[ppiindia] Only For Allah

2009-07-14 Terurut Topik Leo Imanov
 this step closer to Allah, as difficult as it
may have seemed at the time. 





As I was having my very last
doubt the verse in Surah Al Baqarah (verse 286, I believe), continued
to penetrate my heart: La yukalif Allah nafsin ila was'aha.
On no soul doth Allah place a burden greater than it can bear.

These are the very words that gave me the courage to finally make
the right choice. It was at that very moment that I said, Allah,
I will wear this hijab because I believe in my heart that you have
asked me to do so. Please guide me and give me the strength to do
this. 





Just over a year has gone by now
and I can honesty tell you that I have never felt more free or more
at peace with myself and the world around me. 
In all fairness I
will be honest and tell you that it wasn't an easy thing to do. Quite
frankly, it was probably the most difficult challenge I've had to
face in my life. Isn't it ironic how that works? The things that will
benefit us most and that make the most sense are often those we fail
to realize or have difficulty accepting. 





I've had to deal with a variety
of off-the-wall comments. But what it all boils down to is me making
a personal decision to increase my faith and become what I believe to
be a better Muslim. To me the hijab not only represents modesty,
purity, righteousness and protection but truly is the ultimate state
of respect and  liberation. Alhamdou lilah, I am free!  





I am a Muslim woman 
Feel
free to ask me why 
When I walk 
I walk with dignity 
When I
speak 
I do not lie 





I am a Muslim woman 
Not all
of me you'll see 
But what you should appreciate 
Is that the
choice I make is free 





I'm not plagued with depression

I'm neither cheated nor abused 
I don't envy other women 
And
I'm certainly not confused 





Note, I speak perfect English

Et un petit peu de Francais aussie 
I'm majoring in
Linguistics 
So you need not speak slowly 

I run my own small business

Every cent I earn is mine 
I drive my Chevy to school 
work 
And no, that's not a crime! 





You often stare as I walk by

You don't understand my veil 
But peace and power I have found

As I am equal to any male! 





I am a Muslim woman 
So
please don't pity me 
For God has guided me to truth 
And now
I'm finally free 

 

Elan Sudjanamihardja 
Mobil: +49 (0)1 76 63 01 56
79
Germany

http://imanov.jeeran.com
http://sudjanamihardja.multiply.com

http://groups.yahoo.com/group/risalah-alfurqan/join
http://groups.yahoo.com/subscribe/RuqyaShariyah








Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlaveSubscribe to risalah-alfurqanPowered by 
us.groups.yahoo.com


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Leo Imanov telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster

2008-07-14 Terurut Topik Leo Imanov
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Leo Imanov. 

Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman 
lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan 
tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi!

Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat 
email, atau kehilangan ponsel.

Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Leo.

http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US

*
Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, 
klik di bawah ini:
http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Leo Imanov telah mengundang Anda untuk bergabung dengan Friendster

2008-07-11 Terurut Topik Leo Imanov
Anda diundang untuk bergabung ke dalam jaringan pertemanan Leo Imanov. 

Dengan bergabung dengan Friendster, Anda dapat berhubungan kembali dengan teman 
lama, bertemu teman baru, membuat blog, membuat profil kustom, menyimpan 
tanggal ulang tahun, dan masih banyak lagi!

Anda bahkan dapat tetap berhubungan apabila Anda pindah, mengganti alamat 
email, atau kehilangan ponsel.

Klik di bawah ini untuk bergabung dengan jaringan Leo.

http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US

*
Apabila Anda tidak ingin menerima email pemberitahuan dari Friendster, 
klik di bawah ini:
http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: Re: [K I A] Rasionalisasi Kisah Nuh

2008-06-24 Terurut Topik Leo Imanov

ada tanggapan lain?

quot;Fa maadza ba#39;da-lhaqq, illa-dl_dlalaalquot;



Leo Imanov

Abdu-lLah

AllahsSlave

http://sudjanamihardja.multiply.com

http://imanov.jeeran.com

phone: +49 241 1 89 93 69

mobile: +49 1 76 63 01 56 79

--- On Tue, 24/6/08, Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Leo Imanov [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Keluarga Islam Aachen] Rasionalisasi Kisah Nuh
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, 24 June, 2008, 9:59 AM

bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa shallatu wa sallamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa man walah.

wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

readone!

Hal-hal yang dipertanyakan adalah:
Nabi Nuh A.S. yang adalah
orang ... (lupa dari daerah mana) dan pekerjaannya sehari-hari adalah
petani atau pembuat anggur/wine (Woow, wait a minute, Nabi Allah kok
ngebuat anggur? gak salah nih?)
alkohol itu diharamkan begitu juga babi, sembelihan bukan karena Allah dan 
bankai hanya untuk ummatnya muhammad SAW.
kita liat misalnya, orang2 yahudi dan nashara berbeda dengan pengharaman ummat 
islam.
jadi tak salah lach.

Ukuran
bahtera Nuh yang mencapai besar satu kapal tanker. Tidak mungkin
dibangun dari kayu, karena struktur kayu tidak memungkinkan dibangun
bahtera sebesar itu.

justru dengan kayu ini bisa lebih hebat, lhoh!
saya pernah liat sebuah atraksi yang dibuat kayu sebuah loop dan yang gigantis 
tanpa paku dan schrauben lhoh!
kemudian sebuah gereja besar di rusia semuanya dari kayu tanpa paku dan apapun 
untuk membangunnya, hanya ensel pintu dari besi, selainnya itu kayu belaka.
jum'at dua lalu saya shalat jum'atan di reutlingan, ini di depan mata sendiri 
balok2nya itu guede2 untuk kubah dan atap2nya, ternyata setelah diperhatikan 
papan2 biasa yang dilem azza, dan di press sehingga membelok2 melekuk2 
kepentingan busur2 yang bermacam2 radiusnya. cuman bedanya disini saya lihat 
schrauben guede2 lagi.
jadi tak jadi masalah kayu!


Datangnya air yang menutupi bumi.
Berdasarkan perhitungan ahli geologi, diperlukan air sebanyak 5 kali
lipat dari seluruh air yang ada di bumi untuk menutupi seluruh bumi.
Dari mana datangnya air ini? Kata ahli geologi, gak mungkin didapat
jumlah air sebanyak itu. Selain itu, kalau permukaan bumi tertutupi
air, maka akan terjadi perubahan iklim.

koq BUMI?
apa seluruh dunia?
TIDAK khan?
contoh lihat azza tuch tsunami!
dan..
kalau Allah mau seluruh bumi apa susahnya sech bagi Dia???
air bisa jadi es dan sebaliknya... buktinya sekarang tambah tenggelam dunia 
khan?
atau air laut naik ya sami mawon toch?


Yang
naik ke atas bahtera Nuh adalah setiap pasang hewan dari species yang
ada di bumi. Paling tidak ada jutaan spesies di muka bumi, mau
dimasukin semua ke dalam bahtera selama 7 hari, berarti dibutuhkan
kecepatan pemuatan hewan: 50 binatang per detik.

ya, hewan2 yang dinegrinya azza khan?
cucunguk darei indo mah ya di indo muasa dibawa2 ke negri nuh AS.
ingat tak seluruh dunia koq!


Bahtera Nuh
kemudian terdampar di gunung ... (lupa lagi T_T) di daerah selatan
Turki. Sayangnya, sampai dokumentasi ini dibuat, bukti otentik bahwa
ada sisa-sisa bahter Nuh, tidak berhasil ditemukan.

ahli2 atsar dan geologi sekarang ini lagi baru ngukur2, dengan gambar2 dari 
satelit. itu bukan urusan saya sesungguhnya,  saya mah percaya azza.
menurut berita di tivi cuman lupa kapannya, sudah agak lamaan juga sech 
konturennya sudah ada ditemukan di sebuah guunung di turki, saya tidak akan 
lupa hal ini kerna begitu saya lihat program itu lansung saya telpon guru saya 
mutawalliy musa untuk agar dia juga melihatnya, anaknya muhammad 
membangunkannya dan saya kena semprot!
maka saya tak akan lupa berita itu.



Yah
pokoknya ada hal-hal yang dipertanyakan oleh ilmuwan (hayoo siapa yang
mau disebut ilmuwan..yang pasti bukan saya). Dan yang luar biasa dari
dokumentasi ini adalah, ketika tiba-tiba ditemukan sebuah tablet tanah
liat (bukan tablet obat tapi seperti tulisan di atas tanah liat)
peninggalan babilonia yang menceritakan tentang banjir besar yang
melanda mesopotamia. Entah kenapa, mereka (ilmuwan...entah ilmuwan yang
mana) mengatakan, bagaimana kalau ternyata kisah Nuh di bible itu
diangkat dari cerita banjir besar ini.. Astaghfirullah. ..kok maksa
banget ya. 

sesungguhnya yang saya sansikan itu kebenaran2 yang ditemukan ilmuwan, kerna 
itu semua nisbi azza hakikatnya. yang mutlak benernya adalah islam yang 
berdasarkan quran dan sunnah pembawa risalahnya, lepas dari khurafat dan 
tahayul.
jangan2 anak cucu kita juga tak akan percaya kalu terjadi tsunami di sumatra, 
ya wong di jawa azza tak kerasa katanya!


Tapi
terus terang cerita ini begitu menggelitik (lucu bikin penasaran otak,
tapi bikin kesal iman) sampai akhirnya saya terus mengikutinya.
Akhirnya diduga bahwa tokoh Nuh ini adalah seorang Raja (wow...raja)
yang punya uang banyak. Dan dia bukan orang ... (seperti disebutkan di
bible) tetapi orang sumeria. Pekerjaan Nuh sang raja adalah pedagang
dan untuk berdagang, dia membangun kapal yang besar. Dan seterusnya..
dan

[ppiindia] Leo Imanov has invited you to join Friendster

2008-04-24 Terurut Topik Leo Imanov
You're invited to join Leo Imanov's network of friends. 

By joining Friendster, you can reconnect with old
friends, meet new friends, start a blog, build a custom
profile, keep track of birthdays, and so
much more!

You can even stay in touch if you move away, switch
email addresses, or lose your mobile phone.

Click below to join Leo's network.

http://www.friendster.com/join.php?inviteref=14459454amp;invite=Vn8iOjfT0gHA4UajBVrkUhoTgEspbBp2TtACH4h3lIk*amp;lang=en-US

*
If you do not wish to receive notification emails from Friendster, please click 
below:
http://www.friendster.com/blockemails.php?invite=cHBpaW5kaWFAeWFob29ncm91cHMuY29t


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] subahan-lLah. alhamdu li-lLah, Allahu akbar!.....

2008-01-01 Terurut Topik Leo Imanov
allahu akbar!

http://www.youtube.com/watch?v=f5Jd4nLigVI

semoga bermanfaat



Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote:


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79
   
-
 Sent from Yahoo! #45; a smarter inbox.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] ada site yang buaguuuus dech nech!

2007-10-25 Terurut Topik Leo Imanov

http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/888/Makan_Daging_Bangkai_Manusia_Kok_Doyan



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Want ideas for reducing your carbon footprint? Visit Yahoo! For Good  
http://uk.promotions.yahoo.com/forgood/environment.html


[ppiindia] What is special about fasting ...........

2007-09-24 Terurut Topik Leo Imanov
 between ten and seven hundred fold, many times. But
with regard to fasting, Allaah connected the reward to Himself without
specifying any number. Allaah is the most generous of those who are
generous, and the gift reflects the generosity of the giver. So the
reward of the one who fasts will be very great, without reckoning.
Fasting is patience in obeying Allaah, patience in keeping away from
the things forbidden by Allaah, and patience in bearing the decree of
Allaah, hunger, thirst, physical and mental weakness. So it combines
all three types of patience, thus the fasting person deserves to be
counted as one of the patient, and Allaah says (interpretation of the
meaning): 

#8220;Only those who are patient shall receive their reward in full,
without reckoning#8221;

[al-Zumar 39:10]  

Majaalis Shahr Ramadaan, p. 13 

And Allaah knows best.

Islam QA

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  
Nervous about who has your email address? Yahoo! Mail can help you win the war 
against spam.
http://uk.docs.yahoo.com/mail/addressguard2.html


[ppiindia] bagi yang suka gosip

2007-09-21 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, 
assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

ada kiriman nech bagi2 dech, maaf bagi yang tak berkenan yach!
tak usah dijawab koq, ngerti azza


wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum



antara gosip dan bulu ayam  


Seorang wanita mengulang sepotong berita yang memalukan mengenai 
tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui ceritanya. 
Dan, orang yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul.

Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut 
mengetahui
bahwa berita itu betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi 
seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat 
dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.

Pergilah ke pasar, kata orang tua bijak itu, dan belilah seekor 
ayam. Sembelihlah. Kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya 
dan buang satu persatu di sepanjang jalan.

Meski kaget mendengarkan itu, si wanita melakukan apa yang disarankan 
kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya 
menyebarluaskan berita bohong itu pada seluruh penduduk desa. 
Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan 
menanyakan persoalannya kembali.

Si orang bijak itu berkata, Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan 
kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali 
kepadaku.

Si wanita itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan 
bulu-bulu ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah 
menerbangkan semua bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia 
bisa mengumpulkannya semua. Setelah mencari-cari selama berjam- jam, 
ia kembali hanya bisa mengumpulkan sebanyak tiga potong bulu saja. Si 
wanita itu kembali menemui orang tua bijak.

Lihatlah! kata si orang bijak, sangat mudah mencabuti bulu ayam 
dan melemparkannya. Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. 
Begitu pula dengan gosip dan berita bohong. Tidak sulit untuk 
menyebarluaskan rumor, namun sekali terlempar, anda tidak akan pernah 
secara penuh memperbaiki kesalahan anda.

Hai orang2 yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, 
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah DOSA dan janganlah kamu 
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu 
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu 
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa 
jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah 
Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang. (Qs.49:12)

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  _
Do not compromise. Get unlimited storage and first rate spam protection with 
Yahoo! Mail.
http://uk.mail.yahoo.com


[ppiindia] menyemir rambut......

2007-09-21 Terurut Topik Leo Imanov
Didapatkan Fatwa dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin
rahimahullah pada Majmu' Fatawa wa Rasail Bab 4 No.136 (edisi bahasa
Indonesia Fatwa-Fatwa tentang Wanita jilid I terbitan Darul Haq)

seperti berikut:

Pertanyaan ke-808:

Beliau rahimahullah ditanya: Apa hukum menyemir rambut secara
menyeluruh dengan warna-warni?

Jawab:
Menyemir rambut bisa dirinci sebagai berikut; orang yang sudah tua
diperbolehkan untuk menyemir rambut(uban) nya dengan warna selain warna
hitam. Sedangkan warna hitam tidak diperbolehkan oleh Rasulullah
shallallahu 'alayhi wasallam: Ubahlah uban ini dan hindarilah warna
hitam. (Hadits Riwayat Muslim)

Sedangkan dalam kitab Muharramat Istahnaa Bihan-Naas yang ditulis oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah dan Muhammad Shalih
al-Munajjid (edisi bahasa Indonesia Dosa-Dosa yang Diremehkan
terbitan Pustaka Al-Kautsar) seperti berikut:

Sebenarnya hal yang dilarang adalah menyemir rambut (uban) dengan warna
hitam. Dalil Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam: Kelak di akhir
zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai rambutnya dengan warna hitam
seperti sekumpulan burung dara, mereka itu tidak akan dapat mencium bau
surga. (Hadits Riwayat Abu Dawud)

Sedangkan terdapat hadits shahih bahwa yang pernah dilakukan oleh
beliau Shallallahu 'alayhi wasallam adalah merubah warna ubannya dengan
pacar atau sejenisnya yang mengandung unsur kekuning-kuningan atau
kemerah-merahan atau mengesankan warna coklat.

Dan tatkala Abu Quhafah disuruh datang pada hari penaklukan Makkah yang
saat itu kepala dan janggutnya seperti tsaghamah (jenis pohon yang
memiliki bunga putih), karena saking putihnya maka belia Shallallahu
'alayhi wasallam bersabda: Ubahlah (uban) ini dengan sesuatu dan
hindarilah warna hitam. (Hadits Riwayat Muslim)

Wallahu'alam!


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  _
Do not compromise. Get unlimited storage and first rate spam protection with 
Yahoo! Mail.
http://uk.mail.yahoo.com


[ppiindia] Bahaya Dengki.

2007-09-20 Terurut Topik Leo Imanov
:#8221;Dan (aku berlindung)dari kejahatan
orang yang hasad
apabila ia telah memiliki sifat iri(dengki)#8221;.

Hanya ada rasa hasad didalam diri seseorang yang diperbolehkan oleh
agama sebagaimana sabda Rasulullah yang kira-kira bermaknakan:#8221;
Tidak diperbolehkan hasad kecuali dalam dua perkara, seseorang yang
diberikan
oleh Allah ta#8217;ala akan harta lalu ia menafkahkan hartanya itu
pada jalan Allah, dan seseorang yang diberikan karunia oleh Allah
Ta#8217;ala akan ilmu dan ia mengamalkan ilmunya serta memberikannya
pada orang
lain#8230;..#8221;.

Lantas bagaimana cara kita agar kita terhindar dari sifat iri
tersebut?Caranya cukup mudah, asal ada kemauan yang kuat.

Pertama:.Kita harus menyadari bahwa kalau kita iri, segala amalan kita
akan rusak.

Kedua: Kita harus menyadari, dan bersyukur atas karunia yang telah
diberikan oleh Allah ta#8217;ala, Allah berfirman.Jika kamu bersyukur
maka nikmatku akan kutambah, tetapi bila kamu kafir (tak bersyukur),
maka
tunggulah azabKu yang maha pedih 

Ketiga:Kita harus menyadari bahwa ada beberapa perkara yang tidak bisa
diganggu gugat oleh manusia dari ketentuan yang pencipta,yaitu,
kelahiran, kematian, rezeki dan jodoh seseorang, telah ditetapkan dari
Allah Ta#8217;ala.

Keempat: Tak perlulah kita mencari-cari aib, atau kesalahan seseorang,
hal ini akan menimbulkan dosa dan rasa iri dengki kita saja pada orang
tersebut.Allah berfirman:#8221;Janganlah kamu bertajassus(mencari-cari

kesalahan orang lain)#8221;Dan janganlah kamu bergunjing.(bergunjing
hanya dibolehkan agama dalam beberapa perkara, salah satunya bila ada
niatan baik untuk merubah orang yang kita gunjingkan tersebut.)

Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang tak memiliki kesalahan,
yang benar datangnya dari Allah Ta#8217;ala, yang salah berasal dari
diri saya sendiri dan syetan. 


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/ 


[ppiindia] Mistakes to Avoid during Ramadhaan

2007-09-19 Terurut Topik Leo Imanov
 worship. Indeed, they would increase their religious
observances in this month.  

Some people justify their laziness with the weak hadeeth that reads:
#8220;The sleep of the fasting person is worship.#8221; If, for the
sake of argument, we assume that the hadeeth is authentic, it does not
justify laziness. It certainly does not pardon the practice of those
who sleep all day in Ramadhaan and then spend the nights in feasting
and merriment. The hadeeth refers to the normal sleeping habits of the
person, like the person#8217;s usual daily nap. This normal sleep
helps invigorate the person for further acts of worship.  

It is necessary for a person to capitalize on the opportunity for
blessings that the month of Ramadhaan has to offer. A Muslim should
strive to the utmost to earn Allaah Subhaanahu wa Ta#8217;aala#8217;s
reward during this month, keeping in mind that there is no guarantee of
his living to see another Ramadhaan.  

Excessive Eating and Drinking  

Some people spend their nights in Ramadhaan filling their stomachs with
all types of food and drink, sometimes indulging in delicacies that
they do not ever eat outside of Ramadhaan. This practice, without
doubt, contradicts the very essence of Ramadhaan and the wisdom behind
our fasting.  

It is related from al-Miqdâm b. Ma#8216;di Yakrib that the Prophet
sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam said:  #8220;The human being does
not fill up any vessel worse than his stomach. It is sufficient for a
person to eat just enough to keep his back straight. If he must eat
more, then he can fill a third with food, a third with drink, and leave
a third for air.#8221; [Sunan al-Tirmidhî (2380)]  

How can a person learn to subdue his base impulses and desires through
fasting, when he makes up for it all by indulging his every whim at
night, eating even more during Ramadhaan than he does during the rest
of the year? In some places, people have a custom of storing food and
reserving it for Ramadhaan, so that they consume in Ramadhaan the
quantity of food that would usually take them months to eat.  

We all know that the purpose of fasting is to rein in our passions and
break our desires in order to grow in piety. If we allow our hunger to
build in strength from dawn to dinner time only to then indulge our
hunger with greater gusto, this merely magnifies the pleasure of
eating. It strengthens our passions more than if we had been left to
our normal eating patterns.  

Getting Angry  

Some people seem to think that their bad tempers are excused because
they are fasting. They allow their anger its full spectrum of
expression, saying the most horrible things and doing the most
preposterous deeds.  

A fasting person needs to adorn his fast with magnanimity and good
manners. He should remind himself that the Prophet sall Allaahu
#8216;alayhi wa sallam said: #8220;The strong person is not the one
who can wrestle someone else down. The strong person is the one who can
control himself when he is angry.#8221; [Saheeh al-Bukhaari (5763) and
Saheeh Muslim (2609)]  

Abandoning Fasting Without an Excuse  

Abandoning a Ramadhaan fast without a valid excuse is a major sin. A
person who falls into this sin must repent sincerely and earnestly to
his Lord. He must also make up the days that he missed later. He must
also provide a meal for a poor person for each day that he missed if he
is financially able to do so.  

Fasting is one of the five pillars of the religion of Islam. A person
who openly abandons the Ramadhaan fast should be rebuked for doing so
and not left to be a bad example for others.  

Women Putting on Perfume to Go to the Masjid  

Some women put on attractive perfumes to when they go to the mosque at
night in Ramadhaan. This is a mistake.  

The Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam said: #8220;Any woman
who dons perfume should refrain from attending the #8216;Ishaa#8217;
congregation with us.#8221; [Saheeh Muslim (444)]  

The Prophet sall Allaahu #8216;alayhi wa sallam also said: #8220;Any
woman who puts on perfume and then walks by people so they can get a
whiff of her perfume is a wanton woman.#8221; [Sunan al-Tirmidhi
(2786) and Sunan al-Nasaa#8217;i (5126)]  

Staying Up Late  

This is a mistake if it leads to bed consequences. Some people stay up
late at night and then sleep through the Fajr prayer. Some even sleep
through the Zuhr and #8216;Asr prayers. If they force themselves to
get up during the day, they can suffer extreme fatigue on account of
it. If they are employees, their performance at work suffers.

Such people need to keep cognizant of the blessings of this month that
they lose out on because of these consequences.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Want ideas for reducing your carbon footprint? Visit Yahoo

[ppiindia] Agar Puasa Tak Percuma

2007-09-19 Terurut Topik Leo Imanov
saya lanjutkan azza nech tanpa koment, o doch ya ini dia!

Agar Puasa Tak Percuma 
Posted by: Des [EMAIL PROTECTED] 
Wed Sep 19, 2007 3:46 am (PST) 

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

AGAR PUASA TAK PERCUMA

Hadits Rasulullah SAW yang artinya, #8220;Berapa banyak
orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan
apa-apa melainkan lapar dan dahaga saja,#8221; patut kita
renungkan. Untuk itu, agar puasa tidak sia-sia ada
beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yakni antara
lain:

1. Tundukkan Pandangan
Dengan menundukkan pandangan, mata akan terjaga dari
segala hal yang tidak halal. Segala hal yang haram
berpotensi melalaikan hari dari mengingat Allah. Mata
adalah sumber segala tindakan. Rasulullah SAW
bersabda, #8220;Pandangan adalah salah satu anak panah
beracun dari anak panah iblis. Barang siapa
meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah
akan memberinya keimanan yang merupakan kelezatan di
dalam hatinya.#8221;

2. Jaga Lisan
Sebagai pengganti berkata dan mengucapkan hal-hal yang
tidak diridhai Allah SWT, seperti berdusta, ghibah,
menggunjing, memaki, bertengkar dan segala hal yang
dapat mengundang segala kebencian dan permusuhan,
hendaklah lisan disibukkan dengan zikir mengingat
Allah dan membaca Al-Qur#8217;an. Dengan demikian, hati
juga akan terjaga dari niat jahat. Rasulullah
bersabda, #8220;Sesungguhnya puasa adalah perisai. Apabila
salah seorang di antara kamu berpuasa, maka jangan
berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada
seseorang menyerang atau memaki, katakanlah, #8220;Aku
sedang berpuasa!#8221;

3. Jaga Telinga
Setiap yang haram diucapkan, haram juga didengarkan.
Bahkan kedudukan orang yang suka mendengarkan berita
bohong sama dengan orang yang memakan barang haram.
Allah SWT berfirman, #8220;Mereka itu adalah orang-orang
yang suka mendengar berita bohong. Banyak memakan yang
haram.#8221; (Al-Maidah: 42). Sikap suka mendengarkan
ucapan-ucapan haram ini berdampak pada kehidupan
sosial. Karena apa yang didengar, baik itu berita
bohong atau ghibah (membicarakan aib orang lain) dapat
mengakibatkan permusuhan.

4. Tidak Makan dengan Berlebihan
Kebanyakan kaum Muslimin tidak bisa mengendalikan
makan mereka terutama ketika berbuka puasa.
Seburuk-buruk wadah adalah perut yang penuh makanan.
Tujuan puasa untuk menundukkan hawa nafsu guna
memperkuat jiwa mencapai taqwa. Bila dari pagi hingga
sore perut dikosongkan, kemudian dipenuhi dengan
berbagai makanan saat berbuka, maka syahwat akan
bangkit kembali. Hikmah puasa akan hilang. Puasa yang
bertujuan melemahkan sarang setan menjadi sia-sia.
Karena syahwat menguat dan setan kembali menghembuskan
rayuannya agar berbuat kejahatan.

5. Penuhi Hati dengan Harapan dan Kecemasan
Kala seorang Mukmin berpuasa, ia tidak tahu apakah
ibadahnya akan diterima atau tidak. Segala ketentuan
ditangan Allah. Kita boleh cemas, tapi tetap harus
berharap. Kecemasan jangan sampai membuat kita putus
asa dari ampunan Allah.

Dengan memperhatikan beberapa hal di atas seraya
menghindarinya sejauh mungkin dan memperbanyak ibadah,
Insya Allah, puasa kita akan diterima oleh Allah SWT.
Surga Ar Royyan yang dijanjikan-Nya niscaya bisa kita
raih. Derajat taqwa yang menjadi tujuan ibadah kita
akan tercapai. Dengan demikian Ramadhan tidak lewat
bagai angin begitu saja. Amiin.

SEMOGA BERMANFAAT!
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1428 H

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Try Yahoo! Mail now with Unlimited Storage and see the difference.
http://uk.mail.yahoo.com


[ppiindia] Fasting in Ramadan: Lessons Moralities

2007-09-17 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum
wa rahmatu-lLahi wa barakatuH

dapet kiriamn nech, bagi2 dech.buagus koq.

Fasting in Ramadan: Lessons  Moralities 

By Dr. Muzammil H. Siddiqi

Allah, Most High, says, #8220;Blessed be He in whose hand is the
Sovereignty, and He is able to do all things. He created death and life
that He may try which of you is best in deed. He is the Exalted in
Might, oft Forgiving.#8221; (Al-Mulk: 1-2) 

Also, He says, #8220;It is He who made the night and day to follow
each other for such as have the will to celebrate His praises or to
show their gratitude.#8221; (Al-Furqan: 62) 

Life and death and the succession of nights and day have a purpose and
that is to test us and to give us an opportunity to express our thanks
and gratitude to our Creator and Sustainer. The month of Ramadan comes
and goes. We must examine ourselves now and see what we have learned
and achieved during this month. The test of success of this month lies
in the effects it has left upon us as follows: 

1. Discipline: We learn in this month how to discipline ourselves for
the sake of Allah. In our morning and evening, we follow a strict
schedule of eating and drinking. We are constantly aware that even in
our such mundane activities as eating and drinking, we must remain
under divine injunctions. We change our habits in our daily routines
because we learn that we are not the servants and slaves to our habits,
but always the servants of Allah. Then after Ramadan, we have to keep
this spirit of discipline in other modes of our life and must continue
with our submission to the commands of Allah. 

2. Renewal of Devotional Life: Ramadan renews our enthusiasm for
worship and devotion to Allah. In this month we are more careful of our
daily prayers and have special prayers at night. There is no religion
without prayer and Muslims learn in this month how to strengthen and
deepen their religious life. 

3. Renewal of Contact with the Qur#8217;an: Ramadan and the
Qur#8217;an are linked together from the beginning. It was in this
month that this divine message was revealed to Prophet Muhammad, peace
and blessings be upon him. We are told that the Prophet, peace and
blessings be upon him, was fasting when he received the first
revelation. Fasting prepares the believers' hearts to learn the Word of
Allah. It is the most suitable condition for our spiritual and mental
communication with the Qur#8217;an. The Muslim Ummah pays more
attention to the Qur#8217;an in this month. This renewed contact with
the Qur#8217;an must help us in following its message. 

4. Renewal of Identity with the Ummah: Ramadan is not an individual
experience only, but it is an experience in community. The whole Muslim
Ummah fasts together in one and the same month. We identify with one
another in our obedience to Allah. This gives us a new sense of
togetherness and association. Ramadan teaches us that the Muslim Ummah
is the community of piety and devotion to Allah and its members derive
their strength from each other in deeds of piety and virtue. The bonds
that are based on piety and virtue are the strongest bonds and it is
these bonds that prove good for mankind. The strength of the Muslim
community lies in its commitment to the values of goodness, morality
and piety. Ramadan leaves an imprint of all these values upon the
Muslim Ummah. 

5. A Fresh Sense of Care and Sympathy: Fasting in the month of Ramadan
helps us to understand the suffering and the pains of the poor and
needy. By our voluntary hunger and thirst we realize what it means to
be deprived of basic necessities of life. Ramadan is called the month
of charity and sympathy. We learn how to be more kind and generous in
this month. Many Muslims also pay their Zakah in the month of Ramadan. 

6. Jihad or Struggle: Fasting in Ramadan and Jihad both of them were
prescribed in the same year, that is, the second year of Hijrah in
Madinah. Fasting prepares for hardships and sacrifice. These are two
important things without which Jihad is not possible. Muslims learn in
Ramadan how to struggle against the forces of evil in their own selves,
in the society around them, and in the world at large. 

7. Taqwa: To summarize all the moral and spiritual gifts of Ramadan, we
can say that Ramadan gives us the great gift of Taqwa. Taqwa is the sum
total of Islamic life. It is the highest of all virtues in the Islamic
scheme of things. It means, God-consciousness, piety, fear and awe of
Allah and it signifies submission to Allah and total commitment to all
that is good and rejection of all that is evil and bad.


tak menyesal toch?

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http

[ppiindia] Minta maaf sebelum Ramadhan...........

2007-09-11 Terurut Topik Leo Imanov
tidak pernah memerintahkannya -

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Matematika Gaji VS Sedekah

2007-09-09 Terurut Topik Leo Imanov
. Tetapi di saat bersamaan, semakin banyak nilai yang
dibayar untuk itu, Allah akan menggantinya berlipat-lipat. 

Terus, gimana caranya Mas, agar bisa menyeimbangkan nilai matematis
dengan dimensi sedekah itu? 

Pertama, ingat, sedekah tidak akan membuat orang jadi miskin, tapi
sebaliknya menjadikan ia kaya. Kedua, jangan terikat dengan
keterbatasan gaji, tapi percayalah pada keluasan rizki. Ketiga,
lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas. Dan yang terakhir, padukanlah
nilai qana'ah, ridha, dan syukur. 

Saya semakin tertegun. Dalam hati kecil, saya meraba semua garis hidup
yang telah saya habiskan. Terlalu jauh jarak saya dengan Mas Ajy.
Terlalu kerdil selama ini pandangan saya tentang materi. Ada
keterbungkaman yang lama saya rasakan di dada. Seolah-oleh semua
penjelasan yang dilontarkannya menutup rapat egoisme kecongkakan saya
dan membukakan perlahan-lahan kesadaran batin yang telah lama
diabaikan. 

Ya Allah, saya mendapatkan satu untai mutiara melalui pertemuan ini.
Saya ingin segera pulang dan mencari butir-butir mutiara lain yang
masih berserak dan belum sempat saya kumpulkan. 

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2] :
261).

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Bahaya Lidah.

2007-09-01 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, wa 'alaikumu-ssalam
wa rahmatu-lLahi wa barakatuH

dapet kiriman nech, silah!


Assalamu#8217;alaykumwara hmatullahiwabara kaatuh.

Bahaya Lidah.

Kata orang #8220;Mulutmu Harimaumu, yang akan menerkammu#8221;.
Rasulullah Shallallahu#8217;alaihiws allam bersabda:#8221; Yang
dikatakan muslim itu adalah manusia selamat dari bahaya lidah dan
tangannya#8221;.
Imam Ali Radhiallhu#8217;anhu berkata:#8221;Hati yang jahat terletak
pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya#8221;.

Terkadang kita sebagai manusia yang penuh dengan segala kekurangan dan
kelebihan, akan selalu dihadapi dengan segala macam problematika
kehidupan.Terkadang kita menghadapi berbagai benturan yang sama sekali
kehadirannya tidak diundang dan tidak terbersit dalam pikiran kita,
dimana segala yang terjadi diluar prediksi kita sebelumnya.

Disaat kita sedang menyupir mobil kita , tiba-tiba ditengah jalan ada
saja mobil yang menyecocos, hal ini akan menimbulkan rasa sakit dihati
kita, maka seringnya terjadi keluar kata-kata yang kurang enak
kedengaran sama sekali ditelinga siapa saja mendengarnya, cacian makian
akan keluar dari mulut kita dari lidah kita yang katanya tidak
bertulang itu.

Ketika seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya, tanpa disadari juga
keluar kata-kata yang sama sekali seharusnya hal itu tidak pantas
dikeluarkan dari mulut seorang ibu terhadap anaknya:#8221; Anak
sialan, anak
kurang ajar, anak tak tau diuntung, bodoh..dsbnya#8230;#8221;,
seorang ibu kurang menyadari akan sabda Rasulullah :#8221; Kullu kalam
addu#8217;a, setiap perkataan itu adalah merupakan
do#8217;a#8221;.(Astagfirullaha ladziim, semoga kita bertaubat bila
hal ini terlanjur kita keluarkan disaat-saat emosi kita datang).

Disaat seorang istri atau suami merasa disakiti pasangannya, tanpa
disadari akan keluar cacian makian, baik kepada pasangannya, ataupun
musuhnya, semua itu keluar dengan perasaan emosi yang amat sangat,
tanpa kita bisa menyadari, dan berusaha mencoba melatih diri kita untuk
bisa menahan emosi, karena, Rasulullah bersabda : #8220; Bukanlah
dikatakan berani bagi mereka yang dapat mengalahkan musuhnya, (yang
bisa merasa memang atas sebuah pertikaian, perkelahian) ,Yang
dikatakan berani itu adalah mereka yang bisa menahan dirinya ketika
dalam keadaan marah#8221;.

Kita jarang, atau kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadari bahwa
yang dikatakan sabar atas segala musibah adalah mereka yang bisa
bersabar disaat menghadapi problema pertama sekali datang, bukan
setelah itu. Hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits, dari cerita
seorang ibu yang menghadapi musibah akan kematian keluarganya, saat itu
Rasulullah memberikannya nasihat agar bersabar, apa kata perempuan itu
pada Rasulullah, :#8221; Anda tidak tau apa-apa#8221;, setelah
rasulullah menghilang, diberitahukanlah kepada [perempuan itu bahwa
yang
menegurnya tadi adalah Rasulullah, dan ia datang kepada Rasulullah, apa
jawab Rasulullah:#8221;Sesunggu hnya dinamakan kesabaran itu adalah
sabar ketika menghadapi goncangan yang pertama sekali.#8221;

Wassalamu#8217;alaikum. Bukittinggi, Panorama.30 Agustus 2007.

Rahima

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] ada orang mencibir

2007-07-25 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum.
wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH


adalah sebuah kisah.

seorang ayah bersama anaknya mau menjual keledai di sebuah basar hewan.
merekapun berjalanlah sambil menuntun keledai melewati sebuah kampung,
dimana orang2 mulai bergumam dan berkomentar: 

bodohnya kalian, kenapa tak sekalaian dinaikin, khan percumah punya
keledai?
pikir si ayah DAN anak, bener juga mereka itu yach! maka merekapun
naiki itu keledai.

h. baru masuk didesa lainnya mereka disemprot orang2 kampun
situ -- bukan lampung -- :

orang2 tak berperikehewanan! muas keledai dinaikin? duaan lagi!

pikir si ayah DAN anak, bener juga mereka itu yach! maka merekapun
memutskan untuk si anaklach menaiki itu keledai.

puste kuchen. baru azza masuk didesa lain merekapun lansung
ditegur dan sapa orang2 kampun situ.

anak kuran ajar! muasa ayah disuruh jualan? sedankan ayah
cape2 musti nuntun keledai? dasar anak sekarang, zaman 'dah edan!

ufs pikir si anak, kemaluan iyyya jugalach.
maka diapun turun dan ayahnya menaikin keledai.

tapi.di tempat lain juga kena dampratan dari orang2 yang
berpapasan:

 muas anak sendiri disuruh nuntun, sedankan dia sendiri enak2
azza duduk dikeledai? dasar tua banka, tak berperasaan! tua2 keladi,
dah tua masih tak jadi!

jadi... musti gimana yach?
apakah mereka berdua musti memikul itu keledai agar tidak di omongin
orang?

kalaamu-nnaasi laa yantah
perkataan manusia tidak akan pernah berhenti.
itulah manusia, itulah kita.
seperti cerita itu.
dan salahnya?
aau benarnya...?
kita...
kadang mudah terpengaruh saat ada orang mencibir,
atau bahkan mungkin kita seperti orang yang mencibir.

catatan dari saya:
untung kita punya dua pedoman quran dan sunnah, itu azza pegang jangan
omongan orang.

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] FW Hakikat Hidayah

2007-07-12 Terurut Topik Leo Imanov
Hakikat Hidayah 


Oleh : AS Rumawan Hidayat 


Sebagian orang berpandangan bahwa hidayah itu gratis dari Allah dan
akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sehingga, mereka
beralasan ketika masih dalam kemaksiatan, ''Kita kan belum dapat
hidayah.''

Di sisi lain, ada orang yang tidak ingin memperoleh hidayah. Mereka
menganggap petunjuk agama hanya seperti candu yang tidak membantunya
sama sekali dalam meraih kesuksesan. Benarkah hidayah diberikan gratis,
tanpa upaya dari kita untuk meraihnya? Hidayah terambil dari
huruf-huruf ha', dal, dan ya', yang artinya menunjuki atau menuntun
kepada sesuatu. Sedangkan dalam Alquran dan sunah dipakai untuk sesuatu
yang dapat mengantarkan kepada kebenaran agama. Dalam konteks ini,
Alquran disebut hidayah karena mampu mengantarkan kepada kebenaran.

Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk
kepada yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang
Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar. (QS Al Isra [17]: 9).

Rasulullah juga disebut hidayah karena mampu mengantarkan pada jalan
yang benar. Allah SWT berfirman, '' Dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) memberi petunjuk ke jalan yang lurus.'' (QS As Syura [42]:
52). Allah SWT memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki.
Namun, hal ini bukan berarti Allah SWT memberi hidayah kepada siapa
saja tanpa syarat. Karena, Allah hanya memberi petunjuk kepada mereka
yang siap dan lapang dalam menyambut kedatangannya.

Allah SWT tidak akan memberi hidayah kepada orang yang berpaling,
menutup diri, dan kontinu dalam kemaksiatan. Sehingga, Allah SWT tidak
akan memberi petunjuk kepada orang kafir, zalim, dan fasik, sebagaimana
firman-Nya dalam surat Al Baqarah ayat 264, Al Maidah ayat 51 dan 108.
Di sisi penerima hidayah, dia harus bisa mengambil keputusan secara
tepat. 

Berpikir secara sungguh-sunguh dan ikhlas menjadi keniscayaan agar
tidak tergelincir kepada jurang kesesatan. Allah SWT berfirman, ''Dan
kami telah memberi petunjuk kepadanya jalan yang lurus; ada yang
bersyukur dan ada yang kufur. Sesungguhnya kami yang menyediakan bagi
orang-orang kafir rantai belenggu, dan api neraka yang menyala-nyala.
Sesungguhnya orang yang berbuat kebaikan minum dari gelas yang berisi
minuman kafur (dari mata air syurga yang lezat).'' (QS Al Insan [76]:
3-5). Raihlah hidayah, dan tetapkan hati untuk meraih damai bersama-Nya.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Dukun Dan Peramal

2007-07-09 Terurut Topik Leo Imanov
Hukum Orang Yang Pergi Kepada Dukun Dan Peramal Untuk Memperoleh
Kesembuhan

HUKUM ORANG YANG PERGI KEPADA DUKUN DAN PERAMAL UNTUK MEMPEROLEH
KESEMBUHAN

Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta.

Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apa hukum
orang yang datang kepada dukun, peramal atau penyihir untuk berobat
apapun jenisnya ?

Jawabnya
Pergi kepada dukun atau peramal tidak boleh dan bila mempercayainya,
lebih besar lagi dosanya, berdasarkan sabdanya Shallallahu #732;alaihi
wa sallam.

Artinya : Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya
tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari[Hadits
Riwayat Muslim no, 2230, kitab As-Salam, dan Ahmad no. 22711]

Dalil lainnya, hadits shahih dari beliau Shallallahu #732;alaihi wa
sallam dalam Muslim, dari hadits Muawiyah bin Al-Hakam As-Sulami, yang
melarang mendatangi para dukun.

