soal Dirut Baru PLN Kuntoro Kredibel Berpengalaman detikcom - Jakarta, Mentamben Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan bahwa penunjukan mantan Mentamben Kuntoro Mangkusubroto sebagai dirut baru PLN, sesuai dengan kredibilitas, pengalaman dan pemahaman yang bersangkutan terhadap masalah listrik swasta. cut http://www.detik.com/peristiwa/21/2000112-143819.html
Re: Berita
At 05:33 PM 1/9/00 +0700, Nasrullah Idris wrote: MUI Mengharapkan KOMNAS dibubarkan Salam, Nasrullah Idris ... Uda Nas, Numpang tanya nih. Memangnya siapa yang berhak membubarkan Komnas HAM ? Dan atas dasar apa MUI ikut-ikutan meminta hal tsb ? Bagaimana kalau Komnas HAM meminta agar MUI juga dibubarkan? Kan jadi kisruh ya ? Bukankah akan lebih bijak bagi MUI memberi masukan dan saran pada Komnas HAM daripada ikut-ikutan minta Komnas HAM dibubarkan ? Paling tidak melalui suatu Diskusi atau Dialog resmi. Saya pikir sebagai Organisasi yang lebih besar dan lebih tua dari Komnas HAM, MUI akan menjadi lebih terhormat daripada melakukan tindakan seperti ini. Salam, bRidWaN
Saat Pedagang Lelap, Taman Puring Diobrak-abrik
Ini terjadinya di Indonesia, atau di Afrika ? .. Saat Pedagang Lelap Taman Puring Diobrak-abrik detikcom - Jakarta, Malang nian nasib para pedagang barang-barang bekas di Taman Puring, Jakarta Selatan. Saat Lebaran hari pertama belum lagi usai, kios-kios dagangan yang mereka tinggalkan luluh lantak dibongkar petugas Dinas Ketertiban Pemda Jakarta Selatan. Akibatnya, selain kios yang sudah tak berbentuk lagi, barang-barang dagangan yang selama ini jadi gantungan hidup mereka hilang tak tentu rimbanya. Malangnya lagi, pembongkaran dilakukan secara diam-diam. Artinya, pedagang-pedagang yang selama ini menggelar dagangan di sana tak pernah diberitahukan sebelumnya tentang 'aksi' petugas Pemda Jaksel tersebut. Sehingga kagetlah mereka begitu mengetahui kios-koisnya sudah rata dengan tanah. Pembongkaran itu sendiri dilakukan Sabtu (8/1/2000) malam, sehingga praktis para pedagang baru mengetahuinya Minggu (9/1/2000) pagi. "Kita sama sekali tak diberitahukan bahwa kawasan ini akan digusur. Barang-barang kami semua hilang. Padahal kalau diberitahu sebelumnya kami masih bisa menyelamatkan barang yang kami miliki," tutur seorang pedagang seperti dikutip stasiun televisi SCTV. Pemda sendiri menginginkan lahan yang selama bertahun-tahun digunakan para pedagang bekas itu dikembalikan ke fungsinya semula, yakni sebagai kawasan penghijauan (taman kota) dan saluran jalan.
Re: MER-C: Bantuan untuk Maluku
Bravo Bung Syamil dan Rekan Permias@ lainnya, Tulisan atau forward seperti ini yang jelas menunjukkan jati diri kita sebagai seorang Intelektual. Saya mengharapkan agar kita disini lebih dewasa dalam melihat atau mendiskusikan suatu permasalahan di Indonesia dengan cara yang positif. Apalagi bagi kita yang kurang mengetahui dengan 'persis' apa yang sesungguhnya terjadi. Semoga Pemerintah RI (yang legitimate) akan dapat mencari jalan keluar yang terbaik dari permasalahan dan 'tekanan' kiri-kanan yang terjadi pada saat ini. Salam, bRidWaN .. At 08:05 AM 1/8/00 -0500, A. Syamil wrote: Salam Permias, Daripada kita saling bertikai, marilah kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Jabat erat, Ahmad Syamil Toledo, OH - forwarded message - Djoko Luknanto [EMAIL PROTECTED] Ini adalah berita lengkap mengenai Tim Dr Imam Prasodjo yang berangkat ke Halmahera, lengkap dengan nomor rekeningnya. Ayo berlomba-lomba memberi dana Dr Syafiq menyatakan, sebagai organisasi kemanusiaan yang baru terbentuk, MER-C membutuhkan bantuan dana dari masyarakat. Sumbangan di antaranya dapat dikirimkan ke rekening MER-C di Bank BNI Cabang Kramat No 017.001129556.001. -- Djoko Luknanto-Jack la Motta http://fly.to/la_Family Jumat, 7 Januari 2000 Lima Dokter UI ke Halmahera Jakarta, Kompas Lima dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) hari Kamis (6/1) dini hari berangkat ke Pulau Halmahera, Maluku Utara, untuk membantu para pengungsi akibat konflik di wilayah Halmahera Utara. Rombongan MER-C berangkat bersama rombongan Menteri Negara Masalah Kemasyarakatan Anak Agung Gede Agung dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Presidium I MER-C, dr Syafiq Basamalah MHA SpBO, MER-C memperoleh dukungan Yayasan Nurani Indonesia yang dipimpin sosiolog UI Dr Imam Prasodjo yang juga ikut berangkat dalam rombongan. Tim medis MER-C langsung dipimpin oleh Ketua Presidium-nya, ahli bedah tulang dr Joserizal Jurnalis SpBO, didukung empat dokter umum yaitu dr Yogi Prabowo, dr Wahyu Widodo, dr Indragiri, dan dr Herman Darmawan. Mereka yang berangkat ini telah berpengalaman dalam penanganan kasus gawat darurat dan bedah di daerah konflik Ambon dan Tual. Tujuan pemberangkatan tim medis ini adalah memberikan pelayanan medis langsung di daerah konflik di mana korban kerusuhan tidak mendapat pelayanan medis yang layak. Tim ini selain membawa obat-obatan untuk pelayanan poliklinik umum, makanan tambahan, dan pakaian layak pakai, juga dipersiapkan untuk membuka "rumah sakit bedah" dan "ruang operasi darurat". Menurut dr Syafiq Basalamah, kendati MER-C adalah organisasi medis Islam dengan logo bulan sabit merah dan bulatan dunia, sebagai dokter atau calon dokter maka para anggota MER-C tetap harus membantu korban kerusuhan tanpa memandang agama. Hal ini juga dikemukakan oleh Henri Dotulo, anggota Seksi Logistik MER-C dalam jumpa pers di Masjid Al Azhar, Rabu lalu, bahwa dalam kerusuhan di Ambon dan tual para anggota MER-C telah melakukan 29 operasi, di antaranya ada yang dirujuk ke RSCM. Menurut Dotulo, dalam penanganan korban kerusuhan dan pengungsi tragedi Ambon, memang terdapat ketidaknetralan dan keberpihakan tenaga medis yang ada. Distribusi bantuan baik berupa logistik maupun pelayanan medis yang diberikan kepada kedua pihak yang bertikai juga tidak adil dan merata. "Kami melihat PMI juga tidak proporsional membagi bantuan makanan," katanya. Dr Syafiq menyatakan, sebagai organisasi kemanusiaan yang baru terbentuk, MER-C membutuhkan bantuan dana dari masyarakat. Sumbangan di antaranya dapat dikirimkan ke rekening MER-C di Bank BNI Cabang Kramat No 017.001129556.001. Seruan Menkes Sementara itu, Menteri Kesehatan dr Ahmad Sujudi MHA dalam suratnya kepada para pemimpin redaksi media massa hari Kamis menyatakan bahwa Propinsi Maluku saat ini sangat membutuhkan tambahan tenaga medis untuk membantu pelayanan kesehatan yang terkendala akibat kerusuhan. Personel yang dibutuhkan, 25 dokter spesialis, 10 dokter umum, lima penata anestesi, dan 10 perawat. Lama penugasan enam bulan, dan penugasan akan dikaitkan dengan masa bakti. Pemberangkatan akan dilakukan dalam waktu singkat. Pendaftaran bagi mereka yang terpanggil dapat dilakukan ke Kepala Biro Kepegawaian Depkes, Jl HR Rasuna Said Blok X5 Kapling No 4-9, Jakarta, telepon (021) 5201596, faksimile: (021) 5223015 dan 5268514, serta e-mail: [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] (ij) -- http://www.kompas.com/kompas-cetak/0001/07/IPTEK/lima09.htm
ELIT POLITIK STATUS QUO BIANG KERUSUHAN DI INDONESIA ??
Rekan Yth. Sekedar berbagi Informasi, saya forward-kan berita ini. SELAMAT IDUL FITRI - 1 Syawal 1420-H Minal Aidzin Walfaidzin Selamat menggapai Hari Kemenangan ! Salam, bRidWaN .. Date: Fri, 7 Jan 2000 17:00:05 +0100 From: RNW BERITA list manager [EMAIL PROTECTED] Subject: Warta Berita - Radio Nederland, 07 Januari 2000 * ELIT POLITIK STATUS QUO BIANG KERUSUHAN DI INDONESIA Hari ini ummat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri. Takbir dan tahmid pun bergema sejak kemarin malam. Ummat Islam meniru kebesaran dan kesucian Allah. Zakat fitrah kepada fakir miskin, yatim piatu dan kaum tidak mampu dibagikan. Di ibukota Jakarta keadaan keamanan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Meski pihak Kodam Jaya tetap waspada karena ada "rumour" (isyu, Red.), provokator-provokator militer pendukung Soeharto mau mengeruhkan suasana. Laporan rekan Syahrir dari Jakarta: Keadaan di Aceh, Maluku Utara dan terutama di Ambon tetap tegang. Bahkan kerusuhan terakhir terjadi di Luwu Sulawesi. Padahal sesungguhnya semua pecinta Tanah Air ingin menyaksikan perdamaian yang abadi di Idul Fitri ini. Namun ternyata masih ada orang-orang bekas Orde Baru yang ingin meraih posisi yang lebih tinggi lagi sehingga merasa perlu menggerakkan aparat siluman mereka untuk terus melakukan pengacauan di Jakarta dan di daerah-daerah. Sementara itu Jumat pagi kemarin di Jakarta, Amien Rais berpidato di depan Rapat Umum Sejuta Massa Islam di lapangan Monas. Amien mengatakan bahwa ummat Islam tidak sabar lagi melihat pembantaian sesama ummat mereka di Ambon dan Maluku Utara. Ini disebabkan pemerintah bergerak terlalu lambat dan menyerahkannya kepada masyarakat. Ia mendesak agar Darurat Militer diberlakukan di Maluku Utara dan Ambon. Pokoknya bila keadaan seperti sekarang berlanjut maka bisa timbul anarki. Karena itu Gus Dur dan Mega tidak bisa tenang-tenang saja. Selain Amien Rais juga berbicara Ketua Umum PPP Hamzah Haz, Husein Umar dari Dewan Dakwah, Achmad Sumargono dari Kisdi/ PBB dan seorang Wakil Ketua Partai Keadilan. Hamzah Haz menyerukan agar ummat Islam membentuk satu partai Islam. Maksudnya semua partai Islam dilebur menjadi satu. Ia mengusulkan hal ini sebagai balasan terhadap saran Gus Dur kepada PKB dan NU agar dikemudian hari hanya ada dua partai besar yaitu PKB dan PDI-Perjuangan. Pernyataan Gus Dur ini oleh banyak analis dianggap kurang taktis. Sehari sebelum Aksi Sejuta Massa itu para penyelenggara sudah mengeluarkan suatu komunike yang berjudul: Komunike Bersama Ummat Islam atas tragedi Maluku. Intinya antara lain, meski konflik antar warga di Maluku sudah satu tahun, tidak ada tanda-tanda penyelesaian yang menggembirakan. Bahkan setelah kunjungan Presiden dan Wakil Presiden konflik semakin meluas dan sadis. Maka bila hal ini berlangsung terus dikuatirkan akan timbul kemarahan kolektif kaum Muslimin di berbagai daerah Indonesia, sebagai wujud solidaritas dan tanggung jawab sesama Muslim. Dikuatirkan juga konflik serupa akan menjalar di berbagai daerah lain di Indonesia yang sesungguhnya menyimpan benih-benih yang sama. Akibatnya bisa muncul kekacauan sosial yang akan membawa bangsa Indonesia kepada disintegrasi nasional secara ideologis, dan ini akan sulit didamaikan. Demikian antara lain komunike yang ditandatangani tokoh-tokoh pelbagai komponen, ormas dan unsur-unsur pimpinan ummat Islam di Indonesia. Memang jika kekhawatiran mereka sampai terwujud maka mau tak mau kelompok militer lagi yang akan muncul sebagai penyelamat bangsa. Pengalaman di negara-negara lain pun demikian. Setelah rakyat bosan melihat ulah parpol-parpol mereka lalu membiarkan militer ambil alih keadaan.
Re: Partai Islam Bersatu?
. Komentar yang ditunggu dari Rekan Rekan Permias@. Andaikan dihati para Intelektual Indonesia rata-rata berpikir jernih, maka keadaan yang telah memburuk ini tidak akan menjadi semakin kisruh. SELAMAT ! Jadilah orang yang "MENANG" di-hari Idul Fitri ini. Salam, bRidWaN . At 12:39 PM 1/7/00 -0800, Faransyah Jaya wrote: sebenernya sih partai islam mo satu ato seribu tidak akan mempengaruhi keadaan di indonesia bila umatnya sendiri tidak mengerti apa islam itu sebenrnya. so daripada kebanyakan mikirin partai islam mending kita semua mendalami agama masing2 dan memualai membuat kebaikan. mudah2an lah cobaan yang dialami indonesia saat ini bisa sedikit berkurang. faran ... From: Erwin [EMAIL PROTECTED] Saya sangat menunggu berdirinya Partai Islam Bersatu ini. Akan SEMAKIN JELAS mana yang BENAR dan mana yang RUSAK. Sungguh antusias dengan Partai Islam Bersatu? Wah... kok jadi mundur lagi yah... Bukan apa-apa, Kalau supaya kepentingan Islam terdengar, memangnya Anda yakin gitu kepentingan seluruh umat Islam akan terwakili dengan adanya Partai Islam Bersatu? Daripada Partai Islam Bersatu (Menyatukan berapa puluh partai yah?), bagaimana kita balik saja nih kembali ke tiga partai, Partai Islam Bersatu, Partai Nasionalis Sekuler, dan Partai Golkar? Menarik ngga nih idenya? Atau kalau kurang menarik, bagaimana kalau idenya di bikin lebih spektakuler... yaitu hanya ada satu partai, yaitu Partai Indonesia, menarik ngga nih? Dengan adanya satu partai, berarti kepentingan seluruh bangsa terwakili kan? Tinggal cari satu diktaktor, lengkap deh... :) Sorry kalau tulisanku sinis banget... tapi masa sih Anda pernah mengalami keadaan ketika ada sekelompok orang yang mengeluarkan satu isu tertentu dengan mengatasnamakan seluruh umat Islam Indonesia, padahal Anda sendiri tidak setuju dengan isu tersebut? Bila pernah, Anda tidak takut dengan ide Partai Islam Bersatu? Salam, Erwin
Re: gimana caranya...
.. Wahsejuk membaca tulisan2 ini, dikala menjelang Idul Fitri, hari besar dan hari kemenangan kita bersama ! Salam, bRidWaN . At 05:16 AM 1/6/00 +0700, Ichwan Ramli wrote: Dear Permias Miliser, Ikutan urun pendapat, saya sependapat dengan bung Faransyah. Rasanya capek dan emosian juga baca e-mail yang tendensius dan memprovoke sentimen SARA terus menerus. Kalau perdebatannya sehat, fakta di counter fakta, analysis dibalas analysis tandingan dan argumentasi yang terukur, tanpa terlalu menyinggung pribadi dan dalam batas-batas etika berdebat yang sportif, saya rasa akan membantu kita dalam mencari solusi dan pencerahan bagi Miliser. Bukankah ini tujuan kita dalam mengikuti suatu mail-list. Provokator dalam suatu brainstorming dan juga Milist memang diperlukan, agar semua ide-ide gila bisa keluar dan kita mendapatkan solusi dan pencerahan masalah. Tapi provokator untuk memojokkan dan menonjolkan SARA, dengan niat jahat untuk mengkompori miliser, tapi kemudian lari dari perdebatan yang tuntas tanpa sportifitas untuk mengakui kebenaran, saya rasa tidak membantu Indonesia (dan Ambon) untuk keluar dari krisis. Saya usul agar penguasa Milist ini membentuk dewan etik ataupun prosedur voting untuk meningkatkan mutu dan mengeliminir posting yang niat baiknya diragukan. Bebas sich bebas, tapi kita juga punya tanggung jawab sosial, agar setiap langkah kita bermanfaat bagi community, salam Ichwan -Original Message- From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Faransyah Jaya Sent: 05 Januari 2000 1:54 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: gimana caranya... guys.. saya terus terang capek baca perdebatan ngebahas ambon:islam-kristen. gimana kalo kita instead of saling ngaku paling bener, kita berbuat something.. atas nama milis ini. saya lihat banyak tuh yang jago nulis2 panjang. kita gabung aja ide dasarnya. lalu kita lempar deh tuh ke media massa. kali aja diperhatiin dikit. paling nggak kita tunjukkin rasa sedih kita. ato ada ide yang laen ? ato emang sukanya debat doang.. jago2an nulis ? well .. just a thought.. faran Date: Mon, 3 Jan 2000 21:30:58 -0800 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] From: Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED] Subject: Gus Dur-Mega: Dimana "Kemanusiaan" kalian? To: [EMAIL PROTECTED] Masihkah ada rasa kemanusiaan kalian, melihat nyawa rakyat kalian bergelimpangan tiap hari? Hi, Megawati, sudah matikah nuranimu? Ketika ribuan rakyat Ambon Aceh meregang nyawa, yang hidup pun tak tahu lagi sampai kapan jiwa mereka bisa bertahan -- tapi kau malah enak-enak nonton kembang api Y2K di Hongkong bersama keluarga. Dengan alasan PERJALANAN DINAS lagi. Masya Allah, Minta ampunlah sebelum Malaikat Maut meminta pertanggungjawabanmu nanti! Itu artinya Mega, kau telah tega MAKAN uang rakyat yang lagi SEKARAT untuk menuruti NAFSU-mu menikmati tahun baru yang SUPER meriah di negeri orang. Sungguh tak pantas kau menjadi anak Soekarno sang penyambung lidah rakyat! Juga kau Gus Dur, kali ini aku tak tahu lagi dimana akal sehatmu. Ketika rakyatmu tidur tak nyenyak, makan tak enak, nyawanya pun tak jenak, kau malah RIBUT-RIBUT bagaimana membesarkan PKB, partaimu itu. Ingat, engkau ini sekarang Presiden -- bukan ketua Partai atau Ketua PBNU. Prek Rakyat tak butuh pemimpin-pemimpin yang tak punya lagi hati nurani. Tuhan, tak ada lagikah orang baik yang punya nurani di negeri kami? Allahu a'lam bis-shawab. ~yo __ Do You Yahoo!? Talk to your friends online with Yahoo! Messenger. http://messenger.yahoo.com Happy Holidays from the staff at DCEmail.com http://www.dcemail.com - FREE Email for the Community
No Subject
l|Bismillaahirrahmaanirrahiim. l|Assalamu'alaikum wr wbr. l| l|SELAMAT HARI IDUL FITRI l| 1 SYAWAL 1420 H. l|MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN l| l|Mohon maaf atas segala kesalahan dan kehilafan, l|baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, l|yang disadari maupun yang tidak disadari. l| l|Semoga Allah SWT menerima Amal Ibadah dan Puasa l|kita serta mengampuni segala Dosa dan Kehilafan. l|Amin. l| l| l|Wassalam. l|bRidWaN
Sebagian Umat Islam ; Idul Fitri Jatuh Hari Jumat ?
.. Sebagian Umat Islam Idul Fitri Jatuh Hari Jumat detikcom - Jakarta, Untuk kesekian kalinya, Indonesia mengalami 2 kali Idul Fitri. Sebagian umat Islam akan merayakan Idul Fitri pada Jumat (7/1/2000). Sebagian lagi pada Sabtu (8/1/2000). Kalangan Islam yang merayakan Idul Fitri diantaranya adalah jamaah dari Badan Wakaf As Salam Jakarta yang gerakan politiknya diwadahi dalam Front Pembela Umat (FPU). Gus Juned dari As Salam yang dihubungi detikcom, Kamis (6/1/2000) mengaku bahwa kalangan Muhammadiyah pun akan berhari raya pada Jumat besok. Namun ketika dikonfirmasikan ke Rusydi Hamka, salah seorang Ketua PP Muhammadiyah, Muhammadiyah akan tetap ber-Idul Fitri pada Sabtu (8/1/2000). Keputusan ini belum berubah sesuai dengan hasil hisab pada saat penetapan awal Ramadhan, kata Rusydi Hamka. Sementara itu, Gus Juned cs akan melangsungkan shalat Id di Hall Basket Senayan, Jakarta. Tepatnya di depan Hotel Mulia. Bertindak sebagai khatib adalah KH Muhammad Al-Khaththath yang juga Ketua Umum Front Penyelamat Umat (FPU). Menurut Gus Juned, dasar penetapan Idul Fitri adalah berdasarkan hitungan Ruyat Global. Dalam siaran pers Panitia Shalat Idul Fitri 1420 H As Salam, disebutkan bahwa tanggal 1 Syawal 1420 alias Idul Fitri diperkirakan akan jatuh pada Kamis (6/1/2000) atau Jumat (7/1/2000). Namun kita tidak melihat hilal (bulan sabit) pada Rabu kemarin sehingga berdasar Rukyat Global maka diputuskan Idul Fitri jatuh pada Jumat besok, ujar Gus Juned. Lantas bagaimana mensosilisasikan Idul Fitri yang lebih cepat sehari dari keputusan Pemerintah? Kami mengirimkan rilis ke media massa untuk mengumumkan hal itu, jawab Gus Juned. Dia yakin peserta shalat Id pada Jumat besok akan melimpah. Dikatakan juga, pihaknya telah merekomendasikan jatuhnya hari Idul Fitri pada Depag dan DPR Komisi VI. Tapi mereka tidak merespon, keluh Gus Juned. Padahal menurut dia, hasil perhitungan Rukyat Global dianut oleh mayoritas umat Islam. Gus Juned menjelaskan, ada 3 mazhab yang menganut Rukyat Global. Mereka adalah Maliki, Hanafi dan Hambali. Sedang Syafii menganut Rukyat Lokal. Gus Juned cs sendiri memulai puasa Ramadhan pada 8 Desember 1999, alias sehari lebih dulu dibanding kalangan Islam yang lain. Dan karena akan ber-Idul Fitri Jumat besok, maka dipastikan Kamis malam ini gemuruh takbir akan mulai menghiasi Jakarta dan sekitarnya.
