[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-15 Thread total_sacrifice
Arab tidak identik dgn Islam. kalau identik maka kendaraan islami
adalah onta :)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Apakah Arab identik dg Islam? Bagaimana dg Arab Kristen yg ada di
> Lebanon?  Mereka pakai jubah juga tapi bukan Islam.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia"  wrote:
> >
> > pernah seorang ustadz mengatakan, "barangsiapa meniru-niru suatu kaum
> > maka dia termasuk dalam golongannya".
> > maka memakai jas dan dasi ... haram.




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-13 Thread Dan
Apakah Arab identik dg Islam? Bagaimana dg Arab Kristen yg ada di
Lebanon?  Mereka pakai jubah juga tapi bukan Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sarinesia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pernah seorang ustadz mengatakan, "barangsiapa meniru-niru suatu kaum
> maka dia termasuk dalam golongannya".
> maka memakai jas dan dasi ... haram.
> memakai celana levis ... haram.
> memakai kopiyah.. haram.. karena bukan pakean Islam.
> memakai Baju Koko.. haram karena pakean orang China.
> pake tesbeh.. haram karena budaya Budha. 
> yg islami pake jubah.. ke arab-araban hehehe
> 
> juga pernah seorang tidak mau sholat tahiyatul masjid di mushola..
> karena katanya bukan masjid dan tidak ada tahiyatul mushola. juga
> tidak mau sholat tahiyatul masjid sebelum masjidnya diwakafkan karena
> masih milik pribadi bukan milik Allah. Sehingga tahiyatul masjid di
> masjid Jami' Yogya haram juga karena masih milik Sultan (Raja Yogya)..
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
>  wrote:
> >
> > pak chodjim,
> > 
> > yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka
konser 
> > amal untuk Tsunami di Aceh.  bahkan rekan saya yg anak HT dan
kerja di 
> > bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu. 
weleh 
> > weleh weleh ... 
> > 
> > salam weleh weleh,
> > ari condro
> > http://papabonbon.wordpress.com
> > 
> > 
> > Achmad Chodjim wrote:
> > >
> > >
> > >
> > > Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya 
> > > peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik
> (band, 
> > > dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa
(?) 
> > > membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, 
> > > kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun
musik 
> > > malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon?
> > >
> > >
> > > Wassalam,
> > > chodjim
> > >
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-12 Thread sarinesia
pernah seorang ustadz mengatakan, "barangsiapa meniru-niru suatu kaum
maka dia termasuk dalam golongannya".
maka memakai jas dan dasi ... haram.
memakai celana levis ... haram.
memakai kopiyah.. haram.. karena bukan pakean Islam.
memakai Baju Koko.. haram karena pakean orang China.
pake tesbeh.. haram karena budaya Budha. 
yg islami pake jubah.. ke arab-araban hehehe

juga pernah seorang tidak mau sholat tahiyatul masjid di mushola..
karena katanya bukan masjid dan tidak ada tahiyatul mushola. juga
tidak mau sholat tahiyatul masjid sebelum masjidnya diwakafkan karena
masih milik pribadi bukan milik Allah. Sehingga tahiyatul masjid di
masjid Jami' Yogya haram juga karena masih milik Sultan (Raja Yogya)..

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak chodjim,
> 
> yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka konser 
> amal untuk Tsunami di Aceh.  bahkan rekan saya yg anak HT dan kerja di 
> bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu.  weleh 
> weleh weleh ... 
> 
> salam weleh weleh,
> ari condro
> http://papabonbon.wordpress.com
> 
> 
> Achmad Chodjim wrote:
> >
> >
> >
> > Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya 
> > peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik
(band, 
> > dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa (?) 
> > membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, 
> > kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun musik 
> > malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon?
> >
> >
> > Wassalam,
> > chodjim
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-12 Thread Dan
Gaya main larang, main bubarkan itu koq anarkis banget ya?  Semau2nya
 tanpa mengindahkan hukum yg berlaku?  Islam apa sih yg anarkis
begitu?  Padahal pada jaman Ibnu Khaldun itu semua ada aturannya dan
enggak bisa main hakim sendiri.  Ngaku2 Islam tapi ngawur begitu.

Mau dibilang barbar spt gerombolan penyamun padang pasir, pasti marah
dan dianggap menghina Islam.  Padahal Islam diturunkan utk membawa
gerombolan penyamun padang pasir ini menjadi bangsa yg beradab yg
pernah dicontohkan di Andalusia, Damaskus, dsb dsb.

Kalau sistem hukum kita berjalan baik, maka interpretasi hukum model
anarkis itu bisa ditengahi di pengadilan. Hak seseorang utk mentas
selama mengikuti aturan yg berlaku adalah bagian HAM. Spt yg saya
bilang sebelumnya tidak boleh ada unsur swasta bukan pemerintah yg
menegakkan hukum semau2nya.  Ini religious tribalism model gerombolan
penyamun padang pasir bukannya masyarakat madani yg modern.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak chodjim,
> 
> yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka konser 
> amal untuk Tsunami di Aceh.  bahkan rekan saya yg anak HT dan kerja di 
> bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu.  weleh 
> weleh weleh ... 
> 
> salam weleh weleh,
> ari condro
> http://papabonbon.wordpress.com
> 
> 
> Achmad Chodjim wrote:
> >
> >
> >
> > Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya 
> > peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik
(band, 
> > dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa (?) 
> > membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, 
> > kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun musik 
> > malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon?
> >
> >
> > Wassalam,
> > chodjim
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-12 Thread Ari Condrowahono
pak chodjim,

yg dibubarkan itu antara lain, juga konser Chrisye dalam rangka konser 
amal untuk Tsunami di Aceh.  bahkan rekan saya yg anak HT dan kerja di 
bagian humasnya rektorat IPB pun mendukung aksi pembubaran itu.  weleh 
weleh weleh ... 

salam weleh weleh,
ari condro
http://papabonbon.wordpress.com


Achmad Chodjim wrote:
>
>
>
> Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya 
> peringatan Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik (band, 
> dangdut). Ee... pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa (?) 
> membubarkan acara itu, alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, 
> kalau nasyidan bahkan hanya musik mulud belaka tanpa instrimun musik 
> malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa tumon?
>
>
> Wassalam,
> chodjim
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-12 Thread Achmad Chodjim
Itulah sebabnya 2 tahun yang lalu saya di milis ini dengan gigih untuk 
menyerukan Penegakan Pancasila kembali di bumi pertiwi ini. Dengan Pancasila, 
maka tak akan ada pemaksaan budaya asing (arab, timur tengah, eropa, amerika 
atau yang lainnya).

Dengan Pancasila maka suburlah keanekaragaman Islam, dan bukan pemeluk Islam 
yang seragam. Sehingga, bagi yang beragama Islam, akan ada variasi selamatan vs 
non-selamatan, ziarah kubur vs non-ziarah kubur, gamelan, melayu, qasidahan, 
dls; tidak seperti sekarang ini tampak ada gerakan "nasyid" dan mengharamkan 
yang lain. 

Lucu, di IPB (Institut Pertanian Bogor) tahun lalu, dalam upaya peringatan 
Harlah IPB ada yang menyelenggarakan pagelaran musik (band, dangdut). Ee... 
pada waktu siap manggung beberapa truk mahasiswa (?) membubarkan acara itu, 
alasan haram band dan dangdut di IPB. Tapi, kalau nasyidan bahkan hanya musik 
mulud belaka tanpa instrimun musik malah dipaksakan kehadirannya. Lho, apa 
tumon?

Inilah kesalahan kita dalam berbangsa. Bila sebuah bangsa meninggalkan 
budayanya, tinggal tunggu keambrukannya... Budaya adalah ibu kandung masyarakat!

Wassalam,
chodjim


  - Original Message - 
  From: Dan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 09, 2007 9:27 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


  Bung Chodjim

  Betul sih budaya Jawa itu benar2 melting pot dari bermacam sumber. 
  Kita seharusnya bangga dg fakta ini. Toleransinya orang Jawa itu
  akibat dari ini.

  Tapi koq apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang
  pasir yg tandus itu?

  Ini pertanyaan saya.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  >
  > Mas Dana,
  > 
  > Budaya Jawa itu bukan berbasis pada agama Hindu atau Buddha.
  Sebaliknya, ketika Hindu dan Buddha masuk Jawa, mereka mencoba
  melakukan penyesuaian sehingga terbentuklah akulturasi dan asimilasi
  budaya.
  > 
  > Itulah sebabnya Jawa menciptakan gamelan dan tidak terpengaruh oleh
  musik India yang Hindu dan Buddha. Hingga hari ini yang menyerap musik
  India adalah komunitas Melayu.
  > 
  > Di Hindu Bali (Dharma) ada nyepi yang tidak dijumpai di India. Di
  Jawa ada selamatan 1,2,3,7,40, 100 dan 1000 untuk kematian, tapi tak
  ada di India, Tibet atau negeri-negeri Hindu dan Buddha lainnya.
  Justru pola selamatan itu dipertahankan oleh mereka yang Hindu,
  Buddha, Islam atau Kristen.
  > 
  > Wassalam,
  > chodjim 
  > 
  > 
  > - Original Message - 
  > From: Dan 
  > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  > Sent: Thursday, March 08, 2007 4:27 PM
  > Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)-
  aljazair
  > 
  > 
  > Bung Aly,
  > 
  > Memang ada beberapa negara di Teluk yg berhasil membangun
  > kesejahteraan. UAE dan Qatar saya kira contoh yg sangat baik.
  > 
  > Dan keduanya adalah spt yg Anda sebut Kerajaan Islam, bukan demokrasi
  > modern yg kita kenal. Kalau tidak salah saya pernah bertanya apa
  > betul demokrasi itu cocok utk semua? Yg diperlukan ialah ketertiban
  > dan keadilan bagi manusia utk maju. Selama rajanya berniat menegakkan
  > keadilan maka rakyat pasti OK. Tapi sering dalam sejarah raja itu
  > suka keenakan dan lupa lagi sama rakyat. Ini yg mau dicegah. Makanya
  > demokrasi dibentuk karena bukan demi kebebasan mengangkat pemimpin
  > negara melalui pemilu tapi kekuatan hukum utk MEMECATnya yg lebih
  > penting kalau udah enggak benar. Selagi mulai masa jabatan semua
  > pemimpin akan manis2 dan berdedikasi. Honeymoon period. Eh udah
  > kelamaan maka jadi keenakan dan terus semaunya. Ini kelemahan
  > universal manusia.
  > 
  > Terasa bagi saya zina dan aurat itu mewarnai obsesi dunia Islam. Dan
  > ini dampaknya sangat membatasi kehidupan seni misalnya. Padahal seni
  > pasti nyerempet2 aurat dan zina. Tapi seni itu memperkaya kehidupan.
  > Kalau semua yg nyerempet2 aurat dan zina dilarang ya maka kehidupan
  > akan lebih tandus. Selama perut kenyang tandus ya enggak apa2, tapi
  > kalau sudah kenyang masih tandus juga, ya ngapain lagi dong hidup ini?
  > Oleh karena itu saya menyayangkan juga terjadinya penandusan budaya
  > di pulau Jawa akibat pengaruh budaya padang pasir ini. 
  > 
  > Seperti pengalaman saya di padang pasir Maroko, ya demikianlah Islam
  > lahir di padang pasir, bukan Sahara tapi Arabia. Budaya padang pasir
  > itu khusus karena memang alamnya keras. Akibatnya budaya itu ya
  > menyesuaikan alam yg keras dan tandus itu. Bayangkan aja hiburan tiap
  > malam cuma nyanyi2 di api unggun dg rebana. Ya masa kehidupan seni
  > cuma demikian? Padahal di Jawa ada gamelan, sendratari, lawakan, dsb
  > dsb. Jauh lebih kaya. Dan keindahan ini semua mau ditukar dg budaya
  > padang pasir yg tandus? Engga habis pikir saya.
  > 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-11 Thread Dan
Agama sebagai way of life itu bagian budaya.  Agama sebagai pengalaman
spiritual itu urusan pribadi.  Apa ada definisi lain?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Itu benar bukan, kucing sudah keluar dari dalam karung. Menurut Dana P.
> agama bagian dari budaya, jadi hirarki budaya lebih tinggi dari agama.
> Perbandingan: Suku Minang bagian dari Bangsa Indonesia. Hirarki bangsa
> Indonesia lebih tinggi dari Suku Minang. Fakultas adalah bagian dari
> Universitas, hirarki Universitas lebih tinggi dari Fakultas.
Akhirnya kucing
> keluar dari dalam karung.
> 
> HMNA
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, March 10, 2007 16:46
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair
> 
> 
> > Memang agama adalah bagian dari budaya.  Apa yg diturunkan oleh Allah
> > kepada RasuluLlah tidak kita pertanyakan lagi.  Apa yg dipahami oleh
> > RasuluLlah kita tidak pertanyakan lagi.
> >
> > Yang selalu saya pertanyaan ialah apakah pemahaman kita, pemahaman pak
> > HMNA, pemahaman Osama bin Laden, pemahaman Ibnu Khaldun dan lain2nya
> > sudah sesuai dg keinginan Allah?  Bagaimana kita menguji benar
> > tidaknya pemahaman itu?  Bagi saya uji utama ada di kadar maslahat.
> > Kalau pemahaman tidak membawa maslahat malah mudarat ya berarti tidak
> > benar.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> >  wrote:
> > >
> > > 1. Dana P:
> > > apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang pasir yg
> > tandus
> > > itu?
> > >
> > > 2. Mia:
> > > kalau di antara orang berjilbab, jangan berjilbab - diantara
orang nggak
> > > berjilbab, pake jilbab...looh hehehe
> > > +++
> > > HMNA:
> > > 1. Dana P dari dahulu tidak berubah, Islam dianggapnya budaya, yaitu
> > budaya
> > > padang pasir, jadi dari hati kecilnya terpatri, Islam itu adalah
> > hasil olah
> > > budi Muhammad, bukan berasal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi
> > Muhammad
> > > SAW
> 
> __
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-10 Thread H. M. Nur Abdurrahman
Itu benar bukan, kucing sudah keluar dari dalam karung. Menurut Dana P.
agama bagian dari budaya, jadi hirarki budaya lebih tinggi dari agama.
Perbandingan: Suku Minang bagian dari Bangsa Indonesia. Hirarki bangsa
Indonesia lebih tinggi dari Suku Minang. Fakultas adalah bagian dari
Universitas, hirarki Universitas lebih tinggi dari Fakultas. Akhirnya kucing
keluar dari dalam karung.

HMNA

- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, March 10, 2007 16:46
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


> Memang agama adalah bagian dari budaya.  Apa yg diturunkan oleh Allah
> kepada RasuluLlah tidak kita pertanyakan lagi.  Apa yg dipahami oleh
> RasuluLlah kita tidak pertanyakan lagi.
>
> Yang selalu saya pertanyaan ialah apakah pemahaman kita, pemahaman pak
> HMNA, pemahaman Osama bin Laden, pemahaman Ibnu Khaldun dan lain2nya
> sudah sesuai dg keinginan Allah?  Bagaimana kita menguji benar
> tidaknya pemahaman itu?  Bagi saya uji utama ada di kadar maslahat.
> Kalau pemahaman tidak membawa maslahat malah mudarat ya berarti tidak
> benar.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > 1. Dana P:
> > apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang pasir yg
> tandus
> > itu?
> >
> > 2. Mia:
> > kalau di antara orang berjilbab, jangan berjilbab - diantara orang nggak
> > berjilbab, pake jilbab...looh hehehe
> > +++
> > HMNA:
> > 1. Dana P dari dahulu tidak berubah, Islam dianggapnya budaya, yaitu
> budaya
> > padang pasir, jadi dari hati kecilnya terpatri, Islam itu adalah
> hasil olah
> > budi Muhammad, bukan berasal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi
> Muhammad
> > SAW

__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-10 Thread Dan
Memang agama adalah bagian dari budaya.  Apa yg diturunkan oleh Allah
kepada RasuluLlah tidak kita pertanyakan lagi.  Apa yg dipahami oleh
RasuluLlah kita tidak pertanyakan lagi.

Yang selalu saya pertanyaan ialah apakah pemahaman kita, pemahaman pak
HMNA, pemahaman Osama bin Laden, pemahaman Ibnu Khaldun dan lain2nya
sudah sesuai dg keinginan Allah?  Bagaimana kita menguji benar
tidaknya pemahaman itu?  Bagi saya uji utama ada di kadar maslahat. 
Kalau pemahaman tidak membawa maslahat malah mudarat ya berarti tidak
benar.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 1. Dana P:
> apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang pasir yg
tandus
> itu?
> 
> 2. Mia:
> kalau di antara orang berjilbab, jangan berjilbab - diantara orang nggak
> berjilbab, pake jilbab...looh hehehe
> +++
> HMNA:
> 1. Dana P dari dahulu tidak berubah, Islam dianggapnya budaya, yaitu
budaya
> padang pasir, jadi dari hati kecilnya terpatri, Islam itu adalah
hasil olah
> budi Muhammad, bukan berasal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad
> SAW
> 




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-09 Thread H. M. Nur Abdurrahman
1. Dana P:
apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang pasir yg tandus
itu?

2. Mia:
kalau di antara orang berjilbab, jangan berjilbab - diantara orang nggak
berjilbab, pake jilbab...looh hehehe
+++
HMNA:
1. Dana P dari dahulu tidak berubah, Islam dianggapnya budaya, yaitu budaya
padang pasir, jadi dari hati kecilnya terpatri, Islam itu adalah hasil olah
budi Muhammad, bukan berasal dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW

2. Mia hendaknya tidak bermain-main dengan Firman Allah:
-- WLYDHRBN  BKHMRHN  'ALY  JYWBHN  (S. ALNWR, 24:31), dibaca:
-- walyadhribna bikhumurihinna 'ala- juyu-bihinna (s. annu-r).

WLYDHRBN - walyadhribna dalam ayat (24:31) terdapat Lam Al Amr (Lam yang
menyatakan perintah), maka kata tersebut berarti: Diperintahkan kepada
mereka menutupkan, sehingga ayat (24:31) terjemahannya adalah:
-- Diperintahkan kepada mereka menutupkan khumur mereka ke atas dada mereka.

Mereka dalam ayat (24:31) adalah terjemahan dari "hinna", kata ganti ketiga
perempuan jamak (plural), sehingga dirangkaikan menjadi satu kata dengan
kata benda sebelumnya: .bikhumurihinna dan juyu-bihinna.

Informsi dari Ummu l-Mu'minin Sitti Aisyah RA, bahwa perempuan Arab yang
beragama Islam sebelum turun ayat (24:31) dari segi budaya sudah mengenal
khimar, namun khimar itu tidak menutup lekuk buah dada dan juga tidak
menutup leher sehingga perhiasannya kelihatan baik yang dileher maupun di
sebelah luar dadanya, maksudnya di sebelah luar baju yang menutup dadanya.
Khimar yang menjulur panjang ke bawah (selanjutnya diperpendek dengan
sebutan "khimar-panjang") belumlah dikenal sebelum ayat (24:31), buktinya,
mereka merobek kain selubung mereka untuk dialihfungsikan menjadi
khimar-panjang. Jika mereka sudah biasa memakai khimar-panjang tentunya itu
telah tersedia dan tak perlu lagi menyulap kain selubung menjadi
khimar-panjang "darurat". Jelaslah, khimar-panjang yang menutup lekuk buah
dada bukan tradisi dan budaya Arab, yang bermuatan lokal, tetapi ajaran yang
disyariatkan Islam. Inilah penjelasan secara normatif maupun secara historis
"budaya" khimar yang tidak menutup leher dan tidak menutup lekuk buah dada
disempurnakan dengan perintah "syari'at": "WLYDHRBN  BKHMRHN  'ALY  JYWBHN"
(diperintahkan kepada mereka menutupkan khumur mereka ke atas dada mereka).

Khumur adalah bentuk jama' (plural) dari khimar, artinya tutup kepala. Ummu
l-Mu'minin Sitti Aisyah RA menceritakan bahwa sesaat setelah turunnya ayat
(24:31) perempuan-perempuan Islam segera mengambil kain selubung mereka,
kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai khimar.

Khimar, bentuk pluralnya adalah khumur yang berarti kerudung atau tutup
kepala, yang dalam bahasa Indonesia kontemporer disebut "jilbab", padahal
jilbab, bentuk pluralnya jalabib artinya baju longgar yang menutupi
lekuk-lekuk tubuh. Boleh jadi ini karena salah "transfer" dari Ibnu Abbas
yang mengatakan: "Mukminaat jika keluar diperintahkan untuk menutup kepala
mereka dengan jilbab", sehingga makna jilbab ini di Indonesia dan beberapa
Negara sekitarnya telah bergeser menjadi kain yang rapat sebagai penutup
rambut, kudung atau telekung (Indonesia), tudung (di Malaysia). Padahal yang
dimaksud oleh Ibnu Abbas baju longgar itu pada bagian atasnya disambung
dengan bagian untuk menutup kepala seperti pada pakaian musim dingin di
Eropah dan Eskimo. Nowadays baju longgar itu dikenal di Arab dan di Mesir
sebagai jalabiyyah/galabiyyah (di Mesir "jim" dibaca "gim", hurufnya sama,
fonemnya beda), di Asia tenggara jubah, di Maroko jellabah, di kalangan
bangsa Tuareg tegelmoust, di Afghanistan burqa, dan di Pakistan gamis
dikombinasi dengan celana panjang. Fyi, di beberapa negeri-negeri itu
nowadays baju kurung panjang pakai pnutup kepala itu merupakan pakaian
"unisex".

Ya, Allah, saya telah sampaikan: "Ballighu anniy walaw ayah" (sampaikan
dariku walaupun seayat). Mudah-mudahan terlepaslah hambaMu ini dari dosa
"tidak menyampaikan kepada manusia apa yang hambaMu ini ketahui. WaLlahu
a'lamu bisshawab.

Wassalam, bagi yang dapat Hidayah

HMNA


- Original Message - 
From: "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, March 09, 2007 22:51
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


> Biarin aja soal budaya berlangsung secara alamiah. Karakter
> Indonesia emang gitu, terbuka dengan pengaruh asing. Menurut KA
> sifat menerima orang asing adalah modal yang mesti dimenej. Kalau
> aku liat nggak banyak kultur lain yang demikian terbuka seperti
> Nusantara (termasuk Thai, Phil).
>
> Gw orang Betawi aja salah satu keseniannya rebana, nyanyian arab
> selain pantunan. gimane si..
>
> Asal kondisinya tetep demokratis, dan nggak diambil alih Hisbut
> Tahrir karena mereka anti demokrasi. Makanya, 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-09 Thread Mia
Biarin aja soal budaya berlangsung secara alamiah. Karakter 
Indonesia emang gitu, terbuka dengan pengaruh asing. Menurut KA 
sifat menerima orang asing adalah modal yang mesti dimenej. Kalau 
aku liat nggak banyak kultur lain yang demikian terbuka seperti 
Nusantara (termasuk Thai, Phil).

Gw orang Betawi aja salah satu keseniannya rebana, nyanyian arab 
selain pantunan. gimane si..

Asal kondisinya tetep demokratis, dan nggak diambil alih Hisbut 
Tahrir karena mereka anti demokrasi. Makanya, kalau di antara orang 
berjilbab, jangan berjilbab - diantara orang nggak berjilbab, pake 
jilbab...looh hehehe...

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bung Chodjim
> 
> Betul sih budaya Jawa itu benar2 melting pot dari bermacam sumber. 
> Kita seharusnya bangga dg fakta ini.  Toleransinya orang Jawa itu
> akibat dari ini.
> 
> Tapi koq apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya 
padang
> pasir yg tandus itu?
> 
> Ini pertanyaan saya.




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-09 Thread Dan
Bung Chodjim

Betul sih budaya Jawa itu benar2 melting pot dari bermacam sumber. 
Kita seharusnya bangga dg fakta ini.  Toleransinya orang Jawa itu
akibat dari ini.

Tapi koq apa perlu disetip sehingga jadi dimiripkan dg budaya padang
pasir yg tandus itu?

Ini pertanyaan saya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Mas Dana,
> 
> Budaya Jawa itu bukan berbasis pada agama Hindu atau Buddha.
Sebaliknya, ketika Hindu dan Buddha masuk Jawa, mereka mencoba
melakukan penyesuaian sehingga terbentuklah akulturasi dan asimilasi
budaya.
> 
> Itulah sebabnya Jawa menciptakan gamelan dan tidak terpengaruh oleh
musik India yang Hindu dan Buddha. Hingga hari ini yang menyerap musik
India adalah komunitas Melayu.
> 
> Di Hindu Bali (Dharma) ada nyepi yang tidak dijumpai di India. Di
Jawa ada selamatan 1,2,3,7,40, 100 dan 1000 untuk kematian, tapi tak
ada di India, Tibet atau negeri-negeri Hindu dan Buddha lainnya.
Justru pola selamatan itu dipertahankan oleh mereka yang Hindu,
Buddha, Islam atau Kristen.
> 
> Wassalam,
> chodjim  
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Dan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, March 08, 2007 4:27 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)-
aljazair
> 
> 
>   Bung Aly,
> 
>   Memang ada beberapa negara di Teluk yg berhasil membangun
>   kesejahteraan. UAE dan Qatar saya kira contoh yg sangat baik.
> 
>   Dan keduanya adalah spt yg Anda sebut Kerajaan Islam, bukan demokrasi
>   modern yg kita kenal. Kalau tidak salah saya pernah bertanya apa
>   betul demokrasi itu cocok utk semua? Yg diperlukan ialah ketertiban
>   dan keadilan bagi manusia utk maju. Selama rajanya berniat menegakkan
>   keadilan maka rakyat pasti OK. Tapi sering dalam sejarah raja itu
>   suka keenakan dan lupa lagi sama rakyat. Ini yg mau dicegah. Makanya
>   demokrasi dibentuk karena bukan demi kebebasan mengangkat pemimpin
>   negara melalui pemilu tapi kekuatan hukum utk MEMECATnya yg lebih
>   penting kalau udah enggak benar. Selagi mulai masa jabatan semua
>   pemimpin akan manis2 dan berdedikasi. Honeymoon period. Eh udah
>   kelamaan maka jadi keenakan dan terus semaunya. Ini kelemahan
>   universal manusia.
> 
>   Terasa bagi saya zina dan aurat itu mewarnai obsesi dunia Islam. Dan
>   ini dampaknya sangat membatasi kehidupan seni misalnya. Padahal seni
>   pasti nyerempet2 aurat dan zina. Tapi seni itu memperkaya kehidupan.
>   Kalau semua yg nyerempet2 aurat dan zina dilarang ya maka kehidupan
>   akan lebih tandus. Selama perut kenyang tandus ya enggak apa2, tapi
>   kalau sudah kenyang masih tandus juga, ya ngapain lagi dong hidup ini?
>   Oleh karena itu saya menyayangkan juga terjadinya penandusan budaya
>   di pulau Jawa akibat pengaruh budaya padang pasir ini. 
> 
>   Seperti pengalaman saya di padang pasir Maroko, ya demikianlah Islam
>   lahir di padang pasir, bukan Sahara tapi Arabia. Budaya padang pasir
>   itu khusus karena memang alamnya keras. Akibatnya budaya itu ya
>   menyesuaikan alam yg keras dan tandus itu. Bayangkan aja hiburan tiap
>   malam cuma nyanyi2 di api unggun dg rebana. Ya masa kehidupan seni
>   cuma demikian? Padahal di Jawa ada gamelan, sendratari, lawakan, dsb
>   dsb. Jauh lebih kaya. Dan keindahan ini semua mau ditukar dg budaya
>   padang pasir yg tandus? Engga habis pikir saya.
> 
>   Jadi dalam menegakkan agama kita juga harus lihat unsur budayanya spt
>   yg dilakukan oleh NU. Budaya itu penting utk kehidupan. Di Indonesia
>   terutama budaya Jawa yg basisnya Hindu itu tidak menerima budaya Arab
>   begitu saja sehingga perlu ratusan tahun utk masuk. Mungkin sekarang
>   adalah akhir2nya dari budaya Jawa ini. Sayang sekali memang.
> 
> 
>   > It's here! Your new message! 
>   > Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
>   > http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
>   >
> 
> 
> 
>
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-08 Thread Mia
Ini yang kutulis di milis sebelah, quote:

The missionary came to Indonesia in 18th century, associated with 
colonialism. Before that Islam came along with the trading mostly 
from Gujrati, India. And before that or parallel with that was 
Buddha and Hindu. Before that 'the orinal Indonesian beliefs' which 
I believe it's egalitarian and matriarchal. Islam was easily 
accepted and replaced Hinduism largely because of the egalitarian 
nature.

The egalitarian and matriarchal cultures are still evidenced in some 
Indonesian ethnic groups and in an indigenous community. In this 
community, 125 km from Jakarta, the people live in total harmony 
with nature, that is the underlying philosophy. Women lead most 
important ritual functions which simbolizes Dewi Sri, a symbol of 
fertility. If the wife of the village head dies, automatically he's 
released from that position, until he is remarried. (married women 
are free to go around not covering their breasts!). Make no mistake, 
they don't exhibit artifacts, temples or stone icons, Dewi Sri is 
simply an abstract feminine symbol. Not even writings, theirs is 
totally oral tradition. They believe in the One God (Sang Hyang) 
which they rarely utter in daily conversation. Evil for them simply 
means 'bad habits or bad deeds'. Nothing supertitious, just simply 
natural. They have many 'taboos' or forbidden things, such as the 
use of plastic, soap, metals, no animals domestications including 
four-legged animals, no cultivation only seasonal harvest - but one 
important taboo is imposing taboo to someone else. So they live 
in 'ascetic life', but if people want to go out of the community 
they could stay in the outer ring (Like the Amish-Mnenonite just for 
a comparison, only more 'severe'). If they want to go out of the 
outer ring to mix with the rest of the world then they are expected 
to hold Islam as the religion (not Hindu, Buddha or Christianity), 
because of the egalitarian characteristic. 

