On Monday, January 9, 2006, 12:20:16 PM, Samuel Franklyn wrote:
> Mungkin bisa disimpulkan dengan kalimat yang berbeda:
> Jika anda ingin berinovasi dan menciptakan
> produk baru maka CMM kurang bermanfaat.
> CMM lebih bermanfaat untuk proyek yang
> jelas apa yang ingin dicapai macam
> kostumisa
>
> Mungkin bisa disimpulkan dengan kalimat yang berbeda:
> Jika anda ingin berinovasi dan menciptakan
> produk baru maka CMM kurang bermanfaat.
>
> CMM lebih bermanfaat untuk proyek yang
> jelas apa yang ingin dicapai macam
> kostumisasi aplikasi accounting.
>
Kesimpulan yang cukup tepat menurut
On 1/8/06, Adjie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
wah pak Zaki, saya juga ngga tahu yaa pak..??? makanya saya cobaposting kali aja pak adminnya ikutan baca.heheh kayaknya kita udah kenal di milis... tapi mungkin belum pernahcopy darat... atau email-2 japri
thanks karena mau kenalan.adjieKalau mema
On 1/9/06, Samuel Franklyn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apakah sudah ada software top dunia yang dihasilkan
> lewat team atau perusahaan yang menggunakan CMM?
Biasanya CMM itu digunakan untuk software yang membutuhkan
tingkat kualitas yang sangat baik, seperti misalnya
untuk fly-by-wire di pesaw
> > hayooh, mana akuntabilitasnya. hayooh diberesin dulu. mahasiswa yang
> > malas membaca? buanyk. dosen yang males membaca? buanyaaak.
>
> alur berpikir saya seperti ini:
> mahasiswa (nantinya) *harus lebih baik/pinter* dari dosennya.
> jadi biarin saja dosennya bodoh/malas, tapi mahasiswany
Muhamad Carlos Patriawan wrote:
Samuel Franklyn wrote:
Muhamad Carlos Patriawan wrote:
Dari referensi,untuk mengukur software development proses pada sebuah
persh atau team dapat menggunakan 'capability maturity model' atau CMM
yg dikembangkan carnegie mellon.
Msg2 persh akan diberi rating
On Monday 09 January 2006 15:44, Jefri Abdullah wrote:
> On 1/9/06, Ronny Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Kalo memang salah, kenapa nggak enak?
>
> Ya, kalo salah dalam memberikan materi memang benar kita harus
> memberikan argumen, maksud saya disini adalah komplen dengan cara
> dosen men
On 1/9/06, Ronny Haryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalo memang salah, kenapa nggak enak?
Ya, kalo salah dalam memberikan materi memang benar kita harus
memberikan argumen, maksud saya disini adalah komplen dengan cara
dosen mengajar. Menurut pendapat saya, sulit sekali seorang dosen
dapat m
Samuel Franklyn wrote:
> Muhamad Carlos Patriawan wrote:
> > Dari referensi,untuk mengukur software development proses pada sebuah
> > persh atau team dapat menggunakan 'capability maturity model' atau CMM
> > yg dikembangkan carnegie mellon.
> >
> > Msg2 persh akan diberi rating 1-5 dengan 5 seba
On Monday 09 January 2006 13:30, Jefri Abdullah wrote:
> On 1/6/06, James A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Apa gak pernah dianalisa dari sisi sebaliknya ?
> >
> > - Dosen malas (jarang masuk, "ngobyek terus", kalau masuk cuma kasih
> > tugas) - Cara ngajar yang monoton ! (bikin ngantuk)
> > - Tidak
Muhamad Carlos Patriawan wrote:
Dari referensi,untuk mengukur software development proses pada sebuah
persh atau team dapat menggunakan 'capability maturity model' atau CMM
yg dikembangkan carnegie mellon.
Msg2 persh akan diberi rating 1-5 dengan 5 sebagai nilai
teringgi,sebagai perbanfingan sa
On 1/6/06, James A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Apa gak pernah dianalisa dari sisi sebaliknya ?
>
> - Dosen malas (jarang masuk, "ngobyek terus", kalau masuk cuma kasih tugas)
> - Cara ngajar yang monoton ! (bikin ngantuk)
> - Tidak kreatif (metodologi kuno dan "itu-itu" aja)
> - Ngga update know
On 1/9/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> On Sun, Jan 08, 2006 at 08:42:52PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
> > Sebetulnya, di Indonesia *LEBIH MURAH*, yaitu buku bajakan!