Negara Kesatuan R.I.
Rekan-Rekan Permias@ Yth., Setelah Negara digoyang dengan issue dan aksi yang membabi-buta mengenai Disintegrasi, kini ada lagi cara/aksi untuk menggoyang rasa Persatuan dan Kesatuan kita yang berdasarkan Pancasila, yaitu dengan masalah SARA. Sebagai warganegara yang kerap mengucapkan Pancasila pada masa sekolah dulu, saya secara pribadi sangat heran akan begitu 'rapuhnya' kita untuk digoyang dengan aksi- aksi yang tidak bertanggung jawaba itu. Saya hanya menghimbau dimasa kita hendak menyelesaikan Puasa kita ini, disaat kita akan menuju kepada 'Kemenangan', semoga Rekan-Rekan dapat lebih menahan diri untuk tidak melayani suatu diskusi yang 'keras' mengenai Agama diantara sesama bangsa Indonesia. Kalau engga setuju, ya tidak apa-apa. Saya hanya ingin menyampaikan : PEACE BE UPON YOU IN PERFORMING RAMADHAN HAPPY IDUL FITRI ! Semoga rekan Permias@ selalu dilindungi oleh diberikan kekuatan lahir bathin oleh Allah SWT didalam menghadapi aksi dan issue mengenai SARA yang kini berlangsung ditanah air kita. Dan semoga rekan Permias@ akan berlaku dewasa didalam menyikapi suatu issue, sehingga tidak akan terkesan kekanak-kanakan. Semoga ! Salam, bRidWaN
BEST WISHES FOR THE NEW MILLENNIUM
|| || | BEST WISHES FOR THE NEW MILLENNIUM| || | a very Happy New Year 2000 | | and Good Luck to You ! | || || | All the best | | bRidWaN| ||
Re: Khadijah Umar: Perayaan Natal di TV
Seandainya tulisan seperti ini banyak beredar di_Millis ini dan juga millis lainnya, mungkin keadaan akan berubah terasa sejuk Salut untuk Gus Dur, semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir bathin bagi Gus Dur didalam membenahi hal-hal yang 'layak untuk dibenahi'. Salam, bRidWaN At 01:36 AM 12/30/99 EST, Mardhika Wisesa wrote: From: "khadijah umar" [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: (94)- Perayaan Natal di TV Date: Tue, 28 Dec 1999 17:11:44 JAVT (94)- Perayaan Natal di TV -- Tadi malam TB Silalahi sang arsitek perayaan Natal di TV menyampaikan sepatah dua patah kata. Mula-mula, sebelum dia mulai berbicara banyak, saya agak khawatir. Jangan-jangan akan terlalu banyak ayat seperti: Akulah jalan kebenaran. Barang siapa tidak melalui aku, tidak akan memperoleh kehidupan kekal. Ayat itu bila ditafsirkan keliru, sering dianggap berbau pongah. Dan kebetulan lebih banyak yang menafsirkannya secara keliru. Sengaja atau tidak. Lalu bisa dipakai untuk yang bukan-bukan : menyombong maupun ber-asosial. Ternyata tidak. Ternyata si arsitek itu berbicara sangat indah. Indahnya tak kalah dengan sambutannya Gus Dur. Seorang teman saya yang biasanya sering ekstrim, tapi kali itu justru memuji. Bahkan ia sampai bertepuk tangan waktu Silalahi bercerita tentang sebuah toleransi. Yaitu tentang operet 6 babak. Yang jadi Maria seorang yang cantik sekali, berdarah Amerika campur Batak. Yang jadi Yosep seorang muslim (!). Yang berlelah-lelah harus berlatih peran dimasa lapar dahaga puasa. Ketika ditanya, "Apakah yakin, mau memerankan tokoh Yosep dalam operet Kristen ini dan apakah tidak ada masalah dengan agamamu?". Dijawabnya, "Tidak ada masalah, dan tidak ada yang bisa menggoyahkan keyakinanku terhadap agamaku". TB Silalahi memuji sikap itu. Dan kami orang Islam memuji TB Silalahi. Kelihatannya mulai tumbuh benih-benih rasionalitas di kalangan orang muda. Islam maupun Kristen. Ini perlu dipupuk supaya subur. Bila spiritualitas yang sedikit banyak subyektif adalah ibarat jalan-jalan didalam kota, maka jembatan menuju kota lain adalah rasionalitas itulah. Di atas jembatan kita berpegang tangan, bersalaman, saling mengenal. Selamat tinggal irrasionalitas. Selamat datang jembatan rasionalitas. Khadijah - Islam moderat Padepokan Silat Langkah Suci Ciganjur - End of forwarded message from khadijah umar - Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: [Untuk Soehendri: Perayaan Natal juga milik kaum Muslim (Kata Gus Dur)]
Semoga Allah SWT mengampuni kita semua, Amin -- At 03:40 PM 12/28/99 MST, Yuni Wilcox wrote: Mardhika Wisesa [EMAIL PROTECTED] wrote: Daripada memprovokasi mending mempublikasi sesuatu yang memang nyata (real).Lebih kena di hati, dan dapat dipikir dengan akal yang jernih. Daripada seperti Soehendri, mending seperti Gus Dur. Walau buta penglihatan tapi tidak buta nurani. Wah bagaiman anda tahu bahwa dia itu nggak buta hati ? Walau berjalan tertatih-tatih, bahkan kadang harus dituntun, tapi tidak tersesat dan mencoba menyesatkan orang lain. Bagaimana anda tahu bahwa dia tidak menyesatkan orang lain??? Jangan mentang mentang GD itu presiden dan dia berbicara atas nama toleransi, anda anggap dia itu terbuka mata hatinya dan tidk menyesatkan. Justru sebaliknya bung Mahendra dia itu jagonya menyesatkan orang.Gelar kyai apalagi embel embel presiden komplit sudah senjatanya menundukkan orang kearah kesesatan. yuni Gus Dur : Perayaan Natal Juga Milik Kaum Muslim Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan bahwa hari raya Natal bukan hanya milik umat kristiani tapi juga umat muslim. Sebab Yesus Kristus yang kelahirannya dirayakan dalam perayaan Natal juga disebut di dalam Al Qur'an sebagai Nabi Isa Al Masih. Karena itu presiden menyesalkan adanya permusuhan di antara kedua agama di negeri ini yang menggunakan senjata dan kekerasan. "Banyak orang menyayangkan mengapa kita menyebut nama Yesus Kristus.Padahal mereka tidak tahu bahwa Yesus Kristus adalah Isa Al Masih yang disebutkan dalam Al Qur'an. Karena itu bagi saya orang yang merayakan kelahiran Nabi Muhammad maka harus konsekuen merayakan malam Natal," Abdurrahman Wahid. Ungkapan presiden itu dinyatakan pada Perayaan Natal Nasional yang dilakukan di Balai Sidang Senayan Jakarta Senin malam. Perayaan Natal Nasional dihadiri sekitar 6000 umat Kristiani se-Jakarta. Hadir pula ibu negara Shinta Nuriyah, wakil presiden Megawati Soekarnoputri dan sejumlah menteri seperti Alwi Shihab, Kwik Kian Gie, Wiranto, Freddy Numberi dan gubernur Jakarta Sutiyoso. Serta perwakilan negara-negara sahabat. Berbagai penampilan seni yang dipersembahkan pada malam itu juga merupakan kerja sama antara umat kristiani dan umat muslim. Tim Liputan 68H Jakarta 27-12-1999 Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1 Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Atribut keIslaman
Teman Teman Permias@ yang bijaksana, Sejak tahun lalu kita sudah sering menghimbau untuk menghindari pembicaraan atau bahkan perdebatan mengenai Agama. "Agama-ku adalah Agama-ku, Agama-mu adalah Agama-mu" Ikutlah jejak Gus Dur, seorang yang lumayan bijak dibanding tokoh lainnya, yang memperlihatkan kepiawaiannya didalam menelaah dan menghadapi masalah yang sensitif ini. Negara kita adalah berdasar pada Pancasila, dan itu adalah "KOMITMEN" ! Saya hanya mencoba menghimbau untuk menghindari suatu perdebatan "KUSIR" di Millis ini; Millis yang beranggotakan calon intelektual Indonesia. Selanjutanya terserah anda-anda sekalian, asalkan jangan mem-provokasi saja...:) Selamat mengakhiri Puasa hari ke-20, semoga Allah SWT memberikan ampunannya bagi kita semua. Amin Salam, bRidWaN --- At 04:58 PM 12/27/99 EST, Mardhika Wisesa wrote: Menambahkan komentar yang telah saya kirimkan untuk sdr. Soe, Apakah kopiah hanya untuk menunjukan bahwa Indonesia adalah Negara Islam kalau memang kopiah, sarung, dan perlengkapan lain adalah bentuk Keislaman, lantas buatlah undang-undang yang Melarang Non-Islam untuk mengenakan atribut tersebut. Tidak usah dibesar-besarkan bukan? dan kalau memang ini sudah menjadi suatu undang-undang, laranglah penggunaan atribut-atribut Islam tersebut dalam Gedung-gedung pemerintah, karena Indonesia dalam konstitusinya tidak ada keislamannya kan... Beres Mardhika Wisesa adi pradipta [EMAIL PROTECTED] wrote: tambahan : mungkin suatu bentuk pretended yang lain, yah selama ini kami berjalan dengan agama ISLAM yang kami pegang, dan kalian berjalan dengan agama yang kalian anut. tidak usah ada "pengambilhatian" dari ummat agama yang satu dengan yang lainnya. best regards adi pradipta
Gempa di Jakarta ?
Barusan terasa seperti ada gempa yang cukup lama dan agak keras. Paling tidak diaerah Jakarta Selatan. Ada yang mendengar masalah ini ? Salam, bRidWaN
Re: Gempa di Jakarta ?
Ini berita yang saya peroleh, sebagai informasi. Salam, bRidWaN Berpusat di Selat Sunda Kekuatan Gempa 6,0 Skala Richter detikcom - Jakarta, Gempa yang mengguncang Jakarta ternyata berkekuatan 6,0 Skala Richter. Pusat gempa berada tepat di Pulau Panaitan, Selat Sunda, kawasan Ujung Kulon, Jawa Barat. Gempa berkekuatan 6,0 Skala Richter ini, terjadi tepat pada 7,21 Lintang Selatan dan 105,69 Bujur Timur dengan kedalaman normal, jelas Suharjono, Kordinator Pusat Gempa Nasional yang dihubungi Detikcom malam ini. Gempa tersebut terjadi tepat pada pukul 21.14.59,47 Waktu Indonesia Bagian Barat, terangnya. Suharjono juga mengatakan belum diketahui apakah akan terjadi gempa susulan. Kita tidak bisa meramalkan, tapi kita akan terus pantau perkembangannya, tukas dia. Suharjono juga mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya gempa. Apakah terjadi akibat gerakan di bawah daratan atau berasal dari gerakan di bawah laut. Kita juga belum dapat laporan apakah gempa juga terjadi di daerah-daerah lain seperti Bali, Bandung ataupun Surabaya, terang dia ketika dikonfirmasikan bahwa daerah tersebut juga merasakan gempa. At 04:22 PM 12/21/99 +0100, M.Syarif.S.MARKABAN (Danu) wrote: Kapan terjadinya? Ada enggak dari rekan2x yg kebetulan tinggal di Jakarta Selatan yg mengetahui seberapa kira2x besar gempanya? Konformasi saya tunggu. Danu Kutipan bRidWaN [EMAIL PROTECTED]: Barusan terasa seperti ada gempa yang cukup lama dan agak keras. Paling tidak diaerah Jakarta Selatan. Ada yang mendengar masalah ini ? Salam, bRidWaN
Re: [Kuli Tinta] Gempa di Jakarta ?
Terima kasih Lae atas infonya. Serem kali tadi tuh Bah ! Salam, bRidWaN At 12:31 AM 12/21/99 +0700, Martin Manurung wrote: Selasa, 21/12/1999 P E R I S T I W A Berpusat di Selat Sunda Kekuatan Gempa 6,0 Skala Richter Reporter: Shinta Sinaga detikcom - Jakarta, Gempa yang mengguncang Jakarta ternyata berkekuatan 6,0 Skala Richter. Pusat gempa berada tepat di Pulau Panaitan, Selat Sunda, kawasan Ujung Kulon, Jawa Barat. Gempa berkekuatan 6,0 Skala Richter ini, terjadi tepat pada 7,21 Lintang Selatan dan 105,69 Bujur Timur dengan kedalaman normal, jelas Suharjono, Kordinator Pusat Gempa Nasional yang dihubungi Detikcom malam ini. Gempa tersebut terjadi tepat pada pukul 21.14.59,47 Waktu Indonesia Bagian Barat, terangnya. Suharjono juga mengatakan belum diketahui apakah akan terjadi gempa susulan. Kita tidak bisa meramalkan, tapi kita akan terus pantau perkembangannya, tukas dia. Suharjono juga mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya gempa. Apakah terjadi akibat gerakan di bawah daratan atau berasal dari gerakan di bawah laut. Kita juga belum dapat laporan apakah gempa juga terjadi di daerah-daerah lain seperti Bali, Bandung ataupun Surabaya, terang dia ketika dikonfirmasikan bahwa daerah tersebut juga merasakan gempa. -Original Message- From: ERHP [EMAIL PROTECTED] Date: 22 Desember 1999 0:18 Ya, saya merasakannya juga di Jak. Sel., tetapi beberapa teman saya juga merasakan hal ini di Bdg. Kabarnya ada 2 kemungkinan : dari Krakatau, atau dari suatu tempat di Samudera Hindia. -Original Message- From: bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, December 21, 1999 9:25 PM Barusan terasa seperti ada gempa yang cukup lama dan agak keras. Paling tidak diaerah Jakarta Selatan. Ada yang mendengar masalah ini ? Salam, bRidWaN
Hello 'am Back !
Dear Permias@, Saya baru kembali kedunia Internet setelah beberapa saat agak aktif didunia yang nyata. (loh ?) Saya hanya ingin menyampaikan Selamat Berpuasa bagi yang menjalankan ibadah Puasa. Kita segera akan memasuki 10 hari yang kedua. Semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan kita semua, Amin. Salam, bRidWaN Note to Bung Okki: Saya baru kembali, tapi saya kehilangan nomor telepon anda. Apakah masih di Indonesia ?
ORANG LAMA (WAS :Re: 3 Menteri KKN (Masukan untuk Gus DUR))
Saya sih tidak mempunyai Info apa-apa, tapi feeling saya mengatakan bahwa masalah ini ada kaitan-nya dengan apa yang sering saya sebut dengan "ORANG-ORANG LAMA". (Mudah-mudahan pada engga bosen dengar sebutan "ORANG-ORANG LAMA") Maklumlah, Orang yang datang dari jenis ini pasti membawa 'VIRUS' yang paling berbahaya di-Negeri kita. Namun sebaiknya kita menunggu saja Keterangan dari Pihak yang ber-Wenang, daripada kita bertebak-ria, bukan begitu ? Salam, bRidWaN -- At 04:16 PM 11/14/99 -0800, Riyon Guswara wrote: Jaksa Agung diminta Gus Dur untuk Periksa 3 Menteri yang diduga terlibat KKN. Coba Tebak, Siapa Aja Nih? I'll give a shot: 1. Bomer Pasaribu -- Menaker 2. Alirahman - SESNEG 3. 1 Menteri dari Fraksi TNI (masih RHS.) Kawan2, ada info yang lain? Kasih tahu dong, biar Tim Gus Dur bisa kita bantu. Mudah2an GD juga nggak sungkan-sungkan untuk mengganti Soebiyakto dari Ketua DEN. Orang satu ini terlibat kasus GORO, dan sejak dulu mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Tommy $oeharto. Karena Soebiyakto inilah orangnya yang memberi ijin proyek2 Tommy, seperti GORO -- dan juga BPPC-nya Tommy dulu yang sangat merugikan petani cengkeh. Red: BPPC, bukan Badan Penelitian Penerapan Ceknologi. Salam, Riyon.
Re: Oyea...? Re: Geger referendum
wahwah. Kalau Aceh mau Refrendum, yang salah sebenarnya siapa ? Ya kita-kita juga, terutama yang dekat dan aktif dalam Pemerintahan Orde Baru. Sudah menginjak, merampok, membohongi, apa lagi ?? Nah, saat ini mereka sudah capek dengan 'janji-janji', apalagi dengan tambahan extra janji dar BJH. (huh!). Harapan saya sih semoga mereka masih mau bersabar dengan pembuktian komitmen dari GD. Tapi kalau engga mau, what can we say ? Semoga Aceh tetap merupakan bagian dari Negara R.I. Salam, bRidWaN At 04:01 PM 11/9/99 EST, Jeffrey Anjasmara wrote: Oya? Kalau anda ngomong bukan bullshit juga? Hebat dong. Ini yang disebut ucapan seorang intelek terhebat wanita Indonesia se-AS? Yang calon PhD politik tapi pandangannya juga tidak jelas dan relatif dangkal untuk ukuran mahasiswa politik? Hehe:) Okaylah, saya angkat Mbak Ida sebagai ratu bullshit se-AS. JA From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 9 Nov 1999 12:15:33 PST Yap..when a bullshit starts talking, it can only say about bullshit! ida From: Muhammad Nahar [EMAIL PROTECTED] Oyeach... Well, where were you people when Acehnese have to strugle against TNI? You were pretending that you know nothing about it, and accusing the Indonesian soldiers for killing them. Ha.. Now, you're affraid they govern their own kingdom. Pitiing yourself for not having resources to fund your country? What a shame. Bulshit.
Re: Gitchu Donk...(Re: PANTUN-PANTUNan)
At 12:53 PM 11/8/99 -0500, Marianus DATUBARA wrote: Salam PERMIAS, Nach..gitchu donk..khan enak jadi 'ngeliatnya'...ini baru namanya Permias@ (yang dulu lagi)..penuh dengan 'wajah2' ceria, walau pendapat tidak harus selalu sama..;-) Terima kasih buat ucapan 'welcome back'nya buat daeng Ida (putri mahkota dari pantai losari, sulsel..hehehe..), juga buat mas Priyo (yang dari dulu saya yakin..mas Priyo ini asli wong Jowo..selalu memaafkan..hehehe...) dan so pasti buat lae Bridwan..horas, mas!..;-) Dan buat mas Kris.. jalan-jalan ke diponegoro maksud hati mampir ke Bappenas apa daya dapat parkirnya boro-boro yang ada..cuman muter-muter di taman lawangs..;-) Salam hangat dari pantai selatan florida, Dharma Datubara --- hahahahaaa..ada-ada saja ah...:) Apa kabarnya Lae Datubara dan Daeng Ida ?? Mau ikutan nyoba berpuisi ah : Muter-muter ditaman lawangs Sewaktu markir ditangkep pulisi Sedih nian melihat Pengusaha jalangs Ditagih utang malahan ngapusi Salam, bRidWaN (yang lagi kesel lihat pengusaha ngemplang)
Re: Ribuan Dokter Spesialis Filipina-Bangladesh akan Segera Menyerbu Indonesia
At 06:47 PM 11/7/99 +0700, Nasrullah Idris wrote: Saya memperoleh kabar bahwa ribuan dokter spesialis Filipina-Bangladesh akan menyerbu Indonesia. Mereka ini mahir dalam bahasa Indonesia. Ini mereka lakukan untuk mengantisipasi tahun 2003. Mereka pun mendapat informasi bahwa jumlah dokter spesialis (lokal) akan sangat minim di mana sebagian sudah pensiun dan kurang produktif. Mungkin rekan-rekan bisa memberi komentar, sekaligus informasi tambahan? Salam, Nasrullah Idris Saya pikir, lepas dari benar tidaknya Informasi ini, ada baiknya bila Dokter2 kita mendapat kompetisi yang baik. Hal ini adalah untuk meningkatkan Kwalitas dan Service dari Dokter kita kepada para Customer-nya. Menurut saya Dokter2 kita tidak kalah bila dibandingkan dengan kolega2-nya dari luar negeri, hanya saja kelemahan dari Dokter kita dalam era masa kini, adalah sense of "Customer Satisfaction" -nya yang dirasa kurang. Selain itu rasa untuk meningkatkan Quality juga perlu untuk ditingkatkan, dengan cara menambah berbagai Pengetahuan dan Ilmu baru, serta pengetahuan tentang alat2 pendukung Medis mutakhir didunia. Satu hal yang ingin saya kritik kepada para Dokter di-Indonesia, adalah agar jangan berpikir bahwa Dokter adalah tokoh yang harus dihormati. Itu kuno, dan out of date. Customer lah yang patut dihormati ! Salam, bRidWaN
Re: Kurangnya koordinasi, Menkeu Menko Ekuin
Menkeu bukan hanya harus bisa bekerja sama dengan Menko Ekuin, tapi harus mengikuti apa-apa yang menjadi acuan dari bidang Ekuin didalam kabinet ber-Garansi ini. Jadi sebaiknya bila ada hal2 yang aneh, lapor-lah pada Menko atau Presiden. Jangan kemana-mana... Nanti salah kaprah deh. Masa ada Dubes dibilang tidak beradab. Padahal kita tidak tahu persis, apa yang dikemukakan oleh sang Dubes itu. Kan ngomong-nya dalam bahsa Inggeris ya ? Salam, bRidWaN At 03:13 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote: Terima kasih atas diskusinya. Akhirnya Gus Dur memberikan klarifikasi atas adanya perbedaan ini setelah sebelumnya beberapa pengamat juga menyayangkan terjadinya perbedaan informasi antara Menko Ekuin dan Menkeu. Mudah2an, Menkeu dilain kesempatan bisa lebih bekerja sama dengan dengan Menko Ekuin. http://www.detik.com/berita/199911/19991102-1207.htm jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Standar ganda?
