[budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Iya betul Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@gmail.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:49:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Jackson: Terima kasih sekali... Minggu, saya akan berkunjung ke Ekayana untuk membandingkan kasus mereka. Yang di jalan Mangga itu yach? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Dear chen, untuk pendeta yang di somasi dan meminta maaf karena khotbahnya dinilai melecehkan sudah pernah ada. Kurang lebih 2tahun lalu disomasi oleh vihara ekayana di tanjung duren Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Date: Mon, 14 Dec 2009 11:16:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Agoeng_set @ Ayen: Saya kira, beberapa rekan di milist ini tidak akan bersedia membantu kita untuk menempatkan masalah pada proporsinya. Biarlah mereka membisu, tidak bersedia membantu menegakkan nilai-nilai universal bahwa menghina budaya suku/agama lain harus dihentikan. Mereka dan keturunannya akan malu pada saatnya nanti. Hari ini, kebetulan budaya Tionghoa yang dilecehkan, karena kita dianggap sasaran mudah oleh para pendeta brengsek tersebut. Mari kita mulai galang sumber daya kita, dengan tujuan: memeja-hijaukan beberapa pendeta yang telah melecehkan budaya Tionghoa. Mari kita bicarakan/tentukan pendeta siapa yang pertama kali kita jadikan percontohan untuk menghargai keragaman budaya. Saya yakin, dalam perjalanan atau persidangan nanti, akan banyak sekali suku/agama lain yang mendukung kita. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalau tidak salah inget ada member ahli hukum yg bersedia membantu jika bukti2nya cukup. -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Date: Mon, 14 Dec 2009 07:52:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Pak ini bicara penodaan agama atau penodaan budaya??? Kalau budaya kenapa dikasi peraturan seperti dibawah ini? Ga kepake dunk peraturannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: John johnsiswa...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
[budaya_tionghua] PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Oh iya. Ekayana juga punya kantor hukum milik ekayana sendiri. Pakai saja sekalian kantor hukumnya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@gmail.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:49:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Jackson: Terima kasih sekali... Minggu, saya akan berkunjung ke Ekayana untuk membandingkan kasus mereka. Yang di jalan Mangga itu yach? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Dear chen, untuk pendeta yang di somasi dan meminta maaf karena khotbahnya dinilai melecehkan sudah pernah ada. Kurang lebih 2tahun lalu disomasi oleh vihara ekayana di tanjung duren Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Date: Mon, 14 Dec 2009 11:16:23 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Agoeng_set @ Ayen: Saya kira, beberapa rekan di milist ini tidak akan bersedia membantu kita untuk menempatkan masalah pada proporsinya. Biarlah mereka membisu, tidak bersedia membantu menegakkan nilai-nilai universal bahwa menghina budaya suku/agama lain harus dihentikan. Mereka dan keturunannya akan malu pada saatnya nanti. Hari ini, kebetulan budaya Tionghoa yang dilecehkan, karena kita dianggap sasaran mudah oleh para pendeta brengsek tersebut. Mari kita mulai galang sumber daya kita, dengan tujuan: memeja-hijaukan beberapa pendeta yang telah melecehkan budaya Tionghoa. Mari kita bicarakan/tentukan pendeta siapa yang pertama kali kita jadikan percontohan untuk menghargai keragaman budaya. Saya yakin, dalam perjalanan atau persidangan nanti, akan banyak sekali suku/agama lain yang mendukung kita. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_set@ wrote: Kalau tidak salah inget ada member ahli hukum yg bersedia membantu jika bukti2nya cukup. -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Date: Mon, 14 Dec 2009 07:52:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Iya dah, emang kebalik tuh, maklum orang tua, kamsia looheng. 2009/12/15 zho...@yahoo.com Apa nggak kebalik anatara Boen dan Boe ? Boen=wen=sastra Boe=wu=laga Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *Tantono Subagyo tant...@gmail.com *Date: *Tue, 15 Dec 2009 10:21:37 +0700 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Rekans, Saya seorang pendeta Kristen, Tionghua berdarah campuran Jawa, track record saya cuman mendirikan sekolah non kristen untuk yang berpenghasilan rendah. Peminat BT karena ingin belajar (waktu papa meninggal saya masih kecil, ikut mama jadi belajar kebudayaan Jawa). Sekarang tinggal niat kita saja, kita dapat mencoba berbagai cara : 1. Class action - siapa yang berpengetahuan hukum dan kalau mau mulai, perlu dana, ayo kumpul dana - kita urunan. Sasaran yang kecil dulu seperti Teodorus Tabaraka sbg contoh yang lain. (cara Boen) 2. Perangi dengan penerangan/pendidikan, kita bantu Sekolah Pahoa, dengan aktif di kegerakan Buddha Tzu Chi etc,etc kita tingkatkan tulisan mengenai BT, melalui pendidikan dan pengajaran maka orang akan melek akan BT.(cara Boe) 3. Masih banyak cara lain, kita tidak usah setuju dengan caranya tetapi kita lihat tujuan-nya Harus kita ingat bahwa kita hanya bisa berbuat sesuatu kalau bersatu, cerca mencerca nggak ada gunanya. Sojah, Tan Lookay PS. Dalam pengalaman penyebaran agama, yang paling manjur adalah contoh kepribadian si penyebar agama. Gandhi tdk jd Islam, Hindu ataupun Kristen karena dia tidak melihat contoh yang baik dari pemuka agama-agama tersebut. Menjelek-jelekkan atau menakuti untuk cari umat tidak akan manjur. Witness Lee mengkristenkan banyak orang karena contoh/cerminan kepribadian. Salam, Tan Lookay -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Salam kenal
Hi juga alda. Saya cuma mau kasih tau kamu jangan pernah nulis kata cina nanti banyak yang marah. Pakai kata CHINA saja. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: alda mydiary...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 08:26:08 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal Hi semua! Saya Alda, baru gabung di forum ini. Saya sangat tertarik sama sejarah dan kebudayaan Cina. Saya penah ke Cina dan menulis beberapa catatan perjalanan. Belum pernah diterbitkan sih, mungkin bisa posting di sini? Thanks.
[budaya_tionghua] Re: Salam kenal
Bp.Jackson yb, milis ini mendukung kebebasan berpendapat, tapi harap anda hargai kebebasan berpendapat dengan tidak mengeluarkan statement seperti itu. Diskusi yang lalu mengenai kata Cina dan China, masing-masing pihak mengeluarkan argumennya termasuk anda sendiri. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Hi juga alda. Saya cuma mau kasih tau kamu jangan pernah nulis kata cina nanti banyak yang marah. Pakai kata CHINA saja. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: alda mydiary...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 08:26:08 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal Hi semua! Saya Alda, baru gabung di forum ini. Saya sangat tertarik sama sejarah dan kebudayaan Cina. Saya penah ke Cina dan menulis beberapa catatan perjalanan. Belum pernah diterbitkan sih, mungkin bisa posting di sini? Thanks.
[budaya_tionghua] Penodaan agama
Dear Jackson, Duh duh duh salah yaa ??? Maaf yaa... Kirain penodaan agama, karena biasanya yang dipersoalkan oleh Pendeta agama Kristen entu : tidak boleh sembah berhala/patung ; tidak boleh pegang hio untuk sembahyang atau sejenisnya... Yang benar yang mana yaa boss ? Mungkin Jackson bisa kasih pencerahan... Jangan pula anda menyebut agama/kepercayaan Konghucu sebagai Budaya Tionghoa.. JS --- Pada Sel, 15/12/09, jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com menulis: Dari: jackson_ya...@yahoo.com jackson_ya...@yahoo.com Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 12:04 AM Pak ini bicara penodaan agama atau penodaan budaya??? Kalau budaya kenapa dikasi peraturan seperti dibawah ini? Ga kepake dunk peraturannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: John johnsiswanto@ yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya.. . Laporan/Pengaduanny a harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ ... wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[budaya_tionghua] Pasal penghinaan
Dear, Pak John Siswanto: Saya sangat berterima kasih dengan konsultasi gratis yang anda tawarkan. Saya tadi ada putar ulang kotbah beberapa pendeta yang menyatakan semacam ini: 1. Semua usaha bisnis yang dilakukan selain orang agama kristen, menggunakan kekuatan iblis. Dan, harus memakan korban manusia (waktu dia mencontohkan perusahaan transportasi). 2. Berdoa kepada Tuhan selain Kristen adalah penyembah iblis. Dan dicontohkan dengan beberapa simbol-simbol budaya Tionghoa, seperti berdoa saat chengbeng, atau doa kepada abu orang tua depan meja altar. 3. Orang yang dikremasi, seperti yang ada juga dalam budaya Tionghoa, akan jadi setan gentayangan. Apakah pernyataan2 seperti itu, sudah termasuk pelecehan budaya/agama? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John johnsiswa...@... wrote: Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
[budaya_tionghua] mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker
Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
[budaya_tionghua] Re: Penodaan agama
John: Jangan pula anda menyebut agama/kepercayaan Konghucu sebagai Budaya Tionghoa... Haiyaaa... kepercayaan Konghucu itu budaya apa dong? budaya Bali, Minangkabau atau India? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto johnsiswa...@... wrote: Dear Jackson,  Duh duh duh salah yaa ??? Maaf yaa... Kirain penodaan agama, karena biasanya yang dipersoalkan oleh Pendeta agama Kristen entu : tidak boleh sembah berhala/patung ; tidak boleh pegang hio untuk sembahyang atau sejenisnya...  Yang benar yang mana yaa boss ? Mungkin Jackson bisa kasih pencerahan... Jangan pula anda menyebut agama/kepercayaan Konghucu sebagai Budaya Tionghoa..  JS --- Pada Sel, 15/12/09, jackson_ya...@... jackson_ya...@... menulis: Dari: jackson_ya...@... jackson_ya...@... Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 12:04 AM  Pak ini bicara penodaan agama atau penodaan budaya??? Kalau budaya kenapa dikasi peraturan seperti dibawah ini? Ga kepake dunk peraturannya Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: John johnsiswanto@ yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 - To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis  Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya.. . Laporan/Pengaduanny a harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ ... wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.comquot;
[budaya_tionghua] Re: Salam kenal= Pro Alda
Dear Alda yth, salam kenal juga, di milis ini, sebagian member suka menggunakan kata/sebutan Cina/China, sebagian lagi (termasuk saya) lebih suka menggunakan kata/sebutan Tionghoa/tionghua... terserah anda lebih suka menggunakan yang mana ... selamat sore, John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, alda mydiary...@... wrote: Hi semua! Saya Alda, baru gabung di forum ini. Saya sangat tertarik sama sejarah dan kebudayaan Cina. Saya penah ke Cina dan menulis beberapa catatan perjalanan. Belum pernah diterbitkan sih, mungkin bisa posting di sini? Thanks.
[budaya_tionghua] Menghadapi perbedaan
Ha ha ha... Ide menarik juga. Tapi, sepertinya kita mendepak seseorang, seolah-olah jika menjadi kristen, maka dia tidak boleh menjadi bagian dari suku leluhurnya. Saya kira, sebenarnya sangat banyak orang kristen (entah Tionghoa ataukah bukan) yang baik, dan tidak setuju dengan perilaku beberapa aliran kristen atau pendeta tertentu berkenaan pelecehan budaya/agama lain. Tapi, mungkin karena mereka sejak kecil terindoktrinasi bahwa apa kata pendeta adalah firman Tuhannya, maka untuk kasus ini menjadi seperti berstandar etika yang ganda. Biarlah kasus tuntutan ini bisa menjadi pengingat bahwa pendeta tetap manusia, dan Tuhan tidak semudah itu dikadalkan. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda extrim_blue...@... wrote: Ada baiknya orang Kristen dianggap suku lain saja --- Pada Sel, 15/12/09, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... menulis: Dari: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 12:32 AM Â Dear, Erik: Sangat mengesankan pemahaman sejarah/sosiologis anda. Dengan begitu, saya jadi bisa mengerti konflik-konflik batin bawah sadar dari rekan-rekan Tionghoa yang kebetulan terlahir dalam lingkungan kristen. Jadi mengingatkan pada salah satu saran Ko Hartono, yang menyelesaikan permasalahan kekurang ajaran terhadap budaya Tionghoa melalui penyadaran, yang memang lebih menyelesaikan masalah memborok kronis ini. Dengan tidak kehilangan hormat atas saran di atas, marilah kita melaksanakan solusi pembelajaran jangka pendek percontohan, melalui pengajuan clash action kepada Teodorus Tabaraka. Agar terdapat efek pembelajaran terhadap para peleceh budaya (kebetulan Tionghoa) yang lainnya. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Erik rsn_cc@ wrote: Maaf, nimbrung lagi! Jadi polemik Kurang-ajar nya umat Kristen terhadap budaya Tionghoa masih mau diteruskan neh?? Kalo mau diteruskan, saya usul kenapa kita tidak lihat ke sumber masalahnya yang saya kira ada pada arogansi kultural barat yang sudah mempunyai latar belakang sejarahnya yang amat panjang, hingga sampai hari ini. Dan khusus di Indonesia lebih-lebih diperparah lagi oleh kebijakan regim Orde Bau yang memang rasis dan anti Tionghoa! Dengan berangkat dari sumber masalah tersebut, mudah-mudahan kita semua (baik yang Kristen atau non Kristen) bisa bebas dari jebakan kubu-kubuan yang saling konfrontatif, dan bisa berdiskusi dengan kepala dingin. Berdasarkan hasil bacaan saya yang sangat terbatas dan minim, pada awalnya motivasi para misionaris barat memberangus budaya Timur selain memang untuk menyebarkan agama Nasrani, juga karena mereka berangkat dari persepsi yang keliru bahwa bangsa timur masih sangat terbelakang, barbar dan primitip, oleh karena itu perlu dilakukan pembudayaan (sivilisasi) terhadap mereka. Sebuah kasus konkret tentang hal itu yang pernah saya lempar ke milis ini adalah pengalaman seorang Charles Jones Song, kawan akrabnya Sun Yat-sen (pendiri bangsa Tiongkok modern). Charles Song ini pernah mengalami bahkan sangat berterima kasih pada lembaga misionaris Amerika yang `berbaik hati' menampung serta mengizinkan dia menimba ilmu di lembaga pendidikan Wesleyan sewaktu ia terdampar di Amerika. Lewat pendidikan (brain washing) di lembaga pendidikan misionaris Wesleyan itu jiwa Charles Song seakan mendapat semacam pencerahan di sana. Sekembali ke negeri Tiongkok, Charles Song yang berasal dari pulau Hainan itu sudah mengemban misi mulia pencerahan dan tugas luhur pembudayaan terhadap bangsanya sendiri. Bangsa Tiongkok harus dibangkitkan dari keterpurukan, dan satu-satunya jalan adalah mengangkat mereka dari akar budaya yang sangat terbelakang, barbar dan takhayul!! begitu persepsi yang dibawa Charles Song dari lembaga Wesleyan. Demikianlah Charles Song yang nama aslinya Han Jiasu (sumber lain menyebutnya Han Yaoru) ini dicekoki habis-habisan dan dibikin yakin seribu kali yakin oleh misionaris bule (karena bule-bule sendiri juga yakin) bahwa biang-kerok penyebab bangsa dan negeri Tiongkok jadi terpuruk dan terbelakang waktu itu adalah kungkungan warisan tradisional bangsa Tionghoa sendiri yang kepercayaan dan agamanya masih sangat primitif dan takhayul, sehingga membuat rakyatnya tersesat, terbelakang dan bodoh. Selain itu, kenyataan bahwa di Tiongkok saat itu belum ada sistim pendidikan modern yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan prinsip rasionalitas sebagaimana yang ada di negeri barat juga dipersalahkan pada warisan budaya Tionghoa yang sekali lagi dituduh barbar, takhayul dan terbelakang! Semua itu menggiring Charles Song dan
Re: [budaya_tionghua] Salam kenal
Wah, ini lagi ini lagi, China itu nama negara dlm bhs Inggris, bhs Indonesianya Tiongkok (gagah kan?) Dan bhs Indonesia untuk menyebut orangnya ya Tionghoa (cantik kan?). Kalau tak mau pakai istilah itu, ya gak apa-apa sih bermilis ria di milis budaya_Tionghoa ini. :-) Andy L.S. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 08:51:21 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Salam kenal Hi juga alda. Saya cuma mau kasih tau kamu jangan pernah nulis kata cina nanti banyak yang marah. Pakai kata CHINA saja. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: alda mydiary...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 08:26:08 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Salam kenal Hi semua! Saya Alda, baru gabung di forum ini. Saya sangat tertarik sama sejarah dan kebudayaan Cina. Saya penah ke Cina dan menulis beberapa catatan perjalanan. Belum pernah diterbitkan sih, mungkin bisa posting di sini? Thanks.
[budaya_tionghua] hukum penghinaan budaya
Bung John, Bagaimana dng penistaa kepercayaan yg tdk dianggap agama resmi? Bagaimana dng penistaan budaya yg tak ada sangkut pautnya dng agama? Mohon dibantu diperiksa undang2nya, krn uu di indonesia lebih memperhatikan agama resmi dibanding budaya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: John johnsiswa...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang.
Terima kasih untuk pak edy atas kesediaannya untuk membantu. Kebetulan informasi ini hasil terusan dari salah satu diskusi. Dan saya coba meneruskannya di milis ini. Paling tar sy coba untuk Meneruskan informasi yg bapak edy sampaikan. Sebelumnya, sy ingin tanyakan untuk pak eddy, apa tidak apa2 email pak edy sy beri tahukan kepada yang mencari keluarga? Saya minta ijin dr pak edy sebelumnya, karena menyangkut privasi. Jadi yg mencari keluarga ditanjung pinang tersebut bisa langsung menghubungi bapak. Ban...ban kamsiah sebelumnya.. Sukses untuk bapak... On Fri Dec 11th, 2009 10:43 PM ICT Edy Lim wrote: Dear David, Bisa berikan informasi lebih detail tentang saudara Anda? * Nama Tionghua (tulisan Mandarin) dan Indonesia, serta nama panggilan.. * Orang Teochew, Hakka, Hokkien atau etnik mana? * Umur berapa di angkat jadi anak? * Beliau sekarang berumur sekitar berapa? * Apakah ada tanda lahir atau bekas luka yang mungkin bisa dikenali? * Kalau ada foto, mungkin lebih bagus. * Ibu Anda sejak kapan pindah ke Jogja dan nama Ibu Anda adalah..? Saya kebetulan besar di Tanjungpinang jadi mungkin bisa tanya sana sini. Dan masih bolak balik Batam-Tanjungpinang. Jadi kalau bisa, pasti saya bantu. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) From: Mr david djauhari david_ap...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 11, 2009 10:16:25 PM Subject: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. Selamat siang teman - teman mohon maaf jika mengganggu waktu teman - teman semua. Perkenalkan nama saya Yuoky Surinda panggilan yoki yang skrg sedang berada di Yogyakarta. Disini saya ingin meminta bantuan serta pertolongan dari teman - teman semua untuk mencari keluarga dari Ibu kandung saya yang kebetulan berdarah Tionghoa. Saya sudah mencoba kesana kemari namun belum menemukan titik terang keberadaan keluarga besar dari Ibu kandung saya, karena ibu kandung saya ini kebetulan diangkat oleh keluarga pribumi yang berada di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Orang tua laki - laki dari Ibu saya bernama Ngim Fu Sen dan orang tua perempuan Ibu saya bernama Lim Kim Moy. Apabila teman - teman ada yang mengetahuinya saya harap bisa menghubungi saya karena ibu saya sangat ingin bertemu dengan saudara - saudaranya baik itu yang berada dimana saja..saya sangat mengharapkan bantuan dari teman - teman semua. Apabila diperlukan menunjukkan surat saya siap untuk mengirimkannya kepada saudara. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang teman - teman berikan. Email saya : yoki_yo...@yahoo. com No Kontak saya : 081328269988 atau bisa langsung kepada ibu saya 08127675226 yang bernama Yusnaini Aman
[budaya_tionghua] What's in a name?
Apa bedanya nyebut Cina dengan China? Apa sebutan yang pertama terasa menghina? Saya gak bermaksud gitu lho, itu spontanitas. Saya mohon maaf kalo itu salah. Kayak kata Shakespeare, 'what's in aname?' alias apa arti sebuah nama?
