Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan menjelekan anak, 
semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan kejelekan 
masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan sudah 
saling mengerti bila anak anak nya suka ribut  :o), dengan kata lain 
menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan keempat 
orang tua tidak membela anak anak nya.

Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan agar si 
anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua yang suka 
menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi karena 
terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan tujuan agar 
sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang menjelekan nya orang lain.

Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 
  anak gue payah, math nya dapat 5 
 anak gue mathnya dapat 5 
 anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 
 anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 

Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik.
Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda akibatnya 
terhadap si anak.

sur.
http://indolobby.blogspot.com
  - Original Message - 
  From: Lim Wiss 


  Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak ortu 
suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ?

  Bukankah itu bodoh?

   

  Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan.

  Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya 
dari ortu, orang lain khan tdk akan respek 


Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.))

2008-10-08 Terurut Topik David Kwa
ABS-tjek,

Memang juga, dalam idealisme budaya Tionghoa, buat apa jadi manusia, 
kalau poet-hauw (bu xiao 不孝, tidak berbakti), poet-sin (bu xin 不
信, tidak bisa dipercaya), poet-tiong (bu zhong 不忠, tidak setia), 
poet-gie (bu yi 不義, tidak bisa bertindak benar)???

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh 
[EMAIL PROTECTED]:

Hauw-djie, yang penting kita hidup jangan sampai poet-hauw, poet-
sin, poet-tiong, poet-gie ya, he he he...

Wasalam.

--
- Original Message - 
From: David Kwa 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, October 07, 2008 9:51 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. 
(Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

Ko Ophoeng dan RRS yb,

Owe ingin menambahkan.

U-Hao 有孝 dan Put-Hao 不孝 (bukan Pu-Hao) itu istilah Hokkian; 
Mandarinnya You Xiao dan Bu Xiao. Hao (Hokkian selatan) = Xiao 
(Mandarin) = sering diterjemahkan sebagai bakti (anak kepada 
orangtua) dan kedua istilah itu sebagai ‘berbakti’ atau ‘tidak 
berbakti’ (kepada orangtua). Bahasa Inggris mencoba menerjemahkan 
Xiao sebagai ‘filial piety’. Tapi pengertian Hao/Xiao lebih dari 
sekadar ‘berbakti’. Untuk itu mohon penjelasan dari para qianbei 
dan rrs yang lebih paham tentang Hao/Xiao. 

Dalam budaya Tionghoa Put Hao (Bu Xiao) itu perbuatan yang sangat 
nista. Bila dikatakan oleh orangtua bahwa sang anak put hao, maka 
ucapan itu dapat dikatakan bernada kutukan. Oleh sebab itu kata-kata 
itu yang tidak sembarang diucapkan orangtua yang mengerti, seberapa 
geramnya pun orangtua kepada perbuatan sang anak. Ajaran tentang Hao 
diwariskan secara turun-temurun dan dimanifestasikan terutama dalam 
hao selama orangtua masih hidup, pada waktu orangtua meninggal dan 
setelah orangtua meninggal. Pada waktu orangtua masih hidup, dengan 
selalu menyenangkan hati orangtua dan tidak pernah membuat hati 
mereka berduka. Pada waktu orangtua meninggal, antara lain, dengan 
menyelenggarakan upacara pemakaman yang pantas, mengenakan pakaian 
berkabung, menyediakan petimati dan makam yang baik, dan berkabung 
(toa-ha 帶孝) selama waktu tertentu. Setelah orangtua meninggal, 
dengan menyembahyanginya pada waktu-waktu tertentu.

Karena begitu tingginya nilai Hao dalam budaya Tionghoa, maka dalam 
film-film yang berlatar budaya Tionghoa tidak pernah/sangat jarang 
ditampilkan anak yang melawan orangtuanya, bahkan gurunya 
sekalipunn. Kadang kita sampai dibuat terharu melihat bagaimana pun 
marahnya orangtua kepada anak, anak tetap tidak melawan. Sampai 
akhirnya orangtuanya sadar akan sikapnya yang “keterlaluan” kepada 
sang anak. 

Sebuah film yang dibintangi Jet Li (saya lupa judulnya) berkisah 
tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang sampai harus 
menjajakan dirinya kepada orang asing di Shanghai tempo doeloe. 
Bukan main marahnya sang ayah yang penarik rickshaw (langchia 人車) 
mengetahui perbuatan sang anak yang dianggapnya terlalu nista, yang 
sampai dipermainkan orang asing di depan matanya. Sang ayah sampai 
tega mengusir sang anak dari rumahnya, namun sambil menangis dengan 
memeluki kaki sang ayah sang anak berulang-ulang memohon ampun. 
Akhirnya sang ayah sadar setelah ditengahi oleh Jet Li. Di sinilah 
kita melihat betapa tingginya nilai Hao dalam pandangan budaya 
Tionghoa. Ini hanya sekadar contoh.

Jadi, pengertian Hao 孝 di sini bukan Hao 好 dalam ‘dialek’ 
Mandarin yang artinya ‘baik’. Dalam dialek Hokkian selatan Hao 
Mandarin dilafalkan Ho.

Kiongchiu,
DK





[budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan

2008-10-08 Terurut Topik King Hian
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/10/08/0152443/makam.souw.beng.kong.situs.sejarah.yang.dilupakan



if (typeof YAHOO == undefined) {
 var YAHOO = {};
}
YAHOO.Shortcuts = YAHOO.Shortcuts || {};
YAHOO.Shortcuts.hasSensitiveText = true;
YAHOO.Shortcuts.sensitivityType = [illegal, adult];
YAHOO.Shortcuts.doUlt = false;
YAHOO.Shortcuts.location = us;
YAHOO.Shortcuts.document_id = 0;
YAHOO.Shortcuts.document_type = ;
YAHOO.Shortcuts.document_title = Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang 
Dilupakan;
YAHOO.Shortcuts.document_publish_date = ;
YAHOO.Shortcuts.document_author = [EMAIL PROTECTED];
YAHOO.Shortcuts.document_url = ;
YAHOO.Shortcuts.document_tags = ;
YAHOO.Shortcuts.document_language = indonesian;
YAHOO.Shortcuts.annotationSet = {
lw_1223447227_0: {
text: Makam,
extended: 0,
startchar: 142,
endchar: 146,
start: 142,
end: 146,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.870611,
relScore: 17.5369,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: Makam,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan  
KOMPAS/M CLARA WRESTI,
metaData: {
visible: true
}
 },
lw_1223447227_1: {
text: Beng,
extended: 0,
startchar: 153,
endchar: 156,
start: 153,
end: 156,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.722973,
relScore: 4.29309,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: Bachelor_of_Engineering,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan  
KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images,
metaData: {
visible: false
}
 },
lw_1223447227_2: {
text: Kompas Images,
extended: 0,
startchar: 815,
endchar: 827,
start: 815,
end: 827,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 1,
relScore: 0,
type: [shortcuts:/us/instance/identifier/hyperlink/http],
category: [IDENTIFIER],
wikiId: ,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan
  KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images  Makam Kapiten Pertama Souw Beng Kong, 
yang diimpit rumah tinggal,
metaData: {
linkHref: http://www.kompasimages.com/;,
linkProtocol: http,
linkRel: nofollow,
linkTarget: _blank,
visible: true
}
 },
lw_1223447227_3: {
text: Belanda,
extended: 0,
startchar: 1782,
endchar: 1788,
start: 1782,
end: 1788,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.907866,
relScore: 27.7461,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: Orang_belanda,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: Kong (1580-1644). Dia adalah Kapiten I yang dipilih Gubernur 
Jenderal Belanda JP Coen untuk menjaga ketertiban saat Belanda hijrah dari 
Banten,
metaData: {
visible: true
}
 },
lw_1223447227_4: {
text: Banten,
extended: 0,
startchar: 1848,
endchar: 1853,
start: 1848,
end: 1853,
extendedFrom: ,
predictedCategory: MUSIC-ARTIST,
predictionProbability: 0.142857,
weight: 0.732267,
relScore: 13.8258,
type: [shortcuts:/us/instance/place/id/propinsi],
category: [PLACE],
wikiId: Banten,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: Belanda JP Coen untuk menjaga ketertiban saat Belanda hijrah dari 
Banten ke Batavia pada tahun 1619.   Dia yang menjadi pemimpin masyarakat,
metaData: {
geoArea: 8955.05,
geoCountry: Indonesia,
geoIsoCountryCode: ID,
geoLocation: (105.96637, -6.3974099),
geoName: Banten,
geoPlaceType: Propinsi,
geoState: Banten,
type: shortcuts:/us/instance/place/id/propinsi,
visible: false
}
 },
lw_1223447227_5: {
text: Universitas Tarumanegara,
extended: 0,
startchar: 3977,
endchar: 4000,
start: 3985,
end: 4008,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.950929,
relScore: 17.9416,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: ,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: pada tahun 2002, ketika Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia 
(Matakin), Universitas Tarumanegara, Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa 
Indonesia, Indonesia Tionghoa, dan Masyarakat Marga,
metaData: {
visible: true
}
 },
lw_1223447227_6: {
text: Humas,
extended: 0,
startchar: 5914,
endchar: 5918,
start: 5934,
end: 5938,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.836356,
relScore: 20.9436,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: ,
relatedWikiIds: [],
relatedEntities: [],
showOnClick: [],
context: hanya menjadi kerja keras yayasan ini saja. Mengutip mantan Kepala 
Humas DKI Jakarta Syariful Alam, \u00e2\u0080\u009dKalau Jawa Tengah dan Jawa 
Timur,
metaData: {
visible: true
}
 },
lw_1223447227_7: {
text: Jawa Tengah,
extended: 0,
startchar: 5954,
endchar: 5964,
start: 5976,
end: 5986,
extendedFrom: ,
predictedCategory: ,
predictionProbability: 0,
weight: 0.735672,
relScore: 20.212,
type: [shortcuts:/concept],
category: [CONCEPT],
wikiId: 

RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

2008-10-08 Terurut Topik Lim Wiss
Kalau kata-kata bung Sur sich sifatnya merendah.

 

Tapi kata - kata yang keluar dari ortu itu spt :

 

Dasar anak tidak berguna, kami sbg ortu jadi miskin gara-gara besarin kamu,
sekolahkan kamu.

Dasar bego! Sudah sekolah tinggi tetap aja miskin. Tiru si A yang tidak
kuliah bisa bawa ortu jalan - jalan ke luar negeri

 

Atau 

 

Anak saya si A begonya luar biasa 

Ia pernah tidak naik kelas. Saya sampai miskin gara-gara sekolahin dia biar
ia bisa dapat gaji gede. 

Sekarang saya menyesal  Uang saya habis, tetap aja ia tidak bisa bawa
saya jalan-jalan ke luar negeri 

 

Dampaknya banyak anak muda sekarang tidak suka tinggal bareng dengan ortu
setelah menikah.

Apa reaksi cucunya melihat bapaknya dimaki-maki kakek atau neneknya di depan
banyak orang?

 

Sekedar renungan bagi orang tua yang masih suka merasa anak itu sebagai
investasi di hari tua :-)

 

Rgds,

Lim Wiss

 

  _  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gsuryana
Sent: Wednesday, October 08, 2008 1:06 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi
Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

 

Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan menjelekan anak,
semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan kejelekan
masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan
sudah saling mengerti bila anak anak nya suka ribut  :o), dengan kata
lain menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan
keempat orang tua tidak membela anak anak nya.

 

Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan agar si
anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua yang
suka menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi
karena terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan
tujuan agar sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang menjelekan nya
orang lain.

 

Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 

  anak gue payah, math nya dapat 5 

 anak gue mathnya dapat 5 

 anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 

 anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 

 

Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik.

Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda
akibatnya terhadap si anak.

 

sur.

http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com

- Original Message - 

From: Lim Wiss mailto:[EMAIL PROTECTED]  

 

Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak
ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ?

Bukankah itu bodoh?

 

Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan.

Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya
dari ortu, orang lain khan tdk akan respek 

 



Re: Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.))

2008-10-08 Terurut Topik King Hian
Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar
 
ini dari kitab 3 huruf (三字经) sanzijing:
 
玉不琢 不成器
人不学 不知义
yu bu zhuo, bu cheng qi
ren bu xue, bu zhi yi
 
batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus
orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran
 

KH

--- On Wed, 10/8/08, David Kwa [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: David Kwa [EMAIL PROTECTED]
Subject: Hauw, Sin, Tiong, Gie (Re: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi 
Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.))
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 1:18 PM






ABS-tjek,

Memang juga, dalam idealisme budaya Tionghoa, buat apa jadi manusia, 
kalau poet-hauw (bu xiao 不孝, tidak berbakti), poet-sin (bu xin 不
信, tidak bisa dipercaya), poet-tiong (bu zhong 不忠, tidak setia), 
poet-gie (bu yi 不義, tidak bisa bertindak benar)???

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Akhmad Bukhari Saleh 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

Hauw-djie, yang penting kita hidup jangan sampai poet-hauw, poet-
sin, poet-tiong, poet-gie ya, he he he...

Wasalam.

 - - - ---
- Original Message - 
From: David Kwa 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, October 07, 2008 9:51 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. 
(Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

Ko Ophoeng dan RRS yb,

Owe ingin menambahkan.

U-Hao 有孝 dan Put-Hao 不孝 (bukan Pu-Hao) itu istilah Hokkian; 
Mandarinnya You Xiao dan Bu Xiao. Hao (Hokkian selatan) = Xiao 
(Mandarin) = sering diterjemahkan sebagai bakti (anak kepada 
orangtua) dan kedua istilah itu sebagai ‘berbakti’ atau ‘tidak 
berbakti’ (kepada orangtua). Bahasa Inggris mencoba menerjemahkan 
Xiao sebagai ‘filial piety’. Tapi pengertian Hao/Xiao lebih dari 
sekadar ‘berbakti’. Untuk itu mohon penjelasan dari para qianbei 
dan rrs yang lebih paham tentang Hao/Xiao. 

Dalam budaya Tionghoa Put Hao (Bu Xiao) itu perbuatan yang sangat 
nista. Bila dikatakan oleh orangtua bahwa sang anak put hao, maka 
ucapan itu dapat dikatakan bernada kutukan. Oleh sebab itu kata-kata 
itu yang tidak sembarang diucapkan orangtua yang mengerti, seberapa 
geramnya pun orangtua kepada perbuatan sang anak. Ajaran tentang Hao 
diwariskan secara turun-temurun dan dimanifestasikan terutama dalam 
hao selama orangtua masih hidup, pada waktu orangtua meninggal dan 
setelah orangtua meninggal. Pada waktu orangtua masih hidup, dengan 
selalu menyenangkan hati orangtua dan tidak pernah membuat hati 
mereka berduka. Pada waktu orangtua meninggal, antara lain, dengan 
menyelenggarakan upacara pemakaman yang pantas, mengenakan pakaian 
berkabung, menyediakan petimati dan makam yang baik, dan berkabung 
(toa-ha 帶孝) selama waktu tertentu. Setelah orangtua meninggal, 
dengan menyembahyanginya pada waktu-waktu tertentu.

Karena begitu tingginya nilai Hao dalam budaya Tionghoa, maka dalam 
film-film yang berlatar budaya Tionghoa tidak pernah/sangat jarang 
ditampilkan anak yang melawan orangtuanya, bahkan gurunya 
sekalipunn. Kadang kita sampai dibuat terharu melihat bagaimana pun 
marahnya orangtua kepada anak, anak tetap tidak melawan. Sampai 
akhirnya orangtuanya sadar akan sikapnya yang “keterlaluan” kepada 
sang anak. 

Sebuah film yang dibintangi Jet Li (saya lupa judulnya) berkisah 
tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang sampai harus 
menjajakan dirinya kepada orang asing di Shanghai tempo doeloe. 
Bukan main marahnya sang ayah yang penarik rickshaw (langchia 人車) 
mengetahui perbuatan sang anak yang dianggapnya terlalu nista, yang 
sampai dipermainkan orang asing di depan matanya. Sang ayah sampai 
tega mengusir sang anak dari rumahnya, namun sambil menangis dengan 
memeluki kaki sang ayah sang anak berulang-ulang memohon ampun. 
Akhirnya sang ayah sadar setelah ditengahi oleh Jet Li. Di sinilah 
kita melihat betapa tingginya nilai Hao dalam pandangan budaya 
Tionghoa. Ini hanya sekadar contoh.

Jadi, pengertian Hao 孝 di sini bukan Hao 好 dalam ‘dialek’ 
Mandarin yang artinya ‘baik’. Dalam dialek Hokkian selatan Hao 
Mandarin dilafalkan Ho.

Kiongchiu,
DK

 














  

[budaya_tionghua] Re: King Hian: Tidak Memiliki-Tidak pernah Kehilangan.

2008-10-08 Terurut Topik ulysee_me2
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, perfect_harmony2000 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

PH:  Anda baca baik-baik bahwa mereka itu diundang untuk 
menyampaikan makalah tentang Tionghoa di suatu seminar. Yang tujuan 
utamanya  adalah untuk merumuskan kembali doktrin Angkatan Darat.
Baca lagi di halaman 171.

UL: Udah baca Kong. Tyus pointnya apa Kong? Engkong kaga menjelaskan 
ih! 
Emangnya doktrin angkatan darat itu isinya apa sih Kong?

 
  * Gue gak bilang Sindhunata yang meredam, gue bilang Sindhunata 
yang  jadi trader. Disitu khan dia yang kena todong memilih istilah 
(menurut alkisah) sehingga dia yang kena tanggungjawab hullaballoo 
soal istilah ini.Gue nggak pernah denger nama Lie Tek Tjeng di 
persalahkan menyangkut persoalan istilah Cina dan Tionghoa. 
 
 
PH:  Yang jelas Sindhunata tidak memberikan suatu komentar apapun 
mengenai hal itu, yang mencegah tindakan keras dalam bentuk kongkrit 
terhadap diskriminasi orang Tionghoa adalah para ekonom yang memahami 
betapa  pentingnya jalur perekonomian.
Dan Sindhunata bukanlah ekonom.

UL: Engkong yakin Sindhunata enggap komentar apa pun mengenai hal 
itu?? (itu yang mana gue nggak jelas) 
Engkong tahu, usul anti tionghoa yang lebih konkret yang disebut 
CAC itu apa aja? 

Yang gue tahu mah disebut disitu argumen sekelompok jendral 
untuk tindakan yang lebih konkret ini ini ditentang ahli2 ekonomi 
atas dasar akan membahayakan program stabilisasi ekonomi. jadi segala 
macem diskriminasi apa segala mah enggak disinggung. 

tindakan yang lebih konkret apakah kira kira? 

  * Lha CAC aja menggunakan istilah KONSESI dan IMBALAN, adanya 
 konsesi
  dan imbalan itu biasanya kalau ada bargaining lhoh Kong. 
Something 
 to
  gain and something to give. Dari situ gue menganggap Sindhunata 
 sebagai
  trader. Ada argumen lain Kong?
 
 
PH: Anda baca lagi ditulisan atas yang anda kutip, Menurut desas-
desus  yang dapat dipercaya, sekelompok jendral yang ingin agar 
seminar itu mengajukan usul anti Tionghoa yang lebih kongkret, tetapi 
keinginan  ini ditentang oleh para ahli ekonomi sipil atas dasar 
bahwa keinginan  tersebut akan membahayakan program stabilitasi 
eknomi dari kabinet  baru. Halaman 177.

UL: belon ngerti Kong, anggap lah gue ini oneng. Kong jelasinnya 
pelan pelan donk. Apa hubungannya tulisan diatas dengan penyangkalan 
engkong soal peranan sindhunata sebagai trader? 
Bukankah para ahli ekonomi itu tidak ditanya samasekali mengenai 
istilah Tionghoa atau Cina? 

  * Masalah kasta, di milis ini pernah ada yang membedakan kasta 
dari mereka yang pilih istilah Tionghoa dan mereka yang pilih istilah 
Cina.Rupanya ada superior complex dalam penggunaan istilah Tionghoa.
  Dari situ gue mendadak dapat pencerahan soal KENAPA SAMPAI TERJADI
  perubahan istilah secara resmi ini, baru ngeh baru ngerti, seperti
 yang  gue kutip kemarin, terutama untuk menghilangkan rasa rendah 
diri di  kalangan rakyat kita sendiri, sedangkan di lain pihak 
menghilangkan  rasa  lebih unggul di kalangan kelompok yang 
bersangkutan di dalam negara  kita. 
Begitu Kong, mengenai Kasta.  
 
 
PH:  Mengenai hal tersebut sudah dijelaskan oleh sdr.King Hian dan 
 selayaknya anda juga membaca pandangan Coppel sendiri dan menggali 
 istilah tersebut sebagai suatu bentuk yang tidak menghina. Suatu 
 istilah yang mengandung penghinaan itu bukanlah penghapusan kasta 
 tapi membentuk kasta paria. Lie Tektjeng jauh lebih berani dalam 
 mengatasi masalah penghinaan itu.

UL: engkong sama KH sama, baca sendiri, baca sendiri. Jalas gue sudah 
baca tapi sepertinya pemahaman kita beda, nah gue pengen tahu, 
bedanya dimana??? Emangnya Lie Tek Tjeng ngomong apa soal masalah 
istilah penghinaan? Gue belon pernah denger neh
Yang gue baca, tujuan Lie Tek Tjeng(LTC) dan Sindhunata dalam kedua 
makalah itu sama, yakni untuk menegaskan garis pemisah antara 
Tionghoa WNI dengan Tionghoa WNA. LTC menarik garis lewat istilah, 
singdhunata menarik garis lewat status hukum

PH:  Dan ingat makalah yang dibawakan oleh Sindhunata maupun Lie 
Tektjeng tidak digubris. Juga yang namanya seminar dengan membawa 
makalah, artinya adalah  orang-orang yang diundang. 

UL: Terus kenapa kalau orang diundang? Nggak ngerti ah. Gue bukan 
dukun Kong, kalau engkong gak jelasin gue gak tau isi hati engkong. 
Digubris atau tidak, jelas ditulis keputusan seminar angkatan darat 
itu harus ditafsirkan sebagai kemenangan bagi garis yang lebih 
moderat mengenai persoalan tionghoa. LTC dan Sindhunata termasuk di 
kelompok 'moderat' ini toh? 


  * Gue nggak ngerti kenapa harus maksa-maksa orang menyesali 
 perbuatannya
  sih? Ini kerap diomongin kalau menyangkut nama Suharto, 
Sindhunata 
 dan
  HTS. Emang orang nyesel nggak nyesel apa urusannya sama kita sih, 
 Kong?
  
 
PH: Anda baca saja halaman 92. Coppel dalam tulisannya mencoba 
bertindak  berimbang.

UL: Halaman 92 paragraf yang mana??? Bukan halaman 92 kalee, tapi di 
halaman 7 sampai halaman 9, heheheh. 





Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American]

2008-10-08 Terurut Topik Edith Koesoemawiria
hmmm... soal DNA pasti tak terpikir oleh pengembang ceritanya. Atau
mungkin juga iya, dia menyebutnya kan kawinmawin dengan suku Tionghoa
untuk menghasilkan si Indian itu

tapi game komputer biasanya memang mengembangkan cerita-cerita (spinning 
stories)
untuk membangun latar belakang permainannya. Ceritanya jarang benar, tapi
mengaitkan berbagai hal yang kita kenal dengan sesuatu yang lain, supaya orang 
merasa familiar. Tambah dekat, tambah bagus.

kalau saya melihatnya begini. cerita saya tentu spin juga, ya. 

tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2 kungfu barat 
ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan simbol2 
mitologi,
seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. 

Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi kekuatan lain, 
tapi pasangan 
ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan karenanya untuk 
kelompok2
musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik.

untuk game2 komputer yang selalu bunuh2an, sosok reaper kerap muncul.

nah, kalau melihat ada sosok jahatnya ya jadinya kan perlu ada lawannya... maka 
dicarikan 
alasan kenapa mungkin saja ada suku Afrika yang pernah besar di Tiongkok.

Dari situ spin-nya tidak jauh untuk melahirkan tokoh pejuang, atau bahkan suku
lain seperti orang Indian Amerika. 

Tapi ingat, yang saya tuliskan juga hanya sebuah spin dan spin bisa dilakukan 
siapa saja,
hanya perlu gemar saja.


 Original-Nachricht 
 Datum: Tue, 7 Oct 2008 12:44:15 -0700 (PDT)
 Von: ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED]
 An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Betreff: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african 
 American]

  
  
 Ini U-tube report adalah omong kosong - Ini lamunan mungkin dibikin oleh
 seorang yg ingin membikin suku2 asia mengaku adalah keturunan Africa.  Ini
 tidak mungkin sekali sebab jaman sekarang kita bukan melihat kesukuan
 melalui kebudayaan dan tradisi tetapi melalui DNA.  Dgn system DNA ini kita
 bisa melihat bahwa suku eskimo  memang berasal dari daerah Russia utara dan
 suku Pribumi  Benua America diselatan dari Canada mungkin adalah pembauran
 dari suku mongolian dgn mungkin suku2 dari Pacific island yg asal dari
 pulau2 diAsia tengara dan Pacific [mungkin hanya 20% atau less] .
  
 Berita2 ini kalau saya dengar dari suaranya adalah seorang african -
 american - dimana dgn jelas aksen ethnicgroup ini kita dengar.- californian
 black dialect.
  
 Berita2 ini boleh dikata dpt disamakan dgn tulisan2 dari aliran bbp gereja
 kristen diIndonesia yg mengatakan bahwa Noah story dari injil mengenai
 banjir sama  dgn legend Nu-wah dimana dia memperbaiki langit karena langit
 bocor dan dunia kebanjiran [ typical story banjir sungai2]  Dan yg masih
 ingat kira2 bbp thn yl ada seorang pendeta dari Indonesia yg memakai
 manipulasi huruf cina mengatakan bahwa injil legend sama dgn legend china 
 juga dgn
 mempergunakan legend kerajaan HuangDi.yg harus sama dgn suku mesopotamia -
 suku2 Abraham - Isaac dan Jacob.
  
 Lamunan semacem ini juga dapat kita ketemukan melalui cerita wali songo yg
 katanya mereka adalah 100% qua etnicity adalah chinese dan mereka berikan
 nama2 cina yg anormal.  Wali songo memang bukan asal negara arab tetapi
 mungkin banyak asal dari central asia - Uzbekistan , Tajikistan,
 Turkemenistan, yg suku2nya sejak ratusan tahun hidup dari perdagangan dan 
 melalui India
 utara masuk Birma, Yunan ke arah Vietnam dan mendirikan kerajaan Hindu,
 Budha didaerah Muangthai,  sampai Kampuchea dan Vietnam. Mereka didalam
 sejarah China dan didalam ethnicity dimasukan kategori suku Hui dari Yunan [
 DNA mereka adalah asal MiddleEast.  Sejak jaman Ming mereka dipaksa membaur
 dgn suku cina setempat. Mereka terdiri dari Nestorian kristen, Central
 Asian Muslims dan Yahudi yg dpt kalian lihat dari topi middle east mereka resp
 biru =christian, white = muslim dan hitam = yahudi .dan  
 Mereka membaur dgn suku2 setempat dan karena itu mereka achirnay sekarang
 secara DNA - suku2 diAsia tengara mempunjai DNA suku India [Aryan] dan
 suku mongol [altaic] ini scientific diperiksa. Kerajaan Champa yg lokasinya
 di bagian utara dari Vietnam selatan - didaerah Danang,  asalnya adalah
 suatu kerajaan Hindu [mereka memakai bah. sanskrete dialect] - tetapi dgn
 influx suku central Asia menjadi muslim dan achirnya dimusnahkan oleh suku Dai
 Viet dari Vietnam utara - penduduknya kabur ke kerajaan Muangthai dan
 keselatan kearah kepulauan Indonesia dan sebagian juga kearah utara melalui
 laut ke pulau Hainan [ suku Hui pulau ini] Ini semua dapat kalian pelajari
 dari sejarah Muangthai, Vietnam dan China - Hainan. Jadi berita wali songo dgn
 segala macem nama2 cinanya adalah lamunan tanpa basis sama dgn lamunan
 orang negro yg berikan berita diU-tube.  Dia bukan ahli bangsa2 dan berbicara
 se-enaknya saja.
  
