Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik lasykar5
Woo,

sederhana saja, buat kita, perumpamaan ini memang over-simplifikasi
permasalahan dan over-simplistik ... taap, buat yang mungkin saja
'logis' dan 'cerdas' ... tergantung satu dan lain hal ... namanya juga
perumpamaan, buatan manusia lagi, woo ... wajarlah kalo compang camping ...
:-)

Salam

2008/4/23 Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Memang sihh perumpaan ini sangat terlalu sederhana.. Tapi bisa juga di
> jwb dg sederhana.
> Buka saja matanya / ga usah di tutup trus berkata jujur.. kan beres
> urusannya : dia bisa menjelaskan gajah itu seperti apa dengan lengkap dan
> sempurna... Ato kalo dia buta ya tinggal yang melek menjelaskan gajah itu
> seperti apa...
>
> Unt perumpamaan anak kecil juga kurang pas jwbnya, Masa nanya ini
> apa(kertas HVS)?? jwbnya warna putih ato bentuk segi empat.. Artinyaa kan
> jwbn dg pertanyaan itu ga nyambung.. Jadi dg keodisi seperti itu, apakah
> pemahaman yg kurang lengkap/tidak pas itu akan dibiarkan aja?? tentu tidak
> kan,, kita akan berusaha mencoba mencari & memberikan jawaban yg paling
> tepat...
>
> Inipun cuma kasus sederhana yg belum tetntu bisa diambil unt perbanding..
>
> Rgd
>
>
> "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
> dan mendeskripsikannya.
> Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
> yang memeluk kakinya.
> Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
> "pengalamannya" masing-masing.
>
> Salam,
>
> On 4/22/08, total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini
> > apa?"
> > dijawab,
> > murid 1, "kertas pak" betul
> > murid 2, "warna putih pak" ... betul
> > murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> > murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> > sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> > harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
> >
> > dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
> > sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
> > benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Muhammad Syafei"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" dan "kontributif"
> > > Terus berusaha ya nak .. :D
> > >
> > > Salam
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "rsa"  wrote:
> > > >
> > > > Oo ...
> > > > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya
> > > > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa
> > > > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di
> > > > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > > > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama
> > > > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > > > satriyo
> > > >
> > > > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu
> > > > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'
> > > > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya
> kira)
> > > > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di
> > > > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > > >
> > > > --- In 
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Muhammad Syafei"
> > > >  wrote:
> > > > >
> > > > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat
> untuk
> > > > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat
> > > > diharapkan.
> > > > >
> > >
> >
> >
> >
> > 
> >
> > ===
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting 
> > mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL 
> > PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL 
> > PROTECTED]
> > Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL 
> > PROTECTED]
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
> now.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>



-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest
>> al-Ra'd [13]: 28


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik lasykar5
Nnnaahhh ... ini baru analisis sekaligus jawaban cerdas/smart dan
intelektual ...!
good point there, mba Lina.
Kebenaran (kapital K) memang hanya satu, tapi kebenaran (generik) mungkin
saja banyak krn relatif.
sederhana saja ...
:-)
salam,
satriyo

2008/4/23 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Lalu bagaimana membedakan orang gila dan orang waras, serta orang
> jujur dan tidak jujur dalam hal menafsirkan suatu agama?
>
> Sebetulnya kalau pertanyaannya,"ini APA?". Seharusnya jawabannya
> adalah "kertas". Bukan "warna putih, bentuk persegi empat".
>
> Ini perlunya berpikir dikotomis. Tidak mungkin ada Kebenaran ganda.
>
> wassalam,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "total_sacrifice"
>  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para
> siswa, "ini
> > apa?"
> > dijawab,
> > murid 1, "kertas pak" betul
> > murid 2, "warna putih pak" ... betul
> > murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> > murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> > sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> > harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
> >
> > dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya
> tulisan,
> > sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan
> semuanya
> > benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Muhammad Syafei"
> >  wrote:
> > >
> > > Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif"
> dan "kontributif"
> > > Terus berusaha ya nak .. :D
> > >
> > > Salam
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "rsa"  wrote:
> > > >
> > > > Oo ...
> > > > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak
> hanya
> > > > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya
> terasa
> > > > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo
> pas di
> > > > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > > > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda
> selama
> > > > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > > > satriyo
> > > >
> > > > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya
> itu
> > > > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa
> inggris, 'the'
> > > > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas
> saya kira)
> > > > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya
> di
> > > > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > > >
> > > > --- In 
> > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Muhammad Syafei"
> > > >  wrote:
> > > > >
> > > > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih
> berminat untuk
> > > > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat
> > > > diharapkan.
> > > > >
> > >
> >
>
> 
>



-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang
now surely by Allah's remembrance are the hearts set at rest
>> al-Ra'd [13]: 28


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Heran - Metodologi Mengukur Kebenaran!

2008-04-22 Terurut Topik Mas No


PENGANTAR

 

METODOLOGI adalah ilmu tentang metode. Dalam DUNIA TULISAN ILMIAH ada yang 
disebut “METODOLOGI PENULISAN”; berarti metodologi dalam hal ini menyangkut 
KAIDAH PENULISAN, artinya dalam penulisan karya ilmiah ada hal-hal yang perlu 
diTRAPkan seperti penggunaan kata yang tepat, keTEPATtan penempatan tanda baca, 
dll.

 

BERAGAMA ISLAM

 

Ilmu secara istilah artinya MA’RIFAT (pengetahuan). Seseorang yang beragama 
Islam memiliki tanggung jawab salah satunya adalah MENYEBARKAN Ilmu (ilmu 
agama).

Dalam menyebarkan ilmu Islam WAJIB menerapkan METODOLOGI yang Haq. Tanpa 
metodologi yang Haq (dalam hal materi), maka KESESATAN yang didapat.

 



Kebenaran itu hanya satu yaitu: Ayat-ayat Allah!



Sesungguhnya Kami menurunkan  kepadamu Al-Kitab untuk manusia dengan membawa 
kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka untuk dirinya sendiri; dan 

siapa yang sesat  maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat dirinya,  dan 
kamu 

sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka. (41)

(QS: Az-Zumar)



“Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan 
mengikuti jalan YANG BUKAN jalan orang-orang mukmin (sahabat Nabi s.a.w.), Kami 
BIARKAN ia LELUASA terhadap KESESATAN yang telah dikuasainya dam Kami masukkan 
ia kedalam JAHANAM….(QS. An-Nissa:115)



Dan hendaklah kamu MEMUTUSKAN perkara diantara mereka menurut apa yang 
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan, 
berHATI-HATIlah kamu terhadap mereka, supaya mereka TIDAK MEMALINGkan kamu dari 
SEBAGIAN yang DITURUNkan Allah kepadamu. Jika mereka berPALING maka ketahuilah 
sesungguhnya Allah mengHENDAKi untuk meNIMPAkan MUSIBAH kepada mereka 
disebabkan sebagian DOSA-DOSA mereka. Dan sesungguhnya keBANYAKAN manusia 
adalah orang-orang FASIK.(49)
Apakah HUKUM JAHILIAH yang mereka kehendaki dan hukum siapakah yang lebih baik 
daripada hukum Allah bagi orang-orang yang YAKIN?(50). 

(qs.alMa'idah:49-50)




Mengukur Suatu Kebenaran (khususnya menafsirkan alQuran) Harus Memakai 
Metodologi!



1. HADITS (sebuah metodologi)

 

As Sunnah (Hadits) berfungsi sebagai penjelas alQur’an, hal ini berdasarkan 
atas DALIL (hujah) berikut ini:

 

“dan Kami turunkan kepadamu alQur’an,agar kamu menerangkan kepada umat manusia 
apa yang telah diturunkan kepada mereka san supaya mereka memikirkan.” 
(qs.anNahl:44)

Rasul bersabda: “Sesungguhnya telah diberikan kepada saya alQur’an dan 
BERSAMAnya yang semisal.” (HR. alTirmidzi).

 

2. PEMAHAMAN SAHABAT (sebuah metodologi)

 

PERINTAH MENGIKUTI SAHABAT adalah sebuah metodologi. Metodologi hal apa? 
Metodologi dalam hal MENDAPATKAN PEMAHAMAN DARI AYAT ALLAH atau HADITS yang HAQ 
(benar).

Dalam menafsirkan alQur’an, HARUS  MENGIKUTI penafsiran yang dilakukan oleh 
para Sahabat Nabi s.a.w.. Hal ini disebabkan para SAHABAT memiliki pemahaman 
yang sempurna dan ilmu yang shohih trhadap alQur’an, terlebih khusus pemuka 
para sahabat seperti Khulafa’urrasyidin, Abdullah Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas.

 

Ibnu Taimiyah berkata: “Ketahuilah bahwa diantara penduduk Makkah yang PALING 
paham tentang TAFSIR alQur’an ialah SAHABAT Ibnu Abbas, seperti: Mujahid, Atha 
Ibnu Abi Rabbah, Ikrimah, Sa’id Ibnu Jabir, Thawus, dll.

Ibnu Taimiyah selalu mengembalikan semua perkataan kepada dasarnya dan hanya 
mengikuti dalil dari alQuran, asSunnah dan perkataan ULAMA SALAFUSHOLIH  
(sahabat Muhammad s.a.w.), seperti SEMBOYAN Ibnu Taimiyah yaitu: AKU HANYALAH 
SEORANG PENGIKUT BUKAN PEMBUAT HAL YANG BARU.” (jika ada pernah mengatakan 
bahwa Ibnu Taimiyah pernah berbeda dengan pemahaman sahabat, hal itu perlu di 
koreksi kembali sumbernya.)

 

Imam Malik berkata: “Paparkan (koreksilah) perkataanku dihadapan Kitab Allah 
dan Sunnah Rasulullah.”

Imam Asy Syafi’I berkata: “Bila hadits shohih (bertentangan dengan 
perkataanku), maka lemparkanlah saja perkataanku ke tempok.”

Imam Ahmad juga berkata: “Jangan kamu gantungkan agamamu pada (pendapat) 
seseorang (yang  ternyata bertentangan dengan alQur’an dan hadits).

 

3. ULAMA (sebuah metodologi)

 

Mengikuti ulama adalah sebuah metodologi. Metodologi dalam hal apa? Metodologi 
dalam hal PENUNTUN untuk mendapatkan BERAGAMA YANG BENAR (tidak tersesat).

Ibnu Taimiyah berkata: “Setelah menjadikan Allah kemudian Rasulnya sebagai 
pemimpin, KAUM MUSLIMIN WAJIB menjadikan orang-orang yang beriman sebagai 
pemimpin, sebagaimana yang dituturkan oleh alQur’an, khususnya para ulama dan 
PEWARIS PARA NABI.”

 

Penutup!

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk 
orang-orang yang sangat hina. (20) Allah telah menetapkan, “Aku dan 
rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha 
Perkasa.(21) Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepad

Kebenaran Re: [wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik rsa
wikan,
bisa jelaskan persisnya, "antar shahabat Rasul saja saling 
bertentangan bahkan saling berbunuh2-an." itu ada di mana rujukannya? 
selama ini yang saya tahu ga ada tuh bunuh2an antara para shahabat.
mohon mengutip dengan jelas dan pas.
terima kasih.
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> mas Rizal ...
> antar shahabat Rasul saja saling bertentangan bahkan saling 
berbunuh2-an.
> lalu siapa yang benar?
> 
> salam,
> --
> wikan
> 
> On 4/23/08, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Begitu butanya pada kebenaran...Sudah samasekali tulikah telinga? 
Sudah samasekali bisukah mulut? Sudah samasekali butakah hati?
> >  Kebenaran bisa dibuktikan dengan ilmu, lebih jauh lagi, 
kebenaran bisa dirasakan dengan hati. Fitrah hati takkan mungkin 
menolak kebenaran karena kebenaran berasal dari sumber yang satu, 
ALLAH, Tuhan seluruh manusia.
> >
> >  Kebenaran ini bersifat mutlak dan dengan kasih sayang-Nya, 
diturunkan-Nya kebenaran itu pada hamba-hamba-Nya melalui rasul-rasul-
Nya 'alaihimush shalatuwassalam. Kemudian setelah ketiadaan Rasul-Nya 
saw., dijamin-Nya penjagaan kebenaran itu melalui sahabat-sahabat 
Rasul-Nya radhiallahu anhum dan melalui penerus-penerus mereka 
rahimahumullahu ta'ala. Setiap awal kurun kebenaran akan diwarisi 
oleh seorang pewaris akbar, mujaddid-mujaddid, dan di antara mereka 
ada para shiddiqin yang menempati kedudukan mereka, hingga ke akhir 
zaman, di mana kebenaran akan diwarisi oleh seorang keturunan Rasul-
Nya saw. yang namanya sama dengan nama Rasul-Nya saw. dan nama 
bapaknya sama dengan nama bapak Rasul-Nya yang oleh Rasul-Nya 
digelari Imamul Mahdi, Pemimpin yang mendapat petunjuk. Dia akan 
memenuhi bumi dengan keadilan dan kasih sayang seperti sebelumnya 
bumi dipenuhi dengan kezaliman dan kekejaman.
>




[wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik rsa
mungkin, mba lina, ada alasan kenapa nulisnya pake tanda 
kutip, "menuhankan" ...? lain dong mgkn kalo tanpa tanda kutip ...
allaahu a'lam
salam,
:-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebetulnya juga jangan selalu menggunakan kata "menuhankan". Pake 
> saja memprioritaskan...:-). Kesannya kalo "menuhankan" sesuatu itu 
> dah pasti salah! 
> 
> Kalau hidup didunia ini memang harus berfikir, ya memprioritaskan 
> hasil olah pikir, ya gpp juga. Masalahnya, pikiran siapa yang mau 
di 
> olah?
> 
> Kalau menurut mas Syafei akidah sebuah hasil olah pikir, sebetulnya 
> boleh dong diperdebatkan disini?
> 
> wassalam,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
>  wrote:
> >
> > Sebenarnya apa yang disebut akidah adalah sebuah hasil olah pikir
> > juga. Ini yang jarang diakui, sehingga akidah diposisikan seolah-
> olah
> > merupakan barang jadi dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.
> > 
> > Sebagaimana layaknya sebuah hasil olah pikir, betapapun dia
> > disakralkan, perbedaan menjadi suatu keniscayaan. Lebih jauh,
> > kebenaran akidah akhirnya menjadi sesuatu yang relatif. 
> > 
> > Jika kurang disadari, memutlakkan hasil olah pikir yang relatif 
itu
> > pada akhirnya bisa jatuh pada syirik, terjatuh pada 
> sikap "menuhankan"
> > hasil olah pikir.
> > 
> > Salam
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Alexander Soebroto"
> >  wrote:
> > >
> > > Salam,
> > > 
> > > SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan 
> penyeleweng.
> > > Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus 
> kasulistik
> > seperti itu ,
> > > 
> > > MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan 
> beragama ,
> > khususnya apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut,
> > mereka teriak-teriak akan  menghakimi ahmadiyah karena perkara
> > 'prinsip' yakni akidah, sebenarnya apkah akidah itu ?
> > > 
> > > Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah
> > pribadi seseorang.
> > > Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.
> > > 
> > > Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya 
yang
> > lain (orang lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?
> > > 
> > > APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang 
> tidak
> > terlihat , tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka yang 
> justru
> > sering diganggu? 
> > > 
> > > Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada
> > membela ahmadiyah?
> > > 
> > > Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan 
Ahmadiyah,
> > termasuk saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.
> > > 
> > > Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah
> > MENOLAK tindakan kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh
> > sekelompok orang (islam fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah
> > dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
> > > 
> > > Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya 
> merasa
> > berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya oleh
> > kelompok yang jahat.
> > > 
> > > Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist
> > [EMAIL PROTECTED] , Beliau ( bukan muslim ) juga ikut
> > MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh muslim dengan saudara
> > muslim lainnya...
> > > 
> > > Berkacalah...
> > > 
> > > ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
> > > ISlam itu damai...
> > > Islam itu berakhlak...
> > > 
> > > Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya 
> meragukan
> > keberagaan orang-orang semacam itu.
> > > 
> > > Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju 
> untuk
> > perang :
> > > 
> > > 1, Melawan kemiskinan
> > > 2, Melawan kebodohan
> > > 3, Melawan pembodohan
> > > 
> > > Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi
> > sebuah negara yang rahmattan lil alalamin
> > > 
> > > Salam,
> > > 
> > > Alexander Soebroto
> > > www.parapemikir.com
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




[wanita-muslimah] ADA APA DG MER-C VS BULE //"NAMRU2"??

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Barusan aye denger berita kalo ada pengusiran saat jumpa pers di MER-C, 
terhadap orang asing yg tidak di undang (Kemungkinan mereka adalah orang Namru2 
yg merupakan bag dri medis angktn laut AS), Begitupun dg Siti Fadila menKes qt 
yg melarang RS-RS mengirim sample penyakit ke mereka... Ada apa ini?? Apakah 
betul telah terjadi sebuah konspirasi Negara2 Maju?? Kmaren2 kan sempet rame ya 
di Milist ini tg hal ini.. Banyak juga pendukung AS ya...
   
  Ada yg tau lbh detail>>
  Rgd

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Kebenaran Re: [wanita-muslimah]

2008-04-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Semua benar. Baik yang dibunuh maupun yang membunuh semua dalam kebenaran. 
Perang tersebut merupakan sebab yang ALLAH turunkan agar mereka dapat mati 
secara mulia, syahid. Begitulah pendapat semua imam-imam kami dalam ahlussunah 
wal jamaah mulai dari Imam Hasan Al Bashri, Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Imam 
Abdullah bin Mubarak, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam 
Ahmad. Bahkan orang terkemudian yang mempersoalkan perselisihan para Sahabat 
itu oleh Imam Ahmad difatwa ahli bid'ah. Dan akur semua pendapat Imam 
ahlussunah hingga zaman ini.

Mungkin sebaiknya anda renungkan pendapat Imam Abu Zur'ah ar-Razi rh., "Apabila 
anda melihat seseorang mencela salah satu sahabat Rasulullah saw. maka 
ketahuilah bahwa dia itu zindiq, karena Rasulullah saw. menurut kami adalah 
benar dan al-Qur'an itu benar. Sesungguhnya yang menyampaikan al-Qur'an dan 
hadits kepada kita adalah para sahabat Rasulullah saw. Mereka (yang mencela 
para sahabat) hanyalah ingin mencela para saksi kita untuk membatalkan 
Al-Qur'an dan sunnah, padahal celaan itu lebih pantas untuk mereka dan mereka 
adalah orang-orang zindiq" (lihat Kitab Al-Kifaayah fii 'ilmil riwaayah oleh 
al-Khatib al-Baghdadi hal.67).

Yang menyelisihi pendapat ini adalah orang-orang terkemudian. Kadang mereka 
meninggikan satu Sahabat dan menghina Sahabat yang lain, atau bahkan 
merendahkan keduanya. Sebenarnya orang seperti ini adalah orang yang tak 
beradab pada Rasulullah. Para Sahabat itu didikan Rasul, tanggung jawab Rasul. 
Sedangkan orang yang mmbicarakannya bahkan shalat Isya' dan shalat Subuhnya pun 
sering bobol. Rasul dan para Sahabatnya jelas masuk surga. Orang yang 
membicarakan? Baca fatihah saja belum betul tajwidnya.


Rasulullah saw ada bersabda yang artinya lebih kurang:
“Janganlah kalian mencela sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya 
seandainya seorang diantara kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud, sungguh 
belum menyamai satu mud seorang diantara mereka, tidak pula separuhnya” (HR. al 
Bukhari no. 3673 dan Muslim no. 2541)

Rasulullah juga bersabda:
"Sahabat-sahabatku bagaikan bintang-bintang di langit. Siapa pun yang kalian 
ikuti, pasti kalian akan mendapat petunjuk."

Bahkan Sahabat nomor 124.000 pun kalau kita jumpa dia dan mengikutinya, insya 
ALLAH kita akan selamat dalam kebenaran.

Rasul pun bersabda:
"Para Sahabatku diampuni dosanya karena mereka bersahabat dengan aku."

Nah, kalau sudah Rasul bilang diampuni, buat apa lagi mempersoalkan mereka? 
Lebih baik anda belajar dulu bangun sebelum subuh supaya tidak kesiangan melulu.


-Rizal-


Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: mas Rizal ...
antar shahabat Rasul saja saling bertentangan bahkan saling berbunuh2-an.
lalu siapa yang benar?

salam,
--
wikan

On 4/23/08, Mohammad Rizal  wrote:
>
> Begitu butanya pada kebenaran...Sudah samasekali tulikah telinga? Sudah 
> samasekali bisukah mulut? Sudah samasekali butakah hati?
>  Kebenaran bisa dibuktikan dengan ilmu, lebih jauh lagi, kebenaran bisa 
> dirasakan dengan hati. Fitrah hati takkan mungkin menolak kebenaran karena 
> kebenaran berasal dari sumber yang satu, ALLAH, Tuhan seluruh manusia.
>
>  Kebenaran ini bersifat mutlak dan dengan kasih sayang-Nya, diturunkan-Nya 
> kebenaran itu pada hamba-hamba-Nya melalui rasul-rasul-Nya 'alaihimush 
> shalatuwassalam. Kemudian setelah ketiadaan Rasul-Nya saw., dijamin-Nya 
> penjagaan kebenaran itu melalui sahabat-sahabat Rasul-Nya radhiallahu anhum 
> dan melalui 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: kolom Perempuan memberdayakan laki-laki

2008-04-22 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> > PEREMPUAN MEMBERDAYAKAN LAKI-LAKI
> >
> > Kolom oleh : Viddy AD Daery
> >

Coba B nya diganti dengan P. ...:-)



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik IrwanK
Bukan menyembunyikan.. cuma rahasia.. itu saja.. :-p
Kalau gak salah jaman dulu karena kurangnya makanan, ada pelaut yang
cuma berani makan di malam hari.. jadi (kalaupun) ada cacing, belatung(?)
di makanannya, gak bakal lihat..

Kalau jaman sekarang mirip Fear Factor, kali ya? :-P

Wassalam,

Irwan.K

On Wed, Apr 23, 2008 at 12:29 PM, Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   Setuju mas Ambon. Itu emang restoran gak berkelas. Kalo di Cimanggis
> itu namanya "restoran susan" ato restoran remang2 yang dulu pernah
> disergap ama team Buser...:-)
>
> Kalo orang seneng yang gelap2 berarti ada sesuatu yang mau
> disembunyikan...:-). Liat aja pemain sulap, seneng (eh harus kali
> ya?) pake bajunya yg gelap2 soalnya mau "menyilapkan mata" penonton.
>
> wassalam,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Katagori kelas berapa restaurant yang tamunya makan dalam
> kegelapan?
> >
> > Kalau restauran tsb hanya berkelas biasa, mungkin ada saja yang
> tidak beres
> > dengan makanannya.
> >
> > - Original Message -
> > From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: "Milis wm" 
> > 
> >
> > Sent: Wednesday, April 23, 2008 5:49 AM
> > Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
> >
> >
> > >
> > > Belakangan ini malah ada bermunculan restoran yg menghidangkan
> makanan
> > > dalam gelap. Satu restoran dikerubungi kain hitam. Tidak boleh
> bawa
> > > lampu, senter, hp harus dititipkan. Jadi makan pun gelap gelapan
> gitu.
> > >
> > > Eksotis katanya ?
> > >
> > > Memangnya ada yg salah dgn itu ? Kok bikin pameran gajah di
> kegelapan,
> > > pakai dibilang salah.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Setuju mas Ambon. Itu emang restoran gak berkelas. Kalo di Cimanggis 
itu namanya "restoran susan" ato restoran remang2 yang dulu pernah 
disergap ama team Buser...:-) 

Kalo orang seneng yang gelap2 berarti ada sesuatu yang mau 
disembunyikan...:-). Liat aja pemain sulap, seneng (eh harus kali 
ya?) pake bajunya yg gelap2 soalnya mau "menyilapkan mata" penonton.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Katagori kelas berapa restaurant yang tamunya makan dalam 
kegelapan?
> 
> Kalau restauran tsb hanya berkelas biasa, mungkin ada saja yang 
tidak beres 
> dengan makanannya.
> 
> - Original Message - 
> From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "Milis wm" 
> Sent: Wednesday, April 23, 2008 5:49 AM
> Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
> 
> 
> >
> > Belakangan ini malah ada bermunculan restoran yg menghidangkan 
makanan 
> > dalam gelap.  Satu restoran dikerubungi kain hitam. Tidak boleh 
bawa 
> > lampu, senter, hp harus dititipkan. Jadi makan pun gelap gelapan 
gitu.
> >
> > Eksotis katanya ?
> >
> > Memangnya ada yg salah dgn itu ? Kok bikin pameran gajah di 
kegelapan, 
> > pakai dibilang salah.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> >
> > -Original Message-
> > From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Date: Wed, 23 Apr 2008 11:41:44
> > To:
> > Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
> >
> >
> > Ole sio sayange, itu orang Hindu (mudah-mudahan bikan MGA) mulai 
dengan 
> > langkah yang salah: an elephant exhibition in a dark house Sio, 
kok 
> > pameran di tempat gelap, kok bikin pameran ayam terbang: "ayam 
hitam 
> > terbang malam hinggap dipohon rimbun"
> > Sio, itu yang pertama, yang kedua, kalaupun ada yang bikin 
pameran gajah 
> > atau ayam terbang seperti itu, ya yang ingin nonton pameran itu 
bawa lampu 
> > senter, atau lentera, atau pelita..
> >
> > Salam
> > La Tando
> >
> > 
+
+
> > .
> >
> > - Original Message - 
> > From: Dwi W. Soegardi
> > To: wanita-muslimah@  
> > yahoogroups.com
> > Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:54 AM
> > Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
> >
> > wah baru segitu dibilang ajaib.
> >
> > ok deh lebih lengkap lagi, biar tambah ajaib
> >
> > The Elephant in the dark, on the reconciliation of contrarieties
> >
> > SOME Hindus had brought an elephant for exhibition and placed it 
in a dark
> > house. Crowds of people were going into that dark place to see 
the beat.
> > Finding that ocular inspection was impossible, each visitor felt 
it with 
> > his
> > palm in the darkness.
> >
> > The palm of one fell on the trunk.
> >
> > 'This creature is like a water-spout,' he said.
> >
> > The hand of another lighted on the elephant's ear. To him the
> > beat was evidently like a fan.
> >
> > Another rubbed against its leg.
> >
> > 'I found the elephant's shape is like a pillar,' he said.
> >
> > Another laid his hand on its back.
> >
> > 'Certainly this elephant was like a throne,' he said.
> >
> > The sensual eye is just like the palm of the hand. The palm has 
not the
> > means of covering the whole of the best.
> >
> > The eye of the Sea is one thing and the foam another. Let the 
foam go, and
> > gaze with the eye of the Sea. Day and night foam-flecks are 
flung from the
> > sea: of amazing! You behold the foam but not the Sea. We are 
like boats
> > dashing together; our eyes are darkened, yet we are in clear 
water.
> >
> > (Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)
> >
> > Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
> > saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
> > lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?
> >
> > salam,
> > DWS
> >
> > 2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]  
> > com>:
> >
> > > analogi2 yang aneh bin ajaib ...
> > >
> > > level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama 
dan Tuhan
> > > ???
> > >
> > > On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED] 
> > >  com> wrote:
> > > >
> > > > Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-
raba gajah,
> > > > dan mendeskripsikannya.
> > > > Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, 
beda lagi
> > > > yang memeluk kakinya.
> > > > Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
> > > > "pengalamannya" masing-masing.
> > > >
> > > > Salam,
> > .
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> > 
> >
> > ===
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wa

[wanita-muslimah] Re: kolom Perempuan memberdayakan laki-laki

2008-04-22 Terurut Topik mediacare

- Original Message - 
From: "anuv chaviddy" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, April 23, 2008 11:46 AM
Subject: kolom Perempuan memberdayakan laki-laki


> PEREMPUAN MEMBERDAYAKAN LAKI-LAKI
>
> Kolom oleh : Viddy AD Daery
>
> Selama ini,wacana yang tersedia di dunia hubungan
> laki-laki dan perempuan dalam bidang
> pemberdayaan-terutama hal itu akan diperingati atau
> diwacanakan kembali jika pas menjelang atau sekitar
> Hari Kartini,atau boleh juga pada Hari Ibu-adalah
> laki-laki atau bersama-sama antara laki-laki dan
> perempuan berupaya memberdayakan perempuan.
>
> Kenapa tidak ada wacana perempuan memberdayakan
> laki-laki ? Padahal dalam sejarah,bahkan sebenarnya
> dalam kehidupan sehari-hari sekarang,sangat banyak
> kasus perempuan-perempuan perkasa yang tidak hanya
> sanggup memberdayakan sesama perempuan, namun juga
> berhasil memberdayakan laki-laki.
>
> Artinya,ada sosok atau tokoh perempuan yang berhasil
> memberdayakan laki-laki yang pada mulanya hanya tokoh
> yang tersembunyi,lalu diberi kesempatan oleh
> perempuan,hingga laki-laki tersebut berhasil menjadi
> tokoh besar di masa depan. Tanpa pemberdayaan oleh
> perempuan itu,laki-laki tersebut mungkin hanya tumpas
> atau menjadi tua dan mati tanpa pernah berperan besar
> dalam sejarah.
>
> Salah satu yang fenomenal dalam sejarah Indonesia
> adalah,ketika Ratu Majapahit,Tribhuana Tunggadewi
> memberdayakan dan memberi kesempatan Gajah Mada
> menjadi Mahapatih Majapahit.Gajah Mada yang pada
> awalnya hanya merupakan bhayangkara biasa/tentara
> pengawal raja kelahiran desa Mada,Lamongan,Jawa
> Timur,akhirnya mampu mempersatukan Nusantara-mulai
> wilayah Pattani ( kini masuk Thailand selatan ),
> sampai yang kini disebut
> Malaysia,Singapura,Indonesia,Brunei dan Timor Leste,
> semua bersatu dalam payung Kerajaan Majapahit Raya.
>
> SIAPA RATU TRIBHUANA TUNGGA DEWI ?
>
> Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi (atau disingkat
> Tribhuwana) adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan putri
> dari Raden Wijaya dan Gayatri. Memiliki adik kandung
> bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri bernama Jayanagara.
> Pada masa pemerintahan Jayanagara (1309-1328) ia
> diangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana bergelar
> Bhre Kahuripan.
> Suami Tribhuwana bernama Cakradhara yang bergelar
> Kertawardhana Bhre Tumapel. Dari perkawinan itu lahir
> Dyah Hayam Wuruk dan Dyah Nertaja. Hayam Wuruk
> kemudian diangkat sebagai yuwaraja atau Raja Muda
> bergelar Bhre Kahuripan atau Bhre Jiwana atau Penguasa
> Tanah Jawa Timur, sedangkan Dyah Nertaja sebagai Bhre
> Pajang, artinya Penguasa Tanah Pajang ( Jawa Tengah ).
> Menurut kitab kuno "Serat Pararaton", Jayanagara
> merasa takut takhtanya terancam, sehingga ia melarang
> kedua adiknya menikah. Setelah Jayanagara meninggal
> tahun 1328, para ksatriya pun berdatangan melamar
> kedua putri. Akhirnya, setelah melalui suatu
> sayembara, diperoleh dua orang pria, yaitu Cakradhara
> sebagai suami Dyah Gitarja, dan Kudamerta sebagai
> suami Dyah Wiyat.
> Pemerintahan Tribhuwana
> Menurut kitab kuno "Negarakretagama" alias "Desa
> Warnana", Tribhuwana naik takhta atas perintah ibunya
> (Gayatri) tahun 1329 menggantikan Jayanagara yang
> meninggal tahun 1328. Ketika Gayatri meninggal dunia
> tahun 1350, pemerintahan Tribhuwana pun berakhir
> pula,digantikan putranya,Hayam Wuruk alias
> Rajasanegara.
> Berita tersebut menimbulkan kesan bahwa Tribhuwana
> naik takhta mewakili Gayatri. Meskipun Gayatri
> hanyalah putri bungsu Kertanagara, tapi mungkin ia
> satu-satunya yang masih hidup di antara istri-istri
> Raden Wijaya sehingga ia dapat mewarisi takhta
> Jayanagara yang meninggal tanpa keturunan. Tetapi saat
> itu Gayatri telah menjadi pendeta Buddha, sehingga
> pemerintahannya pun diwakili putrinya, yaitu
> Tribhuwana Tunggadewi.
> Menurut Negarakretagama, Tribhuwana memerintah
> didampingi suaminya, Kertawardhana. Pada tahun 1331 ia
> menumpas pemberontakan daerah Sadeng dan Keta,dibantu
> tentara Bhayangkara yang sedang naik daun bernama
> Gajah Mada. Setelah berhasil menumpas pemberontakan
> Sadeng dan Keta ( Lumajang ), maka Tribhuana
> Tunggadewi semakin terpesona kepada kemampuan politik
> Gajah Mada,lalu diberinya jalan untuk melejitkan
> karir,mula-mula diberi kesempatan sebagai Patih Desa
> Daha,lalu dipindah menjadi Patih Kota Kediri,dan
> akhirnya diangkat menjadi Patih Ibukota Negara
> Majapahit dan bahkan akhirnya menjadi Mahapatih atau
> Perdana Menteri.
> GAJAH MADA
> Dan siapa yang tidak mengenal Gajah Mada ? Mahapatih
> Majapahit yang orang biasa kelahiran desa
> Mada,Lamongan,Jawa Timur  ketika  Majapahit diperintah
> Ratu Tribhuana Tungga Dewi. Saat itu kerajaan
> menghadapi pemberontakan Ra Kuti.
>
> Gajah Mada saat itu melamar menjadi Pasukan
> Bhayangkara,dan akhirnya mampu m

Re: [wanita-muslimah] Mahasiswa UIN Makassar Dukung Ahmadiyah

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Ahhh itusih biasa ajeee Tp mahasiswa UIN yg jenis ape dulu ?? ga semua mhs 
UIN lohh.. Tpi di sejumlan UIN banyak ya gembong2 prularcrutnya, macam MUSMUL, 
UCIL dkk,, yahhh jadi wajar aja ada antek2 & gerakan seperti itu... UINkan 
skrng dijadikan basis pengkaderan oleh orang2 plucal.. bener ya?? sm ya spt 
Omcon dan mahluk sejenisnya ini..?? hehehe. comment pls..
   
