[ppiindia] Only For Allah
this step closer to Allah, as difficult as it may have seemed at the time. As I was having my very last doubt the verse in Surah Al Baqarah (verse 286, I believe), continued to penetrate my heart: La yukalif Allah nafsin ila was'aha. On no soul doth Allah place a burden greater than it can bear. These are the very words that gave me the courage to finally make the right choice. It was at that very moment that I said, Allah, I will wear this hijab because I believe in my heart that you have asked me to do so. Please guide me and give me the strength to do this. Just over a year has gone by now and I can honesty tell you that I have never felt more free or more at peace with myself and the world around me. In all fairness I will be honest and tell you that it wasn't an easy thing to do. Quite frankly, it was probably the most difficult challenge I've had to face in my life. Isn't it ironic how that works? The things that will benefit us most and that make the most sense are often those we fail to realize or have difficulty accepting. I've had to deal with a variety of off-the-wall comments. But what it all boils down to is me making a personal decision to increase my faith and become what I believe to be a better Muslim. To me the hijab not only represents modesty, purity, righteousness and protection but truly is the ultimate state of respect and liberation. Alhamdou lilah, I am free! I am a Muslim woman Feel free to ask me why When I walk I walk with dignity When I speak I do not lie I am a Muslim woman Not all of me you'll see But what you should appreciate Is that the choice I make is free I'm not plagued with depression I'm neither cheated nor abused I don't envy other women And I'm certainly not confused Note, I speak perfect English Et un petit peu de Francais aussie I'm majoring in Linguistics So you need not speak slowly I run my own small business Every cent I earn is mine I drive my Chevy to school work And no, that's not a crime! You often stare as I walk by You don't understand my veil But peace and power I have found As I am equal to any male! I am a Muslim woman So please don't pity me For God has guided me to truth And now I'm finally free Elan Sudjanamihardja Mobil: +49 (0)1 76 63 01 56 79 Germany http://imanov.jeeran.com http://sudjanamihardja.multiply.com http://groups.yahoo.com/group/risalah-alfurqan/join http://groups.yahoo.com/subscribe/RuqyaShariyah Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlaveSubscribe to risalah-alfurqanPowered by us.groups.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Leo Imanov telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Leo Imanov. Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi! Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat email, atau kehilangan ponsel. Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Leo. http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US * Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, klik di bawah ini: http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Leo Imanov telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Leo Imanov. Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi! Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat email, atau kehilangan ponsel. Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Leo. http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US * Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, klik di bawah ini: http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: Re: [K I A] Rasionalisasi Kisah Nuh
ada tanggapan lain? quot;Fa maadza ba#39;da-lhaqq, illa-dl_dlalaalquot; Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 --- On Tue, 24/6/08, Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Keluarga Islam Aachen] Rasionalisasi Kisah Nuh To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, 24 June, 2008, 9:59 AM bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa shallatu wa sallamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa man walah. wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. readone! Hal-hal yang dipertanyakan adalah: Nabi Nuh A.S. yang adalah orang ... (lupa dari daerah mana) dan pekerjaannya sehari-hari adalah petani atau pembuat anggur/wine (Woow, wait a minute, Nabi Allah kok ngebuat anggur? gak salah nih?) alkohol itu diharamkan begitu juga babi, sembelihan bukan karena Allah dan bankai hanya untuk ummatnya muhammad SAW. kita liat misalnya, orang2 yahudi dan nashara berbeda dengan pengharaman ummat islam. jadi tak salah lach. Ukuran bahtera Nuh yang mencapai besar satu kapal tanker. Tidak mungkin dibangun dari kayu, karena struktur kayu tidak memungkinkan dibangun bahtera sebesar itu. justru dengan kayu ini bisa lebih hebat, lhoh! saya pernah liat sebuah atraksi yang dibuat kayu sebuah loop dan yang gigantis tanpa paku dan schrauben lhoh! kemudian sebuah gereja besar di rusia semuanya dari kayu tanpa paku dan apapun untuk membangunnya, hanya ensel pintu dari besi, selainnya itu kayu belaka. jum'at dua lalu saya shalat jum'atan di reutlingan, ini di depan mata sendiri balok2nya itu guede2 untuk kubah dan atap2nya, ternyata setelah diperhatikan papan2 biasa yang dilem azza, dan di press sehingga membelok2 melekuk2 kepentingan busur2 yang bermacam2 radiusnya. cuman bedanya disini saya lihat schrauben guede2 lagi. jadi tak jadi masalah kayu! Datangnya air yang menutupi bumi. Berdasarkan perhitungan ahli geologi, diperlukan air sebanyak 5 kali lipat dari seluruh air yang ada di bumi untuk menutupi seluruh bumi. Dari mana datangnya air ini? Kata ahli geologi, gak mungkin didapat jumlah air sebanyak itu. Selain itu, kalau permukaan bumi tertutupi air, maka akan terjadi perubahan iklim. koq BUMI? apa seluruh dunia? TIDAK khan? contoh lihat azza tuch tsunami! dan.. kalau Allah mau seluruh bumi apa susahnya sech bagi Dia??? air bisa jadi es dan sebaliknya... buktinya sekarang tambah tenggelam dunia khan? atau air laut naik ya sami mawon toch? Yang naik ke atas bahtera Nuh adalah setiap pasang hewan dari species yang ada di bumi. Paling tidak ada jutaan spesies di muka bumi, mau dimasukin semua ke dalam bahtera selama 7 hari, berarti dibutuhkan kecepatan pemuatan hewan: 50 binatang per detik. ya, hewan2 yang dinegrinya azza khan? cucunguk darei indo mah ya di indo muasa dibawa2 ke negri nuh AS. ingat tak seluruh dunia koq! Bahtera Nuh kemudian terdampar di gunung ... (lupa lagi T_T) di daerah selatan Turki. Sayangnya, sampai dokumentasi ini dibuat, bukti otentik bahwa ada sisa-sisa bahter Nuh, tidak berhasil ditemukan. ahli2 atsar dan geologi sekarang ini lagi baru ngukur2, dengan gambar2 dari satelit. itu bukan urusan saya sesungguhnya, saya mah percaya azza. menurut berita di tivi cuman lupa kapannya, sudah agak lamaan juga sech konturennya sudah ada ditemukan di sebuah guunung di turki, saya tidak akan lupa hal ini kerna begitu saya lihat program itu lansung saya telpon guru saya mutawalliy musa untuk agar dia juga melihatnya, anaknya muhammad membangunkannya dan saya kena semprot! maka saya tak akan lupa berita itu. Yah pokoknya ada hal-hal yang dipertanyakan oleh ilmuwan (hayoo siapa yang mau disebut ilmuwan..yang pasti bukan saya). Dan yang luar biasa dari dokumentasi ini adalah, ketika tiba-tiba ditemukan sebuah tablet tanah liat (bukan tablet obat tapi seperti tulisan di atas tanah liat) peninggalan babilonia yang menceritakan tentang banjir besar yang melanda mesopotamia. Entah kenapa, mereka (ilmuwan...entah ilmuwan yang mana) mengatakan, bagaimana kalau ternyata kisah Nuh di bible itu diangkat dari cerita banjir besar ini.. Astaghfirullah. ..kok maksa banget ya. sesungguhnya yang saya sansikan itu kebenaran2 yang ditemukan ilmuwan, kerna itu semua nisbi azza hakikatnya. yang mutlak benernya adalah islam yang berdasarkan quran dan sunnah pembawa risalahnya, lepas dari khurafat dan tahayul. jangan2 anak cucu kita juga tak akan percaya kalu terjadi tsunami di sumatra, ya wong di jawa azza tak kerasa katanya! Tapi terus terang cerita ini begitu menggelitik (lucu bikin penasaran otak, tapi bikin kesal iman) sampai akhirnya saya terus mengikutinya. Akhirnya diduga bahwa tokoh Nuh ini adalah seorang Raja (wow...raja) yang punya uang banyak. Dan dia bukan orang ... (seperti disebutkan di bible) tetapi orang sumeria. Pekerjaan Nuh sang raja adalah pedagang dan untuk berdagang, dia membangun kapal yang besar. Dan seterusnya.. dan
[ppiindia] Leo Imanov has invited you to join Friendster
You're invited to join Leo Imanov's network of friends. By joining Friendster, you can reconnect with old friends, meet new friends, start a blog, build a custom profile, keep track of birthdays, and so much more! You can even stay in touch if you move away, switch email addresses, or lose your mobile phone. Click below to join Leo's network. http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US * If you do not wish to receive notification emails from Friendster, please click below: http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] subahan-lLah. alhamdu li-lLah, Allahu akbar!.....
allahu akbar! http://www.youtube.com/watch?v=f5Jd4nLigVI semoga bermanfaat Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote: Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 - Sent from Yahoo! #45; a smarter inbox. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] ada site yang buaguuuus dech nech!
http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/888/Makan_Daging_Bangkai_Manusia_Kok_Doyan Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Want ideas for reducing your carbon footprint? Visit Yahoo! For Good http://uk.promotions.yahoo.com/forgood/environment.html
[ppiindia] What is special about fasting ...........
between ten and seven hundred fold, many times. But with regard to fasting, Allaah connected the reward to Himself without specifying any number. Allaah is the most generous of those who are generous, and the gift reflects the generosity of the giver. So the reward of the one who fasts will be very great, without reckoning. Fasting is patience in obeying Allaah, patience in keeping away from the things forbidden by Allaah, and patience in bearing the decree of Allaah, hunger, thirst, physical and mental weakness. So it combines all three types of patience, thus the fasting person deserves to be counted as one of the patient, and Allaah says (interpretation of the meaning): #8220;Only those who are patient shall receive their reward in full, without reckoning#8221; [al-Zumar 39:10] Majaalis Shahr Ramadaan, p. 13 And Allaah knows best. Islam QA Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 Nervous about who has your email address? Yahoo! Mail can help you win the war against spam. http://uk.docs.yahoo.com/mail/addressguard2.html
[ppiindia] bagi yang suka gosip
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. ada kiriman nech bagi2 dech, maaf bagi yang tak berkenan yach! tak usah dijawab koq, ngerti azza wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum antara gosip dan bulu ayam Seorang wanita mengulang sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui ceritanya. Dan, orang yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul. Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu. Pergilah ke pasar, kata orang tua bijak itu, dan belilah seekor ayam. Sembelihlah. Kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan. Meski kaget mendengarkan itu, si wanita melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan berita bohong itu pada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan persoalannya kembali. Si orang bijak itu berkata, Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku. Si wanita itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah menerbangkan semua bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia bisa mengumpulkannya semua. Setelah mencari-cari selama berjam- jam, ia kembali hanya bisa mengumpulkan sebanyak tiga potong bulu saja. Si wanita itu kembali menemui orang tua bijak. Lihatlah! kata si orang bijak, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya. Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gosip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, namun sekali terlempar, anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan anda. Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah DOSA dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang. (Qs.49:12) Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 _ Do not compromise. Get unlimited storage and first rate spam protection with Yahoo! Mail. http://uk.mail.yahoo.com
[ppiindia] menyemir rambut......
Didapatkan Fatwa dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah pada Majmu' Fatawa wa Rasail Bab 4 No.136 (edisi bahasa Indonesia Fatwa-Fatwa tentang Wanita jilid I terbitan Darul Haq) seperti berikut: Pertanyaan ke-808: Beliau rahimahullah ditanya: Apa hukum menyemir rambut secara menyeluruh dengan warna-warni? Jawab: Menyemir rambut bisa dirinci sebagai berikut; orang yang sudah tua diperbolehkan untuk menyemir rambut(uban) nya dengan warna selain warna hitam. Sedangkan warna hitam tidak diperbolehkan oleh Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam: Ubahlah uban ini dan hindarilah warna hitam. (Hadits Riwayat Muslim) Sedangkan dalam kitab Muharramat Istahnaa Bihan-Naas yang ditulis oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah dan Muhammad Shalih al-Munajjid (edisi bahasa Indonesia Dosa-Dosa yang Diremehkan terbitan Pustaka Al-Kautsar) seperti berikut: Sebenarnya hal yang dilarang adalah menyemir rambut (uban) dengan warna hitam. Dalil Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam: Kelak di akhir zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai rambutnya dengan warna hitam seperti sekumpulan burung dara, mereka itu tidak akan dapat mencium bau surga. (Hadits Riwayat Abu Dawud) Sedangkan terdapat hadits shahih bahwa yang pernah dilakukan oleh beliau Shallallahu 'alayhi wasallam adalah merubah warna ubannya dengan pacar atau sejenisnya yang mengandung unsur kekuning-kuningan atau kemerah-merahan atau mengesankan warna coklat. Dan tatkala Abu Quhafah disuruh datang pada hari penaklukan Makkah yang saat itu kepala dan janggutnya seperti tsaghamah (jenis pohon yang memiliki bunga putih), karena saking putihnya maka belia Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: Ubahlah (uban) ini dengan sesuatu dan hindarilah warna hitam. (Hadits Riwayat Muslim) Wallahu'alam! Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 _ Do not compromise. Get unlimited storage and first rate spam protection with Yahoo! Mail. http://uk.mail.yahoo.com
[ppiindia] Bahaya Dengki.
:#8221;Dan (aku berlindung)dari kejahatan orang yang hasad apabila ia telah memiliki sifat iri(dengki)#8221;. Hanya ada rasa hasad didalam diri seseorang yang diperbolehkan oleh agama sebagaimana sabda Rasulullah yang kira-kira bermaknakan:#8221; Tidak diperbolehkan hasad kecuali dalam dua perkara, seseorang yang diberikan oleh Allah ta#8217;ala akan harta lalu ia menafkahkan hartanya itu pada jalan Allah, dan seseorang yang diberikan karunia oleh Allah Ta#8217;ala akan ilmu dan ia mengamalkan ilmunya serta memberikannya pada orang lain#8230;..#8221;. Lantas bagaimana cara kita agar kita terhindar dari sifat iri tersebut?Caranya cukup mudah, asal ada kemauan yang kuat. Pertama:.Kita harus menyadari bahwa kalau kita iri, segala amalan kita akan rusak. Kedua: Kita harus menyadari, dan bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah ta#8217;ala, Allah berfirman.Jika kamu bersyukur maka nikmatku akan kutambah, tetapi bila kamu kafir (tak bersyukur), maka tunggulah azabKu yang maha pedih Ketiga:Kita harus menyadari bahwa ada beberapa perkara yang tidak bisa diganggu gugat oleh manusia dari ketentuan yang pencipta,yaitu, kelahiran, kematian, rezeki dan jodoh seseorang, telah ditetapkan dari Allah Ta#8217;ala. Keempat: Tak perlulah kita mencari-cari aib, atau kesalahan seseorang, hal ini akan menimbulkan dosa dan rasa iri dengki kita saja pada orang tersebut.Allah berfirman:#8221;Janganlah kamu bertajassus(mencari-cari kesalahan orang lain)#8221;Dan janganlah kamu bergunjing.(bergunjing hanya dibolehkan agama dalam beberapa perkara, salah satunya bila ada niatan baik untuk merubah orang yang kita gunjingkan tersebut.) Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang tak memiliki kesalahan, yang benar datangnya dari Allah Ta#8217;ala, yang salah berasal dari diri saya sendiri dan syetan. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Mistakes to Avoid during Ramadhaan
worship. Indeed, they would increase their religious observances in this month. Some people justify their laziness with the weak hadeeth that reads: #8220;The sleep of the fasting person is worship.#8221; If, for the sake of argument, we assume that the hadeeth is authentic, it does not justify laziness. It certainly does not pardon the practice of those who sleep all day in Ramadhaan and then spend the nights in feasting and merriment. The hadeeth refers to the normal sleeping habits of the person, like the person#8217;s usual daily nap. This normal sleep helps invigorate the person for further acts of worship. It is necessary for a person to capitalize on the opportunity for blessings that the month of Ramadhaan has to offer. A Muslim should strive to the utmost to earn Allaah Subhaanahu wa Ta#8217;aala#8217;s reward during this month, keeping in mind that there is no guarantee of his living to see another Ramadhaan. Excessive Eating and Drinking Some people spend their nights in Ramadhaan filling their stomachs with all types of food and drink, sometimes indulging in delicacies that they do not ever eat outside of Ramadhaan. This practice, without doubt, contradicts the very essence of Ramadhaan and the wisdom behind our fasting. It is related from al-Miqdâm b. Ma#8216;di Yakrib that the Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam said: #8220;The human being does not fill up any vessel worse than his stomach. It is sufficient for a person to eat just enough to keep his back straight. If he must eat more, then he can fill a third with food, a third with drink, and leave a third for air.#8221; [Sunan al-Tirmidhî (2380)] How can a person learn to subdue his base impulses and desires through fasting, when he makes up for it all by indulging his every whim at night, eating even more during Ramadhaan than he does during the rest of the year? In some places, people have a custom of storing food and reserving it for Ramadhaan, so that they consume in Ramadhaan the quantity of food that would usually take them months to eat. We all know that the purpose of fasting is to rein in our passions and break our desires in order to grow in piety. If we allow our hunger to build in strength from dawn to dinner time only to then indulge our hunger with greater gusto, this merely magnifies the pleasure of eating. It strengthens our passions more than if we had been left to our normal eating patterns. Getting Angry Some people seem to think that their bad tempers are excused because they are fasting. They allow their anger its full spectrum of expression, saying the most horrible things and doing the most preposterous deeds. A fasting person needs to adorn his fast with magnanimity and good manners. He should remind himself that the Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam said: #8220;The strong person is not the one who can wrestle someone else down. The strong person is the one who can control himself when he is angry.#8221; [Saheeh al-Bukhaari (5763) and Saheeh Muslim (2609)] Abandoning Fasting Without an Excuse Abandoning a Ramadhaan fast without a valid excuse is a major sin. A person who falls into this sin must repent sincerely and earnestly to his Lord. He must also make up the days that he missed later. He must also provide a meal for a poor person for each day that he missed if he is financially able to do so. Fasting is one of the five pillars of the religion of Islam. A person who openly abandons the Ramadhaan fast should be rebuked for doing so and not left to be a bad example for others. Women Putting on Perfume to Go to the Masjid Some women put on attractive perfumes to when they go to the mosque at night in Ramadhaan. This is a mistake. The Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam said: #8220;Any woman who dons perfume should refrain from attending the #8216;Ishaa#8217; congregation with us.#8221; [Saheeh Muslim (444)] The Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam also said: #8220;Any woman who puts on perfume and then walks by people so they can get a whiff of her perfume is a wanton woman.#8221; [Sunan al-Tirmidhi (2786) and Sunan al-Nasaa#8217;i (5126)] Staying Up Late This is a mistake if it leads to bed consequences. Some people stay up late at night and then sleep through the Fajr prayer. Some even sleep through the Zuhr and #8216;Asr prayers. If they force themselves to get up during the day, they can suffer extreme fatigue on account of it. If they are employees, their performance at work suffers. Such people need to keep cognizant of the blessings of this month that they lose out on because of these consequences. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Want ideas for reducing your carbon footprint? Visit Yahoo
[ppiindia] Agar Puasa Tak Percuma
saya lanjutkan azza nech tanpa koment, o doch ya ini dia! Agar Puasa Tak Percuma Posted by: Des [EMAIL PROTECTED] Wed Sep 19, 2007 3:46 am (PST) Assalamu'alaikum Wr.Wb. AGAR PUASA TAK PERCUMA Hadits Rasulullah SAW yang artinya, #8220;Berapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan lapar dan dahaga saja,#8221; patut kita renungkan. Untuk itu, agar puasa tidak sia-sia ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yakni antara lain: 1. Tundukkan Pandangan Dengan menundukkan pandangan, mata akan terjaga dari segala hal yang tidak halal. Segala hal yang haram berpotensi melalaikan hari dari mengingat Allah. Mata adalah sumber segala tindakan. Rasulullah SAW bersabda, #8220;Pandangan adalah salah satu anak panah beracun dari anak panah iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberinya keimanan yang merupakan kelezatan di dalam hatinya.#8221; 2. Jaga Lisan Sebagai pengganti berkata dan mengucapkan hal-hal yang tidak diridhai Allah SWT, seperti berdusta, ghibah, menggunjing, memaki, bertengkar dan segala hal yang dapat mengundang segala kebencian dan permusuhan, hendaklah lisan disibukkan dengan zikir mengingat Allah dan membaca Al-Qur#8217;an. Dengan demikian, hati juga akan terjaga dari niat jahat. Rasulullah bersabda, #8220;Sesungguhnya puasa adalah perisai. Apabila salah seorang di antara kamu berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang menyerang atau memaki, katakanlah, #8220;Aku sedang berpuasa!#8221; 3. Jaga Telinga Setiap yang haram diucapkan, haram juga didengarkan. Bahkan kedudukan orang yang suka mendengarkan berita bohong sama dengan orang yang memakan barang haram. Allah SWT berfirman, #8220;Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong. Banyak memakan yang haram.#8221; (Al-Maidah: 42). Sikap suka mendengarkan ucapan-ucapan haram ini berdampak pada kehidupan sosial. Karena apa yang didengar, baik itu berita bohong atau ghibah (membicarakan aib orang lain) dapat mengakibatkan permusuhan. 4. Tidak Makan dengan Berlebihan Kebanyakan kaum Muslimin tidak bisa mengendalikan makan mereka terutama ketika berbuka puasa. Seburuk-buruk wadah adalah perut yang penuh makanan. Tujuan puasa untuk menundukkan hawa nafsu guna memperkuat jiwa mencapai taqwa. Bila dari pagi hingga sore perut dikosongkan, kemudian dipenuhi dengan berbagai makanan saat berbuka, maka syahwat akan bangkit kembali. Hikmah puasa akan hilang. Puasa yang bertujuan melemahkan sarang setan menjadi sia-sia. Karena syahwat menguat dan setan kembali menghembuskan rayuannya agar berbuat kejahatan. 5. Penuhi Hati dengan Harapan dan Kecemasan Kala seorang Mukmin berpuasa, ia tidak tahu apakah ibadahnya akan diterima atau tidak. Segala ketentuan ditangan Allah. Kita boleh cemas, tapi tetap harus berharap. Kecemasan jangan sampai membuat kita putus asa dari ampunan Allah. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas seraya menghindarinya sejauh mungkin dan memperbanyak ibadah, Insya Allah, puasa kita akan diterima oleh Allah SWT. Surga Ar Royyan yang dijanjikan-Nya niscaya bisa kita raih. Derajat taqwa yang menjadi tujuan ibadah kita akan tercapai. Dengan demikian Ramadhan tidak lewat bagai angin begitu saja. Amiin. SEMOGA BERMANFAAT! SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1428 H Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Try Yahoo! Mail now with Unlimited Storage and see the difference. http://uk.mail.yahoo.com
[ppiindia] Fasting in Ramadan: Lessons Moralities
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH dapet kiriamn nech, bagi2 dech.buagus koq. Fasting in Ramadan: Lessons Moralities By Dr. Muzammil H. Siddiqi Allah, Most High, says, #8220;Blessed be He in whose hand is the Sovereignty, and He is able to do all things. He created death and life that He may try which of you is best in deed. He is the Exalted in Might, oft Forgiving.#8221; (Al-Mulk: 1-2) Also, He says, #8220;It is He who made the night and day to follow each other for such as have the will to celebrate His praises or to show their gratitude.#8221; (Al-Furqan: 62) Life and death and the succession of nights and day have a purpose and that is to test us and to give us an opportunity to express our thanks and gratitude to our Creator and Sustainer. The month of Ramadan comes and goes. We must examine ourselves now and see what we have learned and achieved during this month. The test of success of this month lies in the effects it has left upon us as follows: 1. Discipline: We learn in this month how to discipline ourselves for the sake of Allah. In our morning and evening, we follow a strict schedule of eating and drinking. We are constantly aware that even in our such mundane activities as eating and drinking, we must remain under divine injunctions. We change our habits in our daily routines because we learn that we are not the servants and slaves to our habits, but always the servants of Allah. Then after Ramadan, we have to keep this spirit of discipline in other modes of our life and must continue with our submission to the commands of Allah. 2. Renewal of Devotional Life: Ramadan renews our enthusiasm for worship and devotion to Allah. In this month we are more careful of our daily prayers and have special prayers at night. There is no religion without prayer and Muslims learn in this month how to strengthen and deepen their religious life. 3. Renewal of Contact with the Qur#8217;an: Ramadan and the Qur#8217;an are linked together from the beginning. It was in this month that this divine message was revealed to Prophet Muhammad, peace and blessings be upon him. We are told that the Prophet, peace and blessings be upon him, was fasting when he received the first revelation. Fasting prepares the believers' hearts to learn the Word of Allah. It is the most suitable condition for our spiritual and mental communication with the Qur#8217;an. The Muslim Ummah pays more attention to the Qur#8217;an in this month. This renewed contact with the Qur#8217;an must help us in following its message. 4. Renewal of Identity with the Ummah: Ramadan is not an individual experience only, but it is an experience in community. The whole Muslim Ummah fasts together in one and the same month. We identify with one another in our obedience to Allah. This gives us a new sense of togetherness and association. Ramadan teaches us that the Muslim Ummah is the community of piety and devotion to Allah and its members derive their strength from each other in deeds of piety and virtue. The bonds that are based on piety and virtue are the strongest bonds and it is these bonds that prove good for mankind. The strength of the Muslim community lies in its commitment to the values of goodness, morality and piety. Ramadan leaves an imprint of all these values upon the Muslim Ummah. 5. A Fresh Sense of Care and Sympathy: Fasting in the month of Ramadan helps us to understand the suffering and the pains of the poor and needy. By our voluntary hunger and thirst we realize what it means to be deprived of basic necessities of life. Ramadan is called the month of charity and sympathy. We learn how to be more kind and generous in this month. Many Muslims also pay their Zakah in the month of Ramadan. 6. Jihad or Struggle: Fasting in Ramadan and Jihad both of them were prescribed in the same year, that is, the second year of Hijrah in Madinah. Fasting prepares for hardships and sacrifice. These are two important things without which Jihad is not possible. Muslims learn in Ramadan how to struggle against the forces of evil in their own selves, in the society around them, and in the world at large. 7. Taqwa: To summarize all the moral and spiritual gifts of Ramadan, we can say that Ramadan gives us the great gift of Taqwa. Taqwa is the sum total of Islamic life. It is the highest of all virtues in the Islamic scheme of things. It means, God-consciousness, piety, fear and awe of Allah and it signifies submission to Allah and total commitment to all that is good and rejection of all that is evil and bad. tak menyesal toch? wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http
[ppiindia] Minta maaf sebelum Ramadhan...........
tidak pernah memerintahkannya - Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Matematika Gaji VS Sedekah
. Tetapi di saat bersamaan, semakin banyak nilai yang dibayar untuk itu, Allah akan menggantinya berlipat-lipat. Terus, gimana caranya Mas, agar bisa menyeimbangkan nilai matematis dengan dimensi sedekah itu? Pertama, ingat, sedekah tidak akan membuat orang jadi miskin, tapi sebaliknya menjadikan ia kaya. Kedua, jangan terikat dengan keterbatasan gaji, tapi percayalah pada keluasan rizki. Ketiga, lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas. Dan yang terakhir, padukanlah nilai qana'ah, ridha, dan syukur. Saya semakin tertegun. Dalam hati kecil, saya meraba semua garis hidup yang telah saya habiskan. Terlalu jauh jarak saya dengan Mas Ajy. Terlalu kerdil selama ini pandangan saya tentang materi. Ada keterbungkaman yang lama saya rasakan di dada. Seolah-oleh semua penjelasan yang dilontarkannya menutup rapat egoisme kecongkakan saya dan membukakan perlahan-lahan kesadaran batin yang telah lama diabaikan. Ya Allah, saya mendapatkan satu untai mutiara melalui pertemuan ini. Saya ingin segera pulang dan mencari butir-butir mutiara lain yang masih berserak dan belum sempat saya kumpulkan. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2] : 261). wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Bahaya Lidah.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH dapet kiriman nech, silah! Assalamu#8217;alaykumwara hmatullahiwabara kaatuh. Bahaya Lidah. Kata orang #8220;Mulutmu Harimaumu, yang akan menerkammu#8221;. Rasulullah Shallallahu#8217;alaihiws allam bersabda:#8221; Yang dikatakan muslim itu adalah manusia selamat dari bahaya lidah dan tangannya#8221;. Imam Ali Radhiallhu#8217;anhu berkata:#8221;Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya#8221;. Terkadang kita sebagai manusia yang penuh dengan segala kekurangan dan kelebihan, akan selalu dihadapi dengan segala macam problematika kehidupan.Terkadang kita menghadapi berbagai benturan yang sama sekali kehadirannya tidak diundang dan tidak terbersit dalam pikiran kita, dimana segala yang terjadi diluar prediksi kita sebelumnya. Disaat kita sedang menyupir mobil kita , tiba-tiba ditengah jalan ada saja mobil yang menyecocos, hal ini akan menimbulkan rasa sakit dihati kita, maka seringnya terjadi keluar kata-kata yang kurang enak kedengaran sama sekali ditelinga siapa saja mendengarnya, cacian makian akan keluar dari mulut kita dari lidah kita yang katanya tidak bertulang itu. Ketika seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya, tanpa disadari juga keluar kata-kata yang sama sekali seharusnya hal itu tidak pantas dikeluarkan dari mulut seorang ibu terhadap anaknya:#8221; Anak sialan, anak kurang ajar, anak tak tau diuntung, bodoh..dsbnya#8230;#8221;, seorang ibu kurang menyadari akan sabda Rasulullah :#8221; Kullu kalam addu#8217;a, setiap perkataan itu adalah merupakan do#8217;a#8221;.(Astagfirullaha ladziim, semoga kita bertaubat bila hal ini terlanjur kita keluarkan disaat-saat emosi kita datang). Disaat seorang istri atau suami merasa disakiti pasangannya, tanpa disadari akan keluar cacian makian, baik kepada pasangannya, ataupun musuhnya, semua itu keluar dengan perasaan emosi yang amat sangat, tanpa kita bisa menyadari, dan berusaha mencoba melatih diri kita untuk bisa menahan emosi, karena, Rasulullah bersabda : #8220; Bukanlah dikatakan berani bagi mereka yang dapat mengalahkan musuhnya, (yang bisa merasa memang atas sebuah pertikaian, perkelahian) ,Yang dikatakan berani itu adalah mereka yang bisa menahan dirinya ketika dalam keadaan marah#8221;. Kita jarang, atau kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadari bahwa yang dikatakan sabar atas segala musibah adalah mereka yang bisa bersabar disaat menghadapi problema pertama sekali datang, bukan setelah itu. Hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits, dari cerita seorang ibu yang menghadapi musibah akan kematian keluarganya, saat itu Rasulullah memberikannya nasihat agar bersabar, apa kata perempuan itu pada Rasulullah, :#8221; Anda tidak tau apa-apa#8221;, setelah rasulullah menghilang, diberitahukanlah kepada [perempuan itu bahwa yang menegurnya tadi adalah Rasulullah, dan ia datang kepada Rasulullah, apa jawab Rasulullah:#8221;Sesunggu hnya dinamakan kesabaran itu adalah sabar ketika menghadapi goncangan yang pertama sekali.#8221; Wassalamu#8217;alaikum. Bukittinggi, Panorama.30 Agustus 2007. Rahima wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] ada orang mencibir
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum. wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH adalah sebuah kisah. seorang ayah bersama anaknya mau menjual keledai di sebuah basar hewan. merekapun berjalanlah sambil menuntun keledai melewati sebuah kampung, dimana orang2 mulai bergumam dan berkomentar: bodohnya kalian, kenapa tak sekalaian dinaikin, khan percumah punya keledai? pikir si ayah DAN anak, bener juga mereka itu yach! maka merekapun naiki itu keledai. h. baru masuk didesa lainnya mereka disemprot orang2 kampun situ -- bukan lampung -- : orang2 tak berperikehewanan! muas keledai dinaikin? duaan lagi! pikir si ayah DAN anak, bener juga mereka itu yach! maka merekapun memutskan untuk si anaklach menaiki itu keledai. puste kuchen. baru azza masuk didesa lain merekapun lansung ditegur dan sapa orang2 kampun situ. anak kuran ajar! muasa ayah disuruh jualan? sedankan ayah cape2 musti nuntun keledai? dasar anak sekarang, zaman 'dah edan! ufs pikir si anak, kemaluan iyyya jugalach. maka diapun turun dan ayahnya menaikin keledai. tapi.di tempat lain juga kena dampratan dari orang2 yang berpapasan: muas anak sendiri disuruh nuntun, sedankan dia sendiri enak2 azza duduk dikeledai? dasar tua banka, tak berperasaan! tua2 keladi, dah tua masih tak jadi! jadi... musti gimana yach? apakah mereka berdua musti memikul itu keledai agar tidak di omongin orang? kalaamu-nnaasi laa yantah perkataan manusia tidak akan pernah berhenti. itulah manusia, itulah kita. seperti cerita itu. dan salahnya? aau benarnya...? kita... kadang mudah terpengaruh saat ada orang mencibir, atau bahkan mungkin kita seperti orang yang mencibir. catatan dari saya: untung kita punya dua pedoman quran dan sunnah, itu azza pegang jangan omongan orang. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] FW Hakikat Hidayah
Hakikat Hidayah Oleh : AS Rumawan Hidayat Sebagian orang berpandangan bahwa hidayah itu gratis dari Allah dan akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sehingga, mereka beralasan ketika masih dalam kemaksiatan, ''Kita kan belum dapat hidayah.'' Di sisi lain, ada orang yang tidak ingin memperoleh hidayah. Mereka menganggap petunjuk agama hanya seperti candu yang tidak membantunya sama sekali dalam meraih kesuksesan. Benarkah hidayah diberikan gratis, tanpa upaya dari kita untuk meraihnya? Hidayah terambil dari huruf-huruf ha', dal, dan ya', yang artinya menunjuki atau menuntun kepada sesuatu. Sedangkan dalam Alquran dan sunah dipakai untuk sesuatu yang dapat mengantarkan kepada kebenaran agama. Dalam konteks ini, Alquran disebut hidayah karena mampu mengantarkan kepada kebenaran. Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS Al Isra [17]: 9). Rasulullah juga disebut hidayah karena mampu mengantarkan pada jalan yang benar. Allah SWT berfirman, '' Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus.'' (QS As Syura [42]: 52). Allah SWT memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki. Namun, hal ini bukan berarti Allah SWT memberi hidayah kepada siapa saja tanpa syarat. Karena, Allah hanya memberi petunjuk kepada mereka yang siap dan lapang dalam menyambut kedatangannya. Allah SWT tidak akan memberi hidayah kepada orang yang berpaling, menutup diri, dan kontinu dalam kemaksiatan. Sehingga, Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepada orang kafir, zalim, dan fasik, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Baqarah ayat 264, Al Maidah ayat 51 dan 108. Di sisi penerima hidayah, dia harus bisa mengambil keputusan secara tepat. Berpikir secara sungguh-sunguh dan ikhlas menjadi keniscayaan agar tidak tergelincir kepada jurang kesesatan. Allah SWT berfirman, ''Dan kami telah memberi petunjuk kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada yang kufur. Sesungguhnya kami yang menyediakan bagi orang-orang kafir rantai belenggu, dan api neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya orang yang berbuat kebaikan minum dari gelas yang berisi minuman kafur (dari mata air syurga yang lezat).'' (QS Al Insan [76]: 3-5). Raihlah hidayah, dan tetapkan hati untuk meraih damai bersama-Nya. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Dukun Dan Peramal
Hukum Orang Yang Pergi Kepada Dukun Dan Peramal Untuk Memperoleh Kesembuhan HUKUM ORANG YANG PERGI KEPADA DUKUN DAN PERAMAL UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN Oleh Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta. Pertanyaan. Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apa hukum orang yang datang kepada dukun, peramal atau penyihir untuk berobat apapun jenisnya ? Jawabnya Pergi kepada dukun atau peramal tidak boleh dan bila mempercayainya, lebih besar lagi dosanya, berdasarkan sabdanya Shallallahu #732;alaihi wa sallam. Artinya : Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari[Hadits Riwayat Muslim no, 2230, kitab As-Salam, dan Ahmad no. 22711] Dalil lainnya, hadits shahih dari beliau Shallallahu #732;alaihi wa sallam dalam Muslim, dari hadits Muawiyah bin Al-Hakam As-Sulami, yang melarang mendatangi para dukun. Dalil lainnya, hadits yang diriwayatkan para penulis As-Sunan dan Al-Hakim dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda. Artinya : Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad [1] Dan hadits-hadits lainnya dalam bab ini. Billahit Taufiq. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan atas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya. [Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah, Vol. 21, hal.51 Al-Lajnah Ad-Daimah] DIHARAMKAN PERGI KEPADA ORANG YANG MEMINTA BANTUAN KEPADA SELAIN ALLAH UNTUK KESEMBUHAN Oleh Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta. Pertanyaan. Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Seseorang sakit keras dan penyakitnya semakin parah. Ia sudah pergi ke semua dokter tapi Allah belum mentakdirkan kesembuhan untuk orang ini lewat tangan-tangan para dokter tersebut. Akhirnya, ia pergi kepada seseorang yang biasa bertawassul, meminta bantuan, dan bertabarruk kepada para penghuni kubur, lalu Allah mentakdirkan kesembuhan untuknya lewat tangan paganis yang suka bertawassul ini. Apakah pergi kepada orang ini diperbolehkan ? Perbuatan ini berulang-ulang beberapa kali dan orang-orang menjadikannya sebagai pelajaran serta tertanam dalam benak mereka bahwa ia bisa menyembuhkan manusia dengan apa yang dilakukannya berupa perbuatan-perbuatan menyekutukan Allah â#8364;#8220;dan kita berlindung kepada Allah-, lalu, apakah hukum agama mengenai hal itu ? Jawaban Diharamkan pergi kepada orang yang melakukan amalan-amalan syirik berupa berdoa kepada penghuni kubur dan meminta bantuan kepada mereka untuk meminta kesembuhan, dengan doa dan ruqyahnya serta sejenisnya, walaupun sebagian orang mendapatkan manfaatnya. Karena hal itu adakalanya menyelarasi takdir, tapi ia menyangka bahwa kesembuhan itu karena sebab orang ini. Adakalanya penyakitnya karena perbuatan para setan, yang menggodanya supaya bertanya kepada orang-orang musyrik dan pergi kepada mereka. Ketika ia bertanya kepada mereka, maka setan tidak mengganggunya lagi. Billahit Taufiq. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan atas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya. [Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah, Vol. 27, hal.65, Al-Lajnah Ad-Daimah] [Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masail Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerbit Darul Haq] Foote Note [1]. Hadits Riwayat At-Tirmidzi no 135, kitab Ath-Thaharah, Ibnu Majah no. 639, kitab Ath-Thaharah, dan Ahmad dalam Al-Musnad no. 9252 Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] Potret Islam di Museum Kita
pernah ada sebuah negara bernama Republik Indonesia. Diorama-diorama selanjutnya berisi aneka peristiwa pemberontakan yang kebetulan dilakukan atas nama Islam seperti Komando Jihad dengan peristiwa Woyla, DI/TII, Kahar Muzakar, Daud Beureueh, peledakan Candi Borobudur, pemberontakan Yon 427 yang terdiri dari mantan Laskar Sabilillah dan Hisbullah, dan sebagainya. Di museum-museum kita, perjuangan umat Islam Indonesia dihapuskan begitu saja, sama sekali tidak pernah dianggap ada. Jika pun ada maka hal itu hanya terkait dengan peristiwa pemberontakan atau terorisme. Ini yang harus diubah, papar ZA. Maulani. Resolusi Jihad para ulama yang kemudian meletus menjadi peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Palagan Ambarawa yang dipimpin oleh ribuan laskar santri di bawah komando para ulama, tingginya religiusitas seorang Jenderal Soedirman yang setiap pidato dan surat-suratnya senantiasa diawali dengan takbir Allahu Akbar dan sarat mengutip ayat-ayat jihad dari Al-Qur'an, dan sebagainya, semua itu dihapuskan dari catatan sejarah negeri ini. Seolah-olah Indonesia bisa merebut kemerdekaan dan mempertahankannya dari gempuran pasukan Sekutu pemenang Perang Dunia II hanya berbekal bambu runcing dan kalimat 'Merdeka atau Mati'! Hal ini sangatlah naïf. Mudah-mudahan, seiring dengan berjalannya waktu, penulisan sejarah kita bisa diluruskan dan diperbaiki. Hitam katakan hitam, dan putih katakan putih. Jangan seperti sekarang, di mana banyak koruptor malah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, dan banyak para pahlawan yang sesungguhnya dimakamkan di areal pemakaman umum. Itu pun banyak yang kemudian digusur karena ahli warisnya tidak sanggup membayar pajak dan retribusi makam. Letnan Jenderal (Purn) ZA. Maulani wafat pada hari Selasa, 5 April 2005. Namun keinginannya, meluruskan sejarah tentang perjuangan umat Islam Indonesia, semoga dilanjutkan generasi muda bangsa ini. Amien. (Rz) Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] SEBAB SEBAB KEHANCURAN UMAT
musuh-musuh Allah dan bangga dapat membantu serta menolong mereka. Allah subhanahu wata'ala berfirman, Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfal: 173) Maksudnya jika orang mukmin tidak berwala' dengan orang mukmin, tidak berwala dengan penyeru penyeru kebaikan, tidak berwala' dengan ahli ilmu dan ahli takwa, maka itu akan menyebabkan fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar. 6. Meninggalkan Amar Ma'ruf Dan Nahi Munkar Sesungguhnya di antara sebab hancur nya umat adalah karena meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman, artinya, Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (al-Anfal 25) Hal ini sebagaimana digambarkan dalam hadits tentang safinah (perahu), yakni jika ada seseorang yang ingin mengambil air dengan cara melobangi perahu, lalu penumpang yang lain tidak mencegahnya, maka seluruh penumpang perahu akan tenggelam semua, bukan hanya orang yang melobangi perahu. Memang terkadang banyak alasan untuk meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar. Misalnya, nanti saya tidak punya penghasilan, saya khawatir keluarga dan rumah, saya malu untuk berbicara, ini urusan ulul amri (penguasa), ini dan itu. 7. Menyebarnya Riba Jika riba sudah merajalela di suatu negeri maka ketahuilah -wahai sekalian hamba Allah- itu hanya tinggal menunggu peperangan dari Allah subhanahu wata'ala. Adzab dari Allah subhanahu wata'ala mungkin berupa krisis, kelaparan , hutang, dikuasai musuh, bencana dan lain-lain. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi mu. (QS. al-Baqarah:278- 279) 8. Penghacuran Masjid Di antara sebab hancurnya sebuah negeri adalah jika masjid-masjid dirobohkan. Merobohkan masjid sebagaimana dikatakan Imam asy-Syaukani ada dua macam: 1. Takhribul hissi , yakni merobohkan masjid secara fisik. 2. Takhribul ma'nawi, yakni menelantarkan dari tujuan dibangunnya masjid, tidak ada kajian, ta'lim, muhadharah, digembok setiap saat, orang dilarang masuk dan lain-lain. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid- Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). (QS. al-Baqarah: 114) 9. Meninggalkan Jihad Bagaimana tidak, sebab meninggalkan jihad fi sabilillah artinya membiarkan kerusakan di muka bumi tanpa mau mencegahnya, tidak mau menolong agama Allah subhanahu wata'ala dan al-Haq. Maka jelas sekali jika tidak ada jihad, kerusakan dan keburukan akan terus bercokol. Lihatlah bagaimana akibat meninggalkan jihad, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Jika kalian asyik berjual beli dengan 'inah (satu jenis riba), mengikuti ekor-ekor sapi (bertani dan beternak) lalu meninggalkan jihad fi sabilillah maka Allah akan menguasakan kepadamu kehinaan yang tidak akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian. (HR. Abu Dawud) 10. Menyebarnya Kekejian Bentuk-bentuk perbuatan keji amatlah banyak, di antara yang disebutkan dalam hadits adalah khabats (perzinaan), dan ini yang sangat mengkhawatirkan, juga minuman keras, alat-alat musik dan kemungkaran- kemungkaran lainnya. Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah meyebutkan beberapa kemungkaran beserta akibatnya, di antaranya adalah: 1. Tidaklah tersebar perzianaan kecuali Allah akan menurunkan tha'un dan penyakit aneh yang tidak pernah ada di masa lalu. 2. Tidaklah manusia mengurangi timbangan dan takaran (termasuk riba, menipu dalam jual beli dll) kecuali Allah akan menimpakan paceklik (kelaparan) kekurangan makanan pokok dan penguasa yang buruk (zhalim). 3. Tidaklan manusia menahan zakatnya kecuali Allah akan menahan turunnya air hujan dari langit, kalau bukan karena binatang ternak maka Allah tidak akan menurunkannya. 4. Tidaklah mereka merusak janji dengan Allah dan Rasul kecuali Allah akan menguasakan mereka kepada musuh. (Kholif Abu Ahmad) Sumber: Naskah Khutbah Jum'at Asbab Hilak al-Umam, Syaikh Nabil al-'Awadhi. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Kita dan Hawa Nafsu
ketika berbuat maksiat diterima, tentu umat-umat terdahulu yang ingkar dan durhaka dibiarkan tidak disiksa, artinya tidak ada gunanya ayat-ayat yang berisi ancaman Allah. Kalau ada orang menzhalimi kamu, harta, kehormatan dan darahmu, apakah kamu menerima jika dia beralasan dengan takdir Allah? Jika demikian maka tidak ada bedanya orang kafir dengan mukmin, ahli maksiat dan orang baik karena semuanya dipaksa tanpa dapat memilih, ini merupakan kebatilan yang nyata. Ah sudah lah! Tidak ada gunanya terus menerus menuruti kamu, sampai kapan pun kamu tidak bisa menipu orang-orang yang ikhlas dan taat terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sumber: Kutaib Darul Wathan #8220;Lahazhat Shadiqah,#8221; Khalid Abu Shalih. (Khalif) wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] cari arah kiblat?