 Suku Indonesia memang ada darah negroidenya yg kurang lebih sama dgn suku
 Srilangka, Madgaskar - kepulauan Andaman.  DiIndonesia diketemukan di
 Indonesia Timur dan 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu.  Saya menganggap
Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang.  Tapi ya
biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu
saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang
walaupun apa adanya.  Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih
jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya.  Jadi saya
merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens.  Sampai jutaan atau
milyardan postingpun nggak akan selesai.  Yang jelas adalah hak azasi saya
untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak
anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja.
Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam
mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo


Re: [budaya_tionghua] Re: Budaya sojah (budaya memaafkan dalam soja)

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Nah gitu dong, jadi aku ngeh.  Waktu dulu kecil mau belajar nggak boleh
karena mamaku Jawa jadi nggak dianggep, lha sekaranglah belajar konsep sojah
dan relevansinya.  Makasih petromaksnya.  Omong-omong kalau yang begini
ditulis dan dilestarikan mungkin bagus juga ya, jadi generasi yad tidak
hanya ngerti bahwa Budaya Tionghua itu pernah diberangus tetapi juga
mengerti maknanya yang mendalam.  Salam, Tan Lookay


[budaya_tionghua] Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan
Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini.  Utamaning janma iku yen bisa nglurug
tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake.  Artinya bahwa
sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa mengalahkan, orang
yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan melainkan karena
keunggulan budi pekerti.  Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada
prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya.
Sojah, Tan Lookay


[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Emn Shikce
以德服人


上善若水。
水善利萬物而不爭,
處眾人之所惡,
故幾於道。
居善地,
心善淵,
與善仁,
言善信,
正善治,
事善能,
動善時。
夫唯不爭,
故無尤。

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan
 Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini.  Utamaning janma iku yen bisa
nglurug
 tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake.  Artinya bahwa
 sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa
mengalahkan, orang
 yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan
melainkan karena
 keunggulan budi pekerti.  Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada
 prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya.
 Sojah, Tan Lookay





Re: [budaya_tionghua] Budaya sojah

2008-10-08 Terurut Topik King Hian
utf 8
 
Tan Loo Heng,
 
Ada tulisan dari Emn Shikce [EMAIL PROTECTED]
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/37295
yang sebenarnya sudah membahas pertanyaan Anda.
 
儒家思想的核心:仁、义、礼、智、信、恕、忠、孝、悌
Inti ajaran Rujia/Khonghucu adalah: ren (kemanusiaan), yi (kebenaran/keadilan), 
li (susila), zhi (bijaksana), shu (bisa memaafkan), xin (dapat dipercaya), 
zhong (setia), xiao (berbakti), ti (menghormati yang lebih tua)
 
arti2nya sudah dijelaskan oleh sdr Ardian. 
saya tambahkan sedikit:
 
selain 9 hal di atas, yang juga menjadi point penting ajaran KHC:
ai  爱 (cinta kasih),  lian 廉 (jujur), chi 耻 (tahu malu), yong 勇 (berani), rang 
让 (mengalah)
 
仁义礼智信 (ren yi li zhi xin), sering disebut sebagai 5 kebaikan: wuchang 
[ngosiang] 五常
 
孝悌忠信礼义廉耻 (xiaoti zhongxin renyi lianchi) disebut 8 kebajikan: bade (pat tek) 八德 
ada juga yang mengelompokkan bade, sedikit berbeda:
忠 孝 仁 爱 礼 义 廉 耻 (zhongxiao ren-ai liyi lianchi) 
 
penjelasan tentang shu 恕 (memaafkan):
 
己所不欲,勿施于人,包含有宽恕、容人之意。
apa yang tidak kita inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain,
dalam memaafkan kita harus tulus, juga penuh toleransi terhadap orang lain.
 
salam,
KH


--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Budaya sojah
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:10 AM






Mau tanya lagi nih bung Ardian, tolong dijelaskan arti sojah itu, ada delapan 
yang diingat apa saja?.  Salam, Tan Lookay

-- 
Best regards, Tantono Subagyo  














  

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu.  Saya 
menganggap
 Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang.  
Tapi ya
 biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara 
karena Ibu
 saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga 
jadi orang
 walaupun apa adanya.  Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, 
Tuhan kasih
 jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya.  Jadi saya
 merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens.  Sampai jutaan atau
 milyardan postingpun nggak akan selesai.  Yang jelas adalah hak 
azasi saya
 untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu 
juga hak
 anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan 
manusia saja.
 Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan 
jadi prahara dalam
 mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo


**  Disini ada banyak kesalahan baca:

1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang

2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, 
bermilyard manusia melaksanakannya

3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang 
menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. 

Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang 
Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak 
bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga 
Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat 
menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang 
perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi 
dewi Kwan Im..it's totally OK.

Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah 
Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, 
kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok 
atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar 
memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah?

Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan 
melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut 
Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang 
bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang 
Amerika yang sombong.

Tuhan kabulkan doa yang mana ya?

Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa 
Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh..

Salam

Danardono







[budaya_tionghua] Re: Xiao - Berbakti Kepada Keluarga. (Was: Saya masih bingung.)

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Ophoeng [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bung Tantono Subagyo dan TTM semuah,
 
 Hai, apakabar? Sudah makan?

 -deleted
 Orang jalan di bulan juga
 dulunya sih cuma mimpi ajah tuh. Catch your dream and be postive!
 
 Tapi, tetap awas kepala, ada clurit dan golok terbang mau lewat 
tuh. :D)
 
 Begitulah saja ya, kira-kira.
 Sila tambahi kalau kurang dan koreksi bila salah ya.
 
 Salam makan enak dan sehat,
 Ophoeng
 BSD City, Tangerang.
 
 
*** Yuk, kita ajak sodara sodara di Sidoardjo, rakyat 
Palestina yang tertindas, orang Irak yang kena bom terus, korban bom 
Bali untuk Catch your dream... and kita nyanyi bin-tngg 
kecl, di lngit yang tingg...

Buat yang ingin bayangan golok dikepala kayak apa, coba baca dehhh
http://tumasouw.tripod.com/artikel/puncakkekerasanantitionghoadiindone
sia.htm

Seremmm lhooo..ntar gak bisa tidur, ilang dehhh itu dame nyang indah






[budaya_tionghua] Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)

2008-10-08 Terurut Topik Ophoeng
Bung King Hian dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Terima kasih atas sharing Bung KH ttg Sanzi jing yang singkat ttg 'belajar'.

Kalau ndak salah 'Sanzi jing' ini cukup panjang dan berisi ujar-ujar tentang
kehidupan. Juga ada lanjutan(?)nya bernama 'Shizi jing' (kitab empat huruf).
Atau mungkin ada yang 5 dan 6 huruf juga?

Kayaknya saya pernah dengar (lihat) di satu film yang ditayangkan oleh Da-
ai teve, ada pernah disinggung ttg kedua kitab tsb ya. Kalau tak salah oleh
tokoh sang kakek di film Ketika Gladiol Bersemi, ketika beliau membuka se-
kolah di rumahnya bagi para tetangganya yang buta huruf. 

Kalau boleh saya ingin tahu, di mana bisa mendapatkan buku-buku tsb., ka-
lau mungkin lengkap dengan Hanyu Pinyin-nya, dan terjemahannya dalam ba-
sa Inggris atau Indonesia. Maklumlah, saya cuma diberkahi kesempatan seko-
lah sampai kelas 6 SD saja di THHK Cirebon, jadi banyak kata yang lupa lagi
cara bacanya, apalagi mengerti artinya ya.

Yang penting lagi: apakah kitab-kitab ini merupakan kitab suci agama KHC
 - Kong Hu Cu atau agama lain? Saya tertarik untuk mempelajari isinya. 

Terima kasih.

Salam belajar selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:

Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar
 #65533;
ini dari kitab 3 huruf (三å#65533;ç»#65533; sanzijing:
 #65533;
#65533;‰ä#65533;#65533;#65533;不æ#65533;#65533;#65533; 
人ä#65533;å­#65533;不知ä¹#65533; yu bu zhuo, bu cheng qi
ren bu xue, bu zhi yi
 #65533;
batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus
orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran
#65533;
 
KH





Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african American]

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Wuchang hitam dan Wuchang putih adalah dua utusan raja neraka untuk menghkum 
manusia dan mencabut nyawa. kalau tak salah ada juga padanannya dalam mitilogi 
Islam??



From: Edith Koesoemawiria [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang african 
American]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:34 AM






tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2 kungfu barat 
ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan simbol2 
mitologi,
seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. 

Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi kekuatan lain, 
tapi pasangan 
ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan karenanya untuk 
kelompok2
musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik.

.. 
 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Pak Danardono yth,
Jaka Sembung Naik Ojek, Nggak Nyambung Jek.  Itu adalah jalan pikiran kita
berdua.  Anda sangat canggih sedang saya nteu acan kepanggih.  Konsep mana
yang anda mau tanyakan ?. Apapun juga jawaban saya kita tidak akan ketemu
karena pra-anggapan kita beda dan anda akan mendebat lagi dengan pra
anggapan anda .
Saya merasa selalu ditolong Tuhan itulah pengalaman pribadi saya, dan itu
tidak akan berubah walaupun orang lain bilang Tuhan nggak ada.

Danardono : Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang
Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak
bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga
Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

Tantono : Mengapa saya harus tanya kepada yang lain, urusan Tuhan adalah
urusan pribadi saya nggak ada hubungannya dengan mas Narpati Pradana atau
sdr King Hian ? Apakah keyakinan saya harus sama dengan orang lain ?.  Ya
biar saja mas Narpati dengan caranya sendiri, dan saya juga dengan keyakinan
saya sendiri.
Tentang doa mana yang dikabulkan ya terserah Tuhan, kalau orang Jawa bilang
becik ketitik ala ketara.  Kita pasrah saja, wong saya mahluk kok ditanyai
doa mana yang dikabulkan.

Salam, Tantono


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Asal positif saja Pak.  Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan
penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu
membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya.  Tapi kalau cuma
omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan
menyamaratakan ya nggak positif namanya.  Selamat Mengingat, Tantono

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

   Kalau saya memilih tak Melupakan!

 Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat
 kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri
 kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga
 sengsara seperti kita.

 Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.

 Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai
 kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang
 mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!

 Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument


 Salam Mengingat.
 ZFy




 --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM


  Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa
 didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut
 ikut dehhh.

 Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung
 beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene
 mengaung..Mengenang , tak melupakan!

 Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai
 sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal
 itu.

 Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan,
 mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan
 dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu.

 Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada
 gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu
 kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David
 kuning.

 Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah
 tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai
 jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api,
 dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan,
 namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak
 tahu dehhh, frankly!

 Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak
 alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru
 musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi
 lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan.
 Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi,
 lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan
 dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah..

 Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka
 selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di
 Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo.

 Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi
 kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah
 dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah.
 Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara
 saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe?
 Mereka akan tanya balik: I beg your pardon?

 Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok
 laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina.

 Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa
 NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau
 tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak
 sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk
 Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali?

 Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama
 membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on.

 Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia
 secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk
 karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso
 saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat
 dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak
 beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik
 perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di
 Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal?

 Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja
 belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau
 uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah dipasrahkan lha bagaimana
 cara serah terimanya?

 Kita memang dari awal setuju untuk tak setuju, nah ini kan isi milis
 ini selalu? from t5he vrey beginning? Kalau tidak 

Re: [budaya_tionghua] Budaya sojah

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Terimakasih atas penterjemahannya, maklum dulu nggak kesampaian belajar jadi
tulisan-nya nggak bisa baca.  Sekarang saya jadi lebih memahami.  Kamsiah en
sojah, Tan Lookay

2008/10/8 King Hian [EMAIL PROTECTED]

   utf 8

 Tan Loo Heng,

 Ada tulisan dari Emn Shikce [EMAIL PROTECTED]
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/37295
 yang sebenarnya sudah membahas pertanyaan Anda.

 儒家思想的核心:仁、义、礼、智、信、恕、忠、孝、悌
 Inti ajaran Rujia/Khonghucu adalah: ren (kemanusiaan), yi
 (kebenaran/keadilan), li (susila), zhi (bijaksana), shu (bisa memaafkan),
 xin (dapat dipercaya), zhong (setia), xiao (berbakti), ti (menghormati yang
 lebih tua)

 arti2nya sudah dijelaskan oleh sdr Ardian.
 saya tambahkan sedikit:

 selain 9 hal di atas, yang juga menjadi point penting ajaran KHC:
 ai  爱 (cinta kasih),  lian 廉 (jujur), chi 耻 (tahu malu), yong 勇 (berani),
 rang 让 (mengalah)

 仁义礼智信 (ren yi li zhi xin), sering disebut sebagai 5 kebaikan: wuchang
 [ngosiang] 五常

 孝悌忠信礼义廉耻 (xiaoti zhongxin renyi lianchi) disebut 8 kebajikan: bade (pat
 tek) 八德
 ada juga yang mengelompokkan bade, sedikit berbeda:
 忠 孝 仁 爱 礼 义 廉 耻 (zhongxiao ren-ai liyi lianchi)

 penjelasan tentang shu 恕 (memaafkan):

 己所不欲,勿施于人,包含有宽恕、容人之意。
 apa yang tidak kita inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain,
 dalam memaafkan kita harus tulus, juga penuh toleransi terhadap orang lain.

 salam,
 KH


 --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Budaya sojah
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:10 AM

  Mau tanya lagi nih bung Ardian, tolong dijelaskan arti sojah itu, ada
 delapan yang diingat apa saja?.  Salam, Tan Lookay

 --
 Best regards, Tantono Subagyo


  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi
minta agar bisa perform sebaik-baiknya.  Kalau berdoapun kalah ya berlatih
lagi sambil berdoa.  Gitu saja kok repot.  Tantono

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

   Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat
 Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan.
 sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat
 mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya...

 ZFy

 --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tantono Subagyo
 [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 ** Disini ada banyak kesalahan baca:

 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang

 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan,
 bermilyard manusia melaksanakannya

 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang
 menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama.

 Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang
 Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak
 bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga
 Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

 Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat
 menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang
 perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi
 dewi Kwan Im..it's totally OK.

 Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah
 Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun,
 kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok
 atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar
 memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah?

 Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan
 melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut
 Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang
 bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang
 Amerika yang sombong.

 Tuhan kabulkan doa yang mana ya?

 Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa
 Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh..

 Salam

 Danardono


  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya
nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan
untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah
menghabiskan waktu berkotbah segala?

Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.
Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah
saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga
masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah
lagi.  Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi
yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono


Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Emn Shikce Looheng,
Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang dapat
dimengerti.  Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay.

2008/10/8 Emn Shikce [EMAIL PROTECTED]

   以德服人

 上善若水。
 水善利萬物而不爭,
 處眾人之所惡,
 故幾於道。
 居善地,
 心善淵,
 與善仁,
 言善信,
 正善治,
 事善能,
 動善時。
 夫唯不爭,
 故無尤。

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tantono Subagyo

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan
  Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa
 nglurug
  tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa
  sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa
 mengalahkan, orang
  yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan
 melainkan karena
  keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada
  prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya.
  Sojah, Tan Lookay
 

  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
 
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena Tuhan yang anda 
abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi 
orang lain bukan?
 
Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, 
apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan 
membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga 
mengwemban tugas yang mulia.
 
Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, 
Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk 
menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa 
tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan?
 
 
Selamat berkotbah!
ZFy 
 


--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM







Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya 
nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan 
untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah 
menghabiskan waktu berkotbah segala?

Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.  Disamping 
jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah saya dirikan, 
kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya 
nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi.  Dengan kotbah saya 
bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman saya 
tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono
 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Kalau saya memilih tak Melupakan!
 
Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita 
lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita 
seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara 
seperti kita.
 
Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.
 
Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai 
kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang 
mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!
 
Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument
 
 
Salam Mengingat.
ZFy
 
 
 

--- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM






Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa 
didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut 
ikut dehhh. 

Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung 
beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene 
mengaung..Mengenang , tak melupakan!

Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai 
sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal 
itu.

Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, 
mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan 
dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu.

Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada 
gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu 
kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David 
kuning. 

Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah 
tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai 
jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, 
dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, 
namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak 
tahu dehhh, frankly!

Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak 
alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru 
musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi 
lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. 
Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, 
lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan 
dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah..

Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka 
selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di 
Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo.

Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi 
kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah 
dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. 
Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara 
saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? 
Mereka akan tanya balik: I beg your pardon?

Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok 
laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. 

Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa 
NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau 
tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak 
sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk 
Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali?

Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama 
membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on.

Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia 
secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk 
karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso 
saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat 
dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak 
beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik 
perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di 
Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal?

Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja 
belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau 
uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah dipasrahkan lha bagaimana 
cara serah terimanya?

Kita memang dari awal setuju untuk tak setuju, nah ini kan isi milis 
ini selalu? from t5he vrey beginning? Kalau tidak mana mungkin kita 
diskusi? Lihat tu posisi ci Ul dan mas Kinhiang, posisi mas Mulyawan 
dan mas Siswanto, posisi saya dengan banyak anggauta ha ha ha

Salam

danardono

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED]  wrote:

 Lha ini yang menurut saya salah kaprah Pak, kalau orang-orang itu 
bisa
 lupakan Milosevic mungkin hidupnya akan lebih baik. Menurut saya 
memelihara
 dendamlah 

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak Danardono yth,

 Jaka Sembung Naik Ojek, Nggak Nyambung Jek.  Itu adalah jalan 
pikiran kita berdua.  Anda sangat canggih sedang saya nteu acan 
kepanggih.  Konsep mana yang anda mau tanyakan ?. Apapun juga jawaban 
saya kita tidak akan ketemu karena pra-anggapan kita beda dan anda 
akan mendebat lagi dengan pra anggapan anda .



 Tak ada Joko Sembung disini tuh?, karena kita diskusi biasa, tak 
ada yang tulalit. Anda pahan, saya paham. Saya TAK pernah mendebat 
pendapat anda, karena kita dalam diskusi agree to disagree. 
Istilah pra anggapan tak saya kenal, jadi saya tak mampu tanggapi, 
apa ya pra anggapan saya (ini istilah ilmu filsafat?)


 Saya merasa selalu ditolong Tuhan itulah pengalaman pribadi saya, 
dan itu tidak akan berubah walaupun orang lain bilang Tuhan nggak 
ada.

*** Saya katakan, adalah sangat OK kalau merasa ditolong Tuhan (atau 
oleh siapapun), karena ditolong adalah hal yang menguntungkan. Ini OK 
OK saja. 

Disini TAK ada lho yang mengatakan Tuhan tak ada. Siapa ya?
Mengapa anda harus mengubah pendapat pribadi anda? kan tak ada yang 
meminta anda melakukan itu?
 
 Tantono : Mengapa saya harus tanya kepada yang lain, urusan Tuhan 
adalah urusan pribadi saya nggak ada hubungannya dengan mas Narpati 
Pradana atau sdr King Hian ? Apakah keyakinan saya harus sama dengan 
orang lain ?.  Ya biar saja mas Narpati dengan caranya sendiri, dan 
saya juga dengan keyakinan saya sendiri.

 Lhooo lha iya to. 1000% keyakinan beliau beliau beda, dan itu 
yang ingin saya tunjukkan, bahwa Tuhan para umat itu TIDAK sama, 
dengan kata lain, macam macam. Lha wong umat gereja Unitarian Church 
saja beda kok tanggapannya mengenai Tuhan dalam Kristiani?

Ini kan yang anda tak terima, bahwa Tuhan itu macam macam(berbeda 
bagi tiap agama)? Lha ini buktinya. 

Pemerintah Malaysia melarang umat Non Islam memakai kata Allah, 
karena apa? Gampang ditebak, karena pemerintah Malaysia berpendapat, 
Allah it nama Tuhan umat Islam. Yang lain jangan sharing Tuhannya 
Islam. Gitu aja kok repot? Lha wong nduwe Tuhan dewe dewe..

Anda sudah yakin mas/mbak Narpati dan mas Kinghian keyakinannya 
berbeda, bagusssh, maka tak usah tanya. Kalau tanya, beliau beliau 
akan gambarkan Tuhan menurut beliau beliau. Dan itu TAK sama.
Anda sendiri katakan bukan, mengapa keyakinan harus sama? BETUL. 
Kalau semua sama, ya Tuhan hanya SATU. One for all.


 Tentang doa mana yang dikabulkan ya terserah Tuhan, kalau orang 
Jawa bilang becik ketitik ala ketara.  

 Nah, ini juga yang ingin saya demo-kan: doa yang mana, Tuhan 
yang tentukan, BUKAN kita! 

Jadi, mana mungkin, kita katakan, doa kita yang dikabulkanNya? memang 
Tuhan membuat list dari doa doa yang dikabulkan, seperti daftar yang 
lulus ujian? Tidak kan? NOBODY can say my prayer has been 
fulfilled. 

Becik ketitik itu mah soal lain lagi. Itu harapan orang Jawa. 
Bayangkan, misale, kalau yang merasa didzalimi pak Harto mengharapkan 
becik ketitik, olo ketoro, ya ampu, mereka boleh tunggu sampai 
kiamat..ketarane kapan?

Kita pasrah saja, wong saya mahluk kok ditanyai doa mana yang 
dikabulkan.
 
 Salam, Tantono

 Lh makanya, darimana kita tahu saya ditolong Tuhan, dan doa 
saya dikabulkan Tuhan? Rak sulit to? Lha wong tak ada bukti, ini 
hanya harapan kita? Ya kan? Persepsi kita.

Pasrah sih boleh boleh saja, tapi, kalau saudara kita di Sidoardjo 
sekedar pasrah, dan tak menggugat ganti rugi, silakan tinggal di 
danau Sidoardjo. Kalau pasrah tok, busway demi busway lewat dimuka 
hidung, kita gak naik naik juga..

Kita kan kenal istilah  Ora et LABORA? Doa dan berkarya.  Dalam 
bahasa Jerman ada ungkapan:  Hilf dir selbst, dann hilf dir Gott. 
Artine Bantulah dirimu, maka Tuhan akan membantumu. Dan kita tahu, 
Jerman sudah sampai kemana dalam perkembangan kan?


Salam

Danardono



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak Tantono 
menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi kenal 
Yesus..Haleluy :o)

sur.
http://indolobby.blogspot.com
  - Original Message - 
  From: Tantono Subagyo 

  Asal positif saja Pak.  Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan 
penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu 
membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya.  Tapi kalau cuma 
omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan 
menyamaratakan ya nggak positif namanya.  Selamat Mengingat, Tantono


  2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]


  Kalau saya memilih tak Melupakan!

  Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu 
membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa 
diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga 
sengsara seperti kita.

  Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.

  Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk 
mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, 
yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!

  Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument


  Salam Mengingat.
  ZFy




  --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]




 





  -- 
  Best regards, Tantono Subagyo

   

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, 
tapi minta agar bisa perform sebaik-baiknya.  Kalau berdoapun kalah ya 
berlatih lagi sambil berdoa.  Gitu saja kok repot.  Tantono
 


* Jangan lupa, the best will very likely win! bahkan tanpa 
berdoapun, asal persiapan professional. Bangsa kita pasti jauh lebih 
rajin berdoa daripada, misalnya orang Jerman (ini saya tahu). Yang win, 
yang mana, kita juga tahu...

Salam

Danardono



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Pak Tan. 
 
Di dunia ini ada pembagian tugas, ada yang bertugas memberi kotbah, ada yang 
bertugas kerja sosial, ada yang bertugas membangun budaya, ada yang bertuags 
membangun pendidikan, ada yang bertugas membangun ekonomi.
 
Jangan remehkan orang mendirikan monument semata, di seluruh dunia bahkan 
banyak hadir LSM yang tugasnya hanya menuntut keadilan sejarah! contohnya LSM 
yang membela para pekerja seks Jepang di zaman perang dunia kedua! Tak ada yang 
lain!
 
Berkat monument, berkat Orang2 yang berusaha menegakkan kebenaran sejarah, 
masyarakat luas dapat belajar dari sejarah yang benar. Dari sini,  pasti ada 
orang2 yang tergugah untuk melakukan aksi positif selanjutnya! Semua saling 
melengkapi! jika tak tahu sejarah yang benar, mungkin saja tak ada aksi apapun!
 
Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya 
nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan 
untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah 
menghabiskan waktu berkotbah segala?
 
 
 
ZFy
 

--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 11:51 AM







Asal positif saja Pak.  Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan 
penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu 
membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya.  Tapi kalau cuma 
omong, mengeluh dan meng-kambek- kan orang yang nggak ada hubungannya dan 
menyamaratakan ya nggak positif namanya.  Selamat Mengingat, Tantono


2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] com











Kalau saya memilih tak Melupakan!
 
Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita 
lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita 
seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara 
seperti kita.
 
Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.
 
Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai 
kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang 
mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!
 
Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument
 
 
Salam Mengingat.
ZFy
 
 
 

--- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 danarhadi2000@ yahoo.com wrote:

From: danarhadi2000 danarhadi2000@ yahoo.com

Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM







Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa 
didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut 
ikut dehhh. 

Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung 
beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene 
mengaung..Mengenang , tak melupakan!

Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai 
sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal 
itu.

Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, 
mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan 
dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu.

Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada 
gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu 
kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David 
kuning. 

Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah 
tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai 
jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, 
dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, 
namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak 
tahu dehhh, frankly!

Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak 
alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru 
musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi 
lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. 
Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, 
lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan 
dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah..

Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka 
selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di 
Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo.

Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi 
kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah 
dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. 
Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara 
saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? 
Mereka akan tanya balik: I beg your pardon?

Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok 
laki laki, 

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat 
Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia 
menjadi kenal Yesus..Haleluy :o)
 
 sur.
 http://indolobby.blogspot.com


* Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal. 
Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi,  gereja gereja dan tempat 
peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng? 
Kan lenyap? 

Salam
Danardono



[budaya_tionghua] Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)

2008-10-08 Terurut Topik Ophoeng
Bung King Hian dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Terima kasih atas sharing Bung KH ttg Sanzi jing yang singkat ttg 'belajar'.

Kalau ndak salah 'Sanzi jing' ini cukup panjang dan berisi ujar-ujar tentang
kehidupan. Juga ada lanjutan(?)nya bernama 'Shizi jing' (kitab empat huruf).
Atau mungkin ada yang 5 dan 6 huruf juga?

Kayaknya saya pernah dengar (lihat) di satu film yang ditayangkan oleh Da-
ai teve, ada pernah disinggung ttg kedua kitab tsb ya. Kalau tak salah oleh
tokoh sang kakek di film Ketika Gladiol Bersemi, ketika beliau membuka se-
kolah di rumahnya bagi para tetangganya yang buta huruf. 

Kalau boleh saya ingin tahu, di mana bisa mendapatkan buku-buku tsb., ka-
lau mungkin lengkap dengan Hanyu Pinyin-nya, dan terjemahannya dalam ba-
sa Inggris atau Indonesia. Maklumlah, saya cuma diberkahi kesempatan seko-
lah sampai kelas 6 SD saja di THHK Cirebon, jadi banyak kata yang lupa lagi
cara bacanya, apalagi mengerti artinya ya.

Yang penting lagi: apakah kitab-kitab ini merupakan kitab suci agama KHC
 - Kong Hu Cu atau agama lain? Saya tertarik untuk mempelajari isinya. 

Terima kasih.