  Too Om'ON jng baca yaa..
   
  Hidup Ucil

Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
oom rizal dan hmna, ikutan ???
tumben nih. hehehhe

---

Agama - 2008-04-23 05:17:31 
Mahasiswa UIN Makassar Dukung Ahmadiyah 

Sejumlah mahasiswa UIN Makassar mengecam fatwa MUI tentang Ahmadiyah. Para 
mahasiswa juga menolak rekomendasi oleh Bakor Pakem untuk membubarkan 
Ahmadiyah. Intimidasi dan kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah segera 
dihentikan. 

http://www.liputan6.com/news/?id=158318&c_id=3

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links





   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
Katagori kelas berapa restaurant yang tamunya makan dalam kegelapan?

Kalau restauran tsb hanya berkelas biasa, mungkin ada saja yang tidak beres 
dengan makanannya.

- Original Message - 
From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Milis wm" 
Sent: Wednesday, April 23, 2008 5:49 AM
Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran


>
> Belakangan ini malah ada bermunculan restoran yg menghidangkan makanan 
> dalam gelap.  Satu restoran dikerubungi kain hitam. Tidak boleh bawa 
> lampu, senter, hp harus dititipkan. Jadi makan pun gelap gelapan gitu.
>
> Eksotis katanya ?
>
> Memangnya ada yg salah dgn itu ? Kok bikin pameran gajah di kegelapan, 
> pakai dibilang salah.
>
>
>
>
>
>
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
>
> -Original Message-
> From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
>
> Date: Wed, 23 Apr 2008 11:41:44
> To:
> Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
>
>
> Ole sio sayange, itu orang Hindu (mudah-mudahan bikan MGA) mulai dengan 
> langkah yang salah: an elephant exhibition in a dark house Sio, kok 
> pameran di tempat gelap, kok bikin pameran ayam terbang: "ayam hitam 
> terbang malam hinggap dipohon rimbun"
> Sio, itu yang pertama, yang kedua, kalaupun ada yang bikin pameran gajah 
> atau ayam terbang seperti itu, ya yang ingin nonton pameran itu bawa lampu 
> senter, atau lentera, atau pelita..
>
> Salam
> La Tando
>
> ++
> .
>
> - Original Message - 
> From: Dwi W. Soegardi
> To: wanita-muslimah@  
> yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:54 AM
> Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
>
> wah baru segitu dibilang ajaib.
>
> ok deh lebih lengkap lagi, biar tambah ajaib
>
> The Elephant in the dark, on the reconciliation of contrarieties
>
> SOME Hindus had brought an elephant for exhibition and placed it in a dark
> house. Crowds of people were going into that dark place to see the beat.
> Finding that ocular inspection was impossible, each visitor felt it with 
> his
> palm in the darkness.
>
> The palm of one fell on the trunk.
>
> 'This creature is like a water-spout,' he said.
>
> The hand of another lighted on the elephant's ear. To him the
> beat was evidently like a fan.
>
> Another rubbed against its leg.
>
> 'I found the elephant's shape is like a pillar,' he said.
>
> Another laid his hand on its back.
>
> 'Certainly this elephant was like a throne,' he said.
>
> The sensual eye is just like the palm of the hand. The palm has not the
> means of covering the whole of the best.
>
> The eye of the Sea is one thing and the foam another. Let the foam go, and
> gaze with the eye of the Sea. Day and night foam-flecks are flung from the
> sea: of amazing! You behold the foam but not the Sea. We are like boats
> dashing together; our eyes are darkened, yet we are in clear water.
>
> (Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)
>
> Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
> saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
> lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?
>
> salam,
> DWS
>
> 2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]  
> com>:
>
> > analogi2 yang aneh bin ajaib ...
> >
> > level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama dan Tuhan
> > ???
> >
> > On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED] 
> >  com> wrote:
> > >
> > > Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
> > > dan mendeskripsikannya.
> > > Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
> > > yang memeluk kakinya.
> > > Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
> > > "pengalamannya" masing-masing.
> > >
> > > Salam,
> .
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.3/1390 - Release Date: 4/21/2008 
4:23 PM




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wa

[wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Sebetulnya juga jangan selalu menggunakan kata "menuhankan". Pake 
saja memprioritaskan...:-). Kesannya kalo "menuhankan" sesuatu itu 
dah pasti salah! 

Kalau hidup didunia ini memang harus berfikir, ya memprioritaskan 
hasil olah pikir, ya gpp juga. Masalahnya, pikiran siapa yang mau di 
olah?

Kalau menurut mas Syafei akidah sebuah hasil olah pikir, sebetulnya 
boleh dong diperdebatkan disini?

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebenarnya apa yang disebut akidah adalah sebuah hasil olah pikir
> juga. Ini yang jarang diakui, sehingga akidah diposisikan seolah-
olah
> merupakan barang jadi dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.
> 
> Sebagaimana layaknya sebuah hasil olah pikir, betapapun dia
> disakralkan, perbedaan menjadi suatu keniscayaan. Lebih jauh,
> kebenaran akidah akhirnya menjadi sesuatu yang relatif. 
> 
> Jika kurang disadari, memutlakkan hasil olah pikir yang relatif itu
> pada akhirnya bisa jatuh pada syirik, terjatuh pada 
sikap "menuhankan"
> hasil olah pikir.
> 
> Salam
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Alexander Soebroto"
>  wrote:
> >
> > Salam,
> > 
> > SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan 
penyeleweng.
> > Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus 
kasulistik
> seperti itu ,
> > 
> > MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan 
beragama ,
> khususnya apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut,
> mereka teriak-teriak akan  menghakimi ahmadiyah karena perkara
> 'prinsip' yakni akidah, sebenarnya apkah akidah itu ?
> > 
> > Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah
> pribadi seseorang.
> > Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.
> > 
> > Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya yang
> lain (orang lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?
> > 
> > APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang 
tidak
> terlihat , tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka yang 
justru
> sering diganggu? 
> > 
> > Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada
> membela ahmadiyah?
> > 
> > Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan Ahmadiyah,
> termasuk saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.
> > 
> > Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah
> MENOLAK tindakan kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh
> sekelompok orang (islam fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah
> dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
> > 
> > Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya 
merasa
> berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya oleh
> kelompok yang jahat.
> > 
> > Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist
> [EMAIL PROTECTED] , Beliau ( bukan muslim ) juga ikut
> MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh muslim dengan saudara
> muslim lainnya...
> > 
> > Berkacalah...
> > 
> > ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
> > ISlam itu damai...
> > Islam itu berakhlak...
> > 
> > Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya 
meragukan
> keberagaan orang-orang semacam itu.
> > 
> > Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju 
untuk
> perang :
> > 
> > 1, Melawan kemiskinan
> > 2, Melawan kebodohan
> > 3, Melawan pembodohan
> > 
> > Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi
> sebuah negara yang rahmattan lil alalamin
> > 
> > Salam,
> > 
> > Alexander Soebroto
> > www.parapemikir.com
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Re: Kebenaran Re: [wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
mas Rizal ...
antar shahabat Rasul saja saling bertentangan bahkan saling berbunuh2-an.
lalu siapa yang benar?

salam,
--
wikan

On 4/23/08, Mohammad Rizal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Begitu butanya pada kebenaran...Sudah samasekali tulikah telinga? Sudah 
> samasekali bisukah mulut? Sudah samasekali butakah hati?
>  Kebenaran bisa dibuktikan dengan ilmu, lebih jauh lagi, kebenaran bisa 
> dirasakan dengan hati. Fitrah hati takkan mungkin menolak kebenaran karena 
> kebenaran berasal dari sumber yang satu, ALLAH, Tuhan seluruh manusia.
>
>  Kebenaran ini bersifat mutlak dan dengan kasih sayang-Nya, diturunkan-Nya 
> kebenaran itu pada hamba-hamba-Nya melalui rasul-rasul-Nya 'alaihimush 
> shalatuwassalam. Kemudian setelah ketiadaan Rasul-Nya saw., dijamin-Nya 
> penjagaan kebenaran itu melalui sahabat-sahabat Rasul-Nya radhiallahu anhum 
> dan melalui penerus-penerus mereka rahimahumullahu ta'ala. Setiap awal kurun 
> kebenaran akan diwarisi oleh seorang pewaris akbar, mujaddid-mujaddid, dan di 
> antara mereka ada para shiddiqin yang menempati kedudukan mereka, hingga ke 
> akhir zaman, di mana kebenaran akan diwarisi oleh seorang keturunan Rasul-Nya 
> saw. yang namanya sama dengan nama Rasul-Nya saw. dan nama bapaknya sama 
> dengan nama bapak Rasul-Nya yang oleh Rasul-Nya digelari Imamul Mahdi, 
> Pemimpin yang mendapat petunjuk. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan 
> kasih sayang seperti sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezaliman dan kekejaman.


Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro

Belakangan ini malah ada bermunculan restoran yg menghidangkan makanan dalam 
gelap.  Satu restoran dikerubungi kain hitam. Tidak boleh bawa lampu, senter, 
hp harus dititipkan. Jadi makan pun gelap gelapan gitu.

Eksotis katanya ?  

Memangnya ada yg salah dgn itu ? Kok bikin pameran gajah di kegelapan, pakai 
dibilang salah.






Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 23 Apr 2008 11:41:44 
To:
Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran


Ole sio sayange, itu orang Hindu (mudah-mudahan bikan MGA) mulai dengan langkah 
yang salah: an elephant exhibition in a dark house Sio, kok pameran di tempat 
gelap, kok bikin pameran ayam terbang: "ayam hitam terbang malam hinggap 
dipohon rimbun"
 Sio, itu yang pertama, yang kedua, kalaupun ada yang bikin pameran gajah atau 
ayam terbang seperti itu, ya yang ingin nonton pameran itu bawa lampu senter, 
atau lentera, atau pelita..
 
 Salam
 La Tando
 
 
++
 .
 
 - Original Message - 
 From: Dwi W. Soegardi 
 To: wanita-muslimah@  
yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:54 AM
 Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran
 
 wah baru segitu dibilang ajaib.
 
 ok deh lebih lengkap lagi, biar tambah ajaib
 
 The Elephant in the dark, on the reconciliation of contrarieties
 
 SOME Hindus had brought an elephant for exhibition and placed it in a dark
 house. Crowds of people were going into that dark place to see the beat.
 Finding that ocular inspection was impossible, each visitor felt it with his
 palm in the darkness.
 
 The palm of one fell on the trunk.
 
 'This creature is like a water-spout,' he said.
 
 The hand of another lighted on the elephant's ear. To him the
 beat was evidently like a fan.
 
 Another rubbed against its leg.
 
 'I found the elephant's shape is like a pillar,' he said.
 
 Another laid his hand on its back.
 
 'Certainly this elephant was like a throne,' he said.
 
 The sensual eye is just like the palm of the hand. The palm has not the
 means of covering the whole of the best.
 
 The eye of the Sea is one thing and the foam another. Let the foam go, and
 gaze with the eye of the Sea. Day and night foam-flecks are flung from the
 sea: of amazing! You behold the foam but not the Sea. We are like boats
 dashing together; our eyes are darkened, yet we are in clear water.
 
 (Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)
 
 Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
 saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
 lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?
 
 salam,
 DWS
 
 2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]  com>:
 
 > analogi2 yang aneh bin ajaib ...
 >
 > level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama dan Tuhan
 > ???
 >
 > On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]  
 > com> wrote:
 > >
 > > Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
 > > dan mendeskripsikannya.
 > > Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
 > > yang memeluk kakinya.
 > > Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
 > > "pengalamannya" masing-masing.
 > >
 > > Salam,
 . 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, itu orang Hindu (mudah-mudahan bikan MGA) mulai dengan langkah 
yang salah: an elephant exhibition in a dark house Sio, kok pameran di tempat 
gelap, kok bikin pameran ayam terbang: "ayam hitam terbang malam hinggap 
dipohon rimbun"
Sio, itu yang pertama, yang kedua, kalaupun ada yang bikin pameran gajah atau 
ayam terbang seperti itu, ya yang ingin nonton pameran itu bawa lampu senter, 
atau lentera, atau pelita..

Salam
La Tando

++
.


  - Original Message - 
  From: Dwi W. Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 23, 2008 10:54 AM
  Subject: Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran


  wah baru segitu dibilang ajaib.

  ok deh lebih lengkap lagi, biar tambah ajaib

  The Elephant in the dark, on the reconciliation of contrarieties

  SOME Hindus had brought an elephant for exhibition and placed it in a dark
  house. Crowds of people were going into that dark place to see the beat.
  Finding that ocular inspection was impossible, each visitor felt it with his
  palm in the darkness.

  The palm of one fell on the trunk.

  'This creature is like a water-spout,' he said.

  The hand of another lighted on the elephant's ear. To him the
  beat was evidently like a fan.

  Another rubbed against its leg.

  'I found the elephant's shape is like a pillar,' he said.

  Another laid his hand on its back.

  'Certainly this elephant was like a throne,' he said.

  The sensual eye is just like the palm of the hand. The palm has not the
  means of covering the whole of the best.

  The eye of the Sea is one thing and the foam another. Let the foam go, and
  gaze with the eye of the Sea. Day and night foam-flecks are flung from the
  sea: of amazing! You behold the foam but not the Sea. We are like boats
  dashing together; our eyes are darkened, yet we are in clear water.

  (Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)

  Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
  saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
  lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?

  salam,
  DWS

  2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]>:

  > analogi2 yang aneh bin ajaib ...
  >
  > level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama dan Tuhan
  > ???
  >
  > On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > >
  > > Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
  > > dan mendeskripsikannya.
  > > Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
  > > yang memeluk kakinya.
  > > Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
  > > "pengalamannya" masing-masing.
  > >
  > > Salam,
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik wawan wawan
gak masyaaalllah  om :)

On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo gitu Anda termasuk salah satu ikutan yang meraba-raba gajah di kamar
> gelap tersebut :-)
>
>
> 2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> > kirain analogi buat agama.
> > terus itu analogi soal apaan om ?
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
kalo gitu Anda termasuk salah satu ikutan yang meraba-raba gajah di kamar
gelap tersebut :-)


2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]>:

> kirain analogi buat agama.
> terus itu analogi soal apaan om ?
>
> On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> >
> > Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
> > saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
> > lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?
> >
> > salam,
> > DWS
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik wawan wawan
kirain analogi buat agama.
terus itu analogi soal apaan om ?

On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
> saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
> lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?
>
> salam,
> DWS


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
wah baru segitu dibilang ajaib.

ok deh lebih lengkap lagi, biar tambah ajaib


The Elephant in the dark, on the reconciliation of contrarieties

SOME Hindus had brought an elephant for exhibition and placed it in a dark
house. Crowds of people were going into that dark place to see the beat.
Finding that ocular inspection was impossible, each visitor felt it with his
palm in the darkness.

The palm of one fell on the trunk.

'This creature is like a water-spout,' he said.

The hand of another lighted on the elephant's ear. To him the
beat was evidently like a fan.

Another rubbed against its leg.

'I found the elephant's shape is like a pillar,' he said.

Another laid his hand on its back.

'Certainly this elephant was like a throne,' he said.

The sensual eye is just like the palm of the hand. The palm has not the
means of covering the whole of the best.

The eye of the Sea is one thing and the foam another. Let the foam go, and
gaze with the eye of the Sea. Day and night foam-flecks are flung from the
sea: of amazing! You behold the foam but not the Sea. We are like boats
dashing together; our eyes are darkened, yet we are in clear water.


(Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi)

Sebagai salah seorang buta yang ikutan meraba-raba gajah,
saya memahami kisah tersebut sebagai proses pencarian kebenaran,
lagian siapa yang menganalogikan gajah dengan agama dan tuhan?

salam,
DWS


2008/4/22 wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]>:

> analogi2 yang aneh bin ajaib ...
>
> level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama dan Tuhan
> ???
>
> On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
> > dan mendeskripsikannya.
> > Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
> > yang memeluk kakinya.
> > Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
> > "pengalamannya" masing-masing.
> >
> > Salam,
> >
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Lagu Kartini Tiga Stanza

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro
Wah aku hampir lupa bahwa hari ini merupakan hari bersejarah, paling tidak buat 
jamanku waktu kecil. Jaman SD dulu setiap hari kartini artinya "Hari berpakaian 
daerah !". Mboh silahkan anda kritik habis-habisan peringatan yang sekedar 
seremonial ini. Namun aku masih ingat banget setiap tanggal 21 Apri selalu saja 
persewaan pakaian daerah adalah hari panen raya. 

Lagu Kartini juga tiga Stanza 

Nah aku hari ini malah terkaget dan tersenyum ternyata lagu Ibu Kartini juga 
ada versi tiga stanza yang kutemukan di Wikimu sini yang menemukan Oni Suryaman 
 aku pikir tadinya Roy Suryo, kok sama ada "Surya"-nya :): 

Ibu KARTINI 

Raden Adjeng Kartini, puteri sedjati
Puteri Indonesia, harum namanja
Raden Adjeng Kartini, pendekar isteri
Pendekar kaumnja, untuk mulia. 

Raden Adjeng Kartini, pendekar isteri
Pendekar kaum ibu, tanah airnja
Raden Adjeng Kartini, penjuluh budi
Penjuluh bangsanja, karena tjita-tjitanja. 

Raden Adjeng Kartini, pendekar djauhari
Puteri jang berdjasa, se Indonesia
Raden Adjeng Kartini, puteri jang sutji
Puteri jang merdeka, tjita-tjitanja. 

Refrein: 

Wahai Raden Adjeng Kartini
Puteri jang mulia
Sungguh besar tjita-tjitamu
Bagi Indonesia. 

disalin dari buku karangan Tamar Djaja, Pusaka Indonesia, hal 729
terbitan Penerbit Bulan Bintang, 1966 

Ah cuman mengingat masa kecil dulu saja   

http://rovicky.wordpress.com/2008/04/21/lagu-kartini-tiga-stanza/

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik Lina Dahlan
Lalu bagaimana membedakan orang gila dan orang waras, serta orang 
jujur dan tidak jujur dalam hal menafsirkan suatu agama?

Sebetulnya kalau pertanyaannya,"ini APA?". Seharusnya jawabannya 
adalah "kertas". Bukan "warna putih, bentuk persegi empat".

Ini perlunya berpikir dikotomis. Tidak mungkin ada Kebenaran ganda.

wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "total_sacrifice" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para 
siswa, "ini
> apa?"
> dijawab,
> murid 1, "kertas pak" betul
> murid 2, "warna putih pak" ... betul
> murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
> 
> dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya 
tulisan,
> sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan 
semuanya
> benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
>  wrote:
> >
> > Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" 
dan "kontributif"
> > Terus berusaha ya nak .. :D
> > 
> > Salam
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Oo ...
> > > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak 
hanya 
> > > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya 
terasa 
> > > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo 
pas di 
> > > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda 
selama 
> > > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > > satriyo
> > > 
> > > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya 
itu 
> > > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa 
inggris, 'the'  
> > > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas 
saya kira) 
> > > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya 
di 
> > > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih 
berminat untuk
> > > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat 
> > > diharapkan. 
> > > >
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Memang sihh perumpaan ini sangat terlalu sederhana.. Tapi bisa juga di jwb dg 
sederhana.
  Buka saja matanya / ga usah di tutup trus berkata jujur.. kan beres urusannya 
: dia bisa menjelaskan gajah itu seperti apa dengan lengkap dan sempurna... Ato 
kalo dia buta ya tinggal yang melek menjelaskan gajah itu seperti apa...
   
  Unt perumpamaan anak kecil juga kurang pas jwbnya, Masa nanya ini apa(kertas 
HVS)?? jwbnya warna putih ato bentuk segi empat.. Artinyaa kan jwbn dg 
pertanyaan itu ga nyambung.. Jadi dg keodisi seperti itu, apakah pemahaman yg 
kurang lengkap/tidak pas itu akan dibiarkan aja?? tentu tidak kan,, kita akan 
berusaha mencoba mencari & memberikan jawaban yg paling tepat... 
   
  Inipun cuma kasus sederhana yg belum tetntu bisa diambil unt perbanding..
   
  Rgd
   
"Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
dan mendeskripsikannya.
Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
yang memeluk kakinya.
Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
"pengalamannya" masing-masing.

Salam,

On 4/22/08, total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini
> apa?"
> dijawab,
> murid 1, "kertas pak" betul
> murid 2, "warna putih pak" ... betul
> murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
>
> dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
> sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
> benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" dan "kontributif"
> > Terus berusaha ya nak .. :D
> >
> > Salam
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Oo ...
> > > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya
> > > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa
> > > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di
> > > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama
> > > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > > satriyo
> > >
> > > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu
> > > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'
> > > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya kira)
> > > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di
> > > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
> > > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat
> > > diharapkan.
> > > >
> >
>
>
>
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Lina Dahlan

In general saya setuju sama pendapat Mas Alex ini. Hanya saja saya 
tidak tahu sejauh mana kata "memaksa" tersebut dapat diaplikasikan. 
Jika betul apa yang diberitakan di koran Republika bhw ada seseorang 
diberi bantuan dana tapi dengan syarat dia harus menjadi Ahmadiers, 
lalu setelahnya harus dipotong 10% di'korban'kan utk Ahmadiyah, 
dapatkah ini dikatakan 'pemaksaan akidah'? 

Memang akidah itu wilayah pribadi seseorang. Kekerasan tidak boleh 
dibiarkan. Cara yang baik untuk mencegah aliran2 yang dianggap sesat 
adalah dengan memperbanyak 'pengajaran' atau dakwah hingga umat 
menjadi pintar dan kuat akidahnya. Adakalanya pembelajaran ini 
dilakukan dengan cara membandingkan. Tapi sedangkal pengamatan saya, 
di milis ini telah dilarang untuk membicarakan akidah (membandingkan 
akidah)?. Tapi, saya tetap menjunjung tinggi peraturan dan 
menghargai moderator. Jadi, saya tak mau bicara soal akidah. Kalau 
mau tau akidahnya Ahmadiyah, ya kunjungi saja website mereka. Saya 
pernah mengunjungi website mereka karena ingin tau apa isi kitab 
Tazkirah secara menyeluruh, tapi gak nemu di website mereka. Ini 
suatu masukan buat Ahmadiers untuk mempublikasikan kitab Tazkirahnya 
ke umum melalui website mereka. 

Semalam saya sempat menonton sekilas di teve (JAKTV?) antara jubir 
Ahmadiyah dengan MUI (gak tau namanya). Waktu presenternya bertanya 
mengapa Ahmadiyah tidak menjalankan 12 point kesepakatan tsb, 
jubirnya hanya bilang,"bukan saya yang menandatangani, tapi pemimpin 
kami!"...laaah.

Teman saya mengatakan,"mungkin pemimpinnya menandatangani dalam 
keadaan ditekan!". Buat saya itu bukan alasan, karena kesepakatan 
tsb dibuat banyak melibatkan orang/gol. Kalau tak salah ini juga 
diprakarsai oleh golongan2 yang dianggap liberal! 

Please CMIW.

Wassalam,




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Alexander Soebroto" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> 
> SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan penyeleweng.
> Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus 
kasulistik seperti itu ,
> 
> MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan beragama , 
khususnya apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut, 
mereka teriak-teriak akan  menghakimi ahmadiyah karena 
perkara 'prinsip' yakni akidah, sebenarnya apkah akidah itu ?
> 
> Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah 
pribadi seseorang.
> Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.
> 
> Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya yang 
lain (orang lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?
> 
> APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang 
tidak terlihat , tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka 
yang justru sering diganggu? 
> 
> Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada 
membela ahmadiyah?
> 
> Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan Ahmadiyah, 
termasuk saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.
> 
> Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah 
MENOLAK tindakan kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh 
sekelompok orang (islam fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah 
dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
> 
> Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya 
merasa berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya 
oleh kelompok yang jahat.
> 
> Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist 
[EMAIL PROTECTED] , Beliau ( bukan muslim ) juga ikut 
MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh muslim dengan saudara 
muslim lainnya...
> 
> Berkacalah...
> 
> ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
> ISlam itu damai...
> Islam itu berakhlak...
> 
> Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya 
meragukan keberagaan orang-orang semacam itu.
> 
> Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju 
untuk perang :
> 
> 1, Melawan kemiskinan
> 2, Melawan kebodohan
> 3, Melawan pembodohan
> 
> Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi 
sebuah negara yang rahmattan lil alalamin
> 
> Salam,
> 
> Alexander Soebroto
> www.parapemikir.com
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Yang Sesat dan Yang Ngamuk (KH Mustofa Bisri)

2008-04-22 Terurut Topik MGR
http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=337871

Rabu, 23 Apr 2008,
Yang Sesat dan Yang Ngamuk 
 
  Oleh A. Mustofa Bisri 

 Karena melihat sepotong, tidak sejak awal, saya mengira massa yang ditayangkan 
TV itu adalah orang-orang yang sedang kesurupan masal. Soalnya, mereka seperti 
kalap. Ternyata, menurut istri saya yang menonton tayangan berita sejak awal, 
mereka itu adalah orang-orang yang ngamuk terhadap kelompok Ahmadiyah yang 
dinyatakan sesat oleh MUI. 

Saya sendiri tidak mengerti kenapa orang -yang dinyatakan- sesat harus diamuk 
seperti itu? Ibaratnya, ada orang Semarang bertujuan ke Jakarta, tapi ternyata 
tersesat ke Surabaya, masak kita -yang tahu bahwa orang itu sesat- 
menempelenginya. Aneh dan lucu.

Konon orang-orang yang ngamuk itu adalah orang-orang Indonesia yang beragama 
Islam. Artinya, orang-orang yang berketuhanan Allah Yang Mahaesa dan 
berkemanusiaan adil dan beradab. Kita lihat imam-imam mereka yang beragitasi 
dengan garang di layar kaca itu kebanyakan mengenakan busana Kanjeng Nabi 
Muhammad SAW.

Kalau benar mereka orang-orang Islam pengikut Nabi Muhammad SAW, mengapa mereka 
tampil begitu sangar, mirip preman? Seolah-olah mereka tidak mengenal pemimpin 
agung mereka, Rasulullah SAW. 

Kalau massa yang hanya makmum, itu masih bisa dimengerti. Mereka hanyalah 
mengikuti telunjuk imam-imam mereka. Tapi, masak imam-imam -yang mengaku 
pembela Islam itu- tidak mengerti misi dan ciri Islam yang rahmatan lil 
’aalamiin, tidak hanya rahmatan lithaaifah makhshuushah (golongan sendiri). 
Masak mereka tidak tahu bahwa pemimpin agung Islam, Rasulullah SAW, adalah 
pemimpin yang akhlaknya paling mulia dan diutus Allah untuk menyempurnakan 
akhlak manusia. 

Masak mereka tidak pernah membaca, misalnya ayat "Ya ayyuhalladziina aamanuu 
kuunuu qawwamiina lillah syuhadaa-a bilqisthi…al-aayah" (Q. 5: 8). Artinya, 
wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu penegak-penegak kebenaran karena 
Allah dan saksi-saksi yang adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada 
suatu kaum menyeret kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu 
lebih dekat kepada takwa. Takwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui 
apa yang kau kerjakan.

Apakah mereka tidak pernah membaca kelembutan dan kelapangdadaan Nabi Muhammad 
SAW atau membaca firman Allah kepada beliau, "Fabimaa rahmatin minaLlahi linta 
lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfaddhuu min haulika… al-aayah" 
(Q. 3: 159). Artinya, maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berperangai 
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau kasar dan berhati kejam, niscaya 
mereka akan lari menjauhimu…" 

Tak Mengerti 

Sungguh saya tidak mengerti jalan pikiran atau apa yang merasuki pikiran mereka 
sehingga mereka tidak mampu bersikap tawaduk penuh pengayoman seperti 
dicontoh-ajarkan Rasulullah SAW di saat menang. Atau, sekadar membayangkan 
bagaimana seandainya mereka yang merupakan pihak minoritas (kalah) dan kelompok 
yang mereka hujat berlebihan itu mayoritas (menang). 

Sebagai kelompok mayoritas, mereka tampak sekali -seperti kata orang Jawa- 
tidak tepa salira. Apakah mereka mengira bahwa Allah senang dengan orang-orang 
yang tidak tepo saliro, tidak menenggang rasa? Yang jelas Allah, menurut 
Rasul-Nya, tidak akan merahmati mereka yang tidak berbelas kasihan kepada 
orang. 

Saya heran mengapa ada -atau malah tidak sedikit- orang yang sudah dianggap 
atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi berperilaku kasar dan 
pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan Sang Rasul, pembawa Islam itu 
sendiri. Mereka malah mencontoh dan menyugesti kebencian terhadap mereka yang 
dianggap sesat. 

Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah? Ataukah, mereka memahami dakwah 
sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja? 

Atau? Kelihatannya kok tidak mungkin kalau mereka sengaja berniat membantu 
menciptakan citra Islam sebagai agama yang kejam dan ganas seperti yang 
diinginkan orang-orang bodoh di luar sana. Tapi… 


KH A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang 

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



analogi ajaib was Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik wawan wawan
analogi2 yang aneh bin ajaib ...

level DWS dan TS memakai analogi ajaib kayak gini untuk agama dan Tuhan ???

On 4/23/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
> dan mendeskripsikannya.
> Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
> yang memeluk kakinya.
> Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
> "pengalamannya" masing-masing.
>
> Salam,
>
>
> On 4/22/08, total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini
> > apa?"
> > dijawab,
> > murid 1, "kertas pak" betul
> > murid 2, "warna putih pak" ... betul
> > murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> > murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> > sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> > harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
> >
> > dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
> > sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
> > benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
> >
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Kebenaran Re: [wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Begitu butanya pada kebenaran...Sudah samasekali tulikah telinga? Sudah 
samasekali bisukah mulut? Sudah samasekali butakah hati?
Kebenaran bisa dibuktikan dengan ilmu, lebih jauh lagi, kebenaran bisa 
dirasakan dengan hati. Fitrah hati takkan mungkin menolak kebenaran karena 
kebenaran berasal dari sumber yang satu, ALLAH, Tuhan seluruh manusia.