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Achmad Chodjim" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Dana,
> 
> Budaya Jawa itu bukan berbasis pada agama Hindu atau Buddha. 
Sebaliknya, ketika Hindu dan Buddha masuk Jawa, mereka mencoba 
melakukan penyesuaian sehingga terbentuklah akulturasi dan asimilasi 
budaya.
> 
> Itulah sebabnya Jawa menciptakan gamelan dan tidak terpengaruh 
oleh musik India yang Hindu dan Buddha. Hingga hari ini yang 
menyerap musik India adalah komunitas Melayu.
> 
> Di Hindu Bali (Dharma) ada nyepi yang tidak dijumpai di India. Di 
Jawa ada selamatan 1,2,3,7,40, 100 dan 1000 untuk kematian, tapi tak 
ada di India, Tibet atau negeri-negeri Hindu dan Buddha lainnya. 
Justru pola selamatan itu dipertahankan oleh mereka yang Hindu, 
Buddha, Islam atau Kristen.
> 
> Wassalam,
> chodjim  
> 
> 
>   - Original Message ----- 
>   From: Dan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, March 08, 2007 4:27 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- 
aljazair
> 
> 
>   Bung Aly,
> 
>   Memang ada beberapa negara di Teluk yg berhasil membangun
>   kesejahteraan. UAE dan Qatar saya kira contoh yg sangat baik.
> 
>   Dan keduanya adalah spt yg Anda sebut Kerajaan Islam, bukan 
demokrasi
>   modern yg kita kenal. Kalau tidak salah saya pernah bertanya apa
>   betul demokrasi itu cocok utk semua? Yg diperlukan ialah 
ketertiban
>   dan keadilan bagi manusia utk maju. Selama rajanya berniat 
menegakkan
>   keadilan maka rakyat pasti OK. Tapi sering dalam sejarah raja itu
>   suka keenakan dan lupa lagi sama rakyat. Ini yg mau dicegah. 
Makanya
>   demokrasi dibentuk karena bukan demi kebebasan mengangkat 
pemimpin
>   negara melalui pemilu tapi kekuatan hukum utk MEMECATnya yg lebih
>   penting kalau udah enggak benar. Selagi mulai masa jabatan semua
>   pemimpin akan manis2 dan berdedikasi. Honeymoon period. Eh udah
>   kelamaan maka jadi keenakan dan terus semaunya. Ini kelemahan
>   universal manusia.
> 
>   Terasa bagi saya zina dan aurat itu mewarnai obsesi dunia Islam. 
Dan
>   ini dampaknya sangat membatasi kehidupan seni misalnya. Padahal 
seni
>   pasti nyerempet2 aurat dan zina. Tapi seni itu memperkaya 
kehidupan.
>   Kalau semua yg nyerempet2 aurat dan zina dilarang ya maka 
kehidupan
>   akan lebih tandus. Selama perut kenyang tandus ya enggak apa2, 
tapi
>   kalau sudah kenyang masih tandus juga, ya ngapain lagi dong 
hidup ini?
>   Oleh karena itu saya menyayangkan juga terjadinya penandusan 
budaya
>   di pulau Jawa akibat pengaruh budaya padang pasir ini. 
> 
>   Seperti pengalaman saya di padang pasir Maroko, ya demikianlah 
Islam
>   lahir di padang pasir, bukan Sahara tapi Arabia. Budaya padang 
pasir
>   itu khusus karena memang alamnya keras. Akibatnya bud

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-08 Thread Achmad Chodjim
Mas Dana,

Budaya Jawa itu bukan berbasis pada agama Hindu atau Buddha. Sebaliknya, ketika 
Hindu dan Buddha masuk Jawa, mereka mencoba melakukan penyesuaian sehingga 
terbentuklah akulturasi dan asimilasi budaya.

Itulah sebabnya Jawa menciptakan gamelan dan tidak terpengaruh oleh musik India 
yang Hindu dan Buddha. Hingga hari ini yang menyerap musik India adalah 
komunitas Melayu.

Di Hindu Bali (Dharma) ada nyepi yang tidak dijumpai di India. Di Jawa ada 
selamatan 1,2,3,7,40, 100 dan 1000 untuk kematian, tapi tak ada di India, Tibet 
atau negeri-negeri Hindu dan Buddha lainnya. Justru pola selamatan itu 
dipertahankan oleh mereka yang Hindu, Buddha, Islam atau Kristen.

Wassalam,
chodjim  


  - Original Message - 
  From: Dan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 08, 2007 4:27 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


  Bung Aly,

  Memang ada beberapa negara di Teluk yg berhasil membangun
  kesejahteraan. UAE dan Qatar saya kira contoh yg sangat baik.

  Dan keduanya adalah spt yg Anda sebut Kerajaan Islam, bukan demokrasi
  modern yg kita kenal. Kalau tidak salah saya pernah bertanya apa
  betul demokrasi itu cocok utk semua? Yg diperlukan ialah ketertiban
  dan keadilan bagi manusia utk maju. Selama rajanya berniat menegakkan
  keadilan maka rakyat pasti OK. Tapi sering dalam sejarah raja itu
  suka keenakan dan lupa lagi sama rakyat. Ini yg mau dicegah. Makanya
  demokrasi dibentuk karena bukan demi kebebasan mengangkat pemimpin
  negara melalui pemilu tapi kekuatan hukum utk MEMECATnya yg lebih
  penting kalau udah enggak benar. Selagi mulai masa jabatan semua
  pemimpin akan manis2 dan berdedikasi. Honeymoon period. Eh udah
  kelamaan maka jadi keenakan dan terus semaunya. Ini kelemahan
  universal manusia.

  Terasa bagi saya zina dan aurat itu mewarnai obsesi dunia Islam. Dan
  ini dampaknya sangat membatasi kehidupan seni misalnya. Padahal seni
  pasti nyerempet2 aurat dan zina. Tapi seni itu memperkaya kehidupan.
  Kalau semua yg nyerempet2 aurat dan zina dilarang ya maka kehidupan
  akan lebih tandus. Selama perut kenyang tandus ya enggak apa2, tapi
  kalau sudah kenyang masih tandus juga, ya ngapain lagi dong hidup ini?
  Oleh karena itu saya menyayangkan juga terjadinya penandusan budaya
  di pulau Jawa akibat pengaruh budaya padang pasir ini. 

  Seperti pengalaman saya di padang pasir Maroko, ya demikianlah Islam
  lahir di padang pasir, bukan Sahara tapi Arabia. Budaya padang pasir
  itu khusus karena memang alamnya keras. Akibatnya budaya itu ya
  menyesuaikan alam yg keras dan tandus itu. Bayangkan aja hiburan tiap
  malam cuma nyanyi2 di api unggun dg rebana. Ya masa kehidupan seni
  cuma demikian? Padahal di Jawa ada gamelan, sendratari, lawakan, dsb
  dsb. Jauh lebih kaya. Dan keindahan ini semua mau ditukar dg budaya
  padang pasir yg tandus? Engga habis pikir saya.

  Jadi dalam menegakkan agama kita juga harus lihat unsur budayanya spt
  yg dilakukan oleh NU. Budaya itu penting utk kehidupan. Di Indonesia
  terutama budaya Jawa yg basisnya Hindu itu tidak menerima budaya Arab
  begitu saja sehingga perlu ratusan tahun utk masuk. Mungkin sekarang
  adalah akhir2nya dari budaya Jawa ini. Sayang sekali memang.


  > It's here! Your new message! 
  > Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
  > http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
  >



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Thread Muhammad Aly
diindonesia byk kekerasan thd perempuan ; spt
pembantu.. berapa byk sudah yg disiksa.. terlebih yg
bekerja di org indocin / WNI asal cina... tdk ada
sistem yg mengatur pembokat2 ini di indonesia.. ksihan
ya...

pengalaman yg saya tahu di qatar pernah ada housemaid
(pembantu perempuan) asal indonesia dipukuli smp
tinggal di rumah sakit... krn ada beberapa org2 arab
qatar masih berbudaya keras spt arab saudi non
madinah. mayoritas org2 qatar 70% lemah lembuh dan tdk
byk bicara.. spt org kita byk bicara doang loh...
teori doang .. Qatar implementasi sistemnya jaaauuuh
lebih baik walau mereka org2 qatar tdk sepintar org2
indonesia.

karena mempunyai sistem negera yg baik di qatar
melindungi hak2 pekerja walau hanya pembantu dan
pendatang lagi.. maka di pengadilan si tuan rumah di
tahan penjara dan di lepaskan setelah membayar seluruh
biaya rumah sakit yg sangat mhl biaya di qatar, uang
kompensasi minimal 70 juta rupiah dan tiket pulang ke
indonesia.

Mampir dong ke Qatar P dana.. jd tdk selalu fans
dengan inggris saja.. org2 inggris aja byk yg main ke
qatar .. dan org2 qatar byk juga kalau liburan
biasanya ke inggris. Skrng melirik tour ke malaysa,
thailand, china dan pendidikan selain inggris skrng
ada yg minat ke australia krn ke amrik/canada agak
jauh...

slm,


--- Erina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Pak Dan, et all
>   Wah, jadi ramai nih diskusinya.
>
>   Met Diskusi deh.
>
>   Erina
> 
>   
> Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 -
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah
> di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu
> 
> mbak Chae,
> 
> Saya persilahkan para pendukung negara berbasis
> syariat Islam supaya
> dapat memberikan penjelasannya.
> 
> Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya
> tolong beri
> penjelasannya.
> 
> Wassalam
> 
> DP
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk
> mempertanyakan
> > bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk
> beragama Islam bisa
> > memiliki anggka yang cukup signifikan tentang
> kekerasan terhadap
> > perempuan.
> > 
> > Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7
> March 2006
> > 
> > TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional
> Perempuan, Kamala
> > Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi
> peningkatan kekerasan
> > terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi
> sepanjang 2005.
> > "Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004,"
> katanya di kantornya,
> > Jakarta, hari ini.
> > 
> > Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005
> terjadi 20.391 kasus
> > kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh
> 215 lembaga di
> > provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45
> persen, dibandingkan
> > 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di
> antaranya adalah
> > kekerasan dalam rumah tangga.
> > 
> > Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya
> yang ada di Komnas
> > Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia
> berpendapat
> > jumlahnya lebih besar lagi. "Karena kejadian ini
> adalah populasi yang
> > tersembunyi.
> > 
> > Masih banyak data lainya, hanya saja kembali
> kepertanyaan
> > semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi
> di negara dengan
> > mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam
> ini didaulat sebagai
> > agama yang melindungi perempuan dan merupakan
> perintis/pioner dalam
> > hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum
> perempuan lebih dari
> > 1400 tahun yang lalu... 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"
>  wrote:
> > >
> > > Baiklah, 
> > > 
> > > Selamat sejahtera Anda berbahagia,
> > > 
> > > Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan
> lainnya?
> > > 
> > > Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh
> kita survey juga? 
> > > Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg
> para pelacur yg harus
> > > melacur karena ditinggal suami tanpa
> perlindungan hukum yg cukup, dsb
> > > dsb...
> > > 
> > > Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan
> bahagia dalam sistem
> > > Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.
> Barangkali belum pernah
> > > ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2
> frustrasi dari para
> > > perempuan di milis ini tetapi belum pernah
> langsung ditanya apakah
> > > perempuan bahagia dalam sistem Islam.
> > >

Fwd: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Thread Erina
Pak Dan, et all
  Wah, jadi ramai nih diskusinya.
   
  Met Diskusi deh.
   
  Erina

  
Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 08 Mar 2007 09:03:19 -
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - 
mengritik sesuatu

mbak Chae,

Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya
dapat memberikan penjelasannya.

Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri
penjelasannya.

Wassalam

DP

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
> bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
> memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
> perempuan.
> 
> Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006
> 
> TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
> Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
> terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
> "Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004," katanya di kantornya,
> Jakarta, hari ini.
> 
> Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
> kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
> provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
> 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
> kekerasan dalam rumah tangga.
> 
> Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
> Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
> jumlahnya lebih besar lagi. "Karena kejadian ini adalah populasi yang
> tersembunyi.
> 
> Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
> semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
> mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
> agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
> hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
> 1400 tahun yang lalu... 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  wrote:
> >
> > Baiklah, 
> > 
> > Selamat sejahtera Anda berbahagia,
> > 
> > Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
> > 
> > Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
> > Bagaimana dg TKW di luar negeri? Bagaimana dg para pelacur yg harus
> > melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
> > dsb...
> > 
> > Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
> > Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak. Barangkali belum pernah
> > ada yg menanyakan. Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
> > perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
> > perempuan bahagia dalam sistem Islam.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > 
> > > Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
> wanita yang
> > > berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri
sebagai
> > > muslimah yang berbahagia happy...happy! Dan saya yakin
> > daftarnya akan
> > > semakin panjang bererot bin bejibun ...
> > > 
> > > don't be silly ... :-D
> > > 
> > > 
> > > Salam bahagia,
> > > 
> > > Flora
> > > 
> > > --
> > > 
> > > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu 
> > > Posted by: "Dan" dana.pamilih@ hifibuff007 
> > > Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
> > > Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> > > bagaimana?
> > > 
> > > Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan
dengan
> > > mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> > > 
> > > Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> > > sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
> > > kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
> > > dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> > > berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>



 

 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-08 Thread Dan
Bung Aly,

Memang ada beberapa negara di Teluk yg berhasil membangun
kesejahteraan.  UAE dan Qatar saya kira contoh yg sangat baik.

Dan keduanya adalah spt yg Anda sebut Kerajaan Islam, bukan demokrasi
modern yg kita kenal.  Kalau tidak salah saya pernah bertanya apa
betul demokrasi itu cocok utk semua?  Yg diperlukan ialah ketertiban
dan keadilan bagi manusia utk maju.  Selama rajanya berniat menegakkan
keadilan maka rakyat pasti OK.  Tapi sering dalam sejarah raja itu
suka keenakan dan lupa lagi sama rakyat.  Ini yg mau dicegah.  Makanya
demokrasi dibentuk karena bukan demi kebebasan mengangkat pemimpin
negara melalui pemilu tapi kekuatan hukum utk MEMECATnya yg lebih
penting kalau udah enggak benar.  Selagi mulai masa jabatan semua
pemimpin akan manis2 dan berdedikasi. Honeymoon period.  Eh udah
kelamaan maka jadi keenakan dan terus semaunya. Ini kelemahan
universal manusia.

Terasa bagi saya zina dan aurat itu mewarnai obsesi dunia Islam. Dan
ini dampaknya sangat membatasi kehidupan seni misalnya. Padahal seni
pasti nyerempet2 aurat dan zina.  Tapi seni itu memperkaya kehidupan.
 Kalau semua yg nyerempet2 aurat dan zina dilarang ya maka kehidupan
akan lebih tandus.  Selama perut kenyang tandus ya enggak apa2, tapi
kalau sudah kenyang masih tandus juga, ya ngapain lagi dong hidup ini?
 Oleh karena itu saya menyayangkan juga terjadinya penandusan budaya
di pulau Jawa akibat pengaruh budaya padang pasir ini. 

Seperti pengalaman saya di padang pasir Maroko, ya demikianlah Islam
lahir di padang pasir, bukan Sahara tapi Arabia.  Budaya padang pasir
itu khusus karena memang alamnya keras.  Akibatnya budaya itu ya
menyesuaikan alam yg keras dan tandus itu.  Bayangkan aja hiburan tiap
malam cuma nyanyi2 di api unggun dg rebana.  Ya masa kehidupan seni
cuma demikian? Padahal di Jawa ada gamelan, sendratari, lawakan, dsb
dsb. Jauh lebih kaya.  Dan keindahan ini semua mau ditukar dg budaya
padang pasir yg tandus?  Engga habis pikir saya.

Jadi dalam menegakkan agama kita juga harus lihat unsur budayanya spt
yg dilakukan oleh NU.  Budaya itu penting utk kehidupan.  Di Indonesia
terutama budaya Jawa yg basisnya Hindu itu tidak menerima budaya Arab
begitu saja sehingga perlu ratusan tahun utk masuk.  Mungkin sekarang
adalah akhir2nya dari budaya Jawa ini.  Sayang sekali memang.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tuk P Dana & ARi.
> 
> itulah sgt di sayangkahn. satu kabupaten memiliki
> potensi oil/gas tp rakyat sekitar kabupaten tsb masih
> baanyaak yg miskin bahkan listrik pun masih ada yg
> belum dpt sampai sekarang.. Qatar pintar mengelolanya
> smp ada subsidi mahar gratis bwt bujangan yg mau kawin
> Rp75Jt dari kerajaan 2 minggu cair, kalau mau sekolah
> ke LN pemerintah sgt termakasih dibiayai penuh
> generasinya dan akan diberikan jabatan.. 
> Sistem negara Qatar : "SISTEM KERAJAAN ISLAM"
> hanya di qatar bebas tp mengikuti sistem dan org2 asli
> & pendatang baik muslim-non muslim harus taat.. bila
> tdk kena denda penjara 1- minggu lalu kena denda
> mahal.. contoh:
> Non muslim tdk boleh minuman keras kecuali di tempat
> yg ditunjuk (tempat2 sgt terbatas dan beberapa hotel
> saja) dan harus menunjukkan ID bahwa dia non muslim
> dan penghasilan minimal QR 2,500 atau sekitar Rp 6jt..
> 
> Memanggil sebutanspt ;" cewek dtang donk.." bila
> polisi lewat bisa dikurung 3 hari...
> dstnya...
> 
> jilbab bebas... umumnya yg muslim bila tdk pakai
> jilbab akan maulu sendiri.. karena akan dibilang dia
> pasti bukan muslim (kafir) no probelm for him... tp
> bila polisi tau dia wanita muslim akan menasihatinya..
> 
> itu saja yg saya tau... nanti sy berkelana Saudi-qatar
> lagi insya Alloh.. 6 april & dengan keluarga.. sewa
> mobil..
> 
> ayo kunjungi qatar.. spy daerah anda di kabupaten anda
> tinggal atau jakarta bisa spt Qatar..org pribumi jd
> mimpi nyata..> kaya dan islami. kebebasan dan
> mengikuti sistem baik muslim & non-muslim baik pria
> dan wanita..semua ada sistem dan tempatnya.
> 
> slm
> ali.  
> --- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Betul penduduk segitu kecil menghasilkan devisa $30
> > miliar! Ya gimana
> > enggak makmur.  Terus jugaa saya lihat di data lain,
> > negara cuma
> > membelanjakan separuhnya sehingga itu duit engga
> > habis2.
> > 
> > Ya memang beda dg situasi kita.  Dulu dari minyaknya
> > kita sempat dapat
> > segitu juga cuma habis dipakai perang di Aceh dan di
> > Timor.
> > 
> > Maroko penduduknya 30 juta-an dan enggak punya
> > minyak sebanyak itu.
> > 
> > Qatar itu perkecualian.  Juga mereka sempat jadi
> > protektoratnya
> > Inggris ya?  Jadi ketertiban dan keamanannya model
> > Inggris?  Hukumnya
> > juga berbasis Inggris?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "waluya56"
> >  wrote:
> > >
> > > Ikut nimbrung Pak. Ini data tentang Qatar dari 
> > >
> >
> http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791921.
> > > stm. Perhatikan jumlah populasinya, hanya 628.000
> > orang!. Jangankan 
> > > dengan Indo

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-08 Thread Dan
mbak Chae,

Saya persilahkan para pendukung negara berbasis syariat Islam supaya
dapat memberikan penjelasannya.

Ayo pak HMNA, bung Aly, bung Jano Ko, dan lainnya tolong beri
penjelasannya.

Wassalam

DP


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
> bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
> memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
> perempuan.
> 
> Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006
> 
> TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
> Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
> terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
> "Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004," katanya di kantornya,
> Jakarta, hari ini.
> 
> Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
> kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
> provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
> 2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
> kekerasan dalam rumah tangga.
> 
> Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
> Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
> jumlahnya lebih besar lagi. "Karena kejadian ini adalah populasi yang
> tersembunyi.
> 
> Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
> semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
> mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
> agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
> hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
> 1400 tahun yang lalu... 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan"  wrote:
> >
> > Baiklah, 
> > 
> > Selamat sejahtera Anda berbahagia,
> > 
> > Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
> > 
> > Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
> > Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
> > melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
> > dsb...
> > 
> > Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
> > Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
> > ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
> > perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
> > perempuan bahagia dalam sistem Islam.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > 
> > > Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
> wanita yang
> > > berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri
sebagai
> > > muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
> > daftarnya akan
> > > semakin panjang bererot bin bejibun ...
> > > 
> > > don't be silly ... :-D
> > > 
> > > 
> > > Salam bahagia,
> > > 
> > > Flora
> > > 
> > > --
> > > 
> > > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
> > > Posted by: "Dan" dana.pamilih@   hifibuff007 
> > > Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
> > > Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> > > bagaimana?
> > > 
> > > Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan
dengan
> > > mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> > > 
> > > Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> > > sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
> > > kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
> > > dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> > > berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Muhammad Aly
Tuk P Dana & ARi.

itulah sgt di sayangkahn. satu kabupaten memiliki
potensi oil/gas tp rakyat sekitar kabupaten tsb masih
baanyaak yg miskin bahkan listrik pun masih ada yg
belum dpt sampai sekarang.. Qatar pintar mengelolanya
smp ada subsidi mahar gratis bwt bujangan yg mau kawin
Rp75Jt dari kerajaan 2 minggu cair, kalau mau sekolah
ke LN pemerintah sgt termakasih dibiayai penuh
generasinya dan akan diberikan jabatan.. 
Sistem negara Qatar : "SISTEM KERAJAAN ISLAM"
hanya di qatar bebas tp mengikuti sistem dan org2 asli
& pendatang baik muslim-non muslim harus taat.. bila
tdk kena denda penjara 1- minggu lalu kena denda
mahal.. contoh:
Non muslim tdk boleh minuman keras kecuali di tempat
yg ditunjuk (tempat2 sgt terbatas dan beberapa hotel
saja) dan harus menunjukkan ID bahwa dia non muslim
dan penghasilan minimal QR 2,500 atau sekitar Rp 6jt..

Memanggil sebutanspt ;" cewek dtang donk.." bila
polisi lewat bisa dikurung 3 hari...
dstnya...

jilbab bebas... umumnya yg muslim bila tdk pakai
jilbab akan maulu sendiri.. karena akan dibilang dia
pasti bukan muslim (kafir) no probelm for him... tp
bila polisi tau dia wanita muslim akan menasihatinya..

itu saja yg saya tau... nanti sy berkelana Saudi-qatar
lagi insya Alloh.. 6 april & dengan keluarga.. sewa
mobil..

ayo kunjungi qatar.. spy daerah anda di kabupaten anda
tinggal atau jakarta bisa spt Qatar..org pribumi jd
mimpi nyata..> kaya dan islami. kebebasan dan
mengikuti sistem baik muslim & non-muslim baik pria
dan wanita..semua ada sistem dan tempatnya.

slm
ali.  
--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Betul penduduk segitu kecil menghasilkan devisa $30
> miliar! Ya gimana
> enggak makmur.  Terus jugaa saya lihat di data lain,
> negara cuma
> membelanjakan separuhnya sehingga itu duit engga
> habis2.
> 
> Ya memang beda dg situasi kita.  Dulu dari minyaknya
> kita sempat dapat
> segitu juga cuma habis dipakai perang di Aceh dan di
> Timor.
> 
> Maroko penduduknya 30 juta-an dan enggak punya
> minyak sebanyak itu.
> 
> Qatar itu perkecualian.  Juga mereka sempat jadi
> protektoratnya
> Inggris ya?  Jadi ketertiban dan keamanannya model
> Inggris?  Hukumnya
> juga berbasis Inggris?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "waluya56"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ikut nimbrung Pak. Ini data tentang Qatar dari 
> >
>
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791921.
> > stm. Perhatikan jumlah populasinya, hanya 628.000
> orang!. Jangankan 
> > dengan Indonesia, dengan Bandung pun masih kalah
> jauh (Bandung 
> > berpenduduk 2 juta lebih). Jumlah penduduk Qatar,
> sama dengan jumlah 
> > penduduk satu kabupaten, atau bahkan satu
> kecamatan di Jawa. 
> > Mengatur satu "kecamatan" tentu saja lebih mudah
> dibanding mengatur 
> > sebuah negara yang jumlah penduduknya nomor 5 di
> Dunia. Penduduk 
> > Indonesia sekarang hampir 250 juta orang, 500
> kalilipat dari 
> > penduduk Qatar.
> > 
> > Full name: The State of Qatar 
> > Population: 628,000 (UN, 2005) 
> > Capital: Doha 
> > Area: 11,437 sq km (4,416 sq miles) 
> > Major language: Arabic 
> > Major religion: Islam 
> > Life expectancy: 71 years (men), 76 years (women)
> (UN) 
> > Monetary unit: 1 Riyal = 100 dirhams 
> > Main exports: Oil, gas 
> > GNI per capita: n/a 
> > Internet domain: .qa 
> > International dialling code: +974
> > 
> > Salam,
> > WALUYA
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad
> Aly 
> >  wrote:
> > >
> > > kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko
> . why
> > > not try to Qatar..? 
> > > nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan
> kedutaan RI
> > > di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn
> sistem
> > > di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia..
> atau
> > > lebih baik..? 1 minggu cukup
> > > 
> > > 
> > > --- Dan  wrote:
> > > 
> > > > Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke
> sana. 
> > > > Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai
> sistem
> > > > syariat padahal
> > > > saya sendiri belum pernah mengunjungi negara
> syariat
> > > > utk perbandingan
> > > > empiris.
> > > > 
> > > > Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi
> sejajar
> > > > di sini?
> > > > 
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> Muhammad Aly
> > > >  wrote:
> > > > >
> > > > > kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah
> kunjungi
> > > > spt
> > > > > Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah
> satu
> > > > > contoh negara2 islam maju ; 
> > > > > rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu..
> islam
> > > > dan
> > > > > non-muslim bersatu...saling menghargai..
> sistem
> > > > islami
> > > > > berjalan dengan baik dan warga non muslim
> pun
> > > > > terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat
> damai
> > > > tdk
> > > > > ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman..
> > > > konsumen
> > > > > terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang
> ke
> > > > qatar
> > > > > visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda
> > > > buktikan
> > > > > dech... dan bandingkan dengan kerjaaan
> inggris dan
> > > > > amrik...
> > > > > 
> > > > >

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Muhammad Aly
P Waluya..
sy py teman juga waluya suka humoris di bidang biologi
dulu ... tinggal di jak-ut..? maaf kalau salah..

org asli qatar (kaum hitam & putih) hanya max 1 juta
tahun 2006. pendatangnya sekitar 5 juta.
Jd total 6 juta... pendatang lebih banyak dan
makan-tidur eenaaak ... dari org amrik yg paling
ujung, south africa,.. org inggris, org jerman,
perancis byk disini... jd tekhnisi atau tenaga ahli
atau jd security spt org amrik enak banget makan
gaji security dengan fasilitas GM indonesia..walau
pangkat kopral amrik... 
Jd tekhnisi di oil/gas walau tekhnisi beda denga kerja
di oil/gas pertamina. di qatar walau tekhnisi bisa
kebeli mbl camry bekerja 1-2 tahun.
yg mau melamar nanti sy kasih websitenya
"terpercaya.."

--- waluya56 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ikut nimbrung Pak. Ini data tentang Qatar dari 
>
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791921.
> stm. Perhatikan jumlah populasinya, hanya 628.000
> orang!. Jangankan 
> dengan Indonesia, dengan Bandung pun masih kalah
> jauh (Bandung 
> berpenduduk 2 juta lebih). Jumlah penduduk Qatar,
> sama dengan jumlah 
> penduduk satu kabupaten, atau bahkan satu kecamatan
> di Jawa. 
> Mengatur satu "kecamatan" tentu saja lebih mudah
> dibanding mengatur 
> sebuah negara yang jumlah penduduknya nomor 5 di
> Dunia. Penduduk 
> Indonesia sekarang hampir 250 juta orang, 500
> kalilipat dari 
> penduduk Qatar.
> 
> Full name: The State of Qatar 
> Population: 628,000 (UN, 2005) 
> Capital: Doha 
> Area: 11,437 sq km (4,416 sq miles) 
> Major language: Arabic 
> Major religion: Islam 
> Life expectancy: 71 years (men), 76 years (women)
> (UN) 
> Monetary unit: 1 Riyal = 100 dirhams 
> Main exports: Oil, gas 
> GNI per capita: n/a 
> Internet domain: .qa 
> International dialling code: +974
> 
> Salam,
> WALUYA
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko .
> why
> > not try to Qatar..? 
> > nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan
> kedutaan RI
> > di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn
> sistem
> > di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia.. atau
> > lebih baik..? 1 minggu cukup
> > 
> > 
> > --- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke
> sana. 
> > > Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai
> sistem
> > > syariat padahal
> > > saya sendiri belum pernah mengunjungi negara
> syariat
> > > utk perbandingan
> > > empiris.
> > > 
> > > Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi
> sejajar
> > > di sini?
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad
> Aly
> > >  wrote:
> > > >
> > > > kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah
> kunjungi
> > > spt
> > > > Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah
> satu
> > > > contoh negara2 islam maju ; 
> > > > rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu..
> islam
> > > dan
> > > > non-muslim bersatu...saling menghargai..
> sistem
> > > islami
> > > > berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
> > > > terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat
> damai
> > > tdk
> > > > ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman..
> > > konsumen
> > > > terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke
> > > qatar
> > > > visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda
> > > buktikan
> > > > dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris
> dan
> > > > amrik...
> > > > 
> > > > 
> > > > --- Wikan Danar Sunindyo 
> > > > wrote:
> > > > 
> > > > > oke, Pak Dana ... demokrasi di barat
> (Amerika,
> > > > > Inggris, dll) adalah
> > > > > satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi
> di
> > > > > dunia Islam (negara2
> > > > > Islam atau negara yang mayoritas penduduknya
> > > Islam).
> > > > > Apakah dapat
> > > > > diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang
> > > menjadi
> > > > > permasalahan.
> > > > > 
> > > > > Sebagian berpendapat bahwa antara Islam
> dengan
> > > > > demokrasi tidak sejalan.
> > > > > Sementara sebagian yang lain berpendapat
> bahwa
> > > > > demokrasi sesuai dengan Islam.
> > > > > Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2
> muslim
> > > > > maupun non-muslim.
> > > > > 
> > > > > Sekarang realitanya.
> > > > > Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi
> > > dalam
> > > > > pemerintahannya,
> > > > > mereka membentuk partai bernuansa agama
> (tentu
> > > saja
> > > > > Islam). Namun
> > > > > banyak hal yang kemudian mengganjal dan
> menjegal
> > > > > atau menghambat
> > > > > kemenangan partai-partai Islam tersebut.
> > > Beberapa
> > > > > contoh sudah
> > > > > dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di
> > > Aljazair,
> > > > > Ikhwanul Muslimin
> > > > > di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini
> > > mengemuka.
> > > > > Partai2 bernuansa
> > > > > Islam dikesankan sebagai partai "fasis"
> semacam
> > > > > NAZI-nya Hitler yang
> > > > > jika menang kemudian akan membantai dan
> > > > > menyingkirkan lawan-lawan
> > > > > politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai
> > > islam,
> > > > > termasuk juga dari
> > > > > kaum 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Thread Chae
Kalau saya sendiri Pak Dana lebih cenderung untuk mempertanyakan
bagaimana suatu negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam bisa
memiliki anggka yang cukup signifikan tentang kekerasan terhadap
perempuan.