Dalil lainnya, hadits yang diriwayatkan para penulis As-Sunan dan
Al-Hakim dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

Artinya : Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang
dikatakannya, maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada
Muhammad [1]

Dan hadits-hadits lainnya dalam bab ini.

Billahit Taufiq. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan
atas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

[Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah, Vol. 21, hal.51 Al-Lajnah Ad-Daimah]

DIHARAMKAN PERGI KEPADA ORANG YANG MEMINTA BANTUAN KEPADA SELAIN ALLAH
UNTUK KESEMBUHAN

Oleh
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta.


Pertanyaan.
Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Seseorang
sakit keras dan penyakitnya semakin parah. Ia sudah pergi ke semua
dokter tapi Allah belum mentakdirkan kesembuhan untuk orang ini lewat
tangan-tangan para dokter tersebut. Akhirnya, ia pergi kepada seseorang
yang biasa bertawassul, meminta bantuan, dan bertabarruk kepada para
penghuni kubur, lalu Allah mentakdirkan kesembuhan untuknya lewat
tangan paganis yang suka bertawassul ini. Apakah pergi kepada orang ini
diperbolehkan ? Perbuatan ini berulang-ulang beberapa kali dan
orang-orang menjadikannya sebagai pelajaran serta tertanam dalam benak
mereka bahwa ia bisa menyembuhkan manusia dengan apa yang dilakukannya
berupa perbuatan-perbuatan menyekutukan Allah â#8364;#8220;dan kita
berlindung kepada Allah-, lalu, apakah hukum agama mengenai hal itu ?

Jawaban
Diharamkan pergi kepada orang yang melakukan amalan-amalan syirik
berupa berdoa kepada penghuni kubur dan meminta bantuan kepada mereka
untuk meminta kesembuhan, dengan doa dan ruqyahnya serta sejenisnya,
walaupun sebagian orang mendapatkan manfaatnya. Karena hal itu
adakalanya menyelarasi takdir, tapi ia menyangka bahwa kesembuhan itu
karena sebab orang ini. Adakalanya penyakitnya karena perbuatan para
setan, yang menggodanya supaya bertanya kepada orang-orang musyrik dan
pergi kepada mereka. Ketika ia bertanya kepada mereka, maka setan tidak
mengganggunya lagi.

Billahit Taufiq. Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan
atas Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.

[Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah, Vol. 27, hal.65, Al-Lajnah Ad-Daimah]


[Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syariyyah Fi Al-Masail Al-Ashriyyah
Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa
Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Penerbit Darul Haq]

Foote Note
[1]. Hadits Riwayat At-Tirmidzi no 135, kitab Ath-Thaharah, Ibnu Majah
no. 639, kitab Ath-Thaharah, dan Ahmad dalam Al-Musnad no. 9252

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] Potret Islam di Museum Kita

2007-06-28 Terurut Topik Leo Imanov
 pernah ada sebuah negara
bernama Republik Indonesia.

Diorama-diorama selanjutnya berisi aneka peristiwa pemberontakan yang
kebetulan dilakukan atas nama Islam seperti Komando Jihad dengan
peristiwa Woyla, DI/TII, Kahar Muzakar, Daud Beureueh, peledakan Candi
Borobudur, pemberontakan Yon 427 yang terdiri dari mantan Laskar
Sabilillah dan Hisbullah, dan sebagainya.
Di museum-museum kita, perjuangan umat Islam Indonesia dihapuskan
begitu saja, sama sekali tidak pernah dianggap ada. Jika pun ada maka
hal itu hanya terkait dengan peristiwa pemberontakan atau terorisme.
Ini yang harus diubah,  papar ZA. Maulani.

Resolusi Jihad para ulama yang kemudian meletus menjadi peristiwa
pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Palagan Ambarawa yang
dipimpin oleh ribuan laskar santri di bawah komando para ulama,
tingginya religiusitas seorang Jenderal Soedirman yang setiap pidato
dan surat-suratnya senantiasa diawali dengan takbir Allahu Akbar dan
sarat mengutip ayat-ayat jihad dari Al-Qur'an, dan sebagainya, semua
itu dihapuskan dari catatan sejarah negeri ini. Seolah-olah Indonesia
bisa merebut kemerdekaan dan mempertahankannya dari gempuran pasukan
Sekutu pemenang Perang Dunia II hanya berbekal bambu runcing dan
kalimat 'Merdeka atau Mati'! Hal ini sangatlah naïf.

Mudah-mudahan, seiring dengan berjalannya waktu, penulisan sejarah kita
bisa diluruskan dan diperbaiki. Hitam katakan hitam, dan putih katakan
putih. Jangan seperti sekarang, di mana banyak koruptor malah
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, dan banyak para pahlawan yang
sesungguhnya dimakamkan di areal pemakaman umum. Itu pun banyak yang
kemudian digusur karena ahli warisnya tidak sanggup membayar pajak dan
retribusi makam.

Letnan Jenderal (Purn) ZA. Maulani wafat pada hari Selasa, 5 April
2005. Namun keinginannya, meluruskan sejarah tentang perjuangan umat
Islam Indonesia, semoga dilanjutkan generasi muda bangsa ini. Amien.
(Rz)


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] SEBAB SEBAB KEHANCURAN UMAT

2007-06-28 Terurut Topik Leo Imanov
 musuh-musuh Allah dan bangga dapat membantu serta menolong
mereka. Allah subhanahu wata'ala berfirman,

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka pelindung bagi sebagian
yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka
bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al-Anfal: 173)

Maksudnya jika orang mukmin tidak berwala' dengan orang mukmin, tidak
berwala dengan penyeru penyeru kebaikan, tidak berwala' dengan ahli
ilmu dan ahli takwa, maka itu akan menyebabkan fitnah di muka bumi dan
kerusakan yang besar.

6. Meninggalkan Amar Ma'ruf Dan Nahi Munkar

Sesungguhnya di antara sebab hancur nya umat adalah karena meninggalkan
amar ma'ruf nahi munkar. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman,
artinya,

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaan-Nya.  (al-Anfal 25)

Hal ini sebagaimana digambarkan dalam hadits tentang safinah (perahu),
yakni jika ada seseorang yang ingin mengambil air dengan cara melobangi
perahu, lalu penumpang yang lain tidak mencegahnya, maka seluruh
penumpang perahu akan tenggelam semua, bukan hanya orang yang melobangi
perahu. Memang terkadang banyak alasan untuk meninggalkan amar ma'ruf
nahi munkar. Misalnya, nanti saya tidak punya penghasilan, saya
khawatir keluarga dan rumah, saya malu untuk berbicara, ini urusan ulul
amri (penguasa), ini dan itu.

7. Menyebarnya Riba

Jika riba sudah merajalela di suatu negeri maka ketahuilah -wahai
sekalian hamba Allah- itu hanya tinggal menunggu peperangan dari Allah
subhanahu wata'ala. Adzab dari Allah subhanahu wata'ala mungkin berupa
krisis, kelaparan , hutang, dikuasai musuh, bencana dan lain-lain.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka
ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi mu. (QS.
al-Baqarah:278- 279)

8. Penghacuran Masjid

Di antara sebab hancurnya sebuah negeri adalah jika masjid-masjid
dirobohkan. Merobohkan masjid sebagaimana dikatakan Imam asy-Syaukani
ada dua macam:

1. Takhribul hissi , yakni merobohkan masjid secara fisik.

2. Takhribul ma'nawi, yakni menelantarkan dari tujuan dibangunnya
masjid, tidak ada kajian, ta'lim, muhadharah, digembok setiap saat,
orang dilarang masuk dan lain-lain. Allah subhanahu wata'ala berfirman,
artinya,

Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi
menyebut nama Allah dalam masjid-masjid- Nya, dan berusaha untuk
merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid
Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). (QS. al-Baqarah:
114)

9. Meninggalkan Jihad


Bagaimana tidak, sebab meninggalkan jihad fi sabilillah artinya
membiarkan kerusakan di muka bumi tanpa mau mencegahnya, tidak mau
menolong agama Allah subhanahu wata'ala dan al-Haq. Maka jelas sekali
jika tidak ada jihad, kerusakan dan keburukan akan terus bercokol.
Lihatlah bagaimana akibat meninggalkan jihad, sebagaimana dalam sabda
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Jika kalian asyik berjual beli
dengan 'inah (satu jenis riba), mengikuti ekor-ekor sapi (bertani dan
beternak) lalu meninggalkan jihad fi sabilillah maka Allah akan
menguasakan kepadamu kehinaan yang tidak akan dicabut sampai kalian
kembali kepada agama kalian. (HR. Abu Dawud)

10. Menyebarnya Kekejian

Bentuk-bentuk perbuatan keji amatlah banyak, di antara yang disebutkan
dalam hadits adalah khabats (perzinaan), dan ini yang sangat
mengkhawatirkan, juga minuman keras, alat-alat musik dan kemungkaran-
kemungkaran lainnya. Dalam sebuah hadits Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah meyebutkan beberapa kemungkaran beserta akibatnya, di
antaranya adalah:
1. Tidaklah tersebar perzianaan kecuali Allah akan menurunkan tha'un
dan penyakit aneh yang tidak pernah ada di masa lalu.
2. Tidaklah manusia mengurangi timbangan dan takaran (termasuk riba,
menipu dalam jual beli dll) kecuali Allah akan menimpakan paceklik
(kelaparan)
kekurangan makanan pokok dan penguasa yang buruk (zhalim).
3. Tidaklan manusia menahan zakatnya kecuali Allah akan menahan
turunnya air hujan dari langit, kalau bukan karena binatang ternak maka
Allah tidak akan menurunkannya.
4. Tidaklah mereka merusak janji dengan Allah dan Rasul kecuali Allah
akan menguasakan mereka kepada musuh. (Kholif Abu Ahmad) 

Sumber: Naskah Khutbah Jum'at Asbab Hilak al-Umam, Syaikh Nabil al-'Awadhi.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Kita dan Hawa Nafsu

2007-06-21 Terurut Topik Leo Imanov
 ketika berbuat maksiat diterima, tentu
umat-umat terdahulu yang ingkar dan durhaka dibiarkan tidak disiksa,
artinya tidak ada gunanya ayat-ayat yang berisi ancaman Allah. 
 
Kalau ada orang menzhalimi kamu, harta, kehormatan dan darahmu, apakah
kamu menerima jika dia beralasan dengan takdir Allah? 
 
Jika demikian maka tidak ada bedanya orang kafir dengan mukmin, ahli
maksiat dan orang baik karena semuanya dipaksa tanpa dapat memilih, ini
merupakan kebatilan yang nyata.
Ah sudah lah! Tidak ada gunanya terus menerus menuruti kamu, sampai
kapan pun kamu tidak bisa menipu orang-orang yang ikhlas dan taat
terhadap Allah dan Rasul-Nya. 
 
Sumber: Kutaib Darul Wathan #8220;Lahazhat Shadiqah,#8221; Khalid Abu
Shalih. (Khalif)

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


[ppiindia] cari arah kiblat?

2007-06-19 Terurut Topik Leo Imanov
cari arah kiblat? tak pake kompas, coba ini:

http://sudjanamihardja.multiply.com/journal/item/131

atau: lansung disini nech

http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php?

http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php?city=Aachenstate=07zipcode=country=germanylatitude=50.7708longitude=6.1053timezone=1.00dayLight=1qiblahMonth=05qiblahYear=2007lang=
http://www.qiblalocator.com/




Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
How much free photo storage do you get? Store your holiday 
snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com


[ppiindia] Stop Labeling People

2007-06-16 Terurut Topik Leo Imanov
 to be a Muslim? As we noted at the outset, that question is simple
and straightforward to answer. It is you and I who complicate our
religion and trivialize and marginalize legitimate differences within
the rich and deep-rooted Islamic tradition. When we use labels such as
some of those mentioned in this essay, we risk hurting people and
displeasing Allah. Stop using labels and fight the temptation to make
fun of others, to put down others, to humiliate others, to marginalize
others and worst of all to think of oneself as better than others.
Remember that scholars use certain labels but also remember that a true
scholar fears Allah and thus would never use a label in the same manner
as a person who is not a scholar. Stop branding and labeling people,
since we know that a Muslim is a Muslim and that#8217;s that.

** Altaf Husain is a licensed social worker in the United States and
has been a contributing writer to IslamOnline since its inception. He
can be contacted at [EMAIL PROTECTED]

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] DIMANAKAH POSISI KITA BERDIRI?

2007-06-04 Terurut Topik Leo Imanov
 kelompok manusia yaitu
orang awam yg bodoh dan orang alim yg jahat
hmmm..aku jadi semakin takut, dimanakah posisi ku yg sebenarnya dan
kebanyakan umat muslim saat ini?? Dan aku jadi semakin yakin akan sabda
Rasulullah yg mengatakan 

bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 golongan yaitu 1 masuk syurga
dan 72 neraka

bila Rasulullah sudah mengatakan perpercahan tersebut, mengapa kita
masih bersikap lugu dan seolah2 tidak tahu akan peringatan Rasulullah
tersebut?? Masihkah kita bermimpi dan berharap agar umat muslim tidak
berpecah?? Hmm..aku jadi teringat lagi akan nasehat Rasulullah yg
mengatakan 

gigitlah erat sunnahku walau harus dengan gigi grahammu, dan
genggamlah erat sunnahku walau seperti engkau menggenggam bara api
hmm..apapun yg diberitakan oleh Allah dan RasulNya, akan terjadi
walaupun jatuhnya selembar daun di atas bumi. Termasuk dimanakah posisi
kita selama ini?? Dan kenyataannya saat inipun adalah yg tahu ternyata
tidak juga berani untuk mengungkapkan kebenaran yg diketahuinya, dan yg
tidak tahu dengan Pdnya berbicara dan mengumumkan kebenaran yg
diyakininya.

beranikah kita mengkoreksi diri kita? atas apa yg sudah terjadi selama
ini? kekacauan ini,  siapakah penyebabanya? orang tua kita kah?
keluarga kita kah? lingkungan bergaul kita kah? atau diri kita sendiri
yg menimbulkan banyaknya kekacauan ini. dan maukah kita untuk selalu
mengkoreksi diri dan menerima kebenaran, andai kita tahu kalau ternyata
selama ini kita adalah salah? bahkan menimbulkan banyak kesalahan,
karena ketidak tahuan kita? 

Ini perenunganku aja..yg benar tentunya dari Allah yg salah sudah pasti
dari diriku yg selalu ingin mencari tahu kebenaran dan merapatkan diri
untuk selalu belajar pada kebenaran dari orang2 yg tahu akan kebenaran.
Allahu a#8217;lam bisowab

Kamis, 31 Mei#8217;07
by
hana


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Upaya Menetapi Shirathal Mustaqim

2007-06-04 Terurut Topik Leo Imanov
Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada orang non-Muslim
kecuali dalam keadaan darurat. 

Hasil keputusan Muktamar NU ke-30 itu jelas sangat berbeda dengan isi
buku Fiqih Lintas Agama, misalnya, yang menghapus sekat-sekat
perbedaan agama dalam fiqih, sehingga perkawinan antar agama pun sudah
dihalalkan. 

Bahkan, sejumlah pendukung paham relarivisme dan pluralisme agama
kemudian menjadi penghulu swasta untuk perkawinan antar-agama di
berbagai tempat. Sudah banyak muslimah yang menjadi korban kekeliruan
kelompok ini, sehingga rela dikawini oleh laki-laki non-Muslim. 

Karena ketidaktahuan atau hawa nafsu, banyak yang memandang
penghulu-penghulu swasta itu juga orang yang alim, karena bergelar
doktor dan juga dosen di universitas-universitas Islam terkemuka. Di
kampusnya, para penghulu swasta ini juga sangat berkuasa terhadap
mahasiswanya, dan leluasa melampiaskan pikirannya, dengan mengarahkan
isi skripsi, tesis, atau disertasi mahasiswa, sesuai dengan pikiran dan
selera mereka. 

Padahal, buku Fiqih Lintas Agama dan sejenisnya ini jelas-jelas
sangat merusak agama, dan para penulisnya sangat tidak pantas diberi
gelar 'mujaddid' atau 'pembaru Islam'. Sejatinya, mereka telah dengan
sangat jelas merusak ilmu-ilmu Islam. Anehnya, tindakan mereka itu
dibiarkan saja oleh para penguasa kampus, dan ada yang kemudian
dianugerahi gelar guru besar dalam pemikiran Islam. 

Ketika merombak hukum-hukum Islam tentang hubungan antar-agama,
orang-orang yang mengaku melakukan pembaruan Islam ini sama sekali
tidak merumuskan metodologi ushul fiqihnya. Tetapi, bahkan memulainya
dengan mencerca Imam Syafii. Kita sudah beberapa kali menunjukkan
kekeliruan pandangan Pluralisme Agama dan paham relativisme agama. 

Tetapi, anehnya, ada saja yang menulis di media massa, bahwa apa yang
dilakukan oleh pendukung paham syirik adalah mulia dan dalam rangka
memperbaiki Islam, sebagaimana dilakukan oleh para ulama Islam
sebelumnya. Tentu saja, pandangan seperti ini sangat keliru dan fitnah
besar terhadap para ulama Islam terdahulu. 

Tugas kita tentu saja, hanya melakukan amar ma'ruf nahi munkar,
meskipun kita sadar benar, banyak yang tidak rela jika kemunkaran dalam
ilmu ini kita coba untuk diluruskan.

Itu bukan urusan kita lagi. Siapa pun juga yang ikhlas dan
sungguh-sungguh dalam mencari kebenaran, pasti akan ditunjukkan
kebenaran itu oleh Allah SWT. Sekali lagi, di tengah kemelut pemikiran
yang tidak menentu saat ini, kita hanya berdoa kepada Allah, semoga
kita tetap berada di jalan yang lurus (ash-shirat al-mustaqim). Di
zaman ini, menetapi jalan lurus bukanlah hal yang mudah, karena
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw, di kiri kanan kita
senantiasa terbentang jalan-jalan yang menyimpang yang seringkali
dipoles dengan sangat indah dan menawan. Pada tiap jalan yang
menyimpang itu, kata Rasul saw, ada setan yang mengajak manusia untuk
mengikuti jalannya. Jadi, pilihan bagi orang-orang yang berilmu sudah
sangat jelas: ikut shirath al-mustaqim, ikut jalan oran-orang yang
dimurkai Allah (al-maghdhub), atau ikut jalannya orang-orang yang sesat
(al-dhaalliin). 

Sungguh telah jelas, mana yang haq dan mana yang bathil, tentu bagi
yang mau memahami.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] RUQYAH : Ways of treating sihr

2007-05-31 Terurut Topik Leo Imanov
 2:255) 

3- The verses from Soorat al-A#8217;raaf, which are as follows
(interpretation of the meaning): 

#8220;[Pharaoh] said: #8216;If you have come with a sign, show it
forth, if you are one of those who tell the truth.#8217; 

Then [Moosa] threw his stick and behold! it was a serpent, manifest! 

And he drew out his hand, and behold! it was white (with radiance) for
the beholders. 

The chiefs of the people of Pharaoh said: #8216;This is indeed a
well-versed sorcerer; 

He wants to get you out of your land, so what do you advise?#8217; 

They said: #8216;Put him and his brother off (for a time), and send
callers to the cities to collect #8212; 

That they bring to you all well-versed sorcerers.#8217; 

And so the sorcerers came to Pharaoh. They said: #8216;Indeed there
will be a (good) reward for us if we are the victors.#8217; 

He said: #8216;Yes, and moreover you will (in that case) be of the
nearest (to me).#8217; 

They said: #8216;O Moosa! Either you throw (first), or shall we have
the (first) throw?#8217; 

He [Moosa] said: #8216;Throw you (first).#8217; So when they threw,
they bewitched the eyes of the people, and struck terror into them, and
they displayed a great magic. 

And We revealed to Moosa (saying): #8216;Throw your stick,#8217; and
behold! It swallowed up straight away all the falsehood which they
showed. 

Thus truth was confirmed, and all that they did was made of no effect. 

So they were defeated there and returned disgraced. 

And the sorcerers fell down prostrate. 

They said: #8216;We believe in the Lord of the #8216;Aalameen
(mankind, jinn and all that exists). 

The Lord of Moosa and Haaroon (Aaron).#8217;#8221; [al-A#8217;raaf
7:106-122] 

4- The verses from Soorat Yoonus, which are as follows (interpretation
of the meaning): 

#8220;And Pharaoh said: #8216;Bring me every well-versed
sorcerer.#8217; 

And when the sorcerers came, Moosa said to them: #8216;Cast down what
you want to cast!#8217; 

Then when they had cast down, Moosa said: #8216;What you have brought
is sorcery, Allaah will surely make it of no effect. Verily, Allaah
does not set right the work of Al-Mufsidoon. 

And Allaah will establish and make apparent the truth by His Words,
however much the Mujrimoon may hate (it).#8217;#8221; (Yoonus
10:79-82) 

5- The verses from Soorat Ta-Ha, which are as follows (interpretation
of the meaning): 

#8220;They said: #8216;O Moosa! Either you throw first or we be the
first to throw?#8217; 

[Moosa] said: #8216;Nay, throw you (first)!#8217; Then behold! their
ropes and their sticks, by their magic, appeared to him as though they
moved fast. 

So Moosa conceived fear in himself. 

We (Allaah) said: #8216;Fear not! Surely, you will have the upper
hand. 

And throw that which is in your right hand! It will swallow up that
which they have made. That which they have made is only a
magician#8217;s trick, and the magician will never be successful, to
whatever amount (of skill) he may attain#8217;#8221; [Ta-Ha 20:65-69]


6- Soorat al-Kaafiroon 

7- Soorat al-Ikhlaas and al-Mi#8217;wadhatayn (i.e., Soorat al-Falaq
and Soorat al-Naas) #8211; to be recited three times. 

8- Reciting some of the du#8217;aa#8217;s prescribed in
sharee#8217;ah, such as: 

#8220;Allaahumma Rabb al-Naas, adhhib al-ba#8217;s wa#8217;shfi,
anta al-Shaafiy, laa shifaa#8217;a illa shifaa#8217;uka,
shifaa#8217;an laa yughaadiru saqaman (O Allaah, Lord of mankind,
remove the evil and grant healing, for You are the Healer. There is no
healing except Your healing, which does not leave any sickness).#8221;


This is good, and it may also be accompanied by the du#8217;aa#8217;:


#8220;Allaahumma Rabb al-Naas, adhhib al-ba#8217;s wa#8217;shfi,
anta al-Shaafiy, laa shifaa#8217;a illa shifaa#8217;uka,
shifaa#8217;an laa yughaadiru saqaman (O Allaah, Lord of mankind,
remove the evil and grant healing, for You are the Healer. There is no
healing except Your healing, which does not leave any sickness).#8221;


If the above verses etc. are recited directly over the person who has
been affected by sihr, then the reciter blows on his head and chest,
these are also among the means of healing, by Allaah#8217;s Leave, as
stated above.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
http://sudjanamihardja.multiply.com
http://imanov.jeeran.com
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it 
now. http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] US Muslims Rethink Halal Meat Concept

2007-05-17 Terurut Topik Leo Imanov
 (IFANCA), does not believe animals being
raised on strictly vegetarian feed is a requirement in Islam.

He does not guarantee that every animal that is slaughtered under their
seal has been raised on vegetarian feed.

IFANCA makes sure that chickens that are slaughtered on the three
poultry slaughterhouses that they supervise are kept on a vegetarian
diet for 15 days before slaughter.

In addition, they also ensure that the cattle slaughtered in the two
cattle slaughterhouses they supervise are given vegetarian feed for 40
days prior to slaughter.

Dr. Chaudry, however, could not guarantee that many of the
approximately 100 meat products companies certified by IFANCA follow
the same protocol.

Needed 

The concept of halal meat in Islam must go beyond the rituals of
slaughtering to include the way the animals are raised, Sheikh Kutty
told IOL.


Sheikh Ahmad Kutty, a senior lecturer and a scholar at the Islamic
Institute of Toronto, Canada, disagrees.

The concept of halal meat in Islam must go beyond the rituals of
slaughtering to include the way the animals are raised, he told IOL.

For, according to the Qur'anic notion of fitrah, and nature of things,
the cattle aren't meant to feed on animal bits; rather they are by
nature created to be nourished by plants and grains.

We don't have to be scientists to know that when we interfere with
such basic laws of nature we don't really know the consequences. And
the questions are indeed grave as we can tell from the causes of mad
cow disease!

The outbreak of Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) #8212; better
known as Mad Cow disease #8212; in the UK was a result of cattle
eating brain and spinal cord remnants of other cattle.

It is therefore imperative for Muslims to look into the ways the
animals are nurtured and raised in determining the criteria of halal
slaughter, insisted the scholar.

This is a greater priority for us Muslims than simple rituals of
Zabihawe are obsessed with.

Irfan Ali, who runs a website entitled www.islamicconcern.com, shares
the same opinion.

It is not enough to do zabiha slaughter in the end. It has to be a
consistent compassion as much as possible that is practiced throughout
the animal#8217;s life, he said in a recent interview with a Toronto
radio show.

As more and more Muslim-owned live markets are popping up, Muslims are
encouraged to cut the middle man and consider running their own farms.

Ninety-nine percent of all the food industries in the United States
are owned by non-Muslims, said Chaudry.

If we had our own farms and slaughterhouses, things would be different.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  
___Inbox
 cluttered with junk? Clean up with Yahoo! Mail.
http://uk.docs.yahoo.com/mail/isp_targeting.html


[ppiindia] BALASAN DAN PERBUATAN

2007-05-15 Terurut Topik Leo Imanov
 
adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk
berdakwah adalah dengan menyampaikan Artikel ini kepada saudara-saudara
kita yang belum mengetahuinya. 
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Warning Against Using Kohl, Kajal, Surma

2007-05-15 Terurut Topik Leo Imanov
 is a poisonous metal that can damage the brain, nervous system,
reproductive system, kidneys and other parts of the body. Children and
pregnant women who use products containing lead are especially at risk.
How does lead from kohl, kajal or surma get into the body?

When a person uses these products, some of the kohl, kajal or surma can
get onto the hands. The user may then ingest the lead through
hand-to-mouth contact. Some lead may also be absorbed through the eyes.
Which types of kohl, kajal and surma contain lead?

There are many varieties and manufacturers of kohl, kajal and surma.
Any of them can contain lead. Recently, the New York City Health
Department found the following products to be contaminated:
Hashmi Surma Special, made in Pakistan 
Hashmi Kajal, made in Pakistan 
Hashmi Kohl Aswad, made in Pakistan 
Pure Kohl From the Waters of ZamZam 
How can I know if my kohl, kajal or surma contains lead?

It is difficult for users of these products to tell the difference
between safe and dangerous brands. A product may contain high levels of
lead even if lead is not listed as an ingredient on the label.
What should I do if I have used kohl, kajal or surma?
Immediately stop using these products. 
Call a physician to request a blood test for lead. 
Keep products away from children. 
Call 311 or 212 POISONS (212-764-7667) for more information about lead
in kohl, kajal or surma. Interpretation services are available. 
 
Copyright 2007 The City of New York

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] DIMANAKAH BERDIRINYA MAKMUM ????

2007-05-15 Terurut Topik Leo Imanov
DIMANAKAH TEMPAT BERDIRINYA MAKMUM APABILA SEORANG DIRI ?

Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Pertanyaan diatas perlu sekali kita jawab dengan jelas dan betul dengan
mengambil keterangan dan contoh dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam. Dimanakah sebenarnya tempat berdiri ma'mum apabila seorang atau
sendiri.? Apakah dibelakang Imam atau seharusnya sejajar dengan Imam .?
Dengan kita melakukan penyelidikan untuk mengetahui contoh yang pernah
dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dapatlah
nantinya kita beramal sesuai yang dikehendaki oleh agama kita. Maka
dibawah ini saya akan turunkan dalil-dalil yang tegas dan terang yang
menunjukan tempat berdiri ma'mum kalau seorang

Dalil Pertama

Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; Aku pernah shalat bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri
di sebelah kiri beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam memegang kepalaku dari belakangku, lalu ia tempatkan aku
disebelah kanannya  [Shahih Riwayat Bukhari I/177]

Dalil Kedua

Artinya : Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata ; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam pernah berdiri shalat, kemudian aku datang, lalu aku
berdiri disebelah kirinya, maka beliau memegang tanganku, lantas ia
memutarkan aku sehingga ia menempatkan aku sebelah kanannya. Kemudian
datang Jabbar bin Shakr yang langsung ia berdiri di sebelah kiri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu beliau memegang tangan
kami dan beliau mendorong kami sehingga beliau mendirikan kami
dibelakangnya . [Shahih Riwayat Muslim  Abu Dawud]

Dua Dalil Di Atas Mengandung Hukum Sebagai Berikut :

[1]. Apabila ma'mum seorang harus berdiri disebelah kanan Imam.
[2]. Dan ma'mum yang seorang itu berdiri disebelah kanan harus sejajar
dengan Imam bukan di belakangnya. Saya katakan demikian karena di dalam
hadits Jabir bin Abdullah sewaktu datang Jabbar bin Shakhr lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkannya keduanya dibelakangnya.
Ini menunjukan kedua sahabat itu tadinya berada disamping Nabi sejajar
dengan beliau. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan
mereka di belakangnya. Tidak akan dikatakan Di belakang kalau pada
awalnya sahabat itu tidak berada sejajar dengan beliau.
[3]. Apabila ma'mum dua orang atau lebih, maka harus berdiri dibelakang
Imam.

Dalil Ketiga

Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; Aku pernah shalat di
sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Aisyah shalat bersama
kami dibelakang kami, sedang aku (berada) di sisi Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam, aku shalat bersamanya (berjama'ah) . [Shahih
Riwayat Ahmad  Nasa'i].

Keterangan :

[1]. Perkataan, Aku sahalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, terjemahan dari kalimat Shallaitu ila janbin nabiyi
shallallahu 'alaihi wa sallam.
[2]. Janbun menurut kamus-kamus bahasa Arab artinya : sisi, tepi,
samping, sebelah, pihak, dekat.
[3]. Jika dikatakan dalam bahasa Arab Janban Li Janbin maka artinya :
Sebelah menyebelah, berdampingan, bahu-membahu.
[4]. Dengan memperhatikan hadits di atas dan memahami dari segi
bahasanya, maka dapatlah kita mengetahui bahwa Ibnu Abbas ketika shalat
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berada di
samping/sejajar dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
[5]. Hadits ini menunjukan bahwa perempuan tempatnya di belakang. Baik
yang jadi ma'mum itu hanya seorang perempuan saja atau campur laki-laki
dengan perempuan. 

Di dalam kitab Al-Muwattha karangan Imam Malik diterangkan bahwa Ibnu
Mas'ud pernah shalat bersama Umar. Lalu Ibnu Mas'ud berdiri dekat di
sebelah kanan Umar sejajar dengannya.

Diriwayatkan bahwa Ibnu Juraij pernah bertanya kepada Atha' (seorang
tabi'in), Seorang menjadi ma'mum bagi seorang, dimanakah ia (ma'mum)
harus berdiri .? Jawab Atha', Di tepinya. Ibnu Juraij bertanya lagi,
Apakah si Ma'mum itu harus dekat dengan Imam sehingga ia satu shaf
dengannya, yaitu tidak ada jarak antara keduanya (ma'mum dan imam) ?
Jawab Atha'; Ya! Ibnu Juraij bertanya lagi, Apakah si ma'mum tidak
berdiri jauh sehingga tidak ada lowong antara mereka (ma'mum dan imam)?
Jawab Atha' : Ya. [Lihat : Subulus Salam jilid 2 hal.31]

Dari tiga dalil di atas dan atsar dari sahabat dan seorang tabi'in
besar, maka sekarang dapatlah kita berikan jawaban bahwa ; Ma'mum
apabila seorang saja harus berdiri di sebelah kanan dan sejajar dengan
Imam.

Tidak ada keterangan dan contoh dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, yang menunjukan atau menyuruh ma'mum apabila seorang diri harus
berdiri di belakang Imam meskipun jaraknya hanya sejengkal seperti yang
dilakukan oleh kebanyakan saudara-saudara kita sekarang ini. 

Mudah-mudahan mereka suka kembali kepada sunnah Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam. Aamiin ! [1]

[Disalin dari kitab Al Masaa-il (Masalah-Masalah Agama) jilid 1,
Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qolam, Jakarta,
Cetakan III]

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76

[ppiindia] Hindu versus Hindu Bali

2007-05-15 Terurut Topik Leo Imanov
 agama baru, karena
memiliki perbedaan yang mendasar dengan umat Islam lainnya. Jika
seseorang atau satu kelompok tidak lagi meyakini bahwa Allah SWT adalah
satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, sudah tidak percaya lagi bahwa
Al-Quran adalah wahyu dari Allah, dan tidak percaya lagi bahwa Nabi
Muhammad saw adalah nabi terakhir dan uswah hasanah, maka pada
hekekatnya, orang atau kelompok tersebut tentulah sulit masih layak
dimasukkan ke dalam kategori Islam. 

Apa yang sudah menimpa kaum Yahudi, Kristen, dan Hindu, perlu menjadi
pelajaran bagi umat Islam. Karena itulah, Al-Quran banyak menjelaskan
tentang kondisi kaum Yahudi dan Nasrani dan juga memerintahkan kita
agar berjalan di muka bumi dan melakukan pengamatan terhadap berbagai
kaum yang lain. Para ulama kita pun dulu banyak sekali melakukan kajian
yang mendalam terhadap agama-agama selain Islam. Wallahu a'lam. [depok,
Maret 2007/www.hidayatull ah.com] 

Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini adalah hasil kerjasama antara
Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah. com

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] KETIKA NIKMAT BERUBAH MENJADI AZAB

2007-05-07 Terurut Topik Leo Imanov
 termasuk bersyukur kepada
Allah subhanahu wata'ala atas nikmat kesehatan, mengerahkan segenap
tenaga dan upaya dalam hal-hal yang diharamkan? Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, Pergunakanlah lima perkara sebelum datang
lima perkara: hidupmu sebelum kematianmu, masa sehatmu sebelum masa
sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa mudamu dan masa kayamu
sebelum masa tuamu. (HR. Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi, dishahihkan
Syaikh al-Albani)

Ke dua, Bila kamu menisbatkan nikmat tersebut kepada selain Allah
subhanahu wata'ala, Sang Pemberi nikmat. Hal ini sebagai mana yang
terjadi terhadap Qarun ketika ia menisbatkan nikmat kepada dirinya dan
ilmunya melalui firman Allah subhanahu wata'ala, artinya,Sesungguhnya
aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku. (QS.
al-Qashash: 76).

Lalu apa akibatnya? Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam ayat-ayat
selanjutnya, yang artinya, Maka Kami benamkan Karun beserta rumahnya
ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang
menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang
(yang dapat) membela (dirinya). (QS.al-Qashash:81).

Tidak boleh menisbatkan nikmat kepada selain Allah subhanahu wata'ala.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh al-Imam Ibn al-Qayyim rahimahullah
bahwa itu termasuk kekufuran dan Juhud (ingkar) kepada Allah subhanahu
wata'ala sebagaimana firman-Nya, yang artinya, Mereka mengetahui
nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya. (QS. an-Nahl: 83).

Contoh lain dari ucapan yang tidak mencerminkan kesyukuran adalah
ucapan orang-orang awam, Andaikata bukan karena si fulan, pastilah
tidak terjadi seperti ini. Kalau bukan karena kekuatan dan perbekalan
kita, pastilah begini dan begitu. Kita meraih kemenangan sebab
pasukan kita kuat dan terlatih, dan ucapan semisalnya. (Taisir
al-'Aziz al-Hamid, hal.583-585)

Dalam hal ini, tidak apa-apa, -bahkan selayaknya- berterima kasih
kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita atau menjadi sebab
kita mendapatkan nikmat atau terhindar dari bencana dengan mengatakan
kepadanya, Jazakallahu khaira, (Semoga Allah membalas kebaikan
kepadamu). Jika ia seorang Muslim, kita berdo'a untuknya dan berbuat
baik kepadanya serta berterimakasih kepadanya, sebagaimana sabda Nabi
shalla-lLahu 'alaihi wa-ssallam 'Tidaklah bersyukur kepada Allah orang
yang tidak berterimakasih keapda manusia. (Shahih al-Jami', 7719).

Ke tiga, Bila seorang hamba ditimpa sifat Ghurur (percaya diri yang
berlebihan) atau sombong dan congkak terhadap makhluk lain karena
memiliki harta yang banyak, properti, ilmu, kedudukan dan sebagainya.
Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta lagi menghitung-hitung,
Ia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan nya. (QS. al-Humazah:
1-3)

Ke empat, Bila kamu tidak pernah memenuhi hak Allah subhanahu wata'ala
atas nikmat tersebut. Bila kita memiliki ilmu, maka kita harus
mengajarkannya; jika kita memiliki harta, maka kita harus
menginfakkannya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman,
Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi
orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa
(yang tidak mau meminta). (QS. al-Ma'arij: 24-25)

Oleh karena itu, seperti di dalam kitab ash-Shahih, dua malaikat berdoa
setiap harinya dengan doa, Ya Allah, berikanlah kepada orang yang
berinfak pengganti dan berikanlah kepada orang kikir kehancuran.
(HR.al-Bukhari dan Muslim).

Bila diberi kesehatan dan afiat, maka kita harus memanfaatkannya untuk
berdakwah dan berjihad. Demikian seterusnya, kita mengeks presikan rasa
syukur atas setiap anggota badan kita semampu kita. (Hanif Yahya
Asy'ari, Lc)

SUMBER: Serial Kumpulan Khutbah Jum'at, penyusun Dr. Sulaiman bin Oadah



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] bagi mereka yang berkenan azza.

2007-05-05 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH

bagi yang berkenan azza.

tak akan menyesal dech.

http://www.islamictube.net/view_video.php?viewkey=684859255



wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum
bagi yang berkenan azza.

tak akan menyesal dech.

http://www.islamictube.net/view_video.php?viewkey=684859255



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


[ppiindia] Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab

2007-05-04 Terurut Topik Leo Imanov
 kemarahan menuju kepadamu dari surga
hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada
kematian. #8220;tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari
kesenangan yang memperdayakan#8221;(QS Ali #8216;Imran 3:185).
Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta
itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang
terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini,
saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Doa Seorang Calon Pengantin

2007-05-01 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

kiriman menarik nech, silah!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Doa Seorang Calon Pengantin

Oleh Ekaerawati

Kalaulah ada kisah di zaman dahulu bahwa ada satu orang di antara tiga
orang yang bisa bertawasul dengan amalannya untuk bisa membuka batu
yang menghimpit pintu gua, maka aku tertarik dengan tawasulnya.
Demiuntuk menghindari zina dengan perempuan yang diberinya uang dengan
tebusan tubuhnya walaupun ia mudah melakukannya.

Kalaulah ada kisah tentang pernikahan dan syarat maharnya, maka kisah
Ummu Sulaim yang merelakan keIslaman Abu Tholhah adalah sungguh
mengharukan. Dan juga kesederhanaan Ali ra menikahi Fathimah dengan
baju besinya.

Saksikanlah ya Robbi, aku pun ingin menjadi Ummu Sulim dan Fathimah.
Keduanya tidak mensyaratkan emas dan berlian sebagai penebusan
kehalalan calon suami menyentuh tubuhnya.

Cukup dengan hafalan surat Ar-Rahman dan tafsir Ibnu kastir. Itupun
masih dengan keringanan, tafsirnya boleh dicicil setelah kami menikah
nanti.

Saksikanlah ya Robbi.aku pun ingin mencontoh sang lelaki yang terjebak
di gua tadi. Aku pun ingin bertawasul dengan upayaku untuk menghindari
zina. Walapun peluang ke sana sangat mungkin.

Banyak lelaki yang mengincarku sejak wajahku memancarkan pesonanya di
bangku SMA. Tapi aku takut untuk pacaran. Aku bertekad bahwa cinta yang
satu itu hanya kuberikan pada lelaki yang halal untuk memuaskan
libidoku dan menjadi salah satu pembuka jalan menggapai surga-Mu

Maka saat kuputuskan setelah hari-hari berkonsultasi dalam sujud-sujud
istikharah 3 bulan yang lalu untuk mengucapkan ya, aku berusaha untuk
tidak mendapat murka-Mu, dengan berlama-lama dalam waktu atau
menunda-nundanya, sehingga terjebak dalam rimba cinta tanpa status dan
fitnah dunia.

Pun kuberusaha menangkis serangan kata-kata romantisnya untuk ditunda
hingga saat dia menucapkan qobiltu nikahaha. (kuterima nikahnya).

Maaf ya Allah, jika hari ini aku harus banjir air mata, saat aku baru
bisa menjawab pertanyaan orangtuaku, Kamu punya uang tho untuk
menikah?. Ya insya Allah diusahakan dan mohon waktunya.

Walaupun aku tahu sekarang hanya beberapa lembar puluhan ribu hasil
sisa kas bon di tempat kerjaku yang kupersiapkan untuk bekal sisa bulan
ini. Pokoknya minimal 6-7 juta harus ada lho, ya, begitu suara ibu di
sebrang memberi batas minimal dana yang harus kusediakan.

Ya.Rozak aku yakin Engkau Maha kaya untuk tidak sampai membuatku
merepotkan kedua orangtuaku, membebani saudara-saudaraku atau mengemis
pada sesuatu selain-Mu.

Aku masih percaya ya Allah.kalau pernikahan ini juga sebagai upaya
menolong agama-Mu, maka hamba yakin engkau mau menolongku. Hamba masih
yakin dengan hadist Qudsi yang berbunyi Bahwa Allah malu jika tidak
mengabulkan permintaan hamba-Nya yang menengadahkan tangan di sepertiga
malam terakhir.

Aku tidak ingin berujung pada keputusasaan.

Ya Rahman..ya Rahim.Jika memang pernikahan ini akan semakin membuat
Engkau meridhaiku, maka mudahkan dan lancarkan. Dan satukanlah kami dam
jalinan kasih yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Amien.