cari arah kiblat? tak pake kompas, coba ini: http://sudjanamihardja.multiply.com/journal/item/131 atau: lansung disini nech http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php? http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php?city=Aachenstate=07zipcode=country=germanylatitude=50.7708longitude=6.1053timezone=1.00dayLight=1qiblahMonth=05qiblahYear=2007lang= http://www.qiblalocator.com/ Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ How much free photo storage do you get? Store your holiday snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com
[ppiindia] Stop Labeling People
to be a Muslim? As we noted at the outset, that question is simple and straightforward to answer. It is you and I who complicate our religion and trivialize and marginalize legitimate differences within the rich and deep-rooted Islamic tradition. When we use labels such as some of those mentioned in this essay, we risk hurting people and displeasing Allah. Stop using labels and fight the temptation to make fun of others, to put down others, to humiliate others, to marginalize others and worst of all to think of oneself as better than others. Remember that scholars use certain labels but also remember that a true scholar fears Allah and thus would never use a label in the same manner as a person who is not a scholar. Stop branding and labeling people, since we know that a Muslim is a Muslim and that#8217;s that. ** Altaf Husain is a licensed social worker in the United States and has been a contributing writer to IslamOnline since its inception. He can be contacted at [EMAIL PROTECTED] wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] DIMANAKAH POSISI KITA BERDIRI?
kelompok manusia yaitu orang awam yg bodoh dan orang alim yg jahat hmmm..aku jadi semakin takut, dimanakah posisi ku yg sebenarnya dan kebanyakan umat muslim saat ini?? Dan aku jadi semakin yakin akan sabda Rasulullah yg mengatakan bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 golongan yaitu 1 masuk syurga dan 72 neraka bila Rasulullah sudah mengatakan perpercahan tersebut, mengapa kita masih bersikap lugu dan seolah2 tidak tahu akan peringatan Rasulullah tersebut?? Masihkah kita bermimpi dan berharap agar umat muslim tidak berpecah?? Hmm..aku jadi teringat lagi akan nasehat Rasulullah yg mengatakan gigitlah erat sunnahku walau harus dengan gigi grahammu, dan genggamlah erat sunnahku walau seperti engkau menggenggam bara api hmm..apapun yg diberitakan oleh Allah dan RasulNya, akan terjadi walaupun jatuhnya selembar daun di atas bumi. Termasuk dimanakah posisi kita selama ini?? Dan kenyataannya saat inipun adalah yg tahu ternyata tidak juga berani untuk mengungkapkan kebenaran yg diketahuinya, dan yg tidak tahu dengan Pdnya berbicara dan mengumumkan kebenaran yg diyakininya. beranikah kita mengkoreksi diri kita? atas apa yg sudah terjadi selama ini? kekacauan ini, siapakah penyebabanya? orang tua kita kah? keluarga kita kah? lingkungan bergaul kita kah? atau diri kita sendiri yg menimbulkan banyaknya kekacauan ini. dan maukah kita untuk selalu mengkoreksi diri dan menerima kebenaran, andai kita tahu kalau ternyata selama ini kita adalah salah? bahkan menimbulkan banyak kesalahan, karena ketidak tahuan kita? Ini perenunganku aja..yg benar tentunya dari Allah yg salah sudah pasti dari diriku yg selalu ingin mencari tahu kebenaran dan merapatkan diri untuk selalu belajar pada kebenaran dari orang2 yg tahu akan kebenaran. Allahu a#8217;lam bisowab Kamis, 31 Mei#8217;07 by hana Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Upaya Menetapi Shirathal Mustaqim
Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non-Muslim kecuali dalam keadaan darurat. Hasil keputusan Muktamar NU ke-30 itu jelas sangat berbeda dengan isi buku Fiqih Lintas Agama, misalnya, yang menghapus sekat-sekat perbedaan agama dalam fiqih, sehingga perkawinan antar agama pun sudah dihalalkan. Bahkan, sejumlah pendukung paham relarivisme dan pluralisme agama kemudian menjadi penghulu swasta untuk perkawinan antar-agama di berbagai tempat. Sudah banyak muslimah yang menjadi korban kekeliruan kelompok ini, sehingga rela dikawini oleh laki-laki non-Muslim. Karena ketidaktahuan atau hawa nafsu, banyak yang memandang penghulu-penghulu swasta itu juga orang yang alim, karena bergelar doktor dan juga dosen di universitas-universitas Islam terkemuka. Di kampusnya, para penghulu swasta ini juga sangat berkuasa terhadap mahasiswanya, dan leluasa melampiaskan pikirannya, dengan mengarahkan isi skripsi, tesis, atau disertasi mahasiswa, sesuai dengan pikiran dan selera mereka. Padahal, buku Fiqih Lintas Agama dan sejenisnya ini jelas-jelas sangat merusak agama, dan para penulisnya sangat tidak pantas diberi gelar 'mujaddid' atau 'pembaru Islam'. Sejatinya, mereka telah dengan sangat jelas merusak ilmu-ilmu Islam. Anehnya, tindakan mereka itu dibiarkan saja oleh para penguasa kampus, dan ada yang kemudian dianugerahi gelar guru besar dalam pemikiran Islam. Ketika merombak hukum-hukum Islam tentang hubungan antar-agama, orang-orang yang mengaku melakukan pembaruan Islam ini sama sekali tidak merumuskan metodologi ushul fiqihnya. Tetapi, bahkan memulainya dengan mencerca Imam Syafii. Kita sudah beberapa kali menunjukkan kekeliruan pandangan Pluralisme Agama dan paham relativisme agama. Tetapi, anehnya, ada saja yang menulis di media massa, bahwa apa yang dilakukan oleh pendukung paham syirik adalah mulia dan dalam rangka memperbaiki Islam, sebagaimana dilakukan oleh para ulama Islam sebelumnya. Tentu saja, pandangan seperti ini sangat keliru dan fitnah besar terhadap para ulama Islam terdahulu. Tugas kita tentu saja, hanya melakukan amar ma'ruf nahi munkar, meskipun kita sadar benar, banyak yang tidak rela jika kemunkaran dalam ilmu ini kita coba untuk diluruskan. Itu bukan urusan kita lagi. Siapa pun juga yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mencari kebenaran, pasti akan ditunjukkan kebenaran itu oleh Allah SWT. Sekali lagi, di tengah kemelut pemikiran yang tidak menentu saat ini, kita hanya berdoa kepada Allah, semoga kita tetap berada di jalan yang lurus (ash-shirat al-mustaqim). Di zaman ini, menetapi jalan lurus bukanlah hal yang mudah, karena sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw, di kiri kanan kita senantiasa terbentang jalan-jalan yang menyimpang yang seringkali dipoles dengan sangat indah dan menawan. Pada tiap jalan yang menyimpang itu, kata Rasul saw, ada setan yang mengajak manusia untuk mengikuti jalannya. Jadi, pilihan bagi orang-orang yang berilmu sudah sangat jelas: ikut shirath al-mustaqim, ikut jalan oran-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhub), atau ikut jalannya orang-orang yang sesat (al-dhaalliin). Sungguh telah jelas, mana yang haq dan mana yang bathil, tentu bagi yang mau memahami. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] RUQYAH : Ways of treating sihr
2:255) 3- The verses from Soorat al-A#8217;raaf, which are as follows (interpretation of the meaning): #8220;[Pharaoh] said: #8216;If you have come with a sign, show it forth, if you are one of those who tell the truth.#8217; Then [Moosa] threw his stick and behold! it was a serpent, manifest! And he drew out his hand, and behold! it was white (with radiance) for the beholders. The chiefs of the people of Pharaoh said: #8216;This is indeed a well-versed sorcerer; He wants to get you out of your land, so what do you advise?#8217; They said: #8216;Put him and his brother off (for a time), and send callers to the cities to collect #8212; That they bring to you all well-versed sorcerers.#8217; And so the sorcerers came to Pharaoh. They said: #8216;Indeed there will be a (good) reward for us if we are the victors.#8217; He said: #8216;Yes, and moreover you will (in that case) be of the nearest (to me).#8217; They said: #8216;O Moosa! Either you throw (first), or shall we have the (first) throw?#8217; He [Moosa] said: #8216;Throw you (first).#8217; So when they threw, they bewitched the eyes of the people, and struck terror into them, and they displayed a great magic. And We revealed to Moosa (saying): #8216;Throw your stick,#8217; and behold! It swallowed up straight away all the falsehood which they showed. Thus truth was confirmed, and all that they did was made of no effect. So they were defeated there and returned disgraced. And the sorcerers fell down prostrate. They said: #8216;We believe in the Lord of the #8216;Aalameen (mankind, jinn and all that exists). The Lord of Moosa and Haaroon (Aaron).#8217;#8221; [al-A#8217;raaf 7:106-122] 4- The verses from Soorat Yoonus, which are as follows (interpretation of the meaning): #8220;And Pharaoh said: #8216;Bring me every well-versed sorcerer.#8217; And when the sorcerers came, Moosa said to them: #8216;Cast down what you want to cast!#8217; Then when they had cast down, Moosa said: #8216;What you have brought is sorcery, Allaah will surely make it of no effect. Verily, Allaah does not set right the work of Al-Mufsidoon. And Allaah will establish and make apparent the truth by His Words, however much the Mujrimoon may hate (it).#8217;#8221; (Yoonus 10:79-82) 5- The verses from Soorat Ta-Ha, which are as follows (interpretation of the meaning): #8220;They said: #8216;O Moosa! Either you throw first or we be the first to throw?#8217; [Moosa] said: #8216;Nay, throw you (first)!#8217; Then behold! their ropes and their sticks, by their magic, appeared to him as though they moved fast. So Moosa conceived fear in himself. We (Allaah) said: #8216;Fear not! Surely, you will have the upper hand. And throw that which is in your right hand! It will swallow up that which they have made. That which they have made is only a magician#8217;s trick, and the magician will never be successful, to whatever amount (of skill) he may attain#8217;#8221; [Ta-Ha 20:65-69] 6- Soorat al-Kaafiroon 7- Soorat al-Ikhlaas and al-Mi#8217;wadhatayn (i.e., Soorat al-Falaq and Soorat al-Naas) #8211; to be recited three times. 8- Reciting some of the du#8217;aa#8217;s prescribed in sharee#8217;ah, such as: #8220;Allaahumma Rabb al-Naas, adhhib al-ba#8217;s wa#8217;shfi, anta al-Shaafiy, laa shifaa#8217;a illa shifaa#8217;uka, shifaa#8217;an laa yughaadiru saqaman (O Allaah, Lord of mankind, remove the evil and grant healing, for You are the Healer. There is no healing except Your healing, which does not leave any sickness).#8221; This is good, and it may also be accompanied by the du#8217;aa#8217;: #8220;Allaahumma Rabb al-Naas, adhhib al-ba#8217;s wa#8217;shfi, anta al-Shaafiy, laa shifaa#8217;a illa shifaa#8217;uka, shifaa#8217;an laa yughaadiru saqaman (O Allaah, Lord of mankind, remove the evil and grant healing, for You are the Healer. There is no healing except Your healing, which does not leave any sickness).#8221; If the above verses etc. are recited directly over the person who has been affected by sihr, then the reciter blows on his head and chest, these are also among the means of healing, by Allaah#8217;s Leave, as stated above. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave http://sudjanamihardja.multiply.com http://imanov.jeeran.com phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] US Muslims Rethink Halal Meat Concept
(IFANCA), does not believe animals being raised on strictly vegetarian feed is a requirement in Islam. He does not guarantee that every animal that is slaughtered under their seal has been raised on vegetarian feed. IFANCA makes sure that chickens that are slaughtered on the three poultry slaughterhouses that they supervise are kept on a vegetarian diet for 15 days before slaughter. In addition, they also ensure that the cattle slaughtered in the two cattle slaughterhouses they supervise are given vegetarian feed for 40 days prior to slaughter. Dr. Chaudry, however, could not guarantee that many of the approximately 100 meat products companies certified by IFANCA follow the same protocol. Needed The concept of halal meat in Islam must go beyond the rituals of slaughtering to include the way the animals are raised, Sheikh Kutty told IOL. Sheikh Ahmad Kutty, a senior lecturer and a scholar at the Islamic Institute of Toronto, Canada, disagrees. The concept of halal meat in Islam must go beyond the rituals of slaughtering to include the way the animals are raised, he told IOL. For, according to the Qur'anic notion of fitrah, and nature of things, the cattle aren't meant to feed on animal bits; rather they are by nature created to be nourished by plants and grains. We don't have to be scientists to know that when we interfere with such basic laws of nature we don't really know the consequences. And the questions are indeed grave as we can tell from the causes of mad cow disease! The outbreak of Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) #8212; better known as Mad Cow disease #8212; in the UK was a result of cattle eating brain and spinal cord remnants of other cattle. It is therefore imperative for Muslims to look into the ways the animals are nurtured and raised in determining the criteria of halal slaughter, insisted the scholar. This is a greater priority for us Muslims than simple rituals of Zabihawe are obsessed with. Irfan Ali, who runs a website entitled www.islamicconcern.com, shares the same opinion. It is not enough to do zabiha slaughter in the end. It has to be a consistent compassion as much as possible that is practiced throughout the animal#8217;s life, he said in a recent interview with a Toronto radio show. As more and more Muslim-owned live markets are popping up, Muslims are encouraged to cut the middle man and consider running their own farms. Ninety-nine percent of all the food industries in the United States are owned by non-Muslims, said Chaudry. If we had our own farms and slaughterhouses, things would be different. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___Inbox cluttered with junk? Clean up with Yahoo! Mail. http://uk.docs.yahoo.com/mail/isp_targeting.html
[ppiindia] BALASAN DAN PERBUATAN
adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan Artikel ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya. Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Warning Against Using Kohl, Kajal, Surma
is a poisonous metal that can damage the brain, nervous system, reproductive system, kidneys and other parts of the body. Children and pregnant women who use products containing lead are especially at risk. How does lead from kohl, kajal or surma get into the body? When a person uses these products, some of the kohl, kajal or surma can get onto the hands. The user may then ingest the lead through hand-to-mouth contact. Some lead may also be absorbed through the eyes. Which types of kohl, kajal and surma contain lead? There are many varieties and manufacturers of kohl, kajal and surma. Any of them can contain lead. Recently, the New York City Health Department found the following products to be contaminated: Hashmi Surma Special, made in Pakistan Hashmi Kajal, made in Pakistan Hashmi Kohl Aswad, made in Pakistan Pure Kohl From the Waters of ZamZam How can I know if my kohl, kajal or surma contains lead? It is difficult for users of these products to tell the difference between safe and dangerous brands. A product may contain high levels of lead even if lead is not listed as an ingredient on the label. What should I do if I have used kohl, kajal or surma? Immediately stop using these products. Call a physician to request a blood test for lead. Keep products away from children. Call 311 or 212 POISONS (212-764-7667) for more information about lead in kohl, kajal or surma. Interpretation services are available. Copyright 2007 The City of New York Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] DIMANAKAH BERDIRINYA MAKMUM ????
DIMANAKAH TEMPAT BERDIRINYA MAKMUM APABILA SEORANG DIRI ? Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Pertanyaan diatas perlu sekali kita jawab dengan jelas dan betul dengan mengambil keterangan dan contoh dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dimanakah sebenarnya tempat berdiri ma'mum apabila seorang atau sendiri.? Apakah dibelakang Imam atau seharusnya sejajar dengan Imam .? Dengan kita melakukan penyelidikan untuk mengetahui contoh yang pernah dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dapatlah nantinya kita beramal sesuai yang dikehendaki oleh agama kita. Maka dibawah ini saya akan turunkan dalil-dalil yang tegas dan terang yang menunjukan tempat berdiri ma'mum kalau seorang Dalil Pertama Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri di sebelah kiri beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kepalaku dari belakangku, lalu ia tempatkan aku disebelah kanannya [Shahih Riwayat Bukhari I/177] Dalil Kedua Artinya : Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata ; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri shalat, kemudian aku datang, lalu aku berdiri disebelah kirinya, maka beliau memegang tanganku, lantas ia memutarkan aku sehingga ia menempatkan aku sebelah kanannya. Kemudian datang Jabbar bin Shakr yang langsung ia berdiri di sebelah kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau memegang tangan kami dan beliau mendorong kami sehingga beliau mendirikan kami dibelakangnya . [Shahih Riwayat Muslim Abu Dawud] Dua Dalil Di Atas Mengandung Hukum Sebagai Berikut : [1]. Apabila ma'mum seorang harus berdiri disebelah kanan Imam. [2]. Dan ma'mum yang seorang itu berdiri disebelah kanan harus sejajar dengan Imam bukan di belakangnya. Saya katakan demikian karena di dalam hadits Jabir bin Abdullah sewaktu datang Jabbar bin Shakhr lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkannya keduanya dibelakangnya. Ini menunjukan kedua sahabat itu tadinya berada disamping Nabi sejajar dengan beliau. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan mereka di belakangnya. Tidak akan dikatakan Di belakang kalau pada awalnya sahabat itu tidak berada sejajar dengan beliau. [3]. Apabila ma'mum dua orang atau lebih, maka harus berdiri dibelakang Imam. Dalil Ketiga Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; Aku pernah shalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Aisyah shalat bersama kami dibelakang kami, sedang aku (berada) di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku shalat bersamanya (berjama'ah) . [Shahih Riwayat Ahmad Nasa'i]. Keterangan : [1]. Perkataan, Aku sahalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, terjemahan dari kalimat Shallaitu ila janbin nabiyi shallallahu 'alaihi wa sallam. [2]. Janbun menurut kamus-kamus bahasa Arab artinya : sisi, tepi, samping, sebelah, pihak, dekat. [3]. Jika dikatakan dalam bahasa Arab Janban Li Janbin maka artinya : Sebelah menyebelah, berdampingan, bahu-membahu. [4]. Dengan memperhatikan hadits di atas dan memahami dari segi bahasanya, maka dapatlah kita mengetahui bahwa Ibnu Abbas ketika shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berada di samping/sejajar dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. [5]. Hadits ini menunjukan bahwa perempuan tempatnya di belakang. Baik yang jadi ma'mum itu hanya seorang perempuan saja atau campur laki-laki dengan perempuan. Di dalam kitab Al-Muwattha karangan Imam Malik diterangkan bahwa Ibnu Mas'ud pernah shalat bersama Umar. Lalu Ibnu Mas'ud berdiri dekat di sebelah kanan Umar sejajar dengannya. Diriwayatkan bahwa Ibnu Juraij pernah bertanya kepada Atha' (seorang tabi'in), Seorang menjadi ma'mum bagi seorang, dimanakah ia (ma'mum) harus berdiri .? Jawab Atha', Di tepinya. Ibnu Juraij bertanya lagi, Apakah si Ma'mum itu harus dekat dengan Imam sehingga ia satu shaf dengannya, yaitu tidak ada jarak antara keduanya (ma'mum dan imam) ? Jawab Atha'; Ya! Ibnu Juraij bertanya lagi, Apakah si ma'mum tidak berdiri jauh sehingga tidak ada lowong antara mereka (ma'mum dan imam)? Jawab Atha' : Ya. [Lihat : Subulus Salam jilid 2 hal.31] Dari tiga dalil di atas dan atsar dari sahabat dan seorang tabi'in besar, maka sekarang dapatlah kita berikan jawaban bahwa ; Ma'mum apabila seorang saja harus berdiri di sebelah kanan dan sejajar dengan Imam. Tidak ada keterangan dan contoh dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang menunjukan atau menyuruh ma'mum apabila seorang diri harus berdiri di belakang Imam meskipun jaraknya hanya sejengkal seperti yang dilakukan oleh kebanyakan saudara-saudara kita sekarang ini. Mudah-mudahan mereka suka kembali kepada sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Aamiin ! [1] [Disalin dari kitab Al Masaa-il (Masalah-Masalah Agama) jilid 1, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qolam, Jakarta, Cetakan III] Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76
[ppiindia] Hindu versus Hindu Bali
agama baru, karena memiliki perbedaan yang mendasar dengan umat Islam lainnya. Jika seseorang atau satu kelompok tidak lagi meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, sudah tidak percaya lagi bahwa Al-Quran adalah wahyu dari Allah, dan tidak percaya lagi bahwa Nabi Muhammad saw adalah nabi terakhir dan uswah hasanah, maka pada hekekatnya, orang atau kelompok tersebut tentulah sulit masih layak dimasukkan ke dalam kategori Islam. Apa yang sudah menimpa kaum Yahudi, Kristen, dan Hindu, perlu menjadi pelajaran bagi umat Islam. Karena itulah, Al-Quran banyak menjelaskan tentang kondisi kaum Yahudi dan Nasrani dan juga memerintahkan kita agar berjalan di muka bumi dan melakukan pengamatan terhadap berbagai kaum yang lain. Para ulama kita pun dulu banyak sekali melakukan kajian yang mendalam terhadap agama-agama selain Islam. Wallahu a'lam. [depok, Maret 2007/www.hidayatull ah.com] Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini adalah hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah. com Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] KETIKA NIKMAT BERUBAH MENJADI AZAB
termasuk bersyukur kepada Allah subhanahu wata'ala atas nikmat kesehatan, mengerahkan segenap tenaga dan upaya dalam hal-hal yang diharamkan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: hidupmu sebelum kematianmu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa mudamu dan masa kayamu sebelum masa tuamu. (HR. Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi, dishahihkan Syaikh al-Albani) Ke dua, Bila kamu menisbatkan nikmat tersebut kepada selain Allah subhanahu wata'ala, Sang Pemberi nikmat. Hal ini sebagai mana yang terjadi terhadap Qarun ketika ia menisbatkan nikmat kepada dirinya dan ilmunya melalui firman Allah subhanahu wata'ala, artinya,Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. (QS. al-Qashash: 76). Lalu apa akibatnya? Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam ayat-ayat selanjutnya, yang artinya, Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS.al-Qashash:81). Tidak boleh menisbatkan nikmat kepada selain Allah subhanahu wata'ala. Hal ini seperti yang dikatakan oleh al-Imam Ibn al-Qayyim rahimahullah bahwa itu termasuk kekufuran dan Juhud (ingkar) kepada Allah subhanahu wata'ala sebagaimana firman-Nya, yang artinya, Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya. (QS. an-Nahl: 83). Contoh lain dari ucapan yang tidak mencerminkan kesyukuran adalah ucapan orang-orang awam, Andaikata bukan karena si fulan, pastilah tidak terjadi seperti ini. Kalau bukan karena kekuatan dan perbekalan kita, pastilah begini dan begitu. Kita meraih kemenangan sebab pasukan kita kuat dan terlatih, dan ucapan semisalnya. (Taisir al-'Aziz al-Hamid, hal.583-585) Dalam hal ini, tidak apa-apa, -bahkan selayaknya- berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita atau menjadi sebab kita mendapatkan nikmat atau terhindar dari bencana dengan mengatakan kepadanya, Jazakallahu khaira, (Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu). Jika ia seorang Muslim, kita berdo'a untuknya dan berbuat baik kepadanya serta berterimakasih kepadanya, sebagaimana sabda Nabi shalla-lLahu 'alaihi wa-ssallam 'Tidaklah bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterimakasih keapda manusia. (Shahih al-Jami', 7719). Ke tiga, Bila seorang hamba ditimpa sifat Ghurur (percaya diri yang berlebihan) atau sombong dan congkak terhadap makhluk lain karena memiliki harta yang banyak, properti, ilmu, kedudukan dan sebagainya. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta lagi menghitung-hitung, Ia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan nya. (QS. al-Humazah: 1-3) Ke empat, Bila kamu tidak pernah memenuhi hak Allah subhanahu wata'ala atas nikmat tersebut. Bila kita memiliki ilmu, maka kita harus mengajarkannya; jika kita memiliki harta, maka kita harus menginfakkannya. Allah subhanahu wata'ala berfirman, Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). (QS. al-Ma'arij: 24-25) Oleh karena itu, seperti di dalam kitab ash-Shahih, dua malaikat berdoa setiap harinya dengan doa, Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak pengganti dan berikanlah kepada orang kikir kehancuran. (HR.al-Bukhari dan Muslim). Bila diberi kesehatan dan afiat, maka kita harus memanfaatkannya untuk berdakwah dan berjihad. Demikian seterusnya, kita mengeks presikan rasa syukur atas setiap anggota badan kita semampu kita. (Hanif Yahya Asy'ari, Lc) SUMBER: Serial Kumpulan Khutbah Jum'at, penyusun Dr. Sulaiman bin Oadah Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] bagi mereka yang berkenan azza.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH bagi yang berkenan azza. tak akan menyesal dech. http://www.islamictube.net/view_video.php?viewkey=684859255 wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum bagi yang berkenan azza. tak akan menyesal dech. http://www.islamictube.net/view_video.php?viewkey=684859255 Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab
kemarahan menuju kepadamu dari surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian. #8220;tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan#8221;(QS Ali #8216;Imran 3:185). Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat ! Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Doa Seorang Calon Pengantin
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. kiriman menarik nech, silah! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Doa Seorang Calon Pengantin Oleh Ekaerawati Kalaulah ada kisah di zaman dahulu bahwa ada satu orang di antara tiga orang yang bisa bertawasul dengan amalannya untuk bisa membuka batu yang menghimpit pintu gua, maka aku tertarik dengan tawasulnya. Demiuntuk menghindari zina dengan perempuan yang diberinya uang dengan tebusan tubuhnya walaupun ia mudah melakukannya. Kalaulah ada kisah tentang pernikahan dan syarat maharnya, maka kisah Ummu Sulaim yang merelakan keIslaman Abu Tholhah adalah sungguh mengharukan. Dan juga kesederhanaan Ali ra menikahi Fathimah dengan baju besinya. Saksikanlah ya Robbi, aku pun ingin menjadi Ummu Sulim dan Fathimah. Keduanya tidak mensyaratkan emas dan berlian sebagai penebusan kehalalan calon suami menyentuh tubuhnya. Cukup dengan hafalan surat Ar-Rahman dan tafsir Ibnu kastir. Itupun masih dengan keringanan, tafsirnya boleh dicicil setelah kami menikah nanti. Saksikanlah ya Robbi.aku pun ingin mencontoh sang lelaki yang terjebak di gua tadi. Aku pun ingin bertawasul dengan upayaku untuk menghindari zina. Walapun peluang ke sana sangat mungkin. Banyak lelaki yang mengincarku sejak wajahku memancarkan pesonanya di bangku SMA. Tapi aku takut untuk pacaran. Aku bertekad bahwa cinta yang satu itu hanya kuberikan pada lelaki yang halal untuk memuaskan libidoku dan menjadi salah satu pembuka jalan menggapai surga-Mu Maka saat kuputuskan setelah hari-hari berkonsultasi dalam sujud-sujud istikharah 3 bulan yang lalu untuk mengucapkan ya, aku berusaha untuk tidak mendapat murka-Mu, dengan berlama-lama dalam waktu atau menunda-nundanya, sehingga terjebak dalam rimba cinta tanpa status dan fitnah dunia. Pun kuberusaha menangkis serangan kata-kata romantisnya untuk ditunda hingga saat dia menucapkan qobiltu nikahaha. (kuterima nikahnya). Maaf ya Allah, jika hari ini aku harus banjir air mata, saat aku baru bisa menjawab pertanyaan orangtuaku, Kamu punya uang tho untuk menikah?. Ya insya Allah diusahakan dan mohon waktunya. Walaupun aku tahu sekarang hanya beberapa lembar puluhan ribu hasil sisa kas bon di tempat kerjaku yang kupersiapkan untuk bekal sisa bulan ini. Pokoknya minimal 6-7 juta harus ada lho, ya, begitu suara ibu di sebrang memberi batas minimal dana yang harus kusediakan. Ya.Rozak aku yakin Engkau Maha kaya untuk tidak sampai membuatku merepotkan kedua orangtuaku, membebani saudara-saudaraku atau mengemis pada sesuatu selain-Mu. Aku masih percaya ya Allah.kalau pernikahan ini juga sebagai upaya menolong agama-Mu, maka hamba yakin engkau mau menolongku. Hamba masih yakin dengan hadist Qudsi yang berbunyi Bahwa Allah malu jika tidak mengabulkan permintaan hamba-Nya yang menengadahkan tangan di sepertiga malam terakhir. Aku tidak ingin berujung pada keputusasaan. Ya Rahman..ya Rahim.Jika memang pernikahan ini akan semakin membuat Engkau meridhaiku, maka mudahkan dan lancarkan. Dan satukanlah kami dam jalinan kasih yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Amien. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] The book, Blackwater
. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] JANGAN BOSAN MEMINTA HIDAYAH
kalimat yang aku akan berhujjah bagimu dengan kalimat itu di sisi Allah.#1548;¨ Namun apa boleh buat apabila telah mendahuluinya suatu kalimat atau ketetapan dari Allah subhanahu wataala, bahwa ia merupakan penghuni neraka -kami berlindung kepada Allah dari adzab api neraka- maka ia pun tidak mengucapkan untaian kalimat syahadatain bahkan pernyataan akhirnya mengindikasikan bahwa ia masih memeluk agama Abdul Muthalib (bapaknya). Meskipun begitu yang terjadi, tapi Allah subhanahu wataala mengizinkan Rasulu-lLah shalla-lLahu alaihi wasallam untuk memberikan syafaat bagi pamannya itu bukan lantaran ia adalah masih pamannya sendiri, namun tiada lain karena ia telah bertindak melindungi Nabi shalla-lLahu alaihi wasallam dan Agama Islam, maka beliau pun telah memberi syafaat di dalam adzab. Adapun ia (Abu Thalib) berada di dalam bara api neraka dan ia di atas dua alas kaki, sedang otaknya mendidih karena panas keduanya, dan sesungguhnya dia ahli neraka yang mendapatkan seringan-ringan adzab. Rasulu-lLah shalla-lLahu alaihi wasallam bersabda, Kalaupun bukan karena aku (syafa'at beliau, red), maka niscaya ia berada di dalam kerak api neraka. (HR. al-Bukhari dalam Kitab Manaqibul Anshar, bab qishshatu Abi Thalib, Fath al-Baari 7/193. Dan Muslim dalam Kitabul Iman) Saya berpendapat, bahwa apabila kita ucapkan di dalam do'a qunut, Ya Allah berilah kami petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Maka pada hakikatnya kita meminta dua macam petunjuk yaitu petunjuk berupa ilmu dan petunjuk berupa amal/perbuatan. Adapun ungkapan, Sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk, maka apa maksud dari ungkapan ini? Padahal kalau mau menyingkatnya dengan, Ya Allah berilah petunjuk kepada kami sudah tersirat maksud dari permohonan do'a itu, namun mengapa harus disertai sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, yaitu agar kalimat itu menjadi bagian dari tawassul(perantara) untuk mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang Allah subhanahu wataala berikan kepada mereka yang telah memperoleh petunjuk-Nya agar Ia melimpahkannya juga kepada kita melalui petunjuk tersebut. Dengan arti lain sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ya Allah suatu petunjuk karena itu merupakan sebesar-besar rahmat, kebijaksanaan, serta keutamaan-Mu, maka sesungguhnya Engkau yang telah memberikan petunjuk kepada seluruh insan, maka berilah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. (Sampai di sini penjelasan Syaikh al-Utsaimin) Oleh karena itu seorang muslim tidak akan pernah merasa bosan untuk selalu minta hidayah (petunjuk) kepada Allah subhanahu wataala, baik petunjuk berupa ilmu (hidayah irsyad) dan petunjuk untuk melaksanakan ilmu tersebut (hidayah taufiq). Sebab kalau kita bertanya pada diri kita, Apakah kita mengetahui seluruh ilmu dan kebaikan tanpa kecuali, maka tentu dengan jujur kita akan menjawab tidak, apalagi kalau ditanya apakah kita sudah megerjakan seluruh ilmu dan kebaikan tersebut tanpa kecuali? Begitu juga kalau kita tanyakan apakah kita mengetahui seluruh keburukan tanpa kecuali tentu kita akan menjawab tidak, dan lebih-lebih kalau ditanya apakah kita mampu menjauhi seluruh keburukan tersebut tanpa kecuali, maka kita semua akan berkata tidak. (Sumber: Duruus Wal Fatawa Al Haram Al Makky, jilid 1) Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Di antara pengharapan dan rasa takut