> > Mengapa ini tidak dimanfaatkan?
>
> piro Pak biaya cetaknya? sudah dihitung belum? setahu saya, membeli buku
> aslinya bisa
On 1/8/06, Herry Susanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Aku cuma nyobain copernic dan google, itu pun copernic udah jaman duluw sekali. google baru beberapa bulan yang lalu.
Baru 2 hari setelah nginstal, komputer crash, prosesor kepanasan (sampai 75 C) sampai harus bongkar fan dan bersihin pending
On 1/9/2006 at 2:09 AM Blogger Indonesia
wrote:
well, ada temen indo yg mau ikutan ide ini?
I think you missed the point :-) suksesnya situs tersebut
adalah keunikannya. Dia cuma satu-satunya situs seperti itu pada saat
tersebut.
Karena unik, maka jadi berita hangat di media massa.
Ma
On 1/9/2006 at 2:09 AM Blogger Indonesia
wrote:
well, ada temen indo yg mau ikutan ide ini?
oya, saya baca cerita ini di koran cetak india.
lihat situs ABG 'gila' ini di: http://milliondollarhomepage.com/-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
adi wrote:
> pada kenyataannya buku itu pun masih mahal. profile don't speculate :-)
> buku untuk mahasiswa itu tugas perpustakaan. kalau itu kurang, biarlah
> yang mampu saja yang membeli buku.
>
> saya sebetulnya agak miris dengan thread ini, mestinya judulnya dosen
> dan mahasiswa. dosen yang b
Everything is always need leadership ngga cuma di politic tapi dalam
bidang bisnis juga perlu leadership
buat referensi www.tompeters.com
adjie
>
> Kenapa tidak? Toh beliau ini adalah orang yang - menurut saya - sangat
> flamboyan dan very business savvy. Kalau tidak salah selama 2 periode
> k
ceritanya ada anak ABG di inggris yg mau lulus SMA-nya dan bingung mau kuliah krn. kurang biaya. akhirnya dia buat situs dg sejuta pixel. setiap pixel dijual dg harga 1 (satu) dolar. pertama ditawarkan pada sodara, tetangga dan temen2nya yg punya toko atau usaha kecil2an.
setelah mendapat 1000
adi wrote:
> On Sun, Jan 08, 2006 at 05:38:58PM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote:
> > > Bakal sering diprotest orang... katanya "kurang keren" kalau cuma mencetak
> > > sebanyak-banyaknya
> >
> > Jadi yang disalahkan "society","persepsi","sejarah" dan "kurang
> > keren"-nya yach :-)
>
> seper
On Sun, Jan 08, 2006 at 07:12:34PM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote:
> > Lha pas dikasih tugas berat, jawabnya sering "maaf pak tadi malam saya
> > kecapean abis narik" (lha kerjaannya narik angkot)
>
> Kalau ini dibahas nanti jatuh2nya disimpulkan harusnya ada "pendidikan
> murah bin gratis
Adjie wrote:
> Kemarin sempet ketemu dekat doktorat yang studi di paris yang ikutan
> sidang WTO,
> negara dunia ketiga ( third development country) mereka punya minta
> deal dengan negara barat yang notabene sudah maju untuk membajak
> semua teknologi dan ilmu pengetahuan mereka. dan ancamannya
On Sun, Jan 08, 2006 at 05:38:58PM -, Muhamad Carlos Patriawan wrote:
> > Bakal sering diprotest orang... katanya "kurang keren" kalau cuma mencetak
> > sebanyak-banyaknya
>
> Jadi yang disalahkan "society","persepsi","sejarah" dan "kurang
> keren"-nya yach :-)
sepertinya yang diungkapkan so
On Sun, Jan 08, 2006 at 08:42:52PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
> Sebetulnya, di Indonesia *LEBIH MURAH*, yaitu buku bajakan!