Ini saya kutip dari koran Tempo interaktif dtd 7 March 2006

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perempuan, Kamala
Chandra Kirana, mengatakan bahwa terjadi peningkatan kekerasan
terhadap perempuan dalam rumah tangga yang terjadi sepanjang 2005.
"Meningkat sebesar 82 persen dari tahun 2004," katanya di kantornya,
Jakarta, hari ini.

Berdasarkan data Komnas Perempuan, selama 2005 terjadi 20.391 kasus
kekerasan terhadap perempuan, yang ditangani oleh 215 lembaga di
provinsi. Angka itu menunjukan peningkatan 45 persen, dibandingkan
2004 yaitu 14.020 kasus. Sebanyak 82 persen di antaranya adalah
kekerasan dalam rumah tangga.

Namun ironisnya, menurut Kamala, data itu hanya yang ada di Komnas
Perempuan. Jumlah nyata kekerasan tak terdata, ia berpendapat
jumlahnya lebih besar lagi. "Karena kejadian ini adalah populasi yang
tersembunyi.

Masih banyak data lainya, hanya saja kembali kepertanyaan
semula..mengapa kekerasan kepada perempuan terjadi di negara dengan
mayoritas penduduk beragama Islam padahal Islam ini didaulat sebagai
agama yang melindungi perempuan dan merupakan perintis/pioner dalam
hal membebaskan dan menikngkatkan derajat kaum perempuan lebih dari
1400 tahun yang lalu... 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Baiklah, 
> 
> Selamat sejahtera Anda berbahagia,
> 
> Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
> 
> Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
> Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
> melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
> dsb...
> 
> Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
> Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
> ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
> perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
> perempuan bahagia dalam sistem Islam.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > 
> > Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
wanita yang
> > berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
> > muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
> daftarnya akan
> > semakin panjang bererot bin bejibun ...
> > 
> > don't be silly ... :-D
> > 
> > 
> > Salam bahagia,
> > 
> > Flora
> > 
> > --
> > 
> > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
> > Posted by: "Dan" dana.pamilih@   hifibuff007 
> > Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
> > Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> > bagaimana?
> > 
> > Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
> > mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> > 
> > Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> > sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
> > kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
> > dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> > berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Achmad Chodjim
Mas Arkon itu senang gaya satir dan sejenisnya. Maka apa yang disampaikan 
jangan ditanggapi secara literal.

Salam.
chodjim



  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 2:12 PM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair



  Mas Arcon iki piye sih ? Kalau yang di bawah itu bukan karena demokrasi
  di Indonesia, mas. Itu mah karena hukum di negara kita itu yang nggak
  jalan ("gak main" kalau kata orang jawa).

  Tapi saya ngerti kok. Mas Arcon lagi pura-pura jaka sembung aja
  he..he..he..

  Kalau demokrasi sama Islam ya ngga bisa disatukan dong mas. Wong
  demokrasi itu artinya mengikuti apa kata rakyat banyak. Sedangkan Islam
  'kan mengikuti kata Allah dan Rasul. Jadi beda kan ?

  -Ning 

  -Original Message-
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condrowahono
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 3:04 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)-
  aljazair

  demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :

  1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan 2. tommy suharto masih bisa
  narik 20 juta euro dari BNP Paribas - bank perancis, dan ketika
  dikonsultasikan ke yusril ihza, dia malah meloloskan gitu aja. tahu
  kantor pengacara yg mengurus cairnya duit itu, kantor pengacara ihza dan
  ihza.

  dodol tenan :D

  Muhammad Aly wrote:
  >
  > P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman Orba...?
  >
  > Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding di inggris apalagi 
  > amrik.. buktinya nih.. Soeharto mau mengundurkan diri setelah mhs/i 
  > menduduki kantor MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan 
  > diri cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif dlm sejarah 
  > indonesia dimata international dan bangsa kita.
  >

  [Non-text portions of this message have been removed]

   Yahoo! Groups Sponsor ~-->
  Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
  http://us.click.yahoo.com/hOt0.A/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
  --~-> 

  ===
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
   
  Yahoo! Groups Links



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Thread Chae
Pak Dana,

Kalau kita bicara sistem Islam ini kan tidak tunggal atau satu bentuk
saja, sebetulnya apa sih yang disebut sistem Islam itu sendiri masih
jadi wacana yang diperdebatkan.

Bagi saya sendiri sistem Islam adalah sebuah sistem yang berlandaskan
keadilan dan juga kesejahteraan(atau dalam bahasan Qur'an nya di sebut
kemaslahatan) ini bisa dilihat dalam Qur'an sendiri sbb:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. QS. 4:135

Pendapat saya bahwa landasan utama dari sistem Islam adalah keadilan
dan kemaslahatan (kesejahteraan). Lalu mengapa dalam sejarah Islam
sendiri ada bentuk-bentuk hukum yang JIKA DI APLIKASIKAN PADA
MASYARAKAT SEKARANG INI TIDAK MEMENUHI SEMANGAT DARI LANDASANYA
SENDIRI YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN??

Kita jangan lupa bahwa sistem Islam ini diberikan kepada masyarakat
yang terus bergerak secara dinamis, mengalami perubahan dan memiliki
dinamika kehidupan. Sehingga apa yang aplikasikan dari sistem Islam
dalam bentuknya tidak bisa dipatenkan sebagai bentuk tunggal dari
sistem Islam karena bentuk-bentuk hukum Islam hanya merupakan
MEDIA/ALAT/SARANA SAJA DALAM MENERAPKAN LANDASAN DARI SISTEM ISLAM
YAITU KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN.

Contoh simplenya begini, Nabi memerintahkan para prajurit untuk
memelihara jenggot sebagai "tanda" untuk membedakan pasukanya dengan
pasukan musuh. Cara seperti ini cukup effektif dimasanya tapi apakah
cara ini masih di effektif untuk diterapkan pada zaman sekarang. Dan
lebih "ngawur lagi" ketika memelihara jenggot jadi suatu hal yang
berkekuatan hukum (sunah) padahal sudah tidak ada lagi faedah/keutamaanya.

Hal semacam ini kan banyak terjadi dalam bentuk2 hukum yang dulu
diterapkan didalam masyarakat Islam, seperti pada hukum jilbab, hukum
waris, persaksian, rumah tangga dll termasuk dalam urusan poligami juga.

Saya sendiri berpikir bahwa dalam Qur'an terbagi 2 bagian utama,
dimana landasan2 Islami lebih banyak turun dalam ayat2 makiyah yang
lebih bersifat universal dan permanen sedangkan dalam ayat2 madaniah
lebih kearah lokal dan temporal.

Gitu dulu Pak Dana, nanti saya sambung lagi...;)



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Baiklah, 
> 
> Selamat sejahtera Anda berbahagia,
> 
> Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?
> 
> Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
> Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
> melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
> dsb...
> 
> Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
> Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
> ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
> perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
> perempuan bahagia dalam sistem Islam.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > 
> > Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari
wanita yang
> > berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
> > muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
> daftarnya akan
> > semakin panjang bererot bin bejibun ...
> > 
> > don't be silly ... :-D
> > 
> > 
> > Salam bahagia,
> > 
> > Flora
> > 
> > --
> > 
> > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
> > Posted by: "Dan" dana.pamilih@   hifibuff007 
> > Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
> > Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> > bagaimana?
> > 
> > Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
> > mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> > 
> > Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> > sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
> > kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
> > dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> > berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Ari Condrowahono
1. tanya pak, kenapa yg pake jilbab di qatar kok jarang.
2. kenapa orang arab dari negara lain banyak yg bebas minum minuman 
keras dan beli alkohol di sana [mostly hotel]
3. kenapa disana tidak ada mutawa dan FPI ?
4. malah kata temen saya yg jadi pilot di qatar air, pramugarinya dari 
berbagai bangsa (23 etnis dan bangsa), dan yg dipilih yg semlohei 
semua.  tanya kenapa .


Muhammad Aly wrote:
>
> kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko . why
> not try to Qatar..?
> nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan kedutaan RI
> di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn sistem
> di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia.. atau
> lebih baik..? 1 minggu cukup
>



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread khaidarmak
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Buat yg pengen baca, saya copy paste di bawah ini.  Oh ya, buat rekan 
> Khaidar, The famous Ibn waraq akan mengeluarkan tulisan mengkonter 
> Edward said.  Sebagai spesialis Edward Said, anda kudu liat liat lebih 
> dahulu.  huehehehehhe   infornya ada di bagian bawah artikel ini.
> 

Sebenarnya yg mengkonter Edward Said udah banyak om. Salah satunya,
Amir Taheri yg pengagum monarchy-nya shah iran itu. Btw, Ibn Warraq
ini agak aneh juga. Ngakunya atheis, tapi deket ama gedung putih.

Salam,

Khaidar
http://leluconsinga.wordpress.com



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dwi W. Soegardi
On 3/7/07, Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Dari awalnya perang di Irak sudah tidak disetujui oleh warga Amerika,
>  termasuk PBB. Tapi Bush tetep saja ngotot. Apakah ini demokratis?


Mas Wikan,
pernyataan di atas ngga sepenuhnya benar.

Wakil Rakyat (Senat+DPR) dengan suara mutlak (di atas 80% kira-kira)
memberi otoritas kepada Presiden Bush untuk mengambil tindakan militer
terhadap Irak.

Polling berbagai institusi menunjukkan dukungan mayoritas (di atas
80%, bahkan kadang 90%) mendukung perang.

Tentu saja ini merupakan produk mesin propaganda Bush yang
berulang-ulang memberikan informasi intelijen yang direkayasa, sambil
menakut-nakuti bahwa Irak punya pesawat tanpa pilot yang bisa mencapai
daratan Amerika sambil membawa bom (kimia, nuklir). Juga pernyataan
Tony Blair, ancaman dari Irak bisa menjangkau dalam waktu 45 menit.
Belakangan semuanya ketahuan omong kosong.

Memang ada mekanisme koreksi dalam demokrasi. Ada Pemilu.
Tapi lihat lagi bagaimana bekerjanya.
Perang Irak April 2003. Sepanjang tahun itu satu demi satu alasan
untuk maju perang terkuak kebohongannya. Pelan-pelan, dari WMD,
beralih menjadi menegakkan demokrasi.
Toh, rakyat di negara-negara demokratis tidak serta merta
menggulingkan pemerintah mereka yang gemar berbohong.
Tahun 2004, Pemilu di Australia, Inggris, Amerika menetapkan status quo.
Di Inggris, Partainya Tony Blair kehilangan banyak kursi, toh masih
cukup untuk berkuasa terus.
Howard dan Bush terpilih kembali, partai mereka tetap berjaya.
Di Amerika, perlu dua tahun lagi, Pemilu 2006 untuk melakukan koreksi,
dengan beralihnya kekuasaan legislatif ke partai lain.
Itu pun tidak juga membuat perubahan strategi di Irak.

Yang perlu dipahami adalah seringkali kebijaksanaan luar negeri itu
terpisah dari proses demokrasi di dalam negeri. Barangkali khusus LN
ditangani oleh oligarki.

>  Akhir-akhir ini, popularitas Bush sudah semakin melorot, dan
>  diperkirakan Amerika bakal menderita kekalahan dalam perang Irak
>  paling tidak mengalami yang terjadi di Vietnam.
>  Pemilu antara yang lalu membuktikan bahwa orang2 memilih partai
>  demokrat untuk menunjukkan perlawanan terhadap partai republiknya Bush
>  dan kebijakan perangnya.
>  Sekarang Bush jadi "lame duck" tapi tetep aja gak bisa turun kan? Itu
>  gara2 demokrasi juga.

Gara-gara demokrasi juga, kita punya MPR yang bisa menurunkan Presiden
dalam satu kali voting. (UUD 45 sebelum amandemen IV)

Bagaimana pun juga, "demokrasi adalah sistem pemerintahan terburuk kedua,"
dan karenanya tetap perlu dicoba dan dikembangkan. :-)

salam,
DWS

>
>  salam,
>  --
>  wikan
>  http://wikan.multiply.com
>
>


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Betul penduduk segitu kecil menghasilkan devisa $30 miliar! Ya gimana
enggak makmur.  Terus jugaa saya lihat di data lain, negara cuma
membelanjakan separuhnya sehingga itu duit engga habis2.

Ya memang beda dg situasi kita.  Dulu dari minyaknya kita sempat dapat
segitu juga cuma habis dipakai perang di Aceh dan di Timor.

Maroko penduduknya 30 juta-an dan enggak punya minyak sebanyak itu.

Qatar itu perkecualian.  Juga mereka sempat jadi protektoratnya
Inggris ya?  Jadi ketertiban dan keamanannya model Inggris?  Hukumnya
juga berbasis Inggris?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "waluya56" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ikut nimbrung Pak. Ini data tentang Qatar dari 
> http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791921.
> stm. Perhatikan jumlah populasinya, hanya 628.000 orang!. Jangankan 
> dengan Indonesia, dengan Bandung pun masih kalah jauh (Bandung 
> berpenduduk 2 juta lebih). Jumlah penduduk Qatar, sama dengan jumlah 
> penduduk satu kabupaten, atau bahkan satu kecamatan di Jawa. 
> Mengatur satu "kecamatan" tentu saja lebih mudah dibanding mengatur 
> sebuah negara yang jumlah penduduknya nomor 5 di Dunia. Penduduk 
> Indonesia sekarang hampir 250 juta orang, 500 kalilipat dari 
> penduduk Qatar.
> 
> Full name: The State of Qatar 
> Population: 628,000 (UN, 2005) 
> Capital: Doha 
> Area: 11,437 sq km (4,416 sq miles) 
> Major language: Arabic 
> Major religion: Islam 
> Life expectancy: 71 years (men), 76 years (women) (UN) 
> Monetary unit: 1 Riyal = 100 dirhams 
> Main exports: Oil, gas 
> GNI per capita: n/a 
> Internet domain: .qa 
> International dialling code: +974
> 
> Salam,
> WALUYA
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly 
>  wrote:
> >
> > kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko . why
> > not try to Qatar..? 
> > nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan kedutaan RI
> > di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn sistem
> > di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia.. atau
> > lebih baik..? 1 minggu cukup
> > 
> > 
> > --- Dan  wrote:
> > 
> > > Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke sana. 
> > > Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai sistem
> > > syariat padahal
> > > saya sendiri belum pernah mengunjungi negara syariat
> > > utk perbandingan
> > > empiris.
> > > 
> > > Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi sejajar
> > > di sini?
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> > >  wrote:
> > > >
> > > > kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah kunjungi
> > > spt
> > > > Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah satu
> > > > contoh negara2 islam maju ; 
> > > > rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu.. islam
> > > dan
> > > > non-muslim bersatu...saling menghargai.. sistem
> > > islami
> > > > berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
> > > > terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat damai
> > > tdk
> > > > ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman..
> > > konsumen
> > > > terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke
> > > qatar
> > > > visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda
> > > buktikan
> > > > dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris dan
> > > > amrik...
> > > > 
> > > > 
> > > > --- Wikan Danar Sunindyo 
> > > > wrote:
> > > > 
> > > > > oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika,
> > > > > Inggris, dll) adalah
> > > > > satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di
> > > > > dunia Islam (negara2
> > > > > Islam atau negara yang mayoritas penduduknya
> > > Islam).
> > > > > Apakah dapat
> > > > > diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang
> > > menjadi
> > > > > permasalahan.
> > > > > 
> > > > > Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan
> > > > > demokrasi tidak sejalan.
> > > > > Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa
> > > > > demokrasi sesuai dengan Islam.
> > > > > Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim
> > > > > maupun non-muslim.
> > > > > 
> > > > > Sekarang realitanya.
> > > > > Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi
> > > dalam
> > > > > pemerintahannya,
> > > > > mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu
> > > saja
> > > > > Islam). Namun
> > > > > banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal
> > > > > atau menghambat
> > > > > kemenangan partai-partai Islam tersebut.
> > > Beberapa
> > > > > contoh sudah
> > > > > dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di
> > > Aljazair,
> > > > > Ikhwanul Muslimin
> > > > > di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini
> > > mengemuka.
> > > > > Partai2 bernuansa
> > > > > Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam
> > > > > NAZI-nya Hitler yang
> > > > > jika menang kemudian akan membantai dan
> > > > > menyingkirkan lawan-lawan
> > > > > politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai
> > > islam,
> > > > > termasuk juga dari
> > > > > kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan
> > > untuk
> > > > > mencegah agar
> > > > > partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk
> > > > > dengan cara
> > > > > pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character
> > > > > assasination), ata

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread waluya56
Ikut nimbrung Pak. Ini data tentang Qatar dari 
http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/middle_east/country_profiles/791921.
stm. Perhatikan jumlah populasinya, hanya 628.000 orang!. Jangankan 
dengan Indonesia, dengan Bandung pun masih kalah jauh (Bandung 
berpenduduk 2 juta lebih). Jumlah penduduk Qatar, sama dengan jumlah 
penduduk satu kabupaten, atau bahkan satu kecamatan di Jawa. 
Mengatur satu "kecamatan" tentu saja lebih mudah dibanding mengatur 
sebuah negara yang jumlah penduduknya nomor 5 di Dunia. Penduduk 
Indonesia sekarang hampir 250 juta orang, 500 kalilipat dari 
penduduk Qatar.

Full name: The State of Qatar 
Population: 628,000 (UN, 2005) 
Capital: Doha 
Area: 11,437 sq km (4,416 sq miles) 
Major language: Arabic 
Major religion: Islam 
Life expectancy: 71 years (men), 76 years (women) (UN) 
Monetary unit: 1 Riyal = 100 dirhams 
Main exports: Oil, gas 
GNI per capita: n/a 
Internet domain: .qa 
International dialling code: +974

Salam,
WALUYA


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko . why
> not try to Qatar..? 
> nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan kedutaan RI
> di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn sistem
> di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia.. atau
> lebih baik..? 1 minggu cukup
> 
> 
> --- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke sana. 
> > Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai sistem
> > syariat padahal
> > saya sendiri belum pernah mengunjungi negara syariat
> > utk perbandingan
> > empiris.
> > 
> > Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi sejajar
> > di sini?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> >  wrote:
> > >
> > > kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah kunjungi
> > spt
> > > Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah satu
> > > contoh negara2 islam maju ; 
> > > rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu.. islam
> > dan
> > > non-muslim bersatu...saling menghargai.. sistem
> > islami
> > > berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
> > > terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat damai
> > tdk
> > > ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman..
> > konsumen
> > > terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke
> > qatar
> > > visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda
> > buktikan
> > > dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris dan
> > > amrik...
> > > 
> > > 
> > > --- Wikan Danar Sunindyo 
> > > wrote:
> > > 
> > > > oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika,
> > > > Inggris, dll) adalah
> > > > satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di
> > > > dunia Islam (negara2
> > > > Islam atau negara yang mayoritas penduduknya
> > Islam).
> > > > Apakah dapat
> > > > diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang
> > menjadi
> > > > permasalahan.
> > > > 
> > > > Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan
> > > > demokrasi tidak sejalan.
> > > > Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa
> > > > demokrasi sesuai dengan Islam.
> > > > Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim
> > > > maupun non-muslim.
> > > > 
> > > > Sekarang realitanya.
> > > > Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi
> > dalam
> > > > pemerintahannya,
> > > > mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu
> > saja
> > > > Islam). Namun
> > > > banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal
> > > > atau menghambat
> > > > kemenangan partai-partai Islam tersebut.
> > Beberapa
> > > > contoh sudah
> > > > dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di
> > Aljazair,
> > > > Ikhwanul Muslimin
> > > > di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini
> > mengemuka.
> > > > Partai2 bernuansa
> > > > Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam
> > > > NAZI-nya Hitler yang
> > > > jika menang kemudian akan membantai dan
> > > > menyingkirkan lawan-lawan
> > > > politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai
> > islam,
> > > > termasuk juga dari
> > > > kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan
> > untuk
> > > > mencegah agar
> > > > partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk
> > > > dengan cara
> > > > pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character
> > > > assasination), atau cara2
> > > > yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau
> > > > pembunuhan tokoh2-nya.
> > > > 
> > > > Kenapa partai islam dicurigai sektarian?
> > Sementara
> > > > di Jerman, Belanda,
> > > > dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai
> > > > bernuansa agama yang
> > > > berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu
> > (Kristen
> > > > Demokrat, Kristen
> > > > Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa
> > > > agama bisa diterapkan
> > > > di negara2 Kristen atau yang mayoritas
> > penduduknya
> > > > beragama Kristen
> > > > (atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak
> > pada
> > > > negara2 Islam atau
> > > > negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?
> > > > 
> > > > salam,
> > > > --
> > > > wikan
> > > > http://wikan.multiply.com
> > > > 
> > > > On 3/6/07, Dan  wrote:
> > > > 
> > > > >
> > > > > Mekanisme demokrasi

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Thread Dan
Baiklah, 

Selamat sejahtera Anda berbahagia,

Tapi boleh saya tanya sama mbak Chae, Mia, dan lainnya?

Bagaimana dg perempuan2 korban poligami boleh kita survey juga? 
Bagaimana dg TKW di luar negeri?  Bagaimana dg para pelacur yg harus
melacur karena ditinggal suami tanpa perlindungan hukum yg cukup, dsb
dsb...

Baiklah memang pertanyaan ini apakah perempuan bahagia dalam sistem
Islam merupakan pertanyaan yg maut dan telak.  Barangkali belum pernah
ada yg menanyakan.  Yg ada adalah ungkapan2 frustrasi dari para
perempuan di milis ini tetapi belum pernah langsung ditanya apakah
perempuan bahagia dalam sistem Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang
> berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
> muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin
daftarnya akan
> semakin panjang bererot bin bejibun ...
> 
> don't be silly ... :-D
> 
> 
> Salam bahagia,
> 
> Flora
> 
> --
> 
> Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
> Posted by: "Dan" [EMAIL PROTECTED]   hifibuff007 
> Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
> Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> bagaimana?
> 
> Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
> mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> 
> Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
> kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
> dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Kadar kesalahannya besar tapi kadar merugikan negaranya tidak terlalu
besar.  Dia di demo tapi tidak di impeach.  BELUM ADA gerakan utk
mengimpeach Bush di Senat maupun House of Representative di AS.

Uji keberhasilan demokrasi itu yg terpenting di dalam negeri dulu baru
 di luar negeri, soalnya presiden dan PM itu digaji oleh pajak rakyat
mereka sendiri.

Seperti yg saya bilang kesalahan ini besar tetapi tidak cukup besar
bagi kepentingan negara masing2 utk memecat presiden/PM-nya.
Anda dan saya bukan rakyat AS atau Inggris tentu tidak ada hak utk
memecat mereka.  Kita bisa protes tetapi mekanisme demokrasi mereka
tetap ada dan kalau belum diturunkan ya belum turun kan sudah dapat
mandat sampai akhir jabatan. 

Kalau mereka tidak diminta turun oleh rakyat mereka ya tidak akan
turun.  Tapi mekanisme utk memecat presiden itu ADA.  Dan pernah
dijalankan spt waktu jaman Nixon.  Nixon dipecat karena dia dianggap
menghianati rakyat AS dg menipu melalui penyadapan telpon dsb selama
berkampanye.   Penghianatan ini tak termaafkan. Bukan karena perang
Vietnam.

Di Inggris tinggal menunggu vote of non confidence di parlemen, tetapi
belum ada yg mengusulkan.

Demokrasi tidak menjamin 100% tegaknya keadilan bagi setiap insan di
dunia walaupun telah berhasil dg sukes mencegah ketidakadilan2 yg
serius (major injustice) spt kediktatoran, pelanggaran HAM berat, dsb,
dsb.  

Mungkin hanya dengan syariat Islam dapat dicapai 100% tegaknya
keadilan bagi setiap insan di dunia tanpa memandang bulu sejak
diturunkannya wahyu pertama sampai detik ini.  Wah hebat sekali
tentunya!:) 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ha ha ... Pak Dana ini pinter sekali ngeles
> padahal demo anti Bush dan anti perang Irak begitu banyak digelar di
> Amerika oleh jutaan warga Amerika, dan demonya jauh lebih bagus dan
> terorganisir ketimbang demo di Indonesia yang paling2 cuman dihadiri
> maksimal ribuan warga.
> Dari awalnya perang di Irak sudah tidak disetujui oleh warga Amerika,
> termasuk PBB. Tapi Bush tetep saja ngotot. Apakah ini demokratis?
> Akhir-akhir ini, popularitas Bush sudah semakin melorot, dan
> diperkirakan Amerika bakal menderita kekalahan dalam perang Irak
> paling tidak mengalami yang terjadi di Vietnam.
> Pemilu antara yang lalu membuktikan bahwa orang2 memilih partai
> demokrat untuk menunjukkan perlawanan terhadap partai republiknya Bush
> dan kebijakan perangnya.
> Sekarang Bush jadi "lame duck" tapi tetep aja gak bisa turun kan? Itu
> gara2 demokrasi juga.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/7/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Dari segi kepentingan rakyat Inggris, kesalahan Blair dalam kebijakan
> >  Irak itu adalah salah satu kesalahan saja, karena ada banyak segi
> >  keberhasilan Blair dalam pemerintahannya selama 10th masa
kepemimpinannya.
> >
> >  Jadi bagi rakyat Inggris satu salah besar, barangkali ada 20
> >  keberhasilan besar.  Jadi tidak cukup utk diturunkan, tetapi
cukup utk
> >  tidak dipilih kembali.
> >
> >  Soal Bush saya enggak ngerti karena sistem AS lain.  Tapi yg pasti
> >  Bush dan Blair itu tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat
Irak
> >  yg malang itu.  Bush dan Blair bertanggung jawab kepada rakyat dan
> >  parlemen masing2. Suharto juga turun karena rakyat minta dia turun.
> >  Dia tidak turun karena rakyat Australia minta dia turun!
> >
> >  Bagi rakyat Irak kesalahan ini fatal sekali.  Tapi bagi rakyat
> >  Indonesia, apa ruginya kita?  Apakah Irak itu sumber beras bagi kita?
> >   Apakah supply minyak kita terganggu?  Apakah saudara kandung
kita ada
> >  yg kena bom di Baghdad?  Tidak ada kan?  Kecuali ketersinggungan
> >  sentimen agama yg tidak rasional itu, bukan?  Cuma memicu kemarahan
> >  agama tapi tidak ada kerugian material apapun bagi bangsa kita! 
Terus
> >  ada yg mau mengorbankan nyawa pergi ke Irak demi memuaskan nafsu
> >  amarah?  Silahkanlah kalau mau, lumayan kan mengurangi statistik
> >  pengangguran?
> >
> >  Coba lihatlah persoalan ini secara proporsional terutama dari
> >  kepentingan bangsa Indonesia bukan kepentingan rakyat Irak.  Kita
> >  tidak ada kewajiban apa2 thd rakyat Irak, kewajiban kita yg utama
> >  adalah kepada bangsa sendiri dulu, baru bangsa lain, itupun kalau
> >  sempat.  Kalau enggak sempat ya enggak apa2 kan?
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu

2007-03-07 Thread Flora Pamungkas

Tolong kalau ada yang mau bikin survey tentang siapakah dari wanita yang
berbahagia dengan sistem Islam, maka saya akan mengajukan diri sebagai
muslimah yang berbahagia  happy...happy!  Dan saya yakin daftarnya akan
semakin panjang bererot bin bejibun ...

don't be silly ... :-D


Salam bahagia,

Flora

--

Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair   -  mengritik sesuatu 
Posted by: "Dan" [EMAIL PROTECTED]   hifibuff007 
Wed Mar 7, 2007 2:36 am (PST) 
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.

Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
sudah hebat. Iya dulu hebat, sekarang gimana? Koq jarang sekali yg
kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam. Jarang saya
dengar. Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
berpendidikan yg cukup? Atau memang sistemnya sudah sempurna? 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Wikan Danar Sunindyo
ha ha ... Pak Dana ini pinter sekali ngeles
padahal demo anti Bush dan anti perang Irak begitu banyak digelar di
Amerika oleh jutaan warga Amerika, dan demonya jauh lebih bagus dan
terorganisir ketimbang demo di Indonesia yang paling2 cuman dihadiri
maksimal ribuan warga.
Dari awalnya perang di Irak sudah tidak disetujui oleh warga Amerika,
termasuk PBB. Tapi Bush tetep saja ngotot. Apakah ini demokratis?
Akhir-akhir ini, popularitas Bush sudah semakin melorot, dan
diperkirakan Amerika bakal menderita kekalahan dalam perang Irak
paling tidak mengalami yang terjadi di Vietnam.
Pemilu antara yang lalu membuktikan bahwa orang2 memilih partai
demokrat untuk menunjukkan perlawanan terhadap partai republiknya Bush
dan kebijakan perangnya.
Sekarang Bush jadi "lame duck" tapi tetep aja gak bisa turun kan? Itu
gara2 demokrasi juga.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/7/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Dari segi kepentingan rakyat Inggris, kesalahan Blair dalam kebijakan
>  Irak itu adalah salah satu kesalahan saja, karena ada banyak segi
>  keberhasilan Blair dalam pemerintahannya selama 10th masa kepemimpinannya.
>
>  Jadi bagi rakyat Inggris satu salah besar, barangkali ada 20
>  keberhasilan besar.  Jadi tidak cukup utk diturunkan, tetapi cukup utk
>  tidak dipilih kembali.
>
>  Soal Bush saya enggak ngerti karena sistem AS lain.  Tapi yg pasti
>  Bush dan Blair itu tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat Irak
>  yg malang itu.  Bush dan Blair bertanggung jawab kepada rakyat dan
>  parlemen masing2. Suharto juga turun karena rakyat minta dia turun.
>  Dia tidak turun karena rakyat Australia minta dia turun!
>
>  Bagi rakyat Irak kesalahan ini fatal sekali.  Tapi bagi rakyat
>  Indonesia, apa ruginya kita?  Apakah Irak itu sumber beras bagi kita?
>   Apakah supply minyak kita terganggu?  Apakah saudara kandung kita ada
>  yg kena bom di Baghdad?  Tidak ada kan?  Kecuali ketersinggungan
>  sentimen agama yg tidak rasional itu, bukan?  Cuma memicu kemarahan
>  agama tapi tidak ada kerugian material apapun bagi bangsa kita!  Terus
>  ada yg mau mengorbankan nyawa pergi ke Irak demi memuaskan nafsu
>  amarah?  Silahkanlah kalau mau, lumayan kan mengurangi statistik
>  pengangguran?
>
>  Coba lihatlah persoalan ini secara proporsional terutama dari
>  kepentingan bangsa Indonesia bukan kepentingan rakyat Irak.  Kita
>  tidak ada kewajiban apa2 thd rakyat Irak, kewajiban kita yg utama
>  adalah kepada bangsa sendiri dulu, baru bangsa lain, itupun kalau
>  sempat.  Kalau enggak sempat ya enggak apa2 kan?


