Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)
Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan menjelekan anak, semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan kejelekan masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan sudah saling mengerti bila anak anak nya suka ribut :o), dengan kata lain menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan keempat orang tua tidak membela anak anak nya. Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan agar si anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua yang suka menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi karena terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan tujuan agar sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang menjelekan nya orang lain. Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 anak gue payah, math nya dapat 5 anak gue mathnya dapat 5 anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik. Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda akibatnya terhadap si anak. sur. http://indolobby.blogspot.com - Original Message - From: Lim Wiss Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ? Bukankah itu bodoh? Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan. Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya dari ortu, orang lain khan tdk akan respek
Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.))
ABS-tjek, Memang juga, dalam idealisme budaya Tionghoa, buat apa jadi manusia, kalau poet-hauw (bu xiao ä¸å, tidak berbakti), poet-sin (bu xin ä¸ ä¿¡, tidak bisa dipercaya), poet-tiong (bu zhong ä¸å¿ , tidak setia), poet-gie (bu yi ä¸ç¾©, tidak bisa bertindak benar)??? Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED]: Hauw-djie, yang penting kita hidup jangan sampai poet-hauw, poet- sin, poet-tiong, poet-gie ya, he he he... Wasalam. -- - Original Message - From: David Kwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 07, 2008 9:51 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Ko Ophoeng dan RRS yb, Owe ingin menambahkan. U-Hao æå dan Put-Hao ä¸å (bukan Pu-Hao) itu istilah Hokkian; Mandarinnya You Xiao dan Bu Xiao. Hao (Hokkian selatan) = Xiao (Mandarin) = sering diterjemahkan sebagai bakti (anak kepada orangtua) dan kedua istilah itu sebagai âberbaktiâ atau âtidak berbaktiâ (kepada orangtua). Bahasa Inggris mencoba menerjemahkan Xiao sebagai âfilial pietyâ. Tapi pengertian Hao/Xiao lebih dari sekadar âberbaktiâ. Untuk itu mohon penjelasan dari para qianbei dan rrs yang lebih paham tentang Hao/Xiao. Dalam budaya Tionghoa Put Hao (Bu Xiao) itu perbuatan yang sangat nista. Bila dikatakan oleh orangtua bahwa sang anak put hao, maka ucapan itu dapat dikatakan bernada kutukan. Oleh sebab itu kata-kata itu yang tidak sembarang diucapkan orangtua yang mengerti, seberapa geramnya pun orangtua kepada perbuatan sang anak. Ajaran tentang Hao diwariskan secara turun-temurun dan dimanifestasikan terutama dalam hao selama orangtua masih hidup, pada waktu orangtua meninggal dan setelah orangtua meninggal. Pada waktu orangtua masih hidup, dengan selalu menyenangkan hati orangtua dan tidak pernah membuat hati mereka berduka. Pada waktu orangtua meninggal, antara lain, dengan menyelenggarakan upacara pemakaman yang pantas, mengenakan pakaian berkabung, menyediakan petimati dan makam yang baik, dan berkabung (toa-ha 帶å) selama waktu tertentu. Setelah orangtua meninggal, dengan menyembahyanginya pada waktu-waktu tertentu. Karena begitu tingginya nilai Hao dalam budaya Tionghoa, maka dalam film-film yang berlatar budaya Tionghoa tidak pernah/sangat jarang ditampilkan anak yang melawan orangtuanya, bahkan gurunya sekalipunn. Kadang kita sampai dibuat terharu melihat bagaimana pun marahnya orangtua kepada anak, anak tetap tidak melawan. Sampai akhirnya orangtuanya sadar akan sikapnya yang âketerlaluanâ kepada sang anak. Sebuah film yang dibintangi Jet Li (saya lupa judulnya) berkisah tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang sampai harus menjajakan dirinya kepada orang asing di Shanghai tempo doeloe. Bukan main marahnya sang ayah yang penarik rickshaw (langchia 人è») mengetahui perbuatan sang anak yang dianggapnya terlalu nista, yang sampai dipermainkan orang asing di depan matanya. Sang ayah sampai tega mengusir sang anak dari rumahnya, namun sambil menangis dengan memeluki kaki sang ayah sang anak berulang-ulang memohon ampun. Akhirnya sang ayah sadar setelah ditengahi oleh Jet Li. Di sinilah kita melihat betapa tingginya nilai Hao dalam pandangan budaya Tionghoa. Ini hanya sekadar contoh. Jadi, pengertian Hao å di sini bukan Hao 好 dalam âdialekâ Mandarin yang artinya âbaikâ. Dalam dialek Hokkian selatan Hao Mandarin dilafalkan Ho. Kiongchiu, DK
[budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/08/0152443/makam.souw.beng.kong.situs.sejarah.yang.dilupakan if (typeof YAHOO == undefined) { var YAHOO = {}; } YAHOO.Shortcuts = YAHOO.Shortcuts || {}; YAHOO.Shortcuts.hasSensitiveText = true; YAHOO.Shortcuts.sensitivityType = [illegal, adult]; YAHOO.Shortcuts.doUlt = false; YAHOO.Shortcuts.location = us; YAHOO.Shortcuts.document_id = 0; YAHOO.Shortcuts.document_type = ; YAHOO.Shortcuts.document_title = Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan; YAHOO.Shortcuts.document_publish_date = ; YAHOO.Shortcuts.document_author = [EMAIL PROTECTED]; YAHOO.Shortcuts.document_url = ; YAHOO.Shortcuts.document_tags = ; YAHOO.Shortcuts.document_language = indonesian; YAHOO.Shortcuts.annotationSet = { lw_1223447227_0: { text: Makam, extended: 0, startchar: 142, endchar: 146, start: 142, end: 146, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.870611, relScore: 17.5369, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId: Makam, relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan KOMPAS/M CLARA WRESTI, metaData: { visible: true } }, lw_1223447227_1: { text: Beng, extended: 0, startchar: 153, endchar: 156, start: 153, end: 156, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.722973, relScore: 4.29309, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId: Bachelor_of_Engineering, relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images, metaData: { visible: false } }, lw_1223447227_2: { text: Kompas Images, extended: 0, startchar: 815, endchar: 827, start: 815, end: 827, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 1, relScore: 0, type: [shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http], category: [IDENTIFIER], wikiId: , relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images Makam Kapiten Pertama Souw Beng Kong, yang diimpit rumah tinggal, metaData: { linkHref: http://www.kompasimages.com/;, linkProtocol: http, linkRel: nofollow, linkTarget: _blank, visible: true } }, lw_1223447227_3: { text: Belanda, extended: 0, startchar: 1782, endchar: 1788, start: 1782, end: 1788, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.907866, relScore: 27.7461, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId: Orang_belanda, relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: Kong (1580-1644). Dia adalah Kapiten I yang dipilih Gubernur Jenderal Belanda JP Coen untuk menjaga ketertiban saat Belanda hijrah dari Banten, metaData: { visible: true } }, lw_1223447227_4: { text: Banten, extended: 0, startchar: 1848, endchar: 1853, start: 1848, end: 1853, extendedFrom: , predictedCategory: MUSIC-ARTIST, predictionProbability: 0.142857, weight: 0.732267, relScore: 13.8258, type: [shortcuts:/us/instance/place/id/propinsi], category: [PLACE], wikiId: Banten, relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: Belanda JP Coen untuk menjaga ketertiban saat Belanda hijrah dari Banten ke Batavia pada tahun 1619. Dia yang menjadi pemimpin masyarakat, metaData: { geoArea: 8955.05, geoCountry: Indonesia, geoIsoCountryCode: ID, geoLocation: (105.96637, -6.3974099), geoName: Banten, geoPlaceType: Propinsi, geoState: Banten, type: shortcuts:/us/instance/place/id/propinsi, visible: false } }, lw_1223447227_5: { text: Universitas Tarumanegara, extended: 0, startchar: 3977, endchar: 4000, start: 3985, end: 4008, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.950929, relScore: 17.9416, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId: , relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: pada tahun 2002, ketika Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Universitas Tarumanegara, Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia, Indonesia Tionghoa, dan Masyarakat Marga, metaData: { visible: true } }, lw_1223447227_6: { text: Humas, extended: 0, startchar: 5914, endchar: 5918, start: 5934, end: 5938, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.836356, relScore: 20.9436, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId: , relatedWikiIds: [], relatedEntities: [], showOnClick: [], context: hanya menjadi kerja keras yayasan ini saja. Mengutip mantan Kepala Humas DKI Jakarta Syariful Alam, \u00e2\u0080\u009dKalau Jawa Tengah dan Jawa Timur, metaData: { visible: true } }, lw_1223447227_7: { text: Jawa Tengah, extended: 0, startchar: 5954, endchar: 5964, start: 5976, end: 5986, extendedFrom: , predictedCategory: , predictionProbability: 0, weight: 0.735672, relScore: 20.212, type: [shortcuts:/concept], category: [CONCEPT], wikiId:
RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)
Kalau kata-kata bung Sur sich sifatnya merendah. Tapi kata - kata yang keluar dari ortu itu spt : Dasar anak tidak berguna, kami sbg ortu jadi miskin gara-gara besarin kamu, sekolahkan kamu. Dasar bego! Sudah sekolah tinggi tetap aja miskin. Tiru si A yang tidak kuliah bisa bawa ortu jalan - jalan ke luar negeri Atau Anak saya si A begonya luar biasa Ia pernah tidak naik kelas. Saya sampai miskin gara-gara sekolahin dia biar ia bisa dapat gaji gede. Sekarang saya menyesal Uang saya habis, tetap aja ia tidak bisa bawa saya jalan-jalan ke luar negeri Dampaknya banyak anak muda sekarang tidak suka tinggal bareng dengan ortu setelah menikah. Apa reaksi cucunya melihat bapaknya dimaki-maki kakek atau neneknya di depan banyak orang? Sekedar renungan bagi orang tua yang masih suka merasa anak itu sebagai investasi di hari tua :-) Rgds, Lim Wiss _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gsuryana Sent: Wednesday, October 08, 2008 1:06 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan menjelekan anak, semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan kejelekan masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan sudah saling mengerti bila anak anak nya suka ribut :o), dengan kata lain menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan keempat orang tua tidak membela anak anak nya. Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan agar si anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua yang suka menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi karena terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan tujuan agar sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang menjelekan nya orang lain. Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 anak gue payah, math nya dapat 5 anak gue mathnya dapat 5 anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik. Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda akibatnya terhadap si anak. sur. http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com - Original Message - From: Lim Wiss mailto:[EMAIL PROTECTED] Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ? Bukankah itu bodoh? Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan. Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya dari ortu, orang lain khan tdk akan respek
Re: Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.))
Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar ini dari kitab 3 huruf (三字经) sanzijing: 玉不琢 不成器 人不学 不知义 yu bu zhuo, bu cheng qi ren bu xue, bu zhi yi batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran KH --- On Wed, 10/8/08, David Kwa [EMAIL PROTECTED] wrote: From: David Kwa [EMAIL PROTECTED] Subject: Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 1:18 PM ABS-tjek, Memang juga, dalam idealisme budaya Tionghoa, buat apa jadi manusia, kalau poet-hauw (bu xiao 不孝, tidak berbakti), poet-sin (bu xin 不 信, tidak bisa dipercaya), poet-tiong (bu zhong 不忠, tidak setia), poet-gie (bu yi 不義, tidak bisa bertindak benar)??? Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: Hauw-djie, yang penting kita hidup jangan sampai poet-hauw, poet- sin, poet-tiong, poet-gie ya, he he he... Wasalam. - - - --- - Original Message - From: David Kwa To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, October 07, 2008 9:51 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Ko Ophoeng dan RRS yb, Owe ingin menambahkan. U-Hao 有孝 dan Put-Hao 不孝 (bukan Pu-Hao) itu istilah Hokkian; Mandarinnya You Xiao dan Bu Xiao. Hao (Hokkian selatan) = Xiao (Mandarin) = sering diterjemahkan sebagai bakti (anak kepada orangtua) dan kedua istilah itu sebagai ‘berbakti’ atau ‘tidak berbakti’ (kepada orangtua). Bahasa Inggris mencoba menerjemahkan Xiao sebagai ‘filial piety’. Tapi pengertian Hao/Xiao lebih dari sekadar ‘berbakti’. Untuk itu mohon penjelasan dari para qianbei dan rrs yang lebih paham tentang Hao/Xiao. Dalam budaya Tionghoa Put Hao (Bu Xiao) itu perbuatan yang sangat nista. Bila dikatakan oleh orangtua bahwa sang anak put hao, maka ucapan itu dapat dikatakan bernada kutukan. Oleh sebab itu kata-kata itu yang tidak sembarang diucapkan orangtua yang mengerti, seberapa geramnya pun orangtua kepada perbuatan sang anak. Ajaran tentang Hao diwariskan secara turun-temurun dan dimanifestasikan terutama dalam hao selama orangtua masih hidup, pada waktu orangtua meninggal dan setelah orangtua meninggal. Pada waktu orangtua masih hidup, dengan selalu menyenangkan hati orangtua dan tidak pernah membuat hati mereka berduka. Pada waktu orangtua meninggal, antara lain, dengan menyelenggarakan upacara pemakaman yang pantas, mengenakan pakaian berkabung, menyediakan petimati dan makam yang baik, dan berkabung (toa-ha 帶孝) selama waktu tertentu. Setelah orangtua meninggal, dengan menyembahyanginya pada waktu-waktu tertentu. Karena begitu tingginya nilai Hao dalam budaya Tionghoa, maka dalam film-film yang berlatar budaya Tionghoa tidak pernah/sangat jarang ditampilkan anak yang melawan orangtuanya, bahkan gurunya sekalipunn. Kadang kita sampai dibuat terharu melihat bagaimana pun marahnya orangtua kepada anak, anak tetap tidak melawan. Sampai akhirnya orangtuanya sadar akan sikapnya yang “keterlaluan” kepada sang anak. Sebuah film yang dibintangi Jet Li (saya lupa judulnya) berkisah tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang sampai harus menjajakan dirinya kepada orang asing di Shanghai tempo doeloe. Bukan main marahnya sang ayah yang penarik rickshaw (langchia 人車) mengetahui perbuatan sang anak yang dianggapnya terlalu nista, yang sampai dipermainkan orang asing di depan matanya. Sang ayah sampai tega mengusir sang anak dari rumahnya, namun sambil menangis dengan memeluki kaki sang ayah sang anak berulang-ulang memohon ampun. Akhirnya sang ayah sadar setelah ditengahi oleh Jet Li. Di sinilah kita melihat betapa tingginya nilai Hao dalam pandangan budaya Tionghoa. Ini hanya sekadar contoh. Jadi, pengertian Hao 孝 di sini bukan Hao 好 dalam ‘dialek’ Mandarin yang artinya ‘baik’. Dalam dialek Hokkian selatan Hao Mandarin dilafalkan Ho. Kiongchiu, DK
[budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: PH: Anda baca baik-baik bahwa mereka itu diundang untuk menyampaikan makalah tentang Tionghoa di suatu seminar. Yang tujuan utamanya adalah untuk merumuskan kembali doktrin Angkatan Darat. Baca lagi di halaman 171. UL: Udah baca Kong. Tyus pointnya apa Kong? Engkong kaga menjelaskan ih! Emangnya doktrin angkatan darat itu isinya apa sih Kong? * Gue gak bilang Sindhunata yang meredam, gue bilang Sindhunata yang jadi trader. Disitu khan dia yang kena todong memilih istilah (menurut alkisah) sehingga dia yang kena tanggungjawab hullaballoo soal istilah ini.Gue nggak pernah denger nama Lie Tek Tjeng di persalahkan menyangkut persoalan istilah Cina dan Tionghoa. PH: Yang jelas Sindhunata tidak memberikan suatu komentar apapun mengenai hal itu, yang mencegah tindakan keras dalam bentuk kongkrit terhadap diskriminasi orang Tionghoa adalah para ekonom yang memahami betapa pentingnya jalur perekonomian. Dan Sindhunata bukanlah ekonom. UL: Engkong yakin Sindhunata enggap komentar apa pun mengenai hal itu?? (itu yang mana gue nggak jelas) Engkong tahu, usul anti tionghoa yang lebih konkret yang disebut CAC itu apa aja? Yang gue tahu mah disebut disitu argumen sekelompok jendral untuk tindakan yang lebih konkret ini ini ditentang ahli2 ekonomi atas dasar akan membahayakan program stabilisasi ekonomi. jadi segala macem diskriminasi apa segala mah enggak disinggung. tindakan yang lebih konkret apakah kira kira? * Lha CAC aja menggunakan istilah KONSESI dan IMBALAN, adanya konsesi dan imbalan itu biasanya kalau ada bargaining lhoh Kong. Something to gain and something to give. Dari situ gue menganggap Sindhunata sebagai trader. Ada argumen lain Kong? PH: Anda baca lagi ditulisan atas yang anda kutip, Menurut desas- desus yang dapat dipercaya, sekelompok jendral yang ingin agar seminar itu mengajukan usul anti Tionghoa yang lebih kongkret, tetapi keinginan ini ditentang oleh para ahli ekonomi sipil atas dasar bahwa keinginan tersebut akan membahayakan program stabilitasi eknomi dari kabinet baru. Halaman 177. UL: belon ngerti Kong, anggap lah gue ini oneng. Kong jelasinnya pelan pelan donk. Apa hubungannya tulisan diatas dengan penyangkalan engkong soal peranan sindhunata sebagai trader? Bukankah para ahli ekonomi itu tidak ditanya samasekali mengenai istilah Tionghoa atau Cina? * Masalah kasta, di milis ini pernah ada yang membedakan kasta dari mereka yang pilih istilah Tionghoa dan mereka yang pilih istilah Cina.Rupanya ada superior complex dalam penggunaan istilah Tionghoa. Dari situ gue mendadak dapat pencerahan soal KENAPA SAMPAI TERJADI perubahan istilah secara resmi ini, baru ngeh baru ngerti, seperti yang gue kutip kemarin, terutama untuk menghilangkan rasa rendah diri di kalangan rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak menghilangkan rasa lebih unggul di kalangan kelompok yang bersangkutan di dalam negara kita. Begitu Kong, mengenai Kasta. PH: Mengenai hal tersebut sudah dijelaskan oleh sdr.King Hian dan selayaknya anda juga membaca pandangan Coppel sendiri dan menggali istilah tersebut sebagai suatu bentuk yang tidak menghina. Suatu istilah yang mengandung penghinaan itu bukanlah penghapusan kasta tapi membentuk kasta paria. Lie Tektjeng jauh lebih berani dalam mengatasi masalah penghinaan itu. UL: engkong sama KH sama, baca sendiri, baca sendiri. Jalas gue sudah baca tapi sepertinya pemahaman kita beda, nah gue pengen tahu, bedanya dimana??? Emangnya Lie Tek Tjeng ngomong apa soal masalah istilah penghinaan? Gue belon pernah denger neh Yang gue baca, tujuan Lie Tek Tjeng(LTC) dan Sindhunata dalam kedua makalah itu sama, yakni untuk menegaskan garis pemisah antara Tionghoa WNI dengan Tionghoa WNA. LTC menarik garis lewat istilah, singdhunata menarik garis lewat status hukum PH: Dan ingat makalah yang dibawakan oleh Sindhunata maupun Lie Tektjeng tidak digubris. Juga yang namanya seminar dengan membawa makalah, artinya adalah orang-orang yang diundang. UL: Terus kenapa kalau orang diundang? Nggak ngerti ah. Gue bukan dukun Kong, kalau engkong gak jelasin gue gak tau isi hati engkong. Digubris atau tidak, jelas ditulis keputusan seminar angkatan darat itu harus ditafsirkan sebagai kemenangan bagi garis yang lebih moderat mengenai persoalan tionghoa. LTC dan Sindhunata termasuk di kelompok 'moderat' ini toh? * Gue nggak ngerti kenapa harus maksa-maksa orang menyesali perbuatannya sih? Ini kerap diomongin kalau menyangkut nama Suharto, Sindhunata dan HTS. Emang orang nyesel nggak nyesel apa urusannya sama kita sih, Kong? PH: Anda baca saja halaman 92. Coppel dalam tulisannya mencoba bertindak berimbang. UL: Halaman 92 paragraf yang mana??? Bukan halaman 92 kalee, tapi di halaman 7 sampai halaman 9, heheheh.
Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American]
hmmm... soal DNA pasti tak terpikir oleh pengembang ceritanya. Atau mungkin juga iya, dia menyebutnya kan kawinmawin dengan suku Tionghoa untuk menghasilkan si Indian itu tapi game komputer biasanya memang mengembangkan cerita-cerita (spinning stories) untuk membangun latar belakang permainannya. Ceritanya jarang benar, tapi mengaitkan berbagai hal yang kita kenal dengan sesuatu yang lain, supaya orang merasa familiar. Tambah dekat, tambah bagus. kalau saya melihatnya begini. cerita saya tentu spin juga, ya. tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2 kungfu barat ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan simbol2 mitologi, seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi kekuatan lain, tapi pasangan ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan karenanya untuk kelompok2 musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik. untuk game2 komputer yang selalu bunuh2an, sosok reaper kerap muncul. nah, kalau melihat ada sosok jahatnya ya jadinya kan perlu ada lawannya... maka dicarikan alasan kenapa mungkin saja ada suku Afrika yang pernah besar di Tiongkok. Dari situ spin-nya tidak jauh untuk melahirkan tokoh pejuang, atau bahkan suku lain seperti orang Indian Amerika. Tapi ingat, yang saya tuliskan juga hanya sebuah spin dan spin bisa dilakukan siapa saja, hanya perlu gemar saja. Original-Nachricht Datum: Tue, 7 Oct 2008 12:44:15 -0700 (PDT) Von: ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] An: budaya_tionghua@yahoogroups.com Betreff: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American] Ini U-tube report adalah omong kosong - Ini lamunan mungkin dibikin oleh seorang yg ingin membikin suku2 asia mengaku adalah keturunan Africa. Ini tidak mungkin sekali sebab jaman sekarang kita bukan melihat kesukuan melalui kebudayaan dan tradisi tetapi melalui DNA. Dgn system DNA ini kita bisa melihat bahwa suku eskimo memang berasal dari daerah Russia utara dan suku Pribumi Benua America diselatan dari Canada mungkin adalah pembauran dari suku mongolian dgn mungkin suku2 dari Pacific island yg asal dari pulau2 diAsia tengara dan Pacific [mungkin hanya 20% atau less] . Berita2 ini kalau saya dengar dari suaranya adalah seorang african - american - dimana dgn jelas aksen ethnicgroup ini kita dengar.- californian black dialect. Berita2 ini boleh dikata dpt disamakan dgn tulisan2 dari aliran bbp gereja kristen diIndonesia yg mengatakan bahwa Noah story dari injil mengenai banjir sama dgn legend Nu-wah dimana dia memperbaiki langit karena langit bocor dan dunia kebanjiran [ typical story banjir sungai2] Dan yg masih ingat kira2 bbp thn yl ada seorang pendeta dari Indonesia yg memakai manipulasi huruf cina mengatakan bahwa injil legend sama dgn legend china juga dgn mempergunakan legend kerajaan HuangDi.yg harus sama dgn suku mesopotamia - suku2 Abraham - Isaac dan Jacob. Lamunan semacem ini juga dapat kita ketemukan melalui cerita wali songo yg katanya mereka adalah 100% qua etnicity adalah chinese dan mereka berikan nama2 cina yg anormal. Wali songo memang bukan asal negara arab tetapi mungkin banyak asal dari central asia - Uzbekistan , Tajikistan, Turkemenistan, yg suku2nya sejak ratusan tahun hidup dari perdagangan dan melalui India utara masuk Birma, Yunan ke arah Vietnam dan mendirikan kerajaan Hindu, Budha didaerah Muangthai, sampai Kampuchea dan Vietnam. Mereka didalam sejarah China dan didalam ethnicity dimasukan kategori suku Hui dari Yunan [ DNA mereka adalah asal MiddleEast. Sejak jaman Ming mereka dipaksa membaur dgn suku cina setempat. Mereka terdiri dari Nestorian kristen, Central Asian Muslims dan Yahudi yg dpt kalian lihat dari topi middle east mereka resp biru =christian, white = muslim dan hitam = yahudi .dan Mereka membaur dgn suku2 setempat dan karena itu mereka achirnay sekarang secara DNA - suku2 diAsia tengara mempunjai DNA suku India [Aryan] dan suku mongol [altaic] ini scientific diperiksa. Kerajaan Champa yg lokasinya di bagian utara dari Vietnam selatan - didaerah Danang, asalnya adalah suatu kerajaan Hindu [mereka memakai bah. sanskrete dialect] - tetapi dgn influx suku central Asia menjadi muslim dan achirnya dimusnahkan oleh suku Dai Viet dari Vietnam utara - penduduknya kabur ke kerajaan Muangthai dan keselatan kearah kepulauan Indonesia dan sebagian juga kearah utara melalui laut ke pulau Hainan [ suku Hui pulau ini] Ini semua dapat kalian pelajari dari sejarah Muangthai, Vietnam dan China - Hainan. Jadi berita wali songo dgn segala macem nama2 cinanya adalah lamunan tanpa basis sama dgn lamunan orang negro yg berikan berita diU-tube. Dia bukan ahli bangsa2 dan berbicara se-enaknya saja. Suku Indonesia memang ada darah negroidenya yg kurang lebih sama dgn suku Srilangka, Madgaskar - kepulauan Andaman. DiIndonesia diketemukan di Indonesia Timur dan
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu. Saya menganggap Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang. Tapi ya biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang walaupun apa adanya. Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya. Jadi saya merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens. Sampai jutaan atau milyardan postingpun nggak akan selesai. Yang jelas adalah hak azasi saya untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja. Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya sojah (budaya memaafkan dalam soja)
Nah gitu dong, jadi aku ngeh. Waktu dulu kecil mau belajar nggak boleh karena mamaku Jawa jadi nggak dianggep, lha sekaranglah belajar konsep sojah dan relevansinya. Makasih petromaksnya. Omong-omong kalau yang begini ditulis dan dilestarikan mungkin bagus juga ya, jadi generasi yad tidak hanya ngerti bahwa Budaya Tionghua itu pernah diberangus tetapi juga mengerti maknanya yang mendalam. Salam, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa mengalahkan, orang yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan melainkan karena keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya. Sojah, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
以德æ人 ä¸åè¥æ°´ã æ°´åå©è¬ç©èä¸çï¼ èç¾äººä¹ææ¡ï¼ æ å¹¾æ¼éã å± åå°ï¼ å¿åæ·µï¼ èåä»ï¼ è¨åä¿¡ï¼ æ£åæ²»ï¼ äºåè½ï¼ ååæã 夫å¯ä¸çï¼ æ ç¡å°¤ã --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa mengalahkan, orang yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan melainkan karena keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya. Sojah, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Budaya sojah
utf 8 Tan Loo Heng, Ada tulisan dari Emn Shikce [EMAIL PROTECTED] http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/37295 yang sebenarnya sudah membahas pertanyaan Anda. 儒家思想的核心:仁、义、礼、智、信、恕、忠、孝、悌 Inti ajaran Rujia/Khonghucu adalah: ren (kemanusiaan), yi (kebenaran/keadilan), li (susila), zhi (bijaksana), shu (bisa memaafkan), xin (dapat dipercaya), zhong (setia), xiao (berbakti), ti (menghormati yang lebih tua) arti2nya sudah dijelaskan oleh sdr Ardian. saya tambahkan sedikit: selain 9 hal di atas, yang juga menjadi point penting ajaran KHC: ai 爱 (cinta kasih), lian 廉 (jujur), chi 耻 (tahu malu), yong 勇 (berani), rang 让 (mengalah) 仁义礼智信 (ren yi li zhi xin), sering disebut sebagai 5 kebaikan: wuchang [ngosiang] 五常 孝悌忠信礼义廉耻 (xiaoti zhongxin renyi lianchi) disebut 8 kebajikan: bade (pat tek) 八德 ada juga yang mengelompokkan bade, sedikit berbeda: 忠 孝 仁 爱 礼 义 廉 耻 (zhongxiao ren-ai liyi lianchi) penjelasan tentang shu 恕 (memaafkan): 己所不欲,勿施于人,包含有宽恕、容人之意。 apa yang tidak kita inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain, dalam memaafkan kita harus tulus, juga penuh toleransi terhadap orang lain. salam, KH --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Budaya sojah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:10 AM Mau tanya lagi nih bung Ardian, tolong dijelaskan arti sojah itu, ada delapan yang diingat apa saja?. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu. Saya menganggap Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang. Tapi ya biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang walaupun apa adanya. Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya. Jadi saya merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens. Sampai jutaan atau milyardan postingpun nggak akan selesai. Yang jelas adalah hak azasi saya untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja. Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo ** Disini ada banyak kesalahan baca: 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, bermilyard manusia melaksanakannya 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi dewi Kwan Im..it's totally OK. Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah? Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang Amerika yang sombong. Tuhan kabulkan doa yang mana ya? Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh.. Salam Danardono
[budaya_tionghua] Re: Xiao - Berbakti Kepada Keluarga. (Was: Saya masih bingung.)
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ophoeng [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Tantono Subagyo dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? -deleted Orang jalan di bulan juga dulunya sih cuma mimpi ajah tuh. Catch your dream and be postive! Tapi, tetap awas kepala, ada clurit dan golok terbang mau lewat tuh. :D) Begitulah saja ya, kira-kira. Sila tambahi kalau kurang dan koreksi bila salah ya. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang. *** Yuk, kita ajak sodara sodara di Sidoardjo, rakyat Palestina yang tertindas, orang Irak yang kena bom terus, korban bom Bali untuk Catch your dream... and kita nyanyi bin-tngg kecl, di lngit yang tingg... Buat yang ingin bayangan golok dikepala kayak apa, coba baca dehhh http://tumasouw.tripod.com/artikel/puncakkekerasanantitionghoadiindone sia.htm Seremmm lhooo..ntar gak bisa tidur, ilang dehhh itu dame nyang indah
[budaya_tionghua] Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)
Bung King Hian dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Terima kasih atas sharing Bung KH ttg Sanzi jing yang singkat ttg 'belajar'. Kalau ndak salah 'Sanzi jing' ini cukup panjang dan berisi ujar-ujar tentang kehidupan. Juga ada lanjutan(?)nya bernama 'Shizi jing' (kitab empat huruf). Atau mungkin ada yang 5 dan 6 huruf juga? Kayaknya saya pernah dengar (lihat) di satu film yang ditayangkan oleh Da- ai teve, ada pernah disinggung ttg kedua kitab tsb ya. Kalau tak salah oleh tokoh sang kakek di film Ketika Gladiol Bersemi, ketika beliau membuka se- kolah di rumahnya bagi para tetangganya yang buta huruf. Kalau boleh saya ingin tahu, di mana bisa mendapatkan buku-buku tsb., ka- lau mungkin lengkap dengan Hanyu Pinyin-nya, dan terjemahannya dalam ba- sa Inggris atau Indonesia. Maklumlah, saya cuma diberkahi kesempatan seko- lah sampai kelas 6 SD saja di THHK Cirebon, jadi banyak kata yang lupa lagi cara bacanya, apalagi mengerti artinya ya. Yang penting lagi: apakah kitab-kitab ini merupakan kitab suci agama KHC - Kong Hu Cu atau agama lain? Saya tertarik untuk mempelajari isinya. Terima kasih. Salam belajar selalu, Ophoeng BSD City, Tangerang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar #65533; ini dari kitab 3 huruf (ä¸å#65533;ç»#65533; sanzijing: #65533; #65533;ä#65533;#65533;#65533;ä¸æ#65533;#65533;#65533; 人ä#65533;å#65533;ä¸ç¥ä¹#65533; yu bu zhuo, bu cheng qi ren bu xue, bu zhi yi #65533; batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran #65533; KH
Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American]
Wuchang hitam dan Wuchang putih adalah dua utusan raja neraka untuk menghkum manusia dan mencabut nyawa. kalau tak salah ada juga padanannya dalam mitilogi Islam?? From: Edith Koesoemawiria [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:34 AM tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2 kungfu barat ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan simbol2 mitologi, seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi kekuatan lain, tapi pasangan ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan karenanya untuk kelompok2 musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik. ..
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Pak Danardono yth, Jaka Sembung Naik Ojek, Nggak Nyambung Jek. Itu adalah jalan pikiran kita berdua. Anda sangat canggih sedang saya nteu acan kepanggih. Konsep mana yang anda mau tanyakan ?. Apapun juga jawaban saya kita tidak akan ketemu karena pra-anggapan kita beda dan anda akan mendebat lagi dengan pra anggapan anda . Saya merasa selalu ditolong Tuhan itulah pengalaman pribadi saya, dan itu tidak akan berubah walaupun orang lain bilang Tuhan nggak ada. Danardono : Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Tantono : Mengapa saya harus tanya kepada yang lain, urusan Tuhan adalah urusan pribadi saya nggak ada hubungannya dengan mas Narpati Pradana atau sdr King Hian ? Apakah keyakinan saya harus sama dengan orang lain ?. Ya biar saja mas Narpati dengan caranya sendiri, dan saya juga dengan keyakinan saya sendiri. Tentang doa mana yang dikabulkan ya terserah Tuhan, kalau orang Jawa bilang becik ketitik ala ketara. Kita pasrah saja, wong saya mahluk kok ditanyai doa mana yang dikabulkan. Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Asal positif saja Pak. Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya. Tapi kalau cuma omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan menyamaratakan ya nggak positif namanya. Selamat Mengingat, Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut ikut dehhh. Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene mengaung..Mengenang , tak melupakan! Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal itu. Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu. Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David kuning. Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak tahu dehhh, frankly! Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah.. Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo. Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? Mereka akan tanya balik: I beg your pardon? Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali? Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on. Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal? Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah dipasrahkan lha bagaimana cara serah terimanya? Kita memang dari awal setuju untuk tak setuju, nah ini kan isi milis ini selalu? from t5he vrey beginning? Kalau tidak
Re: [budaya_tionghua] Budaya sojah
Terimakasih atas penterjemahannya, maklum dulu nggak kesampaian belajar jadi tulisan-nya nggak bisa baca. Sekarang saya jadi lebih memahami. Kamsiah en sojah, Tan Lookay 2008/10/8 King Hian [EMAIL PROTECTED] utf 8 Tan Loo Heng, Ada tulisan dari Emn Shikce [EMAIL PROTECTED] http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/37295 yang sebenarnya sudah membahas pertanyaan Anda. 儒家思想的核心:仁、义、礼、智、信、恕、忠、孝、悌 Inti ajaran Rujia/Khonghucu adalah: ren (kemanusiaan), yi (kebenaran/keadilan), li (susila), zhi (bijaksana), shu (bisa memaafkan), xin (dapat dipercaya), zhong (setia), xiao (berbakti), ti (menghormati yang lebih tua) arti2nya sudah dijelaskan oleh sdr Ardian. saya tambahkan sedikit: selain 9 hal di atas, yang juga menjadi point penting ajaran KHC: ai 爱 (cinta kasih), lian 廉 (jujur), chi 耻 (tahu malu), yong 勇 (berani), rang 让 (mengalah) 仁义礼智信 (ren yi li zhi xin), sering disebut sebagai 5 kebaikan: wuchang [ngosiang] 五常 孝悌忠信礼义廉耻 (xiaoti zhongxin renyi lianchi) disebut 8 kebajikan: bade (pat tek) 八德 ada juga yang mengelompokkan bade, sedikit berbeda: 忠 孝 仁 爱 礼 义 廉 耻 (zhongxiao ren-ai liyi lianchi) penjelasan tentang shu 恕 (memaafkan): 己所不欲,勿施于人,包含有宽恕、容人之意。 apa yang tidak kita inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain, dalam memaafkan kita harus tulus, juga penuh toleransi terhadap orang lain. salam, KH --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Budaya sojah To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:10 AM Mau tanya lagi nih bung Ardian, tolong dijelaskan arti sojah itu, ada delapan yang diingat apa saja?. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi minta agar bisa perform sebaik-baiknya. Kalau berdoapun kalah ya berlatih lagi sambil berdoa. Gitu saja kok repot. Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan. sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya... ZFy --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ** Disini ada banyak kesalahan baca: 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, bermilyard manusia melaksanakannya 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi dewi Kwan Im..it's totally OK. Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah? Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang Amerika yang sombong. Tuhan kabulkan doa yang mana ya? Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh.. Salam Danardono -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
Emn Shikce Looheng, Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang dapat dimengerti. Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay. 2008/10/8 Emn Shikce [EMAIL PROTECTED] 以德服人 上善若水。 水善利萬物而不爭, 處眾人之所惡, 故幾於道。 居善地, 心善淵, 與善仁, 言善信, 正善治, 事善能, 動善時。 夫唯不爭, 故無尤。 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa mengalahkan, orang yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan melainkan karena keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya. Sojah, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Selamat berkotbah! ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut ikut dehhh. Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene mengaung..Mengenang , tak melupakan! Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal itu. Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu. Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David kuning. Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak tahu dehhh, frankly! Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah.. Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo. Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? Mereka akan tanya balik: I beg your pardon? Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali? Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on. Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal? Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah dipasrahkan lha bagaimana cara serah terimanya? Kita memang dari awal setuju untuk tak setuju, nah ini kan isi milis ini selalu? from t5he vrey beginning? Kalau tidak mana mungkin kita diskusi? Lihat tu posisi ci Ul dan mas Kinhiang, posisi mas Mulyawan dan mas Siswanto, posisi saya dengan banyak anggauta ha ha ha Salam danardono --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Lha ini yang menurut saya salah kaprah Pak, kalau orang-orang itu bisa lupakan Milosevic mungkin hidupnya akan lebih baik. Menurut saya memelihara dendamlah
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Danardono yth, Jaka Sembung Naik Ojek, Nggak Nyambung Jek. Itu adalah jalan pikiran kita berdua. Anda sangat canggih sedang saya nteu acan kepanggih. Konsep mana yang anda mau tanyakan ?. Apapun juga jawaban saya kita tidak akan ketemu karena pra-anggapan kita beda dan anda akan mendebat lagi dengan pra anggapan anda . Tak ada Joko Sembung disini tuh?, karena kita diskusi biasa, tak ada yang tulalit. Anda pahan, saya paham. Saya TAK pernah mendebat pendapat anda, karena kita dalam diskusi agree to disagree. Istilah pra anggapan tak saya kenal, jadi saya tak mampu tanggapi, apa ya pra anggapan saya (ini istilah ilmu filsafat?) Saya merasa selalu ditolong Tuhan itulah pengalaman pribadi saya, dan itu tidak akan berubah walaupun orang lain bilang Tuhan nggak ada. *** Saya katakan, adalah sangat OK kalau merasa ditolong Tuhan (atau oleh siapapun), karena ditolong adalah hal yang menguntungkan. Ini OK OK saja. Disini TAK ada lho yang mengatakan Tuhan tak ada. Siapa ya? Mengapa anda harus mengubah pendapat pribadi anda? kan tak ada yang meminta anda melakukan itu? Tantono : Mengapa saya harus tanya kepada yang lain, urusan Tuhan adalah urusan pribadi saya nggak ada hubungannya dengan mas Narpati Pradana atau sdr King Hian ? Apakah keyakinan saya harus sama dengan orang lain ?. Ya biar saja mas Narpati dengan caranya sendiri, dan saya juga dengan keyakinan saya sendiri. Lhooo lha iya to. 1000% keyakinan beliau beliau beda, dan itu yang ingin saya tunjukkan, bahwa Tuhan para umat itu TIDAK sama, dengan kata lain, macam macam. Lha wong umat gereja Unitarian Church saja beda kok tanggapannya mengenai Tuhan dalam Kristiani? Ini kan yang anda tak terima, bahwa Tuhan itu macam macam(berbeda bagi tiap agama)? Lha ini buktinya. Pemerintah Malaysia melarang umat Non Islam memakai kata Allah, karena apa? Gampang ditebak, karena pemerintah Malaysia berpendapat, Allah it nama Tuhan umat Islam. Yang lain jangan sharing Tuhannya Islam. Gitu aja kok repot? Lha wong nduwe Tuhan dewe dewe.. Anda sudah yakin mas/mbak Narpati dan mas Kinghian keyakinannya berbeda, bagusssh, maka tak usah tanya. Kalau tanya, beliau beliau akan gambarkan Tuhan menurut beliau beliau. Dan itu TAK sama. Anda sendiri katakan bukan, mengapa keyakinan harus sama? BETUL. Kalau semua sama, ya Tuhan hanya SATU. One for all. Tentang doa mana yang dikabulkan ya terserah Tuhan, kalau orang Jawa bilang becik ketitik ala ketara. Nah, ini juga yang ingin saya demo-kan: doa yang mana, Tuhan yang tentukan, BUKAN kita! Jadi, mana mungkin, kita katakan, doa kita yang dikabulkanNya? memang Tuhan membuat list dari doa doa yang dikabulkan, seperti daftar yang lulus ujian? Tidak kan? NOBODY can say my prayer has been fulfilled. Becik ketitik itu mah soal lain lagi. Itu harapan orang Jawa. Bayangkan, misale, kalau yang merasa didzalimi pak Harto mengharapkan becik ketitik, olo ketoro, ya ampu, mereka boleh tunggu sampai kiamat..ketarane kapan? Kita pasrah saja, wong saya mahluk kok ditanyai doa mana yang dikabulkan. Salam, Tantono Lh makanya, darimana kita tahu saya ditolong Tuhan, dan doa saya dikabulkan Tuhan? Rak sulit to? Lha wong tak ada bukti, ini hanya harapan kita? Ya kan? Persepsi kita. Pasrah sih boleh boleh saja, tapi, kalau saudara kita di Sidoardjo sekedar pasrah, dan tak menggugat ganti rugi, silakan tinggal di danau Sidoardjo. Kalau pasrah tok, busway demi busway lewat dimuka hidung, kita gak naik naik juga.. Kita kan kenal istilah Ora et LABORA? Doa dan berkarya. Dalam bahasa Jerman ada ungkapan: Hilf dir selbst, dann hilf dir Gott. Artine Bantulah dirimu, maka Tuhan akan membantumu. Dan kita tahu, Jerman sudah sampai kemana dalam perkembangan kan? Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal Yesus..Haleluy :o) sur. http://indolobby.blogspot.com - Original Message - From: Tantono Subagyo Asal positif saja Pak. Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya. Tapi kalau cuma omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan menyamaratakan ya nggak positif namanya. Selamat Mengingat, Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi minta agar bisa perform sebaik-baiknya. Kalau berdoapun kalah ya berlatih lagi sambil berdoa. Gitu saja kok repot. Tantono * Jangan lupa, the best will very likely win! bahkan tanpa berdoapun, asal persiapan professional. Bangsa kita pasti jauh lebih rajin berdoa daripada, misalnya orang Jerman (ini saya tahu). Yang win, yang mana, kita juga tahu... Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Pak Tan. Di dunia ini ada pembagian tugas, ada yang bertugas memberi kotbah, ada yang bertugas kerja sosial, ada yang bertugas membangun budaya, ada yang bertuags membangun pendidikan, ada yang bertugas membangun ekonomi. Jangan remehkan orang mendirikan monument semata, di seluruh dunia bahkan banyak hadir LSM yang tugasnya hanya menuntut keadilan sejarah! contohnya LSM yang membela para pekerja seks Jepang di zaman perang dunia kedua! Tak ada yang lain! Berkat monument, berkat Orang2 yang berusaha menegakkan kebenaran sejarah, masyarakat luas dapat belajar dari sejarah yang benar. Dari sini, pasti ada orang2 yang tergugah untuk melakukan aksi positif selanjutnya! Semua saling melengkapi! jika tak tahu sejarah yang benar, mungkin saja tak ada aksi apapun! Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:51 AM Asal positif saja Pak. Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya. Tapi kalau cuma omong, mengeluh dan meng-kambek- kan orang yang nggak ada hubungannya dan menyamaratakan ya nggak positif namanya. Selamat Mengingat, Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] com Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 danarhadi2000@ yahoo.com wrote: From: danarhadi2000 danarhadi2000@ yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut ikut dehhh. Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene mengaung..Mengenang , tak melupakan! Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal itu. Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu. Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David kuning. Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak tahu dehhh, frankly! Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah.. Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo. Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? Mereka akan tanya balik: I beg your pardon? Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok laki laki,