[budaya_tionghua] Penistaan kepercayaan
Bung John, Bagaimana dng penistaa kepercayaan yg tdk dianggap agama resmi? Bagaimana dng penistaan budaya yg tak ada sangkut pautnya dng agama? Mohon dibantu diperiksa undang2nya, krn uu di indonesia lebih memperhatikan agama resmi dibanding budaya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: John johnsiswa...@yahoo.com Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@... wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
[budaya_tionghua] Cungcung cep
cung cung cep .. :) Menurut saya sih lucu, sebatas bukan ditujukan semata untuk menghina atau memporakporandakan simbol2 yang toh selama ribuan tahun ini efektif dipakai untuk mendidik anak agar berbudi. Tapi, di lain sisi, bagaimana mengajarkan kanak-kanak untuk berbakti kepada orang tua atau leluhur, jika setiap bahasa-bahasa simbolik (dengan segala kesederhanaannya) harus dimusnahkan, dan diganti dengan filsafat untuk segala usia. Apakah kanak2 di vihara juga langsung diajak untuk memahami anatta sambil berebut permen karet? Apakah kanak-kanak di masjid juga langsung diajak memahami manunggaling kawula gusti sambil mencari2 kelerengnya yang hilang? Apakah kanak-kanak di gereja juga langsung diajak diskusi argumen Aquinas sambil bernyanyi kucinta kau, kau cinta dia di sekolah minggu? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Buddhis aliran asli tidak mengakui sin cia, bahkan ada istilah cung cung cep buat org yg sembayang di klenteng pake hio. Kiprah hartati n alirannya terhadap budaya tionghoa? Silahkan cari2 info yah. -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 05:06:08 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Silakan ente boleh tanya sama orang2 Matakin yang ada disini. Salam, Bud's ikkyosensei_ym wrote: Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? Dialihkan kepada budaya/agama yang lainkah? Ataukah dihadapi, seperti yang diajarkan oleh para leluhur kita, agar tidak menjadi konflik yang semakin membesar dan kronis? Ataukah anda termasuk yang tidak peduli dengan masa depan budaya Tionghoa? Semoga jangan, karena saran anda yang mempertahankankan/membangun keluhuran budaya Tionghoa tentu saja jauh lebih berguna. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com, djoko santoso yodjoko@ wrote: memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat susah From: ikkyosensei_ym ikkyosensei@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Sent:
[budaya_tionghua] Budaya setan
Wahhh.ini bisa rame. Soalnya yang menganggap budaya tradisional Tionghua itu ajaib banyak sekali. Coba hadiri ibadah ibadah Bethel yang juga penuh dengan remaja Tionghua, dan rata rata menganggap ritual kelenteng itu menyembah setan.. Mereka juga anggap orang yang beribadah katolik, menghormati maria, juga menyembah setan.. Rua biasaaa.. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Ko Tantono: Setuju sekali, saling mencerca tidaklah membawa kebaikan dengan tujuan penghormatan budaya Tionghoa. Dan, alternatif-alternatif yang anda sarankan semuanya jelas dapat dilaksanakan. Marilah rekan-rekan merapatkan barisan, kegeraman kita terhadap pelecehan budaya (di sini kebetulan temanya adalah budaya Tionghoa yang menjadi korbannya) kita salurkan. Dan tidak berakhir hanya dalam perdebatan yang memecah belah. Saya pribadi, bersedia dan akan mendukung/terlibat dalam clash action terhadap Teodorus Tabaraka (sebagai percontohan/jurisprudensi awal). Tolong saya/kami dibimbing Ko Tantono, bagaimana berprosesnya... Seperti saya sebutkan sebelumnya: saya siap/bersedia diposisikan apapun dalam clash action ini. Termasuk pendanaan saya bersedia, tentu saja dengan segala keterbatasan saya. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Rekans, Saya seorang pendeta Kristen, Tionghua berdarah campuran Jawa, track record saya cuman mendirikan sekolah non kristen untuk yang berpenghasilan rendah. Peminat BT karena ingin belajar (waktu papa meninggal saya masih kecil, ikut mama jadi belajar kebudayaan Jawa). Sekarang tinggal niat kita saja, kita dapat mencoba berbagai cara : 1. Class action - siapa yang berpengetahuan hukum dan kalau mau mulai, perlu dana, ayo kumpul dana - kita urunan. Sasaran yang kecil dulu seperti Teodorus Tabaraka sbg contoh yang lain. (cara Boen) 2. Perangi dengan penerangan/pendidikan, kita bantu Sekolah Pahoa, dengan aktif di kegerakan Buddha Tzu Chi etc,etc kita tingkatkan tulisan mengenai BT, melalui pendidikan dan pengajaran maka orang akan melek akan BT.(cara Boe) 3. Masih banyak cara lain, kita tidak usah setuju dengan caranya tetapi kita lihat tujuan-nya Harus kita ingat bahwa kita hanya bisa berbuat sesuatu kalau bersatu, cerca mencerca nggak ada gunanya. Sojah, Tan Lookay PS. Dalam pengalaman penyebaran agama, yang paling manjur adalah contoh kepribadian si penyebar agama. Gandhi tdk jd Islam, Hindu ataupun Kristen karena dia tidak melihat contoh yang baik dari pemuka agama-agama tersebut. Menjelek-jelekkan atau menakuti untuk cari umat tidak akan manjur. Witness Lee mengkristenkan banyak orang karena contoh/cerminan kepribadian. Salam, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Penghinaan
Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2...@... wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Silakan ente boleh tanya sama orang2 Matakin yang ada disini. Salam, Bud's ikkyosensei_ym wrote: Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? Dialihkan kepada budaya/agama yang lainkah? Ataukah dihadapi, seperti yang diajarkan oleh para leluhur kita, agar tidak menjadi konflik yang semakin membesar dan kronis? Ataukah anda termasuk yang tidak peduli dengan masa depan budaya Tionghoa? Semoga jangan, karena saran anda yang mempertahankankan/membangun keluhuran budaya Tionghoa tentu saja jauh lebih berguna. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com, djoko santoso yodjoko@ wrote: memang mencari musuh itu gampang sekali, mencari sahabat sejati itu sangat susah From: ikkyosensei_ym ikkyosensei@ To:
[budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis !!!!
Dear Extrim, daripada tulisan anda yang bersifat memprovokasi dan one liner, sudi kiranya anda menulis dengan baik dan benar. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda extrim_blue...@... wrote: Ada baiknya orang Kristen dianggap suku lain saja --- Pada Sel, 15/12/09, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... menulis: Dari: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 12:32 AM Erik Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
Bls: [budaya_tionghua] What's in a name? = Pro Alda
Masalah sebutan Cina/China dan Tionghoa/Tionghua kagak pernah tuntas, dan sebaiknya jangan dimulai... ntar mbak Alda bisa nyesel sel sel... JS --- Pada Sel, 15/12/09, alda mydiary...@yahoo.com menulis: Dari: alda mydiary...@yahoo.com Judul: [budaya_tionghua] What's in a name? Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 4:33 AM Apa bedanya nyebut Cina dengan China? Apa sebutan yang pertama terasa menghina? Saya gak bermaksud gitu lho, itu spontanitas. Saya mohon maaf kalo itu salah. Kayak kata Shakespeare, 'what's in aname?' alias apa arti sebuah nama? Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com
Re: [budaya_tionghua] What's in a name?
Sdr Alda, Itu kata Shakespeare. Tapi menurut Confucius lain : Ming Bu Zheng, Yi Bu Shun! artinya : namanya tidak lurus, maknanya tidak lancar. From: alda mydiary...@yahoo..com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 7:33:52 PM Subject: [budaya_tionghua] What's in a name? Apa bedanya nyebut Cina dengan China? Apa sebutan yang pertama terasa menghina? Saya gak bermaksud gitu lho, itu spontanitas. Saya mohon maaf kalo itu salah. Kayak kata Shakespeare, 'what's in aname?' alias apa arti sebuah nama?
Re: [budaya_tionghua] What's in a name?
Fy Zhou, makasih tanggapannya. Saya baru kali ini denger kalimat dari Confusius itu. Dapet dari mana sih? Mau dong referensinya. Thanks.
Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang.
Dear David, Saya usahakan bantuannya, Bapak. Berikan saja e-mail saya kepada yang bersangkutan. Dimana pun berada, kita orang Tionghua adalah saudara di segala arah. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) From: Mr david djauhari david_ap...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 5:54:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. Terima kasih untuk pak edy atas kesediaannya untuk membantu. Kebetulan informasi ini hasil terusan dari salah satu diskusi. Dan saya coba meneruskannya di milis ini. Paling tar sy coba untuk Meneruskan informasi yg bapak edy sampaikan. Sebelumnya, sy ingin tanyakan untuk pak eddy, apa tidak apa2 email pak edy sy beri tahukan kepada yang mencari keluarga? Saya minta ijin dr pak edy sebelumnya, karena menyangkut privasi. Jadi yg mencari keluarga ditanjung pinang tersebut bisa langsung menghubungi bapak. Ban...ban kamsiah sebelumnya.. Sukses untuk bapak... On Fri Dec 11th, 2009 10:43 PM ICT Edy Lim wrote: Dear David, Bisa berikan informasi lebih detail tentang saudara Anda? * Nama Tionghua (tulisan Mandarin) dan Indonesia, serta nama panggilan.. * Orang Teochew, Hakka, Hokkien atau etnik mana? * Umur berapa di angkat jadi anak? * Beliau sekarang berumur sekitar berapa? * Apakah ada tanda lahir atau bekas luka yang mungkin bisa dikenali? * Kalau ada foto, mungkin lebih bagus. * Ibu Anda sejak kapan pindah ke Jogja dan nama Ibu Anda adalah.. ? Saya kebetulan besar di Tanjungpinang jadi mungkin bisa tanya sana sini. Dan masih bolak balik Batam-Tanjungpinang . Jadi kalau bisa, pasti saya bantu. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) ___ _ _ ___ From: Mr david djauhari david_apank@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, December 11, 2009 10:16:25 PM Subject: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. Selamat siang teman - teman mohon maaf jika mengganggu waktu teman - teman semua. Perkenalkan nama saya Yuoky Surinda panggilan yoki yang skrg sedang berada di Yogyakarta. Disini saya ingin meminta bantuan serta pertolongan dari teman - teman semua untuk mencari keluarga dari Ibu kandung saya yang kebetulan berdarah Tionghoa. Saya sudah mencoba kesana kemari namun belum menemukan titik terang keberadaan keluarga besar dari Ibu kandung saya, karena ibu kandung saya ini kebetulan diangkat oleh keluarga pribumi yang berada di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Orang tua laki - laki dari Ibu saya bernama Ngim Fu Sen dan orang tua perempuan Ibu saya bernama Lim Kim Moy. Apabila teman - teman ada yang mengetahuinya saya harap bisa menghubungi saya karena ibu saya sangat ingin bertemu dengan saudara - saudaranya baik itu yang berada dimana saja..saya sangat mengharapkan bantuan dari teman - teman semua. Apabila diperlukan menunjukkan surat saya siap untuk mengirimkannya kepada saudara. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang teman - teman berikan. Email saya : yoki_yo...@yahoo. com No Kontak saya : 081328269988 atau bisa langsung kepada ibu saya 08127675226 yang bernama Yusnaini Aman
Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang.
--- On Tue, 12/15/09, Edy Lim edy8...@yahoo.com wrote: ok pak Edy Lim... ^_^ akan saya berikan email bapak kepada orang yang mencari keluarga tersebut. sukses selalu untuk anda... Salam hangat dari saya, David Huang From: Edy Lim edy8...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 8:51 PM Dear David, Saya usahakan bantuannya, Bapak. Berikan saja e-mail saya kepada yang bersangkutan. Dimana pun berada, kita orang Tionghua adalah saudara di segala arah. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) From: Mr david djauhari david_apank@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tue, December 15, 2009 5:54:38 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. Terima kasih untuk pak edy atas kesediaannya untuk membantu. Kebetulan informasi ini hasil terusan dari salah satu diskusi. Dan saya coba meneruskannya di milis ini. Paling tar sy coba untuk Meneruskan informasi yg bapak edy sampaikan. Sebelumnya, sy ingin tanyakan untuk pak eddy, apa tidak apa2 email pak edy sy beri tahukan kepada yang mencari keluarga? Saya minta ijin dr pak edy sebelumnya, karena menyangkut privasi. Jadi yg mencari keluarga ditanjung pinang tersebut bisa langsung menghubungi bapak. Ban...ban kamsiah sebelumnya.. Sukses untuk bapak... On Fri Dec 11th, 2009 10:43 PM ICT Edy Lim wrote: Dear David, Bisa berikan informasi lebih detail tentang saudara Anda? * Nama Tionghua (tulisan Mandarin) dan Indonesia, serta nama panggilan.. * Orang Teochew, Hakka, Hokkien atau etnik mana? * Umur berapa di angkat jadi anak? * Beliau sekarang berumur sekitar berapa? * Apakah ada tanda lahir atau bekas luka yang mungkin bisa dikenali? * Kalau ada foto, mungkin lebih bagus. * Ibu Anda sejak kapan pindah ke Jogja dan nama Ibu Anda adalah.. ? Saya kebetulan besar di Tanjungpinang jadi mungkin bisa tanya sana sini. Dan masih bolak balik Batam-Tanjungpinang . Jadi kalau bisa, pasti saya bantu. Cheers, Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) ___ _ _ ___ From: Mr david djauhari david_apank@ yahoo.com To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Fri, December 11, 2009 10:16:25 PM Subject: [budaya_tionghua] [Forward] Ada yang Mencari Keluarga di Tanjung Pinang. Selamat siang teman - teman mohon maaf jika mengganggu waktu teman - teman semua. Perkenalkan nama saya Yuoky Surinda panggilan yoki yang skrg sedang berada di Yogyakarta. Disini saya ingin meminta bantuan serta pertolongan dari teman - teman semua untuk mencari keluarga dari Ibu kandung saya yang kebetulan berdarah Tionghoa. Saya sudah mencoba kesana kemari namun belum menemukan titik terang keberadaan keluarga besar dari Ibu kandung saya, karena ibu kandung saya ini kebetulan diangkat oleh keluarga pribumi yang berada di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Orang tua laki - laki dari Ibu saya bernama Ngim Fu Sen dan orang tua perempuan Ibu saya bernama Lim Kim Moy. Apabila teman - teman ada yang mengetahuinya saya harap bisa menghubungi saya karena ibu saya sangat ingin bertemu dengan saudara - saudaranya baik itu yang berada dimana saja..saya sangat mengharapkan bantuan dari teman - teman semua. Apabila diperlukan menunjukkan surat saya siap untuk mengirimkannya kepada saudara. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang teman - teman berikan. Email saya : yoki_yo...@yahoo. com No Kontak saya : 081328269988 atau bisa langsung kepada ibu saya 08127675226 yang bernama Yusnaini Aman
Re: [budaya_tionghua] Penghinaan
Sebelum saya menaggapi ente, saya mau tau dulu Menurut Ente Perayaan Imlek itu adalah perayaan Agama atau perayaan Kebudayaan Tionghua. ??? Disamping itu saya kutip tulisan ente Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? ( Aslinya bisa dilihat dibawah ) Pertanyaan saya : Ente mau bicara Pelecehan Budaya atau Agama atau Budaya Plus Agama ?? Tolong Pertegas. Salam ikkyosensei_ym wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2...@... wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Silakan ente boleh tanya sama orang2 Matakin yang ada disini. Salam, Bud's ikkyosensei_ym wrote: Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? Dialihkan kepada budaya/agama yang lainkah? Ataukah dihadapi, seperti yang diajarkan oleh para leluhur kita, agar tidak menjadi konflik yang
Re: [budaya_tionghua] What's in a name?
Repost GAN Seandainya Shakespeare menyebut Mike Tyson NEGRO ? oh sayang gak sejaman sih yah Dari buku ini (An Encyclopedia of Swearing *) *banyak beberapa sebutan yang menghina bagi suatu etnis saya ambil dua contoh saja , chink dan japs == === CHINESE , THE Describing the community’s sociolinguistic status in the United States, Irving Lewis Allen observed: “The Chinese are so various nicknamed [Allen documents 38 different names] because in the nineteenth century they were the largest Asian immigrant minority in the nation and they were thought to be the ‘ultimate alien.’ The terms, many of them dating from the 1870s and 1880s, clearly echo the resentments toward the mass immigration of cheap industrial labor, which forced competition with white, native-born labor. Compounding these conflicts with the native-born, the Chinese often settled in big cities and into large and pertinacious enclaves, which heightened their visibility” (1983, 94). The terms range from ironic cultural references, such as buddha-head, celestian, and littlebrown- brother to the overtly hostile moon-eyed leper, squint-eyes, yellow-belly, yellow-peril, and yellowbastard. Even apparently innocent terms provoke anger in the target community, as H.L. Mencken noted: “The Chinese greatly dislike the terms Chinaman and Chinee, just as the Japanese dislike Jap” (1945, 374). The Chinese community has in typical fashion attracted many ethnic stereotypes and jokes. In his Dictionary of Invective (1989), Hugh Rawson lists sixteen phrases using Chinese as an epithet, suggesting incompetence, fraud, or disorganization. They include Chinese ace, “an inept aviator”; Chinese deal, “a pretended deal”; and Chinese fire drill, “sheer chaos.” However, not a Chinaman’s chance—that is, no chance at all—reveals their disadvantageous situation. In Australia a remarkably similar situation developed. Even the basic term Chinaman carried considerable hostility, as is seen in the Sydney Bulletin in 1887: “No nigger, no Chinaman, no lascar, no kanaka [laborer from the South Sea Islands], no purveyor of cheap labour, is an Australian.” Chink is recorded from about 1890, chinkie from about 1876, followed by a whole host of terms—namely chows, opium smokers, quangs, slants, paddies, and yellow bastards. In Our Australian Cousins (1879), James Inglis noted that, for some reason, the Chinese were especially incensed by the label of paddy, commonly used of the Irish. On a geopolitical front, the ominous formulation yellow peril dates from about 1900. See also: Blason Populaire; Ethnic Insults; Xenophobia. Bibliography Allen, Irving Lewis. The Language of Ethnic Conflict. New York: Columbia University Press, 1983. Mencken, H.L. The American Language. New York: Knopf, 1945. Rawson, Hugh. A Dictionary of Invective. London: Hale, 1989. JAPANESE, THE Terms for the Japanese have reflected the catalysts of war and economic competition, both comparatively recent. Prior to the nineteenth century, geographical and cultural distance and the complete lack of contact between Japan and Britain limited lexical borrowings to titles like shogun, tycoon, and mikado. Japan and its peoples remained shrouded in an Oriental mystique. Very much the same applied to relations between Japan and the United States. However, two radical developments changed perceptions, attitudes, and vocabulary. The first was the importation of indentured Japanese labor into California from the 1840s, a process which accelerated after the Chinese Exclusion Act of 1882. The second was the devastating, unprovoked attack on Pearl Harbor on December 7, 1941. By 1930 there were 140,000 Japanese in the United States. Prior to World War II, the most common nickname was skibby, dating from about 1910 and probably derived from Japanese sukebei, meaning lechery or lewdness. Allen suggests that it “might have been heard as a salutation of prostitutes” (1983, 60). The abbreviation Jap was common, recorded from the 1850s, but not always offensive: “Ladies’ short silk waists, made of plain colored Habutai Jap silk,” (Montgomery Ward Catalog 1895). According to H.L. Mencken, prior to 1941, American-born Japanese objected vigorously to the designation (1963, 373). From the same era came brownie (ca. 1900) and slant-eye from the 1930s, neither of them specifically applied to the Japanese, but clearly part of the process of ethnic insults. After Pearl Harbor, memorably described by President Franklin D. Roosevelt as “a date which will live in infamy,” the Japanese population became stereotyped as the treacherous enemy within the gates and were interned in camps for the duration of the war. The word field rapidly expanded with new terms of abuse, notably the verbs to jap and to pull a jap, meaning “to take by surprise.” “The fellows at Pearl Harbor were caught napping by the Japanese japping” was the caustic comment by W.C. Fields in his autobiography, By Himself,
Re: [budaya_tionghua] mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatankanker
Halo saudara Richi, Rumah sakit yg khusus utk penderita kanker, rumah sakit Dharmais di jl Slipi raya. Cuma setau saya harus daftar dan masuk waiting list. Soalnya cici saya dulu pun ga kebagian kamar disana. Mengingat penderita kanker butuh pengobatan yg tidak singkat sehingga kamar bisa lama ditempati oleh 1 org. Semoga orangtua anda bisa cepat dpt perawatan di Jkt n cepat sembuh. Salam, Lingga Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: BUD'S 1 bsugih2...@gmail.com Date: Tue, 15 Dec 2009 21:33:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker Dear Richi, Untuk Kemotherapy dan biaya yang terjangkau adalah RSCM, Banyak yang Kemo disana. disamping itu mungkin RS Kanker Darmais, RS Pantai Indah Kapur atau RS Atma Jaya, Pluit Untuk pastinya bisa di Cari melalui Google dengan memasukan nama rumah sakit tersebut. Salam, Richi wrote: Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
Re: [budaya_tionghua] Menghadapi perbedaan