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] The book, Blackwater

2007-05-01 Terurut Topik Leo Imanov
.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] JANGAN BOSAN MEMINTA HIDAYAH

2007-04-27 Terurut Topik Leo Imanov
 kalimat
yang aku akan berhujjah bagimu dengan kalimat itu di sisi
Allah.#1548;¨ 

Namun apa boleh buat apabila telah mendahuluinya suatu kalimat atau
ketetapan dari Allah subhanahu wataala, bahwa ia merupakan penghuni
neraka -kami berlindung kepada Allah dari adzab api neraka- maka ia pun
tidak mengucapkan untaian kalimat syahadatain bahkan pernyataan
akhirnya mengindikasikan bahwa ia masih memeluk agama Abdul Muthalib
(bapaknya). 

Meskipun begitu yang terjadi, tapi Allah subhanahu wataala mengizinkan
Rasulu-lLah shalla-lLahu alaihi wasallam untuk memberikan syafaat bagi
pamannya itu bukan lantaran ia adalah masih pamannya sendiri, namun
tiada lain karena ia telah bertindak melindungi Nabi shalla-lLahu
alaihi wasallam dan Agama Islam, maka beliau pun telah memberi syafaat
di dalam adzab. Adapun ia (Abu Thalib) berada di dalam bara api neraka
dan ia di atas dua alas kaki, sedang otaknya mendidih karena panas
keduanya, dan sesungguhnya dia ahli neraka yang mendapatkan
seringan-ringan adzab. Rasulu-lLah shalla-lLahu alaihi wasallam
bersabda, Kalaupun bukan karena aku (syafa'at beliau, red), maka
niscaya ia berada di dalam kerak api neraka. (HR. al-Bukhari dalam
Kitab Manaqibul Anshar, bab qishshatu Abi Thalib, Fath al-Baari 7/193.
Dan Muslim dalam Kitabul Iman) 

Saya berpendapat, bahwa apabila kita ucapkan di dalam do'a qunut, Ya
Allah berilah kami petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri
petunjuk. Maka pada hakikatnya kita meminta dua macam petunjuk yaitu
petunjuk berupa ilmu dan petunjuk berupa amal/perbuatan. 

Adapun ungkapan, Sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk,
maka apa maksud dari ungkapan ini? Padahal kalau mau menyingkatnya
dengan, Ya Allah berilah petunjuk kepada kami sudah tersirat maksud
dari permohonan do'a itu, namun mengapa harus disertai sebagaimana
orang yang telah Engkau beri petunjuk, yaitu agar kalimat itu menjadi
bagian dari tawassul(perantara) untuk mendapatkan
kenikmatan-kenikmatan yang Allah subhanahu wataala berikan kepada
mereka yang telah memperoleh petunjuk-Nya agar Ia melimpahkannya juga
kepada kita melalui petunjuk tersebut. 

Dengan arti lain sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ya Allah suatu
petunjuk karena itu merupakan sebesar-besar rahmat, kebijaksanaan,
serta keutamaan-Mu, maka sesungguhnya Engkau yang telah memberikan
petunjuk kepada seluruh insan, maka berilah petunjuk kepada kami
sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. (Sampai di sini
penjelasan Syaikh al-Utsaimin) 

Oleh karena itu seorang muslim tidak akan pernah merasa bosan untuk
selalu minta hidayah (petunjuk) kepada Allah subhanahu wataala, baik
petunjuk berupa ilmu (hidayah irsyad) dan petunjuk untuk melaksanakan
ilmu tersebut (hidayah taufiq). Sebab kalau kita bertanya pada diri
kita, Apakah kita mengetahui seluruh ilmu dan kebaikan tanpa kecuali,
maka tentu dengan jujur kita akan menjawab tidak, apalagi kalau ditanya
apakah kita sudah megerjakan seluruh ilmu dan kebaikan tersebut tanpa
kecuali? Begitu juga kalau kita tanyakan apakah kita mengetahui seluruh
keburukan tanpa kecuali tentu kita akan menjawab tidak, dan lebih-lebih
kalau ditanya apakah kita mampu menjauhi seluruh keburukan tersebut
tanpa kecuali, maka kita semua akan berkata tidak. 

(Sumber: Duruus Wal Fatawa Al Haram Al Makky, jilid 1)



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Di antara pengharapan dan rasa takut

2007-04-27 Terurut Topik Leo Imanov
 - should draw us closer to Allah. Even if a sin has
occurred, the true believer uses this sin to come closer to Allah.
But how can a sin be used to draw nearer to the very One whom he has
disobeyed?

Through the act of repentance, tawbah. Hence, the next description
given is that the believer is tawwab, meaning that he repents
continuously, repeatedly, relentlessly. The believer does not become
discouraged due to the quantity of sins that he commits, because he
realizes that Allah#8217;s mercy is infinite and limitless. The true
mu`min is not demoralized by his past habits, but rather inspirited and
uplifted by hopes of a grander future. The believer always remembers
the encouraging words from his beloved Rasul salla Allahu alayhi wa
sallam who said, #8220;The one who repents from a sin is like one who
has not committed it in the first place#8221; (Reported by Ibn Majah
in his Sunan). Thus, this second description given to the believer
shows that the believer will always repent from his sins, regardless of
how many times he has done other sins, or even this very sin, before
the repentance.

The Prophet salla Allahu alayhi wa sallam then gave the third and final
description of the believer, that he is nassaa`a, meaning that he
continually forgets and relapses. Thus, the believer becomes heedless
of the commandments of Allah, oblivious to the realities of the
afterlife, and, when tempted by what he perceives to be a pleasing and
sweet deed, falls prey to the seductions of Shaytan, and swallows that
poisonous sweet. But as soon as the deed has been committed, and the
outer layer of sweetness dissolves, it is followed up by the bitter
aftertaste of the poison and pollutant that he has just ingested.

But not all hope is lost, for all such deeds can be undone, once again
through repentance - that greatest gift of Allah to the sinners! The
believer feels this guilt, and all that is needed is a prodding,
perhaps he hears a verse being recited, or attends a lecture that stirs
him, or listens to a khutbah that reminds him of his spiritual
bankruptcy. So, #8216;#8230;when he is reminded, he remembers#8217;,
because he has an inner core of good, a repository of taqwa that need
only be exposed and brought out in order to cause this change in him.

And so the believer is ever in a cycle - an perpetual, never-ending
cycle - of committing sins, and then repenting, and then falling
headless and committing sins again, only to be reminded of his purpose
in life, after which he will repent, and fall into thoughtlessness once
again, only to be prodded into action and good behavior#8230;

So the cycle of life continues, and it is this life that characterizes
the life of the believer, for the believer repents and strives to
attain perfection, whereas the fasiq or hypocrite commits the same sins
or worse, and cares little to better his situation.

What separates the mu`min from the fasiq is not the sin - both Adam and
Iblees disobeyed Allah - but the reaction to the sin. Adam repented,
and became beloved once again to Allah; Iblees obstinately persisted,
and become the most accursed creation of Allah.

The battle of the believer is a never-ending one. He will perpetually
fall into sins, but as long as he perpetually repents, and is reminded
by the Speech of Allah and His Messenger, he is still a believer, and
will continue to remain a believer, until he dies.

Always remember those uplifting words of the Basheer whom Allah sent to
us, #8220;Whoever is pleased with his good deeds, and saddened by his
evil deeds, is indeed a mu`min#8221; (Reported by al-Tirmidhi in his
al-Jami).

May Allah grant us all Iman and taqwa, and bless us to be amongst those
who, when tested, are patient, and when blessed, are thankful, and when
sinful, are repentant. Ameen!


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Yahoo! Mail is the world's favourite email. Don't settle for less, sign up for
your free account today 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://uk.docs.yahoo.com/mail/winter07.html 


[ppiindia] remove pubic hair

2007-04-27 Terurut Topik Leo Imanov
Question:
Is it permissible for a very close friend of mine to remove pubic hair
for me? I am very afraid and I am having problems because of this hair.
If my friend removes it for me there will be a pact between us that she
will never speak of anything that she sees, and I need to remove it,
but I feel too shy to ask my mother to remove it for me?. 

Answer:
Praise be to Allaah. 

Shaving the pubic hair is one of the sunnahs of the fitrah, and Islam
has stipulated that it should not be left without shaving for more than
forty days. The basic principle is that every accountable person should
shave his pubic hair himself, unless he is unable to do that because he
is too old or is sick. 

What the sister who is asking this question wants to do is a haraam
action, and is an evil deed that it is not permissible for any Muslim
woman to do except in cases of necessity. The fact that she is afraid
to remove the hair is no excuse. This is not something that requires
bravery and courage. There are many ways of removing it, some of which
are easy. 

It does not make it permissible if her friend swears an oath not to
tell anyone of what she sees. If it is permissible to do this because
of necessity, her mother is a better person to shave her pubic hairs. 

The saheeh texts state that it is haraam for a man to look at the
#8216;awrah of another man, or for a woman to look at the #8216;awrah
of another woman, and the scholars are unanimously agreed on this
prohibition. 

It was narrated that Abu Sa#8217;eed al-Khudri said: The Messenger of
Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;No man
should look at the #8216;awrah of another man, and no woman should
look at the #8216;awrah of another woman.#8221; 

Narrated by Muslim (338). 

Ibn Qudaamah (may Allaah have mercy on him) said: As for a man with
another man, each of them may look at that of his companion which is
not #8216;awrah. And the ruling on a woman with a woman is the same as
the ruling on a man with a man. 

Al-Mughni (7/80). 

Shaykh al-Islam Ibn Taymiyah (may Allaah have mercy on him) said: 

This is covering of women before men, and covering of men before men
and women before women with regard to the #8216;awrah, as the Prophet
(peace and blessings of Allaah be upon him) said: #8220;No man should
look at the #8216;awrah of another man, and no woman should look at
the #8216;awrah of another woman, and he said: #8220;Guard your
#8216;awrah from everyone but your wife and that which your right hand
possesses (i.e., slave woman).#8221; I said: What if the people are
living with one another?  He said: #8220;If you can prevent anyone
seeing it, then do not let him see it.#8221; I said: What if I am
alone? He said: #8220;Allaah is more deserving that you should feel
shy before Him.#8221; And he forbade a man to lie with a man under one
cover, or a woman to lie with a woman under one cover. And he said
concerning children: #8220;Teach them to pray when they are seven and
smack them if they do not pray when they are ten, and separate them in
their beds.#8221; He forbade looking at or touching the #8216;awrah
of a person of the same gender, because that is abhorrent and immoral.
As for men with women, this is because of the issue of sexual desire.  

Majmoo#8217; al-Fataawa (22/113). 

Ibn Hajar (may Allaah have mercy on him) said: 

#8230; This is something concerning which there is no difference of
opinion. It is haraam for a man to look at a woman#8217;s #8216;awrah
and for a woman to look at a man#8217;s #8216;awrah, according to
scholarly consensus. An exception is made for the married couple, who
may look at one another#8217;s #8216;awrahs.  

Fath al-Baari (9/338, 339). 

Conclusion: 

It is not permissible for you to ask your friend to shave your pubic
hair for you, or to let her do that. If you do that, you will both be
committing a major sin, and you will not be excused for that, because
it is easy to find other ways of removing this hair, such as using the
well known depilatories, if you cannot use a razor. 

This is permissible in cases of necessity when one is unable to move,
or if one is sick or insane and other cases where a man or woman is
unable to shave the pubic hair. 

And Allaah knows best.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Salam Berbuah Cinta

2007-04-26 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum
wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

kiriman seorang rekan tuk rekans disini.
silah.

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Salam Berbuah Cinta
Oleh Bayu Gawtama

Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro
dikenal sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni
senang mengucapkan salam Assalaamu'alaikum kepada siapa pun -muslim-
yang dijumpainya di manapun.

Suatu ketika, Diro ditugaspindahkan ke kota X, untuk jangka waktu dua
tahun. Setibanya di kota X itu, lelaki bujangan ini langsung mencari
tempat kos/kontrakan yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Setelah
tiga hari di kota tersebut, Diro baru menyadari bahwa ada gadis cantik
dan shalihah yang tinggal hanya beberapa meter dari kos-nya. Seperti
biasa, tanpa maksud buruk, tanpa niat menggoda, Diro pun mengucapkan
salam kepada gadis itu, saat keduanya bersama-sama menunggu bis di tepi
jalan.

Sekali lagi, Diro tidak punya niat apapun ketika mengucapkan salam.
Dia berjilbab, jadi sudah pasti muslim, maka saya ucapkan salam
kepadanya. Lagi pula gadis itu tetangga saya, kan wajar sama tetangga
saling menyapa,  alasannya.

Ucapan salam Diro dibalas delikkan mata tidak suka dari gadis
tetangganya itu. Namun Diro tidak peduli, karena niatnya sangat tulus.
Begitu pun sore harinya, ketika berpapasan di jalan, Diro kembali
mengucapkan, Assalaamu'alaikum Dik...  Jawabannya tidak berbeda
dengan pagi hari, wajah tidak suka.

Mungkin pikir si gadis itu, Diro tidak ubahnya lelaki iseng yang senang
menggoda. Sudah lazim diketahui, lelaki-lelaki iseng dan kurang kerjaan
senang menggoda wanita. Dan bila yang digoda adalah wanita berjilbab,
ucapan Assalaamu'alaikum biasa dijadikan andalan mulut-mulut lelaki
ini.

Berbeda dengan Diro. Dia tidak sakit hati ketika salamnya tidak
dibalas, atau bahkan dibalas dengan tatap mata sinis. Setiap hari,
setiap kali bertemu dengan gadis itu tetap mengucapkan salam. Diro
tidak bosan meski salamnya selalu mendapat jawaban yang serupa, dan
sesekali makian, maunya apa sih?

Diro hanya membalasnya dengan senyum seraya menjelaskan, maaf, salam
itu hanya doa untuk adik. Belakangan, Diro mengetahui bahwa nama gadis
itu, Dian, sebut saja demikian.

Dua bulan bertugas di kota itu, Diro mendapat panggilan dari kantor
pusat untuk memberikan laporan tugasnya. Diro pun kembali ke Jakarta
untuk waktu dua pekan.

Sementara di kota X, pagi harinya. Dian belum merasakan apa pun. Namun
keesokan harinya, gadis itu baru menyadari ada yang ganjil dengan
hari-harinya, baik pagi maupun sore. Ya, Dian merasa ada yang hilang.
Setelah berpikir sejenak, barulah ia sadar, tidak ada lagi lelaki yang
selama ini mengucapkan Assalaamu'alaikum kepadanya. Bahkan keesokan
harinya, Dian mulai celingak-celinguk mencari lelaki pengucap salam
itu. Satu-dua bis yang biasa ditumpanginya sengaja dibiarkan berlalu,
mungkin dia terlambat pikirnya. Namun hingga hampir satu jam, yang
dinanti tak kunjung tiba.

Sepekan sudah Dian tak melihat lelaki pengucap salam. Sepekan pula
telinganya tak mendengar suara khas lelaki itu berucap,
Assalaamu'alaikum Dik...  Rupanya Dian mulai kangen dengan ucapan
salam itu. Jika mulanya ia merasa ucapan salam Diro itu sebagai godaan
lelaki iseng, ternyata kini ia merindukan ucapan salam itu.

Dian hampir putus asa, hingga satu pekan berikutnya tak kunjung
terdengar ucapan salam khas nan lembut itu. Sampai di satu pagi, dari
arah belakang terdengar suara khas itu lagi, Assalaamu'alaikum Dik...
 Kali ini giliran Diro yang terheran-heran, karena jawaban lembut dari
wajah manis yang diterimanya, Wa'alaikum salam kak... Apa kabar? Ke
mana saja? Lama tidak berjumpa . 

Sejak hari itu, keduanya menjadi akrab. Hari-hari setelah itu, diisi
dengan keriangan keduanya dalam setiap perjumpaannya. Sebuah bukti
nyata, bahwa ucapan salam jika diberikan secara ikhlas kepada siapa
pun, akan membawa kedamaian bagi yang menerimanya. Hanya beberapa bulan
setelah itu, belum satu tahun Diro tinggal di kota X itu, Diro dan Dian
sepakat untuk menyatukan hati dalam bingkai rumah tangga.

Maha suci Allah dan Rasulullah, yang mengajarkan kalimat
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu. .. (Gaw)

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Abu Bakar Ash Shidiq

2007-04-26 Terurut Topik Leo Imanov
 Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang
(Jakarta:1979), hal. 132.

[3]1 dirham setara dengan 3.5 gram perak.

[4]Joesoef Sou'yb, hal 133.

[5]Khalid Muhammad Khalid, Kehidupan Para Khalifah teladan, Pustaka
Amani (Jakarta:1995), hal. 81

[6]Ibid

[7]Syaikh Muhammad Sa'id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar islam Sepanjang
Sejarah, Pustaka Al Kautsar (Jakarta:2007), hal. 6.

[8]Ibid hal. 8.

[9]Muhammad Sa'id Ramadhan Al Buthy, Sirah Nabawiyah, Rabbani Press
(Jakarta:1992), Buku Kesatu, hal. 193.

[10]Joko Siswanto, Materi pelatihan Manajemen SDM Berbasis Kompetesi.

[11]Joesoef Sou'yb, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Bulan Bintang
(Jakarta:1979), hal. 26-27. Pidato tersebut dilakukan menjelang sholat
Isya'

[12]Ibid hal. 31.

[13]Ibid hal. 77-84.

[14]Ibid hal. 7.

--- gani albar [EMAIL PROTECTED] wrote:

 salam,
 
 dulu saya dan seorang sodara kita di Aachen pernah berkelakar :
 
 kami tak mengenal pacaran,yg ada hanyalah Ta'aruf berkelanjutan dan
 berkepanjangan .
 
 jadi pacaran 7 tahun = ta'aruf 7 tahun = ta'aruf kontinuerlich,baru
 menikah..
 
 hehe zum Spass bro..
 
 wassalam
 
 Bung Roy

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Hadits Itu Bukan Lelucon!

2007-04-25 Terurut Topik Leo Imanov
 Ibnu Hajar Al-Atsqalani berkata hadits ini shahih, dan juga
telah disepakati Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam
Shahihul Abu Daud, 1/33) 

Maka akal tunduk pada dalil, bukan karena dalil tidak sesuai dengan
akal maka dalil ditolak!, maka perhatikan kalimat berikutnya. 

Sebenarnya juga, jika ia (sipenulis) mau mengkaii Islam dengan cara
yang inshaf, hal yang membuat otaknya tidak bisa memahaminya akan
menjadi suatu hal yang mudah, sebagaimana diperlihatkan oleh sahabat
besar Nabi lainnya, Abu Bakar Ashiddiq. 

Darimanakah beliau bergelar Ashiddiq ini? Maka, ketika Rasulullah
melakukan Isra#8217; dan Mi#8217;raj, menempuh perjalanan dari Mekkah
ke Masjidil Aqsa lantas naik ke langit ke tujuh, maka akal mana yang
sanggup memahaminya? (bahkan ketika itu menempuh perjalanan dari Mekkah
ke Masjidil Aqsa memakan waktu berbulan-bulan, namun datang Rasulullah
yang mengaku dalam semalam saja pergi dan pulang dari sana, wahai akal
sanggupkah engkau memahaminya?) 

Saat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam diisra#8217;kan ke Masjid
al-Aqsha, subuhnya orang-orang membicarakan hal itu. Maka sebagian
orang murtad dari yang awalnya beriman dan membenarkan beliau. 

Mereka memberitahukan hal itu kepada Abu Bakar radhiya`llahu anhu. 

Mereka bertanya: Apa pendapatmu tentang sahabatmu yang mengaku
bahwasanya dia diisrakan malam tadi ke Baitul Maqdis?

Dia (Abu Bakar) menjawab: Apakah ia berkata demikian? 

Mereka berkata: Ya. 

Dia menjawab: Jika ia mengatakan itu, maka sungguh ia telah (berkata)
jujur. 

Mereka berkata: Apakah engkau membenarkannya bahwasanya dia pergi
malam tadi ke Baitul Maqdis dan sudah pulang sebelum subuh? 

Dia menjawab: Ya, sungguh aku membenarkannya (bahkan) yang lebih jauh
dari itu. Aku membenarkannya terhadap berita langit (yang datang) di
waktu pagi maupun sore. 

Maka karena hal itulah, Abu Bakar diberi nama ash-Shiddiq (orang yang
membenarkan).

HR al-Hakim dari Aisyah radhiyallahu anha. Shahih lighairih menurut
al-Albani dalam ash-Shahihah (I: 306). 

Lihatlah, ketika sebahagian orang memutar badan kembali kepada
kekafirannya (karena tidak masuk akalnya khabar dari Nabi), shahabat
besar ini tetaplah kokoh! Ia, bahkan percaya kepada berita yang lebih
dasyat dan lebih tidak masuk akal, jika yang menyampaikan adalah
Rasulullah! 

Kepada penulis, jika belum mengetahui beriman kepada khabar yang
disampaikan oleh Rasulullah adalah bagian dari akidah. Ketika kita
mengikrarkan Muhammad adalah Utusan Allah, maka ada empat makna yang
wajib diketahui oleh seorang muslim dari syahadat kedua itu; 
Membenarkan apa-apa yang beliau Shallallahu alaihi wa sallam khabarkan.
Mentaati apa yang diperintahkannya.
Menjauhi apa yang dilarang dan dihinakannya.
Tidaklah Allah Rabbuna azza wa jalla, diibadahi melainkan dengan
syariat Allah yang dibawa oleh beliau Shallallahu alaihi wa sallam. 

Maka mempercayai hadits walaupun bertentangan dengan akal kita yang
memang terbatas ini, adalah masuk dalam bagian dari akidah, maka
barangsiapa mendustakannya ia (bisa) keluar dari agama fithrah ini. 

Mudah-mudahan kecemburuan didalam hati ini dengan menuliskan sedikit
bantahan terhadap #8217;penghinaan#8217; penulis yang jahil terhadap
hadits-hadits Rasulullah ini,hanya karena mengharapkan balasan WajahNya
di hari akhir nanti. 

Wallahu ta#8217;ala a#8217;lam

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Belajar Islam yang Benar

2007-04-25 Terurut Topik Leo Imanov
mengajarkan dzikir Subhani (Maha Suci aku). Ini jelas kesombongan
yang besar yang
dibenci Allah:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
[Luqman:18]

Al-Bustami juga berkata,Laisa fi al-jubbah illa Allah (tidak ada
didalam jubah ini kecuali Allah).

Itulah satu contoh kesesatan jika kita mempelajari ilmu agama yang
bukan berasal dari Al Qur#8217;an dan Hadits.

Nabi berkata bahwa setiap hal yang baru/diada-adakan (di bidang agama)
adalah bid'ah dan sesat:

Sesungguhnya perkataan yang paling baik adalah kitab Allah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam ,dan perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru dan
setiap bid'ah adalah tersesat ( H.R Muslim ) .

Bid#8217;ah yang dimaksud adalah bid#8217;ah dalam hal agama. Selain
Allah dan Rasulnya, tidak bisa orang membuat ibadah sendiri-sendiri.
Misalnya selain sholat 5 waktu
dia buat lagi sholat wajib misalnya sholat pagi.

Allah mengatakan agama Islam sudah sempurna. Jadi tak perlu lagi
ditambah bid'ah seperti Tasawuf:

#8230;Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu#8230;. [Al
Maa-idah:3]

Ciri dari kelompok ahli bid#8217;ah adalah kitab yang mereka pelajari
tidak menyebut dalil Al Qur#8217;an dan Hadits secara jelas. Sehingga
sulit bagi kita membedakan mana yang perkataan orang dan mana yang dari
Al Qur#8217;an dan Hadits. Bahkan bisa jadi seluruh kitabnya itu hanya
karangan manusia biasa tanpa ada dalil dari Al Qur#8217;an dan hadits
sedikitpun.

Sebagai contoh tahlil pada hari kematian, 7 hari, 40 hari, 100 hari,
dan 1000 hari sama sekali tidak ada dalilnya di Al Qur#8217;an dan
Hadits. Ini juga tidak ada di kitab #8222;Al Umm#8220; susunan Imam
Syafi#8217;i. Melainkan hasil pengaruh agama Hindu yang lebih dulu
bercokol di Indonesia. Namun karena orang tua dulu melakukannya,
akibatnya kita juga ikut-ikutan. Kalau disuruh menyebut dalil Al
Qur#8217;an dan Hadits, tak ada yang bisa menyebutkannya.

Pernah juga ada ulama yang bilang bahwa Umar ra menyatakan wajib
merayakan Maulid, kemudian Imam Syafi#8217;i berkata barang siapa
merayakan Maulid dia masuk surga. Terlepas dari kontroversi Maulid,
saya hanya menyampaikan bahwa Perayaan Maulid itu pertamakali diadakan
oleh sultan Salahuddin Al Ayubi yang hidup 700 tahun setelah wafatnya
Nabi (http://kompas. com/kompas- cetak/0504/ 18/Jabar/ 1691528.htm).
Jadi bagaimana mungkin Umar Ra dan Imam Syafi#8217;i berkata Maulid
itu wajib padahal perayaan Maulid di zaman mereka belum ada? Itulah
salah satu kebohongan ahli bid#8217;ah yang mampu mengarang-ngarang
sesuatu.

Oleh karena itu marilah kita mempelajari Islam dengan berpedoman pada
Al Qur#8217;an dan Hadits yang sahih. Insya Allah dengan dua sumber
itu kita tidak akan tersesat.
Karena ulama pun sebagaimana disebut Al Qur#8217;an ada juga yang
menyesatkan hingga kaum Yahudi dan Nasrani sesat seperti sekarang. Imam
Ghazali sendiri berkata bahwa ulama itu terdiri dari 2: Ulama Akhirat
dan Ulama Dunia/Ulama Jahat/Ulama Su#8217;.

Wassalam

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah- subscribe@ yahoogroups. com
http://www.media- islam.or. id

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] anda kenal malahayati?

2007-04-23 Terurut Topik Leo Imanov
. Padahal daerah Arun ini menjadi medan tempur perlawanan gerilya
Aceh terhadap Belanda pada permulaan abad ke-20. Di daerah Arun inilah
Cut Meutia syahid dalam perang bersosoh dengan tentera Belanda rencong
versus pedang, disaksikan dari atas dahan pohon oleh Teuku Raja Sabi,
putera Cut Meutia yang masih bocah. Teuku Raja Sabi di bawah bimbingan
ayah tirinya, Pang Nanggroe, meneruskan perlawanan gerilya hingga tahun
1937. Di Arun inilah berdiri rumah panggung Cut Meutia yang menjadi
obyek wisata sejarah. Mudah-mudahan rumah panggung itu masih berdiri
hingga dewasa ini.

Dari dunia empiris Kerajaan Aceh tersebut menunjukkan bahwa Syari'at
Islam memberikan hak yang sama, tak terkecuali hak untuk mendapatkan
pendidikan, kepada laki-laki dan perempuan, alhasil tidak ada masalah
gender. Perempuanpun dapat menjadi Panglima Angkatan Laut, pemimpin
gerilya, jika ia terdidik dan kapabel untuk itu, seperti halnya dengan
Malahayati, Cut Nyak Din dan Cut Meutia. Maka ucapan Chusnul di The
Jakarta Port itu sungguh-sungguh imajinasi.

***

Firman Allah SWT (demi keotentikan, transliterasi huruf demi huruf): 
-- A'ADLWA HW AQRB LLTQWY (S. ALMA^DT, 8), dibaca: 
-- I'dilu- huwa aqrabu littaqwa- (s. alma-idah), artinya: 
-- Berlaku adillah, (adil) itu lebih dekat kepada taqwa (5:8). 

Dalam konteks ini publikasi informasipun diperintahkan Allah SWT supaya
adil merata. Pahlawan perempuan, pendekar bangsa tidak hanya sebatas di
Jawa saja, dalam arti di samping RA Kartini yang mulia harum namanya,
pendekar bangsa, haruslah pula marak dipublikasikan pahlawan-pahlawan
perempuan di luar Jawa. Keadilan bukan hanya dalam pembagian rezeki
antara pusat dengan daerah, akan tetapi juga dalam hal martabat dan
kemuliaan. WaLlahu A'lamu bi Al Shawa-b.

Makassar
[H.Muh.Nur Abdurrahman]

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] di Larang Berpacaran ??

2007-04-19 Terurut Topik Leo Imanov
 yang mungkin bahagia dan 
mungkin pula berujung dengan percerain.
  b. Tidak disetujui oleh ibu-bapak satu pihak atau kedua pihaknya. Keadaan ini 
menjadi pukulan berat bagi yang bertunangan, ada yang membatalkan pertunangan 
itu secara sukarela dan melanjut.
   
  wassalam


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79
   
-
 Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Tryit now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] shaum yang haram... setiap amal harus dengan ilmunya

2007-04-17 Terurut Topik Leo Imanov
 diragukan (hari ke 30 sya'ban
atau 1 ramadlan dan 30 ramadlan atau 1 syawwal).

7.  shaum pada tahun baru (tanggal 1 Muharram) atau shaum pada hari
raya orang kafir

8.  shaum Wishal, shaum tanpa berbuka berhari-hari berturut-turut

9.  shaum Zahar ia itu shaum satu tahun penuh. shaum ini tidak disukai
oleh Allah. kata rasulu-lLah SAW, #8220;tidak dianggap bershaum orang
yang bershaum selamanya.#8221;

10. shaum sunnah isteri tanpa izin suaminya. dalam hadis
mutafaqun`alaihi, kata nabi SAW, #8220;janganlah seorang wanita shaum
ketika suaminya ada di sisinya, melainkan ada izinnya, kecuali pada
bulan ramadlan.#8221;



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] Program Liberalisasi Umat Islam Indonesia

2007-04-15 Terurut Topik Leo Imanov
, Perancis, Spanyol, Rusia, dan
Inggris. Selain menerjemahkan, mereka juga membuat video klip dan juga
bertanggungjawab atas distribusinya. Belum cukup sampai di sini,
promosi lagu ini juga dilakukan di sejumlah negara dunia yang
melibatkan artis-artis top dunia di Eropa dan Amerika.

Dalam situsnya, Libforall diketuai oleh C. Holland Taylor, dan Board of
Directors-nya antara lain Abdurrahman Wahid, Ahmad Dhani, dan F. Borden
Hanes, Jr. Beberapa orang Indonesia diankat menjadi penasehat Libforall
yakni Mustofa Bisri, Amin Abdullah (Rektor IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta), Azyumardi Azra, Abdul Munir Mulkhan, Nasr Hamid Abu Zayd,
dan Frans Magnis Suseno.

Mau lebih banyak agenda kaum liberalis untuk menyebarkan pahamnya ke
tengah umat Islam Indonesia? Silakan klik www. Libforall. Com.(Rz)

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79


  ___
Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it
now.
http://uk.answers.yahoo.com/


[ppiindia] How to Remove Depression and Worries

2007-04-04 Terurut Topik Leo Imanov
 (Istijaabah)

To accept and answer to the deen of Allah and His Messenger, Muhammad
(SAAS) completely as the aayah says:

#8221;O you who believe! Respond to Allah (by obeying Him) and (His)
Messenger (SAAS) when He calls you to that which will give you life;
and know that Allah comes in between a man and his heart, and that it
is He to Whom you shall (all) be gathered.#8221; AL-ANFAL 8.024

The repercussion of rejecting the Call to His deen is grievous and its
result is the greatest of sorrows in the Hereafter. The disbeliever
will be raised and wail to His Lord (Whom he denied in the world):

He will say: O my Lord! Why have You raised me up blind, while I had
sight (before)? TA-HA 20.125

Allah will reply to him with complete justice:

He (Allah) will say: So (it must be). Our revelations came to you (in
the world) but you did reject them. In like manner this Day you are
forgotten (rejected). TA-HA 20.126

Not only will Allah reject the disbeliever but he will also be
humiliated by Shaitaan who the mushrik took as his close companion and
responded to his (Shaitaan's) call.

And Shaitaan will say when the matter has been decided, Verily Allah
promised you a promise of truth. I too promised you but I betrayed you.
I had no authority over you except that I called you and you responded
to me. So blame me not, but blame yourselves. I cannot help  
you, nor can you help me. I deny your former act in associating me
(Shaitaan) as a partner with Allah. Verily, there is a painful torment
for the transgressors. IBRAHEEM 14.22

So we urge you brothers and sisters to respond to and comply with
Allah's religion and enter it completely.

#8221;O you who believe! Enter into Islam whole-heatedly and follow
not the footsteps of the Shaitaan, for he is to you an open, avowed
enemy.#8221; AL-BAQARAH 2.208

Belief in the Divine Decree (Qadr)

Qadr is an established part of the religion and is included in our
belief. In the famous Hadeeth of Jibreel (alaihe-as-salaam) when he
asked the Messenger (SAAS) about Islaam, Eemaan and Ihsaan, he (SAAS)
replied about Eemaan:

#8221;That you affirm your faith in Allah, in His angels, in His
Books, in His Apostles, in the Day of Judgement, and you affirm your
faith in Qadr, the good and the evil consequences of it...#8221;
MUSLIM

We must accept and be content with Qadr, knowing that whatever Allah
decrees he does so out of His all- encompassing Knowledge and Wisdom.
With this belief in Qadr (the good and the evil of it) firm in our
hearts Allah will guide our hearts:

#8221;No calamity befalls, but with the leave of Allah, and whoever
believes in Allah, He guides his heart, and Allah is the All-Knower of
everything.#8221; AT-TAGHAABUN 64:11

'Abdullah Ibn 'Abbas (radhiyAllahu anhu) related one day he was riding
behind Allah's Messenger (SAAS) who said,

Young man, if you are mindful of Allah (of His commands and
prohibitions) , He will be mindful of you, and if you are mindful of
Allah you will find Him before you. When you ask for anything ask it
from Allah, and if you seek help, seek help from Allah. Know that if
the people were to unite to do you some benefit they could benefit you
only with what Allah had decreed for you, and that if they were to
unite to do you some injury they could injure you only with what Allah
had recorded for you. The pens have been lifted and the pages are dry.
AHMAD, TIRMIDHI, AN-NAWAWI'S FORTY HADEETH  

So with this knowledge that no harm or good can touch a servant of
Allah except with the permission of the All-Knower and All-Wise, the
hearts find tranquillity and contentment. This therefore encourages the
Muslim to patiently persevere during an affliction and motivates  
him to praise Allah when He bestows some portion of good  upon him.
Whatever his situation, if the Muslim acts accordingly he has only
rewards to gain and nothing to lose.

Suhaib ibn Sinan al-Romi related that Allah's Messenger (SAAS) said:

#8221;Strange are the ways of a believer for there is good in every
affair of his and this is not the case with anyone else except in the
case of a believer for if he has an occasion to feel delight, he
praises (Allah), thus there is a good for him in it, and if he gets
into trouble and shown resignation (and endures it patiently), there is
a good for him in it.#8221;MUSLIM

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at 
the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes. 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk 


[ppiindia] mesjid mewah.

2007-03-25 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum
wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

marvi, waktu saya dan istri saya mengunjungi rumahnya untuk menemui
keponakan saya yang telah bersedia meminjamkan dia punya leptop kepada
istri saya ditakdirkan tinggal bersamanya, memeperlihatkan foto mesjid
yang mueegaah sekali. wuach dech! orag2 yang shalatpun
ceritanya musti pake baju taqwa, -- saya pikir ada juga baju taqwa?
padahal kita manusianya yang harus taqwa, kita koq yang dimintakan
Allah tuk bertaqwa khan? baju mah asal nutup orat dan bersih dari najis
azza khan? --, kalo baju biasa azza mah, maul atch. itu satu.

lalu, tadi pagi, bukan. fajar! shalat di mesjid hanya beberapa
orang saja, satu shafpun tak penuh lhoh. kemarin, iesya masih
lumayan, kerna hari ni khan ahad, pada libur jadi bisaa ke
mesjid. agak rame juga pengunjung mesjid ini. 

kemudian saya denger di indonesia, ato emang hanya di indonesia??
orang2 berlomba2 bangun mesjid2 mwah dan germerlang. disampin lain,
sekolah diterbelankaikan. malah musti bayar pula!

kalo saya baca2 di sirah nabi muhammad SAW, saya faham dari sana, di
mesjid rasulu-lLah SAW itu, bahwa kadang rasulu-lLah SAW berlumuran
lumpur wajahnya kerna hujan! atau setidaknya penuh debu muka
rasulu-lLah SAW, itu makanya, kita tak perlu mengusap muka selesai
shalat kerna shalat kita di karpet khan? muka kita bersih.
malah pernah melemparkan sepatunya sementara shalat kerna ada najis di
sepatunya yang dibisikkan malaikat jibril AS. jadi tuuuch kan, tak ada
karpet!! tanah biasa azza.
hatta... orang baduipun pernah kencing, ya kencing disudut mesjid
rasulu-lLah SAW yang kemudian oleh shahabat disram air.

JAUUH dari megah! apalgi mewah, tapiselalu penuh dengan
manusia yang beribadah ritual dan IBADAH lainnya yang berupa BELAJAR!
mesjid sebagai pusat kegiatan dan berkarya muslim, yang menghasilakn
tokoh2 seperti para shahabat yang telah kita pada kenal, atau yang tak
begitu terknal misalnya zainab RA istrinya rasulu-lLah SAW
ummu-lmuminin, yang mendapatkan gelar ibunya para fakir dan miskin
disamping julukannya si ibu para kaum muminin yang panjang tangan! --
dalam basa arab maxud dan arti panjang tangan adalah pemurah! bukan
pencuri kaya di indo--, kerna mesjid dipake sebagai tempat pusat
sosial! hasil keringat dan karyanya hanya untuk para penghuni mesjid
yang kelaparan dan kekurangan.
disitu misalnya tinggalnya yang telah menyampaikan beribu2 ahadits
kepada kita saat ini, yang bernama abu huarairah.

sekarang mesjid hanya untuk dikunjungin azza, kebanyakan!
meskipun tak semua juga sech!
tapi lihatlah masjid yang gimana khan? yang mewah2 mach kadang2 malah
sering terkuncinya daripada penuh dengan kegiatan anak2, pemuda2
apalagi muslimah. tapi itulah tak semua jugalach. juangn sampe
kotor, ribuuut, semrawut.

sekarang kita lihat sekolah!
satu kelas ampat puluh anak, gimana mo belajar dengan bener??? alhamdu
li-lLah anakku fatima dikelasnya cuman dua dan duapuluh anak2 gurunya
DUA lhoh!
malah katanya, saya denger nech, yang maju yang bisa bayar les-lach,
yang mampu menyekolahkan ke sekolah terbaik-lah yang bayarannya
guedeee tech. 

padahal, bagaimana rasulu-lLah SAW menguatamakan pelajaran, belajar!
ayat pertama azza yang diturunkan khan baca!
ya lihat azza, bahkan mengajar sebagai penebusan perang! PERANG lhoh!
nyawa orang! bisa membebaskan dirinya bagi yang tak mampu tapi bisa
MENGAJAR muslim menulis dan membaca! tapi... itu dulu, jaman kuno
sekarang jaman modern mach bangun mesjid lebih keren toch?
bagaimana seorang anak menjunjung orang tuanya di surga nanti hanya
karena anaknya mengajarkan ilmu2 yang bermanfaat kepada orang!
mislanya pernah terbaca bagaimana seorang ibu, bertanya kepada Allah,
ya ALlah kenapa dengan mahkota yang kupake ini? saya tak pernah beramal
yang sesungguhnya tak mengharapkan hal ini? Allah menjawab, anakmu
telah mengajar!

berlomba2lach mendirikan sekolah, memberikan bea siswa, kita tak perlu
mesjid yang megah2 yang hanya diisi penuh dua tahun sekali azza yaitu
di iedul-fitr dan adlha, atau tuk jumatan mach sediakan azza tenda!
sekedar yang shalat iesya dan fajar cukup gubuk pun khan?

ya, sebuah gubuk lalu lapangan yang luas tuk tenda azza manakala
kita banyak penghunjung di tenda lach shalat! hatta di hari jumat.

tuk pa khan bayar2 energi tuuuch, yang baca cuman bbrp orang azza
khan?

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] sujud tilawah dan sujud syukur

2007-03-25 Terurut Topik Leo Imanov
 kenikmatan saja, karena nikmat Allah itu selalu
diberi kepada kita. Juga dilakukan ketika terlepas dari mara bahaya.

4. Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu
dilarang shalat.

5. Pada sujud tilawah disunnahkan takbir di dalam atau di luar shalat,
sedangkan sujud syukur tidak.

6. Pada sujud tilawah dan sujud syukur tidak disyaratkan berwudlu
terlebih dahulu.

Wallahu A'lam. 

(Dikutip dari tulisan Al Ustadz Zuhair bin Syarif dalam Majalah
SALAFY/Edisi XXIV/1418/1998/AHKAM)

mudah2an tak menyesal dech,
dan
wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


[ppiindia] cintanya seorang Abu Bakar Ra

2007-03-23 Terurut Topik Leo Imanov
-Musthafa berkabut dan bening air mata tergenang di pelupuknya.
Betapa indah sebuah ukhuwah. 

#8220;Sungguh bahagia, aku memiliki seorang seperti mu wahai putra Abu
Quhafah. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan#8221;. Tanpa
menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Al-Musthafa meraih
pergelangan kaki yang digigit ular. Dengan mengagungkan nama Allah
pencipta semesta, Nabi mengusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Maha
suci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi ada. Abu Bakar segera
menarik kakinya karena malu. Nabi masih memandangnya sayang. 

#8220;Bagaimana mungkin, mereka para kafir tega menyakiti manusia
indah seperti mu. Bagaimana mungkin?#8221; nyaring hati Abu Bakar
kemudian. 

Gua Tsur kembali ditelan senyap. Kini giliran Abu Bakar yang
beristirahat dan Rasulullah berjaga. Dan, Abu Bakar menggeleng
kuat-kuat ketika Rasulullah menawarkan pangkuannya. Tak akan rela,
dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Web email has come of age. Don't settle for less than the All New Yahoo! Mail 
http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html


[ppiindia] Dibutuhkan Segera!!! Cek Kesehatan Pra Nikah...