Kebenaran ini bersifat mutlak dan dengan kasih sayang-Nya, diturunkan-Nya 
kebenaran itu pada hamba-hamba-Nya melalui rasul-rasul-Nya 'alaihimush 
shalatuwassalam. Kemudian setelah ketiadaan Rasul-Nya saw., dijamin-Nya 
penjagaan kebenaran itu melalui sahabat-sahabat Rasul-Nya radhiallahu anhum dan 
melalui penerus-penerus mereka rahimahumullahu ta'ala. Setiap awal kurun 
kebenaran akan diwarisi oleh seorang pewaris akbar, mujaddid-mujaddid, dan di 
antara mereka ada para shiddiqin yang menempati kedudukan mereka, hingga ke 
akhir zaman, di mana kebenaran akan diwarisi oleh seorang keturunan Rasul-Nya 
saw. yang namanya sama dengan nama Rasul-Nya saw. dan nama bapaknya sama dengan 
nama bapak Rasul-Nya yang oleh Rasul-Nya digelari Imamul Mahdi, Pemimpin yang 
mendapat petunjuk. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kasih sayang 
seperti sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezaliman dan kekejaman.

Kebenaran demikian mahal. Dia hanya sesekali muncul, menonjol ke atas pada tiap 
zaman, dengan waktu yang singkat. Memperolehnya memerlukan banyak pengorbanan, 
harta, perasaan, keluarga, kekuasaan, bahkan nyawa sekalipun. Tetapi bukan 
dengan pengorbanan itu kita memperoleh kebenaran, melainkan dengan hidayah dari 
ALLAH. Dengan hidayah saja pun belum tentu kita mendapat kebenaran sejati 
melainkan dengan taufik dari ALLAH. Pada akhirnya, ALLAH jua yang menjaga 
kebenaran itu tetap pada kita hingga akhir hayat.

Para penentang kebenaran dengan segala celotehnya tentang kebenaran takkan 
sanggup melawan mereka. Apapun yang mereka celotehkan, hati manusia akan 
dipikat dan diikat oleh para pewaris kebenaran ini karena ada yang tak sanggup 
mereka tiru dari para pewaris kebenaran ini: akhlak yang setinggi-tingginya dan 
semulia-mulianya dan bantuan ALLAH yang selalu menyertai mereka.

Bantuan ALLAH? Ya, bantuan ALLAH adalah syarat mutlak yang menjadi bukti bagi 
para pewaris kebenaran.


-Rizal-


total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ketika saya memegang kertas HVS lalu 
menanyakan pada para siswa, "ini
apa?"
dijawab,
murid 1, "kertas pak" betul
murid 2, "warna putih pak" ... betul
murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?

dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.


   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Dilema diantara sinetron dan gosip selebritis

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro
Hampir sebulan sudah saya menikmati hari2 cuti saya. Hampir sebulan ini juga 
saya mulai merasakan pening kepala, karena selalu disuguhi tayangan gratisan di 
TV yang kualitasnya benar2 tidak mutu. Maaf kalo saya harus mengkritik tayangan 
tidak mendidik di stasiun televisi gratisan di negeri ini. 

Semenjak saya cuti melahirkan, ada bu lek (tante) yang membantu saya mengurus 
azkia. Saya dan suami merasa bu lek di rumah kami cukup berjasa, karena 
tanpanya kami pasti akan sangat kerepotan dan kebingungan mengurus si kecil. 
Tapi yang namanya ibu2, tau kan acara TV favoritnya apa? yupp.. sinetron dan 
gosip selebritis. Jadi tiada hari tanpa sinetron dan gosip. Pagi, siang, sore, 
sampe malam hari, nonstop.. 

Saya sendiri tidak terlalu suka sinetron indonesia yang ceritanya pasti itu2 
saja, bahkan beberapa (banyak) diantaranya yang menjiplak film2 asing, apalagi 
artisnya yang muter2 cuman tuker peran saja dari satu judul sinetron ke judul 
sinetron yang lain. Bukan cuman sisi cerita yang tidak kreatif, muatannya pun 
sangat tidak mendidik. Dalam setiap episode selalu ada adegan kekerasan, baik 
itu kekerasan fisik maupun ucapan. Sebagai pembelaan mungkin ada yang akan 
berkata "itulah realita dalam kehidupan kita". Tapi jika kekerasan itu 
ditayangkan setiap jam, setiap hari, bukan tidak mungkin akan mempengaruhi 
perilaku hidup kita. 

Selain itu, dengan adanya peran yang dibawakan oleh tokoh antagonis dengan cara 
berteriak2, berkata2 kasar dengan mata yang melotot tajam, berhati buruk, 
selalu merencanakan hal2 buruk untuk si tokoh utama, sampai kekerasan fisik, 
seperti tampar menampar atau mendorong hingga jatuh, membuat pemirsa merasa 
geram dan memancingnya untuk memaki2 si tokoh antagonis ini. Nah akhirnya 
keluarlah kata2 kasar juga dari para pemirsa untuk si tokoh antagonis ini, 
seperti "wah, kurang ajar sekali ya.." atau sekedar "duuh sialan banget sih".. 
astaghfirullah 

Belum lagi gosip selebritis yang beritanya nggak penting banget, dan selalu 
diulang2 terus di semua stasiun TV. Urusan rumah tangga oranglah diubek2, 
urusan harta oranglah.. so what gitu loh, g *gemezz   

Saya sendiri kalau bu lek sudah mulai mengganti channel dengan acara TV 
favoritnya itu, saya tidak mungkin tiba2 mengganti channel lagi, karena rasanya 
tidak sopan, meskipun ini rumah saya sendiri. Jadi saya menyibukkan diri dengan 
beraktifitas lain, yang paling sering masuk kamar, dan mulai ketik mengetik 
atau sekedar membaca buku. Tapi yang namanya rumah saya cuman segitu, jadi 
yaa.. suara TV kedengaran dari ujung ke ujung, tetap saja saya harus 
mendengarkan orang tereak2 di TV. huffhh pusing kepala saya   

Ini menjadi dilema buat saya. Azkia bagai selembar kertas putih yang akan mulai 
merekam apa saja yang ada di sekitarnya. Dulu saya pengen sekali bisa mendidik 
anak saya dengan cara yang seideal mungkin, termasuk memperdengarkan & 
memperlihatkan hal2/contoh2 yang baik sejak dia dalam kandungan hingga dia 
lahir. Tapi sekarang, bu lek yang selalu setia berada di depan TV sambil 
menggendong azkia tidak bisa saya cegah. Memang kadang azkia saya bawa ke kamar 
dan mulai saya ajak mengaji, tapi kalau dia harus di kamar terus kasian juga, 
sumpek. Saya sedih sekali.. sangat sedih.. Saya selalu berharap bisa selalu 
memberi rekaman yang terbaik untuk anak saya, tapi apa boleh buat   

Saya sudah melihat pada keponakan2 saya sendiri, salah satu keponakan saya 
namanya Faza, ibunya suka sekali nonton sinetron2 gak mutu itu sejak dia masih 
kecil, begitu dia berumur 4 tahun, apa yang diucapkannya kepada sang ibu, 
ketika ibunya mencoba menasehatinya? "ummi jahat, ummi nggak sayang sama Faza, 
faza benci sama ummi" wups.. ucapan apa itu?? rekaman dari mana itu? Dan setiap 
kata2 bentakan kepada sang ibu menjadi makin bervariasi dari hari ke hari. 
Awalnya kami sangat heran, siapa yang mengajarkan kosa kata seperti itu? 

Ini berbeda sekali dengan keponakan saya dari kakak pertama saya yang cukup 
selektif. Saya bisa melihat 7 anak dari kakak pertama saya begitu menyenangkan, 
tutur katanya lembut, dan tidak ada yang berani membentak orangtua. Entah ini 
benar pengaruh TV atau bukan, yang pasti saya pengen banget bisa mendidik azkia 
menjadi pribadi yang lembut tutur kata dan mulia perilakunya. Memang contoh 
yang diberikan oleh orangtua adalah yang paling gampang ditiru oleh sang anak, 
tapi kalau orangtuanya justru lebih banyak di luar rumah? siapa yang dia 
contoh? 

Ya Allah kami sadar, azkia adalah anugrah sekaligus amanah yang besar dariMu, 
Kami mohon berilah kemudahan dan bimbinglah kami untuk bisa mendidiknya menjadi 
anak yang sholihah, yang taat kepadaMu Ya Allah, mohon berilah kami petunjuk 
agar bisa mengantarnya ke jalan surgaMu Ya Robb..

http://nungqee.wordpress.com/2008/04/22/dilema-diantara-sinetron-dan-gosip-selebritis/

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

[wanita-muslimah] Mahasiswa UIN Makassar Dukung Ahmadiyah

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro

oom rizal dan hmna, ikutan ???
tumben nih.  hehehhe

---

Agama - 2008-04-23 05:17:31 
Mahasiswa UIN Makassar Dukung Ahmadiyah 

Sejumlah mahasiswa UIN Makassar mengecam fatwa MUI tentang Ahmadiyah. 
Para mahasiswa juga menolak rekomendasi oleh Bakor Pakem untuk membubarkan 
Ahmadiyah. Intimidasi dan kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah segera 
dihentikan.  

http://www.liputan6.com/news/?id=158318&c_id=3

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Gender Equality

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro
I am oftentimes bothered when finding well-educated people don’t understand the 
importance of gender equality in social life, for both sexes betterment, not 
only for women, but also for men. To me, this kind of well-educated people are 
people who limit their own interpretation of what a woman is born for; people 
who let themselves ‘blinded’ by their narrow-minded interpretation of their 
religious teachings, as well as the narrow-minded understanding of what a 
culture is.One of its examples is when I read an article in one local 
tabloid. The article was about a profile of a woman who has been busy in social 
organizations in Central Java. She said that gender equality does not 
necessarily mean the equal number. It means that she criticized the affirmative 
action given to women in politic sphere. Women do not need affirmative action 
to show that they are as capable as men. Furthermore, she said that gender 
equality clashed religious teachings as well as Indonesian culture.Unfortunately the article didn’t give thorough explanation of that woman what 
she meant by saying that the success of gender equality does not automatically 
result in the more number of women involved in public sphere. Therefore, I had 
to use my interpretation when reading such a limited accusation, “gender 
equality is a failure if the success of it lies in the quantity”.To know 
my opinion on feminism (gender equality means feminist movement), read my 
previous post on “Feminism: a western culture?”I am of opinion that it is 
necessary to give affirmative action to show that they are as capable as men in 
politics due to the fact that women have had limit access to politics because 
they have been considered incapable. Why incapable? Because they have been 
considered as domestic creatures so that their main duty is to take care of 
children and husbands. Take a look at the example of the number of students for 
vocational schools. Many vocational schools offering the skills to cook, to 
sew, and recently including for makeup have been full of female students. On 
the other hand, vocational schools offering the skills for machines, 
electricity, etc have been full of male students. Besides, one thing we cannot 
deny is that parents give sons more priority to continue their education than 
daughters when they have financial constraints, without trying to analyze who 
has a higher intellect. Because women have been imprisoned in domestic 
sphere, they have had limited experience in public sphere. So, how to 
find out that women are also as capable as men in public sphere, especially in 
politics? Give them a chance to show their capability. How? Give them 
affirmative action. Don’t limit them only as domestic creatures. Women 
are human beings, and not just the second sex. It means that they have full 
right to make a choice in their life, without any limitation based on religious 
teachings or the so-called cultures. They are free to choose 1. to be 
single, or married. 2. to be a full housewife or have career outside 
home3. to be a full mother or a part time mother because they want to 
have career outside home4. to be single parent when they don’t find any 
man suitable with their way of life5. not to have a baby or to be a 
breeder6. to work in public as well as domestic sphere7. to be 
lesbian or straight8. including to be a superwoman who is willing to 
fulfill their religious teaching requirement (read => to get married, having 
kids, be a super wife as well as mother, not to mention as money maker too, 
without forgetting her ‘main duty’ as the servant of their husband and 
children)Once again, women are free to choose which suits their interest, 
without any burden in following religious teachings or cultures. Treat women as 
adult and human beings and then ask them to be responsible with their 
choices.PT56 19.44 070108

http://afeministblog.blogspot.com/2008/02/gender-equality.html

--
This article was sent using my Viigo.
For a free download, go to http://getviigo.com


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:

[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'/gusdur

2008-04-22 Terurut Topik total_sacrifice
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Gak suka kelakuan gus dur, tapi pengen mecat orang ahmadiyya juga.
> 
> Apa bedanya tuh kelakuan?  Jgn jgn ente muridnya gus dor. Kelakuan
kok sama culunnya :)
> 

Cak Arcon, ini ada cerita tentang GD

-
Mamat Kenal Semua Orang

Mamat, pesuruh di kantor kami dikenal suka omong gede, ngakunya kenal
sama semua orang beken di negeri ini. Tingkahnya itu kadang-kadang
ngeselin. Suatu waktu, boss-nya penasaran dan ingin membuktikan bualannya.

"Oke boss" kata si Mamat, "sebutin aja deh nama orangnya yang ane
kagak kenal".

"Coba buktiin you kenal nggak sama si Meriem Bellina".

"Beres boss. `Yuk kita ke pengadilan. Maklum si Meriem `kan lagi
ngegugat-cerai lakinya."

Di pengadilan, menunggu sebentar, nggak lama kemudian muncul Meriem
diiringi pengacaranya.

Begitu lewat di depan si Mamat, langsung si Meriem negor:

"Eh, Mat ke mana aja udah lama nggak keliatan?", diiringi cium pipi
kiri dan kanan ala selebritis. "`Ntar kalo urusan udah selesai main ya
kerumah".

Sejenak si boss terpana, tapi tak lama kemudian dia ngomong: "Ah, saya
masih belum yakin. `ngka li kebetulan aja. Ayo sekarang tunjukin kalo
you kenal sama si Liem Sioe Liong".

"Beres boss".

Esoknya mereka menunggu di lobby gedung BCA yang diagunin ke BPPN itu.
Tak lama kemudian muncullah si taipan diiringi bodyguard-nya.

Melihat si Mamat, eh si taipan nyamperin:

"Haiyya, Mat. Tumben elu baru nongol. Owe udah lama nyariin elu. Ke
mana ajah? Yuk keatas dulu, kita ngopi sebentar".

"Wah, `koh, ane lagi banyak urusan nih. Kamsia deh. Kapan-kapan ane
pasti mampir lagi".

Si taipan nyautin: "Iya dah. Jangan lupa ya", sambil tangannya
menyisipkan sesuatu ke kantong si Mamat.

Beberapa saat si boss melongo menyaksikan semua adegan pembicaraan.
Tapi si boss masih penasaran, katanya:

"Oke deh, saya udah hampir percaya semua yang saya saksikan. Tapi ini
test yang terakhir. Coba buktiin kalo you kenal sama Gus Dur".

"Yakh boss, terang ane kenal, `kan saben hari nongol di TV".

"Bukan itu maksudku, tapi kenalnya kenal beneran", sergah si boss.

"Beres deh boss, `ka n hari Minggu ada Gus Dur di Senayan. `Ntar kita
ke sana."

Hari Minggu sungguh luar biasa, ribuan massa sudah luber di Senayan.

"Wah, boss kalo gini caranya susah juga ya. Gimana caranya dia tau ane
ada di sini. Tapi… gini aja deh, boss. Boss tunggu aja di sini. Boss
liat aja nanti ane keluar di podium barengan ame Gus Dur. Ane kenal
kok sama Banser-Banser yang tugas di podium."

Ditunggu-tunggu, setengah jam kemudian tepuk tangan bergemuruh nyambut
Gus Dur keluar dari podium, dan… keluar dengan digandeng si Mamat di
sebelahnya. Di sebelah satunya jelas si Yenny, putrinya. Tak lama
kemudian si Mamat balik mau nemuin boss-nya.

Kaget dia nemuin bossnya pingsan dikelilingi Petugas P3K,
jangan-jangan serangan jantung. Setelah ditunggu beberapa lama
kemudian, pelan-pelan dia ngomong ke si bossnya:

"Boss, boss kenapa ente?"

Nggak lama si boss buka matanya, setengah berbisik, "Nggak apa-apa.
Aku nggak apa-apa".

"Abis kenapa bisa kejadian begini?", tanya si Mamat.

"Tadi waktu you keluar bareng Gus Dur di podium, orang di sebelah saya
ngomong: "EH, SIAPA TUH YANG DIGANDENG SI MAMAT???"



[wanita-muslimah] Aksi Dukungan Kepada Ahmadiyah (URGENT)

2008-04-22 Terurut Topik Titiana Adinda
  Aksi Dukungan Kepada Ahmadiyah (URGENT)
   
  Teman - teman kita akan mengumpulkan nama Lembaga atau Personal yang akan
 mendukung aksi PENOLAKAN KEPUTUSAN BAKORPAKEM soal pelarangan Ajaran Ahmadiyah 
di Indonesia.
 
 Kemudian hasil dukungan ini akan kita kompilasi menjadi satu bundel yang akan
 kita serahkan kepada pihak Pemerintah, DPR RI, Kejaksaaan Agung dan Bakorpakem,
 serta media. Selain itu diharapkan kumpulan dukungan ini dapat menjadi bahan
 advokasi bahwa ada rakyat Indonesia yang menolak keputusan Bakorpakem tersebut.
 
 Untuk kelancaran kegiatan aksi bersama ini, kami butuh dukungan teman - teman
 semua untuk menyebarkan informasi ini kepada siapapun.
 Data yang kami butuhkan adalah :
 
 Nama :
 Asal (Lembaga / Personal ) :
 Telp (jika perlu) :
 No. Identitas :
 Alamat :
 
 Demikian informasi ini, kami berharap kerjasamanya sebagai bagian aksi nyata
 bagi keutuhan bumi Indonesia yang sangat pluralis.
 Kami mohon bantuan teman - teman untuk mengirimkan data - data diatas kepada
 penanggungjawab pengumpul data.
 
 Hartoyo
 Email : [EMAIL PROTECTED] / jam_gadang2003[at]yahoo.com.
 Hp : 0813 7619 2516
 
 
 NB :
 1. Untuk aksi ini Toyo sempat diskusi dengan Ibu Musda Mulia Via telpon, dan
 Ibu Musda akan membantu follow up hasil kompilasi dukungan ini.
 
 2. Dukungan juga bisa dikirimkan via sms ke no hp Toyo ( 081376 192516),
 begitu juga bisa dilakukan oleh teman - teman yang lain via sms.
 Kemudian hasilnya dikirimkan via email kepada Toyo untuk dikompilasi.
 
 3. Paling lambat pengumpulan tanggal 23 April 2008
 
 Setiap suara sangat berarti untuk aksi ini.
 
 Wasalam
 
 Hartoyo
  

Kunjungi blogku di:
http://titiana-adinda.blogspot.com
   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro

Gue kasian ama tempat kerjanya, oom.  Produktifitas dan kreatifitasnya 
disalurkan di tempat yang salah. Alamak ...  :)




Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: prie tea <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 22 Apr 2008 05:38:54 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza 
Ghulam Ahmad'


lucu juga liat orang-orang 'gila' pada berantem... gila bandwith, 
 sehari bisa berapa posting chattingannya nii
 jadi inget kata orang-orang 'tua' dulu...
 "yang waras ngalah.."
 
 hahahahaaa...
 
 mprie
 
 - Original Message 
 From: Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]  com>
 To: wanita-muslimah@  yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, April 22, 2008 4:46:09 PM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam 
Ahmad'
 
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > eits,
 > pak mod kok temperamen toh?
 > emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
 > santai saja bos!
 
 sok taunya kambuh ..
 dari mana anda tahu saya temperamen?
 dari mana anda tahu saya sedang gak santai?
 
 > semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
 > kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung di 
 > balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.
 
 Anda bilang "terpojok dan kehabisan alasan" .. Anda punya argumen
 untuk itu, atau seperti biasa pake jurus 'omelan'?
 
 > wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
 > milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam berbagai 
 > aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami mawon.
 > kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
 > anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
 > pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ...
 
 Siapa yang memaksakan kehendak?
 Apa pernah saya mengancam anda karena berbeda pendapat?
 Apa saya pernah memaksa anda ganti agama karena -mungkin- perbedaan faham?
 
 Kalau mau ngomong dipikir, biar jangan keliatan betul 'pinter'-nya.
 meng-counter pendapat orang jelas bukan cerminan sikap ga mau nerima
 perbedaan pendapat .. mosok gitu aja gak faham?
 
 tapi ini spt 
 > yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan kontributif 
 > juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu jadi 
 > salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad ini.
 > wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
 > sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh untuk 'memojokkan' 
 > kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman,
 
 Saya gak ada urusan dengan pojok-memojokkan. Yang ada saya hanya
 meng-counter pendapat yang menurut saya tidak betul. 
 Jika anda merasa terpojok, ya silakan counter lagi dengan pendapat
 yang lebih argumentatif. Masak gak bisa sih?
 
 ... kec anda memang ahmadiers 
 > under-cover ... itu urusan anda lah.
 
 Ketika gagal melakukan counter secara argumentatif .. anda beralih
 menebarkan prasangka (mending kalo tebar pesona).
 
 Sungguh sangat 'islami' sikap anda itu
 
 Salam
 
 > salam
 > 
 > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Muhammad Syafei" 
 >  wrote:
 > >
 > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "rsa"  wrote:
 > > >
 > > > Dear all,
 > > > 
 > > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
 > > > bukan ...hehe), 
 > > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
 > diskusi 
 > > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
 > > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
 > > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
 > menyimpang 
 > > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan 
 > Islam 
 > > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah 
 > dan 
 > > > Sunnati Rasulillah,
 > > 
 > > Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan didebatkan
 > > adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan sesat
 > > atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
 > > 
 > > Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap orang
 > > dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini penistaan,
 > > itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas ada
 > > merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
 > > 
 > > > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
 > > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
 > > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, 
 > yang 
 > > > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
 > > > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
 > > > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi 
 > dan 
 > > > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
 > > > dengan 'menyerang

Re: [wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, 'Aqidah menurut bahasa berasal dari kata al-'Aqdu yang berarti 
ikatan, at-Tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, 
al-Ihkamu artinya mengokohkan/ menetapkan, dan ar-Rabthu biquwwah yang berarti 
mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah Syar'i adalah iman yang teguh dan pasti, berlandaskan 
pada Nash (Al-Quran dan Hadits shahih). Jadi 'Aqidah itu sudah merupakan barang 
jadi (qath'i), BUKAN hasil olah pikir manusia. .

Jadi, 'Aqidah Islamiyah adalah: Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada 
Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Nabi Muhammad SAW sebagai Khatamunnabiyyin 
(*)dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta'at kepada-Nya, 
mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama 
(Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi 
qath'i (tidak bisa ditafsirkan), yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan 
as-Sunnah yang shahih

(*)
Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al Quran 
adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, 
jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. Di 
samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab Al-Quran, 
ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas, itu disebut 
bahasa Arab-budaya.

Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta 
dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma 
 ==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 
2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.
 ==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa KHatama 
Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) kabarkanlah 
kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu dan MENUTUP 
qalbumu.
 ==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 
'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), 
artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi 
tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan 
qalbunya.
 ==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: Pada 
hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.
 ==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika 
Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.
 ==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin 
rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: Muhammad 
itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi Rasul Allah 
dan PENUTUP Nabi-Nabi.
 ==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), artinya: 
Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.
 ==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: PENUTUPNYA 
(BERBAU) kesturi.
 
 Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, 
KHATAMA artinya  TUTUP.
 
Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar dengan 
KHa, Ta, Mim
1. KHatama   2. KHatama  3. KHatama  4. Nakhtimu  5. Yakhtimu  6. KHaatama 7. 
Makhtuwm  8. Khita-mu 
 
Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha 
dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim, 
khaatamun.

Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha 
dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim. Ini 
mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun dan 
Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang bermakna 
pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga bermakna 
pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi atribut, dan 
kontiunitas.
 
Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.
 
1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun nabiyyin, 
artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna 
kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu penutup 
yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup itu tidak 
berfungsi lagi.
2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Cincin stempel itu 
fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW 
sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang disegel tidak boleh dibuka, berarti 
kembali kepada makna akar kata Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW 
sebagai penutup para Nabi. .
2 Dengan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas, maka 
khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna 
kontinuitas, mutlak tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, sehingga 
menyatakan ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW itu merupakan blasphemy trhadap 
'aqidah Islam. Dan blasphemy terhadap Islam ini dapat dijaring oleh 
Unda

[wanita-muslimah] Tiada lagi "Mak Nyuus" di Trans TV

2008-04-22 Terurut Topik mediacare
Bondan Winarno akan meninggalkan Wisata Kuliner


Di milis Jalansutra ramai dikabarkan bahwa Bondan Winarno (BW) akan "pensiun" 
sebagai host program Wisata Kuliner (WK) yang tayang di TransTV. 

Kurang begitu jelas apa penyebabnya. Namun diperkirakan BW agak keberatan 
dengan program kejar tayang, mengingat acara ini ditayangkan setiap hari. Sejak 
awal, sebenarnya BW telah mengemukakan kepada manajemen TransTV agar program 
ini tayang seminggu sekali saja. Mengingat bahannya tidak terlalu banyak. 
Sekarang, WK yang tayang setiap hari sudah berlangsung hampir dua tahun. 
Semakin sulit mencari bahan. Karena itu yang "mak nyus" pun semakin jarang 
didapat, sekalipun pemirsa minta yang "mak nyus" melulu.

Kendala lain, BW secara pribadi mengingini untuk meliput kota-kota kecil. 
Tetapi, ternyata, setiap kali menampilkan kota kecil, share/rating-nya buruk. 
Karena itu, WK tidak boleh lagi meliput kota-kota kecil.

Ternyata, liputan WK ke luar negeri share/rating-nya selalu bagus. Karena itu, 
segmen ini disisipkan di antara tujuan dalam negeri yang sudah semakin langka.

Terakhir, BW pribadi mengharap kontraknya tidak diperpanjang, sekaligus 
mengharap akan segera ada penggantinya.



mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, bukan baru bangun tidur, tetapi sekadar mengulang, agar para 
netters bisa baca lengkap lagi, apakah itu membicarakan aqidah Ahmadiyah yang 
dilarang oleh moderator. Sio, andaikata moderator tidak mengeluarkan larangan 
supaya tidak boleh bicara 'aqidah Ahmadiyah, beta tidak akan mengulang 
memposting dari Republika tsb.

Salam
La Tando


  - Original Message - 
  From: Muhammad Syafei 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 23, 2008 12:13 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi 
Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad


  Ni baru bangun tidur yah?
  Postingan sudah dibahas ramai kayak gitu masih saja diposting ulang.

  Salam

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  >
  > Ole sio sayange, apa memposting dari Republika mesti kena sensor
  juga ? Kalau kena sensor juga, wah berabe, keterlaluan, lebih "kejam"
  dari Orde Baru mensensor koran
  > Salam
  > La Tando
  > 
  > 
  > Republika: Kamis, 17 April 2008
  > 
  > 'Islam tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'
  > 
  > Sebut saja namanya Budi. Pria paruh baya yang tinggal di Desa Manis Lor,
  > Kec Jalaksana, Kab Kuningan, Jawa Barat, ini menjadi anggota Jemaat
  > Ahmadiyah pada 1983. Selama menjadi pengikut Mirza Ghulam Ahmad
  (MGA), dia
  > mengaku selalu mengalami pergolakan batin.
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Ada pula kasus klasik: orang yang ditutup matanya, meraba-raba gajah,
dan mendeskripsikannya.
Tentu yang pegang telinga, beda dengan yang meraba ekor, beda lagi
yang memeluk kakinya.
Semua dengan "benar" mendeskripsikan gajah sesuai dengan
"pengalamannya" masing-masing.

Salam,


On 4/22/08, total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini
> apa?"
> dijawab,
> murid 1, "kertas pak" betul
> murid 2, "warna putih pak" ... betul
> murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
> murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
> sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
> harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?
>
> dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
> sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
> benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" dan "kontributif"
> > Terus berusaha ya nak .. :D
> >
> > Salam
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Oo ...
> > > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya
> > > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa
> > > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di
> > > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama
> > > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > > satriyo
> > >
> > > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu
> > > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'
> > > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya kira)
> > > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di
> > > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
> > > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat
> > > diharapkan.
> > > >
> >
>
>
>
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'/gusdur

2008-04-22 Terurut Topik Ari Condro
Gak suka kelakuan gus dur, tapi pengen mecat orang ahmadiyya juga.

Apa bedanya tuh kelakuan?  Jgn jgn ente muridnya gus dor. Kelakuan kok sama 
culunnya :)





Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 22 Apr 2008 03:17:43 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam 
Ahmad'/gusdur


Kang RWbeliau ini kan orangnya ngga mau repot-repot...hihihi...tahu kan 
maksud kyuuu dengan kalimat terkenal beliau itu " gitu aja koq repot "...beliau 
itu ingin semua orang disekitarnya juga punya selera yang sama " gak usah 
repot-repot " dalam melihat & ngadepin setiap masalah...apalagi cuma soal 
KTP.jadi yang dipecat pecatin adalah orang-orang yang ngga satu selera sama 
beliau...GITU KALI YACH!
 
 
 
 Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]  com> wrote:
 Ngomong2 mengnai mbahh Gus dur.. bukannya Mbah Gus dur lagi sibuk ngejungkalin 
Muhaimin.. kasian amat d bawa kesini.. Belum lagi dia sibuk dg konspirasi 
Pilkada Jabarnya... Duhhh kasian cape bgt tuhh ya """ulama buueessar""" kita, 
tp yg lebih kasian lgi ketum2&pengrs PKB yg di PHK itu yaa, mulai dari Matori 
alm, Alwi Sihab, S.Yusuf, eman, Lukman Edy Etc.. Semua dipreteli.. Kira2 siapa 
lagi & knapa yaaa kok bisa sprti itu?? kayak kepeminpinan otoriter gitu 
yaa..bnr ga? padahal ktny gembar gembor demokrasi & HAM... 
 
 Kasih pencerahan duoongg.
 
 rgd
 
 abdul latif mailto:latifabdul777%40yahoo.com> yahoo.com> 
wrote:
 GUS DUR & AMIEN RAIS MENENTANG PEMBUBARAN AHMADIAH: based;QURAN&HAM 
 « pada: Kemarin at 04:40:49 »
 Kutip Ubah Hapus 
 -
 Bismilaahirrahmanirrahiim.
 
 KH Gus Dur adalah ulama besar NU, beliau sangat mengerti akan Syariat 
islam.
 Sesungguhnya ulama2 yang Radikal(kekerasan) yang bersumber dari Arab(agent2), 
 merekalah yang mengingkari perintah2 ALLAH swt, demi NAFSUnya untuk berkuasa...
 tidak berani bersaing, berlomba lomba berbuat kebaikan.
 
 Kerjanya hanya menzolimi Firqoh2 islam yg tidak sepaham dgn mereka.
 Tidak ada kelihatan dlm masarakat yang berjuang untuk meningkatkan ekonomi 
umat islam
 bukankah demikian?
 
 Oleh karena itulah kehidupan golongan2 radikal ini sulit dlm ekonomi,dimana 
saja berada.
 Waktu habis percuma untuk mencari kesalahan2 orang lain,kemudian di zolimi,di 
haramkan.
 
 Sesungguhnya setiap keyakinan seseorang itu hanya ALLAH saja yang akan 
menentukan siapa2
 yang sesat dan siapa2 yang benar...
 
 Marilah kita semua sdr2 muslim untuk saling hormat menghormati,jauhi tindakan 
kekerasan sesama muslim
 Semoga ALLAH memberkahi umat islam Indonesia.
 
 LOVE EVERYONE, AND ALLAH SWT
 NONE HATRED.
 
 CAN WE LOVE ALL?
 YES WE CAN
 YES WE CAN
 YES WE CAN
 
 ARTICLE II
 
 Freedoms and rights are granted by this constitution to every person in the 
republic and may not be suspended, diluted, or obstructed. (Quran 17:70)
 
 Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di 
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami 
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang 
telah Kami ciptakan.
 
 1. Freedom Of Speech
 
 All people have the right of free speech, freedom of the press, the right to 
assemble, the right to protest peacefully, the right to establish unions, and 
the right to establish political parties. (Quran 71:8-9)
 
 Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara 
terang-terangan,
 [9] kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan 
dan dengan diam-diam,
 
 2. Freedom Of Faith
 
 All people have the right to believe in any faith or religion they may see 
fit. The freedom of faith includes the establishment of temples, mosques, 
synagogues, churches and any other constructs used for such purpose. (Quran 
2:256)
 
 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas 
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar 
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang 
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha 
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
 
 3. Freedom Of Movement
 
 All people may travel freely throughout the public lands of the republic and 
exit its borders with no hindrance, restriction, or delay. Such right extends 
to include the movement of goods. (Quran 29:56)
 
 Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku 
saja.
 