pola pikir yang sangat pandir klo saya bilang seh itu si ahura mazda... tionghoa sudah minor begini malah mau diperkecil dengan mendepak kristen mustinya di cari jalan , agar perbedaan agama antara sesama tionghoa ini tidak jadi pemecah.. 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosen...@gmail.com Ha ha ha... Ide menarik juga. Tapi, sepertinya kita mendepak seseorang, seolah-olah jika menjadi kristen, maka dia tidak boleh menjadi bagian dari suku leluhurnya. Saya kira, sebenarnya sangat banyak orang kristen (entah Tionghoa ataukah bukan) yang baik, dan tidak setuju dengan perilaku beberapa aliran kristen atau pendeta tertentu berkenaan pelecehan budaya/agama lain. Tapi, mungkin karena mereka sejak kecil terindoktrinasi bahwa apa kata pendeta adalah firman Tuhannya, maka untuk kasus ini menjadi seperti berstandar etika yang ganda. Biarlah kasus tuntutan ini bisa menjadi pengingat bahwa pendeta tetap manusia, dan Tuhan tidak semudah itu dikadalkan. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Azura-Mazda extrim_blue...@... wrote: Ada baiknya orang Kristen dianggap suku lain saja --- Pada Sel, 15/12/09, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... menulis: Dari: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Judul: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 15 Desember, 2009, 12:32 AM Â Dear, Erik: Sangat mengesankan pemahaman sejarah/sosiologis anda. Dengan begitu, saya jadi bisa mengerti konflik-konflik batin bawah sadar dari rekan-rekan Tionghoa yang kebetulan terlahir dalam lingkungan kristen. Jadi mengingatkan pada salah satu saran Ko Hartono, yang menyelesaikan permasalahan kekurang ajaran terhadap budaya Tionghoa melalui penyadaran, yang memang lebih menyelesaikan masalah memborok kronis ini. Dengan tidak kehilangan hormat atas saran di atas, marilah kita melaksanakan solusi pembelajaran jangka pendek percontohan, melalui pengajuan clash action kepada Teodorus Tabaraka. Agar terdapat efek pembelajaran terhadap para peleceh budaya (kebetulan Tionghoa) yang lainnya. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Erik rsn_cc@ wrote: Maaf, nimbrung lagi! Jadi polemik Kurang-ajar nya umat Kristen terhadap budaya Tionghoa masih mau diteruskan neh?? Kalo mau diteruskan, saya usul kenapa kita tidak lihat ke sumber masalahnya yang saya kira ada pada arogansi kultural barat yang sudah mempunyai latar belakang sejarahnya yang amat panjang, hingga sampai hari ini. Dan khusus di Indonesia lebih-lebih diperparah lagi oleh kebijakan regim Orde Bau yang memang rasis dan anti Tionghoa! Dengan berangkat dari sumber masalah tersebut, mudah-mudahan kita semua (baik yang Kristen atau non Kristen) bisa bebas dari jebakan kubu-kubuan yang saling konfrontatif, dan bisa berdiskusi dengan kepala dingin. Berdasarkan hasil bacaan saya yang sangat terbatas dan minim, pada awalnya motivasi para misionaris barat memberangus budaya Timur selain memang untuk menyebarkan agama Nasrani, juga karena mereka berangkat dari persepsi yang keliru bahwa bangsa timur masih sangat terbelakang, barbar dan primitip, oleh karena itu perlu dilakukan pembudayaan (sivilisasi) terhadap mereka. Sebuah kasus konkret tentang hal itu yang pernah saya lempar ke milis ini adalah pengalaman seorang Charles Jones Song, kawan akrabnya Sun Yat-sen (pendiri bangsa Tiongkok modern). Charles Song ini pernah mengalami bahkan sangat berterima kasih pada lembaga misionaris Amerika yang `berbaik hati' menampung serta mengizinkan dia menimba ilmu di lembaga pendidikan Wesleyan sewaktu ia terdampar di Amerika. Lewat pendidikan (brain washing) di lembaga pendidikan misionaris Wesleyan itu jiwa Charles Song seakan mendapat semacam pencerahan di sana. Sekembali ke negeri Tiongkok, Charles Song yang berasal dari pulau Hainan itu sudah mengemban misi mulia pencerahan dan tugas luhur pembudayaan terhadap bangsanya sendiri. Bangsa Tiongkok harus dibangkitkan dari keterpurukan, dan satu-satunya jalan adalah mengangkat mereka dari akar budaya yang sangat terbelakang, barbar dan takhayul!! begitu persepsi yang dibawa Charles Song dari lembaga Wesleyan. Demikianlah Charles Song yang nama aslinya Han Jiasu (sumber lain menyebutnya Han Yaoru) ini dicekoki habis-habisan dan dibikin yakin seribu kali yakin oleh misionaris bule (karena bule-bule sendiri juga yakin) bahwa biang-kerok penyebab bangsa dan negeri Tiongkok jadi terpuruk dan terbelakang waktu itu adalah kungkungan warisan tradisional bangsa Tionghoa sendiri yang
Re: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
Mudah2an sang cicit kaisar itu bisa menghadiri yah .. saya percaya kalau turunan kaisar qing yang gagah berani tentu memiliki sifat gentlemen , gagah berani , pantang memamah biak perkataan yang sudah di ucapkannya , dan juga pasti si cicit bisa menjaga nama baik keluarganya , neneknya . harapan saya sih begitu . 2009/12/15 zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@yahoo.com Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa
[budaya_tionghua] nDableg
- Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Saya tidak sedang membawa konflik agama dalam forum ini. Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. Wah, Chen Gui Xin ini emang nggak ngerti apa belagak nggak ngerti!? Kan sudah saya tulis dengan huruf yang secara khusus saya kapitalkan (huruf-besarkan) bahwa sianseng satu ini dengan judul posting yang dipilihnya sedang dengan sengaja memprovokasi perang agama di milis budaya tionghoa ini. Koq masih juga mau muter-muter terus, membela diri dengan bicara berbusa-busa menyuruh kita mencermati isi posting-nya! Orang Tionghoa di sini bilang itu botjenglie! he he he... Wasalam. - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Dear Bukhari, Saya tidak sedang membawa konflik agama dalam forum ini. Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. Kebetulan sekali, memang dalam hal ini yang saya keluhkan adalah ajaran yang umum diterima di gereja kristen, yang diajarkan secara publik oleh para pendeta, yang jelas sekali melecehkan simbol-simbol budaya tionghoa. Tradisi paikui di depan meja leluhur contohnya. Tentu saja, kita sama2 orang dewasa tahu, bahwa tradisi tersebut ingin mengajarkan kepada anak untuk berbakti tanpa syarat kepada kedua orang tuanya. Jika kepada leluhur yang sudah meninggal saja bisa, apalagi kepada kedua orang tua yang masih hidup. Tahukah anda bahwa simbol budaya tersebut dengan mudahnya dihina2 dalam kotbah di gereja2 kristen dg alamat yang saya sebutkan sebelumnya? Dan, kalau anda tidak keberatan, silahkan anda hadir di kebaktian mereka, siapa tahu anda juga merasakan pelecehan secara pribadi kepada budaya suku/agama anda. Berkenaan saya menyebut istilah agama Islam dan ibu anda, saya yakin tentu saja anda juga tahu, bahwa maksud saya agar anda bisa menjiwai kemarahan dan kekecewaan kita. Sudah jelaskah anda dengan point yang ini? Mari, bergabunglah dalam kasus hukum ini. Apakah ada yang salah dengan menegakkan penghormatan kepada budaya/agama yang lain? Kebetulan saja, kali ini pendeta yang menjadi percontohannya. Karena menurut saya, mereka yang paling aktif berperilaku semaunya asal demi Tuhan mereka. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? - Chen Gui Xin, saya ini anggota milis ini sejak awal yang sudah proven. Ketika tempo hari ada member Islam yang mengacau ngajak perang agama juga dari sudut pandang Islam, saya yang paling depan 'hajar' dia. Kalau tidak salah dia sudah di-banned moderator, atau keluar sendiri, mokal abis! Jadi kalau Chen-heng mengira bisa dengan mudah mengacau, memprovokasi perang agama, agama apa saja, di milis ini, seperti yang mungkin lauwtee mudah dilakukan di milis lain, pikir-pikir 1000 kali dulu, ingat bahwa ada saya di sini... Karena Chen-heng sudah bukan anak kecil, tentunya sudah tahu bedanya antara bikin posting yang isinya kepedulian terhadap pelecehan budaya tionghoa, dan dengan bikin JUDUL POSTING PROVOKASI PERANG AGAMA!! Jangan anggap member milis ini anak kecil semua atau orang bodoh semua... Jadi tidak usah muter-muter, ke agama Islam lah, ke suku Ibu saya lah, akui saja kesilapan lauwtee yang mau coba-coba mengacau dengan judul posting provokatif tersebut. Terserah silapnya disengaja atau tidak disengaja. Wasalam. == - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada
Re: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR
Kelihatannya dia dikasih dear atau tidak sama saja, niat asalinya memang mau mengacau saja. Orang seperti ini selalu ada saja, meloncat-loncat dari satu milis ke milis lain... Wasalam. - Original Message - From: zhonghua_wenhua To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 8:02 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: PERINGATAN : DISKUSI YANG BENAR Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
Re: [budaya_tionghua] Pasal penghinaan
Wah, kalo gitu rekamannya lebih hemat jika diserahkan ke FPI aja supaya mereka yang proses. Kita tidak usah bayar pengacara dan pendeta tersebut dijamin kapok. (Lihat butir 1 dan 2). Haahahaa Andy L.S. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@gmail.com Date: Tue, 15 Dec 2009 09:59:19 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Pasal penghinaan Dear, Pak John Siswanto: Saya sangat berterima kasih dengan konsultasi gratis yang anda tawarkan. Saya tadi ada putar ulang kotbah beberapa pendeta yang menyatakan semacam ini: 1. Semua usaha bisnis yang dilakukan selain orang agama kristen, menggunakan kekuatan iblis. Dan, harus memakan korban manusia (waktu dia mencontohkan perusahaan transportasi). 2. Berdoa kepada Tuhan selain Kristen adalah penyembah iblis. Dan dicontohkan dengan beberapa simbol-simbol budaya Tionghoa, seperti berdoa saat chengbeng, atau doa kepada abu orang tua depan meja altar. 3. Orang yang dikremasi, seperti yang ada juga dalam budaya Tionghoa, akan jadi setan gentayangan. Apakah pernyataan2 seperti itu, sudah termasuk pelecehan budaya/agama? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John johnsiswa...@... wrote: Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
[budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Sdr Dedy: Setelah mempelajari surat2 anda, saya berkesimpulan: anda berlainan dng umumnya sdr kristen yg lain di millis ini, mereka umumnya tdk membenarkan cara kotbah negatif, hanya tak setuju hal ini digeneralisir dan di besar2kan. Sedang anda secara tersirat membenarkan/ setuju dng isi kotbah para pendeta tsb, dng anggapan, yg diserang bukan budaya tapi kepercayaan! Dan satu hal lagi, anda mengutamakan persaudaraan seiman diatas se gala2nya! Sdr.Zhoufy, Sederhana, bukan soal setuju atau tidak. 1. Bagaimana caranya menarik umat lain. 2. Bagaimana mempertahankan umatnya. Pasti bukan kesamaan dan kebaikan agama lain yang dibeberkan. Catatan : Kejelekan bukan berarti fitnah. Salam, Dedy Jika memang benar seperti itu posisi anda, tolong pertegas saja, jangan ber liku2 berlindung dibalik kalimat2 yg membahas masalah2 sopan/kurang ajar. agar kami yg tdk setuju dng anda bisa lugas menyanggah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: dedy hartantod...@... Date: Mon, 14 Dec 2009 17:35:28 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Minta tolong pencerahannya di bagian mana Kuran Ajar nya. Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Memanggil nama tanpa embel-embel apapun, hanya untuk orang seumuran dan kenal akrab. Bisa jadi Bukhari adalah nama bapaknya bapak A, dan S bisa jadi nama engkongnya. kenapa pula harus bawa-bawa Ibu anda, bilang saja suku anda, cukup 'kan? At Least, bapak ini lebih senior dari saya di milis ini. Dalam psikologi pengguna jejaring, ada kesimpulan kalau satu kosa kata atau istilah umum diketik dengan penekanan baik itu huruf besar semua ataupun dengan tanda kutip, TETAPI terjadi kesalahan ketik MAKA bisa dikatakan orang yang mengetik itu dalam keadaan emosi tinggi. Pendapat anda ada benarnya, emosi iya dalam batas wajar, mengingat pengalaman traumatik Apa anda terlalu emosi sampai mencoba melebarkan permasalahan ke tempat lain seperti Konghucu dan Tao ? Biar jelas yang dilecehkan Budaya atau agama Tionghoa? Makanya tolong konsisten, katanya menjelekkan Budaya Tionghoa, ...koq jadi kalau agama islam dilecehkan, suku Ibu anda dilecehkan. Agama dari mendengar, Budaya dari lingkungan, Suku dari DNA Rasional dikit bung, jangan karena saudara seiman diprotes menjadi begitu. Anda menduga-duga agama saya, tetapi menurut anda mana lebih prioritas, saudara seiman, sedarah atau sebudaya seperti David Caradine misalnya Lagipula apa dia memprotes TUHAN atau KITAB SUCI atau AJARAN anda-anda sekalian ? Yang diprotes kan CARA nya yang melecehkan kepercayaan orang lain. Lagi, yang dilecehkan budaya atau kepercayaan sih ? Jadi inget Katolik Kampung sawah di protes karena pake sarung dan kerudung (mudah-mudahan tidak ada salah tik) Salam, Dedy Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Anak muda, anak mudaapakah sikap anda yang Kuran Ajar ini sesuai dengan Budaya yang anda bela? Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama Tao banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya? Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas kristen. Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya secara cukup memadai... jika memang anda konsekuen. Salam, Chen Gui Xin
[budaya_tionghua] Re: mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker
coba aja cari yg namanya Sarah yg dari Indonesia, mahasiswa kedokteran internasional di universitas Jinan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Richi richi_23be...@... wrote: Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
[budaya_tionghua] Chinese Black Magic
Dear sesepuh di Budaya Tiong Hoa, mau tanya mengenai Mo kauw (chinese black magic), benar gak yah istilahnya seperti itu. Saya sering dengar kata-kata itu sewaktu masih kecil dan sedang menimba ilmu di kelenteng. Sekarang ingin tahu persisnya apa Mo kauw itu sendiri. Apa kah sa'at ini masih ada orang yg mempraktekan hal semacam ini ? Mohon pencerahannya. Wassalam. From: BUD'S 1 bsugih2...@gmail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 9:22:16 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penghinaan Sebelum saya menaggapi ente, saya mau tau dulu Menurut Ente Perayaan Imlek itu adalah perayaan Agama atau perayaan Kebudayaan Tionghua. ??? Disamping itu saya kutip tulisan ente Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? ( Aslinya bisa dilihat dibawah ) Pertanyaan saya : Ente mau bicara Pelecehan Budaya atau Agama atau Budaya Plus Agama ?? Tolong Pertegas. Salam ikkyosensei_ ym wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawa kan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ ... wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ ... Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com budaya_tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/ KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/ 1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/ KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek
Re: [budaya_tionghua] Untuk Bahan Renungan
Salam kenal buat para miliser yang sedang memperdebatkan pendeta kristen yang melecehkan budaya Tionghua, Saya sangat menghormati budaya Tionghua walaupun saya tidak beragama Budha atau Konghucu, saya pernah berpikir kalo semua anak muda Tionghua di tempat saya beralih semua ke Kristen akan bagaimana dengan nasib kelenteng/vihara karena selama ini kebanyakan orang-orang yang sudah tua saja yang terlibat. Karena ini sudah terbukti di kota Kupang Nusa Tenggara Timur (tempat saya bekerja) kelentengnya sudah 'tutup, patung-patungnya sudah ditutupin kain putih, meja altarnya sudah bersih...saya tanya ke masyarakat sekitar kelenteng yang juga orang Tionghua katanya sudah tidak ada pemeluknya lagi...lucu dan tragis. Saya percaya para leluhur orang Tionghua bila memasuki suatu kota/wilayah pasti membangun kelenteng untuk tempat ibadah dan itu pasti dengan perhitungan fengsui..Mengapa itu bisa terjadi? ataukah hal seperti itu sudah terjadi di tempat lainnya? Untuk para sesepuh dan penyangga budaya Tionghua ini mungkin menjadi masukan dan bahan renungan buat kita semua yang merasa dalam tubuhnya mengalir darah Tionghua. Apa yang salah??? Salam,
[budaya_tionghua] Re: mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatankanker
Salam saudara Lingga, terima kasih untuk rekomendasi serta doanya. Jadi cici anda berobat dimana waktu itu dan bagaimana keadaannya sekarang? menurut anda, kira - kira RS Dharmais betul - betul berkompeten atau tidak? -- Salam saudara Budi, terima kasih untuk rekomendasinya. Saya sudah mencari melalui google, namun buat kesaksian dari pasien yang sudah sembuh masih kurang. menurut anda kira - kira ada gak kesaksian dari pasien yang sudah sembuh? Soalnya saya ingin mencari rumah sakit yang betul - betul berkompenten dan tidak sembarang sehingga orang tua saya bisa sembuh total. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ls8...@... wrote: Halo saudara Richi, Rumah sakit yg khusus utk penderita kanker, rumah sakit Dharmais di jl Slipi raya. Cuma setau saya harus daftar dan masuk waiting list. Soalnya cici saya dulu pun ga kebagian kamar disana. Mengingat penderita kanker butuh pengobatan yg tidak singkat sehingga kamar bisa lama ditempati oleh 1 org. Semoga orangtua anda bisa cepat dpt perawatan di Jkt n cepat sembuh. Salam, Lingga Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: BUD'S 1 bsugih2...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 21:33:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker Dear Richi, Untuk Kemotherapy dan biaya yang terjangkau adalah RSCM, Banyak yang Kemo disana. disamping itu mungkin RS Kanker Darmais, RS Pantai Indah Kapur atau RS Atma Jaya, Pluit Untuk pastinya bisa di Cari melalui Google dengan memasukan nama rumah sakit tersebut. Salam, Richi wrote: Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
[budaya_tionghua] Permintaan maaf
Kemarin saya menulis posting yang ternyata memicu perdebatan di milis ini. Saya merasa tidak nyaman. Untuk itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang merasa tersinggung dengan posting saya tadi.
[budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear ko Dedy: See, saya sudah gunakan dear :) Saya kira maksud anda pastilah setiap orang boleh berbeda keyakinan.. tapi benarkah anda setuju boleh menjelekkan keyakinan yang lain? Setiap pemikiran, jika sudah disampaikan kepada orang lain, maka sudah bukan di kandang sendiri. Namun, sudah menjadi milik publik. Bung Ikkyosensei, Anda sendiri yang bilang suruh ke mall=mall, maksudnya mereka menyewa ruang untuk kebaktian, bukan? tapi'kan mereka umatnya sendiri, malah mungkin kotbah macam begitu yang digemari??? Saya bisa memaklumi anda, memang sulit agama etnis berhadapan dengan agama dakwah Hukum sederhananya... Kalau mau memaki, jangan sampai terdengar orang lain. Cukup di otak kita sendiri saja... di luar itu, anda bisa dipidanakan. Ataukah anda, katakanlah (sebagai contoh saja) setuju dengan rapat umum internal massal rencana pembakaran gereja sebagai urusan internal, dan tidak boleh dituntut pertanggungjawaban publiknya? Begitulah Demokrasi, kalau belum dilaksanakan belum boleh ditindak. so.. Salam, Dedy Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Ijinkan saya mengemukakan pendapat dan saran, yah -Lihat jawaban saya kepada sdr henyung - anda akan lebih sopan, kalau memakai kata dear untuk Bukhari juga -Baca posting lalu Poster rasial di Bogor -Baca http://en.wikipedia.org/wiki/Assyrian_Church_of_the_East_in_China -Menurut saya sih soal menjelekkan agama/budaya lain, ada disemua agama, dan tidak masalah selama masih dilakukan di kandangnya sendiri. kalau anda mendengar dari orang lain atau anda menyamar hadir, .terus sakit hati,. salah sendiri -dimana-mana ada oknum, tapi anda sendiri bisa bersikap tegas/langsung protes, tidak perlu menyuruh orang lain menyamar dsb. -berhati-hati soal SARA, anak muda sama halnya anak saya, kalau diberitahu pergaulannya jadi penuh curiga (tidak wajar), tidak diberi tahu, gara-gara hal sepele, menyusahkan banyak orang. Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear, Dedy, Saya mohon pencerahan anda... yang mana yang kurang ajar dalam surat saya kepada Bukhari dan Samuel? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Anak muda, anak mudaapakah sikap anda yang Kuran Ajar ini sesuai dengan Budaya yang anda bela? Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama Tao banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya? Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas kristen. Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya secara cukup memadai... jika memang anda konsekuen. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ wrote: Nggak usah berargumen muter-muter lah! Saya bukan orang Kristen dan bukan pula orang Manado, tetapi dari sudut pandang mana saja, tanpa perlu dilihat lagi isi posting-nya, sudah jelas sekali bahwa barang siapa yang bikin judul diskusi seperti ini, pastilah dia hanya mau mengacau saja di milis ini. Mau dibahas isinya dengan cara bagaimanapun sudah bertahun-tahun terbukti, sejak awal milis ini sampai sekarang, bahwa urusan begini tidak pernah barang satu kali pun selesai dengan baik. Senantiasa berakhir dengan teguran moderator. Sudah terlalu banyak bandwith dan suasana baik milis ini yang terhamburkan oleh perang agama (dan perang suku) yang disulut oknum-onum yang pindah-pindah dari satu milis ke milis lain hanya untuk mengacau. Maka bagi moderator sederhana sekali, tiada pilihan lain kecuali menghapus keanggotaan pengacau macam begini. Wasalam. === - Original Message - From: iwan kustiawan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 12, 2009 8:55 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen
[budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, sumamihardja sumamihar...@... wrote: Chen Gui Xin memang kasar. Tapi beri dia masukan. Lagi pula, kenapa anda harus bilang dia adalah anak muda? Apakah maksudnya supaya terjadi penundukan hirarki usia? Kalau begitu, atur saja agar setiap anggota milis menyebut usianya, menyebut urutan generasinya, dan menyebut gelar kepangkatannya. Agar jelas hubungan antar pribadi di sini. maksudnya supaya terjadi penundukan hirarki usia, jangan ber liku2 berlindung dibalik kalimat2 yg membahas masalah2 sopan/kurang ajar Rupanya, senioritas, sopan santun memanggil nama orang seperti di Drama DAAI TV, tidak lagi bagian Budaya Tionghoa yang sedang dibela. Meminjam gaya bicara Hotma Sitompul Menegakkan budaya tionghoa dengan mengabaikan budaya tionghoa Terimakasih untuk penjelasan anda, pernyataan saya yang anda permasalahkan, adalah penjelasan dari penganut Konghucu dulu, waktu saya belum tahu beda agama2 Tiongkok. ditambah penjelasan bahwa menurut dia tidak ada kehidupan setelah kematian, sama seperti men-switch off kunci kontak motor, klik, titik Salam, Dedy Sebenarnya yang saya soroti adalah pernyataan anda sendiri, apakah anda tahu bahwa kami, kalangan Rujia dan Daojia memang sudah lama berdebat? Budaya Tionghoanya adalah yang kami kembangkan dalam perdebatan itu. Kalangan Rujia menyerap juga kosmologi Tao. Kalangan Tao juga mengakui sistem dunia Rujia. Mengapa harus dikontraskan dengan budaya Tionghoa? Kami juga berdebat dengan kalangan Fojiao yang misalnya membawa relik dan mewartakan karma. Tapi kami pun menerima sejumlah konsep baik dari Fojiao bahwasanya hari akhir kehidupan bisa berbuah. Fojiao pun mau tidak mau mengakui sistem kami yang sudah berjalan lebih lama dan memakainya. Kalangan Daojia sendiri juga saling berbeda pendapat di internalnya mengenai dua aliran besar dan ratusan cabangnya. Yang satu menjadi sufi, yang lain menjadi alkemis, yang lainnya lagi menjadi pengusir setan. Itu realita Dao bahkan saling tuding mengenai kondisi supranaturalitas. Di Ru sendiri, ada pembelahan besar antara aliran Jia dan Jiao. Saling tuding soal metafisisnya alam semesta juga menjadi bahan panas. Belum lagi melihat sifat Zhongyong, ada perdebatan dominannya sisi konservatif-progresif, individu-sosial, dan sebagainya. Itu juga budaya Tionghoa. Ada tafsir Hokkian, Hakka, Tiociu, Yinghua, Hokcia, Hokciu, dan sebagainya atas berbagai ritual, nilai dasar dan sebagainya. Belum lagi ketika ada perbedaan lokasi rantau. Meski demikian, apakah mereka semua gila perpecahan? Bagaikan pasir di pantai terbuka yang luas? Sikap saya sih jelas, budaya Tionghoa itu adalah budaya keragaman para pasir yang disatukan oleh rekatan yang longgar, tapi tetap berada dalam alur pantai yang sama. Kalau mau mengutip Xiangtu Zhongguo dari Fei Xiaotong, budaya Tionghoa adalah bagaikan kumpulan partikel air yang diikat oleh medan magnetik di antara mereka. Air bisa bertumbukan, tapi mereka tidak ingin terpecah. Riak budaya mereka adalah gelombang interaksi di antara mereka. Kalau ada saling bertudingan, jelaskanlah secara budaya Tionghoa. Sejarah panjangnya menjadi cermin koq. Apa yang terjadi di masa kini hanyalah bagian dari interaksi yang sudah terjadi di masa lalu. Makanya pengetahuan sejarah menjadi penting untuk mencapai kebijaksanaan, bagi pihak manapun. Sejarah budaya Tionghoa adalah cermin untuk menilai. Rujia menuding Daojia itu banyak tahayul? Itu biasa, dan tetap budaya Tionghoa. Rujiao menuding Taojiao itu banyak tahayul? Itu baru luar biasa, karena dalam Rujiao sendiri juga banyak yang dituding kalangan Rujia sebagai tahayul. Taojia menuding Rujia itu sering tidak selaras dengan kehendak alam? Itu biasa, dan masih bagian budaya Tionghoa. Kalangan Tao alkemis menuding kalangan Rujia itu tidak selaras dengan alam? Itu baru luar biasa karena dalam Tao alkemis ini, mereka juga hendak menemukan pil keabadian usia yang melawan prinsip alam. Tapi kalau Rujia, Rujiao, Daojiao dan Taojia dituding mau menundukkan alam? Itu baru luar biasa, karena pada prinsipnya mereka bersama-sama justru hendak menjaga alam dari keserakahan, materialisme ekonomi dan penghisapan manusia. Untuk apa kehidupan ini? Itulah yang dicari budaya Tionghoa selama ini dalam interaksi pasang dan surut di antara Ru, Dao dan Fo(Mahayana)serta aagama rakyat yang selama ini mengharmonis menjadi standar budaya. Bahwa ada interaksi antara air 'budaya Tionghoa' dengan partikel asing yang kemudian larut di dalamnya adalah kenyataan juga. Kadang di satu bagian partikel asing itu tidak larut, atau sangat pekat sehingga memberi warna kepada airnya. Kadang di perairan luas, sebagian airnya menguap dan hilang lepas dari saudara partikel airnya. Itulah budaya Tionghoa. kadang partikel airnya berkohesi dan melekat pada benda asing atau beraksi kimia sehingga tidak lagi menjadi partikel air. Tapi bagaimanapun, saya berkeyakinan, dengan begitu banyaknya partikel air yang saling berinteraksi, tetap ada sebuah nilai dassar yang