2007-03-09 Terurut Topik Leo Imanov
 terjadi, padahal kita sudah usaha, itu artinya Allah sedang
menguji kita. 

Selain itu, cek kesehatan pra nikah juga bisa menjadi sarana menguji
sejauh mana calon pasangan kita rela dan mau berbagi dan menyelesaikan
semua masalah berdua...kalo cinta, harus dibuktikan dulu dong, iya
enggak?

Wah, kayaknya udah kepanjangan nih tulisan saya...intinya mari kita cek
kesehatan pra nikah dan saya sangat berharap bantuan donor golongan
darah O Rhesus negatif. Dan saya juga mohon doanya semoga persalinan
saya bisa saya lalui dengan lancar, tanpa kendala apapun...Memang sudah
sekian banyak perempuan melahirkan dan tidak terjadi apa-apabut
there is always the first time which make you feel so nervous...

Yang mau berbagi cerita atau informasi, bisa kontak saya dan suami di

Nur Raidah/Taufik Gunawan
Jl.SPG 7 No 20, Rt 06/09, Kel. Lb.Buaya (Dekat Monumen Pancasila Sakti)
Jakarta Timur 
0811 139 017 atau taufik_gunawan@ telkomsel. co.id
0813 8125 8323 atau rai_al_quds@ yahoo.com

Terima kasih atas perhatian teman-teman. Dan saya mohon maaf kepada
teman-teman yang sudah lama tidak saya hubungi karena satu dan lain
hal, selain itu juga HP saya yang lama rusak, jadi saya banyak
kehilangan kontak.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Raidah/Taufik

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


[ppiindia] Re:Macam Syirik Jenis dan Bahayanya

2007-03-09 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 


--- nur hidayat [EMAIL PROTECTED] wrote:

amma ba'd, wa 'alaikumu-ssalam wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

alankah eloknya kalo jawaban saya diumukan azza yach nur! kerna saya
yakin bukan hanya nur sendirian yang masih kuran jelas tech euy!

 sory bang leo,gua ada yang masih kurang jelas masalah jimat yang
 isinya al-quran katanya ada yang boleh dan ada yang tidak.
 maksudnya gimana bang leo?bukannya segala bentuk dan jenis jimat
 tidak di perbolehkan.

sampe disini nur benar!

 menurut saya sih semua yang bang leo jelasin 
 itu memang bener bang,tapi semua pasti tergantung dari sudut pandang
 manusianya itu sendiri.ya gak bang. 



yang benar adalah yang MENGHARAMKAN.
adapun soal sudut pandang: 
kita musti tahu dulu quran itu apa?
bukan buku yang dicetak itu!
quran adalah ayat2 perkataan Allah.
contoh: alif lam mim tertulis, kalau dibaca alif lam
mm. maka dia ini ayat pertama dari beberapa surah!
tapi huruf itu juga alif lam dan mim dibaca alam artinya sakit, INI
BUKAN ayat quran!
waktu zaman rasulu-lLah SAW quran ditulis di tulang2 di batu2 kulit2
binatang iyya toch?
baru setelah abu bakar RA memulai menyusun dan membukukannya maka trus
sampe kezaman kita sekarang dibukukan. tapi bukan buku itu quran, bukan
kertas yang bertulsikan arab itu quran quran adalah isi, ayat2nya.
jadi yang jadikan jimat itu apa bedanya dengan mematunkna ayat2 quran
khan? 
orang2 sekarang buanyak yang takt menginjak2 buku, kertas2 yang
bertulsikan arab, tapi mereka setiap hari menginjak2 ayat2 quran,
contohnya, tak berjilbab! tak sholat, tak tak... tak... semua
perintah Allah yang tercantum dalamnya, isinya.
mereka lebih takut dengan kulitnya daripada isinya.

itulah faham saya tentang quran.

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum





Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. http://uk.docs.yahoo.com/trueswitch2.html


[ppiindia] Disadarkan Sifat Wajib Allah

2007-03-09 Terurut Topik Leo Imanov
 pernah dipercaya
sebagai pengurus DPC Partai Damai Sejahtera, Mowo pun pernah aktif di
LSM Kristen bernama The Nation Care of Indonesia. Ia menjabat sebagai
ketua Departemen Pengembangan Spiritualitas periode 2002-2006. Ia juga
menjadi pengurus di Departemen Pemberdayaan Masyarakat di Gereja
Kristen Injil Nusantara yang berkedudukan di kota Malang. n dam 

Drs Mowo Purwito R Dip HRD STh
Termpat/Tgl. Lahir : Situbondo, 28-Oktober-1965
Istri: Amik S Fatmawati SH
Anak:
Dida Nafiri (16 tahun)
Dinar Naufal (12 tahun)
Delpbel Oktobrian (8 tahun)
Pendidikan:
- S1 - FISIP Univ Merdeka Malang lulus tahun 1988
- Diploma Human Resources Development, tahun 1993
- Sarjana Theologia (STh) Seminari Alkitab Nusantara Malang
- Kandidat Master of Art Religion (MAR), seharusnya diwisuda bulan
Februari 2007 (drop out karena pindah agama)

Sertifikat
Mendapat sertifikat dari Fuller Housing Minsitry, California, 2006
untuk terjun pada pelayanan Christianity Development, di Louisiana,
USA, yang seharusnya berangkat bersama keluarga bulan Desember 2006
(dibatalkan karena pindah agama)
Pekerjaan Sekarang:
- Ketua Departemen Sumber Daya Manusia Forum Arimatea Jakarta
- Kristolog dan Pemerhati Masalah Sosial Agama
(dam ) 

 
© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
How much free photo storage do you get? Store your holiday 
snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com


[ppiindia] Macam Syirik Jenis dan Bahayanya

2007-03-08 Terurut Topik Leo Imanov
 menguranginya. Kata Nabi SAW, Yang paling
aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil, maka kata para
sahabat RA, Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab Nabi SAW,
Riya'. (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Dampak Syirik

1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada
dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan, dan hawa
nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus
(QS.30/30).

2. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam
lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia
ke bumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut.
Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan
kehinaan (QS. 22/31).

3. Menghilangkan sifat 'izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi
tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan
itu hanya milik Allah, RasulNya dan orang beriman (QS. 63/8). Seorang
yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah
merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan
hina (QS. 22/73).

4. Menggugurkan semua amal baik (QS. 39/65). Dosa yang paling besar dan
paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung 
menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan
yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan
keMahaesaan Allah SWT dari segala sekutu dan tandingan.

5. Kekal dan abadi di naar (QS. 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun
paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan
pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha
Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak
dapat dan tidak boleh dimaafkan).



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79





___ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


[ppiindia] AKAL WAHYU ILLAHI

2007-03-06 Terurut Topik Leo Imanov
 rasa malu, dia tidak akan cemas
melihat anak gadisnya bersama pria asing, bahkan dia tidak akan perduli
pada orang yang menginjak-injak agama dan harga dirinya “. 
Kemudian Beliau menutupnya dengan berkata : “ Itulah sekelumit rahasia
yang telah kita ketahui tentang hukum Allah SWT, disamping masih banyak
lagi rahasia lainya yang belum kita ketahui karena keterbatasan
pengetahuan kita, karena ketahuilah illmu-Nya tidak terbatas dan
pengetahuan-Nya tiada berbilang” .
 
Kisah ketiga :
Abu Bakar ra adalah salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW, yang
oleh Beliau Nabi SAW di berikan tambahan gelar dibelakang namanya
menjadi Abu Bakar As-Shidiq yang artinya adalah Abu Bakar yang selalu
membenarkan. Sayyidina Muhammad SAW, orang paling mulia yang pernah ada
dimuka dunia ini, ketika menisbatkan gelar itu bersabda : “ Saya sangat
bersyukur mempunyai sahabat seperti engkau, kusebut As-Shidiq karena
engkau selalu membenarkan setiap perkataanku “. Suatu kemuliaan dan
anugerah yang amat berharga. Gelar itu diberikan Nabi SAW karena
tingkat keimanan Abu Bakar As-Shidiq yang sedemikian tinggi yang telah
menempatkan keimanan diatas segalanya.
Tersebutlah kisah penisbatan gelar itu pada saat persaksian dan
pengimanan atas kebenaran kejadian Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa yang sangat mentakjubkan dan mengherankan, diluar kemampuan
nalar dan logika manusia. Sedemikian spektakulernya bahkan sampai
dengan saat ini, di era modern dan westernisasi, ilmu pengetahuan
manusia belum mampu menjangkau dimensi Mukjizat itu. 
Pada saat itu, walaupun semua bukti telah dipaparkan Rasulullah SAW
tentang kebenaran Isra Mi’raj itu, namun beberapa kalangan tetap saja
tidak menyangsikan dan tidak mempercayainya. Bahkan ada sebagaian dari
mereka yang telah masuk Islam kembali murtad kembali ke agamanya yang
dulu. Ketika beberapa kalangan itu mendatangi Abu Bakar ra, dan
menanyakannya : “ Hai abu Bakar, bagaimana sesungguhnya sahabatmu itu
?, ia mengaku pergi ke Baitul Maqdis tadi malam dan shalat disana lalu
pulang ke Makkah “. Abu Bakar pun menjawab : “ Demi Allah SWT, kalau
Muhammad SAW mengatakan hal itu, maka apa yang dikatakannya itu pasti
benar “.
 
Demikianlah beberapa kisah yang tentunya masih banyak kisah-kisah lain
yang merupakan pelajaran bagi kita bagaimana meletakkan otoritas akal
dan ilmu pengetahuan dalam konteks keimanan kita. Kebenaran mutlak
adalah kebenaran yang disampaikan oleh Wahyu Illahi, dan itu berlaku
sepanjang masa. Sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan sesungguhnya
bersifat relatif, selalu berubah dan berkembang sesuai pemahaman dan
perkembangan akal manusia. Supremasi kebenaran ilmu pengetahuan harus
tunduk dibawah supremasi kebenaran Wahyu Illahi.
Wallahualambisawab.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79



___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com


[ppiindia] Jujur Dengan Dakwah

2007-02-19 Terurut Topik Leo Imanov
. Terutama jujur dengan kewajiban-kewajiban terhadap Allah 
swt. Tentu bisa komitmen dengan sifat ini dalam dakwah membutuhkan motivasi 
yang tinggi, tekad yang bulat serta keyakinan yang teguh. Diibaratkan oleh 
Ibnul Qayyim bahwa membawa sifat ini dalam kehidupan seperti mengangkat gunung 
yang tinggi. Tidak akan ada yang mampu mengangkatnya melainkan orang-orang yang 
kuat kemauan dan niatnya. Karena kejujuran yang sesungguhnya adalah kejujuran 
yang ditampilkan saat tidak ada yang bisa menyelamatkan nyawa kita kecuali 
dengan berbohong.
   
  Sebagai motivasi, perlu untuk senantiasa diingat balasan yang tinggi bagi 
orang-orang yang bisa jujur, “Allah berfirman: “Ini adalah suatu hari yang 
bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang 
di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; 
Allah ridha terhadap-Nya[ 457]. Itulah keberuntungan yang paling besar.” 
(Al-Ma’idah: 119). 
  Dan sebaliknya akibat dan hukuman yang akan dikenakan terhadap orang-orang 
yang dusta dalam hidupnya. Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang 
yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. 
  Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang 
menyombongkan diri?” (Az-Zumar: 60) betapa kita mendambakan tampilkan aktivis 
dakwah yang bias berpegang komit dengan kejujuran dan kebenaran dalam segala 
situasi dan kondisi apapun, sehingga dakwah ini akan lebih memberikan kebaikan 
dan keberkahan bagi umat Islam. 
   
  Sudah saatnya memang kita merefleksi sejauhmana tingkat kejujuran kita dengan 
dakwah ini. 
  Wallahu A’lam.


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave
phone: +49 241 1 89 93 69
mobile: +49 1 76 63 01 56 79

-
 Copy addresses and emails from any email account to Yahoo! Mail - quick, easy 
and free. Do it now...

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] 37 Tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia

2007-01-29 Terurut Topik Leo Imanov
Senin, 22 Januari 2007  

Nurcholish Madjid telah tiada. Tetapi, oleh pendukungnya tetap
menjadikannya sebagai tempat bergayut Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] 
  

Oleh: Adian Husaini  

Pada 3 Februari 2007 mendatang, Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad
Natsir, bertempat di Jalan Kramat Raya 45 Jakarta, akan menggelar satu
acara seminar nasional bertema Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan
Islam di Indonesia. Tampil sebagai pembicara adalah Dr. Daud Rasyid,
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Dr. Mukhlis Hanafi, dan Adnin Armas MA.
Seminar ini memiliki makna yang penting bagi umat Islam Indonesia,
mengingat, setelah 37 tahun berlalu, gerakan pembaruan Islam bukannya
telah berhenti, tetapi semakin menjadi-jadi dan melebar ke mana-mana.  

Masa 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam dimulai ketika Nurcholish Madjid
memulai pidatonya pada 3 Januari 1970 di Jakarta dengan judul
Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat. Dalam
disertasinya di Monash University Australia yang diterbitkan oleh
Paramadina dengan judul Gagasan Islam Liberal di Indonesia, Dr. Greg
Barton menyebutkan, bahwa melalui makalahnya tersebut, Nurcholish
dihadapkan pada satu dilema dalam tubuh umat. Di satu sisi, masyarakat
Muslim harus menempuh arah baru, namun di sisi lain, arah baru tersebut
berarti mengorbankan keutuhan umat.  

Muslim Indonesia, kata Nurcholish, secara intelektual telah cukup
tertinggal dan membutuhkan gairah baru serta gagasan-gagasan segar;
meskipun gairah intelektual tersebut akan membawa perpecahan di tubuh
umat, seperti yang diperlihatkan oleh berbagai rangkaian sejarah. Untuk
mendukung gagasannya, Nurcholish Madjid mengutip pemikiran yang
dikembangkan Lenin; Betapa pun dinamika lebih menentukan daripada
statisme, sekalipun yang terakhir ini meliputi jumlah besar manusia.  

Nurcholish juga meminjam pikiran Andrea Beufre: Garis-garis pemikiran
tradisional kita sudah seharusnya dipersilakan pergi ke laut, lantaran
yang paling utama sekarang adalah kemampuan menatap ke muka ketimbang
memiliki tingkat kekuatan yang besar namun hasil-gunanya masih penuh
persoalan.  

Marilah kita renungkan kembali lagi kata-kata Nurcholish Madjid 37
tahun lalu berikut ini:  

Dari ungkapan tersebut kita hendak menarik pengertian bahwa pembaruan
harus dimulai dengan dua tindakan yang saling erat hubungannya, yaitu
melepaskan diri dari nilai-nilai tradisional dan mencari nilai-nilai
yang berorientasi ke masa depan. Nostalgia, atau orientasi dan
kerinduan pada masa lampau yang berlebihan, harus diganti dengan
pandangan ke masa depan. Untuk itu diperlukan suatu proses
liberalisasi. Proses itu dikenakan terhadap ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan Islam yang ada sekarang ini...  

Jadi, untuk menatap masa depan dan meninggalkan nilai-nilai
tradisional, menurut Nurcholish Madjid, maka harus dilakukan
liberalisasi terhadap ajaran-ajaran dan pandangan Islam. Ada tiga
proses yang saling kait-mengait dalam masalah ini, yaitu (1)
sekularisasi, (2) kebebasan intelektual, dan (3) Gagasan mengenai
kemajuan dan Sikap Terbuka.Tidak bisa dipungkiri, Nurcholish Madjid
menjadi faktor penentu bagi perkembangan gerakan pembaruan Islam di
Indonesia. Pertama, karena kepiawaian komunikasi Nurcholish baik lisan
maupun tulisan. Dan kedua, karena Nurcholish berlatar belakang
pendidikan studi Islam dan memulainya dari dalam tubuh organisasi
Islam. Ini berbeda misalnya, dengan gagasan sekularisasi yang dilakukan
Soekarno. Meskipun sangat piawai dalam komunikasi, Soekarno bukanlah  
berkatar belakang pendidikan Islam, dan bukan tokoh organisasi Islam.  

Dengan kepiawaiannya berkomunikasi, Nurcholish dan ide-idenya masih
terus dikembangkan, dan telah disucikan oleh sebagian kalangan. Majalah
Media Dakwah edisi Januari 2007 menurunkan laporan utama tentang
barisan cendekiawan Gontor yang mengkritik pemikiran Nurcholish Madjid,
yang juga alumni pesantren Gontor. Barisan ini dimotori oleh Dr. Hamid
Fahmy Zarkasyi, Dr. Syamsuddin Arif, Adnin Armas MA, Fathurrahmkan
Kamal MA dan Henry Shalahuddin MA. Para cendekiawan ini secara
sistematis dan akademis menguraikan kekeliruan gagasan pembaruan Islam
Nurcholish Madjid.  

Sebelumnya, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, telah menulis artikel di Harian
Republika, 28 Desember 2006, dengan judul Menyoal Pembaruan Islam.
Hamid menguraikan dengan jelas, bagaimana pengaruh modernisme terhadap
gagasan pembaruan Islam, dan merancukannya dengan pengertian tajdid.
Pembaruan sering diterjemahkan menjadi modernisasi dan kini bahkan
menjadi liberalisasi.  

Padahal tajdid berbeda dari modernisasi ataupun liberalisasi baik
secara etimologis maupun konseptual. Malangnya, perbedaan ini tidak
dicermati, dan konsep-konsep di dalamnya buru-buru diadopsi tanpa
proses epistemologi yang jelas. Pembaruan pemikiran Islam yang dimotori
Nurcholish Madjid dan kini bergulir menjadi proyek liberalisasi Islam
di Indonesia adalah contoh yang paling jelas. Pembaruan dimaksud
ternyata secara eksplisit mengusung, memodifikasi, atau menjustifikasi
konsep 

[ppiindia] informasi

2007-01-28 Terurut Topik Leo Imanov
(Al-Tirmidhi, No: 475 ,  Narrated Sa'd)

When the Prophet (peace be upon him) was asked which people suffered
the greatest affliction, he replied, The prophets, then those who come
next to them, then those who come next to them. A man is afflicted in
keeping his religion. If he is firm in his religion his trial is
severe, but if there is weakness in his religion it is made light for
him, and it continues like that till he walks on the earth having no
sin.

 

(Al-Tirmidhi, No: 479 ,  Narrated Anas ibn Malik)

Allah's Messenger (peace be upon him) said, The magnitude of the
reward goes along with the magnitude of the affliction. When Allah who
is Great and Glorious loves people He afflicts them, and those who
accept it gladly receive Allah's good pleasure, but those who are
displeased receive Allah's displeasure.

 

(Al-Tirmidhi, No: 482 ,  Narrated Jabir ibn Abdullah)

Allah's Messenger (peace be upon him) said, On the Day of
Resurrection, when people who have suffered affliction are given their
reward, those who are healthy will wish their skins had been cut to
pieces with scissors when they were in the world.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave



___ 
The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html


[ppiindia] Nama-nama Malaikat dan Tugas-tugasnya

2007-01-27 Terurut Topik Leo Imanov
Nama-nama Malaikat dan Tugas-tugasnya

Allah Ta'ala berfirman,
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu
kebaikan, akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada
Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, nabi-nabi (QS. Al Baqarah :
177)
Barangsiapa kafir kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul- Nya, dan Hari Kemudian, maka orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya(QS. An Nisaa : 136)
Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda ketika Jibril
bertanya kepada beliau tentang iman,
Hendaklah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat- Nya,
kitab-kitab- Nya, rasul-rasul- Nya, Hari Akhir dan beriman kepada
takdir baik dan buruk-Nya(HR. Muslim no. 8, dari Umar bin Khaththab
radliya-lLahu anhu (RA))
Dalam hadits shahih yang lain Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi
wa-ssalam bersabda,
Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam
diciptakan dari apa yang telah diciptakan kepada kalian(HR. Muslim no.
2996, dari 'Aisyah radliya-lLahu anha (RA))

Berikut ini nama beberapat malaikat-malaikat Allah Ta'ala beserta
tugas-tugasnya :

Jibril
Adalah malaikat yang diberikan amanat untuk menyampaikan wahyu, turun
membawa petunjuk kepada Rasul agar disampaikan kepada umat. Allah
Ta'ala berfirman,
Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang
terang(QS. At Takwiir : 23)
Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam bersabda,
Aku melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar
menutupi antara langit sampai bumi(HR. Muslim no. 177, dari 'Aisyah
radliya-lLahu anha (RA))
Abdullah bin Mas'ud radliya-lLahu anhu (RA) menjelaskan bahwa Nabi
Muhammad Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam melihat jibril memiliki enam
ratus sayap (HR. al Bukhari no. 4857)

Mika-il
Dialah yang diserahi tugas mengatur hujan dan tumbuh-tumbuhan dimana
semua rizki di dunia ini berkaitan erat dengan keduanya. Terdapat
penyebutan Jibril dan Mika-il secara bersamaan dalam satu ayat, Allah
Ta'ala berfirman,
Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat- Nya, rasul-rasul-
Nya, Jibril dan Mika-il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang
kafir(QS. Al Baqarah : 98)

Israfil
Dia diserahi tugas meniup sangkakala atas perintah Rabb-nya dengan tiga
kali tiupan. Pertama adalah tiupan keterkejutan, tiupan kedua adalah
tiupan kematian dan tiupan ketiga adalah tiupan kebangkitan.

Malik
Dia adalah penjaga neraka. Allah Ta'ala berfirman,
Mereka berseru, 'Hai Malik, biarlah Rabb-mu membunuh kami saja'. Dia
menjawab, 'Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini)'. Sesungguhnya Kami
telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan diantara kamu
benci kepada kebenaran itu(QS. Az Zukruf : 77-78)

Ridhwan
Dia adalah penjaga Surga. Ada sebagian hadits yang dengan jelas
menyebutkan dirinya (al Bidaayah wan Nihaayah I/45)

Munkar dan Nakir
Terdapat penyebutan dengan mereka di dalam hadits Abu Hurairah
radliya-lLahu anhu (RA), Rasulu-lLah Shalla-lLahu 'alaihi wa-ssalam
bersabda,
Tatkala orang yang mati telah dikubur, datanglah kepadanya dua
malaikat yang hitam kebiruan, salah satu diantara keduanya dinamakan
Munkar dan yang lainnya dinamakan Nakir(HR. at Tirmidzi, dihasankan
oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih Sunan at Tirmidzi no. 856)

Harut dan Marut
Keduanya termasuk malaikat yang namanya tertulis di dalam al Qur'an.
Allah Ta'ala berfirman,
Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya
syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut(QS. Al Baqarah : 102)

Ar Ra'd
Malaikat ini bertugas mengatur awan. Ibnu Abbas radliya-lLahu anhu (RA)
berkata,
Orang-orang Yahudi datang menemui Nabi, lalu mereka bertanya, 'Wahai
Abul Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika
engkau menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman
kepadamu'.
Mereka bertanya, 'Beritahukan kepada kami tentang ar Ra'd, apakah itu
?'. Beliau menjawab, 'Salah satu malaikat yang diserahi tugas untuk
mengatur awan'(HR. an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam
ash Shahihah no. 1872)

'Izra-il
Penamaannya dengan malaikat maut tidak disebutkan dengan jelas di dalam
al Qur'an maupun hadits-hadits yang shahih. Adapun penamaan dirinya
dengan 'Izrail terdapat di sebagian atsar. WallaHu a'lam. (al Bidaayah
wan Nihaayah I/42)

Raqib dan 'Atid
Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara malaikat ada yang benama
Raqib dan 'Atid. Allah Ta'ala berfirman,
Maa yalfizhu min qaulin illaa ladayHi raqiibun 'atiidunyang artinya
Tidak suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir(QS. Qaaf : 18)
Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a'lam. 
Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba.
Makna Raqib dan 'Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di
dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah
I/35-49)

Maraji' :
Memasuki Dunia Malaikat, 

[ppiindia] KEUTAMAAN BERSHAUM PADA HARI 'ASYURA DAN TASU'A

2007-01-26 Terurut Topik Leo Imanov
KEUTAMAAN BERSHAUM PADA HARI 'ASYURA DAN TASU'A

Di dalam kitab beliau Riyadlus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi
#8211;rahimahu-lLah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan
Shaum sunnah pada bulan Muharram, yaitu Shaum hari 'Asyura (10
Muharram) dan Tasu'a (9 Muharram).

Hadits yang Pertama

#1593;#1606; #1575;#1576;#1606; #1593;#1576;#1575;#1587;
#1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1606;#1607;#1615; #1571;#1606;
#1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616;
#1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616;
#1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605;
#1589;#1575;#1605; #1610;#1608;#1605;
#1593;#1575;#1588;#1608;#1585;#1575;#1569;
#1608;#1571;#1605;#1585;
#1576;#1589;#1610;#1575;#1605;#1607;.
#1605;#1615;#1578;#1617;#1614;#1601;#1617;#1602;#1612;
#1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616;

Dari Ibnu Abbas - radliya-lLahu 'anhuma -,  Bahwa Rasulu-lLah
shalla-lLahu 'alaihi wasallam berShaum pada hari 'Asyura dan
memerintahkan untuk berShaum padanya. (Muttafaqun 'Alaihi).

Hadits yang Kedua

#1593;#1606; #1571;#1576;#1610;
#1602;#1578;#1575;#1583;#1577;
#1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1606;#1607;#1615; #1571;#1606;
#1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616;
#1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616;
#1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605;
#1587;#1574;#1604; #1593;#1606; #1589;#1610;#1575;#1605;
#1610;#1608;#1605; #1593;#1575;#1588;#1608;#1585;#1575;#1569;
#1601;#1602;#1575;#1604;: ((#1610;#1603;#1601;#1585;
#1575;#1604;#1587;#1606;#1577;
#1575;#1604;#1605;#1575;#1590;#1610;#1577;))
#1585;#1614;#1608;#1614;#1575;#1607;#1615;
#1605;#1615;#1587;#1604;#1616;#1605;#1612;.


Dari Abu Qatadah - radliya-lLahu 'anhu -, bahwa Rasulu-lLah
shalla-lLahu 'alaihi wasallam ditanya tentang Shaum hari 'Asyura.
Beliau menjawab, (Shaum tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang
lalu. (HR. Muslim)

Hadits yang Ketiga

#1608;#1593;#1606; #1575;#1576;#1606;
#1593;#1576;#1575;#1587; #1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1614;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1606;#1607;#1615;#1605;#1575;
#1602;#1575;#1604;#1548; #1602;#1575;#1604;
#1585;#1614;#1587;#1615;#1608;#1604;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1616;
#1589;#1614;#1604;#1617;#1614;#1609;
#1575;#1604;#1604;#1617;#1614;#1607;#1615;
#1593;#1614;#1604;#1614;#1610;#1607;#1616;
#1608;#1614;#1587;#1614;#1604;#1617;#1614;#1605;:
((#1604;#1574;#1606; #1576;#1602;#1610;#1578;
#1573;#1604;#1609; #1602;#1575;#1576;#1604;
#1604;#1571;#1589;#1608;#1605;#1606;
#1575;#1604;#1578;#1575;#1587;#1593;))
#1585;#1614;#1608;#1614;#1575;#1607;#1615;
#1605;#1615;#1587;#1604;#1616;#1605;#1612;.

Dari Ibnu Abbas - radliya-lLahu 'anhuma #8211; beliau berkata : 
Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam bersabda, Apabila (usia)ku
sampai tahun depan, maka aku akan berShaum pada (hari) kesembilan (HR.
Muslim)

TAKHRIJ HADITS

#8226; Hadits yang pertama telah dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari
dalam Ash-Shaum no hadits 2003, Al-Imam Muslim di dalam Ash-Shiyam no
hadits 128, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no hadits 2444. 
#8226; Hadits yang kedua telah dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di
dalam Ash-Shiyam no hadits 197, serta Abu Dawud dalam Ash-Shaum no
hadits 2425, At-Tirmidzi dalam Ash-Shaum no hadits 767, serta Imam
Ahmad dalam musnadnya (4/25) 
#8226; Hadits yang ketiga dikeluarkan oleh Al-Imam Muslim di dalam
Ash-Shiyam hadits no 34, Ahmad dalam musnadnya (1/225) dan Ibnu Majah
di dalam Ash-Shiyam (1736) 
(Lihat takhrij Syarh Riyadlis Shalihin).

FAEDAH HADITS

Hadits-hadits di atas menjelaskan kepada kita tentang disyariatkannya
berShaum pada hari 'Asyura (10 Muharram). Begitu pula pada hari Tasu'a
( 9 Muharram) sebagaimana yang akan diterangkan oleh Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin #8211; rahimahu-lLah Ta'ala - 

Beliau berkata (Syarh Riyadlush Shalihin, Ibnul Utsaimin),
Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam ditanya tentang Shaum pada
hari 'Asyura, beliau menjawab, Menghapuskan dosa setahun yang lalu,
ini pahalanya lebih sedikit daripada Shaum Arafah (yakni menghapuskan
dosa setahun sebelum serta sesudahnya #8211;pent). Bersamaan dengan
hal tersebut, selayaknya seorang berShaum 'Asyura (10 Muharram)
disertai dengan (sebelumnya.ed.) Tasu'a (9 Muharram). Hal ini karena
Nabi shalla-lLahu 'alaihi wasallam bersabda, Apabila (usia)ku sampai
tahun depan, maka aku akan berShaum pada yang kesembilan, maksudnya
berShaum pula pada hari 'Asyura.

Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk berShaum
pada hari sebelum maupun setelah 'Asyura (1) dalam rangka menyelisihi
orang-orang Yahudi karena hari 'Asyura #8211;yaitu 10 Muharram- adalah
hari dimana Allah selamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan

[ppiindia] Refleksi Idul Adha dari Hamburg

2007-01-13 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi 
wa barakatuH
   
  ada kiriman buagus dech, mari syering azza yach!
   
  wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla 
Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Senin, 08 Januari 2007 

Di banyak negara Muslim umat Islam berada dalam keadaan lemah dan tak berdaya. 
Simaklah ctatan khotbah Dr Abu Hanifa dari Hessen Idul Adha lalu

Dr. Syamsuddin Arif, Ph.D. 

Pada pagi hari Sabtu, 30 Desember 2006 yang lalu, masyarakat Muslim di kota 
Hamburg, Jerman turut merayakan Idul Adha 1427 H. Shalat Id yang dihadiri oleh 
ratusan warga itu terselenggara berkat kerjasama Indonesisches Islamisches 
Centrum (IIC) e.V. dengan KJRI Hamburg. Juga hadir Konsul Jenderal RI Bapak 
Awang Bahrin yang akan segera menempati jabatan barunya sebagai Duta Besar Luar 
Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik 
Turki mulai Januari 2007. 

Usai khutbah Id, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah bersalam-salaman dan 
menikmati jamuan ringan. Suasana menjadi begitu hangat dipenuhi oleh suara yang 
riuh rendah diiringi gelak tawa kecil tanda bersuka cita.

Dalam khutbahnya Dr Abu Hanifa dari Hessen yang juga bertindak sebagai imam 
meninjau kondisi umat Islam saat ini, baik di tanah air maupun di banyak 
belahan dunia lainnya, yang masih jauh dari harapan. Contohnya, umat Islam 
Indonesia yang seharusnya hidup sejahtera di bumi yang kaya raya, mayoritasnya 
justru hidup sengsara dalam kemiskinan dan keterbelakangan.
Kasus busung lapar dan bencana alam di mana-mana, angka pengangguran yang terus 
meningkat, beban hutang luar negeri yang kian menjerat, biaya hidup yang terus 
melompat, adalah gambaran sekilas keadaan umat di berbagai tempat.

Hal serupa juga kita dapati di banyak negara muslim lainnya seperti Iraq, 
Palestina, Afganistan, Pattani. Menurut beliau semua ini terjadi karena umat 
Islam berada dalam keadaan lemah tak berdaya, baik secara politik, militer, 
ekonomi, dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) sehingga mudah sekali 
dipermainkan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Kondisi ini, menurut 
beliau, seolah-olah membenarkan prediksi Rasulullah SAW 14 abad yang silam:

Akan datang suatu masa dimana bangsa-bangsa lain berkumpul menghadapi kalian
sebagaimana hewan-hewan makan mengerumuni mangsanya. Mereka bertanya:
Apakah saat itu kami minoritas? Rasulullah menjawab: Tidak, pada saat itu 
kalian adalah mayoritas, tetapi kalian bagaikan buih (yang terombang-ambing) di 
lautan. Allah telah mencabut rasa takut dari hati musuh terhadap kalian dan 
menimpakan pada hati kalian penyakit wahn. Para sahabat bertanya: Apakah 
penyakit wahn itu ya Rasulullah? , beliau menjawab: Cinta dunia dan takut 
mati (Hadits shahih riwayat Imam Abu Dawud (4297) dan Imam Ahmad (5/287) dari 
Tsaubah ra dan dishahihkan oleh al-Albani dengan dua jalannya
tersebut dalam As-Shahihah (958)).

Lebih jauh beliau juga mengatakan bahwa selain dua penyakit itu, umat Islam 
juga ternyata lemah dalam pemahaman agamanya. Lemahnya pemahaman ini tak lepas 
dari lemahnya kita dalam menerapkan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kita beribadah haji dengan aturan Islam, shalat dengan aturan Islam, menikah 
juga dengan aturan Islam, tetapi kita tidak bekerja dengan aturan Islam, tidak 
mengelola hasil bumi kita dengan aturan Islam, tidak mengatur ekonomi kita 
dengan aturan Islam, tidak mengatur sistem pertahanan kita dengan aturan Islam, 
tidak menerapkan nilai-nilai Islam di luar rumah, di jalan, di tempat kerja, di 
laboratorium, di ruang-ruang publik kita. Inilah yang
menjadi penyebab lemahnya umat Islam. Akibatnya, umat Islam telah menjadi 
korban dari ketamakan dan kerakusan bangsa-bangsa lain yang lebih kuat, lebih 
disiplin, dan lebih kompak.

Kemudian beliau mengingatkan agar Idul Adha bisa dijadikan momen refleksi dan 
evaluasi, menjadi kesempatan untuk merenung sejenak dan memikirkan kembali: 
Dari mana kita, dan hendak kemana kita. Mengapa dan untuk apa kita hidup 
sebagai individu, anggota keluarga, pegawai, dan warga negara.

Di akhir kutbahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan Nabi Muhammad SAW yang
disampaikan di Jabal Rahmah 1417 tahun yang silam: Wahai umat manusia! 
Ketahuilah bahwa setiap nyawa dan harta seorang muslim adalah suci, sesuci 
bulan dan tanah ini. Seorang Muslim tidak boleh mengambil hak milik saudaranya 
tanpa izin darinya. Kembalikanlah harta yang diamanahkan pada kalian kepada 
berhak. Janganlah kamu menzalimi siapa pun, agar orang lain tidak menzalimi 
kamu pula. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan bertemu Allah yang akan 
memperhitungkan segala perbuatanmu. Allah telah mengharamkan riba. Maka 
batalkanlah semua urusan yang melibatkan riba mulai sekarang. 

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agamamu. Karena dia telah 
berputus asa untuk menyesatkanmu dalam perkara-perkara besar, maka berjagalah 

[ppiindia] Re: [permatasunnah] Kapankah Puasa 'Arafah ?

2006-12-30 Terurut Topik Leo Imanov
Book Eight
The Book of Virtues
Chapters 226 and 227
 
The Excellence of As-Saum (The Fast) during the first ten Days of
Dhu`l-Hijjah
The Excellence of Observing Saum on the Day of 'Arafah,
#8216;Ashoora#8217; and Tasoo'a (i.e., 9th of Muharram)
 
By Al-Imaam Aboo Zakariya Yahyaa Ibn Sharaf an-Nawawi ad-Dimashqi
 
Chapter 226: The Excellence of As-Saum (The Fast) during the first ten
Days of Dhu`l-Hijjah

1249. Ibn`Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah
Sall Allaahu`alayhi wa sallam said, There are no days during which the
righteous action is so pleasing to Allaah than these days (i.e., the
first ten days of Dhul-Hijjah) .'' He was asked: O Messenger of
Allaah, not even Jihaad in the Cause of Allaah?'' He Sall
Allaahu`alayhi wa sallam replied, Not even Jihaad in the Cause of
Allaah, except in case one goes forth with his life and his property
and does not return with either of it.'' [Al-Bukhaari] . 

Commentary:  This Hadeeth brings out the following two points: 

1. Righteous deeds during the first ten days of the month of
Dhu`l-Hijjah are far better and more rewarding than righteous deeds
done on other days of the year, because they are Hajj days in the
sacred season of pilgrimage. Because of their excellence and
importance, Allaah Subhaanahu wa Ta`aala swore by them, thus: By the
Dawn; by the ten Nights...'' (Al Fajr 89:1-2) 

2. Jihaad has great eminence in Islam. 

Chapter 227: The Excellence of Observing Saum on the Day of
`Arafah,`Ashoora and Tasoo`a (i.e., 9th of Muharram)

1250. Aboo Qatadah radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah
Sall Allaahu`alayhi wa sallam was asked about the observance of Saum
(fasting) on the day of `Arafah. He said, It is an expiation for the
sins of the preceding year and the current year.'' [Muslim]. 

Commentary:  The ninth day of Dhu`l-Hijjah is called Yaum-`Arafah . On
this day, pilgrims stop and stand in prayers at`Arafat which is the
most important ritual of Hajj, so much so that Hajj is deemed
incomplete without it. On that day, the pilgrims are engaged in the
remembrance of Allaah Subhaanahu wa Ta`aala and prayers as that is
their most important worship on that day. For this reason, Saum is not
desirable for them, but for other people, Saum has a special merit. The
importance and merit of this Saum can be judged from the fact that it
expiates sins for two consecutive years: the previous year and the
current year. But these sins relate only to the minor sins, not the
major ones, or become a means of elevation of one's status. 

1251. Ibn`Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah
Sall Allaahu`alayhi wa sallam observed Saum (fasting) on the day of
#8216;Ashoora' and commanded us to fast on this day. [Al-Bukhaari and
Muslim]. 

Commentary:  #8217;Ashoora#8217; 10th of Muharram. In another
Hadeeth, it is stated that when the Prophet Sall Allaahu`alayhi wa
sallam emigrated from Makkah to Al-Madeenah, he saw that the Jews were
fasting on this day. He asked them why they did this on that day, and
they told him that they did it for the reason that Allaah Subhaanahu wa
Ta`aala granted Prophet Moosa`alayhissalaam emancipation from Pharaoh
on this day, and so they observed Saum in token of their joy. On this,
he Sall Allaahu`alayhi wa sallam said that in this happiness of Prophet
Moosa`alayhissalaam , Muslims have a greater right to observe Saum than
the Jews. Consequently, he also observed Saum on 10th of Muharram.
Then, he said that if he Sall Allaahu`alayhi wa sallam lived the
following year, he would observe Saum on 9th of Muharram also so that
they would make themselves different from the Jews. According to
another Hadeeth, he Sall Allaahu`alayhi wa sallam ordained the Muslims
to observe Saum on #8216;Ashoora#8217; and in addition one more Saum
on 9th or 11th of Muharram in opposition to the Jews. (Musnad Ahmad,
Vol.4, P-21, edited by Ahmad Shakir; and Mujamma`Az-Zawaid, Vol.3,
P-188). Thus observance of two Saum on this occasion is a Sunnah of the
Prophet Sall Allaahu`alayhi wa sallam. These two Saum can be observed
either on 9th and 10th or 10th and 11th of Muharram. It is regrettable
indeed that present-day Muslims do not follow this Sunnah of the
Prophet Sall Allaahu`alayhi wa sallam and instead observe the baseless
practices of mourning assemblies (Majalis), which is a grave sin
practised by Shi`ah. 

1252. Aboo Qatadah radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah
Sall Allaahu`alayhi wa sallam was asked about observing As-Saum (the
fast) on the tenth day of Muharram, and he replied, It is an expiation
for the sins of the preceding year.'' [Muslim]. 

1253. Ibn `Abbas radhiallaahu` anhu reported: The Messenger of Allaah
Sall Allaahu`alayhi wa sallam said, If I remain alive till the next
year, I shall also observe fast on the ninth of Muharram.'' [Muslim]. 

Commentary: Some people think these words stand to mean that he will
observe Saum on the 9th of Muharram only. But this interpretation does
not agree with 

[ppiindia] Nabi Muhammad SAW Melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA Berpoligami?