Salam belajar selalu,
Ophoeng
BSD City, Tangerang.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:

Dari semuanya: yang penting adalah sikap mau belajar
 #65533;
ini dari kitab 3 huruf (三å#65533;ç»#65533; sanzijing:
 #65533;
#65533;‰ä#65533;#65533;#65533;不æ#65533;#65533;#65533; 
人ä#65533;å­#65533;不知ä¹#65533; yu bu zhuo, bu cheng qi
ren bu xue, bu zhi yi
 #65533;
batu giok kalau tidak digosok, tidak bisa menjadi barang bagus
orang kalau tidak belajar, bagaimana bisa tahu kebenaran
#65533;
 
KH





[budaya_tionghua] Re: Sanzi jing - Shizi jing? (Was: Hauw, Sin, Tiong, Gie)

2008-10-08 Terurut Topik Hendri Irawan
sekilas intipan bahan yang lagi digarap, habis san zi jing biasanya
qianziwen, seribu huruf

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/19191

Encoding: UTF-8

Sanzi Jing / Klasik Tiga Huruf

Sanzi Jing, klasik tiga huruf, adalah teks yang diwajibkan dalam
pendidikan anak-anak tionghua. Anak-anak akan melafalkannya secara
berkelompok, diiringi dengan gerakan tubuh untuk mendapatkan ritme
pelafalan yang tepat. Ditulis di abad ketiga belas jaman umum / CE,
umumnya dianggap ditulis oleh Wang Yinglin (1223 � 1296 CE), seorang
pelajar konfusius yang terkenal. Tulisan ini terdiri dari rangkaian
pasangan tiga huruf. Tulisan lengkapnya berjumlah kurang dari 1200
karakter, akan tetapi dalam tulisan sesingkat itu semua inti sari
tradisi tionghua (konfusius) terangkum di dalamnya. Anak-anak tionghua
diwajibkan untuk menghapalnya bahkan sebelum mereka mampu menulis dan
membaca. Tulisan ini dibagi menjadi lima paragraf, sebagai berikut:

- Paragraf pertama menyatakan kepercayaan dasar akan kebaikan umat
manusia, pentingnya pendidikan, bakti terhadap orang tua, hubungan
keluarga dan hubungan sosial.

- Paragraf kedua menyediakan pedoman dan petunjuk terhadap karya
klasik konfusius.

- Paragraf ketiga mengurutkan sejarah dinasti di tiongkok. Bagian ini
telah diperbaharui berulang kali sesuai dengan jaman. Versi yang
sekarang ini secara umum sampai dengan dinasti Qing.

- Paragraf keempat berisi suri teladan kebiasaan tokoh-tokoh terdahulu.

- Paragraf kelima berfungsi sebagai pernyataan penutup dan seruan
untuk belajar keras bagi para murid (anak-anak).

Paragraf pertama


1. 人之初 性本善 性相�` �'相遠

ren zhi chu xing ben shan xing xiang jin xi xiang yuan

Manusia pada awalnya/sejak lahir/pada dasarnya bersifat baik.
Nurani semua manusia sebenarnya pada dasarnya sama yaitu baik,
namun kebiasaan dan tingkah laku selanjutnya membedakan mereka.

2. 苟不教 性乃遷 教之� 貴以專

gou bu jiao xing nai qian jiao zhi dao gui yi zhuan

Jika (manusia) tidak dididik, nurani mereka akan mengalami
kemunduran (menjadi jahat).
Cara yang tepat untuk mendidik adalah dengan displin dan secara tegas.

3. �孟母 ��鄰處 子不學 斷機杼

xi meng mu ze lin chu zi bu xue duan ji zhu

Dahulu ibu Meng (Mengzi), berpindah-pindah untuk mencari tempat
tinggal yang sesuai (bagi pendidikan anaknya).
Ketika anaknya tidak mau belajar, dia mengunting kain tenunannya.

Keterangan: Mengzi seorang filsuf terkemuka memiliki seorang ibu
yang bijaksana. Ayah Mengzi meninggal sewaktu Mengzi kecil sehingga
sang ibu harus menghidupi keluarga. Ibu Meng lalu mencari tempat
tinggal yang tepat bagi keluarganya. Awalnya keluarga Meng pindah ke
lingkungan dekat pasar. Karena tinggal di pasar, Mengzi kecil bermain
bersama teman-temannya meniru tingkah laku orang pasar. Ibu Meng yang
bijaksana berpikir kalau tetap tinggal di situ, anaknya akhirnya
kemungkinan besar akan menjadi seperti orang-orang pasar yang tingkah
lakunya kurang baik (mis: mencari keuntungan dengan menipu). Ibu Meng
kemudian pindah ke lingkungan baru dekat usaha pemakaman. Di sana,
Mengzi kecil bermain dengan teman-temannya meniru orang-orang yang
melakukan upacara pemakaman. Hal ini juga tidak diinginkan ibu Meng,
karena takut setelah dewasa, Mengzi akan berusaha di bidang pemakaman.
Terakhir ibu Meng memindahkan keluarganya ke dekat sebuah sekolah. Di
sana Mengzi kemudian meniru murid-murid sekolah dan mulai belajar.
Sejak itu Mengzi mulai mengecap pendidikan. Namun suatu saat Mengzi
pulang dari sekolah lebih awal dan mengatakan kepada ibunya bahwa dia
merasa belajar itu tidak berguna. Ibu Meng yang kecewa dengan hal itu
kemudian menggunting kain sutra yang tengah ditenunnya (kain sutra
yang digunting saat ditenun menjadi tidak berharga). Ibu Meng kemudian
mengibaratkan Mengzi belajar setengah jalan seperti kain sutra yang
digunting di tengah tenunan, alias tidak berguna. Sejak itu Mengzi
tergugah untuk belajar dan menjadi seorang filsuf terkemuka.


4. 竇燕山 有義方 教�子 名俱揚

dou yan shan you yi fang jiao wu zi ming ju yang

Dou Yan Shan (nama orang) memiliki cara pendidikan yang tepat.
Mendidik lima orang anak, semuanya meningkatkan reputasi keluarga.

Keterangan: Dou hidup di abad ke-sepuluh, mendidik lima orang
anaknya. Dan semuanya lulus ujian kerajaan menjadi pejabat negara.

5. 養不教 父之過 教不嚴 師之惰

yang bu jiao fu zhi guo jiao bu yan shi zhi duo

Membesarkan anak tanpa mendidiknya adalah kesalahan orang tua.
Mengajar tanpa displin/tidak tegas adalah kemalasan guru.

6. 子不學 非所宜 幼不學 老何為

zi bu xue fei suo yi you bu xue lao he wei

Seorang anak tidak belajar adalah hal yang tidak tepat.
Jika tidak belajar, apa yang hendak diperbuat kala tua/dewasa ?

7. 玉不琢 不成器 人不學 不知義

yu bu zhuo bu cheng qi ren bu xue bu zhi yi

Giok yang tidak diasah tidak akan berguna.
Orang yang tidak belajar tidak akan mengenal kebenaran.

Keterangan: pasangan huruf ini 

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. 
Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya 
nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut 
oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu 
model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi 
menyembuhkan!

Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan 
ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya 
pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu 
(kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).


Salam karya nyata

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena 
Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus 
disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?
  
 Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial 
yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk 
berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, 
karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia.
  
 Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk 
berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini 
yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran 
sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah 
kita tentunya tak sia2 bukan?
  
  
 Selamat berkotbah!
 ZFy 
  
 
 
 --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan..
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM
 
 
 
 
 
 
 
 Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik 
berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang 
sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial 
membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala?
 
 Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada 
Tuhan.  Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada 
sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti 
disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama 
teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi.  Dengan kotbah saya bisa 
ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman 
saya tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono





[budaya_tionghua] Re: Black Chinese (bu Edith)

2008-10-08 Terurut Topik hartantodedy
Terima kasih bu Edith, untuk kesediannya menjelaskan.
Rupanya ada transkripnya, baru hari ini muncul, kemarin tidak ada
http://www.geocities.com/Tokyo/Bay/7051/blshang.htm

Kemudian ada juga artikel
Ancient Black Chinese From East Africa — (by Prof Jin Li)
http://www.africaresource.com/rasta/sesostris-the-great-the-egyptian-
hercules/ancient-black-chinese-from-east-africa-by-prof-jin-li-2/

Bukan saya ngelunjak, tapi kalau ibu tidak keberatan (menjelaskan), 
ada satu lagi artikel yang saya tidak bisa menangkap maknanya, apakah 
ini sanggahan atau pernyataan http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-
pacific/4396246.stm

Salam,
Dedy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Edith Koesoemawiria 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wow. Ini awal pembuka dari komputer game ya? Menarik telusuran 
Anthroplogis-nya.
 
 Saya tidak tahu kebenarannya, tapi tesisnya bahwa orang hitam 
Afrika kawain mawin dengan orang Tiongkok dan melahirkan Indian merah 
Amerika Utara.
 
 Secara umum sih dia menceritakan keberadaan suku-suku Afrika di 
Cina sejak sebelum 4000 BC. Kalau mau lebih lengkap musti minta 
tolong banyak orang dan para piawai.
 
 Menurut dia, semua ini terbukti karena kebanyakan belulang yang 
ditemukan di Selatan 
 Tiongkok berasal dari ras Negroid. Katanya, mereka tiba di daratan 
tengah melalui Iran.
 
 Lalu dia menyebutkan dari tiga dinasti utama,  baru Zhou yang 
ditemukan suku Mongol.
 Sedangkan dua dinasti sebelumnya Xia dan Shang didirikan oleh suku 
Afrika,
 yang telah menetap di sungai Kuning setidaknya sejak 4000 sebelum 
Masehi,
 dan menanam sekoi, kemudian soya. Salah satu tokohnya, yang 
memiliki dua julukan
 tercatat (di mana tau) datang skeitar 2300 SM. Satu julukannya Hu 
nak Kunthe menunjuk
 pada marga Kenja di Afrika.
 
 Selanjutnya dia melihat ke tulisan Cina kuno, yang baik bentuk 
maupun cara membacanya
 berbeda dengan bahasa2/dialek modern... tapi lebih mirip dengan 
pelafalan di
 Afrika (afrika juga besar). Huruf2 kuno ini terdapat di prasasti 
kuno di Tiongkok sekarang.
 
 Dia juga menunjuk  pada kesamaan cara pemberian nama dan beberapa 
simbol kuno, yang
 punya kemiripan dengan penggunaan simbol suku Indian. Dia 
berkonklusi, bahwa sebagian
 orang-orang berkulit hitam ini kemudian mengembara melalui Eropa ke 
Amerika Utara dan
 lahirlah suku Indian.
 
 Mungkin ini dibuat sebagai padanan teori bahwa suku Eskimo berasal 
dari Jepang.
 Adakah yang bisa berkisah lebih jauh?
 
 salam, Edith
 
 
  Original-Nachricht 
  Datum: 06 Oct 2008 17:47:44 -
  Von: hartantodedy [EMAIL PROTECTED]
  An: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Betreff: [budaya_tionghua] Black Chinese
 
  Dear All,
  
  Berhubung komputer saya payah, sehingga waktu lihat video Youtube 
  terputus-putus dan bahasa Ingris saya so-so.
  Barangkali ada yang bisa menjelaskan.
  
  UNTOLD BLACK HISTORY: The Black Chinese
  http://www.youtube.com/watch?v=pFhS-49WGGY
  
  Terima kasih
  
  
  
  
  .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
  
  .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
  
  .: Pertanyaan? Ajukan di 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
  
  .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua 
http://iccsg.wordpress.com :.
  
  Yahoo! Groups Links
  
  
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Didalam perjalanan sejarah panjang Indonesia, bisa dibilang sejak jaman 
kerajaan kerajaan kecil, hubungan antar masyarakat Indonesia dengan Tenglang 
yang datang ke Indonesia bisa dibilang lebih banyak damai nya dibandingkan 
dengan ributnya.
( Mengenai perebutan kekuasaan diantar Kerajaan, adalah wajar bila terjadi 
pertumpahdarahan, karena namanya juga perebutan kekuasaan, yang aku tahu 
tidak sampai terjadi genocide secara langsung )

Kelenteng, Pura masing masing memiliki pengikutnya, demikian juga dengan 
masuknya Islam dengan mengadop budaya setempat sedikit demi sedikit bisa 
menguasai Kerajaaan yang ada di Nusantara.

Masuk Kristen/Katholik melalui VOC, mulai terjadi gesekan lumayan keras, 
dimana dalam hal ini Tenglang Indonesia mulai terbagi dua kelompok, pro VOC 
dan pro Nusantara, dimana pada intinya masih tetap kepada hasil bumi, sedang 
agama hanya sebagai pelengkap penderita.

Dijaman kemeredekaan Tenglang Indonesia masih memberikan banyak andil, dan 
bergerak hampir di segala bidang, termasuk ketatanegaraan ( BPUPKI ).

Dan Bmmm 65, mendadak sontak semua kebudayaan Tionghoa di berangus, 
terutama dibidang pendidikan yang menjadi salah satu soko guru budaya, di 
tuntas habis kan, sehingga mendadak sontak remaja Tenglang Indonesia harus 
pindah sekolah, pindah agama, dan pindah identitas, yang tidak setuju masih 
diberi pilihan menjadi WNA.

Dan sejak tahun 2000 sekian kembali Booommm sekian banyak gereja mengalami 
gempuran, mulai dari ijin yang sulit, sampai dengan pengrusakan, dimana 
menurut data sampai ber ratus ratus bangunan gereja yang rusak.

Dari sejarah panjang tersebut, agama manakah yang manakan yang membawa damai 
?

Semoga Allah bisa memberi jawaban..( sstt jangan ke aku ngasih 
jawabannya yah )

sur.
http://indolobby.blogspot.com
- Original Message - 
From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat
 Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia
 menjadi kenal Yesus..Haleluy :o)

 sur.
 http://indolobby.blogspot.com


 * Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal.
 Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi,  gereja gereja dan tempat
 peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng?
 Kan lenyap?

 Salam
 Danardono



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena Tuhan yang
anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata
bagi orang lain bukan?Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga
berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya
sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena
mereka juga mengwemban tugas yang mulia.

Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya
nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah
untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain
bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan?

*Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh.  Jadi itulah
kerja saya.  Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya
monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan
dendam terus saja itu hak anda.
Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat.
Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et
Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya.  Salam, Tan
Lookay*





2



-- 
Best regards, Tantono Subagyo


RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik als
Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam
ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya.
Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap
'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan
memompanya yang penuh ya! :-)

 

als

 

  _  

From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 6:58 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

 

Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi
minta agar bisa perform sebaik-baiknya.  Kalau berdoapun kalah ya berlatih
lagi sambil berdoa.  Gitu saja kok repot.  Tantono

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] com


Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat
Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan.
sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat
mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya...

 

ZFy




.

 
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/msgI
d=37322/stime=1223467102/nc1=3848640/nc2=4763759/nc3=4990216 
 



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
*Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam
ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya.
Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap
'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan
memompanya yang penuh ya! **J***

* *

*als*


Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan
yang terbaik.  Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan
urusan saya lagi.  Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak
mahal tahu !.  Eh sebut nama dong, jangan als doang.  Salam, Tan Lookay


Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Narpati Pradana
Terjemahkannya model dua bahasa yah...
yang satu bahasa Indonesia dalam bentuk kalimat
yang satu model bahasa aslinya dan persis dibuat perhuruf...

Biar sekalian belajar.. :P

2008/10/8 Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

   Emn Shikce Looheng,
 Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang dapat
 dimengerti.  Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay.

 2008/10/8 Emn Shikce [EMAIL PROTECTED]

以德服人

 上善若水。
 水善利萬物而不爭,
 處眾人之所惡,
 故幾於道。
 居善地,
 心善淵,
 與善仁,
 言善信,
 正善治,
 事善能,
 動善時。
 夫唯不爭,
 故無尤。

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tantono Subagyo

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Para Budayawan dan Bung Ardian yang Buayawan
  Di konsep Jawa ada ujar-ujar begini. Utamaning janma iku yen bisa
 nglurug
  tanpa bala, digdaya tanpa aji, menang tanpa ngasorake. Artinya bahwa
  sebaik-baiknya orang adalah orang yang bisa menang tanpa
 mengalahkan, orang
  yang menjadi pemimpin bukan dengan kekuatan ataupun paksaan
 melainkan karena
  keunggulan budi pekerti. Saya pasti bahwa para pakar disini tahu ada
  prinsip serupa dalam Budaya Tionghua karena itu mohon petromaksnya.
  Sojah, Tan Lookay
 




 --
 Best regards, Tantono Subagyo
  




-- 
help thy brother, just or unjust


[budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tion

2008-10-08 Terurut Topik dipodipo
Menurut saya tindakan Tjia Sun tidak ada hubungannya dengan maaf
memaafkan atau memberi muka. 3 kali pukulan itu untuk membalas jasa
sang suhu, kan suhunya pernah menolong Tjia Sun juga. Jadi supaya
hutang budi impas dulu, baru deh dimusnahkan ilmu silatnya.

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:

 inget to liong to jadi inget perang terakhir cia sun vs sheng kun tuh.
 
 Nah si cia sun itu khan ngalah 3 pukulan ame gurunya, die jg bilang
 memandang jasa gurunya, trus dia babat si cia sun ampe kungfunya punah.
 
 kenapa si cia sun ngalah pasang badan digebot 3 kali gara2 seng kun
 itu mantan gurunya ?
 
 Si Cia Sun waktu itu maapin ape kagak ?
 maapin tapi perbuatanya yg licik itu mesti dihukum , en hukuman yg
 dikasih itu khan dilumpuhin ilmunya heheheheheheeheh
 
 so itu ngasih muka gak ya ? kalu gak mandang guru ngkale dibabatnya
 lebih kejem getu ?
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
 tantono@ wrote:
 
  Xuan Tong heng, David Kwa heng dan Ophoeng heng,
  Mohon petromaksnya lagi.  Apakah Hauw, Tiong dan Gie itu berlaku
 juga untuk
  orang lain ?.  Maksud saya untuk orang yang berlaku salah terhadap
 anda atau
  keluarga anda. Adalah lebih mudah untuk memberi muka atau memaafkan
  keluarga, tetapi akan sangat sulit untuk memberi maaf orang lain.  
 Kalau
  misalnya Bapa bersalah kepada anaknya, anaknya dapat memberi muka
 dengan
  mengampuni dan menganggap kesalahannya hilang, tapi bagaimana bila
yang
  bersalah orang lain ?
  Dalam cerita silat yang saya baca adalah pengorbanan dan 
 pengampunan oleh
  pendeta Buddha, sebagai contoh dalam Ie Thian To Liong waktu Seng koen
  pura-pura tobat dan masuk Siauw Liem Sie, gurunya (lupa namanya)
 bersedia
  menerima pukulan Tjit Siang Koen dari Tjia Soen untuk mendamaikan,
 walaupun
  akhirnya dihianati oleh Seng Koen. Apakah namanya ini ?
  Masalah Hauw juga membingungkan, bila seorang menyalahi orang tua kita
  apakah hal itu harus kita ingat-ingat dan balas dendam untuk menjadi
 U Hauw
  ?, atau lebih baik jika kita memaafkan orang itu dengan tulus (akan
 sangat
  sulit) dan menjadi U Hauw dengan mengangkat nama orang tua kita.
  Dalam budaya Jawa ada pepatah : mikul dhuwur, mendem jero : yang
artinya
  menjunjung tinggi derajat orang tua walaupun telah meninggal
sekalipin,
  tetapi sekali lagi ini tidak pas dengan memberikan maaf dan
 mengampuni tanpa
  batas.  Salam, Tan Lookay
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Mr sanliong thee
Salam,
 
Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian 
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya 
pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.
Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :
Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai 
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang 
ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.
Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari 
gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu 
beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan 
ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar 
kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu 
sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.
Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara 
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah 
saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena 
biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi 
bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua 
akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya 
berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat 
memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau 
bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur.
Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari 
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya 
yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , 
mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak 
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka???
Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan 
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak 
diijinkan oleh moderator.
BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG 
KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang 
tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan 
kristen dan pasti ada di neraka



- Original Message 
From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. 
Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya 
nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut 
oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu 
model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi 
menyembuhkan!

Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan 
ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya 
pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu 
(kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).

Salam karya nyata

Danardono

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
 Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena 
Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus 
disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?
  
 Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial 
yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk 
berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, 
karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia.
  
 Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk 
berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini 
yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran 
sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah 
kita tentunya tak sia2 bukan?
  
  
 Selamat berkotbah!
 ZFy 
  
 
 
 --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan..
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM
 
 
 
 
 
 
 
 Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik 
berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang 
sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial 
membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala?
 
 Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada 
Tuhan.  Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada 
sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti 
disamping 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Lha nanti ada yang marah-marah lagi.  Saya jadi pendeta bukan karena Sekolah
Tionghua kok, tapi dul karena tidak diterima dikeluarga Tenglang totok,
jadi sekolah ya seadanya dan yang mau beri beasiswa saya sekolah katolik,
walaupun saya akhirnya jadi Kristen.  Haleluya.  Tantono

2008/10/8 gsuryana [EMAIL PROTECTED]

Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat Pak
 Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia menjadi
 kenal Yesus..Haleluy :o)

 sur.
 http://indolobby.blogspot.com

 - Original Message -
 *From:* Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

 Asal positif saja Pak.  Tidak melupakan pembrangusan budaya Tionghua dan
 penutupan Sekolah Tionghua bisa sangat positif, kalau dengan ini kita lalu
 membangun budaya dan membangun sekolah sebanyak-banyaknya.  Tapi kalau cuma
 omong, mengeluh dan meng-kambek-kan orang yang nggak ada hubungannya dan
 menyamaratakan ya nggak positif namanya.  Selamat Mengingat, Tantono

 2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

  Kalau saya memilih tak Melupakan!

 Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat
 kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri
 kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga
 sengsara seperti kita.

 Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.

 Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai
 kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat Tiongkok, yang
 mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!

 Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument


 Salam Mengingat.
 ZFy




 --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]

 





 --
 Best regards, Tantono Subagyo

  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


[budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan

2008-10-08 Terurut Topik
beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada beberapa
hal yang mengelitik:

1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya?
2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan
bangsa HAN hingga bermusuhan yah?

Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang
pernah tercatat dijejaki oleh bangsa ini?

thx atas penjelasannya

-- 
-


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Lho bos,  jangan salah para dokter dan jururawat nggak kotbah, tetapi minta
dikotbahin digereja tiap minggu kalau lagi mriksa kotbah ya orang gendeng
namanya.  Jadi ada bagiannya sendiri, saya bikin sekolah, karya nyata, dan
kotbah ngajak lebih banyak orang lagi untuk bikin sekolah.  Lebih nyata
'kan.  Gitu saja kok repot.  Salam, Tantono

2008/10/8 danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]

   Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik.
 Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya
 nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut
 oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu
 model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi
 menyembuhkan!

 Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan
 ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya
 pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

 Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu
 (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).

 Salam karya nyata

 Danardono


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena
 Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus
 disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?
 
  Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial
 yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk
 berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan,
 karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia.
 
  Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk
 berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini
 yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran
 sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah
 kita tentunya tak sia2 bukan?
 
 
  Selamat berkotbah!
  ZFy
 
 
 
  --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan..
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM
 
 
 
 
 
 
 
  Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik
 berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang
 sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial
 membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala?
 
  Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada
 Tuhan.  Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada
 sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti
 disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama
 teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi.  Dengan kotbah saya bisa
 ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman
 saya tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono
 

  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Hendri Irawan
Perkenankan saya membantu sebisanya,

utf-8

以德服人 = yidefuren, memenangkan hati manusia dengan kebajikan

Yang di bawah diambil dari dao de jing bab 8

上善若水。
shang shan ruo shui = kebaikan tertinggi laksana air

水善利萬物而不爭,
shui shan li wan wu er bu zheng = air memberikan manfaatnya ke semua
makhluk tanpa mempermasalahkannya

處眾人之所惡,
chu zhong ren zhi suo wu = orang yang demikian (laksana air) bermukim
di tempat yang mungkin bagi orang lain tidak dikehendaki

故幾於道。
gu ji yu dao = oleh karena itu ia dekat dengan dao

居善地,
ju shan di = ia selalu menempatkan diri lebih rendah (air selalu
berada di / menuju ke tempat yang lebih rendah)

心善淵,
xin shan yuan = ketenangan bathinnya sangat mendalam

與善仁,
yu shan er = ia berhubungan baik dengan makhluk lain

言善信,
yan shan xin = ia menghormati kata-katanya

正善治,
zheng shan zhi = ia mengatur dan memerintah dengan baik

事善能,
shi shan neng = ia mengatasi segala permasalahan dengan patut

動善時。
dong shan shi = ia tidak pernah mengabaikan peluang baik

夫唯不爭,
fu wei bu zheng = oleh karena dia tidak be-rebut

故無尤。
gu wu you = sehingga ia bebas dari kesalahan

sebagai tambahan di dao de jing banyak yang mengenai sifat air yang
lembut dapat menaklukkan sifat keras.

Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Emn Shikce Looheng,
 Tan Lookay adalah seorang buta huruf sehingga pengajaran anda kurang
dapat
 dimengerti.  Ada yang bisa bantu ?. Banyak tabik.Tan Lookay.





[budaya_tionghua] Re: Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan

2008-10-08 Terurut Topik Hendri Irawan
1. Ada, referensinya banyak, silakan tanya om google.
2. Hubungan antara masyarakat yang menganggap diri mereka sendiri
berbudaya lebih tinggi sedangkan masyarakat lain dianggap kurang
berbudaya, apalagi yang dianggap kurang berbudaya sampai menyerang ke
wilayah yang menganggap diri lebih berbudaya.

Orang Qidan mayoritas diserap ke dalam entitas budaya yang dikenal
sebagai Han, sebagian kecil yang masih berbudaya Qidan sekarang
dikenal dengan nama etnis Daur. Lokasi mereka bermukim adalah di
provinsi mongolia dalam. Selain itu beberapa klan di Yunnan juga
mengklaim diri sebagai turunan Qidan.


Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ¿ç [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada
beberapa
 hal yang mengelitik:
 
 1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya?
 2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan
 bangsa HAN hingga bermusuhan yah?
 
 Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang
 pernah tercatat dijejaki oleh bangsa ini?
 
 thx atas penjelasannya
 
 -- 
 -





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan
jawaban-nya juga secara Kristen.  Salam, Tan Lookay

2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED]

   Salam,



 Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian
 semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat
 saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.

 Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu
 :

 Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai
 pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma
 yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.

 Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member
 dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan
 membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya
 sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya
 tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau
 senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik
 tsb.

 Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara
 kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat
 ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka
 karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan
 tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau
 maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang
 membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena
 saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini
 karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk
 memelihara meja abu leluhur.

 Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari
 semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah
 saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih
 , mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak
 berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk
 neraka???

 Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan
 pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini
 tidak diijinkan oleh moderator.

 BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN
 SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan
 ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang
 tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka


 - Original Message 
 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

  Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik.
 Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya
 nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut
 oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu
 model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi
 menyembuhkan!

 Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan
 ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya
 pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

 Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu
 (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).

 Salam karya nyata

 Danardono

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena
 Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus
 disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?
 
  Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial
 yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk
 berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan,
 karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia.
 
  Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk
 berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini
 yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran
 sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah
 kita tentunya tak sia2 bukan?
 
 
  Selamat berkotbah!
  ZFy
 
 
 
  --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
  From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan..
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM
 
 
 
 
 
 
 
  Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik
 berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang
 sebaiknya dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial
 

RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik als
Loh, apa Pak Danardono gak salah tulis tuh? Bukankah Pak 'wasalam' ABS
bahkan termasuk teman Muslim yang paling dulu mengucapkan selamat atas
kependetaan Pak Tan? Jangan 'nggebyah uyah' (menggeneralisasi) ah Pak! :-)

 

Salam guyon,

als

 

  _  

From: danarhadi2000 [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 8:36 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

 

--- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pembrangusan budaya Tionghoa dan penutupan Sekolah Tionghoa membuat 
Pak Tantono menjadi Pendeta lho, dan banyak lagi Tionghoa Indonesia 
menjadi kenal Yesus..Haleluy :o)
 
 sur.
 http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com

* Lhooo mas Sur, ini justru yang saudara saudara umat Islam kesal. 
Kalau mereka ngambeg, lha ribut lagi, gereja gereja dan tempat 
peribadahan dilempari batu, lalu mana damai itu indahnya pak Ophoeng? 
Kan lenyap? 