At 11:08 PM 10/31/99 +0700, Hadi Wijaja wrote: APAKAH SEORANG KETUA MPR MEMILIKI WEWENANG UNTUK MENARIK SEORANG MENTERI DARI JABATANNYA DI KABINET? - Jadi pengen jawab nih pak Irwan, kalau menurut saya sih TIDAK BOLEH, tapi mungkin menurut Pak Amien Boleh soalnya dia yang menjamin.., lagian kan Gus Dus jadi presiden gara-gara manuver-manuver dia, so he thinks he has the right to do it regards HADI Yang aneh disini ialah Menteri Keuangan. Mungkin beliau kurang mengerti, bahwasanya kalau ada apa-apa, seharusnya dia melapor kepada Menko atau langsung kepada Presiden. Bukan kepada ketua Partai...:) Salam, bRidWaN
Re: Standar ganda?
At 02:47 AM 11/2/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/31/99 2:21:54 PM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Berhubung Kabinet sekarang untuk konsumsi Persatuan, maka kwalitas dan kinerja Menteri, adalah juga merupakan tanggung jawab sang Guarantor. Guarantor termaksud adalah Mega, AR, dan Wiranto, selain Gus Dur sendiri. Mega menggaransi KKG dan LS. AR dalam hal ini menggaransi Menteri terbanyak, diantaranya Menteri Keuangan. Jadi disinilah bentuk tanggung jawab moralnya. Irwan: Bagaimana pun itu proses terbentuknya, yg mengangkat menteri adalah presiden. Karenanya yg berhak memberhentikan juga presiden. Menteri bertanggung jawab ke presiden, bukan ke DPR, MPR, atau pun ketua MPR. Bila menteri punya masalah, maka selayaknya dia menyampaikan permasalahan itu ke Presiden dan bukan ke ketua MPR. Presiden juga tidak pada tempatnya bila melepas tanggung jawab dari anak buahnya, menteri2 dibawahnya, walau itu hasil dari garansi orang/pihak lain. Aturan main ini perlu jelas dulu agar negara ini bisa berjalan pada rel yg benar. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Anda benar ini merupakan tanggung jawab Presiden, tapi yang dipermasalahkan adalah bentuk tanggung jawab MORAL, dari sang Guarantor ! Kabinet ini memang bernama Kabinet ber-Garansi. Salam, bRidWaN
Re: KEPERGIANKU (was: SANTAI DIKIT YA!)
Gile.. Ternyata selain Ida, banyak juga yang piawi dalam menulis Puisi dengan baik. Bravo dulu ah! bRidWaN At 09:30 AM 10/31/99 EST, Irwan Ariston Napitupulu wrote: Mbak Ida, saya sudah baca dan dengar puisi yg anda bacakan. Untuk posting ini, saya ingin merespon puisi anda yg pertama yg berjudul Kepergianmu. Inilah puisi jawaban atau pusi "Kepergianmu" yg bisa dibaca dan didengar langsung di: http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Puisi/Default.htm KEPERGIANKU oleh: Irwan Ariston Napitupulu Walau badanku perlahan mulai mendingin sedingin musim salju di Cleveland tapi hatiku terasa hangat merasakan sentuhan jari kasih seorang sahabat Memang ini sudah menjadi resiko keputusanku untuk bergabung di garis depan menyuarakan kegelisahan atas semua kejadian sedih yang menimpa kita selama ini Nyeri yang kurasakan atas bersarangnya timah panas didadaku tak separah mereka yang berpuluh tahun hidup perih karena diinjak-injak air mata mereka adalah semangatku keluh kesah mereka geloraku walau kini harus menanti padam karena sebutir timah panas Sahabat, sentuhan jari kasihmu mampu menghangatkan sanubariku yang mencoba bertahan dari sengatan dingin disekujur tubuh Terima kasih, sahabat jagalah jarimu agar selalu mengalirkan kehangatan berikanlah semua kehangatan jari kasihmu kepada mereka yang telah puluhan tahun hidup perih mereka lebih membutuhkan jari-jari kasihmu Sahabat, relakanlah badanku untuk mendingin bersatu kembali dengan kedinginan alam semesta tiada alfa tanpa omega Cleveland, 30 Oktober 1999
[saham] Re: Meski Akbar Tanjung Tak Setuju Kwik Akan Beberkan Laporan PwC
Pak Kwik, BUKA SAJA DEH SEMUANYA !! Jangan takut dengan Politician yang tidak setuju. Yang penting Pemerintah setuju. Pemerintah artinya Presiden, dan Orang Kabinet, bukan orang diluar Kabinet. Salam, bRidWaN 11/01/99 10:38 AM Meski Akbar Tanjung Tak Setuju Kwik Akan Beberkan Laporan PwC JAKARTA - Menko Ekuin Kwik Kian Gie mengatakan, ia akan mengirim surat kepada Ketua DPR-RI Akbar Tanjung, Senin pagi, untuk memintanya memberikan laporan panjang (long form) hasil audit Bank Bali yang disusun Pricewaterhouse Coopers (PwC), kepada pemerintah. Jika DPR menyerahkan dokumen itu, Menurut Kwik, ia kemudian akan mengumumkannya ke masyarakat. "Ia (Akbar Tanjung) mengatakan, 'Jika anda mengumumkan itu (hasil audit), anda akan terlibat dalam bertindak melawan undang-undang perbankan'," kata Kwik mengutip pembicaraannya dengan Tanjung baru-baru ini. "Saya katakan, 'Oke, saya akan menanggung risiko itu," kata Kwik. "Pada hari Senin pagi saya akan mengirimi dia (Tanjung) surat... dengan kemungkinan bahwa mereka (nama-nama yang tercantum dalam laporan itu) akan menuntut saya karena melanggar undang-undang perbankan," katanya. Bertemu IMF Dikatakannya juga, tim ekonomi dalam kabinet baru Indonesia, bersiap untuk melakukan pertemuan pertamanya dengan Dana Moneter Internasional (IMF), dengan harapan cepat cairnya pinjaman untuk mendukung anggaran yang dibekukan karena kasus Bank Bali dan Timor Timur. Direktur IMF untuk Asia Pasifik Hubert Neiss dijadwalkan terbang ke Jakarta untuk bertemu dengan tim ekonomi Indonesia, Selasa (2/11), kata Menko Ekuin Kwik yang akan memimpin tim ekonomi Indonesia itu. Tim Teknis IMF juga akan mengunjungi Indonesia setelah kunjungan Hubert Neiss itu. "Kami harus melihat bahwa secepat mungkin kerja sama dengan masyarakat internasional yang dipimpin IMF, harus diteruskan," kata Kwik seperti dilaporkan AFP. "Prioritas utama adalah melihat bahwa ada uang yang cukup untuk mendanai mesin pemerintah," katanya, mengacu kepada perkiraan pinjaman 4,6 miliar dolar AS yang dihentikan pada awal September oleh IMF, Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB). Neiss, sebelum penundaan pinjaman dua bulan lalu mengatakan bahwa ia melihat restrukturisasi sektor perbankan Indonesia yang kolaps bagaikan masalah hidup atau mati Jakarta yang sedang berusaha keras bangkit dari dari dampak krisis keuangan kawasan pada 1997. Tidak Sesuai Akbar Tanjung akhirnya menanggapi soal tersiarnya laporan lengkap Pricewaterhouse Coopers (PwC) tentang skandal Bank Bali, yang melibatkan sejumlah nama mantan pejabat, anggota DPR, termasuk Partai Golkar. Tanggapan Akbar itu disampaikan setelah muncul pemberitaan isi laporan panjang PwC yang secara terperinci menyebutkan keterlibatan sejumlah nama serta organisasi politik. Bahkan, Akbar menilai, penyebaran laporan PwC itu tidak sesuai dengan proses. ''Pelaporan itu yang melakukan harus DPR. Secara teknis penyampaian melalui sana,'' ujar Akbar, setelah bertemu dengan Presiden Abdurrahman Wahid di Jakarta akhir pekan lalu. Sedangkan anggota DPR dari PDI Perjuangan Aberson Marle Sihaloho berpendapat, mundur atau tidak Marzuki Darusman dari Golkar bukan masalah yang serius. Menurutnya, yang terpenting adalah memberikan kesempatan Ketua DPP Golkar tersebut untuk menunjukkan action-nya. Dalam pemberitaan kemarin ada usulan Marzuki agar keluar dari DPP Partai Golkar untuk mengusut skandal Bank Bali yang diduga melibatkan partainya. ''Saat ini rakyat sudah lama menunggu adanya clean government, dia (Marzuki) harus bisa merealisasikan, walau secara bertahap,'' katanya. Lebih lanjut dikatakannya, bila sudah bersedia menjabat sebagai jaksa agung, maka secara otomatis Bung Kiki-demikian panggilan Marzuki-harus sudah memosisikan dirinya sebagai milik rakyat. Namun alumnus FH Universitas Parahyangan tersebut, menurut Aberson, harus siap mundur bila dalam perjalanan jabatannya tidak dapat membuktikan janjinya. Aberson juga mengajak semua pihak tidak pesimistis terlebih dahulu terhadap Marzuki, karena track record-nya selama ini tidak buruk. ''Memang posisi Marzuki sangat sulit, karena di awal kariernya sudah mendapat sandungan perkara kakap, yaitu kasus KKN Soeharto dan Bank Bali,'' katanya. Makin Kuat Seperti diberitakan, mengutip berita Media Indonesia edisi Sabtu, keterlibatan sejumlah pejabat Pemerintah dan anggota DPR dalam skandal Bank Bali makin kuat. Laporan panjang PwC menyebut yayasan yang dipimpin Hasri Ainun Habibie ikut mendapat bagian. Bahkan, terdapat satu orang yang identitasnya tak dapat ditelusuri oleh PwC, juga kecipratan. Laporan tersebut mengungkapkan, dana Rp 546 miliar yang diambil dari Bank Bali ternyata tidak hanya dinikmati satu orang, melainkan oleh banyak pihak lainnya. Bahkan, sejumlah pejabat Pemerintah dan anggota DPR juga menerima dana tersebut. Yang menghebohkan, Yayasan Orbit yang dipimpin Ny Hasri Ainun Habibie ternyata ikut mendapat bagian dari dana tersebut. Jumlah dana yang dit
Re: [saham] Mentri Keuangan memperuncing hubungan Indonesia-Amerika(IMF)
Kalau kita simak, siapa lagi sih selain AR, BS dan FB ? Namun ada apa gerangan ? Dan apa sebenarnya Objective dan Motivasi mereka yang saya tidak ketahui ? Salam, bRidWaN --- At 12:12 PM 11/1/99 +0700, Irwanto Tedja wrote: Baru beberapa hari menjadi mentri keuangan, Bambang Sudibyo sudah memperuncing hubungan Indonesia dengan Amerika yang notabene boss IMF. Kita tahu bahwa Anggaran Belanja rutin kita diharapkan untuk ditutup dari bantuan IMF/WB. Memang kita engga harus mengemis untuk mendapatkan bantuan itu. Tapi cara yang dilakukan Menku + Amin Rais yang meng expose kepada publik tentang keinginan Amerika, malah memperuncing hubungan Indonesia - Amerika yang lagi anget karena rencana pembentukan poros Asia. Pesan sponsor adalah wajar selama dilakukan informal, apapun yang di diminta oleh Dubes Amerika adalah biasa biasa saja, toh yang terakhir memutuskan siapa yang jadi ketua BPPN adalah Indonesia dan bukan Amerika. Jadi expose ke publik tentang tekanan Amerika terhadap Menku adalah murni 'jual kecap politik' tapi berakibat negatif bagi hubungan Indonesia-Amerika. Indonesia kalau mau usul ke Amerika untung mengganti Clinton ama Amin Rais selama engga masuk koran engga apa apa... memangnya gua pikirin kata si Yankee... Mudah mudahan hal sepele ini yang jadi gede karena digede-gedein Amin rais tidak terulang lagi. Kalau yang begini terjadi terus menerus runyam dah bursa kita... Bukannya ningkatin hubungan malah cari musuh... Lihat berita dibawah dari detik.com -- Salam, Irwanto Tedja Homepage: http://www.primakom.com detikcom, Jakarta- Abdul Hakim Garuda Nasution mengakuatirkan terjadinya komunalisme politik dalam tubuh kabinet. Contohnya, ketika Menkeu ditekan oleh asing, dia lapornya ke Amien Rais dan bukan pada presiden yang mengangkatnya, kata Garuda. Yang dimaksud komunalisme politik oleh Garuda adalah adanya kenyataan bahwa para menteri Kabinet Gus Dur akan lebih loyal pada pimpinan partainya dan menilai jabatan menteri adalah lahan bagi mereka. Ini yang pernah terjadi pada dekade 50-an, ujar Garuda, Senin (1/11/1999) dalam Diskusi Opini Live bertema Mencari Format Beroposisi yang Baik dan Benar di Hotel Mulia Senayan, Jl Asia Afrika, Jaksel. Komunalisme politik itu lantas ditunjukkan Garuda dengan adanya kasus Menkeu Bambang Sudibyo. Sebagaimana diketahui, Sudibyo yang orang PAN ini sempat diintervensi oleh Dubes AS sebelum dan sesaat setelah pelantikan menjadi Menkeu. Isinya, supaya tidak mengganti Kepala BPPN Glenn MS Yusuf. Intervensi itu mencuat ketika Amien Rais, Ketua MPR yang juga Ketua DPP PAN yang merekomendasi Sudibyo jadi menteri, mengkoarkannya pada pers. Bahkan Amien siap melabrak Dubes AS itu karena dia merasa bertanggung jawab terhadap pembentukan kabinet. Saya heran mengapa Menkeu lapornya ke Amien Rais dan tidak ke Menko Ekuin atau ke Presiden. kritik Garuda. Mungkin kabinet belum biasa atau bingung, sambung aktivis HAM ini. Hanya Harapkan Kontrol Sosial Pada kesempatan yang sama, pengama politik UI, Bachtiar Effedi, menyatakan bahwa dengan sistem kabinet presidensial dan kabinet yang bersifat kompromistis, maka oposisi akan sulit terbangun. Kita hanya bisa melakukan kontrol sosial dan itu bisa dilakukan oleh DPR dan masyarakat umum, kata Bachtiar Effendi. Oposisi, menurut Bachtiar, adalah sebuah kekuatan yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan yang berkuasa dan menggantikan kekuasaan pemerintahan itu. Dan itu tak akan bisa dilakukan dengan sifat kabinet sekarang yang sangat konpromistis, tegas Bachtiar. Lebih lanjut dikatakan, kabinet sekarang lebih kental sifat politisnya dibanding dengan sifat profesionalitas dan kapabilitas. Juga dimunculkan adanya persebaran tanggung jawab kalau ada apa-apa di kabinet. Mungkin situasi dan kondisi membutuhkan itu,"ujar Bachtiar. Bachtiar berkeyakinan bahwa oposisi hanya bisa berkembang dalam sistem parlementer dan tidak bisa berkembang dalam sistem presidensial yang diterapkan di Indonesia. Sistem saat sekarang tidak kondusif. Juga, tidak ada kekuatan yang mau jadi oposisi. Semua ini berkuasa. Ini merepotkan. Sungguh aneh calon presiden akhirnya turun jadi wakil presiden. Ini menutup oposisi di DPR sekali pun, demikian Bachtiar.
Profile: Indonesia's New Finance Minister Unknown Quantity
Saya forward berita ini. Just for an Info ! Salam, bRidWaN --- Dow Jones Newswires October 26, 1999 PROFILE: Indonesia's Finance Minister Unknown Quantity By GRAINNE MCCARTHY JAKARTA -- The appointment of Bambang Sudibyo as Indonesia's new finance minister has sparked one major question in financial markets: who is he? A professor from Gadjah Mada University in Yogyakarta, Bambang is an unknown quantity for Indonesia's financial markets. But that has its advantages, market watchers say. "If he's not seen as having ties to anybody in particular, this will help," said Song Sen Wun, economist at G.K. Goh in Singapore. "Rather than having any particular parties in a position to influence the finance ministry, giving this post to an independent person may be the best alternative," he said. The director of the executive MBA program at Gadjah Mada University, Bambang has a PhD from the University of Kentucky. He's known to be close to National Mandate Party leader Amien Rais, who also lectures at the university and chaired the party's economic advisory board from Nov 1998 to April 1999. With Rais having been a major architect of President Abdurrahman Wahid's cabinet, this link guaranteed Bambang the finance ministry seat, according to sources. But it's not likely to affect his independence. For Bambang, the major task will be to quickly learn the political ropes at the finance ministry, one of Indonesia's most important portfolios and win market confidence. "The finance minister controls the purse strings," said Song. "This is a very important post." Along with newly-installed senior economics minister Kwik Kian Gie, Bambang will have to quickly assume the task of getting the country's International Monetary Fund-led economic program back on track. Seen As Brilliant Economist The previous government's relations with the IMF were badly strained by the Bank Bali corruption scandal, which centers around the transfer of funds out of the nationalized bank to a company controlled by a senior Golkar official. The funds were allegedly used to help finance former President B.J. Habibie's doomed presidential campaign. Bambang, a relatively young minister at 47, is a member of the board of the Center for Strategic and Policy Studies in Yogyakarta and has the reputation in Indonesia of having a brilliant economic mind. Whether he can bring this experience from the lecture rooms into the heart of cabinet remains to be seen. "I respect him a lot, and he's definitely smart," said a Jakarta bank analyst and former classmate. "But we can't expect too much from the new economics team, only gradual improvement in the economy." Along with Kwik, Bambang will represent Indonesia at major meetings abroad. His urgent priorities will be to push ahead with bank and corporate restructuring and begin to assemble the budget for the next fiscal year. With the cost of bank recapitalization to bear heavily on the budget, Bambang will also have to begin the process of seeking outside finance. Along with Kwik, he is expected to have to negotiate another sovereign debt restructuring deal with the Paris Club of creditor nations. Indonesia's markets gave a muted reaction to his appointment, and to the cabinet generally, with analysts noting that while long on credibility, the new team's short on political experience. "I've never heard of (Bambang) and have no idea how he'll perform," said the treasury chief at a foreign bank in Jakarta. -By Grainne McCarthy; 62 21 3983 1277; [EMAIL PROTECTED] (Simon Montlake in Jakarta contributed to this article)
Re: [saham] Menteri keuangan payah.
SETUJU !! Siapa yang meng-garansi orang ini kehadapan Gus Dur ? Apa sebenarnya Motifasi AR, FB dan BS yang mungkin saya tidak ketahui ? Ada yang bisa menjawab ? Salam, bRidWaN -- At 02:18 PM 11/1/99 +0700, Vivi Junaedi wrote: Baru dilantik beberapa hari, Menteri Keuangan Bambang Sudibyo sudah berkoar-koar tentang macam-macam dan sama sekali tidak menunjukkan kualitasnya sebagai menteri. Pertama-tama dia sudah salah tentang anggaran, sekarang teriak-teriak mengobarkan permusuhan dengan Amerika Serikat. Saya rasa ini adalah cara untuk menutupi rasa ketidak mampuannya, ia berharap dengan begini kelihatan dia hebat. Ingat pepatah tong kosong nyaring bunyinya. Wah, bahaya nih punya menteri yang suka sok-sokan kaya begini. Mudah-mudahan Kwik bisa menghandle ini orang, kalau tidak, bisa-bisa indeks ambrol lagi.
Re: BAGITO K E C E L A K A A N
Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Menurut hemat saya, lelucon apapun boleh-boleh saja, tetapi sama sekali tidak boleh berhubungan dengan 'phisik'. Ini sangat sensitif, apalagi dihadapan publik. Salam, bRidWaN At 09:54 PM 10/23/99 +0700, Andi Saleh wrote: Hua...ha...ha...ha...ha... Mungkin itu yang dilakukan sebagian orang waktu ngeliat shownya Bagito di GEBYAR BCA hari Sabtu ini. eeech. nggak lama kemudian si Miing secara special minta maaf ke semua pemirsa Indosiar dan Warga NU atas Lawakannya tadi dan bahkan diulang 2 (baca dua) kali Terus. barusan jam. 22.10 Direktur Utama Indosiar(Bp. Sastrotomo) secara KHUSUS nyelak diantara acara yang ada..menyampaikan permintaan maaf dari Indosiar atas kejadian di acara Gebyar BCA tadi.. ADA APA ini.. ? Byee Andi Saleh
Re: (No Subject)
We...ngeri oyy..? Saya juga ngeri koq, bukan anda saja. Saat ini kita menunggu tanggal 20, apa gerangan yang akan terjadi. Paling2 saya hanya berdoa, agar para wakil Rakyat tidak buta dan tuli. Salam, bRidWaN At 09:20 AM 10/16/99 -0400, Faransyah Jaya wrote: saya pribadi tidak mempermasalah kata "sama dengan AR" yang saya takutkan kata "hasilnya sama dengan priode orba." kalo AR sama dengan pak nas saat itu dan kemudian hasilnya jadinya ORBA juga.. wes.. ngeri oyy.. faran -- On Sat, 16 Oct 1999 17:23:40 bRidWaN wrote: Kelihatannya ada yang aneh dari Pernyataan Pak Nas. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada beliau, menurut saya adalah sangat berbeda antara Pak Nas dan Pak Amien. Yang sama hanyalah sama-sama menjadi Ketua Majelis. Itu saja. Selain-nya ya jelas beda ; MPR sekarang adalah hasil Pemilu, sedangkan MPRS kala itu bukan hasil Pemilu. Cara Pemilihan Ketua juga beda. Permasalahannya juga beda ketika itu. Demonstrasi juga sangat ber-beda, baik misi dan suasananya, yang tentunya penanganannyapun berbeda. Sebetulnya tidak layak bagi saya mengomentari pernyataan Jenderal Besar yang terhormat, tetapi saya ingin mengingatkan bahwa yang saya dengar cara pemilihan anggota MPRS kala itu adalah 'main-tunjuk'. Saya pernah berpikir ketika Pak Harto selalu mengumandangkan kata 'Konstitusional', saya suka bertanya apakah penunjukan Pak Harto itu adalah Konstitusional atau bukan. Tapi ya sudahlah, mungkin informasi yang saya terima memang salah, mungkin tulisan2 dibuku Sejarahlah yang betul. Saya masih berharap agar suatu ketika para sejarawan akan meluruskan semua informasi mengenai masalah disekitar pergantian Pimpinan Nasional kala itu. Ada komentar ? Salam, bRidWaN -- Jenderal Besar AH Nasution: Amien Rais Itu Seperti Saya detikcom, Jakarta- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution alias Pak Nas, mengakui posisi Amien Rais sebagai Ketua MPR sama seperti ketika dirinya menduduki posisi itu puluhan tahun lalu. "Apa yang dialami Amien Rais sebagai Ketua MPR sekarang, sama saja dengan saya dulu ketika jadi Ketua MPRS, ujar Pak Nas... http://www.detik.com/berita/199910/19991016-1518.htm DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Tolak laporan pertanggung jawaban Habibie.