2006-12-22 Terurut Topik Leo Imanov
Nabi Muhammad SAW Melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA Berpoligami? 
Posted by: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] mnabdurrahman  
 
BISMILLAHIRRAHMA- NIRRAHIYM
  
Firman Allah:
-- WAN KhFTM ALA TQSThWA FY ALYTMY FANKhWA MA ThAB LKM MN ALNSAa MTsNY WTsLTs 
WRB'A FAN KhFTM ALA T'ADLWA FWAhDt AW MA MLKT AYMANKUM DzLK ADNY ALA T'AWLWA 
(s. ALNSAa, 4:3),  
  dibaca (tanda - dipanjangkan menyebutnya) :
  -- wain khiftum alla- tuqsithu- filyata-ma- fankhu- ma- tha-ba lakum minan 
nisa-i mtsna- watsula-tsa, waruba-'a fainkhiftum alla- ta'dilu- fawa-hidatan aw 
ma- malakat aymanukum dza-lika adna- alla- ta'u-lu-,  
  artinya:
-- Kalau kamu takut bahwa kamu tidak akan berlaku adil dalam hal anak-anak 
yatim, maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu, berdua, 
bertiga, berempat, namun jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka 
(nikahilah) seorang saja, atau (nikahilah) hamba sahaya, yang demikian itu 
lebih dekat kepada tidak aniaya.
  Sebab turunnya ayat (4:3): Bukhari, Abu Daud, Nasa'i dan Tirmizi dari Urwah 
bin Zubair, bahwa ia bertanya kepada Aisyah, istri Nabi Saw tentang ayat 
tersebut lalu jawabnya: Wahai anak saudara perempuanku, yatim disini maksudnya 
adalah anak
perempuan yatim yang ada dibawah asuhan walinya punya harta kekayaan bercampur 
dengan harta kekayaannya, dan hartanya serta kecantikannya membuat pengasuh 
anak yatim ini senang padanya lalu ia ingin menjadikan perempuan yatim ini 
sebagai istrinya, tetaapi tidak mau memberi mas kawin kepadanya dengan adil, 
yaitu memberikan mas kawin yang sama dengan mas kawin yang diberikan kepada 
perempuan lain. Maka pengasuh anak yatim seperti ini dilarang menikahi mereka 
kecuali mau berlaku adil. Jika tidak dapat berlaku adil, mereka disuruh menikah 
dengan perempuan lain yang disenanginya.  
  ***
  Malam Kamis lewat tengah malam, 14 Desember 2006 pada salah satu stasion TV 
swasta ditayangkan perdebatan sengit di antara dua kubu: pro-poligami vs 
anti-poligami. Salah seorang pembicara dari kelompok anti-poligami mengenukakan 
bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri melarang 'Ali ibn Abu Thalib RA berpoligami. 
Hal ini perlu diluruskan, karena mustahil Nabi SAW melarang poligami, yang 
jelas-jelas termaktub dalam Al-Quran ayat (4:3) seperti yang dikutip di atas. 
Marilah kita kaji Hadits-Hadits di bawah ini:
  Qutaibah meriwayatkan kepada kami dari Laits dari Ibnu Abi Mulaikah dari 
Miswar ibn Makhramah dia berkata, saya mendengarkan Rasulullah SAW bersabda 
dari atas mimbar, Sesungguhnya Bani Hisyam ibn Mughirah meminta izin untuk 
menikahkan putri mereka dengan Ali ibn Abu Thalib. Maka aku tidak mengizinkan, 
kemudian aku tidak mengizinkan, kemudian aku tidak mengizinkan. Kecuali putra 
Abu Thalib ingin menceraikan putriku dan menikah dengan putri mereka. Karena 
dia adalah darah dagingku, membuat aku sedih apa yang menyedihkannya dan 
menyakitiku apa yang menyakitinya.  (HR Bukhari)
  Yang berikut ini redaksional lain dari Shahih Bukhari:
Sesungguhnya Ali bin Abi Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan Fathimah 
RA, lalu aku mendengar Rasulullah SAW berkhutbah kepada orang-orang dalam hal 
itu, di atas mimbar beliau (Nabi SAW) bersabda: Sesungguhnya Fathimah adalah 
(sebahagian) dari aku, dan aku sangat mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah 
(gangguan dalam agamanya).
  Lengkapnya Hadits itu seperti berikut:
Dalam kitab Shahih Bukhori Bab: Yang Dituturkan Mengenai Baju Besi Nabi, 
Tongkat Beliau, Pedang Beliau, Mangkuk Beliau, Cincin Beliau, Barang-Barang Itu 
Yang Digunakan Oleh Khalifah Sesudah Beliau, Yang Tidak Disebutkan 
Pembagiannya, Mengenai Rambut Beliau,Sandal Beliau Dan Wadah-Wadah Beliau Yang 
Ditabaruki Oleh Para Sahabat Beliau Dan Orang-Orang Lain Sesudah Beliau (Wafat).
Dari Ibnu Syihab, dari Ali bin Husain bahwa ketika mereka datang di Madinah 
dari Yazid bin Muawiyah di masa pembunuhan Husain bin Ali RA (Asyura 61H) maka 
Miswar bin Makhramah menjumpainya (Ali bin Husain). Miswar berkata kepadanya, 
Adakah sesuatu hajat kepadaku, yang dapat kau perintahkan kepadaku?. Aku (Ali 
bin Husain) berkata:' Tidak ada. Dia berkata kepadanya (Ali): Maka apakah 
engkau memberikan kepadaku pedang Rasulullah SAW . Karena aku khawatir kepada 
kaum itu akan mengalahkan kamu dan pedang itu ditangan mereka. Demi Allah, 
sungguh bila engkau memberikannya kepadaku maka tidaklah (pedang itu) lepas 
kepada mereka selama-lamanya sehingga nyawaku selesai. Sesungguhnya Ali ibn Abu 
Thalib melamar putri Abu Jahal sesudah dengan Fathimah RA, lalu aku mendengar 
Rasulullah SAW berkhutbah kepada orang-orang dalam hal itu, di atas mimbar 
beliau (Nabi SAW) bersabda: Sesungguhnya Fathimah adalah (sebahagian) dari 
aku, dan aku sangat mengkhawatirkan bahwa ia terkena fitnah
 (gangguan dalam agamanya). Kemudian beliau menuturkan menantu beliau (Ash bin 
Rabi') dari bani Absi Syams, maka beliau memujinya dalam hubungan menantu - 
mertua, dimana beliau bersabda: Dia (Ash) memberitahukan kepadaku maka dia 
benar kepadaku,dan dia berjanji kepadaku 

[ppiindia] Fwd: itu tuuch.............

2006-12-08 Terurut Topik Leo Imanov
silah, 
dari saya sech tak ada koment.
terlibat buart!

--- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Date: 7 Dec 2006 10:52:06 -
 From: [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [semenit] Digest Number 557
 

-
  semenit.netsemenit.net  
   Messages In This Digest  (1   Message)  
  
1.  
  Hadapi segala sesuatu penuh dengan ketenangan, dan ketawakkalan 
From:   Rahima  
   View All Topics | Create New Topic
  Message
1.   
   Hadapi segala sesuatu penuh dengan ketenangan,
dan ketawakkalan  Posted by:  Rahima   
[EMAIL PROTECTED]   rahimarahim
Wed Dec 6, 2006 7:18 am(PST)   
Bismillahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Saya cukup heran, kenapa orang pada ribut-ribut dengan
RT A.A Gym?.Apa yang salah dengan pernikahan
keduanya?.Biarkanlah ia dengan liku-liku dan
pernik-pernik RT nya, toh yang menanggung kebahagiaan
dan penderitaannya juga mereka. 

Saya cukup heran, ketika pelacuran merajalela, bikin
rusak RT orang, wanita berdagang dirinya dengan alasan
terpaksa ekonomi, dibiarkan pemerintah, sementara AA
Gym menikah, hamper semua pada kaya cacing
kepanasan, atau ada yang sedang kebakaran
jenggotnya.

Yang paling saya herankan, dan inilah salah satu yang
melarang hati nurani saya, tatkala saya ikut diminta
mengomentari, atau memberikan pandangan saya tentang
Kompilasi Hukum Islam, dan Kompilasi Hukum Adat di
Minangkabau. Saya tidak mau turut campur dalam ikut
merumuskan Undang-undang itu, karena disana, saya
melihat dalam Hukum kompilasi Islam, suami yang
menikah, harus minta izin istri pertama, sementara
setau saya, tidak ada syarat izin sang istri untuk
suami menikah lagi. Kalau saya ikut merumuskannya,
maka terkenalah saya akan hukuman ancaman Allah
Ta'ala, membuat peraturan diluar peraturan yang sudah
Allah tetapkan.

Begitupun saat hendak merumuskan ABS_SBK, Adat
Bersandikan Syarak, Syarak bersandikan kitabullah,
disana ada hukum yang bertentangan dengan hukum Islam,
yaitu harta pusaka tinggi jatuh pada garis keturunan
ibu saja, dan harta yang dibagi sesuai dengan hukum
warisan dalam islam, hanyalah harta mata pencaharian
suami istri/ayah ibu saja selama mereka bersama
membina RT. Suatu hal yang sangat bertentangan dengan
hukum Islam, karena islam tidak membedakan harta itu,
harta apa saja yang ditinggalkan ayah/ibu, nenek
moyang kita, maka pembagiannya sudah ditentukan oleh
yang maha kuasa, walaupun itu dengan alasan harta
kaum, lantas bagaimana mungkin harta kaum itu bisa
ditentukan yang menerima juga person? itulah sebabnya,
saya ngak mau ikut dalam merumuskan hal-hal hukum
semacam itu, karena saya takut masuk dalam kategori
ancaman Allah Ta'ala yang berhukum di luar ketentuan
yang Allah sudah tetapkan.

Sungguh saya sangat heran, apa landasan berpijak
pemerinah melarang suami yang PNS untuk berpoligami?

Saya juga perempuan, memahami perasaan seorang
perempuan yang mana suaminya menikah lagi. Tapi mana
yang lebih parah, membiarkan suami tersiksa, atau
membiarkan suami jajan diluar dengan perempuan lain,
tanpa ikatan yang sah?menikah adalah jalan yang
terbaik, bagi seorang lelaki untuk menahan mata dan
nafsunya dari hal semacam itu.

Dan satu lagi, untuk kita kaum wanita, cobalah
renungkan, bagaimana kalau anda diposisi sebagai teh
Ninih, apa sikap anda bila mengalami hal yang sama?
Dalam hal yang sama pula jangan sampai lupa
merenungkan, coba pikirkan kembali, bagaimana pula
sikap anda, bila anda berada pada posisi teh
Adriani(??), seorang janda yang membutuhkan seorang
suami, anak-anak anda butuh figur seorang ayah(??),
maaf saya ngak ngikuti berita ini secara sempurna,
jadi ngak hafal nama tersebut.

Apakah hukum-hukum Allah yang kamu ikuti, ataukah
hukum-hukum selain hukum yang telah ditetapkan oleh
Allah Ta'ala.? Aneh bin Ajaib, apa ngak takut tuh
pemerintah bikin hukum yang berlainan dengan hukum
Islam?. Bukankah dalam AlQuran sudah jelas lafaznya :
Maka nikahilah oleh kamu dari perempuan-perempuan, dua
, tiga atau empat#8230;. Jika kamu merasa yakin, tidak
bisa berlaku adil(dalam memerikan nafkah), maka
nikahilah hanya satu saja.lantas kenapa PNS dilarang
berpoligami? Kenapa pula harus minta izin sang istri,
syarat agama ngak ada semacam itu lho? Anda mau ikuti
agama, atau mempertahankan PNS anda, pemerintahan
anda, atau jajan diluar?

Wah,.ibu2 di kalangan saya(Mesir), juga pd ribut tuh,
ada yang bilang: kalau suamiku berbuat semacam AA
Gym, tak pentung kepalanya(yah#8230;mati dong suami bu#8230;ibu
yang malah jadi janda, emang ada lelaki yang mau
menikahi ibu lagi?, cak illee..suami ko dipentung
kepalanya,.huahaha..).

Ada lagi yang bilang:  Suamiku bilang begini, Lihat
tuh,.AA Gym saja menikah lagi, papa boleh 

[ppiindia] Berbagi Cinta..........

2006-12-05 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH

rekans, bila setelah membaca tulisan ini anda merasa ada manfaatnya,
mohon anda kirim ke sahabat, saudara, dan siapapun yang anda kenal.
harapan saya semoga hal itu menjadi tabungan imeil atau amal kebaikan
buat anda dan juga saya.trims kasih  buayak dech.

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 

wassalamu 'alaikum



Jamil Azzaini
Inspirator; SUkses-Mulia

Berbagi Cinta
oleh; Jamil Azzaini

Bila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Berbagi
dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material
lainnya. Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide materilistik yang
telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang
bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat
saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti
berbentuk material. 

Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai
panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua
kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan. Kunjungan pertama
adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim.
Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu
dengan seorang bocah bernama Nina. 

#8220;Nina, apa yang anakku mau sayang#8221; begitu ayah saya membuka
percakapan. #8220;Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? Atau
apa nak? tambah ayah saya. 
#8220;Nggak ah#8230; ntar om marah#8221; jawab Nina. 
#8220;nggak sayang, om tidak akan marah#8221; ayah saya menimpali. 
#8221;Nggak ah... ntar om marah#8221; Nina mengulang jawabannya.

Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal.
Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi. Maka dia dekati lagi
Nina sambil berkata, 
#8221;ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang#8221; 
#8221;Tapi janji ya om tidak marah#8221; jawab Nina manja. 
#8221;Om janji tidak akan marah sayang#8221; tegas ayah saya.
#8221;Bener om tidak akan marah#8221; sahut Nina agak ragu. Ayah saya
menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah
Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa
gerangan yang diminta oleh Nina. #8220;Seberapa mahal sich yang bocah
kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan
marah#8217; pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya
mengatakan #8220;ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah
nak.#8221;

Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; 
#8221;bener ya om tidak marah.#8221; Sekali lagi ayah saya
mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina
mengajukan permintaanya 
#8221;om, boleh nggak saya memanggil ayah#8221; 
Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya.
Segera dia peluk Nina dan mengatakan 
#8221; tentu anakku.. tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh
memanggil ayah, bukan om#8221; 
Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata 
#8221;terima kasih ayah... terima kasih ayah...

Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia
habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan
Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material
kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina
#8221;anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari
bersama ibu, apa yang kamu minta nak?#8221; 
#8221;Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah#8221; sergah
Nina.
#8221;Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda,
otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih.#8221; Sambil memegang
tangan ayah saya, Nina memohon 
#8221;nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta ayah bawa
foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?#8221; 

Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan
Nina. Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; 
#8221;buat apa foto itu nak?#8221; 
Tanpa ragu Nina menjawab #8220;Nina ingin tunjukkan sama temen-temen
Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak
Nina.#8221; Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau
berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu. 

Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan
kepada kami tentang makna berbagi cinta. Berbagilah cinta, karena itu
lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata. Berbagilah
cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna. Berbagilah cinta agar
orang lain merasakan keberadaan anda di dunia. 

Jamil Azzaini adalah Inspirator Sukses-Mulia dan penulis buku Best
Seller Kubik Leadership; Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan
Hidup 
Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
Pena lebih tajam dari pedang

[ppiindia] na lhuh! perokok!

2006-12-04 Terurut Topik Leo Imanov
NYTimes - Puffing on Polonium   http://www.nytimes. com/2006/ 12/01/opinion/ 
01proctor. html

December 1, 2006
Op-Ed Contributor
Puffing on Polonium
By ROBERT N. PROCTOR

Stanford, Calif.

WHEN the former K.G.B. agent Alexander V. Litvinenko was found to have
been poisoned by radioactive polonium 210 last week, there was one
group that must have been particularly horrified: the tobacco
industry.

The industry has been aware at least since the 1960s that cigarettes
contain significant levels of polonium. Exactly how it gets into
tobacco is not entirely understood, but uranium daughter products
naturally present in soils seem to be selectively absorbed by the
tobacco plant, where they decay into radioactive polonium.
High-phosphate fertilizers may worsen the problem, since uranium tends
to associate with phosphates. In 1975, Philip Morris scientists
wondered whether the secret to tobacco growers' longevity in the
Caucasus might be that farmers there avoided phosphate fertilizers.

How much polonium is in tobacco? In 1968, the American Tobacco Company
began a secret research effort to find out. Using precision analytic
techniques, the researchers found that smokers inhale an average of
about .04 picocuries of polonium 210 per cigarette. The company also
found, no doubt to its dismay, that the filters being considered to
help trap the isotope were not terribly effective. (Disclosure: I've
served as a witness in litigation against the tobacco industry.)

A fraction of a trillionth of a curie (a unit of radiation named for
polonium's discoverers, Marie and Pierre Curie) may not sound like
much, but remember that we're talking about a powerful radionuclide
disgorging alpha particles — the most dangerous kind when it comes to
lung cancer — at a much higher rate even than the plutonium used in
the bomb dropped on Nagasaki. Polonium 210 has a half life of about
138 days, making it thousands of times more radioactive than the
nuclear fuels used in early atomic bombs.

We should also recall that people smoke a lot of cigarettes — about
5.7 trillion worldwide every year, enough to make a continuous chain
from the earth to the sun and back, with enough left over for a few
side-trips to Mars. If .04 picocuries of polonium are inhaled with
every cigarette, about a quarter of a curie of one of the world's most
radioactive poisons is inhaled along with the tar, nicotine and
cyanide of all the world's cigarettes smoked each year.
Pack-and-a-half smokers are dosed to the tune of about 300 chest
X-rays.

Is it therefore really correct to say, as Britain's Health Protection
Agency did this week, that the risk of having been exposed to this
substance remains low? That statement might be true for whatever
particular supplies were used to poison Mr. Litvinenko, but consider
also this: London's smokers (and those Londoners exposed to secondhand
smoke), taken as a group, probably inhale more polonium 210 on any
given day than the former spy ingested with his sushi.

No one knows how many people may be dying from the polonium part of
tobacco. There are hundreds of toxic chemicals in cigarette smoke, and
it's hard to sort out how much one contributes compared to another —
and interactive effects can be diabolical.

In a sense, it doesn't really matter. Taking one toxin out usually
means increasing another — one reason lights don't appear to be much
safer. What few experts will dispute is the magnitude of the hazard:
the World Health Organization estimates that 10 million people will be
dying annually from cigarettes by the year 2020 — a third of these in
China. Cigarettes, which claimed about 100 million lives in the 20th
century, could claim close to a billion in the present century.

The tobacco industry of course doesn't like to have attention drawn to
the more exotic poisons in tobacco smoke. Arsenic, cyanide and
nicotine, bad enough. But radiation? As more people learn more about
the secrets hidden in the golden leaf, it may become harder for the
industry to align itself with candy and coffee — and harder to
maintain, as we often hear in litigation, that the dangers of tobacco
have long been common knowledge. I suspect that even some of our
more enlightened smokers will be surprised to learn that cigarette
smoke is radioactive, and that these odd fears spilling from a
poisoned K.G.B. man may be molehills compared with our really big
cancer mountains.

Robert N. Proctor is a professor of the history of science at Stanford
University.

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave

-
 The all-new Yahoo! Mail goes wherever you go - free your email address from 
your Internet provider.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dari Adian Husaini untuk Syafi'i Ma'arif

2006-12-03 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
  amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH
   
  jangan dilewatkan yach!
  silah bacalah walaupun tak ada waktu.
   
  wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla 
Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum
   
  Adian Husaini 
Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia
http://www.republika.co.id
   
  
Pada Selasa, 21 November 2006, Syafii Maarif menulis kolom Resonansi di 
Republika yang berjudul 'Hamka Tentang Ayat 62 Al Baqarah dan Ayat 69 Al 
Maidah'. 
  Hari itu, saya sedang di Gresik mengisi acara kajian tentang Islam Liberal di 
Pesantren Maskumambang Gresik, Jawa Timur. Mulai pagi hingga malam hari, 
bertubi-
  tubi SMS masuk ke HP saya yang mempersoalkan isi tulisan tersebut. 
   
  Rabu paginya, saya baru sempat membaca tulisan Syafii Maarif. Setelah saya 
cek ke Tafsir Al Azhar yang dirujuk Syafii, memang ada sejumlah hal yang perlu 
  diperjelas dari tulisan Syafii, agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru 
terhadap sosok Hamka. Ayat Alquran yang dibahas Syafii Maarif memang saat ini 
sedang 
  gencar-gencarnya disosialisasikan oleh pendukung paham pluralisme agama untuk 
menjustifikasi paham yang meyakini bahwa semua agama adalah jalan yang sama-
  sama sah menuju Tuhan yang satu itu.
   
  Dalam pandangan pluralisme agama 'versi transendentalisme' ini, tidak ada 
agama yang salah, dan tidak boleh satu pemeluk agama yang mengklaim hanya 
agamanya 
  sendiri sebagai jalan satu-satunya menuju Tuhan. Kalangan pluralis kemudian 
mencari-cari dalil dalam kitab suci masing-masing untuk mendukung paham ini. 
Yang 
  dari kalangan Islam biasanya menjadikan QS 2:62 dan 5:69 untuk menjustifikasi 
pandangannya. Kalangan Hindu pluralis, misalnya, biasanya suka mengutip Bagawad 
  Gita IV:11: 'Jalan mana pun yang ditempuh manusia ke arah-ku, semuanya aku 
terima.'
   
  Tentu saja, legitimasi paham pluralisme agama dengan ayat-ayat tertentu dalam 
kitab suci masing-masing agama mendapatkan perlawanan keras dari tiap agama. 
  Tahun 2000, Vatikan telah menolak paham pluralisme dengan mengeluarkan dekrit 
Dominus Jesus. Tahun 2004, seorang pendeta Kristen di Malang menulis buku 
  serius tentang paham pluralisme agama berjudul 'Theologia Abu-Abu: Tantangan 
dan Ancaman Racun Pluralisme dalam Teologi Kristen Masa Kini'. Tahun 2005, 
  MUI juga mengeluarkan fatwa yang menolak paham pluralisme agama. Dan tahun 
2006, Media Hindu juga menerbitkan satu buku berjudul 'Semua Agama Tidak 
  Sama'. Buku ini juga membantah penggunaan ayat dalam Bhagawat Gita IV:11 
untuk mendukung paham penyamaan agama yang disebut juga dalam buku ini sebagai 
  paham universalisme radikal.
   
  Penyalahgunaan
   
  Di kalangan kaum pluralis yang beragama Islam, QS 2:62 dan 5:69 biasanya 
dijadikan legitimasi untuk menyatakan, bahwa umat beragama apa pun, asal 
beriman 
  kepada Tuhan dan Hari Akhir, serta berbuat baik, maka dia akan mendapat 
pahala dari Allah dan masuk sorga. Karena itu, untuk mendapatkan keselamatan di 
  akhirat, kaum Yahudi dan Kristen, misalnya, tidak perlu beriman kepada Nabi 
Muhammad SAW. Untuk mencari legitimasi, yang sering dijadikan rujukan adalah 
  Tafsir Al Manar yang ditulis Rasyid Ridha. 
   
  Prof Abdul Aziz Sachedina, misalnya, dalam satu artikelnya berjudul Is 
Islamic Revelation an Abrogation of Judaeo-Christian Revelation? Islamic 
Self-identification, 
  menyatakan: Rasyid Ridha tidak mensyaratkan iman kepada kenabian Muhammad 
bagi kaum Yahudi dan Kristen yang berkeinginan untuk diselamatkan, dan karena 
  itu, ini secara implisit menetapkan validitas kitab Yahudi dan Kristen.
   
  Sachedina dan sejumlah Pluralis lainnya tidak cermat dan tidak lengkap dalam 
mengutip Tafsir Al Manar, sehingga berkesimpulan seperti itu. Padahal, dalam 
Tafsir Al 
  Manar Jilid IV yang membahas tentang keselamatan Ahlul Kitab (Yahudi dan 
Nasrani), disebutkan, bahwa QS 2:62 dan 5:69 adalah membicarakan keselamatan 
  Ahlul Kitab yang kepada mereka dakwah Nabi Muhammad saw tidak sampai. 
  
Sedangkan bagi Ahli Kitab yang dakwah Islam sampai kepada mereka (sesuai 
rincian QS 3:199), Rasyid Ridha menetapkan lima syarat keselamatan, di 
antaranya: 
  (1) beriman kepada Allah dengan iman yang benar, (2) beriman kepada Alquran 
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Al Manar juga menyebutkan, 
  bahwa kaum Yahudi dan Nasrani, tidak bisa disebut ahl al fathrah, yang berhak 
memperoleh keselamatan dan tidak ada alasan untuk membebaskan mereka dari 
  hukuman, karena mereka masih dapat mengenali ajaran kenabian yang benar. 
   
  Dengan logika sederhana sebenarnya kita bisa memahami, bahwa untuk dapat 
'beriman kepada Allah' dan Hari Akhirat dengan benar dan beramal saleh dengan 
  benar, seseorang pasti harus beriman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul 
Allah. Sebab, dalam konsep keimanan Islam, 

[ppiindia] Selamat datang, INSISTS!

2006-12-03 Terurut Topik Leo Imanov
Oleh : Wisnu Pramudya
   
  Izinkan saya memperkenalkan sekumpulan pemuda kepada Anda sekalian. Mereka 
berotak encer, dan berendah hati terhadap guru dan ulama. Mereka menguasai 
minimal dua bahasa asing (tidak sedikit yang kemudian menguasai Latin, Jerman, 
Ibrani, dan beberapa lainnya), dan sebagian diantaranya hafizh Quran. Mereka 
bergelar master, doktor, dan berdisiplin menjaga kehidupan ‘ubudiyah-nya serta 
syari’ah dalam keluarganya. Last but not least, mereka menguasai seluk-beluk 
pemikiran dan peradaban Barat (berikut segala manfaat yang diberikan juga 
penyakit-penyakit yang disebarkannya), sama kuatnya dengan penguasaan mereka 
tentang seluk-beluk pemikiran dan peradaban Timur, dan sudah tentu tentang 
‘ulumud-Dien, Al-Islam.
   
  Bulan-bulan ini mereka dalam proses pulang kampung setelah berkelana menimba 
ilmu. Sebagian besar mereka belajar di Kuala Lumpur, di tempat yang bernama 
ISTAC (International Institute of Islamic Thought and Civilization). Di 
institut ini, mereka dibawa oleh guru utamanya, Prof Syed Muhammad Naquib 
Al-Attas, bergaul seakrab mungkin dengan metologi dan epistemologi Barat, bukan 
hanya lewat buku, tetapi langsung dengan orientalis-orientalis tulen yang 
menjadi dosen-dosen mereka. Pada saat yang sama, Prof Al-Attas menanam kaki 
mereka sedalam-dalamnya pada worldview Islam, kemudian langsung membenturkan 
keyakinan mereka akan Quran dan Sunnah menghadapi berbagai peradaban dunia. 
Dengan cara itu, para pemuda ini tumbuh menjadi sangat kaya akan keterampilan 
dan pemahaman mengenai detil-detil kurva berbagai peradaban --termasuk Barat, 
namun semakin hari semakin yakin dan percaya diri, bahwa al-Islaamu ya’lu wa 
laa yu’la ‘alaih (Islam itu tinggi dan tak ada yang lebih tinggi
 daripadanya). 
   
  Tradisi ilmu
   
  Mereka bisa menerima secara arif manfaat-manfaat yang diberikan peradaban 
lain -- termasuk Barat, namun di saat yang sama mereka mampu mengupas 
koreng-korengnya yang membahayakan umat manusia. Semakin akrab mereka dengan 
W.C. Smith, Hans Kung, Fritjof Schuon, Arthur Jeffery, Harvey Cox, Montgomery 
Watt, Derrida, Nietczhe, Mohandas Gandhi, Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, 
Annemarie Schimmel dan lain-lain, para pemuda kita ini tidak kemudian jadi 
nggumun (terkagum-kagum), lalu tergopoh-gopoh mematut diri agar sepantas 
mungkin tampil senada dengan para tokoh tersebut. Keakraban itu justeru membuat 
mereka kian piawai mencermati dan menempatkan secara jernih posisi 
masing-masing tokoh terkenal tadi –dan para pengikutnya-- di atas peta 
peradaban dan keilmuan dunia. 
   
  Pada saat yang sama, mereka justeru semakin yakin, bahwa Muhammad Saw, para 
shahabat radhiallaahu ‘anhum, juga Bukhari, Muslim, Syafii, Maliki, Hambali, 
Hanafi, Al-Ghazali, Qurthubi, dan warasaatul anbiya’ (para pewaris nabi) 
berikutnya, jauh lebih pantas disegani baik dari segi akhlaq kepribadian, 
maupun kelas intelektualnya, dibandingkan rombongan nama yang pertama tadi. 
Selain itu, semakin kuat pula keyakinan mereka, bahwa Islamlah yang paling 
berhak mengklaim diri sebagai sumber kebenaran, dalam semua aspek keilmuan dan 
kehidupan. 
   
  Para pemuda ini menamakan dirinya INSISTS (Institute for the Study of Islamic 
Tought and Civilization). Rumusan misi mereka sederhana, namun menjanjikan 
perjalanan yang panjang, berat, dan penuh tantangan sekaligus harapan. Izinkan 
saya mengutipnya dari salah satu e-mail dalam diskusi mereka: “..Semoga niat 
kita membangun tradisi ilmu dan peradaban Islam yang agung, berdasarkan 
khazanah intelektual Islam, dapat tercapai...”
   
  Mengenai “tradisi ilmu dan peradaban” yang bagaimana yang hendak mereka 
bangun, sebagian kecil bisa dibaca di buku “Filsafat dan Praktik Pendidikan 
Islam Syed M. Naquib Al-Attas” (Mizan, Juli 2003). Penulisnya Prof Wan Mohd Nor 
Wan Daud, salah satu murid utama Prof Al-Attas, pernah berguru pada Fazlur 
Rahman di Chicago, sehingga berteman akrab dengan Pak Syafi’i Ma’arif, Mas 
Amien Rais, juga Cak Nurcholish Madjid. Ia juga mentor utama para pemuda kita 
tadi semasa di ISTAC. 
   
  Buku ini diterjemahkan dari “The Educational Phyilosophy and Practice of Syed 
Muhammad Naquib Al-Attas” oleh tim penerjemah yang dipimpin Hamid Fahmy 
Zarkasyi, salah satu ahli waris Pesantren Darussalam Gontor. Mas Hamid ini 
diangkat teman-temannya menjadi pemimpin mereka, jabatan formalnya direktur 
INSISTS, sekaligus pemimpin redaksi majalah ISLAMIA.
   
  Oh.. bukan, bukan. Buku itu bukan sebuah langkah awal membangun mazhab atau 
firqah baru bernama Attasiyah. Al-Attas bukan orang pergerakan yang salah satu 
kegiatannya menekuni dunia perebutan kekuasaan demi memenangkan anjuran-anjuran 
Islam melalui jalan itu. Sejauh yang saya amati, Al-Attas sadar tentang kafa’ah 
dan posisinya. Dia tidak beragenda jadi pemimpin di jalur kekuasaan. Dia juga 
bukan pemimpin tariqat atau  gerakan spiritual. Lewat posisinya sebagai pemikir 
dan ilmuwan, dia membantu semua orang yang memperjuangkan kebenaran Islam di 
semua 

[ppiindia] No Haya, No Life

2006-11-29 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi 
wa barakatuH
   
  bias, syering kiriman nech.
  silah!
   
   
  wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla 
Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum
   
  No Haya, No Life 
By Khalid Baig 
  
Imam Shu'bah ibn Hajjaj was riding his horse when Abdullah intercepted him. 
Abdullah was a known street urchin. Not only he was given to a life of sin, he 
was also unabashed about it. Imam Shu'bah knew that trouble was ahead when 
Abdullah stopped him. Shu'bah (d. 100 A.H) is known as the Amirul Momineen fil 
hadith. He is one of the foremost scholars of the science of Hadith Criticism. 
Abdullah knew his stature as a great hadith scholar, but he was bent on having 
some fun. 
  Shu'bah! Tell me a hadith, he said with mischief in his eyes. 
This is not the way to learn hadith, Imam Shu'bah replied. 
You are going to tell me a hadith or else… Abdullah threatened. When Shu'bah 
realized that he could not talk his way out of this he said: 
OK, I'll tell you a hadith. He then narrated the isnad (a chain of narrators) 
and then the hadith: 
Prophet Sall-Allahu alayhi wa sallam said: If you have lost haya then do 
whatever you feel like. Abdullah's demeanor changed suddenly. It was as if the 
Prophet, Sall-Allahu alayhi wa sallam, had himself caught him in his mischief 
and was speaking to him: 
Abdullah, if you have lost haya then do whatever you feel like. He was 
totally shaken. 
I just wanted to cause trouble for you, he admitted, but please extend your 
hand. I want to repent. This hadith turned a life around. Abdullah, the street 
urchin, became a student and then a great scholar of hadith. 

  Today he is known as Abdullah ibn Maslamah Qan'awi. His name can be found 
repeatedly in Sihah Sitta or the six most authentic collections of hadith, 
especially in the collection of Imam Abu Dawud who was his disciple. 

  What is haya? 
It is normally translated as modesty or inhibition but neither word conveys the 
same idea as haya. Modesty suggests shunning indecent behavior but it also 
implies bashfulness based on timidity. That is why the adjective based on its 
opposite, immodest, is sometimes also used as a compliment suggesting courage. 
Inhibition is defined as: Conscious or unconscious mechanism whereby 
unacceptable impulses are suppressed. This is a very neutral definition with 
no reference to right or wrong. So one finds psychiatrist helping their 
patients overcome inhibitions. In contrast to the moral ambiguity of these 
words, haya refers to an extremely desirable quality that protects us from all 
evil. It is a natural feeling that brings us pain at the very idea of 
committing a wrong. Along with its unique connotation comes the unique value of 
haya in Islam. 

  Prophet Muhammad, Sall-Allahu alayhi wa sallam, said: Every religion has a 
distinct call. For Islam it is haya. [Ibn Majah]. Another famous hadith says:
There are more than 70 branches of Iman (Faith). The foremost is the 
declaration that there is no god except Allah and the least of it is removing 
harmful things from the path. And haya is a branch of Iman. [Bukhari, Muslim]. 
As some Muhaditheen point out, the number 70 is a figure of speech. What the 
hadith tells us is that the declaration of faith is the most important part of 
Iman but that is not all. Iman also has to reflect itself in all kinds of 
actions in real life. Moreover, haya is a centerpiece of most of the actions 
that Iman calls for. It is the basic building block of Islamic morality. When 
it is lost everything is lost.  

  Based on such teachings, Islam brought about a moral revolution of 
unprecedented dimensions with haya as its cornerstone. The pre-Islamic Jahilya 
society of Arabia knew the word but did not understand its meaning. Nudity, the 
antithesis of haya, was not only common in every day life, it was even part of 
the most important religious ritual of tawaf (circumbulation of Ka'bah). 

  So were all the other evils that flow from it. Islam exterminated all of 
those evils and changed the society in such a way that haya became one of its 
most cherished values. 
To this day in Friday Khutbahs around the world, the third Khalifah Hazrat 
Usman Radi Allahu anhu is mentioned as the person with perfect haya and perfect 
Iman (Kamil lil-haya wal Iman). Is there any other religion that celebrates 
haya like that? 

  Islam's laws about hijab, its ban against free mixing of men and women, its 
teachings about gender-relations --- all of these reflect a deep concern for 
haya. For men and women who have not lost their haya, these come naturally. 
There is a moving story from the earlier Islamic period about a woman who 
learnt that her young son had been lost in a battle. She ran in a panic to 
confirm the news, but before that she took time 

[ppiindia] Gerakan Feminisme Kembali ke #8216;Sunnatullah#8217;?

2006-11-24 Terurut Topik Leo Imanov
Gerakan Feminisme Kembali ke #8216;Sunnatullah#8217;?

Sabtu, 22 April 2006 - 15:16:42 WIB
Feminis Barat menggambarkan perubahan besar gerakan feminisme.Ujungnya
kesadaran bahwa perbedaan pria dan wanita memang bersifat biologis .
Dimanakah posisi feminisme Indonesia?

Artikel ini ditulisan untuk menyambut Hari Kartini 21 April 2006
oleh Santi Soekanto*

Salah satu ikon feminisme Barat, Gloria Steinem, menulis dalam majalah
kaum  feminis  terkemuka  Ms. (edisi musim panas 2003), sebuah artikel
yang bernostalgia tentang kehidupan manusia primitif Australia berabad
lalu.  Menurut Steinem kehidupan kaum primitif Australia itu ditandai
pembagian  kekuasaan yang seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan
antara  manusia  dengan  alam, karena semuanya adalah bagian dari satu
kesatuan yang sama.

Dalam artikel berjudul Remember Our Power (Ingatlah Kekuatan/Kekuasaan
Kita) itu Steinem menggambarkan harmoni ketika para kepala suku memang
dipilih  dari  kalangan  pria  tetapi dengan mendengarkan nasihat kaum
wanita. #8220;Semua ini memiliki satu tujuan, keseimbangan, antara
pria dan wanita, antara  tiap manusia dengan masyarakatnya, antara
manusia dan alam #8211; kalau pun memang semuanya itu dianggap
terpisah satu sama lain.#8221;

Sungguh  kedengaran indah dan harmonis, bukan? Namun bandingkan dengan
artikel Steinem di majalah Ms. Oktober 1978 yang berjudul If Men Could
Menstruate  (Kalau  Saja  Lelaki  Bisa  Menstruasi)  yang penuh dengan
olok-olok  tentang betapa apa pun yang melekat pada diri pria akan
dijadikannya alasan untuk  menancapkan  supremasi  kekuasaan mereka.

Kalau  saja  lelaki  bisa  mens, menurut Steinem, maka akan terjadilah
male  competition tentang misalnya #8220;Saya ganti pembalut 3 kali
sehari, Anda  berapa?#8221;  #8220;Berapa lama Anda mens? Wah,
banyakan juga saya!#8221; atau bahkan  dijadikannya  mens sebagai
syarat untuk menjadi tentara (#8220;Anda harus  meneteskan  darah 
diri  sendiri sebelum meneteskan darah orang lain!#8221;).

Salah  satu  icon feminisme lainnya adalah Germaine Greer yang sekitar
30  tahun  lalu  menulis buku terkenal berjudul The Female Eunuch. Dia
berargumentasi  bahwa menjadi perempuan dan ibu rumah tangga saja
tidaklah cukup bagi wanita. Buku ini menjadi semacam kitab suci kaum
feminis. 

Pada tahun 1999 Greer menerbitkan buku barunya, The Whole Woman,  yang 
menggambarkan  perjalanan  melelahkan kaum feminis dalam upaya mereka
memperjuangkan kesetaraan gender.

Greer  menggambarkan  betapa  pada akhir 60-an, yang disebut kebebasan
seakan-akan  demikian  dekat  dan dapat dicapai. Pada tahun 1999, yang
mereka  saksikan  adalah  semakin  memudarnya cita-cita mereka #8211;
bukan saja   karena   negara   dan   pemerintahan  dianggapnya  masih 
terus mempertahankan  pola  kekuasaan  lama,  tetapi  juga  tidak 
bertambah banyaknya perempuan yang mengadopsi konsep feminisme yang
pertama kali diusung  di  Barat  ini.  Selain  itu,  yang  terpenting, 
Greer masih menyoroti  apa  yang  dianggapnya  sebagai  dominasi pria,
tetapi juga tampak  mulai  menyadari  bahwa  ada hal-hal yang tak bisa
diubah dari spesies yang bernama manusia ini.

Greer  menggambarkan  betapa sesudah berpuluh tahun gerakan feminisme,
gadis-gadis kita masih dijajah oleh konsep #8220;wanita cantik#8221;
yang sama #8211; miliaran  anak  perempuan  berdiet  keras  dan
menghabiskan uang untuk kosmetika  dan  fashion  agar  menjadi objek
seks dan kegairahan pria. Bahkan,  menurut Greer, #8220;kebebasan seks
yang menyertai revolusi gender malahan  lebih  sering  merugikan
wanita.#8221; Apa yang disebut #8220;kebebasan seks#8221;  hanya 
menguntungkan pria, kata Greer, karena wanita terus saja harus 
merasakan  efek  terpentingnya yakni kehamilan, sementara tubuh
laki-laki sama sekali tidak terpengaruh.

Satu  lagi  area  yang  menggambarkan  betapa feminisme berpuluh tahun
tidak  berefek  baik  pada  wanita  adalah pornografi. Greer menyoroti
betapa  sesudah  feminisme  yang  berusaha  menjadikan  wanita sebagai
subjek,  industri  pornografi yang menghina dan merendahkan wanita dan
menjadikannya objek seks terus menggelembung menjadi industri miliaran
dolar tiap tahunnya!

Akhirnya  Germaine Greer mengakui bahwa berbagai strategi yang dipakai
di tahun 1960-an tidaklah membawa hasil yang jelas kalau bukan malahan
membawa  kerusakan.  Yang  terjadi saat ini bukanlah pembebasan wanita
dari  ketertindasan  tetapi  tidak  lebih  dari  sekedar  menggantikan
ketergantungan wanita dari satu hal ke hal lainnya. 

Wanita memberontak dari ketergantungannya terhadap pria di awal gerakan
feminisme, terutama di tahun 1970-an, tetapi mereka kini ganti
tergantung pada hal-hal lain seperti industri kosmetika dan fashion.

Contoh terakhir adalah satu lagi icon feminisme, perempuan aktivis
feminisme dari kalangan Yahudi yang ikut berperan besar dalam
penggodokan Plan of Action Konferensi Beijing 1995 yang bernama Bella
Abzug. Selama puluhan tahun Bella berada di garis depan kaum feminisme
yang menyuarakan kemandirian 

[ppiindia] A BOTTLE OF WATER .....

2006-11-24 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

liat azza lach!!!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

A BOTTLE OF WATER .
Posted on Nov 21, 2006


WATCH  LISTEN   

http://www.truthdig.com/avbooth/item/20061121_hearts_and_minds/

This appalling video shows a group of U.S. soldiers in a truck taunting
a pack of Iraqi children with a bottle of water.

 http://www.truthdig.com/avbooth/item/20061121_hearts_and_minds/

 Comments:

  By Paul Dorn on 11/21 at 4:50 pm

 This video confirms what I#8217;ve said on my blog and elsewhere: The
biggest group of armed killers, rapists, thieves, torturers, and
abusers in Iraq is not Al Quaeda, #8220;insurgents#8221;, or the
various militias. The biggest gang of killers is the U.S. Military. The
U.S. is doing NOTHING positive in Iraq . It#8217;s time to withdraw
now. 

 By Tim on 11/21 at 2:55 pm

 I#8217;ve been in the military, and take my word for it, the military
DOES NOT want people who think.  If you think, you start to question
what the hell you#8217;re doing.  The military just wants you to buy
in to mindless slogans like winning the hearts and minds, stopping the
spread of communism, protecting our freedom, etc., etc.  Whether
it#8217;s taunting Iraqi children with a bottle of water or dropping
bombs on Hanoi , the enemy is regarded as less than human, and
justified as being exterminated like vermin. 