- should draw us closer to Allah. Even if a sin has occurred, the true believer uses this sin to come closer to Allah. But how can a sin be used to draw nearer to the very One whom he has disobeyed? Through the act of repentance, tawbah. Hence, the next description given is that the believer is tawwab, meaning that he repents continuously, repeatedly, relentlessly. The believer does not become discouraged due to the quantity of sins that he commits, because he realizes that Allah#8217;s mercy is infinite and limitless. The true mu`min is not demoralized by his past habits, but rather inspirited and uplifted by hopes of a grander future. The believer always remembers the encouraging words from his beloved Rasul salla Allahu alayhi wa sallam who said, #8220;The one who repents from a sin is like one who has not committed it in the first place#8221; (Reported by Ibn Majah in his Sunan). Thus, this second description given to the believer shows that the believer will always repent from his sins, regardless of how many times he has done other sins, or even this very sin, before the repentance. The Prophet salla Allahu alayhi wa sallam then gave the third and final description of the believer, that he is nassaa`a, meaning that he continually forgets and relapses. Thus, the believer becomes heedless of the commandments of Allah, oblivious to the realities of the afterlife, and, when tempted by what he perceives to be a pleasing and sweet deed, falls prey to the seductions of Shaytan, and swallows that poisonous sweet. But as soon as the deed has been committed, and the outer layer of sweetness dissolves, it is followed up by the bitter aftertaste of the poison and pollutant that he has just ingested. But not all hope is lost, for all such deeds can be undone, once again through repentance - that greatest gift of Allah to the sinners! The believer feels this guilt, and all that is needed is a prodding, perhaps he hears a verse being recited, or attends a lecture that stirs him, or listens to a khutbah that reminds him of his spiritual bankruptcy. So, #8216;#8230;when he is reminded, he remembers#8217;, because he has an inner core of good, a repository of taqwa that need only be exposed and brought out in order to cause this change in him. And so the believer is ever in a cycle - an perpetual, never-ending cycle - of committing sins, and then repenting, and then falling headless and committing sins again, only to be reminded of his purpose in life, after which he will repent, and fall into thoughtlessness once again, only to be prodded into action and good behavior#8230; So the cycle of life continues, and it is this life that characterizes the life of the believer, for the believer repents and strives to attain perfection, whereas the fasiq or hypocrite commits the same sins or worse, and cares little to better his situation. What separates the mu`min from the fasiq is not the sin - both Adam and Iblees disobeyed Allah - but the reaction to the sin. Adam repented, and became beloved once again to Allah; Iblees obstinately persisted, and become the most accursed creation of Allah. The battle of the believer is a never-ending one. He will perpetually fall into sins, but as long as he perpetually repents, and is reminded by the Speech of Allah and His Messenger, he is still a believer, and will continue to remain a believer, until he dies. Always remember those uplifting words of the Basheer whom Allah sent to us, #8220;Whoever is pleased with his good deeds, and saddened by his evil deeds, is indeed a mu`min#8221; (Reported by al-Tirmidhi in his al-Jami). May Allah grant us all Iman and taqwa, and bless us to be amongst those who, when tested, are patient, and when blessed, are thankful, and when sinful, are repentant. Ameen! Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for your free account today http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html
[ppiindia] remove pubic hair
Question: Is it permissible for a very close friend of mine to remove pubic hair for me? I am very afraid and I am having problems because of this hair. If my friend removes it for me there will be a pact between us that she will never speak of anything that she sees, and I need to remove it, but I feel too shy to ask my mother to remove it for me?. Answer: Praise be to Allaah. Shaving the pubic hair is one of the sunnahs of the fitrah, and Islam has stipulated that it should not be left without shaving for more than forty days. The basic principle is that every accountable person should shave his pubic hair himself, unless he is unable to do that because he is too old or is sick. What the sister who is asking this question wants to do is a haraam action, and is an evil deed that it is not permissible for any Muslim woman to do except in cases of necessity. The fact that she is afraid to remove the hair is no excuse. This is not something that requires bravery and courage. There are many ways of removing it, some of which are easy. It does not make it permissible if her friend swears an oath not to tell anyone of what she sees. If it is permissible to do this because of necessity, her mother is a better person to shave her pubic hairs. The saheeh texts state that it is haraam for a man to look at the #8216;awrah of another man, or for a woman to look at the #8216;awrah of another woman, and the scholars are unanimously agreed on this prohibition. It was narrated that Abu Sa#8217;eed al-Khudri said: The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;No man should look at the #8216;awrah of another man, and no woman should look at the #8216;awrah of another woman.#8221; Narrated by Muslim (338). Ibn Qudaamah (may Allaah have mercy on him) said: As for a man with another man, each of them may look at that of his companion which is not #8216;awrah. And the ruling on a woman with a woman is the same as the ruling on a man with a man. Al-Mughni (7/80). Shaykh al-Islam Ibn Taymiyah (may Allaah have mercy on him) said: This is covering of women before men, and covering of men before men and women before women with regard to the #8216;awrah, as the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;No man should look at the #8216;awrah of another man, and no woman should look at the #8216;awrah of another woman, and he said: #8220;Guard your #8216;awrah from everyone but your wife and that which your right hand possesses (i.e., slave woman).#8221; I said: What if the people are living with one another? He said: #8220;If you can prevent anyone seeing it, then do not let him see it.#8221; I said: What if I am alone? He said: #8220;Allaah is more deserving that you should feel shy before Him.#8221; And he forbade a man to lie with a man under one cover, or a woman to lie with a woman under one cover. And he said concerning children: #8220;Teach them to pray when they are seven and smack them if they do not pray when they are ten, and separate them in their beds.#8221; He forbade looking at or touching the #8216;awrah of a person of the same gender, because that is abhorrent and immoral. As for men with women, this is because of the issue of sexual desire. Majmoo#8217; al-Fataawa (22/113). Ibn Hajar (may Allaah have mercy on him) said: #8230; This is something concerning which there is no difference of opinion. It is haraam for a man to look at a woman#8217;s #8216;awrah and for a woman to look at a man#8217;s #8216;awrah, according to scholarly consensus. An exception is made for the married couple, who may look at one another#8217;s #8216;awrahs. Fath al-Baari (9/338, 339). Conclusion: It is not permissible for you to ask your friend to shave your pubic hair for you, or to let her do that. If you do that, you will both be committing a major sin, and you will not be excused for that, because it is easy to find other ways of removing this hair, such as using the well known depilatories, if you cannot use a razor. This is permissible in cases of necessity when one is unable to move, or if one is sick or insane and other cases where a man or woman is unable to shave the pubic hair. And Allaah knows best. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Salam Berbuah Cinta
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH, kiriman seorang rekan tuk rekans disini. silah. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Salam Berbuah Cinta Oleh Bayu Gawtama Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro dikenal sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni senang mengucapkan salam Assalaamu'alaikum kepada siapa pun -muslim- yang dijumpainya di manapun. Suatu ketika, Diro ditugaspindahkan ke kota X, untuk jangka waktu dua tahun. Setibanya di kota X itu, lelaki bujangan ini langsung mencari tempat kos/kontrakan yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Setelah tiga hari di kota tersebut, Diro baru menyadari bahwa ada gadis cantik dan shalihah yang tinggal hanya beberapa meter dari kos-nya. Seperti biasa, tanpa maksud buruk, tanpa niat menggoda, Diro pun mengucapkan salam kepada gadis itu, saat keduanya bersama-sama menunggu bis di tepi jalan. Sekali lagi, Diro tidak punya niat apapun ketika mengucapkan salam. Dia berjilbab, jadi sudah pasti muslim, maka saya ucapkan salam kepadanya. Lagi pula gadis itu tetangga saya, kan wajar sama tetangga saling menyapa, alasannya. Ucapan salam Diro dibalas delikkan mata tidak suka dari gadis tetangganya itu. Namun Diro tidak peduli, karena niatnya sangat tulus. Begitu pun sore harinya, ketika berpapasan di jalan, Diro kembali mengucapkan, Assalaamu'alaikum Dik... Jawabannya tidak berbeda dengan pagi hari, wajah tidak suka. Mungkin pikir si gadis itu, Diro tidak ubahnya lelaki iseng yang senang menggoda. Sudah lazim diketahui, lelaki-lelaki iseng dan kurang kerjaan senang menggoda wanita. Dan bila yang digoda adalah wanita berjilbab, ucapan Assalaamu'alaikum biasa dijadikan andalan mulut-mulut lelaki ini. Berbeda dengan Diro. Dia tidak sakit hati ketika salamnya tidak dibalas, atau bahkan dibalas dengan tatap mata sinis. Setiap hari, setiap kali bertemu dengan gadis itu tetap mengucapkan salam. Diro tidak bosan meski salamnya selalu mendapat jawaban yang serupa, dan sesekali makian, maunya apa sih? Diro hanya membalasnya dengan senyum seraya menjelaskan, maaf, salam itu hanya doa untuk adik. Belakangan, Diro mengetahui bahwa nama gadis itu, Dian, sebut saja demikian. Dua bulan bertugas di kota itu, Diro mendapat panggilan dari kantor pusat untuk memberikan laporan tugasnya. Diro pun kembali ke Jakarta untuk waktu dua pekan. Sementara di kota X, pagi harinya. Dian belum merasakan apa pun. Namun keesokan harinya, gadis itu baru menyadari ada yang ganjil dengan hari-harinya, baik pagi maupun sore. Ya, Dian merasa ada yang hilang. Setelah berpikir sejenak, barulah ia sadar, tidak ada lagi lelaki yang selama ini mengucapkan Assalaamu'alaikum kepadanya. Bahkan keesokan harinya, Dian mulai celingak-celinguk mencari lelaki pengucap salam itu. Satu-dua bis yang biasa ditumpanginya sengaja dibiarkan berlalu, mungkin dia terlambat pikirnya. Namun hingga hampir satu jam, yang dinanti tak kunjung tiba. Sepekan sudah Dian tak melihat lelaki pengucap salam. Sepekan pula telinganya tak mendengar suara khas lelaki itu berucap, Assalaamu'alaikum Dik... Rupanya Dian mulai kangen dengan ucapan salam itu. Jika mulanya ia merasa ucapan salam Diro itu sebagai godaan lelaki iseng, ternyata kini ia merindukan ucapan salam itu. Dian hampir putus asa, hingga satu pekan berikutnya tak kunjung terdengar ucapan salam khas nan lembut itu. Sampai di satu pagi, dari arah belakang terdengar suara khas itu lagi, Assalaamu'alaikum Dik... Kali ini giliran Diro yang terheran-heran, karena jawaban lembut dari wajah manis yang diterimanya, Wa'alaikum salam kak... Apa kabar? Ke mana saja? Lama tidak berjumpa . Sejak hari itu, keduanya menjadi akrab. Hari-hari setelah itu, diisi dengan keriangan keduanya dalam setiap perjumpaannya. Sebuah bukti nyata, bahwa ucapan salam jika diberikan secara ikhlas kepada siapa pun, akan membawa kedamaian bagi yang menerimanya. Hanya beberapa bulan setelah itu, belum satu tahun Diro tinggal di kota X itu, Diro dan Dian sepakat untuk menyatukan hati dalam bingkai rumah tangga. Maha suci Allah dan Rasulullah, yang mengajarkan kalimat Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu. .. (Gaw) Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Abu Bakar Ash Shidiq
Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang (Jakarta:1979), hal. 132. [3]1 dirham setara dengan 3.5 gram perak. [4]Joesoef Sou'yb, hal 133. [5]Khalid Muhammad Khalid, Kehidupan Para Khalifah teladan, Pustaka Amani (Jakarta:1995), hal. 81 [6]Ibid [7]Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar islam Sepanjang Sejarah, Pustaka Al Kautsar (Jakarta:2007), hal. 6. [8]Ibid hal. 8. [9]Muhammad Sa'id Ramadhan Al Buthy, Sirah Nabawiyah, Rabbani Press (Jakarta:1992), Buku Kesatu, hal. 193. [10]Joko Siswanto, Materi pelatihan Manajemen SDM Berbasis Kompetesi. [11]Joesoef Sou'yb, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang (Jakarta:1979), hal. 26-27. Pidato tersebut dilakukan menjelang sholat Isya' [12]Ibid hal. 31. [13]Ibid hal. 77-84. [14]Ibid hal. 7. --- gani albar [EMAIL PROTECTED] wrote: salam, dulu saya dan seorang sodara kita di Aachen pernah berkelakar : kami tak mengenal pacaran,yg ada hanyalah Ta'aruf berkelanjutan dan berkepanjangan . jadi pacaran 7 tahun = ta'aruf 7 tahun = ta'aruf kontinuerlich,baru menikah.. hehe zum Spass bro.. wassalam Bung Roy Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Hadits Itu Bukan Lelucon!
Ibnu Hajar Al-Atsqalani berkata hadits ini shahih, dan juga telah disepakati Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahihul Abu Daud, 1/33) Maka akal tunduk pada dalil, bukan karena dalil tidak sesuai dengan akal maka dalil ditolak!, maka perhatikan kalimat berikutnya. Sebenarnya juga, jika ia (sipenulis) mau mengkaii Islam dengan cara yang inshaf, hal yang membuat otaknya tidak bisa memahaminya akan menjadi suatu hal yang mudah, sebagaimana diperlihatkan oleh sahabat besar Nabi lainnya, Abu Bakar Ashiddiq. Darimanakah beliau bergelar Ashiddiq ini? Maka, ketika Rasulullah melakukan Isra#8217; dan Mi#8217;raj, menempuh perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsa lantas naik ke langit ke tujuh, maka akal mana yang sanggup memahaminya? (bahkan ketika itu menempuh perjalanan dari Mekkah ke Masjidil Aqsa memakan waktu berbulan-bulan, namun datang Rasulullah yang mengaku dalam semalam saja pergi dan pulang dari sana, wahai akal sanggupkah engkau memahaminya?) Saat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam diisra#8217;kan ke Masjid al-Aqsha, subuhnya orang-orang membicarakan hal itu. Maka sebagian orang murtad dari yang awalnya beriman dan membenarkan beliau. Mereka memberitahukan hal itu kepada Abu Bakar radhiya`llahu anhu. Mereka bertanya: Apa pendapatmu tentang sahabatmu yang mengaku bahwasanya dia diisrakan malam tadi ke Baitul Maqdis? Dia (Abu Bakar) menjawab: Apakah ia berkata demikian? Mereka berkata: Ya. Dia menjawab: Jika ia mengatakan itu, maka sungguh ia telah (berkata) jujur. Mereka berkata: Apakah engkau membenarkannya bahwasanya dia pergi malam tadi ke Baitul Maqdis dan sudah pulang sebelum subuh? Dia menjawab: Ya, sungguh aku membenarkannya (bahkan) yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkannya terhadap berita langit (yang datang) di waktu pagi maupun sore. Maka karena hal itulah, Abu Bakar diberi nama ash-Shiddiq (orang yang membenarkan). HR al-Hakim dari Aisyah radhiyallahu anha. Shahih lighairih menurut al-Albani dalam ash-Shahihah (I: 306). Lihatlah, ketika sebahagian orang memutar badan kembali kepada kekafirannya (karena tidak masuk akalnya khabar dari Nabi), shahabat besar ini tetaplah kokoh! Ia, bahkan percaya kepada berita yang lebih dasyat dan lebih tidak masuk akal, jika yang menyampaikan adalah Rasulullah! Kepada penulis, jika belum mengetahui beriman kepada khabar yang disampaikan oleh Rasulullah adalah bagian dari akidah. Ketika kita mengikrarkan Muhammad adalah Utusan Allah, maka ada empat makna yang wajib diketahui oleh seorang muslim dari syahadat kedua itu; Membenarkan apa-apa yang beliau Shallallahu alaihi wa sallam khabarkan. Mentaati apa yang diperintahkannya. Menjauhi apa yang dilarang dan dihinakannya. Tidaklah Allah Rabbuna azza wa jalla, diibadahi melainkan dengan syariat Allah yang dibawa oleh beliau Shallallahu alaihi wa sallam. Maka mempercayai hadits walaupun bertentangan dengan akal kita yang memang terbatas ini, adalah masuk dalam bagian dari akidah, maka barangsiapa mendustakannya ia (bisa) keluar dari agama fithrah ini. Mudah-mudahan kecemburuan didalam hati ini dengan menuliskan sedikit bantahan terhadap #8217;penghinaan#8217; penulis yang jahil terhadap hadits-hadits Rasulullah ini,hanya karena mengharapkan balasan WajahNya di hari akhir nanti. Wallahu ta#8217;ala a#8217;lam Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Belajar Islam yang Benar
mengajarkan dzikir Subhani (Maha Suci aku). Ini jelas kesombongan yang besar yang dibenci Allah: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Luqman:18] Al-Bustami juga berkata,Laisa fi al-jubbah illa Allah (tidak ada didalam jubah ini kecuali Allah). Itulah satu contoh kesesatan jika kita mempelajari ilmu agama yang bukan berasal dari Al Qur#8217;an dan Hadits. Nabi berkata bahwa setiap hal yang baru/diada-adakan (di bidang agama) adalah bid'ah dan sesat: Sesungguhnya perkataan yang paling baik adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ,dan perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru dan setiap bid'ah adalah tersesat ( H.R Muslim ) . Bid#8217;ah yang dimaksud adalah bid#8217;ah dalam hal agama. Selain Allah dan Rasulnya, tidak bisa orang membuat ibadah sendiri-sendiri. Misalnya selain sholat 5 waktu dia buat lagi sholat wajib misalnya sholat pagi. Allah mengatakan agama Islam sudah sempurna. Jadi tak perlu lagi ditambah bid'ah seperti Tasawuf: #8230;Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu#8230;. [Al Maa-idah:3] Ciri dari kelompok ahli bid#8217;ah adalah kitab yang mereka pelajari tidak menyebut dalil Al Qur#8217;an dan Hadits secara jelas. Sehingga sulit bagi kita membedakan mana yang perkataan orang dan mana yang dari Al Qur#8217;an dan Hadits. Bahkan bisa jadi seluruh kitabnya itu hanya karangan manusia biasa tanpa ada dalil dari Al Qur#8217;an dan hadits sedikitpun. Sebagai contoh tahlil pada hari kematian, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari sama sekali tidak ada dalilnya di Al Qur#8217;an dan Hadits. Ini juga tidak ada di kitab #8222;Al Umm#8220; susunan Imam Syafi#8217;i. Melainkan hasil pengaruh agama Hindu yang lebih dulu bercokol di Indonesia. Namun karena orang tua dulu melakukannya, akibatnya kita juga ikut-ikutan. Kalau disuruh menyebut dalil Al Qur#8217;an dan Hadits, tak ada yang bisa menyebutkannya. Pernah juga ada ulama yang bilang bahwa Umar ra menyatakan wajib merayakan Maulid, kemudian Imam Syafi#8217;i berkata barang siapa merayakan Maulid dia masuk surga. Terlepas dari kontroversi Maulid, saya hanya menyampaikan bahwa Perayaan Maulid itu pertamakali diadakan oleh sultan Salahuddin Al Ayubi yang hidup 700 tahun setelah wafatnya Nabi (http://kompas. com/kompas- cetak/0504/ 18/Jabar/ 1691528.htm). Jadi bagaimana mungkin Umar Ra dan Imam Syafi#8217;i berkata Maulid itu wajib padahal perayaan Maulid di zaman mereka belum ada? Itulah salah satu kebohongan ahli bid#8217;ah yang mampu mengarang-ngarang sesuatu. Oleh karena itu marilah kita mempelajari Islam dengan berpedoman pada Al Qur#8217;an dan Hadits yang sahih. Insya Allah dengan dua sumber itu kita tidak akan tersesat. Karena ulama pun sebagaimana disebut Al Qur#8217;an ada juga yang menyesatkan hingga kaum Yahudi dan Nasrani sesat seperti sekarang. Imam Ghazali sendiri berkata bahwa ulama itu terdiri dari 2: Ulama Akhirat dan Ulama Dunia/Ulama Jahat/Ulama Su#8217;. Wassalam === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com http://www.media- islam.or. id Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] anda kenal malahayati?
. Padahal daerah Arun ini menjadi medan tempur perlawanan gerilya Aceh terhadap Belanda pada permulaan abad ke-20. Di daerah Arun inilah Cut Meutia syahid dalam perang bersosoh dengan tentera Belanda rencong versus pedang, disaksikan dari atas dahan pohon oleh Teuku Raja Sabi, putera Cut Meutia yang masih bocah. Teuku Raja Sabi di bawah bimbingan ayah tirinya, Pang Nanggroe, meneruskan perlawanan gerilya hingga tahun 1937. Di Arun inilah berdiri rumah panggung Cut Meutia yang menjadi obyek wisata sejarah. Mudah-mudahan rumah panggung itu masih berdiri hingga dewasa ini. Dari dunia empiris Kerajaan Aceh tersebut menunjukkan bahwa Syari'at Islam memberikan hak yang sama, tak terkecuali hak untuk mendapatkan pendidikan, kepada laki-laki dan perempuan, alhasil tidak ada masalah gender. Perempuanpun dapat menjadi Panglima Angkatan Laut, pemimpin gerilya, jika ia terdidik dan kapabel untuk itu, seperti halnya dengan Malahayati, Cut Nyak Din dan Cut Meutia. Maka ucapan Chusnul di The Jakarta Port itu sungguh-sungguh imajinasi. *** Firman Allah SWT (demi keotentikan, transliterasi huruf demi huruf): -- A'ADLWA HW AQRB LLTQWY (S. ALMA^DT, 8), dibaca: -- I'dilu- huwa aqrabu littaqwa- (s. alma-idah), artinya: -- Berlaku adillah, (adil) itu lebih dekat kepada taqwa (5:8). Dalam konteks ini publikasi informasipun diperintahkan Allah SWT supaya adil merata. Pahlawan perempuan, pendekar bangsa tidak hanya sebatas di Jawa saja, dalam arti di samping RA Kartini yang mulia harum namanya, pendekar bangsa, haruslah pula marak dipublikasikan pahlawan-pahlawan perempuan di luar Jawa. Keadilan bukan hanya dalam pembagian rezeki antara pusat dengan daerah, akan tetapi juga dalam hal martabat dan kemuliaan. WaLlahu A'lamu bi Al Shawa-b. Makassar [H.Muh.Nur Abdurrahman] Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] di Larang Berpacaran ??
yang mungkin bahagia dan mungkin pula berujung dengan percerain. b. Tidak disetujui oleh ibu-bapak satu pihak atau kedua pihaknya. Keadaan ini menjadi pukulan berat bagi yang bertunangan, ada yang membatalkan pertunangan itu secara sukarela dan melanjut. wassalam Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 - Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] shaum yang haram... setiap amal harus dengan ilmunya
diragukan (hari ke 30 sya'ban atau 1 ramadlan dan 30 ramadlan atau 1 syawwal). 7. shaum pada tahun baru (tanggal 1 Muharram) atau shaum pada hari raya orang kafir 8. shaum Wishal, shaum tanpa berbuka berhari-hari berturut-turut 9. shaum Zahar ia itu shaum satu tahun penuh. shaum ini tidak disukai oleh Allah. kata rasulu-lLah SAW, #8220;tidak dianggap bershaum orang yang bershaum selamanya.#8221; 10. shaum sunnah isteri tanpa izin suaminya. dalam hadis mutafaqun`alaihi, kata nabi SAW, #8220;janganlah seorang wanita shaum ketika suaminya ada di sisinya, melainkan ada izinnya, kecuali pada bulan ramadlan.#8221; Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] Program Liberalisasi Umat Islam Indonesia
, Perancis, Spanyol, Rusia, dan Inggris. Selain menerjemahkan, mereka juga membuat video klip dan juga bertanggungjawab atas distribusinya. Belum cukup sampai di sini, promosi lagu ini juga dilakukan di sejumlah negara dunia yang melibatkan artis-artis top dunia di Eropa dan Amerika. Dalam situsnya, Libforall diketuai oleh C. Holland Taylor, dan Board of Directors-nya antara lain Abdurrahman Wahid, Ahmad Dhani, dan F. Borden Hanes, Jr. Beberapa orang Indonesia diankat menjadi penasehat Libforall yakni Mustofa Bisri, Amin Abdullah (Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Azyumardi Azra, Abdul Munir Mulkhan, Nasr Hamid Abu Zayd, dan Frans Magnis Suseno. Mau lebih banyak agenda kaum liberalis untuk menyebarkan pahamnya ke tengah umat Islam Indonesia? Silakan klik www. Libforall. Com.(Rz) Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/
[ppiindia] How to Remove Depression and Worries
(Istijaabah) To accept and answer to the deen of Allah and His Messenger, Muhammad (SAAS) completely as the aayah says: #8221;O you who believe! Respond to Allah (by obeying Him) and (His) Messenger (SAAS) when He calls you to that which will give you life; and know that Allah comes in between a man and his heart, and that it is He to Whom you shall (all) be gathered.#8221; AL-ANFAL 8.024 The repercussion of rejecting the Call to His deen is grievous and its result is the greatest of sorrows in the Hereafter. The disbeliever will be raised and wail to His Lord (Whom he denied in the world): He will say: O my Lord! Why have You raised me up blind, while I had sight (before)? TA-HA 20.125 Allah will reply to him with complete justice: He (Allah) will say: So (it must be). Our revelations came to you (in the world) but you did reject them. In like manner this Day you are forgotten (rejected). TA-HA 20.126 Not only will Allah reject the disbeliever but he will also be humiliated by Shaitaan who the mushrik took as his close companion and responded to his (Shaitaan's) call. And Shaitaan will say when the matter has been decided, Verily Allah promised you a promise of truth. I too promised you but I betrayed you. I had no authority over you except that I called you and you responded to me. So blame me not, but blame yourselves. I cannot help you, nor can you help me. I deny your former act in associating me (Shaitaan) as a partner with Allah. Verily, there is a painful torment for the transgressors. IBRAHEEM 14.22 So we urge you brothers and sisters to respond to and comply with Allah's religion and enter it completely. #8221;O you who believe! Enter into Islam whole-heatedly and follow not the footsteps of the Shaitaan, for he is to you an open, avowed enemy.#8221; AL-BAQARAH 2.208 Belief in the Divine Decree (Qadr) Qadr is an established part of the religion and is included in our belief. In the famous Hadeeth of Jibreel (alaihe-as-salaam) when he asked the Messenger (SAAS) about Islaam, Eemaan and Ihsaan, he (SAAS) replied about Eemaan: #8221;That you affirm your faith in Allah, in His angels, in His Books, in His Apostles, in the Day of Judgement, and you affirm your faith in Qadr, the good and the evil consequences of it...#8221; MUSLIM We must accept and be content with Qadr, knowing that whatever Allah decrees he does so out of His all- encompassing Knowledge and Wisdom. With this belief in Qadr (the good and the evil of it) firm in our hearts Allah will guide our hearts: #8221;No calamity befalls, but with the leave of Allah, and whoever believes in Allah, He guides his heart, and Allah is the All-Knower of everything.#8221; AT-TAGHAABUN 64:11 'Abdullah Ibn 'Abbas (radhiyAllahu anhu) related one day he was riding behind Allah's Messenger (SAAS) who said, Young man, if you are mindful of Allah (of His commands and prohibitions) , He will be mindful of you, and if you are mindful of Allah you will find Him before you. When you ask for anything ask it from Allah, and if you seek help, seek help from Allah. Know that if the people were to unite to do you some benefit they could benefit you only with what Allah had decreed for you, and that if they were to unite to do you some injury they could injure you only with what Allah had recorded for you. The pens have been lifted and the pages are dry. AHMAD, TIRMIDHI, AN-NAWAWI'S FORTY HADEETH So with this knowledge that no harm or good can touch a servant of Allah except with the permission of the All-Knower and All-Wise, the hearts find tranquillity and contentment. This therefore encourages the Muslim to patiently persevere during an affliction and motivates him to praise Allah when He bestows some portion of good upon him. Whatever his situation, if the Muslim acts accordingly he has only rewards to gain and nothing to lose. Suhaib ibn Sinan al-Romi related that Allah's Messenger (SAAS) said: #8221;Strange are the ways of a believer for there is good in every affair of his and this is not the case with anyone else except in the case of a believer for if he has an occasion to feel delight, he praises (Allah), thus there is a good for him in it, and if he gets into trouble and shown resignation (and endures it patiently), there is a good for him in it.#8221;MUSLIM Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes. http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk
[ppiindia] mesjid mewah.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. marvi, waktu saya dan istri saya mengunjungi rumahnya untuk menemui keponakan saya yang telah bersedia meminjamkan dia punya leptop kepada istri saya ditakdirkan tinggal bersamanya, memeperlihatkan foto mesjid yang mueegaah sekali. wuach dech! orag2 yang shalatpun ceritanya musti pake baju taqwa, -- saya pikir ada juga baju taqwa? padahal kita manusianya yang harus taqwa, kita koq yang dimintakan Allah tuk bertaqwa khan? baju mah asal nutup orat dan bersih dari najis azza khan? --, kalo baju biasa azza mah, maul atch. itu satu. lalu, tadi pagi, bukan. fajar! shalat di mesjid hanya beberapa orang saja, satu shafpun tak penuh lhoh. kemarin, iesya masih lumayan, kerna hari ni khan ahad, pada libur jadi bisaa ke mesjid. agak rame juga pengunjung mesjid ini. kemudian saya denger di indonesia, ato emang hanya di indonesia?? orang2 berlomba2 bangun mesjid2 mwah dan germerlang. disampin lain, sekolah diterbelankaikan. malah musti bayar pula! kalo saya baca2 di sirah nabi muhammad SAW, saya faham dari sana, di mesjid rasulu-lLah SAW itu, bahwa kadang rasulu-lLah SAW berlumuran lumpur wajahnya kerna hujan! atau setidaknya penuh debu muka rasulu-lLah SAW, itu makanya, kita tak perlu mengusap muka selesai shalat kerna shalat kita di karpet khan? muka kita bersih. malah pernah melemparkan sepatunya sementara shalat kerna ada najis di sepatunya yang dibisikkan malaikat jibril AS. jadi tuuuch kan, tak ada karpet!! tanah biasa azza. hatta... orang baduipun pernah kencing, ya kencing disudut mesjid rasulu-lLah SAW yang kemudian oleh shahabat disram air. JAUUH dari megah! apalgi mewah, tapiselalu penuh dengan manusia yang beribadah ritual dan IBADAH lainnya yang berupa BELAJAR! mesjid sebagai pusat kegiatan dan berkarya muslim, yang menghasilakn tokoh2 seperti para shahabat yang telah kita pada kenal, atau yang tak begitu terknal misalnya zainab RA istrinya rasulu-lLah SAW ummu-lmuminin, yang mendapatkan gelar ibunya para fakir dan miskin disamping julukannya si ibu para kaum muminin yang panjang tangan! -- dalam basa arab maxud dan arti panjang tangan adalah pemurah! bukan pencuri kaya di indo--, kerna mesjid dipake sebagai tempat pusat sosial! hasil keringat dan karyanya hanya untuk para penghuni mesjid yang kelaparan dan kekurangan. disitu misalnya tinggalnya yang telah menyampaikan beribu2 ahadits kepada kita saat ini, yang bernama abu huarairah. sekarang mesjid hanya untuk dikunjungin azza, kebanyakan! meskipun tak semua juga sech! tapi lihatlah masjid yang gimana khan? yang mewah2 mach kadang2 malah sering terkuncinya daripada penuh dengan kegiatan anak2, pemuda2 apalagi muslimah. tapi itulah tak semua jugalach. juangn sampe kotor, ribuuut, semrawut. sekarang kita lihat sekolah! satu kelas ampat puluh anak, gimana mo belajar dengan bener??? alhamdu li-lLah anakku fatima dikelasnya cuman dua dan duapuluh anak2 gurunya DUA lhoh! malah katanya, saya denger nech, yang maju yang bisa bayar les-lach, yang mampu menyekolahkan ke sekolah terbaik-lah yang bayarannya guedeee tech. padahal, bagaimana rasulu-lLah SAW menguatamakan pelajaran, belajar! ayat pertama azza yang diturunkan khan baca! ya lihat azza, bahkan mengajar sebagai penebusan perang! PERANG lhoh! nyawa orang! bisa membebaskan dirinya bagi yang tak mampu tapi bisa MENGAJAR muslim menulis dan membaca! tapi... itu dulu, jaman kuno sekarang jaman modern mach bangun mesjid lebih keren toch? bagaimana seorang anak menjunjung orang tuanya di surga nanti hanya karena anaknya mengajarkan ilmu2 yang bermanfaat kepada orang! mislanya pernah terbaca bagaimana seorang ibu, bertanya kepada Allah, ya ALlah kenapa dengan mahkota yang kupake ini? saya tak pernah beramal yang sesungguhnya tak mengharapkan hal ini? Allah menjawab, anakmu telah mengajar! berlomba2lach mendirikan sekolah, memberikan bea siswa, kita tak perlu mesjid yang megah2 yang hanya diisi penuh dua tahun sekali azza yaitu di iedul-fitr dan adlha, atau tuk jumatan mach sediakan azza tenda! sekedar yang shalat iesya dan fajar cukup gubuk pun khan? ya, sebuah gubuk lalu lapangan yang luas tuk tenda azza manakala kita banyak penghunjung di tenda lach shalat! hatta di hari jumat. tuk pa khan bayar2 energi tuuuch, yang baca cuman bbrp orang azza khan? wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] sujud tilawah dan sujud syukur
kenikmatan saja, karena nikmat Allah itu selalu diberi kepada kita. Juga dilakukan ketika terlepas dari mara bahaya. 4. Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat. 5. Pada sujud tilawah disunnahkan takbir di dalam atau di luar shalat, sedangkan sujud syukur tidak. 6. Pada sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudlu terlebih dahulu. Wallahu A'lam. (Dikutip dari tulisan Al Ustadz Zuhair bin Syarif dalam Majalah SALAFY/Edisi XXIV/1418/1998/AHKAM) mudah2an tak menyesal dech, dan wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] cintanya seorang Abu Bakar Ra
-Musthafa berkabut dan bening air mata tergenang di pelupuknya. Betapa indah sebuah ukhuwah. #8220;Sungguh bahagia, aku memiliki seorang seperti mu wahai putra Abu Quhafah. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan#8221;. Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Al-Musthafa meraih pergelangan kaki yang digigit ular. Dengan mengagungkan nama Allah pencipta semesta, Nabi mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha suci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi ada. Abu Bakar segera menarik kakinya karena malu. Nabi masih memandangnya sayang. #8220;Bagaimana mungkin, mereka para kafir tega menyakiti manusia indah seperti mu. Bagaimana mungkin?#8221; nyaring hati Abu Bakar kemudian. Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar yang beristirahat dan Rasulullah berjaga. Dan, Abu Bakar menggeleng kuat-kuat ketika Rasulullah menawarkan pangkuannya. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Web email has come of age. Don't settle for less than the All New Yahoo! Mail http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html
[ppiindia] Dibutuhkan Segera!!! Cek Kesehatan Pra Nikah...