Itulah yang terjadi. Kebiasaan KKN susah dihilangkan. Andai-pun telah bertobat, tetap saja Masyarakat akn mencurigai. Makanya dalam hidup ini, sekali berbuat salah, akan susah untuk memperbaikinya. Anda-anda terutama yang masih muda di-millis ini, pelajarilah apa yang terjadi, dan jangan mengikuti kelakuan para Pembesar Indonesia. Salam, bRidWaN At 07:46 PM 10/14/99 GMT, Yohanes Sulaiman wrote: Maksudnya 'Orang lama' yang gentayangan itu, yang masih di atas tanah atau yang sudah di bawah tanah? Kayaknya yang sudah di bawah tanah enggak terlalu merugikan, malah bisa jadi komoditas obrolan seru di malam Jumat. Kalau yang masih di atas tanah malah menyebarkan benih KKN melulu YS Lae Irwan, Sejak tahun lalu, kita (atau saya) selalu mempermasalahkan kesalahan dan tanggung jawab Golkar, yang indentik dengan Orde Baru. Itu sebabnya saya selalu dengan enteng membawa slogan : ASAL BUKAN ORANG LAMA . Ternyata Orang Lama masih banyak yang bergentayangan.:( Salam, bRidWaN At 09:44 AM 10/14/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/14/99 9:39:23 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Irwan, malam ini TVRI dan semua stasiun TV swasta menyiarkan bentrokan ribuan mahasiswa yang demo di seputar Senayan dengan Pasukan Anti Huru-hara. Mereka sepakat dengan anda, menolak pertanggunganjawab Habibie, malam ini. Saya juga sepakat dengan anda kok Inilah yg saya takutkan terjadi, Habibie menggunakan Wiranto sebagai tamengnya. Saya tidak ingin melihat TNI jadi berpihak kepada penguasa dan bukan yg seharusnya yaitu ke rakyat. Mudah2an Wiranto tidak sedang mabuk kekuasaan. Akan sangat berbahaya bila dia cukup bernafsu dengan posisi wapres sehingga TNI yg ada dibawahnya bisa salah arah dan menjadi berdiri berseberangan dengan rakyat. Saya masih percaya, sebagian TNI yg masih punya hati nurani dan ingin kembali mendukung dan berdiri bersama rakyat. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
No Subject
Kelihatannya ada yang aneh dari Pernyataan Pak Nas. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada beliau, menurut saya adalah sangat berbeda antara Pak Nas dan Pak Amien. Yang sama hanyalah sama-sama menjadi Ketua Majelis. Itu saja. Selain-nya ya jelas beda ; MPR sekarang adalah hasil Pemilu, sedangkan MPRS kala itu bukan hasil Pemilu. Cara Pemilihan Ketua juga beda. Permasalahannya juga beda ketika itu. Demonstrasi juga sangat ber-beda, baik misi dan suasananya, yang tentunya penanganannyapun berbeda. Sebetulnya tidak layak bagi saya mengomentari pernyataan Jenderal Besar yang terhormat, tetapi saya ingin mengingatkan bahwa yang saya dengar cara pemilihan anggota MPRS kala itu adalah 'main-tunjuk'. Saya pernah berpikir ketika Pak Harto selalu mengumandangkan kata 'Konstitusional', saya suka bertanya apakah penunjukan Pak Harto itu adalah Konstitusional atau bukan. Tapi ya sudahlah, mungkin informasi yang saya terima memang salah, mungkin tulisan2 dibuku Sejarahlah yang betul. Saya masih berharap agar suatu ketika para sejarawan akan meluruskan semua informasi mengenai masalah disekitar pergantian Pimpinan Nasional kala itu. Ada komentar ? Salam, bRidWaN -- Jenderal Besar AH Nasution: Amien Rais Itu Seperti Saya detikcom, Jakarta- Jenderal Besar Abdul Haris Nasution alias Pak Nas, mengakui posisi Amien Rais sebagai Ketua MPR sama seperti ketika dirinya menduduki posisi itu puluhan tahun lalu. "Apa yang dialami Amien Rais sebagai Ketua MPR sekarang, sama saja dengan saya dulu ketika jadi Ketua MPRS, ujar Pak Nas... http://www.detik.com/berita/199910/19991016-1518.htm
Re: Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas
At 07:41 PM 10/14/99 GMT, Yohanes Sulaiman wrote: Pernah ada yang menanyakan apakah di-Indonesia ada 'HUKUM', dijawab : ada ! Ternyata memang ada koq:) Hukum harusnya ada, cuma karena enggak ada yang menegakkannya, jadinya Oh, tapi enggak juga ya. Hukum khan dibuat untuk dilanggar YS .. Mungkin juga yang berlaku Hukum hanya untuk 'Orang-Kecil'. Yang belum ada ialah Hukum untuk 'Orang-Gede'.:)
Re: [saham] Jam 4 sore ini Tomtom Divonis
Rekan saya pernah bilang, kenapa semua masalah yang berlangsung, selalu saya tanggapi dengan negative ? Tapi sekarang Rekan saya tsb malah lebih negative lagi...:) Salam, bRidWaN At 12:21 PM 10/14/99 MST, Paten Deh wrote: Bung bRidWaN, kalau begitu kita semua dong yang perlu ke Psikiater:-) Salam, Dika From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 15 Oct 1999 02:00:13 +0700 At 09:07 PM 10/2/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: ;-) Berdasarkan info dari detik.com, jam 4 sore ini, Tomtom Suharto akan divonis berkaitan dg tukar bantal-guling Goro. Tuntutan jaksa 2 tahun, dan jaksanya udah ngancam, andaikan diputus bebas, dia akan banding. Ini mungkin bisa jadi 'garapan' yg sip utk pertanggung- jawaban habibie, dan bisa memberikan sedikit 'tendangan' ke nilai kurs rupiah dan mungkin juga harga-harga saham di bursa... (tapi bisa juga tidak, tergantung vonisnya). Yw. Mas, ini serius atau main2 sih ? Drama atau sinetron sih ? Saya koq suka 'negative thinking' terus ya ? Mungkin musti ke psikater kali ya ? Salam, bRidWaN
ICMI
Mendengar wawancara SCTV dengan Prof Dawam Rahardjo, saya koq semakin yakin dengan apa yang pernah saya kemukakan disini, bahwa ICMI sangat dekat dengan Habibie. Siapa siapa saja anggota ICMI yang menjadi anggota MPR, dan dari Fraksi mana saja ? Salam, bRidWaN
Re: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali
Anda beruntung sekali bisa bermimpi indah. Sudah lama saya tidak bermimpi seindah ini. Soal bambu runcing sih memang engga aneh ya, karena memang Opa/Oma, Eyang/Mbah, Oom/Tante kita dulu kan berjuangnya pakai bambu runcing. (katanya lho!) Yang rada aneh, koq bisa2-nya ada kata 'JEMPOL' ? Bukannya itu salah satu ciri BANK BALI ? Salam, bRidWaN At 05:19 PM 10/3/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that. Yg tidak berkenan, silakan delete langsung. ;-) Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya, saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan. Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya, kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is). Sampe mana tadi... Oh, ya, soal pidato: Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai... Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi, sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan sepakbola, dan bulutangkis. Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini harus disyukuri dengan sebaik-baiknya. Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati. Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat rendah hati. Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan. Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,... terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR. PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-). Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada, dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi, dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya sebagai kesuksesannya. Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada rakyat. Mengharukan. Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya. (Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus diacungkan). Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-) ;-)
Re: Tolak laporan pertanggung jawaban Habibie.
Jelas harus ditolak ! Bahkan kalau diterima, maka makin jelas adanya permainan disini Menurut informasi, banyak data dalam Pidato itu yang terkesan 'bohong'... Sedih ngga sih kalau bener Presiden kita berbohong ? Saya tidak mempermasalahkan siapa yang kelak akan menjadi Presiden, namun kalau Habibie...?? Salam, bRidWaN At 08:24 PM 10/14/99 +0700, Hidayatullah Masruch wrote: Bung Irwan, malam ini TVRI dan semua stasiun TV swasta menyiarkan bentrokan ribuan mahasiswa yang demo di seputar Senayan dengan Pasukan Anti Huru-hara. Mereka sepakat dengan anda, menolak pertanggunganjawab Habibie, malam ini. Saya juga sepakat dengan anda kok - Original Message - From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 14 Oktober 1999 20:01 Subject: Tolak laporan pertanggung jawaban Habibie. | Mudah2an laporan pertangung jawaban Habibie ditolak. | Ini sepenuhnya harapan saya. Hal ini karena saya | melihat dan merasa selama satu tahun lebih kondisi | negara kita tetap parah. KKN tetap tumbuh subur, | bahkan mungkin makin parah (lebih edan), kasus Soeharto | malah diberhentikan. Padahal TAP MPR yg lalu | antara lain menyinggung masalah KKN dan kasus Soeharto. | | Karenanya saya tidak melihat alasan satu pun untuk | bisa menerima laporan pertanggung jawaban Habibie. | Saya juga tidak setuju dengan istilah | "menerima dengan catatan" (emangnya si boy, punya | catatan segala hehehehe). | Masih lebih baik bila diterima atau tidaknya diberikan | bersarkan poin-poin tertentu. | Misalkan untuk | pertanggung jawaban kasus KKN, ditolak. | pertanggung jawaban kasus Soeharto, ditolak. | pertanggung jawaban bla...bla...bla.dst | | Sekarang kita tunggu, apakah Amien Rais sanggung | bikin "onar" seperti dugaan2 kita sebelumnya? | Saya mengharapkan AR mampu bikin "onar" | karena saat ini bisa dibilang awalnya untuk memperkirakan | seperti apa nanti sepak terjangnya AR dalam posisinya | sebagai ketua MPR. | | jabat erat, | Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tolak laporan pertanggung jawaban Habibie.
Lae Irwan, Sejak tahun lalu, kita (atau saya) selalu mempermasalahkan kesalahan dan tanggung jawab Golkar, yang indentik dengan Orde Baru. Itu sebabnya saya selalu dengan enteng membawa slogan : ASAL BUKAN ORANG LAMA . Ternyata Orang Lama masih banyak yang bergentayangan.:( Salam, bRidWaN At 09:44 AM 10/14/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/14/99 9:39:23 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Bung Irwan, malam ini TVRI dan semua stasiun TV swasta menyiarkan bentrokan ribuan mahasiswa yang demo di seputar Senayan dengan Pasukan Anti Huru-hara. Mereka sepakat dengan anda, menolak pertanggunganjawab Habibie, malam ini. Saya juga sepakat dengan anda kok Inilah yg saya takutkan terjadi, Habibie menggunakan Wiranto sebagai tamengnya. Saya tidak ingin melihat TNI jadi berpihak kepada penguasa dan bukan yg seharusnya yaitu ke rakyat. Mudah2an Wiranto tidak sedang mabuk kekuasaan. Akan sangat berbahaya bila dia cukup bernafsu dengan posisi wapres sehingga TNI yg ada dibawahnya bisa salah arah dan menjadi berdiri berseberangan dengan rakyat. Saya masih percaya, sebagian TNI yg masih punya hati nurani dan ingin kembali mendukung dan berdiri bersama rakyat. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas
Perintahan Reformasi ? Kapan akan terbentuknya ? Tahun 2004 ? Mudah2an sih tahun 1999. Namun melihat masih banyaknya ORANG LAMA bergentayangan, maka agak sudah dipastikan akan adanya Pemerintahan Reformasi. Salam, bRidWaN At 01:24 PM 10/14/99 -0400, Faransyah Jaya wrote: menurut saya memang tidak bisa dalam beberapa bulan sistem hukum kita dibenahi. mudah2an setelah pemerintahan reformasi terbentuk, sistem kita yang bobrok dapat diupgrade ke Y2K-Reform system faran -- On Thu, 14 Oct 1999 07:21:27 Yohanes Sulaiman wrote: ...tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan tindak pidana korupsi. ... Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa harus direhabilitasi.* -- Kenyataan yang sangat menyedihkan. Apakah hukum di Indonesia bisa terpuruk lebih rendah lagi? Siapapun pemerintah Indonesia yang baru, saya rasa prioritas pertama adalah mereformasi lembaga hukum. Tanpa hukum yang baik, tak akan ada keberesan. MPRlah yang harus menyetujui para hakim dan kita juga perlu meningkatkan mutu hakim-hakim di Indonesia. Wibawa hukum sudah sangat perlu diperbaiki. Kamis, 14 Oktober 1999, 18:51 WIB Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas Jakarta, Antara Dua terdakwa dalam kasus dugaan korupsi ruislag gedung Bulog dengan pertokoan Goro di Kelapa Gading, Jakarta Timur, yakni Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael, dibebaskan dari tuduhan karena tidak ditemukan bukti-bukti kuat keterlibatan mereka. Dalam sidang terpisah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, yang berjalan secara maraton sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:45 WIB, majelis hakim yang diketuai R Soenarto SH, berpendapat, tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan tindak pidana korupsi. Dinyatakan, dalam kasus ruislag Bulog itu, yang terjadi adalah hubungan hukum keperdataan, dimana baik Tommy maupun Ricardo Gelael melakukan kegiatan bisnis untuk kepentingan perseroan. Demikian juga majelis hakim yang mengadili Ricardo Gelael, dalam amar putusannya menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti terlibat melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus ruislag gedung Bulog dengan Goro tersebut. Terhadap putusan majelis hakim tersebut, baik jaksa penuntut umum dalam perkara Tommy Soeharto, yakni Fachmi SH, maupun jaksa penuntut umum dalam perkara Ricardo Gelael, yakni D Munthe SH, menyatakan mengajukan kasasi. Alasan keduanya yaitu dalam kasus itu telah terjadi penyelewengan penggunaan keuangan negara karena PT Goro Batara Sakti --dimana Tommy selaku Komisaris Utama punya saham 80 persen dan Ricardo Gelael selaku Direktur Utama punya saham 20 persen-- seharusnya mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan. Kenyataannya, justru yang membayar seluruh dana pembebasan lahan di Marunda sebagai ganti komplek pertokoan Goro di Kelapa Gading adalah pihak Bulog, bukan pihak PT Goro Batara Sakti yang mendapat lahan dari Bulog. Majelis hakim menyatakan, dari 35 saksi yang diperiksa tidak satupun yang menyebut adanya kerugian negara bahkan dari Kepala Bulog sendiri, Rahardi Ramelan. Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa harus direhabilitasi.* DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas]
Jaksanya beneran atau sedang main sinetron ? At 12:44 PM 10/14/99 EDT, Jeffrey Anjasmara wrote: Jaksanya katanya nggak terima Tommy dibebaskan kok. From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas] Date: Thu, 14 Oct 1999 08:50:44 PDT jeals engga' bisa di tuduh korupsi, orang dia yang punya perusahaan sendiri kok. Kalau yang Kolusi dan Nepotisme-nya yang harusnya di bantai. dasar jaksa goblok, penakut, masih aja nurut. ichal Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] wrote: ...tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan tindak pidana korupsi. ... Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa harus direhabilitasi.* -- Kenyataan yang sangat menyedihkan. Apakah hukum di Indonesia bisa terpuruk lebih rendah lagi? Siapapun pemerintah Indonesia yang baru, saya rasa prioritas pertama adalah mereformasi lembaga hukum. Tanpa hukum yang baik, tak akan ada keberesan. MPRlah yang harus menyetujui para hakim dan kita juga perlu meningkatkan mutu hakim-hakim di Indonesia. Wibawa hukum sudah sangat perlu diperbaiki. Kamis, 14 Oktober 1999, 18:51 WIB Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael Divonis Bebas Jakarta, Antara Dua terdakwa dalam kasus dugaan korupsi ruislag gedung Bulog dengan pertokoan Goro di Kelapa Gading, Jakarta Timur, yakni Tommy Soeharto dan Ricardo Gelael, dibebaskan dari tuduhan karena tidak ditemukan bukti-bukti kuat keterlibatan mereka. Dalam sidang terpisah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, yang berjalan secara maraton sejak pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:45 WIB, majelis hakim yang diketuai R Soenarto SH, berpendapat, tidak cukup bukti untuk menyatakan putra mantan Presiden Soeharto tersebut melakukan tindak pidana korupsi. Dinyatakan, dalam kasus ruislag Bulog itu, yang terjadi adalah hubungan hukum keperdataan, dimana baik Tommy maupun Ricardo Gelael melakukan kegiatan bisnis untuk kepentingan perseroan. Demikian juga majelis hakim yang mengadili Ricardo Gelael, dalam amar putusannya menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti terlibat melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus ruislag gedung Bulog dengan Goro tersebut. Terhadap putusan majelis hakim tersebut, baik jaksa penuntut umum dalam perkara Tommy Soeharto, yakni Fachmi SH, maupun jaksa penuntut umum dalam perkara Ricardo Gelael, yakni D Munthe SH, menyatakan mengajukan kasasi. Alasan keduanya yaitu dalam kasus itu telah terjadi penyelewengan penggunaan keuangan negara karena PT Goro Batara Sakti --dimana Tommy selaku Komisaris Utama punya saham 80 persen dan Ricardo Gelael selaku Direktur Utama punya saham 20 persen-- seharusnya mengeluarkan dana untuk pembebasan lahan. Kenyataannya, justru yang membayar seluruh dana pembebasan lahan di Marunda sebagai ganti komplek pertokoan Goro di Kelapa Gading adalah pihak Bulog, bukan pihak PT Goro Batara Sakti yang mendapat lahan dari Bulog. Majelis hakim menyatakan, dari 35 saksi yang diperiksa tidak satupun yang menyebut adanya kerugian negara bahkan dari Kepala Bulog sendiri, Rahardi Ramelan. Dalam amar putusan majelis hakim itu dinyatakan, dengan adanya putusan bebas bagi kedua terdakwa, maka nama baik kedua terdakwa harus direhabilitasi.* Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Amin Rais, suka keonaran]
Saya juga yakin koq. Kalau sama Presiden yang sekarang ? Salam, bRidWaN .. At 09:55 PM 10/12/99 -0400, Faransyah Jaya wrote: saya yakin berani ! terlebih dengan seringnya bung irwan ber"onar" ria.. :) faran -- On Tue, 12 Oct 1999 18:42:33 Paten Deh wrote: Betul juga tuh bung Irwan. Apa bisa AR berani bikin "onar" sama yang namanya GD?! Salam, Dika From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Amin Rais, suka keonaran] Date: Tue, 12 Oct 1999 21:31:25 EDT In a message dated 10/12/99 9:13:01 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Beruntunglah kita bahwa Amin Rais suka keonaran. Jauh sebelum orang berani sama Suharto, Amin Rais sudah bikin onar:"Suksesi!!", katanya. Hasilnya, lengser tuh Suharto, walaupun butuh waktu kira2 3 tahun. Irwan: Hehehe...sejak tahun 70-an udah ada tuh yg berani teriak Soeharto supaya lengser sampai ada yg masuk buih segala:) Soal teriak2an sih udah banyak dari dulu. AR termasuk yg belakangan. Lagian, lengsernya Soeharto sepengetahuan saya bukan karena AR tuh, tapi faktor yg cukup dominan adalah karena desakan mahasiswa dan masyarakat dari segala daerah dan penjuru dunia termasuk tekanan dunia internasional setelah dunia internasional melihat bahwa gerakan menuntut mundurnya Soeharto tampaknya sudah menasional. Saya suka jika Amin Rais terus bikin 'onar'. Terhadap siapapun presidennya, termasuk Megawati. Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD. Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar" ke GD.ciiit.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: [Amin Rais, suka keonaran]
hmm, inilah pertama kalinya saya mendengar GD suka bikin ke-onar-an... Mungkin itu dari sudut pandang MLA, ya ngga apa. Salam, bRidWaN At 02:14 AM 10/13/99 PDT, Mega_Lintang Anusapati wrote: Kalau GD yang jadi presiden, bakalan pening semua, termasuk AR. Karena bliow sendiri yang akan terus2an bikin ke'onara'an. :) Gimana hayo? Nah, kalau ini memang harus begitu. Siapa pun presidennya AR harus berani terus bikin 'onar'. Hanya saja, seperti dalam tulisan terdahulu saya menyangsikan AR "berani" bikin onar ke GD bila nantinya presiden terpilih adalah GD. Bisa ramai nanti dunia persilatan bila AR berani bikin "onar" ke GD.ciiit.:) jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu
Re: [Re: Nggak ada logikanya]
Wah, saya menyayangkan idea ini Mas ! Tapi itu hak anda. Cuma sekerdil itukah teman2 disini ? Saya yakin tidak. Perdebatan pasti akan berakhir. Waktu awal tahun 1998, apa kurang panas perdebatan kita ? Sekali lagi, ini adalah hak anda2 untuk membatasi peserta Miliis ini. Dan saya akan menghormatinya. Salam, bRidWaN At 11:47 AM 10/12/99 EDT, Mardhika Wisesa wrote: Setoejoe Mas Okki, Milis ini sudah bukan seperti yang dulu lagi, ketika perdebatan panas masih bisa berakhir dengan persahabatan dan titik temu permasalahan. Mungkin ada benarnya milis ini ditutup dari publik, dan dikhususkan untuk pelajar-pelajar Indonesia anggota Permias saja?? Mardhika Wisesa Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam PERMIAS, Saya rasa kalau ada diskusi di forum apapun, yang diskusikan atau didebatkan itu adalah IDE-nya. Yang saya lihat disini, buntutnya adalah tuding-menuding lawan diskusinya. Besides discouraging other people to participate (no wonder the list is full of "junk"), what is it with people if we just keep the conversation on the original topic of discussions instead of flaming onto each other ? Salam, [EMAIL PROTECTED] Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: [Amin Rais, suka keonaran]
Saya berharap agar dugaan sekalangan orang (termasuk saya) bahwa Amien Rais adalah pendukung Habibie adalah salah. Begitu juga dengan Poros Tengah. Tapi kalaupun benar, apakah salahnya ? Salam, bRidWaN At 11:53 AM 10/12/99 EDT, Mardhika Wisesa wrote: Bung Jan, Sebenarnya tidak juga, Amien Rais juga ada andil dan usaha yang menjadikannya sebagai Ketua MPR RI. Walaupun memang dia terkesan suka gonta-ganti poros, dia tetap konsisten agar Suara Reformasi tetap ditegakkan. Mungkin dia hanya ingin mengambil langkah yang nyata daripada diam-diam melempem Mega dan PDIP. Mardhika Wisesa "Jan P. Anggirta" [EMAIL PROTECTED] wrote: salam saudara-saudara, stuju sekali... pendapat bang ariston di bawah ini hasil pemilu hendaknya jangan di belokkan oleh MPR hanya oleh karena paktor tidak suka terhadap calon presidennya. mungkin temen-temen tahu... kalu Amin Rais ithu sangat tidak objektif sekali. Deklarasi ciganjur di tanda tangani... menghormati pemenang pemilu... nyatanya dia menciptakan poros tengah.. menghina golkar... tapi kemudian merangkulnya... tidak mau jadi calon ketua MPR, hanya mau untuk Presiden (sebelum Pemilu), nyatanya kini merajuk minta dan dapat ketua MPR. kalau ada peluang untuk Presiden, pasti di sambar. P' Amin Rais dan pengikut pengikutnya hanya mengaku-ngaku sebagai demokrat, padahal dia hanya oportunis belaka. Beruntung dia duduk duduk di MPR agar dia ada kedudukan di negara ini Karena orang seperti Amin Rais tanpa kedudukan akan menjadi jamur bagi pemerintahan nantinya, apa lagi kalau pemerintahan nantinya dipimpin oleh megawati... dapat saya bayangkan... kalau hanya tinggal Habiebie dan Megawati calon presiden, pastilah Amin Rais dan poros tengahnya mendukung Habiebie, hanya semata-mata karena paktor tidak suka ya begitulah Amin Rais Lalu dimanakah etika dan moral P' Amin Rais? catatan dalam benak saya, Jan P anggirta. Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: FWD: Habibie Berbohong Soal Bank Bali?