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Dari segi kepentingan rakyat Inggris, kesalahan Blair dalam kebijakan
Irak itu adalah salah satu kesalahan saja, karena ada banyak segi
keberhasilan Blair dalam pemerintahannya selama 10th masa kepemimpinannya.

Jadi bagi rakyat Inggris satu salah besar, barangkali ada 20
keberhasilan besar.  Jadi tidak cukup utk diturunkan, tetapi cukup utk
tidak dipilih kembali.  

Soal Bush saya enggak ngerti karena sistem AS lain.  Tapi yg pasti
Bush dan Blair itu tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat Irak
yg malang itu.  Bush dan Blair bertanggung jawab kepada rakyat dan
parlemen masing2. Suharto juga turun karena rakyat minta dia turun. 
Dia tidak turun karena rakyat Australia minta dia turun!

Bagi rakyat Irak kesalahan ini fatal sekali.  Tapi bagi rakyat
Indonesia, apa ruginya kita?  Apakah Irak itu sumber beras bagi kita?
 Apakah supply minyak kita terganggu?  Apakah saudara kandung kita ada
yg kena bom di Baghdad?  Tidak ada kan?  Kecuali ketersinggungan
sentimen agama yg tidak rasional itu, bukan?  Cuma memicu kemarahan
agama tapi tidak ada kerugian material apapun bagi bangsa kita!  Terus
ada yg mau mengorbankan nyawa pergi ke Irak demi memuaskan nafsu
amarah?  Silahkanlah kalau mau, lumayan kan mengurangi statistik
pengangguran?

Coba lihatlah persoalan ini secara proporsional terutama dari
kepentingan bangsa Indonesia bukan kepentingan rakyat Irak.  Kita
tidak ada kewajiban apa2 thd rakyat Irak, kewajiban kita yg utama
adalah kepada bangsa sendiri dulu, baru bangsa lain, itupun kalau
sempat.  Kalau enggak sempat ya enggak apa2 kan?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman
> Orba...?
> 
> Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding di
> inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto mau
> mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
> MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan diri
> cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif dlm
> sejarah indonesia dimata international dan bangsa
> kita.
> 
> coba bush & Blair masih nanggring aja tuh smp skrng di
> singgasananya.. mana demokrasinya di inggris &
> amrik..??? kalu bush mau mengundurkan diri sy akan
> angkat jempol 1000x tuk P Dana dan sujud syukur!
> so demokrasi indonesia lebih baik khan.. hanya sistem
> yg belum berjalan dan penanganan korupsi saja yg belum
> terarah dengan baik dan tdk tegas...krn penguasa2
> indonesia doyan diiming2 dolar US & pounsterling,
> terbukti byk yg nyimpan duit di inggris, amrik, swiss
> dll..
> 
> slm,
> 
> 
> 
> --- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Kelakuan Bush & Blair ini memang merusak tatanan
> > dunia.  Dan mereka
> > akan turun dg reputasi buruk.
> > 
> > Tapi ada keunggulan demokratis di sini, rakyat bisa
> > tidak memilih
> > mereka lagi.  Nah apakah hal ini terjadi di
> > Indonesia jaman Orba, di
> > Saudi Arabia sekarang.
> > 
> > Di AS dan Inggris mayoritas sudah merasa bahwa
> > kebijakan Irak ini
> > salah.  Parlemen Inggris sudah memutuskan utk
> > menarik tentaranya dari
> > Irak.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> >  wrote:
> > >
> > > Amrik gaya demokrat preman dunia... hampir sama
> > dengan
> > > demokrasi ala orba soeharto. hanya soeharto kelas
> > > nasional.
> > > Org2 amrik sendiri yg humanist sdh alergi ngelihat
> > si
> > > bushet.eh si bush! apalagi org2 eropa alergi
> > baaangeet
> > > kecuali inggris dan sekutunya spt australia.
> > > thn 2008 sebentar lagi.. nanti juga masyarakat
> > amrik
> > > melihat yg sesungguhnya siapa yg betul2 demokrasi
> > > sesuai nurani manusia... biarlah masa yg menunggu
> > > menghajar si Raja preman intl ini.. .
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- Wikan Danar Sunindyo 
> > > wrote:
> > > 
> > > > oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar
> > pemilu
> > > > atau voting 50% +
> > > > 1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan
> > oleh
> > > > barat selama ini?
> > > > pemilu presiden di Amerika Serikat saja
> > sebelumnya
> > > > (tahun 2000)
> > > > akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah
> > Agung,
> > > > gara2 suara yang
> > > > seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada
> > > > Pemilu 2004 diduga ada
> > > > kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan
> > > > minoritas seperti suku
> > > > asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat
> > ...
> > > > negara yang
> > > > demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya
> > dan
> > > > tidak benar-benar
> > > > fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak
> > rakyat
> > > > Amerika saat ini
> > > > yang merasa kecolongan dalam memilih presiden.
> > > > Ternyata presiden yang
> > > > dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau
> > > > "sejujur-jujur" presiden dalam
> > > > pemilihan yang jujur dan adil.
> > > > 
> > > > Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan
> > dari
> > > > semua golongan,
> > > > termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga
> > > > mensyaratkan pemilu yang
> > > > jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti
> > >

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Thread Chae
Begitulah Pak Dana, kadang umat Islam sekarang ini lupa jika
Qur'ansendiri diturunkan kepada bangsa yang mempunyai peradaban yang
jauh tertinggal dari sekarang ini dengan demikian tentu saja aplikasi
yang diterapkan tentu saja penuh dengan keterbatasan.

Adanya perbedaan tingkat peradaban, tingkat tekhnologi, perbedaan
sistem, kulture dan budaya tentu saja membuat apa yang dulu menjadi
baik dan merupakan sebuah solusi berbalik menjadi hambatan dan masalah.

1400 tahun lebih seorang Muhammad saw, Rasul pilihan Allah telah
membuat satu terobosan yang revolusioner dengan memberikan hak-hak
perempuan dalam hal warisan (kepemilikan), Persaksian (hukum), Baiat
(hak pilih/berpolitik), Jilbab (keberadaan diwilayah publik) dll. Hal2
tersebut telah mengangkat derajat dan kedudukan perempuan untuk setara
dengan laki-laki.

Lalu bagaimana dengan sekarang??

bagian warisan perempuan yang hanya 1/2 dari bagian laki-laki menjadi
legimitasi bahwa kapasitas perempuan hanya bagian dari laki-laki alias
perempuan hanya menjadi makhluk no.2 setelah laki-laki. persaksian
perempuan 2:1 denga laki-laki pun sama-sama melegimitasi keberadaan
perempuan yang hanya setengah dari laki-laki, apalagi masalah jilbab
yang dulu merupakan sarana agar perempuan bisa tetap tampil diwilayah
publik walaupun malam hari sekarang malah mengekang perempuan dalam
tubuhnya sendiri.:(


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
> bagaimana?
> 
> Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
> mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.
> 
> Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
> sudah hebat.  Iya dulu hebat, sekarang gimana?  Koq jarang sekali yg
> kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam.  Jarang saya
> dengar.  Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
> berpendidikan yg cukup?  Atau memang sistemnya sudah sempurna? 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> >
> > Chae ( manusia ) berkata =
> >
> >   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> > setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> > perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> > laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> > tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> > perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> > harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan
sebagai
> > istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
> > perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> > lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> > perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> > keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> > laki-laki (Qs.33:59)
> > 
> > ...Masih mau lanjut..;))
> > 
> >   
> >
> >   Jano - ko =
> >
> >   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
> Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
> >
> >   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
> >
> >   Sore.
> >
> >
> >   ---ooo0ooo---
> >   
> > 
> > Chae  wrote:
> >   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
> memang tidak
> > setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> > perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> > laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> > tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> > perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> > harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
> > istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> > perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> > lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> > perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> > keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> > laki-laki (Qs.33:59)
> > 
> > ...Masih mau lanjut..;))
> > In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> > 
> > > Jano - ko =
> > > 
> > > Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> > > 
> > > Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> > mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> > > 
> > > Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> > pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> > terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
> > F dan banyak membaca.
> > > 
> > > Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> > > 
> > > 
> > > Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> > ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan h

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Muhammad Aly
kalau anda sdh mampir ke negara islam spt maroko . why
not try to Qatar..? 
nanti ketemu jawabannya .. tanyakan dengan kedutaan RI
di qatar bagaimana qatar..? org2 indonesia bgmn sistem
di qatar..? apa lebih buruk dari indonesia.. atau
lebih baik..? 1 minggu cukup


--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke sana. 
> Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai sistem
> syariat padahal
> saya sendiri belum pernah mengunjungi negara syariat
> utk perbandingan
> empiris.
> 
> Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi sejajar
> di sini?
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah kunjungi
> spt
> > Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah satu
> > contoh negara2 islam maju ; 
> > rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu.. islam
> dan
> > non-muslim bersatu...saling menghargai.. sistem
> islami
> > berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
> > terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat damai
> tdk
> > ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman..
> konsumen
> > terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke
> qatar
> > visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda
> buktikan
> > dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris dan
> > amrik...
> > 
> > 
> > --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > 
> > > oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika,
> > > Inggris, dll) adalah
> > > satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di
> > > dunia Islam (negara2
> > > Islam atau negara yang mayoritas penduduknya
> Islam).
> > > Apakah dapat
> > > diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang
> menjadi
> > > permasalahan.
> > > 
> > > Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan
> > > demokrasi tidak sejalan.
> > > Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa
> > > demokrasi sesuai dengan Islam.
> > > Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim
> > > maupun non-muslim.
> > > 
> > > Sekarang realitanya.
> > > Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi
> dalam
> > > pemerintahannya,
> > > mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu
> saja
> > > Islam). Namun
> > > banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal
> > > atau menghambat
> > > kemenangan partai-partai Islam tersebut.
> Beberapa
> > > contoh sudah
> > > dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di
> Aljazair,
> > > Ikhwanul Muslimin
> > > di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini
> mengemuka.
> > > Partai2 bernuansa
> > > Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam
> > > NAZI-nya Hitler yang
> > > jika menang kemudian akan membantai dan
> > > menyingkirkan lawan-lawan
> > > politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai
> islam,
> > > termasuk juga dari
> > > kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan
> untuk
> > > mencegah agar
> > > partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk
> > > dengan cara
> > > pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character
> > > assasination), atau cara2
> > > yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau
> > > pembunuhan tokoh2-nya.
> > > 
> > > Kenapa partai islam dicurigai sektarian?
> Sementara
> > > di Jerman, Belanda,
> > > dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai
> > > bernuansa agama yang
> > > berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu
> (Kristen
> > > Demokrat, Kristen
> > > Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa
> > > agama bisa diterapkan
> > > di negara2 Kristen atau yang mayoritas
> penduduknya
> > > beragama Kristen
> > > (atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak
> pada
> > > negara2 Islam atau
> > > negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?
> > > 
> > > salam,
> > > --
> > > wikan
> > > http://wikan.multiply.com
> > > 
> > > On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > 
> > > >
> > > > Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk
> > > demokrasi karena harus
> > > >  ada niat dan tindakan serta checks-&-balances
> yg
> > > bekerja baik.
> > > >  ok
> > > >  Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu
> itu? 
> > > Tdk bisa. Apakah
> > > >  Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak
> > > juga.
> > > >
> > > >  Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma
> > > mengecam kebijakan
> > > >  politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak
> ada
> > > sangkut paut langsung
> > > >  dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.
>  Yg
> > > terpaut cuma
> > > >  sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur
> > > terpenting dalam membela
> > > >  kepentingan bangsa.
> > > >
> > > >  Apa kepentingan bangsa terpenting dalam
> hubungan
> > > kita dg AS dan
> > > >  Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg
> harus
> > > kita kejar dan
> > > >  manfaatkan sebesar2nya.
> > > >
> > > >  Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di
> > > Inggris tidak spt itu.
> > > >  Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak
> sama
> > > sekali.  Varian
> > > >  demokrasi mana yg paling cocok memang perlu
> > > didefinisikan oleh bangsa
> > > >  itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan
> demokrasi
> > > cukup universal
> > > >  sehingga ketidaklengkapan dalam pra

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Thread Chae
Menurut Pak Janoko jika saya mengkritik pemahaman terhadap Qur'an,
apakah saya dibisa dikatakan sebagai mengkritik Gusti Allah??? wah
istigfar atuh Pak, masa Gusti Allah disamakan dengan Qur'an???

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Chae ( manusia ) berkata =
>
>   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
> 
>   
>
>   Jano - ko =
>
>   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
>
>   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
>
>   Sore.
>
>
>   ---ooo0ooo---
>   
> 
> Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
> In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> 
> > Jano - ko =
> > 
> > Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> > 
> > Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> > 
> > Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
> F dan banyak membaca.
> > 
> > Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> > 
> > 
> > Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
> tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
> yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
> juga bertasbih kepada Allah SWT.
> > 
> > 
> > Salam manis
> > 
> > 
> > ---ooo0ooo---
> > 
> > 
> > 
> > Dan  wrote:
> > Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
> Islam oleh
> > karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> > perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
> > dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
> > dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> > Pencerahan, dsb dsb.
> > 
> > Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
> > menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> > belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> > Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> > buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
> > filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
> > demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> > pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> > 
> > Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
> > belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> > bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
> > tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
> saya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> >  wrote:
> > >
> > > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> > > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> > > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > > 
> > > Kalau Pak Dana

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Thread Dan
Ajaran di atas kertas memang baik, tetapi praktek di lapangannya
bagaimana?

Kita tidak bisa menutup mata atas praktek kezaliman di lapangan dengan
mengambil ayat2 suci sebagai tamengnya.

Dan juga jangan mencari pembenaran dg mengutip lho kan dulu Islam
sudah hebat.  Iya dulu hebat, sekarang gimana?  Koq jarang sekali yg
kita dengar perempuan merasa bahagia dalam sistem Islam.  Jarang saya
dengar.  Apakah karena mereka tidak tahu hak mereka karena tidak
berpendidikan yg cukup?  Atau memang sistemnya sudah sempurna? 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Chae ( manusia ) berkata =
>
>   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
> 
>   
>
>   Jano - ko =
>
>   Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al
Qur'an, apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
>
>   Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
>
>   Sore.
>
>
>   ---ooo0ooo---
>   
> 
> Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam
memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
> In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> 
> > Jano - ko =
> > 
> > Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> > 
> > Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> > 
> > Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
> F dan banyak membaca.
> > 
> > Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> > 
> > 
> > Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
> tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
> yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
> juga bertasbih kepada Allah SWT.
> > 
> > 
> > Salam manis
> > 
> > 
> > ---ooo0ooo---
> > 
> > 
> > 
> > Dan  wrote:
> > Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
> Islam oleh
> > karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> > perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
> > dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
> > dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> > Pencerahan, dsb dsb.
> > 
> > Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
> > menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> > belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> > Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> > buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
> > filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
> > demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> > pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> > 
> > Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
> > belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> > bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
> > tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
> saya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunin

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair - mengritik sesuatu yang suci ?

2007-03-07 Thread jano ko
Chae ( manusia ) berkata =
   
  Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki!! !!), perempuan sebagai
istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21) ,
perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
laki-laki (Qs.33:59)

...Masih mau lanjut..;))

  
   
  Jano - ko =
   
  Jano - ko bertanya, apakah chae bermaksud dan berniat mengritik Al Qur'an, 
apakah chae bermaksud mengritik Allah  ?
   
  Apakah chae mau menyamakan dirinya dengan Tuhan ?
   
  Sore.
   
   
  ---ooo0ooo---
  

Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
laki-laki (Qs.33:59)

...Masih mau lanjut..;))
In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Jano - ko =
> 
> Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> 
> Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> 
> Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
F dan banyak membaca.
> 
> Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> 
> 
> Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
juga bertasbih kepada Allah SWT.
> 
> 
> Salam manis
> 
> 
> ---ooo0ooo---
> 
> 
> 
> Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
Islam oleh
> karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
> dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
> dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> Pencerahan, dsb dsb.
> 
> Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
> menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
> filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
> demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> 
> Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
> belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
> tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
saya.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> >
> > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > 
> > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
> > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
> > presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> > 
> > Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pa

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Di Indonesia, sudah ada propinsi berbasis syariah, yaitu Aceh. 
Silahkan jalankan dengan baik sehingga rakyat bisa melihat bahwa
sistem itu lebih baik dari sistemnya NKRI.  Kalau memang berjalan baik
pasti kan banyak yg ingin menerapkannya.

Jalankanlah dg sebaik2nya sambil promosikan dg keterbukaan bagi semua
orang utk datang dan mengamati proses pelaksanaannya. Jangan ganggu
kebebasan pers dan akademis.

Pak HMNA sudah ingin juga menerapkan hal yg sama dan dg jalan
konstitusional.  Silahkan jalankan dg baik.  Tapi mohon ingat bahwa
sistem Anda itu harus transparan. Kalau tidak berarti ada yg ingin
ditutupi lho.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Iya. Saya sering membaca argumen2 penuh prasangka spt itu. Kelompok
> orang2 paranoid ini takut kalau partai pemenang pemilu nantinya akan
> membunuh demokrasi. Karena itu, biar demokrasinya tidak mati mereka
> harus membunuh proses demokrasi terlebih dulu. Menyedihkan sekali.
> 
> Salam,
> 
> Khaidar
> http://leluconsinga.wordpress.com
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> > Selanjutnya ...
> > Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
> > Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
> > pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
> > Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
> > adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
> > rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Ya saya akan coba insya allah berkunjung ke sana. 
Kadang2 memang bosan juga berdebat mengenai sistem syariat padahal
saya sendiri belum pernah mengunjungi negara syariat utk perbandingan
empiris.

Benarkah pria-wanita sejajar?  Apa definisi sejajar di sini?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah kunjungi spt
> Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah satu
> contoh negara2 islam maju ; 
> rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu.. islam dan
> non-muslim bersatu...saling menghargai.. sistem islami
> berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
> terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat damai tdk
> ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman.. konsumen
> terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke qatar
> visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda buktikan
> dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris dan
> amrik...
> 
> 
> --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika,
> > Inggris, dll) adalah
> > satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di
> > dunia Islam (negara2
> > Islam atau negara yang mayoritas penduduknya Islam).
> > Apakah dapat
> > diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang menjadi
> > permasalahan.
> > 
> > Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan
> > demokrasi tidak sejalan.
> > Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa
> > demokrasi sesuai dengan Islam.
> > Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim
> > maupun non-muslim.
> > 
> > Sekarang realitanya.
> > Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi dalam
> > pemerintahannya,
> > mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu saja
> > Islam). Namun
> > banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal
> > atau menghambat
> > kemenangan partai-partai Islam tersebut. Beberapa
> > contoh sudah
> > dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di Aljazair,
> > Ikhwanul Muslimin
> > di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini mengemuka.
> > Partai2 bernuansa
> > Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam
> > NAZI-nya Hitler yang
> > jika menang kemudian akan membantai dan
> > menyingkirkan lawan-lawan
> > politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai islam,
> > termasuk juga dari
> > kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan untuk
> > mencegah agar
> > partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk
> > dengan cara
> > pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character
> > assasination), atau cara2
> > yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau
> > pembunuhan tokoh2-nya.
> > 
> > Kenapa partai islam dicurigai sektarian? Sementara
> > di Jerman, Belanda,
> > dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai
> > bernuansa agama yang
> > berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu (Kristen
> > Demokrat, Kristen
> > Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa
> > agama bisa diterapkan
> > di negara2 Kristen atau yang mayoritas penduduknya
> > beragama Kristen
> > (atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak pada
> > negara2 Islam atau
> > negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> > 
> > On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > >
> > > Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk
> > demokrasi karena harus
> > >  ada niat dan tindakan serta checks-&-balances yg
> > bekerja baik.
> > >  ok
> > >  Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu itu? 
> > Tdk bisa. Apakah
> > >  Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak
> > juga.
> > >
> > >  Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma
> > mengecam kebijakan
> > >  politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak ada
> > sangkut paut langsung
> > >  dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.  Yg
> > terpaut cuma
> > >  sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur
> > terpenting dalam membela
> > >  kepentingan bangsa.
> > >
> > >  Apa kepentingan bangsa terpenting dalam hubungan
> > kita dg AS dan
> > >  Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg harus
> > kita kejar dan
> > >  manfaatkan sebesar2nya.
> > >
> > >  Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di
> > Inggris tidak spt itu.
> > >  Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak sama
> > sekali.  Varian
> > >  demokrasi mana yg paling cocok memang perlu
> > didefinisikan oleh bangsa
> > >  itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan demokrasi
> > cukup universal
> > >  sehingga ketidaklengkapan dalam praktek selama
> > tolok utamanya OK,
> > >  biasanya OK.
> > 
> 
> 
> 
>  
>

> Looking for earth-friendly autos? 
> Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
> http://autos.yahoo.com/green_center/
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Memang Chae, pemahaman Islam yg sekarang memerlukan pencerahan total,
reformasi total. Saya ingat awal2nya di milis saya habis dimaki2
karena saya bilang Islam perlu dicerahkan. Tapi makin lama, sudah
berapa tahun ya?, makin terasa betapa mendesaknya kebutuhan
pencerahan ini.

Silahkan baca pengalaman tangan pertama di Afghanistan

http://www.timesonline.co.uk/tol/comment/columnists/guest_contributors
/article1480090.ece

yang baru terbit pagi ini.

Tentu saja laki2 muslim tidak merasa ada yg salah dg pemahaman Islam
karena memang sistemnya mengutamakan kepentingan laki2 muslim dan
menomorduakan kepentingan anggota masyarakat lain, perempuan dan
minoritas. Jadi enggak heran ada resistansi yg luar biasa baik dari
laki2 muslim apalagi ulamanya thd gerakan pencerahan. Laki2 muslim
tidak merasakan tidak enaknya jadi perempuan di masyarakat Islam
terbelakang spt Afghanistan, jadi karena tidak merasakan tertekan ya
tentu tidak ada yg perlu dipusingkan. Toh bukan mereka yg ditekan,
cuma perempuan dan kafir.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai 
pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari 
bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga 
bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan 
sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
>  In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> 
> >   Jano - ko =
> >
> >   Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> >
> >   Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> >
> >   Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya 
Francis
> F  dan banyak membaca.
> >
> >   Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> >
> >
> >   Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
> tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
> yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
> juga bertasbih kepada Allah SWT.
> > 
> >
> >   Salam manis
> >
> >
> >   ---ooo0ooo---
> >
> >
> >   
> > Dan  wrote:
> >   Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari 
peradaban
> Islam oleh
> > karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> > perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan 
pemikiran
> > dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas 
evolusi
> > dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> > Pencerahan, dsb dsb.
> > 
> > Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti 
saya
> > menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> > belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> > Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> > buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur 
pemikiran
> > filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi 
negara
> > demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> > pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> > 
> > Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah 
masih
> > belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> > bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi 
perempuan
> > tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi 
bagi
> saya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> >  wrote:
> > >
> > > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke 
demokrasi,
> > > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena 
Pak
> > > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > > 
> > > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal 
kalau
> > > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam 
dengan
> > > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah 
mempunyai
> > > presiden/perda

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Ari Condrowahono


Dan wrote:
>
> Silahkan baca pengalaman tangan pertama di Afghanistan
> http://www.timesonl ine.co.uk/ tol/comment/ columnists/ 
> guest_contributo rs 
> 
> /article1480090. ece
>


Buat yg pengen baca, saya copy paste di bawah ini.  Oh ya, buat rekan 
Khaidar, The famous Ibn waraq akan mengeluarkan tulisan mengkonter 
Edward said.  Sebagai spesialis Edward Said, anda kudu liat liat lebih 
dahulu.  huehehehehhe   infornya ada di bagian bawah artikel ini.


How my eyes were opened to the barbarity of Islam
Is it racist to condemn fanaticism?
Phyllis Chesler

Once I was held captive in Kabul. I was the bride of a charming, 
seductive and Westernised Afghan Muslim whom I met at an American 
college. The purdah I experienced was relatively posh but the 
sequestered all-female life was not my cup of chai --- nor was the male 
hostility to veiled, partly veiled and unveiled women in public.

When we landed in Kabul, an airport official smoothly confiscated my US 
passport. "Don't worry, it's just a formality," my husband assured me. I 
never saw that passport again. I later learnt that this was routinely 
done to foreign wives --- perhaps to make it impossible for them to 
leave. Overnight, my husband became a stranger. The man with whom I had 
discussed Camus, Dostoevsky, Tennessee Williams and the Italian cinema 
became a stranger. He treated me the same way his father and elder 
brother treated their wives: distantly, with a hint of disdain and 
embarrassment.

In our two years together, my future husband had never once mentioned 
that his father had three wives and 21 children. Nor did he tell me that 
I would be expected to live as if I had been reared as an Afghan woman. 
I was supposed to lead a largely indoor life among women, to go out only 
with a male escort and to spend my days waiting for my husband to return 
or visiting female relatives, or having new (and very fashionable) 
clothes made.

In America, my husband was proud that I was a natural-born rebel and 
free thinker. In Afghanistan, my criticism of the treatment of women and 
of the poor rendered him suspect, vulnerable. He mocked my horrified 
reactions. But I knew what my eyes and ears told me. I saw how poor 
women in chadaris were forced to sit at the back of the bus and had to 
keep yielding their place on line in the bazaar to any man.

I saw how polygamous, arranged marriages and child brides led to chronic 
female suffering and to rivalry between co-wives and half-brothers; how 
the subordination and sequestration of women led to a profound 
estrangement between the sexes --- one that led to wife-beating, marital 
rape and to a rampant but hotly denied male "prison"-like homosexuality 
and pederasty; how frustrated, neglected and uneducated women tormented 
their daughter-in-laws and female servants; how women were not allowed 
to pray in mosques or visit male doctors (their husbands described the 
symptoms in their absence).

Individual Afghans were enchantingly courteous --- but the Afghanistan I 
knew was a bastion of illiteracy, poverty, treachery and preventable 
diseases. It was also a police state, a feudal monarchy and a theocracy, 
rank with fear and paranoia. Afghanistan had never been colonised. My 
relatives said: "Not even the British could occupy us." Thus I was 
forced to conclude that Afghan barbarism was of their own making and 
could not be attributed to Western imperialism.

Long before the rise of the Taleban, I learnt not to romanticise Third 
World countries or to confuse their hideous tyrants with liberators. I 
also learnt that sexual and religious apartheid in Muslim countries is 
indigenous and not the result of Western crimes --- and that such 
"colourful tribal customs" are absolutely, not relatively, evil. Long 
before al-Qaeda beheaded Daniel Pearl in Pakistan and Nicholas Berg in 
Iraq, I understood that it was dangerous for a Westerner, especially a 
woman, to live in a Muslim country. In retrospect, I believe my 
so-called Western feminism was forged in that most beautiful and 
treacherous of Eastern countries.

Nevertheless, Western intellectual-ideologues, including feminists, have 
demonised me as a reactionary and racist "Islamophobe" for arguing that 
Islam, not Israel, is the largest practitioner of both sexual and 
religious apartheid in the world and that if Westerners do not stand up 
to this apartheid, morally, economically and militarily, we will not 
only have the blood of innocents on our hands; we will also be overrun 
by Sharia in the West. I have been heckled, menaced, never-invited, or 
disinvited for such heretical ideas --- and for denouncing the epidemic 
of Muslim-on-Muslim violence for which tiny Israel is routinely, 
unbelievably scapegoated.