terjadi, padahal kita sudah usaha, itu artinya Allah sedang menguji kita. Selain itu, cek kesehatan pra nikah juga bisa menjadi sarana menguji sejauh mana calon pasangan kita rela dan mau berbagi dan menyelesaikan semua masalah berdua...kalo cinta, harus dibuktikan dulu dong, iya enggak? Wah, kayaknya udah kepanjangan nih tulisan saya...intinya mari kita cek kesehatan pra nikah dan saya sangat berharap bantuan donor golongan darah O Rhesus negatif. Dan saya juga mohon doanya semoga persalinan saya bisa saya lalui dengan lancar, tanpa kendala apapun...Memang sudah sekian banyak perempuan melahirkan dan tidak terjadi apa-apabut there is always the first time which make you feel so nervous... Yang mau berbagi cerita atau informasi, bisa kontak saya dan suami di Nur Raidah/Taufik Gunawan Jl.SPG 7 No 20, Rt 06/09, Kel. Lb.Buaya (Dekat Monumen Pancasila Sakti) Jakarta Timur 0811 139 017 atau taufik_gunawan@ telkomsel. co.id 0813 8125 8323 atau rai_al_quds@ yahoo.com Terima kasih atas perhatian teman-teman. Dan saya mohon maaf kepada teman-teman yang sudah lama tidak saya hubungi karena satu dan lain hal, selain itu juga HP saya yang lama rusak, jadi saya banyak kehilangan kontak. Wassalamu'alaikum Wr.Wb Raidah/Taufik Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] Re:Macam Syirik Jenis dan Bahayanya
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, --- nur hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote: amma ba'd, wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. alankah eloknya kalo jawaban saya diumukan azza yach nur! kerna saya yakin bukan hanya nur sendirian yang masih kuran jelas tech euy! sory bang leo,gua ada yang masih kurang jelas masalah jimat yang isinya al-quran katanya ada yang boleh dan ada yang tidak. maksudnya gimana bang leo?bukannya segala bentuk dan jenis jimat tidak di perbolehkan. sampe disini nur benar! menurut saya sih semua yang bang leo jelasin itu memang bener bang,tapi semua pasti tergantung dari sudut pandang manusianya itu sendiri.ya gak bang. yang benar adalah yang MENGHARAMKAN. adapun soal sudut pandang: kita musti tahu dulu quran itu apa? bukan buku yang dicetak itu! quran adalah ayat2 perkataan Allah. contoh: alif lam mim tertulis, kalau dibaca alif lam mm. maka dia ini ayat pertama dari beberapa surah! tapi huruf itu juga alif lam dan mim dibaca alam artinya sakit, INI BUKAN ayat quran! waktu zaman rasulu-lLah SAW quran ditulis di tulang2 di batu2 kulit2 binatang iyya toch? baru setelah abu bakar RA memulai menyusun dan membukukannya maka trus sampe kezaman kita sekarang dibukukan. tapi bukan buku itu quran, bukan kertas yang bertulsikan arab itu quran quran adalah isi, ayat2nya. jadi yang jadikan jimat itu apa bedanya dengan mematunkna ayat2 quran khan? orang2 sekarang buanyak yang takt menginjak2 buku, kertas2 yang bertulsikan arab, tapi mereka setiap hari menginjak2 ayat2 quran, contohnya, tak berjilbab! tak sholat, tak tak... tak... semua perintah Allah yang tercantum dalamnya, isinya. mereka lebih takut dengan kulitnya daripada isinya. itulah faham saya tentang quran. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html
[ppiindia] Disadarkan Sifat Wajib Allah
pernah dipercaya sebagai pengurus DPC Partai Damai Sejahtera, Mowo pun pernah aktif di LSM Kristen bernama The Nation Care of Indonesia. Ia menjabat sebagai ketua Departemen Pengembangan Spiritualitas periode 2002-2006. Ia juga menjadi pengurus di Departemen Pemberdayaan Masyarakat di Gereja Kristen Injil Nusantara yang berkedudukan di kota Malang. n dam Drs Mowo Purwito R Dip HRD STh Termpat/Tgl. Lahir : Situbondo, 28-Oktober-1965 Istri: Amik S Fatmawati SH Anak: Dida Nafiri (16 tahun) Dinar Naufal (12 tahun) Delpbel Oktobrian (8 tahun) Pendidikan: - S1 - FISIP Univ Merdeka Malang lulus tahun 1988 - Diploma Human Resources Development, tahun 1993 - Sarjana Theologia (STh) Seminari Alkitab Nusantara Malang - Kandidat Master of Art Religion (MAR), seharusnya diwisuda bulan Februari 2007 (drop out karena pindah agama) Sertifikat Mendapat sertifikat dari Fuller Housing Minsitry, California, 2006 untuk terjun pada pelayanan Christianity Development, di Louisiana, USA, yang seharusnya berangkat bersama keluarga bulan Desember 2006 (dibatalkan karena pindah agama) Pekerjaan Sekarang: - Ketua Departemen Sumber Daya Manusia Forum Arimatea Jakarta - Kristolog dan Pemerhati Masalah Sosial Agama (dam ) © 2006 Hak Cipta oleh Republika Online Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ How much free photo storage do you get? Store your holiday snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com
[ppiindia] Macam Syirik Jenis dan Bahayanya
menguranginya. Kata Nabi SAW, Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil, maka kata para sahabat RA, Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab Nabi SAW, Riya'. (HR. Ahmad dan Abu Daud). Dampak Syirik 1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan, dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS.30/30). 2. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia ke bumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS. 22/31). 3. Menghilangkan sifat 'izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, RasulNya dan orang beriman (QS. 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS. 22/73). 4. Menggugurkan semua amal baik (QS. 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan keMahaesaan Allah SWT dari segala sekutu dan tandingan. 5. Kekal dan abadi di naar (QS. 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan). Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] AKAL WAHYU ILLAHI
rasa malu, dia tidak akan cemas melihat anak gadisnya bersama pria asing, bahkan dia tidak akan perduli pada orang yang menginjak-injak agama dan harga dirinya . Kemudian Beliau menutupnya dengan berkata : Itulah sekelumit rahasia yang telah kita ketahui tentang hukum Allah SWT, disamping masih banyak lagi rahasia lainya yang belum kita ketahui karena keterbatasan pengetahuan kita, karena ketahuilah illmu-Nya tidak terbatas dan pengetahuan-Nya tiada berbilang . Kisah ketiga : Abu Bakar ra adalah salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW, yang oleh Beliau Nabi SAW di berikan tambahan gelar dibelakang namanya menjadi Abu Bakar As-Shidiq yang artinya adalah Abu Bakar yang selalu membenarkan. Sayyidina Muhammad SAW, orang paling mulia yang pernah ada dimuka dunia ini, ketika menisbatkan gelar itu bersabda : Saya sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti engkau, kusebut As-Shidiq karena engkau selalu membenarkan setiap perkataanku . Suatu kemuliaan dan anugerah yang amat berharga. Gelar itu diberikan Nabi SAW karena tingkat keimanan Abu Bakar As-Shidiq yang sedemikian tinggi yang telah menempatkan keimanan diatas segalanya. Tersebutlah kisah penisbatan gelar itu pada saat persaksian dan pengimanan atas kebenaran kejadian Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa yang sangat mentakjubkan dan mengherankan, diluar kemampuan nalar dan logika manusia. Sedemikian spektakulernya bahkan sampai dengan saat ini, di era modern dan westernisasi, ilmu pengetahuan manusia belum mampu menjangkau dimensi Mukjizat itu. Pada saat itu, walaupun semua bukti telah dipaparkan Rasulullah SAW tentang kebenaran Isra Miraj itu, namun beberapa kalangan tetap saja tidak menyangsikan dan tidak mempercayainya. Bahkan ada sebagaian dari mereka yang telah masuk Islam kembali murtad kembali ke agamanya yang dulu. Ketika beberapa kalangan itu mendatangi Abu Bakar ra, dan menanyakannya : Hai abu Bakar, bagaimana sesungguhnya sahabatmu itu ?, ia mengaku pergi ke Baitul Maqdis tadi malam dan shalat disana lalu pulang ke Makkah . Abu Bakar pun menjawab : Demi Allah SWT, kalau Muhammad SAW mengatakan hal itu, maka apa yang dikatakannya itu pasti benar . Demikianlah beberapa kisah yang tentunya masih banyak kisah-kisah lain yang merupakan pelajaran bagi kita bagaimana meletakkan otoritas akal dan ilmu pengetahuan dalam konteks keimanan kita. Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang disampaikan oleh Wahyu Illahi, dan itu berlaku sepanjang masa. Sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan sesungguhnya bersifat relatif, selalu berubah dan berkembang sesuai pemahaman dan perkembangan akal manusia. Supremasi kebenaran ilmu pengetahuan harus tunduk dibawah supremasi kebenaran Wahyu Illahi. Wallahualambisawab. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com
[ppiindia] Jujur Dengan Dakwah
. Terutama jujur dengan kewajiban-kewajiban terhadap Allah swt. Tentu bisa komitmen dengan sifat ini dalam dakwah membutuhkan motivasi yang tinggi, tekad yang bulat serta keyakinan yang teguh. Diibaratkan oleh Ibnul Qayyim bahwa membawa sifat ini dalam kehidupan seperti mengangkat gunung yang tinggi. Tidak akan ada yang mampu mengangkatnya melainkan orang-orang yang kuat kemauan dan niatnya. Karena kejujuran yang sesungguhnya adalah kejujuran yang ditampilkan saat tidak ada yang bisa menyelamatkan nyawa kita kecuali dengan berbohong. Sebagai motivasi, perlu untuk senantiasa diingat balasan yang tinggi bagi orang-orang yang bisa jujur, Allah berfirman: Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya[ 457]. Itulah keberuntungan yang paling besar. (Al-Maidah: 119). Dan sebaliknya akibat dan hukuman yang akan dikenakan terhadap orang-orang yang dusta dalam hidupnya. Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? (Az-Zumar: 60) betapa kita mendambakan tampilkan aktivis dakwah yang bias berpegang komit dengan kejujuran dan kebenaran dalam segala situasi dan kondisi apapun, sehingga dakwah ini akan lebih memberikan kebaikan dan keberkahan bagi umat Islam. Sudah saatnya memang kita merefleksi sejauhmana tingkat kejujuran kita dengan dakwah ini. Wallahu Alam. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave phone: +49 241 1 89 93 69 mobile: +49 1 76 63 01 56 79 - Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy and free. Do it now... [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] 37 Tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Senin, 22 Januari 2007 Nurcholish Madjid telah tiada. Tetapi, oleh pendukungnya tetap menjadikannya sebagai tempat bergayut Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Oleh: Adian Husaini Pada 3 Februari 2007 mendatang, Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir, bertempat di Jalan Kramat Raya 45 Jakarta, akan menggelar satu acara seminar nasional bertema Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia. Tampil sebagai pembicara adalah Dr. Daud Rasyid, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Dr. Mukhlis Hanafi, dan Adnin Armas MA. Seminar ini memiliki makna yang penting bagi umat Islam Indonesia, mengingat, setelah 37 tahun berlalu, gerakan pembaruan Islam bukannya telah berhenti, tetapi semakin menjadi-jadi dan melebar ke mana-mana. Masa 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam dimulai ketika Nurcholish Madjid memulai pidatonya pada 3 Januari 1970 di Jakarta dengan judul Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat. Dalam disertasinya di Monash University Australia yang diterbitkan oleh Paramadina dengan judul Gagasan Islam Liberal di Indonesia, Dr. Greg Barton menyebutkan, bahwa melalui makalahnya tersebut, Nurcholish dihadapkan pada satu dilema dalam tubuh umat. Di satu sisi, masyarakat Muslim harus menempuh arah baru, namun di sisi lain, arah baru tersebut berarti mengorbankan keutuhan umat. Muslim Indonesia, kata Nurcholish, secara intelektual telah cukup tertinggal dan membutuhkan gairah baru serta gagasan-gagasan segar; meskipun gairah intelektual tersebut akan membawa perpecahan di tubuh umat, seperti yang diperlihatkan oleh berbagai rangkaian sejarah. Untuk mendukung gagasannya, Nurcholish Madjid mengutip pemikiran yang dikembangkan Lenin; Betapa pun dinamika lebih menentukan daripada statisme, sekalipun yang terakhir ini meliputi jumlah besar manusia. Nurcholish juga meminjam pikiran Andrea Beufre: Garis-garis pemikiran tradisional kita sudah seharusnya dipersilakan pergi ke laut, lantaran yang paling utama sekarang adalah kemampuan menatap ke muka ketimbang memiliki tingkat kekuatan yang besar namun hasil-gunanya masih penuh persoalan. Marilah kita renungkan kembali lagi kata-kata Nurcholish Madjid 37 tahun lalu berikut ini: Dari ungkapan tersebut kita hendak menarik pengertian bahwa pembaruan harus dimulai dengan dua tindakan yang saling erat hubungannya, yaitu melepaskan diri dari nilai-nilai tradisional dan mencari nilai-nilai yang berorientasi ke masa depan. Nostalgia, atau orientasi dan kerinduan pada masa lampau yang berlebihan, harus diganti dengan pandangan ke masa depan. Untuk itu diperlukan suatu proses liberalisasi. Proses itu dikenakan terhadap ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan Islam yang ada sekarang ini... Jadi, untuk menatap masa depan dan meninggalkan nilai-nilai tradisional, menurut Nurcholish Madjid, maka harus dilakukan liberalisasi terhadap ajaran-ajaran dan pandangan Islam. Ada tiga proses yang saling kait-mengait dalam masalah ini, yaitu (1) sekularisasi, (2) kebebasan intelektual, dan (3) Gagasan mengenai kemajuan dan Sikap Terbuka.Tidak bisa dipungkiri, Nurcholish Madjid menjadi faktor penentu bagi perkembangan gerakan pembaruan Islam di Indonesia. Pertama, karena kepiawaian komunikasi Nurcholish baik lisan maupun tulisan. Dan kedua, karena Nurcholish berlatar belakang pendidikan studi Islam dan memulainya dari dalam tubuh organisasi Islam. Ini berbeda misalnya, dengan gagasan sekularisasi yang dilakukan Soekarno. Meskipun sangat piawai dalam komunikasi, Soekarno bukanlah berkatar belakang pendidikan Islam, dan bukan tokoh organisasi Islam. Dengan kepiawaiannya berkomunikasi, Nurcholish dan ide-idenya masih terus dikembangkan, dan telah disucikan oleh sebagian kalangan. Majalah Media Dakwah edisi Januari 2007 menurunkan laporan utama tentang barisan cendekiawan Gontor yang mengkritik pemikiran Nurcholish Madjid, yang juga alumni pesantren Gontor. Barisan ini dimotori oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Dr. Syamsuddin Arif, Adnin Armas MA, Fathurrahmkan Kamal MA dan Henry Shalahuddin MA. Para cendekiawan ini secara sistematis dan akademis menguraikan kekeliruan gagasan pembaruan Islam Nurcholish Madjid. Sebelumnya, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, telah menulis artikel di Harian Republika, 28 Desember 2006, dengan judul Menyoal Pembaruan Islam. Hamid menguraikan dengan jelas, bagaimana pengaruh modernisme terhadap gagasan pembaruan Islam, dan merancukannya dengan pengertian tajdid. Pembaruan sering diterjemahkan menjadi modernisasi dan kini bahkan menjadi liberalisasi. Padahal tajdid berbeda dari modernisasi ataupun liberalisasi baik secara etimologis maupun konseptual. Malangnya, perbedaan ini tidak dicermati, dan konsep-konsep di dalamnya buru-buru diadopsi tanpa proses epistemologi yang jelas. Pembaruan pemikiran Islam yang dimotori Nurcholish Madjid dan kini bergulir menjadi proyek liberalisasi Islam di Indonesia adalah contoh yang paling jelas. Pembaruan dimaksud ternyata secara eksplisit mengusung, memodifikasi, atau menjustifikasi konsep
[ppiindia] informasi
(Al-Tirmidhi, No: 475 , Narrated Sa'd) When the Prophet (peace be upon him) was asked which people suffered the greatest affliction, he replied, The prophets, then those who come next to them, then those who come next to them. A man is afflicted in keeping his religion. If he is firm in his religion his trial is severe, but if there is weakness in his religion it is made light for him, and it continues like that till he walks on the earth having no sin. (Al-Tirmidhi, No: 479 , Narrated Anas ibn Malik) Allah's Messenger (peace be upon him) said, The magnitude of the reward goes along with the magnitude of the affliction. When Allah who is Great and Glorious loves people He afflicts them, and those who accept it gladly receive Allah's good pleasure, but those who are displeased receive Allah's displeasure. (Al-Tirmidhi, No: 482 , Narrated Jabir ibn Abdullah) Allah's Messenger (peace be upon him) said, On the Day of Resurrection, when people who have suffered affliction are given their reward, those who are healthy will wish their skins had been cut to pieces with scissors when they were in the world. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave ___ The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from your Internet provider. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html
[ppiindia] Nama-nama Malaikat dan Tugas-tugasnya
Nama-nama Malaikat dan Tugas-tugasnya Allah Ta'ala berfirman, Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaikan, akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, nabi-nabi (QS. Al Baqarah : 177) Barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, dan Hari Kemudian, maka orang itu telah sesat sejauh-jauhnya(QS. An Nisaa : 136) Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang iman, Hendaklah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir baik dan buruk-Nya(HR. Muslim no. 8, dari Umar bin Khaththab radliya-lLahu anhu (RA)) Dalam hadits shahih yang lain Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda, Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diciptakan kepada kalian(HR. Muslim no. 2996, dari 'Aisyah radliya-lLahu anha (RA)) Berikut ini nama beberapat malaikat-malaikat Allah Ta'ala beserta tugas-tugasnya : Jibril Adalah malaikat yang diberikan amanat untuk menyampaikan wahyu, turun membawa petunjuk kepada Rasul agar disampaikan kepada umat. Allah Ta'ala berfirman, Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang(QS. At Takwiir : 23) Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda, Aku melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar menutupi antara langit sampai bumi(HR. Muslim no. 177, dari 'Aisyah radliya-lLahu anha (RA)) Abdullah bin Mas'ud radliya-lLahu anhu (RA) menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam melihat jibril memiliki enam ratus sayap (HR. al Bukhari no. 4857) Mika-il Dialah yang diserahi tugas mengatur hujan dan tumbuh-tumbuhan dimana semua rizki di dunia ini berkaitan erat dengan keduanya. Terdapat penyebutan Jibril dan Mika-il secara bersamaan dalam satu ayat, Allah Ta'ala berfirman, Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat- Nya, rasul-rasul- Nya, Jibril dan Mika-il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir(QS. Al Baqarah : 98) Israfil Dia diserahi tugas meniup sangkakala atas perintah Rabb-nya dengan tiga kali tiupan. Pertama adalah tiupan keterkejutan, tiupan kedua adalah tiupan kematian dan tiupan ketiga adalah tiupan kebangkitan. Malik Dia adalah penjaga neraka. Allah Ta'ala berfirman, Mereka berseru, 'Hai Malik, biarlah Rabb-mu membunuh kami saja'. Dia menjawab, 'Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini)'. Sesungguhnya Kami telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan diantara kamu benci kepada kebenaran itu(QS. Az Zukruf : 77-78) Ridhwan Dia adalah penjaga Surga. Ada sebagian hadits yang dengan jelas menyebutkan dirinya (al Bidaayah wan Nihaayah I/45) Munkar dan Nakir Terdapat penyebutan dengan mereka di dalam hadits Abu Hurairah radliya-lLahu anhu (RA), Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda, Tatkala orang yang mati telah dikubur, datanglah kepadanya dua malaikat yang hitam kebiruan, salah satu diantara keduanya dinamakan Munkar dan yang lainnya dinamakan Nakir(HR. at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih Sunan at Tirmidzi no. 856) Harut dan Marut Keduanya termasuk malaikat yang namanya tertulis di dalam al Qur'an. Allah Ta'ala berfirman, Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut(QS. Al Baqarah : 102) Ar Ra'd Malaikat ini bertugas mengatur awan. Ibnu Abbas radliya-lLahu anhu (RA) berkata, Orang-orang Yahudi datang menemui Nabi, lalu mereka bertanya, 'Wahai Abul Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika engkau menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman kepadamu'. Mereka bertanya, 'Beritahukan kepada kami tentang ar Ra'd, apakah itu ?'. Beliau menjawab, 'Salah satu malaikat yang diserahi tugas untuk mengatur awan'(HR. an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah no. 1872) 'Izra-il Penamaannya dengan malaikat maut tidak disebutkan dengan jelas di dalam al Qur'an maupun hadits-hadits yang shahih. Adapun penamaan dirinya dengan 'Izrail terdapat di sebagian atsar. WallaHu a'lam. (al Bidaayah wan Nihaayah I/42) Raqib dan 'Atid Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara malaikat ada yang benama Raqib dan 'Atid. Allah Ta'ala berfirman, Maa yalfizhu min qaulin illaa ladayHi raqiibun 'atiidunyang artinya Tidak suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir(QS. Qaaf : 18) Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a'lam. Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan 'Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah I/35-49) Maraji' : Memasuki Dunia Malaikat,
[ppiindia] KEUTAMAAN BERSHAUM PADA HARI 'ASYURA DAN TASU'A
KEUTAMAAN BERSHAUM PADA HARI 'ASYURA DAN TASU'A Di dalam kitab beliau Riyadlus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi #8211;rahimahu-lLah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan Shaum sunnah pada bulan Muharram, yaitu Shaum hari 'Asyura (10 Muharram) dan Tasu'a (9 Muharram). Hadits yang Pertama #1593;#1606; #1575;#1576;#1606; #1593;#1576;#1575;#1587; #1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1606;#1607;#1615; #1571;#1606; #1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616; #1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616; #1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605; #1589;#1575;#1605; #1610;#1608;#1605; #1593;#1575;#1588;#1608;#1585;#1575;#1569; #1608;#1571;#1605;#1585; #1576;#1589;#1610;#1575;#1605;#1607;. #1605;#1615;#1578;#1617;#1614;#1601;#1617;#1602;#1612; #1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616; Dari Ibnu Abbas - radliya-lLahu 'anhuma -, Bahwa Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam berShaum pada hari 'Asyura dan memerintahkan untuk berShaum padanya. (Muttafaqun 'Alaihi). Hadits yang Kedua #1593;#1606; #1571;#1576;#1610; #1602;#1578;#1575;#1583;#1577; #1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1606;#1607;#1615; #1571;#1606; #1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616; #1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616; #1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605; #1587;#1574;#1604; #1593;#1606; #1589;#1610;#1575;#1605; #1610;#1608;#1605; #1593;#1575;#1588;#1608;#1585;#1575;#1569; #1601;#1602;#1575;#1604;: ((#1610;#1603;#1601;#1585; #1575;#1604;#1587;#1606;#1577; #1575;#1604;#1605;#1575;#1590;#1610;#1577;)) #1585;#1614;#1608;#1614;#1575;#1607;#1615; #1605;#1615;#1587;#1604;#1616;#1605;#1612;. Dari Abu Qatadah - radliya-lLahu 'anhu -, bahwa Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam ditanya tentang Shaum hari 'Asyura. Beliau menjawab, (Shaum tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu. (HR. Muslim) Hadits yang Ketiga #1608;#1593;#1606; #1575;#1576;#1606; #1593;#1576;#1575;#1587; #1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1606;#1607;#1615;#1605;#1575; #1602;#1575;#1604;#1548; #1602;#1575;#1604; #1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616; #1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609; #1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615; #1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616; #1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605;: ((#1604;#1574;#1606; #1576;#1602;#1610;#1578; #1573;#1604;#1609; #1602;#1575;#1576;#1604; #1604;#1571;#1589;#1608;#1605;#1606; #1575;#1604;#1578;#1575;#1587;#1593;)) #1585;#1614;#1608;#1614;#1575;#1607;#1615; #1605;#1615;#1587;#1604;#1616;#1605;#1612;. Dari Ibnu Abbas - radliya-lLahu 'anhuma #8211; beliau berkata : Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam bersabda, Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berShaum pada (hari) kesembilan (HR. Muslim) TAKHRIJ HADITS #8226; Hadits yang pertama telah dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam Ash-Shaum no hadits 2003, Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam no hadits 128, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no hadits 2444. #8226; Hadits yang kedua telah dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam no hadits 197, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no hadits 2425, At-Tirmidzi dalam Ash-Shaum no hadits 767, serta Imam Ahmad dalam musnadnya (4/25) #8226; Hadits yang ketiga dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam hadits no 34, Ahmad dalam musnadnya (1/225) dan Ibnu Majah di dalam Ash-Shiyam (1736) (Lihat takhrij Syarh Riyadlis Shalihin). FAEDAH HADITS Hadits-hadits di atas menjelaskan kepada kita tentang disyariatkannya berShaum pada hari 'Asyura (10 Muharram). Begitu pula pada hari Tasu'a ( 9 Muharram) sebagaimana yang akan diterangkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin #8211; rahimahu-lLah Ta'ala - Beliau berkata (Syarh Riyadlush Shalihin, Ibnul Utsaimin), Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam ditanya tentang Shaum pada hari 'Asyura, beliau menjawab, Menghapuskan dosa setahun yang lalu, ini pahalanya lebih sedikit daripada Shaum Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya #8211;pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berShaum 'Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya.ed.) Tasu'a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shalla-lLahu 'alaihi wasallam bersabda, Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berShaum pada yang kesembilan, maksudnya berShaum pula pada hari 'Asyura. Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk berShaum pada hari sebelum maupun setelah 'Asyura (1) dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi karena hari 'Asyura #8211;yaitu 10 Muharram- adalah hari dimana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan
[ppiindia] Refleksi Idul Adha dari Hamburg
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH ada kiriman buagus dech, mari syering azza yach! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Senin, 08 Januari 2007 Di banyak negara Muslim umat Islam berada dalam keadaan lemah dan tak berdaya. Simaklah ctatan khotbah Dr Abu Hanifa dari Hessen Idul Adha lalu Dr. Syamsuddin Arif, Ph.D. Pada pagi hari Sabtu, 30 Desember 2006 yang lalu, masyarakat Muslim di kota Hamburg, Jerman turut merayakan Idul Adha 1427 H. Shalat Id yang dihadiri oleh ratusan warga itu terselenggara berkat kerjasama Indonesisches Islamisches Centrum (IIC) e.V. dengan KJRI Hamburg. Juga hadir Konsul Jenderal RI Bapak Awang Bahrin yang akan segera menempati jabatan barunya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Turki mulai Januari 2007. Usai khutbah Id, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah bersalam-salaman dan menikmati jamuan ringan. Suasana menjadi begitu hangat dipenuhi oleh suara yang riuh rendah diiringi gelak tawa kecil tanda bersuka cita. Dalam khutbahnya Dr Abu Hanifa dari Hessen yang juga bertindak sebagai imam meninjau kondisi umat Islam saat ini, baik di tanah air maupun di banyak belahan dunia lainnya, yang masih jauh dari harapan. Contohnya, umat Islam Indonesia yang seharusnya hidup sejahtera di bumi yang kaya raya, mayoritasnya justru hidup sengsara dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Kasus busung lapar dan bencana alam di mana-mana, angka pengangguran yang terus meningkat, beban hutang luar negeri yang kian menjerat, biaya hidup yang terus melompat, adalah gambaran sekilas keadaan umat di berbagai tempat. Hal serupa juga kita dapati di banyak negara muslim lainnya seperti Iraq, Palestina, Afganistan, Pattani. Menurut beliau semua ini terjadi karena umat Islam berada dalam keadaan lemah tak berdaya, baik secara politik, militer, ekonomi, dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) sehingga mudah sekali dipermainkan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Kondisi ini, menurut beliau, seolah-olah membenarkan prediksi Rasulullah SAW 14 abad yang silam: Akan datang suatu masa dimana bangsa-bangsa lain berkumpul menghadapi kalian sebagaimana hewan-hewan makan mengerumuni mangsanya. Mereka bertanya: Apakah saat itu kami minoritas? Rasulullah menjawab: Tidak, pada saat itu kalian adalah mayoritas, tetapi kalian bagaikan buih (yang terombang-ambing) di lautan. Allah telah mencabut rasa takut dari hati musuh terhadap kalian dan menimpakan pada hati kalian penyakit wahn. Para sahabat bertanya: Apakah penyakit wahn itu ya Rasulullah? , beliau menjawab: Cinta dunia dan takut mati (Hadits shahih riwayat Imam Abu Dawud (4297) dan Imam Ahmad (5/287) dari Tsaubah ra dan dishahihkan oleh al-Albani dengan dua jalannya tersebut dalam As-Shahihah (958)). Lebih jauh beliau juga mengatakan bahwa selain dua penyakit itu, umat Islam juga ternyata lemah dalam pemahaman agamanya. Lemahnya pemahaman ini tak lepas dari lemahnya kita dalam menerapkan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kita beribadah haji dengan aturan Islam, shalat dengan aturan Islam, menikah juga dengan aturan Islam, tetapi kita tidak bekerja dengan aturan Islam, tidak mengelola hasil bumi kita dengan aturan Islam, tidak mengatur ekonomi kita dengan aturan Islam, tidak mengatur sistem pertahanan kita dengan aturan Islam, tidak menerapkan nilai-nilai Islam di luar rumah, di jalan, di tempat kerja, di laboratorium, di ruang-ruang publik kita. Inilah yang menjadi penyebab lemahnya umat Islam. Akibatnya, umat Islam telah menjadi korban dari ketamakan dan kerakusan bangsa-bangsa lain yang lebih kuat, lebih disiplin, dan lebih kompak. Kemudian beliau mengingatkan agar Idul Adha bisa dijadikan momen refleksi dan evaluasi, menjadi kesempatan untuk merenung sejenak dan memikirkan kembali: Dari mana kita, dan hendak kemana kita. Mengapa dan untuk apa kita hidup sebagai individu, anggota keluarga, pegawai, dan warga negara. Di akhir kutbahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan Nabi Muhammad SAW yang disampaikan di Jabal Rahmah 1417 tahun yang silam: Wahai umat manusia! Ketahuilah bahwa setiap nyawa dan harta seorang muslim adalah suci, sesuci bulan dan tanah ini. Seorang Muslim tidak boleh mengambil hak milik saudaranya tanpa izin darinya. Kembalikanlah harta yang diamanahkan pada kalian kepada berhak. Janganlah kamu menzalimi siapa pun, agar orang lain tidak menzalimi kamu pula. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan bertemu Allah yang akan memperhitungkan segala perbuatanmu. Allah telah mengharamkan riba. Maka batalkanlah semua urusan yang melibatkan riba mulai sekarang. Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agamamu. Karena dia telah berputus asa untuk menyesatkanmu dalam perkara-perkara besar, maka berjagalah
[ppiindia] Re: [permatasunnah] Kapankah Puasa 'Arafah ?
Book Eight The Book of Virtues Chapters 226 and 227 The Excellence of As-Saum (The Fast) during the first ten Days of Dhu`l-Hijjah The Excellence of Observing Saum on the Day of 'Arafah, #8216;Ashoora#8217; and Tasoo'a (i.e., 9th of Muharram) By Al-Imaam Aboo Zakariya Yahyaa Ibn Sharaf an-Nawawi ad-Dimashqi Chapter 226: The Excellence of As-Saum (The Fast) during the first ten Days of Dhu`l-Hijjah 1249. Ibn`Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah Sall Allaahu`alayhi wa sallam said, There are no days during which the righteous action is so pleasing to Allaah than these days (i.e., the first ten days of Dhul-Hijjah) .'' He was asked: O Messenger of Allaah, not even Jihaad in the Cause of Allaah?'' He Sall Allaahu`alayhi wa sallam replied, Not even Jihaad in the Cause of Allaah, except in case one goes forth with his life and his property and does not return with either of it.'' [Al-Bukhaari] . Commentary: This Hadeeth brings out the following two points: 1. Righteous deeds during the first ten days of the month of Dhu`l-Hijjah are far better and more rewarding than righteous deeds done on other days of the year, because they are Hajj days in the sacred season of pilgrimage. Because of their excellence and importance, Allaah Subhaanahu wa Ta`aala swore by them, thus: By the Dawn; by the ten Nights...'' (Al Fajr 89:1-2) 2. Jihaad has great eminence in Islam. Chapter 227: The Excellence of Observing Saum on the Day of `Arafah,`Ashoora and Tasoo`a (i.e., 9th of Muharram) 1250. Aboo Qatadah radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah Sall Allaahu`alayhi wa sallam was asked about the observance of Saum (fasting) on the day of `Arafah. He said, It is an expiation for the sins of the preceding year and the current year.'' [Muslim]. Commentary: The ninth day of Dhu`l-Hijjah is called Yaum-`Arafah . On this day, pilgrims stop and stand in prayers at`Arafat which is the most important ritual of Hajj, so much so that Hajj is deemed incomplete without it. On that day, the pilgrims are engaged in the remembrance of Allaah Subhaanahu wa Ta`aala and prayers as that is their most important worship on that day. For this reason, Saum is not desirable for them, but for other people, Saum has a special merit. The importance and merit of this Saum can be judged from the fact that it expiates sins for two consecutive years: the previous year and the current year. But these sins relate only to the minor sins, not the major ones, or become a means of elevation of one's status. 1251. Ibn`Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah Sall Allaahu`alayhi wa sallam observed Saum (fasting) on the day of #8216;Ashoora' and commanded us to fast on this day. [Al-Bukhaari and Muslim]. Commentary: #8217;Ashoora#8217; 10th of Muharram. In another Hadeeth, it is stated that when the Prophet Sall Allaahu`alayhi wa sallam emigrated from Makkah to Al-Madeenah, he saw that the Jews were fasting on this day. He asked them why they did this on that day, and they told him that they did it for the reason that Allaah Subhaanahu wa Ta`aala granted Prophet Moosa`alayhissalaam emancipation from Pharaoh on this day, and so they observed Saum in token of their joy. On this, he Sall Allaahu`alayhi wa sallam said that in this happiness of Prophet Moosa`alayhissalaam , Muslims have a greater right to observe Saum than the Jews. Consequently, he also observed Saum on 10th of Muharram. Then, he said that if he Sall Allaahu`alayhi wa sallam lived the following year, he would observe Saum on 9th of Muharram also so that they would make themselves different from the Jews. According to another Hadeeth, he Sall Allaahu`alayhi wa sallam ordained the Muslims to observe Saum on #8216;Ashoora#8217; and in addition one more Saum on 9th or 11th of Muharram in opposition to the Jews. (Musnad Ahmad, Vol.4, P-21, edited by Ahmad Shakir; and Mujamma`Az-Zawaid, Vol.3, P-188). Thus observance of two Saum on this occasion is a Sunnah of the Prophet Sall Allaahu`alayhi wa sallam. These two Saum can be observed either on 9th and 10th or 10th and 11th of Muharram. It is regrettable indeed that present-day Muslims do not follow this Sunnah of the Prophet Sall Allaahu`alayhi wa sallam and instead observe the baseless practices of mourning assemblies (Majalis), which is a grave sin practised by Shi`ah. 1252. Aboo Qatadah radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah Sall Allaahu`alayhi wa sallam was asked about observing As-Saum (the fast) on the tenth day of Muharram, and he replied, It is an expiation for the sins of the preceding year.'' [Muslim]. 1253. Ibn `Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah Sall Allaahu`alayhi wa sallam said, If I remain alive till the next year, I shall also observe fast on the ninth of Muharram.'' [Muslim]. Commentary: Some people think these words stand to mean that he will observe Saum on the 9th of Muharram only. But this interpretation does not agree with
[ppiindia] Nabi Muhammad SAW Melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA Berpoligami?