Menurut Habibie, dia tidak tahu ada Bank bernama Bank Bali. Bahkan tadinya dia menyangka Bank Bali adanya di-Bali. Salam, bRidWaN At 05:56 PM 10/12/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: Bila sampul majalah Tempo yang bergambar Habibie berpakaian ala Napoleon tersebut adalah benar bertanggal 17 Mei 1999 (rekan2 di tanah air bisa mencari konfirmasi), maka kasus ini jelas skandal besar, HABIBIE BERBOHONG SOAL BANK BALI. Mudah2an ada wartawan yang akan mengangkat kembali kebohongan yang dilakukan oleh Habibie atas kasus Bank Bali. Kalau dia tahu sejak bulan Mei, kenapa dia tidak langsung mengungkapkan hal ini, apa kaitan dia dengan kasus Bank Bali, dan masih banyak pertanyaan2 yg perlu mendapat kejelasan. Masyarakat dan investor baik dalam dan luar negeri sudah muak dengan segala kebohongan2 yg menutupi borok KKN di tubuh pejabat. Sudah saatnya kita sebagai rakyat pemilik negeri ini menyelamatkan aset negara dari kehancuran di tangan seorang yang dapat membahayakan 200 juta lebih jiwa. Dasar dari semangat konstitusi negara adalah semangat rakyat. Jangan memakai dalih konstitusi negara untuk kepentingan penyelamatan pribadi/kelompok. Kita melakukan pemilu bulan Juni lalu adalah untuk membentuk pemerintahan baru dan bukan untuk melanggengkan permintahan orba. Bila sampai Habibie terpilih maka itulah tanda nyata MPR yang ada sekarang berkhianat terhadap rakyat, MPR sekarang bukan wakil rakyat karena memang masih ada anggotanya yang dipilih bukan berdasarkan hasil pemilu yang lalu tapi dengan pengangkatan. Silahkan simak ulasan tajam salah seorang netter yg emailnya tidak saya muat secara lengkap. Alamat artikel di Jawapos yang memuat ucapan Habibie seperti dikutip dalam ulasan ini dapat dilihat di: http://202.149.241.231/jplalu/okt99/2okt/de2j11.htm Inikah calon presiden kita pada periode mendatang yang penuh dengan kebusukan, kebohongan, dan KKN? jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Subj:[perspektif] Habibie Berbohong Soal Bank Bali? Date: 10/11/99 12:08:50 PM Eastern Daylight Time From: [EMAIL PROTECTED] (DHT) Reply-to: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Kadang-kadang ketika seseorang berupaya untuk membersihkan dirinya dari suatu skandal, atau perbuatan lain yang tidak terpuji, tanpa sadar dia malah membuat orang semakin curiga bahwa dia memang terlibat di dalamnya. Demikian halnya yang saya tangkap ketika membaca berita pernyataan Presiden Habibie sewaktu mengundang pimpinan-pimpinan media massa makan siang di Istana Merdeka, Minggu, 1 Oktober lalu. Dalam kesempatan itu Habibie mengatakan dia sama sekali tidak terlibat dalam skandal Bank Bali. Bahkan mengetahui kalau ada bank yang bernama Bank Bali pun dia baru saja ketahui dalam sebuah sidang kabinet yang membahas bank-bank yang perlu direkapitalisasi. Tak lama kemudian skandal Bank Bali muncul. Dan Habibie mengakui bahwa dia baru mengetahui ada skandal tersebut dari majalah TEMPO yang sampulnya bergambar Habibie dengan pakaian Napoleon. "Saya langsung buang majalah itu. Itu tidak betul. Ya, saya buang. Sorry, ya?" Ujar Habibie sambil memandang Bambang Harimurti, pimpinan TEMPO, sebagaimana dikutip Jawa Pos. Saya merasa dalam pernyataan Habibie itu sarat dengan kebohongan. Pertama, apakah mungkin selama hidup di Indonesia ini, dia sama sekali tidak mengetahui keberadaan Bank Bali, yang merupakan salah satu bank terbesar dan mempunyai cabang di mana-mana di Indonesia? Ini bisa terjadi jika selama hidupnya di Indonesia, Habibie memang tidak pernah membaca koran/majalah, dan selama hidupnya ketika melewati jalan-jalan raya, pusat perkantoran/bisnis, Habibie tidak pernah menoleh keluar mobilnya, sehingga tidak pernah sekalipun melihat ada bank yang bernama Bank Bali itu. Saya tidak percaya kalau Habibie tidak tahu kalau ada bank yang bernama Bank Bali. Kedua, majalah TEMPO yang Habibie sebutkan itu adalah majalah yang beredar tanggal 17 Mei 1999. Majalah TEMPO bersampul Habibie berpakaian Napoleon itu, sama sekali tidak menyinggung skandal Bank Bali. Karena pada waktu itu memang skandal Bank Bali sama sekali belum diketahui publik. Skandal Bank Bali baru terkuak, setelah di awal Agustus lalu, pakar hukum perbankan, Pradjoto, mengungkapkannya dalam sebuah seminar. Yang kemudian diikuti dengan "catatan harian Rudy Ramli" yang menghebohkan itu. Sedangkan skandal itu sendiri mulai terjadi sejak Januari s.d. Juni 1999. Barangkali Habibie lupa bahwa meskipun skandal tersebut sudah sejak Januari mulai terjadi, tetapi pers dan publik baru mengetahuinya pada awal Agustus. Jadi, tanpa sadar dia memberitahu kepada kita bahwa setidaknya sejak Mei (pada waktu TEMPO edisi 17 Mei itu beredar), dia sudah tahu kalau ada skandal besar itu. akhir ulasan-
Re: [Amin Rais, suka keonaran]
Setuju. Semoga saja AR tetap konsisten, terhadap siapapun Presidennya. Salam, bRidWaN At 06:02 PM 10/12/99 PDT, Mega_Lintang Anusapati wrote: Beruntunglah kita bahwa Amin Rais suka keonaran. Jauh sebelum orang berani sama Suharto, Amin Rais sudah bikin onar:"Suksesi!!", katanya. Hasilnya, lengser tuh Suharto, walaupun butuh waktu kira2 3 tahun. Saya suka jika Amin Rais terus bikin 'onar'. Terhadap siapapun presidennya, termasuk Megawati.
Re: [Sahabat Internet] hmmmm peta politik goncang
Sejak Pemilihan Ketua MPR, sudah terlihat adanya permainan politik yang 'cantik' dari para politikus kita. Disebut cantik, karena kelihatannya masyarakat sampai tidak bisa mengikutinya. Bahkan sebahagian anggota MPR itu sendiripun agak bingung. Dalam suasana bermain cantik, kelihatan Gus Dur masih bisa (meskipun susah) untuk mengendalikan permainan. Dalam hal ini, saya kagum dengan AR dan AT, yg dengan situasi perolehan PAN 7% dan Hujatan kepada Golkar, mereka masih bisa tampil, dengan cantik pula...:) Selamat kepada Pak Amien dan Pak Akbar ! Nah, kini merekapun agak pusing, karena babak akhir ini akan semakin membingungkan dalam bermain. Termasuk Gus Dur pun ikut bingung nampaknya. Apalagi kita. Dalam babak akhir ini, kelompok Pendukung Habibie, yang notabene bukan hanya dari Golkar (hitam?) saja, akan tetapi kita juga tahu bahwa ada beberapa Partai yang sejak semula sudah jelas2 mendukung Habibie. Kelompok inilah yang akan mengacaukan suatu permainan yang telah dibina dengan cantik, dan akan membuat kejutan serta manuver yang sudah bisa diduga. Itulah sebabnya, terkesan PDI-P agak membelot dengan mengatakan cara musyawarah yang sebaiknya diambil. Kenapa ? Karena kalau diambil cara Voting, maka kans Habibie untuk menjadi Presiden-lah yang terbesar. Saya yakin bahwa Gus Dur sama sekali tidak interest untuk menjadi Presiden, dan beliau terlihat sangat mendukung Mega untuk menjadi Presiden dari awal. Pencalonan Gus Dur inipun cukup membuat beliau pusing nampaknya, karena ini akan merusak permainan yang tengah dikembangkan, atau bisa disebut sebagai suatu anti-klimaks. Konon ada skenario baru yang tengah digodok, dengan membuat alternatif baru yaitu duet Mega-Akbar. Namun bagaimana posisi Akbar yang telah menjadi Ketua DPR ? Ada yang bilang posisi ini akan diambil oleh Kiki. Caranya ? Nah, inilah pokok persoalannya. Kalau kita cermati permainan PBB dengan melakukan interupsi pada pemilihan Ketua DPR, nampak bahwa manuver ini sengaja dibuat untuk mengacaukan permainan, dan ingin memojokan Mega dengan "Mengadu-Domba" Mega dengan para pendukungnya. Terlihat bagaimana komentar PBB yang mengatakan bahwa Mega harus bisa menjelaskan kepada pendukung PDI-P mengapa mendukung Golkar pada waktu pemilihan Ketua DPR. Dan kalau dijalankan dengan musyawarah, agak susah manuver itu dijalankan, makanya mereka mati2an minta diadakan voting. Dan berhasil, dan besoknya keluarlah Pernyataan Ketua PBB dimass media. Indah bukan ? Kalau dipikir2, ngapain PBB capek capek mikirin pertanggungan jawab Mega kepada pendukung PDI-P ? Menurut saya, kita harus hati-hati dengan pencalonan Gus Dur, karena ini adalah bagian dari permainan. Pada waktu Gus Dur sudah diposisikan 'kuat' sebagai Capres, dan dianggap sudah siap diadu dengan Habibie, ketika itulah Gus Dur akan digoyang dengan issue-issue yang menyakitkan. Namun inipun tergantung pada Akbar, bagaiman dia bisa terampil 'bergoyang' dalam Rapim Golkar nanti. Ini hanya pemikiran orang awam yang rada 'bodoh' saja, tetapi ingin mengutarakan uneg-uneg nya. Boleh kan ? Mohon maaf saya mengcopy-kan kepada beberapa rekan di-millis lain, karena saya membutuhkan sanggahan pemikiran akan tulisan/uneg2 saya ini. Selamat Berakhir Pekan ! Salam, bRidWaN At 07:49 PM 10/7/99 +1000, P.Rahardjo wrote: PKB Resmi Dukung Gus Dur Capres Reporter: Hestiana Dharmastuti detikcom, Jakarta- Setelah F-Reformasi resmi mencapreskan Gus Dur, F-PKB pun secara resmi juga mendukung pencapresan itu. Dukungan PKB bukan hanya didasari pada pencalonan Poros Tengah, tapi dari NU dan PKB menilai sosok Gus Dur cocok untuk menjadi presiden, tegas Ketua PKB Alwi Shihab. http://www.detik.com/berita/199910/19991007-1440.htm tamat sudah, Mega dan Habibie Poros Tengah, PKB, sebagian partai lain akan ke Gus Dur rivalnya sebagian dari: PDI-P (100an) Golkar (80an) UD (50an) dan UG (30an) - 260an Gus Dur akan dapat MPR (690) - 260 = 430an dan masuk ke Istana boleh pakai sarung :-) ada analisa lain ? pr-
Re: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut])
Kalau saya ingin menghimbau, tulisan Bung Irwan belum tentu benar, tetapi paling tidak beliau telah berani mengeluarkan hasil pemikirannya. Dan mudah2an ide-nya adalah 'genuine'... Nah, bagi yang kurang (atau tidak) setuju dengan pandangan beliau, akan lebih baik lagi kalau penyanggahannya dibuat dengan baik (dan manis). Jangan malah dengan umpatan, ledekan atau apapun namanya. Salam, bRidWaN At 04:35 PM 10/8/99 -0700, Priyo Pujiwasono wrote: Bung +Anjas, Faran, Soe YMT sudahlah, nggak usah ribut2 (apalagi pakai voting:), musyawarah aja deh. Biar $ bisa turun ke 5,000 perak. Bagaimanapun kita harus hargai "keberanian" penulis, - berani nekad, dan - berani mengelabui Detik.com --- Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas paruh atas dari posting Bung Irwan tidak berhubungan dengan separuh yang bagian bawah dari posting ini. Mengapa? - Sudah ngomongin AR yang didukung banyak pihak kecuali PDIP+PKB. Ingat lho, PKB waktu itu belum tahu keseriusan pengangkatan Gusdur sebagai capres. Coba kalau sudah tahu, PDIP bakalan sendirian. Paling dibelain sama Matori yang sempet diiming-imingin jadi wapres. - Sudah ngomongin AT yang juga didukung oleh PDIP - Lagi-lagi kepercayaan RAKYAT untuk Megawati - Tidak memperhitungkan manuver PDIP yang berusaha merangkul Golkar dengan mengiming-imingi AT jawaban wakil presiden. - Jadi mana tuh kepercayaan rakyat bahwa PDIP anti Golkar? +anjas From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Tanggapan atas komentar KKG (was: Re: [cakit peut]) Date: Fri, 8 Oct 1999 17:51:50 EDT In a message dated 10/8/99 12:01:46 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Untuk Irwan... Yaaahhh segitu aja kemampuannya... di challange tuh sama KKG... kalau saya sih... udah bisa tulisan saya masuk koran, saya langsung bikin analisa baru deh yang menyokong pendapat saya. Hancurin KKG sekalian, liat sampai dimana dia bisa ber"argue" Irwan: KKG mengatakan "TIDAK MENJAMIN". Siapapun akan maklum dalam floating system, apalagi free floating system yg kita anut sekarang, pergerakan rupiah itu ditentukan oleh kekuatan pasar. Sekali2 bisa saja digerakan dengan intervensi, tapi buntut2nya ya kekuatan pasar lagi nanti yg akan lebih berperan. Jadi jelas tidak ada yg bisa menjamin, kalau justru ada yg berani bilang bisa menjamin, itu yg perlu dipertanyakan. Bank sentral Jepang saja sering kewalahan menghadapi kekuatan pasar seperti sempat 1-3 minggu terakhir ini menghadapi penguatan Yen terlalu cepat buat mereka. Saya pribadi juga tidak pernah mengeluarkan kata2 menjamin karena memang kata2 "MENJAMIN" itu sangat diharamkan dilingkungan trader. Yang saya berikan hanyalah sebuah prediksi berdasarkan analisa2 yg saya lakukan. Silahkan mau dipercayai atau tidak, tidak ada paksaan alias bebas karena memang untung dan rugi ditanggung sendiri2:) Di milis [EMAIL PROTECTED] pun saya belum memberikan rekomendasi borong rupiah seperti yg sudah2 saya lakukan bila melihat sinyal kuat karena memang saya belum melihat sinyal kuat tersebut baik secara situasi atau pun grafik. Dari secara grafik saat ini sedang tahap konsolidasi untuk gerakan kencang berikutnya. Tunggu tanggal mainnya, pada saatnya nanti saya akan lepaskan rekomendasi (jual atau beli), bila sinyal itu sudah datang. Sudah beberapa kali saya memberikan rekomendasi borong rupiah di milis tersebut ketika rupiah beberapa kali mencoba menyentuh 10 ribu beberapa waktu yg lalu dan saat itu sudah beredar rumors kuat rupiah akan menembus 10 ribu bahkan bisa lebih parah lagi. Saya lemparkan rekomendasi berikut analisa baik secara situasi dan juga grafik yg ada (para trader/spekulan sering menggunakan grafik sebagai salah satu pedoman gerakan). Faktanya? Beberapa kali rupiah gagal dipaksa tembus 10 ribu dan malah menguat menembus 8000 dan bahkan pernah menembus 7000. Selain rekomendasi borong rupiah, saya pun beberapa kali kasih rekomendasi profit taking dan saat itu rupiah memang akhirnya melemah. Apakah saya yg menggerakan rupiah? Jelas tidak, saya hanya mencoba mengantisipasi gerakan rupiah ke depan berdasarkan data2 yg saya miliki dan juga para trader lainnya miliki. Saya sebagai trader memang terbiasa dalam analisa2 memberikan angka2 target. Ini yg tampaknya belum terbiasa dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Apakah di artikel tersebut KKG memberi jaminan bahwa rupiah tidak akan ke Rp5000 bila kondisi yg saya sebutkan terpenuhi? Tidak juga toh...:) Di akhir paragraf KKG menambahkan komentarnya bahwa rupiah saat ini undervalued. Dengan bahasa lain, KKG mengatakan rupiah akan menguat di waktu mendatang hanya saja dia tidak tahu bisa sampai berapa. Saya bisa menerima pendapatnya sebagai suatu pendapat. Pendapat saya tidak ditentukan atau pun dibatasi
Re: Kenapa Tidak Duet Mega-GusDur?