Salam
Danardono

___ 



RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik als
Jadi pendeta itu, bila cerdik dan 'tahu diri', sesungguhnya sangat
menyenangkan. Sebagai penggembala para domba, ia terpuaskan keinginan
psikologisnya akan 'power', bayangkan aja: ketika sang Penggembala sedang
berkhotbah, para domba duduk manis sambil sekali-sekali menyambutnya dengan
tepuk tangan sukacita, apapun yang dikatakannya para hadirin selalu
meng'amin'inya. Pak Pendeta sama sekali tidak perlu naik darah kayak Pak SBY
yang 'khotbah'nya sering di'cuek'I oleh beberapa hadirin (yang tipe
'penjilat' sih menahan-nahan kantuknya). :-) Selain itu, tidak usah
pusing-pusing memikirkan perusahaan seperti layaknya para pengusaha lainnya,
pak Pendeta setiap bulan menerima perpuluhan (10% dari penghasilan kotor
loh!) dari para domba. Ia tidak perlu takut didatangi orang KPK, ia tidak
perlu was-was diperiksa oleh auditor atau didatangi petugas pajak. And last
but not least, surga adalah tempat abadinya yang tentu saja sangat nyaman
tidak ada duanya. Semoga teman-teman di sini tidak ada yang iseng-iseng
tanya..kenapa kalo gitu elo sendiri kagak mo jadi pendeta??? :-)

 

Salam fakta,

als 

 

  _  

From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 7:37 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

 

Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik berkarya
nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya dikerahkan
untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir miskin, tak usah
menghabiskan waktu berkotbah segala?

Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.
Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah
saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga
masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah
lagi.  Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi
yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono

 



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah pemberangusan 
budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak ubahnya seperti 
kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang penderitaan Yesus di kayu 
salib juga bisa ngurusin sekolah.
 
Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2 nyata 
di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini?
 
 
Salam,
ZFy
 
 
 
 
 

--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM













 
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena Tuhan yang anda 
abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi 
orang lain bukan?
Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, 
apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan 
membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga 
mengwemban tugas yang mulia.

Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, 
Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk 
menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa 
tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan?

Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh.  Jadi itulah 
kerja saya.  Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya 
monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan 
dendam terus saja itu hak anda.  
Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat.  Mengabdi 
Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, 
berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya.  Salam, Tan Lookay


 
 


2







-- 
Best regards, Tantono Subagyo
 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Apa yang dialami oleh Ayahanda pak Sunny masih mending lah, karena didatangi 
oleh orang luar yang baik hati, biarpun ada ucapan yang menyakiti.
Ayah ku mengalami hal yang lebih parah, dia di 'kotbah' i oleh adik ipar yang 
pendeta, dan bukan satu adik ipar, malah lebih dari 3 orang ( aku punya paman 
banyak yang jadi pendeta dan gembala ).

Akhirnya ayahku masuk menjadi Kristen, dengan pertimbangan setelah 
berkomunikasi dengan anak anak nya ( anak anak nya termasuk aku, beragam agama, 
ada Katholik, Kristen, GBI, Islam ), dimana kami hanya memberi masukan,  bila 
nanti meninggal mau memakai upacara agama apa ?, yang jelas untuk agama 
Konghucu/Budha tidak ada yang ngerti, jangan jangan nanti dikadalin harus 
sembahyang ini dan itu, padahal gak perlu ( dialami oleh seseorang kerabatku 
sih )  dan ternyata Ayah ku setuju dengan pendapat ini en eng ing eng dibaptis 
lah beliau...happy ending kan ?

Mengenai surga neraka, Ayahku hanya memegang prinsip tidak ada siapapun yang 
bisa menjamin seseorang masuk surga dan neraka karena memang tidak ada laporan 
yang sahih surga dan neraka seperti apa dan lokasinya dimana setelah mati.

sur. ( orang Kristen yang mendatangi Ayahanda Pak Sunny ilmu lobby nya kurang 
canggih tuh. )
http://indolobby.blogspot.com
  - Original Message - 
  From: Mr sanliong thee 


  Salam,



  Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian 
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya 
pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.

  Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :

  Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai 
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang 
ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.

  Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari 
gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu 
beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan 
ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar 
kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu 
sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.

  Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara 
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah 
saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena 
biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi 
bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua 
akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya 
berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat 
memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau 
bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur.

  Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari 
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya 
yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , 
mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak 
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka???

  Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan 
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak 
diijinkan oleh moderator.

  BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN 
SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah 
saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya 
yang bukan kristen dan pasti ada di neraka




RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik als
Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di forum
terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling tidak jawaban
saya ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang akhirnya mengambil
keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya biasanya memainkan rasa
takut, rasa bersalah, dan iming-iming para calon 'korban'nya. Orang-orang
yang rasa percaya dirinya kurang biasanya menjadi korban yang sangat empuk.
Orang-orang yang tidak biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi
korban. Orang-orang yang paling gampang jadi domba' adalah orang-orang yang
memang sejak kecilnya telah 'terkondisi' oleh keKristenan, dan orang-orang
seperti ini tentu saja gampang sekali dimanipulasi. Bacalah Alkitab (Old
and New Testaments) dengan seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan
simaklah sejarah Kristen/Katholik/Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah
terbuka begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang bisa ditutup-tutupi
lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang dengan teliti. Amatilah
kepentingan apa yang hendak mereka raih dan mungkin disembunyikan dari Anda.
Pokoknya jangan memakai jalur percaya atau tidak percaya tapi
selidikilah dengan cermat.  Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang
ditulis oleh orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak
pendeta dkk.) Bila semua 'anjuran' saya ini telah Anda lakukan dan Anda
masih belum bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung juga.
Ya tanya lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! :-)

 

Salam pencerahan,

als

 

  _  

From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

 

Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan
jawaban-nya juga secara Kristen.  Salam, Tan Lookay

2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
com.au

Salam,

 Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat
saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.

Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :

Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma
yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.

Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member
dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan
membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya
sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya
tinggal di luar kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau
senang dan terharu sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik
tsb.

Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat
ayah saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka
karena biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan
tetapi bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau
maka semua akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang
membuat ayah saya berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena
saya tidak dapat memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini
karena menurut beliau bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk
memelihara meja abu leluhur.

Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah
saya yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih
, mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk
neraka???

Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini
tidak diijinkan oleh moderator.

BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN
SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan
ayah saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang
tuanya yang bukan kristen dan pasti ada di neraka

.

 
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11328156/grpspId=1705329729/msgI
d=37346/stime=1223478536/nc1=1/nc2=2/nc3=3 
 



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Posting seperti ini dari orang tanpa nama tentunya tidak mengharapkan
jawaban bukan ?. Dan anda sendiri sudah mengatakan enak jadi kok nggak mau
jadi pendeta ?  Salam, Tantono Subagyo

2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED]

*Jadi pendeta itu, bila cerdik dan 'tahu diri', sesungguhnya sangat
 menyenangkan. Sebagai penggembala para domba, ia terpuaskan keinginan
 psikologisnya akan 'power', bayangkan aja: ketika sang Penggembala sedang
 berkhotbah, para domba duduk manis sambil sekali-sekali menyambutnya dengan
 tepuk tangan sukacita, apapun yang dikatakannya para hadirin selalu
 meng'amin'inya. Pak Pendeta sama sekali tidak perlu naik darah kayak Pak SBY
 yang 'khotbah'nya sering di'cuek'I oleh beberapa hadirin (yang tipe
 'penjilat' sih menahan-nahan kantuknya). **J** Selain itu, tidak usah
 pusing-pusing memikirkan perusahaan seperti layaknya para pengusaha lainnya,
 pak Pendeta setiap bulan menerima perpuluhan (10% dari penghasilan kotor
 loh!) dari para domba. Ia tidak perlu takut didatangi orang KPK, ia tidak
 perlu was-was diperiksa oleh auditor atau didatangi petugas pajak. And last
 but not least, surga adalah tempat abadinya yang tentu saja sangat nyaman
 tidak ada duanya. Semoga teman-teman di sini tidak ada yang iseng-iseng
 tanya….kenapa kalo gitu elo sendiri kagak mo jadi pendeta??? **J***

 * *

 *Salam fakta,*

 *als *


  --

 *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 7:37 PM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan.



 Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik
 berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang sebaiknya
 dikerahkan untuk mendirikan sekolah atau yayasan sosial membantu fakir
 miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala?

 Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.
 Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada sekolah yang sudah
 saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti disamping berkotbah saya juga
 masih akan berkarya nyata, bersama teman-teman di LSM dan dirikan sekolah
 lagi.  Dengan kotbah saya bisa ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi
 yang berkarya nggak cuman saya tapi juga banyak orang.  Salam, Tantono

  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Lha saya orang kecil yang sombong kok Pak, siapa yang meragukan anda ?.  Apa
saya pernah bilang saya ragu ? Lha mbok saya diberitahu apa saja yang sudah
anda perbuat sehingga saya bisa ngeh ?.  Salam, Tan Lookay

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

   Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah
 pemberangusan budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak
 ubahnya seperti kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang
 penderitaan Yesus di kayu salib juga bisa ngurusin sekolah.

 Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2
 nyata di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini?


 Salam,
 ZFy






 --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM



 Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena Tuhan yang
 anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata
 bagi orang lain bukan? Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga
 berkarya sosial yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya
 sibuk berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena
 mereka juga mengwemban tugas yang mulia.

 Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya
 nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah
 untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain
 bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan?

 *Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh.  Jadi
 itulah kerja saya.  Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen
 (misalnya monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin
 sekolah dan dendam terus saja itu hak anda.
 Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat.
 Mengabdi Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et
 Labora, berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya.  Salam, Tan
 Lookay*





 2



 --
 Best regards, Tantono Subagyo


  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik als
Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan
diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir
bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne
saya Liem (hokkian). :-)

 

Salam serius,

als

 

  _  

From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

 

Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam
ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya.
Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap
'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan
memompanya yang penuh ya! :-)

 als

Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan
yang terbaik.  Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan
urusan saya lagi.  Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak
mahal tahu !.  Eh sebut nama dong, jangan als doang.  Salam, Tan Lookay

 

 



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab.  Saya tidak
tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan
yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan
segalanya.  Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan,
dan doa saya bukan deretan permintaan seperti yang anda bayangkan.  Kalau
saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan
Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya.  Pertama ketika
umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak
Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah
sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di
non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang
juga.  Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi
saya itu nyata.  Salam, Tantono

2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED]

*Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang
 akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda
 berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya
 Andy, sne saya Liem (hokkian). **J***

 * *

 *Salam serius,*

 *als*


  --

 *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan.



 *Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam
 ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya.
 Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap
 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan
 memompanya yang penuh ya! **J*

 * als*

 Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan
 yang terbaik.  Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan
 urusan saya lagi.  Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak
 mahal tahu !.  Eh sebut nama dong, jangan als doang.  Salam, Tan Lookay

  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


[budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik zhonghua_wenhua
Rekan-rekan semua,


sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai 
moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang.

Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah 
diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke 
arah pribadi.

Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang 
bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu 
dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht.

Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi 
dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata-
kata.



Moderator



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Liquid Yahoo
Tergantung doa sang bandar, bukan pemasang, jadi di sini bukan jumlah 
suara



  - Original Message - 
  From: Fy Zhou 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, 08 October, 2008 18:52
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh 
rakyat Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan. 
sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat 
mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya...

ZFy

--- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

  From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan.
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM


  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Tantono Subagyo 
  [EMAIL PROTECTED]  wrote:
  
  ** Disini ada banyak kesalahan baca:

  1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang

  2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, 
  bermilyard manusia melaksanakannya

  3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang 
  menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. 

  Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang 
  Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak 
  bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga 
  Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

  Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat 
  menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang 
  perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi 
  dewi Kwan Im..it's totally OK.

  Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah 
  Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, 
  kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok 
  atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar 
  memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah?

  Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan 
  melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut 
  Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang 
  bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang 
  Amerika yang sombong.

  Tuhan kabulkan doa yang mana ya?

  Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa 
  Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh..

  Salam

  Danardono

   

   

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Mr sanliong thee
Terima kasih als dan jawaban anda saya terima sebagai masukan dan juga saya 
selalu berpikir secara logika.
Saya hanya bingung untuk menjawab pertanyaan ayah saya but anyway thanks untuk 
reply nya
Salam
Sunny Thee



- Original Message 
From: als [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:48:50 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..


Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di forum 
terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling tidak jawaban saya 
ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang akhirnya mengambil 
keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya biasanya memainkan rasa takut, 
rasa bersalah, dan iming-iming para calon ‘korban’nya. Orang-orang yang rasa 
percaya dirinya kurang biasanya menjadi korban yang sangat empuk. Orang-orang 
yang tidak biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi korban. 
Orang-orang yang paling gampang jadi “domba’ adalah orang-orang yang memang 
sejak kecilnya telah ‘terkondisi’ oleh keKristenan, dan orang-orang seperti ini 
tentu saja gampang sekali di”manipulasi.” Bacalah Alkitab (Old and New 
Testaments) dengan seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan simaklah 
sejarah Kristen/Katholik/ Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah terbuka 
begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang
 bisa ditutup-tutupi lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang dengan teliti. 
Amatilah kepentingan apa yang hendak mereka raih dan mungkin disembunyikan dari 
Anda. Pokoknya jangan memakai jalur “percaya” atau “tidak percaya” tapi 
selidikilah dengan cermat.  Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang 
ditulis oleh orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak pendeta 
dkk.) Bila semua ‘anjuran’ saya ini telah Anda lakukan dan Anda masih belum 
bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung juga. Ya tanya 
lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! J
 
Salam pencerahan,
als
 



From:Tantono Subagyo [mailto:tantono@ gmail.com] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
 
Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama Kristen dan 
jawaban-nya juga secara Kristen.  Salam, Tan Lookay
2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] com.au
Salam,
 Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian 
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya 
pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.
Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :
Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai 
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang 
ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.
Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari 
gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu 
beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan 
ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar 
kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu 
sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.
Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara 
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah 
saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena 
biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi 
bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua 
akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya 
berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat 
memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau 
bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur.
Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari 
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya 
yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , 
mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak 
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka???
Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan 
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak 
diijinkan oleh moderator.
BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG 
KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang 
tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan 
kristen dan pasti ada di neraka
.
 


  Make the switch to the world#39;s best email. 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Liquid Yahoo
Sebenernye bukan masuk kristen katolik baru bisa masuk sorga, acuannya kan 
kata2 (kurang lebih, maaf kalo salah) Barang siapa yang mau menerima Aku, maka 
masuk sorga (kurang lebih atau artinya begitu). Dan juga Hanya melalui Akulah 
jalan keselamatan (masuk sorga).

Budaya TiongHua kan tidak mengharuskan dewa ini dewa itu, juga termasuk 
Yesus, ya jadi pasang aja patung Yesus atau tulisan Yesus di papan terus di 
kasih hiolo  tiam hio deh, atau kalo di sakralkannya injil ya taro aja injil 
di meja sembahyang terus sembahyang pake hio deh, kan sama aja ga harus ikut 
cara / budaya kristen



  - Original Message - 
  From: Mr sanliong thee 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, 08 October, 2008 21:23
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


  Salam,



  Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian 
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya 
pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.

  Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :

  Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai 
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang 
ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.

  Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari 
gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu 
beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan 
ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar 
kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu 
sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.

  Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara 
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah 
saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena 
biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi 
bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua 
akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya 
berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat 
memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau 
bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur.

  Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari 
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya 
yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , 
mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak 
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka???

  Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan 
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak 
diijinkan oleh moderator.

  BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN 
SEORANG KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah 
saya yang tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya 
yang bukan kristen dan pasti ada di neraka





  - Original Message 
  From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Wednesday, 8 October, 2008 9:44:20 PM
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


  Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. 
  Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya 
  nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut 
  oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu 
  model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi 
  menyembuhkan!

  Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan 
  ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya 
  pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

  Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu 
  (kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).

  Salam karya nyata

  Danardono

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:
  

   Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena 
  Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus 
  disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?

   Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial 
  yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk 
  berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, 
  karena mereka juga mengwemban tugas yang mulia.

   Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk 
  berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini 
  yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Mr sanliong thee
Heheheh memang kurang canggih tuh , tapi ya saya serahkan saja pada ayah saya 
sendiri yang menentukan .
Pusing gue, btw gimane bolu, business bagus?
 
Salam
Sunny Thee



- Original Message 
From: gsuryana [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:46:22 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


 
Apa yang dialami oleh Ayahanda pak Sunny masih mending lah, karena didatangi 
oleh orang luar yang baik hati, biarpun ada ucapan yang menyakiti.
Ayah ku mengalami hal yang lebih parah, dia di 'kotbah' i oleh adik ipar yang 
pendeta, dan bukan satu adik ipar, malah lebih dari 3 orang ( aku punya paman 
banyak yang jadi pendeta dan gembala ).
 
Akhirnya ayahku masuk menjadi Kristen, dengan pertimbangan setelah 
berkomunikasi dengan anak anak nya ( anak anak nya termasuk aku, beragam agama, 
ada Katholik, Kristen, GBI, Islam ), dimana kami hanya memberi masukan,  bila 
nanti meninggal mau memakai upacara agama apa ?, yang jelas untuk agama 
Konghucu/Budha tidak ada yang ngerti, jangan jangan nanti dikadalin harus 
sembahyang ini dan itu, padahal gak perlu ( dialami oleh seseorang kerabatku 
sih )  dan ternyata Ayah ku setuju dengan pendapat ini en eng ing eng dibaptis 
lah beliau...happy ending kan ?
 
Mengenai surga neraka, Ayahku hanya memegang prinsip tidak ada siapapun yang 
bisa menjamin seseorang masuk surga dan neraka karena memang tidak ada laporan 
yang sahih surga dan neraka seperti apa dan lokasinya dimana setelah mati.
 
sur. ( orang Kristen yang mendatangi Ayahanda Pak Sunny ilmu lobby nya kurang 
canggih tuh. )
http://indolobby. blogspot. com
- Original Message - 
From: Mr sanliong thee 

Salam,
 
Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca postingan kalian 
semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi positif yang dapat saya 
pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.
Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini yaitu :
Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan mempunyai 
pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak menyalahi norma norma yang 
ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat masuk sorga.
Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa member dari 
gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar sangat baik dan membantu 
beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah saya hidup hanya sendiri dan 
ditemani pembantu semenjak ibu saya meninggal dan anak anak nya tinggal di luar 
kota atau luar negri seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu 
sekali dengan kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.
Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara saudara 
kristen tsb dan 100% mereka orang baik , tetapi ada satu hal yang membuat ayah 
saya kecewa yaitu mereka mengatakan bahwa ayah saya akan masuk neraka karena 
biar bagaimana baik dan perbuatan baik apapun yang ayah saya lakukan tetapi 
bila ayah saya tidak mau menerima Jesus sebagai Juru Selamat beliau maka semua 
akan sia sia dan PASTI ayah saya akan masuk neraka.Ini yang membuat ayah saya 
berduka dan kecewa , dan juga saya menjadi binging karena saya tidak dapat 
memaksakan sesuatu kepada ayah saya yang belum ia yakini karena menurut beliau 
bahwa beliau sebagai orang Tionghoa wajib untuk memelihara meja abu leluhur.
Untuk informasi bahwa sayapun seorang Katolik/Kristen walaupun bukan dari 
semenjak kecil , yang sekarang bingung dengan masalah yang dihadapi ayah saya 
yang menanyakan kepada saya seperti ini:Kalau Jesus benar Maha pengasih , 
mengapa tidak membiarkan orang KongHuCu yang selalu berusaha untuk tidak 
berbuatr salah kepada manusia lain dan Tuhan tetapi pasti akan masuk neraka???
Saya bingung , sungguh bingungdan berharap para kawan dapat memberikan 
pengarahan secara bijaksana dan maafkan saya apabila pertanyaan saya ini tidak 
diijinkan oleh moderator.
BUKAN MAKSUD SAYA UNTUK MENDISKREDITKAN KRISTEN KARENA SAYA SENDIRIPUN SEORANG 
KRISTEN...MAAF SEKALI LAGI MAAF, hanya untuk menjawab pertanyaan ayah saya yang 
tertarik dengan kristen tetapi memikirkan saudara dan orang tuanya yang bukan 
kristen dan pasti ada di neraka

  


  Make the switch to the world#39;s best email. Get Yahoo!7 Mail! 
http://au.yahoo.com/y7mail

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Sungguh aneh, anda sering memberi nasehat untuk tak mengingat2 kegetiran 
Tionghoa masa lalu, padahal anda sendiri terus2 mengungkit perlakuan negatif 
keluarga besar anda thd anda di masa lalu !  anda juga tak bisa melupakan bukan 
?
 
Anda mungkin berdalih bahwa meski anda mengungkit tapi anda sudah memaafkan.. 
Sebelum sampai ke hal  maaf memaafkan ini anda tentu sudah yakini bahwa 
fakta negatif itu memang nyata bukan?
 
Masalahnya memang disini : Sebelum kita bisa memaafkan masa lalu, kita harus 
yakin masa lalu memang buruk! Karena ini bukan persoalan yang menimpa pribadi 
tapi persoalan masyarakat, maka selama masih ada orang yang meragukan keburukan 
masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka. Setelah orang sepakat dng 
fakta keburukan, baru bisa memaafkan bukan ?? 
 
Salam sejarah
ZFy

--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 4:11 PM







Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab.  Saya tidak 
tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan yang 
akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan segalanya.  
Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan, dan doa saya 
bukan deretan permintaan seperti yang anda bayangkan.  Kalau saya berdoa, 
adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan dan 
berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya.  Pertama ketika umur 12 tahun 
ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak Tenglang tulen yang 
menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai 
saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen 
dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang juga.  Anda tidak akan dapat 
mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi saya itu nyata.  Salam, Tantono 


2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] id








Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan 
diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa 
doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya 
Liem (hokkian). J
 
Salam serius,
als
 




From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] 
Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
 




Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam ber'doa' 
kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah 
doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' 
PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang 
penuh ya! J

 als
Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang 
terbaik.  Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan 
saya lagi.  Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu 
!.  Eh sebut nama dong, jangan als doang.  Salam, Tan Lookay



-- 
Best regards, Tantono Subagyo
 














  

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Jika saya membuat buku yang mengenalkan sastra Tionghoa ke Indonesia, apa ini 
tak masuk karya nyata? 
Jika saya menulis essay sastra yang menyoal masalah2 Tionghoa di media resmi, 
apa ini tak termasuk karya nyata?
Jika saya kembali menulis essay dan puisi dalam bhs mandarin untuk menghidupkan 
kembali sastra Tionghoa Indonesia,  apa ini tak termasuk karya nyata?
 
Tapi, apakah semua ini menjadi syarat mutlak untuk bisa bercuap2 ttg masalah 
Tionghoa di sini? bahkan orang kecil tak ada prestasipun berhak untuk berkeluh 
kesah!
 
 
Salam Orang biasa
ZFy
 


--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 3:56 PM







Lha saya orang kecil yang sombong kok Pak, siapa yang meragukan anda ?.  Apa 
saya pernah bilang saya ragu ? Lha mbok saya diberitahu apa saja yang sudah 
anda perbuat sehingga saya bisa ngeh ?.  Salam, Tan Lookay 


2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] com











Pak Tantono, Kami2 di sini disamping Berkotbah tentang sejarah pemberangusan 
budaya Tionghoa, juga banyak yang berkarya nyata lho, tak ubahnya seperti 
kalian para pendeta yang selain berkotbah tentang penderitaan Yesus di kayu 
salib juga bisa ngurusin sekolah.
 
Hanya bedanya kami2 di sini tak ada yang menyombongkan diri dengan karya2 nyata 
di dunia realita, itulah bedanya. Apa anda meragukan hal ini?
 
 
Salam,
ZFy

 
 
 
 
 

--- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com wrote:


From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com

Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan..

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 2:18 PM














 
Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono!  Karena Tuhan yang anda 
abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak harus disimpulkan pasti nyata bagi 
orang lain bukan? 
Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial yang lain, 
apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk berkotbah dan 
membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, karena mereka juga 
mengwemban tugas yang mulia.

Dengan berkotbah  anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk berkarya nyata, 
Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini yang bekotbah untuk 
menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran sejarah, agar orang lain bisa 
tergugah untuk berkarya nyata, kotbah kita tentunya tak sia2 bukan?

Ya, tetapi saya tidak berkotbah saja tetapi memberikan contoh.  Jadi itulah 
kerja saya.  Kalau anda mau berkotbah saja dan mau bangun monumen (misalnya 
monumen pemberangusan budaya dan sekolah Tionghua) tanpa bikin sekolah dan 
dendam terus saja itu hak anda.  
Menurut saya gereja akan jadi besar kalau bermanfaat bagi masyarakat.  Mengabdi 
Tuhan itu karya nyata bagi saya karena saya mengabdi dengan Ora Et Labora, 
berdoa dan bekerja. Begitu Pak jalan pikiran saya.  Salam, Tan Lookay


 
 


2 







-- 
Best regards, Tantono Subagyo




-- 
Best regards, Tantono Subagyo
 














  

Re: [budaya_tionghua] ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß

2008-10-08 Terurut Topik Liquid Yahoo
Yang ini encodingnya apa ya? koq pake GB2312 kaga bisa?