 4. Right To Privacy
 
 All people have the right to privacy against spying, trespassing, entering 
homes without the owner’s permission, obtaining, and/or sharing private 
information. (Quran 24:27-29, 49:12)
 
 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu 
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu 
lebih baik bagimu, 

Re: [wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, 'Aqidah menurut bahasa berasal dari kata al-'Aqdu yang berarti 
ikatan, at-Tautsiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, 
al-Ihkamu artinya mengokohkan/ menetapkan, dan ar-Rabthu biquwwah yang berarti 
mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah Syar'i adalah iman yang teguh dan pasti, berlandaskan 
pada Nash (Al-Quran dan Hadits shahih). Jadi 'Aqidah itu sudah merupakan barang 
jadi (qath'i), BUKAN hasil olah pikir manusia. .

Jadi, 'Aqidah Islamiyah adalah: Keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada 
Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Nabi Muhammad SAW sebagai Khatamunnabiyyin 
(*)dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta'at kepada-Nya, 
mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama 
(Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi 
qath'i (tidak bisa ditafsirkan), yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan 
as-Sunnah yang shahih

(*)
Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al Quran 
adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, 
jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. Di 
samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab Al-Quran, 
ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas, itu disebut 
bahasa Arab-budaya.

Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta 
dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma 
 ==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 
2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.
 ==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa KHatama 
Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) kabarkanlah 
kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu dan MENUTUP 
qalbumu.
 ==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 
'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), 
artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi 
tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan 
qalbunya.
 ==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: Pada 
hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.
 ==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika 
Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.
 ==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin 
rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: Muhammad 
itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi Rasul Allah 
dan PENUTUP Nabi-Nabi.
 ==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), artinya: 
Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.
 ==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: PENUTUPNYA 
(BERBAU) kesturi.
 
 Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, 
KHATAMA artinya  TUTUP.
 
Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar dengan 
KHa, Ta, Mim
1. KHatama   2. KHatama  3. KHatama  4. Nakhtimu  5. Yakhtimu  6. KHaatama 7. 
Makhtuwm  8. Khita-mu 
 
Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha 
dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim, 
khaatamun.

Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha 
dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim. Ini 
mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun dan 
Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang bermakna 
pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga bermakna 
pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi atribut, dan 
kontiunitas.
 
Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.
 
1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun nabiyyin, 
artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna 
kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu penutup 
yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup itu tidak 
berfungsi lagi.
2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Cincin stempel itu 
fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW 
sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang disegel tidak boleh dibuka, berarti 
kembali kepada makna akar kata Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW 
sebagai penutup para Nabi. .
2 Dengan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas, maka 
khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna 
kontinuitas, mutlak tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, sehingga 
menyatakan ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW itu merupakan blasphemy trhadap 
'aqidah Islam. Dan blasphemy terhadap Islam ini dapat dijaring oleh 
Unda

[wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik total_sacrifice
aku klo ketemu sampeyan langsung gak nyangka klo secerdas ini ha1000x

sori komentar satu baris.. jarang nongol sih

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebenarnya apa yang disebut akidah adalah sebuah hasil olah pikir
> juga. Ini yang jarang diakui, sehingga akidah diposisikan seolah-olah
> merupakan barang jadi dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.
> 
> Sebagaimana layaknya sebuah hasil olah pikir, betapapun dia
> disakralkan, perbedaan menjadi suatu keniscayaan. Lebih jauh,
> kebenaran akidah akhirnya menjadi sesuatu yang relatif. 
> 
> Jika kurang disadari, memutlakkan hasil olah pikir yang relatif itu
> pada akhirnya bisa jatuh pada syirik, terjatuh pada sikap "menuhankan"
> hasil olah pikir.
> 
> Salam
> 




[wanita-muslimah] Link Cut Nyak Dien tidak berkerudung dan tidak berjilbab

2008-04-22 Terurut Topik mediacare
Link Cut Nyak Dien tidak berkerudung dan tidak berjilbab:



http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien

mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Ni baru bangun tidur yah?
Postingan sudah dibahas ramai kayak gitu masih saja diposting ulang.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Ole sio sayange, apa memposting dari Republika mesti kena sensor
juga ? Kalau kena sensor juga, wah berabe, keterlaluan, lebih "kejam"
dari Orde Baru mensensor koran
> Salam
> La Tando
> 
> 
> Republika: Kamis, 17 April 2008
> 
> 'Islam tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'
> 
> Sebut saja namanya Budi. Pria paruh baya yang tinggal di Desa Manis Lor,
> Kec Jalaksana, Kab Kuningan, Jawa Barat, ini menjadi anggota Jemaat
> Ahmadiyah pada 1983. Selama menjadi pengikut Mirza Ghulam Ahmad
(MGA), dia
> mengaku selalu mengalami pergolakan batin.
> 




[wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Sebenarnya apa yang disebut akidah adalah sebuah hasil olah pikir
juga. Ini yang jarang diakui, sehingga akidah diposisikan seolah-olah
merupakan barang jadi dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.

Sebagaimana layaknya sebuah hasil olah pikir, betapapun dia
disakralkan, perbedaan menjadi suatu keniscayaan. Lebih jauh,
kebenaran akidah akhirnya menjadi sesuatu yang relatif. 

Jika kurang disadari, memutlakkan hasil olah pikir yang relatif itu
pada akhirnya bisa jatuh pada syirik, terjatuh pada sikap "menuhankan"
hasil olah pikir.

Salam


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Alexander Soebroto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> 
> SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan penyeleweng.
> Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus kasulistik
seperti itu ,
> 
> MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan beragama ,
khususnya apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut,
mereka teriak-teriak akan  menghakimi ahmadiyah karena perkara
'prinsip' yakni akidah, sebenarnya apkah akidah itu ?
> 
> Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah
pribadi seseorang.
> Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.
> 
> Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya yang
lain (orang lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?
> 
> APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang tidak
terlihat , tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka yang justru
sering diganggu? 
> 
> Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada
membela ahmadiyah?
> 
> Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan Ahmadiyah,
termasuk saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.
> 
> Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah
MENOLAK tindakan kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh
sekelompok orang (islam fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah
dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
> 
> Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya merasa
berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya oleh
kelompok yang jahat.
> 
> Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist
[EMAIL PROTECTED] , Beliau ( bukan muslim ) juga ikut
MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh muslim dengan saudara
muslim lainnya...
> 
> Berkacalah...
> 
> ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
> ISlam itu damai...
> Islam itu berakhlak...
> 
> Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya meragukan
keberagaan orang-orang semacam itu.
> 
> Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju untuk
perang :
> 
> 1, Melawan kemiskinan
> 2, Melawan kebodohan
> 3, Melawan pembodohan
> 
> Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi
sebuah negara yang rahmattan lil alalamin
> 
> Salam,
> 
> Alexander Soebroto
> www.parapemikir.com
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Tana Doang
Ole sio sayange, apa memposting dari Republika mesti kena sensor juga ? Kalau 
kena sensor juga, wah berabe, keterlaluan, lebih "kejam" dari Orde Baru 
mensensor koran
Salam
La Tando


Republika: Kamis, 17 April 2008

'Islam tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

Sebut saja namanya Budi. Pria paruh baya yang tinggal di Desa Manis Lor,
Kec Jalaksana, Kab Kuningan, Jawa Barat, ini menjadi anggota Jemaat
Ahmadiyah pada 1983. Selama menjadi pengikut Mirza Ghulam Ahmad (MGA), dia
mengaku selalu mengalami pergolakan batin.

Sekitar 25 tahun lalu, orang-orang Ahmadiyah mendatanginya, menawarkan
bantuan materi. Budi yang sedang terlilit masalah ekonomi tentu saja
senang.

Tapi, si pemberi bantuan mensyaratkan masuk Ahmadiyah. Tak begitu memahami
hakikat Ahmadiyah, Budi mau saja dibaiat. Tapi, setelah resmi menjadi
penganut Ahmadiyah, Budi mulai merasakan kejanggalan. Antara lain, soal
adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Budi juga tak bisa lagi shalat di
sembarang masjid, karena penganut Ahmadiyah dilarang shalat di belakang
imam non-Ahmadi.

Selain itu, Budi juga diharuskan menyetorkan uang pengorbanan sebesar 10
persen dari total penghasilan setiap bulan. Sesuatu yang dinilainya
memberatkan. ''Karena miskin, mereka suka 'tidak menganggap' dan sepertinya
memandang sebelah mata ke saya,'' kata Budi dengan logat Sunda.

Budi juga minder karena tak mampu membeli 'kavling surga'. Padahal, hanya
bila dikubur di tempat itulah, mereka mendapat jaminan masuk surga. Sudah
20 orang yang dikuburkan di sana, setelah membayar jutaan rupiah. Adanya
doktrin-doktrin yang tak lazim yang berlawan dengan yang didapatnya selama
ini, dan tak leluasa lagi bergaul dengan masyarakat, membuat batin Budi
bergolak. 'Hidup saya terasa mengambang, jauh dari ketenangan,'' kata Budi
kepada Republika di Manis Lor, beberapa waktu lalu.

Selama bertahun-tahun, Budi mengabaikan pergolakan batinnya, sampai
akhirnya dia tak tahan lagi. Awal 2008, dia memutuskan keluar. ''Saya
sekarang lebih tenang, tidak dikejar-kejar pengurus Ahmadiyah yang menagih
uang pengorbanan. Saya juga bisa shalat Jumat di mana saja.'' Orang seperti
Budi tak sedikit. Hasan Mahmud Audah, direktur umum seksi bahasa Arab
Jemaat Ahmadiyah yang berpusat di London, juga keluar dari ajaran Mirzaiyah
itu pada 17 Juli 1989.

Padahal, sebelumnya dia adalah seorang mubaligh Ahmadiyah dan pernah
menetap lama di Qadian. ''Menurut pendapat saya, Islam itu telah tampak
dalam keadaan sempurna dengan Nabi Muhammad SAW dan tidak membutuhkan Mirza
Ghulam Ahmad untuk menyempurnakannya,'' katanya dalam bukunya,
Al-Ahmadiyyah, Aqa'id Wa Ahdats.

Di buku yang telah diterbitkan Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam
(LPPI) dengan judul Ahmadiyah; Kepercayaan-kepercayaan dan
Pengalaman-pengalaman itu, Audah memburaikan isi perut Ahmadiyah. Mulai
dari doktrin-doktrinnya, administrasi, sanpai keuangannya.

Soal doktrin-doktrinnya, dia mencantumkan banyaknya wahyu MGA yang
kontradiktif. Dia juga menyoroti wahyu-wahyu MGA yang sangat mendukung
Inggris--yang saat itu menjajah India, soal kengototan MGA mengawini gadis
17 tahun, dan MGA yang menggunakan ucapan-ucapan berisi caci maki dalam
'wahyu-wahyunya'--termasuk saat merendahkan Nabi Isa.

Selain itu, dia menulis bahwa menjadi penganut Ahmadiyah sangat banyak
dituntut mengeluarkan uang. Mulai dari setoran bulanan sebesar enam persen
penghasilan, 10-13 persen penghasilan untuk memesan kavling surga, serta
sumbangan untuk kegiatan tahunan seperti jalsah salanah. Total ada sekitar
10 item sumbangan yang harus disetorkan kepada pimpinan Ahmadiyah, yang
berakhir di Jemaat Ahmadiyah Pusat di London. Audah mengatakan dana itu
dalam pengawasan langsung khalifah, dan tak seorang pun mengetahui
dikemanakan dana-dana itu.

Jumlah pengikut
Saat ini, pihak Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) mengklaim penganut
Ahmadiyah telah mencapai 150 juta, tersebar di 120 negara. Adapun di
Indonesia, jumlah penganutnya 500 ribu. Soal klaim-klaim, Audah menilainya
banyak yang kebesaran. Mirza Thahir yang merupakan khalifatul masih IV,
dalam wawancaranya dengan Sunday Times, Desember 1989 lalu, kata Audah,
menyatakan pengikut Ahmadiyah hanya sekitar 10 juta, tersebar di 80 negara.
Jumlah 10 juta itu pun dinilai Audah meragukan.

Dari 80 negara atau 120 negara, Audah menyatakan sebenarnya kebanyakan
hanya 1-1.000 orang Ahmadiyah di setiap negara. Di Cina, bisa dihitung
dengan jari. Di Mesir, hanya 30-40 orang. Di Inggris yang merupakan
pusatnya, hanya 8.000-an orang. Itu pun imigran Pakistan. Negara-negara
yang penganut Ahmadiyahnya besar, hanya di Pakistan, Ghana, dan Nigeria.
''Padahal, ajaran ini telah berumur hampir 100 tahun,'' kata Audah.
Propaganda-propaganda lewat Muslim Television Ahmadiyyah (MTA) soal
besarnya jumlah penganut Ahmadiyah, kata Audah, sebenarnya hanya menipu
diri.

Di Indonesia, penganut Ahmadiyah tak diketahui pasti. Yang terbesar
terkonsentrasi di dua tempat, yaitu Manis Lor dan Pancor, Lombok Tengah,
NTB. Di Manis Lor, Ahmadiyah yang masuk tahun 1954, kini dia

[wanita-muslimah] Kekeliruan Identiti Menjadikan Kita Hilang Arah

2008-04-22 Terurut Topik aznan hamat
http://drmaza.com/?p=234

   Kekeliruan Identiti Menjadikan Kita Hilang Arah   Posted on Apr 20, 2008 
under Ibadat | 
Orang politik melayu-muslim kita, hampir kesemua aliran yang ada sedang 
kegilaan mendapatkan kuasa. Bagaikan seseorang yang sedang jatuh cinta yang 
terlampau dan sanggup mengorbankan apa sahaja. Bak kata P.Ramlee: “Berkorban 
apa saja, harta ataupun nyawa. Itulah kasih mesra, sejati dan mulia. 
Kepentingan sendiri tidak diingini, bahgia kekasih saja yang diharapi”.  Saya 
baru sahaja berjumpa dengan YAB Perdana Menteri secara peribadi di pejabatnya 
pada hari Khamis lepas. Saya memberikan pandangan dalam beberapa perkara. 
Antaranya mengenai tuntutan memaklumkan keislaman seseorang yang baru menganut 
Islam kepada keluarga. Saya bertanya maksud beliau, kerana saya amat tidak 
bersetuju jika itu dijadikan syarat.
 Beliau memberitahu kepada saya itu bukan syarat pengesahan pendaftaran. Beliau 
akan membuat penjelasan nanti. Saya berterima kasih dan lega. Jika tidak, 
saudara-saudara muslim kita yang baru akan menjadi mangsa, sama ada tekanan 
keluarga atau tekanan undang-undang. Maka betapa Islam yang menjadi agama rasmi 
negara ini, penganutnya pula tertindas. Di manakah identiti islam dalam negara 
ini?
 Melihat fonomena semasa, amat mendukacitakan kita. Orang politik melayu-muslim 
kita, hampir kesemua aliran yang ada sedang kegilaan mendapatkan kuasa. 
Bagaikan seseorang yang sedang jatuh cinta yang terlampau dan sanggup 
mengorbankan apa sahaja. Bak kata P.Ramlee: “Berkorban apa saja, harta ataupun 
nyawa. Itulah kasih mesra, sejati dan mulia. Kepentingan sendiri tidak 
diingini, bahgia kekasih saja yang diharapi”. 
 Saya fikir ramai di kalangan para pemimpin politik yang beragama Islam kita 
yang mungkin jika menyanyikan lagu ini semula maka begini bunyinya: “Berkorban 
apa sahaja, agama ataupun negara. Itulah bukti kerjasama sehati dan saksama. 
Kepentingan umat sendiri tidak diingini, bahgia pengundi, itulah yang diharapi”.
 Saya tidak perkauman. Saya bukan pejuang bangsa. Tapi saya ingin berjuang 
untuk kepentingan umat Islam –tanpa mengira bangsa- dalam masa yang sama 
memberikan keadilan untuk semua. Namun dalam acuan dan kerangka yang diajar 
oleh Islam.
 Saya tidak pernah menafikan hak bukan muslim dalam negara ini. Islam 
mengiktirafnya. Tapi saya bimbang dalam keinginan ahli-ahli politik muslim 
untuk menjaga hati pasangan mereka, mereka melupai identiti diri dan masa depan 
umat sendiri. Hinggakan dahulu ada yang mengkafirkan orang lain kerana 
kerjasama dengan parti bukan muslim atau memangkah calon yang bukan muslim, 
hari ini dunianya pun sudah terbalik.
 Sepatutnya fatwa itu ditarik dahulu, atau diberikan penjelasan semula agar 
tiada siapa yang akhirnya mengkafirkan dirinya sendiri. Bukanlah isu itu yang 
hendak dibangkitkan, sebaliknya nak menjelaskan betapa tsunami politik boleh 
mengubah banyak perkara. Itu mungkin biasa. Tapi jangan sampai menggadaikan 
diri kita semua.
 Sekali lagi, saya tidak fanatik melulu. Tulisan dan pendapat saya sentiasa 
stabil tentang perlunya Islam ini digambarkan secara lunak dan murni kepada 
non-muslim. Namun kali ini saya ingin meminta mereka semua berfikir, atau 
pembaca saya menyampaikan fikiran ini kepada mereka. Kecenderungan sesetengah 
mereka di akhir-akhir ini untuk menuntut berbagai perkara, agak merisaukan.
 Apatah lagi mereka tahu, rakan-rakan politik mereka dari berbagai aliran akan 
melayan demi kerusi kesayangan atau idaman. Setiap warga negara dalam naungan 
politik Islami, boleh menuntut haknya jika benar itu haknya. Namun tuntutan 
sehingga kepada peringkat menghakis identiti negara ini sebagai sebuah negara 
muslim, amat berbahaya.
 Mereka janganlah menyangka bahawa orang Islam di Malaysia begitu tidak adil. 
Sehingga kononnya ingin menjemput bantuan luar. Kita tidak ingin membabitkan 
dosa luar di bawa ke mari. Jika kita ingin menilai berdasarkan pendangan luar, 
kita mungkin boleh bertanya; adakah umat Islam di India mendapat hak seperti 
kaum hindu mendapat hak dalam negara ini.
 Di India, masjid mereka diruntuhkan, mereka ada yang dibunuh, dirogol, disiksa 
dan berbagai lagi. Namun pernah itu dijadikan sukatan dalam memberikan hak 
dalam negara ini? Tentu sama sekali tidak. Islam pun berpegang bahawa seseorang 
tidak menanggung dosa orang lain. Lihatlah layanan yang diperolehi oleh 
masyarakat muslim di China. Bandingkanlah apa yang telah diperolehi oleh kaum 
cina bukan muslim di negara ini pula.
 Lihatlah pula minoriti muslim di negara-negara majorirti hindu atau buddha. 
Jikalaulah sukatan luar itu diambil sebagai penilaian, tentulah buruk 
natijahnya. Lihatlah Amerika yang menyeru kepada demokrasi. Pertempuran di 
Iraq, Afghanistan dan kebangkitan rakyat Palestin yang dizalimi menentang 
kekasihnya Israel, turut ditanggung oleh rakyat muslim yang berada di Amerika. 
Mereka dilayan dengan cara yang menakutkan. Adakah hal ini dilakukan dalam 
negara ini? Kita telah hidup dalam keadaan aman. Keama

[wanita-muslimah] Jangka harapan hidup dan rokok

2008-04-22 Terurut Topik Kartono Mohamad


Life Expectancy Drops for Some U.S. Women
Historic Reversal, Found in 1,000 Counties, May Be Result of Smoking and
Obesity

By David Brown
Washington Post Staff Writer
Tuesday, April 22, 2008; A01

For the first time since the Spanish influenza of 1918, life expectancy is
falling for a significant number of American women.
In nearly 1,000 counties that together are home to about 12 percent of the
nation's women, life expectancy is now shorter than it was in the early
1980s, according to a study published today.
The downward trend is evident in places in the Deep South, Appalachia, the
lower Midwest and in one county in Maine. It is not limited to one race or
ethnicity but it is more common in rural and low-income areas. The most
dramatic change occurred in two areas in southwestern Virginia (Radford City
and Pulaski County), where women's life expectancy has decreased by more
than five years since 1983.
The trend appears to be driven by increases in death from diabetes, lung
cancer, emphysema and kidney failure. It reflects the long-term consequences
of smoking, a habit that women took up in large numbers decades after men
did, and the slowing of the historic decline in heart disease deaths.
It may also represent the leading edge of the obesity epidemic. If so, women
s life expectancy could decline broadly across the United States in coming
years, ending a nearly unbroken rise that dates to the mid-1800s.
"I think this is a harbinger. This is not going to be isolated to this set
of counties, is my guess," said Christopher J.L. Murray, a physician and
epidemiologist at the University of Washington who led the study. It is
being published in PLoS Medicine, an open-access journal of the Public
Library of Science.
Said Elizabeth G. Nabel, director of the National Heart, Lung and Blood
Institute of the National Institutes of Health: "The data demonstrate a very
alarming and deeply concerning increase in health disparities in the United
States."
The study found a smaller decline, in far fewer places, in the life
expectancy of men in this country. In all, longevity is declining for about
4 percent of males.
The phenomenon appears to be not only new but distinctly American.
"If you look in Western Europe, Australia, Japan, New Zealand, we don't see
this," Murray said.
About half of all deaths in the United States are attributable to a small
number of "modifiable" behaviors and exposures, such as smoking, poor diet
and lack of exercise. Although it is impossible to know exactly what is
going on in the 1,000 counties, Murray thinks it "would be a reasonably
obvious strategy" to target them for aggressive public health campaigns.
Life expectancy is not a direct measure of how long people live. Instead, it
is a prediction of how long the average person would live if the death rates
at the time of his or her birth lasted a lifetime.
For that reason, life expectancy can dip or rise abruptly. The death rate
from the Spanish flu was so high, especially among the young, that life
expectancy fell by about seven years in 1918. But it rebounded quickly when
the epidemic was over.
In general, though, it takes huge forces to drive down life expectancy over
longer periods. The AIDS epidemic has done so in some African countries. In
the early 1990s, the social disruption following the collapse of the Soviet
Union decreased life expectancy of Russian men by six years and of women by
three years -- an unprecedented decline in a modern industrialized nation.
In the study, Murray and collaborators at the Harvard School of Public
Health examined mortality and cause-of-death data for the United States from
1961 through 1999. They divided the country into 2,068 units, including
cities, counties or combinations of counties.
Across that four-decade period, average life expectancy nationwide increased
from 66.9 years to 74.1 years for men, and from 73.5 years to 79.6 years for
women.
>From 1961 to 1983, life expectancy went up everywhere for both sexes. This
was largely because the death rate from heart attacks, which had been rising
for half a century, began to fall in the late 1960s. There were two reasons.
Huge numbers of people lowered their chances of having a heart attack by
modifying "risk factors," such as smoking, hypertension and high cholesterol
 Improvements in medicine -- coronary care units, use of aspirin and
beta-blocker drugs, and various surgical procedures -- greatly increased
survival in patients with heart disease. About two-thirds of the longevity
gained over the past four decades has come from the decrease in
cardiovascular deaths.
These changes were so dramatic that even the poorest and least healthy
groups benefited. In fact, counties with low life expectancy in 1961 had
steeper rises over the next dozen years than counties that started out with
high life expectancy. Overall, the drop in heart attack deaths more than
offset rising mortality from cancer, emphysema and diabetes during this
period.
By the early 1980

[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik total_sacrifice
ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini
apa?"
dijawab,
murid 1, "kertas pak" betul
murid 2, "warna putih pak" ... betul
murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul
murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul
sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita
harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu?

dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan,
sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya
benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" dan "kontributif"
> Terus berusaha ya nak .. :D
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Oo ...
> > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya 
> > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa 
> > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di 
> > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama 
> > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > satriyo
> > 
> > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu 
> > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'  
> > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya kira) 
> > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di 
> > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
> >  wrote:
> > >
> > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
> > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat 
> > diharapkan. 
> > >
>




[wanita-muslimah] SAUDI ARABIA: Women Still Treated as "Perpetual Minors"

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=42074


   
  SAUDI ARABIA: Women Still Treated as "Perpetual Minors"
  By Jim Lobe


  WASHINGTON, Apr 21 (IPS) - Despite Saudi Arabia's accession in 2001 to an 
international treaty banning discrimination against women, laws and customs in 
the kingdom ensures that women are treated like "perpetual minors", according 
to a new report released Monday by Human Rights Watch (HRW).

  Requirements that each female, regardless of age, be assigned a male 
guardian -- be it a father, a husband, or even a son -- who must give 
permission for their charges to do everything from travel abroad to study or 
seek medical care effectively deprives women of their most basic rights and 
makes their participation in public life far more difficult. 

  "The Saudi government sacrifices basic human rights to maintain male 
control over women," according to Farida Deif, women's rights researcher for 
HRW's Middle East division. "Saudi women won't make any progress until the 
government ends the abuses that stem from these misguided policies." 

  With its most-conservative interpretation of Islam, Saudi Arabia is well 
known for its uniqueness as the world's only country that does not permit women 
to drive an automobile. But the discrimination waged against women is far more 
basic, according to the new report, entitled "Perpetual Minors: Human Rights 
Abuses Stemming from Male Guardianship and Sex Segregation in Saudi Arabia". 

  Based on interviews with 109 Saudi women from all walks of life during 
HRW's first authorised visit to Saudi Arabia in late 2006, the 50-page report 
notes the legal incapacity of women extends even to their authority over their 
own children. 

  Women cannot open bank accounts for their children, nor enroll them in 
school or obtain information from their schools without the permission of the 
children's father, whether or not the parents are divorced. 

  Under the kingdom's Basic Law of Governance, Shariah, or Islamic law, 
constitutes the basic law of the land as upheld and interpreted by a deeply 
conservative religious establishment which, along with the royal family itself, 
HRW holds responsible for maintaining such rigorous male control over women. 

  It has rested its position on the guardianship of women primarily on an 
ambiguous verse in the Quran, Sura 4, Verse 34, which asserts: "Men are the 
protectors and maintainers of women, because God has given the one more 
[strength] than the other, and because they support them from their means." 

  The Saudi religious establishment, backed up by the state, has 
interpreted this verse to mean that adult women should be treated like legal 
minors who are entitled to little or no authority over their own lives and 
well-being, according to HRW. 

  Each woman must have a male guardian - usually, but not always, her 
father or husband -- who makes critical decisions regarding her life. In some 
cases, however, the guardian may even be her son. 

  Thus, the report cites one 40-year-old Saudi woman, who was divorced from 
her husband and whose father had died, who had to seek permission from her 
23-year-old son to travel outside the kingdom. 

  Permission by male guardians is required for women to work, study, and 
marry, as well as to travel, according to the report. 

  The power given to male guardians actually contributes to women's risk of 
abuse and family violence, according to the report. Even when guardians are 
found to be abusive against their charges, social workers, doctors, and lawyers 
who work on such cases told HRW that it was almost impossible for their 
guardianship to be dissolved or transferred. 

  Indeed, women must normally overcome great obstacles just to file a court 
case or be heard in court without a legal guardian. In some cases, women 
appearing in court must be accompanied by a male relative in order to verify 
their identity. 

  In contrast to their lack of authority over their own lives, females are 
generally held criminally responsible for acts they commit after reaching 
puberty. 

  In cases where permission from a male guardian is not explicitly required 
under the establishment's interpretation of Shariah or when it is presumed to 
have been given under the government's own guidelines, some officials still 
require it, according to report. 

  Despite a recent Interior Ministry decision permitting women over 45 to 
travel without permission, most airport officials continue to ask all women, 
regardless of age, for written proof that their guardian has authorised them to 
travel, according to the report. 

  Some hospitals require a guardian's permission for women to undergo 
certain medical procedures or to be discharged, according to several women and 
health professionals interviewed by HRW. 

  The religious establishment has similarly propagated the strictest 
poss

[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik ma_suryawan
Ya, musuh Islam adalah kebodohan dan kemiskinan, dan - Alhamdulillah -
Ahmadiyah telah memberikan solusi untuk masalah tersebut, dan membuat
orang-orang yang masuk ke dalam jemaat-Nya menjadi orang yang bebas
dari kebodohan dan keluar dari kemiskinan.

Semua orang yang bergabung dalam Ahmadiyah secara sadar dan ikhlas
wajib untuk bekerja keras mencari penghasilan yang halal untuk
menghidupi dirinya sendiri/keluarganya dan menyalurkan sebagian
hartanya untuk kepentingan Agama, yaitu penyebaran Tauhid, kebenaran
Rasulullah s.a.w. dan kebenaran Islam ke seluruh penjuru dunia.

Dengan bergabung dalam Ahmadiyah, orang dituntut untuk banyak belajar
dan belajar. Menimba ilmu setinggi-tingginya untuk dapat menikmati
khazanah ruhani dari al-Qur'an Karim yang guidancenya telah diberikan
oleh Imam Mahdi/Masih Mau'ud a.s. seperti yang tertuang dalam
karya-karya tulisnya yang luar biasa itu.

Salam,
MAS



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Alexander Soebroto"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> 
> SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan penyeleweng.
> Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus kasulistik
seperti itu ,
> 
> MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan beragama ,
khususnya apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut,
mereka teriak-teriak akan  menghakimi ahmadiyah karena perkara
'prinsip' yakni akidah, sebenarnya apkah akidah itu ?
> 
> Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah
pribadi seseorang.
> Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.
> 
> Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya yang
lain (orang lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?
> 
> APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang tidak
terlihat , tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka yang justru
sering diganggu? 
> 
> Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada
membela ahmadiyah?
> 
> Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan Ahmadiyah,
termasuk saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.
> 
> Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah
MENOLAK tindakan kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh
sekelompok orang (islam fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah
dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
> 
> Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya merasa
berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya oleh
kelompok yang jahat.
> 
> Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist
[EMAIL PROTECTED] , Beliau ( bukan muslim ) juga ikut
MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh muslim dengan saudara
muslim lainnya...
> 
> Berkacalah...
> 
> ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
> ISlam itu damai...
> Islam itu berakhlak...
> 
> Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya meragukan
keberagaan orang-orang semacam itu.
> 
> Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju untuk
perang :
> 
> 1, Melawan kemiskinan
> 2, Melawan kebodohan
> 3, Melawan pembodohan
> 
> Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi
sebuah negara yang rahmattan lil alalamin
> 
> Salam,
> 
> Alexander Soebroto
> www.parapemikir.com
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Aisyiyah Desak Pemberdayaan Buruh Perempuan

2008-04-22 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
http://republika.co.id/koran_detail.asp?id=331210&kat_id=6

Selasa, 22 April 2008

Aisyiyah Desak Pemberdayaan Buruh Perempuan




YOGYAKARTA--Organisasi Aisyiah mendesak pemberdayaan buruh perempuan untuk
melindungi mereka dari segala bentuk eksploitasi. Demikian disampaikan ketua
PP Aisyiah, Siti Noordjanah Djojantini, menyambut peringatan Hari Kartini
yang digelar di Yogyakarta, Senin (21/4).

Majelis Ekonomi PP Aisyiyah mengisi peringatan Hari Kartini dengan menggelar
seminar tentang 'Tenaga Kerja Perempuan Indonesia Hari Ini'. ''Nasib
perempuan yang tereksploitasi salah satunya adalah buruh perempuan termasuk
buruh migran,'' kata Siti Noordjanah. Karena itu, peringatan Hari Kartini
seharusnya dijadikan momen untuk membebaskan dan memberdayakan perempuan
dari segala bentuk eksploitasi. Hari Kartini, kata dia, bukan sebatas
formalitas semata.

Noordjanah mengatakan, buruh perempuan Indonesia tetap saja pekerja yang
tertindas dan belum memperoleh hak-haknya sebagaimana mestinya. Aisyiyah
juga prihatin dengan buruh migran. Mereka terpaksa bekerja keluar dari
Indonesia untuk menghidupi keluarganya karena tidak ada kesempatan bekerja
di Indonesia.

''Sebenarnya, PP Aisyiyah mendesak untuk menyetop pengiriman tenaga kerja
wanita ke luar negeri,'' kata dia. Sebaliknya, peluang kerja di Tanah Air
harus diperbesar. Dan, jika pemerintah belum bisa menyediakan lapangan
kerja, seharusnya perlindungan hukum terhadap buruh migran harus diutamakan.
Pemerintah, kata dia, harus menjaga jiwa dan hak buruh migran itu.