Koq saya masih melihat kans Megawati sih ? Mungkin saya ndableg ya? Iya kali ya... Paling tidak duet Gus Dur-Mega atau duet Mega-Gus Dur masih memungkinkan untuk ditampilkan. Ini menurut hemat saya lho..:) Paling tidak menunggu hasil Rapim Golkar minggu depan dan Pidato Pertanggungan Jawab Pak Habibie tanggal 14 Oktober nanti. Jadi Rapim Golkar akan juga ikut menentukan siapa yang akan menjadi Kepala Pemerintahan. Salam, bRidWaN At 02:15 PM 10/6/99 -0400, Faransyah Jaya wrote: Kalo pake feeling sih saya coba jawab memang akan ada duet tersebut. tapi feeling saya yang lain bilang, golkar tidak akan tinggal diam juga. doi kan nomer 2 pemilu. masa dpr saja udah kenyang. so, feeling saya lagi bilang, presiden gusdur wapres golkar (wiranto feeling saya sih) Ibu mega nggak tau nih. feeling saya sih jadi mentri doang. tapi pasti nggak bakal mau.. hehehe.. so. liat aja nanti. ps: saya pake feeling abis kalo pake yang laen pasti ngaco ! Faran -- On Wed, 29 Sep 1999 09:49:02 Yusuf-Wibisono wrote: ;-) Bicara masalah capres-cawapres, dg Kans yg ada sekarang, kenapa orang-orang (di Senayan) itu tidak berinisiatif utk menduetkan Mega dan GusDur. Bukan, bukan untuk mendendangkan lagu dangdut menghibur wakil rakyat, tapi untuk posisi Presiden dan Wakil. Dua tokoh ini tampaknya kompak selalu. Bila NU dan para kiai ingin GusDur diposisikan sebagai Bapak Bangsa, di kursi wapres itu pas juga, malah di kursi presiden agak kurang pas, karena dia harus membawahi langsung kabinet, dsb., dsb., yang membuat dia tidak bisa independen mengeluarkan statement-statement unik yang nampak-nampaknya merupakan hobinya juga. ;-) Bila GusDur inginnya second to nobody seperti dikatakan Amien Rais, Wapres itu juga secara struktural tidak posisi second-second-an. Wapres dan Presiden itu kan sama-sama dipilih oleh MPR, dan bertanggung jawab kepada lembaga itu, dan bukannya Wapres itu bawahan presiden yg bisa dipecat begitu saja oleh presiden itu. Pola Sukarno-Hatta jaman dulu, itu juga jelas sekali mencerminkan betapa Hatta itu juga second to nobody. Dengan kombinasi ini, insya Allah, PDIP senang, poros tengah senang,... market, investor, spekulan, pihak asing, IMF, bank dunia, rakyat kecil, TNI,... dan seterusnya, senang semua. Orang Islam (ortodox) yang mati-matian tidak mau dipimpin wanita pun, rasanya lebih bisa menerima duet tersebut, karena dalam pola itu, yang memimpin bukanlah Mega, melainkan duet Mega-GusDur secara bersama-sama, dwitunggal ala Sukarno-Hatta. Demikian pula, orang yang ngotot mempertanyakan taraf pendidikan Mega, argumennya menjadi irelevan. Kans Habibie (dan apalagi bila berduet dengan Wiranto) akan jauh mengecil, dan mungkin kubunya menjadi kurang senang. Demikian juga, mungkin AA Baramuli dan Andi Galib kurang senang, tapi andaikan DPR/MPR harus mengakomodir aspirasi mereka-mereka itu juga, kapan beresnya... ;-) Sekedar usul dan opini. Yw. DC Email! free email for the community - http://www.DCemail.com
Re: Selamat, Megawati Presiden
Terima kasih ah, asal bukan Orang Lama saya sudah cukup senang kok. By the way, sekarang ada Golkar Reformasi, kapan akan ada 'Orde Baru Reformasi'...? Indonesia Jaya ! Salam, bRidWaN At 02:24 AM 9/29/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: ;-) Dari perkembangan SU, menurut perkiraan saya, kans Megawati utk jadi presiden semakin besar (kalo pake angka, ya 55%, lah). Bagi yg pro Mega (antara lain PDIP, Bursa Saham, Investor, amerika, spekulan rupiah,... dll), saya ucapkan selamat (kalo ternyata perkiraan meleset, gampang, nanti ucapan selamat bisa dicabut lagi). Yw.
Golkar Reformasi ?
Saya senang dengan era Reformasi. Begitu juga dengan anda-anda pada malam hari ini (waktu Jakarta). Senang juga mendengar ada Frkasi Reformasi, Lokomotif Reformasi, Pengawal Reformasi dll. Tapi mendengar Golkar Reformasi ? Rupanya sudah ada yang mulai sadar ? Bagaimana kalau akan ada 'ORDE BARU REFORMASI'...? Mudah-mudahan engga akan ada ! Salam, bRidWaN
Amien Rais dan Akbar Tanjung
Setelah Amien Rais dan Akbar Tanjung terpilih masing masing sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR, saya menyatakan Salut kepada ke-dua Tokoh ini atas kehandalannya dalam dunia Politik. Kalau kita melihat bagaimana terpuruknya PAN pada waktu Pemilu dan bagaimana hujatan yang ada pada Golkar diawal Pemilu, alangkah beratnya buat mereka berdua untuk dapat tampil. Paling tidak untuk Positioning. Belum tentu semua Orang akan dapat melakukan manuver-manuver seperti yang dilakukan oleh kedua Tokoh kita ini. Untuk itu saya sekali lagi mengucapkan Salut dan Selamat atas terpilihnya Pak Amien dan Pak Akbar. Yang menarik, Kedua Tokoh ini diusulkan oleh Frkasi yang memakai nama 'REFORMASI', yaitu: FRAKSI REFORMASI dan FRAKSI GOLKAR REFORMASI. Semoga Bapak-Bapak ini tidak akan mengecewakan Rakyat Indonesia dalam bertugas di era Reformasi ini, dan dapat melakukan tugasnya sesuai dengan hati Nurani-nya. Amin. Dan semoga tidak akan ada apa yang dinamakan "ORDE BARU REFORMASI" .:) Salam, bRidWaN
Re: Tanggapan Kearah Mana ?
At 01:42 PM 10/4/99 +0700, Suhendri wrote: Posting " Kearah Mana ? " dan " Kearah Mana ? Versi 2 " ternyata sebagian besar menanggapi dengan sebuah kemakluman dan pembenaran mutu SDM dari wakil rakyat saat ini / reformasi (?) dibandingkan dengan jaman ORBA. Kalau mau sadar dan jujur ke diri sendiri, mutu SDM yang tidak bagus dari wakil rakyat, adalah masalah serius, terlepas dari orang pintar yang tidak jujur, atau orang bodoh yang jujur. Melihat mutu dan kwalitas dari penanggap, agak prihatin juga saya membaca tanggapan dari beberapa penanggap di Permias, yang memaklumkan dan membenarkan Mutu SDM Wakil Rakyat saat ini. Soe Sebetulnya keadaan dan mutu wakil rakyat kita saat ini, terjadinya pada tahun 1970. Bukan pada tahun 1999. Kalau itu terjadinya tahun 1970, mungkin tahun 1999 sekarang kita agak lain dari saat kini. Minimal anggota MPR akan lebih sedikit teratur. Tahun 1970-an, waktu itu tidak ada demokrasi, yang ada adalah rekayasa sejati nan canggih. Makanya terkesan 'sopan' dan 'rapih'. Iya kan ? Sayangnya, banyak pihak yang mendukung kepemimpinan Pak Harto kala itu, namun kini justru berbalik...:) Masih ingat bagaimana Pak Harto terpilih sebagai Pj Presiden ? Salam, bRidWaN
Re: Bagaimana sikap mahasiswa?
Maaf Pak Jeffrey, apa yang membuat AR bisa disebut sebagai motor penggerak Reformasi ? Apakah anda kaget apabila ternyata PAN (atau sebagian Pengurusnya) adalah pendukung Habibie ? Ini menurut pandangan saya loh:) Selamat untuk Pak Amien Rais dan para wakil-nya ! Salam, bRidWaN At 09:36 AM 10/4/99 EDT, Jeffrey Anjasmara wrote: Kemenangan Amien cuma saya komentari dengan kalimat "Syukur Alhamdulillah". Sebagai motor penggerak reformasi satu-satunya, sudah sewajarnya Amien mendapat tempat yang wajar. Maaf kalau saya tidak pernah mengakui Mega sebagai motor penggerak reformasi. Yang saya agak kawatir adalah sifat Amien yang sering "pendek akal", yaitu dengan menyuarakan pemikiran-pemikiran radikal, yang sering mirip dengan Gorbachev, yaitu bagus di jangka pendek, tetapi disintegrasi di jangka panjang. Apalagi bila persahabatannya dengan CW yang sering bersikap radikal masih dilanjutkan, maka saya jadi makin kawatir. Semoga saja Amien ingat bahwa CW sudah berubah pendirian. Dengan mundurnya Gus Dur dari pencalonan presiden (bila yg dikatakan Yusril adalah benar), maka sudah ada tanda-tanda keretakan di dalam poros tengah. AM Fatwa membuka kemungkinan mencalonkan Habibie, dan Yusril bilang tidak mungkin mencalonkan dia. Dengan kejadian ini PDIP dapat menjalankan taktik pecah belah pada poros tengah. Rasanya dengan kedinamisan situasi, bikin analisis dari luar cuma buang-buang energi. Calon baru dapat muncul di menit terakhir. Mending kembali ke posisi kita sebagai mahasiswa. Apa yang dapat ditarik pelajaran dari sini? 1. Politik dari dulu kala sudah ribet dan kotor. Makanya saya dulu sering ribut kalau banyak dari kita membuat statement kalau si A tidak mendukung si B dari partai C, maka mengkianati semangat reformasi, dlsb. 2. Mahasiswa bingung mana yg reformasi dan mana yg bukan. Pernyataan Habibie hari ini rasanya merupakan pernyataan paling reformis, dibandingkan sikap-sikap dari Mega. Sungguh ironis dengan predikat "status quo" yg kita cap-kan di dahinya. Dari awal saya juga sudah bilang bahwa dia lebih reformis dibandingkan Megawati. Hal ini bukan berarti saya mendukung Habibie (toh nggak pengaruh), karena saya merasa Habibie tokoh yg lemah. Mudah ditekan oleh pihak orang lain. Sikap kompromi adalah sikap yg baik. Cuma kita tahu dalam kompromi pasti ada yg kita korbankan. Kejadian Timtim adalah sikap kompromi yg terlalu besar. Saya tidak tahu lagi dengan kemungkinan- kemungkinan sejenis terhadap Aceh, Maluku Selatan, dan Irja bila Habibie tetap naik. 3. Mahasiswa selalu menjadi minyak pelumas dari jalannya pergantian kekuasaan. Setelah itu, bila piramid lama sudah berhasil digeser oleh piramid baru (dengan minyak zaitun melumasi batang pohon sebagai rodanya), maka minyak zaitun tersebut tidak diperlukan lagi. Akhirnya kehidupan berjalan normal lagi, mahasiswa nggak ada kerjaan akhirnya tawuran lagi;) Hehehe...;) Bagaimana dengan sikap mahasiswa? Rasanya jalannya sidang MPR sudah mencerminkan sikap reformasi. Terciptanya kubu-kubu juga tidak perlu diributkan. Di mana-mana juga begitu kok. Menurut saya sih mending mahasiswa sekarang menuntut perbaikan fasilitas sekolah saja. Pemerintah juga sudah saatnya memberi fasilitas lab. dlsb. lengkap dengan suasana kondusifnya seperti kerjasama dg swasta. Lumayan biar tidak ada yg sekolah ke Aussie si negara rasis itu. Ngomong-ngomong tentang Aussie dan Timtim, SMH hari ini memberitakan bahwa Caritas Priest dan puluhan aid workers yang mereka gemborkan mati ternyata hidup dan baru kembali dari gunung-gunung. Memang sungguh bangsat bangsa Aussie ini. Bila mereka tidak menemukan orang, langsung berkoar sampai ke mars bahwa mereka dibantai militia dibantu oleh TNI. Sungguh tidak tahu malu menfitnah negara tetangganya. Mungkin langkah mahasiswa yg perlu adalah mendemo agar pemerintahan yang baru membatasi hubungan dengan negara Aussie dan NZ itu. Satu hal lagi, dengan bukti bahwa media barat lebih banyak fitnah daripada berita benernya, mestinya tuntutan pengadilan internasional yg mereka gemborkan makin tidak berdasar. Setiap tindakan seperti itu (misal gerakan para advokat Aussie) pasti berlatar belakang ingin menghujam RI dari belakang lagi. +jeffrey anjasmara
Re: [Kuli Tinta] Amien Menang, PAN Malah Goyang
hehehehePak Jantan, kok pake 'kamu-kamuan' segala sih :) Saya tidak benci dengan PAN, tetapi kurang ber-simpatik dengan AR. Mengapa ? Ya karena 'neka-neko' yang saya kurang mengerti. Maklum, gagap politics:) Saya berharap agar AR diberikan kekuatan untuk melawan semua godaan dunia, dan tetap diberi ketenangan dan kebersihan didalam hati nurani-nya. Cuma saya yang bingung ? ahmasa sih ? Bukannya anggota PAN sendiri juga bingung ? Kalau engga percaya, tanya deh sama SekJen PAN ! Salam, bRidWaN At 08:02 PM 10/3/99 -0700, Jantan P wrote: Yang bingung bukan para pendukung PAN, tapi kamu sendiri. Setiap apa saja yang baik dari Amin atau PAN yang kebakaran jenggot pasti orang pdi mega seperti kamu ini. munafik banget sih kamu! Kalau kamu benci sama amin dan pan, pakai nama kamu sendiri saja jangan ngutip-ngutip nama orang orang laen J.Pribadi --- bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote: Berita seperti ini yang suka mengherankan saya selama beberapa bulan. Mengapa orang orang PAN suka berkelakuan seperti tidak mengenal Tokoh Tokohnya ? Ini akan membuat bingung para pendukung PAN. Salam, bRidWaN - Jumpa Pers Protes Amien Dibatalkan Amien Menang, PAN Malah Goyang http://www.detik.com/berita/199910/19991004-0220.htm -
Re: Amien Rais
Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI. Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari. Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas. Salam, bRidWaN At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote: Rekan yth., Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja, dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi nantinya. Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR, karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho). Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang tidak disukainya. Itulah politisi. Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk penyeimbang. Salam, Budi
Re: Bagaimana sikap mahasiswa?
Wah Pak Jeffrey hebat juga beranalisa, terima kasih deh atas informsinya. Saya setuju dengan tulisan anda itu, meskipun ada yang perlu dikomentari sedikit jika tidak keberata, tanpa bermaksud berdebat kusir. Kalau soal mengkritik Pemerintahan Soeharto, rasanya sejak awal tahun 1970-an sudah dimulai oleh beberapa pihak, diantaranya oleh suatu Fosko (Forum studi dan komunikasi), yang sebagian besar anggotanya kemudian terlibat dalam apa yang disebut Petisi-50. Peristiwa Malari juga ikut mencerminkan ketidakpuasan tersebut, yang kemudian diteruskan oleh 'adik2-nya' pada tahun 1978. Kemudian ada beberapa anggota masyarakat yang agak berani seperti HR Dharsono, Sri Bintang, Budiman Soedjatmiko dll. Saya juga mendengar banyaknya anggota MPR/DPR yang kala itu di-recall dari keanggotan (Golkar) karena terlalu vocal, sekitar akhir tahun 1969. Apa akibatnya ? Wah..miris deh kalau mengingat2 masa itu ! Jadi sejak 'dini' sudah ada rasa ketidak-puasan tersebut, namun sejalan dengan itu justru banyak pihak yang asyik menikmati kehidupan dunia-nya tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi. Apapun dijalankan, meskipun sampai harus 'melibas' kawan sendiri. Hampir semua orang justru memuji Pak Harto, mendukung Golkar dan tidak perduli dengan apa yang sebenarnya terjadi. Yang anti Orde Baru (atau Golkar) kala itu dianggap tidak Nasionalis. Dan kini sudah terjadi, bahwa Negara dalam keadaan porak poranda, dan banyak pihak yang tersadar. Namun keadaan sudah terlambat, kita harus berjuang dari nol lagi. Dan kita akan lakukan itu ! Mengenai Pak Amien, saya rasa secara de-facto dan de-jure telah terpilih sebagai Ketua MPR, dan kita mendoakan agar apa yang kita (atau saya) duga dan takutkan atas beliau selama ini adalah salah. Yang saya tidak 'sreg' adalah tulisn yang bisa dibaca diberbagai mass-media sbb : Golkar, yang dulu menjadi lawan kalangan reformis namun kini justru bergandeng tangan dengan lokomotif reformasi, Amies Rais, akan berjuang menggolkan Akbar Tanjung. Peluang Akbar sangat besar. Apalagi, kubu poros tengah, besar kemungkinan akan membayar "imbalan" setelah Golkar penyokong penuh terpilihnya Amien Rais sebagai Ketua MPR. Rasanya di-Permias@ ini kita semua berbicara mengenai Golkar (dan Orde Baru) pada bulan April/May tahun 1998, dan juga mengenai Reformasi. Kini ada yang namanya Golkar Reformasi:) Pak Jeffrey, sekali lagi terima kasih atas informasinya. Sama seperti anda, marilah kita doakan agar apa yang terjadi pada Negara kita adalah yang terbaik, bukan yang ter-rekayasa untuk kepentingan Salam, bRidWaN At 01:39 PM 10/4/99 EDT, Jeffrey Anjasmara wrote: Bila kita berkilas baik ke jaman sebelum Suharto lengser, hanya satu, sekali lagi hanya satu orang di negara berpenduduk 215 juta orang yang berani mengkritik pemerintahan Suharto. Orang itu bernama Amien Rais. Bukan Gus Dur, bukan Megawati, bukan pula Nasution dkk. Saat itu, saat seorang rekan mulai mempromosikan nama AR, saya sangat menyangsikan bahwa orang kecil mungil tidak ada gagah-gagahnya ini sanggup menghidupkan percik-percik keberanian mahasiswa. Tidak ada yang dapat menyangkal kontribusi Amien di sini. Bila Bung BRidwan mempertanyakannya, mari kita buka arsip-arsip lama. Sebagai catatan penting, hanya Amien yang berani bilang terang-terangan agar Suharto mundur. Ini terjadi jauh sebelum orang-orang mengangkat diri sendiri sebagai reformis. Dalam kehidupan berpolitik, tidak akan ada musuh abadi dan kawan abadi. Semua kerja sama didasarkan kompromi. Tidak juga hubungan antara PDIP dan PKB yang akrab saat ini. Tidak juga hubungan antara Amien dengan Habibie, atau dengan Akbar Tanjng, ataupun dengan Gus Dur. Tidak juga permusuhan antara Amien dengan Wiranto, misalnya. Tidak juga permusuhan antara Baramuli dengan Marzuki Darusman, misalnya. Semua memiliki agenda masing-masing, dan bila menemui kenyataan bahwa agendanya tak mampu dijalankan, satu-satunya jalan adalah kompromi. Rasanya hal ini sangat natural. Sama dengan kehidupan manusia pada umumnya. Dengan demikian, bisa saja Amien akan mendukung Habibie. Semua tergantung siapa lawan alternatifnya. Bila dipandang Megawati tidak lebih menguntungkan, mengapa mesti memilih Megawati. Demikian pula sebaliknya. Jadi saya menolak anggapan bahwa Amien SEBETULNYA mendukung Habibie (dari dulu). Ngapain mendukung Habibie kalau diri sendiri punya kans jadi presiden? Masalah PAN sendiri, wah sama saja. Semuanya bermuara di kata KOMPROMI. Tak kurang dari PDIP akan melakukan hal yang sama. Para elite PDIP sudah berancang melakukan lobi-lobi maut, termasuk berusaha menggandeng Golkar dan TNI, juga poros tengah. Apakah salah? Wah, nggak ada yang salah mas. Yang saya heran adalah sikap mass media dengan 'kebijakan power sharing' dari Akbar Tanjung. Wah, nggak perlu ada kebijakan, nanti dengan sendirinya juga bakalan ada yg kayak gini. Kalaupun ternyata Megawati juga terpilih, rasanya kabinetnya juga bakal terisi oleh orang-orang Golkar, PAN, dl
Re: Golkar hebat - Re: Amien Rais
Saya suka melihat tulisan bung Budi dan bung Igg, paling tidak memang itulah yang kini juga dipikirkan oleh sebahagian masyarakat kita yang sudah mulai 'melek' politik. Mengenai Amien Rais, saya rasa itu adalah Pencapaian Maksimal yang bisa diperoleh beliau untuk menjadi 'Orang Nomor Satu'. Dan saya setuju dengan kepiawian beliau ini. Meskipun memang adalah lebih baik kalau beliau menjadi Ketua DPR ketimbang MPR, karena di-DPR beliau bisa 'setiap hari' membahas dan mengontrol kegiatan Pemerintah nantinya. Siapapun yang kelak terpilih menjadi Presiden kita harapkan dapat diterima oleh Masyarakat dalam dan luar Negeri. Kenapa Luar Negeri ? Karena saat ini keadaan memaksa kita untuk juga bergantung kepada kucuran dana-nya. Apa boleh buat. Semoga semua berjalan dengan baik. Amin. Salam, bRidWaN At 02:59 PM 10/4/99 -0400, Igg Adiwijaya wrote: Kalo saya boleh nebak apa yang ada di benak orang Golkar (ini masih nebak lho ...). Kalo menurut saya terpilihnya Amien Rais sebagai ketua MPR sangat menunjukan ke pintaran Golkar dalam berpolitik. 1. Kalo menurut saya (juga banyak rekan yang lainnya), Amien Rais pantasnya jadi ketua DPR dimana dia bisa langsung (kalo diperlukan) jadi opposisi pemerintah yang akan datang akan setiap UU yang akan dibuat pemerintah nantinya. Sekarang jadi ketua MPR, kontribusi dia akan jadi opposisi pemerintah sangat kecil sekali. MPR sidang cuman 4 tahun sekali. Sepertinya emang Golkar berniat sepak-terjangnya Amien Rais dikecilkan nanti nya. Ini juga akan menguntungkan GOLKAR atau PDIP yang bakal pegang pemerintahan nantinya. 2. Sepertinya target utama Golkar adalah kursi presiden. Nah sekarang Amien Rais berhutang sama Golkar. Sepertinya yang diharapkan Golkar dari Amien Rais + poros tengah, bukan support di DPR, tetapi di CAPRES. Saya nggak yakin apakah pada menit-menit terakhir Habibie masih akan di calonkan jadi CAPRES oleh Golkar. Serasanya akan ada kejutan CAPRES dari Golkar. Jika ini benar (masih tebak-tebakan lho ...) Golkar akan mencalonkan /vote-for orang yang tidak kuat beroposisi untuk jadi ketua DPR. Tidak jadi masalah apakah orang tersebut datang dari Golkar atau Poros tengah. Bila Golkar mensupport orang dari poros tengah untuk jadi ketua DPR, maka CAPRES hampir mutlak ada di tangan Golkar nantinya. Jadi saya rasa Amien Rais secara tidak sadar telah di kurangi posisinya secara lunak oleh Golkar dari percaturan politik nantinya. igg On Mon, 4 Oct 1999, Budi Haryanto wrote: Rekan yth., Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja, dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi nantinya. Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR, karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho). Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang tidak disukainya. Itulah politisi. Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk penyeimbang. Salam, Budi
Re: Amien Rais
Terima kasih atas perhatiannya bung Soe. Saya tetap akan konsisten menurut ukuran saya, hanya saja saya belum yakin bahwa Pak AR adalah Orang Baru. Mengapa ? Ya karena persoalan ICMI. Namun kini kelihatannya (setelah perisitwa makan di-Warung Rakyat), kelihatannya saya salah. Dan kalau salah ya saya harus mengakui. Semoga saja saya betul betul salah. Salam, bRidWaN At 06:51 AM 10/5/99 +0700, Suhendri wrote: Bridwan, Anda tidak konsisten dan bisa dipegang "tulisannya". Selama ini anda selalu berkoar-koar tentang ORANG - ORANG BARU. Pak Amien Rais itu termasuk ORANG BARU dan lebih lagi adalah ORANG BERSIH. Tapi melihat dari cara pandang anda terhadap AR, saya bisa menilai anda tidak konsisten dan tidak jujur (kalo tidak mau dibilang munafik) Sorry :-( Soe -Original Message----- From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, October 05, 1999 6:41 AM Subject: Re: Amien Rais Jadi teringat cerita mengenai Hariman Siregar sewaktu terpilih menjadi Ketua DMUI. Cuma akibatnya bahaya yaitu Peristiwa Malari. Nah kalau kasus Pak Amien bagaimana dan apa akibatnya, semoga tidak se-'ngeri' diatas. Salam, bRidWaN At 11:31 AM 10/4/99 -0700, Budi Haryanto wrote: Rekan yth., Dengan terpilihnya Amien Rais (AR) sebagai ketua MPR, bagaimanapun ini menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain-main dengan politik. Lihat saja, dengan hanya bermodalkan suara yang dipunyai PAN saja dia masih bisa memperoleh dukungan jauh lebih banyak suara dari luar partainya. Dan sekarang Golkar merasa si AR hutang budi dan tentu akan membalas budi nantinya. Dugaan saya, pada saatnya nanti Golkar akan merasa kecewa kepada AR, karena, lagi-lagi didukung oleh kepiawaiannya dalam berpolitik, AR akan hanya 'sedikit' mendukung Golkar dalam pemilihan ketua DPR, yang kelihatannya tidak akan dimenangkan oleh Golkar. Si AR sendiri juga nggak suka kalau ketua DPR diberikan ke Golkar (asumsi saya lho). Lalu, sudah barang tentu koalisi Golkar dan poros tengah akan berantakan setelah gagalnya Golkar di posisi puncak DPR, dan ini yang memang diharapkan oleh AR. Karena, pada pemilihan presiden nantinya, si AR tidak perlu lagi merasa hutang budi kepada Golkar untuk mengegolkan Habibie yang tidak disukainya. Itulah politisi. Sementara itu, Faisal Basri, sekjennya di PAN, masih terlalu lugu dan polos dengan permainan politik tingkat tinggi si AR ini. Namun, dalam suatu organisasi, manusia seperti Faisal Basri ini sangat diperlukan untuk penyeimbang. Salam, Budi
Re: Peta kekuatan
At 07:44 PM 10/2/99 -0400, Faransyah Jaya wrote: AWW, Baru saja saya buka detik.com disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting untuk penentuan tatib. Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak. disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk penentuan calon presiden bila memang terjadi voting. What do you think guys.. Makin seru kelihatannya. Faran Pada pemilihan Presiden situasi akan berubah, terutama datangnya dari Kelompok yang menamakan dirinya Poros Tengah. Apabila ternyata Capresnya nanti hanya 2 yaitu Mega dan Habibie, kira-kira akan kemana dukungan Poros Tengah ? Mungkin bukan kepada Mega ! Kepada Habibie ? Ini yang bakalan seru. Rapim Golkar juga akan turut menentukan ini, tetapi saya tetap berpikir bahwa pencalonan Gus Dur dari Poros Tengah memang hanya 'guyon', karena jelas belum ada Kesepakatan diantara mereka. Apalagi kita lihat lebih dari 3 Partai dalam Poros Tengah pernah mendukung Habibie. Ini pemikiran sementara, sejalan dengan perubahan yang akan terjadi dalam minggu2 depan ini. Salam, bRidWaN
Re: Peta kekuatan
At 08:40 AM 10/3/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: In a message dated 10/2/99 7:45:49 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] writes: AWW, Baru saja saya buka detik.com disana terdapat beberapa artikel yang menceritakan saat2 voting untuk penentuan tatib. Diceritakan bahwa 3 kali voting. 3 kali pula pdip kalah telak. disitu simpulkan, bisa saja kejadian yang sama akan terjadi untuk penentuan calon presiden bila memang terjadi voting. What do you think guys.. Makin seru kelihatannya. Faran Irwan: Siap2lah untuk menukarkan rupiah ke dolar, dan melepas portfolio saham2 BEJ. (asumsi, orang Golkar mimpin lagi jadi presiden) No Way Lae Irwan..! Tidak mungkin akan ada yang setuju dengan Orang Golkar! Tidak mungkin !! Jadi jangan dulu tukar Rupiahnya ya:) Salam, bRidWaN
Re: Golkar Puasa!(was:Paket Irvan)
At 12:12 PM 10/3/99 EDT, Ramadhan Pohan wrote: In a message dated 10/3/99 2:39:16 PM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED] writes: Ketua MPR : KH. Abdurrahman Wahid Ketua DPR : Prof.Dr. Amien Rais Presiden : Ir. Akbar Tanjung Wapres : (Sementara dikosongkan dulu) Selamat berhitung dan berdoa.. Wass, KA Ketua MPR : Cak Nur (Supaya netral) Ketua DPR : Prof.Dr. Amien Rais Presiden : Gus Dur (atau?/mestinya tokoh sekaliber Xanana) Wapres : Mega (latihan dulu) Ketua DPA : Jenderal Wiranto/Letjen Agum Gumelar/Frans Seda Pangab : Letjen Susilo BY Kasad : Luhut P. (Golkar suruh puasa dulu, banyak 'dzikir' ,supaya iman-nya bisa tebal, nggak korup seperti 32 tahun $oeharto) Selamat berdoa.. salam, ramadhan pohan (penyimak pinggiran) Selamat kepada Amien Rais, yang atas bantuan Golkar telah menjadi Ketua MPR yang baru. Semoga jasa Golkar ini tidak disalah gunakan oleh beliau.