Nabi Muhammad SAW Melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA Berpoligami? Posted by: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] mnabdurrahman BISMILLAHIRRAHMA- NIRRAHIYM Firman Allah: -- WAN KhFTM ALA TQSThWA FY ALYTMY FANKhWA MA ThAB LKM MN ALNSAa MTsNY WTsLTs WRB'A FAN KhFTM ALA T'ADLWA FWAhDt AW MA MLKT AYMANKUM DzLK ADNY ALA T'AWLWA (s. ALNSAa, 4:3), dibaca (tanda - dipanjangkan menyebutnya) : -- wain khiftum alla- tuqsithu- filyata-ma- fankhu- ma- tha-ba lakum minan nisa-i mtsna- watsula-tsa, waruba-'a fainkhiftum alla- ta'dilu- fawa-hidatan aw ma- malakat aymanukum dza-lika adna- alla- ta'u-lu-, artinya: -- Kalau kamu takut bahwa kamu tidak akan berlaku adil dalam hal anak-anak yatim, maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu, berdua, bertiga, berempat, namun jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau (nikahilah) hamba sahaya, yang demikian itu lebih dekat kepada tidak aniaya. Sebab turunnya ayat (4:3): Bukhari, Abu Daud, Nasa'i dan Tirmizi dari Urwah bin Zubair, bahwa ia bertanya kepada Aisyah, istri Nabi Saw tentang ayat tersebut lalu jawabnya: Wahai anak saudara perempuanku, yatim disini maksudnya adalah anak perempuan yatim yang ada dibawah asuhan walinya punya harta kekayaan bercampur dengan harta kekayaannya, dan hartanya serta kecantikannya membuat pengasuh anak yatim ini senang padanya lalu ia ingin menjadikan perempuan yatim ini sebagai istrinya, tetaapi tidak mau memberi mas kawin kepadanya dengan adil, yaitu memberikan mas kawin yang sama dengan mas kawin yang diberikan kepada perempuan lain. Maka pengasuh anak yatim seperti ini dilarang menikahi mereka kecuali mau berlaku adil. Jika tidak dapat berlaku adil, mereka disuruh menikah dengan perempuan lain yang disenanginya. *** Malam Kamis lewat tengah malam, 14 Desember 2006 pada salah satu stasion TV swasta ditayangkan perdebatan sengit di antara dua kubu: pro-poligami vs anti-poligami. Salah seorang pembicara dari kelompok anti-poligami mengenukakan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA berpoligami. Hal ini perlu diluruskan, karena mustahil Nabi SAW melarang poligami, yang jelas-jelas termaktub dalam Al-Quran ayat (4:3) seperti yang dikutip di atas. Marilah kita kaji Hadits-Hadits di bawah ini: Qutaibah meriwayatkan kepada kami dari Laits dari Ibnu Abi Mulaikah dari Miswar ibn Makhramah dia berkata, saya mendengarkan Rasulullah SAW bersabda dari atas mimbar, Sesungguhnya Bani Hisyam ibn Mughirah meminta izin untuk menikahkan putri mereka dengan Ali ibn Abu Thalib. Maka aku tidak mengizinkan, kemudian aku tidak mengizinkan, kemudian aku tidak mengizinkan. Kecuali putra Abu Thalib ingin menceraikan putriku dan menikah dengan putri mereka. Karena dia adalah darah dagingku, membuat aku sedih apa yang menyedihkannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya. (HR Bukhari) Yang berikut ini redaksional lain dari Shahih Bukhari: Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan Fathimah RA, lalu aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah kepada orang-orang dalam hal itu, di atas mimbar beliau (Nabi SAW) bersabda: Sesungguhnya Fathimah adalah (sebahagian) dari aku, dan aku sangat mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah (gangguan dalam agamanya). Lengkapnya Hadits itu seperti berikut: Dalam kitab Shahih Bukhori Bab: Yang Dituturkan Mengenai Baju Besi Nabi, Tongkat Beliau, Pedang Beliau, Mangkuk Beliau, Cincin Beliau, Barang-Barang Itu Yang Digunakan Oleh Khalifah Sesudah Beliau, Yang Tidak Disebutkan Pembagiannya, Mengenai Rambut Beliau,Sandal Beliau Dan Wadah-Wadah Beliau Yang Ditabaruki Oleh Para Sahabat Beliau Dan Orang-Orang Lain Sesudah Beliau (Wafat). Dari Ibnu Syihab, dari Ali bin Husain bahwa ketika mereka datang di Madinah dari Yazid bin Muawiyah di masa pembunuhan Husain bin Ali RA (Asyura 61H) maka Miswar bin Makhramah menjumpainya (Ali bin Husain). Miswar berkata kepadanya, Adakah sesuatu hajat kepadaku, yang dapat kau perintahkan kepadaku?. Aku (Ali bin Husain) berkata:' Tidak ada. Dia berkata kepadanya (Ali): Maka apakah engkau memberikan kepadaku pedang Rasulullah SAW . Karena aku khawatir kepada kaum itu akan mengalahkan kamu dan pedang itu ditangan mereka. Demi Allah, sungguh bila engkau memberikannya kepadaku maka tidaklah (pedang itu) lepas kepada mereka selama-lamanya sehingga nyawaku selesai. Sesungguhnya Ali ibn Abu Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan Fathimah RA, lalu aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah kepada orang-orang dalam hal itu, di atas mimbar beliau (Nabi SAW) bersabda: Sesungguhnya Fathimah adalah (sebahagian) dari aku, dan aku sangat mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah (gangguan dalam agamanya). Kemudian beliau menuturkan menantu beliau (Ash bin Rabi') dari bani Absi Syams, maka beliau memujinya dalam hubungan menantu - mertua, dimana beliau bersabda: Dia (Ash) memberitahukan kepadaku maka dia benar kepadaku,dan dia berjanji kepadaku
[ppiindia] Fwd: itu tuuch.............
silah, dari saya sech tak ada koment. terlibat buart! --- [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: 7 Dec 2006 10:52:06 - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [semenit] Digest Number 557 - semenit.netsemenit.net Messages In This Digest (1 Message) 1. Hadapi segala sesuatu penuh dengan ketenangan, dan ketawakkalan From: Rahima View All Topics | Create New Topic Message 1. Hadapi segala sesuatu penuh dengan ketenangan, dan ketawakkalan Posted by: Rahima [EMAIL PROTECTED] rahimarahim Wed Dec 6, 2006 7:18 am(PST) Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu. Saya cukup heran, kenapa orang pada ribut-ribut dengan RT A.A Gym?.Apa yang salah dengan pernikahan keduanya?.Biarkanlah ia dengan liku-liku dan pernik-pernik RT nya, toh yang menanggung kebahagiaan dan penderitaannya juga mereka. Saya cukup heran, ketika pelacuran merajalela, bikin rusak RT orang, wanita berdagang dirinya dengan alasan terpaksa ekonomi, dibiarkan pemerintah, sementara AA Gym menikah, hamper semua pada kaya cacing kepanasan, atau ada yang sedang kebakaran jenggotnya. Yang paling saya herankan, dan inilah salah satu yang melarang hati nurani saya, tatkala saya ikut diminta mengomentari, atau memberikan pandangan saya tentang Kompilasi Hukum Islam, dan Kompilasi Hukum Adat di Minangkabau. Saya tidak mau turut campur dalam ikut merumuskan Undang-undang itu, karena disana, saya melihat dalam Hukum kompilasi Islam, suami yang menikah, harus minta izin istri pertama, sementara setau saya, tidak ada syarat izin sang istri untuk suami menikah lagi. Kalau saya ikut merumuskannya, maka terkenalah saya akan hukuman ancaman Allah Ta'ala, membuat peraturan diluar peraturan yang sudah Allah tetapkan. Begitupun saat hendak merumuskan ABS_SBK, Adat Bersandikan Syarak, Syarak bersandikan kitabullah, disana ada hukum yang bertentangan dengan hukum Islam, yaitu harta pusaka tinggi jatuh pada garis keturunan ibu saja, dan harta yang dibagi sesuai dengan hukum warisan dalam islam, hanyalah harta mata pencaharian suami istri/ayah ibu saja selama mereka bersama membina RT. Suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum Islam, karena islam tidak membedakan harta itu, harta apa saja yang ditinggalkan ayah/ibu, nenek moyang kita, maka pembagiannya sudah ditentukan oleh yang maha kuasa, walaupun itu dengan alasan harta kaum, lantas bagaimana mungkin harta kaum itu bisa ditentukan yang menerima juga person? itulah sebabnya, saya ngak mau ikut dalam merumuskan hal-hal hukum semacam itu, karena saya takut masuk dalam kategori ancaman Allah Ta'ala yang berhukum di luar ketentuan yang Allah sudah tetapkan. Sungguh saya sangat heran, apa landasan berpijak pemerinah melarang suami yang PNS untuk berpoligami? Saya juga perempuan, memahami perasaan seorang perempuan yang mana suaminya menikah lagi. Tapi mana yang lebih parah, membiarkan suami tersiksa, atau membiarkan suami jajan diluar dengan perempuan lain, tanpa ikatan yang sah?menikah adalah jalan yang terbaik, bagi seorang lelaki untuk menahan mata dan nafsunya dari hal semacam itu. Dan satu lagi, untuk kita kaum wanita, cobalah renungkan, bagaimana kalau anda diposisi sebagai teh Ninih, apa sikap anda bila mengalami hal yang sama? Dalam hal yang sama pula jangan sampai lupa merenungkan, coba pikirkan kembali, bagaimana pula sikap anda, bila anda berada pada posisi teh Adriani(??), seorang janda yang membutuhkan seorang suami, anak-anak anda butuh figur seorang ayah(??), maaf saya ngak ngikuti berita ini secara sempurna, jadi ngak hafal nama tersebut. Apakah hukum-hukum Allah yang kamu ikuti, ataukah hukum-hukum selain hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala.? Aneh bin Ajaib, apa ngak takut tuh pemerintah bikin hukum yang berlainan dengan hukum Islam?. Bukankah dalam AlQuran sudah jelas lafaznya : Maka nikahilah oleh kamu dari perempuan-perempuan, dua , tiga atau empat#8230;. Jika kamu merasa yakin, tidak bisa berlaku adil(dalam memerikan nafkah), maka nikahilah hanya satu saja.lantas kenapa PNS dilarang berpoligami? Kenapa pula harus minta izin sang istri, syarat agama ngak ada semacam itu lho? Anda mau ikuti agama, atau mempertahankan PNS anda, pemerintahan anda, atau jajan diluar? Wah,.ibu2 di kalangan saya(Mesir), juga pd ribut tuh, ada yang bilang: kalau suamiku berbuat semacam AA Gym, tak pentung kepalanya(yah#8230;mati dong suami bu#8230;ibu yang malah jadi janda, emang ada lelaki yang mau menikahi ibu lagi?, cak illee..suami ko dipentung kepalanya,.huahaha..). Ada lagi yang bilang: Suamiku bilang begini, Lihat tuh,.AA Gym saja menikah lagi, papa boleh
[ppiindia] Berbagi Cinta..........
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH rekans, bila setelah membaca tulisan ini anda merasa ada manfaatnya, mohon anda kirim ke sahabat, saudara, dan siapapun yang anda kenal. harapan saya semoga hal itu menjadi tabungan imeil atau amal kebaikan buat anda dan juga saya.trims kasih buayak dech. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Jamil Azzaini Inspirator; SUkses-Mulia Berbagi Cinta oleh; Jamil Azzaini Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materilistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material. Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim. Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina. #8220;Nina, apa yang anakku mau sayang#8221; begitu ayah saya membuka percakapan. #8220;Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? Atau apa nak? tambah ayah saya. #8220;Nggak ah#8230; ntar om marah#8221; jawab Nina. #8220;nggak sayang, om tidak akan marah#8221; ayah saya menimpali. #8221;Nggak ah... ntar om marah#8221; Nina mengulang jawabannya. Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi. Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, #8221;ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang#8221; #8221;Tapi janji ya om tidak marah#8221; jawab Nina manja. #8221;Om janji tidak akan marah sayang#8221; tegas ayah saya. #8221;Bener om tidak akan marah#8221; sahut Nina agak ragu. Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. #8220;Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah#8217; pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan #8220;ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak.#8221; Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; #8221;bener ya om tidak marah.#8221; Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya #8221;om, boleh nggak saya memanggil ayah#8221; Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan #8221; tentu anakku.. tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om#8221; Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata #8221;terima kasih ayah... terima kasih ayah... Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina #8221;anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?#8221; #8221;Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah#8221; sergah Nina. #8221;Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih.#8221; Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon #8221;nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta ayah bawa foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?#8221; Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; #8221;buat apa foto itu nak?#8221; Tanpa ragu Nina menjawab #8220;Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina.#8221; Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu. Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta. Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna. Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaan anda di dunia. Jamil Azzaini adalah Inspirator Sukses-Mulia dan penulis buku Best Seller Kubik Leadership; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu Pena lebih tajam dari pedang
[ppiindia] na lhuh! perokok!
NYTimes - Puffing on Polonium http://www.nytimes. com/2006/ 12/01/opinion/ 01proctor. html December 1, 2006 Op-Ed Contributor Puffing on Polonium By ROBERT N. PROCTOR Stanford, Calif. WHEN the former K.G.B. agent Alexander V. Litvinenko was found to have been poisoned by radioactive polonium 210 last week, there was one group that must have been particularly horrified: the tobacco industry. The industry has been aware at least since the 1960s that cigarettes contain significant levels of polonium. Exactly how it gets into tobacco is not entirely understood, but uranium daughter products naturally present in soils seem to be selectively absorbed by the tobacco plant, where they decay into radioactive polonium. High-phosphate fertilizers may worsen the problem, since uranium tends to associate with phosphates. In 1975, Philip Morris scientists wondered whether the secret to tobacco growers' longevity in the Caucasus might be that farmers there avoided phosphate fertilizers. How much polonium is in tobacco? In 1968, the American Tobacco Company began a secret research effort to find out. Using precision analytic techniques, the researchers found that smokers inhale an average of about .04 picocuries of polonium 210 per cigarette. The company also found, no doubt to its dismay, that the filters being considered to help trap the isotope were not terribly effective. (Disclosure: I've served as a witness in litigation against the tobacco industry.) A fraction of a trillionth of a curie (a unit of radiation named for polonium's discoverers, Marie and Pierre Curie) may not sound like much, but remember that we're talking about a powerful radionuclide disgorging alpha particles â the most dangerous kind when it comes to lung cancer â at a much higher rate even than the plutonium used in the bomb dropped on Nagasaki. Polonium 210 has a half life of about 138 days, making it thousands of times more radioactive than the nuclear fuels used in early atomic bombs. We should also recall that people smoke a lot of cigarettes â about 5.7 trillion worldwide every year, enough to make a continuous chain from the earth to the sun and back, with enough left over for a few side-trips to Mars. If .04 picocuries of polonium are inhaled with every cigarette, about a quarter of a curie of one of the world's most radioactive poisons is inhaled along with the tar, nicotine and cyanide of all the world's cigarettes smoked each year. Pack-and-a-half smokers are dosed to the tune of about 300 chest X-rays. Is it therefore really correct to say, as Britain's Health Protection Agency did this week, that the risk of having been exposed to this substance remains low? That statement might be true for whatever particular supplies were used to poison Mr. Litvinenko, but consider also this: London's smokers (and those Londoners exposed to secondhand smoke), taken as a group, probably inhale more polonium 210 on any given day than the former spy ingested with his sushi. No one knows how many people may be dying from the polonium part of tobacco. There are hundreds of toxic chemicals in cigarette smoke, and it's hard to sort out how much one contributes compared to another â and interactive effects can be diabolical. In a sense, it doesn't really matter. Taking one toxin out usually means increasing another â one reason lights don't appear to be much safer. What few experts will dispute is the magnitude of the hazard: the World Health Organization estimates that 10 million people will be dying annually from cigarettes by the year 2020 â a third of these in China. Cigarettes, which claimed about 100 million lives in the 20th century, could claim close to a billion in the present century. The tobacco industry of course doesn't like to have attention drawn to the more exotic poisons in tobacco smoke. Arsenic, cyanide and nicotine, bad enough. But radiation? As more people learn more about the secrets hidden in the golden leaf, it may become harder for the industry to align itself with candy and coffee â and harder to maintain, as we often hear in litigation, that the dangers of tobacco have long been common knowledge. I suspect that even some of our more enlightened smokers will be surprised to learn that cigarette smoke is radioactive, and that these odd fears spilling from a poisoned K.G.B. man may be molehills compared with our really big cancer mountains. Robert N. Proctor is a professor of the history of science at Stanford University. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave - The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from your Internet provider. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Dari Adian Husaini untuk Syafi'i Ma'arif
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH jangan dilewatkan yach! silah bacalah walaupun tak ada waktu. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Adian Husaini Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia http://www.republika.co.id Pada Selasa, 21 November 2006, Syafii Maarif menulis kolom Resonansi di Republika yang berjudul 'Hamka Tentang Ayat 62 Al Baqarah dan Ayat 69 Al Maidah'. Hari itu, saya sedang di Gresik mengisi acara kajian tentang Islam Liberal di Pesantren Maskumambang Gresik, Jawa Timur. Mulai pagi hingga malam hari, bertubi- tubi SMS masuk ke HP saya yang mempersoalkan isi tulisan tersebut. Rabu paginya, saya baru sempat membaca tulisan Syafii Maarif. Setelah saya cek ke Tafsir Al Azhar yang dirujuk Syafii, memang ada sejumlah hal yang perlu diperjelas dari tulisan Syafii, agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru terhadap sosok Hamka. Ayat Alquran yang dibahas Syafii Maarif memang saat ini sedang gencar-gencarnya disosialisasikan oleh pendukung paham pluralisme agama untuk menjustifikasi paham yang meyakini bahwa semua agama adalah jalan yang sama- sama sah menuju Tuhan yang satu itu. Dalam pandangan pluralisme agama 'versi transendentalisme' ini, tidak ada agama yang salah, dan tidak boleh satu pemeluk agama yang mengklaim hanya agamanya sendiri sebagai jalan satu-satunya menuju Tuhan. Kalangan pluralis kemudian mencari-cari dalil dalam kitab suci masing-masing untuk mendukung paham ini. Yang dari kalangan Islam biasanya menjadikan QS 2:62 dan 5:69 untuk menjustifikasi pandangannya. Kalangan Hindu pluralis, misalnya, biasanya suka mengutip Bagawad Gita IV:11: 'Jalan mana pun yang ditempuh manusia ke arah-ku, semuanya aku terima.' Tentu saja, legitimasi paham pluralisme agama dengan ayat-ayat tertentu dalam kitab suci masing-masing agama mendapatkan perlawanan keras dari tiap agama. Tahun 2000, Vatikan telah menolak paham pluralisme dengan mengeluarkan dekrit Dominus Jesus. Tahun 2004, seorang pendeta Kristen di Malang menulis buku serius tentang paham pluralisme agama berjudul 'Theologia Abu-Abu: Tantangan dan Ancaman Racun Pluralisme dalam Teologi Kristen Masa Kini'. Tahun 2005, MUI juga mengeluarkan fatwa yang menolak paham pluralisme agama. Dan tahun 2006, Media Hindu juga menerbitkan satu buku berjudul 'Semua Agama Tidak Sama'. Buku ini juga membantah penggunaan ayat dalam Bhagawat Gita IV:11 untuk mendukung paham penyamaan agama yang disebut juga dalam buku ini sebagai paham universalisme radikal. Penyalahgunaan Di kalangan kaum pluralis yang beragama Islam, QS 2:62 dan 5:69 biasanya dijadikan legitimasi untuk menyatakan, bahwa umat beragama apa pun, asal beriman kepada Tuhan dan Hari Akhir, serta berbuat baik, maka dia akan mendapat pahala dari Allah dan masuk sorga. Karena itu, untuk mendapatkan keselamatan di akhirat, kaum Yahudi dan Kristen, misalnya, tidak perlu beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk mencari legitimasi, yang sering dijadikan rujukan adalah Tafsir Al Manar yang ditulis Rasyid Ridha. Prof Abdul Aziz Sachedina, misalnya, dalam satu artikelnya berjudul Is Islamic Revelation an Abrogation of Judaeo-Christian Revelation? Islamic Self-identification, menyatakan: Rasyid Ridha tidak mensyaratkan iman kepada kenabian Muhammad bagi kaum Yahudi dan Kristen yang berkeinginan untuk diselamatkan, dan karena itu, ini secara implisit menetapkan validitas kitab Yahudi dan Kristen. Sachedina dan sejumlah Pluralis lainnya tidak cermat dan tidak lengkap dalam mengutip Tafsir Al Manar, sehingga berkesimpulan seperti itu. Padahal, dalam Tafsir Al Manar Jilid IV yang membahas tentang keselamatan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani), disebutkan, bahwa QS 2:62 dan 5:69 adalah membicarakan keselamatan Ahlul Kitab yang kepada mereka dakwah Nabi Muhammad saw tidak sampai. Sedangkan bagi Ahli Kitab yang dakwah Islam sampai kepada mereka (sesuai rincian QS 3:199), Rasyid Ridha menetapkan lima syarat keselamatan, di antaranya: (1) beriman kepada Allah dengan iman yang benar, (2) beriman kepada Alquran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al Manar juga menyebutkan, bahwa kaum Yahudi dan Nasrani, tidak bisa disebut ahl al fathrah, yang berhak memperoleh keselamatan dan tidak ada alasan untuk membebaskan mereka dari hukuman, karena mereka masih dapat mengenali ajaran kenabian yang benar. Dengan logika sederhana sebenarnya kita bisa memahami, bahwa untuk dapat 'beriman kepada Allah' dan Hari Akhirat dengan benar dan beramal saleh dengan benar, seseorang pasti harus beriman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah. Sebab, dalam konsep keimanan Islam,
[ppiindia] Selamat datang, INSISTS!
Oleh : Wisnu Pramudya Izinkan saya memperkenalkan sekumpulan pemuda kepada Anda sekalian. Mereka berotak encer, dan berendah hati terhadap guru dan ulama. Mereka menguasai minimal dua bahasa asing (tidak sedikit yang kemudian menguasai Latin, Jerman, Ibrani, dan beberapa lainnya), dan sebagian diantaranya hafizh Quran. Mereka bergelar master, doktor, dan berdisiplin menjaga kehidupan ubudiyah-nya serta syariah dalam keluarganya. Last but not least, mereka menguasai seluk-beluk pemikiran dan peradaban Barat (berikut segala manfaat yang diberikan juga penyakit-penyakit yang disebarkannya), sama kuatnya dengan penguasaan mereka tentang seluk-beluk pemikiran dan peradaban Timur, dan sudah tentu tentang ulumud-Dien, Al-Islam. Bulan-bulan ini mereka dalam proses pulang kampung setelah berkelana menimba ilmu. Sebagian besar mereka belajar di Kuala Lumpur, di tempat yang bernama ISTAC (International Institute of Islamic Thought and Civilization). Di institut ini, mereka dibawa oleh guru utamanya, Prof Syed Muhammad Naquib Al-Attas, bergaul seakrab mungkin dengan metologi dan epistemologi Barat, bukan hanya lewat buku, tetapi langsung dengan orientalis-orientalis tulen yang menjadi dosen-dosen mereka. Pada saat yang sama, Prof Al-Attas menanam kaki mereka sedalam-dalamnya pada worldview Islam, kemudian langsung membenturkan keyakinan mereka akan Quran dan Sunnah menghadapi berbagai peradaban dunia. Dengan cara itu, para pemuda ini tumbuh menjadi sangat kaya akan keterampilan dan pemahaman mengenai detil-detil kurva berbagai peradaban --termasuk Barat, namun semakin hari semakin yakin dan percaya diri, bahwa al-Islaamu yalu wa laa yula alaih (Islam itu tinggi dan tak ada yang lebih tinggi daripadanya). Tradisi ilmu Mereka bisa menerima secara arif manfaat-manfaat yang diberikan peradaban lain -- termasuk Barat, namun di saat yang sama mereka mampu mengupas koreng-korengnya yang membahayakan umat manusia. Semakin akrab mereka dengan W.C. Smith, Hans Kung, Fritjof Schuon, Arthur Jeffery, Harvey Cox, Montgomery Watt, Derrida, Nietczhe, Mohandas Gandhi, Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Annemarie Schimmel dan lain-lain, para pemuda kita ini tidak kemudian jadi nggumun (terkagum-kagum), lalu tergopoh-gopoh mematut diri agar sepantas mungkin tampil senada dengan para tokoh tersebut. Keakraban itu justeru membuat mereka kian piawai mencermati dan menempatkan secara jernih posisi masing-masing tokoh terkenal tadi dan para pengikutnya-- di atas peta peradaban dan keilmuan dunia. Pada saat yang sama, mereka justeru semakin yakin, bahwa Muhammad Saw, para shahabat radhiallaahu anhum, juga Bukhari, Muslim, Syafii, Maliki, Hambali, Hanafi, Al-Ghazali, Qurthubi, dan warasaatul anbiya (para pewaris nabi) berikutnya, jauh lebih pantas disegani baik dari segi akhlaq kepribadian, maupun kelas intelektualnya, dibandingkan rombongan nama yang pertama tadi. Selain itu, semakin kuat pula keyakinan mereka, bahwa Islamlah yang paling berhak mengklaim diri sebagai sumber kebenaran, dalam semua aspek keilmuan dan kehidupan. Para pemuda ini menamakan dirinya INSISTS (Institute for the Study of Islamic Tought and Civilization). Rumusan misi mereka sederhana, namun menjanjikan perjalanan yang panjang, berat, dan penuh tantangan sekaligus harapan. Izinkan saya mengutipnya dari salah satu e-mail dalam diskusi mereka: ..Semoga niat kita membangun tradisi ilmu dan peradaban Islam yang agung, berdasarkan khazanah intelektual Islam, dapat tercapai... Mengenai tradisi ilmu dan peradaban yang bagaimana yang hendak mereka bangun, sebagian kecil bisa dibaca di buku Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas (Mizan, Juli 2003). Penulisnya Prof Wan Mohd Nor Wan Daud, salah satu murid utama Prof Al-Attas, pernah berguru pada Fazlur Rahman di Chicago, sehingga berteman akrab dengan Pak Syafii Maarif, Mas Amien Rais, juga Cak Nurcholish Madjid. Ia juga mentor utama para pemuda kita tadi semasa di ISTAC. Buku ini diterjemahkan dari The Educational Phyilosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib Al-Attas oleh tim penerjemah yang dipimpin Hamid Fahmy Zarkasyi, salah satu ahli waris Pesantren Darussalam Gontor. Mas Hamid ini diangkat teman-temannya menjadi pemimpin mereka, jabatan formalnya direktur INSISTS, sekaligus pemimpin redaksi majalah ISLAMIA. Oh.. bukan, bukan. Buku itu bukan sebuah langkah awal membangun mazhab atau firqah baru bernama Attasiyah. Al-Attas bukan orang pergerakan yang salah satu kegiatannya menekuni dunia perebutan kekuasaan demi memenangkan anjuran-anjuran Islam melalui jalan itu. Sejauh yang saya amati, Al-Attas sadar tentang kafaah dan posisinya. Dia tidak beragenda jadi pemimpin di jalur kekuasaan. Dia juga bukan pemimpin tariqat atau gerakan spiritual. Lewat posisinya sebagai pemikir dan ilmuwan, dia membantu semua orang yang memperjuangkan kebenaran Islam di semua
[ppiindia] No Haya, No Life
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH bias, syering kiriman nech. silah! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum No Haya, No Life By Khalid Baig Imam Shu'bah ibn Hajjaj was riding his horse when Abdullah intercepted him. Abdullah was a known street urchin. Not only he was given to a life of sin, he was also unabashed about it. Imam Shu'bah knew that trouble was ahead when Abdullah stopped him. Shu'bah (d. 100 A.H) is known as the Amirul Momineen fil hadith. He is one of the foremost scholars of the science of Hadith Criticism. Abdullah knew his stature as a great hadith scholar, but he was bent on having some fun. Shu'bah! Tell me a hadith, he said with mischief in his eyes. This is not the way to learn hadith, Imam Shu'bah replied. You are going to tell me a hadith or else Abdullah threatened. When Shu'bah realized that he could not talk his way out of this he said: OK, I'll tell you a hadith. He then narrated the isnad (a chain of narrators) and then the hadith: Prophet Sall-Allahu alayhi wa sallam said: If you have lost haya then do whatever you feel like. Abdullah's demeanor changed suddenly. It was as if the Prophet, Sall-Allahu alayhi wa sallam, had himself caught him in his mischief and was speaking to him: Abdullah, if you have lost haya then do whatever you feel like. He was totally shaken. I just wanted to cause trouble for you, he admitted, but please extend your hand. I want to repent. This hadith turned a life around. Abdullah, the street urchin, became a student and then a great scholar of hadith. Today he is known as Abdullah ibn Maslamah Qan'awi. His name can be found repeatedly in Sihah Sitta or the six most authentic collections of hadith, especially in the collection of Imam Abu Dawud who was his disciple. What is haya? It is normally translated as modesty or inhibition but neither word conveys the same idea as haya. Modesty suggests shunning indecent behavior but it also implies bashfulness based on timidity. That is why the adjective based on its opposite, immodest, is sometimes also used as a compliment suggesting courage. Inhibition is defined as: Conscious or unconscious mechanism whereby unacceptable impulses are suppressed. This is a very neutral definition with no reference to right or wrong. So one finds psychiatrist helping their patients overcome inhibitions. In contrast to the moral ambiguity of these words, haya refers to an extremely desirable quality that protects us from all evil. It is a natural feeling that brings us pain at the very idea of committing a wrong. Along with its unique connotation comes the unique value of haya in Islam. Prophet Muhammad, Sall-Allahu alayhi wa sallam, said: Every religion has a distinct call. For Islam it is haya. [Ibn Majah]. Another famous hadith says: There are more than 70 branches of Iman (Faith). The foremost is the declaration that there is no god except Allah and the least of it is removing harmful things from the path. And haya is a branch of Iman. [Bukhari, Muslim]. As some Muhaditheen point out, the number 70 is a figure of speech. What the hadith tells us is that the declaration of faith is the most important part of Iman but that is not all. Iman also has to reflect itself in all kinds of actions in real life. Moreover, haya is a centerpiece of most of the actions that Iman calls for. It is the basic building block of Islamic morality. When it is lost everything is lost. Based on such teachings, Islam brought about a moral revolution of unprecedented dimensions with haya as its cornerstone. The pre-Islamic Jahilya society of Arabia knew the word but did not understand its meaning. Nudity, the antithesis of haya, was not only common in every day life, it was even part of the most important religious ritual of tawaf (circumbulation of Ka'bah). So were all the other evils that flow from it. Islam exterminated all of those evils and changed the society in such a way that haya became one of its most cherished values. To this day in Friday Khutbahs around the world, the third Khalifah Hazrat Usman Radi Allahu anhu is mentioned as the person with perfect haya and perfect Iman (Kamil lil-haya wal Iman). Is there any other religion that celebrates haya like that? Islam's laws about hijab, its ban against free mixing of men and women, its teachings about gender-relations --- all of these reflect a deep concern for haya. For men and women who have not lost their haya, these come naturally. There is a moving story from the earlier Islamic period about a woman who learnt that her young son had been lost in a battle. She ran in a panic to confirm the news, but before that she took time
[ppiindia] Gerakan Feminisme Kembali ke #8216;Sunnatullah#8217;?
Gerakan Feminisme Kembali ke #8216;Sunnatullah#8217;? Sabtu, 22 April 2006 - 15:16:42 WIB Feminis Barat menggambarkan perubahan besar gerakan feminisme.Ujungnya kesadaran bahwa perbedaan pria dan wanita memang bersifat biologis . Dimanakah posisi feminisme Indonesia? Artikel ini ditulisan untuk menyambut Hari Kartini 21 April 2006 oleh Santi Soekanto* Salah satu ikon feminisme Barat, Gloria Steinem, menulis dalam majalah kaum feminis terkemuka Ms. (edisi musim panas 2003), sebuah artikel yang bernostalgia tentang kehidupan manusia primitif Australia berabad lalu. Menurut Steinem kehidupan kaum primitif Australia itu ditandai pembagian kekuasaan yang seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan antara manusia dengan alam, karena semuanya adalah bagian dari satu kesatuan yang sama. Dalam artikel berjudul Remember Our Power (Ingatlah Kekuatan/Kekuasaan Kita) itu Steinem menggambarkan harmoni ketika para kepala suku memang dipilih dari kalangan pria tetapi dengan mendengarkan nasihat kaum wanita. #8220;Semua ini memiliki satu tujuan, keseimbangan, antara pria dan wanita, antara tiap manusia dengan masyarakatnya, antara manusia dan alam #8211; kalau pun memang semuanya itu dianggap terpisah satu sama lain.#8221; Sungguh kedengaran indah dan harmonis, bukan? Namun bandingkan dengan artikel Steinem di majalah Ms. Oktober 1978 yang berjudul If Men Could Menstruate (Kalau Saja Lelaki Bisa Menstruasi) yang penuh dengan olok-olok tentang betapa apa pun yang melekat pada diri pria akan dijadikannya alasan untuk menancapkan supremasi kekuasaan mereka. Kalau saja lelaki bisa mens, menurut Steinem, maka akan terjadilah male competition tentang misalnya #8220;Saya ganti pembalut 3 kali sehari, Anda berapa?#8221; #8220;Berapa lama Anda mens? Wah, banyakan juga saya!#8221; atau bahkan dijadikannya mens sebagai syarat untuk menjadi tentara (#8220;Anda harus meneteskan darah diri sendiri sebelum meneteskan darah orang lain!#8221;). Salah satu icon feminisme lainnya adalah Germaine Greer yang sekitar 30 tahun lalu menulis buku terkenal berjudul The Female Eunuch. Dia berargumentasi bahwa menjadi perempuan dan ibu rumah tangga saja tidaklah cukup bagi wanita. Buku ini menjadi semacam kitab suci kaum feminis. Pada tahun 1999 Greer menerbitkan buku barunya, The Whole Woman, yang menggambarkan perjalanan melelahkan kaum feminis dalam upaya mereka memperjuangkan kesetaraan gender. Greer menggambarkan betapa pada akhir 60-an, yang disebut kebebasan seakan-akan demikian dekat dan dapat dicapai. Pada tahun 1999, yang mereka saksikan adalah semakin memudarnya cita-cita mereka #8211; bukan saja karena negara dan pemerintahan dianggapnya masih terus mempertahankan pola kekuasaan lama, tetapi juga tidak bertambah banyaknya perempuan yang mengadopsi konsep feminisme yang pertama kali diusung di Barat ini. Selain itu, yang terpenting, Greer masih menyoroti apa yang dianggapnya sebagai dominasi pria, tetapi juga tampak mulai menyadari bahwa ada hal-hal yang tak bisa diubah dari spesies yang bernama manusia ini. Greer menggambarkan betapa sesudah berpuluh tahun gerakan feminisme, gadis-gadis kita masih dijajah oleh konsep #8220;wanita cantik#8221; yang sama #8211; miliaran anak perempuan berdiet keras dan menghabiskan uang untuk kosmetika dan fashion agar menjadi objek seks dan kegairahan pria. Bahkan, menurut Greer, #8220;kebebasan seks yang menyertai revolusi gender malahan lebih sering merugikan wanita.#8221; Apa yang disebut #8220;kebebasan seks#8221; hanya menguntungkan pria, kata Greer, karena wanita terus saja harus merasakan efek terpentingnya yakni kehamilan, sementara tubuh laki-laki sama sekali tidak terpengaruh. Satu lagi area yang menggambarkan betapa feminisme berpuluh tahun tidak berefek baik pada wanita adalah pornografi. Greer menyoroti betapa sesudah feminisme yang berusaha menjadikan wanita sebagai subjek, industri pornografi yang menghina dan merendahkan wanita dan menjadikannya objek seks terus menggelembung menjadi industri miliaran dolar tiap tahunnya! Akhirnya Germaine Greer mengakui bahwa berbagai strategi yang dipakai di tahun 1960-an tidaklah membawa hasil yang jelas kalau bukan malahan membawa kerusakan. Yang terjadi saat ini bukanlah pembebasan wanita dari ketertindasan tetapi tidak lebih dari sekedar menggantikan ketergantungan wanita dari satu hal ke hal lainnya. Wanita memberontak dari ketergantungannya terhadap pria di awal gerakan feminisme, terutama di tahun 1970-an, tetapi mereka kini ganti tergantung pada hal-hal lain seperti industri kosmetika dan fashion. Contoh terakhir adalah satu lagi icon feminisme, perempuan aktivis feminisme dari kalangan Yahudi yang ikut berperan besar dalam penggodokan Plan of Action Konferensi Beijing 1995 yang bernama Bella Abzug. Selama puluhan tahun Bella berada di garis depan kaum feminisme yang menyuarakan kemandirian
[ppiindia] A BOTTLE OF WATER .....