Re: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG
[budaya_tionghua] Re: Penistaan kepercayaan
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu AGAMA yang diANUT di Indonesia ; [Pak pendeta gak salah tuh kalo penistaannya sblm agama Konghucu diakui di indon n jg gak bs dituntut krn TAO sampe skr bkn agama] b. dengan maksud agar supaya orang TIDAK menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha ESA. [kalo jadul pak pendeta nglarang masuk/ Menistakan konghucu/Tao kan gak salah khan?!] itulah smart nya pak P E N D E T A... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Bung John, Bagaimana dng penistaa kepercayaan yg tdk dianggap agama resmi? Bagaimana dng penistaan budaya yg tak ada sangkut pautnya dng agama? Mohon dibantu diperiksa undang2nya, krn uu di indonesia lebih memperhatikan agama resmi dibanding budaya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: John johnsiswa...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 07:28:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
Re: [budaya_tionghua] Budaya setan
Saya hanya ingin bertanya kepada para member: 1 Kenapa gereja kristen diIndonesia tiba² anti kebudayaan yg asal China - Daochiao, Ru chiao dan Fuchiao. 2. Kenapa mereka tidak anti secara terbuka terhadap agama islam - yg sebetulnya tidak senang sama sekali dgn agama kristen. Apakah karena yg islam ratusan juta dan yg percaya tridarma hanya satu-dua juta. 3. Kenapa mereka tidak menentang agama Hindu-Bali yg tradisi dan upacaranya kurang lebih sama dgn tradisi dan kebudayaannya yg asal dari the middle kingdom. 4. Apakah mereka yg beragama kristen itu, juru bicaranya ket. Tionghoa ataukah ket. suku lain.Jikalau betul ket. chinese, itu namanya tampiling muka sendiri. Mereka yg berangapan bahwa leluhur mereka adalah penyembah setan - mereka sendiri adalah penyembah setan. [Ini kalau tidak salah filsafat dari ruchiao] 5. Memang yg beragama bethel memakai baptisan oleh roh kudus. Caranya bbp petuah gereja mereka sembayang bersama dan memberkati yg akan dibaptis dgn roh kudus. Untk yg belum tahu - Garis besar yg dipakai oleh Daochiao ---Utk menjadi medium dikelenteng sebelumnya dia harus hidup bersih [chiachai] selama 30-40 hari dan sesudahnya juga diliamkeng oleh group medium - Kalau diterima oleh roh suci mereka, mereka memilih dan menentukan roh siapa yg diperbolehkan masuk badan medium yg baru. - jadi tidak seperti lotterij dan yg jahat juga dpt masuk.igereja bethel oleh karena itu system lotterij dipakai. --- silahkan berpikir secara logic mana yg betul. 6. Mereka yg dibaptis percaya bahwa hanya mereka akan masuk surga - bagaimana dgn yg islam yg disunat mereka juga percaya akan masuk surga dan mereka yg beragama tridarma mereka juga percaya jikalau hidup bersih mereka juga masuk surga. Apakah nanti ada macem² surga yg dpt kita pilih dan beli atau pesan? Utk yg catholic bagaimana mereka tidak dibaptis dgn roh kudus atau dibaptis dgn celupan - mereka jadi bukan kristen bakal kemana nanti? 7. Buku injil adalah buku dari Tuhan - sama dgn Al Qur'an datang dari Alah - Tetapi aneh bin aneh Torah buku suci agama judah yg isinya sama [semua asal dari 70 buku dari Septaquint] oleh bangsa yahudi dianggap hanya sebagai buku filsafat dan peraturan hidup mereka. Yg beragama catholic juga percaya bahwa injil hanya buku filsafat dari bangsa yahudi. Ini pendapat sama dgn diChina dimana 4 buku Kungtze dan 5 buku peraturannya hanya merupakan buku filsafat hidup. Tidak beda dgn Daotehching atau I-ching yg semua dpt dipelajari di college diseluruh dunia adalah buku filsafat. Paus Benedictus XVI umpamanya adalah ahli dlm filsafat Engels, Karl Marx dsb. disamping ahli filsafat injil.---maklum kan Prof. Dr Dr filsafat dari bbp universitas² diGerman sebelum menjadi pendeta catholic.Utk dia injil adalah buku sejarah filsafat Filsafat hidup masih tetap berkembang dan setiap jaman ada yg baru. ini kurang lebih yg dipercaya oleh tridarma. Ini diatas hanya 7 macem keanehan yg dpt saya ketemukan sekarang ini. Saya kira diantara para milis member pasti lebih banyak yg dpt menemukan keanehannya. Andreas --- On Tue, 12/15/09, younginheart5000 crv...@yahoo.com wrote: From: younginheart5000 crv...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Budaya setan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 3:29 AM Wahhh.ini bisa rame. Soalnya yang menganggap budaya tradisional Tionghua itu ajaib banyak sekali. Coba hadiri ibadah ibadah Bethel yang juga penuh dengan remaja Tionghua, dan rata rata menganggap ritual kelenteng itu menyembah setan.. Mereka juga anggap orang yang beribadah katolik, menghormati maria, juga menyembah setan.. Rua biasaaa.. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Dear Ko Tantono: Setuju sekali, saling mencerca tidaklah membawa kebaikan dengan tujuan penghormatan budaya Tionghoa. Dan, alternatif-alternatif yang anda sarankan semuanya jelas dapat dilaksanakan. Marilah rekan-rekan merapatkan barisan, kegeraman kita terhadap pelecehan budaya (di sini kebetulan temanya adalah budaya Tionghoa yang menjadi korbannya) kita salurkan. Dan tidak berakhir hanya dalam perdebatan yang memecah belah. Saya pribadi, bersedia dan akan mendukung/terlibat dalam clash action terhadap Teodorus Tabaraka (sebagai percontohan/jurisprudensi awal). Tolong saya/kami dibimbing Ko Tantono, bagaimana berprosesnya... Seperti saya sebutkan sebelumnya: saya siap/bersedia diposisikan apapun dalam clash action ini. Termasuk pendanaan saya bersedia, tentu saja dengan segala keterbatasan saya. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Rekans, Saya seorang pendeta Kristen, Tionghua berdarah campuran Jawa, track record saya cuman mendirikan sekolah non kristen untuk yang berpenghasilan rendah. Peminat BT karena ingin belajar (waktu papa meninggal saya masih kecil, ikut mama jadi belajar kebudayaan Jawa). Sekarang tinggal niat kita
[budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, herawaty her...@... wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Penghinaan
vihara ekayana graha itu bukan mahayana tapi Aliran Budhayana anda harus bedakan itu, vihara ekayana graha tidak memandang sekte aliran Buddha, dalam satu vihara bisa banyak aliran. Anda salah paham soal itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosen...@... wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Silakan ente boleh tanya sama orang2 Matakin yang ada disini. Salam, Bud's ikkyosensei_ym wrote: Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? Dialihkan kepada budaya/agama yang lainkah? Ataukah dihadapi, seperti yang diajarkan oleh para leluhur kita, agar tidak menjadi konflik yang semakin membesar dan kronis? Ataukah anda termasuk yang tidak peduli dengan masa depan budaya Tionghoa? Semoga jangan, karena saran anda yang mempertahankankan/membangun keluhuran budaya Tionghoa tentu saja jauh lebih berguna. Salam, Chen Gui Xin
[budaya_tionghua] Re: Budaya setan
Saya mau komentar No.2, menurut hemat saya: a. memang islam memiliki massa terbesar diseluruh negeri ini, b. aliran islam fundamentalis maupun aliran keras (kata mereka yg sumbu pendek :D) akan langsung melakukan jihat ke pihak yang menjelekan kepercayaan mereka c. dalam sejarah sudah sering tercatat ancaman bom digereja oleh teroris tapi dianggap pembina gereja adalah orang beragama islam, jadi ada ketakutan akan hancur gerejanya d. praktikan gereja2 yang melakukan kebaktian tidak resmi seperti di perumahan, mall, hotel, villa pernah terjadi beberapa sweeping oleh ormas islam karena dianggap menyebarkan penyimpangan ajaran yaitu menjelekan islam mohon koreksi kalo ada yg salah penalarannya :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA mihar...@... wrote: Saya hanya ingin bertanya kepada para member: 1 Kenapa gereja kristen diIndonesia tiba² anti kebudayaan yg asal China - Daochiao, Ru chiao dan Fuchiao. 2. Kenapa mereka tidak anti secara terbuka terhadap agama islam - yg sebetulnya tidak senang sama sekali dgn agama kristen. Apakah karena yg islam ratusan juta dan yg percaya tridarma hanya satu-dua juta. 3. Kenapa mereka tidak menentang agama Hindu-Bali yg tradisi dan upacaranya kurang lebih sama dgn tradisi dan kebudayaannya yg asal dari the middle kingdom. 4. Apakah mereka yg beragama kristen itu, juru bicaranya ket. Tionghoa ataukah ket. suku lain.Jikalau betul ket. chinese, itu namanya tampiling muka sendiri. Mereka yg berangapan bahwa leluhur mereka adalah penyembah setan - mereka sendiri adalah penyembah setan. [Ini kalau tidak salah filsafat dari ruchiao] 5. Memang yg beragama bethel memakai baptisan oleh roh kudus. Caranya bbp petuah gereja mereka sembayang bersama dan memberkati yg akan dibaptis dgn roh kudus. Untk yg belum tahu - Garis besar yg dipakai oleh Daochiao ---Utk menjadi medium dikelenteng sebelumnya dia harus hidup bersih [chiachai] selama 30-40 hari dan sesudahnya juga diliamkeng oleh group medium - Kalau diterima oleh roh suci mereka, mereka memilih dan menentukan roh siapa yg diperbolehkan masuk badan medium yg baru. - jadi tidak seperti lotterij dan yg jahat juga dpt masuk.igereja bethel oleh karena itu system lotterij dipakai. --- silahkan berpikir secara logic mana yg betul. 6. Mereka yg dibaptis percaya bahwa hanya mereka akan masuk surga - bagaimana dgn yg islam yg disunat mereka juga percaya akan masuk surga dan mereka yg beragama tridarma mereka juga percaya jikalau hidup bersih mereka juga masuk surga. Apakah nanti ada macem² surga yg dpt kita pilih dan beli atau pesan? Utk yg catholic bagaimana mereka tidak dibaptis dgn roh kudus atau dibaptis dgn celupan - mereka jadi bukan kristen bakal kemana nanti? 7. Buku injil adalah buku dari Tuhan - sama dgn Al Qur'an datang dari Alah - Tetapi aneh bin aneh Torah buku suci agama judah yg isinya sama [semua asal dari 70 buku dari Septaquint] oleh bangsa yahudi dianggap hanya sebagai buku filsafat dan peraturan hidup mereka. Yg beragama catholic juga percaya bahwa injil hanya buku filsafat dari bangsa yahudi. Ini pendapat sama dgn diChina dimana 4 buku Kungtze dan 5 buku peraturannya hanya merupakan buku filsafat hidup. Tidak beda dgn Daotehching atau I-ching yg semua dpt dipelajari di college diseluruh dunia adalah buku filsafat. Paus Benedictus XVI umpamanya adalah ahli dlm filsafat Engels, Karl Marx dsb. disamping ahli filsafat injil.---maklum kan Prof. Dr Dr filsafat dari bbp universitas² diGerman sebelum menjadi pendeta catholic.Utk dia injil adalah buku sejarah filsafat Filsafat hidup masih tetap berkembang dan setiap jaman ada yg baru. ini kurang lebih yg dipercaya oleh tridarma. Ini diatas hanya 7 macem keanehan yg dpt saya ketemukan sekarang ini. Saya kira diantara para milis member pasti lebih banyak yg dpt menemukan keanehannya. Andreas --- On Tue, 12/15/09, younginheart5000 crv...@... wrote: From: younginheart5000 crv...@... Subject: [budaya_tionghua] Budaya setan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 3:29 AM Wahhh.ini bisa rame. Soalnya yang menganggap budaya tradisional Tionghua itu ajaib banyak sekali. Coba hadiri ibadah ibadah Bethel yang juga penuh dengan remaja Tionghua, dan rata rata menganggap ritual kelenteng itu menyembah setan.. Mereka juga anggap orang yang beribadah katolik, menghormati maria, juga menyembah setan.. Rua biasaaa.. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Ko Tantono: Setuju sekali, saling mencerca tidaklah membawa kebaikan dengan tujuan penghormatan budaya Tionghoa. Dan, alternatif-alternatif yang anda sarankan semuanya jelas dapat dilaksanakan. Marilah rekan-rekan merapatkan barisan, kegeraman kita terhadap pelecehan budaya (di sini kebetulan temanya adalah budaya Tionghoa yang menjadi korbannya) kita salurkan. Dan tidak berakhir
[budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_si...@... wrote: mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG
[budaya_tionghua] Re: Permintaan maaf
sante aje non, tenang, disini dah biasa kok hehehehehehehe lagean disini masih bolehlar kasih2 pendapat en pasti kalu ada yg anggep pendapatnya salah ya disanggah. biasa aje non , gak usah tegang. yg senior2 disini ngkale dah biasa ngeliat yg getu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, alda agustine mydiary...@... wrote: Kemarin saya menulis posting yang ternyata memicu perdebatan di milis ini. Saya merasa tidak nyaman. Untuk itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang merasa tersinggung dengan posting saya tadi.
[budaya_tionghua] Re: Permintaan maaf
Dear Alda, Pendapat saya, anda tidak perlu merasa sungkan dan merasa bersalah, justru inilah kelebihannya pergaulan di dunia-maya. Anda bisa lebih bebas bertanya dan mengemukakan pendapat, dan mendapat beragam masukan, termasuk yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, jadi bisa memperluas wawasan. Debat (diskusi) bukanlah sesuatu yang jelek, setuju tidak setuju adalah hal yang sangat wajar. Memang ada baiknya periksa dulu posting-posting sebelumnya, apakah subyek pernah dibahas? Shakespear, bilang apalah arti sebuah nama? menurut pakar numerology, sangat berarti. Mawar memang tidak akan menengok dipanggil apapun nama yang diberikan. Syahdan Indonesia akan bubar tahun 2020, justru karena hitungan namanya (hitungan tanggal lahir/kemerdekaan bagus). ( yang ini tidak perlu dibahas, yah). don't worry, be happy, apalagi katanya di delapan penjuru angin manusia bersaudara. Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, alda agustine mydiary...@... wrote: Kemarin saya menulis posting yang ternyata memicu perdebatan di milis ini. Saya merasa tidak nyaman. Untuk itu saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang merasa tersinggung dengan posting saya tadi.
[budaya_tionghua] agama etnis ?
btw ape seh agama etnis itu ? ini seh dah ngawur2an neh, waktu bilang suku aje dari DNA weleh weleh. Noh Xiong Delong itu suku Hakka tapi kalu lu cek DNAnya jelas2 India. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantod...@... wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear ko Dedy: See, saya sudah gunakan dear :) Saya kira maksud anda pastilah setiap orang boleh berbeda keyakinan.. tapi benarkah anda setuju boleh menjelekkan keyakinan yang lain? Setiap pemikiran, jika sudah disampaikan kepada orang lain, maka sudah bukan di kandang sendiri. Namun, sudah menjadi milik publik. Bung Ikkyosensei, Anda sendiri yang bilang suruh ke mall=mall, maksudnya mereka menyewa ruang untuk kebaktian, bukan? tapi'kan mereka umatnya sendiri, malah mungkin kotbah macam begitu yang digemari??? Saya bisa memaklumi anda, memang sulit agama etnis berhadapan dengan agama dakwah Hukum sederhananya... Kalau mau memaki, jangan sampai terdengar orang lain. Cukup di otak kita sendiri saja... di luar itu, anda bisa dipidanakan. Ataukah anda, katakanlah (sebagai contoh saja) setuju dengan rapat umum internal massal rencana pembakaran gereja sebagai urusan internal, dan tidak boleh dituntut pertanggungjawaban publiknya? Begitulah Demokrasi, kalau belum dilaksanakan belum boleh ditindak. so.. Salam, Dedy Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Ijinkan saya mengemukakan pendapat dan saran, yah -Lihat jawaban saya kepada sdr henyung - anda akan lebih sopan, kalau memakai kata dear untuk Bukhari juga -Baca posting lalu Poster rasial di Bogor -Baca http://en.wikipedia.org/wiki/Assyrian_Church_of_the_East_in_China -Menurut saya sih soal menjelekkan agama/budaya lain, ada disemua agama, dan tidak masalah selama masih dilakukan di kandangnya sendiri. kalau anda mendengar dari orang lain atau anda menyamar hadir, .terus sakit hati,. salah sendiri -dimana-mana ada oknum, tapi anda sendiri bisa bersikap tegas/langsung protes, tidak perlu menyuruh orang lain menyamar dsb. -berhati-hati soal SARA, anak muda sama halnya anak saya, kalau diberitahu pergaulannya jadi penuh curiga (tidak wajar), tidak diberi tahu, gara-gara hal sepele, menyusahkan banyak orang. Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear, Dedy, Saya mohon pencerahan anda... yang mana yang kurang ajar dalam surat saya kepada Bukhari dan Samuel? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Anak muda, anak mudaapakah sikap anda yang Kuran Ajar ini sesuai dengan Budaya yang anda bela? Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama Tao banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya? Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas kristen. Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya secara cukup memadai... jika memang anda konsekuen. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ wrote: Nggak usah berargumen muter-muter lah! Saya bukan orang Kristen dan bukan pula orang Manado, tetapi dari sudut pandang mana saja, tanpa perlu dilihat lagi isi posting-nya, sudah jelas sekali bahwa barang siapa yang bikin judul diskusi seperti ini, pastilah dia hanya mau mengacau saja di milis ini. Mau dibahas isinya dengan cara bagaimanapun sudah bertahun-tahun terbukti, sejak awal milis ini sampai sekarang, bahwa urusan begini tidak pernah barang satu kali pun selesai dengan baik. Senantiasa berakhir dengan teguran moderator. Sudah terlalu banyak bandwith dan suasana baik milis ini yang terhamburkan oleh perang agama (dan perang suku) yang disulut oknum-onum yang pindah-pindah dari satu milis ke milis lain hanya untuk mengacau. Maka bagi moderator sederhana sekali,
[budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic
gak ada itu istilah mo kaw yg artinye chinese black magic. mo kaw itu sebenernya agama mani. Mo tau agama mani ? liat aje pilem2 silat. Btw, ada satu lage agama laen, jing jiao or zoroaster en kayaknya si jinyong itu lage nyebut2 mo kaw di to liong to itu kebelit or kebalik ama agama zoroaster kayaknya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Denny Tan dennyta...@... wrote: Dear sesepuh di Budaya Tiong Hoa, mau tanya mengenai Mo kauw (chinese black magic), benar gak yah istilahnya seperti itu. Saya sering dengar kata-kata itu sewaktu masih kecil dan sedang menimba ilmu di kelenteng. Sekarang ingin tahu persisnya apa Mo kauw itu sendiri. Apa kah sa'at ini masih ada orang yg mempraktekan hal semacam ini ? Mohon pencerahannya. Wassalam.  From: BUD'S 1 bsugih2...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 9:22:16 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penghinaan  Sebelum saya menaggapi ente, saya mau tau dulu Menurut Ente Perayaan Imlek itu adalah perayaan Agama atau perayaan Kebudayaan Tionghua. ??? Disamping itu saya kutip tulisan ente Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? ( Aslinya bisa dilihat dibawah ) Pertanyaan saya : Ente mau bicara Pelecehan Budaya atau Agama atau Budaya Plus Agama ?? Tolong Pertegas. Salam ikkyosensei_ ym wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawa kan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ ... wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ ... Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com budaya_tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/ KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang
[budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
Maksudnya gathering tidak dipungut biaya, kalo pertemuan di Galangan Kapal VOC, yang setahu saya adalah restoran atau tempat orang berbisnis.. apakah akan disediakan snack dan minuman gratis??? Mohon informasi lebih lanjut! Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_r...@... wrote: gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, herawaty hera-b@ wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker
Salam, kalau boleh tahu Sarah itu sekarang berada di mana? dan apakah sudah berpengalaman? terima kasih --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: coba aja cari yg namanya Sarah yg dari Indonesia, mahasiswa kedokteran internasional di universitas Jinan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Richi richi_23becks@ wrote: Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
[budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 getu lho --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote: Maksudnya gathering tidak dipungut biaya, kalo pertemuan di Galangan Kapal VOC, yang setahu saya adalah restoran atau tempat orang berbisnis.. apakah akan disediakan snack dan minuman gratis??? Mohon informasi lebih lanjut! Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote: gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, herawaty hera-b@ wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] DEAR ??? Apaan ?