Re: TNI akan jadi penentu
At 01:07 PM 10/3/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote: Tampaknya skenario berjalan mulus. Hasil pemilihan ketua MPR berakhir sudah. Amien Rais terpilih menjadi ketua MPR. Selamat. Walau sebenarnya saya sayangkan posisinya tidak di DPR seperti yg saya bayangkan sebelumnya. Menurut saya, tenaga Amien Rais jauh lebih dibutuhkan pada posisi menjadi ketua DPR ketimbang ketua MPR. Dari hasil perhitungan yg bisa dilihat di: http://www.detik.com/berita/199910/19991003-2346.htm Tampaknya jelas kini, suara TNI bisa menjadi penentu kedua kelompok. Akankah TNI nantinya meminta porsi wapres? Tampaknya kemungkinan ini menjadi besar sekarang. Selain itu saya amati, ada pula kemungkinan paket pasangan baru: Habibie-Amien Rais Habibie-Hamzah Haz Akbar Tandjung-Amien Rais Akbar Tandjung-Hamzah Haz. Kunci dari siapa yg nantinya akan diajukan oleh Golkar untuk menjabat menjadi presiden menurut saya tergantung dari diterima atau tidaknya laporan pertanggungjawaban Habibie oleh kelompok poros tengah khususnya PAN (Amien Rais). Bila diterima, tampaknya paket Habibie-Amien Rais akan lebih kuat. Pencalonan Gus Dur sebagai capres dari porost tengah seperti sejak semua sudah diduga menurut saya hanyalah akan menjadi bagian dari manuver politik. Sayang sekali, orang sekaliber Gus Dur sampai tidak sadar akan strategi2 politik ini. Bila nanti Golkar berhasil merangkul suara TNI, maka bersiap2lah menerima Indonesia dipimpin kembali oleh Golkar. jabat erat, Irwan Ariston Napitupulu Lae, Saya tetap berpikir bahwa Gus Dur sudah memperhitungkan ini semua. Beliau sudah mencium bahwa Ketua MPR harus dilepas karena AR akan disokong oleh Gokar. Hal ini sekaligus untuk melihat suasana voting sehingga beliau bisa memprediksi hal-hal selanjutnya. Yang dikhawatirkan AR (sebagai kebiasaan) akan merasa berhutang budi pada Golkar. Dan karena ahirnya bisa menjadi "orang nomor satu", seperti diduga beliau akan memberikan dukungannya kepada Capres dari Golkar. Dan ini memang sesuai dengan niat awal Poros Tengah. Persoalannya adalah, apakah Habibie akan tetap menjadi Capres pada Rapim Golkar ? Kalau jawabannya : 'ia', maka selesai-lah sudah.:( Salam, bRidWaN
Amien Menang, PAN Malah Goyang
Berita seperti ini yang suka mengherankan saya selama beberapa bulan. Mengapa orang orang PAN suka berkelakuan seperti tidak mengenal Tokoh Tokohnya ? Ini akan membuat bingung para pendukung PAN. Salam, bRidWaN - Jumpa Pers Protes Amien Dibatalkan Amien Menang, PAN Malah Goyang http://www.detik.com/berita/199910/19991004-0220.htm -
Re: Peristiwa di SU-MPR Hari Pertama : Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu !!!!
At 07:02 PM 10/1/99 +0700, Nasrullah Idris wrote: Pada SU-MPR Hari pertama terjadi peristiwa di mana ketika Presiden memasuki ruang sidang, sejumlah anggota mengeluarkan kalimat : "Hu ". Yah, boleh-boleh saja mereka mengeluarkan 'uneg-uneg' Tapi kalau ke-Pimpinan Nasional yang mereka sendiri mengangkat-nya nanti, ya jangan lah..kan sudah committed Kemudian menjelang penutupan acara, AM Fatwa dari PAN melakukan interupsi kepada pimpinan sidang, yang isinya berupa keberatannya terhadap perilaku para anggota tersebut. Yah, boleh-boleh saja dia begitu, karena itu kan hak-nya. Salam, Nasrullah Idris Terus...?
AM Saefudin: Bila Voting, BJH Dapat 397 Suara
Arah Poros Tengah sudah semakin jelas, persis seperti dugaan semula..:) AM Saefudin: Bila Voting, BJH Dapat 397 Suara detikcom, Jakarta- Di tengah suara sebagian orang yang menilai BJ Habibie posisinya kian merosot, salah seorang kader PPP AM Saefuddin justru merasa jagonya kian menguat. Dan dia yakin BJH akan terpilih. AM bahkan mengaku sudah menghitung secara detil, bila voting Habibie dapat 397 suara ... http://www.detik.com/berita/199910/19991002-1239.htm
Anggota MPR: Lucu ?
Dari SU-MPR 1999: Lucu juga kita melihat dan mengingat sebagian anggota MPR ini yang tahun lalu berdiri sambil bertepuk tangan menyambut terpilihnya Pak Harto menjadi Presiden. Lucu juga mengingat mereka dengan berapi-api membeberkan keberhasilan Orde Baru selama 32 tahun. Lucu juga melihat mereka ini, terutama yang berasal dari GOLKAR. Lucu juga hidup ini.:) Salam, bRidWaN
Re: Kearah mana ?
Karena saya seorang PhD, maka Presidennya harus Profesor ? Engga mau ah, Profesor di-Indonesia banyak yang aneh. Lihat saja pada kabinet yang sekarang...:) Salam, bRidWaN At 08:08 AM 10/1/99 +0700, Suhendri wrote: Apakah negara ini akan menjadi lebih baik atau bertambah buruk ? Saya cuma ingat sebuah pesan Nabi Muhammad (yang kurang lebih bunyinya) : Jika suatu urusan diberikan / dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya/bidangnya, maka tunggulah datangnya kehancuran. Terus terang, saya takut. Kesadaran intelektualitas saya mengatakan bahwa tidak rela saya dipimpin oleh orang yang mempunyai kemampuan lebih rendah dari saya. Soe === Beginilah Wajah Wakil-wakil Rakyat Kita (1) Dari Mantan Preman sampai Berijazah Palsu Apa boleh buat. Meski hanya berijazah SD, Sukatni dari PDI-Perjuangan (PDI-P) tetap mendapat dukungan untuk menempati posisi sebagai ketua DPRD II Malang. ''Bagi PKB itu tidak masalah. Siapa pun orangnya, yang penting itu resmi dari partai,'' kata Bibit Soeprapto dari PKB. Kasus Sukatni di atas hanya satu contoh betapa pemilu yang jurdil, dan kemenangan PDI-P, telah membuka peluang bagi siapa pun untuk menjadi wakil rakyat. Tak peduli, apakah ia hanya lulusan SD, mantan preman, atau berijazah palsu. Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya memang telah benar-benar terjadi pada era reformasi sekarang ini. Banyak anggota DPR, terutama di tingkat Dati II, yang benar-benar dari kalangan bawah (grass root), sejak mantan penjual bakso, sopir, sampai 'preman'. Bukan saja pendidikan mereka sangat rendah, tapi wawasan mereka juga pas-pasan. Komite Pemilihan Umum (KPU) kali ini memang memberikan persyaratan administratif yang sangat longgar. Untuk pendidikan, misalnya, dapat meloloskan lulusan sekolah dasar (SD). PDI-P, yang mayoritas massanya memang dari kalangan grass root, tak pelak banyak meloloskan anggota dewan yang hanya berijazah SD. ''Pendidikan saya memang rendah. Saya hanya tamat sekolah dasar. Tapi, kan saya bisa belajar pada anak saya yang sekarang sudah sarjana,'' kata Ato Karmo, anggota DPRD Karawang (Jabar) dari PDI-P, di ruang kerjanya, Senin (21/9) lalu. Nada suara Ato merendah, namun dari raut wajahnya tertangkap perasaan bangga ketika mengatakan 'belajar dari anak saya yang sarjana'. Selain Ato Karmo, masih ada sejumlah nama anggota FPDI-P DPRD II Karawang yang hanya lulusan SD. Tentu, mereka sempat menjadi buah bibir. Banyak kalangan mempertanyakan kemampuan mereka sebagai anggota dewan, yang harus cerdas, penuh inisiatif, dan berwawasan luas. Sukatni dan Ato Karno mungkin belum apa-apa. Meski hanya lulusan SD, mereka masih aman-aman saja. Setidaknya, mereka tidak memanfaatkan ijazah palsu untuk mendongkrak persyaratan administratifnya. Soalnya, demi persyaratan itu, tak kurang yang tega menyerahkan ijazah aspal. Ini, misalnya, terjadi di Solo. Delapan anggota DPRD II Solo (termasuk ketuanya) -- semuanya dari PDI-P -- dicurigai berijazah palsu. Kedelapan anggota dewan itu bahkan dicurigai 'berbohong' soal pendidikan terakhirnya. Pasalnya, sampai sekarang mereka belum melengkapi syarat administratif -- alias belum menyerahkan ijazah masing-masing. Tak pelak, mereka menjadi sasaran rumor. ''Sudah dilantik, sudah menerima gaji, kok belum juga memberesi syarat administratif. Jangan-jangan mereka tak punya ijazah,'' kata seorang anggota Dewan. Ketua Tim Klarifikasi Caleg setempat sebenarnya sudah dua kali memanggil kedelapan anggota dewan yang bermasalah itu. Namun, mereka -- Bambang Murdianto, Farid Barabas, Antonius Sugiyanto, Drs Rie Suseno, James Agus Pattiwel, Budi Prayitno, dan Farkhan Maryadi -- tidak memenuhi undangan. Berbagai spekulasi pun muncul. Sejumlah kalangan menduga mereka memanipulasi biodata saat mengisi formulir caleg. Sehinggga, ketika dituntut untuk menunjukkan bukti administratif, mereka kebingungan. Sekretaris PPD II, Usman Aminuddin, juga meragukan biodata Ketua DPRD II Kodya Solo, Bambang Murdianto. Pada formulir caleg dia menulis jenjang pendidikannya STM Terutama Semarang. Tapi, yang bersangkutan tidak melampirkan fotokopi ijazah yang dilegalisir. ''Yang disertakan hanya fotokopi surat keterangan yang menyebutkan pernah sekolah di situ tahun 1966-1969,'' kata Usman. Anehnya, lanjut Usman, pas foto yang bersangkutan terkelupas. ''Surat keterangan semacam ini susah dipertanggungjawabkan. Apalagi, yang bersangkutan belum bisa menunjukkan bukti autentik yang sah hingga sekarang,'' ujarnya. Isu ijazah palsu, yang juga menyangkut kredibilitas ketua dewan itu, malah sempat menyulut aksi unjuk rasa. Namun, berhubung PPD II sudah dibubarkan, persoalan itu kini diserahkan kepada Kepala Sekretariat PPD II yang juga Kakansospol, Soejono Rofi'i. Selain tingkat pendidikannya yang 'parah', banyak pula anggota dewan sekarang yang kabarnya mantan preman. Dan, tentu, selain kapasitas intelektualnya sangat terbatas, mereka sering menunjukkan 'karakter preman' di lingkungan
Fraksi Dihapus,UD MPR Walk Out
Kira-kira ada yang tahu, "sebenar-benarnya", aspirasi siapa yang dibawa Utusan Daerah kali ini ? Aspirasi Daerah ? Salam, bRidWaN Fraksi Dihapus,UD MPR Walk Out detikcom, Jakarta- Main ancam mulai muncul dalam SU MPR hari pertama, Jumat (1/10/1999). Ancaman itu keluar dari anggota MPR Utusan Daerah. Bila kami tak dapat membentuk fraksi tersendiri, maka kami akan walk out, ancam Yusuf Kalla, anggota MPR dari Sulsel, di Gedung MPR Jl Gatot Subroto, Jakarta. ...
Re: Kearah mana ? Versi 2
Wahyang sebenarnya kampungan yang mana sih ? Bukannya yang sudah berkelakuan 'kurang' selama 32 tahun ? Siapa-siapa saja yang terlibat ? Siapa-siapa saja yang telah mengahabiskan uang negara, yang telah menjual hasil kekayaan kita ? Atau kelakuan2 diatas ingin disebut kelakuan intelektual ? Siapa yang telah melecehkan hukum selama ini, siapa yang anti nasionalis selama ini (nasionalisme = mementingkan kepentingan rakyat dibanding kepentingan pribadi) ? Yang pasti ya semua yang berada didekat posisi kekuasaan, kan ? Kayanya terminology kampungan itu yang membingungkan. Jadi saya berpikir agak rancu, siapa sebenarnya yang 'layak' disebut kampungan. Semoga tidak ada deh, atau semuanya (termasuk kita). Salam, bRidWaN (baca deh komentar Baramuli yang intelek) At 03:13 PM 10/1/99 +0700, Suhendri wrote: Kira - kira wakil rakyat yang mana yang kampungan dan rendah martabat ini. Saya yakin dari kalangan yang berintelektualitas terbatas / seadanya Soe Teriakan Anggota MPR, Cermin Sikap Kampungan dan Rendah Martabat Jakarta, Antara Teriakan bernada cemooh sejumlah anggota MPR ketika Presiden Habibie memasuki Gedung Nusantara, tempat pengambilan sumpah/jabatan anggota DPR/MPR RI, menunjukkan sikap kampungan, tidak dewasa serta mencerminkan betapa rendahnya martabat sebagai wakil rakyat. Penilaian itu dikemukakan sejumlah anggota MPR dan DPR RI, yakni KH Abdurahman Wahid, Tosari Wijaya (FPP), Hamzah Haz (FPP), Hazballah M Saad (PAN), Akbar Tandjung dan AA Baramuli, Priyo Budi Santoso, Marwah Daud Ibrahim (Golkar) dan Wakil Ketua KPU Adnan Buyung Nasution serta Kwik Kian Gie (PDI Perjuangan), seusai mengikuti acara pelantikannya di Gedung MPR/DPR Senayan Jakarta. Buyung menegaskan, sikap seperti itu tidak pantas ditunjukkan oleh wakil rakyat yang memiliki martabat sangat terhormat. Perilaku itu akan menghancurkan kredibilitas anggota MPR. Di sisi lain mencerminkan betapa penghargaan terhadap institusi kedudukan lembaga inggi negara (presiden) sangat rendah. "Itu benar-benar sikap kampungan, memalukan, tak tahu diri dan menunjukkan betapa rendah martabat mereka," kata Buyung di tempat terpisah. Menurut dia, sikap merendahkan itu justru akan berbalik melemahkan kredibilitas anggota MPR. Terlepas dari siapa yang menjadi persiden, seharusnya penghargaan atas kehormatan lembaga tinggi negara oleh lembaga tinggi lain dan lembaga tertinggi negara tetap harus diwujudkan dalam situasi apapun. "Mau jadi apa negeri ini kalau wakil rakyat sudah bertindak seperti itu. Bagaimana mau dihargai lembaga lain atau dihargai rakyat kalau perilakunya begitu," katanya. Sikap menyayangkan dilontarkan Gus Dur. "Sikap (anggota) tersebut tandanya belum matang," kata KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Gus Dur juga mengiyakan ketika ditanya tindakan anggota DPR/MPR RI yang menyoraki itu sebagai sikap tidak etis yang seharusnya tidak dilakukan. "MPR tidak boleh begitu," katanya. Nada menyesali juga diungkapkan Baramuli yang menyatakan bahwa ungkapan seperti itu sudah sangat tidak sopan. Dia juga setuju adanya interupsi yang dilakukan AM Fatwa, untuk meluruskan sikap tidak terpuji itu sebelum ditutupnya rapat paripurna pertama DPR/MPR RI tersebut. Namun hendaknya interupsi para anggota itu tidak perlu dilakukan jika memang tidak ada hal yang pantas untuk diinterupsi. Ketua Umum PPP Hamzah Haz, juga sangat menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut. Fenomena itu bisa saja memicu konflik di antara anggota MPR yang pro dan kontra dengan pencalonan Presiden BJ Habibie. "Kan malu kalau di MPR bisa terjadi konflik hanya karena soal sepele seperti itu," kata mantan Meninvest itu. Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, "kita harus menghormati institusi kepresidenan siapa pun orangnya. Oleh karena itu, kami sangat menyayangkan dan berharap kalau hal seprti itu tidak terulang kembali dalam sidang-sidang berikutnya". Sedangkan Tosari Wijaya, Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan MPR, berpendapat martabat lembaga tertinggi negara itu harus dijaga dan orang yang menjaganya bukan siapa-siapa, tetapi para anggota MPR sendiri yang harus mawas diri. Kasar Hasballah Saad mengatakan, betapapun perbedaan aspirasi politik merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, namun perbedaan itu tidak sampai ditunjukkan secara tidak hormat. Jika hal itu ditunjukkan secara kasar, maka yang mendapat penilaian jelek adanya wakil rakyat. "Hargailah lembaga kepresidenan, sebab jika tidak ada penghargaan, maka pada tingkat itulah martabat wakil rakyat itu," katanya. Ia mengatakan, tindakan seperti itu sangat memalukan dan memperburuk citra lembaga wakil rakyat. Padahal di era reformasi, seharusnya kredibilitas lembaga wakil rakyat harus ditegakkan, bukan justru terpuruk. Jika perilaku anggotanya seperti itu, maka keterpurukan lembaga wakil rakyat merupakan kenyataan yang ironis. Sementara itu Mar
Golkar Masa Lalu ?