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH, liat azza lach!!! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum A BOTTLE OF WATER . Posted on Nov 21, 2006 WATCH LISTEN http://www.truthdig.com/avbooth/item/20061121_hearts_and_minds/ This appalling video shows a group of U.S. soldiers in a truck taunting a pack of Iraqi children with a bottle of water. http://www.truthdig.com/avbooth/item/20061121_hearts_and_minds/ Comments: By Paul Dorn on 11/21 at 4:50 pm This video confirms what I#8217;ve said on my blog and elsewhere: The biggest group of armed killers, rapists, thieves, torturers, and abusers in Iraq is not Al Quaeda, #8220;insurgents#8221;, or the various militias. The biggest gang of killers is the U.S. Military. The U.S. is doing NOTHING positive in Iraq . It#8217;s time to withdraw now. By Tim on 11/21 at 2:55 pm I#8217;ve been in the military, and take my word for it, the military DOES NOT want people who think. If you think, you start to question what the hell you#8217;re doing. The military just wants you to buy in to mindless slogans like winning the hearts and minds, stopping the spread of communism, protecting our freedom, etc., etc. Whether it#8217;s taunting Iraqi children with a bottle of water or dropping bombs on Hanoi , the enemy is regarded as less than human, and justified as being exterminated like vermin. THE GERIATIC SQUAD by Charley Reese Monday November 20, 2006 The Baker commission #8211; or more accurately, the Geriatric Squad #8211; is not likely to come up with a solution to the Iraq War. The commission consists of some old political types #8211; two ex-secretaries of state, Jim Baker and Lawrence Eagleburger; two ex-senators, Chuck Robb and Alan Simpson; two ex-congressmen, Leon Panetta and Lee Hamilton; an ex-Supreme Court justice, Sandra Day O'Connor; an ex-attorney general, Ed Meese; an ex-defense secretary, William Perry; and a lone black representative, Vernon Jordan. There's not a Middle East expert in the bunch. http://www.antiwar.com/reese/ ?articleid= 10030 THE NEXT ACT by Seymour M. Hersh Is a damaged Administration less likely to attack Iran , or more? The New Yorker Monday November 20, 2006 http://www.newyorke r.com/printables /fact/061127fa_ fact Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
[ppiindia] And better is to forgive.
Question: My husband has divorced me, after just eleven months of marriage! My question is: My heart is burning because he preferred his first wife over me, despite the fact that she wronged me and mistreated me. Is it haraam to pray for something bad to happen to her? Because I feel that I have no one but Allaah to defend me and settle scores for me. So I say all the time, #8220;Allaah is sufficient for me and He is the best disposer of affairs. O Allaah, compensate me for my calamity and compensate me with something better than that.#8221; And I say, #8220;O Allaah, support me against the one who has wronged me, and avenge me,#8221; and in fact I mean it. Answer: Praise be to Allaah. Firstly: Allaah and His Messenger have warned us against wrongdoing. Allaah says (interpretation of the meaning): #8220;Consider not that Allaah is unaware of that which the Zaalimoon (wrongdoers) do#8221; [Ibraaheem 14:42] And the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;Beware of wrongdoing, for wrongdoing will be darkness on the Day of Resurrection.#8221; Narrated by Muslim, 2578. One of the worst forms of wrongdoing is a husband#8217;s mistreatment of his wife, and not treating co-wives fairly. The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;Whoever has two wives and inclines towards one of them, will come of the Day of Resurrection with half of his body leaning.#8221; Narrated by Abu Dawood (2133); classed as saheeh by Ibn Hajar in Buloogh al-Maraam, 315. Al-Dhahabi (may Allaah have mercy on him) said in al-Kabaa#8217;ir (p.109): Wrongdoing includes wronging a woman with regard to her dowry, spending and clothing. End quote. #8216;Abd-Allaah ibn Mas#8217;ood (may Allaah be pleased with him) said: A man and a woman will be taken by the hand on the Day of Resurrection and a voice will call out before the first and the last, saying: #8216;This is So and so the son of So and so. Whoever has any dues from this man let him come and take his dues,#8217; and the woman will rejoice if she had any (unfulfilled) right over her father, or over her son, or over her brother, or over her husband.#8221; Then Ibn Mas#8217;ood recited the verse (interpretation of the meaning): #8220;there will be no kinship among them that Day, nor will they ask of one another#8221; [al-Mu#8217;minoon 23:101] Allaah will forgive whomsoever He will with regard to His own rights, but He will not forgive with regard to the rights of other people. Narrated by al-Tabari in his Tafseer, 5/90. Secondly: Allaah has granted a concession to the one who has been wronged, allowing him to settle scores with the one who wronged him in this world; that is allowed only to an extent commensurate with the original wrong, with no transgression, overstepping the mark or wrongdoing. Allaah says (interpretation of the meaning): #8220;Allaah does not like that the evil should be uttered in public except by him who has been wronged. And Allaah is Ever All#8209;Hearer, All#8209;Knower#8221; [al-Nisa#8217; 4:147] Ibn Katheer said in al-Tafseer (1/572): Ibn #8216;Abbaas said concerning this verse: Allaah does not like anyone to pray against anyone else, except if he has been wronged, in which case He has granted a concession allowing him to pray against the one who wronged him. That is the words #8220;except by him who has been wronged#8221;. But if he bears it with patience that is better for him. End quote. Allaah says (interpretation of the meaning): #8220;And indeed whosoever takes revenge after he has suffered wrong, for such there is no way (of blame) against them. 42. The way (of blame) is only against those who oppress men and rebel in the earth without justification; for such there will be a painful torment#8221; [al-Shoora 42:41-42] #8220;And those who, when an oppressive wrong is done to them, take revenge#8221; [al-Shoora 42:39] It was narrated that some of the Sahaabah prayed against those who had wronged them. What a man from among the people of Kufah accused Sa#8217;d ibn Abi Waqqaas (may Allaah be pleased with him) of something of which he was innocent, Sa#8217;d said: #8220;I will pray for three things: O Allaah, if this slave of Yours is lying, and did this to show off, then give him a long life, make him live a life of poverty and expose him to temptations.#8221; After that, the man used to say: #8220;An old man who has been tempted; the du#8217;aa#8217; of Sa#8217;d affected me.#8221; Narrated by al-Bukhaari, 755; Muslim, 453. It was narrated from Muhammad ibn Zayd from Sa#8217;eed ibn Zayd (may Allaah be pleased with him) that Arwa (a woman) had a dispute with him concerning part of his house. He said: #8220;Let her have it, for I heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) say: #8216;Whoever takes a handspan of land unlawfully, his neck will be encircled with it down the seven earths on the Day of
[ppiindia] Halal Bil Halal, jnagan sampe halal bi-lharam
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. Selamat Idul Fitri 1427 H Mohon Maaf Lahir Bathin Taqabal-alLahu minna wa minkum (Elan Sudjanamihardja, istri2: Nurlinawati Yunus, Hlima Irdi, anak2: Fatima dan Sarah Sudjanamihardja) Aturang titiang rahajeng Idul Fitri 1427 H, titiang nunas ampura lahir batin. (Bahasa Bali) Horas, Selamat Idul Fitri 1427 H, molo adong pe na sala panghatai on dohot pangalaho nami, mangido ma'af ma hami, sian bagasan roha nami Pauk pauk hudali ma pago pago tarugi, Na tading taulahi, na sala ta pauli (Bahasa Batak) Selamat Idul Fitri 1427 H Mani maafu lahir te bathin tomo bari-baria kesalahanku. (Bahasa Buton) Sucineng ati, tumatining laku, ngaturaken bilih wonten kalepatan nyuwun agungi samudro pangaksami. Kulo nyuwun gunging pangapunten sedanten kalepaten lahir dumugi ning batos boten langkung ngaturaken sugeng Iedul Fitri, mugi Gusti Allah Ingkang Kuoso paring ridho lan rahmatipun dumateng kito sedoyo. Amien¡¦ (Bahasa Jawa) Selamat Idul Fitri 1427 H, mohon maaf lahir batin atas samua kita pe kesalahan. (Bahasa Manado) Salamaik Hari Rayo Idul Fitri 1427 H, Mohon Maaf Laia Jo Bathin Jiko Ado Salah (Bahasa Padang) Selamet idul fitri 1427 H tunas ampun lahir dan batin. (Bahasa Sasak, Lombok) Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari. Taqabalallahu Minna Wa Minkum Wilujeng Idul Fitri 1427 H, sim kuring neda dihapunten samudaya kalepatan. Kuring neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih aya cariosan anu matak ngarahetkeun kana manah, da sadayana oge mung saukur heureuy, manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan (Bahasa Sunda) HALO FREN Walaupun hati tidak sebening XL dan secerah MENTARI. Banyak khilaf yang buat FREN kecewa, kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS-kan dari ROAMING dosa dan kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNYA yang selalu membuat kita HOKI dalam mencari kartu AS selama kita hidup karena kita harus SMART dan FLEXI-bel untuk menerima semua pemberianNYA dan menjadi MATRIX kehidupan ini.. Dan semoga amal kita tidak ESIA©÷ (Bahasa Gaul) wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer
dapet kiriman nech bagi2 azza dech yaaach, silah! Hari Kamis, (21/9/2006), saya diundang untuk membedah buku Prof. Dr. Quraish Shihab yang berjudul Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer. Tempatnya di Pusat Studi Al-Quran, Ciputat, lembaga yang dipimpin oleh Quraish Shihab sendiri. Hadir sebagai pembicara adalah Quraish Shihab, Dr. Eli Maliki, Dr. Jalaluddin Rakhmat, dan saya sendiri. Acara ini mendapat sambutan yang cukup hangat. Ruangan yang tersedia tidak mampu menampung ratusan hadirin. Banyak peserta harus berdiri, karena kehabisan tempat duduk. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Mukhlis Hanafi, doktor tafsir lulusan Universitas al-Azhar Kairo, yang baru beberapa bulan kembali ke Indonesia. Ketika masih di Kairo, Mukhlis Hanafi sendiri sudah menulis satu makalah yang mengkritik pendapat Quraish Shihab tentang jilbab. Dr. Eli Maliki, doktor bidang fiqih -- yang juga lulusan Al-Azhar mendadak menggantikan Dr. Anwar Ibrahim, anggota Komisi Fatwa MUI yang berhalangan hadir. Prof. Quraish Shihab seperti biasanya dengan tenang mengawali paparannya yang kontroversial tentang jilbab. Sudah lama ia mempunyai pendapat bahwa jilbab adalah masalah khilafiah satu pendapat yang ganjil menurut pandangan para ulama Islam terkemuka. Dalam bukunya tersebut, Quraish menyimpulkan, bahwa: ayat-ayat al-Quran yang berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka interpretasi. Juga, dia katakan: bahwa ketetapan hukum tentang batas yang ditoleransi dari aurat atau badan wanita bersifat zhanniy yakni dugaan. Masih menurut Quraish, Perbedaan para pakar hukum itu adalah perbedaan antara pendapat-pendapat manusia yang mereka kemukakan dalam konteks situasi zaman serta kondisi masa dan masyarakat mereka, serta pertimbangan-pertimbangan nalar mereka, dan bukannya hukum Allah yang jelas, pasti dan tegas. Di sini, tidaklah keliru jika dikatakan bahwa masalah batas aurat wanita merupakan salah satu masalah khilafiyah, yang tidak harus menimbulkan tuduh-menuduh apalagi kafir mengkafirkan. (hal. 165-167). Dalam bukunya yang lain, Wawasan Al-Quran, (cetakan ke-11, tahun 2000), hal. 179), Quraish juga sudah menulis: Bukankah Al-Quran tidak menyebut batas aurat? Para ulama pun ketika membahasnya berbeda pendapat. Pandangan Quraish Shihab tersebut mendapat kritik keras dari Dr. Eli Maliki. Membahas QS 24:31 dan 33:59, Eli Maliki menjelaskan, bahwa Al-Quran sendiri sudah secara tegas menyebutkan batas aurat wanita, yaitu seluruh tubuh, kecuali yang biasa tampak, yakni muka dan telapak tangan. Para ulama tidak berbeda pendapat tentang masalah ini. Yang berbeda adalah pada masalah: apakah wajah dan telapak tangan wajib ditutup? Sebagian mengatakan wajib menutup wajah, dan sebagian lain menyatakan, wajah boleh dibuka. Saya sendiri berkeberatan dengan kesimpulan Quraish Shihab bahwa jilbab adalah masalah khilafiah. Saya katakan, yang menjadi masalah khilafiah adalah masalah muka dan telapak tangan, telapak kaki dan sebagian tangan sampai pergelangan, jika ada hajat yang mendesak. Kesimpulan Quraish Shihab bahwa jilbab adalah masalah khilafiah -- seyogyanya diklarifikasi, bahwa yang menjadi masalah khilafiyah diantara para ulama tidak jauh-jauh dari masalah sebagian tangan, wajah, dan sebagian kaki; tidak ada perbedaan diantara para ulama tentang wajibnya menutup dada, perut, punggung, paha, dan pantat wanita, misalnya. Kesimpulan ini perlu dipertegas, agar tidak ada salah persepsi diantara pembaca, bahwa batas aurat wanita memang begitu fleksibel, tergantung situasi dan kondisi. Menurut Yusuf Qaradhawi, di kalangan ulama sudah ada kesepakatan tentang masalah aurat wanita yang boleh ditampakkan. Ketika membahas makna Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali apa yang biasa tampak daripadanya (QS 24:31), menurut Qaradhawi, para ulama sudah sepakat bahwa yang dimaksudkan itu adalah muka dan telapak tangan. Imam Nawawi dalam al-Majmu, menyatakan, bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Diantara ulama mazhab Syafii ada yang berpendapat, telapak kaki bukan aurat. Imam Ahmad menyatakan, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajahnya saja. Diantara ulama mazhab Maliki ada yang berpendapat, bahwa wanita cantik wajib menutup wajahnya, sedangkan yang tidak cantik hanya mustahab. Qaradhawi menyatakan -- bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan adalah pendapat Jamaah sahabat dan tabiin sebagaimana yang tampak jelas pada penafsiran mereka terhadap ayat: apa yang biasa tampak daripadanya. (Dikutip dari buku Fatwa-Fatwa Kontemporer (Terj. Oleh Drs. Asad Yasin), karya Dr. Yusuf Qaradhawi, (Jakarta: GIP, 1995), hal. 431-436). Pendapat semacam ini bukan hanya ada di kalangan sunni. Di kalangan ulama Syiah juga ada kesimpulan, bahwa apa yang biasa tampak daripadanya ialah wajah dan telapak
[ppiindia] tuk menentramkan azza.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. tuk menentramkan yang masih gundah gulana, mengenai ied itu tea! saya dapetkan dalam basa indonesianya nech, ternyata isinya sama dengan kertas digantung di bilal mesjid itu. H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] 13:19 (4 hours ago) Images are not displayed. Display images below - Always display images from [EMAIL PROTECTED] BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 750. Masalah Berlebaran Di Makassar 29 puasa Ahad petang 22 Oktober, matahari terbenam 17:55:25 LT dan bulan pada 17:56:50 LT, beda waktu 1 menit 25 detik, tinggi titik pusat Al-Hilal 2'51 ('=menit busur, =detik busur), ijtima' pada 13:15:08 LT. Al-Hilal tidak bisa diru'yah, sedangkan secara hisab, mutasyabihat, remang-remang, karena data itu menunjukkan Makassar pada wilayah bidang batas antara Ramadhan dengan Syawwal. Di sebelah barat bidang batas itu baik ru'yah maupun hisab jelas sudah halal mengakhiri puasa pada hari Senin, namun di sebelah timur bidang batas itu masih haram mengakhiri puasa pada hari Senin. Al-halalu bayyinun, walharamu bayyinun wa bainahuma mutasyabihat. Yang halal jelas, yang haram jelas dan di antara keduanya remang-remang. Di dalam Hadits Shahih riwayat Muslim dinyatakan bahwa masing-masing kawasan adalah dengan rukyahnya sendiri-sendiri (Hadits nomor 1087). Oleh sebab itu tidak berlebaran bersama dalam hari yang sama itu keniscayaan, dan itu bukan perpecahan namanya, itu tidak relevan dengan isu persatuan dan kesatuan ummat. Maka secara pribadi saya putuskan menggenapkan puasa 30 hari, Senin masih berpuasa. Minal-'Aaidiyn wal-Faaiziyn, TaqabbalaLla-hu Minnaa waMinkum. wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] I'TIKAF
I'TIKAF I'tikaf yaitu menetap di masjid dan berdiam diri di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanaHu wata'ala. Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam biasa beri'tikaf selama sepuluh hari setiap bulan Ramadhan, dan pada tahun beliau wafat, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari. (HR. Bukhari). I'tikaf adalah ibadah yang terkumpul padanya berbagai jenis ibadah lainnya, yaitu membaca Al-Qur'an, shalat, dzikir, do'a dan lain-lain. I'tikaf adalah mengonsentrasikan diri dan bertekad bulat untuk berbuat taat dan senantiasa mengingat Allah subhanahu wata'ala dan mengosongkan hati dari segala yang dapat mengganggu dari mengingat Allah subhanahu wata'ala. Orang yang belum pernah beri'tikaf menggambarkannya sebagai ibadah yang berat dan sulit, padalah i'tikaf sangatlah mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah subhanahu wata'ala, yaitu bagi orang yang mempersenjatai diri dengan niat ikhlas dan tekad yang sungguh-sungguh. I'tikaf sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sekaligus untuk meraih lailatul qadar. Dalam tulisan singkat ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan i'tikaf. Pertama: Definisi I'tikaf Secara bahasa, i'tikaf adalah menetapi sesuatu dan mengikat diri kepadanya. Sedang secara syar'i, i'tikaf adalah menetap di masjid dan berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala. Ke Dua: Hikmah Disyari'atkannya I'tikaf Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan beberapa hikmah i'tikaf berkata, Kelurusan hati dalam perjalanannya menuju Allah sangat bergantung kepada kuat tidaknya hati itu berkonsentrasi mengingat Allah dan merapikan kekusutan hati serta menghadap-kannya secara total kepada Allah. Perlu diketahui bahwa makan dan minum yang berlebihan, kepenatan jiwa dalam berinteraksi sosial, terlalu banyak berbicara dan tidur akan menambah kekusutan hati bahkan dapat menceraiberaikannya dan menghambat perjalanannya menuju Allah atau melemahkan langkahnya. Maka sebagai konsekuensi rahmat Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya, Allah mensyari'atkan ibadah shaum atas mereka untuk menghilangkan kebiasaan makan dan minum secara berlebih-lebihan serta membersihkan hati dari noda-noda syahwat yang menghalangi perjalanannya menuju Allah. Dan Allah mensyari'atkan i'tikaf yang inti dan tujuannya adalah menambat hati untuk senantiasa mengingat Allah, menyendiri mengingat-Nya, menghentikan segala kesibukan yang berhubungan dengan makhluk, dan memfokuskan diri kepada Allah semata. Sehingga kegundahan dan goresan-gorasan hati dapat diisi dan dipenuhi dengan dzikrullah (mengingat Allah), mencintai dan menghadap kepada-Nya. I'tikaf juga merupakan sarana pembinaan jiwa dan melatihnya dalam mengerjakan ketaatan. Ke Tiga: Hukum I'tikaf I'tikaf merupakan bentuk pendekatan diri dan ketaatan kepada Allah subhanahu wata'ala, dan merupakan sunnah Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi wasallam, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadhan terlebih lagi pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Dan hukumnya menjadi wajib jika dina-dzarkan, berikut beberapa dalil tentang I'tikaf : 1. Abu Hurairah radhiya-lLahu 'anhu berkata, Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi wasallam senantiasa beri'tikaf selama sepuluh hari pada setiap bulan Ramadhan dan pada tahun di mana beliau wafat, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari. (HR. Al-Bukhari) 2. Aisyah radhiya-lLahu 'anhaberkata, Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi wasallam biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, hal itu beliau lakukan hingga beliau wafat, kemudian para istri-istri beliau juga melakukannya sepeninggal beliau. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 3. Dalil wajibnya i'tikaf jika dinadzarkan adalah sabda Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi wasallam, Barang siapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim), dan juga dari Abdullah bin Umar radhiya-lLahu 'anhu, ia menceritakan bahwa Umar radhiya-lLahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi wasallam,Pada masa jahiliyah aku pernah bernadzar beri'tikaf semalam di Masjidil Haram. Maka Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam menjawab, Tunaikanlah nadzarmu, lalu Umar pun beri'tikaf semalaman. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Ke Empat: Syarat-Syarat I'tikaf Syarat-syarat i'tikaf adalah: 1) Islam, 2) Berakal, 3) Baligh, 4) Niat, 5) Di dalam masjid, 6) Suci dari janabah, haidh dan nifas. Para ulama berbeda pendapat tentang apakah orang yang beri'tikaf harus dalam keadaan shaum? Pendapat yang paling tepat adalah tidak disyaratkan harus bershaum dan tidak ada pembatasan waktu. Inilah pendapat yang dipilih oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah. Dan juga telah terjadi perbedaan pendapat antara ulama tentang masjid tempat i'tikaf, apakah i'tikaf hanya boleh di tiga masjid yaitu al-Masjid al-Haram, Masjid an-Nabawi, dan al-Masjid al-Aqsha atau di masjid manapun? 1. Jumhurul 'ulama dari Madzhab Hanafi, Maliki,
[ppiindia] Should a woman pray for the missed prayers
Question: Should a woman pray for the missed prayers when she becomes clean after her periods? Also I would like if someone else can pray for a woman who is having her periods like a husband doing all the prayers twice one for himself and one for his wife. Please advice me? Answer: Praise be to Allaah. When a woman has her period, she is spared the obligation of having to pray; indeed if a woman were to pray at that time she would be considered to be sinning and disobeying her Lord by doing so, and her prayers would not be accepted. Allaah has excused her from having to pray at the time of her period, and this is what is meant by the deficiency in her religious commitment as mentioned in the hadeeth of Abu Saeed al-Khudri who said, The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) went out and said: O women I have not seen anyone more deficient in intelligence and religion than you. A cautious sensible man could be led astray by some of you. The women asked, O Messenger of Allaah, what is deficient in our religion and intelligence? He said, Is not the evidence of one woman equal to half the testimony of one man? They said, Yes. He said, This is the deficiency in her intelligence. Isn't it true that a woman can neither pray nor fast during her menses? The women said, Yes. He said, This is the deficiency in her religion. (Narrated by al-Bukhaari, al-Hayd, 293; Muslim, al-Eemaan, 114). It was narrated that Muaadhah said: I asked Aaishah: Why is it that a women who menstruates has to make up her fasts but not her prayers? She said, That [menstruation] used to happen to us and we were commanded to make up our fasts but we were not commanded to make up our prayers. (Narrated by al-Bukhaari, al-Hayd, 310; Muslim, al-Hayd, 508 this version was narrated by him). Al-Nawawi said: This ruling i.e., that prayers should not be made up) is agreed upon by all the Muslims, that menstruating women and women who bleed following childbirth do not have to pray or fast at the times when prayers or fasts are due; they are unanimously agreed that they do not have to make up the prayers, and they are unanimously agreed that they do have to make up the fasts. The scholars said, the difference between them is that the prayers are many and are repeated, so it would be difficult to make them up, unlike the fasts. (Sharh Muslim, 4/26) It was said that when a woman is menstruating, she is not obliged to perform the prayers at all, so it is not permissible for her to make up the prayers after she becomes pure (i.e., after her period ends). So how can someone else make up her prayers for her? Her husband does not need to make them up for her. This is apart from the fact that prayers cannot be made up for another person. Abd-Allaah ibn Abbaas (may Allaah be pleased with him) said: No one should pray on behalf of another. Every Muslim should keep away from innovating something in the religion for which Allaah has not granted permission. And Allaah knows best. May Allaah bless our Prophet Muhammad.. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] rameee trus rupanya di indo yach!
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH dapet kiriman nech,bagi2 azza dech, biasaaa. silah! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Mengajak Jalaluddin Rakhmat Bertobat Oleh: Adian Husaini Jalaluddin Rakhmat, memanipulasi ayat untuk mendukung gagasan Pluralisme Agama. Cara seperti ini sama saja dengan menjual minyak babi bercap onta. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke 164 Pada tanggal 19 September 2006 lalu, bertempat di kampus Universitas Paramadina Jakarta, saya diundang untuk membahas buku baru dari Dr. Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Islam dan Pluralisme: Akhlak Quran Menyikapi Perbedaan. Sejak awal, saya sebenarnya enggan melayani perdebatan tentang Pluralisme Agama, karena berdasarkan pengalaman, selama ini, perdebatan seperti itu tidak banyak membawa manfaat. Tetapi, karena ada pertimbangan khusus, undangan itu saya terima. Beberapa pekan sebelumnya, saya sudah bertemu dengan Jalaluddin Rakhmat, yang biasanya dipanggil sebagai Kang Jalal. Dalam forum tersebut Jalal menyatakan, bahwa menjadi orang Kristen yang beramal shalih lebih baik daripada menjadi orang muslim yang jahat. Saya sempat kirim SMS mempertanyakan ucapan dia tersebut. Dengan niat ingin berdakwah dan menjelaskan kekeliruan pandangan Pluralisme Agama tersebut di kampus Paramadina, saya bersedia menghadiri forum tersebut. Ternyata forum itu sangat ramai. Pengunjung berjubel memadati ruangan. Maka, sedapat mungkin, saya mencoba menjelaskan kekeliruan paham Pluralisme Agama, termasuk yang disampaikan oleh Jalaluddin Rakhmat melalui bukunya tersebut. Untuk itu, pada malam itu, saya luncurkan juga buku baru saya yang berjudul Pluralisme Agama: Parasit bagi Agama-agama. Salah satu yang saya kritik keras adalah cara Jalaluddin Rakhmat dalam mengutip dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang dia katakan sebagai ayat pluralis. Tampak, ada pemutarbalikkan makna ayat-ayat Al-Quran dengan tujuan untuk melegitimasi pandangan Pluralisme Agama, seolah-olah Pluralisme Agama adalah paham yang dibenarkan oleh Al-Quran . Cara seperti ini sama saja dengan menjual minyak babi tetapi diberi cap onta. Ayat-ayat Al-Quran ditafsirkan dengan semaunya sendiri untuk membenarkan paham yang salah. Dalam bukunya tersebut, misalnya, Jalal mengutip, pendapat Rasyid Ridha dalam Kitab Tafsir al-Manar Jilid I:336-338, tentang penafsiran QS al-Baqarah: 62, yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Kristen, dan kaum Shabiin, siapa saja yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, dan beramal shalih, maka mereka akan mendapatkan pahala dari sisi Allah dan tidak ada ketakutan dan kekhawatiran atas mereka. Dalam ayat ini, menurut Jalal yang mengutip Rasyid Ridha, kaum Yahudi dan Kristen akan dapat meraih keselamatan meskipun tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw. Jadi, untuk meraih keselamatan, seseorang hanya disyaratkan beriman kepada Allah, iman kepada hari pembalasan, dan beramal saleh tanpa wajib beriman kepada kenabian Muhammad saw. Bahkan, Jalaluddin Rakhmat juga menyatakan: Bertentangan dengan kaum eksklusivis adalah kaum pluralis. Mereka berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama mempunyai peluang yang sama untuk memperoleh keselamatan dan masuk sorga. Semua agama benar berdasarkan kriteria masing-masing. Each one is valid within its particular culture. Mereka percaya rahmat Allah itu luas. Pendapat semacam ini sudah pernah dikemukakan oleh tokoh Pluralis Agama Prof. Abdul Aziz Sachedina, yang menulis: Rashid Rida does not stipulate belief in the prophethood of Muhammad for the Jews and Christians desiring to be saved, and hence implicitly maintains the salvific validity of both the Jewish and Christian revelation. (Terjemahan bebasnya: Rasyid Ridha tidak mensyaratkan iman kepada kenabian Muhammad bagi kaum Yahudi dan Kristen yang berkeinginan untuk diselamatkan, dan karena itu, ini secara implisit menetapkan validitas kitab Yahudi dan Kristen). (Lihat Abdul Aziz Sachedina, Is Islamic Revelation an Abrogation of Judaeo-Christian Revelation? Islamic Self-identification in the Classical and Modern Age, dalam Hans Kung and Jurgen Moltman, Islam: A Challenge for Christianity, (London: SCM Press, 1994)). Baik Jalaluddin Rakhmat atau Sachedina sama-sama bersikap manipulatif dalam menampilkan pendapat Muhamamd Abduh dan Rasyid Ridha tentang keselamatan Ahli Kitab. Mereka hanya mengutip Tafsir al-manar Jilid I, dan tidak melanjutkan telaahnya kepada bagian lain Tafsir al-Manar. Jalaluddin Rakhmat bahkan menyimpulkan bahwa Rasyid Ridha seolah-olah merupakan seorang pluralis. Padahal, jika mereka mau menelaah bagian Tafsir al-Manar lainnya, akan dapat menemukan pendapat Mohammad Abduh atau Rasyid Ridha yang sangat berbeda dengan kesimpulan mereka itu. Dalam forum di Paramadina
[ppiindia] Khalifah Umar bin Khaththab
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH, lumayan nech tuk ngabuburit, tahu apa artinya khan? apa tuuch nagbuburit? silah dech! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum mang elan Khalifah Umar bin Khaththab Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berperi kemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa. Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan salat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwa Umar bin Kaththab sudah gila? Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab,merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara. Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan salat Jum#8217;at yang lalu, ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan khotbahnya,sekonyon g-konyong Umar berseru, #8220;Hai sariah, hai tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!#8221;Jemaah pun geger. Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi khotbah yang disampaikan. #8220;Wah, khalifah kita benar-benar sudah gila,#8221; gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum salat Jumat hari itu. Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul, apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan ditanyainya,#8221; Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru di sela-sela khotbah engkau seraya pandangan engkau menatap kejauhan?#8221; Umar dengan tenang menjelaskan, #8220;Begini, sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau. Tatkala aku sedang berkhotbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru: bukit itu, bukit itu, bukit itu!#8221; Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. #8220;Lalu, mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai melaksanakan salat fardhu?#8221; tanya Abdurrahman pula. Umar menjawab, #8220;Aku menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubikin patung dari tepung gandum, dan kusembah-sembah seperti Tuhan.#8221; Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal itu justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun kacau balau? Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh dari masjid tempatnya berkhotbah? Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala Sariah yang dikirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa kemenangan. Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat Madinah tentang dasyatnya peperangan yang dialami mereka. #8220;Kami dikepung oleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri dengan selamat. Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai jurusan. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis. Sampai tibalah saat salat Jumat yang seharusnya kami kejakan. Persis kala itu, kami mendengar sebuah seruan gaib yang tajam dan tegas: #8220;Bukit itu, bukit itu, bukit itu!#8221; Tigakali seruan tersebut diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya. Serta-merta kami pun mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangan tentara lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kejayaan kami.#8221; Abdurrahman mengangguk-anggukka n kepala dengan takjub. Begitu pula masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman kemudian berkata, #8220;Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak mampu melacaknya#8221; Dari buku Kisah Teladan - K.H. Abdurrahman Arroisi Wassalam, * Artikel ini saya copy dari milis tetangga Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave
[ppiindia] 250 milyar setiap hari dibakarrrrr.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH dibawah ini artikel kiriman dari salah seorang sdr. mohon maaf bagi yang telah membaca, atau yang tak berkenan, terutama mereka2 yang masih mau hisap2an asap biru itu tuuuch! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Bismillahirrohmaanirrohiim . Assalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh. Ikwaanii fillaah , Nama saya Fuad Baradja , Saya pernah nyantri di gontor selama 2 tahun , yaitu tahun 1973 s/d 1975. saat sebagian besar antum belum lahir. Tahun2 belakangan ini saya bekerja sebagai pemain sinetron. Kalau antum pernah nonton sinetron Jin dan Jun , saya berperan sebagai ayah si Jun disana . Sebagai perkenalan , saya rasa apa yang saya tulis di atas sudah cukup. 8 tahun terakhir ini saya aktif di sebuah LSM yang bergerak di bidang penanggulangan masalah merokok , namanya LM-3 (Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok). Mencermati tulisan beberapa ikwan di media ini tentang masalah rokok , sebenarnya saya bisa memahami , betapa yang merokok tetap berargumen dengan bebagai dalih bahwa aktifitas merokoknya adalah sah sah saja dan tidak perlu dipersoalkan , sementara sebagian lain yang tidak merokok , cukup arif dalam memberikan masukan2. Semuanya saya anggap wajar wajar saja. Tapi tolong simak uraian saya berikut ini . Demi Allah , bila antum tahu apa yang sebenarnya ada di dalam sebatang rokok pastilah antum tidak akan mau even memegang benda itu . Dan kalau antum memahami apa apa yang terjadi dalam sindikasi penyebaran dan pemasaran barang itu , saya yakin antum akan berusaha sekuat tenaga menghindarkan diri dan keluarga antum dari menjadi pecandu barang haram tsb. Ikhwanii fillah , Mungkin basi banget kalau harus beceramah ttg kandungan2 dalam sebatang rokok disini tapi gak papalah ya. Dari sekitar 4000 (baca : Empat ribu) bahan kimia yang terkandung dalam sebatang rokok , sekitar 400 nya adalah zat2 yang berbahaya dam sekitar 40 jenisnya adalah racun yang benar benar mematikan !! Demi Allah yang meciptakan tembakau , 2 tetes nikotin murni bisa membunuh orang dewasa yang menelannya . Arsenik (Racun yang terkenal secara umum setelah terbukti digunakan untuk membunuh sdr kita Munir)secara nyata ada di dalam rokok ! Hidrogen sianida (racun yang digunakan tentara Hitler untuk membunuh jutaan orang yahudi di kamp kamp konsentrasi) juga ada dalam rokok. Bukan hanya itu , DDT (racun pembunuh serangga), aseton (pembersih cat kuku), Ammoniak , Butane (bahan bakar korek api yang kayak air itu) , dan masih banyak lagi , semuanya ada dalam rokok . banyak orang mengira kandungan rokok hanyalah tembakau yang dibungkus kertas belaka , mereka tidak tahu bahwa saus yang dicampurkan dengan tembakau itu dibuat dari bahan rempah rempah yang dicampur dengan ethyl alkohol ! Demi Allah ,Alladzii kholaqol mauta wal hayaata , itu semua tahlukah ! Allah yang maha pengasih dan penyayang masih memberi kesempatan kepada para Ahli hisap (hisap rokok maksudnya) dengan mencantumkan ayat [walaa tulquu biaidiikum ilat tahlukah] di dalam surat Al-Baqoroh . Untuk berbicara tentang kandungan rokok InsyaAllah saya masih bisa menuliskannya 3 atau 4 halaman lagi tapi saya cukupkan sekian dulu . Sekarang kita bicara yang tersirat . Menurut statistik beberapa tahun lalu , jumlah perokok di negeri kita ini ada 60 juta orang. Jika dilihat persentasi umat Muslimin yang sekitar 80% maka jumlah muslimin yang perokok 50 juta orang !! Kalau mereka merokok 5000 rupiah saja sehari maka Haqqul yaqiin biaya rokok ummat islam di Indonesia sehari sekitar 250.000.000.000 ,- !! 250 milyar ya ikhwaanii (saya berteriak) 250 milyar setiap hari dibakar.(saya berteriak lebih keras) 250 milyar setiap hari jadi abu dan asap(mulai mbrebes mili) 250 milyar setiap hari 'ditransfer' oleh muslimin perokok ke rekening pengusaha rokok !!! (Saya mulai menangis) Siapa mereka ya ikwaanii ??? Dengan uang sebanyak itu, Setiap hari bisa dibangun 250 masjid mewah seharga 1 milyar. setiap hari bisa dibangun 250 madrosah unggulan . setiap hari bisa diberangkatkan 10.000 orang ke Mekkah untuk umroh. Setiap hari bisa dibelikan susu terbaik untuk pekembangan optimal otak balita muslimin yang akhir akhir ini mengalami penurunan kwalitas , dengan bukti banyaknya balita yang menderita busung lapar. (Adakah di antara antum yang juga menangis melihat kenyataan ini ??) Setelah menulis ini , saya berharap tidak ada lagi orang islam yang kontra kepada usaha penanggulangan masalah rokok dengan mengirim tulisan2 bodoh via media apapun. Sebagai tambahan , perang melawan rokok ini sudah begitu gencar dilakukan di negara2 maju yang sebagian besarnya adalah negara2 kafir !! Mereka menciptakan instrumen penanggulangan
[ppiindia] The Eminence Islam Attaches To Women
by Harun Yahya The position of women in Islam has recently been an issue of debate. Some misconceptions arise, either from traditional practices which are thought to be Islamic, but are not, or else from prejudices. However, the real issue is how women are regarded in the Islamic faith, and when we look at this, we see that Islam gives women great social value, freedom and comfort. Women in the Qur'an God's commandments about the status of women and the relations between men and women, which have been revealed to us through the Qur'an, consist of full justice. In this regard, Islam suggests equality of rights, responsibilities and duties between the two genders. Islam is based on sympathy, tolerance and respect for human beings, and does not discriminate against women in this matter. The examples of good morals communicated to us in the Qur'an are universally compatible with human nature, and are valid for all stages of history. Respect for women and women's rights fall within this. In the Qur'an God insists that the tasks and responsibilities of women are the same as those of men. Furthermore, while performing these tasks and responsibilities men and women must help and support each other: The men and women of the believers are friends of one another. They command what is right and forbid what is wrong, and establish prayer and pay alms, and obey Allah and His Messenger. They are the people on whom Allah will have mercy. Allah is Almighty, All Wise. (Qur'an, 9:71) God emphasizes that believers will be rewarded in the same manner according to their deeds, regardless of their gender. Their Lord responds to them: 'I will not let the deeds of any doer among you go to waste, male or female - you are both the same in that respect... (Qur'an, 3:195) Anyone who acts rightly, male or female, being a believer, We will give them a good life and We will recompense them according to the best of what they did. (Qur'an, 16:97) In another verse, Muslim men and women are considered together, and it is stressed that both have the same responsibility and status in God's sight: Men and women who are Muslims, men and women who are believers, men and women who are obedient, men and women who are truthful, men and women who are steadfast, men and women who are humble, men and women who give alms, men and women who fast, men and women who guard their private parts, men and women who remember Allah much: Allah has prepared forgiveness for them and an immense reward. (Qur'an, 33:35) In the Qur'an there are many more verses stating that men and women are exactly equal in terms of their tasks and responsibilities and their rewards or punishments in return. There are a few differences in social issues, but these are for the comfort and protection of women. The commands of the Qur'an regard the congenital differences between the two genders resulting from their creation, and suggest a system maintaining equal justice for men and women in this light. Islam does not see women as objects. Therefore, it is not seen appropriate that a woman of good morals should marry a man of bad morals. In the same way, it is not permitted for a woman of bad morals to marry a man of good morals: Corrupt women are for corrupt men and corrupt men are for corrupt women, Good women are for good men and good men are for good women. The latter are innocent of what they say. They will have forgiveness and generous provision. (Qur'an, 24:26) Also as regards marriage, the duties and responsibilities of couples towards each other require equality. God demands that both spouses be protective of and supervise each other. This duty is expressed in the Qur'an in the following words. They are covers for you and you for them... (Qur'an, 2:187) Many rules and commandments exist in the Qur'an regarding the protection of women's rights on marriage. Marriage is based on the free will of both parties; the husband has to provide economic support for his wife (4:4); the husband has to look after his ex-wife after divorce (65:6). The Islamic Emancipation of Women As the verses make clear, Islam brings justice to male-female relations and puts an end to harmful practices resulting from customs and traditions of pre-Islamic societies. One example is the situation of women in pre-Islamic Arab society. The pagan Arabs regarded women as inferior, and having a daughter was something to be ashamed of. Fathers of daughters sometimes preferred to bury them alive rather than announce their birth. By means of the Qur'an, Allah prohibited this evil tradition and warned that on the Judgment Day such people will definitely have to account for their actions. In fact, Islam brought with it a great emancipation for women, who were severely persecuted in the pagan era. Prof. Bernard Lewis, known as one of the greatest Western experts on the history of Islam and the Middle East, makes the following comment: In general, the advent of Islam brought an enormous improvement
[ppiindia] kaya dan misikin
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. baru saja kemarin kami bicarakan apa syarat2 masuk, atau termasuk ke fakir, ke miskin dan yang ke kaya. itu tuuuch waktu musti bayar fidyah kalo bersusah payah bershaum tea. saya berpendapat demikian ketika itu dengan pengetahuan yang terbatas yang ada pada diri saya gini: fakir itu bukannya orang yang tak punya kerjaan, tapi mereka yang untuk makan kali ini azza tak ada, dan tak tahu darimana untuk mendapatkan sesuap itupun. adapun miskin agak lebih baikkan dech yaitu, ada makan untuk hari itu tapi untuk esok apalagi lusa tak ada dan tak tahu juga darimana tuk mencari sesuap tuk esok itu. nah, sekarang mengenai kaya, kata kaya itu saya sendiri tak faham. kerna dalam bahasa arab arti ghani itu artiya cukup. artinya dia tak memerlukan apa2 lagi, ada sudah apa yang diperlukannya. jadi walaupun seseorang yang mempunyai makanan hanya untuk hari ini tapi merasa untuk esok tak perlu, maka dia hadiahkan makaanan tuk esok itu ama yang fakir maka dia ini ghani! jadi yang ghani itu bukannya yang memiliki vila dan mercedesnya berjejer di garasinya tapi masih merasakan memerlukan suapan atau harta2 tambahannnya dengan jalan apapun maka dia ini masih miskin! wa-lLahu 'alam wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave ___ Inbox full of spam? Get leading spam protection and 1GB storage with All New Yahoo! Mail. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Gempa Jogja - Satu Catatan Harian yang Tercecer dari Seorang Pengalam.