Jangan malu-maluin ah. Jawaban orang berkelit tidak usah dijustifikasi, walaupun untuk sarkasme. åæ°ãå·§è¨ä»¤è²ãé®®ç£ä»ã --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@... wrote: Dear Chen, harap anda menghormati keputusan moderator yang meminta agar judul subject dirubah. Ingat milis ini bukanlah ajang untuk memprovokasi tapi untuk bertukar pandangan dan berdiskusi. Moderator --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Zhonghua: Saya sangat setuju, jangan menyerang pribadi anggota milis. Hal tersebut membuat perselisihan dalam mangkok seperti istilah siapa saya lupa. Dan tidak menyelesaikan esensi permasalahan. Berkenaan judul subject yang saya buat tersebut, saya akui memang itu terkesan provokatif, tapi memang bahasa headline harus selalu begitu, untuk menarik perhatian. Menurut saya, yang lebih penting dipermasalahkan adalah isi yang ingin dibahas. Apakah menurut anda, pelecehan terhadap budaya Tionghoa (yang kebetulan dilakukan secara terbuka dalam komunitas kristen dalam kotbah mingguan di gereja maupun di TV) tidaklah relevan dengan tujuan forum ini? Jadi, saran saya... biarlah headline tetap seperti itu, selama yang berpendapat tetap saling menjaga batasan diskusi. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ wrote: Dear miliser, diskusi dengan subject berjudul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? membuat kenyamanan milis ini terganggu. Harap judul tersebut dirubah dan berdiskusilah dengan baik, jangan menyerang pribadi anggota milis. Milis ini dibuat untuk memperkenalkan kembali budaya Tionghua dan sejarah Tiongkok serta mendiskusikan segala macam permasalahannya. Kita juga perlu menyadari bahwa banyaknya kesalahpengertian tentang budaya Tionghoa, baik dikalangan Tionghoa maupun non Tionghoa. Jadi untuk mengurai kesalahpahaman ini, kami mengharapkan semua permasalahan yang terkait dengan budaya Tionghoa harap didiskusikan dengan baik, jangan gunakan judul yang bersifat provokatif dan mengganggu kenyamaan rekan-rekan lain. Bagi mereka yang tidak mengganti judul ini, maka postingannya tidak akan diloloskan. Moderator
[budaya_tionghua] Re: Penghinaan
Benar sekali, sepegetahuan saya, Vihara Ekayana Graha merupakan Pusat Budhayana, yang mana pembicara/ceramah bisa dari berbagai aliran Buddha. Nah untuk masalah pernyataan vihara buddhis yang dulunya punya desas-desus atau himbauan bagi umatnya supaya tidak merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di lingkungan vihara, memang pernah ada beritanya dimilis/email, kalo ga salah adalah Vihara Dhammacakka di Sunter yang beraliran Theravada. CMIIW Masalahnya berita ini benar atau hanya kabar angin tidak jelas. Cuma pernah bahas dibeberapa milis agama. Yang mana mengatakan Gereja Khatolik aja oleh yang pembimbing nya seorang Pastor aja mengajak umatnya yang mayoritas orang Tionghua untuk merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di Gereja, karena menganggap itu adalah kekayaan dan menjaga kelestarian buddaya suatu etnis. Bukan hanya perayaan Tahun Baru Imlek, dimana daerah ada etnis mayoritas digereja katolik selalu membuat acara-acara budaya setempat. Saya rasa itu justru menyegarkan dan membina kebersamaan dan kerukunan sesama. Jadi kalo ada Vihara Buddha yg pernah melakukan himbauan untuk tidak merayakan Tahun Baru Imlek atau acara budaya lain yg belon tentu adalah budaya dari negeri asalnya yaitu dari India. Itu justru harus dipertimbangkan kembali oleh lembaga maupun segenap Pembinanya di Vihara tersebut. Karena agama adalah kepercayaan, Budaya adalah budaya, dan boleh dikatakan agama adalah bagian/sub dari suatu Budaya. Jika dgn agama untuk menghapus budaya umatnya/identitas umatnya. Saya rasa sangat tidak cocok dgn program pemerintah untuk melestarikan dan menonjolkan kekayaan budaya di Negeri tercinta ini. Dimana kita ketahui dengan jelas Semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_r...@... wrote: vihara ekayana graha itu bukan mahayana tapi Aliran Budhayana anda harus bedakan itu, vihara ekayana graha tidak memandang sekte aliran Buddha, dalam satu vihara bisa banyak aliran. Anda salah paham soal itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh
RE: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 -- maksudnya ? Apakah saat disuguhkan gratis tapi kalau kita makan onde-nya dn makanan lain diminta bayar? Soalnya saya ingat saat saya pesan bungkus di restaurant (namanya lupa) lokasi MDS. Saat saya tunggu pesanan, saya disuguhkan satu gelas teh yang saya pikir gratis. Ternyata saat saya mau bayar pesanan, teh tsb dihitung dalam kwitansi. Rgds, Lim Wiss _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Wednesday, December 16, 2009 9:56 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 getu lho --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote: Maksudnya gathering tidak dipungut biaya, kalo pertemuan di Galangan Kapal VOC, yang setahu saya adalah restoran atau tempat orang berbisnis.. apakah akan disediakan snack dan minuman gratis??? Mohon informasi lebih lanjut! Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote: gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, herawaty hera-b@ wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ To: budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- http://www.budaya-tionghoa.net tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. http://iccsg.wordpress.com wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya setan
jawabannya sederhana: 1. Masyarakat Tionghoa adalah sasaran empuk untuk direkrut menjadi umat kristen, mengingat mereka tidak lagi punya agama resmi yg diakui pemerintah 2. Budaya tionghoa adalah sasaran empuk untuk dihujat dan dihina, karena mereka tidak akan berani menggugat apalagi melawan, mengingat pemerintah orba memang merestui pengkerdilan ketionghoaan, jika ada orang yg tampil sbg pembela tionghoa, jangan2 dia yg akan dimasukkan ke tahanan dng tuduhan subversib. Coba bandingkan situasi kotbah di zaman orla, apa mereka berani petentang petenteng seperti itu? Sekarang zaman sdh berubah, tapi mental masyarakat tionghoa tak bisa langsung berubah, umumnya masih enggan ribut2, masih segan tampil ke depan membela haknya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: joao_kho joao@gmail.com Date: Wed, 16 Dec 2009 02:19:50 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Budaya setan Saya mau komentar No.2, menurut hemat saya: a. memang islam memiliki massa terbesar diseluruh negeri ini, b. aliran islam fundamentalis maupun aliran keras (kata mereka yg sumbu pendek :D) akan langsung melakukan jihat ke pihak yang menjelekan kepercayaan mereka c. dalam sejarah sudah sering tercatat ancaman bom digereja oleh teroris tapi dianggap pembina gereja adalah orang beragama islam, jadi ada ketakutan akan hancur gerejanya d. praktikan gereja2 yang melakukan kebaktian tidak resmi seperti di perumahan, mall, hotel, villa pernah terjadi beberapa sweeping oleh ormas islam karena dianggap menyebarkan penyimpangan ajaran yaitu menjelekan islam mohon koreksi kalo ada yg salah penalarannya :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA mihar...@... wrote: Saya hanya ingin bertanya kepada para member: 1 Kenapa gereja kristen diIndonesia tiba² anti kebudayaan yg asal China - Daochiao, Ru chiao dan Fuchiao. 2. Kenapa mereka tidak anti secara terbuka terhadap agama islam - yg sebetulnya tidak senang sama sekali dgn agama kristen. Apakah karena yg islam ratusan juta dan yg percaya tridarma hanya satu-dua juta. 3. Kenapa mereka tidak menentang agama Hindu-Bali yg tradisi dan upacaranya kurang lebih sama dgn tradisi dan kebudayaannya yg asal dari the middle kingdom. 4. Apakah mereka yg beragama kristen itu, juru bicaranya ket. Tionghoa ataukah ket. suku lain.Jikalau betul ket. chinese, itu namanya tampiling muka sendiri. Mereka yg berangapan bahwa leluhur mereka adalah penyembah setan - mereka sendiri adalah penyembah setan. [Ini kalau tidak salah filsafat dari ruchiao] 5. Memang yg beragama bethel memakai baptisan oleh roh kudus. Caranya bbp petuah gereja mereka sembayang bersama dan memberkati yg akan dibaptis dgn roh kudus. Untk yg belum tahu - Garis besar yg dipakai oleh Daochiao ---Utk menjadi medium dikelenteng sebelumnya dia harus hidup bersih [chiachai] selama 30-40 hari dan sesudahnya juga diliamkeng oleh group medium - Kalau diterima oleh roh suci mereka, mereka memilih dan menentukan roh siapa yg diperbolehkan masuk badan medium yg baru. - jadi tidak seperti lotterij dan yg jahat juga dpt masuk.igereja bethel oleh karena itu system lotterij dipakai. --- silahkan berpikir secara logic mana yg betul. 6. Mereka yg dibaptis percaya bahwa hanya mereka akan masuk surga - bagaimana dgn yg islam yg disunat mereka juga percaya akan masuk surga dan mereka yg beragama tridarma mereka juga percaya jikalau hidup bersih mereka juga masuk surga. Apakah nanti ada macem² surga yg dpt kita pilih dan beli atau pesan? Utk yg catholic bagaimana mereka tidak dibaptis dgn roh kudus atau dibaptis dgn celupan - mereka jadi bukan kristen bakal kemana nanti? 7. Buku injil adalah buku dari Tuhan - sama dgn Al Qur'an datang dari Alah - Tetapi aneh bin aneh Torah buku suci agama judah yg isinya sama [semua asal dari 70 buku dari Septaquint] oleh bangsa yahudi dianggap hanya sebagai buku filsafat dan peraturan hidup mereka. Yg beragama catholic juga percaya bahwa injil hanya buku filsafat dari bangsa yahudi. Ini pendapat sama dgn diChina dimana 4 buku Kungtze dan 5 buku peraturannya hanya merupakan buku filsafat hidup. Tidak beda dgn Daotehching atau I-ching yg semua dpt dipelajari di college diseluruh dunia adalah buku filsafat. Paus Benedictus XVI umpamanya adalah ahli dlm filsafat Engels, Karl Marx dsb. disamping ahli filsafat injil.---maklum kan Prof. Dr Dr filsafat dari bbp universitas² diGerman sebelum menjadi pendeta catholic.Utk dia injil adalah buku sejarah filsafat Filsafat hidup masih tetap berkembang dan setiap jaman ada yg baru. ini kurang lebih yg dipercaya oleh tridarma. Ini diatas hanya 7 macem keanehan yg dpt saya ketemukan sekarang ini. Saya kira diantara para milis member pasti lebih banyak yg dpt menemukan keanehannya. Andreas --- On Tue, 12/15/09, younginheart5000 crv...@... wrote: From: younginheart5000
Re: [budaya_tionghua] Re: Penghinaan
Ga semua gereja kok yg menyerang budaya china. Katolik dan kristen non kharismatik tidak seperti itu. Tidak jauh dari cinteyen (vihara dharma bakti) di petak 9 ada gereja katolik yang bangunan nya dan dalamnya seperti klenteng Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: joao_kho joao@gmail.com Date: Wed, 16 Dec 2009 03:02:54 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Penghinaan Benar sekali, sepegetahuan saya, Vihara Ekayana Graha merupakan Pusat Budhayana, yang mana pembicara/ceramah bisa dari berbagai aliran Buddha. Nah untuk masalah pernyataan vihara buddhis yang dulunya punya desas-desus atau himbauan bagi umatnya supaya tidak merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di lingkungan vihara, memang pernah ada beritanya dimilis/email, kalo ga salah adalah Vihara Dhammacakka di Sunter yang beraliran Theravada. CMIIW Masalahnya berita ini benar atau hanya kabar angin tidak jelas. Cuma pernah bahas dibeberapa milis agama. Yang mana mengatakan Gereja Khatolik aja oleh yang pembimbing nya seorang Pastor aja mengajak umatnya yang mayoritas orang Tionghua untuk merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di Gereja, karena menganggap itu adalah kekayaan dan menjaga kelestarian buddaya suatu etnis. Bukan hanya perayaan Tahun Baru Imlek, dimana daerah ada etnis mayoritas digereja katolik selalu membuat acara-acara budaya setempat. Saya rasa itu justru menyegarkan dan membina kebersamaan dan kerukunan sesama. Jadi kalo ada Vihara Buddha yg pernah melakukan himbauan untuk tidak merayakan Tahun Baru Imlek atau acara budaya lain yg belon tentu adalah budaya dari negeri asalnya yaitu dari India. Itu justru harus dipertimbangkan kembali oleh lembaga maupun segenap Pembinanya di Vihara tersebut. Karena agama adalah kepercayaan, Budaya adalah budaya, dan boleh dikatakan agama adalah bagian/sub dari suatu Budaya. Jika dgn agama untuk menghapus budaya umatnya/identitas umatnya. Saya rasa sangat tidak cocok dgn program pemerintah untuk melestarikan dan menonjolkan kekayaan budaya di Negeri tercinta ini. Dimana kita ketahui dengan jelas Semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_r...@... wrote: vihara ekayana graha itu bukan mahayana tapi Aliran Budhayana anda harus bedakan itu, vihara ekayana graha tidak memandang sekte aliran Buddha, dalam satu vihara bisa banyak aliran. Anda salah paham soal itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa
Re: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic
Jinyong itu membuat fiction, dia tak tegas menyebut itu sbg agama Mani atau Zoraster, melainkan agama Ming. dlm novel boleh saja dia membuat agama baru yg merupakan gabungan 2 agama persi itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Date: Wed, 16 Dec 2009 02:31:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic gak ada itu istilah mo kaw yg artinye chinese black magic. mo kaw itu sebenernya agama mani. Mo tau agama mani ? liat aje pilem2 silat. Btw, ada satu lage agama laen, jing jiao or zoroaster en kayaknya si jinyong itu lage nyebut2 mo kaw di to liong to itu kebelit or kebalik ama agama zoroaster kayaknya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Denny Tan dennyta...@... wrote: Dear sesepuh di Budaya Tiong Hoa, mau tanya mengenai Mo kauw (chinese black magic), benar gak yah istilahnya seperti itu. Saya sering dengar kata-kata itu sewaktu masih kecil dan sedang menimba ilmu di kelenteng. Sekarang ingin tahu persisnya apa Mo kauw itu sendiri. Apa kah sa'at ini masih ada orang yg mempraktekan hal semacam ini ? Mohon pencerahannya. Wassalam.  From: BUD'S 1 bsugih2...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 9:22:16 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penghinaan  Sebelum saya menaggapi ente, saya mau tau dulu Menurut Ente Perayaan Imlek itu adalah perayaan Agama atau perayaan Kebudayaan Tionghua. ??? Disamping itu saya kutip tulisan ente Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? ( Aslinya bisa dilihat dibawah ) Pertanyaan saya : Ente mau bicara Pelecehan Budaya atau Agama atau Budaya Plus Agama ?? Tolong Pertegas. Salam ikkyosensei_ ym wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawa kan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ ... wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ ... Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com budaya_tionghua% 40yahoogroups. com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/ KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua
Re: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
Thank you... saya lebih tertarik dengan topik utamanya...karena ingin tahu ttg sejarah Onde sering makan suka bantu buat nya...tetapi enggak tahu sejarah nya... jadi bisa jelaskan ke anak2 juga. Hera - Original Message - From: east_road east_r...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 9:14 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, herawaty her...@... wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wen...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: Penghinaan
dahulu vihara teravada menentang soal itu, karena perjuangan, dari orang beragama Buddha, mengklarivikasi hal tersebut akhirnya sekarang vihara Dhamachaka yang beraliran teravada sudah merayakan imlek sama seperti vihara lainnnya, saya rasa jaman orde baru memang tidak diperbolehkan, masalah imlek di kristen baru pelopornya agama katolik, protestan, mungkin Pak tan loo kay :) --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, joao_kho joao@... wrote: Benar sekali, sepegetahuan saya, Vihara Ekayana Graha merupakan Pusat Budhayana, yang mana pembicara/ceramah bisa dari berbagai aliran Buddha. Nah untuk masalah pernyataan vihara buddhis yang dulunya punya desas-desus atau himbauan bagi umatnya supaya tidak merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di lingkungan vihara, memang pernah ada beritanya dimilis/email, kalo ga salah adalah Vihara Dhammacakka di Sunter yang beraliran Theravada. CMIIW Masalahnya berita ini benar atau hanya kabar angin tidak jelas. Cuma pernah bahas dibeberapa milis agama. Yang mana mengatakan Gereja Khatolik aja oleh yang pembimbing nya seorang Pastor aja mengajak umatnya yang mayoritas orang Tionghua untuk merayakan perayaan Tahun Baru Imlek di Gereja, karena menganggap itu adalah kekayaan dan menjaga kelestarian buddaya suatu etnis. Bukan hanya perayaan Tahun Baru Imlek, dimana daerah ada etnis mayoritas digereja katolik selalu membuat acara-acara budaya setempat. Saya rasa itu justru menyegarkan dan membina kebersamaan dan kerukunan sesama. Jadi kalo ada Vihara Buddha yg pernah melakukan himbauan untuk tidak merayakan Tahun Baru Imlek atau acara budaya lain yg belon tentu adalah budaya dari negeri asalnya yaitu dari India. Itu justru harus dipertimbangkan kembali oleh lembaga maupun segenap Pembinanya di Vihara tersebut. Karena agama adalah kepercayaan, Budaya adalah budaya, dan boleh dikatakan agama adalah bagian/sub dari suatu Budaya. Jika dgn agama untuk menghapus budaya umatnya/identitas umatnya. Saya rasa sangat tidak cocok dgn program pemerintah untuk melestarikan dan menonjolkan kekayaan budaya di Negeri tercinta ini. Dimana kita ketahui dengan jelas Semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote: vihara ekayana graha itu bukan mahayana tapi Aliran Budhayana anda harus bedakan itu, vihara ekayana graha tidak memandang sekte aliran Buddha, dalam satu vihara bisa banyak aliran. Anda salah paham soal itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
[budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
Mungkin jaman skrg ini bisa dikatakan begini: Anda seorang negro/bule/jawa/batak, tetapi si negro ini tinggal di kalangan orang tionghua (contoh ditaiwan/china/keluarga tionghua) dari kecil, sedikit banyak sudah mengetahui/mengerti budayanya tionghua, berpikir sedikit banyak ala filosofi Confusius, dan menyukai dan mempraktekan budaya tionghua itu sendiri baik perayaaan, bahasa, pemikiran ataupun mengganggap dirinya sudah tionghua banget .. nah orang tersebut bisa di sebut tionghua. Karena dari jiwa/hatinya sudah seorang tionghua :D Tapi jika anda ini seorang tionghua Indonesia/Taiwan/China/Singapore tapi sejak kecil sudah dididik ala pemikiran barat, tidak mengerti sedikit banyak budaya tionghua, dan memandang budaya tionghua itu hina dina, atau sudah menjelekan orgtua/leluhur sendiri dan menganggap bukan tionghua lagi ya.. jelas itu bukan lagi orang tionghua, cuma ya kulitnya doank keliatan tionghua :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_siang@ wrote: mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG
[budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic
Agama Ming memang ada, bukan agama fiksi karangan Jinyong. Gado-gado dari Manichean, Zoroaster, dan Bai Lian. Peninggalannya sampai sekarang juga masih ada, yaitu beberapa kelompok yang menyebut entitas tertinggi dalam kepercayaan mereka sebagai Ming Ming Shang Di. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Jinyong itu membuat fiction, dia tak tegas menyebut itu sbg agama Mani atau Zoraster, melainkan agama Ming. dlm novel boleh saja dia membuat agama baru yg merupakan gabungan 2 agama persi itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ardian_c ardia...@... Date: Wed, 16 Dec 2009 02:31:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic gak ada itu istilah mo kaw yg artinye chinese black magic. mo kaw itu sebenernya agama mani. Mo tau agama mani ? liat aje pilem2 silat. Btw, ada satu lage agama laen, jing jiao or zoroaster en kayaknya si jinyong itu lage nyebut2 mo kaw di to liong to itu kebelit or kebalik ama agama zoroaster kayaknya.