However, my views have found favour with the bravest and most 
enlightened people alive. Leading secular Muslim and ex-Muslim 
dissidents --- from Egypt, Bang

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
 FIS.
> 
> Tidak  kurang  60.000 jiwa termasuk perempuan  dan  anak-anak yang  
melayang
> sejak  Jenderal Muhammad  Lamari  melakukan  aksi militer  untuk
> membatalkan Pemilu Aljazair tahun  1992  tersebut yang  nyaris  
dimenangkan
> oleh FIS. Di antara mereka  yang  tewas terdapat 70 orang wartawan 
yang
> semuanya mati secara mengenaskan. Setiap  insiden berdarah rejim 
berkuasa di
> Aljazair  melemparkan tuduhan  FIS  berada  di belakangnya. 
Tuduhan  itu
> tanpa  kritis disiarkan  media  massa  internasional.  Namun  
kebenaran
> tidak menunggu  hingga Hari Pengadilan sesudah kiamat.  Sepandai-
pandai
> tupai  melompat  akhirnya  jatuh jua. Masih di  dunia  ini  rejim 
berkuasa
> di Aljazair tidak dapat mencuci tangannya dari  lumuran darah 
rakyatnya.
> 
> Bungkusan yang berbau busuk ini berhasil dibongkar oleh  para 
wartawan
> Inggris secara terpisah, yaitu Robert Fisk dari  harian 
Independent,  John
> Sweeney dari The Observer, Anthony Loyds  dari The Times dan Sairah 
Shah
> dari TV Channel Four. Hasil investigasi dari  para  wartawan  
tersebut
> berhasil  membongkar   sebahagian kejahatan Jenderal M.Lamari, 
pejabar rejim
> militer Aljazair.
> 
> The Observer edisi Ahad, 16 November 1997 menurunkan wawancara 
eksklusif
> dengan  seorang  bekas  anggota   intelejen   bernama "Joseph"   
yang
> mengaku  berpartisipasi  aktif  dalam   sejumlah pembunuhan. Karena 
begitu
> takutnya ia lari ke London setelah hati nuraninya  tidak  tahan 
lagi untuk
> melaksanakan  tugas  membantai sesama  warga  Aljazair sendiri dan
> melaksanakan  aksi  terorisme internasional.  Dialah yang 
melaksanakan aksi
> pemboman  di  Paris serta menggorok leher tujuh pelaut Italia itu.
> 
> Pengakuan "Joseph" ini diperkuat pula oleh agen rahasia  lain 
bernama
> "Hakim" yang diwawancarai oleh harian Le Monde di  Paris. 
Akibatnya  di ibu
> kota Prancis itu digelas  demonstrasi  terbesar selama 20 tahun 
terakhir ini
> di Paris yang menuntut "Hakim"  yang didalangi  oleh  Jenderal 
M.Mediani
> dengan  panggilan  rahasianya "Tawfiq".  Pemboman  di Paris dan 
penggorokan
> pelaut  Italia  itu menimbulkan  krisis diplomatik antara Italia 
dan Prancis
> di  satu pihak dengan Aljazair pada pihak yang lain.
> 
> Wahai  rejim  militer  Aljazair!  Sepandai-pandai  membungkus 
barang  yang
> busuk akhirnya berbau juga.  Sepandai-pandai  tupai melompat  
akhirnya
> jatuh  jua. Di dunia  ini  telah  terbongkar, apatah pula di Hari 
Pengadilan
> kelak. WaLla-hu a'lamu  bishshawa-b.
> 
> *** Makassar, 21 Desember 1997
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> 
**
**
> *
> 
> - Original Message - 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, March 06, 2007 18:28
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- 
aljazair
> 
> 
> > Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya sendiri enggak 
tahu
> > persis apa latar belakang militansi di Aljazair dan terimakasih 
sudah
> > diberikan di sini.  Saya hanya melihat hasil akhirnya saja bahwa
> > Aljazair tidak aman karena militansi dari kelompok Islam radikal.
> >
> > Ada suatu pertimbangan: pemilu sendiri adalah mekanisme demokrasi
> > tetapi bukan demokrasi itu sendiri.  Seperti Hitler dan partai
> > Nazi-nya dipilih secara demokratis tetapi setelah itu mereka 
menjadi
> > totalitarianisme dan melanggar segala macam HAM.  Demokrasi 
memerlukan
> > lebih dari pemilu. Topik ini pernah saya bahas dg pak HMNA.  
Memang
> > sering demokrasi disalahtafsirkan hanya sbg voting dimana 50%+1 
adalah
> > si pemenang.
> >
> > Demokrasi memerlukan juga kelembagaan moderen yg berjalan baik.  
Tanpa
> > itu semua belum demokrasi namanya.  Dan akan menjurus ke sana.  
Contoh
> > aja jaman Orba, diktator yg di angkat oleh pemilu yg 'demokratis'.
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> >  wrote:
> > >
> > > Pak Dana, awal mulanya krisis di Aljazair kan pada pemilu tahun 
1991
> > > di mana partai islam FIS menang, terus dibatalkan sama pihak 
militer.
> > > FIS dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang, 
aktivisnya
> > > dikejar2. Wajar kalau mereka mengadakan perlawanan dan angkat 
senjata
> > > terhadap pihak militer.
> > >
> > > Aneh ya. Padahal pemilunya sendiri demokratis. Giliran partai 
Islam
> > > yang menang terus dibatalkan begitu saja sama pihak militer. 
Negara
> > > barat yang suka gembar-gembor soal demokrasi seperti Amerika, 
juga
> > > diam dan tut

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Memang Chae, pemahaman Islam yg sekarang memerlukan pencerahan total, 
reformasi total.  Saya ingat awal2nya di milis saya habis dimaki2 
karena saya bilang Islam perlu dicerahkan.  Tapi makin lama, sudah 
berapa tahun ya?, makin terasa betapa mendesaknya kebutuhan 
pencerahan ini.

Silahkan baca pengalaman tangan pertama di Afghanistan 

http://www.timesonline.co.uk/tol/comment/columnists/guest_contributors
/article1480090.ece

yang baru terbit pagi ini.

Tentu saja laki2 muslim tidak merasa ada yg salah dg pemahaman Islam 
karena memang sistemnya mengutamakan kepentingan laki2 muslim dan 
menomorduakan kepentingan anggota masyarakat lain, perempuan dan 
minoritas.  Jadi enggak heran ada resistansi yg luar biasa baik dari 
laki2 muslim apalagi ulamanya thd gerakan pencerahan.  Laki2 muslim 
tidak merasakan tidak enaknya jadi perempuan di masyarakat Islam 
terbelakang spt Afghanistan, jadi karena tidak merasakan tertekan ya 
tentu tidak ada yg perlu dipusingkan.  Toh bukan mereka yg ditekan, 
cuma perempuan dan kafir.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
> setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai 
pemimpin
> perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari 
bagian
> laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
> tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga 
bagaimana
> perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
> harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan 
sebagai
> istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
> perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
> lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
> perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
> keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
> laki-laki (Qs.33:59)
> 
> ...Masih mau lanjut..;))
>  In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
> 
> >   Jano - ko =
> >
> >   Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
> >
> >   Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
> mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
> >
> >   Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
> pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
> terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya 
Francis
> F  dan banyak membaca.
> >
> >   Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
> >
> >
> >   Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
> ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
> tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
> yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
> juga bertasbih kepada Allah SWT.
> > 
> >
> >   Salam manis
> >
> >
> >   ---ooo0ooo---
> >
> >
> >   
> > Dan  wrote:
> >   Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari 
peradaban
> Islam oleh
> > karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> > perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan 
pemikiran
> > dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas 
evolusi
> > dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> > Pencerahan, dsb dsb.
> > 
> > Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti 
saya
> > menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> > belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> > Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> > buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur 
pemikiran
> > filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi 
negara
> > demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> > pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> > 
> > Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah 
masih
> > belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> > bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi 
perempuan
> > tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi 
bagi
> saya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> >  wrote:
> > >
> > > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke 
demokrasi,
> > > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena 
Pak
> > > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > > 
> > > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal 
kalau
> > > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam 
dengan
> > > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah 
mempunyai
> 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Suharto mundur karena tekanan AS.  Clinton sudah alergi sama dia.  
Kalau waktu itu Bush jadi presiden, Suharto masih berkuasa sekarang.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang menarik ialah mengapa Soeharto harus mundur, padahal 
dibelakangnya terdapat TNI yang galak?
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: Muhammad Aly 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, March 07, 2007 8:23 AM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)-
 aljazair
> 
> 
>   Soeharto mengundurkan diri jaman orba.. suatu
>   kemajuan..! setelah jaman orba ya tuganya Mbak
>   Mega-Gusdur - smp skrng SBY...
>   seharusnya setelah bergulingnya Soeharto harus ada
>   perubahan yg signifikan bukannya negara dan bangsa
>   makin kandas & sengsara...terlebih SBY harus
>   menunjukkan kemajuan demokrasi.. termasukkasus korupsi
>   tommy & sidang soeharto.. khan biasa waktu mau
>   kampanye termasuk Yusril.. atau akhirnya demokrasi
>   lipstik doang...??? tapi soeharto bosnya militer siapa
>   yg berani ya dari president2 setelahnya..?
> 
>   --- Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   > demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
>   > 
>   > 1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
>   > 2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari
>   > BNP Paribas - bank 
>   > perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza,
>   > dia malah 
>   > meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg
>   > mengurus cairnya duit itu, 
>   > kantor pengacara ihza dan ihza.
>   > 
>   > dodol tenan :D
>   > 
>   > 
>   > 
>   > Muhammad Aly wrote:
>   > >
>   > > P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia
>   > jaman
>   > > Orba...?
>   > >
>   > > Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding
>   > di
>   > > inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto
>   > mau
>   > > mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
>   > > MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan
>   > diri
>   > > cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif
>   > dlm
>   > > sejarah indonesia dimata international dan bangsa
>   > > kita.
>   > >
>   > 
>   > 
>   > 
>   > [Non-text portions of this message have been
>   > removed]
>   > 
>   > 
> 
>   __
>   Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
>   Try the Yahoo! Mail Beta.
>   http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 
> 
> 
>
> 
> 
> 
--
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition.
>   Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.7/712 - Release Date: 
3/6/2007 3:42 PM
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Dan
Teokrasi di Inggris adalah formalnya karena raja Inggris itu ketika 
Inggris memisahkan diri dari Vatican di jaman raja Henry ke VIII 
akhir abad ke 16 menyatakan dirinya Kepala Gereja Anglikan.  Pada 
masa ini banyak negara memisahkan diri dari Vatican. Pada masa itu 
Vatican memimpin agama dan raja memimpin negara.  Karena raja Henry 
itu berpoligami,karena enggak punya keturunan laki2 jadi ada 
kesalahan genetik pada dirinya bukan pada istri2nya, maka dia membuat 
aliran baru dimana dia mengetuainya.  Sejarahnya begitu.

Jadi secara formal memang demikian, tetapi secara positif tidak lagi 
karena raja/ratu hanya bersifat ceremonial.  Monarki konstitusional 
spt Inggris sudah tidak memiliki kewenangan apa2, karena sudah 
dilucuti semua kewenangan itu.  Jadi raja/ratu itu spt ondel2 aja 
diarak2 dipuja2 tapi enggak bisa apa2.

Tapi kenyataannya dalam kehidupan sehari2 Inggris adalah negara 
sekuler yg demokratis.  Silahkan datang sendiri dan menilainya.  Tapi 
ada yg saya kurang sreg di Inggris dari segi demokrasi ialah yaitu 
bahwa House of Lords (ekivalen dg Senat di AS) tidak dipilih melalui 
pemilu, padahal semua legislasi dari House of Commons (ekivalen dg 
House of Representatives) harus disetujui mereka.  Kerangka Inggris 
feodal banget sampai nama dari lembaga nya aja: Rumah Bangsawan vs 
Rumah Orang Kebanyakan.  Menyebalkan memang feodalisme ini.  Tapi 
kenyataannya secara praktek tidak teokratis.  Para pemuka gereja 
Anglikan enggak punya kekuasaan apa2.  Paling cuma mengawinkan orang 
di gereja spt penghulu.  Toh masyarakatnya sudah terdidik enggak 
perlu diangoni oleh pemuka agama lagi.

Gampangnya dalam pembuktian empiris suatu sistem datanglah ke negara 
tsb utk beberapa lama dan bandingkan sendiri dg mata kepala bagaimana 
perbedaannya.  Pembuktian empiris ini utk melengkapi debat teori.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "khaidarmak" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Ohoi, teokrasinya Inggris ini menarik sekali, mas Wikan. Mungkin 
bisa
> dibabar lebih lanjut. Kalau Israel mah jelas sekali, sebutannya aja
> jewish state.
> 
> Khaidar
> http://leluconsinga.wordpress.com
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> >
> > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke 
demokrasi,
> > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena 
Pak
> > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > 
> > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal 
kalau
> > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah 
mempunyai
> > presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> > 
> > Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> > dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang 
sebagai
> > contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, 
tapi
> > ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> > "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> > Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya 
supreme
> > leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> > supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki 
konstitutional
> > sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> > Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> > pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, 
jadi
> > tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> > 
> > Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa 
jadi
> > tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih 
menghargai
> > raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> > bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> > negara.
> > 
> > Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari daftar 
di
> > wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
> > Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
> > Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
> > sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan 
Israel
> > adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara, 
jangan2
> > hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
> > sebenarnya.
> > 
> > Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
> > "Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung 
Kepercayaan".
> > Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis, 
karena
> > nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah? Silakan
> > saja. Kalau misalnya Iran Anda sebut sebagai theokratis, Inggris 
juga
> > bisa dong saya sebut sebagai theokratis. Ini saya ngambilnya dar

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Sunny
Yang menarik ialah mengapa Soeharto harus mundur, padahal dibelakangnya 
terdapat TNI yang galak?


  - Original Message - 
  From: Muhammad Aly 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 07, 2007 8:23 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


  Soeharto mengundurkan diri jaman orba.. suatu
  kemajuan..! setelah jaman orba ya tuganya Mbak
  Mega-Gusdur - smp skrng SBY...
  seharusnya setelah bergulingnya Soeharto harus ada
  perubahan yg signifikan bukannya negara dan bangsa
  makin kandas & sengsara...terlebih SBY harus
  menunjukkan kemajuan demokrasi.. termasukkasus korupsi
  tommy & sidang soeharto.. khan biasa waktu mau
  kampanye termasuk Yusril.. atau akhirnya demokrasi
  lipstik doang...??? tapi soeharto bosnya militer siapa
  yg berani ya dari president2 setelahnya..?

  --- Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
  > 
  > 1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
  > 2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari
  > BNP Paribas - bank 
  > perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza,
  > dia malah 
  > meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg
  > mengurus cairnya duit itu, 
  > kantor pengacara ihza dan ihza.
  > 
  > dodol tenan :D
  > 
  > 
  > 
  > Muhammad Aly wrote:
  > >
  > > P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia
  > jaman
  > > Orba...?
  > >
  > > Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding
  > di
  > > inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto
  > mau
  > > mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
  > > MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan
  > diri
  > > cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif
  > dlm
  > > sejarah indonesia dimata international dan bangsa
  > > kita.
  > >
  > 
  > 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been
  > removed]
  > 
  > 

  __
  Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
  Try the Yahoo! Mail Beta.
  http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.7/712 - Release Date: 3/6/2007 3:42 
PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-07 Thread Mia
Gw nggak habis pikir soal USD 10 juta dollar yang diurus Yusril dan 
Hamid A beberapa tahun lalu waktu Tommy masih di penjara.  Dan 
kenapa kok baru pada tahu sekarang?

Gw sampe nyebut2 astaghfirullah moral Yusril, Hamid dll ini. Kata 
media mereka ngelaporin ke SBY, beberapa BUMN dan Kementrian 
lain...yaitu untuk melegalkan duit Tommy ini. Ini  bukannya semacam 
konspirasi? 

Peran Yusril itu seperti pengacaranya Tommy, yaitu ngurusin duitnya 
Tommy yang dikirim Paribas ke rekening Pemerintah trus diputihkan 
Yusril untuk rekening Tommy. Kenapa harus ngurusin kepentingan 
Tommy? Biarin saja dia yang ngurusin uangnya sendiri selepas penjara.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
> 
> 1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
> 2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari BNP Paribas - 
bank 
> perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza, dia malah 
> meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg mengurus cairnya 
duit itu, 
> kantor pengacara ihza dan ihza.
> 
> dodol tenan :D
> 
> 
> 




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Ari Condrowahono
oom Aly,


1. good poin di postingan mbak tri budi sebelum ini.  demokrasinya sih 
udah lebih baik karena ada transpransi dan keterbukaan. dan orang lebih 
bebas menyuarakan pendapat.   untuk sisi itu indonesia lebih baik 
dibanding jaman oom harto.

2. tapi penegakan hukum emang ndak jalan seperti yg diharapkan.  padahal 
penegakan hukum yg tidak pandang bulu ini salah satu pilar jalannya 
demokrasi.  kalo dibilang dgn gaya kroya, kita tuh orangnya ndak punya 
tradisi strong execution.  maskulinitasnya kurang.  sehingga wacana 
tetap jadi wacana pelaksanaan kurang.  tahu sendiri di medan itu, raja 
mafia oloan sitompul bisa tetap berkuasa.  padahal dia udah jela al 
capone sejak tahun 80an.  lha gimana yg boss besarmodel suharto bisa 
tersentuh, raja raja kecil aja ngebababtnya gak bisa.

saya dah pernah cerita kan, kalo jaringan novotel mampu menggusur 
kapolsek bukit tinggi out of office, ketika dia menggerebek transaksi 
narkoba di sana.  itu cerita kecil dari daerah yg sunyi bersih :D  
gimana yg daerah pusat bisnis dan kekayaan.  kalo keliatan bersih, 
karena dalamnya busuknya ndak ketulungan kayak rimba jakarta ini.cuman 
pintar model penampilan ajah ceritanya ... ;p

3. kalau mbak tri budi mengangap islam ndak kompatibel dengan demokrasi, 
beberapa waktu lalu saya pernah kirim poin poin penelitian ISLAM AND 
DEMOCRACY Micro-Level Indications of Compatibility, STEVEN RYAN HOFMANN, 
Indiana University.  itu postingan tgl 8 februari.  kesimpulannya dari 
perbandingan beberapa negara, antara umat islam dgn umat kristen 
orthodoks, justru umat islam lebih siap [dan lebih kompatibel] berdemokrasi.

4. tanya juga.  filipina udah mendahului indoensia untuk aktivitas 
menggulingkan marcos.  dan sampai sekarang kroni marcos [anak anaknya] 
malah bisa fight back jadi senator di negara bagian sana.  apa menurut 
sampean filipina juga masih belum bisa demokrasi, atau demokrasinya 
lisptik ?  belum lagi mereka suka meneror islam sehingga orang sala 
perlu main bom boman, terutama para hero dari abu sayyaf yg bermarkas di 
jolo jolo.  pengen tahu aja pendapat sampean ttg negera tetangga kita.

5. malaysia bikin ribut lagi dengan indonesia.  padahal mereka sama sama 
urmpun melayu, san sama sama islam. dari sipadan ligitan, dialnjut 
ambalat. eh, belakangan ini, emreka kapal kapal tempurnya bolak balik 
melewati jalur perairan indonsia seara ilegal.  ini maksudnya apa ???  
demokrasi di malaysia menurut sampean lebih baik dari indoensia gak ?  
kalo secara ekonomi lebih baik gak ?  gina puspita bolak balik main ke 
boss darul arqamnya si imam ashaari itu.  apa sebaiknya dia berhenti aja 
bisnis dgn malaysia ? supaya devisa indoensia tidak lari ke sana ???  
atau harus mengangkat alah satu ornag idnoensia jadi khalifah, trus 
malaysia diakuisisis jadi bagian dari kekhalifahan saja ???


===


http://www.metrotvn ews.com/berita. asp?id=34375 


PANGARMATIM: NIAT PERMUSUHAN MALAYSIA MENINGKAT

Metrotvnews. com, Surabaya: Kondisi keamanana di perairan Ambalat,
perbatasan Indonesia dan Malaysia, kian memanas. Itu terjadi karena
kapal perang dan pesawat Malaysia terus-menerus melakukan pelanggaran
batas wilayah. Hal tersebut diutarakan Panglima Armada Timur
(Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Muklas Sidik di Surabaya, Kamis (1/3)
kemarin.

Bahkan, kata Sidik, intensintas pelanggaran kian meningkat.
Berdasarkan data di Gugus Tempur Koarmatim selama 2006, kapal dan
pesawat Malaysia melakukan 35 kali pelanggaran batas wilayah. Selama
2007, Malaysia melakukan 7 kali pelanggaran di bulan Januari dan 17
kali di bulan Februari. "Jadi, niat bermusuhannya saya nilai meningkat
berdasarkan fakta dan data," kata Sidik.


===


Muhammad Aly wrote:
>
> Soeharto mengundurkan diri jaman orba.. suatu
> kemajuan..! setelah jaman orba ya tuganya Mbak
> Mega-Gusdur - smp skrng SBY...
> seharusnya setelah bergulingnya Soeharto harus ada
> perubahan yg signifikan bukannya negara dan bangsa
> makin kandas & sengsara...terlebih SBY harus
> menunjukkan kemajuan demokrasi.. termasukkasus korupsi
> tommy & sidang soeharto.. khan biasa waktu mau
> kampanye termasuk Yusril.. atau akhirnya demokrasi
> lipstik doang...??? tapi soeharto bosnya militer siapa
> yg berani ya dari president2 setelahnya.. ?
>
> --- Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED] com > 
> wrote:
>
> > demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
> >
> > 1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
> > 2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari
> > BNP Paribas - bank
> > perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza,
> > dia malah
> > meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg
> > mengurus cairnya duit itu,
> > kantor pengacara ihza dan ihza.
> >
> > dodol tenan :D
> >
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Muhammad Aly
Soeharto mengundurkan diri jaman orba.. suatu
kemajuan..! setelah jaman orba ya tuganya Mbak
Mega-Gusdur - smp skrng SBY...
seharusnya setelah bergulingnya Soeharto harus ada
perubahan yg signifikan bukannya negara dan bangsa
makin kandas & sengsara...terlebih SBY harus
menunjukkan kemajuan demokrasi.. termasukkasus korupsi
tommy & sidang soeharto.. khan biasa waktu mau
kampanye termasuk Yusril.. atau akhirnya demokrasi
lipstik doang...??? tapi soeharto bosnya militer siapa
yg berani ya dari president2 setelahnya..?


--- Ari Condrowahono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :
> 
> 1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
> 2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari
> BNP Paribas - bank 
> perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza,
> dia malah 
> meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg
> mengurus cairnya duit itu, 
> kantor pengacara ihza dan ihza.
> 
> dodol tenan :D
> 
> 
> 
> Muhammad Aly wrote:
> >
> > P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia
> jaman
> > Orba...?
> >
> > Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding
> di
> > inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto
> mau
> > mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
> > MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan
> diri
> > cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif
> dlm
> > sejarah indonesia dimata international dan bangsa
> > kita.
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 



 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


RE: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)

Mas Arcon iki piye sih ? Kalau yang di bawah itu bukan karena demokrasi
di Indonesia, mas. Itu mah karena hukum di negara kita itu yang nggak
jalan ("gak main" kalau kata orang jawa).

Tapi saya ngerti kok. Mas Arcon lagi pura-pura jaka sembung aja
he..he..he..

Kalau demokrasi sama Islam ya ngga bisa disatukan dong mas. Wong
demokrasi itu artinya mengikuti apa kata rakyat banyak. Sedangkan Islam
'kan mengikuti kata Allah dan Rasul. Jadi beda kan ?

-Ning 

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ari Condrowahono
Sent: Wednesday, March 07, 2007 3:04 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)-
aljazair

demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :

1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan 2. tommy suharto masih bisa
narik 20 juta euro dari BNP Paribas - bank perancis, dan ketika
dikonsultasikan ke yusril ihza, dia malah meloloskan gitu aja. tahu
kantor pengacara yg mengurus cairnya duit itu, kantor pengacara ihza dan
ihza.

dodol tenan :D



Muhammad Aly wrote:
>
> P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman Orba...?
>
> Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding di inggris apalagi 
> amrik.. buktinya nih.. Soeharto mau mengundurkan diri setelah mhs/i 
> menduduki kantor MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan 
> diri cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif dlm sejarah 
> indonesia dimata international dan bangsa kita.
>



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~-->
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/hOt0.A/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~-> 

===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Ari Condrowahono
demokrasi indoensia memang lebih baik, buktinya :

1. pak harto tetep ndak masuk pengadilan
2. tommy suharto masih bisa narik 20 juta euro dari BNP Paribas - bank 
perancis, dan ketika dikonsultasikan ke yusril ihza, dia malah 
meloloskan gitu aja. tahu kantor pengacara yg mengurus cairnya duit itu, 
kantor pengacara ihza dan ihza.

dodol tenan :D



Muhammad Aly wrote:
>
> P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman
> Orba...?
>
> Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding di
> inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto mau
> mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
> MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan diri
> cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif dlm
> sejarah indonesia dimata international dan bangsa
> kita.
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Muhammad Aly
P Dana : Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman
Orba...?

Jaman orba masih lebih baik di indonesia dibanding di
inggris apalagi amrik.. buktinya nih.. Soeharto mau
mengundurkan diri setelah mhs/i menduduki kantor
MPR/DPR.. Soeharto hebat juga berani mengundurkan diri
cink... !! demokrasi yg luar biasa dan sgt positif dlm
sejarah indonesia dimata international dan bangsa
kita.

coba bush & Blair masih nanggring aja tuh smp skrng di
singgasananya.. mana demokrasinya di inggris &
amrik..??? kalu bush mau mengundurkan diri sy akan
angkat jempol 1000x tuk P Dana dan sujud syukur!
so demokrasi indonesia lebih baik khan.. hanya sistem
yg belum berjalan dan penanganan korupsi saja yg belum
terarah dengan baik dan tdk tegas...krn penguasa2
indonesia doyan diiming2 dolar US & pounsterling,
terbukti byk yg nyimpan duit di inggris, amrik, swiss
dll..

slm,



--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kelakuan Bush & Blair ini memang merusak tatanan
> dunia.  Dan mereka
> akan turun dg reputasi buruk.
> 
> Tapi ada keunggulan demokratis di sini, rakyat bisa
> tidak memilih
> mereka lagi.  Nah apakah hal ini terjadi di
> Indonesia jaman Orba, di
> Saudi Arabia sekarang.
> 
> Di AS dan Inggris mayoritas sudah merasa bahwa
> kebijakan Irak ini
> salah.  Parlemen Inggris sudah memutuskan utk
> menarik tentaranya dari
> Irak.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Amrik gaya demokrat preman dunia... hampir sama
> dengan
> > demokrasi ala orba soeharto. hanya soeharto kelas
> > nasional.
> > Org2 amrik sendiri yg humanist sdh alergi ngelihat
> si
> > bushet.eh si bush! apalagi org2 eropa alergi
> baaangeet
> > kecuali inggris dan sekutunya spt australia.
> > thn 2008 sebentar lagi.. nanti juga masyarakat
> amrik
> > melihat yg sesungguhnya siapa yg betul2 demokrasi
> > sesuai nurani manusia... biarlah masa yg menunggu
> > menghajar si Raja preman intl ini.. .
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > 
> > > oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar
> pemilu
> > > atau voting 50% +
> > > 1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan
> oleh
> > > barat selama ini?
> > > pemilu presiden di Amerika Serikat saja
> sebelumnya
> > > (tahun 2000)
> > > akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah
> Agung,
> > > gara2 suara yang
> > > seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada
> > > Pemilu 2004 diduga ada
> > > kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan
> > > minoritas seperti suku
> > > asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat
> ...
> > > negara yang
> > > demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya
> dan
> > > tidak benar-benar
> > > fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak
> rakyat
> > > Amerika saat ini
> > > yang merasa kecolongan dalam memilih presiden.
> > > Ternyata presiden yang
> > > dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau
> > > "sejujur-jujur" presiden dalam
> > > pemilihan yang jujur dan adil.
> > > 
> > > Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan
> dari
> > > semua golongan,
> > > termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga
> > > mensyaratkan pemilu yang
> > > jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti
> > > banyak pula
> > > kontroversinya di Amerika Serikat (soal pemilu
> yang
> > > sebenarnya lebih
> > > didukung oleh calon yang "punya duit" ketimbang
> > > kandidat yang benar2
> > > berprestasi dan mempunyai kinerja yang bagus.
> tanpa
> > > duit dan dukungan
> > > dari kapitalis termasuk perusahaan minyak,
> industri
> > > senjata, dan
> > > lobby-lobby yahudi, seorang calon presiden AS
> tidak
> > > bisa meraup suara
> > > banyak).
> > > 
> > > AS sendiri banyak berkoar-koar soal pelaksanaan
> > > demokrasi di Timur
> > > Tengah. Makanya dia menyerbu Irak karena
> menganggap
> > > pemimpinnya
> > > diktator dan tidak demokratis. Well, okelah.
> Tapi
> > > saat partai Hamas
> > > menang dalam pemilu di Palestina apa yang
> dilakukan
> > > AS? Berusaha
> > > memboikot hasil pemilu dan tidak mendukung
> > > pemerintahan partai Hamas
> > > dengan menghentikan bantuan yang selama ini
> mengalir
> > > pada pemerintah
> > > Palestina. Lelucon macam apa yang dimainkan
> Amerika,
> > > Pak Dana? Ini
> > > adalah bukti kebijakan standard ganda yang
> dilakukan
> > > oleh pemerintah
> > > demokratis AS. Tatkala pemerintah demokratis
> yang
> > > tidak sesuai
> > > kehendaknya yang menang dan berkuasa, maka ia
> tidak
> > > mendukungnya. Tapi
> > > pemerintahan yang diktator seperti di Arab Saudi
> > > atau Pakistan bisa
> > > didukung oleh AS karena ia sesuai dengan
> > > kehendaknya.
> > > 
> > > Soal Hitler, itu hal yang lain. Bagaimanapun ia
> > > lahir dari pemilu yang
> > > demokratis dan didukung rakyatnya. Kalau Pak
> Dana
> > > percaya pada
> > > demokrasi, termasuk mekanisme pemilu di
> dalamnya,
> > > tentu percaya bahwa
> > > Hitler adalah pemimpin yang didukung oleh
> rakyatnya.
> > > Ambisinya untuk
> > > menjadikan negara Jerman negara yang maju
> bukanlah
> > > ambisinya pribadi,
>

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Muhammad Aly
kalau ingin tahu demokrasi islam cobalah kunjungi spt
Qatar negara kerajaan islam yg menjadi salah satu
contoh negara2 islam maju ; 
rakyat, pendatang dan pemerintah menyatu.. islam dan
non-muslim bersatu...saling menghargai.. sistem islami
berjalan dengan baik dan warga non muslim pun
terlindungi. pria - wanita sejajar. rakyat damai tdk
ada huru-hara.. tdk ada demo.. ibadah aman.. konsumen
terjaga kesehatannya dll.. coba saja datang ke qatar
visit visa 1 minggu atau telpon teman2 anda buktikan
dech... dan bandingkan dengan kerjaaan inggris dan
amrik...


--- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika,
> Inggris, dll) adalah
> satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di
> dunia Islam (negara2
> Islam atau negara yang mayoritas penduduknya Islam).
> Apakah dapat
> diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang menjadi
> permasalahan.
> 
> Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan
> demokrasi tidak sejalan.
> Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa
> demokrasi sesuai dengan Islam.
> Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim
> maupun non-muslim.
> 
> Sekarang realitanya.
> Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi dalam
> pemerintahannya,
> mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu saja
> Islam). Namun
> banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal
> atau menghambat
> kemenangan partai-partai Islam tersebut. Beberapa
> contoh sudah
> dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di Aljazair,
> Ikhwanul Muslimin
> di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini mengemuka.
> Partai2 bernuansa
> Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam
> NAZI-nya Hitler yang
> jika menang kemudian akan membantai dan
> menyingkirkan lawan-lawan
> politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai islam,
> termasuk juga dari
> kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan untuk
> mencegah agar
> partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk
> dengan cara
> pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character
> assasination), atau cara2
> yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau
> pembunuhan tokoh2-nya.
> 
> Kenapa partai islam dicurigai sektarian? Sementara
> di Jerman, Belanda,
> dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai
> bernuansa agama yang
> berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu (Kristen
> Demokrat, Kristen
> Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa
> agama bisa diterapkan
> di negara2 Kristen atau yang mayoritas penduduknya
> beragama Kristen
> (atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak pada
> negara2 Islam atau
> negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk
> demokrasi karena harus
> >  ada niat dan tindakan serta checks-&-balances yg
> bekerja baik.
> >  ok
> >  Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu itu? 
> Tdk bisa. Apakah
> >  Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak
> juga.
> >
> >  Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma
> mengecam kebijakan
> >  politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak ada
> sangkut paut langsung
> >  dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.  Yg
> terpaut cuma
> >  sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur
> terpenting dalam membela
> >  kepentingan bangsa.
> >
> >  Apa kepentingan bangsa terpenting dalam hubungan
> kita dg AS dan
> >  Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg harus
> kita kejar dan
> >  manfaatkan sebesar2nya.
> >
> >  Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di
> Inggris tidak spt itu.
> >  Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak sama
> sekali.  Varian
> >  demokrasi mana yg paling cocok memang perlu
> didefinisikan oleh bangsa
> >  itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan demokrasi
> cukup universal
> >  sehingga ketidaklengkapan dalam praktek selama
> tolok utamanya OK,
> >  biasanya OK.
> 



 

Looking for earth-friendly autos? 
Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/


Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread H. M. Nur Abdurrahman
h, yaitu Robert Fisk dari  harian Independent,  John
Sweeney dari The Observer, Anthony Loyds  dari The Times dan Sairah Shah
dari TV Channel Four. Hasil investigasi dari  para  wartawan  tersebut
berhasil  membongkar   sebahagian kejahatan Jenderal M.Lamari, pejabar rejim
militer Aljazair.