> Mengapa ini tidak dimanfaatkan?
piro Pak biaya cetaknya? sudah dihitung belum? setahu saya, membeli buku
aslinya bisa lebih murah, kecuali kalau sudah dipalakin eh.. dipa
> Lha pas dikasih tugas berat, jawabnya sering "maaf pak tadi malam saya
> kecapean abis narik" (lha kerjaannya narik angkot)
Kalau ini dibahas nanti jatuh2nya disimpulkan harusnya ada "pendidikan
murah bin gratis" di Indonesia :-)
Anyway kalau univ di Indonesia kemahalan ya mungkin lebih baik h
Adjie wrote:
> Carlos,
>
> Mau,nambahin dikit, kalau mau jadi technocrat di technologia kayaknya
> harus sudah wajib membaca sejarah, karena sudah tahu routenya mau
> kemana dan jadi apa.. bukanya planga-plongo heheheh
>
Setuju,seperti dimanapun,sejarah atau peradaban yang baik selalu
dimula
Carlos,
Mau,nambahin dikit, kalau mau jadi technocrat di technologia kayaknya
harus sudah wajib membaca sejarah, karena sudah tahu routenya mau
kemana dan jadi apa.. bukanya planga-plongo heheheh
> Banyak Adjie,
> saya sering baca dulu tapi gak pernah dibookmark.
>
> Intinya sich memang I
Kemarin sempet ketemu dekat doktorat yang studi di paris yang ikutan
sidang WTO,
negara dunia ketiga ( third development country) mereka punya minta
deal dengan negara barat yang notabene sudah maju untuk membajak
semua teknologi dan ilmu pengetahuan mereka. dan ancamannya kalau
merek ngga di ij
Balik ke thread awal :
>Contoh, jika ingin dipaksa meniru India, kenapa nggak ditiru sistem buku
>murah, >pendidikan murah dan sebagainya,
Masalah "buku murah" sudah dibahas dan ada solusi short-term.
Tinggal "pendidikan murah",nah yang ini katanya "kurang keren" ujar om
Made... :) silahkan di
> akhirnya saya berkesimpulan, link yang di berikan Mas Carlos cukup
> menarik tapi link sejarah masa lalu mungkin tidak kalah menariknya.
> ada ngga yaa situs-2 sejarah yang semacam wikpedia atau semua ada
> disitu..??? kalau ada lumayan bisa ngirit untuk tidak beli
> encyclopdia
>
Banyak Adjie
Bahkan teman lab saya mengatakan
> > "too many PhD now in China. it's difficult for me to get a good job
> > there even I hold PhD".
>
>
> Alaram yang sungguh berbahaya dong untuk angkatan kerja Indonesia ;-)
>
He he he bagus-bagus sudah banyak yang sadar akan hal ini, yang disebut
GBT "sense of
baskara wrote:
> On 1/8/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kenapa tidak mengikuti modelnya India? Bikin sekolah teknik sebanyak -
> > banyaknya, quantity over quality. Memang nantinya ada yang very very bright
> > dan kerja di silicon valley dan engineer - engineer kelas duanya
Budi Rahardjo wrote:
> On 1/8/06, fade2blac <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Contoh, jika ingin dipaksa meniru India, kenapa nggak ditiru sistem
> > buku murah,
>
> Sebetulnya, di Indonesia *LEBIH MURAH*, yaitu buku bajakan!
> Mengapa ini tidak dimanfaatkan?
> Saya khawatir mau ada buku murah pun
Made Wiryana wrote:
> On 1/8/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> > - Model elitisme (kampus terpilih, dg output yg semuanya cemerlang)
> > > - Model pemerataan (mekanisme penjenjangan mendorong pemerataan resource
> > > pendidikan)
> > >
> > > Sebagai bekal pertimbangan : I
Pada tanggal 1/8/06, Affan Basalamah <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Assalamu 'alaikum wr.wb.Nanya,buat teman2 yang sudah pernah pakai aplikasi desktop search, ada yang
sudah pernah membandingkan performa desktop search berikut :- Google- Windows (MSN)- Copernic- Yahoo!Kencengan yang mana ya ? Pros &
fade2blac wrote:
> Sengaja kok. :-)
Oooh... sengaja dibuat oxymoron ya.
> Ini ngomongnya kejauhan. Kita lagi ngomongin masalah dosen, mahasiswa dan
> perguruan tinggi.
> Tentang nilai, baik buruk, benar salah, panjang urusannya. Ke milis filsafat
> mungkin lebih pas.
Maaf, maaf kalau dirasaka
On 1/8/06, Affan Basalamah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu 'alaikum wr.wb.
>
> Nanya,
> buat teman2 yang sudah pernah pakai aplikasi desktop search, ada yang
> sudah pernah membandingkan performa desktop search berikut :
>
> - Google
> - Windows (MSN)
> - Copernic
> - Yahoo!