[budaya_tionghua] Re: Penghinaan
Yup.. benar-benar. Anda benar. Terima kasih telah diingatkan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, east_road east_r...@... wrote: vihara ekayana graha itu bukan mahayana tapi Aliran Budhayana anda harus bedakan itu, vihara ekayana graha tidak memandang sekte aliran Buddha, dalam satu vihara bisa banyak aliran. Anda salah paham soal itu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Wah, saya masih bingung, koh. Sepertinya anda berpendapat kalau Toa Pe Kong tidak dipajang di vihara atau masjid atau gereja, berarti terjadi penghinaan. Jadi anda memahami istilah penghinaan seperti itu yach? Mungkin anda salah paham maksud saya dengan penghinaan atau kurang ajar tersebut. Kalau saya sebut memajang foto mama/papa anda yang sudah meninggal adalah memajang foto iblis,itulah baru saya sebut kurang ajar. Dan memang itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Kalau saya mencibir/mentertawakan/mengajarkan kepada publik berkenaan orang muslim yang sedang nyekar ke makam orang tuanya saat lebaran, tanpa mengerti simbol budaya mereka, itu namanya kurang ajar. Dan, sekali lagi, itulah yang dikotbahkan pendeta kurang ajar tersebut. Saya kira sampai di sini, kita sudah mencapai kesepahaman, koh. Benarkan? Btw, saya menolak klaim spekulatif anda bahwa Imlek tidak dirayakan di vihara Mahayana seperti Ekayana Grha. Hingga tahun ini, saya masih ikut perayaan imlek di sana loh, koh. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: Jelas dan Terang Benderang Bahwa ada Orang Tionghua yang Selain Agama Kristen yang melarang merayakan Budaya Tionghua. jelas ?? Pake SK segala lagi. Salam, 2009/12/15 ikkyosensei_ym ikkyosensei@ Garuk-garuk kepala. Maaf, saya tidak cukup cerdas untuk mampu melihat kaitan komentar anda dengan tema/tujuan posting ini. Btw, saya kira, seharusnya bukan hal yang mengejutkan untuk tahu bahwa Imlek tidak ada kaitannya dengan agama Buddha, serta Toa Pe Kong bukanlah sesembahan dalam agama Buddha. Dan itu membuktikan apa? Bahwa budaya Tionghoa boleh dilecehkan? Ataukah menurut anda, Hartati Murdaya sedang melecehkan budaya Tionghoa? Saya juga bingung dengan klaim anda, benarkah perayaan Imlek tidak dirayakan di Vihara Mahayana? Benarkah di Vihara Mahayana tidak pernah ada pertunjukan barongsai? Mohon petunjuk yang lebih cerdas dan sederhana. Sekali lagi, garuk-garuk kepala. Salam, Chen Gui Xin kaitan komentar anda dengan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, BUD'S 1 bsugih2007@ wrote: He he he, Ente cuma taunya ngerocos doang, Apa yang dikatakan ABS benar, disalah satu milis posting ente tidak diladeni sama sekali sehingga Unsur provokasinya tidak berhasil. Nih untuk buka mata ente. Apakah ente pernah tau kasus dibawah ini ?? Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Pada masa itu bisa dikatakan semua fenomena yang mengidap culture shock itu berbondong-bondong menyerang Imlek. Ente tau apa yang terjadi di Tahun 2007 ?? Mendekati Imlek 2007 kemarin, mengapa Walubi begitu ngototnya ingin mengambil alih perayaan Imlek Nasional dari Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia)? Padahal: Ketika Surjadi Sudirdja menjadi Gubernur Jakarta dikatakan bahwa Imlek dilarang dirayakan, Imlek hanya boleh dirayakan di rumah-rumah saja secara tertutup, hal ini pun diperkuat Direktur Urusan Agama Budha Depag Drs Budi Setyawan yang didasari oleh surat dari Dirjen Bimas Hindhu dan Budha Depag No H/BA.00/29/1/1993, di pelbagai surat kabar menyatakan larangan merayakan Imlek di Vihara dan Cetya. Walubi melalui Dewan Pimpinan Pusatnya pun ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran No 07/DPP-WALUBI/KU/93, tertanggal 11 Januari 1993 menyatakan bahwa Imlek bukanlah merupakan hari raya agama Budha, sehingga Vihara Mahayana tidak boleh merayakan tahun baru Imlek dengan menggotong Toapekong, Barongsai dll. Silakan ente boleh tanya sama orang2 Matakin yang ada disini. Salam, Bud's ikkyosensei_ym wrote: Dear Djoko: Jadi saran anda bagaimana, untuk menghentikan pelecehan budaya/agama Tionghoa mingguan di gereja kristen ini? Dialihkan kepada budaya/agama yang lainkah? Ataukah dihadapi, seperti yang diajarkan oleh para leluhur kita, agar tidak menjadi konflik yang
Re: [budaya_tionghua] nDableg ( ikut nimbrung ).
Dear all members,.. Saya baru brapa bulan mengikuti milis BT, Senang sekali bisa mendapatkan banyak pengetahuan tentang hal2 yg berhubungan dng kebudayaan Tionghoa, baik dari sisi sejarah, sosial ,,filosophi ,mitos dan implikasi untk kehidupan sehari2 Tapi dlm minggu2 ini ada yg mengganggu saya sehubungan topik tg pendeta kristen atau orang2 kristen. Saya melihat sudah ada peringatan dan penjelasan dari moderator BT. Perkenankan saya sharing sedikit dng pengetahuan saya yg bersifat umum dan tidak berpihak, untk menyanggah keterangan dari Sdr Chen , yg agak provokasi. 1. Saya keturunan Tionghoa di Indonesia generasi ke empat. 2. Saya kristen, diawali dari nenek dari pihak ibu dan keluarga ayah yg masih memegang tradisi tionghoa. Ayah seorang atheis meskipun berpendidikan belanda. Ketika kakek dari pihak ayah meninggal, pihak ibu saya yg kristen, dng senang hati mengikuti semua kegiatan upacara penguburan scr adat tionghoa, spt memakai baju blacu putih, memegang hio dll, sedangkan ayah saya malah tidak mau mengikuti upacara yg bagi dia itu merepotkan. Masa kecil saya , juga mengikuti hari raya imlek , perayaan barongsai, cap goh me dll, dan semua itu berakhir stelah kejadian 1965. 3. Thn 1975 - 1979 saya sempat kuliah theologi dan filsafat. Dan sblm kuliah, dng pertimbangan brapa teman, saya memilih college yg netral, karna pd era thn 70an ada ajaran theologi yg liberal dan kharismatik . Dari ajaran yg kharismatik ini, saya harus mengakui ada pendeta lulusan tsb yg agak kebablasan dlm hal pengajaran tg surga dan neraka,tg setan dan meremehkan agama2 dan kebudayaan lain . 4. Tapi saya bisa mengatakan dng pasti, karna pd masa kuliah saya secara pribadi melakukan survey pd beberapa aliran ajaran, gereja2 yg ada di Indonesia. Untk gereja yg sudah established, yg modern dng pengikut mayoritas di Indonesia ( saya tidak ingin menyebut nama aliran atau gereja apa, karna saya bukan speaker mrk , dan saya sudah 30 thn stelah keluar kuliah, memegang prinsip universal dan menghormati agama2 lain selama ajaran2 itu sopisticated dlm prinsip universal ). Tidak ada ajaran2 atau2 hal2 yg mem provokasi , khususnya tg kebudayaan tionghoa. dan di Alkitab kristen yg diakui secara umum, tidak ada ajaran2 atau dogma spt itu . Kalaupun ada, misalnya tg pemujaan berhala, harus dilihat dari konteks latar belakang sejarah waktu itu, tidak bisa mengambil ayat sepenggal penggal tanpa melihat konteks sejarah waktu itu dan dengan seenaknya menyamakan dng kondisi saat ini, 5. Saya katakan tadi saya hrs mengakui , ada aliran kharismatik yg kebablasan dlm hal menafsirkan ayat2 Alkitab atau dng seenaknya meremehkan kebudayaan atau agama lain, tapi ada aliran kharismatik yg lebih educated dan sopisticated, mrk adalah orang2 berpendidikan, profesional, atau orang2 yang haus akan masalah kerohanian, tapi tidak membabi buta atau seenaknya menyerang agama atau kebudayaan lain, mereka adalah orang2 kristen yg berprinsip KASIH , adalah diatas segalanya. Bukti bhw kt mengasihi Tuhan adalah dng pernyataan kasih terhadap sesama manusia dan makhluk hidup dan lingkungan, berbuat hal yg nyata, karena dari situ lah kehidupan ke kristen an akan nyata dilihat. 6. Saya ingin menyanggah sedikit pernyataan Sdr Eric, adalah tidak betul bhw misi penyebaran agama kristen pd awal2 misionaris yg di pelopori oleh orang2 barat , salah satunya adalah untk memberangus kebudayaan lokal, setempat yg sudah berakar kuat sebelumnya. Misi mrk yg terutama dalah pendidikan dan kesehatan, siapa yg mau memperhatikan mrk..? ( suku2 atau masyarakat yg dianggap terbelakang, bahkan kanibal ). Saya sedih ktk ada pihak2 yg menyerang mrk, dng alasan , mendirikan sekolah2 atau rumah sakit, hanya kedok belaka , semata mata untk menyebarkan agama kristen atau brain washing , Prinsip utama dlm ke kristen an adalah KASIH . Sebagai contoh , kt ambil saja di Indonesia, Pd awalnya misionaris masuk ke suku batak, yg pertama masuk kesana, seorang germany, ditangkap , dibunuh, dan kanibalisasi masih berlangsung disana. Dan kemudian stelah banyak suku batak yg menjadi kristen, apakah kebudayaan luhur mrk ,( bukan yg kanibal atau perang antar suku ), hilang begitu saja diberangus oleh ke kristen an...? Ternyata TIDAK, kebudayaan lokal setempat yg bermartabat, penghormatan trhdp leluhur , orang tua, dan adat istiadat lainnya yg mengandung makna bijak dan baik tetap dijalankan dan bersinergi dng baik dng ke kristenan mrk. Begitu juga di Nias, Kalimantan ( dayak ), Ambon, Flores dll 7.Saya setuju, kalau ada pendeta2 kristen yg trlalu berlebihan dlm menyerang, khususnya kebudayaan tionghoa, diberi peringatan . Harus jelas masalah yg akan diadukan, jng bersifat empiris atau bukti2 yg agak dangkal, atau menyama ratakan ajaran kristen dan pendeta2nya. Dan tolong lah, jng trlalu provokasi dng mencoba mendptkan dukungan, atau membenarkan pandangan sendiri. Saya juga setuju, kalau ada pendeta tertentu, bahkan tampil dlm
Re: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
Itulah yang dinamakan BANGSA dalam pengertian NATION, jadi tidak berdasarkan ras atau melihat gen, darah dan turunan orang bersangkutan. Dia berhak menamakan diri orang AMERIKA, setelah diterima menjadi kewargaanegaraan AS, begitu juga asas yang dipegang RI dengan keluarkan UU No.12/2006 yl. itu, bahwa kewarganegaraan tidak berdasarkan ras, suku dan etnis lagi, tapi berdasarkan status HUKUM sebagai warganegara. Oleh karena itu etnis TIonghoa yang sejak lahir sudah sebagai WNI adalah BANGSA INDONESIA ASLI, yang tidak beda dengan warga dari suku-suku lain yang ada. Tapi kalau kita sedang bicara suku, pengelompokan orang berdasarkan ras, turunan darah, tentu saja bisa melihat kulit, rambut, mata, ... ciri biologis orang itu, juga boleh saja melihat dari kultur budaya dan orang itu merasa atau lebih suka disebut orang apa atau suku apa. Terserah saja. Kenapa harus diperdebatkan? Seorang India yang mengaku dirinya TIonghoa, ya silahkan saja. Sebaliknya seorang TIonghoa yang mengaku Batak juga silahkan saja. Syukur saja pengakuan itu bisa diterima dengan baik-baik oleh kelompok yang bersangkutan. Yang lebih penting, setiap kita jangan menjelek-jelekan, melecehkan bahkan menghina manusia yang berbeda dengan kita sendiri atau suku lain, hanya karena merasa diri paling heibat, paling benar dan lebih superior. Harus bisa menerima, menghargai dan menghormati setiap umat manusia yang hidup didunia ini dengan segala perbedaan yang ada. Itu saja. Salam, ChanCT - Original Message - From: joao_kho To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 11:22 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia? Mungkin jaman skrg ini bisa dikatakan begini: Anda seorang negro/bule/jawa/batak, tetapi si negro ini tinggal di kalangan orang tionghua (contoh ditaiwan/china/keluarga tionghua) dari kecil, sedikit banyak sudah mengetahui/mengerti budayanya tionghua, berpikir sedikit banyak ala filosofi Confusius, dan menyukai dan mempraktekan budaya tionghua itu sendiri baik perayaaan, bahasa, pemikiran ataupun mengganggap dirinya sudah tionghua banget .. nah orang tersebut bisa di sebut tionghua. Karena dari jiwa/hatinya sudah seorang tionghua :D Tapi jika anda ini seorang tionghua Indonesia/Taiwan/China/Singapore tapi sejak kecil sudah dididik ala pemikiran barat, tidak mengerti sedikit banyak budaya tionghua, dan memandang budaya tionghua itu hina dina, atau sudah menjelekan orgtua/leluhur sendiri dan menganggap bukan tionghua lagi ya.. jelas itu bukan lagi orang tionghua, cuma ya kulitnya doank keliatan tionghua :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_siang@ wrote: mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.715 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
[budaya_tionghua] Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? (AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN)
Hayo, Apa ya Udang dibalik Auditnya BPK? Makin lama, memang makin nyadari ada yang nggak beres dengan audit BPK. Jadi ingat waktu BLBI. auditor-auditor internasional terkenal bikin opini yang berbeda-beda. Udah belakangan banget ketahuan, metode dan tujuannya beda-beda, jadi aja hasilnya beda-beda juga. Juga jadi inget, bahkan orang yang sama pun bisa mmberikan penilaian yang berbeda untuk hal yang sama. Ada pengacara beken waktu jadi Tim Bantuan Hukumnya KKSK bilang salim bersalah. Eh, waktu jadi pengacaranya salim, bilang sebaliknya. Edaan... Jangan-jangan audit BPK soal century juga gitu? Soalnya pesanannya emang minta seperti itu sih...:) - AUDIT BPK SOAL CENTURY SALING BERTENTANGAN Opini laporan keuangan LPS 2005-2008 selalu wajar tanpa pengecua lian. DPR baru mempersoalkan penyelamatan Century pada 27 Agustus 2009. Dana penyelamatan Bank Century berupa penyertaan modal sementara dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) rupanya telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Laporan Keuangan LPS tahun anggaran 2008. Bahkan atas laporan keuangan tersebut, BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian. Artinya, tidak ada masalah di situ. Menurut Kepala Eksekutif Firdaus Djaelani, laporan keuangan LPS tahun anggaran 2008 telah diaudit dan diserahkan ke BPK pada Maret 2009. Meski audit itu memeriksa laporan keuangan hingga akhir 2008, Firdaus melanjutkan, pada laporan itu juga telah mencantumkan penyertaan modal sementara kepada Bank Century sebesar Rp 4,9 triliun. Adapun dari hasil audit, BPK juga telah menyebutkan suntikan dana dari LPS kepada Century hingga akhir Februari 2009 telah mencapai Rp 6,1 triliun. Karena pada periode Januari-Februari 2009, penyertaan modal sementara bertambah sebesar Rp 1,155 triliun, kata Firdaus ketika dihubungi Tempo kemarin. Adapun tambahan suntikan dana kepada Century sebesar Rp 630 miliar disetor pada Juli 2009, setelah LPS menerima laporan keuangan hasil perhitungan kantor akuntan publik, yang menyebutkan bahwa tambahan dana itu dibutuhkan untuk meningkatkan rasio kecukupan modal Century menjadi 8 persen. Alhasil, total penyertaan modal sementara dari LPS kepada Century pun mencapai Rp 6,7 triliun. Firdaus enggan berkomentar keti ka disinggung mengapa belakangan BPK, lewat laporan hasil pemeriksa an investigasi atas kasus Century, mempermasalahkan kucuran dana penyertaan modal sementara terse but. Yang jelas, kata Firdaus, hasil au dit laporan keuangan LPS 2008 ju ga telah diserahkan kepada Presi den Susilo Bambang Yudhoyono dan Dewan Perwakilan Rakyat se kitar 28 April 2009. Menurut dia, upaya ini dilaku kan karena sesuai dengan undang-undang LPS wajib melaporkan laporan keuangannya kepada Presiden dan DPR paling lambat pada Mei setiap tahun nya.Kepada Dewan kami kirim dua salinan, satu kepada Ketua DPR dan satu lagi kepada pim pinan Komisi XI,ujarnya. Komisi XI adalah Komisi Keuangan dan Perbankan, sa lah satu komisi di DPR. Pada periode anggota Dewan 2004 2009, komisi periode inilah yang meminta dilakukannya audit investigasi kasus Bank Century oleh BPK. Firdaus menambahkan, LPS selalu memperoleh penghargaan atas penyam paian laporan keuangan ta hunan. Sejak 2005 hingga 2008, lembaga ini terus memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari BPK.Mungkin karena ka mi lembaga kecil dan se derhana,katanya. Dalam laporan kiner janya tahun lalu yang dis ampaikan ke BPK, Ketua Dewan Komisioner LPS Rujito menyebutkan, sampai dengan 31 Desember 2008, LPS telah mengeluarkan biaya penanganan PT Bank Century Tbk sebesar Rp 4,977 triliun. Biaya tersebut merupakan biaya untuk menambah modal disetor bank sehingga bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai tingkat kesehatan bank, baik solvabilitas maupun likuiditas. Seluruh biaya penanganan yang telah dikeluarkan merupakan penyertaan modal sementara LPS pada Bank Century, ucap Rudjito. Adanya krisis keuangan global yang mendera industri perbankan Indonesia, kata Rudjito, telah mendorong LPS untuk dapat memainkan peran penting dalam kerangka stabilitas sitem keuangan. Tindakan penyelamatan terhadap Century merupakan perwujudan dari pelaksanaan fungsi LPS untuk turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan. Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Biro Hubungan Masyarakat BPK Dwita Pradana menjelaskan, jika dibaca baik-baik opini atas laporan keuangan LPS wajar tanpa pengecualian itu, ada paragraf penjelasan perihal penyertaan modal sementara yang digunakan LPS untuk menyelamatkan Century. Paragraf penjelasan itu menyebutkan, kata Dwita, LPS tidak dapat menentukan tambahan biaya penanganan yang mungkin masih diperlukan untuk penyelamatan Century karena sepenuhnya merupakan otoritas Bank Indonesia. Artinya, apa yg ditulis BPK dalam opini tersebut mengungkapkan tentang risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari jika tidak ditangani dengan baik, kata Dwita dalam pesan pendeknya.Dan benarkan itu terjadi? Saat didesak kenapa pengucuran dana talangan itu baru dipermasalahkan sekarang,
[budaya_tionghua] Re: nDableg ( ikut nimbrung ).