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal Yesus..Haleluy :o) sur. http://indolobby.blogspot.com * Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal. Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi, gereja gereja dan tempat peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng? Kan lenyap? Salam Danardono
[budaya_tionghua] Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)
Bung King Hian dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Terima kasih atas sharing Bung KH ttg Sanzi jing yang singkat ttg 'belajar'. Kalau ndak salah 'Sanzi jing' ini cukup panjang dan berisi ujar-ujar tentang kehidupan. Juga ada lanjutan(?)nya bernama 'Shizi jing' (kitab empat huruf). Atau mungkin ada yang 5 dan 6 huruf juga? Kayaknya saya pernah dengar (lihat) di satu film yang ditayangkan oleh Da- ai teve, ada pernah disinggung ttg kedua kitab tsb ya. Kalau tak salah oleh tokoh sang kakek di film Ketika Gladiol Bersemi, ketika beliau membuka se- kolah di rumahnya bagi para tetangganya yang buta huruf. Kalau boleh saya ingin tahu, di mana bisa mendapatkan buku-buku tsb., ka- lau mungkin lengkap dengan Hanyu Pinyin-nya, dan terjemahannya dalam ba- sa Inggris atau Indonesia. Maklumlah, saya cuma diberkahi kesempatan seko- lah sampai kelas 6 SD saja di THHK Cirebon, jadi banyak kata yang lupa lagi cara bacanya, apalagi mengerti artinya ya. Yang penting lagi: apakah kitab-kitab ini merupakan kitab suci agama KHC - Kong Hu Cu atau agama lain? Saya tertarik untuk mempelajari isinya. Terima kasih. Salam belajar selalu, Ophoeng BSD City, Tangerang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar #65533; ini dari kitab 3 huruf (ä¸å#65533;ç»#65533; sanzijing: #65533; #65533;ä#65533;#65533;#65533;ä¸æ#65533;#65533;#65533; 人ä#65533;å#65533;ä¸ç¥ä¹#65533; yu bu zhuo, bu cheng qi ren bu xue, bu zhi yi #65533; batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran #65533; KH
[budaya_tionghua] Re: Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)
sekilas intipan bahan yang lagi digarap, habis san zi jing biasanya qianziwen, seribu huruf http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/19191 Encoding: UTF-8 Sanzi Jing / Klasik Tiga Huruf Sanzi Jing, klasik tiga huruf, adalah teks yang diwajibkan dalam pendidikan anak-anak tionghua. Anak-anak akan melafalkannya secara berkelompok, diiringi dengan gerakan tubuh untuk mendapatkan ritme pelafalan yang tepat. Ditulis di abad ketiga belas jaman umum / CE, umumnya dianggap ditulis oleh Wang Yinglin (1223 � 1296 CE), seorang pelajar konfusius yang terkenal. Tulisan ini terdiri dari rangkaian pasangan tiga huruf. Tulisan lengkapnya berjumlah kurang dari 1200 karakter, akan tetapi dalam tulisan sesingkat itu semua inti sari tradisi tionghua (konfusius) terangkum di dalamnya. Anak-anak tionghua diwajibkan untuk menghapalnya bahkan sebelum mereka mampu menulis dan membaca. Tulisan ini dibagi menjadi lima paragraf, sebagai berikut: - Paragraf pertama menyatakan kepercayaan dasar akan kebaikan umat manusia, pentingnya pendidikan, bakti terhadap orang tua, hubungan keluarga dan hubungan sosial. - Paragraf kedua menyediakan pedoman dan petunjuk terhadap karya klasik konfusius. - Paragraf ketiga mengurutkan sejarah dinasti di tiongkok. Bagian ini telah diperbaharui berulang kali sesuai dengan jaman. Versi yang sekarang ini secara umum sampai dengan dinasti Qing. - Paragraf keempat berisi suri teladan kebiasaan tokoh-tokoh terdahulu. - Paragraf kelima berfungsi sebagai pernyataan penutup dan seruan untuk belajar keras bagi para murid (anak-anak). Paragraf pertama 1. 人ä¹å æ§æ¬å æ§ç¸ï¿½` �'ç¸é ren zhi chu xing ben shan xing xiang jin xi xiang yuan Manusia pada awalnya/sejak lahir/pada dasarnya bersifat baik. Nurani semua manusia sebenarnya pada dasarnya sama yaitu baik, namun kebiasaan dan tingkah laku selanjutnya membedakan mereka. 2. èä¸æ æ§ä¹é· æä¹ï¿½ è²´ä»¥å° gou bu jiao xing nai qian jiao zhi dao gui yi zhuan Jika (manusia) tidak dididik, nurani mereka akan mengalami kemunduran (menjadi jahat). Cara yang tepat untuk mendidik adalah dengan displin dan secara tegas. 3. �åæ¯ ï¿½ï¿½é°è åä¸å¸ æ·æ©æ¼ xi meng mu ze lin chu zi bu xue duan ji zhu Dahulu ibu Meng (Mengzi), berpindah-pindah untuk mencari tempat tinggal yang sesuai (bagi pendidikan anaknya). Ketika anaknya tidak mau belajar, dia mengunting kain tenunannya. Keterangan: Mengzi seorang filsuf terkemuka memiliki seorang ibu yang bijaksana. Ayah Mengzi meninggal sewaktu Mengzi kecil sehingga sang ibu harus menghidupi keluarga. Ibu Meng lalu mencari tempat tinggal yang tepat bagi keluarganya. Awalnya keluarga Meng pindah ke lingkungan dekat pasar. Karena tinggal di pasar, Mengzi kecil bermain bersama teman-temannya meniru tingkah laku orang pasar. Ibu Meng yang bijaksana berpikir kalau tetap tinggal di situ, anaknya akhirnya kemungkinan besar akan menjadi seperti orang-orang pasar yang tingkah lakunya kurang baik (mis: mencari keuntungan dengan menipu). Ibu Meng kemudian pindah ke lingkungan baru dekat usaha pemakaman. Di sana, Mengzi kecil bermain dengan teman-temannya meniru orang-orang yang melakukan upacara pemakaman. Hal ini juga tidak diinginkan ibu Meng, karena takut setelah dewasa, Mengzi akan berusaha di bidang pemakaman. Terakhir ibu Meng memindahkan keluarganya ke dekat sebuah sekolah. Di sana Mengzi kemudian meniru murid-murid sekolah dan mulai belajar. Sejak itu Mengzi mulai mengecap pendidikan. Namun suatu saat Mengzi pulang dari sekolah lebih awal dan mengatakan kepada ibunya bahwa dia merasa belajar itu tidak berguna. Ibu Meng yang kecewa dengan hal itu kemudian menggunting kain sutra yang tengah ditenunnya (kain sutra yang digunting saat ditenun menjadi tidak berharga). Ibu Meng kemudian mengibaratkan Mengzi belajar setengah jalan seperti kain sutra yang digunting di tengah tenunan, alias tidak berguna. Sejak itu Mengzi tergugah untuk belajar dan menjadi seorang filsuf terkemuka. 4. ç«çå±± æç¾©æ¹ æ�å å俱æ dou yan shan you yi fang jiao wu zi ming ju yang Dou Yan Shan (nama orang) memiliki cara pendidikan yang tepat. Mendidik lima orang anak, semuanya meningkatkan reputasi keluarga. Keterangan: Dou hidup di abad ke-sepuluh, mendidik lima orang anaknya. Dan semuanya lulus ujian kerajaan menjadi pejabat negara. 5. é¤ä¸æ ç¶ä¹é æä¸å´ 師ä¹æ° yang bu jiao fu zhi guo jiao bu yan shi zhi duo Membesarkan anak tanpa mendidiknya adalah kesalahan orang tua. Mengajar tanpa displin/tidak tegas adalah kemalasan guru. 6. åä¸å¸ éæå® å¹¼ä¸å¸ èä½çº zi bu xue fei suo yi you bu xue lao he wei Seorang anak tidak belajar adalah hal yang tidak tepat. Jika tidak belajar, apa yang hendak diperbuat kala tua/dewasa ? 7. çä¸ç¢ ä¸æå¨ äººä¸å¸ ä¸ç¥ç¾© yu bu zhuo bu cheng qi ren bu xue bu zhi yi Giok yang tidak diasah tidak akan berguna. Orang yang tidak belajar tidak akan mengenal kebenaran. Keterangan: pasangan huruf ini
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Selamat berkotbah! ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono
[budaya_tionghua] Re: Black Chinese (bu Edith)
Terima kasih bu Edith, untuk kesediannya menjelaskan. Rupanya ada transkripnya, baru hari ini muncul, kemarin tidak ada http://www.geocities.com/Tokyo/Bay/7051/blshang.htm Kemudian ada juga artikel Ancient Black Chinese From East Africa (by Prof Jin Li) http://www.africaresource.com/rasta/sesostris-the-great-the-egyptian- hercules/ancient-black-chinese-from-east-africa-by-prof-jin-li-2/ Bukan saya ngelunjak, tapi kalau ibu tidak keberatan (menjelaskan), ada satu lagi artikel yang saya tidak bisa menangkap maknanya, apakah ini sanggahan atau pernyataan http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia- pacific/4396246.stm Salam, Dedy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Edith Koesoemawiria [EMAIL PROTECTED] wrote: Wow. Ini awal pembuka dari komputer game ya? Menarik telusuran Anthroplogis-nya. Saya tidak tahu kebenarannya, tapi tesisnya bahwa orang hitam Afrika kawain mawin dengan orang Tiongkok dan melahirkan Indian merah Amerika Utara. Secara umum sih dia menceritakan keberadaan suku-suku Afrika di Cina sejak sebelum 4000 BC. Kalau mau lebih lengkap musti minta tolong banyak orang dan para piawai. Menurut dia, semua ini terbukti karena kebanyakan belulang yang ditemukan di Selatan Tiongkok berasal dari ras Negroid. Katanya, mereka tiba di daratan tengah melalui Iran. Lalu dia menyebutkan dari tiga dinasti utama, baru Zhou yang ditemukan suku Mongol. Sedangkan dua dinasti sebelumnya Xia dan Shang didirikan oleh suku Afrika, yang telah menetap di sungai Kuning setidaknya sejak 4000 sebelum Masehi, dan menanam sekoi, kemudian soya. Salah satu tokohnya, yang memiliki dua julukan tercatat (di mana tau) datang skeitar 2300 SM. Satu julukannya Hu nak Kunthe menunjuk pada marga Kenja di Afrika. Selanjutnya dia melihat ke tulisan Cina kuno, yang baik bentuk maupun cara membacanya berbeda dengan bahasa2/dialek modern... tapi lebih mirip dengan pelafalan di Afrika (afrika juga besar). Huruf2 kuno ini terdapat di prasasti kuno di Tiongkok sekarang. Dia juga menunjuk pada kesamaan cara pemberian nama dan beberapa simbol kuno, yang punya kemiripan dengan penggunaan simbol suku Indian. Dia berkonklusi, bahwa sebagian orang-orang berkulit hitam ini kemudian mengembara melalui Eropa ke Amerika Utara dan lahirlah suku Indian. Mungkin ini dibuat sebagai padanan teori bahwa suku Eskimo berasal dari Jepang. Adakah yang bisa berkisah lebih jauh? salam, Edith Original-Nachricht Datum: 06 Oct 2008 17:47:44 - Von: hartantodedy [EMAIL PROTECTED] An: budaya_tionghua@yahoogroups.com Betreff: [budaya_tionghua] Black Chinese Dear All, Berhubung komputer saya payah, sehingga waktu lihat video Youtube terputus-putus dan bahasa Ingris saya so-so. Barangkali ada yang bisa menjelaskan. UNTOLD BLACK HISTORY: The Black Chinese http://www.youtube.com/watch?v=pFhS-49WGGY Terima kasih .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Didalam perjalanan sejarah panjang Indonesia, bisa dibilang sejak jaman kerajaan kerajaan kecil, hubungan antar masyarakat Indonesia dengan Tenglang yang datang ke Indonesia bisa dibilang lebih banyak damai nya dibandingkan dengan ributnya. ( Mengenai perebutan kekuasaan diantar Kerajaan, adalah wajar bila terjadi pertumpahdarahan, karena namanya juga perebutan kekuasaan, yang aku tahu tidak sampai terjadi genocide secara langsung ) Kelenteng, Pura masing masing memiliki pengikutnya, demikian juga dengan masuknya Islam dengan mengadop budaya setempat sedikit demi sedikit bisa menguasai Kerajaaan yang ada di Nusantara. Masuk Kristen/Katholik melalui VOC, mulai terjadi gesekan lumayan keras, dimana dalam hal ini Tenglang Indonesia mulai terbagi dua kelompok, pro VOC dan pro Nusantara, dimana pada intinya masih tetap kepada hasil bumi, sedang agama hanya sebagai pelengkap penderita. Dijaman kemeredekaan Tenglang Indonesia masih memberikan banyak andil, dan bergerak hampir di segala bidang, termasuk ketatanegaraan ( BPUPKI ). Dan Bmmm 65, mendadak sontak semua kebudayaan Tionghoa di berangus, terutama dibidang pendidikan yang menjadi salah satu soko guru budaya, di tuntas habis kan, sehingga mendadak sontak remaja Tenglang Indonesia harus pindah sekolah, pindah agama, dan pindah identitas, yang tidak setuju masih diberi pilihan menjadi WNA. Dan sejak tahun 2000 sekian kembali Booommm sekian banyak gereja mengalami gempuran, mulai dari ijin yang sulit, sampai dengan pengrusakan, dimana menurut data sampai ber ratus ratus bangunan gereja yang rusak. Dari sejarah panjang tersebut, agama manakah yang manakan yang membawa damai ? Semoga Allah bisa memberi jawaban..( sstt jangan ke aku ngasih jawabannya yah ) sur. http://indolobby.blogspot.com - Original Message - From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal Yesus..Haleluy :o) sur. http://indolobby.blogspot.com * Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal. Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi, gereja gereja dan tempat peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng? Kan lenyap? Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? *Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh. Jadi itulah kerja saya. Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan dendam terus saja itu hak anda. Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat. Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya. Salam, Tan Lookay* 2 -- Best regards, Tantono Subagyo
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! :-) als _ From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 08, 2008 6:58 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi minta agar bisa perform sebaik-baiknya. Kalau berdoapun kalah ya berlatih lagi sambil berdoa. Gitu saja kok repot. Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] com Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan. sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya... ZFy . http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/msgI d=37322/stime=1223467102/nc1=3848640/nc2=4763759/nc3=4990216
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
*Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! **J*** * * *als* Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik. Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi. Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !. Eh sebut nama dong, jangan als doang. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
Terjemahkannya model dua bahasa yah... yang satu bahasa Indonesia dalam bentuk kalimat yang satu model bahasa aslinya dan persis dibuat perhuruf... Biar sekalian belajar.. :P 2008/10/8 Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Emn Shikce Looheng, Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang dapat dimengerti. Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay. 2008/10/8 Emn Shikce [EMAIL PROTECTED] 以德服人 上善若水。 水善利萬物而不爭, 處眾人之所惡, 故幾於道。 居善地, 心善淵, 與善仁, 言善信, 正善治, 事善能, 動善時。 夫唯不爭, 故無尤。 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa nglurug tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa mengalahkan, orang yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan melainkan karena keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya. Sojah, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo -- help thy brother, just or unjust
[budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tion
Menurut saya tindakan Tjia Sun tidak ada hubungannya dengan maaf memaafkan atau memberi muka. 3 kali pukulan itu untuk membalas jasa sang suhu, kan suhunya pernah menolong Tjia Sun juga. Jadi supaya hutang budi impas dulu, baru deh dimusnahkan ilmu silatnya. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: inget to liong to jadi inget perang terakhir cia sun vs sheng kun tuh. Nah si cia sun itu khan ngalah 3 pukulan ame gurunya, die jg bilang memandang jasa gurunya, trus dia babat si cia sun ampe kungfunya punah. kenapa si cia sun ngalah pasang badan digebot 3 kali gara2 seng kun itu mantan gurunya ? Si Cia Sun waktu itu maapin ape kagak ? maapin tapi perbuatanya yg licik itu mesti dihukum , en hukuman yg dikasih itu khan dilumpuhin ilmunya heheheheheheeheh so itu ngasih muka gak ya ? kalu gak mandang guru ngkale dibabatnya lebih kejem getu ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Xuan Tong heng, David Kwa heng dan Ophoeng heng, Mohon petromaksnya lagi. Apakah Hauw, Tiong dan Gie itu berlaku juga untuk orang lain ?. Maksud saya untuk orang yang berlaku salah terhadap anda atau keluarga anda. Adalah lebih mudah untuk memberi muka atau memaafkan keluarga, tetapi akan sangat sulit untuk memberi maaf orang lain. Kalau misalnya Bapa bersalah kepada anaknya, anaknya dapat memberi muka dengan mengampuni dan menganggap kesalahannya hilang, tapi bagaimana bila yang bersalah orang lain ? Dalam cerita silat yang saya baca adalah pengorbanan dan pengampunan oleh pendeta Buddha, sebagai contoh dalam Ie Thian To Liong waktu Seng koen pura-pura tobat dan masuk Siauw Liem Sie, gurunya (lupa namanya) bersedia menerima pukulan Tjit Siang Koen dari Tjia Soen untuk mendamaikan, walaupun akhirnya dihianati oleh Seng Koen. Apakah namanya ini ? Masalah Hauw juga membingungkan, bila seorang menyalahi orang tua kita apakah hal itu harus kita ingat-ingat dan balas dendam untuk menjadi U Hauw ?, atau lebih baik jika kita memaafkan orang itu dengan tulus (akan sangat sulit) dan menjadi U Hauw dengan mengangkat nama orang tua kita. Dalam budaya Jawa ada pepatah : mikul dhuwur, mendem jero : yang artinya menjunjung tinggi derajat orang tua walaupun telah meninggal sekalipin, tetapi sekali lagi ini tidak pas dengan memberikan maaf dan mengampuni tanpa batas. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka - Original Message From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Selamat berkotbah! ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Lha nanti ada yang marah-marah lagi. Saya jadi pendeta bukan karena Sekolah Tionghua kok, tapi dul karena tidak diterima dikeluarga Tenglang totok, jadi sekolah ya seadanya dan yang mau beri beasiswa saya sekolah katolik, walaupun saya akhirnya jadi Kristen. Haleluya. Tantono 2008/10/8 gsuryana [EMAIL PROTECTED] Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal Yesus..Haleluy :o) sur. http://indolobby.blogspot.com - Original Message - *From:* Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Asal positif saja Pak. Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya. Tapi kalau cuma omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan menyamaratakan ya nggak positif namanya. Selamat Mengingat, Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] -- Best regards, Tantono Subagyo -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan
beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada beberapa hal yang mengelitik: 1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya? 2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan bangsa HAN hingga bermusuhan yah? Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang pernah tercatat dijejaki oleh bangsa ini? thx atas penjelasannya -- -
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Lho bos, jangan salah para dokter dan jururawat nggak kotbah, tetapi minta dikotbahin digereja tiap minggu kalau lagi mriksa kotbah ya orang gendeng namanya. Jadi ada bagiannya sendiri, saya bikin sekolah, karya nyata, dan kotbah ngajak lebih banyak orang lagi untuk bikin sekolah. Lebih nyata 'kan. Gitu saja kok repot. Salam, Tantono 2008/10/8 danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Selamat berkotbah! ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
Perkenankan saya membantu sebisanya, utf-8 以德æ人 = yidefuren, memenangkan hati manusia dengan kebajikan Yang di bawah diambil dari dao de jing bab 8 ä¸åè¥æ°´ã shang shan ruo shui = kebaikan tertinggi laksana air æ°´åå©è¬ç©èä¸çï¼ shui shan li wan wu er bu zheng = air memberikan manfaatnya ke semua makhluk tanpa mempermasalahkannya èç¾äººä¹ææ¡ï¼ chu zhong ren zhi suo wu = orang yang demikian (laksana air) bermukim di tempat yang mungkin bagi orang lain tidak dikehendaki æ å¹¾æ¼éã gu ji yu dao = oleh karena itu ia dekat dengan dao å± åå°ï¼ ju shan di = ia selalu menempatkan diri lebih rendah (air selalu berada di / menuju ke tempat yang lebih rendah) å¿åæ·µï¼ xin shan yuan = ketenangan bathinnya sangat mendalam èåä»ï¼ yu shan er = ia berhubungan baik dengan makhluk lain è¨åä¿¡ï¼ yan shan xin = ia menghormati kata-katanya æ£åæ²»ï¼ zheng shan zhi = ia mengatur dan memerintah dengan baik äºåè½ï¼ shi shan neng = ia mengatasi segala permasalahan dengan patut ååæã dong shan shi = ia tidak pernah mengabaikan peluang baik 夫å¯ä¸çï¼ fu wei bu zheng = oleh karena dia tidak be-rebut æ ç¡å°¤ã gu wu you = sehingga ia bebas dari kesalahan sebagai tambahan di dao de jing banyak yang mengenai sifat air yang lembut dapat menaklukkan sifat keras. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Emn Shikce Looheng, Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang dapat dimengerti. Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay.