Keluarga para tenaga kerja di dalam negeri pun harus dilindungi. Anak-anak
dari buruh migran itu harus memperoleh hak dasar, yakni pendidikan. ''Ketika
survei ke daerah, kami mendapati hak asuh dan mendidik anak bergeser dari
seharusnya ibu dan ayah kepada anak menjadi nenek atau lainnya,'' kata salah
seorang pendiri Yayasan Annosa Swasti (Yasanti) ini.

Selain soal perlindungan hukum dan politik untuk membantu tenaga kerja
perempuan, Aisyiyah menurut Noordjanah juga memperjuangkan penegakkan tauhid
melalui dakwah.

Peringatan Hari Kartini kemarin diperingati dengan berbagai cara. Di
Surabaya, sekitar 300 kaum perempuan di Surabaya memanfaatkan layanan
angkutan kereta gratis yang difasilitasi PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya. Dua kereta yang disiapkan gratis untuk
kaum perempuan adalah KA Dhoho Tour dan KA Ikon Penataran.

''Semula saya kaget, kenapa uang pembelian tiket dikembalikan. Tapi, setelah
dijelaskan, ya justru menjadi kejutan,'' kata Suparmi, warga Kesamben,
Blitar.

KA Dhoho Tour melayani jurusan
Surabaya-Mojokerto-Jombang-Kediri-Tulungagung-Blitar pulang-pergi (PP),
sedangkan KA Ikon Penataran kelas ekonomi melayani rute
Surabaya-Pasuruan-Malang-Blitar PP. ''Meski gratis, penumpang harus punya
tiket. Nanti, uangnya dikembalikan,'' kata Humas PT KAI Daops VIII Surabaya,
Sudarsono.

Di Bandung, sejumlah aktivis Muslimah mendesak pemerintah daerah membuat
peraturan daerah antimaksiat dan antipornografi.
( nri/tok/kie )


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Alexander Soebroto
Salam,

SEmua agama dan aliran mempunyai kaum fundamental dan penyeleweng.
Tapi masalah yang disorot kali ini saya rasa bukan kasus kasulistik seperti itu 
,

MArilah kita lihat sebentar perkara agama dan kebebasan beragama , khususnya 
apa yang menjadi perhatian islam fundamental tersebut, mereka teriak-teriak 
akan  menghakimi ahmadiyah karena perkara 'prinsip' yakni akidah, sebenarnya 
apkah akidah itu ?

Masalah akidah/keyakinan/dokrin itu sebenarnya adalah wilayah pribadi seseorang.
Orang boleh melawan kalau masalah akidah/keyakinannya diganggu.

Lha dalam perkara Ahmadiyah, apakah mereka memaksakan supaya yang lain (orang 
lain) ikut meyakini apa yang mereka yakini?

APakah mereka menggangu? saya tidak terlalu mengikuti apa yang tidak terlihat , 
tapi yang terlihat di TV bukankah akidah mereka yang justru sering diganggu? 

Dimilist lain ada yang berkomentar, kenapa sih orang2 kok pada membela 
ahmadiyah?

Saya rasa jarang peserta milist yang membela keyakinan Ahmadiyah, termasuk 
saya, saya tidak pernah membela apa yang mereka yakini.

Yang saya bela, dan teman2 lain bela dibeberapa milist adalah MENOLAK tindakan 
kekerasan dan intimidasi yang AKAN dilakukan oleh sekelompok orang (islam 
fundamentar) terhadap kelompok ahmadiyah dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.

Jangankan terhadap sesama muslim, terhadap agama lainpun saya merasa 
berkewajiban untuk membela jika mereka teraniya dan dianiya oleh kelompok yang 
jahat.

Ini sudah di tunjukkan oleh saudara tercinta Vincen dimilist [EMAIL PROTECTED] 
, Beliau ( bukan muslim ) juga ikut MENOLAK kekerasan yang akan dilakukan oleh 
muslim dengan saudara muslim lainnya...

Berkacalah...

ISlam itu bukanlah kekerasan yang ndak karu-karuan...
ISlam itu damai...
Islam itu berakhlak...

Kalau ada yang mengutamakan kekarasan dan kebrutalan, saya meragukan keberagaan 
orang-orang semacam itu.

Akan lebih baik rasanya kalau kita menyingsingkan lengan baju untuk perang :

1, Melawan kemiskinan
2, Melawan kebodohan
3, Melawan pembodohan

Saya rasa, dengan 3 hal tersebut diatas, indonesia akan menjadi sebuah negara 
yang rahmattan lil alalamin

Salam,

Alexander Soebroto
www.parapemikir.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Krisis Pangan? No Way....

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
Refelksi: Benarkah tidak ada krisis pangan di negeri seribu dusta?, 

http://www.detikfinance.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/22/time/193814/idnews/927795/idkanal/4

 Selasa, 22/04/2008 19:38 WIB 


Krisis Pangan? No Way 
Nurul Qomariyah - detikFinance

 
) 

Jakarta - Indonesia masih jauh dari kata krisis pangan. Bahkan gejolak harga 
pangan dalam negeri ternyata relatif adem jika dibandingkan gejolak harga 
pangan di dunia. 

Dari 4 komoditas yang sudah 'dipalangi' dengan berbagai kebijakan, hanya terigu 
yang gejolaknya lebih tinggi dibandingkan volatilitas harga di dunia. 

Deputi Menko Perekonomian bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurti 
menjelaskan, sejak September 2007, pemerintah sudah berupaya menstabilkan 4 
bahan pokok dengan sejumlah kebijakan. Yakni meliputi kebijakan beras untuk 
rakyat miskin (raskin), CPO, kedelai dan terigu. 

Kebijakan untuk raskin adalah berupa tambahan jatah dari 10 menjadi 15 kg per 
kepala keluarga per bulan. Kebijakan untuk CPO adalah penetapan HPE, kedelai 
dan terigu melalui penghapusan bea masuk.

Berdasarkan perhitungan analisa volatilitas harga pangan internasional dan 
dalam negeri, Bayu menjelaskan bahwa terlihat gejolak harga dunia tidak memberi 
dampak langsung ke harga dalam negeri. 

Bayu menjelaskan, untuk volatilitas harga beras dalam negeri sejak September 
2007 hingga April 2008 mencapai 2,7%, sementara untuk volatilitas harga beras 
internasional mencapai 24,1%.

Untuk kedelai, volatilitas harga dalam negeri mencapai 0,6%, sedangkan 
internasional mencapai 5,6%.

Minyak goreng curah dalam negeri, volatilitasnya mencapai 13,5%, dan 
internasional mencapai 17,2%. Sedangkan minyak goreng kemasan relatif tidak 
besar hanya 9,5%. 

Volatilitas minyak goreng dalam negeri dan internasional menurut Bayu tidak 
terlalu besar perbedaannya, karena Indonesia merupakan eksportir CPO terbesar 
dunia hingga 80%. 

"Indonesia menguasai ekspor dunia hingga 80-85%, sehingga perbedaan 
volatilitasnya tidak terlalu lebar," ujar Bayu saat memberikan pemaparan di 
Graha Niaga, Jakarta, Selasa (22/4/2008). 

Khusus untuk terigu, volatilitas dalam negeri lebih besar yakni 11,1%, 
sementara internasional hanya 7,2%. 

"Ini karena Indonesia mengimpor 90% gandum. Sementara untuk menjadi terigu ada 
timelack untuk memprosesnya," tegas Bayu.

"Dari data itu mengindikasikan bahwa kebijakan kita mampu meredam gejolak 
harga," imbuh Bayu. 

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri 
Pertanian Anton Apriantono menepis anggapan bahwa krisis pangan telah terjadi 
di Indonesia. 

"Kalau ditanya krisis pangan, saya tanya balik, apa bahan pangan yang tidak 
ada. Semua barang kan ada," ujar Anton.

"Ini barangnya ada, tapi yang di level masyarakat bawah yang kurang. Karenanya 
pemerintah membantu masyarakat bawah antara lain melalui subsidi minyak goreng 
dan raskin," jelas Mendag.

Dengan subsidi minyak goreng dan raskin sebanyak 15 kg per bulan per KK, maka 
pengeluaran rakyat miskin bisa terbantu sekitar Rp 20.000 per bulannya.

"Ini dimaksudkan untuk menjaga daya beli masyarakat, karena konsumsi masih 
merupakan elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi," urai Mari. 

Ia juga menjelaskan, kondisi di Indonesia masih relatif baik jika dibandingkan 
dengan Afrika dan Filipina. Di Afrika, kata Mari, uang tak ada, bahan pangan 
juga tidak ada. Di Filipina, uang ada, tapi bahan pangan tidak ada. Sementara 
di Indonesia, bahan pangan ada, sementara uang pemerintah ada untuk bisa 
membantu rakyat miskin. 

"Sehingga kalau dilihat dari kedaulatan pangan, Indonesia sebenarnya sudah 
lumayan," pungkas Mentan.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik prie tea
lucu juga liat orang-orang 'gila' pada berantem... gila bandwith, 
sehari bisa berapa posting chattingannya nii
jadi inget kata orang-orang 'tua' dulu...
"yang waras ngalah.."

hahahahaaa...


mprie


- Original Message 
From: Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, April 22, 2008 4:46:09 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam 
Ahmad'


--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> eits,
> pak mod kok temperamen toh?
> emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
> santai saja bos!

sok taunya kambuh ..
dari mana anda tahu saya temperamen?
dari mana anda tahu saya sedang gak santai?

> semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
> kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung di 
> balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.

Anda bilang "terpojok dan kehabisan alasan" .. Anda punya argumen
untuk itu, atau seperti biasa pake jurus 'omelan'?

> wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
> milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam berbagai 
> aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami mawon.
> kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
> anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
> pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ...

Siapa yang memaksakan kehendak?
Apa pernah saya mengancam anda karena berbeda pendapat?
Apa saya pernah memaksa anda ganti agama karena -mungkin- perbedaan faham?

Kalau mau ngomong dipikir, biar jangan keliatan betul 'pinter'-nya.
meng-counter pendapat orang jelas bukan cerminan sikap ga mau nerima
perbedaan pendapat .. mosok gitu aja gak faham?

tapi ini spt 
> yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan kontributif 
> juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu jadi 
> salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad ini.
> wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
> sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh untuk 'memojokkan' 
> kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman,

Saya gak ada urusan dengan pojok-memojokkan. Yang ada saya hanya
meng-counter pendapat yang menurut saya tidak betul. 
Jika anda merasa terpojok, ya silakan counter lagi dengan pendapat
yang lebih argumentatif. Masak gak bisa sih?

... kec anda memang ahmadiers 
> under-cover ... itu urusan anda lah.

Ketika gagal melakukan counter secara argumentatif .. anda beralih
menebarkan prasangka (mending kalo tebar pesona).

Sungguh sangat 'islami' sikap anda itu

Salam

> salam
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Muhammad Syafei" 
>  wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Dear all,
> > > 
> > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> > > bukan ...hehe), 
> > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
> diskusi 
> > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
> > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
> > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
> menyimpang 
> > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan 
> Islam 
> > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah 
> dan 
> > > Sunnati Rasulillah,
> > 
> > Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan didebatkan
> > adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan sesat
> > atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
> > 
> > Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap orang
> > dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini penistaan,
> > itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas ada
> > merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
> > 
> > > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, 
> yang 
> > > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
> > > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
> > > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi 
> dan 
> > > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
> > > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak 
> pernah 
> > > menyerang pengikutnya.
> > > 
> > Ini lagi-lagi klaim ..
> > Mayoritas itu yang mana?
> > Lebih banyak orang yang adem-ayem, tenang-tenang saja, ada Ahmadiyah
> > atau tidak.
> > 
> > Jika memang dialog sudah dilakukan, namun tetap pada pendirian 
> masing2
> > kenapa kaidah "lanaa a'malunaa wa lakum a'malukum" gak dipakai?
> > 
> > > Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai 
> > > saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan 
> masing-
> > > masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming

[wanita-muslimah] Re: Pemberdayaan Wanita dan Islam [ralat]

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Ok, pak Ambon. Sekali lagi, TFS, dan buat penjelasan dan ralatnya.
Maaf kalo saya tadi tidak meluangkan waktu melihat beda antara dua 
kiriman tadi ..
Have a great evening/day!
salam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kiriman pertama tidak lengkap, pada kalimat  terakhir, ada beberapa 
kata yang hilang.
> 
> Salam,
>   - Original Message - 
>   From: rsa 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, April 22, 2008 10:14 AM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemberdayaan Wanita dan Islam 
[ralat]
> 
> 
>   TFS pak Ambon.
>   Tapi maaf, ralat nya apa ni pak?
>   salam,
>   satriyo
> 
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
>   >
>   > Selasa, 22 April 2008
>   > 
>   > Pemberdayaan Wanita dan Islam 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > Asra Virgianita
>   > Doctoral Student, Graduate School of International Studies, 
>   Meijigakuin University, Jepang
>   > 




Re: [wanita-muslimah] Re: Pemberdayaan Wanita dan Islam [ralat]

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
Kiriman pertama tidak lengkap, pada kalimat  terakhir, ada beberapa kata yang 
hilang.

Salam,
  - Original Message - 
  From: rsa 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 22, 2008 10:14 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemberdayaan Wanita dan Islam [ralat]


  TFS pak Ambon.
  Tapi maaf, ralat nya apa ni pak?
  salam,
  satriyo

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Selasa, 22 April 2008
  > 
  > Pemberdayaan Wanita dan Islam 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Asra Virgianita
  > Doctoral Student, Graduate School of International Studies, 
  Meijigakuin University, Jepang
  > 
  > Saya tertarik menulis artikel ini ketika beberapa teman sekampus 
  yang berasal dari beberapa negara membicarakan kedudukan wanita dalam 
  tatanan masyarakat di negara masing-masing. Saya tersentak ketika 
  mereka membicarakan dan membahas lemahnya kedudukan wanita dalam 
  masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. 
  > 
  > Dalam pikiran mereka, Islam agama yang kaku, keras, dan tidak 
  memberikan ruang bagi wanita mendapatkan hak dan persamaan kedudukan 
  dengan laki-laki sehingga hal tersebut menjadi kendala bagi wanita 
  Islam dalam mengembangkan dirinya. Saya jelas tidak setuju.
  > 
  > Walaupun demikian tidak mudah bagi saya memberikan tanggapan atas 
  pernyataan mereka karena saya bukan ahli agama. Selain itu sulit 
  memberikan penjelasan kepada mereka yang notabene tidak memiliki 
  agama karena bicara agama tentu saja harus didasarkan pada keyakinan. 
  > 
  > Setelah saya renungkan dan mengacu pada hasil analisis penelitian 
  yang pernah saya lakukan terkait dengan masalah tersebut, ada 
  beberapa hal yang menurut saya sebenarnya tidak disadari masyarakat 
  (domestik maupun internasional) tentang fungsi agama (baca: Islam) 
  dalam pemberdayaan wanita, terutama berkaitan dengan masalah hak 
  wanita untuk beraktivitas di luar rumah. 
  > 
  > Bagi saya agama bukan penghambat bagi wanita untuk beraktivitas di 
  ranah publik. Akan tetapi, sesungguhnya posisi agama menjadi 
  pengontrol bagi wanita dalam melakukan aktivitasnya. 
  > 
  > Misalnya, bagi wanita yang sudah berkeluarga dianjurkan meminta 
  izin suami sebelum beraktivitas di luar (baca: bekerja), bepergian 
  dengan berpakaian sopan dan menutup aurat, ditemani oleh mahramnya 
  (bila memungkinkan). Implementasi nilai islam seperti ini tentu saja 
  bukan suatu paksaan bagi wanita Islam karena saya pribadi percaya 
  bahwa anjuran tersebut adalah ibadah. Apabila dilaksanakan akan 
  menjadi pahala dan membawa manfaat bagi wanita terutama dalam hal 
  menyeimbangkan atau menyelaraskan antara tuntutan keluarga dan 
  aktivitas di luar rumah. 
  > 
  > Bahkan, dengan melakukan segala sesuatu atas izin suami, persoalan 
  dual work burden yang sering dikategorikan sebagai penghambat utama 
  dalam pemberdayaan wanita dapat diatasi. Kolaborasi dengan suami 
  menjadi mudah dilakukan sehingga dengan demikian dual work burden 
  akan berubah menjadi dual work without burden. 
  > 
  > Fungsi wanita sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anak dan 
  mengurus masalah rumah tangga sesungguhnya sudah menjadi naluri 
  seorang wanita. Akan tetapi, tidak berarti tanggung jawab tersebut 
  harus ditanggung sendiri oleh wanita/istri. 
  > 
  > Laki-laki atau suami harus punya goodwill untuk ikut bertanggung 
  tanggung dalam masalah rumah tangga untuk meringankan double work 
  burden yang melekat pada wanita. Bagi penganut feminisme radikal atau 
  masyarakat luar (baca: dunia Barat), ajaran Islam tersebut bukti 
  bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi yang lemah dan tidak 
  setara dengan laki-laki sehingga wanita sangat sulit untuk bisa 
  mengembangkan dirinya. 
  > 
  > Bagi saya yang menjadi kendala pada masalah pemberdayaan wanita 
  bukan pada nilai agama, tetapi konstruksi nilai sosial yang terbangun 
  dalam masyarakat, seperti citra bahwa perempuan lemah, perempuan 
  identik dengan pekerjaan sosial, perempuan tidak cocok dengan 
  kegiatan politik, menjadi salah satu dari sekian hambatan dalam upaya 
  pemberdayaan wanita. 
  > 
  > Masih terjadinya pemisahan pekerjaan (work segregation) antara 
  perempuan dan laki-laki dalam masyarakat dan birokrasi menjadi bukti 
  kuatnya gender stereotype yang terbangun dalam masyarakat. Oleh 
  karena itu dibutuhkan political will dari pembuat kebijakan di semua 
  level untuk merumuskan kebijakan/program yang bisa mengatasi masalah 
  tersebut. 
  > 
  > Kolaborasi pemerintah dengan NGO yang terlibat langsung dan 
  memiliki akses dalam pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk 
  memaksimalkan penanganan masalah pemberdayaan perempuan. Pemberian 
  kuota 30 persen bagi perempuan untuk duduk di legislatif merupakan 
  suatu kemajuan bagi upaya pemberdayaan perempuan dalam bidang politik 
  dan menghapuskan citra bahwa perempuan tabu atau haram berpolitik. 
  > 
  > Walaupun dengan kebijakan tersebut Indones

[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Hehehe ... si mbah pilih kasih, lupa sama biang "produktifitas" 
dan "kontributifitas" ... oom maroyom arcon bin ari condro ...
Tapi gpp mbah, namanya juga manusia, pasti subjektif, relatif dan sok 
benar ... terlebih berdasar pada HAM dan gender atau semacamnya ...
Ga liat ya mbah, kalo saya lagi nyindir arcon ... hehehe
mbah mbah ... turun gunung ko linglung ... sana buka puasa dulu ...
dah magrib blom?

jangan cross thread/subject lagi ya, dari soal aliran sesat ko dibawa-
bawa ke cara nulis sihh ... sungguh meng-Heran kan memang si mbah 
ini ...

pamit ya mbah ... mau ilangin bau tanahnya nih ... :-)

maaf ya mbah kalo anak jaman sekarang lancang dan to the point ...

Satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" 
dan "kontributif"
> Terus berusaha ya nak .. :D
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Oo ...
> > wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak 
hanya 
> > satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya 
terasa 
> > sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas 
di 
> > titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> > gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda 
selama 
> > ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> > satriyo
> > 
> > PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu 
> > pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa 
inggris, 'the'  
> > menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya 
kira) 
> > dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di 
> > bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
> >  wrote:
> > >
> > > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat 
untuk
> > > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat 
> > diharapkan. 
> > >
>




[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Woo,

yang termasuk dilarang itu PKI nya bukan keyakinannya, jadi komunisme 
masih mungkin hidup, termasuk sosialisme, atheisme, children of god, 
pokoknya semua mua keyakinan selama tidak anarkis fisik ... soal 
anarkis non fisik alias sesat, itu soal arbitrer nampaknya di milis 
ini ... artinya, mayoritas pun tidak bisa menentukan jika ada 'ham' 
atau gender atau pluralisme apalah namanya yang dilanggar ... :-)

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> >
> > kalo gitu, PKI juga boleh hidup dong yaa Op...??
> >
> Suatu organisasi bisa dilarang jika dia telah/pernah melakukan
> kejahatan serius atau terus-menerus. Nazi salah satu contohnya.
> 
> >   Kenapa lia eden, truss musadek bisa di larang pemerintah
> Kyknya mereka kembalikan lagi ke dasar islam : Aqidah.
> >
> Soal lia eden, itu kegagalan atau kecolongan suatu upaya. Jadi 
sedapat
> mungkin gak boleh terjadi lagi thd Ahmadiyah. Clear?
> 
> Salam
> 
> >   Rgd
> > 




[wanita-muslimah] Re: OOT gaya bahasa dan tulisan

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Btw-btw tg HAM&Demokrasi, Sebagian org2 Barat & antek2nya kan sngt
menggembor2kan "HAM" versi mereka.. Mereka katanya memperjuangkan
HAM&DMK walopun dengan cara menindas dan menggunakan kekuatan Perang..
 Kalo si Bush dan sejenisnya penjahat HAM bukan yaa?? tapi kyknya
banyak org disini yg ga setuju yaa... bener ga sihh?? biasanya sihh
kalo ada yg berbau "barat" sih pasti dibela abis2an... walopun itu
buruk..kali yaa?
>
>
Anda bisa cari diskusi soal Bush di arsip milis ini dengan kata kunci
"Bush" atau "WMD" atau "Bush" dan "WMD"

Salam



[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Wah .. posting Satriyo itu memang selalu "produktif" dan "kontributif"
Terus berusaha ya nak .. :D

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Oo ...
> wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya 
> satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa 
> sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di 
> titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
> gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama 
> ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
> satriyo
> 
> PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu 
> pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'  
> menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya kira) 
> dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di 
> bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
>  wrote:
> >
> > Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
> > melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat 
> diharapkan. 
> > 




[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo gitu, PKI juga boleh hidup dong yaa Op...??
>
Suatu organisasi bisa dilarang jika dia telah/pernah melakukan
kejahatan serius atau terus-menerus. Nazi salah satu contohnya.

>   Kenapa lia eden, truss musadek bisa di larang pemerintah
Kyknya mereka kembalikan lagi ke dasar islam : Aqidah.
>
Soal lia eden, itu kegagalan atau kecolongan suatu upaya. Jadi sedapat
mungkin gak boleh terjadi lagi thd Ahmadiyah. Clear?

Salam

>   Rgd
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Iya tho Nak ..
> Brarti berat nian tugas SBY ..
> Mosok mesti menentang UUD 45 demi terbitnya sebuah aturan.
> Mosok mesti membuang UU yang lain demi mengakomodasi aturan yang
> berada di level di bawahnya.
> 
> Kasihan nanti kalau dijewer MK.
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> >
> > Ohhh begitcyuu yaa Om.. I see.. I see ayemah terserah siOm aje
> deh yg punya milis..
> > Berarti tinggal nunggu Keputusan Pemerintah dg Bakor Pakem nya
> ajaa yaa..
> > tinggal ngikutin dehh ape kata SBY dkk.. ga perlu ada riak-riak
> gembira sedih dg masalah ini.. Tapi kenapa yaa bnyk orang protes baik
> yg pro maupun kontra.. karena apa karena mereka ga semua mau melihat
> akar permasalahanyya... Kasus ini dari dulu ga selesai2, Tp
> Alhamdulillah deh skr pemerintah udah mau turun tangan langsung unt
> kasus Ahmadiyah..
> > Mudah2an solusi yg diambil ad solusi yg terbaik... tanpa anarkis
> walopun mungkin "pahit" bagi salah satu diantaranya..
> > 
> > Crew
> > 
> > 
> > Muhammad Syafei  wrote:
> > Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak
> ada yang
> > melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, jadi
> > silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
> > perdebatan antar madzhab/aliran.
> > 
> > Salam
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> > >
> > > Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
> > kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya
> > Om. hehehehe..
> > > 
> > > Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
> > penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
> > permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
> > berbicara tg sikap &solusi kita, tentunya dg mencari penyelesaian yg
> > sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa kita
> > hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
> > koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn
> > sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn
> Om..?
> > > 
> > > Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya
> > & mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
> > > 
> > > Rgd
> > > 
> > > Muhammad Syafei  wrote:
> > > Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> > > Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
> > > bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
> > > yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> > > 
> > > Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak.
Belajar
> > > dari pengalaman yang sudah-sudah.
> > > 
> > > Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala
dikirimkan
> > > ke milis.
> > > 
> > > Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> > > Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
> > > gagal. :-)
> > > 
> > > Salam
> > > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > -
> > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
> Try it now.
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
>
> 
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Oo ...
wah gitu tho pak, 'titik kebenaran' itu ada banyak ya, tidak hanya 
satu? wah pantes, kalo lagi accupressure, titik kebenarannya terasa 
sekali dan tidak hanya di satu tempat memang ... apalagi kalo pas di 
titik yang mak nyu ... waahh mantep itu!
gimana oom arcon, gaya saya sudah pas belum dengan cara anda selama 
ini menanggapi posting, setidaknya posting saya? hehehe
satriyo

PS: dalam bahasa arab, kebenaran yang sejati dan satu-satunya itu 
pake artikel 'al' jadi 'al-haq', juga dalam bahasa inggris, 'the'  
menjadi 'the truth' (dan tanpa huruf besar pun sudah jelas saya kira) 
dan bahasa lain yang sama kaidahnya juga demikian ... repotnya di 
bahasa indonesia ini ... harus huruf kapital baru jelas!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
> melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat 
diharapkan. 
> 
> Tapi jika anda merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada di milis,
> adalah hak anda sepenuhnya untuk memutuskan.
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mas No"  wrote:
> >
> > Glacierassalamu'alaikum sdr. moderator
> > 
> > saya inging bertanya:
> > milis yang anda kelola ini milis untuk mencari titik kebenaran
> (sesuai alquram & hadits) atau milis obrolan yang TIDAK PERLU 
mencari
> TITIK kebenaran.
> > saya lihat beberapa obrolan yang tidak bermutu tampil di milis 
ini,
> tapi tulisan yang sesuai tujuan islam (menyampaikan kebenaran dan
> membuka kesesatan) malah anda TIDAK BOLEH TAMPIL.
> > 
> > saya tidak keberatan, anda menghapus email dari saya (tujuan saya
> hanya satu menyampaikan ilmu Allah), kalau toh ada yang tidak 
setuju,
> yang jelas Allah telah melihat usaha saya.
> > 
> > Kalau milis ini bukan untuk mencari TITIK KEBENARAN, maka saya pun
> tidak berminat kembali, Allah memerintahkan untuk MENGHINDARI HAL-
HAL
> SIA-SIA
> > 
> > sunarno@
> > accounting
> > 
> > PT. Tri Wall Indonesia
> > Kaw. Indt. Jababeka 1 Cikarang - Bekasi
> > Telp.021-89105801, HP.081382593011
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'/gusdur

2008-04-22 Terurut Topik sriwening herpribadi
Kang RWbeliau ini kan orangnya ngga mau repot-repot...hihihi...tahu kan 
maksud kyuuu dengan kalimat terkenal beliau itu  " gitu aja koq repot 
"...beliau itu ingin semua orang disekitarnya juga punya selera yang sama " gak 
usah repot-repot " dalam melihat & ngadepin setiap masalah...apalagi cuma soal 
KTP.jadi yang dipecat pecatin adalah orang-orang yang ngga satu selera sama 
beliau...GITU KALI YACH!
   
  

Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ngomong2 mengnai mbahh Gus dur.. bukannya Mbah Gus dur lagi sibuk 
ngejungkalin Muhaimin.. kasian amat d bawa kesini.. Belum lagi dia sibuk dg 
konspirasi Pilkada Jabarnya... Duhhh kasian cape bgt tuhh ya """ulama 
buueessar""" kita, tp yg lebih kasian lgi ketum2&pengrs PKB yg di PHK itu yaa, 
mulai dari Matori alm, Alwi Sihab, S.Yusuf, eman, Lukman Edy Etc.. Semua 
dipreteli.. Kira2 siapa lagi & knapa yaaa kok bisa sprti itu?? kayak 
kepeminpinan otoriter gitu yaa..bnr ga? padahal ktny gembar gembor demokrasi & 
HAM... 

Kasih pencerahan duoongg.

rgd

abdul latif <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
GUS DUR & AMIEN RAIS MENENTANG PEMBUBARAN AHMADIAH: based;QURAN&HAM 
« pada: Kemarin at 04:40:49 »
Kutip Ubah Hapus 
-
Bismilaahirrahmanirrahiim.

KH Gus Dur adalah ulama besar NU, beliau sangat mengerti akan Syariat islam.
Sesungguhnya ulama2 yang Radikal(kekerasan) yang bersumber dari Arab(agent2), 
merekalah yang mengingkari perintah2 ALLAH swt, demi NAFSUnya untuk berkuasa...
tidak berani bersaing, berlomba lomba berbuat kebaikan.

Kerjanya hanya menzolimi Firqoh2 islam yg tidak sepaham dgn mereka.
Tidak ada kelihatan dlm masarakat yang berjuang untuk meningkatkan ekonomi umat 
islam
bukankah demikian?

Oleh karena itulah kehidupan golongan2 radikal ini sulit dlm ekonomi,dimana 
saja berada.
Waktu habis percuma untuk mencari kesalahan2 orang lain,kemudian di zolimi,di 
haramkan.

Sesungguhnya setiap keyakinan seseorang itu hanya ALLAH saja yang akan 
menentukan siapa2
yang sesat dan siapa2 yang benar...

Marilah kita semua sdr2 muslim untuk saling hormat menghormati,jauhi tindakan 
kekerasan sesama muslim
Semoga ALLAH memberkahi umat islam Indonesia.

LOVE EVERYONE, AND ALLAH SWT
NONE HATRED.

CAN WE LOVE ALL?
YES WE CAN
YES WE CAN
YES WE CAN

ARTICLE II

Freedoms and rights are granted by this constitution to every person in the 
republic and may not be suspended, diluted, or obstructed. (Quran 17:70)

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di 
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami 
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang 
telah Kami ciptakan.

1. Freedom Of Speech

All people have the right of free speech, freedom of the press, the right to 
assemble, the right to protest peacefully, the right to establish unions, and 
the right to establish political parties. (Quran 71:8-9)

Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara 
terang-terangan,
[9] kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan 
dan dengan diam-diam,

2. Freedom Of Faith

All people have the right to believe in any faith or religion they may see fit. 
The freedom of faith includes the establishment of temples, mosques, 
synagogues, churches and any other constructs used for such purpose. (Quran 
2:256)

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas 
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar 
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang 
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha 
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

3. Freedom Of Movement

All people may travel freely throughout the public lands of the republic and 
exit its borders with no hindrance, restriction, or delay. Such right extends 
to include the movement of goods. (Quran 29:56)

Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku 
saja.

4. Right To Privacy

All people have the right to privacy against spying, trespassing, entering 
homes without the owner’s permission, obtaining, and/or sharing private 
information. (Quran 24:27-29, 49:12)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu 
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu 
lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.

5. Right To Possess Wealth

All people have the right to possess wealth, and/or land, and/or to engage in 
trade, development, and/or commerce. (Quran 3:14)

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang 
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, 
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah 
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik 
(surga).