 THE GERIATIC SQUAD

 by Charley Reese

 Monday November 20, 2006

 The Baker commission #8211; or more accurately, the Geriatric Squad
#8211; is not likely to come up with a solution to the Iraq War. The
commission consists of some old political types #8211; two
ex-secretaries of state, Jim Baker and Lawrence Eagleburger; two
ex-senators, Chuck Robb and Alan Simpson; two ex-congressmen, Leon
Panetta and Lee Hamilton; an ex-Supreme Court justice, Sandra Day
O'Connor; an ex-attorney general, Ed Meese; an ex-defense secretary,
William Perry; and a lone black representative, Vernon Jordan. 

 There's not a Middle East expert in the bunch. 

  http://www.antiwar.com/reese/ ?articleid= 10030

  THE NEXT ACT

by Seymour M. Hersh

 Is a damaged Administration less likely to attack Iran , or more?

 The New Yorker


Monday November 20, 2006
 
 
http://www.newyorke r.com/printables /fact/061127fa_ fact
 
 



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



[ppiindia] And better is to forgive.

2006-11-17 Terurut Topik Leo Imanov
Question:
My husband has divorced me, after just eleven months of marriage! 
My question is:  
My heart is burning because he preferred his first wife over me,
despite the fact that she wronged me and mistreated me. Is it haraam to
pray for something bad to happen to her? Because I feel that I have no
one but Allaah to defend me and settle scores for me. So I say all the
time, #8220;Allaah is sufficient for me and He is the best disposer of
affairs. O Allaah, compensate me for my calamity and compensate me with
something better than that.#8221; And I say, #8220;O Allaah, support
me against the one who has wronged me, and avenge me,#8221; and in
fact I mean it. 

Answer:
Praise be to Allaah. 

Firstly: 

Allaah and His Messenger have warned us against wrongdoing. Allaah says
(interpretation of the meaning): 

#8220;Consider not that Allaah is unaware of that which the Zaalimoon
(wrongdoers) do#8221;

[Ibraaheem 14:42] 

And the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him)
said: #8220;Beware of wrongdoing, for wrongdoing will be darkness on
the Day of Resurrection.#8221; Narrated by Muslim, 2578. 

One of the worst forms of wrongdoing is a husband#8217;s mistreatment
of his wife, and not treating co-wives fairly. 

The Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said:
#8220;Whoever has two wives and inclines towards one of them, will
come of the Day of Resurrection with half of his body leaning.#8221;
Narrated by Abu Dawood (2133); classed as saheeh by Ibn Hajar in
Buloogh al-Maraam, 315. 

Al-Dhahabi (may Allaah have mercy on him) said in al-Kabaa#8217;ir
(p.109): 

Wrongdoing includes wronging a woman with regard to her dowry, spending
and clothing. End quote. 

#8216;Abd-Allaah ibn Mas#8217;ood (may Allaah be pleased with him)
said: 

A man and a woman will be taken by the hand on the Day of Resurrection
and a voice will call out before the first and the last, saying:
#8216;This is So and so the son of So and so. Whoever has any dues
from this man let him come and take his dues,#8217; and the woman will
rejoice if she had any (unfulfilled) right over her father, or over her
son, or over her brother, or over her husband.#8221; Then Ibn
Mas#8217;ood recited the verse (interpretation of the meaning): 

#8220;there will be no kinship among them that Day, nor will they ask
of one another#8221;
[al-Mu#8217;minoon 23:101] 

Allaah will forgive whomsoever He will with regard to His own rights,
but He will not forgive with regard to the rights of other people. 

Narrated by al-Tabari in his Tafseer, 5/90. 

Secondly: 

Allaah has granted a concession to the one who has been wronged,
allowing him to settle scores with the one who wronged him in this
world; that is allowed only to an extent commensurate with the original
wrong, with no transgression, overstepping the mark or wrongdoing. 

Allaah says (interpretation of the meaning): 

#8220;Allaah does not like that the evil should be uttered in public
except by him who has been wronged. And Allaah is Ever
All#8209;Hearer, All#8209;Knower#8221;

[al-Nisa#8217; 4:147] 

Ibn Katheer said in al-Tafseer (1/572): 

Ibn #8216;Abbaas said concerning this verse:

Allaah does not like anyone to pray against anyone else, except if he
has been wronged, in which case He has granted a concession allowing
him to pray against the one who wronged him. That is the words
#8220;except by him who has been wronged#8221;. But if he bears it
with patience that is better for him. End quote. 

Allaah says (interpretation of the meaning): 

#8220;And indeed whosoever takes revenge after he has suffered wrong,
for such there is no way (of blame) against them.

42. The way (of blame) is only against those who oppress men and rebel
in the earth without justification; for such there will be a painful
torment#8221;

[al-Shoora 42:41-42] 

#8220;And those who, when an oppressive wrong is done to them, take
revenge#8221;

[al-Shoora 42:39] 

It was narrated that some of the Sahaabah prayed against those who had
wronged them. 

What a man from among the people of Kufah accused Sa#8217;d ibn Abi
Waqqaas (may Allaah be pleased with him) of something of which he was
innocent, Sa#8217;d said: #8220;I will pray for three things: O
Allaah, if this slave of Yours is lying, and did this to show off, then
give him a long life, make him live a life of poverty and expose him to
temptations.#8221; After that, the man used to say: #8220;An old man
who has been tempted; the du#8217;aa#8217; of Sa#8217;d affected
me.#8221; Narrated by al-Bukhaari, 755; Muslim, 453. 

It was narrated from Muhammad ibn Zayd from Sa#8217;eed ibn Zayd (may
Allaah be pleased with him) that Arwa (a woman) had a dispute with him
concerning part of his house. He said: #8220;Let her have it, for I
heard the Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon
him) say: #8216;Whoever takes a handspan of land unlawfully, his neck
will be encircled with it down the seven earths on the Day of

[ppiindia] Halal Bil Halal, jnagan sampe halal bi-lharam

2006-10-29 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
   
  amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.
   
  Selamat Idul Fitri 1427 H
  Mohon Maaf Lahir Bathin
   Taqabal-alLahu minna wa minkum
  (Elan Sudjanamihardja, istri2: Nurlinawati Yunus, Hlima Irdi, anak2: Fatima 
dan Sarah Sudjanamihardja)
Aturang titiang rahajeng Idul Fitri 1427 H, titiang nunas ampura lahir
  batin.
   (Bahasa Bali)
Horas, Selamat Idul Fitri 1427 H, molo adong pe na sala panghatai on dohot
   pangalaho nami, mangido ma'af ma hami, sian bagasan roha nami
Pauk pauk hudali ma pago pago tarugi, Na tading taulahi, na sala ta
 pauli
  (Bahasa Batak)
 Selamat Idul Fitri 1427 H
  Mani maafu lahir te bathin tomo bari-baria kesalahanku.
  (Bahasa Buton)
   Sucineng ati, tumatining laku, ngaturaken bilih wonten
kalepatan nyuwun agungi samudro pangaksami.
Kulo nyuwun gunging pangapunten sedanten kalepaten lahir dumugi ning batos
   boten langkung ngaturaken sugeng Iedul Fitri,
mugi Gusti Allah Ingkang Kuoso paring ridho lan rahmatipun dumateng kito
  sedoyo.
  Amien¡¦
   (Bahasa Jawa)
  Selamat Idul Fitri 1427 H, mohon maaf lahir  batin atas samua kita pe
kesalahan.
  (Bahasa Manado)
Salamaik Hari Rayo Idul Fitri 1427 H, Mohon Maaf Laia Jo Bathin Jiko Ado
   Salah
  (Bahasa Padang)
  Selamet idul fitri 1427 H tunas ampun lahir dan batin.
  (Bahasa Sasak, Lombok)
Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh
   ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari. Taqabalallahu Minna Wa Minkum
Wilujeng Idul Fitri 1427 H, sim kuring neda dihapunten samudaya kalepatan.
Kuring neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih  aya cariosan anu
   matak ngarahetkeun kana manah, da sadayana oge mung saukur   heureuy,
manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan
  (Bahasa Sunda)
 HALO FREN
  Walaupun hati tidak sebening XL dan secerah MENTARI. Banyak khilaf yang
buat FREN kecewa, kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS-kan dari ROAMING dosa dan
kita semua hanya bisa mengangkat JEMPOL kepadaNYA yang selalu membuat kita
HOKI dalam mencari kartu AS selama kita hidup karena kita harus SMART dan
FLEXI-bel untuk menerima semua pemberianNYA dan menjadi MATRIX kehidupan
  ini.. Dan semoga amal kita tidak ESIA©÷
   (Bahasa Gaul)
   
   
  wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla 
Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum





Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer”

2006-10-25 Terurut Topik Leo Imanov
dapet kiriman nech bagi2 azza dech yaaach, silah!
   
  Hari Kamis, (21/9/2006), saya diundang untuk membedah buku Prof. Dr. Quraish 
Shihab yang berjudul “Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa 
Lalu dan Cendekiawan Kontemporer”. Tempatnya di Pusat Studi Al-Quran, Ciputat, 
lembaga yang dipimpin oleh Quraish Shihab sendiri. Hadir sebagai pembicara 
adalah Quraish Shihab, Dr. Eli Maliki, Dr. Jalaluddin Rakhmat, dan saya sendiri.
  Acara ini mendapat sambutan yang cukup hangat. Ruangan yang tersedia tidak 
mampu menampung ratusan hadirin. Banyak peserta harus berdiri, karena kehabisan 
tempat duduk. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Mukhlis Hanafi, doktor 
tafsir lulusan Universitas al-Azhar Kairo, yang baru beberapa bulan kembali ke 
Indonesia. Ketika masih di Kairo, Mukhlis Hanafi sendiri sudah menulis satu 
makalah yang mengkritik pendapat Quraish Shihab tentang jilbab. Dr. Eli Maliki, 
doktor bidang fiqih -- yang juga lulusan Al-Azhar – mendadak menggantikan Dr. 
Anwar Ibrahim, anggota Komisi Fatwa MUI yang berhalangan hadir.
  Prof. Quraish Shihab – seperti biasanya – dengan tenang mengawali paparannya 
yang ‘kontroversial’ tentang jilbab. Sudah lama ia mempunyai pendapat bahwa 
jilbab adalah masalah khilafiah – satu pendapat yang ganjil menurut pandangan 
para ulama Islam terkemuka.
  Dalam bukunya tersebut, Quraish menyimpulkan, bahwa: “ayat-ayat al-Quran yang 
berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka interpretasi.” Juga, dia 
katakan: “bahwa ketetapan hukum tentang batas yang ditoleransi dari aurat atau 
badan wanita bersifat zhanniy yakni dugaan.”
  Masih menurut Quraish, “Perbedaan para pakar hukum itu adalah perbedaan 
antara pendapat-pendapat manusia yang mereka kemukakan dalam konteks situasi 
zaman serta kondisi masa dan masyarakat mereka, serta pertimbangan-pertimbangan 
nalar mereka, dan bukannya hukum Allah yang jelas, pasti dan tegas.
  Di sini, tidaklah keliru jika dikatakan bahwa masalah batas aurat wanita 
merupakan salah satu masalah khilafiyah, yang tidak harus menimbulkan 
tuduh-menuduh apalagi kafir mengkafirkan. (hal. 165-167). Dalam bukunya yang 
lain, “Wawasan Al-Quran”, (cetakan ke-11, tahun 2000), hal. 179), Quraish juga 
sudah menulis: “Bukankah Al-Quran tidak menyebut batas aurat? Para ulama pun 
ketika membahasnya berbeda pendapat.”
  Pandangan Quraish Shihab tersebut mendapat kritik keras dari Dr. Eli Maliki. 
Membahas QS 24:31 dan 33:59, Eli Maliki menjelaskan, bahwa Al-Quran sendiri 
sudah secara tegas menyebutkan batas aurat wanita, yaitu seluruh tubuh, kecuali 
yang biasa tampak, yakni muka dan telapak tangan. Para ulama tidak berbeda 
pendapat tentang masalah ini. Yang berbeda adalah pada masalah: apakah wajah 
dan telapak tangan wajib ditutup? Sebagian mengatakan wajib menutup wajah, dan 
sebagian lain menyatakan, wajah boleh dibuka.
  Saya sendiri berkeberatan dengan kesimpulan Quraish Shihab bahwa jilbab 
adalah masalah khilafiah. Saya katakan, yang menjadi masalah khilafiah adalah 
masalah muka dan telapak tangan, telapak kaki dan sebagian tangan sampai 
pergelangan, jika ada hajat yang mendesak.
  Kesimpulan Quraish Shihab – bahwa jilbab adalah masalah khilafiah -- 
seyogyanya diklarifikasi, bahwa yang menjadi masalah khilafiyah diantara para 
ulama tidak jauh-jauh dari masalah “sebagian tangan, wajah, dan sebagian kaki”; 
tidak ada perbedaan diantara para ulama tentang wajibnya menutup dada, perut, 
punggung, paha, dan pantat wanita, misalnya.
  Kesimpulan ini perlu dipertegas, agar tidak ada salah persepsi diantara 
pembaca, bahwa ‘batas aurat wanita’ memang begitu fleksibel, tergantung situasi 
dan kondisi.
  Menurut Yusuf Qaradhawi, di kalangan ulama sudah ada kesepakatan tentang 
masalah ‘aurat wanita yang boleh ditampakkan’. Ketika membahas makna “Dan 
janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali apa yang biasa tampak 
daripadanya” (QS 24:31), menurut Qaradhawi, para ulama sudah sepakat bahwa yang 
dimaksudkan itu adalah “muka” dan “telapak tangan”.
  Imam Nawawi dalam al-Majmu’, menyatakan, bahwa aurat wanita adalah seluruh 
tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Diantara ulama mazhab Syafii ada 
yang berpendapat, telapak kaki bukan aurat. Imam Ahmad menyatakan, aurat wanita 
adalah seluruh tubuhnya kecuali wajahnya saja.
  Diantara ulama mazhab Maliki ada yang berpendapat, bahwa wanita cantik wajib 
menutup wajahnya, sedangkan yang tidak cantik hanya mustahab. Qaradhawi 
menyatakan -- bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak 
tangan – adalah pendapat Jamaah sahabat dan tabi’in sebagaimana yang tampak 
jelas pada penafsiran mereka terhadap ayat: “apa yang biasa tampak 
daripadanya.” (Dikutip dari buku Fatwa-Fatwa Kontemporer (Terj. Oleh Drs. As’ad 
Yasin), karya Dr. Yusuf Qaradhawi, (Jakarta: GIP, 1995), hal. 431-436).
  Pendapat semacam ini bukan hanya ada di kalangan sunni. Di kalangan ulama 
Syiah juga ada kesimpulan, bahwa ‘’apa yang biasa tampak daripadanya’’ ialah 
‘’wajah dan telapak 

[ppiindia] tuk menentramkan azza.

2006-10-25 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

tuk menentramkan yang masih gundah gulana, mengenai ied itu tea!
saya dapetkan dalam basa indonesianya nech, ternyata isinya sama
dengan kertas digantung di bilal mesjid itu.

H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] 
13:19 (4 hours ago)
Images are not displayed. 
Display images below - Always display images from
[EMAIL PROTECTED]

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
750. Masalah Berlebaran 

Di Makassar 29 puasa Ahad petang 22 Oktober, matahari terbenam 17:55:25
LT dan bulan pada 17:56:50 LT, beda waktu 1 menit 25 detik, tinggi
titik pusat Al-Hilal 2'51 ('=menit busur, =detik busur), ijtima' pada
13:15:08 LT. 
Al-Hilal tidak bisa diru'yah, sedangkan secara hisab, mutasyabihat,
remang-remang, karena data itu menunjukkan Makassar pada wilayah bidang
batas antara Ramadhan dengan Syawwal. 
Di sebelah barat bidang batas itu baik ru'yah maupun hisab jelas sudah
halal mengakhiri puasa pada hari Senin, namun di sebelah timur bidang
batas itu masih haram mengakhiri puasa pada hari Senin. 
Al-halalu bayyinun, walharamu bayyinun wa bainahuma mutasyabihat. Yang
halal jelas, yang haram jelas dan di antara keduanya remang-remang. Di
dalam Hadits Shahih riwayat Muslim dinyatakan bahwa masing-masing
kawasan adalah dengan rukyahnya sendiri-sendiri (Hadits nomor 1087).
Oleh sebab itu tidak berlebaran bersama dalam hari yang sama itu
keniscayaan, dan itu bukan perpecahan namanya, itu tidak relevan dengan
isu persatuan dan kesatuan ummat. 
Maka secara pribadi saya putuskan menggenapkan puasa 30 hari, Senin
masih berpuasa. 
Minal-'Aaidiyn wal-Faaiziyn, TaqabbalaLla-hu Minnaa waMinkum.

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] I'TIKAF

2006-10-12 Terurut Topik Leo Imanov
I'TIKAF

I'tikaf yaitu menetap di masjid dan berdiam diri di dalamnya dengan
niat mendekatkan diri kepada Allah subhanaHu wata'ala. Rasulu-lLah
shalla-lLahu 'alaihi wasallam biasa beri'tikaf selama sepuluh hari
setiap bulan Ramadhan, dan pada tahun beliau wafat, beliau beri'tikaf
selama dua puluh hari. (HR. Bukhari). I'tikaf adalah ibadah yang
terkumpul padanya berbagai jenis ibadah lainnya, yaitu membaca
Al-Qur'an, shalat, dzikir, do'a dan lain-lain. 

I'tikaf adalah mengonsentrasikan diri dan bertekad bulat untuk berbuat
taat dan senantiasa mengingat Allah subhanahu wata'ala dan mengosongkan
hati dari segala yang dapat mengganggu dari mengingat Allah subhanahu
wata'ala. 

Orang yang belum pernah beri'tikaf menggambarkannya sebagai ibadah yang
berat dan sulit, padalah i'tikaf sangatlah mudah bagi orang yang diberi
kemudahan oleh Allah subhanahu wata'ala, yaitu bagi orang yang
mempersenjatai diri dengan niat ikhlas dan tekad yang sungguh-sungguh. 

I'tikaf sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
sekaligus untuk meraih lailatul qadar. 

Dalam tulisan singkat ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan
dengan i'tikaf. 

Pertama: Definisi I'tikaf 

Secara bahasa, i'tikaf adalah menetapi sesuatu dan mengikat diri
kepadanya. Sedang secara syar'i, i'tikaf adalah menetap di masjid dan
berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu
wata'ala. 

Ke Dua: Hikmah Disyari'atkannya I'tikaf 

Ibnul Qayyim rahimahullah ketika menjelaskan beberapa hikmah i'tikaf
berkata, Kelurusan hati dalam perjalanannya menuju Allah sangat
bergantung kepada kuat tidaknya hati itu berkonsentrasi mengingat Allah
dan merapikan kekusutan hati serta menghadap-kannya secara total kepada
Allah. Perlu diketahui bahwa makan dan minum yang berlebihan,
kepenatan jiwa dalam berinteraksi sosial, terlalu banyak berbicara dan
tidur akan menambah kekusutan hati bahkan dapat menceraiberaikannya dan
menghambat perjalanannya menuju Allah atau melemahkan langkahnya. Maka
sebagai konsekuensi rahmat Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengasih
terhadap hamba-hamba-Nya, Allah mensyari'atkan ibadah shaum atas mereka
untuk menghilangkan kebiasaan makan dan minum secara berlebih-lebihan
serta membersihkan hati dari noda-noda syahwat yang menghalangi
perjalanannya menuju Allah. Dan Allah mensyari'atkan i'tikaf yang inti
dan tujuannya 
adalah menambat hati untuk senantiasa mengingat Allah, menyendiri
mengingat-Nya, menghentikan segala kesibukan yang berhubungan dengan
makhluk, dan 
memfokuskan diri kepada Allah semata. Sehingga kegundahan dan
goresan-gorasan hati dapat diisi dan dipenuhi dengan dzikrullah
(mengingat Allah), mencintai dan menghadap kepada-Nya. 

I'tikaf juga merupakan sarana pembinaan jiwa dan melatihnya dalam
mengerjakan ketaatan. 

Ke Tiga: Hukum I'tikaf 

I'tikaf merupakan bentuk pendekatan diri dan ketaatan kepada Allah
subhanahu wata'ala, dan merupakan sunnah Rasulullah shalla-lLahu
'alaihi wasallam, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan pada bulan
Ramadhan terlebih lagi pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. 

Dan hukumnya menjadi wajib jika dina-dzarkan, berikut beberapa dalil
tentang I'tikaf : 

1. Abu Hurairah radhiya-lLahu 'anhu berkata, Rasulullah shalla-lLahu
'alaihi wasallam senantiasa beri'tikaf selama sepuluh hari pada setiap
bulan Ramadhan dan pada tahun di mana beliau wafat, beliau beri'tikaf
selama dua puluh hari. (HR. Al-Bukhari) 

2. Aisyah radhiya-lLahu 'anhaberkata, Rasulullah shalla-lLahu 'alaihi
wasallam biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,
hal itu beliau lakukan hingga beliau wafat, kemudian para istri-istri
beliau juga melakukannya sepeninggal beliau. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim) 

3. Dalil wajibnya i'tikaf jika dinadzarkan adalah sabda Rasulullah
shalla-lLahu 'alaihi wasallam,  Barang siapa bernadzar untuk mentaati
Allah, maka hendaklah ia mentaati-Nya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim),
dan juga dari Abdullah bin Umar radhiya-lLahu 'anhu, ia menceritakan
bahwa Umar radhiya-lLahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shalla-lLahu
'alaihi wasallam,Pada masa jahiliyah aku pernah bernadzar beri'tikaf
semalam di Masjidil Haram. Maka Rasulu-lLah shalla-lLahu 'alaihi
wasallam menjawab, Tunaikanlah nadzarmu, lalu Umar pun beri'tikaf
semalaman. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

Ke Empat: Syarat-Syarat I'tikaf 

Syarat-syarat i'tikaf adalah: 1) Islam, 2) Berakal, 3) Baligh, 4) Niat,
5) Di dalam masjid, 6) Suci dari janabah, haidh dan nifas. 

Para ulama berbeda pendapat tentang apakah orang yang beri'tikaf harus
dalam keadaan shaum? Pendapat yang paling tepat adalah tidak
disyaratkan harus bershaum dan tidak ada pembatasan waktu. Inilah
pendapat yang dipilih oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah. 

Dan juga telah terjadi perbedaan pendapat antara ulama tentang masjid
tempat i'tikaf, apakah i'tikaf hanya boleh di tiga masjid yaitu
al-Masjid al-Haram, Masjid an-Nabawi, dan al-Masjid al-Aqsha atau di
masjid manapun? 

1. Jumhurul 'ulama dari Madzhab Hanafi, Maliki, 

[ppiindia] Should a woman pray for the missed prayers

2006-10-12 Terurut Topik Leo Imanov
Question:
Should a woman pray for the missed prayers when she becomes clean after her 
periods? Also I would like if someone else can pray for a woman who is having 
her periods like a husband doing all the prayers twice one for himself and one 
for his wife. Please advice me?
   
  Answer:
Praise be to Allaah.   
  When a woman has her period, she is spared the obligation of having to pray; 
indeed if a woman were to pray at that time she would be considered to be 
sinning and disobeying her Lord by doing so, and her prayers would not be 
accepted. 
   
  Allaah has excused her from having to pray at the time of her period, and 
this is what is meant by the deficiency in her religious commitment as 
mentioned in the hadeeth of Abu Sa’eed al-Khudri who said,
  “The Messenger of Allaah (peace and blessings of Allaah be upon him) went out 
and said: ‘O women… I have not seen anyone more deficient in intelligence and 
religion than you. A cautious sensible man could be led astray by some of you.’ 
  The women asked, ‘O Messenger of Allaah, what is deficient in our religion 
and intelligence?’ 
  He said, ‘Is not the evidence of one woman equal to half the testimony of one 
man?’ They said, ‘Yes.’ He said, ‘This is the deficiency in her intelligence. 
Isn't it true that a woman can neither pray nor fast during her menses?’ 
  The women said, ‘Yes.’ He said, ‘This is the deficiency in her religion.’”
  (Narrated by al-Bukhaari, al-Hayd, 293; Muslim, al-Eemaan, 114). 
   
  It was narrated that Mu’aadhah said: 
  “I asked ‘Aa’ishah: ‘Why is it that a women who menstruates has to make up 
her fasts but not her prayers?’ 
  She said, ‘That [menstruation] used to happen to us and we were commanded to 
make up our fasts but we were not commanded to make up our prayers.” (Narrated 
by al-Bukhaari, al-Hayd, 310; Muslim, al-Hayd, 508 – this version was narrated 
by him). 
   
  Al-Nawawi said: “This ruling – i.e., that prayers should not be made up) is 
agreed upon by all the Muslims, that menstruating women and women who bleed 
following childbirth do not have to pray or fast at the times when prayers or 
fasts are due; they are unanimously agreed that they do not have to make up the 
prayers, and they are unanimously agreed that they do have to make up the 
fasts. The scholars said, the difference between them is that the prayers are 
many and are repeated, so it would be difficult to make them up, unlike the 
fasts.” 
  (Sharh Muslim, 4/26) 
   
  It was said that when a woman is menstruating, she is not obliged to perform 
the prayers at all, so it is not permissible for her to make up the prayers 
after she becomes pure (i.e., after her period ends). So how can someone else 
make up her prayers for her? Her husband does not need to make them up for her. 
This is apart from the fact that prayers cannot be made up for another person. 
‘Abd-Allaah ibn ‘Abbaas (may Allaah be pleased with him) said: “No one should 
pray on behalf of another.” 
   
  Every Muslim should keep away from innovating something in the religion for 
which Allaah has not granted permission. 
  And Allaah knows best. 
  May Allaah bless our Prophet Muhammad..


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] rameee trus rupanya di indo yach!

2006-10-06 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, amma ba'd, assalamu 'alaikum
wa rahmatu-lLahi wa barakatuH

dapet kiriman nech,bagi2 azza dech, biasaaa.

silah!
wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum


Mengajak Jalaluddin Rakhmat Bertobat 

Oleh: Adian Husaini

Jalaluddin Rakhmat, memanipulasi ayat untuk mendukung gagasan
Pluralisme Agama. Cara seperti ini sama saja dengan menjual minyak
babi bercap onta. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke 164

Pada tanggal 19 September 2006 lalu, bertempat di kampus Universitas
Paramadina Jakarta, saya diundang untuk membahas buku baru dari Dr.
Jalaluddin Rakhmat yang berjudul Islam dan Pluralisme: Akhlak Quran
Menyikapi Perbedaan. Sejak awal, saya sebenarnya enggan melayani
perdebatan tentang Pluralisme Agama, karena berdasarkan pengalaman,
selama ini, perdebatan seperti itu tidak banyak membawa manfaat.

Tetapi, karena ada pertimbangan khusus, undangan itu saya terima.
Beberapa pekan sebelumnya, saya sudah bertemu dengan Jalaluddin
Rakhmat, yang biasanya dipanggil sebagai Kang Jalal. Dalam forum
tersebut Jalal menyatakan, bahwa menjadi orang Kristen yang beramal
shalih lebih baik daripada menjadi orang muslim yang jahat. Saya sempat
kirim SMS mempertanyakan ucapan dia tersebut.

Dengan niat ingin berdakwah dan menjelaskan kekeliruan pandangan
Pluralisme Agama tersebut di kampus Paramadina, saya bersedia
menghadiri forum tersebut. Ternyata forum itu sangat ramai. Pengunjung
berjubel memadati ruangan. Maka, sedapat mungkin, saya mencoba
menjelaskan kekeliruan paham Pluralisme Agama, termasuk yang
disampaikan oleh Jalaluddin Rakhmat melalui bukunya tersebut. Untuk
itu, pada malam itu, saya luncurkan juga buku baru saya yang berjudul
Pluralisme Agama: Parasit bagi Agama-agama.

Salah satu yang saya kritik keras adalah cara Jalaluddin Rakhmat dalam
mengutip dan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang dia katakan sebagai
ayat pluralis. Tampak, ada pemutarbalikkan makna ayat-ayat Al-Quran
dengan tujuan untuk melegitimasi pandangan Pluralisme Agama,
seolah-olah Pluralisme Agama adalah paham yang dibenarkan oleh Al-Quran
. Cara seperti ini sama saja dengan menjual minyak babi tetapi diberi
cap onta. Ayat-ayat Al-Quran ditafsirkan dengan semaunya sendiri untuk
membenarkan paham yang salah.

Dalam bukunya tersebut, misalnya, Jalal mengutip, pendapat Rasyid Ridha
dalam Kitab Tafsir al-Manar Jilid I:336-338, tentang penafsiran QS
al-Baqarah: 62, yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang Yahudi, orang-orang Kristen, dan kaum Shabiin, siapa saja
yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, dan beramal shalih, maka mereka
akan mendapatkan pahala dari sisi Allah dan tidak ada ketakutan dan
kekhawatiran atas mereka.

Dalam ayat ini, menurut Jalal yang mengutip Rasyid Ridha, kaum Yahudi
dan Kristen akan dapat meraih keselamatan meskipun tidak beriman kepada
Nabi Muhammad saw. Jadi, untuk meraih keselamatan, seseorang hanya
disyaratkan beriman kepada Allah, iman kepada hari pembalasan, dan
beramal saleh tanpa wajib beriman kepada kenabian Muhammad saw. Bahkan,
Jalaluddin Rakhmat juga menyatakan:

Bertentangan dengan kaum eksklusivis adalah kaum pluralis. Mereka
berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama mempunyai peluang yang sama
untuk memperoleh keselamatan dan masuk sorga. Semua agama benar
berdasarkan kriteria masing-masing. Each one is valid within its
particular culture. Mereka percaya rahmat Allah itu luas.

Pendapat semacam ini sudah pernah dikemukakan oleh tokoh Pluralis Agama
Prof. Abdul Aziz Sachedina, yang menulis:

Rashid Rida does not stipulate belief in the prophethood of Muhammad
for the Jews and Christians desiring to be saved, and hence implicitly
maintains the salvific validity of both the Jewish and Christian
revelation. (Terjemahan bebasnya: Rasyid Ridha tidak mensyaratkan iman
kepada kenabian Muhammad bagi kaum Yahudi dan Kristen yang berkeinginan
untuk diselamatkan, dan karena itu, ini secara implisit menetapkan
validitas kitab Yahudi dan Kristen). (Lihat Abdul Aziz Sachedina, Is 
Islamic Revelation an Abrogation of Judaeo-Christian Revelation?
Islamic Self-identification in the Classical and Modern Age, dalam Hans
Kung and Jurgen Moltman, Islam: A Challenge for Christianity, (London:
SCM Press, 1994)).

Baik Jalaluddin Rakhmat atau Sachedina sama-sama bersikap manipulatif
dalam menampilkan pendapat Muhamamd Abduh dan Rasyid Ridha tentang
keselamatan 
Ahli Kitab. Mereka hanya mengutip Tafsir al-manar Jilid I, dan tidak
melanjutkan telaahnya kepada bagian lain Tafsir al-Manar. Jalaluddin
Rakhmat bahkan menyimpulkan bahwa Rasyid Ridha seolah-olah merupakan
seorang pluralis. Padahal, jika mereka mau menelaah bagian Tafsir
al-Manar lainnya, akan dapat menemukan pendapat Mohammad Abduh atau
Rasyid Ridha yang sangat berbeda dengan kesimpulan mereka itu.

Dalam forum di Paramadina 

[ppiindia] Khalifah Umar bin Khaththab

2006-10-05 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

lumayan nech tuk ngabuburit, tahu apa artinya khan? apa tuuch
nagbuburit?

silah dech!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

mang elan

Khalifah Umar bin Khaththab

Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak
yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di
masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah
suka mengamuk tanpa berperi kemanusiaan, sampai orang tidak bersalah
banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya
sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.
 
Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan salat.
Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada
orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat
yang jelas bahwa Umar bin Kaththab sudah gila?
 
Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling
akrab,merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu.
Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar
betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi
memimpin umat atau negara.
 
Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan salat Jum#8217;at
yang lalu, ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan
khotbahnya,sekonyon g-konyong Umar berseru, #8220;Hai sariah, hai
tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!#8221;Jemaah pun geger.
Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi
khotbah yang disampaikan. #8220;Wah, khalifah kita benar-benar sudah
gila,#8221; gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum salat Jumat hari
itu.
 
Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul,
apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan
ditanyainya,#8221; Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru
di sela-sela khotbah engkau seraya pandangan engkau menatap
kejauhan?#8221; Umar dengan tenang menjelaskan, #8220;Begini,
sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan
tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau.
Tatkala aku sedang berkhotbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari
segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan
diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru: bukit
itu, bukit itu, bukit itu!#8221;
 
Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. #8220;Lalu,
mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai
melaksanakan salat fardhu?#8221; tanya Abdurrahman pula. Umar
menjawab, #8220;Aku menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum
Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku
tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubikin patung dari tepung
gandum, dan kusembah-sembah seperti Tuhan.#8221;
 
Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia
belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal
itu justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun
kacau balau? Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh
dari masjid tempatnya berkhotbah?
 
Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala Sariah
yang dikirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka
berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan
bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa
kemenangan.
 
Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat
Madinah tentang dasyatnya peperangan yang dialami mereka. #8220;Kami
dikepung oleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri
dengan selamat. Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai
jurusan. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis.
Sampai tibalah saat salat Jumat yang seharusnya kami kejakan. Persis
kala itu, kami mendengar sebuah seruan gaib yang tajam dan tegas:
#8220;Bukit itu, bukit itu, bukit itu!#8221; Tigakali seruan tersebut
diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya. Serta-merta kami pun
mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di
bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangan tentara
lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kejayaan
kami.#8221;
 
Abdurrahman mengangguk-anggukka n kepala dengan takjub. Begitu pula
masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman
kemudian berkata, #8220;Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang
menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak
mampu melacaknya#8221;

Dari buku Kisah Teladan - K.H. Abdurrahman Arroisi 
 
Wassalam,
 
* Artikel ini saya copy dari milis tetangga

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave






[ppiindia] 250 milyar setiap hari dibakarrrrr.

2006-10-01 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah wa 'ala 
alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
  amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH
   
  dibawah ini artikel kiriman dari salah seorang sdr. mohon maaf bagi yang 
telah membaca, atau yang tak berkenan, terutama mereka2 yang masih mau hisap2an 
asap biru itu tuuuch! 
   
  wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa asyhadu alla 
Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum
   
   
   
  Bismillahirrohmaanirrohiim . 
  Assalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
  
Ikwaanii fillaah , Nama saya Fuad Baradja , Saya pernah nyantri di gontor 
selama 2 tahun , yaitu tahun 1973 s/d 1975. saat sebagian besar antum belum 
lahir. Tahun2 belakangan ini saya bekerja sebagai pemain sinetron. Kalau antum 
pernah nonton sinetron Jin dan Jun , saya berperan sebagai ayah si Jun disana . 
Sebagai perkenalan , saya rasa apa yang saya tulis di atas sudah cukup.
  8 tahun terakhir ini saya aktif di sebuah LSM yang bergerak di bidang 
penanggulangan masalah merokok , namanya LM-3 (Lembaga Menanggulangi Masalah 
Merokok). Mencermati tulisan beberapa ikwan di media ini tentang masalah rokok 
, sebenarnya saya bisa memahami , betapa yang merokok tetap berargumen dengan 
bebagai dalih bahwa aktifitas merokoknya adalah sah sah saja dan tidak perlu 
dipersoalkan , sementara sebagian lain yang tidak merokok , cukup arif dalam 
memberikan masukan2. Semuanya saya anggap wajar wajar saja. Tapi tolong simak 
uraian saya berikut ini . Demi Allah , bila antum tahu apa yang sebenarnya ada 
di dalam sebatang rokok pastilah antum tidak akan mau even memegang benda itu .
  Dan kalau antum memahami apa apa yang terjadi dalam sindikasi penyebaran dan 
pemasaran barang itu , saya yakin antum akan berusaha sekuat tenaga 
menghindarkan diri dan keluarga antum dari menjadi pecandu barang haram tsb. 
Ikhwanii fillah , Mungkin basi banget kalau harus beceramah ttg kandungan2 
dalam sebatang rokok disini tapi gak papalah ya.
  Dari sekitar 4000 (baca : Empat ribu) bahan kimia yang terkandung dalam 
sebatang rokok , sekitar 400 nya adalah zat2 yang berbahaya dam sekitar 40 
jenisnya adalah racun yang benar benar mematikan !! 
Demi Allah yang meciptakan tembakau , 2 tetes nikotin murni bisa membunuh orang 
dewasa yang menelannya . Arsenik (Racun yang terkenal secara umum setelah 
terbukti digunakan untuk membunuh sdr kita Munir)secara nyata ada di dalam 
rokok ! Hidrogen sianida (racun yang digunakan tentara Hitler untuk membunuh 
jutaan orang yahudi di kamp kamp konsentrasi) juga ada dalam rokok. Bukan hanya 
itu , DDT (racun pembunuh serangga), aseton (pembersih cat kuku), Ammoniak , 
Butane (bahan bakar korek api yang kayak air itu) , dan masih banyak lagi , 
semuanya ada dalam rokok . banyak orang mengira kandungan rokok hanyalah 
tembakau yang dibungkus kertas belaka , mereka tidak tahu bahwa saus yang 
dicampurkan dengan tembakau itu dibuat dari bahan rempah rempah yang dicampur 
dengan ethyl alkohol ! Demi Allah ,Alladzii kholaqol mauta wal hayaata , itu 
semua tahlukah ! Allah yang maha pengasih dan penyayang masih memberi 
kesempatan kepada para Ahli hisap (hisap rokok maksudnya) dengan mencantumkan
ayat [walaa tulquu biaidiikum ilat tahlukah] di dalam surat Al-Baqoroh . Untuk 
berbicara tentang kandungan rokok InsyaAllah saya masih bisa menuliskannya 3 
atau 4 halaman lagi tapi saya cukupkan sekian dulu .
  Sekarang kita bicara yang tersirat . Menurut statistik beberapa tahun lalu , 
jumlah perokok di negeri kita ini ada 60 juta orang. Jika dilihat persentasi 
umat Muslimin yang sekitar 80% maka jumlah muslimin yang perokok 50 juta orang 
!! Kalau mereka merokok 5000 rupiah saja sehari maka Haqqul yaqiin biaya rokok 
ummat islam di Indonesia sehari sekitar 250.000.000.000 ,- !! 
250 milyar ya ikhwaanii (saya berteriak)
250 milyar setiap hari dibakar.(saya berteriak lebih keras)
250 milyar setiap hari jadi abu dan asap(mulai mbrebes mili)
250 milyar setiap hari 'ditransfer' oleh muslimin perokok ke rekening pengusaha 
rokok !!! (Saya mulai menangis) 
  Siapa mereka ya ikwaanii ???
Dengan uang sebanyak itu, Setiap hari bisa dibangun 250 masjid mewah seharga 1 
milyar. setiap hari bisa dibangun 250 madrosah unggulan . setiap hari bisa 
diberangkatkan 10.000 orang ke Mekkah untuk umroh.
Setiap hari bisa dibelikan susu terbaik untuk pekembangan optimal otak balita 
muslimin yang akhir akhir ini mengalami penurunan kwalitas , dengan bukti 
banyaknya balita yang menderita busung lapar. (Adakah di antara antum yang juga 
menangis melihat kenyataan ini ??) Setelah menulis ini , saya berharap tidak 
ada lagi orang islam yang kontra kepada usaha penanggulangan masalah rokok 
dengan mengirim tulisan2 bodoh via media apapun.
  Sebagai tambahan , perang melawan rokok ini sudah begitu gencar dilakukan di 
negara2 maju yang sebagian besarnya adalah negara2 kafir !! Mereka menciptakan 
instrumen penanggulangan 

[ppiindia] The Eminence Islam Attaches To Women

2006-09-17 Terurut Topik Leo Imanov
by Harun Yahya


The position of women in Islam has recently been an issue of debate.
Some misconceptions arise, either from traditional practices which are
thought to be Islamic, but are not, or else from prejudices. However,
the real issue is how women are regarded in the Islamic faith, and when
we look at this, we see that Islam gives women great social value,
freedom and comfort.

Women in the Qur'an

God's commandments about the status of women and the relations between
men and women, which have been revealed to us through the Qur'an,
consist of full justice. In this regard, Islam suggests equality of
rights, responsibilities and duties between the two genders. Islam is
based on sympathy, tolerance and respect for human beings, and does not
discriminate against women in this matter.

The examples of good morals communicated to us in the Qur'an are
universally compatible with human nature, and are valid for all stages
of history.

Respect for women and women's rights fall within this. In the Qur'an
God insists that the tasks and responsibilities of women are the same
as those of men. Furthermore, while performing these tasks and
responsibilities men and women must help and support each other:

The men and women of the believers are friends of one another. They
command what is right and forbid what is wrong, and establish prayer
and pay alms, and obey Allah and His Messenger. They are the people on
whom Allah will have mercy. Allah is Almighty, All Wise. (Qur'an, 9:71)

God emphasizes that believers will be rewarded in the same manner
according to their deeds, regardless of their gender.

Their Lord responds to them: 'I will not let the deeds of any doer
among you go to waste, male or female - you are both the same in that
respect... (Qur'an, 3:195)

Anyone who acts rightly, male or female, being a believer, We will give
them a good life and We will recompense them according to the best of
what they did. (Qur'an, 16:97)

In another verse, Muslim men and women are considered together, and it
is stressed that both have the same responsibility and status in God's
sight:

Men and women who are Muslims, men and women who are believers, men and
women who are obedient, men and women who are truthful, men and women
who are steadfast, men and women who are humble, men and women who give
alms, men and women who fast, men and women who guard their private
parts, men and women who remember Allah much: Allah has prepared
forgiveness for them and an immense reward. (Qur'an, 33:35)

In the Qur'an there are many more verses stating that men and women are
exactly equal in terms of their tasks and responsibilities and their
rewards or punishments in return. There are a few differences in social
issues, but these are for the comfort and protection of women. The
commands of the Qur'an regard the congenital differences between the
two genders resulting from their creation, and suggest a system
maintaining equal justice for men and women in this light.