[budaya_tionghua] Re: Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan
1. Ada, referensinya banyak, silakan tanya om google. 2. Hubungan antara masyarakat yang menganggap diri mereka sendiri berbudaya lebih tinggi sedangkan masyarakat lain dianggap kurang berbudaya, apalagi yang dianggap kurang berbudaya sampai menyerang ke wilayah yang menganggap diri lebih berbudaya. Orang Qidan mayoritas diserap ke dalam entitas budaya yang dikenal sebagai Han, sebagian kecil yang masih berbudaya Qidan sekarang dikenal dengan nama etnis Daur. Lokasi mereka bermukim adalah di provinsi mongolia dalam. Selain itu beberapa klan di Yunnan juga mengklaim diri sebagai turunan Qidan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ¿ç [EMAIL PROTECTED] wrote: beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada beberapa hal yang mengelitik: 1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya? 2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan bangsa HAN hingga bermusuhan yah? Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang pernah tercatat dijejaki oleh bangsa ini? thx atas penjelasannya -- -
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan jawaban-nya juga secara Kristen. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka - Original Message From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Selamat berkotbah! ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Loh, apa Pak Danardono gak salah tulis tuh? Bukankah Pak 'wasalam' ABS bahkan termasuk teman Muslim yang paling dulu mengucapkan selamat atas kependetaan Pak Tan? Jangan 'nggebyah uyah' (menggeneralisasi) ah Pak! :-) Salam guyon, als _ From: danarhadi2000 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 08, 2008 8:36 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal Yesus..Haleluy :o) sur. http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com * Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal. Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi, gereja gereja dan tempat peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng? Kan lenyap? Salam Danardono ___
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Jadi pendeta itu, bila cerdik dan 'tahu diri', sesungguhnya sangat menyenangkan. Sebagai penggembala para domba, ia terpuaskan keinginan psikologisnya akan 'power', bayangkan aja: ketika sang Penggembala sedang berkhotbah, para domba duduk manis sambil sekali-sekali menyambutnya dengan tepuk tangan sukacita, apapun yang dikatakannya para hadirin selalu meng'amin'inya. Pak Pendeta sama sekali tidak perlu naik darah kayak Pak SBY yang 'khotbah'nya sering di'cuek'I oleh beberapa hadirin (yang tipe 'penjilat' sih menahan-nahan kantuknya). :-) Selain itu, tidak usah pusing-pusing memikirkan perusahaan seperti layaknya para pengusaha lainnya, pak Pendeta setiap bulan menerima perpuluhan (10% dari penghasilan kotor loh!) dari para domba. Ia tidak perlu takut didatangi orang KPK, ia tidak perlu was-was diperiksa oleh auditor atau didatangi petugas pajak. And last but not least, surga adalah tempat abadinya yang tentu saja sangat nyaman tidak ada duanya. Semoga teman-teman di sini tidak ada yang iseng-iseng tanya..kenapa kalo gitu elo sendiri kagak mo jadi pendeta??? :-) Salam fakta, als _ From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 08, 2008 7:37 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah pemberangusan budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak ubahnya seperti kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang penderitaan Yesus di kayu salib juga bisa ngurusin sekolah. Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2 nyata di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini? Salam, ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh. Jadi itulah kerja saya. Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan dendam terus saja itu hak anda. Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat. Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya. Salam, Tan Lookay 2 -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Apa yang dialami oleh Ayahanda pak Sunny masih mending lah, karena didatangi oleh orang luar yang baik hati, biarpun ada ucapan yang menyakiti. Ayah ku mengalami hal yang lebih parah, dia di 'kotbah' i oleh adik ipar yang pendeta, dan bukan satu adik ipar, malah lebih dari 3 orang ( aku punya paman banyak yang jadi pendeta dan gembala ). Akhirnya ayahku masuk menjadi Kristen, dengan pertimbangan setelah berkomunikasi dengan anak anak nya ( anak anak nya termasuk aku, beragam agama, ada Katholik, Kristen, GBI, Islam ), dimana kami hanya memberi masukan, bila nanti meninggal mau memakai upacara agama apa ?, yang jelas untuk agama Konghucu/Budha tidak ada yang ngerti, jangan jangan nanti dikadalin harus sembahyang ini dan itu, padahal gak perlu ( dialami oleh seseorang kerabatku sih ) dan ternyata Ayah ku setuju dengan pendapat ini en eng ing eng dibaptis lah beliau...happy ending kan ? Mengenai surga neraka, Ayahku hanya memegang prinsip tidak ada siapapun yang bisa menjamin seseorang masuk surga dan neraka karena memang tidak ada laporan yang sahih surga dan neraka seperti apa dan lokasinya dimana setelah mati. sur. ( orang Kristen yang mendatangi Ayahanda Pak Sunny ilmu lobby nya kurang canggih tuh. ) http://indolobby.blogspot.com - Original Message - From: Mr sanliong thee Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di forum terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling tidak jawaban saya ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang akhirnya mengambil keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya biasanya memainkan rasa takut, rasa bersalah, dan iming-iming para calon 'korban'nya. Orang-orang yang rasa percaya dirinya kurang biasanya menjadi korban yang sangat empuk. Orang-orang yang tidak biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi korban. Orang-orang yang paling gampang jadi domba' adalah orang-orang yang memang sejak kecilnya telah 'terkondisi' oleh keKristenan, dan orang-orang seperti ini tentu saja gampang sekali dimanipulasi. Bacalah Alkitab (Old and New Testaments) dengan seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan simaklah sejarah Kristen/Katholik/Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah terbuka begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang bisa ditutup-tutupi lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang dengan teliti. Amatilah kepentingan apa yang hendak mereka raih dan mungkin disembunyikan dari Anda. Pokoknya jangan memakai jalur percaya atau tidak percaya tapi selidikilah dengan cermat. Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang ditulis oleh orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak pendeta dkk.) Bila semua 'anjuran' saya ini telah Anda lakukan dan Anda masih belum bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung juga. Ya tanya lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! :-) Salam pencerahan, als _ From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan jawaban-nya juga secara Kristen. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] com.au Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka . http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/msgI d=37346/stime=1223478536/nc1=1/nc2=2/nc3=3
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Posting seperti ini dari orang tanpa nama tentunya tidak mengharapkan jawaban bukan ?. Dan anda sendiri sudah mengatakan enak jadi kok nggak mau jadi pendeta ? Salam, Tantono Subagyo 2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] *Jadi pendeta itu, bila cerdik dan 'tahu diri', sesungguhnya sangat menyenangkan. Sebagai penggembala para domba, ia terpuaskan keinginan psikologisnya akan 'power', bayangkan aja: ketika sang Penggembala sedang berkhotbah, para domba duduk manis sambil sekali-sekali menyambutnya dengan tepuk tangan sukacita, apapun yang dikatakannya para hadirin selalu meng'amin'inya. Pak Pendeta sama sekali tidak perlu naik darah kayak Pak SBY yang 'khotbah'nya sering di'cuek'I oleh beberapa hadirin (yang tipe 'penjilat' sih menahan-nahan kantuknya). **J** Selain itu, tidak usah pusing-pusing memikirkan perusahaan seperti layaknya para pengusaha lainnya, pak Pendeta setiap bulan menerima perpuluhan (10% dari penghasilan kotor loh!) dari para domba. Ia tidak perlu takut didatangi orang KPK, ia tidak perlu was-was diperiksa oleh auditor atau didatangi petugas pajak. And last but not least, surga adalah tempat abadinya yang tentu saja sangat nyaman tidak ada duanya. Semoga teman-teman di sini tidak ada yang iseng-iseng tanya….kenapa kalo gitu elo sendiri kagak mo jadi pendeta??? **J*** * * *Salam fakta,* *als * -- *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 7:37 PM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan. Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi. Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang. Salam, Tantono -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Lha saya orang kecil yang sombong kok Pak, siapa yang meragukan anda ?. Apa saya pernah bilang saya ragu ? Lha mbok saya diberitahu apa saja yang sudah anda perbuat sehingga saya bisa ngeh ?. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah pemberangusan budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak ubahnya seperti kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang penderitaan Yesus di kayu salib juga bisa ngurusin sekolah. Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2 nyata di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini? Salam, ZFy --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? *Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh. Jadi itulah kerja saya. Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan dendam terus saja itu hak anda. Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat. Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya. Salam, Tan Lookay* 2 -- Best regards, Tantono Subagyo -- Best regards, Tantono Subagyo
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya Liem (hokkian). :-) Salam serius, als _ From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! :-) als Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik. Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi. Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !. Eh sebut nama dong, jangan als doang. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab. Saya tidak tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan segalanya. Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan, dan doa saya bukan deretan permintaan seperti yang anda bayangkan. Kalau saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya. Pertama ketika umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang juga. Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi saya itu nyata. Salam, Tantono 2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] *Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya Liem (hokkian). **J*** * * *Salam serius,* *als* -- *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. *Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! **J* * als* Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik. Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi. Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !. Eh sebut nama dong, jangan als doang. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
Rekan-rekan semua, sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang. Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke arah pribadi. Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht. Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata- kata. Moderator
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Tergantung doa sang bandar, bukan pemasang, jadi di sini bukan jumlah suara - Original Message - From: Fy Zhou To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 08 October, 2008 18:52 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan. sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya... ZFy --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ** Disini ada banyak kesalahan baca: 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, bermilyard manusia melaksanakannya 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi dewi Kwan Im..it's totally OK. Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah? Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang Amerika yang sombong. Tuhan kabulkan doa yang mana ya? Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh.. Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Terima kasih als dan jawaban anda saya terima sebagai masukan dan juga saya selalu berpikir secara logika. Saya hanya bingung untuk menjawab pertanyaan ayah saya but anyway thanks untuk reply nya Salam Sunny Thee - Original Message From: als [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:48:50 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di forum terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling tidak jawaban saya ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang akhirnya mengambil keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya biasanya memainkan rasa takut, rasa bersalah, dan iming-iming para calon ‘korban’nya. Orang-orang yang rasa percaya dirinya kurang biasanya menjadi korban yang sangat empuk. Orang-orang yang tidak biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi korban. Orang-orang yang paling gampang jadi “domba’ adalah orang-orang yang memang sejak kecilnya telah ‘terkondisi’ oleh keKristenan, dan orang-orang seperti ini tentu saja gampang sekali di”manipulasi.” Bacalah Alkitab (Old and New Testaments) dengan seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan simaklah sejarah Kristen/Katholik/ Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah terbuka begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang bisa ditutup-tutupi lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang dengan teliti. Amatilah kepentingan apa yang hendak mereka raih dan mungkin disembunyikan dari Anda. Pokoknya jangan memakai jalur “percaya” atau “tidak percaya” tapi selidikilah dengan cermat. Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang ditulis oleh orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak pendeta dkk.) Bila semua ‘anjuran’ saya ini telah Anda lakukan dan Anda masih belum bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung juga. Ya tanya lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! J Salam pencerahan, als From:Tantono Subagyo [mailto:tantono@ gmail.com] Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan jawaban-nya juga secara Kristen. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] com.au Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka . Make the switch to the world#39;s best email.