6. Right To Welfare

The republic is obligated to provide food, shelter and medical se

[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Hanya satu yang pasti .. anda gak bisa mencounter pendapat saya ..
terus berusaha mengalihkan ke hal2 lain yg sama sekali tidak berhubungan.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hahaha ... saya jadi seolah ngaca dengan 'saya' beberapa waktu lalu, 
> persis anda ini wahai Muhammad Syafei ...
> 
> No comment. Anda memang sangat 'islami' ... lihat saja nama lahir 
> anda! coba aja ke ammrik, pasti yang lolos sensor di pabean, at least 
> lolos dari kernyitan dahi atau tatapan mata curiga petugasnya kala 
> memperhatikan nama adalah SATRIYO, bukan MUHAMMAD SYAFEI ... mirip si 
> SYAHRUKH KHAN yang mingsu-mingsu karena digeledah petugas pabean 
> semata krn namanya yang 'islami' itu ...
> 
> Ampun Oom ... dah dah ga usah cemberut lagi ... ya ... gih sana main 
> lagi ... hehehe
> 
> salam
> :-)
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
>  wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > eits,
> > > pak mod kok temperamen toh?
> > > emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
> > > santai saja bos!
> > 
> > sok taunya kambuh ..
> > dari mana anda tahu saya temperamen?
> > dari mana anda tahu saya sedang gak santai?
> > 
> > > semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
> > > kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung 
> di 
> > > balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.
> > 
> > Anda bilang "terpojok dan kehabisan alasan" .. Anda punya argumen
> > untuk itu, atau seperti biasa pake jurus 'omelan'?
> > 
> > > wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
> > > milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam 
> berbagai 
> > > aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami 
> mawon.
> > > kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
> > > anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
> > > pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ...
> > 
> > Siapa yang memaksakan kehendak?
> > Apa pernah saya mengancam anda karena berbeda pendapat?
> > Apa saya pernah memaksa anda ganti agama karena -mungkin- perbedaan 
> faham?
> > 
> > Kalau mau ngomong dipikir, biar jangan keliatan betul 'pinter'-nya.
> > meng-counter pendapat orang jelas bukan cerminan sikap ga mau nerima
> > perbedaan pendapat .. mosok gitu aja gak faham?
> > 
> >  tapi ini spt 
> > > yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan 
> kontributif 
> > > juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu 
> jadi 
> > > salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad 
> ini.
> > > wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
> > > sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh 
> untuk 'memojokkan' 
> > > kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman,
> > 
> > Saya gak ada urusan dengan pojok-memojokkan. Yang ada saya hanya
> > meng-counter pendapat yang menurut saya tidak betul. 
> > Jika anda merasa terpojok, ya silakan counter lagi dengan pendapat
> > yang lebih argumentatif. Masak gak bisa sih?
> > 
> >  ... kec anda memang ahmadiers 
> > > under-cover ... itu urusan anda lah.
> > 
> > Ketika gagal melakukan counter secara argumentatif .. anda beralih
> > menebarkan prasangka (mending kalo tebar pesona).
> > 
> > Sungguh sangat 'islami' sikap anda itu
> > 
> > Salam
> > 
> > 
> > > salam
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
> > >  wrote:
> > > >
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > > > >
> > > > > Dear all,
> > > > > 
> > > > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> > > > > bukan ...hehe), 
> > > > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
> > > diskusi 
> > > > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa 
> ada 
> > > > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau 
> bisa) 
> > > > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
> > > menyimpang 
> > > > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan 
> menistakan 
> > > Islam 
> > > > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari 
> Kitabullah 
> > > dan 
> > > > > Sunnati Rasulillah,
> > > > 
> > > > Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan 
> didebatkan
> > > > adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan 
> sesat
> > > > atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
> > > > 
> > > > Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap 
> orang
> > > > dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini 
> penistaan,
> > > > itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas 
> ada
> > > > merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
> > > > 
> > > > > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> > > > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> > > > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat 
> ini, 
> > > yang 
> > > > > segeli

[wanita-muslimah] Re: Heran

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Titik kebenaran itu tidak hanya satu. Jika Anda masih berminat untuk
melihat dan sharing titik2 kebenaran yang lain, tentu sangat diharapkan. 

Tapi jika anda merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada di milis,
adalah hak anda sepenuhnya untuk memutuskan.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mas No" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Glacierassalamu'alaikum sdr. moderator
> 
> saya inging bertanya:
> milis yang anda kelola ini milis untuk mencari titik kebenaran
(sesuai alquram & hadits) atau milis obrolan yang TIDAK PERLU mencari
TITIK kebenaran.
> saya lihat beberapa obrolan yang tidak bermutu tampil di milis ini,
tapi tulisan yang sesuai tujuan islam (menyampaikan kebenaran dan
membuka kesesatan) malah anda TIDAK BOLEH TAMPIL.
> 
> saya tidak keberatan, anda menghapus email dari saya (tujuan saya
hanya satu menyampaikan ilmu Allah), kalau toh ada yang tidak setuju,
yang jelas Allah telah melihat usaha saya.
> 
> Kalau milis ini bukan untuk mencari TITIK KEBENARAN, maka saya pun
tidak berminat kembali, Allah memerintahkan untuk MENGHINDARI HAL-HAL
SIA-SIA
> 
> [EMAIL PROTECTED]
> accounting
> 
> PT. Tri Wall Indonesia
> Kaw. Indt. Jababeka 1 Cikarang - Bekasi
> Telp.021-89105801, HP.081382593011
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
kalo gitu, PKI juga boleh hidup dong yaa Op...??
   
  Kenapa lia eden, truss musadek bisa di larang pemerintah Kyknya mereka 
kembalikan lagi ke dasar islam : Aqidah.
   
  Rgd

Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Iya tho Nak ..
Brarti berat nian tugas SBY ..
Mosok mesti menentang UUD 45 demi terbitnya sebuah aturan.
Mosok mesti membuang UU yang lain demi mengakomodasi aturan yang
berada di level di bawahnya.

Kasihan nanti kalau dijewer MK.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ohhh begitcyuu yaa Om.. I see.. I see ayemah terserah siOm aje
deh yg punya milis..
> Berarti tinggal nunggu Keputusan Pemerintah dg Bakor Pakem nya
ajaa yaa..
> tinggal ngikutin dehh ape kata SBY dkk.. ga perlu ada riak-riak
gembira sedih dg masalah ini.. Tapi kenapa yaa bnyk orang protes baik
yg pro maupun kontra.. karena apa karena mereka ga semua mau melihat
akar permasalahanyya... Kasus ini dari dulu ga selesai2, Tp
Alhamdulillah deh skr pemerintah udah mau turun tangan langsung unt
kasus Ahmadiyah..
> Mudah2an solusi yg diambil ad solusi yg terbaik... tanpa anarkis
walopun mungkin "pahit" bagi salah satu diantaranya..
> 
> Crew
> 
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak
ada yang
> melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, jadi
> silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
> perdebatan antar madzhab/aliran.
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> >
> > Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
> kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya
> Om. hehehehe..
> > 
> > Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
> penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
> permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
> berbicara tg sikap &solusi kita, tentunya dg mencari penyelesaian yg
> sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa kita
> hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
> koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn
> sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn
Om..?
> > 
> > Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya
> & mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
> > 
> > Rgd
> > 
> > Muhammad Syafei  wrote:
> > Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> > Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
> > bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
> > yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> > 
> > Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
> > dari pengalaman yang sudah-sudah.
> > 
> > Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
> > ke milis.
> > 
> > Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> > Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
> > gagal. :-)
> > 
> > Salam
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Hahaha ... saya jadi seolah ngaca dengan 'saya' beberapa waktu lalu, 
persis anda ini wahai Muhammad Syafei ...

No comment. Anda memang sangat 'islami' ... lihat saja nama lahir 
anda! coba aja ke ammrik, pasti yang lolos sensor di pabean, at least 
lolos dari kernyitan dahi atau tatapan mata curiga petugasnya kala 
memperhatikan nama adalah SATRIYO, bukan MUHAMMAD SYAFEI ... mirip si 
SYAHRUKH KHAN yang mingsu-mingsu karena digeledah petugas pabean 
semata krn namanya yang 'islami' itu ...

Ampun Oom ... dah dah ga usah cemberut lagi ... ya ... gih sana main 
lagi ... hehehe

salam
:-)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > eits,
> > pak mod kok temperamen toh?
> > emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
> > santai saja bos!
> 
> sok taunya kambuh ..
> dari mana anda tahu saya temperamen?
> dari mana anda tahu saya sedang gak santai?
> 
> > semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
> > kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung 
di 
> > balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.
> 
> Anda bilang "terpojok dan kehabisan alasan" .. Anda punya argumen
> untuk itu, atau seperti biasa pake jurus 'omelan'?
> 
> > wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
> > milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam 
berbagai 
> > aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami 
mawon.
> > kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
> > anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
> > pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ...
> 
> Siapa yang memaksakan kehendak?
> Apa pernah saya mengancam anda karena berbeda pendapat?
> Apa saya pernah memaksa anda ganti agama karena -mungkin- perbedaan 
faham?
> 
> Kalau mau ngomong dipikir, biar jangan keliatan betul 'pinter'-nya.
> meng-counter pendapat orang jelas bukan cerminan sikap ga mau nerima
> perbedaan pendapat .. mosok gitu aja gak faham?
> 
>  tapi ini spt 
> > yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan 
kontributif 
> > juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu 
jadi 
> > salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad 
ini.
> > wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
> > sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh 
untuk 'memojokkan' 
> > kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman,
> 
> Saya gak ada urusan dengan pojok-memojokkan. Yang ada saya hanya
> meng-counter pendapat yang menurut saya tidak betul. 
> Jika anda merasa terpojok, ya silakan counter lagi dengan pendapat
> yang lebih argumentatif. Masak gak bisa sih?
> 
>  ... kec anda memang ahmadiers 
> > under-cover ... itu urusan anda lah.
> 
> Ketika gagal melakukan counter secara argumentatif .. anda beralih
> menebarkan prasangka (mending kalo tebar pesona).
> 
> Sungguh sangat 'islami' sikap anda itu
> 
> Salam
> 
> 
> > salam
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
> >  wrote:
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > > >
> > > > Dear all,
> > > > 
> > > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> > > > bukan ...hehe), 
> > > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
> > diskusi 
> > > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa 
ada 
> > > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau 
bisa) 
> > > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
> > menyimpang 
> > > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan 
menistakan 
> > Islam 
> > > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari 
Kitabullah 
> > dan 
> > > > Sunnati Rasulillah,
> > > 
> > > Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan 
didebatkan
> > > adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan 
sesat
> > > atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
> > > 
> > > Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap 
orang
> > > dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini 
penistaan,
> > > itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas 
ada
> > > merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
> > > 
> > > > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> > > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> > > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat 
ini, 
> > yang 
> > > > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa 
diam 
> > > > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
> > > > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala 
emosi 
> > dan 
> > > > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang 
melampiaskannya 
> > > > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak 
> > pernah 
> > > > menyerang pengikutnya.
> > > > 
> > > Ini lagi-lagi klaim ..
> > > Mayoritas itu yang ma

Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik sriwening herpribadi
Makanya jangan malas untuk ngurus KTP yach...
  

Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Mas, bersukurlah anda punya KTP, jangan kemudian taken for granted 
terhadap previledge yang anda punyai itu. Banyak anak jalanan, orang 
miskin (ingat dengan kejadian seorang bapak yang harus membawa mayat 
anaknya yang meninggal pake KRL hingga bikin heboh) yang bahkan tidak 
bisa dikuburkan dengan layak hanya karena selembar kertas tersebut. 
Untuk mati dengan tenang aja susah kalo tidak punya KTP (sampai ada 
jargon diantara para anak jalanan kalo tiket ke surga itu adalah 
KTP), apalagi untuk hidup tanpa KTP.

please mas, shame on you jika berkata seperti itu.

salim,
Donnie

==
On Apr 22, 2008, at 11:37 AM, sriwening herpribadi wrote:
> Kang Ari...
> Soal KTP?..susah kawin?...susah kerja?..susah sekolah?...dll...itu 
> mah gampangkalau kata Gus Dur..." gitu aja kok repot 
> "...maksudnya...yang begituan aja koq dijadiin repot.
>
>
>
> Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> berkali2 juga sudah disebutkan. silahkan membentuk agama sendiri. 
> tidak perlu ada label islam.
> ---
> Indonesia hanya mengakui 6 agama
>
> Trus ktpnya gimana ?
> Tanpa katepe lahir ilegal, gak bisa kawin, gak bisa daftar kerja, 
> pns, tentara, gak bisa sekolah
> Jaminan kesrhatan gak ada
> Kartu miskin gak bisa buat
> Gak ada paspor
>
> Gimana sih !
>
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
> masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any 
> attachment Yahoo! Groups Links
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
> Try it now.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 

[Non-text portions of this message have been removed]



   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Woo,

tenang saja, saya dan mayoritas ummat yakin SBY yang muslim taat ini 
tidak bodoh2 amat untuk lebih takut dijewer MK daripada dijewer Allah 
swt ... :-)

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Iya tho Nak ..
> Brarti berat nian tugas SBY ..
> Mosok mesti menentang UUD 45 demi terbitnya sebuah aturan.
> Mosok mesti membuang UU yang lain demi mengakomodasi aturan yang
> berada di level di bawahnya.
> 
> Kasihan nanti kalau dijewer MK.
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> >
> > Ohhh begitcyuu yaa Om.. I see.. I see  ayemah terserah siOm 
aje
> deh yg punya milis..
> >   Berarti tinggal nunggu Keputusan Pemerintah dg Bakor Pakem nya
> ajaa yaa..
> >   tinggal ngikutin dehh ape kata SBY dkk.. ga perlu ada riak-riak
> gembira sedih dg masalah ini.. Tapi kenapa yaa bnyk orang protes 
baik
> yg pro maupun kontra.. karena apa karena mereka ga semua mau melihat
> akar permasalahanyya... Kasus ini dari dulu ga selesai2, Tp
> Alhamdulillah deh skr pemerintah udah mau turun tangan langsung unt
> kasus Ahmadiyah..
> >   Mudah2an solusi yg diambil ad solusi yg terbaik... tanpa anarkis
> walopun mungkin "pahit" bagi salah satu diantaranya..
> >
> >   Crew
> >   
> > 
> > Muhammad Syafei  wrote:
> >   Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak
> ada yang
> > melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, 
jadi
> > silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
> > perdebatan antar madzhab/aliran.
> > 
> > Salam
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> > >
> > > Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
> > kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh 
urusannya
> > Om. hehehehe..
> > > 
> > > Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
> > penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
> > permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
> > berbicara tg sikap &solusi kita, tentunya dg mencari penyelesaian 
yg
> > sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa 
kita
> > hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
> > koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu 
semuakn
> > sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. 
Gmn
> Om..?
> > > 
> > > Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya 
permasalahannya
> > & mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
> > > 
> > > Rgd
> > > 
> > > Muhammad Syafei  wrote:
> > > Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> > > Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, 
terlepas
> > > bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau 
kebebasan
> > > yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> > > 
> > > Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. 
Belajar
> > > dari pengalaman yang sudah-sudah.
> > > 
> > > Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala 
dikirimkan
> > > ke milis.
> > > 
> > > Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> > > Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' 
yang
> > > gagal. :-)
> > > 
> > > Salam
> > > 
> > 
> > 
> > 
> >
> > 
> >
> > -
> > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! 
Mobile. 
> Try it now.
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Iya tho Nak ..
Brarti berat nian tugas SBY ..
Mosok mesti menentang UUD 45 demi terbitnya sebuah aturan.
Mosok mesti membuang UU yang lain demi mengakomodasi aturan yang
berada di level di bawahnya.

Kasihan nanti kalau dijewer MK.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ohhh begitcyuu yaa Om.. I see.. I see  ayemah terserah siOm aje
deh yg punya milis..
>   Berarti tinggal nunggu Keputusan Pemerintah dg Bakor Pakem nya
ajaa yaa..
>   tinggal ngikutin dehh ape kata SBY dkk.. ga perlu ada riak-riak
gembira sedih dg masalah ini.. Tapi kenapa yaa bnyk orang protes baik
yg pro maupun kontra.. karena apa karena mereka ga semua mau melihat
akar permasalahanyya... Kasus ini dari dulu ga selesai2, Tp
Alhamdulillah deh skr pemerintah udah mau turun tangan langsung unt
kasus Ahmadiyah..
>   Mudah2an solusi yg diambil ad solusi yg terbaik... tanpa anarkis
walopun mungkin "pahit" bagi salah satu diantaranya..
>
>   Crew
>   
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak
ada yang
> melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, jadi
> silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
> perdebatan antar madzhab/aliran.
> 
> Salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo  wrote:
> >
> > Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
> kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya
> Om. hehehehe..
> > 
> > Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
> penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
> permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
> berbicara tg sikap &solusi kita, tentunya dg mencari penyelesaian yg
> sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa kita
> hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
> koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn
> sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn
Om..?
> > 
> > Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya
> & mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
> > 
> > Rgd
> > 
> > Muhammad Syafei  wrote:
> > Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> > Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
> > bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
> > yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> > 
> > Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
> > dari pengalaman yang sudah-sudah.
> > 
> > Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
> > ke milis.
> > 
> > Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> > Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
> > gagal. :-)
> > 
> > Salam
> > 
> 
> 
> 
>
> 
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> eits,
> pak mod kok temperamen toh?
> emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
> santai saja bos!

sok taunya kambuh ..
dari mana anda tahu saya temperamen?
dari mana anda tahu saya sedang gak santai?

> semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
> kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung di 
> balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.

Anda bilang "terpojok dan kehabisan alasan" .. Anda punya argumen
untuk itu, atau seperti biasa pake jurus 'omelan'?

> wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
> milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam berbagai 
> aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami mawon.
> kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
> anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
> pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ...

Siapa yang memaksakan kehendak?
Apa pernah saya mengancam anda karena berbeda pendapat?
Apa saya pernah memaksa anda ganti agama karena -mungkin- perbedaan faham?

Kalau mau ngomong dipikir, biar jangan keliatan betul 'pinter'-nya.
meng-counter pendapat orang jelas bukan cerminan sikap ga mau nerima
perbedaan pendapat .. mosok gitu aja gak faham?

 tapi ini spt 
> yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan kontributif 
> juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu jadi 
> salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad ini.
> wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
> sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh untuk 'memojokkan' 
> kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman,

Saya gak ada urusan dengan pojok-memojokkan. Yang ada saya hanya
meng-counter pendapat yang menurut saya tidak betul. 
Jika anda merasa terpojok, ya silakan counter lagi dengan pendapat
yang lebih argumentatif. Masak gak bisa sih?

 ... kec anda memang ahmadiers 
> under-cover ... itu urusan anda lah.

Ketika gagal melakukan counter secara argumentatif .. anda beralih
menebarkan prasangka (mending kalo tebar pesona).

Sungguh sangat 'islami' sikap anda itu

Salam


> salam
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
>  wrote:
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> > >
> > > Dear all,
> > > 
> > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> > > bukan ...hehe), 
> > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
> diskusi 
> > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
> > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
> > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
> menyimpang 
> > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan 
> Islam 
> > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah 
> dan 
> > > Sunnati Rasulillah,
> > 
> > Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan didebatkan
> > adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan sesat
> > atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
> > 
> > Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap orang
> > dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini penistaan,
> > itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas ada
> > merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
> > 
> > > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, 
> yang 
> > > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
> > > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
> > > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi 
> dan 
> > > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
> > > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak 
> pernah 
> > > menyerang pengikutnya.
> > > 
> > Ini lagi-lagi klaim ..
> > Mayoritas itu yang mana?
> > Lebih banyak orang yang adem-ayem, tenang-tenang saja, ada Ahmadiyah
> > atau tidak.
> > 
> > Jika memang dialog sudah dilakukan, namun tetap pada pendirian 
> masing2
> > kenapa kaidah "lanaa a'malunaa wa lakum a'malukum" gak dipakai?
> > 
> > > Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai 
> > > saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan 
> masing-
> > > masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau 
> > > tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif 
> buat 
> > > mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah' 
> > > atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa 
> segera 
> > > melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut 
> mereka 
> > > dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah 
> air, 
> > > semata untuk kepentingan diri

[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Mas Donnie,
tidak ada salahnya melakukan tabayyun/cross-check bukan?
terima kasih
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mas Satriyo,
> 
> Saya bilang to all.. saya rasa itu cukup jelas
> 
> Donnie
> 
> 
> On Apr 22, 2008, at 3:06 PM, rsa wrote:
> 
> > Mas Donnie,
> > Bagaimana dengan gaya penulisan member yang satu ini, apakah cukup
> > sekadar sesuai standar 'tulis' artinya ejaan sudah tidak terlalu
> > masalah, tapi secara grammar/tatabahasa, apakah juga setara tdk
> > standarnya dengan member lain yang menurut mas sulit dimengerti?
> > salam,
> > satriyo
> >
> > PS: kec ini puisi, apa hendak di kata ... :-(
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" 
> > wrote:
> > >
> > > Cie, udah main jumlah dan fpi main golok nih :). Diksi yg 
dipakai
> > oom efie ruarrr biasa.
> > >
> > > Islam petantang petenteng ?
> > > Tanda kebenaran.
> > >
> > > Hati menjadi sombong, mengingat diri
> > > Memeluk islam majoritas
> > > Alhamdulillah !
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: "rsa" 
> > >
> > > Date: Tue, 22 Apr 2008 06:40:07
> > > To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh
> > Mirza Ghulam Ahmad'
> > >
> > >
> > > Dear all,
> > >
> > > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau
> > > bukan ...hehe),
> > > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai
> > diskusi
> > > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa 
ada
> > > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa)
> > > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
menyimpang
> > > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan
> > Islam
> > > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah
> > dan
> > > Sunnati Rasulillah, dan di pihak lain, ada sementara kalangan
> > > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan
> > > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini,
> > yang
> > > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa 
diam
> > > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan
> > > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi
> > dan
> > > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya
> > > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak
> > pernah
> > > menyerang pengikutnya.
> > >
> > > Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling 
menghargai
> > > saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan
> > masing-
> > > masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau
> > > tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif
> > buat
> > > mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah'
> > > atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa 
segera
> > > melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut
> > mereka
> > > dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah
> > air,
> > > semata untuk kepentingan diri dan kelompok.
> > >
> > > Maaf jika tidak berkenan. Islam memang tidak butuh klaim 
kenabian
> > dan
> > > wahyu dari Ghulam Ahmad ('mirza' konon adalah gelar 
penghormatan,
> > dan
> > > saya tidak setuju) atau siapapun yang konsekuensinya adalah
> > > penyesatan ummat dan pemecahbelahan ummat.
> > >
> > > salam,
> > > satriyo
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@ 
> > yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> > >  wrote:
> > > >
> >
> >
> > 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Ohhh begitcyuu yaa Om.. I see.. I see  ayemah terserah siOm aje deh yg 
punya milis..
  Berarti tinggal nunggu Keputusan Pemerintah dg Bakor Pakem nya ajaa yaa..
  tinggal ngikutin dehh ape kata SBY dkk.. ga perlu ada riak-riak gembira sedih 
dg masalah ini.. Tapi kenapa yaa bnyk orang protes baik yg pro maupun kontra.. 
karena apa karena mereka ga semua mau melihat akar permasalahanyya... Kasus ini 
dari dulu ga selesai2, Tp Alhamdulillah deh skr pemerintah udah mau turun 
tangan langsung unt kasus Ahmadiyah..
  Mudah2an solusi yg diambil ad solusi yg terbaik... tanpa anarkis walopun 
mungkin "pahit" bagi salah satu diantaranya..
   
  Crew
  

Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak ada yang
melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, jadi
silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
perdebatan antar madzhab/aliran.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya
Om. hehehehe..
> 
> Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
berbicara tg sikap &solusi kita, tentunya dg mencari penyelesaian yg
sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa kita
hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn
sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn Om..?
> 
> Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya
& mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
> 
> Rgd
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
> bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
> yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> 
> Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
> dari pengalaman yang sudah-sudah.
> 
> Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
> ke milis.
> 
> Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
> gagal. :-)
> 
> Salam
> 



   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Donnie
Sebuah survei tentang majority:

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/22/15200662/ 
survei.psik.mayoritas.akui.keberadaan.ahmadiyah

Survei PSIK: Mayoritas Akui Keberadaan Ahmadiyah


SELASA, 22 APRIL 2008 | 15:20 WIB
JAKARTA, SELASA - Sebuah survei yang dilakukan Pusat Studi Islam dan  
Kewarganegaraan (PSIK) Paramadina menunjukan bahwa mayoritas warga  
menyatakan Ahmadiyah berhak untuk hidup di Indonesia dengan damai.  
Hasil survei tersebut disampaikan Ketua PSIK Yudi Latif saat diskusi  
"Perlindungan Hak-Hak Konstitusional Warga Negara" di Indofood Tower,  
Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (22/4).

Survei tersebut dilakukan melalui pembagian dan pengisian kuesioner  
dalam kurun waktu 9 April 2007 hingga 8 Agustus 2007 lalu yang  
dilakukan pada 18 kota antara lain Jakarta, Jambi, Banjarmasin, Aceh,  
Gorontalo, Ambon, Ternate, Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, Bogor,  
Surabaya, dan Makasar.

Total responden yang disurvei 296 orang dengan komposisi laki-laki  
183 orang dan perempuan 113 orang. Rentang usia responden berkisar 17  
tahun hingga 74 tahun. Pekerjaannya beragam, mulai dari mahasiswa  
(144 orang), dosen (68 orang), pegawai negeri sipil (35 orang),  
pekerja sosial (7 orang), peneliti (6 orang), guru (4 orang),  
pendakwah (3 orang), pengamat, pengarang dan pelajar (masing-masing 2  
orang), serta pensiunan pegawai negeri sipil, seniman, rohaniwan,  
wartawan, dan ibu rumah tangga (masing-masing 1 orang).

Dari satu pertanyaan yang diajukan yakni 'apakah penganut Jamaah  
Ahmdiyah atau Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) berhak hidup  
di Indonesia dengan damai?', sebanyak 24 persen mengatakan tidak  
berhak, dan 13 persen mengatakan tidak tahu. Mayoritasnya yakni  
sebanyak 63 persen mengatakan bahwa Ahmadiyah atau IJABI berhak hidup  
damai di Indonesia.

Negara lakukan pembiaran

Sebelumnya, Yudi Latif mengkritik sikap negara dalam menangani  
Ahmadiyah, berkait dengan tindakan dan tuntutan sejumlah lembaga dan  
komunitas lain yang untuk membubarkan Ahmadiyah.  Menurut Yudi,  
komunitas agama harus memahami seberapa jauh otoritas keagamaan bisa  
masuk dalam urusan kenegaraan. Jangan meminta negara cepat-cepat ikut  
campur dalam persoalan komunitas.

"Boleh saja komunitas berpandangan berbeda, misalnya MUI menyatakan  
Ahmadiyah sebagai aliran sesat, dan Ahmadiyah merasa benar, namun  
tidak berhak meminta pembubaran yang lain, jika tidak ada pelanggaran  
konstitusi dan hukum yang dilakukan," ujar Yudi.

Senada dengan Yudi, Ray Rangkuti mengatakan, Bakorpakem yang  
menggunakan pendekatan destruktif dalam menilai keyakinan masyarakat  
tidak bisa dibiarkan. Pasalnya, dalam demokrasi yang dikembangkan  
saat ini, hanya pengadilanlah yang berhak membubarkan suatu lembaga  
dan paham tertentu.

"Pengadilan yang berhak pun bukan pengadilan umum, tetapi Mahkamah  
Konstitusi. Dan dalam konstitusi, pembubaran organisasi itu dikaitkan  
dengan paham marxisme," ujarnya.




On Apr 22, 2008, at 3:08 PM, Muhammad Syafei wrote:

>
> > dan di pihak lain, ada sementara kalangan
> > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan
> > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, yang
> > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam
> > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan
> > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi dan
> > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya
> > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak pernah
> > menyerang pengikutnya.
> >
> Ini lagi-lagi klaim ..
> Mayoritas itu yang mana?
> Lebih banyak orang yang adem-ayem, tenang-tenang saja, ada Ahmadiyah
> atau tidak.
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Donnie
Mas Satriyo,

Saya bilang to all.. saya rasa itu cukup jelas

Donnie


On Apr 22, 2008, at 3:06 PM, rsa wrote:

> Mas Donnie,
> Bagaimana dengan gaya penulisan member yang satu ini, apakah cukup
> sekadar sesuai standar 'tulis' artinya ejaan sudah tidak terlalu
> masalah, tapi secara grammar/tatabahasa, apakah juga setara tdk
> standarnya dengan member lain yang menurut mas sulit dimengerti?
> salam,
> satriyo
>
> PS: kec ini puisi, apa hendak di kata ... :-(
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Cie, udah main jumlah dan fpi main golok nih :). Diksi yg dipakai
> oom efie ruarrr biasa.
> >
> > Islam petantang petenteng ?
> > Tanda kebenaran.
> >
> > Hati menjadi sombong, mengingat diri
> > Memeluk islam majoritas
> > Alhamdulillah !
> >
> >
> >
> >
> > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> >
> > -Original Message-
> > From: "rsa" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Date: Tue, 22 Apr 2008 06:40:07
> > To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh
> Mirza Ghulam Ahmad'
> >
> >
> > Dear all,
> >
> > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau
> > bukan ...hehe),
> > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai
> diskusi
> > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada
> > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa)
> > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, menyimpang
> > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan
> Islam
> > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah
> dan
> > Sunnati Rasulillah, dan di pihak lain, ada sementara kalangan
> > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan
> > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini,
> yang
> > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam
> > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan
> > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi
> dan
> > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya
> > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak
> pernah
> > menyerang pengikutnya.
> >
> > Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai
> > saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan
> masing-
> > masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau
> > tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif
> buat
> > mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah'
> > atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa segera
> > melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut
> mereka
> > dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah
> air,
> > semata untuk kepentingan diri dan kelompok.
> >
> > Maaf jika tidak berkenan. Islam memang tidak butuh klaim kenabian
> dan
> > wahyu dari Ghulam Ahmad ('mirza' konon adalah gelar penghormatan,
> dan
> > saya tidak setuju) atau siapapun yang konsekuensinya adalah
> > penyesatan ummat dan pemecahbelahan ummat.
> >
> > salam,
> > satriyo
> >
> > --- In wanita-muslimah@ 
> yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> >  wrote:
> > >
>
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Cut Nyak Dhien tidak berkerudung, apalagi berjlbab

2008-04-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Pak, tahu dari mana CND tidak berkerudung?

-Rizal-


mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Numpang tanya, CND aslinya tidak 
berkedurung dan berjilbab, tapi di film kok berkedurung ya?

Cut Nyak Dhien
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari

  Untuk film Indonesia tahun 1988, lihat Tjoet Nja' Dhien. 
 




   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'/gusdur

2008-04-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Mas, Pak Dur sudah beberapa kali strokesusah dimintai pertanggungan jawab 
tentang hal yang dia buat sebelum stroke. Kayaknya demokrasi itu era sebelum 
dia stroke yang ketiga deh...:-)

-Rizal-


Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ngomong2  mengnai mbahh Gus dur.. bukannya 
Mbah Gus dur lagi sibuk ngejungkalin Muhaimin.. kasian amat d bawa kesini.. 
Belum lagi dia sibuk dg konspirasi Pilkada Jabarnya... Duhhh kasian cape bgt 
tuhh ya """ulama buueessar""" kita, tp yg lebih kasian lgi ketum2&pengrs PKB yg 
di PHK itu yaa, mulai dari Matori alm, Alwi Sihab, S.Yusuf, eman, Lukman Edy 
Etc.. Semua dipreteli.. Kira2 siapa lagi & knapa yaaa kok bisa sprti itu?? 
kayak kepeminpinan otoriter gitu yaa..bnr ga? padahal ktny gembar gembor 
demokrasi & HAM...  
   
  Kasih pencerahan duoongg.
   
  rgd



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Silakan kok kalo mau menggali dari akar masalahnya, gak ada yang
melarang. Cuman, milis ini punya karakter dan tujuan tersendiri, jadi
silakan saja lakukan di milis lain yang bisa mengakomodasi masalah
perdebatan antar madzhab/aliran.

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air
kecil, takut ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya
Om. hehehehe..
>
>   Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap &
penyelesainnya thp suatu kasus yahh harus juga liat dari akar
permasalahannya ini begini, itu begitu tuh, nah baru kita
berbicara tg sikap &solusi  kita, tentunya dg mencari penyelesaian yg
sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa kita
hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada
koreksi atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn
sangat berhubungan erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn Om..?
>
>   Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya
& mensikapi bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
>
>   Rgd
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
> Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
> bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
> yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.
> 
> Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
> dari pengalaman yang sudah-sudah.
> 
> Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
> ke milis.
> 
> Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
> Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
> gagal. :-)
> 
> Salam
> 




Re: [wanita-muslimah] INTROSPEKSI AIB SENDIRI

2008-04-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Mbak Lina, setahu saya istilah ujub itu bermakna merasa heran melihat kelebihan 
diri. "Wah...ternyata bisa juga aku ya..." atau "untung ada saya..." atau 
"kalau tidak ada saya, pasti habis"

Ujub ini malah dilarang, dan salah satu kegunaan tasawuf adalah mensucikan hati 
dari rasa ujub ini.