The Observer edisi Ahad, 16 November 1997 menurunkan wawancara eksklusif
dengan  seorang  bekas  anggota   intelejen   bernama "Joseph"   yang
mengaku  berpartisipasi  aktif  dalam   sejumlah pembunuhan. Karena begitu
takutnya ia lari ke London setelah hati nuraninya  tidak  tahan lagi untuk
melaksanakan  tugas  membantai sesama  warga  Aljazair sendiri dan
melaksanakan  aksi  terorisme internasional.  Dialah yang melaksanakan aksi
pemboman  di  Paris serta menggorok leher tujuh pelaut Italia itu.

Pengakuan "Joseph" ini diperkuat pula oleh agen rahasia  lain bernama
"Hakim" yang diwawancarai oleh harian Le Monde di  Paris. Akibatnya  di ibu
kota Prancis itu digelas  demonstrasi  terbesar selama 20 tahun terakhir ini
di Paris yang menuntut "Hakim"  yang didalangi  oleh  Jenderal M.Mediani
dengan  panggilan  rahasianya "Tawfiq".  Pemboman  di Paris dan penggorokan
pelaut  Italia  itu menimbulkan  krisis diplomatik antara Italia dan Prancis
di  satu pihak dengan Aljazair pada pihak yang lain.

Wahai  rejim  militer  Aljazair!  Sepandai-pandai  membungkus barang  yang
busuk akhirnya berbau juga.  Sepandai-pandai  tupai melompat  akhirnya
jatuh  jua. Di dunia  ini  telah  terbongkar, apatah pula di Hari Pengadilan
kelak. WaLla-hu a'lamu  bishshawa-b.

*** Makassar, 21 Desember 1997
[H.Muh.Nur Abdurrahman]


*

- Original Message - 
From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, March 06, 2007 18:28
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair


> Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya sendiri enggak tahu
> persis apa latar belakang militansi di Aljazair dan terimakasih sudah
> diberikan di sini.  Saya hanya melihat hasil akhirnya saja bahwa
> Aljazair tidak aman karena militansi dari kelompok Islam radikal.
>
> Ada suatu pertimbangan: pemilu sendiri adalah mekanisme demokrasi
> tetapi bukan demokrasi itu sendiri.  Seperti Hitler dan partai
> Nazi-nya dipilih secara demokratis tetapi setelah itu mereka menjadi
> totalitarianisme dan melanggar segala macam HAM.  Demokrasi memerlukan
> lebih dari pemilu. Topik ini pernah saya bahas dg pak HMNA.  Memang
> sering demokrasi disalahtafsirkan hanya sbg voting dimana 50%+1 adalah
> si pemenang.
>
> Demokrasi memerlukan juga kelembagaan moderen yg berjalan baik.  Tanpa
> itu semua belum demokrasi namanya.  Dan akan menjurus ke sana.  Contoh
> aja jaman Orba, diktator yg di angkat oleh pemilu yg 'demokratis'.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Pak Dana, awal mulanya krisis di Aljazair kan pada pemilu tahun 1991
> > di mana partai islam FIS menang, terus dibatalkan sama pihak militer.
> > FIS dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang, aktivisnya
> > dikejar2. Wajar kalau mereka mengadakan perlawanan dan angkat senjata
> > terhadap pihak militer.
> >
> > Aneh ya. Padahal pemilunya sendiri demokratis. Giliran partai Islam
> > yang menang terus dibatalkan begitu saja sama pihak militer. Negara
> > barat yang suka gembar-gembor soal demokrasi seperti Amerika, juga
> > diam dan tutup mata, tidak mengecam aksi yang dilakukan pihak militer
> > tersebut. Kalau misalnya militer tidak membatalkan hasil pemilu
> > tersebut, partai Islam menang dan memimpin tentu saja tidak terjadi
> > perang saudara.
> >
> > Pak Dana harus banyak2 belajar sejarah untuk dapat mengenal mana sebab
> > mana akibat. Jadi tidak menggeneralisir bahwa golongan islam cenderung
> > untuk radikal. Dalam kasus FIS ini, mereka telah ambil jalan yang
> > konstitusional, tapi di-bypass oleh pihak militer. Coba, bagaimana ini
> > Pak, ditinjau dari sisi demokrasi?
> >
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> >
> >
> > On 3/5/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Ada banyak kelompok militan di sana. Mungkin spt DI/TII dulu negara2
> > >  kecil tidak resmi yg punya hukum sendiri.  Saya sendiri memang belum
> > >  check-recheck apakah benar ada fatwa dari pemuka negara2 kecil dalam
> > >  negara itu tapi dari larangan dari Deplunya Inggris utk berkunjung ke
> > >  sana berarti memang benar2 bahaya.
> > >
> > >  Jalur kereta api ke Maroko sudah lama ditutup

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Chae
Bagaimana tidak dikatakan bahwa perempuan dalam Islam memang tidak
setara dengan laki-laki jika laki-laki masih dianggap sebagai pemimpin
perempuan (Qs.4:34), jika perempuan hanya mendapatkan 1/2 dari bagian
laki-laki dalam hal waris (Qs.4:11), jika perempuan berbuat hal yang
tidak menyenangkan maka dia boleh dipukul (Qs.4:34) dan juga bagaimana
perempuan menjadi saksi haruslah dua orang, juga perempuan diperkosa
harus menhadirkan 4 saksi (mana mungki), perempuan sebagai
istri boleh diganti-ganti kayak pake kaos kaki saja (Qs.4:20-21),
perempuan juga boleh dikoleksi jika laki-laki menyenangi perempuan
lebih dari satu, bisa koleksi sampai 4 orang (Qs.4:3),perempuan di
perlakukan sebagai "setan" bagi laki-laki sehingga wajib di keberi
keberadaanya dari padangan laki-laki, ini semua untuk kepentingan
laki-laki (Qs.33:59)

...Masih mau lanjut..;))
 In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>   Jano - ko =
>
>   Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
>
>   Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu
mulianya kedudukan wanita di Islam, ngono
>
>   Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah
pengertian antara barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu
terjadi seandainya kita paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis
F  dan banyak membaca.
>
>   Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
>
>
>   Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus
ingat bahwa didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia
tapi juga mahluk yang lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak,
yang juga membutuhkan peraturan untuk mengatur mereka, ingat, mereka
juga bertasbih kepada Allah SWT.
> 
>
>   Salam manis
>
>
>   ---ooo0ooo---
>
>
>   
> Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban
Islam oleh
> karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
> perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
> dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
> dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
> Pencerahan, dsb dsb.
> 
> Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
> menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
> belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
> Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
> buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
> filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
> demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
> pemikiran2 filsuf mana yg dianut?
> 
> Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
> belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
> bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
> tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi
saya.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
>  wrote:
> >
> > ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> > dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> > Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> > mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> > 
> > Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> > berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> > terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
> > mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> > negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
> > presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> > 
> > Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> > dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang sebagai
> > contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, tapi
> > ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> > "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> > Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya supreme
> > leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> > supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki konstitutional
> > sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> > Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> > pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, jadi
> > tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> > 
> > Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa jadi
> > tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih menghargai
> > raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> > bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> > negara.
> > 
> > Terus, saya baca lagi negara2 

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread khaidarmak
Iya. Saya sering membaca argumen2 penuh prasangka spt itu. Kelompok
orang2 paranoid ini takut kalau partai pemenang pemilu nantinya akan
membunuh demokrasi. Karena itu, biar demokrasinya tidak mati mereka
harus membunuh proses demokrasi terlebih dulu. Menyedihkan sekali.

Salam,

Khaidar
http://leluconsinga.wordpress.com

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Selanjutnya ...
> Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
> Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
> pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
> Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
> adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
> rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread jano ko
Mas DANA berkata =
   
  Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi saya.

  ==
   
  Jano - ko =
   
  Mas kapan tho mau berhenti "ber - ignorance ria" ?
   
  Sebaiknya mas Dana lebih banyak membaca Al Qur'an supaya tahu mulianya 
kedudukan wanita di Islam, ngono
   
  Ignorance alias ndeso itu yang menyebabkan timbulnya salah pengertian antara 
barat - timur - islam, yang sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita 
paling tidak mengikuti pola diskusinya Francis F  dan banyak membaca.
   
  Diskusi - membaca - diskusi - membaca.
   
   
  Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, tapi bung Dana harus ingat bahwa 
didunia ini yang berhak untuk hidup bukan hanya manusia tapi juga mahluk yang 
lain, baik yang mahluk ghaib atau yang tidak, yang juga membutuhkan peraturan 
untuk mengatur mereka, ingat, mereka juga bertasbih kepada Allah SWT.

   
  Salam manis
   
   
  ---ooo0ooo---
   
   
  
Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban Islam oleh
karena itu wajar jika ada yg skeptis. Demokrasi di Barat itu penuh
perjuangan dan tidak lahir begitu saja. Tetapi perkembangan pemikiran
dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
dan catatan sejarahnya. Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
Pencerahan, dsb dsb.

Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
menentang. Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
belum mapan. Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
Islam mengenai demokrasi. Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
pemikiran2 filsuf mana yg dianut?

Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
belum setaranya posisi hukum perempuan. Dan ketidak setaraan ini
bertentangan dg HAM yg paling dasar. Ada demokrasi tetapi perempuan
tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan? Ini belum demokrasi bagi saya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> 
> Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
> mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
> presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> 
> Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang sebagai
> contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, tapi
> ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya supreme
> leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki konstitutional
> sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, jadi
> tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> 
> Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa jadi
> tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih menghargai
> raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> negara.
> 
> Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari daftar di
> wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
> Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
> Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
> sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan Israel
> adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara, jangan2
> hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
> sebenarnya.
> 
> Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
> "Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung Kepercayaan".
> Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis, karena
> nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah?

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread khaidarmak
Ohoi, teokrasinya Inggris ini menarik sekali, mas Wikan. Mungkin bisa
dibabar lebih lanjut. Kalau Israel mah jelas sekali, sebutannya aja
jewish state.

Khaidar
http://leluconsinga.wordpress.com

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> 
> Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
> mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
> presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> 
> Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang sebagai
> contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, tapi
> ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya supreme
> leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki konstitutional
> sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, jadi
> tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> 
> Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa jadi
> tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih menghargai
> raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> negara.
> 
> Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari daftar di
> wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
> Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
> Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
> sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan Israel
> adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara, jangan2
> hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
> sebenarnya.
> 
> Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
> "Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung Kepercayaan".
> Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis, karena
> nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah? Silakan
> saja. Kalau misalnya Iran Anda sebut sebagai theokratis, Inggris juga
> bisa dong saya sebut sebagai theokratis. Ini saya ngambilnya dari
> Wikipedia lho, bukan pendapat subjektif saya pribadi.
> 
> Selanjutnya ...
> Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
> Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
> pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
> Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
> adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
> rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?
> 
> Soal Iran, Bapak bisa lihat sendiri, bagaimana seorang Ahmadinejad
> yang sederhana bisa menjadi pemenang pemilu di Iran. Di Amerika, mana
> bisa seorang yang gak punya duit bisa jadi presiden? Lihat dan
> renungkan Pak Dana. Betapa di Amerika, kekuatan duit itu begitu utama
> untuk pelaksanaan demokrasi. Sehingga akhirnya banyak warga yang putus
> asa dan memilih untuk tidak memilih dalam pemilu. Apakah ini benar
> demokrasi, atau sebenarnya kekuasaan/kekuatan uang (Duitcracy)?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Persoalan utama apakah demokrasi Islam itu benar2 demokrasi.  Apakah
> >  penguasa benar2 bertanggung jawab pada rakyat bukan kepada Tuhan
saja?
> >
> >  Apakah ada transparansi yg memuaskan dalam hal menjalankan negara?
> >  Apakah rakyat benar2 bisa menurunkan penguasa yg tidak lagi
disukainya?
> >
> >  Praktek dan pengalaman negara2 syariat atau bermayoritas Islam itu
> >  ternyata tidak menjawab pertanyaan2 di atas secara memuaskan.
> >
> >  Konsep pemerintahan Islam itu umumnya teokratis.  Saya pernah debat
> >  sama pak HMNA dan dia bilang Iran bukan teokrasi. Terus saya tanya
> >  memang presidennya bisa gonta ganti tapi Supreme Leader (Ayatullah)
> >  nya bisa diganti enggak?  Bukannya seumur hidup dan hanya bertanggung
> >  jawab kepada Tuhan bukan kepada rakyat?  Ini teokrasi namanya.
> >
> >  Indonesia lebih demokratis karena memang kita sekarang ini negara
> >  demokrasi beneran bukan cuma namanya doang.
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Dan
Demokrasi modern yg kita kenal bukan lahir dari peradaban Islam oleh
karena itu wajar jika ada yg skeptis.  Demokrasi di Barat itu penuh
perjuangan dan tidak lahir begitu saja.  Tetapi perkembangan pemikiran
dan filosofi menuju demokrasi moderen spt sekarang itu jelas evolusi
dan catatan sejarahnya.  Dari filosofi Yunani, Magna Carta, Masa
Pencerahan, dsb dsb.

Saya terus terang ikut kelompok yg skeptis tetapi bukan berarti saya
menentang.  Cuma kurang yakin aja karena buktinya belum banyak dan
belum mapan.  Saya sendiri juga belum pernah baca tulisan2 pemikir
Islam mengenai demokrasi.  Apakah Anda dapat memberi nama dan judul
buku yg perlu saya baca sehingga saya bisa mengikuti alur pemikiran
filosofisnya dari masyarakat kesukuan di jazirah Arabia menjadi negara
demokrasi moderen itu apa saja tahapan2 yg telah dilalui dan
pemikiran2 filsuf mana yg dianut?

Salah satu yg kurang sreg bagi saya dalam demokrasi Islam ialah masih
belum setaranya posisi hukum perempuan.  Dan ketidak setaraan ini
bertentangan dg HAM yg paling dasar.  Ada demokrasi tetapi perempuan
tidak memperoleh kebebasan dan kesetaraan?  Ini belum demokrasi bagi saya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
> dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
> Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
> mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.
> 
> Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
> berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
> terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
> mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
> negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
> presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.
> 
> Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
> dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang sebagai
> contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, tapi
> ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
> "demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
> Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya supreme
> leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
> supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki konstitutional
> sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
> Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
> pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, jadi
> tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.
> 
> Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa jadi
> tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih menghargai
> raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
> bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
> negara.
> 
> Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari daftar di
> wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
> Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
> Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
> sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan Israel
> adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara, jangan2
> hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
> sebenarnya.
> 
> Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
> "Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung Kepercayaan".
> Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis, karena
> nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah? Silakan
> saja. Kalau misalnya Iran Anda sebut sebagai theokratis, Inggris juga
> bisa dong saya sebut sebagai theokratis. Ini saya ngambilnya dari
> Wikipedia lho, bukan pendapat subjektif saya pribadi.
> 
> Selanjutnya ...
> Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
> Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
> pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
> Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
> adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
> rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?
> 
> Soal Iran, Bapak bisa lihat sendiri, bagaimana seorang Ahmadinejad
> yang sederhana bisa menjadi pemenang pemilu di Iran. Di Amerika, mana
> bisa seorang yang gak punya duit bisa jadi presiden? Lihat dan
> renungkan Pak Dana. Betapa di Amerika, kekuatan duit itu begitu utama
> untuk pelaksanaan demokrasi. Sehingga akhirnya banyak warga yang putus
> asa dan memilih untuk tidak memilih dalam pemilu. Apakah ini benar
> demokrasi, atau sebenarnya kekuasaan/kekuatan uang (Duitcracy)?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> 

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Wikan Danar Sunindyo
ya Pak Dana, negara2 Islam juga tengah berubah menuju ke demokrasi,
dan semestinya Pak Dana juga tidak menyangsikan hal itu, karena Pak
Dana telah menyebutkan contohnya Indonesia sebagai negara yang
mayoritas muslim melaksanakan demokrasi dengan baik.

Kalau Pak Dana menyamaratakan bahwa negara2 Islam tidak pintar
berdemokrasi, berarti Pak Dana mengganggap remeh (underestimate)
terhadap kemampuan negara2 Islam tersebut berdemokrasi. Padahal kalau
mau fair, ayo dibandingkan antara demokrasi di negara Islam dengan
negara Amerika. Satu hal saja. Indonesia dan Pakistan pernah mempunyai
presiden/perdana menteri perempuan, sementara Amerika belum.

Selanjutnya saya tertarik soal theokrasi yang Pak Dana benturkan
dengan demokrasi. Pak Dana mengambil contoh Iran yang dibilang sebagai
contoh negara theokrasi. Oke, banyak orang berpendapat demikian, tapi
ada pula yang berpendapat lain. Misalnya dengan menyebut sebagai
"demokrasi beragama" (religious democracy), alih2 theokrasi.
Pelaksanaan pemilu di Iran juga bagus dan lancar. Yang namanya supreme
leader juga gak seenaknya sendiri memutuskan. Pada beberapa sisi,
supreme leader seperti halnya raja pada negara2 monarki konstitutional
sebagai lambang spiritual dan penentu akhir dari sistem bernegara.
Artinya pada suatu saat negara chaos karena kudeta atau ketiadaan
pimpinan, maka ada supreme leader yang bakal menangani negara, jadi
tidak sampai ancur2-an seperti Indonesia pada Mei 1998.

Kita juga bisa belajar dan melihat betapa kudeta di Thailand bisa jadi
tidak berdarah karena peranan raja yang besar. Orang masih menghargai
raja, meskipun perdana menteri sudah diturunkan. Militer pun tidak
bakal semena2, karena ada raja yang bakal menjadi kata akhir bagi
negara.

Terus, saya baca lagi negara2 yang termasuk theokrasi dari daftar di
wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Theocracy
Oh, ternyata Israel dan Inggris juga termasuk di dalamnya.
Apa maksudnya ini? Condolezza Rice termasuk yang memuji2 Israel
sebagai negara yang demokratis. Nyatanya bentuk pemerintahan Israel
adalah theokratis. Jadi demokratis/theokratisnya suatu negara, jangan2
hanya didasarkan oleh persepsi Amerika saja, bukan kenyataan
sebenarnya.

Inggris? Ternyata negara theokratis juga dengan kerajaan sebagai
"Supreme Governor" dari Gereja Inggris dan "Pelindung Kepercayaan".
Jadi Pak Dana, lupakanlah Inggris sebagai negara demokratis, karena
nyatanya dia adalah theokratis. Mau berdebat soal istilah? Silakan
saja. Kalau misalnya Iran Anda sebut sebagai theokratis, Inggris juga
bisa dong saya sebut sebagai theokratis. Ini saya ngambilnya dari
Wikipedia lho, bukan pendapat subjektif saya pribadi.

Selanjutnya ...
Pendapat Pak Dana lebih bernuansa prasangka ketimbang kebenaran.
Karena nyatanya, pada partai2 Islam yang menjadi peserta bahkan
pemenang pemilu di beberapa negara seperti Aljazair, Mesir, Turki,
Palestina, kebanyakan dari mereka diserobot dengan cara yang tidak
adil. Jadi bagaimana mau membuktikan diri bahwa partai Islam jadi
rahmatan lil'alamin kalau senantiasa dicurangi seperti itu?

Soal Iran, Bapak bisa lihat sendiri, bagaimana seorang Ahmadinejad
yang sederhana bisa menjadi pemenang pemilu di Iran. Di Amerika, mana
bisa seorang yang gak punya duit bisa jadi presiden? Lihat dan
renungkan Pak Dana. Betapa di Amerika, kekuatan duit itu begitu utama
untuk pelaksanaan demokrasi. Sehingga akhirnya banyak warga yang putus
asa dan memilih untuk tidak memilih dalam pemilu. Apakah ini benar
demokrasi, atau sebenarnya kekuasaan/kekuatan uang (Duitcracy)?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Persoalan utama apakah demokrasi Islam itu benar2 demokrasi.  Apakah
>  penguasa benar2 bertanggung jawab pada rakyat bukan kepada Tuhan saja?
>
>  Apakah ada transparansi yg memuaskan dalam hal menjalankan negara?
>  Apakah rakyat benar2 bisa menurunkan penguasa yg tidak lagi disukainya?
>
>  Praktek dan pengalaman negara2 syariat atau bermayoritas Islam itu
>  ternyata tidak menjawab pertanyaan2 di atas secara memuaskan.
>
>  Konsep pemerintahan Islam itu umumnya teokratis.  Saya pernah debat
>  sama pak HMNA dan dia bilang Iran bukan teokrasi. Terus saya tanya
>  memang presidennya bisa gonta ganti tapi Supreme Leader (Ayatullah)
>  nya bisa diganti enggak?  Bukannya seumur hidup dan hanya bertanggung
>  jawab kepada Tuhan bukan kepada rakyat?  Ini teokrasi namanya.
>
>  Indonesia lebih demokratis karena memang kita sekarang ini negara
>  demokrasi beneran bukan cuma namanya doang.


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Dan
Kelakuan Bush & Blair ini memang merusak tatanan dunia.  Dan mereka
akan turun dg reputasi buruk.

Tapi ada keunggulan demokratis di sini, rakyat bisa tidak memilih
mereka lagi.  Nah apakah hal ini terjadi di Indonesia jaman Orba, di
Saudi Arabia sekarang.

Di AS dan Inggris mayoritas sudah merasa bahwa kebijakan Irak ini
salah.  Parlemen Inggris sudah memutuskan utk menarik tentaranya dari
Irak.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Amrik gaya demokrat preman dunia... hampir sama dengan
> demokrasi ala orba soeharto. hanya soeharto kelas
> nasional.
> Org2 amrik sendiri yg humanist sdh alergi ngelihat si
> bushet.eh si bush! apalagi org2 eropa alergi baaangeet
> kecuali inggris dan sekutunya spt australia.
> thn 2008 sebentar lagi.. nanti juga masyarakat amrik
> melihat yg sesungguhnya siapa yg betul2 demokrasi
> sesuai nurani manusia... biarlah masa yg menunggu
> menghajar si Raja preman intl ini.. .
> 
> 
> 
> 
> --- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar pemilu
> > atau voting 50% +
> > 1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan oleh
> > barat selama ini?
> > pemilu presiden di Amerika Serikat saja sebelumnya
> > (tahun 2000)
> > akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah Agung,
> > gara2 suara yang
> > seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada
> > Pemilu 2004 diduga ada
> > kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan
> > minoritas seperti suku
> > asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat ...
> > negara yang
> > demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya dan
> > tidak benar-benar
> > fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak rakyat
> > Amerika saat ini
> > yang merasa kecolongan dalam memilih presiden.
> > Ternyata presiden yang
> > dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau
> > "sejujur-jujur" presiden dalam
> > pemilihan yang jujur dan adil.
> > 
> > Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan dari
> > semua golongan,
> > termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga
> > mensyaratkan pemilu yang
> > jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti
> > banyak pula
> > kontroversinya di Amerika Serikat (soal pemilu yang
> > sebenarnya lebih
> > didukung oleh calon yang "punya duit" ketimbang
> > kandidat yang benar2
> > berprestasi dan mempunyai kinerja yang bagus. tanpa
> > duit dan dukungan
> > dari kapitalis termasuk perusahaan minyak, industri
> > senjata, dan
> > lobby-lobby yahudi, seorang calon presiden AS tidak
> > bisa meraup suara
> > banyak).
> > 
> > AS sendiri banyak berkoar-koar soal pelaksanaan
> > demokrasi di Timur
> > Tengah. Makanya dia menyerbu Irak karena menganggap
> > pemimpinnya
> > diktator dan tidak demokratis. Well, okelah. Tapi
> > saat partai Hamas
> > menang dalam pemilu di Palestina apa yang dilakukan
> > AS? Berusaha
> > memboikot hasil pemilu dan tidak mendukung
> > pemerintahan partai Hamas
> > dengan menghentikan bantuan yang selama ini mengalir
> > pada pemerintah
> > Palestina. Lelucon macam apa yang dimainkan Amerika,
> > Pak Dana? Ini
> > adalah bukti kebijakan standard ganda yang dilakukan
> > oleh pemerintah
> > demokratis AS. Tatkala pemerintah demokratis yang
> > tidak sesuai
> > kehendaknya yang menang dan berkuasa, maka ia tidak
> > mendukungnya. Tapi
> > pemerintahan yang diktator seperti di Arab Saudi
> > atau Pakistan bisa
> > didukung oleh AS karena ia sesuai dengan
> > kehendaknya.
> > 
> > Soal Hitler, itu hal yang lain. Bagaimanapun ia
> > lahir dari pemilu yang
> > demokratis dan didukung rakyatnya. Kalau Pak Dana
> > percaya pada
> > demokrasi, termasuk mekanisme pemilu di dalamnya,
> > tentu percaya bahwa
> > Hitler adalah pemimpin yang didukung oleh rakyatnya.
> > Ambisinya untuk
> > menjadikan negara Jerman negara yang maju bukanlah
> > ambisinya pribadi,
> > melainkan keinginan sebagian besar rakyat jerman
> > saat itu.
> > 
> > Sekarang bandingkan Hitler dengan GW Bush. Keduanya
> > sama2 lahir dari
> > pemilu yang demokratis. Dan keduanya sama2 berambisi
> > menjadikan
> > negaranya sebagai negara yang maju dan terkemuka.
> > Keduanya sama2
> > didukung oleh rakyatnya. Penentangnya tentu saja
> > bukan orang yang
> > patriotis dari sisi negara. Oke, keduanya juga
> > melakukan penyerangan
> > kepada negara lain, pembunuhan dan pembasmian secara
> > massal. Bedanya
> > cuman, saat ini Hitler kalah perang dan sudah mati
> > bunuh diri,
> > sementara GW Bush belum. Mungkin suatu saat kelak,
> > sejarah juga akan
> > mencatat bahwa GW Bush adalah seorang penjahat
> > perang yang menyerang
> > negara Irak & Afganishtan tanpa alasan.
> > 
> > ... dan keduanya lahir dari sistem pemerintahan yang
> > demokratis.
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> > 
> > On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > >
> > > Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya
> > sendiri enggak tahu
> > >  persis apa latar belakang militansi di Aljazair
> > dan terimakasih sudah
> > >  diberikan di sini.  Saya

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Dan
Persoalan utama apakah demokrasi Islam itu benar2 demokrasi.  Apakah
penguasa benar2 bertanggung jawab pada rakyat bukan kepada Tuhan saja?

Apakah ada transparansi yg memuaskan dalam hal menjalankan negara? 
Apakah rakyat benar2 bisa menurunkan penguasa yg tidak lagi disukainya?

Praktek dan pengalaman negara2 syariat atau bermayoritas Islam itu
ternyata tidak menjawab pertanyaan2 di atas secara memuaskan.

Konsep pemerintahan Islam itu umumnya teokratis.  Saya pernah debat
sama pak HMNA dan dia bilang Iran bukan teokrasi. Terus saya tanya
memang presidennya bisa gonta ganti tapi Supreme Leader (Ayatullah)
nya bisa diganti enggak?  Bukannya seumur hidup dan hanya bertanggung
jawab kepada Tuhan bukan kepada rakyat?  Ini teokrasi namanya.

Indonesia lebih demokratis karena memang kita sekarang ini negara
demokrasi beneran bukan cuma namanya doang.

Di Eropah banyak partai dg nama Kristen tetapi mereka tidak mendukung
seorang pemuka agama utk duduk di pemerintahan dan yg tidak bisa
diganti karena hanya bertanggung jawab kpd Tuhan. Mereka tidak
teokratis.  Bernuansa agama tetapi tetap demokratis. Ini sih OK OK
saja.  Di Indonesia juga banyak partai bernuansa agama yg demikian. 
Malahan Pancasila itu sila pertamanya apa?