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Sebenernye bukan masuk kristen katolik baru bisa masuk sorga, acuannya kan kata2 (kurang lebih, maaf kalo salah) Barang siapa yang mau menerima Aku, maka masuk sorga (kurang lebih atau artinya begitu). Dan juga Hanya melalui Akulah jalan keselamatan (masuk sorga). Budaya TiongHua kan tidak mengharuskan dewa ini dewa itu, juga termasuk Yesus, ya jadi pasang aja patung Yesus atau tulisan Yesus di papan terus di kasih hiolo tiam hio deh, atau kalo di sakralkannya injil ya taro aja injil di meja sembahyang terus sembahyang pake hio deh, kan sama aja ga harus ikut cara / budaya kristen - Original Message - From: Mr sanliong thee To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 08 October, 2008 21:23 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka - Original Message From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Heheheh memang kurang canggih tuh , tapi ya saya serahkan saja pada ayah saya sendiri yang menentukan . Pusing gue, btw gimane bolu, business bagus? Salam Sunny Thee - Original Message From: gsuryana [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:46:22 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Apa yang dialami oleh Ayahanda pak Sunny masih mending lah, karena didatangi oleh orang luar yang baik hati, biarpun ada ucapan yang menyakiti. Ayah ku mengalami hal yang lebih parah, dia di 'kotbah' i oleh adik ipar yang pendeta, dan bukan satu adik ipar, malah lebih dari 3 orang ( aku punya paman banyak yang jadi pendeta dan gembala ). Akhirnya ayahku masuk menjadi Kristen, dengan pertimbangan setelah berkomunikasi dengan anak anak nya ( anak anak nya termasuk aku, beragam agama, ada Katholik, Kristen, GBI, Islam ), dimana kami hanya memberi masukan, bila nanti meninggal mau memakai upacara agama apa ?, yang jelas untuk agama Konghucu/Budha tidak ada yang ngerti, jangan jangan nanti dikadalin harus sembahyang ini dan itu, padahal gak perlu ( dialami oleh seseorang kerabatku sih ) dan ternyata Ayah ku setuju dengan pendapat ini en eng ing eng dibaptis lah beliau...happy ending kan ? Mengenai surga neraka, Ayahku hanya memegang prinsip tidak ada siapapun yang bisa menjamin seseorang masuk surga dan neraka karena memang tidak ada laporan yang sahih surga dan neraka seperti apa dan lokasinya dimana setelah mati. sur. ( orang Kristen yang mendatangi Ayahanda Pak Sunny ilmu lobby nya kurang canggih tuh. ) http://indolobby. blogspot. com - Original Message - From: Mr sanliong thee Salam, Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur. Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka??? Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak diijinkan oleh moderator. BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka Make the switch to the world#39;s best email. Get Yahoo!7 Mail! http://au.yahoo.com/y7mail
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Sungguh aneh, anda sering memberi nasehat untuk tak mengingat2 kegetiran Tionghoa masa lalu, padahal anda sendiri terus2 mengungkit perlakuan negatif keluarga besar anda thd anda di masa lalu ! anda juga tak bisa melupakan bukan ? Anda mungkin berdalih bahwa meski anda mengungkit tapi anda sudah memaafkan.. Sebelum sampai ke hal maaf memaafkan ini anda tentu sudah yakini bahwa fakta negatif itu memang nyata bukan? Masalahnya memang disini : Sebelum kita bisa memaafkan masa lalu, kita harus yakin masa lalu memang buruk! Karena ini bukan persoalan yang menimpa pribadi tapi persoalan masyarakat, maka selama masih ada orang yang meragukan keburukan masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka. Setelah orang sepakat dng fakta keburukan, baru bisa memaafkan bukan ?? Salam sejarah ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 4:11 PM Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab. Saya tidak tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan segalanya. Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan, dan doa saya bukan deretan permintaan seperti yang anda bayangkan. Kalau saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya. Pertama ketika umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang juga. Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi saya itu nyata. Salam, Tantono 2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] id Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya Liem (hokkian). J Salam serius, als From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! J als Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik. Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi. Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !. Eh sebut nama dong, jangan als doang. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Jika saya membuat buku yang mengenalkan sastra Tionghoa ke Indonesia, apa ini tak masuk karya nyata? Jika saya menulis essay sastra yang menyoal masalah2 Tionghoa di media resmi, apa ini tak termasuk karya nyata? Jika saya kembali menulis essay dan puisi dalam bhs mandarin untuk menghidupkan kembali sastra Tionghoa Indonesia, apa ini tak termasuk karya nyata? Tapi, apakah semua ini menjadi syarat mutlak untuk bisa bercuap2 ttg masalah Tionghoa di sini? bahkan orang kecil tak ada prestasipun berhak untuk berkeluh kesah! Salam Orang biasa ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 3:56 PM Lha saya orang kecil yang sombong kok Pak, siapa yang meragukan anda ?. Apa saya pernah bilang saya ragu ? Lha mbok saya diberitahu apa saja yang sudah anda perbuat sehingga saya bisa ngeh ?. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] com Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah pemberangusan budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak ubahnya seperti kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang penderitaan Yesus di kayu salib juga bisa ngurusin sekolah. Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2 nyata di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini? Salam, ZFy --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia. Dengan berkotbah anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh. Jadi itulah kerja saya. Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan dendam terus saja itu hak anda. Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat. Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya. Salam, Tan Lookay 2 -- Best regards, Tantono Subagyo -- Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß
Yang ini encodingnya apa ya? koq pake GB2312 kaga bisa? - Original Message - From: Emn Shikce [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 08 October, 2008 09:34 Subject: [budaya_tionghua] ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß ¯uÅé¦r ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß¡G¤¯¡B¸q¡B§¡B´¼¡B«H¡B®¤¡B©¾¡B§µ¡B® ¤¯ ¤¯¡G·R¤H¡C¤Õ¤l«ä·QÊ^¨tªº²z½×®Ö¤ß¡C¥¦¬O¤Õ¤lªÀ·|¬Fªv¡BÛ²z¹D¼wªº³Ì°ª²z·Q©M [EMAIL PROTECTED]|«ä·Q©M¹ê½î¤W¬O ¦³±ÐµLÃþ¡A ¬K¬î®É¥N¾Ç¦b©x©²¡A¤Õ¤lº¶}¨p¾Ç¡A§Ì¤l¤£°Ý¥X¨¶Q½â±Ó¶w¡A§¡¥i¨Ó¨ü±Ð¡C¤¯Ê^²{ ¦b¬Fªv¤W¬O±j½Õ¼w§M¡A¼w§Mªº°ò¥»ºë¯«¹ê½è¬Oªx·R²³©M³Õ¬IÀÙ²³¡A¤Õ¤l§â¤¯¤Þ¤J §¤¤¡AÅܶDzΠ§ªv¬°¼wªv¡A¥L¦}¨S¦³§_©w§ªv¡A¥Lªº¼wªvµLºÃ¬O¹ï§ªvªºÄ~©Ó©M§ï³y¡C ·R¤H¬J¬°¤¯ªº¹ê½è©M°ò¥»¤º®e¡A¦Ó¦¹Ïú·R¤H¤S¬O±À¤v¤Î¤H¡A¥Ñ¿Ë¿Ë¦ÓÂX¤j¨ìªx²³¡C ¸q ¸q¡Gì«ü©y¡A§Y¦æ¬°Óì¦X¤_§¡C¤Õ¤l¥H¸q[EMAIL PROTECTED] ì«h¡C § §¡G¤Õ¤l¤Î¾§®aªº¬FªvÉOÛ²zSÃ¥¡C¦bªø´Áªº¾ú¥vµo®i¤¤¡A§[EMAIL PROTECTED]| [EMAIL PROTECTED]|ªº Åܲ©Mµo®i¡A¯S§O¬O«Ê«ØªÀ·|¦Z´Á¡A¥¦¶V¨Ó¶V¦¨¬°§ô¿£¤HÌ«ä·Q¡B¦æ¬°ªºÃ·¯Á¡A¼v ÅT¤FªÀ·|ªº¶i¨B©Mµo®i¡C ´¼ ´¼¡G¦Pª¾¡A¤Õ¤lªº»{ÃѽשMÛ²z¾Çªº°ò¥»SÃ¥¡C«üª¾¹D¡B¤F¸Ñ¡B¨£¸Ñ¡Bª¾ÃÑ¡BÁo ©ú¡B´¼¼zµ¥¡C¤º²[¥Dn¯A¤Îª¾ªº©Ê½è¡Bª¾ªº¨Ó·½¡Bª¾ªº¤º®e¡Bª¾ªº®ÄªGµ¥¤L¤è±¡C [EMAIL PROTECTED]@Ïú¤Hªº¦æ¬°³WSª¾ÃÑ¡C «H [EMAIL PROTECTED]¤±`[EMAIL PROTECTED]«H§@ ¬°¤¯ªº«nÊ^²{¡A¬O½åªÌ¥²³Æªº«~¼w¡A¤Z¦b¨¥½×©M¦æ¬°¤W°µ¨ì¯u¹êµL¦k¡A«K¯à¨ú ±o¥L¤Hªº«H¥ô¡A·íÅvªÌÁ¿«H¥Î¡A¦Ê©m¤]·|¥H¯u±¡¬Û«Ý¦Ó¤£´Û¤W¡C ®¤ ®¤¡G¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡A¥]§t¦³¼e®¤¡B®e¤H¤§·N¡C ©¾ ©¾¡G¤v±ý¥ß¦Ó¥ß¤H¡A¤v±ý¹F¦Ó¹F¤H¡C¤Õ¤l»{¬°©¾¤Dªí²{¤_ÉO¤H¥æ©¹¤¤ªº©¾¸Û¦Ñ¹ê¡C §µ §µ¡G¤Õ¤l»{¬°§µ®¬O¤¯ªº°ò¦¡A§µ¤£¶È¤_¹ï¤÷¥ÀªºÄº¾i¡A¦ÓÀ³µÛ«¹ï¤÷¥À©Mªø½ú ªº´L«¡A»{¬°¦p¯Ê¥F§µ·q¤§¤ß¡Aĺ¾i¤÷¥À¤]´Nµø¦P¤_¹}¾i¤ü¡A¤D¤j°f¤£ §µ¡C¤Õ¤lÁÙ »{¬°¤÷¥À¥i¯à¦³¹L¥¢¡A¤I¤kÀ³¸Ó°û¨¥³WÄU¡A¤O¨D¨ä§ï¥¿¡A¦}«D¹ï¤÷¥Àµ´¹ïªA±q¡C³o ¨Ç«ä·Q¥¿¬O¤¤°ê¥j¥N¹D¼w¤å©úªºÊ^²{¡CµM¦Ó¤Õ¤l½×§µ¡AÁÙÁ¿¤÷¥À¦b¡A ¤£»·´å¡A ¤T¦~µL§ï¤_¤÷¤§¹D¡A¥i¿×§µ¨o[EMAIL PROTECTED] »ö¦¡¡A¡m§°O¡n¤¤³W©w¤÷¥À¦º¦Z¤ô¼ß¤£¤J¤f¡A¤T¤é¤£Á|¤õ¡Aúª_µL¼Æ¥H ¦Ü¨ ¯fÊ^ý[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] °£«Å´«Ê [EMAIL PROTECTED]´L¡B·q¡B¾i¦Ñ¡A±N§µ ¿ËÉO©¾¤_¥Á±Ú¤j¸q¬Ûµ²¦X¡A¥D±i¦º¦ZÁ¡¸®¸`¥Îµ¥¡C ® ®¡G«ü¹ï¥Sªøªº·q·R¤§±¡¡C¤Õ¤l«D±`«µø®ªº«~¼w¡A¨ä§Ì¤l¦³Y®ÚÕu¥Lªº«ä·Q¡A§â ®ÉO§µ¦}ºÙ¡Aµø¤§¬°¤¯¤§¥»¡C ¸` Éa¸`©M¸`¾Þ¡C1¡BªÀ·|[EMAIL PROTECTED]@©w ªº¬Fªv¨î«×¡B¬Fªv²z·Q©M¹D¼w²z·Qªº°í©w«H¥õ¡C¹ï¥~¡AÉa¸`«h«ü¦b°ê®a ©M¥Á±Ú¾D¨ì ¥~¼Ä«I¥Ç®É¡A¯à®¼¨¦Ó¥X¡A¥H°ê®a¥Á±Ú§Q¯q¬°«¡A°í«ù¤æª§¡C¤D¦ÜÄm¥XÓ¤H¥Í©R¡C ¡m¯û¤l.§g¤l¡n¡G#466;¸`ªÌ¡A¦º¥Í¦¹ªÌ¤]¡C#333;2¡B¤SºÙ#466;s¸`#333;¡C¬°«Ê«Ø ®É¥N¬ù§ô°ü¤kªº¹D ¼w³WS¡C§Yn¨D°ü¤kÂÔ¦u»Óªù¡A¤£ÉO¨k¤l±µàD¡A±B¦Zn#466;[EMAIL PROTECTED]#333;¡A¤Ò¦º¤£±o¦A¶ù¡A n¬°¤V¤Ò²×¨¦u¸`¡A¬Æ¦Ü®î¤Ò¡C¡m¤Gµ{¿ò®Ñ¡n¨÷¤G¤G¤U¡G#466; µM¾j¦º¨ÆÌå¤p¡A¥¢¸`¨Æ Ìå¤j¡C#333;¾|¨³¡m¼X.§Ú¤§¸`¯PÆ[¡n¡G#466;§Ú¨ÌÕu¥H¤Wªº¨Æ¹ê©M²z¥Ñ¡AnÂ_©w¸`¯P³o¨Æ¬O¡G [EMAIL PROTECTED]|°ê [EMAIL PROTECTED] ¦æ¬°¡A²{¦b¤w¸g¥¢¤F¦s¦bªº¥Í©R©MɲȡC#333; ®¤ ¤¤°ê¥j¥NªºÛ²z¹D¼wÆ[©À¡C#466;®¤#333;n¨D±À¤v¤Î¤H¡A¦Û¤v¤£·Q°µªº¨Æ¡A¤£±j¥[µ¹§O¤H¡C ¦b¤Õ¤lªº¦³ÃöÛ²z¾Ç»¡¤¤¡A#466;©¾#333;ÉO#466;®¤#333;¬O¦}¦Cªº¡C¦]#466;®¤#333;¦Ó±o #466;©¾#333;¡A¬°#466;©¾#333;¥H¦æ#466;®¤ #333;¡C#466;©¾®¤#333;¬O¹ê¦æ#466;¤¯#333;ªº¤èªk¡A¬O#466;¤¯#333;[EMAIL PROTECTED] »y.¨½¤¯¡n¡G#466;[EMAIL PROTECTED] ¤§¡C¡¦´¿¤l¤ê¡G¡¥°ß¡I¡¦¤l¥X¡Aªù¤H°Ý¤ê¡G ¡¥¦ó¿×¤]¡H¡¦´¿¤l¤ê¡G¡¥¤Ò¤l¤§¹D¡A©¾®¤¦Ó¤w¨o¡C¡¦#333;¦¶¿Q¶°ª`¡G#466;ºÉ¤v¤§¿×©¾¡A±À ¤v¤§¿×®¤¡C¦Ó¤w¨oªÌ¡AºÜºÉ¦ÓµL§E¤§ Ãã¤]¡C#333;¤S¡m½ÃÆF¤½¡n¡G#466;[EMAIL PROTECTED] ¦Ó¥i¥H²×¨¦æ¤§ªÌ¥G¡H¡¦¤l¤ê¡G¡¥¨ä®¤¥G¡C¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡C¡¦#333; «i ¾§®aªºÛ²zSÃ¥¡C«üªGÂ_¡B«i´±¡C¤Õ¤l§â#466;«i#333;[EMAIL PROTECTED]#466;¤¯#333;[EMAIL PROTECTED]#466;«i#333;¥²¶·²Å ¦X#466;¤¯¡B¸q¡B§¡B´¼#333;¡A¦Ó¥B¤£¯à#466;¯e³h#333;¡A¤~¯à¦¨¨ä¬°«i¡C¡m½×»y.¾Ë°Ý¡n¡G#466;¤¯ªÌ¥² ¦³«i¡C#333;¤S¡m¶§³f¡n¡G#466;§g¤l¦³«i¦ÓµL¸q¬°¶Ã¡C#333;¤S¡m¤l¨u¡n¡G#466;ª¾ªÌ¤£´b¡A¤¯ªÌ¤£¼~¡A «iªÌ¤£Äß¡C#333; Åý [EMAIL PROTECTED]#466;µL ´lÁô¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµL²Û´c¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµLÃãÅý¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµL¬O«D¤§¤ß¡A«D ¤H¤]¡C´lÁô¤§¤ß¡A¤¯¤§ºÝ¤]¡F²Û´c¤§¤ß¡A¸q¤§ºÝ¤]¡FÃãÅý¤§¤ß¡A§¤§ºÝ¤]¡F¬O«D¤§ ¤ß¡A´¼¤§ºÝ¤]¡C#333; ¤Õ¤Ò¤l±Ð¾É¥Lªº¾Ç¥ÍÌn¦w³h¼Ö¹D¡A¦ý¬O²{¥NªÀ·|Ävª§¦p¦¹¿E¯P¡A¨CÓ¤H³£¦b§V¤O [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]|Àô¹Ò¤¤À³¸Ó¦p¦ó¬°¤H [EMAIL PROTECTED]|[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]@¥Í¡A³oÓ ¦r¬O¤°¤\¡H¤Õ¤l¤S¬O¦p¦ó¦^µªªº©O¡H ³o´N¬O¤Õ¤Ò¤l¥L¸ò¾Ç¥Í¦b¥æ¬y¤¤¡A¾Ç¥Í«DnV¨èªº°Ý¥L¡C¤l°^¡A¦Ñ¬O³oÓ¤l°^¡§¤N Ãø¡¨ [EMAIL PROTECTED]@Ó¦r¡A§Ú´N¥i¥H²× [EMAIL PROTECTED]@[EMAIL PROTECTED] ¤l´N¿í¦u¥¦¡C§A»¡¤°¤\±Ð¨|[EMAIL PROTECTED] ¶qªº¤fÉa»¡¡G°Z®¤¥G¡A´N¬O¼e®¤ªº®¤¡C¥L»¡¡A¦pªG¦³³o¤\Ó¦r¡A¨º³oÓ¦r´N¬O¡§®¤¡¨ [EMAIL PROTECTED] ª¾¹D¡A¨ä¹ê³o¬OÉo¤H»¡ªº¡§¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡¨¡C¤°¤\¥s©¾®¤¡A¤°¤\¥s¼e®e¡A´N [EMAIL PROTECTED]@ÂI´N°÷¤F¡A´N [EMAIL PROTECTED]@½ú¤l¡C³o´N¬O¦Ñ®v§i¶D¥L¾Ç¥Íªº¸Ü¡C©Ò¥H¤°¤\¥s¥b³¡½×»yªv¤Ñ [EMAIL PROTECTED]|»¡Åý§A¥hI¡m¤d¦r¤å¡n¡A [EMAIL PROTECTED]@ÂI¡C©Ò¥H¥Lªº¾Ç [EMAIL PROTECTED] ²z¤]´N¬O©¾®¤¦Ó¤w¡C .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya
Re: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message - From: zhonghua_wenhua To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 08, 2008 11:21 PM Subject: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA Rekan-rekan semua, sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang. Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke arah pribadi. Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht. Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata- kata. Moderator .
Re: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik untuk disimak 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007. Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas. Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik. Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, Tao Budha yang notabene agama. Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca. Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif. Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o) sur - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message -
[budaya_tionghua] Re: identitas huaren
huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT. Itu pengertian sekarang hehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati [EMAIL PROTECTED] wrote: Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya? Terimakasiiihh...^_^ - Original Message From: ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 8, 2008 10:50:07 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas huaren Nanya hua-ren apa hua-yi? Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas sosial? hehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja qhuqwayz_aja@ ... wrote: Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu seperti apa y? Makasih... -Mita-
Re: [budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan
Last visit dengan istri tercinta, makam beliau sekarang sudah lebih terawat, sayang memang kiri kanan makam masih banyak pemukiman penduduk yang semi permanent, kami rasa sangat sulit untuk dijadikan obyek wisata seperti situs2 lainnya, tetapi untuk tanda - tanda yang di tempatkan di sepanjang jalan Pangeran Jayakarta, kami rasa itu sudah lebih baik dan menunjukkan tekad pemerintah untuk menjadikan makam tersebut seabagai cagar budaya. Ditambah lagi dengan last interview dengan Pa Can, pemprov dki jakarta, diakuinya bhw membuat makam tersebut seperti yang di inginkan masyarakat, sangat sulit karna berbenturan dngan budget untuk pembebasan lahan yang memakan biaya tidak sedikit serta anggota DPRD DKI Jakarta masih belom bisa melihat bahwa makam tersebut merupakan asset bangsa yang akan mendatangkan keuntungan di segi pariwisata, ketimbang kota tua yang sudah jelas terlihat menguntungkan di masa depan. Terimakasih Steeve Haryanto Souw --- On Wed, 10/8/08, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote: From: King Hian [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 1:30 PM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/10/08/ 0152443/makam. souw.beng. kong.situs. sejarah.yang. dilupakan Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images Makam Kapiten Pertama Souw Beng Kong, yang diimpit rumah tinggal, kini telah lebih asri. Areal makam telah diperluas hingga 200 meter persegi. Tampak anggota Yayasan Souw Beng Kong berkumpul pada acara Sembahyang Musim Gugur, Minggu (14/9). Rabu, 8 Oktober 2008 | 03:00 WIB Seberapa banyak warga Jakarta tahu tentang Souw Beng Kong? Tidak banyak tentunya. Begitu tidak dikenalnya sehingga di atas makamnya di sebuah gang sempit di Jalan Pangeran Jayakarta pernah didirikan sebuah jamban. Tidak banyak yang mengenal atau mendengar nama Souw Beng Kong (1580-1644). Dia adalah Kapiten I yang dipilih Gubernur Jenderal Belanda JP Coen untuk menjaga ketertiban saat Belanda hijrah dari Banten ke Batavia pada tahun 1619. Dia yang menjadi pemimpin masyarakat Tionghoa di Batavia pada saat itu. Di bawah penjagaan Souw Beng Kong, pembangunan yang dilakukan Belanda di Batavia bisa berjalan dengan baik dan lancar. Nyaris tidak ada gangguan. Oleh karena itu, dia dianggap berhasil oleh Belanda. Saat meninggal, dia dimakamkan di sebuah tanah lapang seluas 20.000 meter persegi. Hendarmin Susilo, Ketua Yayasan Souw Beng Kong, mengatakan, ketika tahun 1960-1970-an, saat dia berangkat sekolah dari Jalan Pangeran Jayakarta, dia masih bisa melihat makam ini dari kejauhan. ”Saya sering diledek teman-teman, itu tuh makam engkong kamu,” kenang Hendarmin. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, makam Souw Beng Kong makin lama makin tidak kelihatan. Di sekitar makam, yang tadinya sangat lapang, kini telah jadi permukiman padat. Bahkan di atas makam Souw Beng Kong juga pernah berdiri sebuah rumah kos. Dan saluran jamban mengalir di atas makam ini. Rupanya merobohkan atau menghancurkan bangunan-bangunan tua dengan mengabaikan nilai sejarah tidak hanya terjadi di kalangan pejabat dan pengusaha. Masyarakat yang membutuhkan lahan juga melakukannya. ”Tadinya di sini ada empat makam. Namun, yang tersisa hanya satu. Sedangkan tiga lainnya hilang. Tidak bisa ditemukan jejaknya,” cerita Hendarmin. Makam Souw Beng Kong pertama kali diingat De Haan, sejarawan Belanda, yang menulis buku Oud Batavia (1920). De Haan menulis, Souw Beng Kong adalah kapiten pertama Tionghoa yang dikubur di dekat Jalan Pangeran Jakarta dan Mangga Dua. Makamnya telantar dan sulit ditemukan karena penuh semak belukar. Namun oleh Mayor Tionghoa terakhir Khouw Kin An, makam Souw Beng Kong dicari dan dipugar. Dia memugar makam itu dengan menambahkan dua prasasti (bong pai) kiri kanan, menggunakan bahasa Belanda dan bahasa China. Prasasti itu menjelaskan riwayat Souw Beng Kong. Setelah pemugaran itu, pelan-pelan makam itu kembali dilupakan orang. Baru pada tahun 2002, ketika Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Universitas Tarumanegara, Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia, Indonesia Tionghoa, dan Masyarakat Marga Souw peduli, pencarian makam itu dilakukan kembali. Makam Souw Beng Kong sangat menarik karena selain dia Kapiten I, hingga kini belum ditemukan lagi makam kapiten atau mayor Tionghoa lainnya. Kondisi makam yang nyaris hilang itu perlahan dipugar. Yayasan Souw Beng Kong yang didirikan untuk merawat makam ini kemudian membebaskan tanah di sekitar makam. Kini makam ini memiliki areal seluas 200 meter persegi. Namun, letaknya masih di tengah permukiman kumuh warga. Makam ini hanya dibatasi dengan pagar kawat BRC yang nyaris menempel dengan rumah warga. Beberapa pakaian yang sedang dijemur terlihat dicantolkan di pagar ini. ”Sangat sulit membebaskan tanah di sekitar sini.
[budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua
Dear All Members, Beberapa hal yang perlu kami tekankan : * Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma, mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun. * Milis ini tidak berafiliasi ke pemerintah negara manapun, mohon bedakan pengertian bangsa dengan negara. Kebudayaan Tionghua harus dapat menjadi bagian dari keragaman budaya di dalam ruang lingkup negara Indonesia dan negara-negara lainnya. * Kami mohon, peserta milis dapat menyajikan informasi dan mengadakan diskusi yang berkaitan dengan kebudayaan Tionghua dan sejarah Tiongkok, dan sedapat mungkin menghindari posting yang terlalu melenceng jauh dari topik milis. Bila dirasa posting mengandung informasi yang penting serupa layanan masyarakat, mohon cantumkan OOT di judul posting tersebut. * Informasi iklan yang bersifat komersial, isu-isu yang tidak bertanggung jawab sangat tidak kami harapkan. Informasi layanan masyarakat yang bernilai positif sangat kami harapkan. Bila ada anggota yang terus menerus mengirimkan posting sejenis ini akan dihentikan hak postingnya tanpa pemberitahuan. * Kami harapkan para member dapat berdebat secara sehat dan dewasa, belajar menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. Tidak mengeluarkan kata-kata tidak sopan yang tak sesuai etika untuk menyerang pribadi atau bersifat menghakimi yang sama sekali tak ada hubungannya dengan pokok permasalahan dan menjurus ke arah debat kusir. * Semoga etika khusus di milis ini dapat dipatuhi bersama sehingga tercipta suatu keharmonisan dalam bertukar pikiran dan membagi pengetahuan. * Bagi anggota yang menginginkan account Google Mail yang gratis demi memudahkan untuk menerima postingan milis, mohon ajukan permohonan kepada tim moderator di email: [EMAIL PROTECTED] * Bagi anggota baru dimohon kesediaannya meluangkan waktu buat mengisi data pribadi sederhana anggota milis di bagian database milis. Database milis dapat diakses oleh anggota yang mempunyai Yahoo ID di: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/database # Tambahan dari moderator, berhubung ada tangan-tangan tidak bertanggungjawab, semua data pribadi bisa dikirimkan langsung melalui moderator [EMAIL PROTECTED] # Hormat kami, Tim Moderator Forum Budaya Tionghua .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: identitas huaren
Maaf dari 4 postingan dibawah ini, kira kira bisa di jadikan topik yang panjang tidak yah ? Yang satu nanya, kemudian dijawab.kurang jelas pula, kira kira apa lagi yang bisa didiskusikan ? ( postingan Neng Ully dianggap becanda huehuehue ). Identitas Tenglang Indonesia yang bukan lahir di Indonesia, sepertinya sudah sulit di definisikan lagi, palingan kebiasaan bicara bahasa Indonesia dan Daerahnya kasar, masih mampu berbahasa Mandarin ( tergantung dialek asalnya ), dan demen memakai kau oblong merk Swan, makan masih demen memakai sumpit ( dan ntu sumpit ikut masuk ke mulut ), kadang suka huak cuh sembarangan ( yang ini tergantung daerah asal sih ), ada yang mau nambah ? sur. - Original Message - From: ardian_c [EMAIL PROTECTED] huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT. Itu pengertian sekarang hehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati [EMAIL PROTECTED] wrote: Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya? Terimakasiiihh...^_^ - Original Message From: ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] Nanya hua-ren apa hua-yi? Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas sosial? hehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja qhuqwayz_aja@ ... wrote: Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu seperti apa y? Makasih... -Mita-
Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua
From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma, mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun. Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal dari Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa, dan akan menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai pernah dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas mengapa nya mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan.. sur. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua
Memang ada millis yang khusus bicara mengenai masalah sosial dan politik masyarakat Tionghoa. Mengapa kita masih suka bicara masalah politik budaya di sini? Karena satu hal: Dalam millis yang mengkhususkan ke masalah budaya Tionghoa ini, ternyata ada saja anggota yang tak menganggap penting urusan pemberangusan budaya Tionghoa, bahkan ada saja anggota yang datang dari luar planet, ter kaget2 saat diberitahu sejarah pemberangusan di masa lalu, ah masak! mana faktanya dsb dsb..., Maka.. para anggota yang masih belum hilang ingatan terpaksa me-ngulang2 memberi tahu Mengapa tak berdebat ke millis lain? Karena kita ingin bicara pada orang2 yang punya minat dalam hal budaya, bukan ke sembarang orang yang belum tentu berminat dng masalah budaya! sekalipun politik budaya ada politiknya. saya juga bergabung dng millis lain yang meski berhubungan dng masalah Tionghoa tapi tak berkaitanan dng budaya, isi pembicaraan dan sudut pandang otomatis saya sesuaikan. sama2 bicara politik diskriminasi, yang bukan millis budaya akan lebih senang bicara masalah SBKRI atau diskriminasi dalam hal jabatan publik. sedikit yang minat ttg bahasa dan budaya. Salam politik budaya ZFy - Original Message From: gsuryana [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 9, 2008 1:12:28 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma, mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun. Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal dari Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa, dan akan menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai pernah dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas mengapa nya mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan.. sur. .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] Re: identitas huaren
bang sur, uniknya tionghoa indonesia itu adalah sebutan TIONGHOA buat etnis chinese di Indonesia, istilah itu gak ada di Singapore, Malaysia, Vietnam sampe Kutub utara tuh. So istlah huaren, huayi, hua qiao itu sebenernya dari bahasa mandarin. Orang Singapore nyebut dirinya Xin Hua/ xinjiabo huaren yg artinye Chinese WN Singapore tapi waktu ada yg nyebut dirinya Xinjiabo Huaqiao, artinya itu dia WN RTT yg menetap di Singapore. Nah Hua Yi itu doeloenya disebut sebagai mrk yg keturunan Hua Qiao tapi melepaskan WN RRT getu. Sekarang ini emang masih ada sebutan Hua Yi yg artinya keturunan Hua en keturunan Hua ini ya bisa disebut Tionghoa di Indonesia. Tapi seinget aye seh gak ada iketan WN tuh tapi iketan budaya getu lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf dari 4 postingan dibawah ini, kira kira bisa di jadikan topik yang panjang tidak yah ? Yang satu nanya, kemudian dijawab.kurang jelas pula, kira kira apa lagi yang bisa didiskusikan ? ( postingan Neng Ully dianggap becanda huehuehue ). Identitas Tenglang Indonesia yang bukan lahir di Indonesia, sepertinya sudah sulit di definisikan lagi, palingan kebiasaan bicara bahasa Indonesia dan Daerahnya kasar, masih mampu berbahasa Mandarin ( tergantung dialek asalnya ), dan demen memakai kau oblong merk Swan, makan masih demen memakai sumpit ( dan ntu sumpit ikut masuk ke mulut ), kadang suka huak cuh sembarangan ( yang ini tergantung daerah asal sih ), ada yang mau nambah ? sur. - Original Message - From: ardian_c [EMAIL PROTECTED] huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT. Itu pengertian sekarang hehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati qhuqwayz_aja@ wrote: Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya? Terimakasiiihh...^_^ - Original Message From: ulysee_me2 ulysee_me2@ Nanya hua-ren apa hua-yi? Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas sosial? hehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja qhuqwayz_aja@ ... wrote: Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu seperti apa y? Makasih... -Mita-
[budaya_tionghua] Re: Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua
bang Sur sebenernya bukan masalah tabu or wat getu tapi ya kejujuranlar. Tadi lage jualan bakmi eh ada yg ngaku2 ex KHC , lha dia aje gak ngerti ape itu KHC wekekekekekekekekeke tapi enaknya bilang KHC bla bla bla bla. Loetjoe khan ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED] Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma, mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun. Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal dari Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa, dan akan menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai pernah dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas mengapa nya mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan.. sur.
[budaya_tionghua] Re: Budaya sojah
h secara umum seh gak isa itung shio macan taon ini bagus apa kagak, soalnye biar ada itungan fan ame chong, tapi nti jg ada itungan yaji trus jg diliat rigan yg bersangkutan. So gak segampang getu lho. istilahnya data anda tidk lengkap jadi gak isa diproses huehehehe tapi ngai bukan tukang kwamia lho so gak isa kwamiain anda gimane bagusnye. baidewai kwa mia sebenernye ilmu ramal melihat muka getu --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Yeow San [EMAIL PROTECTED] wrote: bisa di jelaskan ngk, shio harimau tahun ni bagus ngk ?. then mao buat ap jadi lebih bagus lg untuk keuangan. thank's Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/
[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu, sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi isinya bermutu. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik untuk disimak 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007. Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas. Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik. Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, Tao Budha yang notabene agama. Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca. Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif. Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o) sur - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message -
[budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)
mbakyu, kalu ortu ngomong getu mah artinye ape ? hehehehehehe Itu mah ortu yg MATRE Wong kite2 ini budayanye berusaha memberikan yg terbaik buat anak lho, jg pendidikan itu ditekanin getu penting. lha itu khan budaya kasih muka jg khan :P tjoema budaya kasih mukanya dibajak buat yg gede2 aje ame senior lho. Tapi ada jg budaya yg maksudnya merendahkan diri tapi bukan rendah diri getuu misalnya kalu anaknya yg juara kelas, ya dibilang biasa2 aje getu gak usah ditereakin satu kampung tau getu So budaya kasih muka khan mestinya berlaku buat anak lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau kata-kata bung Sur sich sifatnya merendah. Tapi kata - kata yang keluar dari ortu itu spt : Dasar anak tidak berguna, kami sbg ortu jadi miskin gara-gara besarin kamu, sekolahkan kamu. Dasar bego! Sudah sekolah tinggi tetap aja miskin. Tiru si A yang tidak kuliah bisa bawa ortu jalan - jalan ke luar negeri Atau Anak saya si A begonya luar biasa Ia pernah tidak naik kelas. Saya sampai miskin gara-gara sekolahin dia biar ia bisa dapat gaji gede. Sekarang saya menyesal Uang saya habis, tetap aja ia tidak bisa bawa saya jalan-jalan ke luar negeri Dampaknya banyak anak muda sekarang tidak suka tinggal bareng dengan ortu setelah menikah. Apa reaksi cucunya melihat bapaknya dimaki-maki kakek atau neneknya di depan banyak orang? Sekedar renungan bagi orang tua yang masih suka merasa anak itu sebagai investasi di hari tua :-) Rgds, Lim Wiss _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gsuryana Sent: Wednesday, October 08, 2008 1:06 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan menjelekan anak, semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan kejelekan masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan sudah saling mengerti bila anak anak nya suka ribut :o), dengan kata lain menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan keempat orang tua tidak membela anak anak nya. Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan agar si anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua yang suka menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi karena terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan tujuan agar sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang menjelekan nya orang lain. Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 anak gue payah, math nya dapat 5 anak gue mathnya dapat 5 anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik. Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda akibatnya terhadap si anak. sur. http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com - Original Message - From: Lim Wiss mailto:[EMAIL PROTECTED] Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ? Bukankah itu bodoh? Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan. Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya dari ortu, orang lain khan tdk akan respek
[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
ja elah ngebahas sejarah agama kristen di tiongkok itoe doeloe pernah ada ampe serunya pada turun gunung bacok2an agama. Soalne banyak yg gak terima kalu kristen masuknya ke tiongkok itu gak bener alias maen kayu kemplang sana sini , babat sana sini getu lho. Gak percaya ? baca noh tulisan perang boxer, tulisan sejarah masuknya kristen. Itu pecahin REKOR milis disini ampe semua modie pada mabok en korbannye satu modie yg dimoderate huehehehehehe sekarang malah 2 modie kena hukuman dimoderate. Puyenk khan jadi modie ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dipodipo [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu, sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi isinya bermutu. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote: Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik untuk disimak 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007. Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas. Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik. Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, Tao Budha yang notabene agama. Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca. Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif. Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o) sur - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message -
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Toko engkong sy pernah dirampok thn70an, perampoknya engga pernah tertangkap, Pada thn 80an, di gereja deket toko engkong sy ada yg bikin kesaksian ttg gimana dia dulu n bertobat, disaat itu dia ngaku bahwa dia yg pernah rampok toko engkong sy, kebetulan ada tetangga yg hadir n lapor ke keluarga kami saat itu. Sama engkong n keluarga cuma dibilang yg udah lewat yah biar aja lewat ngapain diungkit lagi toh skrg dia dah tobat. Sampe hari ini tuh perampok cuma kesaksian dia dah tobat n minta maaf ma tuhan doank, tp tidak pernah sekalipun dateng ke rmh minta maaf. Apakah maaf dari tuhan sudah cukup??? Apakah engkong sy n keluarga yg tidak kenal alkitab tidak bisa memberi maaf? Btw engkong sy ke klenteng pun jarang sekali bahkan sy tdk pernah liat dia ke kelenteng dll, cuma tiap pagi tiam hio di depan toko aja. Tp banyak mengajarkan flsafat hidup ttg hidup adil n melupakan kesalahan org laen. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 08:36:02 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Pak Danardono yth, Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan, bukan berarti meniadakan hukum. Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga agar manusia sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos. Jadi saya bisa mengampuni pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah norma yang mesti ditaati maka dia juga harus masuk penjara. Tetapi harus diingat bahwa hukum bukanlah balas dendam atau memberi penghukuman yang setimpal. Hukum manusia masih tidak sempurna, karena seorang yang membunuh misalnya menurut KUHAP dihukum penjara duapuluh tahun, setimpalkah itu ?. Lalu bilamana Y membunuh X misalnya, apakah anak X harus Y atau memaafkannya ?. Memaafkan bukan berarti membebaskan yang dimaafkan, jadi memaafkan Milosewic bukan berarti meloloskannya dari hukum manusia yaitu norma-norma hukum internasional akan tetapi melepaskan dendam untuk bergerak maju. Sekali lagi saya bodoh dan kuper dalam hal ini lingkup saya pun sempit tidak seperti anda yang mendunia. Bagi saya memaafkan sederhana saja, saya (mencoba) memaafkan apa yang keluarga saya telah perbuat kepada diri saya dan tidak membalas dendam agar saya dapat melangkah maju. Dalah hal sekolahpun begitu, ketika anak saya mendapat hambatan dalam sekolah, saya tidak ribut-ribut tetapi bersama beberapa orang lalu membuat sekolah dan ternyata itu lebih positif. Dan Ya, saya berbuat itu karena kepercayaan saya terhadap Tuhan, Tuhan siapa ?, Tuhannya orang Kristen agama yang saya anut, lho nanti nggak cocok dengan budaya, ya biarin, orang saya sejahtera dan saya merasa senang telah berbuat demikian. Mohon penerangan kembali. Tantono
RE: [budaya_tionghua] Xiao Bagi Keluarga [Was: Oe Hauw dan Poet Hauw (U Hao dan Put Hao)]
Yup film terbaik yg diputer di tv indo selama beberapa thn ini. Sayang sinetron daai laennya ga sebagus ini. Btw sy juga penasaran ama nasib anak2 wanita keluarga ini, apalagi dari kesatuan n persatuan keluarga ini yg sangat tinggi. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Ophoeng [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 08 Oct 2008 02:24:34 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Xiao Bagi Keluarga [Was: Oe Hauw dan Poet Hauw (U Hao dan Put Hao)] Bung David Kwa dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan? Terima kasih atas koreksi anda dan tambahan info dari anda ttg U-hao dan Put-hao. Sorry, saya agak merancukan maksud 'hauw' (=baik) dengan 'hao' (= berbakti), walau keduanya mengandung makna 'baik', bagus, positip. Waktu saya menggunakan istilah 'u-hauw' sebagai padanan untuk 'good', dalam kutipan saya ttg kebajikan: It takes just one second to be bad, yet a one whole year to be good, saya memang lupa lawan dari u-hauw. Tapi mungkin secara kebetulan 'bad' = bu-hao, tidak baik, negatip. Tentu saja tidak bisa disamakan dengan 'put-hauw' yang maknanya lebih luas lagi ya. Memang, berbakti itu merupakan terjemahan 'resmi' untuk 'u-hauw'. Wa- lau tentu saja makna-nya tetap berbeda, sedikit atau banyak. Keluarga 'kuno' para orangtua kita dulu, mengajarkan ttg 'xiao' ini dengan baik dan benar. Sayang sekali bahwa kemudian ada kekeliruan persepsi(?) bahwa 'xiao' cuma berlaku bagi tradisi Tionghua kuno. Anak-cucu yang kemudian berpendidikan 'moderen' dan cenderung ke barat, merasa tak lagi wajib menjalankan 'xiao' ini. Tentunya tidak berlaku secara umum. Masih ada yang tetap berpikiran kuno bahwa xiao tetap relevan berlaku bagi sesiapa saja, walaupun pendidikan berbeda, agama beralih, dan ja- man sudah moderen. Sedikit atau banyaknya, tentu saja dibutuhkan pe- nelitian lebih lanjut. Di kalangan anak muda, waktu itu (ketika saya masih SMP-SMA) merasa bahwa 'xiao' cuma mengedepankan kepentingan pihak orangtua. Tanpa sadar bahwa suatu saat akan tiba gilirannya para anak muda itu menjadi orangtua juga. Pada saat menjadi orangtua, barulah terasa bahwa yang dulu dikatakan 'kuno' dan selalu ditekankan orangtuanya itu, ternyata ada benarnya. Saya jadi teringat peran si kakek dalam serial di Da-ai teve,Ketika Gla- diol Bersemi, cerita sesungguhnya ttg Keluarga Gao di Taiwan sebelum perang (1945-an?). Si kakek mengajari cucu-cucunya ttg 'xiao', kalau tak salah. Jadi mereka, para cucu, hendaknya meneladani perilaku dan sikap papa-mama mereka. Sebab, menurut si kakek, tidak mungkin ke- dua orangtua mereka akan menjerumuskan anak-anaknya. (Jadi ingat ttg anak babi yang jalannya menunduk ya?) Tapi, ketika terjadi pertengkaran antara papa vs mama-nya, yakni ke- tika papanya rela membagikan beras dan uang kepada tetangganya yang kekurangan, juga berbagi rebung (mata pencaharian utama ke- luarga, jadi pekerjaan pokok mamanya) bahkan memberitahu tempat memetik rebungnya, kepada seseorang dari kota yang ingin memetik rebung untuk dijual di pasar, maka sang mama protes akan kebaikan hati sang papa yang dianggapnya 'kebablasan'. Lalu anak-anak bertanya kepada engkong (kakek)nya, mana yang mes- ti dituruti dong teladannya: papanya, ataukah mamanya? Sang kakek dengan bijak mengatakan, ambil dan petiklah kebaikan dari keduanya. Bayangkan, itu terjadi pada masa sebelum perang. Dan si kakek sudah begitu 'progresip' membuka diskusi dengan para cucunya. Tidak asal menghardik cucunya untuk diam dan ikuti saja secara membabi buta. Menurut saya, sang papa sudah melaksanakan 'xiao' tidak saja bagi ke- luarganya di rumah, tapi juga 'keluarga' bagi masyarakat sekitarnya (ke- betulan sang papa menjadi kepala kampung) juga lebih luas lagi jang- kauannya dengan berbagi rebung dengan orang kota, yang dianggap- nya juga sebagai 'keluarga'. Dalam hal ini, kayaknya 'xiao' juga berlaku bagi orangtua terhadap anak-anaknya dan keluarganya, sang papa ber- usaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak dan keluarganya. Dan, menurut sang papa, 'keluarga' itu tidak hanya yang di rumah, tapi juga yang 'sekampung' bahkan sebangsa dan senegara. Lihat saja ketika dia berhasil menangkarkan bibit bunga gladiol, dia tidak segan berbagi pengetahuan dan bibitnya dengan masyarakat di sekitarnya, di kampungnya. Dan dia marah besar kepada satu orang pedagang bunga yang memusnahkan bibit bunga miliknya, supaya bisa menjaga kestabilan harga bunga yang dihasilkannya. Prinsip bisnis yang dilandasi 'xiao' vs prinsip monopoli 'moderen'? Sang mama juga tidak salah mengajukan protes, sebab memang 'xiao' seorang ibu tentu berkisar pada urusan domestik. Mengutamakan ke- luarga yang di rumah. Sang mama tentu saja mengutamakan kepenting- an anak-anaknya dulu, sebelum ikut berbakti (xiao) kepada masyarakat yang lebih luas (kampung) dan luas lagi (bangsa). Kalau melihat contoh teladan pada Keluarga Gao itu, rasanya 'xiao' itu berlaku timbal balik: orangtua kepada keluarga (dan anak-anak), dan
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