-Rizal-


Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: INTROSPEKSI AIB SENDIRI 
Ada 4 cara yang dapat ditempuh seseorang yang ingin mengetahui aib 
diri sendiri:


Begitulah, semakin cerdas dan tinggi 
kedudukan seseorang, (seharusnya) semakin rasa ujub dan semakin 
banyak tuduhan terhadap diri sendiri.



   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Hehehehe.. si Om lagi Libido yahh.. hati2 om kalo lagi buang air kecil, takut 
ada sapi betina mundur...nti bisa berabe tuhh urusannya Om. hehehehe..
   
  Aye pikir ya om.. kalo mau pempresepsikan, bersikap & penyelesainnya thp 
suatu kasus yahh harus juga liat dari akar permasalahannya ini begini, itu 
begitu tuh, nah baru kita berbicara tg sikap &solusi  kita, tentunya dg mencari 
penyelesaian yg sebaik mungkin.. Contoh aje ada anak kecil berbuat salah, masa 
kita hanya membahas bgmana menyikapi si kecil yg salah ini tanpa ada koreksi 
atau melihat kenapa masalahnya, susah kan. jadi itu semuakn sangat berhubungan 
erat sekali tehadap mslah & penyelesaiannya.. Gmn Om..?
   
  Jadi intinya kita sebisa mungkin menggali akarnya permasalahannya & mensikapi 
bagaimana penyelesaian ini yg sebaik mungkin... 
   
  Rgd

Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.

Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
dari pengalaman yang sudah-sudah.

Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
ke milis.

Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
gagal. :-)

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Omm Fe'i sang Modetaror yg tercinta, kenapa yaa ga boleh di bahas
mengenai hal itu...?? bukankah hal aqidah itu yg menjadi alasan ormas2
dkk bersikap dan ga menyetujui keberadaan Ahmadiyyah.. Kenafa om...??
> 
> Orang bersikap kan pasti ada asal usul kenapanya?? whyyy..oomm ..
whyy...hikhikhik..
> 
> Bts
> 
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya peringatkan untuk tidak masuk ke materi perdebatan
mengenai
> Akidah Ahmadiyah. Jika tetap menginginkannya, silakan dilakukan via
> japri atau di milis lain. 
> 
> Yang sedang didiskusikan di sini adalah mengenai "sikap terhadap
> jamaah Ahmadiyah", dan bukan mengenai akidah atau ajaran Ahmadiyahnya
> sendiri.
> 
> Message dari Sdr. Sunarno ini saya hapus dari arsip milis, mohon untuk
> tidak diulangi. Kepada rekan2 dari Ahmadiyah, mohon menahan diri untuk
> tidak melakukan counter.
> 
> Terima kasih dan salam.
> 
> Moderator
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mas No"  wrote:
> >
> > GlacierPengantar!
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] OOT gaya bahasa dan tulisan

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Too Om'oni.. sbelum ent minta maafpun telah awak maaf kan kok.. jng 
kwatir..hehehe...
  Sy sihh tadinya mau multifungsi maksudnya, bkn diskusi aja. Coba kalo 
misalkan Bnyk org pusing spt OM'ONI krna tulisan ayee brarti tukang urut ato 
obat sakit kepala bisa tambah laku tuhh.. jadi kan bisa memberikan 
keuntungan&manfaat bg yg lain, selain diskusi. hehehehe
   
  Tararengkyu atas masukannyaa...Sbnrnya sihh tadinya gw ngikutin gy bahasa 
mbahh Arcon,, walopun kurang berhasil ato tidak lbh buruk dari pencetusnya,, 
;-))
  Tapi kok si embahnya ga di sentil langsung yaa?? apa karena mahluk sejenis..
  Biar gw ajee dehh yg sentil :Weii Arcon lo benerin tuhh bahsa loo... hehehe
  Tapi Om'oni jng ngelarang2 & memberangus org2 sprti awak ya, ga ada 
seninya lagian kan ini HAM.. ini HAM.. ini HAM.. ini HAM.. u know khan HAM.. 
itu lho yg suka digembar-gemborkan dg kedok HAM di tv-tv. ktnya barang siapa yg 
melanggar HAM itu namanya Penjahat HAM 
   
  Btw-btw tg HAM&Demokrasi, Sebagian org2 Barat & antek2nya kan sngt 
menggembor2kan "HAM" versi mereka.. Mereka katanya memperjuangkan HAM&DMK 
walopun dengan cara menindas dan menggunakan kekuatan Perang..  Kalo si Bush 
dan sejenisnya penjahat HAM bukan yaa?? tapi kyknya banyak org disini yg ga 
setuju yaa... bener ga sihh?? biasanya sihh kalo ada yg berbau "barat" sih 
pasti dibela abis2an... walopun itu buruk..kali yaa?
   
   
  "salamsalimHAM"
  

Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Too Rye Woo and all (siapapun itu) yang pake gaya bahasa dan 
penulisan yang acak adul (sorry).
maaf.. (dasar orang jawa nih mau interupsi aja minta maap).. kalo 
nulis and berpendapat pakailah bahasa indonesia dan penulisan bahasa 
indonesia yang relatif standard. terus terang saya lama2 jadi 
terganggu deh dengan penulisan yang seperti ini (dalam arti saya jadi 
gak ngerti dan gak ngeh dengan apa yang dituliskan, dan ini 
mengganggu sekali karena gak bisa berdiskusi dengan lancar dan nyaman).

Kita membuat posting untuk dipahami oleh orang lain, bukan untuk 
(sekali lagi maaf) bermasturbasi dengan kepintaran kita sendiri. 
Jadi buatlah orang lain yang mungkin pengetahuan atau pemahaman tidak 
sebaik anda (saya salah satu contohnya) bisa paham dengan maksud anda 
karena bahasa yang relatif sederhana (karena hanya itu yang bisa saya 
pahami).

Buat Poster lain yang sudah menggunakan bahasa yang baik (mungkin 
tidak selalu benar. :D) terima kasih atas sharingnya

salim,
Donni

===
On Apr 21, 2008, at 2:55 PM, Rye Woo wrote:
> Om Pong kendaliin dong menstruasi loo. ehh salah stetuide 
> mksudnyanya...Jangan ceplok batok ngerasa pang aing naa baeee 
> dia...hehehe.. Tapi kalo diperhatiin apa koment oy, sepertinya 
> memang inilah karakter U yg pendengki sotoy bin marotoy alias deket 
> ke provokator yang suka kerak telor kalo makan sambil nyornyorr 
> Kayaknya bag. orang barisan orang sakit hati yaaa.. Bener gaaa??? 
> hehehehe
> --
> Di Ahmadiyah jelas terjadi penyimpangan aqidah Isalm & dg MGA yg 
> mengaku telah diangkat menjadi Nabi Oleh Allah..dan itu perlu di 
> luruskan.. Sejarah Ahmadiayah erat kaitannya dengan Kolonial 
> Inggris yang menjajah India.. Tapi tentu kita sebagai umat muslim 
> yg baik mari mengajak mereka untuk kmbali keajaran Islam yg telah 
> di bawa oleh Rosululloh dg cara yg baik pula, tidak dengan 
> kekerasan...
>
> Kalo ga salah di malaysia & Brunei pemerintahnya udah melarang 
> ahmadiyah sejak taun 70an ya...?
>
>
> Marotoy..
>
> Thesaints Now <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Prof Nasaruddin yang baik itu cuma mau ngetest, apa wartawan 
> republika yang
> agennya muslim violent itu akan langsung sambar saja ketika dia 
> mengatakan
> ada keberatan dari pihak asing. Ternyata emang iya. Munarman Pengacara
> boongan yang kader juga langsung nyerocos bilang nah udah terbukti 
> katanya
> ahmadiyah memang disupport negara asing. Kata-kata Prof. Nasaruddin
> dipelintir di buat sedramatis mungkin seakan bush, gordon dan 
> merkel bikin
> surat sampe ke mejanya Beliau.
>
> Belakangan setelah geli melihat kelakuan para pembohong, Sang 
> Profesor pun
> dengan santai bilang : Oh bukan dari pemerintahan asing tapi dari 
> komunitas
> ahmadiyah di luar negeri yang merasa keberatan dengan penindasan yang
> dialami rekannya di Indonesia. wajarkan meeka bikin surat 
> keberatan. Bagi
> orang yang mau menggunakan sedikit saja hati nuraninya pun tahu.
>
> Nah yang kita enggak habis pikir adalah, Api hasad apa ayng 
> membakar hati
> para perusuh itu. Tapi jangan bawa bawa agama islam dong kalau mau 
> bikin
> rusuh negara.
>
> Tahu enggak target mereka apa?
>
> 1. Jika pemerintah tidak membubarkan ahmadiyah mereka mau bergereak
> memprovokasi kaum muslim untuk menggoyang pemerintah republik. 
> Pemerintah
> langsung saja akan dituduh antek Yahudi lah, antek penjajah lah, musuh
> islamlah. nanti dia bilang tuh kan kita republik sih bukan syariah, 
> coba
> kalau syariah membubarkan ahmadiyah kan gampang saja. Ini kan namanya
> merusak makna 

Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Donnie
Mbak Mei,

Masih mending kalau mati tanpa KTP masih dirawat jasadnya (meskipun  
mungkin keliru), masih banyak yang jasadnya tidak bisa terurus, tidak  
bisa dimakamkan hanya karena tidak punya selembar KTP, seperti orang  
miskin atau anak jalanan.  Apa lagi sekarang setiap wilayah punya  
peraturan bedah bumi (bikin liang lahat) yang harganya selangit, plus  
kalo tidak warga asli setempat (dibuktikan dengan KTP dan lama  
menetap) tidak eligible untuk dimakamkan.. (seperti didesa tempat  
saya menetap saat ini)

Jadi, bagi yang punya KTP, janganlah menganggap remeh isu tentang KTP

salim,
Donnie

=
On Apr 22, 2008, at 12:49 PM, L.Meilany wrote:

> Nimbrung :
> 1. Agama itu perlu dicantumkan di KTP, surat2 keterangan jati diri  
> yg dibawa-bawa.
> Manakala mati mendadak jauh dari keluarga, nyasar di pedalaman  
> hutan, lantas gimana diperlakukan.
> Kalo islam kan musti cepet2 dikubur, disolatkan, orang kristen  
> masih bisa lama nunggu bala bantuan.
> Kalo budha dibawa ke krematorium, dibakar habis abunya disimpan di  
> guci untuk diingat-ingat.
>
> 2. Agama yg diakui di Indonesia memang cuma 6, tapi kenyataannya  
> lebih dari 6.
> Misalnya saja agama kristen : yg diakui cuma kristen katholik,  
> protestan , begitu kan?
> Tapi kan banyak juga yg kristen pantekosta, karismatik, mormon,  
> koptik, kristen yunani, syria ortodoks, advent hari ke 7,
> Jemaat bethel, sion, tabelnaker, bunda hati kudus; dari protestan  
> saja ada banyak cabang2, HKBP, presbiterian,
> kristen jawa, kristen pasundan, dll. Semuanya kan kristen -Yesus  
> Kristus.
> Meskipun tempat ibadahnya cara ibadahnya ada lain2. Yg katholik dan  
> protestan juga ndak marah2 hebat.
> :-)
> Jadi kalo Islam ada islam syiah, sunni, darul arqam,ldii, al  
> zaytun, ht, muhammadiyah dll di KTPnya juga ditulis islam saja.
> Makanya mungkin ahmadiyah maunya juga gitu.
> Kan kalo solat, mati misalnya tata cara, ritualnya kan sama secara  
> Islam kebanyakan, betul tidak?
> Islam masih lebih bagus dari Kristen yg gerejanya nggak mau campur  
> antara kristen yg satu dengan yg lain, pula tata cara ibadahnya lain2.
> Di masjid semua islam yg JIL, atau apapun kan boleh beribadah  
> dimasjid yg sama.
> :-)
>
> salam,
> l.meilany
>
> - Original Message -
> From: wawan wawan
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, April 22, 2008 9:02 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh  
> Mirza Ghulam Ahmad'
>
> On 4/22/08, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > berkali2 juga sudah disebutkan. silahkan membentuk agama sendiri.  
> tidak
> > perlu ada label islam.
> > ---
> > Indonesia hanya mengakui 6 agama
> >
> > Trus ktpnya gimana ?
> > Tanpa katepe lahir ilegal, gak bisa kawin, gak bisa daftar kerja,  
> pns,
> > tentara, gak bisa sekolah
> > Jaminan kesrhatan gak ada
> > Kartu miskin gak bisa buat
> > Gak ada paspor
> >
> > Gimana sih !
>
> ini pertanyaan aneh om. bukankah itu adalah konsekwensi berikutnya ?
>
> kalo ada yang tidak setuju dengan pemerintah indonesia, ya silahkan
> buat pemerintah sendiri . terus tempatnya dimana ?
> ya silahkan cari sendiri. kan gitu analoginya.
>
> kok gara2 masalah ktp, kawin, dan pns dll terus ndompleng ke islam ?
> coba ndompleng ke agama2 lain yg diakui pemerintah.
> kali2 aja ada yg mau :)
>
> atau balik ke london. aman.
>
> jangan2, gara2 hanya 6 ini, terus label islam dipakai ?
> karena jelas , tanpa memakai imbuhan dan awalan islam,
> mereka akan kesulitan untuk tinggal dimana.
>
> btw, om arcon ini pendapatnya soal ahmadiah ini gimana ?
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] OOT gaya bahasa dan tulisan

2008-04-22 Terurut Topik Donnie
Too Rye Woo and all (siapapun itu) yang pake gaya bahasa dan  
penulisan yang acak adul (sorry).
maaf.. (dasar orang jawa nih mau interupsi aja minta maap).. kalo  
nulis and berpendapat pakailah bahasa indonesia dan penulisan bahasa  
indonesia yang relatif standard.  terus terang saya lama2 jadi  
terganggu dengan penulisan yang seperti ini (dalam arti saya jadi gak  
ngerti dan gak ngeh dengan apa yang dituliskan, dan ini mengganggu  
sekali karena gak bisa berdiskusi dengan lancar dan nyaman).

Kita membuat posting untuk dipahami oleh orang lain, bukan untuk  
(sekali lagi maaf) bermasturbasi dengan kepintaran kita sendiri.   
Jadi buatlah orang lain yang mungkin pengetahuan atau pemahaman tidak  
secanggih anda (saya salah satu contohnya) bisa paham dengan maksud  
anda karena bahasa yang relatif sederhana (karena hanya itu yang bisa  
saya pahami).

Buat Poster lain yang sudah menggunakan bahasa yang baik (mungkin  
tidak selalu benar. :D) terima kasih atas sharingnya

salim,
Donni

===
On Apr 21, 2008, at 2:55 PM, Rye Woo wrote:
> Om Pong kendaliin dong menstruasi loo. ehh salah stetuide  
> mksudnyanya...Jangan ceplok batok ngerasa pang aing naa baeee  
> dia...hehehe.. Tapi kalo diperhatiin apa koment oy, sepertinya  
> memang inilah karakter U yg pendengki sotoy bin marotoy alias deket  
> ke provokator yang suka kerak telor kalo makan sambil nyornyorr  
> Kayaknya bag. orang barisan orang sakit hati yaaa.. Bener gaaa???  
> hehehehe
> --
> Di Ahmadiyah jelas terjadi penyimpangan aqidah Isalm & dg MGA yg  
> mengaku telah diangkat menjadi Nabi Oleh Allah..dan itu perlu di  
> luruskan.. Sejarah Ahmadiayah erat kaitannya dengan Kolonial  
> Inggris yang menjajah India.. Tapi tentu kita sebagai umat muslim  
> yg baik mari mengajak mereka untuk kmbali keajaran Islam yg telah  
> di bawa oleh Rosululloh dg cara yg baik pula, tidak dengan  
> kekerasan...
>
> Kalo ga salah di malaysia & Brunei pemerintahnya udah melarang  
> ahmadiyah sejak taun 70an ya...?
>
>
> Marotoy..
>
> Thesaints Now <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Prof Nasaruddin yang baik itu cuma mau ngetest, apa wartawan  
> republika yang
> agennya muslim violent itu akan langsung sambar saja ketika dia  
> mengatakan
> ada keberatan dari pihak asing. Ternyata emang iya. Munarman Pengacara
> boongan yang kader juga langsung nyerocos bilang nah udah terbukti  
> katanya
> ahmadiyah memang disupport negara asing. Kata-kata Prof. Nasaruddin
> dipelintir di buat sedramatis mungkin seakan bush, gordon dan  
> merkel bikin
> surat sampe ke mejanya Beliau.
>
> Belakangan setelah geli melihat kelakuan para pembohong, Sang  
> Profesor pun
> dengan santai bilang : Oh bukan dari pemerintahan asing tapi dari  
> komunitas
> ahmadiyah di luar negeri yang merasa keberatan dengan penindasan yang
> dialami rekannya di Indonesia. wajarkan meeka bikin surat  
> keberatan. Bagi
> orang yang mau menggunakan sedikit saja hati nuraninya pun tahu.
>
> Nah yang kita enggak habis pikir adalah, Api hasad apa ayng  
> membakar hati
> para perusuh itu. Tapi jangan bawa bawa agama islam dong kalau mau  
> bikin
> rusuh negara.
>
> Tahu enggak target mereka apa?
>
> 1. Jika pemerintah tidak membubarkan ahmadiyah mereka mau bergereak
> memprovokasi kaum muslim untuk menggoyang pemerintah republik.  
> Pemerintah
> langsung saja akan dituduh antek Yahudi lah, antek penjajah lah, musuh
> islamlah. nanti dia bilang tuh kan kita republik sih bukan syariah,  
> coba
> kalau syariah membubarkan ahmadiyah kan gampang saja. Ini kan namanya
> merusak makna syariah yang diagungkan oleh orang islam. Kok syariat  
> dibuat
> untuk bahan persekusi dan ketidak adilan (kalau cuma nama partai  
> aja ya
> enggak cukuplah). Maka bisa ditebak orang yg baik makin anti saja  
> terhadap
> syariah. Di lain pihak orang yang tabiatnya kasar dan buruk akan  
> semakin
> membabi buta ingin menerapkan syariat (bohongan). Akibatnya gap/ 
> jarak di
> antara masyarakat akan semakin jauh dan meruncing. Perselisihan dan  
> Konflik
> akan semakin besar. Chaos akan merajalela. Permusuhan dan kebencian  
> akan
> tercipta. Nah ini yang mereka mau. Indonesia jadi rusak.
>
> 2. Jika pemerintah membubarkan ahmadiyah. Nah ini juga oke buat  
> kaum perusuh
> yang sudah mulai masuk ke lembaga politik dan hukum di indonesia.  
> Berarti
> agenda-agendanya bisa disusupkan lagi semakin lama semakin banyak.  
> Jika
> penganiayaan dan ketidak adilan yang vulgar seperti ini saja bisa  
> goal,
> apalagi yang lain hehehe. Maka gampang sudah kita buat Indonesia  
> jadi negara
> barbar seperti talibanisme. Nanti tuan kita yang di luar sana jadi  
> gampang
> masuk dan ngancurin indonesia. Memang enggak semua orang pengen negara
> indonesia dan masyarakatnya maju, sejahtera dan beradab.
>
> On 4/21/08, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Saya ikut nimbrung di sini saja karena tulisan Pak HMNA banyak  
> bahasa
> > asingnya yang saya tidak mengerti. Arab Saudi berdiri juga karena di
> 

Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Donnie

Mas, bersukurlah anda punya KTP, jangan kemudian taken for granted  
terhadap previledge yang anda punyai itu.  Banyak anak jalanan, orang  
miskin (ingat dengan kejadian seorang bapak yang harus membawa mayat  
anaknya yang meninggal pake KRL hingga bikin heboh) yang bahkan tidak  
bisa dikuburkan dengan layak hanya karena selembar kertas tersebut.   
Untuk mati dengan tenang aja susah kalo tidak punya KTP (sampai ada  
jargon diantara para anak jalanan kalo tiket ke surga itu adalah  
KTP), apalagi untuk hidup tanpa KTP.

please mas, shame on you jika berkata seperti itu.

salim,
Donnie

==
On Apr 22, 2008, at 11:37 AM, sriwening herpribadi wrote:
> Kang Ari...
> Soal KTP?..susah kawin?...susah kerja?..susah sekolah?...dll...itu  
> mah gampangkalau kata Gus Dur..." gitu aja kok repot  
> "...maksudnya...yang begituan aja koq dijadiin repot.
>
>
>
> Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> berkali2 juga sudah disebutkan. silahkan membentuk agama sendiri.  
> tidak perlu ada label islam.
> ---
> Indonesia hanya mengakui 6 agama
>
> Trus ktpnya gimana ?
> Tanpa katepe lahir ilegal, gak bisa kawin, gak bisa daftar kerja,  
> pns, tentara, gak bisa sekolah
> Jaminan kesrhatan gak ada
> Kartu miskin gak bisa buat
> Gak ada paspor
>
> Gimana sih !
>
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
>
> ===
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun  
> masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any  
> attachment Yahoo! Groups Links
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  
> Try it now.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik rsa
eits,
pak mod kok temperamen toh?
emang tidak bisa menerima fakta dan kenyataan yang beda? ;-)
santai saja bos!
semua juga subjektif ... apalagi buat yang memang terpojok dan 
kehabisan alasan untuk membela kesesatan. silakan anda berlindung di 
balik alasan apapun juga, tetap saja yang namanya sesat ya sesat.
wah kebayang deh, kalo anda punya otoritas di dunia nyata spt di 
milis ini, yang beda pendapat pasti anda kerangkeng dalam berbagai 
aturan yang sok adil dan ham dan sok pluralis tapi malah sami mawon.
kan saya bilang masalahnya sederhana, ko anda buat rumit?
anda mau memaksakan kehendak dan tidak terima dengan orang dan 
pendapat orang yang beda dari anda? silakan saja ... tapi ini spt 
yang saya bilang, suatu sikap yang tidak produktif dan kontributif 
juga tidak konstruktif buat adanya dialog yang selama ini selalu jadi 
salah satu bagian apologi para pembela dan pengikut ghulam ahmad ini.
wah saya jadi curiga, sedemikian rupa kadar anda membela golongan 
sesat hingga anda tidak sadar sudah melangkah jauh untuk 'memojokkan' 
kalau tidak 'memusuhi' saudara seiman, ... kec anda memang ahmadiers 
under-cover ... itu urusan anda lah.
salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa"  wrote:
> >
> > Dear all,
> > 
> > Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> > bukan ...hehe), 
> > tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
diskusi 
> > topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
> > sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
> > melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, 
menyimpang 
> > dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan 
Islam 
> > dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah 
dan 
> > Sunnati Rasulillah,
> 
> Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan didebatkan
> adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan sesat
> atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.
> 
> Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap orang
> dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini penistaan,
> itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas ada
> merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?
> 
> > dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> > (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> > ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, 
yang 
> > segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
> > menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
> > disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi 
dan 
> > keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
> > dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak 
pernah 
> > menyerang pengikutnya.
> > 
> Ini lagi-lagi klaim ..
> Mayoritas itu yang mana?
> Lebih banyak orang yang adem-ayem, tenang-tenang saja, ada Ahmadiyah
> atau tidak.
> 
> Jika memang dialog sudah dilakukan, namun tetap pada pendirian 
masing2
> kenapa kaidah "lanaa a'malunaa wa lakum a'malukum" gak dipakai?
> 
> > Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai 
> > saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan 
masing-
> > masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau 
> > tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif 
buat 
> > mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah' 
> > atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa 
segera 
> > melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut 
mereka 
> > dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah 
air, 
> > semata untuk kepentingan diri dan kelompok.
> > 
> Ini ngawur ..
> siapa yang mengadu domba?
> siapa yang diadu domba?
> jangan main fitnah seenak udelnya .. mentang2 thd minoritas
> 
> > Maaf jika tidak berkenan. Islam memang tidak butuh klaim kenabian 
dan 
> > wahyu dari Ghulam Ahmad ('mirza' konon adalah gelar penghormatan, 
dan 
> > saya tidak setuju) atau siapapun yang konsekuensinya adalah 
> > penyesatan ummat dan pemecahbelahan ummat.
> > 
> Yang sedang memecah belah itu anda dan kelompok anda. Yang rajin 
amat
> mengobarkan kebencian dan permusuhan itu kelompok anda.
> 
> Emang ga mampu yah hidup berdampingan secara damai?
> 
> Salam
> 
> 
> > salam,
> > satriyo
> > 




[wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
Ini soal kepentingan om, bukan soal benar dan salah.
Moderator tentu punya kepentingan mengenai arah milis ini, terlepas
bahwa dari situ -sangat mungkin- ada kepentingan lain atau kebebasan
yang dengan sangat terpaksa mesti dibatasi.

Apa ini sesuatu yang baru diputuskan hari ini? Tentunya tidak. Belajar
dari pengalaman yang sudah-sudah.

Selebihnya, silakan membaca tata-tertib yang secara berkala dikirimkan
ke milis.

Soal akidah yang menjadi alasan ormas2 bersikap thd. Ahmadiyah?
Menurut saya pribadi bukan, ini hanya soal pengelolaan 'libido' yang
gagal. :-)

Salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Omm Fe'i sang Modetaror yg tercinta, kenapa yaa ga boleh di bahas
mengenai hal itu...?? bukankah hal aqidah itu yg menjadi alasan ormas2
dkk bersikap dan ga menyetujui keberadaan Ahmadiyyah.. Kenafa om...??
>
>   Orang bersikap kan pasti ada asal usul kenapanya?? whyyy..oomm ..
whyy...hikhikhik..
>
>   Bts
>   
> 
> Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Saya peringatkan untuk tidak masuk ke materi perdebatan
mengenai
> Akidah Ahmadiyah. Jika tetap menginginkannya, silakan dilakukan via
> japri atau di milis lain. 
> 
> Yang sedang didiskusikan di sini adalah mengenai "sikap terhadap
> jamaah Ahmadiyah", dan bukan mengenai akidah atau ajaran Ahmadiyahnya
> sendiri.
> 
> Message dari Sdr. Sunarno ini saya hapus dari arsip milis, mohon untuk
> tidak diulangi. Kepada rekan2 dari Ahmadiyah, mohon menahan diri untuk
> tidak melakukan counter.
> 
> Terima kasih dan salam.
> 
> Moderator
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mas No"  wrote:
> >
> > GlacierPengantar!
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
>
> 
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Pemberdayaan Wanita dan Islam [ralat]

2008-04-22 Terurut Topik rsa
TFS pak Ambon.
Tapi maaf, ralat nya apa ni pak?
salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Selasa, 22 April 2008
> 
> Pemberdayaan Wanita dan Islam 
> 
> 
> 
> 
> Asra Virgianita
> Doctoral Student, Graduate School of International Studies, 
Meijigakuin University, Jepang
> 
> Saya tertarik menulis artikel ini ketika beberapa teman sekampus 
yang berasal dari beberapa negara membicarakan kedudukan wanita dalam 
tatanan masyarakat di negara masing-masing. Saya tersentak ketika 
mereka membicarakan dan membahas lemahnya kedudukan wanita dalam 
masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. 
> 
> Dalam pikiran mereka, Islam agama yang kaku, keras, dan tidak 
memberikan ruang bagi wanita mendapatkan hak dan persamaan kedudukan 
dengan laki-laki sehingga hal tersebut menjadi kendala bagi wanita 
Islam dalam mengembangkan dirinya. Saya jelas tidak setuju.
> 
> Walaupun demikian tidak mudah bagi saya memberikan tanggapan atas 
pernyataan mereka karena saya bukan ahli agama. Selain itu sulit 
memberikan penjelasan kepada mereka yang notabene tidak memiliki 
agama karena bicara agama tentu saja harus didasarkan pada keyakinan. 
> 
> Setelah saya renungkan dan mengacu pada hasil analisis penelitian 
yang pernah saya lakukan terkait dengan masalah tersebut, ada 
beberapa hal yang menurut saya sebenarnya tidak disadari masyarakat 
(domestik maupun internasional) tentang fungsi agama (baca: Islam) 
dalam pemberdayaan wanita, terutama berkaitan dengan masalah hak 
wanita untuk beraktivitas di luar rumah. 
> 
> Bagi saya agama bukan penghambat bagi wanita untuk beraktivitas di 
ranah publik. Akan tetapi, sesungguhnya posisi agama menjadi 
pengontrol bagi wanita dalam melakukan aktivitasnya. 
> 
> Misalnya, bagi wanita yang sudah berkeluarga dianjurkan meminta 
izin suami sebelum beraktivitas di luar (baca: bekerja), bepergian 
dengan berpakaian sopan dan menutup aurat, ditemani oleh mahramnya 
(bila memungkinkan). Implementasi nilai islam seperti ini tentu saja 
bukan suatu paksaan bagi wanita Islam karena saya pribadi percaya 
bahwa anjuran tersebut adalah ibadah. Apabila dilaksanakan akan 
menjadi pahala dan membawa manfaat bagi wanita terutama dalam hal 
menyeimbangkan atau menyelaraskan antara tuntutan keluarga dan 
aktivitas di luar rumah. 
> 
> Bahkan, dengan melakukan segala sesuatu atas izin suami, persoalan 
dual work burden yang sering dikategorikan sebagai penghambat utama 
dalam pemberdayaan wanita dapat diatasi. Kolaborasi dengan suami 
menjadi mudah dilakukan sehingga dengan demikian dual work burden 
akan berubah menjadi dual work without burden. 
> 
> Fungsi wanita sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anak dan 
mengurus masalah rumah tangga sesungguhnya sudah menjadi naluri 
seorang wanita. Akan tetapi, tidak berarti tanggung jawab tersebut 
harus ditanggung sendiri oleh wanita/istri. 
> 
> Laki-laki atau suami harus punya goodwill untuk ikut bertanggung 
tanggung dalam masalah rumah tangga untuk meringankan double work 
burden yang melekat pada wanita. Bagi penganut feminisme radikal atau 
masyarakat luar (baca: dunia Barat), ajaran Islam tersebut bukti 
bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi yang lemah dan tidak 
setara dengan laki-laki sehingga wanita sangat sulit untuk bisa 
mengembangkan dirinya. 
> 
> Bagi saya yang menjadi kendala pada masalah pemberdayaan wanita 
bukan pada nilai agama, tetapi konstruksi nilai sosial yang terbangun 
dalam masyarakat, seperti citra bahwa perempuan lemah, perempuan 
identik dengan pekerjaan sosial, perempuan tidak cocok dengan 
kegiatan politik, menjadi salah satu dari sekian hambatan dalam upaya 
pemberdayaan wanita. 
> 
> Masih terjadinya pemisahan pekerjaan (work segregation) antara 
perempuan dan laki-laki dalam masyarakat dan birokrasi menjadi bukti 
kuatnya gender stereotype yang terbangun dalam masyarakat. Oleh 
karena itu dibutuhkan political will dari pembuat kebijakan di semua 
level untuk merumuskan kebijakan/program yang bisa mengatasi masalah 
tersebut. 
> 
> Kolaborasi pemerintah dengan NGO yang terlibat langsung dan 
memiliki akses dalam pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk 
memaksimalkan penanganan masalah pemberdayaan perempuan. Pemberian 
kuota 30 persen bagi perempuan untuk duduk di legislatif merupakan 
suatu kemajuan bagi upaya pemberdayaan perempuan dalam bidang politik 
dan menghapuskan citra bahwa perempuan tabu atau haram berpolitik. 
> 
> Walaupun dengan kebijakan tersebut Indonesia masih menjadi negara 
dengan urutan ke-83 dalam hal keterwakilan perempuan di legislatif 
(berdasarkan IPU 2002), paling tidak ada jaminan akan keterwakilan 
perempuan di dalamnya. Dengan jumlah penduduk perempuan yang cukup 
signifikan, sepatutnya dirumuskan kebijakan yang membuka peluang 
seluas-luasnya bagi perempuan memaksimalkan potensi. 
> 
> Tak kalah pentingnya tentunya nilai agama sebagai suatu keyakinan 
yang dipegang teguh tidak seharusnya dilihat sebagai suatu 
pe

[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik Muhammad Syafei
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "rsa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear all,
> 
> Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
> bukan ...hehe), 
> tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai diskusi 
> topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
> sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
> melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, menyimpang 
> dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan Islam 
> dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah dan 
> Sunnati Rasulillah,

Satriyo coba membelokkan masalah. Yang sedang dibahas dan didebatkan
adalah soal hak 'kebebasan beragama', terlepas dari anggapan sesat
atau tidaknya thd. jamaah Ahmadiyah.