- Original Message - 
From: Emn Shikce [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 08 October, 2008 09:34
Subject: [budaya_tionghua] ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß


 ¯uÅé¦r

 ¾§®a«ä·Qªº®Ö¤ß¡G¤¯¡B¸q¡B§¡B´¼¡B«H¡B®¤¡B©¾¡B§µ¡B®­

 ¤¯
 ¤¯¡G·R¤H¡C¤Õ¤l«ä·QÊ^¨tªº²z½×®Ö¤ß¡C¥¦¬O¤Õ¤lªÀ·|¬Fªv¡B­Û²z¹D¼wªº³Ì°ª²z·Q©M
 [EMAIL PROTECTED]|«ä·Q©M¹ê½î¤W¬O
 ¦³±ÐµLÃþ¡A

 ¬K¬î®É¥N¾Ç¦b©x©²¡A¤Õ¤l­º¶}¨p¾Ç¡A§Ì¤l¤£°Ý¥X¨­¶Q½â±Ó¶w¡A§¡¥i¨Ó¨ü±Ð¡C¤¯Ê^²{
 ¦b¬Fªv¤W¬O±j½Õ¼w§M¡A¼w§Mªº°ò¥»ºë¯«¹ê½è¬Oªx·R²³©M³Õ¬IÀÙ²³¡A¤Õ¤l§â¤¯¤Þ¤J
 §¤¤¡AÅܶDzÎ

 §ªv¬°¼wªv¡A¥L¦}¨S¦³§_©w§ªv¡A¥Lªº¼wªvµLºÃ¬O¹ï§ªvªºÄ~©Ó©M§ï³y¡C
 ·R¤H¬J¬°¤¯ªº¹ê½è©M°ò¥»¤º®e¡A¦Ó¦¹Ïú·R¤H¤S¬O±À¤v¤Î¤H¡A¥Ñ¿Ë¿Ë¦ÓÂX¤j¨ìªx²³¡C


 ¸q
 ¸q¡G­ì«ü©y¡A§Y¦æ¬°Óì¦X¤_§¡C¤Õ¤l¥H¸q[EMAIL PROTECTED]
 ­ì«h¡C

 §
 §¡G¤Õ¤l¤Î¾§®aªº¬FªvÉO­Û²z­SÃ¥¡C¦bªø´Áªº¾ú¥vµo®i¤¤¡A§[EMAIL PROTECTED]|
 [EMAIL PROTECTED]|ªº
 ÅÜ­²©Mµo®i¡A¯S§O¬O«Ê«ØªÀ·|¦Z´Á¡A¥¦¶V¨Ó¶V¦¨¬°§ô¿£¤H­Ì«ä·Q¡B¦æ¬°ªºÃ·¯Á¡A¼v
 ÅT¤FªÀ·|ªº¶i¨B©Mµo®i¡C

 ´¼
 ´¼¡G¦Pª¾¡A¤Õ¤lªº»{ÃѽשM­Û²z¾Çªº°ò¥»­SÃ¥¡C«üª¾¹D¡B¤F¸Ñ¡B¨£¸Ñ¡Bª¾ÃÑ¡BÁo
 ©ú¡B´¼¼zµ¥¡C¤º²[¥D­n¯A¤Îª¾ªº©Ê½è¡Bª¾ªº¨Ó·½¡Bª¾ªº¤º®e¡Bª¾ªº®ÄªGµ¥¤L¤è­±¡C
 [EMAIL PROTECTED]@Ïú¤Hªº¦æ¬°³W­Sª¾ÃÑ¡C

 «H
 [EMAIL PROTECTED]¤­±`[EMAIL PROTECTED]«H§@
 ¬°¤¯ªº­«­nÊ^²{¡A¬O½åªÌ¥²³Æªº«~¼w¡A¤Z¦b¨¥½×©M¦æ¬°¤W°µ¨ì¯u¹êµL¦k¡A«K¯à¨ú
 ±o¥L¤Hªº«H¥ô¡A·íÅvªÌÁ¿«H¥Î¡A¦Ê©m¤]·|¥H¯u±¡¬Û«Ý¦Ó¤£´Û¤W¡C

 ®¤
 ®¤¡G¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡A¥]§t¦³¼e®¤¡B®e¤H¤§·N¡C

 ©¾
 ©¾¡G¤v±ý¥ß¦Ó¥ß¤H¡A¤v±ý¹F¦Ó¹F¤H¡C¤Õ¤l»{¬°©¾¤Dªí²{¤_ÉO¤H¥æ©¹¤¤ªº©¾¸Û¦Ñ¹ê¡C


 §µ
 §µ¡G¤Õ¤l»{¬°§µ®­¬O¤¯ªº°ò¦¡A§µ¤£¶È­­¤_¹ï¤÷¥ÀªºÄº¾i¡A¦ÓÀ³µÛ­«¹ï¤÷¥À©Mªø½ú
 ªº´L­«¡A»{¬°¦p¯Ê¥F§µ·q¤§¤ß¡Aĺ¾i¤÷¥À¤]´Nµø¦P¤_¹}¾i¤ü¡A¤D¤j°f¤£ §µ¡C¤Õ¤lÁÙ
 »{¬°¤÷¥À¥i¯à¦³¹L¥¢¡A¤I¤kÀ³¸Ó°û¨¥³WÄU¡A¤O¨D¨ä§ï¥¿¡A¦}«D¹ï¤÷¥Àµ´¹ïªA±q¡C³o
 ¨Ç«ä·Q¥¿¬O¤¤°ê¥j¥N¹D¼w¤å©úªºÊ^²{¡CµM¦Ó¤Õ¤l½×§µ¡AÁÙÁ¿¤÷¥À¦b¡A ¤£»·´å¡A
 ¤T¦~µL§ï¤_¤÷¤§¹D¡A¥i¿×§µ¨o[EMAIL PROTECTED]
 »ö¦¡¡A¡m§°O¡n¤¤³W©w¤÷¥À¦º¦Z¤ô¼ß¤£¤J¤f¡A¤T¤é¤£Á|¤õ¡A­úª_µL¼Æ¥H ¦Ü¨­
 ¯fÊ^ý[EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] °£«Å´­«Ê
 [EMAIL PROTECTED]´L¡B·q¡B¾i¦Ñ¡A±N§µ
 ¿ËÉO©¾¤_¥Á±Ú¤j¸q¬Ûµ²¦X¡A¥D±i¦º¦ZÁ¡¸®¸`¥Îµ¥¡C

 ®­
 ®­¡G«ü¹ï¥Sªøªº·q·R¤§±¡¡C¤Õ¤l«D±`­«µø®­ªº«~¼w¡A¨ä§Ì¤l¦³­Y®ÚÕu¥Lªº«ä·Q¡A§â
 ®­ÉO§µ¦}ºÙ¡Aµø¤§¬°¤¯¤§¥»¡C

 ¸`
 Éa¸`©M¸`¾Þ¡C1¡BªÀ·|[EMAIL PROTECTED]@©w
 ªº¬Fªv¨î«×¡B¬Fªv²z·Q©M¹D¼w²z·Qªº°í©w«H¥õ¡C¹ï¥~¡AÉa¸`«h«ü¦b°ê®a ©M¥Á±Ú¾D¨ì
 ¥~¼Ä«I¥Ç®É¡A¯à®¼¨­¦Ó¥X¡A¥H°ê®a¥Á±Ú§Q¯q¬°­«¡A°í«ù¤æª§¡C¤D¦ÜÄm¥X­Ó¤H¥Í©R¡C
 ¡m¯û¤l.§g¤l¡n¡G#466;¸`ªÌ¡A¦º¥Í¦¹ªÌ¤]¡C#333;2¡B¤SºÙ#466;­s¸`#333;¡C¬°«Ê«Ø 
 ®É¥N¬ù§ô°ü¤kªº¹D
 ¼w³W­S¡C§Y­n¨D°ü¤kÂÔ¦u»Óªù¡A¤£ÉO¨k¤l±µàD¡A±B¦Z­n#466;[EMAIL 
 PROTECTED]#333;¡A¤Ò¦º¤£±o¦A¶ù¡A
 ­n¬°¤V¤Ò²×¨­¦u¸`¡A¬Æ¦Ü®î¤Ò¡C¡m¤Gµ{¿ò®Ñ¡n¨÷¤G¤G¤U¡G#466; 
 µM¾j¦º¨ÆÌå¤p¡A¥¢¸`¨Æ
 Ìå¤j¡C#333;¾|¨³¡m¼X.§Ú¤§¸`¯PÆ[¡n¡G#466;§Ú¨ÌÕu¥H¤Wªº¨Æ¹ê©M²z¥Ñ¡A­nÂ_©w¸`¯P³o¨Æ¬O¡G
 [EMAIL PROTECTED]|°ê [EMAIL PROTECTED]
 ¦æ¬°¡A²{¦b¤w¸g¥¢¤F¦s¦bªº¥Í©R©Mɲ­È¡C#333;

 ®¤
 ¤¤°ê¥j¥Nªº­Û²z¹D¼wÆ[©À¡C#466;®¤#333;­n¨D±À¤v¤Î¤H¡A¦Û¤v¤£·Q°µªº¨Æ¡A¤£±j¥[µ¹§O¤H¡C
 ¦b¤Õ¤lªº¦³Ãö­Û²z¾Ç»¡¤¤¡A#466;©¾#333;ÉO#466;®¤#333;¬O¦}¦Cªº¡C¦]#466;®¤#333;¦Ó±o
  
 #466;©¾#333;¡A¬°#466;©¾#333;¥H¦æ#466;®¤
 #333;¡C#466;©¾®¤#333;¬O¹ê¦æ#466;¤¯#333;ªº¤èªk¡A¬O#466;¤¯#333;[EMAIL 
 PROTECTED]
 »y.¨½¤¯¡n¡G#466;[EMAIL PROTECTED] 
 ¤§¡C¡¦´¿¤l¤ê¡G¡¥°ß¡I¡¦¤l¥X¡Aªù¤H°Ý¤ê¡G
 ¡¥¦ó¿×¤]¡H¡¦´¿¤l¤ê¡G¡¥¤Ò¤l¤§¹D¡A©¾®¤¦Ó¤w¨o¡C¡¦#333;¦¶¿Q¶°ª`¡G#466;ºÉ¤v¤§¿×©¾¡A±À
 ¤v¤§¿×®¤¡C¦Ó¤w¨oªÌ¡AºÜºÉ¦ÓµL§E¤§ 
 Ãã¤]¡C#333;¤S¡m½ÃÆF¤½¡n¡G#466;[EMAIL PROTECTED]
 ¦Ó¥i¥H²×¨­¦æ¤§ªÌ¥G¡H¡¦¤l¤ê¡G¡¥¨ä®¤¥G¡C¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡C¡¦#333;

 «i
 ¾§®aªº­Û²z­SÃ¥¡C«üªGÂ_¡B«i´±¡C¤Õ¤l§â#466;«i#333;[EMAIL 
 PROTECTED]#466;¤¯#333;[EMAIL PROTECTED]#466;«i#333;¥²¶·²Å
 ¦X#466;¤¯¡B¸q¡B§¡B´¼#333;¡A¦Ó¥B¤£¯à#466;¯e³h#333;¡A¤~¯à¦¨¨ä¬°«i¡C¡m½×»y.¾Ë°Ý¡n¡G#466;¤¯ªÌ¥²
 ¦³«i¡C#333;¤S¡m¶§³f¡n¡G#466;§g¤l¦³«i¦ÓµL¸q¬°¶Ã¡C#333;¤S¡m¤l¨u¡n¡G#466;ª¾ªÌ¤£´b¡A¤¯ªÌ¤£¼~¡A
 «iªÌ¤£Äß¡C#333;

 Åý
 [EMAIL PROTECTED]#466;µL
 ´lÁô¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµL²Û´c¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµLÃãÅý¤§¤ß¡A«D¤H¤]¡FµL¬O«D¤§¤ß¡A«D
 ¤H¤]¡C´lÁô¤§¤ß¡A¤¯¤§ºÝ¤]¡F²Û´c¤§¤ß¡A¸q¤§ºÝ¤]¡FÃãÅý¤§¤ß¡A§¤§ºÝ¤]¡F¬O«D¤§
 ¤ß¡A´¼¤§ºÝ¤]¡C#333;


 ¤Õ¤Ò¤l±Ð¾É¥Lªº¾Ç¥Í­Ì­n¦w³h¼Ö¹D¡A¦ý¬O²{¥NªÀ·|Ävª§¦p¦¹¿E¯P¡A¨C­Ó¤H³£¦b§V¤O
 [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]|Àô¹Ò¤¤À³¸Ó¦p¦ó¬°¤H
 [EMAIL PROTECTED]|[EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]@¥Í¡A³o­Ó
 ¦r¬O¤°¤\¡H¤Õ¤l¤S¬O¦p¦ó¦^µªªº©O¡H
 ³o´N¬O¤Õ¤Ò¤l¥L¸ò¾Ç¥Í¦b¥æ¬y¤¤¡A¾Ç¥Í«D­n­V¨èªº°Ý¥L¡C¤l°^¡A¦Ñ¬O³o­Ó¤l°^¡§¤N
 Ãø¡¨ [EMAIL PROTECTED]@­Ó¦r¡A§Ú´N¥i¥H²×
 [EMAIL PROTECTED]@[EMAIL PROTECTED]
 ¤l´N¿í¦u¥¦¡C§A»¡¤°¤\±Ð¨|[EMAIL PROTECTED]
 ¶qªº¤fÉa»¡¡G°Z®¤¥G¡A´N¬O¼e®¤ªº®¤¡C¥L»¡¡A¦pªG¦³³o¤\­Ó¦r¡A¨º³o­Ó¦r´N¬O¡§®¤¡¨
 [EMAIL PROTECTED]
 ª¾¹D¡A¨ä¹ê³o¬OÉo¤H»¡ªº¡§¤v©Ò¤£±ý¡A¤Å¬I¤_¤H¡¨¡C¤°¤\¥s©¾®¤¡A¤°¤\¥s¼e®e¡A´N
 [EMAIL PROTECTED]@ÂI´N°÷¤F¡A´N
 [EMAIL PROTECTED]@½ú¤l¡C³o´N¬O¦Ñ®v§i¶D¥L¾Ç¥Íªº¸Ü¡C©Ò¥H¤°¤\¥s¥b³¡½×»yªv¤Ñ
 [EMAIL PROTECTED]|»¡Åý§A¥h­I¡m¤d¦r¤å¡n¡A
 [EMAIL PROTECTED]@ÂI¡C©Ò¥H¥Lªº¾Ç
 [EMAIL PROTECTED]
 ²z¤]´N¬O©¾®¤¦Ó¤w¡C

 

 .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

 .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

 .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

 .: Arsip di Blog Forum Budaya 

Re: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik Akhmad Bukhari Saleh
He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.

Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra 
lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama 
dan politik di ini milis.

Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya sama 
budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis.
Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal politik 
ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja.
Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini milis 
tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di milis-milis 
khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama sembari 
jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan politik 
dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia 
punya sian-thung...

Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, sampai 
datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia punya 
poo-kiam.
Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti misalnya 
budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya tionghoa, 
tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama.
Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak ada 
yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini 
sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.

Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita bilang 
ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini.
Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, tetapi 
itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini dengan 
omong kosong kita di bandwith publik.
Haiyaaa...

Wasalam.

-

  - Original Message - 
  From: zhonghua_wenhua 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 08, 2008 11:21 PM
  Subject: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA


  Rekan-rekan semua,

  sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai 
  moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang.

  Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah 
  diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke 
  arah pribadi.

  Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang 
  bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu 
  dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht.

  Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi 
  dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata-
  kata.

  Moderator



   .

Re: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang menarik 
untuk disimak
691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi selama millis 
BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406 postingan, dan 292 postingan 
terendah di bulan April di 2007.

Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila memang tidak 
menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di bahas.

Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan semua hanya 
fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan, huruf Mandarin, 
makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel shio..sedang Budha, 
Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...( karena masih termasuk agama ), 
termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. 
dilarang juga karena kiprahnya masuk ke ranah politik, idem ditto dengan 
istilah Cina Tionghoa karena termasuk sebab akibat dari politik.

Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran Konghucu, 
Tao Budha yang notabene agama.

Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca.

Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif.

Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi terlewat, 
bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang perlu di tegur karena 
tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an nya :o)

sur 
  - Original Message - 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 

  He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
  Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.

  Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya sigra 
lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu posting urusan agama 
dan politik di ini milis.

  Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada nyangkutnya 
sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini milis.
  Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan soal 
politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu di situ saja.
  Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama di ini 
milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik luitay di 
milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar batu sembunyi nama 
sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini belum pernah sekali pun omongan 
politik dan debat agama ada yang sampe salse, yang berakhir tanpa moderator 
ayunkan dia punya sian-thung...

  Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini milis, 
sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini acungkan dia 
punya poo-kiam.
  Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa, seperti 
misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan keluhuran budaya 
tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting politik dan agama.
  Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara, dan tidak 
ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero hoohan di sini 
sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.

  Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang kita 
bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita orang di sini.
  Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong kosongnya, 
tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya banjiri milis ini 
dengan omong kosong kita di bandwith publik.
  Haiyaaa...

  Wasalam.

  -

- Original Message - 

[budaya_tionghua] Re: identitas huaren

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar
negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT. 

Itu pengertian sekarang hehehehe

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di
Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di
Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang
ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya?
 Terimakasiiihh...^_^
 
 
 
 - Original Message 
 From: ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, October 8, 2008 10:50:07 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: identitas huaren
 
 
 Nanya hua-ren apa hua-yi?
 Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas 
 sosial? 
 hehehehe
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja 
 qhuqwayz_aja@ ... wrote:
 
  Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu seperti apa 
 y?
  
  Makasih...
  
  -Mita-
 





Re: [budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan

2008-10-08 Terurut Topik steeve haryanto
Last visit dengan istri tercinta, makam beliau sekarang sudah lebih terawat, 
sayang memang kiri kanan makam masih banyak pemukiman penduduk yang semi 
permanent, kami rasa sangat sulit untuk dijadikan obyek wisata seperti situs2 
lainnya, tetapi untuk tanda - tanda yang di tempatkan di sepanjang jalan 
Pangeran Jayakarta, kami rasa itu sudah lebih baik dan menunjukkan tekad 
pemerintah untuk menjadikan makam tersebut seabagai cagar budaya.
Ditambah lagi dengan last interview dengan Pa Can, pemprov dki jakarta, 
diakuinya bhw membuat makam tersebut seperti yang di inginkan masyarakat, 
sangat sulit karna berbenturan dngan budget untuk pembebasan lahan yang memakan 
biaya tidak sedikit serta anggota DPRD DKI Jakarta masih belom bisa melihat 
bahwa makam tersebut merupakan asset bangsa yang akan mendatangkan keuntungan 
di segi pariwisata, ketimbang kota tua yang sudah jelas terlihat menguntungkan 
di masa depan.
Terimakasih
Steeve Haryanto Souw
--- On Wed, 10/8/08, King Hian [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: King Hian [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Kompas: Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang 
Dilupakan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 1:30 PM











http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/10/08/ 0152443/makam. 
souw.beng. kong.situs. sejarah.yang. dilupakan









Makam Souw Beng Kong, Situs Sejarah yang Dilupakan
 






 


KOMPAS/M CLARA WRESTI / Kompas Images 
Makam Kapiten Pertama Souw Beng Kong, yang diimpit rumah tinggal, kini telah 
lebih asri. Areal makam telah diperluas hingga 200 meter persegi. Tampak 
anggota Yayasan Souw Beng Kong berkumpul pada acara Sembahyang Musim Gugur, 
Minggu (14/9). 

 
Rabu, 8 Oktober 2008 | 03:00 WIB 

 
Seberapa banyak warga Jakarta tahu tentang Souw Beng Kong? Tidak banyak 
tentunya. Begitu tidak dikenalnya sehingga di atas makamnya di sebuah gang 
sempit di Jalan Pangeran Jayakarta pernah didirikan sebuah jamban.
Tidak banyak yang mengenal atau mendengar nama Souw Beng Kong (1580-1644). Dia 
adalah Kapiten I yang dipilih Gubernur Jenderal Belanda JP Coen untuk menjaga 
ketertiban saat Belanda hijrah dari Banten ke Batavia pada tahun 1619.
Dia yang menjadi pemimpin masyarakat Tionghoa di Batavia pada saat itu. Di 
bawah penjagaan Souw Beng Kong, pembangunan yang dilakukan Belanda di Batavia 
bisa berjalan dengan baik dan lancar. Nyaris tidak ada gangguan. Oleh karena 
itu, dia dianggap berhasil oleh Belanda. Saat meninggal, dia dimakamkan di 
sebuah tanah lapang seluas 20.000 meter persegi.
Hendarmin Susilo, Ketua Yayasan Souw Beng Kong, mengatakan, ketika tahun 
1960-1970-an, saat dia berangkat sekolah dari Jalan Pangeran Jayakarta, dia 
masih bisa melihat makam ini dari kejauhan.
”Saya sering diledek teman-teman, itu tuh makam engkong kamu,” kenang Hendarmin.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, makam Souw Beng Kong makin lama makin 
tidak kelihatan. Di sekitar makam, yang tadinya sangat lapang, kini telah jadi 
permukiman padat. Bahkan di atas makam Souw Beng Kong juga pernah berdiri 
sebuah rumah kos. Dan saluran jamban mengalir di atas makam ini.
Rupanya merobohkan atau menghancurkan bangunan-bangunan tua dengan mengabaikan 
nilai sejarah tidak hanya terjadi di kalangan pejabat dan pengusaha. Masyarakat 
yang membutuhkan lahan juga melakukannya.
”Tadinya di sini ada empat makam. Namun, yang tersisa hanya satu. Sedangkan 
tiga lainnya hilang. Tidak bisa ditemukan jejaknya,” cerita Hendarmin.
Makam Souw Beng Kong pertama kali diingat De Haan, sejarawan Belanda, yang 
menulis buku Oud Batavia (1920).
De Haan menulis, Souw Beng Kong adalah kapiten pertama Tionghoa yang dikubur di 
dekat Jalan Pangeran Jakarta dan Mangga Dua. Makamnya telantar dan sulit 
ditemukan karena penuh semak belukar.
Namun oleh Mayor Tionghoa terakhir Khouw Kin An, makam Souw Beng Kong dicari 
dan dipugar. Dia memugar makam itu dengan menambahkan dua prasasti (bong pai) 
kiri kanan, menggunakan bahasa Belanda dan bahasa China. Prasasti itu 
menjelaskan riwayat Souw Beng Kong.
Setelah pemugaran itu, pelan-pelan makam itu kembali dilupakan orang. Baru pada 
tahun 2002, ketika Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), 
Universitas Tarumanegara, Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia, 
Indonesia Tionghoa, dan Masyarakat Marga Souw peduli, pencarian makam itu 
dilakukan kembali.
Makam Souw Beng Kong sangat menarik karena selain dia Kapiten I, hingga kini 
belum ditemukan lagi makam kapiten atau mayor Tionghoa lainnya.
Kondisi makam yang nyaris hilang itu perlahan dipugar. Yayasan Souw Beng Kong 
yang didirikan untuk merawat makam ini kemudian membebaskan tanah di sekitar 
makam.
Kini makam ini memiliki areal seluas 200 meter persegi. Namun, letaknya masih 
di tengah permukiman kumuh warga.
Makam ini hanya dibatasi dengan pagar kawat BRC yang nyaris menempel dengan 
rumah warga. Beberapa pakaian yang sedang dijemur terlihat dicantolkan di pagar 
ini.
”Sangat sulit membebaskan tanah di sekitar sini. 

[budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua

2008-10-08 Terurut Topik zhonghua_wenhua
Dear All Members,

Beberapa hal yang perlu kami tekankan :

*

  Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis 
politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma, 
mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang 
memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun.
*

  Milis ini tidak berafiliasi ke pemerintah negara manapun, 
mohon bedakan pengertian bangsa dengan negara. Kebudayaan Tionghua 
harus dapat menjadi bagian dari keragaman budaya di dalam ruang 
lingkup negara Indonesia dan negara-negara lainnya.
*

  Kami mohon, peserta milis dapat menyajikan informasi dan 
mengadakan diskusi yang berkaitan dengan kebudayaan Tionghua dan 
sejarah Tiongkok, dan sedapat mungkin menghindari posting yang 
terlalu melenceng jauh dari topik milis. Bila dirasa posting 
mengandung informasi yang penting serupa layanan masyarakat, mohon 
cantumkan OOT di judul posting tersebut.
*

  Informasi iklan yang bersifat komersial, isu-isu yang tidak 
bertanggung jawab sangat tidak kami harapkan. Informasi layanan 
masyarakat yang bernilai positif sangat kami harapkan. Bila ada 
anggota yang terus menerus mengirimkan posting sejenis ini akan 
dihentikan hak postingnya tanpa pemberitahuan.
*

  Kami harapkan para member dapat berdebat secara sehat dan 
dewasa, belajar menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 
Tidak mengeluarkan kata-kata tidak sopan yang tak sesuai etika untuk 
menyerang pribadi atau bersifat menghakimi yang sama sekali tak ada 
hubungannya dengan pokok permasalahan dan menjurus ke arah debat 
kusir.
*

  Semoga etika khusus di milis ini dapat dipatuhi bersama 
sehingga tercipta suatu keharmonisan dalam bertukar pikiran dan 
membagi pengetahuan.
* Bagi anggota yang menginginkan account Google Mail yang gratis 
demi memudahkan untuk menerima postingan milis, mohon ajukan 
permohonan kepada tim moderator di email: [EMAIL PROTECTED]

* Bagi anggota baru dimohon kesediaannya meluangkan waktu buat 
mengisi data pribadi sederhana anggota milis di bagian database 
milis. Database milis dapat diakses oleh anggota yang mempunyai 
Yahoo ID di: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/database

# Tambahan dari moderator, berhubung ada tangan-tangan tidak 
bertanggungjawab, semua data pribadi bisa dikirimkan langsung 
melalui moderator [EMAIL PROTECTED] #



Hormat kami,

Tim Moderator Forum Budaya Tionghua




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Re: identitas huaren

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
Maaf dari 4 postingan dibawah ini, kira kira bisa di jadikan topik yang 
panjang tidak yah ?

Yang satu nanya, kemudian dijawab.kurang jelas pula, kira kira apa lagi 
yang bisa didiskusikan ? ( postingan Neng Ully dianggap becanda huehuehue ).

Identitas Tenglang Indonesia yang bukan lahir di Indonesia, sepertinya sudah 
sulit di definisikan lagi, palingan kebiasaan bicara bahasa Indonesia dan 
Daerahnya kasar, masih mampu berbahasa Mandarin ( tergantung dialek 
asalnya ), dan demen memakai kau oblong merk Swan, makan masih demen 
memakai sumpit ( dan ntu sumpit ikut masuk ke mulut ), kadang suka huak cuh 
sembarangan ( yang ini tergantung daerah asal sih ), ada yang mau nambah ?

sur.
- Original Message - 
From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]

 huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar
 negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT.

 Itu pengertian sekarang hehehehe

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

 Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di
 Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di
 Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang
 ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya?
 Terimakasiiihh...^_^



 - Original Message 
 From: ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED]

 Nanya hua-ren apa hua-yi?
 Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas
 sosial?
 hehehehe

 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja
 qhuqwayz_aja@ ... wrote:
 
  Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu seperti apa
 y?
 
  Makasih...
 
  -Mita-



Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua

2008-10-08 Terurut Topik gsuryana
From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED]

  Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis
 politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma,
 mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang
 memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun.

Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal dari 
Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa, dan akan 
menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai pernah 
dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas mengapa nya 
mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan..

sur. 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Memang ada millis yang khusus bicara mengenai masalah sosial dan politik 
masyarakat Tionghoa. Mengapa kita masih suka bicara masalah politik budaya di 
sini? Karena satu hal: Dalam millis yang mengkhususkan ke masalah budaya 
Tionghoa ini, ternyata ada saja anggota yang tak menganggap penting urusan 
pemberangusan budaya Tionghoa, bahkan ada saja anggota yang datang dari luar 
planet, ter kaget2 saat diberitahu sejarah pemberangusan di masa lalu, ah 
masak! mana faktanya dsb dsb..., Maka.. para anggota yang masih belum  
hilang ingatan terpaksa me-ngulang2 memberi tahu 
 
Mengapa tak berdebat ke millis lain? Karena kita ingin bicara pada orang2 yang 
punya minat dalam hal budaya, bukan ke sembarang orang yang belum tentu 
berminat dng masalah budaya! sekalipun politik budaya ada politiknya. saya juga 
bergabung dng millis lain yang meski berhubungan dng masalah Tionghoa tapi tak 
berkaitanan dng budaya, isi pembicaraan dan sudut pandang otomatis saya 
sesuaikan. sama2 bicara politik diskriminasi, yang bukan millis budaya akan 
lebih senang bicara masalah SBKRI atau diskriminasi dalam hal jabatan publik. 
sedikit yang minat ttg bahasa dan budaya.
 
 
Salam politik budaya
ZFy


- Original Message 
From: gsuryana [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 9, 2008 1:12:28 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua

From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED]

      Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis
 politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma,
 mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang
 memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun.

Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal dari 
Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa, dan akan 
menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai pernah 
dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas mengapa nya 
mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan..

sur. 




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links




  

[budaya_tionghua] Re: identitas huaren

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
bang sur, uniknya tionghoa indonesia itu adalah sebutan TIONGHOA buat
etnis chinese di Indonesia, istilah itu gak ada di Singapore,
Malaysia, Vietnam sampe Kutub utara tuh.

So istlah huaren, huayi, hua qiao itu sebenernya dari bahasa mandarin.

Orang Singapore nyebut dirinya Xin Hua/ xinjiabo huaren  yg artinye
Chinese WN Singapore tapi waktu ada yg nyebut dirinya Xinjiabo
Huaqiao, artinya itu dia WN RTT yg menetap di Singapore.

Nah Hua Yi itu doeloenya disebut sebagai mrk yg keturunan Hua Qiao
tapi melepaskan WN RRT getu.

Sekarang ini emang masih ada sebutan Hua Yi yg artinya keturunan Hua 
en keturunan Hua ini ya bisa disebut Tionghoa di Indonesia.
Tapi seinget aye seh gak ada iketan WN tuh tapi iketan budaya getu lho.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maaf dari 4 postingan dibawah ini, kira kira bisa di jadikan topik yang 
 panjang tidak yah ?
 
 Yang satu nanya, kemudian dijawab.kurang jelas pula, kira kira
apa lagi 
 yang bisa didiskusikan ? ( postingan Neng Ully dianggap becanda
huehuehue ).
 