inget itu jadi inget owe punya kasus ko, doeloe ada yg kurang lebih sama lar en loetjoenya itu temen owe yg kristen gak tanya ame pendeta or sape getu malah tanya ame owe. Owe jawabin simple, Yesus gak pernah nulis alkitab lho trus jg Yesus gak banyak ngomong ini boleh itu gak boleh, Yesus tjoema ngomong Tiada seorangpun akan mencapai Bapak tanpa melalui AKU. Lha AKUnya sape ? Tuhan ? Yesus ? or wat getu ! Inga inga KASIH dong , so yg namanya KASIH emang pilih2 loe sembah yesus, buddha, kodok, kadal , batu tetek bengek ? Kalu nurut owe yg namanya KASIH gak bakalan pilih KASIH. Nape seh banyak org mikir Yesus itu oknum yg namanya yesus ? Coba mindnya dilebarin dikit getu, Yesus itu KASIH bukan ? Sorry aye komentarin ya soalne masih rada senep ketemu yg ngaku2 mantan KHC trus bilang meja sembayang ngkong gw itu setan. Sialnye itu org ngotot bilang kalu budaya tenglang or tradisi itu belenggu tubuh dan menyesatkan hueuehehe termasuk sembayang ame leluhur yg kasih buah ame pasang hio. Lha kalu org bule mah gak apa2 getu tabur bunga hueheheheheh. Mbok ya mikir dikitlah en belajar sejarah Kristen aje dikit, trus buka pikirannye biar gak cupet mampet getu. Jadi inget omelan si Nietsche yg tereak Tuhan telah mati, tuhan2 pada disembah di bukunye Thus Spoke Zarathustra hehehehehehehehe. So sape neh yg bikin mati TUHAN ame nyembah2 tuhan ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih als dan jawaban anda saya terima sebagai masukan dan juga saya selalu berpikir secara logika. Saya hanya bingung untuk menjawab pertanyaan ayah saya but anyway thanks untuk reply nya Salam Sunny Thee - Original Message From: als [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:48:50 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di forum terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling tidak jawaban saya ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang akhirnya mengambil keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya biasanya memainkan rasa takut, rasa bersalah, dan iming-iming para calon âkorbanânya. Orang-orang yang rasa percaya dirinya kurang biasanya menjadi korban yang sangat empuk. Orang-orang yang tidak biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi korban. Orang-orang yang paling gampang jadi âdombaâ adalah orang-orang yang memang sejak kecilnya telah âterkondisiâ oleh keKristenan, dan orang-orang seperti ini tentu saja gampang sekali diâmanipulasi.â Bacalah Alkitab (Old and New Testaments) dengan seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan simaklah sejarah Kristen/Katholik/ Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah terbuka begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang bisa ditutup-tutupi lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang dengan teliti. Amatilah kepentingan apa yang hendak mereka raih dan mungkin disembunyikan dari Anda. Pokoknya jangan memakai jalur âpercayaâ atau âtidak percayaâ tapi selidikilah dengan cermat. Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang ditulis oleh orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak pendeta dkk.) Bila semua âanjuranâ saya ini telah Anda lakukan dan Anda masih belum bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung juga. Ya tanya lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! J  Salam pencerahan, als  From:Tantono Subagyo [mailto:tantono@ gmail.com] Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.  Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan jawaban-nya juga secara Kristen. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] com.au Salam,  Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari. Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu : Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga. Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb. Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara kristen tsb dan 100% mereka orang
[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
Ardian heng, kasihan juga ya sampai jadi puyeng. Tapi pengorbanan anda tidak sia2 kok. Kalau menurut pengamatan saya, pelemparan piau, golok, pedang, batu bata dimulai karena : -diskusi sudah diarahkan kepenyerangan pribadi lawan diskusi -pengalihan topik dari sejarah/ budaya menjadi opini pribadi. Mungkin begitu kelihatan ada pihak yang mengambil kuda2 untuk melancarkan serangan kedaerah terlarang itu, langsung saja di totok jalan darahnya. Terus terang saya heran, ada anggota dimilis ini yang dimilis lain tenang berwibawa, eh disini kok lantas suka main gebrak2 meja. Tapi memang saya akui tidak mudah mengurus milis sebesar ini. Salut dan terima kasih untuk anda Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote: ja elah ngebahas sejarah agama kristen di tiongkok itoe doeloe pernah ada ampe serunya pada turun gunung bacok2an agama. Soalne banyak yg gak terima kalu kristen masuknya ke tiongkok itu gak bener alias maen kayu kemplang sana sini , babat sana sini getu lho. Gak percaya ? baca noh tulisan perang boxer, tulisan sejarah masuknya kristen. Itu pecahin REKOR milis disini ampe semua modie pada mabok en korbannye satu modie yg dimoderate huehehehehehe sekarang malah 2 modie kena hukuman dimoderate. Puyenk khan jadi modie ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dipodipo dipodipo@ wrote: Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu, sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi isinya bermutu. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote: Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik untuk disimak 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007. Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas. Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik. Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, Tao Budha yang notabene agama. Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca. Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif. Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o) sur - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Kalo konsep tao n buddha kan gak ada tuhan tuh trus nyerah ke sapa? Ke alam? Trus biasanya yg udah level begitu yah pendeta taois or biksu buddhis yg tinggal digunung2, siu lien buat capai tao or nirwana, ga cuma dendam doank yg dilupakan, tp nafsu duniawin laennya juga, harta, kedudukan n nama besar. Mereka juga males ladenin tuh konflict2 apapun jadi hidupnya bisa damai. Btw org biasa yg sudah muak ama kehidupan duniawi juga pada nyingkir n hidup sederhana tp banyak konflict n keinginan macem2. Engga rebutan harta, sikut2 kursi, kong tai sana sini cari nama besar n pengikut, bahkan biasanya muridpun ditolaknya. Klo semua manusia bisa hidup kayak gitu maka bakal lebih damai hatinya daripada sekedar setiap saat memaafkan org tp tiap hari sikut2 cari kedudukan, harta n nama besar. Hehehehe btw yg g omongin td biasanya ada di film silat yah, klo di dunia nyata seh kagak tau. Hehehe Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 10:24:33 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Lha ini yang menurut saya salah kaprah Pak, kalau orang-orang itu bisa lupakan Milosevic mungkin hidupnya akan lebih baik. Menurut saya memelihara dendamlah yang buat orang sengsara. Orang jadi inget kesalahan orang dahulu saja, seperti misalnya : Jerman dulu pernah Holocaust mbasmi orang Yahudi, trus piye, orang Yahudi disuruh ngebom Jerman supaya setimpal gitu ??. Saya punya teman (Jewish) yang sangat dendam ama Jerman, lha dia sendiri yang sengsara. Kejadian sudah kapan tahu, dia kalau ketemu orang Jerman masih gondok (nyakitin diri sendiri). Dan masalah Tuhan-nya siapa ya Tuhannya sendiri-sendiri, saya percayakan vengeancekepada Tuhan orang Kristen, lalu apakah Tuhan saya tidak berantem rebutan dengan Tuhannya orang lain yang menyalahi saya, lha itu urusan Tuhan kok, sudah dipasrahkan jangan diuthik-uthik lagi. Kembali lagi Bung Danardono, mari setuju untuk nggak setuju, saya bahagia dengan konsep menyerah kepada Tuhan (buat saya Tuhan itu satu), lha buat anda Tuhan itu macem-macem dan buanyak dan tidak memecahkan masalah. So be it, saya tidak minta anda untuk memeluk konsep saya demikian juga jangan paksakan kepada saya bahwa konsep agama tidak membuat orang jadi baik dan Tuhan macem-macem. Salam, Tan Lookay On 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: Begitulah pak Bagyo. Penghukuman didunia ini adalah ranah masyarakat, yang diwakili oleh negara (azas Hukum Pidana). Kita juga kenal ajaran: Give therefore to Caesar the things that are Caesar's, and to God the things that are God's.(Mt 22:21). Didalam falsafah hukum, kita belajar, bahwa pada awalnya, dalam masyarakat yang masih primitif hukuman adalah identik engan pembalasan dendam, dalam bahasa Jerman kita kenal Suehne. Dalam perkembangan masyarakat yang kian modern, maka negara mengambil alih fungsi balas dendam ini, dan mengubahnya menjadi hukuman. Kalau sipenjahat sudah dihukum negara menurut peraturan yang berlaku, maka manusia tak boleh lagi menjalankan balas dendam. Pak Bagyo benar, hukum manusia tak sempurna, tetapi apakah yang sempurna di dunia? Hanya inilah yang manusia dapat wujudkan didunia. kesempurnaan setelah kita mati, nobody knows. belum ada yang kembali dari kematian dan mengisahkan mengenai pengadilan langit. Mengenai Tuhan, pak Bagyo katakan Ya Tuhan saya, Tuhannya orang Kristen, namun, kita membahas masalah manusia secara universal. Dalam hubungan antar manusia, kita berhadapan dengan manusia dari perlbagai agama dengan Tuhannya masing masing. Contoh: seorang beragama A memperkosa dan menjarah wanita beragama B, dan mencuri barang orang beragama C. Tuhan yang mana yang berwenang bertindak? Tidak nanti rebutan? Pak Bagyo katakan saya sejahtera dan merasa senang berbuat demikian, sah sah saja, selama apa yang disenangi A dan membuat sejahtera, tak menyengsarakan B atau C. nanti pengadilan lagi yang harus bertindak. Mengenai dendam atau memaafkan Milosevic saya ingat interview dalam tayangan TV dimana wanita diinterview tentang suami mereka yang ditembak dimuka mereka dan anak anak mereka. Saya tak pernah lupa expressi muka ibu ibu itu yang merah padam dengan tangis dan isak. Pak Bagyo yang baik, terus terang, kalau saya ada ditempat itu, di Srbernica, saya TAK berani mengusulkan lupakan deh Milosecic.. Salam Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Danardono yth, Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan, bukan berarti meniadakan hukum. Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga agar manusia sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos. Jadi saya bisa mengampuni pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah norma yang mesti ditaati maka dia juga harus masuk penjara. Tetapi harus
RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)
Yg begitu biasanya ortu kita yg putus sekolah or kena didikan orba? Tp ortunya ortu ( engkong n popo) kayaknya seh jarang yg begitu. Hehehe Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 10:10:29 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ? Bukankah itu bodoh? Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan. Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya dari ortu, orang lain khan tdk akan respek :-) _ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:57 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.) Ok mikul dhuwur artinya menjunjung tinggi nama orang tua, mendem jero = memendam dalam-dalam (kejelekan orang tua tidak diungkit-ungkit lagi, dipendam dalam-dalam.). Itu artinya. Sojah, Tan Lookay On 10/8/08, ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] com.sg wrote: Tan lookay, gantian gue yang minta petromax donk. itu tuh pepatah mikul dhuwur, mendem jero tuh kalau secara harfiah letterlijk artinya apa? mikul = memikul dhuwur = yang diatas mendem = memendam? jero = dalam? apa artinya memikul yang diatas, memendam yang di dalam? Nomer satu adalah kehormatan yang diatas, kalau sendiri tidak setuju atau kecewa itu dipendam saja, atau pegimana? U-hauw = berbakti, setahu gue berlaku pada semua orang yang lebih tua derajatnya. Kalau ada orangtua kandung, mendahulukan orangtua sendiri, saat orangtua kandung tidak hadir, maka yang lebih tua di ruangan diperlakukan sebagaimana memperlakukan orangtua kandung. Kalau kehormatan orangtua disenggol oleh oranglain, maka wajib memulihkan kehormatan orangtua, Kalau di buku silat sih caranya mau pake bunuh-bunuhan kek, mau pake bales senggol-senggolan kek, dianggap cukup sah tuh. Kalau ortunya dibunuh orang, pada saat anak itu nggak mau balas dendam, yang setuju anggap dia u-hauw, yang tidak setuju anggap dia pengecut dan put-hauw. Tapi jaman sekarang sih kaga ada bunuh bunuhan kali yah, hehehe. U-Tiong = ada keadilan, jelas berlaku dimanapun dan untuk siapapun tanpa kecuali. Jadi kalau ada orang cari keuntungan sendiri melulu, ngomongnya bo cengli melulu, bisa dibilang dia itu put-tiong. U-gie = ada kesetiaan/ kemanusiaan, juga bisa dilihat dari cara orang berkata, bersikap, dan bertindak dimanapun kepada siapapun. Kalau oma pepatahin gue biasanya tiga itu doank yang disebut. Jadi orang paling pantan, paling tidak boleh put hauw, put tiong, put gie. CMIIW mengenai arti artinya, soalnya kalau Oma ngomong sama gue nggak pernah jelasin definisi secara gamblang, jadi kudu ngerti ngerti sendiri euy. ( Salah gue juga, kalau lagi diprepetin oma, gue nggak pernah repot- repot nanya, manggut-manggut aja biar cepet selesai, hihihihi) --- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Xuan Tong heng, David Kwa heng dan Ophoeng heng, Mohon petromaksnya lagi. Apakah Hauw, Tiong dan Gie itu berlaku juga untuk orang lain ?. Maksud saya untuk orang yang berlaku salah terhadap anda atau keluarga anda. Adalah lebih mudah untuk memberi muka atau memaafkan keluarga, tetapi akan sangat sulit untuk memberi maaf orang lain. Kalau misalnya Bapa bersalah kepada anaknya, anaknya dapat memberi muka dengan mengampuni dan menganggap kesalahannya hilang, tapi bagaimana bila yang bersalah orang lain ? Dalam cerita silat yang saya baca adalah pengorbanan dan pengampunan oleh pendeta Buddha, sebagai contoh dalam Ie Thian To Liong waktu Seng koen pura-pura tobat dan masuk Siauw Liem Sie, gurunya (lupa namanya) bersedia menerima pukulan Tjit Siang Koen dari Tjia Soen untuk mendamaikan, walaupun akhirnya dihianati oleh Seng Koen. Apakah namanya ini ? Masalah Hauw juga membingungkan, bila seorang menyalahi orang tua kita apakah hal itu harus kita ingat-ingat dan balas dendam untuk menjadi U Hauw ?, atau lebih baik jika kita memaafkan orang itu dengan tulus (akan sangat sulit) dan menjadi U Hauw dengan mengangkat nama orang tua kita. Dalam budaya Jawa ada pepatah : mikul dhuwur, mendem jero : yang artinya menjunjung tinggi derajat orang tua walaupun telah meninggal sekalipin, tetapi sekali lagi ini tidak pas dengan memberikan maaf dan mengampuni tanpa batas. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan./zhongshu
nah bicara memaafkan neh hehehehehe logonya MATAKIN khan zhongshu tuh. Selaen Kong Zi, Meng Zi bilang jg SHU di kitabne neh. Qiang shu er xing ( Meng Zi , Jin Xin shang ) Yg mendasari zhongshu itu sbenernya adalah REN or cinta kasih or ada yg artiin hubungan sesama insan manusia yg dibentuk berdasarkan toleransi, menghargai dan mencintai. Ya satu kata seh bisa dibabarin macem2. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: encoding: Big5 ½×»y ¨½¤¯ [EMAIL PROTECTED] ´¿¤l¤ê¡G¡§°ß¡C¡¨ ¤l¥X¡C ªù¤H°Ý¤ê¡G¡§¦ó¿×¤]¡H¡¨ ´¿¤l¤ê¡G¡§¤Ò¤l¤§¹D¡A©¾®¤¦Ó¤w¨o¡C¡¨ Lun Yu Bab Li Ren, ayat 15 Kongzi berujar: Shen hu (Zengzi, murid Kongzi) ! Dao yang aku jalani memiliki satu prinsip pemersatu. Zengzi menjawab: Ya. Kongzi berlalu (meninggalkan kelas). Murid-muridnya yang lain bertanya: Apa maksud kata-kata guru ? Zengzi menjawab: Dao yang dijalani Guru (Kongfuzi), adalah selalu Zhong (teguh/setia terhadap prinsip-prinsip xing/nurani kita) dan Shu (welas asih terhadap sesama, tepa selira, termasuk bersikap memaafkan), hanya ini dan tidak ada lagi. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo tantono@ wrote: Xuan Tong xiong dan para ahli Budaya Tionghua Mohon petromaksnya, selama ini lookay belajar masalah harmoni dls, walaupun tidak selalu mudheng, lha sekarang Lookay ingin belajar lebih jauh lagi tentang konsep memaafkan. Mohon diperjelas tentang konsep ini karena selama ini (kalau tidak salah) budaya Tionghua yang dikenal adalah masalah keuletan dan tahan uji, pluralisme dls tetapi konsep memaafkan belum banyak diterangkan. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Yg bilang anda ga boleh ngakui tuhan anda sapa om? Kayaknya ga ada deh ( kecuali ada posting yg terlewat ma sy yah) kyknya anda yg tanya ttg kata maaf di dlm budaya tionghoa n trus dibandingkan ama alkitab. So konsep budaya tionghoa n alkitab jelas sangat beda n anda juga tahu itu kan, jd klo mau lihat dr kacamata anda yah ga bakal ketemulah. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 14:13:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu. Saya menganggap Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang. Tapi ya biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang walaupun apa adanya. Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya. Jadi saya merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens. Sampai jutaan atau milyardan postingpun nggak akan selesai. Yang jelas adalah hak azasi saya untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja. Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Yang ngaku bertobat tapi belum minta maaf, jelas bertobatnya hanya untuk konsumsi kesaksian ala gereja, tujuannya ya untuk promosi kesaktian ajaran gereja, yang bisa membuat perampok bertobat! Ini lagi2 bukti masyarakat sakit : mengelu2kan orang asosial sbg pahlawan. ZFy - Original Message From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 9, 2008 2:11:57 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Toko engkong sy pernah dirampok thn70an, perampoknya engga pernah tertangkap, Pada thn 80an, di gereja deket toko engkong sy ada yg bikin kesaksian ttg gimana dia dulu n bertobat, disaat itu dia ngaku bahwa dia yg pernah rampok toko engkong sy, kebetulan ada tetangga yg hadir n lapor ke keluarga kami saat itu. Sama engkong n keluarga cuma dibilang yg udah lewat yah biar aja lewat ngapain diungkit lagi toh skrg dia dah tobat. Sampe hari ini tuh perampok cuma kesaksian dia dah tobat n minta maaf ma tuhan doank, tp tidak pernah sekalipun dateng ke rmh minta maaf. Apakah maaf dari tuhan sudah cukup??? Apakah engkong sy n keluarga yg tidak kenal alkitab tidak bisa memberi maaf? Btw engkong sy ke klenteng pun jarang sekali bahkan sy tdk pernah liat dia ke kelenteng dll, cuma tiap pagi tiam hio di depan toko aja. Tp banyak mengajarkan flsafat hidup ttg hidup adil n melupakan kesalahan org laen. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com Date: Wed, 8 Oct 2008 08:36:02 +0700 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Pak Danardono yth, Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan, bukan berarti meniadakan hukum. Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga agar manusia sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos. Jadi saya bisa mengampuni pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah norma yang mesti ditaati maka dia juga harus masuk penjara. Tetapi harus diingat bahwa hukum bukanlah balas dendam atau memberi penghukuman yang setimpal. Hukum manusia masih tidak sempurna, karena seorang yang membunuh misalnya menurut KUHAP dihukum penjara duapuluh tahun, setimpalkah itu ?. Lalu bilamana Y membunuh X misalnya, apakah anak X harus Y atau memaafkannya ?. Memaafkan bukan berarti membebaskan yang dimaafkan, jadi memaafkan Milosewic bukan berarti meloloskannya dari hukum manusia yaitu norma-norma hukum internasional akan tetapi melepaskan dendam untuk bergerak maju. Sekali lagi saya bodoh dan kuper dalam hal ini lingkup saya pun sempit tidak seperti anda yang mendunia. Bagi saya memaafkan sederhana saja, saya (mencoba) memaafkan apa yang keluarga saya telah perbuat kepada diri saya dan tidak membalas dendam agar saya dapat melangkah maju. Dalah hal sekolahpun begitu, ketika anak saya mendapat hambatan dalam sekolah, saya tidak ribut-ribut tetapi bersama beberapa orang lalu membuat sekolah dan ternyata itu lebih positif. Dan Ya, saya berbuat itu karena kepercayaan saya terhadap Tuhan, Tuhan siapa ?, Tuhannya orang Kristen agama yang saya anut, lho nanti nggak cocok dengan budaya, ya biarin, orang saya sejahtera dan saya merasa senang telah berbuat demikian. Mohon penerangan kembali. Tantono
[budaya_tionghua] hei wuchang bai wuchang
hei wuchang sama bai wuchang itu padanan. seringnye disebut da er bo ye. Ape mrk setan ? hmm setan or gui kalu di Tiongkok mah gak selalu jahat lar sama kayak org ada yg bae or jaat. Kalu nurut taoisme mah arti kata gui = setan itu sama aja gui = kembali, so setan itu bukan hal yg mengerikan getu or sifatnya jaat. Wong itu semua ex org hidup. Hei wuchang dikenal jg si penghukum yg bersalah kalu bai wuchang si pemberi pahala getu lho. Malah bai wuchang pake topi yg ada tulisan MELIHATNYA LANGSUNG KAYA. Keren khan. Hei bai wuchang itu nurut legenda ada 2 sahabat karib, satu saat mrk berjalan dekat jembatan , tiba2 hujan deras turun. Bai wuchang trus bilang sama hei wuchang kalu dia mau cari payung suruh hei tunggu. Sapa nyangka kalu hujan getu deras sampe2 si Hei yg lage berlindung dibawah jembatan terkena seret aer bah sampe mate. Bai kaget trus dia ngerasa menyesal gak buru2 bawa itu payung trus cari temannya sampe gak ketemu. Akhirnya dia gantung diri. So makanya kalu Bai Wuchang itu lidahnya menjulur keluar. Kalu nurut aturan seh hei bai wuchang mestinya jadi setan gentayangan, tapi kesetian mereka esbagai 2 sahabat itu menyentuh perasaan Kaisar Langit, so mrk dianugrahkan hak mencabut roh org yg mo mati. Uniknye biar itu 2 setan pencabut nyawa tapi gak ditakutin di Taiwan or Singapore. Di Tainan ada kelentengnya plus di Singapore jg seinget aye ada tuh kelentengnya. Tapi itu khan ada maknanya yaitu the opposite or underworldnya rasi bintang utara. Soalne nurut kepercayaan bintang utara pengurus kematian en bintang selatan kehidupan. So jg ada kaitan ame yinyang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: Wuchang hitam dan Wuchang putih adalah dua utusan raja neraka untuk menghkum manusia dan mencabut nyawa. kalau tak salah ada juga padanannya dalam mitilogi Islam?? From: Edith Koesoemawiria [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:34 AM tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2 kungfu barat ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan simbol2 mitologi, seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi kekuatan lain, tapi pasangan ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan karenanya untuk kelompok2 musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik. ..