ada satu jurnal yg neliti org dayak, coba aje tanya2 ape isinye tentang penghabisan budaya dayak oleh missionaris. en pernah dimasukin ke milist ini nama jurnalnya , kapan dan diterbitin dimana --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, beng mazmuri beng...@... wrote:    Dear all members,.. Saya baru brapa bulan mengikuti milis BT, Senang sekali bisa mendapatkan banyak pengetahuan tentang hal2 yg berhubungan dng kebudayaan Tionghoa, baik dari sisi sejarah, sosial ,,filosophi ,mitos dan implikasi untk kehidupan sehari2 Tapi dlm minggu2 ini ada yg mengganggu saya sehubungan topik tg pendeta kristen atau orang2 kristen. Saya melihat sudah ada peringatan dan penjelasan dari moderator BT. Perkenankan saya sharing sedikit dng pengetahuan saya yg bersifat umum dan tidak berpihak, untk menyanggah keterangan dari Sdr Chen , yg agak provokasi. 1. Saya keturunan Tionghoa di Indonesia generasi ke empat. 2. Saya kristen, diawali dari nenek dari pihak ibu dan keluarga ayah yg masih memegang tradisi tionghoa. Ayah seorang atheis meskipun berpendidikan belanda. Ketika kakek dari pihak ayah meninggal, pihak ibu saya yg kristen, dng senang hati mengikuti semua kegiatan upacara penguburan scr adat tionghoa, spt memakai baju blacu putih, memegang hio dll, sedangkan ayah saya malah tidak mau mengikuti upacara yg bagi dia itu merepotkan. Masa kecil saya , juga mengikuti hari raya imlek , perayaan barongsai, cap goh me dll, dan semua itu berakhir stelah kejadian 1965. 3. Thn 1975 - 1979 saya sempat kuliah theologi dan filsafat. Dan sblm kuliah, dng pertimbangan brapa teman, saya memilih college yg netral, karna pd era thn 70an ada ajaran theologi yg liberal dan kharismatik . Dari ajaran yg kharismatik ini, saya harus mengakui ada pendeta lulusan tsb yg agak kebablasan dlm hal pengajaran tg surga dan neraka,tg setan dan meremehkan agama2 dan kebudayaan lain . 4. Tapi saya bisa mengatakan dng pasti, karna pd masa kuliah saya secara pribadi melakukan survey pd beberapa aliran ajaran, gereja2 yg ada di Indonesia. Untk gereja yg sudah established, yg modern dng pengikut mayoritas di Indonesia ( saya tidak ingin menyebut nama aliran atau gereja apa, karna saya bukan speaker mrk , dan saya sudah 30 thn stelah keluar kuliah, memegang prinsip universal dan menghormati agama2 lain selama ajaran2 itu sopisticated dlm prinsip universal ). Tidak ada ajaran2 atau2 hal2 yg mem provokasi , khususnya tg kebudayaan tionghoa. dan di Alkitab kristen yg diakui secara umum, tidak ada ajaran2 atau dogma spt itu . Kalaupun ada, misalnya tg pemujaan berhala, harus dilihat dari konteks latar belakang sejarah waktu itu, tidak bisa mengambil ayat sepenggal penggal tanpa melihat konteks sejarah waktu itu dan dengan seenaknya menyamakan dng kondisi saat ini, 5. Saya katakan tadi saya hrs mengakui , ada aliran kharismatik yg kebablasan dlm hal menafsirkan ayat2 Alkitab atau dng seenaknya meremehkan kebudayaan atau agama lain, tapi ada aliran kharismatik yg lebih educated dan sopisticated, mrk adalah orang2 berpendidikan, profesional, atau orang2 yang haus akan masalah kerohanian, tapi tidak membabi buta atau seenaknya menyerang agama atau kebudayaan lain, mereka adalah orang2 kristen yg berprinsip KASIH , adalah diatas segalanya. Bukti bhw kt mengasihi Tuhan adalah dng pernyataan kasih terhadap sesama manusia dan makhluk hidup dan lingkungan, berbuat hal yg nyata, karena dari situ lah kehidupan ke kristen an akan nyata dilihat. 6. Saya ingin menyanggah sedikit pernyataan Sdr Eric, adalah tidak betul bhw misi penyebaran agama kristen pd awal2 misionaris yg di pelopori oleh orang2 barat , salah satunya adalah untk memberangus kebudayaan lokal, setempat yg sudah berakar kuat sebelumnya. Misi mrk yg terutama dalah pendidikan dan kesehatan, siapa yg mau memperhatikan mrk..? ( suku2 atau masyarakat yg dianggap terbelakang, bahkan kanibal ). Saya sedih ktk ada pihak2 yg menyerang mrk, dng alasan , mendirikan sekolah2 atau rumah sakit, hanya kedok belaka , semata mata untk menyebarkan agama kristen atau brain washing , Prinsip utama dlm ke kristen an adalah KASIH .  Sebagai contoh , kt ambil saja di Indonesia, Pd awalnya misionaris masuk ke suku batak, yg pertama masuk kesana, seorang germany, ditangkap , dibunuh, dan kanibalisasi masih berlangsung disana. Dan kemudian stelah banyak suku batak yg menjadi kristen, apakah kebudayaan luhur mrk ,( bukan yg kanibal atau perang antar suku ), hilang begitu saja diberangus oleh ke kristen an...? Ternyata TIDAK, kebudayaan lokal setempat yg bermartabat, penghormatan trhdp leluhur , orang tua, dan adat istiadat lainnya yg mengandung makna bijak dan baik tetap dijalankan dan bersinergi dng baik dng ke kristenan mrk.  Begitu juga di Nias, Kalimantan ( dayak ), Ambon, Flores dll 7.Saya setuju, kalau ada pendeta2 kristen yg trlalu berlebihan dlm menyerang, khususnya kebudayaan
Re: [budaya_tionghua] Budaya setan
hehhehehe... bang andreas yang bae, mereka juga ada yang menyerang agama yang laen , tapi ga se ekstrem ke budaya tionghua, karena emang orang tionghua terkesan lebih cuek n terbuka soal agama, contoh saja seperti ketika ada karikatur nabi muhammad sudah kebakaran jenggot semua, n turun ke jalan buat di protes, coba yang konghucu dewi kwan imnya di gambarin kumis kucing, yang akan bersuara paling cuma kelompok2 tertentu yang bunyinya hanya terdengar paling di corong wartawan duank, seperti kasus budha bar. that`s why kenapa mereka berani lebih keras menyerang budaya tionghua, n mereka juga tidak paham apa itu budaya tionghua. yang mereka lihat itu hanya lah adanya sembah yang berhala lah, sesajen binatang di atas meja sembahyang lah, tapi mereka tidak tau makna yang terkandung dalam itu semua. kenapa budaya barat yang identik dengan kristian dianggap agung? karena barat cenderung lebih maju n menggap budaya timur itu tertinggal n kasar (saya setuju dengan tulisan bang erick), seperti yang kita lihat di film2 n kenyataan di mainland jaman dahulu dimana perempuannya dianggap lebih rendah drpd lelaki yang harus manut dengan suaminya, terus banyak orang mainland yang kasar2 karena saat itu semua di sana lebih susah, banyaknya ritual2 aneh yang di anggap sebagai dari budaya tionghua, dll padahal kalo mau di clearkan seh, yang suka ngaku2 pake bahasa roh seh itu kan dari setan juga :D, darimana mereka tau itu bahasa langsung dari si tuhan? bisa aza iblis nyaru jadi tuhan kan ? btw bang andreas kan pendeta tionghua, apa ada melakukan ritau pegang hio juga berdoa nya n sembahyang leluhur sesuai budaya tionghua? di taiwan ada loh pastor yang pegang hio sambil doa, bahkan patung yesusnya di arak di tandu getu buat di gotong (ada gambarnya di sesepuh milis ini kalo mau liat ) karena saya melihat di statement bang andreas yang nomer 4 terkesan bang andreas tidak senang kristian tionghua menghina budaya tionghua From: ANDREAS MIHARDJA mihar...@pacbell.net To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 16, 2009 3:27:17 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Budaya setan Saya hanya ingin bertanya kepada para member: 1 Kenapa gereja kristen diIndonesia tiba² anti kebudayaan yg asal China - Daochiao, Ru chiao dan Fuchiao. 2. Kenapa mereka tidak anti secara terbuka terhadap agama islam - yg sebetulnya tidak senang sama sekali dgn agama kristen.. Apakah karena yg islam ratusan juta dan yg percaya tridarma hanya satu-dua juta. 3. Kenapa mereka tidak menentang agama Hindu-Bali yg tradisi dan upacaranya kurang lebih sama dgn tradisi dan kebudayaannya yg asal dari the middle kingdom. 4. Apakah mereka yg beragama kristen itu, juru bicaranya ket. Tionghoa ataukah ket. suku lain.Jikalau betul ket. chinese, itu namanya tampiling muka sendiri. Mereka yg berangapan bahwa leluhur mereka adalah penyembah setan - mereka sendiri adalah penyembah setan. [Ini kalau tidak salah filsafat dari ruchiao] 5. Memang yg beragama bethel memakai baptisan oleh roh kudus. Caranya bbp petuah gereja mereka sembayang bersama dan memberkati yg akan dibaptis dgn roh kudus. Untk yg belum tahu - Garis besar yg dipakai oleh Daochiao ---Utk menjadi medium dikelenteng sebelumnya dia harus hidup bersih [chiachai] selama 30-40 hari dan sesudahnya juga diliamkeng oleh group medium - Kalau diterima oleh roh suci mereka, mereka memilih dan menentukan roh siapa yg diperbolehkan masuk badan medium yg baru. - jadi tidak seperti lotterij dan yg jahat juga dpt masuk.igereja bethel oleh karena itu system lotterij dipakai. --- silahkan berpikir secara logic mana yg betul. 6. Mereka yg dibaptis percaya bahwa hanya mereka akan masuk surga - bagaimana dgn yg islam yg disunat mereka juga percaya akan masuk surga dan mereka yg beragama tridarma mereka juga percaya jikalau hidup bersih mereka juga masuk surga. Apakah nanti ada macem² surga yg dpt kita pilih dan beli atau pesan? Utk yg catholic bagaimana mereka tidak dibaptis dgn roh kudus atau dibaptis dgn celupan - mereka jadi bukan kristen bakal kemana nanti? 7. Buku injil adalah buku dari Tuhan - sama dgn Al Qur'an datang dari Alah - Tetapi aneh bin aneh Torah buku suci agama judah yg isinya sama [semua asal dari 70 buku dari Septaquint] oleh bangsa yahudi dianggap hanya sebagai buku filsafat dan peraturan hidup mereka. Yg beragama catholic juga percaya bahwa injil hanya buku filsafat dari bangsa yahudi. Ini pendapat sama dgn diChina dimana 4 buku Kungtze dan 5 buku peraturannya hanya merupakan buku filsafat hidup. Tidak beda dgn Daotehching atau I-ching yg semua dpt dipelajari di college diseluruh dunia adalah buku filsafat. Paus Benedictus XVI umpamanya adalah ahli dlm filsafat Engels, Karl Marx dsb. disamping ahli filsafat injil.---maklum kan Prof. Dr Dr filsafat dari bbp universitas² diGerman sebelum menjadi pendeta catholic.Utk dia injil adalah buku sejarah filsafat Filsafat hidup masih tetap
[budaya_tionghua] Re: Pasal penghinaan
Ha ha ha... what a tempting idea :) Sebenarnya saya pernah bbrp kali menggunakan pendekatan seperti itu, menggunakan buku jari saya sendiri. Dan geram, ingin sekali berbuat yang lebih keras lagi. Dengan pemikiran... para pendeta (yang sesat) tersebut apa tidak tahu bahwa budaya Tionghoa bukan sekedar yanqim dan tradisi minum teh, tapi juga ada wushu yang bisa memecahkan/memutus batu seukuran kepala manusia. Tapi...kata sefu saya, cara tersebut akan membuat saya kehilangan kehormatan, dan tidak menggunting esensi permasalahannya. Jadi, sebaiknya kita berkeras hati untuk menggunakan pendekatan yang baik... agar tercapai hasil yang baik. Saya kira, clash action akan memunculkan simpati dan perubahan/kepedulian internal dalam komunitas tionghoa kristen. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, a...@... wrote: Wah, kalo gitu rekamannya lebih hemat jika diserahkan ke FPI aja supaya mereka yang proses. Kita tidak usah bayar pengacara dan pendeta tersebut dijamin kapok. (Lihat butir 1 dan 2). Haahahaa Andy L.S. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ikkyosensei_ym ikkyosen...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 09:59:19 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Pasal penghinaan Dear, Pak John Siswanto: Saya sangat berterima kasih dengan konsultasi gratis yang anda tawarkan. Saya tadi ada putar ulang kotbah beberapa pendeta yang menyatakan semacam ini: 1. Semua usaha bisnis yang dilakukan selain orang agama kristen, menggunakan kekuatan iblis. Dan, harus memakan korban manusia (waktu dia mencontohkan perusahaan transportasi). 2. Berdoa kepada Tuhan selain Kristen adalah penyembah iblis. Dan dicontohkan dengan beberapa simbol-simbol budaya Tionghoa, seperti berdoa saat chengbeng, atau doa kepada abu orang tua depan meja altar. 3. Orang yang dikremasi, seperti yang ada juga dalam budaya Tionghoa, akan jadi setan gentayangan. Apakah pernyataan2 seperti itu, sudah termasuk pelecehan budaya/agama? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John johnsiswanto@ wrote: Dear bung Chen Gui Xin, Penistaan suatu agama yang dianut di Indonesia diatur pada : 1. Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; dan 2. PENPRES No. 1 tahun 1965, yang selengkapnya berbunyi sbb : Dipidana dengan pidana penjara selama-lamnya 5 (lima) tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan : a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia ; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Jadi, bilamana bung menemukan kejadian penistaan/penodaan terhadap agama tertentu, silahkan bung laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib. Untuk pelaporannya, ada beberapa data-data dan point penting yang wajib anda penuhi sbb: 1. tanggal kejadian ; 2. tempat kejadian : 3. persiapkan pelapor +saksi2x yang mengetahui langsung kejadian perkaranya 4. Bagaimana kejadian perkaranya... Laporan/Pengaduannya harus dibuatkan langsung di kantor polisi di wilayah dimana berlangsungnya kejadian perkara. saya bersedia memberikan konsultasi hukum secara gratis (cuma-cuma/tanpa dipungut biaya). Kalau anda sudah dapat memenuhi data-data dan point penting tsb di atas, dan siap maju, saya akan siap membantu anda. Ditunggu ! nuwun sewu, John Siswanto ponsel #0816927475 PS. saya Tionghoa bukan Buddha/Khonghucu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Dear Tantono: Saya sangat senang dengan komentar anda ini. Saya bersedia dan bisa menyediakan materi rekaman-rekaman yang menunjukkan pelecehan terhadap budaya Tionghoa. Cuman, secara hukum saya tidak mengerti, bukti rekaman seperti apa yang bisa membawa para pendeta brengsek tersebut ke pengadilan. Mohon petunjuknya. Berkenaan dengan lembaga, sekali lagi dengan ketidakpahaman saya, mohon petunjuk bagaimana cara mewujudkannya? Atau adakah rekan2 lain yang siap untuk menyusun lembaga tersebut, saya boleh/bersedia dijadikan peran apapun yang dibutuhkan. Dan, saya juga bersedia membantu pendanaannya, dengan segala keterbatasan saya. Maaf, sekali lagi saya berucap.. SAYA BERANI MAJU untuk kasus ini. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Caranya gampang : Kumpulkan advokat-advokat Budaya Tionghua dan tuntut di pengadilan !. Class action juga bisa kok !!!. Kalau cuman ngomong gini saja ya paling-paling prahara dalam mangkok . Jadi siapa berani mulai ?. Kalau ada lembaganya saya juga mau ikut nyumbang kok . Salam, Tanlookay
[budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic
yg itu ngkale ada pengaruh dari yg kita sebut luo jiao, yg jg gado2 semuanyalar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Agama Ming memang ada, bukan agama fiksi karangan Jinyong. Gado-gado dari Manichean, Zoroaster, dan Bai Lian. Peninggalannya sampai sekarang juga masih ada, yaitu beberapa kelompok yang menyebut entitas tertinggi dalam kepercayaan mereka sebagai Ming Ming Shang Di. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Jinyong itu membuat fiction, dia tak tegas menyebut itu sbg agama Mani atau Zoraster, melainkan agama Ming. dlm novel boleh saja dia membuat agama baru yg merupakan gabungan 2 agama persi itu. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Wed, 16 Dec 2009 02:31:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic gak ada itu istilah mo kaw yg artinye chinese black magic. mo kaw itu sebenernya agama mani. Mo tau agama mani ? liat aje pilem2 silat. Btw, ada satu lage agama laen, jing jiao or zoroaster en kayaknya si jinyong itu lage nyebut2 mo kaw di to liong to itu kebelit or kebalik ama agama zoroaster kayaknya.
[budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia?
Terima kasih, suk Chan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT sa...@... wrote: Itulah yang dinamakan BANGSA dalam pengertian NATION, jadi tidak berdasarkan ras atau melihat gen, darah dan turunan orang bersangkutan. Dia berhak menamakan diri orang AMERIKA, setelah diterima menjadi kewargaanegaraan AS, begitu juga asas yang dipegang RI dengan keluarkan UU No.12/2006 yl. itu, bahwa kewarganegaraan tidak berdasarkan ras, suku dan etnis lagi, tapi berdasarkan status HUKUM sebagai warganegara. Oleh karena itu etnis TIonghoa yang sejak lahir sudah sebagai WNI adalah BANGSA INDONESIA ASLI, yang tidak beda dengan warga dari suku-suku lain yang ada. Tapi kalau kita sedang bicara suku, pengelompokan orang berdasarkan ras, turunan darah, tentu saja bisa melihat kulit, rambut, mata, ... ciri biologis orang itu, juga boleh saja melihat dari kultur budaya dan orang itu merasa atau lebih suka disebut orang apa atau suku apa. Terserah saja. Kenapa harus diperdebatkan? Seorang India yang mengaku dirinya TIonghoa, ya silahkan saja. Sebaliknya seorang TIonghoa yang mengaku Batak juga silahkan saja. Syukur saja pengakuan itu bisa diterima dengan baik-baik oleh kelompok yang bersangkutan. Yang lebih penting, setiap kita jangan menjelek-jelekan, melecehkan bahkan menghina manusia yang berbeda dengan kita sendiri atau suku lain, hanya karena merasa diri paling heibat, paling benar dan lebih superior. Harus bisa menerima, menghargai dan menghormati setiap umat manusia yang hidup didunia ini dengan segala perbedaan yang ada. Itu saja. Salam, ChanCT - Original Message - From: joao_kho To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 16, 2009 11:22 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: Siapakah yang disebut dengan orang Tionghua Indonesia? Mungkin jaman skrg ini bisa dikatakan begini: Anda seorang negro/bule/jawa/batak, tetapi si negro ini tinggal di kalangan orang tionghua (contoh ditaiwan/china/keluarga tionghua) dari kecil, sedikit banyak sudah mengetahui/mengerti budayanya tionghua, berpikir sedikit banyak ala filosofi Confusius, dan menyukai dan mempraktekan budaya tionghua itu sendiri baik perayaaan, bahasa, pemikiran ataupun mengganggap dirinya sudah tionghua banget .. nah orang tersebut bisa di sebut tionghua. Karena dari jiwa/hatinya sudah seorang tionghua :D Tapi jika anda ini seorang tionghua Indonesia/Taiwan/China/Singapore tapi sejak kecil sudah dididik ala pemikiran barat, tidak mengerti sedikit banyak budaya tionghua, dan memandang budaya tionghua itu hina dina, atau sudah menjelekan orgtua/leluhur sendiri dan menganggap bukan tionghua lagi ya.. jelas itu bukan lagi orang tionghua, cuma ya kulitnya doank keliatan tionghua :D JK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardian_c@ wrote: simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iie_siang iie_siang@ wrote: mohon info para sesepuh BT saya sampe skr masih bingung siapa yang masih bisa disebut orang Tionghua... apakah seseorang - yg masih bisa dirunut asal usul anchestornya dari mainland? atau - yg papanya bisa dirunut spt diatas tapi mamanya boleh pri? (bgmn kalo papanya yg pribumi?!) - yg msh melakukan ritual tao? - yg msh pny nama chinesse walau asal usulnya gak bisa dirunut lagi? - yg suka akan budaya tionghua spt Bp ABT? - yg bisa ngomong Cepek, gopek? - yg beragama konghucu/tao? mohon para toa-ko bisa memberiken pencerahannya k'sia sblmnya.. ttd CINA BINGUNG .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links -- Internal Virus Database is out of date. Checked by AVG - www.avg.com Version: 9.0.715 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 03:43:00
Re: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
bener2 gratis cc lim wiss, khusus untuk minuman n onde, kalo di tagih juga minumannya, minta bang ardian_c yang bayarin :D khusus minuman yang di sediain yah jangan order selain yang di sediain :D makanan yang lain bayar masing2 From: Lim Wiss lim.w...@sea.sojitz.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 16, 2009 11:22:06 AM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 àmaksudnya ? Apakah saat disuguhkan gratis tapi kalau kita makan onde-nya dn makanan lain diminta bayar? Soalnya saya ingat saat saya pesan bungkus di restaurant (namanya lupa) lokasi MDS. Saat saya tunggu pesanan, saya disuguhkan satu gelas teh yang saya pikir gratis. Ternyata saat saya mau bayar pesanan, teh tsb dihitung dalam kwitansi. Rgds, Lim Wiss From:budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto: budaya_tionghua@ yahoogroups. com ] On Behalf Of ardian_c Sent: Wednesday, December 16, 2009 9:56 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 getu lho --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, joao_kho joao@.. . wrote: Maksudnya gathering tidak dipungut biaya, kalo pertemuan di Galangan Kapal VOC, yang setahu saya adalah restoran atau tempat orang berbisnis.. apakah akan disediakan snack dan minuman gratis??? Mohon informasi lebih lanjut! Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, east_road east_road@ wrote: gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, herawaty hera-b@ wrote: pak berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan . Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa - - -- .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. Yahoo! Groups Links Reply to sender | Reply to group Messages in this topic (7) Recent Activity:* New Members 13 Visit Your Group Start a New Topic .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global
[budaya_tionghua] Clash Action Penistaan Budaya Tionghoa
Dear All, Dikarenakan adanya keberatan dari moderator berkenaan penggunaan judul Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Class action dong, jangan cuma di milis Dan, selain itu, saya juga berpikir tidak efektif jika memojokkan rekan-rekan kristen yang notabene sebenarnya jauh jauh jauh lebih banyak yang berkeberatan dengan kekurang-ajaran tersebut. Sehingga, bisa tidak efektif, membuat perselisihan dalam mangkok, sementara esensinya yaitu mempermasalahkan penghinaan budaya menjadi terkaburkan. Maka, dengan ini saya meminta maaf atas penggunaan judul tersebut. Namun tetap meminta para rekan untuk mendukung clash action menuntut para pendeta, yang kebetulan sesat, yang mengkotbahkan pelecehan budaya kepada publik. Untuk memudahkan penyusunan/pengorganisasian kasusnya, mohon bantuan untuk mengirimkan file-file yang mendukung pengajuan clash action ini ke email: clashactionbuda...@]gmail.com Sebisa mungkin disertai dengan: 1. Subyek-subyek pelaku pelecehan 2. Materi pelecehan yang dilakukan 3. Dasar hukum yang mendukung pengajuan kasus tersebut. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absa...@... wrote: - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Saya tidak sedang membawa konflik agama dalam forum ini. Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. Wah, Chen Gui Xin ini emang nggak ngerti apa belagak nggak ngerti!? Kan sudah saya tulis dengan huruf yang secara khusus saya kapitalkan (huruf-besarkan) bahwa sianseng satu ini dengan judul posting yang dipilihnya sedang dengan sengaja memprovokasi perang agama di milis budaya tionghoa ini. Koq masih juga mau muter-muter terus, membela diri dengan bicara berbusa-busa menyuruh kita mencermati isi posting-nya! Orang Tionghoa di sini bilang itu botjenglie! he he he... Wasalam. - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Dear Bukhari, Saya tidak sedang membawa konflik agama dalam forum ini. Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. Kebetulan sekali, memang dalam hal ini yang saya keluhkan adalah ajaran yang umum diterima di gereja kristen, yang diajarkan secara publik oleh para pendeta, yang jelas sekali melecehkan simbol-simbol budaya tionghoa. Tradisi paikui di depan meja leluhur contohnya. Tentu saja, kita sama2 orang dewasa tahu, bahwa tradisi tersebut ingin mengajarkan kepada anak untuk berbakti tanpa syarat kepada kedua orang tuanya. Jika kepada leluhur yang sudah meninggal saja bisa, apalagi kepada kedua orang tua yang masih hidup. Tahukah anda bahwa simbol budaya tersebut dengan mudahnya dihina2 dalam kotbah di gereja2 kristen dg alamat yang saya sebutkan sebelumnya? Dan, kalau anda tidak keberatan, silahkan anda hadir di kebaktian mereka, siapa tahu anda juga merasakan pelecehan secara pribadi kepada budaya suku/agama anda. Berkenaan saya menyebut istilah agama Islam dan ibu anda, saya yakin tentu saja anda juga tahu, bahwa maksud saya agar anda bisa menjiwai kemarahan dan kekecewaan kita. Sudah jelaskah anda dengan point yang ini? Mari, bergabunglah dalam kasus hukum ini. Apakah ada yang salah dengan menegakkan penghormatan kepada budaya/agama yang lain? Kebetulan saja, kali ini pendeta yang menjadi percontohannya. Karena menurut saya, mereka yang paling aktif berperilaku semaunya asal demi Tuhan mereka. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh absaleh@ wrote: - Original Message - From: ikkyosensei_ym To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 13, 2009 7:58 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? - Chen Gui Xin, saya ini anggota milis ini sejak awal yang sudah proven. Ketika tempo hari ada member Islam yang mengacau ngajak perang agama juga dari sudut pandang Islam, saya yang paling depan 'hajar' dia. Kalau tidak salah dia sudah di-banned moderator, atau keluar sendiri, mokal abis! Jadi kalau Chen-heng mengira bisa dengan mudah mengacau, memprovokasi perang agama, agama apa saja, di milis ini, seperti yang mungkin lauwtee mudah dilakukan di
[budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Dedy: Maaf, sepertinya anda berbelit, tidak memberi jawaban sama sekali kepada sdr Zhoufy. Apakah memang anda membenarkan isi kotbah pendeta tersebut? Tolong sebutkan bagaimana pembenaran anda atas isi kotbah pendeta tersebut? Yang mana budaya Tionghoa yang jelek? Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantod...@... wrote: --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: Sdr Dedy: Setelah mempelajari surat2 anda, saya berkesimpulan: anda berlainan dng umumnya sdr kristen yg lain di millis ini, mereka umumnya tdk membenarkan cara kotbah negatif, hanya tak setuju hal ini digeneralisir dan di besar2kan. Sedang anda secara tersirat membenarkan/ setuju dng isi kotbah para pendeta tsb, dng anggapan, yg diserang bukan budaya tapi kepercayaan! Dan satu hal lagi, anda mengutamakan persaudaraan seiman diatas se gala2nya! Sdr.Zhoufy, Sederhana, bukan soal setuju atau tidak. 1. Bagaimana caranya menarik umat lain. 2. Bagaimana mempertahankan umatnya. Pasti bukan kesamaan dan kebaikan agama lain yang dibeberkan. Catatan : Kejelekan bukan berarti fitnah. Salam, Dedy Jika memang benar seperti itu posisi anda, tolong pertegas saja, jangan ber liku2 berlindung dibalik kalimat2 yg membahas masalah2 sopan/kurang ajar. agar kami yg tdk setuju dng anda bisa lugas menyanggah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: dedy hartantodedy@ Date: Mon, 14 Dec 2009 17:35:28 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Minta tolong pencerahannya di bagian mana Kuran Ajar nya. Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Memanggil nama tanpa embel-embel apapun, hanya untuk orang seumuran dan kenal akrab. Bisa jadi Bukhari adalah nama bapaknya bapak A, dan S bisa jadi nama engkongnya. kenapa pula harus bawa-bawa Ibu anda, bilang saja suku anda, cukup 'kan? At Least, bapak ini lebih senior dari saya di milis ini. Dalam psikologi pengguna jejaring, ada kesimpulan kalau satu kosa kata atau istilah umum diketik dengan penekanan baik itu huruf besar semua ataupun dengan tanda kutip, TETAPI terjadi kesalahan ketik MAKA bisa dikatakan orang yang mengetik itu dalam keadaan emosi tinggi. Pendapat anda ada benarnya, emosi iya dalam batas wajar, mengingat pengalaman traumatik Apa anda terlalu emosi sampai mencoba melebarkan permasalahan ke tempat lain seperti Konghucu dan Tao ? Biar jelas yang dilecehkan Budaya atau agama Tionghoa? Makanya tolong konsisten, katanya menjelekkan Budaya Tionghoa, ...koq jadi kalau agama islam dilecehkan, suku Ibu anda dilecehkan. Agama dari mendengar, Budaya dari lingkungan, Suku dari DNA Rasional dikit bung, jangan karena saudara seiman diprotes menjadi begitu. Anda menduga-duga agama saya, tetapi menurut anda mana lebih prioritas, saudara seiman, sedarah atau sebudaya seperti David Caradine misalnya Lagipula apa dia memprotes TUHAN atau KITAB SUCI atau AJARAN anda-anda sekalian ? Yang diprotes kan CARA nya yang melecehkan kepercayaan orang lain. Lagi, yang dilecehkan budaya atau kepercayaan sih ? Jadi inget Katolik Kampung sawah di protes karena pake sarung dan kerudung (mudah-mudahan tidak ada salah tik) Salam, Dedy Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dedy hartantodedy@ wrote: Anak muda, anak mudaapakah sikap anda yang Kuran Ajar ini sesuai dengan Budaya yang anda bela? Saya tanya yah, kalau seorang Tionghoa pemeluk Konghucu bilang agama Tao banyak tahayulnya? lalu dimana letak budaya Tionghoanya? Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ikkyosensei_ym ikkyosensei@ wrote: Bukhari, Jika saya mengejek2 agama Islam atau suku Ibu anda... apa anda juga akan berpendapat yang sama? Pikir dulu baru bicara. Hanya karena suku/agama anda tidak terimbas, bukan berarti orang Tionghoa harus juga tidak peduli dengan kebudayaannya yang dilecehkan. Bukhari Samuel, Jika memang Anda sendiri atau ada orang Tionghoa yang kebetulan kristen... berani mengambil langkah tegas kepada pendeta-pendeta kristen tersebut..barulah pantas anggapan bahwa perbuatan tersebut tidak dibenarkan dalam komunitas kristen. Kenyataannya! Datanglah dulu ke gereja2 di mall2 Jakarta, dan perankan diri anda sebagai seorang Tionghoa yang menghormati/meninggikan adat budayanya secara cukup memadai... jika memang anda
[budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA
Ha ha ha... very funny. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lim Wiss lim.w...@... wrote: infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 -- maksudnya ? Apakah saat disuguhkan gratis tapi kalau kita makan onde-nya dn makanan lain diminta bayar? Soalnya saya ingat saat saya pesan bungkus di restaurant (namanya lupa) lokasi MDS. Saat saya tunggu pesanan, saya disuguhkan satu gelas teh yang saya pikir gratis. Ternyata saat saya mau bayar pesanan, teh tsb dihitung dalam kwitansi. Rgds, Lim Wiss _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Wednesday, December 16, 2009 9:56 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA infonya seh minuman gratis en dapet onde but makan ya bayar masing2 getu lho --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, joao_kho Joao.Kho@ wrote: Maksudnya gathering tidak dipungut biaya, kalo pertemuan di Galangan Kapal VOC, yang setahu saya adalah restoran atau tempat orang berbisnis.. apakah akan disediakan snack dan minuman gratis??? Mohon informasi lebih lanjut! Terima kasih. JK --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, east_road east_road@ wrote: gathering tidak dipungut biaya. mau bawa orang diluar milis silakan, Untuk masalah gathering tentang masalah cicit kaisar, itu merupakan sub topic lain, tidak ada sangkut pautnya dengan topik utama, bila beliau hadir berkenan, sekirannya akan disediakan tempat untuk diskusi bersama beliau, tapi dengan kondisi kami hanya sebagai perantara pertemuan bukan penyedia topik utama masalah kekaisaran. sekiranya beliau berkenan silakan, dan topiknya hanya sebagai sub topic saja, bukan topik utama dari pihak group budaya tionghoa. Terima kasih. --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, herawaty hera-b@ wrote: pak... berapa biayanya ?... dan apakah boleh membawa orang yang bukan anggota milis ini ?... karena om saya tinggal di tangki...dan dia tidak bisa email -an... TQ Salam Hera - Original Message - From: zhonghua_wenhua zhonghua_wenhua@ To: budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 15, 2009 3:10 PM Subject: [budaya_tionghua] UNDANGAN GATHERING MILIS BUDAYA TIONGHOA Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Kami sangat mengharapkan kehadirannya sebagaimana yang dikatakan pada postingan sebelumnya, cicit kaisar akan hadir untuk memberikan data-datanya kepada kita pada tanggal 18 Desember tapi diundur tanggal 20 agar teman-teman Muslim bisa hadir. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua berdiskusi dengan kepala dingin. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya- http://www.budaya-tionghoa.net tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. http://iccsg.wordpress.com wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatankanker
Cici saya sudah meninggal 2 th yg lalu karena kanker darah dan dia dirawat di RS MMC. Soal kompeten nya RS Dharmais saya kurang tau tp krn Dharmais merupakan RS khusus kanker, saya rasa tentu lebih lengkap segala fasilitas untuk pengobatan penyakit kanker. Lingga Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Richi richi_23be...@ymail.com Date: Tue, 15 Dec 2009 17:07:51 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatankanker Salam saudara Lingga, terima kasih untuk rekomendasi serta doanya. Jadi cici anda berobat dimana waktu itu dan bagaimana keadaannya sekarang? menurut anda, kira - kira RS Dharmais betul - betul berkompeten atau tidak? -- Salam saudara Budi, terima kasih untuk rekomendasinya. Saya sudah mencari melalui google, namun buat kesaksian dari pasien yang sudah sembuh masih kurang. menurut anda kira - kira ada gak kesaksian dari pasien yang sudah sembuh? Soalnya saya ingin mencari rumah sakit yang betul - betul berkompenten dan tidak sembarang sehingga orang tua saya bisa sembuh total. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ls8...@... wrote: Halo saudara Richi, Rumah sakit yg khusus utk penderita kanker, rumah sakit Dharmais di jl Slipi raya. Cuma setau saya harus daftar dan masuk waiting list. Soalnya cici saya dulu pun ga kebagian kamar disana. Mengingat penderita kanker butuh pengobatan yg tidak singkat sehingga kamar bisa lama ditempati oleh 1 org. Semoga orangtua anda bisa cepat dpt perawatan di Jkt n cepat sembuh. Salam, Lingga Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: BUD'S 1 bsugih2...@... Date: Tue, 15 Dec 2009 21:33:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] mau minta rekomendasi rumah sakit buat pengobatan kanker Dear Richi, Untuk Kemotherapy dan biaya yang terjangkau adalah RSCM, Banyak yang Kemo disana. disamping itu mungkin RS Kanker Darmais, RS Pantai Indah Kapur atau RS Atma Jaya, Pluit Untuk pastinya bisa di Cari melalui Google dengan memasukan nama rumah sakit tersebut. Salam, Richi wrote: Urgent! buat teman - teman sekalian, kira2 ada yang punya rekomendasi gak buat Rumah sakit spesialis kanker khususnya di daerah Jakarta soalnya orang tua saya sekarang sedang terkena sakit kanker lambung. Kondisinya sudah dioperasi di malaysia dan sekarang sedang menjalani pengobatan kemotherapy di Chinaguangzhou Namun, hingga saat ini sepertinya belum ada efek yang berarti, dan biaya untuk bolak - balik China lumayan mahal. Selain itu, saya pernah dengar bahwa kanker tidak boleh terlalu sering kemo karena akan meningkatkan sel kanker nya.. minta rekomendasi Rumah Sakit dan kesaksian nya donk.. terima kasih sebelum nya.
RE: [budaya_tionghua] Re: Budaya setan
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan oleh Sdr. Zhoufy dan Sdr. Joao Kho, pak pendeta pada umumnya juga segan merekrut umat Kristen baru dari sesama orang beragama semit yang pada umumnya kuat keyakinannya (kalau tidak boleh dikatakan fanatic). Lagipula orang-orang yang beragama Islam (yang mau jujur dan berterus terang menjawab jika ditanya) merasa sangat yakin bahwa semua agama pendahulunya diturunkan oleh satu entitas yang sama, yang dinamakannya Allah dan menganggap agamanya adalah yang terakhir dan tersempurna dan begitu ada Islam tentu secara logis (ini anggapan/logika mereka loh) bahwa agama Kristen dan agama Yahudi sudah outdated/obsolete karena mereka benar pada zamannya masing-masing yang telah lewat. Jadi, pak/bu Pendeta yang cukup jeli (dan licin) tentu sebisa-bisa mereka menghindari pemberitaan kabar baiknya kepada kaum Muslim (khususnya di Indonesiapangsa pasarnya kira-kira 70%) karena kemungkinan keberhasilannya kecil. Mereka cenderung lebih intensif mempertahankan domba-dombanya sendiri yang sudah jelas perpuluhannya dan syukur-syukur orang Tionghoa lain (yg bukan Muslim) mau ikut dijadikan domba mereka, sehingga kesejahteraan mereka/oh gereja bisa lebih terjamin. :-) Andy L.S. _ From: zho...@yahoo.com [mailto:zho...@yahoo.com] Sent: Wednesday, December 16, 2009 10:07 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya setan jawabannya sederhana: 1. Masyarakat Tionghoa adalah sasaran empuk untuk direkrut menjadi umat kristen, mengingat mereka tidak lagi punya agama resmi yg diakui pemerintah 2. Budaya tionghoa adalah sasaran empuk untuk dihujat dan dihina, karena mereka tidak akan berani menggugat apalagi melawan, mengingat pemerintah orba memang merestui pengkerdilan ketionghoaan, jika ada orang yg tampil sbg pembela tionghoa, jangan2 dia yg akan dimasukkan ke tahanan dng tuduhan subversib. Coba bandingkan situasi kotbah di zaman orla, apa mereka berani petentang petenteng seperti itu? Sekarang zaman sdh berubah, tapi mental masyarakat tionghoa tak bisa langsung berubah, umumnya masih enggan ribut2, masih segan tampil ke depan membela haknya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT _ From: joao_kho joao@gmail.com Date: Wed, 16 Dec 2009 02:19:50 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Budaya setan Saya mau komentar No.2, menurut hemat saya: a. memang islam memiliki massa terbesar diseluruh negeri ini, b. aliran islam fundamentalis maupun aliran keras (kata mereka yg sumbu pendek :D) akan langsung melakukan jihat ke pihak yang menjelekan kepercayaan mereka c. dalam sejarah sudah sering tercatat ancaman bom digereja oleh teroris tapi dianggap pembina gereja adalah orang beragama islam, jadi ada ketakutan akan hancur gerejanya d. praktikan gereja2 yang melakukan kebaktian tidak resmi seperti di perumahan, mall, hotel, villa pernah terjadi beberapa sweeping oleh ormas islam karena dianggap menyebarkan penyimpangan ajaran yaitu menjelekan islam mohon koreksi kalo ada yg salah penalarannya :D JK --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA mihar...@... wrote: Saya hanya ingin bertanya kepada para member: 1 Kenapa gereja kristen diIndonesia tiba² anti kebudayaan yg asal China - Daochiao, Ru chiao dan Fuchiao. 2. Kenapa mereka tidak anti secara terbuka terhadap agama islam - yg sebetulnya tidak senang sama sekali dgn agama kristen. Apakah karena yg islam ratusan juta dan yg percaya tridarma hanya satu-dua juta. 3. Kenapa mereka tidak menentang agama Hindu-Bali yg tradisi dan upacaranya kurang lebih sama dgn tradisi dan kebudayaannya yg asal dari the middle kingdom. 4. Apakah mereka yg beragama kristen itu, juru bicaranya ket. Tionghoa ataukah ket. suku lain.Jikalau betul ket. chinese, itu namanya tampiling muka sendiri. Mereka yg berangapan bahwa leluhur mereka adalah penyembah setan - mereka sendiri adalah penyembah setan. [Ini kalau tidak salah filsafat dari ruchiao] 5. Memang yg beragama bethel memakai baptisan oleh roh kudus. Caranya bbp petuah gereja mereka sembayang bersama dan memberkati yg akan dibaptis dgn roh kudus. Untk yg belum tahu - Garis besar yg dipakai oleh Daochiao ---Utk menjadi medium dikelenteng sebelumnya dia harus hidup bersih [chiachai] selama 30-40 hari dan sesudahnya juga diliamkeng oleh group medium - Kalau diterima oleh roh suci mereka, mereka memilih dan menentukan roh siapa yg diperbolehkan masuk badan medium yg baru. - jadi tidak seperti lotterij dan yg jahat juga dpt masuk.igereja bethel oleh karena itu system lotterij dipakai. --- silahkan berpikir secara logic mana yg betul. 6. Mereka yg dibaptis percaya bahwa hanya mereka akan masuk surga - bagaimana dgn yg islam yg disunat mereka juga percaya akan masuk surga dan mereka yg beragama tridarma mereka juga percaya jikalau hidup bersih mereka juga masuk surga. Apakah nanti ada macem²
Re: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic
Kalau menurut yg saya tahu sewaktu jaman Tang memang perhubungan dagang dgn negara di sebelah barat dari negara china jaman Tang sudah terbuka [Jaman Han hubungannya masih belum jelas] - Negara dibarat China filsafat agamanya sangat berlainan dgn apa yg berada di negara Tang. Memang mungkin semua agama didaerah ini berasal dari agama Mesopotamia dan agama Mesir jaman pharao Setelah ribuan tahun aliran agama ini berkembang dan menjadi aneka macem. Sewaktu jaman Tang agama Islam belum ada tetapi agama Tibet sudah ada dan agama Zoroastren juga sudah ada. Juga jaman Tang agama Yahudi yg disebar oleh Jesus sampai. ke China. Tibet Empire [ berkuasa dari Tibet - Yunan sampai Birma] juga menerima agama yg disebar oleh murid Jesus Thomas dan juga kemudian yg diciptakan oleh secte kristen yg bermusuhan dgn yg diConstanoinopel, Alexandria dan Roma. -- Bukti bahwa ajaran kristen sudah ada di Asia - India dan masuk sampai Tibet ada dan sekarang sudah diakui Vatican. - Ini gereja diKerala dimana umatnya adalah kristen sejak jaman murid Jesus - apostle Thomas. -- Ingat suku Hui sejak jaman Sung sudah masuk China dan beragama kristen -judaism - sewaktu jaman Tang islam masih belum berkembang. Juga dari negara Persia masuk agama Zoroastren yg boleh dikata filsafatnya hampir sama dgn yg beragama kristen tetapi mereka bukan kristen. Ini agama memang menyebar melalui daerah suku GeokTurk - suku turkic , uyghur , kazak dsb sampai Mongol Khitan dan empire Gokuryeo. Didalam injil mereka mungkin dikenal sebagai agama Ba'al atau api suci. Tradisi dari agama ini sangat aneh. Mereka umpamanya melakukan penguburan langit sama seperti diTibet.jaman sekarang -- Mayat yg mati tidak dikubur tetapi diberikan kepada srigala, macan atau burung pemakan bangke. Kelihatannya sangat mengerikan dimana mayat yg dikubur boleh dikata dicingcang agar habis bersih dimakan oleh binatang. DiIndia juga agama Hindu yg menyembah Kalika juga masih berkembang dan pengorbanan manusi masih merajalela, Ini aliran Hindu memerlukan pengorbanan darah manusia utk memuja Kali dan karena itu sangat kejam sekali. Tibet empire yg waktu itu isolated dan kuat. oleh karena letaknya diatas gunung dimana tanaman saja tidak dpt tumbuh - agamanya juga sangat aneh dan merupakan perpecahan dari Hindu dan Zoroastren. Mereka juga memakai pengorbanan manusia dan adalah sect dari agama Hindu. {Agama Hindu adlah agama utama dipenisula Saudi Arabia waktu itu dan Ka'abah adalah temple Hindu. Ini agama semua masuk kenegara Tang melalui south of Jangtze - kedaerah szechuan ke timur sampai Shanghai dari utara melalui Sinkiang keMongolia Uyghur empire, masuk negara Korea [Sila] dan Tang. Ini aliran agama kalau didalam cerita silat disebut mokau - Heichiao dan dianggap agama yg aneh/sesat dan tidak dimengerti oleh penduduk Tang empire akrena kekejamannya. Waktu itu Tang sudah memakai filsafat Ruchia, Daochiao dan mulai menerima Fuchiao yg semua berasal dari daerah yg subur dgn banyak pertanian. Agama Heichiao semua berasal dari gurun pasir atau batu dan sifatnya berlainan dgn yg dari daerah pertanian seperti negara Tang dan Gupta empire dari India. Sifat agama dari gurun pasir biasanya agresip dan bertentangan dgn yg dari daerah pertanian yg passip. Agama satan jaman itu tidak dikenal dan kalau betul² percaya ada agama setan - itu adalah agama baru dari jaman 1960'an yg berasal dari kota SanFrancisco. Kalau menurut yg saya pelajari dari agama setan diSF - ini adalah aliran atheisme dicampur dgn ajaran Nietzsche yg kemudian diberikan embel² yg agak sexual keparat. Andreas --- On Tue, 12/15/09, ardian_c ardia...@yahoo.co.id wrote: From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Subject: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 15, 2009, 6:31 PM gak ada itu istilah mo kaw yg artinye chinese black magic. mo kaw itu sebenernya agama mani. Mo tau agama mani ? liat aje pilem2 silat. Btw, ada satu lage agama laen, jing jiao or zoroaster en kayaknya si jinyong itu lage nyebut2 mo kaw di to liong to itu kebelit or kebalik ama agama zoroaster kayaknya. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Denny Tan dennyta...@... wrote: Dear sesepuh di Budaya Tiong Hoa, mau tanya mengenai Mo kauw (chinese black magic), benar gak yah istilahnya seperti itu. Saya sering dengar kata-kata itu sewaktu masih kecil dan sedang menimba ilmu di kelenteng. Sekarang ingin tahu persisnya apa Mo kauw itu sendiri. Apa kah sa'at ini masih ada orang yg mempraktekan hal semacam ini ? Mohon pencerahannya. Wassalam.  From: BUD'S 1 bsugih2...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tue, December 15, 2009 9:22:16 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Penghinaan  Sebelum saya menaggapi ente, saya mau tau dulu Menurut Ente Perayaan Imlek itu adalah perayaan Agama atau perayaan Kebudayaan Tionghua. ??? Disamping itu saya kutip tulisan ente
Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan buat Moderator Yth.
Sdr. Andy, Moderator milis ini terdiri dari 15 orang. Dari sekian banyak, hanya 3-4 orang yang aktif membuka milis via web untuk meloloskan atau menolak postingan yang masuk. Sebagian besar member di sini statusnya moderated, dan anda memang termasuk yang moderated. Kami terpaksa melakukan ini, karena selama ini selalu terjadi debat kusir yang berkepanjangan pada pembahasan masalah2 yang sensitif. Dan sayangnya kejadian ini selalu berulang. Ada beberapa member senior yang statusnya unmoderated, karena berdasarkan pengamatan kami mereka tidak pernah memulai (ataupun terpancing) untuk mengirim tulisan2 yang provokatif. Mungkin saja ada bbrp posting yang menjadi basi karena nyangkut di meja moderator, tetapi selama ini, tidak pernah ada postingan yang tertahan lebih dari 8 jam. kiongchiu, KH salah satu moderator From: als a...@cbn.net.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wed, December 16, 2009 1:29:49 PM Subject: [budaya_tionghua] Pertanyaan buat Moderator Yth. 1. Apakah benar Andy L.S. (a...@cbn.net. id) dicekal postingnya? (maksudnya “moderated”) 2. Jika butir ke-1 di atas ya, apakah dasar pencekalannya (mohon berikan contoh postingnya)? 3. Isi-isi posting yang kurang-lebih sama dengan thread yang sama oleh pemosting lainnya kenapa tidak ikut dimoderasi/dicekal? Adakah semacam pilih kasih di sini? 4. Apakah dengan pencekalan ini (seandainya betul) para moderator tidak menambah kerepotan yang sebenarnya tidak perlu? 5. Apakah dalam memoderasi para moderator tidak ikut mempertimbangkan ke”basi”an komentar yang dicekal dan baru dilepas setelah beberapa jam kemudian? Mohon dengan tegas dijawab pertanyaan-pertanya an di atas, dan penanya bersedia menanggung risiko apapun atas keterusterangannya ini. Andy L.S. (yang merasa tidak diperlakukan secara adil.)