 Identitas Tenglang Indonesia yang bukan lahir di Indonesia,
sepertinya sudah 
 sulit di definisikan lagi, palingan kebiasaan bicara bahasa
Indonesia dan 
 Daerahnya kasar, masih mampu berbahasa Mandarin ( tergantung dialek 
 asalnya ), dan demen memakai kau oblong merk Swan, makan masih
demen 
 memakai sumpit ( dan ntu sumpit ikut masuk ke mulut ), kadang suka
huak cuh 
 sembarangan ( yang ini tergantung daerah asal sih ), ada yang mau
nambah ?
 
 sur.
 - Original Message - 
 From: ardian_c [EMAIL PROTECTED]
 
  huaren seh secara umum buat seluruh org Tionghoa yg menetap diluar
  negri dan bukan WN RRT. Kalu Hua qiao itu WN RRT.
 
  Itu pengertian sekarang hehehehe
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mita Melati qhuqwayz_aja@
  wrote:
 
  Mo nanya tentang huaren, oarang Tiongkok yang sudah menetap di
  Indonesia (bener kan artinya?), bukan yang sejak lahir udah tinggal di
  Indonesia. Pengen tau aja gimana identitasnya, lebih pengen tau yang
  ke arah identitas budaya dan sosial sii...bisa membantu saya?
  Terimakasiiihh...^_^
 
 
 
  - Original Message 
  From: ulysee_me2 ulysee_me2@
 
  Nanya hua-ren apa hua-yi?
  Mau tau soal identitas politik atau identitas budaya atau identitas
  sosial?
  hehehehe
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, qhuqwayz_aja
  qhuqwayz_aja@ ... wrote:
  
   Mo nanya lagi, identitas huaren di Indonesia sekarang itu
seperti apa
  y?
  
   Makasih...
  
   -Mita-





[budaya_tionghua] Re: Etika Khusus dalam Milis Budaya Tionghua

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
bang Sur sebenernya bukan masalah tabu or wat getu tapi ya kejujuranlar.

Tadi lage jualan bakmi eh ada yg ngaku2 ex KHC , lha dia aje gak
ngerti ape itu KHC wekekekekekekekekeke tapi enaknya bilang KHC bla
bla bla bla.
Loetjoe khan ?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: zhonghua_wenhua [EMAIL PROTECTED]
 
   Milis ini bukan milis agama yang sektarian, bukan pula milis
  politik yang eksklusif. Bila ada banyak topik mengenai Tri-Dharma,
  mohon dimaklumi karena sejarah perkembangan kebudayaan Tionghua yang
  memang dipengaruhi ketiga filsafat ini selama ribuan tahun.
 
 Justru disini menjadi sebuah polemik, dimana budaya Tionghoa berasal
dari 
 Tridarma itu sudah dimaklumi oleh siapapun yang memahami Tionghoa,
dan akan 
 menjadi bahan diskusi panjang lebar mengapa budaya tersebut sampai
pernah 
 dihilangkan puluhan tahun di Indonesia, sehingga ketika membahas
mengapa nya 
 mau tidak mau akan mbeleber ke hal yang di tabu kan..
 
 sur.





[budaya_tionghua] Re: Budaya sojah

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
h secara umum seh gak isa itung shio macan taon ini bagus apa
kagak, soalnye biar ada itungan fan ame chong, tapi nti jg ada itungan
yaji trus jg diliat rigan yg bersangkutan.

So gak segampang getu lho.

istilahnya data anda tidk lengkap jadi gak isa diproses huehehehe
tapi ngai bukan tukang kwamia lho so gak isa kwamiain anda gimane
bagusnye.

baidewai kwa mia sebenernye ilmu ramal melihat muka getu 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Yeow San [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 
 bisa di jelaskan ngk,
 shio harimau tahun ni bagus ngk ?.
 then mao buat ap jadi lebih bagus lg untuk keuangan.
 thank's
 
 
   Get your new Email address!
 Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/





[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik dipodipo
Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu,
sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll
erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. 

Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen
atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih
sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama
milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa

Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi
isinya bermutu. 

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang
menarik untuk disimak
 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi
selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406
postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007.
 
 Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila
memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di
bahas.
 
 Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan
semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan,
huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel
shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...(
karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan
tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya
masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena
termasuk sebab akibat dari politik.
 
 Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran
Konghucu, Tao Budha yang notabene agama.
 
 Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca.
 
 Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif.
 
 Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi
terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang
perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an
nya :o)
 
 sur 
   - Original Message - 
   From: Akhmad Bukhari Saleh 
 
   He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
   Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.
 
   Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya
sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu
posting urusan agama dan politik di ini milis.
 
   Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada
nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini
milis.
   Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan
soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu
di situ saja.
   Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama
di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik
luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar
batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini
belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe
salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung...
 
   Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini
milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini
acungkan dia punya poo-kiam.
   Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa,
seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan
keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting
politik dan agama.
   Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara,
dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero
hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.
 
   Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang
kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita
orang di sini.
   Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong
kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya
banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik.
   Haiyaaa...
 
   Wasalam.
 
   -
 
 - Original Message -





[budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
mbakyu, kalu ortu ngomong getu mah artinye ape ? hehehehehehe

Itu mah ortu yg MATRE

Wong kite2 ini budayanye berusaha memberikan yg terbaik buat anak lho,
jg pendidikan itu ditekanin getu penting.

lha itu khan budaya kasih muka jg khan :P tjoema budaya kasih mukanya
dibajak buat yg gede2 aje ame senior lho.

Tapi ada jg budaya yg maksudnya merendahkan diri tapi bukan rendah
diri getuu misalnya kalu anaknya yg juara kelas, ya dibilang
biasa2 aje getu gak usah ditereakin satu kampung tau getu

So budaya kasih muka khan mestinya berlaku buat anak lho.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Lim Wiss [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau kata-kata bung Sur sich sifatnya merendah.
 
  
 
 Tapi kata - kata yang keluar dari ortu itu spt :
 
  
 
 Dasar anak tidak berguna, kami sbg ortu jadi miskin gara-gara
besarin kamu,
 sekolahkan kamu.
 
 Dasar bego! Sudah sekolah tinggi tetap aja miskin. Tiru si A yang tidak
 kuliah bisa bawa ortu jalan - jalan ke luar negeri
 
  
 
 Atau 
 
  
 
 Anak saya si A begonya luar biasa 
 
 Ia pernah tidak naik kelas. Saya sampai miskin gara-gara sekolahin
dia biar
 ia bisa dapat gaji gede. 
 
 Sekarang saya menyesal  Uang saya habis, tetap aja ia tidak bisa
bawa
 saya jalan-jalan ke luar negeri 
 
  
 
 Dampaknya banyak anak muda sekarang tidak suka tinggal bareng dengan
ortu
 setelah menikah.
 
 Apa reaksi cucunya melihat bapaknya dimaki-maki kakek atau neneknya
di depan
 banyak orang?
 
  
 
 Sekedar renungan bagi orang tua yang masih suka merasa anak itu sebagai
 investasi di hari tua :-)
 
  
 
 Rgds,
 
 Lim Wiss
 
  
 
   _  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of gsuryana
 Sent: Wednesday, October 08, 2008 1:06 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi
 Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)
 
  
 
 Didalam budaya Tionghoa, memang ada yang memakai kebiasaan
menjelekan anak,
 semisal untuk besanan, maka sesama calon besan akan menjelaskan
kejelekan
 masing masing anak nya, sehingga diharapkan setelah menikah kedua besan
 sudah saling mengerti bila anak anak nya suka ribut  :o), dengan
kata
 lain menjelekan di sini untuk menjaga agar nantinya ketika ada keributan
 keempat orang tua tidak membela anak anak nya.
 
  
 
 Sedang untuk menjelekan anak di bidang lain, biasanya dengan tujuan
agar si
 anak tidak takabur, memang situasi sekarang sudah berubah, orang tua
yang
 suka menjelekan anak berkurang, yang banyak membanggakan anak, bisa jadi
 karena terjadi pergeseran budaya, padahal makna menjelekan anak dengan
 tujuan agar sianak tidak takabur termasuk unik, daripada yang
menjelekan nya
 orang lain.
 
  
 
 Semisal anak gue bloon banget masak ulangan math nya dapat 5 
 
   anak gue payah, math nya dapat 5 
 
  anak gue mathnya dapat 5 
 
  anak gue math nya dapat 5 padahal biasanya dapat 4 
 
  anak gue math nya dapat 5 sedang biasanya dapat 6 
 
  
 
 Silahkan renungkan.yang mana yang terbaik.
 
 Karena semua ucapan tersebut mengandung nilai psikologis yang berbeda
 akibatnya terhadap si anak.
 
  
 
 sur.
 
 http://indolobby. http://indolobby.blogspot.com blogspot.com
 
 - Original Message - 
 
 From: Lim Wiss mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 
  
 
 Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak
 ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ?
 
 Bukankah itu bodoh?
 
  
 
 Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan.
 
 Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan
anaknya
 dari ortu, orang lain khan tdk akan respek





[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
ja elah ngebahas sejarah agama kristen di tiongkok itoe doeloe pernah
ada ampe serunya pada turun gunung bacok2an agama.

Soalne banyak yg gak terima kalu kristen masuknya ke tiongkok itu gak
bener alias maen kayu kemplang sana sini , babat sana sini getu lho.

Gak percaya ? baca noh tulisan perang boxer, tulisan sejarah masuknya
kristen.

Itu pecahin REKOR milis disini ampe semua modie pada mabok en
korbannye satu modie yg dimoderate huehehehehehe sekarang malah 2
modie kena hukuman dimoderate.

Puyenk khan jadi modie ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dipodipo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu,
 sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll
 erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa
disini. 
 
 Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen
 atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih
 sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama
 milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa
 
 Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi
 isinya bermutu. 
 
 Salam
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote:
 
  Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang
 menarik untuk disimak
  691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi
 selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406
 postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007.
  
  Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila
 memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di
 bahas.
  
  Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan
 semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan,
 huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel
 shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...(
 karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan
 tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya
 masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena
 termasuk sebab akibat dari politik.
  
  Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran
 Konghucu, Tao Budha yang notabene agama.
  
  Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca.
  
  Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif.
  
  Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi
 terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang
 perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an
 nya :o)
  
  sur 
- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
  
He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.
  
Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya
 sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu
 posting urusan agama dan politik di ini milis.
  
Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada
 nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini
 milis.
Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan
 soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu
 di situ saja.
Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama
 di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik
 luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar
 batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini
 belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe
 salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung...
  
Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini
 milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini
 acungkan dia punya poo-kiam.
Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa,
 seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan
 keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting
 politik dan agama.
Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara,
 dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero
 hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.
  
Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang
 kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita
 orang di sini.
Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong
 kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya
 banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik.
Haiyaaa...
  
Wasalam.
  
-
  
  - Original Message -
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Toko engkong sy pernah dirampok thn70an, perampoknya  engga pernah tertangkap, 
Pada thn 80an, di gereja deket toko engkong sy ada yg bikin kesaksian ttg 
gimana dia dulu n bertobat, disaat itu dia ngaku bahwa dia yg pernah rampok 
toko engkong sy, kebetulan ada tetangga yg hadir n lapor ke keluarga kami saat 
itu. Sama engkong n keluarga cuma dibilang yg udah lewat yah biar aja lewat 
ngapain diungkit lagi toh skrg dia dah tobat. Sampe hari ini tuh perampok cuma 
kesaksian dia dah tobat n minta maaf ma tuhan doank, tp tidak pernah sekalipun 
dateng ke rmh minta maaf. Apakah maaf dari tuhan sudah cukup??? Apakah engkong 
sy n keluarga yg tidak kenal alkitab tidak bisa memberi maaf? Btw engkong sy ke 
klenteng pun jarang sekali bahkan sy tdk pernah liat dia ke kelenteng dll, cuma 
tiap pagi tiam hio di depan toko aja. Tp banyak mengajarkan flsafat hidup ttg 
hidup adil n melupakan kesalahan org laen.
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 08:36:02 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Pak Danardono yth,
Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan, bukan berarti
meniadakan hukum.  Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga agar
manusia sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos.  Jadi saya bisa
mengampuni pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah norma yang
mesti ditaati maka dia juga harus masuk penjara.  Tetapi harus diingat bahwa
hukum bukanlah balas dendam atau memberi penghukuman yang setimpal.  Hukum
manusia masih tidak sempurna, karena seorang yang membunuh misalnya menurut
KUHAP dihukum penjara duapuluh tahun, setimpalkah itu ?. Lalu bilamana Y
membunuh X misalnya, apakah anak X harus Y atau memaafkannya ?.  Memaafkan
bukan berarti membebaskan yang dimaafkan, jadi memaafkan Milosewic bukan
berarti meloloskannya dari hukum manusia yaitu norma-norma hukum
internasional akan tetapi melepaskan dendam untuk bergerak maju.  Sekali
lagi saya bodoh dan kuper dalam hal ini lingkup saya pun sempit tidak
seperti anda yang mendunia.  Bagi saya memaafkan sederhana saja, saya
(mencoba) memaafkan apa yang keluarga saya telah perbuat kepada diri saya
dan tidak membalas dendam agar saya dapat melangkah maju.  Dalah hal
sekolahpun begitu, ketika anak saya mendapat hambatan dalam sekolah, saya
tidak ribut-ribut tetapi bersama beberapa orang lalu membuat sekolah dan
ternyata itu lebih positif.
Dan Ya, saya berbuat itu karena kepercayaan saya terhadap Tuhan, Tuhan siapa
?, Tuhannya orang Kristen agama yang saya anut, lho nanti nggak cocok dengan
budaya, ya biarin, orang saya sejahtera dan saya merasa senang telah berbuat
demikian.  Mohon penerangan kembali.  Tantono



RE: [budaya_tionghua] Xiao Bagi Keluarga [Was: Oe Hauw dan Poet Hauw (U Hao dan Put Hao)]

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Yup film terbaik yg diputer di tv indo selama beberapa thn ini. Sayang sinetron 
daai laennya ga sebagus ini. Btw sy juga penasaran ama nasib anak2 wanita 
keluarga ini, apalagi dari kesatuan n persatuan keluarga ini yg sangat tinggi. 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Ophoeng [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 08 Oct 2008 02:24:34 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Xiao Bagi Keluarga [Was: Oe Hauw dan Poet Hauw (U 
Hao dan Put Hao)]


Bung David Kwa dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Terima kasih atas koreksi anda dan tambahan info dari anda ttg U-hao dan 
Put-hao. Sorry, saya agak merancukan maksud 'hauw' (=baik) dengan 'hao'
(= berbakti), walau keduanya mengandung makna 'baik', bagus, positip.

Waktu saya menggunakan istilah 'u-hauw' sebagai padanan untuk 'good',
dalam kutipan saya ttg kebajikan: It takes just one second to be bad, yet
a one whole year to be good, saya memang lupa lawan dari u-hauw. Tapi
mungkin secara kebetulan 'bad' = bu-hao, tidak baik, negatip. Tentu saja
tidak bisa disamakan dengan 'put-hauw' yang maknanya lebih luas lagi ya.

Memang, berbakti itu merupakan terjemahan 'resmi' untuk 'u-hauw'. Wa-
lau tentu saja makna-nya tetap berbeda, sedikit atau banyak.

Keluarga 'kuno' para orangtua kita dulu, mengajarkan ttg 'xiao' ini dengan
baik dan benar. Sayang sekali bahwa kemudian ada kekeliruan persepsi(?)
bahwa 'xiao' cuma berlaku bagi tradisi Tionghua kuno. Anak-cucu yang 
kemudian berpendidikan 'moderen' dan cenderung ke barat, merasa tak
lagi wajib menjalankan 'xiao' ini. Tentunya tidak berlaku secara umum.

Masih ada yang tetap berpikiran kuno bahwa xiao tetap relevan berlaku
bagi sesiapa saja, walaupun pendidikan berbeda, agama beralih, dan ja-
man sudah moderen. Sedikit atau banyaknya, tentu saja dibutuhkan pe-
nelitian lebih lanjut.

Di kalangan anak muda, waktu itu (ketika saya masih SMP-SMA) merasa
bahwa 'xiao' cuma mengedepankan kepentingan pihak orangtua. Tanpa 
sadar bahwa suatu saat akan tiba gilirannya para anak muda itu menjadi
orangtua juga. Pada saat menjadi orangtua, barulah terasa bahwa yang
dulu dikatakan 'kuno' dan selalu ditekankan orangtuanya itu, ternyata
ada benarnya. 

Saya jadi teringat peran si kakek dalam serial di Da-ai teve,Ketika Gla-
diol Bersemi, cerita sesungguhnya ttg Keluarga Gao di Taiwan sebelum
perang (1945-an?). Si kakek mengajari cucu-cucunya ttg 'xiao', kalau
tak salah. Jadi mereka, para cucu, hendaknya meneladani perilaku dan
sikap papa-mama mereka. Sebab, menurut si kakek, tidak mungkin ke-
dua orangtua mereka akan menjerumuskan anak-anaknya.  (Jadi ingat
ttg anak babi yang jalannya menunduk ya?)

Tapi, ketika terjadi pertengkaran antara papa vs mama-nya, yakni ke-
tika papanya rela membagikan beras dan uang kepada tetangganya 
yang kekurangan, juga berbagi rebung (mata pencaharian utama ke-
luarga, jadi pekerjaan pokok mamanya) bahkan memberitahu tempat 
memetik rebungnya, kepada seseorang dari kota yang ingin memetik 
rebung untuk dijual di pasar, maka sang mama protes akan kebaikan 
hati sang papa yang dianggapnya 'kebablasan'. 

Lalu anak-anak bertanya kepada engkong (kakek)nya, mana yang mes-
ti dituruti dong teladannya: papanya, ataukah mamanya? Sang kakek
dengan bijak mengatakan, ambil dan petiklah kebaikan dari keduanya.

Bayangkan, itu terjadi pada masa sebelum perang. Dan si kakek sudah
begitu 'progresip' membuka diskusi dengan para cucunya. Tidak asal
menghardik cucunya untuk diam dan ikuti saja secara membabi buta.

Menurut saya, sang papa sudah melaksanakan 'xiao' tidak saja bagi ke-
luarganya di rumah, tapi juga 'keluarga' bagi masyarakat sekitarnya (ke-
betulan sang papa menjadi kepala kampung) juga lebih luas lagi jang-
kauannya dengan berbagi rebung dengan orang kota, yang dianggap-
nya juga sebagai 'keluarga'. Dalam hal ini, kayaknya 'xiao' juga berlaku
bagi orangtua terhadap anak-anaknya dan keluarganya, sang papa ber-
usaha memberikan yang terbaik bagi anak-anak dan keluarganya. Dan,
menurut sang papa, 'keluarga' itu tidak hanya yang di rumah, tapi juga
yang 'sekampung' bahkan sebangsa dan senegara. 

Lihat saja ketika dia berhasil menangkarkan bibit bunga gladiol, dia
tidak segan berbagi pengetahuan dan bibitnya dengan masyarakat di
sekitarnya, di kampungnya. Dan dia marah besar kepada satu orang
pedagang bunga yang memusnahkan bibit bunga miliknya, supaya
bisa menjaga kestabilan harga bunga yang dihasilkannya. 

Prinsip bisnis yang dilandasi 'xiao' vs prinsip monopoli 'moderen'?

Sang mama juga tidak salah mengajukan protes, sebab memang 'xiao' 
seorang ibu tentu berkisar pada urusan domestik. Mengutamakan ke-
luarga yang di rumah. Sang mama tentu saja mengutamakan kepenting-
an anak-anaknya dulu, sebelum ikut berbakti (xiao) kepada masyarakat
yang lebih luas (kampung) dan luas lagi (bangsa).

Kalau melihat contoh teladan pada Keluarga Gao itu, rasanya 'xiao' itu
berlaku timbal balik: orangtua kepada keluarga (dan anak-anak), dan

[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
inget itu jadi inget owe punya kasus ko, doeloe ada yg kurang lebih
sama lar en loetjoenya itu temen owe yg kristen gak tanya ame pendeta
or sape getu malah tanya ame owe.

Owe jawabin simple, Yesus gak pernah nulis alkitab lho trus jg Yesus
gak banyak ngomong ini boleh itu gak boleh, Yesus tjoema ngomong Tiada
seorangpun akan mencapai Bapak tanpa melalui AKU.

Lha AKUnya sape ? Tuhan ? Yesus ? or wat getu !
Inga inga KASIH dong , so yg namanya KASIH emang pilih2 loe sembah
yesus, buddha, kodok, kadal , batu tetek bengek ?

Kalu nurut owe yg namanya KASIH gak bakalan pilih KASIH.
Nape seh banyak org mikir Yesus itu oknum yg namanya yesus ?

Coba mindnya dilebarin dikit getu, Yesus itu KASIH bukan ?

Sorry aye komentarin ya soalne masih rada senep ketemu yg ngaku2
mantan KHC trus bilang meja sembayang ngkong gw itu setan.
Sialnye itu org ngotot bilang kalu budaya tenglang or tradisi itu
belenggu tubuh dan menyesatkan hueuehehe termasuk sembayang ame
leluhur yg kasih buah ame pasang hio.
Lha kalu org bule mah gak apa2 getu tabur bunga hueheheheheh.

Mbok ya mikir dikitlah en belajar sejarah Kristen aje dikit, trus buka
pikirannye biar gak cupet mampet getu.
Jadi inget omelan si Nietsche yg tereak Tuhan telah mati, tuhan2 pada
disembah di bukunye Thus Spoke Zarathustra hehehehehehehehe.
So sape neh yg bikin mati TUHAN ame nyembah2 tuhan ?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Terima kasih als dan jawaban anda saya terima sebagai masukan dan
juga saya selalu berpikir secara logika.
 Saya hanya bingung untuk menjawab pertanyaan ayah saya but anyway
thanks untuk reply nya
 Salam
 Sunny Thee
 
 
 
 - Original Message 
 From: als [EMAIL PROTECTED]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, 8 October, 2008 11:48:50 PM
 Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
memaafkan..
 
 
 Saya juga mohon maaf karena menjawab pertanyaan Sdr. San Liong di
forum terbuka. Apapun jawaban Pak Pendeta Tan lewat japri, paling
tidak jawaban saya ini bisa menjadi penyeimbang. Anda sendirilah yang
akhirnya mengambil keputusan. Para petinggi agama atau anak-buahnya
biasanya memainkan rasa takut, rasa bersalah, dan iming-iming para
calon ‘korban’nya. Orang-orang yang rasa percaya dirinya kurang
biasanya menjadi korban yang sangat empuk. Orang-orang yang tidak
biasa berpikir kritis biasanya juga gampang menjadi korban.
Orang-orang yang paling gampang jadi “domba’ adalah orang-orang
yang memang sejak kecilnya telah ‘terkondisi’ oleh keKristenan,
dan orang-orang seperti ini tentu saja gampang sekali
di”manipulasi.” Bacalah Alkitab (Old and New Testaments) dengan
seksama secara kritis (pake otak hahahahaha) dan simaklah sejarah
Kristen/Katholik/ Gereja dengan pikiran netral, zaman sudah terbuka
begini, tidak ada kebusukan dan kekejian yang
  bisa ditutup-tutupi lagi. Bacalah motif/dorongan tindakan orang
dengan teliti. Amatilah kepentingan apa yang hendak mereka raih dan
mungkin disembunyikan dari Anda. Pokoknya jangan memakai jalur
“percaya” atau “tidak percaya” tapi selidikilah dengan
cermat.  Kalau ada waktu, pelajarilah isi websites yang ditulis oleh
orang-orang ex-Kristen (yang pasti sering dihujat oleh pak pendeta
dkk.) Bila semua ‘anjuran’ saya ini telah Anda lakukan dan Anda
masih belum bisa memutuskan jalan hidup Anda sendiri dan masih bingung
juga. Ya tanya lagilah kepada forum. Petromaks masih banyak di sini! J
  
 Salam pencerahan,
 als
  
 
 
 
 From:Tantono Subagyo [mailto:tantono@ gmail.com] 
 Sent: Wednesday, October 08, 2008 10:08 PM
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
memaafkan.
  
 Mohon maaf saya jawab jalur pribadi karena ini pertanyaan sesama
Kristen dan jawaban-nya juga secara Kristen.  Salam, Tan Lookay
 2008/10/8 Mr sanliong thee [EMAIL PROTECTED] com.au
 Salam,
  Nama saya Sunny Thee, member lama yang pasif, dan membaca
postingan kalian semua menarik sekali dan masing masing mempunyai sisi
positif yang dapat saya pelajari untuk kehidupa saya sehari-hari.
 Ada satu hal yang saya belum mendapatkan jawaban nya sampai saat ini
yaitu :
 Ayah saya adalah penganut agama Kong Hu Cu semenjak kecil dan
mempunyai pendapat bahwa selama manusia berbuat baik dan tidak
menyalahi norma norma yang ada maka manusia tersebut kemungkinan dapat
masuk sorga.
 Tetapi ayah saya mengatakan bahwa beliau dikunjungi oleh beberapa
member dari gereja didaerah tempat beliau tinggal yang benar benar
sangat baik dan membantu beliau tanpa pamrih sama sekali , karena ayah
saya hidup hanya sendiri dan ditemani pembantu semenjak ibu saya
meninggal dan anak anak nya tinggal di luar kota atau luar negri
seperti saya jadi otomatis beliau senang dan terharu sekali dengan
kebaikan saudara saudara kristen yang baik tsb.
 Ayah saya sangat berterima kasih dan menghargai sumbangsih saudara
saudara kristen tsb dan 100% mereka orang 

[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik dipodipo
Ardian heng, kasihan juga ya sampai jadi puyeng. Tapi pengorbanan anda
tidak sia2 kok. 

Kalau menurut pengamatan saya, pelemparan piau, golok, pedang, batu
bata dimulai karena :
-diskusi sudah diarahkan kepenyerangan pribadi lawan diskusi
-pengalihan topik dari sejarah/ budaya menjadi opini pribadi.

Mungkin begitu kelihatan ada pihak yang mengambil kuda2 untuk
melancarkan serangan kedaerah terlarang itu, langsung saja di totok
jalan darahnya. Terus terang saya heran, ada anggota dimilis ini yang
dimilis lain tenang berwibawa, eh disini kok lantas suka main gebrak2
meja. 

Tapi memang saya akui tidak mudah mengurus milis sebesar ini. Salut
dan terima kasih untuk anda 

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:

 ja elah ngebahas sejarah agama kristen di tiongkok itoe doeloe pernah
 ada ampe serunya pada turun gunung bacok2an agama.
 
 Soalne banyak yg gak terima kalu kristen masuknya ke tiongkok itu gak
 bener alias maen kayu kemplang sana sini , babat sana sini getu lho.
 
 Gak percaya ? baca noh tulisan perang boxer, tulisan sejarah masuknya
 kristen.
 
 Itu pecahin REKOR milis disini ampe semua modie pada mabok en
 korbannye satu modie yg dimoderate huehehehehehe sekarang malah 2
 modie kena hukuman dimoderate.
 
 Puyenk khan jadi modie ?
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dipodipo dipodipo@ wrote:
 
  Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu,
  sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll
  erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa
 disini. 
  
  Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen
  atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih
  sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama
  milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa
  
  Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi
  isinya bermutu. 
  
  Salam
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana gsuryana@ wrote:
  
   Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang
  menarik untuk disimak
   691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi
  selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406
  postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007.
   
   Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila
  memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di
  bahas.
   
   Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan
  semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan,
  huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel
  shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...(
  karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan
  tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya
  masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena
  termasuk sebab akibat dari politik.
   
   Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran
  Konghucu, Tao Budha yang notabene agama.
   
   Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca.
   
   Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif.
   
   Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi
  terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang
  perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an
  nya :o)
   
   sur 
 - Original Message - 
 From: Akhmad Bukhari Saleh 
   
 He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya
milis.
 Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.
   
 Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya
  sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu
  posting urusan agama dan politik di ini milis.
   
 Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada
  nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini
  milis.
 Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan
  soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu
  di situ saja.
 Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama
  di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik
  luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar
  batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini
  belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe
  salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung...
   
 Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini
  milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini
  acungkan dia punya poo-kiam.
 Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa,
  seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan
  keluhuran budaya tionghoa, tetapinya 

Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Kalo konsep tao n buddha kan gak ada tuhan tuh trus nyerah ke sapa? Ke alam? 
Trus biasanya yg udah level begitu yah pendeta taois or biksu buddhis yg 
tinggal digunung2, siu lien buat capai tao or nirwana, ga cuma dendam doank yg 
dilupakan, tp nafsu duniawin laennya juga, harta, kedudukan n nama besar. 
Mereka juga males ladenin tuh konflict2 apapun jadi hidupnya bisa damai. Btw 
org biasa yg sudah muak ama kehidupan duniawi juga pada nyingkir n hidup 
sederhana tp banyak konflict n keinginan macem2. Engga rebutan harta, sikut2 
kursi, kong tai sana sini cari nama besar n pengikut, bahkan biasanya muridpun 
ditolaknya. Klo semua manusia bisa hidup kayak gitu maka bakal lebih damai 
hatinya daripada sekedar setiap saat memaafkan org tp tiap hari sikut2 cari 
kedudukan, harta n nama besar. Hehehehe btw yg g omongin td biasanya ada di 
film silat yah, klo di dunia nyata seh kagak tau. Hehehe 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 10:24:33 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Lha ini yang menurut saya salah kaprah Pak, kalau orang-orang itu bisa
lupakan Milosevic mungkin hidupnya akan lebih baik.  Menurut saya memelihara
dendamlah yang buat orang sengsara.  Orang jadi inget kesalahan orang dahulu
saja, seperti misalnya : Jerman dulu pernah Holocaust mbasmi orang Yahudi,
trus piye, orang Yahudi disuruh ngebom Jerman supaya setimpal gitu ??.  Saya
punya teman (Jewish) yang sangat dendam ama Jerman, lha dia sendiri yang
sengsara.  Kejadian sudah kapan tahu, dia kalau ketemu orang Jerman masih
gondok (nyakitin diri sendiri).  Dan masalah Tuhan-nya siapa ya Tuhannya
sendiri-sendiri, saya percayakan vengeancekepada Tuhan orang Kristen, lalu
apakah Tuhan saya tidak berantem rebutan dengan Tuhannya orang lain yang
menyalahi saya, lha itu urusan Tuhan kok, sudah dipasrahkan jangan
diuthik-uthik lagi.
Kembali lagi Bung Danardono, mari setuju untuk nggak setuju, saya bahagia
dengan konsep menyerah kepada Tuhan (buat saya Tuhan itu satu), lha buat
anda Tuhan itu macem-macem dan buanyak dan tidak memecahkan masalah.  So be
it, saya tidak minta anda untuk memeluk konsep saya demikian juga jangan
paksakan kepada saya bahwa konsep agama tidak membuat orang jadi baik dan
Tuhan macem-macem.  Salam, Tan Lookay


On 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Begitulah pak Bagyo.

 Penghukuman didunia ini adalah ranah masyarakat, yang diwakili oleh
 negara (azas Hukum Pidana). Kita juga kenal ajaran: Give therefore
 to Caesar the things that are Caesar's, and to God the things that
 are God's.(Mt 22:21).

 Didalam falsafah hukum, kita belajar, bahwa pada awalnya, dalam
 masyarakat yang masih primitif hukuman adalah identik engan
 pembalasan dendam, dalam bahasa Jerman kita kenal Suehne. Dalam
 perkembangan masyarakat yang kian modern, maka negara mengambil alih
 fungsi balas dendam  ini, dan mengubahnya menjadi hukuman.
 Kalau sipenjahat sudah dihukum negara menurut peraturan yang berlaku,
 maka manusia tak boleh lagi menjalankan balas dendam.

 Pak Bagyo benar, hukum manusia tak sempurna, tetapi apakah yang
 sempurna di dunia? Hanya inilah yang manusia dapat wujudkan didunia.
 kesempurnaan setelah kita mati, nobody knows. belum ada yang kembali
 dari kematian dan mengisahkan mengenai pengadilan langit.

 Mengenai Tuhan, pak Bagyo katakan Ya Tuhan saya, Tuhannya orang
 Kristen, namun, kita membahas masalah manusia secara universal.
 Dalam hubungan antar manusia, kita berhadapan dengan manusia dari
 perlbagai agama dengan Tuhannya masing masing. Contoh: seorang
 beragama A memperkosa dan menjarah wanita beragama B, dan mencuri
 barang orang beragama C. Tuhan yang mana yang berwenang bertindak?
 Tidak nanti rebutan?

 Pak Bagyo katakan saya sejahtera dan merasa senang berbuat
 demikian, sah sah saja, selama apa yang disenangi A dan membuat
 sejahtera, tak menyengsarakan B atau C. nanti pengadilan lagi yang
 harus bertindak.

 Mengenai dendam atau memaafkan Milosevic saya ingat interview dalam
 tayangan TV dimana wanita diinterview tentang suami mereka yang
 ditembak dimuka mereka dan anak anak mereka. Saya tak pernah lupa
 expressi muka ibu ibu itu yang merah padam dengan tangis dan isak.
 Pak Bagyo yang baik, terus terang, kalau saya ada ditempat itu, di
 Srbernica, saya TAK berani mengusulkan  lupakan deh Milosecic..

 Salam

 Danardono

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tantono Subagyo
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Pak Danardono yth,
  Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan,
 bukan berarti
  meniadakan hukum. Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga
 agar manusia sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos. Jadi saya
 bisa mengampuni pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah
 norma yang mesti ditaati maka dia juga harus masuk penjara. Tetapi
 harus 

RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Yg begitu biasanya ortu kita yg putus sekolah or kena didikan orba? Tp ortunya 
ortu ( engkong n popo) kayaknya seh jarang yg begitu. Hehehe 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Lim Wiss [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 10:10:29 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi 
Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)


Okelah, kejelekan ortu tidak boleh kita ungkit-ungkit tapi kenapa banyak
ortu suka sekali ungkit-ungkit kejelekan anaknya di banyak orang ?

Bukankah itu bodoh?

 

Orang akan respek pada kita kalau kita tdk banyak kejelekan.

Kalau orang sampai tahu kejelekan ortu dari anaknya atau kejelekan anaknya
dari ortu, orang lain khan tdk akan respek :-)

 

  _  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Tantono Subagyo
Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:57 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Saya masih bingung : Re: Setuju, Memberi
Muka=Memaafkan. (Was:Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.)

 

Ok mikul dhuwur artinya menjunjung tinggi nama orang tua, mendem jero =
memendam dalam-dalam (kejelekan orang tua tidak diungkit-ungkit lagi,
dipendam dalam-dalam.).  Itu artinya.  Sojah, Tan Lookay

On 10/8/08, ulysee_me2 [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED]
com.sg wrote: 

Tan lookay, gantian gue yang minta petromax donk. 
itu tuh pepatah mikul dhuwur, mendem jero tuh kalau secara harfiah 
letterlijk artinya apa?
mikul = memikul
dhuwur = yang diatas
mendem = memendam?
jero = dalam? 

apa artinya memikul yang diatas, memendam yang di dalam? Nomer satu 
adalah kehormatan yang diatas, kalau sendiri tidak setuju atau kecewa 
itu dipendam saja, atau pegimana? 

U-hauw = berbakti, setahu gue berlaku pada semua orang yang lebih tua 
derajatnya. Kalau ada orangtua kandung, mendahulukan orangtua 
sendiri, saat orangtua kandung tidak hadir, maka yang lebih tua di 
ruangan diperlakukan sebagaimana memperlakukan orangtua kandung. 
Kalau kehormatan orangtua disenggol oleh oranglain, maka wajib 
memulihkan kehormatan orangtua, 

Kalau di buku silat sih caranya mau pake bunuh-bunuhan kek, mau pake 
bales senggol-senggolan kek, dianggap cukup sah tuh. 
Kalau ortunya dibunuh orang, pada saat anak itu nggak mau balas 
dendam, yang setuju anggap dia u-hauw, yang tidak setuju anggap dia 
pengecut dan put-hauw. 
Tapi jaman sekarang sih kaga ada bunuh bunuhan kali yah, hehehe. 

U-Tiong = ada keadilan, jelas berlaku dimanapun dan untuk siapapun 
tanpa kecuali. Jadi kalau ada orang cari keuntungan sendiri melulu, 
ngomongnya bo cengli melulu, bisa dibilang dia itu put-tiong. 

U-gie = ada kesetiaan/ kemanusiaan, juga bisa dilihat dari cara orang 
berkata, bersikap, dan bertindak dimanapun kepada siapapun. 

Kalau oma pepatahin gue biasanya tiga itu doank yang disebut. Jadi 
orang paling pantan, paling tidak boleh put hauw, put tiong, put gie.
CMIIW mengenai arti artinya, soalnya kalau Oma ngomong sama gue nggak 
pernah jelasin definisi secara gamblang, jadi kudu ngerti ngerti 
sendiri euy. 
( Salah gue juga, kalau lagi diprepetin oma, gue nggak pernah repot-
repot nanya, manggut-manggut aja biar cepet selesai, hihihihi) 

--- In budaya_tionghua@ mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com
yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:


 Xuan Tong heng, David Kwa heng dan Ophoeng heng,
 Mohon petromaksnya lagi. Apakah Hauw, Tiong dan Gie itu berlaku 
juga untuk
 orang lain ?. Maksud saya untuk orang yang berlaku salah terhadap 
anda atau
 keluarga anda. Adalah lebih mudah untuk memberi muka atau memaafkan
 keluarga, tetapi akan sangat sulit untuk memberi maaf orang lain. 
Kalau
 misalnya Bapa bersalah kepada anaknya, anaknya dapat memberi muka 
dengan
 mengampuni dan menganggap kesalahannya hilang, tapi bagaimana bila 
yang
 bersalah orang lain ?
 Dalam cerita silat yang saya baca adalah pengorbanan dan 
pengampunan oleh
 pendeta Buddha, sebagai contoh dalam Ie Thian To Liong waktu Seng 
koen
 pura-pura tobat dan masuk Siauw Liem Sie, gurunya (lupa namanya) 
bersedia
 menerima pukulan Tjit Siang Koen dari Tjia Soen untuk mendamaikan, 
walaupun
 akhirnya dihianati oleh Seng Koen. Apakah namanya ini ?
 Masalah Hauw juga membingungkan, bila seorang menyalahi orang tua 
kita
 apakah hal itu harus kita ingat-ingat dan balas dendam untuk 
menjadi U Hauw
 ?, atau lebih baik jika kita memaafkan orang itu dengan tulus (akan 
sangat
 sulit) dan menjadi U Hauw dengan mengangkat nama orang tua kita.
 Dalam budaya Jawa ada pepatah : mikul dhuwur, mendem jero : yang 
artinya
 menjunjung tinggi derajat orang tua walaupun telah meninggal 
sekalipin,
 tetapi sekali lagi ini tidak pas dengan memberikan maaf dan 
mengampuni tanpa
 batas. Salam, Tan Lookay








-- 
Best regards, Tantono Subagyo 

 




[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan./zhongshu

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
nah bicara memaafkan neh hehehehehe logonya MATAKIN khan zhongshu tuh.

Selaen Kong Zi, Meng Zi bilang jg SHU di kitabne neh. 

Qiang shu er xing ( Meng Zi , Jin Xin shang )

Yg mendasari zhongshu itu sbenernya adalah REN or cinta kasih or ada
yg artiin hubungan sesama insan manusia yg dibentuk berdasarkan
toleransi, menghargai dan mencintai.

Ya satu kata seh bisa dibabarin macem2.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 encoding: Big5
 
 ½×»y 
 
 ¨½¤¯  
 
 [EMAIL PROTECTED]
 
 ´¿¤l¤ê¡G¡§°ß¡C¡¨
 
 ¤l¥X¡C
 
 ªù¤H°Ý¤ê¡G¡§¦ó¿×¤]¡H¡¨
 
 ´¿¤l¤ê¡G¡§¤Ò¤l¤§¹D¡A©¾®¤¦Ó¤w¨o¡C¡¨
 
 Lun Yu
 
 Bab Li Ren, ayat 15
 
 Kongzi berujar: Shen hu (Zengzi, murid Kongzi) ! Dao yang aku jalani
 memiliki satu prinsip pemersatu.
 
 Zengzi menjawab: Ya.
 
 Kongzi berlalu (meninggalkan kelas).
 
 Murid-muridnya yang lain bertanya: Apa maksud kata-kata guru ?
 
 Zengzi menjawab: Dao yang dijalani Guru (Kongfuzi), adalah selalu
 Zhong (teguh/setia terhadap prinsip-prinsip xing/nurani kita) dan Shu
 (welas asih terhadap sesama, tepa selira, termasuk bersikap
 memaafkan), hanya ini dan tidak ada lagi.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo
 tantono@ wrote:
 
  Xuan Tong xiong dan para ahli Budaya Tionghua
  Mohon petromaksnya, selama ini lookay belajar masalah harmoni dls,
 walaupun
  tidak selalu mudheng, lha sekarang Lookay ingin belajar lebih jauh
lagi
  tentang konsep memaafkan.  Mohon diperjelas tentang konsep ini
 karena selama
  ini (kalau tidak salah) budaya Tionghua yang dikenal adalah masalah
 keuletan
  dan tahan uji, pluralisme dls tetapi konsep memaafkan belum banyak
  diterangkan.  Salam, Tan Lookay
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Yg bilang anda ga boleh ngakui tuhan anda sapa om? Kayaknya ga ada deh ( 
kecuali ada posting yg terlewat ma sy yah) kyknya anda yg tanya ttg kata maaf 
di dlm budaya tionghoa n trus dibandingkan ama alkitab. So konsep budaya 
tionghoa n alkitab jelas sangat beda n anda juga tahu itu kan, jd klo mau lihat 
dr kacamata anda yah ga bakal ketemulah.   
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 14:13:27 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu.  Saya menganggap
Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang.  Tapi ya
biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara karena Ibu
saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga jadi orang
walaupun apa adanya.  Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, Tuhan kasih
jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya.  Jadi saya
merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens.  Sampai jutaan atau
milyardan postingpun nggak akan selesai.  Yang jelas adalah hak azasi saya
untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu juga hak
anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan manusia saja.
Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan jadi prahara dalam
mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo



Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Fy Zhou
Yang ngaku bertobat tapi belum minta maaf, jelas bertobatnya hanya untuk 
konsumsi kesaksian ala gereja, tujuannya ya untuk promosi kesaktian ajaran 
gereja, yang bisa membuat perampok bertobat! Ini lagi2 bukti masyarakat sakit : 
mengelu2kan orang asosial sbg pahlawan.
 
ZFy



- Original Message 
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 9, 2008 2:11:57 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Toko engkong sy pernah dirampok thn70an, perampoknya engga pernah tertangkap, 
Pada thn 80an, di gereja deket toko engkong sy ada yg bikin kesaksian ttg 
gimana dia dulu n bertobat, disaat itu dia ngaku bahwa dia yg pernah rampok 
toko engkong sy, kebetulan ada tetangga yg hadir n lapor ke keluarga kami saat 
itu. Sama engkong n keluarga cuma dibilang yg udah lewat yah biar aja lewat 
ngapain diungkit lagi toh skrg dia dah tobat. Sampe hari ini tuh perampok cuma 
kesaksian dia dah tobat n minta maaf ma tuhan doank, tp tidak pernah sekalipun 
dateng ke rmh minta maaf. Apakah maaf dari tuhan sudah cukup??? Apakah engkong 
sy n keluarga yg tidak kenal alkitab tidak bisa memberi maaf? Btw engkong sy ke 
klenteng pun jarang sekali bahkan sy tdk pernah liat dia ke kelenteng dll, cuma 
tiap pagi tiam hio di depan toko aja. Tp banyak mengajarkan flsafat hidup ttg 
hidup adil n melupakan kesalahan org laen. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] com
Date: Wed, 8 Oct 2008 08:36:02 +0700
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

Pak Danardono yth,
Saya berkata bahwa penghukuman yang setimpal adalah hak Tuhan, bukan berarti 
meniadakan hukum.  Hukum dibuat untuk menegakkan aturan, menjaga agar manusia 
sepakat akan aturan umum dan tidak ada chaos.  Jadi saya bisa mengampuni 
pencuri tetapi untuk kebaikan dan karena itu adalah norma yang mesti ditaati 
maka dia juga harus masuk penjara.  Tetapi harus diingat bahwa hukum bukanlah 
balas dendam atau memberi penghukuman yang setimpal.  Hukum manusia masih tidak 
sempurna, karena seorang yang membunuh misalnya menurut KUHAP dihukum penjara 
duapuluh tahun, setimpalkah itu ?. Lalu bilamana Y membunuh X misalnya, apakah 
anak X harus Y atau memaafkannya ?.  Memaafkan bukan berarti membebaskan yang 
dimaafkan, jadi memaafkan Milosewic bukan berarti meloloskannya dari hukum 
manusia yaitu norma-norma hukum internasional akan tetapi melepaskan dendam 
untuk bergerak maju.  Sekali lagi saya bodoh dan kuper dalam hal ini lingkup 
saya pun sempit tidak seperti
 anda yang mendunia.  Bagi saya memaafkan sederhana saja, saya (mencoba) 
memaafkan apa yang keluarga saya telah perbuat kepada diri saya dan tidak 
membalas dendam agar saya dapat melangkah maju.  Dalah hal sekolahpun begitu, 
ketika anak saya mendapat hambatan dalam sekolah, saya tidak ribut-ribut tetapi 
bersama beberapa orang lalu membuat sekolah dan ternyata itu lebih positif.
Dan Ya, saya berbuat itu karena kepercayaan saya terhadap Tuhan, Tuhan siapa ?, 
Tuhannya orang Kristen agama yang saya anut, lho nanti nggak cocok dengan 
budaya, ya biarin, orang saya sejahtera dan saya merasa senang telah berbuat 
demikian.  Mohon penerangan kembali.  Tantono

  


  

[budaya_tionghua] hei wuchang bai wuchang

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
hei wuchang sama bai wuchang itu padanan. seringnye disebut da er bo ye.

Ape mrk setan ? hmm setan or gui kalu di Tiongkok mah gak
selalu jahat lar sama kayak org ada yg bae or jaat. Kalu nurut taoisme
mah arti kata gui = setan itu sama aja gui = kembali, so setan itu
bukan hal yg mengerikan getu or sifatnya jaat. Wong itu semua ex org
hidup.

Hei wuchang dikenal jg si penghukum yg bersalah kalu bai wuchang si
pemberi pahala getu lho. Malah bai wuchang pake topi yg ada tulisan
MELIHATNYA LANGSUNG KAYA. Keren khan.

Hei bai wuchang itu nurut legenda ada 2 sahabat karib, satu saat mrk
berjalan dekat jembatan , tiba2 hujan deras turun. Bai wuchang trus
bilang sama hei wuchang kalu dia mau cari payung suruh hei tunggu.
Sapa nyangka kalu hujan getu deras sampe2 si Hei yg lage berlindung
dibawah jembatan terkena seret aer bah sampe mate.

Bai kaget trus dia ngerasa menyesal gak buru2 bawa itu payung trus
cari temannya sampe gak ketemu. Akhirnya dia gantung diri. So makanya
kalu Bai Wuchang itu lidahnya menjulur keluar.  

Kalu nurut aturan seh hei bai wuchang mestinya jadi setan gentayangan,
tapi kesetian mereka esbagai 2 sahabat itu menyentuh perasaan Kaisar
Langit, so mrk dianugrahkan hak mencabut roh org yg mo mati.

Uniknye biar itu 2 setan pencabut nyawa tapi gak ditakutin di Taiwan
or Singapore. Di Tainan ada kelentengnya plus di Singapore jg seinget
aye ada tuh kelentengnya.

Tapi itu khan ada maknanya yaitu the opposite or underworldnya rasi
bintang utara. Soalne nurut kepercayaan bintang utara pengurus
kematian en bintang selatan kehidupan.
So jg ada kaitan ame yinyang.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wuchang hitam dan Wuchang putih adalah dua utusan raja neraka untuk
menghkum manusia dan mencabut nyawa. kalau tak salah ada juga
padanannya dalam mitilogi Islam??
 
 
 
 From: Edith Koesoemawiria [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Black Chinese [ hanya lamunan seorang
african American]
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:34 AM
 
 
 
 
 
 
 tapi mungkin anda kenal kelompok musik wuchang clan atau film2
kungfu barat 
 ttg pertarungan terakhir antara baik dan jahat, yang menggunakan
simbol2 mitologi,
 seperti mitologi Wuchang hitam dan putih. 
 
 Saya tidak tahu apa Hei Bai Wuchang itu setan atau representasi
kekuatan lain, tapi pasangan 
 ini sering digambarkan sebagai reaper (pengambil nyawa) dan
karenanya untuk kelompok2
 musik yang gemar simbol kematian menjadi menarik.
 
 ..





Re: [budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan

2008-10-08 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA

 Didalam sejarah China didaerah utara dibagian padang rumput  Asia hidup segala 
macem suku2 dari Turkic, Uirghur, Khitan, Nuchen,Yurchen - Manchu etc. 
Jaman dulu Manchuria dan Korea merupakan satu negara  - Goguryeo yg dikuasai 
oleh suku2 Korea. Sisanya masih suku2 nomad yg banyak ethnicitynya tetapi masih 
tidak teratur [ ini jaman Tang dynasti ] Kerajaan Goguryeo kalah perang dan 
negaranya dipecah.Ini terjadi dalam abad ke 7 [668]
Suku2 Turkic yg berada disebelah barat dari negara ini juga diusir oleh 
kerajaan Tang dan mungkin menjadi suku2 Hun [tartar] yg hidup diUkraine, 
Hungary etc sekarang atau menjadi suku yg hidup diTurkistan - saya kurang tahu 
100%.  Ini peperangan kita tahu melalui cerita2 legend Sie Jin kuei yg juga 
dikenal didalam sejarah Korea. Mereka waktu perang dgn suku2 daerah inner 
mongolia ini dan diantaranya juga ada suku khitan.
Sisanya dari Goguryeo menjadi terpecah - kerajaan Balhae dan Silla. Balhae 
adalah sekarang Dongpei[Heilungchiang] dan Silla adalah Korea sekarang. 
Didaerah ini yg dominant sekarang adalah kerajaan Tang, Balhae dan Uyrgur. 
Tetapi dgn mulai decline kekuasaan Tang [oleh Song], Balhae[oleh Yurchen] dan 
juga Uyrgur [oleh suku Kirgiz]  - suatu suku Tungusic mulai berkembang - dan 
mereka menciptakan kerajaan Khitan dan mereka menguasai Inner mongolia jaman 
sekarang.dan didaerah Liao river [Liaoning]. Mereka berkembang dan juga mulai 
mencoba  menguasai central China dan menjadi dynasti Liao kira2 9i6 oleh 
pemimpin mereka Yelü Abaoji [berkuasa 200thn]  dan mengusir suku Uygur. 
Kerajaan Khitan mengannex Balhae dan mulai perang dgn Silla yg waktu itu sudah 
diganti oleh Goryeo [Korea] setelah mempersatukan 3 kingdom dipeninsula ini.
Kerajaan Khitan mulai terdesak oleh kerajaan Kirgiz yg mengambil alih daerah 
Uygur, dari barat dan terpaksa masuk northern China dan menjadi 
Liao.dynasty. tIni ditentang oleh kerajaan Song yg bersatu melawan Liao dgn 
sisa2nya kerajaan Balhae dan Silla.[Goryeo] Didalam sejarah Han - kerajaan Liao 
ini dikenal didalam legend keluarga general Yang yg sekeluarga hampir habis 
sebagai pemimpin2 pasukan dan achirnya kaum hawanya mengambil alih.
Kerajaan Liao menghilang setelah raja mereka ditangkap oleh kerajaan suku 
Yurchen - Jin dynasty [berkuasa 100 thn]- leluhurnya Qing dynasti yg sekarang 
menguasai daerah Heilungchiang Tetapi setelah baru hampir 100 thn ini dynasty 
mulai hancur dari dalam dan dari luar - dimusuhi oleh kerejaan Song dan Goryeo 
tetapi yg paling kuat adalah pasukan dari GengisKhan yg achirnya mengambil alih 
daerah2 ini.
 
Jadi kalian lihat kerajaan Khitan atau Liao dynasti menghilang mula2 oleh 
kerajaan Jin  dan achirnya oleh kerajaan Mongol. Utk illustrasi dan mendapat 
sedikit pengertian aku kebetulan menemukan peta daerah tsb jaman Sung dan Jin 
dan Goryeo waktu itu - jadi lebih clear.
 
Andreas
 
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Premongol.png
 
 
 

--- On Wed, 10/8/08, 跨 [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: 跨 [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Tanya Sedikit Dari Kebingungan Di Rimba Persilatan
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:53 AM







beberapa Malam lalu menyaksikan Ksatria Negeri Tayli beraksi, ada beberapa hal 
yang mengelitik: 

1. Apakah Negeri Hsisia (CMIIW) itu benar2 ada dalam sejarahnya?
2. Xiaofeng itu bangsa Khitan, Sebenarnya apa ada hubungan erat dengan bangsa 
HAN hingga bermusuhan yah?

Apakah Bangsa Khitan benar2 sudah punah, mengingat luasnya wilayah yang pernah 
tercatat dijejaki oleh bangsa ini?

thx atas penjelasannya

-- 
-
 













RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Dr awal thn 1900 perkumpulang tionghoa n org2 tionghoa juga dah dirikan banyak 
sekolah n rumah sakit om, member2 disini yg rajin cuap2 doak juga banyak yg 
jadi guru gratisan tanpa sekolah, ada yg jadi tabib umum n ada juga yg suka 
bantu2 liat hong sui dll, semua juga dibayar seadanya ntidak milih2 pasien kok, 
setahu saya yah, yg saya ga tau seh mungkin ada juga yg jadi tukang peras yg 
aji mumpung. Hehhe 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 08 Oct 2008 13:44:20 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Karya nyata itu saya lihat di gereja GKI yang besar dan punya klinik. 
Yang datang buanyak sekali, kebanyakan bukan umat Kristen. Yang karya 
nyata itu dokter dokter dan para jururawat. Mereka sangat disambut 
oleh manusia yang membutuhkannya, biasanya orang tak mampu.Mereka itu 
model model ibu Teresa. Tidak bicara mengenai Tuhan, tapi 
menyembuhkan!

Tapi tak ada diantara tenaga kaarya nyata ini yang khotbah tuh? Dan 
ini yang saya pribadi namakan, mengabdi pada Tuhan (walaupun Tuhannya 
pasien pasien lain lagi). Gak apa apa.

Kalau yang khotbah doang, juga disambut, salah salah dengan batu 
(kalau yang di hotel hotel mahal, amnnn).


Salam karya nyata

Danardono


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou [EMAIL PROTECTED] wrote:

 �
 Mengabdi pada Tuhan itu bukan karya nyata, Pak Tantono! �Karena 
Tuhan yang anda abdi hanya nyata bagi anda pribadi, tak�harus 
disimpulkan pasti nyata bagi orang lain bukan?
 �
 Anda menyebut disamping menjadi pendeta anda juga berkarya sosial 
yang lain, apakah anda menyalahkan pendeta2 lain yang hanya sibuk 
berkotbah dan membesarkan gereja? anda pasti tidak menyalahkan, 
karena mereka juga mengwemban�tugas yang mulia.
 �
 Dengan berkotbah �anda juga bisa menyadarkan orang lain untuk 
berkarya nyata, Persis! ini Jawaban yang baik, seperti kita2 disini 
yang bekotbah untuk menyadarkan orang2 lain tentang kebenaran 
sejarah, agar orang lain bisa tergugah untuk berkarya nyata, kotbah 
kita tentunya tak sia2 bukan?
 �
 �
 Selamat berkotbah!
 ZFy�
 �
 
 
 --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan..
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 12:36 PM
 
 
 
 
 
 
 
 Pertanyaan sederhana: Buat apa anda menjadi pendeta? kan lebih baik 
berkarya nyata yang langsung terlihat manfaatnya, semua orang 
sebaiknya dikerahkan untuk�mendirikan sekolah atau yayasan sosial 
membantu fakir miskin, tak usah menghabiskan waktu berkotbah segala?
 