. Isteriku mengambil kudung untuk Alma dan sarung untuk Azka, lalu keluar lagi. Sepuluh menit berlalu, emosi kami mulai reda. Banyak orang kembali masuk rumah. Tiba-tiba datang gempa kedua yang lebih dahsyat. (Belakangan kami ketahui gempa itu berkekuatan 4,9 dan 5,2 pada skala Richter. Kabarnya banyak orang mati tertimpa rumah justru saat gempa kedua itu, karena memasuki rumahnya yang sudah tak kokoh lagi) Listrik padam. TV mati. Radio sunyi. HP tak ada line. Lima menit kemudian HP ku menunjukkan ada line. Aku cek berapa credit yang kupunya, tinggal Rp. 13.000.- Aku segera kirim pesan pendek kepada kawan sekamarku di Malaysia, seorang geolog, asal Bantul. Juga pada kawan lain yang asal Jogja. Hanya satu yang terkirim, lainnya tertunda alias pending. Semua panggilan telpon dijatah 15 detik oleh operator XL. Sempati bahkan baru on sore harinya. Sekolah diliburkan. Banyak guru tak masuk. Dua jam kemudian listrik menyala. Telpon rumah sudah kembali normal. Radio mulai bersiaran. TV lokal mulai membuat reportase, seperti yang Anda ketahui dari berita resmi dan tak resmi. Gubernur DIY memerintahkan semua sekolah dan kantor supaya ditutup. Saya mempelajari peta DIY. Tampak ada tiga sungai besar di Bantul: Progo, Opak dan Oya. Aku ingat kata kawanku yang geolog tadi, sungai adalah patahan lempengan bumi, disebut sesar atau fault. Itu sebabnya dia selalu mencari data di sepanjang sungai. Kira-kira jam 9 pagi ada seorang ibu muda datang bersepeda motor sambil berteriak-teriak memberitahu orangtuanya yang tinggal didepan rumahku. Ana tsunami, tsunami, kabeh ngungsi ngalor ! Sekejap kemudian, orang kampung pun geger. Kakak iparku yang sudah agak sepuh sudah berkumpul di rumahku. Beliau tampak gelisah dan bertanya: Piye om, piye om ? Ngungsi nang ngendhi om ? Saya jelaskan tsunami tidak mungkin sampai Minomartani yang 30 km jauhnya dari pantai dan ada banyak sungai besar yang akan menampung air tsunami bila memang ada. Tiba-tiba ada siaran radio yangmembantah isu tsunami itu. Laporan langsung melalui telpon memberi indikasi, issue itu sengaja ditiupkan oleh penjarah. Di beberapa kampung terlihat beberapa orang asing datang dengan mobil van, dan menunjukkan sikap mencurigakan. Penduduk diminta tetap siaga di tempat masing-masing. Di hari itu, setiap satu - dua jam gempa datang, selama beberapa hari. Hari pertama gempa adalah hari yang mencekam, gempa susulan puluhan kali terjadi. Merapi di utara kota menyemburkan asap debu ke angkasa, mempercepat kondensasi uap air di udara. Selepas 'Ashar hujan kembali tiba, seperti biasanya sejak Juni 2005, sejak Merapi meningkat aktivitas vulkaniknya. Hujan hari itu cukup lama berlangsung, mempersulit pembagian bantuan dan datangnya pertolongan. Baru hari Selasa, 30 Mei 2006 tak ada hujan, karena hari itu tak ada gempa besar, dan Merapi reda. Tak ada inti kondensasi uap air (Wasserdampfkondensationskern) di udara. Hujan pun datang lagi sore keesokan harinya. Kamis 1 Juni jam 11.45 WIB gempa yang cukup besar datang lagi. Azan tepat berkumandang menandakan masuknya waktu zhuhur. Semua menengokke utara. Jam dua belas, lima belas menit setelah gempa, Merapi mengeluarkan asap putih nyaris vertikal sampai beberapa ratus meter. SCTV melaporkan langsung kejadian itu. Selanjutnya anda dapat membaca di koran dan sumber lain. Yang jadi masalah adalah, benarkah kejadian itu sudah ditanggapi sebagai peringatan Allah ? Oleh siapa ? Oleh saya, tentunya, dan juga anda. Bertambahkah iman saya setelah mengalami gempa itu ? Aku sendiri tak mampu menjawabnya. Aku tak punya iman-meter, sampai saat ini. Itulah ceritaku mang Elan. Pendek, sebab tak pandai aku bercerita panjang. Bagi yang mengalami di lapangan langsung, impressinya, Eindrucknya, lain. Ayat yang masuk ke hati lebih dalam dari ayat yang masuk ke telinga, ... mungkin karena ayat itu tidak keluar dari mulut. Semua khilaf adalah dariku sendiri, kok, mang Elan. Doakan ya Mang, semoga anak-anakku, isteriku, saudara-2ku, dan aku sendiri berhasil memaknai peristiwa Zalzalah ini. Amien. Salam untuk Marvi kalau ia masih di sini. Salam juga buat ukhtuna Dipl.-Psych. Margrit Kischkat-Gaspar yang lukisan hadiahnya tetap tergantung di ruang keluarga. Masihkah dia tinggal di An den Finkenweiden 20 ? Wassalamu 'alaikum w.w. Yang merindui ukhuwah Aachener dulu, DTA Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja Oleh: Adian Husaini Sabtu (27/5/2006) pagi, saya sedang berbaring di sebuah kamar hotel di kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Tiba-tiba, tempat tidur bergoyang cukup keras. Segera saya berlari ke luar. Ternyata sejumlah penghuni hotel#8211; kebanyakan peserta Muswil ICMI Jateng #8211; juga bergegas ke luar hotel, merasakan goncangan yang sama. Goncangan itu berlangsung sekitar 1 menit. Saya berpikir, goncangan
[ppiindia] Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja
Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja Oleh: Adian Husaini Sabtu (27/5/2006) pagi, saya sedang berbaring di sebuah kamar hotel di kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Tiba-tiba, tempat tidur bergoyang cukup keras. Segera saya berlari ke luar. Ternyata sejumlah penghuni hotel kebanyakan peserta Muswil ICMI Jateng juga bergegas ke luar hotel, merasakan goncangan yang sama. Goncangan itu berlangsung sekitar 1 menit. Saya berpikir, goncangan itu berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi. Sekitar pukul 11.30 WIB, usai mengisi acara Muswil ICMI Jateng, saya baru sempat menghidupkan pesawat TV. Astaghfirullah! Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun! Peristiwa gempa pagi itu ternyata sebuah peristiwa yang sangat dahsyat. Tayangan-tayangan korban gempa di Jogja dan sekitarnya sungguh mengerikan. Ribuan rumah luluh lantak. Hancur, lebur! Ribuan nyawa melayang. Hampir semua korban meninggal atau luka-luka akibat tertimpa bangunan. Beberapa hari kemudian tercatat, jumlah korban meninggal melampaui angka 5000 jiwa. Gempa di Jogja dengan kekuatan 5,9 skala richter itu emang sangat dahsyat. Bukan hanya dari segi jumlah korban dan nilai kerusakan. Tapi, juga lokasi gempa yang menimpa sebuah lokasi yang dikenal sebagai pusat budaya, wisata, dan pusat pendidikan di Indonesia. Gempa Jogja kali ini memang musibah terdahsyat kedua setelah gempa bumi dan gelombang tsunami yang menghajar wilayah Aceh (Ahad, 26 Desember 2004), yang menewaskan lebih dari 200.000 jiwa. Gempa sudah mulai ke Tanah Jawa, setelah ini mana lagi? ujar seorang penduduk di Jawa Timur, yang khawatir gempa juga akan menimpa Surabaya dan sekitarnya. Sejak beberapa tahun belakangan ini, musibah seperti tiada habis-habisnya menimpa rakyat Indonesia. Sebagian kalangan paranormal ada yang mengaitkan masalah ini dengan kepemimpinan nasional yang tidak direstui alam. Sebagai Muslim, tentu kita punya pandangan lain, sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Semua peristiwa yang terjadi tentu seizin Allah SWT. Semua adalah keputusan dan kebijakan Allah SWT. Seperti halnya tsunami Aceh, gempa Jogja kali ini juga menyisakan pertanyaan: mengapa Jogja? Mengapa tidak Jakarta atau Surabaya? Kita yakin, itu semua rahasia dan kebijakan Allah SWT. Namun, kita sudah diajarkan, bahwa musibah dapat bermakna banyak bagi manusia. Musibah bisa berarti hukuman, ujian, atau peringatan dari Allah SWT kepada manusia. Bencana tidak pilih-pilih bulu. Manusia yang baik dan buruk juga bisa terkena. Allah SWT sudah mengingatkan, Dan takutlah kepada fitnah (bencana, penderitaan, ujian) yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah, Allah sangat keras siksanya. (QS 8:25). Kita tidak tahu pasti apa hikmah dibalik musibah besar yang ditimpakan Allah kepada saudara-saudara kita di Jogja dan sekitarnya. Yang telah wafat, mereka telah selesai tugas dan masa hidupnya di muka bumi. Mereka kembali kepada al-Khaliq. Mereka akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya. Anak-anak yang meninggal dunia tentu saja bebas dari segala pertanggungjawaban. Yang penting bagi kita saat ini adalah melakukan introspeksi. Musibah ini justru harusnya menjadi pelajaran bagi yang masih hidup. Bahwa, ternyata, nyawa manusia, dapat dicabut Malaikat Pencabut Nyawa, kapan dan dimana saja. Siapa sangka, mereka yang pagi itu sedang bercengkerama dengan keluarganya, atau sedang tertidur pulas, tiba-tiba, hanya dalam hitungan menit, harus berpisah untuk selamanya. Bagi kaum muslim, musibah ini bisa dijadikan pelajaran dan segera melakukan perenungan kembali. Mengapa Allah menjatuhkan musibah; merenungkan kembali, makna dan tujuan hakiki dari kehidupan. Manusia diciptakan Allah hanyalah untuk melakukan ibadah (QS 51:56) kepada Allah. Jadi, manusia bukan diciptakan untuk berhura-hura, bersenang-senang, dengan melupakan al-Khaliq. Mengingat umur manusia yang begitu terbatas dan singkat, semasa hidup di dunia, maka tidak seyogyanya mereka menghabiskan umurnya untuk berpesta pora, melakukan pekerjaan yang tidak ada gunanya, yang menyebabkan mereka menyesal nanti di Hari Akhir. Selain itu, kaum Muslim juga mendapatkan tugas khusus, yaitu melanjutkan amanah Risalah Rasulullah saw. Tidak semua manusia ditakdirkan Allah SWT lahir dari keluarga dan lingkungan Muslim. Ada yang dilahirkan di tengah keluarga Kristen, Yahudi, atau atheis, dan dibesarkan di tengah keluarga yang bukan Islam. Maka, sudah semestinya, kaum Muslim menjalankan tugasnya, menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Kaum Muslim juga mendapatkan tugas melakukan amar maruf nahi munkar, memerintahkan yang baik dan mencegah kemungkaran. Umat Islam tidak boleh berdiam diri terhadap berbagai kemungkaran yang terjadi di sekitarnya. Karena itu mereka harus berilmu. Mereka tidak boleh bodoh dan bersifat egois. Mereka harus paham, mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana yang salah. Setelah tahu, mereka harus berbuat sesuatu untuk memperjuangkan yang haq dan memusnahkan
[ppiindia] tolong ajarkanku tentang kasih.
tolong ajarkanku tentang kasih. by Elan for everyone Touching story from India Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran : berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang utk makan. Aku taruh Koran melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu. Tampak ketakutan, air matanya banjir didepannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam / yogurt (nasi khas India / curd rice). Sindu anak yg manis termasuk pintar dlm usianya yg baru 8 thn. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu istriku msh kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada cooling effect. Aku mengambil mangkok dan berkata Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah. Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku. Tangis Sindu mereda ia menghapus air mata dgn tangannya berkata boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya bbrp sendok tapi semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta .. agak ragu2 sejenak akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya? Aku menjawab oh pasti sayang. Sindu tanya sekali lagi betul nih ayah? Yah pasti sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sbg tanda setuju. Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: Sindu jangan minta komputer atau barang2 lain yg mahal yah, karena ayah saat ini tdk punya uang. Sindu menjawab : jangan khawatir, Sindu tdk minta barang2 mahal kok. Kemudian Sindu dgn perlahan2 kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu Dalam hatiku aku marah sama istri ibuku yang memaksa Sindu utk makan sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dgn mata penuh harap. Dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin / dibotakin pada hari Minggu. Istriku spontan berkata permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin. Juga ibuku menggerutu jgn terjadi dlm keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita. Aku coba membujuk : Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak. Tapi Sindu tetap dengan pilihannya, tidak ada 'yah, tak ada keinginan lain kata Sindu. Aku coba memohon kepada Sindu : tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami. Sindu dgn menangis berkata : ayah sudah melihat bgmn menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya, kenapa ayah sekarang mau menarik / menjilat ludah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi, seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya rela memberikan tahta, harta / kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri. Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku : janji kita harus ditepati. Secara serentak istri dan ibuku berkata : apakah aku sudah gila? Tidak jawabku kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi. Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus. Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku. Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak, Sindu tolong tunggu saya. Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki2 itu botak. Aku berpikir mungkin botak model jaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan berkata : anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia. Wanita itu berhenti sejenak, menangis tersedu-sedu, bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek / dihina oleh teman2 sekelasnya. Nah Minggu lalu Sindu datang kerumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi, hanya saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai anak perempuan yang berhati mulia. Aku berdiri terpaku dan aku menangis. Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang kasih. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave ___ How much free photo storage do you get? Store your holiday snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com
[ppiindia] PEMAHAMAN IBADAH
PEMAHAMAN PENTING SEPUTAR IBADAH Selasa, 18 Juli 06, lenkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannurid=389 Definisi Ibadah Sebagian kaum Muslimin masih ada yang beranggapan bahwa ibadah hanya merupakan salah satu bagian dari sisi kehidupan. Mereka mengira bahwa ibadah tidak ada kaitannya dengan masalah ekonomi, sosial, politik dan sebagainya, tetapi hanya suatu jenis aktivitas tertentu yang bersifat ritual belaka. Kesalahan dalam pemahaman ini akan mengakibatkan hilangnya nilai-nilai Islam dalam banyak sisi kehi-dupan. Acuan dalam urusan bisnis dan perdagangan bukan lagi kepada hukum syar'i, tidak mau mencari tuntunan dari berbagai masalah kemasyarakatan me-lalui petunjuk nabawi, berpolitik secara membabi buta dan lain sebagainya. Padahal yang benar adalah bahwa kehidupan ini sendiri merupakan ibadah, sebab Allah subhanahu wata'ala tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah. Orang yang ingin memisahkan Islam dari seluruh bidang kehidupan serta membatasi Islam hanya di masjid dan dalam peribadatan keagamaan saja, maka dia telah tersesat dan terjerumus ke dalam pemikiran ilmaniyun (sekuler). Ibadah, secara bahasa artinya adalah at-tadzallul wal khudlu' (menghinakan diri serta tunduk). Sedangkan pengertian secara istilah, di antaranya yaitu: 1. Taat dan merendahkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasul-Nya. 2. Merendahkan diri hanya kepada Allah subhanahu wata'ala dengan tingkatan ketun-dukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi. 3. Sebutan untuk segala sesuatu yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah subhanahu wata'ala baik berupa ucapan atau perbuatan yang lahir maupun yang batin (pengertian yang lengkap). Dengan memahami pengertian ini maka jelaslah bagi kita bahwa kehidupan ini adalah ibadah, sehingga segala kegiatan dan perbuatan positif yang kita kerjakan adalah merupakan ibadah, jika kita meniatkannya untuk itu. Apa yang ada dalam al-Qur'an dan as-Sunnah maka kita jadikan sebagai dasar acuan, baik dalam hal keyakinan, hukum halal-haram, dalam berakhlak, bermuamalah, dan lain sebagainya. Maka tidak boleh seorang Muslim mempersempit makna ibadah, yakni dengan beranggapan bahwa ibadah itu hanya jenis amal-amal tertentu saja, seperti: shalat, haji, puasa, zakat dan semisalnya. Ibadah itu hanya sesuatu yang terkait dengan masjid saja. Tidak ada ibadah di rumah, di kantor, di pasar, di jalan, dalam politik, hukum dan lain-lain. Namun sebaliknya, juga tidak boleh ekstrim dalam beribadah, yaitu dengan mengangkat sesuatu yang hukumnya sunnah menjadi wajib, mengharamkan sesuatu yang boleh (mubah), atau menganggap sesat siapa saja yang berbeda pendapat dengannya tanpa melihat jenis perbedaan pendapat yang terjadi. Pembagian Ibadah Ibadah terbagi menjadi tiga: 1. Ibadah Hati (qalbiyah), contohnya adalah takut (khauf), berharap (raja') , cinta (mahabbah), tawakkal, shabar dan lain-lain. 2. Ibadah Lisan (lisaniyah), contohnya seperti tahlil, takbir, tasbih, tahmid, dzikir dan lain-lain. 3. Ibadah Anggota Badan (badaniyah), di antara contohnya adalah shalat, haji, jihad, zakat dan lain-lain. Yang dimaksud ibadah badaniyah (dalam shalat misalnya) adalah gerak-an-gerakan yang dilakukan dalam shalat seperti mengangkat tangan ketika takbir, rukuk, sujud berdiri dan lain-lain. Adapun shalat itu sendiri maka ia mencakup ibadah hati, lisan dan anggota badan, demikian juga haji. Cakupan Ibadah Ibadah mencakup semua ketaatan yang tampak pada lisan dan anggota badan dan mencakup semua tingkah laku seorang mukmin jika diniatkan untuk qurbah (mendekatkan diri kepada Allah), atau segala sesuatu yang membantu pendekatan diri kepada Allah subhanahu wata'ala. Bahkan suatu kebiasaan pun jika diniatkan untuk ketakwaan dan ketaatan maka dia dinilai ibadah yang mendapatkan pahala. Ibadah dalam makna sempit adalah merupakan perkara tauqifiyah yakni sebatas mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alihi wassallam. Dalam arti bahwa sesuatu tidak boleh diang-gap sebagai syari'at kecuali dengan adanya dalil dari al-Kitab atau as-Sunnah. Melakukan bentuk peribadatan dengan sesuatu yang tidak disyariatkan maka ia disebut bid'ah yang tertolak, amalannya tidak diterima bahkan berdosa karena itu adalah kemaksiatan bukan ketaatan. Tiga Pilar Utama Ibadah Ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala memiliki tiga pilar utama yang tidak dapat ditinggalkan, yaitu; Cinta (hubb), Takut (khauf) , dan Harapan (raja'). Beribadah atau menghamba kepada Allah subhanahu wata'ala harus dilandasi dengan tiga pilar utama ini. Berkata sebagian salaf, a.. Siapa yang beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala hanya dengan cinta (hubb) saja maka dia zindiq. b.. Siapa yang beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala hanya dengan pengharapan (raja') maka dia murji'. c.. Siapa yang
[ppiindia] Qadha' dan Qadar
To: [EMAIL PROTECTED], mang elan [EMAIL PROTECTED] From:Budi Ari [EMAIL PROTECTED] View Contact Details Date: Tue, 11 Jul 2006 22:44:24 -0700 (PDT) Subject:[permatasunnah] Qadha' dan Qadar Qadha dan Qadar Qadar secara lughah artinya takdir (ketentuan). Sedangkan qadha, secara lughah artinya hukum (keputusan). Qaqdha dan qadar adalah dua istilah. Jika keduanya berpisah maka maknanya sama dan jika berkumpul maknanya berbeda. Jika disebut qadar Allah Taala, maka semakna dengan qadha Allah Taala dan begitu pula sebaliknya. Jika disebut bersama-sama, maka masing-masing memiliki makna yang berbeda, yaitu : Qadar adalah apa saja yang ditentukan Allah Taala semenjak dahulu, akan terjadi pada makhluk-Nya. Qadha adalah apa saja yang Allah Taala putuskan pada makhluk-Nya, berupa mewujudkan, meniadakan atau merubah. Sehingga qadar mendahului qadha. Allah Taala berfirman, Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya, Jadilah, maka jadilah ia (QS. Al Baqarah : 117) Iman terhadap qadar termasuk rukun iman keenam. Iman seseorang akan rusak, jika ia tidak beriman terhadap qadar. Wajib bagi seseorang untuk beriman kepada qadar yang baik dan buruk. Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin dalam Syarhu al Arbaiin menjelaskan bahwa beriman kepada qadar yaitu kita mengimani empat perkara, yaitu : 1. Al ilmu Yaitu engkau beriman bahwa Allah Taala mengetahui segala sesuatu, baik secara global maupun terperinci sejak dahulu hingga selama-lamanya. Allah Taala berfirman, Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Luqman : 34) 2. Al Kitabah Yaitu engkau beriman bahwa Allah Taala mencatat dalam Lauhul Mahfuzh ketentuan-ketentuan segala sesuatu hingga hari kiamat. Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Allah telah menulis (di Lauhul Mahfuzh) segenap takdir makhluk 50.000 tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi (HR. Muslim) 3. Al Masyiah Yaitu engkau beriman bahwa segala yang terjadi di alam semesta karena masyiah (kehendak) Allah Taala, tidak ada satu pun yang keluar dari kehendaknya. 4. Al Khalq Yaitu engkau beriman bahwa Allah Taala menciptakan segala sesuatu. Jadi, segala sesuatu itu adalah ciptaan Allah Taala, baik berupa perbuatan-Nya yang menjadi kekhususan-Nya, seperti menurunkan hujan dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, atau berupa perbuatan hamba dan perbuatan makhluk. Perbuatan makhluk merupakan ciptaan Allah Taala, karena perbuatan makhluk itu tercipta dari kehendak dan kemampuan, sedangkan kehendak dan kemampuan merupakan sifat hamba. Sementara hamba dan sifat-sifatnya adalah ciptaan Allah Taala. Jadi semua yang terdapat di alam semesta ini berasal dari ciptaan Allah Taala. Ahlus Sunnah wal Jamaah di dalam masalah takdir berada diantara firqah Qadariyah dan Jabariyah. Firqah Qadariyah adalah firqah yang meniadakan takdir. Mereka berpendapat, bahwa perbuatan manusia baik berupa ketaatan dan kemaksiatan, tidak ada campur tangan dari Allah Taala. Perbuatan itu tidak ditakdirkan dan tidak ditentukan oleh Allah Taala, artinya Allah Taala tidak mengetahui perbuatan manusia yang akan datang. Oleh karena itu firqah Qadariyah terjatuh ke dalam perbuatan syirik dalam masalah rububiyah. Dan hal ini juga telah dijelaskan oleh Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bahwa firqah qadariyah adalah majusinya umat ini dalam suatu hadits yang shahih. Adapun firqah Jabariyah, mereka berlebihan dalam menetapkan takdir. Mereka berpendapat sesungguhnya perbuatan hamba itu dipaksa oleh Allah Taala. Manusia hanya mengikuti saja, ibarat daun yang ditiup angin. Firqah jabariyah menganggap manusia tidak mempunyai kehendak apapun, terserah angin yang membawanya. Ahlus Sunnah menetapkan bahwa manusia itu benar-benar berbuat dan berkehendak dengan sebenar-benarnya. Tetapi semua perbuatan hamba itu terjadi dengan takdir dan kehendak serta ciptaan Allah Taala, sebagaimana firman-Nya, WallaHu khalaqakum wa maa tamaluun yang artinya Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu (QS. Ash Shaffat : 96) Maraji : Majalah as Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqamah Surakarta, Edisi 04/X/1427H/2006M. Penjelasan dari Lautan Faedah Hadits Arbain, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin, Pustaka al Inabah, Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426 H/Januari 2006 M. Semoga Bermanfaat. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave ___ How much free photo
[ppiindia] *Adian Husaini: Belajar di IAIN jadi Uculuddin
Menteri Agama berniat merevisi kurikulum IAIN. Kali ini, redaksi wawancara dengan Adian Husaini, penulis buku Hegemoni Kristen dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi tentang IAIN di Indonesia Hidayatullah.com-- Beberapa hari lalu, Menteri RI Maftuh Basuni memberikan sinyal akan merubah kurikulum di perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sebagaimana diketahui, sorotan masayarakat terhadap lembaga kampus Islam ini dalam dua tahun terakhir datang dari mana-mana. Bulan lalu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya mensekors dosennya yang bernama Sulhawi Ruba (51). Pasalnya, dosen Fakultas Dakwah ini membuat ulah tak wajar, yakni menginjak-injak lafaz Allah?. Sebelumnya, dalam acara penerimaan mahasiswa baru IAIN Sunan Gunung Djati Bandung diramaikan dengan pekikan takbir Anjing Hu Akbar!. Di IAIN Walisongo Semarang, sebuah jurnal mahasiswa menghalalkan pernikahan sejenis. Mengapa hal di atas terjadi di kampus IAIN atau Universitas Islam Negeri (UIN)? Simak ulasan Adian Husaini, MA, kandidat doktor di Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) Malaysia yang juga penulis buku Hegemoni Kristen dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (diterbitkan Gema Insani Press, Jakarta). * Apa tanggapan Anda terhadap kasus dosen IAIN menginjak lafaz Allah?* Sangat memprihatinkan. Bayangkan, jika yang melakukan adalah George W Bush, apa kira-kira reaksi umat Islam? Tapi, saya sebenarnya tidak terkejut. Sudah banyak dosen yang punya logika seperti itu. Al-Qur`an disebut produk budaya; teks Al-Qur`an tidak suci; yang suci adalah maknanya. Ini cara pandang Kristen terhadap Bibel-nya, yang sudah merasuk ke otak si dosen. Ini pula yang diajarkan banyak dosen IAIN kepada mahasiswa. * Sejauh pengamatan Anda, seberapa parah hal di atas melanda perguruan tinggi Islam seperti IAIN atau UIN?* Parah. Rektor UIN Yogyakarta baru saja menerbitkan buku Islamic Studies. Isinya memuja dan menjadikan pemikiran para pemikir liberal, seperti Nasr Hamid Abu Zayd, Mohammed Arkoun, Fazlur Rahman, Fatima Mernisi, Syahrur, sebagai rujukan, tanpa sikap kritis. Nasr Hamid yang di Mesir sudah divonis murtad dan banyak dikritik, di sini malah diagung-agungkan. UIN Yogyakarta juga pernah meluluskan tesis master yang terang-terangan menyatakan Al-Qur`an tidak suci. IAIN Semarang pernah menerbitkan jurnal yang secara habis-habisan menyerang Al-Qur`an dan mengatakan Al-Qur`an adalah karangan Muhammad. Itu benar-benar sangat parah. Mengapa hal seperti ini muncul di kampus Islam? Karena kekurangtahuan dan kekurangseriusan dalam tradisi ilmu. Ketika menemukan teori baru yang âEURoeasal bedaâEUR? dengan tradisi pemikiran Islam yang lama, lalu diadopsi begitu saja tanpa sikap kritis. Padahal, pemikiran itu di negara asalnya sudah banyak dikritik. *Seperti Anda tulis dalam buku, kurikulum di IAIN dan UIN sudah terhegemoni oleh Barat. Bisakah melepaskan diri dari hegemoni itu?* Bisa, kalau mau dan berani, ada niat dan tekad. Tapi susah. Sekarang ini yang penting bukan soal Barat atau Timur, tapi IAIN, UIN, dan sebagainya harus serius mengembangkan studi Islam dan harus bisa setara dengan studi Islam di Barat. Susahnya, Barat menyediakan beasiswa dan bantuan yang begitu besar. Saya tidak apriori dengan studi Islam di Barat. Banyak yang bisa dimanfaatkan, dan kita perlu belajar beberapa hal kepada mereka (Barat), terutama dalam kelengkapan dan keseriusan penghimpunan literatur. Tetapi tidak? dalam hal framework kajian Islam. Para orientalis Yahudi-Kristen di Barat rata-rata mengkaji Islam bukan untuk beriman dan meyakini kebenaran Islam. Itulah sebabnya orang-orang yang belajar kepada mereka itu ilmunya bertambah, tapi tidak makin yakin dengan Islam, dengan Al-Qur`an, dan sunnah Nabi. Banyak yang malah ragu dan menyebarkan keraguannya kepada para mahasiswa. Kalau menurut saya, untuk apa orang belajar Islam tetapi malah menjadikan jauh dari Islam? Untuk apa belajar Ushuluddin tapi malah uculuddin (agamanya ucul, bahasa Jawa yang berarti lepas. * Menurut pengamatan Anda, apa yang menyebabkan lahirnya pemikiran aneh semacam itu?* Paham relativisme pemikiran, relativisme tafsir, juga relativisme kebenaran atau sofisme. Ini produk dari model pendidikan Barat yang tidak meyakini kebenaran wahyu. Saya berulang kali ketemu dengan dosen IAIN yang berpikiran seperti ini. Menurutnya, akal manusia relatif, maka semua produknya adalah relatif, sehingga tidak ada tafsir tunggal, tidak ada kebenaran tunggal. Semuanya relatif. Maka, tidak ada ayat yang qath'iy (pasti), semuanya dzanny (relatif). Semuanya boleh berbeda. *Adakah peran pihak luar?* Sangat jelas. Ini bukan konspirasi, tetapi satu proram yang sangat jelas. Lihat bagaimana mudahnya dana-dana untuk studi dan pemikiran Islam gaya Barat itu dikucurkan kepada para akademisi di IAIN, maraknya pemikiran tentang gender disebarkan. Memangnya semua bantuan itu gratis dan amal shalih bagi mereka? Ada imbalan yang mereka harapkan. Ada sebuah
[ppiindia] Kita hanya tahu sekelumit sekali dari satu fakta atau kejadian.