Islam does not see women as objects. Therefore, it is not seen
appropriate that a woman of good morals should marry a man of bad
morals. In the same way, it is not permitted for a woman of bad morals
to marry a man of good morals:

Corrupt women are for corrupt men and corrupt men are for corrupt
women, Good women are for good men and good men are for good women. The
latter are innocent of what they say. They will have forgiveness and
generous provision. (Qur'an, 24:26)

Also as regards marriage, the duties and responsibilities of couples
towards each other require equality. God demands that both spouses be
protective of and supervise each other. This duty is expressed in the
Qur'an in the following words.

They are covers for you and you for them... (Qur'an, 2:187)

Many rules and commandments exist in the Qur'an regarding the
protection of women's rights on marriage. Marriage is based on the free
will of both parties; the husband has to provide economic support for
his wife (4:4); the husband has to look after his ex-wife after divorce
(65:6).

The Islamic Emancipation of Women

As the verses make clear, Islam brings justice to male-female relations
and puts an end to harmful practices resulting from customs and
traditions of pre-Islamic societies. One example is the situation of
women in pre-Islamic Arab society. The pagan Arabs regarded women as
inferior, and having a daughter was something to be ashamed of. Fathers
of daughters sometimes preferred to bury them alive rather than
announce their birth. By means of the Qur'an, Allah prohibited this
evil tradition and warned that on the Judgment Day such people will
definitely have to account for their actions. 

 

In fact, Islam brought with it a great emancipation for women, who were
severely persecuted in the pagan era. Prof. Bernard Lewis, known as one
of the greatest Western experts on the history of Islam and the Middle
East, makes the following comment:

In general, the advent of Islam brought an enormous improvement 

[ppiindia] kaya dan misikin

2006-09-17 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

baru saja kemarin kami bicarakan apa syarat2 masuk, atau termasuk ke
fakir, ke miskin dan yang ke kaya. itu tuuuch waktu musti bayar fidyah
kalo bersusah payah bershaum tea.

saya berpendapat demikian ketika itu dengan pengetahuan yang terbatas
yang ada pada diri saya gini:

fakir itu bukannya orang yang tak punya kerjaan, tapi mereka yang untuk
makan kali ini azza tak ada, dan tak tahu darimana untuk mendapatkan
sesuap itupun.

adapun miskin agak lebih baikkan dech yaitu, ada makan untuk hari itu
tapi untuk esok apalagi lusa tak ada dan tak tahu juga darimana tuk
mencari sesuap tuk esok itu.

nah, sekarang mengenai kaya, kata kaya itu saya sendiri tak faham.
kerna dalam bahasa arab arti ghani itu artiya cukup. artinya dia tak
memerlukan apa2 lagi, ada sudah apa yang diperlukannya.

jadi walaupun seseorang yang mempunyai makanan hanya untuk hari ini
tapi merasa untuk esok tak perlu, maka dia hadiahkan makaanan tuk
esok itu ama yang fakir maka dia ini ghani!

jadi yang ghani itu bukannya yang memiliki vila dan mercedesnya
berjejer di garasinya tapi masih merasakan memerlukan suapan atau
harta2 tambahannnya dengan jalan apapun maka dia ini masih miskin!

wa-lLahu 'alam

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave



___ 
Inbox full of spam? Get leading spam protection and 1GB storage with All New 
Yahoo! Mail. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Gempa Jogja - Satu Catatan Harian yang Tercecer dari Seorang Pengalam.

2006-08-29 Terurut Topik Leo Imanov
. Isteriku mengambil kudung untuk Alma dan sarung untuk Azka,
 lalu keluar lagi. Sepuluh menit berlalu, emosi kami mulai reda.
 Banyak orang kembali masuk rumah. Tiba-tiba datang gempa kedua yang
 lebih dahsyat. (Belakangan kami ketahui gempa itu berkekuatan 4,9 dan
 5,2 pada skala Richter. Kabarnya banyak orang mati tertimpa rumah
 justru saat gempa kedua itu, karena memasuki rumahnya yang sudah tak
 kokoh lagi)

   Listrik padam. TV mati. Radio sunyi. HP tak ada line. Lima menit
 kemudian HP ku menunjukkan ada line. Aku cek berapa credit yang
 kupunya, tinggal Rp. 13.000.-

   Aku segera kirim pesan pendek kepada kawan sekamarku di Malaysia,
 seorang geolog, asal Bantul. Juga pada kawan lain yang asal Jogja.
 Hanya satu yang terkirim, lainnya tertunda alias pending. Semua
 panggilan telpon dijatah 15 detik oleh operator XL. Sempati bahkan
 baru on sore harinya.

   Sekolah diliburkan. Banyak guru tak masuk.

   Dua jam kemudian listrik menyala. Telpon rumah sudah kembali
 normal. Radio mulai bersiaran. TV lokal mulai membuat reportase,
 seperti yang Anda ketahui dari berita resmi dan tak resmi. Gubernur
 DIY memerintahkan semua sekolah dan kantor supaya ditutup. Saya
 mempelajari peta DIY. Tampak ada tiga sungai besar di Bantul: Progo,
 Opak dan Oya. Aku ingat kata kawanku yang geolog tadi, sungai adalah
 patahan lempengan bumi, disebut sesar atau fault. Itu sebabnya dia
 selalu mencari data di sepanjang sungai.

   Kira-kira jam 9 pagi ada seorang ibu muda datang bersepeda motor
 sambil berteriak-teriak memberitahu orangtuanya yang tinggal didepan
 rumahku. Ana tsunami, tsunami, kabeh ngungsi ngalor ! Sekejap
 kemudian, orang kampung pun geger.

   Kakak iparku yang sudah agak sepuh sudah berkumpul di rumahku.
 Beliau tampak gelisah dan bertanya: Piye om, piye om ? Ngungsi nang
 ngendhi om ? Saya jelaskan tsunami tidak mungkin sampai Minomartani
 yang 30 km jauhnya dari pantai dan ada banyak sungai besar yang akan
 menampung air tsunami bila memang ada.

   Tiba-tiba ada siaran radio yangmembantah isu tsunami itu. Laporan
 langsung melalui telpon memberi indikasi, issue itu sengaja ditiupkan
 oleh penjarah. Di beberapa kampung terlihat beberapa orang asing
 datang dengan mobil van, dan menunjukkan sikap mencurigakan. Penduduk
 diminta tetap siaga di tempat masing-masing.

   Di hari itu, setiap satu - dua jam gempa datang, selama beberapa
 hari. Hari pertama gempa adalah hari yang mencekam, gempa susulan
 puluhan kali terjadi. Merapi di utara kota menyemburkan asap debu ke
 angkasa, mempercepat kondensasi uap air di udara. Selepas 'Ashar
 hujan kembali tiba, seperti biasanya sejak Juni 2005, sejak Merapi
 meningkat aktivitas vulkaniknya. Hujan hari itu cukup lama
 berlangsung, mempersulit pembagian bantuan dan datangnya pertolongan.
 Baru hari Selasa, 30 Mei 2006 tak ada hujan, karena hari itu tak ada
 gempa besar, dan Merapi reda. Tak ada inti kondensasi uap air
 (Wasserdampfkondensationskern) di udara. Hujan pun datang lagi sore
 keesokan harinya.

   Kamis 1 Juni jam 11.45 WIB gempa yang cukup besar datang lagi. Azan
 tepat berkumandang menandakan masuknya waktu zhuhur. Semua menengokke
 utara. Jam dua belas, lima belas menit setelah gempa, Merapi
 mengeluarkan asap putih nyaris vertikal sampai beberapa ratus meter.
 SCTV melaporkan langsung kejadian itu.

   Selanjutnya anda dapat membaca di koran dan sumber lain.
 
   Yang jadi masalah adalah, benarkah kejadian itu sudah ditanggapi
 sebagai peringatan Allah ? Oleh siapa ? Oleh saya, tentunya, dan juga
 anda. Bertambahkah iman saya setelah mengalami gempa itu ? Aku
 sendiri tak mampu menjawabnya. Aku tak punya iman-meter, sampai
 saat ini.

   Itulah ceritaku mang Elan. Pendek, sebab tak pandai aku bercerita
 panjang. Bagi yang mengalami di lapangan langsung, impressinya,
 Eindrucknya, lain. Ayat yang masuk ke hati lebih dalam dari ayat yang
 masuk ke telinga, ... mungkin karena  ayat itu tidak keluar
 dari mulut.

   Semua khilaf adalah dariku sendiri, kok, mang Elan. Doakan ya Mang,
 semoga anak-anakku, isteriku, saudara-2ku, dan aku sendiri berhasil
 memaknai peristiwa Zalzalah ini. Amien.

   Salam untuk Marvi kalau ia masih di sini. Salam juga buat ukhtuna
 Dipl.-Psych. Margrit Kischkat-Gaspar yang lukisan hadiahnya tetap
 tergantung di ruang keluarga. Masihkah dia tinggal di An den
 Finkenweiden 20 ?

   Wassalamu 'alaikum w.w.

   Yang merindui ukhuwah Aachener dulu,
   DTA
 
 Leo Imanov [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja
 
 Oleh: Adian Husaini
 
 Sabtu (27/5/2006) pagi, saya sedang berbaring di sebuah kamar hotel
 di
 kota Banjarnegara, Jawa Tengah. Tiba-tiba, tempat tidur bergoyang
 cukup keras. Segera saya berlari ke luar. Ternyata sejumlah penghuni
 hotel#8211; kebanyakan peserta Muswil ICMI Jateng #8211; juga
bergegas ke luar
 hotel, merasakan goncangan yang sama.
 
 Goncangan itu berlangsung sekitar 1 menit. Saya berpikir, goncangan

[ppiindia] Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja

2006-08-23 Terurut Topik Leo Imanov
Mengambil Hikmah dari Gempa Jogja
 
Oleh: Adian Husaini
 
Sabtu (27/5/2006) pagi, saya sedang berbaring di sebuah kamar hotel di
kota Banjarnegara, Jawa Tengah.  Tiba-tiba, tempat tidur bergoyang
cukup keras. Segera saya berlari ke luar. Ternyata sejumlah penghuni
hotel– kebanyakan peserta Muswil ICMI Jateng – juga bergegas ke luar
hotel, merasakan goncangan yang sama.

Goncangan itu berlangsung sekitar 1 menit. Saya berpikir, goncangan itu
berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi. 

Sekitar pukul 11.30 WIB, usai mengisi acara Muswil ICMI Jateng, saya
baru sempat menghidupkan pesawat TV. Astaghfirullah! Inna lillahi wa
inna ilaihi rajiun! Peristiwa gempa pagi itu  ternyata sebuah peristiwa
yang sangat dahsyat. Tayangan-tayangan korban gempa di Jogja dan
sekitarnya sungguh mengerikan. Ribuan rumah luluh lantak. Hancur,
lebur! Ribuan nyawa melayang. 

Hampir semua korban meninggal atau luka-luka akibat tertimpa bangunan.
Beberapa hari kemudian tercatat, jumlah korban meninggal melampaui
angka 5000 jiwa. Gempa di Jogja dengan kekuatan 5,9 skala richter itu
emang sangat dahsyat. Bukan hanya dari segi jumlah korban dan nilai
kerusakan. Tapi, juga lokasi gempa yang menimpa sebuah lokasi yang
dikenal sebagai pusat budaya, wisata,  dan pusat pendidikan di
Indonesia.

Gempa Jogja kali ini memang musibah terdahsyat kedua setelah gempa bumi
dan gelombang tsunami yang menghajar wilayah Aceh (Ahad, 26 Desember
2004), yang menewaskan lebih dari 200.000 jiwa. “Gempa sudah mulai ke
Tanah Jawa, setelah ini mana lagi?” ujar seorang penduduk di Jawa
Timur, yang khawatir gempa juga akan menimpa Surabaya dan sekitarnya. 

Sejak beberapa tahun belakangan ini, musibah seperti tiada
habis-habisnya menimpa rakyat Indonesia. Sebagian kalangan ‘paranormal’
ada yang mengaitkan masalah ini dengan kepemimpinan nasional yang
‘tidak direstui alam’. Sebagai Muslim, tentu kita punya pandangan lain,
sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Semua
peristiwa yang terjadi tentu seizin Allah SWT. Semua adalah keputusan
dan kebijakan Allah SWT. 

Seperti halnya tsunami Aceh, gempa Jogja kali ini juga menyisakan
pertanyaan: mengapa Jogja? Mengapa tidak Jakarta atau Surabaya? Kita
yakin, itu semua rahasia dan kebijakan Allah SWT. Namun, kita sudah
diajarkan, bahwa musibah dapat bermakna banyak bagi manusia.

Musibah bisa berarti hukuman, ujian, atau peringatan dari Allah SWT
kepada manusia. Bencana tidak pilih-pilih bulu. Manusia yang baik dan
buruk juga bisa terkena. Allah SWT sudah mengingatkan, “Dan takutlah
kepada fitnah (bencana, penderitaan, ujian) yang tidak hanya menimpa
orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah, Allah sangat
keras siksanya.” (QS 8:25).

Kita tidak tahu pasti apa hikmah dibalik musibah besar yang ditimpakan
Allah kepada saudara-saudara kita di Jogja dan sekitarnya. Yang telah
wafat, mereka telah selesai tugas dan masa hidupnya di muka bumi.
Mereka kembali kepada al-Khaliq. Mereka akan mempertanggungjawabkan
amal perbuatannya. Anak-anak yang meninggal dunia tentu saja bebas dari
segala pertanggungjawaban. 

Yang penting bagi kita saat ini adalah melakukan introspeksi. Musibah
ini  justru harusnya menjadi pelajaran bagi yang masih hidup. Bahwa,
ternyata, nyawa manusia, dapat dicabut Malaikat Pencabut Nyawa, kapan
dan dimana saja. Siapa sangka, mereka yang pagi itu sedang
bercengkerama dengan keluarganya, atau sedang tertidur pulas,
tiba-tiba, hanya dalam hitungan menit, harus berpisah untuk selamanya. 

Bagi kaum muslim, musibah ini bisa dijadikan pelajaran dan segera
melakukan perenungan kembali. Mengapa Allah menjatuhkan musibah;
merenungkan kembali, makna dan tujuan hakiki dari kehidupan. Manusia
diciptakan Allah hanyalah untuk melakukan ibadah (QS 51:56) kepada
Allah. Jadi, manusia bukan diciptakan untuk berhura-hura,
bersenang-senang, dengan melupakan al-Khaliq. Mengingat umur manusia
yang begitu terbatas dan singkat, semasa hidup di dunia, maka tidak
seyogyanya mereka menghabiskan umurnya untuk berpesta pora, melakukan
pekerjaan yang tidak ada gunanya, yang menyebabkan mereka menyesal
nanti di Hari Akhir. 

Selain itu, kaum Muslim juga mendapatkan tugas khusus, yaitu
melanjutkan amanah Risalah Rasulullah saw. Tidak semua manusia
ditakdirkan Allah SWT lahir dari keluarga dan lingkungan Muslim.  Ada
yang dilahirkan di tengah keluarga Kristen, Yahudi, atau atheis, dan
dibesarkan di tengah keluarga yang bukan Islam. 

Maka, sudah semestinya, kaum Muslim menjalankan tugasnya, menyampaikan
risalah Islam kepada umat manusia. Kaum Muslim juga mendapatkan tugas
melakukan amar ma’ruf nahi munkar, memerintahkan yang baik dan mencegah
kemungkaran. Umat Islam tidak boleh berdiam diri terhadap berbagai
kemungkaran yang terjadi di sekitarnya. Karena itu mereka harus
berilmu. Mereka tidak boleh bodoh dan bersifat egois. Mereka harus
paham, mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang benar dan mana
yang salah. Setelah tahu, mereka harus berbuat sesuatu untuk
memperjuangkan yang haq dan memusnahkan 

[ppiindia] tolong ajarkanku tentang kasih.

2006-08-02 Terurut Topik Leo Imanov
tolong ajarkanku tentang kasih. 
by Elan for everyone 

Touching story from India

Istriku berkata kepada aku yang sedang baca Koran : berapa lama lagi
kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu
tersayang utk makan. Aku taruh Koran  melihat anak perempuanku
satu2nya, namanya Sindu. Tampak ketakutan, air matanya banjir
didepannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam / yogurt (nasi khas
India / curd rice).

Sindu anak yg manis  termasuk pintar dlm usianya yg baru 8 thn. Dia
sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu  istriku msh kuno, mereka
percaya sekali kalau makan curd rice ada cooling effect. Aku
mengambil mangkok dan berkata Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu
makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan
teriak2 sama ayah. Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang
punggungku.

Tangis Sindu mereda  ia menghapus air mata dgn tangannya  berkata
boleh ayah akan saya makan curd rice ini tidak hanya bbrp sendok tapi
semuanya akan saya habiskan, tapi saya akan minta .. agak ragu2 sejenak
akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya.

Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaan saya? Aku menjawab oh
pasti sayang. Sindu tanya sekali lagi betul nih ayah? Yah pasti sambil
menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sbg tanda
setuju. Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku
menepuk tangan Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, janji
kata istriku.

Aku sedikit khawatir dan berkata: Sindu jangan minta komputer atau
barang2 lain yg mahal yah, karena ayah saat ini tdk punya uang. Sindu
menjawab : jangan khawatir, Sindu tdk minta barang2 mahal kok. Kemudian
Sindu dgn perlahan2  kelihatannya sangat menderita, dia bertekad
menghabiskan semua nasi susu asam itu

Dalam hatiku aku marah sama istri  ibuku yang memaksa Sindu utk makan
sesuatu yang tidak disukainya. Setelah Sindu melewati penderitaannya,
dia mendekatiku dgn mata penuh harap. Dan semua perhatian (aku, istriku
dan juga ibuku) tertuju kepadanya. Ternyata Sindu mau kepalanya
digundulin / dibotakin pada hari Minggu.

Istriku spontan berkata permintaan gila, anak perempuan dibotakin,
tidak mungkin. Juga ibuku menggerutu jgn terjadi dlm keluarga kita, dia
terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan
kita.

Aku coba membujuk : Sindu kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami
semua akan sedih melihatmu botak. Tapi Sindu tetap dengan pilihannya,
tidak ada 'yah, tak ada keinginan lain kata Sindu.

Aku coba memohon kepada Sindu : tolonglah kenapa kamu tidak mencoba
untuk mengerti perasaan kami. Sindu dgn menangis berkata : ayah sudah
melihat bgmn menderitanya saya menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah
sudah berjanji untuk memenuhi permintaan saya, kenapa ayah sekarang mau
menarik / menjilat ludah sendiri? 

Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus
memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi, seperti
Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi
janjinya rela memberikan tahta, harta / kekuasaannya, bahkan nyawa
anaknya sendiri.

Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku : janji kita
harus ditepati. Secara serentak istri dan ibuku berkata : apakah aku
sudah gila? Tidak jawabku kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak
akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu
permintaanmu akan kami penuhi.

Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan
bagus. Hari Senin, aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat
Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku.
Sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak
laki2 keluar dari mobil sambil berteriak, Sindu tolong tunggu saya.
Yang mengejutkanku ternyata, kepala anak laki2 itu botak. Aku berpikir
mungkin botak model jaman sekarang.

Tanpa memperkenalkan dirinya seorang wanita keluar dari mobil dan
berkata : anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan
bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita
kanker leukemia. Wanita itu berhenti sejenak, menangis tersedu-sedu,
bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena pengobatan chemo therapy
kepalanya menjadi botak jadi dia tidak mau pergi kesekolah takut diejek
/ dihina oleh teman2 sekelasnya.

Nah Minggu lalu Sindu datang kerumah dan berjanji kepada anak saya
untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi, hanya saya betul2 tidak
menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk
anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan mempunyai
anak perempuan yang berhati mulia. 

Aku berdiri terpaku dan aku menangis. 

Malaikat kecilku tolong ajarkanku tentang kasih.

 



Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave



___ 
How much free photo storage do you get? Store your holiday 
snaps for FREE with Yahoo! Photos http://uk.photos.yahoo.com






[ppiindia] PEMAHAMAN IBADAH

2006-07-23 Terurut Topik Leo Imanov
PEMAHAMAN PENTING SEPUTAR IBADAH
Selasa, 18 Juli 06, lenkapnya klik di sini: 
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannurid=389


Definisi Ibadah 

Sebagian kaum Muslimin masih ada yang beranggapan bahwa ibadah hanya 
merupakan salah satu bagian dari sisi kehidupan. Mereka mengira bahwa 
ibadah tidak ada kaitannya dengan masalah ekonomi, sosial, politik dan 
sebagainya, tetapi hanya suatu jenis aktivitas tertentu yang bersifat 
ritual belaka. 

Kesalahan dalam pemahaman ini akan mengakibatkan hilangnya nilai-nilai 
Islam dalam banyak sisi kehi-dupan. Acuan dalam urusan bisnis dan 
perdagangan bukan lagi kepada hukum syar'i, tidak mau mencari tuntunan
dari 
berbagai masalah kemasyarakatan me-lalui petunjuk nabawi, berpolitik 
secara membabi buta dan lain sebagainya. 

Padahal yang benar adalah bahwa kehidupan ini sendiri merupakan ibadah,

sebab Allah subhanahu wata'ala tidak menciptakan jin dan manusia 
kecuali hanya untuk beribadah. Orang yang ingin memisahkan Islam dari
seluruh 
bidang kehidupan serta membatasi Islam hanya di masjid dan dalam 
peribadatan keagamaan saja, maka dia telah tersesat dan terjerumus ke
dalam 
pemikiran ilmaniyun (sekuler). 

Ibadah, secara bahasa artinya adalah at-tadzallul wal khudlu' 
(menghinakan diri serta tunduk). 

Sedangkan pengertian secara istilah, di antaranya yaitu: 

1. Taat dan merendahkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala dengan 
melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasul-Nya. 

2. Merendahkan diri hanya kepada Allah subhanahu wata'ala dengan 
tingkatan ketun-dukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah 
(kecintaan) yang paling tinggi. 

3. Sebutan untuk segala sesuatu yang mencakup seluruh apa yang dicintai

dan diridhai Allah subhanahu wata'ala baik berupa ucapan atau perbuatan

yang lahir maupun yang batin (pengertian yang lengkap). 

Dengan memahami pengertian ini maka jelaslah bagi kita bahwa kehidupan 
ini adalah ibadah, sehingga segala kegiatan dan perbuatan positif yang 
kita kerjakan adalah merupakan ibadah, jika kita meniatkannya untuk 
itu. Apa yang ada dalam al-Qur'an dan as-Sunnah maka kita jadikan
sebagai 
dasar acuan, baik dalam hal keyakinan, hukum halal-haram, dalam 
berakhlak, bermuamalah, dan lain sebagainya. 

Maka tidak boleh seorang Muslim mempersempit makna ibadah, yakni dengan

beranggapan bahwa ibadah itu hanya jenis amal-amal tertentu saja, 
seperti: shalat, haji, puasa, zakat dan semisalnya. Ibadah itu hanya
sesuatu 
yang terkait dengan masjid saja. Tidak ada ibadah di rumah, di kantor, 
di pasar, di jalan, dalam politik, hukum dan lain-lain. 

Namun sebaliknya, juga tidak boleh ekstrim dalam beribadah, yaitu 
dengan mengangkat sesuatu yang hukumnya sunnah menjadi wajib,
mengharamkan 
sesuatu yang boleh (mubah), atau menganggap sesat siapa saja yang 
berbeda pendapat dengannya tanpa melihat jenis perbedaan pendapat yang 
terjadi. 

Pembagian Ibadah 

Ibadah terbagi menjadi tiga: 

1. Ibadah Hati (qalbiyah), contohnya adalah takut (khauf), berharap 
(raja') , cinta (mahabbah), tawakkal, shabar dan lain-lain. 

2. Ibadah Lisan (lisaniyah), contohnya seperti tahlil, takbir, tasbih, 
tahmid, dzikir dan lain-lain. 

3. Ibadah Anggota Badan (badaniyah), di antara contohnya adalah shalat,

haji, jihad, zakat dan lain-lain. 

Yang dimaksud ibadah badaniyah (dalam shalat misalnya) adalah 
gerak-an-gerakan yang dilakukan dalam shalat seperti mengangkat tangan
ketika 
takbir, rukuk, sujud berdiri dan lain-lain. Adapun shalat itu sendiri 
maka ia mencakup ibadah hati, lisan dan anggota badan, demikian juga
haji. 

Cakupan Ibadah 

Ibadah mencakup semua ketaatan yang tampak pada lisan dan anggota badan

dan mencakup semua tingkah laku seorang mukmin jika diniatkan untuk 
qurbah (mendekatkan diri kepada Allah), atau segala sesuatu yang
membantu 
pendekatan diri kepada Allah subhanahu wata'ala. Bahkan suatu kebiasaan

pun jika diniatkan untuk ketakwaan dan ketaatan maka dia dinilai ibadah

yang mendapatkan pahala. 

Ibadah dalam makna sempit adalah merupakan perkara tauqifiyah yakni 
sebatas mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu

'alihi wassallam. Dalam arti bahwa sesuatu tidak boleh diang-gap
sebagai 
syari'at kecuali dengan adanya dalil dari al-Kitab atau as-Sunnah. 

Melakukan bentuk peribadatan dengan sesuatu yang tidak disyariatkan 
maka ia disebut bid'ah yang tertolak, amalannya tidak diterima bahkan 
berdosa karena itu adalah kemaksiatan bukan ketaatan. 

Tiga Pilar Utama Ibadah 

Ibadah kepada Allah subhanahu wata'ala memiliki tiga pilar utama yang 
tidak dapat ditinggalkan, yaitu; Cinta (hubb), Takut (khauf) , dan 
Harapan (raja'). Beribadah atau menghamba kepada Allah subhanahu
wata'ala 
harus dilandasi dengan tiga pilar utama ini. 

Berkata sebagian salaf, 


  a.. Siapa yang beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala hanya dengan

cinta (hubb) saja maka dia zindiq. 

  b.. Siapa yang beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala hanya dengan

pengharapan (raja') maka dia murji'. 

  c.. Siapa yang 

[ppiindia] Qadha' dan Qadar

2006-07-18 Terurut Topik Leo Imanov
To: [EMAIL PROTECTED], mang elan
[EMAIL PROTECTED]
From:Budi Ari [EMAIL PROTECTED]  View Contact Details 
Date:   Tue, 11 Jul 2006 22:44:24 -0700 (PDT)
Subject:[permatasunnah] Qadha' dan Qadar


Qadha dan Qadar
 
Qadar secara lughah artinya takdir (ketentuan).  Sedangkan qadha’,
secara lughah artinya hukum (keputusan).  Qaqdha’ dan qadar adalah dua
istilah.  Jika keduanya berpisah maka maknanya sama dan jika berkumpul
maknanya berbeda.
 
Jika disebut qadar Allah Ta’ala, maka semakna dengan qadha’ Allah
Ta’ala dan begitu pula sebaliknya.  Jika disebut bersama-sama, maka
masing-masing memiliki makna yang berbeda, yaitu :
 
Qadar adalah apa saja yang ditentukan Allah Ta’ala semenjak dahulu,
akan terjadi pada makhluk-Nya.
 
Qadha’ adalah apa saja yang Allah Ta’ala putuskan pada makhluk-Nya,
berupa mewujudkan, meniadakan atau merubah.  Sehingga qadar mendahului
qadha’.
 
Allah Ta’ala berfirman,
 
“Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya,
‘Jadilah’, maka jadilah ia” (QS. Al Baqarah : 117)
 
Iman terhadap qadar termasuk rukun iman keenam.  Iman seseorang akan
rusak, jika ia tidak beriman terhadap qadar.  Wajib bagi seseorang
untuk beriman kepada qadar yang baik dan buruk.  Syaikh Muhammad bin
Shalih al Utsaimin dalam Syarhu al Arba’iin menjelaskan bahwa beriman
kepada qadar yaitu kita mengimani empat perkara, yaitu :
 
1.  Al ‘ilmu
 
Yaitu engkau beriman bahwa Allah Ta’ala mengetahui segala sesuatu, baik
secara global maupun terperinci sejak dahulu hingga selama-lamanya.
 
Allah Ta’ala berfirman,
 
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang
hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim.  Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok.  Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.  Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Luqman : 34)
 
2.  Al Kitabah
 
Yaitu engkau beriman bahwa Allah Ta’ala mencatat dalam Lauhul Mahfuzh
ketentuan-ketentuan segala sesuatu hingga hari kiamat.
 
Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
 
“Allah telah menulis (di Lauhul Mahfuzh) segenap takdir makhluk 50.000
tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim)
 
3.  Al Masyi’ah
 
Yaitu engkau beriman bahwa segala yang terjadi di alam semesta karena
masyi’ah (kehendak) Allah Ta’ala, tidak ada satu pun yang keluar dari
kehendaknya.
 
4.  Al Khalq
 
Yaitu engkau beriman bahwa Allah Ta’ala menciptakan segala sesuatu. 
Jadi, segala sesuatu itu adalah ciptaan Allah Ta’ala, baik berupa
perbuatan-Nya yang menjadi kekhususan-Nya, seperti menurunkan hujan dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, atau berupa perbuatan hamba dan perbuatan
makhluk.
 
Perbuatan makhluk merupakan ciptaan Allah Ta’ala, karena perbuatan
makhluk itu tercipta dari kehendak dan kemampuan, sedangkan kehendak
dan kemampuan merupakan sifat hamba.  Sementara hamba dan
sifat-sifatnya adalah ciptaan Allah Ta’ala.  Jadi semua yang terdapat
di alam semesta ini berasal dari ciptaan Allah Ta’ala.
 
Ahlus Sunnah wal Jama’ah di dalam masalah takdir berada diantara firqah
Qadariyah dan Jabariyah.
 
Firqah Qadariyah adalah firqah yang meniadakan takdir.  Mereka
berpendapat, bahwa perbuatan manusia baik berupa ketaatan dan
kemaksiatan, tidak ada campur tangan dari Allah Ta’ala.  Perbuatan itu
tidak ditakdirkan dan tidak ditentukan oleh Allah Ta’ala, artinya Allah
Ta’ala tidak mengetahui perbuatan manusia yang akan datang.  Oleh
karena itu firqah Qadariyah terjatuh ke dalam perbuatan syirik dalam
masalah rububiyah.  Dan hal ini juga telah dijelaskan oleh Rasulullah
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bahwa firqah qadariyah adalah majusinya
umat ini dalam suatu hadits yang shahih.
 
Adapun firqah Jabariyah, mereka berlebihan dalam menetapkan takdir. 
Mereka berpendapat sesungguhnya perbuatan hamba itu dipaksa oleh Allah
Ta’ala.  Manusia hanya mengikuti saja, ibarat daun yang ditiup angin. 
Firqah jabariyah menganggap manusia tidak mempunyai kehendak apapun,
terserah angin yang membawanya.
 
Ahlus Sunnah menetapkan bahwa manusia itu benar-benar berbuat dan
berkehendak dengan sebenar-benarnya.  Tetapi semua perbuatan hamba itu
terjadi dengan takdir dan kehendak serta ciptaan Allah Ta’ala,
sebagaimana firman-Nya,
 
“WallaHu khalaqakum wa maa ta’maluun” yang artinya “Padahal Allah-lah
yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (QS. Ash Shaffat :
96)
 
Maraji’ :
 
 
Majalah as Sunnah, Yayasan Lajnah Istiqamah Surakarta, Edisi
04/X/1427H/2006M.
Penjelasan dari Lautan Faedah Hadits Arba’in, Syaikh Muhammad bin
Shalih al Utsaimin, Pustaka al Inabah, Bogor, Cetakan Pertama, Dzul
Hijjah 1426 H/Januari 2006 M.
 
Semoga Bermanfaat.


Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaalLeo ImanovAbdu-lLahAllahsSlave



___ 
How much free photo 

[ppiindia] *Adian Husaini: Belajar di IAIN jadi Uculuddin

2006-07-11 Terurut Topik Leo Imanov

Menteri Agama berniat merevisi kurikulum IAIN. Kali ini, redaksi 
wawancara dengan Adian Husaini, penulis buku Hegemoni Kristen dalam 
Studi Islam di Perguruan Tinggi tentang IAIN di Indonesia

Hidayatullah.com--
Beberapa hari lalu, Menteri RI Maftuh Basuni 
memberikan sinyal akan merubah kurikulum di perguruan tinggi Institut 
Agama Islam Negeri (IAIN). Sebagaimana diketahui, sorotan masayarakat 
terhadap lembaga kampus Islam ini dalam dua tahun terakhir datang dari 
mana-mana.

Bulan lalu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya 
mensekors dosennya yang bernama Sulhawi Ruba (51). Pasalnya, dosen 
Fakultas Dakwah ini membuat ulah tak wajar, yakni menginjak-injak lafaz
Allah?.

Sebelumnya, dalam acara penerimaan mahasiswa baru IAIN Sunan Gunung 
Djati Bandung diramaikan dengan pekikan takbir Anjing Hu Akbar!. Di 
IAIN Walisongo Semarang, sebuah jurnal mahasiswa menghalalkan
pernikahan sejenis.

Mengapa hal di atas terjadi di kampus IAIN atau Universitas Islam
Negeri (UIN)? Simak ulasan Adian Husaini, MA, kandidat doktor di
Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) Malaysia yang
juga penulis buku Hegemoni Kristen dalam Studi Islam di Perguruan
Tinggi (diterbitkan Gema Insani Press, Jakarta).
* 
Apa tanggapan Anda terhadap kasus dosen IAIN menginjak lafaz Allah?*

Sangat memprihatinkan. Bayangkan, jika yang melakukan adalah George W 
Bush, apa kira-kira reaksi umat Islam?

Tapi, saya sebenarnya tidak terkejut. Sudah banyak dosen yang punya 
logika seperti itu. Al-Qur`an disebut produk budaya; teks Al-Qur`an 
tidak suci; yang suci adalah maknanya. Ini cara pandang Kristen
terhadap Bibel-nya, yang sudah merasuk ke otak si dosen. Ini pula yang
diajarkan banyak dosen IAIN kepada mahasiswa.
* 
Sejauh pengamatan Anda, seberapa parah hal di atas melanda perguruan 
tinggi Islam seperti IAIN atau UIN?*

Parah. Rektor UIN Yogyakarta baru saja menerbitkan buku Islamic
Studies. 
Isinya memuja dan menjadikan pemikiran para pemikir liberal, seperti 
Nasr Hamid Abu Zayd, Mohammed Arkoun, Fazlur Rahman, Fatima Mernisi, 
Syahrur, sebagai rujukan, tanpa sikap kritis. Nasr Hamid yang di Mesir 
sudah divonis murtad dan banyak dikritik, di sini malah
diagung-agungkan.

UIN Yogyakarta juga pernah meluluskan tesis master yang terang-terangan
menyatakan Al-Qur`an tidak suci. IAIN Semarang pernah menerbitkan
jurnal yang secara habis-habisan menyerang Al-Qur`an dan mengatakan
Al-Qur`an adalah karangan Muhammad. Itu benar-benar sangat parah.

Mengapa hal seperti ini muncul di kampus Islam?

Karena kekurangtahuan dan kekurangseriusan dalam tradisi ilmu. Ketika 
menemukan teori baru yang âEURoeasal bedaâEUR? dengan tradisi pemikiran
Islam yang lama, lalu diadopsi begitu saja tanpa sikap kritis. Padahal,
pemikiran itu di negara asalnya sudah banyak dikritik.

*Seperti Anda tulis dalam buku, kurikulum di IAIN dan UIN sudah 
terhegemoni oleh Barat. Bisakah melepaskan diri dari hegemoni itu?*

Bisa, kalau mau dan berani, ada niat dan tekad. Tapi susah. Sekarang
ini yang penting bukan soal Barat atau Timur, tapi IAIN, UIN, dan
sebagainya harus serius mengembangkan studi Islam dan harus bisa setara
dengan studi Islam di Barat. Susahnya, Barat menyediakan beasiswa dan
bantuan yang begitu besar.

Saya tidak apriori dengan studi Islam di Barat. Banyak yang bisa 
dimanfaatkan, dan kita perlu belajar beberapa hal kepada mereka
(Barat), terutama dalam kelengkapan dan keseriusan penghimpunan
literatur. Tetapi tidak? dalam hal framework kajian Islam.

Para orientalis Yahudi-Kristen di Barat rata-rata mengkaji Islam bukan 
untuk beriman dan meyakini kebenaran Islam. Itulah sebabnya orang-orang
yang belajar kepada mereka itu ilmunya bertambah, tapi tidak makin
yakin dengan Islam, dengan Al-Qur`an, dan sunnah Nabi. Banyak yang
malah ragu dan menyebarkan keraguannya kepada para mahasiswa.

Kalau menurut saya, untuk apa orang belajar Islam tetapi malah 
menjadikan jauh dari Islam? Untuk apa belajar Ushuluddin tapi malah 
uculuddin (agamanya ucul, bahasa Jawa yang berarti lepas.
*
Menurut pengamatan Anda, apa yang menyebabkan lahirnya pemikiran aneh 
semacam itu?*

Paham relativisme pemikiran, relativisme tafsir, juga relativisme 
kebenaran atau sofisme. Ini produk dari model pendidikan Barat yang 
tidak meyakini kebenaran wahyu.

Saya berulang kali ketemu dengan dosen IAIN yang berpikiran seperti
ini. 
Menurutnya, akal manusia relatif, maka semua produknya adalah relatif, 
sehingga tidak ada tafsir tunggal, tidak ada kebenaran tunggal.
Semuanya relatif. Maka, tidak ada ayat yang qath'iy (pasti), semuanya
dzanny (relatif). Semuanya boleh berbeda.

*Adakah peran pihak luar?*

Sangat jelas. Ini bukan konspirasi, tetapi satu proram yang sangat 
jelas. Lihat bagaimana mudahnya dana-dana untuk studi dan pemikiran 
Islam gaya Barat itu dikucurkan kepada para akademisi di IAIN, maraknya
pemikiran tentang gender disebarkan. Memangnya semua bantuan itu gratis
dan amal shalih bagi mereka? Ada imbalan yang mereka harapkan.

Ada sebuah 

[ppiindia] Kita hanya tahu sekelumit sekali dari satu fakta atau kejadian.

2006-07-06 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH,

nech ada kirima buagus nech!
silah!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

Kisah Orang Tua Bijak


Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin,
semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik.
Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah
dilihat orang, begitu gagah, anggun dan kuat.
 

Orang-orang menawarkan harga amat tinggi untuk kuda jantan itu, tetapi
orang tua itu selalu menolak : Kuda ini bukan kuda bagi saya, katanya
: Ia adalah seperti seseorang. Bagaimana kita dapat menjual seseorang.
Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang
sahabat ? Orang itu miskin dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual
kuda itu.

 
Suatu pagi ia menemukan bahwa kuda itu tidak ada di kandangnya. Seluruh
desa datang menemuinya. Orang tua bodoh, mereka mengejek dia : Sudah
kami katakan bahwa seseorang akan mencuri kudamu. Kami peringatkan
bahwa kamu akan di rampok. Anda begitu miskin... Mana mungkin anda
dapat melindungi binatang yang begitu berharga ? Sebaiknya anda
menjualnya. Anda boleh minta harga apa saja. Harga setinggi apapun akan
dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang dan anda dikutuk oleh
kemalangan.


Orang tua itu menjawab : Jangan bicara terlalu cepat. Katakan saja
bahwa kuda itu tidak berada di kandangnya. Itu saja yang kita tahu;
selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana
Anda dapat ketahui itu ? Bagaimana Anda dapat menghakimi ?.
Orang-orang desa itu protes : Jangan menggambarkan kami sebagai orang
bodoh! Mungkin kami bukan ahli filsafat, tetapi filsafat hebat tidak di
perlukan. Fakta sederhana bahwa kudamu hilang adalah kutukan.
 

Orang tua itu berbicara lagi : Yang saya tahu hanyalah bahwa kandang
itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tidak tahu. Apakah itu
kutukan atau berkat, saya tidak dapat katakan.Yang dapat kita lihat
hanyalah sepotong saja. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti ?
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka orang itu gila. Mereka memang
selalu menganggap dia orang tolol; kalau tidak, ia akan menjual kuda
itu dan hidup dari uang yang diterimanya. Sebaliknya, ia seorang tukang
potong kayu miskin, orang tua yang memotong kayu bakar dan menariknya
keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk
membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia
sudah membuktikan bahwa ia betul-betul tolol.
 

Sesudah lima belas hari, kuda itu kembali. Ia tidak di curi, ia lari ke
dalam hutan. Ia tidak hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin
kuda liar bersamanya. Sekali lagi penduduk desa berkumpul sekeliling
tukang potong kayu itu dan mengatakan : Orang tua, kamu benar dan kami
salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami.
 

Jawab orang itu : Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja
bahwa kuda itu sudah balik. Katakan saja bahwa selusin kuda balik
bersama dia, tetapi jangan menilai. Bagaimana kalian tahu bahwa ini
adalah berkat ? Anda hanya melihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian
sudah mengetahui seluruh cerita, bagaimana anda dapat menilai ? Kalian
hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai
seluruh buku ? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan.
Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan ? Hidup ini begitu luas,
namun Anda menilai seluruh hidup berdasar! kan satu halaman atau satu
kata.Yang anda tahu hanyalah sepotong! Jangan katakan itu adalah
berkat. Tidak ada yang tahu. Saya sudah puas dengan apa yang saya tahu.
Saya tidak terganggu karena apa yang saya tidak tahu.
 

Barangkali orang tua itu benar, mereka berkata satu kepada yang lain.
Jadi mereka tidak banyak berkata-kata. Tetapi di dalam hati mereka tahu
ia salah. Mereka tahu itu adalah berkat. Dua belas kuda liar pulang
bersama satu kuda. Dengan kerja sedikit, binatang itu dapat dijinakkan
dan dilatih, kemudian dijual untuk banyak uang.
 

Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai
menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari
salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa
berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai. Kamu benar, kata mereka
: Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat.
Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan
sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk
membantumu... Sekarang kamu lebih miskin lagi. 
 

Orang tua itu berbicara lagi : Ya, kalian kesetanan dengan pikiran
untuk menilai, menghakimi. Jangan keterlaluan. Katakan saja bahwa anak
saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan ? Tidak ada yang
tahu. Kita hanya mempunyai sepotong cerita. Hidup ini datang

[ppiindia] Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan Orang Awam

2006-07-04 Terurut Topik Leo Imanov
Diskusi via Email antara Koordinator JIL (Ulil Abshar Abdalla) dengan
Orang Awam 


From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED]
Subject: ingin tahu
To: [EMAIL PROTECTED]

Salam sejahtera untuk Anda dan rekan2 semua. Saya ingin mengetahui
lebih mendalam tentang pemikiran Islam Liberal. Sejujurnya, saya adalah
orang yang awam, yang tidak pernah mengecam pendidikan formal yang
tinggi, baik dalam ilmu agama maupun umum. Saya hanya lulus SMA, pernah
sempat kuliah di PT dan D3 tapi semuanya putus di tengah jalan. Saya
lebih senang belajar mandiri (autodidak) terutama lewat membaca
buku-buku, baik buku umum, terutama buku agama (Islam). Oleh karena
saya orang awam, saya mengharap uraian Anda tidak dengan bahasa yang
sukar (njlimet). Sesuai dengan pesan Rasulullah saw: Berbicaralah
kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka! Saya rasa Anda
menerima Hadits di atas, karena Hadits tsb agaknya tidak bertentangan
dengan ilmu psikologi komunikasi modern. Dan setahu saya JIL menerima
hal yg demikian. Mudah2an Anda bersedia membagi pengetahuan dengan saya
yg awam ini dan terimakasih sebelumnya.

Wassalam,


YusufDate: Mon, 13 Dec 2004 10:45:36 -0800 (PST) 
From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED] 
Subject: Re: ingin tahu 
To: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED] 

Salam,
Silahkan mengunjungi situs JIL www.islamlib.com. Semua bahan-bahan yang
anda butuhkan tentang JIL ada di sana.

Selamat membaca!

UlilDate: Tue, 14 Dec 2004 17:03:34 -0800 (PST)


From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED]
Subject: tentang kalian
To: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED]

Setelah saya membuka-buka dan menelaah beberapa link dalam situs
islamlib (utamanya link Tentang Kami), saya akhirnya mengambil
kesimpulan mengenai Islam Liberal sbb: 

Islam Liberal adalah suatu bentuk penafsiran terhadap Islam secara
bebas dengan mengabaikan aqidah dan qaidah yang ada dalam Islam itu
sendiri. Sistim pemikiran seperti ini jelas bathil dan sesat. Kenapa
demikian? Begini logikanya:

a. Semua upaya penafsiran (pemikiran) sebebas apapun dia, tentu
menggunakan metode, kaidah atau proses berpikir tertentu; kalau tidak
demikian, itu bukan tafsir sebagai buah pikir melainkan lebih pantas
disebut ngawur, nglantur atau nglindur. Kesimpulannya, tidak ada
pemikiran yang bebas nilai, dia harus menggunakan kaidah berpikir
tertentu agar diakui sebagai buah dari suatu proses berpikir. 

b. Islam memiliki sejumlah nilai-nilai (aqidah dan qaidah) itu pasti
(dan itu diakui oleh JIL sendiri), terlepas dari adanya sejumlah
perbedaan pendapat terhadap beberapa materi dalam aqidah/qaidah
tersebut. Nilai-nilai itulah yang harus digunakan agar buah pemikiran
(penafsiran) kita terhadap Islam mendapat pengakuan sebagai bagian dari
Islam. Sebagaimana halnya sebuah karya ilmiah dalam bidang ilmu
tertentu, tidak akan mendapat pengakuan apa-apa bila tidak menggunakan
metode ilmiah yang sesuai dengan bidang pembahasan karya tersebut,
apakah itu fisika, sosiologi dan lainnya. 

c. Nah, karena JIL tidak menggunakan aqidah dan qaidah Islam secara
disiplin dan konsisten (kecuali yang sesuai dengan selera berpikirnya)
dalam melakukan penafsiran bagaimana mungkin layak untuk diterima
sebagai bagian dari Islam. Bahkan sudah sepantasnya kalau menurut Islam
- sekali lagi menurut Islam - JIL adalah sesat dan keluar dari Islam;
meskipun menurut pemikiran liberal sah-sah saja. Jadi, bertaubatlah!

Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Dan
peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri
tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri... (QS
6:70)

Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda
gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka maka pada hari (kiamat)
ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan
mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mendebat
ayat-ayat Kami. (QS 7:51)

Wassalam,


YusufDate: Sun, 19 Dec 2004 22:40:10 -0800 (PST)


From: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: tentang kalian
To: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED]

Salam,
Sebaiknya anda belajar dan membaca lebih banyak agar tidak mudah
menganggap bathil suatu ide.

Islam tidak membutuhkan orang-orang yang picik-pikiran dan suka
menyesatkan sesama Muslim.

Baca lagi dan baca lebih banyak lagi.

UlilDate: Mon, 20 Dec 2004 17:58:17 -0800 (PST)


From: yusuf anshar [EMAIL PROTECTED]
Subject: picik
To: Ulil Abshar-Abdalla [EMAIL PROTECTED]

Saya sangat setuju dengan anjuran anda utk banyak membaca (itu hobi
saya). Tapi tolong jawab pertanyaan saya: 

Apakah menerima semua pendapat atau tidak menolak satupun pendapat
adalah syarat utk terhindar dari picik-pikiran? 

Apakah tidak ingin dikatakan sesat bukan salah satu bentuk
picik-pikiran? 

Lebih jauh lagi (saya ingin tahu aqidah kaum liberal); apakah menurut
anda tidak ada dikhotomi antara haq dan bathil, benar dan salah, lurus
dan sesat?

Wassalam,


YusufDate: Mon, 20 Dec 2004 19:26:11 

[ppiindia] Dua Pilihan

2006-07-03 Terurut Topik Leo Imanov
Dua Pilihan

Pada sebuah jamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak
cacat, ayah dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan
satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri
acara itu.
 

Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu
topik:
Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala
proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna/ alami.
Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat
mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah,
bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku?

Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu.


Ayah tersebut melanjutkan: Saya percaya bahwa, untuk seorang anak
seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari
lahir, satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal
dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan dia

Kemudian ayah tersebut menceritakan kisah berikut:
Shay dan aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa
orang anak sedang bermain baseball. Shay bertanya padaku,Apakah kau
pikir mereka akan membiarkanku ikut bermain? Aku tahu bahwa kebanyakan
anak-anak itu tidak akan membiarkan orang-orang seperti Shay ikut dalam
tim mereka, namun aku juga tahu bahwa bila saja Shay mendapat
kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu akan memberinya semacam
perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh orang-orang
lain, diluar kondisi fisiknya yang cacat.

Aku mendekati salah satu anak laki-laki itu dan bertanya apakah Shay
dapat ikut dalam tim mereka, dengan tidak berharap banyak. Anak itu
melihat sekelilingnya dan berkata, kami telah kalah 6 putaran dan
sekarang sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat ikut dalam tim kami
dan kami akan mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada babak
kesembilan nanti'

Shay berjuang untuk mendekat ke dalam tim itu dan mengenakan seragam
tim dengan senyum lebar, dan aku menahan air mata di mataku dan
kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat kebahagiaan
seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam satu
tim.

Pada akhir putaran kedelapan, tim Shay mencetak beberapa skor, namun
masih ketinggalan angka. Pada putaran kesembilan, Shay mengenakan
sarungnya dan bermain di sayap kanan. Walaupun tidak ada bola yang
mengarah padanya, dia sangat antusias hanya karena turut serta dalam
permainan tersebut dan berada dalam lapangan itu. Seringai lebar
terpampang di wajahnya ketika aku melambai padanya dari kerumunan. Pada
akhir putaran kesembilan, tim Shay mencetak beberapa skor lagi. Dan
dengan dua angka out, kemungkinan untuk mencetak kemenangan ada di
depan mata dan Shay yang terjadwal untuk menjadi pemukul berikutnya.

Pada kondisi yg spt ini, apakah mungkin mereka akan mengabaikan
kesempatan untuk menang dengan membiarkan Shay menjadi kunci kemenangan
mereka? Yang mengejutkan adalah mereka memberikan kesempatan itu pada
Shay.

Semua yang hadir tahu bahwa satu pukulan adalah mustahil karena Shay
bahkan tidak tahu bagaimana caranya memegang pemukul dengan benar,
apalagi berhubungan dengan bola itu.

Yang terjadi adalah, ketika Shay melangkah maju kedalam arena, sang
pitcher, sadar bagaimana tim Shay telah mengesampingkan kemungkinan
menang mereka untuk satu momen penting dalam hidup Shay, mengambil
beberapa langkah maju ke depan dan melempar bola itu perlahan sehingga
Shay paling tidak bisa mengadakan kontak dengan bola itu.

 

Lemparan pertama meleset, Shay mengayun tongkatnya dengan ceroboh dan
luput. Pitcher tsb kembali mengambil beberapa langkah kedepan, dan
melempar bola itu perlahan kearah Shay. Ketika bola itu datang, Shay
mengayun kearah bola itu dan mengenai bola itu dengan satu pukulan
perlahan kembali kearah pitcher. Permainan seharusnya berakhir saat itu
juga, pitcher tsb bisa saja dengan mudah melempar bola ke baseman
pertama, Shay akan keluar, dan permainan akan berakhir.

Sebaliknya, pitcher tsb melempar bola melewati baseman pertama, jauh
dari jangkauan semua anggota tim. Penonton bersorak dan kedua tim mulai
berteriak, Shay, lari ke base satu! Lari ke base satu!. Tidak pernah
dalam hidup Shay sebelumnya ia berlari sejauh itu, tapi dia berhasil
melaju ke base pertama. Shay tertegun dan membelalakkan matanya.

Semua orang berteriak, Lari ke base dua, lari ke base dua!

Sambil menahan napasnya, Shay berlari dengan canggung ke base dua. Ia
terlihat bersinar-sinar dan bersemangat dalam perjuangannya menuju base
dua. Pada saat Shay menuju base dua, seorang pemain sayap kanan
memegang bola itu di tangannya. Pemain itu merupakan anak terkecil
dalam timnya, dan dia saat itu mempunyai kesempatan menjadi pahlawan
kemenangan tim untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dapat dengan
mudah melempar bola itu ke penjaga base dua. Namun pemain ini memahami
maksud baik dari sang pitcher, sehingga diapun dengan tujuan yang sama
melempar bola itu tinggi ke atas jauh melewati jangkauan penjaga base
ketiga. 

[ppiindia] JANGAN MERASA BENAR SENDIRI

2006-06-28 Terurut Topik Leo Imanov
bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.

dapet kiriman nech, bagi2 dech, silah!

wa bi-lLahi-ttaufiq wa-lhidayah, subhanaka-lLahumma wa bihamdiKa
asyhadu alla Ilaha illa Anta, astaghfiruKa wa atubu ilaiK. 
wassalamu 'alaikum

JANGAN MERASA BENAR SENDIRI

Ditulis Oleh
Abu Yahya Badrussalam Lc

Banyak orang ketika anda tegur kesalahan yang ia lakukan berkilah 
dengan mengatakan : sudahlah, jangan merasa benar sendiri ! 
sehingga menjadi pertanyaan pada benak banyak orang, apakah 
perkataan tersebut berasal dari wahyu ataukah hanya sebatas kilah 
yang tak beralaskan pada dalil ? Tentunya hal ini harus kita cermati 
secara seksama dengan hati yang dingin apakah ada ayat atau hadits 
atau pendapat para ulama yang mengatakan dengan perkataan tersebut. 

Cobalah kita buka surat An-Nisaa : 59

Artinya : Jika kamu berbeda pendapat tentang suatu perkara maka 
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rosul (assunnah) jika 
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.. 

Ayat ini dengan tegas mengatakan bahwa setiap perselisihan wajib 
dikembalikan kepada Allah dan RosulNya, Allah tidak mengatakan :

Jika kamu berselisih janganlah kamu merasa benar sendiri, atau 
kembalikan pada pendapat masing-masing. Akan tetapi Allah menyuruh 
untuk mengembalikannya kepada Al Qur'an dan sunnah, ini menunjukkan 
bahwa yang benar hanyalah yang berdasarkan Al Qur'an dan sunnah

Para sahabat senantiasa menyalahkan orang-orang yang mereka pandang 
salah dan tidak pernah diantara mereka yang mengatakan,  jangan 
merasa benar sendiri !

Seperti dalam suatu kisah yang diriwayatkan oleh Al-Lalikai dalam 
kitab Syarah I'tiqod Ahlissunnah dengan sanad yang shohih dan 
Addarimi dalam sunannya bahwa Ibnu Mas'ud mendatangi suatu kaum yang 
berdzikir berjama'ah dengan memakai kerikil dan berkata :Celaka 
kamu Umat Muhammad betapa cepatnya kebinasaan kalian….apakah kamu 
merasa diatas millah Muhammad ataukah kamu hendak membuka pintu 
kesesatan ? kemudian mereka berkata : sesungguhnya kami 
menginginkan kebaikan . Beliau berkata : Berapa banyak orang yang 
menginginkan kebaikan tapi ia tidak mendapatkannya (karena caranya 
salah, pen). dalam kisah tersebut tidak dikatakan : jangan kamu 
merasa benar sendiri.

Demikian pula para Tabi'in, disebutkan dalam kisah yang diriwayatkan 
oleh Al Baihaqi dalam sunannya,Abdurrozaq, Ad Darimi dan Ibnu Nashr 
bahwa Sa'id bin Musayyib melihat seorang laki-laki sholat setelah 
terbit fajar lebih dari dua roka'at lalu Sa'id melarangnya, 
kemudian orang itu berkata :  wahai Abu Muhammad, apakah Allah 
akan mengadzab saya gara-gara sholat ? beliau menjawab Tidak, tapi 
Allah akan mengadzabmu karena menyalahi sunnah. Tidak pula 
dikatakan padanya : jangan merasa benar sendiri.

Demikian pula Tabi'ut Tabi'in dan para ulama setelahnya. Senantiasa 
mereka membantah pendapat yang mereka pandang lemah atau salah tapi 
tidak ada satupun dari mreka yang mengatakan  jangan merasa benar 
sendiri. Disebutkan dalam kisah yang shohih bahwa Imam Asy Syafi'i 
mendebat Imam Ahmad dalam masalah hukum orang yang meninggalkan 
sholat, dimana Imam Ahmad berpendapat bahwa orang yang meninggalkan 
sholat kafir murtad dari agama Islam sedangkan Imam Asy Syafi'i 
tidak mengkafirkannya, tapi Imam Asy Syafi'i tidak pernah 
mengatakan :  jangan merasa benar sendiri tapi yang dikatakan oleh 
Imam Asy Syafi'i adalah : Tidaklah aku berdialog dengan seorangpun 
kecuali aku berkata : Ya Allah alirkanlah kebenaran pada lisan dan 
hatinya, jika kebenaran itu bersamaku,ia mau mengikutiku dan jika 
kebenaran itu ada padanya, aku akan mengikutinya.

Mereka juga menulis kitab-kitab bantahan terhadap bid'ah dan 
kesesatan, Imam Ahmad menulis kitab Arrodd alal Jahmiyyah (bantahan 
terhadap Jahmiyyah), Abu Dawud punya kitab Arrodd 'alal qodariyyah 
(bantahan terhadap Al Qodariyyah), Ad Darimi menulis kitab Roddu 
Utsman Ad Darimi 'ala Bisyir Al Marisi Adl Dlooll (bantahan Utsman 
Ad Darimi terhadap Bisyir Al Marisi yang sesat) dan banyak lagi 
kitab-kitab bantahan lainnya. Tidak ada satupun diantara mereka yang 
berkata : jangan merasa benar sendiri. Coba anda renungkan 
perkataan Abu Isma'il Abdullah bin Muhammad Al Anshori Pedang 
dihadapkan kepadaku sebanyak lima kali bukan untuk menyuruhku agar 
keluar dari keyakinanku, akan tetapi dikatakan kepadaku : Diamlah 
dari orang yang menyelisihmu !! aku tetap menjawab Aku tidak akan 
pernah diam ..

Merasa benar adalah fitrah manusia, buktinya jika engkau bertanya 
kepada orang yang mengatakan  Jangan merasa benar 
sendiri : Apakah anda merasa benar dengan perkataan tersebut ? 
tentu ia berkata : Ya, Dia sendiri merasa benar sendiri dengan 
pendapat tersebut lalu ia melarang orang lain merasa benar sendiri, 
jelas ini kontradiktif yang fatal.

Meluruskan Pemahaman
Sebagian orang ada yang berdalil dengan sebuah kisah yang 
diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa Nabi 

[ppiindia] Potret Kehariinian

2006-06-17 Terurut Topik Leo Imanov
 apa yang ada di balik itu semua.
Ada berita artis anu yang menceraikan istrinya, kita langsung berfikir bahwa 
dia suami yang jahat. Tidak, belum tentu Bu. Masalah rumah tangga adalah 
masalah yang terlalu kompleks untuk diliput di satu atau dua berita, dan satu 
perceraian hanya sebuah indikasi dari sebuah kehidupan rumah tangga. Hanya 
indikasi. Bisa banyak faktor yang menyebabkan sebuah perceraian, dan siapa tahu 
itu memang langkah yang benar.
Ibu masih memperhatikan juga. Kali ini agak merenung, agaknya mencerna apa yang 
aku sampaikan.
Kalau di kasus tadi, Bu. Di balik satu pembunuhan itu, ada banyak sekali 
kemungkinan lain yang memicu si ibu membunuh anak-anaknya. Kenapa hanya melihat 
pembunuhannya? Coba ibu juga pertimbangkan misalnya begini: wanita itu orang 
yang cerdas, pintar. Pernah melalui dua jurusan, Arsitektur dan Planologi, di 
universitasnya dengan IP tiga koma dua. Pinter kan?
Heeh.
Tapi setelah lulus, suaminya melarangnya bekerja. Padahal siapa tahu, dia 
sudah punya sebuah rencana besar setelah lulusnya. Tapi karena suaminya 
mengharuskannya tinggal di rumah, maka kehidupannya menjadi terasa seperti 
neraka buatnya. Ibu bisa bayangkan kalau orang sepintar itu, dengan semua 
potensi yang Allah berikan kepadanya, hanya dibolehkan suaminya untuk berurusan 
dengan dapur, cucian, setrikaan, dan mengasuh anak. Tentu akan frustrasi.
Iya juga.
Kemungkinan lain: si wanita menyadari bahwa ia harus melakukan semua itu, 
maksudnya meninggalkan apa yang bisa ia raih dengan potensinya, dan memilih 
jadi ibu rumah tangga, justru awalnya diniatkan sebagai sebuah bakti untuk 
suaminya dan anak-anaknya. Ini justru mulia kan? Hanya mungkin ia pada titik 
tertentu tidak kuat, dan terpiculah rasa frustrasinya.
Oke. Kamu benar. Kalau gitu, apa menurut kamu yang jahat justru suaminya?
Lho, bukan Bu. Bukan begitu. Jangan jadi menghakimi si suami karena cerita 
saya dong. Kemungkinan lain yang saya katakan tadi hanyalah sebagai sebuah 
gambaran, bahwa kita tidak bisa menghakimi suatu persoalan yang dialami manusia 
hanya melalui pengamatan yang sebentar saja, dalam jangka waktu tertentu. 
Karena kemungkinannya sangat luas.
Wartawan hanya menuliskan satu kejadian. Sebuah potret. Tapi pembaca seharusnya 
menjaga hatinya untuk tidak berprasangka buruk hanya karena satu kejadian saja. 
Itu hanya indikator, seperti speedometer mobil. Kita tidak bisa menilai seperti 
apa desain mesin mobilnya, sekuat apa bautnya, hanya dengan melihat 
speedometer-nya.
Menurut saya, wartawan seharusnya menjaga untuk tidak menggiring persepsi 
pembaca, dan Ibu sebagai pembaca harusnya juga tetap tangguh untuk menjaga 
persepsinya supaya tidak menjadi terpengaruh karena membaca berita.
Juga ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Kalau si A sekarang tingkah 
lakunya sedang menyebalkan, kita suka seterusnya bilang bahwa dia adalah orang 
yang menyebalkan. Padahal kan, dia menyebalkan hanya saat itu? Kemarin dia 
orang yang berbeda, dan besok pun dia orang yang berbeda. Sebaliknya, kalau si 
B orang yang sangat menyenangkan, itu yang kita potret saat itu. Besok dia akan 
berubah, dan kemarin dia adalah sosok yang berbeda. Bu, kita tidak akan pernah 
tahu bagaimana seseorang secara keseluruhan, walaupun itu dari seorang ibu 
terhadap anaknya.
Hiduplah dalam kehariinian. Persepsi kita mengenai hari ini, jangan 
diperpanjang ke arah kemarin dan besok. Jangan terlampau menggeneralisasi 
segala sesuatu, supaya bisa berprasangka baik. Supaya hati kita tetap netral. 
Yesterday has passed, tomorrow is another day. We live our life today, Bu.
Kali ini ibu mengangguk-angguk.
Kita bukan hakim, Bu. Kalau kita hakim, kita wajib memberikan keputusan, 
karena itu adalah tanggung jawabnya. Tapi kita kan bukan hakim? Untuk apa kita 
mengambil tanggung jawab untuk memberi sebuah penghakiman, kalau nanti jadi 
bahan pertanggungjawaban kita setelah mati? Walaupun itu hanya sebuah 
penghakiman yang di ujungnya berlaku bagi diri kita sendiri.
Setiap diri kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai 
pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Kita, paling tidak, adalah 
pemimpin bagi diri kita sendiri. Ummat yang terkecil yang harus kita 
pertanggungjawabkan kelak, ya diri kita ini.
Jakarta, 16 Juni 2006, 15:18.
 
Fa maadza ba'da-lhaqq, illa-dl_dlalaal

Leo Imanov
Abdu-lLah
AllahsSlave 

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Feed a village from your office.  Donate at GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/QhDZaC/GPaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia

[ppiindia] Bingkisan Kasih untuk si Buah Hati

2006-05-08 Terurut Topik Leo Imanov



bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH
bagi2 kiriamn nech, silah!

Bingkisan Kasih untuk si Buah Hati

Setiap anak yang dilahirkan adalah atas dasar Islam dan inilah yang
dimaksud dengan fithrah dalam firman Allah Ta’ala berikut ini,

“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang hanif (tauhid). Fithrah
(ciptaan) Allah, yang Allah telah fithrahkan (ciptakan) manusia atas
dasar fithrah tersebut. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah
agama yang lurus akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS.
Ar Rum : 30)

Berkata Imam al Bukhari, “Al Fithrah yakni Islam” (Kitab Fathul Baari’
no. 4775). Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa pendapat yang paling
masyhur tentang arti fithrah adalah al Islam. Dan berkata pula Imam
Ibnu Qayyim, “Bahwa kaum salaf tidak memahami lafazh fithrah kecuali al
Islam” (Kitab Fathul Baari no. 1385)

Demikian pula dengan sabda Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berkaitan
dengan masalah fithrah ini. Dari Abu Hurairah ra., Nabi ShallallaHu
‘alaiHi wa sallam bersabda,

“Kullu mauludin yuuladu ‘alal fithrah, fa-abawaaHu yuHawwidaaniHi aw
yunashshiraaniHi aw yumajjisaaniHi” yang artinya “Setiap anak
dilahirkan atas dasar fithrah (al Islam), kemudian kedua orangtuanyalah
yang menjadikannya Yahudi atau Nashara atau Majusi” (HR. al Bukhari no.
1358, Muslim 8/52-54 dan lainnya)

Maka dari itu ketika sang buah hati lahir ke dunia dari rahim ibu yang
muslimah maka hendaknyalah kaum muslimin memberikan suatu bingkisan
yang istimewa untuknya yaitu bingkisan yang indah yang sesuai dengan
sunnah Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam agar keberkahan yang
banyak tercurah kepadanya.

Adapun sunnah – sunnah yang mulia berkaitan dengan kedatangan sang buah
hati adalah sebagai berikut :

Pertama : Memberikan nama kepada anak pada hari pertama atau hari
ketujuh.

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam
bersabda,

“Telah dilahirkan untukku semalam seorang anak laki – laki, maka aku
namakan dia dengan nama bapakku yaitu Ibrahim” (HR. Muslim 7/76)

Imam Nawawi mengatakan bahwa di dalam hadits tersebut diperbolehkan
memberi nama kepada anak pada hari kelahirannya dan juga diperbolehkan
memberi nama dengan nama para Nabi (Kitab Syarah Muslim)

Dari Samurah bin Jundub ra., Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam
bersabda,

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih (kambing) untuknya
pada hari ketujuh dan dicukur rambut(nya) dan diberi nama” (HR. Abu
Dawud no. 2838, at Tirmidzi no. 1522, An Nasai no. 4231, Ibnu Majah no.
3165 dan lainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Irwaa-ul
Ghalil no. 1165)

Sedangkan nama yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah Abdullah dan
Abdurrahman, sebagaimana sabda Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa
sallam,

“Sesungguhnya nama – nama kamu yang paling dicintai Allah ialah
Abdullah dan Abdurrahman” (HR. Muslim 6/169)

Kedua : Memberikan kabar gembira kepada kaum muslimin

Karena kabar gembira itu dapat menggembirakan dan menyenangkan seorang
hamba, maka seorang muslim disunnahkan segera menyampaikan dan
memberitahukan kabar gembira kepada saudaranya, sehingga ia menjadi
senang karenanya (Lihat Tuhfah al Wadud oleh Ibnul Qayyim al Jauziyyah)

Allah Ta’ala berfirman,

“Maka Kami pun memberi kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang
anak yang penyabar” (QS. Ash Shaffat : 101)

“Dan mereka memberikan kabar gembira kepadanya dengan lahirnya seorang
anak yang alim (Ishaq)” (QS. Adz Dzariyat : 28)

“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(beroleh) seorang anak yang bernama Yahya” (QS. Maryam : 7)

Ketiga : Mentahniknya ketika lahir atau sehari sesudahnya.

Tahnik adalah menguyah sesuatu kemudian meletakan/memasukkan ke mulut
bayi lalu menggosok – gosokkan ke langit – langit (mulut)nya (Fathul
Baari Kitabul ‘Aqiqah). Menurut Imam an Nawawi tahnik ini termasuk
sunnah Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam dengan kesepakatan ulama
(Syarah Muslim Kitabul Adab).

Dalilnya adalah dari Abu Musa ra., ia berkata,

“Telah dilahirkan untukku seorang anak laki – laki. Lalu aku membawanya
kepada Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam, kemudian beliau menamakannya
Ibrahim, lalu beliau mentahniknya dengan sebuah kurma dan mendoakan
keberkahan untuknya, lalu menyerahkannya kepadaku (kembali)” (HR. al
Bukhari no. 5467 dan Muslim 6/175)

Keempat : Mendoakannya setelah ditahnik

Yaitu mendoakan keberkahan untuknya ketika anak itu lahir dan waktunya
sesudah tahnik sebagaimana hadits sahabat Abu Musa ra sebelumnya.
Adapun lafazh doanya adalah,

“BaarakallaHu fiHi” yang artinya “Semoga Berkah Allah kepadanya” atau
“AllaHumma baarik fiih” yang artinya “Ya Allah berkahilah ia” (Kitab
Fathul Baari’ no. 3909 oleh Al Hafizh Ibnu Hajar) 

Yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan dan banyaknya
kebaikan (Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid oleh Syaikh Utsaimin).

Kelima : Mengadakan ‘Aqiqah 

[ppiindia] how Muslims regard non-Muslims,

2006-05-08 Terurut Topik Leo Imanov



We want to know in detail how Muslims regard non-Muslims, and how they
should deal with them according to Islamic sharee’ah? 

Answer : 

Praise be to Allaah. 

1- Islam is the religion of mercy and justice.

2- Muslims are commanded to call non-Muslims to Islam with wisdom
and beautiful preaching and by debating in a manner that is better.
Allaah says (interpretation of the meaning):

“And argue not with the people of the Scripture (Jews and Christians),
unless it be in (a way) that is better (with good words and in good
manner, inviting them to Islamic Monotheism with His Verses), except
with such of them as do wrong”

[al-‘Ankaboot 29:46]

3- Allaah does not accept any religion other than Islam. Allaah
says (interpretation of the meaning):

“And whoever seeks a religion other than Islam, it will never be
accepted of him, and in the Hereafter he will be one of the losers”

[Aal ‘Imraan 3:85]

4- The Muslims should give the kaafirs the opportunity to hear the
words of Allaah. Allaah says (interpretation of the meaning):

“And if anyone of the Mushrikoon (polytheists, idolaters, pagans,
disbelievers in the Oneness of Allaah) seeks your protection then grant
him protection so that he may hear the Word of Allaah (the Qur’aan) and
then escort him to where he can be secure”

[al-Tawbah 9:6]

5- The Muslims should differentiate between different kinds of
kaafirs in their dealings with them. They should make peace with those
who make peace, and wage war against those who wage war, and wage jihad
against those who stand in the way of spreading the message of Islam
and causing it to prevail of earth. 

6- With regard to matters of love and hate in the heart, the
Muslims’ attitude towards non-Muslims is based on the latter’s attitude
towards Allaah. If they worship Allaah and do not associate anything in
worship with Him, then they love them. If they associate others in
worship with Him, or disbelieve in Him, or worship others alongside
Him, or are hostile towards His religion and hate the truth, then it is
obligatory to hate them in our hearts.

7- Hating them in our hearts does not mean that we should oppress
or mistreat them under any circumstances, because Allaah said to His
Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him), describing what
his attitude should be towards the People of the Book:

“and I am commanded to do justice among you. Allaah is our Lord and
your Lord. For us our deeds and for you your deeds”

[al-Shoora 42:15 – interpretation of the meaning]

even though he is a Muslim and they are following Judaism or
Christianity.

8- The Muslims believe that it is not permissible, under any
circumstances whatsoever, for a Muslim to mistreat a non-Muslim who is
not hostile towards Islam; so the Muslim should not commit aggression
against him, or frighten him, or terrorize him, or steal his wealth, or
embezzle him, or deprive him of his rights, or deny him his trust, or
deny him his wages, or withhold from him the price of his goods when
buying from him or withhold the profits of a partnership if he is in a
business partnership with him.

9- The Muslims believe that it is obligatory upon the Muslims to
honour treaties or agreements made with a non-Muslim party. If a Muslim
has agreed to their conditions when seeking permission to enter their
country (i.e., a visa) and has promised to adhere to that, then it is
not permissible for him to commit mischief in their land, to betray
anyone, to steal, to kill or to do any destructive action, and so on.

10-The Muslims believe that in the case of non-Muslims who wage war
against them and drive them out of their homes, or help others to do
so, it is permissible for Muslims to shed the blood of these
non-Muslims and confiscate their wealth.

11-The Muslims believe that it is permissible for a Muslim to treat
kindly those non-Muslims who are not hostile, whether by offering
financial help, feeding the hungry, giving them loans if needed or
interceding with regard to permissible matters, or speaking kindly to
them or returning their greetings, and so on. Allaah says
(interpretation of the meaning):

“Allaah does not forbid you to deal justly and kindly with those who
fought not against you on account of religion nor drove you out of your
homes. Verily, Allaah loves those who deal with equity”

[al-Mumtahanah 60:8]

12-There is no reason why Muslims should not cooperate with non-Muslims
with regard to establishing truth and combating falsehood, to support
the oppressed and ward off danger from mankind, such as cooperating to
fight pollution or to protect the environment, or to combat epidemic
diseases and so on. 

13-The Muslims believe that there are differences between Muslims and
non-Muslims in specific rulings such as diyah (blood money),
inheritance, marriage, guardianship in marriage, entering Makkah etc.,
as is explained in the books of Islamic fiqh (jurisprudence). This is
based on the commands of Allaah and His Messenger Muhammad (peace and
blessings of 

[ppiindia] siapa KARTINI? dari kegelapan menujut cahaya

2006-04-30 Terurut Topik Leo Imanov



bismi-lLah wa-lhamdu li-lLah wa-shshalatu wa-ssalamu 'ala rasuli-lLah
wa 'ala alihi wa ashhabihi wa ma-wwalah, 
amma ba'd, assalamu 'alaikum wa rahmatu-lLahi wa barakatuH.
ada kiriman buaguuus dech, bagi2 yah, silah:

DOOR DUITERNIS TOT LICHT 
(Habis Gelap Terbitlah Terang) 
Taken From: Permata, Bogor 

Tinta sejarah belum lagi kering menulis namanya, namun wanita-wanita
negerinya sdh terbata-bata membaca cita-citanya. Tujuh tahun yg lalu
namanya kembali mencuat ke permukaan setelah seorang sejarawan
Indonesia mempermasalahkan gelar kepahlawanannya. Lepas dari kaitan
itu, kita tak perlu mempermasalahkan dia benar atau salah atau
pantaskah ia mendapat gelar pahlawan atau tdk, yg pasti sejarah hrs
diungkapkan baik dan buruknya  terserah kpd pendengar sejarah utk
menilai dan berinterpretsi thd sejarah tsb. 

Kartini tdk dapat diartikan lain kecuali sesuai dgn apa yg tersirat dlm
kumpulan suratnya; DOOR DUISTERNIS TOT LICHT, yg terlanjur diartikan
oleh Armijn Pane sbg, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sedangkan Prof.
Dr. Haryati Soebadio, Dirjen Kebudayaan Depdikbud, yg notabene cucu RA
Kartini mengartikannya sbg Dari gelap menuju cahaya, yg kalau kita
lihat dalam Al Qur'an akan tertulis sbg, Minadz Dzulumaati Ilaan
Nuur. Ini merupakan inti ajaran Islam yg membawa manusia dari
kegelapan menuju cahaya (iman). 

Kartini ada dlm proses kegelapan menuju cahaya, tapi cahaya itu belum
sempurna menyinari krn terhalang oleh usaha westernisasi. Kartini yg
dikukung oleh adat dan dituntun oleh Barat telah mencoba meretas jalan
menuju ke tempat yg terang. Dan apakah yg kita lakukan kini merupakan
langkah-langkah maju ataukah surut ke belakang...? 

KARTINI: IBU ADALAH SEKOLAH BAGI ANAK-ANAKNYA. 

Berapa banyak dewasa ini jabatan dan kedudukan penting yg pada mulanya
dipegang oleh kaum pria kini dipegang oleh kaum wanita? Berapa banyak
pula jumlah pekerjaan yg dimasuki oleh kaum wanita sehingga banyak kaum
pria yg hrs kehilangan pekerjaannya? 

Seorang wanita sekalipun tdk bekerja maka ia tdk akan kehilangan
nafkahnya, krn ia hidup dari tanggungan hidup suaminya. Tapi apa
artinya jika seorang pria kehilangan pekerjaannya? Maka mulut yg ada
dibelakangnya, yaitu mulut istri dan anak-anaknya akan tetap menganga
menanti kehadirannya, mengharapkan sesuatu yg dibawanya. Apa jadinya
negeri ini jika kaum prianya menganggur? Kalau bukan petaka, tentu
paling tdk negeri ini menjadi Lembah Amazone. 

Padahal wanita lebih diperlukan sbg sekolah bagi anak-anaknya. Dan
bukan sbg kuda beban atau ayam-ayam pengais yg tertatih-tatih dan
tersuruk-suruk menanggalkan pribadinya yg asli. Kartini tdk pernah
mengimpikan wanita-wanita sesudah generasinya menjadi bebas tanpa
kendali atau merebut hak lelaki hingga mengingkari fitrahnya. 

SURAT KEPADA STELLA 
(tertanggal 18 Agustus 1899) 

Sesungguhnya adat sopan santun kami orang Jawa amatlah rumit. Adikku
hrs merangkak, bila hendak berlalu di hadapanku. kalau adikku duduk di
kursi, saat aku lalu, hrslah ia turun duduk di tanah dengan menundukkan
kepala sampai aku tak terlihat lagi. Mereka hanya boleh menegurku dgn
bahasa kromo inggil. Tiap kalimat haruslah diakhiri dgn sembah. 

Berdiri bulu kuduk, bila kita berada dlm lingkungan keluarga Bumiputera
yg ningrat. Bercakap-cakap dgn orang lain yg lebih tinggi derajatnya
haruslah perlahan-lahan, jalannya melangkah pendek-pendek, gerakannya
lambat-lambat spt siput. Bila berjalan cepat dicaci orang, disebut sbg
kuda liar. Peduli apa aku dgn segala tata cara itu... Segala peraturan
itu buatan manusia dan menyiksa diriku saja. Kamu tdk dapat
membayangkan bagaimana rumitnya etiket keningratan di dunia Jawa itu. 

Tapi sekarang mulai dgn aku, antara kami (Kartini, Roekmini dan
Kardinah) tdk ada tatacara itu lagi. Perasaan kami sendirilah yg akan
menunjukkan atau menentukan sampai batas mana cara liberal itu boleh
dijalankan. 

Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan pikiran
(fikroh), dan keningratan budi (akhlaq). Tdk ada manusia yg lebih gila
dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat org membanggakan asal
keturunannya. Apakah berarti sdh beramal sholeh org yg bergelar macam
Graaf atau Baron..? Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yg picik
ini... 

Sebelum kita melanjutkan surat-surat Kartini yg lain ada baiknya kita
melihat sahabat pena Kartini yg merupakan musuh-musuh dlm selimut yg
berusaha mempengaruhi Kartini dgn cara dan pahamnya masing-masing. 

Mereka itu adalah: 

1. Mr. J.H Abendanon 
Datang ke Hindia tahun 1900. Diutus oleh pemerintah Belanda utk
melaksanakan politik Ethis. Tugasnya adalah sbg Direktur Departemen
Pendidikan, Agama dan Kerajinan. Karena masih baru, ia meminta nasehat
teman sehaluan politiknya yaitu Snouck Hurgronje. Snouck memiliki
konsepsi politik Asosiasi, menurutnya memasukkan peradaban Barat dlm
masyarakat pribumi adalah cara yg paling ampuh utk membendung dan
mengatasi Islam di Hindia Belanda. Tapi tdk mungkin mempengaruhi rakyat
sebelum kaum ningratnya dibaratkan. Sesudah itu akan semakin mudah

[ppiindia] Benarkah Orang Baik Belum Tentu Masuk Surga?

2005-12-21 Terurut Topik Leo Imanov
 Qur#8217;an dan hadits, akan kita temukan bahwa Allah
mensyaratkan aqidah Islam yang benar sebelum segala amal ibadahnya
diterima.  Aqidah Islam diwujudkan dalam bentuk syahadat hati dan
lisan.
   
  Aqidah adalah apa yang diyakini seseorang, bebas dari keraguan.
Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan
sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Aqidah merupakan perbuatan
hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.  Aqidah
Islam merupakan syarat pokok menjadi seorang mukmin, dan merupakan
syarat sahnya semua amal kita.  Untuk memperoleh aqidah yang lurus kita
perlu mempelajari dan memahami sifat-sifat Allah dan apa-apa yang
disukai dan dibenci Allah.  Tanpa aqidah yang lurus maka amal ibadah
kita tidak diterima-Nya. Salah satu hal yang paling dibenci Allah SWT
adalah syirik, yaitu mensejajarkan diri-Nya dengan makhluk atau benda
ciptaan-Nya. Allah berfirman, #8220;Jika kamu mempersekutukan (Tuhan),
niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang yang
merugi#8221; (QS, Az-Zumar: 65).
   
  Aqidah adalah tauqifiyah, artinya tidak bisa ditetapkan kecuali
dengan dalil, dan tidak ada medan ijtihad atau berpendapat didalamnya.
Sumbernya hanya al-Qur#8217;an dan as-Sunnah, sebab tidak ada yang
lebih mengetahui tentang sifat-sifat Allah selain Allah sendiri.  
Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan
ta#8217;at kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-Malaikat-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari akhir, taqdir baik dan buruk dan
mengimani seluruh apa-apa yang sudah shahih tentang Prinsip-Prinsip
Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang
menjadi ijma#8217; (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh
berita-berita qath#8217;i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara
amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-Qur-an dan as-Sunnah yang
shahih serta ijma#8217; Salafush Shalih.
   
  Begitu pentingnya aqidah dalam Islam, sehingga pelurusan aqidah
adalah dakwah yang pertama-tama dilakukan para rasul Allah, setelah itu
baru mereka mengajarkan perintah agama (syariat) yang lain.  Didalam Al
Qur#8217;an, surat Al-A#8217;raf ayat 59, 65, 73 dan 85, tertulis
beberapa kali ajakan para nabi, #8220;Wahai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan selain-Nya#8221;.   Dengan demikian ilmu
Tauhid sebagai ilmu yang menjelaskan aqidah yang lurus, merupakan ilmu
pokok yang harus dipahami sebaik mungkin oleh setiap umat Islam yang
ingin memperdalam ilmu agamanya.  Tanpa aqidah yang benar seseorang
akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang lama kelamaan
akan menutup pandangannya dan menjauhkannya dari jalan hidup
kebahagiaan.  Tanpa aqidah yang lurus seseorang akan mudah dipengaruhi
dan dibuat ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan keimanan kita.
   
  Wallahu a#8217;lam bish shawab.
   
  Wassalam,
  Abdi


Leo Imanov 

Abdu-lLah
AllahsSlave







___ 
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre. http://uk.security.yahoo.com




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today!
http://us.click.yahoo.com/t7dfYD/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





  1   2   >