Re: [budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan
Didalam sejarah China didaerah utara dibagian padang rumput Asia hidup segala macem suku2 dari Turkic, Uirghur, Khitan, Nuchen,Yurchen - Manchu etc. Jaman dulu Manchuria dan Korea merupakan satu negara - Goguryeo yg dikuasai oleh suku2 Korea. Sisanya masih suku2 nomad yg banyak ethnicitynya tetapi masih tidak teratur [ ini jaman Tang dynasti ] Kerajaan Goguryeo kalah perang dan negaranya dipecah.Ini terjadi dalam abad ke 7 [668] Suku2 Turkic yg berada disebelah barat dari negara ini juga diusir oleh kerajaan Tang dan mungkin menjadi suku2 Hun [tartar] yg hidup diUkraine, Hungary etc sekarang atau menjadi suku yg hidup diTurkistan - saya kurang tahu 100%. Ini peperangan kita tahu melalui cerita2 legend Sie Jin kuei yg juga dikenal didalam sejarah Korea. Mereka waktu perang dgn suku2 daerah inner mongolia ini dan diantaranya juga ada suku khitan. Sisanya dari Goguryeo menjadi terpecah - kerajaan Balhae dan Silla. Balhae adalah sekarang Dongpei[Heilungchiang] dan Silla adalah Korea sekarang. Didaerah ini yg dominant sekarang adalah kerajaan Tang, Balhae dan Uyrgur. Tetapi dgn mulai decline kekuasaan Tang [oleh Song], Balhae[oleh Yurchen] dan juga Uyrgur [oleh suku Kirgiz] - suatu suku Tungusic mulai berkembang - dan mereka menciptakan kerajaan Khitan dan mereka menguasai Inner mongolia jaman sekarang.dan didaerah Liao river [Liaoning]. Mereka berkembang dan juga mulai mencoba menguasai central China dan menjadi dynasti Liao kira2 9i6 oleh pemimpin mereka Yelü Abaoji [berkuasa 200thn] dan mengusir suku Uygur. Kerajaan Khitan mengannex Balhae dan mulai perang dgn Silla yg waktu itu sudah diganti oleh Goryeo [Korea] setelah mempersatukan 3 kingdom dipeninsula ini. Kerajaan Khitan mulai terdesak oleh kerajaan Kirgiz yg mengambil alih daerah Uygur, dari barat dan terpaksa masuk northern China dan menjadi Liao.dynasty. tIni ditentang oleh kerajaan Song yg bersatu melawan Liao dgn sisa2nya kerajaan Balhae dan Silla.[Goryeo] Didalam sejarah Han - kerajaan Liao ini dikenal didalam legend keluarga general Yang yg sekeluarga hampir habis sebagai pemimpin2 pasukan dan achirnya kaum hawanya mengambil alih. Kerajaan Liao menghilang setelah raja mereka ditangkap oleh kerajaan suku Yurchen - Jin dynasty [berkuasa 100 thn]- leluhurnya Qing dynasti yg sekarang menguasai daerah Heilungchiang Tetapi setelah baru hampir 100 thn ini dynasty mulai hancur dari dalam dan dari luar - dimusuhi oleh kerejaan Song dan Goryeo tetapi yg paling kuat adalah pasukan dari GengisKhan yg achirnya mengambil alih daerah2 ini. Jadi kalian lihat kerajaan Khitan atau Liao dynasti menghilang mula2 oleh kerajaan Jin dan achirnya oleh kerajaan Mongol. Utk illustrasi dan mendapat sedikit pengertian aku kebetulan menemukan peta daerah tsb jaman Sung dan Jin dan Goryeo waktu itu - jadi lebih clear. Andreas http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Premongol.png --- On Wed, 10/8/08, 跨 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: 跨 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:53 AM beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada beberapa hal yang mengelitik: 1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya? 2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan bangsa HAN hingga bermusuhan yah? Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang pernah tercatat dijejaki oleh bangsa ini? thx atas penjelasannya -- -
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Dr awal thn 1900 perkumpulang tionghoa n org2 tionghoa juga dah dirikan banyak sekolah n rumah sakit om, member2 disini yg rajin cuap2 doak juga banyak yg jadi guru gratisan tanpa sekolah, ada yg jadi tabib umum n ada juga yg suka bantu2 liat hong sui dll, semua juga dibayar seadanya ntidak milih2 pasien kok, setahu saya yah, yg saya ga tau seh mungkin ada juga yg jadi tukang peras yg aji mumpung. Hehhe Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 08 Oct 2008 13:44:20 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi menyembuhkan! Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya pasien pasien lain lagi). Gak apa apa. Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn). Salam karya nyata Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote: � Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! �Karena Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak�harus disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan? � Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga mengwemban�tugas yang mulia. � Dengan berkotbah �anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan? � � Selamat berkotbah! ZFy� � --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan untuk�mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala? Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.� Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi.� Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang.� Salam, Tantono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Makanya org tionghoa itu punya budaya memaafkan n melupakan yg paling baik di dunia ini. Liat aja tuh jutaan org tionghoa yg pengennn jd bule n jepang, sampe bela2in ganti warna rambut n gaya hidup bahkan ada yg ganti budaya segala. Padahal penghinaan n kesalahan org2 bule n jepang amat sangat besar sekali. Heheheh Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 04:36:26 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Kalau saya memilih tak Melupakan! � Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. � Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. � Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu�bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! � Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument � � Salam Mengingat. ZFy � � � --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut ikut dehhh. Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene mengaung..Mengenang , tak melupakan! Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal itu. Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu. Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David kuning. Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak tahu dehhh, frankly! Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah.. Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo. Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? Mereka akan tanya balik: I beg your pardon? Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali? Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on. Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal? Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah
RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Jadi inget waktu sma pernah ngomong ke guru ppkn klo hubungan Tuhan ma manusia itu seperti lingkaran bukan garis lurus dari atas kebawah, karena engga ada manusia gak ada juga Tuhan, krn ga ada yg manggil2 dia Tuhan. Jd tuhan ciptain manusia n manusia juga ciptain tuhan. N alhasil selama di sma tuh guru PPKn sentimen ma g. Hahahaha Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 08 Oct 2008 08:11:16 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu. Saya menganggap Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang. Tapi ya biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang walaupun apa adanya. Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya. Jadi saya merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens. Sampai jutaan atau milyardan postingpun nggak akan selesai. Yang jelas adalah hak azasi saya untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja. Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo ** Disini ada banyak kesalahan baca: 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, bermilyard manusia melaksanakannya 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi dewi Kwan Im..it's totally OK. Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah? Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang Amerika yang sombong. Tuhan kabulkan doa yang mana ya? Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh.. Salam Danardono
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Konon Jaman musolini n hitler tim itali di piala dunia n atlit jerman yg aria di olimpiade diancam pake senjata, kalo ga menang makanya bakal dihukum berat. Sedangkan jesse owen dr US yg berkulit hitam adalah atlit yg hebat. Kira2 tuhan kabulin doa sapa yah? Jesse owens yg emang lebih baik, atau atlit jerman yg diancam bedil? Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 18:58:17 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi minta agar bisa perform sebaik-baiknya. Kalau berdoapun kalah ya berlatih lagi sambil berdoa. Gitu saja kok repot. Tantono 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan. sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya... ZFy --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ** Disini ada banyak kesalahan baca: 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, bermilyard manusia melaksanakannya 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya? Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi dewi Kwan Im..it's totally OK. Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah? Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang Amerika yang sombong. Tuhan kabulkan doa yang mana ya? Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh.. Salam Danardono -- Best regards, Tantono Subagyo
RE: [budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
Kalo mana pahlawan pemberangus budaya tionghoa n mana penghianat yg membangkitkan budaya tionghoa boleh dibahas gak? Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: dipodipo [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 08 Oct 2008 19:09:11 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu, sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi isinya bermutu. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik untuk disimak 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007. Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas. Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik. Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, Tao Budha yang notabene agama. Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca. Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif. Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o) sur - Original Message - From: Akhmad Bukhari Saleh He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message -
[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
pak Ahmad yb, kalu urusan ngelemparin flying guillotine mah setau saya seh TIDAK BOLEH oleh mbahnya moderator. Mbah moderator or ownernye percaya prinsip yi de fu ren or kebajikan menaklukan org. Jg katanye seh yg ikut2an milist ini MESTI DEWASA BERPIKIR or ya kalu pake kata sehari2 seh mbok ya kibotnya diteken pake cara yg bener bukan digebrak2 getu lho. Lha mbahnye aje jarang nongol ya kite2 yg jadi bubeng siaucut yg puyeng neh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote: He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis. Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan. Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama dan politik di ini milis. Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis. Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja. Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung... Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya poo-kiam. Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama. Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan. Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini. Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik. Haiyaaa... Wasalam. - - Original Message - From: zhonghua_wenhua To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 08, 2008 11:21 PM Subject: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA Rekan-rekan semua, sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang. Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke arah pribadi. Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht. Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata- kata. Moderator .
Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Lama-lama jadi debat kusir nih. Saya hanya mengingatkan tidak untuk mengingat saja secara berlebihan tetapi membuat suatu karya nyata. Lha anda tersinggung, terus ngomongnya ke mana-mana, coba dong, tanya satu jawab satu, jangan melebar gini, saya sih Lookay anda kan Siutjay masak debat kusir. Salam, Tan Lookay 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Sungguh aneh, anda sering memberi nasehat untuk tak mengingat2 kegetiran Tionghoa masa lalu, padahal anda sendiri terus2 mengungkit perlakuan negatif keluarga besar anda thd anda di masa lalu ! anda juga tak bisa melupakan bukan ? Anda mungkin berdalih bahwa meski anda mengungkit tapi anda sudah memaafkan. Sebelum sampai ke hal maaf memaafkan ini anda tentu sudah yakini bahwa fakta negatif itu memang nyata bukan? Masalahnya memang disini : Sebelum kita bisa memaafkan masa lalu, kita harus yakin masa lalu memang buruk! Karena ini bukan persoalan yang menimpa pribadi tapi persoalan masyarakat, maka selama masih ada orang yang meragukan keburukan masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka. Setelah orang sepakat dng fakta keburukan, baru bisa memaafkan bukan ?? Salam sejarah ZFy --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote: From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 4:11 PM Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab. Saya tidak tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan segalanya. Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan, dan doa saya bukan deretan permintaan seperti yang anda bayangkan. Kalau saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya. Pertama ketika umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang juga. Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi saya itu nyata. Salam, Tantono 2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] id [EMAIL PROTECTED] *Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya Liem (hokkian). **J*** * * *Salam serius,* *als* -- *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED]] *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. *Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! **J* * als* Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik. Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi. Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !. Eh sebut nama dong, jangan als doang. Salam, Tan Lookay -- Best regards, Tantono Subagyo -- Best regards, Tantono Subagyo
Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak maka saya mundur dari thread ini. Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke pribadi. Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi saya layani secara pribadi. Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono dijalur umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : Sturm inthe glass (uanggell-e rek). Untuk para budayawan Tionghua termasuk buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya yang bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar. Demikian juga untuk siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya nyata, kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk mengingat. Salam, Tan Lookay
Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
Terimakasih sdr Hendri Irawan, Menarik sekali tentang sifat air yang digunakan sebagai tamsil sifat yang luhur itu. Mungkin karena di Tiongkok daratan itu sifatnya agraris ya, jadi air merupakan sumber penghidupan. Salam, Tan Lookay
[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih sdr Hendri Irawan, Menarik sekali tentang sifat air yang digunakan sebagai tamsil sifat yang luhur itu. Mungkin karena di Tiongkok daratan itu sifatnya agraris ya, jadi air merupakan sumber penghidupan. Salam, Tan Lookay ** Lha apa di Indonesia yang negara maritim ini air tidak menjadi sumber penghidupan? Lha iya to? Walau dalam kenyataan malah sumber kesengsaraan, Jakarta jadi danau, Bengawan Solo mbludak, ikan ikan ditambuk hanyut ke laut... Tapi ini semua kesalahan manusia, yang hanya dapat diatasi dengan kerja keras. Salam Danardono
Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak maka saya mundur dari thread ini. Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke pribadi. Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi saya layani secara pribadi. Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono dijalur umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : Sturm inthe glass (uanggell-e rek). Untuk para budayawan Tionghua termasuk buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya yang bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar. Demikian juga untuk siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya nyata, kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk mengingat. Salam, Tan Lookay Berkhotbah untuk mengingat? Saya jadi ingat seorang politisi kita dari PDIP yang mengingatkan, bahwa kesalahan bangsa ini ialah lekas lupa sejarah. Beliau ini bukan anggauta milis kita, tapi kok pemikirannya sama ya? Memang, kalau melupakan adalah sebuah tindakan mulia, mungkin yang pikun akan masuk surga dahulu, dan pasien Altzheimer jadi pahlawan nasional. Diskusi pribadi? Untuk apa? Kan themanya thema bersama? Kalau anda ingin nasehat mengenai Finance Management boleh konsultasi pribadi, tapi ada charge-nya lho. Bagusnya milis adalah melatih keterbukaan, jadi justru tidak sedikit sedikit lari ke jalur pribadi. Pribadi ya pribadi. sya perhatikan jalan banyak diskusi disni, hampir semua, yang berbau pribadi masih tetap menyangkut kepentingan bersama. Kalau kita, dimuka umum katakan misalnya Tuhan itu hanya satu, tidak macam macam, maka dimuka umum juga hendaknya sedia menerangkan, apa maksudnya Tuhan itu satu. Satu untuk semua? OK, tetapi terangkan bagaimana itu. Misalnya, apakah umat Kristen (ini dari sisi budaya lho) juga memuja Brahma, Vishnu dan Shiwa, yang dipuja saudara kandung kita di Bali? Gitu lho, jadi jangan lalu lari ke jalur pribadi. Memangnya ngomongin angsuran untuk RT/RW? Salam diskusi Danardono
[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
Begitulah pak Agung. Sahabat kita dibanyak milis, saudara Batara Hutagalung memimpin sebuah komite untuk menuntut maaf dan pembayaran hutang kepada Belanda atas kedzaliman pada bangsa kita. Juga terhadap warga di Rawagede, dimana janda janda yang dibantai masih hidup. Bagaimana kalau kita balik, sesuai dengan nasehat pak Bagyo, kita yang memaafkan belanda dan lupakan? Kalau boleh malah kita yang bayar Belanda, sudah membangun banyak dinegeri ini? Salam kuat ingatan Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Makanya org tionghoa itu punya budaya memaafkan n melupakan yg paling baik di dunia ini. Liat aja tuh jutaan org tionghoa yg pengennn jd bule n jepang, sampe bela2in ganti warna rambut n gaya hidup bahkan ada yg ganti budaya segala. Padahal penghinaan n kesalahan org2 bule n jepang amat sangat besar sekali. Heheheh Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 8 Oct 2008 04:36:26 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. Kalau saya memilih tak Melupakan! Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara seperti kita. Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama. Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade! Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument Salam Mengingat. ZFy --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote: From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut ikut dehhh. Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene mengaung..Mengenang , tak melupakan! Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal itu. Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu. Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David kuning. Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak tahu dehhh, frankly! Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah.. Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo. Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? Mereka akan tanya balik: I beg your pardon? Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali? Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on. Yang penting kita harus sadar,