>
> Kencengan
On Monday 09 January 2006 00:47, Andhi Marjono wrote:
> saya pernah mencoba semuanya kecuali copernic and i think google is the
> best one berdasar kriteria yang Affan tuliskan.
> anyway, sekarang sudah saya "basmi" semua, bikin pc jadi lambat (lumayan
> makan memory) dan sepertinya kurang begitu b
>
> Assalamu 'alaikum wr.wb.
>
Wa'alaikum salam Wr Wb
> Nanya,
> buat teman2 yang sudah pernah pakai aplikasi desktop search,
> ada yang sudah pernah membandingkan performa desktop search berikut :
>
> - Google
> - Windows (MSN)
> - Copernic
> - Yahoo!
>
> Kencengan yang mana ya ? Pros & C
saya pernah mencoba semuanya kecuali copernic and i think google is the best one berdasar kriteria yang Affan tuliskan.anyway, sekarang sudah saya "basmi" semua, bikin pc jadi lambat (lumayan makan memory) dan sepertinya kurang begitu berguna buat kebutuhan saya pribadi.
salam,On 1/8/06, Affan Basa
On 1/8/06, fade2blac <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Contoh, jika ingin dipaksa meniru India, kenapa nggak ditiru sistem
> buku murah,
Sebetulnya, di Indonesia *LEBIH MURAH*, yaitu buku bajakan!
Mengapa ini tidak dimanfaatkan?
Saya khawatir mau ada buku murah pun kalau nggak ada
keinginan ya percum
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Nanya,
buat teman2 yang sudah pernah pakai aplikasi desktop search, ada yang
sudah pernah membandingkan performa desktop search berikut :
- Google
- Windows (MSN)
- Copernic
- Yahoo!
Kencengan yang mana ya ? Pros & Cons nya gimana ? Ada yg bisa kasih
komentar ?
Trims,
On 1/8/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Budi Rahardjo wrote:> usulan pak adi ini pernah juga didiskusikan.> jawaban dari pihak sono adalah (kira2) sebagai berikut:> - bahwa tempat di perguruan tinggi negeri sangat berharga> sehingga tidak bisa dibuat main-main
> - kalau sudah masuk teru
On 1/8/06, baskara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--cut--India sudah membuat percetakan tenaga IT engineer.Filipina juga sudah membuat percetakan tenaga medis dan dokter.Indonesia cetak komoditi yang lain? :-)Cari niche lain mungkin? Bukankah kita sudah menjadi pencetak tenaga kasar siap kerja? Miris s
On 1/8/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
- Model elitisme (kampus terpilih, dg output yg semuanya cemerlang)
- Model pemerataan (mekanisme penjenjangan mendorong pemerataan resource pendidikan)
Sebagai bekal pertimbangan : Indonesia itu luas dan masih sedikit yang menikmati SDM baik a
On 1/8/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kenapa tidak mengikuti modelnya India? Bikin sekolah teknik sebanyak -
> banyaknya, quantity over quality. Memang nantinya ada yang very very bright
> dan kerja di silicon valley dan engineer - engineer kelas duanya mengisi
> kekosongan dala
On 1/8/06, Made Wiryana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--cut--
Sebelum kemana-mana mungkin perlu dulu difikirkan mana yang diingin
- Model elitisme (kampus terpilih, dg output yg semuanya cemerlang)
- Model pemerataan (mekanisme penjenjangan mendorong pemerataan resource pendidikan)
Sebagai bekal per
On 1/8/06, fade2blac <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dan
kalau diskusinya diperluas kepada 'sistem yang tidak sempurna' jadi
blur lagi. Kalau mau lanjut kita fokuskan ke 'sistem PT(N) yang tidak
sempurna'. Sistem apanya? sistem penerimaan mahasiswa? Sistem
pengawasan dosen? Inipun saya ragu kalau sebagi
On 1/8/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ada rumor hangat di blogs San Jose 'Good morning silicon valley'(http://blogs.siliconvalley.com/ ) kalau bill clinton mungkin menjadi"the-next" board member atau ceo di microsoft:
http://andyabramson.blogs.com/voipwatch/2006/01/clinton
On 1/8/06, baskara <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
On 1/8/06, fade2blac <[EMAIL PROTECTED]> wrote:>Contoh, jika ingin dipaksa meniru India, kenapa nggak ditiru sistem buku murah,> pendidikan murah dan sebagainya, yang sifatnya prekondisi sehingga IT di India bisa
> seperti sekarang?Gimana mau murah? Buk
wah saya setuju dengan pendapat Pak Made, memang seharusnya kita
selalu membaca sejarah, karena dengan membaca sejarah kita tahu apa
yang terjadi ribuan tahun yang lalu apa yang orang telah perbuat
ribuan tahun lalu dan bagaimana mensikapi-nya, kan jadi lebih baik
kalau kita tahu titik terakhir d
On 1/8/06, fade2blac <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>Contoh, jika ingin dipaksa meniru India, kenapa nggak ditiru sistem buku murah,
> pendidikan murah dan sebagainya, yang sifatnya prekondisi sehingga IT di
> India bisa
> seperti sekarang?