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH, nech ada kirima buagus nech! silah! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum Kisah Orang Tua Bijak Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat. Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi orang tua itu selalu menolak : Kuda ini bukan kuda bagi saya, katanya : Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat ? Orang itu miskin dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual kuda itu. Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh desa datang menemuinya. Orang tua bodoh, mereka mengejek dia : Sudah kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin... Mana mungkin anda dapat melindungi binatang yang begitu berharga ? Sebaiknya anda menjualnya. Anda boleh minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh kemalangan. Orang tua itu menjawab : Jangan bicara terlalu cepat. Katakan saja bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu; selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat menghakimi ?. Orang-orang desa itu protes : Jangan menggambarkan kami sebagai orang bodoh! Mungkin kami bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan. Orang tua itu berbicara lagi : Yang saya tahu hanyalah bahwa kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti ? Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang selalu menganggap dia orang tolol; kalau tidak, ia akan menjual kuda itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol. Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di curi, ia lari ke dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang potong kayu itu dan mengatakan : Orang tua, kamu benar dan kami salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami. Jawab orang itu : Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda itu sudah balik. Katakan saja bahwa selusin kuda balik bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai ? Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan ? Hidup ini begitu luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdasar! kan satu halaman atau satu kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu. Saya tidak terganggu karena apa yang saya tidak tahu. Barangkali orang tua itu benar, mereka berkata satu kepada yang lain. Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu ia salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan dan dilatih, kemudian dijual untuk banyak uang. Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai. Kamu benar, kata mereka : Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu... Sekarang kamu lebih miskin lagi. Orang tua itu berbicara lagi : Ya, kalian kesetanan dengan pikiran untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang
[ppiindia] Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam
Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] Subject: ingin tahu To: [EMAIL PROTECTED] Salam sejahtera untuk Anda dan rekan2 semua. Saya ingin mengetahui lebih mendalam tentang pemikiran Islam Liberal. Sejujurnya, saya adalah orang yang awam, yang tidak pernah mengecam pendidikan formal yang tinggi, baik dalam ilmu agama maupun umum. Saya hanya lulus SMA, pernah sempat kuliah di PT dan D3 tapi semuanya putus di tengah jalan. Saya lebih senang belajar mandiri (autodidak) terutama lewat membaca buku-buku, baik buku umum, terutama buku agama (Islam). Oleh karena saya orang awam, saya mengharap uraian Anda tidak dengan bahasa yang sukar (njlimet). Sesuai dengan pesan Rasulullah saw: Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka! Saya rasa Anda menerima Hadits di atas, karena Hadits tsb agaknya tidak bertentangan dengan ilmu psikologi komunikasi modern. Dan setahu saya JIL menerima hal yg demikian. Mudah2an Anda bersedia membagi pengetahuan dengan saya yg awam ini dan terimakasih sebelumnya. Wassalam, YusufDate: Mon, 13 Dec 2004 10:45:36 -0800 (PST) From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: ingin tahu To: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] Salam, Silahkan mengunjungi situs JIL www.islamlib.com. Semua bahan-bahan yang anda butuhkan tentang JIL ada di sana. Selamat membaca! UlilDate: Tue, 14 Dec 2004 17:03:34 -0800 (PST) From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] Subject: tentang kalian To: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] Setelah saya membuka-buka dan menelaah beberapa link dalam situs islamlib (utamanya link Tentang Kami), saya akhirnya mengambil kesimpulan mengenai Islam Liberal sbb: Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran terhadap Islam secara bebas dengan mengabaikan aqidah dan qaidah yang ada dalam Islam itu sendiri. Sistim pemikiran seperti ini jelas bathil dan sesat. Kenapa demikian? Begini logikanya: a. Semua upaya penafsiran (pemikiran) sebebas apapun dia, tentu menggunakan metode, kaidah atau proses berpikir tertentu; kalau tidak demikian, itu bukan tafsir sebagai buah pikir melainkan lebih pantas disebut ngawur, nglantur atau nglindur. Kesimpulannya, tidak ada pemikiran yang bebas nilai, dia harus menggunakan kaidah berpikir tertentu agar diakui sebagai buah dari suatu proses berpikir. b. Islam memiliki sejumlah nilai-nilai (aqidah dan qaidah) itu pasti (dan itu diakui oleh JIL sendiri), terlepas dari adanya sejumlah perbedaan pendapat terhadap beberapa materi dalam aqidah/qaidah tersebut. Nilai-nilai itulah yang harus digunakan agar buah pemikiran (penafsiran) kita terhadap Islam mendapat pengakuan sebagai bagian dari Islam. Sebagaimana halnya sebuah karya ilmiah dalam bidang ilmu tertentu, tidak akan mendapat pengakuan apa-apa bila tidak menggunakan metode ilmiah yang sesuai dengan bidang pembahasan karya tersebut, apakah itu fisika, sosiologi dan lainnya. c. Nah, karena JIL tidak menggunakan aqidah dan qaidah Islam secara disiplin dan konsisten (kecuali yang sesuai dengan selera berpikirnya) dalam melakukan penafsiran bagaimana mungkin layak untuk diterima sebagai bagian dari Islam. Bahkan sudah sepantasnya kalau menurut Islam - sekali lagi menurut Islam - JIL adalah sesat dan keluar dari Islam; meskipun menurut pemikiran liberal sah-sah saja. Jadi, bertaubatlah! Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Dan peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri... (QS 6:70) Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mendebat ayat-ayat Kami. (QS 7:51) Wassalam, YusufDate: Sun, 19 Dec 2004 22:40:10 -0800 (PST) From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: tentang kalian To: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] Salam, Sebaiknya anda belajar dan membaca lebih banyak agar tidak mudah menganggap bathil suatu ide. Islam tidak membutuhkan orang-orang yang picik-pikiran dan suka menyesatkan sesama Muslim. Baca lagi dan baca lebih banyak lagi. UlilDate: Mon, 20 Dec 2004 17:58:17 -0800 (PST) From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] Subject: picik To: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] Saya sangat setuju dengan anjuran anda utk banyak membaca (itu hobi saya). Tapi tolong jawab pertanyaan saya: Apakah menerima semua pendapat atau tidak menolak satupun pendapat adalah syarat utk terhindar dari picik-pikiran? Apakah tidak ingin dikatakan sesat bukan salah satu bentuk picik-pikiran? Lebih jauh lagi (saya ingin tahu aqidah kaum liberal); apakah menurut anda tidak ada dikhotomi antara haq dan bathil, benar dan salah, lurus dan sesat? Wassalam, YusufDate: Mon, 20 Dec 2004 19:26:11
[ppiindia] Dua Pilihan
Dua Pilihan Pada sebuah jamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik: Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna/ alami. Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah, bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku? Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu. Ayah tersebut melanjutkan: Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir, satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan dia Kemudian ayah tersebut menceritakan kisah berikut: Shay dan aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa orang anak sedang bermain baseball. Shay bertanya padaku,Apakah kau pikir mereka akan membiarkanku ikut bermain? Aku tahu bahwa kebanyakan anak-anak itu tidak akan membiarkan orang-orang seperti Shay ikut dalam tim mereka, namun aku juga tahu bahwa bila saja Shay mendapat kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu akan memberinya semacam perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh orang-orang lain, diluar kondisi fisiknya yang cacat. Aku mendekati salah satu anak laki-laki itu dan bertanya apakah Shay dapat ikut dalam tim mereka, dengan tidak berharap banyak. Anak itu melihat sekelilingnya dan berkata, kami telah kalah 6 putaran dan sekarang sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat ikut dalam tim kami dan kami akan mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada babak kesembilan nanti' Shay berjuang untuk mendekat ke dalam tim itu dan mengenakan seragam tim dengan senyum lebar, dan aku menahan air mata di mataku dan kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat kebahagiaan seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam satu tim. Pada akhir putaran kedelapan, tim Shay mencetak beberapa skor, namun masih ketinggalan angka. Pada putaran kesembilan, Shay mengenakan sarungnya dan bermain di sayap kanan. Walaupun tidak ada bola yang mengarah padanya, dia sangat antusias hanya karena turut serta dalam permainan tersebut dan berada dalam lapangan itu. Seringai lebar terpampang di wajahnya ketika aku melambai padanya dari kerumunan. Pada akhir putaran kesembilan, tim Shay mencetak beberapa skor lagi. Dan dengan dua angka out, kemungkinan untuk mencetak kemenangan ada di depan mata dan Shay yang terjadwal untuk menjadi pemukul berikutnya. Pada kondisi yg spt ini, apakah mungkin mereka akan mengabaikan kesempatan untuk menang dengan membiarkan Shay menjadi kunci kemenangan mereka? Yang mengejutkan adalah mereka memberikan kesempatan itu pada Shay. Semua yang hadir tahu bahwa satu pukulan adalah mustahil karena Shay bahkan tidak tahu bagaimana caranya memegang pemukul dengan benar, apalagi berhubungan dengan bola itu. Yang terjadi adalah, ketika Shay melangkah maju kedalam arena, sang pitcher, sadar bagaimana tim Shay telah mengesampingkan kemungkinan menang mereka untuk satu momen penting dalam hidup Shay, mengambil beberapa langkah maju ke depan dan melempar bola itu perlahan sehingga Shay paling tidak bisa mengadakan kontak dengan bola itu. Lemparan pertama meleset, Shay mengayun tongkatnya dengan ceroboh dan luput. Pitcher tsb kembali mengambil beberapa langkah kedepan, dan melempar bola itu perlahan kearah Shay. Ketika bola itu datang, Shay mengayun kearah bola itu dan mengenai bola itu dengan satu pukulan perlahan kembali kearah pitcher. Permainan seharusnya berakhir saat itu juga, pitcher tsb bisa saja dengan mudah melempar bola ke baseman pertama, Shay akan keluar, dan permainan akan berakhir. Sebaliknya, pitcher tsb melempar bola melewati baseman pertama, jauh dari jangkauan semua anggota tim. Penonton bersorak dan kedua tim mulai berteriak, Shay, lari ke base satu! Lari ke base satu!. Tidak pernah dalam hidup Shay sebelumnya ia berlari sejauh itu, tapi dia berhasil melaju ke base pertama. Shay tertegun dan membelalakkan matanya. Semua orang berteriak, Lari ke base dua, lari ke base dua! Sambil menahan napasnya, Shay berlari dengan canggung ke base dua. Ia terlihat bersinar-sinar dan bersemangat dalam perjuangannya menuju base dua. Pada saat Shay menuju base dua, seorang pemain sayap kanan memegang bola itu di tangannya. Pemain itu merupakan anak terkecil dalam timnya, dan dia saat itu mempunyai kesempatan menjadi pahlawan kemenangan tim untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dapat dengan mudah melempar bola itu ke penjaga base dua. Namun pemain ini memahami maksud baik dari sang pitcher, sehingga diapun dengan tujuan yang sama melempar bola itu tinggi ke atas jauh melewati jangkauan penjaga base ketiga.
[ppiindia] JANGAN MERASA BENAR SENDIRI
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. dapet kiriman nech, bagi2 dech, silah! wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. wassalamu 'alaikum JANGAN MERASA BENAR SENDIRI Ditulis Oleh Abu Yahya Badrussalam Lc Banyak orang ketika anda tegur kesalahan yang ia lakukan berkilah dengan mengatakan : sudahlah, jangan merasa benar sendiri ! sehingga menjadi pertanyaan pada benak banyak orang, apakah perkataan tersebut berasal dari wahyu ataukah hanya sebatas kilah yang tak beralaskan pada dalil ? Tentunya hal ini harus kita cermati secara seksama dengan hati yang dingin apakah ada ayat atau hadits atau pendapat para ulama yang mengatakan dengan perkataan tersebut. Cobalah kita buka surat An-Nisaa : 59 Artinya : Jika kamu berbeda pendapat tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rosul (assunnah) jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.. Ayat ini dengan tegas mengatakan bahwa setiap perselisihan wajib dikembalikan kepada Allah dan RosulNya, Allah tidak mengatakan : Jika kamu berselisih janganlah kamu merasa benar sendiri, atau kembalikan pada pendapat masing-masing. Akan tetapi Allah menyuruh untuk mengembalikannya kepada Al Qur'an dan sunnah, ini menunjukkan bahwa yang benar hanyalah yang berdasarkan Al Qur'an dan sunnah Para sahabat senantiasa menyalahkan orang-orang yang mereka pandang salah dan tidak pernah diantara mereka yang mengatakan, jangan merasa benar sendiri ! Seperti dalam suatu kisah yang diriwayatkan oleh Al-Lalikai dalam kitab Syarah I'tiqod Ahlissunnah dengan sanad yang shohih dan Addarimi dalam sunannya bahwa Ibnu Mas'ud mendatangi suatu kaum yang berdzikir berjama'ah dengan memakai kerikil dan berkata :Celaka kamu Umat Muhammad betapa cepatnya kebinasaan kalianâ¦.apakah kamu merasa diatas millah Muhammad ataukah kamu hendak membuka pintu kesesatan ? kemudian mereka berkata : sesungguhnya kami menginginkan kebaikan . Beliau berkata : Berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi ia tidak mendapatkannya (karena caranya salah, pen). dalam kisah tersebut tidak dikatakan : jangan kamu merasa benar sendiri. Demikian pula para Tabi'in, disebutkan dalam kisah yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam sunannya,Abdurrozaq, Ad Darimi dan Ibnu Nashr bahwa Sa'id bin Musayyib melihat seorang laki-laki sholat setelah terbit fajar lebih dari dua roka'at lalu Sa'id melarangnya, kemudian orang itu berkata : wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzab saya gara-gara sholat ? beliau menjawab Tidak, tapi Allah akan mengadzabmu karena menyalahi sunnah. Tidak pula dikatakan padanya : jangan merasa benar sendiri. Demikian pula Tabi'ut Tabi'in dan para ulama setelahnya. Senantiasa mereka membantah pendapat yang mereka pandang lemah atau salah tapi tidak ada satupun dari mreka yang mengatakan jangan merasa benar sendiri. Disebutkan dalam kisah yang shohih bahwa Imam Asy Syafi'i mendebat Imam Ahmad dalam masalah hukum orang yang meninggalkan sholat, dimana Imam Ahmad berpendapat bahwa orang yang meninggalkan sholat kafir murtad dari agama Islam sedangkan Imam Asy Syafi'i tidak mengkafirkannya, tapi Imam Asy Syafi'i tidak pernah mengatakan : jangan merasa benar sendiri tapi yang dikatakan oleh Imam Asy Syafi'i adalah : Tidaklah aku berdialog dengan seorangpun kecuali aku berkata : Ya Allah alirkanlah kebenaran pada lisan dan hatinya, jika kebenaran itu bersamaku,ia mau mengikutiku dan jika kebenaran itu ada padanya, aku akan mengikutinya. Mereka juga menulis kitab-kitab bantahan terhadap bid'ah dan kesesatan, Imam Ahmad menulis kitab Arrodd alal Jahmiyyah (bantahan terhadap Jahmiyyah), Abu Dawud punya kitab Arrodd 'alal qodariyyah (bantahan terhadap Al Qodariyyah), Ad Darimi menulis kitab Roddu Utsman Ad Darimi 'ala Bisyir Al Marisi Adl Dlooll (bantahan Utsman Ad Darimi terhadap Bisyir Al Marisi yang sesat) dan banyak lagi kitab-kitab bantahan lainnya. Tidak ada satupun diantara mereka yang berkata : jangan merasa benar sendiri. Coba anda renungkan perkataan Abu Isma'il Abdullah bin Muhammad Al Anshori Pedang dihadapkan kepadaku sebanyak lima kali bukan untuk menyuruhku agar keluar dari keyakinanku, akan tetapi dikatakan kepadaku : Diamlah dari orang yang menyelisihmu !! aku tetap menjawab Aku tidak akan pernah diam .. Merasa benar adalah fitrah manusia, buktinya jika engkau bertanya kepada orang yang mengatakan Jangan merasa benar sendiri : Apakah anda merasa benar dengan perkataan tersebut ? tentu ia berkata : Ya, Dia sendiri merasa benar sendiri dengan pendapat tersebut lalu ia melarang orang lain merasa benar sendiri, jelas ini kontradiktif yang fatal. Meluruskan Pemahaman Sebagian orang ada yang berdalil dengan sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa Nabi
[ppiindia] Potret Kehariinian
apa yang ada di balik itu semua. Ada berita artis anu yang menceraikan istrinya, kita langsung berfikir bahwa dia suami yang jahat. Tidak, belum tentu Bu. Masalah rumah tangga adalah masalah yang terlalu kompleks untuk diliput di satu atau dua berita, dan satu perceraian hanya sebuah indikasi dari sebuah kehidupan rumah tangga. Hanya indikasi. Bisa banyak faktor yang menyebabkan sebuah perceraian, dan siapa tahu itu memang langkah yang benar. Ibu masih memperhatikan juga. Kali ini agak merenung, agaknya mencerna apa yang aku sampaikan. Kalau di kasus tadi, Bu. Di balik satu pembunuhan itu, ada banyak sekali kemungkinan lain yang memicu si ibu membunuh anak-anaknya. Kenapa hanya melihat pembunuhannya? Coba ibu juga pertimbangkan misalnya begini: wanita itu orang yang cerdas, pintar. Pernah melalui dua jurusan, Arsitektur dan Planologi, di universitasnya dengan IP tiga koma dua. Pinter kan? Heeh. Tapi setelah lulus, suaminya melarangnya bekerja. Padahal siapa tahu, dia sudah punya sebuah rencana besar setelah lulusnya. Tapi karena suaminya mengharuskannya tinggal di rumah, maka kehidupannya menjadi terasa seperti neraka buatnya. Ibu bisa bayangkan kalau orang sepintar itu, dengan semua potensi yang Allah berikan kepadanya, hanya dibolehkan suaminya untuk berurusan dengan dapur, cucian, setrikaan, dan mengasuh anak. Tentu akan frustrasi. Iya juga. Kemungkinan lain: si wanita menyadari bahwa ia harus melakukan semua itu, maksudnya meninggalkan apa yang bisa ia raih dengan potensinya, dan memilih jadi ibu rumah tangga, justru awalnya diniatkan sebagai sebuah bakti untuk suaminya dan anak-anaknya. Ini justru mulia kan? Hanya mungkin ia pada titik tertentu tidak kuat, dan terpiculah rasa frustrasinya. Oke. Kamu benar. Kalau gitu, apa menurut kamu yang jahat justru suaminya? Lho, bukan Bu. Bukan begitu. Jangan jadi menghakimi si suami karena cerita saya dong. Kemungkinan lain yang saya katakan tadi hanyalah sebagai sebuah gambaran, bahwa kita tidak bisa menghakimi suatu persoalan yang dialami manusia hanya melalui pengamatan yang sebentar saja, dalam jangka waktu tertentu. Karena kemungkinannya sangat luas. Wartawan hanya menuliskan satu kejadian. Sebuah potret. Tapi pembaca seharusnya menjaga hatinya untuk tidak berprasangka buruk hanya karena satu kejadian saja. Itu hanya indikator, seperti speedometer mobil. Kita tidak bisa menilai seperti apa desain mesin mobilnya, sekuat apa bautnya, hanya dengan melihat speedometer-nya. Menurut saya, wartawan seharusnya menjaga untuk tidak menggiring persepsi pembaca, dan Ibu sebagai pembaca harusnya juga tetap tangguh untuk menjaga persepsinya supaya tidak menjadi terpengaruh karena membaca berita. Juga ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Kalau si A sekarang tingkah lakunya sedang menyebalkan, kita suka seterusnya bilang bahwa dia adalah orang yang menyebalkan. Padahal kan, dia menyebalkan hanya saat itu? Kemarin dia orang yang berbeda, dan besok pun dia orang yang berbeda. Sebaliknya, kalau si B orang yang sangat menyenangkan, itu yang kita potret saat itu. Besok dia akan berubah, dan kemarin dia adalah sosok yang berbeda. Bu, kita tidak akan pernah tahu bagaimana seseorang secara keseluruhan, walaupun itu dari seorang ibu terhadap anaknya. Hiduplah dalam kehariinian. Persepsi kita mengenai hari ini, jangan diperpanjang ke arah kemarin dan besok. Jangan terlampau menggeneralisasi segala sesuatu, supaya bisa berprasangka baik. Supaya hati kita tetap netral. Yesterday has passed, tomorrow is another day. We live our life today, Bu. Kali ini ibu mengangguk-angguk. Kita bukan hakim, Bu. Kalau kita hakim, kita wajib memberikan keputusan, karena itu adalah tanggung jawabnya. Tapi kita kan bukan hakim? Untuk apa kita mengambil tanggung jawab untuk memberi sebuah penghakiman, kalau nanti jadi bahan pertanggungjawaban kita setelah mati? Walaupun itu hanya sebuah penghakiman yang di ujungnya berlaku bagi diri kita sendiri. Setiap diri kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Kita, paling tidak, adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Ummat yang terkecil yang harus kita pertanggungjawabkan kelak, ya diri kita ini. Jakarta, 16 Juni 2006, 15:18. Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Feed a village from your office. Donate at GlobalGiving. http://us.click.yahoo.com/QhDZaC/GPaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
[ppiindia] Bingkisan Kasih untuk si Buah Hati
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH bagi2 kiriamn nech, silah! Bingkisan Kasih untuk si Buah Hati Setiap anak yang dilahirkan adalah atas dasar Islam dan inilah yang dimaksud dengan fithrah dalam firman Allah Taala berikut ini, Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang hanif (tauhid). Fithrah (ciptaan) Allah, yang Allah telah fithrahkan (ciptakan) manusia atas dasar fithrah tersebut. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS. Ar Rum : 30) Berkata Imam al Bukhari, Al Fithrah yakni Islam (Kitab Fathul Baari no. 4775). Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa pendapat yang paling masyhur tentang arti fithrah adalah al Islam. Dan berkata pula Imam Ibnu Qayyim, Bahwa kaum salaf tidak memahami lafazh fithrah kecuali al Islam (Kitab Fathul Baari no. 1385) Demikian pula dengan sabda Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam berkaitan dengan masalah fithrah ini. Dari Abu Hurairah ra., Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Kullu mauludin yuuladu alal fithrah, fa-abawaaHu yuHawwidaaniHi aw yunashshiraaniHi aw yumajjisaaniHi yang artinya Setiap anak dilahirkan atas dasar fithrah (al Islam), kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nashara atau Majusi (HR. al Bukhari no. 1358, Muslim 8/52-54 dan lainnya) Maka dari itu ketika sang buah hati lahir ke dunia dari rahim ibu yang muslimah maka hendaknyalah kaum muslimin memberikan suatu bingkisan yang istimewa untuknya yaitu bingkisan yang indah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam agar keberkahan yang banyak tercurah kepadanya. Adapun sunnah sunnah yang mulia berkaitan dengan kedatangan sang buah hati adalah sebagai berikut : Pertama : Memberikan nama kepada anak pada hari pertama atau hari ketujuh. Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Telah dilahirkan untukku semalam seorang anak laki laki, maka aku namakan dia dengan nama bapakku yaitu Ibrahim (HR. Muslim 7/76) Imam Nawawi mengatakan bahwa di dalam hadits tersebut diperbolehkan memberi nama kepada anak pada hari kelahirannya dan juga diperbolehkan memberi nama dengan nama para Nabi (Kitab Syarah Muslim) Dari Samurah bin Jundub ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih (kambing) untuknya pada hari ketujuh dan dicukur rambut(nya) dan diberi nama (HR. Abu Dawud no. 2838, at Tirmidzi no. 1522, An Nasai no. 4231, Ibnu Majah no. 3165 dan lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Irwaa-ul Ghalil no. 1165) Sedangkan nama yang paling dicintai Allah Taala adalah Abdullah dan Abdurrahman, sebagaimana sabda Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam, Sesungguhnya nama nama kamu yang paling dicintai Allah ialah Abdullah dan Abdurrahman (HR. Muslim 6/169) Kedua : Memberikan kabar gembira kepada kaum muslimin Karena kabar gembira itu dapat menggembirakan dan menyenangkan seorang hamba, maka seorang muslim disunnahkan segera menyampaikan dan memberitahukan kabar gembira kepada saudaranya, sehingga ia menjadi senang karenanya (Lihat Tuhfah al Wadud oleh Ibnul Qayyim al Jauziyyah) Allah Taala berfirman, Maka Kami pun memberi kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang anak yang penyabar (QS. Ash Shaffat : 101) Dan mereka memberikan kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang anak yang alim (Ishaq) (QS. Adz Dzariyat : 28) Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang bernama Yahya (QS. Maryam : 7) Ketiga : Mentahniknya ketika lahir atau sehari sesudahnya. Tahnik adalah menguyah sesuatu kemudian meletakan/memasukkan ke mulut bayi lalu menggosok gosokkan ke langit langit (mulut)nya (Fathul Baari Kitabul Aqiqah). Menurut Imam an Nawawi tahnik ini termasuk sunnah Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam dengan kesepakatan ulama (Syarah Muslim Kitabul Adab). Dalilnya adalah dari Abu Musa ra., ia berkata, Telah dilahirkan untukku seorang anak laki laki. Lalu aku membawanya kepada Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam, kemudian beliau menamakannya Ibrahim, lalu beliau mentahniknya dengan sebuah kurma dan mendoakan keberkahan untuknya, lalu menyerahkannya kepadaku (kembali) (HR. al Bukhari no. 5467 dan Muslim 6/175) Keempat : Mendoakannya setelah ditahnik Yaitu mendoakan keberkahan untuknya ketika anak itu lahir dan waktunya sesudah tahnik sebagaimana hadits sahabat Abu Musa ra sebelumnya. Adapun lafazh doanya adalah, BaarakallaHu fiHi yang artinya Semoga Berkah Allah kepadanya atau AllaHumma baarik fiih yang artinya Ya Allah berkahilah ia (Kitab Fathul Baari no. 3909 oleh Al Hafizh Ibnu Hajar) Yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan dan banyaknya kebaikan (Qaulul Mufid ala Kitabit Tauhid oleh Syaikh Utsaimin). Kelima : Mengadakan Aqiqah
[ppiindia] how Muslims regard non-Muslims,
We want to know in detail how Muslims regard non-Muslims, and how they should deal with them according to Islamic shareeah? Answer : Praise be to Allaah. 1- Islam is the religion of mercy and justice. 2- Muslims are commanded to call non-Muslims to Islam with wisdom and beautiful preaching and by debating in a manner that is better. Allaah says (interpretation of the meaning): And argue not with the people of the Scripture (Jews and Christians), unless it be in (a way) that is better (with good words and in good manner, inviting them to Islamic Monotheism with His Verses), except with such of them as do wrong [al-Ankaboot 29:46] 3- Allaah does not accept any religion other than Islam. Allaah says (interpretation of the meaning): And whoever seeks a religion other than Islam, it will never be accepted of him, and in the Hereafter he will be one of the losers [Aal Imraan 3:85] 4- The Muslims should give the kaafirs the opportunity to hear the words of Allaah. Allaah says (interpretation of the meaning): And if anyone of the Mushrikoon (polytheists, idolaters, pagans, disbelievers in the Oneness of Allaah) seeks your protection then grant him protection so that he may hear the Word of Allaah (the Quraan) and then escort him to where he can be secure [al-Tawbah 9:6] 5- The Muslims should differentiate between different kinds of kaafirs in their dealings with them. They should make peace with those who make peace, and wage war against those who wage war, and wage jihad against those who stand in the way of spreading the message of Islam and causing it to prevail of earth. 6- With regard to matters of love and hate in the heart, the Muslims attitude towards non-Muslims is based on the latters attitude towards Allaah. If they worship Allaah and do not associate anything in worship with Him, then they love them. If they associate others in worship with Him, or disbelieve in Him, or worship others alongside Him, or are hostile towards His religion and hate the truth, then it is obligatory to hate them in our hearts. 7- Hating them in our hearts does not mean that we should oppress or mistreat them under any circumstances, because Allaah said to His Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him), describing what his attitude should be towards the People of the Book: and I am commanded to do justice among you. Allaah is our Lord and your Lord. For us our deeds and for you your deeds [al-Shoora 42:15 interpretation of the meaning] even though he is a Muslim and they are following Judaism or Christianity. 8- The Muslims believe that it is not permissible, under any circumstances whatsoever, for a Muslim to mistreat a non-Muslim who is not hostile towards Islam; so the Muslim should not commit aggression against him, or frighten him, or terrorize him, or steal his wealth, or embezzle him, or deprive him of his rights, or deny him his trust, or deny him his wages, or withhold from him the price of his goods when buying from him or withhold the profits of a partnership if he is in a business partnership with him. 9- The Muslims believe that it is obligatory upon the Muslims to honour treaties or agreements made with a non-Muslim party. If a Muslim has agreed to their conditions when seeking permission to enter their country (i.e., a visa) and has promised to adhere to that, then it is not permissible for him to commit mischief in their land, to betray anyone, to steal, to kill or to do any destructive action, and so on. 10-The Muslims believe that in the case of non-Muslims who wage war against them and drive them out of their homes, or help others to do so, it is permissible for Muslims to shed the blood of these non-Muslims and confiscate their wealth. 11-The Muslims believe that it is permissible for a Muslim to treat kindly those non-Muslims who are not hostile, whether by offering financial help, feeding the hungry, giving them loans if needed or interceding with regard to permissible matters, or speaking kindly to them or returning their greetings, and so on. Allaah says (interpretation of the meaning): Allaah does not forbid you to deal justly and kindly with those who fought not against you on account of religion nor drove you out of your homes. Verily, Allaah loves those who deal with equity [al-Mumtahanah 60:8] 12-There is no reason why Muslims should not cooperate with non-Muslims with regard to establishing truth and combating falsehood, to support the oppressed and ward off danger from mankind, such as cooperating to fight pollution or to protect the environment, or to combat epidemic diseases and so on. 13-The Muslims believe that there are differences between Muslims and non-Muslims in specific rulings such as diyah (blood money), inheritance, marriage, guardianship in marriage, entering Makkah etc., as is explained in the books of Islamic fiqh (jurisprudence). This is based on the commands of Allaah and His Messenger Muhammad (peace and blessings of
[ppiindia] siapa KARTINI? dari kegelapan menujut cahaya
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH. ada kiriman buaguuus dech, bagi2 yah, silah: DOOR DUITERNIS TOT LICHT (Habis Gelap Terbitlah Terang) Taken From: Permata, Bogor Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita negerinya sdh terbata-bata membaca cita-citanya. Tujuh tahun yg lalu namanya kembali mencuat ke permukaan setelah seorang sejarawan Indonesia mempermasalahkan gelar kepahlawanannya. Lepas dari kaitan itu, kita tak perlu mempermasalahkan dia benar atau salah atau pantaskah ia mendapat gelar pahlawan atau tdk, yg pasti sejarah hrs diungkapkan baik dan buruknya terserah kpd pendengar sejarah utk menilai dan berinterpretsi thd sejarah tsb. Kartini tdk dapat diartikan lain kecuali sesuai dgn apa yg tersirat dlm kumpulan suratnya; DOOR DUISTERNIS TOT LICHT, yg terlanjur diartikan oleh Armijn Pane sbg, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sedangkan Prof. Dr. Haryati Soebadio, Dirjen Kebudayaan Depdikbud, yg notabene cucu RA Kartini mengartikannya sbg Dari gelap menuju cahaya, yg kalau kita lihat dalam Al Qur'an akan tertulis sbg, Minadz Dzulumaati Ilaan Nuur. Ini merupakan inti ajaran Islam yg membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya (iman). Kartini ada dlm proses kegelapan menuju cahaya, tapi cahaya itu belum sempurna menyinari krn terhalang oleh usaha westernisasi. Kartini yg dikukung oleh adat dan dituntun oleh Barat telah mencoba meretas jalan menuju ke tempat yg terang. Dan apakah yg kita lakukan kini merupakan langkah-langkah maju ataukah surut ke belakang...? KARTINI: IBU ADALAH SEKOLAH BAGI ANAK-ANAKNYA. Berapa banyak dewasa ini jabatan dan kedudukan penting yg pada mulanya dipegang oleh kaum pria kini dipegang oleh kaum wanita? Berapa banyak pula jumlah pekerjaan yg dimasuki oleh kaum wanita sehingga banyak kaum pria yg hrs kehilangan pekerjaannya? Seorang wanita sekalipun tdk bekerja maka ia tdk akan kehilangan nafkahnya, krn ia hidup dari tanggungan hidup suaminya. Tapi apa artinya jika seorang pria kehilangan pekerjaannya? Maka mulut yg ada dibelakangnya, yaitu mulut istri dan anak-anaknya akan tetap menganga menanti kehadirannya, mengharapkan sesuatu yg dibawanya. Apa jadinya negeri ini jika kaum prianya menganggur? Kalau bukan petaka, tentu paling tdk negeri ini menjadi Lembah Amazone. Padahal wanita lebih diperlukan sbg sekolah bagi anak-anaknya. Dan bukan sbg kuda beban atau ayam-ayam pengais yg tertatih-tatih dan tersuruk-suruk menanggalkan pribadinya yg asli. Kartini tdk pernah mengimpikan wanita-wanita sesudah generasinya menjadi bebas tanpa kendali atau merebut hak lelaki hingga mengingkari fitrahnya. SURAT KEPADA STELLA (tertanggal 18 Agustus 1899) Sesungguhnya adat sopan santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku hrs merangkak, bila hendak berlalu di hadapanku. kalau adikku duduk di kursi, saat aku lalu, hrslah ia turun duduk di tanah dengan menundukkan kepala sampai aku tak terlihat lagi. Mereka hanya boleh menegurku dgn bahasa kromo inggil. Tiap kalimat haruslah diakhiri dgn sembah. Berdiri bulu kuduk, bila kita berada dlm lingkungan keluarga Bumiputera yg ningrat. Bercakap-cakap dgn orang lain yg lebih tinggi derajatnya haruslah perlahan-lahan, jalannya melangkah pendek-pendek, gerakannya lambat-lambat spt siput. Bila berjalan cepat dicaci orang, disebut sbg kuda liar. Peduli apa aku dgn segala tata cara itu... Segala peraturan itu buatan manusia dan menyiksa diriku saja. Kamu tdk dapat membayangkan bagaimana rumitnya etiket keningratan di dunia Jawa itu. Tapi sekarang mulai dgn aku, antara kami (Kartini, Roekmini dan Kardinah) tdk ada tatacara itu lagi. Perasaan kami sendirilah yg akan menunjukkan atau menentukan sampai batas mana cara liberal itu boleh dijalankan. Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan pikiran (fikroh), dan keningratan budi (akhlaq). Tdk ada manusia yg lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat org membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sdh beramal sholeh org yg bergelar macam Graaf atau Baron..? Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yg picik ini... Sebelum kita melanjutkan surat-surat Kartini yg lain ada baiknya kita melihat sahabat pena Kartini yg merupakan musuh-musuh dlm selimut yg berusaha mempengaruhi Kartini dgn cara dan pahamnya masing-masing. Mereka itu adalah: 1. Mr. J.H Abendanon Datang ke Hindia tahun 1900. Diutus oleh pemerintah Belanda utk melaksanakan politik Ethis. Tugasnya adalah sbg Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan. Karena masih baru, ia meminta nasehat teman sehaluan politiknya yaitu Snouck Hurgronje. Snouck memiliki konsepsi politik Asosiasi, menurutnya memasukkan peradaban Barat dlm masyarakat pribumi adalah cara yg paling ampuh utk membendung dan mengatasi Islam di Hindia Belanda. Tapi tdk mungkin mempengaruhi rakyat sebelum kaum ningratnya dibaratkan. Sesudah itu akan semakin mudah
[ppiindia] Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga?
Qur#8217;an dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya diterima. Aqidah Islam diwujudkan dalam bentuk syahadat hati dan lisan. Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang, bebas dari keraguan. Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Aqidah Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan merupakan syarat sahnya semua amal kita. Untuk memperoleh aqidah yang lurus kita perlu mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah dan apa-apa yang disukai dan dibenci Allah. Tanpa aqidah yang lurus maka amal ibadah kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling dibenci Allah SWT adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan makhluk atau benda ciptaan-Nya. Allah berfirman, #8220;Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang yang merugi#8221; (QS, Az-Zumar: 65). Aqidah adalah tauqifiyah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil, dan tidak ada medan ijtihad atau berpendapat didalamnya. Sumbernya hanya al-Qur#8217;an dan as-Sunnah, sebab tidak ada yang lebih mengetahui tentang sifat-sifat Allah selain Allah sendiri. Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan ta#8217;at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma#8217; (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath#8217;i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang shahih serta ijma#8217; Salafush Shalih. Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain. Didalam Al Qur#8217;an, surat Al-A#8217;raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis beberapa kali ajakan para nabi, #8220;Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya#8221;. Dengan demikian ilmu Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Tanpa aqidah yang benar seseorang akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup kebahagiaan. Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita. Wallahu a#8217;lam bish shawab. Wassalam, Abdi Leo Imanov Abdu-lLah AllahsSlave ___ To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! Security Centre. http://uk.security.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/