Soal menistakan agama adalah klaim yang sangat subyektif. Tiap orang
dengan subyektivitasnya masing2 bisa saja meng-klaim ini penistaan,
itu penghinaan, dsb. Apakah dg klaim yang subyektif itu lantas ada
merasa berhak untuk menghakimi yang lainnya?

> dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
> (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
> ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, yang 
> segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
> menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
> disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi dan 
> keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
> dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak pernah 
> menyerang pengikutnya.
> 
Ini lagi-lagi klaim ..
Mayoritas itu yang mana?
Lebih banyak orang yang adem-ayem, tenang-tenang saja, ada Ahmadiyah
atau tidak.

Jika memang dialog sudah dilakukan, namun tetap pada pendirian masing2
kenapa kaidah "lanaa a'malunaa wa lakum a'malukum" gak dipakai?

> Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai 
> saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan masing-
> masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau 
> tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif buat 
> mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah' 
> atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa segera 
> melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut mereka 
> dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah air, 
> semata untuk kepentingan diri dan kelompok.
> 
Ini ngawur ..
siapa yang mengadu domba?
siapa yang diadu domba?
jangan main fitnah seenak udelnya .. mentang2 thd minoritas

> Maaf jika tidak berkenan. Islam memang tidak butuh klaim kenabian dan 
> wahyu dari Ghulam Ahmad ('mirza' konon adalah gelar penghormatan, dan 
> saya tidak setuju) atau siapapun yang konsekuensinya adalah 
> penyesatan ummat dan pemecahbelahan ummat.
> 
Yang sedang memecah belah itu anda dan kelompok anda. Yang rajin amat
mengobarkan kebencian dan permusuhan itu kelompok anda.

Emang ga mampu yah hidup berdampingan secara damai?

Salam


> salam,
> satriyo
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
>  wrote:
> >
> > 1. jadi agama urusannya cuman kalau mati aja ya?
> > 2. terus kalau KTP-nya ilang gimana? misalnya ada orang dijambret
> > terus dibunuh, termasuk KTP-nya juga diambil sama malingnya.
> >walhasil nggak ketauan agamanya apa. paling2 polisi bikin
> > pengumuman, ditemukan mayat dengan identitas ini, bagi keluarga
> >yang kehilangan bisa melihat di RS ini, tar dari situ keluarganya
> > bisa ngeliat dan ngurusin kan?
> > 3. jaman Nabi dulu juga gak ada KTP kok
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > 
> > 2008/4/22 L.Meilany :
> > >
> > > Nimbrung :
> > >  1. Agama itu perlu dicantumkan di KTP, surat2 keterangan jati 
> diri yg
> > > dibawa-bawa.
> > >  Manakala mati mendadak jauh dari keluarga, nyasar di pedalaman 
> hutan,
> > > lantas gimana diperlakukan.
> > >  Kalo islam kan musti cepet2 dikubur, disolatkan, orang kristen 
> masih bisa
> > > lama nunggu bala bantuan.
> > >  Kalo budha dibawa ke krematorium, dibakar habis abunya disimpan 
> di guci
> > > untuk diingat-ingat.
> >
>




[wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam Ahmad'

2008-04-22 Terurut Topik rsa
Mas Donnie,
Bagaimana dengan gaya penulisan member yang satu ini, apakah cukup 
sekadar sesuai standar 'tulis' artinya ejaan sudah tidak terlalu 
masalah, tapi secara grammar/tatabahasa, apakah juga setara tdk 
standarnya dengan member lain yang menurut mas sulit dimengerti?
salam,
satriyo

PS: kec ini puisi, apa hendak di kata ... :-(

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Cie, udah main jumlah dan fpi main golok nih :). Diksi yg dipakai 
oom efie ruarrr biasa.
> 
> Islam petantang petenteng ?
> Tanda kebenaran.
> 
> Hati menjadi sombong, mengingat diri
> Memeluk islam majoritas
> Alhamdulillah !
> 
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
> -Original Message-
> From: "rsa" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Tue, 22 Apr 2008 06:40:07 
> To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh 
Mirza Ghulam Ahmad'
> 
> 
> Dear all,
>  
>  Maaf (dan ini tidak selalu karena salah, mau jawa atau 
>  bukan ...hehe), 
>  tapi saya kira sebenarnya masalah cukup jelas dari berbagai 
diskusi 
>  topik (yang sempat 'memakan korban' banning) ini, yaitu bahwa ada 
>  sementara kalangan (kecil) ummat yang tidak (merasa atau bisa) 
>  melihat bahwa aliran sesat asal Qadian ini sudah sesat, menyimpang 
>  dari ajaran tauhid Islam dan sekaligus menghina dan menistakan 
Islam 
>  dengan perangkat ajarannya yang bersumber utama dari Kitabullah 
dan 
>  Sunnati Rasulillah, dan di pihak lain, ada sementara kalangan 
>  (mayoritas) ummat yang tersinggung, terhina, resah dan bahkan 
>  ketakutan dengan keyakinan dan sepak terjang aliran sesat ini, 
yang 
>  segelintir elemen kalangan mayoritas ini ada yang tidak bisa diam 
>  menahan diri, setelah aliran ini puluhan tahun disanggah dan 
>  disadarkan tapi tidak mau berubah, sehingga dengan segala emosi 
dan 
>  keterbatasan pemahaman yang ada mereka ada yang melampiaskannya 
>  dengan 'menyerang' sarana milik aliran sesat ini, tapi tidak 
pernah 
>  menyerang pengikutnya.
>  
>  Jadi, masing-masing pihak saya kira perlu untuk saling menghargai 
>  saja, artinya bertukar fikiran dengan tetap memegang keyakinan 
masing-
>  masing dan tidak harus selalu OOT dengan flaming, adhominem atau 
>  tindakan 'anarkis' lainnya yang tidak produktif dan kontributif 
buat 
>  mencoba mencari titik temu (tidak harus ada pihak yang 'kalah' 
>  atau 'mengalah') agar pihak penonton, yaitu ahmadiers, bisa segera 
>  melihat dampak buruk yang mereka timbulkan atas sikap pengecut 
mereka 
>  dengan secara sadar dan sengaja mengadu domba ummat Islam tanah 
air, 
>  semata untuk kepentingan diri dan kelompok.
>  
>  Maaf jika tidak berkenan. Islam memang tidak butuh klaim kenabian 
dan 
>  wahyu dari Ghulam Ahmad ('mirza' konon adalah gelar penghormatan, 
dan 
>  saya tidak setuju) atau siapapun yang konsekuensinya adalah 
>  penyesatan ummat dan pemecahbelahan ummat.
>  
>  salam,
>  satriyo
>  
>  --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
>   wrote:
>  >




Re: [wanita-muslimah] Menanti Gubernur Perempuan

2008-04-22 Terurut Topik IrwanK
Judulnya sudah menggiring nih.. :-p
Mustinya kan pimpinan yang 'ditunggu' itu bukan perempuan/laki-laki..
tetapi yang (paling banyak) terpilih.. Kalau begitu, jadinya cuma
pindah dari yang anti-cewe' jadi kudu-cewe.. sama" ekstrim.. :-p

Kalau dikit" (kudu) cewe', dikit" cewe.. kenapa cewe cuma sedikit?
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/4/22 Sunny <[EMAIL PROTECTED]>:

>
> Saya kira begitu khusus untuk Sulewesi Selatan tempatnya Pak HMNA dan JMK.
>
>
> - Original Message -
> From: L.Meilany
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Tuesday, April 22, 2008 7:40 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Menanti Gubernur Perempuan
>
> Menanti gubernur perempuan
> Maksudnya di Sulawesi?
>
> Gubernur Provinsi Banten itu perempuan : Hj. Ratu Atut Chosiyah
> Banten boleh memisahkan diri dari Jabar karena dianggap istimewa, sebagai
> daerah tempat bermula Islam menyebar
> di Jawa dan tentunya di Jawa Barat.
> Sekarang ini memang ia baru satu2nya gubernur perempuan di Indonesia, kalo
> bupati, walikota perempuan sih sudah banyak.
> Wagub perempuan kayaknya juga belum ada.
>
> Salam,
> l.meilany
> [warga prov.banten]
> - Original Message -
> From: Sunny
> To: Undisclosed-Recipient:;
> Sent: Tuesday, April 22, 2008 7:41 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Menanti Gubernur Perempuan
>
> http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=62745
>
> Menanti Gubernur Perempuan
> (21 Apr 2008, 117 x , Komentar)
>
> Catatan Menyambut Hari Kartini
>
> Muliaty Mastura Yusuf,Pengurus Kaukus Perempuan Politik Indonesia Sulsel
>
> Seorang politisi perempuan cantik kelahiran Karachi, Benazir Bhutto,
> dilantik sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 2 Desember 1988.Benazir yang
> kala itu berusia 35 tahun, telah membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi
> pemimpin. Makanya, perempuan Indonesia, Sulawesi Selatan, dan juga Makassar,
> tidak perlu takut, khawatir, dan minder bahwa agama melarang perempuan
> sebagai pemimpin.
>
> Pada awalnya, Benazir tidak tertarik dengan dunia politik. Dia mulai
> bangkit ketika ayahnya Zulfikar Ali Bhutto ditahan hingga dijatuhi hukuman
> gantung pada 1979. Benazir adalah perempuan pertama yang berhasil menjadi
> Perdana Menteri di sebuah Negara Islam dengan proses pemilihan yang
> demokratis.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Peringatan : Re: Rasulullah Salallahi 'alaihi Wasalam VS Mirza Ghulam Ahmad

2008-04-22 Terurut Topik Rye Woo
Omm Fe'i sang Modetaror yg tercinta, kenapa yaa ga boleh di bahas mengenai hal 
itu...?? bukankah hal aqidah itu yg menjadi alasan ormas2 dkk bersikap dan ga 
menyetujui keberadaan Ahmadiyyah.. Kenafa om...??
   
  Orang bersikap kan pasti ada asal usul kenapanya?? whyyy..oomm .. 
whyy...hikhikhik..
   
  Bts
  

Muhammad Syafei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya peringatkan untuk tidak masuk ke materi perdebatan mengenai
Akidah Ahmadiyah. Jika tetap menginginkannya, silakan dilakukan via
japri atau di milis lain. 

Yang sedang didiskusikan di sini adalah mengenai "sikap terhadap
jamaah Ahmadiyah", dan bukan mengenai akidah atau ajaran Ahmadiyahnya
sendiri.

Message dari Sdr. Sunarno ini saya hapus dari arsip milis, mohon untuk
tidak diulangi. Kepada rekan2 dari Ahmadiyah, mohon menahan diri untuk
tidak melakukan counter.

Terima kasih dan salam.

Moderator

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mas No" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> GlacierPengantar!
> 
> 
> 



   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pemberdayaan Wanita dan Islam [ralat]

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
Selasa, 22 April 2008

Pemberdayaan Wanita dan Islam 




Asra Virgianita
Doctoral Student, Graduate School of International Studies, Meijigakuin 
University, Jepang

Saya tertarik menulis artikel ini ketika beberapa teman sekampus yang berasal 
dari beberapa negara membicarakan kedudukan wanita dalam tatanan masyarakat di 
negara masing-masing. Saya tersentak ketika mereka membicarakan dan membahas 
lemahnya kedudukan wanita dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya 
beragama Islam. 

Dalam pikiran mereka, Islam agama yang kaku, keras, dan tidak memberikan ruang 
bagi wanita mendapatkan hak dan persamaan kedudukan dengan laki-laki sehingga 
hal tersebut menjadi kendala bagi wanita Islam dalam mengembangkan dirinya. 
Saya jelas tidak setuju.

Walaupun demikian tidak mudah bagi saya memberikan tanggapan atas pernyataan 
mereka karena saya bukan ahli agama. Selain itu sulit memberikan penjelasan 
kepada mereka yang notabene tidak memiliki agama karena bicara agama tentu saja 
harus didasarkan pada keyakinan. 

Setelah saya renungkan dan mengacu pada hasil analisis penelitian yang pernah 
saya lakukan terkait dengan masalah tersebut, ada beberapa hal yang menurut 
saya sebenarnya tidak disadari masyarakat (domestik maupun internasional) 
tentang fungsi agama (baca: Islam) dalam pemberdayaan wanita, terutama 
berkaitan dengan masalah hak wanita untuk beraktivitas di luar rumah. 

Bagi saya agama bukan penghambat bagi wanita untuk beraktivitas di ranah 
publik. Akan tetapi, sesungguhnya posisi agama menjadi pengontrol bagi wanita 
dalam melakukan aktivitasnya. 

Misalnya, bagi wanita yang sudah berkeluarga dianjurkan meminta izin suami 
sebelum beraktivitas di luar (baca: bekerja), bepergian dengan berpakaian sopan 
dan menutup aurat, ditemani oleh mahramnya (bila memungkinkan). Implementasi 
nilai islam seperti ini tentu saja bukan suatu paksaan bagi wanita Islam karena 
saya pribadi percaya bahwa anjuran tersebut adalah ibadah. Apabila dilaksanakan 
akan menjadi pahala dan membawa manfaat bagi wanita terutama dalam hal 
menyeimbangkan atau menyelaraskan antara tuntutan keluarga dan aktivitas di 
luar rumah. 

Bahkan, dengan melakukan segala sesuatu atas izin suami, persoalan dual work 
burden yang sering dikategorikan sebagai penghambat utama dalam pemberdayaan 
wanita dapat diatasi. Kolaborasi dengan suami menjadi mudah dilakukan sehingga 
dengan demikian dual work burden akan berubah menjadi dual work without burden. 

Fungsi wanita sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anak dan mengurus masalah 
rumah tangga sesungguhnya sudah menjadi naluri seorang wanita. Akan tetapi, 
tidak berarti tanggung jawab tersebut harus ditanggung sendiri oleh 
wanita/istri. 

Laki-laki atau suami harus punya goodwill untuk ikut bertanggung tanggung dalam 
masalah rumah tangga untuk meringankan double work burden yang melekat pada 
wanita. Bagi penganut feminisme radikal atau masyarakat luar (baca: dunia 
Barat), ajaran Islam tersebut bukti bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi 
yang lemah dan tidak setara dengan laki-laki sehingga wanita sangat sulit untuk 
bisa mengembangkan dirinya. 

Bagi saya yang menjadi kendala pada masalah pemberdayaan wanita bukan pada 
nilai agama, tetapi konstruksi nilai sosial yang terbangun dalam masyarakat, 
seperti citra bahwa perempuan lemah, perempuan identik dengan pekerjaan sosial, 
perempuan tidak cocok dengan kegiatan politik, menjadi salah satu dari sekian 
hambatan dalam upaya pemberdayaan wanita. 

Masih terjadinya pemisahan pekerjaan (work segregation) antara perempuan dan 
laki-laki dalam masyarakat dan birokrasi menjadi bukti kuatnya gender 
stereotype yang terbangun dalam masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan 
political will dari pembuat kebijakan di semua level untuk merumuskan 
kebijakan/program yang bisa mengatasi masalah tersebut. 

Kolaborasi pemerintah dengan NGO yang terlibat langsung dan memiliki akses 
dalam pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan penanganan 
masalah pemberdayaan perempuan. Pemberian kuota 30 persen bagi perempuan untuk 
duduk di legislatif merupakan suatu kemajuan bagi upaya pemberdayaan perempuan 
dalam bidang politik dan menghapuskan citra bahwa perempuan tabu atau haram 
berpolitik. 

Walaupun dengan kebijakan tersebut Indonesia masih menjadi negara dengan urutan 
ke-83 dalam hal keterwakilan perempuan di legislatif (berdasarkan IPU 2002), 
paling tidak ada jaminan akan keterwakilan perempuan di dalamnya. Dengan jumlah 
penduduk perempuan yang cukup signifikan, sepatutnya dirumuskan kebijakan yang 
membuka peluang seluas-luasnya bagi perempuan memaksimalkan potensi. 

Tak kalah pentingnya tentunya nilai agama sebagai suatu keyakinan yang dipegang 
teguh tidak seharusnya dilihat sebagai suatu penghambat. Akan tetapi seharusnya 
bisa dijadikan pendukung bagi upaya pemberdayaan wanita yang sejalan dengan 
nilai-nilai agama khususnya nilai-nilai Islam. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pemberdayaan Wanita dan Islam

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
REPUBLIKA
Selasa, 22 April 2008

Pemberdayaan Wanita dan Islam 




Asra Virgianita
Doctoral Student, Graduate School of International Studies, Meijigakuin 
University, Jepang

Saya tertarik menulis artikel ini ketika beberapa teman sekampus yang berasal 
dari beberapa negara membicarakan kedudukan wanita dalam tatanan masyarakat di 
negara masing-masing. Saya tersentak ketika mereka membicarakan dan membahas 
lemahnya kedudukan wanita dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya 
beragama Islam. 

Dalam pikiran mereka, Islam agama yang kaku, keras, dan tidak memberikan ruang 
bagi wanita mendapatkan hak dan persamaan kedudukan dengan laki-laki sehingga 
hal tersebut menjadi kendala bagi wanita Islam dalam mengembangkan dirinya. 
Saya jelas tidak setuju.

Walaupun demikian tidak mudah bagi saya memberikan tanggapan atas pernyataan 
mereka karena saya bukan ahli agama. Selain itu sulit memberikan penjelasan 
kepada mereka yang notabene tidak memiliki agama karena bicara agama tentu saja 
harus didasarkan pada keyakinan. 

Setelah saya renungkan dan mengacu pada hasil analisis penelitian yang pernah 
saya lakukan terkait dengan masalah tersebut, ada beberapa hal yang menurut 
saya sebenarnya tidak disadari masyarakat (domestik maupun internasional) 
tentang fungsi agama (baca: Islam) dalam pemberdayaan wanita, terutama 
berkaitan dengan masalah hak wanita untuk beraktivitas di luar rumah. 

Bagi saya agama bukan penghambat bagi wanita untuk beraktivitas di ranah 
publik. Akan tetapi, sesungguhnya posisi agama menjadi pengontrol bagi wanita 
dalam melakukan aktivitasnya. 

Misalnya, bagi wanita yang sudah berkeluarga dianjurkan meminta izin suami 
sebelum beraktivitas di luar (baca: bekerja), bepergian dengan berpakaian sopan 
dan menutup aurat, ditemani oleh mahramnya (bila memungkinkan). Implementasi 
nilai islam seperti ini tentu saja bukan suatu paksaan bagi wanita Islam karena 
saya pribadi percaya bahwa anjuran tersebut adalah ibadah. Apabila dilaksanakan 
akan menjadi pahala dan membawa manfaat bagi wanita terutama dalam hal 
menyeimbangkan atau menyelaraskan antara tuntutan keluarga dan aktivitas di 
luar rumah. 

Bahkan, dengan melakukan segala sesuatu atas izin suami, persoalan dual work 
burden yang sering dikategorikan sebagai penghambat utama dalam pemberdayaan 
wanita dapat diatasi. Kolaborasi dengan suami menjadi mudah dilakukan sehingga 
dengan demikian dual work burden akan berubah menjadi dual work without burden. 

Fungsi wanita sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anak dan mengurus masalah 
rumah tangga sesungguhnya sudah menjadi naluri seorang wanita. Akan tetapi, 
tidak berarti tanggung jawab tersebut harus ditanggung sendiri oleh 
wanita/istri. 

Laki-laki atau suami harus punya goodwill untuk ikut bertanggung tanggung dalam 
masalah rumah tangga untuk meringankan double work burden yang melekat pada 
wanita. Bagi penganut feminisme radikal atau masyarakat luar (baca: dunia 
Barat), ajaran Islam tersebut bukti bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi 
yang lemah dan tidak setara dengan laki-laki sehingga wanita sangat sulit untuk 
bisa mengembangkan dirinya. 

Bagi saya yang menjadi kendala pada masalah pemberdayaan wanita bukan pada 
nilai agama, tetapi konstruksi nilai sosial yang terbangun dalam masyarakat, 
seperti citra bahwa perempuan lemah, perempuan identik dengan pekerjaan sosial, 
perempuan tidak cocok dengan kegiatan politik, menjadi salah satu dari sekian 
hambatan dalam upaya pemberdayaan wanita. 

Masih terjadinya pemisahan pekerjaan (work segregation) antara perempuan dan 
laki-laki dalam masyarakat dan birokrasi menjadi bukti kuatnya gender 
stereotype yang terbangun dalam masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan 
political will dari pembuat kebijakan di semua level untuk merumuskan 
kebijakan/program yang bisa mengatasi masalah tersebut. 

Kolaborasi pemerintah dengan NGO yang terlibat langsung dan memiliki akses 
dalam pengumpulan data merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan penanganan 
masalah pemberdayaan perempuan. Pemberian kuota 30 persen bagi perempuan untuk 
duduk di legislatif merupakan suatu kemajuan bagi upaya pemberdayaan perempuan 
dalam bidang politik dan menghapuskan citra bahwa perempuan tabu atau haram 
berpolitik. 

Walaupun dengan kebijakan tersebut Indonesia masih menjadi negara dengan urutan 
ke-83 dalam hal keterwakilan perempuan di legislatif (berdasarkan IPU 2002), 
paling tidak ada jaminan akan keterwakilan perempuan di dalamnya. Dengan jumlah 
penduduk perempuan yang cukup signifikan, sepatutnya dirumuskan kebijakan yang 
membuka peluang seluas-luasnya bagi perempuan memaksimalkan potensi. 

Tak kalah pentingnya tentunya nilai agama sebagai suatu keyakinan yang dipegang 
teguh tidak seharusnya dilihat sebagai suatu penghambat. Akan tetapi seharusnya 
bisa dijadikan pendukung bagi upaya pemberdayaan wanita yang sejalan dengan ni


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Heran

2008-04-22 Terurut Topik Mas No
Glacierassalamu'alaikum sdr. moderator

saya inging bertanya:
milis yang anda kelola ini milis untuk mencari titik kebenaran (sesuai alquram 
& hadits) atau milis obrolan yang TIDAK PERLU mencari TITIK kebenaran.
saya lihat beberapa obrolan yang tidak bermutu tampil di milis ini, tapi 
tulisan yang sesuai tujuan islam (menyampaikan kebenaran dan membuka kesesatan) 
malah anda TIDAK BOLEH TAMPIL.

saya tidak keberatan, anda menghapus email dari saya (tujuan saya hanya satu 
menyampaikan ilmu Allah), kalau toh ada yang tidak setuju, yang jelas Allah 
telah melihat usaha saya.

Kalau milis ini bukan untuk mencari TITIK KEBENARAN, maka saya pun tidak 
berminat kembali, Allah memerintahkan untuk MENGHINDARI HAL-HAL SIA-SIA

[EMAIL PROTECTED]
accounting

PT. Tri Wall Indonesia
Kaw. Indt. Jababeka 1 Cikarang - Bekasi
Telp.021-89105801, HP.081382593011



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Perempuan lewat Jalur Perseorangan

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2008042201530029

  Selasa, 22 April 2008 
 
  OPINI 
 
 
 
Perempuan lewat Jalur Perseorangan 

  Suesi Erfina

  Pemerhati politik, tinggal di Bandar Lampung

  Meskipun mengalami tarik ulur kepentingan yang cukup alot, akhirnya DPR 
mengesahkan revisi UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah pada 1 April 2008. 
Pengesahan ini sebenarnya sudah ditunggu-tunggu sejak jauh-jauh hari dan sempat 
menaikkan adrenalin. Sesuai dengan revisi UU tersebut, calon perseorangan yang 
akrab disebut calon independen dapat mengikuti pemilihan kepala daerah 
(pilkada).

  Jalur perseorangan memberi angin segar terutama bagi pihak yang jenuh 
dengan ulah partai politik (parpol). Dalam proses pendaftaran ke suatu parpol, 
sang bakal calon (balon) acap harus "digoreng" (meminjam istilah Ari 
Darmastuti) di sana-sini sampai gosong lebih dahulu. Itu pun tidak menjamin 
balon tersebut bakal mendapatkan perahu.

  Peminat perahu parpol kadang-kadang seperti menjajakan diri dari satu 
partai ke partai yang lain. Tentu ada yang langsung laku. Ada pula yang hanya 
terlalu lama bergelut dengan tawar-menawar tanpa sebuah kepastian. Paling 
tragis bagi peminat yang tidak dilirik sama sekali.

  Sejumlah tokoh yang mengincar kursi gubernur/wakil gubernur pada 
Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (pilgub) Lampung 2008, tetapi belum 
mendapatkan perahu parpol mulai menimbang-nimbang memanfaatkan kesempatan emas 
ini. Sebut saja Muhajir Utomo, Kasmir Tri Putra, Daroini Ali, Henry 
Yosodiningrat, dan Sofjan Jacoeb. Ditambah satu lagi tokoh muda Lampung yang 
ingin meramaikan jalur perseorangan, yaitu Andi Arief.

  Demikian pula dengan tokoh yang ingin bersaing dalam Pemilihan 
Bupati/Wakil Bupati (pilbup) Lampung Utara (Lampura) tahun ini. Mahalnya harga 
perahu dan ketidakpastian sikap parpol menjadikan jalur perseorangan sebagai 
pilihan. Sunanto, misalnya. Kepala SMA Prima Kotabumi ini mulai bersiap sebagai 
calon perseorangan.

  Dari sekian banyak nama yang santer diperbincangkan sebagai calon 
perseorangan, tidak satu pun nama perempuan. Tampaknya tokoh perempuan belum 
ada yang memasang kuda-kuda secara terang-terangan di jalur perseorangan ini. 
Namun, itu bukan berarti perempuan sedang "tidur" di tengah panasnya kondisi 
perpolitikan.

  Pilkada langsung yang digelar sejak 2005 memang belum memunculkan tokoh 
perempuan sebagai pemimpin daerah. Walaupun gagal, kesertaan perempuan pada 
pilkada yang lalu seperti Haryanti Syafrin (calon wali kota Bandar Lampung) dan 
Emy Sunarsih (calon wakil bupati Lampung Selatan) tetap patut diapresiasi. 
Setidaknya mereka berhasil memunculkan jati diri perempuan yang kompetitif dan 
sama sekali bukan sekadar konco wingking--teman di belakang--semata.

  Langkah perempuan untuk maju sebagai kepala daerah tidak boleh surut. 
Tokoh perempuan tidak lagi bergantung pada parpol yang pada kenyataannya masih 
cenderung mengesampingkan perempuan. Dahulu banyak perempuan yang tidak bisa 
ikut pilkada dengan alasan tidak mendapat perahu parpol. Sekarang alasan itu 
tidak berlaku lagi. Perempuan bisa tampil sebagai calon perseorangan. Sebab 
itu, keran politik baru bernama calon perseorangan ini dapat dikatakan sebagai 
anugerah bagi kehidupan demokrasi sekaligus kado bagi peringatan Hari Kartini 
(21 April).

  Lalu, bagaimana peluang calon perseorangan perempuan untuk menang? Semua 
kembali kepada sang calon. Sejauh mana ia membekali diri dengan berbagai 
kemampuan. Terutama sejauh mana kondisi finansial, track record, popularitas, 
dan keberhasilannya membangun basis massa khususnya di kalangan akar rumput. 
Dengan dukungan yang mengakar, siapa pun yang akan menjadi pemimpin melalui 
pemilihan langsung, tidak terkecuali perempuan akan memiliki kedudukan yang 
sangat kuat.

  Dalam konteks pilkada langsung, telah banyak tokoh perempuan yang 
berhasil memenangkan pertarungan. Ratu Atut Chosiyah sebagai gubernur Banten. 
Rustriningsih adalah bupati Kebumen, Ratna Ani Lestari sebagai bupati 
Banyuwangi, dan Rina Iriani Sri Ratnaningsih merupakan bupati Karang Anyar. Di 
luar Pulau Jawa, Vonnie Aneke Panambunan juga berhasil menjadi bupati Minahasa 
Utara.

  Kepala daerah yang tersebut di atas memang bukan berasal dari calon 
perseorangan. Namun, yang menjadi garis besar adalah kemampuannya merebut hati 
rakyat. Dalam pilkada langsung, tiap-tiap kandidat bertarung face to face tanpa 
dominansi gender. Sebagai contoh, Vonnie Anneke Panambuan mampu unggul pada 
Pilkada Juni 2005 di Minahasa Utara. Padahal, perempuan pemilih di Minahasa 
Utara pada pilkada tersebut jumlahnya lebih sedikit. Pada saat itu, di Minahasa 
Utara terdapat 61.309 laki-laki pemilih dan 60.050 perempuan pemilih. Dalam 
kasus ini, jenis kelamin tidak memengaruhi pilihan seseorang. Laki-laki dan 
perempuan sama-sama berpeluang menjadi pemenang.

  Tetapi, kian mendesaknya pendaftaran cagub Lampung dan cabup Lampura, 

[wanita-muslimah] Tak Sekedar Emansipasi

2008-04-22 Terurut Topik Sunny
http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=707&ik=31


Tak Sekedar Emansipasi 


Selasa 22 April 2008, Jam: 9:10:00 
Dalam rangka memeringati Hari Kartini, Senin (21/4) perempuan sopir armada 
Transjakarta bekerja dengan memakai kebaya. Meskipun mungkin agak merepotkan, 
itu sah-sah saja. Pada saat yang sama, murid-murid TK dan SD mengenakan aneka 
rupa pakaian tradisional dari seluruh pelosok nusantara, juga boleh-boleh saja, 
sekalipun itu juga mungkin merepotkan orangtua murid. 

Tetapi mempersempit makna peringatan hari lahir Kartini terbatas pada upaya 
meningkatkan kecintaan kita pada budaya pakaian nasional, itu jelas tidak pas 
dari sisi kebutuhan zaman. Selain itu, membosankan karena seperti mengulang 
selebrasi dengan mengabaikan makna semangat Kartini yang sesungguhnya. 

Bahwa dalam keseharian, dari foto-fotonya RA Kartini selalu terlihat mengenakan 
pakaian tradisional (Jawa), hal itu lebih disebabkan oleh tuntutan zaman dan 
lingkungan sosio-kultural pada masanya. Karena itu, meskipun melestarikan 
budaya nasional melalui pakaian-pakaian tradisional juga penting, tetapi 
semangat Kartini jauh melampaui soal-soal pakaian. 

Dari begitu luasnya perspektif pemikiran Kartini, emansipasi dan pendidikan 
barangkali adalah dua hal yang paling menonjol. Jejak semangat itulah yang kini 
mulai terasa. Di bidang politik, misalnya, muncul kuota perempuan untuk duduk 
di parlemen. Kini hampir tak ada lagi profesi yang 'haram' bagi kaum hawa. Di 
bidang pendidikan, rata-rata murid di sekolah kini justru lebih banyak 
perempuan dibanding siswa pria. Prestasi belajarnya pun konon siswa perempuan 
lebih baik. 

Di lingkungan kecil, seperti di tempat kerja yang didominasi pria, pembedaan 
perlakukan yang berbasis pada sentimen gender, kadang masih terasa. Di 
lingkungan rumah tangga, pekerjaan domestik masih kental diidentifikasikan 
sebagai pekerjaan perempuan. Bahkan sekalipun Sang ibu turut mencari nafkah 
untuk menopang kondisi ekonomi keluarga, urusan pendidikan anak seolah tetap 
jadi tanggungjawab utama kaum ibu. Dalam lingkup paling bawah, seperti 
keluarga, kondisi ekonomi sangat menentukan posisi perempuan. Ketika dihadapkan 
pada pilihan siapa harus bersekolah karena keterbatasan dana, keluarga tetap 
mengutamakan anak laki-laki. Situasi serupa terjadi pada kaum perempuan yang 
berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKW. 

Emansipasi dan pendidikan memang mulai terasa menjadi dasar bagi kemandirian 
kaum wanita di negeri ini. Tetapi tak jarang, justru kemandirian kerap 
bertentangan (dipertentangkan) dengan keharmonisan rumah tangga, yang berakibat 
pada terabaikannya kebutuhan anak (fisik dan psikis). 

Pada perspektif yang lebih luas, perempuan Indonesia dituntut tidak hanya 
berkutat pada emansipasi yang bermakna mengejar kesetaraan posisi individual 
dengan kaum pria. Terkait dengan kondisi sosial ekonomi kita yang terpuruk, 
Kartini tentu bercita-cita lebih jauh lagi, yaitu menempatkan perempuan sebagai 
bagian penting dari pelaku perubahan (agent of change). Bukan sekadar obyek, 
melainkan menjadi sosok yang berkiprah ikut mengatasi masalah.*** 

[Non-text portions of this message have been removed]