Mengapa teokrasi itu tidak disukai?  Karena memang enak kalau cuma
bertanggung jawab kpd Tuhan.  Memilih sendiri karena merasa paling
mengerti Tuhan (Mana ada Tuhan terdaftar sbg pencoblos dlm pemilu) dan
tidak pernah dihukum kalau salah karena nanti Tuhan akan menghukum di
neraka (mana ada setiap tahun pidato menghadap Tuhan dan ditayangkan
di televisi dan kemudian Tuhan menerima atau menolak
tanggungjawabnya).  Terus selama mewakili Tuhan di dunia kekuasaannya
absolut lagi.  Saya juga mau dong ...  Enak banget soalnya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> oke, Pak Dana ... demokrasit di barat (Amerika, Inggris, dll) adalah
> satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di dunia Islam (negara2
> Islam atau negara yang mayoritas penduduknya Islam). Apakah dapat
> diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang menjadi permasalahan.
> 
> Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan demokrasi tidak sejalan.
> Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa demokrasi sesuai
dengan Islam.
> Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim maupun non-muslim.
> 
> Sekarang realitanya.
> Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi dalam pemerintahannya,
> mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu saja Islam). Namun
> banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal atau menghambat
> kemenangan partai-partai Islam tersebut. Beberapa contoh sudah
> dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di Aljazair, Ikhwanul Muslimin
> di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini mengemuka. Partai2 bernuansa
> Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam NAZI-nya Hitler yang
> jika menang kemudian akan membantai dan menyingkirkan lawan-lawan
> politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai islam, termasuk juga dari
> kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan untuk mencegah agar
> partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk dengan cara
> pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character assasination), atau cara2
> yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau pembunuhan tokoh2-nya.
> 
> Kenapa partai islam dicurigai sektarian? Sementara di Jerman, Belanda,
> dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai bernuansa agama yang
> berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu (Kristen Demokrat, Kristen
> Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa agama bisa diterapkan
> di negara2 Kristen atau yang mayoritas penduduknya beragama Kristen
> (atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak pada negara2 Islam atau
> negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk demokrasi karena harus
> >  ada niat dan tindakan serta checks-&-balances yg bekerja baik.
> >  ok
> >  Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu itu?  Tdk bisa. Apakah
> >  Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak juga.
> >
> >  Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma mengecam kebijakan
> >  politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak ada sangkut paut langsung
> >  dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.  Yg terpaut cuma
> >  sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur terpenting dalam membela
> >  kepentingan bangsa.
> >
> >  Apa kepentingan bangsa terpenting dalam hubungan kita dg AS dan
> >  Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg harus kita kejar dan
> >  manfaatkan sebesar2nya.
> >
> >  Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di Inggris tidak spt itu.
> >  Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak sama sekali.  Varian
> >  demokrasi mana yg paling cocok memang perlu didefinisikan oleh bangsa
> >  itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan demokrasi cukup universal
> >  sehingga ketidaklengkapan dalam praktek selama tolok utamanya OK,
> > 

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Wikan Danar Sunindyo
oke, Pak Dana ... demokrasi di barat (Amerika, Inggris, dll) adalah
satu hal (one thing) ... bagaimana demokrasi di dunia Islam (negara2
Islam atau negara yang mayoritas penduduknya Islam). Apakah dapat
diterapkan (applicable) atau tidak? Ini yang menjadi permasalahan.

Sebagian berpendapat bahwa antara Islam dengan demokrasi tidak sejalan.
Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa demokrasi sesuai dengan Islam.
Dan pendapat ini dianut baik oleh orang2 muslim maupun non-muslim.

Sekarang realitanya.
Pada saat muslim mengadopsi sistem demokrasi dalam pemerintahannya,
mereka membentuk partai bernuansa agama (tentu saja Islam). Namun
banyak hal yang kemudian mengganjal dan menjegal atau menghambat
kemenangan partai-partai Islam tersebut. Beberapa contoh sudah
dikemukakan sebelumnya, antara lain FIS di Aljazair, Ikhwanul Muslimin
di Mesir, Hamas di Palestina. Trend ini mengemuka. Partai2 bernuansa
Islam dikesankan sebagai partai "fasis" semacam NAZI-nya Hitler yang
jika menang kemudian akan membantai dan menyingkirkan lawan-lawan
politiknya. Oleh karena itu, lawan2 partai islam, termasuk juga dari
kaum militer, bersatu padu menggalang kekuatan untuk mencegah agar
partai Islam tidak menang dalam pemilu, termasuk dengan cara
pemfitnahan, pembunuhan nama baik (character assasination), atau cara2
yang lebih kasar lainnya, misal kudeta atau pembunuhan tokoh2-nya.

Kenapa partai islam dicurigai sektarian? Sementara di Jerman, Belanda,
dan negara-negara Eropa lainnya, banyak partai bernuansa agama yang
berdiri dan menjadi pemenang dalam pemilu (Kristen Demokrat, Kristen
Sosialis, dsb). Jika pendirian partai2 bernuansa agama bisa diterapkan
di negara2 Kristen atau yang mayoritas penduduknya beragama Kristen
(atau dulunya beragama Kristen), kenapa tidak pada negara2 Islam atau
negara2 yang penduduknya mayoritas Islam?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk demokrasi karena harus
>  ada niat dan tindakan serta checks-&-balances yg bekerja baik.
>  ok
>  Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu itu?  Tdk bisa. Apakah
>  Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak juga.
>
>  Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma mengecam kebijakan
>  politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak ada sangkut paut langsung
>  dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.  Yg terpaut cuma
>  sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur terpenting dalam membela
>  kepentingan bangsa.
>
>  Apa kepentingan bangsa terpenting dalam hubungan kita dg AS dan
>  Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg harus kita kejar dan
>  manfaatkan sebesar2nya.
>
>  Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di Inggris tidak spt itu.
>  Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak sama sekali.  Varian
>  demokrasi mana yg paling cocok memang perlu didefinisikan oleh bangsa
>  itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan demokrasi cukup universal
>  sehingga ketidaklengkapan dalam praktek selama tolok utamanya OK,
>  biasanya OK.


Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Muhammad Aly
Amrik gaya demokrat preman dunia... hampir sama dengan
demokrasi ala orba soeharto. hanya soeharto kelas
nasional.
Org2 amrik sendiri yg humanist sdh alergi ngelihat si
bushet.eh si bush! apalagi org2 eropa alergi baaangeet
kecuali inggris dan sekutunya spt australia.
thn 2008 sebentar lagi.. nanti juga masyarakat amrik
melihat yg sesungguhnya siapa yg betul2 demokrasi
sesuai nurani manusia... biarlah masa yg menunggu
menghajar si Raja preman intl ini.. .




--- Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar pemilu
> atau voting 50% +
> 1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan oleh
> barat selama ini?
> pemilu presiden di Amerika Serikat saja sebelumnya
> (tahun 2000)
> akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah Agung,
> gara2 suara yang
> seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada
> Pemilu 2004 diduga ada
> kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan
> minoritas seperti suku
> asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat ...
> negara yang
> demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya dan
> tidak benar-benar
> fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak rakyat
> Amerika saat ini
> yang merasa kecolongan dalam memilih presiden.
> Ternyata presiden yang
> dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau
> "sejujur-jujur" presiden dalam
> pemilihan yang jujur dan adil.
> 
> Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan dari
> semua golongan,
> termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga
> mensyaratkan pemilu yang
> jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti
> banyak pula
> kontroversinya di Amerika Serikat (soal pemilu yang
> sebenarnya lebih
> didukung oleh calon yang "punya duit" ketimbang
> kandidat yang benar2
> berprestasi dan mempunyai kinerja yang bagus. tanpa
> duit dan dukungan
> dari kapitalis termasuk perusahaan minyak, industri
> senjata, dan
> lobby-lobby yahudi, seorang calon presiden AS tidak
> bisa meraup suara
> banyak).
> 
> AS sendiri banyak berkoar-koar soal pelaksanaan
> demokrasi di Timur
> Tengah. Makanya dia menyerbu Irak karena menganggap
> pemimpinnya
> diktator dan tidak demokratis. Well, okelah. Tapi
> saat partai Hamas
> menang dalam pemilu di Palestina apa yang dilakukan
> AS? Berusaha
> memboikot hasil pemilu dan tidak mendukung
> pemerintahan partai Hamas
> dengan menghentikan bantuan yang selama ini mengalir
> pada pemerintah
> Palestina. Lelucon macam apa yang dimainkan Amerika,
> Pak Dana? Ini
> adalah bukti kebijakan standard ganda yang dilakukan
> oleh pemerintah
> demokratis AS. Tatkala pemerintah demokratis yang
> tidak sesuai
> kehendaknya yang menang dan berkuasa, maka ia tidak
> mendukungnya. Tapi
> pemerintahan yang diktator seperti di Arab Saudi
> atau Pakistan bisa
> didukung oleh AS karena ia sesuai dengan
> kehendaknya.
> 
> Soal Hitler, itu hal yang lain. Bagaimanapun ia
> lahir dari pemilu yang
> demokratis dan didukung rakyatnya. Kalau Pak Dana
> percaya pada
> demokrasi, termasuk mekanisme pemilu di dalamnya,
> tentu percaya bahwa
> Hitler adalah pemimpin yang didukung oleh rakyatnya.
> Ambisinya untuk
> menjadikan negara Jerman negara yang maju bukanlah
> ambisinya pribadi,
> melainkan keinginan sebagian besar rakyat jerman
> saat itu.
> 
> Sekarang bandingkan Hitler dengan GW Bush. Keduanya
> sama2 lahir dari
> pemilu yang demokratis. Dan keduanya sama2 berambisi
> menjadikan
> negaranya sebagai negara yang maju dan terkemuka.
> Keduanya sama2
> didukung oleh rakyatnya. Penentangnya tentu saja
> bukan orang yang
> patriotis dari sisi negara. Oke, keduanya juga
> melakukan penyerangan
> kepada negara lain, pembunuhan dan pembasmian secara
> massal. Bedanya
> cuman, saat ini Hitler kalah perang dan sudah mati
> bunuh diri,
> sementara GW Bush belum. Mungkin suatu saat kelak,
> sejarah juga akan
> mencatat bahwa GW Bush adalah seorang penjahat
> perang yang menyerang
> negara Irak & Afganishtan tanpa alasan.
> 
> ... dan keduanya lahir dari sistem pemerintahan yang
> demokratis.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya
> sendiri enggak tahu
> >  persis apa latar belakang militansi di Aljazair
> dan terimakasih sudah
> >  diberikan di sini.  Saya hanya melihat hasil
> akhirnya saja bahwa
> >  Aljazair tidak aman karena militansi dari
> kelompok Islam radikal.
> >
> >  Ada suatu pertimbangan: pemilu sendiri adalah
> mekanisme demokrasi
> >  tetapi bukan demokrasi itu sendiri.  Seperti
> Hitler dan partai
> >  Nazi-nya dipilih secara demokratis tetapi setelah
> itu mereka menjadi
> >  totalitarianisme dan melanggar segala macam HAM. 
> Demokrasi memerlukan
> >  lebih dari pemilu. Topik ini pernah saya bahas dg
> pak HMNA.  Memang
> >  sering demokrasi disalahtafsirkan hanya sbg
> voting dimana 50%+1 adalah
> >  si pemenang.
> >
> >  Demokrasi memerlukan juga kelembagaan moderen yg
> berjalan baik.  Tanpa
> >  itu semua belum demokrasi namanya.  Dan akan
> menjurus ke sana.  Contoh
>

[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Dan
Mekanisme demokrasi tidak otomatis membentuk demokrasi karena harus
ada niat dan tindakan serta checks-&-balances yg bekerja baik.

Demokrasi tidak sempurna tetapi ada satu hal penting yg merupakan uji
utama dari demokrasi ialah bukan pemilu pada awalnya saja tetapi
apakah pada saat kemudian rakyat memiliki kewenangan utk dapat memecat
atau tidak memilih kembali pemimpin mereka yg sudah tidak disukai lagi?

Di AS dan Inggris bisa.  Bush dan Blair sudah tamat riwayat politiknya.

Tapi apakah Hitler bisa diperhentikan waktu itu?  Tdk bisa. Apakah
Suharto mudah diperhentikan waktu itu?  Tidak juga.

Saya kira kita banyak buang2 waktu kalau cuma mengecam kebijakan
politik AS dan Inggris yg sebenarnya tidak ada sangkut paut langsung
dg kepentingan kita sebagai bangsa Indonesia.  Yg terpaut cuma
sentimen agama.  Sentimen agama bukan unsur terpenting dalam membela
kepentingan bangsa. 

Apa kepentingan bangsa terpenting dalam hubungan kita dg AS dan
Inggris:  investasi dan pendidikan.  Ini yg harus kita kejar dan
manfaatkan sebesar2nya.

Demokrasi AS memang penuh money politics.  Di Inggris tidak spt itu. 
Di Jerman, Belanda, Perancis malah enggak sama sekali.  Varian
demokrasi mana yg paling cocok memang perlu didefinisikan oleh bangsa
itu sendiri.  Tolok ukur keberhasilan demokrasi cukup universal
sehingga ketidaklengkapan dalam praktek selama tolok utamanya OK,
biasanya OK.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar pemilu atau voting 50% +
> 1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan oleh barat selama ini?
> pemilu presiden di Amerika Serikat saja sebelumnya (tahun 2000)
> akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah Agung, gara2 suara yang
> seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada Pemilu 2004 diduga ada
> kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan minoritas seperti suku
> asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat ... negara yang
> demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya dan tidak benar-benar
> fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak rakyat Amerika saat ini
> yang merasa kecolongan dalam memilih presiden. Ternyata presiden yang
> dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau "sejujur-jujur" presiden dalam
> pemilihan yang jujur dan adil.
> 
> Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan dari semua golongan,
> termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga mensyaratkan pemilu yang
> jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti banyak pula
> kontroversinya di Amerika Serikat (soal pemilu yang sebenarnya lebih
> didukung oleh calon yang "punya duit" ketimbang kandidat yang benar2
> berprestasi dan mempunyai kinerja yang bagus. tanpa duit dan dukungan
> dari kapitalis termasuk perusahaan minyak, industri senjata, dan
> lobby-lobby yahudi, seorang calon presiden AS tidak bisa meraup suara
> banyak).
> 
> AS sendiri banyak berkoar-koar soal pelaksanaan demokrasi di Timur
> Tengah. Makanya dia menyerbu Irak karena menganggap pemimpinnya
> diktator dan tidak demokratis. Well, okelah. Tapi saat partai Hamas
> menang dalam pemilu di Palestina apa yang dilakukan AS? Berusaha
> memboikot hasil pemilu dan tidak mendukung pemerintahan partai Hamas
> dengan menghentikan bantuan yang selama ini mengalir pada pemerintah
> Palestina. Lelucon macam apa yang dimainkan Amerika, Pak Dana? Ini
> adalah bukti kebijakan standard ganda yang dilakukan oleh pemerintah
> demokratis AS. Tatkala pemerintah demokratis yang tidak sesuai
> kehendaknya yang menang dan berkuasa, maka ia tidak mendukungnya. Tapi
> pemerintahan yang diktator seperti di Arab Saudi atau Pakistan bisa
> didukung oleh AS karena ia sesuai dengan kehendaknya.
> 
> Soal Hitler, itu hal yang lain. Bagaimanapun ia lahir dari pemilu yang
> demokratis dan didukung rakyatnya. Kalau Pak Dana percaya pada
> demokrasi, termasuk mekanisme pemilu di dalamnya, tentu percaya bahwa
> Hitler adalah pemimpin yang didukung oleh rakyatnya. Ambisinya untuk
> menjadikan negara Jerman negara yang maju bukanlah ambisinya pribadi,
> melainkan keinginan sebagian besar rakyat jerman saat itu.
> 
> Sekarang bandingkan Hitler dengan GW Bush. Keduanya sama2 lahir dari
> pemilu yang demokratis. Dan keduanya sama2 berambisi menjadikan
> negaranya sebagai negara yang maju dan terkemuka. Keduanya sama2
> didukung oleh rakyatnya. Penentangnya tentu saja bukan orang yang
> patriotis dari sisi negara. Oke, keduanya juga melakukan penyerangan
> kepada negara lain, pembunuhan dan pembasmian secara massal. Bedanya
> cuman, saat ini Hitler kalah perang dan sudah mati bunuh diri,
> sementara GW Bush belum. Mungkin suatu saat kelak, sejarah juga akan
> mencatat bahwa GW Bush adalah seorang penjahat perang yang menyerang
> negara Irak & Afganishtan tanpa alasan.
> 
> ... dan keduanya lahir dari sistem pemerintahan yang demokratis.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya sen

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Wikan Danar Sunindyo
oke pak, demokrasi memang tidak hanya sekedar pemilu atau voting 50% +
1. tapi itu juga kan yang digembar-gemborkan oleh barat selama ini?
pemilu presiden di Amerika Serikat saja sebelumnya (tahun 2000)
akhirnya hasilnya ditentukan oleh Makhamah Agung, gara2 suara yang
seimbang antara George W Bush dan Al Gore. Pada Pemilu 2004 diduga ada
kecurangan dengan pengabaian suara2 golongan minoritas seperti suku
asli Amerika, Afro-Amerika, Hispanik dll. Lihat ... negara yang
demokrasinya maju saja bermain2 dengan pemilunya dan tidak benar-benar
fair melaksanakan pemilu. Wajar kalau banyak rakyat Amerika saat ini
yang merasa kecolongan dalam memilih presiden. Ternyata presiden yang
dipilih bukanlah "sebenar-benar" atau "sejujur-jujur" presiden dalam
pemilihan yang jujur dan adil.

Lalu apa? Demokrasi mensyaratkan keterwakilan dari semua golongan,
termasuk golongan minoritas. Demokrasi juga mensyaratkan pemilu yang
jujur dan adil, yang kalau Pak Dana baca, pasti banyak pula
kontroversinya di Amerika Serikat (soal pemilu yang sebenarnya lebih
didukung oleh calon yang "punya duit" ketimbang kandidat yang benar2
berprestasi dan mempunyai kinerja yang bagus. tanpa duit dan dukungan
dari kapitalis termasuk perusahaan minyak, industri senjata, dan
lobby-lobby yahudi, seorang calon presiden AS tidak bisa meraup suara
banyak).

AS sendiri banyak berkoar-koar soal pelaksanaan demokrasi di Timur
Tengah. Makanya dia menyerbu Irak karena menganggap pemimpinnya
diktator dan tidak demokratis. Well, okelah. Tapi saat partai Hamas
menang dalam pemilu di Palestina apa yang dilakukan AS? Berusaha
memboikot hasil pemilu dan tidak mendukung pemerintahan partai Hamas
dengan menghentikan bantuan yang selama ini mengalir pada pemerintah
Palestina. Lelucon macam apa yang dimainkan Amerika, Pak Dana? Ini
adalah bukti kebijakan standard ganda yang dilakukan oleh pemerintah
demokratis AS. Tatkala pemerintah demokratis yang tidak sesuai
kehendaknya yang menang dan berkuasa, maka ia tidak mendukungnya. Tapi
pemerintahan yang diktator seperti di Arab Saudi atau Pakistan bisa
didukung oleh AS karena ia sesuai dengan kehendaknya.

Soal Hitler, itu hal yang lain. Bagaimanapun ia lahir dari pemilu yang
demokratis dan didukung rakyatnya. Kalau Pak Dana percaya pada
demokrasi, termasuk mekanisme pemilu di dalamnya, tentu percaya bahwa
Hitler adalah pemimpin yang didukung oleh rakyatnya. Ambisinya untuk
menjadikan negara Jerman negara yang maju bukanlah ambisinya pribadi,
melainkan keinginan sebagian besar rakyat jerman saat itu.

Sekarang bandingkan Hitler dengan GW Bush. Keduanya sama2 lahir dari
pemilu yang demokratis. Dan keduanya sama2 berambisi menjadikan
negaranya sebagai negara yang maju dan terkemuka. Keduanya sama2
didukung oleh rakyatnya. Penentangnya tentu saja bukan orang yang
patriotis dari sisi negara. Oke, keduanya juga melakukan penyerangan
kepada negara lain, pembunuhan dan pembasmian secara massal. Bedanya
cuman, saat ini Hitler kalah perang dan sudah mati bunuh diri,
sementara GW Bush belum. Mungkin suatu saat kelak, sejarah juga akan
mencatat bahwa GW Bush adalah seorang penjahat perang yang menyerang
negara Irak & Afganishtan tanpa alasan.

... dan keduanya lahir dari sistem pemerintahan yang demokratis.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/6/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya sendiri enggak tahu
>  persis apa latar belakang militansi di Aljazair dan terimakasih sudah
>  diberikan di sini.  Saya hanya melihat hasil akhirnya saja bahwa
>  Aljazair tidak aman karena militansi dari kelompok Islam radikal.
>
>  Ada suatu pertimbangan: pemilu sendiri adalah mekanisme demokrasi
>  tetapi bukan demokrasi itu sendiri.  Seperti Hitler dan partai
>  Nazi-nya dipilih secara demokratis tetapi setelah itu mereka menjadi
>  totalitarianisme dan melanggar segala macam HAM.  Demokrasi memerlukan
>  lebih dari pemilu. Topik ini pernah saya bahas dg pak HMNA.  Memang
>  sering demokrasi disalahtafsirkan hanya sbg voting dimana 50%+1 adalah
>  si pemenang.
>
>  Demokrasi memerlukan juga kelembagaan moderen yg berjalan baik.  Tanpa
>  itu semua belum demokrasi namanya.  Dan akan menjurus ke sana.  Contoh
>  aja jaman Orba, diktator yg di angkat oleh pemilu yg 'demokratis'.


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-06 Thread Dan
Jelas memang ini pelanggaran thd demokrasi.  Saya sendiri enggak tahu
persis apa latar belakang militansi di Aljazair dan terimakasih sudah
diberikan di sini.  Saya hanya melihat hasil akhirnya saja bahwa
Aljazair tidak aman karena militansi dari kelompok Islam radikal.

Ada suatu pertimbangan: pemilu sendiri adalah mekanisme demokrasi
tetapi bukan demokrasi itu sendiri.  Seperti Hitler dan partai
Nazi-nya dipilih secara demokratis tetapi setelah itu mereka menjadi
totalitarianisme dan melanggar segala macam HAM.  Demokrasi memerlukan
lebih dari pemilu. Topik ini pernah saya bahas dg pak HMNA.  Memang
sering demokrasi disalahtafsirkan hanya sbg voting dimana 50%+1 adalah
si pemenang.

Demokrasi memerlukan juga kelembagaan moderen yg berjalan baik.  Tanpa
itu semua belum demokrasi namanya.  Dan akan menjurus ke sana.  Contoh
aja jaman Orba, diktator yg di angkat oleh pemilu yg 'demokratis'.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Dana, awal mulanya krisis di Aljazair kan pada pemilu tahun 1991
> di mana partai islam FIS menang, terus dibatalkan sama pihak militer.
> FIS dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang, aktivisnya
> dikejar2. Wajar kalau mereka mengadakan perlawanan dan angkat senjata
> terhadap pihak militer.
> 
> Aneh ya. Padahal pemilunya sendiri demokratis. Giliran partai Islam
> yang menang terus dibatalkan begitu saja sama pihak militer. Negara
> barat yang suka gembar-gembor soal demokrasi seperti Amerika, juga
> diam dan tutup mata, tidak mengecam aksi yang dilakukan pihak militer
> tersebut. Kalau misalnya militer tidak membatalkan hasil pemilu
> tersebut, partai Islam menang dan memimpin tentu saja tidak terjadi
> perang saudara.
> 
> Pak Dana harus banyak2 belajar sejarah untuk dapat mengenal mana sebab
> mana akibat. Jadi tidak menggeneralisir bahwa golongan islam cenderung
> untuk radikal. Dalam kasus FIS ini, mereka telah ambil jalan yang
> konstitusional, tapi di-bypass oleh pihak militer. Coba, bagaimana ini
> Pak, ditinjau dari sisi demokrasi?
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> 
> On 3/5/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ada banyak kelompok militan di sana. Mungkin spt DI/TII dulu negara2
> >  kecil tidak resmi yg punya hukum sendiri.  Saya sendiri memang belum
> >  check-recheck apakah benar ada fatwa dari pemuka negara2 kecil dalam
> >  negara itu tapi dari larangan dari Deplunya Inggris utk berkunjung ke
> >  sana berarti memang benar2 bahaya.
> >
> >  Jalur kereta api ke Maroko sudah lama ditutup, dan menurut BBC sering
> >  diserbu dan penumpangnya pada dibantai.  BBC kalau udah ngomong
enggak
> >  sembarangan.  Bohongnya Blair mengenai WMD-nya Irak aja mereka yg
> >  bongkar.  Dalam dunia moderen ada namanya integritas.
> >
> >  Apapun insiden yg terjadi, situasi itu menunjukkan tidak adanya
tertib
> >  hukum alias ada anasir2 anarkis dan tidak berjalannya (mandeg,
> >  dysfunctional) mekanisme demokrasi.
> >
> >  Lihat saja kelompok pak HMNA (DI/TII) aja udah pakai jalur
> >  konstitusional sekarang, enggak angkat senjata spt dulu.
> >
> >  Mudah2an yg di Aljazair akan sadar ada jalur lain selain jalur
anarki.
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-05 Thread Muhammad Aly
P Dana,
militan sich byk ada dimana2.. diindo jg byk dengan
berbagai istilah.. diinggris juga ada militan.. kalau
gak ada militan di kerajaan inggris tdk akan tuh
prince lady die mati di mbl mercy baru yg py sistem
safety & security yg tinggi... apalagi militan sepak
bola inggris lebih byk dari militan bonek2 arek2
suroboyo.. coba lihat kalau pertandingan sepak bola di
negara mana saja weleh3.. militan bikin kacau balau
negara orang...
apakah kerajaan inggris bisa sbg contoh..?
apakah tony blair bisa sbg panutan..?

inggris kalau gak ada amrik & australia gmn nasibnya
ya..? ehm2..

bgmnpun Al-Qur'an & Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman
hidup kita...pelita hidup seorang muslim.. ya mulai
dari sahabat2nya kanjeng Nabi SAW kita tahu... 

setiap sholat harus diresapi dua kalimat shahadat
Alloh TuhanKu & Muhammad SAW NabiKu..walau aku makan
nasi & singkong/ubi/gorengan... bukan Prince Wales &
Tony beler eh blair krn selalu mkn sandwich bertumpuk
yg lupa daratan he3..

slm canda.. weleh3...
 
--- Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Ada banyak kelompok militan di sana. Mungkin spt
> DI/TII dulu negara2
> kecil tidak resmi yg punya hukum sendiri.  Saya
> sendiri memang belum
> check-recheck apakah benar ada fatwa dari pemuka
> negara2 kecil dalam
> negara itu tapi dari larangan dari Deplunya Inggris
> utk berkunjung ke
> sana berarti memang benar2 bahaya.
> 
> Jalur kereta api ke Maroko sudah lama ditutup, dan
> menurut BBC sering
> diserbu dan penumpangnya pada dibantai.  BBC kalau
> udah ngomong enggak
> sembarangan.  Bohongnya Blair mengenai WMD-nya Irak
> aja mereka yg
> bongkar.  Dalam dunia moderen ada namanya
> integritas.
> 
> Apapun insiden yg terjadi, situasi itu menunjukkan
> tidak adanya tertib
> hukum alias ada anasir2 anarkis dan tidak
> berjalannya (mandeg,
> dysfunctional) mekanisme demokrasi.
> 
> Lihat saja kelompok pak HMNA (DI/TII) aja udah pakai
> jalur
> konstitusional sekarang, enggak angkat senjata spt
> dulu.
> 
> Mudah2an yg di Aljazair akan sadar ada jalur lain
> selain jalur anarki.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar
> Sunindyo"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Sorry Pak Dana,
> > ada buktinya bahwa itu adalah fatwa (mungkin
> link-nya?)
> > atau cuman denger2 saja, semacam gossip gitu?
> > kalau cuman gossip atau denger2 saja, itu bukan
> hal yang bisa
> > terpercaya, bukan begitu?
> > dan dari Rasulullah SAW kita senantiasa diingatkan
> untuk berislah,
> > check and recheck terhadap suatu berita apalagi
> kalau itu adalah
> > fitnah.
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> > http://wikan.multiply.com
> > 
> > On 3/4/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > >
> > > Setiap manusia pada umumnya baik dan berniat
> baik.  Komentar saya
> > >  mengenai Aljazair itu memang dari teman saya di
> Maroko yg bilang
> > >  demikian.  Pemerintah Maroko berusaha mencegah
> orang Aljazair militan
> > >  masuk ke negara mereka.
> > >
> > >  Pemerintah Aljazair mungkin masih baru
> menggalang kekuatan dan
> > >  berusaha menyatukan bermacam2 kepentingan
> politik yg ada di sana.
> > >
> > >  Tetapi fatwa MEMBUNUH SETIAP ORANG ASING memang
> pernah dikeluarkan
> > >  oleh suatu kelompok militan dan dieksekusi oleh
> sekelompok gerombolan
> > >  bersenjata.  Dan kelompok militan ini tentunya
> mengaku diri Islam.
> > >
> > >  Saya yakin rakyatnya baik2 dan pemerintahnya
> berniat baik tetapi ada
> > >  kelompok yg tdk baik dan tidak berniat baik
> sehingga terjadi
> > >  kegentingan situasi politik spt sekarang.
> > >
> > >  Oleh karena itu melalui milis ini kita harus
> hati2 dan dapat memilah
> > >  mana yg Islam sesungguhnya dan mana yg sesat. 
> Keduanya menggunakan
> > >  simbol yg persis sama.  Takbirnya sama,
> kitabnya sama, lafaznya sama,
> > >  bajunya mirip, jenggotnya sama,dsb,dsb. Tetapi
> yg membedakan adalah
> > >  bahwa niat baik akan tercermin dan terasa dari
> perangai mereka yg
> > >  menganut Islam sesungguhnya.
> >
> 
> 
> 



 

Have a burning question?  
Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who know.


Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-05 Thread Wikan Danar Sunindyo
Pak Dana, awal mulanya krisis di Aljazair kan pada pemilu tahun 1991
di mana partai islam FIS menang, terus dibatalkan sama pihak militer.
FIS dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang, aktivisnya
dikejar2. Wajar kalau mereka mengadakan perlawanan dan angkat senjata
terhadap pihak militer.

Aneh ya. Padahal pemilunya sendiri demokratis. Giliran partai Islam
yang menang terus dibatalkan begitu saja sama pihak militer. Negara
barat yang suka gembar-gembor soal demokrasi seperti Amerika, juga
diam dan tutup mata, tidak mengecam aksi yang dilakukan pihak militer
tersebut. Kalau misalnya militer tidak membatalkan hasil pemilu
tersebut, partai Islam menang dan memimpin tentu saja tidak terjadi
perang saudara.

Pak Dana harus banyak2 belajar sejarah untuk dapat mengenal mana sebab
mana akibat. Jadi tidak menggeneralisir bahwa golongan islam cenderung
untuk radikal. Dalam kasus FIS ini, mereka telah ambil jalan yang
konstitusional, tapi di-bypass oleh pihak militer. Coba, bagaimana ini
Pak, ditinjau dari sisi demokrasi?

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com


On 3/5/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada banyak kelompok militan di sana. Mungkin spt DI/TII dulu negara2
>  kecil tidak resmi yg punya hukum sendiri.  Saya sendiri memang belum
>  check-recheck apakah benar ada fatwa dari pemuka negara2 kecil dalam
>  negara itu tapi dari larangan dari Deplunya Inggris utk berkunjung ke
>  sana berarti memang benar2 bahaya.
>
>  Jalur kereta api ke Maroko sudah lama ditutup, dan menurut BBC sering
>  diserbu dan penumpangnya pada dibantai.  BBC kalau udah ngomong enggak
>  sembarangan.  Bohongnya Blair mengenai WMD-nya Irak aja mereka yg
>  bongkar.  Dalam dunia moderen ada namanya integritas.
>
>  Apapun insiden yg terjadi, situasi itu menunjukkan tidak adanya tertib
>  hukum alias ada anasir2 anarkis dan tidak berjalannya (mandeg,
>  dysfunctional) mekanisme demokrasi.
>
>  Lihat saja kelompok pak HMNA (DI/TII) aja udah pakai jalur
>  konstitusional sekarang, enggak angkat senjata spt dulu.
>
>  Mudah2an yg di Aljazair akan sadar ada jalur lain selain jalur anarki.