Rekan Rekan, Saya hanya ingin tahu apakah masyarakat kita memang sangat Pemaaf, sehingga semua hal-hal yang dilakukan Golkar pada masa lalu dapat dilupakan dan dimaafkan begitu saja ? Salam, bRidWaN - Akbar-Ginanjar Incar Ketua DPR-MPR Reporter: Iwan Triono detikcom, Jakarta- Partai Golkar terus berusaha menguasai kursi pimpinan DPR dan MPR. Menurut Akbar Tanjung, Golkar telah mengeluarkan mandat untuk mendudukkan dia sebagai Ketua DPR. Sedang Ketua MPR, dimandatkan kepada Ginanjar Kartasasmita. http://www.detik.com/berita/199910/19991001-1634.htm
No Subject
Wah, ada kabar menggembirakan dari Golkar, ternyata Reformasi suadah dimulai duluan Berita dari detikcom: Jakarta- A Gumiwang Kartasasmita boleh berbangga diri. Putera mantan Menko Ekuin Ginanjar Kartasamita itu terdaftar sebagai anggota DPR RI dengan usia termuda. Usianya genap 30 tahun pada 3 Januari 1999 lalu.
Billy Tetap Tolak Komentari IMF
Semoga Pak Billy mengerti bahwa kita saat ini suka engga suka agak tergantung dengan bantuan dana dari IMF dan Bank Dunia. Sayang Orang ini bukan Ekonom ya..:) Salam, bRidWaN (nunggu protes-an) ... Billy Tetap Tolak Komentari IMF "Saya tidak bisa berkomentar sebelum membaca langsung surat IMF pada Ginanjar," tolak Billy ketika hendak meninggalkan Gedung BPK, Jl Gatot Subroto, Jakarta. Sebagaimana dilansir koran Kompas hari ini, IMF dan Bank Dunia kecewa pada BPK. Kekecewaan itu muncul berkaitan dengan keengganan BPK membuka longform, hasil audit PwC soal Baligate. Surat kekecewaan itu dikirimkan IMF dan Bank Dunia kepada Menko Ekuin Ginanjar Kartasasmita. ... SELENGKAPNYA BACA DI: http://www.detik.com/berita/199909/19990927-1833.htm
Re: Mentri-mentri Berhenti Duluan...
At 04:49 AM 9/25/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: Sekedar Info Ringan: Muladi (Selaku Mensesneg) menyatakan sejumlah mentri mundur (atau akan mundur) duluan (demi kursi di MPR (dan/atau DPR) yg baru). Yaitu: 1. Marzuki Usman Yg pekerjaannya, sebagai mentri investasi akan diambil Giri Suseno (Menhub); sementara pekerjaan parsenbud-nya ke Zuhal (Menristek). 2. Fahmi Idris Selanjutnya urusan tenaga kerja dirangkapkan ke Mentri transmigrasi Hendropriyono. Sementara, urusan keahlian main musik, tetap di tangan Idris Sardi. Yg terakhir ini tentunya tidak ada hubungan apa pun dg mentri siapa pun. ;-) 3. Theo Sambuaga Urusan perumahan selanjutnya dioper ke Rahmadi BS (Men PU). 4. AM. Saefuddin, yg sempat dijuluki sebagai Pak AM, oleh sementara kalangan, karena sentilannya thd Megawati yg kontroversial; dan oleh sejumlah kalangan yg sentimen sempat dijuluki sebagai perpaduan antara Pelawak Bokir dengan HIM Damsyik (Pemeran Datuk Maringgih); undur diri dan rencananya urusan pangan akan dihandle oleh Soleh Solahuddin (Men. Pertanian). 5. Syarwan Hamid, yg tidak ada hubungan darah dg Aktor Hamid Arief, (dan apalagi Benyamin S.), akan melepaskan posisi Mendagri, dan dioperkan ke Feisal Tanjung (Menko Polkam). ;-) Iya, ini memang info ringan, kalau dikoran dihalaman ekstra...:)
No Subject
Billy Yoedono... Dulu disangka orang dia adalah Pejabat yang bersih, karena keluguannya. Rupanya waktu itu dia sudah 'loyal' dengan RI-2 instead of RI-1. (ICMI kan ?) Dulu disangka orang dia pintar dan Profesional, engga taunya dia tak lebih dari seorang 'clerk'. Ah, maafkan saya atas keluguan saya ini. Salam, bRidWaN Penyesalan IMF Pada BPK Soal Longform Billy Joedono Tolak Komentar Reporter: Irna Gustia W detikcom, Jakarta- Penyesalan IMF dan Bank Dunia terhadap keenganan BPK membuka longform hasil audit PwC dalam Baligate, ditanggapi dingin oleh Ketua BPK, Billy Joedono... .. seterusnya baca di: http://www.detik.com/berita/199909/19990927-1410.htm
Re: Baramuli bertanya
At 09:59 PM 9/25/99 EDT, Donald Saluling wrote: Yang bodoh tuh kita2 semua ini yang bingung mikirin pertanyaan setolol itu. Sudah tahu sekarang memasuki reformasi/revolusi kalau perlu masih pula ada yang begini yang di tonjol2kan. Sudahlah, put your energy somewhere else. Kontak teman2 di Indonesia. Saya sempat baca bahwa mahasiswa2 di Palu sempat menduduki gedung DPR Tkt. 2 tanpa ada kekerasan tapi sekarang terancam mau digusur oleh aparat. Anyways ...the answer is always... yah kita2 ini yang bego/tolol/dungu karena yang gini ini yang dibahas. Case Closed. Go do something else useful. Salam perjuangan, Donald ... Wah.justru ini yang 'something useful' ! Gimana sih anda ? Kita tiap hari sudah gemas dan sesek nafas baca koran dan nonton TV di-Indonesia. nah, daripada sakit kan lebih baik mengulas hal-hal yang baik dari Pemimpin Indonesia. Bukannya begitu kata orang tua dulu, contohlah Pemimpinmu ? Iya kan ? Tapi kalau anda engga setuju ya terserah anda...:) Salam, bRidWaN
Pernyataan kapolri dan Kapuspen Hankam?
Rekan Rekan Yth, Ada 3 Pernyataan yang saya dapat di-detik.com : a. Kapolri Beri Keterangan Berbeda: Tembakan Bukan Dilakukan Aparat b. Saksi Mata Penembakan Yun Hap: Dihujani Peluru Saat Sedang Makan c. Kapuspen Hankam/TNI Mayjen Sudrajat: Penambak Yun Hap, Aparat Stres Kira-kira dari jawaban a, b, c yang betul yang mana ?? Bingung kan:) Salam, bRidWaN
Baramuli bertanya
Kemarin ini di layar SCTV, Baramuli bertanya : "Siapa yang bodoh, anggota DPR atau Baramuli?" Mungkin ada yang tahu jawabannya ? Salam, bRidWaN
Aksi Ujungnya Tuntut Habibie Mundur Kapolda:1 Oktober Aksi Massa Besar
Rekan Yth., Apakah ada diantara Rekan Rekan yang mengetahui kebenaran dari berita ini ? Mohon dapat di-informasikan seandainya memang akan ada kegiatan seperti yang disinyalir oleh Bapak Kapolda Metro Jaya dibawah ini. Terima kasih. Salam, bRidWaN --- Aksi Ujungnya Tuntut Habibie Mundur Kapolda:1 Oktober Aksi Massa Besar Reporter: Iin Yumiyanti detikcom, Jakarta- Hati-hatilah pada Jum'at, 1 Oktober 1999 nanti. Pasalnya, bakal ada aksi massa besar-besaran kembali.. .. BACA SELANJUTNYA DI: http://www.detik.com/berita/199909/19990925-2032.htm
Re: Baramuli bertanya
At 12:27 PM 9/25/99 PDT, luis holing wrote: From: Denny Lumeno [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Baramuli bertanya Date: Sun, 26 Sep 1999 00:41:03 +0700 On Sat, 25 Sep 1999, Budi Haryanto wrote: Dua-duanya tidak bodoh, tetapi tidak pinter. Salam, Budi At 08:59 PM 9/25/99 +0700, you wrote: Kemarin ini di layar SCTV, Baramuli bertanya : "Siapa yang bodoh, anggota DPR atau Baramuli?" Mungkin ada yang tahu jawabannya ? Salam, bRidWaN Sebelum menjawab saya pingin bertanya. Apakah pertanyaan itu pertanyaan bodoh atau pintar? Tentu saja pertanyaan pintar, karena dikeluarkan oleh salah seorang Pemimpin Indonesia, yang sudah berkiprah di kalangan atas di negeri kita selama hampir 40 tahun. Dan beliau juga menerima gelar Doktor(HC) dari salah satu universitas di Amerika.
Re: Pernyataan kapolri dan Kapuspen Hankam?
At 11:16 PM 9/25/99 GMT, Mirza Raditya wrote: Rekan Rekan Yth, Ada 3 Pernyataan yang saya dapat di-detik.com : a. Kapolri Beri Keterangan Berbeda: Tembakan Bukan Dilakukan Aparat b. Saksi Mata Penembakan Yun Hap: Dihujani Peluru Saat Sedang Makan c. Kapuspen Hankam/TNI Mayjen Sudrajat: Penambak Yun Hap, Aparat Stres Kira-kira dari jawaban a, b, c yang betul yang mana ?? Bingung kan:) Salam, bRidWaN kan kalo di exam/test pilihan m/c itu ada 4... mungkin jawaban D nya ketinggalan: D. None of the above mungkin yg betul itu jawabannya D. salam, Mirza Maafkan saya, pertanyaan 'd' -nya ketinggalan Ini dia pertanyaan d : d. Kapolda: Tidak Ada Aparat Stres Silahkan menjawab sekarang. Terima kasih. Salam, bRidWaN
Re: Baramuli bertanya
Seorang Rekan saya ada yang menjawab yang bodoh adalah Baramuli. Saya tanya loh kenapa ? Dia bilang koq Baramuli engga tahu sih siapa yang bodoh, pake nanya-nanya segala di TV Salam, bRidWaN At 11:19 PM 9/25/99 GMT, Mirza Raditya wrote: biasanya sih yg bertanya yg bodoh, kalo dah pinter ya tidak bertanya lagi. At 08:59 PM 9/25/99 +0700, you wrote: Kemarin ini di layar SCTV, Baramuli bertanya : "Siapa yang bodoh, anggota DPR atau Baramuli?" Mungkin ada yang tahu jawabannya ? Salam, bRidWaN
Re: CAMPAIGN ETAN-UNFAIR
Penghianat dan Munafik juga cocok untuk Bapak Bapak lho..:) At 12:10 PM 9/23/99 +0700, Suhendri wrote: Terimakasih untuk "posisi dan pendirian sikap" nya Mbak Ida. Ini yang saya sangat harapkan dari rekan / putra - putri Indonesia yang belajar di Amerika / Luar Negeri, untuk dapat melihat segala sesuatunya dari kacamata sebagai bangsa sendiri, bukan sebagai orang lain, seperti kacang lupa pada kulit. Cuma PENGHIANAT dan MUNAFIK sebutan yang cocok bagi putra-putri Indonesia yang punya jalan pikir dan kelakuan seperti ETAN atau lembaga sejenis lainnya, yang lebih banyak merugikan bangsa sendiri. Soe -Original Message- From: Notrida Mandica [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Thursday, September 23, 1999 11:56 AM Subject: CAMPAIGN ETAN-UNFAIR Dear Permias, Kemarin malam, ETAN representative mengunjungi Northern Illinois University untuk mencari dukungan bagi East Timor. Sebagai mahasiswa yang mendukung independence for East Timor, saya sangat kecewa bahwa ETAN menyiarkan video tape tentang Indonesia and menjelaskan posisi Indonesia yang beberapa faktanya tidak akurat. Pertama: Video tape yang dibuat oleh wartawan Australia itu menyebutkan bahwa Penajajahan Jepang masih lebih baik dari Militer Indonesia di East Timor. This is factually and morally wrong. Tak ada colonial yang baik apapun alasannya. Nampaknya representative ETAN, Kristen, tidak mengetahui bahwa kebiadaban colonial Jepang di Indonesia. Kelihatan sekali bahwa mereka menghalalkan jenis kebiadaban yang dilalukan oleh negara lain untuk menghantam Indonesia. Kedua: Masih di video tersebut, Ramos Horta menyatakan bahwa Portugis adalah penjajah yang baik dan tidak mengganggu orang-orang di East Timor. Pernyataan ini totally wrong sebab pada masa itu, tahun 1970an Portugis dipimpin oleh pemerintahan militer otoriter. East Timor telah diperas dan jarah oleh Bangsa Portugis selama 450 tahun. Ketiga: ETAN menyebarkan selebaran yang meminta peserta untuk mendukung Economic Sanction and Pemutusan Bantuan untuk Militer. Nampaknya ETAN tidak berfikir bahwa mereka hendak menyelamatkan 400.000 orang East Timor tapi tidak peduli jika mereka menghabiskan nyawa 180 juta bangsa Indonesia yang lebih dari setengahnya saat ini telah hidup dalam keminiskinan. Saya sangat setuju jika bantuan militer dihapuskan. Keempat: ETAN dan video presentasinya menyatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa Muslim terbesar di dunia dan mereka membunuh Chatolic di East Timor. Ini totally wrong sebab konflik East Timor bukan konflik agama. LB. Murdani adalah Chatolic dan beliau yang menyetujui pengiriman Pasukan Komando di East Timor. Penduduk Indonesia 85 % beragama Islam dan pemerintahnya membunuh Rakyat Aceh yang beragama Islam. Kelima: ETAN tidak menjelaskan bahwa kalangan universitas dan intellectual dan sebagian penduduk Indonesia mendukung kemerdekaan East Timor dan sebagian besar Rakyat East Timor sekarang mengungsi ke negara Indonesia. Kita mengutuk penindasan TNI di East Timor, tapi kita harus berdiri tegak menjelaskan situasi Indonesia kepada orang-orang yang tidak mengetahui posisi Rakyat Indonesia! salam, ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Akbar Tanjung Cuekin Anggota Dewan
At 08:00 AM 9/15/99 +0700, Yusuf-Wibisono wrote: Dalam acara sambutan di depan DPR, Akbar Tanjung tidak menghiraukan beberapa anggota dewan yang mengangkat tangan untuk bertanya kepada Habibie. Secara sengaja Akbar Tanjung telah menghina anggota dewan yang terhormat, yang merupakan wakil-wakil rakyat. Mestinya orang-orang model Akbar Tanjung tidak diberi tempat di kepemimpinan mendatang. Sikap-sikapnya di jaman keterbukaan ini sungguh memalukan. Yw: Abdul Gafur atau Akbar Tanjung? ;-) Emang beda ya ? Kan sama-sama kuning loh sebenarnya, cuma lagi pada beda 'interest' aja kan ...:)
Re: (Was ???) Ada apa dengan Megawati?
Jangan lihat calon Presiden dari pendidikannya, soalnya sekarang banyak DOKTOR dan PROFESOR yang amburadul di-Indonesia. Sorry guysj/k... Salam, bRidWaN At 12:18 PM 9/21/99 +0700, . wrote: Saya tanya kembali, menurut anda: apakah Allah tidak menghendaki wanita jadi presiden? (YA) (TIDAK) -- Terlepas dari tata kalimat Megawati, kita mengerti bahwa yang ia maksudkan ialah Allah tidak melarang (mengharamkan) wanita jadi presiden. Sebaiknya tidak menilai tingkat kepintaran/pemahaman agama- seseorang dari satu kalimatnya saja, apalagi jika kemudian orang itu dianggap 'kurang pintar'. Lagipula apakah kepintaran (kecerdasan? prestasi akademis? jago catur? IQ?) - layak dijadikan acuan utama untuk memilih presiden? Pilih presiden yang pintar atau presiden yang jujur? Pilih presiden yang pintar atau presiden yang capable, ditunjuk rakyat, terbukti bersih? Pilih presiden yang demonstratif beragama tapi kejam; atau yang sembahyang khusyu diam2- serta berbudi luhur? Soal Megawati atau calon lainnya yang terpilih, menurut hemat saya, bukanlah karena kepintarannya atau penampakan luar keagamaannya. CP. -Original Message- From: Suhendri [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, September 21, 1999 9:54 AM Subject: ??? Tulisan berikut saya ambil dari web republika ''Kalau memang Allah tidak menghendaki wanita jadi presiden, ya jangan bikin perempuan,'' kata Megawati Saya coba analogikan dengan kalimat lain : Kalau saya tidak berhasil sekolah di Luar Negeri, ya jangan bikin saya, atau kalau saya tidak berhasil kawin dengan dia, ya jangan dibikin dia, dll analogi. Rupanya ibu yang satu ini sangat dangkal sekali pemahaman tentang agamanya sendiri. (Klarifikasi : agamanya Islam kan ya ?) Segini aja mutu calon presiden, payah. Buat saya pribadi yang namanya pemimpin, at least harus lebih pintar dari saya :-( Nggak tahu kalau ada orang yang mau dipimpin oleh orang yang lebih rendah kepintarannya
Re: Habibie yang licik
hehehehee...No comment ah. Tapi dikit dikit aja ya boleh dong. "i can't beleive he is our president and he still wants to be the next president. *sigh* :(..." He still wants, itu memang hak dia koq. Yang aneh, dia masih ada yang ngedukung...:) Tapi itu juga hak-nya yang ngedukung sih, cuma rada heran ajah ! Salam, bRidWaN At 02:17 AM 9/21/99 -0400, Igg Adiwijaya wrote: Ini kalo berita dibawah yang saya baca di Kompas bener, Habibie itu berengsek + licik banget. Dosanya bener-bener sejajar deh sama $oeharto. 1. Dia yang ngusulin 2 opsi (terutama yang kedua) ke rakyat Timtim yang tujuan utamanya untuk mengalihkan perhatian rakyat+mahasiwa terhadap pengadilan akan kekayaan $oeharto + kekayaan dia sendiri. Ini dilakukan tanpa dengerin komentar/keberatan DPR+MPR saat itu. 2. Eh .. menang deh rakyat Timtim. Walaupun kita udah malu banget di dunia luar, kita masih ada tawar-menawar untuk dikte negara mana aja yang boleh masuk Timtim. Rakyat+DPR+sebagian besar Parpol nggak mau negara tertentu (seperti Australia, Portugal, dll) masuk ke Timtim. Eh dia malah kirim si Ali ke NewYork, bilang siapa aja boleh masuk ke Timtim. 3. Nah ... sekarang ke merdekaan Timtim mesti di declare secara formal dari Jakarta. Dia nggak mau ... malah ngasih permasalahannya ke MPR (seperti yang terbaca di Kompas). Dia mungkin pikir biar MPR deh yang gontok-gontokan sama orang Timtim + dunia. Habibie cuman mau ngakuin bahwa opsi pertama di tolak. Titik. Dia nggak ngakuin kalo opsi kedua adalah pilihan rakyat Timtim. Si Habibie miripnya sama Napoleon, cuman pendeknya aja. Bedanya? Napolean jayain France. Si Habibie ngerjain + ngerusakin Indonesia, kayak kutu dikepala. i can't beleive he is our president and he still wants to be the next president. *sigh* :( igg Artikel dari kompas: = Selasa, 21 September 1999, 12:12 WIB Habibie Tentang Masalah Timtim: Meski Ditetapkan MPR, Timtim Tidak Diakui Dunia Internasional deleted
Re: (Was ???) Ada apa dengan Megawati?
At 10:52 AM 9/21/99 -0400, Sri T Arundhati wrote: karena orang-orang selama ini juga ngasih alasannya dengan alasan Tuhan juga bukan? heheheesaya suka dengan komentar ini. Memang benar, hampir banyak tokoh yang selalu bawa bawa Agama dan Tuhan.
Diskusi Baligate versi Antara
Rekan-Rekan, Saya hanya ingin 'curhat' saja setelah membaca ke-tiga berita dibawah ini yang menceritakan suatu diksusi membahas Kasus Skandal Bank Bali, yang diadakan oleh Parni Hadi dari Kantor LKBN Antara, bertempat di wisma Antara Bagaimana penilaian anda tentang berita ini ? Yang pasti acara ini telah berlangsung dengan baik dan sukses, terutama setelah membaca banyaknya suara 'wuuu...wuu..' dari teman teman Wartawan. Salam, bRidWaN http://www.detik.com/berita/199909/19990918-1210.htm http://www.detik.com/berita/199909/19990918-1245.htm http://www.detik.com/berita/199909/19990918-1115.htm