 Lha, jadi pendeta agar saya dapat mengabdi sepenuhnya kepada 
Tuhan.� Disamping jadi pendeta saya juga berkarya nyata kok, ada 
sekolah yang sudah saya dirikan, kalau saya jadi pendeta nanti 
disamping berkotbah saya juga masih akan berkarya nyata, bersama 
teman-teman di LSM dan dirikan sekolah lagi.� Dengan kotbah saya bisa 
ajak orang lain untuk berkarya nyata, jadi yang berkarya nggak cuman 
saya tapi juga banyak orang.� Salam, Tantono






Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Makanya org tionghoa itu punya budaya memaafkan n melupakan yg paling baik di 
dunia ini. Liat aja tuh jutaan org tionghoa yg pengennn jd bule n jepang, sampe 
bela2in ganti warna rambut n gaya hidup bahkan ada yg ganti budaya segala. 
Padahal penghinaan n kesalahan org2 bule n jepang amat sangat besar sekali. 
Heheheh 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 04:36:26 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Kalau saya memilih tak Melupakan!
�
Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu membuat kita 
lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang menimpa diri kita 
seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat orang lain juga sengsara 
seperti kita.
�
Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.
�
Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk mencapai 
kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu�bagi Rakyat Tiongkok, yang 
mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!
�
Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan Monument
�
�
Salam Mengingat.
ZFy
�
�
�

--- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM






Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa 
didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah ikut 
ikut dehhh. 

Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung 
beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene 
mengaung..Mengenang , tak melupakan!

Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai 
sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal 
itu.

Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, 
mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan 
dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu.

Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada 
gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu 
kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David 
kuning. 

Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang pernah 
tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai 
jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, 
dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, 
namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak 
tahu dehhh, frankly!

Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak 
alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru 
musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi 
lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. 
Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, 
lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan 
dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah..

Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka 
selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan di 
Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo.

Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi 
kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia pernah 
dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. 
Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara 
saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? 
Mereka akan tanya balik: I beg your pardon?

Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh sekelompok 
laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. 

Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa 
NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau 
tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak 
sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam bentuk 
Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali?

Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama 
membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on.

Yang penting kita harus sadar, 2000 tahun manusia beragama, manusia 
secara keseluruhan TIDAK bertambah baik. Juga tak bertambah buruk 
karena agama. Agama telah menjadi alasan saudara saudara di Poso 
saling bunuh. Tibo telah mendahului kita...Korupsi kian mendahsyat 
dalam bangsa ini, walau sangat saleh beragama. Dan... orang tak 
beragama juga bisa MULIA lho? Mungkin anda memiliki statistik 
perbaikan moral di Indonesia akibat pelajaran agama? Di DPR? di 
Kejaksaan? di Kepolisian? di pemerintahan? di mal mal?

Tuhan di-uthik uthik? Lha tak lah yauuu, lha wong lihat Tuhan saja 
belum pernah ada diantara kita, baik domba maupun gembala, kok mau 
uthik uthik? Bagaimana caranya? sudah 

RE: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Jadi inget waktu sma pernah ngomong ke guru ppkn klo hubungan Tuhan ma manusia 
itu seperti lingkaran bukan garis lurus dari atas kebawah, karena engga ada 
manusia gak ada juga Tuhan, krn ga ada yg manggil2 dia Tuhan. Jd tuhan ciptain 
manusia n manusia juga ciptain tuhan. N alhasil selama di sma tuh guru PPKn 
sentimen ma g. Hahahaha
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 08 Oct 2008 08:11:16 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hehehe Pak kalau beda konsep memang nggak akan ketemu.  Saya 
menganggap
 Tuhan sebagai pencipta, anda menganggap Tuhan diciptakan orang.  
Tapi ya
 biarin, saya bodo tapi bahagia, waktu saya disia-siakan saudara 
karena Ibu
 saya berbeda, saya ditolong Tuhan dan diberikan jalan hingga 
jadi orang
 walaupun apa adanya.  Demikian pula ketika saya dipaksa pensiun, 
Tuhan kasih
 jalan sehingga sekarang saya jadi konsultan alakadarnya.  Jadi saya
 merasakan Tuhan, anda anggap Tuhan itu nonsens.  Sampai jutaan atau
 milyardan postingpun nggak akan selesai.  Yang jelas adalah hak 
azasi saya
 untuk menganggap Tuhan itu ada dan menjadi Junjungan saya begitu 
juga hak
 anda untuk mengatakan Tuhan itu macem-macem dan hanya buatan 
manusia saja.
 Jadi mau diapakan juga nggak akan ketemu, nanti malahan 
jadi prahara dalam
 mangkok, dan percum tak bergun. Best regards, Tantono Subagyo


**  Disini ada banyak kesalahan baca:

1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang

2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan, 
bermilyard manusia melaksanakannya

3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang 
menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama. 

Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang 
Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak 
bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga 
Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat 
menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang 
perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi 
dewi Kwan Im..it's totally OK.

Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah 
Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun, 
kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok 
atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar 
memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah?

Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan 
melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut 
Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang 
bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang 
Amerika yang sombong.

Tuhan kabulkan doa yang mana ya?

Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa 
Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh..

Salam

Danardono








Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Konon Jaman musolini n hitler tim itali di piala dunia n atlit jerman yg aria 
di olimpiade diancam pake senjata, kalo ga menang makanya bakal dihukum berat. 
Sedangkan jesse owen dr US yg berkulit hitam adalah atlit yg hebat. Kira2 tuhan 
kabulin doa sapa yah? Jesse owens yg emang lebih baik, atau atlit jerman yg 
diancam bedil? 
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 8 Oct 2008 18:58:17 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.


Ya terserah Tuhan, may the best win. Kita berdoa bukan minta menang, tapi
minta agar bisa perform sebaik-baiknya.  Kalau berdoapun kalah ya berlatih
lagi sambil berdoa.  Gitu saja kok repot.  Tantono

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

   Yang paling absurd adalah saat ada pertandingan olahraga, seluruh rakyat
 Indonesia diminta mendoakan atlit2nya agar dapat meraih kemenangan.
 sebaliknya, rakyat negeri lawan juga berdoa bagi atlit2nya agar dapat
 mengalahkan Indonesia. Tuhan harus berpihak ke mana? Mohon petunjuknya...

 ZFy

 --- On *Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 8:11 AM

  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. combudaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 Tantono Subagyo
 [EMAIL PROTECTED]  wrote:
 
 ** Disini ada banyak kesalahan baca:

 1) Tak ada saya katakan dalam posting, Tuhan itu ciptaan orang

 2) Tak ada saya kritisi anda menganggap Tuhan itu junjungan,
 bermilyard manusia melaksanakannya

 3) Saya tak mengatakan Tuhan itu macam macam, tetapi FAKTA yang
 menunjukkan, bahwa Tuhan didalam umat agama agama TIDAK sama.

 Coba saja, anda katakan pada mbak atau pak Narpati Pradana yang
 Muslim, bahwa Yesus itu Tuhan beliau juga, apa pak/bu Pradana gak
 bingung? atau tanya mas Kinghian yang Budhhist, apakah Yesus juga
 Tuhan beliau, sama juga akan bingung..jadi yang sama apanya?

 Anda menganggap telah ditolong Tuhan, itu sangat OK, sangat
 menimbulkan rasa bahagia dan terpenuhi. Tak ada manusia lain yang
 perlu ikut campur. Sahabat lain mungkin katakan, doa telah dipenuhi
 dewi Kwan Im..it's totally OK.

 Kala pak Harto naik takhta, banyak yang bahagia, mengatakan, wah
 Tuhan telah memilih beliau menjadi presiden. Doa terkabul. Namun,
 kemudian ribuan Muslim yang jadi korban di Talangsari, Tanjung Priok
 atau di kirim ke Taman Wisata Pulau Buru berdoa juga pada Tuhan, agar
 memberikan hukuman padanya. Bagaimana kalau begini yah?

 Disaat ini, ribuan umat Kristen di Amerika berdoa agar Tuhan
 melindungi Amerika dari krisis finansial yang dahsyat (AS ikut ikut
 Indonesia membuat BLBI!!!). Lalu, ada banyak umat Muslim yang
 bersukur Alhamdulillah, Allah telah memberikan pelajaran bagi orang
 Amerika yang sombong.

 Tuhan kabulkan doa yang mana ya?

 Mohon pemcerahan theologis, prahara dalam mangkok, atau dalam bahasa
 Jerman: Sturm im Glas tak apalahhh..

 Salam

 Danardono


  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo



RE: [budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik agoeng_set
Kalo mana pahlawan pemberangus budaya tionghoa n mana penghianat yg 
membangkitkan budaya tionghoa boleh dibahas gak?
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: dipodipo [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 08 Oct 2008 19:09:11 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA


Menurut saya upacara Buddha, penjelasan mengenai falsafah Khong Hu Cu,
sejarah perkembangan Taoism bahkan sejarah kristen di tiongkok dll
erat kaitannya dengan budaya tiong hoa, jadi sah sah saja dibahsa disini. 

Tetapi mengenai perdebatan mengenai lebih luhur mana ajaran Kristen
atau Khong Hu Cu, apakah pak Sindhunata orang baik atau monster, lebih
sakti mana Sun Go Kong atau Sinterklas tidak ada kaitannya dengan nama
milis ini, yaitu Budaya dan Sejarah Tionghoa

Saya pribadi lebih senang posting dimilis ini lebih sedikit tapi
isinya bermutu. 

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bila melihat record postingan yang masuk sejak January 2008 memang
menarik untuk disimak
 691, 1192, 572, 853, 772, 542, 399, 802, 1628 ( record tertinggi
selama millis BT berdiri ) dan Oktober sampai postingan ini 406
postingan, dan 292 postingan terendah di bulan April di 2007.
 
 Menandakan bahwa diskusi yang di tabu kan memang menarik, bila
memang tidak menarik maka postingan tidak akan berpanjang panjang di
bahas.
 
 Boleh dicoba kembali dengan melarang topik agama dan politik, dan
semua hanya fokus kepada budaya 'murni' yang membahas puisi, lukisan,
huruf Mandarin, makanan, minuman dan tata cara pergaulan serta semodel
shio..sedang Budha, Tao, Konghucu tidak boleh di jadikan topik...(
karena masih termasuk agama ), termasuk kiprah tokoh Baperki, LPKB dan
tokoh tokoh politik Tionghoa Indonesia. dilarang juga karena kiprahnya
masuk ke ranah politik, idem ditto dengan istilah Cina Tionghoa karena
termasuk sebab akibat dari politik.
 
 Uhaw dan sejenis nya juga termasuk dilarang karena termasuk ajaran
Konghucu, Tao Budha yang notabene agama.
 
 Kita lihat dalam satu minggu apa saja yang bisa dibaca.
 
 Aku setuju untuk kembali menjadi members pasif.
 
 Mengenai yang bertanya Shio dan tidak ada yang menjawab bisa jadi
terlewat, bisa juga tidak ada yang pedulientah siapa yang
perlu di tegur karena tidak mau bagi bagi ilmu mengenai per Shio an
nya :o)
 
 sur 
   - Original Message - 
   From: Akhmad Bukhari Saleh 
 
   He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
   Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.
 
   Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya
sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu
posting urusan agama dan politik di ini milis.
 
   Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada
nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini
milis.
   Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan
soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu
di situ saja.
   Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama
di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik
luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar
batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini
belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe
salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung...
 
   Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini
milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini
acungkan dia punya poo-kiam.
   Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa,
seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan
keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting
politik dan agama.
   Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara,
dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero
hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.
 
   Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang
kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita
orang di sini.
   Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong
kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya
banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik.
   Haiyaaa...
 
   Wasalam.
 
   -
 
 - Original Message -






[budaya_tionghua] Re: PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA

2008-10-08 Terurut Topik ardian_c
pak Ahmad yb,

kalu urusan ngelemparin flying guillotine mah setau saya seh TIDAK
BOLEH oleh mbahnya moderator. Mbah moderator or ownernye percaya
prinsip yi de fu ren or kebajikan menaklukan org. Jg katanye seh yg
ikut2an milist ini MESTI DEWASA BERPIKIR or ya kalu pake kata sehari2
seh mbok ya kibotnya diteken pake cara yg bener bukan digebrak2 getu lho.

Lha mbahnye aje jarang nongol ya kite2 yg jadi bubeng siaucut yg
puyeng neh.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Akhmad Bukhari Saleh
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 He he he... sungguh repot jadi moderator dari ini kita punya milis.
 Sudah berpuluh-puluh kali terpaksa lontarkan ini macam peringatan.
 
 Karena itulah sudah puluhan kali juga saya usul moderator supaya
sigra lontarkan hiat-tie-cu sajek awalnya begitu ada muncul satu
posting urusan agama dan politik di ini milis.
 
 Brangkali boleh saja dibilang betul yang politik dan agama ada
nyangkutnya sama budaya tionghoa yang kita orang mau omongkan di ini
milis.
 Tetapi, kesatu, ada banyak milis lain yang khususkan diri omongkan
soal politik ketionghoan dan soal debat agama. Silahkan omong begitu
di situ saja.
 Kedua, yang omongkan politik ketionghoaan dan mau ribut soal agama
di ini milis tersisa mereka yang tidak kesampaian boegee-nya buat naik
luitay di milis-milis khusus tersebut, termasuk yang cuma bisa lempar
batu sembunyi nama sembari jumpalitan pianhoa, karena itu di sini
belum pernah sekali pun omongan politik dan debat agama ada yang sampe
salse, yang berakhir tanpa moderator ayunkan dia punya sian-thung...
 
 Coba lihat tiga hari ini, ratusan posting omong-kosong penuhi ini
milis, sampai datang temponya juga yang moderator terpaksa malam ini
acungkan dia punya poo-kiam.
 Sementara cuma sedikit nongol posting tentang budaya tionghoa,
seperti misalnya budaya soja, yang sebetulnya menarik dan bicarakan
keluhuran budaya tionghoa, tetapinya tenggelam di lautannya posting
politik dan agama.
 Malahan ada yang tanya soal shio sampai samasekali tidak kentara,
dan tidak ada yang jawab, padahal pertanyaannya sederhana, yang antero
hoohan di sini sebetulnya banyak yang mampu jelaskan.
 
 Pikir-pikir, bisa orang bilang yang akhirnya si feifei fairy, yang
kita bilang ada satu siauwpwee, ternyata ada lebih kuncu daripada kita
orang di sini.
 Dia tidak berhentinya banjiri kita punya mailbox dengan omong
kosongnya, tetapi itu di jalur japri, sedangkan kita tidak berhentinya
banjiri milis ini dengan omong kosong kita di bandwith publik.
 Haiyaaa...
 
 Wasalam.
 
 -
 
   - Original Message - 
   From: zhonghua_wenhua 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
   Sent: Wednesday, October 08, 2008 11:21 PM
   Subject: [budaya_tionghua] PERHATIAN : JAGA SIKAP ANDA SEMUA
 
 
   Rekan-rekan semua,
 
   sekarang ini situasi milist sudah mulai tidak sehat. Sebagai 
   moderator mengharapkan situasi yang nyaman dan tenang.
 
   Belum lama ini diskusi mengenai pengampunan sudah menuju ke arah 
   diskusi yang sehat, tapi tolong diskusi itu dihindari serangan ke 
   arah pribadi.
 
   Selain hal diatas, moderator mengharapkan agar hindari tulisan yang 
   bersifat one liner, juga tolonglah tulisan yang tidak perlu itu 
   dibuang agar rekan-rekan lain bisa menghemat bandwidht.
 
   Terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, mari kita berdiskusi 
   dalam suasana sehat, tidak melakukan penyerangan pribadi, debat kata-
   kata.
 
   Moderator
 
 
 
.





Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Lama-lama jadi debat kusir nih.  Saya hanya mengingatkan tidak untuk
mengingat saja secara berlebihan tetapi membuat suatu karya nyata. Lha anda
tersinggung, terus ngomongnya ke mana-mana, coba dong, tanya satu jawab
satu, jangan melebar gini, saya sih Lookay anda kan Siutjay masak debat
kusir.  Salam, Tan Lookay

2008/10/8 Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]

   Sungguh aneh, anda sering memberi nasehat untuk tak mengingat2 kegetiran
 Tionghoa masa lalu, padahal anda sendiri terus2 mengungkit perlakuan negatif
 keluarga besar anda thd anda di masa lalu !  anda juga tak bisa melupakan
 bukan ?

 Anda mungkin berdalih bahwa meski anda mengungkit tapi anda sudah
 memaafkan. Sebelum sampai ke hal  maaf memaafkan ini anda tentu sudah yakini
 bahwa fakta negatif itu memang nyata bukan?

 Masalahnya memang disini : Sebelum kita bisa memaafkan masa lalu, kita
 harus yakin masa lalu memang buruk! Karena ini bukan persoalan yang menimpa
 pribadi tapi persoalan masyarakat, maka selama masih ada orang yang
 meragukan keburukan masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka.
 Setelah orang sepakat dng fakta keburukan, baru bisa memaafkan bukan ??

 Salam sejarah
 ZFy

 --- On *Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]* wrote:

 From: Tantono Subagyo [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 4:11 PM

   Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab.  Saya
 tidak tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam
 keputusan yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan
 mempertimbangkan segalanya.  Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin
 dekat dengan Tuhan, dan doa saya bukan deretan permintaan seperti yang
 anda bayangkan.  Kalau saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada
 Tuhan dan pertolongan Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup
 saya.  Pertama ketika umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam
 lingkungan kakak Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya
 Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai
 pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina,
 pertolongan Tuhan datang juga.  Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak
 merasakan, tetai bagi saya itu nyata.  Salam, Tantono

 2008/10/8 als [EMAIL PROTECTED] id [EMAIL PROTECTED]

*Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan
 yang akan diambil oleh Tuhan Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda
 berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi Tuhan Anda? Nama kecil saya
 Andy, sne saya Liem (hokkian). **J***
 * *
 *Salam serius,*
 *als*

  --
  *From:* Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED]]
 *Sent:* Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM
 *To:* budaya_tionghua@ yahoogroups. com budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang
 memaafkan.

   *Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam-diam
 ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya.
 Apakah doa minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap
 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan
 memompanya yang penuh ya! **J*
  * als*
 Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan
 yang terbaik.  Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan
 urusan saya lagi.  Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak
 mahal tahu !.  Eh sebut nama dong, jangan als doang.  Salam, Tan Lookay




 --
 Best regards, Tantono Subagyo


  




-- 
Best regards, Tantono Subagyo


Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak maka saya
mundur dari thread ini.  Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke pribadi.
Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi saya layani
secara pribadi.  Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono dijalur
umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : Sturm
inthe glass (uanggell-e rek).  Untuk para budayawan Tionghua termasuk
buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya yang
bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar.  Demikian juga untuk
siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya nyata,
kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk mengingat.
Salam, Tan Lookay


Re: [budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik Tantono Subagyo
Terimakasih sdr Hendri Irawan,
Menarik sekali tentang sifat air yang digunakan sebagai tamsil sifat yang
luhur itu.  Mungkin karena di Tiongkok daratan itu sifatnya agraris ya, jadi
air merupakan sumber penghidupan.  Salam, Tan Lookay


[budaya_tionghua] Re: Prinsip Menang tanpa Mengalahkan

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Terimakasih sdr Hendri Irawan,
 Menarik sekali tentang sifat air yang digunakan sebagai tamsil 
sifat yang luhur itu.  Mungkin karena di Tiongkok daratan itu 
sifatnya agraris ya, jadi air merupakan sumber penghidupan.  Salam, 
Tan Lookay



** Lha apa di Indonesia yang negara maritim ini air tidak menjadi 
sumber penghidupan? Lha iya to? Walau dalam kenyataan malah sumber 
kesengsaraan, Jakarta jadi danau, Bengawan Solo mbludak, ikan ikan 
ditambuk hanyut ke laut...

Tapi ini semua kesalahan manusia, yang hanya dapat diatasi dengan 
kerja keras.

Salam

Danardono




Sudah tidak sehat : Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tantono Subagyo 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mengingat bahwa stamina sudah menurun dan pekerjaan sedang banyak 
maka saya
 mundur dari thread ini.  Apalagi makin tidak sehat dan menjurus ke 
pribadi.
 Selahakan diteruskan dan untuk sdr Danardono kalau ingin diskusi 
saya layani
 secara pribadi.  Kesalahan utama saya adalah melayani sdr Danardono 
dijalur
 umum sehingga menyebabkan apa yang orang sangat terpelajar bilang : 
Sturm
 inthe glass (uanggell-e rek).  Untuk para budayawan Tionghua 
termasuk
 buayawan, terimakasih, seperti anda lihat tidak ada posting saya 
yang
 bermaksud melecehkan, saya bertanya secara benar.  Demikian juga 
untuk
 siutjay Zfy maaf sebesar-besarnya, saya hanya menganjurkan karya 
nyata,
 kalau sudah buannyyaaak ya sudah, silahkan berkotbah terus untuk 
mengingat.
 Salam, Tan Lookay


 Berkhotbah untuk mengingat? 

Saya jadi ingat seorang politisi kita dari PDIP yang mengingatkan, 
bahwa kesalahan bangsa ini ialah lekas lupa sejarah. Beliau ini bukan 
anggauta milis kita, tapi kok pemikirannya sama ya?

Memang, kalau melupakan adalah sebuah tindakan mulia, mungkin yang 
pikun akan masuk surga dahulu, dan pasien Altzheimer jadi pahlawan 
nasional.

Diskusi pribadi? Untuk apa? Kan themanya thema bersama? Kalau anda 
ingin nasehat mengenai Finance Management boleh konsultasi pribadi, 
tapi ada charge-nya lho.

Bagusnya milis adalah melatih keterbukaan, jadi justru tidak sedikit 
sedikit lari ke jalur pribadi. Pribadi ya pribadi. sya perhatikan 
jalan banyak diskusi disni, hampir semua, yang berbau pribadi masih 
tetap menyangkut kepentingan bersama. 

Kalau kita, dimuka umum katakan misalnya Tuhan  itu hanya satu, 
tidak macam macam, maka dimuka umum juga hendaknya sedia 
menerangkan, apa maksudnya Tuhan itu satu. Satu untuk semua? OK, 
tetapi terangkan bagaimana itu. Misalnya, apakah umat Kristen (ini 
dari sisi budaya lho) juga memuja Brahma, Vishnu dan Shiwa, yang 
dipuja saudara kandung kita di Bali?

Gitu lho, jadi jangan lalu lari ke jalur pribadi. Memangnya ngomongin 
angsuran untuk RT/RW?

Salam diskusi

Danardono






[budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.

2008-10-08 Terurut Topik danarhadi2000
Begitulah pak Agung.

Sahabat kita dibanyak milis, saudara Batara Hutagalung memimpin 
sebuah komite untuk menuntut maaf dan pembayaran hutang kepada 
Belanda atas kedzaliman pada bangsa kita. Juga terhadap warga di 
Rawagede, dimana janda janda yang dibantai masih hidup.

Bagaimana kalau kita balik, sesuai dengan nasehat pak Bagyo, kita 
yang memaafkan belanda dan lupakan? Kalau boleh malah kita yang bayar 
Belanda, sudah membangun banyak dinegeri ini?

Salam kuat ingatan

Danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Makanya org tionghoa itu punya budaya memaafkan n melupakan yg 
paling baik di dunia ini. Liat aja tuh jutaan org tionghoa yg 
pengennn jd bule n jepang, sampe bela2in ganti warna rambut n gaya 
hidup bahkan ada yg ganti budaya segala. Padahal penghinaan n 
kesalahan org2 bule n jepang amat sangat besar sekali. Heheheh 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: Fy Zhou [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Wed, 8 Oct 2008 04:36:26 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan.
 
 
 Kalau saya memilih tak Melupakan!
  
 Tak melupakan baik untuk mengambil pelajaran, kegetian masa lalu 
membuat kita lebih menghargai masa sekarang. kegetiran masa lalu yang 
menimpa diri kita seharusnya juga menyadarkan kita untuk tak membuat 
orang lain juga sengsara seperti kita.
  
 Melupakan justru beresiko kita mengulang kesalahan yang sama.
  
 Kegetiran masa lalu juga bisa berubah menjadi daya dorong untuk 
mencapai kemajuan. Lihat saja penghinaan perang candu bagi Rakyat 
Tiongkok, yang mendorong mereka mencapai pretasi di Olmpiade!
  
 Lebih positif mengingat dari pada melupakan ! Inilah kegunaan 
Monument
  
  
 Salam Mengingat.
 ZFy
  
  
  
 
 --- On Wed, 10/8/08, danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 From: danarhadi2000 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang 
memaafkan.
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, October 8, 2008, 5:25 AM
 
 
 
 
 
 
 Salah kaprah, atau tidak, kita serahkan saja pada pihak yang merasa 
 didzalimi untuk mencernakan apa yang mereka alami. Kita tak usah 
ikut 
 ikut dehhh. 
 
 Setiap tahun pada peringatan Holocaust, seluruh Israil merenung 
 beberapa menit, berhenti beraktivitas, dimana sirene 
 mengaung..Mengenang , tak melupakan!
 
 Apakah hidup orang yang melupakan Milosevic lebih baik, saya sampai 
 sekarang tak tahu, pak Bagyo, dan belum ada statistik mengenai hal 
 itu.
 
 Pastilah orang Yahudi takkan membom Jerman, tetapi, melupakan, 
 mungkin banyak yang belum mampu. Antara mengenang dan tak melupakan 
 dan membom, itu jauh sekali. tak perlulah kita sejauh itu.
 
 Tak jauh dari kantor saya, ada lapangan kecil, dimana dahulu ada 
 gedung Gestapo, yang dihancurkan pemerintah Austria. Dilapangan itu 
 kini ada monumen dari semen, tidak besar, dengan bintang David 
 kuning. 
 
 Tertulis: Nicht vergessen. Tidak melupakan. Orang tua yang 
pernah 
 tinggal didekat gedung itu sebagai anak anak, cerita, dahulu sampai 
 jauh terdengar teriakan laki laki dan wanita, yang disundut api, 
 dicabut kuku, dan disiksa lainnya. Bukan karena berbuat kejahatan, 
 namun karena mereka kebetulan orang Yahudi..memaafkan? Wah saya gak 
 tahu dehhh, frankly!
 
 Kalau saya sih, pak Bagyo mudah melupakan semua, soale, juga tak 
 alami apa apa (hidup saya dari lahir enak,pak). Paling, ingat guru 
 musik saya, pak Butar Butar yang menghardik saya, kalau saya nyanyi 
 lompat dari nada. Kami sekeluarga tak ada yang dipulau Buru-kan. 
 Tetapi kenalan sayatahun 60an, mahasiswa Tionghoa anggauta Perhimi, 
 lenyap tak tahu rimbanya. Saudaranya katakan, dijemput dan 
 dihilangkan tentara. Keluarganya melupakan? Entahlah..
 
 Orang Jepang juga tak membalas membom atom Amerika, tetapi mereka 
 selalu kenang hari pemboman itu. Mereka berdoa sambil mengenangkan 
di 
 Kuil Yasukuni Yasukuni Jinja) di Tokyo.
 
 Lho pak Bagyo, bukan BUAT saya Tuhan itu macam macam, tetapi bagi 
 kita ke-se-luruh- an manusia. Rak iya to? Lha malah di Malaysia 
pernah 
 dilarang (masih ya?) bagi umat NON Muslim menggunakan kata Allah. 
 Sebab ini nama bagi Tuhan umat Islam, nah looo. Coba tanya saudara 
 saudara umat Tao di BT disini, apakah Tuhan mereka bernama Yahwe? 
 Mereka akan tanya balik: I beg your pardon?
 
 Misa katholik yang saya kisahkan di Jogya, dihentikan oleh 
sekelompok 
 laki laki, karena mereka merasa, Tuhan mereka dihina. 
 
 Kalau anda baca lagi teliti posting saya, anda akan tahu, bahwa 
 NOBODY paksakan anda ber-Tuhan macam macam. Tetapi kita semua, mau 
 tak mau, harus mengakui, dalam agama agama kita, definisi Tuhan tak 
 sama. Ini realitas kan? Anda kan juga tak sharing Tuhan dalam 
bentuk 
 Brahma, Vishnu, Shiva saudara saudara kita dari Bali?
 
 Juga tak ada kalimat yang memaksa anda tidak berpendapat, agama 
 membuat manusia jadi baik. That's your opinion. Go on.
 
 Yang penting kita harus sadar, 

  1   2   >