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-05 Thread Dan
Ada banyak kelompok militan di sana. Mungkin spt DI/TII dulu negara2
kecil tidak resmi yg punya hukum sendiri.  Saya sendiri memang belum
check-recheck apakah benar ada fatwa dari pemuka negara2 kecil dalam
negara itu tapi dari larangan dari Deplunya Inggris utk berkunjung ke
sana berarti memang benar2 bahaya.

Jalur kereta api ke Maroko sudah lama ditutup, dan menurut BBC sering
diserbu dan penumpangnya pada dibantai.  BBC kalau udah ngomong enggak
sembarangan.  Bohongnya Blair mengenai WMD-nya Irak aja mereka yg
bongkar.  Dalam dunia moderen ada namanya integritas.

Apapun insiden yg terjadi, situasi itu menunjukkan tidak adanya tertib
hukum alias ada anasir2 anarkis dan tidak berjalannya (mandeg,
dysfunctional) mekanisme demokrasi.

Lihat saja kelompok pak HMNA (DI/TII) aja udah pakai jalur
konstitusional sekarang, enggak angkat senjata spt dulu.

Mudah2an yg di Aljazair akan sadar ada jalur lain selain jalur anarki.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sorry Pak Dana,
> ada buktinya bahwa itu adalah fatwa (mungkin link-nya?)
> atau cuman denger2 saja, semacam gossip gitu?
> kalau cuman gossip atau denger2 saja, itu bukan hal yang bisa
> terpercaya, bukan begitu?
> dan dari Rasulullah SAW kita senantiasa diingatkan untuk berislah,
> check and recheck terhadap suatu berita apalagi kalau itu adalah
> fitnah.
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 3/4/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >
> > Setiap manusia pada umumnya baik dan berniat baik.  Komentar saya
> >  mengenai Aljazair itu memang dari teman saya di Maroko yg bilang
> >  demikian.  Pemerintah Maroko berusaha mencegah orang Aljazair militan
> >  masuk ke negara mereka.
> >
> >  Pemerintah Aljazair mungkin masih baru menggalang kekuatan dan
> >  berusaha menyatukan bermacam2 kepentingan politik yg ada di sana.
> >
> >  Tetapi fatwa MEMBUNUH SETIAP ORANG ASING memang pernah dikeluarkan
> >  oleh suatu kelompok militan dan dieksekusi oleh sekelompok gerombolan
> >  bersenjata.  Dan kelompok militan ini tentunya mengaku diri Islam.
> >
> >  Saya yakin rakyatnya baik2 dan pemerintahnya berniat baik tetapi ada
> >  kelompok yg tdk baik dan tidak berniat baik sehingga terjadi
> >  kegentingan situasi politik spt sekarang.
> >
> >  Oleh karena itu melalui milis ini kita harus hati2 dan dapat memilah
> >  mana yg Islam sesungguhnya dan mana yg sesat.  Keduanya menggunakan
> >  simbol yg persis sama.  Takbirnya sama, kitabnya sama, lafaznya sama,
> >  bajunya mirip, jenggotnya sama,dsb,dsb. Tetapi yg membedakan adalah
> >  bahwa niat baik akan tercermin dan terasa dari perangai mereka yg
> >  menganut Islam sesungguhnya.
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-05 Thread Wikan Danar Sunindyo
Sorry Pak Dana,
ada buktinya bahwa itu adalah fatwa (mungkin link-nya?)
atau cuman denger2 saja, semacam gossip gitu?
kalau cuman gossip atau denger2 saja, itu bukan hal yang bisa
terpercaya, bukan begitu?
dan dari Rasulullah SAW kita senantiasa diingatkan untuk berislah,
check and recheck terhadap suatu berita apalagi kalau itu adalah
fitnah.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 3/4/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Setiap manusia pada umumnya baik dan berniat baik.  Komentar saya
>  mengenai Aljazair itu memang dari teman saya di Maroko yg bilang
>  demikian.  Pemerintah Maroko berusaha mencegah orang Aljazair militan
>  masuk ke negara mereka.
>
>  Pemerintah Aljazair mungkin masih baru menggalang kekuatan dan
>  berusaha menyatukan bermacam2 kepentingan politik yg ada di sana.
>
>  Tetapi fatwa MEMBUNUH SETIAP ORANG ASING memang pernah dikeluarkan
>  oleh suatu kelompok militan dan dieksekusi oleh sekelompok gerombolan
>  bersenjata.  Dan kelompok militan ini tentunya mengaku diri Islam.
>
>  Saya yakin rakyatnya baik2 dan pemerintahnya berniat baik tetapi ada
>  kelompok yg tdk baik dan tidak berniat baik sehingga terjadi
>  kegentingan situasi politik spt sekarang.
>
>  Oleh karena itu melalui milis ini kita harus hati2 dan dapat memilah
>  mana yg Islam sesungguhnya dan mana yg sesat.  Keduanya menggunakan
>  simbol yg persis sama.  Takbirnya sama, kitabnya sama, lafaznya sama,
>  bajunya mirip, jenggotnya sama,dsb,dsb. Tetapi yg membedakan adalah
>  bahwa niat baik akan tercermin dan terasa dari perangai mereka yg
>  menganut Islam sesungguhnya.


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-04 Thread Dan
Setiap manusia pada umumnya baik dan berniat baik.  Komentar saya
mengenai Aljazair itu memang dari teman saya di Maroko yg bilang
demikian.  Pemerintah Maroko berusaha mencegah orang Aljazair militan
masuk ke negara mereka.

Pemerintah Aljazair mungkin masih baru menggalang kekuatan dan
berusaha menyatukan bermacam2 kepentingan politik yg ada di sana.

Tetapi fatwa MEMBUNUH SETIAP ORANG ASING memang pernah dikeluarkan
oleh suatu kelompok militan dan dieksekusi oleh sekelompok gerombolan
bersenjata.  Dan kelompok militan ini tentunya mengaku diri Islam.

Saya yakin rakyatnya baik2 dan pemerintahnya berniat baik tetapi ada
kelompok yg tdk baik dan tidak berniat baik sehingga terjadi
kegentingan situasi politik spt sekarang.

Oleh karena itu melalui milis ini kita harus hati2 dan dapat memilah
mana yg Islam sesungguhnya dan mana yg sesat.  Keduanya menggunakan
simbol yg persis sama.  Takbirnya sama, kitabnya sama, lafaznya sama,
bajunya mirip, jenggotnya sama,dsb,dsb. Tetapi yg membedakan adalah
bahwa niat baik akan tercermin dan terasa dari perangai mereka yg
menganut Islam sesungguhnya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Dana, rakyat aljazair itu sama dengan kita
> berusaha menuju kestabilan ekonomi, keamanan bahkan
> demokrasinya lebih maju dari kita..
> 
> So Jgn lgsung memberikan fonis ketikan Mas Dana : 
> Di Aljazair katanya ada fatwa utk membunuh SETIAP
> ORANG ASING.  Weleh weleh Islam model apa ini?
> 
> sy ketemu org2 aljazair baik2 tuh sama dengan org2
> jawa byk yg lemah lembut.. malah ada aljazair yg py
> istri org bandung...langgeng perkawinannya & py anak
> he3... lebih keras org pakistan dari aljazair..
> 
> slm chatting,
> 
> 
> --- 
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/25/ln/1040867.htm
> Reformasi Arab dan Pengalaman Aljazair 
> 
> 
> TUNTUTAN reformasi di dunia Arab telah terdengar
> nyaring sejak tragedi 11 September 2001. Tidak sedikit
> dari penguasa dan intelektual Arab telah berbicara
> pula dengan segala argumentasinya tentang bahaya dan
> dampak negatif dari reformasi politik dan konstitusi
> secara komprehensif di dunia Arab. Mereka berpendapat
> reformasi itu hanya menimbulkan situasi tidak stabil
> dan membuka jalan bagi tampilnya kekuatan radikal di
> tampuk kekuasaan.
> 
> PENGALAMAN Aljazair selalu dijadikan contoh dan dalih
> untuk menunda atau memperlambat proses reformasi itu
> di dunia Arab yang memberi otoritas pada rakyat untuk
> memilih dan mengganti pemerintah mereka melalui
> pemilu. Pengalaman Aljazair itu adalah kemenangan
> Front Penyelamat Islam (FIS) dalam pemilu bebas
> pertama pada tahun 1991 sejak negara itu meraih
> kemerdekaannya dari kolonial Perancis tahun 1962.
> Militer lalu membatalkan hasil pemilu tersebut yang
> menyebabkan terjadinya pertumpahan darah hingga saat
> ini yang telah menelan korban sekitar 150.000 jiwa.
> 
> Para penguasa dan sejumlah intelektual Arab
> berkesimpulan bahwa menggelar pemilu yang bebas,
> jujur, dan adil sudah dipastikan akan memberi
> kemenangan pada kubu Islam, seperti yang terjadi di
> Aljazair. Pada gilirannya, akan disusul pertumpahan
> darah pula antara kubu radikal dan moderat.
> 
> Akan tetapi, perkembangan terakhir di Aljazair saat
> ini menunjukkan hal yang berbeda sama sekali dari
> kesimpulan para penguasa dan sejumlah intelektual Arab
> tersebut. Meskipun kekerasan atau setidaknya
> ketegangan belum reda sama sekali, Aljazair dalam
> beberapa tahun terakhir ini telah mengalami
> perkembangan baru yang sangat positif dalam konteks
> proses demokrasi.
> 
> Aljazair kini sudah berhasil melampaui masa krisisnya
> serta mampu menggores laju demokrasi secara
> signifikan. Bahkan, Aljazair bisa menjadi negara
> pelopor yang mengusung demokrasi di dunia Arab.
> 
> ALJAZAIR pada 8 April 2004 telah menggelar pemilu
> presiden yang oleh pengawas internasional dan Arab
> dinilai sebagai titik balik sejarah modern negara itu.
> Hal tersebut disebabkan beberapa faktor.
> 
> Pertama, pemilu presiden Aljazair terakhir dinilai
> oleh pengamat dan pengawas yang terjun langsung di
> lapangan sebagai pemilu yang paling transparan, jujur,
> dan adil sejak tahun 1962. Komite nasional yang
> mewakili semua partai dan tim pengawas asing serta
> Liga Arab telah mengawasi langsung jalannya pemungutan
> suara di tempat-tempat pemungutan suara (TPS).
> 
> Kompas yang sempat mengunjungi sejumlah TPS di Kota
> Algiers pada 8 April lalu menyaksikan langsung
> perwakilan beberapa partai politik yang ikut mengawasi
> proses pemungutan suara. Menurut aturan main pemilu
> yang disepakati semua partai politik, wakil beberapa
> partai harus hadir pada semua TPS yang tersebar di
> seluruh negeri.
> 
> Kedua, pemilu presiden itu melibatkan enam kandidat
> yang berasal dari berbagai partai dan latar belakang
> ideologi, yang hasilnya tidak bisa diketahui pasti
> sebelum penghitungan suara selesai. Ini berbeda dengan
> pemilu tahun 1994 dan 1999 yang hasilnya sudah
> diketahui sebelumnya.
>

Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)- aljazair

2007-03-04 Thread Muhammad Aly
 ini
> disuarakan
> > > > yakni membela perempuan.
> > > >
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Flora
> > > >
> > > >  - ---
> > > > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> > > > Posted by: "Erina" erinafranc@ .. erinafranc
> > > > Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST)
> > > >
> > > > Bercandanya gak lucu mas/pak
> > > >
> > > > Erina
> > > >
> > > > SIR BATS  wrote:
> > > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > From: "SIR BATS" 
> > > > Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko
> )saya kulaih di maroko)
> > > >
> > > > kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina
> musti hati-hati; karena
> > > dari kabar
> > > > burung yg saya dengar bung DP sedang mencari
> istri baru untuk
> memenuhi
> > > > ambisi poligaminya. ...
> > > >
> > > > thanks
> > > > -
> > > >
> > > > ST SABRI
> > > >
> > > >
> > > > - Original Message -
> > > > From: Flora Pamungkas
> > > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > > Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
> > > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya
> kuliah di maroko)
> > > >
> > > >
> > > > Lenong rump!!!
> > > >
> > > > Menurut saya ini termasuk pelecehan ...
> > > > Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg
> sesama orang Indonesia,
> > > > kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari
> isteri baru?
> > > > Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek
> perburuan.
> > > >
> > > > Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho,
> > > > cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu
> Dana Pamilih
> sekeluarga
> > > > Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri
> orang,
> > > > akan antusias bertemu sesama Indonesians.
> > > >
> > > > Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip 
> > > > Cukup saya saja yang tersinggung.
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Flora
> > >
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been
> removed]
> >
> 
> 
> 



 

Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. 
Try the Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html 


[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-04 Thread Dan
Dik Ari

Saya telah baca sepintas dan yang terasa bagi saya ialah Indonesia
lebih progresif tetapi Maroko sekarang ini sedang kuat ideologi
berkaryanya.  Rajanya memberi contoh teladan kepada rakyat apa itu
bekerja dan dia menyetir sendiri ke mana2.  Semua program2 pemerintah
dia periksa sendiri berjalannya.  Polisi korup dipecat dsb.

Semangat ideologi berkarya ini tidak ada di Indonesia! Semua pengen
cepat kaya!

Orang Maroko tidak mau diinfiltrasi oleh elemen2 radikal dari
Aljazair.  Di Aljazair katanya ada fatwa utk membunuh SETIAP ORANG
ASING.  Weleh weleh Islam model apa ini?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condrowahono
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Oom Dana,
> 
> kalau anda pengen lihat blognya orang maroko yang cerdas, saya sarankan 
> adnda berkunjung ke blognya professeur Laila Lalami.  Dia professor 
> sastra di amerika.
> 
> http://www.lailalalami.com/blog/
> 
> di blognya dia sempat bercerita ttg bukunya Pramudya Ananta Toer 
> segala.  Good referencelah ama mbak Lalami ini.  Dia juga banyak cerita 
> ttg maroko dan berbagai karya kontemporer dari sedut seorang wanita dan 
> seorang akademisi.
> 
> salam,
> ari condro
> 
> 
> 
> Dan wrote:
> >
> > Mbak Flora dan Erina
> >
> > Maaf sebesar2nya jika saya menyinggung perasaan Anda berdua, dan
> > barangkali rekan2 perempuan lainnya.
> >
> > Bukan maksud saya melecehkan karena saya berusaha menetralkan dengan
> > gurauan tetapi ternyata hasilnya malah terbalik dari niat saya.
> >
> > Sekali lagi maaf.
> >
> > Wassalam
> >
> > Dana
> >
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, "Flora Pamungkas"
> >  wrote:
> > >
> > > Re-posting.
> > > Ternyata saya tidak berlebih-lebihan dalam bereaksi.
> > > Sebab ini menyangkut women's dignity, kehormatan wanita.
> > > Para pria pendekar feminis ini sejatinya masih berpikiran
> > > bahwa wanita adalah obyek, target semata,
> > > Sehingga, untuk melecehkan saja sampai SALAH SASARAN.
> > > Itu adalah canda yang ada muatan aslinya,
> > > yang kontradiktif dengan apa yang selama ini disuarakan
> > > yakni membela perempuan.
> > >
> > >
> > > Salam,
> > > Flora
> > >
> > >  - ---
> > > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> > > Posted by: "Erina" erinafranc@ .. erinafranc
> > > Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST)
> > >
> > > Bercandanya gak lucu mas/pak
> > >
> > > Erina
> > >
> > > SIR BATS  wrote:
> > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > From: "SIR BATS" 
> > > Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> > >
> > > kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
> > dari kabar
> > > burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk
memenuhi
> > > ambisi poligaminya. ...
> > >
> > > thanks
> > > -
> > >
> > > ST SABRI
> > >
> > >
> > > - Original Message -
> > > From: Flora Pamungkas
> > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > > Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
> > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> > >
> > >
> > > Lenong rump!!!
> > >
> > > Menurut saya ini termasuk pelecehan ...
> > > Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia,
> > > kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru?
> > > Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan.
> > >
> > > Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho,
> > > cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih
sekeluarga
> > > Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang,
> > > akan antusias bertemu sesama Indonesians.
> > >
> > > Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip 
> > > Cukup saya saja yang tersinggung.
> > >
> > > Salam,
> > > Flora
> >
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-03 Thread Ari Condrowahono
Oom Dana,

kalau anda pengen lihat blognya orang maroko yang cerdas, saya sarankan 
adnda berkunjung ke blognya professeur Laila Lalami.  Dia professor 
sastra di amerika.

http://www.lailalalami.com/blog/

di blognya dia sempat bercerita ttg bukunya Pramudya Ananta Toer 
segala.  Good referencelah ama mbak Lalami ini.  Dia juga banyak cerita 
ttg maroko dan berbagai karya kontemporer dari sedut seorang wanita dan 
seorang akademisi.

salam,
ari condro



Dan wrote:
>
> Mbak Flora dan Erina
>
> Maaf sebesar2nya jika saya menyinggung perasaan Anda berdua, dan
> barangkali rekan2 perempuan lainnya.
>
> Bukan maksud saya melecehkan karena saya berusaha menetralkan dengan
> gurauan tetapi ternyata hasilnya malah terbalik dari niat saya.
>
> Sekali lagi maaf.
>
> Wassalam
>
> Dana
>
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > Re-posting.
> > Ternyata saya tidak berlebih-lebihan dalam bereaksi.
> > Sebab ini menyangkut women's dignity, kehormatan wanita.
> > Para pria pendekar feminis ini sejatinya masih berpikiran
> > bahwa wanita adalah obyek, target semata,
> > Sehingga, untuk melecehkan saja sampai SALAH SASARAN.
> > Itu adalah canda yang ada muatan aslinya,
> > yang kontradiktif dengan apa yang selama ini disuarakan
> > yakni membela perempuan.
> >
> >
> > Salam,
> > Flora
> >
> >  - ---
> > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> > Posted by: "Erina" [EMAIL PROTECTED] .. erinafranc
> > Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST)
> >
> > Bercandanya gak lucu mas/pak
> >
> > Erina
> >
> > SIR BATS <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > From: "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED] >
> > Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> >
> > kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
> dari kabar
> > burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
> > ambisi poligaminya. ...
> >
> > thanks
> > -
> >
> > ST SABRI
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: Flora Pamungkas
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> >
> >
> > Lenong rump!!!
> >
> > Menurut saya ini termasuk pelecehan ...
> > Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia,
> > kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru?
> > Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan.
> >
> > Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho,
> > cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih sekeluarga
> > Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang,
> > akan antusias bertemu sesama Indonesians.
> >
> > Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip 
> > Cukup saya saja yang tersinggung.
> >
> > Salam,
> > Flora
>



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-02 Thread Ari Condrowahono
kalau saya sih curious.  Namanya Mbak Erina Fransisca, lha kok kuliah S1 
di maroko yah ... ?  Aku kira awalnya sampean ini mahasiswa di Mahad al 
Zaitun, itu lho al Azharnya Maroko.  Tapi kalau melihat namanya ada 
Fransiscanya, nampaknya kok bukan.  Ayo mbak Erina, sharing ceritanya 
dong .


salam kenal,
ari condro



Dan wrote:
>
> Mbak Flora dan Erina
>
> Maaf sebesar2nya jika saya menyinggung perasaan Anda berdua, dan
> barangkali rekan2 perempuan lainnya.
>
> Bukan maksud saya melecehkan karena saya berusaha menetralkan dengan
> gurauan tetapi ternyata hasilnya malah terbalik dari niat saya.
>
> Sekali lagi maaf.
>
> Wassalam
>
> Dana
>
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, "Flora Pamungkas"
>  wrote:
> >
> > Re-posting.
> > Ternyata saya tidak berlebih-lebihan dalam bereaksi.
> > Sebab ini menyangkut women's dignity, kehormatan wanita.
> > Para pria pendekar feminis ini sejatinya masih berpikiran
> > bahwa wanita adalah obyek, target semata,
> > Sehingga, untuk melecehkan saja sampai SALAH SASARAN.
> > Itu adalah canda yang ada muatan aslinya,
> > yang kontradiktif dengan apa yang selama ini disuarakan
> > yakni membela perempuan.
> >
> >
> > Salam,
> > Flora
> >
> >  - ---
> > Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> > Posted by: "Erina" [EMAIL PROTECTED] .. erinafranc
> > Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST)
> >
> > Bercandanya gak lucu mas/pak
> >
> > Erina
> >
> > SIR BATS <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > From: "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED] >
> > Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> >
> > kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
> dari kabar
> > burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
> > ambisi poligaminya. ...
> >
> > thanks
> > -
> >
> > ST SABRI
> >
> >
> > - Original Message -
> > From: Flora Pamungkas
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> >
> >
> > Lenong rump!!!
> >
> > Menurut saya ini termasuk pelecehan ...
> > Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia,
> > kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru?
> > Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan.
> >
> > Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho,
> > cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih sekeluarga
> > Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang,
> > akan antusias bertemu sesama Indonesians.
> >
> > Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip 
> > Cukup saya saja yang tersinggung.
> >
> > Salam,
> > Flora
> >
> >  - ---
> > Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> > Posted by: "SIR BATS" [EMAIL PROTECTED] st_sabri
> > Fri Feb 23, 2007 1:20 am (PST)
> > On 2/21/07, Erina  wrote:
> > >
> > > Aduh sayang sekali yah bapak dah ninggalin maroko
> > >
> > > waktu di maroko gak sempat ke ifrane? kota trcantik di maroko:
> > >
> > > Saya di Tetouan; dkat prbatasan maroko-spanyol
> > >
> > > paling cpat 1 tahun lagi saya ninggalin maroko, atau lbih jika
> ngambil s2:
> >
> > > bulan lalu juga saya baru dari indonesia;
> > >
> > > salam tuk keluarga bapak
> > >
> > > wassalamualaikum
> > > Erina franciska
> > >
> >
> > kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
> dari kabar
> >
> > burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
> > ambisi poligaminya. ...
> >
> > thanks
> >
> > --
> >
> > ST SABRI
> >
> >  - ---
> >
> > Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> > Posted by: "Dan" dana.pamilih@ ... hifibuff007
> > Fri Feb 23, 2007 1:42 am (PST)
> >
> > Wah bung Sabri ini menyebarkan gossip ya ... he he ... Nanti bikin
> > Erina penasaran lho 
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
>



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-02 Thread Dan
Mbak Flora dan Erina

Maaf sebesar2nya jika saya menyinggung perasaan Anda berdua, dan
barangkali rekan2 perempuan lainnya.

Bukan maksud saya melecehkan karena saya berusaha menetralkan dengan
gurauan tetapi ternyata hasilnya malah terbalik dari niat saya.

Sekali lagi maaf.

Wassalam

Dana

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Re-posting.
> Ternyata saya tidak berlebih-lebihan dalam bereaksi.
> Sebab ini menyangkut women's dignity, kehormatan wanita.
> Para pria pendekar feminis ini sejatinya masih berpikiran
> bahwa wanita adalah obyek, target semata,
> Sehingga, untuk melecehkan saja sampai SALAH SASARAN.
> Itu adalah canda yang ada muatan aslinya,  
> yang kontradiktif dengan apa yang selama ini disuarakan 
> yakni membela perempuan.
> 
> 
> Salam,
> Flora
> 
> 
> Re: Maroko )saya kuliah di maroko) 
> Posted by: "Erina" [EMAIL PROTECTED]   erinafranc 
> Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST) 
> 
> Bercandanya gak lucu mas/pak
> 
> Erina
> 
> SIR BATS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> From: "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)
> 
> kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
dari kabar
> burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
> ambisi poligaminya. ...
> 
> thanks
> -
> 
> ST SABRI
> 
> 
> - Original Message - 
> From: Flora Pamungkas 
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)
> 
> 
> Lenong rump!!! 
> 
> Menurut saya ini termasuk pelecehan ... 
> Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia, 
> kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru? 
> Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan. 
> 
> Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho, 
> cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih sekeluarga 
> Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang, 
> akan antusias bertemu sesama Indonesians. 
> 
> Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip  
> Cukup saya saja yang tersinggung. 
> 
> Salam, 
> Flora 
> 
>  
> Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
> Posted by: "SIR BATS" [EMAIL PROTECTED] st_sabri 
> Fri Feb 23, 2007 1:20 am (PST) 
> On 2/21/07, Erina <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> > 
> > Aduh sayang sekali yah bapak dah ninggalin maroko 
> > 
> > waktu di maroko gak sempat ke ifrane? kota trcantik di maroko: 
> > 
> > Saya di Tetouan; dkat prbatasan maroko-spanyol 
> > 
> > paling cpat 1 tahun lagi saya ninggalin maroko, atau lbih jika
ngambil s2:
> 
> > bulan lalu juga saya baru dari indonesia; 
> > 
> > salam tuk keluarga bapak 
> > 
> > wassalamualaikum 
> > Erina franciska 
> > 
> 
> kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena
dari kabar
> 
> burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi 
> ambisi poligaminya 
> 
> thanks 
> 
> -- 
> 
> ST SABRI 
> 
>  
> 
> Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
> Posted by: "Dan" [EMAIL PROTECTED] hifibuff007 
> Fri Feb 23, 2007 1:42 am (PST) 
> 
> Wah bung Sabri ini menyebarkan gossip ya ... he he ... Nanti bikin 
> Erina penasaran lho  
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-02 Thread Flora Pamungkas
Re-posting.
Ternyata saya tidak berlebih-lebihan dalam bereaksi.
Sebab ini menyangkut women's dignity, kehormatan wanita.
Para pria pendekar feminis ini sejatinya masih berpikiran
bahwa wanita adalah obyek, target semata,
Sehingga, untuk melecehkan saja sampai SALAH SASARAN.
Itu adalah canda yang ada muatan aslinya,  
yang kontradiktif dengan apa yang selama ini disuarakan 
yakni membela perempuan.


Salam,
Flora


Re: Maroko )saya kuliah di maroko) 
Posted by: "Erina" [EMAIL PROTECTED]   erinafranc 
Fri Mar 2, 2007 3:27 am (PST) 

Bercandanya gak lucu mas/pak

Erina

SIR BATS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
From: "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)

kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena dari kabar
burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
ambisi poligaminya. ...

thanks
-

ST SABRI


- Original Message - 
From: Flora Pamungkas 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Friday, February 23, 2007 7:46 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)


Lenong rump!!! 

Menurut saya ini termasuk pelecehan ... 
Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia, 
kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru? 
Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan. 

Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho, 
cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih sekeluarga 
Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang, 
akan antusias bertemu sesama Indonesians. 

Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip  
Cukup saya saja yang tersinggung. 

Salam, 
Flora 

 
Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
Posted by: "SIR BATS" [EMAIL PROTECTED] st_sabri 
Fri Feb 23, 2007 1:20 am (PST) 
On 2/21/07, Erina <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> 
> Aduh sayang sekali yah bapak dah ninggalin maroko 
> 
> waktu di maroko gak sempat ke ifrane? kota trcantik di maroko: 
> 
> Saya di Tetouan; dkat prbatasan maroko-spanyol 
> 
> paling cpat 1 tahun lagi saya ninggalin maroko, atau lbih jika ngambil s2:

> bulan lalu juga saya baru dari indonesia; 
> 
> salam tuk keluarga bapak 
> 
> wassalamualaikum 
> Erina franciska 
> 

kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena dari kabar

burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi 
ambisi poligaminya 

thanks 

-- 

ST SABRI 

 

Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
Posted by: "Dan" [EMAIL PROTECTED] hifibuff007 
Fri Feb 23, 2007 1:42 am (PST) 

Wah bung Sabri ini menyebarkan gossip ya ... he he ... Nanti bikin 
Erina penasaran lho  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-03-02 Thread Erina

Bercandanya gak lucu mas/pak
   
  Erina
  
SIR BATS <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
From: "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 23 Feb 2007 16:17:45 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kulaih di maroko)

  kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena dari kabar
burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
ambisi poligaminya. ...

thanks
  -
   
  ST SABRI
  
 

 
-
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Maroko )saya kuliah di maroko)

2007-02-23 Thread Flora Pamungkas
Lenong rump!!!

Menurut saya ini termasuk pelecehan ...
Masa' sih, lantaran ingin bersilaturahmi dg sesama orang Indonesia, 
kok lantas diasosiasikan dengan orang mau cari isteri baru?
Ini seperti memposisikan wanita sebagai obyek perburuan.

Jeng Erina ini tidak sedang "flirting" lho,
cuma ingin bersilaturahmi dengan Bapak dan Ibu Dana Pamilih sekeluarga
Saya paham, namanya tinggal jauh di negeri orang, 
akan antusias bertemu sesama Indonesians.

Maaf ya, kalo saya kelewat sensitiiip 
Cukup saya saja yang tersinggung.

Salam,
Flora


Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
Posted by: "SIR BATS" [EMAIL PROTECTED]   st_sabri 
Fri Feb 23, 2007 1:20 am (PST) 
On 2/21/07, Erina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Aduh sayang sekali yah bapak dah ninggalin maroko
>
> waktu di maroko gak sempat ke ifrane? kota trcantik di maroko:
>
> Saya di Tetouan; dkat prbatasan maroko-spanyol
>
> paling cpat 1 tahun lagi saya ninggalin maroko, atau lbih jika ngambil s2:
> bulan lalu juga saya baru dari indonesia;
>
> salam tuk keluarga bapak
>
> wassalamualaikum
> Erina franciska
>

kalo ketemu bung DP di maroko, mbak Erina musti hati-hati; karena dari kabar
burung yg saya dengar bung DP sedang mencari istri baru untuk memenuhi
ambisi poligaminya

thanks

-- 

ST SABRI



Re: Maroko )saya kulaih di maroko) 
Posted by: "Dan" [EMAIL PROTECTED]   hifibuff007 
Fri Feb 23, 2007 1:42 am (PST) 

Wah bung Sabri ini menyebarkan gossip ya ... he he ... Nanti bikin
Erina penasaran lho  



[Non-text portions of this message have been removed]