Textbook di china juga ada versi murahnya. Layout dan kerta
wah pak Zaki, saya juga ngga tahu yaa pak..??? makanya saya coba
posting kali aja pak adminnya ikutan baca.
heheh kayaknya kita udah kenal di milis... tapi mungkin belum pernah
copy darat... atau email-2 japri
thanks karena mau kenalan.
adjie
>
> Pak adminnya siapa sih Mas Adjie? He..h
On Sun, Jan 08, 2006 at 03:42:16AM -, Zaki Akhmad wrote:
> kata yang dihubungkan dengan kata versus itu berarti oxymoron? oxymoron
> = dua hal yang saling bertolak belakang dan tidak dapat bercampur.
Sengaja kok. :-)
>
> Yup betul. Tapi bukan itu tujuan hidup di dunia. Kesempurnaan adalah
>
Made Wiryana wrote:
> Baca bukunya Postman "Teaching as subversive .."
>
> IMW
Terimakasih Pak Made untuk referensinya. Nanti saya tambahkan di daftar
buku-buku wish-list saya deh.
Zaki Akhmad
> Yang ini setuju sekali, ceritanya dulu pernah ngalami ada pelajaran yang
> gurunya cuma masuk dua kali selama satu semester, ya dua kali, di awal
> dan di akhir semester! Tapi ya gapapa orang saya akhirnya dapat A sih
> *-P
> Oh ya pertemuan terakhir itu bukan di kelas, tapi di rumah makan.
Dos
On 1/6/06, James A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:> masalah yang dituduhkan sama:> - mahasiswa kurang kritis> - mahasiswa salah pilih> - mahasiswa kurang motivasi
> - mahasiswa malas> - mahasiswa maunya minta disuapin> - mahasiswa yang begini-begitu pokoknya bukan sala
Dear Friends hi , how are you hope you will be fine now you send can send free sms to any mobile network in Pakistan without any java or plugins esily with
http://www.coolfreesms.com and also avaliable largest collection of sms messages check it now http://www.coolfreesms.com Thanks.
Regardschat
On 1/7/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dari sudut pandang lain,saya bingung sebenarnya jika dikatakan adamasalah dengan mahasiswa,parameternya apa ? apakah karena melihatkilasan kejadian di ruang kampus atau outputnya nanti setelah lulus,berilmu dan kemudian bekerja dan berm
On 1/8/06, Muhamad Carlos Patriawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
9-year-old Indian whizkid has Bill Gates 'worried'http://www.newindpress.com/NewsItems.asp?ID=IEN20060107224725&Page=N&Title=Infotech&Topic=0
Wah 'kita' kalah telak pak dengan anak umur 9 tahun... he he he :-)
Melihat kedekatran India d
On 1/8/06, Zaki Akhmad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pengalaman kuliah dulu, banyak sekali dosen yang mirip kriteria di atas. Kadang mikir, ngapain> masuk kelas! Baca bukunya aja mungkin lebih menarik.Kok kalau saya, lebih tertarik baca buku sosial ya. :D
Baca bukunya Postman "Teaching as subversiv
On 1/6/06, Mohammad DAMT <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> - Dosen malas (jarang masuk, "ngobyek terus", kalau masuk cuma kasih tugas)> - Cara ngajar yang monoton ! (bikin ngantuk)> - Tidak kreatif (metodologi kuno dan "itu-itu" aja)
> - Ngga update knowledge (bahan pelajarannya sudah outdated!, ditanya
62 matches
Mail list logo